Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ETIKA DAN FILSAFAT BISNIS DALAM ISLAM

HAKEKAT ETIKA BISNIS

Dosen Pengampu:

ANDRIKO, M.E.Sy

Disusun oleh :

Marsya Rezika Agustarina 22631044

Rezi Ade Putri Jayanti 22631058

Rahmat Noprian 22631052

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP

2023
KATA PENGANTAR

١ ‫ِبۡس ِم ٱِهَّلل ٱلَّر ۡح َٰم ِن ٱلَّرِح يِم‬

Dengan penuh rasa syukur penulis menyampaikan atas kehadiran Allah SWT
yang telah memberikan kemudahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyele
saikan makalah yang berjudul “Hakekat Etika Bisnis”. Shalawat beserta salam semog
a tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW.

Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Etika dan Filsafat Bi
snis Dalam Islam. Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari akan keterbatas
an, kemampuan, dan pengetahuan penulis dalam penyusunannya. Namun kesulitan te
rsebut dapat dibantu oleh beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan bany
ak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa tenaga
dan pikiran.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekuran gan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran guna membangu
n kesempurnaan penulisan makalah kami selanjutnya.

Curup, Agustus 2023

Penulis

PAGE \* MERGEFORMAT 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 2
C. Tujuan Masalah........................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan.................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika Bisnis ............................................................ 3
B. Keterkaitan Etika dengan Bisnis............................................... 5
C. Pentingnya Etika Bisnis............................................................ 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................... 10
B. Saran.......................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

PAGE \* MERGEFORMAT 1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Etika adalah bagian dari filsafat. Secara garis besar pengertian filsafat, etika
dan etika bisnis berhubungan erat satu sama lain. Filsafat dalam arti luas adalah su
atu usaha sistematis untuk memahami pengalaman manusia secara pribadi dan kol
ektif dan/atau kelompok. Berbeda dengan teologi maka filsafat menggunakan rasio
untuk menafsirkan pengalaman manusia dan bukan mengandalkannya pada wahy
u Ilahi.

Dalam masyarakat, manusia mengadakan hubungan-hubungan antara lain hu


bungan agama, keluarga, perdagangan, politik dan sebagainya. Sifat hubungan ini
sangat rumit dan coraknya berbagai ragam. Hubungan antara manusia ini sangat pe
ka, sebab sering dipengaruhi oleh emosi yang tidak rasional. Manusia selalu berus
aha agar tercapai kerukunan dan kebahagiaan di dalam suatu masyarakat. Timbulla
h peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang kita sebut etik, etika, norma, ka
idah, tolak ukur.

Kebanyakan orang tidak senantiasa sadar akan fungsi etika. Salah satu sebab
nya, etika menjadi bagian yang integral dari pribadi seseorang sehingga tidak lagi
dipersoalkan oleh yang bersangkutan. Artinya seseorang jarang sekali memikirkan
etika yang dimilikinya, kecuali bila ia merasa bahwa dalam hubungannya dengan o
rang lain etika tersebut mendapat tantangan. Pada saat tertentu kita pasti berhadapa
n dan berinteraksi dengan orang yang memiliki etika yang berbeda. Sasaran etika a
dalah moralitas (etika merupakan filsafat tentang moral). Moralitas adalah istilah y
ang dipakai untuk mencakup praktek dan kegiatan yang membedakan apa yang bai
k dan apa yang buruk, aturan-aturan yang mengendalikan kegiatan itu dan nilai-nil
ai yang tersimbul di dalamnya yang dipelihara atau dijadikan sasaran oleh kegiatan
praktek tersebut.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian etika bisnis ?
2. Bagaimana keterkaitan etika dengan bisnis ?
3. Apa pentingnya etika bisnis ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa etika bisnis.
2. Untuk mengetahui bagaimana keterkaitan etika dengan bisnis.
3. Untuk mengetahui pentingnya etika bisnis.

