Anda di halaman 1dari 34

1

A. Judul Skripsi
“PENGARUH KUALITAS PRODUK, TINGKAT HARGA, DAN
PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN” (Pada Produk
Wardah Cosmetics di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam)

B. Latar Belakang Masalah


Menurut Jaluanto dan Dyah (2011: 1) Persaingan perusahaan yang
semakin ketat saat ini, menuntut perusahaan untuk menerapkan standar
kualitas pada produk yang dihasilkannya. Hal ini terjadi karena kualitas suatu
produk menentukan berhasil atau tidaknya produk tersebut menembus pasar.
Persoalan yang kemudian muncul adalah apabila produk yang dihasilkan
suatu perusahaan merupakan produk yang juga dihasilkan oleh perusahaan
lain, sehingga hal ini menimbulkan kompetisi atau persaingan dari berbagai
perusahaan-perusahan yang ada. Perusahaan yang satu dengan yang lain akan
saling berkompetisi agar produk yang dihasilkannya mempunyai kualitas
yang paling baik diantara produk yang dihasilkan oleh perusahaan-
perusahaan sejenis.
Kebutuhan adalah suatu keadaan perasaan kekurangan akan kepuasan
dasar tertentu (Philip Kotler, 2003: 21). Setiap orang memiliki kebutuhan
yang berbeda-beda, terlebih untuk tampil menarik dengan menggunakan
berbagai varian kosmetik. Kosmetik merupakan salah satu produk yang
ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan keinginan konsumen,
agar tampil lebih cantik dan menarik.
Saat ini perkembangan industri kosmetik Indonesia tergolong solid.
Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah pelanggan kosmetik pada tahun 2012
sebesar 14% menjadi Rp 9,76 triliun dari sebelumnya Rp 8,5 triliun
berdasarkan data kementrian perindustrian. Ini mengindikasikan bahwa
adanya peningkatan jumlah konsumen yang menggunakan kosmetik.
Peningkatan tersebut membuat persaingan industri kosmetik menjadi salah
satu peluang yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen.
2

Dengan semakin banyaknya jenis kosmetik yang ada, maka


perusahaan kosmetik harus mampu bersaing bagaimana menciptakan sebuah
inovasi baru yang dapat memberikan kepuasan bagi pemakai kosmetik itu
sendiri baik dari segi kualitasnya dan kelengkapan macam-macam alat
kosmetik sehingga dengan demikian konsumen dapat menentukan pilihanya.
Dalam pengambilan keputusan tersebut, konsumen akan dipengaruhi oleh
berbagai faktor, khususnya faktor kualitas produk, tingkat harga, dan
promosi.
Menurut Kotler (2001: 274) kualitas adalah kemampuan produk untuk
menjalankan fungsi nya, yang mencakup daya tahan, kehandalan, kekuatan,
kemudahan penggunaan dan reparasi produk dan ciri-ciri bernilai lainnya.
Kualitas produk adalah hal utama yang mempengaruhi keputusan pembeli.
Semakin baik kualitas suatu produk, maka akan meningkatkan minat
konsumen untuk memilih atau membeli produk tersebut. Kemudian apabila
kualitas tersebut selalu meningkat seiring banyaknya permintaan konsumen,
akan mempengaruhi loyalitas konsumen untuk membeli ulang produk.
Kualitas dalam pandangan konsumen adalah hal yang mempunyai ruang
lingkup tersendiri yang berbeda dengan kualitas dalam pandangan produsen
saat mengeluarkan suatu produk yang biasa dikenal kualitas sebenarnya.
Faktor lain untuk menarik konsumen adalah dengan menetapkan
harga produk untuk merangsang respon pasar yang lebih kuat. Harga produk
diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk menggunakan suatu
produk, serta akan mempengaruhi konsumen untuk tidak memilih produk
pesaing. Wardah Cosmetics hadir dengan harga yang terjangkau dan kualitas
yang baik sehingga diharapkan mampu menarik pembeli dan menjadi
konsumen yang loyal.
PT. Paragon Technology and Innovation adalah salah satu perusahaan
yang memproduksi kosmetik. Salah satu produksi kosmetiknya yaitu wardah.
Kosmetik wardah merupakan produk yang memiliki keunggulan yang
berbeda dengan kosmetik lainnya, selain memiliki kualitas produk dan harga
yang terjangkau, kosmetik wardah lebih menonjolkan terhadap kehalalan
3

produk tersebut. Kosmetik halal makin menjadi kebutuhan perempuan.


Sertifikasi halal, baik pada penggunaan bahan maupun cara produksi menjadi
salah satu pertimbangan konsumen dalam memilih kosmetik.
Strategi lain untuk menarik konsumen yaitu perusahaan perlu
mengadakan promosi untuk memperkenalkan produknya pada pembeli dan
masyarakat sehingga mereka tertarik untuk memiliki produk yang ditawarkan
oleh perusahaan. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
suatu program pemasaran. Seberapapun berkualitasnya suatu produk, bila
konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu
akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.
Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.
Dengan adanya beragam promosi tersebut diharapkan produk Wardah
cosmetics menjadi yang terbaik dibandingkan para pesaingnya.
Mengusung label kosmetik “halal” awalnya membuat ruang gerak
Wardah sangat terbatas. Namun dengan terobosan pemasaran (promosi) yang
konsisten dan terintegrasi, kini Wardah cosmetic tumbuh menjadi kosmetik
halal terbesar di dunia.
Gambar 1.1
Data Penjualan Kosmetik di Indonesia Tiga Tahun Terakhir

