Kementerian Kesehatan RI
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular
2015
1
DAFTAR ISI
2
1. GAMBARAN UMUM
Pencatatan dan pelaporan deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim
merupakan bagian dari sistem pencatatan dan pelaporan PTM. Pencatatan dan
pelaporan ini dilakukan secara elektronik menggunakan sistem informasi surveilans
PTM yang dapat di akses di www.pptm.depkes.go.id. Pencatatan dan pelaporan
dilaksanakan menggunakan aplikasi sebagai berikut:
a. Sistem informasi Surveilans Faktor Risiko PTM berbasis Pos Pembinaan Terpadu
(Posbindu)
b. Sistem informasi Surveilans PTM berbasis Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP)
Tindak lanjut
3
b. Catatan medik direkap dalam formulir Register Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
Dan Kanker Payudara di Puskesmas (Formulir D)
c. Selanjutnya data dari buku register diinput ke dalam sistem informasi
surveilans PTM
d. Untuk daerah dengan keterbatasan fasilitas dan jaringan internet, Puskesmas
dapat merekap data menggunakan formulir Rekapitulasi Deteksi Dini Kanker
Leher Rahim dan Kanker Payudara di Puskesmas (Form E),
e. Untuk daerah dengan keterbatasan fasilitas dan jaringan internet, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dapat merekap data menggunakan formulir
Rekapitulasi Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota (Form I)
4
Selanjutnya masukkan data-data individu dan hasil pemeriksaan IVA-
Sadarnis dari buku register, sebagai berikut:
5
b) Pengolahan dan analisa data
Sistem informasi melakukan pengolahan dan analisa data IVA-Sadanis
secara otomatis dan dapat dilihat berdasarkan wilayah, umur, dan
waktu. Contoh tampilan pengolahan data sebagai berikut:
6
c) Pelaporan
Data pengolahan data otomastis masuk ke dalam server di
Kementerian Kesehatan, sehingga tidak diperlukan lagi pelaporan
secara manual. Data dapat dilihat (dengan login khusus) di tingkat
Posbindu, Puskesmas, Dinkes kabupaten/kota, dinkes provinsi, dan
Kementerian Kesehatan
b) Input data
Buka applikasi surveilans FR PTM berbasis Posbindu di HP android
dan login dengan memasukkan username dan password, sebagai
berikut:
7
Setelah login, masukkan data-data individu dan hasil pemeriksaan dari
Buku register IVA-Sadanis, sebagai berikut:
d) Pelaporan
8
Data pengolahan data otomastis masuk ke dalam server di
Kementerian Kesehatan, sehingga tidak diperlukan lagi pelaporan
secara manual. Data dapat dilihat (dengan login khusus) di tingkat
Posbindu, Puskesmas, Dinkes kabupaten/kota, Dinkes provinsi, dan
Kementerian Kesehatan
b) Input data
Buka applikasi surveilans FR PTM berbasis Posbindu berbabis
desktop, login dengan memasukkan username dan password
pengguna Posbindu. Setelah login, masukkan data-data individu dan
hasil pemeriksaan dari Buku register IVA-Sadanis, sebagai berikut
9
c) Pengolahan dan analisa data
Aplikasi lewat dekstop hanya untuk input data. Data yang sudah
diinput disinkronisasi pada waktu tersedia jaringan internet. Data akan
terakumulasi dengan data di aplikasi online melalui internet, dengan
menggunakan username dan password yang sama di setiap jenjang.
d) Pelaporan
Data pengolahan data otomatis masuk ke dalam server di Kementerian
Kesehatan, sehingga tidak diperlukan lagi pelaporan secara manual.
Data dapat dilihat (dengan login khusus) di tingkat Posbindu,
Puskesmas, Dinkes kabupaten/kota, Dinkes provinsi, dan
Kementerian Kesehatan
1) Input data
Buka web www.pptm.depkes.go.id. Pilih menu surveilans PTM berbasis
FKTP, sebagai berikut:
10
Selanjutnya login menggunakan username dan password Puskesmas yang
sudah disediakan, sebagai berikut:
11
2) Pengolahan dan analisa data
Pengolahan dan analisa data secara otomatis. Data analisa berupa proporsi
dan cakupan. Proporsi yaitu IVA positif, IVA positif dikrioterapi, curiga kanker
leher rahim, benjolan payudara, dan curiga kanker payudara. Sedangkan
cakupan yaitu cakupan deteksi dini dari target skrining di suatu wilayah.
Cakupan dan proporsi ini dapat dilihat berdasarkan wilayah, umur, dan waktu.
12
3) Pelaporan
Data pengolahan data otomastis masuk ke dalam server di Kementerian
Kesehatan, sehingga tidak diperlukan lagi pelaporan secara manual. Data
dapat dilihat (dengan login khusus) di tingkat Puskesmas, Dinkes
kabupaten/kota, dinkes provinsi, dan Kementerian Kesehatan.
13