Anda di halaman 1dari 645

YE*e *

;TSE[[ER

HIffi-
PR0F. IIR. WRHBAH AZ-lUHfilLl

);i ,gtPltJxl aa

FEQIH ESEA
YUA ADI LLATUHU
HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN TRANSAKSI JUAL.BELI
'
ASURANSI . KHIYAR. MACAM.MACAM AKAD JUAL BELI
AKAD IJARAH (PENYEWAAN)

Jilid

5
lttt 6U/Utflt
FIQIHISIAM
V/A ADILLATUHU
HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN . TRANSAKSI JUAL-BELI
ASURANSI . KHIYAR. MACAM-MACAM AKAD JUAL BELI
AKAD IJARAH (PENYEWAAN)

Buku ini membahas aturan-aturan syariah islamiyyah yang disandarkan kepada dalildalit
yang shahih baik dari AFQur'an, As-Sunnah, maupun akal. OIeh sebab itu, kitab ini tidak hanya
membahas fiqih sunnah saja atau membahas f iqih berasaskan logika semata.
Selain itu, karya inijuga mempunyai keistimewaan dalam hal mencakup materi-materifiqih
dari semua madzhab, dengan disertai proses penyimpulan hukum (istinbaath al-ahkaam) dari
sumber-sumber hukum lslam baik yang naqli maupun aqli (Al-Qur'an, As-Sunnah, dan juga
ijtihad akalyangdidasarkan kepada prinsip umum dansemangattasyri'yangotentik).
Pembahasan buku inijuga menekankan kepada metode perbandingan antara pendapat-
pendapat menurut imam empat madzhab (lmam Hanafi, Maliki, Syafi'idan Hambali).
Buku ini merupakan jilid kelima dari 10 jilid yang kami terbitkan. Pada jilid kelima ini,
disajikan pembahasan mengenai seluk-beluk fiqih antara lain : Hukum Transaksi Keuangan,
Transaksi Jual-Beli, Asuransi, Khiyar, Macam-Macam Akad Jual Beli, dan Akad ljarah
(Penyewaan).
Semoga karya Profesor Wahbah az-Zuhaili, ulama asal Suriah, ini dapat memberikan
manfaat yang seluasseluasnya kepada umat lslam, khususnya bagi Anda sekalian, para
pembaca yang dirahmati Allah SWT.

WAHBAH M-ZUHAILI lahir di Dair 'Athiyah, Damaskus, pada tahun 1932. Pada tahun 1956,
beliau berhasil menyelesaikan pendidikan tingginya di Universitas Al-Azhar Fakultas Syariah.
Beliau memperoleh gelar magister pada tahun 1959 pada bidang Syadah lslam dari Universitas
Al-Azhar Kairo dan memperoleh gelar doktor pada tahun 1959 pada bidang Syariah lslam dari
Universitas Al-Azhar Kairo. Tahun 1963, beliau mengajar di Universitas Damaskus. Di sana,
beliau mendalami ilmu fiqih serta ushul fiqih dan mengajarkannya di Fakultas Syadah. Beliau
juga kerap mengisi seminar dan acara televisi di Damaskus, EmiratArab, Kuwait, dan Arab
Saudi. Ayah beliau adalah seorang hafizh Qur' an danms,nglntaiAs-Sunnah.

tPrEMA rN'ANr DARULFIKIR

@:
www.tedisobandi.blogspot.com

*i
#€ g ; & *E Et d #*{'J
*arE
ff**f*Fe ,Fig<JJF
r .s,. € s' v #eF"" i
Wj
*

FIqH ISLAM
}VA ADITLATUHU
M .TRANSAKS ! KEUANGAN 1 .TRANSAKSI ffi
!J
H U KU UAL1BELI
ASURANSI KHIYAR MACAM.MACAM AKAD JUAL BELI
' '
AKAD IJARAH (PENYEWAAN)

AGFg
trycEMA tNsANt
@
Jakarta, 20ll
www.tedisobandi.blogspot.com

i€:II.+:*."i+ DAFTAR TSI

Pengantar Penerbit .................2L

BAGIAN III HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN.......,..,....,.23


BAB-1TRANSAKSrIUALBELI.......... ..........25

A. TERIADINYA TRANSAKSI IUAL BELI ....,..,....25


1. DEFINISI IUAL BELI, HUKUM, DAN ETIKANYA............ ..............25

. Beli....
a. Definisi fual .............25
b. Hukum fual Beli .................26
c. Etika fual Beli ......................27
2. RUKUN ATAU CARA TERIADINYA IUAL BELI .......... ...................28
a. Shigah (Bentuk Pernyataan) Ijab dan Qabul ........................29
b. fual Beli Mu'aathaa (Tanpa Ijab Qabul) .............31
c. Bentuk Ijab dan Qabul (Mengenai Khiyarul Majelis) ........32

B. SYARAT-SYAMT IUAL BELr .........................34


1. SYARAT TERIADINYA TRANSAKSI JUAL BELI (SYURUTH IN'IQAAD) .....34
a. Syarat-Syarat Transaksi, Tempat Transaksi, dan Objek
Transaksi .................34
b. Syarat-syarat Ijab dan Qabul........ .....................,...37
1). LEGALTTAS PELAKU TRANSAKSI.............. ..........................37
* Hukum jual beli dari anak-anakyang sudah mumayyiz..................38
2). HENDAKNYA PERNYATAAN QABUL SESUAI DENGAN
KANDUNGAN PERNYATp"AN IIAB ....,...........40
3). TMNSAKST DTLAKUKAN DI SATU TEMPAT ..................41
c. Prinsip kesatuan dan terpisahnya transaksi.. .......................44
2. SYARAT BERLAKUNYA TRANSAKSI JUAL BELI... ............48
a. Kategori Transaksi fual beli Berdasarkan Berlakunya atau
Tertangguhkannya... ........49
www.tedisobandi.blogspot.com

b. Pendapat Fuqaha tentang fual beli Seorang Fudhuuli.........................50


3. SYARAT SAHNYA TMNSAKSI ................ .....................54
4. SYARAT KELAZTMAN IUAL BELr .......... ......................58
c. HUKUM JUAL BELI, BARANG, DAN HARGA ................. ....................7L
t. HUKUM TRANSAKST IUAL BELr .......... .......................71
2. BARANG DAN HARGA................. ..............73
a. Pengertian Harga dan Baran9................... ............73
b. Hukum-hukum Barang dan Harga, atau Hasil Pembedaan
Antara Keduanya. .............76
c. Hukum Rusaknya Barang, Harga, dan Harga (Alat Tukar)
yang tidak Berlaku..... ......77
d. Hukum Kerusakan Harga Menurut Hanafi....... ....................79
e. Harga (Alat Tukar) yang Sudah tidak Berlaku Lagi
Menurut Hanafi....... ..........T9
f. Hukum Transaksi pada Barang atau Harga sebelum
Diterima ..........80
g. Hak Menahan Penyerahan Barang.. ....................84
h. Makna Serah-Terima Barang sefta Cara Pelaksanaannya...................86
D. IUAL BELr YANG BATAL DAN IUAL BELr YANG RUSAK ..............90
1. IENIS-IENrS IUAL BELr YANG BATAL .......................93
a. Menjual Sesuatu yang TidakAda............ ............93
b. fual Beli Sesuatu yang Tidak Bisa Diserahterimakan...........................95
c. fual Beli yang Mengandung Unsur Gharar (manipulasi)..................100
d. |ual beli Najis dan Barang Bernajis .................116
e. fual Beli dengan Uang Muka......... ......................118
f. fual Beli Air ......................120
2. MACAM-MACAM JUAL BELI FASID
a. fual Beli Barang yang tidak Diketahui ...........L23
b. fual Beli yang Digantungkan Pada Syarat dan fual Beli
yang Disandarkan 1.28
c. jual Beli Barang yang tidak Ada di Tempat Transaksi
atau tidak Terlihat ..L29
d. |ual Beli Orang 8uta........... ............... 131
e. MenjualdenganHargayangHaram................. ....................132
t. Menjual Barang secara Kredit lalu Membelinya
dengan Tunai (Bay'ul Aajaal)............... ..............L32
Menjual Anggur kepada Orang yang Membuat
Minuman Keras......... .....1,36
h. Dua Transaksi fual Beli dalam Satu lual Beli atau Dua
Syarat dalam Satu fual Beli............ ....'.'..'....'...'..136
i. fual Beli dengan Harga Cicilan....... .................".138
j. fual Beli Sesuatu yang Mengikut pada Suatu Barang
atau Sifat yang Mengikut pada Suatu Barang dengan
Sengaia..... ..'..139
k. Menjual Barang yang Dimiliki sebelum Diterima
dari Pemilik Pertama ...739
l. |ual Beli yang Mensyaratkan Penundaan Penyerahan
Barang yang Sudah Ditentukan dan Harga yang Sudah
Disepakati ................... .....1,4L
m. |ual Beli yang Menyertakan Syarat yang tidak Sah ........'..'................L42
n. fual Beli Buah atau Tanaman............... ".........'..150
* Hukum Membiarkan Buah tidak Dipetik setelah Tampak
Matang saat Dibeli secara Mutlak 151
* Hukum Buah yang Baru Tumbuh Selama Waktu Buah
yang Lama tidak Dipetik dan tidak Disyaratkan..........'...'.............L52
* fual Beli Buah yang Tumbuh secara Berturut-Turut atau
al-Maqaatsii dan al-Mabaathikh '..'....'....'... 155
3. HUKUM IUAL BELI FASID......... ............157
a. Menggunakan Barang yang Dibeli dengan Akad Fasid..'."...........'..' 158
b. Hal-halyangMembatalkanHakFasakh.........'....'..' .........'.159
1). PENGGUNAAN BAMNG YANG DILAKUKAN OLEH PEMBELI
DENGAN AKAD FASID......... ......159
2). TAMBAHAN DALAM BAMNG DAGANGAN DENGAN
AKAD FASID ................ 160

c. Kesimpulan fual Beli yang Dilarang Dalam Islam ..........L62


Pertama, fual Beli yang Dilarang Karena Ahliyah Pelaku
Akad ............t62
Kedua, fual Beli yang Dilarang Karena Shighat ...'......"" 163
Ketiga, jual beli yang dilarang karena ma'quud alaih
(objek transaksi) .'..'.......165
Keempat, jual beli yang dilarang karena sifat, syarat, atau
larangan syara. .......'.......L69
- fual beli fasid atau batil menurut ulama Malikiyah. ..L76
- fual beli yang batil menurut ulama Syafi'iyah.. ............L76
- fual Beli yang Diharamkan tapi tidak Batil Menurut
Ulama Syafi'iyah Ada Delapan............... .........L79
E. KHIYAAR.................. ......................181
1. DEFINISI KHIYAAR ............. 1.81
z.luMLAH KHrYAAR.. ............ 181
a. Khiyaar Sifat,atau Khiyaar Hilangnya Sifat yang
Diinginkan ...183
* Syarat-syarat khiyaar sifat. .......... .................183
* Hukum-hukum khiyaar sifat............ .............184
Khiyaar Naqd ..................184
* Hukum batalnya khiyaar naqd........... ..........185
Khiyaar Ta'yiin....... ......,..185
* Syarat-syarat khiyaar ta'yiin........ .................185
* Hukum-hukum khiyaar ta'yiin........ .............186
d. Khiyar Ghabn ..................186
a). Khiyaar ghabn ..........t87
b). Khiyaar tadlis ...........188
e. Khiyar Kasyful HaI............. ..................... ................189
'f. Khiyaar Khianat .............189
o
b' Khiyaar Memisahkan Transaksi (Tafarruq ash-Shafqah) ................ 1 89
h. Khiyaar Membolehkan Akad Fudhuli..... ........192 .

i. Khiyaar Keterkaitan Hak Orang Lain dengan Barang


Dagangan .....L92
i. Khiyaar Kammiyah bagi Penjua1................. ......L92
k. Khiyaar Istihqaq ............193
l. Khiyaar Syarat ................193
1). KHIYAAR YANG MERUSAK (MUFSID) DAN KHIYAAR YANG
LEGAL (MASYRUK)................... .. 193
(MASyRU',)
2). MASA KHTYAAR LEGAL ...........L94
3). CAM-CARA MENGGUGURKAN KHTYAAR .............,..... 196
4). HUKUM AKAD DALAM MASAKHrYAAR.. ......................204
5). CARA MEMBATALKAN DAN MENYETUIUT IUAL BE1L.................207
m. KhiyaarAib............. .........209
1). LANDASAN HUKUM KHIYAARAIB DAN KONSEKUENSI
HUKUMNYA... ...,,,.....,,209
2). CACAT-CACAT YANG MENUNTUT KHTYAAR ..............21.0
3). CARA-CAM MENETAPKAN CACAT DAN SYARAT-SYAMT
M EN ETAPKAN KHIYAAR........... ,......,,......,,., ztl
a. Cacat yang bisa terlihat. .......212
b. Cacat tersembunyi yang tidak diketahui kecuali oleh
para ahli. ................2L3
c. Cacat yang tidak bisa diketahui kecuali oleh wanita. ..............213
d. Cacat yang hanya diketahui dengan percobaan ....214
4). KETENTUAN KHIYAAR SERTA TATA CARA MEM-FASAKH DAN
MENGEMBALIKAN KARENA CACAT .,....,,,2L5
a. Tata cara mem-fasakh dan mengembali-kan .........215
b. Apakah fasakh setelah mengetahui adanya cacat harus
dilakukan dengan segera atau dapat ditunda?... ...2L6
5). HAL-HAL YANG MENGHALANGI PENGEMBALIAN KARENA
CACAT DAN GUGURNYA KHIYAAR.. ,,....,,...277
6). PERBEDAAN ULAMA DALAM SYAMT BEBAS DARI CACAT ......22L
n. Khiyaar Ru'yah ...............,224
1). LANDASAN HUKUM KHIYAAR RU',YAH.. ..224
2). WAKTU BERLAKUNYA KHIYAAR
3). TATA CARA MENETAPKAN KHIYAAR................... ...........227
4). SIFAT IUAL BELI YANG MEMILIKI KHIYAAR RU'YAH DAN
KONSEKUENSI HUKUMNYA............. ...,...,,,...227
' 5). SYARAT-SYARAT TETAPNYA KHIYAAR.................. ........228
* Mazhab-mazhab selain Hanafiyah ..........232
fual beli dengan menggunakan sampel................. ....232
*
* Mewakilkan dalam melihat barang dagangan atau
dalam menerimanya............. ...233
* Perselisihan dalam ru'yah. ....235
* Ru'yah sejak 1ama........... ...........235
6). HAL-HAL YANG MENGGUGURKAN KHIYAAR.. ...........236
* Hal-hal yang Mem-fasakh Akad dan Syarat-syarat
Fasakh ..237
F. MACAM-MACAM AKAD IUAL BELI .........238
1. Akad Salam ......239
a. Landasan Hukum AkadSa1am........ ...................239
Rukun-rukunnya
b. Definisi Akad Salam dan ..240
c. Syarat-syarat Sa1am......... ..................247
1). SYARAT-SYARAT MODAL (RA'S MAALIS SALAM) .....24r
2). SYARAT BARANG PESANAN (MUSLAM FIH)....,...............................244
hewan..................
a). Akad salam atas ..........253
tulang.......
b). Akad salam pada daging dan .................254
c). Akad salam padaikan. ..........254
d). Akad salam pada pakaian............... .........255
e). Akad salam pada jerami................... ........255
f). Akad salam pada roti. ...........255
d. Konsekuensi Hukum Akad Salam .....................257
e. Perbedaan antara Akad fual Beli dengan Akad SaIam........................257
1). Mengganti Modal Salam dan Barang Salam di Majelis
Akad .........257
2). Melakukan Akad Iqalah Dalam Sebagian Akad SaIam................259
3). Pengguguran Modal Sa1am........ ...................260
4). Melakukan Akad Hiwalah (Pelimpahan Tanggungan Utang),
Kafalah (faminan Atas Utang), dan Rahn (Gadai) dengan
Modal dan Barang Salam .........26L
5). Menerima Modal dari Uang yang Tidak Murni..............................263
2. ISTISHNA ............... ................267
a. Pembahasan Pertama.............. ..........268
1). Definisi Istishna'. .....268
2), Makna Akad Istishna'; Apakah Ia Merupakan fanji atau
|ual Beli?.. ...................268
3). Landasan Hukum ....270
4). Syarat-syarat Istishna' ...............27L
5). Hukum Istishna'

1). Akad Istishna'dan Salam ........,..,..,..,.., 27 5


2). Persamaan dan Perbedaan Kedua Akad.......... ............275
3). Syarat Akad Istishna' dan Salam ................276
c. Pembahasan Ketiga: Peran Akad Istishna'dalam
Menggerakkan Sektor Industri ....278
3. SHARF (IUAL BELr UANG)................... ..279
a. Syarat Sharf Secara Global........ .......279
b. Implikasi Syarat Serah Terima Sebelum Berpisah.. ........282
1).lbra' (Pengguguran Hak) atau Hibah .......282
2). Mengganti Barang Tukaran ....283
3). Hiwalah (Pemindahan), Kafalah, dan Penggadaian
Barang Tukaran.... .,283
4). Muqhashah dalam Akad Sharf dan Modal Salam ..284
4. AKAD IIZAF (IUAL BELr DENGAN TAKSTRAN)................ ......29O
a. Definisi lizaf ............ ..........290
b. Landasan Hukum
1). TRANSAKSI SHUBRAH PADA MAKANAN .....................29t
2).IUAL BELI UANG, PERHIASAN, DAN BAMNG YANG DIHIAS
SECAM ILZAF .......297
d. Syarat |ual Beli lizaf ........... ................303

5. RIBA ....................306
A. PENGERTIAN RIBA DAN DALIL PENGHAMMANNYA.. ....... 306
B.MACAM-MACAM RI8A.......... .................. 308
1). Riba Fadh1......... ...............308
2). Riba Nasiah .....................310
3). Riba Bay' (Riba fual Beli) Menurut Ulama Syafi'iyah
Ada Tiga Macam ....................... 3 1 1

C. MAZHAB PARA ULAMA DALAM ILLAT RI8A........... ................. 313

1). Mazhab Hanafi....... ........313


2). Mazhab Maliki ...............32L
3). Mazhab Syafi'i ................322
4). Mazhab Hambali... ........325
5). Mazhab Zhahiriyah ..,....,..,.,..,.326
* Pokok-pokok riba.... ...328
* Syarat pertukaran antar barang ribawi atau nonribawi......,........328
D. PENGARUH PERBEDAAN ULAMA DALAM ILLAT RIBA.............................330
1). Pengaruh yang Berkaitan dengan Riba Fadhl ...........330
* Menjual hewan dengan daging....... ..........332
2). Pengaruh yang Berkaitan dengan Riba Nasiah..............................333
3). Riba Nasiah fahiliah..... ...............336
4). Riba Qardh (Pinjaman)................... .......,....,..337
5). Bunga Bank adalah Haram, Haram dan Haram ........338
6). Fase Gradual Pengharaman Riba..... ..........339
7). Riba yang Diharamkan .............342
8). Hukum Bertransaksi dengan Bank Syariah...... ..........350
* Keistimewaan bank syariah...... ................351
* Apakah melakukan transaksi dengan bank syariah halal
atau haram?................... .............356

6. BAY'UL AMANAH: MUMBAHAH, TAWLIYAH, DAN WADHIAH ..........357


A.luAL BELr MUMBAHAH ...................... 358
1). Syarat-syarat Murabahah............................. ................... 3 58

2). Modal serta Hal-Hal yang Termasuk Dalam Modal dan


yang Tidak .......................361
3). Hal-hal yang Perlu Dijelaskan Dalam Transaksi Murabahah........362
4). Hukum Penipuan Dalam Transaksi Murabahah.................................364
B. IUAL BELI ISYRAK..... ..........,......... 365
C. IUAL BELr MUWADHAAH ................ ...366
D. IUAL BELI MUMBAHAH DENGAN ORANG YANG MEMERINTAHKAN
UNTUK MEMBELI BAMNG .............,.. 366
7. IQALAH (PENGGUGUMN AKAD) .......,..,,367
a. Landasan Hukum, Definisi dan Rukun Iqalah........ ...........368
b.SubstansidanKonsekuensiHukumlqalah........ ................369
c. Syarat-syarat lqalah........ ....................371

B A B KE - 2 AKAD QARDH (PTNIAMAN UANG) .. ..373


A. DEFTNTSI QARDH .......................373
B. LANDASAN HUKUM
SUNNAH...
1. DALIL .................374
2. tlMA .................374
c. PELAKU DAN SHTGAH QARDH .................375
1. KHIYAAR (HAK prlrH) DAN BATAS WAKTU DALAM QARDH...............,.375
2. BARANG YANG DTBOLEHKAN DALAM QARDH......... 376
D. KONSEKUENSI HUKUM QARDH. ...378
1. TEMPAT PENGEMBALTAN QARDH ...378
2. SYARAT-SYARAT QARDH .......... .......378
3. SYAMT yANG SAH DAN yANG TrDAK SAH (FASTD)....................................379
4. QARDH YANG MENDATANGKAN KEUNTUNGAN ............ .......379
5. TABUIIGAN pOS, DEpOSITO, TABUNGAN DAN SUFTAIAH.......................382
* Macam-macam Deposito. ..................383

BAB KE-3 AKAD TIARAH (PENYEWAAN)............... ..................385


A. LEGALITAS, RUKUN, DAN PENGERTIAN IIARAH ...385
1. Legalitas Ijarah...... ...............385
2. Rukun dan Pengertian Ijarah .................
.................387
3, Pendapat Ibnul Qayyim tentang Penyewaan Barang
Ayan)
(ljaratul .....................388
B. SYAMT-SYARAT rIAMH ....... 389
1. Syarat Wujud (Syarth al-ln'iqad) ........389
2. Syarat Berlaku (Syarth an-Nafaadz) ................ ......389
3. Syarat Sah (Syarth ash-Shihhah)........... ..................390
a. Kerelaan Kedua Pelaku Akad ........390
b. Hendaknya Objek Akad (Yaitu Manfaat) Diketahui Sifatnya Guna
Menghindari Perselisihan ..............391
MANFAAT
1). PENIELASAN TEMPAT ..............391
2). PENIELASAN MASAWAKTU ...3e1
3) IIAMH MUSYAHAMH (PENYEWAAN PER BULAN).,.............. ...... 3e2
4) PEI\TIELASAN OBIEK KERIA........ ..................'. 393

5) PENENTUAN WAKTU DAN OBIEK KERIA SEKALIGUS.................. 393


c. Hendaknya ObjekAkad Dapat Diserahkan Baik
Secara Nyata (Hakiki) Maupun Syara......... ....395
d. Hendakanya Manfaat yang Diiadikan Objek Ijarah Dibolehkan
Secara Syara.......... ....'......396
e. Hendaknya Pekerjaan yang Ditugaskan Bukan Kewajiban Bagi
Penyewa Sebelum Akad Ijarah .--..397
t.Orang yang Disewa tidak Boleh Mengambil Manfaat dari
Pekerjaannya ...................399
g. Manfaat dari Akad Itu Harus Dimaksudkan dan Biasa Dicapai
Ijarah
Melalui Akad ..'...400
4. Syarat ObjekAkad.......... .'..'.400
5. Syarat-Syarat Ujrah fupah)....... ..........ii......... ......'..'.'400
a. Hendaknya Upah Tersebut Harta yang Bernilai dan
Diketahui.
b. Upah tidak Berbentuk Manfaat yang Sejenis dengan Ma'quud
Alaih (ObjekAkad) .......404
6. Syarat Kelaziman Ijarah fsyarth al-Luzuum)............'..'... ...-.--404
a. Terbebasnya Barang yang Disewakan dari Cacat yang Merusak

b. Tidak Terjadi Alasan yang Membolehkan Mem-Fasakh


(Membatalkan) Ijarah ....'.".'.........'..406
c. srFAT DAN KONSEKUENSI HUKUM IIARAH .........,....410
1. Sifat Ijarah.........
2. Konsekuensi Hukum Ijarah ..'...............477
D.lENrS DAN KONSEKUENSI HUKUM IIARAH .............4L1
L. Hukum Ijarah Manfaat.... ...4L2
a. Cara Tercapainya Akad Ijarah Manfaat...r..r!........!!r.r ...........41,2
b. Cara Memanfaatkan Barang yang Disewakan ...................4L4
c. Memperbaiki Barang yang Disewakan ............4L6
d. Kewajiban Penyewa Setelah Habisnya Masa Ijarah.'.......'.'.........'....'..416
2. Hukum Ijarah Pekerjaan ...4L7
E. GAMNSI BARANG YANG DISEWAKAN,IAMINAN PEKERJA,
DAN GUGURNYA UPAH KARENA KERUSAKAN BARANG .,.,..,478
1. |aminan Barangyang Disewakan .......... .......'..'.....418
2. |aminan Pekerja ..................418
3. Gugurnya Upah Pekerja Karena Kerusakan Barang Dalam
Pekerjaan..................
Penyewaan ..........425
F. PERSELISIHAN KEDUA PELAKU AKAD IIARAH ..,.427
G. BERAKHTRNYA AKAD IIARAH .................429

A. DEFTNTST ITALAH
AKAD .........432
B. LANDASAN HUKUM AKAD ltALAH..... ...433
C. SIGHAH AKAD IIALAH
D. PERBEDAAN ANTARA AKAD IIALAH DAN AKAD IIARAH ATAS
PEKERIAAN................. ................434
E. SYARAT-SYAMT AKAD ITALAH ...............435
F. BENTUK AKAD IIALAH DAN WAKTU PENYERAHAN UPAH......... .............437
G.HUKUMPERSELISIHANPEMILIKDANAMIL......... ....................439
H. PERBEDAAN-pERBEDAAN ANTARA ITALAH DAN rIARAH........................439

BAB KE-5 SYIRKAH Ln"1

A. SYTRKAH AMWAL (KONGST MODAL)... .......................447


1. DEFINISI SYIRKAH DAN HUKUMNYA MENURUT SYARIAT IS1AM.......441
2. LANDASAN HUKUM ...........44L
3. IENTSJENTS SYrRKAH.................. ...........442
a. Syirkah Amlak....... ...........442
b. Syirkah'Uqud......... ..........443

2). Syarat-syarat Syirkah'Uqud ...450


.c.Ketentuan-ketentuan Syirkah'Uqud......... .......458
d. Sifat Akad Syirkah dan Kekuasaan Syarik (Mitra) ..........469
e. Hal-Hal yang Membatalkan Akad Syirkah .....470

B. SYIRKAH MUDHARABAH...... ......................476


1. DEFINISI, LANDASAN HUKUM, RUKUN, JENIS DAN SIFAT
MUDHARABAH............ .......47 6
a. Definisi Mudharabah............... ..........476
b. Landasan Hukum Mudharabah ............... ..........477
c. Rukun, Lafal dan fenis Mudharabah.... ......,......479
d. fenis-jenis Mudharabah........... .........479
a. Syarat-syarat Pelaku Akad..........
b. Syarat-syarat Modal .....482
Keuntungan ................
c. Syarat-syarat ...................486
3. HUKUM-HUKUM MUDHARABAH........... ....'.........'489
a. HukumMudharabahyangTidakSah............. .....................489
b.Hukum-hukumMudharabahyangSah...'......... .........'........491
4. HUKUM PERSELISIHAN PEMILIK MODAL DAN 4MI1..................,....."....508
a. Perselisihan dalam Keumuman dan Kekhususan Pekerjaan .,........508
b. Perselisihan dalam Kerusakan Moda1........ .....508
c.PerselisihandalamPengembalianModal................... ........509
d. Perselisihan dalam fumlah Moda1........ ..........'..509
e. Perselisihan dalam fumlah Keuntungan.................. ..........'.509
f. Perselisihan dalam Sifat Modal.....'............^ ......:510
5. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN MUDHAMBAH............ ...." 511
a. Fasakh fPembatalan) dan Larangan Usaha atau Pemecatan...,...;...5].L
. b. Kematian Salah Satu PelakuAkad..'....'.. ...........5L2
c. Salah Satu Pelaku Akad Menjadi GiIa............. .......................512
d. Murtadnya Pemilik Modal
e. Rusaknya Modal Mudharabah di Tangan Mudharib.'...'......'..'.'.........'513
c. sytRKAH KLASIK DAN MODERN DALAM FIQIH ISLAM .".......513
1. SYIRKAH TADHAMUN. ................ 5 L6

2. SYIRKAH TAWSHIYAH BASITHAH................. ..........5t7


3. SYIRKAH MUHASHAH ...... ,........517
4. SYIRKAH MUSAHAMAH............... ..........518
ASHUM.....
5. SYIRKAH TAWSHIYAH BIL ................"... 519

6. SYIRKAH YANG MEMILIKI TANGGUNG IAWAB TERBATAS...................." 519


7. PERSEKUTUAN ATAS MOBIL.....
8. SYIRKAH ATAS BINATANG .........521

BAB KE-6 AKADHIBAH 523


A. DEFINISI DAN PENSYARIATAN HIBAH ...................."523

B. RUKUN HIBAH .......'..........;" """'525


C. SYAMT-SYARAT HIBAH......, ...529
1. SYARAT-SYAMT SIGHAH .......................530
2. SYAMT-SYAMT PEMBERI HIBAH....... ....'........'.'....530
3. SYAMT-SYARAT SESUATU YANG DIHIBAHKAN.................. ... 530
a. Benda Tersebut Ada Ketika Dihibahkan ................
...........530
b. Benda Tersebut adalah Benda yang Bernilai.............. .....532
c. Benda Tersebut Dapat Dimiliki Secara Perorangan ..........................532
d. Benda Tersebut Milik Pemberi
e. Benda Tersebut Ditentukan ..................... ...........532
t. Benda Tersebut Terpisah dari Benda yang Lainnya dan Tidak
Sedang Dimanfaatkan untuk Tempat Benda yang Lain.................... 53 5
g. Penerimaan atau Pengambilan Barang oleh Orang yang
Diberi (Al-Qabdh) .................. ............537
h. Pengambilan Barang oleh Orang yang Diberi Harus dengan
Seizin Pemberi ...............539
D. KONSEKUENSI HUKUM AKAD HIBAH .......................545
E. HAL-HAL YANG MENGHALANGI PENGAMBILAN KEMBALI HIBAH ......547
1. ADANYA IMBALAN MATERI..... .......,...547
a. Imbalan yang Ditetapkan Dalam Akad.......... ..548
b. Imbalan yang tidak Disyaratkan dalam Akad ...................549
2. ADANYA IMBALAN YANG BERSIFAT MAKNAWI .................... 549
3. ADANYA TAMBAHAN YANG MENYATU DENGAN BENDA YANG
DIBERIKAN, BAIK ITU KARENA PERBUATAN ORANG YANG DIBERI
MAUPUN KARENA OMNG 1AIN.......... 550
4. BAMNG YANG DIBERIKAN KELUAR DARI KEPEMILIKAN ORANG
YANG DTBERI .......................551
MENINGGALNYA SALAH SATU PIHAK DALAM AKAD
PEM8ERIAN.................. ....... 551
RUSAK HILANG ATAU DIKONSUMSINYA BARANG YANG
..551
F. PEMBERIAN UNTUKANAK .....:i.............. ...552
1. HUKUM MENYAMAKAN PEMBERIAN KEPADAANAK..............................553

3. PEMBERIAN UNTUK PARA SAUDAM LAKI-LAKI DAN


PEREMPUAN.................. ...... 555

B A B KE - 7 AKAD pENrTrpAN (WADilAH) ...... 556


A. DEFINISI AKAD WADIAH DAN PENSYARIATANNYA............tr'..It...ir.r...........555
B. RUKUN AKAD WADIAH DAN SYARAT-SYAMTNYA................r.i.r..........t.......557
C. KONSEKUENSI HUKUM AKAD WADIAH DAN CARA MENIAGA
TITIPAN :.................... ........................................558
1. KONSEKUENSI HUKUM WADIAH... 558
2. DUA ORANG MENITIPKAN SESUATU YANG MEREKA MILIKI
BERSAMA PADA SATU ORANG ...........558
3. SATU ORANG TITIP SESUATU PADA DUA OMNG..................................,... 559
4. CARA MENIAGATITIPAN... ...................560

D. STATUS TITIPAN, SEKADAR AMANAH ATAU HARUS DIJAMIN


GANTINYA?................... ...............561

E. BEBEMPA KONDISI YANG MEMBUAT TITIPAN HARUS DIIAMIN


6ANTTNyA ...............563
1. ORANG YANG DITITIPI TIDAK MENIAGA BARANG TITIPAN.................563
2. ORANG YANG DITITIPI MENITIPKAN LAGI BARANG TITIPAN
KEPADA SELAIN ORANG YANG MENIADI TANGGUNGANNYA DAN
KEPADA OMNG YANG BIASANYA TIDAK MENJAGA SENDIRI
TERSEBUT
HARTA ORANG YANG DITITIPI ..........563
3. MENGGUNAKAN BARANG TITIPAN... .................... 565
4. BEPERGIAN DENGAN MEMBAWA BARANG TITIPAN.......................,....... 565
5. PENGINGKAMN TERHADAP ADANYA TITIPAN .................... 566

BARANG TITIPAN DENGAN BARANG YANG


' 6. PENCAMPURAN
LAIN """"""""'567
7. TERIADINYA PELANGGARAN DARI OMNG YANG DITITIPI
TERHADAP SYARAT YANG DITETAPKAN OLEH PEMILIK
BARANG... ...................... 569

F. BEMKHIRNYA AKAD WADIIAH ....,.........572

BAB KE -8 AKAD PINIAM-MEMINJAM (I'AARAH) .......573


A. DEFTNISI DAN PENSYARIATAN AKAD PINIAM-MEMINIAM....................,.,573
B. RUKUN oeN svenhr-syARAT AKAD eINIAM-MEMINIAM ....574
c. KoNSEKUENSI #uxuna AKAD eINIAM-MEMINIAM .................576
I.ASALKONSEKUENSIHUKUMPINIAM-MEMINIAM. ...............576
a. Hak-hak Pemanfaatan Benda Pinjaman .........577
b. Akad Pinjam-meminjam yang Mut1ak.........'...... ..................577
c, Akad Pinjam-meminjam yang Dibatasi......'....'. ....'.'.'.........' 578
2. SIFAT KONSEKUENSI HUKUM AKAD PINIAM-M EMINIAM ...................... 5 79
D. STATUS PINIAMAN, HARUS DIIAMIN GANTINYA ATAU SEKADAR
AMANAH? 583
1. PEMBERI PINJAMAN MENSYAMTKAN ADANYA IAMINAN
GANTI 586
2. PERUBAHAN STATUS PINJAMAN DARI SEKADAR AMANAH
MENJADI HARUS DIIAMIN GANTINYA .................. 586
3. BIAYA PENGEMBALIAN BAMNG PINIAMAN .,,587
E. PERSELTSTHAN ANTAM PEMILIK BAMNG DAN pEMTNIAM 588
..................
1. PERSELISIHAN DALAM ASAL AKAD ATAU SIFATNYA. ......... 588
2. PERSELTSTHAN DALAM KERUSAKAN ptNIAMAN........................................ 588
3. PERSELISIHAN DALAM PENGEMBALIAN BARANG.., ...........588
F. BEMKHIRNYA AKAD PEMrNIAMAN....... .............589

BAB KE-9 AKADPEWAKILAN(WAKAALAH) ....590


A. DEFINISI, RUKUN DAN PENSYARIATAN AKAD WAKAALAH .....................590
1. DEFTNTSI WAKAALAH.............. ..............590
2. RUKUN AKAD WAKAALAH ......591
a. Mengaitkan Wakaalah Dengan Syarat atau Batas Waktu..................592
b. Pembatasan Waktu WakaaIah.................. ..........592
c. Wakaalah dengan Upah.......... ...........592
d.KeumumandanPengkhususanWakaalah.............. ...........593
3. PENSYARIATAN WAKAALAH ............. 93
B. SYARAT-SYAMT AKAD WAKAALAH ................. .......,.595
1. SYAMT-SYARAT STGHAH ..........,..........595
2. SYARAT MUWAKKr1..............,.... ............ 596
3. SYARAT-SYARAT WAKIL ....................... 597
4. SYARAT-SYARAT OBIEK YANG DIWAKILKAN (MUWAKKAL FIrH)....... 598
5. HAL-HAL YANG BOLEH DIWAKILKAN DAN YANG TIDAK BOLEH
DIWAKr1KAN................. ..... 599

1). Pewakilan dalam Pemastian Hudud....... ..599


2). Pewakilan dalam Pelaksanaan Hudud....... .........600
Hamba..................
b. Pewakilan dalam Hak ...........603
C. KONSEKUENSI HUKUM WAKAALAH................. .........610

a. Wakil untuk Berperkara fPengacara)............... ....................610


1). Kewenangan untuk Mengaku tentang Adanya Hak Orang
Lain Pada Muwakkil ...................510
2). Kewenangan untuk Menerima atau Mengambil Sesuatu
yang Menjadi Hak Muwakkil .......................6L2
3). Kewenangan untuk Menyelesaikan Perselisihan Secara
Damai dan Menggugurkan Tanggungan dari Lawan .................. 61 3
4). Wakil dalam Berperkara Mewakilkan Lagi Kepada
Orang Lain............ .....6L3
b. Wakil untuk Menagih Utang..'..... '..613
Utang.....
c. Wakil untuk Mengambil Pelunasan .....................6t4
d. Wakil untuk Menjual..'. ..............."""'620
1). Wakil Meniual Sebagian Benda yang Diwakilkan
Kepadanya................ ;..'..........................""""""'622

- Pengguguran Kewajiban Pembeli Untuk Membayar..............""""'623


2).
Baring..
3). Wakil dalam Penjualan Mewakilkannya Kepada Orang
Lain Lagi............ .'..""'623
4). Tindakan-tindakan Wakil Dalam fual Beli yang
Di Dalamnya Dia Dicurigai Lebih Mementingkan Dirinya ......'624
e. Wakil untuk Membeli... ..-......""""""'625
2. HUQUUQAL-AQD DAN KONSEKUENSI HUKUM AKAD DALAM
WAKAALAH ................. ........630
a. Kewajiban Wakil Dalam Wakaalah untuk Menjual ..."""633
b. Kewaj iban Muwakkil Dalam Wakaalah untuk Membeli .................... 63 3
c. Kewajiban Wakil Dalam Wakaalah untuk Membeli ...""'633
d. Kewenangan Wakil Dalam Wakaalah untuk Membeli....'......'........."'633
Wakaalah
e. Konsekuensi Hukum Akad ..."""""'634
WAKIL
3. STATUS BARANG YANG DITERIMA OLEH ................... 635

ORANG
D. WAKIL LEBIH DARI SATU ..,....,..637

E. BERAKHIRNYA AKAD WAKAALAH.................. ...'........639


1. MUWAKKIL MEMBERHENTIKAN WAKILNYA .,............ ..,...,,..640
2. MUWAKKIL MELAKUKAN SENDIRI PERKAM YANG
DIWAKILKAN .................. ....647
3. SELESAINYA TUIUAN DARI AKAD WAKAALAH............'..'.. ....64L
4. MUWAKKIL ATAU WAKIL KEHILANGAN KECAKAPAN UNTUK
MELAKUKAN TINDAKAN HUKUM. ,. 642
5. MUWAKKIL PINDAH KE DARUL HARB DALAM KEADAAN
MURTAD ..,"..,,.642
6. MUWAKKIL MENGHENTIKAN WAKIL ATAU WAKIL MUNDUR

7. RUSAK ATAU HILANGNYA OBJEK WAKAALAH KARENA


TINDAKAN YANG DIWAKILKAN TERHADAPNYA....... ...,........643
8. KELUARNYA SESUATU YANG DIWAKILKAN DARI KEPEMILIKAN
..................
MUWAKKIL ........644
9. BANGKRUT............. ..............644
10. PENGINGKARAN .,,,,....644
FIQLH ISLAM IILID 5

PENGANTAR PENERBIT

Agama Islam kaya akan tuntunan hidup Pembahasan dalam buku ini tidak hanya
bagi umatnya. Selain sumber hukum utama terfokus pada satu madzhab tertentu. Buku
yakni Al-Qur'an dan As-Sunnah, Islam juga me- ini lebih menekankan kepada metode perban-
ngandungi aspek penting yakni fiqih. Fiqih Is- dingan antara pendapat-pendapat dalam mad-
lam sangat penting dan dibutuhkan oleh umat zhab empat [Hanafiyyah, Malikiyyah, Syafi-
Islam, karena ia merupakan sebuah "manual dan Hanabilah), dan pada beberapa per-
'i5r5/ah,

book" dalam menjalankan praktikajaran Islam masalahan juga dipaparkan beberapa penda-
itu seniliri, baik dari sisi ibadah, muamalah, pat madzhab selain madzhab yang empat. Da-
syariah, dan sebagainya. lam memaparkan pendapat suatu madzhab,
Hadir di hadapan Anda, sebuah hasil kar- penulis berusaha untuk merujuk langsung ke-
ya ulama kontemporer yang kapasitasnya su- pada kitab-kitab utama dalam madzhab terse-
dah tidak diragukan lagi, Profesor Wahbah but. Buku ini juga memerhatikan keshahihan
az-Zuhaili. Ulama asal Suriah ini hadir dengan hadits yang dijadikan dalil. Oleh sebab itu,
pembahasan Fiqih Islam yang lengkap dan setiap hadits yang dijadikan dalil oleh fuqaha
komprehensif. akan di-takhrij dan di-tahqiq.
Buku ini membahas aturan-aturan syariah Dari segi pembahasan hukum, buku ini
islamiyyah yang disandarkan kepada dalil-dalil membahas perbedaan-perbedaan hukum yang
yang shahih baik dari Al-Qur'an, As-Sunnah, terdapat dalam setiap masalah fiqhiyyah dan
maupun akal. Oleh sebab itu, kitab ini tidak membandingkan permasalahan yang ada da-
hanya membahas fiqih sunnah saja atau mem- lam satu madzhab dengan madzhab lain.
bahas fiqih berasaskan logika semata. Keunggulan lain dari buku ini adalah buku
Buku ini juga mempunyai keistimewaan ini lebih memfokuskan pada sisi praktikal.
dalam hal mencakup materi-materi fiqih dari Oleh sebab itu, ia tidak menyinggung masalah-
semua madzhab, dengan disertai proses pe- masalah rekaan yang tidak mungkin terjadi,
nyimpulan hukum (istinbaath al-ahkaam) dari seperti masalah perbudakan karena hal itu
sumber-sumber hukum Islam baik yang naqli sudah tidak relevan dengan kehidupan univer-
maupun aqli [Al-Qur'an, As-Sunnah, dan juga sal modern masa kini.
ijtihad akal yang didasarkan kepada prinsip Penulis juga akan menyebutkan pendapat
umum dan semangat tasyri' yang otentik). yang rajih, terutama bila di antara pendapat
tersebut ada yang bersandar kepada hadits
ISLAM IILID 5

dhaif, atau di saat satu pendapat mempunyai ngan berbekal kaidah-kaidah syarai dasar-
potensi lebih untuk menimbulkan kemaslahat- dasar utamanya, dan juga keputusan-keputus-
an dan menolak kerusakan. an fuqaha.
Para pembaca juga akan dengan mudah Akhirnya, semoga karya besar ini dapat
memahami pembahasan dalam buku ini. Penu- memberikan manfaat yang seluas-seluasnya
lis menggunakan redaksi bahasa yang mudah kepada umat Islam, khususnya bagi Anda se-
dipahami, rangkaian kalimatnya sederhana, kalian, para pembaca yang dirahmati Allah
dan sistematikanya sesuai dengan pemaham- SWT.
an kontemporer. Penulis juga berusaha un-
tuk membahas beberapa permasalahan fiqih B i I I a a h i t- taufii q w al - h i d a ay ah
kontemporer. Pembahasan ini dilakukan de- All a a hu a'lam bish- shaw a ab.

l,
BAGIAN III
il
HUKUM
TRANSAKSI
KEUANGAN
Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN FIqLH ISTAM )ILID 5

BAB.1
TRANSAKSIJUAL BELI

A. TERJADINYA TRANSAKS! JUAL BELI atau harta) dengan maal yang dilakukan de-
7. DEFtNtSt ,UAL BELI, HUKUM, DAN ngan cara tertentu. Atau, tukar-menukar ba-
EflKANYA rang yang bernilai dengan semacamnya de-
a. Definisi Jua! Beli ngan carayangsah dan khusus, yakni ijab-qabul
Secara etimologi, jual beli adalah proses atatr mu'aathaa' (tanpa ijab qabul). Dengan
tukar-menukar barang dengan barang. Kata demikian, iual beli satu dirham dengan satu
bay'yang artinya jual beli termasuk kata ber- dirham tidak termasuk jual beli, karena tidak
makna ganda yang berseberangan, seperti hal- sah. Begitu pula, jual beli seperti bangkai,
nya kata syiraa'l yang termaktub dalam ayat, debu, dan darah tidak sah, karena ia termasuk
jual beli barang yang tidak disenangi.2
"Den mereka menjualnya (Yusuf) dengan
Imam Nawawi dalam kitab Majmu'menga-
harga rendah." (Yusuf: 20)
takan bahwa jual beli adalah tukar-menukar
"Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan barang dengan barang dengan maksud mem-
merekayang menjual dirinya dengan sihir." (al- beri kepemilikan.3
Baqarah: 102) Ibnu Qudamah dalam kitab al-Mugnia men-
Baik penjual maupun pembeli dinamakan definisikan jual beli dengan tukar-menukar
baa'i'un dan baylti'un, musytarin dan syaarin. barang dengan barang yang bertujuan mem-
Secara terminologi, jual beli menurut ula-
beri kepemilikan dan menerima hak milik.
Katabay'adalah pecahan dari kata bao'un (ba-
ma Hanafi adalah tukar-menukar maal [barang

Begitu pula kata (",a) yang memiliki dua arti yang berseberangan, yaitu bersih dan haid, juga kata (Jr4D yang berarti ganda yang
berseberangan; hitam dan putih. Pensyarah kitab NaiIuI /uthaar mengatakan bahwa iual beli memiliki makna secara etimologi
dan terminologi, iuga memiliki rukun, syarat, obiek, hukum, dan hikmah. Arti secara etimologi, kata al-bay' adalah tukar-menu-
kar secara umum. Bai' dan qyira adalah dua kata yang berseberangan. Makna bai' iuga memiliki makna syiraa) maka baik kata
bai'maupun syira sama artinya. Adapun secara terminologi, tukar-menukar barang dengan barang atas dasar kerelaan. Adapun
rukunnya adalah ijab dan qabul. Sedangkan syaratnya adalah adanya otoritas syar'i bagi penjual dan pembeli atas barang yang
diperdagangkan. Adapun hukumnya, pembeli berhak memanfaatkan barang dagangan dan peniual berhak menerima harga. Ada-
pun hikmahnya, seperti yang disinyalir oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Baari bahwa selamanya orang tidak bisa memberikan apa
yang dia miliki kepada orang lain yang membutuhkannya. Karena itu, lual beli meniadi faktor penting untuk memenuhi kebutuhan
tanpa ada sengketa. Selain hikmah ini, pensyarah Nailul Awthar juga mengemukakan hikmah-hikmah yang lain.
z
Badaa'i'ush Shanaa'i',iuz 5, hlm. 133, Fathul Qadiir,iuz 5, hlm. 73, Haasyiatu lbni'Abidiin,iuz 4, hlm. 3 dan seterusnya.
3
M ug nil- M uhtaaj, juz 2, hlm. 2.
4
Llhat al- Mug hniy, iuz 3, hlm. 559.
FIQIH ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAI(SI IGUANGAN

rang), karena masing-masingpembeli dan pen- Adapun dalil Al-Qur'annya, firman Allah,
jual menyediakan barangnya dengan maksud
'Allah telah menghalalkan jual beli." (al-
memberi dan menerima. Kemungkinan juga,
karena keduanya berjabat tangan dengan yang
Baqarah:275)
lain. Atas dasar itulah, jual beli (bay') dinama- "Dan ambillah saksi apobila kamu berjual
kan shafaqah yang artinya transaksi yang di- b eli." (al-Baqarah : 282)
tandai dengan jabat tangan.s
Maksud dari maal (harta dan barang) itu "Kecuali dalam perdagangan yang berlaku
qtas dasar suka sama suka di antara kamu."
sendiri, menurut ulama Hanafi, adalah segala
sesuatu yang disukai oleh tabiat manusia dan (an-Nisaa:29)
bisa disimpan sampai waktu dibutuhkan. Se- "Bukanlah suatu dosa bagimu mencari ka-
dangkan standar sesuatu itu disebut maal ada- runia dari Tuhanmu. Mako apabila kamu ber-
lah ketika semua orang atau sebagian dari me- tolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di
reka memperkaya diri dengan maal tersebut. Mosy'aril Haram. Dan berzikirlah (dengan me-
Prof. Ahmad Musthafa az-Zarqamengkritik de- nyebut) Allah sebagaimana Dia telah memberi
finisi moal di atas, lalu menggantinya dengan petunjuk kepadamu; sekalipun sebelumnyo kamu
definisi yang lain, yaitu maal adalah semua benar-benar termasuk orang yang tidak tohu,"
barang yang memiliki nilai material menu- (al-Baqarah: 198)
rut orang.6 Berdasarkan hal inilah maka me- Adapun dalil dari sunnah, di antaranya se-
nurut ulama Hanafi, manfaat dan hak-hak ti- bagai berikut.
dak termasuk kategori maal [harta), semen- "Nabi pernah ditanya tentang uwha apa
tara bagi mayoritas ahli fiqih, hak dan man- yang paling baik itu? Beliau menjawab,'Usaha
faat termasuk harta yang bernilai. Pasalnya,
seseorang dengan hasil jerih payahnya sendiri
menurut mayoritas ulama, tujuan akhir dari
dan berdagang yang beik."'8
kepemilikan barang adalah manfaat yang di-
Maksudnya, berdagang yang tidak mengan-
timbulkannya.
dung unsur penipuan dan kebohongan.
Karena itu, yang dimaksud jual beli adalah
transaksi yang terdiri dari ijab dan qabul.
"Jual beli yang sah adalah jual beli yang
berdasarkan kerelaan.'o
Rasulullah saw. sendiri diutus ketika se-
b. Hukum Jual Beli
mua orang biasa melakukan perdagangan, lalu
|ual beli hukumnya boleh berdasarkan dalil-
beliau tidak melarangnya bahkan menetapkan-
dalil Al-Qur'an dan sunnah, serta ijma'.7
nya dengan bersabda,

5
rbid.
6
Lihat, Ahmad Musthafa az-Zarqa, al-Madkhal ilaa NadhariltyatiU iltizaam al-Ammah fiil fiqhil Islami, hlm. 114-118.
7
Llhat, ibid, al-Mabsuuth, jtz2,hlm. lO8, al-Muhadzdzab, juz 1, hlm. 257.
I HR al-Bazzar dan hukumnya shahih menurut al-Hakim dari Rifa'at bin Rafi'. fuga disebutkan oleh Ibnu Haiar dalam kitab at-Talkhis
al-Habiir dari Rafi' bin Khudail dan menisbatkannya kepada Imam Ahmad. Disebutkan pula as-Suyuthi dalam al-Jami'ush Shagir
dari Rafi. Lihat,Subu/us .Sa l a a m, iuz 3, hlm. 4.
9
Asal teks hadits ini panjang. Diriwayatkan oleh Baihaqi, Ibnu Majah, dan shahih menurut Ibnu Hibban dari Abu Said al-Khudri
bahwa Rasulullah bersabda,

.{,, ,"&,dl .::- * +q" :i )" ::,;i 3.;i Ji,r.,; a'ijl


"Saya tidak akan menemui Allah sementara saya memberi orong sesuatu dari milik saudaranya bukan atas kerelaan. lual beli yang
sah adalah jual beli yang berdasarkan kerelaan."
Brgl.n 3: HUrUM TRAI{3AXSI IGUAI{GAi{ ISLAM IITID 5

"Pedagang yang jujur dan amanat akan atas dasar suka sama suka di antara kQmtt."'
bersama para nabi, ash-shiddiqiin (orang- fan-Nisaa;29.)
orang jujur), dan para syuhada." (HR Tirmidzi,
hadits ini adalah hadits hasan) c. Etlka Jua! Bell
Terakhir, dalil dari ijma'bahwa umat Islam Iual beli memiliki beberapa etika, di anta-
sepakat bila jual beli itu hukumnya boleh dan ranya sebagai berikut.
terdapathikmah di dalamnya. Pasalnya, manu- 1. Tidak boleh berlebihan dalam meng-
sia bergantung pada barang yang ada di orang ambil keuntungan. Penipuan dalam jual
lain dan tentu orang tersebut tidak akan mem- beli yang berlebihan di dunia dilarang da-
berinya tanpa ada imbal balik. Oleh karena lam semua agama karena hal seperti itu
itu, dengan diperbolehkannya jual beli maka termasuk penipuan yang diharamkan da-
dapat membantu terpenuhinya kebutuhan se- lam semua agama. Namun, penipuan kecil
tiap orang dan membayar atas kebutuhannya yang tidak bisa dihindari oleh seseorang
itu. Manusia itu sendiri adalah makhluk sosial, adalah sesuatu yang boleh. Sebab, kalau
sehingga tidak bisa hidup tanpa adanya kerja dilarang maka tidak akan terjadi transak-
sama dengan yang lain. si jual beli sama sekali, karena biasanya
Pada prinsipnya, dasar hukum jual beli jual beli tidak bisa terlepas dari unsur pe-
adalah boleh. Imam Syafi'i mengatakan, "Se- nipuan. Dengan begitu, jual beli yang me-
mua jenis jual beli hukumnya boleh kalau di- ngandung unsur penipuan yang berlebih-
lakukan oleh dua pihak yang masing-masing an dan bisa dihindari maka harus dihin-
mempunyai kelayakan untuk melakukan tran- dari. Ulama Malikiah menentukan batas
saksi, kecuali iual beli yang dilarang atau di- peni-puan yang berlebihan itu adalah se-
haramkan dengan izin-Nya maka termasuk da- pertiga ke atas, karena iumlah itulah batas
lam kategori yang dilarang. Adapun selain itu maksimal yang dibolehkan dalam wasiat
maka jual beli boleh hukumnya selama berada dan selainnya.lo Dengan demikian, keun-
pada bentukyang ditetapkan oleh Allah dalam tungan yang baik dan berberkah adalah
kitab-Nya, sepeti dalam firman-Nya, keuntungan sepertiga ke atas.

Allah telah mengholalkan iual beli.' (al' 2. Berinteraksi yang iuiuf yaitu dengan
menggambarkan barang dagangan dengan
Baqarah:275J
sebetulnya tanpa ada unsur kebohongan
'Dan ambillah saksi apabila kamu beriuol ketika menielaskan macam, jenis, sumbe4
b eli ; (al-Baqarah= 282) dan biayanya. Tirmidzi men-takhrii sebuah
'Kecuali dalam perdagangan yang berlaku hadis dari Rifa'at,

Hadits ini ,uga diriwaftkan oleh Abdu Razzak dalam kitab al-Jami' danAbdullah bin Abi Aufa dengan memakai redaksi,
.",;L ;' ;Ilrt ;r; ,i- !;i
"lual beliyang sah adalah berdasarkan kerelaan dan setelah transaksi kedua betah pihak berhak memitih ont r, atau
^"n"rirkan
membatalkan." Lihat al-Jami'us Shagiir, iuz 1, hlm. 102, an-Nawawi, Syarhul Majmu',juz 9, hlm. 185. At-Tirmidzi dan Abu Dawud
luga meriwayatkan dari Abi Hurairah sebuah hadits yang seialan dengan hadits di atas, dengan
redaksi,
.q\; # oet';4.1
"Penjuat dan pembeli tidak boteh berpisah kecuali setelah masing-masing menyatakan kerelaannya." Lihat Jaami'ul Ushuul, jtrz 2,
hlm- 9, dan MaTm uu'uz Zawaaid,iuz 4, hl;. 100.
10 Ibnul Arabi, /h kaamul Qur'an,luz 4, hlm. 1804.
rsrAM IItrD s Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAI{

"Para pedagang itu akan dibangkit- nyak sedekah sebagai penebus dari sum-
kon pada hari kiamat sebagai orqng yang pah, penipuan, penyembunyian cacat ba-
fasik (penjahat), kecuali orang-orang yang rang, melakukan penipuan dalam harga,
bertakwa kepada Allah, berperilaku bailj ataupun akhlak yang buruk, dan sebagai-
dan berkata jujuri' nya. Tirmidzi,lbnu Majah, danAbu Dawud
Tirmidzi juga men-fakhry hadits se- meriwayatkan dari Qais bin Abi Gurzah
belumnya dari al-Khudri yang berbunyi, sebuah hadits yang berbunyi,
" Pedag ang yang jujur..."
"Pedagang, ketahuilah bahwa setan
3. Bersikap toleran dalam berinteraksi,
dan dosa senantiasa mengiringi jual beli
yaitu penjual bersikap mudah dalam me-
maka iringilah jual beli itu dengan sede-
nentukan harga dengan cara mengurangi-
kah."
nya, begitu pula pembeli tidak terlalu ke-
ras dalam menentukan syarat-syarat pen-
6. Mencatat utang dan mempersaksikan-
jualan dan memberikan harga lebih.lmam nya. Dianjurkan untuk mencatat transaksi
dan jumlah utang, begitu juga memper-
Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dari
saksikan jual beli yang akan dibayar di be-
Jabit
lakang dan catatan utang. Ini berdasarkan
'Allah akan merahmati orang yang
firman-Nya,
bersikap toleran saat menjual, membeli,
dan menagih utang." "Hai orang-orang yang beriman, apa-
4. Menghindari sumpah meskipun peda- bila kamu melakukan utang-piutang untuk
gang itu benar. Dianjurkan untuk meng- waktu yong ditentukan, hendaklah kamu
hindari sumpah dengan nama Allah dalam menuliskannya... dan persaksikanlah de-
jual beli, karena itu termasuk cobaan bagi ngan dua orang saksi laki-laki di antora-
nama Allah. Allah berfirman, mu." (al-Baqarahz282)
"J ang anl a h kamu j adikan (nam a) All ah
dalam sumpahmu sebagai penghalang un- 2. RUKUN ATAU CARA TERIADINYA TUAL BELI
tuk berbuat kebajikan, bertah,va, dan men- Menurut Hanafi, rukun jual beli11 adalah
ciptakan kedamaian di antara manusia." ijab-qabul yang menunjukkan adanya maksud
fal-Baqarah:224) untuk saling menukar atau sejenisnya (mu'-
Bukhari dan Muslim juga meriwayat- athaa).\z Dengan kata lain, rukunnya adalah
kan sebuah hadits dari Abu Hurairah, tindakan berupa kata atau gerakan yang me-
nunjukkan kerelaan dengan berpindahnya har-
"Sumpah itu
membuat barang jadi
ga dan barang.13 Inilah pernyatan ulama Hanafi
laris, tetapi menghapus berkah dari jual
dalam hal transaksi.
beli."
Adapun mayoritas ahli fiqih berpendapat
5. Memperbanyak sedekah. Disunnahkan
bahwa jual beli memiliki empat rukun yaitu
bagi seorang pedagang untuk memperba-

Menurut Hanafi, rukun itu adalah sesuatu yang menjadi tempat ketergantungan sesuatu dan meniadi bagian yang tidak terpisah-
kan darinya. Sementara rukun bagi mayoritas ahli fiqh adalah sesuatu yang menjadi tempat bergantung adanya sesuatu dan bisa
dicerna otak. Terlepas dari apakah ia menjadi bagian yang tak terpisahkan atau tidak. Adapun syarat adalah sesuatu yang menjadi
tempat tergantungnya sesuatu dan tidak menjadi bagian yang tak terpisahkan darinya.
72
Mu'aathaa' adalah gerakan atau isyarat yang menunjukkan maksud jual beli tadpa iiab-qabul (peneriemah).
13
Fathul Qadiir,iuz 5, hlm. 74, Badaa'i'ush Shanaa'i',)uz 5, hlm. 133, Haasyiatu lbni 'Abidiin, jv 4, hlm. 5 dan seterusnya.
Bag|an 3: HUI(UiI TRANSAXSI KEUAT{GAI{ ISLAM IILID 5

penjual, pembeli, pernyataan kata (ijab-qabul), ditandai dengan adanya pernyataan yang me-
dan barang. Pendapat mereka ini berlaku pada nuniukkan kerelaan dari kedua belah pihak
semua transaksi. untuk membangun komitmen bersama. Ini di-
Ijab, menurut Hanafi, adalah menetapkan kenal oleh para ulama dengan istilah shigatul
perbuatan khusus yang menunfukkan kerela- 'aqd (pernyataan transaksi), sedang oleh para
an yang terucap pertama kali dari perkataan ahli hukum disebut dengan pernyataan kere-
salah satu piha( baik dari peniual seperti kata laan. Pernyataan transaksi disyaratkan agar di-
bi'tu (saya menjual) maupun dari pembeli se- nyatakan oleh kedua pelaku transaksi dengan
perti pembeli mendahului menyatakan kalimat, cara yang dibolehkan oleh syariat. Adapun
"Saya ingin membelinya dengan harga sekien." cara yang dianggap boleh oleh agama menu-
Sedangkan qabul adalah apa yang dikatakan rut Hanafi adalah jual beli dapat terjadi de-
kali kedua dari salah satu pihak.la Dengan de- ngan kata yang menunjukkan kerelaan untuk
mikian, ucapan yang dijadikan sandaran hu- perpindahan kepemilikan harta sesuai tradisi
kum adalah siapa yang memulai pernyataan masyarakat tertentu. 17
dan menyusulinya saja, baik itu dari penjual Karena itu, ulama Hanafi berpendapat bah-
maupun pembeli. wa jual beli dapat terjadi dengan mengguna-
Namun, ijab menurutmayoritas ulama ada- kan kata lampau, seperti "Saya telah membeli"
lah pernyatan yang keluar dari orang yang me- dan"Saya telah menjual'l Begitu pula dengan
miliki barang meskipun dinyatakannya di ak- kata yang menunjukkan masa sekarang, seper-
hir. Sementara qabul adalah pernyataan dari ti"Saya sedang membeli" atau "Saya sedang
orang yang akan memiliki barang meskipun menjual".
dinyatakan lebih awal.ls Adapun jual beli dengan memakai kata pe-
Adapun rukun jual beli menurut mayori- rintahyang mengandungmakna masa akan da-
tas ulama selain Hanafi ada tiga atau empat;16 tang dianggap tidak sah menurut Hanafi, se-
pelaku transaksi [penjual/pembeli), objek perti "Juallah kepadaku" atau "Belilah barang
transaksi [barang/harga), pernyataan (iiab/qa- ini doriku", selama pembelinya belum menga-
bul). takan untuk kali kedua seperti pada contoh
pertama dengan kata "Saya telah membelinya"
a. ShigAh (Bentuk Pernyataan) Iiab dan dan contoh kedua, dimana penjual berkata un-
Qabul tuk kali kedua, "Saya telah menjualnya'j Kare-
Pernyataan transaksi adalah bentuknya na orang yang berkeinginan untuk menjual
yang dilaksanakan lewat ijab-qabul meskipun ataupun membeli adalah orang yang meminta
transaksi itu rnelibatkan komitmen kedua dan biasanya orang tersebut kadang dituduh
belah pihak, ataupun hanya dengan ijab saja curang atau menipu. Mungkin orang lain akan
jika komitmen itu dari satu pihak. mengira bahwa kalau saja tidak ada cacat da-
Semua syariat menyepakati bahwa diang- lam peniualannya maka dia tidak akan me-
gap ada dan terealisasinya sebuah transaksi

14 lbid.
15 Syekh Zakariya al-Anshari, Sya rhul Monhaj,iuz2,hlm.180 dan seteru snya, Karyryaaful Qina'a',iuz 2, hlm. 3.
76 Asy-syarhul Kabiir,fi:z3,hlm.2, Mughnil al-Muhtnaj, juz2, hlm. 3, Kasysyaafut Qina'a', juz 2, hlm. 3.
L7 Syekh Abdussami'Imam, Ilshuulul Buyuu'il mamnuu'ahfiry-Syariahwal-Qanun, hlm 16, 18.
FIQLH ISLAM JITID 5 Bag|an 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN

minta orang lain untuk mengambilnya, tetapi dak ada tawar menawar. Sebab, akad nikah di-
orang lain itulah yang akan memintanya. Ini dahului proses khitbah (tunangan). Atas dasar
sudah sering terjadi di pasar-pasar. Kemudian, itu, pernyataan dengan memakai kata perintah
jika penyataan qabul lebih lambat dari ijab, hanya ada dalam iiab-qabul. Adapun jual beli,
maka jual beli itu tidak sah. Karena transaksi tidak didahului dengan proses seperti yang ada
itu tidak memiliki unsur qabul maka otomatis pada akad nikah. Karena itu, kata perintah ada
tidak sah, seperti halnya jika penjualan atau pada unsur tawar-menawar dengan menggu-
pembelian yang tidak diminta. nakan maksud asli kata perintah dan tidak bo-
|ual beli berbeda dengan akad nikah, leh mengalihkan makna aslinya kepada mak-
dimana dalam akad nikah bisa dinyatakan de- na lain tanpa ada petunjuk. Petunjuk itu sen-
ngan kata permohonan, seperti "Nikahkan diri tidak ada dalam hal jual beli, berbeda
saya!" Karena dalam kondisi ini kata "Nikah- halnya dalam akad nikah, seperti yang sudah
kan saya!" bisa dianggap sebagai perwakilan disinggung sebelumnya.
dalam akad nikah. Karena itu, kalau dinikah- Kesimpulannya, pernyataan jual beli me-
kan juga, berarti orang yang dimaksud telah nurut Hanafi bisa berupa penggunaan dua
melakukan perintahnya dan memenuhi per- kata tanpa harus adanya niat, dalam hal ini
mohonannya. Dengan demikian, orang yang dengan bentuk kata lampau, seperti bi'tu (saya
menikahkan berstatus ganda sebagai wali dan telah menjual) dan isytaraitu (saya telah mem-
sebagai wakil. Sedangkan orangnya tetap satu beli). Pernyataan ini meskipun berbentuk lam-
yang mewakili dua pihak dalam akad nikah. pau tapi bisa digunakan untuk pernyataan
Berbeda halnya dengan jual beli, seseorang ijab pada waktu sekarang, menurut kebiasaan
tidak bisa menduduki posisi ganda sebagai para ahli bahasa dan ilmu fiqih. Sedangkan ke-
pembeli sekaligus penjual, kecuali dalam satu biasaan itu bisa menentukan bahasa.
kondisi yaitu seorang bapak yang membeli Atau, dengan menggunakan dua kata di-
barang anaknya untuk dirinya atau menjual sertai niat untuk waktu sekarang, yaitu de-
harta anaknya dari anaknya juga. Begitu pula ngan bentuk sekarang. Karena bentuk ini me-
halnya seorang yang berwasiat, menurut Abu ngandung makna waktu sekarang dan akan
Hanifah, jika ia membeli barang untuk anak datang, maka adanya niat bisa menentukan
yatim dari miliknya atau membeli barang un- waktu yang diinginkan. Maksudnya, jika waktu
tuk dirinya dari barang anak yatim. pembelian barang akan dilakukan di waktu
Di samping itu, perbedaan lainnya antara yang akan datang, maka niat ijabnya bila untuk
jual beli dengan akad pernikahan adalah kata waktu sekarang dapat mencegah keinginan di
perintah yang digunakan ketika tawar-mena- waktu yang akan datang.
war berbentuk asli maka bentuk pernyataan Ataupun, dengan menggunakan tiga kata,
untuk ijab-qabul tidak boleh berbentuk asli. yaitu kalimat tanya seperti pembeli berkata,
Bahkan, penyataannya berupa memohon atau 'Apakah kamu akan menjual barang ini kepa-
menawarkan dalam ijab-qabul. Dengan kata daku?" Atau dengan memakai kata perintah
lain, dalam ijab-qabul harus berupa kata-kata seperti penjual berkata, "Belilah pakaian ini
yang berbeda tetapi menunjukkan pada ke- dariku!" Atau pembeli berkata, "fual barangmu
duanya. Namun, bentuk perintah dalam tawar- ini kepadaku!" Maka bentuk pernyataan dalam
menawar tidak bisa dipakai dalam akad nikah, semua contoh di atas tidak sah selama tidak
karena dalam akad nikah sendiri biasanya ti- mengandung kata ketiga. Pada contoh pertama,
Baglan 3: HUKUM TRAilSAKSI KEUAilGAN ISLAM IILID 5

pembeli harus menambahkan kata "Saya telah b. Jual Bell Mu'aathaa (Tanpa Uab Qabul)
membelinya", karena kalimat tanya sebenarnya Bai'ul Mu'aathaah atau bai'ul muraawo'
tidak digunakan untuk waktu sekarang. Pada dhah adalah ketika kedua belah pihak sepakat
contoh kedua, pembeli harus menambahkan atas harga dan barang. Keduanya juga mem-
lagi dengan kata"Saya telah meniualnya".Pada berikan barangnya tanpa ada ijab ataupun qa-
contoh ketiga, pembeli harus menambahkan bul. Namun terkadang, ada juga kata-kata dari
kata " Saya telah membelinya'i salah satu pihak.
Atas dasar inilah, perlu ditegaskan bahwa Contohnya, pembeli mengambil barang
jual beli tidak sah bila dinyatakan dengan kata yang dijual lalu membayar harganya kepada
perintah, baik dengan adanya niat maupun ti- penjual, atau penjual memberikan barang le-
dak ada, kecuali jika ada dalil yang menunjuk- bih dulu lalu dibayar oleh pembeli tanpa ada
kan waktu sekarang, seperti, "Belilah ini de- kata-kata ataupun isyarat. Ini berlaku pada
ngan harga sekian!" Begitu pula, jual beli tidak barang berharga atau barang biasa. Para ahli
sah bila dinyatakan dengan bentuk sekarang fiqih berbeda pendapat mengenai hukum jenis
yang disertai hurufsin atau saufa, seperti per- iual beli ini.
nyataan saubii'uka fsaya akan meniualnya un- Hanafi, Maliki, dan pendapat paling kuat
tukmu), karena penyebutan huruf sin berten- dalam mazhab Hanbali berpendapat bahwa
tangan dengan makna sekarang.ls jual beli jenis ini sah jika sudah menjadi ke-
Mazhab Maliki, Hanbali, dan Syafi'i dalam biasaan dan ada kerelaan, serta menggambar-
pendapat yang paling jelas berpendapat bah- kan keinginan masing-masing pelaku transak-
wa transaksi apa saja baik itu jual beli maupun si. Karena jual beli akan menjadi sah bila ada
akad nikah yang dinyatakan dengan menggu- hal yang menunjukkan kerelaan. Sebab, orang-
nakan kata perintah bisa dianggap sah, seperti orang juga sering melakukan jual beli jenis ini
pernyataan bihii fjuallah barangmu kepada- di pasar setiap waktunya dan tidak pernah ter-
ku) atau 'isytar minni'[belilah dariku) lalu di- dengar rasa keberatan dari siapa pun. Dengan
jawab oleh pihak lain dengan pernyataan bi'fu begitu, sikap seperti ini bisa disebut sebagai
(saya menjualnya kepadamu) at:.u isytaraitu ijma umat. fadi, bukti yang cukup dalam jenis
(saya membelinya). Karena dasar transaksi jual beli ini adalah adanya kerelaan.20
adalah kerelaan, sedang pernyataan ijab-qabul Adapun Syafi'i berpendapat bahwa jual
yang keluar dari kedua pihak menunjukkan beli jenis ini disyaratkan dengan adanya per-
kerelaan bila dilihat dari kebiasaan sehingga nyataan berupa kata-katayang jelas maknanya
transaksi yang dilakukannya sah-sah saja se- ataupun kata-kata yang kurang jelas makna-
perti halnya jika ijab yang lebih dulu dinya- nya pada ijab dan qabul. Atas dasar ini, jual
takan. Di samping itu, tuiuannya telah tercapai beli jenis ini tidak sah, baik barang yang diper-
baikyang memohon maupun memerintah sta- jual belikan itu mahal maupun murah. Sebab,
tusnya pembeli atau penjual.le Rasulullah bersabda,

18
Badaa'i'ush Shanaa'i', juz 5, hlm. 133 dan seterusnya, Fathut Qadiir ma'a:lnaayah, luz 5, hlm. 75 dan seterusnya, Haasyiyyatul
Abidin,jv 4, hlm.9 dan seterusnya.
19
Bidaayatul Mujtahid,iuz 2, hlm. 168, Haasyiyatud ad-Daasuuqii,iuz 3, hlm. 3, AI-Miizaan, iuz 2,hlm.63, Mughnil al-Muhtaai,iuz 2,
hlm. 4, Al- M ug hni, iuz 3, hlm. 560, Kasysy aaful Qi n a' a', iuz 3, hlm. 1 36.
Badaa'i'ush Shanaa'i', juz 5, hlm. 134, Fathul Qadiir, iuz 5, hlm.77, Bidaayatul Mujtahid,luz 2, hlm. 16l, Al-Mughni, iuz 3, hlm'
551.
FIQLH ISI.AM JILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAT{

c' !o'o 4

"'qt, * 4tl(jr
.r rr'l
c. Bentuk fiab dan Qabul (Mengenai Khiya
rul Maielis)
"Jual beli itu akan sah bila adanya kerela- Ijab ataupun qabul tidak harus ada secara
an."
berurutan. fika ada salah satu dari keduanya,
Akan tetapi, sifat kerelaan itu adalah se- maka tidak mengharuskan ada juga pihak
suatu yang tidak jelas maka dibutuhkan kata- lainnya sebelum adanya bagian terakhir. Hal
kata yang mengungkapkannya. Apalagi ketika terpenting adalah bahwa masing-masing dari
ingin membuktikan adanya transaksi ketika kedua belah pihak pada saat melakukan tran-
terjadi sengketa. Karena itu, seorang hakim ti- saksi boleh memilih antara menerima ataupun
dak akan menerima kesaksian seseorang kecu- mengembalikan barang. Namun, jika telah ter-
ali dari kata-kata yang didengarnya langsung. jadi ijab-qabul, apakah salah satu pihak boleh
. Namun, beberapa ulama dari mazhab Sya- membatalkan transaksi selama berada di tem-
fi'i seperti Imam Nawawi, Baghawi, dan Imam pat transaksi?
Mutawalli mengangap sah transaksi semacam Para ahli fiqih berbeda pendapat tentang
ini pada semua transaksi jual beli yang biasa masalah ini.
dilakukan oleh orang-orang. Sebab, tidak ada Hanafi, Maliki, dan tujuh ahli fiqih di kota
dalil yang mensyaratkan harus adanya kata- Madinah23 berpendapat bahwa transaksi ha-
kata. Karena itulah, rujukan selalu kepada rus disepakati dengan ijab-qabul. Karena, jual
tradisi (2rfl seperti kata-kata umum lainnya. beli merupakan kesepakatan yang saling me-
Imam Nawawi berkomenta4 "Pendapat ini- nukar. fual beli akan ditetapkan setelah sem-
lah yang menjadi standar fatwa." Akan tetapi, purnanya kata-kata transaksi sehingga tidak
beberapa ulama lainnya dari mazhab Syafi'i butuh pada khiyaar majlis fhak meneruskan
seperti Ibnu Suraij dan Ruyani membatasi bo- atau membatalkan transaksi). Ini berdasarkan
lehnya jual beli tanpa ijab qabul pada barang- perkataan Uman "fual beli adalah kesepakatan
barang biasa yaitu tidak mahal, dimana orang atau memilih."
sering melakukannya dengan tanpa ijab-qabul
Mereka juga berkomentar tentang hadits
ketika membeli sekerat roti, seikat sayu4, dan
yang berbunyi,
semacamnya.22
"Keduq pelaku transaksi (penjual-pembeli)
Dalam konteks ini, perlu ditegaskan bah-
berhak memilih [meneruskan atau membatal-
wa para ahli fiqih telah sepakat bahwa akad ni-
kannyal selama keduanya belum berpisah."
kah tidak akan sah dengan perbuatan saja, na-
Maksud dari istilah "kedtta pelaku tran-
mun harus adanya kata-kata bagi yang mam-
saksi" dalam hadits ini adalah dua pihak yang
pu melakukannya.ltu dilakukan sebagai suatu
masih saling menawar dan sibuk dengan urus-
keharusan agar lebih berhati-hati. Untuk me-
an jual beli. Adapun maksud dari "berpisah"
nyempurnakannya dilakukan dengan pernya-
adalah berbeda dalam kata-kata, di mana satu
taan yang sangat jelas yang menunjukkan atas
pihak mengatakan hal lain setelah ijab, yaitu
keinginan, yaitu kata-kata.
tidak jadi membeli atau mengembalikan per-

27 Hadits ini hukumnya shahih menurut lbnu Hibban.


22' Mughnil at-Muhtaaj, iriz 2, hlm. 3 dan seterusnya , Al-Muhadzdzab, juz 1,h\m.257, Al-Asybaah wan Nazhaair, (cet.at-TiiaariyyahJ
hlm.89.
23 Mereka itu adalah Said bin Musayyab (w.94HJ, 'Urwah bin Zubair (w.94H), Qasim bin Muhammad (106H), Abu bakar bin Abdur-
rahman bin Harits bin Hisyam (94H),'Ubaidullah bin'Utbah bin Mas'ud (98H), dan Sulaiman bin Yasar.
Baglan 3: HUI(UM TRANSAKSI KEUANGAN FIQIH ISLAM IILID 5

nyataan ijab sebelum menyatakan qabul. |adi, 'Ilrfzs yaitu kedua belah pihak berpisah dari
hak memilih sebelum terlontarnya pernyataan tempatnya ketika melakukan transaksi jual
qabul yang ada dalam riwayat. Namun, seba- beli.
gian ulama menolak hadits ini karena ber- Sementara yang dimaksud dengan "ber-
tolak belakang dengan kandungan ayat yang pisah" secara fisik adalah betul-betul berpisah.
berbunyi, Perpisahan yang dimaksudkan dalam hadits di
"Kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas ada keuntungan tersendiri, karena sudah
atas dasar suka.sama suka di antora kamu" maklum bagi setiap pihakbahwa kedua pelaku
[an-Nisaa:29) transaksi memiliki hak untuk memilih selama
itu."[al-Maa'idah: 1) belum terjadi kesepakatan dengan kata-kata.
" P e nuhil ah akad - akad
Inilah khiyaar majlis yang terdapat dalam
Sebagian ulama mengatakan bahwa hadits riwayat dan digunakan pada setiap jenis jual
di atas telah di-mansukh [tidak berlaku lagi). beli, berdasarkan riwayat Bukhari dan Mus-
Dengan demikian, bisa dipahami bahwa lim bahwa Nabi saw bersabda, "Kedua pelaku
khiyaar majlis fhak memilih) menurut mereka transaksi memiliki hak memilih sebelum ke-
terbatas sebelum terjadi transaksi penuh. Arti- duanya meninggalkan tempot transaksi, otau
nya, bila salah satu dari keduanya menyatakan salah satu pihak mengatakan ke pihak lain-
ijab, sedang pihak lain memiliki pilihan untuk nya, 'Pilihloh!"'26 Yaitu, tentukan yang pasti.
menerima atau tidak di tempat transaksi itu. Ibnu Rusyd berkomentat "Hadits ini menurut
Inilah ya.ng dinamakan dengan hak menerimaza semua ahli hadits memiliki.jalur sanad yang
atau menolak. paling dipercaya dan paling shahih. Bahkan,
Sedangkan Syafi'i, Hanbali, Sufyan ats- Ibnu Hazm menempatkannya setara dengan
Tsauri, dan Ishaq berpendapat bahwa transak- hadits mutawatir."
si jual beli yang sudah terjadi ditandai dengan Kelompok ini mengkritik kelompok per-
adanya ijab-qabul. Transaksi itu masih bebas, tama (Maliki dan Hanafi) bahwakata-katayang
yaitu tidak mengikat selama kedua belah pihak terdapat dalam hadits ini, menurut kelompok
masih ada di tempat transaksi. Masing-masing pertama, tidak mengandung maksud berpisah
dari kedua belah pihak memiliki pilihan untuk dengan kata-kata. Padahal, di antara penjual
meneruskan atau membatalkan selama masih dan pembeli tidak terdapat perpisahan de-
berkumpul dan belum berpisah, yaitu bebas ngan kata-kata ataupun keyakinan, tetapi yang
menentukan pilihan. Ukuran "berpiseh" adalah

Badaa'i'ush Shanaai', juz 5, hlm. 134, Fathul Qadiir, juz 5, hlm. 78, Bidaayatul Mujtahid,iuz 2,hlm. 169 dan seterusnya , Haasyiatud
Dasuuki, iuz 3, hlm. 81, Al-Muntaqaa 'alal Mu'aththa', iuz 5,hlm.55, Al-Qowaanin al-Fiqhiyyah, hlm. 274, Kasysyaaful Qina'a'(cet.
Mekah), juz 3, hlm. 187.
Mughnil al-Muhtaaj,ilz2,hlm.43,45, al-Mughni,iuz 3, hlm. 563, al-Muhadzdzob, juz 1, hlm. 257. Menurut sebagian ulama Hanbali,
keputusan 'uy'dalam hal makna berpisah itu berbeda sesuai dengan perbedaan tempat transaksi. Pada ruang yang luas atau pasal,
perpisahan itu ditandai dengan perginya salah satu pelaku transaksi meninggalkan pihak lain sehingga suaranya sudah tidak bisa
didengar. Sementara akad yang dilakukan di kapal ditandai dengan naiknya salah satu pelaku ke lantai atas atau turunnya ke lantai
bawah, sementara perahu kecil ditandai dengan keluarnya salah satu pelakunya dan pergi. Adapun di rumah yang besar ditandai
dengan keluarnya dari kamar ke kamat dan di rumah kecil ditandai dengan naiknya salah satunya ke atap atau keluarnya dari atap.
Perpisahan menurut kalangan ini tidak teriadi dengan membuat batas antara kedua belah pihak, tidak iuga kalau keduanya sama-
sama tidur atau pergi bersama. Lrhat Ghaayatul Munnhaa, iuz 2, hlm. 30.
Subulus Salaam, iuz 3, hlm. 33 dan seterusnya. Inilah khiyaar majlisyang diakui lmam Syafi'i, yaitu salah satu pihak transaksi men-
gatakan kepada pihak lain setelah terjadi ijab-qabul, "Tegaskan! Anda mau teruskan atau batalkan transaksi." Kalau salah satunya
mengambil barang atau harga, berarti transaksi sudah jatuh dan pemberlakuan hak meniadi tanda sebuah keputusan transaksi.
ISLAM IILID 5 B'gan 3: HUKUM TRAI{SAXSI XEUANGAN

ada hanyalah kesepakatan atas harga dan ba- fika tidak memenuhi syarat berlaku, maka
rang saja, setelah berbeda pendapat dalam ke- transaksi akan ditangguhkan sampai menda-
duanya. Adapun penakwilan mereka tentang pat izin dan tidak boleh memindahkan hak
tertolaknya maksud hadits, karena sudah mak- kepemilikan barang kecuali setelah adanya
lum bila kedua belah pihak [penjual-pembeli) izin. fika tidak memenuhi syarat komitmen,
memiliki hak memilih sebelum adanya kese- maka transaksi berstatus boleh dipilih, artinya
pakatan untuk melakukan jual beli, menyele- pelaku transaksi masih memiliki pilihan anta-
saikan, ataupun membatalkannya. Sedangkan ra meneruskan atau membatalkan transaksi.2e
maksud dari perkataan Uma[ "fual beli adalah
kesepakatan atau memilih", bahwa jual beli 7. SYARAT TERIADINYA TRANSAKSI IUAL
terbagi kepada jual beli yang mensyaratkan BELI (SYURWH |N'IQAAD)
adanya hak memilih dan jual beli yang tidak a. Syarat€yarat Transaksi, Tempat
mensyaratkan adanya hal itu serta diberi nama Transaksi, dan Obiek Transaksi
dengan kesepakatan karena singkatnya waktu Syarat terjadinya transaksi jual beli adalah
memilih. hal-hal yang disyaratkan terpenuhi agar tran-
Hanya saja, terdapat kekurangan dari pen- saksi dianggap legal menurut syariat, sedang
dapat kelompok kedua ini, yaitu meruntuh- jika tidak terpenuhi maka transaksi dianggap
kan ataupun meragukan kekuatan komitmen batal. Untuk syarat terjadinya transaksi, Hanafi
dalam transaksi jual beli. Padahal, ini adalah mensyaratkan empat hal, yaitu pada pelaku
prinsip yang sangat riskan dan termasuk prin- transaksi, transaksi itu sendiri, tempat tran-
sip hukum yang paling penting.zT saksi, dan objek transaksi.3o
Adapun syarat yang berlaku pad'a pelaku
transaksi ada dua.
B. SYARAT€YARAT JUAL BELI
Pertama, hendaknya pelaku transaksi se-
Dalam transaksi jual beli harus terpenuhi
orang yang berakal atau mumoryrz [bisa mem-
empat syarat; yaitu syarat terjadinya transak-
bedakan antara yang benar dan tidak). Karena
si, syarat sah jual beli, syarat berlaku jual beli,
itu, transaksi yang dilakukan oleh orang gila
dan syarat keharusan [koniitmen) jual beli.z8
dan anak-anak yang belum mumayyiz tidak
Tujuan dari syarat-syarat ini secara umum un-
sah.
tuk menghindari terjadinya sengketa di antara
Hanafi tidak mensyaratkan baligh, sehing-
manusia, melindungi kepentingan kedua belah
ga sah saja perbuatan seorang anak yang telah
pihak, menghindari terjadinya [kemungkinan)
mumayyiz yang berumur tujuh tahun seperti
manipulasi, dan menghilangkan kerugian ka-
yang akan dijelaskan kemudian. Secara umum,
rena faktor ketidaktahuan. Dengan begitu, jika
Hanafi membagi perbuatan anak-anak yang
sebuah transaksi tidak memenuhi syarat ter-
berakal dan mumaytiz pada tiga kategori.
jadinya transaksi, maka transaksi dianggap
batal. fika tidak memenuhi syarat sah, maka
a. Perbuatan yang jelas-jelas bermanfaat, se-
perti mengambil kayu bakar; mengambil
transaksi---menurut Hanafi-dianggap rusak.
rumput, berburu, menerima hadiah, sede-

27 Lihat referensi kitab at-Haqkarya as-Sanhuri, iilid 2/hlm.37 dan setelahnya.


KeteranganlebihlanlutlihatHaasyiatulbni'Aabidiin,iuz4,hlm.5danseterusnya.
::
Llhat Badaa'i'ush Shanaa'i',iuz 5, hlm. 135 dan seterusnya, iuz 2, hlm. 332, Haasyiyatu lbni 'Aabidiin jtz2,hlm.448.
30 Lihat iuga al-Bo daa'i, iil.S/hlm.!35, iil.z/h1m.223 dan Haasyiyah lbnu Abidin,lit.Z/hlm.44t,.
B,glan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN FIQLH rSrAM )ILID s

kah, wasiat, dan menanggung utang. Se- nikah, yaitu transaksi jual beli memiliki hak-
mua perbuatan ini sah bila dilakukan oleh hak yang berbeda, seperti menyerahkan dan
seorang anak kecil yang berakal tanpa menerima, menuntut penyerahan barang dan
harus izin dari walinya, karena semuanya menuntut penyerahan harga, mengembalikan
untuk manfaat dirinya. barang yang cacat dan hak memilih. Karena
b. Perbuatan yang jelas-jelas berbahaya, se- itu, tidak mungkin satu orang bisa berperan se-
perti menjatuhkan talak, memberi hadiah, bagai penyerah barang dan penerima uang,
sedekah, memberi piniaman, mengalihkan atau menuntut dan menerima tuntutan. Ini
tanggung jawab utang atau nyawa kepada mustahil teriadi. Sebagaimana juga hak-hak
orang lain. Perbuatan jenis ini tidak sah di- transaksi hanya terbatas dimiliki oleh orang
lakukan oleh seorang anak kecil yang ber- yang melakukan transaksi maka pernyataan
akal dan tidak boleh diberlakukan mes- orang yang melakukan transaksi tidak bisa
kipun mendapat izin dari walinya. Sebab, mewakili pernyataan dua orang. Adapun se-
walinya tidak bisa mengeluarkan izin un- orang wakil dalam akad nikah, hak-hak kese-
tuk tindakan-tindakan semacam ini kare- pakatan tidak akan kembali kepada dirinya,
na mengandung bahaya. tetapi kembali kepada orang yang mewakil-
c. Perbuatan yang mengandung bahaya dan kannya. Ia hanya berstatus sebagai utusan
manfaat, seperti menjual, membeli, me- saja, tidak lebih dari itu.
nyewakan, menyewa, menikah, transaksi Terkecuali seorang ayah yang menjual ba-
be(kebun dengan pemilik tanah, transaksi rang miliknya dari anaknya yang masih kecil
pemeliharaan tanaman, transaksi perusa- dengan harga yang layak atau sedikit lebih dari
haan, dan lain-lain. Perbuatan jenis ini sah harga biasa, atau ia membeli barang anaknya
dilakukan oleh seorang anak kecil yang yang masih kecil untuk dirinya. Karena un-
mumayyiz. Namun, tetap dengan adanya tuk kasus tersebut sangat mirip dengan harta
izin dari walinya atau membolehkan sen- anak yatim yang dikelola secara baik, di sam-
diri selama ia masih kecil, atau memboleh- ping adanya rasa kasih sayang dan perhatian.
kan sendiri setelah dewasa, karena seorang Menurut Abu Hanifah dan Abu Yusuf, seorang
anak kecil yangmumaryrz bisa jadi memi- penerima wasiat hukumnya seperti ayah iika ia
liki ide yang tidak sempit.3l mengolah harta untuk mendapatkan manfaat
Kedua, hendaknya pelaku transaksi ber- nyata bagi anak yatim atau dengan harga yang
bilang maka jual beli tidak sah bila dilakukan layak. Alasannya, tindakan itu direstui oleh
dengan perantara wakil yang ditunjuk oleh ayah. Kasarnya, apa yang direstui ada kaitan-
kedua belah pihak, kecuali kalau wakil itu nya dengan rasa kasih sayang kepada anaknya
adalah ayah, penerima wasiatnya, hakim, dan yang kecil.
utusan dari kedua belah pihak. Berbeda halnya Muhammad berpendapat bahwa seorang
dengan wakil dalam akad nikah, karena nikah wali tidak boleh mengolah harta anak asuhnya
tetap sah meski dilakukan oleh wakil yang di- untuk dirinya sendiri dengan harga yang la-
tunjuk dari kedua belah pihak. yak. Sebab, analoginya tidak bisa menerima-
Perbedaan antara jual beli dengan akad nya seperti dari ayah maupun wali. Adapun
mempermudah kasus ayah karena besarnya

31 Lihatliteratur-literatur llshulFiqhimazhabHanafisepertikitab at-TalwiihatatTaudhihiuz2,hlm.165danseterusnya.


ISLAM 5

'ILID
rasa kasih sayangnya berbeda dengan seorang saksi itu sendiri hanya ada satu, yaitu hen-
wali. daknya pernyataan qabul sesuai dengan per-
Begitu pula halnya dengan hakim, hak-hak nyataan ijab,33 seperti yang akan kami jelaskan
transaksi tidak ada yang merujuk kepadanya. lebih detail nantinya.
Status hakim sama dengan utusan, dimana Berikutnya, syarat untuk tempat tran-
seorang utusan tidak wajib menaati hak-hak saksi juga ada satu syarat, yaitu pernyataan
transaksi, karena statusnya tidak lebih dari pe- ijab dan qabul harus dilontarkan dalam satu
nyampai pesan. Oleh sebab itu, seorang hakim tempat, seperti yang akan kami sebutkan de-
ataupun utusan boleh melakukan transaksi tailnya. Tempat transaksi jual beli adalah berte-
untuk kedua belah pihak. munya secara nyata antara kedua pelaku tran-
Mayoritas ulama Hanafi, berbeda dengan saksi (M. 181 Majalah Ahkaamul'adliyyah).
Imam Syafi'i dan |afar, membolehkan satu Selaniutnya, syarat untuk barang itu ada
orang berperan ganda dalam akad nikah de- empat.3a
ngan mengucapkan ijab yang berstatus seperti l. Hendaknya barang yang akan dijual ada.
qabul dalam lima gambaran. fika seseorang Dengan demikian, jual beli barang yang ti-
bertindak sebagai wali atau wakil dari kedua dak ada tidak sah, juga semua barang yang
belah pihak dengan mengatakan, "Saya nikah- dikhawatirkan tidak ada. Contoh untuk je-
kan putraku dengan putri saudaraku", atau, nis pertama, menjual anak dari anak unta,
"Saya nikahkan fulan-pemberi kuasaku-de- menjual buah yang belum tumbuh sama
ngan fulanah, wanita yang telah memberi kua- sekali di pohonnya. Contoh kedua, men-
sa kepadaku juga." Atau, ia bertindak sebagai jual janin hewan yang masih dalam kan-
pelaku akad nikah dari satu pihak dan wakil dungan, menjual air susu yang masih ada
dari pihak lain, seperti seorang wanita yang di dalam tetek kambing. Sebab, baik kan-
memberikan perwakilan kepada seseorang dungan maupun air susu masih diragukan
untuk menikahkannya lewat orang tersebut. antara ada dan tiadanya. Keduanya masih
Atau, ia bertindak sebagai pelaku akad nikah dikhawatirkan tidak ada.
dari satu pihak sekaligus wali dari pihak lain, Secara umum, syarat ini berdasarkan
seperti seseorang yang menikahi sepupu wa- hadits Nabi saw., "Nabi melarang untuk
nitanya sendiri. Ataukah, ia bertindak sebagai menjual buah sebelum jelas hasil buah-
wali dari satu pihak sekaligus wakil dari pihak nya."3s Sama status hukumnya juga men-
lain, seperti seorang wali mengatakan, "Saya jual permata yang ternyata kaca. Untuk
nikahkan putriku dengan fulan yang telah kasus terakhir ada kerancuan dalam jenis-
memberi kuasa kepadaku." Sedangkan bersta- nya sehingga jual belinya tidak sah, karena
tus pelaku dari kedua belah pihak dalam akad benda yang dijual adalah sesuatu yang ti-
nikah maka itu mustahil.32 dak ada.
Adapun hal yang disyaratkan dalam tran-

3Z
Lihat Badaa'i'ush Shanaa'i', juz 5, hlm. t36, Majma'udh Dhamaanaat, hlm. 410, Syekh Mahmud Hamzah, Alfaraaidul Bahiyyah fil
Qawaaidil Fiqhiyyah, hlm. L39.
33
Badaa'i'ush Shanaa'i', juz 5, hlm. 137.
34
Ibid,hlm.138-148.
35
Hadits ini riwayat Bukhari-Muslim. LihatJaami'ul Ushuul, ju;z 1, hlm. 389.
FIqLH ISLAM JILID 5

Dikecualikan menurut sebagian ula- meskipun berada di kawasan yang dimi-


ma Hanafi, jual beli salam, istishnaa', dan liki orang tertentu, air37 yang tidak dimi-
menjual buah di atas pohonnya setelah liki orang tertentu, kayu, rumput, bina-
muncul sebagiannya. tang-binatang buruan di daratan, pasir
2. Hendaknya barang yang dijual itu harta dan batu logam padang pasi4 pancaran
yang bernilai. Maksud harta, menurut Ha- sinar matahari.dan udara, barang temuan
nafi, seperti yang sudah kita singgung se- di laut, dan binatang-binatang darat yang
belumnya adalah segala yang disukai oleh ada di padang pasir. Adapun barang yang
tabiat manusia dan bisa disimpan sam- bukan milikpenjualnya maka bukan syarat
pai waktu yang dibutuhkan. Dengan kata transaksi, tetapi syarat berlakunya barang
lain, semua yang bisa dimiliki dan diman- se-perti yang akan disinggung kemudian.
faatkan manusia seperti biasa. Adapun 4. Hendaknya barang yang akan dijual itu
pendapat yang paling benar adalah semua bisa diserahkan pada saat transaksi. |ual
barang yang memiliki nilai materi bagi beli barang yang tidak bisa diserahkan di-
orang banyak. Sedangkan berharga adalah anggap tidak sah, meskipun dimiliki oleh
sesuatu yang bisa disimpan dan diboleh- penjualnya, seperti binatang yang lepas,
kan oleh syariat. Dengan kata lain, semua burung yang terbang di udara, ikan yang
yangbisa disimpan dan bisa dimanfaatkan terlepas di laut setelah berhasil ditang-
kapan saja dibutuhkan.36 Dengan demiki- kap.
an, jual beli yang tidak sah itu bila menjual
sesuatu yang bukan termasuk kategori b. Syarat-syarat flab dan Qabul
harta, seperti jual beli manusia merdeka, Dari keterangan syarat-syarat terjadinya
bangkai, dan darah. Begitu pula, tidak sah transaksi dapat dipahami bahwa ada tiga hal
menjual barang yang tidak berharga, se- yang meniadi syarat dalam ijab dan qabul.
perti minuman keras dan babi bagi umat
Islam. Namun, boleh saja menjual alat- 7). LEGALTTAS PELAKU TRANSAKST
alat musik menurut Abu Hanifah karena Maksud dari legalitas pelaku transaksi di
bisa dimanfaatkan bersama alat-alat lain- sini menurut Hanafi, hendaknya seorang pen-
nya. Sedangkan menurut Muhammad ib- jual dan pembeli harus berakal dan mumal4tiz
nul-Hasan dan Abu Yusuf, serta sebagian sehingga mengetahui apa yang dia katakan dan
ahli fiqih lainnya, jual beli barang-barang putuskan secara benar.38 Sebenarnya, syarat
semacam ini (alat musik) tidak sah karena ini adalah syarat pelaku transaksi dan bukan
membawa kepada kerusakan. syarat penyataan transaksi, kecuali kalau dili-
3. Hendaknya barang itu dimiliki sendiri. Ar- hat bahwa pernyataan itu keluar dari kedua
tinya, barang itu terpelihara dan berada di pelaku transaksi. Anak yang sudah mumayyiz
bawah otoritas seseorang. Dengan demiki- itu sekitar tujuh tahun penuh sehingga tran-
an, tidak sah jual beli barang yang bukan saksi yang dilakukan oleh orang gila dan anak-
milik seseorang, seperti menjual rumput

36
Haasyiyatu lbni Aabidin,itz 4, hlm. 3,150, Muhammad Yusuf Musa, al-Amwaal wa Nadhariyyatul 'Aqd,hlm.162 dan 164.
37
Menurut mayoritas ahli fiqh bahwa tidak boleh melakukan jual beli air yang bukan milik seseorang, seperti air laut dan air sungai,
karena semua itu milik untuk semua orang.
Badaa'i'ush Shanaa'i',iuz 5, hlm. 135, Muhammad Yusuf Musa, aI-Amwalwa Nadzar$ryatul'Aqd,hlm.2S5.
rsLAM ftlrD s

anak yang belum mumaltyiz dianggap tidak pun syarat pelaku transaksi itu, baik sebagai
sah, karena transaksi ada keterikatan antara penjual maupun pembeli, hendaknya orang
dua keinginan dari kedua belah pihak. yang sudah dewasa, yaitu bisa disifati baligh
Kata-kata dan sejenisnya seperti tulisan dan dapat memelihara agama dan hartanya.
dan isyarat bisa menjadi bukti atas keinginan Dalil mereka adalah firman Allah,
dari kedua pihak. Karena itu, bukti ini harus
janganlah kamu serahkan kepada
"Dan
keluar dari orang yangmumayyiz.
orang-orang yang belum sempurna okalnya,
Menurut Hanafi, baligh dan hak memilih
harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu)
bukanlah syarat terjadinya sebuah transaksi.
yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan."
Karena itu, perlu dibahas pembicaraan menge-
nai jual beli dari anak-anak dan orang yang di- fan-Nisaa: 5)
Kegiatan jual beli dengan pengertian mem-
paksa menurut berbagai mazhab fiqih.
beri uang kepada orang-orang yang idiot un-
* Hukum jual fuli dari anak-anak yang s& tuk menjalankan transaksi jual beli bisa men-
dah mumayyiz. gakibatkan menghamburkan uang saja dan
Hanafi, Maliki, dan Hanbali berpendapat menggabungkan antara keduanya [memberi
bahwa, pertama, transaksi jual beli yang di- uang kepada orang yang idiot dan mengham-
lakukan oleh anak-anak yang sudah mumalryiz burkan uang) adalah akal yang kurang dimana
dianggap sah bila diizinkan oleh walinya, se- keduanya dapat menyia-nyiakan uang dengan
dangkan jika tidak diizinkan maka transak- cara yang tidak legal.al
sinya ditangguhkan sampai dibolehkan oleh
walinya. Dalil mereka adalah bahwa kunci
* Hukum transaksi orang yang'dipaksa
transaksi anak-anak adalah izin wali, bukan dan transaksi orang yang dipaksa sam-
anak-anak itu sendiri, karena itulah jual beli pai tidak menemukan jalan selain me-
yang dilakukannya sah karena anak-anak da- lakukan paksaan.
lam kondisi ini seperti seorang juru lelang
sementara orang yang melakukan transaksi - Hukum transaksi orang yang dipaksa.
bukan dia. Kedua, memberi uang kepada anak- Mayoritas ulama Hanafi berpendapat bah-
anak setelah dewasa tergantung pada penguji- wa transaksi-transaksi jual beli, penyewaan, dan
annya dalam masalah jual beli, apakah ia bisa semacamnya yang dilakukan oleh orang yang
ditipu ataukah tidak. Karena pertimbangan dipaksa-baik dengan paksaan penuh mau-
inilah, sudah seharusnya tindakan dan jual pun tidak-dianggap tidak sah. Karena paksaan
belinya dianggap sah, tetapi tetap dengan izin menghilangkan kerelaan yang menjadi syarat
walinya agar tercapai kemaslahatan dan ter- sahnya transaksi-transaksi tadi. Pendapat ini
jaga uangnya.3e disandarkan pada firman Allah,
Sementara Syafi'i berpendapatao bahwa
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah
transaksi jual beli dari anak-anak dianggap ti-
kamu saling memokan harta sesamamu dengan
dak sah karena tidak memiliki kelayakan. Ada-

39 Badaa'i'ush Shanaa'i',juz 5, hlm. 135, Bidaayatut Mujtahid,juz 2, hlm. 278, Haasyiyatud-Dasuuki,juz 3, hlm. 5, al-Mughniy, juz 4,
hlm.246.
40 Mughnil al-Muhtaaj,iuz2,hlm.7
4l Mazhab Syafi'i, dalam kitab Tuhfatul Muhtaa., dan kitab-kitab syarah atas ki tab al-Minhoj menyatakan, bahwa ada empat kelompok
yang batal transaksi jual belinya; anak-anak secara umum, orang gila, budak sahaya, dan orang buta.
Bagilan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN FIqLH ISLAM IILID 5

jalan yang batil, kecuali dalam perdagangan ditangguhkan dibandingkan dengan orang
yang berlaku atas dasar suka sama suka di an' yang dipaksa. Dengan demikian, keabsahan
tara kamu." (an-Nisaa: 29J transaksi itu tergantung pada izin setelah hi-
Atas dasar ini, orang yang dipaksa berhak langnya unsur paksaan. Karena paksaan itu
membatalkan transaksinya ataupun menerus- menghilangkan hak orang yang dipaksa dan
kannya. Kepemilikan dipegang oleh pembeli kepentingannya, maka untuk merebut kemba-
ketika barang yang dibelinya telah dipegang li hak itu cukup dengan menjadikan transaksi
seperti halnya pada transaksi-transaksi lain ditangguhkan atas kerelaannya setelah hilang-
yang rusak. Transaksi juga mengharuskan nya unsur paksaan terlebih dahulu. Pendapat
orang yang dipaksa untuk memegang harga, Imam fafar ini adalah pendapat yang paling
ataupun menyerahkan barang yang dijual de- kuat dalilnya.az
ngan sukarela. Hanya saja, berbeda dengan Syafi'i dan Hanbali berpendapat bahwa
jual beli yang rusak dalam beberapa hal, di disyaratkan hendaknya seorang pelaku tran-
antaranya jual beli bisa dilakukan dengan izin saksi bebas secara alami dalam menjalankan
ucapan ataupun perbuatan. Dengan demikian, transaksinya. Karena itu, iual beli orang yang
sifat tidak sah pada jual beli ini akan hilang. dipaksa dianggap tidak sah karena menggu-
Berbeda dengan transaksi jual beli yang ti- nakan hartanya dengan cara yang tidak benar.
dak sah lainnya karena. tidak bisa meskipun Hal ini berdasarkan firman-Nya,
dibolehkan. Pasalnya, hukum tidak sahnya itu
"Kecuali dalam perdagangan yang berlaku
adalah.hak syariat. Sedangkan maksud tidak
atas dasar suka soma suka di antqra kamu."
sah di sini hanya demi mempertimbangkan
kepentingan pribadi orang yang dipaksa, bu- fan-Nisaa:29.)
kan kepentingan syariat secara umum. Dengan fuga berdasarkan sabda Rasulullah,
penjelasan ini, jual beli orang yang dipaksa itu "Tidak akan dicatat dari umatku kesalahan
disamakan dengan jual beli yang ditangguh- yang tidak disengaja, lupa, dan sesuatu yang
kan. Dari sinilah para ahli fiqih menyebutnya dipaksa."a3
jual beli yang tidak sah yang ditangguhkan.
Adapun pemaksaan karena kebenaran
Karena pertimbangan ini pulalah yang maka tidak menghalangi dari sahnya sebuah
membuat Imam Zafar menyatakan bahwa un- transaksi, karena sesuai dengan kerelaan sya-
sur pemaksaan membuat transaksi tidak ber- riat di atas kerelaannya. Misalnya, pemaksaan
laku, sama halnya dengan transaksi yang di- untuk menjual rumah demi memperluas area
Iakukan seorang fudhuuli (orang yang ber- masiid, jalan, atau pekuburan; atau dipaksa
inisiatif sendiri melakukan tindakan tanpa menjual barang untuk melunaskan utang atau
seizin yang punya hak) dianggap sah tetapi menafkahkan istri, anak, ataupun orang tua-

Hoasyiyatu lbni Aabidin,luz 4, hlm. 4-5, Muhammad Yusuf Musa, al-Amwaol wa Nadzariyyatul 'Aqd, hlm. 398, Mukhtashar ath-
Thahaawii, hlm. 408, Ahmad Musthafa az-Zarqa, al-Madhkhal al-Fiqhi hlm. 1^8S (footnote), Syekh Mahmud Hamzah, al-Faraaidhul
Bahiyyah, hIm.324.
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Thabrani dari Tsauban dengan redal<si"lnna al-Laaha tajaawaza". Imam Nawawi berkata, "Ha-
dits ini hadits hasan. Akan tetapi, al-Haytsami berkomentar bahwa dalam mata rantai hadits ini terdapat sosok Yazid bin Rabi'a
ar-Rahabi, sosok yang dhaif dalam periwayatan hadits. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Daruquthni,
Thabrani, Baihaqi, dan al-Hakim dalam kitabnya al-Mustadrak dari hadits al-Auza'i. Namun, hadits ini periwayatannya berbeda,
ada yang berbunyi "Innallaaha wadha'a" dari Ibnu Asakir. Ada iuga yang berbunyi "lnnallaaha tajaawaza" menurut riwayat al-
Hakim, Daruquthni, dan Thabrani. Lihat at-Ialkhiishul Khabiir, iuz 1, hlm. '109, Majma'uz Zawaaid,iuz6, hlm. 250.
FIQIH ISIAM JILID 5 Eaglan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN

nya; atau juga untuk melunasi pembayaran pa- halnya bila kedua belah pihak sepakat untuk
jak yang wajib atas dirinya. memasukkan syarat yang merusak transaksi-
Adapun Maliki berpendapat bahwa tran- nya, lalu ternyata jual belinya dilaksanakan
saksi orang yang dipaksa tidak lazim (sah tanpa adanya syarat yang disepakati itu. Ada-
tetapi ditangguhkan). Pelaku transaksi yang pun tidak adanya kerelaan atas terjadinya tran-
dipaksa boleh memilih antara meneruskan saksi itu maka itu hanyalah prasangka belaka,
atau membatalkan transaksi. Keterangan ini tidak sampai mempengaruhi transaksi karena
saya dapatkan dalam kitab Mukhtashar Khalil salahnya prasangka itu.a7
dan penjelasannya. Namun, Ibnu fauzi menga-
2). HENDAKNYA PERNYATAAN QABUL SESiUA7
takan bahwa penjual dan pembeli disyaratkan DENGAN I(ANDUNGAN PERNYATAAN IIAB
memiliki hak memilihaa. Karena, transaksi
Maksudnya, penjual menjawab setiap hal
orang yang dipaksa itu tidak sahas.
yang harus dikatakan dan mengatakannya.as
f ika seorang penjual mengatakan kepada pem-
- Jual beli yang bercampur rasa takuL beli, "Saya jual kepadamu dua kain ini dengan
Gambaran jual beli ini adalah seseorang harga seribu lira", lalu pembeli menjawabnya,
yang khawatir kalau seorang yang zalim akan "Saya ambil satu baju", dengan menunjuk salah
merampas sebagian barangnya. Karena itu, satu dari kedua baju tersebut, maka jual beli-
ia pura-pura menjual barangnya kepada pi- nya tidak sah. Begitu pula, jika seorang pen-
hak ketiga sebagai jalan keluar dari rampasan jual mengatakan kepada pembeli, "Saya jual
orang zalim. Transaksi yang dilakukannya te- kepadamu rumah ini bersama isinya dengan
tap memenuhi rukun dan syarat-syaratnya. harga dua ribu lira", lalu pembeli menjawab,
Mengenai hukum transaksi ini, para ahli fiqih "Saya beli seribu tanpa isi", maka transaksinya
berbeda pendapat sebagai berikut. juga tidak sah. Sebabnya, hal itu memecah ke-
Hanbali berpendapat bahwa transaksi ini sepakatan penjual, sedang pembeli tidak me-
batal dan tidak sah, karena kedua belah pihak miliki hak untuk memecahnya. Karena biasa-
tidak bermaksud melakukan jual beli maka nya pedagang sering mencampur antara ba-
transaksinya tidak sah seperti orang yang ber- rang yang buruk dengan barang bagus agar
canda. Sedangkan menurut pendapat Hanafi, barang yang buruknya tetap laku terjual lewat
jual beli yang terpaksa itu tidak sah.a6 barang yang bagus.
Adapun Syafi'i berpendapat bahwa jual Kemudian, jika pembeli menerima dengan
beli seperti ini tetap sah, karena memenuhi memberikan harga yang lebih dari yang di-
rukun dan syarat-syaratnya. fual belinya juga minta maka jual beli tetap dianggap sah. Se-
dinyatakan dengan kata-kata yang disengaja bab, orang yang menerima dengan harga yang
dan bebas tanpa diiringi sesuatu yang mem- lebih banyak tentu menerima harga yang lebih
buatnya rusak sehingga dianggap sah. Seperti sedikit. Namun, tidak serta-merta menjadi ke-

44 Al-Miizaan, juz 2,hlm. 62, Haasyitud Dasuuki, juz 3,hlm. 6, Mughnil ol-Muhtaaj, juz 2,hlm.7 dan seterusnya , al-Qawaanin al-Fiqhi
yya h, hlm. 2 46,G h a ayatu I M u ntaho, j uz 2, hlm. 5.
45 Batal artinya transaksi dianggap seolah-olah tidak pernah terjadi. Batil adalah transaksi yang tidak memenuhi salah satu rukun-
nya. (penerjemah)
46 Al-Mughni,i,irz4,hlm.214.
47 Mughnil at-Muhtaaj,iuz2, hlm. 16.
48 Badoa'i'ush Shanaa'i',iuz 5, hlm. 136-137,.Mughnit al-Muhtaaj,luz 2, hlm. 5 dan seterusnya, Kosysyaaful Qina",iuz 3, hlm. 135,
Muhammad Yusuf Musa, al-Amwaol wa Nadzariyyatul 'Aqd,hlm.256.
Baglan 3: HUXUM TRANSAXSI KEUANGAN ISIAM IILID 5

wajiban yang harus dipenuhi oleh pembeli se- tidak mungkin untuk berpikir. Dengan demiki-
lain dari harga yang diminta oleh peniual itu an, kesatuan tempat transaksi itu terhitung
sendiri. dengan menggabungkan juga hal-hal yang ter-
Sedangkan jika pembeli menerima dengan pisah-pisah karena darurat.
harga lebih sedikit dari harga yang disebut pen- Begitu juga halnya dengan pendapat
jual maka jual beli tidak sah. Maliki,so tidak mengapa bila ada pemisah an-
Begitu pula bila berbeda dalam sifat harga tara ijab-qabul, kecuali jika menurut 2rl (ke-
bukan jumlahnya. Seperti seorang penjual me- biasaan) telah keluar dari konteks jual beli un-
wajibkan pembayaran barang dengan uang tu- tuk kepentingan lainnya.
nai lalu pembeli memberikannya dengan cek, Syafi'i dan Hanbali berpendapat bahwasl
atau penjual menginginkan uang diserahkan disyaratkan pernyataan qabul diucapkan se-
pada bulan tertentu, lalu pembeli memberi- telah ijab dengan tidak boleh dipisah oleh se-
kannya pada waktu yang lebih dari yang diten- suatu yang banyak, yaitu sesuatu yang diang-
tukan penjual maka kedua jual beli itu tidak gap bisa menghalangi dari keinginan untuk
sah karena tidak ada kesesuaian antara per- menyatakan qabul. Dengan demikian, tidak
nyataan qabul dan ijab. mengapa bila renggang waktu itu sebentar
saja karena tidak sampai dianggap mengha-
3).TRANSAKSI D1IAKUKAN Dt SATU TEMPAT
Iangi pernyataan qabul. Namun, munculnya
Hendaknya ijab-qabul dinyatakan di satu kata-kata asing yang tidak ada kaitannya de-
tempat. Konkretnya, kedua pelaku transaksi ngan transaksi meskipun sedikit di antara ijab-
hadir bersama di tempat transaksi, atau tran- qabul dianggap bermasalah.
saksi dilangsungkan di satu tempat di mana
pihak yang absen mengetahui terjadinya per-
* Hukum transaksi ketika sedang beria-
nyataan ijab.ae Keterangan mendetail menge- lan atau berkendaraan.
nai syarat ini sebagai berikut. Bila kedua belah pihak melakukan jual beli
Bila salah satu pihak menyatakan tran- ketika keduanya sedangberjalan atau menung-
saksi lalu pihak yang lain pergi dari tempat gang satu hewan atau dua hewan tunggangan,
transaksi sebelum menyatakan qabul, atau maka jika ijab dan qabul bersambung atau ti-
sibuk dengan urusan lain sehingga memak- dak ada pemisah di antara keduanya niscaya
sanya meninggalkan tempat, lantas beberapa transaksinya dianggap sah meskipun keduanya
saat kemudian baru menyatakan qabul maka sedangberjalan satu atau dua langkah tetap di-
jual beli dianggap tidak sah. Akan tetapi, perlu bolehkan. Sedangkan jika antara ijab dan qabul
ditegaskan bahwa pernyataan qabul tidak di- itu terdapat renggang waktu dan diam meski-
syaratkan untuk diucapkan secara langsung, pun sebenta4 maka transaksi dianggap tidak
karena pihak yang mengucapkan qabul butuh sah, karena tempat transaksi berubah menjadi
jalan. Hukum ini dianalogikan dengan hukum
sedikit waktu untuk berpikir. Sedangkan iika
dibatasi agar diucapkan secara langsung maka membaca ayat sajdah dan khiyaor mukhirah.sz

49 Badaa'i'ush Shanaa'i', juz 5, hlm. 137 dan seterusnya, Fathul Qadir, luz 5, hlm. 80, Muhammad Yusuf Musa, Al'Amwaal wa
atul'Aqd, hlm. 257.
N adzariyy
50 Haasyiyatush-shaawii'ala asy-Syarhish-shagiir,iuz3,hlm. 17.
51 Mughnit al-Muhtaaj,ir,tz2, hlm. 5-6, Karysyaaful Qina' juz 3, hlm. 163.
52 Khiyaar Mukhoyyiroh adalah seorang suami memberi pilihan kepada istrinya untuk meniatuhkan talak untuk dirinya sendiri
(istriJ. Seperti suami mengatakan kepada istrinya, "Talaklah dirimu kalau kamu menginginkannya."
ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI XEUANGAN

fika seseorang membaca ayat sajdah ketika ia lalu dan suami yang berdiri, maka pelimpa-
sedang berjalan atau berkendaraan, maka ia han pilihan dianggap batal. Ini berarti hak
tidak perlu melakukan sujud, yang asalnya me- majelis adalah untuk sang istri, bukan majelis
wajibkannya untuk sujud setiap kali membaca sang suami. Selama sang istri tetap berada di
ayat sajdah. Begitu pula halnya seorang suami majelisnya maka tidak ada bukti penolakannya
jika memberikan pilihan kepada istrinya di dan istri masih memiliki pelimpahan pilihan.
satu tempat untuk menceraikan dirinya ketika Adapun sang suami tidak boleh membatalkan
ia sedang berjalan atau berkendaraan, sedang pernyataannya dengan meralatnya, karena
istrinya malah jalan atau berlalu, maka pili- pemberian hak pilih kepada istrinya meru-
hannya batal karena berpindahnya tempat. Ini pakan keharusan. Berbeda halnya dengan jual
semua kareha pelimpahan itu terbatas pada beli, bersatunya majelis kedua belah pihak di-
satu majelis saia, berbeda halnya dengan per- anggap penting.
wakilan yang tidak terbatas pada satu maielis.
Kasus perwakilan suami kepada istrinya un- * Transaksi ketika berada di atas kapal
tuk menceraikan dirinya sendiri tidak boleh atau pesawaL
dilakukan di luar majelis.s3
fika kedua belah pihak melakukan tran-
Kalau kedua belah pihak melakukan jual saksi di atas kapal, pesawat, atau kereta api,
beli dalam keadaan berdiri, maka transaksinya maka transaksi tetap dianggap sah, baik trans-
tetap dianggap sah karena bersatunya tempat portasi ini sedang berjalan maupun berhenti,
transaksi. karena orang tidak bisa menghentikan alat-
Kemudian, jika kedua pihak berdiri, lalu alat transportasi tersebut. Dengan demikian,
salah satunya menyatakan ijab sedang pihak majelis transaksi dianggap satu meskipun me-
lain telah berlalu sebelum menyatakan qa- makan waktu yang lama. Berbeda halnya de-
bul atau kedua pihak berjalan bersama-sama, ngan kendaraan binatang, karena orang bisa
ataupun pihak penjual berlalu sebelum pem- menghentikannya.
beli menyatakan qabul, lantas pembeli baru
menyatakan qabul beberapa saat kemudian, * Melalankan transaksi dengan pihakyang
maka transaksi dianggap batal. Alasannya, ke- tidakhadir (absen).
tika salah satu pihak atau keduanya berjalan,
fika salah satu pihak menyatakan ijab se-
maka tempat transaksi telah berpindah tem- mentara pihak lain sedang absen, Ialu per-
pat sebelum diterimanya pernyataan qabul, nyataan ijab itu disampaikan kepadanya dan
dan berjalan itu dianggap sebagai simbol pe- diterima, tetap saja transaksi itu dianggap
nolakan melakukan transaksi. batal. Contoh transaksi ini, seorang penjual
Adapun jika suami berdiri lantas ia mem- mengatakan, "Saya jual barang ini kepada fulan
beri pilihan kepada istrinya, lalu sang suami yang tidak hadir." Lalu calon pembeli diberita-
berlalu sementara istrinya tetap berdiri, maka hu dan menerimanya maka transaksi ini diang-
pelimpahan pilihan itu tetap ada. Sedangkan gap tidak sah. Kaidah asalnya untuk hukum ini
jika yang terjadi sebaliknya, istri yang ber- adalah bahwa salah satu pernyataan transaksi

53 Syekh Mahmud Hamzah, al-Qawaidul Fiqhiyyah,hlm.24.


Bagan 3: HUKUM TRANSAKSI I(EUANGAN FIQLH ISIAM IILID 5

yang dinyatakan oleh salah satu pihak ber- membuat seakan-akan orang itu hadir lalu di-
gantung pada pernyataan pihak lain di tempat perdengarkan pernyataan ijab dan diterima
transaksi. Artinya, pernyataan itu berlaku se- juga dalam satu majelis. Namun, jika qabulnya
lama masih berada dalam satu majelis, bukan terlambat hingga pada majelis kedua, maka
setelahnya. fuga, tidak bergantung kepada pi- jual beli dianggap batal.
hak lain di belakang majelis yang disepakati, Pihakyang mengirim suratiual beli kepada
kecuali jika orirng yang bersangkutan memiliki pihak lain boleh membatalkan pernyataannya
wakil ataupun utusan resmi atau surat'sa di depan beberapa saksi, tetapi dengan syarat
pembatalannya sebelum pihak lain menerima
* Transaksilewatutusan, transaksi atau sebelum sampainya surat itu ke-
Transaksi lewat utusan, yaitu salah satu pada pihak yang dimaksud. Namun, mayoritas
pihak mengutus seseorang menemui pihak ulama Maliki berpendapat bahwa pihak yang
lain dan pihak yang melakukan transaksi me- telah menyatakan ijab tidak boleh mencabut-
ngatakan, "saya menjual baju ini dengan harga nya sebelum memberikan kesempatan kepada
sekian kepada fulan yang tidak hardir. Temuilah pihak yang menyatakan qabul untuk berpikir.
dia lalu katakan kepadanya,'Fulan telah men- Seberapa lama hak pihak lain untuk berpiki6
jual kainnya kepadamu dengan harga sekian"" ketentuannya diatur oleh'ur/(kebiasaan).
Setelah itu, utusan itu datang menemui pem- Bersatunya majelis merupakan syarat ter-
beli dan memberitahukan apa yang dikatakan jadinya transaksi, begitu juga dalam hal hibah
oleh penjual. Lantas, pembeli itu menyatakan (pemberian) dan iiaarah [sewa-menyewa)'
ketika disampaikannya pesan tersebut, "Saya Adapun khuluBs,bagian kesepakatan yang
membelinya", atau, "Saya menerimanya." Pada dinyatakan oleh suami bergantung, yaitu tetap
saat itu, jual beli dianggap telah selesai karena berlaku, atas dibalasnya pernyataan suami itu
utusan dianggap telah menyampaikan pesan di tempat lain menurut kesepakatan ulama.
dari orang yang mengutus. fadi, seolah-olah Seperti seorang suami menyatakan, "Saya te-
pembeli hadir dan mendengarkan ijab lalu me- lah menjatuhkan khulu'kepada istri saya yang
nerimanya sehingga transaksi pun sah. tidak hadir dengan bayaran sekian", lalu sang
istri mendengarnya dan diterima maka dibo-
* TransaksilewatkoresPonden. lehkan.
Transaksi lewat koresponden, yaitu salah Adapun akad nikah, menurut Abu Hani-
satu pihak mengirim surat kepada pihak lain, fah dan Muhammad, hukumnya sama dengan
"Dengan hormat, saya telah menjual kuda saya jual beli, di mana bagian pernyataannya tidak
kepada Anda dengan harga sekian"' Ketika su- bergantung, yaitu tidak berlaku kecuali iika
rat ini sampai di tangan pembeli dan dia me- pihak yang tidak hadir itu menerimanya juga.
ngatakan pada saat menerima surat itu, "Saya fika seorang laki-laki menyatakan akad nikah
telah menerimanya", atau,"saya telah membe- di depan saksi-saksi, "saksikanlah! Saya telah
linya." Hukum jual beli dengan cara ini sah, menikahi fulanah dengan mahar sekian", lalu
karena surat dari penjual yang tidak hadir pernyataan itu disampaikan kepada mempe-

54 Badaa'i'ush Shanaa'ii iuz 5, hlm. 137 dan seterusnya , Fathul Qadiir, juz 5, hlm' 79'
55 Maksudnya, transaksi yang dilangsungkan antara suami dan istri, dimana suami meniatuhkan talak kepada istrinya
dengan syarat
sang istri membayar kepada suami dengan total uang yang sudah disepakati' (penerjemah)
FIQLH ISLAM JITID 5 Baglan 3: HUI(UM TRANIiAKSI KEUANGAN

lai wanita yang menerimanya, atau seorang pernyataan qabul sesuai dengan ijab. Hanya
wanita menyatakan, "Saksikanlah! Saya telah saja, dalam penerapan atau tidaknya prinsip
menikahkan diriku kepada fulan dengan ma- ini terdapat perbedaan-perbedaan kecil, yaitu
har sekian", lalu pernyataan itu disampaikan terpisahnya transaksi.
kepada mempelai laki-laki lalu diterima maka Hanafi berpendapatss bahwa harus diketa-
akad nikah sah. hui apa yang mewaiibkan terjadinya kesatuan
Namun menurutAbu Hanifah dan Muham- dan terpisahnya transaksi, karena bisa dise-
mad, pada dua kasus ini akad dianggap batal babkan oleh kedua belah pihak atau barang
kecuali jika pihak yang tidak hadir menerima yang akan dijual.
akad itu. Sedangkan menurut Abu yusuf, ba- Pertama, adapun yang berkaitan dengan
gian akad nikah bergantung atas penerimaan kedua belah pihak, jika orangyangmenyatakan
pihak lain di belakang majelis. Dua kasus akad ijab-baik itu penjual maupun pembeli-ha-
di atas tetap dianggap sah dengan qabul pihak nya satu orang saja, sedang pihak yang me-
yang tidak hadir meskipun tidak dinyatakan nyatakan qabul lebih dari satu orang maka dua
qabul dalam majelis akad. orang yang menyatakan qabul tidak boleh me-
misah transaksi, yaitu satu orang di antaranya
c. Prinsip kesatuan dan terpisahnya tran menerima transaksi sedang yang satunya lagi
saksi.
menolaknya. fika sebaliknya, orang yang me-
Ash-shafqalr adalah meletakkan tangan di
nyatakan ijab itu lebih dari satu sedang yang
atas tangan orang lain, berupa baiat kepada
menyatakan qabul itu hanya satu orang saja
Imam, lalu digunakan untuk istilah akad jual
maka orang yang menyatakan qabul tidak bo-
beli.s6lmam Nawawi berkata, 'Ash-shafqah se-
leh menerima bagian salah satu dari dua orang
benarnya berarti transaksi jual beli, karena yang menyatakan ijab dan menolak yang satu-
salah satu kebiasan orang Arab adalah salah
nya lagi. Contoh kasus pertama, seorang pen-
satu pihak jual beli meletakkan tangannya
iual mengatakan kepada dua pembeli, "Saya
pada pihak lain ketika jual beli telah selesai."sT
menjual kepada Anda berdua barang ini de-
Seperti yang sudah diketahui bahwa tran- ngan harga seribu lira",lalu salah seorang dari
saksi jual beli dalam pelaksanaannya membu- pembeli mengatakan, "Saya membelinya", se-
tuhkan adanya barang, harga, penjual, pembeli, dang yang satunya menolak untuk membeli-
dan proses jual beli. Dengan bersatunya seba-
nya maka transaksi dianggap berbilang dan
gian hal ini ataupun berpisahnya maka terjadi-
dianggap batal, kecuali adanya kesepakatan
lah kesatuan transaksi ataupun terpisahnya baru. Contoh kasus kedua, seseorang berkata
transaksi. kepada pemilik barang, "Saya membeli dari
Para ulama telah sepakat atas keharusan Anda berdua barang ini dengan harga seribu
bersatunya transaksi sebagai prinsip dasar lira", lalu salah satu pemilik barang menjual
jual beli, karena merupakan salah satu syarat bagian barangnya sedang yang satunya meno-
terjadinya transaksi itu sendiri seperti yang lak untuk menjualnya maka transaksi juga di-
akan dijelaskan sebentar lagi, yaitu hendaknya anggap berbilang dan batal.

:: Al-'lnaoyo dicetak bersam a Fathul Qadiir,juz S, hlm. 80.


lmam Nawawi,Al-Majmu' juz9, hlm.425.
::
Fathul Qadiir, juz 5, hlm. 80, Badaa'i'ush Shanaa'ii juz 5, hlm. 136 dan seterusnya, Ibnu 'Abidin, Raddul Muhtaar, juz
4, hlm.20.
Baglan 3: HUI(UM TRANSAXSI KEUANGAN FIQLH ISIAM IILID 5

Kedua, sedangkan faktor barang, jika pen- fika barang yang dijual bukan dari jenis
jual dan pembeli bersatu lalu salah satu dari barang yang tidak sejenis atau sama nilainya
keduanya menerima sebagian barang yang seperti dua kain dan dua binatang, maka har-
dijual sedang satunya tidak menerima maka ganya tidak bisa dibagi sesuai dengan satuan-
transaksi dianggap tidak sah karena terjadinya nya karena sulit untuk menentukan bagian-ba-
pembagian. gian barang tersebut. |ika harganya tidak bisa
fika penjual dan pembeli bersatu sedang dibagi dalam hal ini, maka harga untuk setiap
barangnya berbilang-bisa jadi barangnya bagian dari dua bagian barang menjadi tidak
berupa dua hal yang sejenis atau sama dalam jelas harganya. Sedangkan ketidakjelasan har-
nilai-, maka dalam dua kasus ini pembeli ti- ga dapat mencegah sahnya sebuah jual beli.
dak boleh menerima salah satu barang saja fika memang ingin memperbaharui transaksi,
dan menolak yang lainnya. fika tetap dilaku- maka harus melakukan dua hal berikut.
kan, berarti transaksinya terbagi. Pada saat itu Salah satunya, penjual mengulang kata-
jual beli tidak bisa terpenuhi kecuali adanya kata jual seperti, "Saya menjual kepada kamu
kerelaan baru dari penjual atas barang yang dua kain ini. Saya jual kain yang satu ini de-
diinginkan oleh pembeli. Dengan demikian, ngan harga seribu dan yang satunya lagi de-
pernyataan qabul menjadi ijab dan kerelaan ngan harga yang sama", atau, "Saya membeli
penjual sebagai qabulnya sehingga transaksi dari kamu dua barang ini. Saya beli salah sa-
awal yang mengandung terbaginya transaksi tunya dengan harga seratus dan satunya lagi
menjadi tidak sah. dengan harga yang sama", maka transaksi pun
Hanya saja terdapat perbedaan di antara menjadi sah dan terjadi dua transaksi.
dua kasus di atas, yaitu pembagian harga se- Atau, menentukan harga untuk bagian-
suai dengan bagian barang dan kesatuan atau bagian barang, seperti penjual mengatakan,
terbaginya transaksi. Seperti halnya jika ba- "Saya jual kepada kamu dua buku ini; yang ini
rang yang dijual merupakan dua jenis yang seratus dan yang satunya lagi lima puluh." Lan-
sama seperti dua qafiidz [kilo) beras,se atau tas pembeli membeli salah satunya. Dengan
dua mud gandum,60 atau dua rithel besi6l lalu demikian, jual beli menjadi sah karena pem-
pembeli hanya menerima salah satunya saja, beli tidak membagi satu transaksi, tetapi pihak
maka harganya pun akan terbagi sesuai bagian pembeli yang membaginya menjadi dua, di-
barang. Dengan demikian, harga bagian barang mana penjual menentukan harga masing-ma-
yang terjual pada contoh adalah setengah dari sing barangnya. Untuk kasus ini, transaksinya
harga asli yang disebut. Karena harga barang- berupa makna saja. fika tidak demikian, yaitu
barang yang disebutkan terbagi sesuai dengan tujuan penjual sebenarnya tidak ingin menjual
bagian barang sehingga bagian setiap harga itu kedua barangnya kepada pembeli kecuali satu
bisa diketahui ukurannya. Pada akhirnya tran- paket, maka tidak ada artinya jika penjual dari
saksi dianggap satu. Diserupakan dengan ba- awal menentukan harga masing-masing ba-
rang sejenis dalam pembagian harganya untuk rangnya.
setiap satuannya jika barang itu merupakan Setelah adanya kesesuaian antara ijab dan
satu kesatuan seperti satu ekor hewan. qabul seperti yang digambarkan di atas maka

59 Qafiidz adalahienis takaran kilo yang disamakan dengan 32, 976 liter menurut mayoritas ahli fiqh (peneriemahJ.
60 Mud adalah jenis takaran kilo yang disamakan dengan 0,587 liter menurut mayoritas ahli fiqh (peneriemah).
5L Ritel adalah ienis takaran timbangan yang disamakan dengan 4O7 , 695 gram (peneriemah)'
FIQLH ISLAM IILID 5 B,gan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

jual beli menjadi sah. Lantas, salah satu pihak mengembalikan kedua-duanya kepada penjual
transaksi tidak memiliki hak memilih untuk dan mengambil harganya lagi."
membatalkannya, kecuali jika terdapat cacat Abu Hanifah dan kalangan Maliki berpen-
pada barang atau belum melihat barang yang dapat,62 bila sebuah transaksi mencakup ba-
akan dijual. Pasal nomor 351 dalam majalah rang yang haram dan halal-seperti jual beli
al-Ahkamul'Adliyyah menyebutkan, "Barang barang bernilai dan minuman keras, atau babi,
yang dijual dengan cara satu transaksi, kalau atau barang haram lainnya-maka semua tran-
tampak ada cacat, jika ditemukan sebelum saksi itu batal. Kedua sahabat Abu Hanifah,
diterimanya barang maka pembeli memiliki Muhammad ibnul-Hasan dan Abu Yusul justru
hak memilih; mengembalikan semuanya atau membedakan sahnya transaksi sesuai dengan
dia tetap meneruskan transaksi dengan harga jenis barang; transaksi akan sah pada barang
yang sudah disepakati. Namun, pembeli tidak yang halal dan tidak sah pada barang yang
boleh menydrahkan barang yang ada cacatnya haram. Pasalnya, perbedaan antara Abu Hani-
saja dan menahan sisanya. Lantas, jika meli- fah dengan kedua sahabatnya adalah bagi Abu
hat adanya cagat pada barang setelah diterima Hanifah bila transaksi mencakup barang yang
dan tidak ada bahaya dalam membagi tran- halal dan haram maka hukum haram meram-
saksi, pembeli boleh mengembalikan barang bat kepada barang yang halal. Berbeda halnya
yang ada cacatnya saja dengan mengambil dengan kedua sahabatnya, keduanya justu ti-
balik harga dari bagiannya, dan tidak boleh dak menganggap bahwa barang haram akan
mengembalikan semua barang karena bisa mempengaruhi barang halal.
membuat penjualnya tidak rela. Akan tetapi, Kemudian, jika seseorang menjual barang
jika dalam membagi transaksi itu mengan- miliknya dan barang milik orang lain dalam
dung bahaya, maka pembeli harus mengemba- satu transaksi, maka transaksi itu sah. Namun,
likan semua barang atau menerima semuanya transaksi hanya bisa diterapkan pada barang
dengan semua harganya. Contohnya, jika se- miliknya, sementara untuk barang milik orang
seorang membeli dua kopiah dengan harga lain bergantung pada izin pemiliknya. Hukum
empat puluh ribu lalu salah satu kopiah itu ini disepakati oleh Hanafi dan Maliki karena
terlihat ada cacatnya sebelum ia menerima mereka menganggap sah transaksi yang ter-
barang, maka pembeli boleh mengembalikan tangguhkan pada keinginan pemiliknya dan
semuanya. Sedangkan jika cacat ditemukan transaksi yang dilakukan oleh /u dhuliy [orang
setelah diterimanya barang, maka pembeli yang mencampuri urusan orang lainJ sebagai-
hanya bisa mengembalikan kopiah yang ada mana akan kita bahas selanjutnya.
cacatnya dengan menerima balik uangnya dan Adapun Syafi'i dan pendapat paling kuat
tetap mengambil kopiah yang masih bagus dalam mazhab Hanbali berpendapat63 bahwa
dengan harganya sendiri. Sedangkan jika se- membagi transaksi maksudnya adalah men-
seorang membeli sepasang khuf (sepatu kulit)
jual barang yang bisa dijual dan tidak bisa di-
lalu terlihat cacat pada salah satunya setelah jual dalam satu transaksi dengan harga yang
dia terima sepatu itu, maka pembeli itu boleh sama. Kasus seperti ini terbagi menjadi tiga
macam.

62 Al-Qawaanin al-Fiqhiyyah,hlm 260, Badaa'i'ush Shanaa'i' ivzS,hlm.2L7.


63 At-Majmu', iuz 9, hlm. 425-437, a!-Muhadzzab,juz 1, hlm. 269, at-Mughni,iuz 4, hlrn. 236 dan seterusnya, Ibnu Rajab, ol-Qawoid,
hlm.427, as-Suyuthi, al-Asybaah wan-Nazhaair, hlm. 98, Ghaayatul Muntahaa, juz 2, hlm. 16.
Bagan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN FIQLH ISLAM JILID 5

Pertama, menjual barang yang jelas dan barang yang jelas, harganya tidak bisa dipecah
tidak jelas dengan satu harga. Contohnya, se- atau dipisah sesuai dengan bagian-bagian ba-
orang penjual mengatakan, "Saya jual kepa- rang itu. Artinya, transaksi mencakup barang
damu kitab ini dan kitab yang lain." Kedua halal dan haram seperti menjual cuka dan mi-
buku itu adalah miliknya dengan harga sera- numan keras, kambing dan babi, bangkai dan
tus ribu, misalnya, maka hukum transaksi ini binatang yang disembelih. Hukum transaksi
tidak sah terhadap kedua buku itu, karena ba- ini menurut pendapat Imam Syafi'i yang paling
rang yang tidak jelas tidak boleh dijual karena kuat dan salah satu pendapat Imam Ahmad
ketidakjelasannya, sementara buku yang jelas yang diriwayatkan kalangan Hanbali adalah sah
tadi tidak diketahui harganya dan sulit untuk pada barang-barang yang halal saja dan batal
diketahui. Pasalnya, mengetahui harga buku pada barang yang haram.6s Adapun prosedur
itu hanya dengan kredit terhadap harga kedua penentuan harga pada masing-masing barang
buku, sementara buku yang tidak jelas tidak di atas ada tiga menurut Syafi'i, yaitu menen-
bisa dinilai, dan pada gilirannya susah untuk tukan harga atas dua barang dengan mengang-
mengkreditnya. gapnya bagian-bagian kecil, minuman keras
Kedua, hendaknya dua barang yang dijual sebagai cuka, babi sebagai kambing, dan bang-
adalah barang yang dibagi harganya sesuai kai sebagai binatang yang disembelih. Ini ke-
dengan bagian-bagiannya, seperti satu barang simpulan riwayat pertama dari Imam Ahmad.
yang dimiliki dua orang, lalu salah seorang Namun, Ibnu Qudamah yang bermazhab
dari pepiliknya menjual barang itu tanpa izin Hanbali lebih menguatkan riwayat kedua dari
dari pemilik lainnya. Atau, menjual dua qofiz Imam Ahmad, yaitu jual beli pada dua barang
[ukuran tanah t144 hasta) dari satu area ta- di atas adalah batal.
nah yang sama lalu dijual oleh orang yang ha- Dengan demikian, jika transaksi mencakup
nya memiliki separuhnya saja, maka menurut barang milik penjual sendiri dan barang milik
pendapat yang paling bena4 hukum transaksi orang lain, maka harganya tidak bisa dipecah.
ini sah hanya pada tanah milik penjualnya saja Menurut pendapat paling benar dari Syafi'i,
dengan sebagian harganya dan tidak berlaku transaksi jual beli hanya sah pada barang yang
pada tanah milik orang lain. Sebab, masing- dimiliki penjualnya dan tidak sah pada barang
masing tanah itu punya hukum tersendiri ke- milik orang lain, sedang harga ditentukan se-
tika dijual. Kemudian, jika kedua tanah itu di- suai nilai barang masing-masing.
gabung maka masing-masing memiliki hukum- Menyangkut hak pilih dalam hal pemisah-
nya tersendiri, seperti halnya orang yang men- an transaksi, Hanbali dan Syafi'i berpendapat
jual syaqsh fsebidang tanah atau rumah) dan bahwa transaksi akan sah pada sebagian tran-
pedang maka telah menjadi kesepakatan ula- saksi jika pembeli mengetahui keadaan barang,
ma ada hak syufah di situ, sama halnya jika seperti pembeli mengetahui kalau barangyang
dijual satu-persatu.6a dibelinya adalah barang yang bisa dipisah har-
Ketiga,hendaknya kedua barang itu adalah ganya sesuai bagian-bagian barang, maka ia

64
Hak beli barang yang diberikan kepada seseorang sebelum ditawarkan kepada orang lain (peneriemah).
65
Kesimpulan ini dipahami dari redaksi yang sering disebutkan mazhab Syafi'i, yaitu dua pendapat mengenai pemisahan transaksi'
Pendapat pertama, paling masyhur pendapat Syafi'i bahwa harus membagi transaksi sehingga transaksi batal pada barang yang
ridak bisa diiual dan sah pada barang yang bisa dijual. Pendapat kedua, transaksi tidak bisa dipisah sehingga transaksi batal semua,
baik pada barang yang halal maupun haram.
ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUI(UM TRANSAKSI KEUANGAN

tidak punya hak pilih lagi karena ia telah mem- kan barang halal dan haram, atau barang yang
belinya dengan penuh kesadaran mengenai dimiliki dan tidak dimiliki. Sementara kalangan
status transaksi yang dia lakukan. Namun, ka- Syafi'i seperti yang diperkuat Imam Nawawi
lau pembeli itu tidakmengetahui status baran& berpendapat bahwa transaksi sah pada barang
seperti seseorang membeli suatu barang yang yang boleh d.ijual dan batal pada barang yang
dikiranya milik penuh penjual dan ternyata tidak boleh dijual.
pemilik itu hanya memiliki setengahnya saja,
atau ia membeli dua barang lalu diketahui 2. SYARAT BERLAKUNYA TRANSAKSI JUAL
bahwa penjual hanya memiliki satu barang BELI
saja dan lainnya milik orang lain, maka untuk Untuk sahnya sebuah transaksi harus ter-
kasus ini pembeli memiliki hak pilih, yaitu ber- penuhi dua syarat.67
hak meneruskan atau membatalkan jual beli Pertama, hak pemilikan dan hak wewe-
karena transaksinya terbagi pada sebagiannya nang. Hak milik adalah hak memiliki barang
saja. Kemudian, kalau penjual masih meme- di mana hanya orang yang memilikinya yang
gang salah satu barang sedang pembeli telah mampu berkuasa penuh atas barang itu selama
memegang barang lainnya, maka penjual tidak tidak ada halangan syar'i. Dengan demikian,
memiliki hak pilih karena ia telah rela dengan seorang penanggung jawab atas urusan orang
hilangnya hak miliknya dari barangyang boleh yang gila dan orang bodoh, dan wali atas anak
dijual dengan sebagian harga. kecil serta merta tidak dianggap sebagai pemi-
Lantas, jika salah satu barang yang dijual lik atas barang dan harta mereka, tetapi pemi-
dalam satu transaksi rusak sebelum diserah- lik sebenarnya atas harta dan barang mereka
kan, maka jual beli hanya batal pada barang adalah oranggila itu, orangbodoh itu,dan anak
yang rusak sesuai kesepakatan ulama. Adapun kecil itu sendiri. Karena, masing-masing dari
barang yang tidak rusak maka pembeli memi- mereka berhak untuk memanfaatkan sendiri
liki hak untuk meneruskan dengan harga pada harta dan barang mereka sekiranya tidak ada
bagian barang yang tidak rusak itu atau mem- halangan syar'i, yaitu mereka di bawah penga-
batalkannya karena alasan terbaginya transak- wasan orang lain.68
si. Sementara hak wewenang adalah kekua-
Kalangan Dzahiriyah-aliran tekstualis da- saan resmi yang diberikan oleh agama agar
lam pemikiran fiqihi66-berpendapat bahwa bisa melegalkan ataupun melakukan sebuah
semua transaksi yang menggabungkan barang transaksi. Ada dua jenis hak wewenang, hak
halal dan haram maka transaksi itu semuanya wewenang asli, yaitu seseorang memiliki hak
batal sama sekali, seperti adanya sebagian ba- untuk mengurusi dirinya dengan dirinya sen-
rang hasil rampasan, bukan milik penjual, atau diri ataupun hak wewenang perwakilan, yaitu
diperoleh dengan transaksi yang tidak sah. seseorang mengurusi urusan orang lain yang
Kesimpulan, mayoritas ulama fiqih me- tidak sempurna hak kapasitasnya. Hak berkua-
nganggap batal transaksi yang menggabung- sa tipe kedua ada dua macam, yaitu mengganti

66
Al- Muhalla, juz 9, hlm. 20.
67
Nafadz arti sebenarnya adalah berlalu dan boleh, tetapi dipakai oleh ahli fiqh untuk menuniukkan arti berlakunya transaksi tanpa
bergantung pada izin dan justifikasi yang lain.
Al-Amwaal wa Nazhariytatul'Aqd,hlm. 165.
Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUAT{GAN rsrAM JrLID 5

hak pemilik dan disebut wakil, dan mewakili Prof. Ahmad Musthafa az-Zarqa menyebut-
pemberi kekuasaan dan perwakilan ini dise- kan bahwa pendapat yang kuat secara hukum
but sebagai wali. Mereka adalah bapak, kakek, fiqih adalah hendaknya transaksi jual beli ti-
hakim, wali yang ditunjuk bapah atau kakeh dak tergantung pada izin orang yang mengga-
atau hakim. Urutannya bapak, lalu walinya, ka- daikan barang atau pemberi sewa meskipun
keh lalu walinya, hakim,lalu walinya.6e keduanya memiliki hak pada barang yang akan
Inti syarat ini adalah hendaknya barang dijual. Sebab, hak izin itu secara agama hanya
yang dijual adalah hak milik penjual sehingga dimiliki oleh pemilik asli barang atau yang
transaksi tidak bisa terlaksana bila dilakukan punya hak wewenang. Karena itulah, jual beli
olehfudhuu/i (orang yang mencampuri urusan tetap terlaksana hanya saja barangbelum boleh
orang lain), karena orang ini tidak memiliki diserahkan kepada pembelinya tanpa adanya
hak milik maupun hak wewenang. Menurut kerelaan dari orang yang menggadaikan atau
Hanafi, transaksi itu akan sah dengan syarat pemberi sewa untuk menjaga hak keduanya.
adanya izin dari pemiliknya. Akan tetapi, pembeli diberi hak memilih untuk
Sedangkan Syafi'i menganggap hak mi- membatalkan atau menunggu sampai selesai-
lik atau hak wewenang atas barang termasuk nya hak gadai atau sampai berakhirnya masa
syarat terjadinya transaksi. Adapun transaksi- sewa agar barang dapat diserahkan.T2
transaksi yang dilakukan oleh fudhuuli batal
menurutnya. Berikutnya akan dikaji masalah a. Kategori Transaksi Jual beli Berdasar-
ini dengan lebih detail.To kan Berlakunya atau Tertangguhkannya
Kedua, hendaknya pada barang yang di- Berdasarkan syarat-syarat berlakunya j ual
jual tidak ada hak milik selain penjual. |ika beli menurut Hanafi seperti yang sudah di-
saja pada barang yang dijual itu ada hak orang singgung sebelumnya, dapat diketahui bahwa
lain, maka jual beli tertangguhkan belum ter- transaksi jual beli itu terbagi menjadi dua;
Iaksana. Atas dasar ini pula, jual beli orang nafidz [berlaku) dan mauquf ftertangguhkan).
penggadai atas barang gadaian tidak bisa ter- Adapun jual beli yang berlaku adalah jual beli
laksana, juga tidak terlaksana jual beli orang yang memenuhi rukun transaksi serta terpe-
yang menyewa atas barang sewaan. Iual beli nuhinya syarat-syarat terjadinya transaksi dan
pada kasus-kasus ini tertangguhkan hingga syarat-syarat berlakunya. Sedangkan jual beli
didapatkan izin dari orang yang menggadai- yang tertangguhkan adalah jual beli yang me-
kan barang ataupun orang yang menyewakan, menuhi rukun transaksi serta syarat-syarat
tetapi tidak rusak. Ini adalah pendapat yang teriadinya transaksi, tetapi syarat berlakunya
benar menurut mazhab Hanafi. Karena, rukun belum terpenuhi, yaitu hak pemilikan barang
jual beli keluar dari pemiliknya langsung, di- atau hak wewenang terhadap barang.
tambah dengan harta yang bernilai yang di- Secara konkret, kekurangan syarat berla-
milikinya yang bisa diserahterimakan, tanpa kunya transaksi bisa terjadi pada barang yang
adanya cacat yang ditimbulkannya.Tl akan dijual, seperti seorang fudhuuli menjual
barang orang lain. Bisa juga terjadi pada tran-

69 lbid, hlm. 348, Haasyiyatu lbni Aabidin, juz 4,hlm. 6, Bodaa'i'ush Shanaa'i'iuz 5, hlm. 146, 155.
70 Badaa'i'ush Shanaa'ii 5, hlm. 148.
iuz
71- Badaa'i'ush Shanaa'ii 5, hlm. 155, Haasyiyatu lbni Aabidin,iuz 4, hlm. 6,145-148.
inz
72 'Aqdul Bay',hlm. 31, Ibnu'Aabidin, Raddul Muhtaar, juz 5, hlm.361.
ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN

saksi itu sendiri, seperti jual beli yang dilaku- nya dan dengan syarat "bila pembeli rela atas
kan oleh anak kecil yang mumaryz atau anak transaksinya maka pembelian diteruskan dan
kecil yang bodoh. kalau tidak berarti pembelian dibatalkan".Ta
fadi, jelaslah bahwaTtrdhuuli adalah orang yang
b. Pendapat Fuqaha tentang Jual beli melakukan suatu tindakan untuk orang lain
Seorang Fudhuuli tanpa izinnya. Para ahli fiqih berbeda pendapat
Arn fudhuuli menurut bahasa adalah orang tentang hukum transaksi yang dilakukan oleh
yang melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat seorangfudhuuli.
baginya atau melakukan suatu pekerjaan yang Sementara itu, mazhab Hanafi membeda-
bukan urusannya. Dari sinilah, seseorang dise- kan antara penjualan dan pembelian yang di-
but fudhuuli bila melakukan transaksi barang lakukan oleh seoran gfudhuuli.Pada penjualan,
tertentu atau melakukan suatu kesepakatan transaksi/z dhuuli dianggap sah tetapi tertang-
tanpa memiliki hak wewenang untuk melaku- guhkan, baik dia mengatasnamakan transaksi
kannya, seperti orangyang menjual atau mem- itu atas dirinya maupun mengatasnamakan pe-
beli barang untuk orang lain, atau menyewa miliknya. Alasannya, karena tidak mungkin tran-
dan menyewakan untuk orang lain tanpa men- saksi berlaku sah pada/udhuuli.
dapat surat perwakilan, surat wasiat, dan su- Pada hal pembelian, kalau fudhuuli mem-
rat hak kuasa untuk melakukan transaksi itu, beli dan mengatasnamakan dirinya sementara
dan tanpa izin dari orang lain.73 Adapun men- ia berniat untuk membeli untuk orang lain,
jual barang orang lain tanpa seizinnya adalah maka pembelian itu berlaku untuk dirinya sen-
perilaku yang banyak terjadi dalam kehidupan diri meskipun boleh dilakukan. Karena hukum
praktis, seperti seorang suami menjual barang dasarnya adalah semua tindakan orang sah
atau harta istrinya, seorang rakyat menjual mi- untuk dirinya, bukan untuk orang lain.
lik pemerintah, atau barang milik orang yang Namun, kalau fudhuuli mengatasnamakan
menghilang dan tidak jelas. untuk orang lain atau transaksi pembelian tidak
Dari keterangan di atas, dapat dipahami dilakukan untuk/udhuulf-yaitu orang yang
bahwa seorang fudhuuli adalah orang yang diwakilkannya adalah anak kecil atau tidak bo-
melakukan jual beli barang milik orang lain leh melakukan transaksi-maka pembelian itu
yangada padanya, sedangkan kalau melakukan dianggap sah tetapi tertangguhkan atas izin
jual beli barang yang tidak ada padanya dan ti- orang lain, atau orang yang diperuntukkannya
dak dimiliki maka hukumnya adalah haram. barang itu. fika orang yang bersangkutan men-
Adapun tema pembahasan kita adalah bila gizinkannya, maka transaksi itu terlaksana, se-
seseorang menjual barang orang lain dengan dangfudhuuli dianggap sebagai wakil yang me-
syarat "kalau pemiliknya rela atas transaksi ifu megang hak-hak transaksi.
berarti jual beli diteruskan dan kalau tidak rela Kesimpulanya, transaksi yang dilakukan
berarti jual beli dibatalkan". Atau, seseorang oleh seorang fudhuuli tertangguhkan pada
membeli barang untuk orang lain tanpa seizin- izin orang yang diatasnamakannya, menurut

73
Bidaayatul Mujtahid, iuz 2, hlm. l7L, Al-Amwaal wa Nazhariyyatul 'Aqd,hlm 380, Abdu Sami', Uhsuulul bay'al-Mamnuu'ah, hlm.
t34.
74
Bidaayatul M uj tahid, jlrz 2, hlm. 17 l.
(.,.,.1\-
BagIan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN FIqLH ISLAM TTLID s
51

Hanafi.Ts Transaksi seorang fudhuli-seperti Lagi pula, seorang fudhuuli adalah orang
halnya jual beli salam, barang rampasan, dan yang memiliki hak sempurna, maka mengang-
jual beli seorang wakilT6-yaitu termasuk ka- gap berlaku transaksinya lebih baik daripada
sus-kasus yang dikecualikan dari jual beli yang membatalkannya. Memang, boleh jadi dalam
tidak dimiliki oleh seseorang. transaksi itu ada manfaatyang bisa kembali ke-
Adapun Maliki, mereka berpendapat bah- pada pemilik barang dan tidak merugikan sia-
wa secara umum transaksi yang dilakukan oleh pa pun, sedang pemilik memiliki hak untuk ti-
seorang/udhuuli baik penjualan maupun pem- dak membolehkan terjadinya transaksi itu bila
belian adalah sah dan tertangguhkan pada izin melihat tidak adanya keuntungan. Disebutkan
orang yang bersangkutan. fika orang yang ber- dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh
sangkutan menyetujuinya, maka transaksi itu Bukhari dan yang lainnya bahwa Rasulullah
berlaku. Dan jika tidak menyetujuinya, maka pernah memberi kepada Urwah al-Bariqi satu
tidak berlaku. Alasannya, karena persetujuan dinar untuk dibelikan seekor kambing. Akan
yang diberikan oleh pihak yang bersangkutan tetapi, Urwah malah membelikan dari satu
sama dengan izin atau surat perwakilan sebe- dinar itu dua ekor kambing. Lantas Urwah
lum transaksi dilakukan.TT menjual salah satu ekor kambing itu dan men-
Hanafi dan Maliki mendasarkan pendapat- datangi Nabi dengan membawa seekor kam-
nya pada beberapa ayat Al-Qur'an tentang bing dan uang satu dinan maka Nabi saw pun
jual beli yang berbicara secara umum tanpa memujinya dan mendoakan Urwah,
mengecualikan jual beli yang dilakukan oleh ' , . -'-o.' 1,', t\
seorang /ud huuli, seperti ayat, ,$; ziie G eU ;ll JiU
'Allah telah menghalalkan iual beli." (al- (semoga Allah memberkatimu dalam tran-
Baqarah:275) saksi jual belimu).'aB
Dalam cerita ini, Nabi saw. tidak menyu-
"Hai orang-orang yang beriman, ianganlah ruh pada keadaan kedua, yaitu tidak membeli
kamu saling memakanharta sesamamu dengan ataupun menjual kambing yang kedua.
jalan yang batil, kecuali dengan ialan pernia- Adapun HanbaliTe mengatakan bahwa tran-
gaan yang berlaku dengan suka sama suka di saksi seorangfudhuli tidak sah secara mutlak,
antara kamu." (an-Nisaa: 29) baik penjualan maupun pembelian, atau juga
'Apabila telah ditunaikan shalat, maka ber- selain jual beli meskipun diizinkan oleh orang
yang bersangkutan. Kecuali ilka fudhuuli itu
tebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah ka-
membeli barang dengan status piniam dan me-
runiq Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
niatkan pembelian itu untuk seseorang yang
supaya kamu beruntung." (al-)umu'ah: 10).
dia tidak sebutkan, atau membeli dengan

75
Ibid, iuz 5, hlm. 148-150 , Fathul Qadir dicetak b ersama al'lnaayah, iuz 5, hlm. 309 dan seterusnya, Ibnu 'Abidin, Raddul Muhtaar,
iuz 4, hlm. 5-6.
76
Iual beli solam dianggap sah meskipun barangnya tidak dimiliki penlual saat transaksi. Adapun barang rampasan sah saja dijual
oleh perampasnya dengan tetap harus meniamin harganya. Sementara jual beli seorang wakil, sah dan bergantung.
77
Bidaayatul Mujtahid,iuz2,hlm.17"l., Haasyiyatud-Dasuuki,iuz 3, hlm. 12, al-Qawaanin al-Fiqhiyyah,hlm.245.
Lihat Subulus So laam, ittz 3, hlm. 3 1.
Kasysyaoful Qina',iuz 2, hlm. 11 dan seterusnya, Ibnu Raiab, al-Qawaid, hlm. 417, Ghaayatul Muntahaa, juz 2, hlm. 8, Mathaalib
79

ulin-Nuhaa fi Syarhil Muntahaa, iuz 3, hlm. 18.


rsLAM frlrD 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

uang tunai dan meniatkan untuk orang tanpa seseorang.so Artinya, barang yang tidak dimi-
menyebutkan namanya, maka pembelian itu liki penjual, karena mengandung unsur tipuan
sah. Kemudian, jika orang yang fudhuuli niat- yang muncul dari ketidakmampuan untuk me-
kan itu mengizinkan pembelian, maka orang nyerahkan barangsaattransaksi dan akan men-
tersebut menjadi pemiliknya sejak dibeli oleh ciptakan konflik antar pelaku transaksi. Me-
fudhuuli, sedangkan jika tidak diizinkan maka reka juga menakwilkan hadits Urwah al-Bariqi
barang yang dibeli fudhuuli menjadi miliknya atau Hakim bin Huzam, hadits itu menunjuk-
dan hukum berlaku kepadanya. Ibnu Rajab kan bahwa status Urwah sebagai wakil penuh
menyatakan bahwa tindakan seorang fudhuuli dari Nabi saw. dengan bukti bahwa Urwah
sah dan keabsahannya tergantung pada izin menjual kambing itu dan menyerahkannya ke
orang lain dengan syarat terpaksa melakukan Nabi saw..81 Ini termasuk perwakilan, di mana
transaksi pada barang atau hak orang lain dan seorang wakil melakukan sesuatu yang ber-
susah mendapatkan izinnya, baik karena tidak beda dan lebih baik tetapi tetap melakukan
diketahui siapa orangnya atau orangnya tidak perintah asal. Sedangkan hal pembelian yang
ada, maupun susah menunggunya. dilakukan oleh seorangfudhuuli, menurut ka-
Pasal l-3 dari naskah proyek kompilasi hu- langan ini dianggap untuk dirinya sendiri dan
kum yang disusun berdasarkan mazhab Imam berlaku untuk dirinya saja. Karena itu, kepe-
Ahmad menyebutkan, "Transaksi seorang 71.r- milikan barang tidak berpindah kepada orang
dhuuli dianggap batal meskipun nantinya akan lain kecuali dengan membuat transaksi baru,
mendapat izin, kecuali jika fudhuuli membeli- seperti pendapat Hanafi.
nya dengan status pinjam dan meniatkan pem-
belian itu untuk orang lain yang tidak disebut- * Syarat-syaratMengizinkan T)ansaksi
kan namanya maka transaksi itu sah." Fudhuuli
Sementara kalangan Syafi'i dan Dzahiriyah Mazhab Hanafi memberikan syarat-syarat
berpendapat bahwa disyaratkan pada barang untuk mengizinkan transaksi fudhuuli.sz
yang akan dijual harus menjadi milik orang
1. Pada saatf.rdhuuli mengadakan transaksi,
yang akan melangsungkan transaksi. Dengan
ia mendapatkan izin untuk melakukan
demikian, jual beli seorangfudhuuli batal sejak
transaksi itu. Artinya, siapa pun yang bisa
awal dan izin orang pihak ketiga tidak mem- menyatakan transaksi dengan sendirinya,
punyai pengaruh hukum. Dalil mereka adalah
karena hartanya diperbolehkan dengan
hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan
adanya izin melakukan transaksi pada saat
Tirmidzi, hadits ini menurutnya hasan. Nabi itu dan setelah dilaksanakannya transaksi.
saw. bersabda,
Adapun orang yang tidak diperbolehkan
"Tidak sah jual beli kecuali pada borong itu maka ia tidak memiliki izin pada saat
yang kamu miliki." transaksi. Sedangkan izin di waktu men-
Kemudian, ada juga larangan menjual se- datang bisa saja terjadi dan juga tidak. Ber-
suatu yang tidak berada dalam genggaman dasarkan syarat ini, jika seorang fudhuuli

80
Diktum hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan pengarang kitab-kitab Sunan dari Hakim bin Huzam bahwa Nabi saw. bers-
abda kepadanya,"Janganlah kamu menjual sesuatuyang tidak kamu miliki." Hadlts ini dihukumi sebagai hadits hasan oleh Tirmidzi.
(Lihat NashburRaayah juz 4, hlm. 45, Nailul Authaar, iuz 5, hlm. 155)
81
Mughnil al-Muhtaaj,iuz 2, hlm. 15, Majmu', juz 9, hlm. 281, 284 dan seterusnya..
82
Badaa'i'ush Shanaa'ii juz 5, hlm. 149-151 , Fathul Qadir,luz 5, hlm. 3l!, Ad-Dutul Mukhtaar wa Raddul Muhtaar, iuz 4,hlm. 142..
Brgan 3: HUKUM fRANSAI(SI I(EUANGAN FrqLH rsLAM )rLrD s

meniatuhkan talak kepada istri seorang kutan menolaknya seperti yang telah di-
laki-laki dewasa, atau memberikan harta terangkan sebelumnya.
orang dewasa, ataupun menyedekahkan-
nya, maka semua akad itu akan dianggap * Pembatalan Transaksi Fudhuuli
sah dengan bergantung pada izin orang Terjadinya pembatalan transaksi yang di-
yang bersangkutan. Sebab, orangyang ber-
lakukan seorang fudhuuli, seperti pada tran-
sangkutan mampu untuk melakukan se- saksi jual, terkadang dilakukan oleh pemilik
mua akad di atas dengan sendirinya, dan barang seperti yang sudah jelas. Bisa juga di-
pada gilirannya ia pun mampu memberi- lakukan dari fudhuli sendiri yang menjual se-
kan izin setelah terjadinya transaksi. Se- belum mendapatkan izin dari pemilik barang
dangkan jika seoran g fudhuuli melakukan sampai ia membayar untuk dirinya sendiri se-
hal-hal yang disebutkan di atas atas nama mua yang membebaninya jika pemilik barang
seorang anak kecil yang belum dewasa, sampai memberi izin, atau juga dari pembeli
maka akadnya dianggap tidak sah. Kare- sendiri agar terhindar dari kerugian yang bisa
na anak kecil tidak memiliki kemampuan muncul dengan membeli barang dari orang
penuh untuk melakukan akad-akad di atas yang bukan pemiliknya.
dengan sendirinya, maka secara otomatis
Akan tetapi, untuk kasus akad nikah, se-
seorang fudh uuli tidak boleh mengatasna-
orangfudhuuli tidak bisa membatalkannya, ka-
makan dari anak kecil. Begitu pula halnya
rena hak-hak akad nikah dimiliki penuh oleh
dengan wali anak kecil, pemberian izinnya
pelaku aslinya.s3
pun tidak memiliki pengaruh, karena ia ti-
dak memiliki kemampuan untuk melaku-
* Apakah Seorang Fudhuuli Dapat MeIa-
kan semua transaksi di atas.
kukan Transaksi dengan Mewakili Ke-
2. Hendaknya legalitas izin itu diberikan pada
dua Belah Pihak?
saat adanya penjual, pembeli, pemilik, dan
barang. Dengan demikian, jika izin itu di- fika seorang fudhuuli menjual rumah se-
seorang sementara keduanya fpemilik dan
berikan setelah salah satu daii unsur-
pembeli) tidak hadir di majelis transaksi, se-
unsur tadi hilang atau meninggal, maka
dang dia sendiri yang menerima transaksi dari
transaksi dianggap batal dan perizinan
pembeli, atau menikahkan dua orang di mana
dianggap tidak bermanfaat sama sekali.
keduanya tidak ada di tempat dan dia sendiri
Karena perizinan pada intinya adalah tin-
yang mengucapkan sekaligus menerima akad
dakan dalam melakukan transaksi, maka
nikah itu, maka transaksi ini tidak sah. Karena
transaksi pun harus ada. Sedangkan ke-
berbilangnya pelaku transaksi adalah syarat
beradaan transaksi sangat tergantung pada
utama dari sahnya transaksi, seperti yang te-
adanya kedua belah pihak dan barang itu
lah dijelaskan sebelumnya. Dengan demikian,
sendiri.
dalam semua kasus transaksi-baik jual beli
3. Tidak boleh memberlakukan transaksi atas
maupun akad nikah dan semacamnya-per-
seorang/udhuuli jika orang yang bersang-
nyataan ijab tidak sah bila digantungkan pada

83 Badaa'i'ush Shanaa'ii itz 5, hlm. 1 5 1, Fathul Qadir, |uz 5, hlm. 3Og-312.


ISLAM IILID 5 BaElan 3: HUI(UM TRANSAKSI XEUANGAN

pernyataan qabul pelaku transaksi yang se- pihak yang tidak hadir. Dengan demikian, per-
dang tidak hadir di majelis. Karena itulah, per- nyataan qabul yang dilakukan oleh pelaku asli
nyataan ijab dalam kasus seperti ini otomatis setelahnya juga tidak sah.
batal dan tidak sah meski berpegangan pada Dengan kata lain, syarat-syarat yang ada
izin yang bersangkutan sesuai kesepakatan pada saat transaksi hanya memenuhi sebagian
ulama. saja dari syarat transaksi, sedang syarat lain-
Berdasarkan keterangan ini, jika sese- nya tidak bisa dinyatakan ada kecuali dengan
orang bertindak sebagai orang fudhuuli yang status perwakilan atau hakwewenang. Semen-
melakukan akad nikah yang mewakili kedua tara itu, fudhuuli tidak memiliki status kedua-
belah pihak, atau mewakili satu pihak saja teta- nya, baik perwakilan maupun wewenang.
pi dari pihak lain seperti pelaku asli, wali, atau Adapun dalil Abu Yusuf menyatakan bah-
wakil, maka pernyataan ijabnya tidak bisa ber- wa pernyataan seorang 1tr dhuuli dianggap telah
gantung bahkan tidak sah menurut Abu Hani- mengandung dua unsur transaksi, sebagaimana
fah dan Muhammad, baik seorangfudhuuli itu sahnya pernyataan seorang wali atau wakil.sa
mengatakan satu maupun dua kali pernyataan
[ijab dan qabul), seperti "Saya telah menikah-
kan fulan dan aku menerimanya". Akan tetapi, * TlansaksiAnakKecilyang ltumayyiz
Abu Yusuf berbeda dengan keduanya, ia ber- Transaksi yang dilakukan oleh anak kecil
pendapat bahwa pernyataan ijab seorang 7fu- yang berakal dan muma14/iz, menurut Hanafi
dhuuli bisa digantungkan pada penerimaan pi- dan Hanbali, dianggap sah dan bergantung pada
hak yang tidak hadir; sama halnya kalau ada izin walinya, selama ia masih berstatus anak
seorang fudhuli lainnya yang menerima akad kecil atau bergantung pada izin dirinya sendiri
itu. Artinya, kalau seorang fudhuuli menikah- bila sudah memasuki umur dewasa jika sema-
kan seorang laki-laki dengan seorang wanita sa kecil tidak mendapat izin dari walinya. De-
tanpa sepengetahuan pihak mempelai wanita, ngan demikian, jika seorang anak kecil sudah
maka hukumnya akan sah bila kedua pihak memasuki masa dewasa dan belum mendapat
menyetujui akad nikah itu, atau batal kalau izin dari walinya lalu ia memberi izin kepada
keduanya membatalkannya. dirinya sendiri, maka transaksinya dianggap
Dalil yang mendasari pendapat Abu Hani- sah.8s Telah disinggung masalah ini sebelum-
fah dan Muhammad adalah pernyataan qabul nya, sedang dipaparkan lagi di sini karena ada
yang dinyatakan oleh seorang fudhuuli tidak kaitannya dengan masalah jual beli yang di-
sah secara syari'i. Karena setelah pernyataan tangguhkan
ijab yang dinyatakan oleh seorangfudhuuli ti-
dak ada pihak yang mengucapkan pernyataan 3. SYARAT SAHNYA TRANSAKSI
qabul di tempat transaksi. Seandainya pun di- Syarat-syarat sah transaksi terbagi men-
ucapkan oleh seorang fudhuuli lainnya maka iadi dua macam, yaitu syarat umum dan syarat
pernyataan ijab itu menjadi tidak sah, dan khusus.
tidak bisa juga digantungkan pada izin dari

84 LihatHaaryiyotu lbni Aabidin,iuz2,hlm.448, Mustafa ash-Shiba'i, ol-Ahwaalusy-syakhshiyyah,irtz 1, hlm.95.


85 Badaa'i'ush Shanaa'ii inz 5, hlm. 149, al-Mughni,hlm. 246.
BagaN 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAI{ ISLAM JILID 5
55

Syarat-syarat umum adalah syarat-syarat keduanya berstatus piutang. Adapun jika


yang harus ada di setiap jenis jual beli agar barang atau pembayaran berbentuk tunai
transaksi itu dianggap sah secara syar'i. Di- maka tidak boleh ditangguhkan berdasar-
maksud dengan syarat-syarat ini secara umum kan kesepakatan ulama. Contohnya, jika
adalah transaksi harus terhindar dari enam seseorang menjual barang tertentu de-
cacat, yaitu ketidakjelasan, pemaksaan, pem- ngan syarat akan diserahkan dalam tempo
batasan waktu, berisiko atau spekulasi, keru- satu bulan, atau seseorang membeli ba-
gian, dan syarat-syarat yang dapat membatal- rang dengan harga tunai dengan syarat
kan transaksi. akan dibayar pada satu bulan ke depan,
Pertama, ketidakjelasan. Adapun yang di- maka jual beli seperti ini tidak sah meski-
maksud dengan cacat ini adalah adanya keti- pun batasan waktunya jelas. Karena pem-
dakjelasan yang berlebihan dalam transaksi berian batas waktu diperbolehkan dengan
atau menimbulkan konflik yang sulit untuk di- tujuan memberi keringanan agar penjual
selesaikan, yaitu sengketa yang disebabkan atau pembeli bisa mendapatkan barang
argumentasi kedua belah pihak yang sama- atau harga selama waku batasan itu. De-
sama kuat karena adanya faktor ketidakjela- ngan demikian, keringanan ini hanya se-
san, seperti orang yang menjual seekor kam- suai untuk piutang. Karena piutang itu ti-
bing yang berada di tengah-tengah sekumpu- dak tunai, maka tidak cocok untuk barang-
lan ternak kambing. Ketidakjelasan transaksi barang tunai karena barang tunai adalah
terbagi menjadi empat kategori. barang yang ada dan bisa diserahkan saat
1. Adanya ketidakjelasan bagi pembeli yang transaksi, sedang jika sampai ditunda pe-
menyangkut barang dagangan, dari segi nyerahannya bisa menyebabkan kerusa-
jenis, macam, dan jumlahnya. kan yang tidak bisa dimaanfaatkan.s6
2. Ketidakjelasan mengenai harga sehingga 4. Ketidakjelasan mengenai barang jaminan
tidak boleh seseorang menjual barang de- untuk pembayaran yang ditunda, seperti
ngan harga yang sama dengan barang seorang penjual mengajukan syarat kepa-
atau dengan sesuatu yang harganya akan da pembeli agar memberi uang muka de-
tetap. ngan jumlah yang sama dari harga barang,
3. Ketidakjelasan mengenai batasan waktu, baik berupa jaminan maupun barang ga-
seperti yang biasa terjadi pada harga yang daian. Dengan syarat ini, sama saja kedua
ditangguhkan, atau pada khiyaar syarth belah pihak menyerahkan barangnya ma-
(boleh memilih antara meneruskan atau sing-masing, sedangkan jika tidak maka
membatalkan transaksi dengan syarat). transaksinya batal.
Dengan demikian, masa berlakunya tran- Kedua, pemaksaan. Artinya, seseorang di-
saksi harus jelas, sedang jika tidak jelas paksa untuk melakukan sesuatu. Pemaksaan
maka transaksi tidak sah. Perlu diperhati- ada dua macam;
kan, dalam kasus jual beli yang boleh di- L. Pemaksaan penuh, yaitu orang yang dipak-
tangguhkan sampai waktu yang diketahui sa merasadirinya terpaksa melakukan se-
hanyalah pembayaran atau barang yang suatu yang dipaksakan, seperti karena

86 LihatFathutQadir,iuzS,hlm.2lg,Al-Majmu',irtz9,hlm.373, BidaoyatutMujtahid,inz2,hlm. 155.


rsLAM IIrrD 5 B4lan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN

diancam dibunuh atau dipukul yang bisa Keempal adanya unsur kebohongan atau
menyebabkan anggota badannya meniadi spekulasi. Maksudnya adalah ketidakjelasan
cacat. mengenai sifat barang, seperti menjual seekor
2. Pemaksaan tidak penuh,/aitu hanya dian- sapi dan mensifatinya sebagai sapi perah yang
cam akan dipenjara, pukulan biasa, atau dapat memproduksi susu sekian ritel,88 karena
diancam penganiayaan seperti tidak men- pensifatan ini mengandung unsur ketidakjelas-
dapat kenaikan pangkat pada pekerjaan- an yang jumlahnya bisa saja kurang dari itu.
nya atau menurunkan jabatannya. Sedangkan jika seseorang menjualnya dengan
Kedua macam pemaksaan ini dapat mem- mensifatinya sebagai sapi perah tanpa menye-
pengaruhi transaksi sehingga dapat membuat butkan jumlahnya maka dianggap sah, karena
transaksi menjadi tidak sah bagi mayoritas ini sama saja dengan syarat yang benar. Ada-
Hanafi dan hukumnya ditangguhkan menurut pun ketidakjelasan keberadaannya dapat mem-
pendapatZafar. Dengan demikian, berdasarkan batalkan transaksi berdasarkan larangan Nabi
pendapat bahwa transaksi tidak sah, seorang saw. dari melakukan jual beli yang mengandung
pembeli dianggap berhak memiliki barang dari unsur gharar (ketidakjelasan),8e yaitu menjual
hasil transaksi pemaksaan iika barang sudah barang yang masih ada kemungkinan ada dan
berada di tangannya, sedang berdasarkan pen- tiadanya, seperti menjual buah dari buah yang
dapat bahwa transaksi tergantung pada izin ada atau menjual janin.
orang yang dipaksa maka pembeli tidak ber- Kelima, adanya kerusakan. Dimaksud dha-
hak sepenuhnya atas barang meski barang su- rar (kerugian) adalah barang yang diiual tidak
dah ada di tangannya. Akan tetapi, pendapat mungkin dapat diserahkan kecuali pe.njualnya
yang kuat adalah menganggap transaksi pihak akan merasa rugi dari harganya, seperti sese-
yang dipaksa ditangguhkan. Sebab, sesuai de- orang menjual sebatang pohon di atas atap
ngan kesepakatan semua ulama mazhab Ha- bangunan atau menjual sehasta pakaian yang
nafi, kalau transaksi sudah mendapat persetu- tidak bisa dipotong-potong. Sedangkan penye-
juan dari pihakyang dipaksa setelah hilangnya rahan barang seperti ini mengharuskan meru-
rasa paksaan itu maka transaksinya baru men- sak barang di sekitar batang pohon dan meru-
jadi sah dan berlaku. Inilah hukum transaksi sak kain.
yang ditangguhkan, bukan hukum transaksi Dikarenakan kerusakan yang timbul demi
yang tidak sah.87 menjaga hak seseorang bukan kepentingan aga-
Ketiga, adanya pembatasan waktu, yaitu ma, maka para ahli fiqih menetapkan jika pen-
membatasi waktu berlakunya jual beli, seperti jual rela menerima kerugian bagi dirinya-se-
pernyataan, "Saya menjual kain ini kepadamu perti mencabut batang pohon atau memotong
selama setahun atau sebulan saja", maka tran- kain dan menyerahkannya kepada pembeli-
saksi ini hukumnya tidak sah karena jual beli maka jual beli akan berubah menjadi sah.
tidak menerima pembatasan waktu.

Llhat Badaa'i'ush Shanaa'il iuz 7, hlm. 188, Ahmad Musthafa az-Zarqa, al-Madkhal ilaa Nazhariyyatiil iltizaam al' Ammah fiil fiqhil
Iislami, juz 1, hlm.364,.
88
Ritel adalah ienis takaran timbangan yang disamakan dengan 407, 695 gram (peneriemah).
89
Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim, Ahmad, pengarang kitab-kitab Sunan dari Abi Hurairah. Lihat lami'ul Ushuul, juz 1, hlm.441,
Majma'uz-Zawaaid, juz 4, hlm. 80.
Bagan 3: HUKUM TRANSAKST KEUANGAN rsLAM IILrD 5

Keenam, adanya syarat yang dapat mem- Adapun syarat-syarat khusus adalah sya-
batalkan transaksi, yaitu syarat-syarat yang rat-syarat yang menyangkut sebagian j enis j ual
bertujuan untuk memenuhi kepentingan salah beli saja, seperti berikut ini.
satu pihak pelaku transaksi, dan tidak ada ke- 1. Menyangkut jual beli barang yang dapat
tentuannya dalam syariat dan adat ('urfl,se*a berpindah, yaitu jika seseorang ingin men-
tidak menyalahi ataupun sesuai isi transaksi. fual lagi barangyang dapat berpindah yang
Misalnya, seseorang menjual mobil dengan telah dibelinya maka disyaratkan sahnya
syarat ia boleh memakainya selama sebulan penjualan itu. Dengan kata lain, hendak-
setelah transaksi dilakukan, atau meniual ru- nya barang itu telah dimilikinya dari pen-
mah dengan syarat ia boleh tetap menghuni- iual pertama, karena barang ini banyak di-
nya selama kurun waktu tertentu setelah di- mungkinkan hancur maka penjualan ke-
jual, atau seorang pembeli barang memberi- duanya sebelum sempat dipegang diang-
kan syarat kepada penjual untuk meminjam- gap gharar (menipu). Sedangkan jika ba-
kan sejumlah uang kepadanya. rang itu berupa properti (perumahan),
Adapun syarat yang dapat membatalkan maka menurut Abu Hanifah dan Abu Yusuf
ffansaksi jika terjadi pertukaran keuangan pada boleh dijual sebelum ada di tangan.
salah satu transaksi, seperti jual beli, sewa- 2. Mengetahui harga awal jika jual beli itu
menyewa, dan pembagian maka transaksi bisa berupa sistem bagi-hasil atau pemberian
menjadi batal. Akan tetapi, jika syarat yang wewenang, atau iuga penitipan, serta ko-
membatalkan itu hanyalah gurauan pada tran- perasi. Kami akan sebutkan penjelasan-
saksi-transaksi lainnya seperti menyumbang, nya'
akad nikah, dan transaksi jaminan maka tran- 3. Menyangkut iual beli mata uang, harus
saksi itu tetap menjadi sah.eo diterimanya uang yang ditukar sebelum
Berkaitan dengan masalah ini, Prof. Ahmad berpisah.
Musthafa az-Zarqamemberikan komentan "Di- 4. Menyangkut jual beli salam, terpenuhinya
karenakan adanya adat masyarakat yang bisa syarat-syarat sah jual beli salamyang akan
menjadikan syarat-syarat itu menjadi sah me- kami sebutkan berikutnya.
nurut para ahli fiqih maka semua syarat yang 5. Menyangkut jual beli barang-barang riba,
dasarnya dapat membuat tidak sah bisa saja disyaratkan adanya persamaan jumlah an-
berubah menjadi sah jika semua orang selalu tara kedua mata uang dan keharusan meng-
melakukannya dan syarat itu sudah popular di hindari kemungkinan terjadinya riba.
kalangan masyarakat. Dengan demikian, kita 6. Menyangkut iual beli barang yang berben-
bisa mengatakan bahwa apa yang disebut sya- tuk piutang, barang yang berbentuk piu-
rat membatalkan secara fiqih dapat hilang ka- tang dan belum diterima, atau belum ada
rena seringnya dilakukan oleh orang-orang se- di tangan, tidak boleh dijual ke orang lain,
panjang waktu. Lantas, semua syarat pada saat namun piutang disyaratkan harus ada di
sekarang ini sudah menjadi sah sesuai kaidah- tangan terlebih dahulu baru menjualnya
kaidah ijtihad Hanafi sendiri."el ke orang lain. Begitu pula barang yang
dibeli dengan cara iual beli salam maka

90 Muhammad Yusuf Musa, /l-lm waal wa Nazhar[ryatul 'Aqd,hlm' 423.


9r 'Aqdu Bay',h\m.28.
ISLA.lvt IILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN

tidak boleh menjual barang itu sebelum ada salah satu hak pilihan yang disebut di atas
diterima terlebih dahulu dari penjual per- maka jual beli tidak berlaku pada pihak yang
tamanya. memiliki hak pilih tersebut. Secara otomatis, ia
berhak untuk meneruskan ataupun membatal-
4, SYARAT KELAZIMAN IUAL BEL' kan transaksi itu, kalau terjadi halangan untuk
Syarat-syarat luzuum ffansaksi harus diper- menerapkannya, seperti yang akan dibahas se-
hatikan setelah syarat-syarat sah dan berlaku- lanjutnya pada pembahasan khiyaaraat.ez
nya transaksi telah terpenuhi. Dimaksudkan Demikianlah penjelasan tentang syarat-
dengan syarat luzuum transaksi adalah tran- syarat jual beli yang berjumlah empat macam.
saksi yang dilakukan oleh kedua belah pihak fika hilang salah satu dari syarat terjadinya
lolos dari pemberlakuan hak untuk menerus- transaksi, maka batallah transaksi itu, atau dari
kan atau membatalkan transaksi oleh salah syarat sahnya maka rusaklah transaksi itu, atau
satu pelaku transaksi seperti hak khiyaar syarth dari syarat berlakunya maka tertangguhkan
(meneruskan atau membatalkan transaksi transaksi itu, atau juga syarat lazim makabagi
karena salah seorang dari pelaku transaksi pihak yang memiliki hak untuk memilih boleh
atau keduanya mensyaratkan adanya hak bagi membatalkannya.
keduanya untuk membatalkan transaksi sam- Bisa disimpulkan, kebalikan dari syarat ter-
pai waktu yang tertentu), khiyaar naqd {syarat jadinya transaksi adalah batalnya transaksi itu
yang diberikan oleh penjual jika pembeli me- sendiri, kebalikan dari syarat sahnya adalah
nyerahkan harga pada waktu tertentu maka rusaknya transaksi itu, kebalikan dari syarat
jual beli telah berlaku), khiyaar'aib (hakyang berlakunya adalah tertangguhkannya tran-
dimiliki dan disepakati kedua pelaku transaksi saksi, dan kebalikan dari syarat luzuum adalah
jika ada cacat pada barang maka salah satunya tidak luzuum -nya atau boleh memilih.
bisa meneruskan atau membatalkan transak-
si), khiyaar ru'yah [hak yang dimiliki pembeli * Kesimpulan tentang Macam-macam Sya-
untuk meneruskan atau membatalkan jual rat lual beli lilenurut Pendapat Berba-
beli ketika selesai melihat barang), khiyaar gai Mazhab Fiqih, Sekaligus Penjelasan
ta yiin [hak yang dimiliki pembeli untuk me- tentang Apa yang Disepakati dan Di-
nentukan salah satu dari kedua barang yang p e rd eb atkan Te ntang ny a
telah ditawarkan kepadanya untuk dibeli), khi Para ahli fiqih berbeda pendapat tentang
yaar washfi (hak yang dimiliki pembeli untuk macam-macam syarat jual beli. Menurut Hanafi,
meneruskan atau membatalkan jual beli jika terdapat 23 syarat jual beli. Menurut Maliki,
barangyang dilihatnya tidak sesuai dengan ke- terdapat sebelas syarat saja. Menurut Syafi'i,
sepakatan), khiyaar ghubni [hak yang dimilki ada 22 syarat. Menurut Hanbali, ada sebelas
pembeli untuk meneruskan atau membatal- syarat jual beli.
kan jual beli jika ternyata penjual menjual ba-
rang dengan harga yang lebih mahal dari ke- -Syarat-syaratJual Beli Menurut Hanafi
tentuan pasar). Dengan demikian, jika pada Syarat-syarat jual beli menurut Hanafi ada
jual beli yang dilangsungkan oleh kedua pihak empat kategori, yaitu syarat terjadinya tran-

92 Haasyiyatu lbni Aabidin, jtz 4, hlm. 6, Ahmad Musthafa az-Zarqa,'Aqdul Bay', hlm. 32.
B'gan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUAi{GAN ISLAM JILID 5

saksi, syarat sah, syarat berlaku, dan syarat Iu- dinyatakan pada satu tempat tanpa ada
zuum. Dari keempat kategori ini, Hanafi mem- renggang waktu. Dengan demikian, jika
baginya menjadi 23 syarat.e3 transaksi itu dilakukan pada dua tempat
Adapun syarat terjadinya transaksi itu ada yang berbeda, maka jual beli tidak sah.
empat jenis. Sedangkan jika dipisah dengan hal yang

Jenis pertama, syarat pelaku transaksi.


tidak ada kaitannya dengan akad seperti
Diisyaratkan pada pelaku transaksi-baik itu salah satu pihak pergi dari majelis sebelum
penjual maupun pembeli-dua syarat. menyatakan qabul, atau salah satu pihak
1. Hendaknya pelaku transaksi berakal dan melakukan pekerjaaan lain, maka tran-
mumayyiz sehingga tidak sah jual beli saksi dianggap batal. Kesatuan tempat itu
yang dilakukan oleh orang gila, juga anak bisa menurut'uy'transaksi dan kebiasaan
kecil yang belum mumayyiz masyarakat setempat. Akan tetapi, tidak
2. Hendaknya pelaku transaksi berbilang se- disyaratkan pernyataan qabul harus di-
hingga jual beli yang dilakukan oleh satu nyatakan dengan segera, karena pembeli
orang saja menjadi batal, karena jual beli membutuhkan waktu untuk berpikir.
mengharuskan ada pernyataan ijab dari Adapun jual beli antara dua orang yang
satu pihak dan pernyataan qabul dari pi- berjauhan dengan menggunakan sarana surat-
hak lain. Kecuali, ayah, wali ayah, hakim, menyurat maka waktu diterimanya surat dari
dan utusan masing-masing dari kedua be- pelaku pertama pada pelaku kedua itulah yang
lahpihak maka mereka berhak melakukan dianggap sebagai tempat transaksi.
transaksi mewakili kedua Pihak. Jenis ketiga, syarat-syarat menyangkut
syarat shiigah (pernyataan) barang. Disyaratkan pada barang itu ada lima
Jenis kedua,
transaksi. Disyaratkan pada pernyataan akad syarat.
berupa ijab-qabul ada tiga syarat. 1. Hendaknya barang berupa suatu harta,
1. Bentuk pernyataan harus didengar oleh yaitu sesuatu yang bisa dimanfaatkan se-
kedua belah pihak sehinggaa jual beli ti- perti biasanya. Dengan demikian, jual beli
dak sah kecuali jika semua pihak mende- bangkai atau satu biji gandum tidak sah,
ngar pihak lainnya berbicara. karena dianggap bukan barangyang dapat

2. Antara kandungan ijab dan qabul harus dimanfaatkan.


ada kesesuaian. Maksudnya, pembeli harus 2. Hendaknya barang yang dijual itu berhar-
menyetuiui semua yang diwajibkan pem- ga, yaitu barang yang boleh dimanfaatkan

beli dan harga yang diinginkannya. De- oleh syariat. Dengan demikian, jual beli mi-
ngan demikian, jika berbeda antara isi ijab numan keras dan babi tidak sah, karena ti-
dan qabul, maka jual beli dianggap batal. dak bisa dimanfaatkan oleh syariat. Sebe-
Kecuali, jika perbedaan itu mengandung lumnya, kedua syarat ini telah disatukan.
unsur kebaikan, seperti pembeli meneri- 3. Hendaknya barang dimiliki. Maksudnya,
ma untuk memberi harga yang lebih dari barang menjadi milik orang tertentu. De-
yang diminta penjual. ngan demikian, jual beli barang yang ber-
3. Transaksi harus dilakukan di satu tempat. status milik umum-seperti rumput yang
Artinya, pernyataan ijab dan qabul harus menjadi milik umum meskipun berada

93 Badaa'i'ush Shanaa'i' ,1u25, hlm. 135-148, 155.


ISLAM TILID 5 Baglan 3: HUI(UM TRANSAKSI I(EUAI{GAN

pada tanah yang menjadi milik khusus disebutkan, atau dengan harga sebesaryang
orang tertentu-tidak sah. ada di kantung atau di tangan pembeli.
4. Hendaknya barang ada saat transaksi di- 2. Hendaknya jual beli tidak berlaku semen-
lakukan. Dengan demikian, tidak sah jual tara. Dengan demikian, jika jual beli diba-
beli yang tidak ada wujud barangnya sama tasi waktunya pada waktu tertentu, maka
sekali, seperti menjual janin dari janin he- tidak sah. Karena hakikat jual beli adalah
wan yang masih ada dalam kandungan, berpindahnya hak pemilikan barang atau
ataupun menjual sesuatu yang kemung- harga dengan sifat terus-menerus dan ti-
kinan besar tidak ada, seperti janin yang dak punya batas waktu.
masih ada dalam kandungan dan air susu 3. Hendaknya iual beli harus mengandung
yang masih ada dalam sumber asalnya. faedah. Dengan demikian, tidak sah jual
5. Hendaknya barang yang diiual itu bisa di- beli satu dirham dengan satu dirham yang
serahkan pada saat transaksi dilakukan. sama.
Dengan demikian, tidak sah jual beli se- 4. Hendaknya transaksi jual beli tidak me-
perti ikan yang masih ada di dalam air dan ngandung syarat yang bisa membatalkan-
burung yang sedang terbang di udara. nya. Syarat yang dimaksud adalah syarat
J enis keempat, syarat-syarat menyang- yang lebih menguntungkan bagi salah satu
kut harga yang berubah-ubah (badl). Hanya pihak saia dan tidak didukung oleh aga-
ada satu syarat untuk jenis ini, yaitu harga ha- ma, dikenal oleh tradisi, ataupun tidak
rus berupa barang berharga dan bernilai. De- sesuai dengan tujuan transaksi, seperti
ngan demikian, tidak sah jual beli dengan har- jika seorang pembeli mensyaratk3n bina-
ga yang bukan berupa barang berharga seperti tang yang dibelinya dalam keadaan hamil,
babi dan minuman keras. atau penjual mensyaratkan bahwa barang
Adapun syarat sahnya transaksi dibagi men- yang dijualnya bisa ia gunakan beberapa
jadi dua, yaitu syarat umum dan syarat khu- waktu setelah dijual, atau penjual menga-
sus. takan kepada pembeli bahwa "saya akan
Pertama, syarat umum adalah syarat- menjual barangku ini dengan syarat kamu
syarat yang berkaitan dengan semua jenis jual meminjamkan kepadaku uang atau ba-
beli, yaitu semua syarat terjadinya transaksi rang".
yang baru saja dijelaskan. Karena semua tran- Kedua, syarat-syarat khusus yang me-
saksi dianggap tidakterjadi dan dianggap tidak nyangkut sebagian jenis jual beli itu ada lima
sah kecuali dengan ditambah empat syarat sah syarat.
berikut in. 1. fual beli barang yang dapat berpindah dan
l. Hendaknya barang dan harga dapat di- properti yang ditakutkan rusak disyarat-
ketahui sehingga mencegah dari perseng- kan harus ada di tangan penjual. fika se-
ketaan. Dengan demikian, tidak sah bila seorang membeli sesuatu dari barang ter-
seseorang menjual barang yang tidak di- sebut, maka jual belinya tidak sah sebe-
ketahui, seperti iual beli seekor kambing lum ada di tangan dulu karena adanya la-
yang berada di tengah-tengah sekumpulan rangan untuk menjual sesuatu yang belum
kambing, begitu pula tidak sah menjual se- ada di tangan. Adapun barang properti
suatu dengan harga yang harganya tidak yang tidak dikhawatirkan kerusakannya
Baglan 3: HUKUM TRANSAI(SI KEUANGAN rsLAM lrlrD s

maka boleh saja menjualnya sebelum ada yang mengandung khiyaar tid,ak lazim artinya
di tangan, menurut pendapat Abu Hanifah bisa dibatalkan.
dan Abu Yusuf.
2. Hendaknya harga pertama dalam jual beli - Syarat-syarat JuaI Beli dalam Mazhab
amaanah (mencakup muraabahah, tawli- Maliki
yah, wadhii'ah, dan isyraak) harus diketa- Mazhab Maliki menentukan syarat-syarat
hui. pelaku transaksi, shiighah transaksi, dan ba-
3. Keharusan ada di tangan dan kesamaan rang transaksi. Semua syarat itu berjumlah se-
dalam tukar-menukar barang sejenis yang belas syarat.ea
bisa ditimbang dan dikilo maka ini adalah Adapun syarat pelaku transaksi-baik
syarat dalam jual beli barang-barang riba. penjual maupun pembeli-ada tiga, ditambah
4. fikajualbeliberbentuk salom,makasyarat- satu syarat khusus untuk penjual.
syaratnya harus terpenuhi, seperti keha- 1. Hendaknya penjual dan pembeli sudah mu-
rusan menerima atau memegang modal ma1ryiz. Dengan demikian, jual beli yang di-
semuanya di tempat transaksi. lakukan anak-anak yang belum mumal/yiz,
5. fika jual beli berbentuk piutang, maka ti- orang gila, orang pingsan, dan mabuk di-
dak boleh salah satu dari barang atau har- anggap tidak sah. Adapun jual beli anak
ga berupa piutang juga. yang sudah mumayyiz dianggap jual beli
Adapun menyangkut syarat-syarat berla- yang sah tetapi tidak berlaku lazim,kecu-
kunya transaksi itu ada dua. ali kalau dia melakukan jual beli dengan
7. Hendaknya barang harus menjadi hak mi- berstatus wakil dari seorang yang baligh
lik penuh penjual atau paling tidak ia me- maka jual belinya lazim.
miliki wewenang terhadap barang itu. 2. Hendaknya kedua pihak berstatus pemi-
Karena itu, jual beli barang yang tidak di- lik, atau wakil dari pemilik barang, atau
miliki penjual tidak dapat berlaku, seperti wali dari pemilik barang. Dengan demiki-
menjual barang orang lain atau jual beli an, jual beli yang dilakukan oleh seorang
orang yang berstatus fudhuuli. Kecuali, fudhuli sah, yaitu seseorang membeli ba-
jual beli selem, di mana seorang pembeli rang atas nama orang lain tanpa seizinnya
berhak menjual barang yang akan dimi- atau seseorang menjual barang orang lain
likinya setelah melakukan transaksi jual tanpa seizinnya. Sahnya jual beli seorang
beli. fudhuli bergantung pada izin pemiliknya.
2. Hendaknya dalam barang tidak ada hak 3. Penjual dan pembeli harus rela, karena jual
orang lain. Dengan demikian, jual beli ba- beli orang yang dipaksa dianggap batal.
rang gadaian dan barang sewaan tidak da- Pendapat yang menjadi pegangan dalam
pat berlaku, karena meskipun kedua jenis mazhab Maliki adalah jual beli orang yang
barang itu dimiliki oleh penjual tetapi di dipaksa tidak berlaku lazim [bisa di batal-
dalamnya ada hak orang lain. kan).
Adapun syarat lazim transaksi hanya ada 4. Hendaknya penjual seorang yang berakal
satu, yaitu jual beli tidak boleh mengandung sehat [raqyid). Dengan demikian, tidak ber-
adanya khiyaar. Dengan demikian, jual beli laku transaksi yang dilakukan oleh orang

94 Al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 245 dan seterusnya , Bidaayatul Mujtahid, juzZ,hlm. L25-127, L68-171.
l=\
_,---i a.:_ Began 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN
. ^^ -.--.-
OZ
'_a=o;:.

bodoh, dan sahnya transaksi belinya ter- 3. Barangnya harus bisa dimanfaatkan se-
gantung pada izin walinya. cara agama. Dengan demikian, tidak sah
Pelaku transaksi tidak disyaratkan seorang menjual barang yang tidak ada manfaat-
muslim, kecuali jika ia membeli seorang budak nya, seperti anjing, serangga, dan alat-alat
muslim, atau membeli mushaf Al-Qur'an. Akan musik. Akan tetapi, ulama Maliki berbeda
tetapi, jual beli orang buta dianggap sah. pendapat mengenai boleh tidaknya men-
Adapun syarat-sya rat shiig haft (pernya- jual anjing untuk berburu atau untuk men-
taan iual beli) itu ada dua. jaga kambing. Dalam hal ini, mereka ter-
l. Tempat transaksi harus satu. Artinya, ijab bagi menjadi dua kelompok.
dan qabul dinyatakan pada satu tempat. 4. Keduannya harus diketahui oleh kedua
Dengan demikian, jika penjual mengata- belah pihak sehingga tidak boleh menjual
kan kepada pembeli "saya menjual buku barang yang tidak jelas.
ini kepadamu dengan harga sekian" lalu 5. Keduanya harus bisa diserahkan sehingga
pembeli tidak menjawabnya dan kedua- tidak sah iual beli barang yang tidak bisa
nya malah berpisah maka jual beli diang- diserahkan, seperti ikan di laut.
gap tidak sah atau batal.
2. Tidak boleh ada sesuatu yang memisah - Syarat-syarat JuaI Beli dalam Mazhab
antara ijab dan qabul yang menunjukkan syaf i
atas penolakan untuk melanjutkan tran- Ulama Syafi'iyyah memberikan sebanyak
saksi. Kalau itu sampai terjadi, maka tran- dua puluh dua syarat dalam transaksi jual beli
saksi dianggap sah. dan dibagi kepada syarat pelaku transaksi,
Adapun syarat-syarat untuk barang dan shiighah, dan syarat barang,es seperti berikut
harga ada lima. ini.
L. Barangnya tidak dilarang oleh agama se- Syarat-syarat pelaku transaksi ada
hingga menjual bangkai, darah, dan barang empat.
yang tidak ada di tangan tidak sah. L. Rusyd, yaitu pelaku transaksi harus baligh
2. Barangnya harus bersih sehingga tidak dan berakal, serta bisa mengatur harta dan
sah jual beli barang najis, seperti bir dan agamanya dengan baik. Dengan demikian,
babi. Pendapat yang masyhur dari Maliki tidak sah jual beli yang dilakukan oleh se-
adalah tidak boleh sama sekali menjual orang anak kecil meskipun dengan tu-
gading, kotoran binatang, dan minyak na- juan untuk mengujinya, tidak pula orang
jis. Tetapi,lbnu Wahb dari Maliki membo- gila dan orang yang dipelihara hartanya
lehkan jual beli barang-barang itu. Ber- karena kebodohannya. Akan tetapi, jika
dasarkan hal ini, orang yang berpendapat seorang anak kecil melakukan transaksi
bahwa gading gajah benda taring maka lalu merusak barang yang dibelinya atau
hukumnya seperti bangkai, sedang orang barang yang dipinjamnya dari orang yang
yang menganggap gading gajah hanya se- dewasa dan barang itu sudah diterimanya,
batas tanduk yang terbalik maka hukum- maka anak itu tidak menangggung barang
nya disamakan dengan hukum tanduk. itu. Karena orang yang menyerahkan ba-
rangnya kepada anak kecil itulah yang

95 Mughnil at-Muhtaaj ,iuz2, hlm. 5-16, Tuhfatuth-Thullaab, hlm. 141-145.


Baglan 3: HUKUM TRANSAI(SI KEUANGAN FIQLH ISLAM IITID 5

dianggap merusak barangnya sendiri. Ini " Ke cu ali dalam p erd ag ang an y ang b er-
adalah hukum secara zhahir. Namun, se- laku atas dasar suka sama suka di antara
cara hukum batin, anak itu harus menang- kamu." (an-Nisaa: 29)
gung barang yang dirusaknya saat mema- Perkataan orang yang dipaksa secara
suki umur baligh seperti yang disebutkan tidak benar tidak memiliki pengaruh hu-
secara jelas oleh Imam Syafi'i dalam kitab kum kecuali dalam masalah shalat, kare-
al-Umm pada bab iqraar (pengakuan). Na- na shalatnya bisa menjadi batal menurut
mun, jika seorang anak kecil membeli ba- pendapat yang paling benar. Begitu pula
rang dari anak kecil seumurnya dan ke- perilaku orang yang dipaksa tidak mem-
dua walinya tidak mengizinkannya, maka punyai pengaruh hukum kecuali dalam hal
masing-masing dari keduanya harus me- penyusuan, hadats, berpindah dari kiblat,
nanggung risiko transaksinya itu. Sedang- tidak berdiri dalam shalat sementara mam-
kan jika kedua anak kecil itu melakukan- pu, begitu juga dalam hal pembunuhan-
nya seizin kedua wali mereka, maka tran- menurut pendapat yang paling benar.
saksi itu ditanggung oleh kedua walinya Adapun bila pemaksaan terjadi secara
karena keduanya telah memberi hak kuasa benar; maka transaksi orang yang dipaksa
kepada kedua anak kecil itu. akan dianggap sah dengan alasan kerelaan
Adapun orang yang menjual barang agama diutamakan daripada kerelaan orang
kepada anak kecil maka ia menyerahkan yang dipaksa, seperti orang yang mempu-
harga barang kepada walinya. Sedang jika nyai utang tetapi tidak mau melunasinya
penjual menyerahkannya kepada anak ke- dan malah menjual barangnya. Kalau ini
cil itu dan atas seizin walinya, maka ba- sampai teriadi, maka seorang hakim boleh
rang itu milik anak kecil dan penjual itu menjual barang orang itu tanpa seizinnya
tetap dianggap belum lepas dari tanggung untuk melunasi utangnya. Namun, boleh
jawab kepada anak kecil itu. Sebaliknya, juga menjatuhkan sanksi kepadanya dan
jika penjual itu menyerahkannya langsung memenjarakannya sampai orang itu men-
kepada wali anak itu, maka penjual itu di- jual barangnya sendiri.
anggap telah lepas dari tanggung jawab. 3. Keislamannya orang yang membeli Al-
Maksudnya, tidak terlepas dari tanggung Qur'an atau semacamnya, seperti buku ha-
jawab selama penjual itu tidak menyerah- dits, perkataan-perkataan salaf, dan buku
kan barang demi kemaslahatan yang ber- fiqih yang mengandun g ayat-ayat Al-Qur'-
kaitan dengan fisik anak itu, seperti ma- an, hadits, dan kata-kata salaf. Sebab, jika
kanan atau minuman, sedang jika tidak tidah maka akan terjadi penghinaaan atas
berkaitan maka peniual dianggap terlepas hal-hal yang disebutkan di atas. Berdasar-
dari tanggung jawab. kan hal ini, orang kafir tidak boleh mem-
2. Pelaku transaksi tidak boleh dipaksa se- beli Al-Qur'an atau semacamnya. Begitu
cara tidak benar. Dengan demikian, bila se- pula orang kafir; menurut pendapat yang
seorang dipaksa [secara tidak benar) un- paling jelas, tidak boleh membeli budak
tuk melakukan transaksi jual beli, maka muslim, karena dianggap penghinaan bagi
transaksinya dianggap tidak sah. Hal ini seorang muslim dan sesuai dengan firman
berdasarkan firman Allah, Allah,
FIQLH ISlAtvt f ILID 5 Baglan 3: HUI(UM TRANSAKSI KEUANGAN

"Dan Allah sekali-kali tidak akan mem- maka jual beli dianggap tidak sah. Atau-
beri jalan kepada orong-orang kafir untuk pun, diterima oleh wakilnya atau pihak
memusnahkan orong-orang yang beriman." yang mewakilkannya, juga dianggap tidak
[an-Nisaa: 141). sah.
4. Seorang Muharib [orang yang memusuhi 4. Pihak yang memulai pernyataan transaksi
Islam) tidak boleh melakukan transaksi harus menyebutkan harga dan barang, se-
jual beli barang atau alat perang, seperti perti mengatakan, "Saya menjual kepada-
pedang tombah dan sejenisnya, karena mu barang ini dengan harga sekian", atau
dapat digunakan oleh musuh Islam untuk mengatakan, "Saya membeli barang ini dari
memperkuat dirinya dalam memerangi kamu dengan harga sekian."
umat Islam. Dengan demikian, jual beli 5. Kedua pihak harus memaksudkan arti la-
barang yang bukan alat perang, meskipun fazh yang diucapkannya. Dengan demikian,
merupakan bahan mentah alat perang sep- jika lidahnya mengucapkan ijab atau qa-
erti besi maka boleh menjualnya kepada bul tetapi tidak memaksudkan mengalih-
seorang kafir harbi, karena bahan mentah kan kepemilikan fmenjual) atau kepemi-
itu belum tentu akan diproduksi menjadi likan [membeli), maka jual beli dianggap
alat perang. Perlu ditegaskan bahwa kafir tidak sah.
dzimmi yang bernaung di bawah negara 6. Orang yang memulai pernyataan transak-
harbi hukumnya sama dengan kafir harbi. si bersikeras atas pernyataan transaksi-
Adapun syarat-syarat shiig hah transak- nya, dan kedua pihak hendaknya tetap me-
si itu ada tiga belas. miliki kemampuan sampai perny.ataan qa-
1. Khitaab fpernyataan dalam bentuk pem- bul diucapkan. Dengan demikian, jika di-
bicaraan), yaitu masing-masing dari ke- katakan, "Saya menjual kepada kamu",lalu
dua pihak berbicara satu sama lain dan tiba-tiba orang yang mengatakannya men-
berkata, "Saya menjual kepadamu." De- jadi gila atau pingsan sebelum pihak lain
ngan demikian, jika dikatakan, "Saya men- menyatakan qabul, maka transaksi men-
jual kepada siZaid", maka transaksi diang- jadi batal. fika sesorang menyatakan ijab
gap tidak sah. atau memberi syarat khiyaa4 lalu mem-
2. Pembicaraan penjual harus tertuju kepada batalkan tempo ataupun khiy ar-ny a, maka
pembeli, seperti mengatakan, "Saya men- transaksi dinggap tidak sah karena per-
jual kepadamu." Akan tetapi, kalau dika- nyataan ijab sendiri pada dua kasus di
takan, "Saya menjual kepada tanganmu atas lemah posisinya.
atau kepalamu", maka dianggap tidak sah. 7. Tidak boleh terjadi pemisahan waktu yang
3. Pernyataan qabul harus dinyatakan oleh lama antara pernyataan ijab dan qabul
orangyang dimaksud dari pernyataan ijab. meski sekadar mencatat atau isyarat orang
Karena itu, jika ijab dinyatakan lalu diteri- bisu dengan diam yang lama Pemisahan
ma oleh orang lain yang bukan wakil dari waktu yang lama adalah jarak yang menge-
orang yang dimaksud dari ijab itu, maka sankan bahwa orang yang bersangkutan
jual beli tidak sah. Kemudian, jika seorang menolak mengucapkan qabul. Karena itu,
yang dimaksud dari pernyataan ijab itu diam yang tidak terlalu lama boleh saja,
meninggal dunia sebelum menyatakan qa- karena dianggap tidak memberi kesan me-
bul dan ahli warisnyayang menerimanya, nolak mengucapkan qabul.
Bagan 3: HUKUM TRANSAI(SI XEUANGAN ISLAM IILID 5

B. Antara pernyataan ijab dan qabul tidak jual barang ini kepadamu." Semua ini mem-
boleh diselingi dengan pernyataan asing batalkan transaksi karena hakikat jual beli
yang tidak termasuk dalam konteks tran- adalah penunaiannya dan tidak boleh di-
saksi, meskipun pernyataan asing itu se- tangguhkan. Sedangkan jika penjual meng-
dikit ataupun kedua pihak belum berpisah gantungkan transaksi pada sesuatu yang
dari tempat transaksi, karena tindakan itu tidak menyalahi hakikat transaksi, seper-
menunjukkan tidak mau untuk melanjut- ti mengatakan, "Saya jual barang ini ke-
kan transaksi. Ini berbeda halnya dengan padamu kalau kamu mau", lalu pembeli
diam yang sebentar ataupun sedikit kata- menjawabnya dengan, "Saya membelinya",
kata asing dalam khulu'. Karena kata asing maka transaksi dianggap sah karena pe-
yang keluar dari pihak suami bisa diarti- ngaitan seperti ini dianggap tidak menya-
kan sebagai penangguhan, sedang bila ke- lahi hakikat transaksi. Bahkan, dianggap
luar dari pihak istri bisa diartikan sebagai penegasan hakikat transaksi.
kekurangan yang dibuat-buat. Namun, dari 13. Transaksi tidak boleh bersifat sementara.
dua keadaan itu tetap saja dimungkinkan Dengan demikian, jika pembeli mengata-
adanya unsur ketidaktahuan, berbeda hal- kan, "Saya menjual kepadamu rumah ini
nya dalam jual beli. sebesar seribu dinar selama satu bulan",
9. Pihak yang menyatakan ijab tidak boleh misalnya maka transaksi tidak sah. Kare-
mengubah pernyataan ijabnya sebelum pi- na, jual beli harus berlaku selamanya tan-
hakqabul menerimanya. Dengan demiki- pa dibatasi waktu.
an, jika pihak ijab mengatakan, "Saya men- Syarat-syarat untuk barang ada lima.
jual kepadamu dengan harga 5 dinar",lalu t. Hendaknya barang harus bersih. Karena
orang itu mengubah harga lima menjadi itu, tidak sah menjual anjing, minuman ke-
harga 10 dinar misalnya, maka jual beli di- ras, dan barang yang terkena najis yang
anggap tidak sah. tidak bisa dibersihkan seperti cuka, susu,
10. Shiighah transaksi harus didengar. Arti- minyak, dan cat-menurut pendapat yang
nya, masing-masing pihak (penjual dan paling shahih.
pembeli) dan orangyang ada di sekeliling- 2. Hendaknya barang bermanfaat secara aga-
nya harus mendengarkan satu sama lain. ma, maka tidak boleh menjual serangga
Sehingga bila orang yang ada di sekeliling- yang tidak ada manfaatnya, binatang buas
nya saja tidak dapat mendengar pernyata- dan burung yang tidak bermanfaat, seper-
an transaksi maka transaksi itu akan di- ti singa, macan, burung rajawali, dan bu-
anggap tidak sah. rung gagak yang tidak boleh dimakan.
LL. Harus ada kesesuaian isi antara ijab dan Begitu pula, tidak sah menjual alat-alat
qabul. Transaksi dianggap tidak sah bila musik seperti gita4, seruling, simbal, gam-
isi keduanya berbeda. bus, patung, dan gambar meskipun ter-
L2. Shiighah tidak bergantung pada sesuatu buat dari mata uang. Karena itu semua ti-
yang keluar dari hakikat transaksi, seperti dak bermanfaat secara agama dan karena
jika penjual mengatakan,"fika fulan datang semuanya barang haram. Begitu pula, ti-
maka saya akan menjual kepada kamu ba- dak sah menjual dua biji gandum karena
rang ini", atau mengatakan, "Kalau fulan tidak bernilai.
setuju, atau kalau Allah mengizinkan, saya
rstAM lrlrD 5 B4!an 3: HUI(UM IRANSAI€| XEUAI{GAi{

Dua syarat di atas bisa dirumuskan satu sha'makanan, karena ukurannya sama,
ulang menjadi, barang yang tidak boleh Karena itu, ketidakjelasan barang, yaitu
adalah barang yang dilarang agama. Dibo- satu takaran yang tidak jelas tidak diang-
Iehkan meniual air yang tersimpan di tepi gap mempengaruhi sahnya transaksi. Akan
sungai, batu yang tersimpan di gunung, tetapi, meniual barang yang tergabung
dan tanah di padang pasir bila seseorang dalam jenis' barang yang berbeda-beda,
memilikinya, karena manfaat barang- seperti menjual salah satu kambing yang
barang ini jelas. tergabung dalam segerombolan kambing
3. Hendaknya barang bisa diserahkan. De- tidak sah, karena setiap kambing dari ge-
ngan demikian, tidak sah menjual burung rombolan kambing tentu berbeda.
di udara, ikan di laut, binatang yang se-
dang hilang, budak yang kabuc dan ba- - Syarat-syarat Jual Beli dalam Mazhab
rang yang dirampas. Akan tetapi, menu- Hanbali
rut pendapat yang shahih, jika seseorang Mazhab Hanbali menentukan sebelas sya-
menjual barang rampasan kepada orang rat dalam jual beli yang diperinci ke dalam sya-
yang mampu mengambilnya dari orang rat pelaku transaksi, shiighah transaksi, dan
yang merampas, atau menjual budak yang syarat barang,eT seperti berikut.
kabur kepada orang yang mampu mene- Adapun syarat-syarat pelaku transaksi
mukannya, maka jual beli semacam itu itu ada dua.
dianggap sah dengan melihat keduanya l. Ar-Rusyd [kematangan pikiran) kecuali
bisa diterima oleh pembeli. Kecuali, kalau pada barang-barang yang tidak terlalu ber-
proses pengembaliannya itu membutuh-
harga. Dengan demikian, tidak sah jual beli
kan biaya, maka hukumnya secara zhahir yang dilakukan oleh anak kecil, orang gila,
tidak sah. orang mabuk, dan orang idiot. Namun, jual
4. Hendaknya barang yang dijual merupakan beli bisa diangap sah jika seorang wali me-
milik penjual atau setidaknya ia memiliki ngizinkan anak kecil yang mumaryiz dan
hak kuasa atasnya. Atas dasar ini, transaksi orang idiot untuk melakukan jual beli ka-
fudhuli (orang yang menjual barang orang rena adanya kepentingan. Sedangkan se-
lain tanpa seizin empunya atau tanpa hak orang wali tidak boleh memberi izin jika
kuasa atasnya) dianggap batal. Berdasar- tidak adanya kepentingan karena hanya
kan hadits Nabi saw., menyia-nyiakan harta atau barang.
"Tidak sah menjual barang yang kamu Seorang anak kecil yang mumayyiz
tidak memilikinya.'q6 dan orang idiot juga tidak boleh menerima
5. Hendaknya barang diketahui jenis, jumlah, pemberian, wasiat, dan jual beli tanpa se-
dan sifatnya oleh kedua pihak. Atas dasar izin walinya
ini, menjual salah satu dari dua kain atau Akan tetapi, anak kecil yang belum
semacamnya dianggap batal, karena ada- mumaltyiz bisa sah transaksi jual belinya
nya ketidakjelasan mengenai barang yang bila dilakukan pada barang-barang yang
dijual. Akan tetapi, sah saja bila menjual tidak terlalu berharga. Ini berdasarkan

96 Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi. Tirmidzi menyatakan hadits ini termasuk hadits hasan.
97 Ghaayatul Muntaha, juz2, hlm. 5-14, Karysyaaful Qina'a' , jtz3, hlm. 139-155.
Bag|an 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN FIqLH ISIAM IILID 5

riwayat bahwa Abu Darda pernah membe- yang dipaksa oleh hakim untuk menjual
li seekor burung dari anak kecil lalu me- barangnya demi membayar utangnya atau
lepaskannya (burung).eB Begitu pula, tran- dipaksa untuk membeli sesuatu untuk me-
saksi yang dilakukan oleh orang idiot pada lunasi utangnyd maka dianggap sah. Se-
barang-barang yang kurang berharga, se- bab, ini termasuk pemaksaan yang benar
perti seikat sayur dan koreh atau sema- sehingga iual belinya menjadi sah. Contoh
camnya. Karena, hikmah dari keharusan orang-orang yang dipaksa atas kebenaran,
pengawasan atas orang idiot adalah untuk seperti orang yang menggadai, orang yang
menjaga hartanya, dan bila harus terjadi memonopoli barang, orang yang berutang,
maka pada barang-barang biasa saja. dan orang yang tidak mau membayar
Di samping itu, dianggap sah bila me- utang.
ngirim seorang anak kecil yang mumayyiz Makruh hukumnya membeli barang
untuk mengirimkan hadiah atau memasuk- dari orang yang berada dalam kondisi ter-
i rumah, berdasarkan tradisi setempat. paksa, yaitu orang yang menjual barang-
2. Kedua pelaku transaksi harus saling ridha nya dengan harga murah di bawah harga
dan berdasarkan pilihannya sendiri atau standar.
keduanya tidak dipaksa kecuali atas kebe- Untuk syarat-syarat shiigah, ada tiga.
naran. Artinya, pelaku melakukan transak- 1. Ijab dan qabul harus dinyatakan di satu
sinya dengan penuh pilihan, berdasarkan tempat. Atas dasar ini, jika penjual me-
firman Allah, nyatakan, "Saya menjual kepadamu", lalu
keduanya berpisah sebelum qabul dinya-
" Ke cuali dalam p erd ag ang an y ang b er'
takan pada majelis tersebut, maka jual
laku atas dasar suka sama suka di antarq
beli dianggap tidak sah.
kamu." (an-Nisaa: 29)
Dan hadits Nabi,
2. Hendaknya antara ijab dan qabul tidak bo-
leh dipisah dengan sesuatu yan g secara' urf
iual beli yang
"Juol beli yang sah adalah menunjukkan penolakan dalam melaku-
dilakukan berdasarkan kerelaaan (suka kan transaksi.
sama suka)."ee 3. Hendaknya transaksi tidak bersifat semen-
Dengan demikian, jual beli talji'ah atau tara atau bergantung pada selain kehen-
amanah tidak sah, karena kedua pihak me- dak Allah. Misalnya, penjual mengatakan,
nampakkan transaksi jual beli sementara "Saya menjual kepadamu selama satu ta-
dalam batin keduanya tidak mengingin- hun", atau, "Saya menjualnya kalau fulan
kannya. Bahkan, keduanya melakukan tran- ridha."
saksi karena takut dari ancaman orang Adapun syarat-syarat untuk barang atau-
yang zalim atau semacamnya. Begitu pula, pun harga ada enam.
jual beli orang yang bercanda tidak sah, 1. Hendaknya berbentuk barang berharga
karena sebenarnya ia tidak menginginkan atau bernilai, yaitu sesuatu yang boleh di-
jual beli tersebut. manfaatkan secara syar'i dan secara mut-
Namun, jual beli yang dilakukan se- lak, bukan hanya dalam kondisi butuh dan
cara dipaksa atas kebenaran, seperti orang

98 Ini disebutkan oleh IbnuAbi Musa.


99 Diriwayatkan Ibnu Hibban, keterangan hadits ini sudah dipaparkan sebelumnya secara terperinci.
FIQLH ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUI(UM TRANSAKSI KEUANGAI{

darurat saja. Sebab, jual beli adalah proses dibolehkan. Begitu pula, menjual racun un-
tukar-menukar barang dengan barang. Ka- tuk rumput dan tanaman, kecuali barang
rena itu, tidak sah menjual barang yang yangbisa dimanfaatkan dan bisa diiadikan
pada dasarnya tidak memiliki unsur man- obat, seperti tanaman saqmuniya (tanam-
faat seperti serangga, atau bermanfaat te- an yang bisa diperas dan dijadikan obat
tapi diharamkan seperti minuman keras, untuk mengeluarkan cacing dari perut).
atau sesuatu yang bermanfaat dan dibo- Adapun Al-Qur'an tidak boleh dijual
lehkan tetapi hanya dalam kondisi dibu- oleh seorang muslim kepada orang kafi4,
tuhkan seperti anjing, ataupun sesuatu karena Al-Qur'an harus dimuliakan semen-
yang bermanfaat dan dibolehkan hanya tara menjualnya dianggap merendahkan
dalam kondisi darurat seperti bangkai dan tidak memuliakannya. Di samping itu,
saat terpaksa, dan minuman keras untuk orang kafir tidak memakainya secara te-
mendorong makanan yang mengganjal di rus-menerus sehingga dilarang untuk men-
tenggorokan. jualnya.
Dibolehkan menjual kulit bangkai yang Tidakboleh pula menjual alat-alatmu-
sudah disamak meskipun diambil tanpa ada sik, seperti gita4 suling, dan catur. fuga,
kebutuhan. Begitu pula, boleh meniual ba- tidak boleh menjual serangga, seperti lan-
ghal (percampuran antara kuda-keledai), dak, tikus, ular; kecoa, kalajengking, dan
keledai, ulat sutera, dan lebah secara ter- sejenisnya. Tidak pula menjual bangkai
pisah, dengan syarat bisa diserahkan oleh meskipun kepada orang yang terpaksa,
penjual, atau dengan sarangnya jika lebah atau menjual darah, babi, dan patung.
terlihat berada di dalamnya, karena sa- Tidak boleh juga menjual kotoran bi-
ngat bermanfaat bagi manusia. Begitupun, natang dan minyak binatang yang najis
boleh menjual burung hasil buruan, cacing seperti lemak bangkai, berdasarkan ha-
yang dipakai untuk memancing ikan, bina- dits Nabi,
tang buas untuk berburu binatang burung 'Apabila Allah telah mengharamkan
terluka untuk berburu tapi tidak untuk tu-
sesuatu, maka Dia pun akan mengharam-
juan lainnya, dan juga boleh menjual lin-
kan untuk menjualnya."
tah untuk menghisap darah.
Dengan demikian, tidak boleh meman-
Begitu pula, boleh menjual burung ka-
faatkan minyak-minyak yang bernajis, se-
rena keindahan kicauannya seperti burung perti menggunakannya sebagai minyak
bulbul, karena mengandung manfaat yang lampu atau tujuan lainnya. Nabi saw. telah
dibolehkan. Begitupun halnya dengan men-
mengharamkannya dalam sebuah hadits
jual burung parkit (beo) atau semacam- yang diriwayatkan oleh fabir dan telah di-
nya, seperti burung tekukur.
sepakati oleh Bukhari-Muslim. Begitu pula,
Dibolehkan juga menghadiahkan an- tidak boleh menjual minyak bernajis, se-
jing yang dibolehkan dan memberi anjing perti minyak yang terkena najis meskipun
sebagai imbalan dan bukan maksud di- kepada orang kafir; berdasarkan hadits
jual.
di atas, Namun, boleh saja menggunakan
Akan tetapi, tidak boleh menjual ra- minyak najis sebagai minyak lampu di
cun pembunuh seperti racun ula4 karena tempat selain masjid, karena bisa diman-
dianggap tidak memiliki manfaat yang faatkan tanpa ada bahaya.
Bagan 3: HUKUM TRAI{SAKSI KEUANGAN ISI.AM JILID 5

Selanjutnya, tidak boleh menjual se- dianggap seperti masjid-masjid dilihat dari
orang merdeka, berdasarkan hadits yang manfaatnya untuk kepentingan umum dan
diriwayatkan Bukhari-Muslim, kota Mekah termasuk kota yang ditakluk-
'Ada tiga golongan yong Aku akan kan dengan perang. Tidakboleh pula men-
menjadi musuhnya poda hari kiamat. Sa- jual barang yang tidak dimiliki secara pe-
lah satunya adalah orang yang meniual nuh, seperti menjadi barang yang dijual
seorang merdeka dan memakan hasil pen- pada saat dilakukan khiyaar.
jualannya." 3. Hendaknya barang yang dijual bisa dise-
Tidak boleh pula menjual barang umum rahkan ketika transaksi dilakukan. Karena
yang tidak dimiliki seorang pun, seperti barang yang tidak bisa diserahkan sama
rumput, aic dan barang tambang sebelum hukumnya dengan barang yang tidak ada.
memilikinya, karena tidak memenuhi sya- Sementara barang yang tidak berwujud
rat berikutnya. itu tidak bisa dijual, begitu pula yang se-
2. Hendaknya barang yang dijual milik pen- rupa dengannya.
jualnya dengan milik penuh. Ini berdasar- Atas dasar ini, tidak boleh menjual
kan sabda Nabi kepada Hakim bin Hizam, potongan bejana, pedang, binatang, utang
"Jangan kamu menjual barang yang kepada orang yang tidak berutang, budak
too yang kabur; dan binatang yang tersesat
kamu tidak
^i1i1ri.tt meskipun dijual kepada orang yang mam-
Dengan demikian, transaksi seorang
pu mengembalikannya, berdasarkan ha-
fudhuli tidak sah sama sekali meskipun ia
dits Nabi,
akan diberikan izin.
Tidak boleh menjual barang yang tidak "Rosulullah melarang membeli budak
bisa dimiliki oleh manusia, seperti orang yang sedang kabur."
merdeka atau barang umum sebelum di- Begitu pula, tidak sah menjual ikan
milikinya. fuga, tidak boleh menjual tanah yang masih berenang dalam air; kecuali
yang masih ditangguhkan karena ditak- fisiknya tampak jelas oleh mata sedang
lukkan dengan kekerasan dan belum dibagi berada di kolam dan bisa mengambilnya.
seperti Mesir dan Syam. Akan tetapi, se- Begitu pula, tidak sah menjual burung
orang Imam (khalifah) boleh saja meniual- yang susah dipegang atau burung yang se-
nya untuk kemaslahatan, seperti mewakaf- dang terbang di udara dan susah kembali
kannya atau membagi-baginya untuk di- kecuali kalau ia berada di tempat tertutup.
miliki. Atau, boleh saja dilakukan oleh Ini semua disebabkan karena susahnya
orang lain selain Imam tetapi dipandang barang-barang tersebut diserahkan.
oleh para ulama dengan kewenangannya. Tidak boleh pula menjual barang ram-
Namun, tidak boleh sama sekali menjual pasan kecuali kepada orang yang meram-
dan menyewakan aset-aset Mekah dan pasnya atau kepada orang yang mampu
tanah Haram, yaitu rumah-rumah dan se- merebutnya kembali. Akan tetapi, jika
jumlah tempat manasik seperti tempat orang itu tidak mampu merebutnya kem-
sa'i, tempat pelemparan, dan tempat wu- bali, maka ia berhak untuk membatalkan
kuf, serta semacamnya. Karena semua ifu transaksi jual belinya.

100 Diriwayatkan lbnu Maiah dan Tirmidzi, ia mengangapnya hadits shahih.


FIQLH ISTAM )IIID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSANSI XEUANGAN

4. Hendaknya barang yang dijual diketahui Tidak sah juga, jual beli mulaamasah
dengan jelas oleh penjual dan pembelinya yaitu seorang penjual mengatakan kepada
dengan cara melihatnya sehingga kedua- pembeli, "Saya jual kepadamu kainku ini
nya mengetahuinya pada saat transaksi, dengan syarat, jika kamu menyentuh salah
atau sebelumnya, dimana barang diperki- satu bagiannya maka kamu harus mem-
rakan tidak akan berubah secara yakin belinya dengan harga sekian."
atau secara zhahir. Sama halnya, jual beli munaabadzah
fual beli orang buta dianggap sah jika yaitu dengan cara penjual mengatakan,
ia mengetahui apa yang ia jual atau beli "Kalau saya melempar ini atau pakaian apa
tanpa indera mata, seperti mampu me- saja yang saya lempar dan terkena kamu
ngetahuinya dengan merasa, menyentuh, berarti kamu harus membelinya dengan
dan mencium saja, karena dianggap ia te- harga sekian."
lah mengetahui hakikatbarang. Begitu pula, Begitu pula, jual beli al-Hushaah yaitu
boleh menjual bagian tertentu dari makan- dengan cara penjual mengatakan, "Lem-
an. parkan batu ini! Bagian mana saja yang
Akan tetapi, tidak boleh menjual de- terkena maka kamu harus membelinya de-
ngan cara memperlihatkan contoh sai4 se- ngan harga sekian."
perti memperlihatkan bagian tertentu dari Tidak sah juga meniual barang yang
makanan, lalu meniual jenis makanan itu tidak tentu, /aitu menjual barang yang ti-
dengan menganggapnya sama dengan yang dak jelas, seperti menjual seekor kambing
diperlihatkan. Transaksi ini tidak diper- dari segerombolan kambing atau menjual
bolehkan karena barang tidak dilihat pada sebatang pohon dari sebuah kebun, meski-
saat transaksi. pun semua pohon yang ada di dalamnya
Begitu pula, tidak sah jual beli ianin sama nilainya.
yang masih berada dalam kandungan, atau 5. Hendaknya harga yang disebutkan ielas bagi
menjual susu yang masih berada pada te- kedua pihak saat melakukan atau sebelum
teknya, buah kurma yang masih menem- transaksi. Dengan demikian, tidak sah men-
pel pada pohonnya, ataupun bulu wol yang jual barang dengan nomoL atau menjual
masih menempel pada badan binatang ke- dengan harga yang ditentukan oleh fulan
cuali jika penjualannya satu paket seperti kecuali jika kedua pihak mengetahui harga
penjual mengatakan, "Saya jual binatang yang dimaksud. fuga, tidak boleh menjual
ini bersama dengan kandungannya", atau, dengan harga yang sudah tidak berlaku,
"Saya jual kepadamu sawah ini bersama begitu pula dengan harga yang digunakan
isinya." orang.
Begitu pula, tidak sah menjual ianin 6. Terhindarnya barang, harga, dan kedua
yang belum lahit buah pohon yang be- belah pihak dari hal-hal yang menghalangi
lum tampak, minyak kasturi yang masih sahnya transaksi seperti riba, atau syarat
ada pada bejananya, sayuran atau bawang ataupun selain dari keduanya. Dengan de-
yang belum dicabut dari batangnya, pa- mikian, tidak boleh menjual binatang kur-
kaian yang belum jadi, atau tenunan yang ban dan hadyu (binatang yang harus di-
belum jadi. sembelih untuk haji), kecuali dengan
Bag|an 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN ISTAM JILID 5

binatang yang lebih baik dari keduanya. 3. Menyangkut barang dan harga. Syarat ba-
Begitu juga, tidak sah menjual barang wa- rang berupa sesuatu yang bernilai dan ber-
kaftanpa adanya alasan syar'i, barang ga- harga dibolehkan untuk dimanfaatkan oleh
daian kecuali ada izin dari pihak penggadai, agama, bersih tidak bernajis, punya wujud,
dan menjual air atau penutup aurat kepa- bisa diserahkan, dan diketahui tidak ka-
da orang yang ingin shalat dan tidak me- bur. Semuanya adalah syarat yang telah di-
nemukan selain air dan penutup itu. fuga, sepakati. Namun, perlu ditegaskan bahwa
menjual Al-Qur'an dan berjualan setelah ketidakjelasan fisik barang hanya membuat
azan jumat dikumandangkan. jual beli menjadi rusak menurut Hanafi,
tetapi membatalkan transaksi menurut ma-
* Hal-hal yang Disepakati dan Diperdebat'
yoritas ulama. Adapun syarat barang itu
kan dalam Syarat-syaratJual Beli
dimiliki penuh oleh penjual maka itu me-
rupakan syarat berlaku menurut Hanafi
Dari keterangan yang telah dipaparkan di
dan Maliki, sementara Syafi'i dan Hanbali
atas, bisa diambil kesimpulan sebagai berikut.
adalah syarat terjadinya transaksi. Dengan
1. Menyangkut pelaku transaksi. Syarat mu-
demikian, jual beli yang dilangsungkan
mayyiz adalah syarat yang telah disepa-
oleh seoran g fudhuli dianggap tertangguh-
kati ulama. Adapun syarat baligh merupa-
kan menurut dua ulama pertama [Hanafi
kan syarat yang masih diperselisihkan. Me-
dan Maliki), sementara menurut Syaf i dan
nurut Maliki, syarat baligh termasuk sya-
Hanbali menjadi batal.
rat berlaku, sementara bagi Syaf i dan Han-
Adapun hal yang tidak berkaitan de-
bali syarat baligh merupakan syarat di-
ngan barang yang dijual maka menjadi
lakukannya transaksi.
hak untuk selain penjual, seperti menjual
Adapun syarat memilih termasuk sya-
barang gadaian dan barang sewaan maka
rat dilakukannya transaksi menurut ma-
syarat ini dianggap syarat berlaku menu-
yoritas ulama, sedang menurut Hanafi, sya-
rut Hanafi dan Maliki. Sementara menu-
rat memilih hanyalah syarat berlaku. De-
rut Hanbali dan Syafi'i adalah syarat ter-
ngan demikian, jual beli yang dilakukan
jadinya transaksi. Atas dasar ini, menjual
oleh orang yang dipaksa batal hukumnya
barang gadaian dan barang sewaan adalah
menurutmayoritas ulama, tetapi hanya se-
jual beli yang tertangguhkan menurut ke-
kadar tertangguhkan bagi Hanafi. Adapun
lompok pertama dan batal menurut ke-
dalam pendapatyangmenjadi standarda-
lompok kedua.
lam Maliki, hanya menjadi tidak lazim (bisa
dibatalkan).
2. Menyangkut shiighah. Syarat bersatunya G. HUKUM JUAL BELI, BARANG, DAN
tempat transaksi tanpa ada pemisah waktu HARGA
antara pernyataan ijab dan qabul, kese- 7. HUKUM TRANSAKS' TUAL BELI
suaian isi ijab dan qabul, pernyataan shii Adapun yang dimaksud dengan hukum
ghah atau tidak adanya sangkutan harus transaksi adalah sasaran dan tujuan dari pro-
didengaq, dan tidak boleh berlaku semen- ses transaksi. Dalam jual beli, hukumnya ada-
tara, maka semua syarat ini disepakati lah barang dimiliki oleh pembeli dan harga
meskipun hanya disebutkan oleh sebagian dimiliki oleh penjual. Sementara dalam penye-
ahli fiqih saja. waan, manfaat barang dimiliki oleh orang yang
ISTAM IILID 5 Bag|an 3: HUKUM TRANSAI(SI KEUANGAN

menyewa dan upah dimiliki oleh orang yang saksi ketika selesai melihat barang, serta ada
menyewakan.lol iaminan mengembalikan uang kalau barang
Untuk masalah hukum ini terdapat tiga perlu dikembalikan, misalnya.loa
penyebutan. Hak-hak iual beli yang mengikut pada
1. Terkadang yang dimaksud adalah hukum hukumnya, yaitu semua hak yang harus me-
taklifi, yaitu bisa wajib, sunnah, mubah, ngikut pada barang yang dijual karena ke-
haram, atau makruh, seperti dikatakan beradaanya disebabkan oleh keberadaan ba-
hukum puasa adalah wajib, hukum men- rang itu sendiri, seperti jalan dan saluran air
curi adalah haram, dan seterusnya. di tanah. Biasanya disebut sebagai maraafiq
2. Terkadang yang dimaksud adalah status [perlengkapan). Kaedah yang berlaku pada hal
syariat bagi sebuah perbuatan dari sisi ini adalah bahwa "segala yang mengikut pada
sah, harus,.atau tidak harus, seperti kalau rumah dan bersambung dengannya maka ke-
dikatakan bahwa hukum transaksi yang tika rumah itu dijual barang-barang itu ikut
memenuhi syarat dan rukunnya adalah terjual secara otomatis meski tidak disebut-
transaksi yang sah dan berlaku lozimbagi kan". Begitupun sebaliknya, barang-barang
yang tidak seperti disebutkan tadi maka tidak
kedua belah pihak.
masuk secara otomatis pada barang yang di-
3. Terkadang yang dimaksud adalah penga-
jual kalau tidak disebutkan, kecuali menurut
ruh dari sebuah perbuatan syariat, seperti
kebiasaan bahwa penjual biasanya memberi
wasiat jika memenuhi syarat dan rukun-
hal itu kepada pembeli seperti kunci. Karena,
nya maka wasiat memiliki pengaruh kepa-
kunci meskipun bisa dipisahkan dari rumah
da orang yang diberi wasiat, dan pengaruh
tapi adat kebiasan jual beli memasirkkannya
pada barang yang diwasiatkan.lo2
dalam transaksi. Berbeda halnya dengan gem-
Adapun maksud hukum pada pembahas-
bok dan kuncinya. Begitu pula tangga yang bu-
an kali ini adalah hukum pada poin ketiga. Ar-
kan bagian dari rumah. Adapun tangga yang
tinya, hukum syariat yang kuat berlaku pada
merupakan bagian dari rumah pada bangunan
jual beli dan pengaruh-pengaruh yang timbul.
yang bertingkat maka secara kebiasaan masuk
Sedangkan pengaruh jual beli adalah ditetap-
dalam transaksi. Untuk lebih detail, berikut ini
kannya kepemilikan barang bagi pembeli dan
penjelasannya.los
ketetapan kepemilikan harga bagi penjual. Pe-
a. Siapa yang membeli rumah yang di atasnya
ngaruh ini terjadi bila jual beli berlaku lazim
ada rumah maka rumah yang di atas tidak
dan tidak ada hak khiyaar di dalamnya.l03
masuk dalam transaksi. Karena suatu ba'
Sedangkan yang dimaksud dengan hak- rang tidak mungkin menjadi bagian dari
hak transaksi adalah perbuatan yang mesti di- barang yang sejenisnya.
lakukan untuk memperoleh hukum transaksi,
b. Membeli rumah berarti membeli semua
seperti menyerahkan barang, menentukan har-
yang menjadi bagian dari rumah itu, se-
ga, dan mengembalikan barang bila ada cacat,
perti jalan, dapu6, tempat berwudhu [WC),
atau hak melanjutkan atau membatalkan tran- dan semacamnya, karena ini semua men-

l0l Al-A^*ool wa N azhariyyatul Aqd,Muhammad Yusuf Musa, hlm. 372.


r02 At-TotriihsyorhutTaudhih,Tiftazani,iuz 2,hlm.t22,Al-Ahwaalusy-Syakhshiyyah,Mustafaas-Siba'i,juz2hlm.1rL4.
r03 Bodor'i'urh Shanaa'ii iuz5, hlm. 233.
104 Al-A^*ool wa Nazhariyyatut Aqd,Muhammad Yusuf Musa, hlm. 372.
105 Ad-Dunul Mukhtaar wa Raddul Muhtaar,
iuz 4, hlm. lg7 -lgg.
Bag|an 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN ISLAM )ILID 5

jadi bagiannya yang penting. fadi, ketika rang biasanya adalah sesuatu yang bisa diten-
membeli rumah berarti termasuk jalan tukan wujudnya,106 sedangkan harga biasanya
yang ada dalam rumah, jalan yang meng- tidak bisa ditentukan wujudnya.
hubungkan ke jalan umum, kamar kecil Kaidah dasar dan umum ini bisa saja ber-
(WC), sumu4 pohon, dan kebun meski ti- ubah karena adanya faktor-faktor tertentu. De-
dak disebutkan dalam transaksi. Adapun ngan demikian, sesuatu yang tidak bisa diten-
halaman dan kebun yang ada di luar ru- tukan wujudnya bisa saja menjadi barang, se-
mah dan bentuknya seperti rumah atau perti barang yang menjadi objek jual beli salam.
Iebih besar dari rumah maka tidak masuk Begitu pula, sesuatu yang bisa ditentukan wu-
dalam transaksi. Begitu pula, termasuk judnya bisa saja menjadi harga seperti modal
dalam rumah adalah pintu aslinya, serta yang diserahkan pada saat transaksi jual beli
pintu luar yang menghadap ke jalan yang salam, bila ia berupa barang yang berwujud.
biasa disebut pintu gerbang, karena semua Atas dasar pertimbangan ini, biasanya harga itu
ini termasuk bagian-bagian rumah. adalah sesuatu yang berupa utang yang harus
Kemah atau tenda yang dibuat di atas ja- ditanggung dan dibayar kemudian. Kaidah ini
lan tidak masuk dalam transaksi pembelian berlaku bila harga itu berupa uang atau beru-
rumah. Begitu juga jalan dan saluran air yang pa barang lain yang memiliki jenis yang sama
bukan bagian dari rumah, kecuali kalau dise- dengan yang lain yang tidak ditentukan, seper-
butkan dalam transaksi, karena di luar batas ti gandum, minyak, serta barang-barang yang
rumah. Berbeda dengan transaksi jual beli, ditimbang, ditaka4 diukuc atau bilangan yang
semuayangdisebutkan tadi masuk dalam tran- mirip.
saksi penyewaan, perwakafan, dan penggadai- Bisa juga harga itu berupa barang yang
an, karena transaksi-transaksi ini dilakukan bernilai, seperti binatang, baju, dan semacam-
untuk kepentingan pemanfaatan bukan pemi- nya. Contohnya, jika seseorang menjual gula
likan. Ini adalah pendapat lama dari Hanafi. dengan harga berupa barang bernilai dan di-
Akan tetapi, hal yang masih dipertanyakan serahkan kemudian, maka gula dianggap seba-
pada hukum di atas adalah kebiasaan yang gai barang yang dijual sementara barang yang
berlaku di setiap daerah dan masa. berniliai sebagai harga. Jual beli ini dikatego-
Hukum masuk atau tidaknya jalan dan se- rikan jual beli salam, karena dalam jual beli ini
macamnya sebagai bagian dari rumah atau bu- barang diserahkan tunai sementara harga di-
kan dalam transaksi jual beli berlaku juga pada serahkan kemudian.
masalah pengakuan pemilikan rumah, tran- Ibnu Hamam dan ulama lain menyatakan
saksi shulh, wasiat, hibah, nikah, dan khulu'. bahwa baju bisa berfungsi ganda, sebab bisa
berfungsi sebagai barang yang akan diserah-
2. BARANC DAN HARGA kan kemudian dengan sistem jual beli salam,
a. Pengertian Hargp dan Barang juga bisa berfungsi sebagai utang yang akan
Barang dan harga menurut mayoritas ula- diserahkan kemudian atas dasar ia sebagai
ma Hanafi termasuk kata benda yang berlawa- harga. Dalam kondisi yang kedua, disyaratkan
nan yang mempunyai arti yang berbeda. Ba-

105 Menurut al-Qarafi, masyarakat sepakat bahwa barang dagangan adalah sesuatu yang bisa ditentukan wujudnya,
iuga binatang dan
makanan. Karena barang-barang ini memiliki ciri khas dan sifat-sifat yang menjadi kebutuhan dan disukai orang-orang yang ber-
akal sehat.luga, kerena barang-barang itu mengandung unsur-unsuryang men.jadi tujuan semua manusia. (41-Furuuq,iuz4,hlm.7).
FIqLH ISIAM ]ILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN

penyerahannya kemudian bukan karena dia * Perbedaan antara Harga, Nilai, dan
berfungsi sebagai harga tetapi lebih karena Utang
prosedur untuk menjadikan jual beli ini se- Harga, hanya terjadi pada transaksi, yaitu
bagai jual beli sa/am. Oleh karena itu, iika se- sesuatu yang disepakati oleh kedua belah pi-
seorang menjual sebuah buku dengan harga hah baik kebanyakan dari nilai itu,lebih kecil,
berupa baju yang akan diserahkan kemudian, maupun sama dengan nilai barang.
maka jual beli ini dianggap sah dan pada kasus Adapun nilai sesuatu adalah apa yang di-
ini barang yang dijual adalah buku sehingga anggap sama oleh semua orang. Sementara
tidak harus menyerahkan baju di tempat tran- harga adalah apa yang meniadi kesepakatan
saksi. Berbeda halnya jika menjual kain de- antara penjual dan pembeli sebagai sesuatu
ngan uang tunai, karena kain harus diserahkan yang setimpal dengan barang. Sedangkan u-
di tempat trinsaksi. Dalam kasus ini, hukum tang, semua jenis harta yang ditanggung ka-
sesuatu yang dibeli berdasarkan salam terjadi rena adanya faktortanggungjawab, seperti me-
pada baju bila disyaratkan penyerahannya di rusak barang orang lain, merampas, membe-
kemudian hari. Lantas baju itu tidak boleh di- ri jaminan, meminjam, menjual, dan semacam-
jual sebelum dipegang karena mengikut pada nya.110
hukum salam.toT
* Membedakan antara Harga dan Ba'
Imam Syafi'i dan fafar menyatakan bahwa
rang
barang dan harga adalah kata benda yang si-
Kaidah dasar yang sudah menjadi ketetap-
nonim yang memiliki satu arti. Hanya saja
dibedakan dari sisi hukumnya dengan huruf an untuk hal ini adalah setiap yang bisa men-
jadi barang bisa juga menjadi harga dan tidak
ba'.
sebaliknya. Begitupun, seperti yang sudah di-
Setiap pendapat di atas memiliki dalil-
jelaskan sebelumnya bahwa harga kadang-
nya108 masing-masing dan kasus ini tidak lebih
kadang tidak berupa tanggungan yang harus
sebagai istilah saja.
dibayar atau diserahkan kemudian, tetapi juga
* Menentukan Barang terkadang berupa barang tertentu seperti be-
Maksud dari kata "menentukan" adalah rupa barang yang bernilai seperti hewan, kain,
membedakan sesuatu dari yang lainnya dalam atau semacamnya seperti halnya keadaan ba-
dunia nyata. Barang bisa ditentukan bila dise- rang.
butkan dalam transaksi, baik hadir pada saat Atas dasar inilah, kita perlu membedakan
transaksi maupun tidak hadir. Karena itu, jika antara barang dan harga, karena pembedaan
barang tidak ditentukan pada saat transaksi, ini memiliki implikasi-implikasi hukum. Pem-
maka penentuannya bisa terjadi pada saat di- bedaan berlaku pada barang-barang yang di-
serahkan.loe pakai untuk tukar-menukar; yaitu uang tunai,
barang-barang bernilai, dan barang-barang se-
jenis.111

707 R ddrt Muhtar, Ibnu Abidin, juz 4,h1m.26.


708 Bodor'i'rrh Shanaa'i', jttzS, hlm. 26.
109 Lihrt Aqdul Bay', az-zarqa, hlm. 34.
110 Lihat ibi4 hlm. 56 dan seterusnya, Raddul Muhtaar,iuz 4,hlm. 53, 173.
111 Lihrt Badaa'i'ush Shanaa'i',juz 5, hlm. 233 dan seterusnya, Haasyiyatu lbni Aabidin,juz 4, hlm. 23, Aqdul Bay', az'Zarqa, hlm. 59
dan seterusnya.
Baglan 3: HUKUM TRANSAI(SI IGUANGAIII ISLAM IILID 5

1. Mata uang secara umum, baik emas mau- untuk menyerahkan seribu dirham yang
pun perak, atau mata uang yang berlakull2 bagus, maka pembeli harus memberikan
dapat berfungsi sebagai harga, jika difung- seribu dirham seperti yang disebutkan. Ka-
sikan sebagai alat penukar barang yang di- rena penentuan jenis, sifat, dan jumlah itu
beli. Sebaliknya, apa saja bisa disebut se- saja yang berlaku. Namun buktinya, jika
bagai barang. harga yang ditunjuk dalam transaksi itu
Mayoritas ulama Hanafi menyatakan rusah tidak serta merta akan membatal-
bahwa maia uang baik emas, perak mau- kan transaksi.
pun uang-uang logam lainnya yang dise- Akan tetapi, kalangan Syafi'iyyah dan
butkan sebagai harga [alat tukar) dalam Zafar menyatakan bahwa mata uang jika
transaksi jual beli tidak harus sesuai de- ditentukan maka harus dibayar sesuai de-
ngan yang disebutkan oleh penjual ketika ngan yang ditentukan. Penjual berhak me-
uang itu diserahkan. Oleh karena itu, iika nuntut kepada pembeli untuk membayar
penjual mengatakan, "Saya jual kepadamu dengan dirham yang ia tunjuk, seperti hal-
kain ini dengan harga uang dirham ini nya barang atau benda lain. Sebab, boleh
atau uang dinar ini", maka pembeli boleh jadi seseorang memiliki tujuan tertentu
saja membayar harga kain dengan meng- dalam penentuan atau penunjukan itu. De-
gunakan dirham atau dinar yang ditunjuk ngan demikian, harga (alat tukar) yang di-
oleh penjual tadi atau mengganti yang se- tentukan sama hukumnya dengan barang
nilai dengannya. Bahkan, peniualtidakber- yang sudah ditentukan dari sisi ketentuan
hak meminta kepada pembeli untuk me- hak memilikinya.
nyerahkan kepadanya uang dirham atau Dengan demikian, jika harga yang di-
dinar yang ditunjuk saat transaksi. Ini ber- tentukan oleh penjual itu rusak sebelum
dasarkan pendapat bahwa harga yang ber- diterima, maka transaksi bisa menjadi ba-
bentuk uang tunai statusnya adalah di ba- tal, seperti halnya barang yang rusak sebe-
wah tanggungan (artinya tidak diserahkan lum diterima. Kalau memang harga [alat
saat itu), sedang semua yang di bawah tukar) itu bukan berupa mata uang logam,
tanggungan tidak perlu ditentukan bagian maka disepakati mengenai bolehnya di-
mana yang harus diserahkan ketika ber- tentukan saat transaksi.
transaksi. Karena sesuatu yang memiliki 2. Barang bernilai atau barang yang diang-
sesuatu yang sejenis dianggap sama dalam gap tidak punya kesamaan dengan barang
hal harga. lain dalam jenisnya, bila ditukar dengan
Lagi pula, ketentuan-ketentuan yang barang-barang tertentu yang punya kesa-
harus dipatuhi pembeli hanya dalam fenis maan dalam ienisnya, maka bisa diang-
harga, macam, sifat, dan iumlahnya se- gap sebagai barang dan barang serupa itu
hingga pembeli hanya harus membayar dianggap harga, terlepas dari huruf (ba]
senilai jumlah uang yang disebutkan pada masuk pada barang serupa atau barang
saat transaksi. |ika memang diwajibkan berharga. Karena barang serupa itu lebih

Yaitu potongan-potongan logam yang sudah berbentuk uang yang telah disepakati nilai harganya. Termasuk dalam kategori ini
adalah uang kertas yang sedang dipakai di zaman modern ini.
ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

tepat pada status harga dari segi kesama- harga dan satunya barang. Barang-barang
annya dengan uang. Contoh barang-barang serupa itu terkadang berupa barang yang
berharga adalah baju, rumah, real-estote, bisa dikilo, artinya diiual dengan pakai
barang-barang yang berbeda, yaitu unik, kilo, seperti gandum dan semua jenis cair-
seperti kambing, hewan-hewan yang lain, an yang dijual dengan liter seperti bensin.
dan semangka bila diiual dengan satuan Terkading berupa barang yang ditimbang
bukan timbangan. artinya dijual dengan pakai timbangan, se-
Akan tetapi, jika barang-barang ber- perti minyak samnah (mentega), minya[
nilai ditukar dengan barang-barang yang dan gula. Terkadang juga berupa barang
tidak ditentukan, yaitu diserahkan kemu- yang diukur pakai meteran, seperti bulu
dian, maka standar untuk menentukan ini domba, kain kapas, dan kain sutera, begi-
adalah harga untuk membandingkannya tu pula jenis tanah. Terkadang pula beru-
dengan barang yang dimasuki huruf (ba'). pa barang-barang yang bagian-bagiannya
Artinya, barang yang dimasuki huruf (baJ tidak terlalu banyak berbeda, seperti telu4,
itulah yang berstatus harga dan yang tidak kelapa, dan produk-produk pabrik yang
dimasuki huruf (ba') berstatus barang. Con- hampir sama seperti gelas, piring-piring
tohnya, bila seseorang mengatakan, plastih atau kristal.113
"Saya jual kepadamu barang ini [de- 4. Apabila barang-barangbernilai ditukar de-
ngan) harga satu qintar [kurang lebih 100 ngan barang semacamnya, maka masing-
kati) gula'l maka jumlah gula di sini ber- masing dari kedua barang itu bisa bersta-
status harga. Tetapi, kalau dikatakan, tus harga dan bisa juga berstatus barang.
"Saya jual kepadamu satu qintar gula
(dengan) harganya adalah barang ini'l maka b. Hukumhukum Barang dan Harga, atau
yang menjadi harga adalah barang bukan Hasll Pembedaan Antara Keduanya
gula. fual beli semacam ini termasuk jual Pembedaan antara barang dan harga se-
beli salam. perti yang dipaparkan di atas memberi hasil-
3. Barang-barang yang punya kesamaan de- hasil hukum. Di bawah ini akan disebutkan
ngan barang lain dalam jenisnya bila ditu- enam di antaranya secara singkat, sedang tiga
kar dengan uang tunai maka ia berstatus di antaranya secara detail.
barang, seperti yang sudah disebutkan. l. Untuk dilakukannya jual beli yang sah, ba-
Akan tetapi, jika barang serupa itu ditu- rang disyaratkan berupa sesuatu yang ber-
kar dengan barang sejenisnya yang lain, nilai dan syarat ini tidak mesti berlaku
seperti menjual gandum dengan minyak, pada harga.
maka barang yang sudah ditentukan itu- 2. Disyaratkna agar berlakunya jual beli yang
lah yang berstatus barang, sementara yang sah, barang harus ada di tangan penjual
disifati dengan tanggungan berstatus dan tidak mesti berlaku pada harga.
harga. 3. Dalam jual beli salom, harga tidak boleh
Namun, bila kedua barang berstatus ditunda pembayarannya, sementara ba-
di bawah tanggungan, maka barang yang rang harus tertunda penyerahannya.
dimasuki huruf (ba') itulah yang berstatus

113 Lih"t AqdulBay',az-Zarqa,hlm.50,


RaddulMuhtaar, juz4,hlm. lT3,Mughnilal-Muhtaaj,ilz2,hlm.2B1.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN FIQLH ISIAM IILID 5

4. Biaya penyerahan harga ditanggung oleh b. fika barang rusak karena campur tangan
pembeli, sementara biaya penyerahan ba- pembeli, maka jual beli tidak batal dan
rang ditanggung oleh penjual. pembeli harus membayar harganya.
5. Transaksi jual beli yang tidak menyebut- fika barang rusak karena campur tangan
kan harga dianggap rusak, sementara jual orang lain, bukan pembeli bukan juga pen-
beli yang tidak menyebutkan barang di- jual, maka jual beli tidak serta merta men-
anggap batal. jadi batal, tetapi pembeli diberi hak khr-
6. Rusaknya barang setelah diserahkan tidak yaar untuk meneruskan dan membayar
bisa menjadi alasan untuk membatalkan harga barang, atau membatalkan transak-
jual beli. Akan tetapi, rusaknya harga se- si dan meminta jaminan dari orang yang
telah diterima boleh saja jadi alasan untuk merusak barang.
membatalkan jual beli. 2. Kerusakan barang seluruhnya setelah di-
7. Rusaknya barang sebelum diserahkan da- serahkan.
pat membatalkan jual beli. Akan tetapi, ru- fika barang rusak karena faktor takdir;
saknya harga sebelum diserahkan tidak atau perbuatan dari pembeli sendiri, atau
membatalkan jual beli. barang itu sendiri yang rusak, ataupun
B. Seorang pembeli tidak boleh bertindak perbuatan orang lain, maka jual beli tidak
apa pun pada barang yang bisa dipindah- dianggap batal. Kerusakan itu sendiri di-
pindah sebelum diterima, sementara pen- tanggung pembeli, karena barang sudah
jual boleh saja melakukan apa pun pada keluar dari tanggungan penjual setelah
harga sebelum ia menerimanya. diterima oleh pembeli. Dengan demikian,
9. Seorang pembeli harus menyerahkan har- pembeli harus membayar harga barang
ga lebih dulu agar berhak untuk menerima dan menuntut orang lain jika yang meru-
barang, selama penjualnya tidak rela tan- sak barang itu adalah orang lain.
pa prosedur itu.lla Saya akan memerinci b. f ika barang dirusak oleh penjual, maka ada

tiga hal terakhir. dua kemungkinan.


