Anda di halaman 1dari 4

BAHASA HUKUM DALAM PERUNDANG-UNDANGAN

TENTANG PEMILIHAN UMUM DI INDONESIA

Disusun Oleh:

Anisa Dwi Irmita

A. Pendahuluan
Pemilihan umum adalah pilar demokrasi di Indonesia yang memberikan hak warga
negara untuk memilih pemimpin dan perwakilan. Hukum memainkan peran penting dalam
mengatur pemilihan ini, meskipun ada masalah seperti ketidakjelasan dalam undang-undang
pemilihan. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi peran hukum dalam menangani
pelanggaran hukum selama pemilihan umum di Indonesia, khususnya terkait masalah
undang-undang pemilihan. Metode penelitian adalah penelitian hukum normatif dengan fokus
pada analisis dokumen undang-undang dan literatur. Penelitian ini juga mempertimbangkan
isu etika dalam pemilihan umum. Hasilnya diharapkan akan memberikan wawasan tentang
peran hukum dalam pemilihan umum dan berkontribusi pada integritas dan transparansi
proses pemilihan di Indonesia.

B. Metode Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan fokus pada studi literatur
untuk menganalisis peraturan hukum, kebijakan, dan teori yang berkaitan dengan pemilihan
umum di Indonesia, serta bagaimana hukum berperan dalam mengatasi pelanggaran hukum
selama pemilihan. Sumber literatur akan mencakup peraturan perundang-undangan, jurnal
ilmiah, buku teks, dan laporan penelitian terkait pemilihan umum. Analisis literatur akan
mengevaluasi dokumen hukum dan teoritis dengan fokus pada peran hukum, jenis
pelanggaran hukum, penanganan pelanggaran, tantangan, dan rekomendasi untuk perbaikan
peran hukum dalam pemilihan umum di Indonesia. Data dari studi literatur akan digunakan
untuk memahami lebih dalam peran hukum dalam pemilihan umum dan isu-isu hukum yang
relevan.

C. PEMBAHASAN
1. Peran Hukum dalam Mengatur, Mengawasi, dan Menegakkan Pemilihan Umum
di Indonesia
Peran hukum dalam pemilihan umum Indonesia adalah kunci dalam menjaga
integritas dan keadilan dalam demokratisasi. Hukum mengatur seluruh tahapan pemilihan,
termasuk persyaratan calon dan prosedur pemilihan, seperti yang diatur dalam Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Badan Pemilihan Umum (KPU) dan Badan
Pengawas Pemilu (Bawaslu) memiliki peran penting dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan pemilihan.

Hukum juga memungkinkan pemantauan pemilihan umum oleh lembaga pemantau


dan partisipasi masyarakat dalam proses pemantauan, serta memberikan kerangka kerja untuk
menangani pelanggaran hukum yang terjadi selama pemilihan. Ini melibatkan proses
penegakan hukum, termasuk pengaduan, penyelidikan, proses hukum, dan sanksi. Prinsip-
prinsip demokrasi, hak asasi manusia, dan keadilan mendasari aturan hukum yang berkaitan
dengan pemilihan umum di Indonesia. Dengan demikian, hukum memainkan peran kunci
dalam menjaga keberlangsungan demokrasi di negara ini.

2. Perundang-Undangan yang Mengatur Pemilihan Umum di Indonesia Dapat


Mengatasi Masalah Pelanggaran Hukum Selama Proses Pemilihan

Perundang-undangan di Indonesia, terutama Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017


tentang Pemilu, memiliki peran penting dalam mengatur pemilihan umum dan mengatasi
pelanggaran hukum selama proses pemilihan. Ini mencakup persyaratan calon, tata cara
pelaksanaan pemilihan, mekanisme pengawasan oleh KPU dan Bawaslu, serta penanganan
pelanggaran. Selain undang-undang nasional, peraturan tambahan di tingkat lokal juga
menciptakan landasan hukum untuk mengatasi pelanggaran pemilihan umum. Proses
penegakan hukum, termasuk penyelidikan, pengaduan, dan pengadilan, juga diatur dalam
hukum. Semua ini bertujuan untuk menjaga integritas pemilihan umum, mendukung prinsip-
prinsip demokrasi, dan menjaga sistem demokrasi di Indonesia.

