1
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji syukur kepada Tuhan yang Mahaesa atas segala
kemurahan dan kemudahan yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat
menyusun Tata Tertib Siswa SMK Tunas Harapan Pati. Semoga buku ini dapat
bermanfaat bagi siswa-siswi SMK Tunas Harapan Pati.
Buku ini disusun sebagai pedoman mengatur siswa, sehingga diharapkan siswa
dapat beraktivitas sesuai dengan Tata Tertib. Penyimpangan-penyimpangan
terhadap Tata Tertib, dapat terdeteksi sedini mungkin dan dapat memberi sanksi
sesuai dengan bobot kesalahannya.
Buku ini sifatnya masih belum sempurna. Setiap saat akan ada perubahan-
perubahan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan situasi. Oleh sebab itu
kami mengharap kepada semua siswa maupun pembaca pada umumnya mau
memberi kritik yang bersifat kontruktif demi kesempurnaan buku tata tertib
siswa ini. Terima kasih.
2
YAYASAN TUNAS HARAPAN BANGSA PATI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK TUNAS HARAPAN PATI
Status : Terakreditasi A
Jalan Raya Pati-Trangkil Km.4 Telepon (0295)382470 Fax. (0295)382234 Pati
Website : http://www.smktunasharapanpati.sch.id Email : smkthpt@yahoo.com
VISI
MISI
3
YAYASAN TUNAS HARAPAN BANGSA PATI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK TUNAS HARAPAN PATI
Status : Terakreditasi A
Jalan Raya Pati-Trangkil Km.4 Telepon (0295)382470 Fax. (0295)382234 Pati
Website : http://www.smktunasharapanpati.sch.id Email : smkthpt@yahoo.com
4
DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar
2. Visi Misi
3. Tujuan sekolah
4. Daftar isi
5. Tata tertib
6. Penjabaran Tata Tertib Siswa
7. Hadir 15 menit sebelum pelajaran dimulai
8. Mengikuti kegiatan intrakurikuler yang sudah ditetapkan oleh sekolah
9. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang ditetapkan oleh sekolah
10. Menjadi anggota OSIS
11. Menjadi anggota perpustakaan
12. Memakai seragam yang telah ditetapkan sekolah
13. Penampilan rapi, rambut dipotong bros untuk pria dan dipotong pendek di atas
bahu untuk wanita (tidak diikat)
14. Membayar dana pendidikan yang sudah ditetapkan sekolah
15. Menjaga keamanan kelas dan lingkungan sekolah
16. Menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekolah
17. Menjaga ketertiban kelas dan lingkungan sekolah
18. Menjaga keindahan kelas dan lingkungan sekolah
19. Menjaga kekeluargaan antarteman sekolah
20. Menjaga kerindangan kelas dan lingkungan sekolah
21. Menjaga kesehatan
22. Menjaga dan merawat barang-barang inventaris kelas dan sekolah
23. Melapor kepada guru piket apabila ada jam kosong
24. Melapor kepada guru Piket, BK, Guru Bidang Studi jika meninggalkan jam
pelajaran
25. Memberi tahu sekolah apabila berhalangan hadir
26. Membawa perlengkapan belajar sendiri
27. Wajib memakai sepatu hitam yang telah ditentukan dari sekolah
28. Dilarang membawa senjata tajam, narkoba, dan menggunakan HP kecuali untuk
kepentingan pembelajaran
29. Selama menjadi siswa tidak boleh bertindik dan bertato
30. Hadir dan tatap muka dengan guru mata pelajaran sebanyak 98% dari jumlah
hari efektif dalam 1 tahun
31. Tidak boleh melakukan tindakan asusila
32. Tidak boleh melakukan tindakan kriminal/melanggar hukum
33. Menyalahgunakan perkembangan teknologi internet
34. Tidak boleh melakukan tindakan merusak/sara/demo
35. Tidak boleh melakukan tindakan yang bernuansa politik
36. Siswa yang tidak naik kelas/tidak lulus ujian diberi kesempatan satu kali
mengulang kecuali kelas X, harus keluar (DO)
5
YAYASAN TUNAS HARAPAN BANGSA PATI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK TUNAS HARAPAN PATI
Status : Terakreditasi A
Jalan Raya Pati-Trangkil Km.4 Telepon (0295)382470 Fax. (0295)382234 Pati
Website : http://www.smktunasharapanpati.sch.id Email : smkthpt@yahoo.com
7
PENJABARAN TATA TERTIB SISWA
DAN SANKSI PELANGGARAN TATA TERTIB
Sanksi Pelanggaran:
1. Melanggar pasal 1, ayat 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.5 siswa dipulangkan
dan memanggil orang tua/wali siswa hari itu juga, bila orang
tua/wali siswa tidak dapat datang hari itu juga siswa tidak
diperbolehkan masuk sekolah dan dinyatakan tidak masuk tanpa
keterangan (T).
2. Melanggar pasal 1, ayat 1.6, siswa diperingatkan dan disarankan
segera minta surat keterangan ke BK dan minta rekomendasi
masuk kelas. Namun demikian bila pelanggaran itu dilakukan lebih
dari dua kali siswa wajib diberi sanksi sesuai dengan pelanggaran
dan menjadi tanggung jawab guru yang bersangkutan.
3. Melanggar pasal 1, ayat 1.7 siswa dinyatakan tidak masuk tanpa
keterangan ( T ).
4. Selama orang tua/wali siswa belum hadir ke sekolah siswa tidak
boleh mengikuti pelajaran, selama siswa tidak mengkuti pelajaran,
guru diperbolehkan memberi tugas kepada siswa tersebut sebagai
pengganti jam pembelajaran yang tidak diikuti dan dikerjakan di
luar jam pembelajaran.
Sanksi Pelanggaran
1. Siswa melanggar pasal 2, ayat 2.1 siswa dinyatakan tidak masuk
tanpa keterangan (T).
2. Siswa salah membaca jadwal seperti pada pasal 2, ayat 2.2, siswa
dinyatakan bolos, maka hari berikutnya BK wajib memanggil
orang tua/wali dan ketidakhadirannya dianggap tidak masuk tanpa
keterangan (T).
3. Siswa meninggalkan pelajaran tersebut pada pasal 2, ayat 2.3 dan
2.4, siswa dinyatakan bolos, ketidakhadirannya di dalam kelas
dinyatakan tidak masuk tanpa keterangan (T) bila dilkukan 2 kali
atau lebih, siswa wajib mendatangkan orang tua untuk mendapat
penjelasan tetang pelaksanaan sanksi/skorsing (tidak mengikuti
pelajaran selama satu minggu dan anak diperdayakan untuk
kegiatan lain yang bermanfaat bagi anak dan sekolah).
4. Siswa tidak serius mengikuti pembelajaran tersebut pada pasal 2
ayat 2.5, 2.6 siswa dikeluarkan dari kelas untuk menghadap BK
atau diberi tugas untuk dikerjakan di luar kelas. Guru tidak boleh
mengeluarkan siswa selama kegiatan pembelajaran tanpa
melakukan pantauan atau kontrol.
