Anda di halaman 1dari 11

PT PARAGON TECHNOLOGY AND INNOVATION:

“On Point Strategy: Emina Cosmetics’ Road to Win Teen Market”

Introduction
Saat ini perkembangan industri kosmetik Indonesia relatif baik. Wanita khususnya
semakin sadar akan pentingnya kosmetik sebagai kebutuhan sehari-hari. Tren penggunaan
kosmetik yang semakin berkembang dan tuntutan seseorang untuk tampil menarik di depan
masyarakat menjadi salah satu alasan mengapa industri kosmetik berkembang dengan baik di
Indonesia. Kosmetika BPOM adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan
pada permukaan luar tubuh (epidermis, bulu kuku, bibir dan organ genital luar) atau gigi dan
mukosa mulut, khususnya untuk membersihkan, menghilangkan bau, mengubah penampilan dan
mengatasi bau badan, dimana kosmetik dimaksudkan untuk meningkatkan, untuk melindungi
atau untuk menjaga tubuh dalam kondisi baik. Seperti yang informasi dalam kasus ini, kosmetik
terbagi menjadi beberapa kategori seperti body care, skin care, hair care dan makeup. Di
Indonesia terdapat 760 perusahaan yang bergerak dibidang kosmetik. Berdasarkan data
kementrian Perindustrian Indonesia 2017, pertumbuhan industri kosmetik dan perlengkapan
mandi 11,76 % = penjualan 19 trilliun rupiah. Secara global Skin care 36,4 % (paling
menguntungkan) dibanding lainnya. Indonesian Investment 2017 paling besar pada perawatan
rambut 37 %, Skin care 32 % dan Make up 10 %. Di Indonesia selama tahun 2015 impor
kosmetik turun sebesar 1,12 milliar dollar menurun 13 % dari tahun sebelumnya. Seiring
berkembangnya teknologi, kosmetik mulai menjajaki penjualan di media online (e-commerce).
Dimana dalam hasil penelitian Nielsen proporsi belanja on line: Make up 64 %, Fragrance 29 %
dan Face wash 22 %. Mayoritas konsumen industry kosmetik didominasi oleh perempuan
dengan populasi mencapai 126,8 juta jiwa. Berdasarkan pembagian SES (socio economic status )
A dan B paling banyak di kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung, dan Makassar, sementara
SES C dan D daerah lainnya.
Berikut ini tantangan industri kosmetik di Indonesia:
- Ketergantuangan terhadap bahan baku non herbal impor 90 % sehingga ketergantungan
fluktuasi nilai tukar rupiah
- Maraknya kosmetik ilegal yang berbahaya untuk Kesehatan, dimana sekitar proporsi
penjualan kosmetik illegal 15- 20 % dari total penjualan kosmetik di Indonesia (sumber:
PPAKI - Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika Indonesia

Market kosmetik
Lebih dari 33 % penduduk Indonesia di tahun 2015 berusia 15 – 34 thn (remaja-dewasa muda).
Kementrian Kesehatan 2009 mengkategorikan usia remaja- dewasa muda sbb :
- Masa remaja awal : 12- 16 thn
- Masa remaja akhir : 17- 25 thn
- Masa dewasa awal : 26- 35 thn

Kelompok usia diatas merupakan rentang usia yang masuk kategori usia generasi Y dan generasi
Z, berikut adalah karakteristik generasi berdasarkan penelitian case ini :
- Generasi Y  25 – 40 thn (milenial), dimana kategori generasi ini memiliki karakterisik:
 Menikmati masa muda dan cenderung terlambat membangun rumah tangga
 Sadar akan tegnologi dan menjadikan tehnologi sebagai sumber informasi
 Keyakinan penggunaan teknologi membantu kehidupan mereka (waktu lebih efisien)
 Mencari infomasi pekerjaan, informasi Kesehatan, aktivitas perbankan, dan memesan
perjalanan secara online
 Determinasi tinggi terhadap pembelian online, dan menyukai window shopping
 Sadar akan merek, tetapi belum tentu loyal dan membeli produk
 Objektif terhadap merek dan berbelanja (memperhatikan harga dan diskon)
 Suka update trend, unik, original, dan kreatif

- Generasi Z  10 – 25 thn, dimana kategori generasi ini memiliki karakterisik:


 Lahir di era penggunaan smart phone dan internet yang sedang marak maka generasi
ini memiliki intensitas yang tinggi pada penggunaan tehnologi digital dan medsos.
 Pola pikir terbuka dan spontan dalam mengungkapkan perasaan dan pemikiran
 Memanfaatkan smartphone/gadget dan media social (FB/IG/twitter) untuk
mendapatkan produk/jasa
 Melakukan research sebelum membeli suatu produk
 Konsisten dan loyal terhadap 1 merek selama merek tersebut memberikan performa
lebih dari yang diharapkan
 Lebih tertarik pada iklan dan influencer dibanding selebriti dalam promosi produk

Informasi tambahan terkait hasil survey gen Z:


 46 % generasi z melakukan research sebelum membeli
 32 % menonton youtube min 1 jam/hari untuk mendapatkan informasi
 77 % menyukai iklan, lbh tertarik melihat influencer dibanding selebriti endors
 80 % membeli produk yg berdampak sosial dan positif bagi lingkungan

Pemain Dalam Industri Kosmetik Untuk Remaja Puteri


Perkembangan produk kosmetik dari dalam negeri maupun dari luar negeri:
1. Fair and lovely (Unilever)  Didirikan tahun 1975 di Mumbai, merek ini menemukan
dan mematenkan kekuatan dari vit B3. Selanjutnya terus berkembang dengan penemuan
kandungan multivitamin. Pada 2011 fokus produk unggulan di pencerah wajah dan
berkembang di tahun 2016 mengeluarkan produk pembersih wajah dan mencerahkan
kulit wajah secara lengkap.
Strategi yang digunakan untuk membangun merek  kampanye Fair and lovely bintang
Beasiswa untuk perempuan yang mempunyai minat yg tinggi pada Pendidikan namun
terkendala finansial.
2. Ponds (unilever )  Didirikan tahun 1960 dengan logo bunga tulip. Pond’s ingin
menjadi sebuah ikon kecantikan feminin yang lembut dan memukau. Produk unggulan
pada skin care dengan mengatasi masalah pada kulit wajah seperti jerawat, kelembapan,
pembersih, penuaan dan pemutih.
Strategi pemasaran yang digunakan iklan untuk membangun brand awareness dengan
tema cinta dan keromantisan.( isu yg menarik remaja ) dan event & promosi di sekolah-
sekolah menggunakan brand ambassador Raisa Adriana
3. Garnier ( L’oreal )  Salah satu merek dari L’oreal grup asal Perancis 1909. 1979 hadir
di Indonesia dengan produk Lancome. 1985 bekerjasama dengan perusahaan Indonesia
mendirikan PT. Yasulor Indonesia. Produk unggulan di Indonesia yaitu Garnier skin care,
dengan kategori produk lainnya adalah perawatan wajah, garnier men, pewarna dan
perawatan rambut.
Strategi pemasaran yang digunakan  meluncurkan krim wajah dalam kemasan sachet
seharga Rp. 3.900 untuk penetrasi pasar; kampanye ke sekolah-sekolah secara rutin
dengan tema menyayangi kulit sejak dini; brand ambassador bukan selebriti untuk
mendekatkan relevansi dengan target pasar; konser musik yang bertujuan untuk
meluncurkan produk sakura white diperkuat dengan pembagian sample 5 ml berjumlah
jutaan pada target pasar

