Anda di halaman 1dari 27

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Tak dapat dimungkiri, bisnis adalah dunia yang sangat dinamis.


Persaingan semakin ketat dari hari ke hari. Skema bisnis pun mengalami
perkembangan dari waktu ke waktu. Dahulu bisnis sangat sederhana. Namun dari
waktu ke waktu, bisnis mengalami dinamisasi. Salah satu wujudnya adalah
lahirnya model bisnis multi level marketing atau MLM. Bisnis ini merombak
struktur distribusi barang dan jasa dari yang sederhana menjadi lebih rumit.

Indonesia sendiri mengenal model bisnis MLM sejak 1980-an. Model


bisnis ini makin berkembang dan marak pasca krisis moneter di penghujung 1990-
an. Pemain yang terjun dalam dunia MLM memanfaatkan momentum dan situasi
krisis untuk menawarkan solusi bisnis yang memungkinkan bagi siapa saja untuk
meraup untung dengan modal yang tak terlalu berat. Tercatat puluhan MLM
bermain, baik lokal ataupun asing seperti CNI, Forever Young, Amway Avon,
Tupperwar, Sun Chlorella, Propolis Gold. Di antaranya ada yang berlabel
Syari’ah ada juga yang tidak.1

Berbeda dengan bisnis kebanyakan, MLM tidak hanya menjual produk.


Bisnis MLM juga menjajakan jasa, yakni jasa marketing yang berjenjang dengan
imbalan marketing fee, bonus, dan royalti yang juga berjenjang. Jenjang ini
mengacu pada tingkatan posisi di perusahaan, jumlah penjualan dalam rentang
waktu tertentu, dan juga status keanggotaannya. Dalam tradisi fikih, ada yang
menyebut istilah jasa penjualan atau makelar ini sebagai samsarah atau simsar. Ia
menjadi perantara antara pedagang dan penjual.2

1
http://www.dakwatuna.com/2006/ bisnis dengan sistem MLM. Diakses pada 20 Agustus
2016.
2
Sayyid Sabiq, Fiqh as Sunnah, vol III, terjemahan Kamaludin AM, (Bandung: Ma’arif,
1988), hlm 159.
Satu bisnis MLM yang menarik dikaji adalah Herba Penawar Alwahida
Indonesia (selanjutnya disingkat HPAI). Berbeda dengan MLM jenis lain, HPAI
menawarkan MLM berbasis syariah dengan menggunakan. HPAI sendiri adalah
perusahaan farmasi Islam internasional. Dari titik ini, paper ini kemudian
berupaya memaparkan bagaimana manajemen MLM, khususnya di Herba
Penawar Alwahida Indonesia. Secara spesifik, paper ini memaparkan praktik yang
dijalankan di HPAI. Hal ini karena faktor kedekatan dan ketersediaan data.

B. Tujuan Peneltian

Adapun Tujuan Penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Manajemen Multi Level marketing?


2. Bagaimana Manajemen PT. HPAI (Herbal Penawar Al-Wahiid
Imdonesia)?

C. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat Penelitian ini adalah :

3. Untuk Mengetahui Manajemen Multi Level marketing?


4. Untuk Mengetahui PT. HPAI (Herbal Penawar Al-Wahiid Imdonesia)?
BAB II
Pembahasan

A. Konsep MLM (Multi Level Marketing)


1. Sejarah MLM
Dalam dunia marketing, satu variasi marketing yang sekarang banyak
digunakan perusahaan-perusahaan dalam memasarkan produknya adalah multi
level marketing atau MLM. Secara etimologi multi level marketing (MLM) berasal
dari bahasa Inggris: multi berarti banyak, level adalah jenjang atau tingkat dan
marketing berarti pemasaran. Dari kata tersebut maka MLM adalah pemasaran yang
berjenjang banyak atau bertingkat-tingkat.3
Secara istilah MLM adalah sistem penjualan dengan memanfaatkan
konsumen langsung sebagai tenaga penyalur. Harga barang yang ditawarkan di
tingkat konsumsi adalah harga produksi ditambah komisi yang menjadi hak
konsumen karena secara tidak langsung telah membantu kelancaran distribusi.
Maksudnya adalah metode pemasaran barang dan/atau jasa dari sistem penjualan
langsung melalui program pemasaran berbentuk lebih dari satu tingkat, di mana
mitra usaha mendapatkan komisi penjualan dan bonus penjualan dari hasil
penjualan barang dan/atau jasa yang dilakukannya sendiri dan anggota jaringan di
dalam kelompoknya.4
Banyak kalangan menyebut MLM sebagai network marketing atau
pemasaran berjaringan karena anggota kelompok tersebut semakin banyak,
sehingga membentuk sebuah jaringan kerja (network) yang merupakan suatu sistem
pemasaran dengan menggunakan jaringan kerja berupa sekumpulan banyak orang
yang kerjanya melakukan pemasaran.
Sebagian praktisi dan akademisi marketing menyebut MLM dengan istilah
direct selling atau bisnis penjualan langsung. Hal ini karena bisnis ini dijalankan
secara langsung oleh wiraniaga kepada konsumen dan tidak melalui perantara lagi,

