id
Gd. Perpustakaan Nasional RI, Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta Pusat 10430
Telp. (021) 3922749, 3154864 | Faks. (021) 3101472
Tim Penyusun
Pedoman Pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat
ISBN 978-623-313-367-8
ISBN 978-623-313-368-5 (PDF)
027.x
Cetakan I, Desember 2021
Akhir kata, terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua
pihak yang akan menjadi bagian dari sistem nasional pengukuran Indeks
Pembangunan Literasi Masyarakat ini, khususnya pemerintah daerah
provinsi/kabupaten/kota.
PENDAHULUAN …………………………..……………………………………….... 1
A. LATAR BELAKANG …………………………………………………….……………. 1
B. MAKSUD & TUJUAN …………………………………………………………….….. 2
C. DASAR HUKUM ………………………………………………………..…………..… 3
D. SASARAN …………………………………………….………………….………….... 4
E. RUANG LINGKUP ………………………………………………..……………….…. 4
F. DAFTAR ISTILAH ……………………………………………..…………………….... 5
PENUTUP ………………………………………………………………………….… 87
LAMPIRAN
A. TABEL ANGKA PEMBAGI RASIO PROVINSI ……………………………………. 93
B. TABEL ANGKA PEMBAGI RASIO KABUPATEN/KOTA ……………………….. 94
C. TABEL ANGKA KOREKSI BERDASARKAN TINGKAT
KEPADATAN PENDUDUK ………………………………………………………… 95
D. TABEL POPULASI, LUAS WILAYAH DAN TINGKAT KEPADATAN
PENDUDUK PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2020 ……………. 96
C. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 129),
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4774);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014
tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007
tentang Perpustakaan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5531);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5887);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019
tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah;
E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari buku pedoman ini adalah difokuskan pada metode
pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat yang terdiri atas
komponen Unsur Pembangun Literasi Masyarakat (UPLM) dan Aspek
Masyarakat (AM) yang disesuaikan dengan lokus/jenis
perpustakaannya. Pengukuran skor IPLM dilaksanakan secara
berjenjang dimulai dari tahapan paling bawah adalah level
kabupaten/kota, berlanjut ke level provinsi, dan berakhir di level
nasional.
Diharapkan dari metode pengukuran ini dapat menjadi rintisan
penyusunan aplikasi pengukuran IPLM berbasis wilayah yang
dilaksanakan secara terpadu, sinergi dan berkelanjutan sehingga
hasilnya dapat dipantau secara berkala/periodik.
Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat juga telah menjadi salah satu unsur
Indikator Kinerja Kunci (IKK) di bidang perpustakaan dengan bobot urusan
sebesar 2% dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020
tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019
tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Dengan demikian seluruh pemerintah daerah memiliki kewajiban dalam
penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) yang
mencakup semua urusan yang menjadi kewenangannya, khususnya di bidang
perpustakaan, guna mengukur capaian kinerja pemerintahan daerah di
wilayahnya.
Keterangan:
UPLMi : variabel komponen pembentuk indeks dari Unsur Pembangun
Literasi Masyarakat
AM : jumlah populasi sesuai segmentasi berdasarkan lokus/jenis
perpustakaan
Rumus ini merupakan kumpulan dari rumus pengukuran rasio dari tujuh (7)
komponen Unsur Pembangun Literasi Masyarakat beserta pembaginya dari
komponen Aspek Masyarakat. Rumus yang telah dikembangkan ini juga
Selain itu pada setiap pengukuran UPLM terdapat pembobotan pada tiap
jenis perpustakaan dengan komposisi sebagai berikut:
Dengan demikian pada setiap penghitungan UPLM1 hingga UPLM7 pada tiap
jenis perpustakaan berlaku pembobotan tersebut.
D. ASPEK MASYARAKAT
Catatan : untuk data Dapodik peserta didik Taman Kanak-Kanak (TK) dan
Kelompok Bermain (KB) tidak dihitung atau tidak digunakan dalam
penginputan data Aspek Masyarakat jumlah siswa.
