Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FILSAFAT SEJARAH

“ Pemikiran J. Toynbee”
Dosen Pengampu : Syahrul Nizar Saragih, S.Hum, MA

KELOMPOK 4

Reza 3202421004
Adinda Fuspita Sari 3201121001

Wanda Fitria 3202421018

Desi Martin Duru

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan sykur penulis hadiahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatNya lah penulis dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah
FILSAFAT SEJARAH ini. Tidak lupa juga penulis sampaikan terimakasih kepada Bapak
selaku dosen FILSAFAT SEJARAH yang telah membimbing saya.

Saya juga menyadari bahwa masih banyak kesalahan yang terdapat di dalam
makalah yang saya buat ini, saya melakukannya dengan semaksimal mungkin dan dengan
kemampuan yang saya miliki. Maka dari itu, saya bersedia menerima kritik dan saran dari
pembaca, agar kedepannya saya bisa lebih baik lagi dalam menyusun makalah ini. Akhir
kata saya ucapkan terima kasih.

Medan, September 2022


Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ................................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 5
C. Tujuan .................................................................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 7

A. Biografi Arnold Joseph Toynbee .................................................................. 7


B. Karya-karya Arnold Joseph Toynbee ......................................................... 8
C. Pemikiran Arnold Joseph Toynbee ............................................................. 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 10

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

ARNOLD JOSEPH TOYNBEE (1889-1975)


Toynbee merupakan penulis besar, menghasilkan karya yang tidak
terhitung jumlahnya tentang agama, sejarah kuno dan modern, peristiwa
kontemporer, dan hakekat sejarah. Toynbee berpikiran besar, orang terkesan
sebab dia berusaha menyatukan seluruh tempat dan masa dalam satu jaringan.
Toynbee lahir pada 14 April 1889 di London. Arnold Joseph Toynbee adalah anak
dari Henry Valpy Toynbee, seorang pengimpor teh yang beralih menjadi pekerja
sosial, dan Sarah Edith Marshall, sarjana unofficial di bidang sejrah dari
Universitas Cambridge. Semasa kecil, Toynbee dididik oleh ibunya dan seorang
guru privat perempuan. Kemudian dia meneruskan ke Wotton Court di Kent dan
Winchester College. Dia cemerlang dalam studinya, dan mendapatkan beasiswa
untuk disiplin sastra Yunani dan Romawi Kuno ke Balliol College, Oxford. Ketika
menggeluti sastra Yunani dan Romawi kuno, Toynbee berambisi menjadi
'sejarawan besar dan masyhur –bukan semi popularitas lantaran banyak tugas di
dunia yang mesti dituntaskan, dan saya ingin sekali menunaikannya sebanyak
yang saya bisa' (Marnie Hughes-Warrington, 2008: 612).
Toynbe mengemukakan teorinya yang didasarkan atas penelitiannya pada
21 kebudayaan yang sempurna dan 9 kebudayaanyang kurang sempurna yang
ada diseluruh dunia. Misalnya, kebudayaan yang sempurna yaitu Yunani, Roma,
Maya ( Amerika Tengah ), Hindu, Barat ( Eropa), Eropa Timur, dan sebagainya.
Sedangkan yang tidak sempurna diantaranya Eskimo, Sparta, Polynesia, Turki,
dan sebagainya. Berdasarkan teori yang disampaikan dalam buku bukunya,
Arnold J. Toynbee mmberikan kesimpulan yaitu dalam gerak sejarah tidak
terdapat hukum tertentu yang menguasai dan mengatur timbul tenggelamnya
kebudayaan- kebudayaan dengan pasti (Tamburaka, 1999: 65).
Setelah menamatkan studinya pada tahun 1912, Toynbee menjelajahi
situs-situs sejarah di Yunani dan Itali. Meskipun Toynbee menikmati
perjalanannya, namun dia harus memperpendek kunjungannya untuk mengobati
disentrinya. Setelah keluar dari rumah sakit dia mulai bekerja sebagai tutor
sejarah kuno di Baliol. Meskipun dia mempunyai harapan mampu membantu
muridmuridnya 'mengenal keragaman kehidupan dan peradaban', tak seorang
pun dari mereka mampu memenuhi harapan sang guru. Dia kemudian
mengalihkan energinya untuk melakukan sesuatu yang kemudian menjadi
pekerjaan seumur hidupnya: menulis. Dia mulai menulis sebuah buku tentang
sejarah Yunani dari masa prasejarah sampai masa Bizantium, namun sebelum