Sumber: hasil pengolahan data dari TopBrand


4

Berdasarkan sumber data yang diperoleh dari TopBrand dapat dilihat


bahwa penjualan dari beberapa produk kosmetik mengalami kenaikan dan
penurunan penjualan selama 3 tahun terakhir. Baik Revlon, Maybelline dan
Wardah produk mereka saling bersaing dalam penjualannya. Namun pada
Wardah sendiri mengalami penurunan penjualan dari tahun 2014 ke tahun
2015.
Tabel 1.1
Top Brand Index Kategori Perawatan Pribadi
No Kategori Produk Merek TBI TOP

1 Pembersih Wajah Pond’s 26,6 % TOP

Garnier 16,2 % TOP

Wardah 12,9 % TOP

Ovale 6,3 %

Citra 5,6 %

2 Pelembab Wajah Pond’s 24,9 % TOP

Wardah 13,8 % TOP

Sariayu 10,6% TOP

Viva 10,1%

Nivea 7,3%

3 Body Mist The Body Shop 17,1% TOP

Wardah 11,3 % TOP

Mustika Puteri 8,1 %

Eskulin 6,8 %

Victoria’s Secret 6,6 %


5

4 Budy Butter/Body Cream Oriflame 16,8 % TOP

Wardah 16,4% TOP

The Body Shop 12,7% TOP

Mustika Ratu 12,5%

Dove 11,7%

5 Sun Care Nivea 32,5% TOP

Vaseline 25,9% TOP

Wardah 13,0% TOP

Oriflame 10,5 %

Banana Boat 3,0%

6 Anti Aging Pond’s 40,5% TOP

Olay Total Effect 14,4% TOP

Garnier 13,9% TOP

Wardah 9,1%

L’Oreal 2,9%

7 Mascara Maybelline 22,0% TOP

Wardah 19,0% TOP

Oriflame 11,5% TOP

Revlon 11,4%

QL 9,5%

8 Lip Gloss Wardah 31,8% TOP

Revlon 12,0% TOP


6

Maybelline 10,9% TOP

Oriflame 7,9%

Sariayu 7,0%

9 Lipstik Wardah 36,2% TOP

Revlon 10,7% TOP

Viva 7,6%

Mirabella 7,5%

Sariayu 7,2%

Sumber: www.topbrand-award.com
Dalam membeli suatu produk, konsumen akan membandingkan antara
produk yang satu dengan produk yang lainnya dan akan lebih banyak
memberikan perhatian pada produk yang memberikan manfaat. Hal ini
dikarenakan dalam mencari suatu produk, konsumen tidak hanya ingin
memenuhi kebutuhan saja, namun juga dapat memuaskan keinginannya.
Oleh karena itu perusahaan harus memiliki kualitas produk yang baik, harga
yang terjangkau, dan promosi yang menarik agar konsumen menyukai dan
mau membeli produk yang dikeluarkaan oleh perusahaan.
Berdasarkan pemaparan latar belakang dan data-data yang telah
diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk menulis skripsi dengan judul
“Pengaruh Kualitas Produk, Tingkat Harga dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian.” (Pada Produk Wardah Cosmetics di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam)

C. Rumusan Masalah
1. Seberapa besar pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian?
2. Seberapa besar pengaruh tingkat harga terhadap keputusan pembelian?
3. Seberapa besar pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian?
7

4. Seberapa besar pengaruh kualitas produk, tingkat harga dan promosi


terhadap keputusan pembelian?

D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan
pembelian
2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat harga terhadap keputusan pembelian
3. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian
4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, tingkat harga, dan promosi
terhadap keputusan pembelian

E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan baik teoritis maupun
praktis sebagai berikut:
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan keilmuan yang
bermanfaat dalam bidang ekonomi syariah mengenai pengaruh kualitas
produk, tingkat harga dan promosi terhadap keputusan pembelian wardah
cosmetics.
2. Kegunaan Praktis
a. Kegunaan bagi penulis
Untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan untuk
mempelajari secara langsung serta menganalisis hubungan mengenai
pengaruh kualitas produk, tingkat harga dan promosi dalam
keputusan pembelian wardah cosmetics.
b. Kegunaan bagi perusahaan
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan
bagi perusahaan dalam memproduksi suatu produk dengan
memperhatikan kualitas, tingkat harga dan promosi yang lebih baik
serta dapat menambah informasi bagi perusahaan.
8

c. Kegunaan bagi peneliti selanjutnya


Diharapkan dapat menjadi bahan referensi yang relevan untuk
penelitian selanjutnya serta diharapkan penelitian ini dapat
memberikan kemudahan bagi penelitian selanjutnya dalam
memahami pengaruh kualitas produk, tingkat harga dan promosi
terhadap keputusan pembelian.

