1. Pengertian Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada
kenaikan suhu tubuh (suhu rektal >38 C) akibat dari suatu proses ekstrakranial. Kejang berhubungan dengan demam, tetapi tidak disebabkan infeksi intrakranial atau penyebab lain seperti trauma kepala, gangguan elektrolit, hipoksia atau hipoglikemia. 2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan tatalaksana pada pasien kejang demam. 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No:445/ /SK-C/HCI/I/2019 tentang pelayanan klinis. 4. Referensi KMK No 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinik di Layanan Primer 5. Prosedur 1. Dokter/ Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien dimulai dari perjalanan penyakit sampai terjadinya kejang. 2. Dokter/ Petugas menanyakan deskripsi kejang seperti tipe kejang, lama terjadinya kejang, frekuensi, dan kesadaran paska kejang. 3. Dokter/ petugas mencari kemungkinan faktor pencetus dan penyebab kejang. 4. Dokter/ petugas menanyakan riwayat kejang sebelumnya, kondisi medis yang berhubungan, obat-obatan, trauma, gejala infeksi, keluhan neurologis, nyeri atau cedera akibat kejang. 5. Dokter/ petugas menanyakan riwayat kejang demam dalam keluarga. 6. Dokter / petugas melakukan pemeriksaan fisik mencakup vital sgin, kesadaran, tanda-tanda infeksi, pemeriksaan neurologi. KEJANG DEMAM No. Dokumen : 445/ /SOP- C/HCI/I-2019
PUSKESMAS No. Revisi :1
drg. Muhammad Fadlan IBUH SOP Tanggal Terbit : 5/1/2019 NIP.1982112212009011002 Halaman : 2/2
7. Bila dibutuhkan dokter dapat melakukan pemeriksaan
laboratorium. 8. Dokter / petugas memberikan tatalaksana awal saat pasien datang ke UGD masih dalam kondisi kejang dengan memberikan stesolid (diazepam) per rektal sesuai dengan umur/BB pasien. BB <10 kg berikan diazepam 5 mg, BB > 10 kg berikan diazepam 10 mg. 9. Jika kejang dapat diberikan 2x dengan interval 5 menit. 10. Berikan O2 via nasal kanul 2 liter/menit. 11. Jika kejang belum berhenti, rujuk pasien ke fasilitas kesehatan lebih lanjut. 12. Pada pasien dapat diberikan pemberian profilak untuk mencegah kejang dengan diazepam oral dosis 0,3mg/kgbb/kali tiap 8 jam yang hanya diberikan selama episode demam. 13. Berikan konseling dan edukasi pada keluarga mengenai prognosis, pengobatan, dan risiko kekambuhan. 14. Dokumentasikan kegiatan dalam rekam medis. 7. Dokumen Rekam medis, Form Informed Consen, Form Rujukan terkait 8.Unit UGD terkait
Rekaman Histori Perubahan
No Yang di rubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan 1 Kepala SOP Nomor Revisi, Tanggal 4/5/2019 terbit, Logo kota Payakumbuh 1 Badan SOP Pengertian, tujuan, 4/5/2019 referensi dan diagram alir