Pemeriksaan Stereoskopis
Stereoskopis
Disusun oleh :
dr
dr.. Hafizhan
Haf izhan
Pembimbing :
dr
dr.. Liana Ekowati, MSi.Med, SpM!"
$%&'
DAFTA! ISI
DAFTA! #AMBA!
DAFTA! #AMBA! (((((((((((((((((((((((((((((((
((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((
((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((
((((((((((((((((((((((((((((
((((( $
BAB I PENDA)ULUAN(((((((((((((((((((((((((((
PENDA)ULUAN((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((
((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((
(((((((((((((((((((((((((
(( *
BAB II PEN#LI)A
PEN#LI)AT
TAN BINKULA!
BINKULA! DAN STE!EPSI
STE!EPSIS((((
S(((((((((
((((((((((
((((( +
#.$ Defini
Definisi.
si....
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
.....
.. %
#.# Prinsi
Prinsip
p Pengli
Penglihat
hatan
an &inoku
&inokular
lar...
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
..... %
#.' !lasifi
!lasifikas
kasi..
i.....
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
... (
#.'.$
#.'.$ Persep
Persepsi
si Simult
Simultan.
an....
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
..... (
#.'.#
#.'.# )usi......
)usi...........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
.......
.. *
#.'.'
#.'.' Stereopsis..
Stereopsis.......
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
..........
....... +
$
DAFTA! #AMBA!
ambar
ambar $ 4rea
4rea Pa
Panu
num
m dan
dan LiLing ngkakara ran n 5ie iethth6M
6M7l 7llelerr.................................... (
ambar # -/ Stereotest..................................................................................... $0
ambar ' -es # Pensil............................................................................................ $(
ambar % -itmus Stereotest..................................................................................$*
ambar 0 Random-dot E Stereogram................................................................ $2
ambar ( -es Lang 1 dan 11.................................................................................. #8
ambar * S3noptophore........................................................................................ #'
amb
ambar
ar + 1n
1nte
terp
rpre
reta
tasi
si pem
pemer
erik
iksa
saan
an pada
pada S3no
S3nopt
ptop
opho
hore
re.............................#'
ambar 2 -es Frisby...............................................................................................#0
DAFTA! #AMBA!
#
BAB I
PENDA)ULUAN
didapa
didapatt dengan
dengan penggu
penggunaa
naan
n 3ang
3ang terkoor
terkoordin
dinasi
asi dari
dari kedua
kedua mata,
mata, sehingg
sehinggaa
ba3angan 3ang sedikit berbeda dan terpisah 3ang timbul di tiap6tiap mata
diangg
dianggap
ap sebaga
sebagaii suatu
suatu ba3ang
ba3angan
an tungga
tunggall dengan
dengan proses
proses fusi.
fusi. Pengli
Penglihat
hatan
an
Pengli
Penglihat
hatan
an binoku
binokular
lar dikata
dikatakan
kan abnorm
abnormal
al ketika
ketika ba3ang
ba3angan
an dari
dari ob;ek
ob;ek 3ang
3ang
difiksasi dipro3eksikan dari foea satu mata dan suatu area ekstrafoea mata 3ang
di Span
Span3o
3ol.
l. Pe
Pene
neli
liti
tian
an lain
lain di New England menemu
menemukan
kan %#< dari sub;ek
sub;ek
$,#
anisometropia.
simultan, fusi, dan stereopsis. -ingkat ketiga dan tertinggi dari fungsi penglihatan
binokular adalah stereopsis, 3aitu persepsi kedalaman ' dimensi binokular 3ang
dihasilkan dari proses neural akibat stimulasi elemen6elemen retina 3ang berbeda
se=ara horizontal oleh ba3angan 3ang terletak di dalam area fusional Panum.
$,#
-in;auan pustaka ini akan membahas mengenai pemeriksaan stereoskopis.
'
BAB II
$(& De.inisi
1sti
1stila
lah
h peng
pengli
liha
hata
tan
n bino
binoku
kula
larr meru
meru;u
;uk
k pa
pada
da peng
pengli
liha
hata
tan
n no
norm
rmal
al
menggunakan kedua mata. ambar 3ang diterima oleh masing6masing mata atau
rangsangan
rangsangan dari berbagai
berbagai pan;ang
pan;ang gelombang
gelombang dari spektrum
spektrum 3ang terlihat, se=ara
simultan ditangkap oleh otak. Pada penglihatan binokular, tiga komponen 3ang
berpartisipasi dalam indra penglihatan optik, otot dan saraf" harus berfungsi
dengan
dengan baik. >ika hal ini tidak ter;adi, setiap gambar
gambar terbentuk
terbentuk pada setiap retina
tidak
tidak akan
akan difoku
difokuska
skan
n pada
pada titik6t
titik6titi
itik
k 3ang
3ang sesuai,
sesuai, dan mata tidak
tidak akan
akan akan
akan
$
mampu menempatkan dan mempertahankan setiap gambar retina pada foea.
darii ob;ek
dar ob;ek 3ang
3ang difiks
difiksasi
asi dipro3
dipro3eks
eksika
ikan
n dari
dari foea
foea satu mata dan suatu
suatu area
'#,'<
'#,'< pada penelitian di Span3ol. Penelitian
Penelitian lain di New England menemukan
%#
%#<
< da
dari
ri su
sub;
b;ek
ek pe
pene
neli
litia
tian
n memi
memilik
likii ga
gang
nggu
guan
an bi
bino
noku
kular
lar de
deng
ngan
an #0
#0<
< di
$6'
antaran3a memiliki ge;ala anisometropia.
