Anda di halaman 1dari 6

Nama : FARID ATALLAH SUDARTA

Kelas : VII F

RENDAH HATI

Disebuah hutan hiduplah seekor binatang yaitu kancil dan harimau, pada suatu hari kancil
pergi jalan-jalan untuk mencari makan ketemulah rusa. Rusa bertanya “hai kancil kamu mau
kemana” dan kancil menjawab “hai rusa aku mau jalan-jalan sekalian mencari makan”. Dan
kancil melanjutkan perjalanannya.
Tidak berselang lama kancil pun ketemu seseorang harimau yang terjebak “kancil tolong
aku kancil” kancil pun menjawabnya “tunggu harimau aku cari bantuan dulu” dan kancil pun
pergi mencari bantuan. Disaat kancil bingung mencari bantuan tiba-tiba kancil ketemu seseorang
tikus, “hai kancil kamu kenapa kayak sedang bingung” kancil pun menjawab, “la tikus aku
sedang bingung untuk mencari bantuan” tikus bantuan apa kancil kalua boleh aku akan
membantumu.
Kancil dan tikus pun bergegas untuk pergi menyelamatkan harimau yang terjebak “kancil
tolong aku” kancil “tikus tolong gigit jarring yang ada di seluruh tubuh harimau” dan tikus pun
segera menggigit jarig itu.
Dan harimau itu pun terbebas dari jarring pemburu yang jahat “terima kasih kancil, tikus
kalian sudah membebaskanku” kancil dan tikus “ya sama-sama harimau”. Dan kancilpun
melanjutkan perjalanannya untuk mencari makan.
Tiba-tiba kancil diterkam oleh singa yang sangat lapar “hai kancil kamu adalah sarapan
bagiku”. Dan tikus pun lari ketakutan dan singa terus mengejar dan mengejar. Kancil pun tiba di
suatu goa dan kancilpun melarikan diri ke dalam goa. Ternyata di dalam goa itu banyak
perangkap/jebakan tibalah singa di depan goa itu, dan kancil mulai berfikir “gimana kalua aku
jebak singa dengan jebakan ini”.
Kancil pun berteriak di dalam goa dan didengarkan oleh singa, tidak berfikir panjang
singa pun langsung masuk ke dalam goa dan harimau pun tidak tahu kalau ada perangkap di
dalam goa itu dan harimau pun terjebak diperangkap dalam goa tersebut, dan kancil pun segera
pergi dari goa itu.
Nama : Refki Wijaya
Kelas : VII B

KELINCI YANG SOMBONG DAN CHETAH RENDAHAN

Di suatu hari di hutan ada seekor kelinci yang sangat cepat dalam berlari, namun kelinci tersebut
sangat sombong dengan kecepatan dalam berlari. Di suatu hari ada seekor kura-kura ingin
memakan buah yang baru jatuh namun kelinci melihat buah tersebut dan kelinci berlari ke arah
kura-kura yang ingin memakan buah tersebut dan alhasil buah tersebut direbut oleh kelinci yang
sombong itu dan kelinci tersebut berkata “tidak ada yang bisa mengalahkan kecepatanku dalam
berlari” dan kura-kura tersebut marah namun ia sadar kalau ia sangat lambat dan tidak bisa
berbuat apapun dan kura-kura tersebut hanya bisa diam dan di hutan tersebut kedatangan seekor
chetah dan semua hewan di hutan menyambut chetah itu dengan sangat baik dan kelinci melihat
chetah itu sedang makan dan kelinci pun mendatangi chetah tersebut sedang makan dan kelinci
menantang chetah tersebut untuk lomba lari keliling hutan dan chetah itu awalnya menolak
tantangan tersebut tapi setelah kelinci memaki-maki chetah tersebut menjadi kesal dan menerima
tantangan tersebut dan dan meminta semua hewan di hutan tersebut menonton dan
memprsiapkan arena lomba lari tersebut dan keesokan harinya lomba pun dimulai pada awalnya
kelinci mengefur chetah tersebut tersebut, dan chetah tersebut berlari sekuat tenaga dan kelinci
berlari sekuat tenaga. Tetapi kaki kelinci tersandung akar pohon dan tidak bisa berlari dan chetah
itu menolong kelinci dan menggendong kelinci itu dipunggungnya dan bersama-sama ke garis
finish. Kelinci mengakui kekalahannya dan chetah itu tidak sombong dan memamerkan
kecepatannya ke hewan-hewan di hutan dan kelinci itu terinspirasi dari sifat chetah yang baik
hati, rendah hati dan tidak sombong. Kelinci awalnya bersifat sombong dan tinggi hati menjadi
rendah hati, dan tidak sombong dan cerita pun berakhir.
Nama : Azriel Firmania Al Huda
Kelas : VII i

MONYET YANG SOMBONG DAN KANCIL YANG BAIK HATI

Di hutan di pinggiran desa menjadi tempat sekelompok binatang. Di sana ada seekor
monyet, ia sangat sombong sekali, bahkan monyet itu tidak mau menolong hewan lain yang
butuh bantuan.
Berbeda dengan si kancil, si kancil sangat baik dan rendah hati. Ketika hewan lain
membutuhkan bantuan, ia siap untuk membantu. Si kancil sangat disukai oleh hewan-hewan
lainnya.
Pada suatu hari monyet bertemu dengan si kancil, monyet melihat si kancil mempunyai
banyak sekali teman “Kenapa si kancil banyak sekali teman kata si monyet, monyet pun berkata
pada si si kancil “Kancil kamu kok mempunyai banyak sekali teman” kata monyet bertanya “aku
memiliki banyak teman karena aku baik dan suka menolong” jawab si kancil. “Walaupun aku
tidak baik tetapi aku masih mempunyai teman walaupun sedikit”, kata monyet dalam hati,
monyet pun langsung meninggalkan si kancil.
Pagi esoknya monyet merasa lapar ia pun pergi untuk mencari pisang, “Akhirnya aku
menemukan pisang” kata monyet, monyet segera naik ke atas pohon pisang untuk mengambil
pisang tetapi ada yang memanggilnya, “monyet-monyet……” ternyata itu si monyet lain,
monyet itu ingin meminta pisang itu tapi si monyet menyuruhnya pergi, “pergi sana cari makan
sendiri” kata si monyet. Si monyet pun pergi dengan perasaan sedih, ia menghampiri si kancil
yang sedang panen, kancil itu pun mengambilkan buah, si monyet pun mengucapkan banyak
terima kasih dengan si kancil, monyet itu pun menyebarkan kepada hewan-hewan lain bahwa
monyet yang sombong itu sangat pelit, sehingga dijauhi oleh teman-temannya.
Si monyet itu dijauhi teman-temannya, sehingga ia menyesal telah menjadi sombong dan
pelit, ia pun ingin berubah menjadi baik dan rendah hati.
Nama : Achmad Fauzan Robby
Kelas : IX D

KURA-KURA DAN MONYET

Pada suatu hari disebuah hutan ada persahabatan kura-kura dan monyet, mereka
bersahabat sejak lama sekali tetapi sifat mereka berbeda, kura-kura mempunyai sifat rendah hati
dan monyet mempunyai sifat yang sombong.
Keesokan harinya kura-kura sedang berkebun. Ia di kebun menanam berbagai tanaman
yaitu : apel, manga, semangka, cabai, dan masih banyak lagi. Kura-kura sangat rajin merawat
tanamannya sehingga berbuah dengan lebat. Tiba-tiba monyet datang dan berkata : Hai kura-
kura
kau sedang apa”. Kura-kura pun menjawab : Aku sedang merawat tanamanku. “Apakah aku
boleh membantumu kura-kura?” “Tentu saja boleh”. Lalu monyet bergegas membantu kura-
kura. Monyet pun naik keatas pohon untuk mengambil buah. Tetapi, monyet tidak memberikan
buah itu untuk kura-kura melainkan dimakan sendiri di atas pohon.

“Hai monyet kenapa kau tidak memberikan buah itu untukku”


“Mengapa aku harus memberikannya”?
“Karena buah itu milikku dan kamu tidak berhak untuk memakannya”
“Terserahku lah”
Monyet pun semakin banyak memakan buah dan kura-kura membiarkan kelakuan monyet.

Kancil pun datang dan berkata, “ha ikura-kura kau kenapa”? kura-kura pun menjawab
“Monyet ini membuat aku kesal”, “Kenapa monyet membuatmu kesal?” “Monyet membuat
kesal karena dia memakan buah-buah di kebunku”.

“Hai kura-kura punya ide”


“Ide apa itu kancil”?
“Bagaimana kita kalau menjebak monyet”!!
“Iya gimana caranya”
“Kita harus menyuruh monyet untuk memakan cabai”.

Lalu kura-kura dan kancil pergi menemui monyet. Kancil lalu berkata “Monyet kau
belum pernah kan memakan cabai”. Monyet pun berkata belum, apakah buah itu enak. Monyet
pun langsung memakan cabai itu setelah beberapa menit monyet pun kepedasan. Monyet pun
meminta maaf kepada kura-kura pun tetap memaafkan monyet.
Nama : Juwita Nur Triya
Kelas : VIII B

RENDAH HATI

Disuatu hari ada kura-kura yang berjalan di hutan. Lalu ia bertemu monyet yang sedang
makan pisang, lalu monyet memanggil “Hai kura-kura sini makan pisang bersama aku, kata
monyet”. Lalu kura-kura pun bersinggah dengan monyet. Lalu keduanya berkenalan dan
berteman, lalu mereka berdua pun berteman dan semakin akrab. Mereka berdua pun sering
makan pisang bergo dan menghabiskan waktu Bersama, dan mereka pun sering berbagi makanan
yang dipunya.

Lalu pada suatu hari monyet bertengkar dengan kancil. Pertengkaran itu karena perebutan
makanan. Lalu monyet dan kancil bertengkar tanpa ampun hanya perkara makan, disela itu kura-
kura pun ikut cari makanan. Lalu kura-kura pun pulang ke rumahnya. Disela itu monyet dan
kancil belum usai bertengkar. “Hai kancil aku dulu yang dapat kata monyet”. “Hai monyet enak
aja aku dulu yang nampak kata kancil”. Lalu keduanya pun saling bantah membantah tidak ada
habisnya, hanya karena makanan.

Lalu mereka berdua belum selesai bertengkar. “Hai monyet seharusnya itu punyaku
karena aku yang pertama nampak kata kancil”. “Hai kancil enak saja aku yang dapat dulu kok
kata monyet”. Lalu kura-kura pun nampak mereka berdua sedang bertengkar. Lalu kura-kura
menghampiri monyet dan kancil, lalu kura-kura bertanya “ada apa kok aku dengar gaduh-
gaduh”. Lalu monyet berkata “ini nih kancil padahal aku dulu yang nampak kok dia yang ambil”.
“Kancil pun berkata Ha? Lawong aku dulu yang Nampak”.

Mereka berdua pun saling bantah membantah. “Lalu monyet berkata ini punyaku bukan
punyamu”. Kancil pun berkata enak saja ya ndak bisa”. “Lalu kura-kura berkata sudah-sudah
karena makanan saja kalian bertengkar”. “Monyet menyaut makanan kan makanan pokok tanpa
makanan kita mati”. “Kancil pun berkata iya betul itu, enak aja itu punyaku monyet”. Tidak itu
punyaku kata monyet. Tidak enak saja, mereka berdua saling membantah tidak aku habiskan lalu
kura-kura berkata sudah-sudah.

Lalu monyet berkata “tidak bisa itu punyaku.” Kancil berkata tidak itu punyaku, tidak itu
punyaku, tidak-tidak. Mereka berdua saling bantah membantah tanpa henti. Lalu kura-kura
berkata “sudah diam berisik kalian berdua hanya karena makanan saja”. “Ya harus itu karena
makanan di rumahku habis kata monyet”. Kancil pun berkata, iya kita kehabisan makanan di
rumah makanya kita berebut untuk mencari makanan. Iya kata monyet ini punyaku kata kancil,
ini punyaku kata monyet, punyaku, punyaku.

“Sudah-sudah jangan bertengkar kata kura-kura”. Kalau begitu tidak kalian bagi dua saja
makannya dan dibagi rata. “Monyet menyaut tidak bisa ini cuma sedikit”. Ya betul itu kata
kancil. “Ya sudah kalian bakar aja kata kura-kura cuma sedikit.” Gimana bakarnya, kan cuma
sedikit.” “Ya sudah ini aku kasih tambah aku habis metik tadi di hutan. Kata kura-kura.” Oh ya
sudah sini kata kancil. Ya sebentar kata kura dan kancil. Ini semua yang ada didalam tasnya pun
diberikan kepada monyet dan kancil.

Padahal kura-kura tidak lagi memiliki buah untuk dimakan sendiri. Ia lebih
mementingkan temannya yang kelaparan padahal dirinya pun kelaparan. Lalu kura-kura berkata
bagikan lalu mereka berdua pun membagi buah itu dengan sama dan adil. Lalu monyet dan
kancil saling meminta maaf dan kembali berteman baik. “Syukurlah kalian sudah saling minta
maaf, kata kura-kura.” Ya kancil dan monyet berterima kasih kepada kura-kura, lalu kura-kura
pun berkata ya sama-sama.

Padahal kura-kura lagi kekurangan makanan tetapi ia tetap memberikan makanannya


kepada kancil dan monyet. Ia pun pergi kehutan untuk mencari makanan tetapi tidak ada satupun
makanan yang nampak ia pun pulang dengan keadaan lapar. Ia pun menyetek lemari kulkas tidak
ada makan. Lalu monyet ke rumah kura-kura. “Lalu monyet bertanya kamu kenapa kok pucat
kata monyet.” Kura-kura pun menahan lapar dan berboincang kepada monyet.

Lalu kura-kura pun berjalan ke hutan untuk mencari makan dan ia bertemu kancil dan
monyet. Lalu kura-kura pun ikut gabung kepada monyet dan kancil. Lalu kura-kura disusuli
makanan oleh monyet, lalu kancil berkata makin loh kura-kura. Kemarin sudah memberi solusi
kepada kami berdua dan kami berdua kini menjadi teman dekat. “Oh iya sama-sama itu juga
tugas aku untuk menyelesaikan masalah kita kura-kura.” Makananmu kok kamu kasihkan kita
berdua? Apakah makanan kamu cukup, kata kancil. Iya cukup kok kata kura-kura.

Oh makasaih ya berkat kamu sekarang aku dan monyet berteman akrab, makasih ya kura-
kura.” Oh ya sama-sama kata kura-kura. Ayo sekarang kita makan buah ini bersama-sama, iya
kata kura-kura. Mereka bertiga pun makan sambil bercerita dan berbincang-bincang tentang
cerita kehidupan mereka masing-masing. Mereka bertiga pun sering kumpul dan makan bersama
di rumah monyet dan mereka bertiga kini menjadi sahabat dan hidup selamanya. Sekian dari aku
terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai