Anda di halaman 1dari 9

1

Saya akan mendaftar sebagai komisioner bawaslu kabupaten, tolong kasih tau apa yang musti saya persiapkan?

Apa yang saya pelajari dalam test tulis tersebut?

Dalam tes tulis untuk mendaftar sebagai komisioner Bawaslu kabupaten, Anda dapat mengharapkan beberapa materi
yang mungkin diujikan. Namun, karena setiap kabupaten dapat memiliki perbedaan dalam proses seleksi dan konten
tes, penting untuk memperoleh informasi lebih lanjut dari Bawaslu kabupaten terkait. Di bawah ini adalah beberapa
topik yang umumnya terkait dengan pemilihan umum dan tugas-tugas yang akan dijalankan sebagai komisioner
Bawaslu:

Undang-Undang Pemilihan:

Memahami ketentuan dan prosedur dalam undang-undang yang mengatur pemilihan umum di Indonesia, seperti
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Mengetahui berbagai tahapan pemilihan, seperti tahapan pencalonan, kampanye, pemungutan suara, dan
penghitungan suara.

Sistem Pemilu:

Memahami sistem pemilihan umum di Indonesia, baik tingkat nasional maupun daerah, seperti sistem pemilihan
anggota legislatif, kepala daerah, atau presiden.

Mengetahui peran dan fungsi Bawaslu dalam menjaga keadilan, kejujuran, dan keselamatan dalam pemilihan umum.

Pengawasan Pemilu:

Memahami peran dan tanggung jawab Bawaslu dalam melakukan pengawasan pemilihan umum.

Mengetahui mekanisme pengawasan terhadap pelanggaran pemilu, seperti pemalsuan dokumen, politik uang, atau
kampanye negatif.

Etika dan Integritas:

Memahami kode etik yang berlaku bagi komisioner Bawaslu.

Mengetahui pentingnya integritas, independensi, dan objektivitas dalam menjalankan tugas sebagai pengawas
pemilu.

Pengetahuan Hukum:

Memahami dasar hukum yang terkait dengan pemilihan umum, seperti peraturan perundang-undangan terkait
pemilu dan hukum administrasi negara.

Mengetahui prosedur hukum dalam menangani pelanggaran pemilu.

Selain itu, Anda mungkin juga diuji dalam kemampuan analisis, keterampilan komunikasi, dan penalaran logis.
Pastikan untuk mempelajari undang-undang terkait dan melihat contoh soal-soal sebelumnya sebagai persiapan yang
lebih baik untuk tes tulis.
2

Berikan saya time line 5 hari belajar test tulis tersebut?

Berikut adalah contoh timeline 5 hari untuk belajar menghadapi tes tulis untuk mendaftar sebagai komisioner
Bawaslu kabupaten:

Hari 1:

Pelajari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum secara keseluruhan.

Pahami tahapan-tahapan pemilihan umum, termasuk pencalonan, kampanye, pemungutan suara, dan penghitungan
suara.

Hari 2:

Fokus pada sistem pemilihan umum di Indonesia, baik tingkat nasional maupun daerah.

Pahami perbedaan antara sistem pemilihan anggota legislatif, kepala daerah, dan presiden.

Hari 3:

Pelajari peran dan tanggung jawab Bawaslu dalam pengawasan pemilihan umum.

Pahami mekanisme pengawasan terhadap pelanggaran pemilu, seperti pemalsuan dokumen, politik uang, atau
kampanye negatif.

Hari 4:

Luangkan waktu untuk mempelajari kode etik yang berlaku bagi komisioner Bawaslu.

Fokus pada pentingnya integritas, independensi, dan objektivitas dalam menjalankan tugas sebagai pengawas pemilu.

Hari 5:

Tinjau kembali materi-materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Latihan dengan mengerjakan contoh soal-soal tes tulis sebelumnya untuk memperkuat pemahaman dan
meningkatkan kemampuan analisis, keterampilan komunikasi, dan penalaran logis.

Selama proses belajar, pastikan Anda mencatat poin-poin penting dan membuat ringkasan untuk memudahkan revisi
ulang. Selain itu, manfaatkan sumber daya online seperti undang-undang, artikel, dan materi belajar yang relevan.
Jangan lupa untuk menjaga keseimbangan antara mempelajari materi dan meluangkan waktu untuk beristirahat agar
otak Anda tetap segar dan mampu menyerap informasi dengan baik.