3
Harefa, Andrias, Multi Level Marketing: Alternatif Karier Dan Usaha Menyongsong Milinium
Ketiga, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999),
4
http://topbisnis.tripod.com/art-apaitumlm.htm,
misalnya melalui toko, kedai, distributor, atau warung, tetapi langsung kepada
pembeli.5
Semua perusahaan penyelenggara MLM di Indonesia, baik yang single level
maupun multi level harus bergabung dalam suatu Asosiasi Penjualan Langsung
Indonesia (APLI), yang merupakan anggota KADIN dan bagian dari Word
Federation Direct Selling Association (WFDSA). Setiap perusahaan yang masuk
dalam anggota APLI harus diteliti terlebih dahulu apakah memenuhi persyaratan
sebagai perusahaan yang bergerak dalam penjualan langsung. HPAI sudah menjadi
anggota APLI dengan nomor 0117/01/10 tanggal 5 Februari 2010 serta Surat Izin
Usaha Penjualan Langsung (SIUPL) Nomor 23/ PDN.2/SIUPL-S/9/2009 tanggal
29 September 2009.
Sebagai terobosan penjualan, MLM dikenalkan dan diterapkan pertama kali
oleh distributor produk Nutrilite di Amerika pada 1930-an. Untuk mengembangkan
usahanya distributor dapat mengajak kenalannya bergabung sebagai distributor di
bawah kordinasinya. Omset dihitung dari total penjualan kelompok, prestasi yang
diajak memberikan nilai tambah kepada yang mengajak, sehingga merangsang
untuk terus memperbanyak anggota distributor baru. Seiring banyaknya distributor
maka perusahaan Nutrilite semakin maju.6

2. Tata Cara MLM


Mekanisme operasional pada MLM adalah seorang anggota distributor (A)
dapat mengajak orang lain (B) untuk ikut juga sebagai anggota distributor. Orang
lain itu (B) dapat pula mengajak orang lain (C) untuk ikut bergabung sebagai
anggota distributor juga. Begitu seterusnya semua orang diajak untuk ikut
bergabung sampai level yang tanpa batas.
Bisnis MLM mengenal istilah promotor (upline) yaitu anggota yang sudah
mendapatkan hak keanggotaan terlebih dahulu, misalnya (A). Sedangkan
bawahannya, misalnya (B) disebut downline, atau anggota baru yang mendaftar

5
Yusuf, Tamizi, Strategi MLM Secara Cerdas Dan Halal, (Jakarta: Elex Media Komputindo,
Jakarta, 2000), hlm 4.
6
Harefa, Andrias, Ibid. Hal 5
atau direkrut oleh promotor. Perusahaan yang memasarkan produksinya
menggunakan sistem MLM dapat melonjakkan omzet suatu perusahaan, jika
dikerjakan dengan profesional dan ketekunan.
Secara umum, terdapat empat tugas pokok yang harus dilakukan oleh
seorang anggota jika berkecimpung dalam bisnis MLM yaitu:
a. Menjual
Yang khas dalam MLM adalah bahwa menjual produk bukan hanya
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan langsung, akan tetapi
menyebarkan informasi tentang produk. Dengan menjual produk maka
semakin banyak orang mengenal produk. Orang yang sudah mengenal
produk tersebut pada akhirnya akan diajak untuk bergabung menjalankan
bisnis ini. Jadi, menjual dalam MLM mempunyai fungsi ganda, yaitu
selain mendapatkan keuntungan langsung juga sebagai sarana sponsor
(mengajak orang untuk ikut bergabung). Pada tahap penjualan ini, semua
unsur dari jual beli sangat jelas, yaitu adanya produk, harga, kesepakatan,
pembayaran serta penjual dan pembeli yang sah menurut hukum.

b. Mengajak dan mengajarkan


Satu doktrin dalam MLM adalah bahwa penjualan 1.000 unit yang
dilakukan seratus orang lebih baik ketimbang penjualan 1.000 unit oleh
sepuluh orang. Untuk itu, distributor mengajak orang sebanyak-banyaknya
untuk menjual produk. Semakin banyak anggota maka akan semakin baik.
Mengajak dalam MLM biasa disebut dengan mensponsori. Setelah
mengajak, maka kewajiban selanjutnya adalah mengajarkan bagaimana
menjalankan bisnis MLM ini, mulai dari pengenalan produk, tehnik
mendemokan produk kepada calon distributor baru.

c. Membangun organisasi
Bisnis MLM mensyaratkan adanya organisasi yang kuat dan kokoh.
Maka pebisnis MLM harus membangun organisasi yang sesuai dengan
rencana bisnis MLM, yaitu dibangun secara mendalam dan melebar.
Mendalam berarti membangun organisasi seperti akar tunggang yaitu
semakin dalam akar organisasi maka akan semakin kuat berdirinya.
Sedangkan melebar artinya melebarkan jangkauan sejauh mungkin.

d. Membina dan memotivasi


Pembinaan dalam MLM dapat diaplikasikan dalam tiga cara, yaitu
memberi perhatian, menjaga hubungan dan memberikan apresiasi
(reward). Semuanya ini biasa dilakukan dengan mengadakan pertemuan
baik secara kecil-kecilan yang berupa rapat atau diskusi yang bertujuan
untuk memecahkan masalah dan membuat rencana baru.7

3. Komisi dan Bonus dalam Bisnis MLM


Ciri-ciri perusahaan yang menjalankan bisnis dengan sistem MLM adalah,
ia tidak hanya menjual produk dalam wujud barang. Perusahaan juga menjual
produk jasa yaitu jasa marketing bertingkat dengan imbalan marketing fee, bonus,
dan sebagainya tergantung level, prestasi penjualan, dan status keanggotaan
distributor. Dengan demikian salah satu karakteristik bisnis MLM adalah adanya
bonus dan komisi yang diberikan perusahaan kepada distributor karena jasanya
menjualkan barang dengan target yang telah ditentukan perusahaan.
Perbedaan keduanya adalah, bonus merupakan hadiah yang diberikan
kepada seorang distributor apabila sudah mencapai target-target tertentu.
Sedangkan komisi adalah imbalan yang diberikan berkaitan dengan omzet
penjualan baik pribadi maupun kelompok.
Beberapa bentuk bonus yang diberikan perusahaan kepada distributor yang
berprestasi secara garis besar sebagai berikut:
a. Bonus kendaraan;
b. Bonus wisata ke manca negara;
c. Bonus rumah;

7
Andrias Harefa, Multi Level Marketing: Alternatif Karier..., hlm. 26
d. Bonus beribadah sesuai dengan keyakinan agama seperti haji
dan lain-lain;
e. Bonus-bonus lain yang biasanya diwujudkan dengan uang.

