MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN - Kelompok 4
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN - Kelompok 4
Dosen Pengampu :
DISUSUN OLEH :
Kelompok 4
SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN.........................................................................................................2
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................11
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini kami susun
sebagai salah satu tugas mata kuliah.
Makalah ini membahas topik yang sangat penting dan relevan dalam perkembangan
zaman ini. Kami berharap bahwa makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang masalah yang dibahas, serta memberikan solusi atau pandangan yang konstruktif
untuk memecahkan masalah tersebut.
Kami ingin menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
dan mendukung dalam proses penulisan makalah ini. Terima kasih kepada dosen pembimbing
kami yang telah memberikan bimbingan dan masukan yang sangat berharga selama proses
penulisan. Kami juga ingin berterima kasih kepada teman-teman yang selalu memberikan
semangat dan dukungan dalam perjalanan kami menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, dan kami selalu terbuka
untuk kritik dan saran yang membangun guna perbaikan di masa yang akan datang. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan masyarakat pada umumnya.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam
pembahasan topik yang dibahas, serta dapat menjadi referensi yang berguna bagi yang
membutuhkannya.
Kelompok 4
2
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan Agama Islam adalah program pendidikan yang bertujuan untuk menjaga
iman dan ketakqwaan siswa, mendorong mereka untuk rajin mempelajari mata pelajaran lain
di sekolah, mendorong mereka untuk menjadi kritis, kreatif, dan inovatif, dan menjadi
landasan untuk perilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Pendidikan
agama Islam tidak hanya memberikan pengetahuan tentang agama Islam, tetapi juga
mengajarkan siswa bagaimana menggunakan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari,
yang pada gilirannya membangun etika sosial.
1. Dalam Bidang Agama: Ajaran Islam tidak hanya mengakui pluralisme sebagai suatu
pernyataan, tetapi juga mengakui universalisme, yaitu mengajarkan kepercayaan
kepada Tuhan dan hari akhir, mengajarkan kebajikan, dan mengajak kepada
keselamatan. Akibatnya, karakteristik agama Islam dalam perspektif keagamaannya
adalah toleran, pemaaf, tidak memaksakan, dan saling menghargai.
2. Dalam Bidang Ibadah: Konsepnya tentang ibadah menunjukkan karakteristik ajaran
Islam selanjutnya, yaitu upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mematuhi
segala perintah-Nya, meninggalkan segala larangan-Nya, dan melakukan apa pun
yang diizinkan-Nya.
1
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010, hal.77
2
3. Bidang akidah ini menunjukkan karakteristik Islam, yaitu bahwa akidah Islam adalah
murni secara substansial dan formal. Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang
harus disembah secara langsung, tanpa perantara. Akidah Islam mencakup keyakinan
tulus dalam hati tentang Allah SWT sebagai Tuhan yang harus disembah, serta
pengakuan lisan dalam dua kalimat syahadat, yaitu bahwa tidak ada Tuhan selain
Allah SWT dan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan-Nya, serta melakukan
perbuatan baik. Dalam konteks ini, Yusuf Al-Qardawi menyatakan bahwa iman
menurut pengertian yang sebenarnya ialah kepercayaan yang meresap ke dalam hati,
penuh keyakinan, bebas dari syak dan ragu, dan berdampak pada pandangan hidup
seseorang.2
4. Dalam bidang ilmu dan kebudayaan, ajaran Islam memiliki karakteristik yang
terbuka, akomodatif, dan selektif. Itu akomodatif untuk menerima umpan balik dari
luar, tetapi juga selektif; Islam hanya menerima ilmu dan kebudayaan yang sejalan
dengan Islam. Tetapi Islam adalah sebuah praradigma yang terbuka. Ia berfungsi
sebagai pusat peradaban global. Sejarah menunjukkan bahwa Islam mewarisi
peradaban Yunani-Romawi di Barat dan peradaban Persia, India, dan Cina di Timur.
Pada abad ke-7 hingga-15, Islam bertindak sebagai pewaris utama, dan peradaban
Barat modern kemudian mengambil alihnya melalui Renaissans. Bahkan Islam
mengembangkan warisan ilmu pengetahuan dan teknologi dari peradaban-peradaban
tersebut selama 80 tahun. Banyak contoh menunjukkan peran Islam sebagai pusat
peradaban dunia. Misalnya, ilmu matematika India, ilmu kedokteran Cina, sistem
pemerintahan Persia, dan logika Yunani semua dipengaruhi oleh Islam. Oleh karena
itu, dalam beberapa studi, Islam menolak logika Yunani yang sangat rasional.
Sebaliknya, logika intuitif, yang lebih menekankan rasa, digunakan, seperti yang
ditemukan dalam tasawuf. Selain itu, lima ayat pertama surat Al-Alaq, yang
diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, menunjukkan
karakteristik Islam dalam bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan tersebut. Dengan
demikian, Islam dengan kuat mendorong manusia untuk memiliki pengetahuan
dengan menggunakan akalnya untuk berpikir.