Pertamo, apabila pembeli telah mene-
c. Hukum Rusaknya Barang, Harga, dan
rima barang dengan izin atau tanpa seizin
Harga (Alat Tukar) yang tidak Berlaku
penjual tetapi pembeli sudah membayar
- HukumRusaknyaBarang
harganya atau dibayar kemudian sedang-
Kerusakan barang bisa terjadi seluruhnya,
kan kerusakan barang karena ulah pen-
sebagiannya, dan bisa juga terjadi sebelum di-
jual, maka hukumnya seperti kerusakan
serahkan dan setelah diserahkan.lls
yang dilakukan oleh orang lain. Dengan de-
1. Kerusakan barang seluruhnya sebelum di-
mikian, penjual harus menanggung risiko-
serahkan.
nya.
a. fika barang rusak karena faktor takdin Kedua, apabila pembeli telah meneri-
atau barang itu sendiri yang rusak, atau
ma barang tanpa seizin penjual, semen-
karena perbuatan penjual, maka jual beli
tara harga barang belum diserahkan ke-
menjadi batal.
pada penjual maka jual beli menjadi batal

114 Lihrt Aqdul Bay', az-zarqa,hlm. 61.


115 Lihrt k"t"rangan mendetailnya pada Badaa'i'ush Shanaa'i',juzS, hlm. 238 dan seterusnya , al-Mabsuuth,iuz 13, hlm. g, Haasyiyatu
Ibni Aabidin, iuz 4, hlm. 44,ibid, hlm. 192.
FIQLH ISTAM JILID 5 Eag|an 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

dan orang yang menanggung kerusakan a. Apabila kerusakan sebagian barang kare-
itu adalah penjual sendiri. Karena, peru- na faktor takdir, maka perlu meninjau hal
sakannya dianggap sama dengan bila dia berikut. fika kekurangan terjadi pada jum-
meminta kembali barangnya. lah barang yang dikilo, ditimbang, atau di-
Maliki berpendapat,l16 tanggung jawab jumlah lalu sebagiannya berkurang maka
akan beralih kepada pembeli berdasarkan ter- transaksi tidak berlaku pada bagian ba-
jadinya transaksi itu sendiri pada semua ben- rang yang rusak dan tidak perlu dibayar
tuk jual beli, kecuali dalam lima keadaan. oleh pembeli. Kemudian, pembeli diberi
a. fika jual beli terjadi pada barang yang ti- hak pilih antara melanjutkan transaksi
dak ada di tempat dengan hanya menye- pada bagian yang selamat dengan mem-
butkan sifatnya. bayar harga separuh atau membatalkan
b. fika jual beli terjadi pada jual beli khiyaar. transaksi secara keseluruhan. Sebab, tran-
c. fika jual beli terjadi pada buah sebelum saksi dalam hal ini bisa saja dipecah men-
jadi dua bagian.
masak sepenuhnya.
d. Akan tetapi, jika kekurangan itu ter-
fika jual beli terjadi pada barang yang ha-
rus diserahkan dengan tepat oleh penjual,
jadi pada sifat barang, yaitu semua yang
seperti barang yang ditimbang, dikilo, dan mengikut pada barang tanpa disebutkan,
dijumlah. seperti pohon dan bangunan yang ber-
e. ada pada tanah yang dijual atau kualitas
fika jual beli menjadi rusah maka tang-
gungan pada lima bentuk jual beli ini di- barang yang ditimbang atau dikilo maka
bebankan pada penjual sampai pembeli transaksi jual beli tidak serta merta men-
jadi batal. Dengan demikian, pembeli ti-
menerima barang atau memegangnya.
dak lepas dari tanggung jawab untuk me-
Syafi'i mengatakanllT bahwa semua
nyerahkan harga barang. Sebab, sifat-sifat
barang di bawah tanggungan penjual se-
barang tidak memiliki harga khusus. Kalau
belum diterima oleh pembeli.
kemungkinan ini terjadi, maka pembeli di-
Akan tetapi, Hanbali mengatakanlls
beri hak khiyaar antara melanjutkan tran-
bahwa jika berupa barang yang dikilo, di-
saksi dengan membayar harga semuanya
timbang, dan dijumlah,lalu rusak sebelum
atau membatalkannya karena barang ber-
diserahkan maka itu termasuk barang pen-
status cacat.
jual. Semua barang yang tidak termasuk
dalam kategori di atas maka tidak perlu
b. Apabila kerusakan sebagian barang kare-
na faktor barang sendiri, seperti hewan
proses serah terima, sehingga bila terjadi
yang dijual melukai dirinya, maka tran-
kerusakan setelah ijab-qabul maka itu di
saksi tidak menjadi batal. Harga tetap ha-
bawah tanggungan pembeli.
rus dibayar dengan sempurna,lalu pem-
3. Kerusakan sebagian borang sebelum dise-
beli diberi hak khiyaar antara melanjut-
rahkan dilihat dari pendapat Hanafi.
kan transaksi dengan membayar harga pe-
Kerusakan sebagian barang sebelum di-
nuh dengan kondisi barang cacat atau mem-
terima memiliki beberapa kemungkinan seba-
batalkan transaksi.
gai berikut menurut Hanafi.

lL6 Al-qo*roniin al-Fiqhiyyah,hlm.247, asy-Syarhu ash-Shagiir,iuz 3, hlm. 45.


r17 Mughnil al-Muhtaaj,iuz2, hlm. 65.
r18 Al-Mughni,juz 4, hlm. 110.
BaElan 3: HUKUM TRAMiAKSI IGUAilGAi ISTAM IILID 5

Apabila kerusakan sebagian barang kare- Apabila harga rusak di tempat transaksi
na ada andil dari penjual, maka transaksi sebelum diterima oleh penjual, maka perlu di-
menjadi batal pada sebagian barang yang perhatikan hal berikut.
rusak dan tidak perlu dibayar harganya 1. Apabila harga berupa barang serupa, maka
oleh pembeli, baik kerusakan itu terjadi transaksi tidak batal karena harga itu bisa
pada jumlah maupun sifatnya. Karena si- diganti dengan harga yang lain yang sama.
fat barang memiliki harga khusus ketika Berbeda halnya dengan barang, karena ba-
dirusak oleh tangan manusia. Kemudian, rang berbentuk benda dan orang memiliki
pembeli diberi hak pilih (khiyaar) untuk tuiuan tertentu pada benda yang dijual.
melanjutkan transaksi pada bagian barang 2. fika harga yang rusak tidak bisa didapat-
yang selamat dengan harga tidak penuh. kan stok yang sama dengannya pada saat
d. Apabila kerusakan sebagian barang terjadi melakukan transaksi-artinya, harga beru-
karena ulah pembeli, maka transaksi tidak pa sesuatu yang terkadang habis dan stok
menjadi batal, dan harga barang semuanya ada ketika transaksi dilakukan lalu meng-
tetap harus dibayar karena pembeli dalam hilang sesaat sebelum diserahkan-maka
hal ini dianggap telah menerima barang Abu Hanifah berpendapat bahwa transak-
sebab ia telah merusak sebagiannya. si menjadi batal. Sementara Abu Yusuf dan
Muhammad ibnul-Hasan mengatakan bah-
4. Kerusakan sebagian barang setelah serah-
wa transaksi tidak meniadi batal.11e Argu-
terima.
mentasi dua pendapat ini akan dijelaskan
ephbita kerusakan sebagian barang ter- pada pembahasan berikutnya, yaitu pem-
jadi karena faktor takdic andil pembeli, bahasan harga yang tidak berlaku.
atau barang itu sendiri, ataupun perbuat-
an orang lain, maka kerusakan ditang- e. Hatg;a (Alat Tukar) yanElSudah tidak
gung sendiri oleh pembeli. Berlaku Lagi Menurut Hanafi
b. Apabila kerusakan teriadi karena andil Apabila seseorang membeli suatu barang
penjual, maka perlu diperhatikan hal beri- dengan menggunakan mata uang yang berlaku,
kut. fika penerimaan barang atas seizin lalu tiba-tiba mata uang tersebut tidak berlaku
penjual, atau harga sudah dibayar; atau lagi karena pemerintah mengeluarkan mata
akan dibayar kemudian, maka hukum per- uang baru sebelum dia menerima barang maka
buatan peniual untuk kasus ini sama de- menurut Abu Hanifah transaksi menjadi ba-
ngan status orang lain. Akan tetapi, jika tal. Konsekuensinya, pembeli harus segera me-
penerimaan barang bukan atas seizinnya ngembalikan kepada penjual barang yang di-
dan harga tidak dibayar saat transaksi, belinya kalau masih ada, atau mengembalikan
maka transaksi menjadi batal pada bagian nilai barang atau stok sejenisnya kalau barang
barang yang rusak dan harga barang yang asli sudah rusak. Karena mata uang yang su-
rusak tidak perlu dibayar oleh pembeli. dah tidak berlaku tidak bisa dijadikan sebagai
harga [alat tukar), dan tidak mungkin ada jual
d. Hukum Kerusakan Harga Menurut
beli tanpa ada harga, maka jual beli secara oto-
Hanaff
matis menjadi batal. Dalam hal ini, Abu Hani-

179 Tuhlatut Fuqahaa', cetal<at lama, iuz 4, hlm. 1L0.


ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSANS! KEUANGAN

fah menganggap harga yang sudah tidak ber- saat transaksi, maka pembeli hanya menang-
Iaku sama seperti harga yang rusak. gung nilai uang saat transaksi saja.
Akan tetapi, dua sahabat Abu Hanifah ya- Sedangkan Muhammad berpendapat bah-
itu Muhammad ibnul-Hasan dan Abu Yusuf ber- wa nilai harga dihitung pada saat mengalami
pendapat bahwa transaksi tidak menjadi batal kebekuan yaitu ketika orang mulai tidak meng-
dalam kasus ini. Namun, penjual diberi hak pi- gunakan mata uangitu. Karena, saat itulah har-
lih antara membatalkan transaksi atau melan- ga tidak bisa diserahkan.12o
jutkannya dengan meminta nilai harga yang
t. Hukum Transaksi pada Barang atau
sudah tidak berlaku dari pembeli. Karena uang Harga sebelum Diterima
tunai statusnya adalah sesuatu yang menjadi - HukumTransaksi pada Barang
tanggungan dan bisa diserahkan kemudian. Se- Hanafi mengatakan bahwa tidak ada per-
suatu yang berstatus demikian tidak memilki bedaan pendapat mengenai tidak bolehnya me-
sifat "rusak". Dengan demikian, tidak berlaku- lakukan transaksi apa pun pada barang yang
nya mata uang yang berfungsi sebagai harga bisa berpindah sebelum diterima dari penjual-
(alat tukar) tidak bisa dianggap sebagai se- nya. Ini berdasarkan pada larangan Nabi saw.
buah kerusakan, tetapi hanya bisa dianggap dari menjual barang yang belum diterima.121
sebagai sebuah cacat yang mengharuskan per- Larangan menunjukkan tidak bolehnya mela-
lunya diberi hak pilih (khiyaar) kepada pen- kukan hal yang dilarang. Karena jual beli se-
jual, seperti halnya jika harga itu berupa kur- macam ini mengandung unsur gharar (mani-
ma yang matang lalu habis stok sebelum bisa pulasi) disebabkan barang bisa jadi rusak se-
diserahkan maka kedua sahabat Abu Hanifah belum diterima dan hal itu bisa memungkin-
ini hanya menganggap tidak berlakunya mata kan dibatalkannya transaksi sehinggi jual beli
uang sebagai cacat. yang pertama batal dan jual beli yang kedua
Namun, ulama mazhab Hanafi sepakat bah- bisa dibatalkan. Sementara Nabi saw mela-
wa transaksi jual beli tidak menjadi batal iika rang menjual sesuatu yang mengandung ma-
uang yang dijadikan alat tukar tidak menga- nipulasi.
lami kebekuan tetapi hanya mengalami resesi Adapun mengenai barang-barang berpin-
[penurunan) atau kenaikan nilai. Karena penu- dah (real estate), menurut Abu Hanifah dan
runan atau kenaikan nilai mata uangtidakmem- Abu Yusuf, boleh menjualnya sebelum diterima
buat keabsahan status harga menjadi batal. dari penjual pertama. Pendapat ini berdasar-
Lantas, Abu Yusuf dan Muhammad berbe- kan pendekatan rstfhsan yang didukung oleh
da pendapat mengenai waktu perhitungan nilai beberapa ayat tentang jual beli yang berlaku
mata uangyang mengalami kebekuan. Abu Yu- secara umum tanpa ada pengkhususan dan
suf mengatakan bahwa nilainya dihitung pada kaidah menyatakan tidak boleh mengecualikan
saat transaksi dilangsungkan. Kemudian kare- bagian-bagian tertentu dari makna umum ayat
na kewajiban pembayaran harga adalah pada karena adanya hadits ahad. fuga, hukum ini

120 LihatBodoa'i'ushShanao'i',iuzS,hlm.242,HaaryiyatutbniAabidin,iuz4,hlm.25.
121
Ad" b"bu.apa riwayat yang berbicara mengenai kasus ini. Di antaranya, hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari-M uslim (muttafaq
'alaih) dan Tirmidzi dari hadits Ibnu Abbas tentang larangan menjual barang yang belum diterima dari penjual pertama. Begitu
pula, hadits yang diriwayatkan Imam Nasa'i dari Hakim bin Huzam, ia berkata, "saya berkata, 'Rasulullah! Saya adalah pembeli dan
penjual barang, apakah yang halal dan haram bagiku melakukkannya dalam jual belil?' Nabi saw. meniawab, 'Kam u jangan menjual
barang yang belum kamu terima."' Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnad-nya, dan Ibnu Hibban dalam dalam kitab
Shahih-nya yang berbunyi, "Kalau kamu ingin menjual barang, maka janganlah menjualnya sebelum kamu menerimanya." (Lihat
Nashbur Roayah, iuz 4,h1m.32, Jami'ul Ushul, ju;z 1, hlm. 380, Takhriijul Ahaadiitsul lhya, itz 2, hlm. 61).
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI NEUANGAN rstAM IITID 5

berlandaskan pada kenyataan bahwa tidak ada dengan harga yang berlaku saat transaksi dan
kemungkinan terjadi manipulasi pada barang ketika kamu berpisah tidak terjadi apa-apa!'rza
real estate. Artinya, kerusakan pada barang Berdasarkan riwayat ini, dapat dipahami
real estate jarang sekali terjadi. Dengan dasar bolehnya mengganti harga barang. Adapun mak-
itu, jual beli semacam ini boleh karena tidak sud "larangan menjual barang sebelum dipe-
adanya gharar. gang" itu hanya berlaku pada barang yang be-
Muhammad,Zafar, dan Imam Syafi'i me- rupa benda, bukan utang. Karena barang ada-
ngatakan bahwa tidak boleh menjual barang lah sesuatu yang bisa diterima, berbeda de-
real estate sebelum diterima dari penjual per- ngan utang yang tidak bisa diterima secara je-
tama. Pendapat ini didasarkan pada larangan las. Sebab, utang hanya dianggap sebagai ba-
menjual barang sebelum diterima dan berlaku rang milik secara hukum saja yang masih da-
secara umum. Begitu pula, berdasarkan pada lam tanggungan sehingga untuk menerima har-
kenyataan bahwa jual beli ini tidak bisa me- ga yang dianggap sebagai utang cukup dengan
nyerahkan barang dan adanya gharar.tzz Pen- menerima gantinya.
dapat-pendapat ahli fiqih dalam masalah ini Akan tetapi, sebagai pengecualian para ahli
akan dipaparkan secara detail pada pembaha- fiqih mengatakan bahwa dalam transaksi tukar
san fual Beli Fasid [rusak) berikutnya. uang dan jual beli salam tidak boleh meman-
faatkan harga sebelum diterima. Karena ma-
- Hukum Transaksi pada Harga yang Belum
sing-masing dari dua mata uang yang menjadi
Diterima
objek transaksi dapat berfungsi ganda, yaitu
Memanfaatkan harga (alat tukar) yang be- sebagai barang dan harga. Bila harga [alat tu-
lum diterima dari pembeli boleh dan sah se- kar) dianggap sebagai barang maka tidak boleh
cara hukum.123 Karena status dasar harga ada- memanfaatkannya sebelum ia diterima dulu.
lah utang. Sebab, semua barang yang berstatus Mata uang dalam transaksi tukar uang diang-
utang seperti maha4 upah, dan ganti rugi ba- gap sebagai barang itulah yang diperkuat se-
rang-barang yang dirusak boleh dimanfaatkan bagai langkah hukum yang lebih hati-hati.
sebelum diterima. Ini berlandaskan pada ri-
Adapun jual beli saldm, maka objek barang
wayat Umar ra., ia berkata, "Rasulullah, kami
dalam jual beli sa/om tidak boleh untuk diman-
menjual unta di Baqi' dan kami mengambil faatkan sebelum diterima karena dianggap se-
uang dinar sebagai ganti dari uang dirham yang
bagai barang yang dijual. Sementara modal,
disebutkan dalam transaksi, juga kami meng- yaitu harga [alat tukar) hukumnya disamakan
ambil uang dirham sebagai ganti dari uang dengan barang yang berbentuk benda dan ti-
dinar. Bolehkah begitu?" Rasulullah menjawab,
dak bisa digantikan dengan yang lain secara
"Tidok apa-apa! Selama kalian menerimanya
hukum.12s

122
Lihat Fathul Qadiir, iuz 5, hlm. 264, Badaa'i'ush Shanaa'i', iuz 5, hlm. 180 dan seterusnya, 234, Raddul Mufttaar, Ibnu Abidin, iuz
169, dan seterusnya.
723
Harga adalah apa yang masih dalam tanggungan seseorang yang berstatus utang ketika melakukan transaksi. Harga bisa berupa
emas dan perak (uang tunai), bisa juga berupa barang-barang yang bisa didapatkan semacamnya, seperti barang yang dikilo dan
ditimbang. Bila berupa barang tertentu dan ditukar dengan benda, atau tidak tertentu dan dimasuki huruf (ba). (Raddul Muhtaar,
lbni Abidin, juz 4, hlm. 173.
L24
Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan perawi empat sunan dari Ibnu Umar (Lihatlaamiul Ushul,iuzl,hlm.469, Nashbur Raayah,
iuz 4, hlm.33).
tzs
Badaa'i'ush Shanaa'i', iuz 5, hlm. 234, Fathul Qadiir, jrtz 5,h1m.269, dan seterusnya, Raddul Muhtaar, iuz 4, hlm. 173 dan seterus-
nya.
FIqLH ISLAM JILID 5 8aglan 3: HUI(UM TRAilSAf$ KEUAT{GAN

Selain itu, perlu diperhatikan bahwa boleh kan oleh penjual yang timbul dari transaksi
saja memanfaatkan harga dan utang untuk jual jual beli. Sama halnya dengan menyerahkan
beli, memberikan hadiah, menyewakan, dan harga kepada penjual adalah salah satu kewa-
wasiat. Artinya, transaksi yang mengandung jiban yang harus dilaksanakan oleh pembeli
unsur timbal-balik ataupun tid;k. Harga dan karena adanya transaksi jual beli itu juga. Se-
utangyang dimaksud bisa berupa barangyang bab, menyerahkan barang dan harga adalah
tidak tertentu seperti uang, atau tertentu se- waiib hukumnya bagi kedua belah pihak dan
perti barang-barang yang bisa dikilo dan di- keduanya masing-masing mempunyai hak mi-
timbang. Ini bisa terlihat dengan jelas dalam lik dari keduanya; barang dan harga.
kasus seseorang [A) yang memiliki utang lalu Pertanyaannya, siapakah yang harus me-
pemberi utang [B) membeli sesuatu dari orang nyerahkan lebih dulu? Apakah penjual berhak
yang berutang (A) dengan jumlah uang yang menahan barang sampai pembeli menyerah-
diutanginya, ataupun menyewa sebuah rumah kan semua harga barang? Lantas, bagaimana
dengan uang yang diutangi oleh pembeli per- bentuk serah terima itu?
tama, atau juga pemberi utang menghibahkan Adapun kelompok yang berpendapat ha-
uang itu kepada pembeli barangnya. rus menyerahkan barang lebih dulu maka di-
Namun demikian, tidak boleh menjual pi- sesuaikan dengan jenis pertukaran barang dan
utang kepada selain orang yang berutang itu harganya, sebagai berikut.
sendiri. Misalnya, seseorang membeli kudanya Apabila jual beli terjadi pada barang (ben-
Zaid dengan harga seratus lira yang dipinjam da) dengan barang [benda) semacamnya, maka
oleh Amr. Ini tidakboleh dilakukan karena pem- kedua belah pihak harus menyerahkan secara
beli tidak bisa menyerahkan uang kuda kepada bersamaan agar terjadinya persamaan dalam
penjual kecuali dengan tiga cara.126 tukar-menukar yang diinginkan antara kedua
Pertama, apabila pembeli kuda itu mem- belah pihak. Sebab, salah satu dari keduanya
beri kuasa kepada peniual kuda untuk men- tidak lebih berhak dari yang lain.
gambil utang itu, maka otomatis penjual kuda Ini juga berlaku bila jual beli terjadi pada
itu menjadi wakil yang akan mengambil utang utang dengan utang, seperti yang terjadi pada
untuk orang yang diwakilkannya lalu untuk transaksi tukar uang (money exchange) yang
dirinya sendiri. sudah disebutkan sebelumnya.
Kedua, dengan cara hiwaalah (pelimpah- Adapun iika jual beli terjadi pada barang
an). (benda) dengan utanglz8 maka menurut Hana-
Ketiga, dengan cara wasiat. fi, harus diurutkan seperti berikut. Pembeli
* harus menyerahkan harga [berupa utang) le-
PenyerahanTzT BarangdanHarga
bih dulu bila penjual menginginkannya supaya
Penyerahan barang kepada pembeli ada-
harga itu meniadi jelas, berdasarkan hadits
lah salah satu kewajiban yang harus ditunai-
Rasulullah,

L26 Roddul Muhtaar, iuz 4,hlm. 173, Mughnil al-Muhtaaj, ivz 2, hlm. 7 l.
127 Puny".rhrn adalah peniual memberikan
barang untuk pembeli sehingga pembeli mampu mengambilnya dan menguasainya.
128 Utrng (dain) adalah
semua yang masih berada dalam tanggungan, baik berupa uang tunai maupun selainnya. Sementara barang
(14inJ adalah semua yang tidak bisa meniadi utang dalam tanggungan (Raddul Muhtaaa lbni Abidin, juz 4,h1m.26).
Baglan 3: HUKUM TRANSA]GI I(EUANGAN ISIAM 5

'ILID
" IJ tang harus dibayar."tze seperti itu maka ia tidak wajib menyerahkan
barangnya sebelum barangnya dibaya4, seperti
Dengan demikian, bila penyerahan barang orang yang menerima gadaian barang'
yang dilakukan oleh penjual lebih dulu dari- Syafi'i dan Hanbalil3z mengatakan bahwa
pada penyerahan harga oleh pembeli berarti bila kedua belah pihak berselisih lalu masing-
utang tidak terbayarkan. Kemudian, penjual masing tidak mau menyerahkan apa yang ada
harus segera menyerahkan barang jualannya di tanganny4 sedang uangnya berbentuk utang,
bila pembeli memintanya sehingga terjadilah lalu penjual berkata, "Saya tidak akan menye-
persamaan di antara keduanya. Akan tetapi, rahkan barang sebelum saya menerima uang-
sebagai pengecualian, penyerahan barang bisa nya", dan pembeli juga berkata hal yang sama,
saja dilakukan lebih dulu pada dua hal' Perta- maka penjual dipaksa untuk menyerahkan ba-
ma, jika jual beli berupa jual beli salam, harga rangnya lalu pembeli juga dipaksa untuk me-
dibayar kemudian sedangkan barang diserah- nyerahkan uang. Karena hak pembeli ada pada
kan lebih dulu. Kedua, jika harga statusnya di- barang tertentu, sementara hak penjual ada
serahkan kemudian, maka barang harus dise- pada tanggungan pembeli, maka diutamakan
rahkan saat transaksi, karena penjual telah hak pada barang. fadi, siapa yang mulai me-
rela melepaskan haknya untuk mendapat har- nyerahkan miliknya maka ia berhak memaksa
ga sekarang.l3o pihak lain untuk menyerahkan miliknya juga.
Maliki13l dan Hanafi mengatakan bahwa Sebab, masing-masing pihak harus membayar
seorang pembeli harus menyerahkan harga ba- atau menyerahkan barang. Akan tetapi, tidak
rang dan penjual harus menyerahkan barang. bisa hanya mewajibkan membayar saja. Na-
fika seorang dari kedua belah pihak bersikeras mun, Syafi'i membatasi hukum ini jika pen-
seraya berkata, "Saya tidak akan menyerahkan jual tidak khawatir akan kehilangan uangnya
apa yang ada pada saya sebelum saya meneri- dan perselisihan di antara kedua belah pihak
ma penggantinya." Artinya, pembeli dipaksa hanya mengenai siapa yang mulai penyerahan.
menyerahkan harga lalu barang diambil dari Oleh karena itu, jika penjual mengkhawatir-
penjual. Maka Imam Malik mengatakan bahwa kan tidak mendapatkan uangnya, maka ia ber-
penjual berhak menahan barang sampai ia me- hak menahan barangnya sampai ia menerima
nerima uangnya. Dalil Hanafi dan Maliki adalah uangnya. Begitupun sebaliknya, pembeli me-
penjual memiliki hak menahan barang untuk miliki hak untuk menahan uang bila khawatir
menerima uangnya. Siapa yang memiliki hak tidak bisa menerima barang.

129 Diriwayatkan oleh lbnu'Udai dalam kitab al-Kamit dati lbnu Abbas, ia berkata,

'ai
' :i;t:,;:;:Jltiir\5: L..,t;st, "'4 ;;lt1 pG i+jt :)s X 4t
,,Kafil (orang yang memberi jaminan kepada orang lain) harus membayar iaminan, utang harus dibayar pinjaman harus dikemba'
tikin, dan pimberian (memberikan sesuatu hanya untuk dimanfaatkan) harus dikembalikan (setelah dimanfaatkan)."
Ibnu Adi mengatakan bahwa hadits ini cacat, karena di antara perawinya adalah Ismail bin Ziyad as-Sakuni. Ibnu Adi iuga me-
Ah-
ngatakan bahwa hadits ini termasuk hadits munkar (Lihat NashDur Raayah, juz 4, hlm. 5B). Hadits ini luga diriwayatkan oleh
*rd drn perawi kitab-kitab sunan kecual Nasa'i. Di antara perawi hadits ini ada Ismail bin 'lyas. (Lihat at'Talkhiishul Khabiir,hlm.
2s0).
r30 Al-Mobrrurh, as-sarakhsi, L3, hlm. 192, Badaa'i'ush Shanaa'i',iuz 5, hlm. 244, Fathul Qadiir, jluz 5, hlm. 109, Raddul Muhtaar'
iuz
juz 4, hlm.43 dan seterusnYa.
r3L Al-go*ooriin al-Fiqhiyyah,hlm. 247.
L3z Mughnil al-Muhtaaj,
iuz 2, hlm. 74,at-Mughniy,iuz 4, hlm. 198.
ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

g. Hak Menahan Penyerahan Barang Hanbalil3s berpendapat bahwa penjual ti-


Kewajiban pembeli menyerahkan harga ba- dak berhak menahan penyerahan barang sebe-
rang seperti yang telah dikemukakan sebelum- lum ia menerima harga barang, karena penye-
nya berimplikasi secara hukum bahwa seorang rahan barang termasuk salah satu kewajiban
penjual berhak menahan penyerahan barang yang muncul dari transaksi itu. Sedangkan jika
kepada pembeli sampai pembeli menyerahkan kedua belah pihak berselisih mengenai penye-
segera uang baik semuanya maupun sebagian- rahan barang dan uang, seperti penjual me-
nya.133 ngatakan, "Saya tidak akan menyerahkan ba-
Syarat-syarat hak menahan penyerahan rang sebelum saya menerima uang", dan pem-
barang itu ada dua. beli mengatakan hal yang sama, "Saya tidak
L. fika jual beli terjadi pada barang tertentu akan menyerahkan uang sebelum saya mene-
dengan uang tunai, seperti jual beli ba- rima barang." Sementara uang berupa tanggu-
rang dengan dirham atau dinar. Dengan ngan pembeli maka penjual harus menyerah-
demikian, jika jual beli terjadi antara ba- kan barang, lalu pembeli dipaksa untuk me-
rang dengan barang atau uang dengan nyerahkan uangnya.
uang, maka tidak perlu menahan barang. Syafi'i menyatakan bahwa penjual berhak
Bahkan, kedua-duanya harus diserahkan menahan penyerahan barang sebelum ia me-
secara bersamaan. nerima uangnya jika khawatir uang tersebut
2. Hendaknya uang diserahkan saat trans- tidak bisa diserahkan. Begitupun sebaliknya,
aksi. fika diserahkan kemudian, maka hak pembeli boleh menahan uang bila khawatir ia
menahan penyerahan barang tidak ber- tidak bisa menerima barang.
laku karena telah jatuh sebab ditundanya
penyerahan uang. - Hal-halyang Membatalkandan tidakMem-
Dengan demikian, penjual berhak mena- batalkan Hak Menahan Penyerahan Ba-
han penyerahan semua barang jika pembeli rang
hanya menyerahkan satu dirham saja saat tran- fika pembeli memberikan barang gadaian
saksi dan selebihnya kemudian. Karena, hak atau uang jaminan, tetap tidak bisa menghi-
menahan barang jika barangnya tidak bisa di- langkan hak menahan penyerahan barang. Ka-
bagi. Begitu pula, jika pembeli menyerahkan rena, gadaian dan jaminan tidak membebas-
sebagian besar uang pada saat transaksi dan kan pembeli dari tanggung jawab untuk me-
menyisakan satu dirham saja diserahkan ke- nyerahkan uang, ataupun membatalkan hak
mudian, atau penjual menunaikan semua pem- menuntut uang. Dengan demikian, penjual te-
bayaran kecuali satu dirham saja saat tran- tap memiliki haknya untuk menahan penyera-
saksi. han barang demi mendapatkan uang. Semen-
Imam Malikl3a menyatakan bahwa penjual tara gadaian dan jaminan tidak lebih dari seka-
berhak menahan penyerahan barangnya sam- dar bukti untuk membayar uang barang.
pai ia menerima uangnya.

133 Lih"trl'Mabsuuth,iuzl3,hlm.
l92,Badaa'i'ushshanao'i',juzl,hlm.249,RaddulMuhtaar,iuz4,hlm.44, AqdutBay',az-Zarqa,hlm.
77.
734 Alqr*ooniin
al-Fiqh[ryoh, hlm. 247.
r3s Al-Mughni, juz 4, hlm.
198.
Bagan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN FIQLH ISLAM IILID 5

Adapun pengalihan utang dengan harga, tidak batal karena pengalihan tanggung jawab
menurut Abu Yusuf adalah sesuatu yang bisa yang dilakukan pembeli, atau yang dilakukan
menghilangkan hak menahan barang, baik penjual sendiri yang bersifat umum seperti
penjual mengalihkan tanggung jawab penye- yang dikemukakan di atas. Maka, dengan sen-
rahan uang kepada seseorang lalu disetujui dirinya, hak menahan barang iuga tidak batal.
oleh pembeli maupun pembeli yang menga- Adapun pengalihan yang dilakukan oleh pen-
lihkan tanggung jawab penyerahan uang itu jual sendiri yang bersifat khusus maka itu da-
sendiri kepada orang tertentu. Alasannya, pen- pat membatalkan hak penjual untuk menun-
jual saat itu dianggap telah menerima harga, tut harga dari pembeli dan dengan sendirinya
sedang hak menahan barang berkaitan de- haknya untuk menahan barang juga sudah
ngan masih adanya tanggungan uang atas pem- hilang.136
beli. Sementara tanggungan pembeli terbebas Imam Kasani berpendapat bahwa penda-
karena adanya pengalihan tadi sehingga dapat pat yang benar adalah pendapatnya Muham-
menghilangkan hak penahanan barang. Atas mad. Sebab, hak menahan penyerahan barang
dasar inilah, penjual tidak boleh menuntut dalam agama itu berkaitan dengan adanya hak
haknya untuk memperoleh uang dari pembe- menuntut uang. Bukan berkaitan dengan ada-
li, tetapi hanya boleh menuntut uang kepada nya uang itu sendiri.137
orang yang telah dialihkan tanggung iawab Kesimpulannya, hak menahan barang hi-
pembayaran uangnya. lang karena penjual melakukan pengalihan tang-
Muhammad mengatakan bahwa bila pe- gung jawab penyerahan uang kepada orang lain.
ngalihan tanggung iawab uang dilakukan oleh Ini adalah hukum yangtelah disepakati. Begitu
pembeli itu sendiri maka hak penahanan ba- pula, hak menahan barang itu batal bila pem-
rang bagi peniual tidak batal. Karenanya, pen- beli melakukan pengalihan tanggung jawab pe-
jual berhak menahan barang sampai orang nyerahan uang kepada orang lain, menurut Abu
yang dialihtanggungiawabkan membayar uang Yusuf. Sementara menurut Muhammad, dalam
barang. Namun, bila pengalihan tanggung ja- hal ini ada dua riwayat, pendapat yang kuat
wab dilakukan oleh penjual,'maka perlu di- adalah pendapat yang disebutkan sebelum-
perhatikan hal berikut. Apabila pengalihan itu nya.
secara umum (tidak menyebutkan orang ter- Kemudian, apabila seorang penjual memin-
tentu), maka tidak membatalkan hak penahan- jamkan barang kepada pembeli atau menitip-
an barang. Namun, jika pengalihan itu bersifat kannya maka hilanglah hak menahan barang
khusus, seperti penjual menunjuk orang yang itu, sehingga penjual tidak berhak untuk me-
berutang kepadanya untuk dialihkan tanggung minta kembali barang itu menurut riwayat yang
jawab penyerahan uang dengan tujuan agar zhahir. Sebab, peminjaman dan penitipan ter-
penjual bisa menerima peminjamannya dari masuk amanah bagi pembeli. Sedangkan pem-
orang itu, maka pengalihan tanggung jawab beli tidak bisa menjadi wakil dari penjual un-
dalam hal ini membatalkan hakpenahanan ba- tuk memanfaatkan barangnya karena penjual
rang bagi penjual. Dalilnya, hak peniual adalah itulah pemilik asli barang. Penjual itu jugalah
menuntut pembeli untuk menyerahkan uang yang berhak untuk memanfaatkan barangnya'

736 Al-Mrbrruth,iuzt3,hlm. 195, Badao'i'ushShanaa'i',iuzS,hlm.250danseterusnya,RaddulMuhtaar,iuz4,hlm.44.


137 Bodoo'i'rrh Shanaa'i',ittz 5, hlm. 251.
rsLAM )rtID 5 Baglan 3: HUXUM fRAilSArSl KEUANGAN

fika nantinya ada bukti bahwa pembeli memi- ta kembali barangnya. Karena, penjual memi-
liki hak atas barang, maka ia pun berhak untuk liki hak menahan sampai uang barang dibayar
memanfaatkannya. Itu adalah konsekuensinya dan hak seseorang tidak boleh diganggu gugat
sehingga siapa pun tidak bisa membatalkan tanpa kerelaannya.
status itu dengan cara mengembaiikannya.l3s Dalam kasus terakhic apabila pembeli me-
Lantas, apabila seorang pembeli menitip- lakukan transaksi pada barang tadi, maka perlu
kan barang kepada penjual atau meminjamkan- diperhatikan hal berikut. Apabila pemanfaatan
nya ataupun menyewakannya, maka hak me- yang dilakukan bisa menimb.ulkan pembatalan,
nahan barangtetap berlaku dan tidakbatal. Se- seperti jual beli, hibah, penyewaan, penggadai-
bab, tindakan-tindakan seperti ini tidak boleh an, dan semacamnya, maka penjual berhak mem-
dilakukan oleh pembeli, karena pada dasarnya batalkannya dan meminta kembali barangnya,
hak menahan barang dimiliki oleh penjual se- karena semuanya itu merupakan haknya.
hingga pembeli tidak boleh mewakili penjual Akan tetapi, jika pemanfaatan yang dilaku-
dalam hal ini.13e kan pembeli tidak menimbulkan pembatalan,
Apabila orang lain yang merusak barang, seperti memerdekakan budak, memerdekakan
Ialu pembeli memilih untuk meminta jaminan budak setelah kematian tuannya, dan memer-
kepada perusak barang maka hak menahan ba- dekakan budak wanita yang sedang hamil sete-
rang menjadi tidak berlaku, menurut Abu Yu- lah kematian tuannya, maka penjual tidak ber-
suf.1a0 Keterangan hukum ini akan dipaparkan hak meminta kembali barangnya. Sebab, tidak
secara detail pada pembahasan Penerimaan ada faedahnya mempertahankan hak menahan
Barang berikutnya. barang. Karena, menahan orang yang.merdeka
fika pihak pembeli memegang barang atas atau orang yang akan dimerdekakan tidak bo-
seizin penjual, maka hak menahan barang bagi leh secara agama,
penjual menjadi tidak berlaku sehingga pen-
jual tidak berhak meminta kembali barang itu.
h. Makna SeralrTerima Barang sefta Cara
Pelaksanaannya
Sebab, iatelah melepaskan haknya dengan cara
Arti serah-terima barang menurut Hanafi
mengizinkan penerimaaan barang. Sedangkan
adalah pelepasan barang. Artinya, penjual me-
jika pembeli menerima barangtanpa seizin pen-
lepaskan barang kepada pembeli dengan meng-
jual setelah membayar uangnya, maka hak pe-
hilangkan segala yang bisa menghalangi pem-
nahanan barang tidak berlaku juga: Pembeli
beli untuk mengambil dan menguasainya. De-
juga tidak perlu mengembalikan barang karena
ngan demikian, penjual menjadi pemberi barang
iatelah memenuhi kewajibannya berupa mem-
sedang pembeli orang yang menerimanya.lal
bayar uang untuk barang sehingga menerima
Begitu pula halnya dengan penyerahan uang
barang itu meniadi hak pembeli.
oleh pembeli kepada penjual.
Adapun bila pembeli menerima barang
Penerimaan barang terjadi dengan cara-
tanpa seizin penjual sebelum membayar har-
cara berikut.
ganya, maka untuk kasus ini, hak menahan ba-
rangtetap berlaku dan penjual berhak memin-
1. At-Takhliyah (pelepasan).Artinya,pembeli
bisa menguasai barang tanpa ada lara-

738 Bodoo'i'urh Shanaa'i', juzS, hlm. 250, Haasyiyaw lbni Abidin,vol.4,hlm.44.


739 Badaa'i'ush Shanaa' i', juz 5, hlm. 246.
.,.,
140 lDta.
r+7 lbid,
ir,s,hlm. 244.
Bag|an 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN FIqH ISLAM IILID 5

ngan (secara langsung), tanpa ada hala- ngan cara penjual melepaskannya sehingga
ngan (di depan penjual), dan pembeli di- pembeli bisa menguasainya dengan me-
izinkan untuk mengambilnya oleh penjual. nyerahkan kunci kalau ada. Sementara pe-
Dengan demikian, bila seseorang membeli nyerahan barang yang bisa berpindah, se-
gandum di rumah, lalu penjual memberi- perti barang komoditi, hewan, dan bina-
kan kunci rumah kepada pembeli itu sera- tang ternak disesuaikan dengan tradisi se-
ya berkata, "saya telah mengizinkan kamu tempat.laa
untuk mengambilnya", maka cara ini su- Hanbali berpendapat bahwa cara me-
dah dianggap "menerima barang"14z Akan nerima barang disesuaikan dengan jenis
tetapi. bila penjual hanya menyerahkan kun- barangnya. Apabila barang itu berupa ba-
ci kepada pembeli dan tidak mengatakan rangyang dikilo atau ditimbang, maka cara
apa-apa, maka hal seperti ini tidak diang- penerimaannya dengan menakar atau me-
gap "penyerahan". Sementara penyerahan nimbangnya. Artinya, harus.merujuk ke-
rumah yang dibeli ataupun tanah dapat ter- pada tradisi setempat dalam hal cara pe-
laksana dengan cara pembeli berdiri di da- nyerahan dan penerimaan barang daga-
lam kawasan rumah atau tanah itu, atau ngan.las
berada di dekat rumah atau tanah, di mana 2. Al-ltloaf (perusakan). fika pihak pembeli
dia bisa melihat sisi tertentu dari tanah merusak barang yang masih ada dalam
atau mampu mengunci pintu rumah de- genggaman penjual, maka dia telah diang-
ngan segera. Namun, jika pembeli itu ber- gap menerima barang lalu dia harus mem-
ada jauh dari rumah atau tanah di mana bayar uangnya. Karena pelepasan barang
tidak bisa melakukan hal seperti di atas, (at-takhliyah) adalah membiarkan pembe-
maka dia tidak dianggap telah menerima li untuk memanfaatkan barang secara hu-
barang, yaitu rumah atau tanah.1a3 De- kum maka perusakan adalah penguasaaan
ngan demikian, menerima barang menu- penuh pembeli terhadap barang.
rut Hanafi, bisa dengan cara pelepasan ba- Membuat cacat barang dianggap juga
rang-baik barang itu berupa real estate seperti merusakbarang, yaitu pembeli me-
atau yang dapat berpindah tapi tidak ter- lakukan sesuatu pada barang hingga mem-
masuk barang yang dikilo atau ditimbang. buatnya cacat, seperti memotong tangan-
Karena, barang.barang yang dikilo dan di- nya (binatang), menyobek kepalanya, atau
timbang penerimaannya tidak cukup de- mengurangi bagian tubuhnYa.
ngan melepaskannya saia, tetapi harus me- Begitupun halnya, jika pembeli menyu-
nimbangnya dengan pas. ruh penjual untuk merusak barang dan pen-
Maliki dan Syafi'i berpendapat bahwa jual menurutinya, atau pembeli menyuruh
menerima barang real estate seperti tanah, penjual untuk menggiling gandum lalu pen-
bangunan, dan semacamnya adalah de- jual melaksanakannya.la6 Karena perbuat-

142 Salah srtu kaedah hukum Hanafi adalah "membiarkan barang kepada pembeli adalah termasuk bentuk penerimaan"' Jadi,
pelepas-
an barang dianggap penerimaan, meskipun pembeli tidak menerimanya secara hakikat. Dalam keadaan seperti itu, bila barang
rusak maka kerusakannya ditanggung oleh pembeli. (Lihat al -Faraaidul Bahlryah fil Qawaaidil FiqhriTah, Syekh Mahmud Hamzah,
hlm.63).
143 lbid,irr5, hlm.244, Raddul Muhtaar, iuz 4, hlm. 44,Aqdul Bay',az-Zarqa,hlm.B6'
144 Aty-syorhulKabiir,ad-Dardix,juz3,hlm. 145,a\-Majmu',juz9,hlm.301-309,A|-Muhadzdzab,i,tzl,hlm.263.
l4s Al-Mughni, luz 4, hlm. 111 dan seterusnya.
L46 Bodoo'i'urh Shanaa'i',iuz 5, hlm. 244, Raddul Muhtaar, iuz 4, hlm.44.
FIQLH ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

an penjual atas perintah pembeli sama tanggun! oleh pembeli begitu juga uang-
hukumnya dengan perbuatan pembeli itu nya, sedang jual beli tidak dianggap batal.
sendiri. Muhammad berpendapat dalam kasus
3. Menitipkan atau meminjamkan barang ke- ini, pembeli tidak dianggap telah meneri-
pada pembeli. fika penjual menitipkan ba- ma barang tetapi jual beli tetap dalam tang-
rang kepada pembeli atau meminjamkan- gungan penjual dan diminta untuk menye-
nya, maka pembeli dianggap telah mene- rahkan barang kepada pembeli. Dengan de-
rima barang. Karena, penitipan atau pe- mikian, kerusakan dianggung oleh penjual
minjaman barang kepada pemiliknya sen- dan jual beli dianggap batal, sedang pem-
diri tidak boleh, seperti yang baru saja kita beli tidak berkewajiban untuk menyerah-
bahas. kan uang.
Begitu juga, kalau pembeli menitipkan Dalil Abu Yusuf adalah tindakan peru-
dan meminjamkan barang kepada orang sakan dari pihak lain atas barang secara
asing,lalu pembeli menyuruh kepada pen- tersirat terjadi karena izin dan perintah
jual untuk menyerahkan barang itu kepada pihak pembeli. Karena itu, dia dianggap
orang asing, maka pembeli dianggap telah telah menerima barang, seperti kalau dia
menerima barang. Karena, menitipkan dan sendiri yang merusak barangnya. Penjelas-
meminjamkan barang kepada orang lain annya, inisiatif pembeli untuk menuntut
itu adalah perbuatan yang sah karena dia ganti rugi dengan meminta jaminan sama
telah menyerahkan hak perwakilan kepa- halnya dengan menerima barang jaminan
da orang lain dan karena itu pula dia telah yang dirusak. Karena, barang-balang yang
dianggap menerima barang. masih berstatus jaminan dimiliki dengan
Akan tetapi, bila pihak pembeli meni- cara memilih jaminan atas barang-barang
tipkan, meminjamkan, atau menyewakan itu yang dimulai dari terjadinya penjamin-
barang kepada pihak penjual, maka pem- an itu sendiri. Dengan keterangan ini, se-
beli belum dianggap telah menerima ba- olah-olah perusakan barang terjadi atas
rang, karena perbuatan seperti itu diang- perintah pembeli.
gap tidak sah. Pada dasarnya, pihak pen- Dalil Muhammad adalah bahwa jamin-
jual memiliki hak untuk menahan barang an berkaitan dengan barang, karena nilai
sehingga tidak bisa dimungkinkan pembe- barang sama dengan barang itu sendiri. Se-
rian hak perwakilan kepada pihak pem- dangkan barang, jika sebelumnya ada lalu
beli.147 rusak sebelum sempat diserahkan, maka
4. Menuntut ganti rugi kepada orang yang kerusakannya tetap ditanggung oleh pen-
merusak barang. fika orang lain merusak jual, begitu juga nilai barang itu sendiri.las
barang lalu pembeli menuntut ganti rugi 5. Pembeli telah menerima lebih dulu barang
kepada orang yang merusak barang de- sebelum dijual kepadanya. Apa yang telah
ngan meminta jaminan, maka pilihan itu kita paparkan sebelum ini adalah bila ba-
dianggap sebagai bentuk penerimaan ba- rang masih berada di tangan penjual. Se-
rang oleh Abu Yusuf. Meskipun pada a- dangkan bila barang sudah ada di tangan
khirnya barang itu rusak, tetap saja di- pembeli lebih dulu lalu pemilik asli barang

lll o *''''h Sh a nao' i', iuz 5, htm' 2 46'


7'
Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN FIqLH ISIAM 5

'[LID

meniual kepadanya, maka apakah karena tetapi tidak berlaku bila penerimaan per-
dia sudah memegang barang lantas diang- tama lebih lemah dari yang kedua. fadi,
gap telah menerimanya atau harus ada menerima jaminan itu bisa menggantikan
proses penyerahan serah-terima baru? Da- penerimaan amanat dan jaminan sekali-
lam masalah ini ada beberapa hal yang per- gus. Adapun menerima amanat hanya bisa
lu diperhatikan sebagai berikut. menggantikan penerimaan amanat saja,
Para ahli fiqih membagi bentuk pene- tetapi tidak bisa menggantikan penerima-
rimaan barang dari segi kekuatan dan ke- an jaminan. Karena sesuatu yang lemah
lemahan pengaruhnya menjadi dua; me- tetap membutuhkan yang kuat.lae
nerima jaminan dan menerima amanat. Berdasarkan hal ini, jika barang yang di-
Menerima iaminan adalah penerima ba- jual sudah berada di tangan pembeli sebelum
rang bertanggung jawab atas barang yang terjadinya transaksi, maka bisa jadi di antara
diterima terhadap orang lain sehingga ia dua; berstatus jaminan atau amanah.
harus bertanggung jawab atas barang itu. a. fika pembeli berstatus pemberi jaminan,
Hal ini jika barang tersebut rusak ketika maka ada dua kemungkinan.
masih berada di tangannya meskipun ka- Pertama, status kepemilikan pembeli
rena faktor takdir, seperti barang yang di- atas barang itu berstatus jaminan atas ba-
rampas berada di tangan perampasnya dan rang itu sendiri, seperti kepemilikan pem-
barang jualan dipegang oleh pembeli. Se- beli atas barang rampasan maka pembeli di-
dangkan menerima amanat adalah pe- anggap telah menerima barang dengan tran-
nerima barang tidak bertanggung iawab saksi yang dilakukannya dan tidak mem-
atas barang yang diterimanya kecuali jika butuhkan lagi proses penerimaan baru. Se-
barang itu dirusak dengan sengaja atau laniutnya, penjual dianggap terlepas dari
karena ada faktor kelalaian dalam menja- tanggung jawab penyerahan, baik barang
ganya, seperti barang titipan, pinjaman, ada di tempat transaksi maupun tidak ada.
sewa, atau barang perusahaan yang ada di Karena barang rampasan adalah barang
tangan orang yang dititipi barang, penye- yang dimiliki atas dasar jaminan atas ba-
wa, atau mitra usaha. rang itu sendiri, sedang barang dagangan
Para ahli fiqih menganggap bahwa pe- setelah diterima berstatus barang atas da-
nerimaan barang yang berstatus jaminan sar jaminan itu sendiri maka bentuk pe-
itu yang lebih kuat daripada penerimaan nerimaan pertama dan kedua sama. Oleh
barang yang berstatus amanat karena ada- karena itu, salah satunya bisa mengganti-
nya unsur jaminan itu. kan yang lain.
Kaidah umumnya, penerimaan barang Kedua, status iaminan berada pada
di muka kepada pembeli bisa mengganti- orang lain, seperti kepemilikan barang ga-
kan penerimaan yang mesti dilakukan pada daian. fika seorang yang menggadaikan
saat jual beli jika kedua barang sama da- hartanya menjual gadaiannya kepada orang
lam bentuk jaminannya ataupun tidak, yang dititipkan gadaian, maka orangterse-
ataupun penerimaaan pertama lebih kuat, but tidak dianggap telah menerima barang

r49 Bodoo'i'rsh Shanaa'i',luz 5, hlm. 24A, Fathul Qadiir, iuz 5, hlm. 200, Haasyiyatu lbni Aabidin, iuz 4, hlm' 535, Majmaudh Dhamaa'
noat, Bagdaadi, hlm.2l7 , Aqdul Bay', az-Zarqa, hlm. 87 dan seterusnya.
FIQLH ISLAM JILID 5 Bag|an 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAT{

kecuali jika barang gadaian ada di tempat D. JUAL BELI YANG BATAL DAN JUAL BELI
transaksi, atau orang yang dititipkan ga- YANG RUSAK
daian pergi ke tempat dimana barang ga- Dari segi hukum dan sifat yang diberikan
daian itu ada dan dia bisa menerimanya. agama dengan melihat sejauh mana pemenuh-
Alasannya, barang gadaian bukanlah ba- an syaratnya, mayoritas ahli fiqih membagi
rang yang menjamin dengan sendirinya te- transaksi menjadi dua; transaksi sah dan tran-
tapi dengan barang lainnya, yaitu utang. saksi tidak sah. Transaksi sah adalah transak-
Sementara barang dagangan adalah ba- si yang memenuhi syarat-syarat dan rukun-
rang yang menjamin dengan sendirinya. rukunnya. Sedang transaksi yang tidak sah ada-
Dengan begitu, kedua cara penerimaan ba- lah transaksi dimana salah satu rukun atau sya-
rang berbeda. Sebab, barang gadaian se- ratnya tidak terpenuhi dan tidak memiliki pe-
benarnya adalah barang amanat sehingga ngaruh hukum. Transaksi ini mencakup tran-
penyerahannya didasarkan pada amanat. saksi yang batal dan rusak. Keduanya memiliki
Sementara utang hanya bisa hilang bila ter- satu arti yang sama.
jadi kerusakan atas barang itu, bukan ke-
Namun, Hanafi membagi transaksi menja-
tika ia berstatus jaminan. Dengan kata di tiga, yaitu transaksi sah, transaksi rusak, dan
lain, barang iaminan sebagai jaminan un- transaksi batal. Dengan demikian, transaksi yang
tuk utang. Status gadaian akan hilang dari tidak sah itu ada dua; rusak dan batal.
tanggungan orangyang menerima gadaian
Penyebab utama perbedaan antara mayo-
dan hilangnya utang setara dengan nilai
ritas ahli fiqih dengan Hanafi adalah pemak-
gadaian. Sebab, barang gadaian adalah ja-
naan atas larangan agama terhadap.transaksi
minan utang.
tertentu. Apakah suatu perbuatan yang dila-
Dengan demikian, penerimaan barang
rang oleh agama identik dengan tidak sah. De-
adalah penerimaan barang amanat sehing-
ngan kata lain, tidak perlu dipertimbangkan
ga penerimaan barang yang berstatus ama-
lagi dan terjerembab ke dalam dosa? Ataukah,
nat tidak bisa menggantikan barang yang larangan itu hanya memastikan adanya dosa,
berstatus jaminan, seperti penerimaan ba-
tetapi tetap dapat dipertimbangkan lagi? Se-
rang pinjaman dan titipan. lanjutnya, apakah larangan dapat disamakan
b. Apabila status pembeli atas barang adalah sebagai salah satu rukun transaksi dengan la-
status amanat, seperti status orang yang rangan melakukan salah satu sifat yang dapat
meminjam atau dititipi barang maka pem- menghalangi sahnya sebuah transaksi?
beli tidak dianggap telah menerima barang Mayoritas ulama fiqih berpendapat bahwa
kecuali barang ada di depannya atau pem- larangan agama atas transaksi tertentu sama
beli pergi mengambilnya sehingga bisa me- artinya dengan tidak boleh mempertimbangkan
nerimanya dengan melepas kepe.milikan lagi sama sekali dan berdosalah orang yang me-
dari pemilik aslinya. Karena kepemilikan lakukannya. Iuga, tidak ada perbedaan antara
barang atas dasar amanat tidak sama de- larangan mengabaikan salah satu rukun tran-
ngan kepemilikan barang atas dasar jami-
saksi dan larangan dari melakukan sesuatu
nan, maka keduanya tidak bisa saling meng-
yang menyebabkan tidak sahnya sebuah tran-
gantikan..lso
saksi berdasarkan sabda Rasulullah,

lS0 Bodoo'i'urh Shanaa'i', juz 5,h1m.248, Fathul Qadiir, juzS, hlm. 200.
B.glan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN FIQLH ISLAM IILID 5

" B arang siapa yang melakukan satu perbuat' maka perbuatan itu memiliki pengaruh hukum
an bukan dari [ajaran agama] kita maka per- dan kekurangan yang terjadi bisa dihilangkan
buatan itu tertolak dan siapa yang memasuk' dengan cara tertentu. Ini terjadi jika kesalahan
kan sesuatu [ajaran] dalam agama yang tidak suatu perbuatan berasal dari sifattransaksi itu,
berasal dari agama kita maka perbuatan itu bukan pada hakikatnya, karena terpenuhinya
tertolak.'asr rukun, kedua belah pihak, dan tempatnya maka
Dengan demikian, selama suatu perbuatan dinamakanlah rusak (fasi d).
menyalahi perintah agama maka perbuatan itu Adapun dalam bidang ibadah, ibadah yang
divonis batal atau rusak, baik kesalahan itu ter- batal dan rusak itu dianggap sama. Sebab, me-
jadi pada hakikat perbuatannya atau kriteria- nyalahi aturan agama dalam ibadah membuat
nya, maupun juga perbuatan itu berupa ibadah ibadah itu divonis ibadah yang batal dan rusah
atau muamalah. baik kesalahan teriadi pada hakikatnya mau-
Akantetapi, Hanafi berpendapatbahwa ka- pun pada kriteria pelengkapnya saja. Karena
dangkala larangan agama mengenai satu tran- ibadah mewujudkan kesempurnaan ketaatan
saksi tertentu bisa berarti orang yang melaku- dan pelaksanaan ibadah itu sendiri. Ini tidak
kannya berdosa, tanpa membatalkan transaksi mungkin teriadi kecuali dengan menghilang-
itu sendiri. Mereka membedakan antara lara- kan semua bentuk kesalahan.
ngan atas asal transaksi atau rukun-rukunnya Berdasarkan keterangan-keterangan di
sehingga ini menyebabkan batalnya transaksi, atas, kita dapat mengetahui bahwa Hanafi mem-
dengan.larangan atas suatu kriteria transaksi bagi kategori jual beli berdasarkan hukum sya-
itu sendiri sehingga ini hanya menyebabkan ke- riat meniadi tiga; yaitu iual beli yang sah, jual
rusakan transaksi saja.1s2 Karena, masalah in- beli yang batal, dan jual beli yang/asid.
teraksi itu selalu melihat kemaslahatan umat fual beli yang sah adalah jual beli yang di-
manusia. fika kesalahan suatu perbuatan ber- syariatkan baik hakikatls3 maupun sifatnya
asal dari hakikatnya seperti menjual barang dan tidak ada kaitannya dengan hak orang lain,
yangtidakberwujud, maka perbuatan itu sama iuga tidak ada hak khiyaar di dalamnya. Hu-
sekali tidak mengandung unsur kemaslahatan kum iual beli ini dapat berpengaruh secara
sehingga divonis batal. langsung. Maksudnya, adanya pertukaran hak
Akan tetapi, jika suatu perbuatan mengan- kepemilikan barang dan harga. Barang menjadi
dung unsur kemaslahatan pada sisi tertentu, milik pembeli, sedang harga milik penjual seu-

151 H"dit, ini diriwayatkan oleh Muslim dari Aisyah. Akan tetapi, dalam riwayat Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud, hadits ini berbu-
nyi

.\, i L ;i c * vyt *1 .>it


Barangsiapa mengada-ada dari urusan kami ini tonpa ada perintah, maka perbuatan tersebut ditolak
",
LihatJaami'ul Ushul, juz 1, hlm. 197.
152
Lihat Al-Amwaal wa Nazhariyyatul Aqd, Muhammad Yusuf Musa, hlm. 436 dan seterusnya. Pendapat yang kuat dalam masalah ini
adalah bahwa agama memandang sama dua bentuk transaksi, yaitu transaksi yang tidak memenuhi salah satu rukun transaksi
dan transaksi yang mengandung kriteria yang tidak diinginkan oleh agama. Kedua bentuk transaksi ini tidak diperhitungkan oleh
agama. Karena itu, apa yang disebut transaksi fasid dan transaksi batal sama-sama tidak memiliki dasar hukum. [Lihat Usftuulul
Buyuu'ul Mamnuu'ah (disertasi dolrtor di al-Azhar), karangan Abdus Sami' Imam, hlm. 147J.
153
Substansi transaksi adalah rukun dan obieknya. Maksud rukunnya adalah iiab dan qabul. Sedangkan obieknya adalah objek tran-
saksi. Rukun transaksi meniadi legal ketika tidak teriadi sebuah kekurangan di dalamnya, seperti jika yang melakukan transaksi
itu adalah orang gila dan anak kecil yang tidak berakal. Oblek transaksi yang legal artinya bahwa baik barang maupun harga harus
berupa barang yang bernilai. Adapun kriteria fsifat) transaksi adalah semua yang tidak termasuk rukun dan objek transaksii se-
perti adanya syarat yang menyalahi substansi transaksi atau barang tidak bisa diserahkan.
FrqLH rsrAM f rrID s Bagfan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAII

sai terjadinya ijab-qabul bila tidak terdapat hak tidak legal dari sisi sifatnya. Artinya, jual beli ini
pilih untuk melanjutkan transaksi atau mem- dilakukan oleh orang yang layak pada barang
batalkannya (hak khiy aar). yang layak, tetapi mengandung sifatyang tidak
fual beli yang batal adalah jual beli yang diinginkan oleh syariah, seperti menjual ba-
tidak terpenuhinya rukun dan obieknya, atau rang yang tidak jelas. Ketidakjelasannya dapat
tidak dilegalkan baik hakikat maupun sifatnya. menciptakan sengketa, seperti menjual satu
Artinya, pelaku atau objek transaksi (barang rumah yang tidak ditentukan dari beberapa
atau harga) dianggap tidak layak secara hukum rumah yang ada, atau menjual salah satu mobil
untuk melakukan transaksi. Hukum transaksi yang tidak tertentu dari beberapa mobil yang
ini adalah bahwa agama tidak menganggapnya ada, atau seperti melakukan dua transaksi lalu
terjadi. fika transaksi ini tetap dilakukan, maka menggabungkannya menjadi satu transaksi, se-
tidak menciptakan hak kepemilikan. Contoh- perti seorang penjual menjual rumahnya ke-
nya, transaksi yang dilakukan oleh anak kecil pada seseorang tetapi dengan syarat pembeli
atau orang gila, atau menjual sesuatu yang ti- rumahnya harus menjual kepadanya [penjual
dak berharga seperti bangkai, atau menjual se- rumah) mobilnya (pembeli rumah). Saya akan
suatu yang tidak bernilai seperti minuman memberi banyakcontoh-contoh lain secara ter-
keras dan babi. perinci. Hukum jual beli ini dapat menciptakan
Karena jual beli yang batal dianggap tidak hak kepemilikan barang bila telah diterima
memberikan hak kepemilikan ketika barang atas seizin pemilih baik secara tersurat mau-
diterima, maka jika barang tiba-tiba rusak di pun tersirat, seperti pembeli menerima barang
tangan pembeli akan diterapkan hukum rusak- di tempat transaksi di depan penjual tanpa ada
nya barang amanat. Sebab, transaksi tidak di- halangan dari penjual. Hukum jual beli /asid
anggap sehingga menerima barang harus se- yang dikemukakan oleh Hanafi ini berbeda de-
izin pemilik. Dikatakan bahwa ini adalah pen- ngan pendapat mayoritas ulama fiqih yang me-
dapat Abu Hanifah. Akan tetapi, menurut se- nyatakan bahwa hukum jual beli seperti ini
bagian ulama dan ada yang mengatakan ini tidak berpengaruh pada hak kepemilikan ba-
pendapat dua sahabat Abu Hanifah-Muham- rang sama sekali, sama halnya dengan jual beli
mad ibnul-Hasan dan Abu Yusuf-, penerima- yang batal.lsa
an barang dianggap berstatus barang jaminan * Ketentuan yang Membedakan Transak-
karena barang semacam ini sama halnya de-
siyang Rusak denganyang Batal
ngan barang yang dipegang ketika sedang di-
fika cacat jual beli disebabkan oleh keku-
tawar untuk dibeli. Adapun mengenai harga
rangan yang ada pada barang maka jual beli di-
barang yang diterima dari proses transaksi ini
vonis batal. Seperti halnya jika seseorang men-
dianggap batal. Sedangkan menurut pendapat jual minuman keras, babi, bangkai, darah, atau
yang benar; harga barang dianggap jaminan
binatang buruan daerah Haram (Mekah) atau
seperti menerima barang dari proses jual beli
daerah ihram. fual beli ini divonis tidak mem-
yangfasid.
berikan hak kepemilikan meskipun pembeli
fual beli yang rusak (/astd) adalah jual telah menerima barang. Karena, kekurangan
beli yang dilegalkan dari segi hakikatnya tetapi

154 Lihrt Fathut


Qadiir beserta dengan kitab 'lnaayahiuz 5, hlm. 185 dan seterusnya, Badaa'i'ush Shanoa'i',iuz 5, hlm. 299, Raddul
Muhtaar,lbnu Abidin, juz 4, hlm. lO4, Majmaudh Dhamaanaat, hlm. 215 dan seterusnya, Al-Amwaal wa Nazhariyyatul Aqd,Mu'
hammad Yusuf Musa, hlm. 440 dan seterusnya.
BaEIan 3: HUKUM TRAilSAl(s! I(EUAilGAN FIqLH ISLAM ITLID 5

terjadi pada barang itu sendiri bahwa jual beli hanya klaim sebagian ahli fiqih. Kemudian,
minuman keras dan babi tidak memberikan saya akan memaparkan juga beberapa contoh
hak kepemilikan bagi seorang muslim dari iual jual beli yang rusak, lalu dilanjutkan dengan
beli itu. Sedangkan jual beli tidak akan terjadi pemaparan secara detail hukum jual beli yang
tanpa adanya barang, sementara bangkai dan rusak beserta pengaruhnya secara hukum.
darah dianggap bukan sesuatu yang berharga. Saya telah membedakan dua kategori jual
Agama juga membatalkan kepemilikan atas bi- beli agar tidak teriadi ketidakjelasan mengenai
natang buruan di daerah Haram atau daerah keduanya, seperti yang terjadi pada sebagian
ihram. besar literatur-literatur mazhab Hanafi yang
Akan tetapi, jika cacat jual beli bersumber membahas jual beli yang rusak. Padahal, me-
dari harga barang, maka jika harga barang itu reka bermaksud jual beli yang lebih umum dari
barang berharga secara keseluruhan atau pada jual beli batal dan rusak, yaitu jual beli yang di-
sebagian utang atau sesuatu yang diinginkan larang oleh syariah.lsT Bahkan,.terkadang me-
oleh sebagian orang, seperti minuman keras, reka mengunakan kata "jual beli rusak" untuk
babi, binatang buruan daerah Haram atau dae- jual beli yang batal. Maksud mereka dapat dipa-
rah ihram, maka jual beli dianggap fasid. Arti' hami lewat konteks atau pemahaman bahwa
nya, jual beli dianggap ada dan harus diganti yang dimaksud adalah jual beli yang batal. Se-
dengan nilai barang, juga dapat memberikan perti pernyataan mereka, "Transaksi tidak ter-
hak kepemilikan jika telah diterima. Karena jadi secara sah", begitupun sebaliknya ketika
menyebutkan harga yang diinginkan meru- mereka bermaksud jual beli yangfasid dengan
pakan satu tanda bahwa kedua pihak meng- mengatakan, "Transaksi terjadi secara sah."
inginkan terjadinya jual beli. Karena itulah, jual
beli dianggap ada dengan menyerahkan nilai 7. IENIs,ENIS IUAL BELI YANG BATAL
barang sebagai ganti dari harga yang disebut- a. Meniual Sesuatu yang Tidak Ada
kan.lss Para imam mazhab sepakatbahwa jual beli
Sedangkan jika harga barang berupa bang- barang yang tidak ada atau ada kemungkinan
kai atau darah maka Hanafi berbeda pendapat. tidak ada itu tidak sah, seperti jual beli kandu-
Mayoritas ulama Hanafi menyatakan bahwa ngan dari janin dengan mengatakan, "Saya jual
jual beli semacam ini batal, sedangkan sebagi- kepadamu anak dari anak unta ini", atau men-
annya berpendapat bahwa jual beli semacam jual janin dalam perut tetapi ini tetap berisiko
ini hanyalah rusak. Namun, pendapat yang kelahirannya, juga menjual tanaman dan buah
benar adalah batal, karena harga yang disebut- yang belum tampak secara sempurna. Ini ber-
kan adalah sesuatu yang tidak berharga sama dasarkan hadits Nabi saw. yang berbunyi,
sekali.ls6
" N abi melarang j ual beli kandung an (j anin)
Selanjutnya, saya akan memaparkan be- tsB
dari kandungan (janin yang ada)."
berapa contoh jual beli yang batal meskipun

155 Pe.bedaan antara harga dengan nilai barang yaitu harga adalah apa yang disepakati oleh kedua belah pihak sama halnya lebih dari
nilai barang atau kurang dari nilai barang. Sedangkan nilai adalah apa yang menjadi ukuran sesuatu tidak lebih dan tidak kurang
(Lihat Raddul M uhtaar, juz 4, hlm. 53).
756 186,227,&adaa'i'ushshanaa'i',iuz5,
Al-Mobrruth,iuz13,hlm.22danseterusnya,FathulQadiirbesertakitab'lnaayah,iuz5,hlm.
hlm.299-305,.
L57 Llh^tFothul
Qadiir,itz5, hlm. 185, Raddul Muhtaar,, juz4,hlm.1ro4.
158 H"dit, ini diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim, Ahmad, Malih Abu Dawud, Nasa'i, dan Tirmidzi dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah
melarang meniual kandungan dari janin (Lihat Jaam'iul Ushul, juz L, hlm. 441, Nailul Authaar, juz 5, hlm. 147).
FIQLH ISlAlvt JILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSANSI KEUANGAN

Di samping itu, Nabi juga melarang iual Adapun air susu wanita yang menyusui
beli madhaamiin dan malaaqiihlse. fuga, mela- bisa dijual untuk keperluan menyusui anak bayi
rang jual beli buah yang belum tampak jelas karena pertimbangan kebutuhan.
matangnya, seperti yang akan dijelaskan nan- Kemudian sebab batalnya jual beli bulu
ti. domba yang masih ada di punggung domba
Termasuk barang tidak berwujud adalah karena adanya perbedaan mengenai tempat-
jual beli permata yang masih ada di kerang laut tempat memotong dari punggung domba dan
air susu yang masih ada di tetek binatang, bulu ini bisa merugikan, juga mengandung unsur
domba yang masih ada pada pundak domba, manipulasi. Ada juga sebab lainnya, yaitu bulu
dan buku sebelum dicetak. Semua jual beli ini domba tidakbisa diserahkan karena bulu dom-
tidak boleh menurut mayoritas ulama fiqih. Ka- ba dapat bertambah setiap saat. Akibatnya, akan
rena objek dagangan tidak ada secara nyata, terjadi percampuran antara bulu yang ada saat
seperti disebutkan dalam riwayat Ibnu Abbas transaksi dengan bulu yang akan tumbuh sete-
ra. bahwa ia berkata, "Rasulullah melarang men- lah transaksi, sehingga akan sulit membeda-
jual buah sampai bisa dimakan, bulu domba kannya.
yang masih ada pada punggung domba, juga Imam Malik berpendapat lain untuk dua
air susu yang masih ada di tetek binatang."'uo kasus terakhir. Imam Malik berpendapat bah-
Pasalnya, meniual air susu yang masih ada wa boleh saja meniual air susu yang masih ada
dalam tetek itu tidak jelas sifat dan jumlahnya. pada tetek kambing gembalaan yang tidakber-
Ketidakjelasan jumlah, terkadang tetek dikira beda air susunya, tidak pula pada satu kambing
penuh dengan air susu padahal hanya dipenuhi
pada hari-hari tertentu jika dapat diketahui ka-
Iemak. Sedangkan ketidakjelasan sifat, air susu
dar perasannya untuk menyusui anak bayi, se-
itu terkadang jernih dan tidak jarang pula ke- perti halnya air susu wanita yang menyusui.
ruh, sama seperti janin karena menjual barang
Sebab, biasanya orang-orang akan memperbo-
yang belum terbentuh itu tidak boleh karena
lehkan hal ini pada hari-hari tertentu. Bahkan,
sama seperti menjual janin unta. Adapun ke-
kami pernah menyaksikan orang yang meng-
biasaan dalam hal ini berbeda-beda. Ada juga
izinkan memakai air susu sapinya selama satu
sebab lainnya dari penjualan di atas, yaitu ba-
bulan atau lebih, baik dengan cara membiar-
rang tidak bisa diserahkan [<arena air susu yang
kannya untuk diambil maupun diberikan saja.
ada dalam tetek tidak berkumpul dalam satu
Imam Malik juga menegaskan bahwa boleh
waktu, melainkan berangsur sehingga air susu
saja menjual bulu domba yang masih ada pada
yang dijual bercampur dengan susu yang ti-
punggung domba karena dapat terlihat de-
dak dijual dan sulit untuk dipisahkan antara
ngan jelas dan bisa diserahkan.
keduanya.

Ada beberapa riwayat mengenai hadits ini, di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Abdurrazzak dalam kitab Mushannaf-nya
dari Ibnu Umar dari Nabi saw. bahwa beliau melarang iual beli madhaamiin, malaaqiih, dan hablul habalah. Lalu ia mengatakan
bahwa madhaamin adalah sperma yang ada di tulang sulbi unta iantan, sedangkan malaaqih adalah apa yang di dalam kandungan
unta betina, dan hablut habaloh adalah anak dari ianin unta yang sedang dikandung. Ada yang mengatakan bahwa barang yang
diiual adalah anak unta. (Lihat Nashbur Raayah, juz 4, hlm. 10). Kesimpulannya, yang dimaksud, madhaamin adalah apa yang ada
di punggung unta jantan dalam arti bahwa seorang penjual membuat unta iantannya menghamili unta betinanya, lalu mengatakan
kepada pembeli bahwa hasil dari persetubuhan unta betina dengan iantan maka diiual kepadanya, atau menjual hasil persetubuh-
an unta iantan selama satu atau dua tahun. Sedangkan malaaqiih, meniual janin yang ada pada perut binatang, atau meniual apa
yang ada dalam perut binatang betina sebelum menjadi lanin. Semua lenis jual beli ini telah meniadi popular di kalangan Arab
jahiliah.
150
Hadits ini termasuk hadits marfu' dan musnad, diriwayatkan oleh Thabrani dalamkitab Mu'jam-nya dari Ibnu Abbas. Juga, disebut-
kan ad-Daruquthni dan Baihaqi dalam kitab Sunan-nya. (Lihat Nashbur Raayah,jrtz 4, hlm. 11, Nailul Authaar,iuz 5, hlm. 149).
BagIan 3: HUKUM TRAI{SAKSI KEUANGAI{ ISIAM 5

'ILID
Terdapat dalam mazhab Hanbali sebuah nipulasi, bukan karena barang itu sendiri tidak
riwayat yang menegaskan hukum untuk kasus ada. fadi, dasar larangan adalah manipulasi.l52
di atas, yaitu boleh menjual bulu domba yang
b. Jual Beli Sesuatu yang Tidak Bisa
masih ada di punggung domba dengan syarat Diserahterimakan
dipangkas segera setelah transaksi, karena de-
Berdasarkan teks riwayat, mayoritas ula-
ngan begitu dapat diketahui secara jelas dan
ma Hanafi berpendapat bahwa jual beli barang
bisa diserahkan. Begitu pula kelompok Zhahiri-
yang tidak bisa diserahkan saat transaksi itu
yah, mereka membolehkan menjual bulu dom-
tidak sah, meskipun barang itu milik penjual,
ba yang masih ada di punggung domba.161
seperti menjual burung yang terlepas dari pe-
Pendapat sebagian ulama Hanbali tentang miliknya, budak yang melarikan diri, dan ba-
iual beli barang yang tidak ada adalah seba- rang yang hilang. Sekalipun budak yang me-
gai berikut. Ibnul Qayyim dan gurunya, Ibnu larikan diri tiba-tiba muncul dan seterusnya
Taimiyah, membolehkan jual beli barang yang maka transaksi tetap harus diperbaharui, ke-
tidak ada saat transaksi apabila barang itu di- cuali bila kedua belah pihak rela maka jual beli
jamin adanya di masa mendatang sesuai ke-
ditempuh dengan cara to'aathi [transaksi tan-
biasaan. Alasannya, tidak ada satu pun ayat, pa ijab qabul yang disertai dengan kerelaan).
hadits, ataupun pendapat sahabat yang mela-
Seandainya penjual mampu menyerahkan
rang jual beli semacam ini. Larangan yang ada
barang di tempat transaksi, maka tetap saja ti-
hanyalah larangan untuk melakukan iual beli
dak sah, karena jual beli telah berlaku batal.
yang ntengandung manipulasi, yaitu menjual
Akan tetapi,lmam al-Kurkhi dan Thahawi me-
barang yang tidak bisa diserahkan, baik ba-
nyatakan bahwa bila penjual mampu menye-
rang itu ada maupun tidak ada, seperti iual beli
rahkan setelah transaksi maka jual beli diang-
kuda yang lari dan unta yang telantar. Dengan
gap boleh.
demikian, bisa dipahami bahwa yang menjadi
|ika burung yang dijual bisa datang-pergi
sebab larangan adalah faktor tidak bisa dise-
seperti halnya burung merpati yang dipelihar4
rahkan bukan ada atau tidak adanya.
maka tetap saja tidak boleh dijual, menurut
Bahkan, syariat menganggap sah jual beli
teks riwayat, karena tidak bisa diserahkan saat
barang yang tidak ada pada beberapa transaksi,
transaksi. Namun, sebagian ulama Hanafi ber-
seperti jual beli buah setelah mulai tampakke- pendapat bahwa apabila burung itu dipelihara
matangannya, juga biji-bijian yang sudah mu-
dan selalu pulang ke rumah lalu bisa diambil
lai mengeras. Sementara yang diketahui, tran- tanpa ada kesulitan, maka boleh menjualnya.
saksi berlaku pada barang yang ada dan tidak
fika tidak bisa diambil tanpa kesulitan, maka
ada yang belum terbentuk Berdasarkan hal ini,
tidak boleh dijual.
jual beli barang yang tidak ada iika keberadaan-
Begitu iuga halnya, apabila barang yang
nya di masa mendatang tidak bisa dipastikan
tidak bisa diserahkan dijadikan sebagai harga
maka dianggap batal karena adanya unsur ma-
barang, maka jual beli juga dianggap batal,

Lihatal-Mabsuuth,iuz t2,h1m.194 dan seterusnya, dan iuz 13, hlm.23, Badaa'i'ush Shanaa'i',iuz 5, hlm. 139,148, Fathul Qadiir,iuz
5,h1m.192, Raddul Muhtaar,iuz4, hlm. 106, 1,L2,ll3, Bidaayatul Mujtahid,iuzZ,hlm.147,757, al-Miizaan,iuz2,hlm.67, Mughnil
at-Muhtaaj, juz2,hlm.3O,al-Muhadzdzabiuzl,hlm.262,ol-Mughni, juz4, hlm.208 dan seterusnya, Subulus Salaam, iuz 3, hlm.32
dan seterusnya, al-Qawaaniin aI-Fiqhiyyah,hlm.256, al-Muhallaa,iuz B, hlm. 458.
LihatA'Iaamul Muwaqqi'iin,iuz 2, hlm. 8 dan seterusnya, Mashaadirul haq,iuz3, hlm.40 dan seterusnya, al-Ghararwo Atsaruhuu
fil 'Uquud, hlm. 356 dan seterusnya , al-Amwaal wa Nazhariyyatul i4g4 hlm. 308.
rsLAM )rLrD 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUAI{GAN

karena harga barang apabila berupa benda nipulasi).16s Bentuk-bentuk jual beli yang dise-
maka ia dianggap barang untuk pemiliknya.163 butkan di atas adalah jual beli yang mengan-
Maliki berpendapat bahwa jual beli unta dung unsur gharar. Kemudian hukum ini di-
yang telantaq, sapi lial dan barang rampasan pertegas dengan hadits yang diriwayatkan oleh
tidak sah kecuali dijual kepada orangyang me- Abu Said al-Khudri bahwa Rasulullah mela-
rampasnya. rang dari membeli budak yang lari, janin yang
Syaf i dan Hanbali mengatakan bahwa tidak masih ada dalam kandungan binatang ternak
sah menjual barangyang tidakbisa diserahkan, sampai dilahirkan, air susu yang masih ada
seperti burung yang sedang terbang di ang- dalam tetek binatang, dan barang-baranggha-
kasa, ikan di air; unta yang telanta4 kuda yang nimah (rampasan perang) sebelum dibagi-
sakit mata, barang rampasan yang ada di ta- kan,166 fuga, diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud
ngan perampasnya, dan budak yang lari, baik bahwa Rasulullah bersabda,
diketahui tempatnya maupun tidak. fuga, jual
"Janganlah kalian membeli ikan yang be-
beli rumah dan tanah yang dikuasai lawan.l6a
Karena, Nabi saw. melarang jual beli dengan pe- rada di dalam ain karena itu mengandung gha-
lemparan batu dan mengandung gharar (ma- fAf.D167

L63
Imam al-Kurkhi menyebutkan bahwa lual beli budak yang melarikan diri adalah jual beli yang sah, sehingga bila budak itu muncul
dan diserahkan maka tidak mesti ada ransaksi yang diperbaharui kembali. Alasannya, karena sifut hilang itu tidak mengharuskan
hilangnya kepemilikan. Buktinya, transaksi tidak berlaku karena barang tidak bisa diserahkan, tetapi apabila diserahkan maka
hilanglah halangan lalu transaksi serta merta diberlakukan. Sama halnya iual beli barang rampasan yang masih ada di tangan
perampas, apabila pemilik asil meniualnya kepada orang selain perampasnya. fual beli ini dianggap sah, meskipun teftangguhkan
sampai bisa diserahkan. Akan tetapi, mayoritas ulama Hanafi, berdasarkan teks riwayat, berdalil bahwa kemampuan menyerahkan
barang adalah syarat sah sebuah transaksi. Karena, transaki tidak dianggap sah kecuali memberi manfaat. Sementara itu, tidak ada
manfaat pada transaksi yang tidak bisa diserahkan barangnya. Sedangkan barang terbukti tidak bisa diserahkan dalam kasus ini,
dan kemampuan menyerahkan barang setelah transaksi tidak lebih dari sebuah kemungkinan yang bisa terjadi dan tidak. Karena
itu, transaksi yang tidak sah secara yakin, karena tidak adanya barang yang bisa diserahkan maka tidak bisa dianggap sah. Sebab,
berharap bahwa barang mungkin bisa diserahkan kemudian. Berbeda halnya dengan jual beli budak yang melarikan diri, iual beli
barang yang sedang dirampas kepada orang lain selain perampasnya justru dianggap sah dan keabsahannya bergantung pada
kemampuan menyerahkannya. Artinya, bila mampu diserahkan setelah itu maka transaksi dianggap sah. Alasannya, karena pemi-
lik barang yang sedang dirampas mampu menyerahkan barang dengan bantuan pemerintah, hakim, atau masyarakat meskipun
transaksi dalam hal ini tetap belum bisa berlaku karena barang masih dikuasai oleh pihak perampas. ladi, apabila bapng sudah
bisa diserahkan, maka transaksi praktis bisa berlaku. Kondisi ini berbeda dengan kondisi budak yang lari, karena sama sekali tidak
bisa diserahkan. Karena itulah, jual beli budak yang lari dianggap sama dengan iual beli burung di angkasa dan ikan di laut. (Lihat
Badaa'i'ush Shanaa'i',iuz 5, hlm. 147 dan seterusnya, Fathul Qadiir, juz 5, hlm. 199, Raddul Muhtaar, juz 4,hlm.lLZ, Mukhtasaruth
Thahaawi, hlm.82, al-Amwaalwa Nazhariyyatul Aqd, Muhammad Yusuf Musa, hlm. 314.)
Mazhab Maliki mengatakan bahwa menjual budak yang lari itu tidak sah. Ketika budak itu sedang melarikan diri, bila tidak diketa-
hui dimana tempatnya, atau diketahui sedang berada di tangan orang yang susah diambil darinya, atau di tangan orang yang mu-
dah melepaskannya darinya tetapi tidak diketahui kondisinya. Jadi, kalau diketahui kondisi dan tempatnya, maka jual beli dianggap
sah. Ibnu Rusyd berkata, "Saya kira lmam Malik mensyaratkan kehilangan budak itu harus diketahui secara yakin dan kedua pihak
pembeli dan peniual harus melakukan serah terima." (Bidaayatul Mujtahid, juz2,hlm.156, asy-Syarhul Kabiir, ad-Dardir, juz 3, hlm.
11). Saya sengaja memaparkan hukum iual beli budak yang lari sekadar untuk menambah pengetahuan sejarah.
164
AI-Muhadzdzab, juz 1, hlm. 263, al-Mughni,juz 4, hlm. 200 dan seterusnya, Ghaayatul Muntahaa,iuz 2, hlm. 10.
165
Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim, Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw. me-
larang iual beli dengan sistem pelemparan batu dan jual beli yang mengandung gharar. Hadits ini sudah dikemukakan keterangan
takhriij-nya sebelum ini. Jual beli dengan sistem pelemparan batu adalah seorang penjual mengatakan, "Saya jual kepadamu kain
ini apa yang terkena oleh batu ini kalau saya lemparkan kepadanya', lalu peniual melempar batunya menuju kain yang ada. (Lihat
Jaamiiul Ushul,iuz 1, hlm.441, Nailul Authaar,juz 5, hlm. 147).
166 H"dit, ini diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Maiah dari Syahr bin Hausyab dari Abu Said al-Khudri, bunyinya adalah, "Nabi saw. me-
larang menjual ianin yang masih ada dalam kandungan binatang sampai ia dilahirkan, air susu yang masih ada dalam tetek sampai
dikilo, barang ghanimah sampai dibagikan, dan barang sedekah sampai diterima, serta hasil penyelam ketika mencari permata di
laut." (Lihat Nailul Authaar,iuz 5, hlm. 149).
167 H"dit. ini diriwayatkan oleh Ahmad dengan status hadits marTtr'd an mauquf. Diriwayatkan pula oleh Thabrani dalam kitab al-
Kabiir.Perawiyang meriwayatkan hadits mauquf adalahperawi hadis shahih. (Lihat Majmauz-Zawaaid iuz 4, hlm. 80).
BAg|IAN 3: HUKUM TRAilSAKSI XEUANGAN FIqLH ISTAM IILID 5

Dalam hadits ini, Nabi saw. mengaitkan la- lah maupun sebelum melakukan senggama, upah
171
rangan membeli ikan di air karena adanya un- penyewaan barang, ganti-rugi kriminal, den-
sur gharar. Maka dapat dipahami dari hadits da barang rusak, biaya transaksi khulu', dan
ini bahwa yang dimaksud gharar adalah ba- harga yang belum diserahkan dalam transaksi
rang yang tidak bisa diserahkan. Adapun mak- jual beli salam. Sementara menjual piutang itu
sud "air" dalam larangan menjual ikan adalah terkadang dilakukan kepada orang yang me-
air yang tidak terbatas, seperti air laut dan miliki utang itu sendiri, terkadang pula dilaku-
air sungai. Lantas, apabila airnya dapat diba- kan kepada pihak lain bukan orang yang ber-
tasi, seperti air kolam, maka Hanafi, Syafi'i, dan utang. Menjual piutang dalam dua kondisi di
Hanbali secara umum mengatakan boleh men- atas bisa dilakukan dengan tunai atau dengan
jual ikan yang masih berada di dalam air ko- tunggakan.
lam bila bisa diambil tanpa perlu dipancing dan 1. Meniual piutang dengan tunggakan di-
sulit, meskipun pembeli tetap mendapat hak kenal dalam fiqih Islam dengan istilah "men-
khiyaar ru'yah (hak melanjutkan atau mem- jual piutang dengan utang" dan bentukjual
batalkan transaksi setelah melihat barang) me- beli ini dilarang dalam agama, karena Nabi
nurut Hanafi. Akan tetapi, Maliki tetap tidak saw. melarang jual beli piutang dengan
membolehkan jual beli ikan yang berada di da- utang.172 Ulama sepakat bahwa tidak bo-
lam kolam atau selokan.168 leh menjual piutang dengan utang, baik
Kesimpulannya, empat mazhab sepakat piutang itu dijual kepada orang yang ber-
mengenai batalnya jual beli barang yang tidak utang maupun kepada pihak lain.
bisa diserahkan meski berbeda pendapat pada Contoh pertama, yaitu menjual piutang
sebagian rincian atau dengan pendapat-pen- kepada orang yang berutang. Seseorang
dapat yang lemah dalam setiap mazhab. berkata kepada orang lain, "Saya beli dari
Adapun kelompok Zhahiriyah berpendapat kamu satu mudr73 gandum dengan harga
bahwa tidakdisyaratkan dalam sahnya jual beli satu dinar dan serah-terima dilakukan sete-
bila barang dapat diserahkan. Akan tetapi, hal lah satu bulan." Atau, seseorang membeli
yang wajib adalah penjual tidak boleh meng- barang yang akan diserahkan pada waktu
halangi dengan cara apa pun antara pembeli tertentu lalu ketika jatuh tempo, penjual ti-
barang dan barangnya.l6e dak mendapatkan barang untuk menutupi
* utangnya, lantas berkata kepada pembeli,
Menjual Piutang
"fuallah barang ini kepadaku dengan tam-
Piutang (dain)170 itu seperti harga barang
bahan waktu lagi dengan imbalan tamba-
dagangan, pengganti pinjaman, mahar baik sete-

168 Bador'i'urhshanaa'i',juz5,hlm.295,BidaayatulMujtahid,juz2,hlm. !56,at-Muhadzdzab,),tz1,hlm.263,al-Mughni,juz4,hlm.


202.
169
Al-Mrhottoa, iuz 8, hlm. 449 danseterusnya, IJshuulul Buyuu' al-Mamnuu'ah, hlm. 1.30.
170 Mrksud piutang dalam hukum positif kontemporer adalah semua bentuk kerja yang wajib atau harus dilakukan oleh seseorang. Ini
mencakup obiek kerja yang dimaksud adalah berupa utang yang ada dalam tangggungan atau jaminan seseorang yang dimaksud-
kan oleh sarjana hukum Islam, atau berupa barang benda tertentu, yaitu benda yang punya wuiud nyata tertentu.
177 Arsy adalah ganti rugi yang berupa uang atau barang yang sudah ditentukan syariat Islam sebagai ganti dari kriminal yang telah
dilakukan seseorang atas salah satu organ tubuh seseorang.
172 Hrdit, ini diriwayatkan oleh Daruquthni dari Ibnu Uma[ dan al-Hakim menganggapnya hadits shahih berdasarkan syarat Muslim.
Diriwayatkan pula oleh Thabrani dari Rafi' bin Khudaii, tetapi hanya diriwayatkan oleh Musa bin Ubaidah ar-Rabadzi dan dia
seorang perawi yang banyak dipertentangkan kalangan Muhadditsin. (Nailul Authaar, luz 5, hlm. 156).
173 Srtu mud senilai 543 gram menurut mayoritas ahli fiqh (peneriemah).
ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI fEUAilOAil

han barang",lalu pembeli menyetujui per- disebutkan oleh kreditol berarti dia telah
mintaan penjual dan kedua belah pihak lepas dari tangggung jawab piutang yang
tidak saling serah-terima barang. Dengan dijual oleh kreditor tadi dan harus digan-
demikian, cara seperti ini dianggap riba ti.
yang diharamkan berdasarkan kaidah, "be- Kelompok Zhahiriyah berpendapat
rikan tambahonwaktu dan saya akan beri- bahwa'menjual piutang dengan utang ti-
kan tambahan jumlah barang". dak sah, karena jual beli ini mengandung
Contoh kedua, yaitu menjual piutang unsurgharar. Ibnu Hazm berkata, "Karena
kepada pihak lain yang tidak berutang, jual beli ini termasuk jual beli barangyang
seperti seseorang berkata kepada orang tidak diketahui dan tidak jelas barangnya.
lain, "Saya jual kepadamu satu mud gan- Inilah yang disebut dengan memakan harta
dum yang dipiniam oleh si fulan dengan orang lain dengan cara yang salah."176
harga sekian dan kamu bisa membayarnya Keduo, menjual piutang kepada orang
kepadaku setelah satu bulan."17a yang bukan debitornya. Hanafi dan Zhahi-
2. Adapun meniual piutang dengan tunai riyah mengatakan bahwa karena pada da-
saat transaksi maka para ahli fiqih ber- sarnya tidak boleh menjual barang yang
beda pendapat seperti berikut ini. tidak bisa diserahkan maka meniual piu-
Pertama, menjual piutang kepada tang kepada orang laih yang bukan de-
orang yang berutang. Mayoritas ahli fiqih bitornya tidak boleh. Sebab, piutang tidak
dari empatmazhab membolehkan menjual bisa diserahkan kecuali kepada debitornya
piutang atau menghibahkannya kepada sendiri, karena piutang adalah harta yang
orang yang berutang. Karena, penghalang ada dalam tanggungan seseorang secara
dari sahnya menjual piutangdengan utang hukum ataupun mengalihkan hak kepemi-
adalah ketidakmampuan menyerahkan ba- likan dan menyerahkannya. Kedua-duanya
rang, sementara dalam jual beli seperti ini tidak bisa diserahkan oleh penjual. Kalau-
penjual tidak butuh lagi untuk menyerah- pun penjual mensyaratkan penyerahan ba-
kan barang karena piutang ada pada orang rang kepada debitor, maka jual beli tetap
yang meminjamnya sehingga sudah dise- dianggap tidak sah, karena penjual men-
rahkan dengan sendirinya.lTs Contohnya, syaratkan penyerahan barang kepada bu-
kreditor menjual piutangnya yang ada pada kan orang lain. Ini dianggap syarat yang
debitor kepada debitor itu sendiri dengan tidak sah (fasid) yang bisa membuat iual
harga berupa sesuatu yang bukan sejenis beli menjadi tidak sah juga.177
piutangnya. Dengan cara seperti ini, debi- Sebagian ulama Syafi'i mengatakan dalam
tor ketika selesai membayar harga yang pendapat yang paling jelas178 bahwa boleh men-

174 Lih"t Srb, Ius Salaam,luz 3, hlm. 45, Nailut Authaar,


iuz 5, hlm. 155, ary-Syarhul Kabiir beserta Haasyiyatud-Dasuukr, iuz 3, hlm.
61 dan seterusnya, al-Gharar wa Atsaruhuu fil Uuquud, ash-Shiddiq, hlm. 311 dan seterusnya, Ghaayaul Muntahaa, iuz 2, hlm' 58,
a l-M uha d zd za b, iuz I, hlm. 262.
175 Bodoo'i'urh Shanaa'i', iuz 5, hlm. 148, Takmilatu lbni Abidin,juz 2, hlm. 326, al-Fataawaal Hindiyyah, iuz 4, hlm. 365, Ushuulut
Buyuu'al-Mamnuu'ah, hlm. lll,al-Mughni,juz 4, hlm. 120.
176 Al-Muhottoa,
iuz 9, hlm. 7 dan seterusnya,Ilshuulul Buyuu'al-Mamnuu'alr, hlm. 111.
177 Badro'i'rrh Shanaa'i', ibid.
17 8
Al - M u h o d rd zab, ittz l, hlm. 262 dan seterusnya.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN FIqLH IStA?vt )ILID 5

jual piutang yang tetaplTe kepada debitornya Karena hibah mengharuskan adanya barang,
atau kepada pihak lain sebelum piutang itu di- sementara dalam hal hibah utang ini tidak ada
terima oleh kreditor. Karena secara zhahic kre- barang. Tidak boleh pula menjual piutang yang
ditor mampu menyerahkan barang tanpa ada tidak tetap seperti sewa real estate sebelum
halangan atau penolakan. Contoh piutangyang waktu penyewaan berlalu, memberi mahar se-
tetap adalah nilai barang yang dirusak dan ba- belum menyenggama istri, dan barang pada
rang yang ada pada debitor. jual beli salam sebelum diterima. Hanya saja,
Akan tetapi, apabila piutang itu tidak tetap, Ibnu Qayyim membolehkan menjual piutang
jika berupa barang yang diserahkan pada jual kepada debitor maupun kepada orang yang
beli salam, maka tidak boleh meniualnya sebe- bukan debitor.181
lum diterima karena adanya larangan secara Maliki berpendapat bahwa boleh menjual
umum tentang jual beli barang yang belum piutang kepada orang lain yang bukan debitor
diterima. Lagi pula, hak kepemilikan pada ba- apabila memenuhi delapan syarat yang bisa
rang jual beli salam tidak tetap, karena ada ke- menjauhkannya dari unsur gharar, riba, dan
mungkinan tidak bisa diserahkan sebab hilang larangan lainnya seperti menjual sesuatu se-
sehingga jual beli menjadi batal. belum menerimanya. Kedelapan syarat ini di-
Lantas, apabila piutang itu berupa harga singkat ke dalam dua syarat berikut ini.
barang dalam jual beli, maka dalam pendapat Syarat pertama, jual beli disyaratkan tidak
terbaru menurut Syaf i menegaskan boleh men- mengakibatkan sebuah pelanggaran agama, se-
iualnya sebelum dipegang berdasarkan riwayat perti riba, gharar, atau semacamnya. Dengan
Ibnu Umar dalam masalah ini dari Rasulullah, demikian, piutang harus berupa sesuatu yang
"Tdak apa-apa selama keduanya belum berpt bisa dijual sebelum diterima, seperti halnya
sah dan di antara keduanya ada sesuatu"180 di kalau piutang itu berupa kredit atau semacam-
samping tidak adanya kekhawatiran batalnya nya, dan piutang bukan berupa barang makan-
transaksi karena rusaknya harga sehingga hal an. Piutang harus dijual dengan harga tunai
itu seperti barang yang sudah diterima. agar terhindar dari vonis jual beli piutang yang
Hanbali mengatakan, menurut pendapat dilarang. Begitu pula, harga harus berupa se-
yang benar dalam mazhab Hanbali, bahwa sah suatu yang bukan sejenis piutang yang dijual,
menjual piutang yang tetap kepada debitor itu atau sejenisnya tetapi harus ada persamaan
sendiri, seperti mengganti pinjaman dan ma- jumlahnya agar tidak terjebak dengan jual beli
har setelah senggama, tetapi tidak sah menjual riba yang haram. Harga juga tidak boleh beru-
piutang kepada orang lain yang bukan debitor pa emas, jika piutang yang dijual adalah perak
sebagaimana tidak boleh menghibahkan pi- agar tidak terjadi jual beli uang dengan uang
utang kepada orang lain yang bukan debitor. yang tidak tunai, tanpa diserahkan keduanya.

179
Piutang yang tetap adalah piutang dimana pembayarannya pasti dan hak kepemilikannnya pasti tanpa ada kemungkinan hak kepe-
milikannya bisa iatuh atau batal.
Hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzi dan yang lain, dianggap shahih oleh al-Hakim berdasarkan syarat Muslim, dan kisah ini sa-
ngat populal yaitu lbnu Umar berkata, "Saya mendatangi Nabi saw. dan berkata, 'Saya meniual unta di Baqii' dan saya menlualnya
dengan harga satu dinar tetapi saya mengambilnya dengan dirham dan sebaliknya.' Rasulullah bersabda, 'ltu tidak apa-apa selama
kamu mengambil dirham atau dinar dengan harganya saat itu dan selama kalian saling serah-terima sebelum berpisah."'
At-Mughni,juz 4, hlm. l2O,3Ol,Ghaayatul Muntahaa,juz 2, hlm.80 dan seterusnya,A'Iaamul Muwaqqi'iin, vol. 1, hlm.388 dan
seterusnya, Ka sy sy aafu I Qi na' a', v ol. 4, hlm. 33 8.
FIQLH ISTAM JILID 5 B'gan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

Ini adalah empat syarat yang dikumpulkan dunia dinamakan barang yang penuh manipu-
menjadi satu. lasi.
Syarat kedua, adanya kemungkinan besar Berdasarkan hal ini, gharar adalah sese-
untuk mendapatkan piutang seperti debitor orang memberi peluang adanya bahaya bagi
akan hadir di daerah dilaksanakannya tran- diri dan hartanya tanpa dia ketahui. Sedang-
saksi agar dapat diketahui kondisinya, tidak kan Bai'ul gharar (jual beli gharar) adalah
memiliki uang ataupun tidak. Begitu pula, de- tertipu, dalam bentuk kata objek. Artinya, ter-
bitor harus mengakui utangnya agar ia tidak masuk penyandaran masdar (bai'u) kepada
mengingkarinya setelah itu. Dengan demikian, isim maf'ul (maghrur). Akan tetapi, sebagian
tidak boleh menjual hak milik yang disengke- ulamalsa mengatakan bahwa penyandaran yang
takan. fuga, seorang debitor adalah orang yang ada pada bai'ul gharar termasuk penyandaran
layak untuk membayar utangnya, seperti debi- maushuf (kata yang diterangkan) kepada sifat
tor tidak boleh seorangyang tidak mampu atau (kata yang menerangkan), atau termasuk pe-
dikuasai oleh orang lain karena kebodohannya nyandaran masdar kepada masdar yang sama
agar ia bisa menyerahkan barang. Begitu pula dan tidak boleh dikatakan penyandaran yang
disyaratkan tidak adanya konflik antara pem- terjadi pada kata bai'ul gharar adalah penyan-
beli dan debitor sehingga pembeli tidak diru- daran masdar kepada isim maf'ul seperti yang
gikan, atau agar debitor tidak dirugikan dalam ditegaskan Ibnu Taimiyah. Sebab, jika kita me-
bentuk memberi peluang kepada sengketanya ngatakan bai'ul gharar adalah penyandaran
untuk merugikannyals2. masdar kepada maf'ul, maka konsekuensinya
Ini adalah empat syarat lainnya yang diga- adalah gharar [manipulasi) hanya terjadi pada
bung ke dalam satu syarat. Tampak dari ke- objek transaksi, yaitu barang atau harga dan
terangan-keterangan di atas bahwa pendapat ini tidak bena[ karena gharar bisa juga terjadi
mazhab Maliki yang kuat. pada sifat transaksi, seperti jual beli dengan
Untuk diskon wesel, Hanafi menyebutkanls3 sistem pelemparan batu yang sudah dijelaskan
bahwa menjual cek transfer wesel yang dike- sebelumnya. Namun, kalau kita mengatakan
nal saat ini kepada orang lain yang bukan de- bahwa penyandaran yang ada pada kata bai'ul
bitor atau kepada orang yang memiliki uang gharar adalah penyandaran kepada sifat atau
pemerintah dengan harga yang lebih rendah masdar, maka larangan mencakup semua jenis
itu tidak sah. jual beli yang mengandung gharar, balk gha-
rar itu terjadi pada objek transaksi, seperti
jual beli burung di udara, jual beli kambing
c. Jual Beli yang Mengandun$ Unsur -
Gharar (manipulasi) yang tidak tertentu dari segerombolan kam-
Gharar menurut etimologi adalah bahaya, bing, maupun gharar itu terjadi pada pernya-
sedangkan taghriir adalah memancing terja- taan transaksi (shirgah) seperti jual beli yang
dinya bahaya. Namun, makna asli gharar itu menggabungkan antara dua macam jual beli
adalah sesuatu yang secara zhahir bagus tetapi menjadi satu, atau mengandung dua syarat
secara batin tercela. Karena itulah, kehidupan pada jual beli dan jual beli yang mengandung

Asy-Syarhul Kabiil Dardir, dan Haasyiyatu lbni Aabidin, iuz 3, hlm. 63, Bidaayatul Muitahid, iuz 2,hlm. t46, al-Qawaaniin al-Fiqhi
yyah,hlm.21O,2Bg,lJshuulul Buyuu'al-Mamnuu'ah, hlm. 109, aI-Ghararwa Atsaruhuu fil'Uquud' hlm' 315.
183
Ilshuulul Buyuu'il Mamnuu'ati fisy-Syariah al-lslamiyyah wa mauqifuI Qawaanin minhaa, Abdus Sami' Imam, hlm. 120.
184
Lihat al-Gharar wa Atsaruhuu fiI ?guud, ash-Shiddiq al-Amin, hlm. 62.
BaEIan 3: HUKUM TRANSAI(SI KEUANGAN FIQLH ISLAM JILID 5

bayar uang muka, atau jual beli yang memakai ngatakan bahwa gharar adalah jual beli yang
sistem pelemparan batu. tidak jelas barang dan akibatnya.lse
Dengan begitu, gharar menurut bahasa ber- Imam Isnawi dari mazhab Syafi'i menga-
arti tipuan yang mengandung kemungkinan be- takan bahwa gharar adalah jual beli yang me-
sar tidak adanya kerelaan menerimanya keti- ngandung dua kemungkinan dan kemungki-
ka diketahui dan ini termasuk memakan harta nan besarnya adalah adanya ketidakjelasan di
orang lain secara tidak benar [batil).18s Sedang- dalamnya.leo
l<an gharar menurut istilah fiqih, mencakup ke- Sedangkan Ibnu Taimiyah mengatakan bah-
curangan (gisy), tipuan (khidaa) dan ketidak- wagharar adalah jual beli yang tidak diketahui
jelasan pada barang (jihaalah), iuga ketidak- akibatnya, sedang Ibnu Qayyim mengatakan
mampuan untuk menyerahkan barang. Imam bahwa gharar adalah jual beli dimana barang
Shan'ani menegaskan bahwa jual beli yang me- tidak bisa diserahkan, baik barang itu ada mau-
ngandunggharar contohnya adalah tidak mam- pun tidak ada, seperti jual beli budak yang lari
pu menyerahkan barang seperti menjual kuda dan unta yang telantar meskipun ada.1e1
yang lari dan unta telantal menjual barang Ibnu Hazm mengatakan bahwa gharar ada-
yang tidak berwujud atau barang yang tidak lah transaksi dimana pembeli tidak tahu ba-
jelas adanya, barang yang dijual tidak dimiliki rang apa yang dibelinya dan penjual tidak tahu
oleh penjual seperti menjual ikan di air yang barang apa yang dijualnya.lez
luas, dan beberapa bentuk lainnya.186 Kesimpulannya, jual beli yang mengandung
gharar adalah jual beli yang mengandung ba-
* Gharar Menurut Terminologi Para Ahli haya [kerugian) bagi salah satu pihak dan bisa
Fiqih mengakibatkan hilangnya harta atau barang-
Para ahli fiqih dari berbagai mazhab me- nya. "3 P r of . az-Zarqa memberikan definisi ter-
nyebutkan beberapa definisi gha rar yangrela- sendiri tentang gharar, yaitu jual beli barang-
tif hampir sama, di antaranya sebagai berikut. barang yang tidak pasti adanya atau tidak pasti
Imam as-Sarakhsi dari mazhab Hanafi me- batasan-batasannya, karena mengandung spe-
ngatakan bahwa gharar adalah jual beli yang kulasi dan tipuan yang menyerupai sifat per-
tidak diketahui akibatnya.l87 judian. lenis gharar yang membatalkan jual
Imam al-Qarafi dari mazhab Maliki me- beli adalah gharar yang tidak jelasnya wujud
ngatakan bahwa gharar adalah jual beli yang barang yaitu setiap transaksi dimana barang
tidak diketahui apakah barang bisa didapat masih dimungkinkan ada atau tidak adanya.
atau tidah seperti jual beli burung yang ada di Adapun gharor yang menyangkut sifat saja
udara dan ikan yang ada di dalam air.188 hanya mengakibatkan rusaknya jual beli, tidak
Imam asy-Syairazi dari mazhab Syafi'i me- batal,lea seperti yang telah kita ketahui pada
pembahasan syarat-syarat sahnya jual beli.

185
srbrlrc s, Iaam, iuz 3, hlm. 15.
186 Ibid, al-Qawaaniin al- Fiqhiyyah,hlm. 256.
187 Al-Mobrruth, juz 12,hlm. 194.
784 Al-Frrrrq,iuz 3, hlm. 265.
189 At-Mrhordrdab, juz l, hlm. 262.
L90 Nihroyotus Suul Syarhu Minhaajil ltshuul, juz2, hlm.89.
l9L A'laamul Muwaqqi'iin,iuz2, hlm. 9, al-Fataawa,lbnu Taimiyah, irtz3,hlm.275.
192
At-Mrholtoa, juz B, hlm. 396.
193 ushuulul Buyuu'al-Mamnuu'ah, hlm. 130.
194 Al-ModkholulFiqhilAm,az-Zarqa,inzl,hlm.gT,AqdulBai',az-Zarqa,hlm.20.
,-r''-\
ofi Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUAI{GAN

\rrz
Dengan demikian, gharar adalah kerugian tetek yang mengikut kepada hewan atau bina-
dengan artian bahwa keberadaan barang tidak tang.
jelas, bisa ada dan juga tidak. Sedangkan jual Kedua, sesuatu yang pada biasanya tidak
beli yang mengandunggharar adalah jualbeli terlalu dipermasalahkan karena tidak terlalu
barang yang tidak diketahui ada atau tidak ada- berharga, atau susah dipisahkan atau ditentu-
nya, atau jual beli barang yang tidak diketahui kan, seperti bayar toilet untuk buang air besar
jumlahnya, atau jual beli barang yang tidak atau buang air kecil, dimana orang yang masuk
bisa diserahkan. toilet berbeda dari sisi waktu pemakaiannya,
Catatan atas definisi-definisi gharar. atau kadar penggunaan air yang ada di toilet,
Kelompok Zhahiriyah membatasi gharar atau seperti minum air dari kolam yang dise-
hanya pada jual beli barang yang tidak jelas, se- wakan, juga pakaian jubah yang terbuat dari
mentara sebagian Hanafi membatasinya pada kapas.les
jual beli barang yang tidak diketahui bisa di- Para ahli fiqih sepakat bahwa jual beli yang
peroleh atau tidaknya dan mereka tidak mema- mengandunggharar adalah jual beli yang tidak
sukkan barang yang tidak jelas. Adapun pen- sah, seperti jual beli air susu yang masih ada
dapat yang kuat menurut mayoritas ahli fiqih di tetek, bulu domba yang masih ada di pung-
bahwa jual beli gharar mencakup jual beli ba- gung domba, permata yang masih ada di kerang
rang yang tidak diketahui apakah barang bisa laut, janin yang masih di kandungan, ikan di
diperoleh atau tidak, juga mencakup barang air; dan burung di udara sebelum ditangkap.
yang tidak jelas. Dengan demikian, definisi gha- Juga seperti jual beli barang orang lain untuk
ror yang dikemukakan Imam as-Sarakhsi ada- membeli dan menerimanya, ataupun jual beli
lah definisi yang paling kuat, yaitu gharar ada- barang yang akan dimiliki sebelum inemiliki-
lah jual beli yang tidak diketahui akibatnya. nya, karena penjual dianggap telah menjual ba-
rang yang tidak dimilikinya saat transaksi, baik
* Hukum fual Beli yang Mengandung itu berupa ikan yang ada di laut, di sungai, mau-
Gharar pun di empang sebelum diambil atau ditang-
Imam Nawawi mengatakan bahwa larang- kap, baik gharar itu terjadi pada barang mau-
an jual beli yang mengandung gharar meru- pun pada harga barang.
pakan salah satu pilar syariat Islam yang men- Di antara jual beli yang tidak sah karena
cakup berbagai masalah dan kasus jual beli. mengandung gharar adalah jual beli sperma
Akan tetapi, ada dua kasus jual beli yang me- jantan yang masih ada di tulang sulbi hewan
ngandung g harar yang dibolehkan. j antan (ma dh a amiin), j ual beli j anin dalam kan-

Pertama, sesuatu yang mengikut pada ba- dungan (maloaqih), mulaomasah, munaoba-
rang yang dijual, dimana kalau dijual secara dzah, al-hushaah,te6 dan jual beli sasaran pem-
terpisah dari barang itu maka jual beli tidak buru (al-qa anish),seperti penjual mengatakan,
sah, seperti jual beli dasar bangunan [infra- "Saya jual kepadamu ikan yang akan keluar dari
struktur) secara terpisah dari bangunan itu jaring yang akan saya lemparkan dengan harga
sendiri, dan air susu yang masih ada dalam sekian", jual beli hasil penyelam dengan me-

795
At-Moi^u',iuzg,hlm.280danseterusnya,NoilulAuthaar,iuz5,hlm. l4S,QowaoidulAhkaom,tzzuddin,juz2,hlm.T6.
196
P"ng".tirn madhaominn dan malaoqiih sudah diielaskan sebelumnya. Adapun lual beli mulaomosoh adalah seperti seorang pen-
iual mengatakan, "Saya jual kain ini kepadamu dengan cara bila kamu menyentuh bagian mana saia dari kainku maka terjadilah
.iual beli pada bagian itu." Sedangkan iual beli munaabadzah, bila peniual mengatakan, "Bagian mana saia yang saya akan lempar
dari kain ini maka terjadilah transaksi jual beli pada barang yang saya lempar." Adapun al-hushaoh, sama dengan jual beli dengan
Bag|an 3: HUKUM TRANSAXS! KEUANGAN FIQLH ISTAM IILID 5

ngatakan, "Saya akan menyelam dan permata yang diketahui bahwa dalam jual beli, barang-
apa saja yang akan saya dapat, saya menjual- barang yang bisa dimasuki unsur riba disyarat-
nya kepadamu dengan harga sekian."1e7 Status kan perlu ada persamaan antara kedua jenis
barang pada kelima bentuk jual beli yang dise- barang dan harga barang.
butkan terakhir adalah barang yang tidak di- Namun, karena faktor kebutuhan maka ula-
ketahui jenis atau jumlahnya. Pelarangannya ma mazhab Syaf i, Hanbali, dan Zhahiri, serta
dalam agama juga sudah jelas dan termasuk pendapat yang kuat dalam mazhab Maliki mem-
jual beli yang berkembang di zaman iahiliah. bolehkan jual beli al- Araaya.lee Menurut ma-
Di antaranya juga, jual beli muzaabanah, zhab Syafi'i, jual beli al-'araaya adalah menjual
yaitu jual beli anggur atau kurma yang masih buah kurma yang masih mentah dan berada di
ada di pohonnya dengan kurma yang sudah pohonnya tanpa dikilo (sesuai taksiran) dengan
dipetik atau dengan kismis yang dikilo dengan buah kurma yang sudah dipetik dengan kilo,
jumlah kilo yang dikira-kira. Begitu pula, jual atau menjual anggur yang masih ada di batang
beli muhaaqalah, yaitu jual beli gandum yang pohonnya tanpa dikilo (ditaksir) dengan kis-
masih berada pada bulirnya dengan gandum mis yang sudah dikilo, dengan total jual beli di
yang sudah dipanen dengan jumlah yang di- bawah lima wasalloo dengan syarat harus se-
kira-kira. Ini berdasarkan pada hadits Nabi saw. rah terima di tempat transaksi menurut para
yang melarang jual beli muzaabanah dan mu- ahli fiqih selain mazhab Maliki. Karena, Nabi
haaqalah.les Kedua bentuk jual beli ini dilarang saw. melarang jual beli buah kurma yang be-
karena.jelas mengandung unsur riba disebab- lum dipetik dengan kurma yang sudah dipetih
kan tidak diketahuinya jumlah barang. Seperti tetapi membolehkan pada jual beli 'areayazoT.

sistem lotere di zaman sekarang, seperti peniual mengatakan, "Lemparkan batu ini, apabila batu jatuh pada bagian mana saja dari
kain saya maka terjadilah iual beli pada kain yang terkena batu", atau penjual mengatakan, "Saya iual kepadamu bagian tanah saya
yang terkena lemparan batu." Sebenarnya, iual beli al-hushah termasuk jual beli yang mengandtnggharar. Meskipun demikian,
terdapat riwayat hadits khusus yang berbicara tentang larangan jual beli al-hushaah. Sebab, iual beli ini termasuk iual beli yang
berkembang pada zaman iahiliah (SubulusSalaam, juz 3, hlm. tS,Ghaayatul Muntahaa, juz 2, hlm. 11).
Hanafi menafsirkan tiga bentuk iual beli di atas dan tafsiran itu menunjukkan bahwa menyentuh barang sebagai tanda terjadinya
transaksi, seperti pembeli mengetahui barang atau tidak. Sementara pengertian mulaamasah, menurut ahli fiqh modern adalah
"menyentuh barang" dianggap sama dengan melihat barang kalau memang melihat barang itu sendiri dianggap perlu, seperti saat
membeli kain. Al-Mirginani mengatakan bahwa maksud tiga bentuk jual beli tadi adalah kedua belah pihak saling menawar kemu-
dian bila pembeli menyentuh barang, atau penlual melempar kepadanya, ataukah pembeli menyimpan batu di atas barang, maka
jual beli telah dianggap berlaku. Bentuk pertama disebut lual beli mulaamasah dan bentuk kedua disebut jualbeli munaabadzah,
sedang bentuk ketiga disebut bai'ul husaah. (Lihat Fathul Qadiir, iuz 5, hlm. 196J.
197
Maksud "pemburu" (al-qaanish) adalah orang yang memasang perangkap, baik di darat maupun di laut. Namun, orang yang me-
nyelam di laut untuk memperoleh permata dan intan maka disebut al-gaaish. fual beli penyelam seperti yang disebutkan di atas
dilarang dalam hadits yang diriwayatkan oleh Said al-Khudri. (Nailul,4uthaar,itz 5, hlm. 1a8).
198
Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari fabir bin Abdullah dan Abu Said al-Khudri. Juga, Bukhari meriwayatkan
hadits yang sama dari ialur Ibnu Abbas dan Anas. Begitu iuga Muslim, meriwayatkan hadits ini dari Anas. (Lihat Nashbur Roayah,
iuz 4, hlm. 12 dan seterusnya, Nailul Authaar, iuz 5, hlm. 198 dan seterusnya).
199
Al-'araayao adalah bentuk jamak dari 'ariltyah yang berarti pohon kurma yang diberikan untuk dimakan buahnya. Arti'ariyyah
sebenarnya secara bahasa adalah pemberian buah kurma untuk dimakan tanpa peniagaan dari pemiliknya. Al-Jauhari berkata,
"Ariyyah adalah buah kurma yang diberikan kepada orang yang butuh oleh pemiliknya, seperti membolehkan untuk dimakan
untuk kalangan umum yang butuh." Jadi, 'ariyyah secara bahasa adalah pohon buah yang khusus diberikan oleh pemiliknya untuk
dimakan buahnya. Disebut demikian karena pohon itu telah dikecualikan dari hukum pohon-pohon kebun yang lain.
Satu wasak sama dengan 50 sha'dengan ukuran sha'yang dipakai Rasulullah. Sedangkan lima wasak sama dengan2ST liter syaami
atau dua setengah qintar, ar.au 653 kilogram. Hanbali dan Zhahiri membatasi bolehnya iual beli'araayah hanya pada buah kurma,
tidak pada anggur. Sementara Maliki membolehkannya pada semua ienis buah yang basah dan bisa disimpan, seperti kelapa, Tin,
dan buah badam.
20t Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Sahl bin Abi Hutsmah dan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah memberikan
pengecualian pada jual beli'araayaa di bawah lima wasak. (Lihat Nashbur Raayah, iuz 4, hlm. 12 dan seterusnya, Nailul Authaar,
juz 5, hlm. 200).
ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

Adapun ulama mazhab Hanafi membolehkan "Janganlah kalian membeli ikan yang ma-
jual beli 'araaya hanya ketika terjadi darurat. sih berada di dalam air, karena jual beli seperti
Bahkan, Imam Syaukani menyebutkan bahwa itu mengandung gharar.'Zoa
Abu Hanifah melarang semua jenis jual beli Di samping itu, barang tidak bisa diserah-
'araaya.Abu Hanifah membolehkannya ('araa- kan, adanya kerancuan yang sangat jelas me-
ya) dalam bentuk hibah, yaitu bila pemilik ke- ngenai barang atau jumlah barang, dan barang
bun memberi hibah kepada seseorang bebe- tidak diimiliki oleh penjual saat transaksi.
rapa buah kurmanya yang belum dipetik dan * Gharar yang Sedikit
ditandai, lalu pemilik kebun merasa rugi bila Gharar dan ketidaktahuan atas barang yang
orang yang diberikan buah itu masuk ke ke- terjadi dalam jual beli itu ada tigamacam; gha-
bun, karena itu ia pun menaksir total buah rar yang banyak dan dilarang secara ijma' se-
kurma yang belum dipetik yang dia berikan, perti burung di angkasa, gharar yang tidak ber-
lalu membelinya dengan harga berupa kurma arti dan boleh secara ijma' seperti dasar ba-
kering yang sudah dipetik secara tunai.202 ngunan dan kapas pakaian jubah, serta gha-
Dapat disimpulkan bahwa jual beli ini tidak rar yang tidak banyak dan tidak sedikit dan
sah karena adanya unsur gharar. Sebagiannya macam inilah yang menjadi perbedaan ulama,
dapat membatalkan jual beli dan sebagian lain- apakah dikategorikan sebagai gharar banyak
nya hanya merusaknya saja, dalam istilah ma- atau dianggap gharar yang sedikit. Karena ha-
zhab Hanafi. Adapun jual beli yang dianggap kil<atgharar-nya lebih dari sedikit, maka ia di-
rusak adalah jual beli pemburu, penyelam, mu- kategorikan gharar yang banyak; dan karena
zaabanah, muhaaqalah, mulaamasah, munaa- kurang dari gharar banyak, maka dianggap
badzah, al-hushaa, dan jual beli kain yang ti- gharar yang sedikit. Hanafi membolehkan jual
dak tertentu dari kain-kain yang tidak jelas. beli yang mengandung sedikit gharar, seperti
Adapun selain dari yang disebutkan di atas biji-bijian yang berkulit seperti kelapa, kacang,
maka dianggap jual beli yang batal.203 Dengan buah kenari hijau, kacang tanah, padi, jinten
demikian, jual beli malaaqiih, madhaamii& dan dengan kulitnya, gandum yang masih berada
janin dari janin yang sedang dikandung adalah pada bulir; semangka, dan buah delima dengan
jual beli yang batal, berdasarkan hadits Nabi syarat pembeli memiliki hak khiyaar melihat,
saw., di samping karena mengandung unsur seperti yang akan kami jelaskan nanti.
gharar seperti yang sudah dijelaskan pada pem- Adapun Maliki dan Hanbali, mereka mem-
bahasan jual beli barang yang tidak berwujud. bolehkan secara umum jual beli yang mengan-
Adapun dalil tidak sahnya jual beli yang dung gharar yang tidak berarti, atau bila jual
mengandunggharari secara umum adalah Nabi beli gharar harus dilakukan karena darurat,
saw. telah melarang jual beli al-hushaa dan jual seperti jual beli barang-barang yang telah di-
beli yang mengandung gharar. Diriwayatkan sebutkan di atas.
dari Ibnu Mas'ud ra. bahwa Nabi saw. bersab- Sedangkan Syafi'i membolehkan jual beli
da, biji-bijian yang telah disebutkan dengan kulit

202
Nailul Authaar,juz 5, hlm. 20L, Mukhtasharuth:Thahaawi, hlm.78.
203
Sebagian penulis keliru karena menganggap iual beli burung di udara, ikan di air sebelum diambil adalah jual beli/asid menurut
Hanafi. Padahal, sebenarnya iual beli di atas adalah iual beli yang batal, karena termasuk iual beli barang yang tidak dimiliki saat
transaksi. (LihatRaddul Muhtaar,jttz4, hlm. 11.1 dan seterusnya, dan bandingkan dengan kitab al-Lubaab fsyarahnya), iuz 2, hlm.
25, al-Gharar wa Atsaruhuu fil 'Uquud,hlm. 347).
Kedua hadits ini sudah disebutkan keterangannya.
Bagtan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAI{ ISrAM JITID s

dalamnya, sementara menjualnya dengan kulit beri kompensasi bagi anggota yang terkena mu-
luarnya maka ulama dari mazhab ini berbeda sibah tertentu. Asuransi semacam ini secara
pendapat kepada dua pendapat yang masyhur praktik jarang diterapkan. Sedangkan asuran'
dalam mazhab. Imam Nawawi, Baghawi, dan si dengan bayaran tetap adalah orang yang
Syairazi mendukung pendapat yang menegas- diberi iaminan keamanan [asuransi) bertang-
kan bahwa jual beli seperti itu tidak boleh, se- gung jawab untuk memberi bayaran tertentu
mentara Imam Haramain dan Imam al-Ghazali kepada pihak pemberi asuransi. Adapun pihak
mengatakan bahwa pendapat yang lebih sha- pemberi asuransi adalah sebuah perusahaan
hih adalah sah. Karena, Imam Syafi'i pernah asuransi yang terdiri dari sejumlah orang yang
memesan untuk dibelikan kacang mentah, iuga memiliki saham tertentu. Berdasarkan jumlah
karena jual beli semacam ini sudah populer di- pembayaran yang diberikan pihak penerima
lakukan hampir di semua negara tanpa ada per- asuransi maka pihak pemberi asuransi ber-
nyataan tidak setuju.2os tanggung iawab untuk memberikan jasa asu-
Adapun saya mendukung pendapat yang ransi tertentu ketika terjadi bahaya atau ben-
mengatakan bahwa iual beli pada barang-ba- cana pada penerima asuransi. Tipe asuransi
rang yang telah disebutkan boleh secara mut- inilah yang banyak berkembang di dunia saat
lak seperti pendapat Maliki dan Hanbali, kare- ini. Kompensasi akan diberikan kepada orang
na jual beli seperti ini sudah populer dan biasa tertentu yang telah dipercaya yang disebutkan
dilakukan orang. Sedangkan jika terjadi cacat namanya dalam transaksi asuransi, atau pihak
pada jual beli ini, maka boleh saja transaksi di- penerima asuransi itu sendiri, ataukah ahli
batalkan berdasarkan hak khiyaar; karena me- warisnya. fadi, transaksi asuransi adalah salah
lihat cacat dalam jual beli. satu bentuk transaksi tukar-menukar yang
memberikan hak dan kewajiban bagi kedua
* Hulanm lWelaktkan Asuransi dengan Pe'
belah pihak.
Perbedaan antara dua macam transaksi
rusahaan Asuransi dalam Islam
tadi adalah pelaku dalam asuransi kooperatif
Asuransi adalah istilah baru. Pertama kali
bukanlah sebuah organisasi yang berdiri sen-
muncul pada abad ke'14 Masehi di ltalia dalam
bentuk asuransi laut (Marine insurance). Se-
diri dan terpisah dari orang-orang penerima
asuransi. Anggotanya yang terlibat dalam asu-
dangkan asuransi itu ada dua macam, yaitu
ransi ini tidak bertujuan untuk memperoleh
asuransi kooperatif dan asuransi dengan mem-
keuntungan, namun bertujuan untuk meri-
beri premi [bayaran) tetap.206 Adapun asu'
ngankan beban kerugian yang ditimbulkan oleh
ransi kooperatif (mutual insurance) adalah
bencana yang menimpa sebagian anggotanya.
beberapa orang sepakat agar masing-masing
Adapun asuransi dengan sistem pembayaran
dari mereka membayar saham uang dalam
jumlah tertentu dengan tujuan untuk mem- tetap maka pelaku utamanya adalah sebuah

Lihat pendapat ulama mengenai gharar d,alamkitab al-Mabsuuth, iuz 12, hlm. 194 dan seterusnya; Tabyiinul Haqaaiq luz 4, hlm.
45 dan seterusnya; Fathut Qadiir,i\z 5, hlm. 106, 191 dan seterusnya; Badaa'i'ush Shanaa'i', iuz 5, hlm. 147 dan seterusnya, 294;
Raddut-Muhtaar wad-Durrul-Mukhtaar, iuz 4, hlm. lll-Lt4; al-Muntaqqa'alal-Mu'aththa', iuz 5, hlm. 41.; Bidaayatul Mujtahid,iuz
2, hlm. 151, 156, 158; asy-Syarhul Kabir, ad-Dardir, iuz 3, hlm. 55-60; al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 256 dan seterusnya; al-Furuq,
al-Qarafi, juz 1, hlm. 150 dan seterusnya; Mughnil at-Muhtaaj,iuz2,hlm.31.,90,93; al-Muhadzdzab, iuz 1, hlm. 263 dan seterusnya;
al-Majmu', juz9, hlm. 281, 374,335; al-Mughni,iuz 4, hlm. 56,92,2O; Tanwirul Hawaalik Syarhul Muwaththa',iuz 2, hlm' 125 dan
seterusnya; Nailul Authaar, iuz 5, hlm. 147 ,200 dan seterusnya; Subulus Salaam, juz 3, hlm' 15.
At-Ta'min fil Qanun al-Misri wal Muqarin, Abdul Mun'im al-Badrawi, hlm. 36 dan seterusnya.
_-

ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI XEUANGAN

perusahaan yang tuiuan utamanya adalah mem- boleh mengambil kompensasi barang yang ru-
peroleh keuntungan dari orang-orang yang sak dari pemberi asuransi karena tiga alasan
ingin diberi jaminan asuransi. Perlu dicatat bah- utama.
wa penerima asuransi terkadang tidak mene- L. Transaksi ini termasuk menjamin sesuatu
rima apa-apa, namun itu tidak serta merta mem- yangtidak waiib dijamin, karena dalam tran-
buattransaksi asuransi keluar dari status tran- saksi ini tidak terdapat satu pun sebab dari
saksi tukar-menukar kompensasi. Karena, salah empat sebab jaminan yang telah ditentu-
satu karakter transaksi ihtimaliy [hal-hal ke- kan oleh syariat. Keempat sebab jaminan
mungkinan) adalah salah seorang dari kedua itu pertama, tindakan penyerangan yang
belah pihak terkadang tidak memperoleh im- berupa pembunuhan, perusakan, pemba-
balan. karan, dan semacamnya. Kedua, adanya ke-
terlibatan dalam perusakan barang orang
* Hukum Asuransi Kooperatif lain seperti melubangi jalan umum tanpa
Asuransi kooperatifseperti yang telah di- izin dari pihak yang berkuasa. Ketiga, me-
jelaskan sudah pasti boleh dalam Islam, karena ngambil barang orang lain tanpa ada ama-
asuransi ini termasuk dalam kategori transak- nah darinya, seperti halnya perampasan,
si sumbangan, juga termasuk dalam kategori pencurian, dan keberadaan barang di ta-
tolong-menolong dalam hal kebaikan. Karena, ngan penjual. Keempaf, perjanjian penja-
setiap anggotanya membayar jumlah uang ter- minan. Dalam kasus asuransi laut, pihak
tentu dengan keikhlasan hatinya untuk meri- pemberi asuransi tidak melakukan perusa-
ngankan kerugian dari bencana yang menim- kan sehingga harus menerima jaminan, ti-
pa sebagian anggotanya. Bencana dalam ben- dak pula terlibat dalam perusakan barang
tuk apa pun, baik bencana yang menimpa jiwa, sehingga harus memberi jaminan, juga ti-
badan, atau barang-barang, maupun karena ke- dak mengambil barang pihak penerima asu-

bakaran, pencurian, atau kematian hewan, atau ransi, serta penerima asuransi tidak di-
kecelakaan lalu lintas, dan kecelakaan dalam anggap orang yang harus dijamin oleh pi-
dunia kerja.207 Di samping asuransi kooperatif, hak pemberi asuransi.
seseorang boleh melakukan asuransi seperti 2. Asuransi tidak bisa disamakan dengan ja-
asuransi mobil agar dilindungi dari orang lain. minan pihak yang dititipi barang jika me-
Begitu pula, semua bentuk asuransi sosial di- nerima upah dari pihakpenitip barang dan
bolehkan seperti asuransi lanjut usia, asuransi barang itu rusak. Karena, dalam hal asu-
penyakit, dan asuransi pensiun. ransi laut, barang tidak berada di tangan
pemberi asuransi, tetapi ada di tangan pe-
- Asuransi dengan Premi (Bayaran) Tetap; milik kapal. Bila pemilik kapal adalah pem-
Fatwa lbnu Abidin beri jaminan, maka ia berstatus pihak pe-
Ibnu Abidin memfatwakan haramnya asu- nerima upah, bukan pihakyang menerima
ransi laut 208 yaitu asuransi untuk memberi jami- titipan barang. sedangkan pihak penerima
nan asuransi terhadap barang atau komoditas titipan barang maupun penerima upah ti-
impor lewat transportasi laut bila teriadi keru- dak boleh secara hukum menjamin sesua-
sakan di kapal. Dengan demikian, pedagangtidak tu yang tidak bisa dihindarkan, seperti

207 Lih^t ol-Ghararu wa Atsaruhu 'Ilquud,Shiddiq Muhammad Amin, hlm. 521 dan seterusnya.
fit
208 Roddrl Muhtaar,iuz 3, hlm. 273 dan seterusnya. Pasal khusus mengenai permohonan perlindungan seorangkafir harbi.

I
I
Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUAI{GAN FrqH TSIAMTILID 5

kematian, tenggelamnya kapal, dan keba- kan ke pihak konsumen berdasarkan kerelaan
karan yang biasa terjadi. mereka maka tidak ada halangan untuk me-
3. Asuransi tidak bisa disamakan dengan pen- ngambilnya. Namun, bila transaksi berlangsung
jaminan orang yang memanipulasi barang. di negara muslim dan proses penerimaan kom-
Karena dalam kasus orang yang memani- pensasi berlangsung di negara perang, maka
. pulasi pasti mengetahui akan adanya ba- tidakboleh mengambil kompensasi itu, meski-
haya. Begitupun sebaliknya, orangyang di- pun pihak nonmuslim rela menerimanya. Ka-
tipu tidak mengetahui dirinya akan adanya rena, kompensasi terjadi dari proses transaksi
bahaya. Sementara perusahaan pemberi yang rusak dan berlangsung di negara mus-
asuransi sama sekali tidak bermaksud un- lim.
tuk menipu konsumen fpihak penerima asu- Tidak boleh mengkategorikan asuransi se-
ransi), juga tidak tahu akan terjadi ba- bagai kongsi mudhaarabah,yaitu dua pihak sa-
haya, seperti tenggelamnya kapal ataukah ling berkongsi, dimana salah satu pihak memi-
tidak. liki modal dan yang lainnya mengatur modal
Adapun bila pihak pemberi asuransi dan (pekerja), karena dua alasan.
konsumen [pihak penerima asuransi) menge- Alasan pettamo, karena premi fbayaran cici-
tahui adanya bahaya seperti pencurian dan pe- lan) yang diberikan oleh penerima asuransi ke-
rompakan maka boleh saja pihak peniamin pada pihakpemberi asuransi menjadi milikpe-
memberi jaminan. Akan tetapi, itu tidak dite- rusahaan asuransi secara otomatis. Lantas, pe-
rapkan dalam asuransi. Dengan demikian, bila rusahaan asuransi bebas memanfaatkan uang
seseorang mengatakan kepada pihak lain, "Ka- itu sbsuai kehendaknya. Kemudian, pihak pe-
mu lewati jalan ini! Apabila terjadi apa-apa dan nerima akan kehilangan premi yang dibayarnya
barangmu diambil, saya yang akan menjamin- bila tidak terjadi bencana atau musibah.
nya", maka sah-sah saja jaminan itu dan kare- Alasan kedua, salah satu syarat mudhaa-
nanya dia harus menjamin. rabah adalah adanya keuntungan yang diper-
Ibnu Abidin juga menambahkan bahwa bila oleh antara pemilik modal dan pekerja, seperti
teriadi transaksi asuransi yang rusak di negara seperempat atau sepertiga. Sementara dalam
perang antara pihak pemberi asuransi dan mi- asuransi, pihak penerima asuransi disyarat-
tra nonmuslim sebagai pihak penerima asu- kan menerima keuntungan dalam jumlah ter-
ransi, atau antara pihak pemberi asuransi dan tentu, yaitu tiga atau empat persen, maka mu-
konsumen yang berada di lokasi negara perang dhaarabah semacam ini tidak sah. Akan tetapi,
maka jika penerima asuransi menerima kom- bila pihak asuransi, baik penerima maupun
pensasi barang yang rusak, dan pihak pem- pemberi mengindahkan sebab yang kedua ini,
beri asuransi mengirim kompensasi itu kepa- maka sebab yang pertama tetap akan meniadi
da konsumen (penerima asuransi) itu sendiri masalah. Begitupun halnya, ketika pihak pe-
pada poin pertama, atau penerima asuransi
nerima asuransi meninggal dunia maka dalam
sendiri yang menerima di lokasi daerah Islam
aturan transaksi boleh jadi kompensasi tidak
pada poin kedua, maka secara zhahir pihak
diserahkan kepada ahli waris pihak penerima
penerima asuransi boleh menerima kompen-
asuransi, tetapi kepada orang yang telah dise-
sasi itu. Sebab, transaksi yang rusak telah ber-
butkan namanya dalam transaksi asuransi. Ini
langsung antara dua orang nonmuslim di ne-
berbeda dengan sistem mudhaarabah bahwa
gara perang, sedang kompensasi yang dikirim-
ISLAM IILID 5 Bagflan 3: HUKUM TRANSAI(SI KEUAT{GAN

bila pihak pemodal meninggal maka bisa ber- salah satu pilar asuransi adalah musibah, se-
pindah kepada ahli warisnya. mentara bencana adalah kejadian yang belum
Begitu pula, tidak bisa menganggap asu- tentu terjadi dan tidak tergantung pada ke-
ransi sebagai bentuk dari jaminan atau tang- hendak kedua pihak; pemberi dan penerima
gungan (kafalah) karena asuransi bukanlah sa- asuransi.2o?
lah satu sebab dari empat sebab wajib adanya Prinsip "kebutuhan"210 yang menjadi dasar
jaminan seperti yang telah disebutkan. Begitu bolehnya melakukan transaksi yang mengan-
pula, di berbagai bentuk transaksi asuransi ti- dung gharar, meskipun gharar-nya menonjol,
dak ada yang berhak disebut sebagai orang yang yaitu seesorang harus berada pada kondisi di-
ditanggung (makful). Kalau pun ada seperti mana jika ia tidak mengambil antisipasi maka
yang ada pada asuransi jaminan mobil, itu pun ia akan kesulitan dan sangat membutuhkan, te-
tidak jelas. tapi tidak sampai hancur. fadi, harus berupa
Pada intinya, transaksi asuransi merupa- kebutuhan yang berlaku umum, atau khusus
kan salah satu bentuk transaksi yang mengan- menimpa golongan tertentu, atau kebutuhan
dung ghara4 yaitu transaksi yang mengan- itu meniadi nyata. Kebutuhan umum adalah ke-
dung kemungkinan adanya barang atau seba- butuhan yang menimpa semua oran& sedang-
liknya (tidak ada). Sedangkan Nabi saw. telah kan kebutuhan khusus adalah kebutuhan yang
melarang jual beli yang mengandung gharar. hanya menimpa sebagian kalangan seperti pen-
Larangan jual beli yang mengandung gharar duduk sebuah daerah atau profesi tertentu. Ada-
juga berlaku pada transaksi kompensasi-kom- pun kebutuhan nyata adalah kebutuhan yang
pensasi keuangan, karena gharar mempenga- harus terpenuhi karena tidak ada jalan lain
ruhi transaksi ini, sebagaimana berpengaruh yang bisa ditempuh kecuali dengan melakukan
pada jual beli. transaksi yang meng andung g harar.
Ternyata, transaksi asuransi dengan peru- Kalau kita menerima adanya kebutuhan
sahan-perusahan asuransi adalah termasuk umum akan asuransi dewasa ini, maka perlu
transaksi kompensasi keuangan, dan karena- ditegaskan bahwa kebutuhan ini belum men-
nya gharor berpengaruh di dalamnya seba- capai kebutuhan yang nyata. Sebab, sasaran
gaimana mempengaruhi transaksi-transaksi yang ingin dicapai dari asuransi itu sendiri bisa
kompensasi lainnya. Pakar hukum konvensio- tercapai dengan cara lain, yaitu dengan mene-
nal telah menempatkan transaksi asuransi da- rapkan asuransi kooperatif yang berdasarkan
lam pembahasan "transaksi-transaksi yang me- sumbangan sukarela, dan tidak mengandalkan
ngandung gharar", karena transaksi asuransi perantara yang mengeksploitasi kebutuhan
berlaku pada kecelakaan-kecelakaan yang ter- orang dimana tujuan utamanya adalah men-
jadi di kemudian hari yang tidak pasti terjadi- cari keuntungan semata, dalam hal ini adalah
nya, atau tidak diketahui kejadiannya. Dengan perusahaan penjamin. Berdasarkan hal ini,
demikian, gharar merupakan unsur penting asuransi adalah sebuah transaksi kompensasi
dalam hal asuransi. yang mengandung banyak unsur gharar tanpa
Unsurgharar pada asuransi sangat banyak, adanya kebutuhan terhadapnya, karenanya juga
tidak sedikit dan bukan juga sedang. Karena, asuransi tidak dibolehkan dalam Islam.

209 Lih^t ol-Ghararu


wa Atsaruhu fil 'Ilquud,shiddiq Muhammad Amin, hlm. 656, 661.
210 M"k ud
dari kebutuhan adalah kebutuhan dimana sesorang mengalami kondisi tidak melakukan hal yang dilarang agama maka
dia merasa sangat kesulitan, tetapi tidak binasa. (Al-Arybaah wan-Nazhaair, as-Suyuthi, hlm.77, kaedah keempat).
Bsglan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN ISTAM JITID 5

* AsuransidanReasuransi Begitu pula definisi itu mengindikasikan


Undang-undang Mesi4, pasal 7 47, undang- bahwa asuransi adalah transaksi rela sama
undang Suriah, pasal 713 dan undang-undang rela, harus ditepati kedua pihak. fuga mengisya-
lain memberi definisi tentang asuransi sebagai ratkan bahwa asuransi adalah salah satu ben-
berikut. Asuransi adalah transaksi dimana pi- tuk transaksi bersyarat ('aqd idz'aan), sebab
hak pemberi jaminan bertanggung jawab akan pihak penerima asuransi menerima syarat-
memberi kepada peminta jaminan atau kepa- syarat dan ikatan-ikatan tertentu dari pihak
da orang tertentu yang disebutkan dalam su- perusahaan pemberi asuransi.
rat transaksi uang tunai atau kompensasi fi-
nansial lain pada saat terjadinya bencana atau - Ihlacam-macamAsuransi
bahaya yang disebutkan dalam surat transaksi Asuransi dari segi bentuknya terbagi men-
dengan syarat pihak penerima jaminan [asu- jadi dua.
ransi) memberi premi [bayaran tetap) kepada L. Asuransi gotong royong [kooperatif), ya-
pihak pemberi jaminan [asuransi). itu beberapa orang berkumpul lalu ma-
Definisi ini mengisyaratkan pengertian asu- sing-masing bersepakat untuk membayar
ransi bisnis yang melibatkan dua pihak tran- jumlah uangtertentu, kemudian dari uang-
saksi, yaitu pihakpemberi asuransi yang dalam uang yang terkumpul dari orang yang ber-
hal ini adalah pihak perusahaan, dan pihak pe- sepakat diberikan kompensasi kepada ang-
nerima asuransi yang dalam hal ini adalah gota yang terkena musibah.
orang.yang tergabung dalam daftar asuransi 2, Asuransi bisnis atau asuransi yang meng-
dengan memberi bayaran (premi) tetap asu- haruskan adanya premi (bayaran) tetap.
ransi dan menerima kompensasi asuransi ke- Bentuk asuransi inilah yang biasanya di-
tika terjadi bahaya atau bencana yang diasu- maksud ketika menyebut kata asuransi'
ransikan. Asuransi ini termasuk transaksi spe- Dalam asuransi ini pihak penerima asu-
kulatif dan transaksi kompensasi finansial. Da- ransi bertanggung jawab akan membayar
lam transaksi spekulatif kadang-kadang kom- premi tertentu kepada perusahaan asu-
pensasi tidak diperoleh dan kompensasi itu ransi yang memakai sistem saham. Kon-
bukanlah sumbangan sukarela dari pihak pem- sekuensinya adalah pihak pemberi asu-
beri asuransi. ransi bertanggung jawab akan memberi
Definisi ini juga memberi indikasi bahwa kompensasi atas bahaya yang akan men-
asuransi termasuk transaksi yang mengandung impa pihak penerima asuransi. Bila ben-
unsur gharar. Sebab, pada saat transaksi asu- cana tidak menimpa pihak penerima asu-
ransi dilangsungkan tidak diketahui seberapa ransi, maka bayaran atau premi yang dia
jumlah uangyang akan diambil atau diberi oleh bayar ke pihak pemberi asuransi secara
pihakpenerima atau pemberi asuransi. Sehing- otomatis menjadi hangus dan serta merta
ga bisa saja terjadi penerima asuransi baru satu
menjadi hak pihak pemberi asuransi.
kali memberi cicilan premi lalu kemudian ben- Asuransi bisnis dari segi kandungannya
cana atau musibah yang diasuransikan tiba-tiba terbagi menjadi dua.
terjadi, atau kadang-kadang pihak penerima 1. Asuransi bahaya. Asuransi ini mencakup
asuransi telah membayar semua cicilan pre- bahaya-bahaya yang bisa menimpa hak mi-
mi dan ternyata bahaya yang diasuransikan- lik penerima asuransi. Asuransi bahaya ber-
nya tidak terjadi. tujuan untuk memberi kompensasi atas
FrqLH rsrAM r[rD s Bag|an 3: HUKUM TRANSAXSI XEUANGAN

kerugian-kerugian yang menimpa harta pe- an kerja. Biasanya asuransi-asuransi seper-


nerima asuransi, dan ini mencakup asu- ti ini menjadi sebuah keharusan. Termasuk
ransi tanggung jawab. Artinya memberi asu- dalam kategori ini adalah asuransi-asu-
ransi kepada penerima asuransi atas tang- ransi sosial, asuransi kesehatan, dan asu-
gung jawabnya terhadap orang yang ditim- ransi pensiuanan.
pa bahaya karenanya (penerima asuran-
si) seperti kecelakaan lalu lintas, dan kece-
- Pandangan Fiqih Islam terhadap Asu-
lakaan yang terjadi dan menyangkut ker-
ransi
janya. |uga mencakup asuransi barang. Arti- Seperti yang terlihat pada pembahasan se-
nya, asuransi terhadap harta benda yang belumnya bahwa tidak ada keraguan mengenai
dimiliki, yakni apabila bahaya tersebut ber- bolehnya asuransi kooperatif dalam pandangan
kaitan dengan harta yang diasuransikan pakar hukum Islam kontemporec karena asu-
seperti asuransi kebakaran, asuransi pen- ransi ini termasuk kategori transaksi sumba-
curian, asuransi banjir; dan asuransi mu- ngan sukarela, juga termasuk salah satu ben-
sibah-musibah pertanian. tuk tolong-menolong dalam hal kebaikan dan
kebajikan yang dianjurkan dalam syariat Islam.
2. Asuransi orang. Asuransi ini mencakup asu-
Pasalnya, setiap anggota dalam asuransi ini
ransi jiwa yaitu pihak pemberi asuransi
membayar cicilan atas dasar keikhlasan demi
bertanggung jawab akan memberi jumlah
meringankan beban dari dampak-dampak ba-
uangtertentu kepada pihak penerima atau
haya dan memperbaiki hal-hal yang rusak aki-
ahli warisnya ketika dia meninggal dunia,
ketika lanjut usia, ketika sakit, atau ketika
bat bahaya yang melanda salah seorang dari
anggotanya, bagaimanapun bentuk bahaya baik
cacat sesuai kriteria musibahnya; asuran-
bahaya yang melanda jiwa, jasmani, barang-
si jasmani yaitu pihak pemberi asuransi
barang akibat kebakaran, pencurian, kematian
bertanggung jawab akan memberi jumlah
hewan, kecelakaan-kecelakaan lalu lintas, mau-
uang tertentu kepada pihak penerima asu-
pun bahaya dalam dunia kerja. Selain ini se-
ransi ketika ditimpa musibah pada badan-
mua, asuransi kooperatif tidak bertujuan un-
nya selama kurun waktu yang ditentukan
tuk memperoleh keuntungan.
dalam surat transaksi, atau kepada orang
kepercayaan penerima bila ia meninggal Berdasarkan hal ini, maka berdirilah ber-
dunia. bagai perusahaan-perusahaan asuransi koope-
ratif di Sudan dan di negara lainnya. Kemudian
Asuransi bisnis dari segi keumuman dan
ternyata perusahaan-perusahaan asuransi ko-
kekhususannya terbagi menjadi dua bagian..
operatif itu terbukti mampu menunjukkan ke-
1. Asuransi khusus atau asuransi pribadi. Ar-
suksesan kerja dan tugas-tugasnya, meskipun
tinya, asuransi ini khusus berlaku pada satu
berbagai pakar hukum konvensional menilai-
orang penerima asuransi dari bahaya ter-
nya sebagai perusahaan asuransi konservatif.
tentu yang diasuransikan.
Begitu pula boleh dan sah asuransi wajib
2. Asuransi sosial atau asuransi umum, yakni
yang diberlakukan oleh pemerintah seperti
mencakup beberapa orang yang mengan-
pemberlakuan asuransi mobil, karena asuransi
dalkan usaha kerja mereka dari beberapa
semacam ini dianggap sama dengan membayar
bahaya yang diasuransikan seperti sakit,
pajak kepada pemerintah. Begitupun halnya
ketuaan, pengangguran, dan ketidaklayak-
asuransi sosial terhadap bahaya ketidakmam-
Brglan 3: HUKUM IRANSAXSI KEUANGAN rsr-{M rItID 5

puan bekerja, ketuaan, sakit, pengangguran, Terjadinya riba dalam asuransi ini juga sa-
pensiunan, ini semua boleh dan sah, karena ne- ngat jelas kelihatan dari segi jumlah yang di-
gara dituntut untuk melindungi rakyatnya da- dapat kedua pihak asuransi, pihak penerima
lam kondisi-kondisi seperti ini, lagi pula asu- dan pemberi. Karena tidak ada pemerataan
ransi ini tidak mengandung riba, ghara4 dan atau persamaan antara jumlah bayaran cicilan
unsur iudi. yang diberikan oleh penerima asuransi dengan
Konferensi kedua ulama-ulama Islam di jumlah kompensasi yang diberikan oleh pem-
Kairo tahun 13BS A / 1965 M dan konferensi ke- beri asuransi. Kompensasi asuransi bisa jadi
tuiuhtahun 1392H / 1972 M, membolehkandua lebih banyak atau lebih sedikit dari premi yang
bentuk asuransi yaitu asuransi sosial dan asu- diberikan oleh penerima, atau jumlah kompen-
ransi kooperatil dan keputusan ini juga dise- sasi sama dengan iumlah premi tapi ini jarang
tujui oleh lembaga fiqih Islam yang berpusat di sekali terjadi. Lagi pula kompensasi terlambat
Mekah tahun L39B H/ L97 B M.
diberikan di masa yang akan datang. Dengan
Berbeda halnya asuransi kooperatif dan so- demikian, bila kompensasi yang diberikan le-
sial, asuransi bisnis atau asuransi dengan sis- bih banyak daripada pada premi yang dibayar-
tem bayaran tetap tidak dibolehkan dalam Is- kan, maka asuransi ini mengandungribafadhl
lam, seperti yang dinyatakan oleh mayoritas dan riba nasiiah. Tetapi bila sama jumlah an-
fuqaha saat ini, dan ini telah menjadi keputu- tara premi dan kompensasi, maka asuransi ini
hanya mengandung riba nasiiah. Baik riba fadhl
san konferensi internasional pertama ekonomi
maupun ribanasiiah semuanya diharamkan da-
Islam di Mekah tahun 1396H/L976M
lam Islam.
Pelarangan asuransi bisnis disebabkan oleh
Kalau ada yang berpendapat bahwa dalam
dua fak:tor utama, yaitu karena asuransi ini me-
asuransi bisnis juga terdapat prinsip tolong-
ngandung riba dan gharar.
menolong untuk mengatasi bahaya dan memu-
Unsur riba yang dikandung asuransi ini
lihkan musibah dan bencana, dan karenanya
adalah hal yang tidak bisa dielakkart karena kom-
riba atau syubhat riba yang ada di dalamnya
pensasi asuransi datang dari sumber yang me-
menjadi tidak berarti, maka pendapat ini ti-
ngandung syubhat. Hal ini disebabkan semua
dak benar. Karena, pihak penerima asuransi
perusahaan asuransi menginvestasikan modal-
seringkali memaksudkan keberuntungan riba,
nya di perusahaan-perusahaan yang mengga-
lagi pula unsur riba tetap saja ada pada kom-
lakkan riba. Kadang-kadang pula dalam kasus
pensasi asuransi karena ia merupakan akumu-
asuransi jiwa, perusahaan asuransi memberi
lasi bunga-bunga riba.
bunga. Sementara riba diharamkan secara pas-
Selain unsur rib4 unsur ghorar pun sangat
ti dalam Islam.
jelas kelihatan dalam asuransi bisnis. Karena
Yang menarik perhatian adalah bahwa ka-
pada dasarnya, transaksi asuransi berstatus
langan yang membolehkan transaksi asuransi
transaksi yang mengandung gharar yaitu tran-
justru secara terang-terangan menolak bila pe-
saksi spekulatif dimana obiek transaksi (ba-
rusahaan-perusahaan asuransi menginvestasi-
rang atau harga) ada kemungkinan diperoleh
kan modalnya dengan sistem riba. Begitu pula
atau tidak diperoleh. Sementara ada hadits
mereka tidak menginginkan pihak penerima
shahih yang diriwayatkan oleh perawi-perawi
asuransi untuk mengambil bunga yang diberi-
tsiqah dari banyak sahabat Nabi yang menya-
kan oleh perusahaan asuransi.
takan,
FIqLH ISTAM ]ILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAI(SI KEUANGAN

"Nabi melarang jual beli yang mengandung haya yang diasuransikannya tidak terjadi, dan
gharailL." karenanya dia tidak mendapat apa-apa.
Hadits ini hanya menyebutkan jual beli, Begitupun halnya pihak pemberi asuransi,
tetapi berlaku juga untuk semua ienis transak- ketika dia melakukan transaksi dia tidak tahu
si kompensasi finansial karena unsur gharar berapa dana dia akan peroleh dan berapa dana
berpengaruh di dalamnya seperti ia berpenga- dia akan beri, meskipun dia memiliki peluang
ruh dalam transaksi jual beli. besar untuk mengetahui semuanya itu pada se-
Transaksi asuransi yang dilakukan dengan mua penerima asuransi dengan menggunakan
perusahaan-perusahaan asuransi termasuk da- aturan-aturan sensus yang akurat dan meng-
lam kategori transaksi kompensasi finansial, kaji kondisi sosial pihak penerima asuransi
bukan transaksi sumbangan sukarela. Dengan serta statusnya.
demikian, unsur gharar bisa berpengaruh pada Perlu ditegaskan bahwa asumsi yang me-
transaksi asuransi seperti ia bisa berpengaruh ngatakan bahwa perusahaan asuransi berpato-
pada semua jenis transaksi kompensasi finan- kan pada perhitungan dan pertimbangan aku-
sial lainnya. Pakar hukum konvensional sen- rat yang bisa menghindarkannya dari unsur
diri memasukkan transaksi asuransi kepada spekulasi, gharar dan tipuan dalam kondisi-
ffansaksi yang mengandungghara4 karena asu- kondisi normal, tidak bisa menjadi alasan pem-
ransi itu pada hakikatnya adalah iaminan atas bolehan asuransi. Karena hilangnya unsurgha-
bencana yang belum terjadi sekarang dan ti- rarbagi pemberi asuransi itu sendiri tidak cu-
dak pisti terjadi, dan karenanya, unsurgrharar kup untuk menghilangkan unsur gharar dari
dalam transaksi asuransi adalah sebuah ke- transaksi asuransi, sebab pihak penerima asu-
mestian. ransi juga harus diselamatkan dari unsur gha-
Kuantitas unsur gharar yang terjadi pada rar. Kemudian fiqih Islam ketika ingin mem-
transaksi asuransi termasuk gharar yang me- beri evaluasi hukum mengenai sah atau tidak-
nonjol, tidak sedikit, tidak sedang. Karena, nya sebuah transaksi yang dilakukan oleh pe-
salah satu pilar asuransi adalah adanya unsur rusahaan-perusahaan asuransi, tidak memfo-
bahaya itu sendiri. Bahaya itu berupa sesuatu kuskan perhatian pada transaksi-transaksi itu
yang tidak pasti terjadi dan tidak tergantung secara umum, tetapi fiqih Islam memberi eva-
pada kehendak penerima atau pemberi asu- luasi pada setiap transaksi secara terpisah.
ransi. Lagi pula pihak penerima asuransi tidak Pendapat yang mengatakan bahwa tidak
mampu mengetahui berapa total premi yang ada gharar dan spekulasi menyangkut peneri-
akan dia berikan dan kompensasi yang akan ma transaksi karena sesungguhnya objek tran-
dia peroleh saat melakukan transaksi, sehing- saksi dalam transaksi asuransi adalah "kea-
ga boleh saja terjadi dia baru membayar sekali manan tanpa mesti terjadinya bahaya, dan pi-
cicilan lalu tiba-tiba dia mengalami kecelakaan, hak penerima sudah memperolehnya sejak ba-
dan karenanya dia berhak memperoleh semua yaran pertama", adalah pendapat yang tidak
kompensasi yang dijanjikan oleh pihak pem- sah. Karena, keamanan tidak lebih dari status-
beri asuransi. Pada saat yang sama boleh jadi nya sebagai hal yang mendorong untuk mela-
terjadi pihak penerima telah membayar semua kukan transaksi asuransi, dan tidak bisa men-
cicilan premi kepada pihak pemberi, dan ba- jadi objek transaksi. Objek transaksi dalam

211 Hrdit, ini diriwayatkan


oleh Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, dan lbnu Majah dari Abu Hurairah ra.
Bagan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAil ISLAlvt IILID 5

asuransi sesungguhnya adalah apa yang di- orang, sedangkan kebutuhan khusus adalah ke-
janjikan oleh kedua pihak penerima dan pem- butuhan yang hanya menimpa sebagian kala-
beri asuransi, atau yang akan dibayarkan oleh ngan manusia seperti penduduk sebuah daerah
salah satu dari keduanya. Tetapi apabila kita atau profesi tertentu. Kebutuhan nyata adalah
ngotot mengatakan bahwa "keamanan" yang kebutuhan yang harus terpenuhi karena tidak
menjadi objek transaksi dalam asuransi, maka ada ialan lain yang bisa ditempuh kecuali de-
tetap saja asuransi dianggap tidak boleh, kare- ngan melakukan transaksi yang mengandung
na objek transaksi harus berupa sesuatu yang gharar.
mungkin terjadi dan tidak boleh berupa se- Kalau kita menerima adanya kebutuhan
suatu yang mustahil terjadi. Sementara itu, "ke- umum akan asuransi dewasa ini, maka perlu di-
amanan" sesuatu yang tidak bisa dijaniikan. tegaskan bahwa kebutuhan ini belum menca-
Objek transaksi kompensasi yang pai kebutuhan yang nyata dan pasti. Sebab,
-seperti
diisyaratkan oleh hadits-hadits yang melarang sasaran yang ingin dicapai dari asuransi itu
jual beli buah sebelum tampak kebagusannya sendiri bisa tercapai dengan cara lain, yaitu
dan selamat dari hama- mesti ada wujudnya dengan menerapkan asuransi kooperatif yang
ketika transaksi itu dilakukan, dan mesti kon- berdasarkan sumbangan sukarela, dan tidak
disinya baik sehingga bisa dimanfaatkan se- mengandalkan perantara yang mengeksploita-
perti yang dikehendaki seperti biasanya. De- si kebutuhan orang dimana tujuan utamanya
ngan demikian, tidak boleh dan tidak sah bila adalah mencari keuntungan semata, dalam hal
kondis! objek transaksi tidak baik sehingga ini adalah perusahaan penjamin.
tidak bisa dimanfaatkan. fuga tidak sah bila Berdasarkan hal ini, asuransi adalah se-
tidak berwujud saat transaksi, meskipun ada buah transaksi kompensasi yang mengandung
kemungkinan berwujud di masa mendatang. banyak unsur gharar tanpa adanya kebutuhan
Objek transaksi asuransi ternyata berupa se- akan adanya, dan karena itu asuransi tidak di-
suatu yang wuiudnya spekulatil karena beru- bolehkan dalam Islam.
pa sesuatu yang akan dibayar oleh kedua pihak Kalau kita menerima bahwa kebutuhan ma-
penerima atau pemberi asuransi, atau berupa syarakat akan asuransi sudah berbentuk nyata
sesuatu yang akan dibayar oleh salah satu dari dan tidak bisa dielakkan, maka transaksi asu-
keduanya, seperti kompensasi yang akan diba- ransi boleh saja dilakukan sebatas yang bisa
yarkan oleh pihak pemberi asuransi (perusa- memenuhi kebutuhan saja, berdasarkan kae-
haan asuransi) ketika terjadi bahaya yang di- dah hukum yang menyatakan bahwa "kebutu-
asuransikan atau teriadi kematian berdasar- han dilegalkan sesuai dengan kadarnya".
kan syarat-syarat transaksi. Salah satu alasan atau dalil yang menun-
Prinsip "kebutuhan2rz" yangmenjadi dasar jukkan kebatilan transaksi asuransi adalah bah-
bolehnya melakukan transaksi yang mengan- wa gharar yang bisa merusak transaksi di-
dung ghara4 meskipun gharar-nya menonjol syaratkan barang transaksi yang dimasuki un-
harus berupa kebutuhan yang berlaku umum, sur gharar adalah barang yang sudah disepa-
atau khusus menimpa golongan tertentu, dan kati kedua pihak sejak awal (bukan yang dise-
atau kebutuhan itu menjadi nyata. Kebutuhan pakati kemudian). Ternyata syarat ini berlaku
umum adalah kebutuhan yang menimpa semua atau terjadi pada transaksi asuransi bisnis.

212 Yang dimaksud kebutuhan adalah kebutuhan dimana seseorang mengalami kondisi bila tidak melakukan hal yang dilarang agama
maka dia merasa sangat kesulitan, tetapi tidak binasa. (Al-Asybaah wan-Nazhaair, as-Suyuthi, hlm. 77 , kaedah keempat).
FIqLH ISLAM JITID 5 Baglan 3: HUI(UM TRANSAKSI XEUANGAN

Unsur gharar yang dikandung oleh asu- akibatkan sengketa, maka ia tidak berpenga-
ransi bisnis memberi indikasi bahwa asuransi ruh dan bisa dimaafkan. Sifat tidak jelas yang
juga mengandung unsur ketidakjelasan atau melekat pada asuransi melebihi gambaranTa-
kekaburan (jahaalah). Ketidakielasan sangat haalah yang pernah digambarkan oleh para
jelas kelihatan dalam asuransi, yaitu ketidak- fuqaha mengenai ketidakjelasan yang menon-
jelasan mengenai jumlah uang yang akan di- jol yang biasanya mengakibatkan sengketa dan
berikan masing-masing dari pihak penerima rusaknya transaksi jual beli misalnya. Seperti
dan pemberi asuransi. fumlah yang dimaksud jual beli lobak dan wortel yang masih tertanam
tidak ketahuan karena bisa banyak dan bisa dalam tanah. Kedua tanaman ini ada dalam ta-
juga sedikit. Bahkan, kompensasi yang akan di- nah tapi tidak diketahui karena tidak tampak.
berikan pihak pemberi sifatnya spekulatif, begi- Namun kompensasi yang berlaku dalam asu-
tupun halnya bahaya yang diasuransikan bisa ransi besar kemungkinan tidak bisa diperoleh,
terjadi dan bisa juga tidak. Inilah semua yang artinya bisa didapat dan bisa juga tidak, dan
membuat ketida$elasan yang terjadi pada asu- spekulasi inilah yang memperlemah legalitas
ransi sangat menonjol yang mengakibatkan transaksi asuransi.
transaksi asuransi bisa menjadi batal. Berdasarkan hal-hal dan larangan-larangan
Transaksi asuransi dilarang dalam Islam yang kami sebutkan di atas, maka seorang pe-
karena mengandung unsur gharar dan ketidak- dagang atau pihak penerima asuransi sema-
jelasan yang sangat menonjol. Dan mengetahui camnya tidak boleh mengambil kompensasi ba-
jumlah setiap kali bayaran yang disetor itu ti- haya yang diberikan oleh pihak pemberi asu-
dak berarti, karena tetap saja tidak ketahuan ransi, karena semua itu termasuk barang yang
berapa jumlah total semua cicilan bayaran yang tidak wajib ditunaikan oleh orang ying *"n-
akan dibayar. Tidak berarti pula [tidak berpe- janiikannya sebagaimana pernyataaan lbnu
ngaruh) keikhlasan atau kerelaan pemberi asu- Abidin. Apalagi, membebankan syarat jaminan
ransi untuk membayar kompensasi ketika pe- atas orang yang memegang amanah (al-amiin)
nerima asuransi meninggal dunia atau ditimpa tidak sah fbatal) seperti yang ditegaskan ula-
bencana dalam kurun waktu yang telah dise- ma-ulama mazhab Hanafi.
pakati dalam transaksi asuransi. Kerelaaan itu Kesimpulan. Ada lima faktor yang menye-
tidak punya nilai karena itu dianggap kerelaan babkan asuransi bisnis menjadi haram213.
yang menyalahi kaedah-kaedah agama dan teks- L. Riba. Kompensasi yang diberikan oleh per-
teks agama yang melarang iual beli yang me- usahaan asuransi jumlahnya melebihi se-
ngandunggharan seperti halnya kerelaan ber- mua premi yang diberikan oleh pihak pe-
zina dan berjudi tidak bisa membolehkan ke- nerima asuransi, dan kelebihan yang di-
duanya. berikan tanpa ada imbalan timbal balik
Ketidakielasan atau kekaburan yang me- dianggap riba yang diharamkan. Ditambah
nonjol yang terjadi pada transaksi sangat ber- dengan kenyataan bahwa perusahaan-pe-
pengaruh pada transaksi itu dan bisa mem- rusahaan asuransi menginvestasi modal-
batalkannya, meskipun tidak mengakibatkan nya pada proyek-proyek yang menggalak-
sengketa. Sebaliknya, ketidakielasan yang sedi- kan riba, serta memberlakukan bunga atas
kit dan tidakberarti yang biasanya tidak meng- pihak penerima asuransi bila teriadi pe-

213 Al-Mro^rlaotul Maaliyyah al-Mu'aashirah, Dr. Ali as-Salus, hlm. 380 dan seterusnya.
Baglan 3: HUXUM TRANSAXS! KEUANGAN ,J./ta+\, _I1 FIQIH ISLAM TTLTD s

\/
nunggakan pembayaran cicilan premi yang tempuh untuk menyalurkan hasil bahaya yang
harus dibayar. akan diasuransikan, termasuk apa yang dise-
2. Gharar. Imbalan asuransi berupa sesuatu but reasuransi atau asuranisi berantai. Artinya,
yang spekulatif, tidak tetap, tidak pasti ada- perusahaan asuransi sendiri melakukan tran-
nya, dan ini adalah bentukgharan Perusa- saksi asuransi dengan perusahaan-perusahaan
haan-perusahaan asuransi harus memba- asuransi besar yang berlevel internasional un-
yar kompensasi kepada pihak penerima tukmenerima asuransi terhadap bayaran kom-
tanpa ada imbalan setimpal berdasarkan pensasi yang wajib baginya kepada penerima
gharar. asuransi.
3. Gaban. Asuransi mengandung unsur tipuan Hukum reasuransi sama dengan hukum
(gaban),karena barang dan harga meniadi asuransi itu sendiri. Dengan demikian, perusa-
tidak jelas. Pasalnya, pengetahuan secara haan asuransi kooperatif bisa melakukan tran-
pasti mengenai barang dan harga adalah saksi asuransi dengan perusahaan asgransi ko-
syarat sahnya sebuah transaksi. operatif lainnya, dan begitupun sebaliknya me-
4. Qimar. Perjanjian Asuransi Bisnis ini ter- ngenai reasuransi bisnis, dimana hukum asu-
golong salah satu bentuk perjudian, kare- ransi bisnis berlaku padanya. Dalam hal reasu-
na ada untung-untungan dalam kompen- ransi bisnis, penerima asuransi bukanlah per-
sasi finansialnya, dimana pihak penerima orangan tapi perusahaan asuransi.
asuransi membayar iuran yang jumlahnya Ketentuan-ketentuan gharafra yang bisa
sedikit dan menunggu keuntungan yang mempengaruhi dan membuat sebuah transak-
besan inilah hakikat judi. si jadi/asid berlaku pada reasuransi, dan kare-
5. fahaalah. fumlah premi yang akan diberi- nanya reasuransi tidak boleh, kecuali bila ter-
kan oleh pihak penerima kepada pihak pem- jadi kebutuhan akan reasuransi yang mende-
beri asuransi tidak jelas, seperti yang tam- sak, nyata atau pasti, seperti yang ditegaskan
pak jelas pada asuransi jiwa. Kemudian lembaga pengawasan syari'i Bank Faisal Islam
kedua pihak asuransi merujuk kepada tran- di Sudan yang dituangkan dalam fatwa no. 16,
saksi yang tidak memberi tahu seberapa 17. Artinya, apakah perusahaan-perusahaan
banyak kerugian dan keuntungan yang akan asuransi mengalami kesulitan bila tidak meng-
diperoleh oleh kedua pihakpelaku asuran- galakkan deal dengan perusahaan-perusahaan
si. reasuransi?
Lembaga pengawasan syari'i Bank Faisal
- Reasuransi atau Asuransi Berantai Islam di Sudan memfatwakan bahwa boleh me-
Prinsip tolong-menolong dalam asuransi lakukan reasuransi karena adanya kebutuhan
terwujud dengan cara menyalurkan risiko musi- mendesak dan nyata sebagaimana yang telah di-
bah yang akan terjadi kepada sebanyak mung- tentukan para pakar ahli dengan syarat-sya-
kin orang. fadi, semakin banyak nasabah pe- rat yang mereka namakan dengan catatan-cata-
nerima asuransi, akan semakin banyak butuh tan penting atau kehati-hatian sebagai beri-
tempat penyaluran bencana. Ini disebut pro- kut.
ses pendistribusian risiko bahaya-bahaya yang 1. Agar sedapat mungkin perusahaan asuran-
akan diasuransikan. Banyak sarana yang bisa di- si memperkecil jumlah premi yang akan

214 Kut"nturn-ketentuan itu seperti gharar teriadi pada transaksi kompensasi, gharor menoniol sekali, barang yang dimasuki gharar
adalah barang diketahui sejak awal antara kedua pihak transaksi, dan tidak ada kebutuhan mendesak untuk melakukan trans-
aksi.
FrqLH rstAM IrLtD 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN
116

dibayarkan kepada perusahaan-perusaha- tenangan jiwa mengenai haramnya asuransi


an reasuransi, yaitu hanya membayaryang bisnis beserta kebatilan dalil-dalil kalangan
bisa menutupi kebutuhan, berdasarkan yang membolehkannya, hendaknya merujuk
kaedah hukum yang menegaskan bahwa kepada riset-riset yang ada pada Usbu' Fiqih
"kebutuhan dilegalkan sesuai dengan ka- Islam di Damaskus dan keputusan lembaga
darnya". Kadar kebutuhan yang bisa menu- fiqih Islam yang disebut di atas. Semoga Allah
tupi kebutuhan penentuannya diserahkan menunjukkan kepada kita jalan yang benar.
kepada pakar ahli bank. Sementara itu, sesungguhnya asuransi-
2. Hendaknya perusahaan asuransi koopera- asuransi sosial yang dibayarkan negara, kotak
tif tidak menerima komisi keuntungan da- asuransi dan pensiunan, atau kantor asuransi
lam bentuk apa pun dari perusahaan re- pekerja dan pegawai di sebuah negara, menurut
asuransi. saya semuanya boleh. Karena negara berkewa-
3. Perusahaan asuransi kooperatifhendak- iiban melindungi rakyatnya ketika memasuki
nya tidakmemasukkan dirinya pada kegia- masa tua, masa lemah, sakit dan semacamnya.
tan investasi modal fhasil premi yang di- Dengan demikian, pajak yang diambil peme-
bayarkan) yang digalakkan oleh perusaha- rintah dari gaji bulanan, bayaran yang dibayar-
an reasuransi, dan hendaknya tidak menun- kan kepada asuransi-asuransi sosial oleh para
tut bunga investasi, begitu pula tidak bo- pekerja, dan uang yang dibayarkan pegawai
leh mempertanyakan kerugian yang me- atau pekerja dengan sukarela beberapa persen
nimpa perusahaan reasuransi. pertahun untuk memperoleh kompensasi ke-
4. Hendaknya perusahaan asuransi koopera- tika pensiun, semua ini tidak boleh dianggap
tif melakukan kerja sama dengan perusa- sebagai aktivitas riba, meskipun pegawai atau
haan reasuransi dalam kurun waktu se- pekerja mendapat lebih banyak dari apa yang
singkat mungkin. mereka berikan/bayar. Sebab, pada prinsip-
5. Hendaknya perusahaan asuransi koopera- nya apa yang dibayarkan itu tidak lebih dari
tif berusaha mendirikan perusahaan rea- sebuah pemberian sukarela, atau hibah dan
suransi kooperatif yang bisa menjadi solu- sebagai bentuk kerja sama dari pihak nasa-
si dari kerja sama dengan perusahaan- bah yang tergabung dalam kotak asuransi so-
perusahaan reasuransi bisnis. sial yang merupakan salah satu perusahaan
Inilah yang menjadi keyakinan saya, dan pemerintah.
saya masih merasa heran dan tidak menyetujui
pendapat kalangan yang membolehkan asu- d. Jual beli Naiis dan Barang Bernaiis
ransi bisnis. Saya pun tidak merasa perlu un- Hanafi mengatakan bahwa jual beli minu-
tuk melumpuhkan dalil-dalil mereka, sebab ini man keras, babi, bangkai, dan darah adalah jual
sudah banyak dilakukan di berbagai majalah, beli yang batal, karena pada dasarnya se-muan-
buku, riset, dan konferensi-konferensi, mulai ya dianggap sesuatu yang tidak bernilai. |ual
dari konferensi Usbu' fiqihi Islam yang digelar beli kotoran dianggap makruh, tetapi boleh
pada tanggal 1-6 April tahun 796LM, sampai saja menjual kotoran hewan karena bisa di-
keputusan lembaga fiqih Islam pada sidang manfaatkan dan untuk memperbanyak produk-
pertamanya di bulan Sya'ban tahun 1398H di si tanaman. Karenanya, kotoran dianggap se-
Mekah, yang bertempat di Rabitha al-Alam al- suatu yang bernilai (maa[), sementara sesuatu
Islami. Barangsiapa yang menginginkan ke- yang bernilai bisa menjadi objek transaksi jual
Bagan 3: HUI(UM TRANSAKSI XEUANGAN FIQIH ISIAM )ILID 5

beli, berbeda halnya dengan kotoran manusia mengharamkan jual beli minuman keras, bang-
karena tidak bisa dimanfaatkan kecuali dicam- kai, babi, dan patung berhala." Lalu ada yang
pur. Sesuatu yang bercampur dengan benda bertanya, "Rasulullah, bagaimana dengan le-
lain seperti minyak bercampur najis bisa saja mak bangkai? Orang Yahudi menggunakannya
dijual. untuk mengecat perahu, menyamak kulit, dan
Menurut Hanafi, semua jenis binatang yang dibuat lampu?" Rasulullah menjawab, "Tidak
memiliki gigi taring bisa saja dijual, seperti an- boleh. Ia tetap haram." Rasulullah kemudian
jing harimau, macan, singa, serigala, kucing dan bersabda, 'Allah memerangi bangsa Yahudi. Ke-
lain-lain. Karena, anjing dan semacamnya ada- tika Allah mengharamkan kepada mereka le-
lah sesuatu yang bernilai sebab bisa diman- mak bangkai, mereka malah mencairkannya
faatkan dan Islam membolehkan untuk meng- talu dijual dan mereka memakan uongnya.'276
gunakannya dalam hal penjagaan dan berbu- Dalam hal jual beli minuman keras, Nabi saw.
ru. Karena itu, anjing dianggap sesuatu yang bersabda, "Zat yang mengharamkan meminum
bernilai. Boleh juga jual beli serangga dan bi- minuman keras Dia juga yang mengharamkan
natang melata, seperti ular dan kalajengking, jual belinya.'Z|7
kalau memang bisa dimanfaatkan. Untuk jual beli anjing, meskipun bersih-
Menjual barang bernajis boleh, begitu pula baik sebagai anjing penjaga maupun anjing bu-
memanfaatkannya selain untuk dimakan, se- ruan-tetap dianggap batal, karena adanya la-
perti dipakai untuk menyamak, mengecat, dan rangan menjual anjing. Dalam sebuah hadits
dibuat lampu selain di masjid. Namun, tidak disebutkan, "Nabi saw melarang menjual an-
boleh memanfaatkan minyak yang terbuat dari jing pemberian mahar wanita pelacu4, dan uang
bangkai karena tidak sah secara syara'untuk dukun."218 Namun, Imam Sahnun, seorang ula-
memanfaatkannya. ma mazhab Maliki mengatakan, "Saya pernah
Ketentuannya menurut Hanafi, semua yang menjual anjing dan saya berhaji dari hasil jual-
bisa dimanfaatkan dan halal menurut agama an anjing."
maka boleh saja menjualnya,zls karena pada Begitu pula, dianggap batal jual beli barang
dasarnya semua benda diciptakan untuk ke- bernajis yang tidak bisa dibersihkan, seperti mi-
pentingan manusia, berdasarkan firman-Nya, nyak, madu, dan minyak samnah [mentega)
yang terkena najis. Adapun sesuatu yang ber-
"Dialah Allah yang menjadikan segala yang najis dan bisa dibersihkan seperti pakaian maka
ada di bumi untukkamu." (al-Baqarah: 29) boleh saja dijual.
Adapun Maliki mengatakan bahwa iual beli
fuga, tidak sah jual beli benda yang me-
minuman keras, babi, dan bangkai adalah batal, mang najis, seperti kotoran hewan yang tidak
berdasarkan hadits fabir ra. Ia mengatakan bah- bisa dimakan dagingnya, kotoran manusia, tu-
wa Rasulullah bersabda,'Allah dan Rasul-Nya lang bangkai, dan kulitnya. Akan tetapi, boleh

215
Badaa'i'ush Shanaa'i', iuz 5, hlm. !42 dan seterusnya; Fathul Qadiir,juz 5, hlm. 188, iuz 8,hlm. 122; Al-Fiqhu'alal Madzaahib al-
Arba'ah, iuz 2, hlm. 231 dan seterusnya.
276
Diriwayatkan oleh para pengarang enam kitab Shohih, Ahmad, dan Malik dari Jabir bin Abdullah. (Lihat,/aamiul Ushul, iuz 1, hlm.
375, Subulus Salaam, jttz 3, hlm. 5).
Diriwayatkan oleh Muslim, Malik dalam kit:b Muwaththa', dan Nasa'i dari Abdurrahman bin Wa'lah. (Lihat Jaamiul Ushul iuz l,
2L7

hlm.377).
2L8
Diriwayatkan oleh para pengarang enam kitab Shahih dan Ahmad, dari Abu Mas'ud al-Anshari dan 'Uqbah bin Amr. (Lihat Nailul
Authaar, juz 5, hlm. 143, Nashbur Raayah, juz4hlm.52).
FIQLH ISIAM JILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAIGI XEUANGAN

saja jual beli kotoran sapi, domba unta, dan barang bernajis yang bisa dibersihkan dari na-
semacamnya karena dibutuhkan untuk tana- jisnya, seperti kain dan semacamnya.
man dan bentuk-bentuk pemanfaatan lain- Tidak boleh menjual kotoran hewan dan
nya.zre najis-najis semacamnya.222 Akan tetapi, Hanba-
Adapun Syafi'i dan Hanbali berpendapat li membolehkan jual beli kotoran burung yang
bahwa tidak boleh menjual babi, bangkai, da- bersih, seperti kotoran burung merpati dan
rah, minuman keras, dan najis-najis lainnya. semua jenis burung yang bisa dimakan daging-
Ini berdasarkan hadits Nabi yang berbunyi, nya.
'Allah dan Rasul-Nyo"o mengharamkan jual Kesimpulannya, Hanafi dan Zhahiri mem-
beli minuman keros, bangkai, babi, dan potung bolehkan iual beli najis yang bisa dimanfaat-
berhala", di samping adanya anjuran untuk se- kan, kecuali najis yang dilarang oleh hadits.
lalu menghindari najis dan tidak mendekati- Bolehnya dijual suatu barang tergantung pada
nya. Sementara menjual najis adalah salah bermanfaat atau tidaknya barang itu. Maka
satu cara mendekatinya.22l menurut kelompok ini, semua yang bisa di-
Tidak boleh pula menjual anjing meskipun manfaatkan bisa pula dijual. Namun, Syafi'i,
telah dididik berdasarkan larangan seperti yang Hanbali, dan pendapat yang masyhur dalam
sudah disebutkan sebelumnya, yaitu, "Nabi saw. pengikut Hanafi, tidak membolehkan jual beli
melarang menjual anjing..." semua benda najis, karena boleh tidaknya di-
Tidak boleh pula jual beli barang yang ti- jual suatu barang tergantung pada bersih ti-
dak ada manfaatnya, seperti serangga dan bi- daknnya barang itu. Dengan demikian, semua
natang buas yang tidak bisa digunakan untuk barang yang bersih-artinya barang.yang di-
berburu, singa dan serigala misalnya. fuga bu- bolehkan oleh agama untuk digunakan-maka
rung-burung yang tidak dimakan dan tidak ia bisa dijual, menurut Syafi'i.
pula untuk berburu, seperti burung gagak, ra-
e. Jual Beli dengan Uang Muka
jawali, dan nasar. Karena sesuatu yang tidak
Ada enam (bentuk bacaan) dalam cara pe-
punya manfaat tidak ada nilanya, maka mene-
ngucapan kata ,.r;*fr. Tiga di antaranya yang
rima uang atau imbalan dari barang seperti
paling fasih, yaitu'urbuun,'arabuun, dan'ur-
itu termasuk memakan harta orang dengan
baan. Kata'urbuun (uang muka) pada dasarnya
batil. Begitupun sebaliknya, memberi imbalan
adalah bahasa non-Arab yang sudah mengala-
atas barang seperti itu termasuk perilaku yang
mi Arabisasi. Adapun arti dasar kata'urbuun
bodoh.
dalam bahasa Arab adalah meminjamkan dan
Tidak boleh pula menjual barang bernajis
memajukan.
yang tidak bisa dibersihkan dari najisnya, se-
Adapun yang dimaksud jual beli'urbuun
perti madu dan cuka, tetapi boleh saia meniual
adalah seseorang membeli sebuah barang lalu

219
Haaryiyat ad-Daasuuqii, juz 3, hlm. 10 dan seterusnya; al-Khitaabu'ala Matnil Khalil, inz hlm. 258 dan seterusnya, Bidoayatul
M uj tahid, iuz 2, hlm. I25 dan seterusnya ; a I - Q aw aa nin al - F i qhl,ya h, hlm. 346.
220
Menurut riwayat Bukhari-Muslim, terdapat kata harrama (tunggalJ dan sebagian ialur hadits lain justru terdapat kata innallaaha
harrama ftunggal). Tetapi dalam riwayat yang lalu disebutkan dengan kata innallo aha wa Rasuulahuu harramaa (mu*annah).
227
Menurut Syafi'i, ada cara khusus dalam hal tukar-menukar barang najis yang bisa dimanfaatkan. Cara ini populer dengan istilah
"raf'ul yad", yaitu seorang peniual mengaakan, "Saya angkat tangan dari barang ini dengan harga sekian atau dengan harga be-
gini."
Al-Muhadzdzab,iuz1^,hlm.26l; Mughnil Muhtoj,iuz 2, hlm. Ll; al-Mughni,iuz4,hlm.251.,255 dan seterusnya; Ghaayatul Muntahaa, t

iuz 2, hlm.6 dan seterusnya; Ushuulul Buyuu'al-Mamnuu'ah, hlm.41. I


I
{
t

i
Baglan 3: HUI(UM TRANSAKSI KEUANGAil FIQLH ISLAM JILID 5

ia membayar satu dirham saia atau sebagian Nabi terhadap jual beli'urbuun,"t di samping
kecil dari harga barang kepada penjual, de- jual beli ini mengandung gharar, spekulasi,
ngan syarat jika jual beli dilanjutkan maka satu dan termasukmemakan harta orangtanpa ada
dirham yang telah dibayarkan itu akan terhi- imbalan. fuga, mengandung dua syarat yang
tung sebagai bagian dari harga. Namun, apa- fasid; pertama, syarat hibah dan kedua, syarat
bila tidak terjadi jual beli, maka satu dirham akan mengembalikan barang bila tidak suka,
yang telah dibayar akan menjadi pemberian dan pembeli mensyaratkan kepada penjual se-
fhibah) bagi penjual.223 Dalam jual beli ini, suatu tanpa ada imbalan sehingga jual beli
pembeli mempunyai hak khiyaar (hak untuk menjadi tidak sah. Seperti halnya kalau seorang
melanjutkan transaksi atau membatalkannya). pembeli mensyaratkan sesuatu kepada orang
Konsekuensinya, jika jual beli berlanjut maka lain yang tidak terlibat dalam transaksi. Di
uang yang telah dibayarkan akan meniadi ba- samping, syarat dalam jual beli ini seperti hak
gian dari harga barang, tetapi jika jual beli di- khiyaar yang tidak jelas karena'pembeli men-
batalkan maka'urbun yang ia bayarkan men- syaratkan bagi dirinya untuk mengembalikan
jadi hangus. Masa berlaku waktu khiyaar sen- barang tanpa menyebutkan waktu tertentu se-
diri tidak terbatas. Adapun untuk penjual, iual hingga syarat ini juga tidak sah. Ini sama saja
beli menjadi lazim [tidak punya hak khiyaar) kalau pembeli mengatakan, "Saya berhak me-
baginya. miliki hak khiyaar kapan saja saya mau, saya
Sebagian Hanbali berpendapat22a bahwa akan mengembalikan barangmu disertai de-
harus ditentukan batas waktu khiyaarba$pem- ngan uang satu dirham." Pendapat inilah yang
beli, karena jika tidak ditentukan sampai ka- sesuai dengan qiyas.z26
pan penjual harus menunggu? Imam Ahmad bin Hanbal berpendapat bah-
Para ahli fiqih berbeda pendapat menyang- wa iual beli ini boleh saja dilakukan. Ini ber-
kut hukum jual beli 'urbuun. Mayoritas ahli fi- dasarkan beberapa hadits, di antaranya hadits
qih mengatakan bahwa jual beli 'urbuun adalah yang diriwayatkan Abdurrazzak dalam kitab
jual beli yang dilarang dan tidak sah. Tetapi Mushannaf-nya, dari hadits Zaid bin Aslam
menurut Hanafi, jual beli 'urbuun hukumnya bahwa "dia pernah bertanya kepada Rasulullah
hanya fasid. Sedangkan ulama selain mazhab menyangkut uang muka yang diserahkan dalam
Hanafi mengatakan bahwa jual beli ini adalah jual beli, lalu Rasulullah menghalalkannya",zzT
jual beli yang batal, berdasarkan larangan dan hadits riwayat Nafi'bin Abdul Harits, "Nafi'

Perlu diperhatikan, jual beli ini meskipun termasuk iual beli yang/asid menurut Hanafi karena cacat teriadi pada harga, tetapi saya
memasukkannya ke dalam macam jual beli yang batil. Sebab, biasanya jual beli ini selalu menjadi/osid sehingga ia menjadi batil,
dan mengandunggharar.
224
G ha ay a tu I M u ntaha a, iuz 2, hlm. 26.
2?5
Hadits ini adalah hadits munqati',diriwayatkan oleh Ahmad, Nasa'i, Abu Dawud, dan Malik dalam kitab Muwaththo'. Dalam hadits
ini, ada seorang perawi tidak disebutkan, tetapi disebutkan dalam riwayat lain maka hadits ini dihukumi dhaif. Hadits ini juga
memiliki ialur-ialur lain yang tidak luput dari kekurangan, diriwayatkan dari Amr bin Syuaib dari bapaknya dari neneknya. Imam
Malik mengartikan jual beli'urbuun sebagai beriku! seseorang membeli budak lakilaki atau hamba wanita atau ia menyewanya,
lalu berkata kepada penjual atau penyewa, "Saya bayar kepadamu satu dirham atau satu dinar dengan syarat kalau saya jadi me-
ngambil barang yang saya beli dari kamu berarti satu dirham yang saya bayar akan menladi bagian dari harga barang tetapi kalau
tidak iadi maka ia akan menjadi milikmu." (Lihat.SuDulus Salaam,iuz 3, hlm. 17; NaiIuI Authaar,juz 5, hlm. 153; al-Muwaththa,iuz
2, hlm. 151).
Bidaayatul Mujtahid,juz 2, hlm. 161; ad-Dardir, osy-Syarhul Kabir, juz 3, hlm.353; al-Qawaninul Fiqhiyyah, hlm.258; Mughnil
Muhtaj, juz2,hlm.39; /VailulAuthaar,iuz 5, hlm. 153; al-Muntaqaa'alal Muwaththo',iu24,157; Imam Nawawi, Syarhul Majmu',iuz
9, hlm. 368.
227
Hadits ini mursal, dalam sanadnya terdapat Ibrahim bin Abu Yahya, sedang dia dihukumi adalah seorang yang dhaif (Nailul Authaar,
iuz 5, hlm. 153).
FIqLH ISIAM JILID 5 BaEtran 3: HUXUM TRANSAXSI KEUANGAN

membeli rumah peniara untuk Umar dari Shaf- yang diinginkannya, seperti pemanfaatan
wan bin Umayyah dengan harga empat ribu sinar matahari, bulan, dan udara. Dengan
dirham. |ika Umar menyetujuinya maka jual demikian, siapa saja boleh memanfaatkan-
beli akan berlaku, tetapi jika Umar tidak menye- nya untuk kebutuhan dirinya atau untuk
tujui maka Shafwan berhak mengambil empat mengairi sawahnya. Dengan kata lain, se-
ratus dirham." Imam Ahmad memvonis dhaif tiap orang memiliki hak minum,230 hak me-
hadits yang diriwayatkan dalam masalah jual makai ai4 atau menyirami tanah pertanian
beli dengan sistem uang muka. Sedangkan de- dan pepohonan.
wasa ini, jual beli dengan memakai sistem 2. Air lembah-lembah yang terkenal, seperti
uang muka telah menjadi dasar komitmen da- sungai Dajlah, Eufrat, Nil, Barda, Aashi, Sai-
lam hubungan bisnis yang dijadikan sebagai hun, dan sungai |aihun, serta sungai-su-
perjanjian memberi kompensasi bahaya bagi ngai umum lainnya. Semua orang memi-
pihak lain karena risiko menunggu dan tidak liki hak minum di sungai-sungai ini secara
berjalannya usaha.228 mutlak dan hak untuk mengairi sawah
Menurut hemat saya, jual beli dengan sis- bila tidak merugikan kepentingan umum,
tem'urbuun itu sah dan halal dilakukan ber- sedangkan jika membahaydkan kepenti-
dasarkan'uy'(tradisi yang berkembang). Kare- . ngan umum maka tidak boleh dipakai un-
na, hadits-hadits yang diriwayatkan dalam ka- tuk pengairan, karena mencegah kerugian
sus jual beli ini, baik yang dikemukakan pihak umum hukumnya wajib. Boleh juga mema-
yang pro maupun kontra tidak ada satu pun sang gilingan tepung di atas sungai-sungai
hadits shahih. ini bila tidak mengganggu kemaslahatan
umum.
f. Jual Beli Air
3. Air yang menjadi milik kelompok tertentu,
Seperti yang kita ketahui sebelumnya bah-
seperti penduduk desa yang memiliki su-
wa salah satu syarat barang dalam sebuah ngai kecil, sumu[ atau mata air. Termasuk
transaksi jual beli adalah barang harus dimili- dalam kategori ini juga, air yang bersum-
ki oleh seseorang tertentu. Dengan demikian, ber dari sungai besar yang biasa disebut
tidak sah jual beli sesuatu atau barang yang sebagai irigasi yang dimiliki kelompok ter-
menjadi milik umum seperti ait udara, dan tentu. Setiap orang hanya bisa mengguna-
debu. Lantas, apa yang dimaksud dengan air? kan hak minum saja pada jenis air ini, ka-
Bagaimana pula pendapat-pendapat ulama ma-
rena sebab darurat yang mengharuskan
zhab mengenai tata cara kepemilikannya dan pembolehannya, yaitu susahnya memba-
jual belinya?
wa air ke setiap tempat.
Mazhab Hanafi mengatakan bahwa air di- 4. Air yang disimpan dalam bejana. Air ini
bagi menjadi empat macam.22e adalah hak milik orang yang menyimpan-
1. Air laut. Air ini menjadi milik semua orang. nya dan siapa pun tidak memiliki hak un-
Artinya, setiap orang memiliki hak untuk tuk memakainya, kecuali orang yang pu-
memanfaatkannya dengan cara apa pun nya dan harus seizin pemiliknya.

Al-Mughni,iuz 2, hlm. 32; lihat juga as-Sanhuri, Mashaadirul Haq,iuz2,hlm.92 dan seterusnya; az-Zarqa, al-Madkhal al-Fiqhi, pasal
234. Hanbali iuga membolehkan transaksi sewa-menyewa dengan sistem 'urbuun. (Lihat Ghaayatul Muntahaa, juz2,hlm.26).
229
LlhatTakmilatu Fathil Qadiirwal Hidaayah, juzB, hlm. 144; Raddul Muhtaar'alad-Durril Mukhtaar, juz 5, hlm. 311.
230
Haqq asy-Syafati artinya meminum sesuai dengan kehendaknya dengan memakai mulutnya dan memberi minum hewannya, iuga
mencuci apa saia yang diinginkannya. Sementara maksud Haqq asy-Syirbi adalah waktu-waktu tertentu untuk menggunakan air.
Bagtan 3: HUKUM TRANSAKS! KEUANGAN FIQLH ISLAM JILID 5

Dari keterangan mengenai pembagian ai4 untuk memeranginya [pemilik air).


tampak jelas bahwa air dilihat dari segi kepe- Akan tetapi, mazhab Hanafi memperinci
milikannya dan penjualannya terbagi menjadi hal-hal yang dibolehkan untuk memerangi pe-
air mubah dan tidak mubah. Air mubah ada- milik air. Mereka mengatakan bahwa sese-
lah hak untuk semua orang, berdasarkan ha- orang dalam kondisi darurat boleh memerangi
dits Rasulullah yang berbunyi, "Umot Islam dengan senjata terhadap pemilik air yang ada
berkongsi dalam tiga hal; air, rumput, dan di kolam, sumu4 atau sungai yang dimiliki-
api."231 Sedang yang dimaksud dengan air nya. Sebab, pemilik air dianggap sengaja ingin
mubah adalah mencakup dua macam air per- membuatnya meninggal secara paksa dengan
tama, yaitu air yang tidak dimiliki oleh siapa- mencegahnya menggunakan hak minumnya. Se-
siapa. Sedangkan yang dimaksud dengan air mentara air sumur dianggap air mubah yang
tidak mubah atau air dimiliki adalah semua air tidak dimiliki. Namun, jika air itu adalah air
yang telah dimiliki, baik secara personal mau- yangdisimpan di bejana [tempatkhusus) maka
pun kelompoh ini mencakup dua macam air orang yang dalam kondisi terpaksa dibolehkan
yang terakhir. memerangi pemilik air tanpa senjata, tetapi
Makna inilah yang dimaksudkan juga oleh diharuskan untuk mengganti air yang diam-
Mazhab Maliki, Syafi'i, dan Hanbali.z3z Dua ma- bilnya seperti halnya orang yang mengambil
cam air ini juga biasa disebut dengan air khu- makanan orang lain karena sedang dalam kon-
sus dan air umum. Air khusus adalah air yang disi lapar sekali. Karena, sebab pembolehan me-
dimiliki di tempatyang dimiliki, seperti sumur ngambil barang orang lain karena terpaksa
dan mata air. Sedangkan yang dimaksud air sama sekali tidak menafikan adanya jaminan.
umum adalah air yang tidak dimiliki di tempat Perlu ditegaskan, ini semua berlaku bila air
yang tidak bisa dimiliki, seperti sungai dan yang ada itu melebihi dari kebutuhan pemi-
mata air. liknya. Misalnya, air itu cukup untuk menutu-
pi dahaga keduanya; pemilik dan orang yang
* Hukum Jual Beli Air terpaksa, sedang jika tidak mencukupi maka
Ulama sepakat bahwa dianjurkan memberi pemiliknyalah yang harus didahulukan untuk
air tanpa imbalan uang meskipun air itu dimi- menggunakannya [air).233
liki. Tetapi, tidak boleh memaksa pemilik air Adapun mengenai jual beli air; pendapat
untuk memberikan airnya kecuali dalam kon- ulama mengenai hal ini terbagi menjadi dua
disi terpaksa, seperti bila terdapat sekelompok pendapat yang masyhur; pendapat mayoritas
orang yang sedang sangat kehausan dan kha- ulama dan pendapat kelompok Zhahiri .
watir akan meninggal maka pemilik air wajib Pertama, mayoritas ulama mengatakanz3a
memberi mereka minum. Sedangkan jika pe- bahwa boleh menjual air yang yang tidak mu-
milik air tidak memberi mereka minum, maka bah kepada semua orang, seperti air sumur,
sekelompok orang yang kehausan dibolehkan
air dari mata ai4 dan air yang disimpan dalam

231 Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam kitab Sunan, Ahmad dalam kitab Musnad, Ibnu Abi Syaibah dalam kitab Mushannaf d,ari
salah seorang sahabat Nabi saw.. Hadits ini iuga diriwayatkan lbnu Majah dari Ibnu Abbas, ath-Thabrani dari Ibnu Umar. (Nashbur-
Raayah, juz 4, hlm. 294).
232 Lih"t al-Qawaanin at-Fiqhiyyah, hlm. 339; al-Muhadzdzab, juz 1, hlm. 427 dan seterusnya, al-Mughni,juz 4, hlm. 78 dan seterus-
nya.
233 Roddut Muhtaarwad-Dutul Mukhtaar,iuz 5, hlm. 313;Takmilatu Fathil Qadir,iuzS, hlm. 145.
234 Brdoo'i'rrh Shanoa'i',iuz 5, hlm. 146; Raddul Muhtaar,)uz 5, hlm. 311-312, iuz 4, hlm. 6; al-Qawaanin al-Fiqhiyyah, hlm' 339, al-
Muhadzdzab, ibid; at-Majmu',iuz 9, hlm. 278; al-Mughni, iuz 4, hlm. 79; Ghaayatul Muntahaa, j\22,htm.9,277-
FIQLH ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN

bejana dan semacamnya, sedang pemiliknya ka dengan apa yang menjadi kebiasaan
berhak untuk menggunakannya, juga berhak mereka. Namun, beberapa waktu berse-
untuk menghalangi orang untuk memakainya. lang, hukum-hukum syariat telah stabil,
Sebab itu, pemilik air berhak menghalangi lalu melarang umat untuk menjual air. Ke-
orang yang memiliki hak minum pada airnya mudian, bolehnya menjual sumur dalam
itu dari memasuki harta miliknya jika didapati kasus ini tidak bisa dijadikan dalil atas bo-
air di sekitar tempatnya. Namun, bila di seki- lehnya menjual ai4 karena'air dalam hal
tarnya tidak ada air lain maka pemilik air ha- ini mengikut pada sumur. Ini sudah men-
rus memilih salah satu dari dua kemungkinan; jadi kesepakatan.23s
yaitu ia sendiri harus mengeluarkan air dari 2. Pendekatan qiyas, yaitu air yang tidak
tempatnya lalu diberikan kepada orang yang mubah diqiyaskan dengan jual beli kayu
bersangkutan, atau dia membiarkan oranglain bakar setelah dimiliki. Nabi saw. menetap-
untuk mengambil sendiri air itu. kan bolehnya jual beli kayu bakar dalam
Ada dua dalil yang dikemukakan mayori- sabdanya, "Seseorong yang mengombil tali,
tas ulama tentang bolehnya menjual air yang lalu pergi ke gunung untukmengambil kayu
tidak mubah. bakan lantas dijual, dimakan hasil penjual-
1. Disebutkan dalam hadits shahih bahwa annya, dan bersedakah ia akan lebih baik
Usman bin Affan ra. membeli sumur yang d arip ada meminta - minta kep a d a orang !'236
dimiliki Ruuma yang beragama Yahudi di . Argumentasi ini pun dibantah bahwa peng-
Madinah, lalu Usman mewakafkannya un- khususan maksud teks hadis dengan cara
tuk umat Islam setelah ia mendengar sab- qiyas itu masih diperdebatkan qleh para
da Nabi saw., "Siapa yang membeli sumur ahli ushul fiqih. Dimana qiyas itu sendiri
Ruuma lalu ia memberikannya kepada umat hanya membolehkan menjual air yang te-
Islom untuk dimanfaatkan maka ia okan lah ditimba saja, bukan air sumur seluruh-
mendapatkan surga." Ruuma sebagai pemi- nya.
lik sumur sebelumnya biasa meniual air- Kedua, kelompok Zhahiri mengatakanz3T
nya kepada semua orang. Hadits ini, di bahwa air sama sekali tidak boleh dijual, baik
samping menunjukkan bolehnya menjual itu berupa air dari sungai kecil, sungai besa4
sumu4 juga bisa diterapkan pada mata air mata ai1, air sumu4 tangki ai4 air yang disim-
dengan ialur qiyas. Ditambah lagi, hadits pan di botol, atau air yang disimpan di bejana,
ini menunjukkan bolehnya menjual air ka- kecuali kalau sumurnya dijual atau sebagian
rena Nabi saw. mendiamkan tindakan orang sumurnya saja maka menjual airnya boleh.
Yahudi dalam menjual air. Namun, argu- Dengan demikian, air dianggap mengikut pada
mentasi ini dibantah, karena ini terjadi barang asli, yaitu sumur.
pada masa awal Islam, dimana orang Ya- Dalam sebuah pendapat yang diriwayat-
hudi saat itu memiliki kekuatan. Dimana kan dari Imam Ahmad, dikatakan, "Saya tidak
pada awalnya Nabi saw. membiarkan mere- suka jual beli air sama sekali."

z3s
Nailul Authaar, juz 5, hlm. L46.
236
Diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim, Ahmad, Ibnu Majah, Nasa'i dari Abu Hurairah. (Nailul.Authaar, iuz 4, hlm. L62; al-laami'ush-
Shag iir, juz 2, hlm. 122).
Al-Muhalla, iuz 9, hlm. 8.
Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUAI{GAN FIQLH ISLAM JILID 5

Dalil-dalil yang dikemukakan oleh kelom- jual beli yang dilegalkan pada dasarnya, teta-
pok yang mengatakan tidak boleh jual beli air pi tidak legal dari segi sifatnya, serta barang
adalah sebagai berikut. dan harga berhak dimiliki karena terjadinya
L. Hadits shahih yang menyatakan bahwa serah terima. Sementara selain Hanafi me-
Nabi saw. bersabda, "Tidak boleh meniual nyatakan bahwa jual beli itu sendiri bisa sah
air yang lebih dari kebutuhan untuk mem- atau batal. fual beli yang tidak sah itu tidak
beli rumput."z3sPengingkaran Nabi ini me- bisa melimpahkan hak milik sama sekali.
nunjukkan larangan menjual air yang le- Dalam poin ini, kami akan sebutkan be-
bih dari kebutuhan. Namun argumentasi berapa contoh jual beli/asfd menurut mazhab
ini juga dibantah, sebab larangan yang Hanafi, serta hukum-hukumnya menurut ma-
ada pada hadits dituiukan untuk konteks zhab lainnya.
tertentu, yaitu bila air dijual untuk me-
a. Jual Beli Barang yang tidak Diketahui
lindungi rumput yang ada di sekelilingnya
Hanafi mengatakan bahwa apabila barang
dan dibutuhkan oleh penggembala untuk
atau harga tidak diketahui dan ketidakjelasan-
memberi makan binatang ternaknya.
nya menoniol sekali, yaitu biasanya mengaki-
2. Nabi saw. pernah menyatakan,"Aktt mela-
batkan sengketa, maka jual beli dianggap fasid
rang jual beli air yang lebih dari kebu-
(rusak). Sebab, ketidaktahuan yang meliputi
tuhan!'z3s Hadits ini sangat jelas indikasi-
barang atau harga berakibat pada kesulitan
nya mengenai pengharaman jual beli air
menyerahkan dan menerima barang, karena-
lebih dari kebutuhan pemilikya, baik air
nya juga tujuan dari jual beli tidak tercapai.
itu berada di tempat umum maupun milik
Akan tetapi, jika ketidakjelasan itu tidak
pribadi, baik untuk minum maupun selain-
terlalu menonjol, yaitu tidak sampai mengaki-
nya. Argumentasi ini pun ditolah karena
batkan sengketa maka jual beli tidak menjadi
bertentangan dengan hadits yang menye-
butkan sumur Ruuma yang disebutkan se- fasid. Karena, ketidakjelasannya tidak beraki-
bat pada susahnya menyerahkan dan meneri-
belumnya, atau hadits ini ditujukan untuk
ma barang sehingga tujuan jual beli bisa ter-
konteks tertentu seperti di atas.
wujud.
Adapun saya berpendapat bahwa yang di-
maksud dari larangan jual beli air lebih dari ke-
Untuk standar mengenai jelas atau tidak-
nya sifat barang adalah tradisi masyarakat se-
butuhan adalah air yang melimpah, seperti air
sumu4 air mata ait dan air huian yang berada
tempat (uA. fika jenis suatu hewan, ataupun
merek speaker, atau kamera tidak dijelaskan,
di lokasi yang dimiliki orang, dimana melarang
maka ini termasuk ketidakf elasan barang yang
orang untuk mengambilnya adalah sia-sia dan
percuma.2ao
menonjol dan berpengaruh pada sahnya jual
beli. Karena, hal itu biasanya menciptakan seng-
2. MACAM.MACAM IUAL BELI FASID keta yang serius antara kedua belah pihak.2a1
fual beli/asid menurut istilah mazhab Ha-
nafi, seperti yang sudah diterangkan, adalah

238 Diriwayatkan oleh Muslim dari hadits Abu Hurairah, sedang Bukhari dengan bunyi hadits yang berbeda' (Noilul Authaar,iuz 5, hlm.
303).
239 Diriwayatkan oleh Ahmad, kitab-kitab Sunon selain Ibnu Majah, dari Ayas bin Abd. (Naitul Authaar,luz 5, hlm. 145).
240 Lih"t Ushuulul Buyuu'al-Mamnuu'ah, hlm.46 dan seterusnya.
24r Al-A^*ool wa Nazhariyyatul Aqd,hlm. 312
rsrAM rrlrD s 8ag[an 3: HUKUM TRAI{SAI(SI XEUANGAN

* Beberapa contoh mengenai ketidakjela- penipuan dalam jual beli. Dengan demikian, le-
san barang yang tidakmenonjol. galisasi agama terhadap khiyaar syart menjadi
Seseorang menjual satu qafizzaz dari se- legalisasi juga terhadap khiyaar to'yiin. Kebu-
genggam makanan dengan harga tertentu, atau tuhan agar tidak terjadi penipuan dalam jual
menjual satu karung kain dan tidak diketahui beli bisa terwujud dalam tiga barang; karena
berapa jumlah pastinya, atau menjudl sekan- biasanya barang tidak lepas dari tiga kategori;
tung makanan dengan harga sekian, sementara barang bagus, jelek, dan sedang. Karena itu,
tidak diketahui berapa qafiz di dalamnya. fual barang yang lebih dari tiga tidak bisa masuk
beli semacam ini boleh,za3 karena dianggap ti- dalam dasar qiyas, yaitu barang dagangan ha-
dak mengandung gharar, juga ketidakjelasan rus jelas. Dengan demikian, menjual salah satu
yang ada tidak berarti dan biasanya tidak men- barang dari empat yang dijadikan pilihan de-
ciptakan sengketa. Termasuk juga dalam kate- ngan syarat harus ada khiyaar termasuk jual
gori ini, menjual salah satu barang dari dua b eliyangfasid. S ebab, dian ggap tidak ada keb u -
atau tiga barang, tidak lebih dari tiga, sedang tuhan untuk melegalkannya, karena tipe-tipe
pembeli mensyaratkan adanya hak khiyaar barang secara umum hanya berkisar pada tiga
bagi dirinya untuk mengambil satu saja dan tipe, yaitu barang bagus, jelek, dan sedang.
mengembalikan sisanya. fual beli semacam ini Kedua, jual beli ini dilegalkan karena su-
dikenal dengan khiyaar ta'yiin fhak memilih dah menjadi kebiasaan masyarakat berdasar-
untuk menentukan) dan jual beli dianggap sah kan adanya kebutuhan mendesak kepadanya.
berdasarkan pendekatan istihsaan Sedangkan Sebab, tidak semua orang bisa masuk ke pasar
bila berdasarkan qiyas, jual beli ini tidak sah, sehingga ia pun membeli barang sesu.ai dengan
seperti yang dinyatakan oleh Imam Zafar. kebutuhannya. Terutama sekali orangyang su-
Keterangan qiyasnya bahwa barang tidak dah lanjut usia atau wanita. Keduanya sangat
jelas, karena penjual hanya menjual salah satu membutuhkan orang yang bisa membelikan
dari dua barang yang ada, sementara salah barang untuknya. Kebutuhannya sangat susah
satu dari dua barang itu tidak diketahui maka tercapai jika orang yang dipercaya hanya mem-
barang yang dijual pun menjadi tidak jelas. Ini beli salah satu contoh dari satu jenis barang.
membuat jual beli menjadi tidak sah, seperti Sebab, satu contoh barang boleh jadi tidak se-
halnya jika seseorang menjual salah satu dari suai dengan keinginannya. Karena alasan ini-
empat kain dan menyebutkan hak khiyaar.Ka- lah, orang terpaksa beli dua contoh dari satu
rena inilah, Imam Zafar tidak membolehkan jenis barang lalu membawanya kepada orang
khiyaar ta'yiin. yang memesannya, lalu ia memilih sesuai ke-
Adapun mengenai keterangan istihsaan- sukaannya dengan harga yang disebutkan dan
nya adalah sebagai berikut. mengembalikan yang lain. Dengan demikian,
Pertama, khiyaar ta'yiin disamakan de- jual beli ini dibolehkan karena sudah menjadi
ngan khiyaar syarth [hak untuk memberikan kebiasaan masyarakat, tetapi tetap tidak di-
syarat). Kedua khiyaar ini memiliki kesamaan izinkan bila lebih dari tiga contoh. Sebab, me-
tujuan, yaitu untuk menghindarkan diri dari rujuk kepada dasar qiyas itu sendiri.2aa

242 S^tuqrtrr=delapanmukuuksatumukuuk=satusetengahshaa',safitshaa'=empatmud,satumud=11/3literukuranBaghdad,satu
liter = 130 dirham, sedangkan satu dirham = 2,975 Em.
243 Bodoo'i'urhshanaa'i',)uzS,hlm. l5Tdanseterusnya;al-Muhadzdzab,iuzL,hlm.263.
244 Brdro'i'urh Shanaa'i', juzS, hlm. 157; Fathut
Qadiir, juz 5, hlm. l3o,lg7.
BaEtran 3: HUXUM TRANSAKSI I(EUANGAN FIQLH ISI.AM TITID 5

Perlu dicatat bahwa pendapat yang paling


* Beberapa contoh mengenai ketidakiela-
shahih dalam mazhab Hanafi tentang iual beli san barang yang menoniol.
ini adalah pendapat yang tidak mensyaratkan Seseorang menjual salah satu barang dari
penentuan atau pembatasan jangka waktu khi empat contoh barang, atau menjual satu ekor
yaar ta'yiin seperti yang berlaku pada khiyaar kambing dari segerombolan kambing dengan
syarth,yaitu paling lama tiga hari menurutAbu syarat pembeli memiliki hak untuk mengambil
Hanifah, sedang bisa lebih tiga hari setelah satu saia dan mengembalikan yang lain. )uga,
waktunya diketahui menurut kedua sahabat bila penjual menjual salah satu barang dari
Abu Hanifah; Muhammad ibnul-Hasan dan Abu dua atau tiga barang tanpa menyebutkan khi-
Yusuf. Dengan demikian, iual beli ini diang- yaar..Dengan demikian, tidak boleh menjual
gap sah meskipun tidak menyebutkan jangka satu dari dua atau tiga kain misalnya. Contoh-
waktu khiyaar. contoh di atas adalah jual beli/asiQ karena ba-
Sebagian ulama mazhab Hanafi menga- rang tidak jelas yang biasanya mengakibatkan
takan bahwa jual beli ini tidak sah tanpa me- sengketa. Sebab, penjual ingin memberikan
nyebutkan jangka waktu khiyaar. Sebab, apa- barang yang ielek, sedangkan pembeli ingin
bila barang dagangan hanya satu barang ter- membeli yang bagus dengan alasan barangnya
tentu dan disepakati adanya khiyaar syarth, tidak ditentukan.zas
maka penentuan batas waktu khiyaar adalah Secara umum, ketidakjelasan dalam jual
syarat sahnya jual beli. Begitu pula, kalau ba- beli biasanya menyangkut empat hal seperti
rang dagangan satu dan tidak tertentu. Kedua yang sudah disebutkan sebelumnya.
kasus jual beli di atas memiliki kesamaan, yaitu Pertama, ketidaklelasan barang yang men-
tidak adanya pembatasan menunjukkan tidak cakup ketidakjelasan ienis, kualitas, dan jum-
jelasnya batas waktukhiyaar dan ini membuat lahnya. Hal ini sudah dipaparkan dengan be-
jual beli menjadi/asid. berapa contohnya.
Kelompok pertama berdalil, ada perbe- Kedua, ketidakjelasan harga barang, se-
daan antara khiyaar syarth dan khiyaar ta'yiin, perti seseorang menjual kuda dengan harga
yaitu khiyaar syarth menghalangi teriadinya seratus kambing dari segerombolan kambing
hukum jual beli berupa berpindahnya hak dan semacamnya, maka jual beli ini/asid kare-
kepemilikan barang selama kurun waktu khi na terjadi ketidakjelasan mengenai harga ba-
yaar. Karena itu, pembatasan waktu menjadi rang.
sesuatu yang sangat penting untuk mengeta- Begitu pula, bila seseorang menjual kain
hui ada tidaknya penipuan di samping men- dengan nilainya, maka jual beli ini dianggap
jaga kualitas barang. Adapun khiyaar ta'yiin, /asid. Sebab, penjual menjadikan nilai barang
tidak menghalangi terjadinya hukum jual beli. sebagai harga barang, sementara nilai berbeda
Bahkan, hukum jual beli tetap berlaku pada sesuai dengan penilaian orang yang menilai
salah satu barang yang tidak tertentu. Dalam sehingga harga pun menjadi tidak ielas.
khiyaar ta'yiin, hanya menghambat penentu- fuga, bila seseorang membeli barang de-
an barang saja dan tidak mesti adanya pem- ngan harga yang ditentukan oleh penjual, atau
batasan waktu khiyaar. pembeli, atau orang lain. fual beli ini fasid,

zns lbid, ad-Durrul Mukhtaar wa Raddul Muhtaa4 iuz 4, hlm' 115.


rsLAM lrlrD 5 Baglan 3: HUKUM TRAI{SAKSI KEUANGAN

karena tidak diketahui harga yang ditentukan istihsan. Karena, penyebab jual beli ini tidak
penjual, atau pembeli, atau orang lain. Karena boleh adalah adanya ketidakjelasan saat tran-
itulah, harga barang meniadi tidak jelas. saksi dan ketidakielasan itu sudah tidak ada
Kalau seorang pembeli mengatakan, lagi. Tempat transaksi adalah salah satu hu-
"Saya menjual kepadamu barang ini den- kum penentu saat transaksi dilakukan sehing-
gan harga satu qafiz gandum kasar atau dua ga seolah-olah menjadi jelas saat transaksi.
qafiz gandum giling", maka jual beli ini /asid Karena itu, bila pembeli tidak mengetahui se-
karena harga barang tidak jelas. Ada ulama belum keduanya berpisah, maka jual beli tetap
yang mengatakan bahwa jual beli ini termasuk menjadi fasid.?a8
dua iual beli yang dijadikan satu. Rasulullah Imam Zafar mengatakan bahwa jika tran-
sendiri telah melarang dua iual beli yang di- saksi/asid sejak awal maka tidak bisa menjadi
satukan dalam satu akad.2a6 Apabila peniual sah saat transaksi, karena mustahil sesuatu
mengatakan,'Apabila kamu mengambilnya y angfa si d m en j ad i tidak fa si d.Zae
sekarang maka harganya lima dirham, sedang Keterangan hukum di atas telah menjadi
jika kamu mengambilnya nanti maka harg- kesepakatan di kalangan ulama mazhab, kare-
anya menjadi tujuh dirham." fual beli ini fasid, na terjadi ketidakjelasan mengenai harga ba-
karena harga barang tidak ditentukan, apakah rang. Tetapi, bila harga barang diketahui, maka
harus membayar sekarang atau nanti? Namun, jual beli dengan sistem tanda boleh dilakukan,
jika peniual menentukan salah satunya, maka' sesuai kesepakaan ulama. Artinya, apabila pen-
jual beli meniadi sah. jual mengatakan, "Saya jual kepadamu kain ini
Begitu pula, tidak boleh menjual dengan dengan nomornya dengan harga yang tertulis."
modal yang tidak diketahui atau memakai no- Nomor itu diketahui oleh kedua pihak, maka
mor,247 sedangkan pembeli tidak mengetahui iual beli ini sah karena harganya diketahui.2s0
tanda itu dan berapa harga yang terdapat da- Tidak boleh melakukan jual beli dengan
lam tanda itu. fual beli seperti ini adalah/asfd. harga yang sedang berlaku di pasa4, atau de-
Namun, bila pembeli mengetahui hargabarang ngan harga yang diberlakukan orang, atau de-
dan tanda di tempat transaksi, maka transaksi ngan harga yang diputuskan orang tertentu.
kembali menjadi sah berdasarkan pendekatan Karena semua bentuk iual beli ini mengandung

246
Diriwayatkan oleh Malik dalam kitab Muwaththa', Tirmidzi, Nasa'i, dan Abu Dawud, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah melarang
dua transaksi dalam satu iual beli. {Jaami'ul Ushul,iuz 1, hlm.446).
247
Maksud jual beli memakai nomor adalah seorang peniual menandai kain dengan sebuah tanda seperti tulisan. Dengan tanda itu,
makelar mengetahui harga baran& tetapi pembeli tidak mengetahuinya. (al-'lnaayah iuz 5, hlm. 113). Dalam jual beli ini, terdapat
ketidakjelasan menyangkut barang dan sifatnya. Keteranganya seperti beriku! penjual mempunyai beberapa barang yang berbeda
jenis dan nilainya. Setiap barang diberikan nomor khusus yang berbeda dengan nomor barang lain. Lalu, pembeli membayar uang
dengan jumlah tertentu lalu mengambil kertas yang di dalamnya ada nomor khusus, maka barang yang ditunjuk dalam nomor
itulah yang akan menjadi barang yang dia beli dengan harga yang tadi dia bayarkan. Sedikitnya atau banyak harga yang dia bayar-
kan sama saja. fual beli seperti ini menghilangkan unsur kerelaan dan kehendak dari pembeli. Ini sama dengan iual beli memakai
sistem pelemparan batu yang terjadi di zaman lahiliah. (Lihat Abd. Sami, Ushuulul Buyuu' al-Mamnuu'ah, hlm. 72,75). Kesimpu-
lannya, nomor adalah tulisan dan nomor kain adalah tulisan yang ada padanya. Maksud dengan menjual kain dengan nomornya
adalah menjual kain dengan harga yang tertulis padanya, sedang pembeli tidak mengetahui. Pembeli baru mengetahui setelah
transaksi. Makna ini iuga yang dimaksud dalam Al-Qur'an, " lalah kitab yang bertulis." (al-Muthaffifiin: 9). (Lihat catatan kaki al-
Muhadzdzab,iuz 1, hlm. 266).Pan Imam empat mazhab dan ulama Zhahiriyah sepakat bahwa jual beli barang dengan harga yang
tertulis pada barang dan tidak diketahui jumlahnya tidak sah.
248 Bodoo'i-'rrhShanai'i',iuz5,hlm. 158;RaddulMuhtaar,iuz4,hlm.30;FatlrulQadiirma'al'lnaayah,jtz5,hlm. 113,al-Mabsuuth,iuz
13, hlm.49.
249 Brdoo'i'rrh Shanaa'i', iuz 6, hlm. 124.
250 Mughnit al-Muhaaj, j,tzZ,hlm. t7; al-Mughni, juz 4, hlm. 187.
Baglan 3: HUKUM TRAI{SAXSI IGUAIIGAN FIQLH ISLAM JILID 5

ketidakjelasan harga, menurut para ahli fiqih. dur.


Dinukilkan dari Imam Ahmad bahwa ia meng- Kemudian, jika seseorang menjual sampai
anggap boleh jual beli dengan harga yang akan waktu yang telah disebutkan, lalu kedua be-
berlaku di pasa4, pada tanggal tertentu, tanpa lah pihak sepakat untuk membatalkan waktu
menentukan harga saat transaksi. Karena iual yang telah disebutkan sebelum datang waktu
beli seperti ini sudah lama menjadi kebiasaan panen, atau waktu haji, atau pemetikan, maka
orang di semua zaman dan tempat. Ibnu Taimi- jual beli menjadi sah. Karena, kerusakan jual
yah dan lbnu Qayyim memperkuat bolehnya beli hanya menjadi faktor sengketa yang di-
jual beli dengan harga yang sedang berlaku timbulkan oleh ketidakielasan tadi, sementara
di pasar pada saat transaksi, bukan yang akan dengan pembatalan kedua belah pihak serta
berlaku di masa mendatang.2sl merta menjadi hilang pula sebabnya. Ketidak-
Ketiga, ketidakjelasan terjadi pada waktu jelasan ini tidak sampai masuk dalam inti
penyerahan barang, seperti seseorang men- transaksi itu sendiri, tetapi faktor lua4 yaitu
jual barang dan barang baru diserahkan pada penundaaan waktu penyerahan barang.zs2
waktu ini atau itu maka jual beli semacam ini Keempal ketidakjelasan terjadi pada sa-
fasid,karena waktunya tidak jelas. Begitu pula, rana-sarana penjaminan, seperti kalau seorang
ketidakjelasan mengenai batas waktu khiyaar penjual memberi syarat adanya penjamin yang
syarth akan membuatfasid jual beli. Dalil ke- bisa menjamin harga yang bukan tunai, atau
fasid-an jual beli ini adalah hadits, "Nabi saw. adanya barang gadaian atas harga yang bukan
melarang jual beli janin dari ianin yang sedang tunai. Dengan demikian, jaminan itu harus di-
dikandung." Arti hadits ini sesuai penafsiran tentukan oleh peniual, karena kalau tidakmaka
Ibnu Umar; perawi hadits ini, adalah larangan jual beli meniadi/asid.
jual beli dengan harga yang akan diserahkan Itulah perincian mazhab Hanafi mengenai
nanti pada saat unta melahirkan kandungan- iual beli barang yang tidak ielas.
nya dan kandungannya juga melahirkan kan- Adapun Maliki, Syafi'i, Hanbali, dan Zha-
dungannya. |adi,larangan dalam hadits ini ter- hiri mengatakan bahwa tidak boleh menjual
tuju pada penundan penyerahan harga sampai barang yang tidak ielas, seperti menjual salah
pada waktu yang tidak tertentu. satu mobil yang tidak tentu dari mobil-mobil
Dengan demikian, bila seseorang menjual yang ada atau menjual salah satu kain tidak
barang dengan harga yang akan diserahkan tertentu dari kain-kain yang ada. Begitu pula,
pada saat jemaah haji datang, atau pada saat tidak boleh menjual barang dengan harga yang
panen teriadi, ataukah pada saat petik anggu4, tidak ielas atau dengan harga yang tidak tu-
atau pada saat memangkas bulu domba, maka nai hingga batas waktu yang tidak jelas, dan
jual beli menjadi /asid karena ketidakjelasan semacamnya. Kalau transaksi jual beli ber-
yang ada bisa mengakibatkan perselisihan ka- langsung dalam kondisi demikian, maka jual
rena waktu yang dimaksud bisa maju dan mun- beli divonis batal karena mengandung gha-
rar yang disebabkan tidak jelasnya barang.

251
LihatMughnil al-Muhtaaj,i,nz2,hlm.17; al-Muhadzdzab,juz 1, hlm. 266; al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 257; ad-Dardir, asy-Syar-
hul Kabir,iuz 3, hlm. 1.S; Ghaayatul Muntahaa,iuz2,hlm.L4; A'Iaamul Muwaqqi'iin,iuz 4, hlm. 5 dan seterusnya; al'Muhalla,iuz9,
hlm. 19; Wahbah Zuhaili, Nazharltyatudh-Dharuraatsy-Syari'$ryah, hlm. 178 dan seterusnya.
252 l25.Perludisinggungbahwa
FathulQadiir,iuzS,hlm.322danseterusnya; al-Mabsuuth,iuzt3,hlm.26,RaddulMuhtaar,juz4,hlm.
iual beli sampai datangnya waktu ini adalah iual beli yangfasid. Akan tetapi, menunda penyerahan harga barang sampai pada
waktu semacam ini dianggap sah.
ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUI(UM TRANSAKSI IGUANGAN

Sementara Nabi saw. telah melarang jual beli yang diketahui sifatnya, tetapi tidak ada ia-
yang mengandung gharar. Berdasarkan hal di haalah tanpa g harar.zss
atas, kelompok ini mensyaratkan agar tercip-
b. Jual Beli yang DiElantungfian Pada
tanya transaksi yang sah, barang harus diketa- Syarat dan Jual Beli yang Disandarkan
hui oleh kedua belah pihak. Kejelasan barang
fual beli yang digantungkan pada sebuah
tidak mesti dari semua sisi, tetapi cukup diten-
syarat tertentu atau transaksi jual beli yang di-
tukan pada barang tunai, sedang untuk barang
gantungkan secara umum adalah jual beli yang
yang tidak bersifat tunai (dzimmahJ harus je-
digantungkan terjadinya pada terjadinya se-
las sifat dan jumlahnya. Begitupun menyang-
suatu yang lain yang mungkin terjadi dengan
kut harga barang, harus jelas sifat, jumlah, dan
memakai kata-kata yang menunjukkan peng-
waktu penyerahannya. Dengan demikian, tidak
gantungan, seperti kata "jika'i "bila", dan"keti-
boleh menggantungkan jual beli pada syarat
ka". Contohnya, bila seseorang mengatakan ke-
yang akan terjadi di masa mendatang, seperti
pada pihak lain, "Saya jual kepadamu rumahku
menggantungkannya pada bulan depan atau
ini dengan harga sekian jika si fulan menjual
pada kedatangan seorang yang sedang ber-
rumahnya kepadaku", atau, "fika bapakku su-
haji, karena ini semua mengandunggharar.zs3
dah datang dari perjalanan."
Hanya saja Maliki membolehkan jual beli sam-
Sedangkan maksud dari jual beli yang di-
pai waktu panen, waktu kepergian orang yang
sandarkan secara umum adalah jual beli di ma-
akan berhaji, hari pawai, tahun baru, dan Nei-
na pernyataan ijab disandarkan pada waktu
ruz (tahun baru Persia), karena waktu-waktu
yang akan datang. Seperti jika seorang penjual
semacam ini adalah waktu yang diketahui oleh
mengatakan kepada pembeli, "Saya jual mobil-
semua orang. Maliki juga membolehkan jual
ku ini kepadamu awal bulan depan dengan
beli yang disertai dengan khiyaar ta'yiin, dan
harga sekian.".
jual beli ini mereka beri nama dengan Bai'ul
Perbedaan antara kedua jenis jual beli ini
lkhtiyaar. Akan tetapi, mereka mensyaratkan
menurut Hanafi adalah jual beli yang digan-
jenis, macam, dan harga harus sama, sedang
tungkan dianggap sebagai jual beli yang tidak
jika terjadi perbedaan maka jual beli dianggap
berwujud dan tidak berlaku saat transaksi, ka-
tidak sah.2sa
rena tidak lebih dari jual beli yang digantung-
Adapun perbedaan antara gharar danja-
kan pada syarat, sementara syarat bisa terwu-
haalah, maka gharar lebih bersifat umum da-
jud bisa juga tidak.
ripada jahaalah. Tidak semua yang tidak jelas
Adapun jual beli yang disandarkan diang-
$ahaalah) adalah gharor, tetapi tidak semua gap iual beli yang sempurna yang menimbul-
g harar adalah j ahaalah. Karena, terkadang ter-
kan hukum dan implikasi jual beli meskipun
dapatgharar dalam sebuah jual beli tanpa ter-
implikasi itu berlaku pada saat yang ditentukan
jadijahaalah, seperti jual beli budakyang lari
oleh kedua belah pihak.

