PENDAHULUAN
Dewasa ini penampilan sangat penting bagi wanita. Hal ini dikarenakan penampilan
mudah dilihat dan diamati secara langsung oleh orang lain. Penampilan, secara
visual dan bawaan dapat menimbulkan reaksi dan respon dari orang yang
melihatnya. Semua orang ingin tampilan yang memukau, terutama seorang wanita,
dan salah satu cara untuk mencapai tampilan yang memukau adalah penggunaan
riasan atau make up untuk mempercantik wajah. Food and Drug Administration
(FDA), kosmetik merupakan "suatu bahan dapat dipergunakan untuk seluruh badan
yang berguna untuk mempercatik, menjadikan kulit bersih, dengan kulit yang
bersih dan cantik maka rasa percaya diri akan meningkat dan daya tarik juga
bentuk asli yang dimiliki orang tersebut.” (FDA, 2012). Dengan berkembangnya
waktu, kosmetik menjadi kebutuhan primer bagi seorang wanita. Oleh karena itu,
banyak perusahaan komestik luar negeri yang menyasar wanita untuk menjadi
target di industri kosmetik. Hal ini memberikan angin segar bagi industri kosmetik
1
2
pada tahun 2017 mengalami kenaikan yang fantastis dari laju pertumbuhan
ekonomi nasional yaitu 20%. Sebanyak 153 perusahaan pada tahun 2017 industri
kosmetik domestik juga meningkat, dan kini telah mencapai lebih dari 760
kosmetik masih tergolong Industri Kecil Menengah (IKM), dan industri yang
dengan industri berskala besar. “Dari sisi industri competitor besar dan sedang,
seperti ASEAN, Afrika, Timur Tengah, dan lain-lain sudah mampu mengekspor
produknya ke luar negeri. Nilai ekspor kosmetik nasional pada tahun 2017
mencapai 516,99 juta dolar AS, meningkat dari 470,3 juta dollar AS pada tahun
lomba untuk membuat produknya lebih baik dari competitor lainnya. Brand
kosmetik diatas adalah yang sering di bahas di platform media sosial seperti Twitter.
3
Tabel 1.1
Top Most 5 About Brand on Twitter
Dilihat dari tabel 1.1 diatas Emina menjadi produk kecantikan yang paling
dari hasil produksi PT Paragon Technology & Innovation. Produk ini dirilis tahun
2015. Selain kualitasnya bagus, Emina termasuk dalam jajaran top 5 kosmetik
dalam negeri yang sering diperbincangkan. Hal tersebut menjadi bukti ketertarikan
wanita terhadap produk Emina. Salah satu keunikan yang dimiliki produk Emina
adalah tampilan yang cute dan girly, terutama bagi mereka yang ingin memulai
bermake up ataupun ingin berkreasi dengan mencoba gaya baru. Slogan Emina
Cosmetics adalah "Born To Be Loved" yang memberi pesan bahwa wanita itu unik
serta cantik dengan caranya sendiri. Hal tersebut memberi kesan tersendiri untuk
mempunyai harga yang relatif murah untuk semua kalangan terutama anak muda
Tabel 1.2 adalah harga produk Emina yang dibandingkan dengan brand
kompetitor.
4
Tabel 1. 2
Perbandingan Harga Pada Kategori Produk Kosmetik Emina
Brand Kompetitor
yaitu Sariayu, Purbasari, dan Mustika Ratu untuk produk mirip lainnya seperti bb
cream, face powder, lipstick, blush on, dan eyeshadow. Tabel tersebut menjelaskan
beberapa produk dari pesaing Emina dengan kuantitas yang sama namun memiliki
harga yang berbeda-beda. Produk yang telah dijelaskan di atas merupakan produk
base make up yang wajib untuk dimiliki seseorang yang ingin mempelajari tekait
makeup.
Emina memposisikan diri menjadi salah satu merek dengan harga yang
terjangkau tapi tetap menjaga mutu serta citra merek yang bagus dibanding dengan
juga sebagai alasan, kenapa Emina menjadi salah satu pilihan produk make up yang
5
dipertimbangkan. Selain itu, formula yang digunakan pada produk Emina juga
Saat ini Emina belum mendapatkan perhargaan untuk menjadi top brand
memiliki berkualitas tinggi untuk kaum remaja, hal tersebut yang membuat Emina
Tabel 1. 3
yang menguasai pasar kosmetik di Indonesia melalui salah satu produknya yaitu
Top 5 Most Talked About Brands On Twitter tahun 2017, pada tahun 2018 sebagai
Top brand Awards, dan berbagai penghargaan yang terlah dicapai lainya.
Berdasarkan hal tersebut menjadi sebuah acuan branding serta penjualan pada
survei tersebut dilakukan terhadap 1.119 responden wanita secara nasional. Dari
6
mascara, eyeliner, blush on, dan eye shadow mengalami penurunan penggunaan
yang cukup tajam. Dari kelima item tersebut, eyeliner yang mengalami penurunan
yang mengalami penurunan yang diakibatkan oleh kondisi pandemi dan cuaca.