Sanksi Pelanggaran
1. Melanggar pasal 3 ayat 3.1 dan 3.2, siswa harus memilih satu
ekstrakurikuler sesuai bakat dan minat, bila masih tetap memilih
dua jenis ekstrakurikuler, nilai yang wajib dimasukkan di rapor
tetap satu ekstrakurikuler.
2. Melanggar pasal 3 ayat 3.3 dan 3.4, siswa memanggil orang tua
setiap tidak hadir dua kali tanpa keterangan dan mendapat
peringatan 1 (SP 1) dan seterusnya, bila terjadi sampai tiga kali
peringatan, siswa tersebut diskorsing atau dinyatakan keluar dari
kegiatan ekstrakurikuler dan kepadanya dapat dititipkan di
lembaga lain untuk menggantikan kegiatan ekstrakurikuler yang
ditinggalkan.
3. Melanggar pasal 3 ayat 3.5, siswa yang tidak mau pindah
ekastrakurikuler setelah dinyatakan tereliminasi, dianggap tidak
mengikuti ekstrakurikuler dan yang bersangkutan tidak berhak
mendapat nilai ekstrakurikuler. Apabila siswa tidak mempunyai
nilai ekstrakurikuler secara otomatis tidak naik kelas.
4. Melanggar pasal 3 ayat 3.6 dan 3.7, 3.8 siswa yang dinyatakan
bermasalah dalam mengikuti ekstrakurikuler, pembimbing tidak
akan menandatangani blangko ketuntasan belajar dan tidak akan
menyerahkan nilai ekstrakurikuler kepada Pembimbing Akademik
(PA) pada akhir semester sebelum ada penyelesaian
10
Sanksi Pelanggaran
1. Melanggar pasal 4 ayat 4.1, siswa dinyatakan kelauar
2. Melanggar pasal 4 ayat 4.2, siswa dikelurkan dari kepengurusan
OSIS
3. Melanggar pasal 4 ayat 4.3, Siswa wajib lapor kepada pembina
OSIS dan selanjutnya mendaftarkan diri untuk dibuatkan kartu
OSIS yang baru dengan biaya ditanggung siswa sepenuhnya.
4. Siswa yang tidak mempunyai kartu OSIS selama menjadi siswa di
SMK Tunas Harapan Pati baik karena hilang atau hal lain,
keberadaan dan tidak melapor, siswa tersebut tidak terakui dan
tidak akan menggantikan dengan surat keterangan bila sewaktu-
waktu siswa tersebut membutuhkan.
5. Melanggar pasal 4 ayat 4.4 pengurus OSIS dikleuarkan dari
organisasi dan tidak boleh mengikuti organisasi yang lain di
lingkungan SMK Tunas Harapan Pati.
6. Melanggar pasal 4 ayat 4.5 pengurus OSIS dinyatakan tidak sah
dan tidak boleh dioperasionalkan sebagai organisasi di sekolah.
Sanksi Pelanggaran
1. Melanggar pasal 5 ayat 5.1, siswa dinyatakan keluar dari sekolah
2. Melanggar pasal 5 ayat 5.2 dan 5.3 melapor kepada petugas
perpustakaan dan mendaftarkan diri untuk dibuatkan kartu
perpustakaan dengan biaya ditanggung siswa, bila ternyata kartu
tersebut dihilangkan siswa membuat kartu baru dan menaggung
biaya pembuatan kartu baru.
11
3. Melanggar pasal 5 ayat 5.4, siswa tidak mendapat tanda tangan
blangko ketuntasan belajar dari petugas perpustakaan dan siswa
tersebut tidak dapat mengikuti tes atau ujian.
4. Melanggar pasal 5 ayat 5.5, siswa harus mengganti buku baru
dengan jenis buku yang sama
5. Melanggar pasal 5 ayat 5.6, siswa didenda sesuai dengan aturan
yang berlaku di perpustakaan
6. Melanggar pasal 5 ayat 5.7, siswa merusak program dalam
komputer perpustakaan maya diwajibkan mengganti dapat berupa
program yang dirusakkan maupun berupa uang penggganti
pembuatan program.
12
Seragam standar SMK Tunas Harapan Pati
1. Bentuk / Pemasangan Bed Seragam
a. Seragam OSIS dan Seragam Khusus
• Seragam dibuat sesuai dengan gambar.
• Bed OSIS dipasang disaku sebelah kiri.
• Logo SMK Tunas Harapan Pati di lengan kiri atas.
• Nama dipasang di atas saku sebelah kanan
• Bed Lokasi ( bertulis SMK Tunas Harapan Pati ) dipasang di
lengan kanan atas.
• Bendera merah putih dipasang di atas saku kiri
b. Seragam Pramuka
• Seragam disediakan dari sekolah.
• Bed diberi oleh sekolah pada saat daftar ulang.
• Ambalan Ki Hajar Dewantoro dipasang di lengan kiri
sebelah atas.
• Pandu dunia dipasang di atas saku sebelah kanan untuk
putra,untuk putri dipasang di kerah sebelah kanan
• Tunas kelapa dipasang di saku sebelah kiri untuk putra dan
di kerah sebelah kiri untuk putri
• Bed Jawa Tengah dipasang di lengan kanan atas
• Nomor Gudep dipasang di atas Logo Jawa Tengah ( lengan
kanan)
• Khusus untuk wanita menyesuaikan model pakaian
• Merah putih dipasang di dada kiri atas (diatas saku sebelah
kiri)
2. Ketentuan Ukuran Pakaian
• Celana Panjang untuk pria lebar bawah antara 20 - 22 cm,
untuk putri 18 - 20 cm atau menyesuaikan kondisi fisik
siswa.
• Baju lengan pendek menutupi siku
• Perempuan yang berjilbab baju berlengan panjang sampai
pergelangan tangan
• Panjang rok sampai tumid model longgar ( tidak span/strit)
Sanksi Pelanggaran
1. Melanggar pasal 6 ayat 6.1, siswa dipisahkan dengan barisannya
dan diwajibkan membeli topi seragam sekolah.
2. Melanggar pasal 6 ayat 6.2, siswa yang memakai topi bebas,
begitu juga siswa yang memakai topi saat tidak upacara topi disita
petugas dari sekolah.
13
3. Melanggar pasal 6 ayat 6.3, 6.4, dan 6.5, siswa dipulangkan dan
diperbolehkan masuk sekolah setelah siswa tersebut memakai
seragam sesuai ketentuan yang berlaku atau pakaian seragam yang
tidak standar dipotong/dirobek/digunting sendiri oleh siswa yang
melanggar agar tidak dipakai lagi atau dipulangkan dan kembali ke
sekolah memakai seragam yang standar.
