Anda di halaman 1dari 6

TUGAS UTS

MEMBUAT PUISI ATAU PROSA

Mata Kuliah : Teori dan Apresiasi Sastra


Kode Mata Kuliah : KPD620207
Progam Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Semester/Kelas : 3/I
Jumlah SKS :2
Dosen Pengampu : 1. Dra. Nelly Astuti, M.Pd
2. Nindy Profithasari, M.Pd

Disusun Oleh :
Ufara Alfadila ( 2213053114 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
"Sifat Tamak Membawa Petaka"

Karya : Ufara Alfadila

Di sebuah rumah dipinggir hutan. Rumah itu dihuni oleh tiga ekor kelinci.
Diantaranya Ibu kelinci dan dua ekor anaknya. Anaknya bernama Mihan dan
Mihun. Mihan adalah anak yang nakal dan pemalas sedangkan Mihun adalah anak
yang baik dan berbakti pada ibunya. Setiap hari Ibu kelinci mencari makanan di
hutan dan mengajak anak anaknya untuk membantunya, tetapi Mihan selalu
menolak ajakan ibunya, "Aku tidak mau pergi ke hutan, itu sangat melelahkan
lebih baik aku tidur saja di rumah" Ucap Mihan. Berbeda dengan Mihun, ia selalu
membantu ibunya mencari makanan di hutan.

Seperti biasanya, Mihun dan Ibunya pergi ke hutan untuk mencari


makanan. Suatu ketika sedang berjalan, mereka bertemu dengan barisan semut.
Mihun pun berkata “Hai semut sedang apa kalian disini?”. “Kami sedang
kebingungan membawa makanan ini” Jawab semut. “Mari aku bantu
membawakannya” Ucap Mihun. Sesampainya di rumah semut. Mereka diberi
sebuah pisang sebagai imbalan karena telah membantu membawakan
makanannya. Tetapi Mihun dan Ibu nya menolak. Mihun berkata "Tak apa semut,
biarlah pisang ini kalian makan bersama, aku tahu pasti tidak mudah untuk
mendapatkan pisang ini, lagi pula kami akan mencari wortel sudah lama kami
tidak makan wortel”. “Baiklah kami pergi dulu” lanjutnya. Ketua semut pun tak
lupa berterima kasih pada Mihun dan ibunya.

Mihun dan ibunya melanjutkan perjalanan untuk mencari makanan.


Setelah berjalan cukup jauh, mereka tak kunjung menemukan makanan. Tiba-tiba
kancil datang menghampiri mereka. "Hai kelinci, hendak pergi kemana kalian?".
“Kami sedang mencari makanan. Kau sendiri hendak kemana? Ucap ibu kelinci.
Kancil pun menjawab “Aku tadi bertemu dengan raja semut. Ia mengatakan
padaku untuk membantu kalian mencari wortel karena kalian sudah membantu
mereka”. Apakah kalian sudah mendapatkan wortelnya? Tanya kancil. Ibu kelinci
pun menjawab "Kami belum mendapatkannya, kami ingin mencoba masuk ke
hutan dalam, tetapi kami khawatir akan bertemu serigala karna ini sudah
mendekati wilayah mereka”. Kancil pun menjawab "Kalau begitu, mari ikuti aku".
"Kemana?" tanya Mihun. Kancil menjawab " Jangan khawatir aku tak akan
mengajak kalian ke wilayah serigala kok. Ikutlah saja" Mereka pun mengikuti
Kancil yang berjalan berbelok kanan kemudian Kancil berkata “Ayo masuklah
lewat sebelah pohon besar ini”. Mereka pun mengikuti kata kancil. Betapa
terkejutnya mereka, ada sebuah kebun sayur dibalik pohon besar yang mereka
lewati. Ada beragam jenis buah dan sayur yang tumbuh subur disana, ada pisang,
wortel, tomat, timun dan beragam buah dan sayuran lainnya. Mihun berkata
"milik siapa kebun sayur ini kancil?". Kancil menjawab "Kebun ini tidak ada
pemiliknya, aku menemukannya saat sedang sembunyi dari kejaran serigala, jadi
aku yang merawat kebun ini”. Silahkan ambil saja apa yang kalian mau dan kalian
boleh datang lagi tetapi harus denganku karena aku yang tau jalan keluar dari sini.
Jika salah jalan keluar kita bisa berada di wilayah serigala. Sambungnya. "Baik
kancil, Terima kasih kancil" Ucap Mihun dan Ibunya. Mereka pun segera
mengambil beberapa wortel dan membawanya pulang."

Sesampainya dirumah, Mihan terkejut melihat Ibu dan saudaranya


membawa banyak wortel. "Darimana kalian mendapatkan ini?, bukankah wortel
sangat sulit didapatkan?” Sang ibu berkata "Kami bertemu dengan kancil, ia
membawa kami ke sebuah kebun surga, disana ada banyak sekali jenis sayuran
termasuk wortel yang kami bawa ini" Mihan pun berkata "Dimana tempat kebun
surga itu?" Mihun menjawab "Sangat jauh, ada dibalik pohon besar dekat dengan
wilayah serigala, jangan sekali-kali kakak pergi kesana sendirian karna kalau
salah jalan bisa berada di wilayah serigala, dan itu sangat berbahaya”. “Iya benar
kata Mihun, kalau ingin pergi kesana ikutlah dengan Ibu besok” sambung Sang
Ibu. Mihan tak menghiraukan peringatan Mihun dan Ibunya, ia asik
membayangkan tempat kebun surga itu.

Pada tengah malam, ketika Mihun dan Ibu nya sudah terlelap. Mihan
diam-diam keluar dari rumah, ia berniat mendatangi kebun surga itu. Masuklah ia
ke dalam hutan yang gelap gulita. Dengan membawa lampu kecil untuk
menerangi jalan, ia berjalan terus sampai hampir memasuki wilayah serigala. Ia
pun teringat perkataan Mihun bahwa tempat kebun surga itu ada dibalik pohon
besar dekat wilayah serigala ia pun segera mencari pohon besar tersebut. Ia terus
berputar-putar mencari pohon itu. Akhirnya ia memutuskan berbelok ke kanan
dan dilihatlah olehnya sebuah pohon besar, ia segera mendekati pohon besar itu.
Setibanya di sana, ia sangat terkejut sekaligus gembira melihat beragam buah dan
sayuran. Ia pun bersenandung sembari memakan habis wortel dan buah yang ada
di kebun itu walaupun hanya dengan bantuan cahaya lampu kecil yang ia bawa.
Akibat terlalu gembiranya, ia tak sadar bahwa suara senandungnya sangat keras
dan membangunkan kawanan serigala. Serigala mengaum. Suara auman serigala
membuat Mihan ketakutan. Ia bingung apa yang harus dia lakukan. Suara auman
serigala semakin dekat. Ia pun berlari keluar dari kebun surga itu. Karena panik
dan tergesa-gesa ia salah jalan keluar dan malah masuk ke dalam wilayah serigala.
Mihan benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan. Jika ia berteriak meminta
tolong pasti malah membuat serigala datang. Ia berusaha mencari tempat
berlindung. Ia mencari semak-semak yang dirasa aman. Bersembunyi dibalik
semak-semak, ia hanya bisa menangis dengan menahan suaranya karena khawatir
serigala akan mendengarnya. Ia menyesal karena tidak mendengarkan nasehat ibu
dan saudaranya. Sekarang ia sangat membutuhkan ibunya untuk menolongnya. Ia
berdoa pada Tuhan. Tuhan tolonglah aku. Jangan biarkan serigala memakanku.
Ketika sedang berdo’a ia mendengar suara auman serigala yang semakin kencang
dan terasa semakin dekat. Ia pun akhirnya pingsan.