4
buku tersebut selesai dia terganggu oleh peristiwa yang terjadi di masanya,
seperti Perang Balkan pada 1912 dan 1913.
Ketika banyak teman Toynbee dimilisikan saat Perang Dunia I meletus dan
pada akhirnya meninggal, dia dibebaskan dari wajib militer lantaran kondisi
kesehatannya yang buruk. Entah lantaran merasa bersalah atau bersyukur sebab
tidak meninggal bersama-sama temannya, dia memutuskan membantu
mewujudkan perdamaian sejati yang langgeng dengan memberi informasi kepada
khalayak tentang kejadian-kejadian masa lalu dan politik perang. Dalam
Nationality and the War, misalnya, Toynbee berusaha membeberkan ide dan
kejadian yang ada di balik pembunuhan Archduke Franz Ferdinand di Sarajevo
dan menunjukkan bahwa penyelesaian konflik dengan Jerman yang telah kalah
akan menjauhkan orang-orang Eropa dari nasionalisme dan mendekatkan mereka
kepada kerjasama.
Pada tahun 1915, Toynbee menerima tawaran bekerja di unit propaganda
pemerintah yang baru berdiri di London. Di situ dia bekerja dengan Lord Bryce
untuk menarik perhatian internasional terhadap pembantaian orang-orang
Armenia oleh orang-orang Turki. Toynbee bersusah payah mencari data yang bisa
dipercaya, namun lantas bermasalah dengan laporanlaporan dia dan Bryce yang
berat sebelah. Bryce dan Toynbee lantas diminta untuk menyelidiki
laporanlaporan tentang kekejaman Jerman pada pihak lain. Pada bulan Mei 1917,
Toynbee kembali bertugas di Political Intelligen Departemet, yang didirikan untuk
merancang kebijakan luar negeri Inggris selama fase akhir perang dan pada
konferensi damai Versailles. Toynbee menghadiri konferensi Versailles selaku
penasehat Kerajaan Ottoman dan The Muslims of The Central Asia (Persaudaraan
Muslim Asia Tengah). Setelah kembali ke Inggris dia menerima tawaran mengajar
dalam bidang sejarah dan sastra Yunani dan Bizantium modern di Universitas
London. Namun, Toynbee dipaksa meninggalkan posisi itu pada tahun 1942,
sebab ketua donatur Yunani tersinggung oleh laporan-laporan korannya
mengenai perang antara Yunani dan Turki di Anatolia (1921-1922) yang memihak
Turki. Tidak lama kemudian, dia ditugasi oleh British (kini Royal) Institute for
International Affairs untuk menulis sebuah buku hasil riset lama dan mendalam
tentang paeristiwa-peristiwa penting yang terjadi sejak Perjanjian Versailles.
Buku tersebut, Surveys of International Affairs 1920-1923 (1925), menjadi buku
hasil survey mendalam pertama yang dia hasilkan sampai dia pensiun pada tahun
1953.

B. Rumusan Masalah
1. Siapakah Arnold Joseph Toybee?
2. Bagaimanakah pemikiran Arnold Joseph Toybee ?
3. Apa saja karya-karya Arnold Joseph Toybee ?