4. Melanggar pasal 6 ayat 6.6, siswa yang tidak memakai sepatu
sesuai seragam sekolah, sepatu disita petugas dari sekolah dan
siswa wajib membeli sepatu seragam dari sekolah
5. Melanggar pasal 6 ayat 6.8, siswa yang tidak memakai ikat
pinggang dari sekolah atau memakai ikat pinggang yang tidak
seragam, siswa wajib membeli ikat pinggang sesuai dengan
seragam sekolah atau ikat pingang disita oleh sekolah.
6. Melanggar pasal 6 ayat 6.9, siswa tidak memakai kaos kaki sesuai
aturan sekolah, kaos kaki disita dan yang bersangkutan diwajibkan
memakai/membeli kaos kaki sesuai aturan pada saat itu juga
7. Melanggar pasal 6 ayat 6.10 dan 6.11, siswa yang tidak memakai
seragam praktik/olahraga, siswa tidak diperbolehkan mengikuti
kegiatan praktik/olahraga dan siswa tersebut baru diperbolehkan
mengikuti praktik/olahraga setelah memakai seragam
praktik/olahraga. Apabila sampai batas waktu jam praktik/olahraga
tidak masuk ke kelas/laborat/bengkel, siswa tersebut dinyatakan
tidak masuk tanpa keterangan (T). Khusus siswa yang tidak
memakai seragam praktik bengkel/laboratorium dinyatakan tidak
masuk (T) satu hari, sedangkan khusus mata pelajaran olahraga
dinyatakan (T) pada mata pelajaran tersebut.
8. Melanggar pasal 6 ayat 6.12 dan 6.13, siswa yang memakai jilbab
dengan baju tidak berlengan panjang dan warna jilbab tidak sesuai
dengan ketentuan dalam pasal 6.12 dan 6.13, siswa diperingatkan
dan disarankan agar memakai jilbab sesuai dengan aturan yang
berlaku atau dipulangkan untuk diganti dengan jilbab yang sesuai
dengan aturan.
7. Penampilan rapi, rambut dipotong bros untuk pria dan dipotong pendek
di atas bahu untuk wanita (tidak diikat)
7.1. Siswa harus berpenampilan rapi, rambut dipotong bros untuk pria,
ukuran depan 2, ukuran atas 1, ukuran belakang 0
7.2. Untuk perempuan, rambut dipotong pendek di atas bahu dan tidak
boleh diikat
7.3. Rambut tidak boleh disemir apa pun warnanya
7.4. Siswa perempuan tidak boleh memakai asesoris dari emas
7.5. Siswa pria tidak boleh memakai asesoris dalam bentuk apa pun
14
7.6. Bentuk pakaian sesuai dengan ketentuan dari sekolah
7.7. Pakaian yang terdapat coretan disita oleh petugas dari sekolah
7.8. Siswa tidak boleh memakai topi di lingkungan sekolah
7.9. Lipatan pakaian/celana bagian bawah harus dijahit yang rapi
7.10. Kuku dipotong pendek
7.11. Kuku tidak boleh diwarnai untuk pria dan wanita.
7.12. Siswa tidak boleh berhias, bersolek yang berlebihan
Sanksi Pelanggaran
1. Melanggar pasal 7 ayat 7.1 dan 7.2, siswa yang rambutnya panjang
diperingatkan agar dipotong apabila sampai batas waktu yang
ditentukan belum dipotong, siswa dipulangkan atau memanggil
orang tua untuk memotong rambut anaknya di depan guru. Bila
memungkinkan ada kesepakatan antara guru dan siswa agar
dipangkas oleh guru minimal ukuran 2, selanjutnya saat itu juga
siswa merapikan sendiri sesuai stndar panjang rambut (2-1-0).
2. Melanggar pasal 7 ayat 7.3, siswa yang rambutnya disemir
(berwarna), siswa dipulangkan atau rambut dipangkas oleh orang
tua atau wali siswa sampai pangkal rambut dan bila sudah
diingatkan masih diulangi lagi, siswa mendapat skorsing selama
satu minggu tidak mengikuti pelajaran dan melaksanakan piket
kebersihan di sekolah. Setelah diskorsing siswa masih mengulangi
hal yang sama siswa wajib dikeluarkan dari sekolah secara tidak
terhormat.
3. Melanggar pasal 7 ayat 7.4, siswa yang memakai asesoris dari
emas, disita oleh sekolah dan diberikan kepada orang tua dalam
kurun waktu maksimal satu bulan.
4. Melanggar pasal 7 ayat 7.5, siswa pria yang memakai asesoris
dalam bentuk apapun disita oleh sekolah dan tidak dikembalikan
kepada orang tua atau kepada siswa.
5. Melanggar pasal 7 ayat 7.6, siswa yang memakai pakaian tidak
sesuai dengan model yang ditetapkan oleh sekolah, pakaian
dipotong/dirobek/digunting oleh siswa sendiri, orang tua/wali
siswa atau oleh Bapak Ibu Guru atas izin siswa dan siswa harus
segera mengganti pakaian seuai dengan model yang sebenarnya.
6. Melanggar pasal 7 ayat 7.7, siswa yang memakai pakaian dan
terdapat corat-coretan yang tidak berarti, pakaian disita oleh
sekolah dan tidak akan diberikan kembali bila tidak bisa
dibersihkan oleh siswa yang bersangkutan. Apabila dapat
dibersihkan, pakaian dikembalikan kepada siswa yang
bersangkutan
15
7. Melanggar pasal 7 ayat 7.8, siswa memakai topi di lingkungan
sekolah topi disita dan tidak dikembalikan kepada siswa
8. Melanggar pasal 7 ayat 7.9, siswa memakai pakaian yang bagian
bawah tidak dijahit, siswa diperingatkan dan diberi kesempatan
untuk menjahit di luar atau dijahit sendiri di ruang BK dan siswa
tersebut tidak diperbolehkan mengikuti pelajaran sebelum
pakaiannya sempurna
9. Melanggar pasal 7 ayat 7.10 dan 7.11, siswa yang kukunya panjang
diperingatkan dan harus dipotong begitu juga siswa yang kukunya
diwarnai harus dibersihkan setelah itu baru diizinkankan mengikuti
pelajaran bila belum dipotong dan dibersihkan tidak diizinkan
masuk kelas mengikuti pembelajaran.
10. Melanggar pasal 7 ayat 7.12 siswa yang memakai make-up di
lingkungan sekolah tidak diperbolehkan masuk lingkungan sekolah
atau masuk kelas sebelum make-upnya dibersihkan. Untuk
menghindari penggunaan make-up di lingkungan sekolah yang
berlebihan, petugas kedisiplinan diperbolehkan menyita barang-
barang produk kecantikan di lingkungan sekolah.
16
8.7. Penyalahgunaan uang pendidikan oleh siswa, sekolah hanya
berkewajiban memberitahukan kepada orang tua dan selanjutnya
menjadi urusan orang tua.
