Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SATRIO

NIM : 041575377

TUGAS 3

METODE PENELITIAN HUKUM

1. Jelaskan, isu hukum apa yang diangkat dari permasalahan diatas ?


JAWAB :
Sejak pemilu dilakukan berdasarkan kebebasan untuk mendirikan partai politik dibuka
seluas-luasnya pasca terjadinya perubahan sistem politik otoriter ke demokrasi tahun
1998 dan pada saat yang bersamaan pemilu juga diselenggarakan secara demokratis,
akuntabel dan transparan yang dimulai sejak tahun 1999, sejak saat itu pulalah
praktik money politic (politik uang) seakan menjadi sesuatu yang inhern atau melekat
pada eksistensi parpol dan pemilu di Indonesia. Sesuatu yang mestinya dihindari karena
pemilu pada esensinya harus dimaknai sebagai mekanisme hubungan kontraktual di
antara pemilih dengan calon atau kandidat berdasarkan kepercayaan (trust) yang
dilandasi oleh nilai-nilai moral. Hal tersebut terjadi sampai dengan pemilu jaman
sekarang dan malahan terjadi secara terang-terangan. Hal-hal semacam tersebut
tentunya peran hukum sebagai rekayasa sosial menjadi penting dan terpusat agar
menjadi peringatan bagi para pelanggarnya. Metode penelitian yang akan digunakan
yaitu pendekatan perundang-undangan (statute approach), studi kasus (case
approach) dan konsep/teori (conseptual approach) yaitu menelaah dan mengkaji
berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan isu-isu atau
permasalahan yang sedang diteliti yaitu politik uang (money politics) dalam pelaksanaan
pemilihan umum di Indonesia, mencari modus kasus yang pernah terjadi dan kemudian
membentuk konsep hukum/norma yang baik agar tidak terjadi pelanggaran bahkan
pidana pemilu.

2. Jelaskan Penalaran Hukum (legal Reasoning) apa yang digunakan dalam penelitian
tersebut?
JAWAB :
Penalaran Hukum (Legal Reasoning) yang digunakan dalam penelitian tersebut
berdasarkan aspek yuridis normatif dimana peneliti menelaah dan mengkaji berbagai
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan isu-isu atau permasalahan yang
sedang diteliti yaitu politik uang (money politics) dalam pelaksanaan pemilihan umum di
Indonesia, mencari modus kasus yang pernah terjadi dan kemudian membentuk konsep
hukum/norma yang baik agar tidak terjadi pelanggaran bahkan pidana pemilu.
Penelitian yuridis normatif adalah penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai
sebuah bangunan sistem norma. Sistem norma yang dimaksud adalah mengenai asas-
asas, norma, kaidah dari peraturan perundangan, perjanjian serta doktrin (ajaran).
Mengingat permasalahan yang diteliti dan dikaji berpegang pada aspek yuridis yaitu
berdasarkan pada norma-norma, peraturan-peraturan, perundang-undangan, teori-
teori hukum, pendapat-pendapat para ahli hukum, terlebih dalam hal ini berkaitan
dengan dengan politik uang (money politics) . Pada penelitian hukum normatif, hukum
dikonsepsikan sebagai kaidah atau norma yang merupakan dasar berperilaku manusia
yang dianggap pantas. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian normatif karena
dengan meneliti bahan pustaka terhadap data sekunder yang bersumber pada bahan
kepustakaan.

3. Buatlah Bahan Hukum apa saja yang dapat digunakan dalam penelitian tersebut ?
JAWAB:
Berdasarkan jenis penelitian hukum yang digunakan yaitu penelitian hukum normatif,
maka data penelitian yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yaitu berupa bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.
1. Bahan hukum primer:
Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang terdiri dari aturan hukum yang
diurut berdasarkan hirarki perundang-undangan. Bahan hukum primer dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Undang-Undang Dasar 1945;
b. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana;
c. Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 yang diubah dengan UndangUndang No.
23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 yang diubah Undang-Undang No. 1 Tahun
2014 dan disempurnakan Undang-Undang No. 1 Tahun 2015 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota
e. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 yang diubah dengan UndangUndang
Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota
f. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pemilihan, Pengesahan,
Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

2. Bahan hukum sekunder yang terutama adalah buku-buku yang berkaitan dengan
penulisan hukum ini termasuk tesis hukum, jurnal-jurnal hukum, asas-asas hukum,
doktrin, pendapat hukum dalam literatur, surat kabar, disamping itu juga kamus-
kamus hukum, di mana kegunaan bahan sekunder adalah memberikan kepada
peneliti semacam petunjuk kearah peneliti melangkah.

Bahan hukum sekunder dari judul penelitian Kebijakan Hukum Money Politic di
Masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah Serentak, meliputi:

a. Pendapat hukum dan pendapat bukan hukum yang diperoleh dari buku, hasil
penelitian, jurnal hukum, majalah, surat kabar, internet, dan makalah.

b. Dokumen tentang Kebijakan Hukum Money Politic di Masyarakat dalam


Pemilihan Kepala Daerah Serentak.

c. Wawancara dengan narasumber

Anda mungkin juga menyukai