Kemudian di bawah ini adalah contoh tampilan laman dari data civitas
sekolah dari madrasah yang bersumber dari laman web EMIS Pendidikan
Islam (Pendis) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian
Agama RI. Data yang disajikan dalam laman web tersebut berisi jumlah
peserta didik/siswa dan guru dari jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI),
Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) yang disusun
berdasarkan urutan provinsi dan dapat diuraikan hingga level
kabupaten/kota.
Gambar 12 - Contoh Laman Laporan BPS Jumlah Perguruan Tinggi dan Mahasiswa
2. Pengumpulan data AM
Data AM yang dikumpulkan antara lain: jumlah populasi penduduk, luas
wilayah, tingkat kepadatan penduduk, jumlah civitas sekolah di semua
jenjang (siswa/peserta didik dan guru), jumlah civitas akademika
(mahasiswa dan dosen/tenaga pendidik), serta jumlah populasi bekerja.
Sumber data AM telah dijelaskan pada Bab sebelumnya.
Berikut adalah contoh lembar kerja di mana data field Aspek Masyarakat
(AM) dan Unsur Pembangun Literasi Masyarakat (UPLM) terisi:
Perpustakaan Sekolah/Madrasah:
o Perpustakaan SD/MI:
Rumus : Jumlah Unit Perpustakaan SD/MI
Jumlah Civitas SD/MI
50 | Pedoman Pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
346 / (107.835+70) = 0,003038
o Perpustakaan SMP/MTs:
Rumus : Jumlah Unit Perpustakaan SMP/MTs
Jumlah Civitas SMP/MTs
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
193 / (39.269 + 32) = 0,004561
o Perpustakaan SMA/K/MA:
Rumus : Jumlah Unit Perpustakaan SMA/K/MA
Jumlah Civitas SMA/K/MA
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
166 / (36.246 + 62) = 0,004209
Perpustakaan Khusus:
Rumus : Jumlah Unit Perpustakaan Khusus
Jumlah Pegawai/Karyawan
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
22 / 822.076 = 0,004209
2. UPLM2
Perpustakaan Umum:
o Perpustakaan Kabupaten/Kota:
Rumus : Jumlah Koleksi Perpustakaan Kabupaten/Kota
Jumlah Populasi Kabupaten/Kota
Dengan demikian penghitungannya menjadi seperti ini:
179.210 / 1.778.980 = 0,100738
o Perpustakaan Kecamatan:
Rumus : Jumlah Koleksi Perpustakaan Kecamatan
Jumlah Populasi Kabupaten/Kota
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
4.301 / 1.778.980 = 0,002418
o Perpustakaan Desa/Kelurahan:
Rumus : Jumlah Koleksi Perpustakaan Desa/Kelurahan
Jumlah Populasi Kabupaten/Kota
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
16.667 / 1.778.980 = 0,009369
Perpustakaan Sekolah/Madrasah:
o Perpustakaan SD/MI:
Rumus : Jumlah Koleksi Perpustakaan SD/MI
Jumlah Civitas SD/MI
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
518 / (107.835+70) = 0,004548
o Perpustakaan SMP/MTs:
52 | Pedoman Pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat
Rumus : Jumlah Koleksi Perpustakaan SMP/MTs
Jumlah Civitas SMP/MTs
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
929 / (39.269 + 32) = 0,021944
o Perpustakaan SMA/K/MA:
Rumus : Jumlah Koleksi Perpustakaan SMA/K/MA
Jumlah Civitas SMA/K/MA
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
1.080 / (36.246 + 62) = 0,027373
Perpustakaan Khusus:
Rumus : Jumlah Perpustakaan Khusus
Jumlah Pegawai/Karyawan
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
770.603 / 822.076 = 0,937387
3. UPLM3
Perpustakaan Umum:
o Perpustakaan Kabupaten/Kota:
Rumus : Jumlah Tenaga Perpustakaan Kabupaten/Kota
Jumlah Populasi Kabupaten/Kota
Dengan demikian penghitungannya menjadi seperti ini:
31 / 1.778.980 = 0,000017
o Perpustakaan Kecamatan:
Rumus : Jumlah Tenaga Perpustakaan Kecamatan
Jumlah Populasi Kabupaten/Kota
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