Sanksi Pelanggaran
1. Melanggar pasal 8 ayat 8.1 dan 8.2, siswa yang belum dapat
memenuhi administrasi sampai batas waktu yang ditentukan oleh
panitia/sekolah, siswa wajib mendatangkan orang tua/wali paling
lambat satu minggu sebelum pelaksanaan test/ujian. Apabila
sampai batas waktu yang ditentukan orang tua belum datang ke
sekolah, siswa tidak diperbolehkan mengikuti test/ujian. Siswa
diperbolehkan mengikuti ujian setelah orang tua datang ke sekolah
untuk menemui kepala bagian administrasi/panitia test/ujian.
2. Melanggar pasal 8 ayat 8.3, siswa yang minta uang orang tua atas
nama keperluan sekolah dan untuk kebutuhannya sendiri dalam
jumlah tertentu tanpa menunjukan surat pemberitahuan dari
sekolah atau menunjukan surat pemberitahuan palsu, siswa
dikenakan sanksi sekorsing satu minggu dan atau dikeluarkan dari
sekolah secara tidak hormat.
3. Melanggar pasal 8 ayat 8.4 dan 8.5, siswa yang belum dapat
menyelesaikan adminstrasi sampai siswa tersebut lulus dari
sekolah, siswa tidak berhak menerima ijazah dan surat berharga
lainnya, hanya diberi surat keterangan lulus atau fotokopi ijazah
dan atau surat berharga yang lain untuk melamar pekerjaan.
Ketentuan ini hanya berlaku satu kali, selanjutnya dokumen wajib
diambil dan melunasi biaya yang belum diselesaikan.
4. Melanggar pasal 8 ayat 8.6, siswa yang keluar dari sekolah
diwajibkan melengkapi pembayaran uang sekolah/administrasi
sejumlah pembayaran selama satu tahun atau sejumlah kekurangan
yang belum dibayar. Khusus bagi peserta didik baru yang sudah
terlanjur membayar dan peserta didik keluar atas keinginan sendiri
atau karena melanggar tata tertib, uang yang sudah dibayarkan
tidak dikembalikan.
5. Melanggar pasal 8 ayat 8.6 dan 8.7, siswa yang menggunakan uang
sekolah tanpa seizin orang tua, sekolah hanya mengingatkan dan
memberitahukan kepada orang tua dan bila terbukti sebagai
tindakan pendidikan atas seizin orang tua dikenakan sanksi sesuai
pasal 8 ayat 8.2.
17
9.2. Pertengkaran antarsiswa di lingkungan sekolah atau di luar
lingkungan sekolah mendapat peringatan dan atau mendapat sanksi
keluar dari sekolah
9.3. Pertengkaran dengan siswa sekolah lain yang menimbulkan
permasalahan di lingkungan sekolah atau membahayakan
keberadaan sekolah, siswa dikeluarkan dari sekolah setelah
permasalahan diselesaikan kedua belah pihak
9.4. Pertengkaran yang menyebabkan keselamatan jiwa seseorang
terancam yang terjadi di lingkungan sekolah, sekolah wajib
melaporkan kepada polisi
9.5. Siswa kehilangan wajib melapor kepada BK
9.6. Barang milik siswa/sekolah/teman yang hilang/rusak/tertukar
menjadi tanggung jawab siswa yang mengambil/teman satu
kelas/satu sekolah
9.7. Siswa yang dicurigai mengambil barang orang lain atau barang
milik sekolah diintrogasi dari petugas BK
9.8. Siswa terbukti mencuri barang orang lain atau barang milik
sekolah diberi sanksi skorsing atau dikeluarkan.
9.9. Demi keamanan kelas/sekolah, Waka Kesiswaan bersama stafnya
mengadakan operasi secara berkala
9.10. Operasi dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
9.11. Barang ditemukan pada saat operasi, disita sekolah
9.12. Barang yang ditemukan pada waktu operasi bila membahayakan
siswa/sekolah disita oleh sekolah atau dilaporkan kepada polisi.
Sanksi Pelanggaran
1. Melanggar pasal 9 ayat 9.1, siswa diingatkan agar kelas menyusun
struktur pengurus kelas dan mencantumkan seksi keamanan.
2. Melanggar pasal 9 ayat 9.2 dan 9.3, siswa yang bertengkar di
lingkungan sekolah atau di luar lingkungan sekolah mendapat
peringatan dan skorsing, apabila masih diulangi (keduakalinya)
siswa dikeluarkan secara tidak hormat.
3. Melanggar pasal 9 ayat 9.4, siswa dilaporkan kepada polisi apabila
siswa terbukti melakukan tindakan penganiayaan dan beurusan
dengan polisi, siswa dikeluarkan secara tidak hormat.
4. Melanggar pasal 9 ayat 9.5, siswa yang kehilangan dan tidak
melapor kepada guru bukan menjadi tanggungjawab sekolah.
5. Melanggar pasal 9 ayat 9.6 siswa yang kehilangan barang dan
menuntut untuk dikembalikan, tanggung jawab mengembalikan
adalah semua siswa dalam satu kelas apabila kehilangan itu
terbukti ada dalam kelas, kecuali penyebab hilangnya barang
18
tersebut sudah jelas orangnya yang mengambil, orang tersebut
yang bertanggung jawab mengembalikan.
6. Melanggar pasal 9 ayat 9.7, siswa yang dicurigai mengambil
barang orang lain (mencuri) harus diintrogasi petugas dan sampai
mengakui perbuatannya, kalau memang benar-benar terbukti
melakukan pencurian barang, siswa tersebut diberi sanksi sesuai
sanksi nomor 7.
7. Melanggar pasal 9 ayat 9.8, siswa yang benar-benar terbukti
mencuri barang milik sekolah atau teman satu kelas/sekolah, siswa
membuat pernyataan dan meminta tanda tangan semua guru serta
mengembalikan barang tersebut kepada yang memiliki. Apabila
perbuatan itu dilakukan yang keduakalinya siswa tersebut
diskorsing tidak boleh mengikuti pelajaran selama satu minggu dan
mengembalikan barang tersebut kepada memiliknya. Apabila
diulangi yang ketiga kalinya siswa tersebut dikeluarkan dari
sekolah. Siswa terbukti mencuri barang di luar sekoah, siswa
langsung dilaporkan kepada polisi/ditangkap polisi, siswa tersebut
dikeluarkan dari sekolah.
8. Melanggar pasal 9 ayat 9.9, 9.10, dan 9.11, pada saat guru
melaksanakan operasi dan ditemukan barang yang dilarang oleh
sekolah (benda tajam, mudah meledak, porno, sara, dan barang lain
yang tidak menunjang proses pendidikan), barang disita oleh
petugas dan tidak dikembalikan kepada siswa atau orang tua,
barang menjadi milik sekolah.
9. Melanggar pasal 9 ayat 9.12, siswa yang terbukti membawa barang
yang membahayakan keselamatan orang lain dilaporkan kepada
polisi.