&a3ang
&a3angan
an dari
dari suatu
suatu ob;ek
ob;ek tungga
tunggall 3ang
3ang menstim
menstimula
ulasi
si titik6t
titik6titi
itik
k retina
retina
%
binokular diartikan sebagai perbedaan dalam posisi dari titik6titik 3ang
hubungann3a terhadap titik dimana kedua mata bertemu titik fiksasi". -itik6titik
3ang terlihat lebih dekat daripada titik fiksasi di dalam lingkaran 5ieth6M7ller,
3ang men3ilang di depan titik fiksasi? titik6titik ini dikatakan memiliki disparitas
men3ilang. -itik6titik 3ang terlihat lebih ;auh daripada titik fiksasi memiliki garis6
garis penglihatan 3ang bertemu dibelakang titik fiksasi, ini disebut disparitas tidak
men3il
men3ilang
ang.. Lingka
Lingkaran
ran 5ieth6M7l
ieth6M7ller
ler horop
horopter"
ter" men3il
men3ilang
angii titik
titik fiksasi
fiksasi dan
pembukaan pupil dari tiap mata. Diplopia adalah hasil dari suatu disparitas
ba3angan ke dalam suatu persepsi tunggal dengan disparitas 3ang lebih ke=il.
Padaa dispar
Pad disparita
itass binoku
binokular
lar 3ang
3ang berhub
berhubung
ungan
an dengan
dengan pengli
penglihat
hatan
an binoku
binokular
lar
normal, hubungan antara fusi motoris dan sensoris adalah lebih kompleks. 4rea
Pa
Panu
num
m mene
menent
ntuk
ukan
an bata
batass atas
atas dari
dari disp
dispar
arit
itas
as 3a
3ang
ng da
dapa
patt meng
mengha
hasi
silk
lkan
an
penglihatan tunggal. Perbedaan6perbedaan ke=il dalam persepsi dari kedua mata
$6'
menimbulkan stereopsis, suatu persepsi kedalaman ' dimensi.
0
ambar $. 4rea Panum dan Lingkaran 5ieth6M7ller horopter"
$(* Klasi.ikasi
3aitu tingkat pertama adalah persepsi simultan, tingkat kedua adalah fusi, dan
$6%
tingkat ketiga adalah penglihatan stereoskopis.
mempun3ai titik fiksasi 3ang sama, 3ang terletak pada foea sentralis di tiap6tiap
mata. &a3angan dari suatu ob;ek selalu terletak pada area retina 3ang identik,
disebut sebagai titik6titik 3ang berkorespondensi pada retina. /b;ek 3ang terletak
titik6titik ini pada retina. &a3angan dari kedua retina oleh karena itu akan identik
(
pada penglihatan binokular normal. 1stilah persepsi simultan tidak selalu
menu
enun;u
n;ukk
kkan
an terd
terdap
apat
atn3
n3aa fiks
fiksas
asii bif
ifo
oea
eall kar
aren
enaa ;u
;uga
ga te
terd
rdap
apat
at pa
pad
da
koresp
korespond
ondens
ensii retina
retina abnorm
abnormal
al 3aitu
3aitu suatu
suatu keadaa
keadaan
n dimana
dimana foea
foea mata
mata 3ang
3ang
fiksasi
fiksasi memper
memperole
oleh
h suatu
suatu arah
arah isual
isual bersam
bersamaa 3ang
3ang abnorm
abnormal
al dengan
dengan suatu
suatu
elem
elemen
en reti
retina
na peri
perife
ferr pada
pada mata
mata 3ang
3ang de
dei
ias
asi.
i. Pe
Pers
rsep
epsi
si simu
simult
ltan
an ha
han3
n3aa
$6%
menun;ukkan terdapat atau tidakn3a suatu supresi.
$(*($ Fusi
reti
retina
na 3a
3ang
ng be
berk
rkor
ores
espo
pond
nden
ensi
si men;
men;ad
adii suat
suatu
u pe
perse
rseps
psii i
isu
sual
al tu
tung
ngga
gal.
l. )usi
)usi
mempun3ai # komponen 3aitu fusi sensorik dan fusi motorik. )usi sensorik adalah
kemampuan untuk menghargai dua gambar 3ang sama, satu dengan setiap mata
dan menafsirkann3a sebagai satu gambar. Aitra isual tunggal adalah =iri khas
dari korespondensi
korespondensi retina. Bntuk
Bntuk fusi sensorik ter;adi, gambar tidak han3a harus
terletak di daerah 3ang tepat pada retina tetapi ;uga harus =ukup serupa dalam
ukuran, ke=erahan dan keta;aman untuk membuat fusi sensorik ter;adi. !arenan3a
ga
gamb
mbar
ar 3a
3ang
ng tida
tidak
k sama
sama pa
pada
da ke
kedu
duaa mata
mata terma
termasu
suk
k pe
peng
ngha
hamb
mbat
at fu
fusi
si.. )usi
)usi
fusii sensori
fus sensorik
k dapat
dapat dipert
dipertaha
ahanka
nkan.
n. Stimul
Stimulus
us untuk
untuk geraka
gerakan
n mata
mata fusion
fusional
al ini
adalah disparitas retina di luar daerah Panum dan pergerakan mata ke arah 3ang
$,0
merupakan proses sentral 3ang ter;adi di korteks isual.