Sedangkan untuk jenis-jenis komisi pada umumnya dibagi menjadi lima


bagian, yaitu:
a. Diskon, yaitu komisi yang dihitung dari pembelian sebuah
produk.
b. Komisi pengembangan kelompok, yaitu komisi bagi distributor
yang mengajak anggota lain untuk ikut bergabung.
c. Komisi pembinaan, yaitu komisi yang diberikan kepada
distributor yang melakukan pembinaan terhadap anggota
kelompoknya.
d. Royalti, yaitu komisi yang diperoleh seseorang karena telah
berjasa mengenalkan bisnis ini.
e. Komisi-komisi lain sesuai dengan kebutuhan dari masing-
masing perusahaan MLM.8

B. PT. HPAI (Herbal Penawar Al-Wahid Indonesia)


1. Profil PT. HPAI
PT Herba Penawar Alwahida Indonesia, yang kemudian dikenal sebagai
HPAI merupakan salah satu perusahaan Bisnis Halal Network di Indonesia yang
fokus pada produk-produk herbal. HPAI sesuai dengan akta pendirian Perusahaan,
secara resmi didirikan pada tanggal 19 Maret 2012.
Pendirian HPAI diprakarsai oleh 18 orang Muslim yang merupakan pakar
bisnis sekaligus pakar herbal, yaitu:9
a. H. Agung Yulianto, SE,AK, M.Kom
b. H. Rofik Hananto, SE

8
Andrias Harefa, Multi Level Marketing: Alternatif Karier..., hlm. 30.
9
Panduan Sukses HPAI, Produk Halal…, hal. 3
c. H. Muslim M. Yatim, Lc
d. Erwin Chandra Kelana, ST
e. Supriyono, ST
f. H. Muhammad Irwan, S. Pd
g. Zulchaidir B. Firly Ramly, S. Si
h. Helmi Herdianto
i. Wisnu Wijaya Adi Putra, ST
j. Syafruddin, S. Pd
k. Ari Maryadi
l. Ir. Rudi Yanto
m. Anton Slamet, ST
n. Barjana, S. Ag
o. Bagus Hernowo, S. Pd
p. Adi Suprapto, SE
q. Sudarmadi
r. Amin Sugiharto, SE

HPAI dibangun dari perjuangan panjang yang bertujuan menjayakan


produk-produk halal dan berkualitas berazaskan Thibbunnabawi, serta dalam
rangka membumikan, memajukan, dan mengaktualisasikan ekonomi Islam di
Indonesia melalui enterpreneurship.

Berikut adalah susunan kepemimpinan PT. HPAI yang berpusat di Jakarta


Timur:10
a) Dewan Syariah:
1) Dr. H. Mawardi Muhammad Saleh, MA
2) Prof. Drs. H. M. Nahar Nahrawi, SH, MM (BPH DSN-MUI)
3) Dr. H. Endy M. Astiwara, MA, AAAIJ, FIIS (BPH DSN-MUI)

b) Dewan Komisaris:

10
Panduan Sukses HPAI, Produk Halal…, hal.10
1) H. Muslim M. Yatim, Lc (Komisaris Utama)
2) Erwin Chandra Kelana, ST (Komisaris)

c) Dewan Direksi:
1) H. Agung Yulianto, SE, AK, M. Kom (Direktur Utama)
2) H. Rofik Hananto, SE (Direktur)
3) Supriyono, ST (Direktur)

2. Motto
“Produk Halal Tanggung Jawab Bersama”

3. Visi dan Misi


a. Visi
Menjadi Refrensi Utama Produk Halal Berkualitas
b. Misi
i. Menjadi perusahaan jaringan pemasaran papan atas kebanggaan
umat
ii. Menjadi wadah perjuangan penyediaan Produk Halal bagi umat
Islam
iii. Mengahasilkan pengusaha-pengusaha muslim yang dapat
dibanggakan baik sebagai pemasar, pembangunan jaringan
maupun produsen

4. Alamat
Komplek Billy & Moon, Jalan Kelapa Kuning IX Blok H-2
Nomor 6, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur 13450 Indonesia
Phone: +62 21 - 8690 9600
Fax.: +62 21 - 8690 6645
Website: www.hpaindonesia.net
5. Lima Pilar (P.A.S.T.I)11
Lima pilar perusahaan, yaitu Produk, Agenstok, Support System,
Teknologi, dan Integritas Manajemen (PASTI), telah berhasil terekonstruksi
dengan kokoh. Lima pilar ini, insya Allah, siap menopang berdirinya bangunan
megah, tinggi dan kokoh, yaitu HPAI.

