Anda di halaman 1dari 30

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MANDIRI PERDESAAN (PNPM – MPd)


KECAMATAN LOLAYAN
Secretariat : Kantor Camat Lolayan, Jl. Raya Tungoi 1 Kode Pos : 9 5 7 7 1
Social Network : Email, Facebook, Twitter, GMail : pnpmmpdlolayan@yahoo.com

PERATURAN KHUSUS BKAD


NOMOR : 05 TAHUN 2012
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

(SOP)
UNIT PENGELOLAH KEGIATAN
(UPK)

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 1


PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MANDIRI PERDESAAN (PNPM – MPd)
KECAMATAN LOLAYAN KAB. BOLAANG – MONGONDOW
Alamat : Sekretariat UPK, Kantor Camat Lolayan, Jl. Raya Tungoi 1, Kode Pos : 95771
Social Network : Twitter, Facebook, Email G-Mail : pnpmmpdlolayan@yahoo.com

BADAN KERJASAMA ANTAR DESA


( BKAD )
KECAMATAN LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
PROPINSI SULAWESI UTARA

PERATURAN KHUSUS
NOMOR : 05 TAHUN 2012
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR
( SOP )
UNIT PENGELOLAH KEGIATAN
( UPK )
KECAMATAN LOLAYAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


BADAN KERJASAMA ANTAR DESA

Menimbang : a) Bahwa Unit Pengelolah Kegiatan (UPK) Kecamatan


Lolayan adalah lembaga yang dibentuk untuk
mengelolah kegiatan dan dana bantuan Program
Pengembangan Kecamatan (PPK) dan PNPM - Mandiri
Perdesaan di Kecamatan Lolayan agar dapat berdaya
guna dan berhasil guna bagi upaya mempercepat
penanggulangan kemiskinan melalui peningkatan
kapasitas masyarakat, pemerintahan lokal serta
penyediaan prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi.

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 1


b) Bahwa untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan
UPK Kecamatan Lolayan dan lembaga pendukungnya
yang dibentuk melalui Program Pengembangan
Kecamatan (PPK) dan PNPM - MPd supaya berkembang,
tertib dan terkendali perlu dibuat suatu aturan dalam
bentuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
yang sesuai dengan Prosedur dan Prinsip - Prinsip
PNPM – Mandiri Perdesaan.
c) Bahwa dalam pembuatan aturan sebagaimana huruf b
perlu dilengkapi dengan aturan Dan Prosedur daripada
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
d) Bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a, hurup b dan
huruf c perlu menetapkan Standar Operasional Dan
Prosedur UPK Kecamatan Lolayan.

Mengingat : 1) Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah. (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437).
2) Peraturan Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow
Nomor ……….……..…. Tahun ………….…… tentang Badan Kerjasama
Antar Desa (BKAD)
3) Peraturan Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow
Nomor ………………. Tahun ………..….. tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Daerah
Kabuapten Bolaang Mongondow
4) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Badan
Kerjasama Antar Desa Kecamatan Lolayan

MEMUTUSKAN

Menetapkan : STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR (SOP)


UNIT PENGELOLAH KEGIATAN (UPK) KECAMATAN
LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
PROPINSI SULAWESI UTARA

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 2


BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Standar Operasional Dan Prosedur ini yang dimaksud


dengan:
1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten
Bolaang Mongondow.
2. Kecamatan adalah Kecamatan Lolayan dalam wilayah
Kabupaten Bolaang Mongondow.
3. Camat adalah Camat Lolayan
4. Desa adalah desa - desa di wilayah Kecamatan Lolayan
5. Kepala Desa adalah Kepala desa yang sedang menjabat
di desa desa dalam wilayah kecamatan Lolayan
6. Unit Pengelolah Kegiatan Kecamatan Lolayan yang
selanjutnya disebut UPK Lolayan adalah lembaga
kemasyarakatan di tingkat kecamatan yang dibentuk
untuk mengelolah kegiatan dan dana bantuan Program
Pengembangan Kecamatan (PPK) dan PNPM - Mandiri
Perdesaan (PNPM – MPd)
7. Program Pengembangan Kecamatan yang selanjutnya
disebut PPK adalah program pemerintah untuk
mempercepat penanggulangan kemiskinan di perdesaan.
8. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
yang selanjutnya disebut PNPM adalah program
pemerintah untuk mempercepat penanggulangan
kemiskinan di perdesaan kelanjutan dari PPK
9. Musyawarah Antar Desa yang untuk selanjutnya
disebut MAD adalah Forum musyawarah masyarakat di
tingkat kecamatan yang dihadiri oleh para wakil desa
yang berada di wilayah Kecamatan Lolayan dan unsur
unsur terkait didalamnya.
10. Musyawarah Desa atau selanjutnya disebut MD
adalah forum musyawarah masyarakat di tingkat desa
yang dihadiri oleh para wakil dusun yang berada di
wilayah desa yang bersangkutan dan unsur - unsur
terkait didalamnya.
11. Masyarakat adalah masyarakat yang menjadi penduduk
di wilayah Kecamatan Lolayan.

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 3


BAB II

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 2

(1) Nama UPK Lolayan dibubuhkan pada Cap , Papan Nama


dan lain-lain perangkat administrasi organisasi yang
menyebutkan: Unit Pengelolah Kegiatan, Kecamatan
Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow.
(2) Tempat kedudukan UPK Lolayan diaktualisasikan dalam
wujud kantor sebagai pusat kesekretariatan yang
lokasinya berada di tempat strategis di wilayah
Kecamatan Lolayan.