5
C. Tujuan
Berdasarkan uraian makalah diatas. Maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh informasi mengenai seorang Arnold Joseph Toybee
2. Memperoleh informasi mengenai pemikiran Arnold Joseph Toybee
3. Memperoleh informasi mengenai apasaja karya Arnold Joseph Toybee

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Arnold Joseph Toynbee


Arnold Joseph Toynbee (lahir di London 14 April 1889 meninggal di New
York 22 Oktober 1975) adalah sejarawan Inggris yang terkenal melalui bukunya
yang berjudul A Study of History, berisi tentang penyelidikan secara sejarah
tentang asal usul, perkembangan, dan kehancuran beradaban besar. Keluarga
Toynbee berasal dari Lincolnshire, tempat milik kakek buyutnya, George Toynbee
(1783 -1865) yang adalah seorang petani makmur.[2] Harry Valpy adalah ayah
Arnold Josep Toynbee.[2] Arnold Joseph Toynbee belajar pada Balliol College,
Oxford dan British Archae Logical school di Atena: selama Perang Dunia I dan
Perang Dunia II, ia bekerja pada pemerintahan luar negeri Inggris, dan menjadi
utusan pada konferensi-konferensi perdamaian di Paris pada tahun 1919–
1946.[1] Toynbee mendapatkan gelar sebagai profesor sejarah internasional dari
Universitas London pada tahun 1919.[1] Ia memimpin Royal Institute of
International Affairs tahun 1925 – 1955.[1] Ia kemudian menerbitkan buku
tahunan berjudul A survey of international affairs (1920 -1946), A study of history
sebanyak 12 jilid pada tahun 1934-1961.[1] Dalam bukunya tersebut, ia
memetakan dunia, bahwa secara histori dunia terbagi dalam 26 peradaban.[1] Ia
menyimpulkan hal tersebut dengan penelitian meliputi menjejaki pertumbuhan,
kemunduran dan kehancuran dari peradaban-peradaban tersebut.[1]
Menurutnya, pertumbuhan ialah proses tantangan dan jawaban dan keberhasilan
masyarakat, dan semua itu bergantung pada cara mereka menjawab tantangan
kemanusiaan dan lingkungan.
toynbee ialah salah satu sejarahwan inggris berkaliber internasional.
karier nya di mulai tahun 1912 di balliol college sebagai staff pengajar. balliol
college merupakan universitas oxford. kemudian di tahun 1924-1942 ia
menduduki jabatan sebagai salah satu direktur di lembaga itu dan di clatham
house yang juga di bagian dari universitas tersebut

7
B. Karya- karya Arnold Joseph Toynbee
Karyanya termasuk sejumlah judul mengenai masalah sejarah kemasyarakatan
seperti

1. Nationality and the War (1915)


2. Civilization on trial (1948)
3. The world and the west (1953)
4. Aquaintances (1967) tentang sejumlah tokoh terkemuka
5. East to we, East to west: a journey round the world (1958)
6. Buku terakhirnya, Mankind and mother earth (1976)

Study of History
A Study of History merupakan sebuah ensiklopedia mengenai sejarah peradaban
manusia. Di dalam ensiklopedia ini dibahas sebanyak 22 peradaban. Dalam
bukunya, Toynbee mengemukakan sebuah teori bernama Teori Tantangan dan
Respon. Dalam teori ini, Toynbee menilai sejarah manusia berdasarkan pada
sejarah peradabannya. Ia menganggap bahwa sejarah manusia yang dinilai dari
sejarah suatu negara hanya dapat mencakup lingkup yang kecil. Dalam teorinya,
kemajuan suatu peradaban ditentukan oleh keberadaan tantangan yang bersifat
materi ataupun sosial.

C. Pemikiran Arnold Joseph Toynbee


Keseluruhan hasil penyelidikannya termuat dalam buku monumentalnya
yang mengulas tentang peradaban dunia dengan judul A Study of History, dan
berjumlah 12 jilid yang mulai diterbitkan secara bertahap dari tahun 1934 sampai
1961. Dengan mengikuti siklus kehidupan organisme, Toynbee memulai tentang
teori gerak sejarah atau proses perkembangan kebudayaan berlangsung dengan
tahapan karena menurutnya peradaban selalu mengikuti alur mulai dari
kemunculan hingga sampai proses kehancuran. Pola sejarah Arnold Joseph
Toynbee ini sejalan dengan hukum siklus karena proses sejarah itu berjalan
secara kontinu membentuk suatu lingkaran "lahir, tumbuh, runtuh dan hancur".

