Anda di halaman 1dari 3

NAMA : BAGUS RACHMAT RAYANTO

NIM : 041570385
TUGAS 1 HKUM4207.46

Kerjakan tugas tutorial 1 ini sesuai dengan jawaban yang benar dan dari pendapat anda. Jangan
lakukan copy paste dari jawaban teman atau sumber pustaka. Bila anda akan mengutip pendapat
silakan tuliskan sumber kutipan.

1. Pak Juni memiliki suatu perusahaan yang berbentuk CV yang bergerak di bidang konstruksi.
Dikarenakan usahanya semakin berkembang dan berkeinginan mengikuti tender-tender dari
instansi pemerintah yang lebih besar, sekaligus mencari modal dari orang lebih banyak agar modal
usahanya tambah besar pula; maka Pak Juni berencana merubah bentuk badan usahanya dari
bentuk CV yang merupakan badan usaha yang tidak berbadan hukum ke bentuk PT (Perseroan
Terbatas) yang merupakan badan usaha yang berbadan hukum agar dapat mengakomodir
kebutuhan usahanya.

Pertanyaannya :

1) Menurut analisis saudara bagaimanakah akibat hukum dari keinginan pak Juni merubah bentuk
badan usahanya dari bentuk CV menjadi bentuk PT (Perseroan Terbatas)?

2) Jelaskan menurut analisis saudara hal-hal apa sajakah yang harus dipertimbangkan oleh pak Juni
bila bermaksud merubah bentuk badan usahanya dari bentuk CV ke bentuk yayasan untuk tujuan
mencari keuntungan ?

3) CV adalah Badan Usaha Bukan Badan Hukum, berikan analisis saudara mengenai pertanggung-
jawaban sekutu badan usaha bukan badan hukum terhadap pihak ketiga ?

4) Dikenal berbagai badan usaha berbadan hukum, berikan analisis saudara bagaimana karakteristik
badan usaha berbadan hukum tersebut dari segi modal dan tujuan masing-masing ?

Jawaban:

1. Adapun akibat hukum yang timbul dari berubahnya subjek hukum Commanditair Venotschap (CV)
menjadi Perseroan terbatas (PT) adalah perubahan/penggantian debitur lama (CV) oleh debitur
baru (PT) atau disebut dengan Novasi. Novasi atau pembaruan utang diartikan sebagai perjanjian
yang menggantikan perikatan yang lama dengan perikatan yang baru, Penggantian tersebut dapat
terjadi berkenaan dengan salah satu pihak, yakni kreditur atau debitur, ataupun terjadi pada objek
perjanjiannya. Novasi merupakan salah satu sebab hapusnya perikatan.15
Adapun unsur novasi itu sebagai berikut :
a. adanya perjanjian baru,
b. adanya subjek yang baru,
c. adanya hak dan kewajiban, dan
d. adanya prestasi
Ketentuan Pasal 1413 KUHPerdata menyebutkan bahwa pembaruan utang dilaksanakan dengan tiga
jalan, yaitu 16:
1. Apabila seorang yang berutang membuat suatu perikatan utang baru guna orang yang
mengutangkan kepadanya, yang menggantikan orang yang lama, yang dihapuskan karenanya
(terjadi dan dikenal sebagai novasi objektif).
2. Apabila seorang berutang baru ditunjuk untuk menggantikan orang berutang lama, yang oleh si
berpiutang dibebaskan dari perikatannya (terjadi dan dikenal sebagai novasi subjektif pasif).
3. Apabila sebagai akibat suatu persetujuan baru, seorang berpiutang baru ditunjuk untuk
menggantikan orang berpiutang lama, terhadap siapa si berutang dibebaskan dari perikatannya.
(terjadi dan dikenal sebagai novasi subjektif aktif).
Jalan yang digunakan guna perubahan subjek hukum Commanditair Venotschap (CV) menjadi
Perseroan terbatas (PT) adalah perubahan/penggantian debitur lama (CV) oleh debitur baru (PT)
adalah dikenal dengan novasi subjektif karena Expromissio.

2. Jadi singkatnya, PT bisa mendirikan yayasan karena merupakan badan hukum, sedangkan CV
tidak bisa karena bukan badan usaha yang berbadan hukum. Artinya jika Pak Juni ingin merubah
CV menjadi Yayasan, maka beliau harus merubah CV ke PT terlebih dahulu. Yayasan digunakan
sebagai wadah legal atas organisasi yang bergerak di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan.
Pertama-tama perlu diketahui, organ yayasan terdiri dari pembina, pengurus, dan pengawas. Setiap
organ tersebut memiliki tugas dan kewenangannya masing-masing. Dengan demikian yang menjadi
pemilik dari Yayasan bukanlah pendiri atau pengurus melainkan adalah pihak yang dituju oleh
pendirian/keberadaan Yayasan tersebut. Pengurus adalah organ yayasan yang melaksanakan
kepengurusan yayasan berdasarkan Pasal 31 ayat (1) UU Yayasan. Pengurus yayasan merupakan
orang perseorangan yang cakap dan mampu melakukan perbuatan hukum.