Tabel 1. 4
Data Laporan Penjualan Emina Cosmetics di beberapa Outlet Kosmetik di
Kota Semarang Tahun 2018-2020
lokasi outlet pertama yaitu Candra Pandanaran memiliki omset penjualan yang
setiap tahunnya mengalami penurunan. Outlet kedua yaitu Elisha Beauty pada
7
tahun 2018 dan 2020 mengalami penurunan penjualan, namun pada tahun 2019
mengalami kenaikan penjualan dari target yang telah ditentukan outlet. Outlet
ketiga yaitu Cantika pada tahun 2018 dan 2019 mengalami kenaikan omset
penjualan, namun pada tahun 2020 mengalami penurun yang disebabkan oleh
beberapa faktor. Sedangkan pada outlet Candra Setiabudi pada tahun 2018 dan
kenaikan penjualan dari target yang telah ditentukan oleh outlet. Keputusan
pembelian Emina di beberapa outlet Kota Semarang dirasa mendapatkan hasil yang
baik walaupun sempat mengalami penurunan dan kenaikan target penjualan, hal
persaingan dengan brand competitor dan adanya pandemi yang terjadi pada awal
penjualan di setiap outlet didasarkan kemampuan atau traffic outlet, jika traffic
outlet pada tahun sebelumnya mengalami penurunan maka target penjualan yang
ditentukan untuk tahun selanjutnya akan diturunkan dan sebaliknya. Emina adalah
produk kosmetik baru yang dirilis di tahun 2015 lalu. Produk ini mengarah
konsumen untuk membeli. Latar belakang seorang wanita menyukai, memilih dan
membeli suatu produk dengan label merek tertentu bisa digambarkan dari adanya
nyata konsumen pada akhir tahap menentukan suatu keputusan, ketika konsumen
atau pelanggan melakukan pembelian (Kotler, 2012). Dari sekian faktor yang
jasa, pada dasarnya pembeli akan meninjau harga terlebih dahulu sesuai standar
adanya keputusan pembelian, bagaimana citra merek yang dibangun oleh produk
maupun e-commerce.
Menurut Peter & Olson (2014) harga merupakan jumlah dari semua nilai yang
produk atau layanan. Dalam hal ini persepsi tentang harga juga dapat diukur dari
pendapat konsumen dengan cara bertanya pada pemakai tentang hal apa yang
konsumen untuk mencoba hal baru dengan menggunakan produk make up yang
harganya terjangkau untuk para remaja. Harga yang terlalu tinggi atau terlalu
tinggi akan membuat konsumen beralih ke merek lain yang sejenis namun dengan
harga yang lebih murah. Sebaliknya, jika harga yang ditawarkan terlalu rendah
maka konsumen akan kurang yakin dengan kualitas produk yang ditawarkan
Walaupun Emina dikenal sebagai salah satu merek yang memiliki harga yang
terjangkau untuk target pasarnya, namun di beberpa tahun terakhir khusunya 2020
Emina mengalami penurunan penjualan karena adanya kondisi pandemi dan cuaca.
9
kepercayaan, adanya ide, dan suatu kesan seseorang pada brand tersebut (Kotler
dan Keller, 2012). Hal ini bisa memili arti yaitu asumsi dan keyakinan yang
dipegang serta telah melekat di setiap konsumen. Asumsi ini bisa terbentuk dari
adanya info atau pengalaman konsumen terhadap merek produk tersebut. Produk
Emina muncul membawa kesan cute dan girly ditampilkan terutama untuk mereka
Be Loved” yang memberi pesan pada bahwa setiap wanita punya keunikan serta
benak konsumen. Pembentukan citra merk (brand image) secara positif sangat
Hasil wawancara dengan Beauty Advisor di salah satu outlet Emina Cosmetics
di Kota Semarang menyebutkan bahwa BA selalu rolling dari outlet yang ramai-
standart untuk mengetahui kinerja dari BA tersebut. Setiap outlet di Kota Semarang
Semarang juga menjadi pasar potensial untuk penjualan produk dari Emina.
karena target pasarnya adalah remaja dan sudah disesuaikan dengan kantong
remaja. Emina Cosmetics juga sudah banyak dikenal karena selalu melakukan
competitor dari Emina di berbagai outlet seluruh Indonesia salah satunya di Kota
10
melakukan branding dan membuat inovasi produk, paling lama 3 bulan sudah
adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi apakah mendapatkan hasil negatif
produk Emina Cosmetics di internet yang ditulis oleh konsumen pengguna Shopee,
seperti yang terdapat pada website Female Daily, yang merupakan salah satu
website dengan tujuan memberikan informasi dan ulasan dari konsumen terkait
produk kecantikan, baik lokal maupun internasional. Terdapat 289 produk kosmetik
yang diulas dalam web tersebut, dimana masing-masing produk tersebut memiliki
ulasan negatif. Selain website tersebut, peneliti juga masih menemukan komentar
negatif yang ditulis oleh konsumen pada kolom review di Shopee Emina Cosmetics.
Gambar 1. 1
Sumber : femaledaily.com
Gambar 1. 2
Sumber : femaledaily.com
12
Gambar 1. 3
Review Daily Matte Loose Powder (Shopee)
Sumber : Shopee.co.id
Gambar 1. 4
Review Emina Creamy Tint (Shopee)
Sumber : Shopee.co.id
13
Tindakan riset dengan melihat review dan ulasan perlu dilakukan pada sebuah
barang atau jasa yang akan dibeli, hal ini bertujuan guna mengurangi resiko yang
89% orang menelusuri web untuk informasi tentang toko online dan ulasan online
yang digunakan sebagai standar saat membeli barang atau jasa, dengan 80%
Pada saat ini review online dari konsumen yang berasal dari web maupun e-
pembelian. Review (ulasan) adalah bagian dari Electronic Word of Mouth (e-WOM)
yang merupakan pemikiran langsung dari konsumen serta tidak mengandung iklan.
leluasa dalam membandingkan harga yang ada pada e-commerce satu dengan yang
lain. Selain itu, ulasan atau review merupakan wujud yang penting untuk dicermati
Semarang adalah kota besar di Indonesia, ibu kota Jawa Tengah. Atas dasar
itu, kota Semarang menjadi pusat perdagangan, industri, transportasi dan tujuan
urbanisasi penduduk Jawa Tengah selain Jakarta dan kota besar lain di Indonesia.
