SKRIPSI
Oleh :
SKRIPSI
Oleh :
PENDAHULUAN
ada celah untuk tetap diterima masyarakat. Banyaknya produk yang ditawarkan
dengan pilihan yang beragam membuat produk ini terus diminati. Kosmetik di
tersier. Meningkatnya daya beli masyarakat dan meningkatnya minat beli per
yang berasal dari ginseng atau yang biasa disebut dengan skincare telah menyebar
banyaknya masyarakat dan generasi muda yang sering menonton drama Korea
dan menginginkan kulit yang sehat dan cantik seperti idolanya, dan telah
diberikan oleh beberapa perusahaan dan pengusaha tanah air. Dengan biaya yang
terjangkau, inovasi dan terobosan baru dapat dibuat. Hal ini terus diperkenalkan
ke pasar Indonesia, terutama untuk menarik minat generasi muda dengan gaya
hidup yang berorientasi pada konsumen. Salah satu produk kecantikan yang
semakin hari semakin berkembang adalah produk Scarlett. Produk ini diluncurkan
pada tahun 2017 dan saat ini menempati pangsa pasar terbesar di berbagai pasar di
Indonesia. Pada awalnya produk Scarlett hanya dijual di wilayah Jakarta, namun
kosmetik Scarlett.
Tabel 1.1
Prosentase Brand penguasa produk kecantikan
dari sepuluh merek paling terkenal dengan penjualan 40,9 miliar dan pangsa 17
dan memiliki pangsa 22%. Scarlett masih dianggap pecundang karena memiliki
daya tarik tersendiri di segmen pasar tertentu sejak diluncurkan. Sesuatu ini juga
diklaim sebagai produk perawatan kulit dengan kualitas terbaik. Namun produk
jenis ini tak kalah populernya di kalangan masyarakat menengah ke bawah,
yang dipasarkan sebelum Scarlett, seperti Ms Glow, Emina, Wardah, Avoskin, dll.
hasil yang cukup kompetitif. Menariknya, Scarlett yang diluncurkan pada tahun
sebelumnya.
Salatiga juga menjadi salah satu tempat pemasaran dari Scarlett. Kota ini
tergolong kota kecil karena letaknya yang strategis di tengah kota besar seperti
Solo dan Semarang. Kota kecil Salatiga memang sangat ramai menjual produk,
namun salah satunya adalah skincare. Hal ini terlihat dari banyaknya toko-toko
kecil yang memulai usaha skincare dengan berbagai merek, produk dalam negeri,
dan barang luar negeri. Produk Scarlett di Salatiga sangat mudah dicari karena
sudah ada banyak toko skincare yang menjual produk tersebut, karena tidak hanya
ada 1 atau 2 toko tetapi banyak dan di setiap toko tersebut selalu tersedia produk
Scarlett. Maka dari itu ketika kita akan membeli produk Scarlett di toko skincare
langganan tetapi habis, kita bisa membeli di toko lain yang menyediakan produk
tersebut.
konsumen sebelum, saat, dan setelah mereka membeli suatu produk, perilaku
beli. Faktor penting dalam pemasaran produk yang harus diperhatikan oleh
perusahaan. Karena kemampuan merek dan harga dalam mempengaruhi
merangkum ingatan terhadap produk tersebut. (Kotler dan Keller, 2012) Secara
suatu produk, maka semakin tinggi pula harga yang ditawarkan produsen. Produk
Scarlett berkembang cukup pesat. Dilihat dari pemasarannya, produk Scarlett kini
generasi milenial masa kini, apapun yang menggunakan digital atau web terus
menjadi fokus penjualan. Selain itu, pemilik Scarlett juga berkolaborasi dengan
beda sesuai dengan jenis kulit dan kemasan yang menarik membuat produk ini
bersaing dengan produk lokal lain yang sudah lama beredar di pasaran dan dapat
baik individu maupun keluarga, membeli barang atau jasa untuk keperluan pribadi
dan disebut sebagai keputusan pembelian. Citra merek adalah salah satu
Armstrong : 2012).
Anda, selain citra merek yang sudah dikenal oleh konsumen. Selain citra merek
yang sudah dikenal oleh kosumen, ada faktor lain yang dapat mempengaruhi
keputusan pembelian, yaitu harga. Harga merupakan nilai nominal yang biasa
dalam menilai produk yang dipilihnya. Tentu kalau ada harga, harus ada
kualitasnya juga. Anwar dan Satrio (2015) menjelaskan bahwa harga suatu
produk, barang atau jasa dapat menentukan permintaan pasar. Sejak diluncurkan,
harga produk Scarlett ini jauh lebih murah dibandingkan produk perawatan kulit
asli Korea lainnya dan memberikan manfaat yang sama untuk kulit Anda. Karena
produk perawatan kulit yang bagus harganya lebih mahal. Namun beberapa
mengulas bahwa produk Scarlett sangat mahal sedangkan produk rumahan lebih
murah.
yang baik sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi konsumen lain sehingga
dapat meningkatkan permintaan pasar. Tetapi hal tersebut juga memiliki nilai
subjektif karena setiap konsumen memiliki selera dan kesan yang berbeda sesui
Putri, 2012:3). Seperti yang kita ketahui, produk Scarlett ini mampu melihat
produk yang kian hari semakin diminati masyarakat. Menciptakan variasi produk
yang sesui dengan tipe kulit indonesia membuat produk ini mampu bersaing
mahasiswanya berasal dari luar kota. Berkat sampel makanan gratis dan
lingkungan sekitar yang damai dan asri, Salatiga menjadi kota yang bagus untuk
tertarik dengan produk kecantikan sangatlah penting. Hal ini ditunjukkan dengan
kecantikan, juga terdapat toko-toko kecil dan tempat-tempat yang menjual produk
kecantikan dengan harga terjangkau. Tentu saja Scarlett paling banyak diminati
oleh para lulusan SMA. Alasan produk Scarlett berbeda adalah karena memiliki
kualitas yang sama dengan produk merek luar negeri dengan harga yang tidak
menguras kantong para pelajar atau mahasiswa. Selain itu, ketersediaan produk ini
di toko-toko kecil atau lokal juga sangat baik. Hal ini memudahkan orang untuk
pengguna
kosmetik dari remaja sampai dewasa, baik perempuan dan tidak sedikit para
selalu mempedulikan penampilan terlebih untuk kulit wajah, ada juga yang
membeli karena testimoni dari banyaknya influencer dan juga testimoni dari
Whitening ini disebabkan oleh keinginan para remaja yang ingin selalu tampil
cantik, ada pula membeli scarlet hanya karena bentuk dari produk sangat keren,
ada yang membeli scarlet hanya karena testimoni para influencer serta ada yang
membeli karena ada testimoni dari teman yang pernah membeli produk ini oleh
pembelian Kosmetik Scarlet dipengaruhi oleh banyak faktor dan hasil yang tidak
pasti.
secara online, sehingga harus membeli melalui aplikasi e-commerce yang aman.
Selain itu, produk Scarlett ini merupakan produk terbaru yang mendapat review
bagus dari masyarakat. Karena peluncuran produk baru ini, produk ini kalah saing
dibandingkan produk lainnya, namun kualitasnya dinilai sangat baik. Upah yang
ditiru oleh produk-produk dari brand lain karena rangkaian produk yang mereka
sehari-hari. Selain itu, konsumen akan mempelajari beberapa jenis dan kegunaan
yang berbeda. Setiap jenis produk ini memiliki kegunaan yang berbeda-beda.
berikut:
kosmetik di Salatiga?
Salatiga?
1. Tujuan Penelitian
sebagai berikut:
di Salatiga.
2. Manfaat Penelitian
b. Bagi Peneliti
c. Bagi Masyarakat
Diharapkan penelitian ini akan meningkatkan pengetahuan
BAB II
PAPARAN TEORITIS
Manajemen Pemasaran
mencapai tujuan perusahaan. Ini tidak hanya menarik cukup banyak pelanggan ke
produksi perusahaan saat ini. Bisnis saat ini tidak hanya mengembangkan strategi
panjang dengan memberikan nilai dan kepuasan pelanggan yang unggul. Ini lebih
dari sekedar mendapatkan cukup pelanggan untuk output perusahaan saat ini.