8
Berbeda dengan terminologi Oswald Spengler yang mengatakan gerak
sejarah (peradaban) hanya tersisa menjadi periode kemunduran yang tidak akan
dapat diubah dan tidak ada pula proyeksi maupun prospek mengembalikan
proses sebelumnya. sebab peradaban berkembang kemudian membusuk seperti
organisme alami, dan upaya peremajaan kembali dalam satu kasus tidaklah
mungkin terjadi seperti kasus lainnya.

Sebaliknya Arnold Joseph Toynbee percaya dan menyimpulkan bahwa


sejarah peradaban manusia merupakan suatu lingkaran perubahan yang
berkepanjangan, lahir, tumbuh, pecah dan hancur. Namun proses perputaran itu
menurut Toynbee jika sebuah peradaban tidak selalu berakhir dengan
kemusnahan total. Terdapat kecenderungan proses itu berulang, meskipun
dengan cara yang tidak sepenuhnya sama dengan peradaban yang mendahuluinya
atau mencapai puncaknya kemudian akhirnya menghasilkan sesuatu yang
gemilang.

Hasil berbeda yang dikemukakan Toynbee ini, berangkat dari


pandangannya mengenai mekanisme sejarah yang tercermin dari perkembangan
kebudayaan. Dimana proses kelahiran kebudayaan berlangsung dalam
mekanisme Challenge anda Response (Tantangan dan Jawaban) dan Proses
Withdrawal and Return (penarikan diri dan kepulangan) yang akan terjadi di
setiap kebudayaan yang ada. Dan pemikirannya tentang siklus sejarah yang cukup
mencengangkan termuat dalam jilid VI, dimana Toynbee berpendapat proses
sejarah akan bergerak mengikuti garis lurus menuju Kerajaan Tuhan sebagai
tujuan puncaknya. Sebab disitulah manusia mencapai status sebagai manusia
super karena menjalin langsung hubungan secara individual dengan Tuhan. Nah,
dapat dilihat bahwa konsep dan pemikiran dari Toynbee ini dapat dilihat
relevansinya dengan kehidupan kebudayaan masyarakat modern. Dimana
kemajuan disegala bidang kehidupan manusia akhir ini menunjukan sekaligus
memperlihatkan bagaimana dialektika antara konsep Tantangan dan Jawaban,
atau dengan kata lain dapat menjawab tantangan zamannya.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Arnol Toynbee dalam bukunya "The Disintegrations of Civilization" dalam
Theories of Society. (New York, The Free Press, 1965), hal 1355 menyatakan
peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai taraf perkembangan
teknologi yang sudah lebih tinggi. Pengertian lain menyebutkan bahwa peradaban
adalah kumpulan seluruh hasil budi daya manusia, yang mencakup seluruh aspek
kehidupan manusia, baik fisik (misalnya bangunan, jalan), maupun non-fisik
(nilainilai, tatanan, seni budaya, maupun iptek). Arnold J. Toynbee telah
memperkenalkan sejarah dalam kaitan dengan teori Challange and Respons.
Berdasarkan teori tersebut, budaya bisa muncul karena tantangan dan respon
antara manusia dan alam sekitarnya, serta pertumbuhan dan perkembangan
kebudayaan oleh sebagian kecil pemilik kebudayaan. Toynbe mengemukakan
teorinya yang didasarkan atas penelitiannya pada 21 kebudayaan yang sempurna
dan 9 kebudayaanyang kurang sempurna yang ada diseluruh dunia. Misalnya,
kebudayaan yang sempurna yaitu Yunani, Roma, Maya ( Amerika Tengah ), Hindu,
Barat ( Eropa), Eropa Timur, dan sebagainya. Sedangkan yang tidak sempurna
diantaranya Eskimo, Sparta, Polynesia, Turki, dan sebagainya

10

Anda mungkin juga menyukai