Sanksi Pelanggaran
1. Melanggar pasal 10 ayat 10.1, 10.2, dan 10.3, siswa yang tidak
melaksanakan tugas kebersihan kelas setiap akhir kegiatan belajar
mengajar, siswa yang piket hari itu wajib membersihkan ruang di
hari berikutnya.
2. Melanggar pasal 10 ayat 10.4, dan 10.5 pada saat guru masuk kelas
dan keadaan kelas belum bersih, guru melaporkan sejumlah petugas
piket pada saat itu kepada BK atau Waka Kesiswaan untuk
ditindaklanjuti dalam pemberian sanksi kebersihan kepada petugas
piket.
3. Melanggar pasal 10 ayat 10.6 guru mengingatkan dan
menginstruksikan kepada semua siswa agar merapikan meja dan
kursi atau fasilitas kelas yang lain sesuai label yang telah dipasang.
4. Melanggar pasal 10 ayat 10.7 dan 10.8 siswa yang tidak mau
mengambil sampah yang berada di sekitarnya, wajb diingatkan dan
diperintahkan untuk mengambil sampah dan membuang di tempat
yang telah ditentukan.
5. Melanggar pasal 10 ayat 10.9, semua warga sekolah bertanggung
jawab terhadap kebersihan sekolah. Apabila hal ini tidak
dilaksanakan wajib mendapat teguran dari pejabat yang ada di
sekolah..
20
11.10. Knalpot grong disita oleh sekolah dan tidak dikembalikan kepada
siswa dalam batas waktu tertentu.
11.11. Siswa parkir dimulai dari lantai teratas terlebih dahulu
11.12. Siswa parkir naik lewat tangga sebelah barat dan turun melalui
tangga sebelah timur, begitu juga pengendaranya
11.13. Siswa parkir di tempat yang telah disediakan
11.14. Siswa parkir sesuai kolong parkir yang sudah disediakan
11.15. Selama parkir jaket dimasukkan ke bagasi motor, helm dikunci di
tempat yang aman.
11.16. Pelanggaran berkendaraan, kendaraan disita oleh sekolah dan
diserahkan kembali setelah siswa mendatangkan orang tua ke
sekolah
11.17. Memasuki lingkungan sekolah pakaian harus rapi
11.18. Memasuki lingkungan sekolah memakai seragam sesuai ketentuan.
11.19. Memasuki lingkungan sekolah tidak boleh menggunakan baju
praktik kecuali sudah melaksanakan praktik di laboratorium atau
bengkel
11.20. Siswa berjalan di jalur hijau dengan mengikuti ketentuan yang
telah ditetapkan.
Ketentuan menggunakan jalur hijau:
• Berjalan dengan cepat (one step one second) dan tidak
diperbolehkan berhenti di jalur hijau.
• Berjalan dengan antre satu baris atau dua baris
• Saat berjalan tidak diperbolehkan mengangkat HP, bila terpaksa
harus menerima panggilan harus menepi dan berhenti, setelah
selesai mengangkat HP perjalanan bisa diteruskan.
• Selama berjalan di jalur hijau tidak diperbolehkan memasukkan
tangan ke dalam saku.
Sanksi Pelanggaran
1. Melanggar pasal 11 ayat 11.1 dan 11.2, siswa dinyatakan
melanggar budaya sekolah. Siswa yang melanggar budaya sekolah
21
berarti melanggar budi pekerti dan guru berhak memberi nilai budi
pekerti C.
2. Melanggar pasal 11 ayat 11.3, siswa duduk di atas meja atau duduk
di kursi guru melanggar norma dan etika, guru berhak memberi
nilai budi pekerti siswa C.
3. Melanggar pasal 11 ayat 11.4 dan 11.5, siswa keluar masuk kelas
tanpa izin guru di saat guru berada di kelas, termasuk melanggar
etika dan tatakrama antara guru dan siswa yang harus lebih
menghormati guru, Guru berhak memberi nilai budi pekerti C
4. Melanggar pasal 11 ayat 11.6, siapapun yang memanggil siswa
tidak seizin guru yang mengajar, siswa yang dipanggil tidak
diperbolehkan keluar kelas demi menunjukan tanggung jawab guru
terhadap kelas yang dikelola.
5. Melanggar pasal 11 ayat 11.7, siswa yang meninggalkan sekolah
tanpa izin guru dinyatakan tidak masuk tanpa keterangan (T).
6. Melanggar pasal 11 ayat 11.8, siswa mmbawa sepeda motor
memasuki lingkungan sekolah sepedanya tidak dituntun dan tidak
turun dari sepeda motor,siswa tersebut wajib memutar lapangan
sambil menuntun sepeda motornya sebanyak maksimal 10 kali
putaran.
7. Melanggar pasal 11 ayat 11.9 dan 11.10, siswa membawa sepeda
motor tidak standar, sepeda motor disita sekolah dan siswa
memanggil orang tua untuk mengambil sepeda motor dengan
membawa perlengkapan lengkap dan dipasang di sekolah. Setelah
sepeda motor lengkap baru boleh dibawa pulang oleh orang tua.
8. Melanggar pasal 11 ayat 11.11, 11.12, 11.13. 11.14. 11.15 siswa
parkir tidak rapi dan tidak sesuai aturan yang ada, diperingatkan
oleh petugas bila masih diulang lagi ban kendaraan digembosi oleh
petugas. Jaket dan helm yang tidak diamankan sesuai ketentuan,
bila terjadi kehilngan di luar tanggung jawab petugas
parkir/sekolah.
9. Melanggar pasal 11 ayat 11.17, 11.18, dan 11.19, seragam tidak
lengkap harus dilengkapi. Siswa memakai pakaian tidak rapi,
dihentikan dan dirapikan bila tidak dirapikan, siswa dianjurkan
pulang untuk menganti pakaian yang rapi. Siswa berangkat dan
pulang memakai baju praktik ddisita petugas dan dikembalikan
setelah dicatat dan dikonfirmasikan dengan guru praktik di bengkel
dan di laboratorium.
10. Melanggar pasal 11 ayat 11.20 siswa diingatkan dan siswa harus
mengulang lewat jalur hijau dengan benar.
22
11. Melanggar pasal 11.21, siswa menyebrang tidak di sebra kross
siswa ditegur dan disuruh mengulangi sampai bisa menyebrang
dengan benar.
.
12. Menjaga keindahan kelas dan lingkungan sekolah
12.1. Tidak corat-coret di dinding
12.2. Tidak corat-coret di meja dan di kursi
12.3. Tidak dengan sengaja merusak fasilitas ruang kelas atau sekolah
12.4. Menjaga taman sekolah
12.5. Ikut merawat tanaman di lingkungan kelas dan lingkungan sekolah
Sanksi Pelanggaran
1. Melanggar pasal 12 ayat 12.1 dan 12.2, siswa yang terbukti corat-
coret di dinding atau di meja atau di kursi wajib membersihkan
kembali (mengecat ulang, memplitur ulang) bila tidak sanggup
didenda sejumlah biaya mengecat ulang atau memplitur ulang.