253
Haasyiyat ad-Daasuuqii, iuz 3, hlm. 15; al-Muhadzdzab, juz l, hlm. 263; Mughnil al-Muhtaaj, iuz 2, hlm. L6; al-Mughni, juz 4, hlm.
209,234; Ghaayatul Muntahaa,iuz 2, hlm. L1; al-Muhalloa, juz8,hlm.497 dan seterusnya.
254
Ad-Dasuki'ala ary-Syarhul Kabir ,juz 3, hlm. 106; al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah,hlm.269l al-Muntaqaa'alal Muwaththa', juz 4, hlm.
298. Ulama kelompok Zhahiriyah membolehkan penundaan penyerahan harga sampai pembeli mendapat kemudahan. [AI-Mu-
halla, iuz 8, hlm. 47 7 dan seterusnyaJ.
Al-Ghararuwa Atsaruhufil'Uquud, hlm.39; al-Qarafi, al-Furuq,|uz3,hlm.265,Tahdzibul Furuq dicetak dengan al-Furuq, juz 3, hlm.
270 dan seterusnya. l
BagIan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGA]T FIQLH IStAlvt IILID s

Mengenai hukum jual beli yang digantung- Hanafi mengatakan bahwa boleh saja men-
kan dan disandarkan, para ahli fiqih sepakat jual barang yang tidak terlihat dan tidak di-
bahwa jual beli yang digantungkan dan jual jelaskan sifatnya. Namun, bila pembeli melihat
beli yang disandarkan tidak sah. Namun, ke- barang yang dimaksud, maka ia memiliki hak
dua jenis jual beli ini disebut fasid, menurut khiyaar; apakah ia akan melanjutkan transaksi
istilah mazhab Hanafi, sedangkan menurut se- atau mengembalikan barang. Ini sama halnya
lain mereka disebut jual beli yang batal. barang yang dijual dan dijelaskan sifatnya saja,
Berdasarkan hal di atas, tidak boleh meng- di mana pembeli tetap memiliki hak khiyaar
gantungkan jual beli atau menyandarkannya ru'yah, hak untuk melihat barang itu meskipun
pada waktu yang akan datang, karena jual beli ternyata barang itu dalam kondisi seperti yang
termasuk transaksi pemilikan yang dilakukan dijelaskan oleh penjualnya, seperti jika sese-
sekarang. Lantas, tidak bisa ditambahkan un- orang membeli kuda yang tertutup, atau mem-
tuk masa mendatang sebagaimana tidak bisa beli barang dalam kotak, ataupun membeli
digantungkan pada sebuah syarat karena hal gandum yang berada di rumah tertentu.
itu mengandung spekulasi, yaitu menggantung- Dalil yang dikemukakan oleh Hanafi me-
kannya pada sesuatu yang merugikan. nyangkut sahnya jual beli pada dua kondisi
Dari keterangan yang dipaparkan di atas, di atas adalah pembeli memiliki hak khiyaar
dapat dipahami bahwa sebab rusaknya kedua ru'yah sehingga tidak ada unsur gharar. Keti-
macam jual beli tadi adalah adanya unsurglha- dakjelasan yang ada sudah tidak berakibat
rar yangterkandung. Kedua belah pihak ma- pada perselisihan sama sekali selama pembeli
sing-masing tidak mengetahui apakah sesuatu mempunya i hak khiy a ar2s7
yang digantungkan itu akan terjadi ataukah Di samping itu, mereka juga berdalil de-
tidah juga keduanya tidak tahu kapan sesuatu ngan sebuah hadits yang berbunyi, "Siapa yang
itu terjadi. Menyangkut jual beli yang disan- membeli sesuatu don dia tidak melihatnya moka
darkan, kedua belah pihak tidak mengetahui ia memiliki hak khiyaar ketika melihatnya."zss
bagaimana kondisi barang pada waktu men- Sedangkan Maliki mengatakan bahwa bo-
datang dan tidak tahu apakah masih rela, atau leh saja menjual barang yang tidak dilihat te-
masih punya kepentingan ketika hukum jual tapi dijelaskan sifatnya, bila ketidakhadiran ba-
beli akan diberlakukan pada transaksi jual beli rang itu biasanya mengubah sifatnya sebelum
itu.2s6 diterima. Kemudian, apabila fisik barang ter-
c. Jual Beli Barang yang tidak Ada di Tem nyata sesuai dengan keterangan yang dikemu-
pat Transaksi atau tidak Terlihat kakan penjual, maka jual beli menjadi lazim,
Maksud dari barang yang tidak ada adalah karena ini hanya dianggap gharar yang se-
barang yang sebenarnya dimiliki oleh penjual dikit. Penielasan sifat barang dianggap telah
dan ada, tetapi tidak terlihat. mewakili penglihatan langsung atas barang,

Lihat ad-Durrul-Mukhtaar wa Raddul Muhtaar, juz 4, hlm. 244; al-Qarafi, al-Furuq, juz 1, hlm. 229; an-Nawawi, al-Majmu', juz 9,
hlm. 374; al-Muhadzdzab, iuz 1, hlm. 266; al-Mughni, iuz 5, hlm. 599; Muhammad Yusuf Musa, al-Amwaal wa Nazhariyyatul Aqd,
hlm. 451 dan seterusnya; Siddiq al-Amin, al-Ghararu wa Atsaruhu fil 'Uquud,hlm.137-149 .
257
Badaa'i'ush Shanoa'ii iuz 5, hlm. 163; Fathul Qadiir, itz 5, hlm. 137.
2SA
Hadits ini diriwayatkan dengan sanad yang bersambung dan mursal. Dengan sanad bersambung, diriwayatkan oleh Daruquthni
dalam kitab Sunan dari Abu Hurairah, sedang mursal diriwayatkan oleh lbnu Abi Syaibah dalam kitab Sunan-nya dan Daruquthni
dalam kitab Sunan-nya dari Makhul. Imam an-Nawawi menukil kesepakatan huffaadz (sebuah tingkatan dalam kepakaran hadits)
bahwa hadits ini adalah hadits dhaif. (Nashbur Raayah, juz 4, hlm. 9; al-Maqaasidul Hasanah, hlm. 403 ).
FIQIH ISLAM IITID 5 BaElan 3: HUI(UM TRANSAXS! KEUANGAN

karena barang tidak ada di tempat dan sulit rar yang disebabkan oleh ketidakjelasan me-
untuk menghadirkannya, atau adanya keru- ngenai sifat barang. Seperti halnya tidak sah
sakan yang bisa terjadi kalau berulang kali di- jual beli salam bila sifat barang salam tidak
perlihatkan. Namun, jika barang ternyata tidak diketahui. Nabi saw. telah melarang jual beli
sesuai dengan kriteria yang disepakati, maka yang meng andung g harar.
pembeli memiliki hak khiyaar. Maliki, menu- Adapun hadits yang menyinggung khiyaar
rut pendapat yang masyhur; juga memboleh- ru'yah yang berbunyi,"Siapa yang membeli se-
kan jual beli barang yang tidak ada di tempat suatu yang tidak dilihatnya maka ia memiliki
transaksi dan juga tidak dijelaskan macam dan hak khiyaar ketika melihatnya." lni adalah ha-
jenisnya dengan dua syarat; hendaknya dise- dits dhaif seperti yang dinyatakan oleh Baiha-
butkan hak khiyaar untuk pembeli ketika me- qi. Bahkan, Daruquthni mengatakan bahwa ha-
lihat barang dan pembeli tidak menyerahkan dits ini adalah hadits yang batil dan tidak sha-
uang terlebih dahulu kepada penjual.2se fual hih karena tidak diriwayatkan kecuali oleh
beli semacam ini disebut oleh mazhab Maliki satu orang saja.z6r
sebagai jual beli al-BarnaamrT atau al-Baraa- Adapun Hanbali menurut pendapat yang
mij.'uo paling jelas dalam dua riwayat mengatakan
Adapun Syafi'i menurut pendapatyang pa- bahwa jual beli barang yang tidak ada dan ti-
ling jelas dan dalam salah satu pendapat ke- dak dijelaskan sifatnya serta tidak pernah dili-
lompok Ibadhiyyah mengatakan bahwa tidak hat sebelumnya itu tidak sah. Meskipun kita
sah secara mutlak jual beli barang yang tidak menganggapnya jual beli yang sah berdasar-
kelihatan oleh kedua belah pihak atau salah kan riwayat lain, maka pembeli dan penjual
satu pihak saja meskipun barang itu ada, ka- memiliki hakkhiyaar ketika barang itu dilihat.
rena jual beli semacam ini mengandung unsur Dalil pendapat pertama adalah Nabi saw me-
gharar. Nabi saw. telah melarang jual beli yang larang jual beli yang mengandunggharar.
mengandunggharar. Sedangkan jual beli yang Sedangkan jika penjual menjelaskan ke-
tidak diketahui jenis dan macamnya mengan- pada pembeli sifat-sifat yang mesti disebutkan
dungghararbesar. Begitupun, jual beli barang dalam jual beli salam, maka jual beli dianggap
yang diketahui jenis dan macamnya, seperti sah, menurut pendapat zhahir mazhab. Ada ri-
penjual mengatakan, "Saya jual kepadamu kuda wayat dari Imam Ahmad bahwa jual beli yang
Arabku", maka jual beli ini tidak sah menurut seperti itu tidak sah sampai pembeli melihat-
pendapatbaru Syaf i karena adanya unsurgha- nya, karena penjelasan mengenai sifat barang

BidaayatulMujtahid,iuz2,hlm.lS4;aqt-SyarhulKabir,iuz3,hlm.25danseterusnya; asy-Syarhush-Shagir,juz3,hlm4l-44;al-Qa-
waaniin al-Fiqhgryah, hlm 257. Mazhab Maliki menyebutkan lima syarat lazim jual beli yang dijelaskan sifatnya, yaitu keberadaan
barang tidak terlalu jauh seperti Spanyol dan Afirika dimana diperkirakan barang bisa berubah sebelum diterima, keberadaan
barang iuga tidak boleh terlalu dekat seperti barang yang berada di daerah transaksi (menurut pendapat yang paling kuat bahwa
barang yang ada di daerah transaksi boleh dijual dengan menyebutkan sifatnya, sifat barang harus digambarkan oleh selain pen-
jual tapi menurut pendapat yang paling benar bahwa boleh saia sifat barang digambarkan oleh penjualJ, barang harus dijelaskan
sifat-sifatnya yang dikehendaki, harga tidak boleh disyaratkan pembayarannya secara tunai, kecuali barang-barang yang biasanya
tidak berubah s eperti real estote, dan boleh saia menunaikan harga barang tanpa syarat. Artinya, seorang penjual tidak boleh mem-
berikan pembeli sebuah syarat bahwa harga barang harus dibayar saat transaksi, lalu pembeli menunaikan harga sesuai dengan
syarat penjual. Namun, bila pembeli menunaikan harga secara sukarela maka sah saia, tetapi ini hanya berlaku pada barang yang
rawan berubah. Adapun barang yang tidak rawan berubah seperti real estate maka tidak apa-apa mensyaratkan pembayaran tunai.
Penyebabnya, agar jual beli tidak mengandung ghoraryangdisebabkan oleh ketidakjelasan mengenai status transaksi, apakah jual
beli biasa atau salam.
Al-Barnaamij adalah kertas yang tertulis di dalamnya apa isi beiana, karung, atau beiana biasa (Lihat al-Muwaththa, luz 2, hlm.
160).
Al-Muhadzdzab, iuz 1, hlm. 2631 al-Majmu',iuz 9, hlm. 31^S; Mughnil al-Muhtaaj,ir.rz2,hlm.tE,Syarhun Nail,iuz 4, hlm. 143
Baglan 3: HUKUM TRANSAKS! KEUAI{GAN FIQLH ISLAM JILID 5

tidak mencerminkan pengetahuan tentang ba- bolehkan oleh Maliki, karena barang ini dapat
rang sehingga jual beli tidak sah seperti yang diketahui dengan kebiasaan, di samping unsur
terjadi pada jual beli sa/am. ghararyang dikandungnya sedikit. Namun, Sya-
Dalil yang digunakan untuk mendukung fi'i dan Hanbali serta Zhahiri 264 menganggap-
pendapat zhahir mazhab adalah jual beli de- nya jual beli yang batal dengan alasan barang-
ngan menyebutkan sifat barang dianggap sah barang seperti ini tidak bisa dijelaskan sifatnya
seperti halnya jual beli salam. Namun, tidak sehingga terjadi unsur gharar dan ketidakjelas-
boleh dikatakan tidak diketahui sifat barang, an pada barang yang dilarang oleh Nabi saw..
karena pengetahuan tentang barang bisa ter-
d. Jual Beli Orang Buta
wujud dengan mengetahui sifat-sifat yang jelas
Macam jual beli ini sebenarnya merupa-
yang bisa membedakan sifat harga barang se-
kan cabang dari syarat keharusan melihat ba-
cara zhahir. Ini sudah cukup sepeti halnya sifat
rang sebagaimana yang telah diperselisihkan
cukup untuk melegalkan jual beli salam.z62
pada jual beli barang yang tidak terlihat.
Kesimpulannya, Hanafi, Maliki, Hanbali da-
Hanafi, Maliki, dan Hanbali mengatakan
lam pendapat yang paling jelas, Zhahiri, Zaidi-
bahwa jual beli, penyewaan, dan penggadaian,
yyah, Imamiyyah, dan salah satu pendapat da-
serta hibah yang dilakukan oleh orang buta itu
lam kelompok Ibadhiyyah membolehkan jual
semuanya sah. Orang tunanetra juga memiliki
beli barang yang tidak ada dengan menyebut-
hak khiyaar ketika ingin mengetahui barang
kan sifatnya.263 Sedangkan jual beli barang tan-
dengan indra yang dimiliki, seperti mencium,
pa melihat barang dan tanpa dijelaskan sifat-
meraba, dan merasa pada barang yang ingin
nya boleh dan sah menurut Hanafi dan Ma-
diketahui, atau dengan memberikan sifat-sifat
liki dalam pendapat yang kuat dalam mazhab
barang seperti sifat buah yang ada pada po-
mereka.
honnya, rumah, dan real estafe. Dalil yang men-
|ual beli tanaman yang terpendam dalam dukung pendapat ini adalah hadits yang ber-
tanah atau iual beli barang yang sulit atau me-
bunyi, "JuaI beli itu adalah rela sama rele."26s
rugi jika harus dilihat dulu. Terkadang terjadi
Orang buta rela melakukan jual beli dan ia bisa
kesulitan atau kerugian ketika melihat barang
mengungkapkan maksud serta dapat menge-
seperti menjual makanan yang disimpan dan
tahui barang dengan berbagai cara, karena
semacamnya seperti obat-obatan, cairan, dan
itu sama saja dengan jual beli yang dilakukan
gas yang tidak bisa dibuka kecuali saat me-
oleh orang yang melihat. Di samping itu, ba-
makainya. Begitu juga halnya jual beli tanaman
hasa isyarat yang digunakan oleh orang bisu
yang tertimbun dalam tanah seperti wortel,
sama posisinya dengan bahasa lisan, seperti
ubi jala4, dan kentang. fual beli barang-barang
halnya indra penciuman dan perasa bagi orang
seperti ini dibolehkan oleh Hanafi sepertihal-
buta.266
nya jual beli barang yang tidak ada. fuga, di-

262
Al-Mughni,iuz 3, hlm. 580-582; Ghaayatul Muntahaa, |uz2,hlm.2l0.
263
Al-Muhallaa,j:rz B, hlm. 3B9,ar-Raudhun-Nadhiir, juz 3, hlm.259, al-Mukhtasharun Naafi'hlm.l45,Syarhun-Nail, juz4, hlm. 1.37
264
Ad-Durrul Mukhtaarwa Raddul Muhtaar,juz4,hlm.!06; BidaayatulMujtahid,luz2,hlm.156; al-Majmu',juz 9, hlm.33B; al-Mughni,
juz 4, hlm. 9l; al-Muhallaa, juz 8, hlm.456; Abdus Saml',al-Buyuu'ul Mamnuu'ah, hlm. 57.
265
Diriwayatkan oleh Ibnu Maiah, Baihaqi, dan dihukumi shahih oleh Ibnu Hibban dari Abu Said al-Khudri. Keterangan hadits ini
sudah diielaskan sebelumnya.
266
Mukhtasharuth-Thahaawi, hlm. 83, Badaa'i'ush Shanaa'i',luz 5, hlm. 164,298:, Haasyiyat ad-Daasuuqii,luz 3, hlm. 24; al-Mughni,
iuz 4, hlm. 210; Ghaayatul Muntahaa, juz 2, hlm. 10
ISLAM l[rD s Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN

Hanya saja, Hanafi seperti yang sudah di- harga harus berupa sesuatu yang dianggap ber-
ketahui sebelumnya, tidak menetapkan ada- nilai.
nya khiyaar ru'yah bagi penjual, baik penjual Kemudian, apabila salah satu dari objek
itu dapat melihat maupun tunanetra. transaksi dianggap sesuatu yang bernilai da-
Sedangkan Syafi'i mengatakan bahwa jual lam suatu agama tertentu tetapi tidak dalam
beli yang dilangsungkan oleh orang buta di- agama yang lain, maka jika bisa dianggap ber-
anggap tidak sah, kecuali jika orang buta itu status harga, jual beli hanya dianggap fasid.
pernah melihat sesuatu dan tidak berubah se- Dengan demikian, menjual kain dengan harga
belum mengalami kebutaan, seperti besi. Dalil [alat tukar) berupa minuman keras atau seba-
mereka adalah ketidakmampuan orang buta liknya maka jual beli ini dianggapfasid. Namun,
untuk mengetahui sesuatu yang baik dan jelek jika sesuatu yang dimaksud di atas itu adalah
sehingga barang yang menjadi objek tidak di- barang yang diperdagangkan, maka jual beli
ketahui olehnya.267 batal, seperti menjual minuman keras dengan
dirham, ataupun sebaliknya.
e. Meniual dengah Hatga yang Haram
Berdasarkan keterangan di atas, bila harga
Apabila terjadi jual beli barang dengan
(alat tukar) berupa sesuatu yang haram maka
harga falat tukar) yang haram, seperti minu-
harga harus diganti dengan nilainya saja.268 Na-
man keras dan babi, maka jual beli dianggap
mun, jelas sekali bahwa jual beli seperti ini di-
fasid. Menurut Hanafi, karena substansi jual anggap batal menurut selain mazhab Hanafi.
beli tetap ada, yaitu adanya pertukaran barang
dengan barang lainnya. Sebab, baik minuman
keras maupun babi bagi sebagian orang kafir
f. Meniual Barang secara Kredit lalu Mern
betinya dengan Tunai (Bay'ul Aaiaall
adalah sesuatu yang bernilai. Namun, meski-
pun keduanya dianggap barang menurut Hanafi,
fika seseorang menjadikan sebuah tran-
saksi sebagai sarana untuk mewujudkan tujuan
tetap saja menurut syara' keduanya tidak di-
yang tidak dibolehkan oleh agama, apakah tran-
anggap sebagai barang yang bernilai. Kaedah
saksi semacam itu dianggap sah karena telah
hukum yang berlaku pada masalah seperti ini
memenuhi rukun-rukunnya seperti ijab qabul?
adalah "jika salah satu dari objek jual beli itu
Atau, tidak dianggap sah karena mengandung
(borang atau harga) tidak dianggap barang
sesuatu yang tidak legal? Contohnya,26e sese-
bernilai dqlam agama samawi maka iual beli
orang menjual barang kepada orang lain de-
menjadibatal". Dengan demikian, jual beli men-
ngan kesepakatan harga kredit,lalu penjual itu
jadi batal, baik barang yang tidak bernilai itu
membeli lagi barangnya dari pembeli dengan
barang dagangan maupun harga (alat tukar).
harga tunai. Misalnya, seseorang menjual satu
Karena itu, jual beli bangkai, darah, dan ma-
qintar kapas dengan harga lima juta yang akan
nusia merdeka dianggap batal. Ini adalah pen-
diserahkan satu tahun kemudian, lalu penjual
dapat yang shahih dalam mazhab Hanafi. Se-
membeli kembali kapas itu dari pembelinya
bab, sesuatu yang disebut sebagai harga pada
dengan harga empat juta secara tunai. Dalam
dasarnya tidak berupa barang. Sedangkan
kasus ini telah terjadi dua transaksi jual beli,
salah satu syarat terjadinya jual beli adalah

267
Al-Mrhodrdzab, iuz L, hlm. 264.
268 Fathul qadiir ma'al'lnaayah,inz5, hlm. 186; Badaa'i'ush Shanaa'i',itz, hlm. 141, 305; Raddul Muhtaar,|uz 4, hlm. 105, 108.
269 Al-Khrttrb Mawaahibul 2, hlm. 76, 88;
, Jalil, juz 4, hlm. 390 dan seterusnya, 404 dan seterusnya; ad-Dardir, asy-Syarhul Kabir, )uz
asy-Syarhush-Shagiir,iuz , hlm. 116, 132.
Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI IGUANGAN FIQLH ISTAM JITID 5

secara zhahir kedua-duanya sah karena telah bisa merusak transaksi. Adapun bay'ul'ainah,
memenuhi rukun dan syarat-syarat transaksi. Abu Hanifah menganggapnya rusak (/asid) jika
fual beli seperti ini disebut oleh mazhab tidak ada orang ketiga yang terlibat.
Maliki sebagai Buyuu'ul Aajal karena selalu me- Sementara itlu, bay'ul' ainahadalah jual beli
ngandung unsur penundaan. Sedangkan seba- yang dimaksudkan untuk menjadi sarana me-
gian ulama memberinya nama dengan Buyuu'- miniam secara riba, seperti seseorang menjual
ul Ainah, dimana sebenarnya termasuk salah barang dengan harga kredit atau dengan harga
satu bentuk bay'ul Aajaal yang dimanfaatkan yangbelum diterima,lalu penjual pertama mem-
untuk melakukan riba dan mencapai apa yang belinya kembali dari pembeli dengan harga tu-
dilarang oleh syariat. Namun, para ulamaber- nai. fual beli ini dinamakan jual beli 'ainahka-
beda pendapat tentang jual beli ini. rena pembeli barangyang akan membayarhar-
Perlu diketahui bahwa ulama mazhab Ma- ganya secara kredit lalu mendapat pengganti
liki membaginya menjadi dua, yaitu bay'ul aa- dari barang yang dibelinya berupa uang tunai,
j aal dan b ay' ul' ainah. f enis pertama adalah se- begitupun sebaliknya. Contohnya, seseorang
orang pembeli menjual kembali barang yang menjual barang dengan harga kredit dan akan
dibelinya secara tidak tunai kepada penjual dibayarkan pada waktu tertentu, lalu penjual
atau wakilnya. Sedangkan jenis kedua adalah membeli kembali barang itu dengan harga lain
seseorang mengatakan kepada yang lain, "Be- hingga waktu tertentu; atau dengan harga tu-
lilah barang dengan harga seratus ribu tunai nai yang lebih rendah hingga pada batas waktu
dan saya akan membelinya dari kamu dengan yang ditentukan untuk membayar harga ba-
harga seratus dua puluh ribu secara kredit." rang pada transaksi pertama, pembeli pertama
Adapun Syaf i dan Zhahiri mengatakan bah- membayar dengan harga seutuhnya.
wa transaksi seperti ini sah karena rukunnya Terjadi perbedaaan antara dua harga beru-
terpenuhi, yaitu adanya ijab-qabul. Adapun me- pa bunga atau riba yang menguntungkan pihak
ngenai niat diserahkan kepada Allah untuk mem- pemilik barang yang dijual secara formalistik.
beri ganjaran yang setimpal. Sedangkan Maliki Contoh konkretnya, seseorang menjual kepada
dan Hanbali mengatakan bahwa transaksi se- orang lain sebuah pakaian dengan harga sera-
perti ini dianggap batal selama ada bukti yang tus dua puluh ribu secara kredit yang akan di-
menunjukkan adanya niat yang jelek sebagai bayar satu bulan mendatang,lalu pembeli yang
cara untuk mencegah jalan-jalan kemungkar- sama menjual pakaian itu juga sebelum atau
an. Implikasi perbedaan ulama mengenai hal setelah diterima kepada penjual pertamanya
ini bisa dilihat pada kasus-kasus seperti orang dengan harga seratus ribu tunai yang dibayar
yang menikahi wanita yang ditalak tiga dengan sekarang. Lantas, pada batas waktu yang telah
maksud agar suami pertama bisa menikahinya disepakati untuk membayar harga pada tran-
kembali, bay'ul'ainah, dan menjual anggur ke- saksi pertama, pembeli akan membayar sera-
pada perusahaan minuman keras.270 tus dua puluh ribu dengan utuh. Karena itu,
Adapun Abu Hanifah secara zhahir meng- ada perbedaan antara kedua harga tadi yang
hukumi sah pernikahan seoran g muhollil, iuga merupakan bunga atau ribayang menguntung-
menjual anggur kepada perusahaan minuman kan pemilik kain yang dijual secara formalistik.
keras selama tidak menyebutkan syarat yang Transaksi ini sebenarnya adalah proses untuk

270 Al-Am*aal wa Nazhariyyatut Aqd,hlm.297 dan seterusnya; Abdus Sami', Ushuulul Buyuu'al-Mamnuu'ah,hlm. LOZ.
rsr.AM )rrrD s Baglan 3: HUKUM TRANSATSI XEUANGAI{

sampai kepada bentuk peminiaman secara maka jual beli pertama belum dianggap terjadi
riba dengan modus jual beli. sehingga jual beli kedua secara otomatis jugati-
Terkadang antara kedua belah pihak ada dak bisa dianggap terjadi. Artinya, penjual per-
pihak ketigayang membeli barang dengan harga tama tidak punya hak untuk membeli barang
tunai dari orang yang ingin meminjamkan, se- dari orang yang belum memiliki atau meneri-
telah pembeli pertama membelinya dari pihak manya. Karena itulah, iual beli kedua dianggap
penjual pertama. Lantas, pihak ketiga yang mem- fasid.
beli secara tunai menjual kembali kepada pen- Abu Yusuf mengatakan bahwa jual beli ini
jual pertama dengan harga yang lebih mahal dianggap sah dan tidak makruh. Sedang Mu-
dari harga belinya, sehingga perbedaan harga hammad mengatakan bahwa jual beli ini mes-
merupakan riba bagi pihak ketiga. kipun sah tetapi tetap dianggap makruh, sam-
Para ulama berbeda pendapat mengenai pai ia menyatakan, "Posisi jual beli.ini dalam
transaksi kedua yang ada dalam kasus di atas, hati saya bagaikan gunung-gunung hina yang
meskipun jelas terlihat niat kedua belah pihah dibuat oleh pemakan riba!'z72
yaitu penjual dan pembeli ingin melakukan tran- Sedangkan Syafi'i dan Daud adh-Dhahiri
saksi riba. mengatakan bahwa jual beli ini sah tetapi mak-
Abu Hanifah mengatakan bahwa transaksi ruh, karena rukunnya terpenuhi yaitu adanya
itu adalah/asid jika kedua belah pihak (penjual ijab-qabul yang dinyatakan dpngan benar. Un-
sebagai kreditor dan pembeli sebagai debit- tuk membatalkan transaksi, menurut mereka,
ur) tidak melibatkan pihak ketiga yang bisa tidak bisa mempertimbangkan niat yang tidak
menjadi perantara antara keduanya, seperti bisa diketahui karena tidak adanya bukti-bukti
dalam contoh. Hanya saja, Abu Hanifah berbe- konkret.z73 Artinya, niat yang salah diserahkan
da dari prinsipnya yang sudah dikemukakan urusannya kepada Allah, sedang hukum seca-
sebelumnya, dimana prinsip itu mengatakan ra zhahirnya adalah persoalan lain. Karena itu-
bahwa transaksi ini semestinya menjadi tran- lah, transaksi harus dipahami secara zhahir dan
saksi yang sah.271 Pendapatnya bahwa transak- tidak boleh menempatkannya pada posisi di-
si ini/asfd diambil dengan pendekatan rstih- curigai.
saan karena adanya teks hadits yang berbicara Maliki dan Hanbali mengatakan bahwatran-
langsung mengenai kasus ini dan akan dipa- saksi jual beli semacam ini batal,z7a berdasar-
parkan dalam kisah Zaid bin Arqam. Di sam- kan pendekatan Saddudz Dzarii'ah yang akan
ping itu, harga (alat tukar) bila belum terbayar dijelaskan kemudian. Ada juga riwayat tentang

271 P.insip yang menjadi standar dalam segala bentuk transaksi adalah pernyataaan, bukan niat kedua belah pihak. Sebab, niat tidak
dibolehkan oleh syariat. Maka urusan niat dalam transaksi diserahkan urusannya kepada Allah untuk diberi ganjaran apabila ia
berdosa dengan niatnya. Pendapat ini sangat berbeda dengan pendapat Imam Ahmad yang sangat mempertegas pentingnya mem-
perhatikan unsur niat, bukan lafazh. {Lihat A'laamul Muwaqqi'iin, juz 1, hlm. 106 dan seterusnya; Abu Zahra, Nazhar[ryatul Aqd,
hlm.215.
272 Fathd qadiir, jrrz2,hlm.207 dan seterusnya; Raddul Muhtaar,juz4,hlm.255,29l; AblZahra,NazhariyyatulAqd,hlm.2L5.
273
Al-Mirrn,1uz2,hlm.70; asy-syaukani, Irsyaadul Fuhul,hlm.2l7; al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah,hlm.27l.
274 Bidaayatul Mujtahid, juz 2, hlm. 140 dan seterusnya; Haaryiyat ad-Daasuuqii, juz3, hlm. 91; al-Khattab, juz 4, hlm. 404; al-Qawaa-
niin al-Fiqhiyyah, hlm. 258, 271 dan seterusnya; asy-Syarhush-Shagiir,iuz 3, hlm. 130; al-Mughni, juz 4, hlm. 175 dan seterusnya;
Nailul Authaar,juz 5, hlm. 206; asy-Syathibi, al-Muwafaqaat, jtz2, hlm. 361; al-Qarafi, al-Furuq,juz 3, hlm. 226 dan seterusnya;
Wahbah Zuhaili, Ilshul Fiqhi, juz 2, hlm. 895 dan seterusnya. Perlu dicatat bahwa ulama Hanbali menganggap transaksi pertama
batal karena mereka menganggapnya sebagai batu loncatan bagi transaksi kedua. Kemudian, mereka mengatakan bahwa apabila
terjadi perubahan pada sifat barang yang dibeli, apakah berkurang atau bertambah, lalu ia membelinya dari orang yang bukan
pembelinya dan dengan harga yang sama, atau dengan uang yang berbeda maka iual beli dianggap sah. Begitu pula, bila barang itu
dibeli oleh orang tuanya, atau anaknya, atau budaknya selama bukan tujuan yang tidak baik (hiila), tetapi kalau sebaliknya maka
jual beli tidak sah. (Ghaayatul Muntahaa, iuz 1, hlm. 478).
Eagan 3: HUKUM TRANSAXSI XEUAITGAN FIQLH ISLAM JILID 5

kisah Zaid bin Arqam bersama Sayyidah Aisyah Akan tetapi,lmam Syafi'i mengatakan bah-
r.a. bahwa Aliyah binti Ayfa berkata, "Saya, ibun- wa hadits pertama adalah hadits yang tidak
dazTs Zaid bin Arqam beserta istri Zaid, masuk shahih, jugaZaid sendiri menyalahi hadits itu.
menemui Aisyah, lalu saya berkata kepada Ai- Sedangkan jika para sahabatberbeda pendapat
syah, 'Saya menjual seorang budak Zaid de- mengenai satu masalah maka rujukan kita ada-
ngan harga delapan ratus dirham secara kredit lah qiyas.
kepada'Atha,276 lalu saya membelinya kembali Tampaknya, Syaf i dan Zhahiri berpatokan
dari Atha dengan harga enam ratus dirham tu- pada zhahirnya transaksi yang dilakukan oleh
nai.'Aisyah menjawab, 'Jelek sekali cara jual penjual dan pembeli. Karena itu, mereka meng-
belimu! Sampaikan kepada Zaid bahwa jihad- hukuminya sah jual beli tersebut berdasarkan
nya bersama Rasululllah akan sia-sia jika ia ti- ayat,
dak bertob^1til277 Rasulullah juga pernah ber- 'Allah menghalalkan jual beli." fal-Baqarah:
sabda, 'Apabila orang-orang kikir dengan dir' 27s)
ham dan dinarnya,Ialu melakukan iual beli de- Namun, pendekatan ini tidak bisa diterima,
ngan cara'ainah dan mementingkan pertanian, karena zhahirnya sebuah perilaku hanya boleh
serta meninggalkan jihad di ialan Allah, maka menjadi patokan jika tidak ada petunjuk yang
Allah akan menurunkan bencana kepada me- menunjukkan makna yang berbeda. Dalam ka-
reka dan Allah tidak akan mengangkat benca' sus ini, ternyata ada petunjuk'urf (tradisi) yang
na itu sampai mereka kembali kepada agama diketahui dan mayoritas orang melakukan ffan-
mereka,'278 saksi semacam ini untuk mendukung suatu per-
Maliki dan Hanbali beragumentasi dari sisi buatan yang haram. Sedangkan sesuatu yang
logika dengan qiyas atas dzaraai'yang secara sudah diketahui diperlakukan seperti syarat
ijma' disepakati akan pelarangannya. Unsur ke- yang dinyatakan. Dengan demikian, tradisi ma-
samaan antara keduanya adalah adanya tujuan- syarakat yang memanfaatkan transaksi 'ainah
tujuan yang tidak baikyang mendorong pelaku untuk mewujudkan tujuan yang tidak baik bisa
untuk melakukannya. Transaksi itulah yang jadi bukti yang paling kuat yang harus dipertim-
menjadi penyebab terwujudnya niat-niat tidak bangkan. Karena itulah, adanya konteks yang
baik tersebut. kuat dapat menghukumi bahwa faktanya ke-
Kesimpulannya, mayoritas ahli fiqih selain dua belah pihak hanya memanfaatkannya un-
Syafi'i menyatakan bahwa jual beli ini adalah tuk jual beli yang haram. Dengan begitu, pem-
rusak (fasid) dan tidak sah. Karena, jual beli ini batalan iual beli yang dilakukan oleh keduanya
menjadi sarana terwujudnya riba dan menye- pada dasarnya juga tuntutan terhadap formali-
babkan terjadinya sesuatu yang dilarang oleh tas transaksi.2Te
Allah sehingga jual beli ini tidak sah.

275
IJmmu walad ialah hamba wanita yang dinikahi oleh tuannya dan melahirkan anak dari tuannya. fpenerjemah)'
276
Waktu athaa adalah waktu dimana pemerintah tslam membagi-bagikan dirham dan dinar kepada orang miskin' (peneriemah).
277
Hadits ini diriwayatkan oleh Daruquthni dari Yunus bin Ishaq dari ibunya Aliyah dari Ummu Muhbah dari Aisyah. Diriwayatkan
dari Syaf ii bahwa hadits ini bukan hadits shahih. Hadits ini iuga diriwayatkan oleh lmam Ahmad dalam kitab Musnad-nya. Dalam
kitab at:Tanqih disebutkan bahwa sanad hadits ini bagus, meskipun Imam Syafii'tidak menggapnya shahih dari Aisyah' Begitu
pula Daruquthni, ia mengatakan bahwa hliyah adalah sosok yang tidak diketahui dan tidak bisa menjadi hujjah dalam periwayatan
hadits. flaamlul U shul, juz 1, hlm. 478).
Diriwayatkan oleh lmam Ahmad dan Abu Dawud dari Ibnu Umar. Diriwayatkan pula oleh ath-Thabrani dan lbnul Qaththan dan
menganggapnya shahih. Adz-Dzahabi menyatakan bahwa hadits ini adalah termasuk hadits munkar yang diriwayatkan oleh Atha
al-Khurasani. (Nailul Authaar, iuz 5, hlm. 206).
lJshuulul Buyuu' al-Mamnuu'ah, hlm. 105'
FIqLH ISIAM IILID 5 Bag|an 3: HUKUM TRANSAKSI I(EUANGAI{

g. Meniual Anggur kepada Orang yang gai tindakan antisipasi. Karena, hal-hal yang di-
Membuat Minuman Keras gunakan sebagai sarana yang mewujudkan se-
Bercabangnya kaidah yang disebutkan pada suatu yang haram itu hukumnya haram meski-
awal pembahasan sebelumnya menimbulkan pun hanya dengan niat. Ini berdasarkan ayat,
perbedaan ulama mengenai hukum menjual "Dan jangan tolong-menolong dalam ber-
anggur kepada orang yang diketahui memeras
buat dosa dan permustthen." fal-Maa'idah: 2.)
anggur untuk minuman keras, seperti yang te-
Larangan dalam ayat menunjukkan keha-
lah kami singgung sebelumnya. Berikut ini ten-
raman. fika telah divonis haram, maka jual beli
tang perbedaan ulama mengenai hal itu.
pasti menjadi batal.281
Abu Hanifah dan Syafi'i berpendapat bah-
wa secara zhahir sah saja tapi makruh menjual h. Dua Transaksi Jual Beli dalam Satu Jual
anggur kepada pembuat minuman keras, se- Beli atau Dua Syarat dalam Satu Jual
perti halnya menjual senjata kepada orang Beli
yang memerangi umat Islam. Karena, kita ti- Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa
dak yakin kalau mereka akan menggunakan- Nabi saw. melarang dua transaksi jual beli dan
nya untuk membuat minuman keras atau sen- dua syarat dalam satu jual beli. Diriwayatkan
jata digunakan untuk memerangi umat Islam. dari Abu Hurairah, ia berkata, "Nabi saw. me-
Orang akan diperlakukan sesuai dengan tu- larang dua transaksi jual beli dalam satu jual
juannya. Adapun sarana terkadang manusia beli." Diriwayatkan pula dari Amr bin Syu'aib,
tidak mampu menggunakannya. Apalagi hal ddri bapaknya, dari kakeknya bahwa Nabi saw.
yang diharamkan dalam jual beli adalah keya- bersabda, "Tidak boleh terjadi pinjamqn bersa-
kinan yang salah, bukan jual beli itu sendiri, maan jual beli, duo syarat dalam satu jual beli,
maka tidak bisa menjadi faktor tidak sahnya keuntungan tanpa ada jaminan, dan menjual
jual beli. Seperti halnya, jika suatu barang di- sesuatu yang kamu tidak *ililrinzaz
poles sampai tidak diketahui cacatnya.28o De- Para ahli fiqih berbeda pendapat dalam me-
ngan kata lain, menghukumi sebuah transaksi nafsirkan maksud dua transaksi jual beli dalam
harus berdasarkan zhahirnya, berbeda dengan satu jual beli. Imam Syafi'i mengatakan, 'Ada
motivasi dalam melakukan transaksi. dua penafsiran mengenai hal ini. Pertama, se-
Sedangkan Maliki dan Hanbali berpenda- seorang mengatakan, 'Saya jual barang ini ke-
pat bahwa menjual anggur kepada orang yang padamu dengan harga dua ribu kredit atau
akan membuatnya sebagai minuman keras itu dengan harga seribu dengan tunai maka mana
tidak sah, begitu juga menjual senjata kepada sajayangkamu mau kamu boleh pilih.'Namun,
orang kafir yang memerangi umat Islam, atau jual beli dianggap lazimpada salah satu pilihan
kelompok pengacau, ataupun perampok seba- sehingga jual beli ini batal, karena terjadi pe-

280
Al-Mrhodrdzab, juz l,hlm.267; Takmilatu Fathut Qadiir, jtz 8, hlm. 127; Mukhtasharuth-Thahaawi,hlm. 280.
281
At-Mughri,iuz 4, hlm. 222 danseterusnya; Syatibi, al-Muw afaqat, iuz2, hlm. 361.
282 Diriwayatkan oleh perawi-perawi kitab.Suna4 juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Amr bin Syuaib, dari bapaknya, dari ka-
keknya fAbdullah bin Amru bin Ash). At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini adalah "hadits hasan shahih". Hadits ini disebutkan
oleh lbnu Maiah dengan ringkas, a hanya menyebutkary "Tidak boleh ada keuntungon tanpa ada penjaminan, tidak boleh menjual
sesuatu yang kamu tidak miliki." Maksud dengan keuntungan tanpa ada penfaminan adalah tidak boleh mengambil keuntungan
dari suatu barang kalau barang itu tidak dimilki, seperti membeli barang lalu meniualnya kepada orang lain sebelum diterima dari
peniual pertamanya. fual beli seperti ini batal sehingga keuntungannya tidak boleh diambil. Sebab, barang ini masih dalam jaminan
peniual pertama dan bukan dalam jaminan pembeli. (Lihat NasftburRaayah, juz 4, hlm. 18; Nailul Authaar, iuz 5, hlm. 179)
Bagan 3: HUKUM TRANSAKSI I(EUANGAN ISLAM IILID 5

ngaburan dan penggantungan jual beli. Kedua, syarat dalam satu jual beli kedua-duanya me-
seseorang mengatakan, 'Saya jual kepadamu miliki arti yang sama. Ulama berbeda penda-
rumahku dengan syarat kamu jual kepadaku pat mengenai hukumnya seperti berikut ini.
kudamu."' Hanafi berpendapat bahwa jual beli inifa-
Alasan pelarangan pada transaksi pertama, sid karena harga barang tidak jelas dan adanya
karena transaksi itu mengandung gharar yang penggantungan serta ketidakjelasan, dimana
disebabkan oleh ketidakjelasan mengenai jum- harga barang tidak tentu, apakah dibayar tunai
lah harga, dimana pembeli tidak tahu secara atau kredit. fika harga barang ditetapkan dan
pasti pada saat transaksi berapa jumlah harga diterima pada salah satu pilihan, maka ffansak-
barang, apakah misalnya sepuluh atau liina be- si menjadi sah.z8a
las. Sedangkan alasan pelarangan transaksi ke- Sedangkan Syafi'i dan Hanbali berpenda-
dua, mencegah untuk memanfaatkan kebutu- patbahwa transaksi jual beli ini batal karena di-
han orang lain. Ini terjadi pada saat orang ter- anggap mengandunggharar dengan sebab ada-
paksa membeli sebuah barang maka syarat nya ketidakjelasan di dalamnya. Karena pen-
yang diberikan penjual kepada pembeli ketika jual tidak memutuskan bentuk jual beli yang
membeli barang darinya termasuk bentuk eks- dia lakukan dan sama halnya kalau penjual me-
ploitasi yang bisa menyebabkan hilangnya un- ngatakan, "Saya jual kepadamu barang ini atau
sur kerelaan dalam jual beli. Di samping itu, itu." Di samping itu, harga barang juga tidak je-
transaksi kedua juga mengandung unsur gha- las sehingga dianggap tidak sah seperti tidak
rar, dimana penjual tidak mengetahui apakah sahnya jual beli barang dengan sistem nomor.
jual beli kedua akan terjadi ataukah tidak. Selain itu, salah satu barang yang dimaksud ti-
Terjadi juga perbedaan penafsiran menge- dak ielas sehingga jual beli ini tidak sah, seper-
nai maksud dua syarat dalam satu jual beli. Ada ti penjual mengatakan, "Saya jual kepadamu
yang mengatakan bahwa maksudnya ialah se- salah satu rumah dari rumah-rumahku yang
seorang mengatakan, "Saya jual barang ini ke- adail28S
padamu dengan harga tunai, dan harga sekian Adapun Malik berpendapat bahwa jual beli
kredit." Adapula yang mengatakan bahwa mak- ini sah dan dianggap sama dengan jual beli yang
sudnya ialah seorang penjual mensyaratkan memberi pilihan kepada pihak pembeli. Kare-
kepada pembeli agar barang yang dibelinya ti- na itu, transaksi berlaku pada salah satu ben-
dak dijual atau dihibahkan kepada orang lain. tuk jual beli yang dipilih, dimana bisa dikata-
Ada juga yang menafsirkan bahwa yang di- kan bahwa terjadi di antara kedua belah pihak
maksud ialah penjual mengatakan, "Saya jual seperti apa yang disepakati dalam transaksi,
kepadamu barang ini dengan harga sekian, te- seperti halnya seorang pembeli berkata, "Saya
tapi dengan syarat kamu jual kepadaku barang beli barang ini dengan harga sekian kredit",
tertentu dengan harga sekian."283 lalu penjual menjawabnya,'Ambil!" atau, "Saya
Dari keterangan di atas,tampakbahwa dua rela", atau ungkapan semacamnya, maka tran-
transaksi jual beli dalam satu jual beli dan dua

283 Al-Muntaqqa'alal-Mu'aththa',iuzS,hlm.36; NailulAuthaar,juz5,hlm. 151-153; SubulusSalaam,iuz3,hlm. 16danseterusnya.


284 Brdoo'i'urh Shanaa'i', 5, hlm. 158; Raddul Muhtaar, juz 4,h1m.234.
iuz
285 At-Mrhodrdzab,inzl,hlm.26T; Mughnit al-Muhtaaj,itzZ, hlm.31; at-Mughni,iuz4, hlm.234.
ISLAM IILID 5 Bag|an 3: HUI(UM TRANSAXS! KEUANGAN

saksi telah sempurna.286 Dan iuga diketahui secara tidak tunai, sementara harga tunainya
bahwa hadits larangan dua transaksi dalam hanya 1000 fseribu), maka jual beli dianggap
satu jual beli adalah hadits dhaif, karena dalam sah meskipun dalam proses tawar-menawar
sanadnya ada seorang perawi yang diperma- sempat penjual menyebutkan dua harga yaitu
salahkan oleh para ulama, yaitu Muhammad harga tunai dan harga tidak tunai, karena yang
bin Amr bin Alqamah, yang dipermasalahkan penting adalah akhir transaksi harus secara ti-
oleh beberapa orang ulama. Dan jika hadits dak tunai. Tetapi, apabila dalam satu transaksi
tersebut shahih, maka larangan tersebut dipa- penjual sejak awal mengatakan kepada pihak
hami sebagai larangan atas iual beli seperti pembeli, "Saya menjual kepadamu barang ini
perkataan, "fika tunai harganya sekian, sedan- dengan harga 1000 secara tunai, dan dengan
gkan jika kredit harganya sekian." Sementara harga L100 secara tidak tunai", lalu pembeli
jika dari pertama sang pembeli mengatakan, menerima tanpa menentukan maksudnya atau
"Barang ini dijual kredit dengan harga sekian", tanpa memutuskan tipe transaksi yang mana
tanpa ada pilihan harga tunai. Kemudian harga dia inginkan, maka jual beli seperti ini batal
kredit tersebut lebih mahal dari harga tunai menurut jumhu4,/asfd menurut ulama Mazhab
pada hari itu, maka jual beli tersebut sah.287 Hanafi karena terjadinya ketidakjelasan. Seba-
gian dari ulama Mazhab Zaidiyyahmengatakan
i. Jual Beli dengan Harga Cicilan
bahwa tidak sah jual beli dengan harga yang
Ulama Mazhab Syafi'i, Mazhab Hanafi, Ma- melebihi harga hari dimana transaksi dilang-
zhab Maliki, Mazhab Hanbali, dan Imam Zaid sungkan, karena alasan harga tidak tunai.
bin Ali, begitu pula al-Muayyid billah dan ka- Pada hakikatnya, jual beli dengan harga ti-
langan jumhur288 membolehkan jual beli ba- dak tunai fcicilan) berbeda substansinya dari
rang yang diserahkan sekarang dengan harga riba, meskipun antara keduanya terjadi kesa-
cicilan yang melebihi harga tunai apabila tran- maan dari sisi bahwa hargatidaktunai berbeda
saksi semacam ini berdiri sendiri dan tidak dari harga tunai karena faktor keterlambatan
dimasuki unsur ketidakjelasan seperti misal- membayar. Sisi perbedaannya adalah bahwa
nya melakukan dua transaksi dalam satu tran- Allah menghalalkan jual beli karena faktor ke-
saksi agar tidak terjebak pada tipe dua jual butuhan, dan mengharamkan riba karena tam-
beli dalam satu jual beli yang dilarang. Ibnu bahan hanya betul-betul karena faktor keter-
Qudamah dalam kitab ol-Mugni mengatakan lambatan pembayaran. Di samping itu dalam
bahwa sebenarnya jual beli dengan harga ti- hal riba, tambahan yang diberikan oleh salah
dak tunai bukanlah sesuatu yang diharamkan, seorang pihak transaksi adalah sama jenisnya
juga tidak makruh berdasarkan kesepakatan
dengan sesuatu yang ia ambil, dan tambahan
ulama. Maka apabila kedua pihak pembeli karena faktor pembayaran diserahkan kemu-
dan penjual sepakat atas jual beli alat atau ba- dian. Seperti misalnya menjual satu sha'gan-
rang lain dengan harga 1100 [seribu seratus) dum sekarang dengan harga dua sha'gandum

286
Bidaayatul Mujtahid,inz 2, hlm. 153; al-Muntaqqa'alal-Ivlu'aththa', juz 5, hlm. 37. Ibnu fauzi dalam kitab al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah
hlm. 257 mengatakan bahwa dua transaksi dalam satu jual beli adalah seseorang menjual satu barang dengan dua harga yang ber-
beda, atau ia meniual dua barang dengan harga yang sama. Contoh tipe pertama, apabila ia mengatakan, "Saya iual kepadamu kain
ini dengan harga sepuluh tunai dan dengan harga dua puluh kredit", dengan syarat iual beli berlaku (laazim) pada salah satunya.
Contoh tipe kedua, apabila ia mengatakan, "Saya jual kepadamu salah satu dari dua kain ini dengan syarat iual beli berlaku (laazim)
pada salah satunya." Ibnu jauzi menganggap jual beli ini termasuk sepuluh iual beli yang dilarang karena mengandunggharar.
247
N oylul Awthar: 5 / 152 dan seterusnya.
288
NailulAuthaan luz 5, hlm. L52 dan seterusnya; al-Mugni,iuz,4,hlm. 176.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAil FIQLH ISLAM IITID 5

yang akan dibayar beberapa waktu kemudian, Sama halnya dengan menjual perriata yqo-
atau memberi kredit seribu dirham sekarang qutdanternyata hanya kaca, atau menjual bulu
dan akan dibayar seribu seratus dirham be- domba tetapi ternyata hanya kapas. fual beli se-
berapa waktu kemudian. perti ini batal karena barang tidak ada.
Adapun jual beli dengan harga yang ti- Adapun menjual lengan baju secara terpi-
dak tunai, maka barang jualan berupa barang sah, jika merugikan kalau dipotong seperti baju
yang bernilai 1000 saat transaksi dilakukan yang sudah siap pakai fkemeja) maka transak-
dan akan bernilai 1100 pada beberapa bulan si menjadi/osi4 karena barangyang dijual me-
kemudian misalnya. Ini tidak termasuk riba, ngikut pada aslinya dan tidak bisa diserahkan
tetapi salah satu bentuk toleransi dalam hal kecuali ada kerugian yang tidak diinginkan da-
iual beli. Karena dalam jual beli ini pembeli me- lam transaksi bagi pihak penjual. Kerugian yang
ngambil barangbukan uangtunai dan dia tidak dimaksud adalah pemotongan baju.
memberi tambahan dari jenis yang ia terima Begitupun halnya, menjual satu pangkal
dari penjual. Dan sudah meniadi pengetahuan daun kurma dari atap atau satu batu merah
umum bhhwa sesuatu (harga) yang ada seka- dari dinding maka iual beli dianggap fasid. Na-
rang lebih baik dan berharga dari apa yang mun, iika penjual memotong lengan baju atau
akan diterima pada waktu-waktu mendatang. mencabut satu pangkal atap sebelum pembeli
Apalagi pihak penjual akan berkorban ketika membatalkan transaksi dan penjual menyerah-
menghadirkan barang kepada orangyang akan kannya kepada pembeli maka transaksi men-
membelinya dengan harga yang tidak tunai ka- jadi sah. Karena, hilangnya sesuatu yang meru-
rena harga barang akan dibayar kemudian, dan sak jual beli sebelum jual beli itu sendiri diba-
itu berarti penjual tidak akan memanfaatkan- talkan. Sedangkan jika penjual melakukannya
nya ketika ingin membeli barang-barang lain. setelah jual beli dibatalkan, maka tidak boleh.
Apabila barang tidak menimbulkan keru-
i. Jual Bell Sesuatu yang Mengkut pada
gian bila dipotong; seperti jual beli satu qafidz
Suatu Barang atau Siffi yang Mengkut
pada Suatu Barang dengan SengPia dari sekantong gandum, atau jual beli sepu-
luh dirham dari cairan emas atau perak, atau
Apabila sesuatu mengikut pada yang lain,
semacamnya, maka jual beli sah karena tidak
lalu dijual secara terpisah seperti menjual bo-
teriadi kerugian bila barang dipisah. Barang
kongkambingyanghidup, atau lengan, atau ke-
yang dijual juga tidak mengikut pada barang
palanya, dan semacamnya, atau jual beli lengan
lainnya.2se
baju secara terpisah, maka ulama Hanafi me-
ngatakan bahwa jual beli daging kambing yang k. Meniual Barang yang Dlmiliki sebelum
hidup, atau lemak yang ada padanya, atau bo- Dlterlma dari Pemilik Pertama
kongnya, ataupun kaki, atau kepalanya maka Hanafi mengatakan bahwa tidak boleh men-
semua jual beli ini batal dan tidak sah, karena jual barang yang bisa berpindah sebelum di-
termasuk jual beli barang yang tidak ada. Se- terima, karena Nabi saw melarang menjual se-
bab, daging tidak dinamakan daging kecuali suatu yang tidak ada di tangan.2e0 Larangan
setelah hewan itu disembelih dan dikuliti. ini berakibat pada rusaknya hal yang dilarang,

289 Fathutqadiirjuz4,hlm. 193;Badaa'i'ushshanaa'i',itz5,hlm. l3gdanseterusnya RaddutMuhtaar,iuz ,hlm.!!4.


290
Ad" b"b"."pa hadits menyangkut masalah ini. Di antaranya, hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari lbnu Umar bahwaZaid
bin Tsabit berkata kepadanya bahwa Rasulullah melarang meniual barang saat barang itu dibeli, sebelum pedagang mengambilnya
dalam perialanannya. (Sebagian riwayat hadits ini sudah diterangkan sebelumnya).
rsLAM IrrrD s Baglan 3: HUXUM TRANSAXS! KEUANGAN

juga karena jual beli seperti ini adalah jual beli sulullah bersabda, "Siapa yang ingin menjual
yang mengandung kemungkinan dibatalkan ka- makanan maka hendaknya tidak menjualnya
rena rusaknya barang. Artinya, barang ada ke- sebelum ada di tangannya."zea Adapun selain
mungkinan rusak sedang pembeli tidak me- itu, atau jual beli makanan dengan sistem tak-
ngetahui apakah barang masih bagus atau su- siran maka boleh saja sebelum ada di tangan,
dah rusak sebelum diterima. Maka jual beli per- karena merhang makanan seperti ini biasanya
tama batal, sementara jual beli kedua dibatal- terjadi perubahan, berbeda dengan makanan
kan. Nabi saw. sendiri telah melarang jual beli yang lain, berdasarkan hadits yang baru di-
yang mengandung gha rar.ze| sebutkan.2es
Adapun real estate, seperti rumah dan ta- Penyebab larangan jual beli makanan se-
nah, maka boleh menjualnya sebelum diterima belum diterima menurut Maliki adalah jual
dari penjual pertama, menurut Abu Hanifah beli bisa jadi dimanfaatkan untuk melakukan
dan Abu Yusul berdasarkan istihsan dan jual riba dengan kredit, maka sama seperti menjual
beli secara umum tanpa ada pengecualian. Di- makanan dengan makanan secara kredit dan
mana tidak boleh mengecualikan maksud umum ini diharamkan sebagai langkah untuk men-
teks Al-Qur'an dengan hadits ahaad. Di sam- cegah sarana kejahatan.
ping itu, tidak adagharar pada barang-barang Hanbali mengatakan bahwa tidak boleh
real estate, karena tidak bisa dibayangkan ke- meniual makanan sebelum ada di tangan apa-
mungkinan rusaknya barang real estate. Bia- bila makanan itu yang bisa dikilo, ditimbang,
sanya juga barang real estate tidak mengalami atau dihitung. Karena biasanya barang yang
perubahan setelah terjadinya transaksi jual dikilo, ditimbang atau dihitung mud.ah diteri-
beli dan sebelum diterima. Artinya, kerusakan ma maka tidak susah untuk diterima oleh pem-
barang real estate hampir tidak ada sehingga beli. Di samping alasan ini, Hanbali juga ber-
tidak mengandung unsur gharar.2e2 Kesimpul- pegangan pada hadits yang disebutkan sebe-
annya, penyebab hukum tidak bolehnya iual lumnya mengenai larangan menjual makanan
beli barang sebelum diterima dari penjual per- yang dikhususkan hanya pada makanan yang
tama menurut Hanafi karena adanya kemung- belum diterima dan ini menunjukkan boleh-
kinan jual beli mengandunggharar. nya jual beli selain yang disebutkan. Hadits se-
Sedangkan Maliki mengatakan bahwa ti- lainnya juga tidak ada yang shahih. Adapun
dak boleh menjual makanan2e3 sebelum diteri- mengenai persyaratan harus yang dikilo, di-
ma, baik makanan itu mengandung riba mau- timbang, dan dihitung, karena makanan yang
pun tidak, berdasarkan hadits yang diriwayat- dikilo, ditimbang, atau dihitung tidak keluar
kan dari Ibnu Abbas dan lbnu Umar bahwa Ra- dari jaminan penjual kepada jaminan pembeli

Diriwayatkan oleh Muslim, Ahmad, dan perawi-perawi kitab Sunan al-Arba'ah. Hadits ini pun sudah diterangkan sebelumnya me-
nyangkut tokhrrT-nya.
292
Al-Mabsuuth,juz 13, hlm. I dan seterusnya; Badaa'i'ush Shanaa'i', iuz 5, hlm. 2341, Fathul Qadiir, juz 5, hlm. 264; Mukhtasharuth-
Thahaowi, hlm.84.
293
Maksud dari makanan menurut Maliki adalah semua makanan yang waiib dizakati, seperti biji-bijian dan bumbu makanan, seperti
minya[ madu, dan semacamnya.
Hadits lbnu Abbas disebutkan oleh Bukhari-Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa'i. Hadits Ibnu Umar disebutkan oleh Ahmad,
dan pengarang enam kitab Shahih, kecuali Tirmidzi. (Lihat,/aamiul Ushul, jnz 1, hlm. 383; Majmauz-Zawaaid, juz4, hlm.98; Nailul
Authaar,iuz 5, hlm. 158).
Bidaayatul Mujtahid,iuz2,hlm.142 dan seterusnyai al-Muntaqqa'alol-Mu'aththa', juz 4, hlm. 279; al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah,hlm.
258, cet. Fas.
Bag|an 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN FIQLH ISIAM JITID 5

kecuali setelah dikilo, ditimbang, atau dihitung. na mengandung gharar tanpa adanya kebutu-
Sedangkan Rasulullah sendiri telah melarang han maka tidak boleh.2eB ;adi, penyebab tidak
menjual barang tanpa adanya iaminan. Dengan bolehnya jual beli seperti ini menurut Syafi'i
demikian, sebab larangan jual beli ini menurut adalah adanya unsur gharar, seperti yang di-
Hanbali adalah adanya unsur gharar seperti pertegas oleh Hanafi.
yang ditegaskan pula oleh Hanafi. Adapun saya mendukung bahwa hikmah
Adapun makanan yang tidak dikilo, ditim- pelarangan jual beli barang yang belum dipe-
bang, atau dihitung ataupun dikira:kira maka gang adalah jual beli ini seperti riba. Sebab,
boleh dijual sebelum diterima.2e6 pembeli jika telah menyerahkan harga barang
Adapun Imam Syafi'i dan Muhammad ib- kepada penjual pertama lalu ia menjual barang
nul-Hasan, begitu pula Imam Zafar berpenda- yang dibelinya kepada orang lain sebelum ia
pat bahwa barang yang belum tetap status ke- terima barang itu dari penjual pertamanya,
pemilikannya tidak boleh dijual sama sekali, seakan-akan pembeli menyerahkan harga dan
baik itu berupa barang real estate maupun ba- bisa memanfaatkannya hanya karena telah me-
rang yang bisa berpindah, karena umumnya nyerahkan uang kepada penjual tanpa mela-
larangan menjual barang yang belum diterima. kukan kerja yang berarti. Ini seperti halnya
Imam Ahmad meriwayatkan dari Hakim bin perbuatan riba.zee Di samping itu, jual beli ini
Hizam ra., ia berkata, "Saya berkata, 'Ya Rasu- mengandun g gharor yang disebabkan oleh ke-
lullah, saya sering membeli barang-barang lan- tidakmampuan menyerahkan barang. Dengan
tas jual beli apa sajakah yang halal dan yang demikian, sebab larangan jual beli barang se-
haram bagiku?' Rasulullah menjawab,'Kalau belum dipegang adalah seperti seluruh penye-
kamu membeli sesuatu, mako iangan meniual- bab yang telah disebutkan oleh para ahli fiqih
nya sebelum kamu menerimanya!" Rasulullah dari berbagai mazhab.
juga pernah bersabda, "Tidakboleh adapemin-
!. Jual Beli yang Mensyaratkan Penundaan
jaman bersamaan peniualan, tidak boleh me- Penyerahan Baran$ yang Sudah Ditentu-
nerima keuntungan selama tidak ada iaminan kan dan Hatga yang Sudah Disepakati
atas barang,ze7 dan tidak boleh meniual sesua- Apabila dalam transaksi jual beli, barang
tu yang kamu tidak miliki!' fual beli seperti ini yang sudah ditentukan dan harga yang sudah
termasuk jual beli barang yang tidak ada jami- disepakati disyaratkan penyerahannnya pada
nannya. waktu yang akan datang, maka menurut Hanafi
Selain dalil di atas, kelompok ini juga ber- jual beli ini fasid. Alasannya, pada prinsip jual
dalil dengan logika, yaitu jual beli ini dianggap beli barang dan harga harus diserahkan saat
batal karena tidak bisa menyerahkan barang transaksi karena jual beli adalah transaksi tim-
dan hak kepemilikannya tidak tetip dan bisa bal-balik; pemilikan dan kepemilikan, serah-
jadi rusak maka transaksi iadi batal. fuga, kare- terima. Sementara penundaan serah-terima

296
Al-Mughni,juz 4, hlm. 110, 113 dan seterusnya.
297
Ada yang mengatakan bahwa maksud tidak boleh menerima keuntungan atau harga barang selama tidak ada iaminan atas barang
itu adalah selama barang belum ada di tangan atau belum diterima. Sebab, suatu barang sebelum rusak tidak berada di bawah
sebelum ini dan sudah diielas-
iaminan pembeli, tetapi di bawah tanggungan peniual. Hadits ini sudah dipaparkan keterangannya
kan pula arti dari "selama belum ada jaminan".
298
Al-Muhadzdzab, iuz 1, hlm. 264; al-Mizan,iuz 2, hlm. 66; Mughnil al-Muhtaaj,inz 2, hlm. 68
299
lJ shuulul Buyuu' al-Mamnuu'ah, hlm. 64.
FIQLH ISLAM JITID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN

hanya menafikan keharusan penyerahan saat t. Syarat yang mewujudkan tujuan transaksi
transaksi. Karena itu, sama saja mengubah tun- itu sendiri, seperti jika seseorang mem-
tutan transaksi yang berakibat pada rusaknya beli barang dan mensyaratkan penjual ha-
jual beli. rus menyerahkan barang kepadanya, atau
Namun, dalam kasus jual beli salam,ba- penjual mensyaratkan kepada pembeli un-
rang yang statusnya memang harus diserah- tuk menyerahkan harga barang, atau ke-
kan pada waktu mendatang boleh saja diserah- duanya berhak mendapatkan barang atau
kan terlambat, menurut Hanafi. Bahkan, tidak harga barang, atau barang ditahan oleh pen-
sah bila dalam jual beli salam barang diserah- jual sampai pembeli meyerahkan semua
kan langsung. Begitu pula, boleh saja menye- harga barang. Syarat-syarat ini pada inti-
rahkan harga barang yang statusnya pinjaman nya menjelaskan tujuan transaksi. Karena,
jika waktunya telah ditentukan. Karena, penun- beralihnya kepemilikan, serah-terima, dan
daan waktu cocok dengan utang. Berbeda hal- menahan barang semuanya termasuk tu-
juan transaksi timbal-balik.
nya dengan barang, karena orang membutuh-
kan penundaan pada utang, tidak pada barang. 2. Syarat yang dibolehkan oleh syariat, se-
Penundaan dilakukan demi memberi kesem- perti syarat penyerahan barang di waktu
patan bagi orang yang berutang untuk mem- mendatang dan hak khly a ar bagisalah satu
peroleh uang pada waktu yang ditentukan dan pihak. Syariat telah menetapkan melalui
ini tidak berlaku pada barang.3oo fakta sejarah bahwa Nabi saw. membo-
lehkan penundaan pembayaran pada wak-
m. Jual Beli yang Menyertakan Syarat yang tu yang tertentu karena orang membutuh-
tidak Sah kannya dan pertimbangan maslahiat. fuga,
Untuk menjelaskannya, saya akan jelaskan agama melegalkan khiyaar syarth untuk
dulu macam-macam syarat dalam jual beli. melanjutkan atau membatalkan transaksi
Ada tiga syarat dalam jual beli, yaitu syarat dalam kurun waktu tertentu. Bisa dilihat
sah, syarat/asid, dan syarat batal, menurut ma- pada sabda Nabi saw. kepada Habban bin
zhab Hanafi.3ol Munqidz,
Pertama, syarat sah. Artinya, syarat yang 'Apabila kamu melakukan jual beli
diterima oleh syara' dan mengikat kedua belah maka katakanlah, 'Tidak boleh ada kecu-
pihak. Syarat ini terbagi empat. rangan antaro kita dan saya memiliki hak
khiyaar seloma tiga hari.'Boz

300 Bodoo'i'rrh Shanaa'i', juzS, hlm. 174; Raddul Muhtaar,


iuz 5, hlm.23.
30L Brdro'i'rrhshanaa'i',juz5,hlm. l6a-L72;al-Mabsuuth,iuz13,hlm. 13-18;FathutQadiir,iuz5,hlm.214danseterusnya;Raddul
Muhtaar, juz4, hlm. 126 dan seterusnya; az-Zarqa,Aqdul Bay',htm.27.
302 Hrdit, ini diriwayatkan oleh Hakim dalam kitab al-Mustadrak dari Ibnu Umar dengan lafazh, "Bi'waqul laa khalaabata" (iuallah
dan katakanlah tidak ada kecuarangan). Dalam kitab Sunan Baihaqi, hadits ini berbunyi,

".\,',,u iiA: 'utl


:t;i +t:'i.Jqr .!)^.i ti';,"y f e:?u.;i p'^;.t; v y, .;r; r!f"

"Kalau kamu melakukan jual beli maka katakanlah,'Tidak ada kecurangan antara kitai lalu kamu memiliki hak khiyaar selama
tiga hari pada setiap barang yang kamu beli. Jika kamu senang pada barang itu, maka kamu lanjutkan jual beli, sedang bila kau tidak
senang mako kembalikanlah barang itu!"
Hadits ini iuga diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim, Abu Dawud, Nasa'i dan Muwaththa'dengan bunyi, "Siapa saja yang kamu
ajak melakukan jual beli maka katakanlah kepadanya,'Tidak ada kecurangan antara kita."' Antinya, kamu iangan menipuku dan
mencurangiku. (Lihat Noshbur Raayah, iuz 4, hlm. 6; Jaamiul Ushul, juz 1, hlm. 414; Takhrij Ahaadi* Tuhfatul Ahli Fiqh, juz Z,hlm.
82).
V
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN ISTAM JrLrD 5

Ini seperti yang akan dijelaskan secara sulitnya proses serah-terima. Sebab, tujuan
rinci pada pembahasan hak-hak khiyaar. dari proses dokumentasi dan validasi ada-
Legalitas khiyaar syarfh berdasarkan pen- lah untuk memperoleh harga barang de-
dekatan istihsan. Namun, bila merujuk pada ngan cara gadaian atau jaminan yang tidak
pendekatan qiyas, maka syarat khiyaar ter- akan terwujud kecuali dengan serah-teri-
masuk syarat /asid. Sebab, syarat ini me- ma. Sedangkan proses serah-terima itu ti-
nyalahi tujuan transaksi, yaitu beralihnya dak mungkin terjadi bila penjamin atau ga-
hak kepemilikan atas barang dan harga ba- daian sendiri tidak diketahui.
rang saat transaksi. Dengan demikian, jika kedua belah pi-
3. Syarat yang sejalan dengan tujuan tran- hak sepakat menentukan barang gadaian
saksi, seperti jual beli dengan kesepakatan tertentu di tempat transaksi, maka tran-
harga akan dibayar kredit dengan syarat saksi dianggap sah. Karena, penghalang bo-
pembeli menunjuk penanggung jawab (ka- lehnya transaksi itu adalah ketidakjelasan
y'il) tertentu atau gadaian tertentu. Sebab, mengenai barang gadaian, tetapi itu telah
baik jaminan maupun gadaian dianggap se- menghilang dan seolah-olah sejak pertama
bagai jaminan yang akan memperkuat ter- jaminan itu telah diketahui. Karena, tempat
bayarnya harga barang sehingga syarat ini transaksi memiliki kekuatan hukum yang
sejalan dengan tujuan iual beli dan me- bisa menentukan sah atau tidaknya sebuah
ngukuhkan penyerahan harga. transaksi.
. Syarat ini membutuhkan perincian,3O3 Begitu pula halnya jika kedua belah pi-
karena penanggun g (kaftil) atau gadaian hak tidak sepakat dalam menentukan ba-
(rahn) terkadang diketahui atau tidak dike- rang gadaian tertentu, tetapi pihak pem-
tahui. Kemudian, apakah pemindahan tang- beli membayar harga saat itu secara tunai,
gungan lhiwaalah) itu seperti halnya ka- maka jual beli juga dianggap sah. Karena,
faalah [jaminan) dan rahn (gadaian)? tujuan utama dari pemberian barang ga-
Apabila gadaian atau pihak penjamin daian adalah untukmemperoleh harga ba-
tidak jelas, maka jual beli rusak Seperti jika rang, sementara harga barang sudah ter-
penjual mengatakan, "Saya jual barang ke- bayarkan maka dokumentasi harga barang
padamu dengan syarat kamu memberikan tidak diperlukan lagi.
aku jaminan atas harga barang", tetapi pen- Namun, bila kedua belah pihak berpi-
jual tidak menyebutkan jaminan tertentu sah dari tempat transaksi sementara ba-
atau tidak menunjuknya. Atau, penjual me- rang gadaian belum ditentukan, maka jual
ngatakan, "Saya jual barang kepadamu de- beli dianggap rusak. Sebab, kesempurna-
ngan syarat kamu menunjuk pihak penja- an pernyataan qabul dari pihak pembeli
min atas harga barang",lalu dia tidak me- bergantung pada adanya barang gadaian
nyebutkan nama orang tertentu atau tidak yang disyaratkan dalam jual beli. Dengan
menunjuk orang tertentu. Ini semua me- begitu, selama jaminan tidak ada maka per-
ngandung ketidakjelasan yang mengakibat- nyataan qabul dianggap tidak ada.
kan perselisihan dan akan berdampak pada

303 Bodor'i'rrh Shanaa'i', juzS, hlm. 171; al-Mabsuuth,inz 13, hlm. 18'
ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUKUM TRAI{SAKSI KEUANGAN

Sedangkan jika barang gadaian atau minan tetapi tidak ada di tempat transak-
penjamin harga itu jelas, baik dengan me- si, maka penjaminan dianggap tidak sah,
nyebutkannya maupun mengisyaratkan- karena tujuan dokumentasi dianggap be-
nya maka bila berdasarkan qiyas,jual beli lum terwujud dan hukumnya berdasarkan
dianggap rusak. Pendapat ini yang dipe- dasar qiyas. Sebab, kewajiban adanya pen-
gang oleh Imam Zafar. Karena, syarat yang jamin untuk menjamin harga barang dise-
menyalahi tujuan transaksi adalah syarat babkan oleh jual beli itu sendiri, di mana
yang merusak transaksi itu sendiri. Sedang- penjamin dianggap berstatus sebagai pem-
kan syarat adanya barang gadaian atau ja- beli bila disyaratkan adanya jaminan dalam
minan dalam jual beli adalah syarat yang jual beli. Sedangkan kehadiran pembeli di
menyalahi transaksi sehingga syarat itu me- tempat transaksi menjadi syarat sahnya
rusak transaksi. pernyataan ijab dari penjual, begitu juga
Adapun berdasarkan pendekaan rstlh- halnya kehadiran penjamin.
san, jual beli ini dianggap sah. Ini yang dipe- Ini berbeda halnya dengan barang ga-
gang oleh mayoritas ulama mazhab Hanafi. daian, di mana kehadiran barang gadaian
Mereka berdalil, syarat ini meskipun se- di tempat transaksi tidak menjadi syarat.
cara formal menyalahi tujuan transaksi, te- Karen4 pengajuan barang gadaian pada da-
tapi secara substantif sejalan dengan tu- sarnya diberikan oleh pembeli, sementara
juan ffansaksi. Sebab, barang gadaian mau- pembeli sudah hadir dan sudah berjanji
pun jaminan, keduanya dianggap oleh sya- akan memberi barang gadaian sehingga ba-
riat sebagai proses dokumentasi harga. rang gadaian menjadi sah.
Penjual juga berhak meyakinkannya de- Dengan demikian, bila pembeli tidak
ngan adanya barang gadaian atau jaminan. menyerahkan barang gadaian kepada pen-
Dengan demikian, masing-masing dari ba- jual, maka hukum gadaian dianggap tidak
rang gadaian dan jaminan sejalan dengan berpengaruh. Karena, pengaruh hukum ga-
tujuan transaksi secara substantif, sama daian bergantung pada diterimanya barang
halnya bila disyaratkan adanya kualitas gadaian itu sendiri, seperti yang diketahui
yang bagus pada harga barang. pada pembahasan barang gadaian sehingga
Perlu dicatat bahwa sahnya jual beli apabila barang gadaian telah diserahkan
yang berdasarkan pendekatan lsfihsan pada maka transaksi dianggap telah berlaku.
saat disyaratkan adanya jaminan maka ke- Akan tetapi, bila pembeli tidak mau me-
absahannya disyaratkan bila penjamin ha- nyerahkan barang gadaian yang telah dia
dir di tempat transaksi dan menyatakan janjikan, maka harus dipaksa, berdasarkan
persetujuannya, atau penjamin bisa tidak pendapat Imam Zafar. Karena barang ga-
ada lalu datang ke tempat transaksi dan daian apabila telah disyaratkan dalam jual
menyetujuinya. Ini seperti halnya jika pen- beli, maka menjadi salah satu hak jual beli.
jamin setuju pada saat transaksi. Sebab, Pemaksaan untuk menyerahkan barang ga-
tempat ffansaksi memiliki kekuatan meng- daian termasuk hak transaksi jual beli se-
hukumi transaksi juga. hingga pembeli harus dipaksa untuk me-
Adapun bila penjamin itu tidak hadir; nyerahkannya bila tidak mau menyerah-
atau hadir tetapi tidak menyetujui penja- kan.
minan barang atau dia menyetujui penja-
Bagan 3: HUXUM TRANSAKS! KEUANGAN rsr.AM JrtrD s

Namun, menurutmayoritas ulama Ha- rus ditanggung oleh orang selain pem-
nafi, pembeli tidak boleh dipaksa untuk beli sehingga jual beli menjadi batal
menyerahkan barang gadaian, karena pada karena menyalahi tujuan transaksi.
dasarnya barang gadaian itu adalah tran- b. Apabila penjual mensyaratkan pembe-
saksi sukarela dan peryaratannya dalam li untuk memindahkan sebagian harga
jual beli tidak mengubah statusnya seba- barang kepada orang lain, maka jual
gai barang sukarela. Adapun memaksa un- beli dianggap sah apabila orang yang
tuk menyerahkan sesuatu yang sifatnya su- dipindahkan tanggungan pembayaran
karela itu tidak boleh dalam syariat se- harga ada di tempat transaksi dan ia
hingga pembeli tidak boleh dipaksa untuk menyetujuinya. Seperti halnya, jika se-
menyerahkannya. Namun, bila itu terjadi, seorang menjual barang dengan har-
maka pembeli diberi tahu bahwa "kamu ga seribu lira kepada fulan dan orang
memiliki hak untuk menyerahkan barang yang dimaksud hadir di tempat tran-
gadaian atau menyerahkan nilai barang saksi dan menyetujuinya, atau orang
gadaian itu saja, atau langsung membayar yang dialihkan tempat pembayaran
harga barang itu sendiri, atau bahkan jual harga tidak hadir; lalu datang ke tem-
beli dibatalkan", Langkah itu ditempuh ka- pat transaksi dan menyetujuinya. Ka-
rena penjual tidak rela harga barangnya di- rena, hukum tempat transaksi sama
tangguhkan pembayarannya kecuali apa- dengan hukum transaksi itu sendiri.
bil4 pembeli memberikan barang gadaian. Namun, apabila pembeli mensyaratkan
Apabila pembeli tidak melakukan hal yang dalam jual beli, yaitu "harga barang dialih-
disebutkan tadi, maka penjual berhak mem- kan pembayarannya kepada orang yang
batalkan jual beli dengan alasan bahwa tu- mengutanginya", atau seseorang menjual
juan yang ingin dicapainya dari jual beli ti- barangnya dengan syarat "pembeli harus
dak terwujud. menanggung harga barang yang harus di-
Hiwaolah (pemindahan utang). Bila bayar kepada orangyang mengutangi pen-
terjadi pemindahan utang dalam jual beli, jual", maka jual beli diangggap rusak.3oa
maka pemindahan itu bisa disyaratkan oleh Karena, syarat pengalihan harga barang dan
penjual atau pembeli. syarat jaminan adalah syarat yang tidak
Apabila penjual mensyaratkan kepada mewujudkan tujuan transaksi. Bahkan, sya-
pembeli dalam transaksi jual beli agar pem- rat seperti ini hanya menguntungkan satu
beli memindahkan pembayaran harga ba- pihak saja, sedang syarat yang tidak mewu-
rang kepada orang yang mengutanginya, judkan tujuantransaksi pada dasarnya me-
maka harus diperhatikan dua kemungki- rusak transaksi itu sendiri, kecuali bila
nan berikut ini. syarat itu sifatnya memperkokoh tujuan
a. Apabila penjual mensyaratkan pemin- transaksi. Sedangkan pengalihan harga ba-
dahan pembayaran pada semua harga rang kepada orang lain pada hakikatnya
barang, maka jual beli dianggap rusak. membebaskan pihak transaksi dari pem-
Sebab, penjual dianggap menjual ba- bayaran harga barang dan tidak sesuai
rangnya dengan syarat harga barang ha- dengan tujuan transaksi. Berbeda halnya

304 Bodoo'i'urh Shanaa'i', juz 5,hlm. 172.


ISLAM IILID 5 BagIan 3: HUXUM TRANSAXSI KEUANGAN

dengan jaminan (kafaalah) dan gadaian suai dengan tujuan transaksi, tidak disebutkan
(rahn). f aminan bukanlah merupakan sifat oleh syariat, dan bukan kebiasaan masyarakat.
harga, bahkan merupakan syarat yang ha- Syarat ini hanya menguntungkan salah satu pi-
nya menguntungkan salah satu pihak. hak saja, seperti bila seseorang membeli gan-
4. Termasuk syarat yang dianggap sah dalam dum dengan syarat penjualnya harus menggi-
jual beli adalah syaratyang menjadi kebia- lingnya, atau membeli kain dengan syarat pen-
saan masyarakat ('urfl. Misalnya, jual beli jualnya harus membuatkan baju dari kain itu,
gembok dengan syarat penjual harus me- atau membeli gandum dengan syarat penjual
masangnya di pintu, atau sepatu dengan harus menyimpannya selama satu bulan mi-
syarat penjual harus menyertakan alasnya, salnya di rumah penjual, atau menjual rumah
atau jam, mesin cuci, kulkas, dan speaker dengan syarat penjual harus menghuninya se-
dengan syarat penjual harus memperbai- lama satu bulan baru diserahkan kepada pem-
kinya bila terjadi kerusakan selama seta- beli, atau membeli tanah dengan syarat penjual
hun, misalnya. fual beli seperti ini diang- harus menanaminya selama satu tahun, atau
gap sah berdasarkan pendekatan istihsan, membeli binatang tunggangan dengan syarat
tetapi tidak sah bila berdasarkan pende- penjual memakainya selama satu bulan atau
katan qiyas, seperti yang dikatakan oleh pembeli harus memberi kredit kepada pen-
Imam Zafar. jual, atau dengan syarat pembeli harus mem-
Keterangan pendekatan qiyasnya bah- berinya hibah, dan semacamnya.
wa syarat ini merupakan syarat yang ber- Semua jual beli dengan syarat-syarat yang
beda dengan tujuan transaksi dan hanya disebutkan di atas adalah rusak (fasi!). Kare-
menguntungkan salah satu pihak. fuga, ka- na, semua tambahan manfaat yang disyarat-
rena merusak transaksi. Ini tidak ada be- kan dalam jual beli merupakan riba. Semua
danya dengan seseorang yang membeli kain tambahan itu tidak ada bentuktimbal-baliknya
dengan syarat penjual harus membuatkan dalam jual beli dan itulah arti dari riba.
baju dari kain itu, atau semacamnya. fual beli yang mengandung riba atau dicu-
Adapun pendekatan rsfiftsan-nya bah- rigai riba adalah rusak dan itu bisa merusak jual
wa orangyang sudah terbiasa dengan syarat beli, seperti halnya hukum riba itu sendiri.30s
seperti ini, seperti halnya terbiasa dengan Ketiga, syarat sia-sia atau batal. Terma-
kebiasaan pemesanan barang (istishnao), suk dalam kategori ini adalah semua syarat
maka pendekatan qiyas tidak berlaku ka- yang mengandung kerugian bagi salah satu pi-
rena orang-orang terbiasa melakukannya hak, seperti menjual barang dengan syarat pem-
seperti halnya dalam masalah istishnaa'. beli tidak menjualnya atau menghibahkannya.
Kedua, syarat rusak (fasid), atau dengan fual beli seperti ini dianggap boleh sedang sya-
ungkapan yang lebih jelas, syaratyang merusak ratnya batal, menurut pendapat yang shahih
transaksi. Termasuk dalam kategori syarat ini dalam mazhab Hanafi. Karena, syarat seperti
adalah semua yang tidak termasuk dari empat ini tidak menguntungkan siapa-siapa sehing-
macam syarat sah yang lalu, yaitu syarat yang ga syarat ini tidak merusak jual beli. Sebab,
tidak mewujudkan tujuan transaksi, tidak se- rusaknya jual beli dengan adanya syarat ini

305 Bodor'i'ush Shanaa'i',juz 5, hlm. 169; al-Mabsuuth,iuz l3,hlm. 15-18; Raddul Muhtaar, juz 4, hlm. !26; Fathul Qadiir, juz 5, hlm.
2t4.
Bagan 3: HUI(UM TRANSAKSI XEUANGAN TSTAM TILID 5

lebih dikarenakan mengandung unsur riba, galkan oleh syariat karena pertimbangan ke-
yaitu dengan adanya tambahan manfaat yang butuhan manusia. fadi, sah pula menyertakan
disyaratkan dan tidak ada timbal-baliknya. Na- syarat yang sah dalam transaksi sehingga sah
mun, syarat ini tidak mengandung manfaat pula menambahkan syarat yang sah.307
apa-apa tetapi hanya sebuah syarat yang rusak Pendapatyang paling benar dalam masalah
saja dan sama sekali tidak mempengaruhi jual ini adalah pendapat kedua sahabat Abu Hani-
beli. Karena itu, jual beli dianggap sah sedang fah, seperti yang disebutkan oleh Ibnu Abidin
syaratnya dianggap batal.306 Perlu dicatat, ula- yang dikutip dalam Jami'ul Fushulain.3DB
ma Hanafi sepakat bila kedua belah pihak me-
* Hukum Jual Beli yang Bersyarat Menurut
nambahkan syarat yang sah pada transaksi
Ulama Selain Hanafi
yang sah, seperti syarat khiyaar yang sah da-
Seperti yang telah diketahui sebelumnya,
lam jual beli sehingga syarat sah itu dianggap
jual beli yang tidak sah menurut ulama selain
berlaku dalam transaksi tersebut.
mazhab Hanafi itu tidak ada bedanya antara
Adapun syarat yang rusak, baik menyertai
jual beli yang rusak (fosid) dan batal. fadi, bila
transaksi maupun sebagai tambahan, maka hu-
syarat tidak bisa diikutsertakan dalam jual beli,
kumnya sama menurutAbu Hanifah, meskipun
jika seseorang menjual dengan jual beli yang maka syarat itu akan membatalkan atau meru-
saknya. Artinya, hasilnya cuma satu, yaitu tran-
sah, lalu tiba-tiba rnenambahkan satu syarat
saksi menjadi tidak sah. Sedangkan jual beli
yang rusak yang telah disebutkan dan merusak
yang bersyarat diberi nama oleh para ahli fiqih
transaksi. Karena, menganggap tindakan orang
sebagai jual beli "tsunyeo" dan mereka ber-
yang punya kelayakan bertransaksi menurut
beda pendapat mengenai hukumnya. Adapun
syariat itu adalah wajib bila objek transaksi itu
menurut mazhab Hanafi seperti yang telah di-
layak untuk menjadi objek transaksi.
jelaskan secara rinci sebelum ini, sedangkan
Namun, kedua sahabat Abu Hanifah me-
mazhab Syafi'i berdasarkan hadits bahwa jual
ngatakan bahwa tidak boleh menambahkan
beli semacam ini adalah jual beli yang fasid.
syarat, merusak transaksi, ataupun membatal-
Mazhab Hanbali berpendapat bahwa jual beli
kan syarat pada sebuah transaksi yang sah.
ini adalah jual beli yang sah dan syaratnya juga
Sebab, menambahkan syarat yang fasid pada
sah, sementara hadits yang menjadi pegangan
sebuah transaksi dapat mengubah substansi
mazhab Syafi'i tidak mereka ambil. Adapun
transaksi dari sah menjadi fasid. Karena itu,
mazhab Maliki, ada perincian seperti yang
syarat itu tidak sah dan transaksi tetap sah
akan dijelaskan nanti.
seperti semula, karena transaksi sesungguh-
Adapun perincian pendapat mazhab Sya-
nya pernyataan yang tidak tetap. Sedangkan
mengikutsertakan sesuatu kepada yang tidak
fi'i dalam masalah ini sebagai berikut.3oe Apa-
bila dalam suatu jual beli disebutkan satu sya-
tetap itu tidak boleh. Dengan begitu, sudah se-
rat dan syarat itu merupakan syarat yang me-
layaknya tidak boleh melakukan penambahan.
wujudkan tujuan transaksi, seperti syarat ha-
Kecuali, bila menambahkan syarat yang sah
pada sebuah transaksi yang sah, maka ini dile-
rus menyerahkan barang, atau barang harus

306 Bodoo'i'rrh Shanaa'i',iuzS, hlm. 170; al-Mabsuuth, juz 13, hlm. 1^S; Fathul Qadiir, juzS,hlm. 111.
307 Bodoo'i'urh Shanaa'i',iuz5, hlm. 176; Fathut
Qadiir, jrtz5,hlm.227.
3oB Roddul Mrhtaar,
iuz 4,hlm. 127.
309 Mughnil al-Muhtaaj,iuz2, hlm.31; al-Muhadzdzab,
iuz , hlm. 265,268.
IST.AM )rLrD s ^\. Badan 3: HUKUM TRANSAKSI I(EUANGAN
14A

dikembalikan bila ada cacatnya, dan semacam- mensyaratkan kepada penjualnya untuk dija-
nya, maka jual beli dianggap sah. Sebab, syarat hit dan memotongnya, atau membeli makanan
seperti ini tidak lebih sebagai penjelas menge- dan mensyaratkan untuk digiling dan dibawa-
nai hakikat transaksi. Begitu pula, transaksi di- kan. Dengan demikian, bila hanya ada satu sya-
anggap sah apabila syaratnya tidak mewujud- rat, maka jual beli dianggap sah.
kan tujuan transaksi tetapi mengandung man-
* Syarat-Syarat dalam JuaI Beli ltu Ada
faat yang menguntungkan salah satu pihak se-
perti syarat khiyaar, penundaan penyerahan Empat Macam Menurut Mazhab Han-
harga, adanya barang gadaian, adanya jami- bali
nan, ataupun adanya penanggung jawab. Se- 1. Syarat yang merupakan tujuan transaksi,
bab, syariatmelegalkannya dan merupakan ke- seperti syarat harus menyerahkan barang
butuhan manusia. atau harga, ada hak khryaar di tempat tran-
saksi, dan syarat serah-terima saat transak-
Namun, bila dalam sebuah transaksi di-
sebutkan syarat-syarat yang bertentangan de- si. Syarat-syarat seperti ini sama antara
ada dan tiadanya, tidak memberi makna
ngan tujuan transaksi, seperti penjual mensya-
ratkan kepada pembeli agar tidak boleh mqn- ataupun mempengaruhi transaksi sama
jual atau menghibahkan barang yang dibeli, sekali.
atau pembeli menjual suatu barang kepada pen- 2. Syarat yang mengandung kemaslahatan
jual atau meminjamkan sejumlah uang kepada bagi salah satu pihak atau menguntungkan
penjual, atau penjual boleh menempati rumah keduanya, seperti syarat penundaan penye-
pembeli dalam jangka waktu tertentu, atau rahan harga, khiyaar, adanya barang gadai-
pembeli mensyaratkan kepada penjual untuk an, penjamin atau penanggun& adanya per-

membuatkan baju dari kain yang dibeli dari saksian atas jual beli, atau adanya sifat
penjual, atau memanen tanaman yang dibeli yang diinginkan pada barang. Semua sya-
darinya, atau menginjak sepotong kulit yang rat ini boleh dan harus ditepati. Ibnu Quda-
i

dibeli, maka jual beli seperti ini batal, ber- ma berkata, "Kami tidak mengetahui ada-
l

dasarkan riwayat dari Nabi saw. bahwa beliau nya perbedaan pendapat mengenai sah-
l
melarang jual beli yang disertakan syarat.3l0 nya dua macam syarat ini."
I

Hanbali3ll mengatakan bahwa jual beli men- 3. Syarat yang tidak termasuk tujuan tran-
jadi batal bila mengandung dua syarat, tetapi saksi, juga tidak mengandung maslahat, I

I
tetap dianggap sah bila hanya mengandung ataupun menyalahi tujuan transaksi. Sya- i
i
satu syarat, karena Nabi saw. mengatakan, "Ti- rat ini ada dua bentuk. I
I

dak boleh berkumpul pinjaman dan jual beli, a. Mensyaratkan adanya manfaat bagi I

penjual pada barang. Apabila syarat ini i


dua syarat dalam satu jual beli, dan tidak bo-
leh menjual barang yang tidak kamu milikil'3rz hanya satu, maka boleh saja, seperti I
Maksud dari dua syarat dalam hadits ini adalah pembeli mensyaratkan kepada pen-
dua syarat yang tidak termasuk dari tujuan jual untuk menjahitkan pakaian yang
transaksi, seperti seseorang membeli kain dan dibeli darinya, atau membawakan satu

310 Diriwayatkan oleh Abdul


Haq dalam kitab Ahkam-nyadari Amru bin Syuaib, dari bapaknya, dari kakeknya. Hadits ini juga diri-
wayatkan oleh Abu Hanifah.
311
At-Mughni, iuz 4, hlm. 224-226,235; Ghaayatul Muntahaa,iuz2,hlm.23 dan seterusnya.
rrz Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi dari hadits Abdullah bin Amr. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.
Bagtan 3: HUXUM TRANSAKSI XEUANGAN FIQLH ISIAM JILID 5

ikat kayu bakar ke satu tempat terten- Adapun mazhab Maliki mengatakan bah-
tu, atau menempati rumah yang dijual wa dalam mazhab ini terdapat perincian314 se-
selama satu bulan misalnya, atau boleh bagai berikut.
ikut menumpang Pada binatang Yang Apabila syaratyang disebutkan dalam jual
dijual ke tempat tertentu. Dalil yang beli bertujuan melarang pembeli untuk meman-
membolehkan jual beli bersyarat satu faatkan secara khusus ataupun umum terha-
ini adalah hadits |abir r.a. bahwa Nabi dap barang, maka syarat dan jual beli menjadi
saw pernah membeli seekor unta dari batal. Seperti halnya bila penjual mensyarat-
fabir lalu |abir mensyaratkan agar di- kan kepada pembeli untuk tidak meniual atau
bolehkan menumpang samPai ke ke- menghibahkan barang yang ia beli darinya,
luarganya di Madinah.313 maka syarat ini tidak boleh karena termasuk
b. Mensyaratkan adanya transaksi dalam jual beli tsunyao3ts, sedang Nabi saw. telah me-
transaksi, seperti seseorang meniual larang jual beli tsunyaa, kecuali bila bagian
barang dengan syarat ia harus men- yang dikecualikan itu diketahui.316 ;adi, apabi-
jual barang lain kepada pembeli atau la syarat ini dicabut, maka jual beli akan men-
membeli barangdari pembeli, atau ha- jadi sah.
rus menyewakan barang kePada Pem- Apabila peniual mensyaratkan adanya man-
beli, atau harus menikahkan pembeli, faat bagi dirinya, seperti boleh menunggang
atau pembeli harus memberi Pinia- binatang yang ia iual, atau menghuni rumah
. man, atau pembeli boleh memanfaat- yang ia jual selama beberapa waktu yang tidak
kan harga barang, atau lainnya. Semua lama seperti satu bulan atau satu tahun, dalam
syarat ini dianggap syarat fasid dan suatu pendapat maka jual beli dan syarat di-
merusak jual beli, karena adanya la- anggap sah, berdasarkan hadits fabir yang te-
rangan melakukan dua transaksi da- lah disebutkan sebelumnya.
lam satu jual beli. Namun, apabila peniual memberi sebuah
4. Syarat yang menyalahi tujuan transaksi, syarat yang bisa merusak status harga, maka
seperti penj ual mensyaratkan kepada pem- jual beli dianggap sah tetapi syarat dianggap
beli tidak boleh menjual atau menghibah- batal, seperti penjual mensyaratkan,'Apabila
kan barangyang ia beli, atau mensyaratkan pembeli tidak menyerahkan uang selama tiga
pembeli harus menjual kembali barang hari, maka jual beli tidak berlaku." Atau, pen-
yang ia beli atau mewakafkannya. Menge- jual mengatakan kepada pembeli,'Apabila saya
nai hukum syarat ini, ada dua riwayat dari memberikan uang kepadamu, maka kamu ha-
Imam Ahmad. Riwayat yang paling shahih rus mengembalikan barang kepadaku." fual beli
adalah fual beli tetap sah, sedang syarat ini dikenal sebagai jual beli wafa'menurut Ha-
batal. nafi, tetapi tidak sah.

313
Ini hanya kandungan hadits. Adapun lafazh hadits disebutkan oleh Ahmad dan Bukhari-Muslim dari Jabir. (Nailul Authaar, iuz S,
hlm. 178).
LihatBidaayatul Mujtahid,ilz2, hlm. 159 dan seterusnya; al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah,hlm.259; ad-Dardir,Asy-Syarhul Kabir'iuz3'
314
hlm.55.
315 At -t rnyoa adalah pengecualian dalam jual beli, seperti seseorang menjual barang dan mengecualikan sebagiannya. Apabila se-
bagian barang yang dikecualikan itu diketahui seperti satu pohon di antara beberapa pohon, atau men8ecualikan satu rumah di
anLra beberapa rumah, atau satu bidang tanah dari beberapa bidang tanah, maka iual beli yang disepakati sah. Namun, qpabila
yang dikecualikan adalah bagian yang tidak diketahui, maka iual beli tidak sah.
316 Diriwayatkan oleh Nasa'i dan Tirmidzi dari
labir dan menganggapnya hadits shahih . (Nailul Authaar, juz 5, hlm. 151).
IStAlvt JILID 5 Baglan 3: HUXUM TRAilSAXS! KEUANGAN

n. Jua! Beli Buah atau Tanaman masih berada dalam tanah tetapi sudah terli-
Kasus jual beli ini sering sekali terjadi da- hat bentuknya, maka ulama berbeda pendapat
lam kehidupan nyata. Karena itulah, pembaha- tentangnya. Hanafi mengatakan bahwa jual beli
san ini akan dipaparkan secara mendetail. buah semacam ini ada dua kemungkinan, yaitu
Para ulama telah sepakat bahwa jual beli menjual buah sebelum tampak matang atau
buah yang belum jadi adalah batal, karena jual setelah matang dengan syarat harus sudah di-
beli ini termasuk dalam kategori larangan iual petih atau buah diiual secara mutlah atau de-
beli sesuatu yang belum ada dan termasuk jual ngan syarat tidak dipetik.
beli bay'us sinin (jual beli bertahun-tahun) dan Pertama, apabila iual beli buah atau
bay'ul mue'awamah.377 tanaman tanah sebelum matang, maka per-
Diriwayatkan dari Rasulullah bahwa "be- lu ditiniau hal-hal berikut.
liau melarang jual beli as-sinin dan jual beli a/- L. Apabila jual beli mensyaratkan agar dipe-
mu'eewamah",yaitu meniual buah pohon se- tih maka jual beli sah dan harus dipetik
lama bertahun-tahun. Karena, jual beli seperti saat itu juga, kecuali atas seizin penjual.
ini adalah jual beli barang yang tidak ada wu- 2. Apabila jual beli tidak mensyaratkan apa-
judnya dan Nabi saw. telah melarang jual beli apa, maka menurut Hanafi, jual beli diang-
yang mengandung unsur gharar. Sedangkan gap sah, berbeda dengan pendapat Syafi'i,
gharar seperti yang sudah dijelaskan, yaitu se- Malik, dan Ahmad. Alasannya, buah tidak
suatu yang tidak jelas, begitupun akibatnya. dipetik itu bukanlah syarat menurut teks
Adapun macam gharar ialah barang yang di- hadits. Di mana transaksi tidak menyebut-
jual tidak jelas wujudnya, di mana bisa jadi kan sama sekali syarat maka tidak boleh
akan ada dan bisa juga sebaliknya, begitu pula mengaitkannya dengan syarat tidak dipe-
mengenai jumlahnya kalau memang barang tik tanpa adanya dalil. Terlebih kalau pe-
itu ada. ngaitan itu bisa merusak transaksi. Ada-
Adapun jual beli buah yang sudah dipe- pun bolehnya menjual buah yang belum
tik atau matang maka tidak ada perbedaan matang adalah pendapat yang shahih da-
pendapat mengenai bolehnya. lam mazhab Hanafi, karena dianggap seba-
Sedangkan hukum jual beli buah yang ma- gai barang yang bisa dimanfaatkan, mes-
sih berada di pohonnya atau tanaman yang kipun hanya bisa digunakan sebagai makan-

317 L"."rgm jual beli barang yang


belum ada termasuk dalam kategori larangan iual beli barang yang tidak ada di tangan, yaitu
jual beli janin dari janin dan jual beli yang mengandung gharar, dan semacamnya. Hadits-hadits yang menerangkan tentang iual
beli semacam ini telah disebutkan semua keterangannya. Adapun mengenai jual beli sinirn dan mu'aawamah, diriwayatkan oleh
Jabir bin Abdullah yang disebutkan oleh Bukhari-Muslim, Imam Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa'i dengan bunyi yang
berbeda-beda. Menurut riwayat Bukhari, hadits ini berbunyi, "Nabi saw. melarang muhaaqaloh, muzaabanah, mu'aawamah, dan
mukhaabarah!' Dalam riwayat lain dalam Bukhari berbunyi, "Nabi saw melarang jual beli siniin." Pengertian muhaaqalah, seperci
yang disebutkan oleh pengarang kitab Qamus, adalah menjual buah sebelum tampak matang, atau menjual buah yang masih ada
ditangkainya. Muhaaqalahiugabisaberartial-muzaara'ah,yaitutransaksiyangdilakukanpemilikkebundenganpekerjakebun,
dimana pemilik kebun menyerahkan kebunnya untuk dikerjakan oleh pekerja kebun dengan perjanjian hasil kebun akan dibagi
bersama. Pekerja kebun mendapat sepertiga, seperempat, atau lebih sedikit, atau lebih banyak, atau bisa juga berarti menye-
wakan sawah atau kebun dengan gandum. Sedangkan maksud muzaabanah, yaitu meniual buah kurma yang masih mentah di
tangkainya dengan kurma yang kering yang sudah bisa dikilo, atau menjual anggur yang masih segar di tangkainya dengan anggur
kering yang sudah bisa dikilo. Adapun maksud m u'aawamah, yaitu menjual buah pohon tertentu selama beberapa tahun berturut-
turut. Pendapat lain mengatakan bahwa maksud mu'aawamah adalah menyewakan tanah beberapa tahun. Sedangkan maksud
sinin adalah menjual buah pohon kurma lebih dari satu tahun dengan satu transaksi. Baik mu'aawamah maupun siniin dianggap
iual beli yang mengandung ghara4 karena termasuk menjual sesuatu yang belum ada atau tidak ada wujudnya. Adapun maksud
mukhaabarah,yaitu menyewakan tanah dengan sepertiga atau seperempat dari hasilnya. (LihatJoamiul Ushul iuz 1, hlm.403 dan
seterusnya; Nailul Authaar,juz 5, hlm. 175; Majmauz-Zawaaid, juz 4, hlm. 104).

I
I
Bagan 3: HUXUM TRANSA]GI KEUANGAN FIqLH ISLAM JILID 5

an binatang dan tidak bisa dimanfaatkan yang diterangkan sebelumnya.


untuk manusia pada saat transaksi dilaku- 3. Apabila dijual dengan syarat tidak dipetih
kan. maka apabila buah tidak berhenti ber-
3. Apabila jual beli mensyaratkan agar buah kembang, jual beli menjadi fasid tanpa
dibiarkan tidak dipetik, maka transaksi ada perbedaan pendapat dalam mazhab
menjadi fasid, menurut kesepakatan ula- Hanafi, seperti yang telah lalu pada poin
ma Hanafi. Karena, syarat ini bertenta- ketiga.
ngan dengan tujuan transaksi, juga karena Namun, apabila buah berhenti berkembang
hanya menguntungkan satu pihak, yaitu maka-menurutAbu Hanifah dan Abu Yusuf-
pembeli. fuga, tidak sejalan dengan tran- jual beli dianggap fasid, karena syarat tidak
saksi, serta tidak menjadi kebiasaan orang. dipetik hanya menguntungkan pihak pembeli
Syarat seperti ini dapat merusak transak- dan bertentangan dengan tujuan transaksi, ser-
si seperti halnya bila seseorang membeli ta tidak sejalan dengannya sama halnya jika se-
gandum dengan syarat disimpan di rumah seorang membeli gandum dengan syarat pen-
penjual selama satu bulan. Di samping itu, iual menyimpannya di rumahnya selama sebu-
membeli buah tanpa dipetik dari tangkai- lan. Sedangkan Muhammad berpendapat bah-
nya mengharuskan seseorang untuk me- wa jual beli itu sah berdasarkan pendekatan
nyewa pohon sekaligus tanah milik pen- istihsan, karena jual beli dengan syarat seper-
jual. Dengan begitu, membeli buah tanpa ti ini sudah menjadi kebiasaan dan banyak di-
dipetik berarti mensyaratkan fuga penye- lakukan orang.318 Adapun bolehnya jual beli
waan, sedang syarat adanya penyewaan dengan syarat ini, menurut Muhammad, bukan
merupakan sebuah transaksi lain yang ada karena orang sudah biasa mensyaratkan buah
dalam suatu transaksi, yaitu jual beli dan tidak dipetik, tetapi lebih karena orang sudah
ini dilarang, seperti yang telah dijelaskan biasa bersikap toleransi dengan membiarkan
sebelumnya. Di samping itu, jual beli ini buah tidak dipetik tanpa menyebutkan syarat
mengandung gharar, karena pembeli ti- dalam jual beli. Disebutkan dalam buku ad-
dak tahu apakah buah yang ia beli akan Durrul Mukhtaan pendapat terakhir Muham-
tetap bagus atau terkena hama dan rusak. mad yang menjadi pegangan fatwa.
Dengan demikian, sebab tidak sahnya jual
beli itu ada tiga, yaitu mengandung gha- * Hukum Memblarkan Buah tidak Dlpetik
ror, mengandung syarat yang fasid, iuga setelah Tampak Matanglsaat Direli
karena mengharuskan terjadinya sebuah *caru Mutlak
transaksi dalam transaksi. Apabila seseorang membeli buah yang su-
Kedua,apabila iual beli buah atau tana- dah tampak matang tanpa ada syarat harus
man setelah tampak matang. dipetih lalu membiarkan buah itu sampai ma-
L. Apabila dijual dengan syarat dipetih maka tang, maka hukumnya diperinci sebagai beri-
jual beli dianggap sah. kut.
2. Apabila dijual tanpa menyebutkan syarat, a. Apabila buah itu sudah tidak berkembang
maka jual beli juga dianggap sah, seperti lagi dan tidak ada yang ditunggu kecuali

3\a Al-Mobruuth,iuzl2,hlm.1195;Badaa'i'ushshanaa'i',1uz5,hlm'173; FathutQadiixj'tz5,hlm'l02danseterusnya;RaddulMuhtaar'


juz 4, hlm. 40; al-Amwaal wa Nazharilyatul Aqd,hlm.307 dan seterusnya.
FIQIH ISIAivt IILID 5 Bag|an 3: HUI(UM TRANSAKSI I(EUANGAN
152
matangnya saja, maka pembeli tidak mesti Namun,'bila buah yang baru tumbuh ber-
memberi tambahan apa-apa, baik buah itu campur dengan buah yang lama setelah ter-
tidakdipetikatas seizin penjual maupun ti- jadinya transaksi sehingga tidak bisa dibeda-
dak. Karena, buah itu tidak bertambah be- kan, maka perlu ditinjau hal berikut.
sar habis masanya kecuali hanya ber- Apabila terjadi sebelum penjual menye-
ubah menjadi lebih matang. Adapun tanam- rahkan buah yang dijualnya kepada pembeli,
an, semakin berkembangnya akan men- maka jual beli batal, seperti yang ditegaskan
jadi keuntungan pembeli, meskipun ia ti- oleh al-Kasani dalam Badaa'i'ush-Shanaa'ii Se-
dak memanennya tanpa seizin penjual, bab, barang tidak bisa diserahkan karena ter-
karena dianggap perkembangannya milik jadinya percampuran dan terjadi ketidakjela-
pembeli dan tangkai tanaman adalah mi- san mengenai barang serta sulit untuk dibeda-
liknya sampai jeraminya sekalipun adalah kan antara buah yang lama dan baru.
miliknya, berbeda halnya dengan pohon. Sedangkan apabila terjadi setelah penjual
b. Apabila buah tetap berkembang, maka ha- menyerahkan buah yang dijualnya kepada pem-
rus dilihat dulu. Apabila tidak dipetik itu beli, maka jual beli tidak batal, karena penyerah-
atas seizin penjual, maka sah dan pembeli an artinya pembeli sudah menerima barang
diuntungkan. Namun, apabila tidak atas dan jual beli sudah berlaku. Konsekuensinya,
seizin penjual, maka pembeli harus.mem- buah-buah yang ada di pohon menjadi milik
berikan tambahan uang karena bertambah berdua (penjual dan pembeli) karena milik
besarnya buah dari apa yang disepakati penjual bercampur dengan milik pembeli yang
saat transaksi. Sebab, tambahan yang mun- tidak bisa dibedakan antara kedu4nya. fadi,
cul berasal dari sesuatu yang dilarang dan semua buah akan menjadi milik kedua belah
menyebabkan kotornya tambahan itu, se- pihah pembeli dan penjual. Adapun keputusan
hingga jalan keluarnya adalah harus di- mengenai buah yang baru tumbuh ada di ta-
sedekahkan.3le ngan pembeli, karena dialah yang memiliki ke-
* Hukum Buah yang Baru Tumbuh Selama
kuasaan dari pengambilan buah.320lnilah pen-
Waktu Buah yangllama tidak Dipetlk dapat Hanafi dalam jual beli buah dan tanam-
dan tidak Disyaratkan an.

Apabila pohon mengeluarkan buah baru Adapun Maliki, Syafi'i, dan Hanbali menga-
dalam waktu buah yang lama dan terjual tidak takan bahwa bila buah telah tampak matang,
dipetik, maka buah baru itu menjadi milik maka boleh menjualnya secara mutlah atau de-
penjual, baik tidak dipetiknya buah lama itu ngan syarat memetiknya, atau dengan syarat
atas seizin penjual maupun tidak. Karena buah tidak dipetik.
baru itu dianggap pertumbuhan yang mun- Adapun bila buah belum tampak matang,
cul dari milik penjual maka penjual berhak me- jika jual belinya dengan syarat tidak dipetik
milikinya, tetapi bila penjual menghalalkan atau dibiarkan, maka secara ijma' jual beli tidak
buah baru itu kepada pembeli maka boleh sah, berdasarkan sebuah hadits bahwa "Nabi
saja. saw. melarang jual beli buah sampai tampak

3r9 Badaa'i'ush Shanaa'i', ibid.


320 Bodoo'i'rrh Shanaa'i', ibid.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN FrqLH rsLAM IITID s

matang. Beliau juga melarang baik penjual Dalil yang tidak membolehkan jual beli
maupun pembelinya".32 1 Larangan menunj uk- tanaman hijau yang masih berada di dalam ta-
kan rusaknya hal yang dilarang. Ibnul Mundzir nah kecuali dipetik saat transaksi adalah hadits
mengatakan bahwa ada ijma'di kalangan ula- Ibnu Umac yaitu Rasulullah melarang jual beli
ma Islam mengenai kandungan hadits ini, ka- kurma sampai matang, bulir padi sampai me-
rena jual beli seperti ini terdapat bahaya di mutih dan tidakterkena hama. Rasulullah juga
mana barang kemungkinan besar tidak ada.322 melarang penjual dan pembelinya.32a Ibnu Mun-
Sedangkan bila jual beli dengan syarat ha- dzir mengatakan, "Saya tidak tahu seorang pun
rus dipetik saat transaksi, maka sah secara ijma'. yang berpendapat selain pendapat ini."
Karena, alasan dilarangnya ada kekhawatiran Adapun bila jual beli buah sebelum tam-
bahwa buah akan menjadi rusak atau terkena pak matang secara mutlak tanpa adanya syarat
hama sebelum dipetik. Ini berdasarkan riwa- dibiarkan dan tidak dipetik, maka jual beli se-
yat Anas bahwa seseorang berkata, "Rasulullah perti ini batal. Sebab, Nabi saw. melarangsecara
melarang jual beli buah sampai tampak ber- mutlak jual beli buah sebelum tampik matang.
warna. Lantas, kami bertanya kepada Anas, apa Dengan demikian, kasus jual beli ini menjadi
tanda warnanya? Anas menjawab, Apabila buah perdebatan para ulama. Mutlaknya transaksi
berwarna kemerah-merahan atau kekuning- menunjukkan buah tidak dipetih karena suatu
kuningan.'lalu ia berkata lagi, 'Bagaimana kalau transaksi yang bebas dari syarat apa pun akan
Allah tidak menyempurnakan pertumbuhan- dipahami sebagaimana kebiasaan umum, se-
nya? Dengan alasan apa orang mengambil har- dang kebiasaan umum itu adalah membiarkan
ta saudaranya?"323 buah tidak dipetik saat transaksi berdasarkan
Kekhawatiran akan terjadinya hal seperti konteks hadits Nabi saw. tadi. Oleh karenanya,
ini tidak akan muncul bila buah dipetik saat tran- jual beli buah yang bebas dari syarat apa pun
saksi dan jual beli menjadi sah, seperti hal- dianggap sama dengan status jual beli buah
nya kalau buah sudah tampak matang. Ibnu yang bersyarat tidak dipetik dan keduanya ma-
Rusyd mengatakan bahwa alasan dilarangnya suk dalam makna hadits pelarangan Nabi saw.
jual beli buah sebelum tampak matang karena tadi. Boleh saja menisbatkan sebab pelarang-
biasanya ada kekhawatiran bahwa buah akan an untuk jual beli ini seperti yang terkandung
terkena hama sebelum matang. Namun, ulama dalam hadits Nabi saw. tentang buah yang be-
sendiri tidak menafsirkan larangan jual beli lum tampak matang dan bisa saja mengalami
buah sebelum matang secara mutlak, tetapi me- kerusakan sebelum dipetik. Kalimat "sebelum
reka berpendapat bahwa larangan itu bila di- tampak matong" dalam hadits tadi juga menun-
syaratkan buah tidak dipetik hingga matang. jukkan bahwa buah yang sudah tampak ma-
Karena itu, ulama membolehkan jual beli buah tang akan berbeda hukumnya dengan buah
yang belum matang dengan syarat harus dipe- yang belum tampak matang. Larangan dalam
tik saat transaksi. hadits ini iuga mencakup jual beli buah secara

321 DiriwayatkanolehBukhari-Muslim,AbuDawud,Nasa'i,Tirmidzi,Muwaththa'darilbnuUmar.(Lihat,/aamiulllshul,juzl',hlm.
389).
322 P..lu dicatat bahwa asumsi ijma' ini masih perlu dipertimbangkan. Karena, jual beli buah yang belum tampak matang dengan
syarat dibiarkan tidak dipetik, dibolehkan oleh Yazid bin Abi Habib dan al-Lukhami dari mazhab Mallki. (Bidaayatul Mujtahid,iuz
2, hlm. 148; al-Muntaqqa'alal-Mu'aththa', iuz 4, hlm. 218).
323 Disebutkan oleh Bukhari, Muslim, Muwaththa',dan Nasa'i. (LlhatJaami'al'Ushuut, 1/290).
324 Disebutka n oleh al-Jamaah, kecuali Bukhari dan lbnu Majah dari lbnu Umar. (Nashbur Raayah, iuz 4, hlm. 5).
FIQLH ISLAM JITID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUAilGAN

mutlak yang tidak menyebutkan syarat buah sudah mulai berwarna merah, hitam, atau ku-
tidak perlu dipetik.32s ning seperti buah kurma, anggu4 misymisy,
Kesimpulannya, seperti yang disebutkan ijjaash. Adapun standar kebagusan pada buah
oleh pengarang kitab Fathul-Qadii4326 tidak ada yang tidak berwarna, munculnya tanda-tanda
perbedaan pendapat mengenai tidak bolehnya kematangan dan manis, seperti jika terlihat di
jual beli buah sebelum kemunculannya, tidak dalamnya ada air yang manis, menjadi lunak,
boleh pula jual beli buah setelah muncul te- dan berwarna kuning. Sedangkan standar pada
tapi belum tampak matang dengan syarat buah biji-biiian, bila sudah mulai mengeras.328
tidak dipetih tidak ada pula perbedaan pen- Dalil mengenai keterangan standar ini ada-
dapat mengenai bolehnya iual beli buah sebe- lah bahwa "Nabi saw. melarang jual beli buah
lum tampak matang dengan syarat buah harus sampai buah itu sudah bagus."3ze Beliau juga
dipetik saat transaksi, serta bolehnya jual beli melarang jual beli buah sampai tampak ma-
buah setelah tampak matang.Adapun hal yang tang. Ketika ditanya apa tanda matangnya? Be-
menjadi titik perbedaan adalah pada iual beli liau saw. menjawab,'Apabila berwarna merah
buah sebelum tampak matang. dan kuning.'33o Nabi saw. juga melarang jual
Perlu ditegaskan bahwa Ibnu Abidin da- beli anggur sampai berwarna hitam.331
lam buku Nasyrul 'Url mendukung bolehnya Hanafi mengatakan bahwa maksud dari
jual beli buah secara mutlah baik sebelum mau- buah yang tampak matang adalah aman dari
pun sesudah tampak matang apabila masyara- hama dan kerusakan.332 Artinya, standar ba-
kat sudah terbiasa dengan jual beli seperti ini. gusnya buah menurut Hanafi adalah buah su-
Karena, syarat yang fasid apabila sudah men- dah mulai muncul, sementara menuryt mayori-
jadi'urf di kalangan masyarakat tertentu maka tas ulama adalah munculnya kematangan buah
syarat itu menjadi syarat yang sah dan tran- dan tampak manis pada buah, sedang untuk
saksi juga menjadi sah, berdasarkan pendeka- biji dan tanaman terlihat mengeras.
tan istihsan.3z7 Mengenai bagusnya buah harus dipertim-
"Tompak metang" menurut mayoritas ula- bangkan kepada masing-masing jenis atau ma-
ma adalah munculnya warna kemerah-merah- cam buah itu sendiri, menurut Hanafi. Sedang-
an atau kekuning-kuningan pada buah kurma, kan menurut Syafi'i dan Hanbali, dalam dua ri-
dan terasanya ada air manis,lembut, dan war- wayat yang paling jelas dari mereka, harus di-
na kekuning-kuningan pada buah anggur. Se- pertimbangkan kepada masing-masing jenis
lain pada dua buah ini, standar bagusnya ada- dalam satu kebun. Dengan demikian, tidak
lah matangnya buah. Artinya, standar kebagus- boleh menjual buah delima bila buah anggur
an dilihat pada buah yang berwarna, bila buah yang terlihat sudah bagus, juga tidak sah

325
Al-Muntaqaa'alal-Mu'aththa', juz 4, hlm. 218; Bidaayatul Mujtahid,juz 2, hlm. 148; al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 261; Mughnil
al-Muhtaaj,ilz 3, hlm.86, 89; al-Mughni,iuz 4, hlm. B0 dan seterusnya; Ghaayatul Muntahaa, juz2,hlm.69.
326
Fathul Qadiir, juz 5, hlm. 102.
327
Nasyrul'Urf,hlm.38; Fahmi Abu Sunnah, Risaalatul'Urf wal Aadah,hlm.l40 .
324
AI-Muntaqaa'alal-Mu'aththo', juz 4, hlm. 2t7; Bidaayatul Mujtahid, juz2, hlm. 150; al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm.261; Takmilatul
Majmu', iuz 11, hlm. 351, 360; Mughnil al-Muhtaoj,iuz 2, hlm. 91; al-Mughni, iuz 4, hlm. 87,89; Ghaayatul Muntahaa,juz 2, hlm.
70.
329 Diri*"yrtkan oleh Bukhari-Muslim, Abu Dawud, dan Nasa'i dari
Jabir bin Abdullah.
330 Di.i*ryrtk"n oleh Bukhari-Muslim, Muwaththa', Nasa'i, dari Anas.
331 Diriwayatkan oleh perawi-perawi kitab Sunan kecuali Nasa'i, dari Anas. di /aam iul lJshul, juz 1,
flihat keterangan hadits-hadits ini
hlm. 390 dan seterusnya; Nailul Authaar, iuz 5, hlm. 173).
332 Roddul Muhtaar,
iuz 4,hlm. 40.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN ISLAM I[rD 5

menjual buah anggur dari sebuah kebun bila giannya, dan buah itu sifat pertumbuhannya se-
buah anggur di kebun lain yang tampak bagus- cara berurutan sehingga buah yang lama ber-
nya. Karena, satu ienis tidak serta-merta me- campur dengan buah yang baru, seperti buah
ngikuti jenis yang lain. Begitu pula kebun, ber- tin, ketimun, pisang, semangka, terong, wortel,
beda dari segi tampak tidaknya kematangan- maka-menurut Hanafi, berdasarkan teks ri-
nya sesuai dengan posisi geografisnya. wayat, Syafi'i, Hanbali, Zhahiri Zaidiyyah, dan
Adapun Maliki mengatakan bahwa apabila Ibadhiyyah-boleh menjual buah yang muncul
terlihat bagus pada satu jenis buah yang ada di pertama kali. Sedangkan meniual buah yang
sebuah kebun, maka boleh menjual semua je- muncul dan belum muncul tidak boleh, karena
nis buah yang ada di kebun sekelilingnya. Na- jual beli seperti ini adalah jual beli yang men-
mun, tidak boleh menjual ienis buah yang be- cakup barang yang diketahui dan tidak diketa-
lum terlihat bagus hanya karena jenis yang lain hui, di mana Allah bisa saja tidak mengeluar-
sudah terlihat bagus. kannya dari pohonnya. Alasan kedua, jual beli
Sedangkan kelompok Zhahiri mengatakan semacam ini adalah jual beli di mana barang ti-
bahwa apabila satu jenis buah dalam satu ke- dak bisa diserahkan, dan kebutuhan dapat ter-
bun terlihat bagus, maka semua jenis buah yang penuhi dengan menjual pokoknya, juga karena
ada di kebun itu boleh dijual dengan syarat buah yang belum tampak matang boleh saja
jual beli dilakukan dalam satu transaksi dike- dijual dengan satuan, beda dengan buah yang
cualikan buah anggur dan kurma. Karena, ke- memang belum ada.
dua buah ini tidak boleh dijual kecuali setelah Hanya saja, Hanafi menghukumi jual beli
matang atau ditandai dengan munculnya war- yang tidak boleh itu pada kasus-kasus di atas
na hitam atau dengan warna yang lain yang sebagai jual beli yang fasid.33s Adapun selain
menjadi khas keduanya. Sebab, khusus kedua Hanafi mengatakan bahwa jual beli ini adalah
buah ini disebutkan dalam hadits.333 batal. Namun, ada pendapat kedua dalam ma-
zhab Hanafi yang membolehkan jual beli ini,
* lual Bell Buah yang Tumbuh secan
dengan alasan orang yang sudah terbiasa de-
Bertu rut-Tu rut atau ahMaqaatsii dan al-
ngan iual beli buah dengan cara seperti ini bila
Mabathiklfs mereka dilarang untuk melakukan kebiasaan
Apabila terjadi jual beli buah atau tanaman mereka maka akan terjadi kesusahan. Ibnu Abi
setelah tampak matang meskipun hanya seba- din sendiri mendukung pendapat ini, seperti
halnya maj alah ol -Ahkam a sy -Sy ar' iyy ah.
333
lbid; al-Muhallaa, juz B, hlm. 530 dan seterusnya.
334
Al-maqaatsii adalah bentuk jamak dari kar.a maqtsaatun yang berarti tempat menanam buah sejenis mentimun. Sedangkan al-
mabaathikh ialah bentuk jamak dari kata mabthakh yangberarti tempat menanam semangka.
Badaa'i'ush Shanaa'i',luz 5, hlm. 173 dan seterusnya; Tokmilatul Majmu', juz 11, hlm. 359; Mughnil al-Muhtaaj, juzZ,hlm.92; al'
Mughni,iuz4,hlm.90; Ghaayatul Muntahaa, juz 2, hlm.68; al-Bahruz-Zakhkhaar,iuz 3, hlm. 317; Syarhun-Nail,irtz ,hlm.72 dan
seterusnya; Haasyiyatu asy-Syalabi 'alaaz-Zaila'r, juz 4, hlm. 12; al-Muhallaa, luz B, hlm. 471; Raddul Muhtaar, |uz 4,hlm.4O; Rasaail
tbnu Abidin, fuz 2, hlm. 139. Ibnu Abidin dalam kitab Raddul Muhtaar mengatakan bahwa sangat jelas kebutuhan mendesak akan
jual beli seperti ini di zaman kita. Terutama di Damaskus yang banyak buah dan tanaman. Sedangkan mencabut masyarakat dari
kebiasaan mereka adalah sangat sulit. Kalaupun iual beli seperti ini tidak dilegalkan, maka pasti orang tidak bisa makan buah,
karena buah di negeri ini tidak diiual kecuali dengan cara seperti ini. Sementara Nabi saw. melegalkan iual beli salam hanya karena
faktor darurat, sementara iual beli sa/om termasuk jual beli barang yang tidak berwujud. Karena jual beli ini iuga terdapat unsur
darurat, seperti yang terjadi pada jual beli salam, maka perlu disamakan dengannya dan itu tidak dianggap menyalahi teks syariat.
Karena itulah, mereka menganggap jual beli ini sebagai hal yang dianggap baik (lstihsan), karena qiyas tidak menghendaki bo-
lehnya iual beli ini. Namun, pengarang buku Fathul Qadiir cenderung mengatakan bahwa iual beli ini adalah boleh. Karena itulah,
ia mendukungnya dengan riwayat dari Imam Muhammad. Bahkan, sebagaimana yang telah diielaskan sebelumnya, Imam Halwani
telah meriwayatkan pendapat ini dari mazhab Hanafi. Jika suatu perkara menladi sempit, maka harus diperluas. fadi, ielaslah
bahwa semua pertimbangan ini menjadi alasan untuk tidak mengambil teks riwayat.
ISLAlvt IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

Sedangkan Maliki, Ibnu Taimiyah, Ibnul Qay- yang masih ada di bulirnya, tetapi tidak boleh
yim, dan Syiah Imamiyyah, yang merupakan menjual gandum yang masih ada di bulirnya
pendapat yang kuat dalam pendapat terakhir tanpa bulirnya juga karena termasuk jual beli
mazhab Hanafi menyatakan bahwa jual beli ini yang tidak diketahui sifat dan banyaknya. Dalil
sah berdasarkan prasangka baik kepada Allah mereka adalah hadits yang disebutkan di atas.
dan toleransi orang kepada saudaranya dengan Adapun dalil logikanya, jika biji-bijian sudah
memberi sebagian harga dari buah yang belum mengeras itu tandanya sudah tampak matan&
muncul. fuga, sudah menjadi kebiasaan orang maka hukumnya seperti buah yang sudah tam-
('urfl dan susah membedakan antara buah lama pak matang. Apabila biji-bijian sudah menge-
dan baru. Karena itu, buah yang belum muncul ras, maka boleh menjual semua jenis biji-biji-
diikutkan dengan buah yang sudah muncul, se- an yang ada di kebun yang sama, seperti buah
perti halnya buah yang belum tampak matang yang ada dipohon bila sudah tampak matang
disamakan dengan buah yang sudah tampak sebagiannya.33s
matang.336 Saya sendiri mendukung pendapat Adapun Syaf i menurut pendapat yang pa-
ini karena sesuai dengan kebutuhan hidup rea- ling benar mengatakan bahwa biji-bijian yang
listis dan masyarakat sudah terbiasa dengan tidak bisa dilihat isinya seperti gandum, 'adas,
jual beli seperti ini, di samping mereka juga dan wijen ketika masih berada di bulirnya mes-
membutuhkannya. Kecuali, jika pelarangannya kipun sudah mengeras itu tidak sah untuk di-
itu akan menimbulkan sengketa yang berke- jual tanpa bulirnya karena tidak bisa dilihat,
panjangan. seperti juga tidak boleh dijual bersama bulir-
* nya. Karena tujuannya adalah menutupi biji
Jual Beli Gandum yang Masih Berada di yang tidak bagus, maka tidak bisa disamakan
Bulirnya
dengan iual beli batang gandum setelah dipo-
Hanafi mengatakan bahwa boleh saja men-
tong, karena tidak sah sama sekali. Di samping
jual gandum yang masih berada di bulirnya, se-
itu, jual beli semacam ini termasuk jual beli
perti halnya menjual kacang yang masih ada yang mengandung unsur gharar. Adapun ha-
di kulitnya, padi, dan wijen. Karena, "Nabi saw.
dits yang mengatakan bahwa "Nabi saw. me-
melarang jual beli buah kurma sampai matang,
larang jual beli biji-bijian yang masih berada
dan melarang jual beli biji yang masih ada di
di bulirnya sampai memutih" atau mengeras
bulirnya sampai memutih dan aman dari hama.
maka yang dimaksud adalah gandum dan se-
Nabi saw. juga melarang penjual dan pem- macamnya, dengan mengumpulkan dua dalil.
belinya". Ini disebabkan bahwa biji-bijian itu
Padi sama seperti gandum, juga jagung yang
bisa dimanfaatkan sehingga boleh menjual-
terlihat bijinya seperti gandum. Adapun biji-
nya ketika masih berada di bulirnya, seperti
bijian yang tersembunyi dengan kelopak maka
gandum.337
hukumnya disamakan dengan gandum yang
Begitu pula Maliki, Hanbali, dan Zhahiri sudah digiling.33e
mengatakan bahwa boleh menjual biji-bijian

336
Bidaayatul Mujtahid, juz 2, hlm. l96i Bulgatus Saalik,iuz2,hlm.79; al-Muntaqaa'alal-Mu'aththa', iuz 4, hlm. 219; al-Qawaaniin
al-Fiqhilryah, hlm. 261; al-Mukhtasharun Naaafi',hlm.154; A'laamul Muwaqqi'iin,iuz2,hlm.12.
337
Fathul Qadiir,iuz 5, hlm. 106.
338
Al-Muntaqaa 'alal-Mu'aththa', iuz 4, hlm. 220; Bidaayatul Mujtahid,iuz2, hlm. 151; Haasyiyatud-Dasuuki iuz 3, hlm.16; al-Mughni,
juz 4, hlm. 83; al-Muhallaa, juz 8, hlm. 395.
Mughnil al-Muhtaaj,itrz 2, hlm.90; an-Nawawi, Ma7'mu',iuz9, hlm.338 dan seterusnya.
Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN ISLAM IrLrD 5

3. HUKUM IUAL BELI FASID azan shalat fumat. Karena itu, syarat-syarat yang

Saya akan memaparkan hukum jual beli disebutkan dalam transaksi bisa menyebabkan
transaksi menjadi tidak sah. Penyebutan syarat
fasid dan pembahasan mengenai hukum men-
jual kembali barang yang sudah dibeli, serta itu dianggap seolah-olah tidak ada syarat yang
hukum pembatalan transaksi yang rusak oleh disebutkan.
pembeli dan hukum adanyatambahan padaba- Namun, jual beli yang rusak tidak mem-
rang yang dibeli secara fasid. berikan hakkepemilikan sebelum pembeli me-
Dalam Hanafi, jual beli yang fasid itu me- megang barang agar menghindari kerusakan
miliki hukum-hukum, di antaranya jual beli yang nyata dalam jual beli. Sebab, bila ditetap-
kan adanya hak kepemilikan atas barang se-
fasid tetap dianggap sah, tetapi harga barang
dibayar dengan nilainya atau dengan semacam- belum barang dipegang maka pembeli harus
nya, bukan dengan harga yang disebutkan da- menyerahkan harga barang dan penjual harus
lam transaksi jual beli. Transaksi jual beli fasid menyerahkan barang. Ini menyatakan kerusa-
juga dapat memberikan hak kepemilikan ba- kan dalam jual beli, sementara hal itu tidak bo-
rang setelah menerimanya. Karena, menyebut- leh. Sebab, menurut syariat, kerusakan harus
kan harga yang diinginkan seperti minuman dihilangkan dan dicabut.
keras atau memasukkan syarat yangfasid, atau Sedangkan menurut mayoritas ulama, jual
adanya ketidakjelasan mengenai harga dan se- beli yang rusak itu memang tidak sah dan ti-
bagainya merupakan bukti bahwa tujuan yang dak bisa memberikan hak kepemilikan meski-
diinginkan oleh kedua belah pihak adalah jual pun pembeli telah menerima barang. Sebab,
beli itu sendiri. Dengan begitu, jual beli yang sesuatu yang dilarang tidak bisa menjadi sara-
rusak dianggap terjadi dengan membayar nilai na untuk mendapatkan hak kepemilikan. Juga,
barang. Dengan anggapan bahwa nilai barang- larangan dari melakukan jual beli yang fasid
lah yang menjadi standar dasar dalam semua menuntut tidak legalnya iual beli itu sendiri.
jual beli. Sebab, nilai barang sama dengan ba- Sedangkan sesuatu yang tidak legal tidak bisa
rang dari sisi keuangan. Konsekuensinya, ba- memberi pengaruh hukum apa-apa.
rang dalam jual beli/asid dijamin selama ber- Menurut Hanafi, ada dua syarat yang ha-
ada di tangan pembeli dengan kewajiban me- rus terpenuhi dalam jual beli /asid agar bisa
nyerahkan barang semisalnya apabila terma- memberikan hak kepemilikan.
suk barang yang ada kembarannya, atau me- 7. Barang sudah diterima oleh pembeli. De-
nyerahkan nilainya apabila termasuk barang ngan demikian, tidak ada hak kepemilikan
yang bernilai. sebelum barang diterima oleh pembeli. Se-
Dalil yang menunjukkan bahwa jual beli bab, jual beli yang /asid harus dibatalkan

/asid dianggap terjadi dan memberikan hak ke-


untuk menghindari terjadinya kerusakan
pemilikan adalah rukun jual beli, yaitu proses dalam jual beli. Sedangkan penyerahan ba-
tukar-menukar harta dengan harta, dilakukan rang berarti persetujuan atas kerusakan
oleh orang yang layak secara hukum atas objek itu sendiri.
transaksi. Karena itu, jual beli harus dianggap 2. Apabila pembeli menerima barang hen-
terjadi. Adapun jual beli yang dilarang sebenar- daknya dengan seizin penjual. fadi, apabi-
nya tidak ditujukan pada substansi jual beli itu la pembeli mengambil barang tanpa seizin
sendiri, namun lebih kepada sesuatu di luar penjual, maka hal itu tidak akan memberi-
transaksi, seperti jual beli yang dilakukan saat kan hak kepemilikan, seperti halnya bila
FrqLH rsr.AM )rLrD s Baglan 3: HUKUM TRANSAXS! KEUANGAI{

penjual melarang pembeli untuk mengam- ada alasan lagi untuk mengatakan bahwa pen-
bil barang atau mengambil barangsemen- jual dianggap memberi izin mengambil barang
tara penjual tidak ada dan tanpa izinnya. kepada pembeli secara implisit.3a0
Namun, jika penjual tidak melarang pem-
beli untuk mengambil barang, tetapi tidak me- a. Menggunakan Barang yang Dibeli
ngizinkannya dengan jelas, lalu pembeli meng- dengan Akad Fasid
ambilnya di tempattransaksi dan penjual hadir Di antara hukum jual beli /asid adalah
saat itu, maka menurut riwayat yang masyhur bahwa pembeli setelah menerima barangyang
dari dalam mazhab Hanafi, hak kepemilikan dijual memiliki hak membelanjakan fmenggu-
tetap tidak ada. Namun, Muhammad ibnul- nakan) barang dengan tindakan yang memin-
Hasan menyebutkan dalam Ziyaadaat bahwa dahkan kepemilikannya atas barang itu, dan tin-
kepemilikan tetap ada dalam kasus ini.Imam al- dakannya tersebut dianggap berlaku. Contoh-
Mirginani juga mengatakan bahwa inilah pen- nya adalah dengan melakukan jual beli, hibah,
dapat yang benar; karena penjual dalam kon- sedekah, rahn {gadai) dan ijorah [sewa). Ben-
teks seperti itu mengindikasikan persetujuan- tuk penggunaan barang seperti ini bisa meng-
nya bagi pembeli untuk mengambilnya. Ini hilangkan hak untuk memanfaatkannya dengan
sama dengan persoalan hibah, jika orang yang cara haram.Akan tetapi, berdasarkan pendapat
diberi hibah itu mengambil barang hibah dan yang shahih menurut ulama Hanafiyah, bentuk
pemberi hibahnya hadir saat itu serta tidak belanja seperti ini adalah makruh hukumnya,
melarangnya, maka pengambilannya dianggap karena membatalkan akad yangfasid demi me-
sah. Karena, jual beli pada intinya adalah pe- menuhi hak syara adalah wajib. Dalagr tindak-
nguasaan penjual kepada pembeli untukmeng- an seperti ini terdapat pembatalan atau peng-
ambil berang. fadi, apabila pembeli mengam- akhiran pembatalan [fasakh), oleh karena itu
bil barang dengan sepengetahuan penjual, hukumnya menjadi makruh.
maka itu sama hukumnya penjual memberi- Adapun hak menggunakan barang yang
kan penguasaan kepada pembeli. berkaitan dengan fisik barang tersebut-yaitu
Dasar riwayat yang digunakan pengarang dalam memanfaatkannya-seperti memakan
kitab al-ldhaoh sangat masyhur bahwa tran- makanan, memakai pakaian, menaiki binatang
saksi yang/asid tidak memberikan penguasaan tunggangan dan menempati rumah, maka ben-
untuk menerima barang, karena adanya peng- tuk belanja seperti ini tidak boleh bagi pembeli
halang untuk penerimaan barang itu. Sebab, dengan akadfasid. Hal itu karena hak kepemi-
menerima barang itu sendiri berarti membiar- likan yang diperoleh dari jual beli fasid adalah
kan terjadinya kerusakan dalam jual beli. De- kepemilikan yang khabiits [jelek/tidak baik).
ngan demikian, izin yang diberikan kepada pem- Dan kepemilikan khabiits sama sekali tidak
beli untuk mengambil barang itu sendiri berar- memberikan hak memanfaatkan, karena yang
ti memberi persetujuan terjadinya kerusakan demikian itu wajib dihilangkan dan dibatal-
jual beli. Ini tentu berbeda dengan hibah, kare- kan. Ini adalah pendapat yang shahih menurut
na dalam hibah tidak ada larangan untuk me- ulama Hanafiyah.3al
ngambil hibah. Dengan keterangan ini, tidak

340 Bodoo'i'urh Shanaa'i',iuz5, hlm. 304; Fathul


Qadiir,itz 5, hlm. 230.
341 Fathul qadii4 vol. V, h\m.232, al-Badaa-ii vol.V hlm. 304.
B.glan 3: HUKUM IRANSAKS! KEUANGAN ISLAM IILID 5

b. Hat-hal yang Membatalkan Hak Fasakh sid setelah adanya penerimaan barang? Dalam
7). PENCGUN,.,,N BARANG YANG DILAKUKAN hal ini ada perinician sebagai berikut.3a3
OLEH PEMBELI DENGAN AKAD FAS'D 1. fika penggunaan tersebut dapat menghi-
Sudah jamak diketahui bahwa kepemilikan langkan kepemilikan dari segala segi, se-
yang ditetapkan dalam jual beli /asid adalah perti menjual, menghibahkan dan membe-
kepemilikan yang tidak mengikat (ghair laa- baskan budak, maka tidak boleh di-fasakh
zim),bahkan hal tersebut berhak di-fasakh {di- [yaitu bahwa hak fasakh itu batal dalam
batalkan). Kedua pelaku akad sebelum adanya jual beli fasid). Pembeli waiib mengganti
penerimaan barang berhak mem'fasakh akad nilainya atau barang serupa, karena pen-
tanpa harus meminta persetujuan pihak yang jual telah bertindak (menggunakan) dalam
lain, bagaimanapun bentuk ke-/asid-annya. Me- objek yang dimilikinya, oleh karenanya tin-
reka berdua juga berhak mem-fasakh-nya se- dakannya tersebut berlaku.
telah adanya penerimaan barang jika ke-/asid- 2. fika penggunaannya hanya menghilangkan
annya disebabkan oleh bentuk imbalannya [ba- kepemilikan dari satu segi saja, atau tidak
yarannya), seperti jika harganya berupa kha- menghilangkan kepemilikan:
mar atau babi. a. f ika penggunaannya tidak mengan-
f ika ke-/asfd-annya bukan disebabkan
oleh dung hak/osokh,para ulama membe-
bentuk imbalannya setelah adanya penerima- ri contoh dengan menjadikan budak
an barang, seperti jual beli dengan adanya sya- sebagai mudabban menjadikan budak
rat mernberikan manfaat tambahan kepada wanita seba gai ummul w alad, dan mem-
salah seorang pelaku akad, atau sampai waktu berikan hak kitabah bagi budak,3aa
yang tidak diketahui, maka setiap pelaku akad maka hal ini membatalkan hak /a-
berhak mem-fasakh-nya. Ini adalah pendapat sakh.3as
Abu Hanifah dan Abu Yusuf. Karena akadnya b. fika penggunaannya mengandung hak
sendiri bersifat tidak mengikat (ghair laazim). fasakh,seperti ijarah, maka hal ini bisa
Sedangkan menurut pendapat Muhammad, hak di-fasakh. f ika seseorang menyewakan
fasakh hanya bagi orangyang disyaratkan mem- sesuatu, maka pemilik pertama ber-
berikan manfaat, tidak untuk yang lainnya, ka- hak mem-/a sakh ijarah tersebut, ke-
rena orang yang disyaratkan memberikan man- mudian mem-fasakh jual beli dengan
faat mampu memperbaiki [men-tashhih) akad sebab adanya ke-/asid-an, karena t7a-
dengan menghilangkan hal yang merusak akad rah sekalipun akadnya mengikat (14-
dan menggugurkannya.3a2 zim), tetapibisa di-/asakh dengan ada-
Hal di atas berlaku pada penggunaan yang nya alasan atau dalih [uzur), dan tidak
fasid. ertanyaannya adalah apakah hak fasakh
P ada alasan atau dalih yang lebih kuat
juga batal dengan sebab adanya penggunaan dari menghilangkan ke-fa sid- an.
yang dilakukan oleh pembeli dengan akad, fa-

342 At-Bodaa'i', vol. V hlm. 300, Fathul Qadiir; vol. V hlm. 231
343 Al-Bodor'i', vol. V hlm. 301 dan seterusnya.
344 Mudobbo, adalah budak yang bebas iika tuannya meninggal. IJmmul walad adalah budak wanita yang melahirkan anak tuannya
di mana ia akan merdeka jika tuannya meninggal. Kitabah adalah hak seorang budak untuk memerdekakan dirinya dengan mem-
bayar seiumlah uang tertentu kepada tuannya. Penl..
345 Tind"k n-tindakan ini menghilangkan kepemilikan dari satu segi saia, karena tindakannya itu meniadi bebas setelah kematiannya
dalam budak m udabbar dan ummul walad, atau setelah melaksanakan hak kitabah dengan pelunasan bayarannya.
rsrAM lrllD 5 BagIan 3: HUKUM TRANSAI(SI KEUANGAN

fika seseorang berwasiat dengan barang dengan minyaksamin atau madu, maka
dagangan dari akad/asi4 maka wasiatnya sah, tambahan ini bisa mencegah adanya
dan boleh mem-fasakh wasiat selama mushiy fasakh. Hal itu karena jika dilakukan
[orang yang berwasiat) masih hidup, karena fasakh, maka fasakh itu bisa terjadi
wasiat adalah tindakan tidak mengikat pada pada barang asalnya saja atau pada ba-
saat mushiy masih hidup. rang asal dan turunannya sekaligus.
lika mushiy meninggal sebelum adanya fa' Tidak mungkin untuk melakukan yang
sakh, makahakfasakh-nya hilang, karena kepe- pertama, karena sulit atau mustahil
milikannya telah berpindah pada muusha lahu memisahkannya. fuga tidak mungkin
[orang yang menerima wasiat), sama seperti untuk melakukan yang kedua, karena
berpindahnya dengan sebab jual beli. tambahannya tidak masuk dalam jual
Dan perlu diperhatikan bahwa hakfasakh beli, baik secara hakiki maupun huk-
itu bisa diwariskan. fika pembeli dengan akad mr. Oleh karena itu, tambahannya ti-
dak masuk dalamfasakh.
/asid meninggal, maka ahli warisnya bisa me-
warisinya. Sehingga, penjual memiliki hak un- 2. Tambahan yang terpisah, baik itu timbul
tuk mem-/asakh-nya, begitu juga ahli waris atau terlahir dari asalnya maupun tidak.
pembeli, karena kedudukan ahli waris sama a. fika tambahan itu timbul dari barang
dengan kedudukan mayit dalam hak fasakh. asal, seperti anah susu dan buah, maka
Ahli waris penjual juga memiliki hak-jika pen- tambahan ini tidak dapat mencegah
jualnya meninggal-untuk meminta pengem- hakfasakh. Penjual juga memiliki hak
balian barang dagangan tersebut kepada ahli menarik kembali barang as.al beserta
waris pembeli. turunannya yang mengikuti barang
asal, karena tambahan itu timbul dari-
2). TAMBAHAN DALAM BARANG DAGANGAN
nya, dan barang asal itu dijamin hak
DENGAN AKAD FASID
pengembaliannya maka demikian juga
fika terjadi penambahan dalam barang da-
turunannya, sama seperti yang telah
gangan dengan akad fasid, maka tambahan ter-
ditetapkan dalam masalah ghoshab.
sebut bisa terpisah atau menyatu.
Dan perlu diperhatikan bahwa arsy3+6
1. Tambahan yang menyatu, baik itu timbul
[denda) dianggap termasuk dalam ba-
atau terlahir dari asalnya maupun tidak.
gian ini, karena ia adalah pengganti
a. f ika tambahan tersebuttimbul dari asal-
bagian yang hilang dari barang asal-
nya, seperti gemuk dan cantik, maka
nya secara hakiki, seperti sesuatu yang
tambahan tersebut tidak bisa mence-
terlahir dari asalnya.
gah adanya fasakh, karena tambahan
b. |ika tambahan itu tidak timbul dari ba-
ini mengikuti asalnya secara hakiki,
rang asal, seperti hibah, sedekah dan
dan asal itu dijamin hak pengembali-
laba, maka tambahan ini tidak dapat
annya maka demikian juga turunan-
mencegah adanya pengembalian. Pen-
nya, sama seperti dalam ghashab.
jual memiliki hak menarik kembali
b. fika tambahan tersebut tidak berasal asalnya beserta turunannya, karena
dari asalnya, seperti mencampur terigu
tambahan ini diperoleh dari miliknya,

Arqy adalah ganti (denda) berbentuk uang yang ditentukan oleh syara. Denda ini diwajibkan atas pelaku pidana atas selain liwa
dan anggota badan. Jika denda itu karena tindakan keiahatan atas iiwa atau anggota badan, maka disebut diyat.
Baglan 3: HUKUM TRAI{SAI€I KEUANGAN FIQLH ISTAM IILID 5

hanya saja tambahan itu tidak baik bayar nilainya. Ini adalah pendapat Abu Hani-
baginya karena tambahan ini tidak fah.
terjadi dalam jaminannya tapi terjadi Sedangkan ash-Shahiban (dua sahabat Abu
dalam jaminan pembeli. Hanifah, yaitu Abu Yusuf dan Muhammad ib-
Kesimpulan. Tambahan yang menyatu nul-Hasan) berpendapat bahwa hak fasakh ke-
yang tidak timbul dari barang asal adalah tam- tika itutidakbatal. Peniual mempunyai hakun-
bahan yang membatalkan hakfasakh saja tan- tuk menghancurkan bangunan dan mencabut
pa yang lainnya dari jenis-jenis tambahan. Tam- tanaman, sama seperti bangunan yang diba-
bahan tidak dijamin dengan adanya kerusakan, ngun dalam tanah yang di-ghashab, maka hak
tetapi dijamin dengan adanya penggunaan. si pemilik dalam tanah tersebut tidak gugur'
Demikian jugatambahanyangtimbul kare- Dalil Abu Hanifah adalah bahwa bangunan
na adanya pembuatan [inovasi) dapat memba- dan tanaman termasuk benda yang dimaksud-
talkan hak/asokh, yaitu dengan melakukan ino- kan untuk dilestarikan. Bangunan atau tanam-
vasi pada barang dagangan dengan akadfasid an itu pun terjadi dengan adanya pemberian
oleh pembeli. fika pelaku ghashab melakukan kuasa dari si penjual, karena barang dagang-
hal serupa pada barangyang di-ghashab, maka an [tanah) telah menjadi milik pembeli. Se-
ia menjadi miliknya. Demikian juga iika barang lain itu, penghancurannya mengandung kemu-
dagangan itu merupakan kapas kemudian di- dharatan yang besar. Oleh karena itu, bangun-
pintal, atau berbentuk benang kemudian dite- annya tidak boleh dihancurkan dan tanaman-
nun, atau biji gandum kemudian digiling, atau nya tidak boleh dicabut, sama seperti tindak-
biji wijen atau anggur kemudian diperas, atau an dalam jual beli dan hibah. Hal ini berbe-
tanah lapang kemudian dibangun bangunan di da dengan pelaku ghashab, karena dalam
atasnya, atau kambing kemudian dipotong dan ghashab tidak ada pemberian kuasa untuk
dipanggang atau dimasak dan lain-lainnya. Hal membangun.3as
itu karena serah terima dalam jual beli /asid Adapun berkurangnya barang dagangan de-
seperti serah terima dalam ghashab, karena ngan akad/asid, maka itu tidak mencegah pen-
keduanya dijamin pengembaliannya jika ba- jual untuk melakukan penarikan kembali, baik
rangnya masih utuh, dan dijamin nilainya atau kekurangan itu terjadi disebabkan oleh ben-
yang serupa jika barangnya rusak. Sehingga, cana alam maupun oleh perbuatan penjual atau
setiap yang membatalkan hak pemilik dalam pembeli. fika kekurangan itu terjadi disebab-
ghashab,juga membatalkannya dalam jual beli' kan oleh perbuatan orang asing, maka peniual
Dalam keadaan itu, pembeli wajib membayar bisa memilih. |ika dia mau, maka bisa meng-
nilai barang dagangan sesuai dengan nilainya ambil nilai kekurangannya dari pembeli,lalu
pada hari serah terima, sama seperti dalam pembeli meminta kembali kepada orang asing
ghashab.3aT yang telah menyebabkan adanya kekurangan
Oleh karena itu, penjual tidakboleh menun- tersebut. Dan jika penjual mau, maka dia juga
tut menghancurkan bangunan yang telah diba- bisa meminta langsung pada orang asing, teta-
ngun oleh pembeli dalam tanah yang dijual de- pi orang asing itu tidak boleh meminta kem-
ngan akad/asid, tetapi si pembeli wajib mem- bali pada pembeli.3ae

347 Al-Bodoo'il vol. V, hlm. 302 dan seterusnya, Roddul Muhtaar,voL lV hlm. 137, Maima'ad-Dhamaanaat, hlm.216
348 Fathut gadii4 vol. V, hlm. 302 dan seterusnya , Raddul Muhtaar, vol. IY hlm. 137, at-Badaa'ii vol. V hlm. 304
349 Al-Badaa'i', vol. V hlm. 303
FIqLH ISLAM IITID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI I(EUANGAN

c. Kesimpulan Jual Beli yang Dilarang ada izin walinya atau persetujuannya. fika
Dalam lslam dibolehkan, maka jual belinya berlaku. Hal
|ual beli yang dilarang dalam Islam jum- itu karena tidak mungkin mengujinya ke-
lahnya banyak. Menurut jumhur ulama, tidak cuali dengan memberikan hak bertindak
ada perbedaan antara istilah batil dan/asid. Se- kepadanya untuk menjual dan membeli,
dangkan ulama Hanafiyah membedakan ke- sebagai pengamalan dari ayat,
duanya, seperti yangtelah diterangkan dahulu.
"Dan ujilah anak yatim itu ... ." (an-
Kita telah mengetahui sebagian dari jual beli
Nisaa':6)
ini. Saya akan menyebutkan di sini bagian yang
Menurut ulama Hanabilah, tindakan
terpenting dengan melihat pada sebab keru-
anakmumayyiz dan orang idiot sah dengan
sakan yang menyertainya.
adanya izin wali keduanya.
Ada empat macam penyebab kerusakan da-
3. Orang buta (tunanetra). fual beli orang
lam ual beli, yaitu
j hliyah pelaku akad, shig hat,
a
buta sah menurut jumhur ulama jika di-
ma'quud alaih atau yang dijadikan objek tran-
terangkan kepadanya sifat barang yang
saksi, dan pengaitan akad dengan sifat, syarat
mau dibeli, karena hal itu menyebabkan
atau larangan syara.
adanya rasa rela. Sedangkan menurut ula-
Pertama, iual bell yang dllarang karena ma Syafi'iyah, jual beli itu batil dan tidak
ahllyah pelaku akad. sah, karena ia tidak mampu mengetahui
Para fuqaha sepakat bahwa jual beli diang- yang baik dan yang jele[ sehingga objek
gap sah jika dilakukan oleh setiap orang yang transaksi tidak bisa diketahui olehnya.
telah balig, berakal, dapat memilih, mutlak ta- 4. Orang yang dipaksa. Menurut ulama Hana-
sharruf (dapat melakukan tindakan dengan be- fiyah, berdasarkan pengkajian, jual beli
bas), tidak dilarang membelaniakan hartanya orang yang dipaksa bersifat menggantung
baik demi menjaga haknya seperti orang idiot dan tidak berlaku, seperti jualbeli fudhuli
maupun demi menjaga hak orang lain seperti (jual beli tanpa izin pemilik barang, Penj.).
orang yang berutang.
fika orang yang dipaksa membolehkannya
Adapun orang-orang yang tidak sah jual setelah terlepas dari paksaan, maka jual
belinya adalah sebagai berikut. belinya berlaku. Sedangkan menurut ula-
1. Orang gila. fual beli orang gila tidak sah ma Malikiyah, jual beli orang yang dipaksa
berdasarkan kesepakatan ulama, karena adalah tidak mengikat (ghair loazim).Dia
tidak memiliki sifat ahliyah (kemampu- diberi hakkhiyaar anara mem/asakh akad
an). Disamakan dengannya orang yang atau melanjutkannya. Sedangkan menurut
pingsan, mabuh dan dibius. ulama Syafi'iyah dan Hanabilah, jual beli-
2. Anak kecil. Tidak sah jual beli orang yang nya tidak sah karena tidak terpenuhinya
belum mumayyiz menurut kesepakatan sifat kerelaan ketika penetapan akad.
ulama, kecuali dalam hal yang kecil. Ada- 5. Fudhuli. Menurut pendapat ulama Hanafi-
pun jual beli anik yang telah mumayyiz yah dan Malikiyah, jual belifidhuli sah dan
maka tidak sah menurut ulama Syafi'iyah pemberlakuannya tergantung pada perse-
dan Hanabilah, karena tidak memiliki sifat tujuan pemilik barang yang sebenarnya.
ohliyah. Sedangkan menurut ulama Hana- Hal itu karena persetujuan yang terjadi
fiyah dan Malikiyah, jual belinya sah jika kemudian adalah sama seperti izin yang
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN FrQLH rSLAM )ILID s

diperoleh dahulu. Menurut ulama Syafi'- Kedua,lual beli yang dilarang karena
iyah dan Hanabilah, jual beli ini tidak sah shlghat.
karena ada larangan jual beli sesuatu yang Menurutkesepakatan ulama, jual beli diang-
tidakdimiliki seseorang. Dan, larangan me- gap sah iika terdapat kerelaan kedua pelaku
ngakibatkan rusaknya hal yang dilarang. akad serta adanya kesesuaian antara ijab dan
6. Orang yang dilarang membelaniakan harta qabul dalam hal yang wajib terdapat kerelaan
(mahjur'alaih) karena kebodohan [idiot), atasnya, seperti barang dagangan, harga dan
bangkrut atau sakit. Orang yang bodoh lain-lainnya. Selain itu, iiab dan qabul harus
atau idiot, jual belinya menjadi tergantung terjadi dalam satu majelis tanpa ada pemisah
menurut ulama Hanafiyah, Malikiyah dan antara kedua pelakunya.
pendapat yang rajih dalam ulama Hanabi- fual beli tidak sah dalam beberapa hal, di
lah. Sedangkan menurut ulama Syafi'iyah, antaranya adalah sebagai berikut.
jual belinya tidak sah karena tidak adanya L. |ual beli mu'athah. Mu'athah yaitu kese-
sifat ahliyah dan karena ucapannya tidak pakatan dua orang pelaku akad atas harga
dianggap. dan barang yang ditetapkan harganya, ke-
Adapun orang yang bangkrut karena mudian keduanya memberikan satu sama
keputusan bangkrut dari pengadilan demi lain tanpa ada ijab dan qabul, atau ter-
menjaga hak orang-orang yang berpiutang kadang terdapat lafal dari salah satu dari
kepadanya, maka tindakannya dalam jual keduanya. |ual beli ini sah menurut mayo-
beli menjadi tergantung menurut ulama ritas ulama, karena jual beli dianggap sah
Hanafiyah dan Malikiyah. Dan tidak sah jika terdapat semua hal yang menunjuk-
menurut ulama Syafi'iyah dan Hanabilah. kan kerelaan untuk saling menukar harta,
Sedangkan orang yang sakit dengan baik dengan kata-kata yang secara jelas
sakit yang mematikan, maka sedekah-se- menunjukkan hal itu, yaitu dengan ijab
dekahnya terlaksana dalam batasan sep- dan qabul, maupun dengan kata-kata yang
ertiga harta warisan. Ini adalah pendapat menunjukkan kerelaan dalam kebiasaan
jumhur ulama selain Malikiyah. Sedekah umum ('urf).Hal ini didasarkan pada peng-
yang melebihi dari sepertiga warisan ter- hormatan dan pemberlakuan kebiasaan
gantung pada persetujuan ahli waris. Me- masyarakat selama tidak bertentangan de-
nurut ulama Malikiyah, sedekahnya dalam ngan nash-nash syara. Oleh karena itu, sah
batasan sepertiga warisan tidak dilaksa- jual beli dengan lafal, isyarat, atau dengan
nakan dalam harta bergerak, tetapi dilak- yang lainnya, selama menunjukkan pada
sanakan dalam harta tidak bergerak, se- maksud yang bertujuan untuk mengetahui
perti rumah, tanah, pohon dan sejenisnya kerelaan kedua pelaku akad. Di sampingti-
yang tidak dikhawatirkan perubahannya. dak ada dalil yang mensyaratkan lafal ter-
7. Mulja, yaitu orang yang terpaksa menjual tentu, maka semuanya dikembalikan pada
barangnya guna menyelamatkan hartanya adat('urfl, sama seperti seluruh lafal mut-
dari orang yang lalim. fual beli ini fasid lak.
menurut ulama Hanafiyah dan batil menu- Sedangkan menurut ulama Syafi'iyah,
rut ulama Hanabilah. jual beli mu'athah ini tidak sah.3so ljab dan

350 Fathut Qadiirvol.V,hlm. 302 dan seterusnya, Raddul Muhtaor, vol. IV, hlm. 137, al-Badaa'i', vol. V hlm. 304
ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN

qabul adalah syarat mutlak dalam semua tampak boleh melakukan jual beli maka
akad, baik jual beli, ijarah, rahn, hibah, dan cukup dengan mu'athoh, seperti orang
sebagainya. Hal itu karena istilah jual beli awam dan pedagang. Sedangkan orang
tidak terterapkan pada jual beli mu'athah yang tidak tampak darinya kebolehan da-
dan karena tidak terpenuhinya bukti jelas lam fual beli maka tidak sah kecuali de-
yang dipinta oleh syara untuk menunjuk- ngan lafal. Nawawi berkata dalam kitab al-
kan kerelaan. Hal itu karena jual beli ter- Majmui'Adapun jika mengambil dari pe-
gantung pada kerelaan, sebagaimana fir- dagang dan setelah beberapa lama kemu-
man Allah, dian menghitungnya dan memberikannya,
"Hoi orang-orong yang beriman, ja- seperti yang dilakukan oleh kebanyakan
nganlah kamu saling memakan harta sesa- orang, maka hal yang demikian itu adalah
mamu dengan jalan yang batil, kecuali da- batil tanpa ada perbedaan ulama. Karena
lam perdagangan yang berlaku atas dasar hal tersebut bukan jual beli dengan lafal
suka sama iuka di antara kamu." (an- dan juga bukan dengan mu'athah." Nawawi
Nisaa':29) sendiri menshahihkan jual beli mu'athah,
Begitu juga sabda Rasulullah, dia berkata, "Pendapat yang dipilih dan
rajih berdasarkan dalil adalah keabsahan-
-?U 8.:lr L:il nya. Hal itu karena tidak ada penjelasan
"Sesungguhnya jual beli itu dengan syariat mengenai kewajiban penggunaan
kerelaan.'8sl Iafal, sehingga wajib mengembalikannya
pada kebiasaan ('urfl, seperti lafal-lafal
Kerelaan adalah hal yang samar yang
yang lainnya."3s2
tidak bisa diketahui, maka keberadaannya
tergantung pada sebab yang jelas yaitu 2. fual beli dengan tulisan [surat-menyurat)
shighat. Oleh karena itu, tidak sah jual beli atau dengan perantara utusan. fual beli ini
dengan mu'athah, karena perbuatan tidak sah berdasarkan kesepakatan ulama. Yang

menunjukkan pada kerelaan. Barang yang menjadi tempat transaksi adalah tempat
diterima dengan cara mu'athah sama se- sampainya surat dari pelaku akad perta-
perti barang yang diterima dengan jual ma kepada pelaku akad kedua. fika qabul-
beli /asid. Setiap pelaku akad boleh me- nya terjadi di luar tempat tersebut, maka
minta pada pelaku akad lainnya apa yang akadnya tidak sah.
telah dibayarkannya jika masih ada, dan 3. fual beli orang bisu dengan isyarat yang
menuntut untuk menggantinya jika rusak. bisa dipahami atau dengan tulisan adalah
Sebagian ulama Syafi'iyah, seperti Ibnu
sah karena darurat. Hal ini berdasarkan
Suraij dan Ruwiyani, membolehkan mu'-' kesepakatan ulama, sama seperti ucapan
athah dalam barang-barang yang kecil, dari orang yang bisa berbicara, karena
yaitu sesuatu yang dijual dengan mu'athah hal tersebut menunjukkan apa yang ada
dalam kebiasaan masyarakat, seperti se- dalam hatinya. Hal itu sama juga seperti
ikat sayuran. Sebagian ulama Syafi'iyah ucapan dari orang yang bisa berbicara
lainnya berpendapat bahwa orang yang yang menunjukkan apa yang ada dalam

351 Dirh"hihk n oleh lbnu Hibban.


352 suyuti, al-Asybaah,hlm. 89
BaEIan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUAilGAN FIQLH ISLAM JILID 5

hatinya. fika isyaratnya tidak bisa dipaha- empat, karena ada larangan dalam hadits-
mi dan tidak pandai menulis, maka akad- hadits yang shahih.
nya tidak sah. 2. fual beli barang yang tidak dapat diserah-
4. fual beli dengan orang yang tidak hadir di kan. Seperti burung yang terbang di udara
tempat akad adalah tidak sah menurut ke- dan ikan yang ada dalam air. fual beli se-
sepakatan ulama, karena kesatuan tempat perti ini tidak sah menurut kesepakatan
merupakan syarat sah jual beli. mazhab-mazhab, karena ada larangan da-
5. |ual beli dengan tidak adanya kesesuaian Iam sunnah.
antara ijab dan qabul adalah tidak sah 3. fual beli utang dengan nasiah (tidaktunai),
menurut kesepakatan ulama. Kecuali jika yaitu jual beli utang dengan utang (bay'ul
perbedaannya menunjukkan pada hal yang kali' bil kali). fual beli ini batil menurut
baik, seperti pembeli menambah harga kesepakatan ulama karena dilarang dalam
yang telah disepakati, maka akad ini sah syariat. Menjual utang pada orang yang
menurut ulama Hanafiyah dan tidak sah berutang secara kontan boleh menurut
menurut ulama Syafi'iyah. kesepakatan ulama, sedangkan menjual
6. fual beli tidak sempurna, yaitu jual beli utang pada selain orang yang berutang
yang dikaitkan pada syarat atau disandar- secara kontan itu batil menurut ulama
kan pada waktu yang akan datang. fual Hanafiyah, Hanabilah, dan Zhahiriyah, ser-
beli ini /asid menurut ulama Hanafiyah ta boleh dalam mazhab-mazhab yang lain-
dan batil menurut jumhur ulama. nya.
4. fual beli yang mengandung unsur penipuan
Ketiga,lual beli yang dilarang karena fgharar) yang besa4, yaitu keberadaannya
ma'quud alaih (obiek transaksi). yang tidak pasti. fual beli ini tidak sah me-
Ma'quud alaih secara umum bermakna har- nurut kesepakatan ulama karena terdapat
ta yang dikeluarkan dari kedua pelaku akad, larangan mengenai hal itu. Akan tetapi di
salah satu harta tersebut dinamakan barang antaranya ada yang batil menurut kese-
dagangan dan yang lainnya disebut harga. pakatan ulama, seperti jual beli madhaa-
Para fuqaha sepakat bahwa jual beli sah miin (sperma dari pejantan), malaaqiih
jika ma'quud alaih-nya berbentuk harta yang (sel telur dari betina) d,an hablul habolah
bernilai, tertentu, ada, dapat diserahkan, bis}\ (anak dari anaknya). Ada pulayangfasid
diketahui oleh kedua pelaku akad, tidak berkait- menurut istilah ulama Hanafiyah dan ba-
an dengan hak orang lain, dan tidak dilarang til menurut ulama yang lainnya, yaitu jual
oleh syara. beli dharbatul qaanish wal ghaaish, muza-
Mereka berselisih pendapat dalam sifat se- banah (jual beli kurma yang matang dan
bagian jual beli yang dilarang, seperti berikut anggur yang masih di pohonnya dengan
ini. buah yang sudah dipetik, dengan perki-
L. fual beli barang yang tidak ada atau be- raan dan penaksiran), muhaqalah fjual
risiko hilang. Seperti jual beli madhaamiin beli gandum yang masih di bulirnya de-
ngan gandum yang masih di bulirnya juga,
[sperma dari pejantan), malaaqiih (sel te-
lur dari betina) dan hablul habalah (anak dengan perkiraan dan penaksiran), mu-
dari anaknya). |ual beli seperti ini tidak lamasah (melaksanakan jual beli dengan
sah menurut kesepakatan mazhab yang sebab menyentuhnya saja), munabadzah
FIQLH ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

(mengesahkan iual beli dengan sebab me- kan. Contoh untuk yang pertama (ba-
lemparkan barang pada pembeli atau de- rang) ketidakbolehan menjual gandum
ngan salah satu barang dagangan), hashaat di lulirnya karena tidak bisa diketa-
[barang yang terkena lemparan batu), dan hui, dan boleh menjualnya beserta bu-
jual beli barang yang tidak diketahui yang lirnya. Hal ini berbeda dengan pen-
terdiri dari jenis-jenis beragam yang lebih dapat Syafi'i. fuga tidak boleh men-
dari tiga jenis. jualnya di jeraminya dan boleh men-
Ibnufuzai dari ulama Malikiyah3s3 ber- jualnya beserta jeraminya, tidak boleh
kata bahwa ghorar (unsur penipuan) itu menjual debu tukang perhiasan, dan
ada sepuluh macam. boleh menjual kacang ful yang masih
a. Sulit menyerahkannya, seperti unta hijau, buah badam (almond) yang ma-
yang kabui meniual janin yang masih sih dalam kulit luarnya. Hal ini berbe-
dalam perut tanpa meniual induknya, da dengan pendapat Syafi'i.
demikian iuga pengecualian atas ja- Ketidakjelasan waktu, seperti, "Saya
nin yang ada di perut induknya, iuga jual kepadamu sampai Zaid, datang,
menjual sesuatu yang belum ada [be- atau sampai Amr meninggal," tapi bo-
lum tercipta) seperti fual beli hablul leh berkata, "Sampai waktu panen,
habalah yaitu anak dari anak yang atau sampai waktu pengeringan biji,
akan dilahirkan oleh unta, dan men- atau sampai bulan tertentu, dan di-
jual madhaamiin yaitu sesuatu yang tafsirkan pada pertengahannya."
masih berada dalam punuk pejantan Ba'iatain fi ba'iah fdua jual b.eli dalam
(sperma). satu jual beli), yaitu menjual sebuah
b. Ketidaktahuan terhadap jenis harga barang dagangan dengan salah satu
dan barang yang ditentukan harganya, harga dari dua harga yang berbeda,
seperti pedagang yang berkata, "Saya atau menjual salah satu dari dua ba-
jual kepadamu apa yang ada dalam le- rang dagangan dengan satu harga. Con-
ngan bajuku." toh untuk yang pertama, "Saya jual ke-
c. Ketidaktahuan terhadap sifat harga padamu baju ini dengan harga sepu-
' dan barang seperti pedagang yang ber- luh dengan kontan'atau dua puluh de-
kata, "Saya jual kepadamu baju dari ngan kredit," dan jual belinya menjadi
rumah saya", atau menjual sesuatu tan- wajib pada salah satu harganya. Con-
pa ada pertimbangan dan penyifatan. toh untuk yang kedua: "Saya jual ke-
d. Ketidaktahuan terhadap ukuran ba- padamu salah satu dari dua baju ini
rang dan harga. Contoh untuk yang dengan harga sekian," dan jual belinya
kedua [harga), "Saya jual kepadamu menjadi wajib pada salah satu baju-
dengan harga hari ini, atau dengan nya.
harga yang dijual oleh orang-orang, o
b' fual beli sesuatu yang tidak bisa diha-
atau dengan harga yang dikatakan rapkan keselamatannya, seperti orang
oleh si fulan." Kecuali jual beli secara yang sedang sakit dalam perlombaan.
juzaf (tanpa taksiran) maka diboleh-

353 Al-qr*ooriin al-Fiqhiyyah, hlm. 256 dan seterusnya.


Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN FIQLH ISTAM JILID 5

h. fual beli hashaat (batu kerikil), yaitu kemudian memakan harganya. Demikian
di tangannya ada batu kerikil dan jika juga iual beli alat musik tidak sah menurut
batu tersebut jatuh maka dia wajib jumhur ulama karena dilarang meman-
menjualnya. faatkannya. Sedangkan ulama Zhahiriyah
i. fual beli munabadzoh, yaitu salah se- dan sebagian ulama Malikiyah memboleh-
orang melempar bajunya pada yang kan menjualnya, karena ada hadits-hadits
lainnya, dan yang lainnya tersebut me- yang menunjukkan dibolehkannya memu-
lempar bajunya pada yang Pertama, kul rebana dan sejenisnya.
maka wajib meniualnya dengan sebab 6. fual beli air. Menurut jumhur ulama dari
demikian. mazhab yang empat boleh menjual air yang
j. Jual beli mulamasah, yaitu dengan se- dimiliki, atau yang disimpan dalam wa-
bab menyentuh bajunya maka dia wa- dah-wadah, atau air dari mata air atau air
jib menjualnya dengan sebab sentuh- sumur. Sedangkan ulama Zhahiriyah ber-
an tersebut, sekalipun dia tidak me- pendapat bahwa meniual air itu tidak ha-
ngetahuinya. lal sama sekali. Para ulama juga sepakat
Kesimpulannya adalah seluruh macam jual bahwa tidak sah menjual air mubah, yaitu
beli ini disebabkan oleh jual beli yang tidak air umum yang dimiliki bersama oleh ma-
bisa serahkan, jual beli yang tidak diketahui, syarkat, karena masyarakat adalah mitra
jual beli sesuatu yang tidak pasti, jual beli dalam kepemilikan ait, api, rumput, dan
hashaot, jual beli munabadzah, dan jual beli garam.
mulamasah. 7. fual beli sesuatu yang tidak diketahu. Jual
5. fual beli sesuatu yang najis dan yang ter- beli yang mengandung unsur ketidakta-
kena najis tidak sah menurut kesepakatan huan atau ketidakjelasan yang besar (74-
ulama. fual beli sesuatu yang najis seperti haalah faahisyah) baik dalam barang da-
khamac babi, bangkai, dan darah. Menu- gangan, harga, waktu, jenis yang digadai-
rut mayoritas ulama, juga tidak sah jual kan, maupun kafil (orang yang menjamin)
beli sesuatu yang terkena naiis yang ti- adalah itufasid menurut ulama Hanafiyah,
dak mungkin disucikan, seperti mentega, dan batil menurut jumhur ulama. Itu ka-
minyak dan madu yang kejatuhan najis rena hal tersebut dapat menimbulkan per-
seperti tikus, misalnya. Ulama Malikiyah selisihan dan permusuhan.
membolehkan memakai lampu dan mem- B. fual beli sesuatu yang tidak ada dalam tem-
buat sabun dengan minyak yang najis. Se- pat transaksi atau tidak terlihat. Menurut
dangkan ulama Hanafiyah membdlehkan ulama Hanafiyah, jual beli sah tanpa me-
jual beli sesuatu yang terkena najis se- lihat dan tanpa menyebutkan sifat, tetapi
lain makanan, seperti bahan penyamak, pembeli diberi hakkhiyaar ketika melihat-
cat, dan penerangan dalam selain masjid, nya. fual beli ini sah menurut ulama Mali-
kecuali lemak bangkai di mana ia tidak kiyah dengan menyebutkan sifatnya, dan
halal untuk dimanfaatkan. Hal itu untuk terdapat hak khiyaar ketika melihatnya
menghindar dari perbuatan orang Yahudi (khiyaar rulzoh). Menurut ulama Syafi'iyah
ketika bangkai diharamkan atas mereka, dan Hanabilah dalam pendapat yang kuat,
mereka mencairkannya dan menjualnya jual beli ini tidak sah secara mutlak.
-I
ISLAM IILID 5 Bag|an 3: HUKUM TRANSA]GI KEUANGAN

Akan tetapi, ulama Malikiyah3sa men- di tempat barang itu dibeli sampai dibawa
syaratkan lima syarat dalam jual beli de- oleh para pedagang ke kafilah mereka.3s6
ngan menyebutkan sifatnya. Sedangkan ulama Malikryah mengkhusus-
a. Tidak terlalu jauh, seperti Andalusia kan larangan ini dalam makanan, baik ba-
dan Afrika. rang itu barang ribawi atau bukan. Ada-
b. Tidakterlalu dekat, seperti ada dalam pun ulama Hanabilah membatasi larangan
daerah itu. ini pada makanan yang ditaka4 ditimbang
c. Orang selain penjual dapat menyebut- atau dihitung satuan, karena hadits,
kan sifatnya. 'Apabila kamu membeli mekanan,
d. Terbatas pada seluruh sifat yang di- maka jangan menjualnya sampai kamu
maksud. menerimanya.'as7
e. Harganya tidak dibayar kontan karena 10. fual beli buah-buahan atau tanaman adalah
disyaratkan oleh penjual kecuali ba- tidak sah menurut kesepakatan ulama jika
rang yang tidak berubah, seperti harta teriadi sebelum tercipta, karena ia berarti
tidak bergerak. Dibolehkan membayar tidak ada. Adapun setelah tercipta, maka
kontan jika dengan tanpa ada syarat. jika terjadi sebelum muncul kemanfaatan-
Kemudian jika barangnya datang se- nya dengan syarat meninggalkannya atau
suai dengan sifat dan penglihatanny4 maka membiarkannya, maka tidak sah berdasar-
akad itu menjadi berlaku dan mengikat. kan ijma. fual beli inifasid menurut ulama
Tetapi, jika tidak sesuai, maka pembeli mem- Hanafiyah, dan batil menurut mayoritas
punyai hakkhiyaar. ulama. Dan jika disyaratkan memotong-
Dan boleh menjual pakaian dalam tem- nya seketika, maka hal itu sah berdasar-
patnya yang memiliki kertas penjelasan kan ijma. fual beli ini sah menurut ulama
sifatnya.3ss Berbeda halnya dengan bafu Hanafiyah jika tidak bersyarat,'dan tidak
yang dilipat tanpa boleh membolak-balik- sah menurut mayoritas ulama (jumhur
nya dan membukanya. ulama).
9. |ual beli sesuatu sebelum ada serah teri- Dan iika terjadi setelah muncul keman-
ma. Menurut ulama Hanafiyah, tidak boleh faatannya, maka boleh menjualnya menu-
menjual harta bergerak sebelum ada serah rutyang difatwakan oleh ulama Hanafiyah
terima, karena terdapat larangan atasnya. dari pendapat Muhammad ibnul-Hasan,
Tetapi, boleh menjual harta tidakbergerak walaupun dengan syarat membiarkannya
sebelum ada serah terima, karena biasa- jika perkembangannya berhenti, dan fasid
nya terjaga dari perubahan. Namun, menu- jika perkembangannya belum berhenti. Me-
rut ulama Syafi'iyah, hal itu tidak boleh se- nurut mayoritas ulama, boleh menjualnya
cara mutlah karena keumuman larangan secara mutlak walaupun dengan syarat
yang terdapat dalam hadits bahwa Nabi membiarkannya.
saw. melarang menjual barang dagangan

354
Al - Q aw a aniin
a l - Fi q hiltya h, hlm. 25 6
355
Yaitu lual beli sesuatu yang ghaib tanpa menyebutkan sifat dari macam dan ienisnya. Jual beli ini boleh dengan dua syarat, yaitu
adanya khiyaar rulzafi (hak memilih ketika melihatnya) bagi pembeli, dan tidak memberikan harganya kepada penjual.
355
DiriwayatkanolehAbuDawuddan DaruquthnidariZaidbinTsabit(Nailal-Authaar,vol.Y,hlm.157).
357
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim dari fabir (lbid.,).
Baglan 3: HUXUM TRAilSAKSI KEUANGAI{ FIQLH ISTAM JILID 5

Keempat, jual beli yang dilalan$ karena a. Seseorang berkata kepada yang lain-
sifat, syarat, atau larantan syala. nya, "Belikanlah barang untukku de-
fual beli sah menurut kesepakatan ulama ngan harga sekian dan saya akan mem-
jika memenuhi syarat dan rukunnya, tidak me- berikan kepadamu keuntungan sekian',
ngandung sifat yang membahayakan masyara- seperti berkata, "Belilah barang ini de-
kat, syarat yang bertentangan dengan keten- ngan harga sepuluh dan saya akan mem-
tuan akad, atau pertimbangan-pertimbangan berikan kamu lima belas dengan tang-
lainyangkeluar dari akad. Hal ini sebagaimana guhJ'Menurut Malih ini ditafsirkan se-
penjelasan berikut. bagai riba karena mazhab Malik meli-
l. Jual beli'arbun. fual beli'arbun tidak bo- hat pada apa yang keluar dari tangan
leh menurut mayoritas ulama karena ter- dan yang masuk kepadanya serta me-
dapat larangan dalam sunnah. fual beli ini ngabaikan atau membatalkan peran-
dianggap fasid oleh ulama Hanafiyah dan tara. Maka seseorang tersebut seakan-
batil menurut ulama Malikiyah dan Syafi'- akan memberikan sepuluh dinar pada
iyah jika penjual tidak harus mengemba- yang lain, dan mengambil darinya lima
likan 'arbun kepada pembeli jika jual beli belas dinar dengan tangguh, dan ba-
tidak jadi disempurnakan. Tetapi jika pen- rang adalah perantara yang diabaikan
jual harus mengembalikan'arbun kepada atau dibatalkan.
pembeli jika tidak terjadi jual beli, maka b. f ika seseorang berkata,
"Belikanlah ba-
hal tersebut boleh. ranguntukku dan saya akan memberi-
Arbun boleh menurut ulama Hanabi- kan kamu keuntungan," tanpa menye-
lah,karenaNabisaw. menghalalkannya. Na- butkan harganya, maka hal tersebut
mun, tidak ada satu pun hadits shahih yang makruh dan bukan haram dalam ma-
dijadikan dasar oleh kedua kelompok ter- zhab Malik.
sebut. c. Seseorang meminta barang kepada
2. fual beli'inah, yaitu dua pelaku akad me- yang lainnya dan dia tidak mendapat-
nampakkan perbuatan yang dibolehkan kannya, kemudian yang lain itu mem-
untuk mencapai perbuatan yang tidak di- belinya tanpa ada perintah darinya,
bolehkan. Hal tersebut dilarang dan batil dan berkata, "Saya telah membeli ba-
menurut ulama Malikiyah dan Hanabilah, rang yang kamu pinta dari saya, maka
karena memunculkan tuduhan atas pelaku belilah barang tersebut dari saya jika
akad, sehingga jual beli ini dilarang un- kamu maui'maka dia boleh menjual-
tuk menutup jalan keharaman (saddudz nya dengan kontan atau tangguh de-
dzara'i). ngan harga seperti harga beli, atau
lebih sedikit, atau lebih banyak.
Jual beli ini/osid menurut Abu Hanifah
jika tidak terdapat perantara orang ketiga. 3. fualbeliriba. Riba nasiahdanriba/adlada-
Menurut ulama Syafi'iyah dan Zhahiriyah, lahfasid menurut ulama Hanafiyah, dan ba-
hukumnya adalah sah tapi makruh. til menurut jumhur ulama karena dilarang
dalam al-Qur'an dan sunnah sekaligus.
fual beli 'inah adatiga macam.3s8

3sa Al-qo*ooniin al-Fiqhiyyah, hlm. 258.


FIQLH ISTAM JILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI XEUANGAN

4. fual beli dengan harga yang diharam- yang mau dijual dengan harga pada waktu
kan seperti khamar dan babi. |ual beli tersebut, kemudian datanglah orang kota
seperti inifasid menurut ulama Hanafiyah (haadhir) padanya dan berkata, "Berikan
tapi dapat sah dengan memberikan nilai- barang itu kepadaku, akan aku jualkan un-
nya, dan batil menurut jumhur ulama, ka- tukmu secara bertahap fsedikit demi se-
rena Nabi saw. dalam hadits yang diriwa- dikit) dengan harga yang lebih tinggi dari
yatkan oleh Bukhari dan Muslim meng- harga ini." Para fuqaha memiliki penafsir-
haramkan jual beli khama[ bangkai, babi, an khusus dari keumuman larangan ini.361
dan berhala. Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa la-
5. Bay'haadhir li baadin (iual beli orang rangan tersebut-yaitu makruh tahrim-
yang tinggal di perkampungan dari dikhususkan pada waktu harga mahal
orang yang tinggal di pedalaman3se yang dan penduduk kota membutuhkan barang
tidak mengetahui harga-harga). Ada tersebut.
yang berpendapat bahwa hal itu umum Sedangkan ulama Syafi'iyah dan Hana-
untuk setiap yang datang pada suatu tem- bilah berpendapat bahwa sesungguhnya
pat sekalipun dia dari kota. Inilah adalah yang dilarang adalah seorang asing datang
maksud sebenarnya dari larangan syara. pada suatu negeri dengan membawa ba-
fual beli ini diharamkan karena terdapat rang dagangan dan mau menjualnya de-
larangan atasnya. illat larangannya telah ngan harga pada waktu tersebut, kemudian
diberitahukan oleh Nabi saw. dengan sab- orang kota (haadhir) datang padanya dan
danya, berkata, "Berikan barang itu pa{aku, dan
aku akan jualkan untukmu dengan berta-
Biarkanlah masyarakat, Allah akan
"
hap (sedikit demi sedikit) dengan harga
memberi rezeki kepada sebagian mereka
lebih tinggi dari harga ini." Ibnu Hajar ber-
dari sebagian yang lain.'a6o
kata dalam l<tab al-Fath, "Maka para ulama
Hal tersebut sebagai bentuk bantuan
menjadikan hukum itu bergantung pada
terhadap penduduk setempat. Allah mem-
orang pedalaman (baadf) dan orang yang
perhatikan kemaslahatan kelompok dan
berserikat dengannya dalam hal yang se-
mengedepankannya atas kemaslahatan in-
rupa. Sesungguhnya penyebutan baadi da-
dividu, dan juga mencegah kemudharatan
lam hadits karena keberadaannya dalam
atas para pedagang berupa membiarkan
banyak hal, maka disamakan orang yang
satu orang mendapatkan harga murah dan
berserikat dengannya dalam hal tidak me-
memotong sumber pedapatan yang lain.
ngetahui harga dari haadhir.
Contohnya, seorang asing datang pada satu
Ulama Malikiyah menjadikan daerah
negeri dengan membawa barang dagangan
pedalaman (badawah) sebagai batasan.

359
Haadhir adalah orang yang tinggal di perkotaan , dan baadi adalah orang yang tinggal di pedalaman. Haadhir adalah lawan kata dari
baodi.
360
famaah kecuali Bukhari meriwayatkan dari fabir bahwa Nabi saw. bersabda,

4,# i, is)i. ;a' tj:' 1Q.tG ei\


"Haadhir tidak boleh menjual untuk baadi. Biarkanlah manusia, Allah memberikan rezeki kepada sebagian mereka dari sebagian
yang lain." (Nail al-Authaax, vol. Y hlm. 164).
Nail al-Authaar, vol. V hlm. 164
Baglan 3: HUI(UM TRANSAXSI KEUAI{GAI{ ISLAM IITID 5

Diriwayatkan bahwa Malik berkata, "Tidak kan ke-/asid-an, sebagaimana ditetapkan


disamakan dengan baadi dalam hal terse- dalam ushul fiqih. fuga sabda Nabi saw.,
but kecuali orang yang menyerupainya.
"Meko pemilik barang dagangan da-
Adapun penduduk kampung yang menge-
lam hal tersebut memiliki hak khiyaar iika
tahui harga-harga barang dan pasaq, mere-
dia sampai ke pasar.'463
ka tidak termasuk dalam hal tersebut. Hu-
Ibnu Taimiyah berkata dalam kitab
kum jual beli ini tidak sah dan boleh mem- ' Muntaqaa al-Akhbaar, "Hadits ini menun-
fasakh-nya menurut ulama Malikiyah, se- jukkan sahnya jual beli. Maka pendapat
perti jual beli najasy. Jual beli ini sah me-
yang rajih adalah bahwa jual beli ini dan
nurut ulama flanafiyah, dan terdapat hak
jual beli haadhiruntukbaadi sah dan tidak
khiyaar menurut ulama Syafi'iyah dan Ha-
batal. Ini adalah pendapat ulama Hanafi-
nabilah.
yah. Terdapat hak khiyaar iika terdapat
6. Talaqqi ar-rukbaan (menemui orang-
unsur penipuan (khiyaar ghobn) menurut
orang yang membawa barang daga-
ulama Hanabilah dan Syafi'iyah. Sedang-
ngan), yaitu orang-orang yang membawa
kan menurut ulama Malikiyah, jual beli ini
barang atau rezeki masyarakat ke suatu
tidak boleh demi menjaga hak para peda-
daerah untuk diiual, baik berkendaraan
gang dan jual belinya adalah tidak sah."
maupun berialan kaki, berkelompok mau-
pun perorangan. Pertemuan tersebut di-
7. Jual beli najasy. Syafi'i berpendapat bah-
wanajasy adalah sebuah barang dagangan
haramkan. Ulama Hanafiyah berpendapat
yang dikeluarkan untuk dijual, kemudian
bahwa hal itu makruh tahrim karena ada
seseorang memberikan tawaran padahal
larangan,
dia tidak menginginkan untuk membeli-
"Jonganlah kamu menemui orang' nya, agar para penawar yang lainnya me-
orang yang membawa dagangan, dan ia' ngikutinya untuk membeli. Sehingga, me-
nganlah haadhir meniualkan untuk baq- reka [para penawar harga) memberikan
4i.tB52 tawaran yang lebih tinggi dari yang seha-
Hadits ini menggambarkan kebiasaan rusnya, hal itu jika mereka tidak mende-
bahwa yang membawa rezeki atau barang ngarkan tawaran orang Pertama.
biasanya beriumlah banyak, dan berken- Najasy dalam syara' adalah memberi-
daraan (rukbaan). kan tambahan harga pada barangdagangan.
Ulama berbeda pendapat dalam lara- Hal tersebut dilakukan atas kerja sama de-
ngan ini, apakah larangan ini mengakibat- ngan peniual, sehingga mereka berserikat
kan ke-/asid-an atau tidak. Ada yang ber- dalam dosanya. Dengan kata lain, naiasy
pendapat bahwa larangan ini mengakibat- adalah memberikan tambahan pada harga
kan ke-/asfd-an. Dan ada yang berpendapat barang dagangan yang ditawarkan untuk
bahwa larangan ini tidak mengakibatkan diiual, bukan untuk membelinya tetapi un-
ke-/asfd-an, dan ini pendapat yang kuat, tuk membujuk yang lainnya. Orang yang
karena larangan di sini disebabkan oleh memberikan tawaran harga pada barang
hal di luar akad dan itu tidak mengakibat- dagangan disebutnaaTl'sy, karena dia mem-

362 Diriwayatk n oleh Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas.


363 Diriwayatkan oleh jamaah kecuali Bukhari dari Abu Hurairah.
ISIAM IILID 5 Baglan 3: HUI(UM TRANSAI(S! XEUANGAN

bangkitkan hasrat pada barang tersebut wa Nabi saw. menjual gelas dan kain alas
dan meninggikan harga-nya. Para ulama se- pelana pada orang yang memberikan tam-
pakat bahwa naajisy berdosa dengan per- bahan harganya.
buatannya tersebut. Bukhari meriwayatkan dari Atha' bah-
Adapun hukum jual belinya, maka para wa dia berkata, "Saya melihat ulama mem-
ulama berselisih pendapat. Ulama Zhahi- bolehkan meniual harta rampasan perang
riyah berpendapat bahwa jual belinya ti- pada orang yang memberikan tambahan
dak sah. Sedangkan ulama Malikiyah dan harga."36a
Hanabilah dalam pendapat yang masyhur Ibnu Abi Syaibah dan Sa'id bin Mansur
berpendapat bahwa jual belinya shahih meriwayatkan dari Mujahid, dia berkata,
dan pembeli memiliki hakkhiyaar,iika dia "Tidak mengapa menjual kepada orang
tertipu dengan kadar penipuan di luar ke- yang memberikan tambahan harga, demi-
biasaan umum. kian juga jual beli seperlima dari harta
Adapun ulama Hanafiyah dan Syafi'- rampasan perang."
iyah dalam pendapat yang paling shahih Mengomentari hadits Anas di atas, Tir-
berpendapat bahwa jual belinya shahih midzi berkaa,'Yang diamalkan adalah ber-
tapi berdosa. |ual beli ini makruh tahrim dasarkan atas hadits ini menurut sebagian
menurut ulama Hanafiyah, dan haram me- ahlul ilmi. Mereka berpendapat bahwa ti-
nurut ulama Syafi'iyah. Akan tetapi, najasy dak apa-apa meniual kepada orang yang
tidak makruh menurut ulama Hanafiyah memberikan tambahan harga dalam harta
kecuali jika harga barang tersebut mele- rampasan perang dan harta warigan."
bihi nilai yang sebenarnya. Kemudian jika Ibnu Arabi berkata, "Pengkhususan pe-
harga barang tersebut di bawah nilai yang
nyebutan harta rampasan perang dan har-
sebenarnya kemudian ditawar dengan har-
ta warisan tidak memiliki makna, kare-
ga yang lebih tinggi bukan untuk membe-
na pembahasannya satu dan maknanya
linya, maka hal tersebut boleh dan tidak umum."
mengapa, karena hal itu adalah pertolo-
Pendapatyang kuat membolehkan se-
ngan atau bantuan atas keadilan
cara mutlak, karena gelas dan alas pelana
Adapun jual beli muzayadah [jual beli
dalam hadits di atas bukan termasuk da-
lelang) adalah menjual barang pada orang
lam harta warisan danharta rampasan pe-
yang memberikan tambahan harga. Hal ini
rang. Penyebutan keduanya menggambar-
boleh dan tidak termasuk dalam jual beli
kan hanya kebiasaan, karena biasanya
yang dilarang, sebagaimana akan saya te-
orang-orang menjual keduanya dengan sis-
rangkan di sini dan juga telah disinggung
tem muzayadah.36s
dahulu.
fual beli lelangyaitu penjual menawar-
f ual beli muzayadah adalah jual beli
kan barang kepada orang umum, kemudi-
sesuai dengan apa yang telah dilakukan
an ada orang yang ingin menambah har-
oleh Nabi saw.. Sebagaimana yang dise-
ganya, dan penjualannya diputuskan pada
butkan dalam hadits yang diriwayatkan
orang yang menawar dengan harga akhir.
oleh Ahmad dan Tirmidzi dari Anas bah-

364
Disampaikan oleh Ibnu Abi Syaibah dari Atho' dan Mujahid.
365
Nail al-Authaar, vol. V hlm. 159.
Baglan 3: HUKUM TRANSAIGI KEUANGAN FIQLH ISLAM JILID 5

Diriwayatkan dari lbrahim an-Nakha'i dan dosa disebabkan oleh niat yang salah
bahwa dia memakruhkan jual beli muzaya' atau faktor lain yang tidak dibenarkan
dah, dan berdalil dengan hadits fabir yang oleh syara. Contoh yang sejenis dengan-
disebutkan dalam kitab Shahih bahwa Nabi nya adalah menjual pedang kepada orang
saw. menawarkan mudabbar (budak yang yang akan membunuh orang lain dengan
bebas setelah tuannya meninggal dunia, pedang tersebut secara zalim, menjual ja-
Penj.), "Siapa yang mau membelinya dari- ring kepada orang yang berburu sesuatu
ku?" Maka Nu'aim bin Abdullah membe- yang haram, dan meniual kayu kepada
Iinya dengan harga delapan ratus dirham. orang yang akan membuat tempat hiburan
Isma'ili berkata, "Dalam cerita penjualan dengan kayu tersebut.
mudabb ar ini tidak terdapat j ual beli muza- fual beli ini tidak sah menurut ulama
yadah, karena jual beli muzoyadah adalah Malikiyah dan Hanabilah guna menutup
seseorang memberikan harga pada suatu j alan keharaman (sad du d z dzariah),seper-

barang, kemudian yang lainnya memberi- ti menjual senjata pada masa kekacauan
kan harga tambahan padanya." atau kepada para penyamun dan jual beli
Adapun Iafal hadits Anas dalam riwa- ' inah yang dijadikan sebagai alat untuk me-

yat Abu Dawud dan Ahmad bahwa Nabi lakukan riba. Hal itu karena sesuatu yang
saw menawarkan gelas dan alas pelana bisa menyampaikan pada keharaman ada-
pada sebagian sahabatnya, kemudian se- lah haram, walaupun hanya sebatas mak-
seprang berkata, "Saya mau membelinya sud atau niat.
dengan harga satu dirham", dan yang lain- 10. Meniual ibu tanpa anaknya yang masih
nya berkata, "Saya mau membelinya de- kecil atau meniual anaknya yang masih
ngan harga dua dirham." kecil tanpa ibunya. fual beli seperti ini ti-
B. fual beli ketika azan shalat fumat. Wak- dak boleh sampai anaknya dapat mandiri,
tunya yaitu sejak Imam naik mimbar sam- karena pemisahan antara keduanya. Nabi
pai selesai shalat. Menurut ulama Hanafi- saw. telah melarang pemisahan orang-
yah, waktunya dari waktu azan yang per- orang yang memiliki hubungan mahram
tama. |ual beli ini makruh tahrim menurut di antara mereka. Beliau bersabda,
ulama Hanafiyah, sah tapi haram menu- " B arang siap a y ang m emi s ahkan anta-
rut ulama Syafi'iyah, dibatalkan {fasakh) ra ibu dan anaknya, maka Allah akan me'
menurut ulama Malikiyah dalam pendapat misahkannya dengan orang-orang yang
yang masyhur dan tidak sah sama sekali dicintainya pada hari Kiamat.'866
menurut ulama Hanabilah.
Il lama M alikiy ah me mb o I ehkan p emi -
9. Meniual anggur kepada pembrrat kha'
sahan antara anak dan bapaknya. Akan
mar. fual beli ini sah secara zhahir serta
tetapi, terdapatjuga lorangan tentang hal
makruh tahrim menurut ulama Hanafiyah
tersebut, "Rasulullah melaknat orang yang
dan haram menurut ulama Syafi'iyah. Hal
memisahkan bapak dan anaknya, saudara
itu karena akadnya telah memenuhi syarat
dan saudaranya."367 Dalil ini jika shahih
dan rukun jual beli yang ditetapkan syara
maka lebih utamo untuk diamalkan.

366 Di.i*"y"tkan oleh Ahmad dan Tirmidzi dari Abu Ayub, tetapi dalam isnadnya ada perselisihan (Nail al-Authaar; vol. V hlm. 161)
367 Diriwayatkan oleh Ibnu Maiah dan Daruquthni dari Abu Musa (lbid.) dan isnadnya tidak ada masalah.
ISLAMJILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI I(EUANGAN

Hukum jual beli yang pertama adalah Maksudnya adalah saudara dalam aga-
tidak sah menurut jumhur ulama. Sedang- ma. Menurut mayoritas ulama, hadits ini
kan Abu Hanifah berpendapat bahwa jual menggambarkan kondisi umum, sehingga
beli tersebut sah. tidak dipahami bahwa ini sebatas orang
11. fuat beli seseorang atas iual beli sauda- muslim saja, tetapi juga haram atas jual
ranya. Contoh menjual atas penjualan sau- beli orang kafir.
daranya: seseorang telah melakukan jual Adapun hukum jual beli yang disebut-
beli dengan memberikan hak khiyaar, ke- kan di atas, maka terdapat perbedaan pen-
mudian datang seorang lainnya pada masa dapat. Ulama Hanafiyah dan Syafi'iyah ber-
khiyaar tersebut, dan berkata kepada si pendapat bahwa jual belinya sah tapi ber-
pembeli, "Batalkan jual beli ini, maka saya dosa. Sedangkan ulama Hanabilah, Ibnu
akan menjual kepadamu barang yang se- Hazm, dan ulama Malikiyah dalam salah
rupa dengan harga lebih murah dari har- satu riwayat berpendapat bahwa jual beli-
ganya, atau'barang yang lebih baik dari- nya tidak sah. Akan tetapi, pendapat yang
nya." dijadikan pegangan dalam pendapat ula-
Contoh membeli atas pembelian sau- ma Malikiyah dan selain mereka kecuali
daranya: seseorang berkata kepada pen- Ibnu Hazm adalah bahwa hal itu setelah
jual dalam masa khiyaa4 "Batalkan jual ada kepastian dalam akad370 karena pena-
beli ini, dan saya akan membelinya dari waran terhadap barang yang dijual pada
kamu dengan harga lebih tinggi dari harga orangyang melebihkan harga tidak haram
ini." menurut kesepakatan ulama, sebagaima-
'lbnu
Contoh penawaran di atas penawaran na diriwayatkan Ibnu Hajar dari Ab-
saudaranya: terdapat kesepakatan untuk dil Barr. Dengan demikian, jelaslah bah-
melakukan jual beli antara pemilik barang wa penawaran yang diharamkan adalah
dagangan dan orang yang menghendaki penawaran yang terjadi pada ukuran yang
barang tersebut, tetapi belum melakukan lebih banyak dari itu.
akad jual beli. Lalu datang orang lain dan 12. fual beli dan syarat, yaitu yang dinama-
berkata kepada peniual, "Saya akan mem- kan oleh para fuqaha dengan jual beli tsa-
belinya dari kamu dengan harga lebih naya. Mereka memiliki perincian dalam
tinggi," setelah mereka berdua sepakat hukumnya.
atas harga barang tersebut. Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa
Para ulama sepakat atas keharaman jual beli meniadi/osid dengan adanya sya-
contoh-contoh di atas, dan orang yang me- rat fasid, yaitu syarat yang tidak sesuai
lakukannya dianggap berdosa dan melaku- dengan akad dan tidak dijelaskan oleh sya-
kan maksiat.368 Hal itu didasarkan pada riat serta bukan kebiasaan yang berlaku
hadits, dalam masyarakat. Tetapi syarat itu memi-
"Janganlah seseorang di antara kamu liki manfaat bagi salah satu pelaku akad,
melakukan jual beli di atas jual beli sau- seperti seseorang membeli kain dengan
daranya.'a6e syarat dijahitkan oleh penjual menjadi

368 .srbrl or-so laam,vol.lll, hlm. 23.


369 Diriwayatkan oleh Ahmad dari Ibnu Umar (Nail al-l uthaar,vol.V,hlm. 167 dan set-.rusnya).
370 Al-qrrroriin al-Fiqhiyyah, hlm. 259, Nait al-Authaarvol. hlm. 169.
V
Baglan 3: HUKUM TRAN{iAXSI I(EUANGAN rsrAM JITID 5

balu. Akadnya sah dan syaratnya yang batil sajayang memiliki manfaat bagi salah satu
diabaikan, yaitu syarat yang mengandung pelaku akad, tetapi dianggap batal jika ber-
kemudharatan bagi salahsatu pelaku akad. isi dua syarat. Hal ini berdasarkan sabda
Seperti seseorang menfual sesuatu dengan Nabi saw
syarat agar pembeli tidak meniualnya, atau
"Tidak halol pinjaman dan jual beli,
tidak menghibahkannya.
dan dua syarot dalam jual beli, juga men-
Sedangkan ulama Malikiyah berpen-
jual barang yang tidak ada padamu.'g7r
dapat bahwa jual beli dan syarat itu batal,
jika syaratnya mengharuskan pelarangan Berdasarkan hadits tersebut, ulama
sepakat bahwa tidak boleh mensyaratkan
pembeli dari penggunaan secara umum
pinjaman dari salah satu pelaku akad jika
atau khusus. Hal ini berbeda dengan pen-
dia memenuhi apa yang disyaratkan pada-
dapat ulama Hanafiyah dalam syarat batil.
nya. Tetapi jika dia membatalkannya, maka
fual beli dan syarat dibolehkan jika pen- jual belinya boleh menurut ulama Maliki-
jual mensyaratkan manfaat untuk dirinya,
yah, dan tidak boleh menurut jumhur ula-
hal ini juga berbeda dengan pendapat ula-
ma.
ma Hanafiyah dalam syarat fasid. fual be-
13. Menyatukan antara iual beli dan salah
linya boleh dan syaratnya adalah batal jika
satu akad yang enam dalam satu tran-
syaratnya berkenaan dengan kecacatan da-
saksi. Akad yang enam yaitu ji'alah [sa-
lam harga, seperti, "fika kamu tidak mem-
yembara), sharf [penukaran uang), musa'
bay.ar harganya selama tiga hari, maka ti-
qah fmemelihara tanaman), syarikat fkong-
dak ada jual beli antara kita." fika penjual
si), nikah da n qiradh (mu dh arab ah). P enya-
berkata, "Kapan saja saya mengembalikan
tuan tersebut tidak sah dan dilarang dalam
harganya kepadamu, maka kamu harus me-
pendapat yang masyhur menurut ulama
ngembalikan barangnya kepada saya," maka
Malikiyah. Sedangkan Asyhab memboleh-
tidak boleh. Iual beli seperti ini dikenal de-
kannya. Ibnu fuzai372 menukil bahwa hal
ngan iual beliwafa menurut ulama Hanafi-
tersebut sesuai dengan pendapat Syaf i dan
yah.
Abu Hanifah.
Adapun ulama Syafi'iyah berpendapat
Ulama Malikiyah membolehkan penya-
bahwas akad dan syaratnya sah, iika ter-
tuan antara jual beli dengan iiarah dan an-
dapat kemaslahatan bagi salah satu pelaku
tara dua jual beli dalam satu jual beli. Hal
akad, seperti khiyaar, penangguhan, rahn
ini dimasukkan dalam bab khiyaar Sedang-
dan kafalah. fual beli dianggap batal jika
kan jumhur ulama melarang penyatuan ter-
syaratnya bertentangan dengan ketentuan
sebut dimana ulama Hanafiyah mengang-
akad, seperti agar tidak menjual barang
gapnya sebagai jual beli yangfasid. Ulama
tersebut atau tidak menghibahkannya, dan
Syafi'iyah dan Hanabilah menganggapnya
ini sesuai dengan pendapat ulama Maliki-
sebagai jual beli yang batil.
yah.
Ulama Hanabilah berpendapat bahwa
jual beli tidak batal jika terdapat satu syarat

371 Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi dari Abdullah bin Amr.
372 Al-qo*ooniin al-Fiqhiyyah, hlm. 360.
FIqLH ISIAM JITID 5 Baglan 3: HUI(UM TRA'{SAI(S! XEUANGAN

- lual bell fasid atau batll menurat ulama taranya ada tiga puluh satu.
Malikiyah.373 1. fual beli sesuatu yang belum diterima ke-
Batil atau/asid dalam jual beli terjadi da- cuali dalam harta warisan, harta wasiat,
lam lima macam, yaitu yang disebabkan oleh pemberian penguasa yang diberikan pada
kedua pelaku akad, yang disebabkan oleh har- mustahik forang yang berhak menerima)
ga dan barang yang ditetapkan harganya-hal dari baitul mal sebesar bagiannya atau le-
itu diketahui dalam penjelasan mengenai ru- bih sedikit, harta rampasan perang wakaf,
kun-, yang disebabkan oleh unsur penipuan harta yang dihibahkan yang diminta kem-
(gharar), yang disebabkan oleh riba dan-yang bali, hasil buruan dalam jaring dan sejenis-
kelima-seluruh jual beli yang dilarang yang nya, muslam fih (barangdalam jual beli sa-
jumlahnya ada sepuluh. Iam), barang yang disewa, harta milik ber-
1. fual beli makanan sebelum menerimanya. sama, harta qiradh dan harta yang diga-
2. fual beli'inah. daikan setelah ditebus.
3. fual beli'arbun. 2. fual beli sesuatu yang sulit diserahkan se-

4. |ual beli haadhir untuk baadi. ketika, seperti burung di udara, kecuali da-
5. Mengambil barang dalam jarak sejauh satu lam enam hal, yaitu ijarah, salam, barang
mil, yaitu 1B4B m. yang banyak yang tidak mungkin menim-
6. fual beli seseorang atas jual beli saudara-
bangnya kecuali dengan waktu yang lama,
nya, setelah penjual merasa tenang dengan barang yang di-ghashab, menjual budak
orang yang menawarnya. f ual beli ini boleh yang melarikan diri pada orang yang mampu
tapi berdosa menurut jumhur ulama dan menemukannya, dan harta berge.rak atau
tidak bergerak di negeri lain dan sebagai-
/asid menurut ulama Hanafiyah. Larangan
terhadap jual beli ini menunjukkan keha- nya, maka jual belinya sah dalam seluruh
raman, karena di dalamnya ada perbuatan hal di atas sekalipun sulit diserahkan seke-
menyakiti, mengundang permusuhan dan tika. Hal itu karena pembeli bisa sampai
kebencian antara para pembeli. pada tujuannya dalam hal tersebut.

7. 3. fual beli hablul habalah, yaitu seperti se-


fual beli pada hari |umat.
B. Menjual ibu tanpa anaknyayang masih ke- seorang yang berkata, "fika unta ini ber-
cil, atau menjual anak yang masih kecil anak, kemudian anak yang masih berada
tanpa ibunya. dalam perutnya beranah maka saya telah
menjual anaknya kepadamu," atau mem-
9. |ual beli dan syarat [jual beli tsanaya).
beli sesuatu dengan harga ditangguhkan
10. Menyatukan dalam satu transaksi antara
jual beli dengan salah satu akad yang enam,
sampai unta tertentu beranak, kemudian
anak yang masih berada dalam perutnya
yaitu ji'alah, sharf, musaqoh, syarikat, ni-
beranak.
kah dan qirodh.
4. fual beli madhaamiin, yaitu sesuatu yang
- lual bll yang batil menurut ulama ada dalam punuk pejantan (sperma pejan-
Syafi'iyah.37a tan).
)ual beli yang batil menurut Syafi'iyah ber- 5. |ual beli malaaqiih, yaitu sesuatu yang ada
jumlah banyak, dan yang paling penting di an- dalam perut betina [sel telur).

37-3
Al-qorooriin al-Fiqhiyyah,hlm.257-260, Bidaayat at-Mujtahid,vol.ll, hlm. 125, 146 dan seterusnya, 158-168.
374 Syeikh Zakaria
al-Ansh ori, Tuhfat at:Tutlaab,hlm.152-158, Haasyiyat asy-Syarqoowii, vol. II, hlm. 50-64.
BaEIan 3: HUKUM TRAilSAKS! KEUAI{GAil FIQLH ISTAM IILID 5

6. fual beli dengan syarat, kecuali syaratrahn, nya begini, dan baiu sifatnya begini, se-
kafl, memberikan kesaksian, khiyaar, pe- kalipun muslam ilaih [penjual dalam sa-
nangguhan, membebaskan budak, bersih Iam) belum memiliki gandum atau baju
dari cacat-maka dia bebas dari cacat pada pada waktu akad. Begitu juga dianggap
binatangyang tersembunyi dan tidak dike- sah menyewakan sesuatu dalam tanggu-
tahuinya-, memindahkan barang daga- ngan (dzimmah), seperti menyewakan bi-
ngan dari tempat penjual, memetik buah- natang tunggangan dalam tanggungannya
buahan atau membiarkannya setelah tam- pada orang lain untuk dinaiki sampai ke
pak kemanfaatannya, atau dengan syarat Mekah, misalnya, pada awal bulan A. Se-
sifat yang dimaksudkan seperti alat tulis dangkan dia belum memiliki macam dan
yang ditulis dengan bahasa tertentu, atau jenis binatang tunggangan tersebut pada
dengan syarat agar penjual tidak menye- waktu akad, tetapi kemudian mendapat-
rahkan barang dagangan sampai dia mem- kannya setelah akad. Begitu juga dianggap
bayar harganya seketika, atau dengan sya- sah saling menukar harta ribawi dengan
rat mengembalikannya dengan sebab ca- harta ribawi lainnya dalam tanggungan,
cat. seperti seseorang menjual satu sha'gan-
7. fual beli mulamasah, yaitu seperti sese- dum dengan satu sho'gandum lainnya
orang menyentuh baju yang dilipat atau dalam tanggungan, dan mereka semuanya
dalam kegelapan, kemudian dia membe- belum memiliki gandum tersebut pada
linya dengan syarat tidak ada khiyaar ba- waktu akad. Tetapi sebelum berpisah dari
ginya jika dia melihatnya, cukup dengan tempat akad, mereka mendapat gandum
menyentuhnya saja. tersebut dengan meminjam, mendapatkan
B. fual beli munabadzah, yaitu seperti dua hibah atau sejenisnya. Lalu keduanya sa-
orang saling melemparkan bajunya pada ling menerima sebelum berpisah.
yang lain di mana baju salah satunya men- Dalil yang menunjukkan batalnya jual
jadi harga bagi baju lainnya, dan tidak ada beli sesuatu yang tidak dimiliki adalah ha-
khiyoar jika mereka mengetahui panjang dits,
dan lebarnya. Atau, dengan melemparkan "Tidak ada talok kecuali pada istri
baju padanya dengan harga tertentu. yang kamu miliki, tidak ada pemerdekaan
9. fual beli muhaqalah, yaitu jual beli gan- kecuali pada budakyang kamu miliki, dan
dum yang masih dalam bulirnya. tidak ada jual beli kecuali pada sesuatu
10. fual beli barang yang belum dimiliki, ke- yang kamu miliki.'B7s
cuali dalam salam, ijarah, dan riba yang Berdasarkan dalil ini, para ulama ber-
terjadi dalam tanggungan (dzimmah). Ke- pendapat bahwa jual beli fudhuli adalah
duanya sah sekalipun manfaat muslam fih batil.
(barang dagangan dalam salam) dan ba- 11. Menjual daging dengan harga binatang hi-
rang dagangan tidak bisa dimiliki pada dup walaupun tidakboleh dimakan, seper-
waktu akad, sehingga sah meniual mus- ti menjual daging sapi dengan sapi, kam-
lam fih, seperti sejumlah gandum sifat- bing atau keledai, karena ada larangan
dalam hadits Tirmidzi.

375 Diriwayatkan oleh Tirmidzi dan menghasankannya.


-.-!

ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAT$ XEUANGAN

L2. lualbeli kambing labun376 dengan sejenis- nisnya atau dengan kismis (anggur kering).
nya. Demikian juga iual beli seluruh hewan Hal itu karena tidak mengetahui kesamaan
yang boleh dimakan atau memiliki telur ukurannya pada waktu kering. Selain itu,
dengan sejenisnya, karena ketidakjelasan karena Nabi saw. pernah ditanya tentang
(jahalah) harga yang menjadi imbalan susu jual beli ruthab dengan tamn maka beliau
dan sejenisnya, maka hal ini seperti jual berkata,'Apakah ruthab berkurang j ika ke-
beli dirham dan baju dengan dirham dan ring?" Mereka menjawab, "Ya." Maka be-
baju. liau meniawab, "Kalau begitu tidak bolehl'
13. fual beli hashaat, yaitu seperti seseorang Namun demikian, dibolehkan menjualnya
menjual baju dari baju-baiu tertentu yang karena kebutuhan dalam jumlah kurang
terkena lemparan batu kerikil. dari lima wasak.377
14. |ual beli air yang mengalir atau memancar 18, 19. fual beli gandum dengan sejenisnya
sendiri, walaupun dalam waktu tertentu, atau dengan yang kering, dengan jumlah
karena air itu tidak ada yang memiliki dan berbeda jika satu jenis, karena tidak dike-
karena tidak diketahui jumlahnya dikare- tahui kesamaan ukurannya dan karena ter-
nakan bertambah sedikit demi sedikit dan dapat riba.
air yang dijualnya bercampur dengan yang 20, 2t,22. fual beli daging segar dengan se-
lainnya sehingga sulit untuk diserahkan. jenisnya atau dengan daging kering, dan
Tetapi jika menjualnya dengan syarat me- menjual daging kering dengan sejenisnya
ngambilnya sekarang maka sah. fika air- dengan jumlah berbeda jika satu ienis, ka-
nya diam, maka boleh menjualnya, dengan rena terdapat riba, seperti menjual daging
syarat mengukurnya dengan takaran atau sapi dengan sejenisnya dengan lurirlah ber-
timbangan, atau mengukurnya dengan ta- beda.
ngan. Dan perlu diperhatikan bahwa daging,
15. fual beli buah sebelum tampak matang susu,lemah ikan, cuka, dan roti memiliki
tanpa syarat memetiknya, yaitu dengan jenis-ienis yang berbeda seperti asalnya.
syarat membiarkannya, karena dilarang Maka boleh menjual satu jenis darinya de-
menjualnya sebelum tampak matang. Ada- ngan jenis lainnya dengan jumlah berbeda,
pun menjualnya dengan syarat memetik- sehingga boleh menjual daging sapi de-
nya sebelum tampak matang atau dengan ngan daging domba dalam jumlah yang
tanpa syarat memetiknya setelah tampak berbeda.
matang, maka itu boleh. fika menjual po- 23. fual beli sesuatu yang najis seperti anjing
hon kurma dan di atasnya ada buah yang dan babi, karena harganya dilarang.
telah diserbuh maka buahnya tersebut mi- 24, 25, 26. fual beli orang merdeka, ummul
lik penjual, atau jika belum diserbuk maka walad, dan mukatab.
buahnya untuk pembeli. 27. Jual beli binatang-binatang kecil, seperti
L6, L7. f ual beli kurma basah (ruthab) de- kalajengking dan tikus, karena tidak ada
ngan sejenisnya atau dengan kurma kering manfaat yang pantas mendapat imbalan
(tamr), atau menjual anggur dengan seje- harta.

376 Y"it y"ng memiliki air susu untuk


diperah.
377 Sr-" dengan
653 kg yaitu dua qintor setengah.
BaE,an 3: HUKUM TRANSAKSI I(EUANGAN TSLAM TILID 5

28. |ual beli sperma jantan, yaitu upah mem- beli seperti ini adalah jual beli haram tapi
buahi hewan betina karena dilarang dalam sah, karena dilarang dalam hadits Abu Hu-
hadits Bukhari. rairah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
29. Menjual budak muslim pada orang kafir; Muslim,
karena kepemilikan orang kafir terhadap "Janganlah kamu mengikat (air susu)
budak muslim adalah sebuah bentuk ke- unta dan kambing."
hinaan. 2. fual beli haadhir (orang yang tinggal di
30. fual beli gharar, seperti misik di dalam kan- perkotaaan) untuk baadi (orang yang
tungnya, bulu domba di atas punggung- tinggal di pedalaman), yaitu seseorang
nya, karena tidak diketahuinya jumlah ba- dari penduduk suatu negeri menghalangi
rang yang dijual. orang dari pedalaman untuk menjual ba-
31. fual beli'araya, yaitu menjual kurma ba- rang dagangannya atau lainnya. Ia berkata
sah (ruthab) yang masih di pohonnya de- kepadanya, "fangan kamu jual barang ini
ngan kurma kering (tamr), atau anggur dan tunggu sampai saya menjualkannya un-
yang masih di pohonnya dengan kismis tukmu secara bertahap fsedikit demi se-
[anggur kering) di atas tanah dalam jum- dikit)," dan penduduk negeri tersebut se-
lah lima wasak atau lebih. Tetapi boleh dang membutuhkan barang tersebut. )ual
menjualnya di bawah jumlah lima wasak beli ini haram berdasarkan hadits Ibnu Ab-
setelah tampak matang. Hal itu karena Ra- bas r,a. yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
sulullah memberikan rukhshah (keringa- Muslim,
nan) dalam hal ini padaruthab dan anggur "Janganlah haadhir melakukan jual
dikiaskan pada ruthab, karena keduanya beli untuk bbaadi."
adalah barang ribawi, yaitu jika buah yang
3. Talaqqi ar-rukbaan (menemui orang-
masih di atas pohon ditaksir dan yang
orang yang berkendaraan), yaitu me-
lainnya ditakan bukan jika yang satunya
nyambut orang-orang yang datang dari
ditimbang dan yang lainnya ditaksir.
luar daerah yang membawa barang-ba-
Demikianlah dan Anda dapat mengetahui rang dagangan untukmembelinya dari me-
macam-macam jual beli yang batil menurut reka dengan harga yang lebih rendah dari
ulama Hanabilah dari pemaparan yang telah harga pasar umum. fual beli ini haram ber-
saya sebutkan dalam syarat-syarat jual beli.
dasarkan hadits Abu Hurairah yang diri-
wayatkan oleh Muslim,
- Jual Beli yang Diharamkan tapi tidak
"Janganlah kamu menemui orang-
Batil Menurut Ulama Syaf iyah Ada
Delapan3T8 orong yang berkendaraan untuk melaku-
kan jual beli."
1. Jual beli musharraah yaitu binatangyang
air susunya sengaja dibiarkan (tidak dipe- 4. Ihtikar (monopoli), yaitu menyimpan
rah) selama beberapa hari agar susunya me- barang-barang dagangan yang merupakan
ngumpul dalam putingnya. Pembeli akan kebutuhan pokok masyarakat dan menung-
mengira binatang tersebut banyak air su- gu harga-harganya naik, padahal masya-
sunya, sehingga dia mau membelinya. fual
rakat membutuhkannya. Perbuatan terse-

378
Mughnit al-Muhtaaj,vol.ll, hlm. 35-38.
--

FIQLH ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN

but haram berdasarkan hadits Mu'ammar "Janganlah sebagian dari kamu men-
bin Abdullah al-Adawi yang diriwayatkan jual di atos juol beli sebagian yang lain."
oleh Muslim, Begitu juga hadits,
"Tidaklah melakukan monopoli kecua- Janganlah seseorang menjual di atas
li orang yang bersalah." jual beli seudaranya, "
Maksudnya, berdosa dan bermaksiat Nasa'i menambahkan, "Sempai dia
karena menekan masyarakat. m emb eli atau m ening g alkanny a."
5. fual beli najasy, yaitu seseorang menam- Termasuk makna yang serupa adalah
bah harga barang dagangan tanpa bermak- membeli di atas pembelian orang lain.
sud membelinya, untuk membujuk yang Hikmah diharamkannya hal di atas adalah
lainnya agar menambah harganya. fual beli karena menyakiti dan menimbulkan per-
seperti ini haram berdasarkan hadits Ab- musuhan dan kemarahan.
dullah bin Umar yang diriwayatkan oleh 7. fual beli dengan orang yang diketahui
Bukhari dan Muslim bahwa Nabi saw me- bahwa seluruh hartanya haram, seperti
larang jual beli najasy. penjual mengetahui bahwa harta pembeli
6. Menawar atas penawaran orang lain, adalah hasil dari penjualan khamac babi,
meniual atas iual beli orang lain, dan' bangkai atau anjing. Atau pendapatannya
membeli atas pembelian oranglain. Di- tidak sesuai syara, seperti hasil suap, uang
haramkan menawar atas penawaran orang lotere, uang judi, atau upah dari pekerjaan
lain setelah ada ketetapan harga. Diharam- haram seperti meratapi mayrt, menari, dan
kan pula menjual atas jual beli orang lain upah zina.
pada masa khiyaar majlis atau khiyaar sya- fika hartanya tidak seluruhnya haram,
raf sebelum ada kepastian membeli, kare- tetapi bercampur antara yang haram dan
na ada kemungkinan pembatalannya, de- yang halal, maka berinteraksi dengannya
ngan menyuruhnya untuk membatalkan- adalah makruh. Hal ini sesuai dengan ha-
nya dan menjual padanya barang yang se- dits Nu'man bin Basyi6,
jenis dengan harga yang lebih rendah dari "Yang halal itu jelas, dan yang haram
harga ini, atau barang yang lebih baik dari- juga jelas, dan di antara keduanya adalah
nya dengan harga yang sama atau lebih hal-hal yang syubhat (somar) yang keba-
rendah. fuga diharamkan membeli di atas nyakan manusia tidak mengetahuinya. Ba-
pembelian orang lain pada masa khiyaar, rang siapa yang menjauhi hal-hal yang
dengan menyuruh penjual untuk memba- syubhat, maka diq telah membebaskan
talkan penjualannya agar bisa membeli- agamanya don kehormatannya. Dan ba-
nya dengan harga yang lebih tinggi dari rang siapa yang terjatuh dalam hal-hal
harga yang dibeli oleh orang lain tersebut yang syubhat, mako dia telah terjatuh da-
[pembeli pertama). Adapun dalil-dalilnya lam halyang haram."
maka terdapat beberapa hadits, yaitu ha- B. Meniual ntthab (kurma basah) dan ang-
dits Bukhari dan Muslim, gur kepada pembuat khamar. Diharam-
"Janganlah seorang muslim menawar kan menjual ruthab, anggu[ dan sejenis-
di atas tawaran sauderanya." nya seperti tamr [kurma kering) dan kis-
Dan hadits dalam Shahihain, mis [anggur kering) kepada pembuat kha-
mar dan minuman keras, dan penjual me-
{
BaElan 3: HUKUM TRANSAKS! XEUAilGAN rstAM lrlrD s

ngetahui atau menduga dengan dugaan sifat, naqd, ta'yiin, ghabn dan taghrir-ketu-
kuat mengenai hal itu. juh khiyaar ini adalah yang disebutkan dalam
Contoh serupa dengan hal tersebut se- kitab al-Majallah (300-360)-, khiyaar kam-
perti menjual budak (laki-laki) yang tidak miyoh, istihqaq, taghrirfi'li, kasyful hal khianat
mempunyai jenggot pada orang yang dike- dalam murabahah dan tauliyah, memisahkan
nal dengan perbuatan tak senonohnya ter- transaksi dengan kerusakan sebagian barang
hadap budak fiaki-laki), menjual senjata dagangan, membolehkan akad fudhuli, barang
pada orang yang lalim dan penyamun dan dagangan memiliki kaitan dengan hak orang
sebagainya, demikian juga setiap tindakan lain dengan sebab disewakan atau digadaikan.
yang menyababkan maksiat. Adapun jika Khiyaar dalam mazhab Maliki. Menurut
penjual ragu pada hal-hal di atas, maka ulama Malikiyah,381 khiyaar ada dua macam.
jual belinya makruh. Pertama, khiyaar torawwi, yaitu memperhati-
kan dan melihat, untuk kedua belah pihak atau
E. KHIYAAR
yang lainnya. Khiyaar ini adalah khiyaar syarat
Kita telah mengetahui pada waktu yang dan yang dimaksudkan oleh lafal khiyaar ke-
lalu bahwa akad yang mengikat (lazim) ada- tika dinyatakan secara umum. Kedua, khiyaar
lah akad yang tidak membolehkan khiyaor naqishah, yaitu khiyaaryang penyebabnya ada-
yang membolehkan salah satu pelaku akad lah kekurangan dalam barang dagangan seper-
membatalkannya. ti cacat atau istihqaq. Dan disebut juga hukmi,
7. DEFINISI KHIYAAR
karena ia yang menyebabkan adanya hukum.
Adapun khiyaar majlis, maka khiyaar ini
Seorang pelaku akad memiliki hak khiyaar
batil menurutmereka. Ini adalah pendapatpara
[hak pilih) antara melanjutkan akad atau tidak
fuqaha Madinah yang tuiuh dan Abu Hanifah.
melanjutkannya dengan mem-/asokh-nya fjika
khiyaar-nyakhiyaar syarat, khiyaar ru yah, khi- fual beli terlaksana dengan adanya ucapan [ijab
dan qabul) sekalipun kedua belah pihakbelum
yaar aib) atau pelaku akad memilih salah satu
berpisah dari tempat (transaksi). Sedangkan
dari dua barang dagangan (jika khiyaar-nya
Syafi'i, Ibnu Hambal, Sufyan ats-Tsauri dan Is-
khiyaar ta'yiin).37e Perlu diketahui bahwa hu-
hak membolehkannya. fika telah selesai akad,
kum asal jual beli adalah mengikat (lazim),ka-
kedua pelaku akad memiliki khiyoar selama
rena tujuan jual beli adalah memindahkan ke-
belum berpisah dari tempat transaksi. Hal ini
pemilikan. Hanya saja, syariatmenetapkan hak
berdasarkan hadits shahih yang disebutkan da-
khiyaar dalam jual beli sebagai bentuk kasih
hulu pada pembahasan khiyaar ini dalam ru-
sayang terhadap kedua pelaku akad.
kun jual beli.
2. TUMLAH KHIYAAR Khiyaar dalam mazhab Syafi'i. Menurut
Khiyaar dalam mazhab Hanafi. Ulama ulama Syafi'iyah,382 khiyaar ada dua macam,
Hanafiyah3so menyebutkan ada tujuh belas ma- yaitu khiyaar tasyahhi dan khiyaar naqishah.
cam khiyaar yaitu khiyaar syarat ru'yah, aib, Khiyaar tasyahhi adalah apa yang diberikan

379 DR. Muhammad Yusuf Musa, al-Amwaal wa an-Nazhar$ryah, hlm. 466.


380 Ad-Drrrul Mukhtaar,vol.lV, hlm.47.
387
Syorhat-Kabiir,vol.lll,hlm.gL,al-Qawaaniinal-Fiqhiyyah,hlm.272-274,Bidaayatat-Mujuhid,vol.ll,hlm. 169
382 Mughnit al-Muhtaaj,vol. II, hlm. 43, Tuhfat ath-Thullaab,hlm.l5O-152, Haasyiyat asy Syarqaawii,vol.ll, hlm. 40-50
FIqLH ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUXUM TRAt{SAfSl XEUAilGAl{

oleh dua pelaku akad dengan pilihan dan ke- 6. Khiyaar hilangnya sifat yang disyaratkan
ingingan mereka tanpa bergantung pada ke- dalam akad, yaitu sifatyang dimaksud, un-
hilangan suatu hal dalam barang dagangan. tuk mengecualikan yang lainnya seperti
Sebabnya adalah tempat dan syarat. Adapun zina dan mencuri, maka ia tidak memiliki
khiyaar naqishah, sebabnya adalah perbedaan khiy aar dengan kehilangannya.
lafal atau taghrir dalam bentuk perbuatan 7, 8. Khiyaar karena ketidaktahuan terhadap
atau kebiasaan. Termasuk dalam bagian kht- ma'quud alaih (obiek transaksi) yang di-
yaar ini adalah khiyaar aib, tashriyah,3B3 khulf ghashab dan barang tersebut bisa diambil
(perselisihan), talaqqi ar-rukbaan (menemui dari ghaashib. Tujuannya adalah untuk
orang-orang yang berkendaraan), dan seba- mencegah kemudharatan (dharar) dan
gainya. munculnya sesuatu yang membuat tidak
Berdasarkan hal tersebut, khiyaar syarak mampu mengambilnya dari ghaashib, pa-
menurut ulama Syafi'iyah ada enam belas. dahal ia mengetahui pelakughashab terse-
L. Khiyaar majlis. Hal ini karena ada landas- but.
an hukum syariatnya dalam hadits Shahi 9. Khiyaar karena ketidaktahuan bahwa ba-
hain. rang dagangannya itu disewakan atau di-
2. Khiyaar syarat. Waktunya maksimal tiga tanam.
hari berdasarkan hadits yang diriwayat- 10. Khiyaarkarena menolak memenuhi syarat
kan Baihaqi dan lainnya. fika lebih dari yang shahih, seperti syarat rahn atau kafil
tiga hari, maka akadnya tidak sah karena dalam jual beli.
ia menjadi syaratfasid [rusak). Ll. Khiyaar karena saling bersumpah pada
3. Khiyoar aib, yaitu ketika mengetahui aib akad disepakati keabsahannya tapi diper-
(cacat) tersebut, baik aib itu ada sebelum selisihkan dalam caranya, maka kedua pe-
jual beli maupun sesudahnya dan sebelum laku akad atau salah satunya atau hakim
ada serah terima. Hal ini sesuai dengan ha- mem-fasakh-nya iika mereka tidak rela.
dits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Fasakh terjadi setelah sumpah keduanya
yang lainnya. atas tuduhan yang lainnYa.
4. Khiyaar talaqqi ar-rukbaan, yaitu jika me- L2. Khiyaar untuk penjual karena ada tamba-
reka mendapatkan harga yang lebih tinggi han harga dalam murabahah. |ika penjual
dari harga yang dikatakan oleh orang yang berkata, "Saya membeli ini dengan harga
menemuinya. Hal ini berdasarkan hadits seratus," ia pun berhasil menjualnya de-
dalam Shahihain. ngan harga seratus, dan memperoleh un-
5. Khiyaar tafriiq ash-shafqah (memisahkan tung satu dirham pada setiap sepuluh. Ke-
transaksi) setelah akad, seperti rusaknya mudian dia mengaku bahwa dia membe-
salah satu dari dua barang dagangan sebe- linya dengan harga seratus sepuluh, dan
lum serah terima atau sebelum akad, se- pembeli pun mempercayainya, maka pen-
perti iual beli barang yang halal dan yang jual memiliki hak khiyaarl<arena dia tidak
haram jika pembeli tidak mengetahui hal memiliki sepuluh yang disebutkan itu.
tersebut.

383 mengikat puting susu unta atau kambing dan sebagainya, untuk mengumpulkan atau meniaga air susunya
Tashriyryah adalah
dalam ambingnya, sehingga pembeli mengira bahwa binatang tersebut memiliki air susu melimpah. Ini adalah salah satu contoh
taghrir dalambentuk perbuatan atau taghrir dalam sifat.
Bagan 3: ]|U](UM TRANSAKSI KEUANGAI{ FIQLH ISTAM JILID 5

13. Khiyaar untuk pembeli karena bercam- sesuatu dan mensyaratkan sifat tertentu yang
purnya buah yang dijual dengan yang baru tidakampah tetapi bisa diketahui dengan men-
sebelum ada penyerahan (takhliyah), iika cobanya, kemudian ternyata sifat tersebut ti-
pejual tidak menghibahkan buah yang baru dakada; atau membeli seekor sapi dengan sya-
tersebut kepada pembeli. rat bisa diperah susunya, kemudian ternyata
L4. Khiyaar karena tidak mampu membayar tidak bisa diperah susunya; atau membeli per-
harganya, seperti pembeli tidak mampu mata dengan syarat permata tersebut asli, ke-
membayar harganya, dan barangnya ma- mudian ternyata permata tersebut palsu, maka
sih ada padanya. Hal ini berdasarkan ha- pembeli mempunyai hak memilih. fika meng-
dits Shahihain. hendaki, dia bisa mem-fasakh jual beli terse-
L5. Khiyaar karena berubahnya sifat barang but, atau jika menghendaki, dia bisa mengam-
yang dilihatnya sebelum akad, sekalipun bil barang tersebut dengan harga yang ditetap-
bukan cacat. kan secara utuh. Karena ini adalah sifatyang di-
L6. Khiyaar karena buahnya menjadi ielek di- inginkan dan berhak disyaratkan dalam akad,
sebabkan penjualnya tidak menyiraminya sehingga jika sifat ini hilang maka menuntut
setelah penyerahan (takhliy ah). adanya hak memilih. Hal itu karena pembeli
Khiyaar dalam mazhab Hambali. Menu- tidak rela dengan sifat yang tidak diinginkan-
rut ulama Hanabilah,3sa khiyaar ada delapan nya, sehingga menjadi seperti hilangnya sifat
macam, yaitukhiyaar majlis, qtarat, ghabn, tad- keselamatan barang.
lis, aib, khianat, khiyaar perselisihan dua pe- Adapun sebab pembeli mengambil barang
Iaku akad dalam harga serta penyewa dan yang dengan harga utuh dalam pendapat ulama Ha-
menyewakan dalam upah, dankhiyaar pemisa- nafiyah, karena sifat-sifat tidak mendapat im-
han transaksi. balan apa pun dalam harga, karena ia muncul
Dengan mengharap pertolongan Allah, saya dalam akad.
akan membahas dengan rinci tigakhiyaaryang Landasan hukumnya adalah berdasarkan
masyhu4 yaitu khiyaar syorat, khiyaar aib, dan istihsan maslahat dengan menyalahi qiyas. Se-
khiyaar ru'yah. Adapun khiyaar-khiyaar yang dangkan ulama Syaf iyah dan Hanabilah meng-
lainnya cukup dengan keterangan global saia. anggapnya masuk dalam khiyaar aib.
Perlu diketahui bahwa khiyaar mailis telah di-
* Syarat-syarat khiyaar sifat.
bahas secara rinci pada waktu yang lalu.
Syarat khiyaar sifat ada tiga.

a. Khiyaar Sifat,385 atau Khlyaar Hilangfiya 1. Sifat yang disyaratkan itu dibolehkan me-
Sifat yang DiinElinkan nurut syara. fika sifatnya haram, maka ti-
Dalam mazhab Hanafiyah, khiyaar ini ada- dak sah.
lah pembeli memilih antara menerima dengan 2. Sifatnya disenangi oleh kebiasaan umum.
semua harga yang ditetapkan atau mem-/asakh fika sifatnya tidak disenangi dalam masya-
jual belinya. Karena tidak adanya sifat yang di- rakat, maka syaratnya diabaikan dan akad
inginkan dalam jual beli barangyangtidak ada jual beli dianggap sah serta tidak ada khi
di tempat akad. Contohnya seseorang membeli yaor, seperti sifat iantan dan betina pada

384 Kotyryoosal-Qinaa',vol.lll,cet.Mekah,hlm.166,tA6-187,79O,zOL,L99,2O3,2t7,224
385 Roddul Muhtaanvol.lV hlm.49, al-Majallah,3lo-3l2,Fathul Qodiir,vol.Y,hlm. 135 dan seterusnya.
ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN

binatang. Barangsiapa membeli binatang ditangguhkan bahwa jika pembeli tidak mem-
dengan syarat ia jantan, kemudian ternya- bayar harganya dalam waktu yang ditentukan,
ta ia betina, maka jual belinya sah dan ti- yaitu tiga hari, maka tidak ada jual beli di an-
dak ada khiyaar. tara keduanya. fika seseorang membeli dengan
3. Penentuan sifat yang disenangi tersebut ti- cara ini, maka jika dia tidak membayar harga-
dak menyebabkan pada ketidakjelasan [a- nya sampai empat hari, maka jual belinya tidak
halah) yang bisa menimbulkan perselisih- sah. Hal ini berbeda dengan pendapat Muham-
an. fika hal ini terjadi, maka jual beli dan mad. Hal itu karena waktu ini adalah waktu
syaratnya menjadi batal, seperti jika pem- yang ditetapkan dalam khiyaar syarat Muham-
beli mensyaratkan agar sapi perah yang mad menjaga kemaslahatan kedua pelaku akad
dibeli bisa diperah susunya satu liter se- dalam pensyaratannya sampai kapan saja.
tiap hari. Syarat ini tidak sah karena tidak fika membayarnya dalam waktu tiga hari,
mungkin memastikannya. maka menurut kesepakatan ulama Hanafiyah
* Hukumhukum khiyaar sifat. hal itu dibolehkan, karena khiyaar naqd disa-
makan dengan khiyaar syarat.lnijuga diboleh-
1. Khiyaar sifat dapat diwariskan. |ika pem- kan menurut ulama Hanabilah sama seperti
beli yang memiliki khiyaar srlar mening-.
syarat khiyaar. Akan tetapi, jual belinya men-
gal, kemudian ternyata tidak terdapat sifat
jadi batal menurut mereka, jika pembeli tidak
tersebut pada barang dagangan, maka ahli
membayar harganya pada waktu tersebut.
warisnya berhak mem-fa sakh-nya.
Atau, khiyaar naqd adalah penjual men-
2. Apabila pembeli yang memillki khiyaar
syaratkan kepada pembeli bahwa jika dia me-
srfat membelanjakan (menggunakan) ba-
ngembalikan harganya pada pembeli dalam
rang dagangan seperti penggunaan pemi-
waktu tiga hari, maka tidak ada jual beli di an-
liknya, maka khiy a ar -nya b atal.
tara keduanya. Dengan demikian, khiyaarnaqd
3. Pembeli berhak mem-fasakhjual beli atau
memiliki dua bentuk.
melanjutkannya dengan harga utuh. f ika
Perbedaan antara khiyaar naqd dan khi-
barang yang dijual rusak atau cacat di ta-
yaar syaraf adalah bahwa hukum asal khiyaar
ngannya, maka ia berhak meminta kem-
sy arat adalah mengika t (la zim), maka j ika wak-
bali kepada penjual sebesar kekurangan
tu yang disyaratkan habis tanpa pembatalan,
barang yang dijual akibat hilangnya sifat
maka jual belinya menjadi lazim. Adapun hu-
yang diinginkan. Hal ini dikenal dengan
kum asal khiyaar naqd adalah tidak mengikat,
menilai barang dagangan dengan sifatnya
sehingga jika harganya tidak dibayar dalam
dan dengan tanpa sifatnya, lalu pembeli
waktu tiga hari, maka jual belinya tidak sah jika
mengganti perbedaan antara keduanya.
barang dagangannya masih utuh, tetapi tidak
dapat di-fasakh, dengan dalil bahwa pembeli
b. Khiyaar Naqd386
mempunyai kepemilikan dengan adanya serah
Khiyaar naqd adalah cabang dari khiyaar terima. Sedangkan menurut ulama Hanabilah,
syarat, yaitu dua belah pihak fpenjual dan pem- jual belinya menjadi batal. Ulama Hanafiyah se-
beli) mensyaratkan dalam akad jual beli yang lain Zufar membolehkannya, karena ia terma-

Al-Mabsuuth, vol. XIII, hlm. 50, Fathul Qadiir ma'a al-lnaayah, vol. V hlm. 114 dan seterusnya, Raddul Muhtaar wa ad-Durrul
Mukhtaar,vol.lV hlm. 51, al-Majallah,313-315, Kasyryaaf al-Qinaa',vol.lll, hlm. 184.
Bagian 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN ISLAM JILID 5

suk dalam khiyaar syarat.Zufar tidak membo- mana saja yang dia inginkan, dan dia memiliki
lehkannya, karena ia adalah syarat yang bukan khiyaar selama tiga hari.
termasuk dalam ketentuan akad, dan di dalam- Khiyaar ini memiliki dua bentuk sama se-
nya ada kemaslahatan bagi orang yang men- perti khiyaor naqd, yaitu pembeli dapat meng-
syaratkan tersebut. ambil salah satu barang dagangan dengan har-
ga satuan yang disebutkan oleh penjual kepa-
* Hukum batalnya khiyaar naqd. danya, atau penjual memberikan salah satu ba-
L. fika pembeli yang memiliki khiyaar naqd rang yang dia kehendaki dari barang-barang
meninggal pada pertengahan masa khi- tersebut. Hal ini mengikat pembeli, kecuali jika
yaar, makajual belinya batal. terdapat cacat maka tidak mengikatnya asal
2. fika pembeli melakukan penjualan dan se- jika pembeli rela. f ika salah satunya rusak,
bagainya terhadap barang dagangan pada maka sisanya menjadi lazimbagi pembeli.
masa khiyaar sebelum dibayar harganya, Ulama Hanafiyah membolehkannya berda-
maka hilanglah hak khiyaar-nya. Sehingga, sarkan istihsan karena kebutuhan masyarakat
jual belinya menjadi sah dan mengikat (1a- pada hal tersebut. Hal itu sekalipun terdapat
zim), serta pembeli wajib membayar har- ketidakjelasan (jahalah) sebagai pengamalan
ganya. terhadap kemaslahatan dan kebiasaan (adat)
3. fika pembeli atau orang asing merusak ba- karena kebutuhan untuk memilih sesuatu yang
rang dagangan pada masa khiyaar setelah lebih cocok dan pantas. Sedangkan ulama Sya-
ada.serah terima, maka batal khiyaar-nya, fi'iyah dan Hanabilah membatalkannya karena
karena sulit mengembalikannya. ada unsur.Ta halah [ketidaktahuan).
4. fika pembeli membuat cacat pada barang Pendapat yang paling shahih menurut ula-
dagangan yang bisa mencegah pengemba- ma Hanafiyah bahwa tidak disyaratkan menye-
lian barang tersebut pada penjual, dan har- butkannya bersama dengan khiyaar syarqt, te-
ganya belum dibaya4, makakhiyaar-nya ba- tapi khiyaar ini boleh bagi kedua pelaku akad.
tal. Penjual dalam keadaan ini memiliki * Syarat-syarat khiyaat ta'yiin.
hak pilih antara mengambil barang daga-
Ulama Hanafiyah mensyaratkan beberapa
ngan dalam kondisinya yang berkurang
syarat bagi khiyaar ini.
tapi tidak berhak mendapat imbalan dari
harganya, atau membiarkannya pada pem-
1. Pemilihan terjadi pada salah satu dari dua
atau tiga saja. fika terjadi pemilihan pada
beli dengan mengambil harganya.
salah satu dari empat, maka tidak boleh.
c. Khiyaar Ta'yiin387 Hal itu karena kebutuhan terdapat dalam
Khiyaar ta'yiin adalah dua pelaku akad se- tiga, karena sesuatu itu terbagi pada baik,
pakat untuk menunda penentuan barang da- sedang, dan jelek.
gangan yang wajib ditentukan sampai waktu 2. Penjual menyetujui dengan jelas atas khi
tertentu dimana hak penentuannya diberikan yaar ta'yiin, seperti berkata pada pembeli,
kepada salah satu dari keduanya. Seperti se- "Saya jual kepadamu salah satu dari dua
seorang membeli dua atau tiga buah baju tanpa atau tiga barang ini, dengan syarat kamu
ditentukan, dengan syarat dia mengambil yang memilih salah satunya." fika dia tidak me-

387 Fathul qadiir ma'a al-lnaayah,vol.V hlm. 125, 1r3O, Raddul tluhtaar,vol.lV hlm. 50 dan seterusnya, al-Majallah,316-319.
ISLAM IILID 5 BaEIan 3: HUI(UM TRANSAKSI KEUAI{GAN

nyetujuinya, maka jual belinya tidak sah rang dagangan tersebut karena belum ada
karena terdapat unsur ketidakjelasan fia- penentuan. fika kedua barang dagangan
halah). tersebut rusak secara berurutan, maka ba-
3. fual beli itu terjadi pada barang-barang rang yang pertama ditentukan sebagai ba-
yang bernilai (qimiy), seperti jenis-ienis rang yang dijual. fika kedua belah pihak
pakaian dan furnitux, bukan pada barang- berselisih dalam hal barang yang rusak
barang yang memiliki varian serupa [mia- duluan, maka perkataan yang dibenarkan
/y), seperti kitab-kitab cetakan baru, kare- adalah perkataan pembeli yang disertai
na tidak ada faedahnya memilih kitab- dengan sumpahnya, tetapi bukti penjual
kitab tersebut, karena tidak ada perbe- lebih utama.
daannya. Barang yang cacat sama seperti ba-
4. Waktunya seperti waktu khiyaar syarat, rang yang rusak dalam hal-hal yang dise-
yaitu tiga hari menurut Abu Hanifah, dan butkan di atas. fika pembeli menjual dua
waktu apa saja yang diketahui menurut barang dagangan kemudian memilih salah
dua sahabat Abu Hanifah. satunya, maka jual belinya sah pada hal
* tersebut, dan barang yang dijual dijamin
Huilumhu4um khiyaar ta'yiin.
dengan harga, dan barang yang lainnya
L. Wajib menjual salah satu barang dagangan
meniadi amanah.
yang belum ditentukan yang telah disepa-
kati, dan pemilikhak khiyaarwaiib menen-
d. Khiyaar Ghabn388
tukan barang dagangan yang akan diam- Khiyaar ini dibolehkan menurut ulama Ha-
bilnya pada akhir masa khiyaaryang telah nafiyah jika penipuannya (g habn) mengandung
ditentukan dan membayar harganya. buj ukan (ta g h ri r). Kare na itulah, kh iy a a r ini di-
sebut khiyaar ghabn ma'a taghrir (khiyaar pe-
2. Khiyaarini dapat diwariskan menurut ula-
ma Hanafiyah, berbeda halnya dengan khi-
nipuan bersama bujukan). Dalam hal ini pen-
yaar syarar. fika orang yang memilki hak
jual membujuk pembeli atau sebaliknya de-
ngan bujukan perkataan (yaitu membujuk da-
khiyaar meninggal sebelum adanya penen-
lamharga) ataubujukanperbuatan [yaitumem-
tuan (barang), maka ahli warisnya juga
memiliki hak khiyaar untuk menentukan bujuk dalam sifat). Sebuah penipuan dinyata-
kan sebagai penipuan besar (ghabn faakhisy)
salah satu barang yang belum ditentukan
apabila di luar penilaian orang-orang yang ahli
tersebut dan membayar harganya.
dalam menilai. Adapun penipuan yang kecil
3. Rusak atau cacat salah satu barang daga-
fghabn yasiir), yaitu apabila masuk dalam pe-
ngan atau seluruhnya:
nilaian orang-orang yang menilai. Penipuan
fika salah satu dari dua barang daga-
kecil tidak berpengaruh, karena keberadaan-
ngan rusak, maka barang yang lainnya di-
nya tidak menghasilkan tambahan. Sedangkan
tentukan sebagai barang yang dijual, dan
penipuan besar maka keberadaannya dapat
sisanya menjadi amanah di tangan pem-
menghasilkan tambah?r,38e sehingga orang
beli. fika kedua barang dagangan tersebut
yang tertipu berhak membatalkan akad untuk
rusak secara bersamaan, maka pembeli
mencegah kemudharatan (dharar) darinya.
mengganti setengah harga dari setiap ba-

388
Raddul Muhtaar vol. IV hlm.47, al-Majallah,256-369
389
Al-Badoa'i', vol. VI, hlm. 30.
Bsg|'n 3: HUTUM TRANSAXSI XEUAiIGAN FIQLH ISLAM JITID 5

Contoh bujukan perkataan dalam harga ada- jakan barang dagangan tersebut setelah men-
lah seperti jika penjual atau orangyang menye- getahui adanya penipuan yang besa4, atau te-
wakan berkata pada pembeli atau penyewa, lah membangun bangunan di atas tanah yang
"Satu barang ini setara dengan beberapa ba- dibeli, atau jika barang dagangannya rusak, di-
rang dan kamu tidak akan mendapatkan yang konsumsi atau menjadi cacat.
seperti inii' atau, "Si fulan membayar kepada Ulama Hanabilah3eo membedakan antara
saya untuk barang ini sekian," padahal semua khiyaar ghabn, khiyaar fadlrs dan khiyaar aib
itu adalah bohong.
a). Khiyaar Ehabn. Khiyaar ghabn menurut
Bujukan perbuatan dalam sifat terjadi de- ulama Hanabilah terdapat pada tiga hal.
ngan memalsukan sifat obiek akad (ma'quud
L). Talaqqi ar-rukbaan (menemui orang-
alaih) yangmembuat pelaku akad membayang-
orang yang berkendaraan), yaitu mereka
kan keistimewaan yangtidak hakiki pada objek
yang datang dari iauh dengan membawa
akad, seperti menghamparkan barang yang akan
barang untuk dijual, sekalipun mereka ber-
dijual dengan menjadikan yang baik berada di jalan kaki. Tindakan ini menurut jumhur
atas dan yang jelek diletakkan di bawah. Di
ulama adalah haram, dan menurut ulama
antara contohnya yang lain adalah tashriyah,
Hanafiyah adalah makruh, meskipun per-
yaitu mengumpulkan air susu dalam ambing bi-
temuan itu tidakbertujuan untuk menemui
natang. Perbuatan ini adalah haram dan mem-
mereka. fika orang yang menemui mereka
berikan hakkhiyaar bagi pelaku akad yang ter-
membeli sesuatu dari mereka atau men-
bujuk. Hal ini sama seperti hilangnya sifatyang
iual sesuatu pada mereka, maka mereka
disyaratkan.
diberi bak khiyaar jika mereka telah pergi
Adapun menyembunyikan cacat (tadlisul ke pasar dan mengetahui bahwa mereka
aib), yaitu salah satu pelaku akad menutupi ca- telah tertipu dengan unsur penipuan yang
cat tersembunyi yang diketahuinya dalam ob- di luar kebiasaan. Hal itu karena sabda Ra-
jek akad pada pelaku akad yang lain dalam sulullah,
akad-akad mu'awadhah (akad pertukaran). Pe-
malsuan seperti ini disebut oleh ulama dengan "Janganlah kamu menemui orang-
khiyaar aib. orang yang membawa barang untuk di-
jual, maka barang siapa yang menemuinya
* Hukum khlyaar gfiabn. dan membeli darinya, kemudian dia ma'
Khiyaar ghabn memberikan hak khiyaar suk pasar maka baginya khiyaar.'Bel
untuk mem-fasakh akad pada orang yang ter- 2). Najasy, yaitu seseorang menambah harga
tipu dan terbujuk guna mencegah kemudha- barang dagangan tanpa menginginkan un-
ratan darinya disebabkan tidak terdapat kere- tuk membelinya. Najasy diharamkan, kare-
laan karena bujukan dan tipuan yang besar. na mengandungbujukan dan penipuan pada
Jika orang yang tertipu dengan penipuan yang pembeli. Najasy adalah seperti ghisy (pe-
besar ini meninggal dunia, maka hak dalo,rraan nipuan). Pembeli melalui najasy diberi hak
tidak dapat berpindah pada ahli warisnya. khiyaar jika tertipu dengan unsur penipu-
Hak pembeli yang tertipu untuk mem-fa- an di luar kebiasaan.
sakh dianggap hilang iika dia telah membelan-

390 Al-Mughni, vol. IV hlm. 134-t42, Kasyryaaf al-Qinaa',vol.lll, cet. Mekah, hlm. 199, 201,203.
391 Diriwayatkan oleh Muslim dari hadits Abu Hurairah.
rsLAM IIID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI XEUANGAN

N aj asy tidak terjadi kecuali dengan ke- melepaskannya ketika memamerkannya


cerdikan orang yang menambah harga ba- untuk dijual guna menambah kecepatan
rang dan kebodohan (ketidaktahuan) pem- perputarannya. Sehingga, pembeli akan me-
beli. Iadi, jika pembeli mengetahui tapi ter- nyangka bahwa cepatnya perputaran itu
bujuk, maka ia tidak diberi hak khiyaar memang sifatnya. Penjual pun menambah
karena ketergesa-gesaan dan kekurang- harganya. Contoh lainnya adalah memper-
perhatiannya. indah permukaan shubrah (tumpukan ma-
fika orang yang menambah harga ba- kanan), tukang sepatu mengkilapkan per-
rang dan tidak menginginkan untuk mem- mukaan sepatu, tukang tenun yang meng-
belinya tidak bekerja sama dengan penjual, hias permukaan kain, tashriyah (yaitu me-
atau penjual menambah sendiri harganya, ngumpulkan air susu dalam ambing bina-
sedang pembeli tidak mengetahui hal ter- tang) dan sebagainya. Khiyaar inilah yang
sebut, maka bagi pembeli hak khiyaar an- dinamakan ulama Hanafiyah dengan buju-
tara mengembalikan barang dagangan kan dengan perbuatan (taghrir fi'hl dalam
atau mengambilnya karena adanya pem- sifat.
bujukan (taghrir). Kedua bentuk khiyaar tadlis ini mem-
3). fual beli atau ijarah mustarsil. Mustarsil berikan hak khiyaar mengembalikan ba-
adalah orang yang tidak mengetahui nilai rang bagi pembeli jika dia tidak mengeta-
barang dagangan, baik penjual maupun huinya, atau tetap membelinya. Hal ini se-
pembeli, dan tidak pandai menawar. Ia me- suai dengan sabda Rasulullah,
miliki hak khiyaarTika tertipu dengan un-
'Janganlah kamu mengikat (susu) unta
sur penipuan di luar kebiasaan. Perkata-
dan kambing. Barangsiapa membelinya,
annya diterima dengan disertai sumpah
maka dia dipersilakan memilih yang ter-
bahwa dia tidak mengetahui nilai barang
baik antara dua pandangan setelah me-
tersebut, selama tidak ada petunjuk yang
merahnya. Jika menghendaki, dia boleh me-
mendustakannya dalam pengakuan keti-
ngambilnya, dan jika menghendaki, dia
daktahuannya. Sehingga, jika ia mengeta-
bisa meng embalikanny a d eng an m en am -
hui, maka dalavaannya tidak diterima.
bah satu sha'kurma kering (tamr)iBez
Khiyaar ghabn sama seperti khiyaar
Dan tadlrs selain tashriyah disamakan
aib'ala at-taraakhii menurut mereka.
dengan tashriyah.
bl. Khiyaar tadlis. Khiyaar tadlrs disebabkan fumhur ulama dan Abu Yusuf telah me-
adanya bujukan (taghrir). Akad yang me- ngambil kandungan hadits ini, yaitu mem-
ngandung tadlis adalah sah, sedangkan pe-
berikan hak memilih setelah memerahnya,
nipuannya (tadlis) haram. Tadlis ada dua
antara mengambil barang tersebut jika dia
macam.
menerimanya atau mengembalikannya de-
1). Menyembunyikan cacat.lni disebut khiyaar
ngan menambah satu sha'kurma kering
aib menurut ulama Hanafiyah.
zjika tidak menerima. Sedangkan Abu Ha-
2). Perbuatan yang dapat menambah harga
nifah dan Muhammad berpendapat bahwa
barang, sekalipun tidak cacat. Seperti me-
pembeli meminta kembali (pada penjual)
ngumpulkan air penggiling biji kemudian

392
Muttalaq alaih dari hadits Abu Hurairah yang marfu'.
BagIan 3: HUKUM TRANSAKSI I(EUANGAN rsrAM IILID 5

kekurangannya saja jika dia menghenda- antara mengambil barang dagangan dengan
kinya. harga utuh atau mengembalikannya karena
c). Khiyaar aib. Menurut ulama Hanabilah, tidak adanya kerelaan. Ia juga berhak inengu-
khiyaar aib disebabkan kurangnya fisik rangi harganya sebesar pengkhianatannya da-
barang dagangan-seperti terjadi penge- lam jual beli tawliyah.
birian-sekalipun nilainya tidak berkurang Sedangkan ulama Syafi'iyah-dalam pen-
bahkan mungkin bertambah. Atau disebab- dapat yang azhhar-dan Hanabilah berpen-
kan berkurangnya nilai dalam kebiasaan dapat bahwa tidak ada khiyaar bagi pembeli
para pedagang, sekalipun fisiknya tidak dengan sebab khianat, tetapi ia memiliki hak
berkurang. menurunkan harganya sebesar pengkhianatan-
nya.
e. Khayaar Kasyful Hal3e3
Khiyaar kasyful hal yaitu seseorang mem- g. Khiyaar Memisahkan Transaksi
beli sesuatu dengan timbangan yang tidak di- (Tafarruq ashshaftah)3es
ketahui besarnya, atau dengan takaran yang Tafarruq ash-shafqoh yaitu khiyaar yang
tidak diketahui ukurannya, seperti membeli ditetapkan untuk pembeli dengan sebab ter-
emas seberat batu ini, atau membeli shubrah bagi-baginyabarang dagangan, maka diberikan
[tumpukan makan) ini setiap sha'-nya sekian. hakkhiyaor (memilih) antara mem-/asakh jual
Hukum jual beli dalam dua kasus ini adalah beli dan meminta kembali seluruh harganya
sah, tetapi pembeli memiliki hak khiyaar. |ika jika iatelah membayarkannya, atau mengambil
dia menghendaki, dia bisa melanjutkan jual sisa barang tersebut dengan memotong harga
belinya; dan jika dia menghendaki, dia bisa sebagai ganti dari kecacatan atau kerusakan.
mem-/asakh-nya. Khiyaar ini memiliki beberapa contoh.
Menurut ulama Hanafiyah, khiyaar ini di-
f. Khiyaar Khianat3ea
berikan karena adanya kerusakan atau cacat-
Khiyaar Khianat yaitu khiyaar yang dite- nya sebagian barang dagangan di tangan pen-
tapkan dalam jual beli amanah seperti tawli- jual sebelum pembeli menerimanya. Adapun
yah, syarikat, murabahah atau wadhi'ah iika hukum kerusakan secara global adalah jika
penjual memberitahu pembeli adanya tamba- kerusakan itu disebabkan oleh faktor alam (afat
han dalam harganya dan sebagainya. Seperti samawiyah) atau perbuatan penjual, maka jual
menyembunyikan penangguhan barang kemu- belinya batal. Dan jika disebabkan oleh orang
dian terlihat kebohongannya atau pengkhia- asing, maka pembeli memiliki hak khiyaar. lika
natannya, atau terdapat bukti atas hal terse- dia menghendaki, maka dia bisa mem-/asakh
but. Atau dengan sesuatu menurut ulama Ha- jual beli; dan jika dia menghendaki, maka dia
nafiyah, yaitu dengan mengingkari sumpah- bisa menyetujuinya dan meminta jaminan pada
nya. Menurut ulama Hanafiyah dan Malikiyah, orang yang merusak.
pembeli diberi hakkhiyaar karena hal tersebut

393
Haasyiyat lbnu Abidin,vol.lV hlm. 47.
394
Haasyiyat lbnu Abidin,vol.lY,hlm.47, ary-Syarh al-Kabiir mo'a ad Daasuuqiii,vol. lll, hlm. 168 dan seterusnya, Mughnil al-Muhtaai,
vol. II, hlm. T9,Kasysyaof al-Qinaa',vol.lll, hlm.217 d'an seterusnya.
395
Ibnu Abidin, vol. IV hlm. 47, asy-Syarh al-Kabiir ma'a ad Daasuuqiii,vol. III, hlm. 469, al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm' 260, Mughnil
al-Muhtaaj,vol. II,hlm.4O,al-Muhadzdzab,vol. I,hlm.269,al-Mughni,vol. IVhlm.23S,Kasysyaaf al-Qinaai vol. III,hlm. 155dan
seterusnya,291.
_!-

ISTAM Bagtan 3: HUT(UM TRANSAKSI XEUANGAN


IILID 5

Ulama Malikiyah berpendapat bahwa khl- azhhan dimana masing-masing barang di-
yaar inidiberikan jika barang dagangannya men- berikan hukum secara terpisah. Pembeli
jadi cacat, atau hanya mendapat sebagian dari memiliki hakkhiyaarjika dia tidak menge-
barang dagangan yang banyak yang dibeli de- tahui hal tersebut. Hal itu karena mudharat
ngan satutransaksi. Iika sebab pemisahan tran- pembagian antara mengambil bagian yang
saksi itu hilang, maka tidak boleh baginya me- halal dari harganya yang telah ditetapkan
ngambil sisanya. |ika tidak sesuai, maka boleh dengan melihat pada nilai keduanya (yang
mengambil sisanya. Dan pengambilan sisa ter- halal dan yang haram) dan antaramem-fa-
sebut dilakukan dengan penilaian barang, bu- sakh jual belinya. Sedangkan penjual tidak
kan dengan harganya yang telah ditetapkan. memiliki hak khiyaa4 karena dia melam-
Maka dikatakan padanya, "Berapa nilai sisa paui batas dalam jual beli dengan menjual
ini?" Lalu dijawab, "Delapan." Maka dikatakan barang yang bukan miliknya, dan tentu saja
lagi, "Berapa nilai barang yang diperoleh atau dalam harga yang bukan haknYa.
yang cacat?" Lalu dijawab, "Dua." Maka pem- 2. fika seseorang meniual dua barang daga-
beli meminta kembali kepada penjual seper- ngan, misalnya, kemudian salah satunya ru-
lima dari harga yang telah dibayarnya kepada sak sebelum adanya serah terima, maka
penjual. iual belinya ter-fasakh dalam barang yang
Ulama Malikiyah iuga berpendapat bahwa rusak dan tidak ter-fasakh dalam barang
jika transaksi itu mencakup barang halal dan yang lainnya. Ini adalah pendapat mazhab
haram, seperti akad pada barang dagangan dan Syafi'i. Akan tetapi, pembeli dapat memilih
khamar, babi atau yang lainnya, maka semua antara mem-/asakh atau menyetujui. fika
transaksinya adalah batal. fika seseorang men- pembeli menyetuiui, maka dia mengambil
jual barangmiliknya dan milikoranglain dalam sisanya sesuai dengan bagian dari harga
satu transaksi, maka jual beli dua barang terse- yang telah ditetapkan dengan melihat ni-
but sah. fual beli atas barang miliknya menjadi lai barang itu dan nilai yang rusak. Karena
lazim [mengikat), sedangkan iual beli milik terkadang harganya telah dibagi antara ke-
orang lain ke'lazim-annya bergantung pada dua barang tersebut pada permulaan jual
izin pemiliknya. beli, sehingga ia tidak berubah dengan ru-
Ulama Syafi'iyah menyebutkan bahwa ma- saknya salah satunYa.
salah tafriiq ash-shafqah (pemisahkan transak- 3. fika dua akad yang berbeda hukumnya di-
si) ada tiga macam. satukan dalam satu transaksi, seperti ya-
L. fika seseorang meniual barang yang halal rah danjual beli (contohnya, "Saya sewa-
dan yang haram dalam satu transaksi, se- kan rumah saya kepadamu sebulan dan
perti kambing yang disembelih dan bang- saya jual kepadamu baiu saya ini dengan
kai, cuka dan khamar; kambing dan babi, harga satu dinar.") atau seperti iiarah d'an
atau barang milik dia dan barang milik salam fcontohnya, "Saya sewakan rumah
orang lain atau barang milik bersama tan- saya kepadamu sebulan, dan saya jual ke-
pa seizin mitra yang lainnya, maka iual be- padamu satu sha'gandum dalam tanggu-
linya sah dalam barang yang halal yang ngan saya dengan akad salam dengan har-
dimilikinya, dan batal dalam barang yang ga sekian"), maka kedua akadnya tersebut

lainnya. Ini adalah menurut pendapatyang sah menurut pendapat yang azhhar. Harga
Baglan 3: HUI(UM TRAi{SAr$ KEUANGAN FIqLH ISLAM ]IIID 5

yang telah ditetapkan dibagi atas nilai ke- 1. Seseorang menjual barang yang diketahui
dua objek akad, yaitu nilai upah sewa dan dan yang tidak diketahui nilainya (yang su-
nilai barang dagangan atau muslam fih. lit diketahui sehingga tidak
ada keinginan
Begitu juga peragaman transaksi dengan untuk mengetahuinya). Seperti, "Saya jual
memerinci harga oleh satu orang penjual, se- kuda A ini dan apa yang dikandung dalam
perti, "Saya jual kepadamu ini dengan harga perut kuda B ini kepadamu dengan harga
sekian, dan ini dengan harga sekian." Atau oleh sekian," maka jual beli pada kedua kuda
beberapa penjual, seperti, "Kami iual kepada- tersebut tidak sah. Hal itu karena sesuatu
mu ini dengan harga sekian," dimana barang yang tidak diketahui tidak sah dijual kare-
dagangan itu adalah milik bersama para pen- na ketidakjelasannya, sedangkan yang di-
jual. ketahui barangnya tidak diketahui harga-
Demikian juga dilakukan dengan banyak- nya dan tidak ada cara untuk mengetahui-
nya pembeli, seperti, "Saya jual kepada kalian nya. Karena untuk mengetahui semua itu
berdua barang ini dengan harga sekian." Ini hanya dapat dilakukan dengan memisah-
adalah menurut pendapat yang azhhar. kan harga keduanya. Dan apa yang adadi
Kesimpulan. Dalam pemisahan transaksi kandungan kuda juga tidak mungkin me-
ada dua pendapatdi kalangan ulama Syafi'iyah. nilainya, maka tidak mungkin memisah-
Pendapat yang azhhar dari kedua pendapat kannya.
tersebut mengatakan bahwa jual beli itu tidak 2. Seseorang menjual barang milik bersama
sah pada sesuatu yang tidak boleh, dan sah tanpa izin syarik-nya (mitranya). fual beli
pada sesuatu yang boleh. Karena batalnya jual ini sah pada bagian miliknya sesuai de-
beli dua barang itu disebabkan batalnya jual ngan harganya. Hal ini sama seperti yang di-
beli dalam salah satu dari keduanya tidak le- katakan oleh ulama Syafi'iyah pada bagian
bih utama dari mengesahkan jual beli dalam pertama. Pembeli juga memiliki hak khr-
dua hal tersebut dikarenakan sahnya jual beli yaar antara mengembalikannya atau me-
dalam salah satu dari keduanya. Oleh karena ngambilnya iika dia tidak mengetahui bah-
itu, tidak boleh membawa hukum salah satu- wa barang dagangan tersebut milik ber-
nya pada yang lainnya, sehingga keduanya te- sama antara penjual dan orang lain, kare-
tap pada hukumnya masing-masing Maka sah na kepemilikan bersama pada barang itu
jual beli pada sesuatu yang boleh, dan batal merupakan aib pada barang. Tetapi jika
pada sesuatu yangtidak boleh. Sedangkan pen- pembeli mengetahui kepemilikan bersa-
dapatyang kedua mengatakan bahwa transak- ma itu, maka ia-dan juga penjual-tidak
si tidak dapat dipisahkan, maka akad itu batal diberi hak khiyaar Selain itu, jika pem-
pada keduanya. beli mengambil barang itu, maka ia harus
Ulama Hanabilah berpendapat bahwa mak- membayar arsy (ganti) jika terjadi pengu-
na pemisahan transaksi adalah memisahkan rangan nilai karena pemisahan, seperti se-
barang yang dibelinya dalam satu akad: yaitu pasang khul(kaus kaki kulit).
menyatukan antara sesuatu yang sah jual beli- 3. Seseorang menjual barang miliknya dan
nya dan sesuatu yang tidak sah jual belinya da- barang milik orang lain tanpa izinnya da-
lam satu transaksi dengan satu harga. Penya- lam satu transaksi, atau menjual cuka dan
tuan ini memiliki tiga contoh. khamar dalam satu transaksi, maka jual
beli itu sah pada barang miliknya sesuai
FIQLH ISI."A"M JILID 5 Baglan 3: HUI(UM TRANSAKSI KEUANGAN

dengan bagian harganya tapi tidak sah i. Khiyaar Keterkaitan Hak Orang Lain de
pada barang milik orang lain. fuga sah nSEn Barang Dagangan3eT
pada cuka sesuai dengan bagian harganya. Khiyaar ini adalah khiyaar yang ditetapkan
Harga barang harus dibagi sesuai besarnya bagi orang yang memiliki hak dalam barang da-
nilai dua barang tersebut agar bisa diketa- gangan, seperti orang yang berpiutang, orang
hui harga masing-masing. Harga khamar yang menerima gadai (murtahin), atau orang
diperkirakan nilainya sebagai cuka jika yang menyewa [penyewa). fika seseorang mem-
ia dijual bersama cuka guna menentukan beli rumah, kemudian ternyata rumah itu diga-
harganya masing-masing. Sedangkan pen- daikan atau disewakan, maka ia memiliki hak
jual tidak memiliki hak khiyaar. Contoh khiyaar antara mem-/asakh-nya atau tidak un-
ini dan contoh-contoh sebelumnya adalah tukmencegah kemudharatan pada dirinya. Me-
seperti bagian yang pertama dalam pen- nurut zhahir riwayat, hal itu walaupun dia me-
dapat ulama Syafi'iyah. ngetahui adanya keterkaitan dengan hak orang
Ulama Hanabilah juga berpendapat bah- lain tersebut. Ini adalah pendapat yang shahih
wa jika terjadi akad pada sesuatu yang ditakar dan yang dipakai dalam fatwa.
atau ditimbang, kemudian sebagiannya rusak fika penyewa atau orang yang menerima
sebelum adanya serah terima, maka akadnya gadai membolehkan, maka tidak ada khiyaar
tidak batal pada sisa sebagian lainnya. Se- bagi pembeli. Tetapi, iika tidak membolehkan,
dangkan menurut riwayat yang lain, pembeli maka ia memiliki khiyaar antara menunggu
mengambil sisa tersebut sesuai dengan bagian sampai habis masa sewa atau gadainya dite-
harganya, karena akadnya teriadi dengan sah. bus, atau mem-/asakh -nya.
Maka hilangnya sebagian barang tidak mem-
batalkannya, sama seperti setelah terjadi serah i. Khiyaar Kammiyah bagfi Peniua!3e8
terima. Hal ini seperti jika pembeli mendapat- Khiyaar kammiyah bagi penjual yaitu se-
kan cacat pada salah satu dari dua barang ke- seorang membeli barang dengan sesuatu yang
mudian dia mengembalikanny4 atau salah satu ada dalam tong (drum) ini, bejana, di bawah
pelaku akad menggugurkan sebagian barang kekuasaan seseorang dan sebagainya, di mana
dagangan yang dijual pada orang lain. penjual tidak mengetahui apa yang ada dalam
barang-barang sesuatu, baik jumlah atau je-
h. Khiyaar Membolehkan Akad Fudhuli3e6 nisnya. Maka penjual memiliki hakkhiyaar se-
Ini adalah khiyaar yang ditetapkan bagi telah membuka tong [drum), bejana, sesuatu
pemilik barang jika ada orang lain menjualnya di bawah kekuasaan seseorang itu, antara me-
tanpa perintahnya. Akad jual beli itu digan- lanjutkan jual beli atau mem-/a sokh-nya. Khi-
tungkan pada persetuiuan pemilik menurut yaar ini menurut ulama Hanafiyah disebut
ulama Hanafiyah dan Malikiyah. Pemilik ba- khiyaar kammiyah bukan khiyaar ru'yah,ka-
rang memiliki hak khiyaar antara memboleh- rena khiyaar ru'yah tidak berlaku dalam
kan akad sehingga akadnya meniadi berlaku uang (nuqudl.
atau menolaknya sehingga akadnya batal.