5. Selain ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang disebutkan di atas, agama Islam juga
memiliki pelajaran yang unik. Menurut Islam, setiap orang berhak mendapatkan
pendidikan, dan hak ini tidak terbatas pada usia. Kandungan surat Al-‘Alaq
2
Yusuf Al-Qardawi, 1977, Iman dan Kehidupan, Terj. H. Fachruddin Hs, Dari jdul Al-Iman wa Al-
Hayat, Jakarta, PT. Bulan Bintang, h. 25
3
sebagaimana yang disebutkan di atas dapat digunakan untuk memahami setiap aspek
pendidikan ini. Al-Qur'an mengandung berbagai gaya diskusi, tanya jawab,
demonstrasi, tugas, wisata, cerita, hukum, nasihat, dan sebagainya.
6. Islam telah tampil sebagai sebuah disiplin ilmu, yaitu ilmu keislaman, selain ajaran
yang berkaitan dengan berbagai bidang kehidupan dengan karakteristik unik tersebut.
Menurut Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia tahun 1985, disiplin ilmu
Islam adalah Al-Qu'an atau Tafsir, Hadits atau ilmu hadits, Ilmu Kalam, Filsafat,
Tasawuf, Hukum Islam atau Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Pendidikan Islam.
Sebelum itu, Harun Nasution menyatakan bahwa Islam memiliki banyak aspek yang
berbeda dari apa yang umum diketahui. Sebenarnya, Islam memiliki teologi, ibadah,
moral, mistisisme, filsafat, sejarah, budaya, dll.
Menurut beberapa karakteristik ajaran Islam yang dominan ditandai oleh pendekatan
normatif, historis, dan filosofis ini, ajaran tersebut memiliki sifat yang hampir ideal. Islam
adalah agama yang mengajarkan perdamaian, toleransi, terbuka, kebersamaan, egaliter, kerja
keras yang berkualitas, demokratis, adil, dan seimbang antara dunia dan akhirat. Itu juga
peduli dengan masalah sosial. Islam juga telah dianggap sebagai ilmu keislaman dengan
banyak cabangnya.
1. Membentuk karakter individu yang berakhlak mulia dan beretika sebagai perwujudan
dari pendidikan.
2. Menanamkan nilai-nilai spiritualitas pada peserta didik agar menjadi manusia yang
berakhlak, beretika serta berbudaya sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional.
4
4. Membentuk manusia yang selalu berupaya men yempurnakan iman, takwa, dan
berakhlak mulia, akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan.
Tujuan pendidikan adalah hasil yang diharapkan setelah usaha pendidikan selesai.
Pendidikan merupakan usaha yang melibatkan berbagai tahap dan tingkatan, bukan sesuatu
yang statis. Tujuan pendidikan mencakup seluruh aspek kehidupan seseorang.
Tujuan pendidikan Islam adalah menghasilkan peserta didik yang beriman, bertakwa,
berakhlak mulia, memiliki pengetahuan tentang ajaran Islam, mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari, serta memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam tentang Islam
untuk kehidupan masyarakat dan pengembangan pendidikan yang lebih tinggi.3
3
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, hal.29
5
keterampilan yang memadai, mampu mengembangkan diri secara mandiri dan berkontribusi
bagi masyarakat, serta mampu menghadapi tantangan dan perubahan dalam kehidupan.
Dalam pembentukan karakter religius, peran guru sangat penting dalam membina
karakter religius peserta didik. Guru dapat mengubah siswa-siswinya menjadi pribadi yang
lebih baik, karakter religius yang baik tidak hanya waktu di sekolah tetapi saat di rumah juga.
Oleh karena itu, guru pendidikan agama Islam (PAI) diharapkan dapat mengubah siswa-
siswinya menjadi pribadi yang lebih baik, karakter religius yang baik tidak hanya waktu di
sekolah tetapi saat di rumah juga.
Dalam kehidupan sehari-hari, nilai religius juga sangat penting untuk diaplikasikan.
Beberapa contoh nilai religius yang ada di dalam kehidupan sehari-hari adalah menjalankan
ibadah sholat, toleransi, menghargai perbedaan agama, dan kerjasama. Kehidupan manusia
yang beradab juga dapat ditentukan oleh keberadaan nilai religius serta penerapan nilai
tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
6
yang dianut. Berdasarkan beberapa sumber, berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui
mengenai materi PAI:
Dalam pembelajaran PAI, peran guru sangat penting dalam membina karakter religius
peserta didik. Guru dapat mengubah siswa-siswinya menjadi pribadi yang lebih baik, karakter
religius yang baik tidak hanya waktu di sekolah tetapi saat di rumah juga. Oleh karena itu,
guru PAI diharapkan dapat mengubah siswa-siswinya menjadi pribadi yang lebih baik,
karakter religius yang baik tidak hanya waktu di sekolah tetapi saat di rumah juga.Dalam
kehidupan sehari-hari, nilai religius juga sangat penting untuk diaplikasikan. Beberapa contoh
nilai religius yang ada di dalam kehidupan sehari-hari adalah menjalankan ibadah sholat,
toleransi, menghargai perbedaan agama, dan kerjasama. Kehidupan manusia yang beradab
juga dapat ditentukan oleh keberadaan nilai religius serta penerapan nilai tersebut dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pembelajaran PAI sangat penting untuk membentuk
karakter individu yang berakhlak mulia dan beretika sesuai dengan ajaran agama Islam. 4
4
Aniyah, N. (2013). Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam. Jurnal Al Ulum. Hal 34
