Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP FILSAFAT PENDIDIKAN YANG DITINJAU


DARI DIMENSI AKSIOLOGIS
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah : Filsafat dan Nilai Budaya Pendidikan
Dosen Pengampu : Fitriyah Amaliyah, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Hidayatun Nadiyah (202333231)
Arina Shofia Zumala (202333234)
Adzin Eka Lindi (202333222)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN 2023

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
KATA PENGANTAR..............................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................4
1.3 Tujuan.............................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................5
2.1 Pengertian Filsafat..........................................................................................................5
2.2 Pengertian Filsafat Pendidikan.....................................................................................5
2.3 Tujuan Filsafat Pendidikan...........................................................................................5
2.4 Arti Aksiologis................................................................................................................6
2.5 Hubungan Aksiologi dengan Pendidikan.....................................................................6
2.6 Kegunaan Aksiologis dalam Ilmu Pendidikan........................................................7
BAB III......................................................................................................................................9
PENUTUP.............................................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN...............................................................................................................9
3.2 KRITIK DAN SARAN...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep Filsafat
Pendidikan yang ditinjau dari Dimensi Aksiologis” yang dapat selesai tepat waktu. Sholawat
serta salam senantiasa tercurah kepada baginda kita tercinta Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas Ibu Fitriyah
Amaliyah, S.Pd., M.Pd. Pada mata kuliah Filsafat dan Nilai Budaya Pendidikan, bagi para
pembaca dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fitriyah Amaliyah, S.Pd., M.Pd. selaku
dosen mata kuliah Filsafat dan Nilai Budaya Pendidikan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Kudus, 02 Oktober 2023

Pemakalah

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Filsafat pendidikan adalah cabang filsafat yang mendalami berbagai aspek
pendidikan, termasuk tujuan, metode, dan nilai-nilai yang mendasarinya. Dalam
makalah ini, kita akan meninjau konsep filsafat pendidikan, khususnya dalam dimensi
aksiologis. Dimensi aksiologis ini mengacu pada studi tentang nilai-nilai yang
mendasari pendidikan, baik nilai-nilai yang dihargai dalam proses pembelajaran
maupun nilai-nilai yang ingin ditanamkan pada peserta didik. Makalah ini akan
mengulas beberapa pandangan penting dalam filsafat pendidikan yang berkaitan
dengan dimensi aksiologis.
Aksiologi dalam skema besar filsafat berisi logika, etika dan estetika. Logika
adalah bagian ilmu filsafat yang mempelajari kesahihan premis-premis secara benar
dan tepat sesuai aturan-aturan logis matematis. Etika merupakan bagian filsafat yang
membicarakan problem nilai-nilai dalam kaitanya dengan baik atau buruknya
tindakan manusia secara individu maupun dalam masyarakat. Sementara estetika
sering diidentikkan dengan filsafat seni yang dalam pengkajiannya membahas
dimensi keindahan dan nilai rasa, baik dalam karya seni, seni itu sendiri, maupun
pemikiran-pemikiran tentang seni dan karya seni. Dalam konteks aksiologi,
permasalahan pendidikan dapat dipersoalkan. Ketepatasasan metode pembelajaran
dalam pendidikan harus dapat diuji secara logis matematis, dimana segala sesuatu
yang pantas diajarkan biasanya menuntut kepastian metodologi. Logika membantu
perumusan materi-materi pembelajaran dan menyeleksi apakah suatu materi layak
atau tidak untuk diajarkan. Pendidikan membutuhkan alat bantu berupa rasio akal
budi, yang dari rasio inilah prinsip-prinsip logika dapat muncul dan dipelajari.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penyusun merumuskan masalah, sebagai berikut :
1. Apa itu filsafat ?
2. Apa itu filsafat Pendidikan ?
3. Apa tujuan Filsafat Pendidikan ?
4. Apa itu Aksiologis ?
5. Apa hubungan antara Aksiologi dengan Pendidikan ?
6. Apa kegunaan Aksiologi dalam Ilmu Pendidikan ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui arti filsafat
2. Mengetahui arti filsafat Pendidikan
3. Mengetahui tujuan filsafat pendidikan
4. Mengetahui arti aksiologis
5. Mengetahui hubungan antara Aksiologi dengan Pendidikan
6. Mengetahui kegunaan Aksiologi dalam Ilmu Pendidikan

