Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ARTIKEL KEWARGANEGARAAN

KETIDAKADILAN HUKUM BAGI RAKYAT MISKIN

Oleh :
Farhry Alvini Rahmania
2018011055
Kelas A MKU Kewarganegaraan

Dosen Pengampu :
Muhammad Mona Adha, M. Pd
Dayu Rika Perdana, S. Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
KETIDAKADILAN HUKUM BAGI RAKYAT MISKIN

Farhry Alvini Rahmania


Fakultas Kedokteran - Universitas Lampung
Email : farhryalvini@gmail.com

Abstrak

Ketidakadilan dalam penegakan hukum di Indonesia merupakan salah satu permasalahan yang
sudah sejak lama ada dan semakin merajalela setiap tahunnya. Kurangnya transparansi,
moralitas, dan juga integritas para aparat penegak hukum merupakan salah satu faktor terbesar
penyebab masalah ini. Selain itu, didukung juga dengan mental dan kemampuan para paarat
penegak hukum di Indonesia yang bertumpu pada hukum berbasis pasal perundang-undangan
yang kaku tanpa mempertimbangkan dan melihat dari konteks sosiologis permasalahannya.
Banyak kasus pidana yang terjadi di kalangan masyarakat miskin di mana vonis yang diberikan
sering tidak sesuai dengan tindakan pidana yang dilakukan, apalagi mempertimbangkan adanya
perbedaan di penegakan pidana pada masyarakat atas yang cenderung berbelit-belit. Pada artikel
ini akan dibahas mengenai krisis hukum di Indonesia, beserta impelementasi ketidakadilan
hukum yang terjadi di masyarakat saat ini. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu
observasi dan telaah jurnal. Kesimpulan yang didapatkan yaitu sampai saat ini krisis hukum
berupa ketimpangan dan ketidakadilan dalam penegakan hukum di kalangan masyarakat miskin
atau kecil masih sering terjadi, hal ini menyebabkan kurangnya rasa hormat dan kepercayaan
masyarakat terhadap lembaga serta aparat penegak hukum.