Sebagai salah satu kota metropolitan tentu saja gaya hidup masyarakat akan
perilaku konsumsi, yaitu bagaimana cara individu dan suatu rumah tangga dalam
penggunaan nilai guna barang atau jasa dalam pemenuhan kebutuhannya. Faktor
eksternal tersebut yaitu budaya, kelas sosial, referensi dan keluarga. Internal seperti
belajar, memiki konsep diri, kepribadian, motivasi, persepsi, dan sikap. Menurut
memutuskan pemanfaatan barang atau jasa. Gaya hidup masyarakat kota sendiri
tingkat daya beli yang tinggi. Gaya hidup masyarakat khususnya kaum wanita
Kecukupan dana yang dimiliki seseorang untuk melakukan pembelian pada suatu
Tabel 1. 5
Data Kelompok Umur Perempuan di Kota Semarang
Tahun 2015-2019
Kelompok 2015 2016 2017 2018 2019
Umur Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
(Perempuan) Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok
Umur Umur Umur Umur Umur (Jiwa)
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa)
15-19 75689 75583 80122 76359 86549
Dari tabel 1.5 diatas bisa dilihat jumlah penduduk perempuan di Kota
Semarang dengan usia produktif dan merupakan kelompok umur yang menjadi
jangka setiap tahun. Di Kota Semarang, penduduk perempuan pada tahun 2018-
2019 mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu 4,5% dari tahun
pendudukan perempuan juga yang sesuai dengan kelompok umur tersebut. Dengan
jumlah penduduk perempuan yang cukup banyak maka dari itu Kota Semarang
sangat berpotensi untuk menjadi pangsa pasar dari produk Emina Cosmetics sendiri
yang sasarannya kebanyakan masyarakat yang baru mempelajari make up. Menurut
Peter dan Olson (1999) perilaku konsumsi merupakan hubungan baik diantara
pengaruh dan kognisi, perilaku, serta peristiwa di area terdekat saat melaksanakan
terhadap kosmetik sangatlah tinggi karena bagi perempuan kota khususnya sangat
memilih kota Semarang sebagai wilayah penelitian. Menurut Badan Pusat Statistik
makanan. Kosmetik sendiri merupakan salah satu kebutuhan non pangan bagi para
Tabel 1. 6
Karakteristik Pengeluaran Perbulan Responden
Untuk Kosmetik
Pengeluaran Perbulan Jumlah Persentase
Untuk Kosmetik (Orang) (%)
< Rp 100.000 21 19,8
Rp 100.000 - Rp 300.000 48 45,3
Rp 300.000 - Rp 500.000 25 23,6
> Rp 500.000 12 11,3
Jumlah 106 100
Sumber : (Romizah, Fuad Mas’ud, 2020)
Salah satu penelitian dari Romizah, Fuad Mas’ud (2021) pada tabel 1.6
yang dihadapi perusahaan. Dari naik turunnya penjualan dari tahun ke tahun serta
belum masuknya produk Emina Cosmetics ke dalam Top Brand Index (TBI). Selain
itu, peneliti juga menemukan cukup banyak komentar dan ulasan negatif terkait
konsumen, seperti yang terdapat pada website Female Daily dan Shopee Emina
Cosmetics. Ulasan ini merupakan suatu hal yang paling utama terkait pemasaran
penelitian terkait Persepsi harga, Brand Image, Electronic Word of Mouth (e-
penelitian mengenai hal tersebut “Pengaruh Persepsi harga, Brand Image, dan
dihadapi perusahaan. Keadaan tersebut dapat dilihat dari naik turunnya penjualan
dari tahun ke tahun serta belum masuknya produk Emina Cosmetics pada Top
Brand Index (TBI). Top Brand Index (TBI) dapat dikatakan sebagai tolak ukur
Selain itu, peneliti juga menemukan cukup banyak komentar dan ulasan
ditulis oleh konsumen, seperti yang terdapat pada website Female Daily dan Shopee
Emina Cosmetics. Ulasan ini merupakan suatu hal yang paling utama terkait
berbagai ulasan produk di media online untuk memperoleh informasi terkait produk
4. Apakah ada pengaruh Persepsi Harga, Brand Image, dan Electronic Word of
1. Bagi Peneliti
lebih, wawasan dan pengalaman peneliti, maka informasi yang didapatkan dapat
mengetahui pengaruh Persepsi Harga, Brand Image, dan Electronic Word of Mouth
Semarang.
2. Bagi Perusahaan
Dalam penelitian ini bisa membagi laporan bagi perusahaan, sehingga dapat
memberikan harga terjangkau dengan adanya kualitas yang baik, menanamkan citra
merek baik, selalu memperhatikan review yang diberikan oleh para konsumen dan
3. Bagi Konsumen
Dalam penelitian ini dapat bermanfaat untuk peneliti lain yang penelitian
fenomena saat ini dan yang akan datang (Neumen dalam Sugiyono, 2010: 81-82).