Apabila pelakunya tidak diketemukan, kebersihan dinding, meja,
dan kursi atau fasilitas yang lain menjadi tanggung jawab satu
kelas sebagai pelaku atau lingkungan kelas yang dicorat coret.
2. Melanggar pasal 12 ayat 12.3, 12.4, dan 12.5 siswa yang terbukti
merusak lingkungan (taman dan tanaman) wajib mengganti bagian
taman atau tanaman yang dirusak, bila tidak sanggup didenda
sebesar biaya perbaikan atau pemulihan taman atau tanaman.
Sanksi Pelanggaran
Melanggar pasal 13 ayat 13.1, 13.2, 13.3, 13.4, 13.5, 13.6, 13.7, 13.8 dan
13.9 siswa yang tidak saling menghormati, saling berkomunikasi, saling
menyapa antarsesama teman berarti kurang berbudipekerti baik, dan siswa
tersebut nilai budi pekertinya / kelakuannya layak mendapat nilai kurang
(C).
23
14. Menjaga kerindangan kelas dan lingkungan sekolah
14.1. Menanam tanaman hias
14.2. Merawat tanaman hias
14.3. Menjaga dan melindungi tanaman hias yang berada di lingkungan
sekolah
Sanksi Pelanggaran
Melanggar pasal 14 ayat 14.1, 14.2, dan 14.3, siswa yang merusak tanaman
perindang(mati atau tidak mati) di lingkungan sekolah, wajib mengganti
tanaman perindang yang dirusak, selain itu juga masih dikenakan sanksi
yang lain (merawat tanaman, menyiram tanaman dll). Bila tidak mampu
melaksanakan sanksi tersebut, kepadanya didenda sejumlah biaya perbaikan
taman/tanaman yang dirusak.
Sanksi Pelanggaran
1. Melanggar pasal 15 ayat 15.1, siswa yang tidak melaksanakan
pemanasan untuk menagawali kegiatan praktik, siswa tersebut
tidak diizinkan mengikuti praktik di bengkel/laboratorium kecuali
keadaan sakit yang tidak memungkinkan melaksanakan kegiatan
24
pemanasan. Kepada yang bersangkutan baru boleh diizinkan
masuk kelas setelah melaksanakan pemanasan terlebih dahulu.
2. Melanggar pasal 15 ayat 15.2, siswa yang tidak mengikuti kegiatan
olah raga karena kondisi fisik tidak memungkinkan untuk berolah
raga, siswa wajib tetap berada di lingkungan pembelajaran sampai
pembelajaran olah raga selesai. Siswa yang sehat dan dengan
sengaja tidak mengikuti pelajaran meskipun berada di lingkungan
pembelajaran dinyatakan tidak masuk tanpa keterangan, bila hal ini
dilaksanakan lebih dari satu kali, siswa wajib medatangkan orang
tua dan membuat surat pernyataan (satu kali peringatan/SP1)
3. Melanggar pasal 15 ayat 15.3, siswa yang dinyatakan sehat dan
beristirahat di ruang UKS dan meninggalkan pelajaran tanpa
keterangan atau berketerangan dinyatakan tidak masuk tanpa
keterangan
4. Melanggar pasal 15 ayat 15.4, siswa masuk ruang AC sepatu tidak
dilepas, siswa wajib membersihkan ruang (menyapu, mengepel
lantai sampai bersih)
5. Melanggar pasal 15 ayat 15.5, siswa yang sakit tidak minta izin dan
meninggalkan pelajaran, siswa tersebut dinyatakan tidak masuk
tanpa keterangan (bolos), bila siswa tidak dapat menunjukan bukti
yang meyakinkan, siswa wajib medatangkan orang tua untuk
dimintai keterangan tentang kondisi kesehatannya di rumah
6. Melanggar pasal 15 ayat 15.6, siswa yang tidak keluar ruang
sewaktu jam istirahat, apa bila terjadi kehilangan menjadi
tanggung jawab siswa yang ada di dalam ruang saat jam istirahat
7. Melanggar pasal 15 ayat 15.7 dan 15.8, siswa yang
meludah/membuang riak di sembarang tempat, wajib
membersihkan air ludah atau riak sampai bersih dan siswa tersebut
diperingatkan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Bila
dilakukan lebih tiga kali siswa mendapat sanksi membersihkan
komplek dia meludah/meriak selama tiga hari.
8. Melanggar pasal 15 ayat 15.9, siswa yang merokok di dalam atau di
luar lingkungan sekolah selama masih memakai seragam sekolah
diberi tindakan dengan sanksi merokok sepuasnya di halaman
sekolah untuk ditonton semua siswa. Bila perbuatan ini dilakukan
lebih dari satu kali, siswa tersebut harus memanggil orang tua
untuk diberitahu dan siswa tersebut diskorsing melaksanakan
kebersihan selama satu minggu.
9. Melanggar pasal 15 ayat 15.10, siswa yang melukai diri sendiri
atau mencoba bunuh diri di lingkungan sekolah tidak menjadi
tanggung jawab sekolah dan bila memang terbukti mencoba bunuh
diri itu penyebabnya permasalahan dari rumah atau dari luar
25
sekolah siswa dikembalikan kepada orang tua untuk sementara
waktu sampai permasalahan selesai.
10. Melanggar pasal 15 ayat 15.11, siswa yang sakit di lingkungan
sekolah tidak melapor kepada sekolah tidak mendapat fasilitas
kesehatan dari sekolah. Bila siswa tersebut melapor saat sakit
perawatan siswa menjadi tanggung jawab sekolah. Sakit yang
disebabkan kecelakaan kerja di lingkungan sekolah, pertolongan
pertama menjadi tanggung jawab sekolah, pembiyaan dibantu
sekolah sebatas jumlah tanggungan asuransi atau premi yang
diterima.
11. Melanggar pasal 15 ayat 15.12, siswa yang tidak memakai pakaian
layak pakai dipulangkan dan tidak diperbolehkan masuk sekolah
sebelum memakai pakaian yang pantas.
12. Melanggar pasal 15 ayat 15.13, siswa yang tidak mencuci tangan
akan atau setelah beraktivitas, diperingatkan untuk mencuci tangan
terlebih dahulu.
13. Melanggar pasal 15 ayat 15.14, tidak mau donor darah padahal
kondisi fisik sehat dan layak untuk donor darah sepantasnya
kepribadian siswa mendapat nilai C, karena tidak mempunyai rasa
kemanusiaan.
14. Melanggar pasal 15 ayat 15.15, siswa tidak mau melaksanakan
pemeriksaan kesehatan, bila dikemudian hari pada saat seleksi
penyaluran tenaga kerja teridikasi tidak sehat dan dinyatakan tidak
diterima di industri tidak boleh menuntut sekolah dan itu di luar
tanggung jawab sekolah.
