Anda di halaman 1dari 3

Anda diminta mendiskusikan tentang "Apa saja yang harus diperhatikan dalam penggunaan tanda baca

dalam bahasa Indonesia yang digunakan dalam dokumen umum dengan dokumen dalam peraturan
perundang-undangan".

penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia yang digunakan harus memperhatikan beberapa hal
yaitu sebagai berikut :

a. Tanda Titik (.)

1. Penggunaan tanda titik pada bagian akhir huruf / angka pada suatu ikhtisar, bagan, maupun daftar.
Tapi jika huruf / angka bukan merupakan bagian akhir dalam deretan huruf / angka maka tanda titik
tidak dipakai.

Contoh :

I. Departemen Perdagangan

A. Direktorat Jenderal Pertanian

B. Direktorat Jenderal Perikanan

2. Penggunaan tanda titik bertujuan untuk memisahkan bilangan ribuan / kelipatan yang
menggambarkan jumlah.

Contoh : Banjir itu menghanyutkan 3.000 ekor kambing.

3. Penggunaan tanda titik yang tidak digunakan pada akhir judul , tabel, kepala ilustrasi, dll. Contoh :
Pengantar Ilmu Hukum.

4. Penggunaan tanda titik yang tidak digunakan pada singkatan sebagai penunjuk uang.

Contoh : 5.000 rupiah (Rp. 5.000)

200 yen (Y 200)

b. Tanda Koma (,)

Tanda Koma (,)

1. Penggunaan tanda koma dengan tujuan perincian maupun pembilangan.


Contoh : Saya membawa tas, topi, dan sepatu.

2. Penggunaan tanda koma dengan tujuan sebagai pemisah kalimat setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya dengan pendahuluan kata seperti tetapi / melainkan.

Contoh : Saya tidak menjemur pakaian, tetapi hari mendadak hujan.

3. Penggunaan tanda koma dengab tujuan memisahkan anak kalimat dengan induk kalimat ketika anak
kalimat itu mendahului induk kalimatnya.

Contoh : Jika besok cuaca cerah, saya akan menjemur pakaian saya.

4. Penggunaan tanda koma di bagian akhir kata / ungkapan sebagai penghubung antar kalimat yang
terdapat pada awal kalimat. Kata penghubung yang dimaksud yaitu oleh jadi, karena itu, lagi pula,
meskipun begitu, dan akan tetapi.

Contoh : Rasa makanan di restauran itu enak sekali. Bahkan, banyak artis yang datang untuk mencicipi
makanannya.

c. Tanda Hubung (-)

1. Penggunaan tanda hubung dengan tujuan menyambung suku - suku kata dasar yang terpisah karena
adanya penggantian baris.

Contoh :

Jika besok cuaca cerah, saya akan menjemur pa-

kaian saya.

2. Penggunaan tanda hubung dengan tujuan menyambung awalan atau akhiran dengan bagian kata
yang mengikutinya pada pergantian baris.

Contoh :

Jika besok saya punya waktu luang, saya ingin me-

masak kari ayam.


Sumber :

Modul 9 BMP Bahasa dan Terminologi Hukum ( HKUM 4101).

Anda mungkin juga menyukai