Anda di halaman 1dari 40

EMERGENCY CODES

DI RUMAH SAKIT

SOS PROFESIONAL
PENDAHULUAN

 skema Hospital Disaster Plan, kejadian


bencana dapat diakibatkan dari 2 sumber
yang bersifat internal maupun external.

 Mencegah terjadinya bencana karena faktor


internal dengan mengidentifikasi sumber
potensi bahaya,melalui sebuah system early
warning
PENDAHULUAN

Emergency codes di rumah sakit adalah pesan berkode yang


sering diumumkan melalui media komunikasi publik di
rumah sakit .
JENIS EMERGENCY CODE

1. Alarm peringatan ”facillity alert”.


2. Peringatan ”medical allert”.
3. Peringatan ”security alert”.
MACAM-MACAM EMERGENCY CODE
“Remember !! colours may vary depend on each local policy”, but
it is important to standardize the symbol and code in one related
institution and/or one company flagship.
Kode yang lazim di beberapa RS di
Indonesia

Code red : kebakaran


Code blue : kedaruratan medis
Code grey : gangguan keamanan
Code pink : penculikan bayi/anak
Code purple : perintah evakuasi

prinsipnya, emergency code harus mengakomodir semua


kategory keadaan khusus. Lebih utama dari prinsip pemilihan
warna symbolnya.
CODE BLUE

Code blue : umumnya digunakan untuk


menunjukkan keadaan pasien yang memerlukan
resusitasi atau memerlukan pertolongan medis
segera, penyebab paling sering adalah akibat
keadaan henti nafas atau serangan jantung

Tujuan : memberikan respon ceppat pada keadaan


mengancam nyawa baik pasien dewasa dan anak-anak
(optional ketika tidak diterapkan code khusus untuk
kegwatan pediatrik dan neonatus)
General procedure dan peran petugas
dalam code blue :

1. Responder :
Petugas/personil yang melihat kejadian cardiac
arrest pertama (primary provider) :
 Lakukan rapid assessment pasien (AVPU),
 Panggil bantuan atau aktivasi ERS
 Jangan meninggalkan pasien.
General procedure dan peran
petugas dalam code blue :

2. Dokter :
 Berperan sebagai team leader
(blue team)
 Lakukan prosedur
menyematkan nyawa sesuai
standard medis
 dapat dialih tugaskan saat
dokter blue team tiba
dilokasi.
 Menandatangani dokumen
code blue.
General procedure dan peran
petugas dalam code blue :

3. Staff lain di unit tempat kejadian


 Melakukan aktivasi code blue via overhead paging
dengan menghubungi operator
 ikut membantu priary provider sampai tim code blue
datang.
 Menyiapkan dokumen adminsitratif record kejadian
code blue
 Menyiapkan alat-alat emergency (bila tresedia di unit)
General procedure dan peran
petugas dalam code blue :

4. Perawat bangsal ;
 Menyiapkan data rekam medik terkini
pasien,pengkajian.
 Bertanggung jawab dalam dokumentasi tindakan yang
dilakukan termasuk oleh tim code blue sampai
dinyatakan selesai.
 Memantau perkembangan vital sign dan monitor ECG
pasien
 Ikut menandatangani chart code blue bersama dokter
leader tim code blue.
General procedure dan peran
petugas dalam code blue :

5. Tim code blue sedikitnya terdiri dari 1 orang dokter,


didampingi 1 orang perawat, 1 orang asisten apoteker,
dan 1 orang terapis pernafasan (perawat/perawat
anesthesi).
6. Kepala lantai/bangsal bertugas mencatat kejadian
code blue diarea tanggung jawabnya, untuk selanjutnya
statistik tersebut akan dilaporkan dalam laporan rutin
semester dan tahunan
General procedure dan peran
petugas dalam code blue :

7. Call centre/opertor bertugas melakukan


aktivasi general melalui operhead paging
system sebanyak 3 kali.
8. Panggilan alternatif dalam keadaan kendala
teknology atau hambatan lainnya dilakukan
dengan pager/handphone/media social online
atau media lainnya yang tidak tergantung
dengan sumebr listrik utama dan backup RS.
General procedure dan peran
petugas dalam code blue :

9. Petugas lain di area kejadian bertugas melakukan


pendekatan psikologys kepada keluarga pasien.