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Filsafat
Filsafat, falsafah, atau filosofi (berakar dari kata Yunani φιλοσοφία, filosofia,
arti "cinta akan hikmat") adalah metodologi yang mengkaji pertanyaan-pertanyaan
umum dan asasi, misalnya pertanyaan-pertanyaan tentang eksistensi, penalaran, nilai-
nilai luhur, akal budi, dan bahasa. Istilah ini kemungkinan pertama kali diungkapkan
oleh Pythagoras (c. 570– 495SM). Banyak ahli yang mendefinisikan apa itu filsafat.
Poedjawijatna berpendapat bahwa filsafat adalah sejenis pengetahuan yang berusaha
mencari sebab secara sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu yang berdasarkan pikiran
belaka. Lalu menurut Hasbullah Bakry, filsafat memiliki definisi berupa sejenis
pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu secara mendalam, mulai dari ketuhanan,
alam semesta, hingga manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang
bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia. Kemudian ada
juga tokoh filsafat terkenal, Plato, yang mendefinisikan filsafat adalah pengetahuan
yang berminat untuk mencapai pada kebenaran asli. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
Filsafat adalah hasil dari tinjauan manusia mengenai dirinya, makna alam dan tujuan
hidup dengan menggunakan pikiran serta dibantu rasa dan keyakinan di dalam diri
tersebut. Sebagai suatu kesatuan, baik dalam memengaruhi atau membantu orang lain,
filsafat digunakan sebagai pedoman dalam memberi makna hidup.
2.2 Pengertian Filsafat Pendidikan
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang memandang pendidikan sebagai
proses memanusiakan peserta didik sehingga mampu berkembang dan beraktualisasi
diri dengan segenap potensi asli yang ada dalam dirinya. Ilmu pengetahuan
berkembang dari rasa ingin tahu, yang merupakan ciri khas manusia. Ilmu
pengetahuan merupakan upaya khusus manusia untuk menyingkapkan realitas, supaya
memungkinkan manusia berkomunikasi satu sama lain, membangun dialog dengan
mengakui yang lain, dan meningkatkan harkat kemanusiaannya.
Filsafat Pendidikan memiliki tekanan pemahaman di dunia Pendidikan.
Dimana bertujuan dalam mengembangkan potensi dan kemampuan peserta didik
dalam banyak hal. Mulai dari mengembangkan potensi fisik, cipta dan karya. Tentu
saja tujuan akhirnya membantu dalam mewujudkan pribadi yang seimbang dan
mempu mewujudkan cita-cita yang dimiliki.
Singkatnya, filsafat Pendidikan adalah ilmu yang akan mempelajari ilmu di
dunia Pendidikan. Pada dasarnya filsafat Pendidikan memiliki tinjauan luas. tidak
hanya meninjau mengenai realita, tetapi juga meninjau sudut pandang terhadap dunia
dan sudut pandang hidup seseorang
2.3 Tujuan Filsafat Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki setiap orang, baik potensi fisik, potensi cipta, rasa, maupun karsanya. Tujuan
diadakannya adalah agar potensi-potensi tersebut menjadi nyata dan dapat berfungsi
dalam perjalanan hidupnya.