BAB III
USAHA – USAHA
BAGIAN PERTAMA
RUANG LINGKUP USAHA

Pasal 3
(1) UPK sebagai pelaksana mandat dari Forum Musyawarah
Antar Desa, dalam menjalankan usaha-usaha organisasi
selalu tunduk dan taat pada aturan yang telah
ditetapkan forum MAD.
(2) Usaha Usaha yang dilaksanakan UPK Lolayan meliputi :
a. Melaksanakan penyaluran dana Bantuan Program
Pengembangan Kecamatan dan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat sesuai alokasi yang
telah ditetapkan Rapat MAD kepada masyarakat
penerima bantuan melalui Tim Pengelolah Kegiatan
(TPK) di desa atau Kelompok Pemanfaat.
b. Mengelolah dana Program Pengembangan Kecamatan
dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
sesuai prosedur atau aturan yang telah ditetapkan
dalam Petunjuk Teknis Operasional PPK dan PNPM
Mandiri Perdesaan yang berlaku.

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 4


c. Melestarikan dan mengembangkan dana bantuan
yang bersifat Pinjaman untuk kegiatan SPP sesuai
Aturan yang ditetapkan MAD dan Petunjuk Teknis
Operasional PPK dan PNPM - MPd
d. Memberikan bantuan teknis kepada masyarakat
dalam upaya pemeliharaan sarana dan prasarana
yang dibangun atas bantuan Program Pengembangan
Kecamatan, Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat dan atau swadaya masyarakat
lainnya.
e. Melaksanakan usaha usaha lain yang bermanfaat
untuk meningkatkan kapasitas Pengurus, Kelompok
serta masyarakat miskin guna mencapai
kesejahteraannya.

BAGIAN KEDUA

USAHA PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN


DANA BERGULIR

Pasal 4
(1) Dana bantuan yang bersifat pinjaman sebagaimana
dimaksud pada Pasal 3 Ayat (2) huruf c perlu dijamin
ketersediaanya serta senantiasa dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat melalui sistem perputaran yang
disebut perguliran yaitu dengan cara meminjamkan
kembali dana pengembalian pokok dan pendapatan jasa
pinjaman yang dikelola UPK Lolayan kepada kelompok
yang telah lunas atau kelompok yang belum memperoleh
pelayanan pinjaman.
(2) Perguliran pinjaman pada Ayat (1) di atas hanya dapat
dilakukan oleh UPK Lolayan melalui prosedur atau
tahapan sebagai berikut:
a. Sosialisasi Rencana Perguliran.
b. Verifikasi Usulan.
c. Musyawarah Antar Desa
d. Penerbitan Surat Penetapan Camat (SPC)
e. Pencairan Dana.

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 5


(3) Tata cara dan teknis Dan Prosedur Perguliran diatur
tersendiri dalam Peraturan Standar Operasional dan
Prosedur (SOP) Perguliran.
(4) Tata cara dan teknis serta Prosedur Perguliran yang
dibuat tidak boleh keluar dari ketentuan dasar sbb :
a. Dana Pengembalian Pokok dan Jasa UEP dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan UEP dan SPP.
b. Dana Pengembalian Pokok dan Jasa SPP hanya
digunakan untuk membiayai kegiatan SPP.
c. Penggunaan dana pinjaman SPP tidak diperbolehkan
untuk membiayai pinjaman perorangan.
d. Sasaran penerima perguliran adalah kelompok yang
telah melunasi atau kelompok yang belum pernah
memperoleh pinjaman.
e. Penetapan prioritas kelompok yang memperoleh
pendanaan pinjaman dilaksanakan oleh Rapat MAD
dan disyahkan melalui Surat Penetapan Camat.
f. Semua kelompok yang menerima pinjaman telah
dinilai layak oleh Tim Verifikasi.
g. Pembebanan Jasa pinjaman dana bergulir sesuai
dengan bunga pasar yang dihitung secara rasional
dan disepakati bersama dalam Rapat MAD.
h. Jangka waktu pengembalian pinjaman minimal 10
bulan maksimal 12 bulan.
i. Kelompok yang telah melunasi pinjaman secara tepat
waktu sesuai jatuh tempo yang disepakati berhak
memperoleh Insentif Pengembalian Tepat Waktu
(IPTW) atau sejenisnya yang besarnya ditetapkan
MAD.

Pasal 5

(1) Penyaluran pinjaman dilaksanakan oleh UPK langsung


kepada kelompok penerima, dibuat dalam Berita Acara
Pencairan yang menyebutkan Tempat Penyerahan,
Jumlah Dana Yang dicairkan serta jumlah anggota
penerima yang hadir dan diketahui oleh TPK dan Kepala
Desa dan atau mewakili unsur Pemerintah desa

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 6


(2) Setiap transaksi pinjaman perlu dilengkapi dengan
berkas berkas administrasi sebagai berikut:
a. Kwitansi Tanda Terima.
b. Surat Perjanjian Pemberian Pinjaman atau Surat
Perjanjian Kredit.
c. Form Tanda Terima Pinjaman dari Anggota.
d. Berita - Acara Pencairan.
(3) Pengembalian pinjaman berupa pokok dan jasa dari
kelompok ke UPK dibuat bukti transaksi berupa Bukti
Setoran yang dikeluarkan oleh UPK dan dicatat dalam
Kartu Kredit, Buku Kas Harian dan atau Buku Piutang.
(4) Dana Setoran Pengembalian dari kelompok peminjam
SPP disimpan di Bank Pemerintah atas nama
Pengembalian SPP UPK Lolayan dengan tanda tangan
(speciment) Perwakilan 2 (Dua) Orang dari 2 (Dua)
Unsur Yakni Unsur UPK dan Unsur Perwakilan
Masyarakat yang di pilih dan ditetapkan pada MAD.

BAB IV
SIFAT DAN PRINSIP

Pasal 6
(1) Sifat dan Prinsip kelembagaan UPK Lolayan merupakan
acuan dalam setiap pola tindak dan kebijakan bagi
semua pelaku yang terkait di dalamnya.
(2) Untuk menunjukkan ciri kelembagaan dapat pula dibuat
logo atau lambang yang menggambarkan tujuan, sifat
dan prinsip UPK Lolayan.

BAB V
PENGURUS

BAGIAN PERTAMA
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB HARIAN
DAN HAK - HAK PENGURUS

Pasal 7
(1) Pengurus bertanggungjawab kepada Badan Kerjasama
Antar Desa melalui Musyawarah Antar Desa (MAD).