Kata kunci : Ketidakadilan hukum, Rakyat miskin, Rakyat kecil


PENDAHULUAN divonis 1,5 bulan. Sedangkan di
lain sisi, seperti yang kita ketahui,
Krisis penegakan hukum banyak sekali para masyarakat
merupakan salah satu permasalahan kalangan atas, bahkan para anggota
yang sudah bertahun-tahun di alami dewan, pejabat dan penegak hukum
oleh rakyat Indonesia. Dunia yang melakukan tidak korupsi,
hukum di Indonesia mendapatkan merampas habis uang rakyat,
sorotan yang amat tajam dari namun lolos dari jeratan hukum
seluruh lapisan masyarakat, baik ataupun mendapat vonis yang
dari dalam maupun luar negeri. sangat ringan, bahkan fasilitas yang
Dari sekian banyak bidang hukum, sangat mewah layaknya hotel
dapat dikatakan bahwa hukum bintang lima ketika di sel penjara.
pidana menempati peringkat Adanya ketimpangan
pertama yang bukan saja mendapat penegakan hukum antara
sorotan melainkan juga celaan yang masyarakat menengah ke bawah
luar biasa jika dibandingkan dengan masyarakat atas di
dengan hukum lainnya. Indonesia yang menjadikan
Hukum di Indonesia saat ini tumbuhnya ketidakadilan hukum
bisa dikatakan sebagai hukum yang kerap sekali terjadi. Ketidakadilan
carut marut. Hal ini selaras dengan hukum ini bersumber dari bekerjan
pendapat para ahli hukum di ya hukum dalam sebuah sistemnya.
Indonesia yang kerap Ketika hukum dilepaskan dari kont
mendeskripsikan adanya eks sosialnya, maka hukum akan ja
ketimpangan dan ketidakadilan uh dari rasa keadilan masyarakat. Y
penegakan hukum di Indonesia ang terjadi di ranah penegakan huk
seperti pisau, tumpul ke atas dan um di Indonesia saat ini ialah dang
tajam ke bawah. Banyak sekali kalnya para penegak hukum yang h
kejadian yang dapat menjelaskan anya melihat dan memahami kasus
dan menggambarkan serta menjadi hukum hanya pada teks-teks kaku,
contoh dalam deskripsi tersebut, yang ada dalam buku perundang-un
mulai dari tindak pidana yang dangan semata, tanpa berusaha me
diberikan pada maling sandal jepit mahami kasus hukum tersebut dala
hingga maling uang rakyat. m konteks sosiologisnya. Para
Salah satu kasus yang sempat aparat penegak lebih
muncul dan menjadi topik bahasan mengedepankan materi, aspek
di kalangan masyarakat maupun kepastian hukum, dan legalitas-
penegak hukum di Indonesia ialah formal dari pada keadilan
kasus pencurian tiga biji kakao penegakan hukum yang lebih
yang harganya tidak lebih dari substansial bagi masyarakat.
Rp10.000,- oleh seseorang nenek, Adapun hukum yang lebih
yang kemudian nenek tersebut substansial bagi masyarakat
bukanlah hukum yang beroperasi yang ada di teori hukum, terutama
dalam pasal-pasal perundan- jika dibandingkan dengan kasus-
undangan yang sangat kaku dan kasus besar di Indonesia seperti
eksklusif. Hukum dalam perspektif korupsi.
sosiologis adalah hukum yang Para penegak hukum dan
bergerak and beroperasi dalam pemerintah saat ini masih belum
dinamikanya yang aktual dan berhipak pada rakyat, bahkan tak
faktual dalam sebuah jaringan jarang mereka tidak membantu
kemasyarakatan, yang tidak hanya masyarakat kecil untuk
mencakup aturan saja, tetapi juga mendapatkan keadilan ketika
promosi nilai-nilai kultural, etis, berhadapan di mata hukum. Persis
dan edukatif. seperti yang digambarkan oleh
beberapa ahli mengenai hukum di
METODE PENELITIAN Indonesia, hukum hanya tajam jika
ke bawah dan tumpul ke atas.
Adapun metode yang dilakukan Proses hukum terhadap
ialah observasi dan telaah jurnal. masayarakat atas di Indonesia
cenderung berbelit-belit, bahkan
PEMBAHASAN putusan hakim sering tidak sesuai
dengan undang-undang. Banyak
Perkembangan penerapan faktor yang dijadikan alasan untuk
hukum di masyarakat pada masa tidak sepenuhnya menerapkan
kini tidak segampang menerapkan hukum kepada mereka, para
hukum pada masa dulu. Hukum masyarakat atas.namun bagi
sebagai aturan-aturan yang kaangan bawah, hakim menerapkan
mengikat dengan tujuan memberi hukum secara tegas, bahkan
keadilan, kepastian, kemanfaatan, terkadang tanpa memerhatikan hak-
serta ketertiban masyarakat tidak hak mereka. Aspek keadilan yang
dapat diterapkan kepada semua merujuk pada kesamaan hak di
individu. Hukum seolah-olah hanya depan hukum kerap tidak dirasakan
berlaku bagi masyarakat kecil dan oleh kalangan masyarakat bawah,
tidak mempan bagi masyarakat atas yakni mereka yang kondisi sosial
atau orang-orang yang memiliki dan ekonominya menegah ke
kekuasaan. Aparat penegak hukum bawah.
sering kali tidak dapat menegakkan
hukum bagi orang-orang yang
bersalah.
Pada penanganan kasus
seorang nenek beinisial M KESIMPULAN
sangat tidak mencerminkan suatu
keadilan seperti makna keadilan
Ketidakadilan hukum yang sepenuhnya terwujud dan masih
terjadi di kalangan masyarakat panjang perjalanannya menuju
dengan kondisi ekonomi dan sosial ideal. Struktur peradilan yang
menengah ke bawah di Indonesia berbasis pada kekakuan pasal
masih banyak terjadi dan sampai perundang-undangan dan
saat ini merupakan salah satu formalitas belum bisa memberikan
permasalahan yang tidak berujung keadilan bagi masyarakat kecil,
dan masih berlanjut di ranah hukum sehingga penegakan hukum tidak
Indonesia. dapat berjalan sesuai dengan
Hal ini berdampak pada ukuran-ukuran dan pertimbanagn
meningkatnya rasa yang baik bagi seluruh masyarakat.
ketidakpercayaan masyarakat
terhadap lembaga dan penegak DAFTAR PUSTAKA
hukum yang ada. Perhatian
masyarakat pada lembaga humu Bidari, A. S. (2020) Ketidakadilan
yang ada pada saat ini berada pada Hukum Bagi Kaum Sandal Jepit.
titik terendah di mana rasa hormat Surakarta: Universitas Surakarta
masyarakat terhadap wibawa
hukum semakin merosot, Dirjen Belmawa Kemenristekdikti
bersamaan dengan meningkatnya RI. (2016) Buku Ajar Mata Kuliah
celaan yang keluar dari mulut Wajib Umum Pendidikan
masyarakat akan kinerja para Kewarganegaraan. Jakarta:
penegak hukum. Kemenristekdikti RI
Terjadinya penegakan hukum
yang kaku, tidak transparan, dan Sholahudin, U. (2018) ‘Keadilan
tidak diskresi serta cenderung Hukum Bagi Si Miskin : Sebuah
mengabaikan rasa keadilan Elegi Si Miskin di hadapan Tirani
masyarakat disebabkan karena para Hukum’, Journal of Urban
aparat penegak hukum yang lebih Sociology, 1(1), 35-45
mengutamakan kepastian hukum
dan formalitas saja. Pada Suhardin, Y. (2009) ‘Fenomena
kenyataannya peradilan yang Mengabaikan Keadilan dalam
seharusnya tidak hanya berbasis Penegakan Hukum’, Mimbar
pada pasal-pasl yang kaku, namun Hukum, 21(2), 203-408
juga mengutamakan konteks sosial
dan juga mengedepankan empati Sulaiman, E. (2016) ‘Problematika
serta keberanian. Penegakan Hukum di Indonesia’,
Dalam realita kehidupan saat Jurnal Pendidikan dan Studi Islam,
ini, fungsi hukum sebagai sarana Makassar: UIN Alauddin Makassar
integritas berbagai kepentingan
yang ada di masyarakat belum

Anda mungkin juga menyukai