Terkait sistem pemilu, materi apa yang perlu saya pelajari?

Terkait sistem pemilu, berikut adalah beberapa materi yang perlu Anda pelajari:

 Sistem Pemilihan Umum di Indonesia:

Pahami sistem pemilihan umum di Indonesia, baik tingkat nasional maupun daerah.

Pelajari perbedaan antara pemilihan umum legislatif, pemilihan kepala daerah, dan pemilihan presiden.

Mengetahui aturan-aturan yang mengatur sistem pemilihan umum, seperti Undang-Undang Pemilihan Umum.
3

 Metode Pemilihan:

Ketahui berbagai metode pemilihan yang digunakan dalam sistem pemilu, seperti sistem proporsional, sistem distrik,
atau kombinasi dari keduanya.

 Pahami cara perhitungan suara dan penentuan kursi dalam sistem pemilihan yang digunakan di Indonesia.

Pendaftaran Calon:

Pelajari tahapan pendaftaran calon dalam pemilihan umum.

Mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon, seperti kelayakan usia, pendidikan, dan ketentuan lainnya.

 Kampanye dan Media:

Pahami peraturan dan ketentuan terkait kampanye pemilu, termasuk waktu kampanye, iklan politik, dan penggunaan
media massa.

Mengetahui peran Bawaslu dalam pengawasan kampanye dan pencegahan politik uang.

 Pemungutan dan Penghitungan Suara:

Pelajari prosedur pemungutan dan penghitungan suara dalam pemilihan umum.

Mengetahui tata cara penggunaan surat suara, kotak suara, dan penghitungan suara di tingkat TPS (Tempat
Pemungutan Suara).

 Penyelenggaraan Pemilu:

Pahami tugas dan peran penyelenggara pemilu, seperti KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan Bawaslu.

Mengetahui bagaimana koordinasi dan kerjasama antara lembaga-lembaga terkait dalam penyelenggaraan pemilu.

Pastikan untuk mengacu pada undang-undang dan peraturan terkait pemilihan umum di Indonesia, serta sumber-
sumber informasi yang terpercaya. Selain itu, bacaan, panduan, dan materi pelatihan yang disediakan oleh Bawaslu
dan lembaga terkait lainnya juga akan menjadi sumber belajar yang berguna.

Dasar regulasinya apa saja?

Berikut adalah beberapa dasar regulasi yang menjadi landasan hukum dalam sistem pemilihan umum di Indonesia:

 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945):

UUD 1945 merupakan konstitusi Indonesia yang menyelenggarakan sistem demokrasi dan mengatur berbagai aspek
kehidupan negara, termasuk pemilihan umum.

 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum:

Undang-Undang ini menjadi landasan hukum utama dalam pelaksanaan pemilihan umum di Indonesia. Regulasi ini
mengatur aspek-aspek penting seperti tahapan pemilihan, hak dan kewajiban peserta pemilihan, lembaga
penyelenggara pemilihan, pengawasan pemilihan, dan sengketa pemilihan.

 Peraturan KPU (Komisi Pemilihan Umum):


4

KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilihan umum memiliki peraturan-peraturan yang mengatur lebih lanjut tata
cara pelaksanaan pemilihan umum, seperti peraturan tentang tahapan pemilihan, teknis kampanye, tata cara
penghitungan suara, dan lain-lain.

 Peraturan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum):

Bawaslu memiliki peraturan-peraturan yang mengatur tugas, wewenang, dan prosedur pengawasan pemilihan
umum, termasuk penanganan pelanggaran, sengketa pemilihan, dan kode etik bagi komisioner Bawaslu.

 Keputusan Mahkamah Konstitusi:

Keputusan-keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang berkaitan dengan pemilihan umum menjadi acuan penting
dalam menafsirkan dan mengaplikasikan undang-undang pemilihan umum.

Selain itu, terdapat juga peraturan-peraturan teknis lainnya yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga terkait, seperti
peraturan KPU kabupaten/kota, peraturan Bawaslu kabupaten/kota, dan peraturan instansi terkait lainnya yang
menjadi pedoman pelaksanaan pemilihan umum di tingkat daerah.