5
Secara umum, tujuan dari pendidikan ialah bisa membimbing seorang anak
menjadi lebih dewasa agar dapat berdiri sendiri (mandiri) dalam hidupnya di tengah-
tengah masyarakat. Jika dijabarkan lebih rinci, tujuan filsafat pendidikan adalah
sebagai berikut:
 Dengan berpikir filsafat, seseorang bisa menjadi manusia, lebih mendidik, dan
membangun diri sendiri.
 Seseorang dapat menjadi orang yang dapat berpikir sendiri.
 Memberikan dasar-dasar pengetahuan, memberikan pandangan yang sintesis
pula, sehingga seluruh pengetahuan merupakan satu kesatuan.
 Hidup seseorang dipimpin oleh pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang
tersebut, sebab itu mengetahui pengetahuan-pengetahuan terdasar berarti
mengetahui dasar-dasar hidup diri sendiri.
 Bagi seorang pendidik, filsafat mempunyai kepentingan istimewa karena
filsafatlah yang memberikan dasar-dasar dari ilmu-ilmu pengetahuan lainnya
yang mengenai manusia, seperti misalnya ilmu mendidik.
2.4 Arti Aksiologis
Pengertian Aksiologis, Istilah aksiologis berasal dari Yunani, axio yang berarti
nilai dan logos yang berarti ilmu atau teori. Jadi aksiologi adalah 'teori tentang nilai'.
Teori tentang nilai dalam filsafat mengacu kepada permasalahan etika dan estetika.
Aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai yang umumnya
ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan. Aksiologi adalah nama lain dari filsafat nilai
dan termasuk cabang dari etika. Aksiologi adalah ilmu yang membicarakan tentang
tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Jadi aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat yang
sebenarnya dari pengetahuan, dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang
sia-sia kalau kita bisa memanfaatkannya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya dan di jalan yang baik pula. Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari
tentang nilai-nilai dan prinsip kehidupan dari sisi ilmu filsafat. Bagi siapa saja yang
masuk ke dalam jurusan filsafat, dijamin akan ada masa dimana mempelajari tentang
aksiologi. Aksiologi masuk ke dalam ranah ilmu filsafat yang secara khusus
mempelajari tentang ilmu pengetahuan dan kegunaannya dalam kehidupan.
2.5 Hubungan Aksiologi dengan Pendidikan
Aksiologi mempelajari mengenai manfaat apa yang diperoleh dari ilmu
pengetahuan,menyelidiki hakikat nilai,serta berisi mengenai etika dan estetika.
Penerapan aksiologi dalam pendidikan misalnya saja adalah dengan adanya mata
pelajaran ilmu sosial dan kewarganegaraan yang mengajarkan bagaimanakah etika
atau sikap yang baik itu,selain itu adalah mata pelajaran kesenian yang mengajarkan
mengenai estetika atau keindahan dari sebuah karya manusia.
Dasar Aksiologis Pendidikan adalah Kemanfaatan teori pendidikan tidak
hanya perlu sebagai ilmu yang otonom tetapi juga diperlukan untuk memberikan
dasar yang sebaik-baiknya bagi pendidikan sebagai proses pembudayaan manusia
secara beradab. Dalam ruang aksiologi, filsafat pendidikan akan mengulas makna
keberadaan pendidikan dalam ruang kehidupan. Filsafat pendidikan akan

6
mempersoalkan faliditasi urganisasi umum yang menyatakan bahwa pendidikan
adalah sesuatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.
Nilai dan implikasi aksiologi di dalam pendidikan ialah pendidikan menguji
dan mengintegrasikan semua nilai tersebut didalam kehidupan manusia dan
membinanya didalam kepribadian anak. Karena untuk mengatakan sesuatu bernilai
baik itu bukanlah hal yang mudah apalagi menilai secara mendalam dalam arti untuk
membina kepribadian ideal.
2.6 Kegunaan Aksiologis dalam Ilmu Pendidikan
1. Aksiologi Ilmu Pendidikan sebagai Nila Kegunaan Teoretis
a. Kegunaan bagi ilmu dan teknologi
Hasil ilmu pendidikan adalah konsep-konsep ilmiah tentang aspek dan
dimensi pendidikan sebagai salah satu gejala kehidupan manusia. Pemahaman
tersebut secara potensial dapat dipergunakan untuk lebih mengembangkan
konsep-konsep ilmiah pendidikan, baik dalam arti meningkatkan mutu
(validitas dan signifikan) konsep-konsep ilmiah pendidikan yang telah ada,
maupun melahirkan atau menciptakan konsep-konsep baru, yang secara
langsung dan tidak langsung bersumber pada konsep-konsep ilmiah
pendidikan yang telah ada. Dengan kata lain, pemahaman terhadap konsep-
konsep ilmiah pendidikan secara potensial mempunyai nilai kegunaan untuk
mengembangkan isi dan metode ilmu pendidikan, mengembangkan mutu
professional teoretikus dan praktisi pendidikan. Pohon Rown dalam
educational technologi in curuculum development antara lain menyatakan:
bahwa oleh karena teknologi pendidikan adalah seluas pendidikan itu sendiri,
maka teknologi pendidikan berkenaan dengan desain dan evaluasi kurikulum
dan pengalaman-pengalaman belajar, serta masalah-masalah pelaksanaan dan
perbaikannya. Pada dasarnya teknologi pendidikan adalah suatu pendekatan
pemecahan masalah pendidikan secara rasional, suatu cara berpikir skeptis dan
sistematis tentang belajar dan mengajar.
b. Kegunaan bagi filsafat
Konsep-konsep ilmiah yang dihasilkan oleh ilmu pendidikan, secara
potensial dapat mengundang berkembangnya kritik pendidikan, baik yang
datang dari kalangan para pengamat pendidikan pada umumnya, maupun yang
datang dari kalangan yang profesional pendidikan, yang termasuk didalamnya
para ilmuwan pendidikan, para filosof pendidikan serta para pengelola dan
pengembang pendidikan. Maraknya kritik pendidikan memberikan kondisi
yang menunjang pada berkembangnya Filsafat Ilmu Pendidikan.
2. Aksiologi Ilmu Pendidikan sebagai Nilai Kegunaan Praktis
a. Kegunaan bagi praktek pendidikan Pemahaman tenaga kependidikan secara
konprehensif dan sistematis turut serta dalam menumbuhkan rasa kepercayaan
diri dalam melakukan tugas- tugas profesionalnya. Hal ini terjadi karena
konsep-konsep ilmiah pendidikan menerangkan prinsip-prinsip bagaimana
orang melakukan pendidikan. Penguasaan yang mantap terhadap konsep-
konsep ilmiah pendidikan memberikan pencerahan tentang bagaimana
melakukan tugas-tugas profesional pendidikan. Apabila hal ini terjadi, maka
seorang tenaga pendidikan akan dapat bekerja konsisten dan efisien, karena

