PDF Kepdirjen Kemnaker Ri No 2 771 hk05 III 2023
PDF Kepdirjen Kemnaker Ri No 2 771 hk05 III 2023
DIREKTORAT JENDERAL
PEUBINAAN PELATIHAN VOKASI DAN PRODUKTIVAAS
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal li. Maret ZO23
WAN
NIP 19630715 198903 1 002
-5-
kualitas suatu proees pelatihan berbasis kompetensi yang dilakukan oleh eetiap
lembaga pelatihan k@a/vokasi mehputi Rmbaga Pelatihan Kerja pemerintah,
Rmbaga Pelatihan Kezja pemeahaan, dan Rmbaga Pelatihan Kerja swasta.
Program pelatihan dan materi pelatihan merupakan aarana pelatihan J'an8
digunakan ecbagai rujukan utama dalam mentransformaei pengctahuan,
keterampilan, dan sikap kerja kepada peeerta pelatihan untuk mencapm
kompetensi tertentu. Sebagai acuan transformasi, maka sua% program
pelatihan dan materi pelatihan, harus dideeain sedemiman rupa gunm
menghasilkan p»a kompetensi yang diinginkan. Oleh kamna itu penyusunan
program pelatihan berbasis kompetensi harus diidentifikasi dengan tepat
kebutuhan kompetensi yang diperlukan oleh dunia usaha/industri melalui
suatu proees dan kaidah-kaidah yang ditentukan. Demikian pula dalam
penjrusunan materi pe&tihan yang harue dieusun berdaearkan dan selaras
dengan program pelatihan. Hal ini semuanya memerlukan cara, teknik dan
metode yang tepat dalam melakukan pcnyueunannya.
C. Pengertian
Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan:
1. Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerJa yang
menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup
pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan standar j'mg
ditetapkan dan pereyaratan di tempat kerja.
2. Pelatihan kerja adalah keselumhan kegiatan untuk memberi,
memperoleh, meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja,
produktivitas, disiplin, smp, dan etos kerja pada tingkat keorampUan
dan keahlian tertentu wsuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau
pekerjaan.
3. Kompetensi kerja adalah kemampuan RrJa eetiap indieidu yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan/keahlian dan sikap kerja
yang eesuai dengan standar kompetcnsi yang ditetapkan.
4. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indoneeia yang selanjutnya disingkat
SKKm adalah mmusan kemampuan ke;ja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian aerta sikap ketja yang
relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan
eesuai dengan ketentuan peratwan perundang-undangan.
5. Standar Kompeonsi Kerja Khusue yang selanjutnya disingkat SKKK
adalah etandar kompetensi kezja yang dikembangkan dan digunakan
oleh organieaei untuk memenuhi tujuan internal organieasinya sendiri
dan/atau untuk memenum kebutuhan organieaei lain yang memiliki
ikatan kerJasama dengan organisasi yang bersangkutan atau
organisasi lain yang memerlukan,
0. Standar Kompetensi Kerja Lternasional yang aclanjutnya disingkat SKKI
adalah etandar kompetensi kezja yang dikeaibanglcan dan dimtapkan oleh
suatu organisasi multinasional dan digunakan secara inRmasional.
7. Lembaga Pe&tihan Kerja adalah instanei pemerintah atau badan hukum
yang memenuhi persyaratan untuk menyelenggarakan pelatihan kerja;
8. Kebutuhan pelatihan adalah kesenjangan antara kompetensi yang
dipersyaratkan oleh pengguna atau suatu jabatan OrtenN dengan
kompetensi yang dimiliki calon peaerta Pe&tihan.
9. Program PeAtihan Berbasis Kompetensi adalah suatu rumusan tertuUs
yang memuat eceara sistematis tentang pemaketan unit kompetensi
sesuai dengan area kompetensi jabatan pada area pekerjaan ecbagai
acuan dalam penyelenggaraan pelabhan berbaeis Kompetensi.
10.Kurikulum adalah suatu naskah panduan mengenai pengalaman,
pcngctahuan, k*c pilan dsn slap pedMku yang
hsrus‹fdapaUmn pesena pelatihan agar dapat melaksanakan pekerjaan
eceara profeaional.
11.Silabua adalah penjabaran dari kurikulum pelatihan yang merupakan
waian pokok materi pelatihan dari eeaap unit kompetensi dengan
indikator capaian kompetensi serta mencakup aapek pengetahuan, daw
keorampilan dari sikap kezja.
12. Kelompok SubstansiJInti adalah nama materi pelatihan danJatau unit
kompetensi yang beraumber dari Standar Kompetensi Kerja.
13. Kelompok Penunjang adalah nama materi pelatihan dan/atau unit
kompetcnsi yang mendukung tcrcapainya tujuan pelatihan.
-7-
14.On the Job Gaining yang selanjunya disingkat OJT adalah kegiatan
peserta pelatihan melakukan praktik/unjuk kerja secara nyata di
perusahaan/tempat kerja dengan bimbingan instruktur/pekerja vang
ditugasi untuk membimbing guna mendapatkan pengalaman kerja
sesuai materi pelatihan yang diterima pada saat berlatih di tempat
pelatihan;
15. Materi Pelatihan adalah serangkaian panduan materi pelatihan yang
memenuhi standar kompetensi atau ukuran tertentu dan digunakan
dalam proses pelatihan;
BAB II
PENYUSUNAN PROGRAM PELABHAN BERBASIS KOMPETENSI
A. Pengorganisasian
Penyusunan Program Pelatihan dilakukan oleh pemangku Rpentingan
antara lain instruktur, Dunia Uaaha dan Dunia lndustri (DUDIJ. pakar dan
prakasi yang kompeten di bidangnya.
B. Tahapan Penyueunan
Penyusunan program PBKmerupakan proece men3vsun substansi
program pelatihan secara sistematis sehingga siap menjadi acuan dalam
proses pelatihan.
Pada prinsipnya tahapan penyusunan program pelatihan sebagaimana
tercantum dalam diagram berikut ini:
o. Reviei
Revisi program pelatihan dilakukan untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan pengguna dan menyelaraskan dengan standar kompetensi
yang masih berlaku.
-10-
C. Struktur Program
Struktur program PBK terdiri atas:
1) Informasi umum program;
2) Kurikulum;
3) Silabus;
4J Daftar peralatan;
5) Daftar bahan; dan
6) Daftar tim penyusun.
Penulisari struktur program sebagaimana tercantum dalam lampiran
Format 3.
C 0 1 K:E IC 0 1 1 234 K2 22 L 02 4 0 0 1 0 1
(a) (b) (c) (d) (e) (fj (g) t (h) (i) (j)