Penting untuk merujuk langsung pada teks undang-undang, peraturan-peraturan, dan keputusan-keputusan resmi
yang dikeluarkan oleh instansi terkait untuk mendapatkan informasi yang paling mutakhir dan akurat terkait dengan
dasar regulasi pemilihan umum di Indonesia.

Uud 1945 pada point apa yang paling penting?

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) merupakan konstitusi Indonesia yang
mencakup berbagai aspek kehidupan negara. Beberapa point penting dalam UUD 1945 yang berkaitan dengan
pemilihan umum antara lain:

Pasal 1 Ayat (2):

Pasal ini menegaskan bahwa kedaulatan berada pada rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai lembaga tertinggi negara.

Pasal 22C:

Pasal ini menjelaskan bahwa pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Pemilihan umum merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat.

Pasal 23:

Pasal ini menyatakan bahwa setiap warga negara memiliki hak suara dan hak dipilih dalam pemilihan umum.

Hak suara dan hak dipilih tersebut dilaksanakan oleh setiap warga negara yang telah memenuhi persyaratan yang
ditentukan dalam undang-undang.

Pasal 24:

Pasal ini menyebutkan bahwa penyelenggaraan pemilihan umum diatur dengan undang-undang.

Undang-undang pemilihan umum mengatur tentang berbagai aspek, termasuk tahapan pemilihan, peserta pemilihan,
lembaga penyelenggara pemilihan, dan pengawasan pemilihan.

Pasal 26:

Pasal ini menegaskan bahwa penyelenggaraan pemilihan umum dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) yang dibentuk oleh undang-undang.
5

KPU bertanggung jawab atas penyelenggaraan pemilihan umum, sedangkan Bawaslu bertanggung jawab atas
pengawasan pemilihan umum.

Pasal 28E Ayat (3):

Pasal ini menyatakan bahwa setiap warga negara berhak untuk memperoleh perlakuan yang adil dan merata dalam
hubungan dengan pemerintah.

Prinsip ini menjadi dasar penting dalam menjaga keadilan, kebebasan, dan kesetaraan dalam pelaksanaan pemilihan
umum.

Dalam konteks pemilihan umum, UUD 1945 memberikan landasan konstitusional yang kuat untuk melindungi hak-
hak politik warga negara, menjamin penyelenggaraan pemilihan umum yang demokratis, dan membentuk lembaga-
lembaga seperti KPU dan Bawaslu untuk menjalankan tugasnya.

Ada lagi pasal pasal yang membahas tentang bawaslu atau pemilu selain itu?

Selain pasal-pasal yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa pasal dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) yang juga membahas tentang Bawaslu atau pemilihan umum. Berikut
adalah beberapa di antaranya:

Pasal 24B:

Pasal ini mengatur bahwa Bawaslu merupakan lembaga yang independen dan bertugas melaksanakan pengawasan
penyelenggaraan pemilihan umum.

Bawaslu bertugas menjaga keadilan dan kejujuran dalam pemilihan umum serta menindak pelanggaran pemilu.

Pasal 28B Ayat (2):

Pasal ini menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pemilihan umum.

Hak dan kewajiban tersebut diatur lebih lanjut dalam undang-undang.

Pasal 28I:

Pasal ini menegaskan bahwa setiap warga negara berhak untuk memperoleh kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat.

Kebebasan ini termasuk kebebasan untuk terlibat dalam kegiatan politik, termasuk pemilihan umum.

Pasal 28J:

Pasal ini menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatkan perlindungan dan kepastian hukum
yang adil dalam menghadapi proses hukum.

Prinsip ini penting dalam menjamin perlindungan hukum bagi peserta pemilihan umum dan penanganan sengketa
pemilihan.

Pasal 28O:

Pasal ini mengatur bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan informasi dan berkomunikasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya.

Hak ini relevan dalam konteks pemilihan umum, di mana transparansi, kebebasan berpendapat, dan akses informasi
yang memadai penting.
6

Dalam UUD 1945, pasal-pasal tersebut memberikan dasar konstitusional untuk menjaga kemandirian dan fungsi
Bawaslu, melindungi hak-hak peserta pemilihan, serta menjamin kebebasan dan perlindungan hukum dalam konteks
pemilihan umum. Regulasi lebih lanjut terkait Bawaslu dan pemilihan umum dapat ditemukan dalam undang-undang
dan peraturan yang mengatur secara spesifik hal tersebut.

