Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SATRIO

NIM : 041575377

TUGAS 1

HUKUM DAN MASYARAKAT

1. Analisis kasus di atas dalam kaitannya dengan manfaat mempelajari hokum dan masyarakat !
Adapun manfaat mempelajari hukum dan masyrakat atau sosiologi hukum diantaranya
adalah mengetahui dan memahami perkembangan hukum positif (tertulis dan tidak tertulis)
didalam Negara atau masyarakat, mengetahui efektivitas berlakunya hukum positif dalam
masyarakat, menganalisis penerapan hukum dan masyarakat, mengkonstruksi fenomena
hukum dan masyarakat sera memetakan masalah-masakah sosial dalam kaitannya penerapan
hukum dalam masyrakat. Dalam kasus diatas tentu klitih bukan merupakan hal yang baru yang
terjadi di Indonesia khususnya di Yogyakarta, dan dimana klitih yang terjadi pada kasus diatas
didominasi olehr emaja-remaja dibawah umur yang kebanyakan masih memiliki garis
keturunan yang sama sehingga hal-hal seperti klitih sulit untuk dihilangkan. Untuk itu adanya
hokum dan masyrakat sangat penting karena seiring bergantinya zaman dan berkembangnya
masyarakat, hukum berperan aktif untuk berjalan beriringan dengan dinamika kehidupan
masyarakat, agar terjadi keselarasan antara hukum dan masyrakat demi terciptanya kedamaian
dan keamanan sesuai dengan tujuan dibentuknya hukum itu sendiri.

2. Buatlah analisa gap/kesenjangan dari kasus di atas, antara aturan hukum tertulis dengan
kesadaran hukum masyarakat!
Dalam kasus diatas terdapat beberapa hal yang mempengaruhi terjadinya tindak pidana
klitih yang dilakukan oleh masyrakat yang kebanyakan bermayoritas remaja dibawah umur,
yang sebagian besar belum mengerti ataupun memahami sebab akibat yang mereka lakukan
atas perbuatan mereka yang tentu saja akan merugikan orang lain. Maka dari itu terlihat bahwa
hubungan antara hukum dengan masyarakat di Indonesia sangat rendah yang bisa dilihat dari
beberapa faktor seperti penegakan hukum, kesadaran hukum  dan budaya hukum. Kesadaran
masyrakat akan hukum pun terlihat kurang, melihat kasus klitih tersebut juga dilakukan oleh
orang dewasa yang secara naluriah telah mempunyai Kesadaran akan kewajiban hukum yang
tidak semata-mata berhubungan dengan kewajiban hukum terhadap ketentuan undang-undang
saja, tidak berarti kewajiban untuk taat kepada undang-undang saja, tetapi juga kepada hukum
yang tak tertulis, seperti adat, kebiasaan masyarakat. Hukum tertulis atau hukum positif di
Indonesia yang diadopsi dari norma-norma yang ada dan masyrakat dibuat sangat kompleks
dan beberapa telah mengikut perkembangan masyarakat sesuai zamannya dengan tujuan untuk
mentertibkan serta memberikan perdamaian dalam kehidupan bermasyrakat ini memang harus
didukung oleh teladan yang diberikan oleh para penegak hukum, seperti misalnya; jaksa,
hakim, atau aparat kepolisian. Apabila masyrakat memiliki kesadaran hukum yang tinggi
terhadap ketentuan-ketentuan hukum tertulis di Indonesia dan mengetahui sebab akibat yang
ditimbulkan oleh perbuatan yang mereka lakukan berpotensi menimbulkan kerugian orang
banyak seperti klitih, serta penindakan yang tegas oleh aparat penegak hukum terhadap
pelaku-pelaku tindakan klitih sebelumnya, maka hal tersebut sekiranya bisa meminimalisir
kejadian yang sama di waktu yang akan datang.

3. Berikan contoh kasus hukum lainnya dan analisa menggunakan sudut pandang hukum dan
masyarakat !
Begal di Bangka Belitung Ini Akhirnya Roboh Ditembak Polisi
Polisi membekuk Bujang Pitul, Selasa (6/8/2019), Polisi terpaksa menembak kedua betis
warga Kelurahan Semabung, Kecamatan Bukitintan Pangkalpinang ini. Dia melawan dan
berusaha kabur saat dilakukan pengembangan untuk mencari barang bukti. Dalam beraksi
Rusdian dan rekannya (DPO) tak segan-segan melukai korban. "Tersangka ini tidak segan-
segan melukai korban. Karena melawan maka kita amankan dan kita ambil tindakan tegas
terukur. Seorang rekannya masih kita buru," kata AKBP Maladi Kabid Humas Polda
Kepulauan Bangka Belitung didampingi Kasubdit Jatanras, AKBP Wahyudi saat jumpa pers,
Selasa (6/8) di Mapolda Babel. Terakhir Rusdian dan rekannya beraksi di Bukit Kepo, Desa
Riding Panjang Kabupaten Bangka, pekan lalu, 28 Juli 2019. Saat itu korbannya adalah
pengumpul barang rongsokan mengalami luka robek pada bagian pahanya karena melawan
saat akan dirampas. Pelaku setelah membuat korban tak berdaya merampas uang Rp
1.300.000, 2 unit HP, KTP dan ATM
(Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Licin Bak Belut, Begal di Bangka
Belitung Ini Akhirnya Roboh Ditembak Polisi, Ini Fakta
Lainnya, https://bangka.tribunnews.com/2019/08/07/licin-bak-belut-begal-di-bangka-belitung-
ini-akhirnya-roboh-ditembak-polisi-ini-fakta-lainnya?
page=2&_ga=2.176923109.1987062455.1619405864-1420332958.1561739648.
Editor: Alza Munzi)

Dalam kasus begal diatas disebutkan bahwa pelaku tidak segan melukai korban saat
melancarkan aksinya dan telah dikatakan bahwa pelaku tindak pidana diatas telah melakukan
perbuatannya lebih dari sekali. Dapat dilihat bahwa pelaksanaan hukum atau law enforcement
oleh petugas penegak hukum yang tegas, konsekuen, penuh dedikasi dan tanggungjawab akan
sangat membantu meningkatkna kesadaran hukum masyarakat. Tidak adanya atau kurangnya
sikap yang tegas dan konsekuen dari penegak hukum, kurangnya dedikasi dan tanggungjawab
akan menimbulkan sikap acuh tak acuh dari masyarakat serta memberikan peluang bagi pelaku
tindak pidana seperti begal yang akan melakukan tindak pidana berulang di kemudian hari.
Selain itu perlunya kontrol atau pengawasan terhadap aparat penegakan hukum yang tidak
hanya dilakukan oleh atasan setempat tetapi juga oleh pimpinan pusat. Selain itu kembali ke
keasadaran hukum yang erat hubungannya dengan hukum/ produk kebudayaan yang merupakan
suatu “blueprint of behaviour” yang memberikan pedoman-pedoman tentang apa yang harus
dilakukan, yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai