Disusun Oleh :
Ufara Alfadila ( 2213053114 )
Di sebuah rumah dipinggir hutan. Rumah itu dihuni oleh tiga ekor kelinci.
Diantaranya Ibu kelinci dan dua ekor anaknya. Anaknya bernama Mihan dan
Mihun. Mihan adalah anak yang nakal dan pemalas sedangkan Mihun adalah anak
yang baik dan berbakti pada ibunya. Setiap hari Ibu kelinci mencari makanan di
hutan dan mengajak anak anaknya untuk membantunya, tetapi Mihan selalu
menolak ajakan ibunya, "Aku tidak mau pergi ke hutan, itu sangat melelahkan
lebih baik aku tidur saja di rumah" Ucap Mihan. Berbeda dengan Mihun, ia selalu
membantu ibunya mencari makanan di hutan.
Pada tengah malam, ketika Mihun dan Ibu nya sudah terlelap. Mihan
diam-diam keluar dari rumah, ia berniat mendatangi kebun surga itu. Masuklah ia
ke dalam hutan yang gelap gulita. Dengan membawa lampu kecil untuk
menerangi jalan, ia berjalan terus sampai hampir memasuki wilayah serigala. Ia
pun teringat perkataan Mihun bahwa tempat kebun surga itu ada dibalik pohon
besar dekat wilayah serigala ia pun segera mencari pohon besar tersebut. Ia terus
berputar-putar mencari pohon itu. Akhirnya ia memutuskan berbelok ke kanan
dan dilihatlah olehnya sebuah pohon besar, ia segera mendekati pohon besar itu.
Setibanya di sana, ia sangat terkejut sekaligus gembira melihat beragam buah dan
sayuran. Ia pun bersenandung sembari memakan habis wortel dan buah yang ada
di kebun itu walaupun hanya dengan bantuan cahaya lampu kecil yang ia bawa.
Akibat terlalu gembiranya, ia tak sadar bahwa suara senandungnya sangat keras
dan membangunkan kawanan serigala. Serigala mengaum. Suara auman serigala
membuat Mihan ketakutan. Ia bingung apa yang harus dia lakukan. Suara auman
serigala semakin dekat. Ia pun berlari keluar dari kebun surga itu. Karena panik
dan tergesa-gesa ia salah jalan keluar dan malah masuk ke dalam wilayah serigala.
Mihan benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan. Jika ia berteriak meminta
tolong pasti malah membuat serigala datang. Ia berusaha mencari tempat
berlindung. Ia mencari semak-semak yang dirasa aman. Bersembunyi dibalik
semak-semak, ia hanya bisa menangis dengan menahan suaranya karena khawatir
serigala akan mendengarnya. Ia menyesal karena tidak mendengarkan nasehat ibu
dan saudaranya. Sekarang ia sangat membutuhkan ibunya untuk menolongnya. Ia
berdoa pada Tuhan. Tuhan tolonglah aku. Jangan biarkan serigala memakanku.
Ketika sedang berdo’a ia mendengar suara auman serigala yang semakin kencang
dan terasa semakin dekat. Ia pun akhirnya pingsan.
Pagi harinya Mihun dan Ibunya sudah bangun, ia terkejut melihat Mihan
tidak ada dikamarnya, mereka pun segera masuk hutan untuk mencari Mihan.
Mereka meminta bantuan kancil untuk mencari Mihan. Kancil bersedia membantu
mereka. Mereka bertiga terus berjalan mencari han. Tiba-tiba Ibunya teringat
bahwa kemarin Mihan sempat menanyakan tempat kebun surga itu. Mereka
bertiga pun langsung bergegas kesana. Sesampainya disana mereka bertiga
terkejut melihat kebun sayuran yang habis buah-buahannya dan hanya
menyisakan kotoran sisa wortel dan buah-buahan yang sudah dimakan berceceran
kesana kemari. Ibu kelinci berkata "Kancil maafkan kami, sepertinya ini ulah
anakku Mihun". Kancil pun menjawab "Lupakan dulu tentang ini, temukan
anakmu terlebih dahulu". Kancil pun melihat jejak kaki kelinci yang mengarah
masuk ke wilayah serigala. “Sepertinya ini jejak kaki Mihan” Ucap kancil. Sang
Ibu pun menangis, ia sangat khawatir anaknya tidak selamat. Kancil mengajak
mereka mengikuti jejak kaki kelinci tersebut dengan hati-hati agar tidak ketahuan
oleh kelompok serigala. Sampai akhirnya jejak kaki tersebut hilang tepat didepan
semak belukar di samping pohon besar. Sang ibu segera memasuki semak belukar
tersebut dan menemukan Mihan dalam kondisi tak sadarkan diri. Ia menangis
tetapi tetap berusaha menahan dirinya agar tidak mengeluarkan suara sedikitpun.
Ia menggerak-gerakkan badan Mihan agar cepat sadarkan diri. Tak lama
kemudian Mihan tersadar, mereka semua pun segera berlari keluar dari wilayah
serigala tersebut.
Akhirnya, sesampainya mereka ditempat yang aman nan jauh dari wilayah
serigala, Ibu kelinci langsung menangis sejadi-jadinya. Mihan juga menangis ia
benar-benar menyesali perbuatannya. "Ibu maafkan aku karena tidak mematuhi
perkataanmu, maafkan aku karena tidak berbakti kepadamu. Adikku Mihun
maafkan aku karena aku tidak mendengarkan perkataanmu. Aku berjanji akan
berubah menjadi anak yang baik dan selalu mematuhi perintahmu". Ibu pun
berkata sambil terisak-isak "Tak apa Nak, yang terpenting kamu sudah selamat
sekarang”. Mereka bertiga pun berpelukan. Setelah itu, Ibu kelinci berkata "Mihan
apakah kamu yang menghabiskan buah dan sayur di kebun surga milik kancil?"
Mihan menjawab "emm iya bu, tadi malam aku memakan wortel dan buah-buahan
yang ada disana kemudian mendengar suara serigala aku sangat takut dan panik
sehingga aku salah jalan dan malah memasuki wilayah serigala. Aku segera
bersembunyi dan berdoa pada Tuhan agar aku tak dimakan serigala, tetapi aku
malah mendengar suara serigala yang semakin dekat dan setelah itu aku tak tahu
lagi apa yang terjadi". Sang Ibu menjawab "Benar, Ibu menemukanmu dalam
kondisi tak sadarkan diri”. Sekarang minta maaflah pada kancil atas
perbuatanmu". Mihan berkata pada kancil "Kancil maafkan aku karena telah
memakan habis buah dan sayur yang ada dikebun surga milikmu, maafkan aku
juga karena telah menghancurkan kebun itu dengan sisa-sisa buah yang aku
makan". Kancil pun menjawab "Aku memaaafkan mu tetapi ada satu syarat kamu
harus membersihkan semuanya dan menanaminya kembali dengan buah dan sayur
dan kamu juga harus merawatnya dengan menyiraminya setiap hari". Mihan
berkata "Baiklah kancil aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku, terima
kasih telah membantu dan memaafkanku" Kancil pun mengganggunkan kepala.
Kancil berpamitan pergi mencari makanan dan mereka bertiga pun segera
membersihkan kebun sayur tersebut dan mulai menanaminya dengan buah dan
sayuran yang baru.