a. Produk
HPAI fokus terhadap produk, yang berlandaskan alamiah, ilmiah dan
Ilahiyah. Produk HPAI yang dijual adalah produk berkualitas terbaik. Standar
kualitas produk HPAI dibuktikan dengan produk-produk yang memiliki
kelengkapan perizinan dan sertifikasi halal MUI. HPAI sebagai perusahaan
bisnis halal network fokus pada produk-produk yang terdiri dari produk-produk
obat, suplemen, minuman kesehatan, dan kosmetik, masing-masing jenis produk
tersebut memiliki khasiat, dan manfaat yang tidak perlu diragukan lagi karena
telah dibuktikan langsung oleh agen HPAI.
Dalam hal produk, HPAI tidak hanya bermaksud profit oriented, namun
juga memiliki tujuan-tujuan yaitu:
1) Halal Berkualitas
Dalam hal penyediaan produk-produk herbal, HPAI tidak
menjual produk melainkan produk tersebut telah terjamin halal dan
memiliki kualitas terbaik.
2) Kesehatan
HPAI turut ikut serta dalam meningkatkan kesehatan masyarakat
Indonesia dengan produk-produk obat herbal, dan suplemen yang
berkualitas, serta aman dikonsumsi. Produk herbal HPAI dapat
memiki dua fungsi yaitu sebagai obat dan suplemen. Produk herbal
dapat menjadi perantara kesembuhan pasien dengan dosis yang tepat,
dan produk herbal dapat membantu menjaga dan meningkatkan

11
Panduan Sukses HPAI, Produk Halal…, hal.16
kualitas kesehatan masyarakat dengan cara mengkonsumsinya secara
teratur sesuai dosis.
3) Tepat Guna SDA
HPAI ikut serta dalam memanfaatkan sumberdaya alam flora dan
fauna Indonesia yang sangat kaya dengan cara yang tepat dan adil.
Pengelolaan sumber-sumber daya alam tersebut jelas manfaatnya akan
kembali kepada masyarakat Indonesia.
4) Ekonomi Nasional
HPAI dalam hal produk, ikut serta dalam pembangunan ekonomi
nasional dengan cara menggandeng pengusaha kecil menengah untuk
menjadi partner dalam hal produksi herbal berkualitas. Disamping itu,
HPAI pun turut membantu meningkatkan sistem produksi, sehingga
kualitas setiap produk HPAI dapat terpantau langsung.

b. Agenstok
Agenstok HPAI merupakan jalur distribusi ritel dari Produk-produk HPAI.
Rangkain jalur distribusi tersebut secara berurutan dari yang terbesar, yaitu:
Bussines Center (BC), Pusat Agency (PA), Pusat Stokis Daerah (PSD), dan Stokis
yang tersebar hampir di seluruh propinsi di wilayah Indonesia bahkan dapat
dikembangkan ke luar negeri.

c. Support System
Manajemen HPAI bersama CELLS (Coorperation of Excecutive Loyal
Leaders atau Perhimpunan Kesatuan dan Kerjasama Para Leader Setia dan Agen
HPAI) telah menciptakan Support System HPAI yang baku, mudah dan praktis
untuk mendukung dan memudahkan para Agen HPAI dalam mengembangkan
Bisnis Halal Network HPAI.
HPAI bersama dengan CELLS berinvestasi membangun sistem dalam
rangka suksesi Marketing Plan, yang lebih dikenal sebagai Support System. HPAI
Support System adalah metode, konsep, dan cara kerja Agen HPAI untuk mencapai
kesuksesan bisnis di HPAI dalam satu sistem kerja yang terintegrasi.
d. Teknologi
HPAI fokus pada teknologi yang mampu mendorong serta meningkatkan
kinerja perusahaan dalam hal pelayanan, kemudian akses informasi, dan transaksi
yang real time sehingga membantu jalan agen, dan stakeholder mencapai
kesuksesan dalam berbisnis bersama HPAI. HPAI membangun beberapa instrumen
teknologi yang disebut sebagai HSIS, AVO, dan SMS Center. Dimana
penjelasannya adalah sebagai berikut:
1) HSIS (HPAI Support Integrated System)
HSIS mengintegrasikan transaksi online dengan berbagai fitur dan
informasi yang dapat diakses secara real time mengenai pertumbuhan
omzet, ketersediaan saldo produk, dan perkembangan jumlah agen perhari.
2) AVO (Agen Virtual Offce)
AVO adalah personal page member yang dapat digunakan oleh seluruh
Agen HPAI untuk dapat mengetahui perkembangan jaringan, dan personal
statement.
3) SMS Center
SMS Center berfungsi sebagai layanan informasi terpusat yang
dapat dijangkau oleh seluruh agen HPAI hingga ketingkat daerah. SMS
center menjadi komunikasi dua arah antara Customer Care dengan Agen
HPAI dalam hal pembaruan informasi mengenai program dan promo
perusahaan.

e. Integritas Manajemen
HPAI terus meningkatkan profesionalismenya. Terus menumbuhkan
kepercayaan masyarakat terhadap produk yang dipasarkanya. Selalu berusaha
memberi pelayanan yang terbaik. Profesionalisme staff dan karyawan yang tinggi,
terbentuk nilai nilai moral dan etika dalam
perusahaan yang baik. Kesatuan dan kekompakan di semua lini perusahaan
ini saling menguatkan, sehingga kewibawaan perusahaan dan potensi yang luar
biasa terpancarkan. Hal ini sudah sukses diwujudkan, dan kesuksesan HPAI
memunculkan empat nilai integritas yang dimilikinya, yaitu:
1) Kejujuran
Dimensi nilai kejujuran, HPAI menunjukkan sebuah perusahaan
yang dalam mengembangkan strategi pemasaran selalu berkata apa adanya
dan tidak melakukan kebohongan, serta bersifat terbuka.
2) Ketulusan
HPAI menunjukkan tidak adanya keterpaksaan dalam menerapkan
suatu tindakan dalam Strategi Bisnis Halal Network HPAI.
3) Keadilan
HPAI memperlakukan konsumen sesuai dengan haknya. HPAI
menerapkan nilai integritas akan memperlakukan konsumen atau
pemangku kepentingan lain tidak semena-mena dan memberikan apa yang
sudah menjadi haknya tanpa ada keinginan untuk melakukan pengurangan.
4) Kepercayaan
Nilai integritas HPAI lainya adalah nilai kepercayaan. Integritas
menciptakan suatu kepercayaan bagi orang lain. Kepercayaan berarti
memberikan sesuatu kepada orang lain untuk dikerjakan sesuai dengan
ekspektasi yang dimiliki.