Background perusahaan
Awalnya PT. Paragon Technology and Innovation didirikan dengan nama PT. Pusaka
Tradisi Ibu oleh Dra. Hj. Nurhayati Subakat pada tahun 1985 dengan meluncurkan produk salon
kecantikan Putri, kemudian kosmetik Wardah, Makeover dan terakhir Emina 2015. Seiring
berkembangnya waktu dengan melewati krisis ekonomi membuat perusahaan jatuh dan
mengalami kerugian besar. Beberapa waktu kemudian perusahaan bangkit dengan melakukan
ekspansi bisnis dan memindahkan pabrik ke Cibodas. PTI melakukan branding besar-besaran
termasuk melakukan rebrand dari Pusaka Tradisi Ibu menjadi Paragon Technology &
Innovation. Pemilihan nama akhirnya jatuh pada Paragon, yang artinya adalah perfection dan
model of excellence (Kamus Daring Merriam-Webster). Logo yang dipilih adalah intan. Intan
merupakan jenis batuan terindah yang mengalami proses dengan tekanan tinggi. Harapannya,
filosofi pada nama dan logo yang baru dapat diaplikasikan pada perusahaan. Kuat di bawah
tekanan, tahan banting, namun bisa menghasilkan sesuatu yang sempurna. Kata Technology dan
Innovation mewujudkan cita-cita dalam mengedepankan teknologi dan inovasi. Usaha
rebranding yang dilakukan rupanya sejalan dengan fenomena booming-nya gaya hidup islami
dan gaya hidup hijabers. Rebranding tersebut dilakukan pada momentum yang tepat, yaitu
booming-nya gaya hidup islami. Sejak itu, penjualan dan pertumbuhan naik secara eksponensial
sampai saat ini. Paragon pun diperkuat oleh armada yang kurang lebih terdiri dari 10.000
karyawan terbaik di bidangnya di seluruh Indonesia.
PTI berinovasi dengan melihat peluang pasar yaitu pasar segmen remaja. Meskipun pasar
ini dikalakan dinamis dengan karakter dan tren. Emina hadir dan memperkenalkan kategori
produk kosmetik yaitu personal care, skin care, dan make up. Melalui tagline “Born To Be
Love”, Emina menggambarkan setiap wanita memiliki kecantikan dan keunikan masing-masing.
Emina hadir dengan mengedepankan kesan cute dan girly sehingga cocok untuk perempuan
muda yang berjiwa fun, youthful, dan suka mengeksplor banyak hal, memiliki rasa ingin tahu
yang besar, mudah dipengaruhi oleh teman, key opinion leader, juga melek teknologi.
Di usianya yang masih muda, Emina telah mencapai angka pertumbuhan penjualan 500%
per tahun 2017 untuk kategori produk skin care dan body care. Saat ini banyak produk, program
dan strategi yang dilakukan untuk menarik pasar wanita muda yang dikenal sangat dinamis dan
tidak loyal terhadap brand tertentu. Tingkat pertumbuhan industri kosmetik dan perlengkapan
mandi telah mencapai 11,76% berdasarkan data kemperin di awal. Berdasarkan investasi di
Indonesia (2017), industri perawatan kulit berada di urutan kedua dengan tingkat pertumbuhan
32%, industri perawatan rambut di urutan ketiga dengan tingkat pertumbuhan 37%, dan industri
tata rias di urutan ketiga dengan tingkat pertumbuhan 10%.
1. Problem
Berdasarkan uraian latar belakang perusahaan beserta dengan produk Emina, maka dalam
analisa kasus ini di temukan masalah yang dihadapi perusahaan dalam hal ini produk Emina
yaitu Emina berusaha mengikuti pertumbuhan produk dekoratif dan bersaing dengan
kompetitornya di industri kosmetik yang berkembang pesat. Oleh karena itu, Emina memerlukan
ide-ide strategi komunikasi yang inovatif untuk meningkatkan brand Emina di kategori produk
skin care dan body care. Adapun uraian analisa untuk menjawab masalah tersebut dilakukan
analisa SWOT, marketing strategy, marketing tactics, marketing implementation dan evaluation

2. SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan, analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan
peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan
ancaman (threats).