PAGE \* MERGEFORMAT 1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Bisnis

Pada dasarnya, setiap pelaku bisnis akan selalu berusaha membangun hubun
gan bisnis yang baik dengan mitra bisnis dan konsumennya. Untuk mewujudkanny
a, selain dengan cara melatih karyawan untuk memberikan pelayanan prima, berpe
rilaku baik juga dapat dilakukan dengan cara menjalankan bisnis yang sesuai deng
an etika yang berlaku. Secara etimologis (asal kata) etika berasal dari kata “ethicu
s” (bahasa latin) dan “eticos” (bahasa yunani) yang memiliki makna “kebiasaan”.
Menurut Harmon Chaniago (2013:237) etika adalah nilai-nilai yang dianut oleh su
atu masyarakat, didasarkan pada kebiasaan mereka. Hal ini dipertegas oleh barten
dalam Gustina (2008: 138) “etika dapat diartikan sebagai nilai-nilai dan norma-nor
ma moral dalam suatu masyarakat. Disini terkandung arti moral atau moralitas sep
erti apa yang boleh dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan yang pantas atau tid
ak dan sebagainya.”

Dari beberapa defininsi diatas mengenai etika, dapat kita tarik kesimpulan b
ahwa etika adalah hal yang penuh dengan pandangan atau nilai yang dianut oleh m
asyarakat, dimana dasar nilai itu dibangun dari kebiasaan yang mereka lakukan. Bi
snis adalah kegiatan-kegiatan teratur melayani dalam suatu kebutuhan yang bersif
at umum (artinya: non personal) sambil memperoleh pendapatan (income) (Pandji:
113). Hal ini di pertegas skinner dalam Pandji (2007:6) “bisnis adalah pertukaran b
arang, jasa atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat. Seda
ngkan menurut arti dasar, bisnis memiliki makna sebagai the buying and selling of
goods and service. Menurut Wikipedia Indonesia (2014) etika bisnis merupakan ca
ra untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berikatan
dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat.1
1
Hendayani Amelia, Erviana Mega Belia, Muhammad Faza Mukhoyar, “makalah keterkaitan
etika dengan bisnis”, diakses dari https://id.scribd.com/document/429875714/Keterkaitan-Etika-
Dengan-Bisnis-Kelompok-2, pada tanggal 12 oktober 2019

PAGE \* MERGEFORMAT 1
Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nila, norma dan peril
aku karyawan serta pimpinan dalam membangun huubungan yang adil dan sehat d
engan pelanggan/ mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Etika bisnis merupak
an studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkon
sentrasi pada standar moral, sebagaimana siterapkan dalam kebijakan, institusi, da
n perilaku bisnis. Standar etika bisnis tersebut diterapkan ke dalam sistem dan orga
nisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusik
an barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada didalam organisas
i2.2

Etika bisnis adalah seperangkat norma dan nilai-nilai moral secara um


um yang perlu diterapkan sebagai dasar pertimbangan dalam segala proses pengam
bilan keputusan di perusahaan. Dalam hal ini, etika bisnis akan mempertimbangka
n konsekuensi sosial, lingkungan, serta ekonomi dari berbagai keputusan dan tinda
kan yang hendak dilakukan. Prinsip dasar etika di bidang hubungan ekonomi antar
manusia.

Dapat juga dikatakan bahwa etika bisnis menyoroti segi – segi moral dalam
hubungan antar berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan bisnis. Etika bisnis me
rupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan dan masyarakat. Etika bisnis dalam suatu p
erusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan da
lam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pem
egang saham dan masyarakat. 3

Dalam menciptakan etika bisnis, menurut Dalimunthe dalam Kharis15 meng


anjurkan untuk memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

a. Pengendalian Diri. Pelaku bisnis dapat mengendalikan diri untuk tidak memper
oleh apapun dari siapapun dalam bentuk apapun. Tidak mendapatkan keuntunga
2
Hendayani Amelia, Erviana Mega Belia, Muhammad Faza Mukhoyar, “makalah keterkaitan
etika dengan bisnis”, diakses dari https://id.scribd.com/document/429875714/Keterkaitan-Etika-
Dengan-Bisnis-Kelompok-2, pada tanggal 12 oktober 2019
3
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/9831/5/BAB%20II.pdf

