NIM : 02022682327021
PASAL 33 (1) Syarat untuk dapat (1) Syarat untuk dapat diangkat
KETENTUAN diangkat menjadi Notaris menjadi Notaris Pengganti dan
MENJADI NOTARIS Pengganti, Notaris Pengganti Pejabat Sementara Notaris adalah
Khusus, dan Pejabat warga negara Indonesia yang
Sementara Notaris adalah berijazah sarjana hukum dan telah
warga negara Indonesia yang bekerja sebagai karyawan kantor
berijazah sarjana hokum dan Notaris paling sedikit 2 (dua)
telah bekerja sebagai tahun berturut-turut.
karyawan kantor Notaris (2) Ketentuan yang berlaku bagi
paling sedikit 2 (dua) tahun Notaris sebagaimana dimaksud
berturutturut. dalam Pasal 4, Pasal 15, Pasal 16,
(2) Ketentuan yang berlaku dan Pasal 17 berlaku bagi Notaris
bagi Notaris sebagaimana Pengganti dan Pejabat Sementara
dimaksud dalam Pasal 15, Notaris, kecuali Undang-Undang
Pasal 16, dan Pasal 17 ini menentukan lain.
berlaku bagi Notaris
Pengganti, Notaris Pengganti
Khusus, dan
Pejabat sementara Notaris,
kecuali Undang-Undang ini
menentukan lain.
PASAL 34 (1) Apabila dalam satu Dihapus
wilayah jabatan hanya
terdapat 1 (satu) Notaris,
Majelis PengawasDaerah
dapat menunjuk Notaris
Pengganti Khusus yang
berwenang untuk membuat
aktauntuk kepentingan
pribadi Notaris tersebut atau
keluarganya.
(2) Penunjukan sementara
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak disertai dengan
serahterima Protokol Notaris.
(3) Notaris Pengganti Khusus
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) wajib diambil
sumpah/janjijabatan oleh
Menteri atau pejabat yang
ditunjuk.
PASAL 48 (1) Isi akta tidak boleh diubah 1)Isi Akta dilarang untuk diubah
PERUBAHAN ISI atau ditambah, baik berupa dengan:
AKTA penulisan tindih, a. diganti;
penyisipan,pencoretan, atau b. ditambah;
penghapusan dan c. dicoret;
menggantinya dengan yang d. disisipkan
lain. e. dihapus; dan/atau
(2) Perubahan atas akta f. ditulis tindih.
berupa penambahan, (2)Perubahan isi Akta
penggantian, atau pencoretan sebagaimana dimaksud pada ayat
dalam akta hanyasah apabila (1) huruf a, huruf b, huruf c, dan
perubahan tersebut diparaf huruf d dapat dilakukan dan sah
atau diberi tanda pengesahan jika perubahan tersebut diparaf
lain oleh penghadap,saksi, atau diberi tanda pengesahan lain
dan Notaris. oleh penghadap, saksi, dan
Notaris.
(3)Pelanggaran terhadap
ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2)
mengakibatkan suatu Akta hanya
mempunyai kekuatan pembuktian
sebagai akta di bawah tangan dan
dapat menjadi alasan bagi pihak
yang menderita kerugian untuk
menuntut penggantian biaya, ganti
rugi, dan bunga kepada Notaris.
PASAL 49 (1)Setiap perubahan atas akta (1) Setiap perubahan atas Akta
dibuat di sisi kiri akta. sebagaimana dimaksud dalam
(2)Apabila suatu perubahan Pasal 48 ayat (2) dibuat di sisi kiri
tidak dapat dibuat di sisi kiri Akta.
akta, perubahan tersebut (2) Dalam hal suatu perubahan
dibuat padaakhir akta, tidak dapat dibuat di sisi kiri Akta,
sebelum penutup akta, dengan perubahan tersebut dibuat pada
menunjuk bagian yang diubah akhir Akta, sebelum penutup
atau dengan menyisipkan Akta, dengan menunjuk bagian
lembar tambahan. yang diubah atau dengan
(3) Perubahan yang dilakukan menyisipkan lembar tambahan.
tanpa menunjuk bagian yang (3)Perubahan yang dilakukan
diubah mengakibatkan tanpa menunjuk bagian yang
perubahan tersebut batal. diubah mengakibatkan perubahan
tersebut batal.
(4)Pelanggaran terhadap
ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2)
mengakibatkan suatu Akta hanya
mempunyai kekuatan pembuktian
sebagai akta di bawah tangan dan
dapat menjadi alasan bagi pihak
yang menderita kerugian untuk
menuntut penggantian biaya, ganti
rugi, dan bunga kepada Notaris.
PASAL 50 (1) Apabila dalam akta perlu Jika dalam Akta perlu dilakukan
dilakukan pencoretan kata, pencoretan kata, huruf, atau
huruf, atau angka, hal angka, pencoretan dilakukan
tersebutdilakukan demikian sedemikian rupa sehingga tetap
rupa sehingga tetap dapat dapat dibaca sesuai dengan yang
dibaca sesuai dengan yang tercantum semula, dan jumlah
tercantumsemula, dan jumlah kata, huruf, atau angka yang
kata, huruf, atau angka yang dicoret dinyatakan pada sisi kiri
dicoret dinyatakan pada sisi Akta.
akta. (2) Pencoretan sebagaimana
(2) Pencoretan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dimaksud pada ayat (1) dinyatakan sah setelah diparaf
dinyatakan sah setelah diparaf atau diberi tanda pengesahan lain
atau diberitanda pengesahan oleh penghadap, saksi, dan
lain oleh penghadap, saksi, Notaris.
dan Notaris. (3) Dalam hal terjadi perubahan
(3) Apabila terjadi perubahan lain
lain terhadap perubahan terhadap pencoretan sebagaimana
sebagaimana dimaksud pada dimaksud pada ayat (2),
ayat (2), perubahan itu perubahan itu dilakukan pada
dilakukan pada sisi akta sisikiri Akta sesuai dengan
sesuai dengan ketentuan ketentuansebagaimana
dalam Pasal 49. dimaksud dalam Pasal 49 ayat (2).
(4) Pada penutup setiap akta (4) Pada penutup setiap Akta
dinyatakan jumlah perubahan, dinyatakan tentang ada atau tidak
pencoretan, dan penambahan adanya perubahan atas
pencoretan.
Pasal 91B
Peraturan pelaksanaan dari
Undang-Undang ini harus
ditetapkan paling lama 1 (satu)
tahun terhitung sejak
Undang-Undang ini diundangkan.
Perubahan UUJN Lama ke UUJN baru, tidak menggambarkan suatu perubahan secara
filosofi dan norma dan teori hokum yang berlaku. Hal ini terlihat dari penyesuaian
dalam perubahan, terkesan tambal sulam, dan tidak bermakna sebagaimana perubahan
tersebut, terhadap jabatan Notaris sebagai pejabat yang ditunjuk oleh UU untuk
membuat akta-akta otentik, yang memiliki nilai otentisitas sebagai bukti yang
sempurna. Seharusnya dalam perubahan tersebut, harusnya memetakan segala
permasalahan yang sedang dijalankan oleh seorang Notaris.