Anda di halaman 1dari 6

KLIPING

“Besaran Pokok dan Satuan internasiona(SI)”


D
I
S
U
S
U
N
Oleh;
1,M. Ilham Aris A.(16)
a) Besaran Pokok
1. Definisi Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
tidak diturunkan dari besaran lain. Besaran pokok merupakan dasar untuk
menetapkan besaran turunan.

 Ada tujuh besaran pokok yang diakui oleh Sistem Internasional (SI), yaitu:
1) Panjang (m)
2) Massa (kg)
3) Waktu (s)
4) Suhu (K)
5) Kuat arus listrik (A)
6) Intensitas cahaya (cd)
7) Jumlah zat (mol)

 Besaran pokok memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


1) Satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran
lain.
2) Tidak bergantung pada besaran pokok lain.
3) Menjadi dasar untuk menetapkan besaran turunan.

 Contoh penggunaan besaran pokok dalam kehidupan sehari-hari antara lain:


1) Panjang: untuk mengukur jarak, tinggi, dan lebar suatu benda.
2) Massa: untuk mengukur berat suatu benda.
3) Waktu: untuk mengukur lama suatu kejadian berlangsung.
4) Suhu: untuk mengukur panas suatu benda.
5) Kuat arus listrik: untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam
suatu rangkaian.
6) Intensitas cahaya: untuk mengukur besarnya cahaya yang dipancarkan oleh
suatu sumber cahaya.
7) Jumlah zat: untuk mengukur banyaknya zat yang terdapat dalam suatu
benda.
b) Satuan Internasional(SI)
1. Sejarah Satuan Internasional (SI)
Sistem Satuan Internasional (SI) adalah sistem pengukuran yang paling umum
digunakan di dunia.Sejarah satuan Internasional (SI) dimulai pada abad ke-18,
ketika beberapa negara di Eropa mulai menggunakan sistem metrik. Sistem metrik
ini didasarkan pada satuan-satuan yang memiliki hubungan desimal, sehingga lebih
mudah untuk digunakan.

Pada tahun 1889, Konferensi Umum tentang Ukuran dan Berat (CGPM)
pertama kali diadakan di Paris untuk menstandarisasi sistem metrik. Konferensi ini
menetapkan tujuh besaran pokok dan satuan-satuannya, yaitu Panjang , Massa ,
Waktu , Suhu ,Kuat arus listrik , Intensitas cahaya , Jumlah zat.

Sejak itu, SI terus dikembangkan dan disempurnakan. Pada tahun 1960, CGPM
ke-11 menetapkan definisi baru untuk satuan-satuan pokok SI. Definisi ini
didasarkan pada besaran-besaran fisik yang dapat diukur secara akurat.

2. Awal Perkembangan Satuan Internasional (SI)


Awal mula perkembangan SI dimulai pada abad ke-18, ketika beberapa negara
di Eropa mulai menggunakan sistem metrik. Sistem metrik ini didasarkan pada
satuan-satuan yang memiliki hubungan desimal, sehingga lebih mudah untuk
digunakan.

Pada tahun 1795, Prancis menjadi negara pertama yang mengadopsi sistem
metrik secara resmi. Sistem metrik ini kemudian menyebar ke negara-negara lain
di Eropa dan dunia.

Konferensi Umum tentang Ukuran dan Berat (CGPM) adalah konferensi


internasional yang diadakan untuk membahas standarisasi satuan pengukuran.
Konferensi ini pertama kali diadakan di Paris pada tahun 1889.

Pada CGPM pertama, tujuh besaran pokok dan satuan-satuannya ditetapkan.


Satuan-satuan ini kemudian disempurnakan pada CGPM-CGPM berikutnya.
Pada tahun 1960, CGPM ke-11 menetapkan definisi baru untuk satuan-satuan
pokok SI. Definisi ini didasarkan pada besaran-besaran fisik yang dapat diukur
secara akurat.

Definisi baru ini membuat SI menjadi sistem pengukuran yang lebih akurat dan
dapat diandalkan.

3. Jenis-jenis Satuan International (SI) dan Contohnya


Satuan Internasional (SI) terdiri dari dua jenis, yaitu satuan pokok dan satuan
turunan.

a) Satuan Pokok

Satuan pokok SI adalah satuan yang tidak diturunkan dari satuan lain, dan
merupakan dasar dari semua satuan turunan. Satuan pokok SI terdiri dari tujuh
besaran pokok, yaitu;

1) Panjang
2) Massa
3) Waktu
4) Suhu
5) Kuat arus listrik
6) Intensitas cahaya
7) Jumlah zat

 Berikut adalah contoh Satuan pokok SI


1) Meter (m) untuk panjang
2) Kilogram (kg) untuk massa
3) Detik (s) untuk waktu
4) Kelvin (K) untuk suhu
5) Ampere (A) untuk arus listrik
6) Kandela (cd) untuk intensitas cahaya
7) Mol (mol) untuk jumlah zat

b) Satuan Turunan
Satuan Turunan SI adalah satuan yang diturunkan dari satuan pokok SI. Satuan
turunan SI dapat dibentuk dengan cara mengalikan atau membagi satuan pokok SI
dengan bilangan desimal.

 Berikut adalah beberapa contoh satuan turunan SI:


1) Kecepatan = meter per detik (m/s)
2) Gaya = kilogram meter per sekon kuadrat (kg m/s²)
3) Energi = joule (J)
4) Daya = watt (W)
5) Tekanan = pascal (Pa)
6) Volume = meter kubik (m³)
7) Massa jenis = kilogram per meter kubik (kg/m³)

Selain satuan pokok dan turunan, SI juga mengenal pengali berbasis desimal
yang digunakan untuk membentuk satuan yang lebih besar atau lebih kecil.
Pengali-pengali tersebut adalah

a) Eksa(exa) =10¹⁸
b) Peta (P) = 10¹⁵
c) Tera (T) = 10¹²
d) Giga (G) = 10⁹
e) Mega (M) = 10⁶
f) Kilo (k) = 10³
g) Hecto (h) = 10²
h) Deka (da) = 10¹
i) Desi (d) = 10⁻¹
j) Senti (c) = 10⁻²
k) Mili (m) = 10⁻³
l) Mikro (µ) = 10⁻⁶
m) Nano (n) = 10⁻⁹
n) Pico (p) = 10⁻¹²
o) Femto (f) = 10⁻¹⁵
p) Atto (a) = 10⁻¹⁸

 Berikut adalah beberapa contoh penggunaan satuan SI:


1) Untuk mengukur panjang sebuah benda, kita dapat menggunakan satuan
meter (m). Misalnya, panjang sebuah pensil adalah 15 cm, yang setara
dengan 0,15 m.
2) Untuk mengukur massa sebuah benda, kita dapat menggunakan satuan
kilogram (kg). Misalnya, massa sebuah bola basket adalah 600 g, yang
setara dengan 0,6 kg.
3) Untuk mengukur waktu, kita dapat menggunakan satuan detik (s). Misalnya,
durasi sebuah pertandingan sepak bola adalah 90 menit, yang setara dengan
5400 detik.
4) Untuk mengukur suhu, kita dapat menggunakan satuan kelvin (K).
Misalnya, suhu air mendidih adalah 100 °C, yang setara dengan 373 K.
5) Untuk mengukur arus listrik, kita dapat menggunakan satuan ampere (A).
Misalnya, arus listrik yang mengalir melalui sebuah lampu adalah 10 A.
6) Untuk mengukur intensitas cahaya, kita dapat menggunakan satuan kandela
(cd). Misalnya, intensitas cahaya dari sebuah lilin adalah 12 cd.

Satuan Internasional (SI) merupakan sistem pengukuran yang paling umum


digunakan di seluruh dunia. Sistem ini memiliki kelebihan dibandingkan sistem
pengukuran lainnya, yaitu:

1) Koheren, artinya satuan-satuannya saling berkaitan dan dapat diturunkan


dari satuan pokok.
2) Universal, artinya dapat digunakan di seluruh dunia.
3) Presisi, artinya memiliki tingkat ketelitian yang tinggi.
4) Akurasi, artinya dapat digunakan untuk mengukur berbagai besaran dengan
tingkat kesalahan yang kecil.

Anda mungkin juga menyukai