F. Definisi Operasional
Menurut Made Wiratna (2006: 221) Definisi operasional adalah
aspek penelitian yang memberikan informasi tentang bagaimana caranya
mengukur variabel. Definisi operasional adalah semacam petunjuk tentang
bagaimana cara mengukur suatu variabel definisi operasional dari masing-
masig variabel yang digunakan penelitian ini adalah:
1. Variabel Kualitas Produk (X1)
Kualitas produk mempunyai peranan penting menurut pandangan
konsumen karena kualitas merupakan salah satu alat utama untuk
mencapai posisi produk di dalam pangsa pasar, kualitas menyatakan
tingkat kemampuan dari suatu produk tertentu dalam melaksanakan
fungsi dan manfaat yang diharapakan oleh konsumen. Produk yang
berkualitas adalah produk yang jika digunakan karakteristiknya dapat
berguna dan dapat memuaskan keinginan, serta kebutuhan pelanggan.
Menurut Orville, Larreche, dan Boyd (2005: 422) apabila
perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam
pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang
digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual
perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk
yaitu:
a. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi
dasar dari sebuah produk;
b. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk
yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti
9

semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk


maka semakin besar pula daya tahan produk;
c. Conformance to Specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu
sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk
memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak
ditemukannya cacat pada produk;
d. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk
menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan
konsumen terhadap produk;
e. Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan
bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu.
Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk
tersebut dapat diandalkan;
f. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan
produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk;
g. Perceived Quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil
dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung
karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau
kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. Jadi, persepsi
konsumen terhadap produk didapat dari harga, merek, periklanan,
reputasi, dan Negara asal.
2. Variabel Tingkat Harga (X2)
Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk. Nilai sendiri
adalah rasio atau perbandingan antara persepsi terhadap manfaat dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan produk. Harga juga
merupakan aspek yang tampak jelas bagi para pembeli, dan kerap sekali
harga dijadikan indikator kualitas. Salah satu keputusan pembelian di
pengaruhi oleh harga suatu produk. Dengan banyaknya perusahaan yang
memproduksi suatu barang/jasa yang sejenis maka perusahaan tersebut
juga harus dapat bersaing dari segi harga, karena faktanya seseorang akan
membeli suatu produk dengan harga yang lebih murah atau terjangkau
10

tetapi dengan kualitas yang hampir sama dengan produk yang lain yang
dianggap harganya lebih tinggi.
3. Variabel Promosi (X3 )
promosi merupakan suatu kegiatan untuk memperkenalkan produknya
pada pembeli dan masyarakat sehingga mereka tertarik untuk memiliki
produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Tujuannya untuk mempengaruhi
konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian.
4. Keputusan Pembelian (Y)
Proses pengambilan keputusan pembelian menurut Kotler (2005: 223) di
bagi dalam lima tahapan, yaitu:
a. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau
kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat disebabkan oleh rangsangan
internal atau eksternal
b. Pencarian informasi
Konumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak informasi. Informasi yang akan
diterima dapat diperoleh dari beberapa sumber, antara lain:
1) Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.
2) Sumber komersial: Iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan
di toko.
3) Sumber publik: media masa, organisasi penentu peringkat
konsumen
4) Sumber pengalaman: penanganan, pengkajian dan pemakaian
produk
c. Evaluasi alternatif
Pada tahap ini para konsumen mengolah informasi merek yang
bersaing dan membuat penilaian akhir.
11

d. Keputusan pembelian
Dalam tahap ini para konsumen membentuk preferensi atas mrek-
merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Kemudian konsumen juga
dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai.
e. Perilaku pasca pembelian
Dalam tahap ini konsumen akan mengalami dua kemungkinan yaitu
kepuasan atau ketidakpuasan terhadap pilihan yang diambil. Setelah
membeli suatu produk, konsumen akan melakukan evaluasi apakah
produk tersebut sesuai dengan harapannya atau tidak.

G. Kerangka Pemikiran
Dalam persaingan globalisasi saat ini, banyak perusahaan-perusahaan
yang bermunculan menawarkan produk atau jasa sejenis sehingga
menyebabkan terjadinya persaingan yang sangat ketat di antara perusahaan-
perusahaan dalam merebut pangsa pasar. Salah satunya perusahaan-
perusahaan yang memproduksi kosmetik, banyaknya persaingan dalam
kosmetik memunculkan merek-merek baru, contohnya kosmetik wardah yang
tidak kalah saing dengan kosmetik-kosmetik lainnya. Beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi keputusan pembelian diantaranya yaitu kualitas produk,
harga, dan promosi.
Menurut Kotler (2006: 6) kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri, sifat
suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh kepada kemampuan untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Persepsi konsumen
terhadap kualitas produk akan membentuk preferensi dan sikap yang
mempengaruhi keputusan untuk melakukan pembelian atau tidak. Kepuasan
konsumen terhadap suatu produk berkaitan erat dengan kualitas atau mutu
dari produk yang dibutuhkan. Seorang konsumen akan merasa produk yang
dibelinya berkualitas apabila produk tersebut dapat memenuhi keinginan dan
kebutuhan sesuai dengan yang diharapkan atau melebihi apa yang
diharapkan. Setiap perusahaan atau produsen harus memiliki kualitas yang
akan memantau atau menunjang untuk meningkatkan atau mempertahankan
12