Strength:
1) Memiliki 3 kategori produk yaitu Make up, Skin care dan Body Care, dimana masing-
masing memiliki produk yang beragam sesuai sub kategorinya.
Make up : Complexion, Cheek, Eyes, Lip, Nail and other (brush)
Skin care: Cleanser, Toner, Serum, Moeisturizer, Sunscreen, Scrub, Mask
Body care: Shower gel, Body Mist, Body Scrub, Body Sorbet
2) Desain yang playful (memainkan warna yang menarik sesuai kategori produk) dan
inovatif (mengikuti kemasan kosmetik pada umumnya.
3) Harga yang kompetitif, sesuai dengan segment pasarnya. Dapat terlihat di gambar 1
bahwa kisaran harganya tidak mahal dibandingkan produk competitor sejenisnya.
4) Menggunakan media online (e-commerce ) untuk jual-beli, serta layanan self pickup
(pemesanan online, pengambilan di took terdekat)
5) Memiliki media sosial yang update dan memadai

Gambar 1. Kisaran harga produk Emina


Weakness:
1) Segment market remaja putri, dimana segment ini memiliki karakteristik yang tidak loyal
pada suatu merek
2) Produk newcomer dimana ada produk lama yang sudah masuk ke pasar lebih dulu
3) Produk belum masuk sampai di store seluruh Indonesia

Opportunity:
1) Pemilihan segment remaja dimana mereka adalah generasi Z, dengan melihat
karakteristik teknologi menjadi alat untuk mencari informasi bahkan sampai penentu
pembelian produk.
2) Industri kosmesik di Indonesia mengalami peningkatan dalam enam tahun terakhir,
makin banyak orang yang sadar penggunaan kosmetik, sehingga memungkinkan masuk
ke pasar selain remaja.
3) Adanya penurunan impor yang berarti memungkinkan terjadi peningkatan konsumsi
produk kosmetik yang diproduksi di dalam negeri.
4) Relation dengan influencer/KOL (Key opinion Leaders) dimana mereka memberikan
review positif

Threat:
1) Pasar dinamis
2) Karakteristik generasi Y dan Z yang sedikit berbeda, dimana Y kurang loyal terhadap
brand, sementara generasi Z harus memiliki alasan kuat untuk mengambil keputusan
membeli produk
3) Kompetitor dari dalam maupun luar negeri, baru maupun competitor lama
4) Ketergantungan atas impor bahan baku non herbal dan fluktiatif nilai tukar rupiah yang
mempengaruhinya
5) Low barriers to entry dimana ini akan memudahkan kompetitor baru untuk masuk ke
pasar
6) Maraknya produk kosmetik ilegal yang berbahaya
7) Tingginya kompetisi dalam pasar kosmetik, misalnya jika ada produk baru yang lebih
bermanfaat sesuai kebutuhan konsumen, akan mudah berpindah produk lain.

3. Marketing strategy
Pada tahapan awal harus ditentukan terlebih dahulu marketing objectives yang akan di
capai berdasarkan analisa akar masalah pada poin1. Marketing objectives mengikuti SMART
dapat mengarah pada memastikan keberhasilan strategi pemasaran dengan secara sadar
menetapkan tujuan dan memilih tujuan yang tepat yang memiliki kualitas tertentu yang mampu
mencapai kesuksesan strategi pemasaran tanpa menyimpang dari jalur yang benar, dan dengan
demikian dapat mengatakan bahwa strategi pemasaran yang benar adalah yang didasarkan pada
prinsip-prinsip tertentu, yang terpenting adalah terukur, akurat, logis dan realistis, karena harus
dapat dicapai dalam jangka waktu yang ditentukan (Kilani, 2021). Objectives harus SMART,
dimana SMART adalah kepanjangan dari Specific (harus di nyatakan secara spesifk apa yang
akan dicapai, Measurable (dapat diukur), Achievable (dapat di capai dengan kondisi bisnis yang
ada), Realistic (realistis untuk dicapai), Time-related (dicapai dalam kurun waktu yang
ditentukan)
S  memenangkan teen market hingga 51%
M  penjualan produk kosmetik secara total, per kategori dan per sub kategori produk
A  peningkatan 30%
R  didasari oleh analisa SWOT di atas dan peluang kenaikan market kosmetik
T  dapat dicapai dalam kurun waktu 1 tahun
Sehingga marketing objectives adalah memenangkan teen market hingga 51% melalui
peningkatan penjualan sebesar 30% untuk produk Emina khususnya skin care dan body care.
Untuk mencapai objectives tersebut maka ditentukan marketing strategy yang harus dilakukan
oleh Emina adalah:
1) Digital marketing melalui sosial media (Instagram, Facebook, Youtube dan Google+
serta website)
2) Integrated marketing communication melalui Owned Media, Paid Media, Earned Media
3) Public Relation and Publicity yaitu mengkomunikasikan produk secara langsung ke
konsumen
4) Event and Experiences yaitu pelaksanaan event dimana konsumen bisa merasakan
pengalaman produk
5) Personal selling menggunakan akun resmi untuk interaktif dengan konsumen (official
account media social atau chat bot)
6) Direct Marketing yaitu pemasaran secara langsung

4. Marketing tactics
1) Digital marketing dilakukan promosi melalui akun media social produk Emina:
- Instagram : @eminacosmetics
- Facebook : EMINA Cosmetics
- Youtube : Emina Cosmetics
- Google+: Emina Cosmetics
- Website : http//www.eminacosmetics.com
- Tiktok: Eminaforyou
Promosi yang dilakukan di digital marketing ini memuat konten marketing, dimana
Marketing Content adalah pendekatan pemasaran strategis yang berfokus pada
pembuatan dan pendistribusian konten yang berharga, relevan, dan konsisten untuk
menarik dan mempertahankan audiens yang jelas – dan, pada akhirnya, mendorong
tindakan pelanggan yang menguntungkan (Vinerean, 2017). Karena perkembangan
teknologi, marketing konten telah menjadi strategi pemasaran online pilihan bagi banyak
perusahaan. Brand dan perusahaan dapat menerbitkan dan berbagi kisah merek yang
menarik di berbagai platform online yang membantu mencapai sasaran bisnis terkait
dengan konversi, akuisisi atau retensi pelanggan, visibilitas dan nilai merek, atau
peningkatan penjualan (Vinerean, 2017).

2) Integrated marketing Communication melalui Owned Media,Paid Media, Earned


Media
- Owned Media: akun Instagram Emina, akun Facebook Emina, akun Youtube Emina,
Google Emina dan Website Emina
- Paid Media saat menggunakan Instagram Ads: @eminacosmetics dan akun medsos
lainnya.
- Earned Media: Audiens melakukan pos ulang
- Mis. Iklan pada youtube 5 sikin care ala emina, webseries emina, video tutorial.
3) Public Relation and Publicity
Komunikasi langsung untuk target market Emina memfokuskan pada sisi promosi dan
prosesnya
Public Relation  aktivitas public secara langsung
- Memberikan Public Relation (PR) Boxes berupa produk skincare dengan packaging
yang unik dan lucu sesuai dengan tema Emina kepada Key Opinion Leader (KOL)
yang telah menjalin kerja sama dengan Emina.
- Memberikan beasiswa pendidikan kepada remaja yang membutuhkan dimana ini
memberikan citra baik pada perusahaan di kalangan public. Dimana karakteristik gen
Z 80% memiliki kecenderungan membeli produk yang berdampak social atau
dampak positif bagi lingkungan.
- Memanfaatkan pemenang beasiswa Emina menjadi ambassador non artis/influencer
untuk pendekatan yang lebih relevan kepada pasar, setidaknya bisa marketing ke
teman dan keluarga ambassador tersebut.