0 / 1.778.980 = 0,000000
o Perpustakaan Desa/Kelurahan:
Rumus : Jumlah Tenaga Perpustakaan Desa/Kelurahan
Jumlah Populasi Kabupaten/Kota
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
0 / 1.778.980 = 0,000000
Perpustakaan Sekolah/Madrasah:
o Perpustakaan SD/MI:
Rumus : Jumlah Tenaga Perpustakaan SD/MI
Jumlah Civitas SD/MI
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
5 / (107.835+70) = 0,000043
o Perpustakaan SMP/MTs:
Rumus : Jumlah Tenaga Perpustakaan SMP/MTs
Jumlah Civitas SMP/MTs
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
54 | Pedoman Pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat
5 / (39.269 + 32) = 0,000117
o Perpustakaan SMA/K/MA:
Rumus : Jumlah Tenaga Perpustakaan SMA/K/MA
Jumlah Civitas SMA/K/MA
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
5 / (36.246 + 62) = 0,000125
Perpustakaan Khusus:
Rumus : Jumlah Unit Perpustakaan Khusus
Jumlah Pegawai/Karyawan
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
66 / 822.076 = 0,000081
4. UPLM4
Perpustakaan Umum:
o Perpustakaan Kabupaten/Kota:
Rumus : Jumlah Kunjungan per Hari Perpustakaan Kabupaten/Kota
Jumlah Populasi Kabupaten/Kota
Dengan demikian penghitungannya menjadi seperti ini:
130 / 1.778.980 = 0,000073
o Perpustakaan Kecamatan:
Rumus : Jumlah Kunjungan per Hari Perpustakaan Kecamatan
Jumlah Populasi Kabupaten/Kota
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
1 / 1.778.980 = 0,000001
o Perpustakaan Desa/Kelurahan:
Rumus : Jumlah Kunjungan per Hari Perpustakaan Desa/Kelurahan
Jumlah Populasi Kabupaten/Kota
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
3 / 1.778.980 = 0,000001
Perpustakaan Sekolah/Madrasah:
o Perpustakaan SD/MI:
Rumus : Jumlah Kunjungan per Hari Perpustakaan SD/MI
Jumlah Civitas SD/MI
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
13 / (107.835+70) = 0,000114
o Perpustakaan SMP/MTs:
Rumus : Jumlah Kunjungan per Hari Perpustakaan SMP/MTs
Jumlah Civitas SMP/MTs
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
20 / (39.269 + 32) = 0,000461
Perpustakaan Khusus:
Rumus : Jumlah Kunjungan per Hari Perpustakaan Khusus
Jumlah Pegawai/Karyawan
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
419 / 822.076 = 0,000510
5. UPLM5
Perpustakaan Umum:
o Perpustakaan Kabupaten/Kota:
Rumus : Jumlah Unit Perpustakaan Kabupaten/Kota Sesuai Standar
Jumlah Unit Perpustakaan Kabupaten/Kota
Dengan demikian penghitungannya menjadi seperti ini:
1/1=1
o Perpustakaan Kecamatan:
Rumus :
Jumlah Unit Perpustakaan Kecamatan yang Dibina Sesuai Standar
Jumlah Unit Perpustakaan Kecamatan
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
1/1=1
o Perpustakaan Desa/Kelurahan:
Rumus :
Jumlah Unit Perpustakaan Desa/Kel yang Dibina Sesuai Standar
Jumlah Unit Perpustakaan Desa/Kel
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
0 / 9 = 0,000000
Perpustakaan Sekolah/Madrasah:
o Perpustakaan SD/MI:
Rumus :
Jumlah Unit Perpustakaan SD/MI yang Dibina Sesuai Standar
Jumlah Unit Perpustakaan SD/MI
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
0 / 346 = 0,000000
o Perpustakaan SMP/MTs:
Rumus :
Jumlah Unit Perpustakaan SMP/MTs yang Dibina Sesuai Standar
Jumlah Unit Perpustakaan SMP/MTs
58 | Pedoman Pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
2 / 193 = 0,010363
o Perpustakaan SMA/K/MA:
Rumus :
Jumlah Unit Perpustakaan SMA/K/MA yang Dibina Sesuai Standar
Jumlah Unit Perpustakaan SMA/K/MA
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
6 / 166 = 0,036145
Perpustakaan Khusus:
Rumus : Jumlah Unit Perpustakaan Khusus yang Dibina Sesuai Standar
Jumlah Unit Perpustakaan Khusus