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 7


(2) Pengurus UPK dalam melaksanakan Pengelolahannya
dibawah pengawasan Badan Pengawas UPK ( BP-UPK)
(3) Tugas dan Tanggungjawab Harian Pengurus sbb :
a. Tugas dan Tanggungjawab Ketua :
1) Melakukan kebijakan pengendalian kelembagaan
UPK.
2) Melakukan Pembinaan Administrasi di Tim
Pengelolah Kegiatan (TPK) Desa dan kelompok
peminjam.
3) Melakukan penagihan pengembalian pinjaman
sesuai rencana dan perkembangan.
4) Melakukan fungsi hubungan masyarakat.
5) Memimpin Rapat Pengurus.
6) Mewakili UPK dalam Rapat pertemuan dengan
pihak pihak terkait.
7) Memeriksa dan menyetujui pengajuan dana dari
Sekretaris dan Bendahara.
8) Melakukan kebijakan pengeluaran biaya
operasional UPK.
9) Menandatangani surat surat keluar, Laporan,
Speciment Rekening Bank, pencairan dana ke
desa dan atau kelompok, kwitansi pembayaran,
setoran pinjaman, Surat Perjanjian dan lain
sebagainya yang diamanatkan Rapat MAD.
10) Memfasilitasi kegiatan-kegiatan di tingkat desa
dan atau kecamatan yang berkaitan dengan
kegiatan UPK Lolayan.
11) Bersama Sekretaris dan Bendahara membuat
rencana Kerja dan Rencana Biaya Operasional.
12) Membuat Laporan Pertanggungjawaban Tahunan
dan Akhir masa jabatan.

b. Tugas dan Tanggungjawab Sekretaris :


1) Melakukan kebijakan dalam penataan kearsipan
semua dokumen dan data informasi lainnya.
2) Melakukan pembinaan administrasi di Tim
Pengelolah Kegiatan (TPK) desa dan kelompok
peminjam.

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 8


3) Mengisi dan mencatat agenda kegiatan harian
dan Daftar Hadir Pengurus dan Buku kredit dan
atau Buku Piutang.
4) Melakukan penagihan pengembalian pinjaman
kelompok sesuai rencana dan perkembangan.
5) Menyampaikan informasi tentang kondisi
keuangan UPK, Laporan Perkembangan
Pinjaman, hasil keputusan Rapat MAD ke desa
dan atau masyarakat melalui Papan Informasi
atau media informasi lainnya.
6) Melakukan fungsi Hubungan Masyarakat apabila
Ketua berhalangan.
7) Mengelolah barang barang inventaris dan
sarana kerja lainnya.
8) Membuat surat - surat.
9) Melakukan tugas lain yang diperintahkan oleh
ketua.

c. Tugas dan Tanggungjawab Bendahara :


1) Memegang semua buku rekening Bank dana UPK
2) Membuat Laporan Keuangan.
3) Melakukan penagihan pengembalian pinjaman.
4) Melakukan pembinaan administrasi di Tim
Pengelolah Kegiatan (TPK) desa dan kelompok
peminjam.
5) Mengeluarkan uang atas persetujuan Ketua.
6) Bersama Ketua dan Sekretaris membuat
rencana kerja, pendapatan dan biaya
operasional UPK.

d. Tugas dan Tanggungjawab Bidang Umum (Jika ada)


1) Membantu kelancaran Tugas Harian Ketua,
Sekretaris dan Bendahara.
2) Memonitor dan melakukan pengendalian target
pengembalian pinjaman kelompok.
3) Memegang buku daftar hadir pengurus.

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 9


Pasal 8
Hak - hak Pengurus UPK dan Karyawan antara lain :
(1) Menerima penghasilan tetap berupa Honor dan
tunjangan lainya setiap bulan yang besarnya ditetapkan
dalam Rapat MAD.
(2) Menerima tunjangan tidak tetap berupa transport
perjalanan dinas yang besarnya disesuaikan secara
kondisional menurut jarak perjalanan.
(3) Membuat kebijakan manajemen Pengelolahan pinjaman
sepanjang tidak bertentangan Anggaran Dasar dan atau
Standar Operasional Dan Prosedur serta peraturan
MAD lainnya.
(4) Apabila kondisi operasional UPK mencapai target
surplus tertentu, pengurus berhak memperoleh insentif
bulanan dan atau Bonus Tahunan dengan batasan yang
akan diatur pada Bab XIII pasal 1 ayat 3 dalam
Standar Operasional Dan Prosedur.
(5) Pengurus dan karyawan berhak memperoleh Tunjangan
Hari Raya yang besarnya 1 (satu) kali honor yang
terakhir diterima bagi yang pengurus telah bekerja
minimal 1 tahun, dan tidak mengundurkan diri sebelum
hari raya.
(6) Mengajukan pengangkatan dan memutuskan hubungan
kerja Karyawan atau Staf khusus.
(7) Masa jabatan seorang Pengurus UPK Kecamatan
Lolayan Maximal 3 (Tiga) Tahun untuk 1 (satu)
Periode masa kerja dan dapat di pilih kembali
untuk periode berikutnya apabila menurut rapat
forum MAD yang bersangkutan masih layak untuk
di pilih kembali.
(8) Pengurus dan karyawan yang habis masa jabatan dan
tidak menjadi pengurus kembali atau telah meninggal
dunia dan telah bekerja minimal 1 (satu) periode masa
kerja, maka diberikan hak tunjangan sebagai
pesangon yang besarnya 1 (Satu) bulan gaji dikalikan
periode masa kerja.