10. Security bertugas menyiapkan rute tranport pasien ke


unit layanan lanjutan dan engamankan lokasi kejadian dari
akses pengunjung lain
CODE RED
Red code adalah ERS yang dikembangkan untuk
mengatasi bencana internal disebabkan karena
api (bahaya kebakaran) agar dapat ditanggulangi
secepat mungkin
General procedur dan peran
petugas dalam red code :

Lakukan penanganan awal mengacu pada


prinsip RACE :

R : Remove patients
A : Activate, aktivkan ERS
C : Contain, Tutup semua akses
E : Extinguish, Padamkan api
General procedur dan peran petugas
dalam red code :

SAFE :
S Afety of life, amankan diri.
A ctivate the alarm, aktivasi ERS pasif dan aktif.
F ight fire, padamkan api bila memungkinkan
E vacuate , evakuasi segera sesuai arahan floor
warden dan PJ evakuasi.
Unit yang jauh dari sumber api :

Ketika mendengar aktivasi code red via overhead


paging, maka lakukan :
 upaya penyelamatan unitnya
 Jangan lakukan evakuasi sebelum ada instruksi dari
incident commander melalui floor warden di unit
tersebut.
 Jangan lakukan evakuasi sebelum ada instruksi dari
incident commander melalui floor warden di unit
tersebut.
TIM CODE RED RS

 Incident commander akan


berperan sebagai tim leader
dalam struktur manajemen
 Leader dari tim red code
bertanggung jawab dalam
melakukan koordinasi
dengan incident comander
atau dengan floor warden
 Setiap anggota tim
melakukan peran dan
tugasnya masing-masing
sesuai instruksi tim leader.
Upaya penanggulangan dapat
meliputi action plan berikut

1. Memastikan alarm kebakaran/ERS adalah ERS


benar/palsu .
2. Melakukan koordinasi upaya evakuasi secara general
3. Upayakan membatasi sebaran/perluasan area kebakaran
dengan menyingkirkan semua bahan-bahan fireable dan
flamable
4. Bertanggung jawab dalam report komunikasi terkini
status kebakaran.
5. Mendokumentasikan insiden kejadian kebakaran
CODE PINK

Code pink menjadi symbol ERS untuk kasus dugaan


penculikan bayi.
Prosedur pencegahan dan
perlindungan bayi

1. Tanggung jawab umum :


Pastikan Prosedur selalu dievaluasi dan di review
secara reguler

Buat SPO Resiko Penculikan Bayi dan tersosialisasi


Simulasikan secara berkala prosedur ERS Code Pink
Setiap Departemen dilibatkan dalam menyusun risk
daktor dan mengambil langkah-langkah aktual/curiga
penculikan bayi

Edukasi khusus perlindungan bayi dari penculikan


Prosedur pencegahan dan perlindungan bayi
2. Identifikasi Bayi

NO Langkah - Langkah Ya Tidak


1 Segera setelah bayi lahir : √

 gelang I.D pasien √

 Gelang Ibu
2  Cetak sisik jari kaki bayi,

 Foto berwarna bayi, √

 Dokumentasikan dan catat assessment fisik bayi. √

 Pastikan sample darah bayi tetap tersiman minimal selama 2 minggu di lab. √

 Dokumentasikan semua kegiatan identifiasi dalam rekam medis


3 Edukasi Pasien : √

 Leaflet √

 Form lain
4 Prosedur Transport √

 Hanya petugas berwenang yang diperkenankan mengambil bayi √

 Hanya orang tua atau wali yang menggunakan gelang id √

 Transport menggunakan cabinet neonatus

 Didalam jangkauan saat transport


Emergency response :

 Tim reaksi cepat code pink perlu


dibentuk dan disiapkan untk
merespon kondisi ini yang terdiri
dari multidisiplin semisal: petugas
perawatan bayi, security, K3RS,
maintenance/IPSRS, petugas IT.
 Incident commander akan berperan
sebagai ketua struktur managemen
pada saat aktivasi code pink untuk
menetapkan langkah tanggap
darurat dan penanganan sampai
usai.
”Perlu diingat oleh seluruh staff, bahwa informasi publik
mengenai dugaan/aktual kehilangan nayi hanya boleh
diberikan dari 1 sumber yakni incident commander atau
ketua hospital comand centre setelah bekerjasma dengan
petugas kepolisian”
CODE BLACK

Code black umum digunakan seagai ERS dalam keadaan


terjadi ancaman bom ke RS, ataupun bila ditemukan benda
mencurigakan yang diduga berisi bom.
General prosedur dan peran petugas
dalam code black.

1. Ketika menerima telepon ancaman bom, :


 Tetap tenang, dan jangan menutup telepon
 Catat kata-kata penelpon sedetail mungkin,
dan upayakan mengulur pembicaraan untuk
memperoleh informasi sebanyak mungkin.
 Cobalah untuk menggali informasi dengan
pertanyaan seputar kapan bom tersebut akan
meledak, di mana perangkat berada, seperti
apa bom tersebut, dan mengapa ditempatkan
di lokasi ini.
General prosedur dan peran petugas
dalam code black.