20
dipahami perilaku konsumen. Secara garis besar, tindakan apapun yang dilakukan
oleh konsumen dapat mendefinisikan sebagai aktivitas setiap orang terlibat tepat
sesuai point perolehan dan penggunaan barang serta jasa, tergolong pada tahap
tersebut. Menurut Louden dan Della Bita (dalam Sudharto P. Hadi, 2007) perilaku
services, yang memiliki arti lebih atau kurang: Suatu tahapan dalam mengambil
putusan serta melakukan aktivitas yag berkaitan dengan fisik serta berkaitan dengan
evaluasi, perolehan, ataupun pengelolaan barang dan jasa. Tahap pertama supaya
menggunakan model perilaku konsumen yang tertera pada gambar 1.5. Peningkatan
inspirasi yang datang dari pemasaran dan keputusan pembelian akhir (Kotler dan
Keller, 2012).
21
Gambar 1. 5
Gambar 1. 6
Kerangka Analisis Perilaku Konsumen
2007)
22
a) Mengidentifikasi keperluan
b) Penggalian informasi
Menurut Basu Swastha dan Hani Handoko (dalam Sudharto P. Hadi, 2007) ada
1. Kebudayaan
dijabarkan diatas, dapat disimpulkan tingkah laku manusia dipengaruhi oleh budaya
budaya berbeda dalam pemilihan media, produk sehingga kajian budaya dapat
2. Kelas Sosial
dengan suatu minat, perilaku dan nilai yang sama. Kedudukan kelas sosial
3. Kelompok Referensi
diukur darinya. Pada pemeriksaan lebih lanjut, biasanya setiap kelompok memiliki
pendapat pelopor dan norma kelompok yang mempengaruhi apa yang dibeli
untuk menjadi opinion leader berdasarkan dari kelompok yang telah bergabung,
dan group opinion leader tersebut dapat menjadi pengikut pendapat kelompok
4. Keluarga
keluarga khususnya proses pembelian barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan
mereka.
1. Motivasi
Motivasi yaitu dukungan atau dorongan dalam hal positif yang diberikan
2. Persepsi
Pada saat yang sama, Kotler percaya bahwa persepsi yaitu tahapan seseorang dalam
3. Belajar
atau pengalaman yang diperoleh sebelumnya. Perilaku konsumen itu sendiri dapat
dipelajari karena berkaitan erat dengan pengalaman belajar. Jadi, secara sederhana
dan keputusan pembeli. Menurut Amirullah, proses belajar dapat dipahami sebagai
sebagai mengetahui tingkah laku pembeli, yang terdiri dari perilaku konsumen
ditentukan oleh faktor internal (motivasi, IQ, emosi, gaya berpikir, persepsi) serta
alam).
5. Sikap
Sikap adalah cara seseorang berpikir tentang hal-hal, dan bagaimana mereka
Keputusan pembelian dipahami sebagai tindakan nyata konsumen pada tahap akhir
keputusan pembelian, apa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli, dan siapa
2. Seorang yang menjadi pengaruh melalui pendapat ataupun review yang mereka
3. Orang yang bertugas untuk membuat keputusan secara keseluruhan atau secara
keputusan
pembeli.
Penjelasan proses pembelian yang dapat dijelaskan pada model di bawah ini
(Kotler, 2003).
Gambar 1. 7
1. Pengenalan Masalah
Pembeli menyadari suatu masalah yang mungkin maupun akan terjadi dan
informasi yang mendalam dan lengkap mengenai produk yang akan dibeli dan
dibutuhkannya.
mereka ingin membeli suatu produk atau tidak. Ketika mereka terus membeli,
produk, jenis, waktu pembelian, jumlah, penjual dan cara pembayaran. Pada
fase ini, konsumen memilih best seller untuk membeli produk yang diinginkan.
dari penjual yang sama. Setiap perusahaan harus mempelajari kinerjanya dan
ulang.
28
1.5.3 Pemasaran
Suatu tahapan dimana perusahaan ataupun kelompok menetapkan suatu target yang
harus dicapai dan wajib untuk di achieve disebut dengan pemasaran (Kotler &
Armstrong, 1997).
branding, serta didistribusikan dengan baik barang maupun jasa tersebut untuk
Menurut pernyataan Kotler dan Keller (2009), konsep yang mendapat perhatian
ketidakpuasan bahwa ketidakpuasan itu ada dan ada dalam tubuh dan keadaan
dan lebih dalam. Contohnya, setiap manusia memerlukan makan, namun dapat
dipuaskan dengan sesuatu hal berbeda dari yang lain, misalnya dengan roti
29
gandum untuk satu orang dan sup ayam untuk orang lain. Sementara kebutuhan
banyaknya.
dukungan oleh daya beli. Misalnya, Seseorang membeli mobil Ferrari, tidak
banyak orang yang mampu dan mau untuk membeli produk tersebut.
dengan pesaing yang ada. Filosofi pemasaran memiliki definisi yang berfokus pada
Gambar 1. 8
Konsep Pemasaran
Pemasaran Keuntungan
Pasar Kebutuhan yang Melalui
Konsumen Terintegrasi Kepuasan
Konsumen
aspek harga, saluran distribusi, produk, dan promosi yang ditujukan memindahkan
nilai suatu barang yang dimiliki oleh perusahaan untuk para konsumennya atau
pihak lain yang lain, yang mengarah pada suatu interaksi. Komunikasi yang
peran penting dalam mengembangkan strategi pemasaran yang lebih kuat dan
memperkenalkan produk dan merek kepada masyarakat luas dan dapat menjadi alat
yang berguna bagi bisnis untuk membangun hubungan baik dengan konsumen.
produk atau jasa yang diberikan. Bauran pemasaran menjadi penting supaya
keinginan konsumen disebut dengan bauran pemasaran Selain itu, Buchari Alma
(2016) Suatu taktik yang mengganggu pemasaran atau branding yang dilakukan
terdapat empat komponen di dalamnya 4P: produk, harga, promosi, dan lokasi.
tertentu.
a. Produk (product)
b. Harga (price)
c. Promosi (promotion)
d. Tempat (place)
Tempat meliputi berbagai aktivitas yang dijalankan oleh pemilik bisnis ataupun
produk tersebut.