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 10


BAGIAN KEDUA

HARI KERJA, LIBUR DAN CUTI PENGURUS


DAN KARYAWAN

Pasal 9
(1) Hari kerja Pengurus dan Karyawan adalah hari Senin
sampai dengan Jum’at dalam setiap minggunya dan
waktu buka kantor mulai jam 08.30 sampai dengan jam
15.00 Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA)
(2) Pengurus dan Karyawan wajib masuk kerja tepat pada
waktunya dan pengurus wajib menyediakan Daftar
Hadir yang harus diisi dengan sebenarnya.
(3) Pelanggaran terhadap waktu kerja sebagaimana
ketentuan ayat (1) dan Ayat (2) dianggap indisipliner
yang mengakibatkan penerapan sanksi oleh forum
MAD.
(4) Pengawasan terhadap kehadiran Pengurus dan Karyawan
dilakukan oleh Badan Pengawas UPK.
(5) Hari Libur UPK adalah hari Sabtu dan Minggu serta
Hari yang diliburkan oleh Pemerintah.
(6) Khusus pada hari libur apabila keadaan mengharuskan
kehadiran Pengurus dan Karyawan maka tenaga dan
waktu yang digunakan tidak berlaku sebagai Lembur.
(7) Izin tidak masuk kerja hanya dapat diberikan apabila
pengurus sakit atau keadaan lain yang dianggap wajar
secara normatif. Seperti :
a. Perkawinanan diri sendiri selama 7 hari kerja
b. Perkawinan anak sendiri selama 5 hari kerja
c. Kelahiran anak kandung selama 3 hari kerja
d. Kematian anggota keluarga istri ,suami, anak orang
tua, mertua selama 3 hari kerja
e. Kematian saudara kandung selama 1 hari kerja
f. Perkawinan saudara kandung selama 1 hari kerja
g. Khitanan selama 1 hari kerja
(8) Cuti hamil diberikan kepada Pengurus perempuan dan
karyawan selama 50 hari terhitung 10 hari sebelum dan
40 hari setelah melahirkan.

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 11


(9) Cuti khusus untuk melaksanakan kegiatan agama
khususnya untuk melaksanakan ibadah umroh/ haji
pengurus UPK diberikan sesuai dengan ketentuan
pemerintah ( Departemen Agama).
(10) Cuti tahunan diberikan kepada pengurus UPK 12 hari
dalam satu tahun, apabila hak cuti tidak diambil pada
tahun tersebut, maka hak cuti menjadi hangus. Dan
tidak bisa diuangkan.

BAGIAN KETIGA
EVALUASI, KATEGORI PELANGGARAN DAN
PEMBERHENTIAN UPK

A. Evaluasi Kinerja Pengurus UPK


Evaluasi kinerja UPK dilakukan oleh BP-UPK, PJOK dan
BKAD serta FK (untuk kecamatan aktif) dan hasil
evaluasi disampaikan ke masyarakat melalui forum MAD.
Adapun hasil evaluasi tersebut sebagai dasar
pertimbangan forum untuk memutuskan laporan
pertanggungjawaban UPK diterima, ditolak atau diterima
dengan catatan, dan evaluasi ini dilakukan setiap akhir
tahun.

B. Prosedur Pemutusan Hubungan Kerja UPK


Berdasarkan hasil evaluasi kinerja dan pertimbangan
forum, maka UPK bisa dilakukan pemutusan hubungan
kerja. Jika BP-UPK menemukan adanya pelanggaran
prosedur maupun kode etik oleh UPK maka prosedur
yang ditempuh, yaitu :
a. Pengurus UPK diberi hak klarifikasi hasil temuan BP-
UPK kepada pengurus MAD, BP UPK, PJOK, dan FK.
b. BP-UPK akan memberikan rekomendasi terhadap
hasil temuan dan klarifikasi yang diberikan UPK.
c. Rekomendasi dari BP-UPK dipakai sebagai bahan
pertimbangan forum MAD untuk mengambil
keputusan.
d. Pengurus UPK yang mengundurkan diri atau PHK
diwajibkan mengadakan serah terima pekerjaan ke
PJOK.

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 12


C. Kategori Pelanggaran Kode Etik
1. Pengurus UPK menggunakan uang UPK untuk
kepentingan pribadi
2. Pengurus UPK meminjam uang dikelompok dengan
mengatasnamakan orang lain
3. Pengurus UPK meminjam uang di kelompok dan desa
yang bukan tempat berdomisili pengurus UPK
tersebut
4. Pengurus UPK meminjam uang di kelompok yang dia
bukan anggota kelompok tersebut
5. Pengurus UPK terbukti secara sengaja menerima
uang transport, hadiah, kompensasi pencairan dana
berupa uang dari kelompok dan masyarakat desa.

D. Kategori Pelanggaran Prosedur.


1. Pengurus UPK tidak masuk selama 3 hari berturut –
turut tanpa seijin BKAD atau PJOK atau FK
2. Pengurus UPK tidak melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tupoksinya
3. Pengurus UPK mencairkan dana tidak sesuai keputusan
MAD
4. Pengurus UPK dalam menjalankan tugasnya
mengabaikan aturan yang ada baik yang ditetapkan
dalam MAD maupun aturan dalam PNPM-MPd.

E. Kategori Kinerja Rendah


Pengurus UPK tidak mampu merealisasikan target yang
telah ditetapkan. Realisasi minimal bagi UPK adalah
sekurang – kurangnya 80% - 90% dari target yang telah
ditetapkan. Jika realisasi target kurang dari 80%-90%,
maka dilakukan evaluasi terhadap kinerja pengurus UPK
untuk mempertimbangkan pergantian pengurus.

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 13


F. Pemberhentian Pengurus UPK
Pemberhentian Pengurus UPK dapat di lakukan bila :
(1) Meninggal dunia
(2) Mengundurkan diri
(3) Terbukti telah Melakukan Penyelewengan Dana
Program yang merugikan Masyarakat
(4) Berdasarkan Hasil Evaluasi Kinerja dari BP-UPK
dan BKAD dan di sampaikan pada Forum MAD
sudah tidak layak lagi untuk mengemban tugas UPK
demi Kelangsungan dan Pengembangan UPK yang
disertai alasan alasan secara tertulis.