Publicity  campaign dan activation brand


- Event Activation Campaign dengan menggunakan Key Opinion Leaders (KOL)
- Emina Sugar Rush campaign untuk produk lip scrub dan creamy lipstick dengan
kegiatan Media Gathering dan Blogger Luncheon
- #eminamorningrituals untuk produk skin care. Pesan yang disebarkan melalui
kampanye ini adalah Treat Your Skin Right.
- #eminasummertime untuk produk body sorbet, dan body scrub. Kampanye ini
merupakan kampanye yang diluncurkan pada musim panas dan memiliki suasana
tropical summer fruit.
- Campaign Emina dari photobooth event yang dilakukan dengan ketentukan share
foto, Quiz tambahan dll.

4) Events dan Experiences


Events berikut dilakukan untuk focus pada physical, promosi dan place.:
- Emina Model Search di sekolah/universitas
- Emina X Gadis Sampul
- Emina Playground: Sugar Town. Sebuah event beauty workshop kolaborasi
bersama KOL
- Emina Art Day di Mall
- Emina collaboration with movie (teens segmentation)
- Emina go to your city (konten traveling yang konsepnya per kota) Bandung,
Manado, medan

Experiences:
Emina menjalankan toko pop-up yang berbeda dengan toko permanen. Toko pop-up
bersifat sementara yang memungkinkan Emina berinteraksi langsung dengan
konsumen, mempromosikan produk, dan membuat saluran baru untuk menjual dan
mengkomunikasikan produk. Toko pop-up bertemakan Emina 'Born to be Loved'.
Dengan dibuat semenarik mungkin, misalnya penggunaan warna pink untuk menarik
remaja putri secara visual, dan ini dapat dilaksanakan di shopping
center/mall/keramaian publik/exhibition school
5) Personal Selling
Perusahaan berhubungan langsung dengan market dalam hal ini remaja dengan
menekankan komunikasi yang persuasif sehingga dapat menarik perhatian konsumen
dan memungkinkan untuk melakukan pembelian. Personal selling disini focus pada
people dan produk dimana aktivitas ini dilakukan oleh salesforce dalam
memperkenalkan produk dan menjual produk. Salesforce dibekali dengan product
knowledge.

6) Direct marketing
- Link pembelian di semua media sosial Emina, sehingga memudahkan konsumen
untuk melakukan pembelian (link terhubung ke e-commerce atau website
penjualan)
- Membuka booth sales di sekolah/universitas/public area dan dibuat semenarik
mungkin untuk menarik konsumen. Selain itu ditambah dengan booth untuk
membuat konsumen merasakan experience produk dan juga checkup kulit.

5. Marketing Implementation
1) Digital marketing – dimonitoring selama setahun, kemudian diupdate sesuai tujuan dan
dipantau oleh marketing dept setiap feedbacknya.
- Instragram: @eminacosmetics
- Facebook: Emina Cosmetics
- Youtube: Emina Cosmetics
- Google+: Emina Cosmetis
- Tiktok: Eminaforyou
- Website: http://www.eminacosmetics.com
Digital marketing tersebut memuat content marketing seperti yang dijelaskan pada
konten di event
2) Integrated marketing communication selama setahun dan update mengikuti kebutuhan
dan target
- Owned Media: akun Instagram Emina, akun Facebook Emina, akun Youtube
Emina, Google Emina dan Website Emina. Ads diperuntukan untuk konten yang
memuat informasi engagement tinggi dan menarik daya beli konsumen, serta lead
to viral content (Vinerean, 2017).
- Paid Media saat menggunakanInstagram Ads: @eminacosmetics dan akun medos
lainnya
- Earned Media: Audiens melakukan pos ulang