3. Pelanggaran Hukum yang Sering Terjadi Selama Pemilihan Umum di Indonesia

Pelanggaran hukum selama pemilihan umum di Indonesia adalah masalah yang sering
terjadi dan mencakup praktik politik uang, kampanye hitam, penggunaan sumber daya
pemerintah, dan pelanggaran administratif. Hukum pemilihan umum mengatur sanksi yang
ketat terhadap pelanggaran ini. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memiliki peran penting
dalam menangani pelanggaran, termasuk penyelidikan dan pengajuan laporan ke penegak
hukum. Pengadilan pemilihan umum juga berperan dalam menyelesaikan sengketa pemilihan
yang melibatkan pelanggaran hukum. Warga negara dan pihak yang terkena dampak
pelanggaran memiliki hak untuk mengajukan gugatan dan melaporkan pelanggaran,
menciptakan mekanisme untuk menjaga integritas pemilihan dan menegakkan aturan hukum.

4. Tantangan Utama yang Dihadapi dalam Penanganan Pelanggaran Hukum


Selama Pemilihan Umum

Penanganan pelanggaran hukum selama pemilihan umum di Indonesia menghadapi


tantangan seperti keterbatasan sumber daya, kompleksitas hukum, dan keterlambatan
penanganan. Hukum dapat mengatasi tantangan ini dengan menyediakan alokasi sumber daya
yang memadai untuk lembaga pengawas pemilihan dan pengadilan pemilihan,
menyederhanakan dan menjelaskan peraturan hukum, serta menetapkan tenggat waktu yang
ketat untuk penanganan kasus pelanggaran. Dengan demikian, peran hukum dalam mengatasi
tantangan-tantangan ini akan meningkatkan integritas pemilihan umum di Indonesia dan
memastikan proses pemilihan yang sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.

5. Hukum dalam Pemilihan Umum di Indonesia

Untuk meningkatkan peran hukum dalam pemilihan umum di Indonesia, perlu


dilakukan pembaruan perundang-undangan untuk menyederhanakan dan menyatukan aturan
terkait. Selain itu, penting untuk memperkuat independensi lembaga terkait, seperti KPU dan
Bawaslu, dengan memberikan otonomi dan pelatihan yang memadai. Hukum juga harus
mengatur sanksi yang jelas untuk pelanggaran hukum selama pemilihan, serta mendorong
partisipasi masyarakat melalui penyediaan informasi, pemantauan yang terbuka, dan
mekanisme pengaduan yang efektif. Terakhir, regulasi teknologi, seperti kampanye online
dan keamanan siber, juga harus diakomodasi dalam hukum pemilihan umum.

D. KESIMPULAN
Hukum memegang peran kunci dalam pemilihan umum di Indonesia dengan
mengatur proses, mengawasi pelaksanaan, dan menangani pelanggaran. Undang-undang
pemilihan, seperti Undang-Undang Pemilu, memberikan kerangka kerja yang jelas. Hukum
juga menentukan sanksi dan prosedur penanganan pelanggaran, memastikan
pertanggungjawaban pelanggar hukum. Ini mendukung integritas, transparansi, dan keadilan
dalam pemilihan umum, menjaga sistem demokrasi yang kuat, dan menghormati suara
rakyat. Dengan terus memperbaiki hukum, pemilihan umum di Indonesia dapat menjadi lebih
sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.
E. DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, M. S. F., & Wahyono, E. (2021). Peran badan pengawas pemilihan umum dalam
Penegakan hukum pelaksanaan pemilihan umum dprd Kota probolinggo. Ius, 8(2), 13–
27. https://doi.org/10.51747/ius.v8i2.687

Kusuma, L. S. T., Zulhadi, Z., Junaidi, J., & Subandi, A. (2019). Peran Badan Pengawas
Pemilihan Umum Dalam Penegakan Hukum Pemilu (Studi Penanganan Pelanggaran
Pemilu Pada Sentra Gakkumdu Provinsi Nusa Tenggara Barat). Jurnal Ulul Albab,
23(2), 110–116. http://journal.ummat.ac.id/index.php/JUA/article/view/1733/1291

Lubis, M. T. S. (2020). Analisis Hukum terhadap Perusakan Kertas Suara Pemilihan Umum.
Jurnal Ilmiah Penegakan Hukum, 7(1), 69–77. https://doi.org/10.31289/jiph.v7i1.2915

Parlin Azhar Haraha, Gomgom T.P. Siregar, & Syawal Amry Siregar. (2021). Peran
Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda-Su) Dalam Penegakan Hukum Terhadap
Tindak Pidana Pemilihan Umum. Jurnal Retentum, 2.

Perbawa, S. L. P. (2019). Penegakan Hukum Dalam Pemilihan Umum. Jurnal Ilmiah


Dinamika Sosial, 3(1), 80. https://doi.org/10.38043/jids.v3i1.1765

Satria, H. (2019). Politik Hukum Tindak Pidana Politik Uang dalam Pemilihan Umum di
Indonesia. Integritas : Jurnal Antikorupsi, 5(1), 1–14.
https://jurnal.kpk.go.id/index.php/integritas/article/view/342

Anda mungkin juga menyukai