1.5.6 Promosi
Bauran pemasaran termasuk kedalam faktor penting yang harus dimiliki suatu
bisnis ataupun perusahaan baik dibidang jasa maupun dengan memberikan produk
pemasaran yang memiliki tujuan menjangkau pasar dan menjual suatu produk.
mengetahui kualitas yang ada pada produk dan konsumen akhir tidak akan membeli
promosi yang intensif mengarahkan pembeli agar bersedia membeli produk yang
dimiliki oleh perusahaan dengan cara menjelaskan menfaat dan kelebihan dari
produk tersebut.
33
2001).
Amstrong 2014).
Tujuan promosi adalah sesuatu yang akan dicapai dan menjadi dasar penentuan
1. Menginformasikan (informing)
menjelaskan cara kerja produk, membangun citra merek perusahaan yang baik,
3. Mengingatkan (reminding)
tersebut.
perusahaan ke kanan, membuat permintaan menjadi elastis (saat harga naik) dan
agar dapat menerima dan memahami semua informasi yang diberikan. Ada banyak
cara promosi dalam pemasaran, antara lain penjualan pribadi, promosi, penjualan
Gunakan berbagai jenis promosi secara bersamaan dan integrasikan ke dalam satu
rencana produk.
periklanan, penjualan pribadi, dan tujuan lain yang dipergunakan agar tercapainya
suatu rencana penjualan disebut dengan bauran promosi. Ada banyak cara untuk
mempromosikan produk, tetapi hanya berikut ini yang digunakan dalam pemasaran
online:
35
1. Promosi Penjualan
2. Periklanan (advertising)
Periklanan adalah suatu bentuk promosi produk, gagasan, atau tempat yang
masyarakat umum).
3. Publisitas (publisity)
masyarakat.
E-WOM yaitu proses komunikasi melalui media online yang bertujuan untuk
sini bisa positif atau negatif, yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
1.5.7 Persepsi
Secara etimologi persepsi berasal dari kata latin yaitu “perception” yang artinya
mengambil atau menerima. Persepsi adalah proses di mana sensasi yang dipilih dan
ditransmisikan melalui panca indera (mata, hidung, telinga, mulut dan kulit) yang
indrawi dengan memberi makna pada lingkungan konsumen (Robbins, 1998 dalam
Yuniarti (2015).
negatif. Jika konsumen memiliki kesan yang baik dan positif terhadap produk
perusahaan maka persepsi yang dihasilkan akan positif. Sebaliknya jika konsumen
memiliki kesan yang buruk terhadap suatu produk, maka akan timbul persepsi
kenyataan di masyarakat.
a. Faktor stimulus, meliputi ciri-ciri fisik seperti ukuran, warna, berat, dan bentuk.
menimbulkan persepsi.
b. Faktor individu, menjelaskan bahwa persepsi datang tidak hanya melalui kesan
yang diperoleh panca indera, tetapi juga melalui pengalaman yang sama dan
mempengaruhi perilaku dan sikap seseorang. Persepsi tidak dapat dipisahkan dari
a. Pemaparan (exposure)
Tahap ini merupakan tempat penyampaian stimulus, yang dapat berupa iklan,
konsumen dari suatu stimulus sering disebut dengan sensasi. Setiap orang
berbeda.
b. Perhatian (attention)
telah didapatkan. Tidak semua rangsangan atau stimuli akan menarik perhatian
c. Pemahaman (comprehension)
d. Penerimaan (acceptance)
Pada tahap ini telah terbentuk dampak persuasif dari sebuah rangsangan yang
disebut sebuah persepsi konsumen terhadap suatu obyek atau bisa disebut juga
yang didapatkan, dan dalam pemasaran terdapat berbagai macam output seperti
persepsi harga, persepsi produk, persepsi kualitas produk, dan lain sebagainya.
e. Retensi (retension)
Pada tahap ini informasi dalam bentuk interpretasi suatu rangsangan atau
Menurut Walgito (2010) , faktor pengaruh persepsi dibagi menjadi dua kategori
yaitu internal dan eksternal. Berikut penjelasan dari kedua kategori tersebut:
a. Faktor Internal
b. Faktor Eksternal
Merupakan faktor yang berasal dari luar diri seorang konsumen. Faktor
1.5.8 Harga
Harga merupakan faktor penting dalam pertukaran barang dan jasa. Biasanya sama
dengan uang atau komoditas lain, yang menjadikannya cara yang baik untuk
harus dibayar konsumen membeli barang atau jasa yang biasanya dinilai dengan
uang. Harga suatu produk tidak hanya menentukan oleh biaya produksi, tetapi oleh
faktor lain seperti permintaan produk yang bersangkutan, intensitas persaingan, dan
barang ataupun jasa yang dibutuhkan (Rangkuti, 2009). Dalam hal ini, persepsi
makna yang mendalam kepada konsumen disebut dengan persepsi harga. Persepsi
Peter & Olson (2014), di sisi lain, adalah jumlah dari total penilaian yang
pandangan atau persepsi tentang harga dan pandangan konsumen yang dapat
Pengenalan harga berkaitan dengan kepuasan konsumen yang telah membeli barang
atau produk yang dibutuhkan (Monroe, 2003). Perspektif pada harga terbagi
Kebanyakan Konsumen suka barang relatif memiliki harga yang tinggi karena
Kepercayaan konsumen dalam membeli produk disebut dengan brand image (citra
merek) (Kotler dan Keller, 2012). Kotler dan Keller (2012) mendefinisikan sebagai
in the memory of consumers". Hal tersebut memiliki arti sebagai anggapan dan
42
keyakinan yang dipegang dan sudah melekat pada setiap konsumen. Anggapan ini
dapat terbentuk dari adanya Informasi merek produk atau pengalaman konsumen.