PAGE \* MERGEFORMAT 1
n dengan jalan curang atau memakan puhak lain dengan menggunakan keuntun
gan tersebut.

b. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial. Pelaku bisnis dituntut untuk peduli den
gan keadaan masyarakat bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan memberika
n sumbangan melainkan lebih kompleks lagi.

c. Mempertahankan Jati Diri.

d. Menciptakan Persaingan yang Sehat

e. Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan”. Yaitu memikirkan bagaim


ana keadaan di masa yang akan datang. Pelaku bisnis dituntut untuk tidak meng
eksploitasi lingkungan dan keadaan sekarang tanpa mempertimbangkan keadaa
n di masa mendatang

B. Keterkaitan Etika Dengan Bisnis

Secara umum, etika adalah ilmu normatif penuntun hidup manusia, yang me
mberi perintah apa yang seharusnya kita kerjakan. Maka etika mengarahkan manu
sia menuju aktualisasi kapasitas terbaiknya. Apalagi dengan tingkat persaingan ya
ng semakin tinggi, kepuasan konsumen lah yang menjadi faktor utama agar perusa
haan sustainable dan dapat dipercaya dalam jangka panjang. Konsumen cenderung
semakin kritis dengan memperhatikan perilaku perusahaan yang memproduksi bar
ang-barang yang akan mereka konsumsi. Menurut pendapat Michael Josephon dal
am Pandji (2007:125), secara auniversal ada 10 prinsip etika yang mengarahkan pe
rikau yaitu:4

1. Kejujuran
2. Integritas
3. Memelihara Janji
4. Kesetiaan
4
Ibid. Hal.6

PAGE \* MERGEFORMAT 1
5. Kewajaran/keadilan
6. Suka memmbantu orang lain
7. Hormat kepada orang lain
8. Kewarganegaraan yang bertanggung hawab
9. Mengejar keunggulan
10. Dapat dipertanggung jawabkan

Prinsip etika yang berhubungan dan dapat digunakan dalam praktek bisnis i
alah pertama kejujuran dalam memproduksi, mendistribusikan, serta mengelola bis
nis itu sendiri. Kedua memelihara janji, bertanggung jawab, kesetiaan atas apa keb
ijakan yang diambil oleh pihak bisnis seperti mempertahankan kualitas, kepuasan,
dan kepercayaan konsumen atas barang atau jasa yang ditawarkan. Kemudian etik
a bisnis ini bukan hanya diterpkan kepada konsumen saja tetapi juga kepada pega
wai yang bekerja dibawahnya dengan selalu memenuhi janji, adil dalam membuat
keputusan yang tidak merugikan pegawai, dan memenuhi semua gaji dan tambaha
n upah atas kerja dan kesetiaan pegawai kepada badan individu/ perusahaan. Lalu
yang terakhir menjadi warganegara yang bertanggung jawab dengan tidak merugik
an, merusak, atau menyengsarakan masyarak seitar, negara, maupun lingkungan.

Pada dasarnya praktik etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan b


aik untuk jangka menengah maupun jangka panjang. Perusahaan yang menerapkan
etika, dapat meningkatkan motivasi kru dalam bekerja, bahwa bekerja selain ditunt
ut menghasilkan yang terbaik, juga diperoleh dengan cara yang baik pula. Penerap
an etika juga melindungi prinsip kebebasan berusaha serta meningkatkan keunggu
lan bersaing. Selain itu, penerapan etika bisnis juga mencegah agar perusahaan tid
ak terkena sanksi-sanksi pemerintah karena berperilaku tidak beretika yang dapat d
igolongkan sebagai perbuatan melawan hukum.

