Anda di halaman 1dari 13

BUKU

SMK 3 PERGURUAN CIKINI


KERJA
Jalan Srengseng Sawah No.79, Jakarta Selatan 12640 Telp. 021-7865396, 021-7865438, Fax. 021-7865396

GURU E-mail: smk3perguruancikini@yahoo.com, website: www.smk3percik.sch.id

KELAS :X
MATA PELAJARAN : .......................................
SEMESTER : 1 (SATU)
NAMA GURU : ........................................

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SAMBUTAN KEPALA SMK 3 PERGURUAN CIKINI


Salam Bapak/ Ibu guru SMK 3 Perguruan Cikini

Cita-cita bangsa Indonesia dalam pembangunan nasional pada bidang pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia
Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju,
adil, makmur, dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan
yang berkualitas sangat erat kaitannya dengan keberhasilan peningkatan kompetensi dan profesionalisme pendidik. Guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Peran guru sebagai agen pembelajaran
berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional sebagaimana diatur dalam pasal 4 UU RI No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen.

Buku kerja guru disusun dengan maksud sebagai salah satu pegangan atau acuan bagi guru agar dapat meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan tugasnya
dengan baik. Buku kerja ini terdiri atas empat bagian, yaitu buku kerja 1, 2 3, dan 4. Namun, dalam dokumen ini hanya meliputi buku kerja 2 dan buku kerja 3.
Adapun buku kerja 2 terdiri atas kode etik guru, ikrar guru, tata tertib guru, pembiasaan guru, kalender pendidikan, dan alokasi waktu. Sedangkan buku kerja 3
terdiri atas jadwal mengajar, agenda guru, daftar hadir, daftar nilai, penilaian akhlak, analisis hasil penilaian, program remedial dan pengayaan, dan daya serap
siswa.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku kerja guru ini. Saya menyambut baik upaya dalam penyusunan Buku Kerja
Guru SMK 3 Perguruan Cikini. Dengan demikian, pada gilirannya mutu pendidikan semakin meningkat. Amin.

Jakarta, 18 Juli 2016


Kepala SMK 3 Perguruan Cikini

Gito Suroso, M.Si


BUKU KERJA 2
GURU SMK 3 PERGURUAN CIKINI
BUKU KERJA 3
GURU SMK 3 PERGURUAN CIKINI
KODE ETIK
GURU SMK 3 PERGURUAN CIKINI

1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangun yang berjiwa Pancasila.

2. Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan Kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masingmasing.

3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.

4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik baiknya bagi kepentingan anak didik.

5. Guru memelihara hubungan dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan.

6. Guru secara sendirisendiri dan atau bersamasama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.

7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan maupun didalam hubungan keseluruhan.

8. Guru bersamasama memelihara membina dan meningkatkan mutu Organisasi Guru Profesional sebagai sarana pengabdiannya.

9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan yayasan Perguruan Cikini.

Mengetahui, Jakarta, 18 Juli 2016


Kepala SMK 3 Perguruan Cikini Guru Bidang Studi

Gito Suroso, M.Si .........................................................


PERATURAN GURU SMK 3 PERGURUAN CIKINI

Setiap guru wajib mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut:


1). Kehadiran Guru
a. Guru hadir/ tiba di sekolah 10 menit sebelum proses kegiatan pembelajaran dimulai (dimulai pukul 06.30 WIB) dengan terlebih dulu mengisi daftar hadir
elektronik melalui finger print.
b. Guru masuk ruang kelas 5 menit sebelum pelajaran dimulai
c. Guru yang tidak masuk sekolah:
1. Izin/ memberitahukan secara langsung atau melalui surat dan tercatat oleh guru piket. Pengganti ketidakhadiran guru dengan memberikan tugas
dengan pendekatan e-learning dengan moddle, edmodo, atau quiper.
2. Guru tidak masuk dalam 3 hari berturut-turut karena sakit harus menyertakan surat keterangan dari dokter.
3. Guru tidak masuk 3 kali berturut-turut tanpa keterangan, akan diberi peringatan.
4. Guru yang tidak masuk sekolah tanpa keterangan dianggap alpha.
5. Guru yang tidak masuk sekolah tanpa keterangan selama lebih dari satu minggu akan dikembalikan kepada yayasan
d. Guru tidak diperkenankan meninggalkan sekolah sebelum jam pelajaran selesai, tanpa seizin guru piket/ security/ Kepala sekolah.
e. Selama hadir di sekolah, guru tidak diperkenankan untuk merokok di lingkungan sekolah.
f. Setelah seluruh pelajaran selesai, guru segera meninggalkan kelas/ pulang dan kelas dikunci, bila ada kegiatan/ tugas sekolah di luar jam pelajaran dan
menggunakan ruang kelas harus mendapat izin dari security/ guru piket/ TU/ Kepala sekolah.

2). Kegiatan Pembelajaran


a. Guru memimpin berdoa saat memulai pembelajaran sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut siswa.
b. Guru mengabsen dan mencatat siswa yang tidak masuk ke dalam buku jurnal guru dan kelas. Walas menindaklanjuti /klarifikasi ke orang tua.
c. Guru wajib mempersiapkan perangkat pembelajaran meliputi :
1. Buku Kerja I : alur program, SKL, KI, dan KD, analisisi materi, silabus, program tahunan, program Semester, RPP, KKM, kisi-kisi soal, kumpulan
soal, analisis butir soal, dan perbaikan soal.
2. Buku kerja II : kode etik, ikrar, tata tertib, pembiasaan, kalender pendidikan, alokasi waktu, dan jurnal agenda guru
3. Buku Kerja III : jadwal mengajar, daftar hadir, daftar nilai, penilaian akhlak, analisis hasil penilaian, program remedial dan pengayaan, tindak lanjut
pengayaan, dan daya serap siswa.
4. Buku kerja IV : daftar evaluasi diri kerja guru, program tindak lanjut kerja guru, penilaian kinerja guru.

d. Guru wajib mengikuti seluruh kegiatan yang diadakan sekolah.


e. Guru penuh perhatian dan sungguh-sungguh dalam memberi pelajaran. Menjaga ketertiban dan ketenangan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru wajib mematikan/ mendiamkan Handphone (HP) atau alat komunikasi lainnya.
f. Guru wajib menyediakan alat pelajaran yang diperlukan menjelang pelajaran dimulai.
g. Guru mengisi jurnal kelas yang disediakan di kelas.
h. Guru bertanggung jawab terhadap pencapaian kurikulum dan keberhasilan siswa dalam ketuntasan belajar

3). Pakaian dan Penampilan


a. Guru diharapkan mengenakan seragam sekolah hari sesuai dengan tata cara dan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
1. Hari Senin - Selasa : Pakaian seragam harian
2. Hari Rabu Kamis : Bebas
3. Hari Jumat : Batik
Khusus untuk Guru olahraga seragam lapangan menggunakan pakaian olahraga lengkap.
b. Guru wajib memelihara kebersihan dan kerapihan dalam berpakaian
c. Guru putri wajib tidak memakai pakaian ketat
d. Guru harus berpenampilan wajar, rapih dan sopan dengan tidak memakai perhiasan secara berlebihan.

4). Lain-lain
a. Guru wajib menjunjung tinggi nama baik Yayasan baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah atau dimanapun berada
b. Guru wajib berlaku sopan dan hormat kepada kepala sekolah, sesama guru, TU, atau siapapun termasuk tamu.
c. Hendaknya Guru dapat membimbing siswa untuk melaksanakan ibadah berjamaah dengan memberikan contoh terlebih dahulu guna mengedepankan
kebersamaan.
d. Guru wajib menjaga serta memelihara kerapihan, kebersihan dan kerapihan ruang kelas, gedung dan lingkungan sekolah
e. Guru wajib mengikuti upacara bendera hari senin dan hari besar lainnya.
f. Guru wajib mempersiapkan diri dengan baik dan penuh tanggung jawab bila ditunjuk menjadi petugas upacara atau kegiatan lainnya.

Mengetahui, Jakarta, 18 Juli 2016


Kepala SMK 3 Perguruan Cikini Guru Bidang Studi

Gito Suroso, M.Si .........................................................

IKRAR GURU SMK 3 PERGURUAN CIKINI


1. Kami Guru Indonesia, adalah insan pendidik bangsa yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kami Guru Indonesia, adalah pengemban dan pelaksana cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pembela
dan pengamal Pancasila yang setia pada Undang Undang Dasar 1945.

3. Kami Guru Indonesia, bertekad bulat mewujudkan tujuan nasional dalam mencerdaskan kehidupan bangsa .

4. Kami Guru Indonesia, bersatu dalam wadah organisasi perjuangan Persatuan Guru Republik Indonesia, membina persatuan
dan kesatuan bangsa yang berwatak kekeluargaan.

5. Kami Guru Indonesia, menjunjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman tingkah laku profesi dalam pengabdian
terhadap bangsa, negara serta kemanusiaan .

6. Kami Guru Indonesia memberikan loyalitas dan dedikasi pad dunia pendidikan demi generasi bangsa di bawah naungan
Yayasan Perguruan Cikini.

Mengetahui, Jakarta, 18 Juli 2016


Kepala SMK 3 Perguruan Cikini Guru Bidang Studi

Gito Suroso, M.Si .........................................................


PEMBIASAAN GURU

Kegiatan Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah melalui pembiasaan-pembiasaan Sesuai PERMENDIKBUD Nomor 23 Tahun 2015 sebagai berikut:
I. Menumbuhkembangkan nilai-nilai moral dan spiritual
Mewujudkan nilai-nilai moral dalam perilaku sehari-hari. Nilai moral diajarkan pada siswa, lalu guru dan siswa mempraktikkannya secara rutin hingga menjadi
kebiasaan dan akhirnya bisa membudaya.
Kegiatan wajib:
Guru dan peserta didik berdoa bersama sesuai dengan keyakinan masing-masing, sebelum dan sesudah hari pembelajaran, dipimpin oleh seorang peserta
didik secara bergantian dibawah bimbingan guru.

II. Menumbuhkembangkan nilai-nilai kebangsaan dan kebhinnekaan


Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan menerima keberagaman sebagai anugerah untuk bangsa Indonesia. Anugerah yang harus dirasakan dan disyukuri
sehingga manfaatnya bisa terasa dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan wajib:
1. Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan mengenakan seragam atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan sekolah.

2. Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan MOPDB dengan peserta didik bertugas sebagai komandan dan petugas upacara serta kepala
sekolah/wakil bertindak sebagai inspektur upacara;

3. Sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran, guru dan peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan/atau satu lagu wajib
nasional atau satu lagu terkini yang menggambarkan semangat patriotisme dan cinta tanah air.

4. Sebelum berdoa saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan peserta didik menyanyikansatu lagu daerah (lagu-lagu daerah seluruh Nusantara).

III. Mengembangkan interaksi positif antara peserta didik dengan guru dan orangtua
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara sekolah, peserta didik dan orangtua. Interaksi positif antara tiga pihak tersebut dibutuhkan untuk
membangun persepsi positif, saling pengertian dan saling dukung demi terwujudnya pendidikan yang efektif.
Kegiatan wajib:
Sekolah mengadakan pertemuan dengan orangtua siswa pada setiap tahun ajaran baru untuk mensosialisasikan: (a) visi; (b) aturan; (c) materi; dan (d)
rencana capaian belajar siswa agar orangtua turut mendukung keempat poin tersebut.

Contoh-contoh pembiasaan baik yang dilakukan oleh sekolah:


1. Contoh-contoh pembiasaan umum:
Memberi salam, senyum dan sapaan kepada setiap orang di komunitas sekolah.
Guru dan tenaga kependidikan datang lebih awal untuk menyambut kedatangan peserta didik sesuai dengan tata nilai yang berlaku.
2. Contoh-contoh pembiasaan periodik:
Membiasakan peserta didik (dan keluarga) untuk berpamitan dengan orangtua/ wali/ penghuni rumah saat pergi dan lapor saat pulang, sesuai
kebiasaan/ adat yang dibangun masing-masing keluarga.
Secara bersama peserta didik mengucapkan salam hormat kepada guru sebelum pembelajaran dimulai, dipimpin oleh seorang peserta didik secara
bergantian.

IV. Mengembangkan interaksi positif antar peserta didik


Peserta didik hadir di sekolah bukan hanya belajar akademik semata, tapi juga belajar bersosialisasi. Interaksi positif antar peserta didik akan mewujudkan
pembelajaran dari rekan (peer learning) sekaligus membantu siswa untuk belajar bersosialisasi.
Kegiatan wajib:
Membiasakan pertemuan di lingkungan sekolah dan/atau rumah untuk belajar kelompok yang diketahui oleh guru dan/atau orangtua.

Contoh-contoh pembiasaan baik yang dilakukan oleh sekolah:


1. Contoh-contoh pembiasaan umum:
Gerakan kepedulian kepada sesama warga sekolah dengan menjenguk warga sekolah yang sedang mengalami musibah, seperti sakit, kematian, dan
lainnya.
2. Contoh-contoh pembiasaan periodik:
Membiasakan siswa saling membantu bila ada siswa yang sedang mengalami musibah atau kesusahan.
V. Merawat diri dan lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah akan mempengaruhi warga sekolah baik dari aspek fisik, emosi, maupun kesehatannya. Karena itu penting bagi warga sekolah untuk
menjaga keamanan, kenyamanan, ketertiban, kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah serta diri.
Kegiatan wajib:
Mengenakan seragam sesuai aturan serta mampu menjaga keamanan, kenyamanan, ketertiban, kebersihan, dan kesehatan di lingkungan sekolah.

Contoh-contoh pembiasaan baik yang dilakukan oleh sekolah:


1. Contoh-contoh pembiasaan umum:
Membiasakan penggunaan sumber daya sekolah (air, listrik, telepon, dsb) secara efisien melalui berbagai kampanye kreatif dari dan oleh siswa.
Menyelenggarakan kantin yang memenuhi standar kesehatan.
Membangun budaya peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan dibangkunya masing-masing sebagai bentuk tanggung jawab individu maupun
kebersihan kelas dan lingkungan sekolah sebagai bentuk tanggung jawab bersama.
2. Contoh-contoh pembiasaan periodik:
Mengajarkan simulasi antri melalui baris sebelum masuk kelas, dan pada saat bergantian memakai fasilitas sekolah.
Peserta didik melaksanakan piket kebersihan secara beregu dan bergantian regu baik di kelas maupun di laboratorium.
Menjaga dan merawat tanaman di lingkungan sekolah, bergilir antar kelas dengan kerja bakti.
Mengadakan pemeriksaan kesehatan bagi guru dan siswa.

VI. Mengembangkan potensi diri peserta didik secara utuh


Setiap siswa mempunyai potensi yang beragam. Sekolah hendaknya memfasilitasi secara optimal agar siswa bisa menemukan, mengenali dan
mengembangkan potensinya.
Kegiatan wajib:
1. Menggunakan 15 menit sebelum hari pembelajaran untuk membaca buku selain buku mata pelajaran (setiap hari).
2. Seluruh warga sekolah (guru, tenaga kependidikan, siswa) memanfaatkan waktu sebelum memulai hari pembelajaran pada hari-hari tertentu untuk
kegiatan olah fisik seperti senam kesegaran jasmani, dilaksanakan secara berkala dan rutin, sekurang-kurangnya satu kali dalam seminggu.
3. Melaksanakan kegiatan tablig literasi terjadwal

Contoh-contoh pembiasaan baik yang dapat dilakukan oleh sekolah:


1. Contoh-contoh pembiasaan umum:
Peserta didik membiasakan diri untuk mengikuti kegiatan character building.
Membangun budaya bertanya dan melatih peserta didik mengajukan pertanyaan kritis dan membiasakan siswa mengangkat tangan sebagai isyarat
akan mengajukan pertanyaan.
Membiasakan setiap peserta didik untuk selalu berlatih menjadi pemimpin dengan cara memberikan kesempatan pada setiap siswa tanpa kecuali,
untuk memimpin secara bergilir dalam kegiatan-kegiatan bersama/berkelompok.
2. Contoh-contoh pembiasaan periodik:
Siswa melakukan kegiatan positif secara berkala sesuai dengan potensi dirinya.

VII. Pelibatan orangtua dan masyarakat di sekolah


Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Karena itu, sekolah hendaknya melibatkan orangtua dan masyarakat dalam proses belajar. Keterlibatan ini
diharapkan akan berbuah dukungan dalam berbagai bentuk dari orangtua dan masyarakat.
Kegiatan wajib:
Mengadakan pameran karya siswa pada setiap akhir tahun ajaran dengan mengundang orangtua dan masyarakat untuk memberi apresiasi pada siswa.

Contoh-contoh pembiasaan baik yang dilakukan dan/atau didukung oleh sekolah:


1. Contoh-contoh pembiasaan umum:
Orangtua membiasakan untuk menyediakan waktu 20 menit setiap malam untuk bercengkerama dengan anak mengenai kegiatan di sekolah
2. Contoh-contoh pembiasaan periodik:
Masyarakat bekerja sama dengan sekolah untuk mengakomodasi kegiatan kerelawanan oleh peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah yang
ada di lingkungan sekitar sekolah.
Masyarakat dari berbagai profesi terlibat berbagi ilmu dan pengalaman kepada siswa di dalam sekolah.

Anda mungkin juga menyukai