posisi produknya di pasar. Jadi dapat disimpulkan bahwa produk yang


berkualitas dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
Harga merupakan salah satu atribut paling penting yang dievaluasi
oleh konsumen, dan manager perlu benar-benar menyadari peran harga
tersebut dalam pembentukan sikap konsumen. (Mowen dan Minor 2002:
318). Dalam situasi tertentu konsumen sangatlah sensitif terhadap harga.
Sehingga harga yang relatif tinggi di bandingkan dari para pesaingnya, dapat
mengelimasi produk dari pertimbangan konsumen. Akan tetapi dalam kasus
lainnya harga dapat di pergunakan sebagai indikator pengganti kualitas
produk, dengan hasil bahwa harga lebih tinggi di pandang positif oleh segmen
tertentu, kemudian harga produk dapat memberikan baik pengaruh positif
atau negatif terhadap konsumen, ini merupakan konsep yang harus di ingat
oleh para menejer. Secara langsung harga dapat mempengaruhi keputusan
pembelian, konsumen akan memutuskan untuk membeli jika manfaat yang
dirasa akan barang tersebut sesuai dengan harga yang dikeluarkan atau
konsumen tidak membeli barang tersebut dengan pertimbangan karena
manfaat yang dirasa terhadap barang tersebut tidak sebanding dengan harga
yang ia keluarkan.
Promosi adalah kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi
konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan
oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu
membeli produk tersebut. (Gitosudarmo, 2000: 237). Promosi di perlukan
karena seberapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum
pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi
mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Pada hakikatnya
promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan
komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan
pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,
membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan.
13

Promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen


pemasaran dan sering dikatakan sebagai proses berlanjut. Dengan promosi
menyebabkan orang yang sebelumnya tidak tertarik untuk membeli suatu
produk akan menjadi tertarik dan mencoba produk sehingga konsumen
melakukan pembelin.
Schiffman dan Kanuk (2000: 437) keputusan pembelian adalah suatu
keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif
pilihan yang ada. Dapat disimpulkan keputusan pembelian adalah tindakan
dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk.
Kualitas produk, harga dan promosi merupakan tiga komponen
penting di dalam sebuah kegiatan pemasaran. Ketiga hal tersebut dapat
mempengaruhi proses keputusan pembelian seseorang. Kualitas produk
memiliki hubungan erat antara kualitas produk, minat beli pelanggan dan
kepuasannya serta profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi kualitas suatu
produk menyebabkan semakin tingginya tingkat kepercayaan konsumen
terhadap produk tersebut, dengan tingkat kepercayaan yang tinggi akan
kualitas produk tersebut kemungkinan konsumen akan memilih dan
melakukan keputusan pembelian pada produk tersebut. Selanjutnya harga,
harga yang dipilih akan berpengaruh langsung terhadap tingkat pemintaan
dan menentukan tingkat aktivitas pembelian serta harga juga akan mampu
mendorong penjualan dan pangsa pasar. Kemudian melalui kegiatan promosi
mampu menarik perhatian konsumen agar tertarik untuk membeli produk,
serta mampu memberikan respon pembeli yang kuat, dan dapat mendongkrak
penjualan.
Sebagaimana dalam QS. al-Baqarah [2]: 275 Allah SWT
berfirman:
14

Gambar 1.2
Skema Kerangka Pemikiran
Pengaruh kualitas produk, tingkat harga dan promosi terhadap
keputusan pembelian wardah cosmetics

ԑ (faktor lain yang


mempengaruhi)
Kualitas Produk
X1

Keputusan Pembelian
Tingkat Harga
Y
X2

Promosi
X3

Uraian skema kerangka pemikiran:


1. Kualitas produk merupakan variabel X1:
Hal ini merupakan salah satu variabel yang menjadi ukuran pengaruh
dalam proses penjualan.
2. Tingkat harga merupakan variabel X2:
Hal ini merupakan salah satu variabel yang menjadi ukuran pengaruh
dalam proses penjualan.
3. Promosi merupakan variabel X3:
Hal ini merupakan salah satu variabel yang menjadi ukuran pengaruh
dalam proses penjualan.
4. Keputusan pembelian merupakan variabel Y:
Variabel ini merupakan hasil dari pengaruh yang diukur atau dampak
dari hasil perhitungan antara variabel X1, X2, dan X3.
15

H. Hipotesis Penelitian
Menurut Nanang Martono (2010: 57) hipotesis dapat didefinisikan
sebagai jawaban sementara yang kebenarannya harus diuji atau rangkuman
kesimpulan secara teoritis yang diperoleh melalui tinjauan pustaka. Maka
hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
1. Ha: Terdapat pengaruh signifikan antara kualitas produk terhadap
keputusan pembelian wardah cosmetics
Ho: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara kualitas produk terhadap
keputusan pembelian wardah cosmetics
2. Ha: Terdapat pengaruh signifikan antara tingkat harga terhadap
keputusan pembelian wardah cosmetics
Ho: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara tingkat harga terhadap
keputusan pembelian wardah cosmetics
3. Ha: Terdapat pengaruh signifikan antara promosi terhadap keputusan
pembelian wardah cosmetics
Ho: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara promosi terhadap
keputusan pembelian wardah cosmetics
4. Ha: Terdapat pengaruh signifikan antara kualitas produk, tingkat harga
dan promosi terhadap keputusan pembelian wardah cosmetics
Ho: Tidak terdapat pengaruh signifikan antara kualitas produk, tingkat
harga dan promosi terhadap keputusan pembelian wardah cosmetics

I. Ringkasan Kajian Teoritis


1. Kajian Teoritis
a. Pemasaran
Menurut Philip Kotler (2000: 11) mendefinisikan pemasaran
sebagai suatu proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran,
penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang mmenuhi sasaran-sasaran
individu dan pemasaran merupakan suatu usaha untuk memuaskan
kebutuhan pembeli dan penjual.
16

Dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan


yang terencana untuk menyalurkan gagasan, barang dan jasa guna
mmenuhi kebutuhan konsumen/masyarakat dan sebagai profit
oriented bagi perusahaan.
b. Produk
Menurut Saladin (2002: 121) Produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk diperhatikan, dimiliki,
dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan
kebutuhan.
Dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala bentuk yang
dapat dipasarkan dan dapat memberikan manfaat kepada kosumen
atau pemakainya.
c. Kualitas Produk
Menurut Kotler (2005: 49) Kualitas produk adalah
keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan pada
kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/ tersirat.
Dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah
kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya seperti
daya tahan, estetika dan lain-lain.
d. Harga
Menurut Kotler dan Amstrong (2001: 339) Harga adalah
jumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa.
Dapat disimpulkan bahwa harga adalah jumlah nilai yang
konsumen pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki
atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
e. Promosi
Menurut Sistaningrum (2002: 98) Promosi adalah suatu upaya
atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual
maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian
terhadap produk yang ditawarkan, saat ini atau di masa yang akan
datang.
17

Dapat disimpulkan bahwa promosi yaitu suatu kegiatan untuk


memperkenalkan produk/ jasa yang di produksi suatu perusahaan agar
bisa dikenal dan diterima oleh konsumen atau masyarakat sehingga
konsumen yakin untuk membeli produk tersebut.
f. Keputusan Pembelian

Menurut Nugroho (2003: 38) Keputusan pembelian adalah


proses pengintegrasian yang m engkombinasi sikap pengetahuan
untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih
salah satu diantaranya.
Dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah suatu
tindakan konsumen untuk membeli atau tidak produk yang
ditawarkan.

2. Penelitian Terdahulu
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian tentang pengaruh
kualitas produk, harga, dan kehalalan produk terhadap keputusan
pembelian. Hasil dari beberapa peneliti akan digunakan sebagai bahan
referensi dan perbandingan dalam penelitian ini.
Tabel 1. 2
Penelitian Terdahulu

Nama dan Analisis Perbandingan


No Penelitian
Tahun
Persamaan Perbedaan
1 Sri Hesty Pengaruh kualitas Mengetahui Dalam penelitian
Mandasari produk, citra merek variabel ini penulis tidak
(2016) dan kehalalan produk independen yaitu menggunakan
terhadap kepercayaan kualitas produk. variabel citra
konsumen dan Mengetahui merek dan
dampaknya pada variabel kehalalan produk
keputusan pembelian dependen yaitu tetapi penulis
18

Nama dan Analisis Perbandingan


No Penelitian
Tahun
Persamaan Perbedaan
produk kosmetik keputusan menggunakan
wardah (Survei pada pembelian variabel tingkat
pengunjung counter harga dan
wardah di Balubur promosi untuk
Town Square Bandung mengetahui
pengaruhnya
terhadap
keputusan
pembelian
2 Nova Dhita Analisis pengaruh Mengetahui Dalam penelitian
Kurniasari harga, kualitas produk, variabel ini penulis tidak
(2013) dan kualitas pelayanan independen yaitu menggunakan
terhadap keputusan tingkat harga dan variabel kualitas
pembelian (studi kasus kualitas produk. pelayanan tetapi
pada konsumen Mengetahui peneliti
waroeng steak & shake variabel menggunakan
cabang Jl. Sriwijaya 11 dependen yaitu variabel promosi
Semarang) keputusan untuk mengetahui
pembelian pengaruhnya
terhadap
keputusan
pembelian
3 Ahmad Analisis pengaruh citra Mengetahui Dalam penelitian
Hidayat merek, kualitas produk variable ini penulis tidak
(2013) dan harga terhadap independen yaitu menggunakan
kepuasan pelanggan kualitas produk variabel citra
serta dampaknya dan tingkat harga merek tetapi
terhadap loyalitas penulis
19

Nama dan Analisis Perbandingan


No Penelitian
Tahun
Persamaan Perbedaan
pelanggan (Studi kasus menggunakan
pada member PT. variabel promosi
Melia Sehat Sejahtera untuk mengetahui
di UIN Syarif pengaruhnya
Hidayatullah Jakarta) terhadap
keputusan
pembelian
Sumber: Sri Hesty Manasari (2016), Nova Dhita Kurniasari (2013) dan
Ahmad Hidayat (2013)

J. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian merupakan cara yang dilakukan peneliti
untuk menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang paling
tinggi validasnya dan ketepatan acuan dalam penelitian. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana subjek atau objek penelitian
yang diteliti berdasarkan pada perhitungan angka-angka atau statistik dari
satu variabel atau lebih.
Menurut Sugiono (2014: 13) Metode penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang dilakukan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan
Peneliti berkeinginan untuk mengetahui sejauh mana kualitas
produk, tingkat harga dan kehalalan produk mempengaruhi keputusan
pembelian pada produk wardah cosmetics.
20