7
dilandasi oleh prinsip-prinsip pendidikan yang jelas terbaca dan kokoh.
Tindakan-tindakannya akan menunjukan arah yang lebih jelas, dan bentuknya
pun tidak asal-asalan, tetapi lebih terpola yang dipilih berdasarkan
pertimbangan prinsip-prinsip pendidikan yang diyakini dan dianutnya.
b. Kegunaan bagi seni pendidikan Disamping memberi kemungkinan
berkembangnya teknologi pendidikan, penerapan konsep-konsep ilmiah
tentang pendidikan dalam praktek, dapat pula memberi peluang pada
berkembangnya seni pendidikan. Sebuah kegiatan pendidikan dikatakan
sebuah seni pendidikan apabila kegiatan tersebut tidak saja mencapai hasil
yang diharapkan, tetapi proses pelaksanaanya dapat memberi keasyikan dan
kesenangan, baik bagi peserta didikmaupun pendidiknya. Dalam kegiatan
sebagai seni, berlangsungnya suatu proses hubungan sosial, melibatkan emosi
yang cukup mendalam dan nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini mengandung arti
Bagi penerapan konsep-konsep ilmiah pendidikan dalam praktek pendidikan
perlu memperhitungkan terpenuhinya kebutuhan emosional, berupa rasa puas,
rasa senang ataupun rasa yang sejenisnya. Hal ini dapat dicapai hanya apabila
dikemas dalam bentuk prosedur dan teknik-teknik pendidikan yang manusiawi
dalam arti memperhitungkan aspek emosional.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang
berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi dipahami
sebagai teori nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk
melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai yang
dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika. etika merupakan
cabang filsafat yang membicarakan perbuatan manusia. Sedangkan estetika adalah
bagian filsafat tentang nilai dan penilaian yang memandang karya manusia dari sudut
indah dan buruk.
3.2 KRITIK DAN SARAN
Semoga Makalah Filsafat Pendidikan yang ditinjau dari Dimensi Aksiologis
ini dapat bermanfaat bagi pembacanya. Meskipun penulisan ini jauh dari kata
sempurna, tapi penulis telah mengimplementasikan tulisan ini. Karena kesempurnaan
hanya milih Tuhan Yang Maha Esa. Masih banyak kesalahan dalam penulisan
makalah ini, maka dari itu penulis butuh saran dan kritikan demi kesempurnaan
makalah ini dan bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik dari pada
sebelumnya.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Filsafat

https://www.gramedia.com/literasi/filsafat-adalah/

https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/elafkar/article/view/1588

https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/pengertian-filsafat-dan-manfaat-dalam-
kehidupan/#:~:text=Filsafat%20adalah%20hasil%20dari%20tinjauan,pedoman
%20dalam%20memberi%20makna%20hidup

https://www.kompasiana.com/taurahida/550e576ba33311ab2dba813f/dimensi-
aksiologi-dalam-filsafat-pendidikan

10

Anda mungkin juga menyukai