Dengan demikian, menjadi jelas bahwa tanpa suatu etika yang menjadi acua
n, para pebisnis akan lepas tidak terkendali, mengupayakan segala cara, mengorba
nkan apa saja untuk mencapai tujuannya. Pada umumnya filosofi yang mendomon
asi para pebisnis adalah bagaimana cara memaksimalkan keuntungan. Pebisnis sep

PAGE \* MERGEFORMAT 1
erti ini, sepeti yang dikatakan oleh Charles Diskens : “Semua perhatian, dorongan,
harapan, pandangan, dan rekanan mereka meleleh dalam dolar. Manusia dinilai dar
i dolarnya”.

Theodore Levitt mengatakan bahwa para pebisnis ada hanya untuk satu tujua
n, yaitu untuk menciptakan dan mengalirkan nilai kepuasan dari suatu keuntungan
hanya pada dirinya dan nilai budaya, nilai spiritual dan moral tidak menjadi perti
mbangan dalam pekerjaannya. Akibatnya sungguh mengerikan. Mereka dapat me
nyebabkan perang antarbangsa, antarlembaga, dan antarperusahaan. Mereka meng
anggap dan membuat bisnis seolah medan perang. Dalam perekonomian yang berj
alan berdasarkan prinsip pasar dimana “bisnis adalah bisnis”, kebebasan berusaha
adalah yang utama. Namun kebebasan untuk mengejar tujuan bisnis juga mengand
ung kewajiban untuk memastikan bahwa kebebasan itu diperoleh secara bertangg
ung jawab.

Perumusan dan penetapan etika bisnis merupakan salah satu dari sekian ban
yak upaya pemersatu (internal intergration) yang diusahakan oleh pemimpin perus
ahaan untuk meningkatkan daya tahan bisnisnya. Itu dilakukan dengan mengindah
kan prinsip- prinsip pengelolaan usaha yang baik ( good corporate gorvemance) se
kaligus memenuhi kewajibannya sebagai warga masyarakat yang bertanggung jaw
ab (corporate sosial responsibility).5

C. Pentingnya Etika Bisnis

Tujuan utama bisnis adalah mengejar keuntungan. Keuntungan adalah hal ya


ng pokok bagi kelangsungan bisnis, walaupun bukan merupakan tujuan satu-satun
ya, sebagaimana dianut pandangan bisnis yang ideal. Dari sudut pandang etika, ke
untungan bukanlah hal yang buruk. Bahkan secara moral keuntungan merupakan
hal yang baik dan diterima. Maka dari itu etika sangat diperlukan dan sangat penti
ng dalam aktivitas bisnis. Banyak peristiwa bisnis yang menunjukkan penurunan k

5
Ibid Hal.7

PAGE \* MERGEFORMAT 1
ualitas dan merugikan kepentingan konsumen serta masyarakat luas. Seperti tindak
an monopoli, penipuan, kerusakan lingkungan, dan sebaginya. Semakin jauh pema
kaian teknologi maka perilaku masyarakat se4makin berubah materialistis dan pra
ktis, sehingga nilai moralitas cenderung diabaikan. Perilaku apapun mencerminkan
etika seseorang. Jika seseorang mematuhi etika, dia cenderung memiliki perilaku y
ang baik dalam semua kegiatan, termasuk dalam kegiatan, bisnis. Contoh, pengus
aha A merupakan pengusaha yang peduli dengan etika. Dia akan jujur, bijak dan s
elalu mempertimbangkan minat orang lain. Di sisi lain, orang-orang mengabaikan
etika akan menjadi kontra produktif dalam bisnis. Mereka suka curang dan tidak ju
jur.