BAB VI

PROSES DAN TATA CARA PEMILIHAN PENGURUS

Pasal 10
(1) Proses dan Tata Cara pemilihan Pengurus UPK dilakukan
sebagai berikut :
a. Pengurus BKAD / MAD membentuk Panitia Kecil
terdiri dari 3 (tiga) orang ditambah 1 (satu) orang
perwakilan pengurus BKAD sebagai Pengamat yang
akan bertugas memfasilitasi Proses Penjaringan
dan Penyaringan calon pengurus.
b. Keanggotaan Panitia Kecil ini berasal dari 2 (dua)
Tokoh masyarakat yang dihargai dan independen
ditambah 1 (orang) dari Aparat Kecamatan yang
memiliki tugas terkait.
c. Pembentukan Panitia Kecil ini harus dilaporkan
kepada Camat.
d. Panitia Kecil membahas syarat - syarat menjadi
pengurus UPK sebagaimana ketetapan pada PTO
PNPM – Mandiri Perdesaan dan merumuskan
materi penyaringan serta jadwal pelaksanaan,
kemudian menyampaikan informasi tentang
pendaftaran bakal calon pengurus UPK secara
terbuka ke desa - desa dan masyarakat umum
melalui papan informasi dan atau media informasi
lainnya.

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 14


e. Adapun Syarat – syarat minimal yang harus
dimiliki oleh Calon Pengurus Unit Pengelolah
Kegiatan (UPK) Kecamatan Lolayan adalah sbb :
I. Persyaratan Umum :
1) Berdomisili di Kecamatan Lolayan
2) Memiliki komitmen dan integritas tinggi
terhadap PNPM - MPd dan program
pembangunan lainnya.

II. Kriteria / Kualifikasi Minimal, sbb :


1) Jujur
2) Bertanggung jawab
3) Pendidikan terakhir minimal SLTA
Sederajat yang dibuktikan dengan
Ijazah kelulusan
4) Memiliki ketrampilan khusus seperti
Komputer, mengetik dan sebagainya.
5) Mempunyai pengalaman dalam organisasi
6) Mempunyai ketrampilan komunikasi dan
fasilitasi
7) Mempunyai kemampuan / keterampilan
dalam melakukan resolusi penyelesaian
masalah
8) Mempunyai motivasi yang kuat untuk
mengembangkan kelembagaan Unit
Pengelolah Kegiatan (UPK)
9) Mengikuti Test Calon Pengurus UPK
10) Hadir dan ikuti dalam proses pemilihan
Calon Pengurus UPK pada Forum MAD

f. Panitia Kecil memeriksa persyaratan administrasi,


melakukan test dan wawancara terhadap bakal
calon yang telah mendaftarkan diri untuk
mengetahui latar belakang dan kemampuannya.
g. Bakal calon yang lolos seleksi ditetapkan menjadi
calon dan direkomendasikan layak untuk dipilih
dalam Musyawarah Antar Desa dan Kelurahan.
h. Seleksi terhadap bakal calon diawasi oleh
Pengamat dan Badan Pengawas untuk memastikan
proses telah dilakukan secara transparan dan
berkompetisi secara sehat.

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 15


i.Calon Pengurus UPK baru yang dapat dipilih
dalam forum MAD adalah sbb :
a. UPK/UPKS Periode sebelumnya yang masih
aktif bekerja sampai dengan proses
pemilihan pada Forum MAD
b. Calon UPK baru hasil penjaringan UPK yang
dinyatakan lolos mengikuti pemilihan oleh
Panitia Pemilihan.
j. Pemilihan Calon Pengurus dilaksanakan dalam
Musyawarah Antar Desa secara demokratis
melalui pemungutan suara langsung, bebas dan
rahasia serta jujur dan adil dengan ketentuan
k. Setiap peserta dari wakil desa memiliki 1 (satu)
hak suara.
l. Pemungutan suara dilakukan untuk menetapkan
satu jabatan dan untuk pertama kalinya memilih
Ketua, selanjutnya memilih Sekretaris dan
terakhir memilih Bendahara.
m. Penetapan calon terpilih berdasarkan perolehan
suara terbanyak.
(2) Pengurus UPK terpilih disyahkan dengan Surat
Penetapan Camat (SPC) Tentang Pengurus UPK

Pasal 11
Apabila salah seorang pengurus berhenti sebelum masa
jabatannya berakhir maka penggantiannya dilaksanakan
melalui tata cara sebagaimana telah diatur pada Pasal 10
Ayat (1) dan (2).

Pasal 12
Sebelum melaksanakan Tugas dan Tanggungjawabnya
Pengurus mengucapkan Sumpah atau Janji dihadapan MAD
dengan susunan kata kata sebagai berikut;
“Demi Allah, saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan memenuhi
kewajiban saya selaku pengurus UPK Lolayan dengan sebaik
baiknya, sejujurnya dan seadil adilnya; Bahwa saya akan selalu
taat kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta
Standar Operasional Dan Prosedur seseuai Amanat Musyawarah
Antar Desa dan Kelurahan; Dan bahwa saya akan menegakkan
prinsip-prinsip sebagaimana tertuang didalam petunjuk teknis
operasional. serta melaksanakan segala peraturan peraturan yang
berlaku dengan selurus-lurusnya bagi pemberdayaan masyarakat
di Kecamatan Lolayan”.

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 16


BAB VII

KARYAWAN UPK

Pasal 13
(1) Karyawan atau Staff Khusus adalah pegawai yang
diangkat oleh Pengurus atas persetujuan MAD.
(2) Pengurus dapat mengajukan pengangkatan karyawan
atau staff khusus jika memenuhi persyaratan sbb :
a. Bidang pekerjaan yang dibutuhkan jelas dan
bersifat tenaga bantuan teknis diluar tugas harian
pengurus.
b. Rencana Pengangkatan karyawan atau staff khusus
telah dibuat dalam rencana kerja dan rencana
anggaran biaya operasional.
c. Kondisi operasional telah mengalami surplus atau
telah ada penambahan modal minimal 15% dari modal
dasar UEP dan SPP.
d. Calon karyawan atau staff khusus yang diajukan
telah dilakukan uji kelayakan dan kepatutan oleh Tim
yang dibentuk oleh MAD.
(3) Masa kerja dan besarnya honor karyawan atau staff
khusus ditentukan berdasarkan kebutuhan yang diatur
tersendiri melalui Perjanjian Kontrak Kerja.

