Anda di halaman 1dari 33

KEMENTERI&N KET@AG&KERJAAN REPUBLIK IND0NES&

DIREKTORAT JENDERAL
PEUBINAAN PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVAAS

KEPUTUSAN DlREKTUR .JENDERAL


PEMBINAAN PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVITA8
IJOMOR 2/77|/HK.05/01/2023
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAM DAN MATERI
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

DENOAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITA9,

Menimbang a. bahwa dalam rangka penpelenggaraan Pelatihan


Berbasis Kompetenai (PBK) yang efeNf dan efisien oleh
lembaga pe&tihan kerja, perlu dieusun pedoman
penyusunan program dan materi PBK;
b. bahwa KepuNean DimMur Jenderal Pembinaan
Pelatihan dan Pfodukavitas Nomor
2J554/LP.00.01JVIIJ2020 tentang Rdoman
Penyusunan Program dan Materi Pelatihan Berbaais
Kompetensi sudah tidak sesuai dengan perkembangan
kebutuhan pelatihan ke;ja, eehingga perlu dirceiu dan
disempumakan aeauai kebutuhan pelatihan;
c. bahwa berdaearkan pertimbangan se&gaimana
dimakeud dalam huruf a dan hwuf b, perlu
menetapkan Keputusan Direk%r Jenderal Pembinaan
Pelatihan Vokasi dan Produktivitas tentang Pedoman
Penyusunan Program dan Materi Pelatihan Berbasis
Kompetensi;
Mengingat
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun flO03 tentang
Ketenagakerjaan (Rmbaran Negam Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara
Repub?k Indonesia Nomor 4279J;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang
Sietem Pelatihan Ketja Nasional {Lcmbaran Negam
Republik Ldonesia Tahun 2006 Nomor 67, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indoneeia Nomor 4b37);
Berbasis Kompetensi, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
KEEMPAT Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berl i pada
tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal li. Maret ZO23

DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN


PELATIHAN VOKASI DAN
TAS,

WAN
NIP 19630715 198903 1 002
-5-

kualitas suatu proees pelatihan berbasis kompetensi yang dilakukan oleh eetiap
lembaga pelatihan k@a/vokasi mehputi Rmbaga Pelatihan Kerja pemerintah,
Rmbaga Pelatihan Kezja pemeahaan, dan Rmbaga Pelatihan Kerja swasta.
Program pelatihan dan materi pelatihan merupakan aarana pelatihan J'an8
digunakan ecbagai rujukan utama dalam mentransformaei pengctahuan,
keterampilan, dan sikap kerja kepada peeerta pelatihan untuk mencapm
kompetensi tertentu. Sebagai acuan transformasi, maka sua% program
pelatihan dan materi pelatihan, harus dideeain sedemiman rupa gunm
menghasilkan p»a kompetensi yang diinginkan. Oleh kamna itu penyusunan
program pelatihan berbasis kompetensi harus diidentifikasi dengan tepat
kebutuhan kompetensi yang diperlukan oleh dunia usaha/industri melalui
suatu proees dan kaidah-kaidah yang ditentukan. Demikian pula dalam
penjrusunan materi pe&tihan yang harue dieusun berdaearkan dan selaras
dengan program pelatihan. Hal ini semuanya memerlukan cara, teknik dan
metode yang tepat dalam melakukan pcnyueunannya.

B. Tujuan dan Saearan


1. Tujuan
Pedoman ini benujuan untuk memberikan acuan bagi pih& yang
terkait dalam penyuaunan program dan materi pelabhan Arbaais
kompetensi seauai dengan keRn%an dan krioria yang dipersyaratkan.
2. Sasran
Sasaran pedoman ini me?puti:
a. Tersusunnya program dan materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan
paaar kerJa;
b. Terbentuknya pemahaman yang sama dalam penyusunan program
dan maori pelatihan;
c. Tereedianya progmm pelatihan dan materi pelatihan 3'ang
implenientañf.