Sekarang, perusahaan lebih fokus pada mempertahankan pelanggan saat ini dan
yang unggul, daripada hanya membuat rencana untuk menarik pelanggan baru dan
membangun hubungan dengan mereka. Perusahaan besar atau kecil, pencari laba
atau nirlaba, baik di negara maupun di luar negeri, sangat berkonsentrasi pada
benar berfokus pada pasar agar sukses. Pemasaran, menurut Kotler dan Armstrong
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pembuatan dan
pertukaran barang dan nilai dengan orang lain. Philip Kotler (2007) mengatakan
bahwa pemasaran adalah tugas bisnis untuk menemukan keinginan dan kebutuhan
yang belum terpenuhi, mengukur seberapa besar pasar yang dapat dilayani,
menentukan pasar sasaran mana yang paling baik dapat dilayani oleh organisasi,
dan menentukan berbagai produk, jasa, dan program yang tepat untuk melayani
pasar tersebut Pemasaran, menurut Kotler (2016), adalah fungsi bisnis yang
besar pasar yang dapat dilayani, menentukan pasar sasaran mana yang paling baik
dilayani oleh organisasi, dan menentukan berbagai produk, jasa, dan program
yang tepat untuk melayani pasar tersebut. Oleh karena itu, pemasaran berfungsi
pemasaran utama muncul dari definisi ini. Pertama, pemasar mencoba memenuhi
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran mereka. Kedua, pemasaran adalah studi
tentang proses pertukaran di mana dua pihak bertukar sumber daya. Jika mereka
ingin membuat pertukaran yang sukses, pemasar harus tahu apa yang
disebut sebagai citra merek. Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata
tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan
barang atau jasa, kata Tjiptono (2011, p.2). Menurut American Marketing
Association (dalam Kotler dan Keller (2012, p. 258), merek dapat didefinisikan
sebagai nama, kata-kata, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari
semua ini yang digunakan untuk membedakan barang atau jasa yang dijual oleh
penjual atau kelompok penjual. Merek, menurut Ginting (2011, p.99), dapat
didefinisikan sebagai nama, kata-kata, simbol, tanda, dan desain yang digunakan
oleh suatu perusahaan untuk membedakan produknya dari produk yang dijual oleh
pesaingnya.
Identitas merek adalah identitas merek yang berkaitan dengan produk dan
fisik produk itu sendiri, meliputi warna, kemasan dan identitas perusahaan.
hal ini merek dapat dibedakan dari segi kreatif, dinamis dan solid, sehingga
Asosiasi merek adalah suatu hal yang spesifik dan pantas untuk
diasosiasikan dengan merek tertentu, yang diperoleh dari penawaran yang unik
pada suatu produk, kegiatan berulang ini memerlukan konsistensi, misalnya dalam
hal kegiatan sponsorship dan tanggung jawab sosial yang berlangsung di dalam
merek tersebut.
dapat diartikan sebagai perilaku komunikasi dan interaksi pada suatu merek, suatu
merek harus menjaga citra mereknya yang dilihat tidak hanya dari mereknya
tetapi juga dari karyawannya, oleh karena itu hal ini sangat penting sebagai itu
Competence)
Manfaat dan manfaat dari merek ini antara lain manfaat dari sebuah merek
dan nilai, hal ini dapat membuat konsumen merasa kebutuhannya terpenuhi akan
mereka manfaat
menguntungkan
menirunya
2.3. Harga
pendapatan bagi perusahaan, menurut Tjiptono (2011, p.234). Nilai suatu produk
atau rasio antara manfaat "perceived benefits" dengan biaya yang dikeluarkan
untuk mendapatkan produk (seperti kinerja, durabilitas, nilai jual kembali, dan
disimpulkan bahwa harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk menukarnya
dengan barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Salah satu
pembeli. Ada dua peran utama harga dalam proses ini (Tjiptono, 2011) :
diinginkan
1. Value Pricing yaitu penetapan harga yang didasarkan pada konsep harga
produk yang murah dan menarik bagi berbagai kelompok pelanggan, dan
terpisah
2. Market Segmentation pricing yang berarti menetapkan harga yang berbeda
Empat faktor yang menentukan harga, menurut Kotler dan Keller (2009) :
keinginan konsumen. Di sisi lain, bagi perusahaan, produk merupakan alat yang
desain, bentuk, ukuran, kemasan, layanan, garansi, dan rasa yang membedakannya
dari produk lain. "Sekumpulan atribut fisik yang secara nyata terkait dalam sebuah
bentuk yang dapat diidentifikasi. Secara luas, produk adalah sekumpulan atribut
yang nyata dan tidak nyata yang mencakup warna, kemasan, harga, presise
pengencer, dan pelayanan pabrik dan pengencer yang mungkin diterima oleh
pembeli sebagai hal yang dapat memberikan kepuasan atas keinginan mereka,"
kata Stantaon dalam Firmansyah (2019:3). Produk yang dipasarkan dapat berupa
dan ide. Angipora (2015:75) mengatakan bahwa produk adalah "unsur pertama
dalam bauran pemasaran, karena produk merupakan kombinasi barang dan jasa
atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi
kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar" adalah produk.
masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual
(pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh
pembeli untuk memuaskan keinginannya", kata Alma (2015:139). Oleh karena itu,
tiga produk dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berbentuk barang atau
tidak hanya membeli komponen fisiknya, tetapi juga membeli lebih dari itu.
untuk menentukan posisi produk berdasarkan fitur yang dimilikinya secara tepat
di pasar. Produk adalah sekumpulan fitur dan keuntungan yang dianggap penting
oleh pengguna hingga tidak penting bagi mereka. Menurut Tjiptono dalam
produk, seperti kualitas, fitur, gaya, dan desain." Menurut Kotler dan Armstrong
hal berikut :
1. Kualitas produk
2. Fitur produk
disebut fitur produk. Model dasar, tanpa fitur tambahan, adalah titik awal.
Fitur adalah cara untuk membuat produk berbeda dari produk pesaingnya.
3. Gaya dan Desain Produk Desain
besar..
4. Merek
5. Kemasan
yang kreatif dapat membuat bisnis lebih laris dan meningkatkan penjualan.
6. Label
hingga kumpulan huruf yang rumit yang ada dalam kemasan. Label
a. Merek
Merek adalah nama, kata-kata, tanda, simbol, desain, warna,
4) Mengontrol pasar.
b. Kemasan
antara lain :
nyamuk, parfum).
ditangani.
Produk apapun saat ini tidak terlepas dari unsur jasa atau layanan,
Produk inti biasanya sangat berbeda antara jenis bisnis, tetapi layanan
terima tiket
menunggu
transaksi individu
pembayaran.
e. Jaminan (Garansi)
kualitas produk itu sendiri. Kualitas prodok adalah "segala sesuatu yang dapat
kualitas produk yang unggul untuk memenuhi harapan pelanggan dalam setiap
aspek produk yang dijual ke pasar. Kotler dan Keller (2016:164) mendefinisikan
kualitas produk sebagai “kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau
kinerja yang sesuai bahkan melebihi apa yang diinginkan pelanggan”. Sementara
kemampuan dari suatu merek atau produk tertentu dalam melaksanakan fungsi
menurut Maramis (2018:18). Kasmir (2015:63) produk atau jasa adalah “sesuatu
bahwa kualitas produk adalah keseluruhan atribut, fitur, dan spesifikasi suatu
berkualitas tinggi daripada barang sejenis yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan mereka.
2. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau berapa lama produk
padanya.
dengan baik atau tidak dalam jangka waktu tertentu. Semakin kecil
dijual oleh mereka dengan produk yang dijual oleh pesaing. Kualitas
pelanggan.
sejumlah faktor dan fase. Menurut Sumarwan dkk (2011:8), ada beberapa tahap
menarik, rekomendasi dari berbagai sumber, reputasi merek, dan kepuasan saat
2. Pencarian informasi
Berkaitan dengan barang atau jasa secara fisik, apakah memiliki ciri khas
persyaratan.
3. Penilaian alternatif
4. Keputusan pembelian
5. Perilaku pembelian
suatu produk, hal itu dapat menyebabkan keinginan atau hasrat untuk
perusahaan dan menemukan bahwa produk atau jasa tersebut membawa nilai
1. Nilai emosional, utilitas yang berasal dari perasaan, emosi, atau afektif
yang dianut oleh pelanggan tentang hal-hal yang dianggap baik dan buruk.
3. Nilai kualitas, utilitas yang diperoleh dari produk karena mengurangi biaya
4. Nilai fungsional adalah nilai yang diperoleh dari fitur produk yang
langsung terkait dengan fungsi yang diberikan oleh produk atau layanan
kepada konsumen.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
akibat dari penawaran produk atau jasa dari luar yang dapat mengubah cara
mereka berpikir tentang barang dan jasa. Sikap konsumen yang berbeda dari satu
pelanggan yang membeli barang karena mereka sudah memiliki merek terkenal.