3. Persekutuan Komanditer adalah Persekutuan Firma yang mempunyai satu atau beberapa orang
sekutu komanditer. Sedangkan apabila diperhatikan dari ketentuan Pasal 19 sampai dengan 21
KUHD yang mengatur tentang Firma, jelaslah bahwa Persekutuan Komanditer adalah Persekutuan
Firma dengan bentuk khusus. Kekhususannya itu terletak pada adanya sekutu komanditer, yang
tidak ada pada Persekutuan Firma. Persekutuan Firma hanya mempunyai sekutu aktif yang disebut
“firmant”. Bagi sekutu komplementer yang bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu hubungan
itu dengan pihak lain agar lebih berhati-hati dan selektif dalam memilih rekanan kerja agar tidak
salah memilih rekan kerja. Bagi sekutu komanditer agar mempercayakan atau menyerahkan segala
tanggung jawab kepada sekutu komplementer dengan memberikan kepercayaan yang penuh dan
dengan disertai pengawasan serta pertanggungjawaban. Bagi persekutuan komanditer dalam hal ini
CV. Hendaknya dalam setiap mengadakan kerjasama dengan semua rekan kerjanya menggunakan
perjanjian secara tertulis, hal ini dilakukan untuk menjaga kemungkinan-kemungkinan akan
timbulnya suatu bentuk kelalaian/wanprestasi dari masing-masing pihak dalam melakukan suatu
hubungan kerjasama. Kepailitan suatu CV disebabkan oleh wanprestasi dari tidak dapatnya
melunasi utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih. Apabila CV mengalami pailit maka
persekutuan komplementer yang bertanggung jawab atas kerugian tersebut karena persekutuan
komplementer yang menjalankan kebijakan perusahaan dan memiliki kewenangan melakukan
hubungan hukum dengan kata lain persekutuan komplementer bersifat aktif sedangkan persekutuan
komanditer bersifat pasif karena hanya menantikan hasil keuntungan dari inbreng yang dimasukan
dan tidak turut serta dalam kepengurusan, pengusahaan, maupun kegiatan usaha perusahaan.

4. Di Indonesia, perusahaan adalah ada yang terdaftar di pemerintah dan ada yang tidak terdaftar.
Bagi perusahaan yang terdaftar, maka akan mempunyai badan usaha untuk perusahaannya.
Dilansir dari buku Hukum Perusahaan oleh Handri Raharjo, berikut jenis-jenis perusahaan di
Indonesia yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
1. Perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah jenis perusahaan yang modalnya dimiliki oleh satu orang
pengusaha. Perusahaan perseorangan dijalankan oleh satu orang tersebut, jika terdapat
pekerja maka statusnya hanya membantu pengusaha yang terikat dalam perjanjian kerja. Baca
juga: Syarat dan Cara Mengurus Surat Izin Tempat Usaha
2. Persekutuan perdata (maatschap)
Persekutuan perdata adalah jenis perusahaan yang berdiri dari perjanjian antara dua orang
atau lebih untuk mengikatkan diri dan memasukkan sesuatu untuk membagi kentungan
bersama. Persekutuan perdata merupakan bentuk umum dari persekutuan firma dan
perusahaan komanditer.
3. Persekutuan firma
Persekutuan firma adalah jenis perusahaan yang dibentuk dua orang atau lebih untuk
menjalankan perusahaan di bawah satu nama yang sama. Persekutuan firma dibagi menjadi
firma dagang, firma jasa, firma umum, dan firma terbatas. Baca juga: 10 Perusahaan Raksasa
yang Merintis Bisnis dari Garasi
4. Persekutuan komanditer (CV)
Persekutuan komanditer adalah jenis perusahaan yang terdiri dari dua orang atau lebih, di
mana anggotanya memiliki tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya.
5. Yayasan
Yayasan adalah jenis perusahaan yang bergerak di bidang sosial, kemanusiaan, dan
keagamaan. Namun, jika melihat pengertian perusahaan menurut UU Dokumen Perusahaan,
yayasan tidak termasuk dalam perusahaan karena yayasan tidak bertujuan untuk mencari
keuntungan.
6. Koperasi
Koperasi adalah jenis perusahaan yang didirikan dan dioperasikan oleh anggotanya sendiri di
mana seluruh anggotanya memiliki tanggung jawab yang sama dalam mengelola perusahaan.
Baca juga: Simak 6 Level Startup, Tak Hanya Unicorn 7. Perusahaan negara Perusahaan
negara adalah jenis perusahaan yang modalnya dimiliki oleh negara, baik sepenuhnya,
sebagian besar, maupun sebagian kecilnya. Selain jenis-jenis perusahaan berdasarkan bentuk
badan usaha, perusahaan juga dibagi menjadi jenis-jenis perusahaan berdasarkan
kegiatannya. Kesimpulannya, perusahaan adalah organisasi berbadan hukum yang
mengadakan transaksi atau usaha. Melalui penjelasan tersebut, dapat diketahui pengertian
perusahaan dan jenis-jenis perusahaan berdasarkan bentuk badan usahanya.

SUMBER : - https://money.kompas.com
- BMP HUKUM DAGANG DAN KEPAILITAN (HKUM4207)
- Materi Inisiasi 3 Power Point

Anda mungkin juga menyukai