*
$(*(* Stereopsis
-ingkat
ingkat ketiga
ketiga dan ter
tertin
tinggi
ggi dar
darii fungsi
fungsi pen
pengli
glihat
hatan
an binoku
binokular
lar ada
adalah
lah
stereopsis, 3aitu persepsi kedalaman ' dimensi binokular 3ang dihasilkan dari proses
neural akibat stimulasi elemen6elemen retina 3ang berbeda se=ara horizontal oleh
retina 3ang berbeda se=ara ertikal tidak akan menghasilkan stereopsis. )usi sensoris
merupakan
merupakan hal 3ang esensial bagi terbentukn
terbentukn3a
3a stereopsis
stereopsis dera;at tertinggi,
tertinggi, tapi
stereopsis dera;at rendah masih dapat ter;adi pada absenn3a fusi sensoris bahkan pada
terdapatn3
terdapatn3aa heterotrop
heterotropia
ia seperti
seperti mikrotropi
mikrotropiaa dan esotropia
esotropia sudut ke=il.
ke=il. -erdapat
erdapat
rentang $0 hingga '8 detik busur dianggap sebagai keta;aman stereoskopis 3ang
sangat
sangat baik. !eta;aman stereoskopis
stereoskopis ;uga berhubung
berhubungan
an dengan
dengan keta;aman
keta;aman isual
isual
$6%
meskipun hal ini tidak berkorelasi se=ara linier.
Sebelum membahas rin=ian proses stereopsis, ada dua tanda kedalaman 3ang
diduga
diduga diguna
digunakan
kan oleh
oleh otak.
otak. Dua tanda
tanda fisiol
fisiologi
ogiss 3ang
3ang pentin
penting
g untuk
untuk persep
persepsi
si
kedalaman adalah konergensi mata dan akomodasi lensa. -ingkat dimana mata kita
berkonergensi
berkonergensi tergantung pada di mana mata terfiksasi. >ika kita memfiksasin3a
3ang ;auh. 4komodasi lensa ditentukan oleh di mana mata kita berfokus. !etika
+
dan lensa relatif tipis, tetapi ;ika mata berfokus pada sesuatu 3ang dekat maka lensa
harus berubah bentuk. !arenan3a otot di sekitar lensa berkontraksi untuk mengubah
bentuk lensa. >enis informasi 3ang berbeda ini, tentang tingkat kontraksi otot, tidak
oleh sendiri berguna untuk otak, tapi apabila berkombinasi dengan input isual akan
tanda kedalaman monokuler. >ika kita han3a membuka satu mata dan menggelengkan
kepala
kepala maka
maka akan
akan mengal
mengalami
ami persep
persepsi
si kedal
kedalama
aman.
n. )enome
)enomena
na ini disebu
disebutt motion
parallax.. &a3angan atau suasana dari suatu ob;ek ;uga dapat memberikan persepsi
parallax
kedalaman. &iasan3a, kita bahkan tidak men3adari keberadaan tanda seperti itu, tetapi
ada tanda lain 3ang han3a masuk akal ;ika dikombinasikan dengan pengetahuan
tingkat tinggi atau hubungan 3ang dipela;ari. Misaln3a, ;ika salah satu permukaan
atau ob;ek menutupi sebagian satu sama lain, kemungkinan besar bahwa permukaan
atau ob;ek 3ang tertutup terletak lebih ;auh. 1ni mungkin tampak sangat ;elas tetapi
sebenarn3a proses identifikasi parsial dari dua benda atau permukaan telah ter;adi,
sehingga ekstensi spasial dapat ditentukan. -anda lain berhubungan dengan ukuran
benda. >ika ukuran ob;ek telah diketahui sebelumn3a, maka ob;ek akan terlihat ;auh
;ika menghasilkan gambaran lebih ke=il di retina, dan sebalikn3a ;ika menghasilkan
gambaran lebih besar. 1ni han3a beberapa =ontoh dari tanda monokular, dan masih
ada tanda lain misaln3a perspektif, gradien tekstur, dan lain6lain. Seperti disebutkan
di atas, se;auh mana pengetahuan 3ang lebih tinggi terlibat dalam memanfaatkan
2
persepsi kedalaman berasal dari gabungan informasi kedua mata. !en3ataan
bahwa mata kita dipisahkan se=ara horizontal, gambar 3ang ;atuh pada satu mata
akan sedikit berbeda se=ara perspektif dari 3ang lain. 1ni berarti bahwa fitur 3ang
berbeda, 3ang membentuk gambar, tidak akan ;atuh pada lokasi 3ang sama di dua
retina.. &esarn3a
retina &esarn3a penempatan
penempatan horisontal
horisontal ini, atau disparitas
disparitas binokular
binokular,, ditentukan
ditentukan
oleh dua faktor 3aitu konergensi mata dan ;arak ke permukaan 3ang memberikan
peningkatan fitur pada retina. Sekarang, sin3al tentang konergensi mata se=ara
langsung diteruskan ke otak, dan disparitas binokular dapat se=ara tidak langsung
diukur
diukur dari
dari inform
informasi
asi gabung
gabungan
an dalam
dalam gambar
gambar 3ang
3ang sampai
sampai retina
retina.. Dengan
Dengan
demikian, semua informasi 3ang diperlukan tersedia bagi otak untuk menghitung
kedala
kedalaman
man permuk
permukaan
aan.. !emamp
!emampuan
uan otak
otak untuk
untuk melaku
melakukan
kan perhit
perhitung
ungan
an ini
$60
disebut sebagai stereopsis.
Penemu
Penemu pertam
pertamaa peran
peran dispar
disparita
itass binoku
binokular
lar dalam
dalam meliha
melihatt kedala
kedalaman
man
adalah
adalah @heatst
@heatstone
one,, 3ang
3ang pada
pada tahun
tahun $+'+
$+'+ menemu
menemukan
kan stereosk
stereoskop
op pertam
pertama.
a.
Pandan
Pandangan
gan umum
umum dari
dari stereop
stereopsis
sis saat itu adalah
adalah prosesn
prosesn3a
3a bergan
bergantun
tung
g pada
pada
pengenalan monokuler.
monokuler. -erdapat
-erdapat pemikiran bahwa gambar dari setiap mata se=ara
terpisah
terpisah dianalisis,
dianalisis, dan semua komponen
komponen dari gambar diidentifikas
diidentifikasii dan dikenali
fenomena stereopsis ter;adi pada tingkat relatif tinggi dalam rantai kognitif karena
harus ter;adi setelah ob;ek dikenali. -idak sampai abad berikutn3a hal ini terbukti
sebalikn3a, 3aitu ketika &ela >ules $2(8" mengembangkan stereogram titik a=ak.