2. Metode Penelitian
Adapun mengenai metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif dan asosiatif. Menurut Sugiyono
(2007: 2) metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai masing-masing variabel, baik satu variabel atau lebih
(independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan
variabel lain. Metode penelitian asosiatif adalah metode penelitian untuk
mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau
lebih.
3. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
a. Lokasi
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Suryakancana yang beralamat di Jl. Pasir Gede Raya
b. Populasi
Menurut Bungin (2009: 99) Populasi adalah keseluruhan dari
objek yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, gejala, nilai,
peristiwa, dan sebagainya sehingga objek-objek ini dapat menjadi
sumber data penelitian. Menurut Riduwan dan Akdon (2015: 237)
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa populasi adalah objek atau subjek yang berada
pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan
dengan masalah penelitian.
Berdasarkan judul penelitian yaitu pengaruh kualitas produk,
tingkat harga dan promosi terhadap keputusan pembelian yang
menjadi populasi adalah 385 Mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam dan merupakan jenis populasi terbatas. Populasi terbatas
21

adalah mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif


sehingga dapat dihitung jumlahnya (Riduwan dan Akdon, 2015: 238)
c. Sampel
Arikunto (2003) dalam Riduwan dan Akdon (2015: 239)
Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi
yang diteliti). Berdasarkan batasan tersebut dapat ditetapkan bahwa
sampel dalam penelitian ini adalah konsumen kosmetik wardah pada
mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Selanjutnya dalam peneitian ini cara pengambilan sampel
ditentukan dengan cara simple random sampling. Menurut Riduwan
dan Akdon (2015: 241) simple random sampling yaitu cara
pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak
tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi
tersebut. dan cara menentukan jumlah sampel responden
menggunakan rumus dari Taro Yamane sebagai berikut:

n= N
N.d2 + 1
Ket:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d2 = Presisi yang ditetapkan (10%)
22

Dengan demikian, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah


79 responden.
4. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi
pustaka, observasi, wawancara, kuesioner. Data yang diperoleh akan
dihitung melalui statistik SPSS (Statistical Product and Service Solution)
ver.20.0 for window. Secara rinci teknik yang dilakukan meliputi:
a. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan langkah awal dalam metode
pengumpulan data. Studi pustaka merupakan metode pengumpulan
data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui
buku, tabel, grafik, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat
mendukung dalam proses penelitian.
b. Observasi
Menurut Sutrisno Hadi dalam bukunya Sugiyono (2015: 145)
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses
tersusun dalam berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara
yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerjs, gejala-gejala alam
dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
c. Wawancara
Menurut Sugiyono (2015: 137) Wawancara digunakan sebagai
teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan
juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
d. Kuesioner /Angket
Kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik
23

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden .
Pembagian kuesioner kepada responden bertujuan untuk memperoleh
informasi-informasi yang relevan mengenai variabel-variabel penelitian
yang akan diukur dalam penelitian ini (Sugiyono, 2017: 142).
Dalam pelaksanaan metode ini, peneliti menyebarkan
kuesioner/angket kepada Mahasiswi Ekonomi Syariah, kemudian
jawaban tersebut diberikan kepada peneliti untuk diperiksa hasil
kelengkapan jawabannya. Lalu angket tersebut akan diukur dengan alat
ukur yang di sebut Skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial (Sugiyono, 2017: 93).
Tabel 1. 3
Skala Likert
Tingkat (Skala Likert) Bobot (Skor)
SS = Setuju 5
S = Setuju 4
KS = Kurang Setuju 3
TS = Tidak Setuju 2
STS = Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono, 2017: 94
5. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2014: 363) Uji validitas adalah prosedur
untuk memastikan apakah suatu indikator (instrumen) yang dipakai
untuk mengukur variabel penelitian tersebut valid atau tidak. Dengan
kata lain validitas adalah yang menunjukan kevalidan dari suatu
instrumen yang telah ditetapkan. Uji validitas merupakan derajad
ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya
yang dapat dilaporkan oleh peneliti.
Menurut Ghozali dalam bukunya V. Wiratna (2015: 165) Uji
24

validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu


kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan sah atau valid jika pertanyaan
pada kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner itu. Jika data yang dihasilkan oleh instrumen
benar dan valid, sesuai dengan kenyataan, maka instrumen yang
digunakan tersebut juga valid. Dalam menguji suatu instrumen
hasilnya harus sesuai dengan keadaan yang dialami responden.
Menurut Arikunto (2005: 72) Uji validitas menggunakan
teknik korelasi Product Moment dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:

Keterangan :
rxy = koefisien validitas yang dicari
X = skor pernyataan
Y = skor total pernyataan
n = jumlah responden
b. Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2012: 121) Uji reliabilitas adalah
serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki
konsistensi, bila pengukurang yang dilakukan alat ukur itu dilakukan
secara berulang.
Menurut Ghozali dalam bukunya V.Wiratna (2015: 158) Uji
reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid.
Uji ini digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dinyatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan
reliabel jika memiliki Cronbach Alpha > 0,60.
Menurut Santoso (2010: 10) kriteria indeks reliabilitas adalah
sebagai berikut:
25

Tabel 1. 4
Kriteria Indeks Reliabilitas
No Interval Kriteria
1 <0.200 Sangat rendah
2 0.200-0.399 Rendah
3 0.400-0.599 Cukup
4 0.600-0.799 Tinggi
5 0.800-1.000 Sangat tinggi