3) Public relation & Publicity untuk target market Emina


Public relation
- Gathering KOL dan pemberian Merchandise Emina untuk Key Opinion Leader
(KOL) – 1/KOL
- CSR – beasiswa berprestasi dengan mengadakan lomba – 2x/tahun

Event Activation Campaign dengan menggunakan Key Opinion Leaders (KOL)


- Emina Sugar Rush campaign untuk produk lip scrub dan creamy lipstick dengan
kegiatan Media Gathering dan Blogger Luncheon
- #eminamorningrituals untuk produk skin care dimana konten yang disebarkan
melalui campaign ini adalah Treat Your Skin Right
- #eminasummertime untuk produk body sorbet, dan body scrub. Kampanye ini
merupakan kampanye yang diluncurkan pada musim panas dan memiliki suasana
tropical summer fruit

Publicity dengan konten marketing untuk meningkatkan engagement target


pelaksanaan 1 tahun:
- Emina Make up tutorial
- Fun with friends (tutorial konsep belajar Bersama teman). Define your eyebrow,
Daily Makeup Quickie, No Touch Up Needed.
- Emina go to your city (konten traveling yang konsepnya per kota): Bandung,
Manado, medan
- Emina Style Hacks (tips and trik untuk fashion style) by influencer
- Emina beauty Hacks (tips dan trik untuk kecantikan) by influencer

4) Events & experience


Event tetap dijalankan sesuai dengan program pada case study, tetapi harus dilakukan
improve dalam organize setiap eventnya.
- Emina Model Search di sekolah/universitas
- Emina X Gadis Sampul
- Emina Playground: Sugar Town. Sebuah event beauty workshop kolaborasi
bersama KOL
- Emina Art Day di Mall
- Emina collaboration with movie (teens segmentation)
- Emina go to your city (konten traveling yang konsepnya per kota) Bandung,
Manado, medan
Booth pop dijalankan bersama Emina X JFW Model Search & Emina Art Day
5) Personal Selling
Aktivitas sales oleh salesforce dengan personal selling, dimana masing-masing
salesforce di targetkan untuk setiap event harus jualan 30 product apa saja.
6) Direct marketing
- Create selling integration – medsos dan ecommerce berupa link pembelian (link
terhubung ke e-commerce atau website penjualan)
- Create booth sales di sekolah/universitas/public area

Activity plan untuk implementasi marketing activity di atas dijabarkan kedalam penentuan
target activity plan beserta dengan duedate pelaksanaan
Yearly Activity Plan to implementation
6. Marketing Evaluation
Activity marketing pada poin sebelumnya dilakukan evaluasi :
- Monthly evaluation oleh management
- After event evaluation oleh PIC event, supervisor dan management in charge

Adapun poin-poin yang dievaluasi


1) Apakah activity dijalankan sesuai dengan target yang sudah ditentukan baik secara jumlah
activity maupun duedate pelaksanaan
2) Tren penjualan
3) Media sosial – engagement rate (jumlah like/komentar dibagi jumlah follower cutoff end
month)
4) Jumlah pengunjung dan partisipan setiap event/program yang dijalankan
5) Evaluasi budget yang dikeluarkan dalam hal ini melihat ratio Opex dan revenue dari penjualan
product
6) Evaluasi utilisasi Key Opinion Leader/Influencer melalui pelaksanaan survey
7) Evaluasi konten marketing melalui pelaksanaan survey
8) Evaluasi efektivitas event melalui pelaksanaan survey dan ratio Opex – revenue penjualan per
event

References:

Kilani, Yanal. 2021. S.M.A.R.T Business Role in Supporting Marketing Strategies among
Telecommunication Organizations Injordan. Turkish Journal of Computer and Mathematics
Education (TURCOMAT) · January 2021
Vinerean, Simona. 2017. Content Marketing Strategy, Definition, Objectives and Tactics. Expert
Journal of Marketing, Volume 5, Issue 2, pp. 92-98, 2017

Anda mungkin juga menyukai