Qardawi (1995: 57) berpendapat bahwa bisnis dan etika tidak dapat dipasah
kan. Mereka seperti pengetahuan dengan etika, politik dengan etika, dan etika den
gan etika. Etika adalah daging dan saraf dalam kehidupan Islam karen ajaran Islam
didasarkan pada etika. Prinsip umat Islam percaya pada kesatuan hidup dan kehidu
pan. Karena itu, kita tidak bisa menerima konsep yang memisahkan kehidupan dun
iawi dan agama, seperti yang terjadi di Eropa. Dari perspektif Islam, seorang pebis
nis tidak hanya mencari untung tetapi juga berkah dari Allah Swt.6

Pada dasarnya, etika berpengaruh terhadap para pelaku bisnis, terutama dala
m hal kepribadian, tindakan dan perilakunya. Etika ialah teori tentang perilaku per
buatan manusia, dipandang dari nilai baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan
oleh akal. Etika lebih bersifat teori yang membicarakan bagaimana seharusnya, sed
angkan moral lebih bersifat praktik yang membicarakan bagaimana adanya. Etika l
ebih kepada menyelidik, memikirkan dan mempertimbangkan tentang yang baik d
an buruk sedangkan moral menyatakan ukuran yang baik tentang tindakan manusi
a dalam kesatuan social tertentu.

Ihwal pentingnya etika dalam bisnis, A. Sonny Keraf, mengatakan, “Jika bis
nis tidak punya etika, apa gunanya kita berbicara mengenai etika dan apa pula gun
anya kita berusaha merumuskan berbagai prinsip moral yang dapat dipakai dalam
6
Ibid Hal.8

PAGE \* MERGEFORMAT 1
bidang kegiatan yang bernama bisnis. Paling tidak adalah tugas etika bisnis untuk
pertama-tama memperlihatkan bahwa memang bisnis perlu etika, bukan hanya ber
dasarkan tuntutan etis belaka melainkan juga berdasarkan tuntutan kelangsungan
bisnis itu sendiri. Jika melihat dari sudut pandang perusahaan, penggunaan dan me
nerapkan etika bisnis memiliki manfaat antara lain :

1. Perusahaan mendapat kepercayaan dari konsumen.


2. Citra perusahaan di mata konsumen baik.
3. Meningkatkan motivasi kerja.
4. Keuntungan perusahaan dapatdiperoleh.
5. Sebagai bagian dari masyarakat, tentu bisnis tunduk pada norma-norma yang ad
a pada masyarakat.
Tata hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan itu memba
wa serta etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnisnya, baik etika itu antara sesama
pelaku bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam hubungan langsung
maupun tidak langsung. Dengan memetakan pola hubungan dalam bisnis seperti it
u dapat dilihat bahwa prinsip-prinsip etika bisnis terwujud dalam satu pola hubung
an yang bersifat interaktif. Hubungan ini tidak hanya dalam satu negara, tetapi me
liputi berbagai negara yang terintegrasi dalam hubungan perdagangan dunia yang
nuansanya kini telah berubah.7

7
Ibid Hal.9

PAGE \* MERGEFORMAT 1
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Etika bisnis adalah cara untuk melakukan kegiatasn bisnis yang mencakup se
luruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, dan juga masyarajta, Kar
ena dengan adanya etika, aktifitas bisnis dapat berjalan dengan rapi, seimbang, dan
tentunya dengan hasil yang memuaskan. Tentunya akan lebioh utama apabila atura
n-aturan dalam bisnis dapat menerapkan etika yan Islami sesuai dengan ajaran aga
ma Islam.

B. Saran

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak kekurang
an. Karena itu saran yang membangun sangat kami terima dan butuhkan. Semoga

PAGE \* MERGEFORMAT 1
dari saran pembaca kami bisa menjadi lebih baik dalam penulisan berikutnya. Teri
makasih.

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Hendayani, Erviana Mega Belia, Muhammad Faza Mukhoyar, “makalah keterkaitan etika
dengan bisnis”, diakses dari https://id.scribd.com/document/429875714/Keterkaitan-Etika-
Dengan-Bisnis-Kelompok-2, pada tanggal 12 oktober 2019
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/9831/5/BAB%20II.pdf

PAGE \* MERGEFORMAT 1

Anda mungkin juga menyukai