15. Melanggar pasal 15 ayat 15.16 dan 15.17, siswa disarankan
membawa makanan dan minuman dari rumah apabila siswa tetap
tidak mau membawa orang tua dipanggil ke sekolah untuk diberi
pengarahan pentingnya makan dan minum bagi kesehatan.
Sanksi Pelanggaran
1. Melanggar pasal 16 ayat 16.1, 16.2, dan 16.3, siswa mengambil
atau merusak barang inventaris kelas/sekolah harus mengganti
sejumlah barang yang diambil.
26
2. Melanggar pasal 16 ayat 16.4, siswa yang mengetahui siswa lain
merusak barang milik sekolah dan tidak melapor kepada sekolah
resikonya sama dengan pelaku pengkrusakan dan sanksinya sama
dengan pelanggaran pasal 16.1, 16.2, dan 16.3. Begitu sebaliknya
apabila siswa melapor kepada sekolah bila melihat tindakan yang
merusak fasilitas, siswa tersebut akan mendapat penghargaan dan
perlindungan dari sekolah.
Sanksi Pelanggaran
1. Melanggar pasal 17 ayat 17.1 dan 17.2, jam kosong, siswa tidak
lapor dan tidak minta tugas mendapat teguran dari sekolah dan bila
dilakukan lebih dari satu kali, berdasarkan kesepakatan dengan
guru siswa siap mengganti sejumlah jam yang kosong.
2. Melanggar pasal 17 ayat 17.3 dan 17.4, siswa keluar masuk ruang
dan ramai di kelas selama jam kosong, wajib mendapat hukuman
satu kelas dengan di jemur di halaman upacara selama jam yang
kosong berlangsung.
18. Melapor kepada guru Piket, BK, Guru Bidang Studi jika meninggalkan
jam pelajaran
18.1. Siswa meninggalkan ruang harus melapor pada guru mata
pelajaran
18.2. Siswa meninggalkan sekolah harus lapor pada guru mata pelajaran
dan guru BK
18.3. Siswa minta surat keterangan meninggalkan kelas kepada guru BK
dan menyerahkan kepada guru yang mengajar pada jam tersebut.
18.4. Siswa tidak kembali sampai batas waktu yang ditentukan dianggap
tidak masuk.
Sanksi Pelanggaran
Melanggar pasal 18 ayat 18.1, 18.2, 18.3, dan 18.4, siswa meninggalkan
kelas atau sekolah sampai mata pelajaran tersebut selesai atau sampai
pembelajaran berakhir dinyatakan bolos dan dianggap tidak masuk tanpa
keterangan ( T ).
27
19. Memberi tahu sekolah apabila berhalangan hadir
19.1. Siswa tidak dapat hadir di sekolah harus memberi tahu ke sekolah
melalui surat izin yang disediakan sekolah yang sudah
ditandatangani oleh Pembimbing Akademik/wali kelas dan
mengetahui orang tua/wali siswa.
19.2. Bila siswa berhalangan di jalan agar memberi tahu guru BK dan
selanjutnya bila sampai ke sekolah terlambat segera memanggil
orang tua.
19.3. Apabila anak sakit dan tidak dapat mengirimkan izin ke sekolah,
orang tua dapat mengizinkan melalui telepon dan hari itu juga
orang tua agar segera datang ke sekolah untuk mengizinkan secara
tertulis.
19.4. Sekolah tidak menerima izin dalam bentuk lisan/via telepon yang
tanpa ditindaklanjuti surat izin tertulis.
19.5. Sekolah tidak menerima wakil orang tua apabila ada panggilan
orang tua untuk datang ke sekolah, kecuali bila keberadaan wakil
oarng tua tersebut sudah ada kesepakatan antara sekolah dengan
orang tua terhadap wali murid yang ditunjuk.
Sanksi Pelanggaran
1. Melanggar pasal 19 ayat 19.1, 19.2, 19.3, dan 19.4, siswa
berhalangan hadir tidak memberi tahu sekolah baik secara lisan
maupun tertulis dianggap tidak masuk tanpa keterangan (T). Siswa
yang berhalangan hadir sudah memberi tahu guru BK dan tidak
ditindaklanjuti dengan surat tertulis/orang tua hadir di sekolah
dianggap tidak masuk sekolah tanpa keterangan (T).
2. Melanggar pasal 19 ayat 19.5, apabila orang tua/wali siswa
dipanggil dan yang datang tidak orang tua/wali yang bertanggung
jawab terhadap siswa tersebut, siswa tidak diizinkan mengikuti
pelajaran sampai orang tua/wali datang ke sekolah.
Sanksi Pelanggaran
1. Melanggar pasal 20.1, 20.2, 20.3, 20.4, 20.5, dan 20.6, siswa tidak
membawa perlengakapan sekolah, pertama siswa diperingatkan
28
agar mengabil peralatan, bila tidak dapat melengkapi siswa
dipulangkan dan dinyatakan tidak masuk tanpa keterangan (T)
selama satu hari.
2. Siswa mengulangi kesalahan yang sama, pelanggaran kedua
sanksinya dikeluarkan dari kelas dan dinyatakan tidak masuk
sekolah (T).
Sanksi Pelanggaran
Melanggar pasal 21 ayat 21.1, 21.2, 21.3, 21.4, dan 21.5, siswa dipulangkan
untuk ganti/membenahi sepatu, apabila siswa tidak kembali ke sekolah
sampai jam pembelajaran selesai dinyatakan tidak masuk tanpa keterangan
(T).
Sanksi Pelanggaran
1. Melanggar pasal 22 ayat 22.1 dan 22.2, membawa, menyimpan,
dan menggunakan senjata tajam di lingkungan atau di luar
lingkungan sekolah disengaja atau tidak disengaja, barang disita
sekolah dan tidak dikembalikan kepada siswa atau orang tua.
2. Melanggar pasal 22 ayat 22.1 dan 22.2, membawa, menyimpan,
dan menggunakan senjata tajam di lingkungan atau di luar
lingkungan sekolah disengaja atau tidak disengaja untuk melukai
29
sesama siswa atau orang lain, siswa dikeluarkan dari sekolah tanpa
proses surat pernyataan atau skorsing (dikeluarkan tidak hormat).
3. Melanggar pasal 22 ayat 22.3, 22.4, 22.5, dan 22.6, siswa
membawa, menyimpan, memperdagangkan, dan menggunakan
narkoba dikeluarkan dari sekolah tanpa proses surat pernyataan
atau skorsing (dikeluarkan tidak hormat.
4. Siswa melanggar pasal 22 ayat 22.7, memperdagangkan,
membawa, dan mengkonsumsi rokok siswa diberi sanksi merokok
sepuasnya di halaman sekolah bila siswa terbukti mengulangi lagi
siswa dikenai sanksi skorsing selama satu minggu tidak mengikuti
pelajaran tetapi melaksanakan kegiatan kebersihan di sekolah.