396 lbnu Abidi4 vol. IV hlm.47 dan seterusnya, al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah,hlm.260.


397 lbnu Abidia vol. IV hlm. 48.
398 lbnu Abidia vol. IV hlm.47.
BagIIan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN FIqH rSrAM IILID s

k. Khiyaar lstihqaq3ee l. Khiyaar Syarat


Khiyaar istihqaq yaitu khiyaar yang dite- 7). KHIYAAR YANG MERI'SAK (MUFS'D) DAN
KHIYAAR YANG LEGAL (MASYRUK)
tapkan bagi pembeli dengan sebab istihqaqaoo
barang dagangan baik seluruhnya maupun se- a) Khiyaaryang Merusak (Mufsid)
bagiannya. Penjelasannya menurut ulama Hana- Ulama Hanafiyah, Syafi'iyah dan Hanabilah
fiyah adalah bahwa iika istihqaq barang daga- dalam pendapat yang shahih dari mazhab me-
ngan terjadi sebelum ada serah terima semua reka bersepakat bahwa jika kedua pelaku akad
barang itu, maka pembeli diberi hak khiyaar menyebutkan khiyaar untuk selamanya, seper-
pada semua bararig tersebut. Dan jika istihqaq ti jika salah satunya berkata, "Saya jual atau
terjadi setelah ada serah terima, maka ia diberi saya beli dengan syarat saya memiliki khiyaar
hak khiyaar pada barang qimiy [yang dinilai), selamanya", atau menyebutkan khiyaar secara
bukan pada barang mitsly [yang memiliki va- mutlak, seperti jika salah satunya berkata, "De-
rian serupa), seperti barang yang ditakar atau ngan syarat saya memiliki khiyaar," atau, "Ka-
ditimbang. pan saja saya inginkan," atau menyebutkan wak-
Dan jika istihqaq pada sebagian barang ter- tu yang tidak bisa diketahui, seperti waktu ke-
jadi sebelum ada serah terima, maka akadnya datangan Zaid, waktu angin kencang, waktu tu-
batal pada bagian istihqaq. Pembeli memliki run hujan, atau beberapa hari, maka akad itu
hakkhiyaar antara mengambil bagian sisa de- tidak sah karena adanya ketidakjelaan yang be-
ngan bagian harganya atau mengembalikan- sar (j ahalah fakhisyah).
nya. f ika istihqaq pada sebagian barang terjadi Ulama Syafi'iyah dan Hanabilah berpen-
setelah ada serah terima, maka jual belinya ba- dapat bahwa akad itu batil.a01 Sedangkan ulama
tal pada bagian istihqaq. Adapun bagian sisa- Hanafiyah berpendapat bahwa akad itu hanya
nya, maka pembeli memiliki hakkhiyaar pada fasid saia, sehingga jika syaratnya dibatalkan
sisa barang sesuai dengan harganya jika pemba- sebelum berlalu masa tiga hari, dibuang tam-
gian barang memberikan kemudharatan kepa- bahannya atau ditentukan masa khiyaar'nya,
danya, seperti jika barang itu berupa baju dan maka sah jual belinya, karena hilangnya se-
rumah. Tetapi ia wajib menerima sisanya jika suatu yang merusak akad.ao2
pembagian itu tidak memberikan kemudharat- Ulama Syaf iyah berhujah bahwa masa khi-
an, seperti barang yang ditakar dan yang tim- yaar disandarkan pada akad, sehingga ia tidak
bang. sah karena adanya ketidakjelasan ffahalah),
Semua penjelasan di atas adalah jika pihak sama seperti ketidakbolehan adanya ketidak-
pemilik barang tidak membolehkan jual beli. jelasan waktu. Selain itu, karena mensyaratkan
Tetapi jika dia membolehkannya, maka jual beli khiy a ar untuk selamanya dan sebagainya-dari
itu menjadi lazim (mengikat), karena tidak ada bentuk-bentuk di atas-mengakibatkan larang-
kemudharatan dalam pembagiannya. an membelanjakannya untuk selamanya. Hal
ini bertentangan dengan ketentuan akad, oleh

399 tbnu Abidin, loc. cit.


400 Yang dimaksud dengan rstihqaq adalah kepemilikan pihak ketiga atas suatu barang. Pen/.
401 At-Muhodrdzab, vol.l, hlm. 259, al-MughnL vol.lll, hlm. 589.
402 Al-Brdoo'ii vol. V hlm. 174, Raddul Muhtaar,vol.lV hlm.49.
-.t
ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUKUM fRANSAI€I XEUANGAN

karena itu tidak sah akad tersebut, sama se- 'Apabila kamu melakukan transaksi jual
perti jika dia berkata, "Saya jual kepadamu beli, maka katakanlah,'Tidak boleh ada peni-
dengan syarat jangan dibelanjakan." puaniaoa dan kamu memiliki hak khiyaar sela-
Sedangkan ulama Hanafiyah berdalil de- ma tiga hari."
ngan dalil yang sama. Mereka berkata bahwa Selain itu, karena terdapat kebutuhan ma-
syarat khiyaar mengubah ketentuan dasar akad, syarakat pada akad khiyaar ini untuk mence-
tetapi kami membolehkannya dengan adanya gah penipuan fghabn).aos Khiyaar syarat dibo-
nash hadits Hibban bin Munqidz yang mem- lehkan menurut jumhur ulama Hanafiyah, Sya-
batasi khiyaar dalam akad selama tiga hari, fi'iyah dan ulama lainnya, baik syarat itu untuk
maka selain yang ditentukan dalam nash terse- pelaku akad maupun untuk yang lainnya. Se-
but tetap sesuai dengan ketentuan asalnya. dangkan Zufar berpendapat bahwa syarat itu
Malikdan Ahmad dalam satu riwayatber- tidak boleh untuk selain pelaku akad. Tidak
pendapat bahwa dibolehkan khiyaar mutlak. boleh melakukan khiyaar dan penangguhan
Hanya saja Ahmad berkata bahwa kedua pe- dalam jual beli yang di dalamnya mengandung
Iaku akad memiliki khiyaarmereka selamanya, riba, yaitu akad, sharf (penukaran mata uang),
atau memutuskannya, atau habis masanya. Se- dan jual beli sesuatu yang ditakar dan ditim-
dangkan Malik mengatakan bahwa penguasa bang menurut ulama Hanafiyah, atau jual beli
membatasi masa khiyaar seperti masa khiyaar makanan dengan makanan menurut ulama Sya-
umum dalam masyarakat. Karena memilih ba- fi'iyah. Hal itu karena dalam akad-akad terse-
rang pada keadaan serupa ditentukan oleh ke- but disyaratkan adanya serah terima sebelum
biasaan, sehingga iika masa khiyaar dinyatakan berpisah badan, padahal penyebutan khiyaar
secara mutlak maka ditafsirkan sesuai dengan atau penangguhan menghalangi selah terima
kebiasaan. Menurut ulama Malikiyah, jual beli itu.406
itu menjadi tidak sah jika teriadi dengan syarat
2). MASA KH'YAAR LECAL (MASYRU',)
masa yang melebihi masa khiyaaryangbanyak
Ada tiga pendapat ulama tentang masa khi-
(yaitu lebih dari satu hari), atau dengan syarat
yaar. Abu Hanifah, Zufar, dan Syafi'i berpen-
masa yang tidak diketahui, seperti sampai tu-
dapat bahwa mensyaratkan masa yang diketa-
run hujan atau sampaiZaid datang.a03
hui dan tidak lebih dari tiga hari adalah boleh.
b) Khiyaaryang Legal (Masyruk) Hal itu karena hukum asal menyatakan tidak
Khiyaar yang legal yaitu dengan menye- boleh ada khiyaar dalam jual beli, karena ber-
butkan waktu yang jelas. Terdapat perbedaan tentangan dengan ketentuan akad dan dapat
pendapat dalam hal ini antara para fuqaha. mencegah perpindahan kepemilikan. Akan te-
Landasan hukum khiyaar syarat dijelaskan tapi, ada dalil yang membolehkan khiyaar dan
dalam hadits Hibban bin Munqidzyangtertipu melanggar hukum asal ini, yaitu hadits Hibban
dalam jual beli. Kemudian keluarganya men- bin Munqidzyangtelah disebutkan di atas. Be-
gadu kepada Rasulullah. Belaiu lalu bersabda, gitu juga, hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu

403
Haasyiyat ad-Daasuuqiii,vol.lll, hlm. 95, Bidaayat al-Mujtahid,vol.ll, hlm. 208.
404
Yaitu tidak halal penipuan saya padamu, atau kamu tidak boleh menipu saya, dan telah diterangkan dahulu takhrij hadits dan ri-
wayatnya dari Hakim, Baihaqi, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasa'i, dan dalam kitab al-Muwaththa'dari Ibnu Umar (lihatTuhfat
al-Fuqaha bi Takhriij wa Tahqiiq Ahaadiitsihaa, milik penulisnya bersama DR. Kaftaani, vol. II, hlm. 82).
405
Subul as-Salaam, vol. Ill, hlm. 35, al-Badaa'i',vol.V,hlm.174, al-Munakki ala al-Muwatho',vol. V hlm. 108.
406
Fathul Qadiir, vol. V hlm. 372, al-Muhadzdzab,vol.l, hlm. 258.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN IStAtvt JILID 5

Umar dan Anas bahwa ada seseorang membeli bolehkan khiyaar sampai dua bulan.aoe Selain
unta dari orang lain dan mensyaratkan adanya itu, karena khiyaar adalah hak yang bergantung
khiyaarselama empathari. Rasulullah pun lalu pada syarat, maka dalam penentuannya dikem-
membatalkan jual beli itu, dan berkata, balikan pada apa yang disyaratkan, seperti masa
penangguhan. Dengan kata lain, masa khiyaar
,e-i'^rX
'.;A
' telah disandarkan kepada akad, sehingga pe-
"Mase khiyaar adalah tiga hqvi'+oz nentuan masanya dikembalikan pada kedua
Di samping karena pada umumnya kebu- pelaku akad, seperti penentuan masa penang-
tuhan dapat terpenuhi dengan khiyaar selama guhan.alo
tiga hari, sehingga jika lebih dari itu maka jual Adapun ulama Malikiyah berpendapat bah-
beli itu menjadi /asid menurut Abu Hanifah wakhiyaar boleh dengan jumlah waktu yang di-
dan Zufar. Menurut Abu Hanifah, jual beli ter- butuhkan. Hal itu berbeda sesuai dengan per-
sebut bisa kembali menjadi sah jika dilakukan bedaan barang dagangan. Buah-buahan yang
khiyaar selama tiga hari, karena hal yang mem- tidak dapat bertahan lebih dari satu hari maka
buat akad menjadi rusak telah hilang sebelum tidak boleh disyaratkan masa khiyaar lebih dari
terjadinya kerusakan (fasid).Sedangkan menu- satu hari. Begitu juga, baju atau binatang tung-
rut Zufa[ jual beli yangfasidtidak bisa kembali gangan masa khiyaar-nya adalah tiga hari, ta-
menjadi sah sama sekali. nah yang tidak mungkin sampai padanya da-
Syafi'i berperrdapat bahvsa akad itu batil lam tiga hari dibolehkan mensyaratkan khl-
[berbe{a dengan yang disebutkan dalam kitab yaarlebih dari tiga hari, rumah dan sejenisnya
Tuhfat al-Fuqaahaa'). Khiyaar tidak boleh le- membutuhkan waktu khiyaar selama satu bu-
bih dari tiga hari, karena itu adalah g harar (pe- lan.
nipuan), sedangkan khiyaar yang kurang dari Dalil mereka adalah bahwa yang dipahami
tiga hari merupakan rukhshah (keringanan). dari akad khiyaar adalah ia bertujuan untuk
Oleh karena itu, tidak boleh melebihi tiga hari. menguji barang dagangan. fika demikian, maka
Singkatnya, akad khiyaar sebenarnya berten- khiyaarwaiib ditentukan oleh waktu yang me-
tangan dengan ketentuan iual beli seandainya mungkinkan untuk menguji suatu barang da-
tidak ada ketetapan dari syariat.aos gangan, dan itu berbeda sesuai dengan barang-
Sedangkan menurut ash-Shahiban [dua sa- barangnya. Nash yang ada menurut mereka ha-
habat Abu Hanifah) dan ulama Hanabilah, bo- nya sebagai pengingat atas makna ini, yaitu bah-
leh mensyaratkan masa yang diketahui sesuai wa khiyaar dilegalkan untuk kebutuhan pela-
dengan kesepakatan penjual dan pembeli, baik ku akad, maka masanya ditentukan oleh kebu-
sebentar maupun lama. Dalil mereka adalah ha- tuhannya itu. Oleh karena itu, nash tersebut
dits yang menyatakan bahwa Ibnu Umar mem- menurut mereka termasuk dalam konsep
al-khaash uriida bihi al-Aam [kalimat khusus

407 Di.i*ry"tk n oleh Abdurra zzaak dalam Mushannaf-nya, dan disebutkan oleh Abdul Haq dalam kitab Ahkoam-nya dari Abdurraz-
zaak, dan terdapat illat dalam hadits ini yaitu Aban bin Abu Ayyasy, dan dia berkata bahwa haditsnya tidak bisa diladikan huijah
meskipun dia orangnya saleh (lihat Nashb ar-Raayah,vol. IV hlm.8).
408 Sarakhsi, al-Mabsuuth,vol. XIll, hlm.40 dan seterusnya, al-Badaa'iivol. V hlm. t74, Fathut Qadiir, vol. V hlm. 110 dan seterusnya,
Mughnil al- M uhtaaj, vol. II, hlm. 47.
409 Z^il^'imengomentari hadits ini bahwa hadits ini ghariD sekali (lihat NashD ar- Raayah,vol.lV hlm. 8).
4L0
Al-Mughni,vol. III, hlm. 585, Ghaayat al-Muntahaa,vol. ll, hlm. 35, al-Mabsuuth, vol. Xlll, hlm. 41, Fathul Qadiin vol. V hlm. 111, al-
Badaa'ii vol. V hlm. 174.
FIQLH ISIAM JILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI XEUANGAN

tapi yang diinginkan darinya adalah makna 3). CARA-CARA MENGGUGURKAN KHTYAAR
umum).411 Akad yang memiliki khiyaar adalah akad
Sedangkan menurut ulama Syafi'iyah, Abu yang tidak mengikat [ghair lazim). Akad itu
Hanifah, dan Zufar; nash tersebut termasuk da- akan menjadi lazim jika khiyaar yang telah
lam kosep al-khaash uriida bihi al-khaash [ka- ditetapkan batal. Cara membatalkannya ada
limat khusus dan yang diinginkan darinya ada- tiga.
lah makna khusus).
a). Pengguguran felas
Masa khiyaar dimulai dari tanggal akad.
Pengguguran jelas, yaitu jika orang yang
Abu Hanifah berpendapat bahwa jika di-
memiliki hak khiyaar berkata, "Saya gugurkan
syaratkan khiyaar sampai malam atau sampai
hak khiy a ar i nii' atau, " Saya m embatalkannya",
besok, maka waktu malam dan besok masuk
atau, "Saya memenuhi jual beli ini," atau, "Saya
dalam masa khiyaar. Hal itu karena maksud
rela dengan jual beli ini," dan sebagainya. De-
batasan di sini adalah mengeluarkan masa se-
gan mengucapkan kata-kata itu maka hak khl-
telah batasan itu dari hukum masa sebelum
yaar-nya batal, baik pembeli mengetahuinya
batasan. Seperti firman Allah,
maupun tidak. Hal itu karena khiyaar dilegal-
"Maka basuhlah rnukomu dan tanganmu
kan untuk mem-fasakh, sehingga jika hak khr-
sampoi dengan srku." (al-Maa'idah: 6)
yaar digugurkan maka akad jual beli dikemba-
Dengan alasan bahwa jika tidak disebut- likan pada hukum asal dalam akad, yaitu me-
kan batasan sama sekali, niscaya khiyaar ber- ngikat (lazim) dan berlaku.
laku pada seluruh waktu.alz Khiyoar jugagugur jika orangyang memiliki
Sedangkan a sh-Shahiban, ulama Malikiyah, hakkhiyaar berkata, "Saya mem-fasakh akadi'
Syafi'iyah dan Hanabilah berpendapat bahwa atau "Saya mencabutnya," atau "Saya membatal-
malam atau besok tidak masuk dalam masa kannya," karena khiyaar adalah memilih anta-
khiyaar, karena kata "sampai" ( j) ) diguna- ra fasakh dan melanjutkan. |adi, jika salah sa-
kan untuk menunjukkan akhir batasan, maka tunya ada, maka khiyaar-nya batal.ala
waktu yang sesudah batasan itu tidak masuk
dalam waktu yang sebelumnya. Sebagaimana b). Pengguguran dengan Isyarat (Dilalah)
dalam firman Allah, Pengguguran dengan isyarat, yaitu jika ter-

"Kemudian sempurnakanlah puasa itu sam-


dapat tindakan dari orang yang memiliki khi-
yaor yangmenunjukkan pada persetujuan jual
pai (datong) malam." (al-Baqarah: 187)
beli dan penetapan kepemilikan. Barangsiapa
Kaidah umum menyatakan bahwa sebuah
melakukan hal seperti itu berarti ia mengisya-
kata 'besuai" diartikan sesuai dengan penggu-
ratkan persetujuan terjadinya jual beli.41s
naan asalnya. Maka seakan-akan orang yang
Berdasarkan hal tersebut, jika pembeli me-
menetapkan bahasa berkata, "fika kamu men-
miliki hak khiyaar dan barang dagangan ber-
dengar kata (lafal) ini, maka pahamilah bahwa
ada di tangannya, kemudian ia menawarkan-
ia menunjukkan habisnya batasan."a13
nya untuk dijual, maka hak khiyaar-nya gugur.

47L Bidaayat al-Mujtahid,vol. ll, hlm. 207, Haasyiyat ad-Daasuuqiii,vol. IIl, hlm. 91,95, at-Qawaaniin al-Fiqhiyyah,hlm.273.
472 Al-Bodoo'il vol. hlm. 267.
V
413 Ibnu
Qudamah, al-Mughni,vol.III, hlm. 588, Ghaoyot ot-Muntahaa,vol. II, hlm. 31, Sya'roni, al-Miizaan,vol. II, hlm. 64, al-Badaa'ii
loc. cit..
414 At-Bodoo'i', vol. hlm. 267,271.
V
415 Al-Brdoo' i', vol. Y, hlm. 2z 2.
Bag|an 3: HUI(UM TRANSAIGI KEUANGAI{ rsrAM )IIID 5

Karena penawaran yang dilakukan pembeli ngikat (lazim), berbeda halnya dengan gadai
pada barang dagangan untuk dijual berarti dia dan hibah sebelum adanya serah terima di ma-
memilih untuk memiliki barang tersebut, dan na keduanya adalah akad yang tidak mengikat
kepemilikan ini terjadi dengan menggugurkan (ghair lazim).
khiyaar. Di antara hal-hal yang membatalkan khi
|ika penjual memiliki hak khiyaa4 kemu- yaar dengan isyarat adalah jika pembeli me-
dian menawarkan barang dagangannya untuk nempatkan seseorang di rumah yang dijual,
dijual, maka menurut pendapat yang paling sha- baik dengan upah maupun tidah atau mereno-
hih dari dua riwayat Abu Hanifah adalah bahwa vasi sesuatu di rumah tersebut dengan melu-
hal tersebut menyebabkan batalnya khiyaar, murinya atau mengecatnya, atau menambah
karena hal itu merupakan dalil bahwa ia memi- bangunan baru di dalamnya, atau merobohkan
lih menetapkan kepemilikannya pada barang sesuatu darinya, karena tindakan-tindakan ini
tersebut. merupakan petunjuk bahwa dia memilih un-
Demikian juga khiyaar bagi pembeli gugur tuk memilikinya.
jika dia menjual barang yang dibelinya, meng- Di antara hal-hal yang menggugurkan khi
gadaikannya, menghibahkannya-baik telah ia yaar secara dilalah juga adalah jika pembeli
serahkan maupun belum-, atau menyewakan- menyirami tanaman dan buah-buahan, mema-
nya. Karena berlakunya akad-akad ini adalah nennya atau memotong sesuatu darinya untuk
khusus pada kepemilikan, sehingga melakukan binatang miliknya, karena hal tersebut diang-
tindakan tersebut merupakan dalil bahwa dia gap sebagai persetuiuan terhadap jual beli dan
bermaltsud untuk menetapkan kepemilikan- memilih untuk memilikinya, seperti yang telah
nya fpada barang tersebut), dan hal itu terjadi disebutkan dahulu.alT
dengan menyetujui jual beli. Adapun menunggangi binatang untuk
Khiyaar juga gugur dengan melakukan memberinya minum atau untuk mengemba-
akad ini pada harga barang jika dilakukan oleh likannya pada penjual, maka berdasarkan lstih-
penjual yang memiliki hak khiyaar. Karena se- san, hak khiyaar-nya tidak gugur. Hal itu ka-
luruh akad ini tidak sah kecuali setelah mem- rena binatang terkadang tidak mungkin bisa
batalkan akad yang pertama [jual beli). menyuruhnya berjalan kecuali dengan menung-
Akan tetapi, terdapat perbedaan antara pen- ganginya. Akan tetapi, secara qiyas, hak khiyaar-
jual dan pembeli dalam hal menyerahkan hi- nya gugul karena menungganginya merupa-
bah dan gadai. fika yang memiliki khiyaar ada- kan petunjuk atas pemilihannya untuk memi-
lah penjual, maka khiyoaritutidak batal dalam likinya.
hibah dan gadai kecuali setelah adanya penye- Demikian juga menunggangi binatang un-
rahan, berbeda halnya dengan pembeli, seperti tukmelihatcara jalannya dan kekuatannya ada-
yang telah kita ketahui.416 lah tidak membatalkan khiyaar.
Adapun dalam ijarah, tidakada perbedaan fuga memakai baju untuk melihat panjang
antara penjual dan pembeli. Akad iiarah mem- dan lebarnya tidak membatalkan hak khiyoar,
batalkan khiyaar tanpa perlu adanya syarat se- karena perlunya untuk mencoba dan mengu-
rah terima, karena ijarah adalah akad yang me- jinya. Adapun memakainya untuk yang kedua

416
Al-Badaa'i', vol. V hlm. 267 , Tuhfat al-Fuqahaa',vol.ll, hlm. 95.
ar1
Tuh|at al-Fuqahaa',vol. II, hlm. 100 dan seterusnya, al-Badaa'iivol. V, hlm. 270'
-l
rsrAM JrtrD 5 Baglan 3: HUI(UM TRANSAXSI KEUANGAN

kali untuk tujuan yang sama dengan yang per- tara, sehingga dengan hilang waktunya
tama, maka hal itu membatalkankhiyaar. maka ia menjadi seperti hal-hal yang ber-
Sebagian masyayikh Hanafiyah berpenda- sifat sementara lainnya. Ditambah lagi, ka-
pat bahwa menunggangi binatang untuk yang rena jual beli mengharuskan kelaziman, te-
kedua kalinya untuk tujuan yang sama dengan tapi yang menjadikannya demikian hilang
yang pertama, tidak menggugurl<an khiyoar. Hal dengan adanya syarat khiyaar, maka apa
itu karena pengujian tidak bisa dicapai dengan yang tidak tercakup oleh syarat harus mem-
satu kali perbuatan, karena ada kemungkinan buat jual beli menjadi lazim karena tidak
hasil yang pertama terjadi secara kebetulan, ada yang bertentangan dengan ketentuan
maka perlu mengetahui kebiasaannya yang su- akad. Hal itu sama seperti jika mereka me-
dah tetap. Hal ini berbeda dengan masalah men- milih melanjutkan akad.a2o
coba baju, karena tujuannya tercapai dengan Malik berpendapat bahwa jual beli ti-
satu kali pengujian.als dak menjadi lazim dengan berlalunya masa
khiyoar, tetapi harus ada pemilihan atau
c). Membatalkan Khiyaar secara Darurat
persetujuan. Hal itu karena masa khiyaar
Khiyoar batal secara darurat dengan hal-
memberikan hak bagi pemilik khiyaar,bu-
hal berikut.
kan kewajiban. Oleh karena itu, hukum jual
1. Berakhirnya masa khiyaar. beli tidak lazim dengan berlalu masanya
Khiyaar batal dengan berlalunya masa saja. Hal itu seperti berlalunya masa ki-
khiyaar tanpa ada pemilihan mem-fasakh tabah dalam hak majikan, dimana majikan
akad, karena khiyaar bersifat sementara se- tidak wajib membebaskan mukatob de-
hingga akad itu tetap tanpa khiyaar.ladi, ngan hanya berlalunya waktu.
akadnya menjadi lazim (mengikat).41e 2. Meninggalnya orangyang memiliki hak
Ulama Syafi'iyah dan Hanabilah ber- khiyaar.
pendapat bahwa khiyaar batal jika masa-
fika orang yang memiliki hak khiyaar
nya habis dan salah satu pelaku akad tidak
meninggal, maka khiyaar-nya batal, baik
mem-fasakh akadnya, maka akadnya men- yang memiliki khiyaar itu penjual, pembe-
jadi lazim (mengikat). Hal itu karena masa
li maupun keduanya, dan akad jual beli men-
khiyaar disandarkan pada akad, maka masa jadi lazim. Hal itu karena tidak mungkin
khiyaar-nya batal dengan habis masa itu, lagi terjadi/asakft, maka jual belinya men-
seperti masa penangguhan. Selain itu ka-
iadi lazim secara darurat. Para fuqaha se-
rena menghukumi tetap berlangsungnya pakat bahwa khiyaar aib dan khiyaar ta'-
masa khiyaar mengakibatkan tetapnya khl- yiin dapat diwariskan. Adapun izin dalam
yaar pada selain masa yang disyaratkan. jual beli/udhuli dan khiyaar ru'yah dalam
Sedangkan syarat adalah sebab ada nya khi- pendapat yang shahih tidak dapat diwaris-
yoar, makatidak boleh menetapkan sesua- kan, juga waktu penangguhan tidak dapat
tu yang tidak tercakup olehnya. Di samping diwariskan.a2l
itu, karena khiyaar adalah hukum semen-
Demikian juga khiyaar qabul tidak da-

478 Tuhsot ot-Fuqahaa', vol.ll, hlm.


101 dan seterusnya, al-Badaa'i', vol. V hlm. 270.
419 Al-Badaa'i', vol. V, hlm.
267.
420
Al-Miiroor,vol. II, hlm. 64, al-Mughni,vol. III, hlm. 591, Haasyiyat ad-Daasuuqii,vol. III, hlm. 95, 98.
421 Al-Badaa'ij vol. hlm.
V 268, Bidaayat al-Mujtahid,vol.ll, hlm. 259.
Bag|an 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN rsr.AM JItrD 5

pat diwariskan menurut ulama Hanafiyah setujuan dalam jual beli/udhuli, khiyaar
dan Malikiyah. Sedangkan khiyaar mailis penangguhan dan khiyaar qtarat tidak da-
dapat diwariskan menurut ulama Syafi'- pat diwariskan. Adapun khiyaar aib, ta'-
iyah.azz fika orang yang memiliki khiyaar yiin, qishos, khiyaar ru'yoh, khiyaar sifat
meninggal atau pingsan di tempatakad (ma- dan khiyaar tag hrir,maka semuanya dapat
jelis), maka khiyaar-nya tidak batal, tetapi diwariskan.a25
berpindah pada ahli waris dan orang yang Ulama Hanabilah mengatakan bahwa
mengurus perkaranya. Menurut ulama Ha- pendapat dalam mazhab bahwa khiyaar
nabilah, khiyaar initerputus dengan sebab syarat batal dengan meninggalnya pemi-
meninggal, tetapi tidak terputus dengan liknya, sedangkan khiyaaryang lainnya te-
sebab gila atau pingsan.az3 tap ada seperti sediakala, kecuali orang
Adapun khiyaar syarat, maka para ula- yang meninggal telah meminta untuk mem-
ma berbeda pendapat dalam pewarisan- fasakh-nya sebelum meninggalnya pada
nya' masa khiyaa4 maka ketika itu ia menjadi
Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa milik ahli warisnya.a26
khiyaar syarat tidak dapat diwariskan, te- Ulama Malikiyah dan Syafi'iyah ber-
tapi khiyaar ini batal dengan meninggalnya pendapat bahwa jika pemilik khiyaar me-
orang yang memiliki khiyaar syarat itu, se- ninggal, maka ahli warisnya memiliki khi
perti telah dijelaskan dahulu. Hal itu kare- yoar seperti yang dimiliki oleh pemilik
na ahli waris berhak terhadap sisa setelah khiyaar yang meninggal. Karena khiyaar
meiringgalnya pewarisnya. Sedangkan hak adalah hak yang diberikan untuk menja-
khiyaar pewaris hilang setelah kematian- min kebaikan harta pembeli, sehingga ti-
nya, karena hak khiyaar itu memberikan dak batal dengan sebab meninggal. Hal ini
padanya hak memilih antara mem-fasakh sama seperti gadai dan menahan barang
dan menyetujui jual beli, dan hal tersebut dagangan karena harganya, dan sebagai-
tidak bisa terjadi darinya setelah kemati- nya dari hak-hak materi lainnya. Oleh kare-
annya, sehingga tidak dapat diwariskan. na itu, ia berpindah pada ahli waris seperti
Hal ini berbeda dengan khiyaar aib dan khr- penangguhan dan khiyaar mengembalikan
yaarta'yiin, karena yang diwariskan dalam barang dengan sebab adanya cacat. Selain
kedua khiyaar itu memungkinkan untuk di- itu, karena ia adalah hak mem-/asakh jual
wariskan, yaitu fisik barang yang dimiliki. beli, maka ia berpindah pada ahli waris se-
Adapun hak khiyaar adalah barang mak- perti mengembalikan barang dengan se-
nawi yang tidak dapat bertahan.aza bab adanya cacatdanfasakh dengan sebab
Kesimpulan: khiyaar qobul dan per- sumpah.a2T

422 Nawawi, al-Majmuu',vol. lX, hlm. 196, Haaryiyaat al-Baaiuurii,vol' l, hlm' 160.
423 Ghaayat al-Muntahaa,voL ll, hlm. 30.
424
Al-Mobrurrh, vol. XIII, hlm.42, Fothul Qadiir,hlm. 123, al-Badaa'i',vol.V hlm. 268, Raddul Muhtaar vol. IV hlm. 57.
425 Roddul Mrhtaar vol.lV hlm. 538.
426 Al-Mughni,vol. III, hlm. 579, Ghaayat al-Muntahaa, vol. II, hlm. 33.
427 Bidroyot ol-Mujtohid, vol. II, hlm. 209, al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah,hlm.273, al-Muhadzdzab, vol. I, hlm. 259, Mughnil al-Muhtaaj,
vol. II, hlm. 45, dan yang dimaksud dengan fasakh dengan sebab sumpah adalah fasakh yang teriadi ketika terdapat perselisihan
antara peniual dan pembeli dalam besarnya harga atau jumlah barang dagangan, dan mereka semuanya tidak memiliki bukti dan
tidak saling merelai, maka hakim menyumpah mereka atas dakwaan masing-masing. Dan, lika mereka bersumpah, maka hakim
mem-fasakh iual beli antara mereka (llhat Nataaij al-Afkaar,vol.Vl, hlm. 183 dan seterusnya).
FIQLH ISIAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAXS! KEUANGAN

Perlu diperhatikan bahwa sumber per- jika dia masuk ke negeri musuh, dan hakim
bedaan pendapat dalam pewarisan khi- mengeluarkan keputusan mengenai ma-
yaar adalah apakah secara hukum asal suknya tersebut, karena kedudukan mur-
hak dapat diwariskan seperti harta atau tad sama dengan kedudukan kematian se-
tidak? telah masuknya ke negeri musuh.
f umhur ulama berpendapat bahwa se- fika orang yang murtad kembali pada
cara hukum asal hak dan harta dapat di- Islam dalam masa khiyaan maka dia tetap
wariskan kecuali jika ada dalil yang me- memiliki hak khiy a ar-nya.
nunjukkan adanya perbedaan antara hak Semua itu jika si murtad tidak meng-
dan harta bagi ahli waris. Sedangkan ula- gunakan hak khiyoar dengan mem-fosakh
ma Hanafiyah berpendapat bahwa hukum atau menyetujui. Tetapi, jika dia mengguna-
asal harta, bukan hak, dapat diwariskan kannya pada masa khiyaar, maka dilihat
kecuali ada dalil yang menyamakan hak hak-hak berikut.
dengan harta. fika dia menyetujui jual beli, maka hal
3. Sesuatu yang disamakan dengan kema- itu terlaksana menurut kesepakatan ula-
tian. ma. Tetapi jika dia mem-fasakh jual beli,
Sesuatu yang disamakan dengan ke- maka menurut Abu Hanifah hukum akad-
matian yaitu seperti gila, pingsan, tiduC ma- nya menjadi tergantung; jika dia kembali
buk murtad, dan masukke negeri musuh.a28 menjadi muslim maka fasakh-nya dilaksa-
f ika akal pemilik khryaar hilang dengan se- nakan, tetapi jika dia mati atau terbunuh
bab gila atau pingsan pada masa khiyaar, dalam keadaan murtad maka fasakh-nya
dan masa khiyaar berakhir pada kondisi batal.
seperti itu, maka akadnya menjadi lazim, Ash-Shahiban berpendapat bahwa per-
karena dia tidak mungkin mem-fasakh-nya buatan-perbuatan si murtad pada waktu
sehingga hilanglah faidah khiyaar. Tetapi murtadnya adalah berlaku. Sumber perbe-
jika dia sadar dalam masa khiyaa4 maka daan pendapat di antara keduanya adalah
hakkhiyaar-nya tetap ada, karena dia mam- bahwa apakah perbuatan-perbuatan si
pu melaksanakan hak m em-fasakh dan me- murtad tergantung atau belaku?
nyetujui. Abu Hanifah berpendapat bahwa per-
Demikian juga khiyaar meniadi batal buatannya tersebut tergantung. Sedang-
jika pemiliknya tetap tidur sampai akhir kan dua sahabatnya berpendapat bahwa
masa khiyaar. luga dianggap batal menu- perbuatannya tersebut dilaksanakan (ber-
rut pendapat yang shahih jika dia mabuk laku), baik dia kembali menjadi muslim,
dan tetap mabuk sampai berlalu masa khi- mati maupun terbunuh.a2e
yaor. Ulama Syafi'iyah dan Hanabilah ber-
fika orang yang memiliki khryaar mur- pendapat bahwa jika pemilik khiyaar men-
tad pada masa khiyaar kemudian terbu- jadi gila, pingsan, atau menjadi bisu dan
nuh atau mati dalam keadaan murtad, maka isyaratnya tidak dapat dipahami, maka khr-
jual belinya menjadi lazim. Demikian juga yaar-nyaberpindah pada walinya, baik ha-
kim maupun yang lainnya.a3o
428
Al-Mobrruth, vol. XIII, hlm. 44, Fathul Qadiirvol. V hlm. 1.21.
429 Lih^t
ol-Foshiit fi Fathul Qadiir,vol.lV hlm. 395 dan seterusnya.
+30 Mughnil al-Muhtaaj,vol.ll, hlm.45,
Ghaayatal-Muntahaa,vol.tl, hlm. 33.
8a6!an 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN FIQIH ISLAM IILID 5

4. Rusaknya barang pada masa khiyaar. kumi sebagai jual beli. Maka tidak seperti
Dalam hal ini ada perincian; karenake- barang yang diterima melalui penawaran
usakan bisa terjadi sebelum adanya qabdh pembeliana3z dan barang itu dijamin de-
[serah terima) atau sesudahnya, dan khi- ngan nilai atau barang yang serupa de-
yaar bisa jadi milik peniual atau pem- ngannya, baik dia melakukan pelanggaran
beli.a31 atau lalai dalam menjaganya, maupun ti-
a. fika barang dagangannya rusak sebe- dak terjadi apa pun. Ini lebih utama, kare-
lum adanya serah terima (yaitu masih na akad ada di sini. Berbeda halnya dengan
di tangan penjual), maka jual belinya barangyang diterima atas penawaran pem-
batal dan khiyaar-nya gugu4 baik hak belian, tidak ada akad padanya sama seka-
khiyaar itu milik penjual, pembeli li.
maupun milik mereka berdua. Hal itu lika khiyaar milik pembeli, kemudian
karena jika akadnya tetap, niscaya jual barang dagangannya rusak dengan sebab
belinya batal dengan sebab sulit me- perbuatan pembeli atau penjual.atau ben-
nyerahkannya. Maka lebih utama lagi cana alam, maka jual belinya tidak batal,
ia batal jika di dalamnya ada khiyaar tetapi khiyaar-nya gugur dan jual belinya
syarat. menjadi lazim. Barang itu rusak dalam tang-
b. fika barang dagangannya rusak sete- gung jawab pembeli, karena pembeli seka-
lah adanya serah terima (yaitu telah lipun belum memiliki barang tersebut me-
berada di tangan pembeli). f ika hak kht- nurut Abu Hanifah, tetapi telah terjadi se-
yaar dimiliki penjual, maka iual beli suatu pada barangtersebut di tangan pem-
itu juga batal dan hak khiyaar men- beli yang menghalangi pengembaliannya,
jadi gugur. Akan tetapi, pembeli wajib yaitu cacat yang tidak ada sebelumnya ke-
mengganti nilai barang tersebut jika tika berada pada penjual. Hal itu karena
tidak ada yang serupa dengannya dan kerusakan di tangan pembeli biasanya ti-
mengganti yang serupa jika ada yang dak terlepas dari adanya sebab, dan sebab
serupa dengannya. ini meniadi aib. Barangyangtelah menjadi
Ibnu Abi Laila berpendapat bahwa ba- cacat di tangan pembeli tidak bisa dikem-
rang itu rusak seperti rusaknya amanah. balikan, dan jual belinya menjadi lazimka-
Karena khiyaar mencegah terjadinya jual rena tidak ada gunanya mempertahankan
beli, maka barangtersebut dihukumi seba- khiyaar. Maka barang itu rusak dengan har-
gai milik penjual yang menjadi amanah di ganya, karena akadnya telah sah.

tangan pembeli, sehingga iika rusak maka Ulama Syafi'iyah berpendapat seperti
ia rusak seperti rusaknya amanah. ulama Hanafiyah dalam hal jika terjadi ke-
.
Yang benar adalah pendapat kebanyak- rusakan disebabkan oleh bencana alam se-
an ulama bahwa karena jual beli sekalipun belum adanya serah terima. f ual beli itu men-
belum terjadi, tetapi barang dagangannya jadi batal (fasakh) dan hak khiyaar men-
berada di tangan pembeli sehingga dihu- jadi gugur. Akad tersebut juga batal dan

431 Lihatat-Mabsuuth,vol. XIll, vol. 44, al-Badaa'i',vol. hlm. 272, Fathul


V Qadiir, vol. Y hlm. 117.
432 Y"itu penjual atau pembeli menetapkan harga barang kemudian diambil oleh orang yang menawar tapi seperti membeli, untuk
melihatnya atau memperlihatkannya pad3yang lainnya. Ia berkata, "fika saya menyetujuinya, saya mengambilnya dengan harga
yang telah disepakati." Jika barangnya hilang atau rusah maka dia menanggung nilainya (Raddul Muhtaar, vol. IV hlm. 52).
ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

hak khiyaar-nya gugur jika kerusakannya sumpah bahwa barangnya telah hilang dan
terjadi setelah adanya serah terima, dan dia tidak lalai, jika pembeli tidak tampak
pembeli menanggung nilainya jika kh iyaar- berdusta.a3a
nya milik penjual. Ulama Hanabilah berpendapat bahwa
fika hak khiyaar milik pembeli, ulama jika barang dagangan rusak pada masa
Syafi'iyah menetapkan bahwa dia menang- khiyaar sebelum adanya serah terima, dan
gung harga barang tersebut dalam kasus barangnya bisa ditakar atau ditimbang,
ini. Hal itu karena jika jual beli itu dibatal- maka jual belinya batal, dan penjual me-
kan, maka tidak mungkin mengembalikan nanggungnya serta batallah khiyaar pem-
barangnya, sehingga wajib mengembali- beli.
kan nilainya. Begitu juga jika ia melaniut- fika barangnya tidak bisa ditakar atau
kan jual beli, maka barang itu rusak dalam ditimbang dan penjual tidak melarang pem-
kepemilikannya sehingga ia waiib mem- beli untuk menerimanya, maka menurut
bayar nilainya.a33 zhahir mazhab itu termasuk tanggungan
Ulama Malikiyah berpendapat bahwa pembeli. Hal itu menjadi seperti rusaknya
jika barang dagangan rusak di tangan pen- barang setelah adanya serah terima.
jual, maka tidak ada perbedaan pendapat Adapun jika barangnya rusak setelah
dalam hal memberikan tanggungan pada- adanya serah terima pada masa khiyaar,
nya dan jual belinya batal. Dan jika rusak- maka ia meniadi tanggungan pembeli, dan
nya di tangan pembeli, maka hukumnya se- khiyaar-nya batal. Adapun dalam khiyaar
perti hukum dalam gadai dan ariyah (pin- penjual ada dua riwayat.
jaman). l. Batal seperti khiyaar mengembalikan
fika barangnya termasuk barang yang
barang karena cacat jika barangnya
bisa disembunyikan, seperti perhiasan dan rusak. Ini pendapat yang dipilih oleh
baju, maka pembeli menanggung untuk Khiraqi dan Abu Bakar.
penjual harga yang lebih tinggi dari harga 2. Tidak batal, dan penjual bisa mem-/a-
yang dijual, atau nilainya. Karena meru- sakh jual belinya serta meminta [gan-
pakan hak penjual untuk melaksanakan ti) nilainya pada pembeli.43s
jual beli jika harganya lebih tinggi, dan 5. Tuduhan cacat barang.
mengembalikan barangnya jika nilainya Dalam hal ini juga ada perincian, ka-
tinggi, kecuali jika kerusakannya ditetap- - rena khiyaar bisa jadi milik penjual atau

kan oleh bukti, maka pembeli tidak me- pembeli.


nanggungnya. a. |ika hak khiyaormilik penjual, maka gugur
khiyaar-nya jika barangnya menjadi cacat
|ika barangnya bukan termasuk ba-
rang yang bisa disembunyikan, seperti ru- disebabkan oleh faktor alam atau perbuat-
mah dan barangtidakbergerak, maka pen- an pembeli, baik barangnya ada di tangan
jual menanggungnya, setelah pembeli ber- penjual maupun pembeli. Pasalnya, seba-
gian barang rusaktanpa ada penggantinya,

a33
Al-Muhodrdzzab, vol.l, hlm. 260.
43+ Bidroyot at-Mujtahid, vol. II, hlm. 208, Haasyiyat ad-Doasuuqiii,vol. III, hlm.
1.04 dan seterusnya. Dan perlu diperhatikan bahwa
Ibnu Rusyd dalam kitab Bidaayat al-Mujtahrd meniadikan dhaman (tanggungan/jaminan) pada penjual tanpa ada perincian, dan
pembeli sebagai amin (orang yang menerima amanah), baik kh iyaar itu milik keduanya maupun salah satunya.
435 Al-Mughni,vol. III, hlm. 569.
Bagan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAII ISLAM IILID 5

karena tidak wajib ganti rugi atas penjual, beli, maka perbuatan kesalahan orang
disebabkan barang itu adalah miliknya. asing tersebut teriadi pada miliknya.
Oleh karenanya, jual belinya batal(fasakh) Dan jika penjual mem-fasakh akad,
dalam bagian ini, dan tidakmungkin mem- maka dilihat hal-hal berikut.
pertahankan akad dalam bagian sisanya, fika cacatnya disebabkan oleh perbuat-
karena hal ini menyebabkan adanya pe- an pembeli, maka penjual mengambil sisa-
misahan transaksi pada pembeli sebelum nya dan mengambil ganti rugi kesalahan
terjadi akad, dan itu tidak boleh. tersebut dari pembeli. Karena harga ba-
Iika barang menjadi cacat disebabkan rang dagangan tersebut berada dalam tang-
oleh perbuatan pembeli atau perbuatan gungan pembeli, dan pembeli tidak bisa
orang asing, maka jual belinya tidak batal, mengembalikan barang yang telah dirusak
dan peniual tetap atas khiyaar-nya, karena oleh perbuatannya tersebut, maka ia ha-
memungkinkannya menyetujui jual beli rus mengembalikan nilainya.
pada yang tersisa dan yang berkurang. Pa- fika cacatnya disebabkan oleh perbuat-
salnya, besarnya kekurangan berpindah an orang asing, maka penjual bisa memi-
(berubah) pada penggantinya, yaitu mem- lih. fika dia menginginkan, dia bisa memin-
berikan tanggungan dengan nilainya pada ta denda pada orang asing tersebut, kare-
pembeli atau orang asing, karena mereka na kesalahan tersebut terjadi pada barang
telah merusak milik orang lain tanpa izin, miliknya. Dan jika dia menghendaki, dia
maka besarnya kekurangan ada secara mak- bisa juga meminta ganti pada pembeli, ka-
nawi. rena kesalahan tersebut terjadi dalam tang-
|ika penjual tetap memiliki hak khr- gungan pembeli.
yaar-nya dan barang dagangannya di ta- fika penjual memilih meminta den-
ngan pembeli, maka penjual bisa menyetu- da pada orang asing tersebut, maka orang
jui akad atau mem/asakh-nya.fika dia me- asing tersebut tidak dapat meminta kem-
nyerujui jual beli, maka wajib bagi pembeli bali pada orang lain, karena dia menang-
membayar seluruh harganya, karena jual gung nilai barang tersebut dengan sebab
belinya sah dalam seluruhnya. Pembeli ti- perbuatannya sendiri. Dan jika penjual me-
dak memiliki hak khiyaar mengembalikan milih meminta ganti pada pembeli, maka
barang dengan adanya perubahan dalam pembeli bisa meminta kembali denda yang
barang dagangan, karena ia terjadi di ta- ditanggungnya pada orang asing tersebut.
ngan pembeli dan dalam tanggungannya. Pasalnya, kedudukan pembeli dengan mem-
Hanya saja jika cacat tersebut dise- berikan denda sama seperti kedudukan
babkan oleh perbuatan pembeli, maka ti- penjual dalam hak memiliki pengganti
dak ada jalan baginya untuk melimpahkan dari sesuatu yang dirusak, karena dia ti-
pada orang lain, karena dia harus menang- dak bisa menempati kedudukan penjual
gung nilainya dengan sebab perbuatannya. dalam hak memiliki barang yang dirusak
|ika disebabkan oleh perbuatan orang a- tersebut.
sing maka pembeli memiliki khiyaar untuk b. lika khiyaar milik pembeli, maka khiyaar-
meminta denda kepada pelaku. Karena nya gugur dengan sebab barangnya cacat
dengan adanya persetujuan jual beli dia dan jual belinya tidak batal, baik disebab-
memiliki barang tersebut dari waktu jual kan oleh faktor alam, perbuatan penjual,
--

rsrAM IrLrD 5 Baglan 3: HUXUM TRAI{SAKSI KEUANGAN

pembeli, maupun orang asing. Karena da- nyetujuinya, maka jelas bahwa akadnya telah
lam kerusakan yang disebabkan oleh ben- menjadi sah sejak keberadaannya, yaitu sebe-
cana alam dan kesalahan penjual, terjadi- lum adanya persetujuan jika objek akad da-
nya cacat pada barang tersebut ketika ber- pat menerima itu. fika dia mem-fasakh jual
ada di tangan pembeli dan dalam tanggu- beli, maka akadnya tetap terus berada dalam
ngannya, maka pembeli wajib mengemba- ketidakabsahannya seperti pada kondisi per-
likan nilainya. Adapun dalam hal-hal yang tama fsebelum adanya fasakh).
disebabkan oleh kesalahan pembeli atau Penjelasan perinciannya adalah sebagai
orang asing, maka pembeli tidak mungkin berikut.a3T
mengembalikan barang tersebut karena lika khiyaar milik dua pelaku akad, maka
pembeli tidak mungkin mengembalikan se- akad tidak tercapai dari sisi hukumnya dalam
luruh barang yang dipegang sebagaimana hak keduanya, yaitu barangnya tidak lepas dari
ia menerimanya dalam keadaan baik. Da- kepemilikan penjual dan tidak masuk dalam
lam pengembalian sebagian, terjadi pemi- kepemilikan pembeli, juga harganya tidak Ie-
sahan transaksi pada penjual sebelum ter- pas dari kepemilikan pembeli dan tidak ma-
laksananya akad.a36 suk dalam kepemilikan penjual. Hal itu karena
Oleh karena itu, jika terjadi kekurangan khiyaar yang mencegah sahnya akad dari sisi
dalam barang dagangan di tangan pembe- hukumnya ada pada penjual dan pembeli.
li, seperti tembok rumah runtuh tanpa di- lika khiyaar milik penjual sendiri, maka
sebabkan oleh perbuatan seorang pun, akadnya tidak sah dalam haknya pada sisi te-
maka khiyaar-nya gugur dengan adanya ke- tapnya hukum, sehingga barang tersebut tidak
kurangan ini karena tidak mungkin me- lepas dari kepemilikannya tapi harganya ke-
ngembalikannya pada pemiliknya seperti luar dari kepemilikan pembeli. Pasalnya, akad
dia menerimanya dalam keadaan utuh (se- itu lazim atasnya, tetapi ia tidak masuk dalam
lamat) dari kekurangan apa pun. Pembeli milik penjual menurut Abu Hanifah hingga ti-
wajib membayar seluruh harganya, karena dak berkumpul barang dan harganya dalam
kekurangan tersebut terjadi dalam tang- satu tangan, karena ini tidak boleh dalam akad
gungannya. mubadalah [tukar-menukar) yang mengharus-
kan adanya persamaan antara penjual dan pem-
4). HUKUM AKAD DALAM MASA KHIYAAR beli.
Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa jual Ash-Shahiban berpendapat bahwa harga
beli sama sekali tidak sah dengan adanya syarat barang masuk dalam milik penjual selama jual
khiyaar dalam hak memindahkan kepemilikan belinya terjadi dengan pasti, dan wajib dibayar
bagi pelaku akad yang memiliki khiyaar. Akan oleh pembeli, karena dia tidak mensyaratkan
tetapi, jual belinya ditangguhkan sampai wak- khiyaar pada dirinya. Alasannya bahwa sesu-
tu hilangnya khiyaar, baik dengan menyetujui atu itu tidak sah terwujud kecuali ada pemi-
jual beli maupun mem-fasakh-nya. fika dia me- liknya.

LihatTuhfat al-Fuqahaa', vol. II, hlm. 106-109, Fathul Qadiir, vol. V hlm. ll7 dan seterusnya, dan lihat al-Bodaa'i', vol. Y hlm. 269,
272, dengan memperhatikan perbedaan antara yang di sini dan yang di pilih oleh Kasani yang menganggap bahwa cacat yang
disebabkan oleh bencana alam di tangan peniual tidak menggugurkan khiyaar.
437
Al-Badaa'i',voL V hlm. 264 dan seterusnya, Foth ul Qadiir,vol.Y, hlm. 115 dan seterusnya, Raddul Muhtaar; vol. IY hlm. 51 dan sete-
rusnya.
Bag|an 3: HUKUM TRANSAKS! KEUANGAN FIQLH ISLA}VI JILID 5

Dari yang telah diterangkan di atas jelas tidak batal karena ia bersifat pasti dari sisi
bahwa akad dari sisi hukumnya tidak sah me- penjual. Khiyaar pembeli itu tetap ada, se-
nurut Abu Hanifah dalam dua ganti (barang hingga jika dia menyetujui jual beli maka
dan harganya). Sedangkan menurut dua saha- menjadi lazim dania wajib membayar har-
batnya, tidak sah dalam ganti orang yang me- ganya dan memiliki barangnya. Hal itu ka-
miliki khiyaar saia. rena dia ahludz dzimmah sehingga boleh
lika khiyaar milik pembeli sendiri, maka memiliki khamar dan babi. fika dia me-
jual belinya tidak sah baginya dari sisi hukum- ngembalikan jual belinya, maka akadnya
nya, sehingga harganya tidak keluar darinya. menjadi batal dan barangnya menjadi milik
Adapun barangnya keluar dari milik pembeli penjual. Dan seorang muslim terkadang da-
sehingga ia tidak boleh membelanjakannya. pat memiliki khamar atau babi secara hu-
Akantetapi, menurut Abu Hanifah, iatidakma- kum, seperti jika seorang ahludz dzimmah
suk dalam milik pembeli. Sedangkan menurut masuk Islam dan dia memiliki khamar
dua sahabatnya, ia masuk dalam milik pembeli atau babi.
seperti contoh di atas. likakhiyaar milik penjual dan dia ma-
Perbedaan pendapat antara Abu Hanifah suk Islam pada masa khiyaar, maka batai
dan dua sahabatnya ini menghasilkan bebera- khiyaar dan akadnya, karena berdasarkan
pa kesimpulan, di antaranya berikut ini. ijma, khiyaar penjual mencegah keluarnya
1. barang dari miliknya, dan keislamannya me-
fika seorang ohludz dzimmah membeli kha-
mar atau babi dari ahludz dzimmah lainnya larang mengeluarkan khamar dan sejenis-
dengan syarat adanya khiyaar lalu pembeli nya dari miliknya. |ika yang masuk Islam itu
menerima barangnya, kemudian dia ma- pembeli, maka akadnyatidakbatal dan pen-
suk Islam, maka jual belinya batal menu- jual tetap memiliki khiyaar, karena akad-
rut Abu Hanifah. Karena barang tersebut nya lazim dari sisi pembeli disebabkan ti-
belum masuk dalam milik pembeli pada dak ada khiyaar baginya. Dalam keadaan
masa khiyaar, dan seorang muslim dila- itu ia bisa menyetujui jual beli, sehingga
rang memiliki khamar atau babi. pembeli memiliki barang tersebut dan dia
Sedangkan menurut ash-Shahib an ti- bisa memiliki khamar dan sejenisnya se-
dak batal jual belinya, tetapi khiyaar-nya cara hukum, seperti yang telah kita keta-
gugur dan akadnya menjadi lazim, karena hui. fika dia mengembalikan jual beli, maka
pembeli memiliki barang tersebut pada akadnya batal dan barangnya tetap terus
masa khiyaar dan dia sebagai ahludz dzim- menjadi milik penjual.
mah boleh memiliki khamar dan babi. 2. fika barang dagangannya berbentuk ru-
Tetapi setelah masuk Islam dia tidak bisa mah, maka jika khiyaar-nya milik penjual,
mengembalikan jual belinya, karena dia di- maka syafi'(orang yang berhak mendapat
larang memiliki sesuatu dari yang disebut- hak syuf'ah) tidak mendapat hak syuf'ah,
kan di atas. berdasarkan kesepakatanAbu Hanifah dan
Adapun jika penjual masuk Islam dan dua sahabatnya. Hal itu karena khiyaarpen-
khiyaar-nya milik pembeli, maka jual beli- jual mencegah lepasnya barang dari milik-
nya tidak batal dan pembeli tetap memi- nya'
liki khiyaar. Hal ini disepakati oleh Abu lika khiyaar-nya milik pembeli, maka
Hanifah dan dua sahabatnya. fual beli itu syafi' dapatmemiliki hak syuf' ah berdasar-
ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

kan kesepakatan antara Abu Hanifah dan Tetapi jil<akhiyaar-nya milik pembeli, maka
dua sahabatnya juga. Hal itu karena khiyaar kepemilikan barang untuk pembeli. Hal itu
pembeli, menurut pendapat Abu Hanifah, karena jika khiyaar milik salah satu dari
sekalipun mencegah masuknya barang da- keduanya, maka dia sendiri yang bisa mem-
lam milik pembeli, tetapi ia tidak mence- belanjakan barang tersebut. Berlakunya
gah hilangnya kepemilikan barang itu dari pembelanjaan barang tersebut dalil atas
milik penjual, sedangkanhak syafi' ada de- kepemilikan.
ngan hilangnya milik penjual, bukan milik lil<akhiyaar-nya milik penjual dan pem-
pembeli. Dan menurut pendapat dua saha- beli, maka kepemilikannya digantungkan,
batnya, khiyaar pembeli tidak mencegah- karena salah satu dari mereka tidak lebih
nya memiliki barang tersebut, maka sya- utama dari yang lainnya, sehingga teriadi-
fi' tetap memiliki hak syuf ' ah.438 I ni adalah lah penggantungan kepemilikan. fika jual
perincian mazhab Hanfiyah dalam hukum belinya terlaksana, maka menjadi jelas bah-
akad jual beli selama masa khiyoar. Ada- wa barang itu milik pembeli dari sejak akad.
pun selain Hanafiyah, maka pendapat-pen- fika tidak demikian, maka barang adalah
dapat mereka adalah sebagai berikut. milik penjual, dan seakan-akan ia tidak ke-
Ulama Malikiyah dan satu riwayat dari luar dari miliknya.aao
Ahmad berpendapat bahwa penjual bisa Menurut ulama Hanabilah dalam pen-
memiliki barang dagangan pada masa khi dapat zhahir mazhab, kepemilikan barang
yaar sampai habisnya masa khiyaar itu. berpindah pada pembeli dalam jual beli
Pelaksanaan jual beli artinya pindahnya yang memiliki khiyaar dengan akad jual
barang dari milik penjual pada milik pem- beli itu sendiri. Tidak ada perbedaan jika
beli, bukan memperkuat kepemilikan. Da- hak khiyaar itu milik kedua penjual dan
lil mereka adalah bahwa barang tersebut pembeli, atau milik salah satunya. Dalil me-
milik penjual, adapun pembeli kepemilik- reka adalah sabda Rasulullah,
annya belum sempurna karena ada kemung-
"Barangsiapa menjual budak dan bu-
kinan pengembalian barang. Oleh karena
dak itu memiliki harta, maka harta terse'
itu, keuntungan barang dagangan yang di-
but m enj a di milik p enj ual, kecu ali j i ka p e m-
hasilkan pada masa khiyaar menjadi milik
b el i m e nsy o r a tka n ny a."
penjual.a3e
Sedangkan menurut ulama Syafi'iyah "Barangsiapa menjual pohon kurma
dalam pendapat yang azhhar jika khiyaar setelah buahnya diserbuk, maka buah itu
yang disyaratkan milik penjual, maka dia menjadi milik penjual, kecuali iika disya-
memiliki barang tersebut dan turunannya, ratkan oleh pembeli.'A4l
seperti susu, maha[ buah, dan keuntungan.

438
Fathul Qadiir, vol. Y hlm. L33,Tuhfatal-Fuqahaa',vol.ll, hlm. 113.
439
Haasyiyat ad-Daasuuqiii, vol. lll, hlm. 103, al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah,hlm.273.
440
Mughnil al-Muhtaaj,vol.ll, hlm.48, al-Muhadzdzab, vol. I, hlm. 259.
44t Hadits ini diriwayatkan dalam kitab Muwaththa'dan para penyusun Kitab dari lbnu Umar bahwa Nabi saw. bersabda,

Lett t /,-,ii'rrguir i)Aig5:,'$ Lr r,t,{eit i*.Ji'vrit 1:v;i':7i* iu.;


Bag|an 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN rsrAM )IIID 5

Rasulullah menjadikan barang terse- rusak dan berkurangnya barang, sebagaimana


but untuk pembeli dengan adanya pen- yang telah disebutkan dalam cara-cara meng-
syaratan darinya saja. Hukum ini berlaku gugurkan khiyaor.
umum dalam seluruh jual beli. Selain itu, Adapun membatalkan dan menyetujui jual
karena ini adalah iual beli yang sah, maka beli dengan cara sengaja, maka para ulama Ha-
kepemilikannya berpindah setelah akad, se- nafiyah bersepakat bahwa pemilik khiyaar me-
perti jual beli yang tidak memiliki khiyaar. miliki hak menyetujui akad tanpa pengetahuan
Di samping karena jual beli adalah pem- pihak lainnya, karena dia telah rela dengan jual
berian hak kepemilikan, dengan dalil per- beli tersebut. Pelaksanaan jual beli tergantung
kataan penjual, "Saya berikan kepemilikan pada kerelaan pemilik khiyaar, sehingga jika
padamu," maka hak kepemilikan tersebut dia merelakannya maka jual beli itu terlaksana
ada dengan adanya jual beli, seperti selu- [berlaku), baik pihakyang lain mengetahui hal
ruh jual beli lainnya.aa2 itu maupun tidak.
Perbedaan pendapat antara para fu- Akan tetapi, disyaratkan adanya kerelaan
qaha ini mengakibatkan adanya perbedaan dengan lisan, seperti dengan mengatakan, "Saya
dalam hukum penyerahan harga barang menyetujui akad ini," atau, "Saya merelakan-
atau perolehannya (istihqaq) untuk pen- nyal'fika ia rela dengan hatinya saja, maka itu
jual, sebagaimana yang telah kami jelaskan tidak menggugurkan hak khiyaar-nya, karena
dalam mazhab Hanafi. Menurut ulama Ha- hukum-hukum syariah berkaitan dengan per-
nabilah, wajib menyerahkan harganya jika kataan dan perbuatan yang tampak yang me-
khiyaar itu milik pembeli, dan tidak wajib nunjukkan isi hati.
jika khiyaar itu milik penjual atau milik Adapun membatalkan jual beli, maka se-
keduanya. baiknya dengan lisan,al+ bukan hati. Jika mem-
batalkan dengan lisannya dan dengan penge-
5). CARA MEMBATALKAN DAN MENYilUIUI tahuan pihak lainnya, maka sah menurut ke-
TUAL BELI sepakatan para ulama Hanafiyah, baik pihak
Membatalkan dan menyetujui jual beli bisa lainnya itu menyetuiuinya maupun tidak. Iika
dengan cara darurat, atau dengan cara sengaja membatalkan tanpa pengetahuan pihak lain-
dan memilih:aa3 nya, maka tidak sah menurut Abu Hanifah dan
Mem-fasakh dan menyetujui jual beli de- Muhammad, baik khiyaar itu milik pembeli
ngan cara darurat dianggap sah tanpa keber- maupun penjual. Pembatalan itu menjadi ter-
adaan salah satu pihak dan pengetahuannya. gantung, lalu jika pihak lainnya mengetahui hal
Hal ini sama seperti berakhirnya masakhiyaar, itu pada masa khiyaar maka pembatalan itu

"Barang siapa menjual budak dan budak itu memiliki benda, maka harta tersebut meniadi milik penjual, kecuali jika pembeli men'
syaratkannya Dan barang siapa menjual pohon kurma setelah buahnya diserbuk, maka buah itu menjadi milik penjual kecuali jika
pembeli mensyaratkannya." Terdapat berbagai redaksi lainnya untuk hadits ini. (Lihat Nashb ar-Raayah, voL IV hlm. 5, laami' al-
IJshuul, vol. ll, hlm. 34 dan seterusnya).
442 Al-Mughni,vol. III,hlm.ST1r,Ghaayatal-Muntahaa,vol. II,hlm.32,al-Qowaa'idlilbniRajob,hlm.377.
443 Fothil qodiir vol. hlm. L20. /
V
444 perlu diperhatikan bahwa menyetului dan memy'asakh jual beli selain keduanya bisa dalam bentuk perkataan dengan seluruh lafal
yang menunjukkan hal tersebut seperti, "Saya menyetujui jual beli ini", dan sejenisnya, iuga bisa dalam bentuk perbuatan seperti
yang bersandar pada kepemilikan
fika pembeli yang memiliki khiyaar membelaniakan barang dagangan dengan bentuk belanja
seperti menggadaikan barang, atau menyewakannya, atau menawarkannya untuk diiual, maka itu boleh. Dan iika yang berbuat
demikian itu peniual, maka batal tfasakh).
FrqLH rsrAM lrlrD s Baglan 3: HUKUM TRAI{SAKSI KEUANGAN

berlaku. Tetapi jika ia tidak mengetahui sampai Perbedaan pendapat ini juga ada dalam khi-
berakhir masa khiyaar, maka akadnya men- yaar ru yah. Adapun khiyaar aib, ulama Hanafi-
jadilazim [mengikat). Hal itu disebabkan pem- yah sepakat bahwa/asakh dalam khiyaar ini
batalan adalah tindakan pada hak orang lain, disyaratkan adanya pengetahuan penjual.aa6
karena akad berkaitan dengan hak kedua pe- lika khiyaar-nya milik dua orang (khiyaar
laku akad, sehingga salah satunya tidak memi- syarat, khilmar ru'yoh atau khiyaar aib), maka
Iiki hak pembatalan tanpa pengetahuan yang menurut Abu Hanifah salah satu dari mereka
lainnya, karena hal itu mengandung kemudha- tidak memiliki hak mem-fasakh secara sendiri,
ratan. lika khiyaar milik penjual, maka barang karena barang dagangan keluar dari milik pen-
kali pembeli membelanjakan barang tersebut jual tidak dianggap cacat karena adanya syari-
dengan bersandar pada pelaksanaan jual beli kat. fadi, jika salah satu dari mereka mengem-
yang disebabkan oleh berakhirnya masa khi- balikan barang, maka dia mengembalikannya
yaar tanpa fasakh, sehingga ia wajib memba- dalam keadaan cacat karenanya, dan dalam pe-
yar denda nilai barang tersebut jika barang itu ngembaliannya ini ada kemudharatan.
rusak. Terkadang nilainya lebih tinggi dari har- Ash -Shahiban
berpendapat bahwa sah bagi
ganya, sehingga hal ini mengandung kemudha- salah satu dari kedua pelaku akad yang sama-
ratan. sama memiliki khiyaar untuk mem-/asakh se-
llka khiyaar itu milik pembeli, maka ba- cara sendiri, karena khiyaar yang ditetapkan
rang kali penjual tidak menawarkan barang untuk mereka berdua adalah khiyaar yang di-
tersebut pada pembeli lainnya dengan bersan- tetapkan untuk setiap mereka masing-masing,
dar pada terlaksananya jual beli, dan ini juga sehingga khiyaar-nyatidak dapat gugur meski-
mengandung kemudharatan. pun digugurkan oleh teman lainnya, karena hal
Abu Yusuf berpendapat bahwa jil<a khiyaar itu mengandung pembatalan haknya.aaT
itu milik penjual, maka tidak disyaratkan ada- Berdasarkan hal tersebut, menurut Abu
nya pengetahuan pembeli atas fasakh (pem- Hanifah, dibolehkan bagi dua orang bersepakat
batalan) tersebut. Sedangkan jika khiyaar-nya untuk menyetujui atau mem-/asakh. fika salah
milik pembeli, maka disyaratkan adanya pe- satu dari mereka mengembalikan jual beli dan
ngetahuan penjual atasfasakh itu. Dalam salah yang lainnya menyetujuinya, maka ini menya-
satu riwayatAbu Hanifah disebutkan bahwa ti- lahi hal yang disebutkan di atas.
dak disyaratkan pihak lain mengetahui fasakh Demikian juga termasuk menyalahi hal di
tersebut secara mutlak. Karena pihak yang atas jika mereka berdua mengembalikan sete-
mem-fasakh di antara mereka berdua memiliki ngah jual beli, dan menyetujui setengah lain-
kuasa untuk mem-fasakh dari pihakyang tidak nya.
memiliki khiyaar. Oleh karena itu, pembatalan Ini adalah perincian tata cara mem-fasakh
tidak bergantung pada pengetahuan pihak lain- dan menyetujui jual beli menurut ulama Ha-
nya, sama seperti jual beli wakil adalah boleh nafiyah. fumhur ulama berbeda dengan mere-
tanpa pengetahuan muwakkil (orangyang me- ka dalam tata cara mem-fasakh jual beli:
wakilkan).aas

445 Al-Bodoo'il vol. V, hlm. 373, Fathut Qadiirwa al-lnaaya/r, vol. V hlm.l22, Raddul Muhtaar: vol. IY hlm. 57.
446 Al-Badoo'i', loc. cit..
447
Al-Mobruuth, vol. Xtlt, hlm. 55, al-Badao'i',vol. V hlm. 268.
Baglan 3: HUXUM IRANSAKSI XEUANGAN ISIA /t JItID 5

Ulama Malikiyah, Syafi'iyah, dan Hanabi- menjual pada saudaranya sebuah barang yang
lah berpendapat bahwa pemilik khiyaar boleh terdapat cacat di dalamnya, kecuali iika dia
aae
mem-fasakh jual beli di hadapan pihak lain- m e nj el a ska nny a p a d any a.'

nya atau di belakangnya (ketika tidak hadir di


"Tidak holal bagi seseorang meniual se'
tempat). Karena pihak lain ketika rela dengan
suatu kecuali dia menerangkan apa yang ada
hak khiyaar saudaranya, maka seakan-akan
dalam barang tersebut, dan tidak halal bagi
dia mengizinkannya untuk mem-fasakh kapan
seseorang yang mengetahui hal itu kecuali dia
saja dia inginkan, sehingga tidak perlu atas se-
menerangkannya.'4so
pengetahuannya untuk melakukan fasakh. Se-
Selain itu, diriwayatkan bahwa Nabi saw
lain itu, karena/asakh itu menghilangkan akad,
lewat di depan seseorang yang menjual makan-
maka tidak butuh pada kerelaan pihak lainnya,
an, kemudian beliau memasukan tangannya
sehingga ia tidak butuh pada pengetahuan pi-
dalam makanan tersebut, dan ternyata makan-
hak lain seperti talak.aas
an itu basah, maka beliau pun bersabda,
m. Khiyaar Aib
"Barangsiapa menipu kami, moka dia bu-
Khiyaar aib adalah khiyaar yang ditetapkan
berdasarkan syarat secara dilalah (isyarat). Ka- kanlah termasuk g olong an kami.'asr
rena itulah, saya menyebutkannya setelah khr- Kasani berkata, "Dalil yang menjadi landas-
yaar syarat. Pembahasan mengenai khiyaar aib an dasar khiyaar ini adalah hadits yang diri-
ini mencakup beberapa permasalahan beri- wayatkan dari Rasulullah bahwa beliau ber-
kut. sabda,

7). LANDASAN HUKUM KHTYAAR AtB DAN 'Barangsiapa membeli kambing yang ter-
KONSEKUENSI HUKUMNYA lihat memiliki air susu banyak, lalu dia me-
Dalil yang menjadi landasan hukum khi nyadari bahwa kambing tersebut ternyata mu'
yaar aib adalah beberapa buah hadits, di anta- sharrah,asz maka ia berhak memilih yang ter-
ranya bahwa Nabi saw. bersabda, baik dari dua pertimbangan selama tiga hari.'
Dan riwayat yang lain,
_-_. -. ,- _ j,
4r,\,{;+i _ .e ,- ) ,J:jr
-. | n-aJ^;
e. i,(; ,,, ;i;ui
i ^; rlt_, 'Maka dia memilih satu dori dua pertim-
bangan sompai tiga (hari). Jika menghendaki,
"seorang muslim adalah saudara bagi mus-
dia bisa mengambilnya, dan jika menghendaki,
lim lainnya. Tidak halal bagi seorang muslim

aag
Al-Mughni,vol. Ill, hlm. 591, Mughnil al-Muhtaaj,vol.ll, hlm.49, al-Miizaan,vol. II, hlm.64.
449 Di.i*ryrtk n oleh Ahmad, Ibnu Majah, Daruquthni, Hakim, dan Thabrani dari Uqbah bin Amir. Ibnu Haiar berkata dalam al-Fath,
"Dan isnad hadits ini bagus." (Lihat Majma'uz Zowaaid,vol.lY hlm.80, Nail al-Authaar, vol. V hlm. 211), dan diriwayatkan oleh
Bukhari dengan lafal yang lain (lihat,laami' al-Ushuul, vol. I, hlm. 420).
450 Dikulur.k"n oleh Ahmad, Ibnu Maiah, dan Hakim dalam al-Mustadrak Syaukani berkata dalam kitab Nail al'Authaar (vol. V hlm.
212),"Dandalam hadits ini ada Ahmad Abu Ja'far ar-Razi dan Abu Siba', yang pertama diperselisihkan dan yang kedua dikatakan
bahwa dia maihul."
4Sl Nrit al-Authoar,vol. V, hlm. 211 dan seterusnya, dan hadits diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Malah, dan
Ahmad dari Abu Hurairah, dan dalam riwayat Abu Dawud, "Bukanlah termasuk golongan kami orang yang melakukan penipuan."
(LihatJaami' al-Ilshuul,vol.l, hal, 419 dan seterusnya, Majma'uz Zawaaid,vol.lV hlm. 78, lVoil al-Authaar,vol. V hlm. 212).
452 Syafi'iberkata,"Tashriyyahadalahmengikatputingsusukambingatauunta,dantidakmemerahnyahinggaterkumpulairsusunya
dan meniadi banyak. Kemudian pembeli akan mengira bahwa itu adalah keadaan umum kambing itu, lalu dia menambah harganya
karena melihat air susunya yang banyak."
_-

FIQIH ISLAM 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI XEUANGAN


'IIID
dia bisa mengembalikannya, dan menambah- pengaruh dalam kelazimannya, bukan dalam
nya dengan satu sha'kurma kering (tamr)."as3 asal hukumnya. Hal ini berbeda dengan khiyaar
Yang dimaksud dengan dua pertimbangan syarat, karena syarat yang ditetapkan atasnya
adalah pertimbangan mengambil atau mengem- berada pada asal hukumnya, sehingga ia men-
balikan. Penyebutan bilangan tiga dalam ha- cegah tercapainya hukum akad jual beli dalam
dits bukan untuk penentuan waktu, tetapi ber- masa khiyaar.ass
dasarkan pada adat dan kebiasaan. Sedangkan Konsekuensi hukum jual beli sesuatu yang
satu sha'kurma kering menunjukkan seakan- cacat adalah bahwa ia memberikan kepemilikan
akan ia adalah nilai susu yang diperah oleh yang tidak mengikat (ghair lazim), karena pada
pembeli. umumnya keselamatan dua ganti (barang dan
Perlu diketahui bahwa mayoritas fuqaha harganya) dituntut dalam akad mu'awadhah.
menganggap tashriyyah unta dan kambing se- Oleh karena itu, keselamatannya disyaratkan
bagai bujukan (taghrir) dengan perbuatan da- dalam akad secara dilalah [secara implisit), se-
lam sifat barang. Hal itu menuntut hakkhiyaar hingga ia seperti disyaratkan dengan nash. fika
bagi yang terbujuk dalam membatalkan akad. sifat keselamatan tidak terdapat dalam dua
Namun, jika tidak dibarengi dengan tipuan ganti fbarang dan harganya), maka pelaku akad
(ghabn), maka ia termasuk khiyaar sifat.asa memiliki hak khiyaa4 sehingga akadnya men-
Para ulama menetapkan khiyaar bagi pem- jadi tidak lazim.as6
beli antara mengambil barang jika dia menye-
tujuinya, atau mengembalikannya ditambah satu 2). CACAT-CACAT YANG MENUNTW
sha ' kurma kering jika dia tidak menginginkan- '<H|YAAR
Cacat (aib) adalah setiap sesuatu yang hi-
nya. Abu Yusuf sepakat dengan jumhur ulama lang darinya sifat fitrah yang baik dan meng-
atas pendapat ini dengan didasarkan pada ha- akibatkan kurangnya harga dalam pandangan
dits yang lalu. Sedangkan Abu Hanifah dan Mu- umum para pedagang, baik cacat itu besar
hammad berpendapat bahwa pembeli me- maupun kecil, seperti buta, buta sebelah, dan
ngembalikan dengan barang yang kurang saja juling.asT
jika dia menghendaki. Definisi cacat menurut ulama Syafi'iyah
Adapun konsekuesi hukum jual beli se- adalah setiap sesuatu yang mengurangi fisik
suatu yang cacat adalah tetapnya kepemilikan atau nilai, atau sesuatu yang menghilangkan
barang untuk pembeli, karena rukun jual beli tujuan yang benar jika ketiadaannya dalam
terbebas dari syarat. Akan tetapi, ditetapkan jenis barang bersifat menyeluruh. Mereka me-
dalam jual beli secara dilalah syarat selamat- ngecualikan dengan pembatasan yang terakhir
nya barang dari cacat. fika tidak terpenuhi memotong jari yang lebih, atau bagian kecil
syarat keselamatan barang, maka akadnya ter- dari paha atau betis yang tidak mewariskan

453 Lih"tuntukperbandingan:Nail al-Authaar,vol.Vhlm.2ir4,Jaami'at-l)shuul,vol.l,hal,420danseterusnya,Majma'uzZawaaid,


vol. IV hlm. 108, al-Muwaththalvol.ll, hlm. 170. Dalam hadits ini ada beberapa riwayatyang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim,
Ahmad, Malik, dan para penyusun kitab Sunan yang empat dari Abu Hurairah. Riwayat yang disebutkan ini, menurut tiniauan saya,
merupakan penggabungan lebih dari satu riwayat.
454
Lihat Ibnu Abidin, vol. lV, hlm.47, DR. Mushthafa az-Zarqa, al-Madkhal al-Fiqhii al-'Aam,vol. I, cet. VII, hlm. 374.
455
Al-Badaa'i',voL V hlm. 273.
456
Al-Badaa'i', op. cit., hlm. 274.
457
Fathul Qadiir wa al-lnaayah,vol. V hlm. 157,153, al-Badaa'ij vol. Y hlm. 274, Raddul Muhtaar, vol. IV, hlm .74, asy-Syarh ash-Shagiir,
vol. IIl, hlm. 152 dan seterusnya. Hawal adalah salah satu biji mata condong ke arah hidung dan yang lainnya ke arah pelipis.
BaEIan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN FIqLH ISIAM 5

'ILID
keburukan dan tidak menghilangkan tujuan. fika terjadi setelah itu, maka tidak ada khi-
Oleh karena itu, barang dagangan tidak dapat yaar.
dikembalikan dengan adanya hal tersebut.ass b. Adanya cacat dari pembeli setelah meneri-
Contoh tentang berkurang nilainya adalah bi- ma barang. Tidak cukup adanya cacat dari
natang tunggangan yang tidak dapat dikenda- penjual untuk menetapkan hak mengem-
likan ketika ditunggangi. Dan contoh sesuatu balikan karena semua cacat menurut ke-
yang menghilangkan tujuan yang benar adalah banyakan masyayikh.
memotong sebagian telinga kambing yang di- c. Ketidaktahuan pembeli terhadap adanya
beli untuk kurban, maka bagi pembeli hak me- cacat ketika akad dan serah terima. fika
ngernbalikannya. dia mengetahuinya ketika akad atau serah
Perbedaan antara dua definisi di atas ada- terima, maka tidak ada khiyaar baginya,
lah bahwa definisi ulama Hanafiyah memiliki karena berarti dia rela dengan cacat terse-
standar materi, dan definisi ulama Syafi'iyah but secara tidak langsung.
memiliki standar pribadi. d. Tidak disyaratkan bebas dari cacat pada
Cacat ada dua macam. jual beli. fika disyaratkan, maka tidak ada
Pertama, cacat yang menyebabkan berku- khiyaarbagi pembeli. Karena jika dia mem-
rangnya bagian barang atau berubahnya ba- bebaskannya, maka dia telah menggugur-
rang dari sisi lahirnya fluarnya), bukan batinnya kan haknya sendiri.
[dalamnya). Contohnya banyak, seperti buta, e. Keselamatan dari cacat adalah sifat umum
buta sebelah, juling, lumpuh, infeksi kulit ke- pada barang yang cacat.
pala, pehyakit kronis [menahun), jari yang ku- f. Cacatnya tidak hilang sebelum adanya fa-
rang, gigi hitam, gigi rontok, gigi tambahan, sakh.
kuku hitam, tuli, bisu, koreng, belah, bekas luka, g. Cacatnya tidak sedikit sehingga bisa di-
panas dan seluruh penyakit yang meliputi ba- hilangkan dengan mudah, seperti najis da-
dan.ase lam baju yang bisa dicuci.
Kedua, cacat yang menyebabkan berku- h. Tidak mensyaratkan bebas dari cacat da-
rangnya barang dari sisi maknanya, bukan ben- lam jual beli, dengan perincian yang akan
tuknya. Contohnya, binatang tunggangan tidak datang pada akhir pembahasan.
dapat dikendalikan, lamban yang tidak umum Adapun cara menetapkan cacat berbeda
dalam berjalan dan sejenisnya.nuo sesuai dengan perbedaan cacat. Cacat ada em-
pat macam. Pertama, cacat luar yang terlihat,
3). CARA-CARA MENETAPKAN CACAT DAN
SYARATSYARAT MENEnAPKAN KHIYAAR seperti jari lebih atau kurang, gigi rontok, buta,
Untuk menetapkan khryaardisyaratkan be- buta sebelah, dan seienisnya. Kedua, cacat da-
berapa syarat berikut.a6l lam yang tersembunyi dan tidak dapat diketa-
hui kecuali oleh dokter. Ketiga, cacatyangtidak
a. Adanya cacat pada waktu jual beli atau se-
dapat diketahui kecuali oleh wanita. Keempat,
telahnya sebelum terjadinya penyerahan.

458
Mughrit al-Muhtaaj,vol. II, hlm. 51, dan ulama Hanabilah berpendapat bahwa cacat adalah berkurangnya fisik barang dagangan
seperti memotong iari walaupun nilainya bertambah, atau berkurang nilainya menurut adat seperti sakit dan sejenisnya (Ghaayat
al-Muntahaa, vol. ll, hlm. 35).
459 Al-Bodoo' i', vol. Y, hlm. 27 4.
460 Lihatal-Badaa'i',vol.Y,hlm.274-276,FathulQadiirvol.Vhlm. 154-lS5danseterusnya,RaddutMuhtaarvol.lY,hlm.TS.
461 At-Badao'il vol. V hlm. 275 danseterusnya, Fathut Qadiir,vol. V hlm. 153.
ISLAM IILID 5

cacat yang tidak bisa diketahui dengan pengli-


Baglan 3: HUI(UM TRANSAXSI IGUANGAN

ngan darinya atau mengaku adanya kerelaan


I
hatan (kasat mata), tetapi ia memerlukan per- pembeli. fika pembeli tidakmemiliki bukti atas
cobaan dan ujian ketika adanya pertentangan. dalanraan cacat di tangan penjual dan telah di-
minta untukbersumpah, maka penjual diminta
a. Cacat yang bisa terlihat. bersumpah dengan nama Allah secara tegas
Hakim tidak perlu membebankan pembeli dan pasti, bukan hanya mengaku tidak me-
untuk memberikan bukti adanya cacat di ta- ngetahuinya, "Saya telah menjualnya dan me-
ngannya, karena cacat tersebut keberadaannya nyerahkannya, tetapi cacat ini tidak ada pada-
dapat terlihat dengan jelas. Pembeli berhak nya." Karena ini adalah perkara yang jika dia
memperkarakan penjual karena adanya aib ini mengakuinya maka ia wajib memenuhinya.
dan hakim wajib untuk menyelidikinya. Tetapi jika dia mengingkari, maka disumpah.
f ika biasanya cacat itu tidak terjadi di ta- Alasan mengapa dia bersumpah dengan meng-
ngan pembeli, seperti jari lebih dan sejenisnya, gabungkan antara penjualan dan penyerahan
maka barang itu dikembalikan pada penjual. adalah karena cacat itu bisa saja terjadi setelah
Pembeli tidak dibebankan untuk memberikan jual beli tapi sebelum diserahkan, sehingga pem-
bukti atas adanya cacat di tangan penjual kare- beli memiliki hak mengembalikannya. Oleh ka-
na cacat itu telah terbukti secara meyakinkan. rena itu, sebagai tindakan preventifnya (ihtt
Kecuali jika penjual mengaku adanya kerelaan yaath) dilakukan penggabungan antara kedua-
pembeli atas aib itu dan dalnvaan berlepas diri nya [penjualan dan penyerahan). Ini adalah pen-
darinya, maka ketika itu pembeli diminta un- dapatyang disebutkan oleh Muhammad dalam
tuk memberikan bukti. kitab ala4shl.
fika penjual memberikan bukti, maka di- Sebagian masyayikh berpendapat bahwa
putuskan sesuai dengan bukti tersebut. Tetapi tidak perlu adanya kehati-hatian (ihtiyaath) da-
jika tidak, maka pembeli diminta bersumpah lam hal ini. Karena jika dia diminta bersumpah
atas dakwaannya. fika pembeli menolak ber- dengan bentuk seperti ini, maka cacat itu bisa
sumpah, maka barang yang cacat tidak dikem- saja terjadi setelah jual beli dan sebelum penye-
balikan kepada penjual. Namun, jika dia ber- rahan, sehingga penjual benar dalam sumpah-
sumpah, maka barangnya dikembalikan kepada nya. Karena syarat pelanggaran sumpahnya
penjual. adalah adanya cacat ketika jual beli dan penye-
fika cacatnya bisa terjadi di tangan pem- rahan secara bersama, sehingga tidak diang-
beli, maka hakim harus bertanya kepada pen- gap melanggar sumpah jika terjadi cacat pada
jual, 'Apakah cacat tersebut terjadi di tangan salah satunya, maka hak pembeli pun menjadi
kamu?" fika penjual menjawab, "Ya," maka ha- hilang. Kehati-hatian bagi pembeli dapat ter-
kim memutuskan mengembalikan barang ke- capai jika penjual bersumpah atas nama Allah
padanya, kecuali jika dia berlepas tangan dari bahwa "pembeli tidak berhak mengembalikan
aib atau mengaku adanya kerelaan pembeli. barang karena cacat yang dituduhkannya ini".
fika penjual mengingkari dan berkata, "Tidak" Sebagian berpendapatbahwa ia disumpah atas
maka perkataan yang dibenarkan adalah per- nama Allah bahwa, "Saya telah menyerahkan-
kataannya, kecuali jika pembeli memberikan nya dan tidak ada cacat padanya sebagaimana
bukti. fika pembeli memberikan bukti, maka ha- yang ia tuduhkan itu." Kasani berkata, "lni pen-
kim memutuskan mengembalikan barang ke- dapat yang shahih, karena ia memasukkan di
pada penjual, kecuali jika penjual berlepas ta- dalamnya cacat yang ada ketika jual beli dan
r BaElan 3: HUNUM TRANSAKSI ](EUAI{GAN FIQLH ISTAM JILID 5

cacat yang terjadi sebelum adanya penyerah- c. Cacat yang tidak blsa diketahui ke
i
an." cuali oleh wanita.
Jika dia bersumpah, maka dia bebas dan fika cacatnya termasuk dalam hal yang ti-
barangnya tidak dikembalikan padanya. Tetapi dak bisa diketahui kecuali oleh wanita, maka
jika dia mengingkarinya, maka barangnya di- hakim mengembalikannya pada perkataan wa-
kembalikan padanya dan akadnya batal, kecu- nita. Hakim akan memperlihatkan cacat itu ke-
ali jika penjual berlepas diri darinya dan me- pada mereka. Hal ini sesuai dengan firman
ngaku adanya kerelaan pembeli. Allah,
Sebagian ulama Hanafiyah menshahihkan
"Meka tanyakanlah olehmu kepada orang-
bentuk sumpah yang pertama yang disebutkan
orang yang berilmu, jika kamu tiada mengeta-
oleh Muhammad dengan membayangkan ada-
hur." (al-Anbiyaa': 7)
nya tambahan dalam isi sumpah itu. Sehingga
Mereka tidak disyaratkan beberapa orang
bentuknya meniadi, "saya telah menjualnya dan
saksi, tetapi cukup dengan perkataan satu orang
menyerahkannya tapi cacat ini tidak ada pa-
wanita yang adil atau dua orang untuk lebih
danya, baik pada waktu penjualan maupun
hati-hati. Hal itu karena perkataan seorangwa-
pada waktu penyerahan."a62
nita dalam hal yang tidak bisa diketahui oleh
b. Cacat tersemtutnyi yang tidak laki-laki adalah hujjah dalam syariat, seperti
dlketahui kecuall oleh Para ahli. kesaksian bidan dalam nasab (keturunan).
Para ahli di sini seperti para dokter dan fika seorang wanita bersaksi atas cacat, di
dokter hewan. Contohnya sakit livec limpa dan sana ada dua riwayat dari masing-masing ash-
sebagainya. Maka untuk melaksanakan hak Shahiban.
memperkarakan masalah ini diperlukan ke- Dalam satu riwayat dari Abu Yusul dibe-
saksian dua orang laki-laki muslim atau satu dakan antara iika barang ada di tangan penjual
orang laki-laki muslim yang adil. Setelah itu atau jika barang ada di tangan pembeli.
hakim berkata kepada penjual,'Apakah cacat f ika barangnya ada di tangan penjual, maka
yang diakui ini terjadi di tanganmu?" fika dia cacatnya ditetapkan dengan kesaksian seorang
menjawab, "Yai'maka hakim memutuskan un- wanita. fika terbukti, maka barangnya dikem-
tuk mengembalikan barang kepadanya. fika ia balikan dan jual belinya batal. Karena sesuatu
menolak dakwaan, maka pembeli harus mem- yang tidak bisa diketahui oleh laki-laki, maka
berikan bukti. Jika dia tidak memiliki bukti, perkataan seorang wanita kedudukannya se-
maka penjual diminta bersumpah dengan ben- perti kedudukan bukti.
tuk yang telah disebutkan dahulu dalam cacat
|ika barangnya di tangan pembeli, maka
yang terlihat. Iika dia bersumpah, maka barang hak memperkarakan ditetapkan oleh perka-
itu tidak dikembalikan kepadanya. fika meno- taan seorang wanita. Lalu diputuskan untuk
lah maka diputuskan untuk mengembalikan tidak mengembalikannya kepada penjual, ka-
barang itu kepadanya, kecuali jika dia berlepas rena barang tersebut menjadi cacat dalam
diri darinya atau mengaku adanya kerelaan tangung jawab pembeli, maka tanggung jawab
pembeli.463

462
At-Badaa'ii vol. V hlm. 279 dan seterusnya, Tuhfat al-Fuqahaa',vol II, hlm. 139 dan seterusnya, Raddul Muhtaar, vol. IV hlm. 92,
Mukhtashar ath-Thahaawii, hlm. B0 dan seterusnya.
463
Al-Badaa' i', voL V hlm. 278, Raddul Muhtaar, vol. IV, hlm. 92'
ISLAM ltlrD s Baglan 3: HUKUM TRANSA](SI TEUANGAN

tersebut tidak bisa dipindahkan kepada pen- d. Cacat yang[ hanya diketahui dengan per-
jual dengan perkataan seorang wanita. Kemu- coMan.
dian hakim bertanya kepada penjual, 'Apakah Adapun cacat yang tidak bisa terlihat ke-
cacat ini terjadi di tanganmu?" Hal ini seperti tika adanya perselisihan dan tidak bisa diketa-
telah dijelaskan dalam contoh cacat tersembu- hui kecuali dengan percobaan, seperti kabur-
nyi. nya budak, gila, pencurian dan kencing di atas
Sedangkan dalam riwayat yang lain dari kasu4 maka tidak bisa ditetapkan kecuali de-
Abu Yusuf, ia berpendapat bahwa jika cacatnya ngan kesaksian dua orang laki-laki atau satu
termasuk hal yang tidak biasa terjadi, maka orang laki-laki dan dua orang wanita.
jual belinya batal dengan didasarkan pada per- fika pembeli menyatakan bahwa terjadi-
kataan wanita. Hal itu karena cacatnya telah nya cacat di tangannya, maka hakim bertanya
ditetapkan oleh kesaksian mereka (wanita), kepada penjual,'Apakah budak itu pernah ka-
dan kita telah mengetahui dengan yakin bah- bur ketika bersamamu?" fika dia menjawab,
wa cacatnya terjadi di tangan penjual. "Ya," maka hakim memutuskan untuk mengem-

fika cacatnya termasuk hal yang biasa ter- balikannya kepada peniual, kecuali jika dia ber-
jadi, maka hak mem-/asakh tidak bisa ditetap- lepas diri darinya dan mengaku adanya kere-
kan dengan perkataan wanita, karena ini ter- laan pembeli. Tetapi jika penjual mengingkari
masuk hal yang bisa diketahui oleh selain me- cacat kaburnya budak itu, dan mengaku per-
reka. bedaan dalam cacat ini antara besar dan kecil,
Adapun dua riwayat dari Muhammad ada- seperti yang telah diterangkan dahulu, maka
lah sebagai berikut. hakim bertanya kepada pembeli,'Apakah kamu
Dalam satu riwayat ia berpendapat bahwa memiliki bukti?" Jika dia menjawab,-"Ya," dan
jual beli tidak batal (fasakh) sama sekali de- memberikan bukti atas pengakuannya, maka
ngan perkataan wanita. Sedangkan dalam ri- hakim memutuskan untuk mengembalikannya
wayat yang lain dinyatakan bahwa jual belinya kepada penjual. fika menjawab, "Tidak" maka
batal sebelum dan sesudah adanya serah teri- penjual diminta bersumpah atas nama Allah
ma dengan perkataan mereka [wanita), karena bahwa budak itu tidak pernah kabur darinya
perkataan mereka dalam hal yang tidak bisa sama sekali. fika dia bersumpah, maka perka-
diketahui oleh laki-laki kedudukannya seperti ra antara mereka berdua terputus. Tetapi, jika
bukti, ini sama seperti dalam penetapan nasab menolak bersumpah, maka diputuskan untuk
[keturunan). mengembalikan budak kepadanya.
Kesimpulannya bahwa kesaksian satu atau fika pembeli tidak mampu menetapkan ter-
dua orang wanita dapat menetapkan adanya ca- jadinya cacat di tangannya, apakah hakim me-
cat yang tidak bisa diketahui oleh laki-laki un- minta penjual bersumpah atas itu atau tidak?
tuk hak memperkarakan bukan hak mengem- Ash-Shahiban berpendapat bahwa ia di-
balikan, baik cacat itu sebelum maupun sesu- minta sumpahnya, sedangkan Abu Hanifah ber-
dah adanya serah terima dalam zhahir riwayat pendapat bahwa ia tidak diminta sumpahnya.
dari ulama Hanafiyahyangtiga. Maka pendapat Dalil ash-Shahiban adalah bahwa pembeli
ini adalah pendapat mazhab yangmuktamad menuntut hak pengembalian, dan tidak mung-
(yang dijadikan pegangan).464 kin mengembalikannya kecuali dengan mene-

464
Al-Bodoo'ii vol. V hlm. 279 dan seteru snya, Raddul Muhtaan vol.lY hlm. 92 dan seterusnya.
EaEtan 3: HUKUM TRANSAI(SI KEUANGAN FIQLH ISlAlvt

tapkan terjadinya cacat di tangannya. Cara me- 4). KEIENTUAN KHTYAAR SERTA TATA CARA
netapkannya bisa dengan bukti atau penola- MEM.FASAKH DAN MENGEM BALIKAN
KARENA CACAT
kan penjual untuk bersumpah. f ika dia tidak
memiliki bukti, maka diminta bersumpah agar Adanya cacatdalam barang dagangan meng-
penjual mengingkarinya, sehingga cacatnya ter- akibatkan adanya khiyaar bagi pembeli anta-
bukti terjadi di tangannya. Oleh karena itu, ra dua hal, yaitu melanjutkan akad [dalam
pembeli diminta bersumpah ketika tidak ada hal ini dia wajib membayar harganya secara
bukti atas adanya cacat di tangan pembeli, utuh) atau mem-fasakh-nya. fika mem-fasakh'
maka begitu juga hal ini. nya, maka dia menarik kembali harganya jika
Sedangkan dalil Abu Hanifah adalah bah- telah membayarnya; atau bebas dari pemba-
wa meminta sumpah itu terjadi setelah adanya yaran jika dia belum membayarnya. Selain itu,
dakwaan pada penjual. Sedangkan pembeli ti- dia waiib mengembalikan barang yang cacat
dak dapat melakukan dakwaan atas peniual tersebut jika telah menerimanya.a6T
kecuali setelah terbukti adanya cacat di ta- Ulama Syafi'iyah dan Hanabilah berpen-
ngannya, dan hal itu belum terbukti. Maka tidak dapat bahwa jika barang dagangan menjadi ca-
ada dalowaan pembeli atas penjual, sehingga cat di tangan penjual atau rusak sebagiannya
tidak diminta bersumpah. Dan pengingkaran disebabkan oleh faktor alam, maka pembeli
terhadap sumpah tidak mungkin terjadi kecu- memiliki hakkhiyaar antara menerimanya da-
ali setelah adanya permintaan sumpah.a6s lam keadaan kurang dengan harga utuh serta
Tata cara meminta sumpah penjual, yaitu tidak berhak mendapatkan apa-apa, atau mem-
dia berSumpah atas sesuatu yang diketahuinya fasakh akad dan meminta kembali harga-
tapi bukan secara pasti, yaitu dengan berkata, nya.468

"Demi Allah, dia tidak mengetahui bahwa ca-


cat ini terjadi pada barang ini sekarang"' Sebab a. Tata cara memiasakh dan mengembali'
tindakan ini adalah karena dia bersumpah atas kan.
selain perbuatannya, dan barangsiapa bersum- Barang dagangan tidak terlepas dari dua
pah atas selain perbuatannya maka dia ber- hal.
sumpah atas apa yang ia diketahui, karena dia 1. Berada di tangan penjual. Dalam hal ini jual
tidak mengetahui apa yang bukan perbuatan- beli batal dengan adanya perkataan pem-
nya. Adapun orang yang bersumpah atas per- beli, "Saya kembalikan." Menurut kesepa-
buatannya sendiri, maka dia bersumpah de- katan ulama Hanafiyah dan Syaf iyah, tidak
ngan kepastian [dengan kata yang menunjuk- perlu adanya keputusan hakim dan kere-
kan kepastian). fika penjual menolak bersum- laan dalam pengembalian ini.
pah, maka cacatnya ditetapkan terjadi di ta- 2. Berada di tangan pembeli. Dalam hal ini
ngan pembeli, sehingga ia memiliki hak mem- jual beli tidak batal kecuali dengan adanya
perkarakan masalah itu. Tetapi jika penjual keputusan hakim atau kerelaan menurut
mau bersumpah, maka dia bebas dari tun- ulama Hanafiyah, karena pembatalan sete-
tutan.a66 lah adanya serah terima dilakukan sesuai

+65 Al-Bodro'il vol. V hlm. 279, Raddul Muhtaar, vol.lV hlm' 92'
466 Al-Bador'ii toc. cit..
467 Fathut qadiir vol. hlm. 151.
Y
468 Na*r*i, ar-Rawdhah,vol. III, hlm. 504, al-Mughni, vol. IY hlm. 109 dan seterusnya.
ISLAM IILID 5 Bag|an 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAil

dengan akad, karena ia menghilangkan halangi pengembalian tersebut. Hal itu karena
akad. Selain itu, karena akad tidak sah de- ia adalah khiyaar untuk mencegah terjadinya
ngan salah satu pelaku akad, maka ia tidak kemudharatan, maka ia boleh diakhirkan se-
batal dengan salah satu pelaku akad tanpa perti dalam qishash. Kami tidak menerima
kerelaan yang lainnya dan tanpa keputu- bahwa penahanan barang menunjukkan ada-
san hakim. Hal ini berbeda dengan fasakh nya kerelaan terhadap nya.47 o
(pembatalan) sebelum adanya serah teri- Sedangkan ulama Syafi'iyah berpendapat
ma, karena transaksinya belum sempurna bahwa disyaratkan mengembalikan barang se-
pada waktu itu, tetapi baru sempurna de- cara langsung setelah mengetahui adanya cacat.
ngan adanya serah terima, maka keduduk- fika pemebeli mengetahuinya dan mengakhir-
annya seperti serah terima. kan pengembalian barang tanpa disebabkan
Menurut ulama Syafi'iyah, akadnya batal halangan, maka haknya mengembalikan ba-
dengan perkataannya, "Saya kembalikani' serta rang menjadi gugur. Yang dimaksud dengan se-
tidak perlu adanya keputusan hakim dan kere- gera adalah masa yang tidak dianggap sebagai
laan penjual. Hal itu karena sahnya fasakh ti- penundaan dalam pandangan kebiasaan umum.
dak membutuhkan putusan hakim dan kere- fadi, jika dia disibukkan oleh shalat yang su-
Iaan penjual, seperti fasakh dengan khiyaar dah masuk waktunya, atau makan dan seba-
sy a ra t menurut ke s ep akatan ulama, dan'fas a kh' gainya, maka dalam kebiasaan umum hal ter-
dengan khiyaar ruyah menurut ulama Hana- sebut tidak disebut mengakhirkan, sehingga
fiyah.a6e hal itu tidak menghalangi pengembalian ba-
b. Apakah fasakh setelah mengetahui rang. Demikian juga jika dia mengetahui cacat
adanya cacat harus dilakukan dengan kemudian mengakhirkan karena ada-halangan
seglera atau dapat ditunda? seperti sakit, takut pada pencuri atau binatang
Ulama Hanafiyah dan Hanabilah berpen- buas dan sebagainya, maka hakpengembalian-
dapat bahwa khiyaar mengembalikan barang nya tidak gugur. Kepemilikan hak mengemba-
dengan sebab cacat dapat diakhirkan (ditun- likan barang setelah mengetahui adanya cacat
da). Tidak disyaratkan mengembalikan barang berlaku selama dia belum melakukan hal yang
dagangan setelah mengetahui adanya cacat se- menunjukkan adanya kerelaan atas cacat itu,
cara langsung. fika cacat barang diketahui lalu seperti mempergunakan binatang, memakai
pengembaliannya diakhirkan, maka khiyaar- pakaian, dan sebagainya.
nya tidak batal hingga terdapat hal yang me- Dalil merekaadalah bahwahukum asal jual
nunjukkan adanya kerelaan. fika pembeli men- beli adalah lazim (mengikat), sedangkan keti-
j elaskan kepada penjual adanya cacat dan mem- daklaziman adalah hal yang baru. Selain itu,
perkarakannya untuk menuntut pengembalian karena ia adalah khiyaar yang ditetapkan oleh
barang, kemudian ia meninggalkan perkara- syara untuk mencegah adanya mudharat ter-
nya setelah itu, lalu kembali lagi pada perkara hadap harta, sehingga harus dilakukan dengan
tersebut dan meminta adanya pengembalian, segera seperti syuf'ah, hingga hak itu menjadi
maka ia masih memiliki hak mengembalikan batal dengan mengakhirkannya tanpa ada se-
barang selama belum ada sesuatu yang meng- bab.aTL

469 At-Brdaa'il vol.Vhlm.2B1r,Mughnital-Muhtaaj,vol.ll,hlm.57,al-Muahdzdzab,vol.


I,hlm.2B4.
4.7-0
RoddulMrhtaanvol.lVhlm.g3, al-Mughni,vol.lV,hlm. 144, Ghaayatal-Muntahaa,vol.ll,hlm.41.
47r Mughnit at-Muhtaaj,vol.ll,
hlm. 55, al-Muhadzdzab,vol. l, hlm.274.
Bagan 3: HUI(UM TRANSAI(SI XEUAI{GAN ISTAM IILID 5

5). HAL.HAL YANG MENGHALANG' PENGETW Yang demikianitu karena hak pengemba-
BALIAN KARENA CACAT DAN GUGURNYA lian didasarkan pada hilangnya unsur kesela-
KHIYAAR matan barang yang disyaratkan dalam akad se-
Terdapat beberapa hal yang menyebabkan cara implisit. Ketika pembeli rela dengan cacat
pengembalian barang karena cacat meniadi ter- barang setelah ia mengetahuinya, maka hal itu
halang, hak khiyaar menjadi gugur setelah di- menuniukkan bahwa ia tidak mensyaratkan ke-
tetapkan dan jual beli meniadi lazim. Di anta- selamatan barang. Selain itu, jika ia rela de-
ranya adalah sebab yang terjadi setelah ada- ngan adanya cacat, maka berarti ia rela dengan
nya komitmen penjual untuk memberikan gan- adanya mudharat, yaitu menggugurkan jami-
ti rugi karena cacat. Begitu juga, sebab yang ti- nan ganti rugi atas cacat. Dalam hal pemberian
dak membuat penjual komitmen untuk mem- ganti rugi, jika terjadi penggantian maka seakan-
beri ganti rugi karena cacat. akan bagian yang cacat kembali menjadi baik
Adapun faktor yang menghalangi pengem- fselamat) secara makna dengan memberikan
balian barang setelah adanya komitmen pen- gantinya. Ini adalah pendapat dalam zhahir ri-
jual untuk memberikan ganti rugi akibat cacat wayat. Hal itu karena ketika nilainya sampai
adalah sebagai berikut.aT2 padanya, maka nilai tersebut menduduki ke-
Pertama, rela terhadap cacat setelah me- dudukan barang, sehingga menjadi seakan-
ngetahuinya. Baik dilakukan secara jelas, seper- akan dia meniualnya.
ti berkata, "Saya rela dengan cacat ini," atau Kedua, membatalkan khiyaar dengan jelas
menyetujui jual beli, maupun dilakukan secara atau tidak, contoh jika pembeli berkata, "Saya
tidak langsung [dilalah), seperti menggunakan menggugurkan atau membatalkan khiyaar ini i'
barang dengan penggunaan yang menunjuk- atau, "Saya mengharuskan jual beli atau me-
kan adanya kerelaan, seperti mewarnai baju waj ibkannya," dan sebagainya.
atau memotongnya, membangun bangunan di Adapun faktor yang mencegah adanya pe-
atas tanah, menggiling gandum, memanggang ngembalian barang tanpa ada komitmen pen-
daging, menjual barang atau menghibahkan- jual untuk memberikan ganti rugi dari awal
nya atau menggadaikannya walaupun tanpa perkara adalah sebagai berikut.
ada penyerahan atau menggunakannya dengan a. Faktor alami.
berbagai bentuk seperti memakai baju, me- Yaitu rusaknya barang dagangan dise-
nunggangi binatang mengobati barang dagang- babkan oleh bencana alam, perbuatan ba-
an (jika merupakan makhluk hidup, Peni.) dan rang tersebut, penggunaan pembeli, seper-
sebagainya, sebagaimana telah disebutkan da- ti memakan makanan, maka seluruh ini da-
lam pembahasan khiyaar syarat. Begitu juga, pat menghalangi pengembalian karena ru-
memberikan imbalan atas cacat padanya se- saknya barang dagangan. Pembeli berhak
cara hakiki, atau maknawi seperti ia dibunuh meminta kembali kepada penjual harga
oleh orang asing dengan tidak sengaja sedang- yang berkurang karena cacat.a73
kan ia berada di bawah kekuasaannya, maka b. Faktor syar'i.
dia mengambil nilainya darinya. Yaitu munculnya tambahan yang me-
nyambung tanpa terlahir dari asalnya da-

472 Al-Bodaa'il vol. V, hlm. 2B2,2gl,Raddul Muhtaar, vol. IV hlm.94, 103.


473 At-Bodoo'ij vol. hlm. 2A2,zgL, Raddul Muhtaar vol. IV hlm. 86, 99, Majma' ailh-Dhamaanaat, hlm. 219, DR. Zarqa, Aqd al-Bai',
V
hlm. 110, Mughnil al-Muhtaaj,vol.ll, hlm.54.
j
.i

rsLAM IILID s Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN

lam barang dagangan sebelum adanya se- seperti anah buah, dan susu. Tambahan ini
rah terima, seperti mewarnai baju, mem- tidak dapat menghalangi pengembalian. Se-
bangun bangunan di atas tanah. Begitu juga, hingga, jika pembeli menghendaki, maka
jika setelah serah terima muncul tamba- dia bisa mengembalikan semuanya [asal
han yang menyambung tanpa terlahir dari dan tambahannyaJ; dan jika menghendaki
asalnya atau tambahan yang terpisah dan juga, maka dia bisa mengambilnya semua
terlahir dari asalnya dalam barangdagang- dengan harga utuh.
an, seperti anak dan buah. Atau bisa juga tambahan itu tidak ter-
Adapun tambahan-tambahan lainnya maka lahirdari asalnya seperti pendapatan, sede-
hal itu tidak mencegah adanya pengembalian. kah, dan keuntungan. Tambahan ini tidak
Perinciannya sebagai berikut.aTa dapat menghalangi pengembalian, karena
Tambahan dalam barang dagangan bisa tambahan itu bukan barang dagangan, te-
muncul sebelum adanya serah terima atau se- tapi dimiliki karena memiliki asalnya.
telahnya, dan setiap masing-masing tambahan Kedua, tambahan yang mucul dalam ba-
bisa secara menyambung atau terpisah. rang dagangan setelah serah terima fterjadi
Pertama, tambahan yang muncul sebe- di tangan pembeli), adalah sebagai berikut.
lum serah terima adalah sebagai berikut. 1. fika tambahannya menyatu.
l. fika tambahannya menyatu/mehyam-' fika tambahannya terlahir dari asalnya
bung. seperti binatang gemuk, maka itu tidak da-
Tambahan ini bisa terjadi dengan ter- patmenghalangi pengembalian menurut
lahir dari asalnya, seperti bagus, cantik, ulama Hanafiyah, Syaf iyah, Hanabilah, dan
besa4 gemuk, dan sebagainya, maka hal Malikiyah.aTs Hukum cacat dengdn adanya
tersebut tidak menghalangi pengembalian, tambahan tersebut tetap ada pada asalnya.
karena itu adalah turunan dari asalnya se- Sehingga, jika pembeli rela mengembali-
cara hakiki. Atau tambahan ini bisa juga kan tambahan dan asalnya, maka dia bisa
tidak terlahir dari asalnya, seperti mewar- mengembalikannya. Dan jika tidak meng-
nai baju atau menjahitnya dan bangunan hendakinya dan menginginkan mengam-
atau tanaman di atas tanah, maka tambah- bil imbalan barang yang berkurang karena
an ini dapat menghalangi pengembalian. cacat, tetapi penjual menolaknya kecuali
Karena itu adalah benda yang berdiri sen- pengembalian dan pembayaran seluruh
diri bukan turunan, sehingga barang tidak harganya, maka menurutAbu Hanifah dan
boleh dikembalikan tanpanya karena sulit Abu Yusuf penjual tidak boleh menolak
mengembalikannya. Akan tetapi, barang dan pembeli berhak mengambil imbalan
itu tidak boleh dikembalikan bersama tam- barang yang berkurang karena cacat. Hal
bahan itu, karena ia bukan termasuk ba- itu karena tambahan yang menyatu setelah
rang yang dibeli, oleh karenanya tidak ada adanya serah terima mencegah ad,anyafa-
fasakh. sakh-menurut mereka-jika tidak ter-
2. fika tambahannya terpisah. dapat kerelaan dari pemilik tambahan ter-
Tambahan ini bisaterlahir dari asalnya sebut.

474
Al-Brdor'i',vol.Vhlm.2S4danseterusnya,atTaqriiraat'alaRaddulMuhtaar,vol.lVhlm.SS,gS,DR.Zarqa,op.cit.,hlm. 111.
a75
Mughnil at-Muhtaaj,vol. II, hlm. 61, al-Mughni,vol. IV hlm. !44, Haasyiyat ad-Daosuuqiii,vol. IIl, hlm. 121.
F-
BaSIan 3: HUI(UM TRANSAXSI I(EUANGAN FIQLH IStAlvt

Sedangkan menurut Muhammad, pen- dak dari yang lainnya dan memperguna-
jual boleh menolak pengembalian dan pem- kannya. Lalu ia mendapati cacat pada bu-
beli tidak boleh meminta imbalan barang dak itu. Dia kemudian mengadukannya
yang berkurang kepada peniual, karena pada Nabi saw., dan mengembalikan bu-
tambahan yang menyatu menurutnya ti- dak tersebut pada penjual. Si penjual ber-
dak men gh alangi fa s a kh. kata kepada beliau, "Ya Rasulullah, dia te-
Asal perbedaan pendapat dikembalikan lah menggunakan budak saya." Rasulullah
pada hukum tambahan yang menyatu dengan menjawab,
mahar setelah adanya serah terima jika suami
"Keuntungan itu ada disebabkan ada-
menceraikan istrinya sebelum digauli.
nyo jaminan.'476
fika tambahannya tidak terlahir dari asal-
Maksudnya bahwa manfaat barang da-
nya, maka itu menghalangi pengembalian de-
gangan itu menjadi milik pembeli dengan
ngan kesepakatan ulama. Pasalnya, tambahan
konsekuensi bahwa jika barang tersebut
ini adalah milik pembeli, sehingga penjual ti-
rusak, maka ia menjadi penanggungnya.
dak berhak mengambil tambahan tersebut tan-
pa adanya imbalan. Dalam keadaan ini, diwa-
fadi, harga dikiaskan pada barang daga-
ngan.
jibkan memintakembali kepada penjual imbal-
an barang yang berkurang karena cacat.
fika tambahannya tidak terlahir dari asal-
nya, seperti pendapatan dan sedekah, maka itu
2. fika tambahannya terpisah. tidak dapat menghalangi pengembalian. Ba-
fika tambahan itu terlahir dari asal- rang asal dikembalikan kepada penjual, se-
nya Seperti anak, buah, dan susu, maka itu
dangkan tambahannya untuk pembeli sebagai
dapat menghalangi pengembalian menu-
bentuk kebajikan atasnya. Karena tambahan
rut ulama Hanafiyah. Karena jika asalnya
ini bukan barang dagangan sama sekali, maka
dikembalikan tanpa tambahannya, maka
dia bisa mem-/asakh akad saja tanpa tambah-
tambahan tersebut meniadi milik pembeli
annya.
tanpa ada imbalan dan itu dilarang oleh
syara karena itu adalah riba.
3. Faktor penghalang karena hak pen'
iual.
Sedangkan menurut ulama Syafi'iyah
Yaitu terjadinya cacat baru di tangan
dan Hanabilah, tambahan ini tidak dapat
pembeli setelah adanya serah terima. Mak-
menghalangi pengembalian. Tambahan ter-
sudnya, jika barang dagangan menjadi ca-
sebut menjadi milik pembeli setelah ada-
cat di samping cacat lama yang teriadi di
nya serah terima, karena tambahan terse-
tangan penjual, seperti patahnya kaki bi-
but muncul dari milik pembeli, maka tidak
natang di tangan pembeli sedang pada ta-
mencegah adanya pengembalian, sama se-
ngan tersebut terdapat p enyakit lama se jak
perti tambahan yang tidak terlahir fdari
binatang tersebut berada di tangan pen-
asalnya). fuga berdasarkan pada hadits bah-
jual. Hal itu karena barang dagangan ke-
wa seorang laki-laki membeli seorang bu-
luar dari milik penjual dengan satu cacat,

476 Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Maiah dari Aisyah ra.. Ini adalah riwayat Abu Dawud. Makna "al-kharoaju bidh
dhamaan" adalah keuntungan adalah konsekuensi risiko barang karena "kharaaj" adalah pemasukan dan manfaat, yaitu pembeli
memiliki pendapatan yang dihasilkan dari barang dagangan dengan sebab adanya penanggungan pada barang asal. Huruf baa'
pada kata "bidh dhamaan" adalah untuk menunjukkan sebab. (LihatJaami'al-Ilshuul, vot. Il, hlm. 28, Nail al-Authaar, vol. V hlm.
213).
FIQLH ISTAM IILID 5 Baglan 3: HUi(UM TRANSAI(SI XEUANGAN

maka jika dikembalikan berarti mengem- f ika terjadi cacat di tangan pembeli ke-
balikannya dengan dua cacat, sehingga hal mudian diketahui ada cacat yang terjadi
tersebut dapat merugikan penjual. Syarat di tangan penjual, maka pembeli memiliki
pengembalian adalah dikembalikan dalam hak meminta imbalan kekurangan karena
bentuksemula seperti ketika diambil. Pem- cacat tapi barangnya tidak boleh dikemba-
beli hanya boleh meminta imbalan atas ke- likan, kecuali jika penjual menghendaki ba-
kurangan kepada penjual. fika cacat yang rang tersebut untuk diambil, maka dia bo-
baru hilang seperti jika binatang yang sakit leh mengambilnya. Nilai imbalan kekuran-
sembuh, maka kembali pada kewajiban gan dihitung pada hari jual beli.a8o
asalnya, yaitu hak mengembalikannya.aTT Kesimpulan: pembeli boleh meminta ke-
4. Faktor penghalang karena hak orang pada penjual untuk memberikan selisih imba-
lain. lan kekurangan harga karena cacat dalam tiga
Contohnya jika pembeli mengeluarkan hal, yaitu rusaknya barang dagangan, menjadi
barang dagangan dari miliknya dengan akad cacat dengan cacat baru, dan bentuknya ber-
kepemilikan seperti jual beli, hibah, atau ubah yang menjadikan namanya berubah.
shu/h (damai), kemudian diketahui bahwa Perlu diperhatikan bahwa pembahasan fak-
terdapat cacat lama dalam barang terse- tor-faktor penghalang yang disebutkan di atas,
but, maka tidakmungkin bagi pembeli per- adalah iika pembeli melakukan akad untuk di-
tama mem-/asakh jual beli antara dia dan rinya sendiri. Sedangkan jika dia melakukan
penjualnya. Pasalnya, dalam barang terse- akad untuk orang lain, maka dalam hal ini ada
but sudah terdapat hak pemilik baru yang perincian berikut.
diciptakan oleh pembeli sendiri.aTs fika orang yang melakukan akad untuk
s. Pembeli merusak barang dagangan. orang lain termasuk orang yang boleh di-
Contohnya jika barang tersebut bina- perkarakan dalam imbalan kekurangan karena
tang, kemudian dibunuh oleh pembeli, atau cacat seperti wakil, syorikdanmudharib, maka
baju kemudian dirusah dan sebagainya. Ke- ia harus mempertangungiawabkan perkara itu,
mudian diketahui adanya cacat lama dalam dan mengembalikan barang yang cacat kepada
barang tersebut, maka harga yang telah di- penjual. Hal itu disebabkan pengembalian ba-
tetapkan tidak dapat diubah dan pembeli rang karena cacat termasuk dalam hak-hak
tidak boleh meminta imbalan kekurangan akad. Hak-hak akad itu kembali pada pelaku
karena cacat tersebut. Perbedaan antara akad jika dia termasuk orang yang bisa di-
cacat dan faktor penghalang karena hak perkarakan seperti pelaku akad yang melaku-
orang lain adalah bahwa dalam masalah kan transaksi untuk dirinya sendiri. Maka apa
kedua ada kemungkinan hilangnya faktor yang diputuskan kepada pelaku akad-jika
tersebut, maka hak pengembaliannya bisa dia wakil dalam jual beli-akan dikembalikan
kembali lagi. Sedangkan dalam kasus per- pada orang yang memiliki akad (orang yang
tama tidak ada kemungkinan hilangnya memberikan kuasa untuk melakukan akad),
cacat.aTe

477 Al-Brdoo'i',vol.Vhlm.283,RaddulMuhtaar,vol.lVhlm.82, l0l,DRZarqa,Aqdal-Bai',hlm. 111.


478 DR. zarqa,loc. cit..
479 lbid.,hlm. 112 dan seterusnya.
480
Mri^r'odh-Dhomaanaat,hlm.220, Fathul Qadiirvol. V hlm. 164.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN FIqLH ISLAM JILID 5

karena wakil menempati posisi orang yang me- kemudian terlihat ada cacat lama dalam ba-
wakilkannya.asl rang tersebut.as2
fika pelaku akad termasuk orang yang ti- Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa jual
dak dapat diperkarakan, seperti hakim dan pe- beli dengan syarat berlepas diri dari semua ca-
nguasa jika mereka melakukan akad menggu- cata83 adalah sah sekalipun tidak dijelaskan je-

nakan hak wilayah (kekuasaan umum), maka nis-jenis cacatnya. Hal itu baik dia tidak menge-
dia harus mengangkat orang yang bisa ber- tahui adanya cacat barangnya kemudian men-
perkara dalam masalah cacat itu. Apa yang di- syaratkan syarat ini sebagai bentuk kehati-
putuskan pada wakil itu, dikembalikan kepada hatian, maupun dia mengetahui adanya cacat
orang yang diwakilkan. fika dia melakukan dalam barang tersebut kemudian menyembu-
akad tersebut untuk kaum muslimin maka di- nyikannya pada pembeli dan mensyaratkan
kembalikan pada baitul maal mereka. bebas dari ganti rugi adanya cacat untuk me-
Adapun jika pelaku akad itu anakkecil yang lindungi niat jeleknya dengan syarat ini. Dalam
dilarang membelanjakan hartanya [di bawah hal ini jual belinya adalah sah, karena pembe-
perwalian), kemudian dia menjual atau mem- basan diri adalah pengguguran, bukan pembe-
beli dengan izin seseorang, maka dia tidak di- rian kepemilikan. Dan pengguguran tidak me-
wajibkan berperkara dan tidak ada kewajiban nimbulkan perselisihan dengan adanya ketidak-
ganti rugi atasnya. Akan tetapi, hak berperkara tahuan dalam hal tersebut, karena tidak me-
itu diwajibkan pada orang yang mewakilkan- merlukan adanya penyerahan. Syarat ini men-
nya dalqm tindakan tersebut, karena hukum cakup seluruh cacat yang ada sebelum jual beli
akad terjadi untuk muwakkil (orang yang me- atau cacat baru setelah jual beli dan sebelum
wakilkan), dan pelaku akad bukan termasuk adanya serah terima. Berdasarkan syarat ini
orang yang boleh memiliki hak-hak akad, se- maka barang tidak boleh dikembalikan karena
hingga perannya terbatas pada melangsung- alasan cacat. Pendapat ini disebutkan dalam
kan tindakan tersebut, tidak pada hal yang lain, zhahir riwayat dari Abu Hanifah dan Abu Yu-
seperti utusan dan wakil dalam akad nikah. suf. Hal itu karena tujuan penjual adalah mem-
berlakukan akad dengan menggugurkan hak
6). PERBEDAAN UIAMA DALAM SYARAT BE. pembeli dalam keselamatan barang guna mem-
BAS DARI CACAT
berlakukan jual beli dalam keadaan apa pun.
Para fuqaha berbeda pendapat dalam hal
Tujuan ini tidak bisa tercapai kecuali dengan
jika penjual mensyaratkan kebebasan dirinya
keumuman cacat yang terjadi sebelum penye-
dari ganti rugi terhadap cacat. Maksudnya, ia
rahan, sehingga jenis-jenis cacat itu masuk se-
tidak bertanggung jawab atas kemungkinan
cara implisit.
terjadinya cacat dalam barang dagangan. Lalu
Sedangkan Muhamma d, Zufar, Hasan bin
pembeli menyetujui syarat ini dengan berpe-
Ziyad, Malik dan Syafi'i berpendapat-lnilah
gang pada keselamatan barang yang tampak,
yang diberlakukan dalam undang-undang sipil

48r Roddrt Muhtaan vol.lV hlm. 89.


n82
Al-Modkhol al-Fiqhii at-Aam,hlm.377,DR. Zarqa, Aqd al-Boi',hlm. 157.
483 Ulr*" yrng lain memliki ungkapan-ungkapan berbeda dalam menjelaskan syarat bebas dari cacat, seperti iual beli sesuatu dengan
syarat sesuatu itu ada dan halal, atau dengan syarat barang itu rusak dan hancul atau dengan syarat seiumlah debu atau tulang
(kaum turaab aw'idzaam), atau dengan syarat terbakar pada uiung kayu (hiraaq 'alaa zanaad), atau dengan syarat tidak cocok
untuk sesuatu, atau dengan syarat untuk dibuang. Para ulama juga berkata mengenai iual beli binatang, "Dengan syarat itu adalah
dagingi' maksudnya tidak mengambil manfaat pekeriaan selama hidup binatang. (Raddul Muhtaar, vol. IV hlm. 105, Aqd al-Bai',
hlm. 117).
rsr"A"M IrLrD s BaElan 3: HUXUM TRANSAXSI KEUANGAN

kita-bahwa syarat bebas itu mencakup cacat yang diterima [dibenarkan) adalah perkataan
yang ada pada waktu akad saja, bukan cacat penjual.
baru yang terjadi setelah akad dan sebelum Sedangkan Zufar dan Hasan berpendapat
serah terima. Hal itu karena syarat bebas ter- bahwa perkataan yang diterima (dibenarkan)
sebut hanya dapat mencakup sesuatu yang te- adalah perkataan pembeli, karena hukum asal-
lah ada, dikarenakan syarat bebas dari hal yang nyaadalah adanyahakpengembalian, dan pem-
tidak ada adalah tidak mungkin (tidak terba- beli adalah orang yang membebaskan. Oleh
yangkan). Dan cacat baru belum ada pada wak- karena itu, perkataan yang dibenarkan adalah
tu jual beli, maka tidak masuk dalam syarat be- perkataan pembeli dalam batasan bebas.ass
bas tersebut.asa Syarat ini juga mencakup semua bentuk
Perbedaan pendapat ini dalam hal jika se- cacat baik cacat luar maupun dalam, karena
seorangberkata, "Saya membebaskan kamu dari kata " cacat' mencakup semua bentuk cacat.
semua cacat." Adapun jika dia berkata, "Saya |ika seseorang berkata, "Saya membebas-
jual pada kamu dengan syarat saya bebas dari kan kamu dari semua bentuk penyakit (daa')i'
semua cacati' maka cacat yang baru tidak masuk maka menurutAbu Yusuf, pernyataan itu hanya
dalam syarat bebas tersebut berdasarkan kese- mencakup semua bentuk cacat lua4, tanpa ca-
pakatan ulama. Hal itu karena dia tidak men- cat dalam, seperti limpa dan sebagainya. Diri-
jadikan syarat bebas itu berlaku secara umum, wayatkan dari Abu Hanifah bahwa pernyataan
tetapi hanya mengkhususkannya pada cacat itu mencakup semua bentuk cacat dalam, se-
yang ada pada waktu akad. perti limpa atau penyakit haid, karena cacat
Berdasarkan pendapat Muhammad, Ztfar luar dinamakan maradh [bukan daa', Penj.).
dan Hasan, jika syarat bebas dari cacat bersi- Sebagian ulama Hanafiyah yaitu penulis
fat umum, kemudian penjual dan pembeli ber- lttab ad-Durr al-Mukhtaar merajihkan fmengu-
selisih dalam hal adanya cacat, dimana pen- atkan) pendapat kedua. Ia bersandar pada ke-
jual berkata, "Cacat itu ada pada waktu akad, biasaan umum dalam masyarakat. Akan tetapi,
maka masuk dalam syarat bebas," sedang- yang masyhur dalam mazhab adalah pendapat
kan pembeli berkata, "Tidak, tetapi cacat itu pertama, yaitu mencakup semua bentuk pe-
baru maka tidak masuk dalam syarat bebas." nyakit, karena daa'(penyakitJ secara bahasa
Dalam masalah ini Muhammad berpendapat adalah maradh (penyakit), baik di dalam mau-
bahwa perkataan yang dibenarkan [diterima) pun yang lainnya. Sedangkan kebiasaan umum
adalah perkataan penjual yang disertai dengan saat ini sesuai dengan bahasa,as6 yaitu bahwa
sumpah, karena syarat bebas itu bersifat daa' adalah maradh.
umum, sedangkan pembeli mengaku memiliki fika penjual membebaskan dari semua
hak pengembalian setelah adanya syarat bebas ghaailah,asT maka masuk di dalamnya pencu-
yang bersifat umum dari hak pengembalian rian, kaburnya budak, zina dan semua yang
yang disebabkan cacat, dan penjual menging- dianggap sebagai cacat menurut para peda-
kari hal tersebut. Oleh karena itu, perkataan gang.488

484 Al-Bodoo'ii vol. hlm. 227, Fathut


V Qadiir; vol. V, hlm. 182, Raddul Muhtaar,vol.lV hlm. 105.
485 At-Bodoo' i', vol. v, hlm. 277.
485 Roddrl Muhtaar,vol.lV hlm. 100, al-Badaa'i',vol.Y hIm.278.
487 Ghaailahbermakna perbuatan nista (zina), kaburnya budah pencurian dan sebagainya.
488 Al-Bodoo'ii vol. V, hlm. 278, Raddul Muhtaar loc. cit..
Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI I(EUANGAN FIQLH ISLAM JILID 5

fika syarat pembebasan tersebut dikhusus- dari cacat, maka menurut pendapatyang azh-
kan untuk sebagian bentuk cacat, maka ia ti- har bahwa dia bebas dari semua cacat dalam
dak mencakup yang lainnya, seperti terbebas yang ada pada binatang saja jika cacat itu be-
dari nanah atau luka karena api atau sejenis- lum diketahui penjual. Penjual tidak dapat be-
nya. Hal itu karena dia menggugurkan haknya bas dari cacat pada selain binatang, seperti
pada bentuk-bentuk cacat tertentu saja.ase pakaian dan harta tidak bergerak secara mut-
fika pembebasan itu khusus untuk cacat lak. fuga tidak dapat bebas dari cacat luar pada
yang ada pada waktu akad yang disebutkan binatang, baik dia mengetahuinya maupun ti-
oleh pembeli, kemudian kedua pelaku akad dak. Ditambah lagi tidak dapat bebas dari cacat
berselisih, dimana penjual berkata, "Cacat itu dalam yang ada pada binatang tapi ia menge-
masuk dalam syarat bebas," dan pembeli ber- tahuinya. Yang dimaksud dengan cacat dalam
kata, "Cacat itu terjadi sebelum adanya serah adalah cacat yang biasanya tidak terlihat.
terima", maka Muhammad berpendapat bah- Pembebasan tersebut kembali pada cacat-
wa perkataan yang diterima dan dibenarkan cacat yang ada pada waktu akad, bukan cacat
adalah perkataan pembeli, karena syaratbebas yang terjadi sebelum adanya serah terima.
ini khusus untuk waktu akad, sehingga tidak |ika kedua pelaku akad berselisih dalam hal
mencakup kecuali yang ada pada waktu akad manakah cacat yang terjadi lebih dulu, maka
saja. Selain itu, pembeli mengaku adanya cacat perkataan yang diterima dan dibenarkan ada-
pada waktu yang paling dekat dari dua waktu, lah perkataan penjual.
sedangkan penjual mengaku adanya cacatpada |ika penjual mensyaratkan bebas dari cacat
waktu yang paling jauh, sehingga keadaan zha- yang terjadi sebelum adanya serah terima-
hir memperkuat perkataan pembeli.4e0 walaupun dengan cacat yang ada-maka sya-
Ini adalah mazhab ulama Hanafiyah dalam ratnya tidak sah menurut pendapat yang pa-
syarat bebas dari cacat secara umum. ling shahih. Karena hal itu berarti menggu-
Adapun mazhab-mazhab yang lainnya me- gurkan sesuatu sebelum sesuatu itu ada, sama
ngenai diketahui atau tidaknya sebuah cacat seperti jika dia membebaskan diri dari harga
adalah sebagai berikut. barang yang akan dijual pad,anya.aez
Ulama Malikiyah berpendapat bahwa sya- Adapun menurut ulama Hanabilah maka
rat bebas dari cacat adalah tidak sah kecuali terdapat dua riwayat dari Ahmad. Satu riwa-
dalam cacat kecil yang tidak diketahui oleh pen- yat menetapkan bahwa dia tidak bebas kecu-
jual dan cacat kecil tersebut sudah lama di ta- ali pembeli mengetahui cacat tersebut, dan ini
ngan penjual. Adapun cacat yang diketahuinya, adalah pendapat Syaf i. Sedangkan riwayatlain-
cacat yang tidak kecil, atau cacat kecil yang be- nya menetapkan bahwa dia bebas dari semua
lum lama di tangan penjual, maka syarat pem- bentuk cacat yang tidak diketahuinya, dan ti-
bebasan tersebut tidak sah.ael dak bebas dari cacat yang diketahuinya.
Sedangkan ulama Syafi'iyah berpendapat Ibnu Qudamah dan yang lainnya memilih
bahwa jika dia menjual dengan syarat bebas pendapat bahwa orang yang menjual binatang

489 Al-Bodoo'i', vol.Y,hlm. 277.


490 Al-Brdoo'i', vol. v, hIm.278.
49r 'Haasyiyat ad-Daasuuqiii,vol. lll, hlm. 119, al-Qowaaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 265, ary-Syarh ash-Shaghiir,vol. III, hlm. 164.
492 Mughnit al-Muhtaaj,vol. II, hlm. 53.
-l--

FIqLH ISLAM IITID 5 Bagran 3: HUXUM TRANSAKSI XEUANGAN

atau lainnya dengan syarat bebas dari semua telah rela" tidak dianggap sebelum adanyaru'-
bentuk cacat, atau dari cacat tertentu yang ada, yah [melihatnya). Hal ini berbeda jika dia me-
maka dia tidak dapat bebas darinya, baik pen- ngatakan, "Saya menolaknya."
jual mengetahuinya maupun tidak.ae3 Para ulama berdalil untuk khiyaar ru'yah
dengan hadits Rasulullah yang diriwayatkan
n. Khiyaar Ru'yah
oleh Abu Hurairah dan lbnu Abbas ra.,
Sebagian penulis r4enyebutkan pembahas-
an khiyaar ini sebelum khiyaar aib karena "Barangsiapa membeli sesuatu yang belum
khiyaar ini lebih kuat darinya, karena ia dapat dilihatnya, maka ia memiliki hak khiyaar iika
mencegah sempurnanya jual beli, sedangkan melihatnya.'aea
khiyaar aib dapat mencegah kelaziman hukum, Mereka juga berdalil dengan sebuah riwa-
dan kelaziman itu ada setelah sempurnanya yat bahwa Utsman bin Affan menjual tanahnya
jual beli. Saya tidak mengikuti kebiasaan ter- kepada Thalhah bin Abdullah r.a., dan kedua-
sebut karena ada kemiripan antara khiyaar sya' nya belum melihatnya. Lalu ada yang berkata
rat dengan khiyaar aib, seperti yang telah saya pada Thalhah, "Kamu telah tertipu." Dia men-
singgung dahulu. fuga karena khiyaar syqrat, iawab, "Saya memiliki khiyoar, karena saya
khiyaar aib dan khiyoar tayiin ditetapkan oleh membeli sesuatu yang belum saya lihat." Ke-
syarat dua pelaku akad, sedang)<an khiyaar ru'' mudian keduanya melakukan tahkim (arbitra-
yah ditetapkan oleh syara. se) dalam masalah tersebut pada fubair bin
Pembahasankhiyaar ini sesuai dengan per- Muth'im. Maka dia memutuskan hak khiyaar
masalahan-permasalahan berikut ini. ru'yah bagi Thalhah.4es Maksu dnya, khiyaar ini
diberikan kepada pembeli, bukan kepada pen-
7). IANDASAN HUKUM KH'YAAR RU'YAH
jual sekalipun dia menjual sesuatu yang belum
Ulama Hanafiyah membolehkan khiyaar
dilihatnya.
ru'yah dalam membeli sesuatu yang belum di-
Peristiwa ini terjadi di hadapan para saha-
lihat oleh pembeli. Pembeli diberi hak khiyaar
bat dan tidak ada seorang pun yang menging-
jika telah melihatnya; jika menghendaki, dia
karinya, maka hal itu menjadi ijma sukuti dari
dapat mengambil barang dengan seluruh har-
mereka atas kebolehan khiyaar ini.
ganya, dan jika menghendaki, dia bisa meno-
Mereka juga berdalil dengan dalil aqli (ra-
laknya. Demikian juga jika dia berkata, "Saya
sio), yaitu bahwa ketidaktahuan terhadap sifat
telah relai'kemudian dia melihatnya, maka ia
berpengaruh pada kerelaan, maka hal itu me-
juga boleh mengembalikannya. Hal itu karena
nyebabkan kecacatan pada kerelaannaya. Dan
khiyaar ini tergantung pada penglihatan [ru'-
kerelaan yang cacat dalam jual beli mewajib-
yah), seperti dalam hadits yang akan disebut-
kan adanya khiyaar.
kan. Selain itu, karena kerelaan terhadap se-
Berdasarkan hal di atas, mereka membo-
suatu sebelum mengetahui sifat-sifatnya tidak
lehkan jual beli barang yang tidak ada (ghaib)
dapat tercapai, sehingga perkataannya "Saya

493
Al-Mughni, vol. IV hlm. 1 78, G haayat al- M u ntahaa, vol. ll, hlm. 27.
494
Diriwayatkan secara musnad dan mursal. Riwayat musnad berasal dari Abu Hurairah dan riwayat mursal dari Makkhul yang di-
marfukan pada Nabi saw.. Nawawi menukil kesepakatan huffadz aras kedhaifan hadits ini. Takhry hadits ini telah diterangkan
dahulu dalam jual beli barang yang tidak ada (ghaib).
Dikeluarkan oleh Thahawi dan Baihaqi dari Alqamah bin Abi Waqqas bahwa Thalhah membeli harta dari Utsman.... (Lihat Nashb
ar-Raayah, vol. IY hlm. 9).
Bagan 3: HUI(UM TRANSAKSI XEUANGAN rsr.AM JrLID 5

dalam majelis akad tanpa menyebutkan sifat- lah boleh jika bisa terjaga dari perubahan si-
nya sehingga pembeli diberi hak khiyaar ru'- fatnya sebelum adanya serah terima. fika ba-
yah. Ataujual beli itu dengan menyebutkan si- rang tersebut sesuai dengan sifatnya, maka
fat barang yang disenangi pembeli, maka da- akadnya menj adi lazim (mengikat).4e8
lam hal ini pembeli diberi khiyaar srlat, seba- Ulama Hanabilah juga membolehkan khi-
gaimana telah diterangkan dahulu. fika pem- yaar sifat saja sebagaimana ulama Malikiyah.
beli telah melihat barang yang dibeli, maka ia Mereka berpendapat bahwa jual beli barang
memiliki khiyaar; jika menghendaki dia bisa yang tidak ada di majelis adalah boleh jika
melanjutkan jual beli, dan jika menghendaki disebutkan sifatnya pada pembeli. Penjual ha-
dia bisa menolaknya. Hal ini berlaku baik ba- rus menyebutkan padanya sifat-sifat barang
rang tersebut sesuai dengan sifatnya maupun yang mencukupi untuk sahnya akad sa/am. Hal
tidak. Oleh karenaitu, khiyaar ditetapkan un- itu karena jual beli tersebut adalah jual beli
tuk semua keadaan. dengan menyebutkan sifat barang, maka dibo-
Para ulama Hanafiyah tidak membolehkan lehkan seperti salam. Barang bisa diketahui
khiyaar ru'yahbagipenjual meskipun dia men- dengan menyebutkan sifatnya, karena untuk
jual barang yang belum dilihatnya. Seperti jika mengetahuinya bisa diperoleh dengan sifat-si-
ia mendapat warisan barang yang ada di nege- fat yang tampak yang dapat membedakan har-
ri lain, kemudian ia menjualnya sebelum me- ganya secara lahir. Ini telah cukup sebagaima-
lihatnya, maka jual belinya sah dan tidak ada na dicukupkan dalam akad salam. Mengetahui
khiyaar -baginya. Abu Hanifah telah menarik sifat-sifat yang yang tersembunyi adalah tidak
kembali pendapatnya yang dulu bahwa pen- wajib dalam melihat (ru'yah). Kapan saja pem-
jual memiliki khiyaar seperti pembeli. Hal ini beli mendapatkan barangnya sesuai dengan
pun terjadi juga dalam khiyaar syarat dan khi- sifat yang disebutkan, maka akadnya meniadi
yaar oib.ae6 lazim (mengikat), dan dia tidak memiliki hak
Perbedaan antara penjual dan pembeli da- fasakh.
lam hal ini adalah rasional, karena peniual le- Dalam riwayat yang azhhar dari dua ri-
bih banyak mengetahui barang yang diiualnya wayat, para ulama Hanabilah tidak membole-
daripada pembeli, maka tidak ada keperluan hkan jual beli barang yang tidak ada di maje-
memberikan hak khiyaarkepada penjual. Pen- lis yang belum disebutkan sifatnya dan belum
jual harus bersikap hati-hati sebelum menjual dilihat, selain jual beli barnamaj[jual beli de-
hingga tidak terjadi penipuan (ghabn) pada- ngan disertai kertas penjelasan barang, Peni.)
nya yang menuntutnya mem-/asakh akad.aeT yang disebutkan oleh ulama Malikiyah dalam
Adapun ulama Malikiyah membolehkan pembahasan jual beli barang yang tidak ada di
khiyaar sifaf bagi pembeli saja. Mereka berpen- majelis dalam pembahasan jual beli/asid. Hal
dapat bahwa jual beli barang yang tidak ada di itu karena Nabi saw. melarang jual beli gharar
majelis akad dengan menyebutkan sifatnya ada- [mengandung unsur penipuan).aee Selain itu,

496
AI-Mobrurth,vol.Xlll,hlm.6gdanseterusnya,FathulQadiirma'aal-lnaayah,vol.Y,hlm.t37-1^40,al-Badaa'i',vol.Y,hlm.292,Rad'
dul Muhtaar, vol. IV hlm.68.
497 DR. Muhammad Yusuf Musa, al'Amwaal wa Nadhariyat al-Aqd, hlm. 481.
498 Bidaayatat-Mujtahid,vol.ll, hlm. 154, Haasyiyatad-Daasuuqiii,vol.lll, hlm.25 dan seterusnya'
499 Diriwayatkan oleh Ahmad dan para penyus tn Sunan Empat dari Abu Hurairah. Diriwayatkan juga oleh Thabrani dalam al-Mu'jam
al-Kabiir dari Ibnu Abbas, dan dalam al-Muj'am al-Awsath dari lbnu Umar dan Sahl bin Sa'd.. Takhrij hadits ini telah diterangkan
dahulu.
-t
ISLAM IILID 5 Ba8[an 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN

karena dia menjual sesuatu yang belum dili- mengenai persyaratan melihat barang dagang-
hat dan belum disebutkan sifat-sifatnya pada an, para ulama Syafi'iyah berpendapat bahwa
pembeli, maka jual belinya tidak sah sama se- cukup melihat barang dagangan sebelum akad
perti jual beli biji dalam kurma. untuk barang yang biasanya tidak berubah sam-
Sedangkan ulama Hanabilah dan Zhahiri- pai waktu akad, seperti tanah dan besi, bukan
yah menetapkan khiyaar ru'yah bagi penjual barang yang biasanya bisa berubah, seperti
jika dia menjual sesuatu yang belum dilihatnya makanan. Cukup pula melihat sebagian barang
tapi dijelaskan sifatnya pada pembeli. dagangan jika itu menunjukkan sebagian lain-
Adapun hadits khiyaar ru'yah maka diri- nya, seperti permukaan shubrah (tumpukan)
wayatkan dari Umar bin Ibrahim al-Kurdi. Ha- gandum dan sejenisnya, kelapa dan sejenisnya,
ditsnya matruk. Dan mungkin yang dimaksud dan tepunfi.luga seperti permukaan barang-
oleh hadits tersebut adalah bahwa baginya barang berbentuk cair yang ada dalam tempat-
khiyaar antara melanjutkan akad dan mening- nya seperti minyak makan, permukaan kurma
galkannya.soo dalam tempatnya, makanan dalam tempatnya,
Sedangkan Syafi'i berpendapat dalam pen- dan seperti barang yang memiliki varian yang
dapatnya yang baru (al-qawl al-jadiid) bahwa serupa (mitsliyat) seperti biji-bijian, maka me-
jual beli barang yang tidak ada di majelis ada- lihatnya cukup dengan melihat sebagiannya
lah tidak sah secara mutlak, baik disebutkan si- saja.sol
fatnya maupun tidak. Hal itu didasarkan pada UIama Hanafiyah menjawab hujah-hujah
hadits Abu Hurairah bahwa Rasulullah mela- ulama-ulama lain bahwa ketidaktahuan terha-
rang jual beli gharar [mengandung unsur pe- dap barang yang tidak terlihat tidak menim-
nipuan). Dan, jual beli ini mengandung unsur bulkan perselisihan sama sekali selima pem-
penipuan (gharar). Selain itu, karena ia terma- beli boleh mengembalikan barang jika tidak
suk dalam jenis-jenis jual beli, maka tidak sah sesuai dengan keinginannya atau mem-fasakh
karena adanya ketidakjelasan terhadap sifat ba- akad.
rang dagangan seperti salam. Ditambah lagi, Adapun hadits larangan jual beli sesuatu
ia juga termasuk dalam larangan jual beli se- yang tidak ada pada seseorang,so2 maknanya
suatu yang tidak dimiliki oleh seseorang, yaitu adalah larangan jual beli sesuatu yang tidak
sesuatu yang tidak ada atau tidak terlihat oleh dimiliki. Sedangkan larangan jual beli gharar
pembeli. fmengandung unsur penipuan) diartikan de-
Adapun hadits, "Borangsiapo yang mem- ngan sesuatu yang tidak diketahui barang-
beli sesuatu yang belum dilihatnya, maka bagt nya.s03
nya khiyaar jika melihatnya", maka ini adalah
hadits dhaif sebagaimana pernyataan Baihaqi. 2). WAKTU BERLAKUNYA KHIYAAR
Daruquthni menyatakan bahwa hadits ini ba- Khiyaar diberikan kepada pembeli ketika
til. melihat barang dagangan, bukan sebelumnya.
Berdasarkan atas pendapat yang azhhar fika ia menyetujui jual beli sebelum melihat

500
Al-Mughni,vol.lll, hlm.580 dan seterusnya, al-Muhalla, vol. VIII, hlm.394 dan seterusnya.
501
Mughnil al-Muhtaaj, vol.ll, hlm. L8 dan sebagainya , al-Muhadzdzab, vol. I, hlm. 263.
502
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Ashhaab as-Sunan, dan Tirmidzi menghasankannya, dan telah diterangkan takhrij-nya dahulu se-
cara ringkas.
Al-Mabsuuth, vol. XIII, hlm. 69 dan seterusnya.
Bagan 3: HUKUM TRANSAXS! KEUAI{GAN FIQLH ISLA}VI IITID 5

barangnya, maka jual belinya tidak lazim dan yang dipilih oleh Karkhi dan merupakan pen-
khiyaar-nya tidak gugur serta dibolehkan me- dapat yang paling shahih menurut ulama Ha-
ngembalikan barang dagangan. Hal itu karena nafiyah. Hal itu karena ia adalah khiyaar yang
Nabi saw. menetapkan khiyaar bagi pembeli berkaitan dengan pengetahuan terhadap kon-
setelah melihat barang dagangan. fadi, jika pem- disi barang dagangan, maka ia mirip dengan
beli diberi hakkhiyaar ijazah (persetujuan iual hak pengembalian barang disebabkan adanya
beli) sebelum melihat barang dagangan, lalu cacat. Selain itu, karena sebab tetapnya khiyaar
dia menyetujuinya, maka ia tidak memiliki khi- ini adalah adanya kerelaan yang cacat. Dan se-
yaar setelah melihatnya. Tetapi, pendapat ini buah hukum itu ada selama sebabnya ada.
menyalahi nash hadits. Sedangkan sebagian lainnya berpendapat
Adapun dalam mem-fasakh jual beli sebe- bahwa khiyaar ini ditetapkan sementara sam-
lum melihat barang dagangan, maka para rna- pai batas kemungkinan adanya fasakh setelah
syayikh (ulama Hanafiyah) berbeda pendapat. melihatbarangdagangan. Sehingga jika dia me-
Sebagian mereka berpendapat bahwa pembeli lihatnya dan mampu mem-/asakh-nya setelah
tidak memiliki hak/asakh, karena itu adalah khi- melihatnya, lalu dia tidak mem-fasakh-nya,
yaar sebelum melihat barang dagangan. Oleh maka gugur hak khiyaar ru'yah-nya sekalipun
karena itu, dia tidak memiliki hak menyetuiui tidak terdapat sebab-sebab yang menggugur-
jual beli sebelum melihat barang dagangan, kan khiyaar ini,sOs yang insya Allah akan dise-
maka dia juga tidak memiliki hak mem-/asakh- butkan di depan.
nya. Se{angkan sebagian lainnya berpendapat Adapun ulama Hanabilah berpendapat bah-
bahwa dia memiliki hak fasokh-ini pendapat wa khiyaar ru'yah tetap secara langsung [se-
yang shahih-bukan karena hakkhiyaar sebab gera).s06
hak itu belum diberikan. Akan tetapi, karena
4). STFAT ,UAL BEL' YANG MEMILIK| KHTYAAR
membeli sesuatu yang belum dilihat oleh pem- RU'YAH DAN KONSEKUENSI HUKUMNYA
beli adalah akad yang tidak mengikat (ghair
Membeli sesuatu yang belum dilihat oleh
lazim), maka ia bisa di-fasakh, seperti akad
pembeli adalah tidak mengikat (ghair lazim).
yang memil il<t khiy a ar aib, oka d' ariy ah [pinj am-
Pembeli dapat memilih antara mem-/asakh jual
an) dan akad titipan.soa
beli dan menyetujuinya setelah'melihat barang
3). TATA CARA MENETAPKAN KHIYAAR karena tidak melihatnya itu dapat mencegah
Para masy ayikh Hanafiyah berbeda penda- kesempurnaan transaksi. Di samping karena
pat dalam hal ini. ketidaktahuan terhadap sifat barang dapat ber-
Sebagian mereka berpendapat bahwa khi- pengaruh pada kerelaan pembeli, maka hal itu
yoar ru'yah ditetapkan secara mutlak dalam menetapkan hak khiyaar bagi pembeli untuk
semua waktu, kecuali jika terdapat hal-hal yang menghindari hal yang membuatnya menyesal,
menggugurkannya, sebagaimana yang akan di- baik barang tersebut sesuai dengan sifat yang
terangkan nanti dalam penjelasan hal-hal yang disebutkan maupun tidak. Ini adalah mazhab
menggugurkan khiyaar. Ini adalah pendapat ulama Hanafiyah.s0T Sedangkan ulama Maliki-

504 Al-Bodoo'il vol. hlm. 295.


V
505 Fathul qadiir, vol. hlm. 141, ol-Badaa'i',vol.V hlm. 295, Raddut Muhtaar,hlm.67.
V
506
Al-Mughni, vol. III, hlm. 581.
507 At-Bodoo'i1 vol. V hlm. 292, Fathut Qadiir, vol. V hlm. 137 .
--

FIQLH ISLAM JILID 5 Bag|an 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

yah, Hanabilah, dan Syi'ah Imamiyah berpen- 1. Objek akad bisa ditentukan fisiknya de-
dapat bahwa jual beli itu lazim [mengikat) ngan penentuan. Maksudnya, objek terse-
bagi pembeli jika barang tersebut sesuai de- but harus merupakan barang 'ain (barang
ngan sifat yang disebutkan. f ika tidak sesuai tertentu/definitif). f ika bukan barang' ain,
dengan sifat tersebut, maka pembeli memi- maka tidak ada khiyaar padanya. Bahkan,
liki hak khiyaar.so8 seandainya berupa jual beli barang'ain de-
Ulama Zhahiriyah berpendapat bahwa jual ngan barang'ain secara barter; maka ma-
beli tersebut lozim (mengikat) jika barang da- sing-masing penjual dan pembeli memiliki
gangan sesuai dengan sifat yang disebutkan, hak khiyaar jika mereka belum melihat
dan jika menyalahinya maka jual belinya ba- barang dagangannya sebelum akad.s11
til.s0e Dalam jual beli utang dengan utang,
Adapun hukum jual beli adalah hukum yaitu akad sharf, tidak ada khiyaar bagi
akad yang tidak memiliki khiyaar.Ia tidak bisa masing-masing penjual dan pembeli, ka-
mencegah adanya kepemilikan dalam dua gan- rena tidak ada faedahnya, seperti yang
ti [barang dan harganya). Maksudnya, dalam akan diterangkan di depan.
jual beli kepemilikan barang dagangan berpin- Sedangkan dalam jual beli barang de-
dah pada pembeli, dan kepemilikan harga ber- ngan utang maka ada khiyaarbagi pembeli
pindah pada penjual ketika selesai akad de- dan tidak ada khiyaar bagi penjual.
ngan ijab dan qabul. Akan tetapi, ia mencegah Sebabnya adalah bahwa objek akad
kelaziman akad, berbeda halnya dengan khi- jika bukan barang tertentu, maka tidak da-
yaar syarat. pat berubah menjadi tertentu sehingga
Sebab perbedaan antara dua khiyaar ini dapat di-fasakh dengan sebab khiyaar, se-
adalah bahwa jual beli dalam khiyaar ru'yah hingga pengembaliannya tidak ada faedah-
muncul secara mutlak tanpa terikat oleh syarat nya. Ditambah karena sesuatu yang tidak
apa pun, sehingga secara maftrum ia menjadi bisa ditentukan dengan penentuan tidak
lazim (mengrka|.Hanya saja, pengembalian ba- dapat dimiliki dengan akad, tetapi dengan
rang dengan khiyaar ru'yah ditetapkan oleh serah terima, sedangkanfasakh hanya ter-
syara. Adapun khiyaar syarat maka ia ditetap- jadi pada sesuatu yang bisa dimiliki de-
kan oleh adanya syarat dari kedua pelaku akad, ngan akad. Selain itu, karena jika objek
maka pengaruhnya dalam akad adalah mence- akad berbentuk barang'ain, maka manu-
gah ketetapan hukumnya seketika, seperti te- sia memiliki tujuan-tujuan dalam barang-
lah dijelaskan sebelumnya.sto barang tersebut. Maka ditetapkannya khl-
yaar dalam barang tersebut agar pembeli
5). SYARAT-SYARAT TfrAPNYA T<H|YMR
dapat melihat barang dagangan apakah ia
Untuk menetapkan khiyaar disyaratkan
cocok dengannya atau tidak.
beberapa syarat. fika tidak ada, maka akadnya
Berdasarkan hal tersebut, maka khi-
menjadi lazim (mengikat). Di antara syarat-
yaar ru'yah terdapat dalam akad-akad yang
syarat itu adalah sebagai berikut.
memungkinkan adanya fasakh, seperti jual

508 ALqo*ooniin al-Fiqhiyyah, hlm. 256, al-Mughni,vol.lll, hlm. 582, al-Mukhmshar an-Naafi',hlm. 146.
509
Al-Mrhdlo, vol. VIII, hlm.389,394.
570 Al-Badaa'ii loc. cit..
s7t lbid..
Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI XEUANGAN rsrAM IILID s

bel| ijarah, shulh dari gugatan harta, pem- memberikan pengetahuan padanya tentang ba-
bagian, dan sebagainya. Hal itu karena akad- rang yang tidak dilihatnya maupun tidak, kare-
akad ini menjadi batal dengan mengemba- na hukum yang mengikut adalah sama dengan
likan barang-barangnya, maka ditetapkan hukum yang diikuti.
khiyaor ru'yah dalam akad-akad tersebut. fika yang tidak terlihat tidak mengikut
Khiyaar ru'yah tidak ditetapkan dalam akad pada barang yang terlihat, maka jika yang tidak
yang tidak memungkinkan adanya fasakh, terlihat itu memiliki maksud tersendiri seperti
seperti mahar, barang pengganti mahar barang yang terlihat, maka dalam hal tersebut
dalam khulu', shulh dari pembunuhan de- dilihat hal-hal berikut.
ngan sengaja, dan sebagainya. Hal itu ka- fika yang terlihat dapat memberi tahu kon-
rena akad-akad ini tidak batal dengan me- disi barang yang tidak terlihat, maka tidak ada
ngembalikan harta-harta ini. Oleh karena khiyaar sama sekali dalam barang yang tidak
itu, kaidah umumnya adalah bahwa "setiap terlihat iika ia seperti barang yang terlihat atau
sesuatu yang akadnya batal dengan me- lebih darinya, karena tujuannya adalah menge-
ngembalikannya maka ditetapkan khiyaar tahui kondisi sisa barang [barang tidak terli-
ru'yah padanya. fika tidak demikian maka hat) sehingga seakan-akan melihat semua ba-
tidak ditetapkan khiyaar ru'yoh". Hal ini rang.
sebagaimana dinyatakan oleh Kasani.s12 fika barangyangterlihat tidak dapat mem-
2. Tidak melihat objek akad. fika pembeli me- beri tahu kondisi barang yang tidak terlihat,
lihatnya sebelum membeli, maka tidak ada maka baginya khiyaar pada barang yang ti-
khiyaar baginya jika kondisi objek akad- dak terlihat, karena tujuannya belum tercapai
nya tetap seperti yang dia lihat sebelum- dengan melihat sebagian barang yang terlihat,
nya. fika tidak demikian, maka baginya maka seakan-akan dia belum melihat sesuatu
khiyaarkarena kondisi objek akadnya ber- sama sekali.
ubah, sehingga dia bagaikan membeli se- Berdasarkan hal tersebut, cukup melihat
suatu yang tidak dilihatnya.sl3 permukaan shubrah(tumpukan) biji-bijian, ba-
gian depan dan belakangnya binatang dalam
* Cara memastikan teriadinya ru'yah. pendapat yang paling shahih. Ini adalah pen-
Ru'yah [melihat barang) terkadang pada dapat Abu Yusuf. Sedangkan Muhammad me-
semua barang dagangan dan terkadang pada nganggap cukup dengan melihat bagian depan
sebagiannya saja. Prinsipnya adalah cukup me- dan bagian luar baju yang dilipat. Adapun Zu-
lihat sesuatu yang menunjukkan pada tuiuan- far berpendapat bahwa baju yang dilipat harus
nya dan memberikan pengetahuan tentang- dibuka semuanya dari lipatannya. Ini pendapat
nya.s14 yang dipilih sebagaimana disebutkan dalam
Adapun penjelasannya secara rinci adalah kitab-kitab Hanafiyah yang mu' tabar (diakui).
bahwa jika barang yang tidak terlihat itu me- Mengomentari hal ini Ibnu Abidin berkata,
ngikut pada barang yang terlihat, maka tidak "fika bagian dalam baju tidak berbeda dengan
ada khiyaar baginya, baik yang dilihatnya itu bagian luarnya, maka khiyaor-nya gugur kecu-

s12
fiia..
5L3 At-Mobrurth, vol. Xlll, hlm. 73, al-Badaa'i', op.cit., hlm. 292-293.
sL4 Al-Badaa'ii vol. hlm. 293, Raddut Muhtaar,vol.lV hlm. 68.
V
ISLA.tvt JILID 5 Bagan 3: HUI(UM TRANSAXSI XEUANGAN

ali jika bagian dalamnya lebih jelek dari bagian nya berubah karena perbedaan masa dan za-
luarnya maka baginya khiyaar!'srs man, bukan karena perbedaan hujah dan da-
Dalam hal membeli kambing pedaging lil.s17
maka harus diteliti dan diperiksa dengan mera- Hal ini jika ma'quud alaih-nya [objek akadJ
banya hingga diketahui kadar kegemukannya. berjumlah satu. fika objek akadnya berjumlah
fika pembeli melihatnya dari jarak jauh, maka banyak dan berbeda-beda, seperti sekumpulan
baginya khiyaar, karena tujuan dari kambing binatang tunggangan dan setumpuk pakaian,
pedaging tersebut adalah dagingnya, sedang- misalnya membeli pakaian dalam kantong,
kan melihatnya dari jarak jauh tidak membuat- membeli sekawanan kambing, unta atau sapi,
nya mengetahui maksud ini. fika dia membeli- membeli. sejumlah semangka dalam wadah
nya untuk diperah susunya dan dikembang- yang dianyam dari pelepah kurma dan sejenis-
biakkan, maka harus melihat seluruh tubuh- nya, membeli delima dalam keranjang jerami
nya dan juga bagian ambing susunya, karena dan sejenisnya, kemudian pembeli melihat se-
tujuan dari kambing perah adalah susunya, se- bagiannya saja, maka baginya khiyaarpadase-
dangkan kambing berbeda-beda dalam banyak bagian lainnya. Hal itu karena tujuannya adalah
sedikitnya susu, dan melihatnya dari jarak jauh membeli semuanya, dan melihat bagian yang
tidak membuatnya mengetahui maksud yang terlihat tidak membuatnya mengetahui bagian
diinginkan ini, sebagaimana yang disebutkan lainnya, karena ia berbeda-beda.
di atas.s16 fika objek akadnya termasuk barang yang
Adapun permadani dan karpet jika bagian bisa ditakar; ditimbang, atau yang dihitung sa-
depannya berbeda dengan bagian belakangnya, tuan yang bentuk variannya berdekatan, se-
kemudian dia melihat bagian depannya tan- perti kelapa dan telur; maka melihat sebagian-
pa bagian belakangnya, maka tidak ada khiyaor nya menggugurkan khiyaar pada sebagian yang
baginya. Jika melihat bagian belakangnya tan- lain jika bagian yang tidak terlihat sama seperti
pa bagian depannya, maka baginya khiyaar. bagian yang terlihat. Hal itu karena dengan me-
Sedangkan rumah, benda tidak bergerak lihat sebagian dari barang tersebut dapat di-
dan kebun, jika melihat bagian luar dan dalam ketahui kondisi sebagian lainnya.
rumah, melihat bagian luar kebun serta pang- Hal ini jika semua barang dagangannya ada
kal pohon-pohonnya, maka tidak ada khiyaar dalam satu wadah. fika barang itu ada dalam
baginya. Tidak cukup dengan melihat halaman dua wadah, maka jika barangnya dua jenis atau
rumahnya tanpa masuk ke rumahnya menurut satu jenis dengan dua sifat, maka pembeli me-
pendapat yang paling shahih, karena kondisi miliki khiyaar tanpa ada perbedaan pendapat
rumah berbeda-beda. di antara para ulama. Hal itu karena melihat se-
Para ulama Hanafiyah selain Zufarberpen- bagian jenis atau sebagian sifat tidak mem-
dapat bahwa cukup melihat bagian luar rumah buatnya mengetahui sebagian lainnya.
dan halamannya. Akan tetapi, hal tersebut ti- fika semuanya dari satu jenis atau satu si-
dakcukup untukmasa sekarang, maka hukum- fat, para masyayikh berbeda pendapat.

575
Al-Mrbrurfh, vol. Xlll, hlm. 72, at-Badaa'il vol. V hlm. 293 dan seterusnya, Fathul Qadiir,vol. V hlm. !42 danseterusnya, Raddul
Muhtoar, vol. lV hlm. 69.
576 Al-Badaa'i, loc. cit., Raddul
Muhtaa4 vol. IV, hlm. 70, Fathut eadiinvol. V hlm. 143.
577 Al-Bodoo'i, vol. hlm. 294, Raddul
V Muhtaaa vol.lV hlm. 70, Fathul Qadiir,vol. V hlm. 144.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN ISLAM JILID 5

Mosyayikh negeri Balakh berpendapat bah- b. f ika barang yang tersembunyi dalam tanah
wa pembeli memiliki khiyaar, karena perbeda- tersebut termasuk barang yang dijual sa-
an dua tempat membuatnya seperti dua jenis. tuan, seperti lobah wortel dan sebagainya,
Sedangkan masyayikh Irak berpendapat bahwa maka melihat sebagiannya tidak seperti me-
dia tidak memiliki khiyaar.Ini adalah pendapat lihat seluruhnya. Hal itu karena barang ini
yang shahih, karena melihat sebagian dari jenis seperti barang satuan yang memiliki ben-
ini membuatnya mengetahui sebagian lainnya, tukvarian berjauhan, maka tidak cukup de-
baik barang tersebut ada dalam satu maupun ngan melihat sebagiannya saja, sama se-
dua wadah.sl8 perti dalam pakaian.
fika barang dagangannya tersembunyi (ter- fika pembeli mencabut barang terse-
simpan) dalam tanah, bukan dalam wadah, se- but tanpa izin penjual, maka khiyaar-nya
perti wortel, bawang merah, bawang putih,lo- karena cacat gugur jika yang dicabut itu
bak dan kentang, maka dalam hal ini ada perin- bernilai. fika tidak bernilai, maka khiyaar-
cian yang diriwayatkan dari Abu Yusuf. nya tidak gugur karena tidak terdapat ca-
a. fika barang tersebut termasuk barang yang cat dalam hal tersebut.
bisa ditakar atau ditimbang setelah dica- Karkhi menyebutkan penjelasan hu-
but, seperti bawang putih, bawang merah kum barang yang terpendam dalam tanah
dan wortel, maka jika pembeli mencabut- berbeda dengan perincian ini, dan mene-
nya dengan izin peniual atau penjual men- tapkan khiyaar bagi pembeli yang melihat
cabutnya atas kerelaan pembeli, maka hak sebagiannya setelah melihat semuanya.
khiy a ar-nyagugur dalam sebagian lain nya. Diriwayatkan dari Muhammad bahwa
Hal itu karena melihat sebagian barang ia berkata, 'Abu Hanifah berpendapat bah-
yang dapat ditakar seperti melihat semua- wapembeli memiliki khiyaar jikadia men-
nya. cabut semuanya atau sebagiannya saja."
fika pembeli mencabutnya tanpa izin Adapun pendapat Muhammad sama
penjual, maka tidak ada khiyaar baginya, seperti pendapat Abu Yusul jika pembeli
baik dia rela dengan yang dicabutnya mau- mencabut barang tersebut yang menun-
pun tidak seperti jika yang dicabut terse- jukkan pada sebagian lainnya dan dia me-
but memiliki nilai dalam pandangan ma- relakannya, dan itu menjadi lazim bagi-
syarakat dan pencabutan itu telah menja- nya.sle
dikannya cacat, di mana jika tidak dicabut fika barangnya berbentuk lemak dalam
maka ia akan terus tumbuh dan berkem- botol, dan pembeli melihat luar botolnya saja,
bang, sedangkan setelah pencabutannya maka ada dua riwayat dari Muhammad. Riwa-
tidak lagi tumbuh dan berkembang dan ce- yat pertama: ru'yah (melihat) tersebut sudah
pat terjadi kerusakan. Terjadinya cacat di cukup dan khiyaar-nya gugu4 karena melihat
tangan pembeli yang bukan disebabkan luarnya membuatnya mengetahui bagian da-
oleh perbuatannya dapat menghalangi pe- lamnya, maka seakan-akan dia melihat lemak
ngembalian, maka apalagi yang disebab- dari luar botol. Riwayatkedua; baginya khiyaar
kan oleh perbuatannya. karena untuk mengetahui bagian dalam botol

5rB Al-Bodoo'ii vol. V hlm. 2g4, Haasyiyat asy-Syatbii 'ala az-Zaila'ii,vol. IV hlm. 26.
519 Tuhlotrl-Fuqahaa',vol.ll, hlm. 124 dan seterusnya.
FIQLH ISIAM IILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAI(SI XEUAilGAN

tidak bisa diperoleh dengan melihat bagian ielas, bahkan terlihat melebihi dari aslinya, se-
luarnya, karena barang yang ada di dalamnya hingga tujuan dariru'yah ini, yaitu mengetahui
warnanya menjadi seperti warna botol, maka barang sebenarnya, tidak bisa tercapai sehing-
tujuan dari ru'yah.ini tidak bisa diperoleh.s20 ga ditetapkan khiyaar baginya.s22
Ru'yah menurut sebagian mereka tidak * Mazhabmazhab *lain Hanafiyah.
bisa tercapai dengan adanya kaca atau air. fika
Ulama Malikiyah berpendapat bahwa jual
pembeli melihat barang dagangan yang berka-
beli sesuatu yang pokoknya terpendam dalam
ca, maka khiyaar-nya tidak gugut karena dia
tanah adalah boleh, seperti wortel, bawang
belum melihat fisik barang tersebut, karena
merah, turnip [sejenis lobak), kubis (kol) dan
yang dia lihat adalah barang yang serupa de-
ubi jala4, dengan syarat melihat bagian luarnya
ngannya. Sedangkan menurut pendapat yang
dan mencabut sebagiannya serta melihatnya
paling shahih, dia telah melihat fisik barang
sekalipun ditaksir secara global. Tidak boleh
tersebut, bukan yang lainnya. Hal itu karena ber-
menjualnya tanpa ditaksir dengan kirat (4/6
hadapan secara langsung bukan termasuk da-
dinar), feddan, atau tenggeran (ukuran pan-
lam syarat ru'yeh, seperti kita melihat Allah
jang). Boleh jual beli dengan melihat seba-
tanpa berhadapan langsung. Akan tetapi, kare-
gian pada barang mitsly yang bisa ditakar dan
na terkadang pembeli tidak bisa mengetahui
ditimbang seperti kapas dan linen, berbeda
bentuk barang dagangan karena bentuk kaca
halnya dengan barang qimiy maka tidak cu-
yang berbeda dalam memperbesar dan mem-
kup dengan melihat sebagiannya saja, seperti
perkecil bentuh maka dia hanya mengetahui
baju.s23
inti barang bukan bentuknya. Oleh karena itu,
Sedangkan ulama Syafi'iyah dan Hanabi-
ditetapkan baginya khiyaor, bukan karena se-
perti yang mereka katakan.s2l
lah berpendapat bahwa tidak boleh jual beli
sesuatu yang terpendam dalam tanah, seperti
Berdasarkan hal tersebut, iika seseorang
lobak wortel, bawang merah dan bawang pu-
membeli ikan dalam kolam kecil yang bisa di-
tih. Pasalnya, itu adalah jual beli sesuatu yang
ambil darinya tanpa harus diburu atau mela-
tidak diketahui yang mengandung unsur pe-
kukan teknik khusus, hingga boleh dijual, ke-
nipuan (gharar).s2a
mudian pembeli melihatnya berada dalam air
dan mengambilnya, maka sebagian ulama Ha- * tual beli dengan menggpnakan
nafiyah berpendapat bahwa dalam kasus ini sampel.szs
khiyaar-nya gugur karena dia telah melihat Pembeli terkadang melihat sebagian ba-
fisik barang dagangan tersebut. Sedangkan se- rang dagangan, tidak seluruhnya, maka menu-
bagian lagi berpendapat bahwa khiyaar-nyati- rut mayoritas (jumhur) fuqaha jual beli ini bo-
dak hilang. Ini adalah pendapatyang shahih, ka- leh dan lazim jika bagian yang terlihat menun-
rena sesuatu yang ada dalam air tidak terlihat jukkan bagian yang tidak terlihat secara sem-

520 Al-Badaa'il vol. V hlm. 294 danseterusnya, ad-Durcul Mukhtaar,vol.lV hlm. 70-106.
527 Al-Bodoo'il vol. V hlm.295.
s?2 At-Badaa'i: Ibid..
523 Ary-Syorh al-Kabiir Ii ad-DaasuuqiiL, vol. III, hlm. 186, Bidaayat al-Mujtahid, vol,ll, hlm. 155, asy-Syarh ash Shaghiir, vol. III, hlm.
40.
524 At-Moi^rui
vol. IX, hlm.338, at-Mughni,vol. IV hlm.91.
525 S"brgirn besar fuqaha mengistilahkan
iual beli ini dengan lual beli sampel (6!y!r C,r), dan
yang paling shahih adalah Crr.rJr dan
ini adalah lafal diadopsi ke dalam bahasa Arab, adapun istilah yang pertama adalah logat atau dialek umum.
BaE[an 3: HUKUM TRANSAI(SI KEUANGAN TSLAM TIIID 5

purna. Saya akan menyebutkan di sini hukum berbeda halnya dengan barang qimiy seperti
jual beli dengan menggunakan sampel menu- kantongyang dipenuhi kain, maka tidak cukup
rut para fuqaha, yang merupakan salah satu dengan melihat sebagiannya saja. Ini berdasar-
bentuk jual beli dengan melihat sebagian ba- kan zhahir mazhab.
rang dagangan saja yang telah dikenal umum. Adapun ulama Syafi'iyahs28 mengatakan
Contohnya: seseorang membeli gandum dalam bahwa hukum dalam jual beli menggunakan
jumlah besar setelah melihat sampelnya. fual sampel itu ada tiga, yaitu ada yang mengatakan
beli ini tidak terjadi kecuali dalam barang-ba- sah, ada yang mengatakan batal, dan yang pa-
rangmitslyat, seperti biji-bijian, kapas atau ka- ling shahih mengatakan bahwa jika sampel
tun, linen, dan sebagainya. tersebut masuk dalam jual beli maka sah, dan
Hukumnya adalah boleh menurut ulama jika tidak maka tidak sah.
Hanafiyah, Malikiyah, dan Syafi'iyah; dan tidak Sedangkan ulama Hanabilahsze berpenda-
boleh menurut ulama Hanabilah dan Zhahiri- pat bahwa jual beli dengan sampel itu tidak
yah dengan perincian sebagai berikut. sah. fika penjual memperlihatkan pada pem-
Ulama Hanafiyahsz6 membolehkan iual beli beli satu sha'dari tumpukan gandum, misal-
barang yang bisa ditimbang dan ditakar ha- nya, kemudian menjual tumpukan tersebut
nya dengan melihat sebagiannya saja, karena padanya dengan anggapan bahwa tumpukan
dalam kebiasaan yang berlaku cukup dengan itu satu jenis dengan yang satu sha'tersebut,
melihat sebagian dari barang yang sejenis. Di- maka jual belinya tidak sah. Hal itu karena me-
tambahkarena dengan melihat sebagian terse- nurut mereka disyaratkan kedua pelaku akad
but dapat diketahui sebagian lainnya, kecuali melihat barang dagangan dengan penglihatan
jika yang sebagian lainnya itu lebih jelefu maka yang bisa memilahnya untuk dijual, yaitu de-
bagi pembeli khiyaar dalam sebagian lainnya ngan melihat seluruh barang dagangan atau
tersebut dan dalam sebagian yang dilihatnya sebagiannya yang menunjukkan pada sebagian
agar tidak terjadi pemisahan transaksi sebe- lainnya, seperti salah satu bagian baju tidak
lum jual belinya selesai. Pendapat yang paling diobras, permukaan tumpukan biji-bijian dan
shahih mengatakan bahwa melihat pada se- kurma yang memiliki bagian-bagian yang sama,
bagian barang itu dianggap sudah cukup, baik dan barang dari jenis yang sama yang ada da-
barangnya ada dalam satu maupun dua wadah, lam bejana.
sebagaimana telah diterangkan dahulu. Adapun ulama Zhahiriyahs30 berpendapat
Perlu diperhatikan bahwa pakaian di masa bahwa jual beli dengan menggunakan sampel
kita sekarang ini sudah menjadi barang-ba- itu tidak boleh.
rangmitsliyat. * Mewakilkan dalam mellhat barang da-
Sedangkan ulama MalikiyahszT berpenda- gan&n atau dalam menefimanya.
pat bahwa jual beli dengan melihat sebagian
Iika pembeli mewakilkan seseorang untuk
barang mitsliyat yang bisa ditakar dan ditim-
melihat sesuatu yang akan dibelinya, sedang-
bang adalah boleh, seperti kapas dan linen,
kan dia sendiri tidak melihatnya, maka akad-

526 Trbyiin al-Haqooiq li az-Zaila'i wa Haasyiyat asy- Syatbii'ataih,vol. IV, hlm. 26.
527 Ary-Syarh at-Kabiir ti ad-Dardiir,vol.lll, hlm. 24.
528 Nr*".i, al-Majmuui voL lX, hlm. 327
,333 dan seterusnya.
529 Ghaayatat-Muntahaa,vol.ll, hlm. 10, I(aqysyaaf al-Qinaa',vol. III, cet. Mekah, hlm. 152.
530
At-Muhollo, vol. VIII, hlm.457.
-.1
I

I
FIQLH ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN I
I
I
nya menjadi lazim jika dia menyetujuinya dan penerimaan adalah wakil. Sedangkan utusan
jika menghendaki dia bisa mem-fasakh akad- adalah orang yang mewakili orang yang me-
I
nya. Hal itu karena wakil menduduki kedudu- ngutus dalam melakukan penerimaan, sehing- r

kan muwakkil (orang yang mewakilkan) untuk ga penerimaannya sebenarnya adalah peneri-
melihat barang tersebut karena dia memberi- maan orang yang mengutus. Oleh karena itu,
kan kuasa kepadanya untuk melihatnya. yang menyempurnakan penerimaan itu adalah
fika mewakilkannya untuk menerima ba- mursil.s32
rang yang dibelinya sebelum melihat barang Mereka juga sepakat dalam masalah khrl
tersebut, maka penglihatan wakil mengganti- yaar aib bahwa jika dia mewakilkan seseorang
kan penglihatan muwakkil, sehingga khiyaar- untuk menerima barang dagangan, kemudian
nya gugur menurut Abu Hanifah. Sedangkan wakil menerimanya dan mengetahui adanya ca-
menurut dua sahabatnya, khiyaar-nya tidak cat dan menyetujuinya, maka khiyaar muwak-
hilang dengan adanya penerimaan dan peng- kil tidak hilang.
lihatan yang dilakukan oleh wakil, karena dia Masyayikh Hanafiyah berbeda pendapat
mewakilkannya untuk melakukan penerimaan dalam masalah khiyaor syarat Sebagian mere-
bukan untuk menggugurkan khiyaar. Oleh ka- ka berpendapat bahwa perbedaan pendapat
rena itu, wakil tidak memiliki hak menggugur- yang lalu antara Abu Hanifah dan dua sahabat-
kan khiyaar, sama seperti tidak memiliki hak nya juga berlaku di sini. Sedangkan sebagian
menggugurkan khiyaar syarat dan khiyaar lainnya berpendapat bahwa khiyaar-nya tidak
aib. hilang menurut kesepakatan ulama.
Abu Hanifah berpendapat bahwa tidak ada Adapun ulama Syaf iyah berpendapat bah-
perbedaan antara wakil untuk menerima dan wa yang dianggap dalam melihat barang da-
wakil untuk membeli. Penglihatannya cukup gangan atau tidak melihatnya adalah pelaku
untuk mewakili penglihatan muwakkil, sehing- akad.s33
ga dengan hal itu makakhiyaar-nya hilang me- Kesimpulan. Ru'yah yang dimaksud bu-
nurut ijma. Hal itu karena wakil untuk sesuatu kanlah melihat dengan mata secara khusus,
adalah wakil untuk melaksanakan sesuatu itu, tetapi setiap benda disesuaikan dengan ke-
dan sempurnanya penerimaan adalah dengan adaannya masing-masing. Begitu juga dengan
hilan gnya hak khiy a a r.s3l indra yang bisa mengetahui tujuan yang di-
Para ulama Hanafiyah sepakat bahwa jika maksud; indra penciuman untuk sesuatu yang
pembeli mengirim utusan untuk menerima ba- memerlukan penciuman, indra perasa untuk
rang dagangan, kemudian utusan tersebut me- makanan, indra peraba untuk sesuatu yang
lihatnya dan menyetujuinya, maka orang yang bisa diketahui dengan rabaan. Meraba bagian-
mengutus tetap memiliki hak khiyaar. Perbe- bagian yang gemuk dari kambing pedaging
daan antara wakil dan utusan adalah bahwa sekalipun tidak melihat warnanya dan meraba
wakil adalah pihak inti dalam melakukan pe- ambing susu kambing perah adalah dianggap
nerimaan itu sendiri, sedangkan sesuatu yang sebagai ru'yah yang cukup sekalipun mata ti-
diberlakukan atas muwakkil adalah hukum dari dak terlibat dalam hal-hal tersebut. Tetapi, da-
perbuatan wakil. fadi, yang menyempurnakan lam hal-hal tersebut tidak cukup melihat de-

537 Al-Bodoo'ij vol. hlm. 295 dan seteru snya, Fathut Qadiirvol.Y,hlm. 1.45.
V
532 At-Bodoo'ii loc. cit..
533 AI-Moi^ru', vol. IX, hlm. 329.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN 1)=.
235 FreLH rsrAMIrLrD s
."..
o-,y'*
ngan mata saja,s3a sebagaimana yang telah saya * Perselisihan dalam ru'yah.
j elaskan perinciannya.
fika penjual dan pembeli berselisih, di mana
Hal ini untuk orang yang dapat melihat. penjual berkata, "Saya telah menjual barang ini
Bagi orang buta, penglihatannya terhadap se- kepada kamu, dan kamu sudah melihatnya,"
suatu yang dapat diketahui bukan dengan in- sedangkan pembeli berkata, "Saya belum me-
dra penglihatan dianggap cukup ruyah-nyase- lihatnya," maka perkataan yang diterima dan
perti penglihatan orang yang dapat melihat. dibenarkan adalah perkataan pembeli yang di-
Cukup dengan meraba sesuatu yang bisa dike- sertai dengan sumpah. Hal itu karena penjual
tahui dengan rabaan, merasakan sesuatu yang mengaku adanya akad lazim dan pembeli me-
bisa diketahui dengan merasakan, dan mencium ngingkarinya, maka perkataan yang diterima
sesuatu yang bisa diketahui dengan pencium- adalah perkataan pembeli tapi disertai dengan
an. Adapun sesuatu yang bisa diketahui de- sumpahnya. Karena penjual mendalorua pem-
ngan penglihatan, maka penyebutan sifatnya beli bahwa hakfosakh-nya hilang dan akadnya
bagi orang yang buta itu menduduki keduduk- menjadi lazim. Masalah ini adalah hal yang bo-
an penglihatannya. leh dilakukan ikrar padanya, maka berlaku juga
fika orang buta membeli buah-buahan yang istihlaf (meminta bersumpah) di dalamnya.s36
berada di pohonnya, maka yang dianggap ru'- *
yah adalah penyebutan sifat, bukan yang lain-
Ru'yah *jak lama.

nya, menurut riwayatyang paling masyhur. fika fika seseorang melihat sesuatu kemudian
membelinya setelah beberapa lama, seperti se-
orang buta membeli rumah atau benda tidak
bulan dan sebagainya, maka jika barang ter-
bergerak, maka menurut riwayat yang paling
sebut sesuai dengan sifat yang pernah dilihat-
shahih cukup dengan menyebutkan sifatnya.
nya, maka tidak ada khiyaar baginya, karena
|ika butanya hilang hak khiyaar-nya tidak
pengetahuannya terhadap sifat-sifatnya itu di -
bisa kembali lagi padanya karena penyebutan
peroleh dengan penglihatannya dulu. fika ia
sifat baginya seperti pengganti dari penglihat-
mendapati kondisinya telah berubah, maka ba-
an (ru'yah), karena dia tidak mampu melaku-
ginya khiyaar karena penglihatan tersebut ti-
kan perbuatan asli [melihat). Kemampuan un-
dak membuatnya mengenali sifat-sifat barang
tuk melakukan yang asli fmelihat) setelah tu-
tersebut. OIeh karena itu, ada atau tidaknya
juannya tercapai dengan penggantinya, tidak
penglihatannya itu sama saja.
membatalkan hukum penggantinya, sama se-
perti orangyang shalat dengan tayamum, kemu- fika penjual dan pembeli berselisih dalam
perubahan kondisi barang, di mana penjual ber-
dian mampu memakai air; dan sebagainya.s3s
kata, "Barang itu tidak berubahi' dan pembeli
Adapun orang yang dapat melihat jika
berkata, "Barang itu telah berubahi' maka per-
membeli sesuatu yang belum dilihatnya, dan
kataan yang diterima dan dibenarkan adalah
disebutkan sifatnya padanya kemudian dia me-
perkataan penjual yang disertai dengan sum-
nyetujuinya, maka khiyaar-nya tidak gugur ka-
pahnya. Hal itu karena tuduhan adanya per-
rena pengganti tidak dianggap jika mampu
ubahan adalah tuduhan terhadap hal baru yang
melakukan yang asli.

s34 DR. Mushthafa Zarqa, Aqd at-Bai', hlm.46.


535 At-Mobrrrfh, vol. XIII, hlm.77
,
Fathul Qadiir,vol. V hlm. L46 dan seterusnya al-Badaa'i',vol. V, hlm. 298, Raddul Muhtaar, vol.lY,
hlm. 70 dan seterusnya.
536 Fathut qadiir vol. hlm. 150, Raddut Muhtaor, vol. IV hlm.72.
Y
_-
l

i
1

ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI I(EUANGAN

seiatinya tidak ada, maka tuduhannya tidak di- mengetahui dengan persetujuan tersebut
terima kecuali dengan adanya bukti. Berbeda mau-pun tidak.
halnya jika berselisih dalam ru'yah, maka per- Sedangkan kerelaan secara tidak langsung
kataan yang diterima dan dibenarkan adalah adalah adanya penggunaan terhadap barang
perkataan pembeli yang disertai dengan sum- dagangan setelah ru'yah, bukan sebelumnya,
pahnya, seperti telah dijelaskan dahulu. Hal itu yang menunjukkan pada persetujuan dan kere-
karena penjual mengaku ada hal yang baru, laan. Hal ini sama seperti jika menerima barang
yaitu mengetahui sifat barang dagangan.s3T setelah ru'yah, karena penerimaan setelah ru'-
yah adalahbukti adanya rela dengan kelazim-
6), HAL.HAL YANG MENGGUGURKAN KHIYAAR an iual beli karena penerimaan mirip dengan
Khiyaar ruyah tidak batal dengan adanya akad.s3e

pembatalan yang j elas, seperti jika pembeli ber- Berdasarkan hal tersebut, jika pembeli
kata, "Saya membatalkan khiyaor saya," baik menghibahkan barang dagangan pada yang lain-
sebelum ru'yah maupun sesudahnya, berbeda nya dan belum menyerahkannya atau menawar-
halnya dengan khiyaar syarat dan khiyaar aib. kannya untuk dijual dan sejenisnya sebelum
Perbedaannya adalah bahwa khiyaor ru'yah ru'yeh, maka khiyaar-nya tidak batal. Hal itu
itu ditetapkan oleh syara, maka manusia tidak karena khiyaar ini tidak batal dengan adanya
memiliki hak membatalkannya, sama seperti kerelaan yang jelas, maka demikian juga tidak
khiyaar raj'ah bagi istri yang diceraikan. Se- batal dengan kerelaan secara tidak langsung.
seorang tidak memiliki hak membatalkannya fika pembeli menggadaikan barang dagang-
karena khiyaar tersebut ditetapkan oleh syara an dan menyerahkannya, menyeryakannya
pada seseorang atau menjualnya dengan syarat
selama istri masih dalam masa idah. Berbeda
halnya dengan khiyaar syarat, khiyaar ini di- pembelinya memiliki khiyaar, maka khiyaar
tetapkan oleh syarat kedua pelaku akad, maka pembeli pertama batal sebelum dan sesudah
khiyaar ini bisa batal karena dibatalkan oleh ru'yah. Bahkan jika pembeli menebus gadainya
keduanya. Demikian juga khiyaar aib, karena dengan membayar utan& atau masa sewanya
keselamatan barang itu biasanya disyaratkan habis, atau mengembalikannya kepada pembeli
oleh pembeli, maka khiyaor ini seperti hal yang
pertama dengan khiyaar syarat, kemudian dia
disyaratkan secara jelas.s38 melihat barang tersebut, maka dia tidak dapat
mengembalikannya dengan khiyaar ru'yah. Hal
Khiyaar ru'yah bisa batal dan jual belinya
menjadi lazim dengan salah satu dari dua hal,
itu karena dia telah menetapkan hak wajib
pada orang lain dengan tindakan-tindakan ini,
yaitu perbuatan sengaja atau keadaan darurat.
maka menjadi keharusannya untuk memiliki
Perbuatan sengaja ada dua, yaitu kerelaan yang
jelas dan kerelaan secara tidak langsung. barang tersebut. Hal itu dengan melarang ada-
nya khiy a ar, maka khiya ar-ny a batal secara da-
Kerelaan yang jelas seperti jika pembeli
rurat [terpaksa), karena tidak ada faedahnya
berkata, "Saya menyetujui jual beli ini," atau,
lagi.sao
"Saya merelakannya," atau, "Saya memilihnyai'
Adapun perbuatan darurat yang memba-
atau sesuatu yang bermakna jelas, baik penjual
talkan khiyaar ru'yah adalah semua hal yang

s37 Fathd qadiir, vol. V hlm. 149, Raddul Muhtaar lbid..


538 At-Brdoo' i', vol. v, hlm. 297.
539 Al-Bodrr'ij vol. hlm. 295, Fathul
V Qadiir,vol.V,hlm. 141.
540 Al-Bodoa'ii vol. hlm. 296, Tuhfat al-Fuqahaa' vol. II, hlm.
V , 130 dan seterusnya , Fathul Qadiir, vol. V hlm. 141.
Baglah 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN ISLAM IILID 5

membatalka n khiyaar dan mewajibkan jual beli kan budak dan melakukantadbirterhadap bu-
secara darurat, bukan karena perbuatan pem- dak, atau perbuatan yang meyebabkan adanya
beli. Contoh, meninggalnya pembeli menurut hak orang lain seperti jual beli mutlak, gadai
ulama Hanafiyah berbeda dengan pendapat Sya- dan ijarah, maka hal itu dapat membatalkan
fi'i, seperti telah dijelaskan dahulu dalam khi- khiyaar ru'yah, baik sebelum maupun sesudah
yaar syarot.fuga seperti persetujuan salah satu ru'yah. Karena ketika jual belinya menjadi lazim,
dari dua syarik (mitra) tanpa syarik lainnya ter- tidak mungkin ada fasakh, maka khiyaar-nya
hadap barang yang dibeli oleh mereka berdua batal. fika perbuatannya tidak menyebabkan
dan mereka belum melihatnya menurut Abu Ha- adanya hak orang lain seperti iual beli dengan
nifah. syaratkhiyaardan penawaran, serta hibah tan-
Demikian juga rusaknya seluruh barang da- pa ada penyerahan, maka hal itu tidak mem-
gangan atau sebagiannya, bertambahnya barang batalkannya sebelum ru'yah karena ia tidak
dengan tambahan yang terpisah atau menyatu, melebihi kerelaan yang jelas. Maksudnya, kere-
dan terlahir darinya atau tidak terlahir dari- laan yang jelas tidak membatalkan khiyaar ru'-
nya, dengan perincian yangtelah dijelaskan da- yah sebelum adanya ru'yah, tetapi membatal-
hulu dalam khiyaar syarat.sal kannya sesudah ru yah karena ada kerelaan se-
Kasani berkata, "Dan asalnya bahwa semua cara dilalah.saa
yang membatalkan khiyaar syarat dan khiyaar
aib itu membatalkankhiyaar rlt'yeh, hanya saja * Hal-hal yanglMemhsakh ARad dan
khiyaar- syarat dan khiyaar aib batal dengan Syarat-syarat Fasakh
pembatalan yang j elas (sharih),sedangkan khi Akad menjadi batal karena khiyaar ru'yah
yaar ru'yah tidak batal dengan pembatalan yang yang mem-/asakh secara jelas atau hal lain se-
jelas, baik sebelum maupun sesudah ru'yah.s+z jenisnya, seperti jika pembeli berkata, "Saya
Hal itu karena khiyaar ru'yah ditetapkan oleh mem-fasakh akad," atau, "Saya membatalkan-
syara sebagai hak Allah,sa3 maka khiyaQr ru'- nya," atau, "Saya menolaknya," dan sejenisnya
yah tidakbatal dengan pembatalan dari pelaku yang bermakna sama, atau dengan sebab ru-
akad dengan sengaja. Sedangkan kh iyaor syarat saknya barang dagangan sebelum adanya serah
dan khiyaar aib ditetapkan oleh syarat kedua terima, karena hilangnya rukun jual beli.sas
pelaku akad. Maka bagi yang memiliki khiyaar Agarfasakh menjadi sah, disyaratkan be-
dapat membatalkannya dengan sengaja kapan berapa syarat berikut ini.
saja dia inginkan, karena itu adalah haknya, se- 1. Adanya khiyaar. Karena iika khiyaar batal
perti telah dijelaskan dahulu perinciannya. dengan hal-hal di atas, maka akadnya men-
Mirghinani berkata, "Cacat atau perbuatan jadi lazim sehingga tidak mungkin mem-
yang membatalkan khiyaar syarat juga mem- batalkannya dengan fasakh.
batalkan khiyaar ru'yah. fika perbuatan terse- 2. Fasakhtidak menimbulkan pemisahan ffan-
but tidak dapat dihilangkan seperti membebas- saksi pada penjual dengan mengembalikan

541 Al-Brdoo'ij vol. V hlm. 296 danseterusnya, Fathul Qodiir, vol. V hlm. l4l, l4g.
542
Al-Bodoo'il vol. V, hlm.297.
543 Yritu untuk meniaga kemaslahatan umum, atau ini adalah peraturan umum yang tidak boleh ada kesepakatan orang perorangan
untuk menyalahinya.
544 Al-hidooyrh ma'a Fathul
Qadiir,vol.Y,hlm. 141 dan seterusnya.
545 Al-Badaa'i1 vol. V hlm. 298.
FrqH rsrAM JrLrD 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

sebagian barang dagangan dan menyetuiui Pendapat ini lebih rasional karena ahli wa-
akad dalam sebagian lainnya. Karena da- ris menggantikan pewaris dalam semua yang
lam pemisahan transaksi tersebut dharar ditinggalkannya dari harta dan hak-hak, yang
bagi penjual dan karena khiyaar ru'yah di antaranya hak khiyoar.sae
-sebelum dan sesudah serah terima-da-
pat mencegah terlaksananya transaksi, dan F. MACAM.MACAM AKAD IUAL BELI
membagi transaksi sebelum terlaksana Dilihat dari barang yang dipertukarkan,
transaksinya itu batil tanpa ada keraguan. maka akad jual beli dapat dibagi menjadi em-
3. Penjual mengetahui adanya fasakh agar pat macam.sso
menjadi bukti atas urusannya dan urusan Pertama: sistem barte4 yaitu pertukaran
barang dagangannya untuk bisa menggu- benda tertentu dengan benda lain (bay'ul 'ain
nakannya seperti yang dia inginkan. Ini bil'oin), seperti menukar barang dagangan de-
adalah pendapat Abu Hanifah dan Muham- ngan barang dagangan yang lain, seperti menu-
mad. Sedangkan menurut Abu Yusuf, tidak kar pakaian dengan gandum, dan sebagainya.
disyaratkan penjual mengetahuinya seper- Kedua: akad jual beli, yaitu menjual benda
ti yang telah dijelaskan dahulu dalam khr- tertentu dengan benda tidak tertentu (bay'ul
yaar syarat.sa6 'ain bid dain),ssr seperti menjual barang de-
Perlu diperhatikan bahwa khiyaar ru'yah ngan harga mutlak yaitu dirham dan dinat atau
tidak dapat diwariskan seperti tidak dapat di- menjualnya dengan fulus fuang logam yang
wariskannya khiyaar syorat jika pembeli me- disepakati masyarakat sebagai mata uang un-
ninggal, misalnya, setelah ditetapkan khiyaar tuk bertransaksi), atau menjualnya dengan ba-
baginya. Hal itu karena khiyaar ini ditetapkan rang yang ditakar atau ditimbang yang berada
oleh nash untuk pelaku akad dan ahli waris dalam tanggungan dengan sifat-sifat yang di-
bukan orang yang melakukan akad, maka khr- sepakati, atau menjualnya dengan barang yang
yaar ini tidak dapat ditetapkan pada ahli wa- dijual secara bijian yang berada dalam tang-
ris, sebagaimana pendapat Zaila'i dan ulama gungan.
Hanabilah.saT Ketiga: akad sharf, yaitu menjual benda ti-
Sedangkan Malik berpendapat bahwa khl- dak tertentu dengan benda-benda tidak ter-
yaar ru'yah dapat diwariskan seperti dapat tentu lain (bay'ud dain bid dain), yaitu menjual
diwariskannya khiyaar ta'yiin dan khiyaar aib, harga mutlak dengan harga mutlak lainnya, se-
karena warisan selain ditetapkan dalam kepe- perti dirham dan dinarl atau mata uanglainnya
milikan juga ditetapkan dalam hak-hak jual yang berlaku di pasar.
beli.s48

sa6 AI-Badaa.ii lbid.


s47 Tobyiin al-Haqooiq,vol. IV hlm. 30, Ghaayat al-Muntahaa,vol. II, hlm. 33.
544 Al-Bodrr'il vol. hlm. 268, al-lfshooh'an Ma'aanii ash-shihaah ti lbni Hubairoh, vol. I, hlm. 2!!, asy-Syarh ash-Shaghiir,vol. III, hlm.
V
L45.
549 DR. Muhammad Yusuf Musa, al-Amwaal wa Nadhariyat at-Aqd hlm. 477
,487 .
550 Liirat aI-M absuuthvol. 5, hlm. 84 dan seterusnya.
551 Pr., ulr-" membedakan antara istilah 'ain dan dain.Yang dimaksud dengan 'ain adalah suatu benda yang tidak dalam tanggungan
sehingga bersifat tertentu dan berwulud, seperti rumah, mobil, dan sebagainya. Sedangkan dain adalah benda yang berada dalam
tanggungan pada diri seseorang sehingga tidak bersifat tertentu dan tidak berwujud. Benda dalam tanggunan ini dapat berupa
uang atau benda lainnya, seperti rumah dengan siht tertentu yang berada dalam tanggungan. (Peni.) (Lihat al-Mawsuu'ah al-Fiqhiy-
yah al-Kuwaitiyyah).
Bagan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN ISLAM 5

'ILID
Keempat: akad salam [memesan barang), Akad jual beli juga dapat dibagi menjadi
yaitu menjual benda tidaktertentu denganben- beberapa jenis yang lain, seperti akad istishna'
da lain yang tertentu (bay'ud dain bil'ain).Ben- yang telah dikenal sejak lama, yaitu menjual
da yang dipesan merupakan barang yang di- barang sebelum barang itu dibuat. Ada juga
jual dan merupakan barang tidak tertentu. Se- akad dhaman, yaitu menjual buah ketika ma-
dangkan modal merupakan harga yang dapat sih di pohon.ssz
berupa benda tertentu atau benda tidak ter- Pembahasan berikut ini akan menjelaskan
tentu (dain), tetapi modal tersebut harus di- mengenai akad salam, sharf, murabohah, taw-
serahkan dalam majelis sebelum kedua belah liyah, dan istishna'. Adapun mengenai akad jual
pihak berpisah, sehingga berubah menjadi ba- beli biasa, maka telah kami jelaskan sebelum-
rang tertentu. nya, hanya saia terdapat dua hal yang berkait-
Dalam jenis pertama dan kedua, yaitu sis- an dengan akad tersebut, yaitu riba dan iqalah
tem barter dan jual beli biasa, tidak disyarat- (pengguguran hak) yang akan kami jelaskan
kan serah terima. Sedangkan jenis ketiga dan juga dalam pembahasan berikut.
keempat disyaratkan adanya serah terima. Da-
Iam akad sharldisyaratkan serah terima kedua 1. Akad Salam
barang, sedangkan dalam salam disyaratkan a, Landasan Hulrum Akad Salam
menyerahkan salah satu barang yang dipertu- Akad salam disyariatkan berdasarkan dalil
karkan, yaitu modal, sebagaimana disebutkan dari Al-Qur'an, sunnah dan ijma para ulama.
di atas. - Adapun dalil Al-Qur'an, maka ayat menge-
Selain pembagian di atas, dilihat dari ben- nai utang telah ditafsirkan dengan akad salam.
tuk harganya, akad jual beli juga dapat dibagi Allah berfirman,
menjadi empat macam.
1. Murabahah, yaitu pertukaran barang de- "Hai orang-orang yang beriman, apabila
ngan harga sesuai dengan harga pertama kamu melakukan utang-piutang untuk waktu
ditambah keuntungan tertentu. yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskan-
2. Tawliyah, yaitu pertukaran dengan harga ny a." (al-Baqarah : 2 82)

sesuai dengan harga awal (modal) tanpa Ibnu Abbas berkata, "Saya bersaksi bahwa
tambahan atau pengurangan apa pun. akad salaf fsalam) yang ditanggung hingga
3. Wqdhi'ah, yaitu pertukaran dengan harga tempo tertentu telah dihalalkan dan diboleh-
sesuai dengan harga awal dengan mengu- kan oleh Allah dalam kitab-Nya." Lalu ia mem-
rangi sedikit dengan kerugian tertentu. baca ayat di atas.ss3

4. Musawamah, yaitu pertukaran barang de- Sedangkan dalil dari sunnah, maka diriwa-
ngan harga yang disepakati oleh kedua yatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah
belah pihak yang melakukan akad, karena memasuki kota Madinah. Ketika itu para pen-
pada umumnya penjual selalu menyem- duduknya melakukan akadsalaf [salam) untuk
bunyikan jumlah modalnya. Inilah sistem buah-buahan selama satu tahun, dua tahun,
jual beli yang umum digunakan saat ini. dan tiga tahun. Maka beliau bersabda,

552 Badaai'us Shanaaij vol. 5, hlm 134, Fathul Qadiir vol. 5, hlm. 323, Aqdul Bay', Prof. Dr. Zarqa', hlm. 1.1. dan seterusnya.
553 R aayah, vol. 14, hlm. 44 ; a t-Ta I khii sh a l - H a b i ir, hlm. 242. Atsar Ibnu Abbas tersebut diriwayatkan oleh Syafi'i, Thabrani,
Nastrbur
Hakim, dan Baihaqi.
rsrAM IrLrD s Bagan 3: HUI(UM TRANSAKSI KEUANGAN

"Barangsiapa melakukan salaf maka hen- Para ulama Syafi'iyah dan Hanabilah men-
daknya ia melakukannya dalam takaran yang di- definisikan akad salam sebagai akad atas se-
ketahui, timbanganyang diketahui sampoi tem- suatu yang dijelaskan sifatnya dalam tanggung-
po yang diketahui.'6sa an mendatang dengan imbalan harga yang di-
Adapun ijma, maka Ibnu Mundzir berkata, serahkan dalam majelis akad.ssT
"Para ulama yang kami ketahui berijma bahwa Para ulama Malikiyah mendefinisikannya
akad salam adalah boleh karena masyarakat sebagai sebuah transaksi jual beli di mana mo-
memerlukannya. Para pemilik tanaman, buah- dal diserahkan terlebih dahulu, sedangkan ba-
buahan, dan barang dagangan membutuhkan rang yang dibeli diserahkan setelah tenggat
nafkah untuk keperluan mereka atau untuk ta- waktu tertentu.sss
namannya dan sejenisnya hingga tanaman itu Syarat-syarat yang diterapkan di dalamnya
matang, sehingga akad salam ini dibolehkan seperti syarat-syarat yang berlaku dalam jual
bagi mereka guna memenuhi kebutuhan terse- beli ditambah syarat-syarat khusus yang akan
but." kita ketahui.
Akad sa/am ini merupakan pengecualian Adapun rukun salam adalah ijab (mena-
dari kaidah umum yang tidak memperboleh- warkan) dan qabul (menerima). Dalam mazhab
kan menjual sesuatu yang tidak diketahui, ka- Hanafi, Maliki, dan Hambali yangdimaksud ijab
rena akad tersebut dapat memenuhi keperluan di sini adalah menggunakan lafal salam (me-
ekonomi masyarakat. Dengan demikian, akad mesan), salal(memesan), dan bay' [menjual).
salam adalah bentuk keringanan (rukhshah) Seperti jika pemilik modal mengatakan,'Aslam-
bagi masyarakat dan untuk memudahkan me- tu ilaika fi kadza (Saya memesan bar-ang A pa-
reka.sss damu)", atau mengatakan,'Aslaftu (saya meme-
san)." Lalu pihak yang lain menjawab, "Saya
b. Definisi Akad Salam dan Rukurrrukunnya
menerima." Atau pemilik barang mengatakan,
Akad sa/am atausalaf adalah penjualan se-
"Bi'tu minka kadza (Saya menjual padamu de-
suatu yang akan datang dengan imbalan sesua-
ngan harga sekian)", sambil menyebutkan sya-
tu yang sekarang, atau menjual sesuatu yang
rat salamyang lain, lalu pemilik modal berkata,
dij elaskan sifatnya dalam tanggungan. Maksud-
"Saya terima."sse
nya, modal diberikan di awal dan menunda ba-
Zufar dan para ulama Syafi'iyah mengata-
rang hingga tenggat waktu tertentu. Atau de-
kan bahwa akad salamtidak sah kecuali dengan
ngan kata lain, menyerahkan barang tukaran
kata salam atau sa/a/saja. Hal itu karena bila
saat ini dengan imbalan barang yang dijelas-
disesuaikan dengan kaidah umum, maka akad
kan sifatnya dalam tanggungan hingga jarak
ini seharusnya tidak boleh, karena merupakan
waktu tertentu.ss6

554
HR para Imam Enam dari lbnu Abbas. Lihat,ldmi'ul Ushuul, vol. 2, hlm. 77; Nashbur Raayah, vol. 4, hlm. 45; Takhriij Ahaadiits
Tuhfatul Fuqahaa', vol. 2. hlm. 4.
555
Al-Mabsuuth, vol. 12, hlm. L24; Fathul Qadiir,vol,5, hlm. 323; Badaai'us Shanaaiivol.5, hlm. 201; Raddul Muhtaar, vol.4, hlm.
212; Bidaayatul Mujtahid,vol.2,hlm. 199; Mughnil al-Muhtaaj,vol.2, hlm. 102; al-Mughni, vol.4, hlm. 275.
556
IDid. Diketahui dari penielasan tersebut bahwa dalam bahasa Arab akad salam dan sa/a/mempunyai makna yang satu..talam
adalah kata yang biasa digunakan oleh para pendudukan Hijaz, sedangkan sa/a/adalah kata yang biasa digunakan oleh penduduk
Irak.
557
Ghaayatul Muntaha, vol.2,hlm. 71, Mughnil al-Muhtaaj, vol.2,hlm. 1O2, Kasysyaaful Qinaa',vol. 3, hlm. 27 6.
558
Asy-Syarh al-Kabiir,vol. III, hlm. 195.
559
Badaai'us Shanaaiivol.V, hlm. 201. Ghaayatul Muntahaa, loc. cit..
Baglan 3: HUKUM TRAilSAKS! KEUANGAN ISLAM IILID 5

transaksi barang yang tidak ada (al-ma'duum). Para ulama sepakat bahwa akad salam di-
Hanya saja syariat menjelaskan kebolehan hal anggap sah jika terpenuhi enam syarat, yaitu
tersebut dengan menggunakan kedua lafal ini ienis barang diketahui, ciri-ciri yang diketahui,
(sehingga harus dibatasi pada kedua lafal itu ukuran yang diketahui, modal yang diketahui,
saja, penj.). menyebutkan tempat penyerahan barang jika
Adapun jika menggunakan lafal bay'(men- penyerahan itu membutuhkan tenaga, dan bi-
jual), maka terdapat dua pendapat dalam ma- aya.
zhab Syafi'1. Sebagian mereka menyatakan bah- Para ulama juga sepakat mengenai kebo-
wa akad salam tidak sah dengan lafal tersebut. lehan akad salam dalam setiap benda yang di-
fika menggunakan lafalbay'maka berarti akad takal ditimbang, diukut dan dihitung satuan
tersebut adalah akad jual beli, karena akad sa- yang mempunyai ukuran hampir sama, seperti
Iam tidak sama dengan akad jual beli sehingga kelapa, kacang almond, telur, dan sebagainya
tidak sah jika menggunakan lafal jual beli. Se- sebagaimana akan kami jelaskan nanti.
dangkan ulama yang lain berpendapat bahwa Namun, para ulama tersebutberbeda pen-
akad salam dengan lafalbay'adalah sah, karena dapat mengenai syarat-syarat yang berkaitan
akad salam merupakan salah satu bentuk jual dengan modal dan barang, begitu juga pem-
beli. Namun, hal ini mengharuskan penyerahan batalan sebagian pesanan. Kami akan menye-
barang yang dipesan dalam majelis tersebut, butkan syarat-syarat tersebut dan perbedaan
sehingga akad tersebut dianggap sebagai akad ulama dalam masalah-masalah penting dan
jual bell seperti halnya yang teriadi pada akad utama.
sharf (jual beli uang).s50
Dalam akad salam, pembeli disebut rab- 7). SYARAT-SYARAT MODAL (RA'S MAALTS
bus salam atau al-muslim, penjual disebut a/- 3ALAM)
muslam ilaih,barang yang dipesan disebut al- Ulama Mazhab Hanafi mensyaratkan enam
muslam fih dan harga barang atau modal dise- buah syarat berkaitan dengan modal salam.
but ra's maalis salam. L. Penjelasan jenisnya. Maksudnya, apakah
Selain dalam mazhab Hanafi, yang dimak- modal tersebut merupakan dirham (uang
sud rukun salam ada tiga hal-seperti juga da- perak), dinar (uang emas), benda yang di-
lam akad jual beli-yaitu pihak yang melaku- takar-seperti gandum dan jelai-atau-
kan akad (al-muslim dan al-muslam ilaih),ba- kah benda yang ditimbang-seperti kapas,
rang objek akad (ra s maalis salam dan al- besi-dan sebagainya.
muslam fih) serta shighat (ijab dan qabul). 2. Penjelasan macamnya, yaitu jika dalam
suatu negara digunakan lebih dari satu ma-
c. Syarat-syarat Salam cam mata uang seperti dinar Naisabur dan
Akad salam mempunyai beberapa syarat, dirham GhathraF6l, atau jika di suatu tem-
di antaranya berkaitan dengan modal (ra'sul pat terdapat gandum irigasi (saqiyyah)
maal) dan ada juga yang berkaitan dengan ba- dan gandum disiram (ba'liyyah). Namun,
rang yang dipesan (al-muslam fih). jika dalam suatu negara hanya digunakan

s60 Mughnil al-Muhtaaj, vol. II, hlm. 102; al-Muhadzdzab, vol.l,hlm. 297 .
561 Mrt" uang dirham yang dinisbatkan kepada Ghathrifbin Atha' al-Kindi, seorang gubernur Khurasan pada masa Khalifah Harun
ar-Rasyid.
-l
FIQIH ISLAM IILID 5 BagIan 3: HUXUM TRANSAKSI I(EUANGAN

satu buah mata uang, maka cukup dengan yang diukur dengan ukuran panjang (se-
menyebutkan jenis mata uang itu, karena perti pakaian, permadani, tikar) dan benda
jika disebut mata uang maka hanya akan yang dihitung secara satuan dengan ukuran
tertuju pada jenis mata uang tersebut. yang berbeda-beda (seperti semangka dan
3. Penjelasan kualitas, seperti baik, sedang, delima), maka tidak disyarakatkan menye-
atau buruk. butkan ukuran panjang ataupun nilai mo-
Catatan. Penetapan ketiga syarat di dal/harganya, tetapi cukup dengan mem-
atas bertujuan untuk menghilangkan keti- beri isyarat dan penentuan. Hal ini ber-
dakjelasan dalam akad, karena ketidakje- dasarkan kesepakatan para ulama Hana-
lasan dalam jenis, macam, dan kualitas mo- fi.564

dal dapat menyebabkan perselisihan. Keti- Mereka juga sepakat bahwa tidak di-
dakjelasan seperti ihi dapat merusak akad syaratkan memberitahukan jumlah harga
jual beli.s62 dalam jual beli barang biasa jika harga ter-
4. Penjelasan jumlah modal/harga dalam akad sebut diberi isyarat kepadanya.
yang menentukan ukuran tertentu-baik Sedangkan menurut ash-Shahiban (dua
dalam benda yang ditaka4, ditimbang mau- sahabat Abu Hanifah, yaitu Abu Yusuf dan
pun dihitung secara satuan-dan tidak cu- Muhammad ibnul-Hasan, Penj.), para ula-
kup hanya dengan memberi isyarat.lni ada- ma Syafi'iyah dan Hanabilah dalam penda-
lah syarat yang ditetapkan oleh Abu Hani- pat yang paling shahih berpendapat bah-
fah dan Sufuan ats-Tsauri. fika pemilik mo- wa tidak disyaratkan mengetahui jumlah
dal mengat akan,'Asl amtu ila ika hadzihi d a - modal, tetapi melihatnya saja telah cukup
raahim aw danaaniir (saya menyerahkan untuk mengetahui jumlahnya, seperti har-
dinar dan dirham ini sebagai harga dalam ga dan barang yang telah ditentukan.565
akad salam)", sedang ia hanya menunjuk Namun, tidak terdapat penjelasan me-
kepadanya tanpa menjelaskan jumlahnya, ngenai hal ini dari Imam Malik, tetapi ia
atau dia mengatakan, 'Aslamtu ilaika hadzi- sendiri membolehkan akad bay' jizaf (jual
hil hinthah fsaya menyerahkan gandum beli tanpa menentukan ukuran barang), ke-
ini)", sedang dia tidak menjelaskan ukur- cuali jika terdapat ketidakjelasan (gharar)
annya, maka akad salam tersebut tidak yang besar; seperti jika ketidakjelasan itu
sah. Hal itu karena ketidakjelasan modal/ terlalu banyak.s66
harga mengakibatkan ketidakj elasan ukur- 5. Menurut Abu Hanifah, dirham dan dinar
an barang yang dipesan, padahal ketidak- yang digunakan harus dirham dan dinar
jelasan barang yang dipesan dapat meru- yang telah diperiksa kemurniannya, kare-
sak akad salam itu sendiri.s63 na setiap bentuk ketidakjelasan yang dapat
fika seseorang melaksanakan akad sa- menyebabkan perselisihan maka hal itu
lam dalambenda-benda yang tidak berkait- membatalkan akad. Sedangkan Abu Yusuf
an dengan ukuran berat, seperti benda

562
Badaoi'us Shanaat,vol V hlm. 201; Fathul Qadiir, vol. V hlm. 337 dan Raddul Muhtaar,vol.lV hlm. 215.
563
Ibid.
564
Fathul QadiiX vol.. 5, hlm 338 dan Badaai'us Shanaai',vol.Y,hlm2O2.
565
Mughnil al-Muhtaaj,vol.ll, hlm. 104; al-Muhadzdzob, vol. I, hlm. 300; dan.al-Mughni vol. IV hlm. 218.
566
Bidaayatul Mujtahid,vol.ll, hlm. 203; Haosyiyat od-Daasuuqii,vol.lll, hlm. 197,2I8.
Bagan 3: HUKUM TRANSAXSI XEUANGAN IStA^,t IILID 5

dan Muhammad ibnul-Hasan berpendapat bagai akad salam sehingga tidak sah dila-
bahwa hal itu bukanlah syarat. kukan. Oleh karena itu, waiib terjadi pro-
6. Menyegerakan proses serah terima modal ses penerimaan salah satu barang guna
secara nyata dalam majelis akad sebelum tercapainya makna salam ini.
kedua pihak yang melakukan akad berpi- fika modal tersebut merupakan barang
sah, baik modal itu berbentuk barang ter- tidak tertentu (dain) seperti uang maka ha-
tentu ['afn) maupun barang tidak tertentu rus diserahkan dalam majelis juga. Hal ini
(dain). f ika kedua pihak yang melakukan agar tidak terjadi bay' dain bi dain (iual
akad berpisah sebelum penerimaan mo- beli barang dalam tanggungan dengan ba-
dal, maka akad salam tersebut menjadi ti- rang dalam tanggungan yang lain), karena
dak sah dan batal, karena tidak tercapai benda yang dipesan berada dalam tang-
tujuan dari akad tersebut, yaitu membantu gungan seseorang, sehingga jika penyerah-
untuk memberikan modal produksi. fika an modal tidak dilakukan dalam majelis
modal tersebut merupakan barang terten- maka penundaan tersebut seperti pertu-
tu ('ain) dan kedua pihak berpisah sebe- karan benda dalam tanggungan dengan
lum terjadi proses penerimaan barang, benda dalam tanggungan lainnya. Dalam
maka makna akad salam itu menjadi ru- sebuah hadits dinyatakan bahwa Rasulul-
sak, karena Rasulullah bersabda, lah telah melarang menjual barang dalam
,i.. ,", ". ,,1,.i tanggungan (al-kalii') dengan barang da-
-rr'
f;r" j} €,p, lam tanggungan lainnya.s6s
"Lakukanlah akad salaf dalam taka- Selain itu, akad salam mengandunggharar
ran yang diketahui.'667 [ketidakjelasan), yaitu kemungkinan rusaknya
Kata al-islaafberarti mengajukan. Akad akad atau adanya risiko karena kewujudan ba-
salam ini dinamai dengan salam karena ter- rang, sehingga tidak ditambahkan kepadanya
jadi proses penyerahan (tasliim) modal, se- bentukgharar lain yaitu penundaan penyerah-
hingga jika modal tersebut terlambat di- an modal.
serahkan maka tidak dapat dikatakan se-

567
Hrdit, ini merupakan potongan hadits yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu hadits,

in{;+ acil'
"Barang siapa yang melakukan salaf dalam buah-buahan moko hendaknya ia melokukannya dalam takaran yang diketahui..."
Imam Syafi'l berkata, "Maksud hadits ini adalah iika salah seorang dari kalian melakukan akad solaldalam suatu takaran, maka
hendaknyaiamelakukannyadalamtakaranyangdiketahui."(Lihat:NashburRoayah,vol.lVhlm.46).
568 Ri*"yat ini disebutkan oleh Daruquthni, Ibnu Abi Syaibah, Ishaq bin Rahawaih dan al-Bazzar dari lbnu Umar. Redaksi al-Bazzar
adalah, "Rasulullah melarang jual beli gharor (ketidakielasan), jual beli kalii' dan jual beli 'ajil bil
'ajil."
Maksud jualbeli gharar adalah menjual sesuatu yang tidak Anda miliki. Maksud jual beli kalii'adalah menlual barang dalam
tanggungan dengan barang dalam tanggungan. Sedangkan maksud jual beli 'ajil bil 'ajil adalah Anda mempunyai utang kepada
seseorang sebesar 1000 dirham lalu Anda membayar sebelum waktu pelunasannya dengan 500 dirham saja.
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Adi dalam kitab al-Kaamil dan ia anggap lemah karena terdapat Musa bin Ubaidah. Namun
demikian, Hakim menshahihkan riwayat Daruquthni yang kami sebutkan dalam penlelasan di atas dan berkomentar bahwa hadits
ini diriwayatkan secara sendiri oleh Musa bin Ubaidah dan ia telah dilemahkan oleh Ahmad. Hanya saia Hakim berkata, "Namun,
umat berijma bahwa tidak boleh menjual sesuatu dalam tanggungan dengan sesuatu dalam tanggungan." Syafi'l berkata, "Para
ulamahaditsmelemahkanhaditsini."LihatNashburRaayah,vol.lVhlm. 39; Majma'az-Zawdid,vol.IVhlm. 85; al'Muwaththa',
hlm. !53; N aiul Authaar, vol. V hlm. 156.
vol. If,
FIqLH ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUI(UM TRANSAKSI XEUANGAil

Syarat ini disepakati baik oleh ulama Ha- 2). SYARAT BARANC PESANAN (MUSLAM FtH)
nafiyah, Syafi'iyah maupun Hanabilah.s6e Para ulama Hanafiyah mensyaratkan se-
Imam Malik berkata, "Dibolehkan menun- belas hal dalam barang pesanan.
da penyerahan modal hingga tiga hari atau Pertama: barang tersebut harus diketahui
kurang dari itu, meskipun penundaan tersebut jenisnya. Maksudnya, harus dijelaskan apakah
disyaratkan dalam akad." Hukum ini berlaku barang tersebut merupakan gandum, jelai,
baik modal tersebut merupakan barang ter- atau lainnya.
tentu ['ain) atau tidak tertentu (dain). Alasan- Kedua: barang tersebut harus diketahui
nya adalah karena akad salam merupakan akad tipenya, seperti membeli gandum tipe saqiyah
pertukaran (mu'awadhah) sehingga tidak akan
[yang disiram), atau tipe sahliyah [yang dita-
keluar dari makna al<ad salam hanya dengan nam di tanah datar) atau tipeTabaliyah (yang
penundaan penyerahan modal. Penundaan ini ditanam di pegunungan).
[hingga tiga hari) serupa dengan penundaan pe- Ketiga: barang tersebut harus diketahui
nyerahan modal hingga akhir majelis. Setiap
kualitasnya, seperti gandum bagus, jelek atau
sesuatu yang mendekati sesuatu yang lain maka
sedang. Dengan demikian, dalam akad sa/am
ia mengambil hukum sesuatu itu. Dengan demi-
cukup menyebutkan tiga hal berkaitan dengan
kian, penundaan penyerahan modal itu tidak
barang yang mau dibeli, yaitu jenis, tipe, dan
masuk dalam hukum jual bei kalii'.
kualitasnya saja. Sehingga jika pembeli men-
fika penundaan itu lebih dari tiga hari dan syaratkan bahwa barang tersebut harus meru-
disyaratkan dalam akad, maka akad salam itu pakan produksi A yang baru akan muncul ke-
menjadi rusak berdasarkan kesepakatan para mudian fdan belum muncul saat ini), maka
ulama. Hal itu baik penundaan tersebut me- akad tersebut tidak sah, karena hal itu berarti
makan waktu yang lama sekali-seperti hing- jual beli sesuatu yang tidak ada (ma'duum)
ga mencapai waktu penyerahan barang pesan-
yang tidak dibolehkan.
an-maupun tidak lama sekali-seperti jika be- Keempat: harus diketahui kuantitas yang
lum sampai waktu penyerahan barang.
diinginkan, seperti diukur dengan takaran, tim-
fika penundaan lebih dari tiga hari itu tan- bangan, satuan atau bentangan hasta (pan-
pa disyaratkan dalam akad, maka terdapat dua jang).Alasan penyebutan keempat syarat di
pendapat dari Imam Malik yang disebutkan atas adalah sebagaimana yang disebutkan da-
dalam kitab al-Mudawwanah al-Kubraa, yaitu lam syarat modal, yaitu untuk menghilangkan
rusaknya akad dan tidak rusaknya akad. Hal ketidakjelasan (jahaalah). Hal itu karena keti-
ini baik penundaan tersebut sangat banyak dakjelasan dalam jenis, tipe, kualitas, dan kuan-
maupun tidak. Namun, pendapat yang dipe- titas dapat menyebabkan pertikaian, selain da-
gangi adalah akad itu menjadi rusak jika lebih pat merusak akad. Rasulullah bersabda,
dari tiga hari, meskipun lebihnya hanya sedikit
jika tidak disyaratkan dalam akad.s70 "Berang siapa yang melakukan salaf maka
hendaknya ia melakukannya dalam takaron

Fathul Qadiir yang dicetak bersama kitab al-'lnaayalr, vol. V hlm. 342; al-Bodaa'ii vol. V hlm. 202; Raddut Muhtoar vol. IV, hlm.
2L8; Mughnil al-Muhtaaj, vol. II, hlm. 102; al-Muhadzdzab,vol.l, hlm. 300; al-Mughni, vol. IV hlm. Z9S; Ghaayatut Muntahaa,vol.
II, hlm. 79.
570
Haasyiyah ad-Daasuuqii, vol. III, hlm. 195; al-Muntaqaa'alaa Muwaththa',vol.lV, hlm. 300; al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 269.
Bag|an 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN FIQLH ISLAM JILID 5

yqng diketahui, timbang an yang diketahui sam- akibatkan riba nosiah". Oleh kerena itu, tidak
pai tempo yang diketahui.'671 boleh melakukan akad salam untuk membeli
Kelima: tidak terdapat salah satu sebab emas dengan perak atau sebaliknya, karena itu
ribafadhl dalam salah satu barang yang diper- adalah riba. Begitu juga, tidak boleh membeli
tukarkan, yaitu ukuran yang sama dan berasal makanan dengan makanan sejenis, karena itu
dari jenis yang sama. fika terdapat salah satu adalah riba. Namun, boleh membeli hewan,
sebab, maka akad tersebut mengandung riba, barang, dan makanan dengan emas atau perak.
karena keharaman riba nasiah tercapai de- Begitu juga, dibolehkan membeli barang de-
ngan salah satu dari kedua sebab ini. ngan barang lain.s73
Dengan kata lain, disyaratkan dalam akad Keenam: barang yang dibeli dapat di-
salam tidak terdapat salah satu sebab riba tentukan. lika tidak dapat ditentukan seperti
fadhl, yaitu takaran atau timbangan dan ienis dirham dan dinar, maka tidak boleh dijadikan
yang sama. Hal itu karena salah satu sebab ini objek akad salam. Hal itu karena barang salam
merupakan sebab dari riba nasiah. |ika salah merupakan barang dagangan, dan barang da-
satu sebab ini dijumpai dalam akad salam, gangan adalah barang yang dapat ditentukan,
maka terjadilah riba nasiah. Dan setiap akad sedangkan dirham dan dinar tidak dapat di-
yang mengandung riba maka akad itu menjadi tentukan sehingga tidak dapat dijadikan seba-
rusak. gai barang dagangan.

fika ukuran yang sama tidak terpenuhi Apakahboleh membeli biji emas atau emas
dalam akad salam ini-yaitu dengan berbeda- batangan? Ada dua riwayat. Riwayat pertama
nya modal dan barangyang dibeli, seperti mem- menyatakan tidak boleh, karena biji emas dan
beli gandum dengan uang, za'faran dengan dir- emas batangan adalah seperti dirham yang
ham atau dinar-maka akad tersebut adalah dicetak. Riwayat yang lain membolehkannya
sah karena tidak terdapat sebab riba nasiah, karena kedua barang itu seperti barang da-
yaitu sama ukuran atau jenis. Adapun kesa- gangan.
maan jenis maka jelas tidak ada. Sedangkan Dikategorikan dalam masalah ini keboleh-
kesamaan ukuran maka cara mengukur harga an melakukan salam atas fulussTa secara satu-
(modal) berbeda dengan mengukur barang, an [bijian) menurut Abu Hanifah dan Abu Yu-
karena uang diukur dengan mitsqal, sedang- suf, karena fulus menurut keduanya bukanlah
kan za'faran diukur dengan rirhl atau dacin. harga (penilai barang) secara mutlak,sTs tetapi
Adapun gandum adalah barang yang ditakar ia dapat ditentukan secara umum seperti ba-
dan uang adalah barang yang ditimbang.sTz rang dagangan yang dijual satuan. Sedangkan
Para ulama Malikiyah menyebutkan sya- Muhmmad berpendapat bahwa tidak boleh me-
rat ini dengan kalimat "hendaknya modal dan lakukan salam dalam fulus karena fulus adalah
barang berbeda jenisnya yang dapat meng- harga [penilai barang).s76

577
Al-Mobrurth, vol. XII, hlm. 124; Fathut Qadiir,vol. V hlm. 337 dan seterusnya; al-Badaa'i',vol.Y,hlm. 207; Raddut Muhtaar; vol' IV
hlm. 215.
s72 At-Bodoo'ii vol. V hlm. t86,214; Raddul Muhtaar, vol. lV hlm. 2t7.
s73 N-qawaniin al-Fiqhlyah,hlm. 269.
574 Frlu. adalah lempengan logam yang dijadikan mata uang.
575 M"krrdny, bahwa nilai fulus itu tidaklah tetap tapi dapat berubah, karena nilainya ditentukan berdasarkan kesepakatan peng-
guna, sehingga dapat hilang juga dengan kesepakatan.
576 Al-Mrbruufh, vol. XII, hlm. 136; at-Badaa'l', vol. V hlm. 2o8,2L2.
IStA,tvt JILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAXSI KEUANGAI{

Ketuiuh: barang yang dibeli diserahkan jadilah akad salam secara kontan. Alasannya
terakhir. Para ulama berbeda pendapat dalam adalah kalau akad salam dengan tempo saja
syarat ini. Dari sinilah muncul sebuah masalah dibolehkan maka jika dilakukan tanpa tempo
yang dinamakan akad salam kontan. lebih utama untuk dibolehkan, karena terhin-
Para ulama Hanafiyah, Malikiyah, dan Hana- dar dari gharar [ketidakjelasan).
bilah berpendapat bahwa syarat salam adalah Sedangkan maksud hadits " sampai tem-
menyerahkan barang setelah tempo tertentu, po yang diketohui" adalah mengetahui tentang
sehingga tidak sah melakukan akad salam se- tempo penyerahan, bukan harus adanya tem-
cara kontan. Hal ini berdasarkan sabda Nabi po itu sendiri. Dengan demikian, fungsi me-
saw., mindahkan akad jual beli (bay) kepada akad
".,",:,: ,). ..i.;.. salam kontan adalah menjelaskan kebolehan
.r-t
Jladr"Jleecpy'+
9' \/ JUJ \J I
'., ,J. .-rl--+
p f\r. ,,!-!lrl j,
tr, melakukan akad meskipun barang yang dibeli
clc'. t "
fy'u -l-l tidak ada dalam majelis. Hal itu karena menu-
rut ulama Syafi'iyah, jika sebuah barang tidak
"Barangsiapa melakukan salaf maka hen-
ada dan terlihat, maka tidak boleh dijadikan
daknya ia melakukannya dalam takaranyang di-
objek jual beli. fika akad itu ditunda hingga
ketahui, timbanganyang diketahui sompai tem-
barang itu dibawa ke majelis akad, maka bisa
po yang diketahui."
saja barang itu menjadi rusak atau si pembeli
Hadits ini memerintahkan untuk menye-
tidak dapat memperolehnya sedang ia tidak
rahkan barang dalam tempo tertentu. Sebuah
dapat membatalkan akad yang telah disepak-
perintah mengandung arti kewajiban. Hadits
ati. Yang demikian karena akad telah terkait
ini pun mewajibkan agar barang yang dibeli dengan tanggungan, dan sesuatu yang telah
dapat diukur dalam takaran atau timbangan.
terkait dengan tanggungan maka orang yang
Selain itu, karena akad salam dibolehkan se-
melakukan akad harus menaatinya.sT8
bagai bentuk keringanan bagi masyarakat un-
Para ulama berbeda pendapat mengenai
tuk memudahkan mereka, dan kemudahan ti- jarak waktu penyerahan dalam akad salam.
dak tercapai kecuali dengan memberikan tem-
Para ulama Hanafiyah dan Hanabilah berpen-
po tertentu. fika tempo ini tidak ada, maka
dapat bahwa tempo penyerahan ditentukan se-
kemudahan itu pun tidak tercapai sehingga
kitar satu bulan atau yang mendekatinya, kare-
akad tersebut menjadi tidak sah. Di samping
na jarak waktu ini adalah batas terpendek pe-
itu pula, akad salam adalah rukhshah (keri-
nyerahan tanggungan dan batas terlama penye-
nganan) sehingga harus dibatasi sesuai de-
rahan secara kontan.
ngan keadaan ketika dibolehkan saja.s77
Para ulama Malikiyah berpendapat bahwa
Syafi'i berpendapat bahwa melakukan sa-
batas terpendek waktu penyerahan adalah sete-
lam baik secara kontan atau dengan tempo ada-
ngah bulan, karena waktu ini adalah masa ber-
lah sah. fika dalam akad salam tersebut tidak
putarnya pasar pada umumnya, sehingga di-
disebutkan waktu penyerahan barang sedang
perkirakan diperolehnya barang yang dipesan
barang yang dibeli telah ada dalam majelis,
itu. Hal itu dikecualikan bila disyaratkan penye-
maka akad salam itu dianggap sah dan ter-

Al-Mabsuuth, vol. XII, hlm. 125; al-Bodaa'li vol. V hlm. 212; Fathul Qadiinvol. V, hlm. 335; al-Muntaqaa, vol. IV hlm. 297; Bi
daayatul Mujtahid, vol. II, hlm. 201; Haasyiyat ad-Daasuuqii, vol. III, hlm. 205 dan seterusnya; at-Mughni, vol. IV hlm. 289; at-
Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 269; Ghaayatul Muntahaa, vol.Il, hlm. 78.
578
Al-Muhadzdzab, vol. I, hlm. 297; Mughnil al-Muhtaaj, vol. II, hlm. 105.
Bagian 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN ISIAM IILID 5

rahan barang jika sampai di daerah tertentu rahkan sehingga penjual terperangkap dalam
(yang bukan daerah tempat akad) yang jarak- ketidakjelas an (-gharar). Namun demikian, para
nya dua hari dari tempat akad. Karena masa ulama berbeda pendapat mengenai cara me-
tersebut merupakan masa terjadinya perputar- ngetahui waktu ini.
an pasar di kedua daerah itu, meskipun dalam Para ulama Hanafiyah, Hanabilah, dan Sya-
kenyataannya tidak teriadi perputaran itu. fi'iyah berpendapat bahwa harus menentukan
Disyaratkan pula perginya secara langsung waktu secara detail yang tidak diperdebatkan
ke daerah tempat penyerahan barang, penjual lagi. Tidak boleh menentukan waktu dengan
dan pembeli atau wakil keduanya harus benar- tiba masa panen, masa menebah (merontokkan
benar pergi, menyegerakan penyerahan modal biji), Norouz [hari pertama dari tahun bangsa
[harga barang) dalam majelis atau tidak lama Koptik bertepatan dengan awal musim semi),
setelah akad, hendaknya perjalanan itu ber- Mehregan (awal musim gugur), hari raya kaum
jarak dua hari perjalanan melalui darat dan ti- Nasrani, waktu datangnya para iamaah haji,
dak terdapat tiupan angin yang keras. Karena musim panas, musim dingin dan sebagainya.sTe
dapat saja jarak perialanan dua hari ditempuh Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah,
dalam setengah hari sehingga menyebabkan
tejadinya akad salam kontan. fika salah satu rv,yi
jl
dari kelima syarat ini tidak terpenuhi, maka ha- "sampai tempo yang diketahui."
rus ditentukan waktu penyerahan. Tetapi, me- Penentuan waktu dengan masa-masa ini
nurut ulama Malikiyah, jika kelima syarat ini dapat menimbulkan pertikaian karena tidak di-
terpenuhi maka tidak perlu menentukan batas ketahui secara pasti. Pasalnya, masa itu dapat
waktu selama setengah bulan. mundur dan dapat pula maju, dapat dekat dan
Para ulama bersepakat bahwa waktu pe- dapat pula jauh. Hal ini juga diperkuat de-
nyerahan tersebut harus diketahui, berdasar- ngan perkataan lbnu Abbas, "Janganlah kalian
kan firman Allah, melakukan jual beli sesuatu dengan tidak tu-
nai hingga masa panen dan masa terpecahnya
'Apabila kamu bermuamalah tidak secara
biji. fanganlah kalian melakukan jual beli kecu-
tunai untuk waktu yang ditentukan, hehdaklah
ali hingga bulan tertentu."sEo
kamu menuliskannya." fal-Baqarahz 282)
Para ulama Malikiyah berpendapat bah-
Dan sabda Rasulullah dalam hadits me-
wa dibolehkan melakukan akad salam dengan
ngenai selam,
masa-masa tersebut. Dalam hal ini, waktu yang

tP Fi
jt dijadikan standar adalah waktu yang pada
umumnya terjadi peristiwa-peristiwa itu, ya-
"sampai tempo yang diketahui." itu pertengahan waktu yang biasanya terjadi
Selain itu, dengan diketahui waktu penye- hal-hal tersebut. Dalil mereka adalah bahwa
rahan maka akan diketahui kapan barang itu masa-masa itu adalah waktu tertentu yangrdi-
akan diserahkan. Akan tetapi, jika tidak dike- ketahui secara kebiasaan dan tidak banyak ber-
tahui, maka tidak diketahui pula kapan dise- beda antara tahun yang satu dengan yang lain,

579 Fathut qadiir vol. V hl. 322 dan 336.


580 Al-H"fi, az-Zayla'i berkata, "Dalam kitab at-Ma'rifah, Baihaqi meriwayatkan melalui jalur Syafi'l bahwa lbnu Abbas berkata, 'Jan-
ganlah kalian menlual hingga masa panen, masa pengumpulan biii dan masa pecahnya biii."' (Lihat Nasbur Raayah, vol. IV hlm.
2r).
FrqLH rsrAM IrLrD s Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN
I
sehingga sama seperti jika seseorang menga- Hawran), maka dibolehkan karena tidak diper-
takan,'Awal tahun depan."s8l kirakan hilang. Sesuatu yang umum dimasuk-
Kedelapan: hendaknya jenis barang yang kan dalam hukum yang pasti.
dibeli dapat dijumpai di pasar sesuai dengan Beberapa ulama Hanafiyah berpendapat
tipe dan bentuknya sejak waktu akad hingga bahwa tidak boleh melakukan salam jika ob-
waktu penyerahan, serta tidak diperkirakan jeknya dinisbatkan pada daerah yang luas. Me-
hilangnya barang tersebut dari masyarakat, se- reka berkata, "Tidak boleh salam kecuali pada
perti biji-bijian. fika tidak terdapat pada awal makanan dari negaratertentu, karena selain itu
akad atau pada waktu penyerahan atau hi- diperkirakan dapat hilang." Yang benar adalah
lang dari masyarakat dalam kedua masa itu, pendapat pertama.ss2 Ini adalah pendapat maz-
seperti buah-buahan, susu dan sejenisnya, hab Hanafi.
maka tidak boleh dilakukan akad salam atas- Ulama Malikiyah, Syafi'iyah, dan Hanabi-
nya. Karena kemampuan untuk menyerahkan lah berpendapat bahwa obfek salam harus ba-
barang-barang itu ada pada saat ini, tetapi ke- rang yang pada umumnya ada dan tidak akan
beradaannya ketika waktu penyerahan masih hilang ketika waktu penyerahan, baik barang
diragukan disebabkan bisa saja barang terse- tersebut ada ketika akad maupun tidak. Kare-
but rusak. f ika barang yang dibeli itu tetap ada na yang penting adalah adanya kemampuan
sejak waktu akad hingga waktu penyerahan, untuk menyerahkan barang tersebut, sehingga
berarti terdapat kemampuan untuk menyerah- yang diperhitungkan adalah keberadaan ba-
kan barang. fika barang itu rusak sebelum rang ketika waktu penyerahan barang. Selain
masa tersebut, berarti tidak terdapat kemam- itu, ketika Nabi saw. sampai di Madinah, p€r-
puan untuk menyerahkan. Dengan kata lain, duduk Madinah telah melakukan akad salam
syarat ini bertujuan untuk benar-benar terlak- untuk buah-buahan satu tahun dan beberapa
sananya penyerahan barang yang dibeli. tahun. Lalu beliau bersabda,
Dengan demikian, apabila barang yang di-
"Barangsiapa melakukan salaf maka hen-
beli memiliki kaitan dengan desa tertentu, maka
jika barang tersebut memiliki kemungkinan hi- daknya ia melakukannya dalam takaran yang
lang karena suatu sebab, seperti gandum desa
diketahui, timbangan yang diketahui sampai
tempoyang diketahui."
A atau gandum tanah si B, maka tidak boleh di-
lakukan akad salam atasnya. Hal itu karena ti- Beliau tidak mensyaratkan adanya barang
dak terdapat kemampuan untuk menyerahkan ketika melakukan akad, karena kalau itu meru-
pakan syarat maka beliau tidak akan mendiam-
barang sehingga merupakan unsur ketidakje-
lasan yang menghalangi tercapainya akad. kannya saja. Beliau pun akan melarang akad
salam untuk dua tahun karena hal itu menun-
Namun, jika barang tersebut tidak mung-
kin hilang (seperti memesan gandum negara
tut hilangnya barang salam di tengah-tengah
tahun.s83
tertentu, misalkan gandum wilayah Irak atau
Khurasan, atau gandum daerah yang luas se- Hanya saja para ulama Malikiyah mensya-
perti gandum Samarkand, Bukhara, provinsi ratkan bahwa kewajiban penyerahan barang

58r Al-Mrntoqaa'alal Muwaththa',vol.lY hlm. 298; al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah,hlm. 269.