BAB VIII
PEMBUKUAN UPK

BAGIAN PERTAMA
ADIMINISTRASI KEUANGAN

Pasal 14
(1) Pengelolahan keuangan UPK terdiri dari : Kas, Bank dan
transaksi pinjaman UEP dan SPP serta dana bantuan
program yang melalui UPK dengan pencatatannya diatur
berdasarkan Pedoman Khusus dan Petunjuk Teknis
Operasional PPK dan PNPM.
(2) Posisi saldo kas dana SPP dan UEP di UPK setiap hari
kerja adalah Nihil kecuali pada hari libur , Kas Bank
tutup atau jarak antara Kantor UPK dengan Bank jauh.

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 17


(3) Posisi saldo Kas Operasional UPK di UPK maksimal
Rp. 300.000,- (Tiga Ratus Ribu Rupiah) setiap hari
kerja kecuali pada hari libur, Kas Bank tutup atau jarak
antara Kantor UPK dengan Bank jauh.
(4) Tahun buku UPK Lolayan diatur berdasarkan Tahun
Fiskal yaitu mulai 1 Januari sampai dengan
31 Desember.

BAGIAN KEDUA

ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL DAN


NON OPERASIONAL

Pasal 15
(1) Biaya operasional UPK Lolayan adalah sejumlah dana
yang dipergunakan untuk membiayai kegiatan
operasional Pengelolahan UPK, yaitu terdiri dari :
a. Honor Pengurus dan Karyawan.
b. Administrasi dan Umum.
c. Transport perjalanan dinas.
d. Penyusutan Sewa Kantor.
e. Penyusutan Inventaris/ Amortisasi.
(2) Biaya Non Operasional adalah ; Biaya MAD, Verifikasi,
BP-UPK, sumbangan dan biaya lain yang tidak termasuk
pos pada ayat 1 ,huruf a s.d huruf e di atas).
(3) Rencana Anggaran Biaya Opersional dan Cash Flow UPK
dibuat oleh UPK bersama pengurus BKAD bagian
kelembagaan selanjutnya diajukan dalam MAD untuk
dibahas dan memperoleh persetujuan atau pengesahan.
(4) Rencana anggaran biaya operasional dan Cash Flow UPK
Lolayan berlaku untuk 1 (satu) tahun anggaran dan tidak
dapat dirubah tanpa persetujuan MAD.
(5) Perubahan Anggaran Biaya operasional hanya dapat
dilakukan apabila:
a. Terjadi Force Majeure yaitu kejadian diluar
kemampuan pengurus seperti bencana alam atau
kebijakan moneter yang berpengaruh langsung
terhadap satuan harga yang dialokasikan dalam
rencana anggaran biaya (RAB) operasional UPK yang
telah ditetapkan.
SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 18
b. Kegiatan mendesak yang bersifat darurat
membutuhkan penanganan segera diluar pembiayaan
rutin.
(6) Sumber dana untuk biaya operasional UPK Lolayan
untuk pertama kalinya berasal dari bantuan pemerintah
sebesar maksimal 2% dari alokasi Bantuan Program
Pengembangan Kecamatan (PPK) dan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan,
selanjutnya dapat diperoleh dari Pendapatan jasa
pinjaman atau sumber lain yang sah dan disetujui
oleh forum MAD.
(7) Jumlah alokasi Rencana Anggaran Biaya Operasional
UPK disesuaikan dengan estimasi rencana pendapatan
UPK serta diatur secara rasional dengan
mempertimbangkan aspek pengembangan serta
pelestarian Dana Pinjaman untuk kegiatan UEP dan
SPP.
(8) Pengeluaran biaya operasional UPK tidak boleh
melebihi 75% dari pendapatan jasa pinjaman tahun
berjalan.

BAGIAN KETIGA

PENGELOLAHAN INVENTARIS

Pasal 16
(1) Barang atau alat yang termasuk Inventaris UPK
Lolayan dicatat dalam Buku Daftar Inventaris dan
kondisinya dilaporkan secara berkala kepada
masyarakat melalui Rapat MAD.
(2) Penyusutan barang Inventaris dihitung berdasarkan
kelayakan umur pakai dan menjadi beban biaya
penyusutan inventaris atau amortisasi UPK, dalam
pembukuannya dicatat sebagai transaksi pengeluaran
non kas dan atau disesuaikan dengan kaidah kaidah
akuntasi umum.
(3) Pengurus bertanggungjawab terhadap keamanan dan
pemeliharaan barang barang inventaris UPK.

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 19


BAGIAN KEEMPAT
LAPORAN - LAPORAN

Pasal 17
Laporan yang wajib dibuat oleh Pengurus UPK terdiri dari :

a. Laporan Bulanan adalah laporan posisi keuangan UPK


setiap akhir bulan yang berisi : Realisasi Kegiatan,
Laporan Perkembangan Pinjaman UEP dan SPP,
Kolektibilitas Pinjaman, Laporan Operasional, Neraca,
(Neraca Program dan Neraca Microfinance),
Perhitung aspek kesehatan UPK dan Copy Print Out
Rekening Bank serta lampiran lain yang diperlukan.
b. Laporan Berkala adalah laporan posisi keuangan UPK
selama kurun waktu tertentu dan maksimal selama 4
bulan.
c. Laporan Pertanggungjawaban adalah laporan kegiatan
dan posisi keuangan selama 1 (satu) tahun masa
kepengurusan yang berisi Rencana dan Realiasasi
kegiatan, penggunaan dana operasional, dan Laporan
Perkembangan Pinjaman UEP dan SPP serta Rencana
Tindak lanjut.
d. Laporan Pertanggungjawaban UPK untuk Tahun
anggaran sebelumnya di Laksanakan Selambat –
lambatnya Tanggal 31 Januari pada tahun berjalan
melalui Forum MAD Khusus Kemudian dilanjutkan
dengan Pembahasan Dokumen Perencanaan Keuangan
UPK untuk Program Kerja tahun anggaran
berjalan/berikutnya kemudian agenda–agenda lainnya.