C. Pengertian
Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan:
1. Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerJa yang
menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup
pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan standar j'mg
ditetapkan dan pereyaratan di tempat kerja.
2. Pelatihan kerja adalah keselumhan kegiatan untuk memberi,
memperoleh, meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja,
produktivitas, disiplin, smp, dan etos kerja pada tingkat keorampUan
dan keahlian tertentu wsuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau
pekerjaan.
3. Kompetensi kerja adalah kemampuan RrJa eetiap indieidu yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan/keahlian dan sikap kerja
yang eesuai dengan standar kompetcnsi yang ditetapkan.
4. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indoneeia yang selanjutnya disingkat
SKKm adalah mmusan kemampuan ke;ja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian aerta sikap ketja yang
relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan
eesuai dengan ketentuan peratwan perundang-undangan.
5. Standar Kompeonsi Kerja Khusue yang selanjutnya disingkat SKKK
adalah etandar kompetensi kezja yang dikembangkan dan digunakan
oleh organieaei untuk memenuhi tujuan internal organieasinya sendiri
dan/atau untuk memenum kebutuhan organieaei lain yang memiliki
ikatan kerJasama dengan organisasi yang bersangkutan atau
organisasi lain yang memerlukan,
0. Standar Kompetensi Kerja Lternasional yang aclanjutnya disingkat SKKI
adalah etandar kompetensi kezja yang dikeaibanglcan dan dimtapkan oleh
suatu organisasi multinasional dan digunakan secara inRmasional.
7. Lembaga Pe&tihan Kerja adalah instanei pemerintah atau badan hukum
yang memenuhi persyaratan untuk menyelenggarakan pelatihan kerja;
8. Kebutuhan pelatihan adalah kesenjangan antara kompetensi yang
dipersyaratkan oleh pengguna atau suatu jabatan OrtenN dengan
kompetensi yang dimiliki calon peaerta Pe&tihan.
9. Program PeAtihan Berbasis Kompetensi adalah suatu rumusan tertuUs
yang memuat eceara sistematis tentang pemaketan unit kompetensi
sesuai dengan area kompetensi jabatan pada area pekerjaan ecbagai
acuan dalam penyelenggaraan pelabhan berbaeis Kompetensi.
10.Kurikulum adalah suatu naskah panduan mengenai pengalaman,
pcngctahuan, k*c pilan dsn slap pedMku yang
hsrus‹fdapaUmn pesena pelatihan agar dapat melaksanakan pekerjaan
eceara profeaional.
11.Silabua adalah penjabaran dari kurikulum pelatihan yang merupakan
waian pokok materi pelatihan dari eeaap unit kompetensi dengan
indikator capaian kompetensi serta mencakup aapek pengetahuan, daw
keorampilan dari sikap kezja.
12. Kelompok SubstansiJInti adalah nama materi pelatihan danJatau unit
kompetensi yang beraumber dari Standar Kompetensi Kerja.
13. Kelompok Penunjang adalah nama materi pelatihan dan/atau unit
kompetcnsi yang mendukung tcrcapainya tujuan pelatihan.
-7-

14.On the Job Gaining yang selanjunya disingkat OJT adalah kegiatan
peserta pelatihan melakukan praktik/unjuk kerja secara nyata di
perusahaan/tempat kerja dengan bimbingan instruktur/pekerja vang
ditugasi untuk membimbing guna mendapatkan pengalaman kerja
sesuai materi pelatihan yang diterima pada saat berlatih di tempat
pelatihan;
15. Materi Pelatihan adalah serangkaian panduan materi pelatihan yang
memenuhi standar kompetensi atau ukuran tertentu dan digunakan
dalam proses pelatihan;
BAB II
PENYUSUNAN PROGRAM PELABHAN BERBASIS KOMPETENSI