Ada lagi?

ChatGPT

Berikut adalah pasal-pasal tambahan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
1945) yang relevan dengan Bawaslu atau pemilihan umum:

Pasal 24C:

Pasal ini menyatakan bahwa penyelesaian sengketa pemilihan umum dilakukan oleh lembaga yang ditetapkan dalam
undang-undang.

Penyelesaian sengketa tersebut harus dilakukan dengan cepat, adil, dan akuntabel.

Pasal 28G:

Pasal ini menegaskan bahwa setiap orang memiliki hak atas kebebasan berkarya, mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi, seni, dan budaya.

Hak ini termasuk kebebasan untuk menyampaikan gagasan dan pendapat dalam konteks pemilihan umum.

Pasal 28H Ayat (1):

Pasal ini menyebutkan bahwa setiap orang memiliki hak atas kebebasan beragama dan beribadah.

Hak ini termasuk kebebasan untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum sesuai dengan keyakinan dan agama yang
dianut.

Pasal 28I Ayat (3):

Pasal ini mengatur bahwa setiap orang memiliki hak untuk hidup dalam lingkungan yang baik dan sehat serta
memperoleh manfaat dari lingkungan yang lestari.

Hak ini dapat terkait dengan isu-isu lingkungan yang relevan dalam pemilihan umum.

Pasal 28J Ayat (2):

Pasal ini menyebutkan bahwa setiap orang berhak atas perlindungan diri, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta
benda yang di bawah kekuasaannya.

Prinsip ini penting dalam menjaga integritas dan keamanan peserta pemilihan serta melindungi hak-hak mereka.

Selain pasal-pasal yang telah disebutkan sebelumnya, masih ada beberapa pasal lain dalam UUD 1945 yang memiliki
relevansi dengan pemilihan umum. Namun, pasal-pasal di atas memberikan gambaran tentang beberapa aspek
penting yang terkait dengan Bawaslu, pemilihan umum, dan hak-hak peserta pemilihan dalam konstitusi Indonesia.

Ada lagi selain itu?


7

Berikut ini beberapa pasal tambahan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
1945) yang memiliki kaitan dengan Bawaslu atau pemilihan umum:

Pasal 27 Ayat (2):

Pasal ini menyebutkan bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk berpolitik, baik secara individu maupun
kolektif.

Hak ini termasuk kebebasan untuk terlibat dalam proses politik, termasuk pemilihan umum.

Pasal 27 Ayat (3):

Pasal ini mengatur bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk mendirikan partai politik dan untuk menjadi
anggota partai politik.

Hak ini relevan dengan pemilihan umum sebagai sarana untuk mengartikulasikan aspirasi politik melalui partai politik.

Pasal 28D:

Pasal ini menegaskan bahwa setiap orang memiliki hak untuk memperoleh perlakuan yang sama di hadapan hukum.

Prinsip ini penting dalam memastikan bahwa proses pemilihan umum dilaksanakan secara adil dan tidak diskriminatif
terhadap peserta pemilihan.

Pasal 28F:

Pasal ini menyebutkan bahwa setiap orang berhak atas persamaan kedudukan di dalam hukum dan pemerintahan.

Prinsip ini relevan dalam memastikan bahwa penyelenggaraan pemilihan umum dilakukan secara adil dan setiap
peserta memiliki kesempatan yang sama.

Pasal 28I Ayat (4):

Pasal ini mengatur bahwa setiap orang berhak untuk dilindungi dari tindakan yang dapat melanggar hak-hak asasi
manusia.

Prinsip ini penting dalam menjaga kebebasan dan keadilan dalam pelaksanaan pemilihan umum serta melindungi
peserta pemilihan dari pelanggaran hak-hak asasi manusia.