6. Keunggulan12
a. HNI-HPAI memiliki Dewan Syariah, yang senantiasa proaktif
mengawasi, mengevalusi, dan memberi masukan serta nasihat untuk
menjaga Bisnis Halal Network HPAI tetap berada dalam koridor
Syariah Islam.
b. HNI-HPAI memiliki Sertifikat DSN (Dewan Syariah Nasional) - MUI
Pusat, sebagai bentuk legal formal pengesahan bahwa Bisnis Halal
Network HPAI telah memenuhi prinsip-prinsip Syariah Islam.

12
Panduan Sukses HPAI, Produk Halal…, hal.12
c. HNI-HPAI menjual produk-produk yang dijamin 100% Halal, karena
semua Produk-produk HPAI diawasi langsung oleh orang-orang yang
memiliki kompetensi dan kepahaman tentang kehalalan produk.
d. HNI-HPAI memiliki SUCCESS PLAN yang ADIL dan
MENGUNTUNGKAN sesuai SYARIAH ISLAM.
e. Bisnis di Halal Network HPAI dapat diwariskan selama Perusahaan
masih berdiri.
f. HNI-HPAI adalah Bisnis yang memberikan PELUANG
KEUNTUNGAN di Dunia dan juga di Akhirat.
g. HNI HPAI memberikan keterampilan (life skill) pada bidang kesehatan
Thibbun Nabawi yang bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga, dan
masyarakat.
h. Bisnis di Halal Network HPAI didukung oleh kekuatan Manajemen
dalam Online System, sehingga memastikan akuntabilitas dan
aksesibilitas bagi setiap Agen dan Leader yang berbisnis di HPAI.
i. HNI-HPAI dimiliki oleh 100% MUSLIM yang Komitmen pada Nilai-
nilai Kemuliaan Islam. HPAI didirikan, dibangun, dan dikelola oleh
insan profesional Muslim Indonesia.
j. HNI-HPAI hanya memproduksi, menyediakan, memasarkan, dan men-
distribusikan produk-produk yang berkualitas berdasarkan azas
Alamiah, Ilmiah, dan Ilahiah.
k. Semangat Keislaman menjadi spirit dan nilai-nilai akhlak serta azas
dalam bekerja dan berniaga, di Halal Network HPAI.
l. HNI-HPAI memiliki sejumlah Bussiness Center (BC) dan AgenStok
dalam jalur pendistribusian produk yang tersebar di hampir seluruh
provinsi Indonesia, bahkan juga di beberapa negara, dan jumlah Agen
HPAI yang terus tumbuh berkembang.
m. HNI-HPAI menggunakan basis Online (Web Base) Services. Aplikasi
Penjualan di Agenstok dan Business Center (BC) sudah 100% online.
7. Peraturan Logo dan Merk HPAI13

Logo sebagai identitas perusahaan memiliki peranan besar dalam menentu-


kan pencitraan perusahaan serta memiliki makna filosofis yang disesuaikan dengan
visi dan misi sebuah perusahaan.

Seluruh penggunaan logo dan merek akan mencerminkan ‘Brand Image’


perusahaan. Oleh sebab itu, pemakaian logo maupun merek harus mengikuti
peraturan yang dibuat oleh perusahaan dan harus seijin dari perusahaan.

Demikian juga dengan logo dan merek HNI-HPAI. HNI-HPAI juga


memiliki aturan yang baku bagi penggunaan logo dan merek yang hak ciptanya
dimi-liki oleh HNI-HPAI sebagai kantor pusat HNI-HPAI di seluruh dunia.

Berikut adalah aturan-aturan penggunaan logo dan merek HNI-HPAI yang


harus diketahui dan wajib diikuti oleh seluruh Agen HNI-HPAI.

Logo dan Merek HNI-HPAI

• Logo dan merk HNI-HPAI dimiliki oleh PT HPAI. PT HPAI memberikan hak
kepada Distributor untuk mendistribusikan / menjual produk, namun hak atas
logo dan merek tetap hanya dimiliki oleh PT HPAI.
• Semua penggunaan Logo dan Merek HNI-HPAI yang akan dipergunakan oleh
Distributor harus meminta ijin dari PT HPAI.

Merchandise

Semua jenis merchandise (pulpen, kaos, jaket, topi, dan alat-alat promosi
lainnya) tidak diperbolehkan menggunakan logo HNI-HPAI dan untuk setiap
rencana pembuatan MOHON MENGECEK / BERTANYA terlebih dulu dan harus
meminta persetujuan dari PT HPAI.

Kartu Nama

Distributor, Leader, dan Kepala Business Center diperbolehkan membuat


kartu nama sendiri NAMUN harus sesuai dengan panduan dari PT HPAI. Agen

13
Panduan Sukses HPAI, Produk Halal…, hal.14
yang akan membuat kartu nama harus mendapat persetujuan dari Kantor Pusat atau
Business Center yang menaunginya.