5. Melanggar pasal 22 ayat 22.8, diketahui menggunakan HP di
lingkungan sekolah yang tidak mendukung proses pembelajaran
secara langsung, HP disita oleh sekolah dan tidak dikembalikan
kepada siswa atau orang tua sampai siswa dinyatakan naik kelas
atau lulus dari sekolah.
Sanksi Pelanggaran
1. Melanggar pasal 23 ayat 23.1, siswa bertato dikeluarkan dari
sekolah tanpa proses surat peringatan dan skorsing.
2. Melanggar pasal 23 ayat 23.2 dan 23.3, siswa bertindik tidak sesuai
dengan ketentuan yang ada siswa dikeluarkan dari sekolah tanpa
proses surat peringatan dan skorsing.
24. Hadir dan tatap muka dengan guru mata pelajaran sebanyak 98% dari
jumlah hari efektif dalam 1 tahun.
24.1. Siswa wajib hadir dan tatap muka sebanyak 98%
24.2. Ketidakhadiran tidak dapat diganti dengan tugas
24.3. Tugas hanya dapat menggantikan ketidakhadiran pada presensi
guru dan tidak berpengaruh terhadap presensi sekolah
24.4. Izin dan sakit tidak diikutsertakan dalam penghitungan jumlah
ketidakhadiran tanpa keterangan
24.5. Izin dan sakit harus diganti dengan tugas sebagai pengganti materi
yang ditinggalkan.
30
Sanksi Pelanggaran
1. Melanggar pasal 24 ayat 24.1, 24.2, dan 24.3, siswa tidak masuk
tanpa keterangan (T), T tidak bisa digantikan dengan tugas. Tugas
hanya dapat menghilangkan T pada absen guru, bila T dua kali
mendapat peringatan 1, T empat kali mendapat peringatan 2, dan T
lima kali mendapat peringatan 3 dan skorsing selama satu minggu.
Setelah peringatan ketiga dan skorsing siswa masih mengulangi
tidak masuk tanpa keterangan satu kali, siswa dikembalikan kepada
orang tua.
2. Melanggar pasal 24 ayat 24.4 dan 24.5, siswa yang sakit dibuktikan
dengan surat keterangan atau siswa yang izin dengan surat izin dari
sekolah harus mengganti ketidakhadirannya selama sakit atau izin
tetapi siswa tetap tidak hadir karena S/I.
Sanksi Pelanggaran
1. Melanggar pasal 25 ayat 25.1 dan 25.2, siswa menggoda, mencolek
sesama siswa yang berlawan jenis kelamin dengan sengaja atau
tidak sengaja, memanggil orang tua dan dikenakan sanksi minta
tanda tangan semua Guru dan Karyawan SMK Tunas Harapan
Pati. Apabila perbuatan yang tersebut pada pasal 25.1 dan 25.2
diulangi kedua kali, siswa dikeluarkan dari sekolah.
2. Melanggar pasal 25 ayat 25.3, 25.4, 25.5, 25.6, dan 25.7, siswa
dikeluarkan dari sekolah secara tidak hormat.
3. Melanggar pasal 25 ayat 25.8, siswa dipanggil diingatkan atau
dikeluarkan dari sekolah
4. Melanggar pasal 25 ayat 25.9, siswa diingatkan bila diulangi lebih
dari satu kali siswa disuruh memanggil orang tua atau diskorsing
selama satu minggu
5. Melanggar pasal 25 ayat 25.10, siswa dipulangkan untuk ganti
pakaian
6. Melanggar pasal 25 ayat 25.11 dan 25.12, siswa diskorsing dan
atau dikeluarkan dari sekolah.
7. Melanggar pasal 25 ayat 25.13 dan 25.14, siswa dikeluarkan dari
sekolah
Sanksi Pelanggaran
Siswa melaksanakan pasal 26 ayat 26.1, 26.2, 26.3, dan 26.4, dikeluarkan
dari sekolah tanpa melalui proses peringatan 1 sampai 3, dan skorsing
(dikeluarkan secara tidak hormat)
.
27. Menyalahgunakan perkembangan teknologi internet
27.1. Siswa mengakses gambar porno
32
27.2. Siswa menyimpan gambar porno
27.3. Siswa mengirim gambar porno kepada siapapun
27.4. Siswa meniru adegan film/gambar porno
27.5. Siswa membuat gambar porno
Sanksi Pelanggaran
Siswa melaksanakan pasal 27 ayat 27.1, 27.2, 27.3, 27.4, dan 27.5, siswa
tersebut dikeluarkan dari sekolah secara tidak hormat atau diskorsing.
Selama diskorsing barang disita sebagai barang bukti. Siswa diskorsing
apabila siswa tersebut menerima/membuat gambar porno dari siapa pun
secara tidak disengaja, dipaksa, tentunya harus diketahui sumber gambar
tersebut dan dapat dibuktikan.
Sanksi Pelanggaran
Siswa melaksanakan pasal 28 ayat 28.1, 28.2, dan 28.3, siswa
diperingatkan, diskorsing dan atau dikeluarkan tanpa melalui prosedur
yang ada.
Sanksi Pelanggaran
Siswa melakukan tindakan politik atau mengajarkan paham tertentu secara
langsung atau tidak langsung sebagaimana tercantum dalam pasal 29 ayat
29.1, 29.2, dan ayat 29.3 diperingatkan dan atau dikeluarkan dari sekolah.
30. Siswa yang tidak naik kelas/tidak lulus ujian diberi kesempatan satu kali
mengulang kecuali kelas X, harus keluar (DO).
33
30.1 Siswa kelas X bila tidak naik kelas tidak boleh mengulang dan
harus keluar karena menggunakan sistem DO
30.2 Siswa kelas XI yang tidak naik kelas diperbolehkan mengulang
apabila penyebab tidak naik kelas tersebut terdapat hambatan
belajar dan tidak disebabkan nilai kepribadian kurang
30.3 Siswa yang nilai keribadian tidak baik dan menyebabkan tidak naik
kelas, siswa tersebut tidak diperbolehkan mengulang
30.4 Siswa kelas XII/XIII yang tidak lulus karena tidak kompeten diberi
kesempatan satu kali mengulang di tahun berikutnya, tahun
selanjutnya tidak menjadi tanggung jawab sekolah.
30.5 Siswa kelas XII/XIII yang tidak lulus karena nilai kepribadiannya
kurang tidak boleh mengulang.
30.6 Siswa yang mengulang karena tidak naik kelas wajib mengikuti
pembelajaran penuh
30.7 Siswa yang mengulang harus taat dengan aturan yang berlaku di
sekolah
Sanksi Pelanggaran
Siswa melanggar pasal 30 ayat 30.1, 30.2 30.3, 30.4 30.5, dan 30.6, dan
30.7 siswa dikeluarkan dari sekolah secara tidak hormat.
34