Menurut Tjiptono (2015) Citra merek adalah interpretasi dari Asosiasi dan
kepercayaan pembeli tentang merek tertentu. Citra merek adalah pengamatan dan
Semakin baik perusahaan menanamkan brand image (citra merek) kepada para
pembelian produk dan sebaliknya. Maka citra yang baik ini akan membantu
Konsumen sering merasa bahwa produk yang lebih populer memiliki kualitas yang
lebih baik.
2. Recognition (pengenalan)
tidak mengenali brand produk tersebut maka akan mengandalkan harga yang
murah.
Indikator ini sejajar dengan korelasi positif yang dapat membuat konsumen
menyukai suatu merek suatu produk karena sudah memiliki ikatan emosional.
43
produk.
Menurut Kotler (2008) ada beberapa hal yang patut diperhatikan untuk
1. Mudah diingat
2. Memiliki makna
4. Fleksibel
5. Legal
apakah mendapatkan hasil positif ataupun negatif terhadap suatu barang ataupun
konsumen lama yang ditunjukkan kepada seluruh pengguna internet (Lin dan Chen,
2013).
44
berbagai informasi tentang suatu produk, sehingga word of mouth dapat tersebar di
media online sering disebut dengan Electronic Word of Mouth (Jalilvand, 2012).
pendapat mereka dan dianggap lebih efektif karena jangkauan yang lebih luas dari
pada WOM tradisional yang bermedia offline (Jalilvand, 2012). Electronic Word of
Mouth (e-WOM) akan menjadi salah satu faktor kunci dalam memutuskan untuk
membeli. Oleh karena itu, setiap perusahaan dan penyedia barang atau jasa harus
pemasaran bagi konsumen untuk mengambil keputusan pembelian produk atau jasa
yang disediakan.
Menurut Lin, Wu, & Chen (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Electronic
1. E-WOM Quality
E-WOM Quality mengacu pada kekuatan persuasif komentar yang ada dalam
membeli produk tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya penentuan persepsi
45
antara lain :
2. E-WOM Quantity
diberikan maka popularitas suatu produk semakin tinggi. Hal ini dapat diukur
orang.
3. Sender’s Expertise
domain yang spesifik. Hal ini dianggap bahwa keahlian pengirim komentar
atau review akan menarik konsumen untuk mengambil informasi dan membuat
oleh konsumen dan dibuat bermakna bagi mereka (Peter & Olson 2014). Konsumen
akan berasumsi bahwa produk dengan citra yang baik maka yang didapatkan
seharusnya harga yang sesuai dengan hal tersebut. Hal ini akan berpengaruh buruk
terhadap hubungan antara harga jual dan harga permintaan, yaitu jika harga naik
maka permintaan akan turun dan sebaliknya. Oleh karena itu, apabila perusahaan
kepekaan konsumen terhadap harga. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aprillia
Darmansah dan Sri Yanthy Yosepha (2020) yang meneliti pada konsumen yang
berikutnya adalah penelitian oleh Pratama dan Santoso (2018) membuktikan bahwa
Pembelian
Rangkaian terdiri dari baik dari sisi keyakinan, ide yang diberikan maupun first
merupakan definisi dari brand image (citra merek) (Kotler dan Keller, 2012). Untuk
meningkatkan penjualan dalam sebuah brand yaitu dengan cara memperbaiki terus
47
menerus brand image (citra merek) pada brand tersebut karena itu sangat
yang disukai dan terkenal dibandingan dengan produk yang belum pernah mereka
memiliki kualitas yang lebih baik. Dari hasil penelitian Aprillia Darmansah dan Sri
Yanthy Yosepha (2020) yang meneliti pada konsumen yang melakukan pembelian
online pada aplikasi Shopee menemukan bahwa brand image memiliki pengaruh
Pembelian
Pembelian
mendapatkan hasil positif ataupun negatif terhadap suatu barang ataupun produk
yang ditunjukkan kepada seluruh pengguna internet (Lin dan Chen, 2013).
WOM) merupakan faktor penentu terpenting pada setiap penjualan. Oleh karena
itu, setiap perusahaan dan penyedia barang atau jasa harus menentukan sikap dalam
memanfaatkan e-WOM sebagai salah satu strategi pemasaran agar para konsumen
memutuskan untuk membeli produk atau jasa disediakan. Penelitian Aditya Gusrah
Arsyalan dan Dr. Maya Ariyanti (2019) yang meneliti pengaruh Electronic Word
dari Yolla Mulia Ilhawa May Sudarita (2020) membuktikan bahwa Electronic
pembelian.