Pasal 18
Laporan Bulanan dibuat rangkap 5 (lima) masing - masing
disampaikan kepada Camat, Dinas instansi yang melakukan
fungsi pembinaan dan konsultan yang ditugaskan pemerintah
selambat lambatnya tanggal 3 bulan berikutnya.

Pasal 19

Berkas Laporan Pertanggungjawaban Tahunan dan Akhir


masa jabatan pengurus disebarkan kepada peserta Rapat
MAD sekurang kurangnya 3 (Tiga) hari sebelum MAD.

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 20


BAB IX
TIM VERIFIKASI

Pasal 20
(1) Tim Verifikasi adalah kelembagaan yang bersifat
sementara (Ad Hoc) dan insidentil dibentuk untuk
membantu dalam proses perencanaan kegiatan dan atau
menilai usulan kegiatan terdiri dari orang - orang yang
memiliki kemampuan atau keahlian dalam bidang
kemasyarakatan, lembaga keuangan mikro, koperasi,
kewirausahaan dan lain lain sesuai dengan jenis kegiatan
yang diusulkan.
(2) Calon anggota Tim Verifikasi diusulkan oleh UPK dipilih
dan dibentuk dalam Rapat khusus bersama Camat,
Badan Pengawas, Ketua BKAD serta tokoh masyarakat.
(3) Seleksi terhadap calon anggota Tim Verifikasi
dilakukan melalui identifikasi keahlian yang dibutuhkan,
kesiapan waktu dari nama - nama calon hasil identifikasi
untuk melaksanakan kegiatan verifikasi serta syarat
lainnya agar dapat bekerja penuh dan bersikap netral.
(4) Tim Verifikasi yang terbentuk disyahkan dengan
Surat Penetapan Camat (SPC).

Pasal 21
(1) Kegiatan verifikasi dilakukan melalui tata cara yang
diatur tersendiri dalam peraturan khusus MAD
(2) Khusus untuk biaya kegiatan verifikasi usulan
perguliran pinjaman bersumber dari Anggaran Biaya
Operasional UPK yang bersumber dari Dana yang
digulirkan dengan ketentuan maksimal sebesar 0,5%
dari estimasi jumlah dana yang akan digulirkan.

BAB X
PENYEHATAN PINJAMAN

Pasal 22
(1) Jika kondisi tingkat pengembalian pinjaman kurang dari
85% atau prosentase tunggakan memiliki resiko tinggi
dan dianggap mengancam pelestarian dana bergulir

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 21


maka Rapat MAD dapat membentuk Tim Khusus yang
bertugas untuk membantu pengurus UPK melakukan
penagihan dan menyehatan pinjaman.
(2) Yang dapat dipilih untuk menjadi Tim Khusus
Penyehatan pinjaman ialah :
a. Aparat Kecamatan,
b. Aparat Desa,
c. Pegawai Dinas Terkait di tingkat kecamatan.
d. Badan Pengawas UPK.
e. Tokoh Masyarakat.
(3) Pendanaan untuk kegiatan penyehatan pinjaman diluar
insentif diperoleh dari Anggaran Biaya Operasional
UPK.
(4) Insentif bagi Tim Khusus Penyehatan Pinjaman dapat
diberikan sebesar 5% dari jumlah tunggakan Jasa
kolektibilitas V yang tertagih.
(5) Pengurus UPK bertanggungjwab penuh dalam kegiatan
penyehatan pinjaman.

Pasal 23
Kegiatan penyehatan pinjaman dilaksanakan melalui proses
sebagai berikut:
A. Identifikasi permasalahan tunggakan melalui
monitoring ke lapangan, investigasi dan pemeriksaan
kepada kelompok serta anggota penunggak.
B. Menentukan katagorisasi dan rekapitulasi tunggakan
berdasarkan kriteria permasalahan :
(1) Masalah Kelembagaan.
(2) Masalah Microfinance.
(3) Masalah Penyalahgunaan Dana.
(4) Force Majeur.
C. Menetapkan Tindaklanjut penyelesaian masalah
tunggakan melalui pola penyehatan sebagai berikut:
(1) Melakukan penjadualan ulang (Rescheduling) atau
membuat jadual angsuran baru terhadap sisa
pinjaman dengan memperhitungkan pembebanan
jasa baru sesuai jangka waktu pelunasan yang
disepakati.

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 22


(2) Melakukan Restrukturisasi pinjaman; merubah
pola angsuran sesuai siklus usaha penunggak.
(3) Melakukan pengurangan kewajiban terhadap
penunggak yang memiliki itikad baik dengan
membayar sekaligus sisa pinjaman (Pokok) dan
menghapuskan tunggakan jasa.
(4) Konvensasi Harta, Penyerahan harta bagi
penunggak nakal dan pelaku penyelewengan dana
senilai tunggakan/ dana yang diselewengkan.
Setelah waktu tertentu harta tersebut dijual
untuk menutupi kewajiban pengembalian/ dana
yang diselewengkan.
(5) Aspek Hukum atau Ligitasi; adalah penyelesaian
permasalahan penyelewengan dana bagi pelaku
yang tidak punya itikad baik dengan cara
mengajukan permasalahan kepada Kejaksaan
Negeri untuk diselesaikan melalui proses hukum
yang berlaku.