 Ketika usai pembicaraan, laporkan kejadian ini kepada


atasan langusng/supervisor dan petugas keamanan
segera, dengan melampirkan catatan pembicaraan
telepon tadi.
General prosedur dan peran petugas
dalam code black.

 Keputusan tersulit yang harus diambil dalam keadaan


ini adalah perlu atau tidaknya prosedur evakuasi
dilakukan.
 Keputusan evakuasi harus segera dibuat bila lokasi
benda mencurigakan telah teridentiikasi atau
dinyatakan oleh penelpon gelap.
 Keputusan evakuasi dilakukan dengan aktiasi ERS “
Code black ,unit lokasi dicurigai bom” dan diulangi
sebanyak 3x melalui system obverhead pagging. Hal
ini menjadi tanda prosedur evakuasi dilakukan.
General prosedur dan peran petugas
dalam code black.
 Sambil melakukan prosedur evakuasi, petugas perlu
mawas diri dan melihat sekitar akan keberadaan benda-
benda mencurigakan.
 Segera hubungi petugas security .
 Security menghubungi pihak berwajib (kepolisian dan
gegana).
 Amankan area ditemukan nya benda diduga bom
tersebut.
General prosedur dan peran petugas
dalam code black.

 Periksa agar semua pintu dan jendela terbuka untuk


meminimalkan kerusakan (Bila memungkinkan).
 Terapkan area dangerzone.
 Batasi perimeter minimal fokus minimal radius 100.
meter kesamping dan keatas dan bawah area bahaya,
dan tutup akses masuk kecuali kepada petugas gegana
dan kepolisian.
 Keputusan kembali ke unit layanan hanya dibuat
setelah notifikasi dari tim gegana bahwa area
dinyatakan “clear”.
Bila sudah terjadi ledakan

 maka code disaster diaktifkan


dengan “Code Triangle-internal”
melalui system overhead
pagging yang diulangi sebnyak 3
x oleh operator.
 Prosedur evakuasi segera
dilakukan,untuk mengantisipasi
ledakan primer dan sekunder.
 Laporkan kejadian segera
kepada pihak kepolisian.
 Bila sudah terjadi ledakan,
batasi perimeter sedikitnya 300
m sekitar area ledakan.
 Bila memungkinkan pasang garis
polisi untuk membatasi akses
masuk ke lokasi ledakan .
Bila sudah terjadi ledakan

 Tim gegana dapat saja merubah ambang batas perimeter


sesuai dengan analisa kekuatan daya ledak bom tersebut
 Lakukan prosedur triage kepada korban dan berikan
pertolongan seuai kategori triage pasien.
 Siapkan pos media lapangan dan koordinasi dengan Dinas
kesehatan, BPBD/BNPB, pemadam kebakaran untuk akses
daruat bencana dan persiapan penanggulangan bencana
 Fasilitasi pihak berwajib termasuk akses data dan informasi
yang dibutuhkan untuk penyelidikan lanjutan.
Bila sudah terjadi ledakan

 Notifikasi bahaya bom “clear “ harus


ditegakkan setelah status aman
dinyatakan oleh petugas gegana dan tim
kepolisian. Dan melalui overhead pagging
notifikasi dapat disampaikan dengan
kalimat “ code black, Clear/all clear
diulang 3x”.
 Seluruh staff kembali ke unit layanan
masing-masing , demikian pula hal nya
pasien.
CODE PURPLE

Di tetapkan sebagai notifikasi adanya kejadian


membahayakan keselamatan individu termasuk
peyanderaan yang dilakukan oleh orang bersenjata.
Ancaman dengan menggunakan senjata

 Setiap staff ynag mendengar teriakan pertolongan


dengan ”code purple” harus menghubungi operator
untuk ativasi ERS ” Code Purple,unit...sebanyak 3 x”.
 Operator akan menghubungi tim code purple baik via
overhead pagging maupun media lainnya .
 Tim code purple adalah tim yang mayoritas terdiri
dari petugas keamanan, dibantu oleh staf yang
terlatih management perilaku agresif untuk mediasi
dan negosiasi.
Ancaman dengan menggunakan senjata

 Code purple tim masuk kedalam lokasi kejadian


 Incident commander mengambil tongkat komando
tertinggi sampai kejadian bahaya dinyatakan clear oleh
petugas kepolisian dan keamanan.

Anda mungkin juga menyukai