Untuk menunjang penelitian yang telah ada, penulis membutuhkan penelitian yang
serta apakah terdapat relevansi antara teori dan hasil penelitian sebelumnya dengan
Tabel 1. 7
Penelitian Terdahulu
Berdasarkan pada Tabel 1.7 di atas terkait penelitian terdahulu, maka dapat
disimpulkan bahwa penelitian terdahulu telah meneliti variabel yang sama dengan
penelitian ini, terkait variabel persepsi harga, brand image, electronic word of
mouth dan keputusan pembelian. Namun dari sisi lain, penelitian ini tetap berbeda
dari penelitian terdahulu, diantaranya ialah terkait jumlah variabel yang digunakan,
dimana pada penelitian terdahulu hanya mengkaji dua variabel independen (X).
1.8 Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu asumsi sementara atas suatu permasalah
Berlandaskan pada perumusan masalah, maka hipotesis yang akan diajukan pada
Semarang.
H4 : Diduga ada pengaruh positif antara Persepsi Harga, Brand Image, dan
Untuk menambah kejelasan rumusan hipotesis tersebut, perlu dibuat model untuk
Gambar 1. 9
Model Hipotesis
H2 Keputusan Pembelian
(Y)
Brand Image (X 2)
H3
ElectroniciWordiof
Mouthi(e-WOM) (X3)
H4
Keterangan :
penelitian. Definisi konsep yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
53
Harga merupakan total jumlah yang disediakan oleh pelanggan untuk tujuan
Rangkaian yang terdiri dari baik dari sisi keyakinan, ide yang diberikan maupun
first impression yang diberikan seseorang terhadap suatu barang/brand, hal tersebut
merupakan definisi dari brand image (citra merek) (Kotler dan Keller, 2012).
mendapatkan hasil positif ataupun negatif terhadap suatu barang ataupun produk
yang ditunjukkan kepada seluruh pengguna internet (Lin dan Chen, 2013).
transaksi pembelian.
54
pengertian suatu variabel (persepsi harga, brand image, Electronic Word of Mouth
Berdasarkan teori pada definisi konseptual, persepsi harga yang dimaksud berupa
bagaimana konsumen memahami informasi harga dan bagaimana masuk akal bagi
penelitian menggunakan teori persepsi harga menurut Peter & Olson (2014) :
Berdasarkan teori pada definisi konseptual, brand image yang dimaksud meliputi
yang dirasakan atau informasi yang didapatkan saat sebelum atau sesudah
yang dimaksud berupa informasi positif maupun negatif dari konsumen yang telah
melalui proses pemilihan dari beberapa produk yang tersedia. Indikator yang
Kotler (2012) :
suatu kondisi tertentu atau fenomena yang terjadi. Penelitian eksplanatori memiliki
tujuan untuk memberi penjelasan hubungan sebab akibat diantara beberapa gejala.
Peneliti diharuskan membuat dugaan sementara untuk memberi pendapat awal serta
Fokus penelitian ini pada pengaruh variabel Persepsi Harga (X1), Variabel
Brand Image (X2), dan variabel Electronic Word of Mouth (e-WOM) (X3) terhadap
variabel Keputusan Pembelian (Y). Persepsi Harga, Brand Image, dan Electronic
1.11.2.1 Populasi
diidentifikasi untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya oleh peneliti. Tidak hanya
orang saja yang menjadi populasi tetapi benda-benda lain yang berasal dari alam
atau buatan juga merupakan populasi (Sugiyono, 2010). Pada penelitian ini yang
di Kota Semarang, maka dari itu yang di ambil untuk penelitian hanya beberapa
yakni 1,9 juta orang atau sekitar 73% dari total penduduk. Pada saat yang sama,
59
terhitung sekitar 18%. Target pasar dari Emina Cosmetics adalah perempuan
dengan usia produktif yaitu berkisar 15-35 tahun. Dibawah ini merupakan tabel data
penduduk Kota Semarang pada bulan Juli 2021 yang sudah diolah oleh
dispendukcapil.
Tabel 1. 8
Data Penduduk Kota Semarang Juli 2021
Dari tabel diatas dapat dilihat beberapa kecamatan yang memiliki jumlah
penduduk perempuan >50.000 jiwa yang merupakan pasar potensial bagi produk
kecamatan yang terpilih akan dijadikan populasi yang bersifat representatif di Kota
perempuan yang >50.000 jiwa, dan perempuan adalah target pasar dari produk
Dengan adanya data pendukung tersebut maka populasi dalam penelitian ini yaitu
534.232 jiwa.
1.11.2.2 Sampel
sampel dalam penelitian ini. Total maupun watak yang dipunyai oleh populasi
Pada penelitian ini ukuran populasinya (N) telah diketahui yaitu sebanyak
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
534.232
n = 1+534.232(0,1)2
= 99,987
61
Keterangan :
n : Sejumlah Contoh
N : Pengukuran Sampel
𝑛
𝑁= ×𝑛
𝑠
Keterangan :
berikut:
79,968
1. Kecamatan Semarang Barat × 100 = 15
534,232
62
63,550
2. Kecamatan Semarang Utara × 100 = 12
534,232
58,897
3. Kecamatan Genuk × 100 = 11
534,232
97,890
4. Kecamatan Pedurungan × 100 = 18
534,232
71,435
5. Kecamatan Banyumanik × 100 = 14
534,232
91,906
6. Kecamatan Tembalang × 100 = 17
534,232
70,586
7. Kecamatan Ngaliyan × 100 = 13
534,232
Tabel 1. 9
representatif. Maka jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 100 responden
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non
probability sampling, yaitu suatu teknik guna mengambil sampel dengan tidak
memberikan kemungkinan yang serupa untuk tiap bagian populasi yang ditentukan
sebagai sampel (Sugiyono, 2013). Dalam non probability sampling, peneliti juga
2017:144).