Untuk menghitung Cronbach Alpha menurut Sudjana


(2005:109) dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :
r = Reliabilitas instrumen
k = skor tiap-tiap item
= banyaknya butir soal
= varians total
6. Teknik Analisis Data Penelitian
Teknik analisis data yang akan digunakan pada penelitian ini
adalah dengan melakukan analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan
angka-angka yang dalam perhitungannya menggunakan metode statistik
yang dibantu dengan program pengolah data statistik yang dikenal dengan
SPSS versi 20. Metode-metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif,
uji asumsi klasik, uji signifikan simultan (uji statistik F), koefisien
determinasi R2, dan uji signifikan parameter individual (uji statistik t).
a. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
26

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (Dhian,


2012)
b. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk apakah dalam model regresi,
dependen variabel dan independen variabel keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas data dapat
dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov Smirnov satu arah.
Pengambilan kesimpulan untuk menentukan apakah suatu data
mengikuti distribusi normal atau tidak adalah dengan menilai nilai
signifikannya. Jika signifikan > 0, 05 maka variabel berdistribusi
normal dan sebaliknya jika signifikan < 0, 05 maka variabel tidak
berdistribusi normal (Ghozali, 2006).
c. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah di dalam
sebuah regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode tertentu dengan variabel sebelumnya, autokorelasi ini
timbul pada data yang bersifat time series. Salah satu cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan UJi
Durbin-Watshon (DW test) dengan kriteria jika Nachrowi dan
Usman (2002):
a) Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif;
b) Angka D-W di antara -2 dan +2 berarti tidak ada autokorelasi;
c) Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
2) Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedasitas berarti adanya varian dalam model yang
tidak sama (konstan). Cara yang sering digunakan dalam
menentukan apakah suatu model terbebas dari masalah
heteroskedastisitas atau tidak hanya dengan melihat pada scatter
plot dan dilihat apakah residual memiliki pola tertentu atau tidak.
27

Uji heterokedasitas dapat dilakukan dengan menggunakan


uji Glejser yaitu dengan menguji tingkat signifikannya. Pengujian
ini dilakukan untuk merespon variabel x sebagai variabel
independen dengan nilai absolute unstandardized residual regresi
sebagai variabel dependent. Apabila hasil uji di atas level
signifikan (r > 0, 05) berarti tidak terjadi heterokedasitas dan
sebaliknya apabila level di bawah signifikan (r < 0, 05) berarti
terjadi heterokedasitas (V. Wiratna Sujarweni, 2015: 226).
3) Uji Multikolinearitas
Menurut Imam Ghozali (2006) uji ini bertujuan menguji
apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi antar variabel bebas.
Penentuan hasil uji multikolinearitas dilihat dari nilai
Variance Inflation Factor (VIF). Batas dari tolerance value > 0,1
atau nilai VIF lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi
multikolinearitas.
d. Analisis Regresi Berganda
Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh antar variabel
independen dan variabel dependen dengan skala pengukuran interval
dalam suatu persamaan linier, dalam penelitian ini digunakan analisis
regresi berganda yang diolah dengan perangkat lunak SPSS (Ghozali,
2006). Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
Y’ = a + b1X1 + b2X2+ b3X3 + e
Keterangan:
Y :keputusan pembelian
X1 :kualitas produk
X2 :tingkat harga
X3 :kehalalan produk
e :Error
28

e. Uji Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien Determinasi (Goodness of fit), yang dinotasikan
dengan R2 merupakan suatu ukuran yang pentinng dalam regresi.
Determinasi (R2) mencerminkan kemampuan variabel dependen.
Tujuan anallisis ini adalah untuk menghitung besarnya pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen.
Nilai R2 menunjukkan seberapa besar proporsi dari total
variasi variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel
penjelasnya. Semakin tinggi R2 maka semakin besar proporsi dari total
variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel
independen (V. Wiratna Sujarweni, 2015: 228).
f. Uji Simultan (Uji F)
Uji F dikenal dengan uji Simultan atau uji Model/uji Anova,
yaitu uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebas
secara bersama-sama terhadap variabel terikat, atau untuk menguji
apakah model regresi yang dibuat baik atau tidak baik / non
signifikan.
Jika model signitifikan maka model bisa digunakan
prediksi/peramalan, sebaliknya jika non / tidak signitifikan maka
model regresi tidak bisa digunakan untuk peramalan. Uji F dapat
dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel, jika Fhitung >
Ftabel (H0 ditolak, Ha diterima) maka model signitifikan atau bisa
dilihat dalam kolom signitifikan (%).
g. Uji T
Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana
pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri
terhadap variabel terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan
membandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan melihat kolom
signitifikansi pada masing-masing t hitung.
Pengujian hipotesis dilakukan melalui regresi yang
menggunakan program SPSS dengan membandingkan tingkat
29