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
0 / 22 = 0,000000
6. UPLM6
Perpustakaan Umum:
o Perpustakaan Kabupaten/Kota:
Rumus :
Jml. Keterlibatan Masyarakat dlm Sosialisasi Perp. Kab/Kota
Jumlah Populasi Kabupaten/Kota
Dengan demikian penghitungannya menjadi seperti ini:
322.506 / 1.778.980 = 0,181287
o Perpustakaan Kecamatan:
Rumus :
Jml. Keterlibatan Masyarakat dlm Sosialisasi Perp. Kecamatan
Jumlah Populasi Kabupaten/Kota
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
32.251 / 1.778.980 = 0,018129
o Perpustakaan Desa/Kelurahan:
Rumus :
Jml. Keterlibatan Masyarakat dlm Sosialisasi Perp. Desa/Kelurahan
Jumlah Populasi Kabupaten/Kota
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
48.376 / 1.778.980 = 0,027193
Perpustakaan Sekolah/Madrasah:
o Perpustakaan SD/MI:
Rumus :
Jml. Keterlibatan Civitas Sekolah dlm Sosialisasi Perp. SD/MI
Jumlah Populasi Penduduk
60 | Pedoman Pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
64.501 / 1.778.980 = 0,036257
o Perpustakaan SMP/MTs:
Rumus :
Jml. Keterlibatan Civitas Sekolah dlm Sosialisasi Perp. SMP/MTs
Jumlah Populasi Penduduk
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
64.501 / 1.778.980 = 0,036257
o Perpustakaan SMA/K/MA:
Rumus :
Jml. Keterlibatan Civitas Sekolah dlm Sosialisasi Perp. SMA/K/MA
Jumlah Populasi Penduduk
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
80.627 / 1.778.980 = 0,045322
Perpustakaan Khusus:
Rumus :
Jumlah Karyawan yang Terlibat dalam Sosialisasi Perpustakaan Khusus
Jumlah Populasi Penduduk
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
16.125 / 1.778.980 = 0,009064
7. UPLM7
Perpustakaan Umum:
o Perpustakaan Kabupaten/Kota:
Rumus : Jumlah Kunjungan per Hari Perpustakaan Kabupaten/Kota
Jumlah Populasi Kabupaten/Kota
Dengan demikian penghitungannya menjadi seperti ini:
728 / 1.778.980 = 0,000409
o Perpustakaan Kecamatan:
Rumus : Jumlah Kunjungan per Hari Perpustakaan Kecamatan
Jumlah Populasi Kabupaten/Kota
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
73 / 1.778.980 = 0,000041
o Perpustakaan Desa/Kelurahan:
Rumus :
Jml. Keterlibatan Masyarakat dlm Sosialisasi Perp. Desa/Kelurahan
Jumlah Populasi Kabupaten/Kota
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
73 / 1.778.980 = 0,027193
Perpustakaan Sekolah/Madrasah:
o Perpustakaan SD/MI:
Rumus : Jumlah Kunjungan per Hari Perpustakaan SD/MI
Jumlah Civitas SD/MI
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
146 / (107.835+70) = 0,001279
o Perpustakaan SMP/MTs:
Rumus : Jumlah Kunjungan per Hari Perpustakaan SMP/MTs
Jumlah Civitas SMP/MTs
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
167 / (39.269 + 32) = 0,003957
o Perpustakaan SMA/K/MA:
Rumus : Jumlah Kunjungan per Hari Perpustakaan SMA/K/MA
Jumlah Civitas SMA/K/MA
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
182 / (36.246 + 62) = 0,004615
Perpustakaan Khusus:
Rumus : Jumlah Kunjungan per Hari Perpustakaan Khusus
Jumlah Pegawai/Karyawan
Maka penghitungannya menjadi seperti ini:
73 / 822.076 = 0,000089
Berikut adalah rincian rumus dari pengukuran UPLM1 hingga UPLM7 yang
telah diilustrasikan sebelumnya sebagai berikut:
Berikut adalah tabel rekapitulasi UPLM1 hingga UPLM7 untuk level provinsi
dengan rincian kabupaten/kota yang ada di wilayahnya:
Pada tabel bisa kita lihat kolom UPLM1 hingga UPLM7 yang merupakan
rekapitulasi dari semua kabupaten/kota di Provinsi DKI Jakarta. Semua
angka yang berada di kolom tersebut adalah hasil pengukuran berupa angka
rasio UPLM dari semua jenis perpustakaan setelah dikalikan dengan Angka
Koreksi Berdasarkan Tingkat Kepadatan.