Sebuah stereogram titik a=ak tidak mengandung informasi dari bentuk monokular.
&ila dilihat se=ara terpisah, semua orang dapat melihat titik6titik hitam 3ang
$8
tersebar di permukaan putih. Han3a ketika gambar men3atu dalam stereoskop atau
dengan
dengan men3il
men3ilang
angkan
kan mata
mata maka
maka akan
akan terlih
terlihat
at bentuk
bentuk dan kedala
kedalaman
man pada
pada
binokular 3ang memisahkan titik6titik dalam satu gambar dari titik6titik 3ang
sesuai pada gambar lainn3a. 1ni ;elas menun;ukkan bahwa disparitas binokular
sa;a sudah =ukup untuk memahami kedalaman, dan karena itu stereopsis tidak
harus
harus ter;adi
ter;adi setelah
setelah pengen
pengenala
alan
n ob;ek.
ob;ek. &ahkan
&ahkan,, sekaran
sekarang
g diketah
diketahui
ui bahwa
bahwa
stereopsis ter;adi pada tingkat awal ;alur isual. Sebuah temuan neurofisiologis
$,%
daerah 5$ 3ang selektif untuk disparitas horisontal antara masukan kedua mata.
angguan
angguan stereoskopis
stereoskopis telah ditemukan
ditemukan ter;adi
ter;adi pada beberapa kondisi.
kondisi.
Penelitian
Penelitian menun;ukk
menun;ukkan
an gangguan
gangguan stereoskopi
stereoskopiss ter;adi
ter;adi pada pasien Parkinson.
Selain itu penderita strabismus ;uga terbukti memiliki gangguan steresokopis 3ang
=ukup berarti. Pen3akit lain 3ang sering mengalami gangguan stereoskopis adalah
amblio
ambliopia
pia atau
atau mata
mata malas.
malas. Pender
Penderita
ita pen3ak
pen3akit
it saraf
saraf seperti
seperti 4lzheime
4lzheimerr dan
demensia
demensia askuler
askuler ;uga terbukti memiliki
memiliki gangguan
gangguan stereoskopis.
stereoskopis. Stereoskopi
Stereoskopiss
$
;uga ditemukan menurun seiring bertambahn3a
bertambahn3a umur.
umur.
$$
BAB III
PEME!IKSAAN STE!ESKPIS
Pemeriksaan stereoskopis se=ara garis besar dibagi men;adi dua kategori 3aitu
stereogra
stereogram
m titik a=ak dan stereogram
stereogram kontur
kontur. Stereogram
Stereogram titik a=ak pertama kali
diperkenalkan oleh >ulesz pada tahun $2(8 dan menggunakan teknik pemeriksaan
tanpa men3a;ikan kontur 3ang terlihat se=ara monokuler. -idak adan3a kontur berarti
persepsi bentuk tidak akan ter;adi hingga disparitas horizontal dapat diproses pada
=orteC
=orteC isual
isual.. Proses
Proses ini disebu
disebutt stereo
stereopsi
psiss global
global.. !ontur
!ontur 3ang
3ang terlih
terlihat
at se=ara
se=ara
stereopsis
stereopsis global. Sehingga
Sehingga pada stereogram
stereogram kontur
kontur han3a dibutuhkan
dibutuhkan stereopsis
stereopsis
lokal.
lokal. 4dan3a
4dan3a kontur
kontur 3ang
3ang ter
terlih
lihat
at se=ara
se=ara monoku
monokuler
ler pada
pada stereote
stereotest
st membantu
mekanisme fusi sehingga mengurangi kebutuhan kontrol motorik mata 3ang akurat.
4kibatn3a, anak6anak 3ang memiliki kontrol okulomotor buruk lebih mungkin untuk
lul
lulus
us tes 3ang
3ang mengan
mengandun
dung
g kontur
kontur 3ang
3ang terlih
terlihat
at se=ara
se=ara monoku
monokuler
ler.. Sebal
Sebalikn
ikn3a,
3a,
stereogram titik a=ak telah berulang kali terbukti memerlukan fiksasi bifoeal akurat,
bahkan pada tingkat disparitas di atas ambang batas. Hal ini menun;ukkan bahwa
tidak adan3a kontur 3ang terlihat se=ara monokuler di stereogram titik a=ak membuat
mereka
mereka lebih
lebih =o=ok
=o=ok untuk
untuk skrini
skrining
ng isi
isi keselu
keseluruh
ruhan.
an. 4da beber
beberapa
apa =ara
=ara untuk
untuk
mengha
menghasil
silkan
kan dispar
disparita
itass pada
pada stereotest baik
baik dengan
dengan ataupu
ataupun
n tanpa
tanpa kontur
kontur.. -es
kedalaman n3ata memberikan disparitas dengan menghadirkan target pada ;arak 3ang
se
sedi
diki
kitt be
berb
rbed
eda,
a, 3a
3ang
ng memu
memung
ngki
kink
nkan
an te
tess dila
dilaku
kuka
kan
n pada
pada ru
ruan
ang
g beba
bebass tanp
tanpaa
menggunakan filter.
filter. !erugian utama dari
$#
teknik
teknik ini adalah
adalah ban3ak
ban3akn3a
n3a peran=
peran=u
u tes 3ang
3ang mungki
mungkin
n terdap
terdapat
at dalam
dalam ruang
ruang
bebas. /leh karena itu kondisi pengu;ian harus dikontrol ketat sehingga ruang
bebas dari peran=u. -eknik kedua adalah vectograpy! -eknik ini menggunakan
pelat u;i terpolarisasi 3ang beker;a sama dengan filter terpolarisasi untuk
disa;ikan ke mata berbeda dengan dengan 3ang disa;ikan ke mata lainn3a. -eknik
anaglyp mirip
mirip denga
dengan
n meto
metode
de vectograpy dengan
dengan memberikan
memberikan =etakan dan
filter berwarna merah dan hi;au untuk mengisolasi gambar untuk setiap mata.