signifikasinya (Sig t) masing –masing variabel independen dengan


taraf sig = 0,05. Apabila tingkat signifikansinya (Sig t) lebih kecil
dari pada = 0,05, maka hipotesisnya diterima yang artinya variable
independen tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependennya. Sebaliknya bila tingkat signifikansinya (Sig t) lebih
besar dari pada α= 0,05, maka hipotesisnya tidak diterima yang
artinya variable independent ersebut tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependennya.
Kriteria:
1. Jika t-hitung > dari t-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2. Jika t-hitung < dari t-tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
7. Langkah-langkah Penelitian
Adapun langkah-langkah penelitian yang ditempuh pada proses
penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:
a. Studi Pustaka
Peneliti memulai langkah penelitian mengenai pengaruh
kualitas produk, harga dan kehalalan produk terhadap keputusan
pembeli melalui studi pustaka Top Brand kosmetik, dan data
penjualan kosmetik di Indonesia
b. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah
Masalah kemudian dirumuskan oleh peneliti dimana keputusan
pembelian akan dipengaruhi oleh kualitas produk, tingkat harga dan
promosi, tetapi dalam kenyataannya kualitas produk, tingkat harga dan
promosi tidak selalu mempengaruhi terhadap keputusan pembelian
kosmetik wardah.
c. Melakukan studi pendahuluan
Selanjutnya, peneliti memulai studi pendahuluan dengan
melakukan browsing via internet untuk mengetahui ketersediaan data
yang dapat diteliti.
30

d. Mengidentifikasi variabel dan definisi operasional variabel


Data-data dari variabel dependen dan independen yang
diperlukan, peneliti dapatkan di buku, jurnal dan internet.
e. Menentukan rancangan dan desain penelitian
Peneliti menentukan rancangan penelitian dengan pendekatan
kuantitatif. Metode yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif
dan assosiatif.
f. Membuat dan mengajukan proposal penelitian
Peneliti menyusun proposal penelitian dan mengajukan
hipotesis penelitian untuk mendapatkan rekomendasi dan persetujuan
dari dosen pengampu mata kuliah metodologi penelitian.
g. Melaksanakan penelitian
Peneliti mengumpulkan data dan mengubahnya ke dalam
bentuk yang sesuai dengan format tertentu agar kedua variabel dapat
dianalisis.
h. Melakukan analisis data
Analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan
software SPSS dengan teknik analisis regresi linier sederhana dan
teknik analisis korelasi Prodect Moment.
i. Merumuskan hasil penelitian dan pembahasan
Setelah analisis data dilakukan, peneliti merumuskan hasil dari
analisis data kuantitatif dan melakukan pembahasan dengan
mengubah bahasa analisis ke dalam bahasa interpretasi.
j. Melakukan interpretasi dan simpulan penelitian
Menjawab rumusan permasalahan dengan menginterpretasikan
hasil penelitian serta membuat kesimpulan penelitian.
31

K. Sistematika Penulisan
Untuk memperjelas dan mempermudah pembaca dalam pemahaman
yang dibahas maka konsep sistem yang telah disusun ini dibagi menjadi lima
bab. Adapun sistematika penulisan skripsi ini sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran serta
hipotesis penelitian.
BAB II KAJIAN TEORITIS
Pada bab membahas tentang penelitian terdahulu yang relevan dan
teori-teori utama yang digunakan sebagai landasan atau dasar dari penulisan
skripsi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini membahas mengenai definisi operasional variabel,
pendekatan penelitian, metode penelitian, lokasi, populasi dan sampel
penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data penelitian, teknik analisis data
penelitian, langkah-langkah penelitian, sistematika penelitian, dan agenda
atau jadwal kegiatan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian dan pembahasan membahas tentang gambaran
umum Wardah, hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada bab ini membahas tentang simpulan dari hasil penelitian dan
rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.
32

L. Agenda Kegiatan
Agenda kegiatan penelitian ini sebagai berikut:

NO KEGIATAN januari februari maret April Mei


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Pengumpulan data
3 Pengolahan data
4 Penyusunan draf
(BAB 1,2,3, 4 dan 5)
5 Sidang Skripsi

M. Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi
ke-8 Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran Analisi, Perencanaan dan
Pemasaran Jasa Edisi ke-11 jilid 1. Jakarta: PT Indeks Kelompok
Gramedia
Kotler, Philip. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran Edisi ke-9 Jilid 1. Jakarta:
Erlangga
Mowen, John C, dan Minor, Michael. 2002. Prilaku konsumen. Terjemahan
Oleh Lina Salim. Jakarta: PT. Erlangga.
Riduwan dan Akdon. 2015. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika.
Bandung: Alfabeta
Saladin, Djaslim.2004. Manajemen Pemasaran. Bandung: Linda Karya
Schiffman, Leon G. & Leslie L. Kanuk. 2000. Consumer Behavior: Fifth
Edition. New Jersey. Prentice-Hall Inc.
33

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian. Bandung:Alfabeta


Sistaningrum. 2002. Manajemen Promosi Pemasaran. Jakarta: Index.

Widyoko, Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian .


Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Mandasari, Sri Hesty. 2016. Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek Dam
Kehalalan Produk Terhadap Kepercayaan Konsumen Dan
Dampaknya Pada Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Wardah.
Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan
Al Mubarak, Luqman Iqbal. 2015. Pengaruh Kualitas Produk, Harga,
Promosi Terhadap Keputusan Konsumen. Skripsi Sarjana Fakultas
Syariah dan HukumUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
Hidayat, Ahamad. 2013. Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk
Dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Ampaknya
Terhadap Loyalitas Pelanggan. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: tidak diterbitkan
Ratnaningrum, Hesti. 2016. Pengaruh Promosi, Harga Dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Dalam Pembelian Bahan
Bakar Minyak Jenis Pertalite Di Kota Yogyakarta. Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
http://www.topbrand-award.com/top
brandsurvey/surveyresult/top_brand_index_2018_fase_1
34

Anda mungkin juga menyukai