OLEH:
ANGGIA H. S. SAKOAN
201100038
Tabel 1.1
Data Market Share Kosmetik di Indonesia Tahun 2017-2018
Tahun
Merek 2017 2018
Pond’s 42,8% 44,3%
Wardah 8,0% 7,3%
Sariayu 7,0% 7,2%
Garnier - 7,0%
Pipa 6,4% 6,6,%
Citra 3,8% 4,0%
Olay 3,7% 3,7%
Nivea 3,0% 3,0%
Dari tabel di atas dapat dilihat dari tahun 2017 hingga tahun 2019 bahwa top brand
kosmetik wardah belum stabil dalam mempertahankan citra merek serta kualitas dari produk
itu sendiri, dikarenakan dalam tabel tersebut diketahui bahwa dari semua nama produk
mengalami penurunan dan ada yang mengalami peningkatan, namun lebih banyak mengalami
penurunan serta produk yang mengalami peningkatan pada tahun 2017-2019. Oleh karena itu,
untuk penelitian ini kualitas produk dan brand image memiliki peran yang sangat penting,
dalam kondisi ini perusahaan harus lebih memperhatikan kualitas dari suatu produk tersebut.
Dari hasil survei diatas, perusahaan produk kosmetik di tuntut untuk menciptakan berbagai
macam inovasi serta perlu meningkatkan kualitas, agar konsumen merasa puas sehingga
konsumen melakukan pembelian ulang dan tetap menjadi pelanggan yang setia dalam
pemakaina kosmetik wardah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian terhadap produk
kosmetik wardah?
2. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk kosmetik wardah ?
3. Apakah brand image berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk kosmetik
wardah ?
Mahmudah, I. S., & Tiarawati, M. (2014). Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, dan Harga terhadap
Keputusan Pembelian Ponds Flawless White. BISMA (Bisnis dan Manajemen), 6(2), 98-105.
Kotler, P., Armstrong, G., Ang, S. H., Leong, S. M., Tan, C. T., & Ho-Ming, O. (2012). Principles of
marketing: an Asian perspective. Pearson/Prentice-Hall.
Indah, D. R., Afalia, I., & Maulida, Z. (2020). Pengaruh citra merek, kualitas produk dan harga terhadap
keputusan pembelian produk hand and body lotion vaseline (studi kasus pada mahasiswa universitas
samudra). Jurnal Samudra Ekonomi Dan Bisnis, 11(1), 83-94.
Purwanto, A. (2008). Pengaruh kualitas produk, promosi dan desain terhadap keputusan pembelian
kendaraan bermotor Yamaha Mio (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Fitria, A., & Hidayat, I. (2017). Pengaruh Bauran Pemasaran, Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan
Pembelian Pada Kupunya Rumah Mode. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen (JIRM), 6(4).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Kualitas Produk
2.1.1.1 Pengertian Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan suatu karakteristik yang terdapat dari suatu produk atau
layanan yang bergantung pada kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan konsumen baik
secara langsung ataupun tidak ( Kotler dan Amstrong, 2018, hlm. 261). Dengan demikian
kualitas produk dapat diartikan sebagai kemampuan yang dimilki oleh suatu produk dalam
melaksanakan fungsinya seperti, kehandalan, daya tahan, ketetapan, kemudahan, dan
sebagainya. Sementara itu menurut Wijaya ( 2018, hlm. 9) kualitas produk merupakan suatu
gabungan karakteristik yang dimiliki dari setiap barang dan jasa berdasarkan pemasaran,
rekayasa, produksi, maupun pemeliharaan yang dapat digunakan dalam memenuhi kepuasan
pelanggan atau konsumen. Selanjutnya, menurut Runtunuwu dan Oroh ( dalam Umami dkk,
2019, hlm. 251) kualitas produk adalah suatu kemampuan yang terdapat dari suatu produk
dalam melaksanakan suatu fungsi yang meliputi kehandalan, daya tahan, kemudahan operasi ,
ketetapan, kebaikan dari suatu produk ataupun sebagai atribut bernilai lainnya. Mengenai
kulitas tidak hanya berfokus pada sisi produknya saja, akan tetapi kualitas juga bersangkutan
dengan berbagai konteks yang menyulubunginya. Seperti yang diungkapkan oleh Davis
( dalam Yamit, 2017, hlm.7 ) bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan denagn produk, jasa, manusia, proses, dan lingkunagn yang memenuhi atau
melebihi harapan.