582 Al-Mobruuth, vol. XII,
hlm. 134; Fathul Qadiir,vol. V hlm. 331, al-Badaa'l l vol. V hlm. 211.
583 Al-Murnqaa 'alal Muwaththa',vol.lV hlm. 300; Haasyiyat ad-Daasuuqiii,vol. III, hlm, Zlt; Mughnil at-Muhtaaj,vol. Il, hlm. 106;
al-Muhadzdzab, vol. I, hlm. 298, al-Mugni, vol. IY hlm. 293 dan seterusnya; Ghaayatul Muntahaa,vol.ll, hlm. 79.
BaETan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAI{ FIQLH ISLAM JITID 5

yang dipesan adalah bersifat mutlak, sehingga fika pembeli dan penjual dalam akad sa-
tidak boleh melakukan akad salam pada ba- lam bersepakat untuk membatalkan hak khl-
rang tertentu dari desa tertentu. Dengan demi- yaar sebelum keduanya berpisah dari majelis
kian, para ulama tidak membolehkan melaku- akad, dan harga barang masih berada di ta-
kan sa/am pada barang-barang tidak bergerak ngan pembeli, maka akad itu menjadi sah. Ini
karena barang tersebut telah tertentu wujud- adalah pendapat jumhur Hanafiyah selain Zu-
nya.s84 far. Adapun jika harga barang tersebut telah
Ijtihad para ulama selain ulama Hanafiyah hilang (rusak, terpakai, penj.) maka akad itu te-
ini lebih tepat dan lapang.sss tap tidak sah, karena harga barang tersebut
Dalam ijtihad para ulama Hanafiyah, jika berarti menjadi utang atas pembeli, sedang
waktu penyerahan telah datang tapi barang al<ad, salam tidak dapat tercapai dengan modal

yang dipesan tidak ada sehingga tidak mung- utang.


kin diserahkan kepada pemesan, maka peme- Syarat ini dapat dimasukkan dalam syarat
san [pembeli) memiliki hak khiyaar antara me- penyerahan modal salam dalam majelis akad,
nunggu hingga barang yang dipesan ada atau karena syarat adanya hak khiyaar mengaki-
membatalkan akad dan mengambil kembali se- batkan tidak dibayarnya modal tersebut dalam
mua uangnya [harga barang).s85 majelis akad.
Kesembilan: akad salam harus bersifat Adapun khiyoar ruyah dankhiyaar aib da-
pasti. Di dalamnya tidak berlaku hak khiyaar lam modal salam-iika modal itu berbentuk
syarat baik bagi salah satu pihak maupun ke- barang yang dinilai (qimiyat) atau barang yang
duanya. fika seseorang memesan satu mud gan- memiliki barang lain sej enis (mitsltyat)
-tidak
dum dengan harga satu dinar dan disyaratkan merusak al<ad salam, karena kedua khiyaar ter-
adanya hak khiyaar selama tiga hari, lalu pen- sebut tidak menghalangi untuk memiliki peng-
jual menerima uang (harga barang) dan kedua- ganti (barang pesanan).
nya berpisah maka akad tersebut menjadi ru- Adapun barang yang dipesan maka para
sak. Hal itu karena kebolehan akad jual beli de- ulama sepakat tidak ada hakkhiyaar ru'yah di
ngan syaratkhiyaar adalah pengecualian dari dalamnya, karena hak khiyaar ini tidak ber-
hukum asli [qiyas) dan didasarkan pada kebu- laku dalam harta seseorang yang berada dalam
tuhan masyarakat, sehingga akad yang lain ti- tanggungan (utang) orang lain. Hal itu karena
dak dapat diqiyaskan kepadanya. Selain itu, akad hak khiyaar tidak ada lagi manfaatnya diber-
salam tidak memerlukan khiyaar, dan karena lakukan dalam harta itu karena maksud awal
akad khiyaar bertujuan untuk menghindari khiyaar tersebut adalah mengembalikan ba-
penipuan (ketidakjelasan), sedangkan akad sa- rang yang dipesan setelah melihatnya iika ba-
lam mengandung ketidakjelasan dan pengura- rang tersebut tidak menarik bagi pembeli. Ba-
ngan harga-karena akad salam dinamakan rang pesanan itu bukanlah barang tertentu,
akad mafaaliis (akad orang yang tidak punya tetapi merupakan barang tanggungan (yang ti-
uang)-sehingga tidak dapat dimasukkan da- dak tertentu) yang dapat dilunasi dengan ba-
lam nash yang membolehkan khiyaar. rang-barang lain sejenisnya. Sehingga, jika ba-

s84 Al-grrooriin al-Fiqhgyah,hlm. 269.


s85 Aqdrl Boy',Prof. Dr. Zatqa',footnote hlm. 120.
586 Roddrl Muhtaar wad Durrul Mukhtaanvol. IV hlm. 2!4; Aqdul Baii toc. ciL.
ISLAM 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN
'ILID
rang itu dapat dikembalikan setelah dilihat oleh Dua sahabat (ash-Shahiban) berpendapat
pembeli, maka barang yang dipesan kembali bahwa tempat akad merupakan tempat penye-
menjadi barang tertanggung (utang) oleh pen- rahan, sehingga tidak terdapat ketidakjelasan
jual dan ia wajib memberikan barang lain seje- berkaitan dengan tempat penyerahan. Hal itu
nis. Lalu barang itu pun dapat kembali ditolak karena pehyerahan barang disebabkan adanya
oleh pembeli. Demikian seterusnya. Oleh kare- akad, dan akad terjadi di suatu tempat, maka
na itu, untuk mencapai akad salam yang sah tempat akad itu menjadi tempat penyerahan
maka cukup dengan memberikan spesifikasi seperti yang terjadi dalam jual beli biasa.
barang yang diinginkan. Spesifikasi ini menjadi Pendapat ini dijawab dengan mengatakan
pengganti melihat barang secara langsung. bahwa akad tersebut terjadi pada dua orang
Adapun khiyaar aib dalam barang pesanan yang melakukan akad, bukan terjadi pada tem-
maka hal itu dapat diberlakukan, karena hak pat akad. Tempat akad merupakan tempat ke-
khiyaar tersebut tidak menghalangi penyera- beradaan dua pihak yang berakad, bukan tem-
han barangyang dengannya akad salam itu men- pat bagi akad itu sendiri, sehingga tidak ter-
jadi sempurna.587 dapat akad pada tempat tersebut.
Kesepuluh: menjelaskan tempat penyerah- Perbedaan ini juga berlaku dalam penentu-
an barang jika barang tersebut menuntut be- an tempat penyerahan uang sewa dalam akad
ban penyerahan, seperti gandum dan jelai. Ini ijarah (sewa) jika upah tersebut memerlukan
adalah syarat yang ditetapkan Abu Hanifah, beban penyerahan. MenurutAbu Hanifah, akad
sedangkan dua sahabatnya (Abu Yusufdan Mu- ijarah tidak sah jika tidak ditentukan tempat
hammad) tidak mensyaratkan hal tersebut. Se- penyerahan upah. Sedangkan menunut dua sa-
bab perbedaan kedua pendapat ini adalah apa- habat, akad tersebut adalah sah. Tempat penye-
kah tempat akad merupakan tempat penyerah- rahan uang sewa ditetapkan sesuai dengan tem-
an barang jika barang yang dipesan itu me- pat penyerahan barangyang disewa. |ika ob-
nuntut beban penyerahan (seperti harus diba- jek sewa adalah rumah atau tanah, maka tem-
wa) setelah mereka semua sepakat bahwa ti- pat penyerahan uang sewa adalah pada rumah
dakboleh tidak menentukan tempat penyerah- atau tanah tersebut. fika objek sewa adalah bi-
an barang dalam akad sa/am.s88 natang, maka tempat penyerahan uang sewa
Abu Hanifah berpendapat bahwa tempat adalah tempat dimulainya binatang tersebut
akad tidak harus merupakan tempat penyerah- bergerak setelah disewa. fika objek sewa ada-
an barang, karena sebuah akad jika tidak di- lah pakaian yang diserahkan kepada tukang pe-
tentukan di dalamnya tempat penyerahan ba- warna pakaian, maka uang upah diberikan di
rang maka tidak berarti bahwa tempat akad tempat dimana baiu itu diserahkan.
adalah tempat penyerahan. fika tempat akad Dengan demikian, menurut dua sahabat,
bukan tempat penyerahan, berarti tempat pe- tempat akad adalah tempat penyerahan barang
nyerahan masih belum ditentukan sehingga jika memungkinkan menyerahkan barang di
terdapat ketidakjelasan yang dapat mengaki- tempat itu. fika tidak mungkin seperti jika
batkan pertikaian mengenai siapakah yang ber- akad dilakukan di tengah laut atau di atas unta,
tanggung jawab atas biaya pengangkatan. makatempatakad tidakharus merupakan tem-

s87 Fathul qadiir; vol. V hlm. 343; Aqdul Bay'karya Prof. Zarqa, hlm. 119.
588 At-Brdor'li vol. hlm.
V 2\3i al-Mabsuuth, vol. XII, hlm. 128; Fathul Qadiir,vol. Y hlm. 341; Raddul Muhnar,vol.lV hlm. 216.
Baglan 3: HUXUM TRANSAXSI KEUANGAN rsrAM JrUD 5

pat penyerahan, tetapi diserahkan di tempat Sedangkan para ulama Malikiyah berpen-
terdekat dari tempat akad yang memungkin- dapat bahwa sebaiknya ditentukan tempat pe-
kan penyerahan barang tersebut. nyerahan barang.sel
Namun, jika barang yang dipesan itu tidak Dalam mazhab Syafi'I, pendapat yang di-
memerlukan beban penyerahan, seperti intan, ambil dalam mazhab menyatakan bahwa jika
mutiara dan sejenisnya dari barang-barang ke- barang yang dipesan diserahkan pada tempat
cil yang dapat dibawa, maka terdapat dua ri- yang tidak layak sebagai tempat penyerahan,
wayat dalam mazhab Hanafi. Riwayat pertama atau tempat tersebut layak tapi menyebabkan
menyatakan tempat penyerahan adalah tem- adanya beban penyerahan, maka disyaratkan
pat akad. Ini adalah pendapat dua sahabat. menentukan tempat penyerahan barang terse-
Dalam riwayat kedua yang merupakan ri- but, karena terdapat kemaslahatan yang ber-
wayat paling shahih dalam mazhab Hanafi, ba- beda-beda dari setiap tempat tersebut. fika
rang yang dipesan diserahkan di tempat mana- tempat itu layak sebagai tempat penyerahan
pun dimana kedua orang yang melakukan akad barang dan barang yang diserahkan tidak me-
itu bertemu, tidak harus tempat akad. Semua merlukan beban penyerahan, maka tidak di-
tempat adalah sama karena nilai kekayaan dari syaratkan untuk menentukan tempat penyerah-
barang-barang yang tidak memerlukan beban an. Tempat akad merupakan tempat penyerah-
penyerahan tidak dibedakan antara satu tem- an barang dalam kebiasaan masyarakat.se2
pat dengan tempat yang lain.sse Ulama Hanabilah berpendapat bahwa ti-
Kalau kedua belah pihak menentukan tem- dak disyaratkan penentuan tempat penyerahan
pat penyerahan barang selain tempat akad, be- jika akad itu tidak disepakati di tengah padang
rarti jika barang pesanan tersebut merupakan yang luas atau di lautan. fika kedua pihak ber-
barangyang menuntut adanya beban penyera- selisih mengenai tempat penyerahan, maka ha-
han maka tempat tersebut dianggap sebagai rus ditentukan tempat penyerahannya.se3
tempat penyerahan. Tetapi, jika barang terse- Kesebelas: barang yang dibeli harus dapat
but merupakan barang yang tidak memerlu- dijelaskan spesifikasinya secara detail jika per-
kan beban penyerahan, maka terdapat dua ri- bedaan spesifikasi menyebabkan perbedaan
wayat. Riwayat pertama menyatakan bahwa harga barang. Maksudnya, barang yang dibeli
tempat tersebut tidak harus menjadi tempat harus merupakan barang yang dapat ditetap-
penyerahan. Penjual dipersilakan untuk me- kan dalam tanggungan seseorang, yaitu ba-
nyerahkan barang yang dipesan di tempat ma- rang-barang mitsliyat [yang memiliki barang
napun yang dia inginkan. Riwayat kedua me- lain sejenis) yang terdiri dari barang-barang
nyatakan bahwa tempat tersebut menjadi tem- yang ditakar, ditimbang, diukur dengan satuan
pat penyerahan. Inilah pendapat yang paling panjang atau barang yang memiliki ukuran
shahih, karena hal itu memberi keuntungan hampir sama, seperti biji-bijian, buah-buahan,
bagi pemesan dalam bentuk keamanan dari ba- tepung, pakaian, kapas, biji rami, besi, timah,
haya perjalanan.Seo obat-obatan, kelapa, dan telur. Hal itu disebab-

s89 Fothil qodiir, vol. V hlm. 342; al-Badaa'l',vol. V 213.


590 Fathut qadiiryang dicetak bersama kitab al-'lnaayah,vol. V hlm. 342; Raddul Muhtaar,vol. lV hlm. 216 dan seterusnya.
591 Al-qo*ooniin al-Fiqhiyyah, hlm. 270. '

592
Mughnil al-Muhtaaj,vol.II, hlm. 104.
593 Ghaayatul Muntahaa,vol.ll, hlm. 85.
FIQLH ISLA.lvt IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGA,{

kan barang yang ditakar dan ditimbang dapat lak, baik dengan ditakar, ditimbang maupun
ditentukan kadar dan sifatnya secara tepat se- secara bijian. Adapun barang yang memiliki
hingga tidak ada perbedaan kecuali sedikit ukuran berjauhan maka tidak boleh dilaku-
saja, karena barang-barang tersebut merupa- kan salam dengan cara ditimbang atau dijual
kan barang-barang yang memiliki barang lain bijian.sea
sejenis. Adapun barang-barang yang ukuran- Para ulama Malikiyah berpendapat bahwa
nya hampir sama [barang yang diukur dengan dibolehkan melakukan akad salam pada selu-
satuan panjang dan barang yang diiual bijian), ruh jenis barang baik yang dapat diielaskan
maka karena ketidakjelasan dalam barang-ba- dengan sifat tertentu maupun tidak. Hal itu
rang ini hanya sedikit sehingga tidak mengaki- iika pembeli memesan suatu barang dengan
batkan pertikaian. menjelaskan jenisnya, tipenya, dan jumlahnya,
fika barang itu tidak dapat dijelaskan de- baik dengan cara ditimbang bagi barang-ba-
ngan spesifikasi, seperti barang bijian yang me- rang yang ditimbang, atau ditakar untuk ba-
miliki ukuran berjauhan (seperti rumah, ba- rang-barang yang ditaka4 atau diukur pan-
rang tidak bergerak, intan, mutiara, kulit, kayu, jangnya untuk barang-barang yang diukur de-
kepala dan kaki hewan, delima, buah quince ngan satuan panjang, atau dijual bijian untuk
(safarjal), semangka dan sejenisnya), maka ti- barangyang dijual bijian, maupun dengan men-
dak boleh dilakukan akad sa/am atasnya. Ka- jelaskan sifat-sifat tertentu jika barang itu bu-
rena barang-barang itu tidak dapat dijelaskan kan termasuk barang yang ditimbang, ditakar
dengan spesifikasi tertentu, karena meskipun atau dijual satuan. Semua itu karena syarat sah
dapat dijelaskan jenis, tipe, sifat dan jumlah akad salam adalah dapat diterangkan-nya sifat-
yang diinginkan, masih tetap terdapat ketidak- sifat dari barang yang diinginkan. Penjelasan
jelasan nilai materi setiap buah barang terse- sifat ini dilakukan dengan cara-cara umum
but yang sangat besar sehingga dapat menim- yang biasa digunakan, baik dengan ditimbang
bulkan pertikaian. Terdapat perbedaan besar ditakal dihitung secara bijian maupun dengan
antara satu intan dengan intan lainnya, sebuah satuan panjang. Adapun barang-barang yang
mutiara dengan mutiara lainnya, seekor he- memiliki ukuran berdekatan maka dibolehkan
wan dengan hewan lainnya, selembar kulit de- melakukan akad salam dengan cara bijian, ka-
ngan kulit lainnya, dan seterusnya. Hal itu ka- rena ukurannya tidak banyak berbeda.ses
rena terdapat perbedaan harga antara barang- Menurutpara ulama Syafi'iyah, akad solam
barang itu dari sisi ukuran, keindahan, kekilau- dibolehkan pada objekyang dapat diterangkan
an, dan sebagainya, sehingga terjadi ketida- spesifikasinya saja. Barang-barang yang me-
kjelasan barang. Dan, menjual barang yang ti- miliki ukuran berdekatan, seperti kelapa dan
dak jelas adalah tidak boleh. buah almond dibolehkan akad salam atasnya
Ini adalah pendapat mazhab Hanafi. Dari dengan cara ditakar; ditimbang dan dihitung
penjelasan ini tampak bahwa mereka membo- dengan ukurang panjang, tetapi tidak boleh di-
lehkan melakukan akad salam dalam barang jual secara bijian. Karena setiap satuan barang
yang memiliki ukuran berdekatan secara mut- tersebut berbeda-beda sehingga tidak boleh

594
Al-Mabsuuth,vol. XII, hlm. 131 dan 136; al-Badaa'l', vol. V hlm. 208 dan seterusnya; Fathul Qadiir, vol. Y hlm. 324 dan seterusnya;
Raddut Muhtaar vol. IV hlm. 213; al-Faraaid al-Bahiyyahfit Qawaaid al-Fiqhiyyah karya Syaikh Mahmdu Hamzah, hlm. 39.
595
Bidaayatut Mujnhid, vol.ll, hlm. 200; Haasyiyat ad-Daasuuqiii, vol. III, hlm. 207 dan 215; al-Muntaqaa 'alal Muwaththa', vol. IV
htm.292.
BaEtran 3: HUKUM TRAI{SAKS! I(EUAI{GAN FIQLH ISLAM JILID 5

dengan bijian, seperti semangka. Adapun ba- rang dagangan yang mempunyai kaitan dengan
rang-barang yang memiliki ukuran berjauhan syarat kemampuan untuk diterangkan dengan
maka dibolehkan melakukan akad sa/am atas- sifat. Di antaranya adalah sebagai berikut.
nya dengan timbangan, seperti untuk semang-
a). Akad salam atas hewan.
ka, terung, labu, delima, dan seienisnya yang ti-
Para ulama sepakat atas kebolehan melaku-
dak dapat diukur dengan takaran karena ukur-
kan akad salam pada bokong sapi dan lemak-
annya berbeda-beda. Barang seperti ini iuga ti-
nya dengan cara ditimbang. Adapun melaku-
dak dapat dibeli melalui al<ad salam secara bi-
kan akad salam atas hewan itu sendiri, maka
jian karena terdapat perbedaan yang besar an-
para ulama berbeda pendapat.
tara barang yang satu dengan barang sejenis
Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa ti-
yang lain, sehingga tidak mungkin diukur ke-
dak boleh melakukan akad salam pada hewan
cuali dengan timbangan.se6
bagaimanapun bentuknya. Hal ini didasarkan
Ulama Hanabilah berpendapat bahwa akad
pada hadits yang diriwayatkan dari lbnu Abbas
salam dibolehkan dalam barang-barang yang
ra. bahwa Nabi saw melarang melakukan akad
dapat diterangkan dengan sifat saja, seperti ba-
salam pada hewan.ses Karena setiap ekor he-
rang yang ditakar dan yang ditimbang. Terda-
wan berbeda-beda dalam taksiran harganya,
pat dua pendapat dalam barang-barang yang
sehingga tidak mungkin menerangkan sifatnya
memiliki ukuran berjauhan. Pendapat perta-
secara tepat meskipun seseorang berusaha
ma dibolehkan melakukan akad salam atasnya
untuk menjelaskan sifat-sifat yang membeda-
dengan c_arabijian. Setiap barangdijelaskan ukur-
kan harga itu. Perbedaan-perbedaan tersebut
annya dengan besar dan kecil. Pendapat kedua
dapat mengakibatkan pertikaian. Hal ini se-
tidakboleh akadsalam atasnya kecuali dengan
perti barang-barang yang memiliki ukuran
timbangan, sebagaimana pendapat ulama Sya-
berjauhan.see Dengan demikian, tidak boleh me-
fi'iyah.se7
lakukan akad salam atas seekor kambing se-
Dari sini terlihatbahwa mazhab Syafi'l dan
perti yang dilakukan oleh sebagian orang, ka-
Hambali cenderung lebih dekat kepada maz-
rena hewan tidak dapat dijelaskan secara te-
hab Hanafi, perbedaan di antara mereka hanya
pat.
pada akad salam atas barang-barang yang me-
Para ulama Malikiyah, Syafi'iyah, dan Hana-
miliki ukuran berdekatan yang dibeli melalui
bilah berpendapat bahwa dibolehkan melaku-
bijian dan barang-barang yang memiliki uku-
kan akad salam pada hewan dengan meng-
rangberjauhan. Para ulama Malikiyah membo-
kiaskannya pada kebolehan meminjam he-
lehkan salam pada barang-barang yang tidak
wan. Muslim meriwayatkan bahwa Nabi saw
dapat dijelaskan melalui sifat.
meminjam seekor unta muda.600 Abu Dawud
Kami akan menjelaskan beberapa jenis ba-

596
At-Muhadzdzab, vol. I, hlm. 297 dan299; Mughnil al-Muhtaai, vol. II, hlm. 107.
597
Al - M ug hni, v ol. lY, hlm. 27 6, 2 88 dan seterusnya.
598
Hadits ini diriwayatkan oleh Hakim dan Daruquthni dari lbnu Abbas. Hakim berkata, "Hadits ini sanadnya shahih tapi tidak diri-
wayatkan oleh Bukhari dan Muslim." Yang tepat adalah bahwa dalam sanadnya terdapat Ishaq bin lbrahim bin futa. Dia adalah
waahil hadiits (lemah). lbnu Hibban berkomentar mengenai dirinya, "Munkarul hadiits jiddan. Dia meriwayatkan hadits-hadits
maudhu' dengan memalsukan periwayatannya dari para tsiqaat. Tidak boleh menuliskan haditsnya kecuali hanya karena kehe-
ranan." (Lihat Nasbur Raayah, vol. lV hlm. 46; at-Talkhiishul Habiir,hlm. 245).
599
Al-Mabsuuth, vol. XIl, hlm. L3l; Fathul Qadiif vol. V hlm. 327 dan seterusnya; al-Badaa'li vol.Y, hlm. 209.
600
Hadits ini akan dijelaskan ulama yang meriwayatkan dalam Bab Qardh (PinjamanJ.
.l

l
rrelH rsLAM ]rlrp s -=:ar-\:. \
,7 -^-.-- Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN i
n zc4_
\>__;/
1

.i
I

meriwayatkan bahwa Nabi saw. memerintah- dapat dijelaskan spesifikasinya, yaitu dengan I

kan Abdullah bin Amr bin Ash untuk membeli menyebutkan jenis daging [daging sapi atau I
I

seekor unta dengan harga dua ekor unta yang kambing), tipenya fdaging kambing jantan atau I
I
dibayarkan setelah tempo tertentu.601 Tran- betina, dikebiri atau tidak diberi pakan atau I
saksi ini adalah akad salam bukan akad qardh digembala di padang gembala), umurnya [kam-
I

[pinjaman) karena mengandung tambahan dan bing umur setahun atau dua tahun), sifatnya t
I

[gemuk, kurus atau sedang), bagian dari tu-


I
adanya tempo.
Adapun hadits yang melarang akad salam buh (paha,lengan atau samping), iumlahnya I
{

pada hewan maka Ibnu Sam'ani berkata dalam [sepuluh pon, dan sebagainya). Dalil semua ini 1

al-lsthilaam, "Hadits ini tidak tsabit meskipun adalah sabda Rasulullah, I

I
diriwayatkan oleh Hakim." Namun, menurut "Barangsiapa melakukan salaf maka hen-
mereka, keabsahan al<ad salam pada hewan ter- daknya ia melakukonnya dalam takaran yang {
I
gantung pada penyebutan jenis, umu1, kelamin, diketahui dan timbangan yong diketahui." i
warna, dan tinggi pendek badannya secara kira- Makna eksplisit dari hadits ini adalah ke-
kira.6o2 bolehan akad salam dalam setiap barang yang
ditimbang. Selain itu, jika dibolehkan akad sa-
b). Akad salam pada dagng dan tulang
lampadahewan, maka kebolehan pada daging-
Abu Hanifah berpendapat bahwa tidak bo-
nya adalah lebih utama.6oa I
leh melakukan akad salam pada daging dan tu-
lang karena terdapatketidakjelasanyang dapat c). Akad salam pada ikan. I,l
I
mengakibatkan pertikaian. Ketidakjelasan ini Menurut jumhur ulama, hukum akad sa- I
berasal dari dua sisi, yaitu sisi gemuk kurus- lam pada ikan sama dengan hukum akad sa- i
nya serta sisi banyak sedikitnya daging. Begitu lam pada daging. Sedangkan menurut Abu Ha- I

pula, dalam pendapatnya yang paling shahih, nifah, terdapat beberapa riwayat mengenai hal I

tidak boleh melakukan al<ad salam pada daging itu. Pendapat yang benar dalam mazhab me- I
I

yang telah diambil tulangnya karena terdapat i


nyatakan bahwa dibolehkan melakukan akad I

ketidakjelasan dari sisi gemuk dan kurusnya. salam pada ikan-ikan kecil, baik dihitung se- i
Alasan ini adalah cukup karena suatu hukum cara takaran maupun timbangan, dan baik ikan I

yang memiliki dua illat yang berdiri sendiri segar maupun ikan yang telah diasinkan. Hal itu
I
maka hukum itu dapat muncul dengan salah karena tidak terjadi perbedaan gemuk dan ku- l
i

satu illat itu ataupun dengan keduanya.603 rus pada ikan-ikan kecil, atau juga perbedaan l

Ash-shahiban [dua sahabat Abu Hanifah), tulang. Hal ini berbeda dengan daging hewan' i

ulama Malikiyah, ulama Syaf iyah, dan ulama Ha- Adapun ikan-ikan besar maka dalam zhahir ri-
nabilah berpendapat bahwa dibolehkan mela- wayat dibolehkan bagaimana pun bentuknya
kukan akad salam pada daging dengan syarat yang dihitung dengan timbangan.60s

Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Daruquthni dan Baihaqi dari iaturnya. Dalam sanadnya terdapat Ibnu Ishak. Para ulama telah ber-
beda pandangan mengenai dirinya. Tetapi, hadits ini disebutkan oleh Baihaqi d alam al-Khilaaflryaatdari ialur Amr bin Syu'aib dari
ayahnya dari kakeknya dan ia shahihkan. (Lihat at-Ialkhiish al-Habiirkarya Ibnu Haiar, vol. V hlm. 235).
Al-Muntaqaa 'alal Muwaththal vol. IV hlm. 293; Bidaayatul Mujtahid, vol.ll, hlm. 200; Haasyiyat od'Doisuuqiii, vol. lll, hlm. 207
dan 209; Mughnil al-Muhtaaj, vol.ll, hlm. 110; ol-Mughni, vol. tV hlm. 278; Ghaayatul Muntahaa, vol.ll,hlm. 72.
603
Al-Mabsuuth,vol. XII, hlm. 133; at-Badaa'l', vol. V hlm. 270; Fathul Qadiir, vol. V hlm. 333; Raddul Muhtaar,vol.lV hlm. 214.
Bidaayatul Mujtahid,vol.ll, hlm. 220; Haasyiyat ad-Daasuuqii,vol.lll, hlm. 270; Mughnil al-Muhtaai,vol.ll, hlm' 111 dan seterus-
604

nya; al-Muhadzdzab,vol.I, hlm. 298; al-Mughni,vol.lll, hlm. 28O; Ghaayatul Muhtaai,vol.ll, hlm. 71.
Al-Mabsuuth, vol. XII, hlm. 138; al-Badaa'lj vol. V hlm. ?1-t; Fathul Qadiir vol. V hlm. 323; Raddul Muhtaar,vol.lV hlm. 213.
Baglan 3: HUXUM TRANSAXSI KEUANGAN FIQLH lstAlvt IItID s

d). Akad salam pada pakaian. antara dacing yang satu dengan yang lain.
Pakaian adalah termasuk barang yang me- Hukum ini juga berlaku dalam salam atas
miliki ukuran berjauhan, sehingga tidak dapat kayu baka4, yaitu tidak boleh menjualnya de-
dilakukan salam padanya. Menurut ulama Ha- ngan ikatan tapi boleh menjualnya dengan di-
nafiyah, hukum ini berdasarkan qiyas, karena timbang.6oe
pakaian tidak termasuk barang mitsliyat [yang
f). Akad salam pada roti.
memiliki jenis serupa) disebabkan terdapat per-
Tidak boleh melakukan akad salam pada
bedaan jauh antara pakaian yang satu dengan
roti jika dijual secara bijian berdasarkan kese-
pakaian yang lain. Namun, berdasarkan dalil rs-
pakatan para ulama, karena terdapat perbeda-
tihsan, dibolehkan melakukan akad sa/am atas-
an yang besar antara roti yang satu dengan roti
nya jika dijelaskan jenis, tipe, sifat, tebal tipis-
yang lain dalam ukuran besar dan kecilnya. Te-
nya, dan panjang lebarnya kain. Sehingga, da-
tapi, jika dijual dengan cara ditimbang, maka
lam hal ini pakaian dimasukkan dalam barang
al-Karkhi menyebutkan bahwa hal itu juga ti-
mitsliyat dikarenakan kebutuhan masyarakat
dak dibolehkan, karena terdapat perbedaan
terhadap akad ini.
besar antar roti dalam hal kematangannya, se-
fika pakaian tersebut terbuat dari sutra,
hingga ketidakjelasan yang dapat menyebab-
maka para masyayikh Hanafiyah berbeda pen-
kan pertikaian tetap ada dalam transaksi itu.
dapat dalam syarat penyebutan ukuran timba-
Dalam kitab an-Nowaadir karya Ibnu Rus-
ngannya. Pendapat yang paling benar menya-
takan bahwa harus menyebutkan ukuran tim-
tum disebutkan bahwa tidak boleh melakukan
bangannya juga, karena hal itu dimaksudkan
akad sa/am pada roti menurut Abu Hanifah
juga dalam jual beli kain sutra dimana nilai dan Muhammad ibnul-Hasan. Ini juga adalah
pendapat ulama Syafi'iyah. Hal itu karena pro-
kain sutra berbeda sesuai dengan berat tim-
bangannya.6o6 ses pematangannya berbeda-beda sehingga ti-

Para ulama Malikiyah, Syafi'iyah, dan Ha- dak dapat dipastikan spesifikasinya. Sedang-
nabilah membolehkan akad salam pada pa- kan Abu Yusuf berpendapat bahwa jika di-
kaian.607 Ibnu Mundzir berkata , "Para ulama isyaratkan jenis tertentu, berat tertentu, dan
berijma atas kebolehan akad salam pada pa- waktu penyerahan tertentu maka akad itu di-
kaian."6o8 bolehkan.6lo
Ulama Malikiyah dan Hanabilah berpen-
e). Akad salam pada ierami. dapat bahwa dibolehkan akad salam pada roti
Para ulama Hanafiyah tidak membolehkan selama dapat ditentukan spesifikasi dan pro-
akad salam pada jerami jika dijual dalam ben- ses pembakarannya di atas api. Hal itu karena
tuk pikulan, karena terdapat perbedaan besar makna eksplisit dari hadits,
antara pikulan yang satu dengan yang lain. Na- "Borangsiapo melakukan akad salaf maka
mun, mereka membolehkan menjualnya de-
hendaknya ia melakukannya dalam takaran
ngan timbangan dacing yang diketahui oleh
yang diketahui dan timbanganyang diketahui."
para pedagang karena tidak ada perbedaan

606 Al-Mobrurth, vol. XII, hlm. 133; Fathul


Qadiir,vol. V hlm. 353; al-Badaa'l', vol. V hlm. 209.
607 Al-qorroriin al-Fiqhiyyah, hlm. 269; Mughnil al-Muhtaaj, vol.ll, hlm. 107; Ghaayatul Muntahaa,vol.Il, hlm. 72
6aB
At-Mughni,vol. IV hlm. 276.
609 Al-Mobrrrth, vol. XII, hlm. 141; al-Badaa'l',vol.V hlm. 209.
610 Al-Bodor'il vol. hlm. 211; al-Muhadzdzab, vol.l,hlm. 297.
V
ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUI(UM TRANSAI(SI XEUANGAN

Hadits ini menunjukkan kebolehan mela- ingkarinya.6la Aisyah meriwayatkan bahwa ia


kukan akad salam dalam semua barang yang berkata kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah,
ditaka4 ditimbang atau dijual bijian. Selain itu, para tetangga melakukan akad pinjam-memin-
karena pada umumnya proses pembakaran- jam roti dan ragi,lalu mereka mengembalikan-
nya di atas api dapat diketahui dan dapat di- nya terkadang lebih dan terkadang kurang."
atur tingkat kekeringan dan kelembaban roti Maka beliau bersabda,
sesuai dengan keinginan, sehingga akad salam
"Tidak apa-apa karena itu termasuk kebu-
atas roti itu dibolehkan.6ll
tuhan masyarakat dan tidak dimaksudkan un-
Abu Hanifah berpendapat bahwa tidak bo-
tuk m endap atkan tamb ahan.'61s
leh meminjam roti baik dengan ditimbang mau-
pun dengan bijian, seperti ketidakbolehan akad * Kesimpulan syarat akad salom dalam
salam atasnya. Sebaliknya, Abu Yusuf membo- mazhab Syaf i.
lehkan akad meminjam roti itu baik dengan di- Saya akan menyebutkan syarat-syarat akad
timbang maupun dengan bijian, seperti akad salam dalam mazhab Syafi'i secara ringkas yang
salam juga. Muhammad ibnul-Hasan membo- merupakan syarat yang tidak disebutkan oleh
lehkan akad meminjam roti baikdengan ditim- ulama mazhab Hanafi. Syarat-syarat tersebut
bang maupun dengan bijian karena kebutuhan adalah sebagai berikut.
dan kebiasaan masyarakat dalam melakukan- L. Disyaratkan pada kedua pelaku akad salam
nya, meskipun roti tidak termasuk barang yang syarat-syarat yang ditetapkan pada pen-
memiliki barang lain serupa (mitsliyat). Inilah jual dan pembeli, seperti balig, berakal dan
pendapat yang difatwakan dalam mazhab Ha- tidak ada paksaan. Akad salam dibolehkan
nafi karena kebutuhan dan kebiaasan masya- dilakukan oleh orang buta, karena barang
rakat.612 yang dibeli dalam akad salam disebutkan
Ulama Malikiyah berpendapat bahwa bo- kriterianya dan dibebankan dalam tang-
leh meminjam roti baik dengan ditimbang mau- gungan seseorang (peniual). Namun, hal
pun dengan bijian karena kebutuhan masyara- ini tidak dibolehkan dalam akad jual beli
kat atas akad ini. Kesamaan dalam jumlah ada- karena dalam jual beli disyaratkan harus
lah termasuk hal yang dimaafkan (tidak di- melihat barang.
perhitungkan).u'3 2. Disyaratkan dalam shrghatakad solam sya-
Ulama Syafi'iyah dan Hanabilah dalam sa- rat-syarat dalam shighat akad iual beli, se-
lah satu dari dua pendapatnya yang paling sha- perti dilakukan dalam satu majelis dan ke-
hih berpendapat bahwa boleh meminjam roti sesuaian antara ijab dan qabul. Tetapi, da-
dengan bijian dan ditimbang berdasarkan ke- lam akad salam, shighatakad harus meng-
sepakatan seluruh ulama di berbagai tempat gunakan lafal salam atau salaldan tidak bo-
dalam setiap kurun masa tanpa ada yang meng- leh dengan selainnya. Selain itu, akad salam

6lr Al-Mughri,vol. IV hlm. 277; al-Miizaankarya Sya'raanii, vol. II, hlm. 74.
612 Tuhsatul Fuqahaa', vol.ll, hlm. 19; ad-Durrul Mukhtaar wa Raddul Muhtaar,vol.lY hlm. 195; Fathul Qadiin vol. V hlm. 299.
613 Haasiyat ad-Daasuuqiii,vol. III, hlm. 222.
614 At-Mrhodrdzab,vol.l,hlm.304; Mughnital-Muhtaai,vol.ll,hlm. 119; al-Mughnlvol.lVhlm.319.
615 H"dit, ini disebutkan oleh Abu Bakar asy-Syafi dengan sanadnya kepada Aisyah ra.. Makna serupa juga diriwayatkan dari Muadz
bin Jabal bahwa pada suatu hari ia ditanya mengenai hukum meminiam roti dan adonan roti yang beragi? Maka ia meniawab,
"subhanallah, ini termasuk perbuatan yang baik. Ambillah yang besar dan berikan yang kecil. Ambilah yang kecil dan berilah yang
besar. Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik dalam melunasi. Saya pernah mendengar Rasulullah mengatakan hal itu." (Lihat a/-
Mughni, vol. IV hlm. 319).
B'EIan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN rsrAM IILID 5

harus bersifat pasti dan terbribas dari hak butkan sama sekali dalam akad, seperti
khiyaar syarat, karena keberadaan khiyaar waktu kedatangan si Fulan dari perjalan-
ini akan mengakibatkan penundaan penye- annya, waktu panen, dan sebagainya.
rahaan modal salam [harga barang) dari - Menentukan tempat penyerahan barang
majelis akad, dan hal ini tentu saja tidak jika majelis akad tidak dapat dijadikan tem-
boleh dalam akad salam. pat penyerahan, atau tempat itu dapat di-
3. Modal salam harus diketahui oleh kedua jadikan sebagai tempat penyerahan tapi
pihakbaik jumlah maupun spesifikasi lain- membutuhkan beban dan biaya penyerah-
nya. Selain itu, modal salom harus diserah- an.
kan dalam majelis akad sebelum kedua pi-
d. Konsekuensi Hukum Akad Salam
hak berpisah dengan tubuh mereka agar
Akad salam mengakibatkan tertetapkan-
tidak menjadi jual beli barang tertang-
nya hak milik barangsalam bagi pembeli (rab-
gung.
bus salam) yang ditangguhkan, dan sebaliknya
4. Syarat-syarat barang yang dibeli.
tertetapkannya hak milik modal salam yang
Harus dapat dijelaskan spesifikasinya se-
tertentu atau dijelaskan sifatnya bagi penjual
hingga hilang semua kesamaran di dalam-
(muslam ilaih).
nya dan tidak berbeda dengan barang se-
Kebolehan akad salam didasarkan pada
jenis lainnya secara mencolok.
rukhshah (keringanan) guna memenuhi kebu-
Barang itu harus diketahui jenis, tipe, jum-
tuhan masyarakat, tetapi jika memenuhi semua
Iah, dan sifatnya oleh kedua belah pihak.
syarat yang telah saya sebutkan di atas dan
Tidak tercampur dengan jenis barang yang juga syarat-syarat yang tidak diwajibkan dalam
lain, seperti gandum dengan jelai, minyak
akad jual beli.
misik atau anbar dengan minyak lainnya.
Barang yang dipesan harus berbentuk dain, e. Perbedaan antara Akad Jual Beli dengan
yaitu sesuatu yang dijelaskan spesifika- Akad Salam
sinya, berada dalam tanggungan dan tidak Terdapatnya syarat-syarat khusus dalam
tertentu. fika barang itu telah ditentukan akad salam membuat akad ini berbeda dengan
sosoknya, maka akad sqlam itu tidak sah. akad jual beli dari beberapa sudut.
Barang tersebut harus dapat diserahkan 7). Mengganti Modal Salam dan Baran!
sesuai dengan tipe dan waktunya sehingga Salam di Majelis ARad
tidak boleh mengganti barang salam de- Maksudnya, mengganti modal salam de-
ngan barang lainnya, seperti mengganti ngan barang lain yang tidak sejenis. Menurut
gandum dengan minyak samin, mengganti ulama Hanafiyah, tidak boleh mengganti mo-
baju dengan besi, dan sebagainya. Akad sa- dal salam sebelum menyerahkannya. Adapun
lam juga tidak boleh dilakukan pada ba- harga dalam jual beli maka dapat diganti jika
rang yang biasanya akan hilang (tidak ada berbentuk dain. Hal itu karena serah terima
di pasar) pada waktu penyerahan, seperti modal salam adalah syarat daldm akad ini, dan
memesan anggur pada musim dingin. dengan adanya penggantian ini maka tidak ter-
Menentukan waktu penyerahan barang. capai serah terima secara hakiki, karena penjual
Waktu ini harus jelas dan pasti, sehingga berarti menerima barang pengganti dari modal
tidak sah sebuah akad salam jika waktu pe- salam bukan modal salam itu sendiri, padahal
nyerahan tidak diketahui atau tidak dise- pengganti barang bukan barang itu sendiri.
rsrAM JrtID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

Adapun harga dalam akad jual beli maka tidak Hanifah, Abu Yusuf, dan Muhammad ibnul-
disyaratkan harus diserahterimakan di majelis Hasan) dengan berpijak pada dalil istihsan.6l7
akad, dan barang pengganti dapat menempati Hal ini juga sesuai dengan sabda Rasulullah,
posisinya secara hukum. Begitu juga, tidak bo- o o,1..

leh mengganti barang yang dipertukarkan da- !l iru !


lam akad sharlftukar-menukar uang), karena "Janganlah kamu mengambil kecuali ba-
serah terima barang adalah syarat yang harus rang salam-mu atau modal salam-mu.'6tB
dilakukan secara hakiki. Maksud mengambil modal salam adalah
Adapun mengganti barang yang dibeli da- ketika terjadi pembatalan akad. Selain itu, akad
lam akad salam maka tidak boleh dilakukan iqalah [mengundurkan diri dari akad) adalah
juga sebelum diterima, seperti hukum meng- akad jual beli baru bagi pihak ketiga, yaitu
ganti barang dagangan yang sosoknya tertentu dalam hal ini adalah syariat. Modal di sini ada-
dalam akad jual beli. Hal itu karena barang lah barang dagangan. fika terdapat kesamaan
solam adalah barang dagangan yang dapat di- antara modal dan barang dagangan, maka ti-
pindahkan (barang bergerak) meskipun ber- dak boleh memanfaatkan barang dagangan itu
ada dalam tanggungan (dain), dan menjual ba- sebelum diterima. Begitu pula akad yang se-
rang bergerak sebelum diserahterimakan ada- jenisnya.
lah tidak boleh.516 fika didasarkan pada dalil qiyas maka di-
|ika akad salam dibatalkan (fasakh) atau bolehkan mengganti modal setelah akad iqa-
kedua pihak mengundurkan diri (iqalah) dari lah atau setelah pembatalan (fasakh) akad sa-
akad salam, maka tidak boleh mengganti ba- lam,baikmodal itu berbentuk'ain maupun dain
rang salam dengan barang lain dengan modal (dari jenis uang). Ini adalah pendapat Zufar.
salam yang ada bersama muslam ilaih [pen- Hal itu karena modal salam setelah terjadi akad
jual). Maksudnya, rabbus salam [pembeli) ti- iqalah meniadi utang atas muslam ilaih [pen-
dak boleh membeli barang lain dengan modal jual). Dan sebagaimana dibolehkan mengganti
salam hingga ia menerima modal itu semua.lni jenis-jenis utang yang lain maka dibolehkan
adalah pendapat ketiga ulama Hanafiyah [Abu pula mengganti utang ini. Tetapi, pendapat ini

616 At-Bodoo'lj vol. hlm. 203.


V
617 Mrlik berpendapat bahwa hal itu tidak boleh
lika barang solam adalah makanan. Hal ini berdasarkan larangan Rasulullah untuk
menjual makanan sebelum diterima.{LihatBidaayatul Mujtahid,vol. II, hlm. 205). Sedangkan Syafi'l dan Ahmad dalam salah satu
pendapatnya berpendapat bahwa transaksi itu dibolehkan, karena pemilik modal telah kembali memiliki modalnya itu dengan
pembatalan akad. Modal ini meniadi tanggungan muslam ilaih fpenjual) yangjuga terbebas dari kewaiiban menyerahkan barang
solam. Maka, pemilik modal dapat membeli apa saia dari siapa saja. (Lihat al-Umm, vol. III, hlm. ll7; al-Mughni, vol. IV hlm.
304).
618 R"d"k i h"dits sebagaimana yang
diriwayatkan oleh Daruquthni dari Ibnu Umar adalah,

!.( ,r; i -ri:,i u


'vr
;u. x p e -*i ;
"Barang siapa yang melakukan akad salaf pada suatu barang, maka ia tidak boleh mengambil kecuali barang yang ia akadkan atau
modalnya."
Ibrahim bin Said al-Jauhari berkata, "Maka ia tidak mengambil kecuali barang yang ia pesan atau modalnya." (Lihat Nailul Authaar,
vol. V hlm. 227 dan seterusnya; Nasbur Raayah, vol. IV hlm. 51).
Abu Dawud meriwayatkan dengan redaksi,

" Barang siapa yang melakukan akad solam pada sesuatu maka tidak boleh diubah kepada yang lain."
Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN
FIQLH ISLAM JILID 5

dapat dijawab dengan hadits dan dua alasan sebut adalah akad iual beli. Yang demikian ka-
lain yang disebutkan di atas.61e rena Abu Hanifah berpendapat bahwa iqalah
Para ulama sepakat atas kebolehan meng- adalah akad jual beli baru bagi selain kedua pi-
ganti barang yang dipertukarkan dalam akad hak yang melakukan akad (pihak ketiga). |ika
sharl(tukar-menukar uang) setelah akad iqa- akad iqalah adalah jual beli, maka disyaratkan
lah dan sebelum serah terima. Hal itu karena adanya serah terima kedua barang guna meng-
barang yang dipertukarkan dalam akad sharf hindari akad yang dilarang yaitu bay' dain bid
tidak terbatas pada sosok barang tertentu mes- dain.621

kipun ditentukan. f ika dua orang melakukan Para ulama sepakatbahwa akad salamiika
pertukaran dirham dan dinar; maka diboleh- tidak sah sejak awal maka dibolehkan meng-
kan untuk menggantinya sebelum serah teri- ganti sebelum serah terima, karena keadaan itu
ma. Caranya masing-masing pihak memegang tidak dianggap seperti akad salam sebagaima-
barang yang dimaksud dalam akad lalu mem- na dalam semua akad utang.
berikan ganti barang itu sebelum keduanya Tidakbolehnya mengganti barang dan mo-
berpisah dari majelis iqalah. dal salam adalah disepakati juga oleh para ula-
Para ulama juga sepakat bahwa serah teri- ma dalam mazhab-mazhab yang lain.622
ma modal salam setelah iqalah dalam majelis 2). Melakukan Akad lqalah dalam Seba$ian
iqolah adalah bukan syarat keabsahan akad Akad Salam
iqalah itu. Hal itu disebabkan akad iqalah bu-
likarabbus salam (pembeli dalam akad sa-
kan seperti akad salam dari semua sisi, karena lam) mengambil sebagian modal salam-nyase'
syarat serah terima modal salam dalam maje- telah tiba waktu penyerahan barang atau se-
lis adalah untuk menghindari jual beli barang belumnya dengan kerelaan pemiliknya, maka
tanggungan dengan barang tanggungan (bay' hal itu dibolehkan. Dalam hal ini berarti teriadi
katt bil kali'/bay'dain bid dain). Barang salam akadiqalah dalam sebagian akad salam sesuai
menjadi gugur akibat iqalah sehingga tidak dengan jumlah modal salamyang diambil kem-
lagi menjadi tangungan kewaiiban muslam bali itu, sedangkan sisa modalnya tetap berada
ilaih [penjual). Maka tidak terjadi kekhawatir- dalam hukum akad salam. Ini adalah pendapat
an terjadinya bay'dain bid dain, sehingga tidak jumhur ulama. Yang demikian ini karena me-
diperlukan serah terima modal'620 narik kembali modal merupakan tindakan iqa-
Adapun dalam akad, sharf maka disyarat- Iah. Seandainya ia melakukan akad iqalah da'
kan adanya serah terima modal agar akad iqa- lam semua modal, maka dibolehkan dengan ke-
Iah menjadi sah. Hal itu karena iika kita meng- sepakatan para ulama. Begitu juga dibolehkan
anggap bahwa iqalah adalah akad jual beli jika melakukan akad fqalah dalam sebagian mo-
baru, sebagaimana dikatakan oleh Abu Yusul dal saja. Hal itu seperti dalam jual beli barang
maka alasannya telah jelas. Tetapi, jika kita biasa. Dan sebagaimana dimaklumi bersama
menganggapnya sebagai pembatalan (fa sakh) bahwa akad iqalah adalah pembatalan (fasakh)
atas akad, sebagaimana dikatakan olehAbu Ha- atas akad dan menghapuskannya. Akad iqalah
nifah, maka dalam pandangan syariat akad ter-

Fathul Qadiiryang dicetak bersama kitab al-'lnaayah, vol. V hlm. 346; Raddul Mukhtnar,vol.lV hlm. 218 dan seterusnya.
679
620
Fathul Qadiir, toc. cit., Raddul Mukhtaan vol. IV hlm. 219.
62L
Al-Badaa"l,vol. V, hlm. 358; Raddul Muhtaar,vol.lV hlm. 219 dan245'
622
Al-eawaaniinal-Fiqhiyyah,hlm.269; MughnilalMuhtaai,vol.ll,hlm. 115; GhaayotulMuhtaai,vol.ll,hlm' 80.
-.i
FIqLH ISLAM IILID 5 :=ll^I.= Bagian 3: HUI(UM TRANSAXSI KEUANGAN

*r
bukanlah akad jual beli menurut pendapat iqalah tetap sah. Ini adalah pendapat Abu Ha-
yang kuat. nifah dan Muhammad. Hal itukarena syaratter-
Imam Malik dan Qadhi Ibnu Abi Laila ber- sebut menjadi semakna dengan penggantian
pendapat bahwa hal itu tidak boleh.623;ika di- waktu sehingga merupakan syarat/asid (ru-
lakukan, maka akad tersebut adalah tidak sah, sak). Akad iqalah tidak batal dengan adanya
dan rabbus salam (pembeli) berhak mengam- syarat fasid, karena iqalah adalah pembatalan
bil sisa modalnya. Hal ini berdasarkan sabda akad menurutkeduanya. Sehingga, akad iqalah
Rasulullah, adalah sah sedangkan syarat/asid itu menjadi
"Janganlah kamu mengambil kecuali ba- batal. Hal ini berbeda dengan akad jual beli
rang salam-mu atau modal salam-mu." yang terpengaruh dengan keberadaan syarat
Sehingga, jika ia mengambil salah satu dari fosid, karena syaratfasid dalam jual beli dapat
keduahya, berarti ia tidak mengambil baikyang mengakibatkan riba, sedangkan dalam iqalah
ini maupun yang itu. Selain itu, karena ketika tidak mungkin terjadi riba karena ia merupa-
dia mengambil sebagian modal salam berarti kan pembatalan akad.
ia telah memilih untuk membatalkan akad se- Abu Yusuf berpendapat bahwa akad iqalah
hingga batallah keseluruhan akad itu.624 Maka pun menjadi tidak sah dengan adanya syarat
ia harus memilih antara melakukan iqalah da- fasid ini,sehingga akad salam tetap berjalan se-
lam semua atau menerima semua. cara keseluruhan hingga tempo yang ditentu-
fumhur ulama menjawab bahwa maksud kan. Hal itu karena menurut Abu Yusuf, akad
hadits tersebut adalah larangan mengambil ba- iqalah adalah akad jual beli baru, dan jual beli
rang lain selain modal dan barang salam. dapat rusak akibat syarat/asid karena dapat me-
Adapun akad jual beli maka jika kedua pi- nyebabkan terjadinya riba.62s Dalil \edua pen-
hak melakul<an iqalah pada sebagian saja, maka dapat ini-apakah iqolah merupakan akad jual
hal itu dibolehkan dengan kesepakatan para beli ataukah pembatalan akad-akan diterang-
ulama. kan dalam pembahasan mengenai iqalah.
Para ulama pun sepakatbahwa jika rabbus 3). Penggagaran Modal Salam
salam [pembeli) mengambil kembali seluruh Muslam ilaih [penjual dalam akad salam)
modal salam dengan kerelaan pemiliknya (pen- tidak boleh menggugurkan modal salam dari
jual) atau ia melakukan iqalah dalam semua kewajiban ftanggungan) rabbus salam [pem-
akad salam atau berdamai dengan mengambil beli) tanpa kerelaannya. fika rabbus salam me-
modal salam, maka tindakan tersebut diang- nerima, maka pengguguran itu menjadi sah,
gap sebagai akad iqalah yang sah dan menjadi tetapi akad, salam menjadi batal, karena hal
batallah akad salam tersebut. itu mengakibatkan tidak adanya serah terima
lika rabbus salam mengambil sebagian mo- modal salam akibat pengguguran. |ika rabbus
dal salam sebelum tiba waktu penyerahan ba- salam menolak pengguguran itu, maka akad
rangsalam dengan maksud menyegerakan sisa salam tetap berlaku secara sah.
solam, maka syarat itu tidak boleh tapi akad

623
Untuk menutup pintu keharaman (saddudz dzari'ah) karena akad itu dapat mengantarkan kepada akad iual beli dengan syarat
memberi piniaman ('aqd bay'wa salaf).
624
Al-Mabsuuth vol.XII,hlm. 130; al-Muntaqaa'alaaMuwaththa)vol. IVhlm. 302; Haasyiyatod-Daasuuqiii,vol. III,hlm. 215;aI-
Muhodzdzab, vol. I, hlm. 302; al-Mughni, vol. IV hlm. 303; Ghaayatul Muntahaa, vol. Il, hlm. 8l1. Mughnil al-Muhtaaj, vol. II, hlm.
103.
Al-Badaa'l',voL V,hlm.307;TuhfatulFuqahaa)cetakanlama,vol. ll,hlm.2T;al-Qawaaniinal-Fiqhiyyah,vol.270.
Bagian 3: HUKUtf, TRANiATSI KEUAiIGAN FIQLH ISTAMIILID 5

Adapun dalam akad jual beli maka jika pen- Adapun pengguguran barang dalam akad
jual menggugurkan harga barang dari tanggu- jual beli, maka hal itu tidak boleh, karena ba-
ngan pembeli, maka tindakan itu adalah sah rang tersebut merupakan'Qin, sedangkan peng-
meskipun tanpa kerelaan pembeli. Namun, guguran merupakan pembatalan hak, dan pem-
pengguguran itu batal jika ada permintaan un- batalan hak kepemilikan'ain adalah tidak mung-
tuk membatalkannya kembali, karena penggu- kin.626
guran mengandung makna pemberian hak ke-
4). Melakukan Akad Hiwalah (Pelimpahan
pemilikan secara sukarela (tobarru) sehingga Tanggpngan attang), Kafalah (taminan
tidak bersifat mengikat guna menghindari ke- Atas Wangil, dan Rahn (Gadai) deng1n
mudharatan akibat pemberian. Modal dan Barang Salam
Perbedaan kedua akad ini adalah bahwa Dibolehkan melakukan akad hiwalah de'
serah terima harga bukanlah syarat dalam akad ngan modal dan barang salam kepada orang
jual beli, sedangkan serah terima modal salam lain yang hadir dalam majelis. Begitu juga di-
di maj elis adalah syarat keabsahan akad, salam. bolehkan melakukan akad kafalah dan rahn
fika pengguguran itu sah tanpa kerelaan pihak dengan kedua barang tersebut. Ini adalah pen-
lain, maka akad salam dapat batal iuga tanpa dapat sebagian besar ulama Hanafiyah karena
kerelaan pemiliknya. Ini tentu saja tidak boleh terpenuhinya rukun dan syarat dalam akad-
terjadi, karena pembatalan akad tidak dimiliki akad itu.
oleh salah satu pihak saja sehingga penggugur- Sedangkan Zufar berpendapat bahwa di-
an pun menjadi tidak sah. Hal ini berbeda de- bolehkan pada barang salam tapi tidak boleh
ngan harga dalam iual beli, karena penggugur- pada modal salam, karena al<ad kafalah, hi'
annya tidak mengakibatkan pembatalan akad walah dan rahn dibenarkan oleh syariat guna
jual beli disebabkan serah terima harga bukan memberi rasa kepercayaan dalam transaksi ter-
syarat sah dalam akad ini. hadap barang yang dapat ditangguhkan dari
Akan tetapi, jika rabbus salam (pembeli) majelis akad. Sedangkan modal sa/am tidak
menggugurkan barang selem, maka hal itu di- dapat ditangguhkan sehingga tidak dapat ter-
bolehkan tanpa kerelaan muslam ilaih (pen- capai maksud dari akad yang karenanya maka
jual), karena serah terima barangsalam bukan- tidak sah. Pendapat ini dijawab bahwa makna
lah syarat dalam akad solam sehingga dapat sah pemberian rasa kepercayaan dapat dicapai
tanpa kerelaan penjual. Hal itu karena penggu- pada kedua barang itu sehingga dibolehkan
guran tanggungan futang) yang tidak harus di- pada keduanya.
serahterimakan merupakan tindakan pemba- Hukum ini juga berlaku dalam jual beli'
talan hak dari orang yang menggugurkan, bu- Dibolehkan melakukan akad hiwalah, kafalah,
kan hak orang lain, sehingga ia memiliki otori- dan rahn pada harga maupun barang. Hanya
tas pengguguran tersebut. saja terdapat perbedaan antara akad iual beli

626 Al-Brdoo'lj vol. hlm. 203. Penielasannya adalah bahwa para ulama fiqih membuat sebuah kaidah yang berbunyi, "Hak kepemi-
V
likan 'ain tidak dapat dibatalkan, tetapi dapat dipindahkan (milkiyyatul a'yaani laa taqbalul isqaath, wa innamaa taqbalun naql)!'
Sehingga, lika ada seseorang yang membatalkan hak miliknya atas suatu barang tertentu, maka pembatalan itu tidak sah dan
barang tersebut tetap miliknya. Kaidah ini dijadikan landasan untuk hukum ketidakabsahan pengguguran'oin karena penggugu-
ran mengandung makna pembatalan yang berisi makna pemberian kepemilikan. f ika seseorang memiliki barang maghsub (yang
diambil oleh orang lain dengan cara batil) pada orang lain, lalu ia menggugurkan haknya dari barang itu, maka pengguguran itu
tidak sah dan barang itu tetap meniadi miliknya. (Lihat al-Madkhalul Fiqhykarya Prof. Zarqa', hlm. 123).
FIQLH ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAXSI KEUANGAN

d,an salam, yaitu bila kedua pihak dalam akad rabbus salem,lalu muhol'alaih dan kafil pergi
salam berpisah tanpa serah terima sebagaima- meninggalkan majelis, maka akad salam terse-
na akan saya jelaskan nanti. but tidak batal. Karena yang menjadi ukuran
Dalam akad solam, muslom flalh (peniual) adalah keberadaan kedua pihak yang berakad
harus menerima modal salam dan muhal'alaih dan kepergian mereka. Hal itu karena serah
(pihak yang dilimpahkan utang kepadanya), terima adalah salah satu hak akad, sedangkan
dari kafil fpenjamin utang), atau dari rabbus akad itu sendiri berpijak pada keadaan dua pi-
salam fpembeli dalam akad salam); atau ba- hak yang berakad.
rang gadaian rusak sebelum keduanya berpi- Hukum ini berlaku juga pada barang ga-
sah dari majelis akad di mana yang demikian daian jika tidak rusak hingga kedua pihak yang
itu dengan syarat nilai barang gadaian sama melakukan akad salam berpisah. Dalam hal ini
atau lebih banyak dari modal salem, karena akad salam itu menjadi batal karena tidak ter-
hak muslam ilailr berpindah ke nilai barang capai serah terima modal salam. Dan muslam
gadaian itu. fika nilai barang gadaian ini sama ilaihwajib mengembalikan barang gadaian ke-
atau lebih dari modal salam, maka tercapailah pada pemiliknya.
perpisahan kedua pihak setelah serah terima Semua hukum yang disebutkan dalam akad
modal salam. Hal itu karena penerimaan ba- salam berkaitan dengan masalah ini berlaku
rang gadaian adalah penerimaan untuk meme- pula dalam akad sharf (tukar-menukar uang).
nuhi kewajiban, karena penerimaan itu terja- Penjelasan di atas adalah berkaitan de-
min oleh murtahin [pemegang barang gadai- ngan modal salam.Adapun barang salam maka
an), baik ia yang merusak atau lalai maupun muhil (pihak yang melimpahkan utangnya ke-
tidak merusak atau tidak lalai. Dengan rusak- pada orang lain) menjadi terbebas dari tang-
nya baranggadaian maka kewajiban menggan- gungan dengan tercapainya akad hiwalah. Mu-
tinya menjadi berlaku atasnya, sehingga ter- hal'alaih (pihak terlimpah) wajib menyerah-
jadilah penyelesaian utang piutang antara rahin kan utang jika tiba waktu penyerahan. Dengan
[pemberi barang gadaian) dan murtahin (pe- demikian, rabbus salam menuntut kepada mu-
megang/penerima barang gadaian), atau an- hal 'alaih untuk menyerahkan barang bukan
taramuslam ilaih danrobbus salam dalam akad kepada muhil.
ini. Hal itu menyebabkan terjadinya perpisah- Dalam akad kofalah, rabbus salam memi-
an antara keduanya setelah serah terima mo- liki hak khiyaar fmemilih), yaitu menuntut
dal salam. utang langsung dari ashil [pengutang asli) atau
fika nilai barang gadaian lebih sedikit dari dari kafil (penjamin utang).
modal salem, maka akad salam itu sah sesuai Dalam akad rahn, ra b bus salam berhak me-
dengan nilai barang gadaian saja, sedangkan nahan barang gadaian hingga ia mendapatkan
yang selebihnya adalah tidak sah. barang salam.
lika rabbus salam dan muslam ilaih ber- Begitu pula, tidak boleh akad hiwalah, ka-
pisah sebelum serah terima modal salam,maka falah,lbra' [pengguguran hak) dan rahn atas mo-
akad salam itu menjadi batal meskipun muhal dal salam terhadap orang yang tidak hadir da-
'alaih d,an kay'l masih berada bersama muslam lam majelis akad. Ini adalah pendapat ulama
ilaih.Tetapi, jika muslam ilaih masih bersama non-Hanafiyah.u2' Hal itu karena serah terima

627 Asy-syarhul Kabiir,vol.lll,


hlm. 195; Mughnil at-Muhtaaj,vol. ll, hlm. !03; Ghaayatul Muntahaa,vol.ll, hlm. 80; at-Mughni,vol.lll,
hlm. 302.
B'g|an 3: HUKUM TRANSAKS! KEUANGAN FIQLH rStAM JILID s

secara nyata (hakiki) adalah syarat utama da- atau seluruh barang itu milik orang lain), satu-
lam akad salam. Hanya saja, para ulama Maliki- uqah ata:u cacat628, maka dalam hal ini rabbus
yah, sebagaimana kita ketahui, membolehkan salam akan menerima dalonraan ketidakmur-
penundaan serah terima hingga tiga hari. Para nian dari muslam ilaih itu atau menolaknya.
ulama Syafi'iyah bersikap berlebihan ketika ti- Kemungkinan pertama ; jika rabbus sa-
dak membolehkan serah terima modal salam lam menerima dakrwaan.
dalam majelis dari muhal ilaih kecualiiika rab- lika rabbus salam mempercayainya, maka
bus salam menerimanya sendiri lalu menye- muslam ilaih memiliki hak untuk mengemba-
rahkannya kepada muslam ilaih.Hal itu karena likannya. Lalu modal salam dapat berupa hin
dalam akad hiwalah, sebuah hak berpindah ke- (yaitu barang yang sosoknya dapat ditentukan
pada tanggungan muhal hlaih sehingga ia me- secara definitif dengan menentukannya) atau
nyerahkannya atas namanya sendiri bukan atas dain (yaitl barang yang tidak dapat ditentu-
nama rabbus salam. kan sosoknya secara definitif meskipun diten-
Kesimpulan: ulama Hanafiyah membo- tukan).
Iehkan akad hiwalah atas barang salam, tetapi lika modal salam itu berupa hin lalu di-
hal itu tidak dibolehkan oleh jumhur ulama' dapati oleh muslam ilaih (penjual dalam akad
Ulama Malikiyah membatasi larangan itu pada salam) sebagai barang mustahaq62e atau cacat,
makanan saja. fumhur ulama membolehkan maka jika pemilik barang tersebut mengizin-
mengganti barang salam dengan barang gadai- kan maka akad itu menjadi sah; tetapi jika ti-
an dan jaminan kafalah karena keduanya me- dak maka akad menjadi batal. Begitu juga, jika
miliki manfaat, tetapi hal itu tidak dibolehkan muslam ilaih rela menerima koin cacat itu, maka
oleh ulama Hanabilah berdasarkan hadits Abu akad itu sah; tetapi jika tidak rela, maka akad
Dawud dan Ibnu Majah dari Abu Said al-Khu- salam itu batal. Hal itu baik cacat tersebut di-
dri ra., ketahui sebelum berpisahnya kedua belah pi-
hak maupun setelahnya.
"Barangsiapa melakukan akad salam pada
Alasan batalnya akad itu adalah tidak ter-
sesuatu maka jonganlah ia menggantinya de'
penuhinya syarat serah terima630 akibat ba-
ngan barang lain."
rang tersebut bukan milik orang yang menye-
5). Menerima Modal dari Uang yang Tidak rahkan modal salam atau akibat teriadinya pe-
Mumi ngembalian karena cacat. Padahal tidak mung-
llka muslam ilafh menerima modal salam kin mengganti modal salam itu dengan barang
berupa koin uangyangtidakmurni, seperti jika lain, karena barang tersebut tertentu (defini-
koin itu palsu, nabahrajah,mustahaq (sebagian tif) sosoknya. Sehingga dalam kondisi ini telah

628 abahraiah,koin palsu, dan sofuuqah.


Ada empat macam jenis koin dirham (perak) dilihat dari kemurniannya, yaitu koin baik, koin n

para ulama berbeda pendapat dalam mengartikan koin nabahrajah. Ada yang berpendapat bahwa maksudnya adalah koin yang
dicetak bukan oleh pemerintah. Koin palsu maksudnya yang dicampur dengan bahan lain selain perak. Sedangkan koin saruuqalr
adalah tembaga yang dilapisi perak. Para masyayikh mengatakan bahwa koin baik adalah koin yang terbuat dari perak murni
dan laku di pasaran serta disimpan di baitul mal. Koin palsu adalah koin yang ditolak atau dianggap palsu oleh baitul mal. Koin
nabahrajah adalah koin yang ditolak oleh para pedagang. Koin satuuqah adalah koin yang lapisan atas dan bawah terbuat dari
perak sedangkan bagian tengahnya tembaga. Koin ini tidak dapat disebut sebagai koin dirham. Demikianlah maka urutan koin ini
dipandangdaritingkatkemurniannya:koinpalstt,nabahrajahlallusatuuqah.(LihatRaddulMuhtaar,vol.lVhlm.22S).
Barangmustahaq adalah barang dagangan yang seluruh atau sebagiannya bukan milik peniual, seperti jika barang tersebut meru-
pakan barang wakaf. Hal ini dapat ter,adi pula dalam modal atau harga. (Lihat i4qdul Bay'karya Prof' Zarqa', hlm. 97).
Maksudnya, syarat serah terima barang dalam akad salam meniadi tidak terpenuhi karena terbukti bahwa modal yang diberikan
bukan milik orang yang memberikan modal itu.
FIQIH ISLA]vt IILID s Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

terjadi perpisahan kedua pihak yang melaku- khirkan penyelesaian akad salam terse-
kan akad tanpa adanya serah terima modal sa- but di akhir majelis.
lam dalam majelis, maka batallah akad salam - fika koin itu palsu atau berbentuk nabah-
tersebut. rojoh,lalu jika muslam ilaih menerimanya
Namun, jika terdapatizin, maka akad ter- maka akad itu menjadi sah. Karena koin
sebut telah berlaku sah, sehingga telah terjadi palsu tersebut masuk dalam jenis harta
perpisahan kedua pihak dengan serah terima yang berhak ia terima, disebabkan koin
modal salam.631 palsu masih disebut sebagai dirham juga.
fika modal salam itu berupa dain,lalumus- Koin palsu hanya cacat karena unsur pe-
lam ilaih mendapati bahwa koin tersebuttidak malsuan dan hilangnya nilai kemurniannya.
murni, maka berlaku hal berikut. Sehingga, jika ia rela, berarti ia telah mem-
7. fika ketidakmurnian itu diketahui dalam bebaskan rabbus salam dari tanggung ja-
majelis. wab kecacatan koin dan telah rela de-
- fika koin tersebut milik orang lain (mus- ngan menerima haknya meskipun nilainya
tahaq), maka keabsahan akad tergantung kurang.
pada izin pemilikkoin itu. Iika ia mengizin- fika ia menolaknya dan meminta ganti
kan, maka akad itu menjadi sah; tetapi jika koin lainnya dalam majelis akad, maka hal
tidak, maka akad itu menjadi batal. itu dibolehkan, karena terdapat haknya
- fika koin itu merupakan koin safuuqah atau yang sejenis dalam majelis sehingga se-
koin timah, maka akad itu tidak sah meski- pertinya hanya terjadi pengakhiran serah
pun muslam ilaih menerimanya. Karena terima.632
koin itu bukan harta yang berhak diterima- 2. fika ketidakmurnian koin itu diketahui se-
nya, sebab koin itu bukan termasuk jenis telah berpisah dari majelis.
uang dirham fuang perak). Sehingga, dalam - |ika koin itu mustahaq, maka keabsahan
kondisi ini berarti telah terjadi penggan- akad itu tergantung atas izin pemiliknya.
tian modal salam sebelum serah terima, |ika ia mengizinkan, maka akad itu men-
seperti jika seseorang mengganti modal jadi sah; tetapi jika tidak, maka akad salam
salam yang berupa koin dirham dengan tersebut menjadi batal.
pakaian. Penggantian seperti ini tidak di- - fika koin itu berbentuk satuuqah atau ber-
bolehkan sebagaimana yang telah kita ke- bentuk timah, maka akad salam itu batal.
tahui sebelumnya. lika muslam ilaih tidak Karena koin safuuqah tidak dinamakan
menerimanya lalu mengembalikan barang uang dirham karena tidak laku dalam tran-
itu dan menerima harta lain sebagai peng- saksi pasar sehingga tidak masuk dalam
gantinya, maka akad s alam itumenjadi sah. jenis hak yang harus diterima oleh muslam
' Karena ketika ia mengembalikan harta itu ilaih,baiksecara hakiki maupun tidak. Da-
sehingga tidak terjadi serah terima, maka lam kondisi ini berarti telah terjadi perpisah-
sepertinya akad itu belum terjadi sama se- an kedua pihak yang bertransaksi tan-
kali. Lalu ketika ia menerima pengganti har- pa terjadi serah terima modal salam,maka
ta lain, maka sepertinya ia telah menga- akad itu pun menjadi batal. Seandainya

63r At-Badaa'lj vol. V hlm. 204.


632
Al-Bodoo'I', vol. V hlm. 204 danseterusnya.
r
lr

BagFan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAil FIQLH ISIAM )ILID 5

pun teriadi serah terima setelah itu, maka tal. Ini adalah pendapat ash-Shahiban [dua sa-
akad itu tetap tidak sah. habatAbu Hanifah). Hal itu karena penerimaan
- fika koin itu merupakan koin palsu atau koin palsu itu terlaksana secara sah, karena
nabahrajah, maka akad tersebut sah jika koin itu termasuk jenis hak yang semestinya
muslam ilaih menerimanya, karena koin diterima oleh muslam ilaih.Hal itu terbukti jika
palsu termasuk dalam hak yang semesti- muslam ilaih membiarkannya saja, maka akad
nya diterima oleh muslam ilaih. Hal itu ka- itu menjadi sah. Koin palsu itu hanya kehila-
rena koin palsu tetap dinamakan dirham, ngan kemurniannya saja, dan adanya cacat
hanya saja ia memiliki cacat dan tidak mur- pada koin tidak menghalangi keabsahan serah
ni. )adi, jika muslam ilaih rela menerima- terima. Koin ini boleh ditukar dalam majelis
nya, maka ia berarti telah rela untuk me- pengembalian koin, karena kesepakatan un-
nerima haknya meskipun nilainya kurang. tuk pengembalian serupa dengan kesepakatan
fika ia tidak menerimanya atau menolak- ketika akad, sehingga majelis pengembalian di-
nya, maka para ulama Hanafiyah sepakat samakan dengan majelis akad.633
bahwa muslam ilaih tidak boleh meminta Semua ini jika muslam i/aih menemukan
gantinya pada majelis akad dimana ia me- seluruh modal salqm itu berbentuk koin palsu
nolak koin palsu itu. Akad salam dianggap atau nabahrajah. fika ternyata hanya sebagian
tidak sah sebanding besar jumlah koin modal itu saja yang bermasalah, maka Abu Ha-
yang ditolak. nifah berpendapat [berdasarkan lstihsan) bah-
-Namun, jika ia meminta untuk meng- wa jika orang itu meminta ganti di majelis pe-
ganti koin itu dengan koin-koin murni ke- ngembalian, maka jika koin yang bermasalah
tika masih berada dalam majelis, maka se- itu hanya sedikit maka ia boleh meminta ganti-
cara qiyas akad salam itu tidak sah seban- nya dan akad itu sendiri dianggap sah secara
ding sedikit atau banyaknya koin yang di- keseluruhan. Tetapi, jika yang bermasalah itu
tolak. Pendapat ini diambil oleh Abu Hani- banyak, maka akad tersebut menjadi batal se-
fah dan Zufar. Hal itu karena koin palsu suai dengan banyaknya koin yang dikembali-
termasuk dalam jenis hakyang seharusnya kan. Hal litu karena terjadinya pemalsuan da-
diterima oleh muslam ilaih secara hakiki lam sedikit koin adalah hal yang sulit dihin-
bukan secara hukmi. Sehingga, ia memiliki dari.63a
hak pengembalian jika tidak mendapat- Terdapat perbedaan riwayat dari Abu Ha-
kan sesuai haknya secara hukmi. Haknya nifah berkenaan dengan batasan sedikit atau
terdapat baik pada yang hakiki maupun banyak. Riwayat yang paling shahih menyata-
yang hukmr. fika keduanya tidak ada dan kan bahwa jika jumlah koin yang bermasalah
muslam ilaih tidak rela menerima barang itu sepertiga atau lebih dari keseluruhan mo-
yang diberikan, maka menjadi jelas bah- dal, maka dianggap banyak. Sedangkan jika ku-
wa ia belum menerima haknya, sehingga rang dari itu, maka dianggap sedikit.63s
batallah akad sa/am itu. Inilah penjelasan mengenai modal salam.
Sedangkan jika dilihat dari dalil istihsan, Adapun mengenai hukum muslam fih lba-
maka akad salam dalam keadaan ini tidak ba- rang salam), jika rabbus salam mendapatkan

633 Al-Bodoo'lj vol. V hlm. 205.


634 At-Bodaa'lj vol. hlm. 206.
V
635 TrhSotut Fuqahaa',vol.ll, hlm. 27
rsrAM lrlrD s BaE[an 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN

cacat pada barang yang dia pesan (muslam fih) 2. Adapun jika muslam i/aih berkata, "Saya
setelah ia menerimanya, maka ia memiliki hak telah menerima dirham'l lalu ia melanjut-
khiyaar antara menerimanya atau mengemba- kan, "Tapi dirham itu palsu", maka-ber-
likannya dan mengambil barang lain yang ti- dasarkan qiyas-perkataan yang diterima
dak ada cacat. Hal itu karena hak rabbus salam adalah perkataan rabbus salam yang di-
adalah mendapatkan barang yang bailq bukan sertai sumpah bahwa dirham itu bukan
barang yang cacat.636 Namun demikian, hak berasal darinya. Muslam ilaih harus men-
khiyaar ru'yah dan khiyaar syarattidak ada da- datangkan bukti bahwa dirham itu adalah
lam akad salam sebagaimana telah dijelaskan. dirham yang ia terima dari rabbus salam,
Kemungkinan Kedua: jika rabbus salam karena ia mendalcwa bahwa ia telah me-
mendustakan pengakuan muslam ilaih. nerima dirham itu dalam keadaan cacat.
lika rabbus salam mendustakan muslam Sedangkan rabbus salam menolak bahwa
ilaih dan mengingkari bahwa dirham yang di- dirham itu telah diterima, atau dirham itu
tunjukkan oleh muslam ilaih adalah dirham berasal darinya. Oleh karena itu, yang di-
yang ia berikan padanya, sedangkan muslam terima adalah perkataan orang yang me-
ilaih bersikeras bahwa dirham itu berasal dari nolak dakwaan dengan syarat ia bersum-
rabbus salam, maka terdapat enam keadaan ber- pah atas perkataannya itu.
kaitan dengan masalah ini. Yaitu jika muslam Sedangkan jika didasarkan pada dalil
ilaihmengakui telah menerima dirham sebelum istihsan, maka perkataan yang diterima ada-
perselisihan itu, dengan mengucapkan, "Saya lah perkataan muslam ilaih yang disertai
telah menerima dirham baik", atau, "Saya telah sumpah atas dakwaannya. Sedangkan rab-
menerima hak saya", atau, "Saya telah meneri- bus salam harus mendatangkan bukti bah-
ma modal salom", atau, "Saya telah mendapat- wa ia telah memberikan dirham baih ka-
kan dirham secara penuh", atau, "Sayatelah me- rena pengingkaran rabbus salam bahwa
nerima dirham", atau, "Saya telah menerima", dirham yang disengketakan bukan berasal
dan tidak mengucapkan selain itu. darinya adalah dakwaan bahwa ia telah
7. Dalam empatkeadaan pertama, maka dak- melunasi kewaj ibannya, yaitu memberikan
waanmuslam ilaih bahwa dirham tersebut dirham baik. Adapunmuslam ilaih dengan
palsu tidak dapat diterima. Ia iuga tidak dalnaraannya bahwa dirham yang ia terima
berhak bersumpah atas nama Allah bahwa adalah dirham palsu maka ia bagaikan
dirham itu bukan dirham yang ia terima mengingkari telah menerima haknya. Oleh
dari rabbus salom. Karena ikrarnya bahwa karena itu, perkataan yang diterima adalah
ia telah menerima dirham bagus, maka de- perkataannya yang disertai sumpah bah-
' ngan dakuraannya ini berarti ia telah me- wa ia belum menerima haknya. Dan orang
nunjukkan pertentangan dalam perkataan- yang mendalanra harus mendatangkan buk-
nya. Pertentangan ini menunjukkan keti- ti bahwa ia telah melunasi kewajibannya.
dakbenaran tuntutan, sedangkan sumpah Inilah hukum bagi empatkeadaan per-
hanya dibolehkan pada tuntutan yang be- tama berdasarkan qiyas. Hanya saja, ada se-
nar. suatu yang membuat dakwaannya itu men-
jadi bertentangan, yaitu pengikraran diri-

636 lbid..
Bag|an 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAI{ FIQLH ISLAM JILID 5

i4, nya bahwa ia telah menerima dirham baik. pon dengan baik semua kemaslahatan masya-
{r Sedangkan di sini tidak ada sesuatu yang rakat dengan membolehkan semua kegiatan
I
membuat dakwaannya bertentangan, kare- ekonomi yang dianggap dapat merealisasikan
I
na ia menyebutkan bahwa dirham yang ia kebutuhan mereka yang diakui oleh syariat
j
terima adalah dirham palsu dan dirham serta berdiri di atas konsep kebenaran, keadil-
t
baik, berbeda dengan keadaan-keadaan an, dan keseimbangan dalam hubungan pertu-
I

karan secara timbal balik. Respon ini dapat di-


:1

awal.
l

I 3. llka muslam ilaih berkata, "Saya telah me- lihat secara jelas dalam dasar-dasar pengambil-
nerima", tanpa tambahan lain. Lalu ia ber- an hukum [istimbat), sumber-sumber iitihad
kata, "saya menemukan dirham itu palsu", dan dalam proses ijtihad itu sendiri yang di-
maka perkataan yang diterima adalah per- lakukan oleh para mujtahid dalam sebuah ko-
kataannya, sebagaimana dijelaskan dalam ridor yang disebut fiqih, yaitu proses penyim-
keadaan sebelumnya. pulan hukum peristiwa dan masalah amaliah
Hanya saja, dalam keadaan ini, iika ia dari dalil-dalil terperinci.
berkata, "saya mendapatkan dirham itu ber- Salah satu contoh nyata dari konsep ini
bentuk satuuqoh atau timah", maka per- adalah dibolehkannya beberapa akad yang se-
kataannya itu diterima. Berbeda jika ber- ring terjadi dalam kehidupan masyarakat se-
kata, "Saya telah menerima dirham", lalu bagai sebuah bentuk pengecualian atas hukum
melanjutkan, "Saya mendapatkannya ber- yang dihasilkan oleh teks-teks syara maupun
bentuk satuuqah atau timah", maka dalam kaidah-kaidah umum, seperti akad salam atau
hal-ini perkataannya itu tidak diterima. Ka- salalserta akad rsfrshnal Ketetapan hukum ini
rena perkataannya, "Saya telah menerima", diambil dengan tujuan memberikan kemudah-
adalah bentuk pengakuan menerima dir- an bagi masyarakat dalam merealisasikan ke-
ham secara umum dan bentuk satuuqah pentingan mereka dan menjawab kebutuhan
saya terima juga. Maka jika ia berkata, mereka yang dibolehkan syariat. Hal itu seja-
'Apa yang saya terima adalah satuuqoh", lan dengan ide kaidah "al-haajatu tunazzalu
maka hal itu tidak bertentangan dengan manzilatad dharuurah fsebuah kebutuhan di-
dakwaannya. Sedangkan dalam perkataan, samakan dengan kedudukan darurat)" dan kai-
"Saya telah menerima dirham", maka itu dah " ab masy aqqatu taj libut taysiir (kesulitan
berisi pertentangan terhadap perkataan, menarik kemudahan)". Di samping itu, Islam
"Saya telah menerima dirham berbentuk adalah agama yang memberikan kemudahan
satuuqah dan timah", karena jenis itu ber- bukan kesulitan.
beda dengan jenis uang dirham.637 fika dahulu akad isrrshna'dilahirkan dari
sebuah kebutuhan khusus dan dari perusaha-
2. ISTISHNA' an kecil yang bergerak dalam kerajinan kulit,
Agama Islam-baik dahulu, saat ini mau- pembuatan sepatu, pertukangan dan alat ru-
pun masa mendatang-tidak pernah menjadi mah tangga, maka saat ini akad ini telah men-
batu penghalang bagi kebebasan masyarakat jadi salah satu akad yang diperlukan untuk
dalam kegiatan ekonomi. Islam selalu meres- memenuhi kebutuhan masyarakat umum dan

637 Tuhlatul Fuqahaa',vol.ll, hlm.28 dan seterusnya. Kami menukilnya tanpa mengganti apa pun guna memenuhi makna yang dimak-
sud dengan tetap meniaga redaksi yang sederhana.
FIqLH ISTAM IILID 5 Bag|an 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

dalam skala yang besar; seperti perusahaan untuk membuatkan barang tertentu dalam ben-
pembuatan kapal, pesawat terbang serta ber- tuk tertentu-seperti alat-alat perlengkapan
bagai jenis mesin produksi untuk perusahaan- rumah tangga, perlengkapan toko buku, kursi,
perusahaan besar yang memiliki tingkat keru- perhiasan dan sebagainya-dengan harga ter-
mitan dan urgensitas yang tinggi. Hal ini me- tentu jika hal itu telah menjadi kebiasaan da-
ngakibatkan terjadinya loncatan besar dalam lam masyarakat, seperti kopiah, khuf fkaos
akad ini dalam jajaran akad-akad yang lain. kaki kulit) dan wadah.6ao
Akad Istlsh na' tercapai dengan terjadinya
a. Pembahasan Pertama
ijab dan qabul dari pemesan dan pengrajin. Pem-
7). Definisi lstishna'
beli disebut dengan pemesan, sedangkan pen-
Dalam kitab al-Mishbaah al-Muniin Mukh-
jual disebut pengrajin dan barang yang di-
tagr ash-Shihaah dan al-Qaamuus al-Muhiith di-
buat disebut barang pesanan. Misalnya, jika
sebutkan bahwa secara bahasa istishna' berarti
dua orang sepakat untuk membuat sepatu,
thalabus shun'ah (meminta dibuatkan barang).
wadah, pakaian, perkakas rumah tangga dan
Maksud pembuatan barang di sini adalah per-
sebagainya.5al
buatan yang dilakukan oleh seseorang dalam
Akad ini menyerupai akad salam [mem-
membuat barang atau dalam pekerfaannya.
beli barang dalam tanggungan dengan harga
Dalam istilah para fuqaha, istishna' didefi-
kontan), karena akad ini merupakan jual beli
nisikan sebagai akad meminta seseorang untuk
barang yang tidak ada (ma'duum) saat akad.
membuat sebuah barang tertentu dalam ben-
Dalam akad ditetapkan bahwa barang yang di-
tuk tertentu.638 Atau dapat diartikan sebagai
pesan berada dalam tanggungan pembuat [pen-
akad yang dilakukan dengan seseorang untuk
jual). Akan tetapi, akad rstrshna'memiliki per-
membuat barang tertentu dalam tanggungan.63e
bedaan dengan akad salam dari sisi ketidak-
Maksudnya, akad tersebut merupakan akad
harusan penyerahan harga barang (modal) se-
membeli sesuatu yang akan dibuat oleh sese-
cara kontan, penjelasan masa pembuatan atau-
orang. Dalam istishna'bahan baku dan pem-
pun waktu penyerahan. Begitu pula tidak di-
buatan dari pengrajin. fika bahan baku ber-
syaratkan bahwa barang yang dipesan meru-
asal dari pemesan, maka akad yang dilakukan
pakan salah satu barang yang dapat dijumpai
adalah akad ijarah [sewa) bukan rsfishnai Se-
di pasar.
bagian fuqaha berpendapat bahwa objek akad
Akad istishna' juga menyerupai akad r7a-
adalah pekerjaan pembuatan barang saja, ka-
rah (sewa), tetapi memiliki perbedaan dari
rena lsfishna' adalah permintaan pembuatan
sisi bahwa pembuat menyediakan bahan baku
barang sehingga bentuknya adalah pekerjaan
dari hartanya.
bukan barang.
Contohnya: seseorang pemesan [yaitu pem- 2). Makna Akad lstishna'; Apakah la Merw
beli atau penyewa) meminta seseorang [yaitu pakan lanji atau lual Beli?
penjual atau pekerja)-seperti pengrajin kayu, Para masyayfkh atau fuqaha mazhab Ha-
pandai besi, pembuat sepatu, dan sebagainya- nafi berbeda pendapat dalam mendeskripsikan

638
Raddul Muhtaar karya Ibnu Abidin, vol. lY,hlm. 221.
639
Al-Majallah,724.
640
Al-Badaa'i',voL V hlm. 209 dan seterusnya.
641
Al-Badaa'livol. V hlm. 2; Fathul Qadiir,vol. V hlm. 355l, al-Fataawaa al-Hindlryah,vol. lV hlm. 5O4; ad-Durrul Mukhtaarwa Raddul
Muhtaar, vol. IV, hlm. 222;'Aqdul Bay'karya Syaikh Musthafa Zarqa,hlm. 122.
Brglan 3: HUI(UM TRANSAKSI KEUANGAN ISLAM JILID 5

akad rsfrshna'ini; apakah ia merupakan bentuk membeli barang yang belum ia lihat. Di sam-
akad bay'[jual beli), janji untuk jual beli atau ping karena pembuat memiliki dirham yang ia
akad ijarah [sewa)? f ika merupakan akad bay', terima, sehingga jika akad ini adalah janji maka
apakah yang dijual itu adalah barang yang di- ia tidak mungkin memiliki dirham tersebut.
pesan ataukah pekerjaan yang dilakukan oleh Adanya hakkhiyaar bagi kedua pelaku akad ti-
pengrajin? dak menunjukkan bahwa akad tersebut bukan
Al-Hakim asy-Syahid al-Marwazi, ash-Shaf- jual beli. Alasannya adalah bahwa dalam jual
far; Muhammad bin Salamah dan pengarang beli barter jika kedua pelaku akad masing-
kitab ol-Manfsuur berpendapat bahwa akad rs- masing belum melihat barang milik yang lain,
tishna' adalah janji. Akad ini berubah menjadi maka keduanya diberi hakkhiyaar. Adanya khi-
akad bay'[jual beli) dengan saling penyerahan yoar ru'yah bagi pemesan adalah karakteristik
barang dan harga ketika barang yang dipesan jual beli, sehingga hal itu menunjukkan bahwa
selesai dibuat. Oleh karena itu, pengrajin boleh kebolehan akad ini adalah sebagaimana kebo-
saja tidak mengerjakan pesanan dan ia pun ti- lehan akad jual beli, bukan kebolehan akad jan-
dak dapat dipaksa untuk mengerjakannya. Hal ji. Bentuk akad ini sebagai akad jual beli ber-
ini berbeda dengan yang teriadi dalam akad implikasi pada pemaksaan pembuat untuk me-
salam. Begitu pula pemesan dapat menolak laksanakan tugasnya dan barang yang dipesan
barang yang telah dibuat oleh pengrajin dan tidak dapat dikembalikan. Seandainya akad ini
membatalkannya. Transaksi ini tidak meng- adalah janji, maka hal itu tidaklah diwajibkan
ikat. atasnya."
Penilapat yang kuat dalam mazhab Hanafi Abu Said al-Barada'i mengatakan bahwa
menyatakan bahwa akad lstishna'adalah akad objek akad. (ma'quud alaih) adalah pekerjaan
jual beli terhadap barang pesanan, bukan ter- atau proses pembuatan, karena makna istishna'
hadap pekerjaan pembuatan. Akad ini bukan adalah meminta pembuatan, sehingga meru-
janji atau akad ijarah atas pekerjaan. f adi, jika pakan pekerjaan. Pendapat yang kuat dalam
pengrajin memberikan barang yang tidak di- ijtihad mazhab Hanafi adalah bahwa objek
buat sendiri olehnya, atau barang tersebut ia akad adalah barang yang dibuat, bukan peker-
buat sebelum terjadinya akad tapi sesuai de- jaan pembuatannya. f ika pembuatbarang men-
ngan bentuk yang diminta, maka akad atas ba- datangkan barang yang diminta sesuai dengan
rang tersebut adalah dibenarkan. Dalil atas hal bentuk yang disyaratkan lalu orang yang meme-
itu adalah bahwa Muhammad ibnul-Hasan ra- san barang tersebut menerimanya, maka akad
himahullah menyebutkan dalil qiyas dan rsfih- tersebut adalah sah. Hal itu baik barang yang
san dalam akad rstlshnaj padahal kedua dalil diberikan tersebut bukan merupakan hasil pe-
ini tidak dapat diterapkan dalam janji. fuga ka- kerjaan pengrajin ataupun buatannya sendiri
rena hal itu dibolehkan hanya dalam barang tapi dibuat sebelum terjadinya akad.
yang umum dipesan pembuatannya oleh ma- Namun, jika objek akad lstlshna'ini adalah
syarakat, bukan yang tidak umum. pekerjaan pembuatan, maka hal itu tidak di-
Seandainya istishna' adalah janji, maka di- bolehkan. Al-Kasani berkata, "fika dalam akad
bolehkan dalam kedua jenis barang itu. Akad itu disyaratkan adanya pembuatan maka itu
ini Muhammad ibnul-Hasan namakan jual beli. tidak boleh, karena syarat tersebut atas pe-
Ia berkata, "|ika pemesan melihat barang itu, kerjaan yang terjadi di masa datang bukan di
maka ia dipersilakan memilih, karena ia telah masa lalu. Pendapat yang benar adalah bahwa
FIQLH ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

objek akad (ma'quud alaih) adalah barang tapi sayaakan membayarmu sekian," atau, "Buatlah
disyaratkan di dalamnya adanya proses pem- bajumu menjadi warna merah maka saya akan
buatan, karena makna istishna'adalah me- membayarmu sekian." Semua akad ini tidak
minta pembuatan barang, sehingga akad yang sah. Pendapat ini diambil pula oleh Zufal Ma-
tidak disyaratkan adanya pembuatan maka ti- lik, Syafi'i, dan Ahmad. Namun demikian, para
dak dapat disebut sebagai istishnai Nama akad ulama tersebut membolehkan akad istishna'
ini merupakan bukti atas hal itu. Begitu pula, ini dengan menyamakannya dengan akad sa-
akad atas barang dalam tanggungan dinama- Iam. Dalam akad rstishna'disyaratkan seluruh
kan akad solam, sedangkan akad ini dinama- syarat yang ada dalam akad salam.
kan akad istishnai Secara hukum asal, perbe- Di antara syarat utamanya adalah menye-
daan nama menunjukkan perbedaan makna. rahkan seluruh harga barang dalam mijelis
Adapun jika pengrajin (pembuat) mendatang- akad. Ulama Malikiyah membolehkan penun-
kan barang yang diminta tapi dibuatnya sebe- daan penyerahan harga hingga satu atau dua
lum terjadinya akad lalu pemesan menerima hari. Mereka juga menyatakan bahwa harus di-
barang tersebut, maka akad ini sah bukan de- tentukan waktu penyerahan barang pesanan
ngan akad awal [akad istishna) tapi dengan sebagaimana dalam aka d,salam, jikatidak maka
akad lain, yaitu adanya penyerahan dengan ke- akad itu menjadi rusak. Selain itu, mereka juga
relaan masing-masing pihak."6a2 mensyaratkan tidak boleh menentukan pem-
3). Landasan Hukum buat barang ataupun barang yang dibuat. Be-
Para ulama Hanafiyah berpendapat643 bah- gitu juga syarat-syarat akad salam yang lain.
wa jika didasarkan pada qiyas dan kaidah umum, Dengan demikian, akad lstlshna'dianggap ti-
maka akad istishno'tidak boleh dilakukan, ka- dak sah dan batal fika terjadi tiga ha}, yaitu ti-
rena akad ini mengandung jual beli barang yang dak ditentukannya waktu penyerahan barang
tidak ada (boy'ma'duum) seperti akad salam. yang dipesan, menentukan pekerja yang mem-
buatnya, dan menentukan barang yang dibuat.
f ual beli barang yang tidak ada adalah tidak di-

bolehkan berdasarkan larangan Nabi saw. un- Karena kalau ditentukan, maka barang terse-
tuk menjual sesuatu yang tidak dimiliki oleh but menjadi tertentu dan tidak lagi barang da-
seseorang. Oleh karena itu, akad ini tidak dapat lam tanggungan, padahal salah satu syarat sah
dikatakan sebagai jual beli, karena merupakan akad solam dan juga akad lstrshna'adalah ba-
jual beli barang yang tidak ada. Akad ini tidak rang yang dipesan harus barang tidak tertentu
dapat diubah menjadi akad ijarah [sewa), ka- yang berada dalam tanggungan.6aa
rena berarti penyewaan terhadap pekeriaan Namun, menurut ulama Syafi'iyah, semua
yang dimiliki oleh orang yang disewa. Akad itu adalah sah, baik waktu penyerahan barang
seperti ini tidak boleh, karena itu sama saja ditentukan maupun tidak-yaitu dengan mela-
dengan dengan mengatakan, "Bawalah mdkan- kukan akad salam dengan penyerahan barang
an milikmu dari tempat ini ke tempat itu maka secara langsung di tempat akad. Akad salam

642 Fothulgodiiryangdicetakbersamakitab at-'lnaayah,voL Vhlm. 355; al-Badaa'l',vol.Vhlm. 2,209;ad-DurrulMukhtaarwaRad-


dul Muhtaar, vol. IV hlm. 222 dan seterusnya.
643 Al-Mobruuttr,
vol. XII, hlm. 138 dan seterusnya; ol-Badaa'livol. 5, hlm. 2,2O9; Fathul Qadiir,vol.Y,hlm 255.
644
Mawaahib al-laliilkaryaal-Haththab, vol. IY hlm. 539 dan seterusnya; asy-Syarh al-Kabiir,vol.lll,hlm. 217; asy-Syarh ash-Shaghiir,
vol. III, hlm. 287 dan seterusnya.
Baglan 3: HUI(UM fRANsAl(sl KEUANGAil FIqLH ISTAM JITID 5

secara kontan seperti ini adalah sah menurut sahabat dengan cara yang ada seperti seka-
mereka.6as rang, yaitu tanpa menyebutkan kadar air yang
Para ulama Hanafiyah berpendapat bahwa digunakan dan batas waktu di dalam kamar
akad rstrshna' boleh berdasarkan dalil istihsan mandi. Sesuatu yang tidak ada kadang kala se-
yang ditunjukkan dengan kebiasan masyarakat cara hukum dianggap ada.6a8
melakukan akad ini sepanjang masa tanpa ada 4). Syarat-syarat lstishna'
yang mengingkarinya, sehingga menjadi ijma
Para ulama Hanafiyah menentukan tiga sya-
tanpa ada yang menolaknya. M enggunakan kon-
rat bagi keabsahan akad rstishn q'yangjika sa-
sep dalil seperti ini masuk dalam makna ha-
lah satu syarat tersebut tidak terpenuhi maka
dits,
akad itu menjadi rusak. fika rusak, maka ia di-
"Ilmatku tidak akan bersepakat dalam ke- masukkan dalam kelompok jual beli/asidyang
sesotan.'6a6 perpindahan kepemilikannya dengan peneri-
Ibnu Mas'ud berkata, 'Apa yang dianggap maan barang adalah secara tidak baik sehing-
baik oleh kaum muslimin maka dia adalah baik ga tidak boleh dimanfaatkan dan digunakan
menurut Allah."6a7 serta wajib menghilangkan sebab ketidakab-
Rasulullah pernah meminta untuk dibuat- sahannya itu guna menghormati aturan sya-
kan sebuah cincin. Beliau juga pernah berbe- riat. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai
kam dan memberi upah orang yang membe- berikut.6ae
kamnya, padahal kadar pekeriaan bekam dan Pertama, menjelaskan jenis, tipe, kadar dan
jumlah lubang bekam berbeda antar setiap bentuk barang yang dipesan, karena barang
orang, sbperti kadar air yang diminum dari tem- yang dipesan merupakan barang dagangan se-
pat air. Rasulullah juga mengetahui adanya ka- hinggaharus diketahui informasi mengenai ba-
mar mandi umum dan membolehkannya jika rang itu secara baik. Informasi barang dapat ter-
memakai kain penutup aurat. Beliau tidak men- penuhi dengan mengetahui beberapa hal ter-
j elaskan syarat-syaratyangharus dipenuhi. Ma-
sebut. fika salah satu informasi berkaitan de-
syarakat pun menggunakan jasa ini sejak masa ngan barang pesanan ini tidak ada, maka akad

Al-AsybaahwanNazhaairkarryaSuyuthi,hlm.Bg;al-'UrfwalAadahkaryaSyaikhProf.Dr.AhmadFahmiAbuSinnah,hlm' L3Ldan
seterusnya.
Diriwayatkan oleh Ahmad, Thabrani dalam al-Mu'jam al-Kabiir dan Ibnu Abi Khaitsamah dari Abi Bashrah al-Ghifari secara marfu'
dengan redaksi,

,a;ir, ^1,ti,F gi'# |ti g., .:u


'Aku meminta tuhanku agar umatku tidak bersepakat dalam kesesatan maka Dia mengabulkannya."
Ibnu Maf ah iuga meriwayatkan dari Anas secara marfu' dengan redaksi,

!* *6i' v;;ii1
"sesungguhnyo umatku tidak akan bersepakat dalam kesesatan."
Hadits ini memiliki riwayat yang banyak. flihat Malma'uz-Zawaaid, vol. I, hlm. 177 dan vol. V hlm. 218; al-Maqaoshid al-Hasanah
karya Sakhawi, hlm. 460).
Hadits yang mauquuf pada lbnu Mas'ud. Hadits ini memiliki beberapa ialur periwayatan. Diriwayatkan oleh Ahmad, Bazzar serta
Thabrani dalam at-Mu'jam al-Kabiir. Seluruh perawinya adalah tsiqaat Diriwayatkan pula oleh Abu Dawud dan Baihaqi' Ibnu Ab-
bas pun memiliki riwayat hadits ini. [Lihat NasburRaayah,vol.lV, hlm. 133; Maima'uz-Zawaaid,vol.lY,hlm. L77; al'Maqaashid
al-Hasanah,hlm. 367).
6+8
Al-Mabsuuth karya Sarkhasi, vol. Xll, hlm. 138 dan seterusnya; al-Badaa'l', vol. V hlm. 209; Fathul Qadiir, vol. V hlm. 355'
649
Al-Mabsuuth,vol. XII, hlm. 139; al-Badaa'l', vol. V hlm. 209 dan seterusnya; Fathul Qadiir; vol. Y hlm. 355; ad-Durrul Mukhtaarwa
Raddul Muhtaar, vol. IV hlm. 222 dan seterusnya.
-=-l

FIQLH ISLAM IILID 5 Bagan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN

itu menjadi rusak, karena ketidakielasan yang pesan, maka rusaklah akad itu dan berubah
mengakibatkan pertikaian merusak akad. menjadi akad salam menurut Abu Hanifah. Se-
Dengan demikian, jika seorang memesan hingga, kemudian disyaratkan atasnya syarat-
untuk dibuatkan sebuah wadah atau mobil, syarat yang berlaku dalam akad salam, seperti
maka ia harus menjelaskan jenis bahan dasar menyerahkan seluruh harga pada majelis akad
wadah tersebut, ukurannya, bentuknya, dan dan tidak ada hak khiyaar fmemilih mem-
jumlah yang dipesan jika lebih dari satu. fika batalkan atau meneruskan akad) bagi kedua
ia tidak menyebutkan salah satu atau seluruh belah pihak jika pemesan telah memesan ba-
informasi itu, maka akad tersebut dianggap rang menggunakan akad salam sesuai bentuk
rusak karena terdapat ketidakjelasan. Begitu yang disebutkan dalam akad. Alasan syarat
juga ketika memesan mobil, maka pemesan ini adalah bahwa jika salah satu pihak menen-
harus menjelaskan seluruh informasi yang di- tukan batas waktu, maka ia telah melakukan
perlukan guna menghindari ketidakjelasan dan akad yang mengandung makna akad salam.
terjadinya perselisihan di kemudian hari ke- . Dalam akad yang dijadikan standar adalah
tika barang yang dibuat tidak sesuai dengan makna yang dikandung akad itu, bukan kata-
keinginan pemesan. kata yang digunakannya. Oleh karena itu, jika
Kedua, barang yang dipesan harus ba- ia menentukan batas waktu penyerahan ba-
rang yang biasa dipesan pembuatannya oleh rang yang tidak boleh dijadikan objek istishna'
masyarakat, seperti perhiasan, sepatu, wadah, [seperti meminta tukang tenun untuk mene-
alat keperluan hewan, dan alat transportasi nun benang milik pemesan sendiri, atau me-
lainnya. Oleh karena itu, tidak boleh memesan minta tukang jahit untuk menjahitkan kain mi-
pembuatan baju atau barang lainnyayangtidak lik pemesan sendiri), maka akad itu -berubah
biasa dipesan pembuatannya oleh masyarakat, menjadi akad salam.
seperti perasan anggur. Tetapi, pemesan ba- Yang dimaksud dengan batas waktu pe-
rang seperti itu dibolehkan jika menggunakan nyerahan di sini adalah satu bulan atau lebih.
akad salam bila seluruh syaratnya terpenuhi. fika kurang dari satu bulan, maka akad itu
fika seluruh syaratnya terpenuhi, maka akad adalah akad lstlshna' jika barang yang dipesan
istishna'menjadi batal tapi tercapailah akad adalah barang yang biasa dipesan pembuatan-
salam. Hal itu karena yang menjadi standar ke- nya. Begitu juga jika maksud dari penentuan
absahan akad adalah maksud yang terkandung waktu itu adalah untuk meminta kesegeraan
dalam akad, bukan kata-kata yang digunakan- penyerahan bukan penundaan penyerahan, se-
nya. Akad salam boleh dilakukan pada barang- perti jika pemesan berkata, "Dengan syarat kamu
barang bukan mitsliyat [barang yang memiliki harus menyelesaikannya besok atau lusa." f ika
varian serupa), seperti pakaian, karpet, tikar maksud dari pembatasan waktu itu adalah
dan sebagainya. Di masa sekarang, diperbo- meminta pengakhiran atau penundaan penye-
lehkan memesan pembuatan baju karena ma- rahan, maka tidak boleh dilakukan dengan
syarakat telah terbiasa melakukan hal itu. Ke- akad isfishnai dan tidak boleh pula dengan
biasaan suatu masyarakat dapat berubah se- akad salam jika waktu penyerahan kurang
suai waktu dan tempat. dari satu bulan. Kesimpulannya adalah bahwa
Ketiga, tidak menyebutkan batas waktu akad yang menentukan batas penyerahan ba-
tertentu. f ika kedua pihak menyebutkan waktu rang lebih dari satu bulan adalah akad salam,
tertentu untuk penyerahan barang yang di- dan akad yang menentukan batas penyerahan

i
i
!
Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN rsrAM lrlrD s

kurang dari satu bulan-dan barang yang di- kum. Hal ini jika syarattersebut adalah sha-
pesan merupakan barang yang biasa dipe- hih. Namun, jika syarat tersebut rusak, maka
san-adalah akad lstlshna'kecuali jika maksud ia digabungkan dalam akad dan membuatnya
penentuan batas tersebut untuk meminta ke- rusah persis seperti syarat yang masuk dalam
segeraan. akad. Ini adalah pendapat Abu Hanifah. Sedang-
Ash-Shahiban [dua sahabat Abu Hanifah, kan ash-.Sh ahiban berpendapat bahwa syarat
yaitu Abu Yusuf dan Muhammad ibnul-Hasan, rusak tidak digabungkan dalam akad. Akad itu
Penj.) berpendapat bahwa hal itu tidak disya- tetap sah dan syarat rusak itu dibatalkan. Hal
ratkan. Akad itu tetap dinamakan akad Isfish- itu demi menjaga keshahihan akad yang telah
na'dalam keadaan apa pun juga, baik waktu terjadi.
penyerahan ditentukan maupun tidak. Hal itu
5). Hukum lstishna'
karena masyarakat telah terbiasa menentukan
Yang dimaksud dengan hukum istishna'di
batas waktu dalam akad isrishnai sehingga
sini adalah akibat yang ditimbulkan oleh akad
menjadi syarat yang shahih dalam akad. Pen-
istishna. Akad rstrshna' memiliki beberapa hu-
dapat ini lebih tepat dan sesuai dengan kea-
kum.6s1
daan kehidupan riil masyarakat dan kebutuh-
an mereka. Dengan demikian, pendapat ini
1. Hukum istishna'dilihat dari akibat utama-
nya adalah ditetapkannya hak kepemilikan
lebih utama untuk diikuti.
barang yang akan dibuat [dalam tanggu-
Dalam al-Majallah pasal (389) disebutkan,
ngan) bagi pemesan, dan ditetapkannya
"Segala sesuatu yang telah biasa dipesan pem-
hak kepemilikan harga yang disepakati
buatanrryra maka secara mutlakdibolehkan me-
bagi pembuat barang.
lakukan akad lstrshna'atasnya. Adapun jika ba-
rang tersebut tidak umum dipesan pembuat-
2. Bentukakadistishnai Akadisfrshna'adalah
akad tidak lazim (tidakmengikat) sebelum
annya dan disebutkan waktu penyerahannya,
proses pembuatan barang dan setelahnya,
maka akad tersebut adalah akad salam sehing-
baik bagi pemesan maupun pembuat ba-
ga diterapkan atasnya syarat-syarat yang ber-
rang. Oleh karena itu, masing-masing pi-
laku pada akad salam. fika tidak disebutkan
hak berhak memilih antara meneruskan
waktu penyerahannya, maka termasuk akad is-
akad atau membatalkannya sebelum me-
tishna' jugal' fika ditentukan waktu penyerah-
lihat barang yang dipesan (hak khiyaar).
an barang, Ialu waktu tersebut terlewati tapi
fika pembuat barang menjual barang yang
barang belum selesai dibuat, maka pemesan
dipesan sebelum dilihat oleh pemesannya,
berhak memilih antara menunggu penyelesai-
maka hal itu dibolehkan. Pasalnya, akad rs-
an pembuatan barang atau membatalkan akad
tishna'adalah tidak lazim dan objek akad
sebagaimana yang terjadi dalam akad sa-
bukanlah barang yang dibuat itu tapi ben-
lam.6so
da sepertinya yang ada pada tanggungan
Sementara itu, para ulama Hanafiyah ber-
pembuat.
pendapat bahwa syarat yang digabungkan da-
3. ]ika pembuat barang membawa barang pe-
lam akad seperti syarat yang dimasukkan da-
sanan kepada pemesan, maka hak khiyaar
lam akad dipandang dari sisi pembentukan hu-
pembuat barang menjadi hilang karena de-

650 'Aqdul Boy'karya Prof. Dr. Musthafa Zarqa', hlm. 123, poin ke-145.
65L
Al-Mobruuttr, vol. XIl, hlm. 139; Fathut Qailiir vol. V hlm. 356; al-Badaa'li vol. V hlm. 210; Raddut Muhtaar'alaad Durrul Mukhtaar,
vol. IV, hlm. 223.
FIQIH ISTAM JITID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN

ngan kedatangannya kepada pemesan de- Pendapat ini dikritisi karena kerugian
ngan membawa barang itu berarti ia telah yang dialami oleh pemesan dengan mem-
rela bahwa barang tersebut milik peme- batalkan hakkhiyaar-nya lebih besar dari-
san. Dengan demikian, hak milik pembuat pada kerugian pembuat barang, karena
menjadi lozim (mengikat) bila barang yang pembuat dapat menjual barang tersebut
dibuatnya dilihat oleh pemesan dan ia rela kapan saja. |ika pemesan tidak mau me-
menerimanya. Hak khiyaar pembuat ba- nerima barang itu, maka pembuat dapat
rang juga menjadi gugur karenanya. Ini ber- menjualnya ke orang lain sesuai dengan
dasarkan zhahir riwayat. harga barang itu. Hal ini adalah mudah
Adapun pemesan, jika pembuat ba- baginya karena ia mempunyai banyak peng-
rang membawa barang pesanan kepada- alaman dalam bisnis ini.
nya sesuai dengan kriteria yang ia tentu- Kritikan ini dijawab bahwa kemungkin-
kan, maka hak kepemilikannya ndak lazim. an lakunya barang itu dijual kepada orang
Dalam artian bahwa ia memiliki hak khi- lain adalah sebatas harapan saja, sehingga
yaar (memilih) antara mengambil barang harus lebih memperhatikan kerugian yang
itu atau menolaknya dan membatalkan dialami oleh pembuat barang. Dengan de-
akad. Ini adalah pendapat Abu Hanifah mikian, kita harus memilih pendapat yang
dan Muhammad. Hal itu karena ia bagai- mengatakan bahwa akad itu menjadi Ia-
kan membeli barang yang belum pernah zim guna menghindari kerugian da4i pe-
ia lihat, maka ia memiliki hak khiyaar ru'- mesan.
yah. Berbeda dengan pembuat, dalam hal Oleh karena itulah, al-Majallah meng-
ini ia merupakan penjual yang belum me- ambil pendapat Abu Yusuf. Dalam pasal
lihat barang, maka ia tidak memiliki hak []92) dinyatakan bahwa akad isfishna'me-
khiyaar. rupakan akad lazim, sehingga tidak ada
Abu Yusuf berpendapat bahwa akad rs- salah satu pihak pun yang dapat mengun-
tishna' menjadi lazim jika pemesan melihat durkan diri meskipun sebelum pembua-
barangyang dipesan dan ia tidak memiliki tan barang. Namun, jika barang yang dipe-
hak khiyaar lagi jika barang yang dipesan san berbeda dengan bentuk yang diminta,
sesuai dengan bentukatau permintaan. Hal maka pemesan boleh memilih antara me-
itu karena barang tersebut merupakan ba- nerima atau menolak karena permintaan-
rang dagangan hingga serupa dengan ba- nya tidak terpenuhi."6s2
rang yang dibeli melalui akad salanl se- Menurut saya, pendapat yang diam-
hingga pemesan tidak memilik hak khi- bil oleh al-Majallah ini sangat tepat sekali
yaar ru'yah demi menghindari kerugian guna menghindari terjadinya pertikaian
bagi pembuat barang yang telah menggu- antara kedua pihak yang melakukan akad
nakan bahan dasar miliknya untuk mem- dan terjadinya kerugian atas pembuat ba-
buatbarangpesanan sesuai permintaan pe- rang. Hal itu karena keinginan masyarakat
mesan, karena belum tentu orang lain mau berbeda-beda sesuai dengan barang yang
membeli barang yang sudah dibuat de- dibuat baik dari sisi ukuran, tipe, maupun
ngan bentuknya yang seperti itu. bentuk. Selain itu, pendapat ini juga sesuai

Bunyi pasal tersebut adalah, "lika akad rstri/rna'tercapai maka tidak ada satu pihak pun yang boleh menarik diri. fika barang yang
dipesan tidak sesuai dengan bentuk yang diminta dan dilelaskan, maka pemesan boleh memilih."
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAII FIQIH ISLAM IILID 5

dengan konsep kekuatan mengikat dalam dalam majelis akad ditangguhkan penyerahan-
akad secara umum dalam syariat Islam nya hingga waktu tertentu di masa menda-
dan dengan kondisi masyarakat modern tang.
yang terjadi di dalamnya berbagai kese-
2). Persamaan dan Perbedaan Kedua Akad
pakatan pembuatan barang-barang besar
Akad lstrshna'dan akad salam sama-sama
dan mahal, seperti kapal laut dan pesawat.
merupakan akad jual beli barang yang tidak
Sehingga, tidaklah tepat jika akad istrshna'
ada (bay' ma'duum). Kedua akad ini diboleh-
ini dianggap sebagai akad yang tidak Ia-
kan oleh syariat karena kebutuhan masyara-
zim.
kat kepadanya dan kebiasaan mereka melaku-
4. Hak pemesan tidak terkait dengan barang
kannya. Hanya saja, faktor diadakannya akad
yang dipesan kecuali jika pembuat menun-
salam adalah kebutuhan mendesak penjual atas
jukkannya kepada.pemesan. Oleh karena
uang untuk memenuhi kebutuhannya dan ke-
itu, pembuat barang boleh menjual barang
luarganya atau kebunnya. Petani tersebut tidak
kepada selain pemesan sebelum barang
memiliki uang tersebut sekarang. Oleh karena
itu ditunjukkan kepadanya sebagaimana
itu, akad ini pun dinamakan dengan bay'ul
dijelaskan di atas.
mafaaliis fjual beli orang yang tidak mempu-
nyai uang). Adapun akad rstlshna'merupakan
b. Pembahasan Kedua akad bisnis yang mendatangkan keuntungan
7). Akad lstishna'dan Salam bagi penjual [pembuat barang) dan untuk me-
Sebagaimana kita ketahui, akad lstrshna' menuhi kebutuhan orang yang memesan ba-
adalah dkad yang dilakukan dengan pembuat rang. Oleh karena itu, faktor pendorong adanya
barang untuk membuat barang tertentu di- akad lstlshna'ini adalah kebutuhan pemesan
mana bahan bakunya berasal dari pembuat- barang.
seperti membuat sepatu atau wadah-dengan Terdapat beberapa perbedaan antara ke-
syarat memberi informasi mengenai barang dua akad yang akan saya terangkan secara sing-
yang dipesan sehingga tidak ada kesamaran
kat berikut ini.
sama sekali.
a. Barang yang dijual dalam akad salam ada-
Akad salam atau salaf adalah jual beli se- lah utang [sesuatu dalam tanggungan). Ba-
suatu dalam tanggungan dengan sesuatu yang rang ini dapat berupa barang yang dita-
kontan; atau jual beli barang yang dijelaskan kar, ditimbang, diukur atau barang satuan
sifatnya dalam tanggungan. Dengan kata lain, yang ukurannya berdekatan, seperti ke-
modal atau harga barang diberikan lebih da- lapa dan telur. Adapun barang yang dijual
hulu sedangkan barang diserahkan pada wak- dalam akad rstrshna'adalah barang yang
tu yang disepakati. Atau menyerahkan ba- dapat ditentukan sosoknya atau barang
rang saat ini untuk mendapatkan barang yang yangada dalam majelis akad, bukan utang,
dijelaskan sifatnya dalam tanggungan sam- seperti memesan perkakas rumah tangga,
pai waktu tertentu. Misalnya, jika seorang pe-
sepatu, dan wadah.
dagang membeli sepuluh ton gandum dari pe-
b. Dalam akad salam disyaratkan menentu-
tani dari daerah atau provinsi A yang dise- kan waktu penyerahan, sehingga tidak sah
rahkan ketika panen dengan harga tertentu jumhur ulama selain mazhab
yang keseluruhannya dibayar secara kontan di -menurut
Syafi'i-akad salam tanpa penentuan ba-
majelis akad. Barang pesanan yang tidak ada
tas waktu penyerahan, seperti satu bulan
FIQIH ISLAM JILID 5 Bag|an 3: HUKUM TRANSAI(SI KEUANGAN

atau Iebih. Sedangkan akad rstlshna'adalah tipe, jumlah maupun bentuk. fika tidak, maka
sebaliknya [menurutAbu Hanifah). fika di- akad itu menjadi rusak karena terdapat keti-
tentukan batas waktu penyerahannnya, dakjelasan. Menurut jumhur ulama, dalam
maka akad itu berubah menjadi solam.Ti- akadsalam harus disegerakan penyerahan mo-
dak terdap at khiyaar syorat dalam salam. dal (harga) yang dilakukan secara nyata dalam
Namun, ash-Shahiban berpendapat bah- majelis akad sebelum kedua pihak berpisah.
wa akad istishna'boleh dilakukan baik de- Imam Malik membolehkan menangguhkan pe-
ngan menentukan batas waktu maupun nyerahan modal hingga tiga hari, karena pe-
tidak. Hal itu karena masyarakat telah ter- nundaan hingga waktu yang dekat ini adalah
biasa menentukan batas waktu penyerah- seperti hukum penyegeraan penyerahan. Se-
an itu sebagaimana dijelaskan di atas. Se- tiap sesuatu yang dekat dengan sesuatu yang
dangkan ulama Syafi'iyah membolehkan lain maka ia diberi hukum yang sama. Dalam
akad salam kontan [diserahkan di majelis akad istlshna' tidak disyaratkan penyegeraan
akad). penyerahan modal atau harga. Pada umumnya,
c. Akadsalam adalah akadlazim [mengikat), masyarakat membayar sebagian harga ketika
sehingga tidak boleh membatalkannya de- akad meskipun bukan dalam majelis akad, se-
ngan keinginan sepihak, tetapi boleh di- dangkan sisanya dibayarkan ketika penyerah-
batalkan jika disetujui kedua belah pihak. an barang yang dipesan.
Adapun akad lstlshna', sebagaimana telah Adapun objek akad fyaitu barang dagangan
kita ketahui, merupakan akad tidaklazim, dalam akad salam dan barang buatan dalam
sehingga masing-masing pihak dapat mem- akad istlshna') maka harus diketahui jenisnya,
batalkannya. Ini adalah penjelasan zhahir tipenya, jumlahnya, dan bentuknya, karena ob-
riwayat. Hakkhiyaar pembuat menjadi gu- jek tersebut merupakan barang dagangan yang
gur jika ia mendatangkan barang pesanan disyaratkan adanya kejelasan informasi me-
sesuai dengan permintaan, sedangkan pe- ngenainya.
mesan masih tetap memiliki hak khiyoar Kedua akad ini tidak boleh mengandung
tersebut. riba, seperti jika jenis harga dan barang yang
d. Dalam akadsalam disyaratkan penyerah- dibeli adalah sama, misalnya menjual gandum
an seluruh modal [harga barang) dalam dengan gandum, jelai dengan jelai, baik alami
majelis akad. Sedangkan dalam akad is- maupun buatan [seperti tepung), dengan ukur-
tishna'maka hal itu tidak disyaratkan. an yang tidak sama {riba fadhl) atau menang-
Pada umumnya, masyarakat hanya menye- guhkan penyerahan salah satu barang meski
rahkan uang muka atau sebagian harga ba- ukurannya sama (riba nasiah). Begitu juga da-
rang, seperti sepertiga atau setengah. Hal lam seluruh barang-barang ribawi lainnya se-
ini dibolehkan oleh mazhab Hambali. Di- bagaimana dijelaskan dalam hadits.6s3
pandang dari sisi praktis, perbedaan ini Tidak ada hak khiyaar syarat dalam akad
adalah perbedaan yang paling penting. selem, sehingga akad harus bersifat pasti dan
tidak ada hak untuk memilih. Adapun akad rs-
3). Syarat Akad lstishna' dan Salam
tishna'maka tidak lazim (tidak mengikatJ se-
Dalam setiap akad disyaratkan kejelasan
hingga terdapat hak khiyaor sebelum proses
informasi mengenai harga, baik dari segi jenis,

653 Y"itu
emas, perak, gandum, jelai, kurma dan garam.
Bagan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUAilGAN FIQLH ISTAM IILID 5

pembuatan. MenurutAbu Hanifah dan Muham- batang pohon [jika dijelaskan panjang,lebar
mad, hak khiyaarinijuga berlaku setelah pem- dan tebalnya). Tidak boleh melakukan akad
buatan. Sedangkan Abu Yusufberpendapat bah- salam atas barang yang tidak dapat dijelaskan
wa akad istishna'adalah akad lazim setelah pem- sifatnya, seperti rumah, benda tak bergerak,
buatan dan kerelaan pemesan menerimanya se- intan, mutiara, kulit dan kayu karena terdapat
bagaimana dijelaskan di atas. perbedaan nilai yang besar antar satuan ba-
Adapun khiyaar ru'yah dan khiyaar aib rang yang sama. Adapun akad rsrrshna'maka
maka berlaku pada modal dalam akad salam dibolehkan dilakukan pada dua jenis barang
jika modal tersebut berbentuk barang yang da- tersebut selama masyarakat biasa melakukan-
pat dinilai (qimiyat) atau barangyang memiliki nya. Namun, para ulama Malikiyah memboleh-
varian lain serupa (mitsliyat). Adapun objek kan akad sa lam padabarang yang dapat dijelas-
akad [barang yang dibeli) maka tidak berlaku kan dengan sifat dan yang tidak dapat dijelas-
hak khiyaar ru yah di dalamnya-menurut se- kan. Para ulama Hanafiyah membolehkan akad
luruh ulama Hanafiyah-agar tidak kembali salam pada beberapa barang yang tidak memi-
menjadi tanggungan seperti sedia kala. Na- liki barang sejenis seperti pakaian, karpet, ti-
mun, dalam objek akad salam ini berlaku hak kar dan sejenisnya sebagaimana dijelaskan di
khiyaar aib, karena hak ini tidak menghalangi atas.
terjadinya penyerahan dan penerimaan barang Dibolehkan melakukan akad salam pada
sebagai tanda telah sempurnanya akad. batu bata basah atau yang telah dibakar jika
Dalam setiap akad harus dijelaskan tempat pembeli mensyaratkan cetakan batu bata ter-
penyerahan barang jika barang yang dipesan me- tentu, karena jika ia menyebutkan cetakan ter-
miliki beban biaya.Ini adalah pendapatAbu Ha- tentu maka perbedaan antara bata yang satu
nifah. Sedangkan menurut ash-Shahiban, tem- dengan bata yang lain menjadi kecil sehingga
pat akad adalah tempat penyerahan. tidak diperhitungkan dan dimasukkan dalam
Menurut ulama Hanafiyah, objek akad salam kategori barang satuan yang memiliki ukuran
harus merupakan barang yang terdapat di pa- berdekatan.
sac baik tipe maupun bentuknya, dari waktu Dibolehkan al<ad salam dalam barang yang
akad hingga waktu penyerahan barang, serta biasa dilakukan akad salam atasnya atau tidak.
tidak diperkirakan akan hilang dari masyara- Sedangkan akad istlshna'maka hanya boleh di-
kat, seperti biji-bijian. Namun, hal ini tidak di- lakukan pada barang yang biasa dilakukan
syaratkan dalam akad rsashna'. Sedangkanmaz- akad istrshna'padanya saja. f ika tidak maka ti-
hab-mazhab yang lain [jumhur ulama) tidak dak boleh, seperti seseorang yang meminta tu-
mensyaratkan hal itu dalam akad salam, tetapi kangtenun untuk menenun benangnya sendiri,
cukup adanya jenis barang yang dipesan ketika dan sebagainya dari tindakan-tindakan yang
waktu penyerahan. tidak biasa dilakukan masyarakat. Hal itu ka-
Para ulama Hanafiyah, Syafi'iyah, dan Ha- rena kebolehan akad ini-padahal sebenarnya
nabilah mensyaratkan agar barang yang dibeli tidak boleh-didasarkan pada kebiasaan ma-
dalam akad salam dapat dijelaskan sifatnya, ya- syarakat melakukannya, sehingga dikhususkan
itu barang yang memiliki varian lain serupa pada hal-hal yang biasa dilakukan oleh masya-

fbarang yang ditakar ditimbang diukur atau ba-


rakat. Selain hal-hal ini dikembalikan pada hu-
rang satuan yang ukurannya serupa), seperti kum asli. Di masa sekarang masyarakat telah
kain, barang tambang, bunga Raihan kering, biasa melakukan akad rstrshn a' pada pakaian
FIQLH ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI ](EUANGAN
278

sehingga dibolehkan juga. Kebiasaan ini ber- sifat tertentu. Penjualan benda-benda tersebut
beda sesuai dengan tempat dan waktu. yang terjadi saat ini sebenarnya tidak mung-
kin dibenarkan kecuali atas dasar janji mengi-
c. Pembahasan KetigB: Peran Akad lstish
kat untuk membeli atau melalui akad istishnai
na' dalam Menggerakkan Sektor lndus
tri Akad dianggap sah bila dikeluarkan surat izin
Akad lstlshna'sejak dahulu telah memiliki pembangunan dan ditentukan peta pemba-
peran yang penting dalam kehidupan industri ngunannya.
masyarakat. Para pembuat barang [pengrajin) Selain itu, disebutkan pula dalam akad
memberikan pengalaman dan keterampilan- sifat-sifat bangunan yang dipesan sehingga ti-
nya yang tinggi untuk menghasilkan produk dak meninggalkan ketidakjelasan yang dapat
yang bermutu. Mereka juga dapat menampil- mengakibatkan pertikaian. Saat ini, menentu-
kan inovasi dan seni tersendiri dalam ba- kan sifat, bentuk, ukuran dan tipe bangunan
han baku yang dimilikinya serta melakukan yang diinginkan bukanlah hal yang sulit lagi,
pengembangan dan peningkatan kualitas pro- baik penjualan bangunan setengah jadi mau-
duknya. Pemesan merasa gembira dengan ha- pun siap huni. Bila bersepakat untuk membeli
sil yang memuaskan keinginan dan kebutuh- rumah siap huni, maka harus dijelaskan pula
annya sesuai dengan ukuran dan seni tertentu bentuk dan modelnya, apakah Iu& biasa atau-
yang cocok dengan dirinya. pun sedang. Pelunasan kontrak ini biasanya
Dalam era modern, bisnis isfishna'telah dilakukan melalui cicilan dalam rentangwaktu
berkembang begitu pesat. Saat ini, bisnis ini tertentu. Cicilan tersebut merupakan bagian
tidak hanya terbatas pada pembuatan sepatu, dari harga rumah sehingga tidak dikenai za-
kerajian kulit, kayu, logam, perkakas rumah kat kecuali jika kontrak tersebut dibatalkan.
tangga seperti lemari, kursi, bantal untuk ber- Sedangkan waktu penyerahannya biasanya di-
sanda4 kotak perhiasan dan sebagainya, tetapi
usahakan pada waktu yang paling cepat dan
telah mencakup semua jenis produksi penting masuk akal. Setiap pihak menghitung secara
dan modern, seperti pembuatan pesawat, ka- detail sejauh mana problem yang akan dite-
pal laut, mobil, kereta api dan lain-lain. Hal ini mui dalam pelaksanaan proyek pembangunan
telah menggerakan roda industri kerajinan se- tersebut pada jarak waktu tertentu. Kontrak
cara nyata dan cepatsehingga memberikan sum-
seperti ini sulit dimasukkan dalam akad salam,
bangan besar pada kemakmuran masyarakat karena dalam salam harga harus dibayarkan
baik secara personal maupun komunal serta secara penuh dan tunai dalam majelis akad. Di

mampu memenuhi kebutuhan masyarakat du- samping itu, pada umumnya, negara menya-
nia. takan bahwa model penjualan rumah seperti
itu adalah sah.
Akad ini tidak hanya terbatas pada pembuat-
an barang-barang tertentu, tetapi juga men- Adapun masalah kontraktor yang pada
cakup pembangunan gedung-gedung dan pe- umumnya disepakati waktu penyerahannya dan
rumahan selama hal itu dapat diberi gamba- terdapat sanksi jika terlambat, maka sanksi
ran secara tepat baik dalam ukuran maupun tersebut merupakan sesuatu yang dibolehkan
bentuknya. Semua itu telah berhasil menga- dan masuk dalam konsep syarat sanksi. Ma-
tasi krisis perumahan. Salah satu penerapan salah ini diakui oleh Qadhi Syuraih dan di-
konsep akad ini yang paling tampak adalah perkuat dengan fatwa Majelis Ulama Agung
penjualan rumah dan flat dengan bentuk dan Saudi tahun L394 H. Qadhi Syuraih berkata,

I
I
i
j
Bagan 3: HUXUM TRANSAXSI KEUAilGAI{

"Barang siapa yang mensyaratkan sesuatu atas


dirinya dengan tidak terpaksa, maka syarat itu
mengikat dirinya."6sa
naqdain baik sejenis maupun tidak-yaitu jual
beli emas dengan emas, perak dengan perak,
atau emas dengan perak-dan baik telah ber-
bentuk perhiasan maupun mata uang.6s6
IILID 5

3. SHARF (JUAL BEL! UANG) Transaksi sharfini dibolehkan, karena Nabi


Secara bahasa, sharf berartr tambahan. Ka- saw. membolehkan jual beli komoditas ribawi
renanya ibadah nafilah fsunnah) dinamakan satu sama lainnya ketika ienisnya sama dan
pula sharf, karena ia merupakan tambahan. ada kesamaan ukuran, atau jenisnya berbeda
Nabi Muhammad saw. bersabda, walaupun ada ketidaksamaan ukuran dengan
syarat diserahterimakan dari tangan ke tangan
"Barong siapa yang menisbahkan dirinya
(kontan).
pada selain ayah kandungnya, maka Allah tidak
akan menerima sharf (amalan sunnoh) dan adl a. Syarat Sharf Secara Globa!
(amalan sunnah).'6ss Secara umum, syarat-syaratnya yaitu ada-
Secara istilah, sharf adalah bentuk jual beli nya serah terima antara kedua pihak sebelum

654 t'laamul Muwaqqi'iin,cet. Muhyidin Abdul Hamiid, vol. lll, hlm. 400.
655 Drl"- al-Qamuus al-Muhiifh diielaskan bahwa kata shay'dalam hadits berarti tobat, dan'adl berarti fidyah (tebusan). Hadits ini
diriwayatkan oleh Thabrani dari Amr bin Aul ia berkata, "Rasulullah bersabda,

u alr .hr: , .:?' ir.'titl, ii g" t* .e'r, 'ri i; ;;i:,; w v; i'; L it ..1;; I .i,4' i'; \it i' i;J !" 4,;'i i'; J
,tL,trri;
"Barang siapa yang mengangkat wali yang bukan wali aslinya, maka baginya laknat dan kemurkaan Allah di hari Kiamat. Allah
tidak akan menerima sharf dan 'adl-nya (omalan sunnah dan wajibnya). Dan barang siopa yang melakukan perbuatan bid'ah atau
berencana melaksanakannya maka baginya laknat dan kemurkaan Allah di hari Kiamat. Allah tidak akan menerima sharf dan 'adl'
nya."
Haitsami mengatakan bahwa dalam riwayat tersebut terdapat Katsir bin Abdullah yang didhaifkan oleh jumhur ulama. Imam
Tirmidzi menyatakan bahwa hadits itu hasan. (Lihat Majma'uz-Zawaaid, vol. VI, hlm. 285). Thabrani pun meriwayatkannya dari
Kharijah binti Amr al-Jumahi dengan redaksi,

!?'irtn'tri'; L'it 1*.) ,,l-;i tttrrrli.tit;.ttjf iij *r 4,; p ii;i r.i :" Jl,rt\t :;
" Barang siapa yang menisbatkan dirinya kepada selain bapaknya atau mengangkat wali yang bukan wali oslinya maka baginya

IaknatAttah, malaikat, dan seluruh manusia. AIloh tidak akan menerima darinya sharf dan 'adl'nya di hari Kiamatl'
Dalam hadits ini ada Abdul Malik bin Qudamah al-Jumahi. Ibnu Ma'in menyatakan ketsiqahannya, tetapi banyak ulama yang
mendhaifkannya (Lihat Majma'uz-Zawaaid, vol. IV hlm. 214J. Lihat pula khutbah haii Wada dimana ada beberapa hadits yang
serupa secara makna, di antaranya hadits riwayat Abu Dawud dari Ubay bahwa Nabi saw. bersabda,

y?'1, ,)t,1etr |'-a y N.', / it o,' ti +-i * Jt i'i .r


"Barang siapa yang mengakukan nasabnya kepada selain ayahnya, atau mengikutkan diri pada selain walinya, maka baginya
laknat Allah yang silih berganti sampai hari kiamat"'
(Lihat Faidhul Qadiir Syarh Jaami' ash-Shagiir, vol. VI, hlm. 46, Majma'uz-Zowaaid, vol. I, hlm. 97). Diriwayatkan pula oleh
Bukhari dalam Shahih-nya (vol. III, hlm. 50) dari Ali r.a. bahwa Nabi saw. bersabda,

l*,t, J'; : l.- o ;;i tA,i&)drr lr zs +; !.'; )\i ? ii ii ,


"Barang siapa yang mengangkat suatu kaum sebagai wali tanpa ada izin dari walinya sendiri maka baginya laknat Allah, malai'
kat dan seluruh monusia, tidak akan diterima darinya sharf dan 'adl."
/dl berarti tebusan.
Lihat Fathut Qadiin vol. V hlm. 284, 368; at-Badaa'ii vol. V hlm. 215; Radd al-Mukhtaar vol. IV hlm. 244. Ulama Hanabilah dan
Syafiiyah mendefinisikannya sebagai lualbeli naqdain dengan naqdain baik yang seienis maupun tidak(Lihat Mughnil al-Muhtaaj,
vol. III, hlm. 25; Ghaayat al-Muntahaa,vol. Il, hlm. 59). Sedangkan ulama Malikiyyah membedakan antara akad shay'dan akad
murathalah. Menurut merek a, akad sharf adalah iual beli naqdain dengan noqdain yang berbeda ienisnya, sedangkan murathalah
adalah iual beli naqdain dengan naqdain yang sama ienisnya. (Haaryiyah ad-Daasuuqii,vol. III, hlm. 2).
rsrAM IrLrD 5 BaEfan 3: HUXUM TRANSAI(SI KEUANGAN

berpisah diri, adanya kesamaan ukuran, terbe- jadi jual beli utang dengan utang (bay'kali'
bas dari hak khiyaar, dan dilakukan tanpa ada bil kali) yang mengakibatkan adanya riba
penangguhan. Rinciannya adalah sebagai beri- fadhl (tambahan pada salah satu barang tu-
kut. karan)6se. Serah terima ini merupakan sya-
L. Adanya serah terima antara kedua pihak rat baik dalam jual beli dua barang sejenis
sebelum berpisah diri. ataupun tidak.
Dalam akad sharf disyaratkan adanya Tafsiran berpisah diri. Berpisah diri ar-
serah terima barang sebelum kedua pihak tinya berpisahnya badan kedua pihakyang
yang melakukan akad berpisah diri. Hal itu melakukan transaksi dari majelis akad, yang
agar tidak terjatuh pada riba nasiah (riba satu pergi ke satu arah dan yang lain pergi
penangguhan). Rasulullah bersabda, ke arah lain, atau yang satu pergi dan yang
lain tetap di tempat. Apabila keduanya ma-
"Emes dengan emas, masing-masing
sih berada di majelis akad [belum pergi),
kadarnya sama dan diserahkan dari ta- maka belum dianggap berpisah, meskipun
ngan ke tqngan. Perak dengan perak, ma-
dalam waktu yang cukup panjang karena
sing-masing kadarnya sama dan diserah- tidak adanya pisah badan. Begitu juga bila
kan dari tangan ke tangan.'6s7
keduanya tertidur, pingsan di majelis akad,
"Janganlah memperjualbelikan dari ke- atau keduanya pergi dari majelis dan me-
duanya (emas dan perak) yang masih be- nuju pada arah yang sama dan berjalan satu
lum ada di tangan dengan yang sudah mil atau lebih tanpa berpisah, maka mere-
odo.'6sB ka belum dianggap berpisah. Hal-itu kare-
na patokannya adalah pisah badan dan itu
Apabila kedua pihak atau salah satu-
nya berpisah sebelum adanya serah terima
tidak terjadi di sini.660
kedua barang, maka akadnya menjadi /o- 2. Adanya kesamaan ukuran jika kedua ba-
sid menurut ulama Hanafiah, dan menjadi rang satu jenis.
batal menurut ulama lainnya karena ti- Apabila barang sejenis dijual dengan
dak adanya syarat serah terima. Selain itu, sejenisnya seperti perak dengan perak atau
agar akadnya tidak berubah bentuk men- emas dengan emas, maka tidaklah boleh

657 Diriwayatkan
oleh Jamaah kecuali Imam Bukhari dari hadits Ubadah bin Shamit bahwa Rasulullah bersabda,

,*tr*,i()ii,i.;tJ)t;$:*\;;-,r*;t;,jL.';v,..$r,-!,;,rt"'rtti,4u:'i;lti,ir')tit:lt:\.blti,;ir,;-i1

"Emas dengan emas, perak dengan perali gandum dengan gandum, jelai dengan jelai, kurma dengan kurma dan garam dengan
garam, masing-masing harus serupa, masing-masing harus sama, diserahkan dari tangan ke tangan. Jika jenis barang ini berbeda-
beda, maka juallah sesuai dengan keinginan kalian selama diserahkan dari tangan ke tangan."
Berkenaan dengan lafazh ini, ada satu riwayat lain dalam Muwaththa Imam Malik dari Umat ia berkata, " Janganlah engkau mem-
periualbelikan emas dengan emas kecuali dengan timbangan yang sama, dan janganlah memperjualbelikan perak dengan emas,
salah satunya tidak ada di tangan dan satu lagi ada di tangan. Nash hadits ini pun terdapat pula dalam kitab Imam Ahmad dan
Syaikhan (Bukhari dan Muslim) dari Abu Said al-Khudri yang berbunyi,',fa nganloh kamu sekalian memperjualbelikan emas dengan
emas kecuali dengan (timbangan) yang sama. Janganlah melebihkan antara yang satu dengan yang lainnya. langan pula memper-
jualbelikan perak dengan perak kecuali dengan (timbangan) yang sama. Janggan melebihkan antara yang satu dengan yang lain-
nya. Don janganlah memperjualbelikan yang tidak ada di tangan dari keduanya (emas dan perak) dengan yang sudah ada."' (Lihat
Nashbur Raayah vol. IV hlm. 56, Nailuul Awtharvol. V hlm. 190).
659
Ibid, dan Fathul Qadiirvol. V hlm. 369-371.
660
Al-Badaa'i'vol. V hlm. 215.
Baglan 3: HUKUM TRAITISAKSI I(EUANGAN ISLAM IILID 5

dilakukan kecuali bila timbangan kedua- j elas dinyat akan fasi d.


nya sama, meskipun berbeda kualitas dan Hal ini berbeda dengan khiyaar ru'yah
bentuknya di mana salah satunya lebih ber- (melihat) dan khiyaar aib,keduanya tidak
kualitas dari yang lain atau lebih bagus menghalangi hak kepemilikan, sehingga ti-
bentuknya. Berdasarkan hadits Nabi saw. dak mempengaruhi serah terima sama se-
di atas, "Emes dengan emas, masing-masing kali meskipun kedua pihak berpisah dari
kadarnya soma." Maksudnya, emas dijual majelis. Sedang dalam akad sharfdiboleh-
dengan emas yang sama timbangannya bu- kan hak khlyaar aib dan khiyaar ru'yah.Na-
kan sifatnya, karena sesuai kaidah "emas mun, tidak tergambarkan terjadinya khi-
r yang bagus dan yang jelek sama saja".661 yaar ru'yah dalam jual beli naqdain (emas
t
3. Terbebas dari hak khiyaar syarat. dan perak) dan seluruh bentuk akad per-
Dalam al<ad sharf tidak diperbolehkan utangan lainnya. Hal itu karena akad ber-
adanya khiyaar syarot bagi kedua pihak langsung pada barang semisal dan bukan
yang melangsungkan akad atau salah satu- pada barang itu sendiri.662
nya. Karena dalam akad sharf ini serah te- 4. Akad dilakukan secara kontan [tidak bo-
rima merupakan salah satu syarat (untuk leh ada penangguhan).
kepemilikan). Dan khiyaar syarat justru Di antara syarat akad sharf adalah ti-
menghalangi hak kepemilikan ini, meski- dak adanya penangguhan waktu baik dari
pun masalah ini masih diperdebatkan se- kedua pihak maupun salah satunya. Kalau
bagaimana yang diuraikan dalam pemba- syarat ini tidak terpenuhi, maka akadnya
hasannya. Hak khiyaar bisa menghapus- menjadi /asid [batal), karena sebagaimana
l<an qabd yang merupakan syarat akad tadi diketahui serah terima dua barang yang
guna memperoleh kepastian barang. Oleh saling dipertukarkan mesti terlaksana se-
karena itu, bila khiyaar ini disyaratkan, belum berpisah. Penangguhan waktu jelas
maka akad sharf akan batal. akan menunda terjadinya serah terima, se-
Apabila pihak yang mempunyai hak hingga akad menjadi batal. Namun, apa-
khiyaarmenggugurkan haknya itu di maje- bila orang yang menangguhkan tersebut
lis kemudian kedua pihak berpisah tanpa membatalkan niatnya sebelum berpisah
adanya serah terima, maka akadnya men- dan melaksanakan aturan yang semesti-
jadi boleh. Hal ini berbeda dengan penda- nya kemudian keduany4 berpisah dengan
pat Imam Zufar yang menyatakan bahwa adanya serah terima, maka akad kembali
apabila khiyaar itu masih berlaku sampai lagi menjadi boleh, berbeda dengan pen-
keduanya berpisah maka akadnya dengan dapat Imam Zufar.663

66t Imam Zaila'i berkomentar bahwa hadits inighariD (asingJ. Esensi maknanya diambil dari hadits Abu Said al-Khudri yang dikeluar-
kan oleh Imam Muslim bahwa Rasulullah bersabda,

;'; y #'rtli ,;;i 'G;r;t i ,; ; i(i. ,y,y, .c!l .f'; .f! 'it;, ,;!u,T ,i ,?\_')ti ,-^:l\.:iat1 ,i:tu.J:si
"Emas (ditukar) dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, jelai dengan jelai, kurma dengan kurma, garam dengan
garam, masing-masing harus serupa, diserahkan dari tangan ke tangan. Barong siapa yang menambahkan otau meminta tambahan
maka ia telah melakukan perbuatan riba. Yang mengambil dan menerimo sama saja. "(Lihat Nasbur Raayah vol.IV hlm. 36).
662
Mukhusharat-Thahawi,hlm. 75; FathulQadiir, vol.Vhlm. 367;al-Badaa'iivol.Vhlm. 219;ad-DurrulMukhtaar,vol. IVhlm.
246.
563
Ibid..
FIqLH ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

Bila kita perhatikan bahwa dua syarat 7). lbra' (Pengaguran Hak) atau Hibah
terakhir merupakan cabang dari syarat se- fika ada dua orang tukar-menukar dinar
rah terima yang wajib dilakukan dalam dengan dinal lalu salah satu dari mereka me-
akad sharf berdasarkan ketentuan dalam nyerahkan dinarnya pada rekannya, tetapi re-
pertukaran barang ribawi. Ulama Malikiyah kannya ini menggugurkan haknya, menghibah-
dan lainnya dalam pendapatnya yang ma- kan, atau mensedekahkan hak dinarnya kepa-
syhur tidak membolehkan wakalah (per- da rekannya, maka akan terjadi hal-hal beri-
wakilan) ataupun ihalah (pemindahan kut.
tanggungan) dikarenakan teriadinya pe- fiila ia menerimanya, maka gugurlah kewa-
ngunduran waktu, jika serah terima wakil jiban dia atas utang, dan akad sharf-nya diang-
ataupun muhal (penerima amanat pindah- gap batal, karena pengguguran utang berim-
an) di saatmuwakkil (yang mewakilkan) plikasi pada tidak teralisasinya serah terima,
ataupun muhil (yang memindahkan) ti- padahal serah terima adalah keharusan da-
dak ada. Ini menurut pendapatnya yang lam akad sharf.
rajih.66a Namun, bila ia menolaknya, maka ibra'ten-
Adapun dalil tentang syarat tidak bo- tu tidak sah dan akad sharf tetappada keadaan
leh adanya penangguhan adalah hadits-ha- semula. Hal itu karena serah terima barang
dits tentang riba [telah dikupas sebelum- merupakan hak kedua pihak dan ibra' berarti
nya) yang mengharuskan adanya serah te- penggugurannya. fika hak itu gugur, maka ti-
rima kontan pada dua barang ribawi yang dak mungkin serah terima hak itu ada. Karena
dipertukarkan. Selain itu, hadits asy-Syai- ibra'iniberimplikasi pada hal itu, maka ia bisa
khani [Bukhari dan Muslim) riwayat Abu dimaknai sebagai/asakh [pembatalhn) akad.
Minhal yang berbunyi, Dan pembatalan akad tidak sah kecuali bila
"Pertukaran dengan serah terima dari kedua pelaku akad saling rela, karena pemba- j

tangan ke tangan mako tidaklah apa-apa, talan tidak mungkin dilakukan oleh keinginan
dan akad yang berlangsung dengan cara satu pihak saia setelah akadnya terlaksana se-
nasiah (penangguhan) maka termasuk da- cara sah. lika ibra'tidak sah, maka akad sharl
lam riba." akan tetap pada keadaan semula, yang selan-
jutnya serah terima bisa dilaksanakan di maje-
b. lmplikasi Syarat Serah Terima Sebelum lis sebelum berpisah.
Berpisah fika rekan yang menggugurkan ha[ meng-
Apabila serah terima kedua barang tukar- hibahkannya, atau mensedekahkannya tadi ber-
an harus dilakukan sebelum berpisahnya ke- sikeras untuk tidak mengambil utangnya, maka
dua pelaku akad, maka tentunya syarat ini ber- ia harus dipaksa untuk menerima. Pasalnya,
implikasi pada tidak diperbolehkanya ibro' ketidalcnauan dia untuk menerima akan meng-
[pengguguran hak), hibah, penggantian, muqha- gugurkan atau membatalkan akad, sedangkan
shah [penghapusan) dalam akad sharf, yang salah satu pelaku akad saja secara individu ti-
rinciannya sebagai berikut.66s dak dapat membatalkan atau merusak akad pi-
hak lain.

664 Ary-Syorhashl-ShagiirwaHaasyiyahshawiataihvol.lll hlm.49-seterusnya, al-Qawaniinal-Fiqhiyahhlm.250.


665 Lih^tal-Badaa'i', vol. V, hlm. 218.
Brgan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN FIQLH ISTAM JILID 5

2). Menganti Barang Tukaran Oleh karena itu, jika pemilik dinar meng-
ambil dinar yang lebih jelek dari haknya, atau
fika salah satu pelaku sharf mengganti ba-
rang tukarannya dengan barang lain, seperti dinar itu palsu dan sejenisnya dari setiap ba-
jika dua orang saling mempertukarkan dinar rang yang aslinya sama dengan barang yang
lalu salah seorang dari keduanya memberikan wajib diberikan, maka hal itu dibolehkan. Tidak
barang selain jenis dinar sebagai pengganti di- boleh menjual naqdain kepada pembeli lain
nan atau ia menjual atau menghibahkan hak- atau dengan telepon sebelum barang itu dite-
nya sebelum diserahkan kepadanya, maka hal rima.
itu tidaklah diperbolehkan dan akad sharf te- 3). Hiwalah (Pemindahan), Kafalah, dan
tap pada hukum semula, karena serah terima Pengadaian Barang Tukaran
barang merupakan syarat utama agar akad Salah satu pelaku shay' diperbolehkan me-
sharf menjadi sah. Dan karena barang peng- mindahkan rekannya kepada orang lain dalam
ganti jelas berbeda dengan barang asli, maka serah terima haknya dengan syarat si muhal
penggantian ini berimplikasi pada tidak terca- 'alaih (yangmenerima pindahan) hadir di ma-
painya serah terima secara nyata atau tidak ter- jelis akad. Diperbolehkan juga baginya untuk
wujudnya serah terima yang diinginkan oleh menyerahkan barang gadaian pengganti barang
syariah. tukaran, ataupun menghadirkan kafil [penang-
Oleh karena itu, apabila penggantian tadi gung jawab) untuk menanggung utang dia ke-
dianggap tidak sah, tentunya akad sharltetap pada rekannya.
ada pada hukum semula, kecuali bila salah Akan tetapi pada semua kondisi ini, disya-
satu barhng tukaran sudah diserahterimakan ratkan agar tuntasnya penyerahan barang di ma-
maka yang satunya lagi wajib diserahterima- jelis akad dengan sebenar-benarnya, baik pe-
kan juga. nyerahan secara nyata dalam bentuk hiwalah
fika salah satu pihak menyerahkan barang dan kafalah, maupun tidak nyata seperti janji-
yang lebih baik dari haknya atau lebih jelek nya penerima barang gadaian untuk bertang-
dari haknya tapi dari jenis yang sama dari hak gung jawab apabila ada kerusakan pada ba-
yang semestinya ia terima, dan rekannya puas rang. Cara ini adalah hal yang mufakat diboleh-
dengan barang tersebut, maka hal itu diper- kan secara hukum fiqih666.
bolehkan, dan yang dilakukannya tidak diang- Prinsip inilah yang ditetapkan oleh para
gap sebagai praktek penggantian. Hal itu karena fuqaha Hanafiyah, dimana mereka mengatakan
barang yang diserahkan sejenis dengan barang bahwa iika orang yang berhak telah menerima
semestinya, hanya saja kualitasnya mungkin haknya dari muhal alaih, kafil, atau barang ga-
Iebih rendah. Barang yang baik dan yang jelek daiannya telah diterima di majelis akad, maka
dalam komoditas ribawi itu sama saja. Di sam- sharf dinyatakan sah. Dan jika kedua pelaku
ping itu, penerima sudah puas dengan barang sharfberpisah sebelum tuntasnya serah terima
yang diberikan, maka ia dianggap telah meng- atau barang gadaiannya belum diterima mur-
gugurkan haknya atas barang tukaran yang ba- tahin [penerima gadaian) maka akad sharf-nya
gus. Dan ini masuk dalam kategori pembayaran batal. Karena yang menjadi acuan tetap atau-
dan bukan penggantian. pun tidaknya majelis akad berlaku adalah tetap

Al-Qawaniin al- Fiqhiyah: hlm. 2 50,


ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

eksis atau berpisahnya kedua pelaku akad di anmu. Ibnu fuzay mendefinisikan muqhashah
dalamnya. Dan tidak menjadi acuan, tetap ek- sebagai memotong utang dari utang667.
sisnya si muhal alaih atau kay'I meski berada Muqhashah ada dua macam, yaitu muqha'
bersama pemilik hak tadi, selama hak pemi- shah jabriyah fkompensasi paksa atau yang ber-
Iik ini belum di tangannya sebelum pisah dari langsung tanpa kesepakatan kedua pihak yang
rekannya; karena serah terima hak masing-ma- berakad, Penj.) dan muqhoshah ikhtiyariyah/
sing merupakan kemestian akad, dan ia sangat ittifa qiy ah fkompensasi yang berlangsung atas
bergantung pada diri kedua pelaku akad se- kehendak/kesepakatan kedua pihak yang ber-
hingga majelis keduanya dijadikan acuan. akad, Penj.).
|ika setiap pelaku akad mewakilkan wewe- Contoh muqhashah jabriyah yang berlang-
nangnya kepada orang lain, maka yang menjadi sung secara otomatis: jika pihak pemberi utang
acuan selesai atau tidaknya majelis akad ada- mempunyai utang-piutang yang serupa dengan
lah majelis kedua orang yang mewakilkan dan pihak yang berutang baik jenis, sifat maupun
bukan majelis waki,karena serah terima meru- waktu pelunasannya, maka muqhashah terjadi
pakan kemestian dalam akad, yang sangat ber- pada mereka secara otomatis dan utang-piu-
gantung pada kedua pelaku akad, sebagaimana tang keduanya tuntas, jika nominalnya sama.
telah dijelaskan. fika nominal atau ukurannya berbeda, maka
Hukum-hukum yang diterapkan ini adalah muqhashah dilakukan secara proporsional, ku-
hukum yang juga diterangkan dalam hiwalah, rang dan lebihnya diperhitungkan dengan be-
kafalah dan penggadaian modal salam serta ba- nar.
rang pesanannya terhadap seseorang yang ha- Muqhashah jabriyah mempunyai empat
dir di majelis. Tepatnya, tatkala membahas ten- syarat.
tang perbedaan antara akad salam dan jual 1. Bertemunya dua hak yang sama, yaitu ke-
beli. tika pihak pertama memiliki utang dan
piutang pada pihak kedua dan juga seba-
4). Muqhashah dalam Akad Shart dan
Modal Salam liknya.
Muqhashah secara bahasa berarti musaa' 2. Adanya kesamaan antara kedua utang. Mak-

waah (persamaan) dan mumaatsalah [keseru- sudnya, kedua utang sama dalam jenis, ma-
paan). Dari kata itulah kataal-qishash diambil, cam, sifat, waktu pelunasan, waktu penang-
yang artinya menghukum orang yang melaku- guhan, kualitas baik dan buruk, dan seba-
kan kejahatan dengan hukuman yang setimpal gainya.

dengan kejahatannya. 3. Tidak merugikan siapa pun. Maksudnya,


Menurut para fuqaha, muqhashah mem- muqhashah tidak berimplikasi kerugian
punyai arti seperti makna secara bahasanya bagi siapa pun, seperti pihak pengutang, pe-

namun dengan batasan-batasan tertentu. Se- nerima gadaian ataupun pengutang lain-
bagian ulama Malikiyah mendefinisikan bahwa nya.

muqhashah adalah menggugurkan harta piu- 4. Tidak berimplikasi pada sesuatu yang di-
tang dari orang yang mengutang kepadamu se- larang secara syara, seperti berpisah se-
bagai ganti harta dia yang menjadi tanggung- belum serah terima modal salam, meng-
gunakan barang pesanan sebelum adanya

667 Al-qo*oriin al-Fiqhiyah: hlm. 292


Bag|an 3: HUXUM TRANSAI(SI XEUANGAN ISLAM JILID 5

serah terima, tidak adanya serah terima ataupun uang logam dari selain keduanya se-
langsung [kontan) atas barang sharf dan perti tembaga yang dikenal dengan istilah fu-
barang ribawi lainnya. lus, maka ia masih dikategorikan satu jenis da-

fumhur fuqaha mengatakan bahwa muqha- lam bab muqhashah berdasarkan kebiasaan
shah jabriyah [kompensasi paksaan) akan ber- umum dan pendapat Ibnu Abi Laila. Pendapat
laku secara otomatis jika terpenuhi syarat- inilah yang diadopsi oleh sebagian masyayikh
syarat di atas, tetapi fuqaha Malikiyah tidak se- mazhad Hanafi66e.
pakat dengan hal itu. Setelah pengantar di atas, kita akan mem-
Sedangkan contoh untuk muqhashah itti' bahas tentang hukum muqhashah dalam akad
sharf d,an salam.
faqiyah (yaitu kompensasi yang berlangsung
atas kesepakatan kedua pihak): bila pihak per- o). Nluqhashah dalam Akad Sharf
tama memiliki piutang barang dain (barang ti- Apabila ada dua orangyangmelakukan akad
dak tertentu sosoknya) pada pihak kedua dan sharf dimana pihak pertama menjual satu koin
pihak kedua memiliki piutang berupa barang dinar kepada pihak kedua dengan harga sepu-
'afn [barang tertentu sosoknya) pada yang per- luh dirham. Kemudian ia serahkan dinarnya,
tama, kemudian keduanya bersepakat untuk namun ia belum mengambil tukaran sepuluh
tidak menagih hak masing-masing. dirham dari pihak kedua. Bila ternyata pihak
Dalam pandangan Malikiyah, muqhashah kedua [pembeli) memiliki piutang kepada pi-
ittifaqiyah ini diterapkan bila terdapat perbe- hak pertama sebesar sepuluh dirham juga dan
daan dalam jenis atau sifat barang selama ti- ia ingin melakukan muqhashah, maka apakah
dak berimplikasi pada sesuatu yang dilarang hal itu bisa dilakukan? Dalam hal ini ada tiga
syara. Dan sebagaimana telah diketahui bersa- kemungkinan.
ma bahwa ulama empat mazhab menganggap L. Utang tersebut sudah ada pada pihak per-
naqdain [emas dan perak, serta yang menye- tama sebelum akad sharf. Dalam artian se-
rupainya seperti dinar dan dirham) sebagai puluh dirham tadi sudah menjadi piutang
dua jenis yang berbeda, makanya muqhashah penjual kepada pembeli sebelum dilang-
ittifaqiyah diperkenankan di dalam naqdain se- sungkan akad sharf, karena salah satu se-
bagaimana pendapat Malikiyah di atas668. bab keterikatan hak, seperti qard, ghashab
Adapun satuan mata uang yang dipakai atau pembelian (sebagai harga barang).
pada zaman kita sekarang, baik itu berupa Apabila kedua belah pihak sepakat me-
uang kertas maupun uang logam yang dibuat lakukan muqhashah pengganti satu dinar
dari emas dan perak murni atau campuran,

Lihat bahasan Muqhashah dalam Fiqh Islamykarangan Ust. Muhammad Madkur: hlm. 4,13,23,51,55,77,85'97 ' dan seterusnya, al
668
II hlm. 82.
Qawaniin al-Fiqhiyah, ibid, Ghoyatul Muntahaa'karangan Syeikh Mar'i al-Hanbali: vol.
Ibnu Abidin menyebutkan beberapa masalah muqhashah ittifaqiyah. Di antaranya, ia mengatakan bahwa kalau wadii' (orangyang
669

dititipiJ mempunyai piutang pada pemilik wadi'ah (barang titipanJ seienis dengan titipannya, maka tidak bisa dilakukan muqha-
shah kecuali bila keduanya bersepakat dan barang titipan masih berada di tangan si wadil Hukum ini berlaku
juga bagi barang
maghsub (yang diambil tanpa izin pemiliknyaJ. Demikian iuga muqhashah tidak terjadi dengan otomatis bila kedua pihak yang
berakad tidak berkehendak meskipun kedua utang dari dua jenis yang berbeda atau sama tapi beda sifatnya, kedua-duanya di-
tangguhkan atau salah satu kontan dan satu lagi ditangguhkan.
Apabila jenisnya beda dan keduanya sepakat untukmuqhashah, umpamanya pihak pertama memiliki piutang 100 dirham pada
pihak kedua dan pihak kedua memiliki piutang 100 dinar padanya, maka apabila keduanya sepakat untuk muqhashah maka 100
dirham dihitung nilainya dari 100 dina4 terus selisih dari keduanya menladi piutang pemilik dinar atas pemilik dirham. Biaya
nafkah sebagai hak istri tidak bisa diberlakukan muqhashah atas piutang suami yang ada pada istrinya kecuali bila keduanya ber-
kehendah berbeda dengan utang-utang lainnya, karena biaya nafkah lebih rendah (Roddul Mukhtaar: vol. IV hlm. 250).
ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN

(10 dirham) dengan utang yang sudah men- shah menjadi bentuk penggantian atas ba-
jadi tanggungan penjual, maka berdasar- rang dalam akad sharf. Hal ini seperti jika
kan lstihsan hal itu boleh-boleh saja dila- ada dua orang melakukan transaksi jual
kukan apabila keduanya sama-sama suka. beli dengan harga 1000, kemudian kedua-
Namun, berdasarkan qiyas hal itu tidakbo- nya memperbaharui akad dengan harga
leh. Ini adalah pendapat Zufar. 1500, maka transaksi pertama menjadi gu-
Namun apabila keduanya tidak men- gur karena adanya transaksi kedua yang
capai kesepakatan dalam muqhashah ini, sah.
di mana salah satunya menolak,makamu- 2. Utang terjadi setelah berlangsungnya akad
qhashah tidak bisa dilakukan menurut ke- sharfdengan adanya penerimaan barang se-
sepakatan ulama Hanafiyah. cara tidak langsung. Misalnya, jika penjual
Penielasan qiyas. Syarat yang ditun- dinar meminjam 10 dirham dari pembeli
tut dalam akad sharf adalah adanya serah dan menerimanya atau mengambil 10 dir-
terima atas barang tukaran yang asli. Se- ham darinya dengan cara ghashab. Pada kon-
dangkan dengan adanya muqhashah, mal<a disi seperti ini, muqhashah terjadi secara
akan terjadi penggantian atas barang ter- otomatis meski keduanya tidak menyepa-
sebut. Padahal hak yang mesti didapat pen- katinya. Dengan kata lain, tidak perlu lagi
jual bukanlah apa yang menjadi utang bagi adanya suka sama suka, karena si penjual
dirinya, namun kenyataannya dengan ada- sudah benar-benar menerima ganti.
nya muqhashah ia akan mengambil sesu- 3. Utang terjadi setelah berlangsungnya akad
atu yang ada pada tanggungannya sebagai sharfdengan adanya akad baru.
ganti sesuatu yang menjadi kewajiban atas Misalnya, jika penjual dinartadi mem-
dirinya, dan hal itu tentu tidak boleh. Seba- beli baju dari pembeli dinar dengan harga
gaimana tidak dibolehkan mengambil ba- 10 dirham. Dalam kondisi ini, apabila ke-
rang pengganti dalam akad sharf dengan duanya tidak melakukan muqhashah, maka
barang yang lain atau melakukan ibra' muqhashah tidak tbrjadi menurut kesepa-
[pengguguran hak) atas barang pengganti katan riwayat-riwayat. Apabila keduanya
dalam akad sharf. sepakat untuk melakukan muqhashah L0
Penielasan istihsan. Ketika kedua pi- dirham dengan 10 dirham lagi di majelis
hak melakukan muqhashah, maka secara akad, maka ada dua riwayat mengenai hal
langsung muqhashah ini menggugurkan itu. Salah satu riwayat yang dipilih oleh
akad sharf yang pertama dan mensahkan Sarkhasi menyatakan bahwa hukumnya ti-
akad sharf yang lain. Dalam hal ini, harga dak boleh karena Nabi saw. membolehkan
barang yang ditetapkan adalah 10 dirham muqhashah sebagaimana dalam hadits Ibnu
yang merupakan utang penjual tadi. Kare- Umar670 pada utang yang terjadi sebelum
na kalaulah tidak demikian, maka muqha- akad, sh arf bukan setelahnya.

Nash hadits ini dirwayatkan oleh Ahmad dan penyusun kitab-kitab as-Sunan dari Ibnu Umar bahwa ia berkata, 'Aku datang kepada
Nabi saw dan berkata,'Saya meniual unta di Baqi'. Saya meniual dengan uang dinar dan mengambil dengan uang dirham. Menjual
dengan uang dirham dan mengambil dengan uang dinar.' Nabi bersabda, 'Tidaklah apa-apa kamu mengambilnya bila dengan harga
hari itu selagi kalian berduo tidak berpisah dan di antara kalian berdua ada sesuatu!" Dalam redaksi lain, "Saya menjual dengan
dinar dan mengambil perak sebagai gantinya, dan menjual dengan perak dan mengambil dinar sebagi gantinya." (Nailul Authaar
vol.Vhlm. 156).
Bagan 3: HUXUM fRANSAKSI KEUANGAN ISLAM IILID 5

Namun, dalam riwayat lain yang juga modal salam gandum), maka muqhashah
shahih,671 berdasarkan istihsan, muqhashah dinyatakan sah dengan berdasarkan rsfih-
dapat dilakukan iuga. Penjelasannya, ketika san. Tetapi, bila salah satunya keberatan,
kedua pihak bermaksud melakukan muqha' makamuqhashah itu batal. Sedangkan jika
shah, maka hal itu tentu mengandung mak- didasarkan pada qiyas maka dinyatakan ti-
na pembatalan akad pertama dan memulai dak sah. Ini adalah pendapat Zufar.
akad baru yang disandarkan pada utang Penjelasan berdasarkan qiyas. Serah
yang telah ada tatkala pindah akad. Maka, terima modal salam merupakan syarat sah-
tatkala keduanya telah membatalkan akad nya akad salam, namun dengan adanyamu-
sharf, seolah-olah keduanya memulai akad qhashah maka serah terima ini tidak ada,
baru lagi sehingga muqhashah dinyatakan sehingga akadsalam menjadi batal.
sah. Hal itu karena dalam masalah akad berdasarkan istihsan. Serah
Penj elasan
dan pembatalan, uang adalah barang yang terima merupakan kemestian dalam akad
tidak dapat ditentukan sosoknya meski- solem, tetapi apabila sudah dilakukan mu-
pun dengan menentukannya. qhashah, maka akad salam tidak lagi me-
Kesimpulannya, pada keadaan perta- nuntut adanya wujud nyata dari serah te-
ma dan ketiga muqhashah berlangsung se- rima atas modal salam itu. Hal itu karena
suai kehendak masing-masing dan yang serah terima dianggap telah terealisasi de-
kedua berlangsung secara paksa. ngan muqhashah. Hal itu seperti bila pen-
jual dan pembeli sepakat untuk melakukan
b). Muqhashah dalam Akad Salam
penambahan pada harga dan barang maka
Adapun muqhashah modal salam dengan
penambahan itu dikembalikan pada pokok
utang yang menjadi tanggungan muslam ilaih
[penjual), seperti jika muslam ilaih punya [asal) akad, dan jual beli tercapai dengan
adanya tambahan sebagaimana kesepakat-
utang pada rabbus salam [pembeli) seharga
an.
barang pesanan, maka apakah bisa dilakukan
muqhashah atau tidak? Dalam hal ini ada 3 ke- 2. Tanggungan utang terjadi setelah akad sa-
mungkinan juga. lam dengan adanya penerimaan barang se-
cara tidak langsung, seperti melalui gha-
1. Adanya tanggungan utang sebelum akad
shab atau qardh. Dalam hal ini muqhashah
salam. Misalnya, iil<a rabbus salam menjual
baju kepad a muslam ilaih672 dengan harga terjadi secara otomatis bagi rabbus salam
atas muslam ilaih sebagaimana dalam sharf,
sebesar 10 dirham, namun ia belum mene-
rima uangnya. Setelah itu, keduanya mela- Karena peneriman barang dalam gashab
dan qardh adalah penerimaan sesungguh-
kukan transaksi salam, misalnya ra bbus sa-
nya, makanya ia bisa dijadikan pengganti
lamtadimembeli satu mud gandum dengan
serah terima dalam modal salam bila utang-
harga 10 dirham pada muslam ilaih. Apa-
piutang keduanya sama.
bila keduanya sepakat dengan muqhashah
atas utang-piutang keduanya [yaitu utang 3. Tanggungan utang terjadi setelah adanya
al<ad salam dengan akad lain, misalnya jika
dari harga penjualan baju dan utang dari

67L Lih^trl-Hidaayahwa al-lnaayahpada catatan kaki kitab Fathul


Qadiirvol.V, hlm. 381.
672 Untuk irtilah dua pihak yang berakad dalam akad salam digunakan kata rabbus salam atau rabbul mal (pembeli) dan muslam ilaih
(peniual) mengacu pada yang akan teriadi.
rsLAM )rtrD 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAI{

muslom ilaih membeli sesuatu dari rabbus Hal ini berbeda sekali dengan kom-
salam setelah al<ad salam selesai. Pada kon- pensasi yang dilakukan antara barang tu-
disi seperti ini tidak boleh dilakukan mu- karan sharf dengan utang yang ada sebe-
qhashah meskipun keduanya sepakat, ke- lum atau sesudah akad sharf karena jual
cuali menurut pendapat yang syadz dari beli misalnya. Karena barang dagangan
Abu Yusuf. Alasannya karena muqhashah yang merupakan padanan harga misalnya
mengharuskan adanya dua utang dan ke- ia berbentuk'ain (barang tertentu) bukan
tika terjadi akad salam hanya ada satu dain (barang tidak tertentu), yang mana
utang saja [utang pembeli). Di samping itu, tidak disyaratkan adanya serah terima di
akad salam mengharuskan adanya serah dalam majelis akadnya. Oleh karena itu,
terima sebenarnya dan dalam praktik mu- muqhashah yang dilakukan antara barang
qhashah justru tidak demikian. tukaran sharf dengan barang dagangan
Pendapat ini diterangkan dalam kitab berimplikasi pada bentuk pertukaran'ain
al-Bada'i'673, di mana pengarangnya, al-Ka- dengan dain atau perpisahan penjual dan
sani, menyamakan hukum modalsa/am de- pembeli dari benda dengan utang dan itu
ngan barang tukaran akad sharf dalam mu- jelas-jelas dibolehkan dalam syariah. Ber-
qhashah. beda halnya dengan muqhashah pada mo-
Namun yang menjadi pegangan da- dal barang salem, yaitu penggantian utang
lam hal ini adalah apa yang dituliskan oleh dengan utang yang memang dilarang da-
Imam Muhammad dalam kitab Jaami' lam syariat.
ash-Shogiir dan kitab-kitab Hanafiyah ter-
Sharf dan transfer keuangan cara
nama lainnya6Ta. Mereka membedakan an-
qardh.
tara barang tukaran dalam shorldan mo-
Saat ini transfer uang dari satu negara ke
dal salam. Mereka juga tidak memboleh-
negara lain merupakan kebutuhan yang sangat
kan adanya muqhashoh antara modal sa-
urgen. Pertukaran itu dilakukan setelah ada-
1am dengan utang lain secara mutlak baik
nya transaksi tukar-menukar antara seseorang
keberadaaan utang itu sebelum maupun
dengan pihak money changer. Misalnya, trans-
sesudah akad salam. Karena, muslam fiih
fer yang dilakukan oleh para buruh di negeri
[barang pesanan) merupakan utang yang
Teluk ditujukan ke rekening mereka, keluarga
ditanggung oleh muslam ilaih. Kalaulah
dan kerabat-kerabatnya yang ada di bank ne-
muqhashah itu diperkenankan antara mo-
gara asalnya. Atau transfer yang dilakukan oleh
dal salam dan utang yang ada pada mus-
seorang wali murid untuk anak-anaknya yang
lam ilaih sehingga utangnya menjadi mo-
berada di luar negeri, atau bentuk-bentuk lain-
dal salam, maka keduanya terjerat pada
nya yang biasa dilakukan oleh pihak bank atau
larangan syariat yaitu mempertukarkan
pedagang valuta asing baik transfer dalam
utang dengan utang atau berpisah atas
maupun luar negeri. Transfer untuk ke Iuar
utang dengan utang, karena modal barang
negeri biasanya dilakukan dengan cara penu-
salam pada akhirnya menjadi tidak jelas
karan mata uang dengan mata uang lain yang
dengan adanya muqhashoh.

673 Al-Badoo'i'vol. V hlm. 206-seterusnya.


674 Al-1amii' ash-Shaghiir hlm. 92, Tabyiin
al-Haqaaiq vol. lV hlm. 140, al-Mabsuuth vol. XIV hlm. 20, makalah tentang Muqhashah
karangan Ustadz Muhammad Sa\am Madkur hlm. 107- seterusnya.

t
r
Bagilan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN
rsLAM )rLlD s

nantinya akan diserahterimakan di negeri yang seperti ini, muqhashah terjadi secara otomatis
dituju. meski keduanya tidak menyepakatinya. Karena
si penjual sudah benar-benar menerima ganti'
* Apakah praktik ini dibolehkan secara Prosedur akad qardh ini dilakukan dengan
syar'i atau tidak? penyerahan bukti tanda kepemilikan barang
fual beli mata uang kertas sama hukum- pengganti piniaman oleh pemberi pinjaman.
nya dengan jual beli naqdain femas dan perak) Dan penerima pinjaman-dalam hal ini money
sebagaimana keputusan lembaga-lembaga fi- changer atau bank-menjamin keamanan ba-
qih (Majma' al-Fiqih) dan lembaga ulama-ula- rang pengganti pinjaman itu. Namun, peneri-
ma besar (Haiaat Kibaar al-Ulamaa')' ma pinjaman biasanya mengambil upah atau
Transfer suatu mata uang kepada mata komisi atas pengiriman sejumlah uang tadi ke
uang yang lain, dengan adanya penangguhan negara tujuan sebagai ganti biaya cek, upah pos,
dan tanpa serah terima di majelis akad adalah telegram, atau teleks agar agen money changer
haram hukumnya, baik ada tambahan maupun membayarkannya pada orang yang dituju'
tidak, karena ia sudah termasuk pada kategori Dua bentuk akad ini, yaitu akad sharf dan
riba nasiah. Tidak diperbolehkan juga jual beli transfer dengan menggunakan sistem qardh me-
mata uang dengan cara ditangguhkan, baik de- rupakan solusi yang tepat menurut hemat saya
ngan harga yang sama mauPun lebih. untuk meluruskan transaksi seperti di atas.
Atas dasar inilah, maka akad sharf harus Wallahu a'lam.
dilakukan secara tunai, baik dengan pihak bank Adapun transfer via pos di dalam negeri,
atau m6ney changer tanpa ada pengunduran tanpa campur tangan pihak money changer,
pembayaran. maka hukumnya boleh tanpa ada perbedaan.
Praktik ini memang benar-benar terwujud, a. Apabila sejumlah uang diserahkan kepada
karena pihak money changer senantiasa siap petugas pos sebagai barang amanah, maka
untuk menyerahkan uang tukaran di majelis boleh-boleh saja dan tidak makruh. Tidak
akad. Tetapi, tidak ada penerimaan hakiki atas ada tanggung jawab bagi petugas atas uang
uang tukaran itu dan sebagai gantinya adalah tersebut kecuali apabila dia berlaku sewe-
penerimaan secara hukmi. Tidak ada yang ku- nang-wenang atau gegabah dalam meme-
rang dari hal itu selain penerimaan hakiki dan liharanya. Namun, apabila uang tadi ter-
pengembalian secara langsung. Kemudian di- campur dengan uang transfer sebagaima-
lakukan akad baru yang terpisah dari akad per- na yang biasa terjadi, maka hal itu men-
tama, yaitu transfer sejumlah uang ke negara jadi tanggung jawab lembaga pengiriman.
lain dengan menggunakan konsep akad qardh. b. Apabila sejumlah uang diberikan kepada pe-
Menurut pandangan Imam Malik-berbe- tugas sebagai pinjaman/qardh tanpa sya-
da dengan pendapat jumhur ulama sebagaima- rat untuk diserahkan kepada orang ter-
na yang akan dijelaskan dalam pembahasan tentu, kemudian ia meminta petugas pos
qordh-, dibolehkan adanya pensyaratan pe- untuk melakukannya setelah akad qardh
nentuan waktu pembayaran pengganti pinja- berakhir maka hal itu dibolehkan.
man. Sebagaimana yang telah dipaparkan pada c. Apabila sejumlah uang tersebut diserah-
poin kedua tentang bentuk muqhashah dalam kan sebagai piniaman dengan syarat untuk
akad sharf bahwa dibolehkan bagi penjual di- diberikan kepada seseorang di negara ter-
nar untuk meminjam 10 dirham dari pembeli tentu, jika pemberi pinjaman tidakbermak-
dan menerimanya secara hakiki. Pada kondisi
FIQIH ISTAM JILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAI(SI KEUANGAN

sud untuk mendapatkan jaminan kesela- Dalam kitab dinyatakan bahwa barang
matan di jalan dari pihak penerima pinja- siapa yang berutang uang dinar kemudian
man, maka transfer dibolehkan dengan ke- ia bayar dengan uang dirham yang terpisah-
sepakatan ulama. Namun, apabila maksud- pisah, setiap dirham dihitung nilai kursnya
nya jaminan keselamatan uang di jalan, dalam dinar; maka pembayaran tersebut di-
maka akadnya tidak sah menurut jumhur nyatakan sah. Kalaulah tidak demikian, maka
ulama seperti halnya transaksi suftajah (se- tidak sah.
bagaimana yang telah diterangkan pada
pembahasa n qard h).Tetapi, ulama Hanabi- 4. AKAD taZAF (JUAL BEL! DENGAN
lah memandang kebolehan transaksi ini. TAKSTRAN)

* Transaksi dengan jenis ini sering terjadi


Pelunasan utang dengan mata uang
dalam interaksi' kehidupan sehari-hari. Oleh
yang berbeda.
karena itu, saya akan menjelaskan definisinya,
Ulama Hanabilah6Ts membolehkan untuk
landasan hukum, dan hukum masalah-masalah
mengganti salah satu naqdain (emas dan pe-
terpentingnya, seperti membeli sejumlah ma-
rak) dengan naqdain yang lain sesuai harga
kanan dan semisalnya, membeli mata uang, per-
hari transaksi. Dalam kitab ol-Muntahaa di-
hiasan, dan barang-barang yang dihias dengan
utarakan bahwa dibolehkan pembayaran mata
tanpa ditakar dan ditimbang, serta syarat-sya-
uang dengan mata uang lain, apabila salah sa-
ratnya.
tunya berada di tempat atau sebagai amanah
dan satunya lagi ada dalam tanggungan de- a. Deftnisi Jizaf
ngan harga hari transaksi. Namun, hal ini dila- Kata jizaf dibaca dengan tiga harlkat pada
rang oleh Ibnu Abbas dan yang lainnya. hurufiim-nya, tetapi harakat kasrah lebih fasih
Dalam Syarh al-Muntahaa dinyatakan, "Da- dan masyhur dibanding harakat yang lainnya.
lil kami adalah hadits Ibnu Umar bahwa ia ber- Kalimat ini berasal dari bahasa Persia yang di-
kata, Aku datang kepada Nabi saw dan ber- jadikan bahasa Arab. Maksud kata ini adalah
kata,'Saya menjual unta di Baqi'. Saya menjual transaksi atas sesuatu tanpa ditakac ditim-
dengan uang dinar dan mengambil dengan uang bang atau dihitung secara satuan, tetapi hanya
dirham. Menjual dengan uang dirham dan meng- dikira-kira dan ditaksir setelah menyaksikan
ambil dengan uang dinar.'Nabi saw. bersabda, atau melihat barangnya. Jizaf dilihat dari asal
katanya berarti mengambil sesuatu dengan ba-
' Ti d aklah ap a - ap a kamu meng ambilny a b il a
nyak. Kalimat ini diambil dari perkataan bang-
dengan harga hari itu selagi kalian berdua ti-
sa Arab, 'Jazafa lahu fil kayl (dia memperbanyak
dak berpisah dan di antara kolian berdua ada
takaran untuknyaJ." Standarnya adalah musa-
sesuatu."'
halah (memudahkan dalam menggunakan is-
Dalam redaksi lain, "Saya menjual dengan
tilah Arab). Syaukani mengartikan jenis tran-
dinar dan mengambil perak sebagai gantinya,
saksi ini dengan pembelian apa saja yang tidak
dan menjual dengan perak dan mengambil di-
diketahui kadarnya secara rinci.677
nar sebagi gantinya."676

675
Al-Mu'to^ad fi Fiqhi al-Imam Ahmad, cet. Dar Khaer Damaskus, vol. I hlm. 431.
676 Hrdit
dhrif. Dikeluarkan oleh Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad dan yang lainnya.
677 Noitrt Authaar,vol.Y,hlm. 160.
Bagian 3: HUKUlll TRAITSAXSI I(EUAI{GAI{ FIQLH ISI.AM 5

'IIID
b. landasan Hukum tuk menjualnya sehingga mereka memin-
Di dalam as-sunnah terdapat beberapa ha- dahkan [dari tempat)nya."680
dits yang menunjukkan disyariatkannya jual Hadits ini menunjukkan adanya per-
beli jizaf, di antaranya adalah dua hadits beri- setujuan Nabi saw terhadap perbuatan sa-
kut. habat yang melakukan transaksi secaraTi-
1. Diriwayatkan oleh Muslim dan Nasa'i dari zaf. Akan tetapi, beliau melarang mereka
melakukan jual beli sesuatu sebelum ter-
fabir ra., ia berkata, "Rasulullah mela-
jadi serah terima dan melunasi pembayar-
rang untuk transaksi seiumlah (shubrah)678
kurma yang tidak diketahui takarannya annya.

dengan kurma yang diketahui takaran- c. Hukum Transaksi Jizaf


nya!'67e
Hukum transaksijrzaf dapat menjadi jelas
Pada hadits ini terdapat dalil yang me- jika dilihat dari dua contoh transaksiTiza/beri-
nunjukkan bahwa boleh membeli kurma kut.
secara jizaf[tanpa ditakar dan ditimbang), 1. fual beli shubrah pada makanan.
apabila alat pembayarnya berasal dari ba-
2. fual beli mata uang, perhiasan, dan se-
rang selain kurma. Apabila alat pembaya-
suatu yang dihias.
rannya juga kurma, maka jual beli itu men-
jadi haram karena mengandun griba fadhl. 7). TRANSAKSI SHUBRAH PADA MAKANAN

Hal itu karena iual beli suatu barang de- Para Imam mazhab yang empat telah se-
ngan barang sejenisnya sedangkan salah pakat terhadap kebolehan transaksi shubrah
satu di antara keduanya tidak diketahui pada makanan secara jizaf, meskipun berbeda
kadarnya adalah haram. Tidak diragukan pendapat dalam perinciannya yang akan saya
lagi bahwa tidak mengetahui salah satu sebutkan. Shubrah adalah makanan yang di-
alat tukar atau keduanya menjadi peluang kumpulkan. Dinamakan demikian karena ada-
diperkirakan terjadinya kelebihan atau ke- nya per sebagiannya dibanding yang lain. Ibnu
kurangan. Segala sesuatu yang memung- Qudamah al-Hambali berkata, "Boleh hukum-
kinkan terjadinya sesuatu yang haram nya transaksi secara jizaf. Kami tidak menge-
maka wajib untuk dijauhi. Sudah menjadi tahui adanya perbedaan pendapat dalam ma-
hal yang diketahui bahwa kurma termasuk salah ini, (yaitu) apabila penjual dan pembeli
ke dalam kategori komoditas ribawi. tidak mengetahui kadarnya."681 Sandaran dalil-
2. Dalam hadits riwayat famaah kecuali Tir- nya adalah jelas, yaitu hadits-hadits yang saya
midzi dan Ibnu Majah dari Ibnu Umar ra., sebutkan pada pembahasan dalil disyariatkan-
ia berkata, "Mereka [masyarakat) melaku- nya jenis transaksi ini.

kan transaksi makanan secaraiizafdi ujung Adapun penjelasan secara rinci masing-
pasar [tempat yang jauh dari pasar), ke- masing mazhab adalah sebagai berikut.
mudian Rasulullah melarang mereka un-

678 Shubrrh (seiumlahJ dengan dhammah hurufslrad adalah apa saja yang dikumpulkan dari ienis makanan, tanpa ditakar dan dit-
imbang. Sabda Rasulullah"tidak diketahui takarannya" merupakan kalimat penjelas dari kata shubrah. Karena kata shuDrah tidak
digunakan kecuali apabila tidak diketahui takarannya.
679 Nritul Authaar, vol.v,hlm. 196.
680 lbid.,vol. 5, hlm. 185.
68r Al-Mughni, vol. lV hlm. 123.
FIQLH ISTAM 5 Bagan 3: HUKUM TRANSAKS! I(EUAI{GAN
'ILID
Pertama: mazhab Hanafi. Alasan: barang dan harga dalam transaksi
Para fuqaha mazhab Hanafi682 berpenda- ini tidak diketahui (majhul) sehingga jahalah
pat bahwa apabila seseorang menjual kepada itu menyebabkan batalnya jual beli. Dan tidak
yang lain satu qafiz683 dari sejumlah makanan terladi jahalah pada satu penjualan satu qafiz
tertentu dengan beberapa dirham, atau menjual makanan, maka akad itu menjadi mengikat
sejumlah potong pakaian tertentu tapi tidak karena adanya keyakinan mengenai jumlah.
diketahui jumlahnya, atau menjual sejumlah Apabila sifatjahalah pada seluruh barang yang
barang dengan bayaran tertentu tanpa diketa- dibeli menjadi hilang dengan menentukan jum-
hui jumlah qafiz-nya,maka transaksi-transaksi lahqafizatau takarannya di majelis akad, maka
di atas adalah sah. Hal itu karena sifat jahalah diberikanlah hak khiyaar bagi pembeli saja
(ketidakjelasan barang) dalam transaksi ini tanpa penjual. Hal itu karena pembeli mungkin
adalah sedikit, sehingga tidak akan menyebab- dirugikan dengan terjadinya pembagi-bagian
kan terjadinya perselisihan. Namun, Abu Hani- barang dagangan. Sedangkan penjual tidak me-
fah berpendapat bahwa jika seseorang men- miliki hak khiyaar itu karena pembagi-bagian
jual sejumlah makanan [yaitu-dalam kebia- barang tersebut disebabkan olehnya, disebab-
saan masyarakat dahulu-gandum dan tepung- kan ia tidak menentukan sebelumnya kepas-
nya yang murni)684, di mana setiap qafiz dihar- tian kadar qafiz, sehingga ia dianggap ridha de-
gai dengan satu dirham, misalnya, (transaksi de- ngan penjualan seperti yang telah terjadi.
ngan harga satuan) maka transaksi itu hanya Ditetapkannya hak khiyaar bagi pembeli
dianggap sah pada penjualan satu qafiz saja. dalam situasi ini menyerupai situasi ketika se-
Keabsahan transaksi pada barang yang masih seorang membeli suatu barang yanglidak dili-
tersisa tergantung pada hilang sifat j a h a lah
ny a hatnya, kemudian ia melihatnya, maka hilang-
itu di majelis akad, dengan dua cara: bisa de- lah sifat iah a I ah karena melihat.
ngan menyebutkan jumlah seluruh qafiz makan- Ash-Shahiban [dua sahabat Abu Hanifah,
an yang dijual itu atau dengan menakarnya di yaitu Abu Yusuf dan Muhammad ibnul-Hasan,
majelis. Perlu diketahui bahwa waktu-waktu Penj.) berpendapat bahwa transaksi pada sisa
yang berlalu di suatu majelis dianggap sebagai barang dagangan yang tidak dijelaskan timba-
satu waktu. Namun, apabila diketahui kadar se- ngannya adalah sah, karena barang itu diketa-
jumlah makanan itu setelah berakhirnya maje- hui dengan isyarat. Dan termasuk hal-hal yang
lis, maka transaksi itu dianggap batal, dan ti- sudah disepakati bahwa tidak disyaratkan da-
dak bisa berubah menjadi sah setelah itu. lam keabsahan jual beli mengetahui kadar ba-
Contoh makanan yang dimaksud dalam rang yang diisyaratkan. Adapun sifat jahalah
transaksi ini adalah seluruh kategori biji-biji- pada harga, maka hal itu tidak berpengaruh
an, seperti jelai, jagung, dan yang semisalnya. negatif, karena dapat diketahui dengan cara

Lihat al-Badao'i', vol. 5, hlm. 158; Fathul Qadiia vol. V hlm. 88 dan setelahnya; ad-Durrul Mukhtaar, vol. IV hlm. 29; Tabyiinul
Haqaa'iq,vol.lVhlm.5;al-LubaabAyarhal-Kitobkaranganal-Maidani,vol. II,hlm.7;TuhfatulFuqahaa',vol. ll,hlm.63.cetl;
Mukhtashar at-Thahaawy, hlm. 79.
Qafiz ad,alah takaran yang setara dengan 8 makuk Bentuk plural kata ini adalah aqfizoh dan qafazan. Makuk adalah takaran yang
setara dengan 1 7z sha atau 3 kilajah. Satu kilajah setara dengan I 7 /8 mun. Mun adalah satuan takaran minyak samin dan lainnya.
Ada yang mengatakan ia setara dengan 2 liter. Bentuk totsniyah (menuiukkan dua) adalah minwaoni, sedangkan bentuk jamak-
nya adalah amnaa', sesuai dengan wazan sabab dan asbaab. (Lihat Misbaohul Muniir).lmam Nawawi berkata di dalam kitab z4l-
Majmuu' (vol.lX, hlm. 313J, "Qafiz adalah takaran yang terkenal, yang mencapai 12 sha'. Adapun 1 kirr adalah 60 qafiz!'
LlhatFathul Qadiir,vol: V hlm. 85.
Baglan 3: HUKUM TRANSAXS! I(EUANGAN ISTAM IrLrD 5

dihitung, yaitu dengan menakar seiumlah ma- ketidaksamaan masing-masing barangnya.


kanan yang dijual itu di majelis akad. Demikian juga halnya dengan orang yang
Perkataan dua sahabat inilah yang difat- membeli baju yang tidak dapat dibagi-bagi. Baiu
wakan dalam mazhab Hanafi guna memudah- itu dijual perhasta dimana setiap hasta dihar-
kan masyarakat. Pendapat ini juga yang dira- gai dengan satu dirham, sedangkan penjual ti-
jihkan oleh pengarang kitab Hidayah, karena dak menyebut jumlah hastanya. Demikian juga
lebih belakangannya dalil keduanya daripada halnya setiap barang yang dijual satuan dengan
dalil Imam Abu Hanifah sebagaimana kebia- ukuran tiap-tiap satuan yang berbeda jauh, se-
saannya. Pendapat ini juga diambil oleh para perti unta, budak sahaya, dan semisalnya. Tran-
ulama mazhab yang lain. Akan tetapi, penga- saksi tersebut tidak sah pada seluruh bentuk-
rang kitab Fathul Qadiir merajihkan pendapat nya karena adanya sifatiahalah. Ini adalah pen-
Imam Abu Hanifah dan dalilnya. dapat Imam Abu Hanifah.
Beginilah hukum jual beli sejumlah [shu- Sedangkan ash-Shahiban membolehkan se-
brah) makanan dan apa saja yang semisalnya mua transaksi di atas, karena unsur iahalah
dari jenis barang mitsliyat. Adapun barang qi- dapat dihilangkan setelah menghitung barang
miyat,68s seperti hewan dan pakaian, maka hu- yang dibeli.
kumnya sebagaimana dijelaskan berikut. Kesimpulan. Imam Abu Hanifah membo-
Orang yang menjual sekelompok kambing lehkan jual beli satu takaran pada shubrah
setiap kambing dihargai satu dirham, misalnya, yang mengandungTahalah dalam barang mit-
maka menurutAbu Hanifah transaksi batal pada sliyat dan melarangnya pada barang qimiyat.
keseluruhan barang, meskipun (menurut pen- Hal ini berbeda dengan pendapat dua saha-
dapat yang paling shahih) jumlah seluruh kam- batnya pada semua akad yang disebutkan. Me-
bing itu diketahui dalam majelis akad. Hal itu reka berdua membolehkan transaksi pada se-
karena adanya unsurTahal ah padawaktu akad. luruhnya, baik barang yang dibeli itu mitsliyat
Oleh karena itu, tidak sah penjualan satu ekor maupun qimiyat. Hal itu karena unsur iahalah
kambing dengan harga yang diberikan pada yang menghalangi keabsahan akad akan men-
tiap satu ekor kambing yang tergabung dalam jadi hilang.
suatu kelompok tertentu. Ketidakabsahan ini - Transaksi dengan menggunakan wa'
karena adanya perbedaan pada tiap-tiap kam-
dah atau dengan timbanganyang tidak
bing. Beda halnya dengan jual beli qafiz dari diketahui kadarnya.
shubrah [sejumlah makanan). Keabsahan jual
Ulama mazhab Hanafi membolehkan ben-
beli satu qafizkarena tidak adanya perbedaan
tuk dari akad, jizafyang bentuknya seperti alat
antara masing-masingbagian makanannya. Be-
takar atau timbangan (bukan alat takar atau
gitu juga makanan yang ditakar dari jenis
timbangan itu sendiri). Dengan ketentuan bah-
biji-bijian, sehingga unsuryahalah dalam ba-
wa transaksi ini tidak mengikat pembeli dan ia
rang mitsliyat tidak akan mengakibatkan ter-
memiliki hakkhiyaar kasyful hal (hak khiyaar
jadinya perselisihan. Perselisihan akibatTaha-
setelah mengetahui barang). Transaksi ini ada-
lah inibisa terjadi pada baran g qimiyat karena

685 B"."rg mitstiyot adalah


ienis barang-barang yang bisa ditaka[ ditimbang dihitung satuan dengan ukuran yang mendekati, dan
sebagian ienis barang yang diukur paniang. Barang qimiyat adalah jenis yang berbeda tiap satuannya, dimana setiap satuannya
memiliki kategori dan nilai harga tersendiri, seperti binatan& tanah, bangunan, tanaman, karpe! pakaian, dan yang semisalnya
dari ienis barang-barang satuan dengan ukuran yang beriauhan, seperti semangka, dan jenis-ienis buah-buahan.
ISLAM IrtrD 5 Baglan 3: HUKUM TRAI{SAXSI I(EUANGAN

lah jenis transaksi dengan menggunakan wa- cara sempurna terhadap transaksi barang yang
dah yang tidak diketahui kadarnya. Dengan sya- ada. Sebab, pembagi-bagian barang itu adalah
rat tempat yang digunakannya tidak memiliki karena akad dilakukan atas jumlah kadar ter-
kemungkinan terjadinya penambahan dan pe- tentu, sehingga jika kurang, maka dipastikan
ngurangan, seperti wadah yang terbuat dari teriadi pembagi-bagian barang.
kayu atau besi. Adapun apabila tempatnya da- Hukum yang sama berlaku pada setiap ba-
pat menimbulkan kerelatifan (kemungkinan rang yang ditakar atau ditimbang yang keter-
bertambah dan berkurang) dan bisa mengeru! pisah-pisahan barang tidak merusaknya.
seperi keranjang dari daun kurma, maka tidak Apabila pembeli mendapati bahwa shub-
boleh, kecuali dengan menggunakan bejana rah yang dibeli lebih banyak dari kadar yang
air-berdasarkan istihson telah biasa disepakati, maka kelebihan itu adalah hak pen-
-karena
digunakan. Menurut Abu Yusuf, transaksi iual jual. Karena jual beli telah terjadi pada kadar
beli dengan menggunakan bejana air adalah bo- tertentu, maka kelebihan dari kadar yang di-
leh dengan disesuaikan pada kebiasaan suatu sepakati tidak masuk dalam akad, sehingga
daerah. meniadi hak si penjual.
Mereka juga membolehkan transaksi de- fika ada seseorang yang membeli pakaian
ngan menggunakan berat sebuah batu yang ti- dengan ukuran 10 hasta, seharga 10 dirham mi-
dak diketahui kadarnya, dengan syarat apa- salnya, atau membeli tanah yang berukuran
bila tidak terkikis. Namun, apabila melakukan 100 hasta dengan harga 100 dirham misalnya,
transaksi dengan berat benda yang dapat me- tetapi dalam akad itu tidak disebutkan harga
ngering seperti mentimun dan semangka, maka untuk masing-masing hasta. Kemudjan pem-
tidak boleh.686 beli mendapati bahwa barang yang dibeli uku-
- Transaksi dengan bejana yang me- rannya lebih kecil dibanding ukuran yang di-
mungkinkan terjadinya penambahan sepakati, maka si pembeli diberi hak khiyaar.
Kalau ia mau, maka ia bisa mengambil barang
dan pengurangan pada shubrah yang
tel ah d itc ntrtkan ka d arny a. dengan semua harga yang sudah ditentukan.
Atau kalau ia menghendaki, maka ia boleh mem-
Seseorang yang membeli shubrah (sejum-
batalkan transaksi, karena terjadi pembagi-
lah) makanan dengan kadar 100 qafiz dengan
bagian terhadap barang yang dibeli.
harga 100 dirham misalnya. Kemudiam si pem-
Perbedaan antara masalah makanan serta
beli mendapatinya kurang dari jumlah yang
masalah pakaian dan tanah adalah kadar pada
telah ditentukan, maka pembeli memiliki hak
makanan menjadi bagian esensial dari barang
khiyaar. Apabila ia mau, ia boleh menerima ba-
yang dijual, bukan sekadar menjadi sifat. Ka-
rang itu dengan harga yang sesuai (dengan jum-
lah barang), karena harga itu dapat dibagi se- rena setiap bagian dari kadar makanan harus
sebanding dengan setiap bagian harga. Adapun
suai dengan jumlah barang. Namun apabila ia
menghendaki, maka ia boleh membatalkan jual ukuran hasta pada pakaian dan tanah adalah
sifat, karena hasta merupakan ukuran panjang.
beli, karena terjadi pembagi-bagian barang yang
Sedangkan sifat tidak dimaksudkan, tidak dise-
merugikannya sebelum sempurnannya akad
sehingga ia belum menerima dengan ridha se-
bandingkan dengan harga. Hanya saja pembeli

686
lbid. Fathul Qodiir,hal:90., az-Zaila'I,hlm.6,al-LubaaD, hlm. 7 dan seterusnya
{

Baglan 3: HUXUM TRANSAXS! I(EUANGAN ISLAM IILID 5

diberikan hak khiyaar karena hilangnya sifat Kedua: mazhab Maliki.


yang diinginkannya dan telah disyaratkan da- Menurut Imam Malik, dibolehkan untuk
lam akad. menjual shubrah yang tidak diketahui kadar-
Apabila pembeli mendapati adanya tam- nya dengan menentukan harga tertentu untuk
bahan hasta dalam pakaian atau tanah yang di- setiap takarannya. Shubrah yang mencapai ta-
beli, maka kelebihan itu untuk si pembeli dan karan tertentu setelah ditakac dihitung harga-
tidak ada khiyaar bagi si peniual. Hal itu kare- nya secara keseluruhan berdasarkan harga se-
na hasta adalah sifat yang tidak dimaksudkan tiap takaran dari shubrah. Menurut ulama Ma-
di sini, sebagaimana telah dijelaskan. Ukuran likiyah, tidak ada larangan dalam transaksi ini,
hasta hanya sifat yang mengikuti, dan semua baik barang yang dijual adalah dari jenis mifs-
yang mengikuti tidak dinilai dengan harga. Hal liyat atau qimiyat maupun jenis satuan. Se-
itu adalah sama halnya dengan seseorang yang hingga, transaksi ini dibolehkan pada jenis
menjual barang yang cacat tapi kemudian ter- makanan, pakaian, budak maupun hewan.588
nyata barang itu masih baik. Hal ini berbeda dengan pendapat Imam Abu
Penjelasan ini adalah jika ukuran hasta ti- Hanifah, di mana ia tidak membolehkan pada
dak dimaksudkan dalam akad. Namun, apabila jenis qimiyat.
dimaksudkan, seperti apabila seorang penjual Ketiga: mazhab Syafi'i.
berkata, 'Aku jual kepadamu tanah luasnya
Ulama Syafi'iyah berpendapat bahwa sah
100 hasta seharga 100 dirham misalnya. Se-
transaksi satu sha shubrah6se yang diketahui
tiap hasta dengan harga satu dirham." Kemudi-
ukuran shanya oleh kedua belah pihak yang
an ternyata didapati ukuran tanah itu kurang.
melakukan akad, seperti sepuluh sha contoh-
Maka, dalam keadaan ini, pembeli diberi hak
nya, karena tidak ada un sur gharar. Begitu juga,
khiyaar. Kalau ia menghendaki maka ia boleh
menurut pendapat yang ashah (paling kuat),
menerima tanah itu dan bagian harga yang se-
sah transaksi itu meskipun tidak diketahui jum-
suai dengan luas tanah. Hal itu karena ukuran
lah sha oleh kedua belah pihak yang melaku-
hasta meskipun secara asalnya hanya sifat yang
kan akad atau oleh salah satu dari keduanya.
mengikuti, tetapi dengan penyebutan harga per-
Hal ini karena adanya kesamaan bagian-bagi-
satuan hasta maka ia menjadi bagian pokok'
annya dan ditoleransi adanya Taholah fketidak-
Atau kalau menghendaki, si pembeli memba- jelasan) terhadap barang yang dijual dalam
talkan transaksi, karena telah terjadi pembagi-
transaksi ini. Karena sesungguhnya ditakar ber-
bagian barang yang dijual.
dasarkan sha yang tidak jelas.
Namun apabila pembeli mendapati berle-
Tidak boleh transaksi terhadap satu hasta
bih, maka ia diberi hakkhiyaar. fika mau ia am-
yang tidak diketahui ukuran hastanya pada tran-
bil seluruhnya, setiap hasta harganya satu dir-
saksi tanah atau baju karena adanya perbeda-
ham. Atau kalau ia menghendaki, maka tran-
an (nilai) setiap bagiannya. Begitu pula seperti
saksi dibatalkan untuk menghindari kerugian
transaksi terhadap satu ekor kambing dari se-
adanya kemestian mengambil kelebihan.687
jumlah kambing.

687 Lihat beberapa referensi sebelumnya: Fathul


Qadiinhal:90; az-Zaila I, hlm. 5, at'Lubaab,hlm. B.
6aa Bidaoyot l Mujtahid,vol.ll, hlm. 158; asy-Syarh al-Kabiir dan Haasyiyah ad-Daasuuqii, vol. III, him. 18-20.
689 Ulr., Syaf iyah mengartikan sh ubrah dengan seiumlah makanan. Ini adalah penafsiran yang jelas.
FIqLH ISI.AM IILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAXSI XEUANGAN

Dianggap sah juga transaksi shubrah yang bila tidak sesuai dengan 100, baik lebih sedikit
tidak diketahui jumlah shanya, seperti iika di- maupun lebih banyak, maka transaksi itu tidak
katakan, "Setiap satu sha dihargai dengan satu sah menurut pendapat yang shahih, karena ti-
dirham," atau seperti ada yang berkata, 'Aku dak mungkin menggabungkan antara harga
menjual kepadamu shubrah ini meskipun ti- yang global dan yang rinci [satuan).
dak diketahui jumlah qafi z-nya!' Atau,'Aku jual Dibolehkan menjadikan shubrah sebagai
kepadamu rumah ini atau pakaian ini, meski- harga. fika ada yang berkata, "Saya jual barang
pun tidak diketahui hastanya." Karena barang ini kepadamu dengan shubrah inii' padahal
yang dijual bisa disaksikan langsung maka hi- shubrah itu tidak diketahui kadarnya, maka
langlah sifat jahalah. Tidak masalah dengan transaksi itu adalah sah karena berpijak pada
ketidaktahuan terhadap kadar harga, karena penyaksian harga secara langsung. Meskipuan
harga akan diketahui setelah perincian, se- demikian, hal itu dimakruhkan karena mungkin
hingga sifat g harar (ketidakj elasan) menj adi akan menyebabkan terjadinya penyesalan.5e0
hilang karenanya. Hal ini sebagaimana apabila Kesimpulan: ulama Syafi'iyah seperti ula-
menjual dengan harga teftentu secara jizaf. ma Malikiyah yang membolehkan transaksi shu-
Misal dari shubrah,jika ada yang berkata, brah pada jenis mirslryaf dan qimiyat. Mereka
'Aku jual kepadamu tanah ini atau pakaian berbeda pendapat dengan ulama Hanafiyah
ini, setiap hasta harganya satu dirhami' atau, pada masalah penentuan kadar shubrah se-
"Kambing-kambing ini, atau hamba sahaya ini, cara global, di mana mereka menganggap batal
setiap satunya seharga satu dirham." Dan orang transaksi yang tidak ada kesamaan harga yang
yang berkata kepada orangyang lain, 'Aku iual global dengan yang rinci, baik kurang mau-
kepadamu shubrah ini." Seluruh jual beli ini pun lebih. Adapun ulama mazhab Hanafi ber-
dibolehkan, meskipun tidak diketahui jumlah pendapat bahwa transaksi itu sah, tetapi pem-
qafiz-nya. Seandainya ada yang mengatakan, beli diberi hak khiyaar, sebagaimana telah saya
'Aku jual kepadamu rumah ini, atau tanah ini, ielaskan. Secara umum, menurut pendapat pa-
atau pakaian ini," transaksi ini sah meskipun ti- ling kuat di antara dua qaul Imam Syafi'i, tran-
dak diketahui hastanya, karena ketidaktahuan saksi shubrah secara jizaf adalah dimakruh-
bisa dihilangkan darinya dengan menyaksikan kan. Hal ini ditegaskan oleh Imam Nawawi dan
secara langsung. Imam Syafii berkata,'Aku yang lain, karena di dalamnya ada unsur gha-
membenci (menganggap makruh) transaksi rar.697
shubrah secarajizaf, karena tidak diketahui ka-
darnya secara hakikatnya." Keempat: mazhab Hambali.
Seandainya sesdorang menjual satu shu- Ulama mazhab Hambali membolehkan
brah atau tanah atau pakaian dengan harga transaksi shubrah secara jizaf, tanpa diketahui
100 dirham, setiap satu sha atau satu hasta se- kadarnya baik oleh pembeli maupun penjual,
harga dengan satu dirham, maka transaksi ini baik barang yang dibeli itu adalah makanan,
adalah sah apabila ternyata ukuran shubrahitu pakaian maupun hewan. Dan sah pula menjual
demikian. Hal itu karena terdapat kesesuaian shubrah atau pakaian atau sekelompok kam-
jumlah yang global dan yang rinci. Namun apa- bing di mana setiap qafiz atauhasta atau setiap

LihatMughnil al-Muhtaaj, vol. Il, hlm. 16 dan seterusnya; al-Muhadzdzab, vol. l, hlm. 264 dan seterusnya; al-Majmuuj vol. IX, hlm.
340 dan seterusnya.
691
Al-Majmuu',vol. IX, hlm. 343.
Baglan 3: HUI(UM TRANSAKSI XEUANGAN rstAM )rtID 5

ekor kambing dihargai dengan satu dirham. ngukuran dengan takaran atau timbangan bisa
Hal itu karena barangyang dibeli diketahui de- menyebabkan adanya penambahan dan pengu-
ngan cara penyaksian langsung sedangkan har- rangan. Dan sesuatu yang bisa menyebabkan
ga diketahui dengan isyarat yang menuniuk- adanya keharaman maka wajib dijauhi, yaitu
kan iumlahnya, yaitu dengan cara menimbang dengan menakar barang yang bisa ditakar dan
shubrah dan membagi harga sesuai kadar qa- menimbang barang yang bisa ditimbang pada
fiz, maka diketahui j umlahnya. masing-masing barang yang dipertukarkan. Ini
Dianggap sah pula membeli isi bejana se- berarti bahwa jual beli secara jizaf dibatasi
kaligus dengan bejananya atau tanpa bejana- pada selain harta-harta ribawi jika diiual de-
nya. Atau setiap rithl dengan harga tertentu ngan yang sejenisnya. Adapun harta-harta
dengan syarat tidak memasukkan berat be- ribawi jika dijual dengan seienisnya, maka ti-
iananya.6e2 dak boleh secara jizaf karena mengandung
Kita simpulkan dari seluruh paparan yang riba, dan ia dapat mencegah sahnya akad se-
telah disebutkan tentang transaksi shubrah se- perti riba yang sebenarnya.6e3
cara jizaf bahwa para fuqaha menyatakan sah Dan dari sini ulama Hanafiyah menyatakan
akad apabila seorang penjual berkata,'Aku jual bahwa kaidah umum dalam jual beli uang dan
kepadamu shubrah, di mana setiap qafiz-nya sejenisnya itu secaraylz af adalah bahwa sesua-
seharga satu dirham," meskipun kedua pihak tu yang boleh dijual secara diferensial (berbe-
tidak mengetahui kadar shubrah saat melaku- da) ukurannya maka boleh dijual secara iizaf,
kan akad. Semisal dengan shubrah, setiap ba- dan sesuatu yang tidak boleh dijual secara dife-
rang yang ditimbang atau ditakar atau yang rensial maka tidak boleh diiual secara iizof.6ea
dihitung secara satuan, baik dari jenis mitsly Dan jelas bahwa kaidah ini telah disepakati oleh
maupun qimiy.lni adalah pendapat Malih Sya- Mazhab Empat dalam hal apa yang boleh dan
fi'i, Ahmad, Abu Yusuf, dan Muhammad ibnul- yang tidak boleh adanya diferensial fberbeda)
Hasan. Sedangkan Abu Hanifah berpendapat dalam jual beli, sesuai dengan illaf tertentu da-
bahwa jual beli hanya dianggap sah pada pen- lam riba yang telah ditetapkan dalam setiap
jualan satuqafiz saia dan batal selainnya, kare- mazhab. Maka tidak boleh, misalnya menurut
na kadar harga tidak diketahui maka tidak sah, ulama Syafi'iyah, jual beli makanan dengan se-
seperti menjual sesuatu dengan nomornya. Dan jenisnya atau naqd [uang) dengan sejenisnya
tidak sah juga menurutnya transaksiiizalpada secara jizaf dan taksiran meskipun ternyata
jenis barangqimiy. hasilnya adalah sama. Karena terdapat larang-
an jual beli sejumlah fshubrah) kurma yang
2). luAL BELI UANG, PERHIASAN, DAN
BARANA YANG D'HIAS SECARA IIAF tidak diketahui takarannya dengan kurma yang
takarannya sudah diketahui.5es
|ual beli jizaf itu sah jika kedua barang
Oleh sebab itu, perlu diperhatikan hal-hal
dari dua jenis yang berbeda. lika keduanya
sejenis, maka tidak boleh karena akadnya me-
berikut.
ngandung riba. Hal itu karena tidak adanya pe- l. fika emas dijual dengan emas dan perak
dengan perak secara jizaf, maka jual beli-

692 Lihatal-Mughni,vol.lY hlm. 123 dan seterusnya dan Ghaayatul Muntahaa,vol. II, hlm. 12 dan 15.
693 Fothd qodiir; vol. V hlm. 86.
694 Trhlot ot-Fuqahao', vol.lll, hlm. 39.
69s Lih^tMughnilat-Muhtaaj,vol. II,hlm.25;al-Mughni,vol. IVhlm.!5,a\-Qowaaniinal-Fiqhiyyah,hlm.246,2S7.
FIQLH ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAI(S! I(EUANGAI{

nya tidak boleh karena tidak boleh ada- dalam jual beli barang seienis.
nya perbedaan ukuran antara dua barang Kaidah dalam masalah iual beli sejenis
tambang ini karena merupakan bagian atau tidak sejenis ini memberikan penjela-
dari harta-harta ribawi. Oleh karenanya, san parsial dalam hal-hal berikut ini.
tidak boleh diiual secara jizaf karena di- - |ika terjadi pembagian barang antara
mungkinkan adanya tambahan dalam sa- dua syarik (patner) dalam harta ribawi,
lah satu dari dua barang tersebut yang ti- maka tidak boleh terjadi pembagian
dak mendapat imbalan yang sama dalam secarajizaf dalam barang yang satu
barang yang lain. Baik kedua belah pihak jenis, tetapi dibolehkan dalam barang
yang berakad maupun salah satunya tidak yang berbeda ienisnya. Hal itu karena
mengetahui timbangan masing-masing pembagian memiliki makna seperti
dari kedua barang itu, atau keduanya me- jual beli atau tukar-menuka[ karena
ngetahui timbangan salah satu gantinya apa yang diambil oleh masing-masing
saja. syarik merupakan imbalan fganti) dari
fika kedua ganti tersebut diakar di tem- sisa haknya yang ada dalam bagian
pat akad, dan timbangan keduanya sama, syarik lainnya. Sehingga, hal itu meri-
maka jual belinya boleh secara istihsan. pakan bentuk tukar-menukar (mubo-
Karena tempat akad memiliki hukum se- dalah) di satu sisi, dan pemisahan
perti ketika terjadinya akad, maka menge- (klasifikasi) setiap hak di sisi lainnya.
tahui adanya persamaan antara kedua gan- - fika pedang dijual dengan pedang,
ti tersebut ketika itu seperti mengetahui- atau wadah dari tembaga dengan wa-
nya ketika akad. Adapun jika kedua pihak dah lainnya yang sejenis secara jizaf,
berpisah dari tempat akad sebelum di- maka jual belinya sah jika hal terse-
timban& kemudian diadakan penimbang- but termasuk barang yang dijual de-
an, dan ternyata timbangan keduanya sama, ngan satuan. Hal itu karena penjualan
maka fual belinya dianggap/asid. Sedang- secara satuan bukan termasuk illat riba
kan menurut Imam Zufar,jual belinya sah (yang merupakan takaran atau timba-
dalam dua masalah di atas jika di sana ada ngan), sehingga boleh adanya perbe-
persamaan dalam timbangannya. Hal itu daan ukuran dalam kedua barang ter-
karena faktor yang menghalangi sahnya sebut dan tidak terdapat riba ketika
akad adalah kemungkinan adanya tamba- itu. Akan tetapi, jika barang tersebut
han, dan sudah jelas bahwa tidak ada tam- termasuk barang yang dijual dengan
bahan di sana. timbangan, maka tidak boleh, karena
2. fika sesuatu dijual dengan yang tidak se- itu adalah jual beli harta riba dengan
ieiris seperti jual beli emas dengan'perak sej enisnya secara j izaf.6e6
secara jizaf, maka jual belinya sah. Karena - Iika perak campuran dijual dengan ba-
dalam kedua jual beli seperti ini boleh ada- rang tambang lainnya, atau menjual
nya perbedaan, tetapi uAiib adanya serah emas campuran, maka kaidah yang ber-
terima terhadap kedua barang di tempat laku dalam syara bahwa yang menjadi
akad sama seperti wajibnya serah terima ukuran adalah unsur yang paling ba-

696 Al-Bodoo'i,vol. V, hlm. 185.


Baglan 3: HUKUM TRAilSAKSI KEUANGAN FrqH rsrAM JrLrD s

nyak dalam barang itu. f ika fdari cam- paling banyak dalam campurannya pe-
puran itu) yang paling banyak adalah rak atau emas dalam jual beli dan
unsur perak, maka barang itu diang- pinjam-meminjam, sehingga tidak bo-
gap perak; dan jika unsur yang paling leh menjualnya dan meminjamkannya
banyak adalah emas, maka dianggap kecuali dengan ditimbang, dan tidak
emas. fadi, jika perak campuran yang boleh menjualnya secara jizaf dan bi-
unsur terbanyak di dalamnya adalah langan.
perak dijual, maka hukumnya seperti Adapun dalam sharf (tukar-menukar
hukum perak murni, yaitu tidak boleh uang), hukumnya seperti barang yang cam-
meniualnya dengan perak murni kecu- purannya lebih banyah yaitu seperti hu-
ali dalam ukuran yang sama dan di- kum perak yang campuran logamnya lebih
bayarkan secara kontan. Dengan kata banyak. Oleh karena itu, iika dijual dengan
lain, dibolehkan jual beli perak cam- perak murni, maka menurut pertimbang-
puran dengan perak murni dalam tim- an dan perkiraan kami barangnya dibagi:
bangan yang sama, karena keduanya iika perak murni lebih berat timbangan-
tidak mungkin terlepas dari adanya nya dari perak campuran, maka iual beli-
campuran. Hal itu karena biasanya se- nya boleh. Kadar perak dalam kedua ba-
buah perak tidak dicetak tanpa ada- rang merupakan kompensasi dari masing-
nya sedikit campuran benda lain. Bah- masing perak. Adapun kadar perak yang
- kan, terkadang campuran dalam ke- lebih banyak dalam perak murni adalah
duanya adalah alami, sehingga sulit kompensasi dari barang campuran, seperti
membedakan antara yang tercampur jika perak murni sebagai harga untuk ba-
dan yang alami. Oleh karena itu, perak rang dagangan yang di dalamnya terdapat
yang memiliki sedikit campuran disa- perak murni dan sepotong tembaga.
makan dengan perak ielek. Dan sifat Adapun jika kadar perak dalam perak
bagus atau jelek dalam tukar-menukar murni lebih kecil kadarnya dari kadar pe-
harta-harta ribawi adalah dianggap rak yang ada dalam perak campuran, sam4
sama, sehingga campuran dalam ke- atau tidak diketahui, maka transaksi jual
duanya clianggap seakan-akan tidak beli itu tidak boleh karena terdapat riba
ada. dalam salah satu barang tersebut.6eT
f ika campurannya yang paling ba- - fika pedang yang dihias yaitu yang di-
nyak, maka hukumnya seperti hukum lapisi perak atau emas dijual, dan har-
tembaga murni, sehingga tidak boleh ganya berbentuk emas atau perak 6es
yang campuran dijual dengan temba- maka iika jenis hiasan dan harganya
ga kecualiukurannya sama dan secara sama, dan ukuran berat harga lebih
langsung (kontan). banyak dari hiasannya, maka transak-
fika perak dan campurannya atau si itu dibolehkart. Hiasan pada pedang
emas dan campurannya sama, maka itu dijual sesuai dengan berat timba-
hukumnya seperti hukum barang yang . ngannya, dan kelebihan berat pada har-

697
Tabyiin al-Haqaaiq, vol. IV hlm. 140 dan seterusnya.
698
Lihat: al-Badaa'il vol. V hlm.2l7 dan seterusnya, Tuhfat al-Fuqahaa', vol. III, hlm. 41 dan seterusnya, ad-Durrul Mukhtaan vol.lV,
hlm. 247 dan seterusnya.
rsrAM IrLrD s Baglan 3: HUKUM TRANSAIGI XEUANGAN

ga dianggap sebagai kompensasi atas tahui setelah berpisah dari tempat akad,
sarung dan gantungan pedang yang maka jual belinya tidakboleh menurutma-
biasanya mengikuti pedangnya dalam yoritas [jumhur) ulama Hanafiyah. Sedang-
jual beli. Hal itu karena kaidah yang kan menurut Imam Zufa4, akadnya menjadi
berlaku menurut ulama Hanafiyah da- shahih sama seperti dalam jual beli jizaf,
lam pembagian harga terhadap barang seperti yang telah diterangkan dahulu.
dagangan bahwa jika barang dagang- Dengan demikian, maka kaidah jika naqd
an mengandung benda yang sejenis de- [uang) beserta yang lainnya-seperti yang di-
ngan harga, sedangkan sebagian yang lapisi dengan perak dan yang dibordir atau di-
lain tidak sejenis dengannya, maka har- sulam dengan sulaman emas atau perak-di-
ga itu dianggap sebagai kompensasi jual dengan naqd (uang) yang sejenis, maka di-
dari benda sejenis dengannya fpada syaratkan ada tambahan dalam harga agar ka-
barang dagangan) sesuai besar timba- dar harga yang seberat hiasan menjadi kom-
ngannya. Selain itu, dicarikan pula pensasi bagi hiasan dan yang selebihnya men-
pembenaran terhadapnya sebagai akad jadi harga (kompensasi) bagi pedang. Karena
yang sah sedapat mungkin. Karena per- jika tidak terdapat tambahan, maka jual beli-
kara-perkara kaum muslimin harus di- nya batal. Begitu juga jika harga sama beratnya
tafsirkan pada hal yang sah dan benar dengan hiasan, lebih sedikit atau tidak diketa-
sebisa mungkin. Dan pembenaran ter- hui, maka jual belinya batal. Namun, jika harga
hadap akad di sini dilakukan dengan tidak sejenis dengan hiasan, maka disyaratkan
menjadikan sebagian harga sebagai adanya saling serah terima saja dan. diboleh-
kompensasi barang sejenis (dalam ba- kan adanya perbedaan ukuran, seperti yang
rang dagangan) sebesar timbangan- akan diterangkan nanti.6ee
nya. Sedangkan sebagian lainnya dija- Dan sebagaimana telah diketahui bahwa
dikan sebagai kompensasi pada jenis keabsahan jual beli dalam hal jika harga lebih
lainnya. Ini adalah dalam pertimbang- banyak dari hiasan, maka mengharuskan ada-
an dan pendapat kami. nya penerimaan harga yang menjadi imbalan
fika harganya sama seperti hiasannya hiasan di tempat akad. Namun, jika kedua pi-
atau lebih sedikit, maka jual beli itu tidak hak berpisah sebelum adanya serah terima,
boleh karena mengandungriba fadhl. Hal atau salah satunya menerima haknya dan yang
itu karena sarung dan gantungan pedang lainnya tidak, maka dilihat hal-hal berikut.
meniadi barang dagangan yang tanpa ada a. Iika hiasan tidak dapat dipisahkan dari pe-
imbalan. Inilah makna riba itu. dang kecuali dengan merusaknya, maka
fika kadar harga tidak diketahui atau transaksi jual beli itu menjadi batal se-
para pedagang berselisih dalam ukuran- muanya.
nya, maka jika ternyata harga lebih banyak b. fika hiasan dapat dipisahkan tanpa meng-
dari hiasan, dan hiasan lebih sedikit tim- akibatkan kerusakan, maka transaksi jual
bangannya dari harga di tempatakad, maka beli atas pedang dibolehkan, tetapi jual beli
akad jual beli itu dibolehkan menurut ula- atas hiasan dianggap batal. Karena tran-
ma Hanafiyah. Dan jika hal tersebut dike- saksi sesuai dengan kadar hiasan adalah

699
Ad-Durrul Mukhtaar wa Raddul Muhtaar,vol. IV hlm. 48.
Bagan 3: HUKUM fRANSAKSI KEUANGAN
FIqLH ISIAIVT JILID 5

sharl sedangkan transaksi atas pedang ada- nangguhan. Begitu juga jual beli pe-
lah jual beli biasa. Adapun serah terima dang dianggap batal, karena tidak bo-
hanya merupakan syarat sah akad sharf leh memisahkan transaksi ini dalam
saja. transaksi tersendiri, karena terdapat
potensi memberikan kerugian terha-
fadi, jika hiasan dapat dipisahkan tanpa me-
rusak, maka seakan-akan hiasan dan pedang dap penjual, dengan menyerahkannya
adalah dua barang yang terpisah, sehingga bo- terpisah dari hiasannya.
leh dilakukan akad pada salah satunya saja, Dan jika kedua pihak berPisah se-
tanpa yang lain. belum terjadi serah terima, dengan
membatalkan hak khiyaaratau meng-
fika hiasannya tidak dapat dipisahkan ke-
cuali dengan merusakanya, maka akadnya batal gugurkan penangguhan, maka akad-
semua. Adapun hiasan karena tidak ada serah nya menjadi boleh. Hal ini berbeda
terima. Sedangkan pedang karena merupakan dengan pendapat Zufar.
jual beli sesuatu yang tidak mungkin diserah- b. Jika hiasannya dapat dipisahkan dari
kan kecuali dengan adanya kerugian terhadap pedang tanpa menimbulkan kerugian,
penjual. fual beli seperti ini adalah batal, sama maka akadnyafasid menurut Abu Ha-
seperti jual beli kayu rusuk pada atap rumah. nifah dan Abu Yusuf. Karena transak-
Jika hiasan dapat dipisahkan dari pedangnya
sinya mencakup akad yang sah dan
dan diserahkan kepada pembeli, maka akad- yangfasid [rusak). Kerusakan itu ter-
nya mepjadi sah. dapat pada objek akad itu sendiri, dan
- Dua syarat yang telah disebutkan di atas dalam keadaan ini kerusakan menye-
dalam akad sharf (yaitu terbebasnya akad bar pada seluruh barang dagangan'
sharf dari hak khiy a ar sy arat dantidak ada Sedangkan menurut Muhammad,
penundaan serah terima salah satu barang) transaksi jual beli atas pedang adalah
mengakibatkan bahwa jika pedang yang di- sah, sedangkan transaksi atas hiasan
hias dijual dengan hiasan sejenis atau tidak adalah batal. Karena transaksi itu me-
sejenis [dari emas atau perak), dan harga ngandung akad yang sah dan yangfa-
lebih berat timbangannya dari hiasannya, sid [rusak). Akad yang/asid itu memi-
lalu salah satu pihak mensyaratkan adanya liki pengaruh. Akibatnya, akad diang-
khiyaar syarot, atau pembeli mensyarat- gap sah dalam bagian yang sah dan di-
kan penundaan harga ketika melakukan anggap fasid dalam bagian yangfasid'
akad, kemudian kedua belah pihak [pen- Jika seseorang membeli gelang perak
jual dan pembeli) berpisah tanpa ada se- dari pengrajin dengan uang dirham
rah terima salah satu barang, maka akad [perak), dan kedua barang itu sama
itu dianggap batal, dengan penjelasan se- dalam berat timbangannya. Lalu kedua
bagai berikut.Too pihak [penjual dan pembeli) saling
a. Iika hiasan tidak dapat dipisahkan serah terima dan berpisah. Atau dua
dari pedang kecuali dengan kerusak- orang saling menukar (sharfl emas de-
an, maka transaksi jual beli atas hiasan ngan emas atau perak dengan Perak
itu batal disebabkan khiyaar atau pe- dalam ukuran yang sama, lalu terjadi

700 Lih"t rl-Bodao'il vol. V hlm. 2!7 danseterusnya.


ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI I(EUANGA'{

serah terima antara keduanya dan ber- Adapun Muhammad, ia membedakan an-
pisah. Setelah itu, salah satu pihak mem- tara penambahan dan pengurangan. Ia berpen-
berikan tambahan sesuatu pada yang dapatbahwa penambahan itu batal, sedangkan
lainnya, dan yang lainnya menerima- pengurangan boleh. Karena kalau penambah-
nya, maka jual belinya /asid menurut an itu sah, maka ia tidak masuk dalam akad
Abu Hanifah. dan menjadikan akadnya/asid. Oleh karena itu,
Sedangkan menurut Abu Yusufi, penambah- tambahan tersebut batal.
an dan pengurangan dianggap batal dan diabai- Sedangkan pengurangan tidak disyaratkan
kan, sedangkan akad yang pertama tetap sah. untuk keabsahannya agar masuk dalam akad,
Adapun menurut Muhammad, pengurangan bo- dengan dalil bahwa penjual jika mengurangi
leh seperti melakukan hibah untuk masa da- seluruh harganya maka itu sah dan tidak ma-
tang, sedangkan tambahan dianggap batal. suk dalam akad. Karena jika ia masuk dalam
Sumber perbedaan pendapat ini adalah akad, maka jual belinya terjadi tanpa harga.
perbedaan pendapat mereka dalam pengaruh Oleh karena itu, pengurangan sekarang seperti
syaratfosid terhadap akad jika penyebutannya kedudukan hibah awal tanpa melihat pada jual
diakhirkan dari akad: 701 beli yang pertama.
Abu Hanifah berpendapat bahwa syarat ini Hal ini jika kedua gantinya sejenis.
masuk dalam akad dan membuatnyafasid.lil<a fika jenis keduanya berbeda, seperti men-
terdapat penambahan atau pengurangan sete- jual gelang perak-yang berat timbangannya
lah terjadi akad, maka keduanya [penambahan seukuran sepuluh dirham-dengan dinar emas,
atau pengurangan) masuk dalam akad, sehing- atau dua orang saling menukar (sharfl satu di-
ga seakan-akan akad penambahan atau pengu- nar dengan sepuluh dirham perak, kemudian
rangan itu telah ada sejak awal. Oleh karena salah satunya menambah satu dirham pada
itu, akad tersebut dianggap /asid disebabkan yang lainnya, dan yang lainnya menerimanya,
adanya perbedaan ukuran dalam harta ribawi. atau dia mengurangi satu dirham, maka penam-
Hal itu karena kedua barang tersebut sejenis, bahan dan pengurangan ini sah menurut kese-
sehingga terjadilah riba. pakatan ulama Hanafiyah. Penambahan dan pe-
Adapun adanya syarat qabul (penerimaan) ngurangan itu masuk dalam akad, karena fak-
dalam hal pengurangan, menurut Imam Abu toryang menghalangi sahnya akad adalah ada-
Hanifah, karena ia mengakibatkan pembatalan nya riba. Dan perbedaan jenis dalam kedua ba-
(fasakh) akad, sedangkan masing-masing pi- rang mencegah terjadinya riba, karena dalam
hak tidak berhak melakukan fasakh kecuali tukar-menukar harta-harta ribawi boleh ada-
dengan kerelaan yang lainnya. nya perbedaan ukuran ketika berbeda jenis-
Sedangkan menurut Abu Yusuf dan Mu- nya, dan dilarang ketika sejenis.
hammad, syaratfasid tidak masuk dalam akad. Hanya saja dalam penambahan disyarat-
Hanya saja Abu Yusuf berpegang pada kaidah kan adanya serah terima di majelis penambah-
ini sehingga menggugurkan penambahan dan an. fika kedua belah pihak berpisah sebelum
pengurangan. Oleh karenanya, jual beli yang adanya serah terima, maka jual belinya batal
pertama tetap sah. sebesar tambahannya. Hal itu karena ketika

7 01 Llh^t ol-Bodaa'ii vol. V,hlm. 216, ad-Durrul Mukhtaaa vol.lY hlm. 246.