Internet

Website HNI-HPAI hanya dibuat oleh PT HPAI. Agen diperbolehkan untuk


membuat Blog/Facebook NAMUN tidak diperbolehkan menjual diskon karena hal
tersebut masuk dalam kategori BLACK MARKET. Dan tidak diperkenankan
menampilkan program promosi bulanan sebelum masa berlaku program tersebut
dimulai. Selain itu, setiap pembuatan Blog/ Facebook HARUS meminta
persetujuan dari PT HPAI.

Ijin untuk Logo / Merek

1. Mengirimkan email mengenai rencana penggunaan logo


2. Menyertakan copy desain penempatan logo di produk.

Sanksi

Pelanggaran penggunaan logo atau merek yang dilakukan oleh Agen, akan
menjadi poin penilaian bagi Perjanjian Agen HNI-HPAI.

8. Paradigma Sukses HNI14

Sukses bisnis jaringan Halal Network HNI sangat ditentukan oleh:

• Prosentase level pangkat yang tinggi


• Omset bisnis jaringan yang besar
• Prestasi yang tepat (cara kerja yang benar)

Untuk membantu mencapai kes-uksesan bisnis di HNI, gunakanlah buku-


buku dibawah ini:

1. Panduan Sukses (buku ini)


2. Paket Agen Sukses (PAS)
3. Buku Dwilogi The Master Book (TMB)

14
Panduan Sukses HPAI, Produk Halal…, hal.38
4. Vital Sign: Jalan Suksesku

9. Istilah Kepangkatan15

AGEN BIASA (AB): 10% - 14% - 17%


Akumulasi TP pribadi dan grup (tanpa batas waktu)
• Agent 10% : < 1.000 Points
• Agent 14% : 1.000 - < 2.000 Points
• Agent 17% : 2.000 - < 3.000 Points

MANAGER (M) : ≥ 3.000 Points 20%


Ada 2 cara menjadi M 20%:
1. Akumulasi TP Pribadi dan Group ≥ 3000 PV (tanpa batas waktu)
2. Akumulasi TP Pribadi ≥ 1000 PV(dalam masa 1 bulan)

10. Bonus dan Royalti Agen16


a. Bonus Agenstok
Bonus Agenstok adalah bonus yang diperoleh dari penjualan
Agenstok kepada struktur niaga yang paling rendah dengan rumus poin
jualan dikalikan prosentase.
Contoh perhitungan bonus agenstok:
Agency Center (AC) : 16%
Distribution Center (DC) : 13%
Stock Center (SC) : 11%
b. Bonus Prestasi Pribadi (BPP)
Bonus Prestasi Pribadi (BPP) adalah bonus atas poin TP pribadi
agen dikalikan prosentase sesuai pangkatnya. Semua belanja Agen berapa-
pun jumlahnya (minimal 1 poin) berhak atas BPP sesuai dengan prosentase
pangkatnya.
Cara perhitungan BPP adalah sebagai berikut:

15
Panduan Sukses HPAI, Produk Halal…, hal.38
16
Panduan Sukses HPAI, Produk Halal…, hal.40
Poin Pribadi (Personal Points) : 1.000 points
Pangkat (Rank) : Manager (20%)
BPP = 20% x 1.000 points x 1.000 = Rp 200.000

c. Bonus Prestasi Group (BPG)


Bonus Prestasi Group (BPG) adalah persen (%) level kepangkatan
dikali total poin group (tidak termasuk poin pribadi) dikurangi BPG dari
Mitra yang aktif. Syarat mendapatkan BPG adalah target prestasi pribadi
≥100 poin.

d. Bonus Generasi Pangkat (BGP)


Bonus Generasi Pangkat (BGP) diberikan kepada agen dengan
pangkat minimal Manager aktif yang memiliki mitra berpangkat minimal
Manager aktif. Manager aktif adalah Manager yang TP pribadi ≥200 poin.
Bonus dikeluarkan untuk 3-10 generasi sesuai kualifikasi dan syarat yang
berlaku.

e. Bonus Gold-Diamond-Crown (GDC)


Bonus ini diberikan kepada agen berpangkat GED/DED/ CED atau
yang lebih tinggi dengan syarat sebagai berikut:

GED (Gold Executive Director)

• TP ≥600 poin
• Memiliki 2 ED aktif dengan omset grup ≥9.000 poin dijalur yang berbeda
• ED aktif yang dimaksud tidak harus dari Generasi-1
• Memiliki omset grup di jalur lain ≥9.000 poin

DED (Diamond Executive Director)


• TP ≥600 poin
• Memiliki 4 ED aktif dengan omset grup ≥9.000 poin dijalur yang berbeda
• ED aktif yang dimaksud tidak harus dari Generasi-1
• Memiliki omset grup di jalur lain ≥9.000 poin.

CED (Crown Executive Director)


• TP ≥600 poin
• Memiliki 6 ED aktif dengan omset grup ≥9.000 poin dijalur yang berbeda
• ED aktif yang dimaksud tidak harus dari Generasi-1
• Memiliki omset grup di jalur lain ≥9.000 poin.

f. Royalti Stabilitas Belanja (RSB)


Royalti Stabilitas Belanja (RSB) diberikan kepada Agen yang
berpangkat AB dan Manager yang melakukan TP pribadi minimal 200 Poin
selama 3 bulan berturut- turut atau 600 Poin sebulan dan
melanjutkan TP 200 Poin setiap bulan. Royalti diberikan sebesar 5% dari
Poin Internasional HPAI yang dibagikan secara merata kepada Agen yang
memenuhi syarat tersebut di atas. Agen yang berpangkat AB atau Manager
harus melakukan TP pribadi 200 poin untuk mendapatkan royalti stabilitas
belanja (RSB).