7
1. Al-Qur'an dan Hadis: sebagai pedoman hidup bagi umat Islam.
5. Tarikh dan Kebudayaan Islam: sebagai pengetahuan tentang sejarah dan budaya
Islam.5
Selain itu, materi PAI juga harus dikembangkan secara holistik, komprehensif, dan
menjadikan peserta didik sebagai khaira ummah. Hal ini mencakup aspek-aspek seperti
pemahaman anak secara utuh, pikiran, tubuh, jiwa, multi intelegensi, dan juga gaya belajar.
Tujuan dari materi PAI adalah membentuk karakter individu yang beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT, memiliki akhlak mulia dan beretika, memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang memadai, mampu mengembangkan diri secara mandiri dan berkontribusi
bagi masyarakat, serta mampu menghadapi tantangan dan perubahan dalam
kehidupan.Pendidikan agama, khususnya PAI, mempunyai posisi yang penting dalam sistem
pendidikan nasional. Pendidikan agama menjadi materi yang wajib diajarkan pada setiap
sekolah. Oleh karena itu, pengembangan materi pembelajaran PAI harus dilakukan secara
terencana dan holistik untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam.
5
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 211 Tahun 2011, Pedoman Pengembangan Standar
Nasional Pendidikan Agama Islam pada sekolah
8
1. Dasar dan tujuan pendidikan Islam: mencakup pengertian pendidikan agama Islam,
tujuan pendidikan Islam, dan basis pendidikan Islam.
2. Peserta didik: mencakup pemahaman anak secara utuh, pikiran, tubuh, jiwa, multi
intelegensi, dan juga gaya belajar.
3. Pendik: mencakup peran guru dalam membina karakter religius peserta didik.
5. Bahan pelajaran: mencakup Al-Qur'an dan Hadis, Aqidah, Akhlak, Fiqih, Tarikh dan
Kebudayaan Islam.
6. Hubungan manusia dengan Allah SWT: mencakup pemahaman tentang agama Islam,
ibadah, dan keimanan.
Dalam ruang lingkup pendidikan agama Islam, tujuan utama adalah membentuk
karakter individu yang berakhlak mulia dan beretika sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
Oleh karena itu, pengembangan materi pembelajaran PAI harus dilakukan secara terencana
dan holistik untuk mencapai tujuan pendidikan agama Islam.
1. Hubungan manusia dengan Allah SWT: mencakup pemahaman tentang agama Islam,
ibadah, dan keimanan. Dalam ajaran Islam, manusia memiliki tiga macam hubungan
dasar, yaitu hubungan dengan Allah, hubungan dengan sesama makhluk dan
hubungan dengan alam semesta.
2. Hubungan manusia dengan sesama manusia: mencakup nilai-nilai moral, toleransi,
dan kerjasama. Hubungan manusia dengan sesama makhluk sepenuhnya diatur dalam
ajaran Islam. Makhluk ini meliputi sesama manusia maupun makhluk lainnya. Ajaran
9
Islam menggunakan pendekatan yang holistik terhadap lingkungan sehingga mengatur
pula hubungan manusia dengan makhluk lainnya.
3. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri: mencakup pengembangan diri dan
spiritualitas. Mengenal diri sendiri sangat penting untuk membangun hubungan
dengan manusia dan Allah SWT. Salah satu bentuk mengenali diri sendiri adalah
mengenal apa yang menjadi kelebihan dan kekurangannya.
4. Hubungan manusia dengan alam sekitar: mencakup pemahaman tentang lingkungan
hidup dan keberlanjutan. Manusia haruslah melaksanakan segala sesuatu yang
diridhoi Allah SWT, menjalankan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan-Nya,
bersikap loyal dan berlaku patuh, kuat memegang Amanah.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan Agama Islam merupakan sebuah program pembelajaran yang bertujuan
untuk menjaga keimanan dan ketakwaan peserta didik. Ini menjadi dasar yang memotivasi
peserta didik untuk secara aktif mempelajari berbagai ilmu yang diajarkan di madrasah.
Selain itu, Pendidikan Agama Islam juga mendorong peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif, serta memberikan dasar perilaku yang
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam tidak hanya berfokus pada penguasaan aspek
kognitif semata, melainkan juga melibatkan aspek afektif dan psikomotorik. Materi pelajaran
Pendidikan Agama Islam didasarkan pada dua sumber utama ajaran Islam, yaitu Al-Qur'an
dan Sunnah Nabi Muhammad SAW (dalil naqli). Selain itu, materi Pendidikan Agama Islam
juga diperkaya dengan hasil ijtihad dan istinbath (dalil aqli) dari para ulama, sehingga ajaran-
ajaran pokok yang bersifat umum menjadi lebih terperinci dan relevan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12