I
I
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN FIQLH ISTAM IILID 5

tambahan itu masuk dalam asal akad, maka melihat apa yang tampak darinya. Tidak
seakan-akan akad terjadi pada tambahan dan disyaratkan melihat jika hal tersebut dapat
akad asal semuanya, sehingga tambahannya mengakibatkan rusaknya jual beli, seperti
menjadi bagian dari harga sharf. wadah-wadah cuka yang disegel dimana
Adapun dalam pengurangan tidak disya- membuka tutupnya dapat merusaknya. Te-
ratkan menerimanya di majelis pengurangan. tapi, harus diterangkan sifat cuka yang ada
Karena meskipun ia masuk dalam asal akad di dalamnya.
dan menyebabkan terjadinya perbedaan ukur- Syarat ini iuga disepakati oleh ulama
an dalam kedua barang, tetapi tidak menim- Hanafiyah, Syafi'iyah, dan Hanabilah .703 Az'
bulkan pengaruh terhadap akad. Karena per- Zaila'i berkata, "Syarat bolehnyairzof ada-
bedaan ukuran dalam harta-harta ribawi dibo- lah harus berbentuk definitif [tertentu) dan
lehkan selama jenisnya berbeda, seperti yang ditunjuk." Dalam ungkapan ulama Syafi'-
telah saya terangkan. iyah dan Hanabilah, "Melihat secara lang-
Akan tetapi, wajib bagi pelaku akad me- sung adalah cukup dalam transaksi shu-
ngembalikan barang yang dikurangi, karena brah (sejumlah makanan) dan sejenisnya,
pengurangan ketika masuk dalam asal akad, karena unsur ketidakjelasan itu hilang de-
maka menjadi jelas bahwa akadnya tidak ter- ngan melihatnya."
jadi pada ukuran yang dikurangi dari awal 2. Masing-masing peniual dan pembeli tidak
akad, sehingga wajib mengembalikannya. mengetahui ukuran barang dagangan, baik
timbangan, takaran maupun satuan. Jika
d. Syardt Jual Beli Jizaf
salah satunya mengetahui ukurannya ka-
Para fuqaha Malikiyah mensyaratkan tu-
rena diberitahu yang lainnya setelah ter-
juh syarat untuk sahnya jual beli iizaf.702 Saya jadi akad, maka ia memilikihakkhiyaar.
akan menyebutkan syarat-syarat itu dengan
lil<a keduanya sama-sama mengetahui ukur-
ringkas beserta isyarat pada syarat yang ter- annya ketika melakukan akad, maka akad
kadang ada dalam kitab-kitab fuqaha mazhab- itu meniadi batal. Karena keduanya mela-
mazhab lainnya. kul<an akad yang mengandunggharar {un-
1. Barang dagangan terlihat oleh mata ke- sur penipuan), dan meninggalkan melaku-
tika akad atau sebelumnya. Kedua pihak kan takaran atau timbangan. Barang daga-
harus terus mengetahui barang dagangan ngan harus dikembalikan iika masih ada,
pada waktu akad, sehingga tidak sah jual dan jika tidak ada maka pembeli wajib
beli barang yang tidak terlihat secaraiizaf membayar nilainya.Toa Adanya khiyaar ini
dan jual beli dari orang buta secara iizaf. menunjukkan bahwa syarat ini adalah sya-
Cukup melihat sebagian barang dagangan rat lazim [mengikat) dan bukan syarat
yang menyambung dengannya, seperti ba- sah.
rang yang pokoknya terpendam, dan da- Ibnu fuzay mengisyaratkan adanya per-
lam penjualan shubrah makanan cukup bedaan pendapat dari ulama Hanafiyah

702 lVhlm'285,
Lihatasy-Syarh al-Kabiir,vol. Ill,hlm.20danseterusnya,Bidaayatal-Mujtahid,vol.ll,hlm.lST,Mawaahibal-Jaliil,vol.
asy-Syarh ash-Shaghiir, vol. IIl, hlm. 35-40, al-Gharar wa A*aruhu fi al-'Uquud, DR. Shiddiq Muhammad adh-Dhorir, hlm. 234 dan
seterusnya.
703
Tabyiin al-Haqaaiq, vol.lV hlm. 5, al'Muhadzdzab, vol. I, hlm. 265, al-Mughni, vol. IV hlm. 123.
704
Lihat al-Qowaa n i in al- Fiqhiyyah, hlm. 246.
ISIAM TTLTD s Bagan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN

dan Syafi'iyah dalam syarat ini. Akan te- tidak bermaksud membeli secara satuan,
tapi, ulama Syafi'iyah secara tegas menye- maka boleh menjualnya secara jizaf.
pakatinya.Tos Imam Ahmad menyatakan Tidak boleh melakukan jual beli jizaf
bahwa penjual jika mengetahui kadar ba- dalam barang yang memiliki risiko, yaitu
rang, maka ia tidak boleh menjualnya se- jual beli dirham, dinac dan permata se-
cara shubrah. fika ia menyalahinya dan cara jizaf . Tetapi, dibolehkan menjual biji
menjualnya padahal dia mengetahui ukur- emas dan perak yang belum dicetak se-
an barang dagangannya, maka jual beli- cara jizaf.
nya sah dan mengikat tetapi hukumnya Kesimpulan: jika tidak menemukan ke-
makruh tanzih.To6 sulitan dalam menghitung barang yang di-
3. Tujuan jual beli secara jizaf adalah mem- jual satuan, maka tidak boleh menjualnya
beli dalam jumlah banyak, bukan satuan. secara jizaf. Baik orang itu bermaksud men-
Sehingga, sah jual beli jizaf terjadi dalam jual tiap satuan dengan harga tertentu mau-
barang-barangyang ditakar dan ditimbang pun tida( dan baik harganya rendah mau-
(seperti biji-bijian dan besi) dan barang- pun tidak. fika mendapatkan kesulitan da-
barang yang diukur (seperti tanah dan lam menghitungnya, dan jika tidak ber-
pakaian). Tidak boleh melakukan jual beli maksud menjual tiap satuannya dengan
jizaf dalam barang yang dihitung secara harga tertentu, maka boleh menjualnya se-
satuan kecuali jika susah menghitungnya, cara jizaf, baik harganya rendah maupun
karena hitungan itu mudah bagi kebanyak- tidak. Tetapi, jika bermaksud menjual tiap
an orang. Inilah yang dimaksud dalam satuannya dengan harga terte4tu, maka
syarat, yaitu tujuan dari jual belinya bukan boleh menjualnya secara jizaf jika harga-
satuan. fika sulit menghitungnya, maka bo- nya rendah, dan tidak boleh jika harganya
leh menjualnya secara jizaf; sedangkan jika tinggi.ToT
tujuannya adalah untuk menjualnya seca- Adapun ulama Hanafiyah, telah kita ke-
ra satuan, maka tidak boleh menjualnya se- tahui perbedaan pendapat dalam mazhab
cara jizaf. di kalangan mereka. Abu Hanifah memba-
OIeh karena itu, boleh menjual barang tasi kebolehan jual beli jizaf dalam barang
yang dapat dihitung secara jizaf jika harga yang dapat ditakar dan ditimbang (yaitu
satuannya kecil, seperti telur, apel, delima, barang-barang mitsliyat) dalam satu takar-
dan semangka yang ukurannya relatif sama, an saja. Sedangkan dua sahabatnya (ash-
yaitu seluruhnya besar atau seluruhnya ke- Shahiban) membolehkan jual beliiizaf da-
cil, bukan yang sebagiannya kecil dan se- lam barang-barang yang dapat ditakar; di-
bagian lainnya besar. Tidak boleh menjual timbang, dan diukur [seperti pakaian dan
barang yang dapat dihitung secara jizaf 'tanah) serta barang-barang satuan yang me-
jika bermaksud membeli setiap satuannya miliki bentuk berdekatan/hampir sama
dengan harga tertentu, seperti budak, pa- [seperti kelapa dan telur) dan barang-ba-
kaian, dan binatang tunggangan. Tetapi, jika rang satuan yang memiliki bentuk berjauh-

7os
Al-Moi^urj vol. IX, hlm. 343.
706
At-Mughni,vol. IV hlm. 125 dan seterusnya.
707 Lih^t Hooryiyat ad-Daasuuqiii 'ala asy-Syarh al-Kabiirvol. III, hlm. 21.
Bagtran 3: HUXUM TRAi{SAXSI KEUANGAN ISLAM IILID 5

an, seperti binatang. Pendapat yang difat- barang yang ditakar; ditimbang, maupun
wakan adalah berdasarkan pada pendapat dihitung satuan, karena sulit menaksir dan
dua sahabat guna memudahkan masyara- memperkirakannya. Iika tidak terlalu ba-
kat, seperti yang telah saya terangkan.7o8 nya[ boleh menjualnya secara jizaf, baik
Secara global, ulama Syafi'iyah dan Ha- barang takaran, timbangan maupun dihi-
nabilah membolehkan juga menjual barang- tung satuan, karena barang tersebut bisa
barang yang dapat ditakar; ditimbang, diu- ditaksir.
kuc dan dihitung secara jizaf.Toe Adapun barang yang sedikit sekali,
4. Barang dagangan harus ditaksir oleh orang maka tidak boleh dijual secaraiizafjika ba-
yang ahli menaksir. Sehingga, tidak sah jual rang tersebut barang yang dapat dihitung,
beli jizaf dalam barang yang sulit ditaksir- karena tidak sulit untuk mengetahuinya
seperti burung pipit dan seienisnya yang dengan hitungan. Dan dibolehkan jika ba-
masih hidup sehingga saling berjalin satu rang tersebut barang yang dapat ditakar
sama lain, menjual burung merpati dalam atau ditimbang tapi kedua pihak yang be-
sarangnya, dan anak ayam dalam kandang rakad tidak mengetahui ukuran takaran
yang besar-kecuali jika memungkinkan atau timbangannya, sekalipun tidak sulit
untuk mengetahuinya dengan menaksir- untuk menakar atau menimbang barang
nya sebelum membelinya pada waktu te- itu.
nang atau tidurnya, maka boleh ketika itu 6. Permukaan tanah yang diletakkan di atas-
membeliny a secar a j i z af. nya barang dagangan bentuknya rata, baik
Kedua pihak yang berakad harus mam- secara pasti maupun perkiraan. fika ben-
pu melakukan penaksiran juga, baik ia laku- tuknya tidak rata, maka akad itu menjadi
kan sendiri maupun wakilnya yang mela- batal disebabkan adanya unsur penipuan
kukan, yang dapat tercapai dengan prak- (gharar) yang besar atau ketidaktahuan
tek, pengalaman, dan kebiasaan. (jahalah). Adapun jika kedua pihak me-
Ulama Syafi'iyah sepakat atas syarat ngira bahwa tanah tersebut rata kemudi-
ini. Mereka menyatakan bahwa harus me- an ternyata tanah tersebut terdapat gun-
ngetahui ukuran shubrah atau memung- dukan, maka pembeli diberi hak khiyaar.
kinkan untuk ditaksir. Dalam pendapat Tetapi, jika tanah tersebut terdapat lubang
yangashahh [paling benar), mereka mem- flegokan), maka penjual diberi hak khi-
bolehkan jual beli lebah dalam sarangnya yoar.
jika terlihat keluar masuknya dan belum Ulama Syafi'iyah sepakat dengan ula-
diketahui bahwa ia telah keluar semua- ma Malikiyah dalam syarat ini. Mereka me-
nya.710 nyatakan dalam pendapat yang ashahh bah-
5. Barang dagangan berjumlah banyak tapi wa jual beli dianggap batal iika shubrah
tidak sangat banyak. fika barang dagang- makanan berada di atas tanah yang meng-
an itu banyak sekali, maka dilarang men- gunduk dan memiliki legokan. Atau jika
jualnya secara jizaf,baik barang tersebut barang dagangannya minyak samin dan

708 Lih"t Foth ut


Qadiirvol. V hlm. 88-90, at-Lubaab Syarh al-Kitaab, vol. II, hlm. 7 dan seterusnya.
709 Llhat Mughnil at-Muhtaaj, vol. II, hlm. 16-77, al-Mughnr, vol. IV hlm' 124.
770 Al-Moi^uri vol. IX, hlm. 345, 353, al-Muhadzdzab,vol. l, hlm. 265.
ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSArSI XEUAI{GAI{

sejenisnya dalam keadaan yang berbeda- lainnya. Alasan pelarangan tiga masalah
beda secara tipis dan tebalnya.711 ini adalah terpengaruhnya barang yang di-
Ulama Hanabilah juga mensyaratkan ketahui oleh ketidakielasan $ahalah) ba-
syarat ini. Mereka menetapkan seperti ula- rang yang tidak diketahui.
ma Malikiyah bahwa pembeli memiliki hak Adapun jika dua barang terkumpul dalam
khiyaar jika ternyata shubrah berada di satu transaksi, masing-masing dijual sesuai de-
atas gundukan, misalnya. Dan, penjual me- ngan asal penjualannya, maka itu boleh, seper-
miliki hak khiyaar jika ternyata di bawah ti membeli shubrah biji-bijian yang diketahui
shubrah terdapat lubang yang tidak dike- ukurannya beserta tanah yang tidak diketahui
tahuinya.712 ukurannya seharga seribu dinac karena ma-
Telah jelas bagi kita bahwa ulama Ha- sing-masing tumpukan biji-bijian dan tanah
nafiyah juga menuntut adanya syarat ini, sesuai dengan asal penjualannya. Dengan kata
dengan dalil bahwa mereka mensyaratkan lain, terkumpulnya asal penjualan secara jizaf
dalam menjual sesuatu dalam wadah yang tidak menghalangi penjualan barang itu secara
tidak diketahui ukurannya, tempat tersebut jizaf. Contohnya tanah, padahal asalnya dijual
tidak memungkinkan terjadinya penam- dengan dihitung seperti biji-bijian yang dita-
bahan atau pengurangan, seperti jika ter- ka4 karena masing-masing barang itu sesuai
buat dari kayu atau besi. Adapun jika tem- dengan asalnya.Tta
pat tersebut memungkinkan terjadinya
penambahan atau pengurangan, atau da- 5. RIBA
pat tertekan dengan tekanan [himpitan), A. PENCERT'AN RIBA DAN DALIL PENGHARA.
seperti keranjang dari daun kurma, karung MANNYA
dan keranjang jerami, maka tidak boleh Riba secara bahasa berarti tambahan.
menjualnya secara jizaf, seperti yang telah Allah berfirman,
diterangkan di atas.713 "Kemudian apabila telah Kami turunkan
7. Satu akad tidak boleh mencakup jual beli air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan
secara jizaf dan dengan ditakar atas dua menjadi subur dan menumbuhkan berbagi jenis
barang yang sama, baik barang itu sejenis pqsqngan tumbuhan yang indah." (al-Haii: 5)
maupun tidak. fuga tidak boleh mencakup Maksudnya, bertambah dan berkembang.
jizaf terhadap biji-bijian beserta tanah Allah juga berfirman,
yang diukur. f uga tidak mencakup jizaf
"Disebabkon adanya satu golongan yang
terhadap tanah beserta tanah yang diukur.
lebih banyak jumlahnyo dari golongan yang
Oleh karena itu, tidak sah menjual shubrah
Iain." (an-Naml: 92)
gandum beserta sepuluh mud gandum
Maksudnya, jumlahnya banyak.
lainnya atau jelai. Dan tidak boleh menjual
Dalam ungkapan Arab, 'Arbaa fulaanun
shubrah gandum beserta beberapa hasta
'alaa fulaan'j maksudnya si Fulan mengambil
dari tanah. fuga tidak boleh menjual tanah
tambahan dari si Fulan.7ls
secara jizaf beserta seratus meter tanah

71r Al-Mri^uul vol. IX, hlm. 315, 345, 350, al-Muhadzdzab, Ioc. cit..
7L?
Al-Mughni,vol. IV hlm. 124 danseterusnya.
713 Tobyii, al-Hoqaaiq,vol. IV hlm. 5, Fathul
Qadiinvol. Y hlm. 86.
7 l+
Ary-Syorh al-Kabiir ma'a Haaqtiyat ad-Daasuuqiii, vol.lll, hlm. 23.
7LS Mughnit al-Muhtaaj,vol. II, hlm. 2L; Nihaayatul Muhtaaj, vol.lll, hlm.
Bagan 3: HUXUM TRANSAXS! I(EUANGAN FIqLH ISI.AM IILID 5

Dalam istilah syara, riba didefinisikan se- "Orang-orang yang makan riba tidak dapat
bagai tambahan pada barang-barang tertentu. berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
Ini adalah definisi riba menurut ulama Ham- kemasukan setan karena gila." (al-Baqarah:
bali. Dalam kitab Kanzul Ummaal, sebuah kitab 275)
dalam mazhab Hanafi, riba diartikan sebagai
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwa-
tambahan tanpa imbalan dalam transaksi harta
lah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang
dengan harta. Maksud tambahan di sini adalah
belum dipungut) jika kamu orang-orong yang
tambahan harta meski secara hukmi saja, se-
beriman. Jika kamu tidak melaksanakannya,
hingga definisi ini mencakup riba nasiah dan
maka umumkanlah perong dari Allah dan Ro'
jenis-jenis akad jual beli yanglasid [rusak).
sul-Nya Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu
Hal itu dilihat dari sisi bahwa penundaan pe-
berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak ber'
nyerahan salah satu barang yang ditukarkan
buat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (di-
merupakan tambahan secara hukmi tanpa ada-
ru g ikan)." (al- Baqarah: 27 B-27 9)
nya imbalan materi yang nyata. Penangguhan
Adapun sunnah, dalam sebuah hadits me-
ini pada umumnya diberikan dengan imbalan
ngenai tujuh hal yang merusak [as-sab'ul mu-
tambahan.716
wbiqaat) disebutkan bahwa salah satunya ada-
Riba diharamkan berdasarkan Al-Qur'an,
lah memakan riba.718
sunnah dan ijma.
Diriwayatkan bahwa lbnu Mas'ud r.a. ber-
Allah berfirman dalam Al-Qur'an,
kata, "Rasulullah melaknat pemakan riba, sak-
"Padqhal Allah telah menghalalkan iual sinya dan penulisnya."Tle
beli dan mengharamkan riba." (al-Baqarah: Hakim meriwayatkan dari lbnu Mas'ud
275)717 bahwa Nabi saw bersabda,

716 Roddut Mrhtaar,vol.lV hlm. 184.


717 Drlr. ayat ini Allah membalas bangsa Arab jahiliah yang mengatakan bahwa jual beli yang tidak mengandung riba adalah sama
seperti iual beli yang mengandung riba. Maksudnya, tambahan harta yang diberikan pada waktu penyerahan barang setelah ad-
anya penangguhan adalah seperti bagian dari harga barang pada awal akad. Maka Allah menielaskan perbedaan antara kedua
akad tersebut, yaitu bahwa tambahan pada salah satu akad adalah untuk menangguhkan utang dan pada akad yang lain untuk iual
beli. Selain itu, akad iual beli adalah bagaikan mengganti imbalan, karena harga barang merupakan pengganti dari barang yang
diberikan. Sedangkan riba merupakan tambahan tanpa imbalan sebagai konsekuensi atas penangguhan waktu, atau merupakan
tambahan dalam ienis barang. (Lihat Tafsir Qurthubi dan Maima'ul Bayaan karya Thabrasi).
718 Diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah bersabda,

o".J,.il\ oii;t ou;:lt -ii


"Jauhilah tujuh hat yang menghancurkan!' Para sahabat bertanya, 'Apa saia, wahai Rasulullah?" Beliau meniawab,"syirik terha-
dap Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali melalui caro yang benar, memakan riba, memakan harta anak
yatim, melarikan diri dari medan perang dan menuduh kaum mukminah yang jauh dari maksiat dan yang terjaga kehormatannya!'
(Llhat al - Ilm a a m b i Aha a diits il Ahkaa m kary a Ibnu Daqiq al- ld, hlm. 5 1 8)'
719
Abu Dawud dan lainnya meriwayatkan bahwa Nabi saw. melaknat pemakan riba, orang yang mewakilkannya, pencatatnya, dan
saksinya.
Muslim iuga meriwayatkan dari Jabil ia berkata, "Rasulullah melaknat pemakan riba, pencatatnya, dan saksinya. Beliau ber-
kata,' M ereka semua soma,"'
Bukhari juga meriwayatkan hadits serupa dari Abu luhaifah. Sedangkan Tirmidzi dan Ibnu Malah meriwayatkan dari Anas, ia
berkata, "Rasulullah melaknat sepuluh hal dalam khamar..."
(Lihat Majma'uz Zawaaid,vol.lV hlm. 118; Subulus Salaam, vol. Ill, hlm. 36; Nailul Authaar, vol. V hlm. 154).
rsrAM lrlrD s a-:\ Bagian 3: HUI(UM TRANSAXSI KEUANGAN
308 .

dilarang guna menutup pintu keharaman [sad-


dudz dzari'ah), yaitu terjadinya riba nasiah. Hal
itu terjadi dengan menjual emas secara tidak
"Riba memiliki tujuh puluh tiga pintu. Riba tunai lalu membayarnya dengan perak dengan
yang paling ringan adalah seperti seorang le- tambahan yang mengandung riba.
laki menikahi ibunya. Riba yang paling tinggi fenis pertama diharamkan dengan nash
adalah kehormotan seorqng lelaki muslim.'ryzo Al-Qur'an. Inilah yang dinamakan riba jahiliah.
Terdapat banyak sekali hadits yang berkait- Sedangkan jenis kedua pengharamannya ber-
an dengan riba yang akan disebutkan dalam dasarkan hadits dengan mengqiyaskan kepa-
pembahasan mengenai illat riba. danya karena mengandung tambahan tanpa
Umat Islam sepakat bahwa riba diharam- imbalan. Sunnah juga mengharamkan jenis ke-
kan. Mawardi berkata, "Bahkan dikatakan bah- tiga yaitu bay'un nasaa' [jual beli tidak tunai)
wa riba tidak pernah dibolehkan dalam syariat
jika kedua barang yang ditukar berbeda. Hal
apa pun." Hal ini sesuai dengan firman Allah, ini dianggap riba karena penangguhan salah
satu barang mengakibatkan adanya tambahan,
"Dan disebabkan mereka memakan riba pa- sehingga maknanya serupa dengan pinjaman
dahal sesungguhnya mereka telah dilarang da- yang menuntut adanya keuntungan karena akad
ripadanya." [an-Nisaa': 161) pinjaman ini merupakan akad pertukaran ba-
Maksudnya, dalam kitab suci-kitab suciter- rang itu sendiri.72z
dahulu.721 Hukum akad yang mengandung riba, baik
Di dalam Islam terdapat dua jenis riba. Per- ribafadhl maupun riba nasiah adalah batil (ti-
tama, riba nasiah yang merupakan satu-satu- dak sah) menurut jumhur ulama. Sedangkan
nya jenis riba yang diketahui oleh bangsa Arab menurut ulama Hanafiyah, akad tersebut ada-
jahiliah. Riba ini diambil sebagai kompensasi lah fasid frusak).
penangguhan pembayaran utang yang jatuh
tempo, baik utang tersebut merupakan harga B.MACAM-MACAM RIBA
barang yang belum dibayar ketika akad mau- 1). Riba Fadhl
pun merupakan utang dari pinjaman. Kedua, Menurut jumhur ulama, riba bay' (riba jual
riba jual beliyangterdapatdalam enam barang, beli) ada dua macam, yaitu riba fadhl dan riba
yaitu emas, perak, gandum, jelai, garam, dan nasiah.Tz3 Para fuqaha Hanafiyah mengartikan
kurma. Ini dikenal dengan riba fadhl. Riba ini riba fadhlTzn-y^ng merupakan jual beli-se-

720 HR Ibnu Maiah secara ringkas dan Hakim secara sempurna serta ia shahihkan. Terdapat banyak hadits yang memiliki makna
serupa, di antaranya, "Riba memiliki tujuh puluh pintu." Dalam riwayat lain, "Riba memiliki tujuh puluh dua pintu." (Lihat Majma'uz
Zawaaid,vol.lV hlm., !t7; Subulus Salaam,vol.lll, hlm. 37).
72L
Mughnil al-Muhtaaj, vol. ll, hlm. 2l; al-Muhadzdzab, vol. l, hlm. 275; al-Mughni, vol. IV hlm. l; al-Mabsuuth, vol. XII, hlm. 109;
Fathul Qadiir, vol. V hlm. 274; Haasyiyah Qalyuubi wa Amiirah,vol.ll, hlm. 166.
722
Lihat al-Muwoafoqaat, Syathibi, terbitan Musthafa Muhammad, vol. IV hlm. 40.
723
Al-Badaa'l', vol. V hlm. 183; Bidaayatul Mujtahid, vol. II, hlm. 129; Haasyiyah ad-Daasuuqiii, vol. III, hlm. ,47; ol-Mughni,vol.lY,
hlm. l; I'laamul Muwaqqi'iin, vol. II, hlm. 135.
724
Ibnu Qayyim menamakannya sebagai riba khafiy (ribayang tersembunyi) yang pengharamannya karena saddudz dzari'ah (pence-
gahan hal yang haram) sebagaimana ditegaskan dalam hadits Abu Said al-Khudri ra. dari Nabi saw.,

.ulr :<J, .-rr-i ;ti:r-rrlr, n-.;.r,J' rfi I


"Janganlah kalian menjual sotu dirham dengan dua dirham, karena sesungguhnya aku khiwatir kalfan aiai *"toirt on ,i^oo."
Maksudnya adalah riba.
Bag|an 3: HUKUM TRANSANST KEUANGAN FIQLH ISIAM IILID 5

bagai tambahan pada harta dalam akad jual akad tersebut adalah sah selama kedua barang
beli sesuai ukuran syariat (yaitu takaran atau diserahkan dalam majelis akad. fika salah satu
timbangan)72s lika barang yang ditukar sama. barangditangguhkan penyerahannya, maka j ual
Kami tidak mengatakan "yang disyaratkan beli tersebut tidak sah, karena keberadaan satu
dalam akad jual beli" sebagaimana yang dise- jenis saja telah cukup untuk mengharamkan
butkan oleh Kasani, karena tidak mengguna- riba nasiah [penangguhan salah satu barang).
kan kata "yang disyaratkan" adalah lebih tepat Dapat juga ribafadhl didefinisikan sebagai
karena riba terjadi dengan adanya tambahan jual beli barang ribawi dengan barang ribawi
apa pun, baik tambahan itu disyaratkan dalam serupa dengan tambahan pada salah satunya.
akad maupun tidak dan baik dalam jual beli Kesimpulannya adalah bahwa dalam per-
maupun dalam pinjaman (qardh). tukaran barang-barang ribawi yang sejenis di-
Sedangkan maksud l<ata"harta" adalah bah- syaratkan adanya kesamaan dalam jumlah ba-
wa menilai ada tida}nya ribafadhl atau tambah- rang. Menurut Abu Yusul kesamaan ini dihi-
an adalah dengan melihat kepada kadar dan tung dengan ukuran umum yang biasa dipakai
jumlah, bukan kepada nilai. dalam setiap jenis barang. Sehingga, barang
Kalimat "ukuren syariot" berfungsi untuk yang biasanya diukur dengan timbangan, se-
menjelaskan bahwa barang yang diukur de- perti minyak sayur dan samin (minyak hewa-
ngan satuan panjang dan yang dihitung satuan ni), maka mengukur kesamaan beratnya ada-
(secara bijian), tidak masuk dalam barang ri- lah dengan timbangan. Begitu pula barang yang
bawi. Begitu pula, tidak ada riba dalam harta biasanya diukur dengan takaran maka kesa-
qimiyat (dihitung dengan nilai), seperti ienis- maan beratnya diukur dengan takaran.
jenis kebun, ka.pet, perkakas, tanah, pohon dan Dalam pengharaman riba pada mata uang
rumah, sehingga tidak diharamkan adanya pe- [emas dan perak atau yang serupa dengannya
nambahan dan dibolehkan mengambil banyak yaitu uang kertas), tidak dibedakan antara yang
dengan imbalan yang lebih sedikit. Hal itu ka- telah dicetak [emas batangan) dan yang masih
rena barang yang dihitung dengan nilai bu- dalam bentuk barang mentah [bijih emas). Oleh
kan termasuk dalam barang yang diukur me- karena itulah, para ulama mengatakan bahwa
lalui ukuran berat. Maksudnya, dalam akad bijih perak dan uang dirham yang telah dice-
tukar-menuka4, barang-barang tersebut tidak tak adalah sama saja. Hanya saia, Ibnu Qayyim
mengikuti ukuran takaran atau timbangan. Riba membolehkan menjual perhiasan emas atau
hanya terjadi pada barang yang ditakar dan perak yang boleh dipakai-seperti cincin dan
barang yang ditimbang. Kalau seseorang men- perhiasan untuk wanita-dengan emas dan
jual kain sepaniang lima hasta dengan imbalan perak yang lebih berat timbangannya karena
kain yang sama sepanjang enam hasta, atau men- pertimbangan biaya pembuatan dan kebutuh-
jual sebuah telur dengan dua buah teluc atau an masyarakat.Tz6
seekor kambing dengan dua ekor kambing maka

725
Maksud ukuran syariat adalah sesuai dengan kebiasaan dalam meniual barang-menurut AbuYusu-yaitu takaran bagi barang
yang ditakar dan timbangan bagi barang yang ditimbang. Sehingga, maksudnya adalah bahwa riba terbatas pada barang-barang
yang ditakar dan ditimbang sala. Maksud kalimat "tambahan pada harta" adalah tambahan materi yang nyata (dapat diindra)
dalam salah satu imbalan tanpa melihat pertambahan nilai. Sehingga, jika terdapat tambahan sesuatu dalam harta maka telah
terjadi riba, meskipun kedua barang itu adalah berbeda atau nilai jualnya adalah sama.
726
A'laamul M uwa qqi' iin, vol. ll, hlm. 140.
FrqLH ISrAM f rLrD 5 Baglan 3: HUI(Utl TRANSAXSI XEUAilGAN

2). Riba Nasiah727 dua buah apel, atau satu buah jeruk dengan
Riba nasiah-yang merupakan jual beli- dua buah jeruk yang diserahkan setelah satu
didefinisikan oleh ulama Hanafiyah sebagai pe- bulan.730 Dalam setiap contoh ini terdapat riba

nambahan waktu penyerahan barang, dan pe- nasiah karena terdapat penambahan pada sa-
nambahan barang pada utang dalam penukar- lah satu barang yang ditukar tanpa terdapat
an dua barang berbeda jenis yang ditakar atau imbalan atasnya. Adapun sebab pengharaman
ditimbang,728 atau dua barang sejenis mes- meskipun kedua barang itu sama jumlahnya
kipun bukan barang yang ditakar atau ditim- dikarenakan terdapat penambahan dalam ni-
bang.7ze Maksudnya, menjual satu jenis barang
lai, karena biasanya salah satu pihak tidak
dan ditukar dengan jenis yang sama, atau de- dapat menerima penangguhan penyerahan sa-
ngan jenis yang lain dengan tambahan (dalam lah satu barang itu kecuali jika terdapat tam-
barang-barang yang ditakar atau ditimbang) bahan nilai di dalamnya.731 Barang yang dise-
sebagai kompensasi dari penangguhan penye-
rahkan dengan segera biasanya lebih banyak
daripada yang diserahkan dengan penangguh-
rahan, seperti meniual satu sha' gandum de-
an. Sebagaimana juga barang yang tertentu
ngan satu setengah sha'gandum yang dise-
dengan sosoknya lebih baik daripada barang
rahkan setelah dua bulan, menjual satu sha'
yang tidak tertentu, karena bisa saja orang yang
gandum dengan dua sha'jelai yang diserahkan
memiliki tanggungan tidak menyerahkan ba-
setelah tiga bulan. Atau dapat pula tanpa tam-
rang atau menyerahkan barang yang tidak se-
bahan, seperti menjual satu pon kurma tunai
suai kesepakatan.
dengan satu pon kurma tidak tunai.
Ibnu Abbas, Usamah bin Zaid bin Arqam,
Ini adalah contoh penukaran dua barang
Zubair; Ibnu fubair dan lainnya berpendapat
yang ditakar atau ditimbang baik sejenis mau-
bahwa riba yang diharamkan adalah riba na-
pun tidak sejenis. Sedangkan contoh penukar-
siah saja. Hal ini berdasarkan hadits yang diri-
an barang sejenis yang tidak ditimbang atau
wayatkan oleh Syaikhan fBukhari dan Muslim)
ditakar adalah menjual sebuah apel dengan
dari hadits Usamah,

Ibnu Qayyim menamakannya sebagai riba jaliy (riba yang jelas). Inilah riba yang biasa dilakukan bangsa Arab ketika jahiliah.
Seorang pemberi utang akan berkata kepada orang yang berutang kepadanya ketika jatuh tempo pembayaran utang, "Kamu akan
melunasi atau akan membayar riba." Sehingga ia merupakan keuntungan yang berlipat.
Maksudnya, lebih utama lagi bila satu ienis.
729
Al-Badaa'l', vol. V, hlm. 183; Raddul Muhtaanvol.lV hlm. 184.
730
Tambahan materi yang diterima oleh peniual setelah masa penangguhan merupakan kompensasi dari penyerahan satu mud gan-
dum oleh pembeli pada saat ini. Inilah maksud " penambahan waktu penyerahan barang". Sehingga, harta yang dibayar saat ini lebih
penting daripada yang dibayar di masa mendatang. Adapun maksud,"penambahan barang pada utang" adalahbahwa sesuatu yang
tertentu dengan sosoknya lebih penting daripada sesuatu yang tertentu dengan sifatnya, karena benda yang ditentukan dengan si-
fatnya dapat tidak sesuai dengan harapan. Penjual dapat saja tidak menyerahkan barang sesuai dengan kewajiban. Seperti jika se-
seorang membeli seiumlah tertentu dari gandum, gula atau sejenisnya tanpa menentukan sosok barang tersebut dengan seiumlah
tertentu dari jelai yang ditentukan sosoknya. Dalam akad ini berarti barang yang dibeli merupakan barang tanggungan yang tidak
tertentu fdainJ, sedangkan harga dalam akad itu merupakan barang tertentu (hin). Dengan demikian, jelaslah bahwa kesamaan
dalam ketertentuan sosok bagi dua barang yang dipertukarkan adalah sesuatu yang diperlukan agar tidak terjadi penambahan
barang yang merupakan riba. Karena barang yang tertentu dengan sosok lebih baik dari barang yang tidak tertentu meskipun
diberikan secara tunai. Oleh karena itulah, tidak boleh membayar zakat barang tertentu dengan harta yang tidak tertentu. Syarat
tertentu ini diambil dari teks hadits'yadan bi yadin" (diberikan dari tangan ke tangan). Tangan merupakan alat untuk menentu-
kan, seperti menunjuk dan memberi isyarat. Sedangkan syarat kesamaan diambil dari teks hadits 'mitslan bi mltslin" (ukuran yang
sama dengan yang samaJ. Dengan demikian, penentuan sosok dua barang ribawi yang saling ditukar adalah waiib agar terealisasi
sifat kesamaan di antara keduanya. Sebagaimana dibolehkan juga menentukan salah satu barang yang ditukar dalam akad jual
beli. Hal ini untuk menghindari akad pertukaran antara dua barang yang tidak tertentu (dain bi dain) karena merupakan jual beli
barang dalam tanggungan dengan barang dalam tanggungan lain (nasiah bi nasiah) sehingga merupakan riba.
731
Al-Muwaafaqaat karya Syathibi, vol. IV hlm. 442.
Baglan 3: HUKUM TRAilSAKSI KEUANGAN rsLAM ITLID 5

"Tidak ada riba kecuali pada nasiah." jadi kecuali pada dua barang sejenis, seperti
Pendapat mereka ini dijawab dengan ber- satu takar gandum dengan satu setengah takar
bagai hadits yang menjelaskan pengharaman gandum yang sama, satu gram emas dengan
riba fadhl. Oleh karena itulah, fabir bin Zaid satu setengah gram emas. Ketentuan ini telah
meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas menarik kem- disepakati oleh para ulama dengan didasarkan
bali pendapatnya itu. Lalu para tabi'in berijma pada hadits Abu Said al-Khudri yang diriwayat-
atas pengharaman kedua jenis riba, sehingga kan oleh Syaikhan [Bukhari dan Muslim),
menghilangkan perselisihan dalam masalah "Janganlah kalian menjual emas dengan
ini. emas kecuali masing-masing dengan ukuran
Adapun penafsiran hadits di atas, yaitu ha- yong sama. Janganlah kalian melebihkan yang
dits yang menceritakan bahwa Nabi saw. dita- satu dari yang lain. Dan janganlah kalian men-
nya mengenai hukum menukarkan gandumde- jual perak dengan perak kecuali masing-mosing
ngan jelai dan emas dengan perak yang pem- dengan ukuran yang sama. Jangonlah kalian me-
bayarannya ditangguhkan hingga waktu ter- lebihkanyang satu dariyong lain."
tentu, lalu beliau menjawab, "Tidak ada riba
b). Riba Yad
kecuali pada nasiah," makajawaban beliau ini
Riba yad yaitu jual beli dengan menunda
disesuaikan dengan pertanyaan yang diajukan
penyerahan kedua barang atau menyerahkan
kepadanya. Sehingga, sepertinya perawi hadits
salah satu barang tapi tanpa menyebutkan wak-
ini hanya mendengar ucapan Nabi saw tanpa tu penangguhan. Maksudnya, akad jual beli dua
mendengar pertanyaan sebelumnya atau ia me-
barang tidak sejenis, seperti gandum dengan
mang tidak menukilkan pertanyaan itu.732 jelai, tanpa penyerahan barang di majelis akad.
Selain itu, dapat pula maksud dari kata "ti-
fenis riba ini masuk dalam definisi riba nasiah
dak ada riba" adalah riba yang sempurna, riba menurut ulama Hanafiyah, yaitu "penambahan
yang memiliki dampak negatif besax, riba yang
barang pada utang". Definisi ini muncul dari
paling sering terjadi, atau riba yang paling be-
syarat penyerahan kedua barang ribawi di ma-
rat hukumannya. Hal ini seperti perkataan jelis akad. Dalam riba ini terjadi penangguhan
bangsa Arab, "Tidak ada orang pintar di daerah penyerahan kedua barang atau salah satunya
ini kecuali si fulan," padahal di daerah terse- dengan tindakan kedua pihak bukan dengan
but terdapat ulama selain orang itu. Namun, penyaratan penangguhan. Dalil pengharaman
maksud perkataan itu adalah menegasikan ke-
riba ini adalah hadits Umar yang diriwayatkan
pemilikan ilmu yang paling sempurna, bukan
oleh Bukhari dan Muslim,
menegasikan keberadaan ilmu itu sendiri.
;\;i;\; lt (, ;ir, ;ii
3). Riba Bay'(Riba Jual Beli) Menurut "Emas dengan emas adalah riba kecuali
Ulama Syafi'iyah Ada TiEa Macam ini...ini..."
a). Riba Fadhl c). Riba Nasiah
Ribafadhl adalah jual beli dengan tambah- Riba nasiah yaitu melakukan jual beli de-
an pada salah satu barang yang saling ditukar. ngan penyerahan barang pada jarak waktu ter-
Dengan demikian, tambahan ini tanpa disertai tentu [tidak tunai)-maksudnya proses jual
penangguhan penyerahan. Riba ini tidak ter- beli ditangguhkan sampai waktu tertentu lalu

732 Lih^t ol-Mabsuuth, vol. XII, hlm. !12; Takmilatul Majmuu'karya as-Subki, vol. X, hlm. 48.
IST.AM IrtID 5 Bagan 3: HUKUM TRAi{SAKSI XEUANGAN

ada tambahan ketika waktu tersebut sampai (ja- penundaan penyerahan. Al-Mutawalli, salah se-
tuh tempo)-tanpa memenuhi harga sebagai orang ulama Syafi'iyah, menambahkan bahwa
kompensasi dari penangguhan-maksudnya riba qardh [riba pinjaman) yang disyaratkan
bahwa tambahan pada salah satu barang se- dalam akad mengandung tindakan untuk meng-
bagai kompensasi penangguhan pembayaran ambil keuntungan. Zarkasyi mengatakan bah-
diberikan tanpa imbalan-baik pertukaran an- wa hal itu mungkin dikembalikan kepada riba
tara dua barang sejenis maupun tidak, baik ba- faQhl.733
rang tersebut ukurannya sama maupun tidak. Kesimpulannya adalah bahwa riba nasiah
Dalil pengharaman riba ini adalah hadits'Uba- adalah penangguhan utang sebagai kompensa-
dah yang diriwayatkan oleh Muslim, si dari tambahan atas kadar utang yang asli
jenis barang-barang ini berbeda, maka
"Jika [inilah riba jahiliah). Atau, penundaan penye-
rahan salah satu barang yang ditukar dalam
juallah sesuai keinginan kalian jika diserahkan
akad jual beli barang ribawi sejenis. Sedang-
dari tangan ke tangan."
kan riba/adhl adalah tambahan pada salah
Maksudnya, saling menyerahkan barang.
satu dari dua barang yang ditukar dalam per-
Begitu pula hadits Abu Said al-Khudri yang
tukaran barang ribawi sejenis yang dilakukan
diriwayatkan oleh Syaikhan [Bukhari dan Mus-
secara tunai.73a fika seorang pembeli mengata-
lim),
kan, "Harga barang ini adalah lima lira jika di-
"Janganlah kalian menjual barang yang ti- beli secara tunai, dan enam lira iika dibeli se-
dak ada dengan barang tunai (ada)." cara tidak tunai hingga bulan A," maka ini ada-
Maksudnya, barang yang tidak tunai de- lah akad bay'mu'ajjal (jual beli ya4g ditang-
ngan barang tunai. guhkan) yang dibolehkan karena tidak mengan-
Dalam riwayat Muslim, dung riba sama sekali disebabkan perbedaan
jenis barang. Sebagian ulama dari mazhabZai-
"Dengan masing -masing ukuran yang sama
diyah mengharamkan jual beli seperti ini dika-
dan diserahkan dari tangan ke tangan."
renakan terdapat riba di dalamnya.
Menurut ulama Syafi'iyah, baik riba yad
Ibnu Katsir berkata, "Diharamkannya akad
maupun riba nasiah tidak mungkin terjadi ke-
mukhabarah (yaitu akad menanam dengan im-
cuali pada dua barangyangberlainan jenis. Per-
balan hasil panen), al<ad muzabanah (yaitu mem-
bedaannya adalah bahwa riba yad terjadi ke-
beli kurma basah yang masih di pohon dengan
tika terdapat penundaan penyerahan. Sedang-
kurma kering yang sudah dipanen), dan akad
kan riba nasiah terjadi ketika terdapat penang-
muhaqalah (yaitu membeli biji-bijianyang ma-
guhan penyerahan dalam batasan waktu ter-
sih dalam bulirnya di sawah dengan biji-bijian
tentu yang disebutkan dalam akad meskipun
yang telah dipanen) adalah untuk menutup
waktu tersebut tidak panjang. Dengan demiki-
celah-celah riba, karena tidak diketahui kesa-
an, ulama Syafi'iyah hanya membatasi riba na-
maan jumlah antara dua barang yang dipertu-
siah pada jual beli yang disertai dengan penen-
karkan sebelum buah itu kering. Oleh karena
tuan waktu penyerahan barang sedangkan riba
itulah, para fuqaha mengatakan bahwa keti-
yad terjadi pada jual beli tunai tapi terdapat
daktahuan kesamaan jumlah adalah bagaikan

733
Nihaayatul Muhtaaj,vol.lll, hlm. 39; Mughnil al-Muhtaaj,vol.ll, hlm. 21; Haosyiyat Qalyuubii wa Amiirah, vol. II, hlm. 167; Haary-
iyat asy-Syarqaawi, vol. II, hlm. 30 dan seterusnya.
734
Ushuulul Bu14tu' al-Masyruu'ah, hlm. 95.
Baglan 3: HUI(UM IRANSAI(SI KEUANGAN FIqLH ISIAM JILID 5

adanya kelebihan itu sendiri. Maka para ulama ini


pada makanan yang ditakar atau ditimbang,
pun mengharamkan berbagai hal yang menu- adalah pendapat Said bin Musayyib, riwayat
rut mereka dapat menyebabkan terjadinya riba dari Ahmad dan salah satu pendapat Syafi'i.
atau dijadikan sebagai jalan untuk melakukan Kelompok lain mengkhususkan pada makanan
riba...."73s pokok dan makanan lain yang membuatnya le-
bih baik, ini adalah pendapat Malik dan di-
C. MAZHAB PARA ULAMA DALAM ILLAT RIBA anggap oleh Ibnu Qayyim sebagai pendapat
yang paling tepat.735 Kami akan menjelaskan
Para ulama sepakat mengenai keharaman
pendapat-pendapat utama dari pendapat-pen-
ribafadhl dalam tujuh benda yang disebutkan
dapat di atas.
secara terang dalam nash-nash syariat, yaitu
emas, perak, gandum, jelai, kurma, kismis [ang- 7). Mazhab Hanafi
gur kering), dan garam. Oleh karena itu, diha- Para ulama Hanafiyah berpendapat bahwa
ramkan adanya tambahan iika barang yang di- illatribafadh/ (maksudnya kriteria untuk men-
pertukarkan adalah sejenis. Para ulama berbe- getahui barang-barang ribawi) adalah barang
da pendapat mengenai benda-benda lain se- tersebut ditakar atau ditimbang dengan kesa-
lain benda-benda tadi. maan dalam jenisnya. fika kedua hal ini ber-
Terdapat kelompok yang hanya memba- kumpul, maka diharamkan memberikan tam-
tasi riba pada benda-benda tersebut, mereka bahan dan penangguhan penyerahan.T3T De-
adalah ulama Zhahiriyah. Kelompoklain meng- ngan demikian, illat riba dalam empat hal yang
haramkannya pada barang-barang sejenis yang disebutkan dalam nash fyaitu gandum, jelai,
ditakar atau ditimbang, ini adalah pendapat kurma, dan garam) adalah penakaran dan ke-
Ahmad dalam pendapatnya yang zahir fkuat) samaan jenis. Adapun illat riba dalam emas dan
dan pendapat Abu Hanifah. Kelompok lain perak adalah penimbangan dan kesamaan je-
mengkhususkan pengharaman riba pada emas nis.
dan perak (naqdain) atau makanan meskipun Oleh karena itu, illat riba fadhl tidak te-
tidak ditakar atau ditimbang, ini adalah pen- realisasi kecuali jika terdapat dua kriteria itu
dapat Syafi'i dan salah satu riwayat dari Ah- bersama-sama, yaitu ukuran dan kesamaan je-
mad. Yang dimaksud makanan menurut mere- nis. Maksud ukuran di sini adalah ukuran yang
ka adalah setiap barangyang dijadikan sebagai diakui oleh syara, yaitu takaran dan timbang-
makanan pokoh buah atau untuk obat. Kelom- an738 serta adanya kesamaan jenis, sehingga
pok lainnya mengkhususkan pengharaman riba riba hanya terjadi pada barang-barang yang

735 Lih"t Tafsir lbnu Ka*ir, vol. I, hlm. 327.


736 A'laamul Muwaqqi'iin,vol.ll, hlm. 136.
737 Al-Bodoo'lj vol. hlm. 183; Fathul
V Qadiin vol.Y,hlm. 274; Mukhtashar ath-Thahaawii, hlm. 75; al-Mabsuuth, vol. XII, hlm. 110;
ad-Durrul Mukhtaan vol. IV hlm. 186.
738 Y"rrg menjadi kadar ukuran timbangan dan takaran adalah kadar ukuran yang biasa dipakai kaum muslimin di masa awal Islam.
Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Nasa'i dari Ibnu Umar ra. bahwa Rasulullah bersabda,

if' Ii it<. iq<j', ;*(LihatJaami'ul


penduduk Madinah."
l;i 3;;';';5,
"Timbangan adalah ukuran timbangan penduduk Mekah dan takaran adalah ukuran takaran
Ilshuul,vol.l, hlm. 371; at-Talkhishul Habiir, hlm. 183).
Sedangkan Abu Yusufberpendapat bahwa ukuran yang diakui dalam barang-barang ribawi adalah ukuran yang biasa dipakai
pada masa sekarang. Ukuran ini berubah sesuai dengan pergantian kebiasaan tersebut dalam setiap masa dan tempat. (Lihat al-
Madkhal al-Fiqhy karya Prof. Zarqa, pasal 514).
FIqLH IStAlvt IILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAXS! XEUANGAN

memiliki jenis dan ukuran yang sama. Seperti sama dan diserahkan dari tangan ke tangan, ke-
jual beli emas dengan emas jika salah satunya lebihannya adalah riba."
memiliki tambahan dari yang lain, tambahan Dengan demikian, ribafadhl hanya terjadi
itulah yang dinamakan riba. Kedua barangyang pada barang yang dapat diukur (al-muqadda-
dipertukarkan adalah barang yang ditimbang raat) dan memiliki varian lain serupa (al-mits-
inilah yang dimaksud dengan syarat ukuran. liyat), yaitu terbatas pada barang yang ditim-
Dengan demikian, barang-barang yang memi- bang dan ditakar saja, bukan pada barangyang
Iiki varian lain serupa (mitsliyat, yaitu barang- diukur dengan panjang (al-madzruu'aat) atau
barang yang ditakar dan ditimbang) adalah ba- yang dijual bij ian (al-ma' duudoat). Sedangkan
rang yang memungkinkan terjadi riba di dalam- barang yang dinilai (al-qiimiyyat) seperti he-
nya. Adapun barang-barang qimiyat [barang wan, karpet, tanah, rumah dan pohon, maka
yang dinilai karena tidak memiliki varian lain tidak terjadiribafodhl di dalamnya, karena ba-
serupa), seperti hewan, rumah, berbagai jenis rang-barang tersebut bukan barang yang dapat
karpet, intan dan mutiara, maka tidak ada riba diukur (barang yang satuannya memiliki kadar
di dalamnya. Sehingga dibolehkan melakukan dan ukuran tertentu). Sehingga, dibolehkan me-
pertukaran antara yang sedikit dengan yang nukarkan yang banyak dengan yang sedikit mes-
banyak, seperti seekor kambing dengan dua kipun dari barang sejenis, seperti menjual se-
ekor kambing. Hal itu karena barang-barang ekor kambing dengan dua ekor kambing. Hal
qimiyot bukanlah barang yang dapat diukuc itu karena riba fadhl adalah tambahan pada
atau dengan kata lain barang yang satuannya salah satu dari dua barang sejenis yang dipertu-
tidak sama ukuran dan kadarnya. karkan, baik pada kadar ukuran maupun pada
Dalil masalah ini adalah hadits shahih yang jumlah. Sedangkan barang-barang yang dinilai
diriwayatkan oleh Abu Said al-Khudri dan Uba- (qimiyat) bukan termasuk barang yang dapat
dah bin Shamit dari Nabi saw., bahwa beliau diukur kadarnya.Tao
bersabda, * Hikmahpengharaman.
"Emas dengan emos,73e masing-masing ka- Hikmah pengharaman riba ini adalah meng-
darnya sama dan diserahkan dari tangan ke hindari penipuan dan kerugian atas masyara-
tongan, kelebihannya adalah riba. Perak de- kat, yaitu dimungkinkannya terdapat tambahan
ngan perafu masing-masing kadarnya soma dan
pada salah satu barang yang dipertukarkan.
diserahkan dari tangan ke tangan, kelebihan- Pada dasarnya pengharaman ini adalah kare-

nya adalah riba. Gandum dengan gandum, ma- na ingin menutup pintu keharaman (saddudz
sing-mosing kadarnya sama dan diserahkan dari dzari'ah). Hal itu karena para pedagang jika
tangan ke tangan, kelebihannya adalah riba. Je- menjual satu dirham dengan imbalan dua dir-
lai dengan jelai, masing-masing kadarnya sama ham, maka ia tidak melakukannya pada dua ba-

dan diserahkon dari tongan ke tangan, kelebih- rang sejenis tersebut kecuali disebabkan ada-
annya adalah riba. Kurma dengan kurma, me- nya perbedaan antara kedua barang, baik da-
sing-masing kadarnya sama dan diserahkan dari lam kualitas, jenis cetakan, berat barang mau-
tongan ke tangan, kelebihannya adalah riba. Ga- pun lainnya. Para pedagang itu memilih keun-
ram dengan garam, masing-masing kadarnya tungan tertunda daripada keuntungan segera.
Inilah inti dari riba nasiah.
739 Mrk udnyr, jual beli emas dengan emas.
7a0
At-Modkhol itaa Nazhariyyatit iltizaamkarya Prof. Zarqa, hlm. 139; ad-Durrul Mukhtaan vol. IV hlm. 185.
BaElan 3: HUKUM TRANSAXSI XEUANGAN FIQIH ISLAM

Adapun pengharaman riba fadhl pada ba- Riba tidakterbatas pada kesepakatan yang
rang yang berbeda jenis, seperti jual beli gan- berisi eksploitasi terhadap pihak lain saja. Riba
dum dengan jelai di mana salah satunya diba- yang terjadi pada zaman jahiliah kadang dila-
yarkan tunai sedangkan yang lainnya tidak, kukan untuk tujuan investasi juga dimana pe-
maka alasan pengharamannya adalah untuk minjam akan membayarkan pokok pinjaman
menutup pintu keharaman (saddudz dzari'ah) dan ribanya kepada pemberi pinjaman sesuai
juga, yaitu jangan sampai kebolehan pemberi- angka yang disepakati. Rasulullah menyamakan
an tambahan pada pertukaran dua jenis barang pengharaman ini baik bagi orang yang membu-
berbeda ini menjadi wasilah untuk melakukan tuhkan maupun orang yang bermaksud meng-
riba nasiah. Misalnya, seseorang meminjam eksploitasi orang lain. Beliau bersabda,
emas dan akan dilunasi pada waktu tertentu,
lalu ketika jatuh tempo ia membayarnya de-
it;
t ^?
.'.9.
:b.-iJt)t Lvi
.
,;;i 3i;tgr ,i ;t; ,p
ngan perak yang jumlahnya lebih banyak se- "Barangsiapa menambah atau meminta
suai dengan tambahan yang diinginkan. Oleh tambahan maka ia telah melakukan riba. Yang
karena itulah, syariat Islam meletakkan batas- mengambil dan yang memberi adalah samq."
an-batasan sederhana menurut sebagian be- Rasulullah juga melaknat orang yang me-
sar masyarakat untuk menilai berbagai jenis makan riba dan wakilnya.Taz
barang yang berbeda tanpa perlu mengetahui * Kadar ribafadhl.
perbedaan-perbedaan tertentu pada barang
Tambahan kadar dalam makanan yang di-
yang sejenis.
anggap sebagai riba adalah yang jumlahnya se-
Dapat pula alasan pengharamannya bukan
tengah sha'743 atau lebih, karena tidak ada uku-
untuk menutup pintu keharaman, seperti da-
ran yang lebih sedikit dari itu dalam ukuran
lam masalah jual beli barang yang kualitasnya
syariat.Taa fika tambahan tersebut kurang dari
jelek tapi berjumlah banyak dengan barang
setengah shal maka itu dibolehkan, sehingga bo-
yang kualitasnya bagus tapi berjumlah sedikit.
leh membeli satu hafnah gandum dengan dua
Dalam hal ini tambahan kadar pada barang
hafnahTas gandum atau sebuah apel dengan dua
yang berkualitas jelek adalah kompensasi dari
buah apel jika diserahkan dari tangan ke ta-
kualitas pada barang yang bagus. Meskipun de-
ngan [tunai). Demikian seterusnya hingga tam-
mikian, jual beli seperti ini diharamkan karena
bahan tersebut mencapai setengah sha'. Hal itu
terdapat ketidakjelasan yang besar dan tidak
karena tidak terdapat ukuran yang menentu-
diketahui siapakah pihak yang dirugikan.Tal
kan kesamaan barang itu sehingga tidak ter-
Ribafadhl jarang terjadi dalam muamalat,
jadi kelebihan dalam salah satu barang.
seperti dua orang yang melakukan barter an-
Sedangkan ukuran timbangan yang diang-
tara satu mud gandum dengan dua mud gan-
gap sebagai tambahan riba adalah kurang dari
dum secara tunai.

74r Al-Mu*ooloqaat,vol.lV,hlm. 42; al-Qiyaaskaryalbnu


Qayyim, hlm. 1r1r4; A'laamul Muwaqqi'iin, Ioc. cit.; al-Fiqh'alao ol-Madzaa-
hibil Arba'ah,vol. II, hlm. 247 dan seterusnya; al-Madkhal al-Fiqhy, loc. cit..
742 Huk^, Wadaa'l'ul Bunuukkarya Dr. Ali Salus, hlm. 64.
743 S"t"rrgrh sha' kira-kira setara dengan 1350 gram, atau satu kilogram d:ua awqiyya kurang seperempat, atau tujuh awqiya kurang
seperempat, atau 540 dirham.
744 Fathut qadiir vol. hlm. 278; ad-Durrul Mukhtaanvol. IV hlm. 188.
Y
745 Hrlnrhadalah ukuran sepenuh dua telapak tangan.
ISLAM IILID 5 Bag|an 3: HUI(UM TRAI{SAKSI XEUANGAI{

satu habbah [biji)746 jika merupakan emas dan kipun masyarakat tidak lagi menggunakan ukur-
perak. an tersebut seperti dahulu. Ini adalah penda-
Namun, dalam jual beli seperti itu disyarat- patpara ulama Hanafiyah, Syafi'iyah, dan Hana-
kan penentuan kedua barang yang ditukar. fika bilah dengan mendasarkan pada sabda Rasu-
salah satu atau keduanya belum tertentu, maka lullah,
jual beli tersebut tidak boleh dengan kesepa- "Tekaran adalah ukuran takaran pendu-
katan semua rtlama.TaT duk Madinah dan timbangan adalah ukuran
* Jenis lllat. timba ng an p e nduduk M ekah.'a a8
Maka tidakboleh menjual gandum dengan
Begitulah jika illat riba itu ada (kesamaan
gandum dalam ukaran yang sama mengguna-
ukuran dan jenis barang) maka transaksi terse-
but mengandung riba, baik barang yang diper-
kan timbangan, atau menjual emas dengan
emas atau perak dengan perak dalam ukuran
tukarkan adalah makanan maupun bukan. De-
yang sama menggunakan takaran. Hal itu ka-
ngan demikian, setiap baringyang dihitung de-
rena nash hadits lebih kuat posisinya daripada
ngan takaran-seperti jagung, beras, wijen, hal-
kebiasaan masyarakat. Sesuatu yang kuat tidak
ba dan gips [kapur batu)-maka diqiyaskan ke-
pada gandum dan jelai yang disebutkan dalam dapat ditinggalkan dengan yang lebih lemah.

hadits ribafadhl. Sedangkan barang yang dihi- Saya telah mengisyaratkan bahwa Abu Yu-

tung dengan timbangan-seperti timah, tem- suf berpendapat bahwa ukuran yang diakui
baga, dan besi-maka diqiyaskan kepada emas untuk menghitung barang-barang ribawi, baik
dan perak. yang dinyatakan dalam nash maupun tidak,
adalah ukuran yang biasa dipakai masyarakat.
Sedangkan barang-barang yang tidak di-
jual dengan timbangan atau takaran, seperti Ukuran ini dapat berubah sesuai dengan per-
yang dijual bijian atau dengan ukuran panjang,
ubahan kebiasaan masyarakat itu. Pendapat
maka barang-barang tersebut tidak masuk da-
ini adalah lebih kuat dipandang dari sisi dalil,
lam riba/adhL Oleh karena itu, boleh menjual karena nash yang mewajibkan kesamaan ta-
karan dalam barang ribawi yang dipertukarkan,
sebutir telur dengan dua butir telur atau satu
hasta kain dengan dua hasta kain sejenis, teta-
baik dalam bentuk takaran maupun timbang-
pi harus dibayarkan secara tunai. an, adalah disesuaikan dengan ukuran yang
biasa dipakai pada masa Nabi saw. Penentuan
* Ukuranbarang-barangribawi, illat riba dalam barang yang diqiyaskan pada
Barang yang disebutkan oleh syariat seba- nash adalah didasarkan pada kebiasaan. Hal
gai barang yang ditakar (seperti gandum, jelai, ini diperkuat dengan pendapat para ulama Ma-
kurma dan garam), atau yang disebutkan seba- likiyah yang menyatakan bahwa iika kebiasaan
gai barang yang ditimbang (seperti emas dan masyarakat berbeda-beda dalam mengguna-
perak), maka seluruh barang tersebut tetap kan ukuran takaran maupun timbangan, maka
pada ukuran yang ditetapkan oleh syariat dan yang menjadi penentu adalah kebiasaan ma-
tidak dapat digantikan selama-lamanya, mes- syarakat dimana terjadi suatu akad. Adapun

746 Yang dimaksud dengan habbah (biji) di sini adalah biji jelai ukuran sedang yang dipotong kedua uiungnya. Perlu diketahui bahwa
ukuran satu dirham adalah setara dengan 50,2/5 biii atau sekitar 975,2 gram.
747 Ad-Durrrl Mukhtaanvol. IV hlm. 189 dan 191.
748 Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Nasa'i dari Abdullah bin Umar. Diriwayatkan pula oleh Bazzar dan dishahihkan oleh Ibnu Hib-
ban dan Daruquthni. (Nailul Authaar,vol. V, hlm. 198).
Bagan 3: HUKUM fRANSAXSI KEUANGAN -\, FreLH rsrAM frlrD s
317 'P'

ukuran yang tidak dinyatakan oleh nash maka barang buruk adalah untuk menghindari ter-
penentuannya diserahkan kepada kebiasaan jadinya riba dan untuk menutup jalan keharam-
dan adat masyarakat di pasar.Tae an (saddud dzari' ah).7 sr
* Oleh karena itulah, para ulama Malikiyah
Barang baikdanbarang buruk.
mengharamkan j ual beli murathalah, yaitu iual
Perlu diketahui bahwa barang yang baik
beli naqdain (emas dan perak) sejenis dengan
dan barang yang buruk adalah sama, sehingga
cara ditimbang dimana terdapat perbedaan kua-
tidak boleh menjual barang ribawi yang baik
litas antara uang emas yang dipertukarkan.
dengan barang ribawi yang buruk kecuali ma-
Proses pembuatan naqdain tidak memiliki
sing-masing barang tersebut adalah sama uku-
nilai tambah tertentu [tidak diperhitungkan), se-
rannya. Hal itu karena nilai baik dalam barang-
hingga kesamaan berat antara dua barang yang
barang ribawi adalah tidak diakui, sesuai de-
saling dipertukarkan adalah wajib. fika ada se-
ngan kaidah "baik buruk barang ribawi adalah
seorang menjual emas yang sudah berbentuk
sama".7sO Begitu pula hadits Abu Said yang diri-
perhiasaan dengan emas batangan, maka ke-
wayatkan oleh Syaikhani [Bukhari dan Mus-
dua barang itu harus sama beratnya dan tidak
lim) yang telah disebutkan sebelumnya,
boleh adanya tambahan pada salah satunya.
"Janganlah kamu lebihkan yang satu de- Hal ini sesuai dengan hadits Abu Said al-Khud-
ngan yang lain." ri ra. yang diriwayatkan oleh Syaikhain,
Hikmah dari hukum ini adalah agar per-
tukaran barang yang baik dengan barang yang
o;jl
buruk tidak merusak hukum syariat yang i. >& Yt .rrrlt,
melarang adanya penambahan, karena pada
"Janganlah kalian r^o1,, i"rnm
umumnya masyarakat tidak melakukan pertu- ^rnluot'
emas kecuali masing-masing dengan ukuran
karan antara dua barang jika keduanya memi-
yang soma,.. Dan janganlah kalion menjual
liki kesamaan dari semua sisi. Mereka hanya
perak dengan perak kecuali masing-masing
mau melakukan pertukaran dua barang seje-
dengan ukuran yang soma."
nis jika terdapat perbedaan antara keduanya,
Istilah emas dan perak mencakup baik
sehingga jika dibolehkan melakukan pertukar-
emas yang telah dibentuk maupun yang belum
an suatu barang dengan barang Iainnya yang
dibentuk.
sejenis dikarenakan terdapat sifat lain yaitu
kualitas baik, maka riba fadhl menjadi tidak * Illat riDa nasiah.
terharamkan atas mereka. Oleh karena itu, Illat riba nasiah yang merupakan riba ja-
pengharaman pertukaran barang baik dengan hiliah adalah adanya salah satu dari dua sifat

749
Fathul Qadiin vol. V hlm. 382; ad-Durrul Mukhtaar vol. IV hlm. L89; al-Furuuq karya Qarafi, vol. Ill, hlm. 264 dan seterusnya; al-
Qawoaniin al-Fiqhiyyoh,hlm. 354; Mughnil al-Muhtaaj,vol.Z,hlm. 24; ol-Mughni, vol. IV hlm. 17; al-Umm, vol. III, hlm. 70.
Ulama Hanafiyah meriwayatkan hadits mengenai hal itu, tetapi menurut Zaila'i hadits tersebut gharib. Namun, maksud kaidah ini
dapat disimpulkan dari hadits Ibnu Musayyib dari Abu Said al-Khudri dan Abu Hurairah mengenai pertukaran kurma ianib (kurma
baik) dengan kurma buruk dari Khaibar. Begitu iuga sabda Rasulullah,

t* r,..- ;:tr.t:jC F1 -PJ V

"Jangankamulakukan,tetapijuallahkurmainilalubelilahdenganuangnyakurmayangitu."(NasburRaayah:vol.lVhlm.36-37).
75t
A'laamul Muwaqqi'iin,vol.ll, hlm. 143; Mashaadirul Hag karyaNahuri, vol. III, hlm. 206.
z4ja-

-(-'i,\/
riba fadhl, yaitu takaran atau timbangan dan dengan dua buah apel, atau jelai dengan je-
kesamaan jenis barang.Ts2 Misalnya, jika sese- lai-maka dalam pertukaran seperti ini tidak
orang membeli satu sha'gandum di musim di- boleh adanya penangguhan penyerahan,Ts3 mes-
ngin dengan satu setengah sha'gandum yang kipun kedua barang yang dipertukarkan itu ada-
penyerahan kedua barang itu pada musim pa- lah sama. Bahkan, meskipun seseorang men-
nas. Setengah sha'yang ditambahkan pada har- jual garam dengan garam yang sama tapi pe-
ga tidak memiliki kompensasi apa pun pada nyerahannya ditangguhkan, maka itu tidak bo-
barang yang dijual, tetapi hanya sebagai kom- leh karena kesamaan barang yang dipertukar-
pensasi dari penangguhan waktu pembayaran kan. Demikianlah, maka keharaman riba fadhl
saja. Oleh karena itulah, riba ini dinamakan terjadi dengan dua sifat, sedangkan pengharam-
riba nasiah, yang berarti penangguhan salah an riba nasiah karena salah satu dari dua sifat
satu barang yang dipertukarkan. Maka tambah- tersebut.
an pada salah satu barang merupakan kom- Karena kesamaan jenis barang saja telah
pensasi atas penundaan pembayaran, baik ba- cukup untuk mengharamkan penundaan pem-
rang yang ditukar adalah sejenis maupun ti- bayaran, maka ukuran menjadi tidak diperhi-
dak. Pada masa fahiliah dahulu, jika seseorang tungkan (yaitu setengah sha'ke atas), sehingga
memberi utang kepada orang lain lalu tiba tidak boleh menjual satu hafnah (ukuran dua
waktu pelunasan, maka ia berkata orang yang telapak tangan penuh) gandum dengan dua
diutanginya,'Anda dapat membayar sekarang hafnah gandum yang penyerahannya ditunda.
atau memberi riba (tambahan)J' Maka orang Begitu pula menjual sebuah apel dengan dua
yang diutangi tersebut akan membayar atau buah apel, sebuah semangka dengan.dua buah
akan menangguhkan kembali waktu pelunas- semangka dengan penundaan penyerahan, di-
annya tapi ia harus menambah jumlah ter- sebabkan karena kesamaan jenis barang. Hal
tentu pada pokok pinjaman. Kesepakatan ini ini berbeda dengan riba fadhl sebagaimana
tentu saja membuat susah orang yang ber- yang telah dijelaskan.
utang dan merugikannya, karena utangnya itu fika kesamaan jenis barang tidak ada, se-
dapat menghabiskan seluruh hartanya. perti menukarkan satuhafiah gandum dengan
Dengan demikian, jika hanya terdapat je- dua hafnah jelai, maka dalam pendapat yang
nis ukuran yang sama saja-seperti pertukar- terkuat hal ini dibolehkan secara mutlak, baik
an antara gandum dan jelai dengan ukuran yang tunai maupun tidah karena tidak ada illat riba
sama-atau hanya terdapat kesamaan jenis ba- dalam dua keadaan tersebut. Imam Muham-
rang saja-seperti pertukaran satu buah apel mad berpendapat bahwa hal ini juga dilarang.

Al-Badaa'l',voL V hlm. 183; Fathul Qadiir,vol. V hlm. 279; Mukhtashor ath-Thahaawi, hlm. 75. Maksud dari ukuran sejenis adalah
kedua barang yang dipertukarkan itu berasal dari satu ienis barang baik dari jenis barang yang ditakar maupun barang yang
ditimbang. Sedangkan maksud dari barang sejenis adalah ienis kedua barang itu adalah sama, seperti pertukaran gandum dengan
gandum dan emas dengan emas.
753
Hikmah dari kebolehan menjual satu mud gandum dengan dua mud ielai secara tunai dan tidak boleh ditunda penyerahannya
adalah pada kondisi pertama (pembayaran secara tunai), tuiuan iual beli tersebut bukanlah eksploitasi tapi menutupi kebutuhan.
Kalau diharuskan memberikan ukuran yang sama, maka dapat menyebabkan mudharat atau kerugian bagi masyarakat. Sedangkan
pada kondisi kedua fpenundaan pembayaran), maka iual beli dalam kondisi ini lebih dekat kepada akad piniar4an (qardh). Akad,
ini dimungkinkan sebagai sumber eksploitasi atas orang yang membutuhkan, sehingga tambahan itu dianggap sebagai kompen-
sasi atas penundaan pembayaran. Oleh karena itu, diharamkan penundaan pembayaran guna menutup pintu (saddudz dzari'ah)
tindakan haram, "Kamu bayar sekarang atau membayar tambahan friba)." Namun, jika seseorang meniual gandum dengan dirham
dengan tidak tunai (penundaan pembayaran), maka hal itu dibolehkan karena kebutuhan masyarakat.
BaEtran 3: HUI(UM TRANSAKSI XEUANGAN ISLAM IILID 5

Ia berkata, "Setiap sesuatu yang diharamkan yaitu riba nasiah. Hal ini berdasarkan firman
ketika dalam keadaan banyak maka ia pun di- Allah,
haramkan ketika dalam keadaan sedikit."
"Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu
* Hikmahpengharaman. berhak atos pokok hortamu." (al-Baqarah:
Secara global, hikmah pengharaman riba 27e)
nasiah adalah karena riba tersebut mengkibat- Masyarakat saat ini tidak menyebut riba ke-
kan kesusahan bagi orang-orang yang membu- cuali untuk tambahan utang jika ditunda pem-
tuhkan, mematikan unsur-unsur kasih sayang bayarannya. Inilah riba nasiah yang biasa di-
dan rahmat bagi manusia, menghilangkan nilai lakukan oleh masyarakat jahiliah. Adapun riba
tolong-menolong dalam kehidupan, eksploitasi fadhl makasangat jarang terjadi. Inilah maksud
orang kaya terhadap orang miskin, dan menye- hadits yang menyatakan bahwa,
babkan mudharat yang besar bagi masyarakat.
'4tet11t*r
Jika uang telah menjadi barang komersial de-
ngan tambahan ribawi seperti barang komer- "Sesungguhnya riba itu hanya pada punan-
sial lainnya, baik secara tunai maupun tidak, daan (riba nasiah)."
maka rusaklah sistem penilai barang-barang Hadits ini sekaligus merupakan peringat-
yang seharusnya bersifat terbatas dan tetap, an bahayanya riba ini dan keseringannya ter-
tidak naik dan tidak turun. |ika dibolehkan jadi sebagaimana telah dijelaskan.
riba nasiah pada makanan, yaitu dengan me- Sudah diketahui bersama bahwa bank se-
nukarkan makanan dengan makanan secara benarnya enggan untuk melakukan transaksi
tidak tunai, maka masyarakat akan berbon- perdagangan atau investasi. Fokus perhatian-
dong-bondong melakukan transaksi seperti itu, nya adalah pada meminjam uang dari nasabah
sehingga menyebabkan kelangkaan makanan dan meminjamkannya kepada pihak lain (kre-
dan terjadilah krisis bahan pangan di dunia.Tsa ditur) yang membutuhkan. Bank memberikan
* Riba bank bunga kepada nasabahnya dan menarik bunga
dari para kreditur. Perbedaan antara kedua bu-
Salah satu riba nasiah sebagaimana akan
nga tersebut adalah pada sumber kucuran uang.
saya jelaskan di akhir pembahagan adalah apa
Dengan demikian, tugas bank adalah memper-
yang dikenal sekarang dengan bank. Sebuah
jualbelikan utang. Selain itu, tugas bank kedua
bankakan memberikan atau meminjamkan mo-
adalah menciptakan utang atau meminjamkan
dal yang ditentukan tempo pelunasannya de-
sesuatu yang belum benar-benar ia pinjam sen-
ngan bunga per tahun atau per bulan, 7o/o,5o/o,
2,5o/o dan sebagainya. Transaksi ini adalah tin-
diri dari orang lain [belum dikuasainya sendi-
dakan memakan harta orang lain dengan cara
ri) atau dengan kata lain meminjamkan sesu-
atu yang tidak dimilikinya.Ts6
batil. Kemudharatan riba terjadi dalam sistem
ini, sehingga keharamannya adalah seperti ke-
haraman riba dan dosanya seperti dosa riba,Tss

7s4 Al-qiyoorkarya Ibnu


Qayyim, hlm. 114; al-Fiqh'alaal Madzaahibil Arba'ah, vol. II, hlm. 246; A'laamul Muwaqqi'iin,vol.ll,hlm. 137
danseterusnya;ad-DurrulMukhtaar,vol.lV,hlm. 189; FathulQadiir,vol.Vhlm. 278dan286.
755 Al-Fiqh'alaal Madzaahibil Arba'ah,vol.ll,hlm. 247; lJshuul Buyuu' al-Mamnuu'ah karya Prof. Abdus Sami', hlm. 118.
756 Ali Salus, hlm. 40.
Huk^u Wadaa'l'll Bunuuk wa Syahoodaatil ltstismaar fil Fiqhit Islaami karya Dr.
FIQIH ISTAM JITID 5 BaEilan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN
320
* Jenis yang sama dan berbeda. rang itu memiliki tujuan dan maksud yang ber-
Sebagaimana yang telah saya jelaskan, ti- beda. Demikianlah berdasarkan prinsip ukur-
dak boleh menjual barang dengan barang seje- an di atas.7s7
nis lainnya dengan ukuran yang berbeda. Me- * DalilulamaHanafiyah.
nurut ulama Hanafiyah, dibolehkan berbeda
Para ulama Hanafiyah dalam pendapatnya
ukuran jika dua barang itu berlainan jenis kecu-
menyatakan bahwa illat riba adalah takaran
ali dagingburung. Karena itu, dibolehkan men-
dan timbangan berargumen bahwa kesamaan
jual daging burung dengan daging sejenis se-
dalam dua barang yang dipertukarkan adalah
cara berbeda ukuran, seperti daging burung
syarat keabsahan jual beli, dan keharaman riba
puyuh dengan burung pipit, karena daging ter-
adalah karena adanya tambahan pada barang
sebut tidak termasuk barang ribawi karena ti-
itu tanpa imbalan sama sekali. Hal ini pun ter-
dak ditakar atau ditimbang. Meskipun demiki-
dapat pada barang-barang lain yang tidak di-
an, dikecualikan dagingayam dan dagingangsa
sebutkan dalam teks hadits yang telah disebut-
karena biasanya daging tersebut ditimbang se-
kan sebelumnya, seperti gips, besi dan sebagai-
hingga tidak boleh dipertukarkan dengan ukur-
nya. Kesamaan dan keserupaan dalam dua ba-
an yang berbeda.
rang diwujudkan dengan melihat bentuk dan
Standar ukuran perbedaan jenis dalam maz-
makna. Ukuran yang sama [yaitu takaran atau
hab Hanafi adalah didasarkan pada perbeda-
timbangan) mewujudkan keserupaan dalam
an asal, seperti cuka dari buah kurma dengan
bentuh sedangkan jenis barang mewujudkan
cuka dari buah anggur; dan daging sapi dengan
keserupaan dalam makna. Karena kesamaan
daging domba. Atau didasarkan pada perbeda- jenis dalam berbagai jenis harta menunjukkan
an tujuan, seperti bulu domba dengan bulu kam-
kedekatan jenis harta itu, seperti ukuran qafiz
bing biasa, karena tujuan penggunaan setiap dengan qafiz,Tss dinar dengan dinar. Dengan de-
bulu itu berbeda. Atau didasarkan perbedaan mikian, tambahan qafiz merupakan kelebihan
sifat, seperti roti dengan gandum, karena roti harta yang tidak ada imbalannya dan dapat di-
akan berubah menjadi barang yang dijual se- hindari dalam akad muawadhah, sehingga tam-
cara bijian atau ditimbang, sedangkan gandum
bahan itu dianggap sebagai riba. Makna pen-
adalah barang yang ditakar. Dengan demikian, jelasan ini tidak hanya ditemukan pada jenis-
daging unta, sapi, kambing dan susunya adalah jenis makanan dan barang bernilai, tetapi juga
barang-barang yang berbeda jenis, sehingga bo-
ada pada setiap barang yang ditakar dan dijual
leh dipertukarkan secara tidak sama ukuran- dengan barang sejenisnya atau barang yang
nya. Gandum, jelai, jagung dan sejenisnya ada-
ditimbang dan dijual dengan barang sejenis-
lah barang-barang yang berbeda jenis. Roti nya.Tse
dengan tepung atau gandum adalah dua jenis
Dengan kata lain, maksud dari gandum,
yang berbeda, gajih flemak) dan daging adalah
misalnya, dalam hadits riba di atas adalah har-
dua jenis yang berbeda. Begitu juga minyak bi-
ta yang bernilai, karena jual beli tidak sah ke-
asa dengan minyak zaitun, minyak untuk ma-
cuali pada harta yang bernilai. Nilai harta ini
sakan dan yang tidak. Hal itu karena kedua ba-
tidak dapat diketahui kecuali dengan takaran,

757 Fathul qadiir,vol.V,hlm. 297 dan seterusnya ; ad-Durrul Mukhtaar wa Raddul Muhtaar, vol. IV hlm. 193 dan seterusnya.
758 qo\i, adalah nama takaran. Satu qafz sebanding dengan delapan makuk, dansatu makuk sama dengan satu setengah sha'.
759
Al-Mobrruth, vol. xll, hlm. 116; al-Badaa'l',voL hlm. 184; Fathul Qadiir,vol.Y,hlm. 277.
Eaglan 3: HUI(UM TRAilSAKSI XEUANGAN FIQLH ISLAM JILID 5

sehingga ukuran takaran ini menjadi sifat tetap ma basah), apel, dan pisang.
berdasarkan nash. Sehingga, sepertinya Rasu- Adapun illat pengharaman riba fadhl ada-
lullah mengatakan, "Emas yang ditimbang de- lah dua hal, yaitu bahan pokok dan dapat di-
ngan emas dan gandum yong ditakar dengan simpan. Maksudnya, makanan tersebut meru-
gandum." lika cara untuk menghindari riba ada- pakan bahan pokok dan digunakan pada umum-
lah dengan menyamakan dua barang yang di- nya sebagai makanan pokok untuk menopang
pertukarkan, maka penyamaan dalam ukuran tubuh manusia. Dengan kata lain, jika seseo-
takaran dan timbangan adalah cara untuk ter- rang hidup dengan makanan tersebut tanpa se-
bebas dari keharaman itu. Ukuran hafiah fukur- suatu yang lain, maka ia dapat hidup dan ke-
an dua telapak tangan) dan sebuah apel tidak sehatan tubuhnya tetap baik. Makanan pokok
dapat diukur kesamaannya, sehingga tidak ter- tersebut seperti seluruh jenis biji-bijian, kurma,
masuk barang ribawi760 fmaksudnya ribafadhl, kismis, daging serta susu dan makanan turun-
bukan riba nasiah, karena barang-barang itu annya. Termasuk dalam jenis makanan pokok
masih tetap masuk dalam barang riba nasiah). ini bahan makanan yang berguna untuk me-
Perlu diketahui bahwa gandum dengan se- nambah nikmat makanan, seperti garam, bum-
gala jenis, bentuk maupun asalnya, merupa- bu-bumbuan, cuka, bawang merah, bawang pu-
kan satu jenis. Begitu juga, jelai, tepung yang tih, dan minyak.
berasal dari keduanya, kurma, garam, anggu4 Maksud dapat disimpan adalah makanan
kismis, emas, dan perak. Maka tidak boleh men- tersebut tidak rusak dengan penundaan peng-
jual barang-barang tersebut baik yang ditim- konsumsiannya (dapat tahan lama). Menurut
bang maupun ditakar dengan barang sejenis- pendapat yang kuat dalam mazhab, tidak ada
nya dengan ukuranyangberbeda, meskipun je- batasan waktu dalam penundaan ini, namun di-
nis dan bentuknya sama.761 sesuaikan dengan waktu yang biasa dipergu-
2). Mazhab Maliki nakan untuk memanfaatkan makanan tersebut.
Sehingga, yang menjadi ukuran adalah kebia-
Para ulama Malikiyah dalam pendapat
saan masyarakat tanpa pembatasan waktu, se-
yang kuat berpendapat bahwa illat pengharam-
perti enam bulan atau satu tahun, sebagaima-
an tambahan dalam emas dan perak adalah
na pendapat sebagian ulama.
nilai (naqdiyah/tsamaniyah). Adapun illat peng-
haraman dalam makanan maka dibedakan an- Dalil mereka mengenai illat ini adalah ke-
tara illat riba fadhl dan illat riba nasiah. tika hukum pengharaman tersebut bersifat da-
pat dicerna akal (ma'qulul ma'na), yaitu agar
Illat dalam pengharaman riba nasioh ada-
Iah barang yang dapat dimakan untuk selain
masyarakat tidak saling menipu dan untuk
pengobatan, baik termasuk bahan pokok dan menjaga harta mereka, maka hukum tersebut

dapat disimpan, atau hanya merupakan bahan


harus terterapkan pada barang-barang yang
pokok saja, maupun bukan merupakan bahan menjadi pokok kehidupan, yaitu makanan po-
pokok dan tidak dapat disimpan, seperti ber- kok seperti gandum, jelai, beras, jagung, kir-
sana, kurma dan kismis, telur; minyak; serta
bagai jenis sayur-sayuran seperti labu, semang-
jenis kacang-kacangan yaitu adas, kacang tolo
ka, jeruklemon, sawi, wortel dan talas. fuga ma-
(kacang tunggak), kacang arab, kacang lupin,
cam-macam buah-buahan, seperti ruthab (kur-

760 Mashaadirut Haqqkarya Sanhuri, vol. III, hlm. 180.


761 At-Bodoo'lj vol. hlm. 187; al-Mabsuutft, vol. Xll, hlm. 122.
V
FIQLH ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUXU}I TRANSAKSI KEUANGAN

kacang babi (kacang dieng) dan kacang polong rang-barang, karena perkakas dari emas, bi-
Iercis).762 jih emas, dan perhiasan dari emas masuk da-
Adapun masalah persamaan dan perbeda- lam larangan riba meskipun barang-barang ini
an jenis barang maka Imam Malik menganggap tidak dijadikan sebagai ukuran nilai bagi ba-
gandum, ielai dan sult (jelai tanpa kulit) adalah rang.
satu jenis; begitu pula jagung, milet dan beras Kalimat "secara umum" (dalam definisi ni-
adalah satu jenis; dan kacang-kacangan, se- lai, Penj.) untuk mengeluarkan illat riba jenis
perti kacang babi, adas, kacang arab dan lain- fulus yang laku (banyak digunakan) dalam ma-
nya adalah satu jenis. Dengan demikian, tidak syarakat karena fulus tersebut tidak masuk
boleh pertukaran antara gandum danjelaiyang dalam riba meskipun banyak dipakai. Dan se-
berbeda ukuran timbangan, tetapi boleh ber- bagaimana disebutkan di atas, proses pembuat-
beda jika antara gandum dan jagung. Adapun an tidak memiliki nilai tambahan, sehingga
daging maka menurut Malik ada tiga macam, jika seseorang membeli perhiasan emas yang
yaitu daging hewan-hewan berkaki empat ada- nilainya sangat mahal dengan beberapa koin
lah satu ienis, daging burung adalah satu jenis, dinar yang nilainya kurang dari nilai perhiasan
dan daging ikan adalah satu jenis.763 itu, maka yang menjadi ukuran adalah kesa-
maan timbangan bukan nilai itu sendiri.
3). Mazhab Syaf i Karena fulus-yang juga masuk di dalam-
Para ulama Syafi'iyah berpendapat bahwa
nya uang kertas yang kita kenal saat ini-telah
illat riba dalam ienis emas dan perak adalah ni-
menjadi satuan nilai bagi barang secara umum,
lai (n a qdiyy a h/ *am anw ah). Maksudnya, ke- maka saya berpendapat bahwa riba juga ber-
dua barang tersebut merupakan alat penilai
laku atas benda itu ffulus). Pendapat ini sesuai
bagi barang, baik yang berbentuk (koin mata
dengan pendapat para ulama Mazhab Hanafi.
uang dan perhiasan) maupun tidak Proses pem-
Adapun illat riba pada empat jenis barang
buatan tidak memiliki tambahan nilai bagi ke-
ribawi lainnya adalah makanan. Maksudnya,
dua barang itu. f ika seseorang membeli per-
barang-barang itu termasuk barang yang da-
hiasaan yang nilainya sangat tinggi dengan koin
pat dimakan. Yang dimaksud makanan di sini
dinac maka yang menjadi ukurannya adalah
adalah mencakup tiga hal.
berat timbangan kedua barang yang dipertu- Pertama, makanan yang digunakan seba-
karkan itu, bukan nilai keduanya. gai makanan pokok. Contohnya adalah gan-
Yang dimaksud dengan nilai di sini adalah
dum dan jelai, karena kedua makanan ini pada
"nilai yang ada secara umum dalam suatu ba-
umumnya digunakan sebagai bahan makanan
rang", sehingga hal itu ternegasikan pada fulus, pokok. Termasuk dalam jenis ini jenis makan-
yaitu koin uang yang terbuat dari barang tam- an lain yang serupa, seperti kacang babi, be-
bang selain emas dan perak, seperti nikel, pe- ras, jagung, kacang arab, kacang lupin dan se-
runggu, dan tembaga. Selain ternegasikan dari bagainya dari jenis biji-bijian yang wajib zakat
fulus, juga ternegasikan dari seluruh jenis ba- di dalamnya.
rang dagangan lainnya. Hal itu bukan disebab- Kedua, makanan yang digunakan sebagai
kan emas dan perak adalah satuan nilai bagi ba- buah. Dalam hadits mengenai barang-barang

762
Al-Muntaqaa'alal Muwaththa) vol. lV hlm. 158; Bidaayatul Mujtahid,vol.ll, hlm. 131; Haasyiyatu ad-Daasuuqii, vol. lll, hlm. 47;
al-Haththaab, vol. IV hlm. 346; al-Fiqh'alaa Madzaahibil Arba'ah,vol.ll, hlm. 251.
763
Al-Qawaaniin al-Fiqh[ryah, hlm. 253.

-i
I
J
Baglan 3: HUKUM TMNSAKSI XEUANGAN FIQLH ISLAM JITID 5

ribawi disebutkan jenis kurma, sehingga di- mencuri, potonglah tangan keduanya." (al-
masukkan ke dalamnya makanan seienis se- Maa'idah:38)
perti kismis dan buah tin. Dari ayat ini dipahami bahwa pencurian
Ketiga, makanan yang berfungsi untuk adalah illat dari pemotongan tangan. Jika hal
memperbaiki makanan atau badan (sebagai ini telah dipahami, maka dalam hadits Ma'mar
obat). Dalam hadits barang ribawi disebutkan bin Abdullah r.a. disebutkan bahwa ia berkata,
jenis garam. Dan digabungkan ke dalam jenis "Saya mendengar Rasulullah bersabda,
ini berbagai ienis bahan obat-obatan tradisi-
onal lain seperti sanmaki, saqmoniya (scam- Y'\6i,,tu i'ui'i
mony) dan jahe, serta berbagai jenis pil, se- 'Makanan dengan makanan masing'masing
perti pil kering. harus serupa."464
Maka tidak dibedakan antara barang yang Dari hadits ini dapat dipahami bahwa ma-
digunakan untuk memperbaiki rasa makanan kanan adalah illat dari hukum riba. Hal itu ka-
ataupun yang memperbaiki kesehatan badan. rena kata " oth- tha' a am " (makanan) berasal dari
Makanan adalah untuk menjaga kesehatan, se- kata " ath-thu'm " (sesuatu yang dapat dimakan),
dangkan obat-obatan adalah untuk mengem- sehingga mencakup segala jenis barang yang
balikan kesehatan. Dengan demikian, makanan dapat dimakan. Sifat sebagai sesuatu yang da-
adalah segala jenis barang yang secara umum pat dimakan adalah sifat yang sesuai (wasfun
digunakan untuk bahan makanan, baik sebagai munaasib) dengan penetapan hukum, karena
makanan pokok, buah maupun obat. menuniukkan tambahan urgensi pada empat
Dari penjelasan di atas, illat riba menurut barang (makanan) yang disebutkan dalam ha-
ulama Syafi'iyah adalah makanan atau nilai. dits. Hal itu karena kehidupan jiwa manusia
Adapun barang yang bukan makanan, seperti tergantung pada makanan itu.
gips, besi, kain, dan barang dagangan lain baik Ilat "nilai" juga merupakan sifat yang se-
yang ditakar maupun ditimbang maka diboleh- suai bagi pengharaman riba dalam emas dan
kan untuk memperjualbelikan secara berbeda perak, karena menunjukkan tambahan perha-
ukuran. Hal itu karena barang-barang tersebut tian dan urgensi, yaitu kebutuhan yang besar
bukanlah satuan penilai. Begitu pula, termasuk terhadap naqdain [emas dan perak). Begitu
di dalamnya makan pokok bagi selain manusia juga benda lain yang menempati posisinya, ya-
maka tidak berlaku riba di dalamnya. itu uang kertas, berdasarkan takhrij masalah
Argumen atau dalil para ulama Syafi'iyah yang saya ambil yang berbeda dengan pendapat
adalah bahwa jika sebuah hukum dinyatakan yang dipegangi dalam mazhab Syafi'i dalam
dalam bentuk kata turunan (al-musytaq) maka konsep klasik.
makna yang terkandung dalam kata dasar (a1- Adapun kadar ukuran yang dijadikan illat
musytaq minhu) dari kata turunan itu adalah dalam mazhab Hanafi maka hal itu tidak me-
illat dari hukum tersebut. Contohnya adalah nunjukkan adanya tambahan perhatian dan ur-
firman Allah, gensi dalam barang-barang riba itu.
Dengan demikian, jika sebuah makanan di-
"Laki-laki yang mencuri dan wanita yang
pertukarkan dengan makanan lain yang satu

HR Muslim dan Ahmad dari Ma'mar bin Abdullah. Lihat Nasbur Raayah, vol. IV, hlm. 37; Talkhiishul Habiir,hlm. 235; Nailul Au-
thaar,vol.V,hlm. 193.
FIQLH IStAlvt IILID s Baglan 3: HUKUM TRANSAXS! KEUAI{GAN

jenis, atau noqdain dengan naqdain lain yang Maksud diserahkan dari tangan ke tangan
satu jenis, seperti gandum dengan gandum dan adalah serah terima secara langsung. Dari sini
perak dengan perak-baik yang telah dibentuk juga dapat disimpulkan adanya keharusan pem-
maupun tidah seperti perhiasan dengan bijih bayaran secara tunai.
emas atau perak-maka untuk keabsahan akad fika sebuah makanan ditukar dengan jenis
ini diperlukan tiga syarat, yaitu dilakukan seca- barang yang lain, seperti dengan naqdain (emas
ra tunai [tanpa menyebut penangguhan hingga atau perak) atau dengan pakaian, atau barang
waktu tertentu), kesamaan ukuran secara pas- nonmakanan dengan barang nonmakanan yang
ti berdasarkan ukuran syara fyaitu takaran un- lain selain naqdain, seperti hewan dengan he-
tuk barang yang ditakar dan timbangan untuk wan, maka tidak disyaratkan ketiga syarat di
barang yang ditimbang. Penetapan sebagai ba- atas. Dengan kata lain, tidak ada riba dalam
rang yang ditakar atau ditimbang disesuaikan pertukaran barang-barang tersebut. Sebab ti-
dengan kebiasaan masyarakat Hijaz pada za- dak ada riba dalam hewan adalah karena he-
man Rasulullah. Selain barang tersebut maka wan tidak dimaksudkan untuk dimakan dalam
disesuaikan dengan kebiasaan suatu masyara- bentuknya itu. Ibnu Umar r.a. pernah membeli
kat di mana jual beli itu terjadi) dan serah teri- seekor unta dengan dua ekor unta atas perin-
ma secara hakiki di majelis akad sebelum ke- tah Rasulullah.T6s
duanya berpisah. Syarat adanya serah terima
* Kesamaan dan perbedaan jenis barang,
ini merupakan syarat tambahan dari apa yang
disyaratkan oleh ulama Hanafiyah, yaitu persa- Menurut ulama Syafi'iyah, dua benda yang
maan dalam penentuan sosok kedua barang memiliki nama asli yang sama, seperti dua je-
yang dipertukarkan, baik dalam kondisi pertu- nis kurma dan dua jenis buah tin [maksudnya
karan satu jenis maupun lain jenis, berdasar- setiap jenis kurma adalah dianggap satu jenis,
kan hadits "diserahkan dori tangan ke tangan" setiap jenis buah tin adalah satu jenis, dan se-
dalam kedua kondisi itu. tiap jenis kismis adalah satu jenis), atau kedua
barang itu serupa bentuk asalnya, seperti te-
fika barang yang dipertukarkan berbeda
jenis, seperti gandum dengan jelai, maka di- pung dari dua jenis gandum, maka kedua ba-
bolehkan dengan ukuran yang berbeda, tetapi rang itu dianggap satu jenis. Sedangkan dua
benda yang berbeda nama aslinya [seperti gan-
tetap disyaratkan adanya sifat tunai dan ada-
dum, jelai, kurma dan kisimis), atau kedua ben-
nya serah terima sebelum berpisah dari maje-
lis akad. Rasulullah bersabda,
da itu berasal dari dua barang yang berbeda
(seperti beragam jenis tepung yang berasal
"Emas dengon emas, perak dengan perak, dari tumbuhan yang berbeda, beragam jenis
gandum dengan gandum, jelai dengan jelai, kur- cuka atau minyak nabati yang berasal dari ber-
ma dengan kurma dan garam dengan garom, ma- bagai barang yang berbeda serta beragam je-
sing-masing harus serupa, masing-masing ha- nis daging dan susu) adalah dianggap sebagai
rus same, diserahkan dari tangon ke tangan. dua barang yang berbeda jenis.
Jika jenis barang ini berbeda-beda, maka jual- Dengan demikian, tepung gandum dan te-
lah sesuai dengan keinginan kalian selama di- pung jelai, emas dan perak, kurma dan kismis,
serahkan dari tangan ke tangan." cuka kurma dan cuka anggu[ daging sapi dan

765 Mughnit at-Muhtaaj, vol. II, hlm. 22-25; Haasyiyat


Qalyubi wa Amiirah,vol. II, hlm. 167 danseterusnya; Haasyiyat asy-Syarqaawi,
vol. II, hlm. 23 dan seterusnya; al-Muhadzdzab,vol.l,hlm. 272. I

j
Bagan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN ISLAM IILID 5

daging kambing, minyak dari kelapa dan mi- kain lena, wol, daun pacar (inai), tanaman'us-
nyak dari buah badam (almond), susu sapi dan fu4, besi, tembaga dan sebagainya. Riba tidak
susu kambing, sapi jinak dan sapi lia4, dengan terjadi pada pertukaran makanan sejenis yang
semua jenis barang-barang tersebut, adalah dua tidak ditakar atau ditimbang. Hal ini berdasar-
jenis yang berbeda sehingga boleh mempertu- kan hadits yang diriwayatkan dari Ibnu UmaL
karkan keduanya dengan ukuran yang berbe- ia berkata, "Rasulullah bersabda,
da. Berbagai jenis telur merupakan barang
yang berbeda, begitu pula hati,limpa, jantung,
\i ,#)1", i'rlt,'tt ,i."r!lt, )v.n\ \r:5 \
babat, paru-paru dan otak, meskipun berasal ;y1t $; AV ,;;A-au it*st
-Gi
dari satu ekor hewan karena perbedaan nama 'Janganlah kalian menjual satu koin dinar
dan bentuknya. Lemak punggung, lemak perut, dengan dua koin dinar, satu koin dirham de-
lemak lidah, Iemak kepala, dan lemak kaki juga ngan dua koin dirham, dan satu sha' dengan
merupakan barang yang berbeda. Begitu pula, dua shai karena aku khawatir kolian melaku-
melon dan semangka serta ketimun dan labu. kan rima (riba).'
Adapun jenis burung, maka seluruh jenis Lalu seorang sahabat berkata, 'Wahai Ra-
burung kecil (burung pipit) adalah satu jenis, sulullah, bagaimana jika seseorang menjual se-
itik dengan berbagai jenisnya adalah satu je- ekor kuda dengan beberapa ekor kuda atau se-
nis, dan burung merpati dengan berbagai je- ekor unta bagus dengan seekor unta biasa?'
nisnya juga satu jenis berdasarkan pendapat Beliau menjawab,
yang paling shahih.766 Buah basah dan buah
.L
kering dari jenis yang sama, seperti anggur
dan kismis serta ruthab [kurma basah) dan 'Tidak apa-apa jika diserahkan dari tangan
kurma kering adalah satu jenis. Turunan se- ke tongen."a67
buah barang dan barang aslinya, seperti gan- Anas juga meriwayatkan bahwa Nabi saw.
dum, tepung gandum, dan gandum tanpa kulit bersabda,
adalah satu jenis. Berbagai jenis susu adalah
jenis yang berbeda, seperti juga daging. 'Apa yang ditimbang maka masing-masing
harus sama jika satu jenis, begitu juga apo yqng
4). Mazhab Hambali ditakar. Jika kedua barang berbeda, maka tidak
Dalam mazhab Hambali terdapat tiga ri- apa-apa.'ry68
wayat mengenai illat riba. Yang paling masy- Hanya saja, para ulama Hambali-berbe-
hur di antara ketiga riwayat ini adalah seperti da dengan ulama Hanafiyah-mengharamkan
mazhab Hanafi, yaitu bahwa illat riba adalah ribafadhlpada pertukaran barang sejenis yang
takaran atau timbangan dengan kesamaan je- ditakar dan ditimbang, meskipun hal itu ter-
nis barang. Sehingga, riba terjadi pada setiap jadi pada barang sepele seperti sebuah kurma
barang sejenis yang ditakar atau ditimbang, dengan sebuah kurma dan emas atau perak
baik barang tersebut berupa makanan mau- yang ukurannya lebih kecil dari biji beras. Te-
pun bukan, seperti biji-bijian, kapur; kapas, tapi, riba fadhl tidak terjadi pada air atau ba-

766 Mughnil al-Muhtaoj,vol. II, hlm. 23 dan seterusnya; al-Muhadzdzab,vol.l,hlm. 272.


767 HR Ah-rd dan Thabrani dalam al-Mu'jam at-Kabiir. Haitsami berkata, "Dalam sanadnya terdapat Abu anab. Dia tsiqat tapi mudal
f

lis!' (LihatJaami'ul Ushuul, vol. I, hlm. 469; Majma'uz Zawaaid,vol.lV hlm. 113 dan Nasbur Raayah, vol. IV hlm. 56).
768 HRDr.rquthnidariHasandariUbadahdanAnasbinMalik.(LihatNailulAuthaar,vol.Vhlm. 193).
FrQLH rSr."A"M IrLrD s Baglan 3: HUKUM TRANSAIGI KEUAI{GAIT

rang yang tidak ditimbang dalam kebiasaan Sehingga, kesamaan merupakan syarat da-
masyarakat, karena terbuat dari selain emas lam jenis-jenis kurma. Lalu beliau bersabda,
dan perak, seperti yang terbuat dari tembaga,
'Jika jenis barang-barang ini berbeda, maka
besi, kapas dan sebagainya.
juallah sesuai keinginan kalian."
Riwayat kedua serupa dengan mazhab
Syafi'i. Dalam riwayat lain,"Jika berbeda dua jenis
barang .. !', dan, "Jika berbeda tipenya."
Riwayat ketiga menyatakan bahwa illat
riba selain untuk jenis emas dan perak adalah fika dua benda yang berasal dari dua jenis
makanan yang ditakar atau ditimbang. Sehing- barang berbeda tapi memiliki kesamaan dalam
ga, tidak ada riba dalam makanan yang tidak nama, maka dianggap dua jenis. Dengan kata
ditakar atau ditimbang, seperti apel, delima, lain, dua benda yang berasal dari satu jenis
prem, semangka, piq, timun, kelapa dan telur. barang dianggap satu jenis meskipun maksud
penggunaannya berbeda. Hal ini berbeda de-
Begitu pula, tidak terkena riba fadhl barang
yang bukan makanan, seperti za'faran, besi, ti- ngan pendapat ulama Hanafiyah. Dengan de-
mah dan sebagainya. Ini adalah pendapat Said mikian, berbagai jenis kurma dianggap satu
jenis karena mereka dikumpulkan oleh satu
bin Musayyib sebagaimana telah dijelaskan.T6e
Dalilnya adalah sabda Rasulullah, nama. Minyak dari bunga mawaX, viola, bakung
dan yasmin yang diambil dari satu asal yaitu
"Tidak ada riba kecuali dalam barang yang minyak dianggap sebagai satu jenis.771 Sedang-
ditakar atau ditimbang dari barang-barang yang kan berbagai jenis tepun& roti, cuka, minyak,
dimakan atau diminum.'4 70 daging, susu, keju, minyak samin dan berbagai
jenis jus dari berbagai jenis buah dianggap
* Persamaan dan perbedaan jenis.
barang dari jenis berbeda karena beibedanya
Mazhab Hambali dalam masalah ini sama
asal barang tersebut. Tepung gandum dan te-
dengan mazhab Syafi'i. Mereka berpendapat pung jelai dianggap dua jenis berbeda. Begitu
bahwa setiap dua jenis barang yang namanya juga berbagai jenis minyak dari buah zaitun
adalah sama maka keduanya dianggap satu je-
dan kapas, berbagi jenis minyak ikan, wijen
nis, seperti berbagai jenis kurma. Setiap dua ba-
dan berbagai jenis biji-bijian lain dianggap je-
rang yang sama jenisnya maka diharamkan pada
nis yang berbeda.
keduanya ketidaksamaan ukuran meskipun tipe
kedua barang tersebut berbeda. Hal ini sesuai 5). Mazhab Zhahiriyah
dengan sabda Rasulullah, Para ulam Zhahiriyah dan Abu Bakar bin
Thayib berpendapat bahwa hukum riba tidak
"Kurme dengan kurma masing-masing ha-
memiliki illat, sehingga hukum keharamannya
rus serupa."
hanya terbatas pada hal-hal yang disebutkan

76e
Al-Mughni, vol. IY hlm. 3-5; A'laamul Muwaqqi'iin, vol. II, hlm. 136 dan selaniutnya; Ghaayatul Muntahaa,vol.ll, hlm. 54.
770
HR Daruquthni dari Said bin Musayyib bahwa Rasulullah bersabda,

"Tidak ada riba kecuali dalam emas dan perak, atau barang yang ditakar r::r,!::; ::;;'rr:*r"ri:;r:r:rt :-:t::;:
num,"
Ini adalah hadits mursal. Baihaqi meriwayatkannya secara mauqufpada Said bin Musayyib (Lihat Nashbur Raayah, vol. lV, hlm.
36).
77 I M"nu.rt rlama Hanafiyah, minyak bakung dan wawar meskipun asal keduanya adalah satu namun maksud penggunaan keduanya
Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN FrqLH rsrAM f ILID s

dalam nash saja.772 Demikian itu karena me- maka dijadikanlah uang dinar dan dirham se-
reka menolak dalil qiyas, sehingga selama sya- bagai satuan ukurnya. Dan karena nilai keadil-
riatmenjelaskan bahwa riba hanya terjadi pada an dalam berbagai jenis barang (maksudnya
keenam barang saja, maka selain barang-ba- selain yang ditimbang dan ditakar, seperti pa-
rang tersebut tetap pada hukum asalnya yaitu kaian) adalah terdapat pada adanya persenta-
kebolehan. se, yaitu persentase harga salah satu barang
Kesimpulan. Illat pengharaman ketidak- terhadap barang sejenisnya harus sama de-
samaan ukuran dua barang yang dipertukar- ngan persentase harga barang yang lain terha-
kan untuk jenis makanan: menurut ulama Ha- dap barang sejenisnya. |adi perbedaan jumlah
nafiyah dan Hanabilah adalah barang yang di- barang-barang yang dijual ini antara satu de-
takar atau ditimbang, menurut Imam Malik ngan yang lain adalah suatu keharusan dalam
adalah makanan pokok yang dapat disimpan, transaksi yang adil. Dan, keadilan dalam ba-
sedangkan menurut Imam Syafi'i adalah ma- rang yang ditakar dan ditimbang adalah de-
kanan. ngan adanya kesamaan ukuran takaran dan
Adapun kebolehan adanya tambahan pada timbangan."773
selain naqdain (emas dan perak) dan selain je- Hanya saja pendapat ini telah memperluas
nis makanan-dalam konsep ulama Malikiyah cakupan riba melalui sebuah ijtihad yang tidak
dan Syafi'iyah-atau selain barang yang ditakar diperkuat dengan dalil akal maupun nash.
atau ditimbang-dalam konsep ulama Hanafi- Ibnu Qayyim merajihkan pendapat Imam
yah dan Hanabiiah-adaiah karena barang itu Malik yang mengatakan bahwa illat riba untuk
tidak termasuk dalam kebutuhan primer ma- selain naqdain (emas dan perak) adalah bahan
nusia, baik sebagai bahan makanan pokok mau- makanan pokok dan dapat disimpan. Adapun
pun dalam kegiatan ekonomi. Hal itu karena illat riba untuk naqdain adalah nilai (tsomani-
keinginan yang tinggi untuk mendapatkan ke- yah) sebagaimana pendapat ulama Syafi'iyah.
untungan darinya tidak mengakibatkan keru- Hal itu karena jika tembaga dan besi termasuk
gian yang besar bagi orang lain. barang ribawi, maka tidak boleh dijual dengan
Tariih.lbnu Rusyd, tokoh Malikiyah, berka- dirham secara tidak kontan, karena dua ba-
ta, "Namun, jika direnungi secara makna, maka rang ribawi jika berbeda jenisnya dibolehkan
illat ulama Hanafiyah adalah illat yang paling untuk tidak sama ukurannya tetapi tidak boleh
tepat. Hal itu karena syariat menjelaskan bah- ada penangguhan.
wa maksud pengharaman riba adalah karena Selain itu, menjadikan timbangan sebagai
adanya kecurangan yang besar dan nilai keadi- illat bagi riba naqdain adalah tidak tepat, ber-
lan yang seharusnya ada dalam transaksi mua- beda dengan nilai. Hal itu karena dirham dan
malat adalah dengan kesamaan ukuran. Oleh dinar adalah harga bagi barang. Harga meru-
karena itulah, karena sulitnya diketahui uku- pakan ukuran yang dipakai untuk mengetahui
ran kesamaan itu dalam berbagai jenis barang, nilai kekayaan. Oleh karena itu, harga haruslah

berbeda sehingga dianggap sebagai dua jenis barang yang berbeda. Oleh karena itu, dibolehkan mempertukarkan keduanya den-
gan ukuran yang berbeda. Hal ini seperti pertukaran minyak zaitun dengan buahnya, minyak wijen dengan biiinya, minyak yang
dimasak dengan yang tidak karena lenis kedua barang itu berbeda. Jika jenis dua barang adalah sama, maka tidak boleh dilakukan
pertukaran yang berbeda ukuran. (Ad-Durrul Mukhtaar, vol. IV hlm. 19a).
772 At-Muhottr4 vol. vlll, hlm. 468.
773 Bidaayatul Mujtahid,vol.ll, hlm. 131.
bersifat tetap dan stabil, tidak mudah naik dan - Kaidah "dha' wa ta'aiial" (kurangi dan
turun, sehingga tidak merusak perniagaan ma- segerakan),
syarakat dan memunculkan perselisihan. fadi, fika ia mengurangi uang dari orang yang
dinar dan dirham bukanlah objek transaksi per- meminjam dengan kompensasi penyegeraan
dagangan yangbaik.TTa sisa utang yang dinyatakan dalam akad qardh
Prof. Dr. Abdur Razak Sanhuri memilih (pinjam), maka hal itu adalah haram iuga me-
pendapat mazhab Syafi'l dalam illat riba kare- nurut para ulama Empat Mazhab. Hal itu kare-
na pertimbangan sosial ekonomi. Pendapat ini na pengurangan beban utang dengan kompen-
telah menembus inti persoalan dan berhenti sasi penyegeraan pembayaran sisa adalah mi-
pada makna lahir. Adapun pendapat ulama Ha- rip dengan tambahan, karena orangyang mem-
nafiyah maka merupakan pertimbangan logis beri pinjaman menjadikan waktu sebagai kom-
yang Iebih dekat ke kulit daripada isi.77s pensasi harga.
* Maksud kaidah ini adalah ada seseorang
Pokok-pokok riba.
memiliki utang atas orang lain tapi belum jatuh
Ibnu Rusyd berkata bahwa pokok riba ada
tempo, lalu ia meminta orang yang dipinjami-
lima, yaitu "tangguhkan utangku maka aku akan
nya itu untuk mempercepat pelunasan sebelum
menambahmu, ketidaksamaan ukuran, penang-
waktunya dengan imbalan pengurangan utang.
guhan, dha'wa ta'ajjal [kurangi dan segera-
Hampir sama dengan ini seseorangyang memin-
kan), dan menjual makanan sebelum diterima".
ta menyegerakan sebagian utangnya dan mem-
Karena kita telah mengetahui kelima pokok ini
biarkan sisanya dibayar sesuai dengan waktu
selain dua masalah, maka saya merasa perlu
pembayaran. Atau mengambil sebagian utang-
untuk menj elaskan keduanya.
nya dengan bentuk uang dan mengdmbil sisa-
- Kaidah"tangguhkan utangku maka aku nya dalam bentuk barang. Semua itu boleh di-
akan menambahmu'i lakukan jika dilakukan setelah jatuh tempo de-
Hal ini diharamkan berdasarkan kesepa- ngan kesepakatan ulama. Ia juga boleh mem-
katan para ulama. Gambarannya adalah sese- bayar utangnya dengan barang sebelum jatuh
orang memberi utang kepada yang lain,lalu ia tempo meskipun nilainya lebih rendah dari
menangguhkan utang itu dengan syarat orang utangnya.776
yang diberi utang menambah jumlah pemba- * Syarat pertukaran antar barang ribawi
yaran. Inilah riba yang terjadi pada zaman ja- atau nonribawi.
hiliah. Riba ini mencakup pinjaman makanan
fika terjadi pertukaran antar barang riba-
maupun uang dan baik melalui akad pinjaman,
wi, maka ada pertukaran yang dibolehkan dan
jual beli maupun lainnya. Cara yang digunakan
ada yang diharamkan. fika terjadi antara satu
adalah pemberi utang menjual sebuah barang jenis [seperti emas dengan emas, perak de-
kepada orang yang diutangi dengan harga yang
ngan perak, gandum dengan gandum, jagung
ditangguhkan hingga waktu tertentu dan men-
dengan jagung), maka pertukaran itu diboleh-
cakup tambahan atas harga kontan.
kan jika memenuhi tiga syarat.

774 A'laamul Muwaqqi'iin,vol.ll, hlm. 137.


775 Mashaadirul Hoqq,vol. III, hlm. 184.
776 At-qo*ooniin at-Fiqhiyyah,hlm. 252, 289; Bidaayatul Mujtahid, vol. II, hlm. 127 142; A'laamul Muwaqqi'iin, vol.ll, hlm. 135; ar-
,
Ribaa wal Mu'aamaloat fil Islaam karya Syaikh Rasyid Ridha, hlm. 70.
Bagian 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN ISLAM JILID 5

L. Kesamaan ukuran, baik barang tersebut 2. Serah terima, yaitu dengan melakukannya
ditakar; ditimbang maupun dijual satuan. dalam majelis akad.
Barangsiapa yang menjual satu mud gan- Kesamaan tidak disyaratkan dalam pertu-
dum dengan satu mud gandum, satu rithl karan ini, berdasarkan hadits,
apel dengan satu rithl apel, lima butir ke- "J ikaj eni s b ara ng - b arong ini b erb eda, maka
lapa dengan lima butir kelapa, maka jual juallah sesuai keinginan kalian iika diserahkan
beli ini dibolehkan. Yang menjadi standar dari tangan ke tangan."
ukuran dalam kesamaan adalah kesamaan
fika salah satu dari kedua syarat di atas
dalam alat ukur yang biasa dipakai dalam tidak terpenuhi, maka tidak boleh dilakukan
jual beli, yaitu takaran (untuk barang yang pertukaran tersebut.
ditakar) dan timbangan [untuk barang yang
fika barang yang dipertukarkan berbeda
ditimbang). Waktu kesamaan bagi barang illatnya, yaitu jika salah satu barang tersebut
yang memiliki masa basah dan kering ada-
berasal dari kelompok naqdain (emas dan pe-
lah ketika barang itu kering, sehingga ti- rak serta uang kertas) dan barang yang lain
dak boleh menjual kurma basah dengan berasal dari kelompok makanan, seperti kur-
kurma basah atau kurma basah dengan ma dan kismis, maka dibolehkan pertukaran
kurma kering. Diperhatikan juga waktu antara keduanya. Misalnya, pertukaran satu
kering. mud gandum dengan sepuluh gram emas atau
2. Kontan, yaitu dengan tidak menangguhkan dengan satu koin dinac baik terjadi serah te-
penyerahan salah satu barang dari majelis rima barang maupun tidak, dan baik disyarat-
akad. Dengan kata lain, dengan tidak me- kan adanya waktu penangguhan maupun ti-
nyebut waktu penyerahan ketika akad. dak. Hal ini berdasarkan hadits Abu Said al-
3. Serah terima, yaitu dengan saling menye- Khudri dan Abu Hurairah yang diriwayatkan
rahterimakan kedua barang yang dipertu- oleh Syaikhaini bahwa Rasulullah mengangkat
karkan dalam majelis akad sebelum kedua seseorang menjadi pengumpul zakat wilayah
pihak berpisah. I(haibar. Ia lalu datang membawa beberapa kur-
Syarat-syarat ini diambil dari hadits- ma bagus. Rasulullah lalu bertanya kepadanya,
hadits yang telah disebutkan sebelumnya, 'Apakah seluruh kurma Khaibar seperti ini?"
yaitu "masing-masing dengan ukuran samQ" Ia menjawab, "Tidah wahai Rasulullah. Kami
menunjukkan syarat kesamaan, serta ha- menukar satu sha'kurma ini dengan dua sha'
dits "diserahkqn dari tongan ke tangan" dan kurma biasa, dan dua sha' kurma ini dengan
"ini..., ini..." menunjukkan syarat kontan tiga sha'kurma biasa." Nabi saw lalu berkata,
dan serah terima.
"Jongan kamu lakukan itu. Juallah kurma
jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi, maka
buruk dengan dirham,lalu belilah dengan dir-
tidak boleh terjadi pertukaran itu. ham itu kurma bogus."
f ika yang dipertukarkan merupakan dua Adapun jika barang ribawi dipertukarkan
jenis barang yang berbeda tapi berasal dari
dengan barang nonribawi, seperti barang tam-
satu kelompok illat, seperti pertukaran emas
bang dengan emas, makanan dengan pakaian,
dengan perak atau gandum dengan jelai, maka barang-barang kelontong fkebutuhan sehari-
disyaratkan dua hal. hari) seperti garam, minyak, minyak samin
1. Kontan, yaitu secara tunai dan tidak ada dan beras dengan uang kertas (seperti mem-
penangguhan. beli barang-barang itu dari took), maka jual
rsLAM IILID 5 Baglan 3: HUXUM TRAI{SAXSI KEUAITIGAN

beli itu dibolehkan tanpa disyaratkan adanya banyak hal, di antaranya berkaitan dengan riba
kesamaan, serah terima ataupun secara tunai. fadhl dan ada juga yang berkaitan dengan riba
Karena akad ini bukan akad ribawi, disebab- nasiah.
kan salah satu barangnya adalah barang non- 7). Pengaruh yanglBe*aitan dengAn Riba
ribawi. Atau karena jenis illatnya berbeda, ka- Fadhl
rena barang-barang kelontong adalah terma- Pengaruh ini tampak dalam beberapa hal
suk jenis makanan, sedangkan uang kertas ter- berikut.
masuk jenis naqdain. 1. fual beli makanan dengan barang sejenis-
Adapun membeli ruthab fkurmabasah) de- nya tanpa ukuran [tanpa ditakar atau di-
ngan kurma kering dan biji-bijian yang baru de- timbang), seperti menjual satu hafnah777
ngan yang lama, maka hal itu tidak boleh, ka- gandum dengan duahafnah gandum, satu
rena tidak adanya kesamaan antara keduanya buah semangka dengan dua buah semang-
sedang keduanya merupakan barang ribawi. ka, satu buah apel dengan dua buah apel,
Menjual ruthab yang masih di pohon dengan sebutir telur dengan dua butir telu[ satu
kurma kering yang telah dipetik atau menjual butir kelapa dengan dua butir kelapa atau
anggur dengan kismis disebut dengan jual beli lebih dan sebagainya. fual beli ini diboleh-
muzabanah. kan oleh ulama Hanafiyah karena tidak ter-
Menjual biji-bijian yang masih berada pada dapat illat pengharaman, yaitu ukuran, ka-
bulirnya dengan biji-bijian sejenis yang telah rena tidak ada ukuran dalam syariat yang
dipanen disebut jual beli muhaqolah. lebih kecil dari setengah sha' untuk barang
Islamtelah memberi keringanan dalam ke- yang ditakar. Adapun barang yang ditim-
bolehan melakukan jual beli 'araya sebagaima- bang (yaitu emas dan perak), maka tidak
na yang telah dijelaskan.'Araya adalah mem- ada ukuran di bawah dua habbah, karena
beli ruthab yang masih berada di pohon de- tidak bernilai.778
ngan kurma kering atau anggur dengan kismis Hal ini tidak dibolehkan oleh ulama
dalam batasan di bawah lima wasak [653 Kg). Syafi'iyah karena terdapat illat riba di da-
Diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Sahl bin lamnya, yaitu makanan. Kaidah dasar dalam
Abi Hatsmah r.a. bahwa Rasulullah melarang mazhab Syafi'i menjelaskan bahwa tidak
menfual kurma kering dengan kurma kering boleh menjual makanan dengan makanan
dan memberi keringanan melakukan' araya. sejenis. Hal ini didasarkan pada hadits,
Orang yang membelinya memakannya dalam
"Mqkanan dengan makanan masing-
bentuk ruthab.lni adalah pendapat jumhur
masing harus serltpe."
ulama selain Hanafiyah.
Kesamaan ukuran dalam pertukaran
makanan adalah cara untuk menghilangkan
D. PENGARUH PERBEDAAN ULAMA DALAM
keharaman. Selama kesamaan ini tidak ter-
ILLAT RIBA
bukti nyata maka hukum keharaman tetap
Perbedaan illat riba antara ulama Hanafi-
berlaku, karena hukum ini merupakan hu-
yah dan Syaf iyah memberikan pengaruh dalam
kum asal. Oleh karena itu, tidak boleh men-

777 Ukr."n sepenuh dua telapak tangan.


778 Al-Mobruuth,vol.XII,hlm. 114;FathulQadiirvol.Y,hlm.211danseterusnya',al-B,zdaa'livol.Vhlm. 185;RaddulMuhtaanvol.lY,
hlm. 188.
Baglan 3: HUI(UM rRAilSAl(Sl XEUANGAN rsLAM lttrD 5

jual satu hafnah makanan dengan duahaf' rut Hanafiyah serta karena terdapat ma-
nah makanan dan sebagainya. kanan menurut Syafi'iyah.
M enj adikan ukura n seb ag ai ill at- da - Mereka juga sepakat bahwa jika se-
lam mazhab H anafi a d any a seorang menjual satu rithl za'faran7Bz de-
-menuntut ngan dua rithl za'faran, atau meniual satu
takhsish (pengkhususan hukum) hadits,
rithl gula dengan dua rithl gula maka hal
"Gandum dengan gandum masing- itu tidak boleh, karena terdapat timbangan
masing harus serup a....'ry e 7
dengan barang sejenis menurut Hanafiyah
Sehingga, menurut mereka, diboleh- dan karena terdapat makanan dengan ba-
kan menjual satu hafiah makanan dengan rang sejenis menurut Syafi'iyah.
duahafnah makanan dan sebagainya. Namun demikian, para ulama masih ber-
2. Menjual barang yang diukur dengan barang beda pendapat mengenai kewujudan syarat ke-
yang diukur lainnya dari jenis makanan. samaan jenis dalam beberapa hal, di antaranya
Dengan kata lain, menjual barang yang di- sebagai berikut.
takar dengan barang yang ditakar lainnya a. Meniual tepung dengan tepung sejenis atau
dari jenis nonmakanan, atau menjual ba- dengan biji.
rang yang ditimbang dengan barang yang Para ulama Hanafiyah berpendapat ti-
ditimbang lainnya dari jenis nonmakanan dakboleh menjual tepungyang dibuat dari
ataupun naqdain (emas dan perak). Misal- suatu benda lalu ditukar dengan benda itu
nya, meniualsatuqafiz7to gips dengan dua sendiri. Misalnya, menjual tepung gandum
qafiz gips, satu rithl besi dengan dua rithl dengan gandum, menjual tepung jagung
besi, dan sebagainya. dengan jagung, dan seterusnya. Baik ke-
Penjualan seperti ini tidak dibolehkan dua barang itu sama ukurannya maupun
menurutulama Hanafiyah karena mengan- tidak karena kesamaan dalam pertukaran
dung illat riba, yaitu takaran dan barang seperti itu tidak dapat terjadi.
sejenis dalam penjualan gips serta timba- Tetapi jika menjual tepung yang dibuat
ngan dan barang seienis dalam penjualan dari benda tertentu lalu menukarnya dengan
besi.781 benda lain, maka hal itu dibolehkan, seperti
Penjualan seperti ini dibolehkan menu- meniual tepung gandum dengan jelai, karena
rut ulama Syafi'iyah karena tidak mengan- keduanya berbeda jenis tapi harus diserahkan
dung illat riba, yaitu makanan atau nilai. dari tangan ke tangan.
Ulama Syafi'iyah dan Hanafiyah sepa- Namun, jika menjual tepung dengan tepung
kat bahwa iika seseorang menjual satu qa- sejenis, maka dibolehkan jika terdapatkesama-
fiz beras dengan dua qafiz beras maka ti- an dalam takaran dan kelembutan atau kekasar-
dak boleh, karena terdapat takaran menu- an.

779
Fathul Qadii r, vol. Y, hlm. 27 6.
780
Qafiz adalah ukuran timbangan yang mencapai 27, Bl7 kg. Sedangkan larib adalah timbangan yang setara dengan empat qafiz.
Sedangkan dalam ukuran luas, maka qafiz setara dengan sepuluh jarib. Satu jarib sepuluh ribu hasta.
78L
Al-Mabsuuth,vol.XII,hlm. ll4 al-Badaa'l',vol.Vhlm. 185;FathulQadiirvol.Yhlm.2T9;ad-DurrulMukhtaarvol.lVhlm. 1BB.
782
Za'faran adalah nama tumbuhan yang berbeda dengan'Usfur. 'Usfur adalah tumbuhan yang memiliki bunga berwarna kuning dan
memiliki akar seperti bawang merah. Sedangkan Za'faran adalah tumbuhan yang memiliki bunga berwarna orange dalam wadah
dan memiliki duri yang lembut.
FIqLH ISLAM IILID 5 B'sian 3: HUXUM TRANSAXSI I(EUANGAN

Dibolehkan menjual roti dengan gandum butannya. Salah satu tepung itu dapat saja le-
atau tepung baik sama ukuran maupun tidak. bih lembut dari tepung yang lain sehingga ti-
Karena roti setelah melewati proses pembuatan dak memadat dalam takaran.
telah berbeda jenis dengan gandum sehingga ia Begitu pula tidak boleh menjual tepung
pun tidak Iagi ditaka4, sedangkan gandum dan gandum dengan tepung gandum, atau menjual
tepung termasuk barang yang ditakar. Maka, roti dengan keduanya. Tetapi, dibolehkan men-
dalam pertukaran roti dengan gandum atau te- jual roti dengan roti lain dan tepung dengan
pung tidak terdapat ukuran atau j enis, sehingga tepung lain jika berbeda jenis, seperti menjual
dibolehkan mempertukarkan kedua barang ini roti gandum dengan roti jelai, atau menjual te-
dengan cara tidak kontan dan tidak disyarat- pung gandum dengan tepung jagung.Tss
kan adanya serah terima secara langsung. Yang Para ulama Hambali berpendapat bahwa
disyaratkan hanyalah penentuan barang.783 tidak sah menjual tepung dengan biji-bijian
Sedangkan para ulama Malikiyah berpen- asal tepung secara mutlak, karena disyaratkan
dapat bahwa tidak boleh menjual biji-bijian de- adanya kesamaan menjual barang dengan ba-
ngan tepung kecuali masing-masing dengan rang sejenis lainnya. Tidak boleh juga menjual
ukuran yang sama. fika menjual gandum de- roti dengan biji-bijian asal roti, sebagaimana
ngan tepung yang dibuat darinya, maka hal itu tidak boleh menjualnya dengan tepungnya.
dibolehkan jika sama ukurannya dengan tim- Adapun menjual tepung dengan tepung se-
bangan. jenis maka dibolehkan secara takaran, seba-
fika kedua jenis barang berbeda, seperti gaimana pendapat ulama Hanafiyah, dengan
menjual tepung jagung dengan biji gandum, syarat kesamaan kelembutan.Ts6
maka dibolehkan tanpa ukuran yang sama tapi Kesimpulan: hukum menjual tepung de-
dengan syarat harus serah terima di majelis ngan tepung sejenis ada dua pendapat. Pen-
akad. dapat yang membolehkan adalah pendapat
Begitu juga dibolehkan menjual roti de- ulama Hanafiyah dan Hanabilah, sedang ulama
ngan gandum, karena proses pembuatan roti Malikiyah dan Syafi'iyah tidak membolehkan-
telah mengubahnya menjadi jenis barang nya.
baru. x Meniual hewan dengan daging.
Tetapi, menjual tepung dengan tepung se-
Abu Hanifah dan Abu Yusuf berpendapat
rupa maka tidak boleh secara mutlak.Tsa
bahwa dibolehkan menjual hewan dengan da-
Adapun para ulama Syafi'iyah berpendapat
ging sejenis, karena merupakan penjualan se-
bahwa tidak boleh menjual tepung dengan te-
suatu yang ditimbang dengan sesuatu yang ti-
pung sejenis, seperti menjual tepung gandum
dak ditimbang. Penjualan seperti ini diboleh-
dengan tepung gandum. Hal itu karena tidak
kan bagaimana pun bentuknya dengan syarat
adanya kesamaan yang pasti dalam kedua je-
ditentukan sosoknya,787 karena hewan bukan-
nis tepung itu dikarenakan perbedaan kelem-
lah barang ribawi.

Al-Badaa'l',vol.V,hlm. 189;FathulQadiir,vol.Vhlm.2SSdanseterusnya;ad-DurrulMukhtaarwaRaddulMuhtaar,vol. IV,hlm.


194 dan seterusnya; al-Fiqh'olal Madzaahib,vol. II, hlm. 254.
784
Bidaayatul Mujtahid,vol.ll, hlm. 136; Haasyiyotu ad-Daasuuqii, vol. III, hlm. 53 al-Fiqh'alat Madzaahib, vol. II, hlm. 253.
7A5
Al-Muhadzdzab, vol. I, hlm. 271; Mughnil al-Muhtaaj, vol. ll, hlm. 23' al-Fiqh'alal Madzaahib, vol. ll, hlm. 255.
786
Al-Mughni, vol. IV hlm. 24; al-Fiqh'alal Madzaahib, vol. II, hlm. 255.
787
Fathul Qadiir,vol. V hlm. 290; ad-Durrul Mukhtaar,vol.lV hlm. 192; al-Badaa'l', vol. V hlm. 189.
Bagan 3: HUKUM TRANSAXS! I(EUANGAN ISLAM IILID 5

Para Imam tiga mazhab selain mazhab Ha- ma di majelis. Hal itu karena daging termasuk
nafi berpendapat bahwa tidak boleh menjual barang ribawi. f ika daging tersebut berbeda je-
hewan dengan daging sejenis, sehingga tidak nis, seperti menjual daging domba dengan da-
boleh menjual seekor kambing yang telah di- ging sapi, maka dibolehkan adanya ketidaksa-
potong dengan seekor kambingyang masih hi- maan ukuran, tetapi tetap dengan syarat tunai
dup untuk dimakan.788 Hal ini sesuai dengan dan serah terima di majelis.
hadits yang diriwayatkan oleh Said bin Musay-
yib bahwa Rasulullah melarang menjual hewan 2). Pengaruh yang Be*aitan dengan Riba
dengan daging.Tse Nasiah
Diriwayatkan dari Nabi saw. bahwa beliau Adapun akibat yang ditimbulkan karena
melarang menjual binatang hidup dengan bi- perbedaan ulama Hanafiyah dan Syafi'iyah da-
natang mati.7eo Selain itu, karena daging ter- lam riba nasiah maka tampak pada beberapa
masuk jenis yang ada riba, dijual dengan asal hal berikut.
daging itu, sehingga tidak boleh. Hal ini seperti L. Beberapa perbedaan yang pangkalnya aki-
menjual wijen dengan miny.aknya. Ketidakbo- bat perbedaan illat. Illat riba nasiah menu-
lehan ini dikarenakan ketidakjelasan kesama- rut Hanafiyah adalah takaran dan timban-
an pada sesuatu yang dituntut kesamaan, pada- gan, sedangkan menurut Syafi'iyah adalah
hal ketidakjelasan kesamaan serupa dengan ha- makanan.
kikat kelebihan (ketidaksamaan).7e1 fika seseorang menjual satu qafiz gan-
Adapun menjual hewan dengan hewan dum dengan satu qafiz ielai secara tidak
maka dibolehkan, meskipun ukurannya tidak kontan (nasiah) dan ditangguhkan, atau se-
sama, dan baik dari satu jenis maupun tidak' bagai dain yangdibebankan pada tang-
Seperti menjual seekor kambing dengan dua gung jawab seseorang tertentu tapi tidak
ekor kambing atau menjual seekor kambing de- ditangguhkan,Tez maka tidak boleh dengan
ngan seekor unta. Hal itu karena hewan bukan kesepakatan ulama. Hal itu karena terda-
barang ribawi, karena hewan tidak dimakan pat illat riba nasiah, tepatnya salah satu
dalam keadaan dan bentuknya itu. Hewan juga dari dua illatribafadhf yaitu takaran menu-
bukan termasuk jenis barang penentu harga. rut Hanafiyah dan makanan menurut Sya-
Adapun menjual daging dengan daging fi'iyah.
maka dibolehkan jika satu jenis dan dengan Akibat perbedaan ini tamPak dalam
syarat kesamaan, tunai, dan adanya serah teri- dua hal.

7aa hlm. L36; Haasyiyatu ad-Daasuuqii, vol. III, htm. 54, vol. I, hlm. 272; Mughnil al-Muhtoo7, vol. ll, hlm
Bidaayatut Mujtahid,vol. II,
29; A'laamul Muwaqqi'iin, vol. II, hlm' 145'
789 H"dit ini diriwayatkan oleh Malik dari Said bin Musayyib secara mursal. Tetapi, hadits ini memiliki syawahid dari lbnu Umar yang
diriwayatkan oleh Bazzar. Juga dari Hasan dari Samurah yang diriwayatkan oleh Hakim, Baihaqi dan lbnu Khuzaimah. Hadits ini
dengan hewan mati'" Dalam Nailul Authaar din-
iuga memiliki riwayat redaksi lain, "Rasulullah melarang meniual hewan hidup
yaiakan, "Tidak diragukan bahwa hadits tersebut meniadi dapat digunakan sebagai huiiah dengan keseluruhan ialur periwayatan-
nyal'(Lihat,/aami'ullLshuul,vol. I,hlm.4l3;NashburRaayah,vol.lYhlm 39).
790 Hrdit, ini diriwayatkan oleh Baihaqi dari seorang lelaki penduduk Madinah. Baihaqi berkata, "Hadits mursal ini memperkuat
hadits Ibnu Musayyib yang sebelumnya." (Lihat Nashbur Raayah, vol. lV hlm. 39)'
79r Trkhriiiul Furuu"alal llshuut,hlm. 71.
792 M"krrdny" bahwa harga tersebut adalah sesuatu yang tidak tertentu, sehingga teriadi riba. Karena barang tertentu lebih baik dari
dain (tidak tertentu), karena barang dain kadang berbeda dari yang digambarkan dan terkadang orang yang tertanggung tidak
menyerahkan barang sesuai yang dibebankan atasnya.
FIqLH ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAI(S! I(EUANGAN

a. Menjual barang nonmakanan. fika seseorang melakukan akad salam


fika satu qafiz gips dibeli dengan dua dengan sa|r nuqrahTea perak untuk menda-
qafizkapur secara tidaktunai melalui akad patkan satu nuqrah emas, atau satu biji emas
salom, atau melalui akad jual beli sebagai untuk mendapatkan sattnuqrah perak, atau
utang, maka hal itu tidak boleh menurut emas atau perak yang telah dibentuk un-
ulama Hanafiyah karena terdapat takaran, tuk mendapatkan emas atau perak yang
sedangkan menurut ulama Syafi'iyah hal belum dibentuk, maka seluruh transaksi
itu dibolehkan karena tidak terdapat maka- ini tidak boleh dilakukan secara sepakat.
nan. Hal itu karena terdapat timbangan sejenis
fika seseorang menjual melalui akad menurut ulama Hanafiyah (emas dan pe-
salam satu rithl besi dengan dua rithl besi, rak sama-sama ditimbang dengan mitsqal)
maka hal itu tidak boleh menurut ulama dan terdapat nilai menurut Syafi'iyah, ka-
Hanafiyah karena terdapat ukuran timbang- rena emas dan perak adalah asal dari sa-
an, sedangkan menurut ulama Syafi'iyah tuan nilai.
hal itu dibolehkan karena tidak terdapat b. Menjual makanan dengan makan de-
makanan atau nilai. ngan ukuran yang berbeda.
fika seseorang menjual satu rithl gula fika seseorang membeli minyak de-
dengan satu rithl za'faran secara utang, ngan gandum melaluiakadsala'm, maka di-
maka hal itu tidak boleh dengan sepakat, bolehkan menurut mazhab Hanafiyah, ka-
karena terdapat salah satu illat riba fadhl, rena salah satunya adalah barang yang di-
yaitu timbangan menurut Hanafiyah dan takar dan lainnya barang yang ditimbang
makanan menurut Syafi'iyah. sehingga keduanya berbeda secara ukur-
Sedangkan jika melakukan akad salam an. Namun, penjualan ini tidak diboleh-
untuk membeli za'faran, kapas atau besi kan oleh ulama Syafi'iyah karena kedua-
dengan dirham atau dinac maka diboleh- nya merupakan makanan.Tes
kan dengan kesepakatan, karena tidak ter- 2. Beberapa perbedaan yang diakibatkan oleh
dapat illat riba, yaitu jenis ukuran atau je- perbedaan pada jenis barang, apakah ia
nis barang yang sama. Ketidaksamaan je- merupakan illat atau bukan?
nis barang tidak terjadi dalam transaksi Telah dijelaskan sebelumnya bahwa je-
ini, begitu pula jenis ukuran. Hal itu karena nis barang saja dapat meniadi illat dalam
timbangan untuk harga (emas dan perak) ribanasiah, karena illat riba adalah berupa
berbeda dengan timbangan untuk barang. takaran atau timbangan dengan kesamaan
Dirham ditimbang dengan mitsqal,Te3 se- jenis barang. Setiap sesuatu yang memiliki
dangkan kapas, besi dan za'faran ditimbang dua illat maka illat dalam sesuatu itu tidak
dengan dacing. fadi, tidak terjadi kesama- terwujud kecuali dengan keduanya. Oleh
an jenis ukuran, sehingga tidak ada illat karena itu, masing-masing dari keduanya
riba, maka riba pun tidak terjadi. memiliki sifat illat, dan illat memiliki po-

793
l3 /7 dirhamyang iuga setara dengan24 qirath atau 4,80 gram.
Satu mitsqal setara dengan
794
Nuqrah adalah potongan emas atau perak yang dilebur.
795
Al-Badaa'Iivol. V hlm. 186 dan seterusnya.
Baglan 3: HUKUM TRANSAXS! IGUANGAN FIQLH ISTAM IILID 5

tensi pembentukan hukum. Dengan kata mazhab Syafi'i karena keberadaan ke-
lain, jenis barang merupakan rukun dalam samaan jenis barang saja tidak cukup
illat, bukan sekadar syarat. untuk menjadikan itu riba yang diha-
Namun, menurut Imam Syafi'i, jenis ramkan.
barang saja tidak dapat dijadikan illat da- - Dibolehkan melakukan akad salam un-
lam pengharaman riba nasiah. Hal itu ka- tuk membeli sebuah pakaian Harawi
rena jenis barang merupakan objek peng- dengan pakaian Marwi dengan kese-
haraman, sehingga hanya merupakan sya- pakatan ulama, karena tidak ada ke-
rat dalam illat riba. Pembentukan sebuah samaan jenis menurut Hanafiyah dan
hukum kadang dapat tergantung pada ke- tidak ada illat makanan atau nilai me-
beradaan syarat, seperti hukum rajam de- nurut Syafi'iyah.
ngan terwujudnya syarat ihshan. Alasan- - Tidak boleh melakukan akad salam
nya adalah karena illat merupakan istilah untuk membeli fulus dengan fulus me-
bagi sifat yang sesuai untuk sebuah hularm. nurut ulama Hanafiyah. Sedangkan me-
Suatu hukum diberi illat sesuai dengan nurut Syafi'iyah, hal itu juga tidak di-
maksud penetapan hukum itu. Maka dalam bolehkan karena mengandung unsur
riba ditetapkanlah jenis makanan [sebagai illat nilai.
illat) untuk keberlangsungan hidup manu- Semua hukum di atas karena kesamaan je-
sia, begitu juga ditetapkan nilai untuk ke- nis saja telah cukup untuk dijadikan illat peng-
berlangsungan harta sebagai sarana peme- haraman riba menurut Hanafiyah. Contoh, men-
nuhan kebutuhan manusia. Ienis barangti- jual seekor hewan dengan seekor hewan de-
dak memberikan pengaruh, maka dijadi- ngan ditangguhkan atau hingga tempo terten-
kanlah ia sebagai syarat saia.7e6 tu. Hal itu karena akad jual beli menuntut ada-
Hal ini berimplikasi sebagai berikut. nya kesamaan dalam dua barangyang dipertu-
- Tidak boleh membeli sebuah kelapa karkan, padahal tidaklah sama antara barang
dengan akad salam dengan sebuah ke- yang diberikan saat ini dengan yang diberikan
lapa lain, sebutir telur dengan sebutir setelah penangguhan. Karena barang'ain (ter-
telu{, sebuah apel dengan sebuah apel, tentu) lebih baik dari barang dain (tidak tentu),
satu hafnah makanan dengan satu haf- serta barang yang disegerakan lebih berharga
noh makanan. Hal ini dilarang karena daripada barangyang ditangguhkan. Makna ini
terdapat illat kesamaan ienis menurut selain terdapat pada makanan dan uang maka
Hanafiyah dan karena terdapat illat terdapat pula pada selain keduanya. Hal ini di-
makanan menurut Syafi'iyah. perkuat dengan sabda Rasulullah,
- Tidak boleh membeli sebuah baju Ha- -#t ,t )! [.,1 )
e.

rawi dengan sebuahbaju Harawi mela-


lui akad salam menurut ulama Hanafi- "Tidak ada ribq kecuali pada nasiah."
yah karena terdapat illat kesamaan je- Dalam redaksi lain,
nis. Sedangkanhal ini dibolehkan dalam

796 Fothilqodiirvol.Vhlm.276,285;al-Mabsuuth,vol.XII,hlm. l22danseterusnya;Mukhtasharath-Thahawi,hlm.75;al-Muhadzdz-


ab,vol.l,hlm. 271 dan seterusnYa.
FIQLH ISLAlvt JITID s BaE[an 3: HUXUM IRANSAXSI KEUAT{GAN

kan saya untuk menyiapkan pasukan, tetapi


#,cr)*y jumlah unta tidak mencukupi. Maka belaiu me-
"Riba itu hanya pada nasiah.'ae7 nyu-ruh saya untuk mengambil unta muda800
Nash hadits ini tidak membedakan antara dari unta-unta zakat. Saya membeli satu ekor
makanan, uang dan lainnya, sehingga wajib unta dengan dua ekor unta yang dibayarkan
membawa makna pengharaman riba kepada ketika diterima kembali zakat dari unta."801
seluruh barang secara mutlakTe8 karena ter- Diriwayatkan dari Ali ra. bahwa ia menjual
wujudnya illat riba menurut mereka yaitu ke- seekor unta dengan dua puluh ekor unta de-
samaan jenis barang. ngan penangguhan bayaran.80z Ibnu Umar r.a.
Malik berpendapat bahwa tidak boleh men- juga menjual seekor unta dengan empat ekor
jual hewan dengan hewan secara ditangguhkan unta.803 Dan masih banyak riwayat seperti
(nasiah) atau hingga tempo tertentu bila hewan ini.soa
tersebut memiliki kemiripan manfaat, seperti Sedangkan Imam Ahmad,8os maka riwayat
menjual kambing susuan dengan kambing su- palidg shahih dari empat riwayat darinya adalah
suan hingga tempo tertentu. Sedangkan jika seperti pendapat ulama Syafi'iyah, yaitu kebo-
manfaat keduanya adalah berbeda maka hal itu lehan menjual hewan dengan hewan sejenis
dibolehkan, seperti menjual seekor unta ba- atau tidak, baik dengan ukuran yang sama mau-
gus dengan dengan dua ekor unta pemikul be- pun tidak.
ban.Tee Dalil keadaan pelarangan adalah sad- Para Imam bersepakat kebolehan menjual
dud dzari'ah fmenutup jalan keharaman) me- hewan dengan hewan dengan ukuran yang ti-
nuju terwujudnya riba. dak sama jika diserahkan dari tangan ke ta-
Adapun para ulama Syafi'iyah berpendapat ngan. Dengan kata lain, jual beli tersebut ha-
bahwa seluruh barang selain emas dan perak rus dilakukan secara tunai tanpa ada penang-
serta makanan dan minuman maka tidak di- guhan.
haramkan terjadinya ketiadaan serah terima
dalam majelis. Hal ini didasarkan pada hadits 3). Rlba Naslah lahiliah
yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr bin Riba nasiah jahiliah diharamkan secara zat-
Ash r.a., ia berkata, "Rasulullah memerintah- nya untuk menghindari penipuan yang besar

Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, dan Nasa'i. Ini adalah hadits shahih dan memiliki berbagai bentuk redaksi. Di anta-
ranya, "Riba pada nasiah." Dalam riwayat lain, "Riba itu hanya terjadi pada nasiah." Dalam riwayat lain, "Tidak ada riba yang terjadi
pada penyerahan dari tangon ke tangan." Baihaqi berkata, 'Ada kemungkinan bahwa perawi hadits telah meringkas hadits ini.
Jadi,
sebenarnya Rasulullah ditanya mengenai riba dalam pertukaran dua barang yang berbeda, seperti emas dengan perak atau kurma
dengan gandum. Lalu beliau menjawab, 'sesungguhnya riba itu hanya terjadi pada nasiah.'ladi, perawi meriwayatkannya dengan
tidak menyebutkan pertanyaan." (LihatJaami'ul llshuul,vol.l, hlm. 459; Nasbur Raayah, vol. IV hlm. 37).
798
Al-Badaa'l',voL V hlm. 187.
799
Bidaayanl Mujtahid, vol. II, hlm. 132.
800
Syarh as-Sayrul Kabiinvol.lll, hlm. 223,vol.lV hlm. 188; al-Mabsuuth,vol. X, hlm. 95.
801
Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, Daruquthni secara makna dan Hakim. Hakim berkata, "shahih sesuai dengan
syarat Muslim, tetapi Syaikhaini tidak meriwayatkannya." sebagian ulama mendhaifkan hadits ini karena terdapat Muhammad bin
Ishak, hanya saja al-Hafiz Ibnu Hajar memperkuat sanadnya. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Baihaqi dalam Sunan-nya dari jalur
Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya. (Lihat lVashbur Raayah, vol. Iy hlm. 47; Nailul Authaar, vol.y,hlm. 3O4; Joami'ut
Ushuul, vol. I, hlm. 473J.
802 Di.i*ryatkan
oleh Malik da lam Muwaththa'. (LihatTanwiirul Hawaalik Syarh Muwaththa' Maalik,vol.ll, hlm. 148;,/aa mi'ul llshuut,
vol. I, hlm. 474).
803 Di.i-ryatkan
oleh Malik dan Bukhari dari Abdullah bin Umar ra.. (Lihat /bid.).
804
Al-Mrhodrdrab, vol.l,hlm. 27 t.
8os At-Mughni,vol.
IV hlm. 11.

)
I
BagI.n 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN FIqLH ISI.AM 5

'ILID

bagi salah satu pihak disebabkan perubahan masyarakat telah terjadi kebiasaan untuk me-
mendadak pada harga-harga barang karena ngembalikan pinjaman dengan tambahan ter-
suatu sebab. Selain itu, riba ini dilarang untuk tentu. Bisa juga dengan mensyaratkan pemba-
menutup pemanfaatan pihak tertentu terhadap yaran tambahan tertentu yang dibayarkan se-
ketidakmampuan peminjam dalam memenuhi tiap bulan atau setiap tahun, sebagaimana yang
kewajibannya. terjadi saat ini pada transaksi bank konven-
kbafadhl diharamkan untuk menutup pin- sional dan transaksi yang dilakukan dengan
tu terjadinya riba nasiah. Sesuatu yang diha- beberapa pengusaha yang melakukan pemu-
ramkan secara zatnya maka tidak dibolehkan taran terhadap harta sebagian masyarakat.
kecuali dalam keadaan darurat, seperti mema- Ini semua diharamkan berdasarkan firman
kan bangkai, darah, dan daging babi. Sedang- Allah,
kan sesuatu yang diharamkan untuk menutup
"Padahal Allqh telah menghalalkaniual beli
terjadinya perbuatan haram, maka dapat di-
dan mengharamkan riba." (al-Baqarah: 275)
bolehkan karena kebutuhan [hajat) atau ada-
nya kemaslahatan yang perlu didahulukan.so6 jika kamu bertobat, moka kamu ber-
"Tetapi
Setiap muslim dapat mengukur sejauh mana hak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat
tingkat darurat atau hajat yang dihadapinya. zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugi'
Dapat juga dikatakan bahwa pengharaman kan)." (al-Baqarah= 27 9)
ribafadhl bukan hanya dikarenakan sebagai wa- Maksudnya, kamu tidak menganiaya de-
silah untuk melakukan riba nasiah, tetapi riba ngan mengambil tambahan dari modal pokok
fadhl acm.lah riba hakiki. Hal ini berdasarkan dan kamu juga tidak dianiaya dengan dikurangi
sabda Rasulullah kepada Bilal ketika ia men- dari modal pokokmu, tetapi kamu mendapat-
jual dua sha'kurma jelek dengan satu sha'kur- kan apa yang kamu berikan tanpa penamba-
ma bagus, han atau pengurangan. Allah telah memasuk-
"lni riba." kan riba ke dalam tujuh hal yang merusak se-
bagaimana yang disebutkan dalam hadits Abu
Selain itu, riba ini kadang berpangkal pada
pemanfaatan ketidaktahuan sebagian masyara-
Hurairah r.a. yang diriwayatkan oleh Bukhari
dan Muslim.
kat terhadap jenis-jenis barang tertentu dan
Riba diharamkan di tempat mana pun di
kadang pada pemanfaatan kebutuhan mereka
dunia, baik di negeri Islam maupun di negeri
terhadap satu jenis tertentu.
nonmuslim, karena keharaman riba bersifat
4). Riba Qardh (Pinjaman) umum dan mutlak serta tidak ada pembatasan
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bah- atau pengkhususan tertentu.
wa riba dapat terjadi pada akad jual beli. Selain Namun, dinukil dari Abu Hanifah dan Mu-
itu, dapat juga terjadi pada akad qardh (pinja- hammad ibnul-Hasan bahwa keduanya ber-
man), yaitu jika seseorang meminjamkan orang pendapat kebolehan mengambil harta seorang
lain sejumlah uang dengan kesepakatan bah- kafir harbi dengan cara apa pun selama tidak
wa orang tersebut akan mengembalikan de- mengandung pengkhianatan atau penipuan,
ngan tambahan tertentu, atau jika dalam suatu meskipun hal itu dilakukan dengan akad fasid

805 Lihat kitab ar-Ribaa wal Mu'aamaloatfil Islaam, karya Sayyid Rasyid Ridha, hlm. 97-99. Begitu juga mukadimah buku ini yang di-
tulis oleh Bahiat al-Baithar hlm. 5. Lihat pula kitab Nazhariyat adh-Dharuurah karya penulis untuk mengetahui perbedaan antara
darurat dan kebutuhan (haiat).
FrQLH rSrAM )rLrD s Baglan 3: HUrUM TRAI{SAI(S! I(EUANGAN

seperti transaksi ribawi. Hal itu karena harta kaum muslimin tersebut untuk memperkuat
orang kafir harbi adalah mubah [boleh diman- diri mereka dalam menghadapi kaum musli-
faatkan secara umum) dan muhdar [tidak ter- min. Mereka hanya memberikan bunga bagi
hormat), seperti juga jiwanya. Dengan kata lain, kaum muslimin yang menyimpan uangnya pada
hartanya tidaklah terjaga, tetapi boleh diman- mereka. Bahkan, banyak di antara uang terse-
faatkan zatnya. Orang harbi tersebut lalu meng- but yang telah dibekukan dan tidak dikem-
gunakan uangnya dalam transaksi ribawi de- balikan kepada pemilik aslinya. Hal ini mem-
ngan kerelaan dan tanpa paksaan, sehingga la- perkuat larangan melakukan transaksi dengan
rangan menjadi hilang karena telah hilang se- bank-bank asing kecuali dalam kondisi yang
bab pelarangannya.soT sangat terdesak atau dengan tujuan melaku-
Sebagian kaum muslimin telah salah kap- kan transaksi ekspor-impor.
rah dengan menyimpan uangmereka di negara- Dengan demikian, bunga yang dihasilkan
negara nonmuslim dan membolehkan meng- oleh harta-harta semacam ini adalah diharam-
ambil interest (bunga) darinya dengan berpi- kan sehingga pemilikinya tidak boleh memili-
jak pada pendapat ini. Ini adalah pemahaman kinya dan menggabungkannya dengan harta-
yang salah, perbuatan tidak dibenarkan dan nya yang lain. Namun, tidak boleh juga mem-
tidak diajarkan oleh syariat serta diharamkan. biarkan harta tersebut berada di tangan non-
Hal itu karena riba yang dimaksudkan dalam muslim sehingga dijadikan alat untuk menen-
pendapat di atas adalah riba yang terjadi me- tang kita. |ika hal itu dilakukan, berarti kita
lalui transaksi, bukan melalui bank dan bunga telah menolong orang zalim dalam melaksa-
yang dihasilkannya. Selain itu, asal uang itu nakan perbuatan zalim mereka. Uang tersebut
adalah uang kafir harbi, sedangkan uang yang harus ditarik kembali dan dibelanjakan pada
disimpan dalam bank-bank itu merupakan uang kepentingan-kepentingan umum di negeri-ne-
kaum muslimin yang dimanfaatkan oleh non- geri muslim, seperti pembangunan jalan raya,
muslim untuk menggerakkan sektor industri rumah sakit, sekolah, dan sebagainya. Hal ini
dan pabrik. Ditambah lagi bahwa pendapat sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan oleh
ini dikhususkan untuk harta kafir harbi. Kafir Lembaga Fatwa al-Azhar pada akhir tahun
harbi adalah seseorang yang di antara negara enam puluhan.
kita dan negaranya terdapat permusuhan dan
5). Bunga BanR adalah Haram, Haram dan
peperangan baik benar-benar telah terjadi mau-
Haram
pun secara hukum saja. Hukum ini tidak ter-
Media informasi saat ini sedang ramai
terapkan kecuali atas orang-orang Yahudi dan
memberitakan serangan cukup berani yang
semisalnya dari orang-orang yang merampas
tersebar di berbagai surat kabar dan majalah
tanah-tanah kaum muslimin. Hal itu dikarena-
serta fatwa-fatwa menyimpang dan tergesa-
kan terdapat perjanjian damai antara kita dan
gesa yang ditulis oleh sebagian para penulis
negara-negara lainnya yang tergabung dalam
yang menisbatkan dirinya pada dakwah Islam.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Mereka beranggapan sedang melakukan usaha
Penyimpanan harta kaum muslimin di ne-
pembaharuan dan ijtihad dalam masalah riba
geri nonmuslim adalah perbuatan yang tidak
(bunga) serta menyatakan bahwa bunga bank
dibolehkan. Karena mereka menggunakan uang

807 Syorh as-Sayrul Kabiir,vol. III, hlm. 223; vol.IV hlm. 188; al-Mabsuuth,vol. X, hlm. 95.
Begtan 3: HUKUM TRANSAKSI I(EUANGAN FrQLH rStAM )ILID s

adalah mubah. Menurut mereka, di masa seka- mengeluarkan fatwa kehalalan bunga bank di
rang bank telah menjadi sebuah keniscayaan seantero dunia.
dalam ekonomi di mana iatelah melakukan pe- Di sini saya akan menjelaskan fase gra-
ngembangan kekayaan nasabah dalam berba- dual pengharaman riba dalam Al-Qur'an. Saya
gai proyek ekonomi seperti dalam bidang juga akan menyebutkan beberapa hadits sha-
industri, pertanian, perdagangan dan sebagai- hih yang menjelaskan keharaman riba dan Un-
nya. Pemutaran modal itu dilakukan secara ti- dang-Undang beberapa negara Arab yang men-
dak langsung dengan cara meminjamkan uang gatur masalah riba. Dan terakhir saya akan
simpanan tersebut kepada investor proyek- mengevaluasi syubhat-syubhat yang dijadikan
proyek tersebut lalu menarik bunga dari mere- landasan oleh orang-orang yang menghalalkan
ka. Sebagian bunga yang diterima dari investor bunga bank.so8
tersebut lalu diberikan kepada para nasabah.
6). Fase Gradual Pengfiaraman RiM
Dengan demikian, dalam hal ini bank menjadi
Proses gradual penetapan sebuah hukum
perantara antara nasabah dan investor.
merupakan salah satu karakteristik dan dasar
Di antara contoh serangan ini adalah se-
penjelasan hukum syariah. Misalnya, pengha-
buah artikel yang ditulis oleh Fahmi Huwaidi
raman khamar tidaklah dilakukan dalam satu
dalam majalah al-Arabi edisi 341 April L9B7 /
kali penurunan hukum tapi dilakukan secara
Sya'ban 1,407. Ia menukil perkataan seorang
bertahap. Pengharamankhamarini melalui em-
ulama yang berpendapat bahwa bunga bank
pat tahapan penurunan hukum yang diakhiri
adalah halal dengan mengabaikan konsep kullu
dengan hukum pamungkas yaitu surah al-Ma-
qardhin jarra naf'an fahuwa ribaa [setiap pin-
aidah,
jaman yang menarik manfaat maka itu adalah
riba). Mereka berpendapat bahwa pernyataan "Hai orong-orang yang beriman, sesungguh'
itu bukanlah hadits sehingga tidak dapat di- nya (meminum) khamar (arok), beriudi, (ber'
jadikan sebagai dalil. Selain itu, terdapat pula korbon untuk) berhala, mengundi nasib dengan
fatwa ulama itu-yaitu Dr. Abdul Mun'im an- panah, adaloh perbuatan keji termasuk perbuat-
Namr-yang membolehkan bunga bank yang an setan. Maka jauhilah perbuatan'perbuatan
ditulis dalam surat kabar al-Ahram hari Kamis itu agar kamu mendapat keberuntungan. Se-
tanggal 27 SyawalL409lL funi 1989.Ada juga sungguhnya setan itu bermaksud hendak me-
fatwa Mufti Agung Mesir; Dr. Muhammad Say- nimbulkan permusuhan dan kebencian di an'
yid Thanthawi, yang membolehkan deposito tara kamu lantaran (meminum) khamar dan
pada tanggal 7 fumadil Awal 7470/7 Desem- berjudi itu, dan menghalangi kamu dari meng-
ber 1989. Lebih mengerikan dari itu penjela- ingatAllah dan sembahyang; maka berhentilah
san Mufti Agung Mesir sebelum bulan Rabi' kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)." (al'
tahun 1410 atau sebelum bulan November Maa'idah:90-91)
1989 yang membolehkan bunga deposito dan Hukuman bagi pezina juga melalui dua
bank-bank khusus. Pada tahun 1991 ia juga kali fase penurunan hukum.

808 Perlu diketahui bahwa beberapa lembaga fatwa internasional telah mengeluarkan fatvva mengenai keharaman bunga ban[ seperti
Maima'Fiqih Islami di bawah Rabithah Alam Islami, Maima' Fiqih Islami di bawah Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada tahun
1406 dan Majma' al-Buhuts al-lslamiyah (Lembaga Riset lslam) di bawah al-Azhar pada tahun t38511965. flihat buku yang ditulis
oleh Prof. Dr. Muhammad Ali Salus yang menjawab berbagai syubhat orang-orang yang membolehkan bunga bank).
ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAI{

Pertama, menyekap wanita yang berzina Dan disebabkan mereka memakan riba, pada-
dan menyakiti lelaki pezina, sebagaimana di- hal sesungguhnya mereka telah dilarang dart
jelaskan dalam surah an-Nisaa', padanya, dan karena mereka memakan harta
orang dengan jalan batil. Kami telah menye-
" Dan (terhadap) wanito yang meng erj akan
diakan untuk orang-orang yang kafir di antara
perbuatan keji, hendaklah ada empat orang
mereka itu siksa yang pedih." [an-Nisaa': 160-
saksi di antara kamu (yang menyaksikannya).
16r)
Kemudian apabila mereka telah memberi per-
Kedua, membedakan antara riba dan za-
saksian, maka kurunglah mereka (wanita-wa-
kat. Allah berfirman,
nita itu) dalam rumah sampai mereka mene-
mui ajalnya, otou sampai Allah memberi jalan "Dan sesuqtu riba (tambahon) yang kamu
yang lain kepadanya. Dan terhadap dua orang berikan agar dia bertambah pada harta manu-
yang melakukan perbuatan keji di antara kamu, sia, mako riba itu tidak menambah pada sisi
maka beriloh hukuman kepada keduanya. Ke- Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa za-
mudian jika keduanya bertobat dan memper- katyang kamu maksudkan untuk mencapai ke-
baiki diri, maka biorkanlah mereka. Sesungguh- ridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian)
nya Allah Maha Penerima tobat lagi Maho Pe- itulah orang-orang yang melipatgandakan (pa-
nyayang." (an-Nisaa' : 1 5- 16) halanya)." (ar-Ruum: 39)
Kedua, hukum cambuk sebagaimana di- Ketiga, menjelaskan perbuatan bangsa
terangkan dalam surah an-Nuu4 Arab musyrikin pada zaman jahiliah dan lara-
ngan kaum muslimin untuk mengikuti perbuat-
"Wanita yang berzina dan laki-laki yang
an mereka. Allah berfirman,
berzina, moka deralah tiap-tiap seorang dari
keduanya seratus kali dera, dan janganlah be- "Hai orang-orong yang beriman, janganlah
las kasihan kepada keduanya mencegah kamu kamu memakan riba dengan berlipat gande."
untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu (Ali'Imran: 130)
beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan Larangan dalam ayat ini tidak terbatas
hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka di- pada keadaan berlipat ganda saja, tetapi mak-
saksikan oleh sekumpulan dari orang-orong sud berlipat ganda di situ adalah sebagai pen-
yang beriman." (an-Nuur: 2) jelasan keadaan sebenarnya dan suasana yang
Begitu pula pengharaman riba telah me- terjadi pada bangsa Arab ketika salah seorang
lalui empat fase pengharaman. dari mereka meminjamkan uang kepada orang
Pertama, mencela dan menghinakan per- lain dalam tempo tertentu. Lalu ketika waktu
buatan kaum Yahudi yang memakan riba, pembayaran tiba, orang yang diberi pinjaman
tidak mampu mengembalikan utangnya, maka
"Mereka itu adalah orang-orang yang suka
pemberi pinjaman berkata padanya, "Kamu ha-
mendengar berito bohong, banyak memakan
rus melunasi atau membayartambahan (riba)J' Pe-
yang haram." fal-Maa'idah: 42)
minjam memberikan waktu penangguhan pem-
"Maka disebabkan kezaliman orang -orang bayaran dengan kompensasi tambahan uang
Yahudi, Kami haromkan atas mereka (mema- (riba). Inilah perbuatan yang sekarang dilaku-
kan mokanan) yang baik-baik (yang dohulunya) kan oleh bank-bank konvensional. Bank-bank
dihalalkan bagi merkea, dan karena mereka itu menetapkan bunga 7o/o atau 9 0/0, misalnya,
banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah. lalu ketika jatuh tempo pembayaran peminjam
Bagan 3: HUXUM IRANSAKSI XEUANGAN FIqLH ISLAM JILID 5

tidak mampu membayar utangnya itu, maka sul-Nya Tetopi jika komu bertobat, maka kamu
bank akan menambahkan bunga pada utang- berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak ber-
nya pada tahun kedua atau ketiga dan seterus- buat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (di-
nya hingga akhirnya bunga itu hampir menca- rug ikan (al-Baqarah: 27 8-27 9)
pai jumlah pokok utang. Inilah yang dinamakan Selain itu, terdapat pula sejumlah besar ha-
tambahan yang berlipat ganda. Penjelasan ini dits yang memperkuatnya, seperti hadits Abu
tidak dipahami oleh orang-orang yang meng- Hurairah r.a. yang diriwayatkan oleh Syaikhai-
halalkan dan menganggap remeh bunga bank. ni bahwa memakan harta riba termasuk tu-
Bahkan, bunga bank lebih buruk dari tamba- juh dosa besar yang menghancurkan. Ada pula
han pada pokok utang yang biasa terjadi pada hadits Usamah bin Zain yang diriwayatkan oleh
zamanjahiliah itu. Muslim dan lainnya bahwa Rasulullah ber-
Keempat, pengharaman riba secara pe- sabda,
nuh dan ancaman pelakunya dengan pepera-
ngan melawan Allah dan Rasul-Nya. Allah ber- #t t:
e'l1 t'l:a;ti., *: :,zi*it,; llt at
firman, "sesungguhnya riba hanya pada nasiah."
Dalam riwayat lain, "Tidak ada riba kecuali pada
"Oreng-oreng yang makan (mengambil)
nasiah."
riba tidak dapat berdiri melainkan seperti ber-
Hadits Ibnu Mas'ud r.a. dan fabir r.a. yang
dirinya orong yang kemasukan setan lantaran diriwayatkan oleh Abu Dawud dan lainnya me-
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang
nyatakan bahwa Rasulullah melaknat pemak-
demikian itu adalah disebabkan mereka ber- an riba, orang yang memberinya, saksinya dan
kata (berpendapat), sesungguhnya iual beli itu penulisnya.
sama dengan riba, padahal Allah telah meng-
Ditambah pula hadits-hadits mengenai riba
halalkan jual beli dan mengharamkan riba. jual beli yang mengharamkan riba pada enam
Orang-orang yang telah sampai kepadanya la-
jenis barang dan barang-barang lain yang dise-
rangon dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
rupakan dengannya. Seperti hadits Ubadah bin
mengambil riba) maka bagiinya apa yang telah
Shamit yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan).
Rasulullah bersabda,
Dan urusannya terserah kepada Allah. Orang
yong mengulangi (mengambil riba), maka "Emas dengan emas, perek dengan perall
orang itu adalah penghuni'penghuni neraka; gandum dengan gandum, ielai dengan ielai, kur-
mereka kekal di dalamnya. Allah memusnahkan ma deng an kurma da n g aram deng anga rq m, m a-
riba dan menyuburkkan sedekah. Dan Allah ti- sing-masing harus serupe, masing-masing ha-
dak menyukai setiap orang yang tetop dalam nts seme, diserahkan dari tangan ke tangan.
kekafiran dan selalu berbuat dosQ." (al-Baqa' Jika jenis barang ini berbeda-beda, maka iual-
rah:275-276) lah sesuai dengan keinginan kalian selama di-
Lalu Allah berfirman, serahkan dari tangan ke tangan."
Al-fashash berkata dalam Ahkaamul Qur"
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwa-
an, "Hadits ini menurut kami telah masuk da-
lah kepoda Allah don tinggalkan sisa riba (yang
lam lingkup mutawatir karena banyaknya para
belum dipungut) jika kamu orang-orang yang
perawinya dan kesepakatan para ulama untuk
berimon. Jika kamu tidak melaksanakannya,
mengamalkannya."
maka umumkanlah perang dari Allah dan Ra-
ISLAM IILID 5 Bag|an 3: HUKUM TRAilSAXSI KEUANGAN

Hakim juga meriwayatkan dari Ibnu Mas- pat disimpan menurut ulama Malikiyah, atau
'ud bahwa Nabi saw. bersabda, kategori barang bernilai untuk noqdain [emas
dan perak) menurut Malikiyah dan Syafi'iyah,
...ii S:1' 8:,i ,p.eqi 6( r;,ti{x u1i
atau kategori barang ditakar atau ditimbang
"Riba memiliki tujuh puluh tiga pintu. Yang menurut ulama Hanafiyah dan Hanabilah.
paling ringan adalah seperti seorang lelaki me- Dengan demikian, ribanasiah adalah tam-
nikohi ibunya..." bahan barang dengan tambahan waktu, riba
Para ulama jugatelah berijma atas keharam- nasa'adalah tambahan waktu tanpa tambahan
an riba. Al-Mawardi berkata, "Bahkan ada yang barang, sedangkan ribafadhl adalah tambahan
menyatakan bahwa riba tidak pernah dihalal- barang tanpa tambahan waktu. Riba tidak ter-
kan dalam syariat manapun." Hal ini sesuai de- jadi pada penjualan sejumlah gandum dengan
ngan firman Allah, sejumlah jelai yang ukurannya berbeda, baik
"D an diseb abka'n me reka m e makan rib a, p a- dengan cara ditakar maupun ditimbang jika
dahal sesungguhnya mereka telqh dilarang da- penjualan itu dilakukan dengan serah terima se-
ripadanya." (an-Nisaa': 161) bara langsung dalam majelis akad. Begitu pula,

Maksudnya adalah telah dilarang dalam ki- tidak terjadi riba dalam pembelian bahan ma-
kanan atau barang kelontongan lainnya jika pem-
tab-kitab suci yang diturunkan sebelum al-Qur'-
an.
bayarannya ditangguhkan, satu bulan misalnya,
jika transaksinya menggunakan uang kertas
7). RIM yang! Dlharamkan yang biasa dipakai saat ini, karena perbedaan
Riba yang diharamkan dalam Islam ada jenis kedua barang. Tetapi terdapat riba dalam
dua jenis. Pertama, riba nasiah yaitu riba inilah pembelian satu kilogram gandum yadg dibayar
yang hanya dikenal oleh bangsa Arab di masa dengan satu kilogram gandum setelah satu bu-
iahiliah. Riba ini dilakukan untuk menangguh- lan, karena kedua barang tersebut sama jenis-
kan pembayaran utang yang telah jatuh tem- nya. Begitu pula, terdapat riba pada pembelian
po, baik utang tersebut berasal dari harga ba- perhiasan emas atau perak dari pengrajin per-
rang yang belum terbayar maupun berasal dari hiasan dengan menggunakan uang kertas iika
utang pinjaman. Kedua, riba jual beli pada enam harga barangnya dibayarkan secara tidak kon-
jenis barang yang disebutkan dalam hadits Uba- tan baik sebagian maupun seluruhnya.
dah bin Shamit. Riba ini biasa dinamakan de- Dengan demikian, tidak semua tambahan
ngan riba/adhl. Riba ini diharamkan untuk me- dikatakan riba, tetapi tambahan pada barang-
nutup pintu perbuatan yang diharamkan (sad- barang atau harta tertentu saja. Atau iika tam-
dud dzari'ah), yaitu untuk menghindari ter- bahan itu disyaratkan dalam akad atau men-
jadinya riba nasiah atau riba pinjaman. Mak- jadi adat kebiasaan yang umum dalam masya-
sudnya, jika seseorang menjual emas yang pem- rakat. Semua bentuk tambahan ini haram. Ada-
bayarannya ditangguhkan, lalu ia dibayar de- pun pemberian tambahan secara sukarela ke-
ngan perak dengan tambahan yang masuk riba. tika melunasi utang tanpa disyaratkan sebe-
Inilah riba nasa' dalam jual beli, yaitu setiap lumnya atau bukan karena kebiasaan umum,
bentuk penangguhan salah satu barang yang maka tambahan itu tidak diharamkan. Sehing-
diperjualbelikan, terutama barang tertentu yang ga, tidak benar pernyataan bahwa Rasulullah
masuk dalam kategori makanan menurut ula- dahulu melakukan riba ketika bersabda,
ma Syafi'iyah, atau kategori makanan yang da-
rsLAM IITID 5
Bagtan 3: HUI(UM TRAI{SAXSI KEUANGAN

" Seb aik-b aik kalian a d alah y ang p aling b aik 5 misalnya, atau nilai tertentu seperti se-
%0,

d olam memenuhi kew ai ib annY a." ratus atau seribu dinar. Sedangkan ribafadhl
maka iarang terjadi, tetapi tetap dilarang un-
* Ribabank tuk menutup terjadinya riba nasiah'
Riba bank atau bunga bank termasuk da-
Dengan demikian, pengharaman riba bank
lam riba nasiah, baik sedikit maupun banyak.
ditetapkan dengan nash Al-Qur'an, sunnah, dan
Hal itu karena pekerjaan asli bank adalah me-
ijma para sahabat. Perkataan bahwa pernyata-
minjam dan memberikan pinjaman. Misalnya,
an kullu qardhin iarra naf'an fahuwa ribaa (se-
bank akan memberikan bunga sebesar 4 o/o atau
tiap pinjaman yang menarik manfaat maka itu
5 % kepada pihak yang memberi pinjaman pa-
adalah riba) bukan merupakan hadits adalah
danya dan mengambil bunga 9-!2o/o dari pihak
perkataan yang benar. Tetapi, meskipun demi-
yang meminjam darinya. Pernyataan bahwa
kian pernyataan ini diriwayatkan dari seium-
bank hanya sekadar perantara antara penyim-
lah sahabat dimana mereka melarang melaku-
pan uang dan peminjam lalu ia mendapatkan
kan pinjaman yang menarik manfaat. Larangan
upah dari tugasnya sebagai perantara ini ada-
mereka ini didasarkan pada sunnah, yaitu bah-
lah tidak benar. Hal itu karena bank tidak bo-
wa Nabi saw. melarang melakukan piniaman
leh melakukan kegiatan investasi, ia tidak mem-
(satafl dan jual beli [dalam satu akad). Kata
bagi keuntungan atau kerugian dengan para na-
akad "salaf" berasal dari bahasa masyarakat
sabah yang menyimpan uang, dan tidak pula
Hijaz yang maksudnya adalah akad pinjaman.
mendapat keuntungan dan kerugian dari pro-
Contoh transaksi yang diharamkan ini adalah
yek yang dijalankan oleh peminjam. Selain itu,
seseorang memberi pinjaman kepada orang lain
persentase bunga telah ditentukan sejak awal,
sebesar seribu dirham dengan syarat orang
baik bagi nasabah maupun bagi peminjam. Ke-
yang dipinjami itu menjual rumahnya kepada-
mudharatan bunga telah terwujud secara jelas,
nya, atau dengan syarat ia mengembalikan de-
sehingga hukumnya adalah haram, haram, dan
ngan uang dirham yang lebih baik atau lebih
haram. Bunga seperti riba dan dosanya seperti
banyak. Tambahan ini adalah haram jika disya-
dosa riba. Hal ini sesuai dengan firman Allah,
ratkan dalam akad atau menjadi kebiasaan ma-
"Tetapj ika kamu b ertob at, maka kamu ber-
i syarakat sebagaimana yang telah diielaskan.
hak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat fika tambahan tersebut tidak disyaratkan atau
zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugi- bukan kebiasaan masyarakat, maka tidak apa-
kan)." (al-Baqarah: 27 9) apa. Dalam hal ini, kita mungkin mengartikan
Dalam pandangan umum masyarakat, kata pernyataan kullu qardhin iarca naf'an fahuwa
"riba" tidak disebutkan kecuali untuk tambah- ribaa (setiap pinjaman yang menarik manfaat
an harta karena penangguhan pembayaran. maka itu adalah riba) sebagai pinjaman yang di-

Riba ini serupa dengan riba jahiliah yang ber-' syaratkan di dalamnya perolehan manfaat ter-
lipat ganda bersama berjalannya waktu. tentu atau hal itu telah menjadi kebiasaan. Ini-
Saat ini, transaksi yang mengandung riba
lah yang dijelaskan oleh al-Karkhi dan lain-
nya.
n asfah biasa terj adi pada transaksi tukar-menu-

kar uang dan transaksi pinjaman. Seperti mem- Begitu pula, diharamkan menyimpan uang
beli dolar dengan mata uang dirham tanpa se- di bank dan sekaligus bersepakat untuk mem-
rah terima di majelis dan meminfam uang de- bayar pajak kepada negara dari uang itu atau
ngan syarat mengembalikan dengan tambahan menerima bunga yang akan diberikan kepada
ISlAlvt f ILID 5 Bagian 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN

fakir miskin. Hal itu karena Allah adalah baik Majallah al-lltizaamaat wal'Uquud (Tunisia)
dan tidak menerima kecuali barang yang baik dan Qa nuu n a I - M uuj ib aa tw al' U quud [Libanon).
pula. Dalam Musnad Imam Ahmad diriwayat- Dalam kedua teks Undang-Undang itu disebut-
kan dari Ibnu Mas'ud r.a. bahwa Rasulullah ber- kan bahwa kewajiban bunga berlaku sejak tang-
sabda, gal pernyataan ketidakmampuan pelunasan dan
tidak ada batas bagi jumlah bunga yang diam-
"Tidakloh seorang hamba mendapatkan har-
bil. Hal itu pula yang dilakukan oleh negara
ta dari perbuatan haram dan menafkahkannya
Turki yang memberi kebebasan bagi penen-
lalu diberi keberkahan pada harta itu. Tidak pula
tuan jumlah bunga sebagaimana yang dinya-
ia menyedekahkannya lalu diterima oleh Allah.
takan oleh perdana menterinya.
Dan tidak pula mewariskannya kecuali hanya
Ada pula Undang-Undang yang memboleh-
menambahnya terperosok dalam neraka. Se-
kan bunga tapi dengan syarat-syarat tertentu,
sungguhnya Allah tidak menghapus kejelekan
seperti Undang-Undang Perdata Mesir dan Su-
dengan kejelekan, tetapi Allah menghapus keje-
riah yang menegaskan bahwa bunga tidak bo-
I eka n d eng an keb a iko n. S e sung g uh ny a kebu ruk-
leh melebihi besar modal atau tidak boleh me-
an tidok menghapus keburukan."
lebihi batas tertinggi dan penetapan bunga ini
Namun, jika harta itu disimpan di bank-
tidak berlaku kecuali sejak tanggal tuntutan di
bank di luar negeri lalu dicatat bunga yang di-
hadapan pengadilan. Ditegaskan dalam Undang-
berikan atasnya secara sistemis, maka tindakan
Undang Mesir [Pasal 226), Undang-Undang
itu dibolehkan. Hal ini sebagaimana fatwayang
Irak [Pasal 171) bahwa besar bunga adalah4o/o
dikeluarkan oleh Lembaga Fatwa al-Azhar pada
dalam masalah sipil dan 50lo dalam masalah eko-
tahun enam puluhan dan dipublikasikan mela-
nomi. Sedangkan dalam Undang-Undang Ma-
lui majalah al-Wa'y al-lslaomi. Bunga ini boleh
roko (Pasal 870) dinyatakan bahwa menetap-
diambil dan dimanfaatkan pada kepentingan
kan bunga dalam transaksi antar kaum mus-
umum di negara-negara muslim, seperti untuk
limin adalah tidak sah dan dianggap merusak
pembangunan jalan raya, sekolah-sekolah, dan
akad. Dinyatakan dalam Undang-Undang Al-
rumah sakit-rumah sakit. Bunga itu jangan sam-
jazair [Pasal 455 dan 456) bahwa transaksi pin-
pai ditinggalkan atau diberikan kepada pihak
jaman antar pribadi tidak boleh menggunakan
asing sehingga digunakan untuk melawan kita,
upah dan setiap kesepakatan yang melanggar
atau untuk membangun gereja. Kebolehan ini
itu dianggap tidak sah. Tetapi, Undang-Undang i

didasarkan pada konsep memilih dua kejelek-


ini membolehkan perberlakuan bunga oleh lem- I
an yang paling ringan.
baga-lembaga keuangan (bank) untuk uang yang I
* Bunga dalam undang-undang negara- disimpan di dalamnya.
I

negara Arab, Dalam Undang-Undang Libiya Nomor 74 I


Dalam pandangan kasat mata, Undang-Un- Pasal 1 dibolehkan adanya bunga dalam tran-
dang negara-negara Arab memiliki redaksi yang saksi antara badan hukum [seperti institusi ne-
berbeda-beda dalam menetapkan keharaman gara) dengan bank-bank, tetapi dilarang bagi
atau kehalalan bunga bank. Namun, disayang- pribadi biasa. Pembedaan-pembedaan seperti
kan sekali bahwa seluruh negara Arab menga- ini tidak ada dasarnya dalam syariat dan aga-
kui sistem perbankan konvensional dan sistem maAllah. Sehingga, tidakadabeda dalam peng-
bunga. Ada Undang-Undang yang memboleh- haraman riba antara seorang muslim dan ne- I
kan bunga bank secara mutlak seperti dalam gara, karena hukum syariat itu ditujukan un-
-..=}r'-- FIQLH ISLAM IILID 5
BTgian 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN
345"'-
-*\....
.-.!''

tuk semua.lika tidak, maka dibolehkan bagi dirham. Masuk dalam kategori ini adalah setiap
institusi negara sebagai badan hukum untuk syaratyang mengandung bunga ribawi baik di-
melakukan semua yang diharamkan Allah, se- nyatakan secara terang maupun tidak. Dengan
perti berbuatzalim, penipuan, pembunuhan de- demikian, dapat dipahami bahwa Undang-Un-
ngan alasan yang tidak benac dan memakan dang ini tidak memberikan sanksi kepada ba-
harta orang lain dengan batil. Abu Yusuf per- dan hukum yang melakukan transaksi bunga.
nah berkata kepada Khalifah Harun ar-Rasyid Undang-Undang Perdata di Sudan [pasal
dalam kitab al-Kharaai, "Seorang penguasa ti- 279 a dan pasal 281) dan Kuwait fpasal 547 a)
dak boleh mengambil apa pun dari tangan se- secara tegas melarang adanya transaksi riba-
seorang kecuali dengan hak yang ditetapkan wi. Akad qardh (pinjaman) harus bebas dari
dan berlaku secara umum." bunga dan setiap syarat yang bertentangan de-
Termasuk Undang-Undang yang membo- ngan itu dianggap batal. Namun, dalam Undang-
lehkan bunga dengan syarat adalah Undang- Undang Perdagangan Kuwait pasal 102 dinya-
Undang Yordania tentang sistem Murabahah takan bahwa orang yang memberi pinjaman
Utsmaniyah tahun 1 304/Maret 19 5 3 bahwa ba- memiliki hak untuk meminta bunga dalam pin-
tas tertinggi bunga adalah 9%. Sedangkan da- jaman bisnis. Hukum ini juga berlaku di Sudan,
lam Undang-Undang PerdataYordania Pasal 640 Saudi Arabia, dan lainnya.
menyatakan bahwa memberikan syarat ada- * Syubhat pendapat yang membolehkan
nya manfaat [keuntungan) dalam akad pinjam-
bunga bank
an adalah tidak sah, begitu pula akadnya.
Perdturan ini juga berlaku di Uni Emirat
1. Orang-orang yang membolehkan bunga
bank berargumen bahwa bunga bank ti-
Arab yang menyamakan pemberlakuan hukum
dak berlipat ganda, tetapi hanya sebesar
ini dalam transaksi sipil dan transaksi perda-
lo/s,7o/o atau go/o. Sehingga, tidak masuk
gangan dalam Hukum Acara Perdata di negara
dalam nash yang melarang riba [surah al-
bagian Abu Dhabi. Mahkamah Tinggi Federal
Baqarah: 275) dan tidak pula masuk da-
dalam penjelasan UU Nomor 4 tahun L979 me-
lam riba yang biasa dilakukan oleh bang-
nyatakan pemberlakuan pasal 61 dan 62 dari
sa Arab. Argumen ini dijawab bahwa riba
UU ini. Hanya saja, bunga yang ditetapkan oleh
yang dimaksud dalam ayat itu bukanlah
mahkamah tidak boleh lebih besar dari bunga
riba yang dimaksud dalam surah Ali Im-
yang disepakati oleh pihak-pihakyang melaku-
ran saja yang menjelaskan riba jahiliah
kantransaksi dalam fase manapun sebelum pe-
yang berlipat. Tetapi, juga mencakup selu-
ngangkatan masalah ke hadapan pengadilan.
ruh riba yang disebutkan dalam Al-Qur'an
Dalam pasal7L4 dari Undang-Undang Uni Emi-
dan sunnah yang menjelaskan secara rinci
rat dinyatakan ketidakabsahan syarat manfaat
mengenai jenis-jenis riba, yaitu riba fadhl
yang lebih dalam akad qardh fpinjaman) dan
dan riba nasiahyangtercakup di dalamnya
ketidakabsahan akadnya juga. Namun, dalam
riba jual beli dan riba qardh (pinjaman).
Undang-Undang Pidana pasal 1409 dinyata-
Sehingga, ayat dalam surah al-Baqarah ini
kan bahwa seseorang yang melakukan riba
tidak hanya berbicara mengenai riba yang
nosiah dengan orang lain dalam bentuk tran-
berlipat, tetapi mencakup seluruh bentuk
saksi apa pun dari transaksi sipil atau dagang
tambahan baik kecil maupun besar. Hal ini
maka ia dihukum kurungan tidak kurang dari
sesuai dengan firman Allah,
tiga bulan dan didenda tidak kurang dari 2000
ISLAM IILID 5 Bag;lan 3: HUI(UM TRAMiAKSI XEUAI{GAN

"Tetapijika kamu bertobal maka kamu yang menjadi penentu waktunya adalah ke-
berhak atas pokok hartemu." (al-Baqarah: biasaan masyarakat.
27e) Kelompok ketiga adalah ulama Syafi'-
Lalu Allah memperkuat pernyataan ini iyah yang menjadikan illat pengharaman
dengan langsung mengikutinya dengan per- riba pada makanan, sehingga mencakup
nyataan, semua jenis barang yang dimakan manu-
sia baik sebagai makanan poko[ sebagai
"Kamu tidak berbuat zalim (merugi-
buah, atau sebagai obat. Kelompok kedua
kan) dan tidok dizalimi (dirugikan)J' (al-
dan ketiga sepakat bahwa illat riba pada
Baqarah:279)
naqdain (emas dan perak) dan barang lain
Selain itu, huruf alif dan lam pada kata
yang menggantikannya (yaitu uang kertas)
"er-ribaa" dalam ayat275 surah al-Baqa-
adalah nilai, maksudnya bahwa barang itu
rah (u,it s71) adalah alif laam lil iins, se-
dijadikan sebagai satuan penilai barang.
hingga menunjukkan pengharaman selu-
Illat riba bukanlah karena memanfaat-
ruh jenis riba. Lalu sunnah menjelaskan
kan kesulitan orang atau adanya kezalim-
bahwa yang dimaksud dari jenis riba di
an, tetapi hal itu hanyalah hikmah di ba-
sini adalah setiap tambahan dalam bebe-
lik penetapan hukum syariat. Hikmah ti-
rapa barang dan akad tertentu, yaitu akad
dak dapat dijadikan sebagai illat karena
iual beli, qardh, dan tukar-menukar uang bersifat tidak tetap dan berbeda dari satu
(sharfl. Hanya saja para ulama berbeda
orang ke orang lain. Oleh karena itu, tidak
pendapat mengenai illat riba. Di antara
dapat dibenarkan pernyataan bahwa jika
mereka ada yang meluaskan cakupan, ada
tidak ada eksploitasi atas kesulitan orang
yang mempersempit dan ada yang sedang
miskin atau tidak ada kezaliman, seperti
safa. Yang pertama adalah para ulama Ha-
pinjaman investasi untuk mengembang-
nafiyah dan Hanabilah yang menetapkan
kan lahan pertanian, mendirikan pabrik,
bahwa illat dalam riba adalah barang yang
membangun infrastruktur dan sebagainya,
ditakar atau ditimbang. Sehingga, pengha-
maka dibolehkan melakukan riba. Lalu riba
raman riba mencakup semua bentuk ba-
bank dengan sistem bunga yang berlipat
rang yang dijual dengan cara ditakar se-
telah berubah menjadi sistem riba yang
perti gandum dan jelai, juga yang dijual
berlipat. Dan tidak benar apa yang diri-
dengan cara ditimbang seperti kapas dan
wayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ia hanya
besi serta emas dan perak.
mengharamkan riba jahiliah saja, sedang-
Kelompok yang kedua adalah para ula-
kanribafadhl dan riba nasiah tidak haram
ma Malikiyah yang membatasi illat riba
sebagaimana yang dikatakan oleh as-San-
pada makanan pokok yang dapat disimpan.
huri.
Maksudnya, semua jenis bahan pokok yang
2. Orang-orang yang membolehkan iuga ber-
dapat disimpan selama setahun misalnya,
argumen bahwa kata"riba" dalam syariat
atau dengan kata lain mampu bertahan
masih bersifat mujmal (global). Bangsa Arab
dengan menunda pengkonsumsiannya.
dahulu hanya mengetahui sebagian dari
Waktu penundaan ini tidak ada batasan-
bentuk riba itu. Mereka melandaskan pen-
nya yang pasti dalam mazhab, tetapi dise-
dapatnya pada perkataan Umar r.a.,'Ayat
suaikan dengan waktu yang biasa diguna-
riba adalah termasuk salah satu ayat Al-
kan dalam setiap jenis makanan, sehingga
BaSIan 3: HUI(UM TRANSAI(SI KEUANGAN ISLAM JILID 5

Qur'an yang paling terakhir diturunkan. (pinjaman) untuk konsumsi. Riba ini di-
Nabi saw. meninggal dunia sebelum beliau lakukan oleh orang-orang yang memiliki
sempat menjelaskannya kepada kami. Maka kebutuhan mendesak dan dilunasi secara
tinggalkanlah masalah riba dan kesamar- berlipat. Adapun piniaman untuk investa-
an." Ini adalah suatu kesalahan, karena si yang dilakukan oleh orang-orang kaya
syariat direpresentasikan dengan al-Qur- guna melaksanakan proyek investasi, baik
'an dan sunnah yang shahih. Al-Qur'an te- industri, perdagangan maupun pertanian,
lah mengharamkan semua bentuk riba, de- dan menghasilkan keuntungan yang besa4
ngan bukti perkataan Umar tadi, "Maka ting- maka tambahan yang diberikan tidak ter-
galkanlah masalah riba dan kesamaran." masuk riba yang diharamkan, karena hal
Lalu datang sunnah menielaskan da- itu tidak memanfaatkan kondisi kesulitan
lam berbagai hadits shahih mengenai mak- orang yang meminiam.
sud firman Allah, fika diperhatikan, maka orang yang
menyatakan hal ini pada Muktamar Fiqih
" Dan mengharamkan riba." (al'Baqa' Islam Satu Minggu tahun 1951 di Paris
rahz275) yang membahas tentang riba terpengaruh
Setelah penaklukan Khaibar yang ter- oleh konsep ekonomi kapitalis dan pemi-
jadi belakangan (tahun 7 H setelah peristi- kiran Yahudi. Saya telah meniawab syub-
wa perianjian Hudaibiyah), Nabi saw me- hat ini dengan mengatakan bahwa hukum
nganggap membeli satu sha'kurma bagus syara berkaitan dengan illat yang bersifat
dengan dua sha' kurma jelek sebagai tran- tetap, bukan hikmah yang dapat berubah-
saksi riba. Hal ini menunjukkan bahwatran- rubah dan berbeda pada setiap orang. Me-
saksi seperti itu telah dikenal lama oleh ngaitkan riba dengan ekploitasi kesulitan
bangsa Arab. Mereka menganggap tran- orang lain dan kezaliman adalah penjelas-
saksi seperti itu sebagai jual beli yang di- an hikmah dari penetapan hukum, bukan
bolehkan. Tetapi, Nabi saw. menjelaskan illat suatu hukum. Selain itu, nash-nash
bahwa transaksi itu merupakan transaksi syariah yang qath'i telah mengharamkan
ribawi yang diharamkan, bukan jual beli semua bentuk riba, sebagaimana telah di-
yang dihalalkan. Kata "ribq" yang disebut- jelaskan sebelum ini. Syariah Islam tidak
kan dalam Al-Qur'an juga mencakup tran- membedakan antara pinjaman untuk kon-
saksi jenis ini. sumsi dan pinjaman untuk investasi. Islam
Dengan demikian, tidak benar pernya- juga-telah mengharamkan semua bentuk
taan bahwa makna riba hanya terbatas pada riba dengan dimulai dari orang-orang kaya
riba jahiliah saja [riba yang berlipat), se- seperti Abbas.
dangkan bentuk riba yang lain masih dira- 4. Orang-orang yang membolehkan riba ber-
gukan keharamannya. f ika kita mengang- anggapan bahwa bunga piniaman inves-
gapnya haram, maka keharamannya ma- tasi adalah suatu tuntutan kebutuhan riil
sih di bawah tingkat keharaman riba ja- sehingga dibolehkan meskipun mengan-
hiliah sebagaimana dikatakan oleh Sayyid dung kemudharatan. Dalam makalah se-
Rasyid Ridha. orang ulama yang dipublikasikan dalam
3. Sebagian penulis kontemporer seperti Dr. majalah al-Araby dinukil sebuah kaidah
Ma'ruf ad-Dawalibi beranggapan bahwa fiqih yang menyatakan bahwa jika sebuah
riba yang diharamkan adalah riba qardh
FrQ!H rSLAM )rrrD s Bagan 3: HUKUM fRANSAKSI XEUANGAN

kemudharatan bertentangan dengan ke- suan dan pembodohan terhadap masyara-


maslahatan yang besar maka mewujud- kat. Sistem ekonomi sosialis tidak setuju
kan kemaslahatan itu lebih diutamakan. dengan adanya sistem bunga bank. Begitu
Kemaslahatan itu dalam hal ini adalah pe- pula, pertumbuhan bank-bank Islam hing-
ngembangan kekayaan untuk meningkat- ga mencapai 50 buah dalam waktu tiga
kan pemasukan negara secara berlipat gan- belas tahun adalah bukti yang nyata akan
da, membuka lapangan pekerjaan bagi para kemampuan sistem ekonomi yang bebas
pekerja, dan memberikan faidah baik bagi bunga bank. Begitu juga tidak benar per-
pemberi pinjaman maupun peminjam. Se- nyataan bahwa bunga bank termasuk se-
dangkan kemudharatannya adalah riba itu suatu yang telah menjadi kebiasaan ma-
saja. syarakat, dan sebagaimana diketahui su-
Pernyataan ini jelas salah, karena kai- atu kebiasaan dapat menjadi sumber hu-
dah fiqih menyatakan dar'ul mafaasid mu- kum dalam Islam. Pernyataan ini tidak be-
qoddamun 'alaa jalbil mashaalih (mence- nar karena kebiasaan yang menyimpang
gah kemudharatan lebih diutamakan dari- atau salah adalah bertentangan dengan
pada menarik kemaslahatan). Selain itu, nash syariat.
sebuah kemaslahatan hanya akan diambil Alasan bahwa bunga dapat dijadikan peng-
jika tidakbertentangan dengan nash syara. ganti nilai uang yang hilang akibat inflasi
Kemaslahatan hanya dilaksanakan jika ti- adalah pernyataan yang tidak benar. Hal
dak ada dalil baik dari nash syara, ijma itu karena bunga sebenarnya merupakan
maupun qiyas. Kemudharatan yang ditim- harga pemanfaatan uang bersama berja-
bulkan oleh riba pinjaman investasi lebih lannya waktu, bukan pengganti nilai uang.
banyak dan berisiko tinggi dari angan- Selain itu, riba terbukti menjadi salah satu
angan kemaslahatan yang disebutkan di penyebab terjadinya inflasi, bukan hasil
atas. Hal itu karena produsen akan menam- dari inflasi, sebagaimana dinyatakan oleh
bahkan beban bunga pada biaya produk para pakar ekonomi.
sehingga semua beban itu pada akhirnya 7. Salah satu fenomena kemunduran dalam
akan ditanggung oleh para konsumen. Ting- cara berpikir dan kerusakan ilmu adalah
ginya harga barang akan berakibat negatif pernyataan bahwa uang kertas adalah ba-
pada masyarakat umum. Selain itu, bunga rang yang tidak ditimbang sehingga bu-
hanya akan membuat kegiatan produksi se- kan termasuk barang ribawi, tetapi meru-
lalu di bawah kendali modal. Memberi pin- pakan jenis barang dagangan. Begitu pula
jaman kepada orang-orang kaya saja ha- pernyataan yang mengatakan bahwa uang
nya akan membatasi kekayaan pada me- kertas adalah seperti fulus fuang pemban-
reka saja serta menyebabkan inflasi dan tu yang terbuat dari logam selain emas
kesenjangan antara orang kaya dan orang dan perak) sehingga tidak ada riba di da-
miskin. lamnya. Pernyataan ini menunjukkan keti-
5. Orang-orang yang membolehkan bunga dakpahaman mengenai hakikatuang. Uang
bank juga berpendapat bahwa bank adalah adalah satuan harga barang yang disepa-
sebuah kebutuhan penting ekonomi di masa kati, baik terbuat dari logam maupun lain-
modern. Pernyataan ini juga berisi pemal- nya. Nabi saw. bersabda,
Began 3: HUKUM fRANSAKSI XEUANGAN ISIAM IILID 5

t):i \ sabah mendapatkan surat berharga sesuai


trrC-t1"ttL:-n\
dengan nilainya dan setelah masa tertentu
"Janganlah kalian meniual satu dinar suratberharga itu akan menghasilkan ke-
dengan dua dinar.'aoe untungan dan hadiah bagi pemiliknya. Hal
Fulus tidak memiliki kekuatan seperti itu karena tabungan pos dan deposito ini
uang dan tidak pula dapat menggantikan- tidak lain adalah piniaman yang mena-
nya. Fulus tidak lebih dari sebuah barang rik keuntungan, bukan akad'ariyah [pinjam-
yang diperdagangkan, sehingga tidak da- an barang). Karena'ariyah mengharuskan
pat dijadikan sebagai satuan nilai bagi ba- mengembalikan barang yang sama kepa-
rang, karena yang dapat melakukan itu ha- da pemiliknya. Selain itu,'ariyah uang di-
nya emas dan perak. Alasan tidak masuk- namakan qardh, bukan wadi'ah ftitipan),
nya fulus dalam barang ribawi adalah ka- karena wadi'ah melarang penggunaan ba-
rena nilainya yang rendah, seperti rendah- rang titipan oleh orang yang dititipi (wadi').
nya nilai pertukaran antara satu hafnah de- fika wadi' menggunakan barang itu, maka
ngan dua hafnah atau sebuah apel dengan ia harus menggantinya iika rusak atau hi-
dua buah apel. Dahulu fulus boleh digu- lang.
nakan masyarakat untuk mempermudah Deposito dan tabungan pos juga bukan
jual beli barang kebutuhan yang murah merupakan akad mudharabah yang terca-
harganya. pai dengan pemberian modal oleh salah
B. Bunga bank yang diberikan kepada pemi- satu pihak dan pemutaran fpemanfaatan)
lik h.arta dan ditentukan iumlahnya adalah modal itu oleh pihak lain. Hal itu karena
haram, karena nilainya tetap tidak bertam- bank telah menentukan keuntungan de-
bah atau berkurang, dan tidakterpengaruh ngan persentase tertentu dari keseluruh-
dengan harga sebenarnya. Selain itu, pemi- an modal yang disetor; bukan dari keun-
lik harta tidak ikut memikul beban keru- tungan yang diperoleh dari mudharabah
gian jika dikatakan bahwa bunganya meru- itu sehingga menjadikan transaksi ini riba
pakan hasil pengembangan modal yang di- nasiah. Mudharib [pemutar modal) dalam
investasikan pada proyek-proyek industri, akad mudharabah merupakan mitra (sya-
perdagangan, pertanian, dan sebagainya. rik) pemilik modal, sehingga ia tidak ber-
Oleh karena itu, tidak dapat dibenar- tanggung jawab mengganti kecuali jika ia
kan pernyataan [berbeda dengan artikel melakukan pelanggaran atau kelalaian da-
majalah al-Araby dan fatwa sesat lainnya) lam pekerjaannya. Sedangkan dalam sis-
yang membolehkan keuntungan tabungan tem bank, modal tersebut dijamin oleh
pos yang dijadikan ujung tombak sejum- bank seperti uang yang diberikan oleh
lah negara untuk mendorong masyarakat- peminjam. Bank bertanggung jawab atas
nya agar menabung. Begitu juga tidak be- modal itu berdasarkan poin-poin kesepa-
nar pendapat yang membolehkan keun- katan yang disetujui oleh kedua pihak. Di
tungan deposito bank yang dimanfaatkan samping itu, dalam akad mudharabah di-
sebagian masyarakat untuk menyimpan tuntut adanya kebersamaan dalam keun-
uangnya. Dalam sistem deposito ini na- tungan tanpa menentukan jumlah terten-

809 Lih"t Nril, t Authaar,vol. hlm. 303.


V
FrQIH rsrAM JrLrD s Bag|an 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

tu. Dan jika terjadi kerugian, maka pemilik rikan isyarat bahwa isi artikel dalam ma-
modal menanggung kerugian itu, sedang- jalah al-Araby yang telah kita singgung di
kan dalam perbankan para pemilik mo- atas yang berangkat dari alam kebolehan
dal tidak menanggung kerugian itu sama asuransi jiwa adalah juga salah. Hal itu ka-
sekali. Selain itu, bank kadang meminjam- rena meskipun dikatakan bahwa kadar ke-
kan sebagian modal yang disimpan pada- mungkinan terjadinya gharar dalam peru-
nya kepada pihak lain, padahal hal itu ti- sahan-perusahaan asuransi telah melalui
dak dibolehkan dalam akad mudharabah. perhitungan yang sangat teliti. Perhitung-
Tidak boleh memberikan keuntungan an itu menunjukkan bahwa kadar gharar
tertentu, karena para fuqaha telah sepakat yang terjadi hanyalah sedikit dan dimaaf-
bahwa dalam akad syarikat [kongsi) dan kan. Pernyataan ini bertentangan dengan
investasi lahan pertanian [akad musaqah, kenyataan di lapangan, karena kadar gha-
muzara' ah d,an mug harasah) tidak diboleh- rar terbukti besar dan kemungkinan ter-
kan penentuan kadar tertentu untuk keun- jadinya kecelakaan atau tidaknya adalah di
tungan karena hal itu mengandunggharar tangan Allah. Sebagaimana firman-Nya,
(ketidakjelasan). Ketidakjelasan ini beru-
"Don tiada seorang pun yang dapat
pa adanya kemungkinan mendapat keun-
mengetahui di bumi mona dio akan mati."
tungan atau tidak di samping kemungkin-
(Luqman:34)
an besar kecilnya keuntungan yang di-
peroleh. Hal itu karena Nabi saw. dalam ha- Kesimpulan. Bungabankadalah haram se-
cara syara berdasarkan nash Al-Qur'an, sunnah
dits Rafi'bin Khudaij r.a. melarang menye-
wakan lahan dengan upah hasil lahan itu serta ijma sahabat dan umat. Pendapat yang
membolehkannya bertabrakan dengan dalil-
dan memerintahkan agar upah itu berupa
emas atau perak tertentu. Dalam hal ini,
dalil syariat baik yang berbentuk nash (Al-
kita tidak dapat berpegang pada pernyata- Qur'an dan sunnah) maupun ijtihad (ijma dan
qiyas). Sehingga, tidak perlu diperhatikan per-
an bahwa semua investasi itu selalu meng-
kataan yang keluar tanpa ilmu dan wara'atau
hasilkan keuntungan dan hampir tidak per-
nah merugi sehingga jika terdapat gharar
tidak memahami sistem transaksi perbankan.
Perlu diketahui pula bahwa terdapat per-
[ketidakjelasan) maka hanyalah gharar ke-
cil yang tidak dapat membatalkan akad. tentangan fatwa Mufti Agung Mesir Dr. Sayyid
Hal itu karena yang menjadi sebab larang- Thanthawi di mana sebelumnya ia telah me-
an adalah kadar gharar bukan jarang atau ngeluarkan fatwa mengenai keharaman bunga
tidakterjadinyagharar itu. Dan kadar gha- bank dan deposito.slo
ror itu adalah besar dalam investasi se- 8). Hukum Beftransaksi dengdn Bank
perti ini, karena kerugian dalam perbank- Syariah
an jika terjadi maka selalu berjumlah be- Bank syariah adalah sebuah lembaga ke-
sar. uangan yang melakukan penghimpunan dana
Pembicaran mengenai g harar fketidak- nasabah dan menginvestasikannya untuk me-
jelasan) ini menuntut kita untuk membe- reka serta bertujuan membangkitkan kemba-

Lihat buku yang ditulis oleh Prof. Dr. Muhammad Ali Salus dengan judul.4lra'ukum'alal Futyaa Ajra'ukum'alan Naar dan Hukum
Simpanan Bank dan Deposito dalam Pandangan Fiqih Islam. Semoga Allah memberinya pahala atas jasanya dalam membela syariat
Allah yang mengharamkan bunga bank dan semua bentuk keuntungan yang ditetapkan sebelumnya.
Baglan 3: HUI(UM TRANSAKS! XEUANGAN FIQIH ISLAM JILID 5

li masyarakat muslim dan merealisasikan hu- Al-Qur'an dan sunnah Nabinya saw.. Al-
bungan kerja sama Islami berdasarkan konsep Qur'an telah menjelaskan mengenai ke-
syariih Islam. Di antara konsep paling penting haraman riba dengan ketetapan yang pas-
di antara konsep-konsep syariah itu adalah ti dan selamanya, baik riba nasiah-yang
menjauhi transaksi ribawi dan akad-akad yang di antaranya bunga bank-maupun riba
dilarang membagikan seluruh keuntungan ber- fadhl, dan baik riba jual beli maupun riba
dasarkan kesepakatan tanpa melakukan eks- qardh (pinjaman), dan baik piniaman kon-
ploitasi terhadap kebutuhan orang-orang yang sumsi maupun investasi.
membutuhkan, membantu para peminjam yang Hal itu sebagaimana dinyatakan
membutuhkan dana, dan mengaiakuntukkem- Allah,
bali kepada Islam baik dalam bidang ekonomi
"Padahal Allah telah menghalalkan
maupun sosial.
jual beli dan mengharamkan riba." (al-
* Keistimewaan bank syariah. Baqarah:275)
Bank syariah memiliki keistimewaan di- Maksudnya, mengharamkan seluruh
bandingkan bank konvensional yang berpijak jenis riba. Allah juga telah mengancam akan
pada sistem ribawi baik dalam penghimpunan memusnahkan riba dalam firman-Nya,
dana maupun pembiayaannya. Keistimewaan
'Allah memusnahkan riba dan menyu-
ini bersumber pada syariah Islam dan konsep
fiqih yang subur tanpa berpegang pada maz- burkan se d ekah." (al-Baqarah: 27 6)
hab tertentu. Semua itu telah berhasil mereali- Allah memerintahkan agar meninggal-
sasikan percobaan tersebut dengan hasil yang kan semua sisa-sisa riba dan membersih-
baik dan terlihat serta telah mampu bangkit kannya meskipun hanya sedikit, L o/o mi'
dan bersaing dengan bank-bank konvensional salnya. Allah berfirman,
lain. Di samping itu, bank syariah telah dapat "Hai orang-orqng yang beriman, ber-
memberikan rasa percaya bagi kaum muslimin
talwvalah kepoda Allah don tinggalkan sisa
bahwa ia mampu untuk memenuhi kebutuhan
riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-
dan tuntutan mereka sesuai hukum Al-Qur'an
orang yang berimen." (al-Baqarah: 27 8)
serta membatasi keangkuhan sistem kapitalis
Allah pun mengumumkan perang dan
yang berdiri pada eksploitasi, pembagian ke-
permusuhan terhadap orang-orang yang
las, dan bunga.
memakan riba.
Di antara keistimewaan bank syariah yang
membedakannya dengan bank konvensional "Jika kamu tidak melaksanakannya,
adalah sebagai berikut. maka umumkanlah perang dari Allah dan
1. Bersumber dari akidah Islam. Seorang mus- Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertobat,
lim dalam setiap perbuatan dan tindak-tan- maka kamu berhak atas pokok hartamu.
duknya selalu berpegang pada konsep halal Kamu tidak berbuat zalim (merugikan)
dan haram dalam agamanya. Ia akan sela- dan tidak dizalimi (dirugikan)." (al'Baqa-
lu mengambil hal-hal yang halal dan jelas rah=279)
serta membuat tenang dirinya. Ia juga akan Ini adalah hukuman terberat dalam Is-
berusaha meniauhi hal-hal haram yang di- lam dan menunjukkan bahwa riba adalah
larang oleh agamanya. Seorang muslim ti- perbuatan yang paling diharamkan dan
dak akan pernah berani melanggar hukum kejahatan paling keji dan kotor terhadap
ISI.AM JILID 5 Bqgran 3: HUl(Um TRAI{SAKS! KEUANGAN

Allah. Hal itu ditunjukkan oleh permusuh- b ag imu, j i ka kamu m eng etahui." (al-Baqa-
an Allah dan Rasul-Nya terhadap orang- rah:280)
orang yang bermuamalah dengan riba. Adapun bank-bank konvensional maka
Berdasarkan konsep halal dan haram berpijak pada konsep materi an sich serta
ini maka bank syariah tidak boleh melaku- tidak memperhatikan akhlak karimah dan
kan produksi, pembiayaan atau impor ba- kondisi peminjam. Yang dipikirkannya ha-
rang-barang yang diharamkan syariat, se- nyalah mendapatkan kemaslahatan dan ke-
perti khamar; melakukan transaksi ribawi, untungan saja tanpa memperhatikan ke-
monopoli, dan penipuan. Sedangkan bank adaan peminjam. Sehingga, fika peminjam
konvensional berpijak pada bunga bank itu belum mampu melunasi utangnya yang
baik ketika dalam penghimpunan dana mau- berlipat, maka bank segera membekukan
pun pembiayaan. Bank syariah wajib meng- barang kekayaannya yang dijadikan jamin-
arahkan dana dan.investasinya dalam hal- an atas utang itu.
hal yang dihalalkan oleh syariat tanpa ber- 3. Kecenderungan sosial dan kemanusiaan.
lebih-lebihan baik itu berkaitan dengan Tujuan utama bank konvensional adalah
produk maupun jasa. Selain itu, bank sya- mengeruk keuntungan sebesar-besarnya,
riah harus memperhatikan kebutuhan dan sedangkan bank syariah bertujuan menja-
kemaslahatan kaum muslimin dalam se- lin kerja sama, mencegah kemudharatan,
tiap proyek investasi yang mereka jalan- dan memenuhi kebutuhan melalui tran-
kan. saksi pinjaman kebajikan (al- qa.rdhul ha-
2. Konsep kasih sayang, toleransi, dan kemu- san) yang tidak mengandung bunga. Selain
dahan. Prinsip ukhuwah Islamiah telah itu, bank syariah juga membantu'mengum-
menjadikan para penggiat bank syariah pulkan zakat masyarakat dan menyalur-
merasa berkewajiban untuk menyelamat- kannya kepada keluarga-keluarga miskin,
kan saudaranya seiman dari kesusahan, ke- para penuntut ilmu, pendirian masjid, ser-
himpitan, dan problem ekonomi yang di- ta bantuan kepada lembaga-lembaga so-
hadapinya. Sehingga, tidak dijumpai kesu- sial yang bergerak dalam perlindungan
litan dan kepenatan dalam pengajuan pin- dan pemeliharaan fakir miskin dengan me-
jaman. Dalam berinteraksi mereka berpi- nyediakan makan, pakaian, tempat tinggal,
jak pada sikap saling menasihati, memberi dan pengobatan untuk mereka. Ditambah
petunjuk, bersikap amanah, juju4 ikhlas, lagi, bank syariah juga membantu lembaga-
dan toleran. lembaga pendidikan Islam dan sekolah
Bank syariah juga memberikan pinjam- menghafal Al-Qur'an guna menyiapkan ge-
an kebajikan (al-qardhul hasan) dan mem- nerasi yang dibina dalam tarbiyah Islamiah
beri tenggang waktu bagi peminjam yang seperti para salaf saleh dengan tetap mem-
dihadapkan pada kesulitan sebagai penge- perhatikan tuntutan zaman yang bernilai
jawantahan konsep maysarah [pemberian positif.
kemudahan) yang ditetapkan Al-Qur'an. Bank syariah juga melakukan usaha
mempererat hubungan pembangunan eko-
"Dan jika (orang berutang i.tu) dalam
nomi dengan pembangunan sosial dalam
kesulitan, maka berilah tenggang waktu
lingkup yang seimbang dan pengaturan
sampai dia memperoleh kelapangan. Dan
yang saling melengkapi. Programnya ber-
jika kamu menyedekahkan, itu lebih baik
Baglan 3: HUXUM TRANSAXS! KEUANGAN FIQLH ISLAM JILID 5

ialan untuk mencapai kesejahteraan eko- kegiatannya jelas dan transparan. Mereka
nomi dengan tidak melupakan pembinaan sangat memperhatikan bagaimana mem-
sosial yangberdiri di atas kesungguhan me- berikan rasa percaya nasabahterhadap ma-
nerapkan adab dan nilai Islam dalam se- najemen banh tidak menggunakan tran-
mua sisi kehidupan. Sehingga tidak boleh saksi ribawi dalam pemberian pinjaman
melakukan penipuan, pemalsuan, dan per- dan selalu menggunakan investasi musya-
judian dalam transaksi yang dilakukan guna rakah (syarikah 'inan) baik terhadap na-
menghindari memakan harta orang secara sabah maupun pemilik modal. Sehingga,
batil dan untuk menjaga tersebarnya rasa partner dan bank sama-sama memberikan
sayang, cinta, dan ketenteraman. partisipasi dalam modal dan manajemen.
Selain itu, nilai-nilai Islam tersebut Keuntungan akan dibagi sesuai dengan ke-
juga diterapkan guna mencegah terjadinya sepakatan keduanya dengan rasa rela. Se-
perselisihan di antara masyarakat, merea- dangkan kerugian maka dibebankan ke-
lisasikan kestabilan dan ketenangan dalam pada modal kecuali jika disebabkan oleh
kehidupan bermasyarakat dan bernegara, pelanggaran atau kelalaian.
mempererat rasa cinta agama dan sikap Dalam bidang pengembangan dan in-
takut kepada Allah serta muraqabah baik vestasi dana nasabah maka bank berpe-
dalam keadaan sendiri maupun tidak. Hal gang pada jenis sistem musyarakah lain,
itu diharapkan agar setiap warga negara yaitu sistem mudharabah yang keseluruh-
dap4t menjadi warga yang baik, amanah an modal berasal dari bank sedangkan mi-
dan produktifyang bekerja dengan inspi- tra bank bertugas sebagai pemutar mo-
rasi dari agama dan hatinya yang selalu dal dan penanggung jawab manajemen. Hal
merasa diawasi oleh Allah. fuga agar da- itu disesuaikan dengan syarat-syarat ter-
pat bersikap profesional dan bersungguh- tentu yang ditetapkan oleh bank sesuai
sungguh dalam tugasnya baik dalam bi- dengan apayangdikenal dalam fiqih Islami
dang industri, pertanian maupun bidang sebagai sistem mudharabah muqayyadah.
lainnya dalam kerangka sistem ekonomi, Keuntungan yang diberikan kepada mu-
memperkuat rasa saling percaya, dan mem- dharib (mitra pekerja) ditentukan di muka
berikan manfaat bagi umat Islam secara berdasarkan kesepakatan bersama dengan
menyeluruh. saling rela. Adapun kerugian maka pihak
4. Persamaan hak antara kedua belah pihak yang menanggungnya adalah bank sendiri
yang bertransaksi, keterbukaan dalam be- tapi mudharib tidak berhak mendapatkan
kerja, dan saling percaya dalam berinves- upah atau bayaran atas usahanya dalam
tasi. Bank-bank konvensional tidak memi- memanajemen proyek. Semua itu jika ke-
liki nilai-nilai ini karena yang paling me- rugian tersebut tidak disebabkan oleh pe-
reka perhatikan adalah mendapatkan ke- langgaran atau kelalaian.
untungan dengan diketahui oleh pihak ma- Adapun dalam bidang ekspor impo4, se-
najemen bank dan memberikan pinjaman perti pembelian mobil dan barang dagang-
kepada pemohon pinjaman dengan bunga an lainnya baik dari dalam maupun luar
yang lebih tinggi dari bunga simpanan. Se- negeri, maka bank syariah menggunakan
dangkan bank-bank syariah tidak ada ke- sistem jual beli yang disebut murabohah,
tertutupan di dalamnya karena seluruh yaitu jual beli sesuai dengan harga pem-
ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN

belian ditambah keuntungan tertentu. fual rantee itu memiliki cadangan simpanan
beli murabahah termasuk dalam kategori yang setara dengan jaminan itu atau seba-
jual beli amanah di mana jika terlihat ada- giannya saja. Hal itu karena transaksi ini
nya penipuan maka pembeli kedua memi- merupakan transaksi kafalah dan waka-
liki hak khiyaar untuk membatalkan jual lah [hak kuasa) secara bersamaan. Akad
beli. Dalam sistem ini bank dapat meng- kafalah berlaku antara bank dan pihak ke-
ambil keuntungan yang masuk akal dari tiga, sedangkan akad wakalah berlaku anta-
transaksi itu, baik jual beli itu dilakukan ra bank dan nasabahnya. fika letters ofgua-
secara tunai, kredit maupun ditangguhkan rantee tersebut tidak memiliki cadang-
pembayarannya hingga waktu tertentu. an simpanan maka bank tidak boleh me-
f umhur ulama membolehkan menetapkan netapkan biaya tertentu, karena dalam kon-
harga barang yang dijual dengan sistem disi ini akad yang berlaku adalah akad ka-
kredit dan penangguhan dengan harga falah saja. Dan di dalam akadkafalah tidak
yang lebih tinggi daripada penjualan tunai diperkenankan mengambil bayaran ter-
dengan syarat keuntungan itu ditetapkan tentu, karena kafalah termasuk akad ta-
secara pasti dan tetap ketika melakukan berru'[akad sosial) dan mengambil bayar-
transaksi. an atas pemberian jaminan juga tidak di-
Bank juga dapat membuat rumah di bolehkan oleh jumhur ulama. Hal ini ber-
lahan tertentu dengan biaya tertentu sesu- beda dengan sistem yang berlangsung di
ai dengan beban pembangunan ditambah perbankan konvensional yang menetapkan
keuntungan. Biaya ini dibayarkan ketika bayaran tertentu dalam pelayanan ini. Hu-
penyerahan rumah atau secara kredit (ci- kum inilah yang dikeluarkan oleh Mukta-
cilan). Tidak apa-apa jika terjadi perbe- mar Bank Islam I dan Badan Pengawas Sya-
daan harga karena perbedaan waktu pem- riah Bank Faisal Sudan. Dewan Pengawas
bayaran. Syariah Bank Faisal Sudan ini memboleh-
Adapun sist emhiwalah [transfer) yang kan penetapan bayaran untuk al<ad kafalah
merupakan sarana pembayaran uang ter- saja dengan syarat bayaran tersebut me-
tentu secara tunai baik di dalam negeri rupakan kompensasi atas pelayanan guna
maupun di luar negeri, maka hal itu dibo- mengeluarkan letters of guarantee terse-
lehkan baik menggunakan upah maupun but tanpa menjadikan hal itu sebagai jami-
tidak. Hal ini juga dipraktikkan dalam nan.
bank konvensional. 5. Keuntungan dihasilkan dari pemutaran mo-
Adapun letters of guarantee yaitu ke- dal dan kerja.
sepakatan tertulis yang berisi tanggungja- Keuntungan di bank-bank syariah ber-
wab bank untuk memberikan jaminan ke- pijak pada pemutaran modal dan kerja yang
pada salah satu nasabahnya dalam batas- dilakukan oleh bank dan cabang-cabang-
an iumlah tertentu kepada pihak ketiga nya. Penyimpanan danadi banktidakdapat
dikarenakan kewajiban yang dibebankan memberikan keuntungan bagi nasabah. Di
kepada nasabah itu, maka ini termasuk bank syariah, pemilik modal merupakan
sistem kafaloh [jaminan) yang dibolehkan mitra kerja baik dalam sistem syarikah
secara syara. Penetapan biaya tertentu 'inan ataupun mudharabah. Akad mudha-
atas jasa ini dibolehkan jika letters of gua- rabah dapat digabungkan dengan akad
Bagan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN FIqLH ISLAM IILID 5

syarikah yang lain, seperti syarikqh 'inan. jika menyimpan dananya di bank asing.
Dibolehkan pula adanya seiumlah pemilik Dan jika bank syariah ini membutuhkan
modal atau sejuml ah amil mudharib (mitra dana untuk menutupi kekurangan pembi-
pekerja) dalam proyek investasi tertentu, ayaan, maka ia juga tidak akan memberi-
sehingga satu orang mudharib atau lebih kan bunga kepada pihak asing tersebut.
dapat berserikat dalam syarikah'inan. Al<ad Syarat ini telah dapat diterima oleh bank-
mudharabah bersandar pada sikap ama- bank konvensional yang menerapkan sis-
nah dan rasa percaya sehingga mudharib tem ribawi.
tidak boleh bertanggung jawab atas keru- Sedangkan bank konvensional selalu
sakan modal. Jika tidak maka akad itu di- menerapkan bunga baik ketika meminjam
batalkan. maupun memberikan pinjaman kepada
Bank menggunakan sistem mudhara- para nasabah atau bank-bank lainnya. Sis-
bah mutlaqah berkaitan dengan simpanan tem riba seperti ini, dilihat dari sisi positif
investasi dan menggunakan sistem mu- maupun negatifnya, selalu mengakibatkan
dharabah muqayyadah berkaitan dengan terjadinya pembengkakan biaya dan pe-
kegiatan investasi. ningkatan harga, karena setiap beban bu-
Masyarakat bisa memanfaatkan pela- nga selalu dimasukkan ke dalam harga ba-
yanan bank berupa pelayanan al-qardhul rang yang akan dibayar oleh konsumen se-
hason [pinj aman kebajikan) yang tidak me- lain harga asli barang itu.
narikbunga sama sekali. Sumber dana pin- Dalam sistem ribawi, seorang pemin-
jaman ini berasal dari beberapa pemilik jam dana dari bank konvensional akan
bank, karena para fuqaha sepakat bahwa menghadapi tambahan beban yang berat,
setiap pinjaman yang menarik keuntung- yaitu berlipatgandanya bunga bersamaan
an/manfaatmaka itu adalah riba. Maksud- dengan berjalannya waktu. fika ia tidak
nya, jika disyaratkan adanya manfaat atau mampu membayar seluruh bunga ini-
keuntungan maka itu adalah riba, seper- dan itulah kondisi umum yang terjadi-
ti syarat menempati rumah orang yang maka tanah, kebun, dan rumah miliknya
berutang. Tidak dibolehkan menyebutkan yang ia jadikan jaminan utang akan dijual
syarat pembayaran bunga baik dari mau- melalui pelelangan umum. Dan, bank akan
pun untuk bank dalam setiap transaksi mengambil seluruh haknya tanpa pengu-
yang dilakukan. Bank tidak berhak mene- rangan sedikit pun.
tapkan bunga sebagai kompensasi pem- 6. Keluwesan dalam bertransaksi.
bayaran yang ditangguhkan secara tunai. Tidak semua orang dapat.melakukan
Karena semua itu termasuk riba yang di- transaksi dengan bank-bank konvensional.
haramkan dan masuk dalam masalah "dha' Pada umumnya, yang dapat melakukan hal
wa ta'ajjal". itu hanyalah orang-orang kaya. Pinjaman
Berdasarkan hal itu, maka bank syari- hanya diberikan kepada nasabah besardan
ah tidak boleh menyepakati adanya pem- orang-orang yang bisa memberikan jamin-
bayaran atau penerimaan bunga dalam tran- an barang tak bergerak atau barang-ba-
saksinya dengan bank-bank asing. Solu- rang berharga tertentu lainnya, seperti ba-
sinya adalah melakukan kesepakatan bah- rang dagangan, mesin, peralatan, dan se-
wa bank syariah tidak akan menerima bunga bagainya.
ISLAM TIUD 5 Bagan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAI{

Sedangkan bank syariah bertransaksi vestasi, melalui akad musyarakah al-muntahi-


dengan seluruh lapisan masyarakat, hing- yah bit tamlik atau kepemilikan saham saja.
ga pengrajin kecil, buruh upah, pedagang, Hal itu karena sebagaimana diketahui ber-
sarjana yang baru lulus, dan sebagainya. sama bahwa melakukan akad yang dihalalkan
Bank memberi bantuan pembiayaan un- adalah boleh bagi setiap muslim. Hukum asal
tuk proyek-proyek kecil, membantu me- dalam kegiatan muamalat adalah boleh. Ada-
menuhi kebutuhan tempattinggal bagi pe- pun akad-akad yang dilarang oleh syariat, se-
muda yang hendak menikah, dan seba- perti melakukan akad fasid atau batil seperti
gainya. melakukan transaksi ribawi, maka hal itu dila-
7. Adil dalam menetapkan bayaran. rang untuk didekati. Bahkan, seandainya akad
Bank konvensional menetapkan bayar- itu pun sah secara lahir tapi mengandung tu-
an tertentu bagi seluruh pelayanan yang juan yang diharamkan secara syara, maka hal
diberikan. Sedangkan bank syariah mene- itu tidak boleh dilakukan juga. Hal itu karena
tapkan bayaran sesuai dengan usaha yang salah satu kaidah syariah ada yang disebut de-
diberikan untuk memenuhi kebutuhan na- ngan prinsip menutup pintu keharaman (sad-
sabah. Bank syariah hanya mengambil bia- dudz dzari'ah). Sehingga, setiap sesuatu yang
ya pelayanan peminjaman tertentu. Begitu mengarah kepada perbuatan haram atau di-
juga mengambil bayaran pada pelayanan jadikan sebagai wasilah keharaman maka hu-
al-qardhul hasan di awal peminjaman saja. kumnya adalah haram.
Besar bayaran adalah sama untuk semua Agama Islam membolehkan segala sesua-
jenis peminjaman tanpa melihat jumlah tu yang dapat merealisasikan kebutuhan ma-
uang yang dipinjam. Bahkan ada sebagian nusia. Seseorang tidak akan dihalangi untuk
bank syariah yang tidak mengambil bayar- mendapatkan keuntungan yang masuk akal
an apa pun pada pelayanan al-qardhul ha- secara syara, yaitu yang di bawah seperlima
sa/L seperti Bank Dubai Islami. atau sepertiga. Dan mungkin ada sebagian ma-
syarakat yang ragu karena khawatir jatuh da-
Apakah melakukan transaksi dengpn
lam transaksi haram atau transaksi ribawi da-
bank syariah halal atau haram?
lam beberapa jenis muamalat. Ini tindakan
Dari penjelasan di atas kita mengetahui
yang benar. Akan tetapi, Islam melarang me-
bahwa bank syariah selalu mengambil sisi ha-
nyatakan penetapan riba atau pensyaratan
lal dalam melakukan semua kegiatan ekono-
bunga secara gamblang, tetapi Islam tidak me-
mi dan transaksinya; dan menjauhi tindakan
larang seseorang untuk menggunakan cara ter-
haram dalam melakukan kegiatan investasi
tentu guna mencapai tujuannya dengan cara
dan pengembangan dana yang disimpan pada-
yang dibenarkan syariat. Contohnya, melaku-
nya. Bank syariah juga turut andil dalam me-
kan jual beli secara kredit [mencicil) atau de-
menuhi hajat orang yang membutuhkan me-
ngan harga yang ditangguhkan tapi lebih tinggi
lalui al-qardhul hasan [pinjaman kebajikan)
dari harga tunai. Mungkin ada yang mengata-
tanpa menuntut pembayaran bunga atau ke-
kan bahwa hal itu adalah haram karena me-
pentingan lainnya kepada peminjam. Sehingga,
ngandung unsur penambahan harga dari har-
seorang muslim menjadi tenang dalam kebe-
ga tunai. Tetapi, para fuqaha membolehkan
naran dan keselamatan hubungannya dengan
hal itu karena memperhatikan kebutuhan ma-
bank syariah baik dalam memberi atau me-
syarakat. Selain itu, karena transaksi itu tidak
minta, maupun melakukan produksi atau in-
Baglan 3: HUI(UM TRANSAKSI XEUANGAN tsLAM lrlrD s

bermaksud melakukan eksploitasi terhadap menambahkan keuntungan tertentu. Contoh


orang yang membutuhkan. |ustru sebaliknya, jual beli murabahah, seperti yang disebutkan
transaksi itu dibolehkan untuk memenuhi ke- ulama Malikiyah, adalah pemilik barang me-
butuhan pembeli yang tidak memiliki harga nyebutkan berapa dia membeli barang dagang-
barang secara utuh padahal dia membutuhkan an, setelah itu dia meminta keuntungan terten-
barang itu. tu, baik secara global (seperti dengan menga-
Mungkin sebagian orang juga merasa bah- takan, 'Aku membeli barang ini dengan har-
wa bayaran yang ditetapkan dalam pelayanan ga sepuluh dinar, dan aku minta untung satu
di bank adalah riba yang diharamkan. Padahal atau dua dinar",) atau dengan terperinci [seper-
tidak demikian, karena itu merupakan upah ti dengan mengatakan,'Aku minta untung satu
atas pekerjaan yang tidak menyebutkan me- dirham untuk setiap dinarnya," dsb).811 Dengan
ngenai penetapan bunga. Kebanyakan pelayan- kata lain, penjual bisa minta keuntungan ter-
an yang dilakukan oleh bank untuk nasabah tentu, atau minta keuntungan sesuai dengan
adalah boleh berdasarkan konsep ijarah (sewa) persentase tertentu. Adapun menurut ulama
dan wakalah bil ajr (pemberian kuasa dengan Hanafiyah, murabahah adalah memindahkan
upah). Akad ijarah terbagi menjadi dua, yaitu hak milik sesuai dengan transaksi dan harga
penyewaan atas manfaat barang dan penyewa- pertama (pembelian), ditambah keuntungan
an atas seseorang. Penyewaan brankas terma- tertentu. Sementara menurut ulama Syafi'iyah
suk penyewaan atas manfaat barang, sedang- dan Hanabilah,murabahah adalah menjual ba-
kan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai rang sesuai dengan modal yang dikeluarkan
bank dalam menjaga dan memelihara tempat- oleh penjual, dan dia mendapatkan keuntung-
tempat itu termasuk dalam penyewaan ter- an satu dirham untuk setiap sepuluh dirham,
hadap seseorang. Selain bentuk penyewaan atau yang sejenisnya, dengan syarat kedua be-
brankas dan legalisasi dokumen, seperti pe- lah pihak (penjual dan pembeli) mengetahui
nulisan simpanan, membuka rekening, pemu- modal yang dikeluarkan penjual.812
taran modal, menghitung keuntungan adalah Ketiga, jual beli tawliyah, yaitu menjual ba-
tindakan yang dibolehkan. rang sesuai dengan modal yang dikeluarkan,
tanpa mengambil keuntungan sedikit pun. Se-
6. BAY'UL AMANAH: MURABAHAH, TAWLI-
olah-olah penjual hanya ingin memindahta-
YAH, DAN WADHI'AH ngankan barang dagangan yang telah dibeli-
Dalam kesempatan sebelumnya saya telah nya.
menyebutkan bahwa jika dilihat dari barang Keempat, jual beli isyrak. Pada dasarnya
penggantinya, maka jual beli bisa dibagi men- jual beli jenis ini tak jauh beda dengan jual
jadi lima. beli tawliyah. Bedanya, dalam jual beli isyrak
Pertama, jual beli musawamah, yaitu men- ini penjual hanya menjual sebagian barang da-
jual barang dengan harga tertentu, tanpa me- gangannya dengan harga tertentu dan tanpa
lihat harga pembelian sebelumnya. Inilah jual mengambil keuntungan.
beli yang biasa dipraktekkan masyarakat. Kelima, jual beli wadhi'ah, yaitu menjual
Kedua, jual beli murabahah, yaitu menjual barang dagangan sesuai dengan harga yang di-
barang sesuai dengan harga pembelian, dengan

8rr Al-qr*ooniin ol-Fiqhiyyah, hlm. 263.


812 Mughnil al-Muhtaaj,vol.Z,hlm. 77, al-Muhadzdzab, vol. 1, hlm. 382, at-Mughni, cetakan Riyadh, vol. 4, hlm. 199.
rsrAM )rLrD s Baglan 3: HUXUM TRANSAI(SI XEUANGAN

keluarkan, dengan memberikan sedikit potong- dibutuhkan dalam kehidupan bermasya-


an tertentu.813 rakat, bermanfaat bagi orang yang memi-
liki pengalaman terhadap kebutuhan dan
A. IUAL BELI MURABAHAH
barang-barang juga bagi orang-orang yang
ual beli murabahah termasuk transaksi
f
tidak memiliki pengalaman dalam masalah
yang dibolehkan oleh syariat. Mayoritas ulama,
jual beli.
dari kalangan para sahabat, tabi'in dan para
Murabahah adalah menjual barang dengan
Imam mazhab, juga membolehkan jual beli je-
harga yang jelas, sehingga boleh dipraktikkan
nis ini. Hanya saja, menurut ulama Malikiyah,
dalam transaksi jual beli. Contohnya adalah jika
jual beli ini hukumnya khilaaful awla. Dalil-
seseorang berkata, 'Aku menjual barang ini
dalil yang membolehkan jual beli murabahah
dengan harga seratus sepuluh." Dengan begitu,
adalah sebagai berikut.
keuntungan yang diambilnya jelas. Ini tak jauh
L. Ayat-ayat al-Qur'an yang secara umum beda dengan mengatakan, "Berilah aku keun-
membolehkan jual beli, seperti firman
tungan sepuluh dirham."
Allah,
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut
"Padahal Allah telah menghalalkan mengenai jual beli murabahah.
jual beli." (al-Baqarah= 27 5) a. Syarat-syaratmurabahah.
b. Modal serta hal-hal yang termasuk dalam
'i..kecuali dengan jalan perdagangan
modal dan yang tidak.
yang berlaku atas dasar suka sama suka di
c. Hal-hal yang perlu dijelaskan dalam tran-
antara kamu." [an-Nisaa': 29)
saksi murabahah.
Sementara murabahahadalah jual beli
d. Hukum penipuan dalam transaksi mura-
dengan kesepakatan kedua belah pihak.
bahah.
2. Diriwayatkan secara shahih bahwa ketika
Perlu dicatat bahwa penjelasan dalam po-
Nabi saw. hendak hijrah, Abu Bakar na. mem-
kok-pokok bahasan di atas mencakup penjelas-
beli dua ekorunta. Nabi saw. kemudian ber-
an mengenai traksaksi-transaksi lain seperti
kata kepadanya, "Biar aku membayar har-
tow liy ah, i syrak dan w a dhi' ah.
ga salah satunya." Abu Bakar menjawab,
'Ambillah unta itu tanpa harus mengganti 1 ). Syarat-syarat Murabahah
harganya." Beliau kemudian menjawab, Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam
"Jika tanpa membayar harganya, maka aku transaksi murabahah adalah sebagai beri-
ti d ak akan me ng ambi lny a !'Bra kut.81s
3. Diriwayatkan bahwa lbnu Mas'ud r.a. mem- a). Mengetahui harga pertama [harga pembe-
bolehkan menjual barang dengan mengam- lian).
bil keuntungan satu dirham atau dua dir- Agar transal<si murabahah sah, pembe-
ham untuk setiap sepuluh dirham. li kedua hendaknya mengetahui harga per-
4. Transaksi jual beli ini telah memenuhi sya- tama, karena mengetahui harga adalah sya-
rat-syarat yang ditentukan syariat, sangat rat sah jual beli. Syarat ini juga berlaku

813 Durorrl Hukkoom,vol.2,


hlm. 180.
814 I.". Bukhari meriwayatkannya
dari Aisyah. Begitu juga Imam Ahmad dalam Musnad-nya, Ibnu Sa'ad dalam ath-Thabaqaat dan
Ibnu lshaq dalam as-Siira/r.
ar5 Al-Bodoo'i', vol. 5, hlm. 220-222.
Baglan 3: HUI(UM TRANSAKSI KEUANGAN FIqH ISLAM JILID 5

bagi semua saudara murabahah, seperti Oleh karena itu, jika harga pertama bu-
tawliyah, isyrak danwadhi'ah. Hal itu ka- kan berupa barang mitsliyat, seperti ba-
rena transaksi-transaksi tersebut sama- rang satuan dengan varian berjauhan (ru-
sama tergantung pada modal pertama. Un- mah, pakaian, delima, semangka dan seba-
tuk itu, jika harga pertama tidak diketa- gainya), maka ada kemungkinan barang
hui, maka transaksi murabahah ini tidak tersebut dijual kepada orang yang me-
sah sampai harga pertamanya diketahui di nguasai dan memiliki barang-barang itu,
tempat transaksi. f ika harga pertama tidak atau dijual kepada orang yang tidak me-
diketahui sampai kedua belah pihak ber- nguasai dan memilikinya.
pisah, maka traksaksi tersebut dinyatakan fika barang tersebut dijual dari orang
tidak sah. yang tidak menguasai dan memilikinya,
b). Mengetahui jumlah keuntungan yang di- maka hukumnya tidak boleh. Karena ba-
minta penjual. rang tersebut tidak mungkin dijual de-
Keuntungan yang diminta penjual hen- ngan cara murabahah dengan barang itu
daknya jelas, karena keuntungan adalah ba- sendiri, karena barang itu tidak ada dalam
gian dari harga barang. Sementara menge- kekuasaannya dan bukan miliknya. Iuga ti-
tahui harga barang adalah syarat sah jual dak bisa dijual kepadanya sesuai dengan
beli. nilainya (harganya), karena harga barang
c). Modal yang dikeluarkan hendaknya beru- tersebut tidak jelas dan hanya bisa diketa-
pa barang mitsliyat (barang yang memiliki hui dengan taksiran dan dugaan, semen-
varian serupa). tara taksiran ahli berbeda-beda.
Contohnya adalah barang-barang yang Adapun fika barang dagangan tersebut
bisa ditaka4 ditimbang, dan dijual satuan dijual dengan cara murabahah d,ari orang
dengan varian berdekatan. Ini adalah sya- yang memilikinya dan menguasainya maka
rat untuk murabahah dan tawliyah, terle- harus dilihat terlebih dahulu hal berikut.
pas dari penjualan tersebut dilakukan de- - Iika dia menjadikan keuntungan itu se-
ngan penjual pertama atau dengan orang suatu yang berbeda dari harga awal
lain, juga terlepas dari apakah keuntung- dan bersifat jelas, seperti dirham atau
an yang diminta serupa dengan modal per- pakaian tertentu, misalnya, maka hu-
tama atau tidak fsetelah harga itu diten- kumnya adalah boleh. Hal itu karena
tukan kadarnya). fika harga itu berupa se- harga pertama diketahui dengan jelas
suatu yang tidak memiliki varian seienis, dan keuntungan yang diambil juga je-
seperti barang dagangan,816 maka ia tidak las. Contohnya iika seseorang menga-
boleh dijual dengan cara murabahah atau takan, 'Aku menjual barang ini kepa-
tawliyah kepada seseorang yang tidak me- damu dengan caramurabahah dengan
miliki barang dagangan itu. Karena mu- harga berupa pakaian yang ada di ta-
rabahah dan tawliyah adalah menjual se- nganmu ditambah sepuluh dirham."
suai dengan harga pertama (harga pembe- - fika dia menjadikan keuntungan seba-
lian) dengan ditambah keuntungan. gai bagian dari modal, seperti dengan

816 B"r"ng d, gangan ('uruudhJ adalah segala sesuatu selain dirham dan dinar'
FIqLH ISIAM JILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAIG! KEUANGAN

mengatakan, "Setiap sepuluh maka ke- jadinya riba nasiah terhadap harga perta-
untungannya satui' atau dengan kata ma.
lain mengambil keuntungan sebesar se- Contohnya adalah membeli barang
persepuluh dari modal pertama, maka yang ditakar atau ditimbang dengan barang
hukumnya tidak boleh. Dahulu, jual beli yang sejenis, dan dengan jumlah yang sama.
ini dikenal juga dengan jual beli "dah Dalam kasus ini, pembeli tidak boleh men-
yazdah". Hal itu karena ia menjadikan jualnya kembali dengan cara murabahah,
keuntungan sebagai bagian dari barang karena murabahah adalah menjual sesuai
dagangan, sementara bagian-bagian dengan harga pertama dan ditambah keun-
barang dagangan tidak selalu sama tungan tertentu. Sementara memberikan
dan hanya bisa diketahui dengan per- tambahan pada harta riba adalah riba, bu-
hitungan. Sementara nilai barang di kan keuntungan. f uga tidak boleh men-
sini tidak diketahui karena ia hanya jualnya dengan cara wadhi'ah, tetapi bo-
diketahui dengan taksiran dan du- leh menjualnya dengan cara tawliyah atau
gaan.817 isyrak. Karena tawliyah dan isyrak adalah
Adapun jika barang tersebut dijual de- menjual sesuai dengan harga seluruh ba.
ngan cara wadhi'ah kepada seseorang yang rang atau sebagiannya, sehingga tidak ada
memiliki barang itu, maka hukumnya ber- unsur riba di dalamnya.
tolak belakang dengan hukum murabahah. Adapun jika jenis barangnya berbeda,
Yaitu jika ia menjadikan potongan harga maka ia boleh dijual dengan cara mura-
sebagai bagian yang berbeda dari modal bahah. Contohnya adalah membeli satu di-
[harga awal) dan bersifat jelas, seperti dir- nar dengan harga sepuluh dirham, kemu-
ham dan yang sejenisnya, maka hukum- dian menjualnya dengan mengambil ke-
nya tidak boleh. Hal itu karena dia harus untungan satu dirham atau pakaian.sle
menggugurkan kadar potongan harga dari e). Transaksi yang pertama hendaknya sah.
modal, sementara dalam kasus ini besar- fika transaksi yang pertama tidak sah,
nya potongan itu tidak diketahui dengan maka barang yang bersangkutan tidak bo-
jelas. leh dijual dengan cara murabahah,karena
Adapun jika potongan harga itu seje- murabahah adalah menjual sesuai dengan
nis dengan modal, seperti menjualnya de- harga pertama [modal) dengan menambah-
ngan memberikan potongan sepersepuluh kan keuntungan. Sementara dalam tran-
atau dengan kata lain setiap sepuluh akan saksi jual beli yang tidak sah, kepemilikan
dikurangi satu, maka hukumnya adalah bo- barang hanya bisa ditetapkan dengan nilai
leh. Karena bagian yang dipotong adalah barang dagangan atau barang sejenisnya,
sebagian dari jumlah modal yang sudah dan bukan dengan harga, karena penentu-
diketahui.818 an harga terbukti tidak sah dengan tidak
d). fual beli murabahah pada barang-barang sahnya transaksi.
ribawi hendaknya tidak menyebabkan ter-

8r7 Fothu al-Qadiinvol. 5, hlm. 254, al-Mabsuuth, vol.l3,hlm. 91.


8rB Al-Brdoo'i', vol. 5, hlm. 221.
819 Al-Mobruuth,vol.13,hlm.
82 dan 89.
Bagtan 3: HUXUM TRANSAI(SI KEUANGAN ISLAM JITID 5

2). Modal serta Hal-Hal yang Termasuk nya. Setelah itu, dia [pembeli) ingin menjualnya
dalam Modal dan yang Tidak dengan cara murabahah, maka pembeli kedua
Yang dimaksudkan dengan modal di sini harus membayar harga barang sesuai dengan
adalah jumlah harga yang harus dibayar pem- harga dirham murni, karena harga yang harus
beli pertama sesuai dengan kesepakatan tran- dibayar sesuai dengan kesepakatan transaski
saksi. Maksudnya, modal merupakan sesuatu pertama adalah dirham murni. Adapun dirham
yang digunakan untuk memiliki barang dagang- tidah ia tak lain hanyalah pengganti dari harga
an dan menjadi wajib dengan akad, bukan pertama, sesuai dengan kesepakatan lain.
uang tunai yang diterima setelah transaksi se- fika seseorang membeli pakaian dengan
bagai ganti dari harga yang disepakati dalam harga sepuluh mata uang asing, kemudian dia
transaksi. Karena murabahah adalah menjual menj ualnya dengan cara murab a h ah, maka iika
barang sesuai dengan harga pertama, semen- dia menyebutkan keuntungan secara mutlak
tara harga pertama adalah jumlah harga yang [tanpa menyebutkan ciri-ciri mata uang ter-
harus dibayar sesuai dengan kesepakatan jual tentu), seperti dengan mengatakan,'Aku men-
beli. Adapun uang tunai yang diterima setelah jual barang ini seharga modal pertama ditam-
transaksi adalah konsekuensi yang harus pe- bah keuntungan satu dirham," pembeli harus
nuhi dalam transaksi yang lain, yaitu tukar- membayarnya dengan sepuluh mata uang yang
menukar. Dengan begitu, yang harus dipenuhi dikeluarkan pada saat transaksi pertama [yai-
oleh pembeli kedua adalah apa yang telah di- tu mata uang asing), sementara keuntungan-
sepakati dalam transaksi, bukan apa yang ha- nya berupa mata uang dalam negeri. Alasan-
rus dibayar setelah itu sesuai dengan kesepa- nya, karena dia telah menyebutkan keuntung-
katan lain. an secara mutlak, sehingga yang harus diberi-
Hal itu juga berlaku pada transaksi tawli- kan adalah mata uang yang sudah dikenal, ya-
yah. itu mata uang dalam negeri.
Penjelasannya: jika seseorang membeli pa- fika keuntungan dinisbatkan pada modal,
kaian dengan harga sepuluh dirham, kemudian seperti dengan mengatakan,'Aku menjual ba-
dia membayar secara kontan dengan dinar atau rang ini dengan mengambil keuntungan sepu-
pakaian sebagai ganti sepuluh dirham, maka- luh," atau, "dengan mengambil keuntungan se-
modal di sini adalah sepuluh dirham, bukan persepuluhi' maka keuntungan yang dimaksud
dinar atau pakaian. Karena yang harus dibayar harus serupa dengan harga pertama. Hal itu
sesuai dengan transaksi adalah sepuluh dir- karena dia fpenjual) telah menjadikan keun-
ham. Adapun dinar atau pakaian, ia tak lain tungan sebagai bagian dari sepuluh, sehingga
hanyalah ganti dari jumlah harga yang harus secara otomatis harus serupa dengannya.820
dibayar. Adapun hal-hal yang bisa dimasukkan ke
Begitu juga jika seseorang membeli pa- dalam modal adalah semua biaya yang dikelu-
kaian dengan harga sepuluh dirham murni, ke- arkan untuk barang dagangan dan menyebab-
mudian dia membayarnya dengan sepuluh dir- kan bertambahnya barang dagangan, baik se-
ham tidak murni, atau membayarnya dengan cara substansi maupun nilai, dan dalam kebia-
sebagian dirham murni dan sebagian dirham saan para pedagang dimasukkan ke dalam mo-
tidak murni, dan sang penjual mau menerima- dal. Contohnya adalah biaya untuk memutih-

820 Al-Bodoo'i', vol. 5,hlm. 222.


FIqLH ISTAM )ILID 5 BaE[an 3: HUXUM TRANSAXSI KEUANGAN

kan dan memberi warna, biaya laundri, biaya penjual mengenai harga pertama, tanpa bukti
jahit, biaya makela[ upah penggembala dom- apa pun dan juga tanpa sumpah. Untuk itu, ke-
ba, dan makanan ternak. Hal itu sesuai dengan dua belah pihak tidak boleh ada yang berkhia-
kebiasaan yang berlaku, karena ia bisa dijadi- nat (berdusta). Mengenai sebab-sebab khianat
kan sebagai hujjah (dalil), sebagaimana dinya- dan tuduhan, Allah telah berfirman,
takan dalam atsaL
"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu
'Apa yang menurut kaum muslimin bqik mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad),
maka bagi Allah juga baik." janganlqh kamu mengkhianati amanat-
dan juga
Hal-hal yang bisa dimasukkan dalam mo- omanat yang dipercayakan kepadamu, sedang
dal tersebut dapat dijual dengan cara muraba- kamu mengetahui." (al-Anfaal: 27)
hah atau tawliyah. Dengan syarat, saat men- Rasulullah juga pernah bersabda,
jualnya penjual tidak mengatakan,'Aku mem-
"Tidak termqsuk dalam golongan kami,
belinya dengan harga ini," namun mengatakan,
orang yang menipu kamL'azz
'Aku telah mengeluarkan biaya untuk ini dan
Oleh sebab itu, jika barang dagangan rusak
itu, maka aku menjualnya kepadamu dengan
mengambil keuntungan sebesar ini," sehingga di tangan penjual, atau di tangan pembeli, ke-
dia tidak berkata bohong.
mudian pembeli itu hendak menjualnya kepa-
da pembeli lain dengan cara murabahah, maka
Adapun hal-hal yang tidak bisa dimasuk-
harus dilihat terlebih dahulu hal berikut.
kan ke dalam modal adalah upah penggembala,
upah doktec upah tukang bekam, upah khitan, fika kerusakan tersebut muncul dengan
upah dokter hewan, upah mengajari Al-Qur'an,
sendirinya, maka dia boleh menjualnya dengan
cara murabahah dandengan harga penuh, tan-
sastra, syai4 dan kerajinan (bagi budak pada
pa harus menjelaskan cacat yang ada. Ini ada-
zaman dahulu). Ia bisa dijual dengan cara mu-
rabahah dan tawliyah, dengan harga harus di- lah pendapat mayoritas ulama Hanafiyah. Ala-
sannya, karena bagian yang rusak tidak akan
bayar dalam transaksi pertama, tanpa tambah-
mengurangi harga aslinya. fadi, dia seolah-olah
an apa pun, karena para pedagang biasanya
tidak memasukkan biaya-biaya tersebut ke da- telah membayar harga barang sesuai dengan
Iam modal. Sementara ada sebuah atsar yang kondisi yang ada sekarang. Untuk itu, tidak
menyebutkan, ada bedanya antara menjelaskan kerusakan
'Apa yang menurut kaum muslimin di- yang ada atau tidak.823

anggap buruk, maka bagi Allah juga buruk.'a2t


Adapun Zufar dan mayoritas ulama dari
mazhab-mazhab lain berpendapat bahwa ba-
3). Hal-ha! yang Pedu Dijelaskan dalam rang yang rusak tidak boleh dijual dengan
Transaksi Murabahah
cara murabahah, kecuali dengan menjelaskan
fual beli murabahah dan tawliyah adalah kerusakan yang ada. Tujuannya adalah untuk
jual beli yang didasarkan pada rasa saling per-
menghindarkan terjadinya penipuan. Karena
caya, karena pembeli percaya pada pengakuan perhatian orang akan berbeda-beda dengan

821 Fathul qadila vol. 5, hlm. 255, al-Badaa'i',vol. 5, hlm. 223, ad-Durrut Mukhtaarvol.4, hlm. 161.
822 S"n"d hadits ini telah disebutkan sebelumnya. Hadits ini
iuga disebutkan dengan menggunakan redaksi yang berbeda-beda, di
antaranya adalah, "Barang siapa yang menipu kami maka bukan termasuk golongan kami," dan, "Bukan termosuk golongan kami
orong yong menipu." (Lihat Majma'uz-Zawaaid,vol. 4, hlm. 78).
823 Al-Bodro'i', vol. 5, hlm. 223.
Bagtan 3: HUI(UM TRANSAKSI KEUANGAN FIQLH ISTAM 5

'IIID
adanya kerusakan tersebut. Selain itu, keru- dia telah membeli dengan harga yang berada
sakan yang terjadi juga akan mengurangi nilai dalam tanggungan, sebab utang tidak harus
fharga) barang dagangan.sza menjadi harga barang.
Adapun jika kerusakan tersebut teriadi fika orangyangmengutangi mengambil su-
karena pembeli pertama atau orang lain, maka atu barang dari orang yang diutangi atas nama
tidak boleh meniualnya dengan cara muraba- sulh, maka dia tidak boleh meniualnya dengan
hah, kecuali dengan menjelaskan kerusakan cara murabahahkecuali dengan penjelasan, ka-
yang ada. Ini adalah kesepakatan seluruh ula- rena sulh berdiri atas prinsip pemberian po-
ma. tongan dan kemudahan. Untuk itu, harus ada
Kemudian jika terjadi penambahan dalam penjelasan mengenai hal tersebut agar pem-
barang dagangan, seperti anak, buah, bulu, dan beli tahu, apakah dia memaafkan atau tidak,
susu, maka ia tidak boleh dijual dengan cara sehingga dia terbebas dari dalnvaan. Berbeda
murabahah juga, kecuali dengan menjelaskan dengan pembelian dalam masalah sebelumnya,
penambahan yang teriadi. Alasannya, kare- yangiual beli biasa berdiri atas prinsip menun-
na tambahan yang muncul, menurut ulama tut pengurangan harga, sehingga tidak dibu-
Hanafiyah, adalah barang dagangan tersendiri. tuhkan penjelasan.
Untuk itu, ia tidak boleh dimasukkan ke dalam fika seseorang membeli pakaian ddngan
harga barang. Sebaliknya, harga barang harus harga sepuluh dirham, kemudian dia memberi-
disebutkan tersendiri, sedangkan tambahan kan label harga yang lebih besar dari harga as-
yang ter:jadi juga disebutkan tersendiri.s2s linya, maka jika pakaian tersebut nilainya le-
fika seseorang menggarap tanah, maka dia bih dari sepuluh dirham, dia boleh menjualnya
boleh meniualnya tanpa memberikan penjelas- dengan cara murabahah, tanpa harus membe-
an, karena tambahan yang tidak lahir dari ba- rikan penjelasan apa pun. Hal itu tidak diang-
rang dagangan, tidak dikategorikan sebagai gap sebagai penipuan, karena dia telah jujur
barang dagangan. Para ulama sudah sepakat dengan menyebutkan harga tertentu. Hanya
tentang hal ini. saja, dia tidak boleh mengatakan, 'Aku telah

fika seseorang membeli pakaian dengan membelinya dengan harga sebesar ini." Kare-
harga sepuluh dirham yang ditangguhkan pem- na dengan mengatakan seperti itu dia berarti
bayarannya, maka dia tidak boleh menjualnya telah berbohong. Itu jika pembeli mengetahui
tanpa menjelaskan hal itu, karena penangguh- bahwa harga yang disebutkan berbeda dengan
an waktu akan menyebabkan bertambahnya label yang dipasang. Adapun jika dia tahu bah-
harga. Karena barang yang dijual dengan cara wa keduanya sama, maka hal itu dianggap se-
utang harganya akan berbeda dengan jika di- bagai penipuan, dan pembeli boleh memilih an-
jual secara kontan. tara meneruskan transaksi atau membatalkan-
dari orang nya.
f ika seseorang membeli sesuatu

lain dengan harga utangnya atas orang terse- Begitu juga jika seseorang memiliki harta
but, maka ia boleh menjualnya kembali dengan dari hasil warisan atau hibah, kemudian sese-
murabahah tanpa menjelaskan hal itu, karena orang yang bisa dipercaya memberikan patok-

824 hlm. 289, Mughnil al-Muhtaaj, vol.2,hlm. 79, al'


Asy-Syarhu al-Kabiir karya ad-Dardir; vc,l. 3, hlm. 164, al-Muhadzdzab, vol. 1.,

Mughni, vol.4, hlm. 182.


825
Ibid.
rsLAM ItLrD 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUAT{GAil

an harga pada harta itu, maka pemilik barang liyah terjadi pada jumlah harga, seperti jika
boleh menjualnya dengan cara murabahah se- penjual mengatakan, 'Aku membeli barang ini
suai dengan harga yang dipatok orang tersebut, dengan harga sepuluh, dan aku ingin menjual-
karena dia telah jujur dengan ucapannya.826 nya kepadamu dengan keuntungan sebesar ini."
Atau dia mengatakan, 'Aku membeli barang ini
4). Hukum Penipuan Dalam Transaksi dengan harga sepuluh, dan aku ingin menjual-
Murabahah nya kepadamu dengan harga sekiani'kemudi-
fika terjadi penipuan dalam transaksi mu- an diketahui bahwa dia ternyata membeli ba-
rabahah, baik dengan pengakuan penjual, atau rang itu dengan harga sembilan, maka para
dengan adanya bukti-bukti, maupun dengan ke- ulama Hanafiyah berbeda pendapat mengenai
tidaksediaan penjual untuk bersumpah, maka hal ini:
penipuan tersebut bisa dilakukan pada jenis Abu Hanifah mengatakan-dan ini adalah
harga atau pada jumlahnya. pendapat yang paling kuat dalam mazhab Ha-
fika penipuan tersebut dilakukan pada je- nafi-bahwa pembeli memiliki hak khiyaar da-
nis harga, seperti jika seseorang membeli suatu lam murabahah.lika dia mau, dia bisa meng-
barang dengan penangguhan pembayaran, ke- ambil barang dagangan dengan harga yang di-
mudian dia menjualnya dengan cara muraba- sebutkan penjual. Namun jika dia keberatan,
hah sebesar harga pembelian dan tanpa men- dia bisa membatalkan transaksi murabahah.
jelaskan bahwa dia telah membeli barang itu Adapun dalam transaksi tawliyah, maka pem-
dengan penangguhan, atau dia menjual barang beli tidak memiliki hakkhiyaar, namun harga-
itu secara towliyah tanpa menjelaskan bahwa nya harus dikurangi sesuai besarnya penipuan,
dia telah membeli barang itu dengan penang- dan dia harus membayar barang dagangan se-
guhan, kemudian pembeli mengetahui hal itu, suai dengan harga aslinya. Perbedaan antara
maka-berdasarkan kesepakatan para ulama murabahah dan tawliyah adalah bahwa peni-
Hanafiyah-pembeli boleh memilih antara me- puan dalam murabahah tidak akan mengubah
ngambil barang dangangan atau mengembali- karakter transaksi murabahah, karena mure-
kannya. Hal itu karena murabahah adalah tran- bahah adalah menjual dengan harga pertama
saksi yang berpijak pada kejujuran penjual da- ditambah keuntungan tertentu. Makna itu te-
lam pengakuan harga pertama, sehingga dalam tap ada dalam masalah ini, meski ada unsur
transaksi jual beli kedua secara eksplisit juga penipuan di dalamnya, karena sebagian harga
disyaratkan terbebas dari penipuan. fika syarat yang ditentukan itu dianggap sebagai modal
ini tidak terpenuhi, maka pembeli berhak me- dan sebagian yang lain adalah keuntungannya.
milih antara melanjutkan transaksi atau mem- Hanya saja, ada kemungkinan pembeli tidak
batalkannya, seperti saat ditemukan cacat pada setuju dengan keuntungan yang diambil, se-
barang dagangan. hingga dia memilikihakkhiyaa4 seperti dalam
fika penjual tidak mengatakan bahwa ba- kasus penipuan dalam jenis harga.
rang dagangan yang dibeli adalah ganti dari tran- Adapun dalam tawliyah, penipuan yang ter-
saksi sulh, maka pembeli kedua memiliki hak jadi bisa membuat tawliyah keluar dari karak-
khiyaar. teraslinya, karena tawliyah adalah menjual ba-
fika penipuan dalam murabahah dantaw- rang sesuai dengan harga pertama, tanpa pe-

426 Al-Bodro'ii vol. 5,hlm. 224.


Bagan 3: HUI(UM TRANSAXSI XEUANGAN FIQLH ISTAM

nambahan ataupun pengurangan sedikit pun. ga penuh, atau mengembalikannya kepada pen-

fika harga pertama lebih rendah dari harga jual. Alasannya adalah karena pembeli tidak
yang ditentukan, dan kita memberikan hak khi- mau menyempurnakan transaksi kecuali de-
yaarbagi pembeli, maka kita berarti telah me- ngan harga yang telah ditentukan. Oleh karena
ngubah transaksi tawliyah menjadi muraba- itu, dia tidak harus menyempurnakan tran-
hah. Hal ini berarti dilakukan transaksi baru saksi kecuali dengan harga yang telah disepa-
yang belum disepakati oleh kedua belah pihak kati. Dalam kasus ini dia memiliki hakkhiyaar
dan itu tidak boleh dilakukan. Oleh karena itu, karena adanya unsur penipuan, sebagaimana
kita harus mengurangi harga sesuai dengan be- hak khiyaar ini diberikan jika barang dagangan
sarnya penipuan, lalu menyempurnakan tran- terdapat cacat di dalamnYa.827
saksi dengan harga yang masih tersisa. Perlu diketahui bahwa yang difatwakan da-
Untuk itu, jika barang dagangan rusak di lam mazhab Hanafi, demi memberikan kemu-
tangan pembeli kedua, atau dia telanjur mema- dahan bagi masyarakat, adalah kebolehan me-
kainya sebelum mengembalikannya, atau ter- ngembalikan barang dagangan atau harga ke-
jadi hal-hal yang membuat pembeli kedua tidak pada pemiliknya dengan adanya penipuan be-
boleh mengembalikannya [seperti terjadi aib sar. Hal itu jika dalam transaksi tersebut ada
pada barang dagangan), maka dia harus mem- unsur penyesatan dari salah satu pihak atau
bayar seluruh harga yang telah disepakati dan dari pihak lain, seperti makelar dan sebagai-
dia tidak memiliki hak khiy a ar lagi. nya.
Sementara Abu Yusuf mengatakan bahwa Yang dimaksudkan dengan penipuan be-
pembeli tidak memiliki hak khryaar namun da- sar (al-ghabn al-faakhisy) adalah iika kadar pe-
lam murabahah dan tawliyah dilakukan pe- nipuan di luar taksiran ahli dalam menaksir
ngurangan harga sesuai dengan besarnya pe- harga barang. Contohnya adalah menambah
nipuan. Besarnya penipuan dalam contoh ka- tiga dalam harga asli sepuluh. Adapun penam-
sus di atas adalah satu dirham dalam tawliyah, bahan yang kurang dari itu maka dianggap se-
dan satu dirham dalam murabahah' Dan besar- bagai penipuan ringan dan barang dagangan ti-
nya keuntungan adalah sepersepuluh dirham. dak dapat dikembalikan, sebagaimana barang
Hal itu karena harga pertama merupakan pa- dagangan tidak boleh dikembalikan jika tidak
tokan dalam jual beli murabahah dantowliyah, ada unsur penyesatan.szs
sehingga iika terbukti terjadi penipuan maka
penyebutan jumlah yang dimanipulasi tidak B, IUAL BELI ISYRAK
sah, sehingga penyebutan tersebut dianulin Hukum isyrak tidak jauh berbeda dengan
dan transaksi disempurnakan dengan harga tawliyah yang telah kami jelaskan di atas. Be-
yang tersisa [harga asli). danya, isyrak adalah menjual sebagian barang
Sementara itu, Muhammad berpendapat dagangan dengan sebagian harga' Keterangan
bahwa pembeli memiliki hak khiyaar dalam lebih lanjut mengenai kadar yang bisa dijadi-
murabahah dan tawliyah. Dia bisa memilih an- kan landasan dalam syirkah [kongsi) ini, dapat
tara mengambil barang dagangan dengan har- dilihat dalam kitab-kitab fiqih besar.82e

827 Al-Mobruuth, vol.73,hlm. 86, al-Badaa'ii vol. 5, hlm. 225-226, Fathul al-Qadiir, vol. 5, hlm. 256, od-Durrul Mukhtaar, vol. 4, hlm.
t64.
824 Ad-Durrul Mukhtaar 'alaa Raddu al-Muhtaar,vol' 4, hlm' 166'167.
829 At-Bodoo' i', vol. S,hlm. 226.
FrqLH rsrAM IrrrD s BaETan 3: HUI(UM TRANSAIGI XEUANGAI{

C.IUAL BELI MUWADHA'AH lihatkan barang dagangan kepada orang lain,


Sebagaimana kita ketahui, muwadha'ah kemudian dia berkata,'Belilah barang ini dan
adalah menjual barang sesuai dengan harga beri aku keuntungan sebesar ini', maka hukum-
pertama, dengan memberikan potongan harga nya adalah boleh. Begitu juga jika ada orang
tertentu. Syarat-syarat dan hukum muwadha'ah mengatakan,'Berilah aku keuntungan dari ba-
sama persis dengan syarat-syarat dan hukum rang ini dan kamu mendapatkan hak khiyaaf,
murabahah.s3o maka dia bisa memilih antara melangsungkan
transaksi jual beli atau membiarkan barang
D. IUAL BELI MURABAHAH DENGAN ORANG tersebut [tidak membelinya)."4:z
YANG MEMERINTAHKAN UNTUK MEMBELI Pada dasarnya ffansaksi semacam itu boleh
BARANG hukumnya, sebagaimana dijelaskan oleh Imam
Bank-bank Islam yang ada pada zaman se- Syafi'i. Dengan syarat, bank menyerahkan ba-
karang ini mempraktekkan transaksi tertentu rang yang dibeli. Adapun keharusan untuk me-
yang disebut "jual beli murabahah dengan nepati janji, maka kita bisa mengikuti pendapat
orangyang memerintahkan untuk membeli ba- mazhab lain tentang hal itu, yaitu mazhab Ma-
rang" (bay'ul murqabahah lil aamir bisy-syiraa') liki, jika janji tersebut berkonsekuensi pada ke-
sebagai alternatif bagi transaksi-transaksi riba wajiban keuangan. Yaitu pendapat lbnu Syub-
yang dijalankan oleh bank-bank konvensional. rumah yang mengatakan, "Setiap ianji yang ti-
Bentuk transaksinya adalah seseorang menga- dak menghalalkan sesuatu yang haram dan ti-
jukan proposal ke bank untuk membeli mobil dak mengharamkan sesuatu yang halal, adalah
dengan ciri-ciri yang ditentukan, atau membeli janji yang harus dilaksanakan, sesuai dengan
perlengkapan laboratorium, alat-alat kedokter- hukum pengadilan dan hukum agama." Ini bu-
an, atau peralatan laboratorium tertentu. Pihak kanlah tindakan yang dilarang dan tidak ter-
bank kemudian membeli barang-barang terse- masuk dalam talfiq yang diharamkan, karena
but dan menjualnya kepada orang yang ber- kedua masalah ini merupakan dua kasus yang
sangkutan. Proses pembayarannya ditentukan berbeda. Dan sebagaimana diketahui, tidakada
dalam jangka waktu tertentu (dengan cara kre- larangan untuk mengikuti pendapat beberapa
dit), dan tentu saja dengan harga yang lebih be- Imam dalam kasus yang berbeda-beda.
sar dari harga kontan. Mazhab Maliki juga memperbolehkan tran-
Dengan begitu, aktivitas ini terdiri dari dua saksi semacam ini. Dalam kitab-kitab mereka
janji (kesepakatan), yaitu janji dari nasabah telah disebutkan, "Di antara transaksi jual beli
[pemberi mandat) untuk membeli barang, dan yang hukumnya makruh adalah jika seseorang
janji dari bank untuk menjual barang dengan mengatakan, Apakah kamu memiliki barang
cara murabahah, atau dengan menambahkan ini dan ini, untuk kamu jual kepadaku dengan
keuntungan tertentu terhadap harga perta- cara berutang?'Kemudian lelaki kedua berka-
ma.831 ta,'Tidak.' Orang pertama berkata lagi,'Belilah
Transaksi ini hukumnya boleh. Dalilnya barang itu,lalu aku akan membelinya darimu
adalah pernyataan Imam Syafi'i dalam kitab- dengan cara berutang dan aku akan membe-
nya, al-Umm, "fika ada seorang lelaki memper- rikan keuntungan kepadamu.' Kemudian lelaki

830 tbid.,hlm. 228.