Pagi harinya Mihun dan Ibunya sudah bangun, ia terkejut melihat Mihan
tidak ada dikamarnya, mereka pun segera masuk hutan untuk mencari Mihan.
Mereka meminta bantuan kancil untuk mencari Mihan. Kancil bersedia membantu
mereka. Mereka bertiga terus berjalan mencari han. Tiba-tiba Ibunya teringat
bahwa kemarin Mihan sempat menanyakan tempat kebun surga itu. Mereka
bertiga pun langsung bergegas kesana. Sesampainya disana mereka bertiga
terkejut melihat kebun sayuran yang habis buah-buahannya dan hanya
menyisakan kotoran sisa wortel dan buah-buahan yang sudah dimakan berceceran
kesana kemari. Ibu kelinci berkata "Kancil maafkan kami, sepertinya ini ulah
anakku Mihun". Kancil pun menjawab "Lupakan dulu tentang ini, temukan
anakmu terlebih dahulu". Kancil pun melihat jejak kaki kelinci yang mengarah
masuk ke wilayah serigala. “Sepertinya ini jejak kaki Mihan” Ucap kancil. Sang
Ibu pun menangis, ia sangat khawatir anaknya tidak selamat. Kancil mengajak
mereka mengikuti jejak kaki kelinci tersebut dengan hati-hati agar tidak ketahuan
oleh kelompok serigala. Sampai akhirnya jejak kaki tersebut hilang tepat didepan
semak belukar di samping pohon besar. Sang ibu segera memasuki semak belukar
tersebut dan menemukan Mihan dalam kondisi tak sadarkan diri. Ia menangis
tetapi tetap berusaha menahan dirinya agar tidak mengeluarkan suara sedikitpun.
Ia menggerak-gerakkan badan Mihan agar cepat sadarkan diri. Tak lama
kemudian Mihan tersadar, mereka semua pun segera berlari keluar dari wilayah
serigala tersebut.

Akhirnya, sesampainya mereka ditempat yang aman nan jauh dari wilayah
serigala, Ibu kelinci langsung menangis sejadi-jadinya. Mihan juga menangis ia
benar-benar menyesali perbuatannya. "Ibu maafkan aku karena tidak mematuhi
perkataanmu, maafkan aku karena tidak berbakti kepadamu. Adikku Mihun
maafkan aku karena aku tidak mendengarkan perkataanmu. Aku berjanji akan
berubah menjadi anak yang baik dan selalu mematuhi perintahmu". Ibu pun
berkata sambil terisak-isak "Tak apa Nak, yang terpenting kamu sudah selamat
sekarang”. Mereka bertiga pun berpelukan. Setelah itu, Ibu kelinci berkata "Mihan
apakah kamu yang menghabiskan buah dan sayur di kebun surga milik kancil?"
Mihan menjawab "emm iya bu, tadi malam aku memakan wortel dan buah-buahan
yang ada disana kemudian mendengar suara serigala aku sangat takut dan panik
sehingga aku salah jalan dan malah memasuki wilayah serigala. Aku segera
bersembunyi dan berdoa pada Tuhan agar aku tak dimakan serigala, tetapi aku
malah mendengar suara serigala yang semakin dekat dan setelah itu aku tak tahu
lagi apa yang terjadi". Sang Ibu menjawab "Benar, Ibu menemukanmu dalam
kondisi tak sadarkan diri”. Sekarang minta maaflah pada kancil atas
perbuatanmu". Mihan berkata pada kancil "Kancil maafkan aku karena telah
memakan habis buah dan sayur yang ada dikebun surga milikmu, maafkan aku
juga karena telah menghancurkan kebun itu dengan sisa-sisa buah yang aku
makan". Kancil pun menjawab "Aku memaaafkan mu tetapi ada satu syarat kamu
harus membersihkan semuanya dan menanaminya kembali dengan buah dan sayur
dan kamu juga harus merawatnya dengan menyiraminya setiap hari". Mihan
berkata "Baiklah kancil aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku, terima
kasih telah membantu dan memaafkanku" Kancil pun mengganggunkan kepala.
Kancil berpamitan pergi mencari makanan dan mereka bertiga pun segera
membersihkan kebun sayur tersebut dan mulai menanaminya dengan buah dan
sayuran yang baru.

Anda mungkin juga menyukai