“ Pemikiran J. Toynbee”
Dosen Pengampu : Syahrul Nizar Saragih, S.Hum, MA
KELOMPOK 4
Reza 3202421004
Adinda Fuspita Sari 3201121001
1
KATA PENGANTAR
Puji dan sykur penulis hadiahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatNya lah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah
FILSAFAT SEJARAH ini. Tidak lupa juga penulis sampaikan terimakasih kepada Bapak
selaku dosen FILSAFAT SEJARAH yang telah membimbing saya.
Saya juga menyadari bahwa masih banyak kesalahan yang terdapat di dalam
makalah yang saya buat ini, saya melakukannya dengan semaksimal mungkin dan dengan
kemampuan yang saya miliki. Maka dari itu, saya bersedia menerima kritik dan saran dari
pembaca, agar kedepannya saya bisa lebih baik lagi dalam menyusun makalah ini. Akhir
kata saya ucapkan terima kasih.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 4
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
buku tersebut selesai dia terganggu oleh peristiwa yang terjadi di masanya,
seperti Perang Balkan pada 1912 dan 1913.
Ketika banyak teman Toynbee dimilisikan saat Perang Dunia I meletus dan
pada akhirnya meninggal, dia dibebaskan dari wajib militer lantaran kondisi
kesehatannya yang buruk. Entah lantaran merasa bersalah atau bersyukur sebab
tidak meninggal bersama-sama temannya, dia memutuskan membantu
mewujudkan perdamaian sejati yang langgeng dengan memberi informasi kepada
khalayak tentang kejadian-kejadian masa lalu dan politik perang. Dalam
Nationality and the War, misalnya, Toynbee berusaha membeberkan ide dan
kejadian yang ada di balik pembunuhan Archduke Franz Ferdinand di Sarajevo
dan menunjukkan bahwa penyelesaian konflik dengan Jerman yang telah kalah
akan menjauhkan orang-orang Eropa dari nasionalisme dan mendekatkan mereka
kepada kerjasama.
Pada tahun 1915, Toynbee menerima tawaran bekerja di unit propaganda
pemerintah yang baru berdiri di London. Di situ dia bekerja dengan Lord Bryce
untuk menarik perhatian internasional terhadap pembantaian orang-orang
Armenia oleh orang-orang Turki. Toynbee bersusah payah mencari data yang bisa
dipercaya, namun lantas bermasalah dengan laporanlaporan dia dan Bryce yang
berat sebelah. Bryce dan Toynbee lantas diminta untuk menyelidiki
laporanlaporan tentang kekejaman Jerman pada pihak lain. Pada bulan Mei 1917,
Toynbee kembali bertugas di Political Intelligen Departemet, yang didirikan untuk
merancang kebijakan luar negeri Inggris selama fase akhir perang dan pada
konferensi damai Versailles. Toynbee menghadiri konferensi Versailles selaku
penasehat Kerajaan Ottoman dan The Muslims of The Central Asia (Persaudaraan
Muslim Asia Tengah). Setelah kembali ke Inggris dia menerima tawaran mengajar
dalam bidang sejarah dan sastra Yunani dan Bizantium modern di Universitas
London. Namun, Toynbee dipaksa meninggalkan posisi itu pada tahun 1942,
sebab ketua donatur Yunani tersinggung oleh laporan-laporan korannya
mengenai perang antara Yunani dan Turki di Anatolia (1921-1922) yang memihak
Turki. Tidak lama kemudian, dia ditugasi oleh British (kini Royal) Institute for
International Affairs untuk menulis sebuah buku hasil riset lama dan mendalam
tentang paeristiwa-peristiwa penting yang terjadi sejak Perjanjian Versailles.
Buku tersebut, Surveys of International Affairs 1920-1923 (1925), menjadi buku
hasil survey mendalam pertama yang dia hasilkan sampai dia pensiun pada tahun
1953.
B. Rumusan Masalah
1. Siapakah Arnold Joseph Toybee?
2. Bagaimanakah pemikiran Arnold Joseph Toybee ?
3. Apa saja karya-karya Arnold Joseph Toybee ?
5
C. Tujuan
Berdasarkan uraian makalah diatas. Maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh informasi mengenai seorang Arnold Joseph Toybee
2. Memperoleh informasi mengenai pemikiran Arnold Joseph Toybee
3. Memperoleh informasi mengenai apasaja karya Arnold Joseph Toybee
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
B. Karya- karya Arnold Joseph Toynbee
Karyanya termasuk sejumlah judul mengenai masalah sejarah kemasyarakatan
seperti
Study of History
A Study of History merupakan sebuah ensiklopedia mengenai sejarah peradaban
manusia. Di dalam ensiklopedia ini dibahas sebanyak 22 peradaban. Dalam
bukunya, Toynbee mengemukakan sebuah teori bernama Teori Tantangan dan
Respon. Dalam teori ini, Toynbee menilai sejarah manusia berdasarkan pada
sejarah peradabannya. Ia menganggap bahwa sejarah manusia yang dinilai dari
sejarah suatu negara hanya dapat mencakup lingkup yang kecil. Dalam teorinya,
kemajuan suatu peradaban ditentukan oleh keberadaan tantangan yang bersifat
materi ataupun sosial.
8
Berbeda dengan terminologi Oswald Spengler yang mengatakan gerak
sejarah (peradaban) hanya tersisa menjadi periode kemunduran yang tidak akan
dapat diubah dan tidak ada pula proyeksi maupun prospek mengembalikan
proses sebelumnya. sebab peradaban berkembang kemudian membusuk seperti
organisme alami, dan upaya peremajaan kembali dalam satu kasus tidaklah
mungkin terjadi seperti kasus lainnya.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Arnol Toynbee dalam bukunya "The Disintegrations of Civilization" dalam
Theories of Society. (New York, The Free Press, 1965), hal 1355 menyatakan
peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai taraf perkembangan
teknologi yang sudah lebih tinggi. Pengertian lain menyebutkan bahwa peradaban
adalah kumpulan seluruh hasil budi daya manusia, yang mencakup seluruh aspek
kehidupan manusia, baik fisik (misalnya bangunan, jalan), maupun non-fisik
(nilainilai, tatanan, seni budaya, maupun iptek). Arnold J. Toynbee telah
memperkenalkan sejarah dalam kaitan dengan teori Challange and Respons.
Berdasarkan teori tersebut, budaya bisa muncul karena tantangan dan respon
antara manusia dan alam sekitarnya, serta pertumbuhan dan perkembangan
kebudayaan oleh sebagian kecil pemilik kebudayaan. Toynbe mengemukakan
teorinya yang didasarkan atas penelitiannya pada 21 kebudayaan yang sempurna
dan 9 kebudayaanyang kurang sempurna yang ada diseluruh dunia. Misalnya,
kebudayaan yang sempurna yaitu Yunani, Roma, Maya ( Amerika Tengah ), Hindu,
Barat ( Eropa), Eropa Timur, dan sebagainya. Sedangkan yang tidak sempurna
diantaranya Eskimo, Sparta, Polynesia, Turki, dan sebagainya
10