831 Boi', al-Murabahah li al-Aamir bi asy-Syiraa', Dr. Yusuf al-Qaradhawi, hlm. 36.
832
Al-Il^^. uol. 3, hlm. 33, cetakan Bulaq tahun 1r32L H.
BagtaN 3: HUXUM TRANiAXSI KEUANGAN
ISI.AM IILID 5

kedua membeli barang itu dan menjualnya bolehkan menjual barang yang belum diterima
kembali sesuai dengan perjanjian yang telah kecuali makanan.
disepakati."833 Adapun tentang janji yang harus ditepati
Transaksi semacam itu juga telah diboleh- oleh semua pihak, baik orang yang memberi
kan dalam dua konferensi bank-bank Islam. mandat untuk membeli barang, bank maupun
Dalam Konferensi Bank Islam pertama yang kedua belah pihak sekaligus, maka mengambil
diselenggarakan di Dubai pada tahun 1399 H pendapat yang mengharuskan untuk menepati
/ L979 M, ditetapkan bahwa janji semacam itu janji adalah tindakan yang paling baik bagi
harus dilaksanakan oleh kedua belah pihak se- kemaslahatan transaksi dan kestabilan mua-
cara hukum, sebagaimana yang berlaku dalam malah. Ini adalah tindakan yang memperhati-
mazhab Maliki. Sedangkan dilihat dari sisi hu- kan kebaikan bank dan nasabah. Selain itu, me-
kum agama, janii juga harus dilaksanakan oleh waiibkan kepada seseorang untuk menetapi
kedua belah pihah hal ini sebagaimana yang janji adalah hal yang dibenarkan syariat'
berlaku dalam mazhab-mazhab lain. Sementa- Transaksi ini bukanlah termasuk al<ad bay'-
ra itu, sesuatu yang dituntut dalam pandangan atain fi bai'ah (dua transaksi jual beli dalam
agama bisa diterapkan secara paksa melalui satu transaksi jual beli) yang dilarang oleh aga-
pengadilan, selama hal itu akan mendatangkan ma. Karena transaksi yang dilarang, sebagai-
kebaikan dan pengadilan memiliki wewenang mana disebutkan oleh Imam Syafi'i, adalah jika
melakukan campur tangan di dalamnya. kesediaan untuk melakukan salah satu tran-
Dalam Konferensi Bank Islam kedua di Ku- saksi masih sama4 digantungkan atau tidak je-
wait yang diselenggarakan pada tahun 1403 H las. Adapun jika pembeli telah menegaskan un-

/ 1983 M juga diambil keputusan bahwa ke- tuk menerima salah satu transaksi iual beli,
sepakatan untuk melakukan jual beli muraba- maka hukumnya adalah boleh. Larangan juga
hah dengan orang yang memerintahkan un- berlaku jika sebuah transaksi dilangsungkan
tuk membeli barang, setelah pembeli memiliki dengan mensyaratkan jual beli lain, seperti jika
dan menguasai barang, kemudian menjualnya seseorang mengatakan,'Aku akan meniual ru-
kepada orang yang memerintahkan untuk mem- mahku ini kepadamu, dengan syarat kamu
belinya dengan keuntungan yang telah disepa- menjual kudamu kepadaku."
kati adalah dibolehkan menurut syariat Islam.
Hal itu selama pihak bank mau bertanggung 7. (PENGGUCURAN AKAD)
jawab jika barang tersebut rusak sebelum di- 'QAIAH
fika ada jual beli yang sah dan mengikat,
terima, bertanggung iawab atas pengembalian di mana tidak memiliki hak khiyaar,lalu kedua
barang iika barang yang bersangkutan mengan- pihak sepakat untuk menghentikan dan meng-
dung cacat tersembunyi, dan memberikan iamin- akhirinya, maka cara pembatalannya ffasakh)
an-jaminan yang diperlukan seperti asuransi' adalah dengan iqalah.lqalah meskipun muncul
Pendapat yang melarang menjual barang se- dari jual beli karena kebanyakan iqalah teriadi
belum pembeli benar-benar menerima barang dalam iual beli, hanya saia ia berlaku dalam se-
yang bersangkutan adalah mayoritas ulama. luruh akad yang mengikat(lazim) kecuali akad
Adapun para ulama Malikiyah, mereka mem- nikah. Atau dengan ungkapan yang lebih umum,

833 Mawaahib al-Jaliil,vol.4, hlm. 404, cetakan Darul Fikc Beinfti al-Bayaan wa at-Tahshiil Ibnu Rusyd, vol. 7, hlm. 86-89.
FrQLH rSrAM rtlrD s Baglan 3: HUKUM fRAilSAXSI IGUANGAN

iqalah adalah akad yang menghilangkan akad gunaan den gankata" ijab" dan" qabul"yang me-
sebelumnya.s3a ngungkapkan masa lampau, seperti jika salah
Pembahasan masalah ini akan berkaitan satu pelaku akad berkata,"Aqaltu (Saya telah
dengan landasan hukum, definisi, rukun,lalu meng-iqalah)", dan yang lainnya menjawab,
substansi dankonsekuensi hukum,serta syarat- ttt," atau, " Ra dhf ifu (Saya telah m en eri -
" Qa b i I

syarat sah. manya atau menyetujuinya)'l dan sebagainya.


a. landasan Hukum, I]efinisi dan Rukun fika salah satu lafal yang digunakan meng-
lqalah gunakan bentuk kata yang menunjukkan masa
Iqalah hukumnya sunnah. Hal ini berdasar- lampau dan kata lainnya menunjukkan masa
kan hadits Nabi saw. dari Abu Hurairah r.a., yang akan datang, seperti jika salah satu pelaku
a ka d b e rka ta, "' Aq i In i (i q a I a h -kanlah saya) ", d a n
"Barangsiapa meng-iqalah akad jual beli se-
yang lainnya menjawab, "'Aqaltuka (saya telah
seorang yang menyesal, maka Allah akan meng-
meng-iqalah-kan kamu)", maka menurut Abu
hilangkan dosa-dosa kecilnya pada hari kia-
Hanifah dan Abu Yusuf kata-kata itu sah sama
mat." (HRBaihaqi)
seperti yang terjadi dalam akad nikah. Hal itu
Dalam riwayat Abu Dawud:
karena dalam kebiasaan umum, dalam iqalahtt-
"Barangsiapa meng-iqalah seorang mus- dak terdapat tawar-menawax, berbeda halnya
lim, maka Allah akan menghilang kan dosa-dosa dengan jual beli, sehingga kata yang diguna-
kecilnya.'a3s kan diartikan sebagai ijab.
Iqalah secara bahasa berarti menghilang- Sedangkan menurut Muhammad, iqalah ti-
kan. Sedangkan menurut istilah syara, iqalah dak sah kecuali dengan dua lafal yangmenun-
adalah menghilangkan akad walaupun dalam jukkan masa lampau sama seperti dalam jual
sebagian barang dagangan. Seperti seseorang beli, karena rukun iqalah adalah ijab dan qabul
menjual seratus rithl gandum dengan harga sama seperti rukun jual beli, dan jual beli tidak
lima puluh lira Suriah, dan menyerahkannya ke- sah kecuali dengan dua lafal yang mengungkap-
pada pembeli lalu keduanya berpisah. Bebera- kan masa lampau.
pa waktu kemudian, penjual berkata kepada Lafal iqalah tidak spesifik, tetapi sah juga
pembeli, "Kembalikan gandum yang saya beri- dengan menggunakan lafal-lafal lainnya, seper-
kan padamu," kemudian pembeli memberikan ti " Faasakhtuka" (sayatelah membatalkanmu),
seluruh atau sebagiannya. Maka hal itu meru- "Taraktul bay"' (sayatelah meninggalkan jual
pakan pembatalan akad pada barang yang di- beli), " Taaraktuka" (saya telah meninggalkan
kembalikan pada penjual. kamu), atau"Rafa'tu" (saya telah menghilang-
Rukun iqalah adalah ijab dari salah satu kan).Iqalah juga sah dilakukan dengan mu'-
pelaku akad dan qabul dari pelaku akad lain- athoh (tanpa lafal ijab dan qabul) walaupun
nya. hanya dari salah satu pihak. Hal itu seperti
Adapun shighat akadnya, maka tidak ada dalam barang dagangan, seperti jika penjual
perbedaan pendapat tentang keabsahan peng- memotong kain yang telah meniadi baju, ha-

834 Lih"t Prof.


DR. Zarqa, at-Madkhol al-Fiqhii,hlm. 290.
"" Dan diriwayatkan seperti ini oleh lbnu Majah dan menambahkan, "Pada hari kiamat!'ltgadiriwayatkan oleh lbnu Hibban dalam
Shahih-nya dan Hakim dalam Mustadrak dan berkata, "shahih sesuai syarat Syaikhain tapi keduanya tidak mengeluarkannya
(meriwayatkannya)." (Lihat lVashb ar-Raayah, vol. IY hlm. 35,laami' al-Ilshuul,vol.l, hlm. 371, Sub ulus Salaom, vol. III, hlm. 33J.
Bagran 3: HUI(UM TRANSAXSI KEUANGAN ISLAM IILID 5

nya dengan sebab ucapan pembeli, "Saya telah terima. Tidak mungkin mem-fasakh-nya kare-
meng-iqalah kamu."836 na adanya tambahan yang terpisah.
b. Substansi dan Konsekuensi Hukum lqa Dalil bahwa iqalah itufasakh [pembatalan)
lah adalah bahwa iqalah secara bahasa dan istilah
Para fuqaha berbeda pendapat mengenai syara' adalah menghilangkan. M enghilangkan
substansi iqalah. Ulama Malikiyah dan Zhahiri- sesuatu adalah mem-fasakh-nya. Adapun bah-
yah berpendapat bahwa iqalah adalah jual beli wa iqalah adalah jual beli, karena masing-ma-
kedua, karena barang dagangan kembali lagi sing pihak mengambil modalnya dengan mem-
pada penjual dengan cara seperti ketika barang berikan gantinya, dan ini adalah makna jual
tersebut keluar darinya. Akad iqalah terjadi beli. Hanya saja tidak mungkin menampakkan
dengan kerelaan kedua pihak serta diboleh- makna jual beli pada kedua pelaku akad karena
kan dalam iqalah apa yang dibolehkan dalam adanya kontradiksi,s3e maka kami menampak-
jual beli dan diharamkan dalam iqalah apa kannya pada orang ketiga selain kedua pelaku
yang diharamkan dalam jual beli.837 akad. Oleh karena itu, jika seseorang membeli
Sedangkan menurut ulama Syafi'iyah dan rumah dan memiliki syafi'[orang yang mem-
Hanabilah, iqalah adalah fasakh (pembatalan punyai hak syuf'ah) atas rumah tersebut, se-
akad), karena iqalah adalah menghilangkan dang dia.tidak meminta hak syuf'ah-nya [hak
dan menghapuskan. Selain itu, karena barang untuk membeli lebih dulu sebelum pembeli
dagangan kembali lagi pada penjual dengan la- lain, Penj.) setelah mengetahui adanya jual
fal yang.tidak dapat digunakan dalam jual beli, beli, kemudian kedua pelaku akad meng-iqa-
maka ia berarti fasakh sama seperti pengem- Iah jual beli, maka syaf itu memiliki kembali
balian barang dengan sebab adanya cacat.838 hak syuf'ah untuk yang kedua kalinya. Hal itu
Adapun ulama Hanafiyah, mereka berbeda
karena iqalah adalah akad baru baginy4, dan
pendapat di antara mereka sendiri. Imam Abu ia adalah yang dimaksud dengan pihak ketiga
Hanifah berpendapat-dan pendapatnya ini di sini.
adalah pendapat yang shahih di kalangan ula- Sedangkan Abu Yusuf berpendapat bahwa
ma Hanafiyah-bahwa iqalah adalah fasakh iqalah adalah jual beli baru bagi kedua pelaku
bagi kedua pihak, dan jual beli baru bagi pi- akad dan pihak lainnya. Kecuali jika sulit men-
jadikannya sebagai jual beli, maka ia dijadikan
hak ketiga, baik sebelum adanya serah terima
maupun sesudahnya. Kecuali jika tidak me- sebagai/osakh. Seperti iqalah yang terjadi da-
mungkinkan menjadikan iqalah sebagai fasakh, lam barang dagangan yang bergerak fdapat di-
maka akad iqalah dianggap batal, seperti bina- pindahkan) sebelum adanya serah terima, ka-
tang yang dibeli lalu melahirkan setelah serah rena jual beli barang bergerak sebelum adanya

Al-Badaa'ii vol. V hlm. 306, Fath ul Qadiin vol.Y,hlm.246 dan seterusnya, ad-Durrul Mukhtaar, vol.lV hlm. 151, Duror al-Hukkaam
karya Munlaa Khasru vol. II, hlm. 178.
837
Asy-Syarh al-Kabiin vol. III, hlm. 155, al-Qowaaniin al-Fiqhiyyah, h|m.272, al-Muhalla, vol. IX, hlm. 7
838
Al-Mughnivol.lV, hlm. 121 dan seterusnya, Ghaayatal-Muntahaa,vol.ll,hlm.52, Mughnil al-Muhtaaj, vol. II, hlm.96. Imam Nawawi
berkata dalam kitab al-Majmuuj vol. IX, hlm. 156, "lika jual beli sah, maka ia tidak dapat terkenafasakh kecuali dengan salah satu
dari tujuh sebab berikut, yaitu khiyaar majlis, khiyaar syarat, khiyaar aib, khiyaar khalfseperti mensyaratkan seorang yang pandai
menulis kemudian ternyata ia tidak pandai menulis, iqalah, tahaaluf (saling bersumpah), dan rusaknya barang dagangan."
Maksudnya, kareha jual beli dan iqalah berbeda dalam penyebutannya. Pasalnya, lual beli itu menetapkan, sedangkan menghilan-
gkan (igalah) itu meniadakan, dan antara keduanya terdapat kontradiksi.
rrqlH rsrAM lrrrD s Baglan 3: HUI(UM TRAilSAXS! KEUANGAII

serah terima adalah tidak boleh. Berbeda hal- batal, baik iqaloh tersebut sebelum adanya se-
nya dengan barang yang tidak bergerak [tidak rah terima maupun sesudahnya. Hal itu karena
dapat dipindahkan) di mana boleh menjualnya iqalah adalahfasakh [pembatalan) bagi kedua
sebelum adanya serah terima-dalam panda- belah piha( danfasakh adalah menghilangkan
ngan Abu Yusuf dan Abu Hanifah-, maka iqa- akad, dan akad terjadi dengan harga yang per-
lah-nya adalah jual beli. Dalilnya adalah bahwa tama, maka fa s akh-nya dengan harga yang per-
makna jual beli adalah tukar-menukar harta tama, dan syarat yangfasid itu dianggap batal.
dengan harta, yaitu mengambil barang dan fika kedua pihak saling meng-iqalah dengan
memberi gantinya. Hal ini terjadi dalam ma- syarat lebih tinggi dari harga pertama atau le-
salah ini, maka iqalah berarti jual beli karena bih rendah atau dengan syarat membayar de-
adanya makna jual beli dalam iqalah. Dan se- ngan jenis yang lainnya, maka yang wajib ada-
bagaimana yang dinyatakan dalam kaidah bah- lah harga yang pertama, tidak yang lainnya.
wa yang dianggap makna bukan bentuk. Hukumnya seperti ini juga menurut pen-
Adapun Muhammad berpendapat bahwa dapat Zufar, karena iqalah menurutnya adalah
iqalah adalah fasakh kecuali jika sulit menja- fasakh semata bagi seluruh pihak. Sedangkan
dikannya sebagai fasakh, maka ia dijadikan menurut ulama Syafi'iyah dan Hanabilah, iqa-
sebagai iual beli karena darurat (terpaksa). Iah dianggap batal dalam masalah-masalah ini
Hal ini sebagaimana ia sebutkan dalam penje- karena adanya syaratfasid (rusak) sama se-
lasannya terhadap pendapat Abu Hanifah. Dalil- perti dalam jual beli. Oleh karena itu, dalam
nya adalah bahwa hukum asal iqalah adalahfa- iqalah tidak boleh ada penambahan dan pe-
sakh, karena iqalah adalah ungkapan tentang ngurangan menurut ulama Hanafiyalr, Syafi'-
menghilangkan sesuatu secara bahasa dan is- iyah, dan Hanabilah, karena iqalah adalah /o-
tilah syara'. sakh dalam setiap hal. Oleh karenanya, jika ter-
Sedangkan Zufar, ulama Syafi'iyah, dan ke- jadiiqalah dan barang dagangan bertambah de-
banyakan dari ulama Hanabilah berpendapat ngan tambahan terpisah yang terlahir dari asal-
bahwa iqalah adalah fasakh bagi seluruh pi- nya, seperti kambing beranak, maka iqalah-
hak.sao nya terhalangi.
Buah perbedaan pendapatantarulama Ha- Sedangkan menurut Imam Malik, iqalah
nafiyah ini terlihat dalam hal jika kedua pelaku adalah jual beli baru, maka boleh ada penam-
akad saling meng-iqalah jual beli dengan harga bahan atau pengurangan dalam iqalah. Seperti
lebih tinggi dari harga pertama, atau lebih ren- jika menjual sesuatu dengan harga seratus di-
dah, atau dengan jenis yang lain, atau kedua- nar; kemudian penjual menyesal, maka ia me-
nya menunda penyerahan harga dalam iqalah. minta kepada pembeli untuk mengembalikan
Menurut Abu Hanifah, iqalah sah dengan barang dagangannya dengan syarat ia membe-
harga pertama, sedangkan syarat yang disya- rikan sepuluh dinar kepadanya, misalnya. Ka-
ratkan oleh kedua pelaku, seperti menambah rena iqalah ketika itu adalah iual beli baru.
atau mengurangi atau mengakhirkan atau mem- Pada masa kita sekarang ini masyarakat
bayar dengan jenis yang lain, adalah dianggap terbiasa melakukan yang sesuai dengan pen-

Bao
Al-Badao'ii vol. V hlm. 306, Fathut Qadiit vol. V hlm.247 , ad-Durntl Mukhtaar wa Raddul Muhtaanvol. IV hlm. 154, at-Qawaa'id li
Ibni Rajab, hlm. 379, Ibid, al-Faraaid al-Bahiyoh fi al-Qawao'id al-Fiqhgyah li asy-Syeikh l,Iahmuud Hamzah,hlm. 68, al-Asybaoh
wa an-Nazhaair li as-Suyuuthi, hlm. 152, al-Mughni, vol. IV hlm. 12L dan seterusnya.
Baglan 3: HUKUM TRAI{SAKSI KEUAT{GAN rsrAM IrLrD s

dapat ini. Seorang penjual tidak rela membatal- tas [jumhur) ulama Hanafiyah, karena iqa-
kan jual beli kecuali jika pembeli melepaskan lah adalahfasakh terhadap akad, dan akad
sebagian dari haknya. Menurut Imam Malih ti- telah terjadi dengan kerelaan kedua pihah
dakboleh membeli sesuatu dengan harga sera- maka demikian juga mem-fasakh-nya. Ini
tus dinar; misalnya, dengan penangguhan pem- adalah syarat yang disepakati oleh selu-
bayaran ftidakkontan), kemudian pembeli me- ruh ulama.
nyesal dan meminta iqalah pada penjual de- 2. Adanya serah terima kedua barang akad
ngan syarat ia memberikan sepuluh dinar pada- sharf (mata uang) di majelis iqalah akad
nya secara kontan atau ditangguhkan. Karena sharf. Syarat ini jelas menurut konsep Abu
hal itu dapat dijadikan jalan untuk melakukan Yusuf. Adapun menurut konsep Abu Hani-
jual beli dan pinjaman(baiwa salafl yang di- fah, karena serah terima kedua barang ada-
haramkan. Seakan-akan pembeli menjual se- lah wajib sebagai hak Allah. Akad iqalah
suatu dengan harga sembilan puluh dan me- meskipun merupakan fasakh bagi kedua
minjamkan penjual sepuluh.sal Adapun jika jual pelaku akad tapi ia adalah jual beli baru
beli yang pertama itu kontan, maka tidak ada bagi pihak ketiga. Hak Allah di sini setara
perbedaan pendapat dalam kebolehannya. dengan pihak ketiga, sehingga iqalah men-
Dan menurut Abu Yusuf, iqalah sah de- jadi jual beli dalam hak-Nya. Ini adalah
ngan harga yang disebutkan dalam akad, dan syarat yang telah disepakati oleh para
juga dengan syaratyang ditentukan seperti me- ulama.
nambah,.mengurangi atau menangguhkan ba- 3. Menurut Abu Hanifah dan Zufar, objek akad
yaran, karena iqalah adalah jual beli baru. Se- harus dapat dimungkinkan terjadinya fa-
dangkan menurut Muhammad, jika iqalah bu- sakh padanya, karena iqalah adalahfasakh
kan dengan harga pertama, atau dengan yang terhadap akad. fika objek itu tidak dapat di-
lebih tinggi darinya, maka ia dianggap jual beli. fasakh, seperti bertambahnya objek akad
Hal itu karena tidak mungkin menjadikannya dengan tambahan yang dapat menghala-
sebagai fasakh, karena fasakh harus dengan ngifasakh,makaiqalah atas objek ini men-
harga pertama. lika iqalah dilakukan dengan jadi tidak sah.
harga pertama atau lebih rendah, maka ia ada- Sedangkan menurut dua sahabat (ash-
lahfasakh dengan memberikan harga. Adapun Shahiban),tidak disyaratkan syarat ini, ka-
syarat pengurangan maka dianggap batal, de- rena iqalah menurut konsep Abu Yusuf
mikian juga jika syarat penangguhan.saz adalah jual beli. Adanya tambahan me-
c. Syarat-syarat lqalah mungkinkan untuk terjadinya jual beli, se-
hingga objekakadnya dapat menerima iqa-
Untuk sahnya iqalah disyaratkan bebera-
pa syarat berikut ini. lah.

1. Kerelaan kedua pihak yang ber-iqalah, se- Adapun menurut konsep Muhammad,
bab syarat ini menurut Abu Yusuf adalah iqalah meskipun ia adalah/asakh, tetapi
hal itu jika memungkinkan. Sedangkan da-
ielas, karena iqalah adalah jual beli menu-
rutnya, dan kerelaan adalah salah satu sya-
lam masalah ini hal itu tidak memungkin-
kan, karena jikateriadi penambahan dalam
rat sah jual beli. Adapun menurut mayori-

841 Bidaayat al-Mujtahid,vol. II, hlm. 140.


842 At-Badaa'ijvol.Vhlm.3ST,FathulQadiir;vol.Vhlm.249,ad-DurrulMukhtaar,vol.lYhlm. 155.
FIQLH ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUXUM IRAI{SAKSI IGUANGAN

barang dagangan maka tidak mungkin di- beradaan akad jual beli adalah dengan adanya
lakukan/asakh. barang dagangan, bukan dengan adanya harga,
4. Barang dagangan masih tetap utuh ketika karena inti akad adalah barang dagangan. Oleh
iqalah. Hal itu karena iqalah adalah meng- karena itu, barang itu disyaratkan dalam jual
hilangkan akad, dan barang dagangan ada- beli, berbeda halnya dengan harga. fika barang
lah objeknya. fadi, jika barang itu rusak se- dagangan rusak, maka tidak ada lagi objek hu-
muanya pada waktu iqalah, maka iqalah- kum barang dagangan, sehingga tidak mung-
nya menjadi tidak sah. Dan jika rusak se- kin.terjadinya iqalah yang hakikinya merupa-
bagiannya, maka iqalah-nya menjadi tidak kan penghilangan terhadap hukum jual beli.
sah pada sebagian yang rusak itu. fika harganya rusak, maka objek hukum jual
Adapun adanya harga pada waktu iqalah beli itu masih tetap ada, sehingga sah iqalah-
maka tidak disyaratkan. nya.8n3

Perbedaannya adalah bahwa menghilang- Konsekuensi hukum iqalah adalah ter-


kan (menghentikanJ akad jual beli menuntut urainya akad dan hilang akibat-akibat hukum-
adanya akad jual beli, karena menghilangkan nya atau hilang hukumnya.
sesuatu yang tidak ada adalah mustahil. Ke-

'"'St'{@*-

843
Al-Bodoa'ij vol. V, hlm. 308 dan seterusnya, Fathul Qadiir,vol. V, hlm. 255 dan seterusnya, ad-Durrul Mukhtaar, vol.l[ hlm. 157
Baglan 3: HUKUM TRANSAI(S! KEUANGAN rsrAM JILrD 5

BAB K8,.2
AKAD QARDH (PINJAMAN UANG)

8a6
Secara umum, makna qardh mirip dengan terjadi pada komoditi bukan mitsliyat
jual beli (bay') karena ia merupakan bentuk seperti hewan dan sebagainya.
pengalihan hak milik harta dengan harta.saa Ia 3. Prinsip jual beli barang yang tidak ada di
pun termasuk jenis akad.salaf (tukar-menukar tangan seseorang, yaitu apabila qardhber-
uang).8as langsung pada komo diti mi*liyat.&47
Para ulama mengatakan bahwa qardh ada- Adanya perbedaan di atas disebabkan oleh
lah jual beli itu sendiri. Lain halnya dengan keinginan untuk menjaga kepentingan masya-
Imam al-Qurafi yang membedakan qardh dari rakat dan memudahkan mereka dalam mela-
jual beli dalam 3 prinsip syariah. kukan kebajikan antarsesama. Karena itv, qardh
L. Prinsip riba, yaitu apabila transaksi qardh diharamkan apabila tidak dimaksudkan untuk
berlangsung dalam komoditi ribawi, yaitu usaha kebajikan, misalnya qardh dilakukan
barang-barangyang ditakar dan ditimbang untuk menarik keuntungan pemberi pinja-
menurut Hanafiah dan Hanabilah [dalam man.848
salah satu pendapatnya yang paling sha-
A. DEFTNTST QARDH
hih), atau naqdain (emas dan perak) dan
makanan pokok menurut Malikiyah atau Secara bahasa, qardh berarti al-qath'.
nilai dan makanan menurut Syafi'iyah. Harta yang diberikan kepada orang yang me-
2. Prinsip muzabanah, /aitu jual beli barang minjam [debitur) disebut qardh, karena meru-
yang sudah jelas dengan yang belum jelas pakan "potongan" dari harta orang yang mem-
dari barang sejenis. Hal itu apabila qardh berikan pinjaman [kreditur). Ini termasuk peng-

844 Al-Bodro'lj vol.vll, hlm. 215.


845 At-Mughni,vol. IVhlm. 3!3;ot-Muwaafaqaot.Vol. IV hlm. 42.
846 Komoditi bukan mitslryat adalah harta yang tidak mempunyai persamaan di pasa4, atau mempunyai persamaan tetapi ada per-
bedaan menurut kebiasaan pada satuannya dalam hal kualitas, seperti satuan pepohonan, logam mulia, binatang atau peralatan
rumah tangga. (Peni.)
847 Komoditi miaslryat adalah harta yang memiliki persamaan dan kesetaraan di pasa4, tidak ada perbedaan pada bagian-bagiannya atau ke-
satuannya, yaitu perbedaan dan kekurangan yang biasa teriadi dalam aktivitas ekonomi. Komoditi mitsli terbagi atas empat bagian, yaitu:
hara yang ditakar seperti gandum, harta yang ditimbang seperti kapx dan besi, harta yang dihitung seperti telu4, hara yang dijual
dengan satuan meter seperti pakaian dan lain-lain. (Peni.)
848 Al-Furuq wa Tahdzibuhu: vol. IV hlm. z-dan seterusnya.
ISLAM IrLrD 5 Bag[an 3: HUKUM TRANSAXSI XEUANGAN

gunaan isim masdar (gerund = noun verbal) hat di pintu surgo tertulis,'Sedekah dilipat-
untuk menggantikan ism maf 'ul.Terkadang di- gandakan sepuluh kali, dan qardh (pinja-
namakan sebagai salaf juga. man) dilipatgandakan delapan belas kali.'
Secara istilah, menurut hanafiyah qardh Aku bertanya pada Jibril,'Wahai Jibril, ke-
adalah harta yang memiliki kesepadanan yang napa qardh lebih utama daripado sede-
Anda berikan untuk Anda tagih kembali. Atau kah?' J ibri I m enj aw ab,' Karen a (dal am se d e -
dengan kata lain, suatu transaksi yang dimak- kah) pengemis meminta sedang dia punya,
sudkan untuk memberikan harta yang memi- sedangkan orang yang meminjam tidak-
liki kesepadanan kepada orang lain untuk di- lah ia meminjam kecuali karena ada kebu-
kembalikan yang sepadan dengan itu. ;yfiqn,"as7
Mazhab-madzhab yang lain mendefinisi- - Hadits riwayat Abu Rafi' yang akan dipa-
kan qardh sebagai bentuk pemberian harta parkan nanti pada bahasan qardh yang
dari seseorang (kreditur) kepada orang lain menarik keuntungan.
[debitur) dengan ganti harta sepadan yang 2. UMA
menjadi tanggungannya (debitur), yang sama
Umat Islam telah sepakat tentang boleh-
dengan harta yang diambil, dimaksudkan se-
nya qardh.
bagai bantuan kepada orang yang diberi saja.
Dari pemaparan hadits di atas, kita bisa
Harta tersebut mencakup harta mitsliyat, he-
simpulkan b ahwa qardh hukumnya sunnah [di-
wan, dan barang dagangan.sae
anjurkan) bagi orang yang meminjamkan dan
boleh bagi orang yang meminjam.
B. LANDASAN HUKUM Hukum ini diperkuat juga oleh beberapa
Qardh dibolehkan berdasarkan sunnah dan hadits.
ijma'. 1,. Hadits riwayat Abu Hurairah r.a., ia me-
ngatakan bahwa Nabi saw. bersabda,
7. DAL'L SUNNAH
- Hadits riwayat Ibnu Mas'ud.Ia berkata bah- "B arang siap a m el ep askan satu kesu -
wa Nabi saw bersabda, sahan di antara sekian banyak kesusahan
"Tidaklah seorang muslim memberi dunia dari seorang muslim, niscaya Allah
pinjoman kepada orang muslim yang lain akan melepaskan darinya satu kesusahan
dua kali, melainkan pinjaman itu (berke- dari sekian banyak kesusahan hari kiamat.
Barang siapa memberi kemudahan kepada
dudukan) sep erti sedekah sekali.'8sD
orang yang didera kesulitan, niscaya Allah
- Hadits riwayat Anas bin Malik. Ia berkata,
"Nabi saw. bersabda, akan memberi kemudahan kepadanya di
dunia dan akhirat. Allah senantiasa meno-
'Tatkala malam isro'mi'rej, aku meli- long hamba-Nya seloma hamba tersebutse-

449
Ad-Durrul Mukhtaar, vol.lV hlm. 179; Haasyiah ad-Daasuuqii, vol. III, hlm. 222; asy-Syarhush Shagiir, vol.lll, hlm. 291.
850
Diriwayatkan oleh lbnu Majah dan lbnu Hibban dalam S/rahih-nya, dan Baihaqi secara marfu'dan mauquf dari Abdullah bin Mas'ud.
Dalam sanad riwayat lbnu Majah terdapat Sulaiman bin Basyir; ia adalah perrawi matruk (yang ditinggalkan), tetapi banyak pen-
guat dan syowalrid lain dari al-Qur'an dan sunnah yang menguatkan hadits tersebut.ILihat at-Targhiib wat-Tarhiib,vol.ll hlm. 41,
Nailul Authaar, vol. V hlm. 229).
851
Diriwayatkan oleh lbn Majah dan Baihaqi dari Anas bin Malik. Thabrani dan Baihaqi meriwayatkan pula dari Abu Umamah r.a.
dengan redaksi hadits yang mirip hadits di atas. (Lihat Majma'uz Zawaaid, vol. IV hlm. 126; at-Targhiib wat Tarhiib, vol. II, hlm.
4t).
Bagfian 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN FIQLH ISLAM IILID 5

lalu men ol ong sau darany o.'asz an harta ini kepadamu dengan syarat kamu me-
2. Diriwayatkan dari Abu Darda r.a., ia berka- ngembalikan gantinya kepadaku)."8ss
ta, "Sungguh, meminjamkan dua dinar ke- 7. KHTYAAR (HAK P|LIH) DAN BATAS WAKTU
mudian dikembalikan, lalu aku pinjamkan DALAM QARDH
kembali lebih aku sukai daripada aku ber- Apakah dalam akad qardh ada hak khiyaar
sedekah dengannya."
[hak pilih) atau batas waktu tertentu?
3. Diriwayatkan bahwa Ibnu Mas'ud dan Ibnu Menurut ulama Syafiiyah dan Hanabilah
Abbas berkata, "Qardh dua kali lebih uta- yan berpendapat ada nya khiy aar mai li s, dalam
g
ma daripada sedekah satu kali."8s3 akad qardh tidak ada khiyaar mailis dan tidak
Meskipun demikian, para ulama Hanabilah ada pula khiyaar syorat, karena maksud dari
berpendapatbahwa sedekah lebih utama dari- khiy aa r adal ah p e mbatal a n aka d (al -fa skh). P a-
pada qardh, dan tidak ada dosa bagi orang dahal dalam akadqardh, siapa saja dari kedua
yang dimintai pinjaman kemudian tidak me- belah pihak memiliki hak untuk membatalkan
minjamkannya.tun akad bila ia berkehendak, sehingga hak khi-
yaar ini menjadi tidak bermakna.ss6
C. PELAKU DAN SHIGAH QARDH Mengenai batas waktu, jumhur fuqaha ti-
dak membolehkannya dijadikan sebagai syarat
Qardh tidak sah dilakukan kecuali oleh
dalam akad qardh. Oleh karenanya, apabila akad
orang yang mampu mengelola harta, karena
qardh be.rkenaan dengan akad harta sehingga qardh ditangguhkan sampai batas waktu ter-
tentu, maka ia akan tetap dianggap jatuh tempo.
tidak sah kecuali dilakukan oleh orang yang
Pasalnya, secara esensial ia sama dengan ben-
cakap dalam mengelola harta seperti halnya
jual beli. Qardh pun tidak sah kecuali jika ada tuk jual beli dirham dengan dirham, sehingga
ijab dan qabul, karena ia merupakan bentuk bila ada penangguhan waktu maka ia akan ter-
jebak dalam riba nasiah.
pemberian hak kepemilikan sehingga tidak sah
tanpa ijab dan qabul seperti halnya jual beli Dengan persepsi dasar bahwa qardh ada-
dan hibah. lah salah satu bentuk kegiatan sosial, maka pem-

Mengenai shigah-nya maka bisa menggu- beri pinjaman berhak meminta ganti hartanya
jika telah jatuh tempo. Hal itu karena akad
nakan lafal qardh atau salalkarena keduanya
digunakan dalam lafal syariat. Dibolehkan juga
qardh adalah akad yang menuntut pengem-
dengan lafal yang semakna dengan keduanya
balian harta sejenis pada barang mitsliyat, se-
hingga mengharuskan pengembalian gantinya
seperti kata-kata. " Mallaktuka haadzaa 'alQq an
jika telah jatuh tempo, seperti keharusan meng-
tarudda ala1rya badalahu [aku berikan kepemilik-
ganti barang yang rusak. Maka demikian pula

852 Diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi-ia berkata, "Hadits ini hasan."-, Nasa'i, Ibnu Maiah (secara ringkas) dan Hak-
im-ia berkatai'Hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim." Pada redaksi lain, "Man kasyafa an mu'minin (Barang siapa
yang menghilangkan dari seorang muslim)." (Lihat at-Targhiib wat Tarhiib, vol. Il, hlm. 44'' Maimo'uz Zawaaid, vol.lV hlm. 33).
853
Al-Mrhodrdzob, vol.l,hlm. 302; al-Mughni,vol. IV hlm' 313.
854 Ghaayatut Muntahaa,vol. II, hlm. 83.
8SS
Al-Mrhodrdrab, vol. l, hlm. 302; al-Mughni, vol. tY hlm. 314; ad-Durrul Mukhtaan vol. IV hlm. 179; Ghaayatul Muntahaa, vol. ll,
hlm. 84.
a56 Al-Muhodrdzab,vol.l,hlm. 303; al-Mughni,vollYhlm. 315; Takmitatul.Majmu,vol.Xlll,hlm. 155; ad-DurrulMukhtoarwaRaddul
Muhtar, vol. IV hlm. 177-178.
FIqLH ISTAM JITID 5 / ,4 a-r --'.-1- Bagan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN
-. J/O._
a!

utang yang sudah jatuh tempo tidak dapat di- lain yang utangnya ditangguhkan. Hal itu
tangguhkan meski ada penangguhan. Hal ini ber- karena akad hiwalah merupakan penggu-
beda dengan masalah barang pengganti dalam guran tanggung jawab. Maksudnya dengan
akad j ual beli atau akad ij arah, di mana j ika ter- akad hiwalah ini tanggung jawab si muhi/
jadi penangguhan dalam akad itu hingga wak- [yang mengalihkan utang) menjadi gugur
tu tertentu maka tidak dibolehkan menuntut dan si muhal (yang dialihkan piutangnya)-
penyerahan barang pengganti sebelum datang yang merupakan pemberi pinjaman-men-
tempo yang ditentukan itu.
' jadi memiliki utang atas muhal alaih (yang
Meskipun demikian, para ulama Hanafiah menerima pindahan utang). Dengan demi-
berpendapat bahwa penangguhan dalam akad kian, sebenarnya akad hiwolah merupa-
qardh menjadi bersifat mengikat dalam empat kan akad penangguhan utang, bukan akad
hal. qardh [pinjaman).
1. Wasiat, yaitu apabila seseorang berwasiat Kesimpulan: dalam pandangan ulama Ha-
untuk meminjamkan hartanya pada orang nafiyah, sah-sah saja mengundurkan al<ad qardh
lain sampai waktu tertentu, satu tahun mi- meski bukan sebuah keharusan, tetapi dapat
salnya. Maka dalam kondisi ini, ahli waris menjadi keharusan dalam kondisi yang empat
tidak boleh menagih peminjam sebelum tadi.
jatuh tempo. Imam Malik berpendapat bahwa al<ad qardh
2. Adanya penyangsian, yaitu tatkala akad boleh diundurkan dengan penangguhan berda-
qardh ini disangsikan, kemudian pemberi sarkan sabda Nabi saw,
pinjaman menangguhkannya. Maka pada
" Kaum mu sl imi n te rikat d eng an sy arot- sy a -
kondisi seperti ini, batas waktu menjadi
ratyang disepakati di antara mereka.'asB
mengikat.
Dan atas alasan bahwa kedua belah pihak
3. Keputusan pengadilan, yaitu bila hakim me-
punya kebebasan dalam akad qardh, baik dalam
mutuskan bahwa akad qardh [dengan ba-
menghentikan, melangsungkan maupun me-
tas waktu) sebagai sesuatu yang mengikat
neruskan akad.sse
dengan didasarkan pada pendapat Malik
Dari semua pendapat di atas, pendapat ini-
dan Ibnu Abi Laila8s7, maka pada kategori
lah mungkin yang bisa diterima secara akal dan
ketiga ini batas waktu menjadi sesuatu
yang mengikat. sesuai dengan tuntutan zaman.

4. Dalam al<adhiwalah [pengalihan utang), ya- 2. BARANG YANG DIBOLEHXAN DALAM


itu jika peminjam mengalihkan tanggung- QARDH
an utangnya pada pemberi pinjaman ke- Para ulama berbeda pendapat mengenai
pada pihak ketiga, lalu pemberi pinjaman barang ini.
menangguhkan utang itu. Atau ia mengalih- Ulama Hanafiah berpendapat bahwa akad
kan tanggungan utangnya pada peminjam qardh dibenarkan pada harta mftsliyaitu harta

857
Menurut kedua lmam ini, syarat batas waktu sah-sah saia (Penj.)
858
Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Imam Ahmad, Tirmidzi dan Daruquthni dari Amr bin Auf al-Muzani dari ayahnya dari kakeknya
secara marfi,r' . Ibnu Hibban menshahihkannya dari riwayat Abu Hurairah. Diriwayatkan pula oleh Hakim dari Anas, Thabrani dari
P.afi' bin Khudaij, Bazzar dari lbnu Uma4, Ibnu Abi Syaibah dari Atha'. Dan dikuatkan oleh Imam Bukhari (lihat Subulus Sa laomvol.
III hlm. :59, alMaqasid al-Hasanah hlm. 385 )
Saya berpegangan dalam masalah ini pada al-Mughnikarya Ibnu Qudamah vol. IV hlm. 3t5; al-Muhadzdzab,vol.l, hlm. 303.
Bagtran 3: HUKUM TRAITSAXSI KEUANGAN FIQLH ISLAM JITID 5

yang satuan barangnya tidak berbeda yang me- Sedangkan komoditi yang tidak dibolehkan
ngakibatkan perbedaan nilainya, seperti ba- dijadikan objektransaksi salam maka tidak sah
rang-barang yang ditakac ditimbang, dijual sa- untuk digunakan dalam transaksi qardh, seper-
tuan dengan ukuran yang tidak jauh berbeda ti permata dan sejenisnya. Karena akad qardh
antara yang satu dengan yang lain (seperti ke- menuntut adanya pengembalian benda serupa,
Iapa, telur dan kertas satu ukuran) dan yang sedangkan benda yang tidak tentu dan langka
diukur, seperti kain. tidak mungkin atau susah untuk dikembalikan
Boleh iuga qardh pada roti, baik dijual se- benda yang semisal dengannya.862
cara ditimbangmaupun satuan, karena roti me- Dari sini, menurut jumhur ulama, akad
rupakan kebutuhan khalayak orang banyak. Ini qardh sah dilangsungkan pada setiap benda yang
pendapat yang difatwakan dari hasil ijtihad boleh diperjualbelikan kecuali budak wanita ka-
Imam Muhmmmad dan madzhab selain Hana- rena akan mengakibatkan adanya pinjam-me-
fiyah. minjam kehormatan fkemaluan).
Akad qardh tidak dibolehkan pada harta Tidak dibenarkan melakukan qardh atas
qimiyyat fharta yang dihitung berdasarkan ni- manfaat atau jasa-berbeda dengan pendapat
lainya), seperti hewan, kayu bakar dan pro- Ibnu Taimiyah-seperti membantu memanen
perti. Begitu juga barang satuan yang jauh ber- sehari dengan imbalan ia akan dibantu mema-
beda antara satuannya. Hal itu karena sulit me- nen sehari, atau mengizinkan orang lain ting-
ngembalikan harta semisalnya.s60 gal di rumahnya dengan imbalan orang terse-
Ulama Malikiyah, Syafi'iyah, dan Hanabilah but mengizinkannya tinggal di rumah orang
berpendapat bahwa diperbolehkan melakukan itu.
qardhatas semua bendayangbisa dijadikan ob- Begitu juga tidak sah akad qardh pada ben-
jek akad salam, baik itu barang yang ditakar da yang tidak bisa ditetapkan menjadi tanggu-
dan ditimbangseperti emas, perakdan makan- ngan, seperti tanah, gedung, toko dan kebun,
an) maupun dari harta qimiyyat, seperti ba- karena qardh menuntut adanya pengembalian
rang-barang dagangan, binatang, dan juga ba- benda semisal, dan benda-benda tersebut ti-
rang yang dijual satuan. Hal ini berdasarkan dak ada misalnya.
hadits yang diriwayatkan oleh Abu Rafi'bahwa Standar keserupaan menurut ulama Mali-
Nabi saw. pernah meminjam onta bakr (bakr: kiyah adalah kesamaan dalam sifat dan ukuran,
onta yang masih muda).861 Onta tidak terma- sedangkan menurut ulama Syafi'iyah dan Ha-
suk kategori komoditi yang ditakar dan ditim- nabilah adalah kesamaan dalam bentuk.
bang. Alasan lainnya, sesuatu yang dapat di- Dan tidak dibolehkan juga melakukan akad
jadikan objek komoditi salam dimiliki dengan qardh pada benda langka, seperti permata yang
akad jual beli dan diidentifikasi dengan sifat- sangat berharga karena susah pengembalian
nya, sehingga ia boleh dijadikan objek akad gantinya.
qardh seperti halnya barang yang ditakar dan
ditimbang.

860 Ad-Du..rl Mukhtaax, vol. IV hlm. 179, 195; Mughnil al-Muhtaaj, vol. Il, hlm. 119; al-Mughni, vol. IV hlm. 318 dan seterusnya.
867 Tokhrii h^dits ini akan diulas pada hadits Abu Rafi' dalam bahasan qardh yangmenarik keuntungan.
862 Ary-Syrrhrl Kabiir, vol. Ill, hlm. 222; al-Qawaniin at-Fiqhiyyah, hlm. 288; Mughnil al-Muhtaaj, vol. lI, hlm. 118 seterusnya; a/-
Muhadzdzab, vol. I, hlm. 303; al-Mughni, vol. IV hlm. 3t4; Ghaayat ol-Muntahaa,voL ll, hlm. 84 seterusnya.
ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN

D. KONSEKUENST HUKUM QARDH wajibannya. Dan jika yang dipinjam adalah qi


Hak kepemilikan objek qardh, menurut miy (hartayang dihitung berdasar nilai), maka
Abu Hanifah dan Muhammad, berlaku jika ter- ia mengembalikan dengan barang semisal se-
cara bentuk, karena Rasulullah telah berutang
iadi serah terima barang. fika seseorang me-
minjam satu mud gandum lalu menerimanya, unta bakr (yang berusia muda) lalu mengem-
maka dia berhakmenyimpannya dan mengem- balikan unta usia ruba'iyah, seraya berkata,
balikan yang semisalnya meskipun pemberi
"Sesungguhnya sebaik-baik kamu adalah
pinjaman menuntut pengembalian gandum itu.
yang paling baik dalam membayor Lttong."864
Hal itu karena gandum tersebut bukan lagi mi-
Ulama Hanabilah mengharuskan pengem-
lik pemberi pinjaman. Yang menjadi tanggung
balian harta semisal jika yang diutang adalah
jawab peminjam adalah mengembalikan gan-
harta yang ditakar dan ditimbang, sebagaima-
dum yang semisal dan bukan gandum yang di-
na yang disepakati oleh seluruh ahli fiqih. Se-
pinjamnya itu meskipun gandum tersebut ma-
dangkan jika objek qardh bukan harta yang di-
sih utuh.
takar dan ditimbang, maka ada dua riwayat,
Abu Yusuf berpendapat bahwa peminjam
yaitu harus dikembalikan nilainya sesuai nilai
tidak memiliki harta yang menjadi objek qardh
pada hari akad, atau harus dikembalikan semi-
selama barang itu masih utuh.
salnya dengan sifat-sifat yang mungkins6s.
Ulama Malikiyah berpendapat bahwa hak
kepemilikan dalam qardh, dan tindakan sosial
7. TEMPAT PENGEMBALIAN QARDH
lainnya-seperti hibah, sedekah dan' ariyah
Para ulama empat mazhab telah sepakat
[meminjam barang)-berlaku mengikat de-
bahwa pengambalian barang pinjaman hendak-
ngan transakasi, meski hartanya belum dise-
nya di tempat dimana al<ad qardh itu dilaksana-
rahkan. Peminjam diperbolehkan mengemba-
kan. Dan boleh juga di tempat mana saja, apa-
likan harta semisal yang telah dipinjam dan bo-
bila tidak membutuhkan biaya kendaraan, be-
leh juga mengembalikan harta yang dipinjam
kal dan terdapat jaminan keamanan. Apabila
itu sendiri. Baik harta itu termasuk harta mits-
semua itu diperlukan, maka bukan sebuah ke-
llyat maupun tidak. Hal itu selama harta terse-
harusan bagi pemberi pinjaman untuk me-
but tidak mengalami perubahan dengan ber-
nerimanya.866
tambah atau berkurang. Iika berubah, maka ha-
rus mengembalikan harta yang semisalnya.s63
Ulama Syafi'iyah dalam riwayat yang pa- 2, SYARAT.SYARAT QARDH
ling shahih dan ulama Hanabilah berpendapat Ada empat syarat sahnya qardh.
bahwa hak kepemilikan qardh berlaku dengan Pertama. Ak ad qardh dilakukan dengan shi-
serah terima. Menurut Syafi'i, peminjam me- gahijab qabul atau bentuklain yangbisa meng-
ngembalikan harta yang semisal manakala har- gantikannya, seperti cara mu'athoh [melaku-
ta yang dipinjam adalah harta yang mitsli, kare- kan akad tanpa ijab qabul) dalam pandangan
na yang demikian itu lebih dekat dengan ke- jumhu4 meskipun menurut Syafiiyah cara

863
Ad-Dardir dan Haasyiyah Daasuuqii,vol. III, hlm. 226; asy-Syarh ash-Shagiir,vol. III, hlm. 395, cet Dar al-Maarif.
864 Tokhrii hadits ini akan dikupas pada bahasan qardh yangmembawa keuntungan di hadits Abu Rafi'.
865 Mughnit^"ngenai
al-Muhtaaj vol.ll hlm. 119 dan seterusnya; al-MuhadzdzaD vol. I, hlm. 3O3, al-Mughnivol. IV hlm. 314.
866 Ad-Drrrrl Mukhnanvol. IV hlm. 78O; asy-Syarhush Shagiirvol. III, hlm. 296; Mughnit al-Muhtaaj,vol. II hlm. ll9; al-Mughni,vol.
IV hlm. 325.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN ISLAM JILID 5

mu'athah tidaklah cukup sebagaimana dalam akadqardh, seperti syarattambahan dalam pe-
akad-akad lainnya ngembalian, pengembalian harta yangbagus se-
Kedua. Adanya kapabilitas dalam melaku- bagai ganti yang cacat atau syarat jual rumah-
kan akad. Artinya, baik pemberi maupun pene- nya.
rima pinjaman adalah orang baligh, berakal, bisa Adapun syarat yangfasid (rusak) di anta-
berlaku dewasa, berkehendak tanpa paksaan, ranya adalah syarattambahan atau hadiah bagi
dan boleh untuk melakukan tobarru'[berder- si pemberi pinjaman. Syarat ini dianggap batal
ma). Karena qardhadalah bentuk akad tabarru. namun tidak merusak akad apabila tidak ter-
Oleh karena itu, tidak boleh dilakukan oleh anak dapat kepentingan siapa pun. Seperti syarat
kecil, orang gila, orang bodoh, orang yang diba- pengembalian barang cacat sebagai ganti yang
tasi tindakannya dalam membelanjakan har- sempurna atau yang jelek sebagai ganti yang
ta, orang yang dipaksa, dan seorang wali yang bagus atau syarat memberikan pinjaman ke-
tidak sangat terpaksa atau ada kebutuhan. Hal pada orang lain.
itu karena mereka semua bukanlah orangyang
dibolehkan melakukan akad tabarru' [berder-
- Harta yang Harus Dikembalikan
Para ulama sepakat bahwa wajib hukum-
ma).
nya bagi peminjam untukmengembalikan har-
Ketiga. Menurut Hanafiyah, harta yang di-
ta semisal apabila ia meminjam harta mitsli ,
pinjamkan haruslah harta mifsli. Sedangkan
dan mengembalikan harta semisal dalam ben-
dalam pandangan jumhur ulama dibolehkan de-
tuknya fdalam pandangan ulama selain Hanafi-
ngan hapta apa saia yang bisa dijadikan tang-
yah) bila pinjamannya adalah harta qimiy, se-
gungan, seperti uang, biji-bijian, dan harta ql-
perti mengembalikan kambing yang ciri-ciri-
mly seperti hewan, barang tak bergerak dan
nya mirip dengan domba yang dipinjam.
lainnya.
Keempat. Harta yang dipinjamkan jelas - WaktuPengembalian
ukurannya, baik dalam takaran, timbangan, bi- Menurut ulama selain Malikiyah, waktu pe-
langan, maupun ukuran panjangsupaya mudah ngembalian harta pengganti adalah kapan saja
dikembalikan. Dan dari jenis yang belum ter- terserah kehendak si pemberi pinjaman, sete-
campur dengan jenis lainnya seperti gandum lah peminjam menerima pinjamannya. Karena
yang bercampur dengan jelai karena sukar me- qardh merupakan akad yang tidak mengenal
ngembalikan gantinya. batas waktu. Sedangkan menurut Malikiyah,
waktu pengembalian itu adalah ketika sampai
3. SYARAT YANG SAH DAN YANG TIDAK SAH pada batas waktu pembayaran yang sudah di-
(FAStD) tentukan di awal. Karena mereka berpendapat
Di dalam al<adqardh dibolehkan adanya ke- bahwa qardh bisa dibatasi dengan waktu.
sepakatan yang dibuat untuk mempertegas hak
mili( seperti pensyaratan adanya barang jami- 4. QARDH YANG MENDATANGKAN
nan, penanggung pinjaman (kafil), saksi, bukti KEUNTUNGAN
tertulis, atau pengakuan di hadapan hakim. Mazhab Hanafi dalam pendapatnya yang
Mengenai batas waktu, iumhur ulama me- kuat [rajih) menyatakan bahwa qardh yang men-
nyatakan syaratitu tidaksah, dan Malikiyah me- datangkan keuntungan hukumnya haram, jika
nyatakan sah. keuntungan tersebut disyaratkan sebelumnya.
Tidak sah syarat yang tidak sesuai dengan fika belum disyaratkan sebelumnya dan bukan
rsr.AM rrLrD s Baglan 3: HUXUM TRANSAI(SI KEUANGAN

merupakan tradisi yang biasa berlaku, maka Apabila sudah tidak ada, maka wajib baginya
tidak mengapa. Oleh karena itu, penerima ba- mengembalikan harta semisal jika hadiah itu
ranggadaian [dalam hal ini pemberi pinjaman) berupa barang mitsli dan nilai yang sesuai jika
tidak diperkenankan memanfaatkan gadaian- barang qimiy.
nya apabila hal itu disyaratkan sebelumnya atau Semua ini berlaku apabila masih ada ikat-
merupakan kebiasaan yang biasa berlaku. Apa- an utang-piutang antara pemberi dan pemin-
bila tidak demikian, maka boleh-boleh saja na- jam. Adapun saat pelunasan utang, apabila pe-
mun hukumnya makruh tahrim kecuali bila ada minjam melebihkan bayarannya sedang utang-
izin dari penggadai, maka tidak makruh lagi nya disebabkan oleh jual beli, maka hukumnya
sebagaimana yang termaktub dalam buku- mutlak dibolehkan baik harta yang dibayar-
buku Hanafiyah yang mu'tabar. Tetapi, sebagi- kannya itu lebih bagus sifat maupun ukuran-
an ulama tetap mengatakan tidak boleh juga nya, dan baik dibayarkan pada batas waktu
meski sudah ada izin penggadai. Pendapat ini- yangtelah ditentukan, sebelumnya maupun se-
lah yang sesuai dengan ruh syariah berkaitan sudahnya. Dan apabila utang itu disebabkan
dengan pengharaman riba. Begitu juga hadiah oleh akad qardh, maka jika tambahannya me-
bagi pemberi pinjaman. fika ada dalam persya- rupakan syarat, janji ataupun kebiasaan yang
ratan, maka hukumnya makruh [maksudnya ha- berlaku maka ia dilarang mutlak. Bila bukan
ram); kalau tidak maka tidak867 karena syarat, janji atau kebiasaan yang ber-
Para ulama Malikiyah berpendapat bahwa laku, maka dibolehkan menurut kesepakatan
tidaklah sah akad qardh yang mendatangkan ke- Malikiyah. Hal ini pada benda yang sifatnya le-
untungan karena ia adalah riba. Dan haram hu- bih baik, karena Nabi saw meminjam unta muda
kumnya mengambil manfaat dari harta pemin- dan membayarnya dengan unta yanglebih tua
jam, seperti menaiki hewan tunggangannya dan dan pilihan, sebagaimana akan dijelaskan nanti.
makan di rumahnya karena alasan utang terse- Namun, jika tambahan itu lebih baik dari segi
but, bukan karena penghormatan dan semisal- ukuran, maka dalam kitab al-Mudawwanah
nya. yang berisi pendapat Imam Malik dijelaskan
Begitu juga hadiah dari peminjam adalah bahwa tambahan itu tidaklah dibolehkan kecu-
diharamkan bagi pemilik harta jika tujuannya ali pada jumlah yang sedikit sekali. Berbeda
untukpenundaan pembayaran utang dan seba- dengan Ibn Habib yang membolehkannya se-
gainya, padahal sebelumnya tidak ada kebia- cara mutlak.868
saan memberikan hadiah pada orangyang mem- Ulama Syafiiyah dan Hanabilah berpenda-
beri utang dan tidak ada sebab baru seperti be- pat bahwa qardh yang mendatangkan keuntu-
sanan ataupun tetanggaan, yang mana hadiah ngan tidak diperbolehkan, seperti mengutang-
dimaksudkan untuk itu semua dan bukan ka- kan seribu dinar dengan syarat orang.itu men-
rena alasan utang. jual rumahnya kepadanya, atau dengan syarat
Hukum haram ini berlaku bagi penerima dikembalikan seribu dinar dengan mutu koin
dan pemberi hadiah, sehingga wajib mengem- dinar yang lebih baik atau dikembalikan lebih
balikannya kembali kalau memang masih ada. banyak dari itu. Alasanya, karena Nabi saw me-

867
Raddul Muhtaar vol. IV hlm. 182, Majma' Damanathlm. 109, Mudzakkirat fir Rahni lil Dirasat al-Ulya karangan Syeikh Ali Khafif
hlm. 96.
868
Asy-Syarh al-Kabiir dan Haasyiyah ad-Daasuuqii, vol. IIl, hlm. 224 dan seterusnya, al-Qawaaniin al-FiqhiSryah, hlm. 288 dan sete-
rusnya.
Baglan 3: HUXUM TRANSAXSI XEUANGAN FIQJ]H ISIAM JILID 5

larang akad salaf (utang) bersama jual beli.86e 'Berikanl ah kep a d a ny a, sesung g uhny a se -
Salaf adalah qardh dalam bahasa rakyat Hijaz. baik-baik kamu adalah yang paling baik dalam
Di samping ada riwayat dari Ubay bin Ka'ab, membayar utang."a73
Ibnu Mas'ud dan Ibnu Abbas ra. bahwa mereka Diriwayatkan pula dari fabir bin Abdullah
melarang qardh yang menarik keuntungan.t'o ra., ia berkata, 'Aku punya hak piutang pada
Selain itu, qardh adalah akad tolong-menolong Nabi saw., kemudian beliau membayarku dan
dan merupakan ibadah. Oleh karena itu, dalam menambah bayarannya."sTa
keadaan ini, akad qardh itu tetap sah tapi sya- Adapun keterangan tentang larangan qa-
rat keuntungan adalah batal, baik keuntungan rdhyangmenarik keuntungan, maka ia bukan-
itu berupa uang maupun barang, banyak mau- lah hadits sebagaimana ditegaskan Hafidz az-
pun sedikit. Zalla'i dalam kitabnya Nasbur Raayah, dan di-
|ika seseorang mengutangkan kepada orang jelaskan dalam H asyiah-nya. Tetapi, bisa juga di-
lain tanpa ada persyaratan tertentu, lalu orang pahami bahwa larangan itu hanyaberkaitan de-
tersebut membayarnya dengan barang yang le- ngan qordh yang ada syarat keuntungan
bih baik sifatnya atau kadarnya, atau ia meniual atau qardh yang memberikan keuntungan se-
rumahnya kepada pemberi utang, maka hal itu suai kebiasaan berlaku sebagaimana dijelas-
diperbolehkan dan peminjam boleh mengam- kan oleh al-Karkhi dan ulama lainnya.
bilnya. Hal ini didasarkan pada riwayat Abu Mengenai peminjaman harta dari orang
Rafi' r.a. bahwa ia berkata, "Rasulullah pernah yang biasa memberikan tambahan dalam pe-
berutang unta bakf7l kepada seseorang, lalu ngembalian ada dua pendapat dalam mazhab
beliau mendapat unta sedekah. Maka beliau me- Syafi'i, dan yang paling kuat adalah hukumnya
nyuruh saya untuk membayar kepada orang ter- makruh. Sedangkan dalam mazhab Hambali ter-
sebut seekor unta bakr. Saya berkata, 'Wahai dapat dua riwayat, dan yang paling shahih ada-
Rasulullah, saya tidak mendapati kecuali unta lah pendapat yang mengatakan boleh tanpa
ruba'i872 dari jenis yang bagus.' Lalu beliau ber- ada kemakruhan.sTs
sabda,

Hadits ini tetah di-takhr, sebelumnya. Ia diriwayatkan pula oleh Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i dari Abdullah bin Amr bin Ash de-
ngan redaksi, "?idaktah boleh akad salaf bersama jual beli!'Dan Thabrani meriwayatkan dalam Mu'jam-nya dari Hakim bin Hizam,
ia berkata, "Rasulutlah melarangku dari empat hal dalam iual beli, yaitu peminjaman yang di dalamnya ada unsur iual beli, dua
syarat dalam satu transaksi iual beli, menjual suatu barang yang tidak ada di tangan, dan keuntungan yang belum terjamin." (Lihat
Nasbur Raoyoh vol. IV hlm. 19; Majma'uz-Zawoaid,vol.lV hlm. 85).
Demkianlah sebagaimana yang dijelaskan oleh lbnu Qudamah dalam al-Mughni (vol. IV hlm. 3191. Diriwayatkan pula oleh al-
Baihaqi dalam as-Sunon al-Kubraa dari lbnu Mas'ud, Ubay bin Ka'ab, Abdullah bin Salam dan lbnu Abbas secara mauquf. Dan Ha-
rits bin Abi Usamah dalam Musnad-nya meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib dengan redaksi, "Sesungguhnya Nabi saw. melarang
al<ad qardh yang menarik keuntungan." Dalam riwayat lain disebutkan, "Setiap qardh yang menarik keuntungan maka itu adalah
riba." Namun, dalam sanadnya saaqltft (lemahl, karena terdapat Siwar bin Musab al-Hamadzani, seorang muazin yang buta, ia
adalah perawi yangmatruk (ditinggalkan). )uga diriwayatkan oleh Baihaqi dalam kitab al-Ma'rifah dengan lafazh, "Setiap qardh
yang menarik keuntungan maka ia merupakan salah satu bentuk riba." Amr bin Badr dalam al-Mughni memberi komentar bahwa
tidak satu pun dari hadits mengenai ini yang shahih. (Lihat at-Talkhiis al-Habiirhlm. 245; Nailul Authaan vol. V hlm. 232; Subulus
Salaam,vol.ll,hlm.53).Namun,bagaimanapunjugasecaraesensialmaknakandunganhaditstadibenardandikuatkanolehkai-
dah-kaidah syar'i.
Bakr artinya unta muda. Betinanya dinamakan bokrah. Abu Ubaid mengatakan bahwa unta bakr dalam unta ibarat anak muda di
kalangan manusia.
Al-Khiyaar artinyapilihan. Sedangkan ar-RuDai artinya unta yang sudah jatuh gigi serinya, yaitu gigi yang berada antara gigi depan
dan gigi taring. Biasanya unta yang berumur 6 tahun dan masuk tahun ketujuh'
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Muslim dan pemilik kitab Sunan Empat (Lihat al-Talkhiis al-Habila hlm. 245, al'Muwaththa', vol.
II, hlm. 168, Nailul Authaar,vol. V hlm. 230).
87+
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim dan Imam Ahmad (Lihat Nailul,4uthaar,vol, V hlm. 231).
875
Mughnilal-Muhtaaj,vol.ll,hlm. llgdanseterusnya;ol-Ivluhadzdzabvol. I,hlm.304;al-Mughni,vol. lVhlm.32ldanseterusnya;
Ghaayatul Muntahaa,vol. II, hlm. 85 dan seterusnya.
ISIAM TTLTD 5 Bagfan 3: HUKUM TRANSAI(SI XEUANGAN

Ringkasnya, akad qardh diperbolehkan de- pada penyimpanan uang di tabungan pos
ngan dua syarat. dan deposito.
1. Tidak mendatangkan keuntungan. fika ke-
5. TABUNGAN PIOS, DEPIOSITO, TABUNGAN
untungan tersebut untuk pemberi piniam- DAN SUFiATAH
an, maka para ulama bersepakat bahwa
Hukum obligasi pemerintah fgoverment
itu tidak diperbolehkan, karena ada lara-
bond)-dimana biasanya pemerintah membe-
ngan dari syariat dan karena sudah keluar
rikan bunga pada tabungan pos-memiliki hak
dari ialur kebajikan. fika untuk penerima
menguasai dan membelanjakan dana nasabah
pinjaman, maka diperbolehkan. Dan jika
di dalamnya serta memanfaatkannya untuk pin-
untuk mereka berdua maka tidak boleh, jaman ribawi. Bunga yang diberikan pihak bank
kecuali jika sangat dibutuhkan. Akan te-
kepada nasabah tidaklah halal, karena hubung-
tapi, ada perbedaan pendapat dalam meng-
an antara keduanya bukanlah sekadar hubung-
artikan "songot dibutuhkan'l yaitu kondisi
an wqdiah (titip-menitip) saja sebagaimana
yang terjadi dalam al<ad suftajah. Qardhbo-
yang dipahami sebagian para mufti. Karena
leh dilakukan ketika ada kekhawatiran atas
kalaulah harta ini hanya sebatas titipan, tentu
harta pemberi pinjaman di perjalanan, se-
tidak boleh bagi pihak bank untuk memanfaat-
perti meminjamkannya pada orang yang
kan dan menginvestasikannya dalam berbagai
dipercaya bahwa hartanya akan aman bila
lahan bisnis. Hal itu karena hak penerima titip-
dibawanya. Boleh juga akad qardh bila si
an hanyalah menjaga titipan saja bukan me-
peminjam saja yang diuntungkan seperti
manfaatkannya. Tetapi, bila penitip fnasabah)
adanya kelaparan yang melandanya atau
memberinya izin, maka ia berubah keduduk-
jual beli biji-bijian yang sudah dimakan
annya dari wadiah menjadi qardh karena
ngengat lebih murah bagi peminjam kare-
yang menjadi acuan adalah esensi maknanya.
na itu mahal di pasaran.
Dalam hal ini bank memiliki harta yang dititip-
2. Itl<ad qardh ini tidak dibarengi dengan tran-
kan dan berjanji akan mengembalikan yang se-
saksi lain, seperti jual beli dan lainnya. Ber-
misal dengannya.
dasarkan haditsyang dikeluarkan olehAbu
Begitu pula keuntungan yang sudah paten
Dawud, Nasa'i, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan
dan dipatok dengan bunga tahunan tertentu di
Ahmad dari Abdullah bin Amr;
dalam deposito tidaklah sesuai dengan syariat.
"Tidak dibolehkan utang bersoma jual Hal itu karena pematokan keuntungan tidak di-
belij' bolehkan dalam kongsi bisnis, khususnya yang
Adapun hadiah dari pihak peminjam, menggunakan sistem mudharabah. Alternatif
maka-menurut ulama Malikiyah-hal itu yang dibolehkan adalah laba diberikan tanpa
tidak boleh diterima oleh pemberi pinja- ditentukan persenannya dan adanya kesepakat-
man karena dapat mengarah pada penun- an bahwa kerugian ditanggung bersama bila hal
daan pelunasan. Sedangkan jumhur ulama itu terjadi dalam pelaksanaan sebuah proyek
membolehkannya jika bukan merupakan tertentu.
syarat. Sebagaimana diperbolehkan juga Begitupun rekening tabungan termasuk da-
jika antara keduanya ada hubungan yang lam akad qardh antara nasabah dan bank. Se-
menjadi alasan pemberian hadiah dan bu- andainya pun terkadang bank tidak memberi
kan karena utang tersebut. bunga, namun ia menggunakan dana nasabah
Di sini terlihat bahwa hal ini terjadi itu untuk melakukan kredit ribawi dan prak-
BaEIan 3: HUKUM TRA]{SA](SI XEUANGAN ISIAM IILID 5

tik-praktik yang diharamkan lainnya. Apabila narik keuntungan bagi si peminjam karena ia
seorang muslim terpaksa untuk membuka re- tidak menanggung risiko perialanan.sTs Begitu
kening untuk menutupi biaya impor barang dari pula pendapat ulama Malikiyah yang menya-
negara lain misalnya, maka hal itu dibolehkan, takan bahwa transaksi ini dilarang karena me-
karena didasarkan pada kaidahadh-dharuu- rupakan bentuk qardh yang menarik keuntu-
raatu tubiihul mahzhuraat (kondisi darurat bisa ngan, terkecuali bila dalam kondisi darurat guna
membolehkan sesuatu yang dilarang), tetapi di- melindungi hartanya.sTe Dan yang rajih dalam
sesuaikan juga dengan kadar darurat berda- pandangan Hanabilah adalah bolehnya tran-
sarkan kaid ah adh-dharuuraatu tuqaddar biqa- saksi ini apabila tanpa adanya bayaran. Ibnu
dariha [keadaan darurat dibatasi sesuai de- Taimiyah, Ibnu Qayyim dan Ibnu Qudamah me-
ngan kadarnya saja). milih pendapat boleh secara mutlak, alasan-
Sedangkan al<ad, sufiajah876 adalah transak- nya karena keuntungannya bukan hanya oleh
si keuangan di mana seorang pemberi pinjaman peminjam saia namun dirasakan oleh kedua
memberikan pinjaman dana pada peminjam di belah pihak.88o
suatu daerah fnegara), lalu peminjam, wakilnya
atau orang yang berutang padanya berkewaj ib- * MacanrmacamDeposito.
an melunasi pinjaman itu kepada pemberi pin- Terdapat tiga macam deposito, yaitu tipe
jaman, wakilnya atau orang yang memberinya A, B dan C.
pinjaman di daerah (negara) lain. Tipe A yaitu deposito yang memiliki nilai
Ular.na Hanafiah berpendapat bahwa suTta- yang terus bertambah. Pinjaman berada di ta-
jah ini hukumnya makruh tahrim apabila keun- ngan sqbuah perusahaan fbank) selama 10 ta-
tungan yang dimaksud (pembayaran di daerah hun,lalu investor akan mengambil kembali be-
lain untukmenghindari bahaya) menjadi syarat serta persentase laba yang telah ditentukan,
dalam akad atau menjadi kebiasaan yang ber- sehingga merupakan riba selama 10 tahun.
laku. Al-Marghinani berkata, "Akad suftaiah hu- Tipe B yaitu deposito yang memiliki pema-
kumnya makruh, yaitu bentukqardh yang mana sukan lancac dimana laba bisa ditarik setiap
peminjam diuntungkan dengan tidak terbeba- kurun waktu satu atau setengah tahun, sedang-
ni oleh risiko bahaya perjalanan. Inilah bentuk kan pokok pinjaman tetap utuh.
manfaatyang didapatkan dari akad q a rdhini.P a' Tipe A dan B ini termasuk dalam kategori
dahal dengan tegas Rasulullah melarang qardh al<ad.qardh dan tambahannya, termasuk dalam
yang menarik keuntung an.D87 7 kategori riba utang. Keduanya tergolong dalam
Pendapat senada dilontarkan ulama Syafi- riba investasi yang mengandung riba dan hu-
iyah. Menurut mereka, transaksi ini diharam- kumnya adalah haram seperti simpanan yang
kan karena sudah masuk dalam qardhyangme- ada di bank, baik yang dimaksudkan hanya se-

876 SrXoioh atau saftajah atau saftujah-penyebutan yang pertama adalah yang paling masyhur-merupakan kata serapan dari ba-
hasa Persia. Maknanya, kertas yang ditulis oleh pemberi pinjaman kepada orang yang akan meniadi wakilnya untuk menerima
pulunasan utang di tempat yang telah disepakati. Dokumen ini mirip kertas cek yang ada di zaman sekarang. Suftajah bisa digo-
longkan sebagai bill of exchange yang sekarang ini kita kenal.
877 Al-Hidoyohyang dicetak bersama Fathul odiir,vol.V,hlm. 452.
Q
878 At-Mrhrdrdzab,vol.l, hlm. 304.
879 Al-Khrroryi'ala al-Khatiil.vol. IY hlm. 141 dan seterusnya; al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 250, 288; asy-Syarh at-Kabiinvol.lll,
hlm. 225.
880 Mathaalib lJlin Nuha,vol.lll, hlm. 246; al-Mughni, vol. IV hlm. 32L; A'lam al-Muwaqqi'iin vol. I, hlm. 391, cet. Tijariah.
rsrAM IrLrD s Bagan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN

bagai bentuk penitipan saja, seperti tabungan, la mendapatkan laba yang cukup besar.
maupun penitipan dan investasi, yaitu depo- Hukum dalam syariat berdasar pada kea-
sito. daan yang banyak terjadi, bukan pada
Tipe C yaitu deposito yang tidak memberi- yang sedikit dan jarang yaitu kemungkin-
kan laba pasti setiap tahunan, namun ia mem- an adanya kerugian.
berikan sebagian keuntungan bagi nasabahnya 2. Transaksi ini masuk dalam kategori akad
dengan cara diundi. Sebagian ulama terkecoh qiradh [bagi hasil) yang dibolehkan berda-
dengan tipe ini sehingga menfatwakan kebo- sarkan ijma, karena ia adalah salah satu
lehannya dengan alasaan bahwa semua modal macamnya. Dan tidak perlu dipedulikan sya-
berasal dari pemilik modal, dan keuntungan rat laba harus bagian yang tidak tertentu
sepenuhnya untuk pengelola sebagai pembe- dalam qiradh karena qiradh biasanya ber-
rian dari pemilik modal.'Bentuk seperti ini di- langsung antar individu manusia, sedang-
bolehkan menurut pendapat yang masyhur da- kan transaksi ini berlangsung dengan in-
lam mazhab Maliki. Telah termaktub dalam stansi pemerintahan!!
undang-undang mazhab Maliki halaman 300 Namun yang bena4 tipe ke-3 ini pun haram
yang berisi tentang kebolehan tabungan pos juga karena ia menggunakan sistem perjudian
atas dasar dua alasan berikut ini. dengan membagi keuntungan ribawi menjadi
1. Transaksi ini tidak ada pada masa turun- beberapa nominal sehingga dapat mencakup
nya syariat Islam, sehingga termasuk ma- sedikit dari jumlah investor yang ada. Lalu no-
salah yang moskut'onhu (tidak dibicara- minal itu dibagikan kepada mereka atas nama
kan) maka ia dibolehkan secara syara. Hal hadiah dengan cara diundi. Pada praktek ini
itu karena merupakan transaksi yang me- pun terdapat ketidakadilan karena bisa jadi
nguntungkan baik bagi pihak pengelola investor yang memiliki saham kecil mendapat-
maupun pemilik modal, serta tidak ada pi- kan ribuan dinar atau lira dan investor yang
hakyang dirugikan. Selain itu, karena pada memiliki saham besar tidak mendapatkan apa-
umumnya yang terjadi adalah si pengelo- apa.

.",qil,]@*
Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI XEUANGAN FIqLH ISTAM )IIID 5

BAB KE.3
AKAD IJARAH (PENYEWAAN)

Akad ijarah seperti juga akad jual beli, ter- Pembahasan ketujuh: berakhirnya akad t7a-
masuk bagian dari a/-'u quud al -muss amm a ah887 rah.
yang sangat diperhatikan hukumnya secara khu-
sus oleh syariat Islam dari sisi karakter akad- A. LEGALITAS, RUKUN, DAN PENGERTIAN
nya. Akad ijarah berbeda dengan transaksijual
'IARAH ljarah
1. Legalitas
beli karena sifatnya temporal, sedangkan jual
beli bersifat permanen karena pengaruhnya da- Ulama fiqih bersepakat atas legalnya akad
pat memindahkan kepemilikan suatu barang. ijarah kecuali Abu Bakar al-Asham, Ismail bin
Akad ijarah adalah akad yang penting da- Ulayyah, Hasan Basri, al-Qasyani, an-Nahrawa-
lam kehidupan praktis. Oleh karena itu, saya ni, dan Ibnu Kaisan. Mereka melarang akad ini
akan membicarakan karakteristik dan hukum- karena ijarahadalah menjual manfaat, padahal
nya dalam pembahasan sebagai berikut. manfaat-manfaat tersebut tidak pernah ada
Pembahasan pertama: legalitas, rukun, dan
saat melakukan akad, hanya dengan berjalan-
pengertian ijarah. nya waktu akan terpenuhi sedikit demi sedikit.
Sesuatu yang tidak ada, tidak dapat dilakukan
Pembahasan kedua: syarat-syarat iiarah.
jual beli atasnya. Sebagaimana pula tidak di-
Pembahasan ketiga: sifat dan konsekuensi
perbolehkan menggantungkan jual beli pada
hukum ijarah.
masa akan datang. Hal ini dibantah oleh Ibnu
Pembahasan keempat: jenis dan konse-
Rusyd bahwa manfaattersebutwalaupun tidak
kuensi hukum ijarah.
ada saat akad, tetapi secara umum dapat ter-
Pembahasan kelima: jaminan barang yang
capai. Syariat hanya memperhatikan manfaat-
disewakan, j aminan pekerj a dan gugurnya upah
manfaat yang pada umunya tercapai ini atau
karena kerusakan barang.
manfaat yang antara tercapai dan tidaknya
Pembahasan keenam: perselisihan pelaku
adalah seimbang.882
akadijarah.

881
Al-'uquud ol-musammaah adalah akad yang telah disebutkan namanya dan diatur oleh Allah, seperti iual beli, yarah, ryirkah (peng-
kongsianl, kalolah, dan hibah. Akad-akad ini diterapkan atasnya semua kaidah-kaidah umum dan khusus. Adaprun al''uquud ghairu
al-musammaahadalah akad yang belum diatur oleh Allah, seperti akad-akad yang baru muncul seperti akad taund fekspor impor),
akad menginap di hotel. Semua akad ini tunduk pada kaidah-kaidah umum.
Bidaayatul Mujtahid, vol. II, hlm. 218.
FIQLH ISLAM IILID 5 BaEran 3: IIUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

Mayoritas ulama memperbolehkan akad Dalil kedua, sunnah. Sabda Rasulullah,


ijarah dengan dalil al-Qur'an, sunnah, dan ijma
"Berikanlah upah pekerja sebelum kering
sebagai berikut.
keringatnya.'883
Dalil pertama, dalil Al-Qur'an. Firman
Allah,
Perintah memberikan upah adalah bukti
dibolehkannya akad ijarah.
"... ke m u d i an j i ok-
ka m e reka m e ny u su kan ( an Rasulullah juga bersabda,
anak)mu maka berikanlah imbalannya kepada
"Barang siapa yang mempekerjakan peker-
mereka...." (ath-Thalaaq: 6)
j o, b erita huka nlah up ahnya.'aga
Dan, firman Allah yang mengisahkan ten-
tang perkataan salah seorang putri Nabi Syu'- Diriwayatkan dari Sa'id ibnul-Musayyib
aib a.s., dari Sa'ad r.a., ia berkata, "Kami pernah menye-
wakan tanah dengan [bayaran) hasil pertanian-
"Dan salah seorong dari kedua (perempuan) nya. Rasulullah melarang hal itu dan memerin-
itu berkata,'Wahai ayahku! Jadikanlah dia seba- tah kami untuk menyewakannya dengan emas
gai pekerjo (pada kita), sesungguhnya orang atau perak."88s
yang paling baik yang engkau ambil sebagai Diriwayatkan pula dari IbnuAbbas r.a. bah-
pekerja (pado kita) ialah orang yang kuat dan wa Nabi saw. pernah melakukan bekam [hija-
dapat dipercaya.' Dia (Syu'aib) berkata, 'Se- mah) kemudian membayar orang yang mem-
sungguhnyo aku bermaksud ingin menikahkan bekamnya.886
engkau dengan salah seorang dari kedua anak Dalil ketiga, ijma.
perempuanku ini, dengan ketentuan bahwa eng- Umat Islam pada masa sahabat telah sepa-
kau bekerja padaku selama delapan tahun dan kat membolehkan akad ijarahsebelum kebera-
jika engkau sempurnakan sepuluh tahun maka daan Asham, Ibnu Ulayyah, dan lainnya. Hal itu
itu a dalah (suatu kebaikan) dorimtt...."' (at-Qa- didasarkan pada kebutuhan masyarakat ter-
shash:26-27) hadap manfaat ijarah sebagaimana kebutuh-
Mengambil dalil dengan ayat ini dibenarkan an mereka terhadap barang yang riil. Dan,
menurut pendapatyang mengatakan bahwa sya- selama akad jual beli barang diperbolehkan
riat umat sebelum kita dilegalkan selama be- maka akad ijarah manfaat harus diperboleh-
lum dinasakh (dihapus hukumnya). kan juga.887

Diriwayatkan dari hadits Abu Hurairah, lbnu Uma[ Jabif, dan Anas. Hadits Abu Hurairah diriwiyatkan Abu Ya'la dalam Musnad-
nya, hadits Ibnu Umar dikeluarkan Ibnu Malah dalam Sunan-nya. Hadits labir diriwayatkan Thabrani dalam Mu'jam Shaghir-nya,
sedang hadits Anas diriwayatkan Abu Abdullah at-Tirmizdi al-Hakim dalam kitab Nawadirul Ilshul. Ibnu haiar berkata, "semuanya
dhaif." (Lihat Nasbur Raayyah, vol. IV hlm.L29 dan setelahnya; Majma'uz-Zawaaid,vol.4hlm.97, Subulus Salaamvol.lll, hlm. 81).
Diriwayatkan Abdu Razaq dalam Mushanaf-nya dari Abu Hurairah dan Abi Sa'id al-Khudri. Diriwayatkan pula oleh Muhammad
ibnul-Hasan dalam kitab a/-Atsar. Dalam hadits ini ada keterputusan, tapi Imam Baihaqi menyambungkan lewat ialur Abu Hanifah.
Menurut Abu Zar'ah, hadits ini shahih, tapi mauquf pada Abi Sa'id. (Lihat Nasbur Raayyahvol.4 hlm.131; Subulus,Salam vol.3 hlm.
82; Nailul Authaar vol. 5 hlm.292).
Diriwayatkan Ahmad, Abu Dawud, dan Nasa'i dari Sa'ad bin Abi Waqqash dengan redaksi: bahwa para pemilik kebun pada zaman
Nabi saw. menyewakan kebun mereka dengan upah hasil lahan itu dan apa yang di sekitar tanaman yang dibantu dengan air. Lalu
mereka mendatangi Rasulullah dan memperkarakan sebagian masalah itu. Maka Rasulullah melarang untuk menyewakan dengan
itu. Beliau berkata, "Sewakanlah dengan emas dan perak" (Lihat Nailul Authaarvol.5 hlm. 279).
Diriwayatkan Ahmad, Bukhari, dan Muslim. Bukhari menambahkan dengan lafal, "Jika itu adalah barang buruk maka beliou tidak
akan melakukannya." (Lihat Nasbur Raayyah vol.4 hlm.134; Nailul Authaarvol.S hlm. 28; Subulus Salam vol. 3 hlm. 80).
887
Llhatal-Mabsuuth Li Sarakhsy vol.15 hlm. 474; Takmilah Fathul Qadiir vol.7 hlm.L47; al-Badaa'ivol.4 hlm.173; Bidaayatul Mujta-
hidvol.2 hlm.218; al-Muhadzdzab vol. L hlm.394;al-Mughnivol.5 hlm.397;MughnilMuhtaajvol.2 hlm.332.
Bag|an 3: I{UKUM TRAI{SAKSI KEUANGAN FIQLH ISTAM 5

'ILID

2. Rukun dan Pengertian ljarah nar (al-ashoh) dalam masalah iiarah atas ba-
Rukun ijarah menurut Hanafiyah adalah rang, juga membolehkan seorang pemilik un-
ijab dan qabul, yaitu dengan lafal iiarah,isti'iar, tuk memperbarui masa sewa bagi penyewa ba-
iktiraa' dan ikraai Sedangkan rukun iiarah me' rang sebelum berakhirnya akad, dikarenakan
nurut mayoritas ulama888 ada empat, yaitu dua dua masa sewa itu berkaitan dengan satu pem-
pelaku akad [pemilik sewa dan penyewa), si- bayaran.seo

ghah (iiab dan qabul), upah, dan manfaat ba- Syafi'iyah mendefinis ikan ii arah sebagai
rang. akad atas suatu manfaatyang mengandung mak-
Ijarah menurutbahasa adalah jual beli man- sud yang tertentu, mubah, serta dapat dider-
faat, sedangkan secara syara'mempunyai mak- makan dan kebolehan dengan pengganti ter-
na sama dengan bahasa. Oleh karenanya, Hana- tentu. Kata"manfaat" berfungsi untuk menge-
fiyah mengatakan bahwa iiarah adalah akad luarkan akad atas barang karena barang hanya
atas manfaat disertai imbalan.sse Sebagaimana berlaku pada akad jual beli dan hibah. Kata
" maksttd" untuk mengeluarkan manfaat tidak
tidak sah ta'liq (menggantungkan) dalam jual
beli maka ta'liq dalamijarahjuga tidak sah. Akan bernilai, seperti menyewa seseorang untuk me-
tetapil menurut mayoritas fuqaha, menyandar- ngucapkan kata-kata membuat capek. Kata
kanijarah ke masa akan datang hukumnya sah. "yang tertentu" mengeluarkan akad mudhara-
Berbeda dengan iual beli sebagaimana disebut- bah dan ji'alah (sayembara) atas pekerjaan yang
kan dalam masalah sebelumnya. tidak jelas. Kata " dapat didermakan" mengelu-
Adapun ulama Syafi'iyah melarang meng- arkan manfaat kemaluan perempuan karena
gantungftan ijarah atas barang ke masa akan akad atas barang ini tidak disebut iiarah. Dan,
datang sebagaimana larangan dalam jual beli, kata "dengan pengganti tertentu" mengeluar-
kecuali menggantungkan iiarah atas tanggung-
kan akad hibah, wasiat, syirkah (kongsi), dan
i' arah [peminjaman).8e'
an. Misalnya, "Saya mewajibkan dirimu mem-
bawa barangku ke negeri ini atau sampai bulan Ulama Malikiyah mendefinisikan l.larah se-
sekian." Hal itu karena barang dalam tanggung- bagai memberikan hak kepemilikan manfaat se-
an dapat menerima penundaan, seperti mela- suatu yang mubah dalam masa tertentu diser-
kukan akad salam pada suatu barang yang di- tai imbalan.sez Definisi ini sama dengan defini-
serahkan pada waktu tertentu. si ulama Hanabilah.se3
Pendapat ulama Syafi'iyah yang paling be-

888 Al-qawaniin al-Fiqhiyyah,hlm.274; Mugnil Muhtaai vol. 2 hlm. 332.


889 Tok^itoh Fathul
Qadiir,vol. VII, hlm.145; al-Badaa'i',vol.lV hlm.174; Tabyinul Haqaaig, vol. V htm.105; Haaryiyah lbnu Abidin,vol.
V hlm.1.
Saya lebih suka menggunakan kata iijaar daripadakata ijaarah karena kata ijaarah adalah kata benda dari ujrah'upah' bukan
masdar (verba nomina) dari kata kerja alara karena belum pernah didengar sebagai masdarnya sama sekali. Sebagaimana diketa-
hui masdar dari kata kerja adalah sima'i bukan qryasf. Terkadang kita menggunakan kata ijarahl<arena kata ini lebih populer'
890 Mrgnil Muhtaaj, vol. II, hlm. 338. ljarah menurut ulama Syafi'iyah terbagi dua macam, yaitu pertama, penyewaan atas barang
(ijaarh'atat a'in), seperti menyewakan barang tidak bergerak, menyewakan kendaraan, atau menyewakan orang tertentu. Jadi,
menyewa barang tidak bergerak hanya dapat dilakukan melalui penyewaan atas barang karena tidak dapat dibebankan pada tang-
gungan tertentu . Kedua,penyewaan atas tanggungan (ijarah'ala dzimmah), seperti menyewa binatang dengan sifat tertentu untuk
mengangkut barang atau seperti membebankan seseorang untuk mengeriakan hal tertentu, seperti meniahit, membangun, atau
sebagainya (Mugnil Muhtaai vol.ll, hlm. 333).
89r Mughnil Muhtaaj,vol.2 hlm. 332.
89? Ary-Syorhrl Kabiin vol.4 hlm. 2; ol-Furuuq,vol. 4 hlm. 4.
893 Lih"t rl-Mughni,vol.S hlm. 398; Ghaayatul Muntahaa,vol.2, hlm.190; Kasysyaafut Qinaa',vol.3, hlm. 537.
ISTAM IILID 5 Baglan 3: HUI(UM fRANSAXSI XEUANGAN

Karena akadijarah adalah penjualan man- lah manfaat bukan barang.se6 Oleh karena itu,
faat, maka mayoritas ahli fiqih tidak memboleh- dinyatakan dalam suatu kaidah, "Setiap hal
kan menyewakan pohon untuk menghasilkan yang dapat dimanfaatkan disertai tetapnya so-
buah karena buah adalah barang sedangkan r7a- sok barang maka dibolehkan ijarah atasnya,
rah adalah menjual manfaat bukan menjual ba- dan jika tidak maka tidak diperbolehkan."
rang. Begitu pula tidak boleh menyewakan kam- Para ulama mengecualikan penyewaan
bing untuk diambil susunya, minyak saminnya, seorang perempuan untuk menyusui karena
bulunya, atau anaknya, karena semuanya bagi- termasuk kebutuhan mendesak (darurat). Ula-
an dari barang sehingga tidak boleh dilakukan ma Malikiyah membolehkan menyewa pejan-
dengan aka d ijorah. Begitu pula tidak boleh me- tan untuk membuahi hewan betina. Dan, ma-
nyewa air di sungai, sumu4 kanal, atau sumber yoritas ulama membolehkan mengambil upah
ai4 karena air adalah barang sehingga tidak dari penyewaan kamar mandi.8e7
boleh disewa. Begitu pula menyewakan tem-
pat belukar yang terdapat air untuk memeliha- 3. Pendapat lbnul Qayyim tentang
ra ikan, menanam tumbuhan, memancing, dan Penyewaan Barang (ljaratul A'yan)
sebagainya, karena semua itu adalah barang. Ibnul Qayyim berkata, "Konsep yang digu-
Dengan demikian, tidak boleh menyewakan ko- nakan oleh para fuqaha adalah bahwa sesuatu
lam atau telaga kecil untuk memancing.sea yang bisa dijadikan objek ijarah adalah man-
Sebagaimana tidak diperbolehkan menye- faat bukan barang merupakan konsep yang sa-
wakan tempat penggembalaan ternak karena lah. Hal tersebut tidak ada dalilnya baik dalam
rumput adalah barang sehingga tidak dapat di- Al-Qur'an, sunnah, ijma, maupun qiyas yang
jadikan objek ijarah. benar. Akan tetapi, justru sumber-sumber hu-
Mayoritas ulama juga melarang menyewa- kum justru menunjukkan bahwa barang yang
kan hewan pejantan untuk menghasilkan ketu- muncul sedikit demi sedikit disertai tetap pokok
runan dengan mengeluarkan spermanya yang barangnya, maka dihukumi sebagai manfaat. Se-
merupakan barang. Hal ini sesuai dengan ha- perti buah pada pohon, susu pada hewan, dan
dits bahwa Rasulullah melarang [menyewakan) air di sumur. OIeh karena itu, dalam akad wa-
pejantan.ses Kata menyewakan dalam redaksi kaf disamakan antara barang dan manfaat se-
hadits ini tidak disebutkan sebagai bentuk gaya hingga dibolehkan mewakafkan manfaat seper-
bahasa majaz mursal, seperti dalam ayat, ti mewakafkan tempat tinggal, dan dibolehkan
mewakafkan barang seperti mewakafkan bina-
"Den tenyelah (penduduk) negeri" (Yuu-
tang ternak untuk dimanfaatkan susunya. Be-
suft B2).
gitu juga, dalam akadtabarru'disamakan anta-
Tidak dibolehkan juga menyewakan uang
ra barang dan manfaat seperti al<ad ariyahyang
dirham dan dinar; barang yang ditakar dan di-
memanfaatkan barang kemudian mengembali-
timbang, karena manfaat itu ada setelah digu-
kannya lagi, akad manihah yang memberikan
nakan barangnya, sedangkan objek ijarah ada-
hewan ternak untuk diminum susunya kemu-

894
Ad-Durrul Mukhtaorwa Raddul Muhtaar,vol.4. hlm.110 dan seterusnya.
895
Diriwayatkan Bukhari, Ahmad, Nasa'i, dan Abu Dawud dari lbnu Umar. Diriwayatkan iuga dari beberapa ulama lainnya dengan
redaksi yang berbeda yang nanti akan disebutkan. (Lihat Nailul Authaar, vol. 5, hlm. 1-46).
896
Al-Badaa'i', voL 4, hlm.175.
897
Al-Qawaniin al- Fiqhiyyah, hlm. 27 3.
Baglan 3: HUKUM TRANSAI(SI KEUANGAN rsrAM IrLrD s

dian dikembalikan lagi, akad qardh yang me- fika ada anak kecil mumayyiz yang menyewa-
minjamkan dirham lalu dikembalikan gantinya. kan harta atau dirinya, maka apabila diizinkan
Maka demikian pula dalam akad ijarah terka- oleh walinya maka akad itu dianggap sah; dan
dang berbentuk akad atas manfaat dan terka- apabila ia dibatasi hak membelanjakan harta-
dang pula berbentuk akad atas barang yang nya, maka tergantung pada izin walinya.see
tercipta atau muncul sedikit demi sedikit, te- Ulama Malikiyah berpendapat bahwa men-
tapi pokok barangnya tetap, seperti susu dari capai usia mumayyiz adalah syarat dalam r7a-
perempuan yang menyusui dan manfaat dari rah dan jual beli, sedangkan balig adalah sya-
kolam air. Barang-barang ini karena ia tumbuh rat berlaku (syarth an-nafaadz). fika ada anak
sedikit demi sedikit dengan tetapnya sosok po- yang mumqryrz menyewakan diri atau harta-
kok barang maka ia bagaikan manfaat. Yang me- nya, maka hukumnya sah dan akad itu digan-
nyatukan keduanya adalah tercapainya mak- tungkan pada kerelaan walinya.e0o
sud akad sedikit demi sedikit, baik yang terca- Adapun ulama Syaf iyah dan Hanabilah ber-
pai adalah barang maupun manfaat."8e8 pendapat bahwa syarat taklif [pembebanan ke-
wajiban syariat), yaitu balig dan berakal, ada-
B. SYARAT.SYARAT IIARAH lah syaratwujud akad ijarah karena ia merupa-
Dalam akad ijaroh ada empat macam sya- kan akad yang memberikan hak kepemilikan
ratsebagaimana dalam akad jual beli,yaitu sya- dalam kehidupan sehingga sama dengan jual
rat wujud (syarth al-in'iqaad), syarat berlaku beli.e0l
(syarth an-nafaadz), syarat sah (syarth ash-sih-
hah), da}n syarat kelaziman (syarth ol-luzuum). 2. Syarat Berlaku (Syarth aFNafaadz)
Di sini saya akan sebutkan sebagian syarat saja Syarat berlaku akad, ijarah adalah adanya
karena sebagiannya sudah dibahas dalam akad hak kepemilikan atau kekuasaan (ol-wilaayah).
jual beli. Akad ijarah yang dilakukan oleh seorang/u-
dhuli (orang yang membelanjakan harta orang
1. Syarat Wujud (Syarth al-ln'lqad) lain tanpa izinnya, penj.) adalah tidak sah kare-
Ada tiga macam syarat wujud; sebagian ber- na tidak adanya kepemilikan atau hak kuasa.
kaitan dengan pelaku akad, sebagian berkaitan Menurut Hanafiyah dan Malikiyah, akad ini di-
dengan akad sendiri, dan sebagaian lagi ber- gantungkan pada persetujuan dari pemilik se-
kaitan dengan tempat akad. Saya hanya akan bagaimana berlaku dalam jual beli. Hal ini ber-
menyebutkan syarat yang berkaitan dengan beda dengan pendapat ulama Syafi'iyah dan
pelaku akad, yaitu berakal (pelaku akad orang Hanabilah.
yangberakal). Sebagaimana dalam jual beli, akad Terdapat beberapa syarat agar sebuah per-
ijarah yang dilakukan oleh orang gila, atau anak setujuan dari pemilik dapat berlaku pada akad
kecil tidak mumayyiz adalah tidak sah. Menu- ijarah yang tergantung, di antaranya adanya
rut ulama Hanafiyah, mencapai usia balig tidak wujud objek ijarah. fika ada seorangfudhuli
termasuksyaratwujud ataupun syaratberlaku. melakukan akad ijarah lalu mendapatkan per-

898 Lih^t A'to^ul Muwaqi'iin, vol. 2, hlm.15.


899 Al-Bodoo'i',vol. 4, hlm.l7 6.
9oo Ary-Syorhul Kabiir, vol.4, hlm. 3.
901 M ug n i t M u htaaj, vol. 2, hlm. 332; al - M u g hni, v o1.5, hlm. 398.
FIQLH ISTAM TILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAXS! I(EUANGAN

setujuan dari pemilik, maka perlu diperhati- diri sendiri, sehingga jika sebagianmasa wak-
kan hal berikut.eoz tu ijarah selesai maka statusnya tidak ada ke-
fika persetujuan atas akad tersebut ter- tika persetujuan. Oleh karena itu, persetujuan
jadi sebelum manfaat barang digunakan, maka pemilik tidak dapat diberlakukan pada masa
akad ijarah itu sah dan pemilik barang berhak yang telah lewat itu karena sudah tidak ber-
atas upahnya karena objek akadnya ada. wujud. Dalam hal ini Muhammad melihat pada
Sebaliknya, jika persetujuan atas akad ter- objek ijarah.
jadi setelah manfaat barang digunakan, maka Perbedaan cara pandang antara Abu Yu-
akad itu tidak sah dan upah dikembalikan ke suf dan Muhamad ini berlaku pada seseorang
pelaku akad, karena objek akad telah lenyap yang meng-ghashab tanah lalu menyewakan-
sehingga tidak ada pada saat pelaksanaan nya untuk lahan pertanian, lalu pemilik tanah
akad ijarah. Maka akad itu menjadi tidak ada membolehkan akad ijarah itu.
karena tidak terdapat objek akadnya sehingga Muhammad menambahkan bahwa jika pe-
akad ijarah-nya tidak sah-sebagaimana yang laku ghashab menyerahkan tanah itu pada pe-
kita ketahui dalam akad jual beli. Dengan de- nyewa dengan akad muzara'oh, maka perlu
mikian, pelaku akad fudhuli dianggap sebagai ada penjelasan lebih rinci dalam hal ini. Yakni,
pelaku ghashab ketika ia mengembalikan ba- jika tanaman itu telah keluar bulirnya tapi be-
rang kepada pemiliknya. lum kering, lalu pemilik tanah memberikan
Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa jika persetujuan maka akad itu menjadi sah. Dalam
pelaku ghashab menyewakan barang ghashab hal ini pelakughashab tidak berhak sedikit pun
lalu menyerahkannya kembali kepada pemilik- atas hasil tanaman karena akad muzara'ah di-
nya dan ia menyetujui penyewaan itu, maka anggap satu kesatuan yang prosesnya tidak
jika masa waktuijarah telah habis, upah adalah dapat dipisah-pisahkan. Persetujuan pemilik
hak pelaku ghashab karena objek akad telah tanah atas akad sebelum selesai pemanfaatan
lenyap dan persetujuan pemilik tidak berlaku tanah secara sempurna dianggap sebagai per-
pada sesuatu yang tidak ada, sebagaimana yang mulaan akad. Namun, jika bulir di lahan itu
telah saya jelaskan. telah kering, maka proses muzera'eh diang-
gap telah selesai sehingga persetujuan pemilik
fika persetujuan pemilikterjadi setelah se-
bagian masa waktu akad ijarah berjalan, maka tidak berlaku pada akad. Dalam hal ini maka
upah diserahkan kepada pemilik barang selu- seluruh hasil tanaman adalah milik orangyang
ruhnya. Ini adalah pendapat Abu Yusuf. Hal itu meng-ghashab.
karena jika sebagian masa sewa masih tersisa,
maka akad tidak menjadi batal sehingga bisa 3. Syarat Sah (Syarth ashShihhah)
menjadi objek ijarah. Dalam hal ini Abu Yusuf Syarat sah ijarah berkaitan dengan pelaku
melihat pada masa sewa. akad, objek akad, tempat, upah, dan akad itu
Muhammad berpendapat bahwa upah masa sendiri. Di antara syarat sah akad ijarah adalah
sewa yang telah berlalu adalah menjadi hak pe- sebagai berikut.
lakughashab, sedangkan upah masa sewayang a. Kerelaan Kedua Pelaku Akad
sersisa adalah hak pemilik barang. Karena se- Syarat ini diterapkan sebagaimana dalam
tiap bagian manfaat merupakan objek yang ber- akad jual beli. Allah berfirman,

902 Llh^t ol-Bodaa'i' vol.4 hlm.l77.


Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI XEUANGAN FIQLH ISTAM )IIID 5

"Wahai orang-orang yang beriman! Jangan- tentu untuk mengalirkan air guna mengairi ta-
lah kamu saling memakan harta sesamamu de- nahnya. Karena ukuran banyak sedikitnya air
ngon jalan yang batil (tidak benar), kecuali yang dialirkan ke sungai tersebut adalah ber-
dalam perdagangan yang berlaku atas dasar beda. Air dalam jumlah banyak dapat memba-
suka sama suka di antarq kamu. Danianganlah hayakan sungai itu. Sesuatu yang berbahaya
kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha tentu saja dikecualikan dalam akad secara ti-
Penyayang kepadamu." (an'Nisaa': 29) dak langsung. Sedangkan iumlah sedikitnya air
tidak memiliki ukuran yang tepat. Dengan de-
Ijarah disebut iuga tiiarah (perdagang-
mikian, tempat akad tersebut statusnya tidak
an) karena di dalamnya ada nilai pertukaran
jelas.
harta dengan harta.eo3
Adapun menurut Muhammad, hukumnYa
adalah boleh. Hal yang menghalangi diboleh-
b. Hendaknya Obiek Akad (Yaitu Manfaat)
kannya akad adalah ketidakjelasan tempat
Diketahui Sifatnya Guna Mengflindari
dan ketidakjelasan itu sudah hilang dengan pe-
Perselisihan
nentuan.eoa
|ika manfaat itu tidak jelas dan menyebab-
kan perselisihan, maka akadnya tidak sah ka- 2). PENIELASAN MASA WAKTU
rena ketidakjelasan menghalangi penyerahan Penjelasan masa waktu adalah hal yang sa-
dan penerimaan sehingga tidak tercapai mak- ngatpenting dalam penyewaan apartemen, ru-
sud akad tersebut. mah, toko, dan dalam penyewaan seorang pe-
Kejelasan objek akad [manfaat) terwujud rempuan untuk menyusui. Hal itu karena ob-
dengan flenjelasan tempat manfaat, masa wak- jek akad menjadi tidak jelas kadarnya kecuali
tu, dan penjelasan objek kerja dalam penye- dengan penentuan waktu tersebut. Oleh kare-
waan para pekerja. na itu, tidak menyebutkan masa waktu akan
menyebabkan pertikaian.
7). PENTELASAN TEMPAT MANFAAT
Ijarah hukumnya sah, baik dalam waktu
Penjelasan tempat manfaat adalah dengan
yang panjang maupun pendek. Ini adalah pen-
mengetahui barang yang disewakan. fika ada dapat mayoritas ulama, termasuk ulama Sya-
orang berkata, "Saya sewakan salah satu dari fi'iyah dalam pendapat yang shahih.eo5 Mereka
rumah ini atau salah satu kendaaraan ini atau mengatakan bahwa akad ijarah adalah sah da-
salah satu pekerja ini," maka hukum akad ini lam waktu yang diperkirakan bahwa barang
tidak sah, karena adanya ketidakjelasan dalam tersebut masih eksis menurut pandangan para
barang yang disewakan. Menurut pendapat ula-
ahli. Masa penyewaan tidak ada batas terla-
ma Hanafiyah yang masyhu4, yaitu perkataan manya karena tidak ada ketentuannya dalam
Abu Hanifah dan Abu Yusuf, tidak boleh sese- syar'i.e6
orang menyewa sungai kering atau tempat ter-

903
Lihat Al-Badaa' i' vol.4 hal.l7 9.
904
Al-Badaa'i',voL 4 hlm.180; al-Mabsuuth,vol. 16, hlm. 43; al-Furuuqvol.4 hlm. 4; Takmilah Fathul Qadiir vol. 7 hlm-148.
905
Menurut ulama Hanafiyah, hukum r.Tarah selama waktu tertentu adalah sah, baik waktu itu lama maupun sebenta[ karena jika
masa waktu jelas maka manfaatnya iuga ielas, kecuali benda wakaf. Benda wakaf tidak diperbolehkan untuk disewakan dalam
waktu yang lama agar penyewa tidak mengklaim kepemilikan atasnya (yang dimaksud masa yang lama di sini adalah maksimal
tiga tahun untuk harta yang tidak bergerak dan 1 tahun untuk selainnya). Begitu iuga penyewaan tanah anak yatim. (Lihat a/-
Lubaab Syarhul Kitaab,vol.2 hlm. 88; Takmilah Fathul Qadiir,vol. 7 hlm. 150).
MughnilMuhtaaj,vol.2 hlm. 349 al-Muhadzdzab,vol. 1, hlm.396; al-Mughni, vol.5 hlm. 401;Ghaayatul Muntahaa, vol.2 hlm.
201.
ISLArvt IILID 5 Bagfian 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN

Ulama Hanafiyah tidak mensyaratkan pe- akhir. Sedangkan sebelas bulan yang lain dihi-
nentuan masa permulaan ijarah. f ika sebuah tung berdasarkan kemunculan bulan sabit.
akad ijoroh tidak disebutkan masa permulaan Perhitungan dengan hari dalam masalah
penyewaan, maka waktu yang mengikuti akad ini digunakan karena darurat dan kondisi da-
adalah dianggap waktu permulaan, yaitu bu- rurat ini hanya terjadi pada bulan pertama. Se-
lan setelah akad terjadi. dangkan riwayat pertama Abu Hanifah menya-
Sedangkan ulama Syafi'iyah berpendapat takan bahwa jika bulan pertama dihitung de-
bahwa penentuan masa awal akad adalah sya- ngan hari, maka bulan kedua pun terpaksa ha-
rat yang harus disebutkan dalam akad. Kare- rus dihitung dengan hari. Dan, begitu seterus-
na dengan tidak adanya penentuan menyebab- nya hingga selesai masa satu tahun. e08
kan ketidakjelasan waktu sehingga objek akad
3) UARAH MUSYAHARAH (PENYEWAAN PER
ijarah pun menjadi tidak jelas.e07 BULAN)
lika ijarah dilaksanakan satu bulan atau Syafi'iyah sangat ketat dalam mensyarat-
beberapa bulan atau beberapa tahun yang di-
kan waktu. Dalam pendapat shahihnya, mere-
ketahui di awal bulan, maka penghitungan bu-
ka mengatakan bahwa jika ada seseorang me-
lan itu menggunakan penampakan bulan sabit
nyewakan rumah setiap bulan satu dina4, atau
(sebagai tanda awal bulan). Dan, jika ijarahter-
setiap hari atau setiap fumat atau setiap tahun,
jadi pada sebagian bulan, maka perhitungan-
maka akad ijarah-nya batal. Hal itu karena se-
nya dengan hari karena tidak mungkin meng-
tiap bulan ia membutuhkan akad baru karena
gunakan perhitungan kemunculan bulan sabit.
ia telah menyendirikan upah untuk setiap bu-
Begitu pula akad yang menggunakan bulan dan
lannya. Dan, akad per bulan tersebut tidak ada
tahun. f ika akad terjadi di awal bulan, maka se-
sehingga akad pertama menjadi batal. Ditam-
luruh bulan dalam setahun dihitung dengan pe-
bah lagi masa waktu ijarah tersebut tidak jelas
nampakan bulan sabit karena inilah hukum asal-
sehingga hal ini seperti jika seseorang menga-
nya. Akan tetapi, jika akad itu dilakukan di te-
takan, "Saya sewakan kepadamu sebentar atau
ngah bulan, maka perhitungan seluruh hari ini
sebulan."eoe
menggunakan hari. Ini adalah pendapat Abu
Adapun menurut mayoritas ulama, akad
Hanifah dan riwayat dari Abu Yusuf.
ijarah itu dianggap sah pada bulan pertama dan
Terdapat juga riwayat lain dari Abu Hani-
statusnya mengikat, sedangkan bulan-bulan se-
fah yang juga merupakan pendapat Muham-
telahnya tidak mengikat kecuali setelah masuk
mad dan para ulama Syafi'iyah, yaitu bahwa
pada bulan-bulan itu. Karena dengan masuk-
jika ada seseorang yang menyewa sebuah ru-
nya ke bulan-bulan itu dan telah adanya akad
mah selama satu tahun dan ia memulai sewa
yang berisi kesepakatan upah dan kerelaan
pada pertengahan bulan, maka ia berhak me-
penggunaan barang sewa, maka hal itu diang-
nempati selama sisa hari pada bulan itu dan
gap memulai akad lagi. Hal ini seperti dalam
menyempurnakan jumlah hari dari bulan per- jual beli mu'athah [jual beli tanpa sighah ijab
tama yang belum ia gunakan pada bulan ter-

907
Al-Muhadzdzab, loc. cit.
908
Takmilah Fathul Qadiir, vol, 7, hlm. L78; al-Badaa'i', vol. 4 hlm. l8\; al-Mabsuuth,vol.l9, hlm. 132; Tabyinul Haqaaiq, vol. 5, hlm.
t23; al-Muhadzdzab,vol.1., hlm. 396; Raddul Muhnar ala Dumtr Mukhtaar,vol.5, hlm. 35.
Al-Muhadzdzab, vol. t hlm. 396; Mughnil Muhtaaj,vol.2 hlm. 340; al-Miizaan Li Sya'rani,vol.2 hlm.95.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN ISLAM JILID 5

dan qabul, penj.) jil<a dalam proses tawar-mena- nempatinya bersama orang lain, mengizinkan
war terdapat unsur kerelaan dari keduanya.et0 orang lain tinggal di situ dengan akad sewa atau
pinjaman, meletakkan barang dan lainnya, dan
4) PENTELASAN OBIEK KERIA
sebagainya. Hanya saja ia tidak menggunakan-
Penjelasan objek kerja dalam penyewaan
nya untuk hal yang merusak rumah itu, seperti
tenaga kerja adalah sebuah tuntutan untuk mengizinkan tukang besi, tukang pemutih pa-
menghindari ketidakjelasan. Hal itu karena ke- kaian, dan tukang giling. Hal itu karena akad
tidakjelasan objek kerja dapat menyebabkan yang mutlak [tanpa penjelasan rinci) dibatasi
perselisihan dan mengakibatkan rusaknya akad.
dengan hal-hal yang berlaku umum dalam ma-
f ika ada orang menyewa seorang
pekerja tanpa
syarakat.
menyebutkan ob ek kerj anya,
j seperti menj ahit,
Adapun dalam penyewaan tenaga maka di-
menggembala, mencangkul, dan sebagainya,
syaratkan penjelasan masa sewa dalam penye-
maka akad itu tidak sah.
waan penggembala kolektif. Karena tanpa pen-
Perlunya penjelasan objek kerja bagi para jelasan waktu tersebut, maka objek kerja men-
tenaga kerja kolektif dengan menunjukkan atau
iadi tidak jelas. Sedangkan dalam penyewaan
menentukannya. Atau dapat pula dengan penje-
tukang pemutih pakaian dan tukang iahit ko-
lasan jenis, tipe, kada4, dan sifatnya. Apabila se-
lektif maka tidak disyaratkan penjelasan wak-
seorang menyewa pekerja untuk menggali su- tu karena objek kerja telah jelas tanpa penen-
mu4 maka harus dijelaskan kepadanya menge- tuan waktu tersebut. Adapun bagi pekerja khu-
nai lokasi, kedalaman, dan lebar sumur terse- sus maka tidak disyaratkan penjelasan jenis,
but, kare/ra penggalian sumur berbeda-beda se- tipe, kadar; dan sifat kerja, tetapi disyaratkan
suai perbedaan kondisi-kondisi itu.el' penjelasan waktu. Begitu pula, disyaratkan pen-
5) PENENTUAN WAKTU DAN OBTEK KERIA jelasan waktu sewa dalam penyewaan seorang
SEKALIGI'!; perempuan untuk menyusui.
|ika diharuskan adanya penentuan waktu Abu Hanifah dan ash-Shahiban [Abu Yusuf
dalam penyewaan manfaat barang, seperti da- dan Muhammad) berbeda pendapat dalam hal
Iam menyewakan rumah dan lainnya, dan di- penggabungan antara batasan waktu dan ob-
haruskan pula adanya penentuan objek kerja jek kerja.e'2 Menurut Abu Hanifah, jika batas
dalam penyewaan atas pekerjaan fsewa tena- waktu telah ditentukan, maka menentukan ob-
ga), seperti menjahit dan lainnya, maka apakah jek kerja tidak diperbolehkan. Sedang menurut
penggabungan antara pensyaratan waktu dan ash-Shahiban, dibolehkan menentukan kedua-
objek kerja adalah diperbolehkan? nya bersamaan. Oleh karenanya, apabila sese-
Menurut ulama Hanafiyah, penentuan jenis orang berkata kepada yang lain, "Saya menye-
kerja dalam penyewaan manfaat barang tidak wamu untuk menjahitkan baju ini pada hari
disyaratkan. Sehingga, apabila ada orang me- ini, atau untuk mewarnai putih baju ini pada
nyewa rumah atau toko dan tidak menyebut- hari ini, atau untuk membuat roti pada hari
kan apa yang akan ia kerjakan di dalamnya, ini," maka ijarah tersebut hukumnya adalah fa'
maka hukumnya boleh. Orang itu boleh me- sid frusak) dalam pandangan Abu Hanifah, dan

9r0 Al-Bodoo'i',vol.4htm. 182;TabyinulHaqaaiq,vol.5hlm.l22;asy-SyarhulKabiirLiDardirivol.4hlm.44;at-Mughni,vol.Shlm.459;


al-Qawaniin ol-Fiqhiyyah, hlm. 275 dan setelahnya.
91r At-Badao'il vol. 4 hlm. 184; al-Mabsuuth,vol.l6,hlm. 47.
912 Lihat kemb ali al-Badaa'i',vol.4, hlm. 184 dan seterusnya.
FIQLH ISLAM JITID 5 Baglan 3: HUI(UM IRANSAKSI XEUANGAN

diperbolehkan dalam pandangan kedua murid Hanabilah berpendapat bahwa apabila akad
utamanya itu. sewa teriadi pada suatu pekerjaan, seperti pem-

fika ada seseorang menyewa hewan tung- bangunan dinding, menjahitbaju atau memba-
gangan untukbepergian ke suatu negeri dalam wakan barang ke tempat tertentu, maka jika se-
jangka waktu tertentu, maka ijarah-nyafasid suatu yang disewa memiliki kemampuan yang
menurut Abu Hanifah, sedangkan menurut ke- jelas, seperti binatang, maka dibolehkan me-
dua muridnya boleh. nentukan masa dan objek kerjanya. Hal itu ka-
Alasan kebolehan itu adalah bahwa objek rena barangyang disewa memiliki kemampuan
akad adalah pekerjaan karena dialah maksud kerja yang dapat dihitung manfaatnya. Sedang-
dari akad ini, dan pekerjaan ini telah bersifat kan jika sesuatu yang disewa tidak memiliki ke-
jelas. Sedangkan tujuan penyebutan batas wak- mampuan kerja, seperti rumah dan tanah, maka
tu adalah penyegeraan penyebutan saja sehing- hanya boleh ,menentukan masanya saja. fika
ga bukan merupakan objek akad itu sendiri. masa sewa telah ditentukan, maka tidak boleh
Oleh karena itu, tidak dapat menghalangi ke- menentukan jenis kerja karena penggabungan
bolehan al<ad ijarah. Apabila terjadi penyewa- keduanya menambah gharar (ketidakjelasan)
an atas pekerjaan, maka jika pekerja telah me- pada akad ijorah. Hal itu karena terkad.ang pe-
nyelesaikan pekerjaan sebelum batas waktu, kerjaan telah tuntas sebelum habisnya waktu
ia berhak mendapat upah seutuhnya. Kalau dia sewa. |ika sesuatu yang disewa tetap diguna-
tidak dapat menyelesaikan dalam satu hari, kan pada sisa waktu, maka akan terjadi penam-
maka ia boleh mengerjakan kembali hari beri- bahan atas apa yang disepakati dalam akad.
kutnya. Akan tetapi, jika tidak melakukan pekerjaan
Sedangkan alasan Abu Hanifah adalah ka- itu, berarti ia bagaikan telah meninggalkan pe-
rena objek akadnya tidak jelas, sebab pelaku kerjaan pada sebagian waktu. Terkadang pula
akad menyebutkan dua hal, yaitu jenis kerja orang yang disewa tidak dapat menyelesaikan
dan masa waktu, padahal keduanya bisa men- pekerjaan yang diminta pada waktu yang telah
jadi objekakad. Ketidakjelasan pada objekakad ditentukan. Sehingga, jika ia menyelesaikannya
ini menyebabkan rusaknya akad. Di samping pada waktu selanjutnya, berarti iatelah bekerja
itu, kedua hal tersebut tidak dapat berkumpul di luar waktu yang disepakati. Akan tetapi, jika
sebagai objek akad karena hukum kedtranya ia tidak melakukannya, maka ia berarti tidak
berbeda. Akad yang berdasarkan batas waktu menyelesaikan pekerjaan yang dituntut dalam
menuntut pembayaran upah meskipun tanpa akad. Inilah gharar (ketidakjelasan) yang bisa
kerja, sebab orang yang disewa menjadi pe- dijauhi itu.er3
kerja khusus. Sedangkan akad ijarah yang ber- Menurut ulama Malikiyah dan Syafi'iyah
dasarkan jenis kerja menuntutkewaiiban pem- dalam pendapat paling shahihnya, tidak boleh
bayaran upah jika pekerjaan telah dilaksanakan, dalam penyewaan atas pekerjaan (ijaratul a'-
sebab orangyang disewa menjadi penyewa ko- mal), seperti menjahit baju dan sebagainya,
lektif. Oleh karena itu, objek akad adalah salah menggabungkan antara waktu dan objek kerja.
satu dari keduanya, padahal salah satu dari ke- Oleh karena itu, tidak sah menentukan kepada
duanya tidak lebih utama dari yang lain. Hasil- penjahit batasan waktu, seperti sehari, seming-
nya, objek akad menjadi tidak jelas. gu, dan sebagainya. Jika terjadi, maka akad r7a-

913 Al-Mughnivol.S hlm. 402; Ghaayatul Muntahaa vol.2 hlm. 302


Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN FIQLH ISLAM IILID 5

rah-nyamenjadi batal. Hal itu karena tindakan rangmilikbersama setiap bagiannya adalah mi-
tersebut menyebabkan gharar dengan adanya lik bersama. Dan, bagian mitra bukan termasuk
kemungkinan obiek tersebut tidak selesai da- objek akadijarah di atas sehingga secara syara
lam jangka sehari atau seminggu. Karena pe- tidak mungkin diserahkan.
kerjaan itu bisa saja tuntas lebih dahulu dan Dalam riwayat yang masyhur dari Abu Ha-
bisa juga terlambat. nifah disebutkan bahwa menyewakan barang
Begitu juga seperti seseorang yang mela- milik bersama kepada mitranya adalah boleh.
kukan akad salam pada gandum disertai syarat Karena objek akad dapat diserahkan tanpa per-
berat tertentu. Akad ini tidak sah karena me- lu penyesuaian disebabkan manfaatrumah ter-
miliki kemungkinan bertambahnya berat tim- wujud dari barang milik penyewa, tetapi dise-
bangan atau berkurang. Oleh karena itu, atas babkan dua hal yang berbeda; sebagian dise-
pertimbangan maslahat dan meniadakan gha- babkan kepemilikannya dan sebagian lagi dise-
rar maka dituntut eksistensi akad tanpa me- babkan akad ijarah. Berdasarkan riwayat yang
nentukan masa tertentu.era masyhur dari Abu Hanifah juga, dinyatakan bah-
wa kepemilikan bersama yang muncul belaka-
c. Hendaknya Obiek Akad Dapat ngan tidak berpengaruh pada akad ijarah. Ka-
Diserahkan Baik Secara Nyata (Haklki) rena yang mencegah dibolehkannya akad atas
Maupun Syara barang tersebut adalah ketidakmampuan pe-
Menurut kesepakatan fuqaha, akad iiarah nyerahan. Dan, ketidakmampuan penyerahan
tidak dibolehkan terhadap sesuatu yang tidak bukan syarat tetapnya akad karena tidak setiap
dapat diserahkan, baik secara nyata (hakiki)- hal yang disyaratkan dalam permulaan akad
seperti menyewakan onta yang lepas dan orang disyaratkan untuk kelanggengan akad terse-
bisu untuk bicara-maupun secara syara-se- but.el5
perti menyewakan wanita haid untukmember- Menurut ash-Shahiban [dua murid utama
sihkan masjid, seorang dokter untuk mencabut Abu Hanifah) dan mayoritas ahli frqih, ijarah atas
gigi sehat dan penyihir untuk mengajarkan si- kepemilikan bersama dibolehkan secara mut-
hir. Abu Hanifah, Zufar, dan ulama Hanabilah lah baik untuk mitra maupun orang lain. Kare-
berpendapat tidak dibolehkan menyewakan se- na barang tersebut memiliki manfaat dan pe-
suatu yang dimiliki bersama selain kepada mi- nyerahannya dapat dilakukan dengan pengo-
tranya, seperti menyewakan bagian seseorang songan atau penyesuaian, sebagaimana dibo-
dari rumah milik bersama kepada bukan mitra, lehkan dalam jual beli, dan ijarah adalah salah
baik bagian orang tersebut jelas, seperti se- satu ienis jual beli.er6
perempat dan semisalnya, maupun tidak jelas. Menurut ulama Hanafiyah, persyaratan ke-
Karena sesuatu yang menjadi milik bersama ti- mampuan penyerahan mempunyai beberapa
dak bisa diserahkan, sebab penyerahan barang implikasi permasalahan sebagai berikut.
seperti ini adalah dengan menyerahkan selu- a. |ika seseorang menyewa jalan di rumah
ruh barang itu termasuk milik mitra. Dalam ba- orang lain untuk dilaluinya dalam waktu

9r4 AI-Fr*uqLilQurafivol.4hal.l},al-Qawaniinat-Fiqhiyyahhal.2TS,MugnitMuhtaaivol.3hal.340.
9rS Tok^ilohFathulQadiirdisertaikitab al-'lnayahvol.Thlm. 180; al-Badaa'i',vol.4hlm.187; TabyinulHaqaaiq,vol.5hlm. 125;Rad-
dul Muhtaar ala Durrul Mukhtaar, vol. 5 hlm. 32; Ghaayatul Muntahaa, vol. 2 hlm. 197; asy'Syarhul Kabiir,vol.4 hlm.l9.
916 Bidooyot t Mujtahid,vol .2 hlm. 225; al-Miizaan, vol .2 hlm.96; ot-Muhadzdzab, vol' t hlm. 395.
FIQIH ISI,AM JILID 5 Bag|an 3: HUKUM TRANSAI(SI XEUANGAI{

tertentu, maka menurutAbu Hanifah tidak tuk mengangkat kayu besar sendirian, se-
boleh dan boleh menurut a sh-Shohib an. Hal dangkan dia tidak mampu membawanya.
itu karena penyewaan kepemilikan bersa- Adapun jika seorang penyewa memin-
ma adalah/asid menurut Imam Abu Hani- ta orang lain melakukan jual beli dalam ba-
fah, sedangkan boleh menurut dua murid- tas waktu tertentu, seperti memintanya
nya. melakukan jual beli dalam jangka waktu
b. Seseorang yang menyewa tanah berisi ta- satu bulan, maka hukumnya sah. Hal itu ka-
naman rathbah dalam jangka waktu misal- rena akad ijarah terjadi atas manfaat wak-
kan satu tahun, maka ijarah-nya tidak bo- tu dan batas waktu tersebut jelas.
Ieh karena/asid. Pasalnya, tanah tersebut d. Tidak sah menyewakan hewan pejantan un-
tidak mungkin diserahkan kecuali ada pe- tuk membuahi hewan betina serta menye-
rusakan [tercerabutnya tanaman), dan se- wakan anjing dan burung elang yang terla-
seorang tidak dipaksakan menimbulkan tih untuk berburu, karena manfaatnya ti-
kerusakan terhadap dirinya. Sebab, man- dak dapat diperoleh oleh penyewa. Sebab,
faatnya tidak dapat diserahkan secara sya- tidak mungkin memaksa hewan pejantan
ra sehingga tidak boleh. Kalau pemilik ta- untuk membuahi dan mengeluarkan sper-
nah yang mencabutnya lalu menyerahkan ma, serta memaksa anjing dan burung un-
tanah dalam keadaan kosong maka hukum- tuk berburu.
nya boleh karena penghalangnya hilang. Se- Ini adalah pendapat mayoritas ulama
perti seseorang yang membeli kayu atap, dari kalangan Hanafiyah, Syafi'iyah, dan Ha-
jika penjual melepasnya dan dapatdiserah- nabilah.elT Hal itu karena Rasulullah mela-
kan kepada pembeli maka hukumnya bo- rang menerima upah hewan pejahtan atas
Ieh. Dalam dua keadaan di atas, pembeli di- pembuahan terhadap hewan betina.els Se-
paksa untuk menerima. dangkan Imam Malik membolehkan akad
fika seseorang menyewa orang lain untuk tersebut jika dalam batas waktu yang je-
melakukan penj ualan dan pembelian, maka las sebagaimana dalam akad manfaat lain-
akad ijarah itu tidak dibolehkan. Karena nya."'
jual beli tidak bisa dilakukan dengan satu
oran& tetapi harus terdiri dari dua orang, d. Hendakanya Manfaat yang Diiadikan
yaitu penjual dan pembeli. Hal itu tidak da- Oblek ljarah Dibolehkan Secara Syara
pat dilaksanakan oleh satu orang sehingga Hendaknya manfaat yang dijadikan objek
akad ijarah menjadi batal. Pasalnya, orang ijarah dibolehkan secara syara. Contohnya, me-
yang disewa tidak dapat memenuhi man- nyewakan kitab untuk ditelaah, dibaca, dan di-
faatnya, begitu juga seorang penyewa tidak sadur; menyewakan apartemen untuk ditem-
bisa menerima hasilnya. Sehingga, akad ini pati; jaring untuk berburu, dan sebagainya. Sya-
seperti orang yang menyewa orang lain un- rat ini bercabang sebagaimana kesepakatan ula-

917
Takmilah Fathul Qadiir,vol. T hlm. t79; al-Badaa'i',vol.4 hlm. 189; Raddul Muhtaar ala Durrul Mukhtaar,vol.5 hlm. 38; al-Mughni,
vol. 5 hlm. 500; al-Muhadzdzab, vol.1 hlm. 394; Mughnil Muhtaaj,vol.2 hlm. 335; Ghaayatul Muntahaa, vol.2 hlm.l97 .
918
Diriwiyatkan oleh Bukhari, Abu Dawud, Tirmizdi, Nasa'i, dan Ahmad dari Ibnu Umar. Diriwayatkan pula dari beberapa sahabat,
seperti Anas, Ibnu Abbas, Ali, dan Abu Hurairah. Dalam redaksi yang lain, "Rasulullah melarang harga pembuahan pejantan." (Lihat
Nasbur Raayltah, vol.4 hlm. L35; Nailul Authaar,vol.5 hlm.146).
9L9
Bidaayatul Mujtahid, vol.2 hlm. 322; al-Qawaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 275.
Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI XEUANGAN ISLAM JILID 5

mae20, yaitu tidakboleh menyewa baranguntuk leher dan batasan leher jelas maka diboleh-
maksiat, seperti menyewa seseorang untuk ber- kan.e22

main dan hiburan yang diharamkan, menga- Tidak dibolehkan juga seorang kafir dzim-
jarkan sihir dan syair yang diharamkan, menye- mi menyewa rumah orang muslim di negara
wakan buku-buku bid'ah yang diharamkan, me- Islam untuk dijadikan tempat ibadah atau tem-
nyewakan biduan perempuan untuk bernyanyi pat penjualan minuman keras atau tempat ber-
atau menyewa seseorang untuk menangisi ma- judi karena penggunaannya untuk maksiat. Ini
yit. Hal itu karena penyewaan tersebut untuk adalah pendapat mayoritas ulama. Sedangkan
kemaksiatan dan maksiat tidak diperbolehkan Abu Hanifah membolehkan penyewaan untuk
dalam akad. Adapun menyewa seseorang un- dijadikan tempat ibadah di daerah sekitar Irak
tuk menulis lirik lagu atau kata-kata ratapan karena penduduk daerah sekitar Irak pada za-
adalah boleh menurut Hanafiyah karena yang mannya adalah golongan ahlu dzimmah Majusi
dilarang adalah bernyanyi dan bersedih bukan sehingga hal ini tidak menyebabkan penghina-
menulisnya. Dengan demikian, kaidah fiqhiyah an terhadap orang-orang muslim.e23
mengatakan, "Menyewakan sesuatu untuk mak-
e. Hendaknya Pekeriaan yang Ditugaskan
siat adalah tidak dibolehkane2lr' Bukan Kewajiban Bagi Penyewa Sebe
Begitu juga tidak dibolehkan menyewa lum Akad ljarah
orang untuk membunuh atau memenjarakan Implikasi dari syarat ini, tidak sah iiarah
atau memukul orang secara zalim karena hal itu dari mengerjakan kewajiban karena seseorang
adalah penyewaan untuk kemaksiatan, maka melakukan kewaj ibannya tidak berhak menda-
objek akad tidak dapat terpenuhi secara syara. patkan upah dari pekerjaan itu, seperti orang
Sedangkan jika untuk menegakkan kebenaran, yang membayar utangnya. Sehingga, tidak sah
seperti menyewa orang lain untuk memotong melakukan ijarah untuk amalan ibadah dan ke-
anggota tubuh maka dibolehkan, karena dapat taatan, seperti shalat, puasa, haji, menjadi imam,
terpenuhi dan jelas. Sedangkan menyewakan adzan, dan mengajarkan Al-Qur'an, karena itu
untuk melakukan qishash maka menurut Abu adalah menyewa dalam amalan wajib. Selain
Hanifah dan Abu Yusuf tidak dibolehkan karena itu, karena menyewa seseorang untuk mela-
membunuh dengan cara memotong leher ter- kukan adzan dan iqamat, menjadi imam serta
kadangtepat mengenai leher sehingga diboleh- mengajarkan Al-Qur'an dan ilmu menyebabkan
kan dan terkadang tidak tepat sehingga dila- orang-orang enggan mengerjakan shalat seca-
rang karena berarti penyiksaan terhadap sese- ra berjamaah, mempelajari Al-Qur'an, dan me-
orang. Sedang menurut Muhammad, hal itu di- nuntut ilmu.e2a
bolehkan karena qishash berarti memotong

920
Takmilah Fathul Qadiir, vol. 7 h1m.1.85; al-Badaa'i', vol. 4 hlm. 189; Tabyiinul Haqaaiq,vol.5, hlm.125; asy-Syarhul al-Kabiir,vol.4
hlm.2L; Bidaayatul Mujtahid,vol. 2 hlm. 2l8,al-Muhadzdzab,vol.l, hlm. 394; al-Mughni,vol.5, hlm. 502; al-Qawoniin al-Fiqhiyyah,
hlm.275; Ghaayatul Muntahaa,vol.2 hlm, 1.96; al-Furuuq Li Qurafi,vol.4 hlm.4'
921
At-Faraid al-Bahiyyah fi al-Qawaid al-Fiqhiyyah Li Syaikh Mahmud Hamzah, hlm. 76.
922
Al-Badaa'i' vol. 4 hIm.189.
923
Al-Badaa'i', vol.4 hlm. 176; al-Mabsuuth,vol.t6 hlm. 38; al-Mughnivol.5 hlm. 503'
924
Al-Badaa'i, vol.4 hlm.19L; al-Mughni, vol. 5 hlm. 506 dan seterusnya; al-Mabsuuth, vol. 16 hlm. 37; Tabyinul Haqaoiq, vol. 5 hlm.
124; Raddul Muhtaar ala ad-Durrul Mukhtaar, vol. 5 hlm. 38; Ghoayatul Muntahaa, vol. 2 hlm. 205,217; al-Faraidul Bahiyah fil
Qawaid al-Fiqhiyyah Li Syeikh Mahmud Hamzalr, hlm. 75,284; al-lfshoh Libni Hubairah,hlm.226.
ISLAM JILID 5 Bagan 3: HUXUM TRANSAXS! KEUANGAN

Diriwayatkan bahwa Utsman bin Abi Ash' Diriwayatkan bahwa Abu Sa'id r.a. meruq-
berkata, "Sesungguhnya perintah akhir Nabi yah seseorang dengan surah al-Faatihah de-
saw. adalah agar seorang muazin tidak meng- ngan imbalan upah. Kemudian orang itu sem-
ambil upah dari adzannya!' [Tirmidzi menya- buh dan para sahabatnya mengambil upah yang
takan bahwa hadits ini hasan).e25 dijanjikan. Mereka lalu menceritakan hal itu
Masalah ini disepakati oleh ulama Hanafi- kepada Rasulullah dan menanyakan hal terse-
yah dan Hanabilah. Dalam salah satu kaidah ula- but. Maka Rasulullah bersabda,
ma Hanafiyah disebutkan, "Tidak berhak atas
"Demi Allah, celaka seseorang yang makan
upah orang yang disewa untuk ketaatan", dan,
dari perkataan batil. Kamu telah makan dari
"Menyewa melakukan sesuatu yang diwajibkan
perkataan yong benar. Makanlah dan berikan-
tidak dibolehkan." Oleh karena itu, seseorang e2e
lah saya bagian dari barang itu.il
yang menyewa istrinya sebulan untuk melaku-
Pengarang kitab Kanzud Daqaaiq al-Hana-
kan urusan rumah tangga adalah tidakdiboleh-
f berkata, "Pendapatyang dijadikan fatwa saat
kan karena pekerjaan itu adalah kewajiban
seorang istri.
ini adalah membolehkan ijarah dalam meng-
ajarkan Al-Qur'an. Ini adalah mazhab para mqsy-
Lalu para ulama belakangan berfatwa di-
syoikh yang belakangan dari negeri Balakh."e30
bolehkannya seorang pengajar Al-Qur'an meng-
Malikiyah membolehkan mengambil upah
ambil upah yang sepadan sesuai dengan ma-
dari adzan, menjadi imam, dan shalat di masjid,
sanya dalam mengajarkan Al-Qur'an.
tetapi bukan untuk melaksanakan shalat saja.
Menurut Imam Malik dan Imam Syafi'i,e26
Hal ini didasarkan pada qiyas terhadap peker-
dibolehkan melakukan ijarah dalam mengajar-
jaan yang tidak wajib
kan Al-Qur'an karena objek kerjanya jelas dan
Ulama Malikiyah dan Syafi'iyah memboleh-
upahnya juga jelas. Selain itu, Rasulullah pernah
kan ijarah untuk melaksanakan haji, sesuai ik-
menikahkan seseorang dengan AI-Qu'ran seba-
rar Rasulullah terhadap sahabat yang mengha-
gai maharnya.e2T Sehingga dibolehkan menjadi-
jikan orang lain. Sedangkan melakukan ijarah
kan Al-Qur'an barang pengganti. Rasulullah juga
untuk menjadi imam dalam shalat fardhu maka
bersabda,
menurut ulama Syafi'iyah hal itu tidak boleh.
"Sesungguhnya sesuatu yang paling berhak Sedangkan menurut pendapat masyhur ulama
engkau ambil upah darinya adalah fmengajar- Malikiyah, hal itu tidak boleh jika tidak diba-
kon).Al-Qur' on." eza (Hadits shahih) rengi dengan adzane3r.

925 Diriwayatkan penyusun kitab Empat Sunan dengan riwayat berbeda. Redaksi ini dari Tirmidzi dan Ibnu Majah flihat kembali Nas-
bur Raayyahvol. 4 hlm.139).
926 Ary-SyorhrlKabiir,vol.4hlm.l6;BidaayatulMujtahiit,vol.l,hlm.22l;MugnilMuhtaaj,vol.Z,hlm.344;al-Muhadzdzab,vol.thlm.
398; al-Miizaan, vol.2, hlm. 95; al-Qawaniin al-Fiqhlryah, hlm. 275.
927 Diriwayatkan oteh Bukhari, Muslim, dan Ahmad dengan redaksi, .Aku
telah menikahkan kalian berdua dengan al-Qur'an yang kamu
miliki;' (Lihat Nailul Authaarvol. 6 hlm.170).
928 Dik"lur.k"n oleh Bukhari dalam kitab at-Tib dari lbnu Abbas dan diriwayatkan banyak hadits sesuai maknanya. (Lihat Nasbur
Raayyah,vol.4, hlm.139; Majma'uz-Zawaaid,vol .4 hlm.94; SubulusSalam vol.3 hlm.81).
929 Diriwayatkan oleh Ahmad dan penyusun Kutub Sittahkecuati Nasa'i dari Abu Sa'id al-Khudri. Dan diriwayatkan juga dari Khariiah
bin Salt dari pamannya, juga diriwayatkan dari Jabir. (Lihat Nasbur Raayyah vol.4 hlm. 138; Nailul Authaarvol.5 hlm. 289, 291;
Majma'uz Zawaaid vol. 4 hlm. 96).
930 Tobyinul ol-Haqaaiq vol.S hlm.t24.
931 Lih"t Srb, lus Salam, vol. 2 h1m.181,184; Mughnit Muhtaaj, vol. 2, hlm. 344; al-Furuuq Lil Qurafi, vol. 3 hlm. 2; Ilshul Fiqih tslami
karya penulis vol.1 hlm.60 dan seterusnya, hlm.139, cet.Darul Fikr Damaskus.
Baglan 3: HUI(UM TRAI{SAKSI I(EUANGAT rIQLH ISTAM JILID 5

Para ula'ma bersepakat dibolehkannya iia' karena ia mengerjakan untuk kepentingan sen-
rah untuk mengajarkan bahasa, sastra, kaligra- diri. Sebagaimana tidak sah menyewa seorang
fi, fiqih, hadits, dan sebagainya. fuga dibolehkan untuk menggiling gandum dengan upah seba-
rTarah untukmembangun masjid, jembatan, dan gian dari tepung hasil gilingan itu, atau meme-
barak militer; karena semuanya tidak termasuk ras biji simsim dengan upah sebagian minyak
kewajiban. Mengerjakannya terkadang bernilai simsim hasil perasan. Hal itu karena orangyang
ibadah, terkadang juga tidak. disewa menikmati hasil pekerjaannya sehingga
Ulama Hanafiyah melarang rTarah untuk me- ia sepertinya melakukan semua itu untuk diri-
mandikan mayit karena termasuk kewajiban, nya sendiri. Dan, diriwayatkan dari Nabi saw.
tetapi membolehkan ijarah untuk menggali ku- bahwa beliau melarang qafiz tukang giling.e3a
buran dan mengangkat jenazah. Sedangkan ula- Maksudnya adalah seseorang meminta orang
ma Syafi'iyah membolehkan ijarah untuk pe- lain menggilingkan beberapa qafiztertentu de-
ngurusan mayit dan menguburkannya. Terma- ngan upah sebagian qafiz yangdigiling. Ini juga
suk dalam pengurusan mayit adalah memandi- disepakati oleh ulama Syafi'iyahe3s sebagai pe-
kan dan mengkafani, karena semua itu terma- ngamalan terhadap larangan dalam hadits ini.
suk dalam fardhu kifayah. Tidak berpengaruh Selain itu, di dalamnya juga mengandungperu-
jika hal itu berubah menjadiwajib karena suatu sakan terhadap salah satu syarat akad ijarah,
kondisi, seperti orang yang dalam keadaan ter- yaitu kemampuan untuk menyerahkan upah ke-
paksa. Orang tersebut harus diberi upah ma- tika melakukan akad.
kan, tetapi diwajibkan membayar ganti. Terdapat kaidah fiqih yang ditetapkan oleh
Seseorang tidak dibolehkan menyewa is- para ulama Hanafiyah berkaitan dengan masa-
trinya untuk menyusui anaknya yang berasal lah ini, yaitu, "Memberikan upah dari sebagian
dari istrinya itu, karena hal itu penyewaan atas pekerjaan orang yang disewa dapat merusak
pelayanan anak. Sedangkan susu masuk dalam akad."
pekerjaan itu secara tidak langsung. Sehingga, Sedangkan ulama Malikiyah dan Hanabi-
penyewaan itu merupakan penyewaan atas ke- lah berpendapat bahwa hal itu dibolehkan jika
wajiban antara seorang ibu dan Allah.e32 takarannya jelas. Hadits yang dijadikan dalil
di atas dianggap tidak shahih menurut mere-
f. Orang yang Disewa tidak Boleh
ka.e36
Mengambil Manfaat dari Pekeriaannya
Contoh lainnya, kebiasaan sebagian petani
fika ia mengambil manfaat, maka tidak di-
di pedesaan untuk memberikan sebagian gan-
bolehkan.e33 Tidak sah ijaroh untuk ketaatan

932 At-Badaa'i' vol.4 hlm.192.


933 M"nu.ut Syafi'iyah, rTarah untuk membacakan Al-Qur'an di atas kuburan dalam waktu tertentu dan kadar tertentu hukumnya
boleh agar dapat mendatangkan rahmat ketika dibacakan Al-Qur'an. Keadaan mayit akan sama seperti orang yang masih hidup.
Kebolehan ini baik ijarah itu dibarengi dengan doa maupun menjadikan pahala bacaan tersebut untuk mayit atau tidak, sehingga
manfaat pembacaan Al-Qur'an kembali untuk mayit. Dan, karena doi bisa samiai kepadanya, iadi iika pembacaan doa dilakukan
setelah membaca Al-Qur'an, maka lebih cepat dikabulkan dan memberikan lebih banyak berkah. Sehingga perkataan Imam Syafi'i
bahwa membacakan Al-Qur'an tidak akan sampai ke mayit, diartikan dengan penafsiran lain (Lihat Mugnil Muhtaaj vol.2 hlm.
341).
934 Di.i*ayatkan oleh Daruquthni bahwa Abu Said al-Khudri ra. berkata, "Rasulullah melarang upah air sperma pejantan dan upah
qafiztu.kanggiling." sebagian ulama mengartikan "qaJiztukanggiling" dengan menggilingkan makanan dengan upah sebagian
makanan yang digiling itu. Hal itu karena masing-masing dari keduanya menuntut hasil tepung sebagai upah, dan ini bertentangan
ILihat Nailul Au thoar,vol.5,hlm.292; at-Talkhiish al-Habiir, hlm. 255).
93s At-Bodoo'il loc. cit., Mughnil Muhtaaj, vo.l. 2,h1m.335; at-Faraaid al-Bahiyyah
fit Qawaaid al-Fiqhiyyah, hlm. 78.
936 At-Mughni, vol. 5, hlm. 449; asy-Syarhul Kabiir,vol.4,hlm.6; al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 274 danseterusnya

A l
ISIAivt IITID 5 Bagan 3: HUKUM TRANSAI(SI ](EUANGAN

dum bagi orang yang mengeringkannya atau 5. Syarat€yarat Uirah (Upah)


membawanya. Transaksi seperti ini dibolehkan Ada dua macam, yaitu sebagai berikut.eal
oleh ulama Hanabilah.
a. Hendaknya Upah Tersebut Harta yang
g. Manfaat dari Akad ltu Harus DimaksuG Bernilai dan Diketahui
kan dan Biasa Dicapai Melalui Akad Syarat ini disepakati oleh para ulama. Mak-
Iarah sud syarat ini sudah dijelaskan dalam pemba-
Tidak dibolehkan menyewakan pohon un-
hasan akad jual beli. Landasan hukum disya-
tuk menjemur pakaiane3T dan untuk berteduh ratkan mengetahui upah adalah sabda Rasu-
karena manfaat itu tidak dimaksudkan dari ke-
lullah,
gunaan pohon tersebut.e3s
"Barang siapa mempekerjakan pekerja maka
4. Syarat Obiek Akad hend akl ah i a m emb eritahu up ahnya."
Apabila objek akad termasuk barang ber- Mengetahui upah tidaksah kecuali dengan
gerak, maka disyaratkan terjadinya penerima- isyarat dan penentuan, ataupun dengan pen-
an. fika tidah maka hukumnya tidak sah. Hal jelasan.ea2
ini karena Nabi saw. melarang jual beli barang Menurut Abu Hanifah, diharuskan menge-
yang belum diterima.e3e Dan, ijarah adalah sa- tahui tempat pelunasan upah jika upah itu ter-
lah satu bentuk jual beli.eao Adapun jika objek masuk barang yang perlu dibawa dan membu-
akad adalah barang yang tidak bergerak, maka tuhkan biaya. Sedang menurut ash-Shahiban,
terdapat perbedaan yang telah disebutkan da- hal itu tidak disyaratkan dan tempat akad cu-
lam pembahasan jual beli/asid. kup dijadikan tempat untuk pelunasan.ea3

937 Al-qr.rfi al-Maliki menyebutkan


dalam al-Furuuq (vol. 4 hlm. 3-4) delapan syarat manfaat yang dibolehkan dalam ijarah,yaint
pertama, dibolehkan. Hal ini untuk mengeluarkan lagu dan alat musik. Kedua, manfaat tersebut bisa saling dipertukarkan; untuk
mengeluarkan akad nikah. Ketiga, manfaat tersebut bernilai; untuk mengeluarkan barang yang tidak berharga yang tidak mungkin
diberi imbalan. Mereka berbeda pendapat mengenai hukum menyewakan pohon untuk menjemur pakaian. Ibnu Qasim melarang-
nya. Keempat, hak milik sendiri; untuk mengeluarkan harta yang diwakafkan untuk tempat tinggal, seperti asrama sekolah. Kelima,
tidak mengandung penyerahan barang; untuk mengeluarkan akad penyewaan pohon untuk diambil buahnya atau penyewaan
kambing untuk diambil hasilnya. Dikecualikan dari hal itu penyewaan wanita untuk diambil susunya karena ada darurat. Keenam,
dapat diserahkan; untuk mengeluarkan akad menyewakan orang bisu (untuk berbicara). Ketujuh, manfaat ini dapat dirasakan oleh
penyewa; untuk mengeluarkan penyewaan untuk melakukan ibadah seperti puasa dan lainnya. Kedelapan, harus diketahui; untuk
mengeluarkan hal-hal yang tidak jelas seperti menyewa alat yang tidak jelas fungsinya.
938
A!-Bodoo'ii sumbersebelumnya.
939 Drl"- masalah
ini terdapat beberapa hadits, di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim dari labir r.a. bahwa
Rasulullah bersabda,

ifr ,; E>;icL ':$tt;1


"Jika kamu membeli barang, maka janganlah kamu menjualnya kembali hingga kamu terima." (Lihal Nailul Authaar vol. 5 hlm.
1-57. Sebagian riwayatnya telah disebutkan).
Sebagian lagi diriwayatkan oleh para penyusun Kutub.Siftai kecuali lbnu Majah dari Ibnu Abbas dengan lafal,

;;; uy'.tt':' :at;


"Barangsiapayong membeli makanan, maka janganlah menjualnya kembali sehingga dia menerimanya makanan tersebut secara
utuh.." (LihatJaami'ul Ushuulvol.t hlm. 383 dan seterusnya).
940
Al-Badaa'i' vol. 4 hlm.193.
947
Al- Badaa' i',op. cit, hlm. 193- 194.
942
Takmilah Fathul Qadiir,vol. 7 hlm. 148, t87; al-Badao'i',vol.4 hlm. 193; al-Mughni, vol 5 hlm. 404.
943
Al- M a bsuuth, vol. 1 5 hlm. 1 13.
Baglan 3: HUKUM TRANSAI(SI KEUANGAN rsrAM IILID 5

Syarat mengetahui upah ini memiliki be- babkan pertikaian karena dalam kebiasaan yang
berapa bentuk masalah, seperti jika seseorang berlaku masyarakat bersikap toleran terhadap
menyewa orang lain dengan upah tertentu di- perempuan yang disewa untuk menyusui itu
tambah makan, atau menyewa hewan dengan dan memberikan kemudahan demi kasih sa-
upah tertentu ditambah makannya, maka akad yang terhadap anak-anah sehingga hal ini sama
itu tidak dibolehkan. Hal itu karena makanan dengan masalah ketidajelasan jumlah qafiz dalam
tersebut menjadi bagian dari upah, padahal jual beli shubrah fsejumlah makanan) secara
ukurannya tidak jelas sehingga membuat sta- j i z af (tanp a ditaksir).e4s
tus upahnya tidak jelas. Ulama Malikiyah dan Hanabilah juga me-
Ulama Malikiyaheaa membolehkan menye- nyepakati pendapat ini.ea6
wa seseorang untuk melayani atau menyewa he-
wan ditambah makannya dan pakaian atau se-
- llpah yang menjadi bagian dari obiek
akad.
jenisnya untuk pembantu itu. Hal itu karena
Menurut mayoritas ulama, akad ijarah men-
sudah menjadi hal yang umum dalam masya-
jadi batal apabila seseorang menyewa pengu-
rakat, sebagaimana menyewa seorang perem-
puan untuk menyusui ditambah makan dan
lit dengan upah kulit hewan yang ia kuliti, me-
nyewa penggiling dengan upah sebagian biji-
lainnya.
bijian yang digiling atau satu sha' dari tepung-
- Menyewaperempuanuntukmenyusui. nya. Hal itu karena tidak dapat diketahui apa-
Menurut ash-Shahiban (dua murid Abu Ha- kah kulit itu bisa berhasil dilepas dengan baik
nifah) dgn ulama Syafi'iyah, berdasarkan qi- sehingga hasilnya bagus atau tidah dan juga
yas, tidak dibolehkan menyewa seorang perem- tidak jelas apakah hasil gilingan biji-biiian itu
puan untukmenyusui ditambah makan dan pa- kasar atau lembut, serta tidak diketahui bera-
kaiannya karena ketidakjelasan upahnYa, Ya- pa kadar ukuran tepung yang dihasilkan, kare-
itu makanan dan pakaian. Sedangkan Abu Ha- na bisa saja biji-bijian itu kopong karena ter-
nifah membolehkannya berdasarkan firman makan ulat.
Allah, Oleh karena itu, tidak sah akad iiarah de'
ngan upah yang tidak jelaseaT karena Nabi saw.
.'i. Dan jika kamu ingin menyusukan anak-
melarang upah sperma pejantan dan upah
mu kepada orang lain, maka tidak ada dosa penggiling dengan satu qafiz tepung.eas
bagimu memberikan pembayoran dengan cara
Namun, ulama Malikiyah membolehkan
yang patut...." (al-Baqarah: 233)
hal inieae karena ia menyewa dengan upah ba-
Allah tidak melarang menyewa perempuan
gian makanan yang diketahui. Dan, upah peng-
untuk menyusui secara mutlak. Ketidakj elas- giling dari bagian makanan itu juga jelas. Me-
an upah dalam penyewaan ini tidak menye- reka menjawab bahwa hadits larangan itu jika

944 Al-qo*rniinal-Fiqhiyyah,vol.274;asy-syarhuash-Shaghiir,vol.4hlm.31.
945 Tok^iloh Frthul
Qadiir,vol.T hlm. 185; al-Badaa'i',vol.4 hlm.193 dan selanjutnya; al-Mabsuuth,vol.15 hlm. ll9; Tabyinul Haqaaiq,
vol5 hlm.l27.
946 Ary-Syorh, al-Kabiir ti Dardiri wa Hasiyah ad-Daasuuqii,vol. 4 hlm.13; al-Furuuq li Qurafi, voL 4 hlm. 4', Mugnil MuhtaaT, vol. 2 hlm'
335; Ghaayatul Muntahaa, vol. 2 hlm. 192; al-Mughni Libni Qudamah, vol' 5 hlm. .450,543.
947 Al-Mughni, vol. 5 hlm.4o5.
948 Di.i*ryrtkanDaruquthnidanBaihaqidariAbiSaid,tetapisanadhaditsnyamungkar(NailulAuthaarvol.S/h1m.292)'
949 Bidoryot t Mujtahid vol.2 hal.222 danselanjutnya, osy-Syarhu ash-Shaghiir vol.4 hal.18 dan seterusnya.
ISlAivt JILID 5 B,gan 3: HUKUM TRANSAXSI XEUAI{GAN

ukuran qafiz tidak jelas. Pendapat ini disepa- mengenai sighah akad jual beli. Mereka berka-
kati oleh Hadawiyah, Imam Yahya pengikut ta, "Pensyaratan adanya sighah dalam pemin-
Zaidiyah, Muzani, dan Hanabilah dengan sya- tertentu-yaitu
dahan hak kuasa atas barang
rat ukuran tepung yang dijadikan upah harus ketika melepaskan hak pemilikan barang-
ielas. barang najis untuk memupuk tanah-ada-
Menurut Malikiyah dalam pendapat masy- lah sesuatu yang lumrah, seperti berkata,
hurnya, akad penyewaan pengulit dengan upah 'Saya melepaskan hak saya dari barang ini.'
kulit hewannya adalah tidak sah. Hal itu ka- Begitu pula merupakan hal biasa pengambil-
rena ia tidak berhak mendapatkan kulit itu ke- an imbalan atas pemindahan hak kuasa ter-
cuali setelah selesai dikuliti, sedang tidak da- sebut, sama seperti pelepasan hak dalam
pat diketahui apakah setelah dikuliti kulit itu pekerjaan."eso
tetap dalam keadaan baik atau rusak? Hanya saja semua itu terbatas-dalam pan-
Begitu juga menyewa penggiling dengan dangan syara-selama masih dalam masa sewa
upah sebagian biji-bijian karena tidak jelas uku- yang telah disepakati. Pelepasan hak penyewa
rannya. fika dengan ukuran yang jelas maka hu- pada orang lain dengan imbalan setelah habis
kumnya boleh, seperti jika seseorang menyewa masa sewa, tergantung pada kerelaan pemilik
pengulit dengan imbalan kulit tertentu yang barang.
telah terlepas dari hewannya. Meskipun dalam konsep Mazhab Hanafi
tidakdibolehkan mengambil imbalan dari hak-
- Imbalan pengosongan tempat.
hak secara khusus-seperti hak syuf'ah-dan
Menurut saya, imbalan pengosongan tem- juga tidak membolehkan jual beli hak, tapi ba-
pat [dalam masyarakat Arab saat ini dikenal
nyak ulama Hanafiyah memfatwakan keboleh-
dengan isnlah fuurugh atau khuluwur rajul atau
an melepaskan hak pekerjaan dengan imbalan
khuluwul yadl adalah dibolehkan. Pemilik ba-
harta, seperti menjadi imam, khatib, muadzin,
rang fpemberi sewa) boleh mengambilsejum-
dan sebagainya. Fatwa ini berlandaskan pada ke-
lah uang tertentu sebagai imbalan pengosong-
butuhan [darurat), kebiasaan masyarakat ser-
an tempat. Sejumlah uang yang diambil itu di-
ta diqiyaskan pada masalah istri yang mem-
anggap penyegeraan sebagian upah yang di-
berikan hak gilirannya pada istri yang lain, ka-
sepakati dalam akad. Sedangkan upah yang di-
rena keduanya hanya sekadar melepaskan hak-
berikan setiap bulan atau tahun adalah bagian
nya. fuga diqiyaskan pada bolehnya petugas wa-
lain dari upah yang dibayar belakangan.
kaf untuk membebastugaskan [hzIJ dirinya di
Adapun imbalan pengosongan tempat yang hadapan hakim. Termasuk dalam pembebasan
diambil oleh penyewa sebagai imbalan mele- tugas ['az1) ini adalah pelepasan hak tugas wa-
pas hak pemanfaatan barang tak bergerak yang
kaf atau yang lainnya pada orang lain, dan te-
ia sewa adalah boleh selama masa waktu pe- lah berlaku kebiasaan masyarakat dalam pele-
nyewaan masih tersisa. f ika tidak, maka itu di- pasan hak ini dengan imbalan.esl
anggap tindakan ghashab yang diharamkan.
Ada sebuah tulisan ulama Malikiyah masa
Ulama Syaf iyah telah menjelaskan hal yang
kini dengan judttl Jumlat Taqaariir wa Fataa-
mendekati makna ini dalam pembahasannya Khuluwwqt wal Inzaalaat'indat Tuuni-
waa fil

950 Haasyiyat al- Buiiramii'ata Syarhut Khathiib "al-lqnaa'fi Hatl Alfaadz Abii Syujjaa",voL 3, cet. al-Baabii al-Halabii, hlm. 3
oE r
"- Ad-Durrul Mukhtaarwo Raddul Muhtaar,vol.4 hlm. 15.
Eaglan 3: HUKUM rRANsAKsl I(EUANGAN FIQLH ISTAM )ILID 5

siyyiin [Kumpulan Keputusan dan Fatwa Dalam secara syara membayar sejumlah uang ter-
Pelepasan Hak Masyarakat Tunis).esz Tulisan sebut, dengan syarat dihitung sebagai ba-
ini milik Mufti Malikiyah di Tunis Ibrahim ar- gian dari biaya (sewa) selama masa yang
Riyahi [wafat pada tahun 1266 H), Syekh Mu- telah disepakati. Dan, ketika terjadifasakh
hammad Bairam ar-Rabi'at-Tunisi, Mufti Ma- [pembatalan akad) maka uang ini dihuku-
likiyah di Tunis Syekh asy-Syadzili bin Shalih mi sebagai upah.
Bas dan hakim (qadhi) Tunis Syekh Muham- 2. Iika terjadi kesepakatan antara pemilik dan
mad as-Sanusi. Mereka menetapkan kebolehan penyewa pada pertengahan masa sewa
mengambil imbalan dalam pelepasan hak de- bahwa pemilik harus membayar kepada
ngan berlandaskan pada kebiasaan masyara- penyewa sejumlah uang sebagai ganti pele-
kat, dan karena penyewa memiliki hak manfaat pasan haknya yang telah ditetapkan oleh
barang sehingga ia boleh melepaskan haknya akad dalam kepemilikan manfaat barang
dengan memperoleh imbalan seperti dalam tya- pada sisa masa sewa. Uang ganti pelepas-
roh (sewa guna), atau tanpa imbalan seperti an hak (badal khuluw) seperti ini boleh se-
dalam i'arah (pinjaman).es3 cara syara karena ia adalah ganti dari pe-
Imam Banani menukil dari Imam Barzali Iepasan hak penyewa dengan kerelaannya
dalam masalah pelepasan tugas (dengan imbal- dalam manfaat yang telah dijualnya kepa-
an) yang menunjukkan kebolehannya. Ia juga da pemilik.
menukil fatwa ulama wilayah Fes yang membo- Adapun jika masa sewanya telah ha-
lehkan jual beli hak pengosongan tempat. Se- bis dan akadnya belum diperbarui secara
dangkar.r Syekh Muhammad Bairam berkata, eksplisit atau implisit dengan cara secara
"Betapa miripnya pelepasan hak ini dengan ma- otomatis sesuai dengan sighah yang me-
salah mugharasah. Hanya saja pelepasan hak nunjukkan hal tersebut, maka uang ganti
tidak memberikan hak kepemilikan barang ka- pelepasan hak(badal khuluw) tersebut ti-
rena ia berhubungan dengan manfaat." dak halal, karena pemilik lebih berhak atas
barang miliknya setelah habisnya hak pe-
- Keputusan Majma' al-Fiqh al-Islami nyewa.
(Lembaga Fiqih Islam) di Jeddah no. VI, 3. Jika terjadi kesepakatan antara penyewa
tahun 1408 H/7988 M. pertama dan penyewa baru pada perte-
Ada baiknya menyebutkan isi dari keputus- ngahan masa sewa untuk melepaskan hak
an ini, yang pada waktu itu saya sebagai ketua manfaat barang pada sisa masa sewa de-
panitia perumusnya, yaitu sebagai berikut. ngan imbalan sejumlah uang yang mele-
1. Iika pemilik dan penyewa bersepakatbah- bihi dari biaya periodik, maka uang ganti
wa penyewa harus membayar kepada pe- pelepasan hak (badal khuluw) seperti ini
milik sejumlah uang tertentu dan melebihi boleh secara syara, dengan keharusan men-
biaya periodik, yaitu yang disebut dalam jaga ketentuan akad yang telah ditetapkan
sebagian negeri dengan imbalan pengo- antara pemilik dan penyewa pertama, serta
songan tempat, maka tidak ada halangan menjaga ketentuan umum yang ditetapkan

Al-Khutuw, al-inzaol, dan allilsah, semuanya bermakna sama, yaitu manfaat yang dimiliki penyewa pada pemilik asli dengan tanpa
kehilangan kepemilikan si pemilik atas barangnya. Jika barang itu berbentuk tanah, maka manfaat (dari tanah itu) diistilahkan
dengan kata inzaal dalam istilah sebagian masyarakat. Dan jika berbentuk toko atau rumah, maka diistilahkan dengan khuluw
dalam istilah selain penduduk wilayah Fes. Sedangkan dalam istilah mereka iika berbentuk warung diistilahkan denganlilsah.
Lihat lmam Qarafi, ol-Furuuq, vol. t hlm. 187.
rsrAM IrrrD s Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN

oleh undang-undangyang berlaku yang se- maka terjadilah riba nasiah.esa Dan kita telah
suai dengan hukum-hukum syariah. mengetahui bahwa, menurut ulama Syafi'iyah,
Hanya saja dalam ijarah yang memi- kesamaan jenis saja tidak dapat mengharam-
liki masa yang lama di mana hal itu tidak kan akad dengan alasan riba, maka akad ini
sesuai dengan ketetapan akad ijarah yang boleh menurut mereka dan tidak disyaratkan
didasarkan pada ketentuan yang diboleh- syarat ini.
kan dalam sebagian undang-undang, tidak Syarat yang kembali pada rukun akad, yai-
boleh bagi penyewa menyewakan fisik ba- tu akad harus terlepas dari syarat yang tidak
rang pada penyewa lainnya, dan tidak bo- sesuai dengan akad. fadi, jika pemilik menye-
leh mengambil uang ganti pelepasan hak wakan rumahnya dengan syarat agar dia me-
(badal khuluw) dalam hal tersebut kecuali nempatinya selama satu bulan, kemudian me-
dengan persetujuan pemilik. nyerahkannya pada penyewa, atau menyewa-
Adapun jika terjadi kesepakatan antara pe- kan tanah dengan syarat dia menanaminya ke-
nyewa pertama dan penyewa baru setelah ha- mudian menyerahkannya pada penyewa, atau
bis masa sewa, maka uang ganti pelepasan hak menyewakan binatang tunggangan dengan sya-
(badal khuluw) itu tidak halal karena habisnya rat dia menungganginya selama satu bulan,
hak penyewa pertama dalam manfaat fisik ba- dan sebagainya, maka ijarah seperti ini adalah
rang tersebut. tidak sah. Sebab, syarat ini tidak sesuai dengan
akad karena dalam syarat tersebut terdapat
b. Upah tidak Berbentuk Manfaat yang
manfaat lebih untuk salah satu pihak yang di-
Seienis dengan Ma'quud Alaih (Obiek
syaratkan dalam akad dan tidak ada imbalan-
Akad)
nya. Oleh karena itu, kelebihan manfaat itu
Upah tidak berbentuk manfaat yang seje-
menjadi riba atau seperti riba sehingga mem-
nis dengan ma'quud alaih [objek akad). Misal-
buat akad menjadi tidak sah.ess Sedangkan
kan,ijarah tempattinggal dibayar dengan tem-
ulama Hanabilah dan Malikiyah membolehkan
pat tinggal, jasa dibayar dengan jasa, penung-
ijarah seperti ini.
gangan dibayar dengan penunggangan, dan
pertanian dibayar dengan pertanian. Syarat ini
6. Syarat Kelaziman liarah (Syarth a!-
menurut ulama Malikiyah adalah cabang dari Luzuum)
riba. Mereka menganggap bahwa adanya ke-
Disyaratkan dua hal dalam akad ijarah agar
satuan jenis saja dapat melarang sebuah akad
akad ini menjadi lazim (mengikat).
dalam riba nasiah, seperti yang kita ketahui
dalam pembahasan riba. Penerapan prinsip ini a. Terbebasnya Barang yang Disewakan
dalam ijarah adalah bahwa akad ini menurut dari Gacat yang Merusak Pemanfaatan
mereka terjadi secara sedikit demi sedikit se- nya
suai dengan terjadinya manfaat. Maka, manfaat Hal ini berimplikasi bahwa jika terjadi ca-
pada waktu akad itu tidak ada fseutuhnya), catyang merusak pemanfaatannya,es6 maka pe-
sehingga salah satu pihak menjadi terlambat nyewa memiliki hakkhiyaar [hak pilih) antara
dalam menerima manfaat secara seutuhnya meneruskan ijarah dan membayar seluruh uang

954 Lihat al-Badaa'ii vot.lV hlm. 194.


955 At-Bodoo'ij voL lV hlm. 194 dan seterusnya.
956 Cr.rt yang merusak pemanfaatannya adalah cacat yang menghilangkan keseluruhan manfaat yang dimaksud dari barang yang
disewa, seperti hancurnya rumah, atau merusak pemanfaatannya secara benar seperti iatuhnya atap rumah. [Lihat Maiollah point
1s4).
Bagan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN FrqH rsrAM IrLrD 5

sewa atau mem-fasakh-nya [membatalkannya), Hakfasakh diberikan kepada penyewa jika


seperti jika hewan tunggangan yang disewa sa- cacatnya termasuk cacat yang merusak peman-
kit atau pincang, atau hancurnya sebagian ba- faatan barang karena kekurangannya itu kem-
ngunan rumah.esT Hal itu karena ma'quud alaih bali pada objek akad. fika cacatnya tidak ter-
[objek akad), yaitu manfaatnya, terjadi sedikit masuk cacat yang merusak pemanfaatannya,
demi sedikit. Oleh karena itu, jika terjadi cacat seperti runtuhnya tembok rumah yang tidak
dalam barangyang disewakan, maka ini berarti digunakan untuk tinggal, maka ia tidak memi-
terjadi cacatsebelum adanya penerimaan man- liki hak/asakh.
faat. Sehingga, wajib ada khiyaar bagi penye- Penyewa dapat melakul<anfasakh iika orang
wa, sama seperti dalam akad jual beli.es8 yang menyewakan ada ketika terjadi fasakh.
fadi, jika rumah yang disewa hancur se- f ika dia tidak hadir kemudian terjadi sesuatu

muanya atau airnya terputus dari penggiling pada barang yang disewakan yang menuntut
dengan kekuatan aix, atau airnya terputus dari adanya fasakh, maka penyewa tidak memiliki
tanah, maka ij arah - nyab atal (fa s a kh ) ; karena hak untuk melakukan fasakh karena mem-/a-
objjek akad (ma'quud alaih)-nya telah rusak, sakh akad tidak boleh kecuali dengan hadirnya
dan kerusakan itu menuntut teriadinya fasakh kedua pihak atau orang yang mewakili kedua-
terhadap akad. Hanya saja pendapat yang pa- nya.
ling shahih menurut ulama Hanafiyah adalah Adapun dalam kasus runtuh atau hancur-
bahwa akadnya tidak batal (fasakh) tapi dite- nya rumah, maka bagi penyewa hak meninggal-
tapkan adanya hakmem-/a sakh-nya. Hal itu ka- kannya, baik orang yang menyewakan hadir
renamaQuud alaih-nya (objek akad) telah hilang maupun tidak. Meninggalkan rumah yang han-
dalam bentukyang dimungkinkan bisa kemba- cur ini adalah tanda ad,anya fasakh.
li lagi. Sehingga, ia menjadi seperti orang yang Penyewa juga memiliki hak/asakh dengan
membeli sesuatu kemudian ia kabur sebelum terjadinya pemisahan transaksi atas manfaat se-
adanya qabdl (serah terima). Bisa juga penye- telah manfaat itu diperoleh secara utuh karena
wa memanfaatkan barang yang disewakan se- transaksinya terpisah-pisah dalam objek akad,
cara umum, seperti dengan mendirikan kemah yaitu manfaat. Pemisahan transaksi itu menun-
di atasnya. tut adanya khiyaar. Contohnya, seseorang me-
Dan, jika cacatnya hilang sebelum penye- nyewa dua buah rumah dengan satu transaksi,
wa mem-/asakh akad ijarah, seperti orang yang kemudian salah satunya runtuh, atau terjadi hal
sakit sehat kembali, binatang yang pincang kem- yang menghalangi penyewa dari manfaat salah
bali sehat, dan orang yang menyewakan mem- satunya, atau seseorang menyewa satu buah
bangun bangunan rumah yang runtuh, maka rumah kemudian pemilik enggan menyerahkan
hakkhiyaarmem-fasakh bagi penyewa itu men- salah satu bagian rumahnya, maka bagi penye-
jadi batal, karena hal yang mewajibkan adanya wa hak mem-fasakh akad karena adanya pemi-
khiyaar telah hilang sedangkan akadnya tetap sahan.ese

ada, maka khiy a ar-ny a hilang.

957
Ini adalah pendapat sebagian ulama Hanafiyah dan diambil oleh pengarang kltab ad-Durrul Mukhtaar. lmam lbnu Syahnah ber-
kata, "Dalam zhahir riwayat bahwa hancurnya rumah atau tembok rumah tidak menggugurkan upah sama sekali."
958
At-Badaa'i', ibid, hlm. 195; Takmilat Fathul Qadiir,vol.T hlm.220; Tabyiin al-Haqaaiq, vol.Y, hlm. 143.
959
Al-Badaa'i',voL 4,hlm. 196 dan seterusnya.
FIQLH ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRAI{SAIGI XEUANGAN

b. Tidak Tefadi Alasan yang Membolehkan sehingga tidak dapat pergi dengan binatang itu.
MenrFasakh (Membatalkan) ljarah Hal itu karena tidak ada cacat atau kekurangan
Seperti jika terjadi sesuatu terhadap salah dalam objek akad dan dimungkinkan ditetap-
satu pihak atau barang yang disewakan, maka kan wakil dari keduanya. Akad ijarah hanya
setiap pihak boleh mem-fasakhakad. Saya akan dapat batal (fasakh) ketika ma'quud alaih,yai-
menjelaskan tentang beberapa alasan yang da- tu manfaat barang, hilang. Seperti runtuhnya
pat mem-/asakh akad pada pembahasan beri- rumah, matinya binatang tunggangan, dan pe-
kut ini. kerja yang sudah ditentukan (spesifik).
Beberapa alasan [uzur) yang dapat mem- Fasakh hanya terjadi pada masa menda-
fasakh akad. tang, bukan pada masa lalu. Atau, terjadi keti-
Ijarah dapat di-fosakh dengan sebab ada- ka adanya cacat pada barang yang disewakan,
nya alasan [uzur) menurut ulama Hanafiyah. seperti binatang tunggangan yang tidak dapat
Hal itu karena kebutuhan menuntut adanyafa- dikendalikan atau lari, atau suka menggigit,
sakh ketika teriadinya uzur tersebut, sebab jika atau punggung hewan itu membuat orang yang
akadnya tetap lazim [mengikat) ketika terda- menaikinya selalu tergelincir ketika berjalan,
pat uzur maka orang yang mendapat uzur terse- atau kakinya pincang, atau lemah penglihatan,
but dipaksa mendapat dharar [kerugian) yang ti- atau sakit kusta dan sopak.e61
dak disepakati dalam'akad. Uzur atau alasan Kesimpulan: para ulama sepakat bahwa
yang dimaksud di sini adalah sesuatu yang tim- ijarah menjadi batal (fasakh) dengan selesai-
bul dan menyebabkan kerugian bagi pelaku nya pemenuhan manfaat barang. Begitu juga
akad jika meneruskan akad, ddn tidak dapat di- dengan permintaan fasakh dalam dua hal, ya-
hindari kecuali dengan mem-fasakh-nya. Imam itu rusaknya fisik barang yang diseWakan da-
Ibnu Abidin berkata, "Setiap uzur yang tidak lam ijarah'ain [sewa guna fisik barang), dan
memungkinkan diperoleh obj ek akad (ma' quud tidak adanya penyerahan fisik barang yang di-
alaih) karenanya kecuali dengan dharar 'keru- sewakan pada masa sewa. Namun, mereka ber-
gian'yang diderita pada diri pelaku akad atau selisih pendapat dalam kebolehan fasakh ija-
hartanya, maka ia diberikan hakfasakh!'e60 rah karena adanya uzur fhalangan). Ulama Ha-
Sedangkan mayoritas ulama [jumhur) ber- nafiyah berpendapat ijarah dapat batal (fasakh)
pendapat b ahwa ijorah adalah akad lazim (me- dengan adanya uzur (halangan), sedangkan me-
ngikat) seperti jual beli, maka tidak dapat di- nurut mayoritas ulama tidak demikian. Para
fasakh seperti seluruh akad-akad lazim lain- ulama fuga berselisih pendapat dalam mem-
nya oleh pelaku akad tanpa ada alasan yang fosakh ijarah karena meninggalnya salah satu
mewajibkan, seperti adanya cacat, hilangnya pelaku akad. Ulama Hanafiyah berpendapat ya-
objek manfaat. Adapun dalam ungkapan ulama rah-nya menjadi batal dengan meninggalnya
Syafi'iyah adalah bahwa ijarah tidak batal (/o- salah satu pelaku akad. Hal ini berbeda dengan
sokh) dengan adanya halangan, seperti tidak pendapat mayoritas ulama (jumhur).
adanya penerang kamar mandi bagi penyewa, Para ulama juga sepakat bahwa aka d ijarah
atau kepergian mendadak dari penyewa ru- tidak menjadi batal (fosakh) dengan keluarnya
mah, sakitnya penyewa binatang tunggangan fisik barang yang disewakan dari kepemilikan

960 Roddul Muhtaar,vol.S hlm.55.


96r Mughnit al-Muhtaaj, vol. 2 hlm. 355 dan seterusnya; alMuhadzdzab, voL l hlm. 405; Biitaayat al-Mujtahid,vol. 2 hlm. 227; al-
Mug hni, vol. 5 hlm. 418; Ghaaya tul M untahaa, vol. 2 hlm. 209.
Bagan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN rsLAM )rLrD 5

orang yang menyewakan. Misalnya, iika sese- dipaksa untuk melakukan hal-hal di atas
orang menyewakan rumah kemudian meng- karena telah jelas baginya bahwa tidak ada
hibahkannya atau menjualnya kepada orang maslahat dalam pekeriaan tersebut se-
lain. hingga dapat merugikan dirinya.
Ulama Hanafiyah membagi uzur (alasan) 2. ILzur dari pihok orang yang menyewakan
yang mewajibkan/asakh dalam tiga jenis, yaitu (p emilik b arong ). Misalnya, j ika ia tertimpa

sebagai berikut.e62 utang yang besar dan tidak dapat meluna-


1. Ilzur dari pihakpenyewa. Misalnya, jika pe- sinya kecuali dengan menjual barang yang
nyewa bangkrut atau beralih dari peker- ia sewakan dan membayarnya dengan har-
jaan tertentu menjadi petani, atau dari pe- ganya. Hal ini jikautangnyaterjadi sebelum
tani menjadi pedagang atau dari satu profesi ijarah dan ditetapkan dengan bukti atau
ke profesi lainnya. Hal itu karena orangyang ikrar (pengakuan), akad ijarah dibuktikan
bangkrut atau yang beralih dari suatu pe- keberadaannya dengan bukti. Dan, juga
kerjaan yang tidak dapat mengambil man- dengan ikrar (pengakuan), menurut Imam
faat barang kecuali dengan adanya dharar Abu Hanifah. Hal ini karena secara lahir
(kerugian). Orang itu tidak dapat dipaksa manusia tidak mungkin mengaku dirinya
untuk tetap berada dalam profesinya yang berutang dengan berbohong. Sedangkan
pertama, misalnya. Contoh lainnya, jika ia menurut dua sahabat Abu Hanifah, tidak
bepergian atau berpindah dari negerinya, dapat diterima pengakuan adanya utang
karena melanjutkan akad dapat menyebab- setelah ijarah karena dia berada dalam
kan'dharar baginya. posisi tertuduh.
Implikasi dari hal tersebut adalah jika Dan, contoh lainnya jika seseorang
ia tidak mendapat manfaat dari barang ke- membeli suatu barang kemudian menye-
cuali dengan adanya dharar, baik pada har- wakannya,lalu diketahui adanya cacat da-
ta maupun badannya, maka ia berhak me- lam barang tersebut, maka berhak mem-
nuntut fosakh ijarah. Misalnya, jika sese- fasakh ijarah dan mengembalikan barang
orang menyewa seorang laki-laki untuk disebabkan adanya cacat. Sedangkan be-
mencuci baju dan menyeterikanya atau men- pergian atau pindah dari negerinya tidak
jahitnya, atau membersihkan rumahnya, dianggap sebagai uzur bagi pemilik untuk
memotong pohon, menanami lahan, atau mem-fasakh ijaroh atas harta tidak berge-
membuat sesuatu dalam [harta miliknya), rak karena ia tidak dirugikan jika membe-
seperti membangun atau mengggali, atau rikan manfaat harta tersebut dalam keti-
membekam, melakukan fashd [pengobat- dakhadirannya.
an dengan mengeluarkan darah dari nadi, Adapun sakitnya kuli angkut [pemba-
Penj.), atau mencabut gigi gerahamnya, dan wa barang) dan penuntun unta yang bawa-
lain sebagainya, kemudian tampak bagi- annya dapat membahayakannya adalah di-
nya untuk tidak melakukannya, maka ia anggap sebagai uzur menurut Abu Yusuf.
berhak mem-fasakh iiarah.la tidak dapat Hal itu karena kuli angkut atau penuntun

962 Lihatal-Badao'i',vol.4hlm. lgTdanseterusnya;al-Fataawaaal-Hindiyyoh,vol.4hlm. 198danseterusnya,458,459,463;Takmilat


Fathul Qadiir, vol. 7 hlm. 222 dan seterusnya; Mukhtashar ath:Thahaawii hlm. 1.30; al-Mabsuuth, vol. 16 hlm' 2 dan seterusnya;
Tabyiin al-Haqaaiq,vol.S hlm. 145 dan seterusnya; Raddul Muhtaar, vol. 5 hlm. 54 dan seterusnya.
FIQLH ISLAM IITID 5 Begtan 3: HUXUM TRANSAXS! KEUANGAN

unta tidak dapat diganti kecuali dengan memberikan upah pekerjaan setelah pem-
dharan dan dharar tidak berhak untuk di- bebasan.e63
lakukan akad. Sedangkan menurut lmam Contoh lain untuk yang kedua, me-
Muhammad, telah disebutkan dalam kitab nyewa .petugas untuk bekerja kemudian
al-Ashl bahwa sakitnya penuntun onta ti- dia dilarang bekerja oleh undang-undang.
dak dianggap sebagai uzur karena keluar- Kesimpulan syarat-syarat ij arah menurut
nya penuntun onta sendiri dengan ontanya ulama Syaf iyah adalah bahwa: disyaratkan be-
tidak berhak dilakukan akad karena dia berapa hal berikut dalam rukun ijarah yang em-
bisa mengutus orang lain dengan unta- pat, yaitu kedua pelaku akad, sighah, manfaat,
nya. dan upah.e6a
3. Uzur dalam fisik barang atau sesuatu yang 1. Kemampuan melakukan akad (ahliyyat
disewakan. Contoh yang pertama, seperti at-ta'aaqud) bagi kedua pelaku akad.
jika seseorang menyewa kamar mandi di Disyaratkan bagi kedua pelaku akad-
sebuah kampung untuk ia bisniskan sela- yaitu pemilik dan penyewa-mencapai usia
ma waktu tertentu. Kemudian ternyata pen- balig berakal, tidak dilarang membelanja-
duduk kampung itu pergi (hijrah) maka ia kan hartanya (ghair mahjuur'alaih). Se-
tidak wajib membayar upah pada pemilik. hingga tidak sah akad ijarah anak kecil,
Contoh yang kedua, memerdekakan budak orang gila, dan orang yang dilarang mem-
yang disewakan, seperti jika seseorang me- belanjakan hartanya (mahjuur'alaih), kare-
nyewakan budaknya selama satu tahun, na mereka tidak memiliki hak kuasa (wilaa-
lalu setelah enam bulan dia memerdeka- yah) atas dirin dan harta mereka.
kannya. Maka budak tersebut memiliki hak 2. Sighah, yaitu tercapainya ijarah dengan
khiyaar antara melanjutkan ijarah atau ijab dan qabul, atau yang menggantikan ke-
mem-fasakh-nya. duanya [ijab dan qabul), yaitu mu'athah
Dalam pendapat yang ashah, ulama [saling memberi tanpa ada sighah, penj.)
Syafi'iyah berpendapat bahwa akad ijarah jika hal itu berlaku dalam kebiasaan ma-
tersebut tidak dapat dibatalkan. Hal itu ka- syarakat. Pengarang kitab at-Tausyiih ber-
rena pemerdekaan itu terfokus pada diri kata, "Saya tidakmengetahui apakah Imam
budah sedangkan manfaat budak itu tidak Nawawi memilih sahnya mu'athah dalam
menjadi milik majikannya pada waktu di- ijarah seperti yang ia pilih dalam jual beli
bebaskan. Maka pemerdekaan itu terjadi atau tidak. Secara eksplisit, dia tidak me-
pada budakyang kosong dari manfaat. Pen- milih itu, karena tidak ada kebiasaan me-
dapat yang ashah adalah tidak ada khiyaar lakukan hal tersebut dalam ijarah, berbe-
bagi budak tersebut untuk mem-fasakh ija- da halnya dengan jual beliJ'
rah setelah pembebasannya karena maji- Disyaratkan pula dalam sighah ada-
kannya telah bertindak dalam murni har- nya kesesuaian antara qabul dengan ijab,
ta miliknya, maka tidak dapat dibatalkan. tidak ada pemisah yang lama antara ke-
Sedangkan dalam pendapat yang azhhar, duanya diam atau perkataan asing fyang
budak tidak dapat menuntut majikannya tidak ada kaitannya dengan akad, penj.),

963 Mughnil al-Muhtaaj,vol. II, hml.


359.
964 Mughnit
al-Muhtaaj,vol. II, hlm. 332-344.
Baglan 3: HUI(UM TRANSAT(SI KEUANGAN FIqLH ISLAM IILID 5

tidak mengaitkan keduanya dengan syarat, gal selama satu tahun. Atau dengan jenis
seperti jika si fulan datang maka saya me- pekerjaan, seperti menyewa untuk menja-
nyewakan rumah ini kepada kamu dengan hit baju, mengecat tembok, dan memasak
harga sekian. makanan. Atau, dengan salah satu dari wak-
3. Manfaat. Disyaratkan atas manfaat meru- tu atau pekerjaan, seperti menyewa sese-
pakan sesuatu yang bernilai, baik secara orang untuk menjahit, menyewa mobil un-
syara maupun kebiasaan umum. Tidak sah tuk dinaiki. Sah menentukan manfaat de-
menyewakan alat-alat hiburan, anjing un- ngan waktu seperti satu hari atau satu bulan,
tukberburu atau menjaga dalam pendapat dan sah pula menentukannya dengan pe-
yangashah, menyewa laki-laki untuk meng- kerjaan seperti mengantarkannya ke tem-
ucapkan kalimat yang tidak melelahkan se- pat tertentu, misalnya ke tempat pertani-
kalipun barang dagangannya laku, serta me- an si fulan atau Damaskus atau Mekah. Te-
nyewa rumah dan dinar untuk hiasan. tapi, tidak sah menentukan manfaatnya de-
Disyaratkan pula manfaat itu dapat di- ngan waktu dan pekerjaan sekaligus, se-
serahkan oleh pemiliknya. Maka tidak sah perti menyewa seseorang untuk menjahit
menyewakan barang yang di-ghashab ke- baju dalam satu hari, karena pekerjaan itu
pada orang lain selain kepada seseorang terkadang tidak membutuhkan waktu yang
yang barang itu ada padanya, menyewa- ditentukan, dan terkadang melebihi waktu
kan tanah untuk pertanian yang tidak me- yang ditentukan. Oleh karena itu, hal terse-
miliki air tetap dan tidak cukup dengan air but mengandung gharar [ketidakjelasan)
hujan yang biasa, serta menyewakan pe- sehingga menghalangi sahnya akad dise-
rempuan haid atau nifas untuk bekerja di babkan adanya gharar itu, karena ada ke-
masjid. mungkinan pekerjaan itu mendahului wak-
uga disyaratkan manfaatnya dapatdi- tu yang ditentukan atau melebihinya.
f

peroleh oleh penyewa bukan oleh orang 4. Upah. Disyaratkan dalam upah apa yang di-
yang menyewakan. Sehingga, tidak sah me- syaratkan pada harga dalam akad jual beli,
nyewakan untuk melakukan ibadah yang yaitu harus suci. Maka tidak sah ijarah jika
membutuhkan niat dan ibadah yang tidak upahnya berbentuk anjing babi, kulit bang-
dapat diwakilkan seperti shalat dan puasa. kai, atau khamac karena semua itu ada-
Hal itu karena manfaat ibadah itu, yaitu pa- lah barang najis.
hala, akan kembali kepada orangyang me- Upah juga harus merupakan sesuatu
nyewakan bukan pada penyewa. yang bermanfaat. f adi, tidak sah upah yang
Disyaratkan j uga dalam manfaatnya ti- tidak dapat dimanfaatkan, baik karena ke-
dak ada maksud mengambil barang dengan rendahannya seperti serangga maupun ka-
sengaja. Sehingga, tidak sah menyewakan rena dapat menyakiti seperti binatang buas,
kebun untuk diambil buahnya, atau kam- atau karena diharamkan menggunakannya
bing untuk diambil bulu atau susunya. dalam syara seperti alat-alat hiburan, ber-
hala, dan patung.
fuga disyaratkan pada manfaat itu ha-
rus diketahui jenis, ukuran, dan sifatnya, Upah harus dapat diserahkan sehing-
dengan menjelaskan objek manfaat, jenis, ga tidak sah upah dalam bentuk burung di
sifat dan ukurannya dengan waktu, seperti udara, ikan dalam aiq, dan barang yang di-
menyewakan rumah untuk tempat ting- ghashab kecuali bagi peng-ghashab atau
FIQLH ISIAM JILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI XEUANGAN

orang yang dapat mengambilnya dari peng- j anj i-j anj i....." fal-Maa'idah: 1)
.'!. Penuhilah
ghashab. Secara hukum asal, fasakh bukanlah ter-
fuga disyaratkan upahnya dapat dike- masuk dalam memenuhi akad.e6s
tahui oleh kedua pelaku akad. Tidak sah Sedangkan menurut mayoritas fjumhur)
menyewa mobil yang dibayar dengan bahan ulama, ijarahadalah al<ad lazim [mengikat) yang
bakarnya dan menyewa binatang tungga- tidak dapat dibatalkan kecuali dengan hal-hal
ngan yang dibayar dengan makanannya, ka- yang dapat membatalkan akad-akad lazim, se-
rena upahnya tidak dapat diketahui. fuga perti cacat atau hilangnya objek manfaat. Hal
tidak sah menyewa pekerja untuk mema- ini berdasarkan firman Allah,
nen tanaman dibayar dengan bagian dari
.".. Penuhilah j anj (al-Maa'idah: 1)
i-j onj i...."
hasil panen. Dan, juga tidak sah memberi-
kan upah kepada petugas pengumpul har- Selain itu, karena akad ijarah adalah akad
ta untuk lembaga-lembaga atau masjid- terhadap manfaat maka ia mirip dengan nikah.
masiid, dan sebagainya dalam bentuk ba- Dan, karena ia adalah al<ad mu'awadhah (tukar-

gian dari harta yang dapat mereka kumpul- menukar) maka tidak dapat dibatalkan seperti
jual beli.e66
kan, memberikan upah pada makelar ru-
mah dalam bentukbagian dari nilai rumah Perbedaan pendapat ini berimplikasi pada
yang dijualnya seperti dua persen (2o/o) dari pendapat para ulama Hanafiyah yang berpen-
harga, karena upahnya tidak dapat diketa- dapat bahwa ijorah menjadi batal [/osakh) de-
hui. fuga karena apa yang diterima oleh ngan meninggalnya salah satu pelaku akad, ya-
para pengumpul harta dengan alasan bah- itu penyewa atau orangyang menyewakan. Hal
wa mereka adalah pekerja [amil) dalam se- itu karena jika akadnya tetap berlaku maka man-
dekah, dianggap sebagai penghasilan yang faat yang dimiliki oleh penyewa berdasarkan
tidak baik dan tidak legal secara syara. Ka- akad atau upah yang dimiliki oleh orang yang
rena orang yang menyumbang bersedekah menyewakan diberikan kepada selain pelaku
untuk orang-orang fakir dan miskin, masjid- akad, dan hal seperti ini tidak boleh. Karena
masjid dan sebagainya, bukan untuk kan- perpindahan manfaat atau upah dari muwo-
tong-kantong para pekerja dalam sedekah rits forang yang mewariskan) pada ahli waris
tersebut, jika mereka mengambil selain tidak dapat tergambarkan karena akad ijarah
biaya perjalanan maka itu dianggap seba- berlaku atas suatu manfaat secara sedikit demi
gai sebuah kezaliman dan kebohongan. sedikit. Karena itu, jika kita katakan manfaat
atau upah itu berpindah, berarti kita menga-
C, S'FAT DAN I<ONSEKUENSI HUKUM IIARAH takan perpindahan sesuatu yang tidak dimiliki
1. Saffi ljarah oleh muwarits pada ahli waris. Hal itu karena
Ijarah menurut ulama Hanafiyah adalah kepemilikan fisik barang berpindah kepada ahli
akad lazim (mengikat), hanya saja boleh di- waris dengan kematian, dan manfaatnya ter-
batalkan (fasakh) dengan sebab adanya uzu4, jadi pada milik ahli waris. Oleh karena itu, pe-
seperti yang telah kita ketahui. Hal ini didasar- nyewa tidak berhak memperoleh manfaat ba-
kan pada firman Allah,

965 At-Bodoo'i', vol.4 hlm. 2Ol; al-Mabsuuth, vol. 16 hlm. 2.


966 Bidooyotol-Mujtahid,vol.2hlm.227;Mughnilal-Muhtaaj,vol.2hlm.355; al-Mughni,vol.5hlm.409,411;GhaayatulMuntahaa,vol.
2hlm.2O9.
Baglan 3: HUI(UM TRANSAKSI XEUANGAN ISLAM IILID 5

rang karena dia tidak melakukan akad dengan Konsekuensi hukum ijarah yang tidak sah
ahli waris.e67 adalah jika penyewa telah mengambil manfaat
Sedangkan menurut mayoritas (jumhur) maka ia wajib membayar upah yang berlaku
ulama dari kalangan Malikiyah, Syafi'iyah, dan umum, yaitu tidak melebihi upah yang telah
Hanabilah, ijarah tidak batal dengan meninggal- ditetapkan. Dengan kata lain, menurut ulama
nya salah satu pelaku akad karena iiarah ada- Hanafiyah, upah yang wajib adalah lebih sedi-
lah akad lazim dan akad mu'awadhah, maka kit dari upah umum dan dari upah yang telah
tidak batal dengan meninggalnya pelaku akad, ditetapkan. Hukum ini berlaku jika ketidakab-
sama seperti jual beli.e68 sahan ijarah disebabkan dengan adanya syarat
Dalam ijarah barang (iiarah'ain), hak khi- fasid, bukan karena tidak diketahuinya upah
yaar aib ditetapkan pada fisik barang yang di- yang telah ditetapkan dan bukan karena tidak
sewakan, seperti terputusnya air sumur untuk adanya penetapan upah. Dalam kedua kasus
tanah pertanian dan rusaknya roda mobil. Se- tersebut wajib membayar upah sebesar apa
dangkan dalam ijarah dzimmah [dalam tang- pun upah itu.eTo
gungan) maka tidak ada khiyaar aib. |ika fisik Sedangkan Zufar, Malik, dan Syafi'i berpen-
barang yang disewakan menjadi cacat, maka dapat bahwa dalam ijarah yang tidak sah maka
pemilik wajib menggantinya. orang yang menyewakan wajib membayar upah

fuga tidak ada khiyaar majlis dan khiyaar tertinggi, sama seperti dalam jual beli. |ika jual
syaratdalam akad ijarah karena iiarah terma- beli itu tidak sah, maka wajib membayar nilai
suk akad gharar (mengandung unsur penipu- betapa pun tingginya.eTl
an), dan'akad khiyaar juga mengandung gho- Saya akan membahas tata cara menetap-
rar maka tidak boleh menggabungkan sebuah kan hukum ijarah yang shahih dalam perma-
gharar kepada gha ror lain. salahan berikutnya pada pembahasan dua je-
nis ijarah.
2. Konsekuensi Hukum liarah
Konsekuensi hukum ijarahyang shahih ada- D. IENIS DAN KONSEKUENSI HUKUM ITARAH
lah penetapan hak kepemilikan manfaat bagi Ijarah ada dua jenis, yaitu ijarah atas man-
penyewa dan penetapan hakkepemilikan upah faat, yaitu ijarah yang objek akadnya (ma'quud
yang disepakati bagi orang yang menyewakan. 'alaih) adalah manfaat, dan ijarah atas peker-
Hal itu karena ijarah adalah akadmu'awadhah jaan, yaitu ijarah yang objek akadnya adalah
[tukar-menukar) karena ia adalah jual beli man- pekerjaan.
faat.e6e

967
Takmitat Fathut Qadiir wa Syarhul lnaayah wa Haasyiyat Sa'dii Jalbir, vol. 7 hlm. 220; al-Badaa'i', vol. 4 hlm. 222; Tabiin al-Haqaaiq,
vol. 5 hfm. 144', Mukhtashar ath-Thahaawii, hlm. 128; Raddul Muhtaar, vol. 5 hlm. 57.
968
Bidaayat al-Mujtahid,vol.ll, hlm. 328, Mughnil al-Muhtaaj, vol.ll, hlm. 356, al-Mughni,vol. V hlm. 428
969
Al-Badaa'i',voL lY hlm. 201
970
Al-Badaa'i',voL 4, hlm. 1.94; Takmilat Fathul Qodiir ma'a al-lnaayah,vol.T ,hlm.17 4 dan seterusnya; Tabyiin al-Haqaaiq, vol. 5, hlm.
l2l; Raddul Muhtaar, vol. 5, hlm. 3!; Durar al-Hukkaam, vol. 2, hlm. 231. Adapun sebab adanya perbedaan antara jual beli dan
ijarah dalam hal syarat/asid yang dilarang adalah bahwa barang dagangan itu memiliki nilai dalam zatnya maka wajib membayar
nilainya ketika akadnya/asid. Sedangkan manfaat itu tidak memiliki nilai dalam zatnya menurut ulama Hanafiyah. Akan tetapi, ia
menjadi bernilai dalam zatnya dengan sebab akad maka waiib membayar nilainya dalam ijarah fasid dengan syarat tidak melebihi
upah yang telah disepakati oleh kedua pelaku akad (al-Badaa'i',voI.4, hlm' 218).
Takmilat Fathul Qadiir,loc. cit.; Mughnil al-Muhtaaj,vol.2, hlm. 358.
FIqH ISLAMIILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAIGI KEUAI{GAN

1. Hukum ljarah Manfaat seperti penjual yang memiliki harga ba-


Ijarah manfaat seperti ijarah rumah, wa- rang dengan adanya akad penjualan.
rung kebun, binatang tunggangan untuk di- Sedangkan menurut ulama Hanafiyah
tunggangi dan membawa barang, pakaian dan dan Malikiyah, upah tidak dapat dimiliki
perhiasan untuk dipakai, wadah dan bejana dengan akad itu sendiri, tetapi ia terjadi
untuk dipergunakan. Boleh melakukan akad sedikit demi sedikit sesuai dengan manfaat
ijarah atas manfaat yang dibolehkan, dan ti- yang diambil. Pemilik tidak berhak me-
dak boleh melakukan akad ijarah atas man- nuntut upah kecuali secara bertahap se-
faat yang diharamkan, seperti yang telah kita hari demi sehari. Hal itu karena akad mu-
ketahui, karena manfaatnya diharamkan maka 'awadhah yang dinyatakan secara mutlak
tidak boleh mengambil imbalan atasnya, se- dari syarat, jika tidak tertetapkan hak ke-
perti bangkai dan darah. Hal ini berdasarkan pemilikan pada salah satu dari dua barang
kesepakatan para ulama. yang dipertukarkan fbarang dan harga)
maka tidak ada hak kepemilikan pada ba-
a. Cata Tercapainya Akad ljarah Manfaat
rang yang lain. Karena persamaan dalam
Ulama Hanafiyah dan Malikiyah berpenda- akad dituntut bagi kedua pelaku akad.
pat bahwa tercapai sedikit demi sedikit mengi-
Kapan upah itu wajib dibayarkan dan
kuti muncul dan adanya objek akad, yaitu man-
dimiliki menurutulama Hanafiyah dan Ma-
faat. Hal itu karena manfaat tersebut terjadi
likiyah?
atau diambil secara sedikit demi sedikit.eT2
Upah itu wajib dibayarkan dan dimilik-
Sedangkan menurut ulama Syafi'iyah dan
i dengan salah satu dari tiga hal berikut.
Hanabilah, hukum ijarah tercapai seketika ke-
a. fika disyaratkan menyegerakan upah
tika akad. Adapun masaijarah dianggap ada de-
dalam akad.
ngan secara hukmi, seakan-akan ia adalah ba-
b. Menyegerakan upah dengan tanpa sya-
rang yang berwujud.eT3
rat. Karena penyewa memiliki hak me-
Perbedaan pendapat ini berimplikasi pada
ngakhirkan pembayaran upah sehing-
hal-hal berikut.
ga dia juga memiliki hak membatalkan,
1). Upah itu ditetapkan kepemilikannya honya
dan hak mengakhirkan pembayaran
dengan adanya akad,
upah itu dengan menyegerakannya. Hal
)ika akadnya dinyatakan secara mutlak ini sama seperti jika dia memiliki utang
(disebutkan tanpa ada batasan tertentu, yang belum jatuh tempo kemudian dia
Penj.).lni adalah menurut ulama Syafi'iyah menyegerakan pembayarannya.
dan Hanabilah karena ijarah adalah akad
c. Dengan mengambil ma'quud alaih,ya-
mu' awadhah, dan akad mu' awadhah jika di-
itu manfaat secara sedikit demi sedi-
nyatakan secara mutlak dari syarat maka
kit, atau memberinya kekuasaan untuk
mengharuskan penetapan hak kepemilik-
mengambil manfaat dengan penyerah-
an dalam dua barang yang dipertukarkan
an barang yang disewakan dan kunci-
[barang dan harga) setelah akad. Hal ini nya pada penyewa. Hal itu karena pe-
nyewa ketika itu telah memiliki ba-
972
Al-Badaa'i', vol. 4, hlm. 201; Bidaayat al-Mujtahid, vol. 2, hlm. 226; asy-Syarhul Kabiir wa Haaqtiyat ad-Dasuuqii, vol. 4, hlm. 4; al-
Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 275.
973
Ibnu Qudamah,al-Mughni, vol. 5, hlm. 4O6; Mughnil al-Muhtaaj, vol. 2, hlm. 334', al-Muhadzdzab,vol.l, hlm.399; Imam Syarani,
al- Miizaan, vol. 2, hlm. 9 4; Ghaayar al- Muntahaa, vol.2, hlm. 1 16.
Baglan 3: HUI(UM TRANSAKSI XEUANGAN ISLAM IILID 5

rang tukaran [manfaat barang yang di- Karena kaidah ini mengharuskan ada-
sewakan) maka pemilik juga berhak nya penyerahan upah sedikit demi sedikit,
memiliki imbalannya, sebagai pelak- dan ini adalah perkara yang sulit, maka
sanaan dari sistem mu'awadhah yang berdasarkan dalil istihsan pemberian upah
mutlak dan adanya persamaan antara diukur dengan hari atau periode tertentu.
dua pelaku akad dalam hukum akad. Ulama Syafi'iyah dan Hanabilah dalam
Iikaterjadi kesepakatan antara dua pe- hal menunda atau menyegerakan upah ber-
laku akad bahwa upahnya tidak diwajibkan pendapat bahwa lil<a ijarah itu adalah r7a-
untuk diserahkan kecuali setelah habisnya rah dzimmah [ijarah dalam tanggungan)
masaijarah, maka hal ini dibolehkan. Kare- maka disyaratkan penyerahan upah di ma-
na hal itu sebagai bentuk mengakhirkan jelis akad karena upahtersebutseperti mo-
upah, seperti pengakhiran harga [dalam dal [harga) dalam akad so/am. Seperti jika
jual beli, penj.). penyewa berkata, "Saya menyerahkan ke-
Adapun jika tidak disyaratkan apa pun pada kamu sepuluh lira untuk onta yang
dalam akad, maka Abu Hanifah memiliki sifatnya begini yang dapat membawakan
dua pendapat; pendapat yang terdahulu barang milik saya ke wilayah ini," atau dia
dan pendapat yang terakhir. Dalam penda- berkata, "Saya menyewa kamu dengan har-
patnya yang terdahulu, dan ini adalah pen- ga sekiani' dan seterusnya. Hal itu karena
dapat Zufar, bahwa upah tidak wajib (men- penundaan upah termasuk dalam masalah
jadi kewajiban yang ditetapkan dalam tang- menjual utang dengan utang.
gungan, Penj.)kecuali pada akhir masa rya- lika ijarah itu adalah ijarah'ain [sewa
rah. Hal itu karena manfaat yang bisa di- barang), maka jika upahnya sudah ditentu-
capai dalam masa ijarah-dilihat dari sta- kan, seperti jika seseorang berkata, "Saya
tusnya seba gai ma' quud alaih-adalah satu menyewa kamu untuk membantu saya se-
bagian. )adi, jika ia tidakmengambil semua lama satu tahun dibayar dengan unta ini,"
manfaatnya, maka ia tidakwajib memberi- maka dalam hal ini tidak sah menunda
kan gantinya [upah). upahnya. Dan jika upahnya dalam tanggu-
Sedangkan pendapat Abu Hanifah yang ngan, seperti jika berkata, ."..dibayar de-
terakhil dan ini adalah pendapatyang masy- ngan unta yang sifatnya beginii' maka da-
hur darinya serta pendapat dua sahabatnya lam hal ini boleh mengakhirkan dan me-
bahwa upah itu wajib sedikit demi sedikit. nyegerakan upah. Akan tetapi, jika akad itu
Maka setiap kali berlalu satu hari, penye- dinyatakan secara mutlah makawajib me-
wa harus menyerahkan upahnya karena nyegerakannya. Hal ini sama seperti dalam
upah termiliki sesuai dengan termilikinya akad jual beli yang sah dengan harga kon-
manfaat. Kepemilikan atas manfaat terse- tan atau tangguh.eTs
but terjadi sedikit demi sedikit sepanjang 2) Kewajiban orang yang menyewakan untuk
masa ijarah sehingga sebagai imbalannya menyerohkan barang yang disewakan sete-
upah menjadi termiliki sedikit demi sedi- loh akad.
kit.e74 Ini adalah menurut ulama Hanafiyah

974
Lihatal-Badaa'i', vol.4, hlm. 201 dan seterusnya; Takmilat Fathul Qadiir,vol.T,hlm. t52 dan seterusnya; al-Mabsuuth,vol. 15, hlm
t08; Tabyiin ol-Haqaaiq,voL 5, hlm. 109; al-Qawaoniin al-Fiqhiyyah,hlm.2TS; Bidaayat al-Mujtahid,vol.2,hlm.226.
Mughnit al-Muhtaaj,vol.2,hlm.334; al-Muhadzdzab, vol. 1, hlm. 399; al-Mughni, vol' 5, hIm.408.
FrQLH rSrAM JrrrD s Bagan 3: HUKUM TRANSAKSI TEUANGAN

dan Malikiyah. Hal itu karena penyewa te- Ulama Hanabilah berhujjah atas sah-
lah memiliki manfaat barang yang disewa- nya hukum ini bahwa masa mendatang ini
kan. Pemilik tidak boleh menahan barang boleh dilakukan akad atasnya dengan yang
yang disewakan hingga mengambil upah- lainnya pada masa tersebut, maka boleh di-
nya karena menurut mereka upah itu tidak lakukan akad atasnya secara sendiri. Sya-
wajib hanya dengan adanya akad. Maka pe- rat kemampuan menyerahkan berlaku ke-
milik tidak berhak meminta upah kecua- tika terdapat kewajiban penyerahan, seper-
li dengan sistem sehari demi sehari kare- ti barang pesanan dalam salam (muslam
na ma'quud a/aih fobjek akad), yaitu man- fih).
faat, belum diambil oleh penyewa sehing- Sedangkan ulama Syafi'iyah berpenda-
ga manfaat tersebut belum ada. Oleh ka- pat bahwa ijorah'ain (sewa barang) untuk
renanya, tidak wajib baginya membayar manfaat pada masa mendatang adalah ti-
upah. Hal ini berbeda dengan jual beli yang dak sah. Seperti menyewakan rumah pada
harga barang wajib dibayar setelah ada- tahun mendatang atau selama satu tahun
nya akad. dimulai besok. Hal itu selama masa-masa
3) Dibolehkan melakukan ijarah yang disan- itu tidak bersambung dengan akad karena
dorkan pada masa yang akad datang. ijarah adalah jual beli manfaat. Cara pem-
Ini menurut ulama Hanafiyah, Maliki- bolehan terhadap masalah ini adalah de-
yah, dan Hanabilah seperti jika seseorang ngan menjadikan manfaat masa tersebut
berkata kepada yang lain, "Saya menyewa- ada setelah akad secara hukmi. Hal itu ka-
kan rumah ini kepada kamu pada awal bu- rena harus ada objek akad ketika dilang-
lan A," atau, "Saya menyewakan rumah ini sungkan akad ijarah itu, maka manfaat ter-
kepada kamu selama satu tahun dimulai sebut dijadikan seakan-akan sosok barang
pada awal bulan Ramadhani' sedangkan yang berdiri sendiri. Menyandarkan akad
akadnya pada bulan Rajab, misalnya. Hal itu pada barang yang akan ada di masa da-
karena akad ijarah tercapai secara berta- tang adalah tidak sah, sama seperti dalam
hap sesuai dengan tercapainya objek akad jual beli.
(manfaat) secara bertahap juga. Oleh ka- Adapun ij arah dzimm ah [tanggungan)
rena itu, secara implisit, akad disandarkan maka dibolehkan menunda manfaatnya
pada waktu ketika tercapainya manfaat. Ke- sampai waktu tertentu pada masa menda-
bolehan penyandaran ijarah-bukan jual tang, seperti, "Saya mewajibkan dirimu un-
beli-ke masa mendatang karena alasan da- tuk membawa barang ke Mekah pada awal
rurat (kebutuhan).e76 Pendapat Hanafiyah bulan A."e77
juga berimplikasi pada masalah jika pemi- Masih ada hukum-hukum ijarah manfaat
lik menjual rumah yang disewakan maka yang lain, yang akan saya jelaskan berikut ini.
akad itu tidak sah dalam hak penyewa, se-
b. Cara Memanfaatkan Barang yang
kalipun waktu yang akad ijarah disandar- Disewakan
kan padanya belum tiba.
fika seseorang menyewa rumah atau toko

976
Al-Badaa'i', vol. 4, hlm. 203; Tabyiin al-Hoqaaiq, vol. 5, hlm. 1-48i Haasyiyat lbnu Abidin, vol. 5, hlm. 4; Bidoayat al-Mujtahid,vol.2,
hlm. 224 ; al - M ug hni, vol. 5, hlm. 400; al - Qaw a a n i i n al - Fiqh iyy ah, hlm. 27 6.
977
Mughnil al-Muhtaaj,vol.2, hlm. 338; al-Muhadzdzab, vol. 1, hlm. 396.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN rsLAM frtrD 5

dan sebagainya, maka dia boleh memanfaatkan- menanam apa saja yang dia inginkan dalam ta-
nya sesuai dengan keinginannya, seperti me- nah tersebut.lika tidak demikian, maka ijarah-
nempatinya sendiri atau memberikan izin orang nya tidak sah karena manfaat tanah itu berbe-
lain untuk menempatinya dengan akad iiarah da sesuai dengan tujuan penggunaan, seperti
atau i'arah. Dia juga boleh meletakkan barang membangun, mengolah lahah pertanian, dan je-
miliknya dan yang lainnya dalam rumah terse- nis pohon yang ditanam. Berbagai jenis tana-
but, hanya saja dia tidak boleh menempatkan man memiliki pengaruh yang berbeda pada
tukang besi, tukang pemutih kain, tukang meng- tanah.
giling tepung, dan alat-alat kerja modern yang Adapun dalam menyewa binatang tungga-
dapat membahayakan bangunan dan melemah- ngan maka harus ada keterangan mengenai
kannya. waktu atau tempat. f ika tidak diterangkan salah
Dalilnya adalah bahwa ijarah itu untuk me- satunya, maka ijarah-nya tidak sah. Demikian
ngambil manfaat, sedangkan rumah dan seba- juga harus ada keterangan untuk apa binatang
gainya itu disiapkan untuk diambil manfaatnya tersebut disewa, seperti membawa beban ba-
dengan menempatinya. Manusia biasanya tidak rang atau menungganginya karena kedua hal
berbeda dalam hal menempati rumah maka ben- tersebut berbeda. |uga harus diielaskan apa
tuk-bentuk pemanfaatan itu sudah diketahui yang akan dibawa di atas binatang tersebut dan
secara umum sehingga tidak memerlukan pe- siapa yang akan menungganginya karena ke-
nyebutan atau penentuan. Alasan tidak boleh- mampuan memikul beban berbeda sesuai de-
nya menempatkan tukang membuat besi dan ngan barang yang dibawa, dan manusia juga ber-
semisalnya karena keumuman akad diartikan beda-beda dalam menunggangi hewan tung-
sesuai dengan kebiasaan yang berlaku dalam gangan.
masyarakdt. Sedangkan para pemiliki profesi Tidak adanya penjelasan mengenai hal itu
seperti itu, alat-alat yang mereka miliki dapat dapat menimbulkan perselisihan sehingga
berpengaruh pada keselamatan bangunan, yang membuat ijarah menjadi tidak sah. Lalu jika
terkadang dapat menyebabkan rusaknya fisik penyewa mengambil manfaat barang berdasar-
barang yang disewakan. Ijarah sendiri adalah kan akad yang tidak sah maka berdasarkan
jual beli manfaat, bukan jual beli fisik barang. qiyas dia wajib membayar upah yang berlaku
Dan, karena penyewa memiliki manfaatnya umum. Hal itu karena dia telah mengambil
maka dia boleh menggunakannya secara sendi- manfaat dengan hukum akad yang tidak sah,
ri atau dengan yang lainnya dengan cara ijarah sebagaimana yang telah kita ketahui dalam
atau i'arah. penjelasan hukum ijarah. Namun, berdasarkan
Adapun dal amijarahtanah maka harus ada istihsan, orang itu tetap wajib membayar upah
keterangan untuk apa tanah tersebut disewa, yang telah disepakati dalam akad karena hal
seperti pertanian, penanaman, membangun ba- yang membuatnya tidak sah, yaitu jahalah (ke-
ngunan, dan sebagainya. fika tidak ada ketera- tidakjelasan) yang dapat menimbulkan perse-
ngannya, maka ijarah-nyafasid. Demikian juga lisihan telah hilang. Dengan hilangnya illatyang
jikaijarah itu untuk pertanian, maka wajib ada membuat tidak sah maka hilang pula ketidak-
keterangan pohon apa yang akan ditanam da- absahannya.eTs
lam tanah tersebut. Atau dibolehkan baginya

978 LihatTakmilatFathutQadiir,vol.T,.hlm. 166danseterusnya;al-Badaa'i',vol.4,hlm. 1a3,207;lmamZaila'i,Tabyiinal-Haqaaiq,vol


5, hlm. 113 dan seterusnya; Raddul Muhnar'ala ad-Durrul Mukhtaar,vol.5, hlm. 19, 55.
FIQLH ISIAM IILID 5 Bagtan 3: HUI(UM TRANSAKSI KEUANGAN

c. Memperbaiki Barang yang Disewakan saja, para ulama Hanafiyah mengambil istihsan
Rumah yang disewakan terkadang memer- dan mewajibkan pemilik rumah untuk mem-
lukan beberapa perbaikan dalam masa penye- bersihkannya, dengan berdasarkan pada ke-
waan, seperti menambal tembok, memperbaiki biasaan yang berlaku. Hal itu karena dalam ke-
saluran air yang tersumbat, dan peralatan sa- biasaan masyarakat bahwa apa yang tidak ter-
nitasi yang rusak. Siapakah yang bertanggung lihat dari permukaan tanah maka yang wajib
jawab memperbaiki dan merenovasinya? mengeluarkannya adalah pemilik rumah.
Ulama Hanafiyah berpendapat bahwa orang )ika penyewa memperbaiki salah satu ma-
yang menyewakan atau pemilik rumah-bu- salah yang disebutkan di atas dengan sukarela,
kan penyewa-yang wajib menambal tembok, maka hal itu tidak diperhitungkan karena dia
memperbaiki saluran-saluran air rumah serta memperbaiki milik orang lain tanpa diminta
bangunan yang hancur dan runtuh, hingga men- dan tanpa pemberian hak kuasa atasnya. Teta-
jadi layak untuk dimanfaatkan kembali. Hal itu pi, jika dia melakukan hal tersebut disebabkan
karena rumah itu milik orang yang menyewa- adanya permintaan dari orangyang menyewa-
kan dan pemilik wajib memperbaiki (barang) kan atau wakilnya, maka diperhitungkan un-
miliknya senttiri. Meskipun demikian, dia tidak tuknya.eTe

boleh dipaksa untuk memperbaikinya karena


pemilikbarangtidak dapat dipaksa untukmem- d. Kewaiiban Penyewa Setelah Habisnya
perbaiki (barang) miliknya. Sedangkan penye- Masa ljarah
wa diberikan hak khiyaar untuk membatalkan fika masa ijarah habis, maka ada beberapa
ijarah karena kerusakan ini.dianggap sebagai kewajiban yang harus dilakukan oleh penye-
cacat dalam objek akad. wa. Di antara kewajiban itu yang paling pen-
Demikian juga orang yang menyewakan ting adalah sebagai berikut.eso
wajib memperbaiki ember ai4 sumu4 saluran 1. Penyewa wajib menyerahkan kunci rumah
air kotor (got), dan jalan kelua4 sekalipun ter- dan toko kepada orang yang menyewakan
sumbatnya disebabkan oleh perbuatan penye- setelah habis masa sewa.
wa. Akan tetapi, dia tidak boleh dipaksa untuk 2. fika seseorang menyewa binatang tungga-
memperbaikinya, seperti yang telah kita keta- ngan dari tempat tertentu di dalam batas
hui. wilayah untuk ditunggangi, atau memba-
Adapun penyewa wajib menghilangkan . wa sesuatu sampai tempattertentu pulang
debu yang ada dengan menyapunya jika habis pergi, maka penyewa wajib membawanya
masa ijarah-nya karena debu itu ada disebab- ke tempat di mana dia menerimanya dari
kan oleh perbuatannya, maka sepertinya dia- orangyang menyewakannya. Hal itu bukan
lah yang meletakkan debu di dalam rumah. karena penyewa wajib menanggung biaya,
Berdasarkan qiyas, penyewalah yang di- melainkan karena jarak yang dicakup oleh
tuntut untuk mengeluarkan sesuatu yang me- akad, karen a akad ij arah tidak selesai kecu-
nyumbat saluran pembuangan dan saluran air ali dengan mengembalikan binatang tung-
kotor [got) karena penyumbatan itu disebab- gangan itu ke tempatnya. fika penyewa
kan oleh perbuatannya maka dia wajib mem- menggunakan binatang tunggangan terse-
bersihkannya, seperti sampah dan abu. Hanya but ke rumahnya dan menahannya hingga

979 Al-Bodoo'i', vol.4, hlm. 258 dan seterusnya.


980 Lih"t rl-8, daa'iivol.4,hlm. 209
Bagian 3: HUKUM TRAIISAKSI KEUAI{GAI{ rIqLH ISI.AM JILID 5

menjadi lemah, maka dia menanggung ni- 2. Hukum ljarah Pekerjaan


lainya karena dia telah melanggar keten- ljarah atas pekerjaan adalah penyewaan
tuan akad dengan membawanya ke selain yang dilakukan atas pekerjaan tertentu, seperti
tempat akad. membangun bangunan, menjahit baiu, memba-
f ika penyewa berkata,
"Saya akan menung- wa barang ke tempat tertentu, mewarnai baju,
ganginya dari tempat A ke tempat B lalu pulang memperbaiki sepatu, dan sebagainya.
ke rumah saya," maka penyewatidakwajib me- Orang yang disewa (ajir) ada dua macam:
ngembalikannya ke rumah orang yang menye- pekerja khusus (ajir khash) dan pekerja umum
wakan. Hal itu karena ketika penyewa pulang (ajir murytarak). Pekerja khusus (aiir khash/
ke rumahnya, masa sewa telah habis sehingga ajir wahad) adalah orang yang bekerja untuk
binatang tunggangan tersebut menjadi barang satu orang selama waktu tertentu. Ia tidak bo-
amanah di tangannya. Oleh karenanya, ia tidak leh bekerja untuk selain orang yang menyewa-
wajib mengembalikannya sama sep erti wadi' ah nya. Sedangkan pekerja umum (ajirmusytarak)
[titipan). adalah orang yang bekerja untuk orang ba-
Adapun jika menyewa binatang tungga- nyak, seperti tukang pewarna pakaian, tukang
ngan guna ditunggangi untuk memenuhi ke- besi, tukang seterika dan, sejenisnya. Ia boleh
perluannya dalam sebuah negeri pada waktu bekerja untuk orang banyak dan orang yang
tertentu, kemudian masa sewa selesai, maka menyewanya tidak boleh melarangnya bekerja
penyewa tidak wajib menyerahkannya ke pe- untuk orang lain.e81
miliknya.dengan membawanya ke rumahnya. Perlu diperhatikan bahwa perempuan yang
Akan tetapi, orang yang menyewakan waj ib me- disewa untuk menyusui adalah buruh khusus
ngambilnya di rumah penyewa karena manfa- (ajir khash), tidak boleh baginya menyusui anak
at yang didapat oleh penyewa adalah dengan yang lain. Jika dia menyusui anak yang lain,
memberikan imbalan, yaitu upah yang diberi- maka dia telah berbuat kesalahan dan berdosa
kan kepada orang yang menyewakan. Oleh ka- jika membahayakan anak pertama. Secara lsfih-
renanya, penyewa tidak wajib mengembalikan- san, dia berhak mendapat upah atas menyusui
nya sehingga binatang tunggangan tersebut dua anak tersebut karena objek akad adalah
menjadi amanah di tangan penyewa seperti wa- menyusui secara mutlak, dan penyusuan itu te-
di'ah (titipan). Bahkan, jika dia menjaganya se- lah terjadi. Sedangkan secara qiyas, dia tidak
lama beberapa hari kemudian mati di tangan- berhak memperoleh upah karena akad terjadi
nya, maka dia tidak bertanggung jawab untuk untuk pekerjaannya (menyusui anak penyewa-
mengganti apa pun. nya), maka tidak berhak memperoleh upah de-
Hal ini berbeda dengan keadaan orangyang ngan pekeriaan selainnya [menyusui anak lain-
meminjam dan orang yang meng-ghashab,yang nya).
mana mereka berdua waiib mengembalikan ba- Perempuan yang disewa untuk menyusui
rang kepada pemilikinya. Hal itu karena orang wajib melakukan penyusuan dan mengurus ke-
yang meminjam mengambil manfaat dari ba- butuhan si kecil yang diperlukannya, seperti me-
rang pinjaman tanpa memberikan imbalannya. mandikannya, mencuci bajunya, dan memasak
Sedangkan orang yang meng-ghashab tidak me- makanannya. Sedangkan bapaknya wajib mem-
miliki hak dalam barang yangdi-ghashab. berikan biaya makanannya dan biaya yang di-

981 Al-Brdoo'i', vol. 4, hlm. 174; Takmilat Fathut Qadiir,vol.7, hlm. 205; Tabyiin al-Haqaaiq,vol.5, hlm. 133 dan seterusnya; al-Qawaa'
niin al-Fiqhiyyah, hlm. 336.
rIQLH ISIAM IILID 5 Bagian 3: HUXUIUI TRAIISAXSI KEUAilGAt

butuhkan oleh si kecil, seperti minyak dan rai- yaitu pertama, upah harus diberikan dengan
han (sejenis tumbuhan), dan sejenisnya. Ada- kontan di majelis akad karenaijarah ini adalah
pun yang disebutkan dalam kitab al-Ashl bah- akad, salam dalam manfaat maka disyaratkan
wa perempuan penyusu wajib menyediakan menyerahkan modal sa/am. Kedua, barang yang
keperluan si kecil seperti minyak dan raihan, disewa sudah ditentukan jenis, tipe, dan sifat-
maka itu ditafsirkan sebagai kebiasaan pendu- nya, seperti mobil atau kapal laut yang besar
duk negeri tersebut pada masa lalu.e82 atau kecil, yang baru atau yang lama.

Pembagian akad ijarah dalam Mazhab


Syaf i. E. GARATTISI SRRAUC YA]TG DISEWAKAT,
Ulama Syaf iyah membagi al<ad ijarah men- JAMIttIAtU PEKERJA, DAttI GUGUR]IIYA
jadi dua macam, yaitu ijarah hin fpenyewaan UPAH KAREIIIA KERUSAKATT BARA]IIG
barang) danijaroh dzimmah (penyewaan tang- Pembahasan di sini mengenai garansi [ja-
gung jawab). minan) pekerja terhadap barang yang disewa
Ijarah hfn [penyewaan barang) adalah ya- dan garansi barang yang disewa oleh sese-
rah atas manfaat barang tertentu, seperti rumah orang untuk dimanfaatkan.
dan mobil. Ijarah ini mempunyai tiga syarat ya-
1. Jaminan Barang yang Disewakan
itu pertama, upah harus sudah spesifik atau
Kuasa penyewa atas barang yang disewa
sudah diketahui sehingga tidak sah ijarah salah
dalam ijarah manfaat dianggap sebagai kekua-
satu dari dua rumah ini (tanpa menentukan
saan yang bersifat amanah (yad amanah). Oleh
mana di antara keduanya yang disewakan, Penj.).
karena itu, dia tidak mengganti barang yang ru-
Kedua, barangyang disewakan terlihatoleh ke-
sak di tangannya kecuali disebabkan oleh pe-
dua pelaku akad sehingga tidak sah yorah ru-
langgaran atau kelalaian dalam menjaganya.
mah atau mobil yang belum dilihat oleh kedua
Pemanfaatan barang diatur oleh ketentuan akad,
pelaku akad, kecuali jika keduanya telah me-
sesuatu yang disyaratkan dalam akad dan ke-
lihatnya sebelum akad dalam waktu yang bi-
biasaan yang berlaku.
asanya barang tersebut tidak berubah. Ketiga,
ijarahtidakboleh disandarkan pada masa men- 2. Jaminan Pekerja
datang, seperti ijarah rumah pada bulan de- Kita telah mengetahui bahwa pekerja yang
pan atau tahun depan. disewa ada dua macam, yaitu pekerja khusus
Sedangkan ijarah dzimmah (penyeweaan (ajir khash) dan pekerja umum (ajir 'am). Pe-
tanggung jawab) adalah ijarah untuk manfaat kerja khusus adalah orang yang berhak mem-
yang berkaitan dengan dzimmah (tanggung ja- peroleh upah dengan menyerahkan dirinya pada
wab) orangyang menyewakan, seperti menye- masa tertentu, sekalipun tidak bekerja, seperti
wa binatang tunggangan atau mobil yang me- pembantu rumah dan pekerja di toko. Para
miliki sifat tertentu untuk mengantarkannya ke imam mazhab dari kalangan ulama Hanafiyah,
tempattertentu atau pada waktu tertentu, atau Malikiyah, Syafi'iyah, dan Hanabilah, sepakat
melakukan pekerjaan tertentu seperti memba- bahwa pekerja khusus tidak bertanggung ja-
ngun bangunan atau menjahit dan sebagainya. wab fmengganti) atas barang yang diserahkan
Dalam ijarah dzimmah disyaratkan dua syarat, kepadanya dalam pekerjaan yang dibebankan

982 At-Bodor'i, vol.4, hlm. 209; Tabyiinul Haqaaiq,vol.S,hlm. 129.


Bagian 3: HUKUM IRAIISAXSI IGUAilGAil ISLAM IITID 5

kepadanya. Hal itu karena kekuasaannya [tang- cuali terhadap orang-orang zalim." (al-Baqa'
gung jawabnya) bersifat kekuasaan yang ber- rah: 193)
sifat amanah @ad amanah), seperti wakil dan Dan, pekerja tersebut tidak melakukan pe-
mudharib (pekerja dalam mudharabah). Misal- langgaran karena dia diizinkan untuk meme-
nya, jika seseorang menyewa tukang jahit atau gangnya, dan kerusakan itu bukan disebabkan
tukang besi selama satu hari atau satu bulan olehnya.es3
untuk bekerja padanya saja, maka pekerja ter- Sedangkan ash-Shahiban (dua sahabat Abu
sebut tidak bertanggung iawab atas barang yang Hanifah) dan Ahmad dalam riwayatlainnya ber-
rusak di tangannya selama tidak ada pelanggar- pendapatbahwa tanggung jawab pekerja umum
an dan kelalaian darinya dalam menjaganya, adalah bersifat tanggung jawab garansi/jami-
baik barang tersebut rusak ketika berada da- nan (Stad dhaman).Oleh karena itu, dia bertang-
lam peniagaannya maupun ketika dia sedang gung jawab atas barang yang rusak di tangan-
bekerja. nya walaupun bukan disebabkan oleh pelang-
Sedangkan pekeria umum adalah orang garan dan kelalaiannya, kecuali jika rusaknya
yang bekerja untuk umum atau orang yang men- disebabkan oleh kebakaran umum atau teng-
dapat upah dengan sebab pekerjaannya bukan gelam umum dan sejenisnya. Mereka berhuj-
dengan sebab penyerahan dirinya, seperti peng- jah dengan perbuatan Umar dan Ali yang akan
rajin, tukang warna pakaian, tukang pemutih dijelaskan nanti.e8a
pakaian, dan sebagainya. Para ulama berbeda Al-Baghdadi berkata dengan menukil dari
pendap3tdalam masalah pekerja umum ini.Abu kitab-kitab Hanafiyah bahwa pada masa ini
Hanifah, Zufar, Hasan bin Ziyad, ulama Hanabi- yang difatwakan adalah pendapat ash-Shahi-
lah dalam pendapat yang shahih dalam maz- ban karena berubahnya kondisi manusia. De-
hab mereka dan Imam Syafi'i dalam pendapat ngan pendapat inilah harta masyarakat dapat
yang shahih dari dua pendapatnya-hanya saja teriaga.ess
tidak difatwakan karena kelaliman manusia- Adapun menurut ulama Malikiyah, pekerja
berpendapat bahwa tanggung jawab pekerja umum yang pekerjaannya dapat mempenga-
umum adalah bersifat amanah sama seperti pe- ruhi barang menjamin barang yang rusak di
kerja khusus. Oleh karena itu, dia tidak bertang- tangannya walaupun bukan disebabkan oleh
gung jawab atas barang yang rusak di tangan- pelanggaran atau kelalaiannya iika barang ter-
nya kecuali karena pelanggaran dan kelalaian- sebut termasuk barang yang dapat disembu-
nya, karena berdasarkan hukum asal seseorang nyikan. Tukang pemutih kain menjamin kain
tidakwaiib mengganti kecuali disebabkan oleh yang robek di tangannya, juru masak menjamin
pelanggarannya, berdasarkan firman Allah, masakannya yang rusah tukang roti menjamin
"... maka tidak ada (Iagi) permusuhan, ke- rotinya yang rusak, tukang panggul menjamin

Mukhtashar ath:Thahaawii, hlm. 129, al-Fataawaa al-Hindiyyah, vol IV hlm. 486, Tabyiin al-Haqaaiq, vol. V hlm. llo' t34' al'
Badaa'ii vol. IV hlm. Ztl, Takmitat Fathut Qadiir vol. Vll, hlm. 2O7 , lmam Sarakhsi, al-Mabsuuth, voL XV hlm. lS3, Maima' adh'
Dhamanaat,hlm.2T , asy-Syarhut Kabiin voL lV htm. 28, Bidaayat al-Mujtohid,vol.ll, hlm. 230, Mughnil al-Muhtaaj,vol.ll, hlm. 351,
al-Muhadzdzab, vol. I, hlm. 408, al-Mughni, voL V, hlm. 479 dan seterusnya, 487, al-Qawaaniin al-Fiqhiyyoh,hlm' 276,336, Rasaail
lbnu Abidin,voL ll, hlm. 178.
Al-Badaa'i', vol. IV, hlm. 210, Takmilat Fathut Qadiir, vol. VIl, hlm. 201, Mukhtashar ath-Thahaawii, loc. cit., al-Mabsuuth, loc. cit',
Mughnit al-Muhtaaj, vol. Il, hlm. 351, al-Muhadzdzab, loc. cit, al-Mughni, vol. V hlm. 487, al-Qawaaniin al'Fiqhiyyah, Ioc. cit.,
Ghaayatul Muntahaa,vol II, hlm. 213 dan seterusnya.
Majma' adh-Dhamanaat, hlm.27 .
FIQLH ISLAM IITID 5 Bagian 3: HUl(Ui,l TRAIISAKSI KEUAIIGAII

barang bawaan yang iatuh dari kepalanya atau * Hal-hal yang mengubah sesuatu dari si-
rusakketika diaterpeleset, penuntun onta men- fat amanah meniadi sifatdhaman.
jamin apa yang rusak disebabkan oleh arahan- |ika barang yang disewakan seperti baju
nya, danterputusnya tali ikatannya, pelaut men- untuk diwarnai dan dijahit, dan barang yang
jamin apa yang rusak di tangannya atau barang dibawa dalam kapal atau di atas binatangtung-
untuk memperbaiki perahu.es6 gangan, dianggap sebagaiamanah ditangan pe-
Dalil mereka adalah hadits Nabi saw, kerja, maka hal itu sesuai dengan kaidah umum
Abu Hanifah dan ulama yang sepakat dengan-
"Sebuah tangan bertanggung jawab atas
nya. Berdasarkan hal tersebut, sifat amanah ter-
apa yang diambilnya sampai dapat mengem- kadang berubah menjadi sifat dhaman dalam
balikannya.'ogi hal-hal berikut ini.eeo
Dan, diriwayatkan dari Ali ra. bahwa dia me- L. Tidak menjaganya, yaitu jika pekerja cero-
minta jaminan kepada tukang pewarna kain dan boh dalam menjaganya maka dia wajib
tukang emas sambil berkata, "lni adalah yang menjaganya. Keteledorannya dalam men-
baik bagi masyarakat." Diriwayatkan pula dari jaga adalah hal yang mewajibkan dhaman
Umar ra. bahwa dia meminta jaminan kepada (jaminan). Hal ini seperti orang yang me-
pekerja umum guna menjaga harta masyara- nerima titipan jika tidak meniaga titipan-
kat.e88 Selain itu, karena pekerja umum meme- nya hingga titipannya hilang.
gang barang untuk manfaatnya tanpa berhak 2. Merusaknya. fika pekerja melakukan ke-
memperolehnya, maka dia menjaminnya sama salahan seperti sengaja merusaknya atau
seperti musta'ir [orang yang meminjam).e8e berlebihan dalam menumbuk bqju, misal-
Demikian juga menurut Imam Malik, pe- nya, maka dia menjaminnya baik pekerja
kerja menjamin makanan yang dibawanya jika umum maupun pekerja khusus.
dirinya ingin untuk memakannya guna menu- f ika pekerja tidak dianggap bersalah
tup jalan sesuatu yang diharamkan (saddudz ketika merusak barang, seperti jika ia me-
dzara'i). rusak baju secara tidak sengaja disebab-
kan oleh pekerjaannya, maka jika dia ada-

Imam Ibnu Juzai, salah seorang ulama Malikiyah, menjelaskan bahwa para pengrajin bertanggung jawab atas barang yang dapat
mereka sembunyikan, baik bekerja dengan upah maupun tidak. Mereka tidak bertangung jawab terhadap barang yang tidak dapat
disembunyikan. Ini adalah pendapat yangmuktamad (diiadikan pegangan) di kalangan ulama Malikiyah (asy-Syarhush Shaghiir,
vol.4, hlm.47).
Diriwayatkan oleh Ahmad dan para penyusun Sunan Empat, serta dishahihkan oleh Hakim, dari Samurah bin fundab. Juga diri-
wayatkan oleh Thabrani, Hakim dan Ibnu Abi Syaibah. (Lihat Jaami'ul Ushuul,vol.9, hlm. 110; Nashbur Raayyah,vol.4, hlm. 167;
at-Talkhiish al-Habiir, hlm. 253; al-Maqaashid al-Hasanah, hlm. 290; Nailul Authaar, vol. 5, hlm. 298; Subulus Solaam, vol. 3, hlm.
67).
Hadits Umar diriwayatkan oleh Abdurrazzak dengan sanad munqathi'bahwa Umar meminta iaminan kepada para produsen. Ada-
pun hadits Ali diriwayatkan oleh Baihaqi dari ialan Syafi'i dari Ali dengan sanad yang lemah. Syafi'i berkomentarl "Hadits seperti
ini tidak dianggap shahih oleh ahlul hadits!' Dan lafazhnya adalah bahwa Ali meminta laminan kepada tukang cuci dan tukang
pewarna pakaian. Imam Syafi'i berkata, "ltu adalah yang baik bagi masyarakat." Dan diriwayatkan juga dari Utsman dari jalan yang
lebih lemah dari ini. Baihaqi meriwayatkan dari jalur la'far bin Muhammad dari bapaknya dari Ali bahwa dia meminta iaminan
kepada tukang pewarna pakaian dan tukang emas, sambil berkata, "Masyarakat tidak akan baik kecuali dengannya." (Lihat at-?al-
khiish al-Habiir, hlm. 256; Sunan al-Baihaqi,vol. 6,hlm. 122; Kanz al-'Ummaal, vol.2, hlm. 191 dan seterusnya).
Bidaayatal-Mujtahid,vol.2,hlm.229,23O; asy-Syarhul Kabiir li ad-Dardiir ma'a Haasyiyat ad-Daasuuqii,vol.4,hlm.27 dan seterus-
nya; al-Mughni, vol. 5, hlm. 479 d,an seterusnya; al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm.336; al-Furuuq li al-Qaraafii,vol.2,hlm.207,dan
vol.4,hlm.lt,27.
Lihat al-Badao'i',vol.4, hlm. 211; Takmilat Fathul Qadiir, vol. 7, hlm. 201 dan seterusnya; Mukhtashar ath-Thahaawii, hlm. 130;
Tabyiin al-Haqaaiq,vol.5,135; Raddul Muhtaar,vol.5, hlm.46; al-Mabsuuth,vol. 15, hlm. 104, 161, dan vol. 16, hlm.9 dan seterus-
nya; Jaami'ul Fushuulain,vol.2,hlm.lT2 dan seterusnya; Majma'adh-Dhamanaat, hlm. 28 dan seterusnya.
Bagian 3: HUKUi,t TRAIISAKSI lGUAttGAt{ ISLAM JITID 5

lah pekerja khusus maka dia tidak bertang- - Muridpekerjaumum.


gung jawab ftidak perlu menggantinya) me- fika barang yang disewakan dalam ma-
nurut kesepakatan ulama. salah-masalah di atas rusakdisebabkan oleh
Akan tetapi, jika dia adalah pekerja murid pengrajin (pekerja yang disewa),
umum, seperti tukhng pemutih kain, jika maka dia tidak menjaminnya, tetapi yang
berlebihan dalam menumbuk baiu sehing- menjaminnya adalah instrukturnya. Kare-
ga robek, atau meletakkannya dalam ba- na dialah yang bertanggung jawab secara
han-bahan kimia kemudian terbaka[ atau hakikat, maka seakan-akan dia sendiri yang
seperti pelaut jika kapalnya tenggelam ka- melakukan kerusakan itu.
rena perbuatannya, atau tukang panggul fika murid menginjak baju dalam pe-
jika jatuh dan barangnya rusak, atau peng- kerjaan pemutihan kain, sehingga kain itu
gembala umum jika menggiring binatang- robek, maka dia harus menggantinya kare-
binatang tunggangannya kemudian bina- na menginjak baju tidak diizinkan dalam
tang-binatang tersebut saling memukul se- pekerjaan itu.
hingga menyebabkan kematian sebagian- fika sebuah lampu jatuh dari tangan
nya, maka dalam semua masalah ini ba- murid sehingga membakar baju yang ada
rang-barang yang rusak tersebut waiib di- dalam pemutihan, maka yang bertanggung-
tanggung. Ini adalah pendapat Abu Hani- jawab menggantinya adalah instrukturnya,
fah dan dua sahabatnya, karena pekerjaan bukan murid itu.
yangdiizinkan adalah pekerjaan yang mem- Hal itu karena membawa lampu de-
berikan kebaikan bukan yang merusak Hal ngan bolak-balik adalah pekerjaan yang di-
itu karena seorang yang berakal tidak akan izinkan maka instrukturnyalah yang ber-
rela dengan perusakan hartanya. Ia tidak tanggung jawab, seakan-akan dia sendiri
wajib memberikan upah sebagai imbalan yang melakukannya.
atas yang rusah maka perkaranya terba- Demikian juga jika alat penumbuk pe-
tas pada perbuatan yang memberikan ke- mutih kain jatuh dari tangan murid di atas
baikan. baju sehingga merobeknya, maka yang
Adapun ulama Syaf iyah dan Zufar ber- menggantinya adalah instrukturnya. Kare-
pendapat bahwa pekerja tidak menjamin na ini adalah pekerjaan pemutih kain,
dalam masalah-masalah di atas, selama ti- maka perbuatan tersebut ditanggung oleh-
dak ada pelanggaran atau kelalaian dalam nya.
pekerjaannya. Hal itu karena ia diizinkan
|ika baju yang robek karena alat pe-
dalam melaksanakan pekerjaannya itu se- numbuk pemutih kain adalah wadi'oh (ti-
cara global. Dan, jika tidak diizinkan dalam tipan), maka yang menggantinya adalah
pekerjaan tersebut, maka dia tidak mung- murid tersebut karena instruktur hanya
kin dapat menjaga dirinya dari kerusakan bertanggung jawab terhadap pekerjaan mu-
itu karena dia tidak mampu melakukan tu- rid yang bisa dilakukannya, yaitu yang ber-
gas utamanya kecuali dengan kesulitan, se- kaitan dengan tugasnya saja.eez
dangkan kesulitan harus ditiadakan.eel

991
Mughnil al-Muhtaaj,vol.2, hlm. 351; al-Mabsuuth,loc. cit.; al-Badaa'i', loc, cit.; Takmilat Fathul Qadiir, loc. cit.; Majma' odh-Dhama'
naat,hlm.4l-49.
992
Majma' adh-Dhamanaat li al-Baghdaadii, hlm. 43-45.
ISLAM IILID 5 Bagian 3: HUKUi,l TRA[ISAKSI l(EUAllGAIl

- Dolcter hewan, tukang fashde3 dan tu- (yang telah disepakati) atau lebih ringan dari-
kang khitan. nya.
Perlu diperhatikan bahwa hukum me- Iika barangyang dibawa itu lebih beratdari
reka berbeda dengan hukum kasus-kasus yang telah disepakati maka jika jenisnya ber-
yang lalu. beda, seperti membawa gandum yang meng-
fika mereka melakukan tugasnya ke- gantikan j elai, kemudian binatangitu mati, maka
mudian pekerjaannya tersebut menyebab- penyewa menanggung harga binatang tersebut,
kan kematian, maka hal ini tidak menjadi tapi ia tidak wajib membayar upah. Karena bi-
tanggung jawabnya (jaminannya) karena natang tersebut mati disebabkan perbuatan
menghindari hal tersebut adalah di luar ke- yang tidak diizinkan dari orang yang menyewa-
mampuan mereka.eea kan. Upah dan jaminan tidak bisa digabungkan.
3. Melanggar syarat orang yang menyewakan, Kewajiban ganti rugi karena dia dianggap se-
baik secara eksplisit maupun implisit. Pe- bagai pelaku ghashab, sedangkan pelaku gha-
langgaran adalah sebab wajibnya dhaman. shab itu tidak wajib membayar upah.ee6
Pelanggaran memiliki berbagai bentu[ ya- Dan, jika barang yang dibawa lebih berat
itu pelanggaran dalam jenis, ukuran, sifat, itu sejenis dengan yang telah disepakati, seperti
tempat atau waktu. Pelanggaran dapat ter- membawa sebelas liter; misalnya, padahal se-
jadi baik dalam penyewaan binatang tung- harusnya sepuluh litec maka jika binatangnya
gangan maupun penyewaan pengraiin. selamat, maka penyewa wajib membayar upah
yang telah disepakati dan tidak ada ganti rugi
- Penyewaan binatang tunggangan. (dhaman) yang diwajibkan atasnya. Sedangkan
jika binatangnya mati, maka dia menanggung
Kemudharatan yang menimpa binatang
satu bagian dari sebelas bagian dari nilai bina-
tersebut dapat dari sisi ringan dan beratnya ba-
tang tersebut dan wajib membayar upah yang
rang yang dibawa atau karena berbeda jenis-
telah disepakati, karena binatang itu mati dise-
nya."s
babkan oleh perbuatan yang diizinkan dan yang
a. Pelanggaran pada ukuran ringan dan be- tidak diizinkan. Oleh karena itu, kerugiannya di-
ratnya barang yang dibawa.
bagi sebesar sebelas bagian dan penyewa me-
fika berat atau ringan barang yang dibawa
nanggung sebesar berat lebihnya.
itu seperti yang telah disepakati dengan orang
yang menyewakan, maka penyewa tidak me- b. Pelanggaran poda jenis barang yang di-
nanggung sesuatu pun dari kemudharatan yang bawa.
terjadi pada binatang tersebut. Karena penen- Seperti seseorang menyewa binatang tung-
tuan barang yang dibawa menjadi tidak bergu- gangan untuk membawa satu kuintal kapas, tapi
na dalam hal tersebut. Dan, tidak ada makna dia lalu membawa satu kuintal besi atau lebih
pelanggaran dalam membawa barang seperti sedikit, kemudian binatang tersebut mati. Maka

993
Fashd adalah cara pengobatan dengan mengeluarkan darah dari urat nadi. Penl.
994
Takmilot Fathul Qadiir vol.7 ,hlm.206; al-Mabsuuth, vol. 15, hlm. 104; Tabyiin al-Haqaaiq, vol.5, hlm. 137; Raddul Muhtaor, vol. 5,
hlm. 47; Majma' adh-Dhamanaat, hlm. 47.
Lihatal-Badaa'i', vol. 4, hlm. 213 dan seterusnyai al-Mabsuuth,vol. 15, hlm. 170 dan seterusnya; Tabyiin al-Haqaaiq,vol.5, hlm. 118
dan seterusnya; Takmilat Fathul Qadiir,vol.T,hlm. t7O dan seterusnya; Raddul Muhtaar,vol. S, hlm. 25 dan setemsnya.
Al-Mabsuuth,vol. 15, hlm. 147.
Bagian 3: HUKUM TRAIISAKSI KEUAiIGAII rsLAM JrtID 5

penyewa menanggung harga binatang tersebut binatang tunggangan lebih sedikit dari tempat
karena beratnya kapas itu merata di atas pung- yang diambil oleh pelana ienis ikaaf.
gung binatang tersebut, sedangkan beratnya fika ia menyewa keledai dengan pelana je-
besi itu menumpuk di atas satu tempat sehing- nis sary kemudian memasangkannya pelana je-
ga berat besi itu lebih menyakiti dan melukai nis sary yang lain, maka jika sary kedua seperti
punggung binatang tersebut sehingga tidak di- sary pertama, maka dia tidak menggantinya.
izinkan. Dengan demikian, penyewa menjadi pe- Hal itu karena tidak ada perbedaan antara dua
lakughashab dan harus menanggungnya, teta- pelana tersebut dalam kemudharatan yang di-
pi ia tidak wajib membayar upah seperti yang timbulkan. fika ia memasangkan padanya pela-
telah kita ketahui di atas tadi. na kuda, maka dia harus bertanggung jawab
Hal ini berimplikasi bahwa jika seseorang karena kemudharatan pelana kuda lebih besar
menyewa binatang tunggangan untuk ditung- karena ukurannya yang besar sehingga dapat
gangi sendiri, kemudian dia menaikkan orang menyakiti keledai tersebut.
lain yang beratnya sama dengannya atau lebih fika seseorang menyewa keledai dengan pe-
ringan, maka dia wajib mengganti harga bina- lana jenis sary, kemudian mencopotnya dan me-
tang tersebut jika mati. Hal itu karena pelang- masangkan pelana ienis ikaaf,lalu keledai ter-
garan di sini bukan dari sisi ringan atau berat- sebut mati, maka menurut Muhammad dalam
nya (yang dibawa), melainkan dari sisi kecakap- kitab al-Ashl, dia mengganti sebesar lebihnya
an dan pengetahuannya, dan manusia berbe- pelana jenis ikaaf atas pelana pelana sary. Se-
da dalam hal ini dengan perbedaan yang men- dangkan dalam l<rtab al-Jaami'ush Shaghiir, Mu-
colok. hammad menyebutkan perbedaan pendapat an-
fika ia menyewa binatang tunggangan un- tara para ulama Hanafiyah. MenurutAbu Hani-
tuk ditunggangi sendiri kemudian menaikkan fah, dia mengganti seluruh nilai keledai terse-
orang lain bersamanya, kemudian binatangnya but karena pelana jenis ikaaf tidak berbeda
mati, maka dia menanggung setengah dari ni- dengan pelana jenis sary dalam beratnya. Akan
lai binatang tersebut jika binatangnya memung- tetapi, ia berbeda dari sisi lainnya, yaitu pelana
kinkan untuk ditunggangi berdua. Hal itu kare- jenis ikaaf lebih banyak mengambil tempat di
na kerusakan ini terjadi disebabkan penungga- atas punggung binatang tunggangan daripada
ngan mereka berdua yang mencakup perbua- yang diambil oleh pelana ienis sari. Dan bentuk
tan yang diizinkan dan yang tidak diizinkan. pelanggaran jika bukan disebabkan oleh berat,
fika binatang tersebut tidak dapat ditunggangi maka mengharuskan ganti rugi (dhaman) untuk
berdua, maka dia menanggung seluruh nilai semua barang yang rusak. Sedangkan menurut
binatang tersebut karena dia merusaknya de- ash-Shahiban, orang itu mengganti sebesar le-
ngan menaikkan orang lain. bihnya saja karena pelana jenis ikaaf dan pela-
fika seseorang menyewa binatang tungga- na jenis sary keduanya biasa dipakai untuk pela-
ngan dengan menggunakanikaaf (sejenis pela- na, tetapi ia berbeda dari sisi berat dan ringan-
na) kemudian mencopotnya dan memasangkan nya. Karena pelana ienis ikaaf itu lebih berat,
sary (seienis pelana), makadiatidakwajib m,eng- maka dia menanggung sebesar beratnya saja.
ganti jika hewan itu mati. Hal itu karena kemu- |ika seseorang menyewa keledai tanpa pe-
dharatan pelana ienis sary lebih ringan dari ke- lana kemudian memasangkannya pelana jenis
mudharatan pelana ienis ikaaf, disebabkan pe- sary, kemudian menungganginya, dan keledai
lana jenis sary mengambil tempat di punggung tersebut mati, maka dia menggantinya. Hal itu
ISLAM JILID 5 Bagian 3: HUKUM TRAIISAI(SI KEUAIIGAII

karena pelana ienis sary membuat binatang tung- celup untuk mencelupkannya pada warna ter-
gangan menanggung berat lebih banyak. Ada tentu, kemudian dia mencelupkannya pada war-
yang berpendapat bahwa hal ini jika ia menye- na yang lain, maka pemilik baju diberikan hak
wanya untuk ditunggangi di dalam kota, dan khiyaar. f ika menghendaki dia dapat meminta
dia termasuk orang yang biasa menunggangi- ganti rugi harga bajunya pada tukang pewar-
nya di kota tanpa pelana sary. Adapun jika me- na, atau jika menghendaki dia dapat mengam-
nyewanya untuk ditunggangi di luar kota atau bil bajunya dan memberi upah untuk celupan
dia termasuk orang terhormat, maka dia tidak yang lebih pada tukang celup.
wajib menggantinya, karena keledai tidak da- Contoh lainnya, jika seseorang menyerah-
pat ditunggangi dari satu negeri ke negeri lain- kan kain pada penjahit untuk dijahit meniadi
nya tanpa pelana jenis sary dan ikaaf, Dan orang baju, kemudian dia menjahitnya menjadi man-
yang terhormat biasanya tidak menaikinya tan- tel, misalnya, maka pemilik kain tersebut me-
pa pelana s arj, maka memasangkan pelana sary miliki hak khiyaar antara meminta ganti rugi
bagaikan telah diizinkan secara tidak langsung, nilai kain tersebut pada penjahit atau meng-
oleh karenanya dia tidak wajib mengganti jika ambil hasil jahitannya dan memberikannya
mati. upah umum.

c. Pelanggaran pada tempot. e. Pelanggaran pada sifat.