dahulu melaui chat pribadi (WhatsApp dan Instagram) terkait kesesuainnya dengan
a. Jenis Data
1. Data kualitatif
2. Data Kuantitatif
Artinya, Semua informasi yang dikumpulkan dari situs, baik dalam bentuk
b. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan, dicatat, dan diamati langsung
dari sumbernya oleh seorang peneliti atau lembaga, yang hasilnya digunakan
langsung oleh peneliti atau lembaga itu untuk memecahkan masalah. Data
primer adalah data asli yang dapat berwujud hasil wawancara, pengisisan
kuisioner atau bukti transaksi. Semua data yang diperoleh merupakan data
merupakan data primer antara lain berkaitan dengan variabel persepsi harga
2. Data Sekunder
lain atau lembaga tertentu atau data primer yang telah diolah sehingga menjadi
65
tabel, grafik, gambar, dan lainnya sehingga lebih bisa memberikan informasi
Skala pengukuran disebut sebagai rujukan dalam penentuan interval yang terdapat
pada alat ukur, sehingga bila digunakan untuk mengukur akan menghasilkan data
Hal ini berguna dalam mengukur sikap, pendapat dan persepsi individu atau
2010). Jawaban untuk setiap item pada skala Likert memiliki skala dari sangat
Tabel 1. 10
Skor Jawaban Metode Likert
Keterangan Skor
1. Sangat setuju /sangat mendukung/selalu/sangat positif 5
2. Setuju/mendukung/sering/positif 4
3. Ragu – ragu/netral/kadang-kadang/netral 3
4. Tidak setuju/tidak mendukung/jarang/negative 2
5. Sangat tidak setuju/sangat tidak mendukung/tidak pernah/sangat 1
negatif
Sumber : Sugiyono, 2010
a. Kuisioner (Angket)
peneliti. Kuisioner adalah cara pengambilan data lebih efisien dari teknik
b. Studi Pustaka
dari kajian teoritis serta referensi lain, meliputi buku, jurnal, skripsi, internet
seta sumber lainnya yang dinilai sesuai dengan hal yang akan diteliti dan layak
a. Editing
Olah data memiliki tujuan menganalisis informasi yang telah tersedia apakah
jawab seorang pengolah data yaitu pemeriksaan data yang telah didapatkan
oleh pengolah data. tahap pengecekan ulang data yang tersedia disebut dengan
editing, adanya proses editing ini guna untuk mengetahui kehandalan data yang
b. Coding
c. Pemberian Skor
Scoring adalah kegiatan merubah data deskriptif menjadi data kuantitatif. Data
d. Tabulasi
Hasil dari penghitungan tabulasi disajikan dalam bentuk tabel. Dengan kata
Alat pengukuran fenomena alam serta sosial yang diamati oleh peneliti disebut
kepada masyarakat agar data dapat terkumpul (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian
ini kuesioner bersifat tertutup yang diberikan kepada konsumen produk Emina
jawaban yang telah disediakan, dan memberikan alasan jika diperlukan mengenai
persepsi harga, brand image, Electronic Word of Mouth (e-WOM), dan keputusan
pembelian.
1. Analisis Kualitatif
berkaitan dengan persepsi harga, brand image, dan electronic word of mouth
2. Analisis Kuantitatif
25.0.
a. Uji Validitas
sebagai berikut:
Dimana :
n = Jumlah sampel
Kuesioner dapat dikatakan valid jika nilai korelasi r hitung > r tabel.
Sebaliknya jika r hitung < r tabel, maka suatu kuesioner dapat dinyatakan
tidak valid.
70
b. Uji Reliabilitas
Penelitian ini menguji metode pengukuran satu kali. Alat untuk menguji
alat yang digunakan peneliti adalah kuesioner yang skornya selain 1 atau
0 melainkan berupa skala 1-5. Kuesioner yang reliabel akan memiliki nilai
𝑟𝑖 𝑘 ∑𝑆 2
= {1− 12 }
(𝑘−1) 𝑆𝑡
Dimana :
ri = Realibilitas instrument
𝑆𝑡 2 = Varian Total
independen (persepsi harga, brand image dan electronic word of mouth (e-
(Sugiyono, 2010).
Tabel 1. 11
Pedoman Untuk Memberikan Penjelasan Koefisien
Y = a + bX
Dimana :
pembelian) akan naik dan turun, jika variabel independen (persepsi harga,
pengaruh positif antara Persepsi Harga, Brand Image, dan Electronic Word
sebagai berikut :
Dimana :
Y = Keputusan Pembelian
a = Konstanta
X1 = Persepsi Harga
X2 = Brand Image
KD = (r2) × 100%
Dimana :
KD = Koefisien determinasi
r = Koefisien korelasi
Pengujian memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa kuat persepsi harga, brand
74
Rumus untuk pengujian bermakna dari parameter individu (uji statistik t) adalah
sebagai berikut:
𝑟√𝑛 − 2
𝑡 =
1 − 𝑟2
Dimana :
r = Koefisien korelasi
Nilai t dari hasil yang dihitung dipergunakan agar dapat mendapatkan hasil
ketentuan berikut :
Gambar 1. 10
Kurva Hasil Uji t (One Tail)
75
persepsi harga, brand image, dan electronic word of mouth (e-WOM) secara
𝑟 2 /𝑘
𝐹=
(1 − 𝑟 2 )/(𝑛 − 𝑘 − 1)
Dimana :
n = Jumlah sampel
ketentuan berikut :
Gambar 1. 11