A. Pengorganisasian
Penyusunan Program Pelatihan dilakukan oleh pemangku Rpentingan
antara lain instruktur, Dunia Uaaha dan Dunia lndustri (DUDIJ. pakar dan
prakasi yang kompeten di bidangnya.
B. Tahapan Penyueunan
Penyusunan program PBKmerupakan proece men3vsun substansi
program pelatihan secara sistematis sehingga siap menjadi acuan dalam
proses pelatihan.
Pada prinsipnya tahapan penyusunan program pelatihan sebagaimana
tercantum dalam diagram berikut ini:

Diagram 1. Talmpan Penyusunan Program Pelatihan

1. Identifikasi Kebu%han Pelatihan


Mempakan upaya untuk mengetahui jenis/program pe&tihan J'ang
hams dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/tuntutan kompetensi
8umbcr Daya Manusia (SDM)/tenaga kerja yang dipersyaratkan oleh
DUDI.
KebuLhan terhadap jenie/program pelatihan diidentifikaei berdaearkan
potensi wilayah, pereyaratan jabatan dalam sua% peruaahaan atau
kesenjangan (qppJ kompconsi yang dimiliki oleh SDM/tenaga kerja.
Adapun output dari kegiatan idcnUñ tasi pe&tihan ini yai%
Orausunnpa dokumen 7l•niniri9 Need Anofysis (TNA) sebagaimana
tercan%m dalam Format 1.
Hasil identiFikaei sebagaimana dimaksud, dice&askan dengan
ketersediaan standar kompetensi baik SKKNI, SKKK maupun SKKI.
Dengan penyelaraaan pada standar kompetensi yang tersedia, maka
hasil akhir dari identifikaai kebutuhan pelatihan adalah jenis atau
program pelatihan yang dikelompokan menjadi 3 (tiga} jenis yaitu:
a) Kualifikasi nasional mengacu kepada Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKN1}.
b) ,Klaster bempa kumpulan unit kompetensi yang merupakan:
• Progmm pelatihan berbasis okupasi atau jabatan kerja; dan
• Program pelatihan berbasia non okupasi atau bukan jabatan ketja
c} Unit kompeonsi bila suatu pelatihan hanya membutuhkan 1 (sa%}
unit kompetensi.
2. Pemmusan Program
Perumusan program pelatihan merupakan proseg IOCnyusun progmm
pelatihan pada format yang ditentukan, pembahasaw dan
menyempumakan draf program.
a. Verifikaei Program
Verifikasi progmm mempakan proeee melihat keseeuaian hasil TNA
berdaearkan Rbutuhan serta penilaian kcsesuaian rancangan dari
suatu perumuean program terhadap ketentuan dan/atau acuan yang
telah ditetapkan. Veriflkaai dilakukan oleh veriftkator yang ditunjuk
oleh pimpinan lembaga untuk memastikan bahwa program PBK yang
disusun telah eesuai dengan keten%an yang berlaku. Adapun format
verifikasi eebagaimana tercantum dalam Format.2.
Pcngeeahan Program
Pengeeahan program merupakan proees pcnerbitan dokumen program
pelatihan yang disertai dengan pemberian kode program pelatihan yang
disahkan oleh Direktorat Bina Standardisasi Kompetensi dan Program
Pelatihan (terkhusus kategori publik} dan/atau masing-maeing UPTP
(untuk kategori private}, yang aelanjumya dapat diterapkan dalam
penyelenggaraan peAtihan.
5. Validasi
Validasi merupakan proses melihat kesesuaian format dan untuk
memastikan penerapan isi program pelatihan aeeuai dengan kebutuhan,
dan dapat diimplemcntasikan di LPK aerta memastikan penggunaan
standar kompetensi yang masih Arlaku. Validasi dilakukan melalui
monitoring, koneultaai dengan pemangku kepentingan, danJatau
evaluasi yang dituangkan dalam ben%k dokumen eekurang-kurangnya
bempa lembar validasi atau dalam bentuk laporan kegiatan.

o. Reviei
Revisi program pelatihan dilakukan untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan pengguna dan menyelaraskan dengan standar kompetensi
yang masih berlaku.
-10-

C. Struktur Program
Struktur program PBK terdiri atas:
1) Informasi umum program;
2) Kurikulum;
3) Silabus;
4J Daftar peralatan;
5) Daftar bahan; dan
6) Daftar tim penyusun.
Penulisari struktur program sebagaimana tercantum dalam lampiran
Format 3.