Untuk mengukur skor IPLM Provinsi DKI Jakarta dan juga semua
kabupaten/kota di bawahnya, maka kita akan menjumlahkan mulai dari
angka rasio UPLM1 hingga UPLM7 dengan rumus tersebut di atas.
0,007168 + 1,139647 + 0,001477 + 0,026412 + 2,643709 + 0,129694 + 0,090722 x 100
7
Dengan demikian kita akan mendapati angka skor IPLM Provinsi DKI Jakarta
adalah sebesar 57,70.
Dari penghitungan skor IPLM nasional di atas kita mendapati angka 50,02
dengan peringkat Sedang atau Memenuhi Standar.
Setelah kita melakukan rekap skor IPLM per provinsi dan menghitung skor
IPLM nasional, maka kita akan melakukan pengurutan (sorting) berdasarkan
peringkat skor indeksnya seperti berikut:
1 JAWA TENGAH 0,00740 1,18478 0,00153 0,02860 2,61331 0,14260 0,13163 0,58712 58,71
2 DI YOGYAKARTA 0,00742 1,15450 0,00153 0,02969 2,61201 0,14120 0,14783 0,58488 58,49
3 JAWA TIMUR 0,00742 1,18429 0,00152 0,02939 2,61372 0,15323 0,10062 0,58431 58,43
4 JAWA BARAT 0,00732 1,15349 0,00152 0,02890 2,61436 0,14950 0,13210 0,58388 58,39
5 SULAWESI SELATAN 0,00720 1,16628 0,00147 0,02933 2,54135 0,17935 0,14369 0,58124 58,12
6 LAMPUNG 0,00762 1,15093 0,00153 0,02819 2,61126 0,13074 0,12951 0,57997 58,00
7 DKI JAKARTA 0,00717 1,13965 0,00148 0,02641 2,64371 0,12969 0,09072 0,57698 57,70
8 KALIMANTAN SELATAN 0,00684 1,12361 0,00132 0,02490 2,41514 0,17331 0,13505 0,55431 55,43
9 SUMATERA BARAT 0,00618 1,14944 0,00150 0,02732 2,21169 0,17940 0,14731 0,53183 53,18
10 KALIMANTAN TIMUR 0,00687 1,14453 0,00159 0,02113 2,21339 0,17220 0,14351 0,52903 52,90
11 JAMBI 0,00619 1,15125 0,00151 0,02121 2,11215 0,17180 0,14648 0,51580 51,58
12 BENGKULU 0,00696 1,15710 0,00157 0,02821 2,11221 0,17471 0,12534 0,51516 51,52
13 SUMATERA UTARA 0,00672 1,15713 0,00140 0,02710 2,11000 0,16268 0,13867 0,51481 51,48
14 SULAWESI TENGGARA 0,00722 1,13428 0,00150 0,02714 2,11148 0,17210 0,14573 0,51421 51,42
15 RIAU 0,00641 1,13829 0,00137 0,02543 2,10006 0,17842 0,14588 0,51369 51,37
16 SUMATERA SELATAN 0,00665 1,13035 0,00149 0,02343 2,11919 0,15577 0,12823 0,50930 50,93
17 NUSA TENGGARA BARAT 0,00662 1,10667 0,00141 0,02222 2,10269 0,17682 0,13599 0,50749 50,75
18 KALIMANTAN TENGAH 0,00612 1,09497 0,00145 0,02016 2,10508 0,17442 0,14573 0,50685 50,68
19 ACEH 0,00652 1,10789 0,00142 0,02013 2,10447 0,16150 0,13407 0,50514 50,51
20 BANTEN 0,00611 1,10267 0,00132 0,02114 2,09780 0,16666 0,13954 0,50503 50,50