Ada orang yang membeli produk karena mereka dibutuhkan atau memiliki
keuntungan bagus. Ada juga orang yang membeli produk karena promosi atau
alasan lainnya. eputasi merek adalah apa yang harus dijaga oleh penjual; citra
merek yang baik dan kredibel dapat mempengaruh dan menarik pelanggan untuk
menggunakan barang atau jasa tersebut. Citra merek dapat berfungsi sebagai
bagian penting dari hubungan antara bisnis dan pelanggan, membantu merek
terhadap barang atau jasa yang ditawarkan. Harga juga dapat digunakan sebagai
pengukur apakah nominal atau harga yang dibayarkan sebanding dengan manfaat
yang diberikan atau malah kebalikannya. Jika pelanggan merasa bahwa nominal
atau harga yang dibayarkan sebanding dengan manfaat yang diberikan, maka
tersebut. Kualitas produk dapat dipengaruhi oleh bahan, fitur, dan harga yang
Berkaitan dengan hal itu peneliti menggunakan variabel citra merek, harga
H1 Citra Merek
(X1)
H2 Keputusan Pembelian
Harga
Produk (Y)
(X2)
H3
Kualitas Produk
(X3)
H4
Kerangka Konseptual
Keterangan :
X1 : Citra Merek,
X2 : Harga, dan
X3 : Kualitas Produk
Scarlett. Dengan demikian, model 3 Variabel Bebas dapat dibuat, yang terdiri dari
citra merek, harga, dan kualitas produk serta variabel terikatnya, yaitu keputusan
pembelian produk.
2.4.9. Hipotesis
diteliti terhadap rumusan masalah. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Penelitian
penelitian yang berupa angka dan dari angka yang diperoleh akan dianalisis lebih
lanjut. Penelitian ini menggunakan data primer sebagai sumber data. Data primer
diambil langsung oleh responden yang menggunakan produk Scarlett minimal
satu kali dalam seminggu atau bersumber dari jurnal serta buku-buku.
3.2. Populasi
objek yang mempunyai persamaan satu sama lain dan merupakan suatu masalah
produk Scarlett berada pada kelompok usia tersebut dan usia tersebut lebih peduli
permasalahan kulit tidak seperti pada usia dibawah 20an. -Anak usia 25 tahun
yang tidak terlalu peduli dengan penampilan, masalah kulit dan kulit tidak
banyak, dan konsumen diatas 25 tahun biasanya sedikit berhemat dalam membeli
produk kecantikan, karena pada usia tersebut diyakini masalah kulitnya tidak bisa
diatasi. berubah, dan biasanya hanya ada sedikit konsumen pada usia ini.
3.3. Sampel
Sampel adalah sebagian atau sejumlah bagian tertentu yang diambil dari
suatu populasi, yang kemudian dapat diteliti kembali secara rinci. (Sujarweni,
2015) Sampel dapat dikatakan memenuhi suatu populasi. Di sisi lain, mereka
Rumus Lemeshow digunakan dalam penelitian ini. Rumus ini digunakan karena
sampel populasi penelitian belum diketahui. Oleh karena itu, rumus yang
dihasilkan adalah:
2
z pq
n= 2
e
Keterangan :
n : Jumlah Sampel
2
1 , 96 x 0 , 5 x 0 , 5
n= 2
0 ,1
0,9604
n=
0,001
n=96 , 04
Nilai n-value yang diperoleh pada penelitian ini sebesar 96,04. Jadi sampel
online atau tidak. Dan 100 sampel merupakan batas minimum yang ditetapkan
1. Definisi Konsep
adalah:
a.Kualitas Produk
b.Promosi
Promosi penjualan berkaitan dengan insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian dan penjualan dari suatu produk atau jasa. (Kotler
c.Harga
atau jasa, atau jumlah dari nilai tukar pelanggan atas manfaat-manfaat
karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. (Kotler dan
Amstrong, 2012:314)
d.Keputusan Pembelian
2000:251).
2. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel Indikator
Kualitas Produk 1.Performance (Kinerja)
2.Feature (fitur)
3.Reliability (Reliabilitas)
4.Durability (Daya Tahan)
5.Konsisten
6. Desain
Amrullah, (2016)
Citra Merek 1. Identitas merek
2. Kepribadian merek
3. Asosiasi merek
4. Sikap dan perilaku merek
5. Keunggulan dan kompetensi merek
Kotrel dan Keller, (2018)
Harga a. Keterjangkauan harga.
b. Harga sesuai kemampuan atau daya
saing harga.
c. Kesesuaian harga dengan kualitas
produk.
d. Kesesuaian harga dengan manfaat
Kotler dan Amstrong (2012:314)
Keputusan a. Pengenalan masalah
Pembelian b. Pencarian informasi
c. Evaluasi terhadap alternatif
d. Keputusan pembelian
e. Tingkah laku pasca pembelian
Kotler (2000:251)
survei. Untuk memperoleh data primer, peneliti membagikan soal dan jawaban
dalam bentuk skor 1 sampai 5 dengan menggunakan alat Skala Likert. Kuesioner
ini diberikan dengan menanyakan kepada responden daftar pertanyaan offline dan
kuesioner, dan daftar pertanyaan tentang identitas responden, sifat merek, dan
reaksi konsumen terhadap tingkat pengaruh harga. . Kualitas produk menjadi
atas pertanyaan memiliki empat tingkat kegunaan atau nilai, antara lain:.
Tabel 3.2.
Instrumen Pengukuran
a. Uji Validitas
dan ketepatan data wawancara. Kueri yang valid adalah pernyataan yang
dan gt maka dapat dikatakan penelitian tersebut lolos uji validitas. Untuk
valid. Sebaliknya jika kita menghitung r lelehan; Untuk tabel yang nilai
signifikannya 0,05 maka item penelitian dianggap tidak valid. (Siregar,
2014).
b. Uji Reliabilitas
item penelitian tersebut valid. Di sisi lain, nilai Cronbach's Alpha danlt;
Jika 0,7 maka item pertanyaan dianggap tidak reliabel. (Gozali, 2016).
apakah ada dua atau lebih variabel bebas atau independen yang dapat
KPE = α + β1 CM + β2 HA + β3 KP + ε
Keterangan :
α = Konstanta
β1, β2, β3 = Koefisien Regresi CM
HA (X2) = Harga
d. Uji Hipotesis
1) Uji t (parsial)
produk (X1), variabel promosi (X2), dan harga (X3) secara parsial
nilai t-tabel-nya.
a) H0 : b1, b2, b3 = 0
keputusan konsumen.
b) Ha : b1, b2, b3 ≠ 0
Berarti terdapat pengaruh signifikan kualitas
keputusan konsumen.
4) Kesimpulan
Gambar 3.1
Kurva Uji t
2) Uji F (simultan)
Menurut Mustofa dan Parkhan (2000:140), uji F dilakukan untuk
berikut :
alternative (Ha)
(keputusan pembelian).
4) Kesimpulan
Daerah Penerimaan
Ho
Gambar 3.2
Kurva Uji F
Keterangan :
R2 = Koefisien Determinesi
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Sonia Nadia. 2018. Pengaruh Citra Merek, Harga, Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Mascara Maybelline Pada
Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Repositori
Institusi Universitas Sumatra Utara.
Faadhilah, Fauz Novia. 2018. Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif Dan Beauty
Vlogger Sebagai Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian
Kosmetik (Studi Pada Remaja Perempuan Pengguna Kosmetik Korea Di
Surabaya). Jurnal Ilmu Manajemen. Vol 7, No. 1.
Fadilla. 2019. Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Citra Merek Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Lipstik Wardah Di Cikarang Utara. Jurnal
Ilmiah Managemen Pemasaran.
Kotler, P., & Amstrong, G. 2012. Prinsip- Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P., & Amstrong, G. 2012. Principles Of Marketing. New Jersey: Prentice-
Hall Published.
Kotler, P., & Keller, K. L. 2012. Marketing Management. Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia.
Kotler, P., & Keller, K. L. 2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P., & Keller, K. L. 2016. Marketing Management. New Jersey: Pearson.
Kotler, Philips & Keller, Kevin Lane. 2016. A Framework for marketing
management, sixth edition, global edition. New York City : Pearson.
Labiro, Mentari Kasih. 2017. Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk
terhadap keputusan pembelian Produk purbasari lipstick matte.
Yogyakarya:Repository Universitas Sanata Dharma.
Mutfti, T.K. 2019. Pengaruh Brand Image, Promosi Dan Biaya Pendidikan
Terhadap Keputusan Mahasiswa Melanjutkan Studi Pada Program Studi
Pendidikan Ekonomi. Jurnal Edunomic. Vol. 7, No. 2.
Pangastuti, Jasinta, dkk. 2019. Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Wardah Pada Counter Wardah Di
Borobudur Kediri. JIMEK. Vol. 2, No. 1. Juli 2019. E-ISSN : 2621-2374