BAB XI
MUSYAWARAH ANTAR DESA

Pasal 24
(1) Jumlah peserta MAD yang hadir harus mencapai
Quorum yaitu ½ + 1 dari seluruh wakil desa dan
kelurahan di wilayah Kecamatan Lolayan dengan
ketentuan maksimal 6 (enam) orang setiap Desa atau
minimal 31 orang yang terwakili oleh semua Desa.
(2) Unsur peserta MAD yang hadir harus terwakili yaitu
minimal terdiri dari :
1. Unsur Pembina yaitu Camat dan Petugas yang
ditunjuk oleh Pemerintah.
2. Ketua dan Sekretaris BKAD
3. Pengurus UPK
4. Badan Pengawas UPK.
5. Wakil Desa.
6. Tim Pengamat
7. Tim Verifikasi

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 23


(3) Apabila Camat berhalangan hadir maka dapat
mendelegasikan kepada Aparat kecamatan lainnya.
(4) Apabila Ketua dan Sekretaris BKAD berhalangan hadir
maka dalam dan Prosedurnya yang meminpin Rapat
dapat diganti sebagai delegasi dari unsur pengurus
BKAD lainya berdasarkan kesepakatan pengurus BKAD.
(5) Wakil Desa terdiri dari :
a. Kepala Desa atau Aparat Desa lainnya yang mewakili.
b. Ketua BPD atau anggota BPD lainnya yang mewakili.
c. Ketua LPMD atau Ketua TPK (PPK) atau anggota
pengurus LPMD atau TPK yang mewakili.
d. 3 (tiga) orang perempuan yang dipilih dalam MD
(6) Tim Pengamat berasal dari tokoh masyarakat yang
dihargai, memiliki kredibilitas dan lndependen bertugas
untuk mengamati jalannya proses Rapat, bersifat Ad
Hoc atau sementara dan bertugas pada saat
berlangsungnya Rapat MAD berjumlah minimal 3 orang.
(7) Tim Verifikasi wajib hadir jika dalam agenda MAD
terdapat pembahasan usulan, kapasitasnya dalam MAD
sebagai narasumber dan memberikan rekomendasi hasil
penilaian usulan kepada para peserta Forum Rapat
sebagai acuan dalam pengambilan keputusan.
(8) Jika jumlah dan unsur peserta tidak memenuhi
ketentuan pada Ayat (1) dan (2) di atas maka Rapat
ditunda paling lama 7 (tujuh) hari, dan apabila Rapat
kedua setelah penundaan jumlah dan unsur peserta
tidak memenuhi ketentuan maka Rapat dapat
berlangsung dan keputusan sah dan mengikat semua
peserta.
(9) Undangan Rapat MAD ditandatangani oleh Ketua BKAD
diketahui oleh Camat selaku unsur pembina.
(10) Hasil keputusan MAD dibuat dalam Berita Acara yang
ditandatangani oleh Pimpinan dan Notulis Rapat serta
dilaporkan kepada Camat.

Pasal 25

Biaya penyelenggaraan MAD Khusus dialokasikan sebesar


5% dari surplus operasional UPK dalam tahun berjalan.

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 24


BAB XII
PENGGUNAAN SURPLUS OPERASIONAL

Pasal 26
(1) Surplus operasional adalah sisa seluruh pendapatan
dikurangi biaya operasional dan non operasional yang
dicatat dalam satu tahun buku.
(2) Penggunaan surplus operasional hanya dapat dilakukan
jika telah dihitung dengan pengurangan biaya resiko
pinjaman.
(3) Batasan alokasi Penggunaan Surplus operasional adalah
sebagai berikut:
1. Penambahan Modal Minimal 50%.
2. Pengembangan Kelembagaan Maksimal 10%.
3. Pendanaan Bantuan Langsung RTM Minimal 15%.
4. Bonus Pengurus UPK Maksimal 5% dari Surplus atau
2 (Dua) kali Honor/insentif dapat diberikan apabila
telah memenuhi target surplus operasional yang
ditetapkan Rapat MAD.

BAB XIII
PEMBINAAN

Pasal 27
(1) Pembinaan terhadap UPK Lolayan meliputi bidang
teknis, manajemen dan pengawasan umum dilaksanakan
oleh Pemerintah melalui :
a. Pelatihan-Pelatihan bagi Pengurus, BP UPK dan
Kelembagaan pendukungnya.
b. Audit internal.
c. Kegiatan lainnya yang berguna bagi peningkatan
kapasitas kelembagaan UPK.
(2) Pembinaan terhadap Tim Pengelolah Kegiatan dan atau
kelompok peminjam di desa dan kelurahan dalam lingkup
wilayah kerja UPK dilaksanakan oleh Pengurus dan
Badan Pengawas secara berkala atau sesuai kebutuhan.

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 25


BAB XIV
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN KEWAJIBAN

Pasal 28
(1) Yang berhak membubarkan UPK adalah Rapat MAD.
(2) Pembubaran UPK hanya dapat dilaksanakan setelah
dilakukan upaya upaya penyelamatan dan dinyatakan
pailit oleh tim khusus yang terdiri dari unsur tokoh
masyarakat dan pemerintah.
(3) Penentuan pailit oleh tim khusus dilakukan sesuai
dengan perundang - undang berlaku.

BAB XV
PERUBAHAN STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

Pasal 29
(1) Perubahan Standar Operasional dan Prosedur hanya
dapat dilakukan oleh Rapat Forum MAD
(2) Rapat penetapan Perubahan Standar Operasional dan
Prosedur dinyatakan syah apabila dihadiri oleh ½ + 1
jumlah peserta wakil Desa ditambah unsur Camat,
Pengurus dan Badan Pengawas.

BAB XVI
PERATURAN KHUSUS MAD

Pasal 30

(1) Forum MAD khusus menetapkan Peraturan Khusus


Forum MAD yang memuat peraturan diluar Standar
Operasional Dan Prosedur tidak boleh bertentangan
dengan AD/ART BKAD
(2) Hal hal yang belum diatur dalam Standar Operasional
dan Prosedur ini, akan diatur kemudian dalam Peraturan
Khusus MAD.

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 26


BAB XVII

PENUTUP

Pasal 31
Standar Operasional dan Prosedur ini mulai berlaku sejak
tanggal ditetapkan.

Ditetapkan Di : Tungoi 1
Pada Tanggal : 19 Juli 2012

KETUA BKAD

Drs. Hi. A.R. SIMBALA

MENGETAHUI,
CAMAT LOLAYAN

Drs. REVANNY M. PAPUTUNGAN


NIP. 19700218 199303 1 007

SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 27


SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 1
SOP UPK Kec. Lolayan – Revisi Pertama 2

Anda mungkin juga menyukai