Sela
Selain
in itu
itu ad
adaa pu
pula
la tekn
teknik
ik panograpy 3ang menggunakan la3ar silinder pada
tesn3a. Stereogram titik a=ak meliputi random Dot E Stereo /pti=al Ao", -/
Lameris
Lameris /ote=h", )risb3
)risb3 dan Lang stereotest, sedangkan tes kontur stereogram
deng
dengan
an alat
alat dan
dan meto
metode
de lain
lain ;uga
;uga dapa
dapatt di
dila
laku
kuka
kan,
n, se
sepe
pert
rtii pe
peng
nggu
guna
naan
an
s3notophore dan tes # pensil. !esemua metode pemeriksaan ini memiliki prosedur
3ang berbeda namun memiliki prinsip sub;ektif 3ang sama, sehingga diperlukan
(6
kooperasi 3ang baik dari pasien. +
men3a;
men3a;ika
ikan
n dispar
disparita
itass kasar
kasar sekit
sekitar
ar #888
#888 detik
detik bu
busur
sur"" pada
pada tes skrini
skrining
ng dan
dira
diran=
n=an
ang
g untu
untuk
k anak
anak6a
6ana
nak
k usia
usia pr
pra6
a6se
seko
kola
lah
h '
'60
60 ta
tahu
hun"
n" un
untu
tuk
k meni
menila
laii
binokularitas. 4lat ini terdiri dari * halaman dengan instruksi dan fungsi 3ang
$'
berbeda setiap halamann3a. -iga halaman pertama 16111" untuk menilai apakah
pasien memiliki penglihatan stereopsis atau tidak. -iga halaman kualitatif 56511"
$,+
berfungsi untuk menilai sensitiitas kemampuan stereopsis tersebut.
$,+
Aara menggunakan -/6Stereotest
-/6Stereotest adalah sebagai berikut :
keperluan tes.
$! Pada halaman pertama, pasien diminta untuk men3ebutkan ;umlah dan letak
kupu6k
kupu6kupu
upu 3ang
3ang ter
terlih
lihat.
at. -erdapa
erdapatt dua gambar
gambar kupu6k
kupu6kupu
upu dimana
dimana salah
salah
satun3a tersembun3i dan han3a dapat terlihat bila kedua mata digunakan.
dan terke=il
terke=il han3a
han3a dapat
dapat terliha
terlihatt se=ara
se=ara setereo
setereosko
skopis
pis.. Pasien
Pasien dimint
dimintaa
untuk
untuk men3eb
men3ebutk
utkan
an ;umlah
;umlah dan mengur
mengurutk
utkan
an ukuran
ukuran lingka
lingkaran
ran 3ang
3ang
&! Pada halaman ketiga terdapat empat gambar lingkaran, segitiga, kotak dan
berlian". Pasien diminta untuk melihat =ontoh gambar 3ang ada pada
ha
halam
laman
an se
sebe
bela
lahn
hn3a
3a,, lalu
lalu dimi
dimint
ntaa men=
men=ari
ari ga
gamb
mbar
ar 3a
3ang
ng sama
sama pa
pada
da
halaman periksa.
'! Halaman keempat berfungsi untuk menilai supresi. -erdapat dua lingkaran
ke=il 3ang diapit oleh dua lingkaran besar. &ila pasien han3a dapat melihat
dua lingkaran
lingkaran maka tan3akan mana 3ang lebih besar dan posisi lingkaran
lingkaran
tersebut kanan atau kiri", sehingga dapat diperkirakan mata mana 3ang
lebih dominan.
$%
*. Hala
Halama
man
n ke
keli
lima
ma hing
hingga
ga ke
ketu
tu;u
;uh
h be
berf
rfun
ungs
gsii un
untu
tuk
k me
meni
nila
laii sensit
sensiti
iit
itas
as
3a
3ang
ng hila
hilang
ng men
men3e
3eru
rupa
paii ga
gamb
mbar
aran
an pie at
atau pac-man
pac-man"" da
dan
n memi
memili
liki
ki
dera;at kedalaman 3ang berbeda, ;arak disparitas retina $06%+8 detik busur.
+. >ika pasien
pasien gagal
gagal men3ebu
men3ebutkan
tkan ;awaban
;awaban 3ang
3ang benar
benar pada
pada satu halaman
halaman,,
&i
&ila
la pe
peme
merik
riksaa
saan
n be
bert
rtu;
u;ua
uan
n un
untu
tuk
k skri
skrini
ning
ng,, maka
maka ha
hala
lama
man
n ke
kelim
limaa
ditetapkan sebagai kriteria lulus atau gagal. &eberapa studi menun;ukkan 20<
pasien akan gagal menilai ob;ek pada disparitas #%8 detik busur.
busur. Saat men;alankan
pemeriksaan, pen=aha3aan harus baik dan diu;ikan pada ;arak %8 =m dari pasien
$,+
pada posisi tegak lurus dengan aksis isual pasien.
$,+
diperlukan pemeriksaan lebih lan;ut.