2.1.1.2 Indikator Kualitas Produk
Indikator kualitas prouk menurut ( Asman, 2021 ) yang dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa indikator kualitas produk sebagai berikut :
1. Produk, berapa lama penggunaan produk yang dapat digunakan sebagai perbaikan produk
yang perfomance.
2. Range and type of features , yaitu sesuatu yang berkaitan dengan fungsi yang terdapat dari
produk atau komsumen yang sering melakukan pembelian produk dengan keistimewaan
atapun kemampuan yang dimiliki oleh suatu produk serta pelayanan tersebut.
3. Reability atau durability, merupakan sesuatu yang berkaitan dengan kehanalan yang
diperlukan.
4. Sensory characteristic, yang menjelaskan suatu penampilan, corak, daya tarik, dan variasi
pada suatu produk dan juga bebrapa faktor yang dapat menjadi sebuah kualitas penting dalam
sebuah aspek.
5. Ethical profile dan image, suatu hal yang berkaitan dengan adanya bagian terbesar
mengenai kesan seseorang dalam melakukan pembelian terhadap suatu produk serta pada
pelayanan perusahaan.
2.1.2 Harga
2.1.2.1 Pengertian Harga
Harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu barang atau jasa ataupun
jumlah dari suatu nilai uang yang di tukar oleh konsumen mengenai manfaat-manfaat karena
telah melakaukan pembelian atau pemakaian produk atau pun jasa ( Kotler dan Amstrong,
2018, hlm. 151). Oleh karena itu, harga adalah sejumlah nilai yang diberikan oleh pembeli
mengenai suatu produk atau jasa kepada penjual atau penyedia jasa untuk memenuhi
kebutuhan serta keinginan pembeli. Harga tidak mesti berupa uang, namun juga bisa berupa
transaksi pertukaran atau barter. Definisi tersebut diperkuat oleh Tjiptono ( 2020, hlm. 150-
153) bahwa harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya yang ditukarkan agar
memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Menurut Bahsu
Awastha ( dalam Nasution dkk, 2020), Harga adalah sejumlah uang (ditambah dengan
beberapa produk bila mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi
dari suatu produk ataupun barang. Harga memiliki persepsi yang berbeda-beda menurut
pandangan setiap orang dalam menentukan keputusan pembelian. Menurut Kotler ( 2019 :
131) harga merupakan sejumlah uang yang di bebankan pada suatu produk tertentu. Industri
menetapkan harga dalam berbagai macam metode. Di perusahaan- persahaan besar,
penetapan harga umumnya di tangani oleh manajer devisi maupun manajer lini produk.
2.1.2.2 Indikator Harga
Menurut Kotler dan Amstrong ( 2018, hlm. 78) indikator-indikator harga yang dapat
digunakan untuk mengukur dan meneliti kesesuaian harga di antaranya adalah sebagai
berikut
1. Keterjangkauan harga, konsumen dapat memperoleh harga yang ditetapkan oleh
perusahaan.
2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk, harga sering digunakan sebagai indikator
kualitas bagi konsumen yang sering memilih perbedaan terhadap kualitas.
3. Kesesuaian harga dengan manfaat, konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk
jika manfaat yang diterima lebih besar atau sama dengan yang dikeluarkan untuk
mendapatkan produk tersebut.
4. Harga sesuai dengan kemampuan atau daya saing, konsumen sering membandingkan harga
suatu produk dengan produk lainnya.