Pasal-pasal tersebut memberikan dasar konstitusional yang penting dalam konteks pemilihan umum, menegaskan
hak-hak politik, kebebasan berpartisipasi, perlindungan hukum, dan kesetaraan di hadapan hukum. Meskipun pasal-
pasal tersebut tidak secara langsung menyebutkan Bawaslu, mereka memberikan landasan penting untuk melindungi
hak-hak peserta pemilihan dan memastikan proses pemilihan umum yang adil dan demokratis.

Ada lagi selain itu?

Berikut adalah beberapa pasal tambahan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
1945) yang masih memiliki kaitan dengan Bawaslu atau pemilihan umum:

Pasal 28K Ayat (2):

Pasal ini mengatur bahwa setiap orang berhak untuk bebas dari penahanan atau pengasingan yang tidak sah.
8

Hak ini penting dalam konteks pemilihan umum untuk memastikan bahwa tidak ada penahanan atau pengasingan
yang digunakan untuk mencegah atau mengintimidasi peserta pemilihan.

Pasal 28L:

Pasal ini menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan jaminan kepastian hukum dan perlindungan
hukum yang adil dari tindakan yang melanggar hak asasi manusia.

Prinsip ini relevan dalam menghadapi pelanggaran hak-hak asasi manusia yang terkait dengan pemilihan umum.

Pasal 28N:

Pasal ini menyebutkan bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat secara damai.

Hak ini penting dalam konteks pemilihan umum untuk memastikan kebebasan berpendapat, berkampanye, dan
berpartisipasi dalam diskusi politik.

Pasal 28P:

Pasal ini menegaskan bahwa setiap orang berhak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik.

Hak ini dapat berkaitan dengan isu-isu sosial dan ekonomi yang relevan dalam pemilihan umum.

Pasal 28Q:

Pasal ini mengatur bahwa setiap anak berhak untuk mendapatkan perlindungan, pemeliharaan, dan pendidikan.

Hak ini penting dalam memastikan partisipasi anak-anak dalam pemilihan umum serta perlindungan mereka dalam
konteks politik.

Pasal-pasal tersebut memberikan landasan hukum dan prinsip-prinsip yang penting dalam melindungi hak-hak
individu dan memastikan pelaksanaan pemilihan umum yang demokratis, adil, dan sesuai dengan prinsip-prinsip hak
asasi manusia.

Ada lagi selain itu?

Berikut ini beberapa pasal tambahan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
1945) yang masih memiliki relevansi dengan Bawaslu atau pemilihan umum:

Pasal 28R:

Pasal ini menyebutkan bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan perlindungan dan kepastian hukum dalam
hubungan dengan negara, hak asasi manusia, dan hak asasi lainnya.

Prinsip ini relevan dalam memastikan perlindungan hukum bagi peserta pemilihan dan keberadaan lembaga seperti
Bawaslu.

Pasal 28S:

Pasal ini menegaskan bahwa setiap orang berhak untuk hidup dalam lingkungan yang baik, sehat, dan alam yang
lestari.

Hak ini berkaitan dengan aspek lingkungan yang relevan dalam pemilihan umum, seperti kebijakan lingkungan dan
pengelolaan sumber daya alam.

Pasal 28T:
9

Pasal ini mengatur bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan pendidikan.

Hak ini penting dalam konteks pemilihan umum untuk memastikan partisipasi yang berpendidikan dan informasi yang
memadai bagi pemilih.

Pasal 28U:

Pasal ini menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan kesehatan fisik dan rohani.

Hak ini dapat berhubungan dengan aspek kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang relevan dalam pemilihan
umum.

Pasal 28V:

Pasal ini mengatur bahwa setiap orang berhak untuk mengembangkan diri melalui kebebasan mencari, memperoleh,
memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang
tersedia.

Hak ini penting dalam konteks pemilihan umum untuk menjamin kebebasan berpendapat, akses informasi, dan
partisipasi yang terinformasi.

Pasal-pasal tersebut memberikan landasan konstitusional dalam hal perlindungan hukum, lingkungan, pendidikan,
kesehatan, dan kebebasan berpendapat yang relevan dengan pemilihan umum. Meskipun tidak secara langsung
menyebutkan Bawaslu atau pemilihan umum, pasal-pasal tersebut penting dalam menjamin hak-hak individu,
partisipasi yang demokratis, dan aspek-aspek lain yang terkait dengan pemilihan umum.

Anda mungkin juga menyukai