$0
*($ Tes $ Pensil
-es # pensil dipopulerkan oleh Lang walaupun telah diketahui se;ak %80
tahun 3ang lalu $($'". Pada pemeriksaan ini pemeriksa memegang pensil se=ara
ertikal
ertikal di depan pasien.
pasien. Pemeriksa
Pemeriksa kemudian
kemudian meminta pasien untuk men3entuh
men3entuh
u;ung atas dari pensil tersebut dengan pensil pasien 3ang digerakkan se=ara =epat
mata terbuka. Pasien gagal apabila tidak dapat men3entuh u;ung pensil dengan
$
kedua mata terbuka atau men3entuh u;ung pensil dengan salah satu mata ditutup.
hingga 0888 detik busur, tergantung ;arak antar6pupil pasien dan pan;ang lengan. $
o
dengan dua ob;ek 3ang ter=etak. !edua ob;ek tersebut di=etak dengan polarisasi 28
$(
3ang sesuai, masing6masing target tersebut akan tampak terpisah. Pemeriksaan ini
dapat dilakukan pada rentang usia mulai dari ' tahun dan terstandarisasi untuk
$,2
dilakukan pada ;arak %8 =m.
-erdapat beberapa ob;ek pada pemeriksaan ini. Penilaian stereoskopis kasar nilai
2
diinstruksikan melakukan tugas sederhana seperti memegang sa3ap lalat tersebut.
Pada lembar pemeriksaan ini ;uga terdapat ' baris gambar hewan baris 4, & dan
A". Pada setiap baris terdapat lima gambar hewan dengan salah satun3a
tampak berada paling depan. Pasien diminta untuk mengidentifikasi hewan 3ang
paling menon;ol tersebut. >awaban 3ang benar pada setiap baris mengindikasikan
2
disparitas %88 busur detik, baris & #88 busur detik dan baris A $88 busur derik.
Pada bagian lainn3a terdapat 2 set %6lingkaran 3ang tersusun dengan pola
nilai ambang antara %86+88 detik busur". Pasien diminta untuk mengidentifikasi
lingka
lingkaran
ran 3ang
3ang paling
paling menon;
menon;ol
ol dimula
dimulaii dari
dari set pertam
pertama.
a. >ika
>ika pasien
pasien dapat
dapat
men;
men;aw
awab
ab de
deng
ngan
an be
bena
narr maka
maka pe
peme
meri
riks
ksaan
aan di
dila
lan;
n;ut
utka
kan
n pa
pada
da se
sett ling
lingka
karan
ran
$*
membuat dua kesalahan 3ang berurutan. 1nterpretasi hasil sesuai dengan set
2
lingkaran terakhir 3ang berhasil diidentifikasi
2
-abel $ : 1nterperetasi -itmus stereotest
Set
Set Lin
Lingkar
gkaran
an >a>awa
waba
bann &en
&enar
ar Dera
Dera;a
;att Disp
Dispar
arit
itas
as d
det
etik
ik bu
busu
sur"
r"
$ &awah +88/
# !iri %88/
' &awah #88/
% 4tas $%8/
0 4tas $88/
( !iri +8/
* !anan (8/
+ !iri 08/
2 !anan %8/
Pemeriksaan ini menggunakan ' buah kartu dan ka=amata Polaroid. Satu
kartu merupakan kartu petun;uk dengan huruf E 3ang harus diidentifikasi pada
kartu 3ang lain. Satu dari dua kartu lainn3a memiliki huruf E 3ang han3a dapat
$
kartu kosong dengan latar belakang titik a=ak 3ang identik.
di depan pasien, lalu pasien diminta mengidentifikasi huruf E pada salah satu
$+
1nterpretasi kemampuan stereoskopis berdasarkan ;arak pemeriksaan dapat
$
-abel # : 1nterpretasi 9andom6dot E Stereogram
>a
>ara
rakk =
=m"
m" Disp
Dispar
arit
itas
as b
bu
usu
surr de
deti
tik"
k"
08 08%
$88 #0#
$08 $(+
#88 $#(
'88 +%
%88 ('
088 08
panografis dari pola titik a=ak. Penggunaan ka=amata tidak diperlukan pada
pemeriksaan ini sehingga lebih dipilih pada pemeriksaan anak6anak 3ang tidak
masing6masing mata melalui lensa silinder 3ang telah dipasang pada permukaan
kartu u;i.$,$8
$2
Pemeriksaan dilakukan pada ;arak %8 =m dari pasien dengan pelat periksa
diposi
diposisik
sikan
an tegak
tegak lurus
lurus dengan
dengan aksis
aksis isual
isual pasien.
pasien. Latar
Latar pemerik
pemeriksaan
saan pada
pada
$,$8
pen=aha3aan ruang 3ang =ukup.
Pada kartu u;i terdapat beberapa gambar dengan tingkat disparitas berbeda.
-es Lang 1 :
$. ambar
ambar mobil : 008 detik busur
busur
#. ambar
ambar bintang : (88 detik
detik busur
-es Lang 11
$. ambar
ambar bintang : Selalu
Selalu terlihat
#. ambar
ambar bulan : #88 detik busur
busur
'. ambar
ambar truk : %88 detik busur
busur
%. ambar
ambar ga;ah : (88 detik busur
busur
$8
ambar (. -es Lang 1 kiri", tes Lang 11 kanan"
!eti
!etid
dakma
kmampu
mpuan pa
pasi
sien
en un
untu
tuk
k meng
mengid
iden
enti
tifi
fika
kasi
si ga
gam
mba
barr 3ang
ang tert
terter
eraa
$8
perlu dilakukan.
#8
*(, S1noptophore 2Major Amblyoscope3
Amblyoscope3
fungsi penglihatan binokuler, baik persepsi simultan, fusi maupun stereopsis. 4lat
ini ;uga dapat digunakan untuk menilai dera;at deiasi strabismus se=ara ob;ektif
$,$$
dan sub;ektif.