1. Tata Cara Penulisan Program Pelatihan:


a) Judul
Oudul program pelatihan dituangkan sesuai dengan jenis program
yang ditetapkan. Contoh:
- Sekretaris level 4;
- Operator mesin frais; atau
- Menjahit pakaian anak.
bJ Kode
Kode program pelatihan berisi kombinasi huruf dan angka untuk
memudahkan identifikasi program. Contoh penulisannya selaagai
berikut:

C 0 1 K:E IC 0 1 1 234 K2 22 L 02 4 0 0 1 0 1
(a) (b) (c) (d) (e) (fj (g) t (h) (i) (j)

a. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha lndonesia (KBLIJ, diisi 3 (tiga)


digit angka ter depan sesuai dengan klasifikasinya;
b. Inisial Kejuruan, diisi 3 (tiga} huruf yang mewakili nama kejuruan
sesuai nomenklatur kejuruannya;
C. Sub Bidang Keahlian, diisi 2 (duaJ digit angka sesuai nomenklatur
kejuruannya;
d. Klasifikasi Baku Jabatan Indonesia (K£ JI), diisi 4 (empat) digit
angka terdepan sesuai dengan klasifikasinya;
e. Denis program, diisi 1 (satuJ huruf dan 1 (satuJ digit angka. J2
(KKNI level 2), K1 (Plaster), U1 (Unit Kom etensi);
t. Tahun terbit, diisi 2 (dna) digit angka terakhir tahun terbit

g. Bentuk Pelatihan diisi dengan L=Lurir g, D=Daring den B=Bauran;


-11-

h. Durasi, diiei 4 (empat} digit angka yang menunjukkan lama uaktu


pelabhan dalam hi%ngan Jam Pelatihan (£tP} Q45 menit setiap 1
(sa%J JP;
i. Versi program, dllRl 2 {duaJ digit angka yang mewakili variaei
program yang pemah dibuat; dan
j. Umtan pcnerbitan progmm, diisi 2 (dna) digit angka yang
menunjukkan nomor untan pcnerbitan program yang sejenis.
Kode program akan ditetapkan Dire%orat Bina Standardieasi
Kompetensi dan Program Pelatihan, Kementerian Ketenagakerjaan,
setelah ueulan program disetujui.
c) £tenis
Jenis progmm dikemas berdaearkan haeil identifikasi kebutuhan
Pelatihan. Program Rlatihan yang disusun dapat dilakukan
berdasarkan kualifikasi national, klaster, dan unit kompetensi.
d) Metode Pelatihan
Metode pelatihan adalah cara penyampaian pelatihan melalui luar
jaringan 9uring, dalam jaringan (daring), dan
penggabungan/kombinasi antara luar jaringan dan dalam jaringan

Tujuan pelatihan adalah abstraksi yang menggambarkan


kemampuan, kondisi, standar yang harus dicapai peserta pelatihan
eampai dengan akhir proeee pelatihan kerja, dengan demikian unour-
unaur yang terkandung dalam tujuan pelatihan mc?puti:
a. Subjek belajar (peserta);
b. Pernyataan ingin dicapai (kompetenJ;
c. Kata ke;ja aktif seperti: menyusun, mengelola, menggunakan, dan
seterusnya;
d. Objck yang dipelajari;
e. Menguraikan cakupan pe&tihan yang menggambarkan
kesenjangan kemampuan (luck oJskif9;
f. Merupakan kalimat yang menggambarkan keseluruhari tujuan
pelatihan; dan
g. Menggambarkan uraian ringkas jabatan/pekerjaan.

&risi informasi yang komprehensH tentang. kemampuan yang


dimiliki untuk melakukan suatu pekerjaan baik eceara teknia maupun
manajerial.

Anda mungkin juga menyukai