Dosen Pengampu:
(Andriko,M.E.Sy)
Disusun Oleh:
Melia (22631045)
M. Deko (22631048)
2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
dapat berbagi pengetahuan dan pandangan saya mengenai topik yang menarik ini.
Makalah ini membahas tentang " Fiqih Kontemporer ". Saya telah mengumpulkan
tentang topik ini kepada para pembaca. Saya harap makalah ini dapat menjadi
sumber referensi yang berguna bagi para pembaca yang tertarik dengan topik ini.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Saya menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna dan pasti
memiliki ruang untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut. Oleh karena itu,
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah Tujuan.......................................................................................5
C. Tujuan......................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .............................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Abd Hannan et al., “Asuransi ( Al-Ta ’ Min ) Dalam Pandangan Hukum Islam” 08, no.
01 (2021): 84–101.
4
manfaat finansial (dalam bentuk insentif, hadiah dan bahkan kepemilikan
saham Perusahaan).2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
Agus Marimin, Abdul Haris Romdhoni, and Tira Nur Fitria, “Bisnis Multi Level
Marketing (Mlm) Dalam Pandangan Islam,” Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam 2, no. 02 (2016).
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
dikenal dengan istilah Upline (tingkat atas) dan Downline (Tingkat bawah),
orang akan disebut Upline jika mempunyai Downline. Dan inti dari bisnis
MLM ini adalah digerakkan dengan jaringan, baik yang sifatnya vertikal atas
bawah maupun horizontal kiri-kanan atau pun bisa juga gabungan antara
keduanya. Setiap orang yang berhasil diajak dan bergabung dalam
kelompoknya akan memberikan manfaat dan keuntungan kepada yang
mengajaknya, lazimnya dengan memakai sistem presentase atau bonus.
4
Moh. Bahruddin, “Multi Level Marketing (MLM) Dalam Perspektif Hukum Islam,”
Jurnal Hukum Ekonomi Syari’ah 47, no. 1 (2017): 1–15.
7
Praktik ini hampir mirip dengan MLM yang menjual produk
bedanya, seorang distributor akan menjual membership untuk pelayanan
dari Perusahaan MLM tersebut. Meski begitu, apabila ada membership
renewal komisi yang di dapat distributor terbilang kecil sehingga
mengharuskan distributor untuk terus menambah klien baru. Beberapa
jasa yang dijual seperti rencana Pendidikan online, membership
Perusahaan untuk bantuan, pelayanan hukum, konsultasi keuangan, dan
sebagainnya.
a. al-Ta'min al-Ta'awuni
5
Universitas Muhammadiyah and Sumatera Barat, “Sistem Multi Level Marketing K-
Link Ditinjau Dari Hukum Islam P- P-” 6, no. 1 (2023): 86–100.
8
asuransi. Pembiayaannyasesuai dengan tata cara yang dijelaskan dan
disepakati.
6
Hannan et al., “Asuransi ( Al-Ta ’ Min ) Dalam Pandangan Hukum Islam.” 14-15.
9
orang / pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru' yang
memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui
akad (perikatan) yang sesuai dengan syari’ah. Akad yang sesuai dengan
syari’at tersebut maksudnya adalah akad yang tidak mengandung garar.
penipuan), perjudian, riba, penganiayaan/kezaliman, suap, barang haram
dan maksiat. Dari beberapa pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa asuransi adalah perjanjian yang berkaitan dengan pertanggungan
atau penjaminan atas resiko atau kerugian tertentu.7
7
Mashuri, “Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam,” Jurnal Iqtishaduna (Ekonomi
Kita), 2014, 112–22.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Hannan, Abd, Ahmad Muzakki, Universitas Islam, Zainul Hasan, and Genggong
Probolinggo. “Asuransi ( Al-Ta ’ Min ) Dalam Pandangan Hukum Islam” 08,
no. 01 (2021): 84–101.
Marimin, Agus, Abdul Haris Romdhoni, and Tira Nur Fitria. “Bisnis Multi Level
Marketing (Mlm) Dalam Pandangan Islam.” Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam 2,
no. 02 (2016).
Mashuri. “Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam.” Jurnal Iqtishaduna
(Ekonomi Kita), 2014, 112–22.
Moh. Bahruddin. “Multi Level Marketing (MLM) Dalam Perspektif Hukum
Islam.” Jurnal Hukum Ekonomi Syari’ah 47, no. 1 (2017): 1–15.
Muhammadiyah, Universitas, and Sumatera Barat. “Sistem Multi Level
Marketing K-Link Ditinjau Dari Hukum Islam P- P-” 6, no. 1 (2023): 86–
100.
Winangsih, Nina. “Komunikasi Bisnis Antarbudaya Dalam Era Globalisasi.”
Mediator: Jurnal Komunikasi 1, no. 1 (2000): 41–46.
12