4lat ini terdiri dari # tabung melengkung 3ang terpasang pada pondasi
dasar
dasar dan memili
memiliki
ki duduka
dudukan
n dagu
dagu dan dahi.
dahi. Masing
Masing6mas
6masing
ing tabung
tabung memili
memiliki
ki
sumber
sumber =aha3a
=aha3a untuk
untuk meneran
menerangi
gi slide pada u;ung bagian luar. Sebuah =ermin
pemantul pada lengkungan tabung dan lensa eye piece dengan ukuran F(.08D
pada u;ung bagian luar 3ang bertu;uan untuk relaksasi akomodasi pasien. Selama
pemeriksaan dapat digunakan beberapa slide 3ang berariasi sesuai dengan tu;uan
$,$$
pemeriksaan.
Persepsi Simultan
Persepsi
Persepsi simultan
simultan di u;i dengan menggunakan
menggunakan dua gambar
gambar 3ang berbeda,
misaln3a gambar seekor singa dan kandang. -abung periksa disesuaikan se=ara
ob;ektif oleh pemeriksa" dan se=ara sub;ektif oleh pasien" hingga didapatkan
$,$$
gambaran singa tersebut berada di dalam kandang.
4tur posisi duduk pasien agar n3aman dan sesuai. >arak antar6pupil di atur
sehingga garis pada eyepiece berada se;a;ar dengan refleksi kornea. ambar 3ang
$$
pada tabung mata bebas (ellow eye"
eye"
#$
Se=ara ob;ektif, dengan mematikan lampu pemeriksaan pada salah satu
tabung,
tabung, pemeriksa
pemeriksa melakukan alternate cover test. 4rah pergerakan bola mata
kemudian
kemudian dinilai.
dinilai. -abung pada mata 3ang tidak terfiksasi
terfiksasi kemudian
kemudian disesuaikan
hingga tidak ada lagi pergerakan mata 3ang ter;adi. Hasil pengukuran dapat diba=a
pada skala 3ang ada. >ika kemampuan fiksasi pasien buruk, refleksi kornea dapat
$$
digunakan untuk menilai dera;at deiasi.
Se=ara
Se=ara sub;ek
sub;ektif
tif pasien
pasien diminta
diminta untuk
untuk menari
menarikGm
kGmend
endoro
orong
ng tuas
tuas 3ang
3ang
mengatur tabung pada mata 3ang terfiksasi hingga kedua gambar tampak bersatu.
>ika pasien kesulitan untuk men3atukan kedua gambar tersebut mungkin terdapat
supresii sehingga
supres sehingga diperlukan
diperlukan slide 3ang lebih besar sehingga pemeriksaan dapat
$$
lebih akurat.
Fusi
Bntu
Bntuk
k meni
menilai
lai ting
tingka
katt ke
kedu
duaa da
dari
ri bi
bino
noku
kula
larit
ritas
as fus
fusi",
i", pe
peme
merik
riksaa
saan
n
meng
enggu
guna
naka
kan
n # slide de
deng
ngan
an ga
gamb
mbar
ar 3a
3ang
ng miri
mirip.
p. !edu
!eduaa ga
gamb
mbar
ar terseb
tersebut
ut
memi
memilik
likii po
pola
la 3a
3ang
ng sama
sama de
deng
ngan
an sedik
sedikit
it pe
perb
rbed
edaa
aan
n mis : ga
gamb
mbar
ar ke
keli
lin=
n=ii
memega
memegang
ng wortel pada satu slide) dan gambar
gambar kelin=i
kelin=i dengan
dengan ekor pada slide
lainn3a".
lainn3a". Sama haln3a
haln3a dengan
dengan pemeriksaan
pemeriksaan persepsi simult
simultan,
an, pasien diminta
untuk menggerakkan gambar tersebut hingga terbentuk satu gambar 3ang lengkap
$$
mis : kelin=i berekor 3ang memegang wortel".
Saat kedua gambar terlihat satu fusi ter=apai", ukuran dapat dilihat pada
skala ukur. 9entang fusi motoris dapat diu;i mengun=i kolom pada ukuran fusi
##
gambar men;adi kabur atau terpisah men;adi dua gambar 3ang berbeda. 5ergensi
$$
3ang dihasilkan dapat dilihat pada skala ukur.
Stereopsis
Penilaian kualitatif stereopsis dapat dilakukan dengan menggunakan dua
gambar dari ob;ek 3ang sama 3ang diambil dari sudut 3ang sedikit berbeda untuk
men;ela
men;elaska
skan
n efek 3ang
3ang terlih
terlihat
at mis : efek
efek ga
gamb
mbar
ar meng
menga3
a3un
un ke arah
arah at
atau
au
men;auhi pasien". Bntuk memastikan hasil 3ang didapatkan alid dan pasien tidak
menerka
menerka ;awaban,
;awaban, pemeriksaan
pemeriksaan dapat diulang
diulang dengan
dengan merubah
merubah posisi
posisi pengontrol
pengontrol
$$
slide sehingga efek stereoskopis 3ang didapatkan dapat berbeda6beda.