21 SULAWESI TENGAH 0,00617 1,09600 0,00143 0,02134 2,09100 0,17211 0,14271 0,50439 50,44
22 SULAWESI BARAT 0,00615 1,15308 0,00124 0,02013 2,018035 0,17285 0,151865 0,50334 50,33
23 KEP. BANGKA BELITUNG 0,00679 1,14404 0,00131 0,02508 2,00860 0,16880 0,15114 0,50082 50,08
24 NUSA TENGGARA TIMUR 0,00518 1,12290 0,00141 0,02818 1,92156 0,16401 0,13116 0,48206 48,21
25 KALIMANTAN BARAT 0,00611 1,09107 0,00127 0,02208 1,94011 0,16488 0,12881 0,47919 47,92
26 BALI 0,00610 1,07353 0,00127 0,02005 1,85008 0,15967 0,12871 0,46277 46,28
27 PAPUA BARAT 0,00515 1,09030 0,00124 0,02020 1,85003 0,12372 0,12905 0,45996 46,00
28 MALUKU UTARA 0,05110 1,13090 0,00118 0,01810 1,73001 0,11372 0,14682 0,45598 45,60
29 KEP. RIAU 0,00617 1,10595 0,00120 0,01845 1,43017 0,13110 0,13917 0,40460 40,46
30 KALIMANTAN UTARA 0,00577 1,09120 0,00115 0,01969 1,45006 0,11417 0,14178 0,40340 40,34
31 SULAWESI UTARA 0,00513 1,08356 0,00114 0,01810 1,43006 0,11150 0,13137 0,39727 39,73
32 MALUKU 0,00512 1,03259 0,00112 0,01710 1,42031 0,11654 0,12294 0,38796 38,80
33 PAPUA 0,00510 1,05212 0,00115 0,01700 1,40004 0,11195 0,11409 0,38592 38,59
34 GORONTALO 0,00508 1,01072 0,00113 0,01712 1,40021 0,11082 0,11056 0,37938 37,94
0,00771 1,12088 0,00137 0,02331 2,06192 0,15241 0,13405 0,50024
50,02
SKOR IPLM NASIONAL
Dari urutan peringkat di atas kita bisa membuat grafik atau infografis:
1. Lima provinsi dengan peringkat skor indeks teratas (Top 5)
Bab IV – Penutup
4.1. Kesimpulan
4.2. Rekomendasi Kebijakan
Disamping hal tersebut diatas, buku pedoman ini menjelaskan tentang rumusan
pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (selanjutnya disebut
IPLM) mulai dari pengukuran tiap komponen Unsur Pembangun Literasi
Masyarakat (UPLM) yang terdiri atas 5 (lima) unsur yang dibagi dengan Aspek
Masyarakat (AM). Diharapkan metode penghitungan IPLM ini dilaksanakan
secara berjenjang mulai dari Dinas Perpustakaan Kabupaten/Kota untuk
menghitung angka indeks berskala kabupaten/kota, kemudian dihitung secara
kolektif berdasarkan cakupan kewilayahan oleh Dinas Perpustakaan Provinsi
untuk menghitung angka indeks berskala provinsi, dan dihitung secara kolektif
per provinsi oleh Perpustakaan Nasional untuk menghitung angka indeks
berskala nasional. Oleh karena itu penyajian cara penghitungan dalam buku
pedoman ini disajikan secara berjenjang mulai dari level kabupaten/kota,
provinsi dan nasional.
