Anda di halaman 1dari 2

Indonesia sudah menyelenggarakan 12 kali pemilihan umum sejak tahun 1955-2019.

Jelaskan pendapat
saudara apakah pemilihan umum yang diselenggaran sudah memenuhi hak warga negara untuk turut
serta dalam pemilihan umum?

Menurut saya, pemilihan umum yang sudah dilakukan 12 kali ini sudah memenuhi hak warga negara
dalam menggunakan haknya dalam pemilihan umum. Hal ini didukung dengan adanya peningkatan
penggunaan hak pilih oleh masyarakat pada pemilihan umum tahun 2019 dibandingkan dengan
pemilihan umum pada periode - periode sebelumnya. Dimana KPU mengklaim bahwa hak pilih yang
digunakan sebesar 81 persen pada pemilu 2019, meningkat dibandingkan pemilu 2014 dan sebelumnya.

Perlindumgan berbagai hak asasi manusia tertera di dalam konstitusi yang salah satunya ialah hak untuk
memilih dan dipilih. Perlindungan ini tertera didalam Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dalam Pasal 27 ayat 1 yang menjelaskan bahwa perwujudan dari penegakan hak asasi
manusia yaitu segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Lalu eksistensi hak asasi
manusia juga dilindungi dalam Pasal 28D ayat 1 Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang menjelaskan bahwa setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapn hukum. Dan pada Pasal 28D ayat 3 yang
menjelaskan bahwa setiap warga begara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan. Dengan dasar hak konstitusional yang jelas terdapat di dalam Undang - Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menggambarkan bahwa semua warga negara meimiliki hak
dalam memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan yang salah satunya dalam bentuk hak
untuk memilih dan dipilih.

Selanjutnya hukum juga melindungi hak warga negara untuk ikut serta dalam pemilu terdapat di dalam
UU No. 12 Tahun 2005 yang merupakan ratifikasi dari Pasal 25 ICCPR. UU ini menjelaskan bahwa setiap
warga negara juga harus mempunyai hak dan kebebasan, tanpa pembedaan apapun sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 dan tanpa pembatasan yang tidak beralasan. Hak dan kebebasan yang
dimaksud ialah :

a). Hak untuk memilih dan dipilih pada pemilihan umum berkala yang jujur. Hak pilih yang sama dan
berlaku untuk semua. Hak ini digunakan dalam pemungutan suara yang dilakukan secara rahasia agar
menjamin kebebasan untuk menyatakan keinginan pemilih.

b). Hak untuk mengikuti pelaksanaan urusan pemerintahan, baik mengikuti secara langsung atau diwakili
oleh wakil yang dipilih secara bebas.

c). Hak untuk memperoleh akses pada pelayanan umum di negaranya dengan dasar persamaan.
Hak untuk memilih sendiri dimiliki warga negara jika sudah memenuhi syarat tertentu. Persyaratan ini
diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum No.4 Tahun 2015 dimana persyaratan yang dimaksud
adalah :

1). Tidak memiliki kondisi gangguan jiwa atau lupa ingatan.

2). Tidak memiliki kondisi dimana hak pilihnya dicabut atas dasar keputusan pengadilan yang memiliki
kekuatan hukum tetap.

3). Bertempat tinggal di daerah pemilihan paling sedikit 6 bulan sebelum disahkannya DPS yang
dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk / dokumen kependudukan yang berasal dari instansi
berwenang setempat.

4) Bukan seorang anggota Tentara Nasional Indonesia maupun Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Selain itu, pada Undang - Undang No 7 Tahun 2017 mengenai Pemilihan Umum menjelaskan bahwa
yang dapat turut serta dalam pemilihan umum yaitu mereka yang telah berumur 17 tahun / lebih, sudah
kawin / sudah pernah kawin. Berdasarakan aturan ini, mereka yang sudah/pernah menikah bisa
menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum meskipun umur mereka masih di bawah batas
minimal umur untuk bisa dikatakan dewasa.

Berdasarkan uraian diatas, terlihat bahwa konstitusi kita serta hukum yang berlaku sedemikian rupa
memberikan dan melindungi hak asasi manusia setiap warga negara untuk ikut serta dalam
pemerintahan melalui pemilihan umum. Semua regulasi yang dibuat semata - mata untuk memastikan
hak pilih yang digunakan terbebas dari pemgaruh apapun dan dapat dipertanggung jawabkan karena
menyangkut dengan perwakilan rakyat serta pemimpin negara yang terkait dengan harkat hidup
masyarakat luas.

Sumber :

BMP Hukum dan HAM (4208).

Waworuntu, Sherina Angel. dkk. Tinjauan Yuridis Mengenai Hak Pilih Masyarakat Dalam Pemilihan
Umum di Indonesia Yang Belum 17 Tahun Tetapi Sudah Menikah. Artikel Skripsi, Fakultas Hukum
Universitas Sam Ratulangi Manado.

Anda mungkin juga menyukai