#'
*(- Tes Frisby
-es Frisby diperkenalkan pada tahun $2+'. Pada pemeriksaan ini tidak
diperl
diperluka
ukan
n pemaka
pemakaian
ian ka=ama
ka=amata
ta khusus
khusus.. -erdapa
erdapatt $ pelat
pelat transpa
transparan
ran kh
khusu
ususs
dengan ketebalan tertentu 3ang memiliki % bagian berbentuk persegi sama besar di
permukaann3a. Pelat tersebut akan dihadapkan kepada pasien dengan sudut dan
;arak tertentu, dengan latar belakang kotak lipat 3ang telah disediakan pada kotak
paket. Pada kesemua bagian tersebut di=etak gambar target berbentuk kepala
panah dengan arah 3ang a=ak. -iga bagian di=etak pada permukaan depan,
3ang
3ang berbed
berbeda.
a. Pasien
Pasien dengan
dengan kemamp
kemampuan
uan stereop
stereopsis
sis 3ang
3ang baik
baik akan
akan mampu
mampu
mengid
mengident
entifik
ifikasi
asi bagian
bagian 3ang
3ang berbed
berbeda,
a, sement
sementara
ara pasien
pasien dengan
dengan ganggu
gangguan
an
$,$#
binokularitas akan gagal di dalam mengidentifikasi bagian tersebut.
-erdapat pelat dengan ketebalan 3ang berbeda ( mm, ' mm dan $.0 mm".
Semakin tipis pelat tersebut maka semakin ke=il disparitas 3ang dapat dinilai.
Pemeriksaan dimulai pada ;arak +8 =m. >ika pasien dapat mengidentifikasi bagian
3ang berbeda, ;arak pemeriksaan akan ditambah $8 =m. Pemeriksaan akan diulang
seban3ak tiga kali pada setiap ;arak periksa sehingga dapat mengurangi bias.
Proses ini terus diulang hingga pasien tidak dapat mengidentifikasi bagian 3ang
tepat. >arak pemeriksaan terakhir kemudian dikurangi 0 =m, pasien diminta untuk
mengulang pemeriksaan. >ika pada ;arak tersebut pasien mampu menilai bagian
3ang tepat maka ;arak tersebut di=atat sebagai ;arak optimal. Data 3ang didapat
#%
kemudian dimasukkan pada rumus manual tes Frisby un
untu
tuk
k men
enge
geta
tah
hui
$,$#
kemampuan stereoskopis pasien.
206,264.81 ( . )
1 : >arak ant
antar6
ar6pupil
pupil d
: >arak pemeriksaan
z : !etebalan pelat dalam mikrometer"
#0
BAB I"
!IN#KASAN
-ingkat
ingkat ketiga
ketiga dan terting
tertinggi
gi dari
dari fungsi
fungsi pengli
penglihat
hatan
an binoku
binokular
lar adalah
adalah
stereopsis, 3aitu persepsi kedalaman ' dimensi binokular 3ang dihasilkan dari
Horizontal oleh ba3angan 3ang terletak di dalam area fusional Panum. Se=ara
umum, rentang $0 hingga '8 detik busur dianggap sebagai keta;aman stereoskopis
meliputi random Dot E Stereo /pti=al Ao", -/ Lameris /ote=h", )risb3 dan
Lang stereotest, sedangkan tes kontur stereogram 3ang paling ban3ak digunakan
mungkin adalah -itmus stereotest. Pemeriksaan dengan alat dan metode lain ;uga
dapat
dapat dilaku
dilakukan
kan,, seperti
seperti penggu
penggunaa
naan
n s3noto
s3notopho
phore
re dan tes # pensil.
pensil. !esemu
!esemuaa
metode pemeriksaan ini memiliki prosedur 3ang berbeda namun memiliki prinsip
sub;ektif 3ang sama, sehingga diperlukan kooperasi 3ang baik dari pasien.
#(
BAB "
DAFTA! PUSTAKA
$. 5on oorden
oorden , unter !. &ino=ular
&ino=ular 5ision
5ision and /=ular
/=ular Motilit3
Motilit3.. Missouri :
#. ema, HS.
HS. Diagnosti=
Diagnosti= Pro=edu
Pro=edure
re in /phthalm
/phthalmolog3
olog3.. ew Delhi
Delhi : >a3pee
'. @right,
@right, !enneth
!enneth.. Handbook
Handbook of Pediatri=
Pediatri= Strabismu
Strabismuss and 4mbl3opia.
4mbl3opia. ew
ew
%. arg, 4shok.
4shok. 1nstant Alini=al Diagnosis in /phthalmolog3 Strabismus.
0. >ames, &ru=e.
&ru=e. /phthalmolo
/phthalmolog3
g3 1nestigatio
1nestigation
n and ECamination
ECamination -e=hniI
-e=hniIues.
ues.
(. Lueder,
Lueder, reg.
reg. Pediatri=
Pediatri= Pra=ti=e
Pra=ti=e /phthalmo
/phthalmolog3
log3 : ew ork : -he
-he
*. &illson,
&illson, )rank.
)rank. )undament
)undamentals
als of Alini=al
Alini=al /phthalm
/phthalmolog3
olog3 Strabism
Strabismus
us :
+. -/ Stereo
Stereotest
test Manu
Manual.
al. Diun
Diunduh dari : https:GGwww.good6
duh dari
lite.=omG=w'G4ssetsGdo=umentsG(8'0J-/JStereoJ1nstru=tionsJforJAust
omersJ8(#28(.pdf
2. -itmus
itmus Stereo
Stereotest
test Manu
Manual.
al. Diund
Diunduh
uh dari
dari :
https:GGwww.e3eline.=o.nzGuploadsGpdfsGstso88$.pdf
#*
$8. Lang6Stereotest 1nstru=tions. Diunduh dari :
http:GGhelsesosterbutikken.noGmediaGfilesG#08GLangJstereotestJbrukermanu
al.pdf
streit.=omGf
strei t.=omGfileadm
ileadminGHaa
inGHaag66
g66
treitJB!GDownloadsGAA/JdownloadsGS3noptophoreJbro=huresGS3noptop
horeJ1)B.pdf
http:GGfrisb3stereotest.=o.ukGwp'Gwp6=ontentGuploadsG#8$%G8$G)S6
1nstru=tions6&ooklet6@ebsite6#8;an$%.pdf
#+