g. Royalti Kemajuan Jaringan (RKJ)


Syarat TP Pribadi untuk mendapatkan RKJ dijelaskan pada tabel berikut:
Syarat TP Pribadi Nilai RKJ

200 Point x1

600 Point x3

• Pangkat ≥ Senior Manager (SM)


• Royalti diberikan 9% dari-pada Poin Internasional HNI secara proposional
berdasar-kan perolehan poin.

h. Royalti Komitmen Tahunan (RKT)


Royalti Komitmen Tahunan (RKT) adalah bonus bagi para LED
HNI yang senantiasa terus meningkatkan prestasinya juga menjaga
loyalitasnya dalam setiap tahunnya.
Nilai RKT adalah sebesar 3% dari Poin HNI International, diberikan
secara proporsional berdasarkan kokoh jalur, kepada semua LED yang
memenuhi syarat prestasi. Syarat :
• LED HNI, berkualitas dan menunjukkan Loyalitas ter-baik kepada HNI.
• TP Pribadi ≥600 Poin.
• Memiliki minimal 5 Jalur Kokoh

i. Royalti LED
• Poin sales target Pribadi ≥ 600 Poin
• Yang disebut LED adalah agen dengan prestasi dan kualifikasi tertentu yang
ditetapkan perusahaan da-lam periode tertentu (sesuai SK Direksi).
• Royalti diberikan 5% dari-pada Poin Internasional HNI secara proporsional
ber-dasarkan perolehan poin.
• Perhitungan poin dari masing-masing jalur adalah maksimal 18.000 poin.
• LED yang tidak memenuhi syarat minimal 5 Jalur Kokoh, index-nya tetap
dihitung untuk menambah Bilangan Pembagi (Index Jalur Kokoh
International)
• Cara Perhitungan Royalti Komitmen Tahunan (RKT):

j. Royalti LED Sapphire, LED Emerald, dan LED Platinum


Ketentuan Royalti :

1. Nilai Royalti LED SEP secara total adalah 2,5% dari Omset Poin HNI
International.
2. Syarat minimal omset HNI-HPAI Internasional yang tercapai untuk
dapat keluarnya Royalti LED SEP ditentukan oleh SK Direksi.

LED Sapphire :
LED Sapphire adalah LED HNI yang memiliki 7 jalur ED (tidak
harus di generasi pertama), dengan omset masing-masih ED minimal 18.000
poin.

Syarat:

TP Pribadi LED Sapphire ≥ 600 poin.

Ketentuan Royalti:

1. Royalti LED Sapphire ada-lah 1% (satu persen) dari Omset Poin HNI
Internasional, dibagi rata dengan semua LED Sapphire, LED Emerald,
dan LED Platinum yang memenuhi syarat.
2. Maksimal royalti LED Shappire yang bisa diterima adalah 1x (satu kali)
BBG dari LED Shappire tersebut.

LED Emerald
LED Emerald adalah LED HNI yang memiliki 9 jalur ED (tidak harus di
Generasi pertama), dengan omset masing-masih ED minimal 18.000 Poin.

Syarat:
TP Pribadi LED Emerald ≥ 600 Poin.

Ketentuan Royalti:
1. Royalti LED Emerald adalah 1,8% (satu koma delapan persen) dari Om-
set Poin HNI Internasional, dengan mekanisme per-hitungan sebagai
berikut:
a. Senilai 1% (satu persen) dibagi rata dengan seluruh LED Sapphire,
LED Emerald, dan LED Platinum yang meme-nuhi syarat,
b. Senilai 0,8% (nol koma delapan persen) dibagi rata dengan seluruh
LED Emerald dan LED Platinum yang meme-nuhi syarat.
2. Maksimal Royalti LED Emerald yang bisa diterima adalah 1,5x (satu
setengah kali) BBG dari LED Emerald tersebut.

LED Platinum
LED Platinum adalah LED HNI-HPAI yang memiliki 12 jalur ED (tidak
harus di Gen-erasi pertama), dengan omset masing-masih ED minimal
18.000 Poin.

Syarat:
TP Pribadi LED Platinum ≥ 600 Poin.

Ketentuan Royalti:
1. Royalti LED Platinum adalah 2,5% (dua koma lima persen) dari Omset
Poin HNI Internasional, dengan mekanisme per-hitungan sebagai
berikut:
a. Senilai 1% (satu persen) dibagi rata dengan seluruh LED
Sapphire, LED Emerald, dan LED Platinum yang meme-nuhi
syarat,
b. Senilai 0,8% (nol koma delapan persen) dibagi rata dengan
seluruh LED Emerald dan LED Platinum yang meme-nuhi
syarat,
c. Senilai 0,7% (nol koma tujuh persen) dibagi rata dengan seluruh
LED Platinum yang memenuhi syarat,
2. Maksimal Royalti LED Platinum yang bisa dite-rima adalah 2x (dua
kali) BBG dari LED Platinum tersebut.