Untuk itu penguatan peran sisi hulu dalam rangka peningkatan indeks literasi
masyarakat dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran pemerintah daerah
tentang pentingnya pembangunan literasi masyarakat dalam meningkatkan
daya saing daerah. peran literasi menjadi bagian penting dalam pencapaian
tujuan pembangunan nasional dan daerah dalam membangun produk
komparatif suatu daerah sesuai dengan potensi masing-masing.
ASPEK MASYARAKAT
ANGKA
LUAS ANGKA
NO. NAMA PROVINSI POPULASI TINGKAT KOREKSI
WILAYAH PER PEMBAGI
PROVINSI KEPADATAN BDSRKAN
PROVINSI RATIO
(2020) (Jiwa/Km²) TINGKAT
(Km²) PROVINSI
KEPADATAN
1 ACEH 57.956,00 5.371.532 3.000 93 1,0
2 SUMATERA UTARA 72.981,23 14.562.549 4.000 200 1,0
3 SUMATERA BARAT 42.012,89 5.534.472 3.000 132 1,0
4 RIAU 87.023,66 6.394.087 3.000 73 1,0
5 JAMBI 50.058,16 3.624.579 3.000 72 1,0
6 SUMATERA SELATAN 91.592,43 8.600.765 3.500 94 1,0
7 BENGKULU 19.919,33 1.991.800 2.500 100 1,0
8 LAMPUNG 34.623,80 8.447.737 3.500 244 1,0
9 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 16.424,06 1.488.792 2.500 91 1,0
10 KEPULAUAN RIAU 8.201,72 2.189.653 2.500 267 1,0
11 DKI JAKARTA 664,01 10.562.090 3.500 15.907 2,5
12 JAWA BARAT 35.377,76 49.316.712 6.000 1.394 1,5
13 JAWA TENGAH 32.800,69 34.718.200 6.000 1.058 1,5
14 DI YOGYAKARTA 3.133,15 3.842.932 3.000 1.227 1,5
15 JAWA TIMUR 47.803,49 39.698.631 6.500 830 1,0
16 BANTEN 9.662,92 12.927.316 4.000 1.338 1,5
17 BALI 5.780,06 4.336.900 3.000 750 1,0
18 NUSA TENGGARA BARAT 18.572,32 5.070.385 3.000 273 1,0
19 NUSA TENGGARA TIMUR 48.718,10 5.541.394 3.000 114 1,0
20 KALIMANTAN BARAT 147.307,00 5.069.127 3.000 34 1,0
21 KALIMANTAN TENGAH 153.564,50 2.714.859 3.000 18 1,0
22 KALIMANTAN SELATAN 38.744,23 4.244.096 3.000 110 1,0
23 KALIMANTAN TIMUR 129.066,64 3.721.389 3.000 29 1,0
24 KALIMANTAN UTARA 75.467,70 742.245 2.500 10 1,0
25 SULAWESI UTARA 13.892,47 2.621.923 3.000 189 1,0
26 SULAWESI TENGAH 61.841,29 3.054.020 3.000 49 1,0
27 SULAWESI SELATAN 46.717,48 8.851.200 3.500 189 1,0
28 SULAWESI TENGGARA 38.067,70 2.704.737 3.000 71 1,0
29 GORONTALO 11.257,07 1.202.631 2.500 107 1,0
30 SULAWESI BARAT 16.787,18 1.380.256 2.500 82 1,0
31 MALUKU 46.914,03 1.802.870 2.500 38 1,0
32 MALUKU UTARA 31.982,50 1.255.771 2.500 39 1,0
33 PAPUA 319.036,05 3.379.302 3.000 11 1,0
34 PAPUA BARAT 102.955,15 959.617 2.500 9 1,0