11. Peraturan dan Syarat-syarat17


a. STOCK CENTER (SC) 11%

1. Pemohon sudah menjadi agen HNI-HPAI.

17
Panduan Sukses HPAI, Produk Halal…, hal.56
2. Berpangkat Agen Biasa (AB) atau Manager (M).
3. Pembelanjaan perdana senilai Rp 5.000.000 dalam 1 invoice.
4. Apabila Agen yang mengajukan diri sebagai SC masih
berpangkat Agen Biasa (AB), berlaku ketentuan sebagai
berikut:
a. Untuk aktivasi SC, lakukan TP Pribadi sebesar 1000 poin
yang dapat ditransaksikan dari belanja perdana SC.
b. Apabila Agen Biasa (AB) yang mengajukan SC sampai akhir
bulan belum berpangkat Manajer (M), maka status niaga SC
akan diturun-kan menjadi Agen Biasa (AB).
5. Akumulasi RO SC Selama 4 Bulan minimal Rp 1.000.000. Jika
tidak tercapai maka pada bulan berikutnya status niaga
diturunkan menjadi AB, dan seluruh saldo stok produk otomatis
menjadi TP Pribadi yang bersangkutan (termasuk Paket
Pendaftaran).
6. Memiliki tools untuk penggunaan transaksi Online (HSIS).
7. Memahami dan menjalankan Support System CELLS HNI-
HPAI.
PROSES PENGAJUAN

1. Mengisi formulir (download di www.hpaindonesia.net)


2. Kirimkan via email ke: agenbaru@hpaindonesia.net
3. Pemohon yang di luluskan dapat melakukan pembelanjaan awal
ke Distribution Center (DC), Agency Center (AC) atau Business
Center (BC) terdekat maksimal 15 hari setelah diluluskan.

b. DISTRIBUTION CENTER (DC) 13%


1. Pemohon sudah menjadi Agen HNI-HPAI.
2. Berpangkat Agen Biasa (AB) atau Manager (M).
3. Pembelanjaan perdana senilai Rp 20.000.000 dalam 1 invoice.
4. Apabila Agen yang mengajukan diri sebagai DC masih
berpangkat Agen Biasa (AB), maka Untuk aktivasi DC, lakukan
TP Pribadi sebesar 1000 poin terlebih dahulu sebelum
melakukan pembelanjaan perdana DC senilai Rp 20.000.000.
5. Akumulasi RO selama 4 Bulan Minimal Rp 10.000.000. Jika
tidak terpenuhi maka pada bulan berikutnya downgrade menjadi
SC.
6. Memahami dan menjalankan Support System CELLS HNI-
HPAI.

PROSES PENGAJUAN
1. Mengisi formulir (download di www.hpaindonesia.net)
2. Kirimkan via email ke: agenbaru@hpaindonesia.net
3. Pemohon yang di luluskan dapat melakukan pembelanjaan awal
ke Agency Center (AC) atau Business Center (BC) terdekat
maksimal 15 hari setelah diluluskan.

c. AGENCY CENTER (AC) 16%


1. Pemohon berpangkat Minimal ED.
2. Pembelanjaan pertama senilai Rp 50.000.000 dalam 1 invoice.
3. Menyediakan ruang untuk penjualan dan pelatihan.
4. Stok minimal (lock stok Produk di PA) minimal Rp 15.000.000.
5. Akumulasi RO selama 4 bulan minimal Rp 15.000.000. Jika
tidak terpenuhi maka pada bulan berikutnya down grade
menjadi DISTRIBUTION CENTER (DC).
6. Memahami dan menjalankan Support System CELLS HNI-
HPAI.
7. Hanya menjual produk HNI-HPAI.

PROSES PENGAJUAN
1. Mengisi formulir (download di www.hpaindonesia.net)
2. Kirimkan via email ke: agenbaru@hpaindonesia.net
3. Pemohon yang di luluskan dapat melakukan pembelanjaan awal
ke Business Center (BC) terdekat maksimal 15 hari setelah
diluluskan.

d. BUSINESS CENTER (BC) 16% + 3%-4%


1. Ditetapkan kelayakannya oleh perusahaan berdasarkan prestasi
leader dan jaringannya.
2. Pengaju telah menjadi Loyal Executive Director (LED).
3. Belanja perdana Rp100.000.000.
4. Hanya menjual produk HNI-HPAI.
5. Memahami dan mejalankan Support System CELLS HNI-HPAI.

PROSES PENGAJUAN
1. Mengisi formulir pengajuan pendirian Business Center HNI-
HPAI.
2. Mengirimkan formulir via email: mis@hpaindonesia.net.
3. Pihak kantor pusat akan mem-verifikasi pengajuan BC.
4. Bagi pemohon yang telah diluluskan menjadi BC maka diarahkan
untuk belanja produk senilai Rp100.000.000 dalam 1 invoice ke
kantor pusat HNI-HPAI.
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan

Maka dari penelitian ini dapat diliat tetntang manajemen MLM, dari
sejarahnya, tata cara yang berisikan tata cara menjual, mengajak dan mengajarkan,
membangun organisasi, membina dan memotivasi dan terakhir adalah komisi dan
bonus bisnis MLM.

Adapan dalam PT. HPAI (Herbal Penawar Al-Wahiid Indonesia), disitu


telah dijelaskan dengan sangat detail dalam manajemen PT HPAI. Yang disitu
terdapat Profil, Motto, Visi dan Misi, Lima Pilar (P.A.S.T.I), peraturan logo dan
merk, paradigma sukses HNI, istilah kepangkatan, dan peraturan dan syarat-
syarat.
DAFTAR PUSAKA

Sayyid Sabiq, Fiqh as Sunnah, vol III, terjemahan Kamaludin AM,


(Bandung: Ma’arif, 1988)
Harefa, Andrias, Multi Level Marketing: Alternatif Karier Dan Usaha
Menyongsong Milinium Ketiga, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999)
Yusuf, Tamizi, Strategi MLM Secara Cerdas Dan Halal, (Jakarta: Elex
Media Komputindo, Jakarta, 2000),
Panduan Sukses HPAI,
http://www.dakwatuna.com/2006/ bisnis dengan sistem MLM. Diakses
pada 20 Agustus 2016.
http://topbisnis.tripod.com/art-apaitumlm.htm

Anda mungkin juga menyukai