Seperti jika seseorang menyewa binatang Seperti menyerahkan baju pada tukang ce-
tunggangan untuk ditunggangi atau membawa lup agar mencelupkannya dengan celupan ter-
barang ke tempat tertentu, lalu ia melebihi tem- tentu, kemudian mencelupkannya dengan ce-
pat yang disepakati maka dia menjamin selu- Iupan yang lain tapi sejenis dengan warna yang
ruh nilai binatang tersebut.eeT telah disepakati, maka pemilik baju memiliki
d. Pelanggaran pada waktu.
khiyaar antara meminta ganti rugi nilai baju-
nya atau mengambil bajunya dan memberikan
Seperti seseorang menyewa binatang tung-
upah umum.
gangan untuk ditunggangi atau membawa ba-
rangselama masa tertentu, kemudian dia meng-
Demikian juga pelanggaran dalam kadar;
gunakannya melebihi waktu tersebut dan bi- seperti jika seseorang menyerahkan bahan pin-

natang tersebut mati di tangannya, maka dia tal pada pemintal untuk memintalnya dengan
ketebalan tertentu [tebal atau tipis). Ternyata
harus mengganti nilai binatang tersebut, kare-
pemintal itu menyalahinya dengan menambah-
na dia menjadi pelaku ghashab dengan meng-
gunakannya di luar waktu yang telah ditentu- nya atau menguranginya. Maka dalam kondisi
penambahan, pemilik baju memiliki khiyaar
kan.
antara meminta jaminan seperti bahan pintal-
- Penyewaan pengrajin, nya atau mengambil benang hasil pintalan dan
Seperti penenun atau penganyam, penjahit membayar upah yang telah ditetapkan.
tukang pewarna pakaian, dan sebagainya.ees Sedangkan dalam kondisi pengurangan,
Dalam kasus pelanggaran dalam jenis, se- makaada dua riwayat. Satu riwayatdalam kitab
perti seseorang menyerahkan baju pada tukang al-Ashl, yaitu maknanya bahwa bagi pemilik

997 Mukhtashar ath:ThahaawiL, hlm. 128.


998 Lihat al-Ba daa'i',vol.lY hlm.
216 dan seterusnya , al-Ivlabsuuth, vol XV, hlm. lO6, Takmilat Fathul Qadiir,voL VII, hlm. ir7}, Majma'
adh-Dhamanaaf, hlm. 45 dan seterusnya.
Bagian 3: HUI(UM IRAilSAXSI KEUAT{GAI{ ISLAM IILID 5

baiu untuk mengambilnya dan memberikan pe- upahnya hilang dengan sebab rusaknya fisik ba-
mintal upahnya. Riwayat lainnya, maknanya rang dalam akad, ijarah pekerjaan?
bahwa pemilik baju wajib memberikan upah Ulama Syafi'iyah berpendapat bahwa jika
umum. Dalil-dalil seluruh pendapat yang dise- pekerja melakukan pekerjaan dalam lingkup
butkan di atas, mungkin bisa dilihat dalam ki- milik penyewa atau bekerja di hadapannya,
tab al Badaa'i'atau kitab-kitab yang lainnya maka dia wajib mendapatkan upah. Hal itu ka-
kalau tidak dapat mengetahui maksudnya. rena pekerja itu berada di bawah kekuasaan-
nya (penyewa), sehingga setiap kali mengerja-
3. Gugurnya Upah Pekerja Karena kan sesuatu maka pekerjaan itu diserahkan ke-
Kerusakan Barang Dalam Penyewaan padanya. Tetapi, jika pekerjaanya itu dilakukan
Pekerjaan dalam lingkup milik pekerja, maka dia tidak
Kita telah mengetahui bahwa jumhur ula- berhak memperoleh upah dengan rusaknya ba-
ma berpedapat bahwa kekuasaan ftanggung rang di tangannya, karena dia belum menye-
jawab) pekerja umum adalah bersifat amanah rahkan pekerjaannya kepada penyewa.1001
(;tad amonah), maka dia tidak bertanggung ja- Ulama Hanabilah berpendapat seperti Maz-
wab atas kerusakan barang kecuali disebabkan hab Syafi'iyah, yaitu bahwa pekerja tidak men-
pelanggaran atau kelalaiannya. dapat upah atas pekerjaan yang dilakukan da-
Selain iumhur ulama-yaitu ulama Maliki- lam lingkup kekuasaannya. Hal itu karena dia
yah dan dua sahabat Abu Hanifah-berpenda- belum menyerahkan pekerjaannya pada penye-
patbahwa kekuasaan [tanggung jawab) peker- wa, maka dia tidak berhak memperoleh imbal-
ja umum adalah bersifat jaminan/ganti ru$(yad annya.loo2
dhaman), maka dia meniamin barang yang ru- Ulama Hanafiyah juga berpendapat seperti
sak walaupun bukan disebabkan oleh pelang- Mazhab Syafi'iyah, tetapi terdapat perincian da-
garan atau kelalaiannya.eee lam mazhab mereka. Mereka mengatakan bah-
Adapun jaminan fisik barang yang disewa, wa barang yang dipakai bekerja oleh pekerja,
maka tidak ada perbedaan antar ulama bahwa bisa berada di bawah kekuasaan pekerja atau
fisik barang yang disewa adalah amanah di ta- di bawah kekuasaan penyewa.loo3
ngan penyewa, sehingga dia tidak bertanggung f ika barang berada di bawah kekuasaan pe-
jawab menggantinya jika rusak atau cacat dise- kerja, maka terdapat dua hal berikut.
babkan bukan karena kelalaiannya. Hal itu ka- 1. f ika pekerjaan itu memiliki hasil yang jelas
rena dia menerima barang untuk diambil man- pada fisik barang seperti menjahit, mewar-
faatnya yang merupakan haknya, maka barang nai dan memutihkan kain, maka wajib mem-
itu dianggap amanah.looo peroleh upah dengan peyerahan hasil yang
Berdasarkan perbedaan dalam sifat kekua- diminta. Tetapi, jika barangnya rusak di ta-
saan [tanggung jawab) pekerja, maka apakah ngan pekerja sebelum adanya penyerahan,

999 Lih^t ot-Miizaan, vol.ll, hlm. 95, at-Mughni, vol. hlm. 487.
V
1000
Lihrt ol-Mughni,vol.Y,hlm. 488, al-Badaa'i, vol. IV hlm. 2l0,Jaami'ul Fushuulain,vol. ll, hlm. 163, al-Qawaaniin at-Fiqhiyyah,hlm.
278, al-Muhadzdzab, vol.l, hlm. 408.
lool At-M rhodrdrab, vol. l,hlm. 409.
rooz
Al-Mughni,vol. V hlm.487.
1003
Lih"t al-Badaa'i',vol. IV hlm. 204 dan seterusnya, Tabyiin al-Haqaaiq, vol. V hlm. 109 dan seterusnya , Haaryiyat lbnu Abidin wa
ad-Durrul M ukhtaar, vol. V, hlm. 1 2.
rsrAM frLID 5 Bagian 3: HUKUM fRAI{SAKSI KEUAIIGAI|

maka upahnya hilang (gugur). Pasalnya, ha- kan pekerjaan dalam lingkup milik penyewa
sil yang menjadi objek akad-yaitu kain atau pada sesuatu yang ada di tangannya, se-
terjahit, misalnya-belum diserahkan, se- perti halaman dan sebagainya, maka pekerja
dangkan imbalan adalah ganti dari hasil berhak memperoleh upahnya setelah selesai
tersebut, maka ia seperti barang dagang- dari pekerjaannya jika telah menyelesaikannya.
an. fika dia belum menyelesaikannya tapi telah me-
2. fika pekerjaan itu tidak memiliki hasil yang ngerjakan sebagian pekerjaanny4 maka dia ber-
jelas dalam fisik barang, seperti tukang hak memperoleh upahnya sebesar pekerjaan
panggul dan pelaut, maka wajib memper- yang telah diselesaikannya. Sehingga, pekerja-
oleh upah dengan hanya meyelesaikan pe- an yang telah diselesaikannya itu diserahkan
kerj aannya, sekalipun belum menyerahkan kepada pemiliknya dan dia berhak meminta
fisik barang kepada pemiliknya. Hal itu upah sebesar masa sewa. fika seseorang me-
karena imbalan merupakan kompensasi pe- nyewa seorang laki-laki untuk membangun se-
kerjaan, sehingga jika habis masa ijarah-nya suatu dalam rumahnya atau pada sesuatu yang
maka dia dianggap telah selesai dari peker- ada dalam kekuasaannya, seperti menyewanya
jaannya dan menyerahkan fisik barang yang untuk membangun kamar di dalam rumahnya,
merupakan milik pemiliknya, lalu upahnya membangun serambi, ruangan, menggali sumut
tidak hilang dengan sebab rusaknya ba- membuat saluran aic aliran sungai dalam ba-
rang. rang miliknya atau dalam kekuasaannya kemu-
Berdasarkan perbedaan hukum dalam dua dian pekerja itu berhasil mengerjakan sebagian
kasus di atas, ulama Hanafiyah berpendapatbah- pekerjaan, maka dia berhak memintaupahnya
wa jika pekerjaan itu memiliki hasil dalam fisik sebesar pekerjaannya.
barang yang dimiliki oleh pemiliknya, maka Akan tetapi, dia dipaksa untuk menyem-
pekerja memiliki hak menahan fisik barang purnakan pekerjaannya, hingga jika bangunan,
tersebut hingga dia mengambil upahnya. Hal sumul atau ruangannya runtuh, maka jika itu
itu karena imbalan tersebut berhak diperoleh terjadi setelah selesai mengerjakan pekerjaan-
sebagai ganti dari hasil yang diminta. Sedang- nya, maka upahnya tidak hilang sedikitpun. Te-
kan pekerjaan yang tidak memiliki hasil maka tapi, jika terjadi sebelum selesai dari pekerja-
ia tidak dapat memberikan hak menahan fisik annya, maka berhak memperoleh upah sebe-
barang tersebut, karena pekerjaan yang dijadi- sar pekerjaan yang telah diselesaikannya.
kan objek akad bukan dalam fisik barang. Hal ini berbeda jika pekerjaannya bukan
Oleh karena itu, ulama Hanafiyah berpen- dalam milik penyewa atau di bawah kekuasaan-
dapat bahwa penuntun onta jika menahan ba- nya, maka hak memperoleh upah ketika itu ter-
rang yang ada di tangannya untuk mengambil gantung pada sempurnanya pekerjaannya. |ika
upah, kemudian barang tersebut rusak maka pekeriaan belum diserahkan oleh pekerja, ber-
dia harus menggantinya. Hal itu karena fisik ba- arti penyewa belum menerima ma'quud'alaih-
rang tersebut menjadi amanah di tangannya, nya [objek akadnya), sehingga upah hilang jika
sehingga jika dia menahannya maka dia diang- ma'quud'alaih-nya rusak sebelum adanya pe-
gap menjadi pelaku ghashab, oleh karenanya nyerahan.
dia wajib menggantinya. Berdasarkan hal tersebut, jika seseorang
Adapun jika fisik barang yang dipakai itu menyewa orang lain untuk membuatkannya u-
di tangan penyewa, yaitu jika pekerja melaku- bin dalam miliknya atau pada sesuatu yang ada
Bag|an 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN FIQLH ISTAM JILID 5

di bawah kekuasaannya, maka tukang ubin ter- faat dengan sebagian hasilnya saja. |ika pen-
sebut tidak berhak mendapat upah dan penye- jahit menyelesaikan pekerjaannya kemudian
wanya belum menjadi penerima hingga ubin- baju itu rusah maka dia berhak memperoleh
nya kering dan dapat dipasang. Ini adalah pen- upah dan tidak wajib menggantinya. Ini adalah
dapat Abu Hanifah, karena hal itu merupakan pendapatAbu Hanifah, karena diatelah menye-
tanda kesempurnaan pekerjaannya. Sedang- rahkan pekerjaannya dan kerusakan terjadi da-
kan menurut dua sahabatnya, dia tidak berhak lam milik pemiliknya. Sedangkan menurut ash-
memperoleh upah hingga dia dapat menyu- Shahib an, barang tersebut ditanggung olehnya,
sunnya satu dengan yang lainnya, karena hal karena dia tidak bisa lepas dari tanggungan
itu menunjukkan pekerjaannya telah sempur- ganti rugi kecuali dengan menyerahkan baju ke-
na. Perbedaan pendapat ini berimplikasi bah- pada pemiliknya. Sehingga jika baju itu rusah
wa jika ubinnya rusak sebelum dapat dipasang maka jika menghendaki penjahit bisa membe-
[dalam pandangan Abu Hanifah) atau sebelum rikan ganti rugi berupa kain yang belum dija-
dapat disusun satu dengan yang lainnya [da- hit tapi ia tidak berhak mendapat upah. Atau
lam padangan ash-shahiban), maka dia tidak jika menghendaki dia juga bisa memberikan
berhak memperoleh upah, karena ia rusak se- ganti rugi berupa kain yang telah terjahit dan
belum pekerjaannya sempurna.100a dia berhak mendapat upah.
Adapun jika pembuatan ubin bukan da-
lam lingkup milik penyewa atau bukan berada F. PERSELISIHAN KEDUA PEI.AKU AKAD
di bawah kekuasaannya, maka pekerja tidak IJARAH
berhak memperoleh upah kecuali dengan ada-
fika kedua pelaku al<ad ijarah berselisih da-
nya penyerahan kepada pemilik ubin. Yang di-
lam besarnya imbalan atau besarnya barang
maksud penyerahan adalah pekerja memberi-
yang dipakai [dimanfaatkan), sedangkan akad
kan keleluasaan bagi penyewa dan ubin itu se-
ij arah itu adalah sah, maka perselisihannya bisa
telah dapat dipasang [dalam pendapatAbu Ha-
teriadi sebelum adanya pengambilan manfaat
nifah) atau'setelah dapat disusun [dalam pen-
atau sesudahnya.loos
dapat ash-Shahiban). Hal itu karena ubin tidak
berada di tangan penyewa hingga hasil peker-
fika keduanya berselisih sebelum pengam-
bilan manfaat, maka keduanya saling bersum-
jaan itu dianggap telah diserahkan kepadanya.
pah, yaitu masing-masing bersumpah kepada
Oleh karena itu, harus ada pemberian kelelu-
yang lainnya, karena Nabi saw bersabda,
asaan setelah selesai dari pekerjaannya.
Contoh lain, jika seseorang menyewa pen- "Jika dua orang yang melakukan akad iual
jahit untuk menjahitkan baju untuknya di ru- beli (penjual dan pembeli) berselisih, maka ke-
mahnya. fika penjahit hanya menjahit sebagi- duanya saling bersumpah dan saling meno-
an baju saja, maka tidak berhak memperoleh lek.'4o06
upah, karena hasil pekerjaan itu tidak berman-

l0o4 Al-Mobruuth, vol. XVI, hlm. 58, Tabyiin al-Haqaaiq, vol. V, hlm. 110.
1005
Lihrt rl-Bo daa'i',vol.lY hlm. 218 dan seterusnya, Takmilat Fathul Qadiir, vol. VII, hlm. 218, at-Mabsuuth, vol. XVI, hlm. 10, Roddut
Muhtaar'ala ad-Durul Mukhtaar,vol. V, hlm. 51.
1006 dan Imam Syafi'i dari berbagai jalan dan redaksi. Di antaranya,
Dik"lu".k"n oleh para penyusun Sunan Empat

.:f',y. ,i +i't, *u ii. u 3;au ,4;A ,At rr;;i, .;r;ili,


FIQLH rSrAM lrrrD s Bagian 3: HUKUM TRAIISAKSI KEUAT{GAII

Karena akad ijarah adalah bagian dari je- kan sebagai ma'quud'alaih yangtersendiri de-
nis jual beli, maka ia tercakup dalam hadits ini. ngan akadnya. Sehingga, keduanya saling ber-
fika keduanya melakukan sumpah, mal<a ijarah- sumpah dalam hal yang tersisa tersebut.
nya dianggap batal (fasakh). Tetapi, jika salah Sedangkan jika perselisihan keduanya ter-
satunya menolak bersumpah, maka dia wajib jadi setelah habis masa ijarahatau setelah sam-
melakukan apa yang dituduhkan atas dirinya. pai pada jarak yang disepakati dalam akad,
fika masing-masing memberikan bukti atas maka keduannya tidak saling bersumpah dan
daloruaannya, maka jika perselisihannya dalam perkataan yang dibenarkan adalah perkataan
masalah imbalan maka bukti orang yang me- penyewa dalam masalah besarnya imbalan yang
nyewakan lebih utama untuk diterima, karena disertai dengan sumpahnya. Dan tidak ada sum-
bukti tersebut menetapkan adanya tambahan pah atas orang yang menyewakan, karena sa-
upah. Tetapi, jika perselisihannya dalam masa- ling sumpah menyebabkan batalnya (fasakh)
lah barang yang termanfaatkan, maka bukti ijarah, padahal manfaat yang tidak ada tidak
penyewa lebih utama untuk diterima, karena memungkinkan mem-/asakh akad, oleh karena-
bukti tersebut menetapkan adanya tambahan nya tidak ditetapkan adanya saling bersum-
manfaat. pah.
Adapun jika perselisihan kedua pelaku akad |ika penjahit dan pemilik baju berselisih, di-
terjadi setelah penyewa mengambil sebagian mana pemilik baju berkata, "Saya memerintah-
manfaatnya, seperti telah menempati rumah kan kamu untuk menjadikannya pakaian luar
yang disewakan selama separuh waktu sewa, (sejenis rompi)," dan penjahit menjawab, "Kamu
atau telah menunggangi binatang tunggangan memerintah saya untuk menjadikannya baju."
yang disewa sejauh setengah jarak perjalanan, Atau pemilik baju berkata kepada tukang pe-
maka perkataan yang dibenarkan adalah per- warna pakaian, "Saya memerintahkan kamu
kataan penyewa [dalam masa sewa yang telah untuk mewarnainya dengan warna merah, tapi
berlalu) yang disertai dengan sumpahnya. Se- kamu mewarnainya dengan warna kuningi'dan
dangkan dalam masa sewa yang tersisa maka tukang pewarna menjawab, "Tidak, tapi kamu
keduanya saling bersumpah dan akadnya di- memerintahkan saya untuk mewarnainya de-
anggap batal (fasakh), karena tercapainya akad ngan warna kuning," maka perkataan yang di-
atas manfaat ini terjadi setahap demi setahap terima dan dibenarkan adalah perkataan pe-
sesuai dengan penggunaan manfaatyang mun- milikbaju yang disertai dengan sumpahnya. Ini
cul setahap demi setahap. Oleh karena itu, se- adalah pendapat yang azhhar dalam Mazhab
tiap bagian dari bagian-bagian manfaat itu men- Syafi'iyah.1oo7 Hal itu karena seiatinya izin itu
jadi ma'quud 'alaih dengan akad permulaan. keluar dari pemili[ sehingga jika dia menging-
Sedangkan waktu dan jarak yang tersisa dijadi- kari izin secara mutlak maka perkataan yang

"Jika dua orang yang melakukan akad jual beli berselisih dan keduanya tidak memiliki bukti, maka perkataan yang dibenarkan
adalah apa yang dikatakan oleh pemilik barang dagangan, atau keduanya soling menolak."
Ibnu Maiah menambahkan, "Dan barang dagangannya masihtetap ada:'Demikian juga Ahmad dalam satu riwayat,"Dan barang
dagangannya masih seperti sediakala!'Hadits ini telah dishahihkan oleh Hakim dan Ibnu Sakan. (Lihat Nashbur Raayyah, vol. IV
hlm. 5 dan seterusnya, Nailul Authaar, vol. V hlm. 223).lmam Syaukani berkata, "Pendapat yang kuat mengatakan bahwa tidak
ada perbedaan antara tetap ada atau rusaknya barang karena tidak ada riwayat untuk dijadikan sebagai hujiah yang menjelaskan
adanya persyaratan tetap adanya barang dagangan. Dan saling menolak dengan rusaknya barang itu mungkin, yaitu setiap masing-
_ ^^_
masing dari mereka mengembalikan barang serupa untuk mitJlryaf atau nilai barang untuk qimiyat."
1007
Mughnil al-Muhtaaj,vol. II, hlm. 354.
Begian 3: HUKUii IRAITSAISI KEUA]lGAil FIQLH ISLAM )ILID 5

diterima adalah perkataannya, maka demikian Hidaayah yang intinya, "Pendapat yang sesuai
juga jika dia mengingkari bentuk izinnya. dengan qiyas adalah apa yang dikatakan oleh
|ika pemilik bersumpah dalam kasus ini, Abu Hanifah, karena pemiliknya mengingkari.
maka peniahit wajib bertanggung jawab atas- fawaban atas pendapat dua sahabatnya yang
nya. Dengan kata lain, pemilik memiliki pili- didasarkan pada lstihsan adalah bahwa zhahir
han, yaitu jika menghendaki maka dia dapat sesuatu dapat dipegang untuk menjaga hak bu-
meminta ganti rugi kepada penjahit, atau iika kan untuk memperolehnya. Dan yang diminta
menghendaki maka dia dapat mengambil baju- di sini adalah penetapan hak [rstihqaoq)1008 se-
nya dan memberi upah umum kepada penjahit. hingga tidak cukup berpegang pada zhahir ka-
Hak ini juga diberikan bagi tukang pewarna. sus atau petunjuk. Akan tetapi, harus ada ar-
fika pemilik baju berselisih dengan pem- gumen yang lebih kuat seperti bukti dan ikrar
buatnya dalam masalah adanya upah, di mana pe- (pengakuan)J'
milik baiu berkata, "Kamu membuatnya untuk- Sedangkan ulama Syafi'iyah berpendapat
ku tanpa upah," dan pembuatnya berkata, "De- bahwa jika perselisihan antara orang yang me-
ngan upah," maka perkataan dibenarkan ada- nyewakan dan penyewa dalam daloraan keru-
lah perkataan pemilik baju. Ini adalah penda- sakan atau cacat, maka perkataan yang diterima
patAbu Hanifah, karena dia mengingkari pem- adalah perkataan penyewa. Hal itu karena dia
berian nilai atas pekerjaannya, disebabkan pe- adalah orang yang menerima amanah (amin),
nilaian itu dengan akad. Ia juga menolak ada- maka perkataannya dibenarkan dengan diser-
nya ganti rugi. Sedangkan pembuatnya men- tai sumpah. Dan jika perselisihannya dalam dak-
daloarakan itu semua. Dan perkataan yang di- waan pengembalian, seperti jika penyewa me-
terima adalah perkataan pihak yang menging- ngaku bahwa dia telah mengembalikan barang
kari. yang disewa pada orang yang menyewakan,
Sedangkan menurut Abu Yusul jika tran- .dan orang yang menyewakan mengingkarinya,
saksi tersebut terjadi berulang-ulang antara me- maka perkataan yang diterima adalah perkata-
reka dengan upah, maka pembuatnya berhak an orang yang menyewakan disertai dengan
mendapat upah; dan jika tidak demikian, maka sumpahnya. Hal itu karena seiatinya belum ter-
tidak berhak mendapat upah. Hal itu karena jadi pengembalian, sehingga perkataan yang di-
transaksi yang dilakukan mereka dahulu me- terima adalah perkataan yang mengingkari pe-
nentukan pihak diminta memberikan upah, de- ngembalian disertai dengan sumpahnya.
ngan disesuaikan dengan yang biasa mereka
lakukan.
G. BERAKHIRNYA AKAD IJARAH
Adapun menurut Muhammad, jika Pem-
Pertama, ij arah habis-menurut ulama Ha-
buatnya dikenal dalam pekerjaan ini dengan
nafiyah, seperti yang telah kita ketahui dalam
upah, maka perkataan yang diterima adalah
pembahasan sifat ijarah-, dengan meninggal-
perkataannya. Karena ketika dia membuka toko
nya salah satu pelaku akad. Hal itu karena wa-
untuk mengambil upah, maka tindakannya itu
risan berlaku dalam barangyang ada dan dimi-
dianggap sebagai penetapan upah atas pdker-
jaannya. Hal ini didasarkan pada zhahir ma-
liki. Selain itu, karena manfaat dalam iiarahitu
terjadi setahap demi setahap, sehingga ketika
salah. Al-Mirghinani berkata dalam kitab al-

1008
Al-Hidooyoh, vol Ill, hlm. 201.
FIQLH ISLAM JILID 5 Bagian 3: HUKUM TRATSAKS! KEUAIIGAil

muwarrits (orang yang mewariskan) mening- mah atau binatang tunggangan yangspesifik-
gal maka manfaatnya menjadi tidak ada, yang atau rusaknya barang yang diiadikan sebab
karenanya ia tidak menjadi miliknya, dan sesu- sewa-seperti baju yang disewakan untuk dija-
atu yang tidak dimilikinya mustahil diwaris- hit atau diputihkan-karena tidak mungkin me-
kannya. Oleh karena itu, akad ijarah perlu di- ngambil ma'quud'alaih (yaitu manfaat) sete-
perbaharui dengan ahli warisnya, hingga akad- lah barang itu rusah sehingga tidak ada guna-
nya tetap ada dengan pemiliknya. Akan tetapi, nya melanjutkan akad. Adapun ijarah atas bi-
jika wakil dalam akad meninggal, maka ijarah- natang tunggangan yang tidak spesifik untuk
nya tidak batal, karena akad bukan untuk wakil, membawa barang atau ditunggangi, kemudian
tetapi dia hanya orang yang melakukan akad. penyewa menerima binatang tersebut, dan ke-
f ika perempuan tukang menyusui atau bayi mudian binatangnya mati, maka ijarah-nyati-
yang disusui meninggal, maka ijarah-nyaha- dak batal. Orang yang menyewakan wajib men-
bis karena masing-masing mereka diiadikan datangkan binatang yang lainnya untuk mem-
akad. bawa barang dan dia tidak dapat mem-fasakh
Sedangkan menurut jumhur ulama, akad akad. Hal itu karena ijarah-nya teriadi untuk
ijorah tidak batal (fasakh) dengan meninggal- manfaat dalam tanggungannya dan orang yang
nya salah satu pelaku akad, karena akadnya menyewakan tidak sulit untuk memenuhi ke-
adalah akad,lazim [mengikat) seperti jual beli. wajibannya dalam akad, yaitu membawa ba-
Yaitu bahwa penyewa memiliki kepemilikan rang ke tempat tertentu. Ini merupakan kese-
yang lazim atas manfaat barang dengan seka- pakatan mazhab-mazhab yang empat.1010
ligus, maka hal itu dapat diwariskan darinya. Imam Zaila'i berkata dengan mengambil
Akan tetapi, ijarah dapat batal dengan me- pendapat Muhammad ibnul-Hasan, "Menurut
ninggalnya perempuan tukang menyusui atau pendapat yang paling shahih bahwa ijarah ti-
bayr yang disusui, karena hilangnya manfaat de- dak batal dalam masalah-masalah ini, karena
ngan rusaknya sumbernya, yaitu perempuan manfaat-manfaatnya yang telah hilang dapat di-
yang menyusui. Selain itu, karena sulitnya mem- mungkinkan kembali lagi. Halaman rumah se-
peroleh ma'quud 'alaih (objek akad), karena telah bangunan rumah runtuh masih mungkin
tidak mungkin menempatkan bayi lain sebagai untuk ditempati dengan mendirikan kemah
penggantinya.'oo' dan sebagainya."
Kedua, ijarah juga habis dengan adanya Secara eksplisit, pendapatini adalah paling
pengguguran akad (iqalah). Hal itu karena akad shahih menurut ulama-ulama Hanafiyah, /aitu
ijarah adalah akad mu'awadhah (tukar-menu- bahwa ijarah tidak batal dengan sebab kekuat-
kar) harta dengan harta, maka dia memungkin- an yang memaksa, seperti hancurnya seluruh
kan untuk digugurkan seperti jual beli. rumah. Hal ini berdasarkan perkataan penulis
Ketiga, ijarah habis dengan rusaknya ba- kitab ad-Durrul Mukhtaar dan dikuatkan oleh
rang yang disewakan jika spesifik-seperti ru- perkataan Ibnu Abidin, "fika rumahnya han-

1009
Bidaayat al-Mujtahid,vol. II, hlm. 227 , asy-Syarhul Kabiir ti ad-Dardiir, vol.lY hlm. 30, al-Muhadzdzab, vol. I, hlm. 406, al-Mughni,
vol. V hlm. 456, al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 278.
1010
At-Bodoo'i', vol. IV hlm. 196,223,Tabyiin al-Haqaaiq, vol. V, hlm. l44,Takmilat Fathul Qadiir,vol.Vll, hlm. 22O, ad-Durrul Mukhtaar
wa Raddul Muhtaar, vol. V hlm. 30, 53, Syeikh Mahmud Hamzah, al-Faraaid al-Ba tiyyah fi al-Qawaa'id al-Fiqhiyyah, hlm. 84, Bi-
daayat al-Mujtahid, vol. ll, hlm. 228, asy-Syarhul Kobiir, vol. IY hlm. 29, al-Qawaan'in al-Fiqhfiyah, hlm. 277 , Mughnil al-Muhtaaj,
vol. II, hlm. 357, al-Muhadzdzab, vol.l, hlm. 405, al-Mughni, vol V, hlm. 415,421,434, Ghaayatul Muntahaa, voL ll, hlm. 210.
Bagian 3: HUI(Uii IRAIISAI$I KEUAIIGAII ISLAM )rtrD 5

cu4, maka seluruh upahnya hilang (gugur) dan an), karena sesuatu yang ditetapkan sampai
ijarah-nya tidak batal selama penyewa tidak batas tertentu maka ia dianggap habis ketika
membatalkannya. Ini adalah pendapat yang pa- sampai pada batasnya itu. Oleh karenanya, akad
ling shahih: ijarah meniadi batal dengan sebab habisnya
Ibnu Abidin menambahkan, "Penyewa me- masa ijarah kecuali jika di sana terdapat uzur
miliki hak membatalkannya tanpa kehadiran [halangan), seperti masa ijarah habis dan di
orang yang menyewakan jika seluruh rumah tanah yang disewa terdapat tanaman yang be-
yang disewakan hancur. Akad iiarah ini tidak lum dapat dipanen. Dalam hal ini tanaman ter-
batal selama dia tidak membatalkannya. Ini sebut dibiarkan sampai bisa dipanen dengan
adalah pendapat yang shahih. Hal itu karena kewajiban membayar upah umum.1011 Habis-
memungkinkannya untuk mendirikan tenda di nyaijarah dengan sebab habis masanya secara
atasnya." global adalah pendapat yang disepakati oleh
Keempat, ijarah habis dengan sebab ha- para fuqaha.
bisnya masa ijarah kecuali karena uzur (halang-

-.qffii-

r0Ll Al-&odro'ii loc. cit., Ghaayatul Munuhaa, voL ll, hlm. 218.
ISLAM IrtrD 5 Bagian 3: HUKUtI fRAilSAKSI XEUAIIGAII

BAB KE-4
AKAD JI'ALAH (SAYEMBARA)

Pembahasan dalam bab ini mencakup defi- Ulama Malikiyah1013 mendefinisikan akad
nisi, landasan syariah, sighah, perbedaan an- ji'alah sebagai akad sewa atas manfaatyang di-
tara akadif 'alah d,anijaroh atas pekerjaan, sya- duga dapat tercapai. Hal ini seperti perkataan
rat-syarat, bentuk akad, penambahan dan pe- seseorang, "Barang siapa yang bisa mengem-
ngurangan dalam pemberian hadiah atau upah, balikan binatang tunggangan saya yang kabur
serta hukum perbedaan'amil (pelaksana) dan atau lari, atau barang milik saya yang hilang,
pemilik modal. atau yang bisa mengurus kebun saya ini, atau
menggali sumur untuk saya hingga saya mene-

A. DEFlttllsl AKAD J!',ALAH mukan airl atau menjahit baju atau kemeja un-
tuk saya, maka dia akan mendapatkan sekian."
Al<ad ji'alah, ju'l atau ju'liyah secara bahasa
Di antara contoh akad ji'alah adalah ha-
dapat diartikan sebagai sesuatu yang disiapkan
diah yang khusus diperuntukkan bagi orang-
untuk diberikan kepada seseorang yang ber-
orang berprestasi, atau para pemenang dalam
hasil melakukan perbuatan tertentu, atau juga
sebuah perlombaan yang diperbolehkan, atau
diartikan sebagai sesuatu yang diberikan kepa-
hadiah dengan jumlah tertentu atau bagian
da seseorang karena telah melakukan peker-
harta rampasan perangtertentu diberikan oleh
jaan tertentu. Dan menurut para ahli hukum,
panglima perang kepada orang yang mampu
akad ji'alah dapat dinamakan janji memberi-
menembus benteng musuh, atau dapat men-
kan hadiah (bonus, komisi atau upah tertentu),
jatuhkan pesawat-pesawat.
maka ji'alah adalah akad atau komitmen de-
Termasuk di dalam akad ji'alah juga, ko-
ngan kehendak satu pihak. Sedangkan menu-
mitmen membayar sejumlah uang pada dok-
rut syara', akad ji'alah adalah komitmen mem-
ter yang dapat menyembuhkan penyakit ter-
berikan imbalan yang jelas atas suatu peker-
jaan tertentu atau tidak tertentu yang sulit di-
tentu, atau pada guru yang bisa membimbing
anaknya menghapal Al-Qur'an.
ketahui.1o12

r0^rz
Mughnit Muhtaaj, vol.ll,hlm. 429, Kasyaaf al-Qinaaivol. IV hlm. 225, asy-Syarhush Shaghiir, vol. IV hlm. 79
'u " Al'qa*ooriin at-Fiqhiyah,hlm.275, asy-Syarhul Kabiir karya Dardi4, vol. IV hlm. 60, Bidaayatut Mujtahid, vol.ll, hlm. 232
Baghn 3: HUKUIiI IRAIISAKSI KEUAIIGAil rsLAM JrLrD 5

Para fuqaha biasa memberikan contoh un- budak kepada pemiliknya. Dengan demikian,
tuk akad ini dengan kasus orang yang dapat pemberian upah tersebut adalah sebuah cara
mengembalikan binatang tunggangan yang ter- bagi pemiliknya untuk menjaga hartanya.
sesat atau hilang dan budak yang lari atau ka- Sedangkan menurut ulama Malikiyah, Sya-
bur. fi'iyah dan Hanabilah,l016 akad ji'alah diboleh-
kan dengan dalil firman Allah dalam kisah Nabi
Yusuf as. bersama saudara-saudaranya.
B. LATIDASATU HUKUM AKAD J!'AL,AH
Menurut ulama Hanafiyah,lora akad ji'alah "Mereka menjawab,'Kami kehilangan piala
tidak dibolehkan karena di dalamnya terdapat raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya
unsur penipuan (gharar),yaitu ketidakjelasan akan memperoleh (bahan makanan seberat) be-
pekerjaan dan waktunya. Hal ini diqiyaskan pada ban onta, dan aku jamin itu."'(Yusuf: 72)
seluruh akad, ijarah [sewa) yang disyaratkan fuga berdasarkan hadits yang mencerita-
adanya kejelasan dalam pekerjaan, pekerja itu kan tentang orang yang mengambil upah atas
sendiri, upah dan waktunya. Akan tetapi, mere- pengobatan dengan surah al-Faatihah, yang di-
ka hanya membolehkan-dengan dalil istihsan riwayatkan oleh famaah kecuali Imam Nasa'i
hadiah kepada orang yang da- dari Abu Sa'id al-Khudri. Diriwayatkan bahwa
-memberikan
pat mengembalikan budak yang lari atau ka- beberapa orang sahabat Rasulullah sampai pada
buc'o's dari jarak perjalanan tiga hari atau le- satu kampung badui tapi mereka tidak dijamu.
bih, walaupun tanpa syarat. fumlah hadiah itu Pada saat demikian tiba-tiba kepala suku ba-
sebesar'empat puluh dirham untuk menutupi dui disengat kalajengking.
biaya selama perjalanan. Penduduk kampung itu pun bertanya, 'Apa-
fika dia mengembalikan budak itu kurang kah di antara kalian ada yang bisa mengoba-
dari jarak perjalanan tersebut, maka hadiah di- ti?"
sesuaikan dengan jarak perjalanan tersebut se- Para sahabat menjawab, "Kalian belum
suai sedikit dan banyaknya perjalanan. Misal- menjamu kami. Kami tidak akan melakukan-
nya, jika dia mengembalikan budak dalam ja- nya kecuali jika kalian memberi kami upah."
rak perjalanan dua hari, maka dia mendapat Maka mereka menyiapkan sekawanan dom-
upah dua pertiganya; dan bila mengembalikan- ba. Lalu seorang sahabat membaca surah al-
nya dalam jarak perjalanan satu hari, maka dia Faatihah dan mengumpulkan air ludahnya ke-
mendapat upah sepertiganya. Barangsiapa mudian meludahkannya sehingga kepala suku
yang dapat mengembalikannya kurang dari itu pun sembuh. Penduduk kampung itu pun
satu hari atau menemukannya di daerahnya, lalu memberi domba yang dijaniikan kepada
maka dia mendapat upah disesuaikan dengan para sahabat. Para sahabat itu berkata, "Kami
kadar pekerjaannya. Sebab, untukberhak men- tidak akan mengambilnya hingga kami tanya-
dapatkan upah adalah dapat mengembalikan kan dahulu kepada Rasulullah." Kemudian para

r0L4
Ad-Durrul Mukhtaar,vol.lll, hlm. 243,355-359,vo1. V hlm. 6,32, at-Bada'i,vol. VI, hal 203-205, al-Lubab Syarhul Kitab, vol. II, hlm.
217 dan seterusnya.
1015
M"krud kabur di sini adalah perginya seorang budak dengan melawan, baik kabur dari yang menyewanyzl, atau dari yang dititip-
kannya, atau dari yang meminjamnya, maupun dari yang mewasiatkannya.
r0L6
Bidooyotul Mujtahid,vol. II, hlm. 223; al-Qawaaniin al-Fiqhiyah,loc. cit.; ary-Syarhut Kabiin toc. cit.; Mughnit Muhtaa1, vol. tl, hlm.
429;al-Mughni, voL V hlm. 656; Kasyaaf al-Qinaaivol.lV hlm.225; al-Muhadzdzab, voL l, hIm.411.
FIQLH ISLAM IILID 5 Bagian 3: HUI(Ulti TRAIISAIGI KEUAIIGAT{

sahabat itu menanyakan hal tersebut kepada memenuhinya. Apabila seseorang pelaksana
Rasulullah, maka beliau pun tertawa dan ber- akad ('amil) memulai pekerjaan ji'alah tanpa
kata, izin dari pemberi upah [o'iI), atau ia memberi
"Tidakkah kalion tahu? Surah al-Faatihah izin kepada seseorang tapi yang mengerjakan-
itu adalah obat. Ambilah domba itu dan beri- nya adalah orang lain, maka orang itu ['amil)
kan kepadaku satu bagien."rorT tidak berhak mendapatkan apa-apa. Hal itu
Terdapat dalil aqli [rasio) yang juga me- karena pada kondisi pertama orang itu beker-
nguatkan dibolehkannya akad ii'alah, yaitu ke-
ja dengan sukarela; dan pada kondisi kedua
butuhan masyarakat yang menuntut diadakan- orang itu tidak melakukan apa-apa. Tidak di-
nya akadii'alah ini, seperti untuk mengemba- syaratkan bagi ja'il harus seorang pemilik ba-
likan binatang )xang hilang budak yang lari atau rang dalam ji'alah, sehingga dibolehkan bagi
kabur, dan pekerjaan yang tidak bisa dilakukan selain pemilik barang untuk memberikan upah
sendiri. Maka boleh mengeluarkan upah seper- dan orang yang dapat mengembalikan sesuatu
ti akad ijarah dan mudharabah, hanya saja itu berhak menerima upah tersebut.
pekerjaan dan waktu yang belum jelas dalam fuga tidak disyaratkan adanya ucapan qa-
ji'alah tidak merusak akad itu, berbeda halnya bul [penerimaan) dari'amil (pelaksana), seka-
dalam ij a r ah. H a I itu ka re n a aka d7 f ' a I a h sif atny a lipunya'il telah mengkhususkan orang itu un-
tidak mengikat, sedangkan akad ijarah mengi- tuk melaksanakan akad ji'alah tersebut, kare-
kat dan memerlukan kepastian waktu untuk na akad ini merupakan komitmen dari satu pi-
mengetahui jumlah manfaat yang akan digu- hak sebagaimana telah dijelaskan di atas. Akad
nakan. Selain itu, karena akad ji'alah adalah jfalah dibolehkan dikhususkan untuk orang ter-
sebuah keringanan [rukhshah) berdasarkan tentu saja atau untuk umum. Seorangya'i/ juga
kesepakatan ulama, karena mengandung keti- dibolehkan untukmemberikan bagi orangkhu-
dakjelasan, dan dibolehkan karena ada izin sus imbalan tertentu dan bagi orang lain imbal-

dari Allah. an yang berbeda.

C. SIGHAH AKAD JI'ALAH D. PERBEDAATTI AilTARA AKAD JI'ALAH


DAIU AKAD IJARAH ATAS PEKERJAATT
Akadji'alah adalah komitmen berdasarkan
kehendak satu pihak, sehingga akad ji'alah ti- Akad ji'alah berbeda dengan akad ijarah
dak teriadi kecuali dengan adanya sighahr0LB atas pekerjaan tertentu, seperti membangun
dari yang akan memberi upah (ja'il) d,engan gedung, menjahit pakaian dan membawa se-
sighah-sighah dalam definisi di atas dan yang suatu pada tempat tertentu. Perbedaan ini da-
sejenisnya. Sighah ini berisi izin untuk melak- pat dilihat dari empat hal.lo1e
sanakan dengan permintaan yang jelas, menye- L. Ja'il tidak mendapatkan manfaat akad ji'-
butkan imbalan yang jelas dan diinginkan se- a/ah kecuali jika pekeriaannya telah dise-
cara umum serta adanya komitmen untuk itu lesaikan semuanya, seperti mengembali-

1017
Noilul Authaar,vol.S, hlm. 289.
7018
Mughnit Muhtaaj, vol.ll,hlm.429 dan seterusnya ; al-Muhadzdzab, vol. I, hlm. 41 l; at-Mughni, vol. V hlm. 658; asy-Syarhush Shaght
ir, vol. lV hlm. 81; asy-Syarhul Kabiin voLlV, hlm. 60.
ror9
Al-qo*ooniin al-Fiqhiyah,hlm. 275 dan sete rusnya; Bidaayatut Mujtahid,vol. ll, hlm. 233; M ughnil Muhtaaj,vol. II, hlm.430 ; Kasyaaf
al-Qinaai vol IV hlm. 225 dan seterusnya; al-Mughni, vol. V hlm. 657 dan seterusnya.
Bagian 3: HUI(UM TRAIISAKSI KEUAIIGAII tstAM IrtrD 5

kan binatang yang hilang dan menyembuh- ting pekerjaan itu diselesaikan tanpa teri-
kan orangsakit. Sedangkan dalam akad,iia- kat dengan waktu.
rah, penyewa dapat mengambil manfaat- 3. Dalam akad ji'alah tidak boleh mensyarat-
nya sesuai dengan pekerjaan yangtelah di- kan mendahulukan upah, berbeda halnya
selesaikan oleh buruh atau orang upahan. dengan akad ijarah.
Dengan kata lain, manfaat dalam ji'alahti- 4. Akad. ji'alah adalah akad yang tidak me-
dak bisa didapatkan kecuali iika pekerja- ngikat, maka boleh membatalkannya. Ber-
annya telah diselesaikan semuanya, sedang- beda halnya dengan akad ijarah yang ber-
kan manfaat dalam ijarah bisa didapatkan sifat mengikat dan tidak boleh membatal-
oleh penyewa dengan sebagian pekerjaan kannya.
yangtelah dikerjakan. Oleh karena itu,'amil
dalam akadj i' alahtidak berhak mendapat-
E. SYARAT.SYARAT AKAD
kan upah kecuali setelah pekerjaannya se- 'I'ALAH
lesai semua. Sedangkan buruh atau orang Dalam akad ji'alah disyaratkan beberapa
upahan dala m ij orah telah melakukan seba- syarat sebagai berikut.lo2o
gian pekerjaannya, maka dia berhak men- 1. Ahliyyatut ta'aqud [dibolehkan melaku-
dapatkan upah sebesar pekerjaan yang te- kan akad). Menurut ulama Syafi'iyah dan
lah dikerjakannya. Hanabilah, seorangyofl baik pemilik mau-
pun bukan, harus memiliki kebebasan da-
2. Ji'alah adalah akad yang mengandung un-
sur ketidakjelasan (gharar).Akad ini dibo- lam melakukan akad [balig berakal dan
lehkan meskipun terdapat pekerjaan dan biiaksana). Maka tidak sah akad seorang
waktu yang belum jelas, berbeda halnya
ja'il yang masih kecil, gila dan yang dila-
dengan ijorah. Pekerjaan dalam akadii'- rang membelanjakan hartanya karena bo-
a/ah kadang sudah jelas dan kadang belum doh atau idiot. Adapun'amil jika sudah di-
jelas, seperti mengembalikan binatang yang tentukan pihak yang akan melakukannya,
hilang dan menggali sumur sampai airnya maka disyaratkan baginya kemampuan un-

keluar. Iikaii'alah dibolehkan meskipun pe- tuk melakukan pekerjaan, sehingga tidak
kerjaannya kadang sudah jelas dan kadang sah 'amil yang tidak mampu melakukan
belum jelas, maka demikian juga diboleh- pekerjaan, seperti anak kecil yang tidak
kan akadii'alah meskipun waktunya tidak mampir bekerja karena tidakada manfaat-
jelas. Sedangkan dalam akadijarah, peker- nya. Dan jika'amil itu bersifat umum (tidak
jaannya harus sudah diketahui, seperti ditentukan orang yang melakukannya),
meniahit pakaian dan membangun ba- maka cukup baginya mengetahui pengu-
rigunan, dan waktunya juga harus diketa- muman mengenai akad ji'alah itu. Sedang-
hui. Apabila waktu dalam ijarah sudah di- kan menurut ulama Malikiyah dan Hanafi-
yah, akadii'alah sah dikerjakan oleh anak
tentukan, maka buruh wajib mengerjakan-
nya dalam waktu itu dan tidak boleh mele-
yang mumaryz, adapun sifat taklif (pem-
bihinya. Sedangkan dalam ji'alaft, yang pen- bebanan kewajiban) itu adalah syarat ke-
terikatan kepada akad.

L020
Al-qorooriin al-Fiqhiyah, h\m.276, Mughnil Muhtaaj, vol.ll,hlm. 430 dan seterusnya , al-MuhadzdzaD, vol. I, hlm. 411, al-Mughni,
vol. V hlm. 656 dan seterusnya hal. 665, Kasyaaf al-Qinaa', vol. IV hlm. 225-228, asy-Syarhul Kabiir l<arya Dardir, vol. IV hlm. 64,
asy-Syarhush Shaghiir, vol. IY hlm. 81.
ISTAM IILID 5 Bagian 3: HUKUM TRAI{SAKSI XEUAIIGAI{

Upah dalam akad ji'alah haruslah harta dalam ji'alah. Hal ini berdasarkan firman
yang diketahui. fika upah itu tidak diketa- Allah,
hui, maka akadnya menjadi batal disebab-
"Dan jangan tolong-menolong dalam
kan imbalan yang belum jelas. Seperti jika
berbuat dosa dan permusuhan." (al-Maa-
seseorang mengatakan, "Barangsiapa yang
menemukan mobil saya maka dia akan
'idah:2)
mendapatkan pakaian", atau, "Maka saya Ulama Malikiyah menambahkan bahwa

merelakannya", dan sebagainya. Dalam ke- setiap sesuatu yang dibolehkan melakukan
adaan ini, maka orang yang menemukan- akad ji'alah padanya, seperti menggali su-

nya atau mengembalikannya berhak men- mur di padang luas [bukan milik seseo-
dapatkan upah umum yang berlaku (ujra- rang), maka dibolehkan akad ijarah juga,
tul mits[). Akad ini diserupakan dengan tetapi tidak sebaliknya dimana tidak se-
akad, ijarah yang rusak (ijaaroh faasidah).
mua yang dibolehkan akad ijarah padanya
Dan jika upah itu berupa barang haram, maka dibolehkan akad ji'alah, seperti jual
seperti khamar atau barang yang ter-gha- beli barang dagangan,1022 membantu sela-
shab (diambil oleh orang lain tanpa hak), ma satu bulan, dan menggali sumur di la-
maka akadnya juga batal karena kenajisan han miliknya. Seluruh pekerjaan ini boleh
khamar dan ketidakmampuan untuk me- dilakukan melakui akad ijarah tapi tidak
nyerahkan barang yang ter -ghashab. boleh dengan akad ji'alah. Oleh karena itu,
akad ijarah lebih umum dari segi objek
3. Manfaat yang diminta dalam akad, ji'olah
akadnya. Penyebab ketidakabsahan akad
harus dapat diketahui dan dibolehkan se-
ji'alah pada contoh-contoh di aths adalah
cara syara. Oleh karena itu, tidak boleh
akad ji'alah untuk mengeluarkan jin dari
karena akad ji'alah tidak boleh dilakukan
kecuali pada pekerjaan yang manfaatnya
tubuh seseorang dan melepaskan sihir; ka-
rena tidak mungkin mengetahui apakah jin
tidak dapat diperoleh oleh pembuat akad
tersebut sudah benar-benar keluar atau fia'iI) kecuali telah diselesaikan secara ke-
seluruhan. Contoh-contoh di atas manfa-
belum, atau apakah sihir itu sudah benar-
atnya tetap bisa diperoleh olehia'il meski-
benar terlepas atau belum. Akad ji'alah
juga tidak boleh untuk sesuatu yang di- pun pekerjaannya tidak diselesaikan se-
muanya oleh'amil.
haramkan manfaatnya, seperti menyanyi,
meniup seruling, meratapi dan semua hal Adapun pekerj aan yang berbentuk iba-
yang diharamkan. Kaidah yang berkaitan dah jasmaniah yang manfaatnya hanya di-

dengan ini adalahl021 bahwa sesuatu yang rasakan oleh orang yang mengerjakannya,
dibolehkan mengambil imbalan darinya seperti shalat, puasa dan sebagainya, maka
dalam akad ijarah, dibolehkan mengambil tidak boleh mengambil upah atas peker-
jaannya itu.
imbalan darinya dalam al<ad ji'alah. Dan se-
suatu yang tidak dibolehkan mengambil Sedangkan ibadah yang manfaatnya
imbalan darinya dalam akad ijarah, tidak dapat dirasakan oleh orang lain juga, seper-
dibolehkan mengambil imbalan darinya ti mengumandangkan adzan, mengajarkan

7027
Kotyor\ot-Qinoa',vol.lVhlm.228; asy-SyarhulKabiirvot.lV,hlm.63danseterusnya; asy-SyarhushShaghiir,vol.lVhlm.34.
1022
lr l beli barang dagangan seperti pakaian atau onta, jika'amil tidak mengambil upah kecuali jika semuanya terjual, karena ba-
nyaknya barang dagangan sama seperti banyaknya akad, maka dia berhak mendapatkan upah pada setiap barang dagangan yang
terjual habis.
Bagian 3: HUKUIUI IRAIISAKSI KEUAilGAil ISTAM IILID 5

fiqih, Al-Qur'an, memutuskan perkara hu- Dan sebagian ulama Malikiyah, yaitu al-
kum dan mengeluarkan fatwa, maka dibo- Qadhi Abdul Wahab-berbeda dengan pen-
lehkan mengambil upah atas pekerjaan itu. dapat Ibnu Rusyd-, menambahkan sya-
Hal ini berdasarkan pada hadits Abu Sa'id rat kelima, yaitu bahwa dalam akad ji'alah
mengenai masalah pengobatan dengan su- hendaknya pekerjaan yang diminta adalah
rah al-Faatihah di atas. ringan, meskipun pekerjaannya banyak, se-
Pendapat yang masyhur di kalangan perti mengembalikan sejumlah onta yang
ulama Malikiyah mengatakan bahwa ha- lari atau kabur. Dan sebagaimana telah di-
rus ada manfaat yang benar-benar dapat sebutkan, para ulama Malikiyah mengha-
dirasakan oleh ja'il. fadi, barangsiapa yang ruskan tidak adanya syarat pemberian upah
berjanji memberikan upah sebesar satu di- ji'alah secara kontan. fika disyaratkan tu-
nar bagi orang yang mampu menaiki gu- nai, maka al<ad ji'alah itu meniadi tidak sall
nung, bukan demi suatu manfaat tertentu karena hal itu seperti akad pinjaman yang
baginya, maka tidak sah akad tersebut atau menarik manfaat meskipun masih berupa
akadji'alah-nya itu. Sedangkan ulama Sya- kemun gkinan. S edan gkan menye gerakan
fi'iyah mensyaratkan adanya suatu kesulit- upah dengan tanpa syarat dalam akad maka
an tertentu dalam objek pekerjaan pada tidak membuat akad tersebut tidak sah.
akad ji'alah. fika tidak, maka orang yang
melakukannya tidak berhak mendapatkan F. BEIIITUK AKAD J!'ALAH DAttI WAKTU PE.
apa.pun, karena sesuatu yang tidak memi- ]IIYERAHA]II UPAH
liki kesulitan tertentu tidak bisa diberikan Ulama yang membolehkan akad ji'alahroz3
imbalan kepadanya.
bersepakat bahwa akad ini adalah akad yang
4. Ulama Malikiyah tidak membolehkan ada- tidak mengikat, berbeda dengan akad ijarah.
nya batas waktu tertentu dalam akad.Ti'- Oleh karena itu, dibolehkan bagiia'il (pembu-
a/ah. Sebagian dari mereka berpendapat at akad) dan 'amil (pelaksana akad) memba-
bahwa dibolehkan menyebutkan waktu dan talkan akad ji'alah ini. Akan tetapi, para ulama
pekerjaan yang diinginkan, seperti jika se-
tersebut berbeda pendapat tentang waktu di-
orang j a'il berkata, "Barangsiapa yang bisa bolehkannya pembatalan itu. Ulama Malikiyah
menjahit pakaian buat saya dalam satu berpendapat bahwa boleh membatalkan akad
hari, maka dia akan mendapatkan upah se- j i' alah sebelum pekerjaannya dimulai. Menurut
kian." fika ada seseorangyang mampu me- mereka, akad ini mengikat atas ja'il-bukan
ngerjakannya pada waktu yang telah di- 'amil-dengan dimulainya pekerjaan itu. Ada-
tentukan, maka dia berhak mendapatkan pun bagi 'amil yang akan diberikan upah, akad
upah dan tidak berkewajiban melakukan ini tidak mengikat atasnya dengan sesuatu apa
hal yang lainnya. Dan jika dia tidak da- pun, baik sebelum bekerja atau sesudahnya,
pat mengerjakannya pada waktu yang te- maupun setelah dimulai pekerjaan.
lah ditentukan, maka dia tidak berhak men-
Ulama Syafi'iyah dan Hanabilah berpen-
dapatkan apa pun. Hal ini berbeda dengan
dapat bahwa boleh membatalkan akad ji'alah
akad ijarah.
kapan saja sesuai dengan keinginan ja'il dan

1023
Bidoryotut Mujtahid, vol. II, hlm. 233; ary-Syarhut Kabiir karya Dardi4, vol. IV hlm. 60i Mughnit Muhtaaj, vol. II, hlm. 433; at-
Muhadzdzab,vol.l,hlm.4l2; Kasyaaf al-Qinaa', vol. IV hlm.228; al-Mughni, voL V hlm. 657.
FIqLH ISTAM JILID 5 BaElan 3: HUKUM IRAilSAXSI IGUAilGAN

'amil khusus [yang ditentukan). Hal ini seperti berhak mendapatkan upah secara bersama pul4
akad-akad yang bersifat tidak mengikat lain- karena barang tersebut dikembalikan oleh me-
nya, seperti akad syarikah danwakalah, sebe- reka berdua secara bersama-sama.1026
lum selesainya pekerjaan yang diminta itu. Jika fika 'amil mengembalikan barang yang di-
yang membatalkan akad adalahTafl atau'amil jadikan objek ji'alah, maka dia tidak boleh me-
khusus sebelum dimulainya pekerjaan yang di- nahannya untuk mengambil upah. Ia juga tidak
minta, atau yang membatalkannya adalah 'amil boleh menahannya untuk mengambil biaya
sesudah pekerjaannya dimulai, maka'amil ti- yang terpakai dengan seizin pemilik, karena
dak berhak mendapatkan apa pun dalam dua upah hanya bisa didapatkan dengan menyerah-
keadaan tersebut. Hal itu karena pada keada- kan barang tersebut, dan tidak menahannya
an pertama dia belum mengerjakan apa pun, sebelum memperoleh upah.1o27
dan pada keadaan yang kedua belum tercapai Amil tidak berhak mendapatkan upah ke-
maksud ja'il dalam akad itu. Adapun jika ja'il cuali dengan izin yang memiliki pekerjaan itu
membatalkannya setelah pekerjaan itu dimulai, dan dengan menyelesaikan pekerjaannya. Se-
maka dia wajib memberikan upah pada'amil hingga, jika'amil bekerja tanpa seizin pemilik
sesuai dengan pekerjaannya menurut ulama pekerjaan itu, maka dia tidak berhak mendapat-
Syafi'iyah dalam pendapat yang paling benar kan apa pun. Dan jika 'amil belum menyele-
(al-ashahh), karena itu adalah pekerjaan yang saikan pekerjaannya, seperti menyembuhkan
berhak mendapatkan imbalan dan ja'il belum orang sakit, mengajar membaca dan menulis,
menyerahkan pada'amil upah kerjanya. Hal ini maka dia tidak berhak mendapatkan upah.
sama seperti jika pemilik harta membatalkan Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan Hana-
akad mudharabah setelah pekerjaannya dimu- bilah berpendapatlo2s bahwa boleh bagi ja'il
lai dan 'amil berhak mendapatkan upah atau menambah atau mengurangi upah, karena 7i1
upah tertentu dengan selesainya pekerjaan itu. alah adalah akad yang tidak mengikat, maka
Namun, jika'amil membatalkannya sebelum pe- boleh menambah atau mengurangi upah seper-
kerjaannya selesai, maka dia tidak berhak men- ti dalam akad mudharaboh. Hanya saja ulama
dapatkan apa pun.1o2a Syafi'iyah membolehkan yang demikian itu se-
lika ja'il menentukan tempat untuk
me- belum pekerjaannya selesai, baik sebelum di-
ngembalikan barang yang hilang, dan 'amil me- mulai maupun sesudahnya, seperti jika dia ber-
ngembalikannya di suatu tempat yang dekat kata, "Barangsiapa yang dapat mengembalikan
dengan tempatyang sudah ditentukan itu, maka barangmiliksaya, maka dia akan mendapatkan
dia berhak mendapatkan bagiannya dari upah sepuluh." Kemudian dia berkata lagi, "Dia akan
tersebut, sebagaimana pendapat ulama Syafi'- mendapatkan lima," atau sebaliknya. Faedah ma-
iyah.lo2s salah ini terlihat setelah dimulainya suatu pe-
fika yang mengembalikan barang itu dua kerjaan, maka ketika itu wajib memberikan upah
orang secara bersama-sama, maka keduanya yang berlaku secara umum, karena perubahan

L024
Al-qo*ooniin al-Fiqhiyah,hlm.2TS; asy-Syarhul Kabiir vol IV hlm.6l; Mughnit Muhtaaj,vol.ll, hlm.433; at-Muhadzdzab,vol. l, hlm.
412; Kasyaaf al-Qinaa',vol.IV hlm.225; al-Mughni, vol. Y hlm.658.
1025
Mughnit Muhtaaj, vol.ll, hlm. 431.
1026
Ary-Syorhut Kabiir,vol.lY hlm. 61; Mughnit Muhtaal, vol. II, hlm. 4 3L; al-Mughni,vol V hlm. 658.
1027
Mughnit Muhtaaj, vol.ll, hlm. 434.
1028
Mughnit Muhtaaj, vol.ll, hlm. 433 dan seterusnya; al-Muhadzdzab, vol.l,hlm.4l2, Kasyaaf at-Qinaa',vol.lV,hlm.229.
Bagian 3: HUKUM IRAIISAKSI IGUAilGAt{ ISLAM IILID 5

dengan menambah atau mengurangi itu meru- atau kembali sendiri." Maka si pemilik itu di-
pakan pembatalan (fasakh) atas pengumuman benarkan, karena asalnya tidak ada pengem-
yang dahulu. Pembatalan dariia'il menyebab- balian.
kan akad itu dikembalikan pada ketentuan upah Dan jika mereka berdua berselisih tentang
umum. Adapun ulama Hanabilah membatasi besarnya upah, atau jauhnya jarak, atau tempat
perubahan ini dengan sebelum dimulainya pe- yang telah diperkirakan adanya barang yang hi-
kerjaan, maka perubahan ini boleh dan ber- lang, maka ulama Malikiyah dan Syafi'iyah ber-
laku. pendapat bahwa keduanya disumpah1o3o dan
akad ji' alah-nya dibatalkan, lalu si pemilik wa-
G. HUKUM PERSETISIHAT{ PEMITIK DAttI jib memberikan upah yang umum berlaku. Hal
.AMIL
ini seperti jika terjadi perselisihan dalam akad
fika terjadi perselisihan antara pemilik akad ijarah.
ji'alah (ja'il) dan 'amil, siapakah yang dibenar- Sedangkan ulama Hanabilah berpendapat
kan sumpahnya? Dalam kasus ini perlu ada pen- bahwa ucapan yang dibenarkan adalah ucapan
jelasan dengan rinci.loze fika mereka berdua ber- si pemilik dengan sumpahnya, karena asalnya
selisih dalam masalah asal pensyaratan upah, tidak ada tambahan yangdiperselisihkan. Iuga
misalkan salah satunya mengingkari persyarat- karena ucapan yang dibenarkan adalah ucapan
an tersebut, maka orang yang mengingkari itu si pemilik dalam ada tidaknya imbalan, maka
yang dibenarkan sumpahnya. Seperti jika 'amil demikian juga dalam jumlahnya, sama seperti
berkata, "Kamu mensyaratkan memberi upah pemilik modal dalam al<ad. mudharabah. Selain
pada saya," tapi si pemilik mengingkarinya, itu, karena si pemilik mengingkari yang diaku
maka si pemilik itu dibenarkan dengan sum- oleh'amil yang melebihi dari yang pemilik akui,
pahnya. Hal itu karena asalnya tidak ada pen- dan asalnya si pemilik itu bebas dari yang di-
syaratan upah. aku oleh'amil. Dan bisa saja mereka berdua ber-
Dan jika mereka berdua berselisih dalam je- sumpah seperti penjual dan pembeli jika ke-
nis pekerjaannya, seperti mengembalikan mo- duanya berselisih tentang besarnya harga, atau
bil yang hilang, atau barang yang hilang, atau seperti buruh dan penyewa jika berselisih da-
berselisih tentang siapa yang mengerjakannya, lam besarnya upah. fika mereka berdua bersum-
maka yang dibenarkan adalah yang melaksa- pah, akadnya menjadi batal, dan wajib memba-
nakan pekerjaan ['amil) tersebut dengan sum- yar upah umum yang berlaku.
pahnya. Karena'amil mengaku sesuatu yang
asalnya tidak ada, maka orang yang menging- H. PERBEDAAN.PERBEDAAT{ ANTARA

karinya dibenarkan dengan sumpahnya. JI'ALAH DAN IJARAH


Demikian juga, orang yang mengingkari di- Akad ji'alah berbeda dengan akad' iiarah
benarkan jika mereka berselisih dalam usaha dalam lima hal berikut ini.
yang dilakukan'amil. Misalkan si pemilik ber- 1. Al<adji'alah sah dikeriakan oleh'amil umum
kata, "Kamu bukan yang mengembalikannya, (tidak tertentu), sedangkan iiar,ah tidak sah
tapi dia [binatang atau barang) yang datang dilakukan oleh orang yang belum jelas.

1029Ary-SyorhutKabiinvol.lYhlm.64; MughnilMuhtaaj,vot.ll,hlm.434;al-Muhadzdzab,vol.l,hlm.4l2;al-Mughni,vol'Yhlm.660dan
seterusnya; Kasyaaf al-Qinaa', vol. IV hlm. 329.
1030
Mrk udny", setiap mereka bersumpah untuk menguatkan ucapannya dan menolak ucapan yang lainnya. lika mereka berdua ber-
sumpah, maka ucapan mereka tidak berlaku dan 'amil berhak mendapatkan upah umum yang berlaku.
rsrAM IILID 5 Bagian 3: HUKUM TRAilSAXSI XEUAtlcAil

2. Akad ji'olah dibolehkan pada pekeriaan Ji'alah adalah akad yang tidak mengikat,
yang belum jelas, sedangkan yarah tidak sedangkan ijorah adalah akad yang mengi-
sah kecuali pada pekerjaan yang sudah kat dan salah satu pihak tidak boleh mem-
jelas. baialkanya kecuali dengan kerelaan dan
3. Dalam ji'alah tidak disyaratkan adanya qa- persetujuan pihak lainnya.
bul [penerimaan) dari'amil, karena ji'alah 5. Dalam ji'alah, 'amil tidak berhak mendapat-
adalah akad dengan kehendak satu pihak. kan upah kecuali setelah menyelesaikan pe-
Sedangkan dalam akad ijarah wajib ada- kerjaannya. fika ia mensyaratkan agar upah-
nya qabul dari buruh yang mengerjakan nya didahulukan, maka akad ji'alah-nya
pekerjaan itu, karena ijarah adalah akad batal. Sedangkan dalam ijarah boleh men-
dengan kehendak dua belah pihak. syaratkan upah didahulukan.

*.ffi,,",
Bagian 3: HUKUM rRAI{SAKSI XEUAIIGAI{ FIQLH ISI.AM )ILID 5

BAB KE.5
SYIRKAH

A. SYTRKAH AMWAL (KOttrGSr MODAT) Menurut ulama Syafi'iyah, syirkah adalah


1. DEFINISI SYIRKAH DAII HUKUMNYA tetapnya hak kepemilikan bagi dua orang atau
iIilETIURUT SVARIAT ISUM lebih sehingga tidak terbedakan antara hak pi-
Menurut bahasa, syirkah adalah bercam- hak yang satu dengan hak pihak yang lain [syu-
purnya suatu harta dengan harta yang lain se- yuu).'o3n
hingga keduanya tidak bisa dibedakan lagi. fum- Menurut ulama Hanafiyah, syirkah adalah
hur ulama kemudian menggunakan istilah ini transaksi antara dua orang yang bersekutu da-
untuk menyebut transaksi khusus, meskipun ti- lam modal dan keuntungan.lo3s Ini adalah de-
dak terjadi pencampuran kedua harta itu, ka- finisi yang paling tepat bila dibandingkan de-
rena yang menyebabkan bercampurnya harta ngan definisi-definisi yang lain, karena definisi
adalah transaksi.lo3l ini menjelaskan hakikat syirkah, yaitu sebuah
Adapun menurut istilah, para ulama fiqih transaksi. Adapun definisi-definisi yang lain, se-
berbeda pendapat dalam mengartikan istilah muanya hanya menjelaskan syirkah dari sisi tu-
syirkah. juan dan dampak atau konsekuensinya.
Menurut ulama Malikiyah, syirkah adalah
2. LATIDASATI HUKUM
pemberian izin kepada kedua mitra kerja untuk
Syirkah adalah transaksi yang dibolehkan
mengatur harta (modal) bersama. Maksudnya,
oleh syariat berdasarkan Al-Qur'an, sunnah dan
setiap mitra memberikan izin kepada mitranya
ijma.
yang lain untuk mengatur harta keduanya
Adapun dalil dari Al-Qur'an, firman Allah,
tanpa kehilangan hak untuk melakukan hal
11u.r032 "Maka mereka bersama-sama (bersekutu)
Menurut ulama Hanabilah, syirkah adalah dalam bagian yang sepertiga itu." (an-Nisaa':
persekutuan hak atau pengaturan harta.1033 t2)

L03r
Fathul qadiir vol. 5,hlm.2; Tabyiin al-Haqaaiq,voL 3, hlm. 3 L2.
L032
Ary-Syorhrl Kabiir ma'a Haasyiyat ad-Daasuuqii,vol.3, hlm. 348.
ro33
At-Mughni,vol.4, hlm. 199.
1034
Mughnilal-Muhtaaj,vol.2,hlm.2ll;HaaryiyatQalyubywalhmairah,vol.2,hlm.332.
lo35 Roddut Mrhtoar, vol.3, hlm. 364.
FrqLH rsLAM lrrrD s Bagian 3: HUKUM TRAI{SAKSI XEUAilGAI{

"Memang banyak di antara orang-orang membolehkan transaksi syirkah, meskipun me-


yang bersekutu itu berbuat zalim kepada yang reka berselisih mengenai jenis-jenisnya.l03e
lain, kecuali orang-orang yang beriman dan me- Oleh karena itu, pembahasan berikutnya ada-
ngerjokan kebajikan; dan hanya sedikitlah me- lah mengenai j'enis-jenis syirkah.
reka yang begitu." (Shaad: 24) Adapun hikmah dibolehkannya qtirkah ada-
Adapun dalil dari sunnah, hadits qudsi yang lah agar manusia bisa saling menolong dalam
diriwayatkan oleh Abu Hurairah secara marfu' menginvestasikan dan mengembangkan harta
dari Rasulullah bahwa beliau bersabda, mereka, serta mendirikan proyek-proyek rak-
sasa dalam bidang industri, perdagangan, dan
jolla berfir-
"Sesungguhnya Allah'azza wa
pertanian, yang tidak mungkin didirikan oleh
man, Aku adalah pihak ketiga dari dua orang
perseorangan.
yang bersekutu, selama salah seorang dari ke-
duanya tidak mengkhianatiyang lain. Jika salah 3.IETII*IEilIS SYIRKAH
seorang di antara keduanya menghionati yong Syirkah dibagi menjadi dua, yaitu syirkah
lain, maka Aku keluar dari persekutuan terse- amlak (kongsi harta) dan syirkah'uqud [kongsi
but."' (HR Abu Dawud serta Hakim dan ia transaksi)). Dalam hukum positif, syirkah am-
menshahihkan sanadnya)'o'u /a k dian ggap s ebagai sy i rka h paksa (ij b a riy a h),
Maksud dari hadits ini adalah,'Aku [Allah) sedang syirkoh'uqud dianggap sebagai syirkah
akan menjaga dan melindungi keduanya. Aku sukarela (i khtiy a riy a h).
akan meniaga harta keduanya dan memberkat-
a. Syirkah Amlak
i perdagangan keduanya. fika salah satu di an-
tara keduanya berkhianat, makaAku akan meng- Syirkah amlak adalah persekutuah kepemi-

hilangkan berkah dan tidak memberikan per- likan dua orang atau lebih terhadap suatu ba-
tolongan kepada keduanya." rang tanpa transaksi syirkah. Syirkah hak milik

Ketika Rasulullah diangkat menjadi rasul,


ini dibagi menjadi dua.loao
orang-orang telah terbiasa melakukan transak- L. Syirkah ikhtiyar (sukarela), yaitu syirkah
si syirkah. Rasulullah kemudian mengukuhkan
yang lahir atas kehendak dua pihak yang
transaksi tersebut, sebagaimana disebutkan da- bersekutu. Contohnya adalah: dua orang
Iam beberapa riwayat hadits.1037 Beliau mene- yang mengadakan kongsi untuk membeli
gaskan dalam sebuah sabdanya, suatu barang, atau dua orang mendapat-
kan hibah atau wasiat, dan keduanya me-
"Pertolongan Allah akan senantiasa bersa- nerimanya, sehingga keduanya menjadi se-
ma dua orang yang bersekutu, selama keduanya kutu dalam hak milik.
ti d ak saling meng khi anati.'4038 2. Syirkah jabar [paksa), yaitu persekutuan
Kaum muslimin juga telah berijma untuk yang terjadi di antara dua orang atau lebih

1036
lbn, al-Qatthan menganggap hadits ini sebagai hadits yang mu'allal (cacat) karena ketidakjelasan kondisi Sa'id bin Hibban. Ibnu
Hibban menyebutkan hal itu dalam kitab afs-Isiqaat Sementara Abu Dawud dan al-Mundziri tidak memberikan komentar apa-apa
mengenai hadits ini. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Abu al-Qadhi al-Ashbahani dalam at-Targhiib wa at-Tarhiib dari Hakim bin
Hizam. (Lihat,/aami'ul Ushuul,vol. 6, hlm. 108; dan Nailul Authaar, vol. 5, hlm. 264).
1037LihrtNoshburRaayyah,vol.3,hlm.473;lbid.,Joami'ulllshuul,at-Talkhiisat-Habiirhlm.251.
1038
Disebutkah lbnu Qudamah dalam al-Mughni,voL 5, hlm.1.
ro3e
lbid..
1040
Al-Brdrr'i', vol. 6, hlm. 56, Fathul Qadiir, vol. 5, hlm. 3; Raddul Muhtaal vol. 3, hlm. 364-365; Majma' adh-Dhammaanaat, hlm.
284.
Bagian 3: HUKUM TRAIISAKSI l(EUAllGAtl ISIAM IILID 5

tanpa sekehendak mereka. Seperti dua yang lain maka mereka berbeda pendapat me-
orang yang mendapatkan sebuah warisan, ngenai hukumnya.
sehingga barang yang diwariskan tersebut Ulama Syafi'iyah, Zhahiriyah dan Imammi-
menjadi hak milik kedua orang yang ber- yah menganggap semua jenissyfrkah adalahha-
sangkutan. ram, kecuali syirkah'inan dan ryirkah mudha-
Hukum kedua jenis syirkah ini adalah ma- rabah. Sementara ulama Hanabilah memboleh-
sing-masing sekutu bagaikan pihak asing atas kan semua jenis.qyirkah, kecuali syirkah mufa-
sekutunya yang lain. Sehingga, salah satu pihak wadhah.
tidak berhak melakukan tindakan apa pun ter- Ulama Malikiyah membolehkan semua je-
hadap harta tersebut tanpa izin dari yang lain, nis syirkah, kecuali syirkah wujuh dan syirkah
karena masing-masing sekutu tidak memiliki mufawadhah dengan definisi yang disebutkan
kekuasaan atas bagian saudaranya.l0al ulama Hanafiyah. Sementara itu, ulama Hanafi-
yah dan Zaidiyah membolehkan semua jenis
b. Syirkah'Uqud
syirkah tanpa terkecuali, selama ia memenuhi
Syirkah'uqud adalah transaksi yang dilaku-
syarat-syarat yang telah ditentukan.
kan dua orang atau lebih untuk menjalin per-
Dalam pembahasan berikut ini, saya akan
sekutuan dalam harta dan keuntungan.ro+z 1ni
membahas syirkah'uqud, sesuai dengan sistem
adalah definisi syirkah menurut ulama Hanafi-
pengklasifikasian yang ada dalam ulama Hana-
yah yang telah disebutkan sebelumnya. Menu-
fiyah. Adapun syirkah mudharabah, maka saya
rut ulama Hanabilah, sy irkah' u qu dada lima ma-
akan membahasnya secara khusus.
cam, yaitu syirkah'inan, syirkah mufawadhah,
syirkah abdan, syirkah wujuh dan mudharabah. 7 ). Terbentuknya Syirkah'Uqud
Sementara menurut ulama Hanafiyah, qtirkah Menurut ulama Hanafiyah, rukun syirkah
'uqud dibagi menjadi enam, yaitu syirkah am- 'uqudadadua, yaitu ijab dan qabul. Maksudnya,
wal, syirkah e'mel, dan syirkah wujuh. Dan ma- jika salah satu pihak berkata kepada mitranya,
sing-masing dari syirkah ini dibagi menjadi "Aku berkongsi dengan kamu dalam ini atau ini,"
dua, yaitu syirkah mufawadhah dan syirkah kemudian pihak kedua menjawab,'Aku setuju."
'inan.ro43 Syirkah'uqud dibagi menjadi tiga, yaitu syirkah
Secara umum, menurut para ulama fiqih- amwal, syirkah wujuh dan syirkah a'mal (sha-
termasuk para ulama Malikiyah dan Syafi'- na'i').704s Saya akan menyebutkan definisi ma-
iyah-, syirkah dibagi menjadi empat macam, sing-masin g syirkah tersebut.
yaitu syirkah'inen, syirkah mufawadhah, syir- Sedangkan menurut mayoritas ulama, ru-
kah abdan, dan syirkah wujuh.loaa kun syirkah ada tiga, yaitu dua orang yang ber-
syirkah'inanbo-
Para ulama sepakat bahwa transaksi, barang yang menjadi objek transak-
leh dilakukan. Sedangkan ketiga jenis syirkah si, dan sighah.

7041
At-Bodoo'il vol. 5, hlm. 22o-222; al-Mabsuuth, vol 13, hlm.91; Tabyiin al-Haqaaiq, vol.3,hlm. 312.
L042
At-Fiqh'alaa al-Madzaahib at-Arba'ah,vol. 3, hlm. 83. Adapun persekutuan dalam keuntungan, tanpa adanya perksekutuan dalam
modal, maka dinamakan syirkah mudharabah yang akan dijelaskan pada saatnya nanti.
1043
Tobyiin al-Haqaaid,voL 3, hlm.313.
1044
Bidooyotol-Mujtahid,vot.2,hlm.248,Mughnilal-Muhtaaj,vol.Z,hlm.2l2.
7045
Fathul Qadiir, vol.S, hlm. 254; al-Badaa'il voL 5, hlm. 220-222; Raddul Muhtaan vol. 3, hlm. 364; Majma' adh-Dhammaanat, hlm.
297.
FIQLH ISI.AM 5 Bagian 3: HUI(UM TRAIISAKSI XEUAtlcAtl
'ILID
Pertama: definisi syirkah amwal. syirkah'inon adalah kesepakatan dua orang un-
Syirkah amwal adalah persekutuan dua tuk menggabungkan sejumlah harta tertentu-
orang dalam pengelolaan modal, yaitu ketika di mana masing-masing masih berkuasa atas
keduanya berkata, "Kita bersekutu dalam mo- sisa harta pribadi masing-masing-sehingga
dal ini untuk melakukan bisnis jual beli...," atau keduanya memiliki hak yang sama atas harta
dengan menyebutkan transaksi secara mutlak tersebut.
[tanpa menentukan bentuk transaksi), "...dan Al-Farra'berkata, "lstilah tnan diambil dari
keuntungannya akan kita bagi dua sesuai de- kalimat' ann a a sy - sy ai' u yang berarti muncul
ngan syarat-syarat yang kita sepakati." Atau, sesuatu. Dikatakan 'ennat lii haajah, maksud-
salah satu di antara keduanya mengatakan hal nya muncul keperluan pada diri saya. Sehing-
itu dan pihak lain menyetujuinya. Syirkah am- ga, persekutuan ini dinamakan'inan karena
wal bisa dibagi menjadi dua, yaitu syirkah'inan muncul keinginan masing-masing pihak untuk
dan syirkah mufawadhah. bekerja sama dengan pihak lain. Atau, karena
(l). Syirkah'inan, yaitu persekutuan dua kerja sama ini terjadi sesuai dengan keinganan
orang untuk memanfaatkan harta bersama se- yang muncul dari keduanya dalam setiap per-
bagai modal untuk berdagang dan keuntungan- dagangan atau sebagian darinya."
nya dibagi dua.10a6 Para ulama sepakat bahwa As-Subki berkata, "Yang paling populer
syirkoh semacam itu hukumnya adalah boleh, se- adalah bahwa nama 'inan ini diambil dari kata
bagaimana disebutkan oleh Ibnu Mundzir.10a7 'inan ad-daabah yang berarti tali kekang bina-
Para ulama hanya berbeda pendapat me- tang. Seolah-olah masing-masing pihak meme-
ngenai syarat-syaratnya, sebagaimana j uga me- gang tali kekang mitranya sehingga dia tidak
reka berbeda pendapat mengenai alasan me- bisa bertindak sesukan!a!'10+s
ngapa syirkah ini dinamakan syirkah'inan. Ada Syirkah jenis inilah yang paling populer di
yang berpendapat bahwa syirkah ini dinama- kalangan masyarakat,loae karena dalam syirkah
kan syirkah tnan karena dua orang yang berse- ini tidak disyaratkan persamaan, baik dalam mo-
kutu memiliki hak yang sama dalam harta dan dal maupun dalam kerja [pengelolaan harta).
pengaturannya. Sebagaimana dua penunggang Dengan begitu, bisa saja modal salah satunya
kuda yang berjalan sejajar maka tali kekang lebih besar dari yang lain atau salah satunya
('inan) keduanya akan kelihatan sejajar. Maka menjadi penanggung jawab penuh atas penge-

1046
K".rgirnnya iuga ditanggung bersama. Karena orang-orang yang mengadakan persekutuan itu bersekutu dalam keuntungan dan
kerugian. Tidak boleh hukumnya membebaskan salah satu sekutu dari kewaiibannya untuk menanggung kerugian, karena dia
mendapatkan bagian keuntungan yang sama. Ini adalah prinsip yang ditetapkan oleh syariat dan hukum.
'u*' Makna qrirkah 'inon ini telah meniadi kesepakatan di antara ulama Hanafiyah, Syafi'iyah, Zaidiyah, Ja'fariyah, Zhahiriyah dan salah
satu pendapat ulama Hanabilah. Untuk itu, syirkah ini dianggap belum benar-benar terwujud selama modal belum dibelaniakan.
Sementara itu, ulama Malikiyah dan pendapat yang paling kuat dalam ulama Hanabilah berpandangan bahwa sylrkah amwal akan
sempurna hanya dengan ditetapkannya transaksi oleh orang-orang yang bersekutu. Dan inilah yang ditetapkan dalam hukum
.- .-
positif. (Asy-Syirkaatfii al-Fiqh al-lslami, Prof. Ali Khafif hlm. 23-53).
7048
Mukht rhrr ath:Thahaowi,hlm. 107, al-Mabsuuth,yoL 11, hlm. l5l; Fathul Qadiir; vol. 5, hlm. 20; al-Badaa'i',vol. 6, hlm. 57; Raitdut
. - - Muhtaar,vol. 3, hlm. 3731; asy-Syarhul Kabiir,vol.3, hlm. 359; al-Mughni, vol. 5, hlm. !3; Mughnil al-Muhtaaj,vol.Z,hlm.2l2.
1049
Ut"-, Hanafiyah dan Malikiyah berbeda pendapat mengenai makna qyirkah fnan. Menurut ulama Hanafiyah, dalam syirkah ini
terdapat akad wakalah dari masing-masing sekutu kepada rekannya untuk membelanjakan harta. Hal itu membuatnya memiliki
hak untuk membelanjakan harta sendirian jika dia menghendaki. Adapun menurut ulama Malikiyah, dalam syirkah ini tidak ter-
dapat akad wakalah. Salah satu sekutu tidak memiliki hak untuk bertindak sendirian, kecuali dengan izin mitranya. Dalam kondisi
seperti itu, transaksi qyirkaft-menurut ulama Hanafiyah-berubah meniadi syirkah amlak (hak milik). Adapun jika salah satu
sekutu memiliki kebebasan untuk membelanjakan modal, tanpa harus menunggu izin dari mitranya, maka syirkah semacam itu
menurut ulama Malikiyah adalah syirkah mufawadhah. (Lihat asy-Syirkaatfii al-Fiqh a/-Is/aml karya Syaikh Ali Khofifl.
Bagian 3: HUKUTu! fRA]lSAKSl KEUAIIGAI{ ISIAM JILID 5

lolaan modal, sementara yang lain tidak. Untuk dengan transaksi yang dilakukan pihak lain baik
itulah, dalam ryirkah ini tidak ada istilah kala- dalam bentukhakmaupun kewajiban. Maksud-
Iah (jaminan), sehingga masing-masing pihak nya, keduanya saling memberikan jaminan da-
hanya dimintai tanggung jawab atas tindakan- lam hak dan kewajiban yang berkaitan dengan
nya sendiri dan sama sekali tidak bertanggung transaksi yang mereka lakukan. Dengan begi-
jawab atas tindakan mitranya. Meskipun be- tu, masing-masing pihak menjadi wakil bagi mi-
gitu, keuntungan yang diterima keduanya bisa tranya untuk menerima hah dan pada saat yang
sama besar atau bisa berbeda sesuai dengan sama juga menjadi kafil (penanggung) atas ke-
kesepakatan. Adapun kerugian, maka selalu di- wajiban mitranya.
tentukan sesuai dengan besarnya modal, se- Oleh karena itu, keduanya adalah sama da-
suai dengan kaidah, "Keuntungan harus dibagi lam modal dan keuntungan, sehingga tidak bo-
sesuai kesepakatan yang ada, sedangkan keru- leh jika salah satu pihak memiliki modal lebih
gian ditanggung masing-masing pihak sesuai besar dari yang lain. Seperti jika salah satunya
dengan modal yang dikeluarkan." memiliki modal seribu dinac sementara yang
(2). Slirkah mufawadhaft. Menurut baha- lain hanya memiliki lima ratus dina4 meski jum-
sa, syirkah ini dinamakan syirkah mufawadhah lah tersebut tidak digunakan untuk berdagang.
karena adanya persamaan dalam modal, keun- Dengan kata lain, seluruh- modal yang telah di-
tungan, pengelolaan harta dan lain-lain. Dalam keluarkan kedua belah pihak harus dimasuk-
al-Hidaayah disebutkan, "Karena syirkah ini ada- kan dalam syirkah. Selain itu, keduanya harus
lah kerja. sama dalam semua jenis perdagang- memiliki kekuasaan yang sama dalam penge-
an, dimana masing-masing pihak menyerahkan lolaan harta, sehingga tidak sah hukumnya per-
urusan ryirkah secara penuh kepada pihak lainJ' sekutuan antara anak-anak dan orang dewasa,
Ada juga yang mengatakan bahwa mufawadhah atau antara muslim dan kafir.10s0 Begitu juga, ti-
diambil dari kata at-tafwiidh, karena masing- dak sah jika pembelanjaan harta salah seorang
masing pihak menyerahkan urusan pengelola- pihak lebih banyak dari pembelanjaan yang
an modal kepada mitranya, baik saat dia ada lainnya. f ika persamaan benar-benar terwujud
maupun tidak ada. Ulama Malikiyah dan Syafi'i secara sempurna, maka syirkah telah sah, dan
berpendapat bahwa syirkah ini dinamakan mu- masing-masing pihak menjadi wakil dan kay'l
fawadhahkarena kedua belahpihak saling ber- [pemberi jaminan) bagi mitranya. Dia bertang-
tukar (tafa awu d h) pembicaraan. gung jawab atas semua tindakannya. fika salah
Adapun menurut istilah, syirkah mufawa- satu syarat tersebut tidak terpenuhi, atau salah
dhah adalah persekutuan dua orang dalam sua- satu pihak memiliki harta yang cukup untuk
tu pekerjaan, dengan syarat keduanya sama da- menjadi modal tersendiri dalam syirkah'uqud,
lam modal, pengelolaan harta dan agama, di maka persekutuan tersebut berubah menjadi
mana masing-masing pihak menjadi penang- syirkah' inan, karena tidak terpenuhinya unsur
gung jawab bagi yang lain dalam soal jual beli. persamaan.losl
Dengan kata lain, masing-masing pihak terikat

1050
Ab,, Y,rruf memperbolehkan melaksanaka n syirkah ini dengan orang yang berbeda agama, meski hukumnya makruh. {Ad-Dutul
Mukhtaar,3, hlm. 369).
1051
Perlu dicatat bahwa orang yang ikut dalam .qyirka h mufawadhah tidak ikut bersekutu dengan mitranya dalam harta warisan yang
berupa uang kontan. Hakim juga tidak boleh memberikan harta tersebut kepadanya, baik dengan cara hibah maupun hadiah, ke-
cuali menurut pendapat Ibnu Abi Laila.
ISI.AM IILID 5 Bagian 3: HUKUi,l TRAllSAl(Sl KEUAIIGAI{

Untuk itu, syirkah ini menuntut perseku- karena harta tersebut tidak sah untuk dijadi-
tuan di antara dua belah pihak dalam hak-hak kan modal syirkoh, seperti kepemilikian mitra
yang mereka miliki, seperti warisan uang tu- terhadap istrinya.l0sa fika salah satu sekutu da-
nai, mendapatkan harta terpendam dan barang lam syirkah'mendapatkan harta yang berasal
temuan, serta dalam kewajiban yang harus ditu- dari warisan atau yang sejenisnya, maka syirkah
naikan, seperti utang akibat perdagangan, pin- mufawadhah menjadi batal jika harta tersebut
jaman uang, iaminan atas kerusakan barang, berupa uang dirham atau dinar dan benar-
arqy (ganti rugi tindak pidana) terhadap bina- benar telah diterima. Adapun jika warisan ter-
tang atau pakaian, serta denda dalam bentuk sebut diterima dalam bentuk barang dagangan
harta lainnya.'os'lni adalah pendapat Abu Ha- atau benda tak bergerah maka syirkah mufa-
nifah dan Muhammad.los3 wadhah tetap sah.
Dengan kata lain, syirkah mufawadhah di- Ulama Hanafiyah dan Zaidiyah memboleh-
langsungkan atas dasar persekutuan harta yang l<an qtirkah jenis ini, sesuai dengan sabda Ra-
dimiliki semua pihak yang bersekutu dan sah sulullah,
untuk diia{ikan modal syirkah, yaitu uang tu- "Jika kalian melaksanakan mufawadhah
nai. Semua pihak memiliki persamaan dalam
maka bersikaplah baik di dalamnya."
keuntungan dan modal, serta semua pihak ha-
rus mengelola modal pihak lain dengan meng- "Laksanakanlah mufawadhah, karena ia
hilangkan ego pribadinya. akan lebih banyak mendatangkan berkah.'a0ss
fika salah satu pihak memiliki harta yang fuga karena orang-orang telah melaksana-
bisa dijadikan modal untuksyirkoh, sementara kan syirkah ini sejak zaman dahulu dan tak
yang lain tidak memiliki modal, maka syirkah satu pun ulama yang mengingkarinya. Adapun
tersebut tidak bisa dikatakan sebagai syirkah ketidakjelasan yang ada dalam syirkah ini, ka-
mufawadhah, meskipun transaksi dilaksanakan rena mencakup transaksi wakalah untuk mem-
dengan menggunakan lafal mufawadhah. Penye- beli barang yang tidak jelas dan kafalah (pem-
babnya adalah karena tidak terwujudnya per- berian jaminan) terhadap barangyangtidakie-
samaan modal. Hanya saja, jika salah satu di las, maka ketidakjelasan ini masih bisa ditole-
antara keduanya memiliki barang atau utang riX, karena ia terjadi secara mengikuti. Sebuah
pada seseorang, atau memiliki barang tak ber- tindakan bisa saja sah karena disebabkan pe-
gerak, maka harta tersebut tidak berpengaruh ngikutan terhadap tindakan lain, meski tidak
terhadap sahnya qtirkah mufawadhah. Hal itu sah jika dijadikan maksud awal dari tindakan

1052
Kr."n, oong yang berbuat pidana memiliki korban dengan iaminan. (Raddut Muhtaar, vol. 3, hlm. 371.
1053
Al-Mobrrrth, vot. l!,hlm. 153, 177,189; Fathut Qadiin voL 5, hlm. 5-6; al-Badaa'i', vol. 5, hlm. 58; Tabyiin al-Haqaaid,voL 3, hlm.
313; Majma' adh-Dhammaanat,hlm.294; Raddul Muhtaar, vol. 3, hlm. 369, 372; Mukhtashar ath:Thahaawi, hlm. 106; Bidaayat al-
Mujtahid,vol.2,hlm.25l; asy-Syarhul Kabiir, voL 3, hlm. 35t; Mughnil al-Muhtaaj,vol.2,hlm.2l2; al-Muhadzdzab,vol.l,hlm.346;
al-Mughni, vol 5, hlm. 26; al-Fiqh'alaa al-Madzaahib al-Arba'ah, vol 3, hlm. 89; ol-Miizaan,vol.1, hlm. 82; al-Muntaza' al-Mukhtaar
voL 3, hlm.354.
1054
Hoo*yiyotasy-Syalabi'alaa az-Zaila'l,vol. 3, hlm. 3L4; asy-Syirkaatkarya Syaikh al-Khafif hlm. 5B-59.
L055
Al-Hotrdrh az-Zaila'i mengatakan bahwa hadits ini dan hadits yang sebelumnya adalah hadits ghariib atau tidak ada sumbernya.
Dia kemudian berusaha mendapatkan sumber sanad bagi hadits ini. Dia berkata, "Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Maiah dalam
Sunan-nya dari Shuhaib bahwa dia pernah berkata, 'Rasulullah telah bersabda, Ada tiga hal yang di dalamnya urdapat berkah yaitu
menjual dengan menunda pembayarannya, melakukan qiradh, dan mencampur gandum dengan jelai untuk kebutuhan rumah, bukan
untuk dijual."" Az-Zaila'i kemudian berkata, "Dalam sebagian redaksi Ibnu Majah disebutkan al-Mufawadhah sebagai ganti dari al-
Muqaradhah!' (Lihat NashDur Raaytah, vol. 3, hlm. 475).
Bagian 3: HUI(UM IRAI{SAKSI KEUAIIGAil FIqLH ISLAM JILID 5

itu sendiri. Hal ini sebagaimana terjadi dalam dak dibolehkan oleh ulama Syafi'iyah, Hanabi-
transal<si mudharabah yang mengandung tran- lah dan mayoritas ulama fiqih lainnya. Hal itu
saksi wakalah untuk membeli barang yang ti- karena ia termasuk transaksi yang tidak pernah
dak jelas ienisnya. ada dalam syariat. Selain itu, persamaan menye-
Adapun para ulama Malikiyah, mereka luruh yang harus terpenuhi dalam ryirkah ini
membolehkan sy irkah mufaw a dhah dengan termasuk hal yang sangat sulit untuk direalisa-
makna berbeda dari yang disebutkan ulama sikan. Ditambah lagi, transaksi ini mengandung
Hanafiyah, yaitu bahwa masing-masing sekutu banyak penipuan dan ketidakjelasan, sehingga
memiliki kebebasan mutlak untuk membelan- menjadi tidak sah seperti halnya bay'ul gharar
jakan modal secara independen tanpa harus (jual beli yang mengandung ketidakjelasan).
minta izin dari mitranya, baik saat mereka ada Bentuk penipuan yang ada dalam syirkah ini
maupun tidak ada-berupa penjualan, pembe- adalah karena masing-masing pihak harus me-
lian, pengambilan, pemberian, penyewaan, nanggung tindakan yang dilakukan pihak lain,
memberikan sewa, memberikan jaminan, wa- padahal tidak semua tanggung jawab itu mam-
kalah [hak kuasa), pemberian utang, pembe- pu dilakukan. Karena itulah Syafi'i pernah ber-
rian sumbangan dan transaksi-transaksi lain kata, "fika transaksi syirkah mufawadhah tidak
yang menjadi konsekuensi sebuah perdagang- batil (tidak sah), maka tidak ada kebatilan yang
an. Masing-masing sekutu ikut menanggung aku ketahui di dunia ini."
konsekuensi dari semua tindakan yang dilaku- Adapun hadits di atas, hadits tidak dikenal
kan mitranya, meski hanya terbatas pada harta dan tidak diriwayatkan para penyusun kitab
yang telah dimasukkan dalam transaksi, dan Sunan. Bahkan, hadits itu tidak menunjukkan
tidak meliputi harta pribadi yang dimiliki ma- bahwa maksud Rasulullah adalah syirkah mu-
sing-masing sekutu dan tidak diikutkan dalam fawadhah. Bisa jadi, maksudnya adalah negoi-
transaksi. sasi dalam pembicaraan. Oleh karena itu, da-
Adapun jika transaksi dilaksanakan de- lam hadits tersebut juga disebutkan,
ngan syarat bahwa tak seorang pun dari anggo-
"Janganlah kalian berdebat, karena berde-
ta syirkah boleh membelanjakan modal sendi-
bat termasuk p erbuatan setan.'4Ds7
rian dan dia hanya boleh bekerja bersama mi-
Realitanya, syirkah mufawadhah dalam ke-
tranya, maka syirkah tersebut-menurut me-
rangkayangtelah disebutkan oleh ulama Hana-
reka-dinamakan syirkah tinan.t0s6
fiyah, memang tidak mudah-kalau tidak dika-
Oleh karena itu, konsep syirkah mufawa-
takan mustahil-untuk diwuj udkan. 10s8
dhah menurut ulama Malikiyah yang sesuai de-
ngan penafsiran mereka, tidakberbeda dengan Kedua: definisi syirkah wujuh (kongsi
konsep syrrko h mufawadhah menurut para ula- atas tanggungan).
ma. Syirkah wujuh adalah persekutuan dua
Adapun mufawadhah dengan keten-
.qyirka h orang tanpa harus memiliki modal. Keduanya
tuan-ketentuan yang telah disebutkan ulama kemudian membeli barang dengan cara beru-
Hanafiyah dan Zaidiyah di atas, maka hal itu ti- tang lalu menjualnya secara kontan dengan me-

1056
Ary-Syirkoatfii al-Fiqhi al-Islami hlm. 34, al-lfdhaah, hlm. 25; al-Qawaaniin at-Fiqhiyyah, hlm. 283, asy-Syarhut Kabiit vol. 3, hlm.
351,359, al-Kharasyi, vol.6, hlm. 43.
1os7
Ibid..
1058
Ary-Syirkoatfii al-Fiqhi at-lslami hlm. 61.
FIqH ISIAM IILID 5 Bagian 3: HUKUIII TRAIISAKSI KEUAtGAil

manfaatkan kedudukan fnama baik) yang me- tukan dengan keterampilan, atau pekerjaan ter-
reka miliki dalam masyarakat. Misalnya, dua tentu. Dengan begitu, keuntungan yang dida-
orang mengadakan kesepakatan, "Kita berse- pat bukanlah hasil dari modal atau pekerjaan,
kutu untuk membeli barang dengan cara beru- sehingga dia tidak berhak untuk mendapat-
tang, lalu menjualnya secara kontan, dan keun- kannya.
tungannya dibagi dua sesuai dengan syarat de- Berdasarkan pendapat pertama, diboleh-
mikian." kan terjadinya perbedaan bagian (saham) da-
Syirkah ini dinamakan syirkah wuiuh ka- lam kepemilikan terhadap barang yang dibeli.
rena barang dagangan biasanya hanya dij ual de- Dengan begitu, sah-sah saja jika salah satunya
ngan cara berutang kepada orang yang terhor- memiliki separo barang dagangan atau lebih.
mat dan memiliki nama baik. Ia biasa dikenal Hal itu sesuai sabda Rasulullah,
dengan syirkah atas tanggungan dan tidak me- "Kaum muslimin terikqt dengan syarat'ryo-
ngandalkan keterampilan atau modal.
ratyang telah mereka sepakati."
Syirkah ini boleh dilakukan menurut ulama
Adapun keuntungan, maka bisa dibagi se-
Hanafiyah, Hanabilah, dan Zaidiyah, karena ia
suai dengan besar bagiannya dalam harta yang
adalah syirkah 'uqud yang mengandung pem-
dimiliki. Masing-masing pihaktidak boleh men-
berian hak kuasa (wakalah) masing-masing pi-
dapatkan keuntungan lebih besar dari bagian-
hak kepada mitranya untuk membeli barang,
nya, karena keuntungan dalam syirkoh ini diba-
dengan syarat orang yang hendak membeli ba- gi sesuai dengan besarnya jaminan yang dimi-
rang sah untuk melakukan hal itu, maka begitu
liki terhadap harga barang dagangan dengan
juga syirkahyang mencakupnya. Ditambah lagi,
harta maupun dengan pekerjaan. Ketika jamin-
masyarakat telah melaksanakan syirkah ini se-
an yang diberikan sesuai dengan besarnya ba-
jak zaman dahulu tanpa ada penolakan dari
gian dalam hak milik, maka keuntungan juga di-
siapa pun. Kesimpulannya, kesepakatan yang
bagi sesuai dengan besarnya bagian dalam hak
dilakukan keduanya dapat dianggap sebagai milik. |ika keuntungan yang diambil lebih be-
sebuah pekerjaan, sehingga bisa dijadikan se-
sar dari jaminan yang diberikan, berarti terda-
bagai modal syirkah.Lose pat kelebihan pemberian tanpa kompensasi,
Sedangkan para ulama Malikiyah, Syafi'- sehingga hal itu tidak boleh dilakukan.
iyah, Zhahiriyah, dan Imamiyah, serta Laits, Abu
Adapun kerugian, maka berdasarkan kese-
Sulaiman dan Abu Tsaur berpendapat bahwa pakatan bahwa kerugian harus dibagi sesuai
syirkah semacam itu adalah syirkah yang tidak
dengan besarnya jaminan yang diberikan oleh
sah. Hal itu karena syarikah dikaitkan dengan
masing-masing pihak.
harta atau pekerjaan, sementara keduanya ti-
dak ada dalam syirkah in1.1060 Ditambah lagi, Ketiga: definisi syirkah a'mal atau syir-
syrikahini mengandung penip uan (gharar), ka- kah abdan.
rena masing-masing pihak memberikan kepa- Maksudnya, persekutuan dua orang dima-
da mitranya keuntungan yang tidak bisa diten- na masing-masing memiliki pekeriaan (seper-

L0S9
Ghaayatul Muntahaa,vol.2, h1m.180, al-Mughni,vol.5, hlm. 12, al-Badaa'i',vo1.6, hlm. 57, Fathul Qadiirvol. 5, hlm. 30,31, Majma'
adh-Dhammaanat, hlm. 353, al-Mabsuuth,vol. 11, h1m.154. Secara hukum, syirkah ini dianggap sah dengan pertimbangan bahwa
modal qyirkah ini adalah barang yang dibeli dengan cara berutang.
1060
Bidaoyrtat-Mujtahid,vol.2,hlm.2S2, al-Kharaqyi, vol.6, hlm. 55, cetakan kedua,Mughnit at-Muhtaai,vol.2,hlm.2l2,al-Muhadzdzab,
vol. 1, hIm.346, al-Miizaan,vol.1, hlm.83, al-Qawaaniin al'Fiqhlryah, hlm. 284.
Bagtan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN rsrAM IILID s

ti penjahit, tukang besi, tukang warna pakaian Ibnu Mas'ud mengatakan, "Pada saat Pe-
dan lain sebagainya) dan keuntungan dari pe- rang Badar; aku, Amma[ dan Sa'ad mengada-
kerjaan keduanya dibagi di antara mereka. Con- kan serikat secara bersama. Sa ad berhasil men-
tohnya jika dua orang mengadakan kesepakat- dapatkan dua tawanan, sementara aku dan Am-
an dan berkata, "Kita berserikat untuk bekeria mar tidak mendapatkan apa-apa. Dan Rasulu-
dalam pekerjaan ini dimana jika Allah mem- llah tidak mengingkari apa yang telah kami la-
berikan rezeki berupa upah kerja, maka dibagi kukan tersebut."1062 Ini adalah contoh syirkah
di antara kita dengan syarat-syarat demikian." dalam harta hasil perang.
Syirkah ini biasa dikenal dengan syir-kah dua Hanya saja, ulama Hanabilah mensyaratkan
tukang pengangkut, syirkah dua penjahit, syir- kesamaan pekerjaan agar syirkah ini sah, mes-
kah dua pedagang, syirkah duamakelar dan pe- kipun kedua pekerjaan itu berada ditempatyang
kerjaan-perkerjaan lainnya, dimana keuntung- berbeda. Untuk itu,syirkah ini boleh dilakukan
annya dibagi antara mereka berdua, baik diba- oleh orang-orang yang memiliki pekerjaan sama,
gi rata maupun tidak, dan baik pekerjaan ke- dan tidak boleh dilakukan orang-orang yang pe-
duanya adalah sama, seperti tukang kayu de- kerjaannya tidak sama, kecuali jika pekerjaan
ngan tukang kayu, maupun pekerjaan kedua- mereka saling terkait, seperti tukang tenun de-
nya berbeda, seperti penjahit dengan tukang ngan tukang pintal. Mereka iuga mensyaratkan
kayu. Syirkah ini terkadang juga disebut syir- adanya kesepakatan untuk membagi keuntu-
kah shanayii syirkah taqabbul, syirkah abdan ngan sesuai dengan pekeriaan masing-masing,
dan sy i rkoh a' m al. Sy i rkah j enis ini s ekarang ba- meskipun setelah itu salah satunya menyum-
nyak ditemui di bengkel-bengkel tukang besi, bangkan sebagian keuntungannya kepada re-
tukang kayu, dan sebagainya. Syirkah penyuli- kannya. Syirkah ini menjadi tidak sah jika ke-
ngan minyak,syirkah angkutan barang, qtirkah duanya mensyaratkan perbedaan dalam keun-
kargo, dan yang sej enisnya, adalah termasuk syir- tungan. Untuk menyesuaikan keuntungan de-
kah a'mal ini. ngan pekerjaan yang dilakukan, cukup diguna-
Syirkah ini menurut ulama Malikiyah, Ha- kan adat sebagai ukurannya. Tidak mengapa ter-
nafiyah, Hanabilah dan Zaidiyah adalah boleh, dapat sedikit perbedaan dalam pekerjaan, mes-
karena tuiuan dari qtirkah ini adalah untuk men- kipun keuntungan keduanya sama.
dapatkan keuntungan, sementara hal itu bisa Ulama Hanabilah membolehkan qtirkah ini
dilakukan dengan mewakilkan. Masyarakat juga meskipun dalam barang yang dimiliki umum,
telah mempraktekkan syirkah jenis ini. Selain seperti kayu baka4, rumput dan seienisnya. Se-
itu, karena sebuah syirkah dapat dilakukan de- hingga, mereka membolehkan dua orang me-
ngan modal harta atau dengan modal pekerja- lakukan syirkah dalam mencari rumput, ber-
an, sebagaimana dalam mudharqbah. Dan da- buru, menyusup ke negeri musuh dan meng-
lam syirkah ini modal yang digunakan adalah ambil harta musuh dalam perang. Hanya saja
pekerjaan.l06r

106l Al-Bodro'ii vot.6,h\m.57,76, Fathul


Qadiin vol.5, hlm. 28, Mukhtashar ath-Thahaawi, hlm. 107, al-Mabsuuth, vol. 11, hlm. 154,
Majma' adh-Dhommaanat, hlm. 303, Raddut Muhtaar, vol. 3, hlm. 380, Bidaayat al-Mujtahid, vol.2,vol.252, al-Mughni, vol 5, hlm.
3, tl, at-Kharasyi, vol. 6, hlm. 38, 5l , ary-Syirkaat fii al-Fiqhi al-lslami hlm. 99, al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 284, Ghaayatul
Muntahaa, vol. 2, hlm. 180.
1062
HR Abu Dawud, an-Nasai dan lbnu Maiah, dari Abu Ubaidah dari Abdullah. Ibnu Taimiyah berkomentar dalam kitab Muntaqaa
al-Akhbaar min Ahaaili*i Sal,yidi al-Akhyaar tentang hadits ini, "Hadits ini adalah hujjah bagi dibolehkannya syirkah abdan dan
memiliki hal-hal yang mubah." (LihatJaami'ul llshuul,vol.6, hlm. 108, Nailul Authaar, vol. 5, hlm. 265).
rsrAM lrtrD 5 Bagan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN

mereka menganggap tidak sah syirkah yang Pertama: syarat-syarat umum syirkah
dilakukan oleh dua orang makelar. 'uqud,
Para pengikut Syafi'i, Syi'ah Imamiyah dan Agar syirkah'uqud sah, harus terpenuhi
Zufar dari kalangan Hanafiyah berpendapat syarat-syarat berikut ini.roos
bahwa syirkah a'mal adalah syirkah yangtidak L. Bisa diwakilkan. Pekeriaan yang menjadi
sah. Karena menurut mereka, ryirkah hanya bo- objek akad syirkaft harus bisa diwakil-
leh dilakukan dengan harta, bukan dengan pe- kan.1066 Karena di antara ketentuan syir-
kerjaan.1063 Alasannya, karena pekeriaan tidak kah adalahadanya persekutuan dalam ke-
bisa diukut sehingga mengakibatkan ketidak- untungan yang dihasilkan dari perdagang-
jelasan. Pasalnya, salah satu pihaktidaktahu apa- an. Dan keuntungan perdagangan tidak
kah mitranya mendapatkan keuntungan atau akan menjadi hak milik bersama, kecuali
tidak. Dan bisa jadi salah satu pihak mengerja- jika masing-masing pihak bersedia men-
kan seluruh pekerjaan, sementara mitranya ti- jadi wakil bagi mitranya dalam mengelola
dak melakukan apa-apa. Oleh karena itu, akan sebagian harta syirkah, dan bekerja untuk
terjadi penipuan jika kedua orang yang menja- dirinya sendiri atas sebagian harta syirkah
lin kerja sama tersebut membagi keuntungan yang lain. Atas dasar hal itu, masing-ma-
kerja. fuga, karena tiap-tiap orang pasti memi- sing pihak yang tergabung dalam syirkah
liki keistimewaan tersendiri bila dibandingkan harus memberi izin kepada mitranya un-
dengan yang lainnya, baik dari segi fisik mau- tuk mempergunakan harta syirkah, baik
pun kemampuan yang dimiliki. Seperti jika dua untuk membeli barang, menjual atau me-
orang bekeria sama untuk mencari kayu baka4, nerima pekerjaan. Karena walil adalah
berburu binatang, atau hal-hal mubah lainnya. orang yang bertindak atas izin dari pihak
Hal itu tidak boleh dilakukan, bahkan menurut lain. Dan mengingat syirkah-dengan ber-
ulama Hanafiyah sekalipun. Karena inti dari bagai jenisnya-mengandung makna taw-
syirkah adalah mewakilkan. Sementara waka- kil [pemberian kuasa), atau perwakilan dari
Iah tidak sah dilakukan untuk memiliki suatu masing-masing mitra terhadap rekannya,
yang mubah, karena ia bisa dimiliki dengan maka disyaratkan agar akad yang ada da-
cara menguasainya.lo6a lam syirkah tersebut bisa diwakilkan, dan
masing-masing mitra bersedia menjadi wa-
2). Syarat-syarat Syirkah 'Uqud
kil dan mau mewakilkan. Hal-hal yang ti-
Para ulama Hanafiyah mensyaratkan sya-
dak boleh diwakilkan menurut ulama Ha-
rat'syarat tertentu untuk syirkah'uqud. Seba-
nafiyah-berbeda dengan pendapat ma-
gian syarat tersebut berlaku untuk semua jenis
yoritas ulama-adalah menguasai benda-
syirkah'uqud, sementara sebagian lagi khusus
benda mubah (milik umum).
untuk j enis-jenis tertentu.

1063
Hrku- sipil tidak lagi mengakui syirkah ini karena ia tidak didasarkan pada modal. Untuk itu, hukum sipil tidak mengakui syirkalr
yang hanya mengandalkan keria pihak-pihak yang bersekutu sebagai modalnya. Sebaliknya, sebuah syirkah harus memiliki modal
dalam bentuk materi.
1064
Fathut qadiin v o l. 5, hlm. 3 l, M ug hn it al-M uhtaaj, vol. 2, hlm. 212.
1065
Fathut qadiin vot. S,hlm. 5-6, al-Bod aa'ii vol.6, hlm. 58-59, M ughnil al-Muhtaaj vol. 2, hlm. 2!3, al-Kharasyr, yol. 6, hlm. 39.
1066
M"nrrrt rlama Hanafiyah, ini adalah pengecualian dari qyirkah dalam hal-hal yang mubah, seperti: mencari rumpu! mencari kayu,
dan berburu binatang. Dalam hal ini, barang-barang akan menjadi hak milik orang yang melakukan pekeriaan. Menurut pendapat
yang paling zhahir dalam Mazhab Syafi'i, mayoritas ulama membolehkan tawkil untuk memiliki hal-hal yang mubah.
Bag|an 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN ISLAM IILID 5

2. fumlah keuntungan yang dihasilkan hen- pa bekeria atau membelanjakan modal.


daknya jelas. Dengan kata lain, bagian ke- Sementara pembelanjaan itu tidak
untungan tiap-tiap mitra harus jelas, seper- mungkin dilakukan pada harta yang masih
ti seperlima, sepertiga, atau sepuluh per- diutang orang atau pada harta yang tidak
sen. fika keuntungannya tidak jelas, maka ada, sehingga tujuan syirkah tidak bisa ter-
akad syirkah menjadi tidak sah, karena ke- wuiud. fuga, karena orang yang berutang
untungan itulah yang menjadi objek tran- bisa saja tidak membayar utangnya, dan
saksi, dan tidak jelasnya objek transaksi barang yang hilang atau tidak ada belum
akan merusak transaksi. tentu akan kembali lagi.
3. Bagian keuntungan yang diberikan hen- Oleh karena itu, iika seseorang mem-
daknya tidak dapat terbedakan (syuyuu) berikan seribu dirham kepada orang lain,
dan tidak tertentu. fika keduanya menen- dan berkata kepadany4 "Keluarkanlah uang
tukan keuntungan tertentu untuk salah sebesar itu, lalu gunakan uang itu untuk
satu sekutu, seperti sepuluh atau seratus, membeli barang dan juallah. fika ada keun-
maka qyirkah tersebut batal atau tidak sah. tungan, maka keuntungan itu akan kia bagi
Pasalnya, transaksi syirkah mengharuskan dua." Kemudian orang itu mengeluarkan
persekutuan dalam keuntungan, karena uang yang diminta, dan menggunakannya
bisa saja keuntungan itu tidak tercapai ke- untuk membeli barang maka transaksi qyir-
cuali sesuai dengan keuntungan salah satu kah telah sah. fadi, yang terpenting adalah
mitra. Oleh karena itu, penentuan bagian uang itu ada saat membeli barang, bukan
keuntungan dalam jumlah tertentu adalah saat akad syirkah dilangsungkan. Karena
bertentangan dengan konsekuensi akad syirkah baru akan sempurna dengan mem-
syirkah. beli barang, sehingga uang itu harus ada
pada saat itu juga.
Kedua: qrarat-syarat lrrhusus untuk akad
Apakah disyaratkan untuk mencam-
syirkah amwal,
purkan dua harta [modal)?
Dalam syirkah amwal disyaratkan syarat-
Mayoritas ulama dari kalangan ulama
syarat khusus, baik syirkah tersebut berupa
Hanafiyah, Malikiyah dan Hanabilah ber-
sy irkah'fnan maup un mufaw a dhah. Syarat-
pendapat1068 bahwa tidak disyaratkan un-
syarat tersebut adalah sebagai berikut.1067
tuk mencampur dua modal. Hal itu karena
1. Modal syirkah hendaknya nyata, baik saat hakikatsyirkah terwujud dengan akad, bu-
akad maupun saat membeli. Ini adalah pen-
kan dengan modal. Obiek akad adalah ker-
dapat mayoritas ulama. Oleh karena itu, ja dan keuntungan adalah hasilnya, sedang-
syirkah menjadi tidak sah jika modal yang kan harta hanya mengikuti. Oleh karena itu,
digunakan berupa utangatau hartayangti- tidak disyaratkan untuk mencampur mo-
dak ada. Karena tujuan dari transaksi.qyir-
dal, sebagaimana tidak disyaratkan pen-
kah adalah mendapatkan keuntungan, dan
campuran modal dalam mudharabah. luga
keuntungan tidak mungkin didapatkan tan-
karena syirkah adalah akad untuk membe-

L067
At-Bodoo'i', vol. 6, hlm. 59, Ghaayatul Muntahaa,vol.2, hlm. 166.
1068
Mukhtorhor ath-Thahaawi,hlm.L)T,Fathul Qadiirvol.5,hlm,24,at-Badaa'i',vol.6, hlm .60,a!-Mabsuuth,voL 11, hlm. lTT,Bidaayat
al-Mujtahid (2/250), al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 283, alMughni vol, 5, hlm. 16, al-Kharasyi, vol 6, hlm. 41, cetakan kedua,
Ghaayatul Muntahaa, vol. 2, hlm.l62.
rsrAM IrLrD s Bagfan 3: HUXUM TRANSAKSI XEUAI{GAN

lanjakan modal, dan di dalamnya terkan- ensi syirkah adalah jika terjadi kerusakan,
dung makna wakalah. Sementara wakalah maka kerusakan harus ditanggung bersa-
boleh dilakukan pada dua harta yang be- ma.Adapun jika kerusakanterjadi pada sa-
lum dicampur menjadi satu. Untuk itu, lah satu harta sebelum dicampun maka ke-
akad syirkah juga sah meski tidak dilaku- rusakan ditanggung oleh pemiliknya. Dan,
kan pencampuran dua modal.106e;ika dua ini bukanlah konsekue nsi syirkah.lo7 0
orang yang mengadakan akad syirkah te- Berdasarkan perbedaan di atas, maka
lah sepakatbahwa salah satunya akan mem- jumhur ulama-sebuah syir-
-menurut
beli barang dengan uang dirham, semen- kah adalah sah meskipun modal syirkahbe-
tara yang lain membeli barang dengan di- rupa dua harta yang berbeda (seperti dir-
na4 dan Seluruh barang dagangan akan ham dan dinar), atau dari satu jenis barang
menjadi milik bersama, maka al<ad ryirkah tapi sifatrya berbeda (seperti gandum baru
telah sah. dan gandum lama, gandum putih dan gan-
Hanya saja, para ulama Hanafiyah me- dum hitam, serta gandum putih dan gan-
ngatakan bahwa tidak adanya syarat untuk dum merah). Karena menurut pendapat
mencampur dua modal bukan berarti bah- mereka, tidak disyaratkan untuk mencam-
wa keduanya bisa dipisah sepenuhnya. Se- purkan dua modal.
baliknya, modal tersebut harus dicampu4, Namun qyirkah seperti itu tidak sah me-
baik secara hakiki maupun secara hukmi, nurut Syafi'i dan Zufac karena kedua mo-
seperti dengan meletakkan kedua modal dal masih bisa dibedakan, meskipun susah
di dalam sebuah kotah kemudian kedua- dilakukan. Karena dalam syirkah,disyarat-
nya bisa mengambilnya secara bebas. kan pencampuran dua modal secara penuh,
Sementara itu, Zufa4 para ulama Sya- sehingga keduanya tidak bisa dibedakan
fi'iyah, Zhahiriyah, Zaidiyah dan Syi'ah Ima- lagi. Sementara hal itu tidak akan bisa di-
miyah mensyaratkan pencampuran dua lakukan pada dua barang yang jenis dan si-
modal sehingga keduanya tidak bisa dibe- fatnya berbeda.
dakan lagi. Selain itu, pencampuran harus Ibnu Rusyd, salah seorangulama Mali-
dilakukan sebelum dilaksanakan akad qyir- kiyah mengatakan, "Dari pandangan fiqih,
kah.lika pencampuran baru dilakukan se- dengan pencampuran modal maka keria
telah akad, maka menurut pendapat yang kedua mitra akan menjadi lebih baik dan
paling shahih, syirkah tersebut tidak sah. sempurna. Karena keduanya akan saling
Karena syirkah berarti pencampuran, dan menasihati."1o71
pencampuran tidak akan sempurna sela- 2. Modal syirkah hendaknya berupa barang
ma kedua harta masih bisa dibedakan, se- berharga secara mutlak yaitu uang, seper-
hingga hakikat syirkah juga belum terwu- ti dirham dan dinar di masa lalu, atau mata
jud. Selain itu, karena di antara konseku- uang yang tersebar luas sekarang di masa

1069
P".lu dicatat bahwa hukum konvensional sama sekali tidak menyinggung pencampuran modal. Karena di antara dampak ter-
bentuknya syirkalr adalah munculnya badan hukum yang berupa syirkah, dimana hak milik semua anggota qyirkah berpindah ke
tangan syirkalr. (Asy-Syirkaat fii al-Fiqh al-lslaami hlm. 46).
7070
Mughnil al-Muhtaaj,voL 2, hlm. 2L3, al-Muntaza' al-Mukhtaarvol 3, hlm. 354, al-Muhadzdzab,vol.l,hlm. 345.
L07r Bidoayat al-Mujtahid, vol.2, hlm. 255.
Baglan 3: HUI(UM TRA'{SAI(SI I(EUANGAN FIQJJH ISIAM JILID 5

modern. Ini adalah syarat menurut ium- membeli barang seharga seribu dirham, dan
hur ulama.1o72 barang itu akan menjadi milik kita berdua."
Untuk itu, tidak sah hukumnya meng- Maka transaksi syirkah seperti itu boleh
adakan qtirkah dengan modal barang da- hukumnya, karena transaksi syirkah dila-
gangan, seperti barang bergerak atau tidak kukan dengan menggunakan modal uang.
bergerak. Karena barang dagangan tidak Imam Malik berpendapat bahwa mo-
termasuk barang mitsliyat (barang memi- dal syirkah tidak harus berupa uang tunai.
liki varian serupa), tapi termasuk barang Sebaliknya, sy irkah boleh dilaksanakan de-
qimiyat (yang dinilai dengan harga) yang ngan uang dirham atau dinar sebagaimana
harganya berbeda sesuai dengan masing- iuga boleh dilaksanakan dengan barang da-
masing barang. Oleh karena it:.t, syirkah de- gangan, baik barang dagangan tersebut se-
ngan modal barang dagangan akan menye- jenis maupun tidak lila syirkah dilaksana-
babkan tidak jelasnya keuntungan saat di- kan dengan barang dagangan, maka ia di-
lakukan pembagian kekayaan syirkah. Ka- ukur sesuai dengan harganya. Alasannya
rena modal syirkah berupa nilai [harga) adalah karena syirkah dilaksanakan dengan
suatu barang dan bukan barang itu sendiri. modal yang jelas, maka hukumnya seperti
Sementara nilai barang di sini tidak dike- syirkah yang dilaksanakan dengan modal
tahui, karena ia hanya bisa diketahui de- uang tunai.1073
ngan taksiran dan perkiraan. Sementara Berdasarkan syarat di atas-yaitu syarat
harga barang yang ditentukan dengan tak- menurut ulama Hanafiyah dalam riwayat yang
siran akan selalu berubah-ubah, tergan- paling kuat dan menurut ulama Hanabilah-
tung orang yang menilainya. Akibatnya, ke- maka tidak sah hukumnya mengad akan syirkah
untungan yang diperoleh menjadi tidak je- dengan modal berupa biji emas, lempengan emas
las, dan akan menyebabkan perselisihan atau perak. Karena barang-barang tersebut tak
saat pembagian. jauh beda dengan barang dagangan lainnya.
Selain itu, dalam syirkah terdapattran- Adapun menurut riwayat lain dalam Maz-
saksi wakalah, semen tara w akalah tidak hab Hanafi, boleh hukumnya mengadakansyir-
boleh dilakukan pada barang dagangan. fika kah dengan barang-barang tersebut. Karena ba-
seseorang berkata kepada rekannya, "fual- rang tersebut tak jauh beda dengan barang ber-
lah barangmu atau rumahmu, dan harga- harga lainnya. Standarnya adalah apakah ia di-
nya kita bagi berduai'maka syirkah sema- gunakan orang-orang sebagai alat transaksi
cam itu hukumnya tidak sah, karena yang atau tidak? fika ia digunakan orang-orang seba-
memiliki hak kuasa atas barang itu hanya gai alat transaksi, maka hukumnya seperti uang
dia, bukan yang lainnya. Adapun jika dia tunai. Adapun jika tidah maka hukumnya se-
berkata, "Belilah barang seharga seribu dir- perti barang dagangan.
ham dengan uangmu, dan barang itu akan Sementara itu, para ulama Syafi'iyah, me-
menjadi milik kita berdua. Aku juga akan reka membolehkan syirkah dengan biji emas

1072
At-Bodoo'i', vol. 6, hlm. 59, Fathut Qadiir, vol.S, hlm.14, Tabyiin al-Haqaaid, vol. 3, hlm. 316, Mukhtashar ath-Thahaawi, h1m.107,
al-Mabsuuth, voL 11, hlm. 159-160, at-Mughni,vol.5, hlm. 13-14, Mughnil al-Muhtaaj,vol.Z,hlm.2l3; al-Muhadzdzab, vol. 1, hlm.
345, Raddul Muhtaar,vol.3,hlm.372, al-Kharasyi, voL 5, hlm' 40.
1073
Ary-Syorhul Kabiir, vol.3, hlm. 349, Bidaayat al-Mujtahid, vol. 2, hlm. 249.
ISLAM 5 Baglan 3: HUKUM TRAI{SAKSI KEUANGAN
'ILID
atau lempengan emas, karena mereka meng- berharga secara mutlah seperti kelapa dan te-
anggapnya sebagai barang mitsliyyat (barang lur; maka ulama Syafi'iyah dan Malikiyah ber-
yang memiliki varian serupa).107a pendapat bahwa barang-barang itu bisa dijadi-
kan sebagai modal syirkah. Hal itu karena ber-
- Modal berupa fulusloTs. dasarkan pendapat yang azhhar dalam maz-
Menurut riyawat yang paling populer dari hab Syafi'i, barang-barang yang dihitung seca-
Abu Hanifah dan Abu Yusuf, fulus tidak boleh ra satuan yang memiliki varian serupa ('adadi-
digunakan sebagai modal syirkah. Karena jika yat mutaqaribah) dikategorikan sebagai ba-
sedang tidak laku, ia tak jauh beda dengan ba-
rang mitslisryat sehingga boleh dijadikan modal
rang dagangan. Adapun jika sedang laku, maka
syirkah. fuga, karena barang yang bisa ditakar
ia belum tentu berharga untuk selamanya, ka-
atau ditimbang jika tercampur dengan barang
rena ia termasuk barang yang dapat ditentukan yang sejenisnya, maka ia tidak bisa dibedakan
sosoknya dengan penentuan secara umum dan
lagi, sehingga mirip dengan naqdoin [emas dan
akan menjadi barang dagangan dalam istilah perak).
pihak-pihak yang melakukan transaksi. f ika fu-
Adapun ulama Malikiyah, mereka membo-
lus tidak termasuk barang berharga secara mut-
lehkan syirkah dengan modal barang-barang
lak karena bisa ditentukan secara umum da-
mitsliyat yang tidak bisa dianggap sebagai ba-
lam transaksi mu'awadhah, maka ia tidak bisa
rang berharga secara mutlak Nilai modal itu di-
dijadikan sebagai modal syirkah seperti barang
sesuaikan dengan harganya saat dicamput bu-
dagangan lainnya. Ini adalah pendapat para ula-
kan harganya saat dijual, sebagaimana dalam
ma Syafi'iyah, Hanabilah dan Ibnu Qasim dari
barangdagangan. Karena pencampur.an dua je-
kalangan Malikiyah. Karena fulus terkadang
nis makanan, misalnya, membuat makanan itu
laku dan terkadang tidak laku, sehingga hukum-
tidak bisa dipisahkan lagi. Berbeda dengan ba-
nya tak iauh beda dengan barang dagangan.
rang dagangan, yang masih bisa dipisah lagi
Muhammad berpendapat bahwa fulus yang
setelah dicampur.1o77
laku di pasaran bisa dijadikan sebagai modal syir-
Ulama Hanabilah berpendapat bahwa.qyir-
kah. Karena menurut dia, secara hukum asal
kah tidak boleh dilakukan dengan barang-ba-
fulus bisa dianggap sebagai barang berharga
rang yang ditakat ditimbang dan dihitung sa-
mutlak, karena sifat sebagai barang berharga
tuan dengan varian berdekatan, sebagaimana
selalu me-l a zim-inya.ro7 6 juga tidak boleh dilakukan dengan barang da-
- Modal dari barang mitsliyat. gangan lainnya.1078
Adapun syirkah dengan barang yang me- Sementara itu, ulama Hanafiyah, Syi'ah Ima-
miliki varian serupa (mitsliyat)-seperti ba- miyah dan Zaidiyah mengatakan bahwa tidak
rang yang bisa ditaka6, ditimbang dan dihitung boleh mengadakan syirkah dengan barang-ba-
secara satuan yang memiliki varian berdekat- rang yang ditakac ditimbang dan dihitung sa-
an-yang tidak bisa dianggap sebagai barang tuan dengan varian berdekatan, sebelum ba-

ro74
lbid.
1075
Fulu, adalah bentuk plural dari/alg yaitu lempengan tembaga yang dijadikan sebagai mata uang oleh orang Arab pada zaman
dahulu.
1076
At-Bodoo'ii vol. 6, hlm. 59, al-Mughni, yol. 5, hlm. L5, al-Mabsuuth, voL 11, hlam. 160, Radilut Muhtaar, vol. 3,h\m.372, Ghaayatut
Mu n to h aa, vol. 2, hlm. I 66.
1077
Mughnil at-Muhtoaj, vol. 2 hlm.2l3, asy-Syarhul Kabiir,vol.3, hlm. 349.
1078
At-Mughni,vol. 5, hlm. 13-14.
Baglan 3: HUKUM TRAilSAKSI KEUANGAN FIQIH ISIAM JILID 5

rang-barang tersebut dicampur. Karena barang- Alasan Abu Yusuf adalah bahwa hal itu se-
barang tersebut menjadi tertentu sosolicrya de- jalan dengan prinsip yang dimiliki ulama Ha-
ngan penentuan jika berbentuk 'aln [barang ter- nafiyah tentang tidak sahnya qyirkah yangmeng-
tentu), sehingga ia seperti barang dagangan gunakan barang-barang yang ditaka4 ditim-
yang pada hakikatnya bukan barang berharga bang, dan yang sejenisnya, sebelum barang-ba-
secara mutlak. Padahal syarat dibolehkannya rang tersebut dicampur. Pasalnya, barang-ba-
syirkah adalah bahwa modal yang digunakan rang tersebut tidak bisa dianggap sebagai ba-
hendaknya tidak berupa barang yang bisa di- rang berharga secara mutlak. Sebaliknya, ia ter-
tentukan sosoknya dengan cara penentuan. kadang bisa menjadi barang berharga, dan ter-
Iika seseorang berkata kepada rekannya, "fual- kadang menjadi barang dagangan. Karena har-
lah gandummu itu, dan harganya kita bagi ber- ganya ditentukan dengan penentuan secara
sama," maka hukumnya tidak boleh. Adapun umum, sehingga ia seperti fulus. Sementara sya-
setelah dilakukan pencampuran, maka jika qytr- rat sahnya syirkah adalah: modal yang diguna-
kah dilakukan dengan dua jenis barang yang kan hendaknya tidak berupa barang yang har-
berbeda, seperti gandum dan beras, maka hu- ganya hanya bisa diketahui dengan cara penen-
kumnya tidak boleh. Adapun jika barangnya se- tuan.
jenis, maka menurut Abu yusuf juga tetap ti- Adapun alasan Muhamad adalah bahwa
dak sah, dan syirkah tersebut menjadi syirkah makna wakalah yang ada dalam syirkahbisa
amlak. ditemukan dalam barang-barang tersebut se-
Se{angkan Abu Hanifah dan Muhammad telah dilakukan pencampuran, sehingga ia se-
berpendapat bahwa barang-barang tersebut perti dirham dan dinar. Berbeda dengan sebe-
boleh digunakan sebagai modalsyirkah setelah lum dilakukan pencampuran, dimana makna
dicampur. Dengan begitu, pendapat ulama Ha- wakalahtidakbisa ditemukan di dalamnya. Ka-
nafiyah dalam hal ini hampir mirip dengan pen- rena w akolah yang pada dasarnya adalah kon-
dapat ulama Syafi'iyah. sekuensi dari syirkah, tidak boleh dilakukan
Hikmah perbedaan tersebut akan tampak pada barang-barang tersebut sebelum dicam-
jika dalam sebuah syirkah amwa-lnya sam4 tapi pur. Dan trik Abu Yusuf untuk membolehkan
disyaratkan perbedaan dalam keuntungan. Con- ryirkah dengan barang-barang tersebut adalah
tohnya adalah: dua orang yang bersekutu me- kedua barang hendaknya dicampur menjadi
ngeluarkan modal barang yang ditakar (ma- satu sehingga qtirkah menjadi milik berdua, ke-
sing-masing setengah bagian). Namun kedua- mudian keduanya mengadakan akad qtirkah de'
nya mensyaratkan agar keuntungannya dibagi ngan modal syirkah tersebut.loTe
tiga. Keduanya kemudian mencampur modal
Ketiga: syarat-qlarat khusus syirkah mu'
tersebut, dan menggunakannya untuk membe-
li barang dagangan. Menurut pendapatAbu Yu-
fawadhah.
Para pengikut ulama Hanabilah mensya-
suf, keuntungan syirkah harus dibagi dua se-
iatkan syarat-syarat khusus untuk syirko h mu-
suai dengan jumlah modal yang dikeluarkan.
fawadhah.loso
Sedangkan menurut pendapat Muhamad, ke-
untungan syirkah harus dibagi sesuai dengan
L. Masing-masing sekutu hendaknya cakap
untuk mengadakan transaksi wakalah dan
syarat yang telah ditetapkan.

7079
At-Brdoo'i', vol. 6, hlm. 6o, Fathul Qadiin vot.S,hlm.16, al-Mabsuuth,vol.11, hlm' 161-L62.
1080
At-Bodoo'ii vot. 6,h1m.60-6t, Raddul Muhtaar 'alaa ad-Durrul Mukhtaar,vol.3, hlm. 369-370.
rsrAM I[rD s Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI XEUANGAN

kafalah. Yaitu, keduanya harus merdeka, ba- Adapun hal-hal yang tidak bisa dijadikan
lig, berakal dan bijaksana (rasyid). Karena sebagai modal mufawadhafi, seperti barang
di antara hukum mufawadhah adalah bah- dagangan, barang tak bergerak, utang dan
wa hak dan kewajiban yang mengikat satu harta yang tidak ada di tangan, maka ia
pihak dalam transaksi perdagangan, maka tidak harus diikutsertakan dalam mufa-
juga mengikat pihak lain. Dengan begitu, wadhah, seperti halnya perbedaan dalam
masing-masing sekutu menjadi kafil (pe- jumlah istri dan anak-anak.
nanggung) atas kewajiban yang harus di- fuga tidak disyaratkan persamaan da-
laksanakan mitranya, dan di sisi lain dia lam jenis harta, selama nilainya sama. Ini
juga menjadi wakil bagi mitranya untuk berbeda dengan pendapat Zaidiyah yang
mengambil haknya. mengharuskan persamaan jenis modal.
2. Persamaan dalam modal, baik dari segi ka- Oleh karena itu, jika modal salah satu se-
dar maupun nilai, dan baik sejak awal mau- kutu adalah emas, sedangkan modal mitra-
pun ketika berakhir. Dalam riwayat yang nya adalah perak, namun nilai keduanya
masyhur dinyatakan bahwa j ika kedua har- sama, maka syirkah mufawadhah tetap
ta yang dijadikan modal tidak sama kadar- sah menurut riwayat yang paling masyhur
nya, maka akad yang dilaksanakan tidak dari dua riwayat yang ada. Begitu juga, ti-
bisa dikatakan sebagai mufawadhah. Kare- dak disyaratkan untuk mencampurkan dua
na prinsip dasar mufawadhah adalah per- modal, hal ini berbeda dari pendapat Zu-
samaan, maka harus diusahakan adanya far.
persamaan dalam berbagai segi. Adapun 4. Persamaan dalam pembagian keuntungan
jika kedua modal tidak sama dari segi nilai, mufawadhah. f ika keduanya mensyaratkan
seperti adanya perbedaan nilai tukar dua perbedaan keuntungan, maka akad terse-
mata uang, maka syirkah mufawadhoh n- but tidak bisa disebut sebagai syirkah mu-
dak sah. Karena, kelebihan dalam nilai sama fawadhah, mengingat tidak adanya persa-
dengan kelebihan dalam timbangan, sehing- maan.
ga persamaan yang harus terpenuhi dalam 5. Mufawadhah hendaknya dilakukan pada se-
akad belum terwujud. mua jenis perdagangan yang diperboleh-
3. Semua barangyang dimiliki salah satu dari kan. Oleh karena itu, tidak sah iika salah satu
kedua pihakyang al<ad syirkah mufawadhah sekutu melakukan perdagangan tertentu,
dan dapat dijadikan sebagai modal syir- tanpa mitranya yang lain, karena hal itu
kah harus dimasukkan dalam syirkah.tosr akan membatalkan hakikat mufaw a dhah,
fika barang-barang tersebut tidak dima- yaitu persamaan. Dari sini bisa dipahami
sukkan dalam syirkah, maka akad ryirkah mengapa Abu Hanifah dan Muhammad
yang dilaksanakan tidak bisa disebut se- mensyaratkan agar mufawadhah dilakukan
bagai syirkah mufawadhah, karena hal itu dua orang yang seagama (sama-sama mus-
bertentangan dengan prinsip persamaan. lim). Sehingga tidak sah jika mufawadhah

1081
Drlr- Kanz ad-Daqaaiq dan ad-Durrul Mukhtaar disebutkan bahwa syirkah mufawadhah meniadi batal jika salah satu sekutu
mendapatkan hibah atau warisan barang yang kiranya sah untuk dijadikan sebagai modal qyirkah, dan hibah atau warisan tersebut
sampai ke tangan orang yang bersangkutan dalam bentuk uang tunai. Karena dengan begitu akan hilang persamaan dalam hal-hal
fang sah untuk dijadikan sebagai modal syirkah. Karena dalam qyi rkah ini persamaan adalah syarat mutlak seiak pertama hingga
berakhirnya transaksi. (IaDyiin al-Haqaaiq,voL 3, hlm. 316, ad-Dumtl Mukhtaar wa Raddul Muhtaar,voL 3, hlm. 372).
Baglan 3: HUI(UM TRANSAKSI KEUANGAN ISLAM IILID 5

dilakukan oleh orang muslim dengan orang dilakukan oleh seorang muslim dengan orang
kafir; karena kafir dzimmi, misalnya, memi- kafir dzimmi, karena dalam syirkah tnan tidak
liki kekhususan melakukan perdagangan disyaratkan adanya persamaan
yang tidak boleh dilakukan seorang mus- Dalam syirkah' inan iugatidak disyaratkan
lim, yaitu berdagang arak dan babi. persamaan keuntungan, sehingga keuntungan
Abu Yusuf berpendapat bahwa syirkah boleh dibagi sama besa[ atau yang satu besar
mufawadhah boleh dilakukan oleh seorang dan yang satu lebih kecil.
muslim dengan orang kafil karena kedua- Syaikh kami, SyaikhAli IGafif berkata, "Rea-
nya sama-sama sah untukmelakukan tran- litanya, syirkah mufawadhah dengan karakter-
saksi wakalah dan kafaloh. istik yang disebutkan ulama Hanafiyah dan
6. Transaksi syirkah hendaknya dilakukan de- Zaidiyah bukanlah syirkah yang terwujud nya-
ngan menggunakan lafazh mufawadhah. Ka- ta. Kalaupun pernah ada, syirkah semacam itu
rena syirkah mufawadhah memiliki syarat- sudah tidak bisa ditemukan lagi. Hal itu karena
syarat yang hanya bisa dikandung oleh la- disyaratkannya persamaan nilai modal, dan
fazh mufowadhah, atau ungkapan lain yang bahwa masing-masing sekutu harus mengikut-
bisa mewakilinya. sertakan seluruh harta yangbisa dijadikan mo-
Itulah syarat-syarat syirkah mufawadhah. dal syirkah dalam semua fasenya adalah tidak
ada lagi seiak waktu yang lama. Karena sangat
fika salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi,
maka qyirkah itu akan berubah menjadi qyir- susah jika uang yang dimiliki tiap-tiap sekutu
kah'inan; karena dalam syirkah tnon tidak dit- tidak boleh bertambah sama sekali sejak perta-
untut terpenuhinya syarat-syarat tersebut. 1082 ma mengadakan akad syirkah hingga berakhir-

Dalam syirkah fnan tidak disyaratkan agar nya ryirkah.roB3

orang yang melakukan transaksi cakap untuk Keempat: syarat-syarat syirkah a'mal,
melaksanakan akad kafalah,karena .qyirka h 'inan
lika syirkah a'mal bentuknya adalah mu-
boleh dilakukan oleh orang yang tidak cakap
fawadhah, maka disyaratkan di dalamnya sya-
[sah) melaksakan transaksi kafalah, seperti rat-syarat yang telah kami sebutkan dalam qyir-
anak-anak yang diizinkan untuk berdagang. kah mufawadhah, seperti cakap untuk melak-
Selain itu, dalam syirkah'inan iugatidak diwa-
sanakan akadkafalah, persamaan dalam keun-
jibkan adanya persamaan modal, karena dalam
tungan, d,an syirkah harus dilaksanakan de-
syirkah 'inaa dibolehkan jika salah satu sekutu ngan me n ggunakan lafazh mufaw a dh a h.
memiliki modal lebih banyah atau salah satu- Adapun jika bentuk syirkah adalah 'inan,
nya memiliki harta yang tidak diikutsertakan
maka tidak diwajibkan syarat-syarat mufawa'
dalam akadsyirkah. dhah,namun hanya disyaratkan kecakapan un-
Syirkah'inan iuga tidak harus dilakukan tuk melaksanakan al<ad wakalah. Abu Hanifah
pada semua jenis perdagangan. Syirkah boleh berkata, "sesuatu yang boleh dilakukan akad
dilakukan pada semua jenis perdagangan atau ,wakalah di dalamnya, boleh dilakukan akad
hanya khusus pada perdagangan tertentu, se- syirkah padanya. Sedangkan sesuatu yang tidak
perti berdagang biii-bijian, kain, besi dan yang boleh dilakukan akad. wakalah padanya, maka
sejenisnya. Selain itu, syirkah'inan iuga boleh tidak boleh dilakukan akad syirkah padanya."

1082
Al-Bodoo'ii vol. 6,h1m.62, Raililul Muhtaan vol.3, hlm. 373.
1083
Ary-Syirkoatfii al-Fiqhi al-Islami hlm. 63.
ISLAM JILID 5 Bag[an 3: HUi(UM TRAI{SAKSI XEUANGAN

|ika sebuah pekeriaan membutuhkan sua- hak milik pada barang itu dan keuntungan yang
tu alat, dan salah satu sekutu menggunakannya diperoleh juga dihitung berdasarkan besarnya
maka hal itu tidak berpengaruh terhadap sah- tanggungan harga barang yang dibayar. fika di-
nya transaksi gtirkah. Dengan syarat, menyewa- syaratkan agar salah satu sekutu mendapatkan
kan alat kepada orang lain bukan termasuk pe- keuntungan yang lebih besar dari bagian semes-
kerjaannya. Adapun jika pekerjaannya adalah tinya, maka syarat tersebut batal, karena besar-
menyewakan alat itu, maka upahnya adalah mi- nya keuntungan ditentukan sesuai dengan ja-
liknya sendiri, bukan milik bersama. Karena minan yang diberikan terhadap barang daga-
upah itu adalah ganti dari penggunaan alat mi- ngan.1o8s
liknya sendiri, sehingga upahnya juga untuk
dirinya sendiri. Oleh karena itu, tidak sah hu- c. Ketentuanketentuan Syirkah'Uqud
kumnya al<ad syirkahyangdilakukan dua orang Syirkah'uqud adakalanya sah dan adaka-
dimana yang satu memiliki baghal [peranakan lanya rusak lbatal).
kuda dan keledai) dan yang lain memiliki onta,
lika syirkah tersebut rusak atau tidak me-
sementara tujuan.qyirkah adalah untuk menye- menuhi salah satu syarat yang telah kami se-
wakan dua binatang tersebut. Hal itu akan kami butkan di atas, maka tidak memberikan faedah
jelaskan dalam pembahasan mengenai akad qyir-
apa pun sebagaimana yang akan saya sebutkan
kah fasid.lni adalah pendapat ulama Hanafi- dalam hukum-hukum gtirkahros6 yang sah.
yah dan Hanabilah.losa
Secara umum, ulama Hanafiyah, Syafi'iyah

Kelima: syarat-syarat syirkah wujuh. dan Hanabilah berpendapat bahwa jika suatu
syirkah batal, maka keuntungan harirs dibagi
fika bentuk syirkahwujuh adalah mufawa-
dua sesuai dengan besarnya modal yang dike-
dhah, maka disyaratkan agar kedua mitra ada-
luarkan, dan masing-masing sekutu menuntut
lah orangyang cakap [sah) melakukan akad ka-
upah pekerjaan yang telah dilakukannya dari
falah, masing-masing harus membayar sete-
mitranya yang lain, karena besarnya keuntung-
ngah barang yang dibeli, barang yang dibeli
an yang telah ditentukan menjadi gugur dalam
menjadi milik bersama, keuntungannya dibagi
akad yang batal.1087
dua, dan akad, syirkah dilangsungkan dengan
menggunakan lafal mufawadhah. Hal itu kare- Adapun ryirkah yang sah, yaitu syirkah yang
na syirkah ini didasarkan pada prinsip persa- memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan,
maan penuh di antara dua sekutu. hukum-hukum yang berlaku di dalamnya bisa
diketahui sesuai dengan jenis-jenis syirkah se-
Adapun jika bentuk syirkah wujuh adalah
'inan,maka tidak harus memenuhi syarat-sya- bagai berikut.

ratmufawadhah di atas. Salah satu sekutu bo- Pertama: hukum-hukum syirkah'inan


leh memiliki bagian lebih banyak dari barang dalam harta (modal).
dagangan, kewajiban keduanya untuk memba- 1. Mensyaratkan pekeriaan. Dalam syirkah
yar barang dagangan sesuai dengan besarnya 'inan,para sekutu boleh mensyaratkan agar

1084
Al-Bodoo'ii vol.6,hlm.63-64, at-Mughni, vol. 5, hlm. 6.
ro85
Al-Bodoo'ii vol.6, hlm.65.
lo86
Al-Bodoo' i', vol. 6 hlm. 77 .
1087
Mughnil at-Muhtaaj,vol. 2, hlm. 215, al-Mughni, vol 5, hlm. 17, Fathul Qailiin vot.5, hlm. 33, Tabyiin al-Haqaaid,vol.3, hlm. 323,
Ghaayatul Muntahaa, vol. 2, hlm. 169 -L7 0.
Baglan 3: HUXUM TRANSAXSI KEUANGAN ISLAM 5

'ILID
pekerjaan dilakukan bersama-sama atau di- lam kasus ini diperoleh dengan sebab pe-
lakukan salah satu sekutu. Seperti jika ke- kerjaan yang lebih pula, karena terkadang
duanya sepakat untuk membeli barang ber- salah seorang mitra itu lebih cerdas,lebih
sama, menjualnya bersama-sama dan ke- bijah bekerja lebih banyak, dan lebih kuat.
untungannya dibagi dua sesuai dengan sya- Karena itu, dia berhak mendapat keuntung-
rat yang telah ditetapkan bersama. Atau, an lebih dari mitra lainnya, hal itu berda-
keduanya sepakat bahwa yang membeli ba- sarkan hadits Rasulullah,
rang dan meniualnya adalah salah satu-
" Lab a y ang dipero I eh terg a ntung pa da
nya.
yang mereka berdua syarotkan, dan keru-
2. Pembagian keuntungan. Keuntungan di-
gian diperoleh tergantung pada besornya
sesuaikan dengan modal, baik jumlahnya
modal,'ao8e
sama maupun berbeda. fika modal di an-
tara keduanya itu sama, maka keuntungan fika pekerjaan itu disyaratkan pada sya-
rik (mitra) yang mendapatkeuntungan pa-
yang diperoleh keduanya juga sama, baik
ling rendah, maka akad syirkahnya men-
pekerjaannya disyaratkan untuk keduanya
jadi tidak sah, karena ada syaratyang mem-
maupun salah satunya. Hal itu karena, me-
berikan keuntungan lebih pada salah satu
nurut ulama Hanafiyah, keuntungan bisa
syarik (mitra) bukan dengan sebab peker-
diperoleh dengan sebab modal, pekerjaan
jaan dan pemberian jaminan. Sementara ke-
atau pemberian jaminan.1088 Dalam contoh
untungan tidak berhak diperoleh kecuali
di atps besarnya modal adalah sama, maka
dengan sebab modal, pekerjaan atau pembe-
besarnya laba iuga harus sama.
rian jaminan. Demikian juga syirkah tidak
Menurutulama Hanafiyah selain Zufa4,
sah apabila ada syarat yang memberikan
dibolehkan bagi kedua orang mitra men-
seluruh keuntungan pada salah satu sya-
dapat keuntungan yang berbeda meskipun
rik. Perlu diperhatikan bahwa yang dimak-
modalnya sama, dengan syarat pekerjaan
sud dengan pekerjaan di sini bukan adanya
itu dikerjakan oleh keduanya atau disya-
wujud pekerjaan itu, tapi cukup dengan
ratkan bagi salah satunya mendapat keun-
adanya syarat pekerjaan i1u.loeo
tungan lebih. Hal itu karena, menurut ula-
Ulama Hanabilah dan Syi'ah Zaidiyah
ma Hanafiyah, keuntungan bisa diperoleh
sependapat dengan ulama Hanafiyah bah-
dengan sebab modal, pekerjaan atau pem-
wa kedua orang syarik (mitra) boleh men-
berian jaminan. Keuntungan yang lebih da-

1088
Adrpun keuntungan yang diperoleh dengan sebab modal, maka karena keuntungan dianggap sebagai hasil pertumbuhan modal.
Keuntungan yang diperoleh dengan sebab perkeriaan, karena keuntungan itu mirip dengan upah. Sedangkan keuntungan yang
diperoleh dengan sebab pemberian laminan, maka berdasarkan hadits Rasulullah,

,lcau,ll
"Keuntungan itu disesuaikan dengan jaminan."
Maka apabila modal itu mendapat jaminan dari salah satu mitra, karena adanya suatu alasan tertentu, dan harta itu dalam
keadaan tidak aman, maka seluruh keuntungan dari modal itu diberikan kepada mitra yang memberikan iaminan. Hal itu karena
keuntungan di sini adalah laba yang diperoleh dengan sebab modal. Keuntungan yang diperoleh oleh seorang mitra dalam syirkah
dengan sebab-sebab di atas, bisa diketahui dengan adanya syarat.
1089
Mrk udrry, adalah kerugian dalam syirkah yang dialami oleh setiap mitra disesuaikan dengan iumlah modalnya. Al-Hafidz az-
Zaila i berkomentar tentang hadits ini, "Hadits ini ghariib jiddan (tidak ada asalnya) dan disebutkan dalam sebagian kitab para
sahabat (ulama Hanafiyah) dari perkataan Ali ra." (Lihat lVaslrbur Raayyah, vol. IIl, hlm. 475J.
L090
Fothil qodiir, vol. Y hlm. 21, at-Badaa'ii vol VI, hlm. 62 dan seterusnya , Tabyiin al-Haqaaiq,voL tll, hlm. 318.
FIQLH ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAXS! XEUANGAN

dapat keuntungan yang berbeda.10e1 Se- nama'quud alaih (objek akad) dalam akad
dangkan kerugian disesuaikan dengan be- syirkah adalah modal. Dan akad syirkah
sarnya modal, menurut kesepakatan maz- telah ditetapkan pada modal tersebut, se-
hab-mazhab. hingga jika ma'quud alaih-nya rusak, maka
Ulama Malikiyah, Syafi'iyah, Zhahiri- akadnya juga batal, sama seperti dalam
yah, Syi'ah Imamiyah dan Zufar dari kala- akad jual beli. Hal yang demikian itu jika
ngan Hanafiyah berpendapat bahwa agar modal kedua syarik rusak Sedangkan batal-
syirkah'inan menjadi sah maka disyaratkan nya akad syirkah dengan rusaknya modal
agar keuntungan dan kerugian hendaknya salah satu syarik adalah karena syarikyang
disesuaikan dengan jumlah modal atau per- modalnya tidak rusak tidak akan mau ber-
sentasenya. Hal itu karena keuntungan ada- serikat kecuali jika syarikyang lainnya ikut
lah hasil pertumbuhan harta keduanya dan menyertakan modalnya. fadi, jika tujuan
kerugian adalah kerugian harta keduanya syirkah itu hilang, syarik tidak akan mau
juga. Atau dengan kata lain, keuntungan itu melakukan akad itu. Oleh karena itu, akad-
mirip dengan kerugian. Maka tidak boleh nya batal karena tidak ada faedahnya. Dan
jika salah satu mitra mensyaratkan hanya jika modal syarik adalah rusak, maka ia
menanggung sebagian kerugian saja atau akan merusak modal syarik yang lainnya.
mensyaratkan memperoleh sebagian ke- Berbeda halnya jika modalnya sudah diga-
untungan yang lebih dari modalnya. bungkan, maka modal tersebut rusak atas
|adi, ielaslah bahwa keuntungan dan nama syirkah.
kerugian itu mengikuti modal. Hal ini me- fika salah satu mitra membelanjakan
ngakibatkan jika dua orang syarik (mitra) modalnya, lalu modal yang lainnya rusak
mensyaratkan memperoleh keuntungan setelah modal mitra pertama itu dibelan-
atau kerugian yang berbeda padahal modal jakan, maka barang yang telah dibeli terse-
keduanya sama, atau mensyaratkan sama but menjadi milik bersama antara kedua-
dalam memperoleh keuntungan atau keru- nya. Hal itu karena mitra tersebut mem-
gian padahal modal keduanya berbeda, belanj akan modalnya setelah terwuj udnya
maka akad syirkah itu tidak sah. Hal itu ka- akad syirkah, karenanya barang tersebut
rena dia mensyaratkan sesuatu yang tidak meniadi milik keduany4 sehingga rusalinya
sesuai dengan ketentuan syirkah, maka ti- modal setelah itu tidakbisa mengubah hu-
dak sah. Sama seperti jika mensyaratkan kum pemiliknya. fika barang itu telah ter-
seluruh keuntungan untuk salah seorang beli atas nama syirkah, maka mitra pembe-
syarik (mitra) saja.1oe2 li bisa meminta bagian dari harga tersebut
3. Kerusakanmodalsyirkah UlamaHanafi- pada mitra yang lainnya, karena dia mem-
yah dan Syafi'iyah berpendapat bahwa jika beli setengah barang itu dengan hak kuasa
modal syirkah atau modal salah satu mitra (wakalah) mitranya dan setengah yang lain
rusak sebelum digunakan dan dicampur- ia bayar dengan modalnya sendiri.10e3
kan, maka syirkah itu menjadi batal, kare-

l09l Al-Mughni,vol. hlm. 27, al-Muntaza' al-Mukhtaar,vol. III, hlm. 359, Ghaayatul Muntahaa,vol.ll, hlm. 165.
Y
1092
Al-gr*ooriin al-Fiqhgyah,hlm.2B4, Bidaayat al-Mujtahid,vol.ll, hlm. 250, Mughnil al-Muhtaaj,vol.ll, hlm. 216, al-Muhadzdzab,
vol. I, hIm.346.
L093 qadii4 vol
Fathut V, hlm. 23, al-Mabsuuth,vol.Xl,167.
Baglan 3: HUI(UM TRANSAXSI KEUANGAN ISTAM IILID 5

Ulama Malikiyah dan Hanabilah ber- akad syirkah itu.


pendapat bahwa syirkah dapat terwujud ha- Syarik ilgaboleh membelanjakan mo-
nya dengan akad saja, dan dengan akad ter- dalnya dengan tunai atau tangguh jika dia
sebut modal menjadi milik bersama antar memegang uang tunai (dirham atau dinar),
para syarik [mitra). Maka jika salah satu atau modalnya dalam bentuk barang yang
modal rusak sebelum digabungkan atau di- ditimbang atau ditakar. Maka dia boleh
belanjakan, kerusakan itu dihitung seba- membeli sesuatu dengan dinar atau dirham
gai kerusakan bersama.loea secara tangguh, atau membeli sesuatu de-
4. Membelaniakan modal syirkah. Setiap ngan barang ditimbang secara tangguh pula.
ryarik dalam syirkah fnon dibolehkan men- Hal itu karena syarik adalah wakil untuk
jual modal syirkah, karena dengan adanya membeli, dan wakil untuk membeli memi-
al<ad gtirkah maka mereka berdua masing- liki hak untuk membeli dengan tangguh.
masing telah mengizinkan yang lainnya un- Selain itu, karena ketika itu dia bisa mem-
tuk menjual modal syirkah. Selain itu, kare- bayar harga tersebut dengan kontan de-
na sy i rkah me n gandu n g al<ad w akal ah, mal<a ngan modal yang ada padanya.
setiap mereka menjadi wakil bagi yang lain- Tetapi jika dia tidak memegang dinar
nya untuk menjual. atau dirham sementara modal syirkah se-
Setiap syarik bisa menjual modal syir- muanya dalam bentukbarang lalu dia mem-
kah secara tunai ataupun ditangguhkan, ka- beli sesuatu dengan dinar atau dirham se-
renTsyanktelah mendapat izin secara mut- cara tangguh, maka sesuatu yang dibeli oleh-
lak untuk menjual sesuai dengan ketentu- nya itu menjadi miliknya sendiri tanpasya-
an syirkah. Ditambah karena ryirkah terjadi rik yang lain. Hal itu karena kalau syarik
sesuai dengan kebiasaan para pedagang, yang lainnya juga memiliki barang terse-
dan di antara kebiasaan mereka adalah men- but berarti syarik pembeli telah berutang
jual dengan tunai atau tangguh. pada modal syirkah, sementara dia tidak
Menurut ulama Syafi'iyah, tidak boleh memiliki hak berutang pada modal syirkah
menjual dengan tangguh. Sedangkan me- tanpa adanya izin untuk itu, sebagaimana
nurutulama Hanabilah ada dua riwayat, ri- syarik dalam al<ad mudharabah. Karena hal
lvayat yang rajih berpendapat bahwa men- itu menjadikan modal syirkah menjadi le-
jual dengan tangguh adalah boleh.loes bih banyak dari modal yang disetujui oleh
Seorang syarik boleh menjual dengan qyariklainnya dalam berserikat dalam mo-
harga rendah atau tinggi kecuali dengan dal syirkah tersebut. Oleh karena itu, tin-
harga yang dianggap masyarakat sebagai dakan itu tidak sah tanpa adanya kerelaan
penipuan harga. Hal itu karena tujuan akad dan persetu juan syarik tersebut.10e6
tersebut adalah mencari untung dan keun- Kami akan menyebutkan bentuk-ben-
tungan tersebut tidak bisa didapat dengan tuk tindakan penggunaan modal syirkoh
cara menipu. Sehingga pengecualian ini se- penting dalam penjelasan berikut ini.
cara tidak langsung telah ditunjukkan oleh

ro94
Ghaayanl Munuha,voL ll, hlm. 166.
1095
Ghaayotul Muntaha,vol.ll,hlm.16T , Mughnil al-Muhtaai,vol. II, hlm. 214.
L096
Al-Bodoo'ii voL VI, hlm. 68, Raddul Muhtaar,vol.lll, hlm. 377.
ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRAI{SAKSI KEUANGAN

a. Melakukan ibdha'atas modal syir- mudharib fpengelola mudharabah) tidak


kah atau menitipkannya. berhak mendapatkan upah apa pun atas
Syarik dibolehkan meng-ibdha'loe7 mo- pekerjaannya kecuali jika terdapat keun-
dal syirkah, karena syirkah terjadi sesuai tungan dari mudharabah itu. Oleh karena
kebiasaan para pedagang, dan ibdha'ter- itu, jika syarik memiliki hak untuk menye-
masuk dalam kebiasaan mereka itu. Selain wa, maka dialebih berhaklagi untukmem-
itu, karena syarik boleh menyewa seseo- berikan modal untuk mudharabah.
rang untuk melakukan pekerjaan tertentu
c. Mewakilkan untuk meniual dan
pada barangdagangan dengan upah, maka
membeli.
melakukan ibdha' lebih utama dibolehkan,
Syarik boleh mewakilkan orang lain
karena orangyang memiliki hak lebih ting-
untuk menjual modal, karena pewakilan
gi memiliki hak yang lebih rendah. Syarik
itu bukan mudharabah. fuga boleh baginya
juga boleh menitipkan modal syirkah, ka-
mewakilkan untuk membeli dengan mo-
rena penitipan merupakan kebiasaan para
dal, karena pewakilan untuk menjual dan
pedagang dan juga merupakan keniscaya-
membeli termasuk pekerjaan dagang, ka-
an dalam perdagangan.
rena seorang pedagang tidak bisa melaku-
Ulama Syafi'iyah berbeda pendapat da-
kan semua pekerjaannya sendiri secara
lam masalah di atas. Dan ada dua riwayat
langsung maka dia membutuhkan pewakil-
dalam pendapat ulama Hanabilah tentang
an seperti ini. Oleh karenanya, pewakilan
kebolehan ibdha!
termasuk keniscayaan dalam perdagang-
b. Melakukanmudharabahdenganmo- an.
dal syirkah.
d. Menggadaikan dan menerima ba-
Syarik dibolehkan memberikan modal
rang gadai.
pada seseorang untuk melakukan mudha-
Seorang syarik boleh menggadaikan
rabah dengan modal tersebut. Ini adalah
barangsyirkah untuk utang yang diakibat-
pendapat ulama Hanafiyah dalam zhahir
kan jual beli yang ia lakukan. Dibolehkan
riwayat dan pendapat yang paling shahih.
pula menerima barang gadai untuk barang
Hal itu karena syarik memiliki hak untuk
yang dijualnya. Hal itu karena penggadaian
menyewa seorang buruh untuk bekerja
barang bertujuan untuk membayar utan&
dalam modal syirkah, maka hak memberi-
sedangkan menerima barang gadai bertu-
kan modal untuk mudharabah lebih utama
juan untuk menagih utang. Selain itu, ka-
dibolehkan. Hal itu karena buruh berhak
rena syarik juga memiliki hak membayar
mendapatkan upah, baik mendapat untung
dan menagi6.roeo
maupun tidak dalam syirkah, sementara

1097
M"k udny, adalah memberikan modal syirkah pada orang yang membeli barang dengan modal tersebut dari daerah tertentu
tanpa upah (Asy-Syarhul Kabiir li ad-Dardiir, vol. II, hlm. 352, S2l, Ghaayatul Muntaha, vol. II, hlm. 166). Imam Ibnu Abidin men-
jelaskan dalam kitab Raddul Muhtaar, vol. III, hlm.377, "Dalam kamus al-baadli'berarti syarik Dan yang dimaksud di sini adalah
membayar modal pada yang lain untuk bekerja dengan modal tersebut dan keuntungannnya untuk pemilik modal, sedangkan
'amil tidak memperoleh apa-apa. Ulama Syafi'iyah mengartikan ibdha'dengan arti yang lebih lelas dari yang di atas, yaitu mengi-
rim modal beserta orang yang berdagang dengan modal tersebut secara sukarela. Al-Bidhao'ah adalah modal yang dikirim." (Lihat
Mughnil al-Muhtaaj,vol.ll,hlm.3t2; Ahkaam al-Mubaadha'ah dalam kitab Majma'adh-Dhamaanaat, hlm.313).
1098
Fathul Qadiin vol.V,hlm.26, Raddul Muhtaar ala ad-Durrul Mukhtaar,vol.lll, hlm. 378.
BaEtran 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN ISLAM JILID 5

e. Hiwalah fpengalihan hak) atas har- harga tersebut, dan bagi syorik lainnya itu
ga barang. tidak boleh menerima barang tersebut ka-
Syarik boleh menerima pengalihan hak rena hal-hal yang telah disebutkan di atas.
atau melakukan pengalihan hak (yang be- g. Bepergian dengan membawa mo-
rupa harga barang), karenahiwalah terma- dal syirkah.
suk kegiatan perdagangan. Seorang peda- Bepergian dengan membawa modal
gang membutuhkan akad hiwalah karena syirkah adalah dibolehkan menurut Abu
perbedaan manusia dalam kemudahan pe- Hanifah, Muhammad-dalam riwayat yang
lunasan. Hiwalah merupakan cara untuk paling shahih-, ulama Malikiyah dan Ha-
menagih, sama seperti penggadaian ba- nabilah. Hal tersebut karena terdapat izin
rang (rahn). untuk membelanjakan modal syirkah itu
f. Terikatdenganhak-hakakad. berdasarkan ketentuan akad syirkah itu
Semua yang berkaitan dengan hak-hak sendiri. Akad syirkah tercapai dengan tan-
akad seperti serah terima, penyerahan ba- pa keterikatan dengan tempat fsecara mut-
rang dan persengketaanloee yang dilakukan lak), dan hal yang mutlak diberlakukan se-
oleh syarik yang melakukan akad, bukan suai dengan kemutlakannya kecuali ada da-
syarik lainnya. fika salah seorang syarik lil lain yang membatasi.
menjual sesuatu, maka yang lainnya tidak Sedangkan menurut Abu Yusuf dan Sya-
berhakmelakukan serah terima harga dari fi' i,sy ariktidakboleh bepergian dengan mo-

penjualan tersebut. Demikian juga, setiap dal syirkah kecuali dengan izin syariklain-
piutang seseorang yang timbul karena akad nya. Pasalnya, bepergian itu mengandung
yang dilakukan oleh salah seorang syarik, resiko, dan tidak boleh memberikan risi-
maka yang lainnya tidak berhak menerima ko pada barang milik orang lain kecuali de-
utang tersebut. Dan orang yang berutang ngan izinnya.
boleh menolak membayar pada syarik lain- h. Bersedekah atau memberikan pin-
nya itu, karena serah terima bagian dari iaman dengan modal syirkah.
hak-hak akad, dan hak-hak tersebut berhu- Tidak boleh bagi salah seorang syarik
bungan dengan pelaku akad. Begitu pula, menghibahkan sesuatu dari modal qyirkah,
salah seorang syarik tidak boleh berseng- karena hibah adalah sedekah, dansyarik
keta dalam masalah yang timbul dari sya- tidak memiliki hak sedekah dalam milik
rik lainnya, seperti jual beli atau utang pi- syarik lainnya. fuga tidak boleh bagi salah
utang, karena persengketaan bagian dari seorang syarik meminjamkan sesuatu dari
hak-hak akad, dan hak-hak tersebut ber- modal syirkah, karena pinjaman tidak me-
hubungan dengan pelaku akad. fika salah miliki imbalan tunai sehingga mirip de-
seorang syarik membeli sesuatu, maka sya- ngan sedekah, dan syariktidak memiliki hak
rik lainnya tidak boleh ditagih membayar sedekah dalam milik syorik lainnya.1100

1099
M"k udny, adalah semua yang berkaitan dengan tuduhan yang dibawa ke pengaditan dengan sebab perselisihan yang timbul dari
akad.
1100
Lihrt hukum-hukum yang disebutkan tadi dalam kitab al-Mabsuuth, vot. Xl, hlm. 174 dan seterusnya , Tabyiin al-Haqaaiq, vol.lll,
h1m.320, Fathul Qadiir, vol.V, hlm. 25 dan seterusnya, al-Badaa'ii vol. VI, hlm. 68-72, Majma' adh-Dhamaanaat, hlm. 298 dan sete-
rusnya, Raddul Muhtaar,vol. III, hlm. 377 dan seterusnya, lihat juga dalam kitab asy-Syarhul Kabiir menurut ulama Malikiyah, vol.
II, h!m.352, al-Kft irasyi,vol.Yl,hlm.43,Bidaayatal-Mujtahid,vol.ll, hIm.253, dan menurut ulama Hanabilah dalamkitab Ghaayatul
Munwha, voL II, hlm. 168, dan menurut ulama Syafi'iyah dalam kitab Mughnil al-Muhtaaj, vol ll,hlm.2l4.
FrQLH rSrAM IrrrD s Bagtran 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

Sedangkan pendapat ulama Syafi'iyah peroleh pengakuan utang tersebut bisa me-
secara ringkas adalah bahwa syarik hanya nagih siapa saja yang dia inginkan dari ke-
memiliki hak menggunakan modal jika ti- dua syarik tersebut, karena setiap syarik
dak terdapat kemudharatan, seperti seo- adalal kafil (penjamin) bagi syarik lainnya.
rang wakil. Oleh karena itu, ia tidak boleh Syarik yang mengakui utang terikat dengan
menjual dengan tangguh karena ada unsur pengakuannya dan syarik lainnya terikat
penipuan (gharar), menjual dengan selain dengan al<ad kafalah dengan qyank-nya itu.
mata uang negerinya, menjual dengan ada- Demikian juga khusus bagi syarik dalam
nya unsur penipuan (ghabn) yang besar gtirkah mufawadhah, dia boleh melakukan
dan tidak bepergian dengan membawa se- penggadaian (rahn) dan menerima barang
luruh modal syirkah atau sebagiannya ke- gadaian (irtihaan) atas nama syorik lainnya
cuali denganizin syarik lainnya. Hal itu ka- tanpa harus ada izin darinya. Hal ini ber-
rena syirkah pada hakikatnya adalah pe- beda dengan yang ditetapkan dalam syir-
wakilan (at-tawkiil) dan menjadi wakil (ar- kah'inan.
tawakkul). 2. Keterikatan dengan utang-utang dagang
dan seienisnya. Dikhususkan juga bahwa
Kedua: hukum-hukum syirka h mufawa- setiap kewajiban utang dagang atau seje-
dhah dalam harta (modal). nisnya atas kedua syarik, diwajibkan juga
Semua tindakan yang boleh dilakukan oleh atas syarik lainnya menanggung kewajib-
salah seorang syarik dalam syirkah 'inan seba- an itu guna mewujudkan prinsip persama-
gaimana disebutkan di atas adalah boleh dila- an antar keduanya. Kewaj iban-kewaj iban

kukan juga oleh salah seorang syarik dalam itu seperti kewajiban yang timbul akibat
syirkah mufawadhah. f ika dia mengerjakan hal- akad-akad dagang seperti harga barang da-
hal tersebut, maka itu boleh dilakukan fuga atas lam jual beli yang sah, nilai barang dalam
syarik lainnya, karena syirkah mufawadhahle- jual beli/asid dan upah bagi sesuatu yang
bih khusus dibanding syirkah'inan. Demikian berhak mendapat upah, atau sejenis de-
juga semua yang menjadi syarat sah qrirkah ngan akad dagang, seperti jaminan terha-
'inan adalah meniadi syarat sah syirkah mu- dap barang yang di-ghashab, jaminan ter-
hadap barang titipan dan pinjaman kare-
fawadhah. Dan semua yang membatalkan syir-
kah 'inan juga membatalkan syirkah mufawa- na menyalahi permintaan penitip dalam
dhah,karena syirkah mufawadhah adalah syfr- cara menjaganya serta jaminan terhadap
kah'inan ditambah yang lainnya. barang-barang yang terpakai, upah penye-
Adapun hukum-hukum khusus yang ber- waan serta penggadaian dan penerimaan
kaitan dengan syirkah mufawadhah adalah se- gadai.
bagai berikut.1l01 Sebab adanya keterikatan setiap sya-

L. Pengakuan utang. Khusus bagi syarik da- rik dengan utang dagang adalah karena
lam syirkah mufawadhah, dia boleh menye- utang tersebut timbul akibat syirkah, yang
tujui atau mengakui utang pada dirinya mana di antara ketentuan-ketentuan syir-
atau syarik lainnya. Seseorang yang mem- kah itu adalah adanya jual beli atau da-

\70r Al-Mrbruuth, vol.Xl,hlm. 203 dan seterusnya, Mukhtashar ath:Thahaawi,hlm. 107, al-Badaa'il yot
Vl, hlm. T2 dan seterusnya,
Fathul Qodiiri vol. Y hlm.9 dan seterusnya,26, Raddul Muhtaan vollll, hlm. 369,378, Majma'adh-Dhamaonaat,hlm.297.
Baglan 3: HUXUM TRANSAXSI I(EUANGAN ISLAM IILID 5

gang. Dan setiap qlarik meniadi kafil (pen' galan saja jikakafil-nyadalam keadaan sa-
jamin) bagi syarik lainnya atas kewajiban- kit ketika memberikan kafalah.
kewajiban yang diakibatkan oleh ryirkah. 4. Menagih hak-hak dalam akad iual beli.
Adapun jaminan terhadap barang yang di- Setiap syarik dapat ditagih terhadap semua
ghashab karena jaminan tersebut sejenis yang berkaitan dengan hak dan kewajiban
dengan jaminan dalam dagang. Hal itu ka- dalam akad jual beli. fika salah seorang sya-
rena tetapnya kewajiban jaminan pada ba- rik membeli sesuatu, maka syarik lainnya
rang itu memberikan hakkepemilikan atas bisa ditagih atas harga dalam pembelian
barang yang dijamin tersebut, sehingga ja- tersebut, seperti menagih pada pembeli-
minan ini dianggap sejenis dengan iamin- nya sendiri. Dan dia juga bisa menerima ba-
an dalam jual beli. Adapun kesalahan-ke- rang tersebut seperti pembelinya sendiri,
salahan dalam barang titipan, pinjaman, se- juga bisa mengembalikan barang tersebut
waan dan sebagainya, disebabkan jaminan pada penjualnya jika terdapat cacat, memi-
itu sejenis dengan iaminan terhadap ba- liki hak menuntut harga barang jika terbuk-
rang yang di-ghashab. Hal itu karena tinda- ti bukan milik penjualnya, memberikan buk-
kan-tindakan ini termasuk dalam masalah ti jika terjadi perselisihan, dan meminta
pelanggaran terhadap harta orang lain tan- sumpah pihak yang bersengketa dengan-
pa adanya izin dari pemiliknya. nya jika mengingkari cacat yang tidak di-
3. Keterikatan dengan kafalah harta. Me- ketahuinya.
nurpt Imam Abu Hanifah, setiap syarikter' 5. laminan tindak pidana tubuh, mahar
ikat dengan kafalah harta yang dilakukan dan seienisn,ra, serta berbagai ienis naf-
oleh syank lainnya terhadap orang lain. Hal kah dan nafkah rumah tangga. Adapun
itu karena kafalah sekalipun pada awalnya arsy"D'akibat tindak pidana pada tubuh
merupakan akad tab arru' fsukarela) tapi manusia, maha4 nafkah, pengganti khulu'
pada akhirnya merupakan akad mu'awa' dan uang shulh (damai) karena membunuh
dhah (tukar-menukar), karena adanya mak- dengan sengaja, maka syank tidak bisa di-
na pemberian dan penerimaan kepemilik- tuntut dalam masalah-masalah tersebut,
an antara kaytl (penjamin) dan makful'anhu karena utang-utang ini adalah barang yang
(yang diberikan jaminan). Dalam hal ini, ka- tidak boleh dilakukan serikat atasnya. Maka
fl bisa menuntut kembali apa yang telah hanya wajib atas orang yang melakukannya
dijaminnya pada makful' anhu, jika kafalah secara langsung saia, karena setiap syarik
tersebut dilakukan atas permintaannya. tidak terikat dengan al<ad qtarik lainnya ke-
Ash-Shahibain (dua murid Abu Hani- cuali dalam utang dagang. Sementara ma-
fah, yaitu Abu Yusuf dan Muhammad ibnul- salah-masalah di atas tidak berkaitan de-
Hasan) berpendapat bahwa akad' kafalah ngan perdagangan atau yang seienisnya, ka-
tidak mengikat syarik karena sifatnya su- rena tidak ada makna mu'awadhah ftukar-
karela, dengan dalil bahwa kafalah tidak menukar) harta dengan harta.
sah dilakukan oleh anak kecil dan hanya Demikian juga semua yang dibeli oleh
dianggap sah dari sepertiga harta pening- salah seorangsyarili seperti makanan un-

1102
M"k rdny, adalah diyat untuk luka-luka, dan telah diterangkan sebelumnya'
ISLAM IILID 5 Bag|an 3: HUKUM TRAf{SAXSI I(EUANGAN

tuk keluarganya, pakaian atau hal-hal yang hal-hal.yang boleh dan tidak boleh dilakukan
diperlukan lainnya. fuga membeli rumah oleh kedua orang syarik dalam syirkah wujuh,
atau menyewanya untuk tempat tinggal baik yang dilakukan secara mufawadhah mau-
atau membeli kendaraan untuk memenuhi pun 'inan, adalah seperti hukum yang berlaku
kebutuhannya seperti untuk pergi haji dan pada kedua orang syarik dalam syirkah 'inan
lain-lainnya. Semua itu boleh dan hanya di- dan mufawadhah dalam harta. fika keduanya
khususkan baginya karena darurat berda- menyatakan secara mutlak bentuk persekutu-
sarkan pertimbangan dalil istihsan. Hal itu an antar keduanya, maka akad itu menjadi syir-
karena semua itu termasuk sesuatu yang kah'inan, karena syirkah yang mutlak menun-
harus dipenuhi (kebutuhan dasar) dikecu- jukkan'inan.
alikan d,ari syirkah mufawadhah, karena f ika mereka berdua melakukan persekutu-
hal yang diketahui dengan petunjuk nyata an dalam syirkah wujuh dengan bentuk mufa-
seperti hal yang disyaratkan dengan kata- wadhah, maka hal itu dibolehkan, karena me-
kata. Akan tetapi, penjual boleh menagih reka berdua bergabung dalam wakalah mutla-
siapa saja yang dia kehendaki dari kedua qah (pemberian kuasa umum) dan kafalah (ja-
syarik terhadap harga barang yang telah minan), dan itu dibolehkan. Akan tetapi, kedua-
dibeli mereka, sekalipun yang dibeli itu. nya harus menyamakan hak dalam apayangme-
barang pribadi, karena tindakan ini (jual reka perjualbelikan, karena mufawadhah me-
beli) termasuk hal yang dibolehkan ada- larang adanya perbedaan.llo3
nya persekutuan di dalamnya. Dan setiap Perlu diperhatikan bahwa ulama Hanabi-
syarik adalah kafil (penjamin) bagi syarik lah meskipun membolehkan syirkah wujuh,
lainnya dengan mengganti sesuatu yang di- tapi mereka membatasinya pada bentuk syir-
bolehkan adanya persekutuan. Hanya saja kah 'inan. Adapun jika syirkah wujuh itu de-
para ulama mengatakan bahwa syarikter- ngan bentuk syirkah mufawadhah, maka tidak
sebut bisa menuntut gtarik lainnya atas se- boleh secara mutlah karena itu adalah akad
suatu yang telah ditunaikannya sesuai de- yang tidak dibolehkan dalam syara. Hal itu ka-
ngan bagiannya dalam syirkah. Hal itu ka- rena di dalamnya mengandung unsur penipu-
rena dia telah melunasi utang syarik-nya an (gharar), maka tidak sah sama seperti jual
dari harta syirkah, bukan dengan cara se- beli yang mengandung unsur penipuan fglha-
dekah berdasarkan izinnya. rar). Bentuk penipuannya adalah seperti telah
Sedangkan ketentuan qiyas menyata- disebutkan, yaitu bahwa setiap syarik terikat
kan bahwa apa yang dibeli oleh salah se- dengan tindakan yang dilakukan oleh syarik
orang syarik seperti makanan, pakaian dan lainnya padahal kadang hal itu tidak bisa di-
lauk pauk untuk keluargan1/a, maka itu men- lakukan olehnya.
jadi tanggungan bersama, karena tindakan
termasuk akad dagang, sehingga tercakup Keempat : hukum-hukum syirkah a'mal
dalam akad syirkah. (kongsi keria).
1. Apabila syirkah a'mal itu berbentukmufa-
Ketiga : hukum-hukum syirkah wujuh. wadhah, seperti dengan menyebutkan la-
Berkaitan dengan hak dan kewajiban serta falmufawadhah atau yang sejenisnya, maka

1103
Lihat al-Ba daa'ii vot.Vl, hlm. 77, Raddut Muhtaar,vol.lll, hlm. 382, Majma' adh-Dhamaanaat,hlm. 303.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUAI{GAN FIqLH ISLAM IILID 5

setiap syarik terikat dengan syarik lainnya bas untuk membayar upah kepada syarik
dengan sebab syirkah ini. Setiap syarik iuga mana saja yang dia kehendaki.
bisa dituntut untuk itu. Salah satu qyank pun Adapun jika berdasarkan qiyas, maka
boleh mengakui atau menyetujui utangnya pemilik pekerjaan tidak berhak untuk me-
atau utangs/ariklainnya, seperti harga sa- minta syarik mana saja yang dia inginkan
bun, garam, upah buruh atau toko. Bagi yang untuk bekerja. fuga bagi syarik yang tidak
memperoleh pengakuan utang tersebut menerima pekerjaan tidak boleh meminta
bisa menagih siapa saja yang dia inginkan upah pada pemilik pekerjaan. Alasan qiyas
dari kedua syarik tersebut, karena setiap ini jelas, yaitu bahwa syirkah ini adalah
syarik adalah kafil (peniamin) bagi syarik syirkah'inan, bukan syirkah mufawadhah,
lainnya sehingga syarik yang mengakui dan hukum syirkah'inan adalah bahwa se-
utang terikat dengan pengakuannya dan tiap syarik yang terikat dengan akadnya,
.qyarik lainnya terikat dengan akad' kafalah maka syarik lainnya tidak bisa diminta un-
(jaminan) dengan syarik itu.11oa tuk bertanggung jawab dalam hal itu.
Contoh syirka h mufawadhah dalam pe- Sedangkan alasan dalil istihsan adalah
kerjaan, seperti dua orang pengrajin ber- bahwa syirkah ini menuntut adanya kewa-
sekutu dalam hal menerima pekeriaan, jiban bekerja pada setiap syarik. fika de-
memberikan jaminan terhadap pekerjaan mikian adanya, maka syirkah ini menuntut
secara bersama, serta memperoleh un- adanya kewajiban memberikan jaminan pe-
tung.dan rugi secara bersama. Setiap sya- kerjaan,1106 sehingga sejenis dengan mufa'
rik menjadi kafilbagi syarik lainnya dalam wadhah dalam hal adanya kewajiban mem-
kewajibannya dengan disebabkan syirkah berikan jaminan dari syarik lainnya. Akan
ini. tetapi, bukan mufawadhah yang sebenar-
2. Apabila syirkah e'mal itu berbentuk syfr- nya, dengan dalil bahwa selain dua hal ini
kah 'inan, maka pekeriaan yang diterima [boleh menuntut setiap syarik untuk beker-
oleh syarik itu mengikatnya dan mengikat ja dan tuntutan penggantian) diterapkan
syarik lainnya.110s Syirkah ini menyerupai atasnya hukum-hukum syirkoh'inan. ladi,
ryirkah mufawadhah dalam hal pemberian jika salah seorang syarik mengakui utang,
jaminan pekeriaan [berdasarkan lsfihsan). seperti harga sabun atau garam yang telah
Maka pemilik pekerjaan bisa menuntutbe- dikonsumsi, atau mengakui adanya tang-
kerja pada siapa saja yang dia kehendaki gungan upah buruh atau toko setelah le-
dari kedua syarik tersebut, karena adanya wat masa ijarah, maka jika pengakuan itu
kewajiban bekerja pada keduanya. Setiap atas syarik lainnya maka tidak bisa dite-
syarik juga boleh meminta seluruh upah- rima, kecuali dengan pengakuan syarik
nya kepada pemilik pekerjaan, karena me- itu sendiri atau dengan adanya bukti. Hal
reka berdua terikat dengan seluruh peker- itu karena menerapkan pengakuan (ikrar)
jaan, sehingga setiap merekaboleh memin- pada yang lain merupakan bagian dari ke-
ta seluruh upahnya. Pemilik pekerjaan be- tentuan-ketentuan mufaw adhah.

rL04
At-Bodaa'ii vol. Vl, hlm.TT,Tabyiin al-Haqaaiq,vol.lll, hlm. 321, Majma' adh-Dhamaanaat, hlm. 302 dan seterusnya.
1105
M"krudny, adalah syarik terikat pada pekeriaan itu dengan qyarik lainnya.
1106
Y"itu -"njamin pekeriaan yang diterima oleh qyorik lainnya jika dia mengaku adanya kerusakan, dengan kata lain syarik tersebut
ber-musyarokah dengan qyarik lainnya dalam menjamin pekerjaan.
FIqLH ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI TEUANGAN

Adapun jika pembeli itu belum meng- ngan mensyaratkan untuk salah satu sya-
konsumsinya atau waktunya belum ber- rikdua pertiga pendapatan [upah) dan un-
lalu, maka utang tersebut wajib pada ke- tuk qyank lainnya sepertiganya serta men-
duanya dengan adanya pengakuan salah syaratkan pekerjaan pada keduanya juga.
seorang syorik. Hal ini menunjukkan bah- Hal itu baikyang mensyaratkan mendapat
wa syirkah ini tidak memiliki hukum mufa- upah lebih tinggi itu bekerja maupun ti-
wadhah dari segala bentukny4 kecuali dari dak, karena upah dalam syirkah ini bisa
sisi adanya hak wajib bekerja saja. Maka diperoleh dengan adanya jaminan peker-
setiap syarik menjadi kafil ba$ syarik lain- jaan bukan dengan adanya pekerjaan itu
nya dalam pekerjaan yang telah diterima- sendiri.
nya. Dan pendapat ini iuga merupakan pen- fika pokok upah bisa diperoleh dengan
dapat ulama Hanabilah.lloT pokok jaminan pekerjaan, bukan dengan pe-
Sedangkan menurut ulama Syi'ah Zaid- kerjaan itu sendiri, maka upah dapat diper-
iyah dalam pendapat yang paling shahih oleh lebih tinggi dengan adanya jaminan le-
dari dua pendapat, qtirkah ini mencakup bih besaf, bukan dengan pekerjaanyangle-
akad wakalah bukan kafalah. bih banyak. fika yang mensyaratkan men-
3. Pembagian keuntungan. Pembagian keun- dapat upah rendah bekerja lebih banyah
tungan dalam syirkah ini tergantung pada maka itu dibolehkan, karena keuntungan
adanya jaminan, bukan pada pekerjaanyang itu disesuaikan dengan besarnya jaminan
sebenarnya. Maka iika salah seorang syarik pekerjaan, bukan dengan pekerjaan itu sen-
bekerja dan yang lainnya tidak karena sa- diri.
kit atau bepergian, maka upahnya untuk 4. Pembagian kerugian. Adapun wadhi'ah (ke-
keduanya sesuai dengan yang mereka se- rugian)1108 maka disesuaikan dengan be-
pakati. Hal itu karena upah dalam syir- sarnya jaminan juga. Sehingga jika kedua
kah ini berhak diperoleh dengan adanya syarik mensyaratkan bahwa pekeriaan yang
jaminan pekeriaan, bukan dengan peker- mereka terima, dua pertiganya untuk sa-
jaan itu sendiri, karena pekerjaan itu ter- lah satunya dan sepertiganya untuk yang
kadang dari syarfk itu sendiri dan terka- lainnya, sementara kerugian dibagi antara
dang dari orang lain. Seperti seorang pen- keduanya sama rata, maka syarat pemba-
jahit, apabila ia meminta bantuan pada gian kerugian secara sama rata itu adalah
orang lain untuk menjahit, maka dia ber- batal. Syirkah adalah sah sesuai dengan ja-
hak mendapatkan upah sekalipun dia tidak minan pekerjaan yang disyaratkan oleh ke-
bekerja, karena adanya jaminan pekerjaan dua syarik atas setiap syarik, karena ke-
darinya dan hal itu cukup dengan mensya- untungan jika dibagi sesuai dengan besar-
ratkan pekerjaan pada keduanya. nya jaminan, maka kerugian dibagi sesuai
Dalam syirkah ini boleh mensyaratkan dengan besarnya jaminan juga.
adanya perbedaan lebih tinggi dalam pen- fika salah satu syarik melakukan tin-
dapatan jika mensyaratkan adanya perbe- dakan pidana, maka jaminannyawajib bagi
daan dalam jaminan pekerjaan. Seperti de- semua syarik, karena jaminan tindakan pi-

rroT
At-Mughni,vol V hlm. 5.
1108
Yritu kerugian, baik karena rusak, berkurang harganya maupun karena hal lainnya.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN ISLAM JILID 5

dana berdasarkan pada iaminan pekeria- pendapat Sahnun dari kalangan Malikiyah. Dan
an, dan mereka berdua telah memberikan sebagian mereka menguatkan pendapat yang
jaminan.lloe mengatakan bahwa syirkah meniadi lazim
al<ad.
(mengikat) dengan dimulainya kegiatan syir-
d. Sifat Akad Syirkah dan Kekuasaan kah.lni adalah pendapat Ibnu Qasim dan Ibnu
Syarik (Mitra) Hajib. Kesimpulannya bahwa akad.qyirka h ada'
Pertama: hukum kelaziman syirkah. lah akad yang mengikat (lazim) menurut ula-
Mayoritas ulama berpendapat bahwa akad ma Malikiyah dalam pendapat yangmu'tamad
syirkah adalah akad yang bersifat tid,ak lazim (yang dijadikan pegangan). Dan ini juga pen-
(tidak mengikat), 11 10 sehingga setiap syarik bo- dapat yang dipilih oleh al-Haththab, jika syfr-
leh membatalkan akad. Hanya saja yang mem- koh itu adalah syirkah amwal.Adapun jika syir-
batalkan akad hendaknya dengan sepengeta- kah a'mal maka tidak menjadi lazim (mengi-
huan .qyarik lainnya, karena membatalkan akad kat) kecuali dengan pekerjaan.
tanpa sepengetahuan syarik lainnya dapat me-
rugikan syarik lainnya tersebut. Oleh karena Kedua : kekuasaan syarfk adalah kekua-
itu, tidak sah memberhentikan wakil [dalam saan amanah.
alad. wakalah) tanpa sepengetahuannya. Meng- Para fuqaha sepakat bahwa kekuasaan.qya-

ingat karena syirkah mencakup akadwakalah, rik dalam modal adalah kekuasaan yang berba-
dan syarat dibolehkannya memberhentikan sis pada amanah atau kepercayaan lgad ama-
wakil (dalamwakalah) harus dengan sepenge- nah), seperti dalam akadwadi'ah (titipan). Hal
tahuan wakil tersebut, maka disyaratkan iuga itu karena syarik menerima modal dengan izin
pengetahuan wakil dalam wakalah yang terca- ryarik lainnya, bukan karena untuk membayar
kup akad syirkah. harganya seperti barang yang diterima dalam
Menurut ulama Malikiyah, sebagaimana masalah penawaran serupa pembelian (saum
yang diterangkan oleh Ibnu Rusyd dalam kitab asy-ryiraa'), di mana barang tersebut diterima
karena untuk membayar harganya. Begitu juga
Bidaayat al-Mujtahid dan kitab al-Muqaddi-
maat, akad syirkah adalah akad yang tidak bukan untuk sebagai penguat seperti dalam
mengikat. Akan tetapi, disebutkan dalam ki- rahn (gadai), dimana barang gadai diterima se-
bagai jaminan terhadap utang-utangnya. Ber-
tab Mukhtashar Kholil dan syarahnya bahwa
pendapat yang masyhur adalah bahwa syirkah dasarkan hal di atas, jika modal yang ada di
adalah akad yang mengikat (lazim), baik mo- tangan syarik rusak bukan karena keceroboh-
an, maka dia tidak menanggungnya, karena dia
dal syirkahtelah digabung (dicampur) maupun
belum. Ibnu Abdis Salam berkata, "Pendapat adalah wakil dari syarik lainnya dalam pen-
jagaan dan pengelolaan, sehingga barang yang
yang diambil mazhab adalah bahwa akad syir-
kah adalah lazim fmengikat), dan kelaziman rusak di tangannya sama dengan rusak di ta-
tersebut tidak bergantung pada sudah dimu- ngan syarik lainnya. Pengakuannya yang diba-
rengi sumpah bisa diterima dalam masalah be-
lainya kegiatan di dalam qtirkah!' Ini adalah

1109 vol. V hlm. 29 dan


Lih"t al-Badaa'i', vol. Vl, hlm. 76 dan seterusnya, al-Mabsuuth, vol. Xl, hlm. 107 dan seterusnya, Fathul Qadiir
seterusnya, Raddul Muhuar,voL lll, hIm.381.
LLT0
Al-Bodoo'il vol. VI, hlm.77,al-Muhadzdzab, voL l, hlm. 348,Mughnil al-Muhtaaj,vol.ll,hlm.2lS,al'Mughni,vol.Y,hlm.2l,Bidaayat
al-Mujtahid,vol. tl, hlm. 253, ad-Dardiir vol. III, hlm. 349, al-Haththaab,vol.V,hlm.122, al-Khirasyi, vol. Vl, hlm. 39, asy-Syarikaatfi
al-Fiqh li al-Usataadz al-Khafiif, hlm. 49 dan seterusnya.
FIQLH ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN

sarnya untung dan rugi serta hilangnya seba- nya tidak boleh menggunakan modal syir-
gian modal atau seluruhnya, sekalipun tanpa kah kecuali hanya sebesar bagian miliknya
melakukan perdagangan. fika barang itu rusak saja.
disebabkan pelanggaran dan kelalaian, maka 2. Kematian salah seorang ryarik. |ika salah
dia harus menanggungnya, sama seperti selu- seorang syarik meninggal, maka syirkah
ruh akad yang bersifat amanah.1111 menjadi batal karena batalnya kepemilik-
an dan hilangnya kemampuan dalam mem-
e. HaLHal yang Membatalkan Akad Syirkah belanjakan harta karena kematian, baik sya-
Ada beberapa sebab umum yang dapat rik lainnya mengetahui kematiannya mau-
membatalkan seluruh bentuk syirkah, dan ada pun tidak. Selain itu, karena setiap gtarik
pula beberapa sebab khusus yang membatal- adalah wakil dari syarik lainnya, dan de-
kan sebagiannya saja. ngan meninggalnya muwakkil (orang yang
mewakilkan) maka wakil menjadi keluar
Sebab-sebab umum.
dari wakalah, baik wakil tersebut menge-
Hal-hal umum yang membatalkan seluruh
tahui kematiannya maupun tidak. Hal itu
akad syirkah adalah sebagai berikut.1112
karena kematian adalah pemberhentian
l. Salahseorangsyarikmembatalkan syirkah. secara hukum.
Syirkah adalah akad yang bersifat tidak
3. Salah seorang syarik murtad atau masuk
mengikat (ghair lazim) menurut mayori- ke negeri musuh, karena hal ini keduduk-
tas ulama, seperti yang telah kita ketahui,
annya sama dengan kematian.
maka akad ini memungkinkan untuk diba-
4. Salah seorangsyarik gila secara permanen
talkan. Menurut ulama Malikiyah, syirkah
fbukan temporal), karena dengan demiki-
tidak bisa batal kecuali dengan adanya ke-
an wakil telah keluar dari wakalah, dan
sepakatan dua syarik untuk membatalkan,
seperti yang telah kita ketahui bahwa syir-
karena syirkah menurut mereka adalah
kah mencakup akad wakalah. Adapun ping-
akad yang mengikat (lazim). Ulama Hana-
san maka ia sama seperti gila. Gila perma-
bilah berpendapat bahwa jika syarik ber-
nen diukur dengan waktu satu bulan atau
kata, "Saya menghentikan mitra (syarik)
setengah tahun. Hal itu meniadi perbeda-
saya," maka mitranya tersebut dihukumi
an pendapat dalam Mazhab Hanafi.
telah keluar dari syirkah, sekalipun mo-
dalnya belum ditukarkan menjadi uang
Sebab-sebab khusus.
[masih dalam bentuk barang).1113 Mitra
yang telah dikeluarkan bisa menggunakan Adapun hal-hal khusus yang dapat mem-
modal sebesar bagian miliknya saja. Dan batalkan sebagian bentuk syirkah saja adalah
jika ada syarik yang berkata, "Saya mem- sebagai berikut.

batalkan syirkahl' maka kedua syarik ter- t. Rusaknyamodal syirkahsecarakeseluruh-


sebut telah keluar dari syirkah dan kedua- an atau modal salah satu syarik sebelum

LLrl Al-Mobrurrh, vol. XI, hlm.


157, Tabyiin al-Haqaaiq, vol.lll, hlm. 320, Fathut Qadiin vol.V,hlm.27 , Raddul Muhtaar li lbni Abidin,vol.
III, hlm.379,al-Muhadzdzab,vol.l, hlm.347, al-Mughni, vol. V, hlm. LB,Bidoayatal-Mujtahid, vol. II, hlm.253.
rrr2 Al-Bodoo'il vol. VI, hlm. 78, Tabyiin al-Haqaaiq,vol.lll, hlm. 323, Fathul
Qadiir, vol. V hlm. 34, Mukhtashar ath-Thahaowi,hlm. 108,
al-Mabsuuth,vol. XI, hlm. 2t2, Raddul Muhtoar,vol.lll, hlm. 384, al-Muhadzdzab, vol. I, hlm. 348, al-Mughni, vol.Y,hlm.2L, Mughnil
al-Muhtaaj, voL ll, hIm.215.
1113
Y"itu mengubah mod al syirkah dari bentuk barang menjadi uang.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI ](EUANGAN ISLAM JILID 5

dibelanjakan dalam syirkah amwal, baik setelah itu modal syarik lainnya rusak se-
kedua modal berbeda sejenis maupun se- belum digunakan, maka barang yang telah
jenis sebelum digabungkan. Sebabnya ada- dibeli itu menjadi milik kedua syarik se-
lah karena ma'quud alaih (objek akad) da- suai dengan yang mereka sepakati. Hal itu
lam akad syirkah adalah harta, dan harta karena kepemilikan barang yang telah di-
dalam dalam.lyirkah dapat ditentukan (spe- beli itu-yaitu yang terjadi dengan sebab
sifik) dengan penentuan.llla Dengan rusak- pembelian-tercapai secara bersama ka-
nya ma'quud alaih maka akadnya batal se- rena telah terwujudnya akad syirkah an-
perti dalam akad jual beli. Hal ini jika yang tara mereka pada waktu pembelian. Oleh
rusak adalah keseluruhan modal syirkah. karena itu, konsekuensi hukum syirkoh ti-
Adapun jika yang rusak adalah harta dak bisa berubah dengan rusaknya modal
salah seora ng sy arik, maka syirkah-nya j uga salah satu syarik setelah itu.
batal, karena syarik tidak akan rela berse- Syirkah atas barang yang telah dibeli
kutu dengan mitranya kecuali jika mitranya setelah modal syarik lainnya rusak adalah
tersebut memberikan modalnya. Sehingga persekutuan karena akad [syirkah'uqud)
jika modal mitranya rusah maka syarik ti- menurut Imam Muhammad, berbeda de-
dak akan rela bersekutu dengannya dalam ngan pendapat Hasan bin Ziyad. Menurut
akad syirkah. Oleh karena itu, akad terse- Hasan, syirkah ini adalah kongsi (syirkah)
but batal karena tidak ada manfaaurya. Mo- atas kepemilikan. Oleh karena itu, iika sa-
dal y.ang rusak (ludes) itu menjadi tanggu- lah seorang syarik menjualnya, maka hal
ngan mitranya. Karena jika modal itu ada itu tidak sah kecuali pada bagian miliknya
di tangan syarilg maka perkaranya jelas. Se- saja. Karena syirkah akad batal dengan ru-
mentara jika ada di tangan mitranya, maka saknya modal, sama seperti iika rusaknya
modal itu merupakan amanah di tangan mi- sebelum adanya belanja (pembelian) de-
tranya, seperti yang telah kita ketahui. ngan modal syarik lainnya. Maka yang ter-
fika modal syarik rusak setelah diga- sisa hanyalah hukum pembelian, yaitu ke-
bung dengan modal syarik lainnya, maka pemilikan. Oleh karena itu, syirkoh mere-
kerusakan itu adalah kerusakan syirkah,ka- ka berdua dalam barang tersebut adalah
rena modalnya sudah tidakbisa dibedakan syirkah kepemilikan.
lagi dengan modal syarik lainnya. Oleh ka- Sedangkan menurut Muhammad-
rena itu, maka kerusakan itu dijadikan se- dan ini adalah pendapat yang raiih ('kuat)
bagi setiap syarik meniual semua
bagai kerusakan dalam modal kedua sya-
-, bolehtersebut,
rik tersebut. Demikian juga jika salah se- barang karena syirkah telah ter-
orang syarik menggunakan modalnya, dan jadi pada barang yang telah dibeli terse-

111a
Ulama Hanafiyah menyebutkan bahwa uang dengan adanya qabdft (serah terima) sudah menjadi spesifik dalam syirkah, waka'
lah, amanah, hibah, wasiat dan ghashab, tapi belum menjadi spesifik dalam mu'aawadhaat {akad pertukaran) dan mudharabah'
Perbedaan antara syirkah dan mudharabah adalah bahwa spesifikasi modal dalam syirkah wajib adanya, karena itu adalah objek
akad. Sedangkan dalam mudharabah, spesifikasi modalnya baru teriadi setelah adanya qabdh (serah terima), karena qabdh di-
syaratkan untuk sahnya mudharabah. Pasalnya, dalam mudharaDafi harus ada penyerahan modal kepada mudharib [pengelola)'
Maka iika modal mudharabahrusak sebelum adanya qabdh, oblek akadnya tidak dianggap rusak, karena modalnya belum menjadi
spesifik. Dalam hal ini, mudharabah tidak batal dengan rusaknya modal, berbeda halnya iika rusaknya setelah adanya qabdh maka
mudharabah-nyabatal karena obiek akadnya hilang. Adapun dalam qyirkah tidak wajib adanya qabdh (serah terima), karenanya
obiek akadnya sudah menladi spesifik dengan adanya akad. Oleh karena itu, uang dalam syirkahharia sudah meniadi spesifik
dengan adanya akad. fadi, jika modalnya rusak di tangan salah seorang syarik sebelum serah terima (qabdh) atau sesudahnya,
maka akad qyirkah tersebut batal. (Asy-Syarikaatfi al-Fiqh al-Islamit, hlm. 113).
FIqLH ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN

but. Maka syirkah tidak batal dengan ru- 2. Tidak terwujudnya persamaan antara dua
saknya modal setelah terjadinya syirkah, modal dalam syirkah mufawadhah setelah
sama seperti jika modal tersebut rusak se- terjadi persamaan antara dua modal terse-
telah adanya belanja [pembelian) dengan but pada awal akad, karena adanya persa-
modal kedua syarik tersebut. maan antara dua modal pada awal akad
Apabila pembelian barang tersebut adalah syarat terjadinya akad dengan sah.
terjadi dengan syirkah, maka syarik pem- Oleh karena itu, penjagaan terhadap persa-
beli bisa meminta kembali pada mitranya maan modal tersebut meniadi syarat bagi
untuk membayar harga yang menjadi bagi- terj aganya keabsahan syirkah, karena syfr-
annya. Hal itu karena syarik pembeli telah kah ini adalah syirkah mufawa dh ah (saling
melakukan pembelian setengah dari ba- memberikan persamaan), baik pada awal
rang tersebut untuk mitranya dengan wa- akad maupun pertengahannya.
kalah. Sementara harga barang telah di- Hal ini berakibat jika syirkah mufawa-
bayar olehnya dengan modalnya sendiri, dhah itusah dan modal kedua.qyarik sama,
maka dia berhak menuntut mitranya un- kemudian salah seorang syarik memper-
tukmembayar harga yang menjadi bagian- oleh warisan harta yang dapat dijadikan
nya. niodal syirkah, seperti dinar serta dirham,
f ika modal salah seorang syarik rusak, dan uang tersebut telah ada di tangannya,
kemudian syarik lainnya belanja dengan maka akad mufawadhah yang ia lakukan
modalnya sendiri yang ada padanya, maka menjadi batal karena tidak ada lagi persa-
dilihat dulu, jika mereka berdua menyebut- maan yang menjadi syarat sahnya akad.
l<an wakalah dengan jelas dalam akad syir- Demikian juga jika modal salah seo-
kaft, dengan menyebutl<an dalam akad bah- rang syarik bertambah sebelum dibelan-
wa apa yang yang telah dibeli oleh salah jakan, seperti jika salah satunya mempu-
salah satu dari keduanya dengan modalnya nyai dinar dan yang lainnya memiliki dir-
sendiri menjadi milik bersama, maka ba- ham. Kemudian nilai uang salah satunya
rang yang dibeli tersebut menjadi milik ber- bertambah sebelum dibelaniakan, maka
dua secara bersama sesuai dengan yang akad, mufawa dhah menjadi batal.
mereka sepakati. Hal itu karena jika syir-
kah batal maka wakalah yang telah dise- t. Syirkah Fasid Menurut Ulama Hanaftyah
butkan dengan jelas tersebut masih ada [ti- Kita telah mengetahui hukum syirkah yang
dak batal), sehingga syirkah ini menjadi tidak sah ffasid), dan sekarang kami akan me-
syirkah kepemilikan. nyebutkan di sini beberapa macam gtirkahyang
fika mereka berdua tidak menyebut- /asid menurut ulama Hanafiyah.
kanwakalah dengan jelas dalam akad, tapi Pertama. Berserikat dalam pekerjaan atas
hanya menyebutkan gtirkah, maka barang barang mubah (barang milik umum) yang bisa
yang telah dibeli itu hanya menjadi milik dimiliki dengan mengambilnya, seperti berbu-
syarik yang membelinya saja. Hal itu ka- ru, mencari kayu baka4 mencari rumput, meng-
rena syirkah ketika batal, maka wakalah ambil ai4 memetik buah, dan menggali tanah
yang dicakupnya juga menjadi batal.111s untuk pertambangan.

1115
Lih"t Foth ul QadiinvoL V hlm. 23 dan seterusnya , Raddul Muhtaan vol.lll,hlm. 376.
Baglan 3: HUTUM TRANSAKSI KEUAI{GAN rsrAM )rLrD s

fika ada dua orang berserikat dalam peker- campurnya dan menjualnya, maka jika har-
jaan-pekeriaan di atas, dengan kesepakaan bah- ta mubah itu termasuk barang yang dita-
wa apa yang mereka dapatkan dari barang mu- kar atau ditimbang, maka harganya dibagi
bah itu menjadi milikbersama, makaserikatitu untuk mereka berdua sesuai dengan takar-
batal menurut ulama Hanafiyah. Setiap syarik an atau timbangan masing-masing. Dan jika
hanya boleh memiliki apa yang dia peroleh sen- harta mubah itu tidak termasuk barang
diri saja. Hal itu karena akad, syirkah mencakup yang ditakar atau ditimbang maka harga-
makna al<ad wakalah, dan mewakilkan untuk nya dibagi untukmereka berdua sesuai de-
mengambil harta yang mubah adalah tidak sah. ngan nilainya masing-masing. Setiap mere-
Hal itu karena perintah muwakkil (orang yang ka mengambil sesuai dengan nilai barang
mewakilkan) untuk mengambil harta mubah milik mereka masing-masing. Hal itu kare-
tersebut adalah tidak boleh, karena ia tidak na barang yang bisa ditakar atau ditimbang
mempunyai hak kepemilikan dan penguasaan termasuk barang-barang mitsliyat (barang
atasnya. Sementara wakil berhak mengambil yag memiliki varian sejenis). Oleh karena
harta mubah tersebuttanpa akad wakalah,mal<a itu, pembagian harga barang tersebut bisa
wakil tidak pantas menjadi wakil dari muwak- dilakukan antara mereka sesuai dengan ta-
ki/ untuk mengambil harta mubah tersebut. Ka- karan dan timbangannya. Sedangkan ba-
rena akad wakolah adalah pemberian hak kua- rang yang tidak bisa ditakar atau ditim-
sa yang tidak dimiliki oleh wakil. Dan hal ini bang termasuk barang-barang yang ber-
tidak terdapat dalam kasus di atas. Oleh kare- beda-beda, maka tidak mungkin membagi
nanya, jika tidak ada wakalah, maka tidak ada harga barang tersebut antara mereka se-
syirkah. suai dengan barangnya, karenanya dibagi
lika syirkoh dalam harta mubah itu /asifl sesuai dengan nilanya.
maka setiap syarik mempunyai hak kepemilik- fika takaran, timbangan, dan nilai ba-
an dengan mengambil dan menguasainya, ke- rang tidak diketahui, maka setiap syarik
mudian dilihat hal-hal berikut. diterima atau dibenarkan pengakuannya
a. fika mereka berdua mengambilnya ber- yang disertai dengan sumpah, selama peng-
sama-sama, maka harta mubah tersebut un- akuannya tersebut tidak melampaui sete-
tuk mereka berdua secara sama rata, kare- ngah dari barangyang diambilnya. f ika me-
na mereka berdua telah bersama-sama ber- ngakui lebih dari setengah barang terse-
usaha untuk memperolehnya, maka mere- but, maka pengakuannya itu tidak bisa di-
ka juga bersama dalam perolehannya. terima kecuali dengan adanya bukti.
b. fika setiap syarik mengambil harta mubah d. fika salah seorang syarik bekerja dan sya-
tersebut sendiri, maka harta itu meniadi riklainnya membantu kerjanya, seperti jika
miliknya sendiri, karena sebab tetapnya ke- salah satu syarik mencabut barang mubah
pemilikan dalam harta mubah itu adalah dan syarik lainnya mengumpulkannya, atau
mengambil dan menguasai. Dan setiap qya- salah satu syarik mencabut dan mengum-
rik itu telah sendiri-sendiri dalam meng- pulkannya sedangkan syarfk lainnya mem-
ambil dan menguasainya, maka dia memi- bawanya, maka seluruh penghasilannya di-
likinya secara sendiri-sendiri pula. berikan untuk syarik yang bekerja. Semen-
c, fika setiap syarik mengambil harta mubah tara syarik yang membantu diberi upah
tersebut sendiri, kemudian mereka men- umum tertinggi-ini adalah pendapat
FrQLH rSrAM )rLrD s Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI XEUANGAN

Imam Muhammad-karena penentuan fumhur ulama Syafi'iyah dalam pen-


upah tidak diketahui, karena mereka tidak dapat yang azhhar membolehkan berse-
tahu kayu jenis apa yang akan mereka da- rikat dalam mencari kayu baka4, mencari
patkan, dan seberapa banyak yang akan rumput, berburu, mengambil air dan apa
mereka kumpulkan. Mereka juga tidak tahu yang diambil dari pegunungan atau per-
apakah mereka akan mendapatkannya atau tambangan, dan sebagainya dari harta-
tidak. Dan, kerelaan terhadap sesuatu yang harta mubah. Hal itu karena boleh mela-
tidak diketahui itu adalah sia-sia [tidak di- kukan wakalah dalam hal ini. Muwakkil
anggap). Maka keridhaannya dengan sete- [yang mewakilkan) mempunyai hak ke-
ngah dari perolehannya itu tidak dianggap pemilikan atas barang mubah itu apabila
karena adanya ketidakjelasan (jahalah), se- wakil bertujuan untuk melakukan waka-
hingga ia mengambil hasil perolehannya lah dengannya, karena memiliki harta mu-
itu dengan akadfasid. Oleh karena itu, sya- bah tersebut merupakan salah satu sebab
rik pembantu diberi upah umum terting- kepemilikan. Sehingga, masalah ini menye-
gi. rupai masalah pembelian, sebagaimana
Abu Yusuf berpendapat bahwa qtarik pendapat ulama Syafi'iyah.1117
pembantu berhak mendapatkan upah umum Kedua. Di antara jenis-ienis syirkah a'mal
yang tidak melampaui setengah dari upah yangfosid adalah jika salah seorang qyank mem-
yang ditentukan atau nilainya fsetengah punyai bighal dan lainnya memiliki keledai mi-
dari barang yang dia ikut membantu mem- salnya. Kemudian keduanya berserikat dengan
peroldhnya atau nilainya). Hal itu karena menyewakan kedua binatang tersebut dengan
dia ridha dengan setengah dari yang akan kesepakatan bahwa apa yang akan Allah beri-
mereka dapatkan. Abu Yusuf mengqiyas- kan (hasil pekerjaan) menjadi milikberdua. Ke-
kan hukum ini dengan hukum ijarah fosid, mudian mereka menyewakan binatang terse-
karena upah dalam ijarahlasid tidak bo- but dengan upah dan bawaan (beban) yang di-
leh lebih dari upah yang telah ditentukan, ketahui. Syirkah inifasid, karena qrirkah men-
maka demikian juga dalam masalah ini. Per- cakup makna wakalah, dan wakalah dengan
samaan anara keduanya adalah bahwa qya- bentuk seperti ini tidak sah. Hal itu karena se-
rik telah rela dengan upah yang tidak me- tiap syarik seperti muwakkil bagi syarik lain-
lebihi upah yang telah ditentukan, maka nya untuk menyewakan binatangnya di mana
dia tidak berhak mendapatkan lebih dari setengah dari upah tersebut menjadi miliknya.
itu. Hukumnya juga sama seperti orang yang Wakalah seperti ini tidak sah, karena sama se-
berkata kepada yang lainnya, "fuallah baju perti orang yang berkata, "Sewakanlah bina-
ini, nanti kamu akan mendapatkan sete- tang tunggangan kamu dan upahnya untuk kita
ngah dari harganya." Lalu dia menjualnya, berdua." Wakalah seperti ini fasid, demikian
maka dia mendapat upah umum yang ti- juga syirkah, karena wakolah dan qyirkah me-
dak melebihi dari setengah harganya.1116 miliki kesamaan dalam satu makna, yaitu wa-

1116
Tobyii, al-Haqaaiq, voL lll, hlm. 323, Fathut Qadiir, vol V hlm. 31 dan seterusnya , al-Badaa'i',vol. VI, hlm. 63 dan seterusnya, aI-
Mabsuuth, vol. XI, hlm. 216, Raddul Muhtaan voL IIl, hlm. 382.
1rr7 Al-lsshooh'an Ma'aanii ash-Shihaah Ii ibni Hurairah,hlm.205,
Mughnit al-Muhtaaj,voL ll, hlm. 2t6,221, Raudhat ath-Thaalibiin,vol.
IV hlm. 291, ol-Mughni,vol.Y, hlm. 81, Kasyaaf al-Qinaa', vol. III, hIm.452.
Baglan 3: HUIOM TRANSAXSI XEUANGAN FIqLH ISIAM JILID 5

kalah terjadi pada sesuatu yang wakil tidak nya [keuntungannya) untuk pemilik binatang
bisa lakukan secara langsung sebelum adanya tunggangan tersebut. Hal itu karena orang yang
wakalah. Pemilik bisa menjual binatang tung- diberikan tersebut adalah wakilnya dalam rya-
gangannya dan menyewakannya sebelum ada- rah fsewa) binatang tunggangannya, dan ij arah
nyawakalah. fika keduanya tidak menyewakan wakil sama seperti ijarah muwakkil. Contoh
binatang tunggangannya, tapi mau menerima lainnya menyewakan kapal laut atau rumah.
muatan (bawaan) yang sudah diketahui de- Sebab syirkah itufasid adalah bahwa akad
ngan imbalan yang diketahui juga, kemudian terjadi pada milik orang lain dengan izinnya,
mereka memuatkan bawaan ke atas binatang dan jika akadnya fasid maka wajib bagi yang
tunggangan mereka, maka upahnya tergantung menyewakannya (amil/pekeria) upah umum.
pada yang disyaratkannya. Hal itu karena.qyir- Karena amil mengharapkan imbalan dari man-
kah ketika itu adalah sah, karena muatan terse- faat binatang tunggangan tersebut, dan amil ti-
but menjadi tanggungannya dengan adanya dak mendapatkan upah karena akadnya fasid,
akad syirkah, seperti pekerjaan apa saia yang maka dia berhak mendapat upah mifsly.
mereka berdua terima. Keempat. Termasuk dalam jenis-jenis qyir-
Hanya saja jika akad qtirkah batal, maka kahyangfasid juga jika seseorang membeli se-
akad, ij arahtetap sah, karena ij arah terj adi pada suatu, kemudian yang lainnya berkata padanya,
manfaat yang telah diketahui dengan imbalan "Berserikatlah dengan saya dalam sesuatu itu."
yang diketahui juga. Maka keduanya membagi Hal ini kedudukannya seperti kedudukan jual
apa yang mereka dapatkan dari upah tersebut beli dengan harga seperti yang dia beli sete-
sebesar upah kuda dan upah keledai.1118 ngahnya. fika hal itu dilakukan sebelum pem-
Contoh lainnya adalah jika dua orang sya- beli pertama menerima barang tersebut, tidak
rik mempunyai dua mobil, maka tidak sah ber- boleh melakukan jual beli igtrok, karena isyrak
serikat bagi kedua pemilik dua mobil tersebut dan tawliyah-seperti yang telah kita ketahui
untuk mendapatkan untung yang dihasilkan dalam akad jual beli-tidak boleh sebelum ada-
dari muatan tersebut dengan cara menyewa- nya serah terima. Sehingga akadnya fasid, ka-
kan dua mobilnya pada orang-orang. Hal itu rena menjual harta bergerak sebelum adanya
karena setiap qyarikdikhususkan dengan upah serah terima, dan itu hukumnya tidak boleh se-
yang dihasilkan oleh apa yang dimilikinya. perti yang telah kita ketahui dahulu.
Ulama Syaf iyah juga tidak membolehkan fika hal itu dilakukan sesudah adanya se-
syirkah seperti ini;111e karena syirkah ini dila- rah terima, maka boleh dan syorikwajib mem-
kukan pada manfaat sesuatu yang berbeda dan berikan setengah harganya pada si pembeli.
setiap syarik berhak memberikan upah umum lika syarik tidak mengetahui harganya, maka
dari hartanya kepada mitranya. dia memilikihak khiyaar (pilih). Dan jika me-
Ketiga. Di antara jenis-jenis syirkah yang ngetahuinya, maka jika dia mau, dia bisa me-
fasid adalah iika seseorang memberikan bina- ngambil bagiannya dari barang tersebut atau
tang tungganganya pada yang lain untuk dise- meninggalkannya.
wakan dan upahnya untuk mereka berdua, maka fika ada dua orang membeli kuda, kemudi-
dalam kasus ini akad syirkah batal, dan upah- an mereka berserikat dengan seseorang dalam

1118
Lihat 7lh;a tal-Fuqahaa,cet. III, vol. III, hlm. 19 dan seterusnya, al-Mabsuuth, voL XI, hlm. 170, 218 dan seterusnya, Raddul Muhtaar,
vol. IIl, hlm. 383-385.
1119
Mughnil al-Muhtaaj, vol.ll, hlm. 216.
FIQLH ISLAM JITID 5 Baglan 3: HUXUM TRAilSAKSI KEUANGAN

kuda tersebut setelah adanya serah terima, hasa penduduk Irak disebut mudharabah. Se-
maka menurut ketentuan qiyas, syarik berhak dangkan dalam bahasa penduduk Hijaz disebut
mendapat setengahnya, karena setiap syarik qiradh, diambil dari kata qordh yaitu memo-
jika menyerikatkan bagiannya secara sendiri, tong, karena pemilik modal memotong seba-
maka dia berhak mendapat bagian setengah- gian hartanya untuk'amil (pengelola modal
nya. Maka demikian juga jika mereka menyeri- mudharabah) agar mengelolanya dan membe-
katkan seluruhnya secara bersama. rikan padanya sebagian dari keuntungannya.
Sedangkan menurut ketentuan r'sfrhsan ada- Atau diambil dari kata muqaradhah yangber-
lah bahwa syarik berhak mendapat sepertiga- arti persamaan, karena keduanya (pemilikmo-
nya, karena syirka h mengharuskan adanya per- dal danpengelola) samadalammemperolehke-
samaan. |ika dua orang tersebut berkata pada untungan, atau karena modal berasal dari pe-
seseorang, "Kami ingin berserikat denganmu milik modal dan pengelolaannya dari'amil, se-
dalam kuda ini," seakan-akan dua orang terse- perti dalam ijarah. Hal itu karena'amil dalam
but berkata, "Kami ingin menggabungkanmu mudharabah berhak mendapatkan bagiannya
bersama kami." dari keuntu ngan mudhara b ah sebagai imbalan
fika salah seorang di antara dua orang ter- dari pengelolaannya terhadap modal tersebut.
sebut menyerikatkan bagiannya dan bagian mi- Sedangkan penduduk Irak menamakan qi-
tranya pada yang lain, kemudian mitranya me- radh dengan mudharabah,karena setiap pela-
nyetujuinya,mala, syarik yang baru berhak men- ku akad fpemilik modal dan pengelola) men-
dapat setengah, dan untuk dua syarik pertama dapat bagia n (dharb as- sahm) dari keuntungan
setengah. Hal itu karena ketika dia memboleh- mudharabah, dan karena'amil membutuhkan
kan melakukan serikat pada bagian mitranya perjalanan, dan dalam bahasa Arab perjalanan
maka setengah dari bagian itu menjadi hak qya- disebut juga dengan dharb fil ardh.lrzL
rik baru, dan dia juga telah menyerikatkan ba-
giannya sendiri. Oleh karena itu, jumlah yang 7. DEFtNtSt, TANDASAN HUKUM, RUKUN,
berhak didapatkan oleh qyarik baru adalah se- IEN'S DAN SIFAT MUDHARABAH
tengah, dan untuk setiap syarik pertama adalah a. Definisi Mudharabah
seperempat. Mudharabah adalah akad yang di dalam-
Setiap syirkah yang fasid keuntungannya nya pemilik modal memberikan modal [harta)
dibagi sesuai dengan besarnya modal, dan tidak pada'amil (pengelola) untuk mengelolanya, dan
sah adanya syarat mendapat bagian lebih,1120 keuntungannya menjadi milik bersama sesuai
seperti yang telah kita ketahui dalam hukum dengan apa yang mereka sepakati.1122 Sedang-
syirkah. kan kerugiannya hanya menjadi tanggungan pe-
milik modal saja. Amil tidak menanggung ke-
B. SYIRKAH MUDHARABAH rugian apa pun kecuali pada usaha dan kerjanya
Mudharobah atau qiradh atau muamalah saja. Pengarang kitab Kanzul 'Ummaal men-
termasuk dalam ienis-jenis syirkah. Dalam ba- definisikan mudharabah sebagai kongsi dengan

Lr20 rothul godii4


vol V hlm. 33, Raddul Muhtaar, vol.lll, hlm. 383.
tTzr
Mughnil at-Muhtaaj, voL ll, hlm. 309, Takmitat Fathul Qadiir,vol.Y hlm. 57 dan seterusnya , al-Mabsuuth, vol. XXII, hlm. L8, Tabyiin
al-Haqaaiq li az Zaila'ii, vol. V hlm. 52, Raddul Muhtaar ala ad-Dumtl Mukhtaar, vol.lV hlm. 504, Majma' adh-Dhamaanaat,hlm.
303.
t722rbid..
Baglan 3: HUKUM TRANSAKST KEUANGAN rsLAM IITID s

modal dari satu pihak dan kerja dari pihak Mudharib [pengelola) adalah orang berper-
lainnya. gian di bumi untukmencari karuniaAllah. fuga
Penielasan definisi kata" memberikan" me- firman Allah,
nunjukkan bahwa mudharabah dengan man-
'Apabila shalat telah dilaksanakan, maka
faat-seperti menempati rumah-adalah tidak
bertebaranlah kamu di bumi, dan carilah karu'
sah. Begitu iuga, tidak sah mudharabah de-
nia Allah." (al-fumu'ah: 10)
ngan utan& baikutang'amil maupun yanglain-
Ayat-ayat ini secara umum mencakup di
nya.
dalamnya pekerjaan dengan memberikan mo-
Kalimat "keuntungannya meniadi milik ber-
dal.
sama" menielaskan bahwa wakil bukanlah mu-
dharib [pengelola mudharabah). Sebab kedua- Sedangkan dalil sunnah, hadits yang diri-
nya memperoleh keuntungan bersama adalah wayatkan oleh Ibnu Abbas ra. bahwa Abbas bin
karena pemilik modal berhak memperoleh ke- Abdul Muthalib apabila memberikan harta/
untungan disebabkan modal yang ia berikan, modal untuk mudharabah, maka dia mensya-
karena keuntungan itu adalah hasil dari per- ratkan pada pengelolanya (mudharib) agar ia-
tumbuhan modalnya. Sem entaramudharib (pe- ngan menyeberangi laut, menuruni lembah, dan
ngelola) juga berhak memperoleh keuntungan membeli binatang tunggaxgan yang memiliki
disebabkan pekerjaannya yang menyebabkan hati yang basah. likamudharib melakukan hal-
adanya keuntungan. hal tersebut, maka dia harus menanggungnya.
Oleh karena itu, jika disyaratkan bahwa se- Kemudian syarat-syarat tersebut sampai kepa-
luruh ke'untungan diberikan kepada pemilik da Rasulullah, dan beliau pun membolehkan-
modal, maka akadnya adalah akadmubaadha'- nya."23
ah. Sedangkan jika disyaratkan bahwa seluruh Ibnu Majah meriwayatkan dari Shuhaib r.a.
keuntungannya untuk mudharib [pengelola), bahwa Nabi saw. bersabda,
maka akadnya adalah akad pinjaman. 'Ada tiga perkara yang di dalamnya terda'
pat keberkahan, yaitu meniual dengan tangguh,
b. Landasan Hukum Mudharabah muqarodhah (mudharabah), dan mencampur
Para imam mazhab sepakat bahwa mudha- gandum dengan tepung untuk di rumah, bukan
rabah adalah boleh berdasarkan al-Quian, sun- untuk dijual.'aL2a
nah, ijma dan qyas. Hanya saja, hukum ini me- Sedangkan dalil ijma adalah apa yang diri-
rupakan pengecualian dari masalah penipuan wayatkan oleh famaah dari para sahabat bah-
(gharar) dan ijarahyang belum diketahui. Ada- wa mereka memberikan harta anak yatim un-
pun dalil al-Qur'an, yaitu firman Allah, tuk dilakukan mudharabah atasnya,llzs dan ti-
yang lain berialan di bumi mencari
"Dan dak ada seorang pun yang mengingkarinya. Oleh
sebagian karunia Allah." (al'Muzammil: 20) karena itu, dianggap sebagai ijma.

1123
Di.i*ryrtk"n oleh Thabrani dalam kitab ol-Ausafrr dari Ibnu Abbas. Al-Haisami berkomentaf, "Dalam hadits tersebut ada Abu
al-farud al-Ama, dan dia matruuk (tidak dipakai haditsnya) dan kadzdzaaD (pendusta)J' Lihat kitab Majma'uz Zawaat4 vol. IV ha.
t61.
1124
Sanadny" dhaif (lemahJ.lihat kitab SubulusSaloam, vol. IIt, hlm. 76, dan yangbenar adalah apa yang dikatakan oleh Imam lbnu Hazm
dalam kitab Ma raatib al-ljmaa': Setiap bab dalam fiqih mempunyai dalil dari Al-Qur'an atau sunnah kecuali qiradh (mudharabah).
Kami tidak menemukan dalil tentang qiradh tersebut dalam Al-Qur'an dan sunnah sama sekali. Akan tetapi, ada dalil iima yang
shahih, dan kami meyakininya bahwa pada masa Rasulullah terdapat masalah qiradh, kemudian Rasulullah mengetahuinya dan
menetapkannya. Kalau bukan karena itu, niscaya qiradh meniadi tidak boleh. Lihat kitab at-Talkhiish al-Habiir,hlm.2SS.
1125
Lihat kitab Nashbur Raa1ryatr, vol. IV hlm. 113.
ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUXUM fRANSAI(SI KEUANGAN

Diriwayatkan bahwa Abdullah dan Ubaidi- ngulangi perkataannya lagi. Kemudian ada sa-
llah, dua anak Umar ibnul-Khaththab, berang- lah seorang yang hadir di situ berkata, "Wahai
kat ikut berperang ke Irak. Ketika berangkat Amirul Mukminin, alangkah baiknya jika eng-
mereka bertemu dengan seseorang yang ber- kau jadikan hal itu sebagai qiradh (maksudnya:
tugas untuk Umar ibnul-Khaththab, yaitu Abu seandainya engkau anggap itu sebagai kegiatan
Musa al-Asy'ari. Abu Musa pun menyambut me- mudharabah, yaitu dengan memberi mereka
reka dengan ramah dan berkata, "Seandainya berdua setengah dari keuntungan dan untuk
saya bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat baitul mal setengah lainnya)." Maka Umar pun
untuk kamu berdua, maka saya akan melaku- menyetujuinya lalu mengambil modal dan se-
kannya." Beberapa saat kemudian dia berkata tengah dari keuntungannya. Sementara Abdul-
lagi, "Ya, ada. Ini adalah harta dari harta Allah lah dan Ubaidillah mengambil setengahdarike-
[milik kaum muslimin, Penj.). Saya ingin me- untungannya juga.rlz6
ngirimkan harta tersebut kepada Amirul Muk- Ibnu Taimiyah menetapkan landasan hu-
minin. Saya akan meminjamkannya kepada ka- kum mudharabqh dengan ijma yang berlandas-
lian berdua,lalu kalian gunakan harta tersebut kan pada nash. Mudharabah sudah terkenal di
untuk membeli barang-barang di Irak. Setelah kalangan bangsa Arab jahiliah, terlebih di ka-
itu kalian menjualnya di Madinah. Kemudian langan suku Quraisy. Mayoritas orangArab ber-
kalian berikan modalnya kepada Amirul Muk- gelut di bidang perdagangan. Para pemilik mo-
minin dan keuntungannya untuk kalian ber- dal memberikan modal mereka kepada para
dua." Mereka menjawab, "Kami menyukai hal 'amil [pengelola). Rasulullah pun pernah men-
itu." Kemudian Abu Musa menyerahkan uang gadakan perjalanan dagang dengan membawa
itu dan menulis surat kepada Umar agar meng- modal orang lain sebelum beliau dianlkat men-
ambil harta dari kedua anaknya tersebut. jadi nabi. Beliau juga pernah mengadakan per-
Ketika keduanya sampai di Madinah, me- jalanan dagang dengan mengelola modal Kha-
reka menjual barang yang dibeli di Irak se- dijah. Kafilah dagang yang terdapat di dalam-
hingga memperoleh laba. Kemudian Umarber- nya Abu Sufyan (dalam kisah Perang Badac
tanya kepada keduanya,'Apakah semua pasu- Penj.), mayoritas dari mereka melakukan mu-
kan diberikan pinjaman seperti dia memberi pin- dharabah dengan Abu Suf,ian dan yang lain-
jamanan kepada kamu berdua?" Mereka men- nya.
jawab, "Tidak." Umar berkata, "Kalau begitu, Ketika Islam datang, Rasulullah mengakui
hal ini berarti karena kalian adalah anakAmir- dan menyetujui akad ini. Para sahabatnya pun
ul Mukminin. Oleh karena itu, berikan semua melakukan perjalanan dagang dengan menge-
modal dan keuntungannya ke baitul mal." Men- lola modal orang lain berdasarkan akad mu-
dengarituAbdullah diam saja, sedangkan Ubai- dharabah sementara beliau tidak melarang hal
dillah berkata, "Wahai Amirul Mukminin, sean- itu. Sunnah merupakan perkataan, perbuatan,
dainya harta itu rusak, kamilah yang menang- dan pengakuan Rasulullah. Maka ketika beliau
gungnya." Umar berkata lagi, "Berikan semua- telah mengakui mudharabah, berarti mudha-
nya." Abdullah tetap diam dan Ubaidillah me- rabah telah ditetapkan oleh sunnah.1127

1126
Di.iwayatk n oleh Imam Malik dalam kit ab at-Muwaththa dari Zaid bin Aslam dari bapaknya, dan dari lmam Malik yang diriwayat-
kan oleh Imam Syafi'i dalam Musnad-nya, dan dari Imam Syaf i yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dalam kitab al-Ma'rifah,
dan diriwayatkan oleh Imam Daruquthni dalam.Sunan-nya dari Abdullah bin Zaid bin Aslam dari bapaknya dari kakeknya. (Lihat
kirab Tanwiir al-Hawoalik Syorh Muwaththa Maalik,vol.ll, hlm. 173, Nashbur Raayyah, vol. IV hlm. Ll3, at-Talkhiish al-Habiir,hlm.
2s4).
ll27 Fotoo*o lbnu Taimiyoh,vol XIX, hlm. 195 dan
seterusnya.
Baglan 3: HUI(UM TRANSAKSI KEUANGAN ISTAM IILID 5

Sedangkan dalil qiyas adalah bahwa mu- empat, atau sepertiga, atau yang lainnya dari
dharabah dapat diqiyaskan pada akad musa- bagian-bagian yang diketahui."
qah [akad memelihara tanaman, Pen7.) karena Demikian juga jika pemilik modal itu ber-
pertimbangan kebutuhan masayarakat kepada- kata,'Ambillah modal ini berdasarkan akad mu-
nya, karena manusia itu ada yang kaya dan ada qaradhah atau mu'amalahi'atau berkata, 'Am-
yang miskin. Terkadang ada seseorang yang billah modal ini dan kelolalah. Keuntungan yang
memiliki harta, tapi tidak tahu bagaimana me- akan diberikan Allah nanti adalah milik kita
ngelola hartanya dan membisniskannya. Ada bersama. Saya mendapatkan sekian." fika pe-
pula manusia yang ddak mempunyai harta, tapi milik modal berkata seperti itu dan tidak me-
pandai dalam mengelola harta. Oleh karena itu, ngatakan selainnya, maka akad itu sah karena
akad mudharabah ini dibolehkan secara syara dia menyebutkan lafal yang menunjukkan mak-
untuk memenuhi kebutuhan kedua tipe manu- na akad mudharabah. Dalam akad, yang dijadi-
sia itu. Allah tidak mensyariatkan akad-akad ke- kan patokan adalah maknanya bukan bentuk
cuali karena demi kemaslahatan dan memenu- lafalnya.
hi kebutuhan hamba-hamba-Nya.1128 Adapun lafal-lafal qabul adalah dengan per-
Hikmah disyariatkannya mudharabah ada- kataan'amil [pengelola mudharabah), "Saya
lah untuk memberikan kesempatan bagi ma- ambil," atau, "Saya setuju," atau, "Saya terimai'
syarakat untuk mengembangkan hartanya dan dan sebagainya. Apabila telah terpenuhi ijab
tercapainya sikap tolong-menolong di antara dan qabul, maka akad mudharobah-nya telah
mereka. Selain itu, guna menggabungkan pe- sah.112e
ngalamair dan kepandaian dengan modal un- Menurut mayoritas ulama, rukun mudha-
tuk memperoleh hasil yang terbaik. rabah itu ada tiga, yaitu pelaku akad (pemilik
modal dan'amil), ma' quud' alaih (modal, kerja,
c. Rukun, Lafa! dan Jenis Mudharabah dan laba) dan sighah fijab dan qabul). Ulama
Menurut ulama Hanafiyah, rukun mudhara- Syafi'iyah menjadikan rukun tersebut lima, ya-
bahadalahiiab dan qabul dengan lafalyangme- itu modal, kerja, laba,1130 sighah, dan pelaku
nunjukkan makna ijab dan qabul itu. akad.
Lafal-lafal ijab, yaitu dengan menggunakan
asal kata dan derivasi dari kata mudharabah, d. Jenl+lenls Mudharabah
muqaradhah dan mu'amalah serta lafal-lafal Mudharabah ada dua jenis, yaitu muthla-
yang menunjukkan makna-makna lafal terse- qah dan muqayyadah.rr3r
but. Seperti jika pemilik modal berkata,'Ambil- Mudharabah muthlaqah adalah seseorang
lah modal ini berdasarkan akad mudharabah yang memberikan modal kepada yang lain tan-
dengan catatan bahwa keuntungan yang akan pa syarat tertentu. Dia berkata, "Saya membe-
diberikan Allah nanti adalah milik kita ber- rikan modal ini kepadamu untukdilakukan mu-
sama. Saya mendapatkan setengah, atau seper- dharabah, dan keuntungannya untuk kita ber-

rr28 At-Bodoo'il vol. VI, hlm. 79, Takmitat Fathul


Qadiin vot.VII, hlm. 58, al-Mabsuuth,vol. XXII, hlm.18, al-Muhadzdzab,vol.l, hlm. 384,
Mughnil al-Muhtaaj, vol. II, hlm. 309.
L729
Al-Bodoo'il vol. vl, hlm. 79 dan seterusnya.
r73o
Al-Bodoo'i', vol. VI, hlm.87.
1l3l Mughnil at-Muhtaaj, voL ll, hlm. 3!0, al-Badaa'ii vot. Vl, hlm. 87-98.
FIQLH ISLAM 5 Baglan 3: HUXUM TRAMiAKSI XEUANGAI{
'ILID
sama secara merata," atau dibagi tiga (dua per- Menurut ulama Syafi'iyah dan Malikiyah,
tiga dan sepertiga), dan sebagainya. Atau dapat mudharabah harus berbentuk muthloqah (mut-
pula seseorangyang memberikan modalnya se- lak dan tanpa batasan), maka tidak sah mudha-
cara akad mudharabah tanpa menentukan pe- rabah yang muqaryadah (bersyarat dan me-
kerjaan, tempat, waktu, sifat pekerjaannya, dan miliki batasan) dengan jenis perdagangan ter-
siapa yang boleh berinteraksi dengannya. tentu, orang tertentu, dan negeri tertentu. Ti-
Sedangkan mu dh qrab ah mu qayy a d ah ada- dak disyaratkan pula menentukan waktu dalam
lah akad mudharabahyangpemilik modal me- mudharabah. fika waktu mudharabah ditentu-
nentukan salah satu hal di atas. Atau pemilik kan lalu'amil tidak mampu melakukan perda-
modal memberikan seribu dinax, misalnya, pada gangan, maka kongsi itu batal. fika waktunya
orang lain untuk mudharabah dengan syarat ditentukan dan'amil mampu melakukan per-
agar mengelolanya di negeri tertentu, atau ba- dagangan, tapi kemudian'amil dilarang untuk
rang tertentu, atau waktu tertentu, atau tidak melakukan pembelian tapi tidak dilarang me-
menjual dan membeli kecuali dari orang ter- lakukan penjualan, maka yang demikian itu ada-
tentu. lah sah, karena'amil masih bisa memperoleh
Mensyaratkan dua jenis yang terakhir ini keuntungan dengan melakukan penjualan.
[waktu dan orang tertentu) adalah boleh me-
nurut Abu Hanifah dan Ahmad serta tidak bo- e. Sifat Akad Mudharabah
leh menurut Malik dan Syafi'i. Demikian juga Para ulama sepakat bahwa akad mudha-
boleh menyandarkan akad pada waktu yang raboh sebelum 'amil mulai bekerja maka belum
akan datang menurutAbu Hanifah dan Ahmad, mengikat fghair lazim) sehingga baik pemilik
dan tidak boleh menurut Malik dan Syafi'i. Hal modal maupun'amil boleh membatalkannya.
itu seperti jika pemilik modal berkata, "Laku- Namun, mereka berbeda pendapat jika 'amil
kanlah mudhorabah dengan modal ini dengan telah mulai bekerja dalam mudharabah. Imam
dimulai dari bulan depan." Adapun menggan- Malik berpendapat bahwa akadnya mengikat
tungkan mudharabah pada syarat, seperti apa- (lazim) dengan telah dimulainya pekerjaan, dan
bila pemilik modal berkata, 'Apabila si fulan akad ini juga bisa diwariskan. Oleh karena itu,
datang untuk membayar utang kepadaku yang jil<a mudharib mempunyai beberapa anak yang
besarnya seribu dinar lalu dia menyerahkan- dapat dipercaya untuk mengelola, maka mere-
nya kepadamu, maka lakukanlah mudharabah ka boleh melakukan mudharabah atau qiradh
dengan uang tersebut." Dalam masalah ini ula- seperti bapak mereka. Dan iika mereka tidak bisa
ma Hanabilah dan Zaidiyah membolehkannya. mengelolanya [dipercaya), mereka bisa men-
Sedangkan ulama Hanafiyah, Malikiyah dan cari orangyang bisa mengelola. fika'amil telah
Syafi'iyah tidak membolehkannya, karena mu- mulai bekerja, maka akadnyatidakbisa dibatal-
dharabah mengandung makna pemberian hak kan hingga modalnya menjadi uang, bukan ba-
kepemilikan atas bagian dari keuntungan, se- rang.
mentara kepemilikan tidak menerima penggan- Sedangkan Abu Hanifah, Syafi'i dan Imam
tungan pada syarat.1132 Ahmad berpendapat bahwa akadnya tidak me-

1132
Al-Miiroon li asy-Sya'raanii, vol.ll,hlm. 92, al-Mughni,vol.V,hlm. 62-63, al-Muntaza' al-Mukhtaar li az Zaidiyyah, vol III, hlm. 320.
al-Muhadzdzab, vol. I, hlm. 386, asy-Syarhul Kabiir Ii ad-Dardiir,vol.lll, hlm. 521, Ghaayatul Muntaha, vol. II, hlm. 173, Kasyaaf al-
Qinaa', vol. lll, hlm. 497.
Bag|an 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN FIQLH ISLAM 5

'ILID
ngikat [tidak lazim), sehingga pemilik modal iualnya, karena hak'amil adalah mendapatkan
dan'amil bisa membatalkan akadnya jika mere- untung dan keuntungan tersebut tidak bisa di-
ka mau. Selain itu, akad ini bukan akad yang peroleh kecuali dengan adanya peniualan.ll3s
bisa diwariskan. * Iuludharibyangberbilang.
Sumber perbedaan pendapat antara dua
Ulama Malikiyah berpendapatll35 bahwa
kelompok ini adalah bahwa Malik menjadikan jika'amil adalah mudharabah berbilang [ber-
akad itu mengikat (lozim) setelah pekerjaan- jumlah lebih dari satu), maka keuntungannya
nya dimulai, karena pembatalan akad bisa me-
dibagi antar mereka sesuai dengan banyaknya
nyebabkan kemudharatan, sehingga ia terma- pekerjaan, seperti syarik dalam gtirkah obdan.
suk akad yang bisa diwariskan. Sementara ke-
Dengan kata lain, setiap mereka memperoleh
lompok kedua menyamakan pekerjaan yang keuntungan sesuai dengan besarnya pekerja-
telah dimulai dengan pekerjaan yang belum di-
an mereka. Oleh karena itu, jika kerja mereka
mulai. Hal itu karena mudharabah adalah me-
adalah sama sedangkan keuntungannya ber-
ngelola harta orang lain dengan izinnya, se-
beda atau sebaliknya, maka hal itu tidak dibo-
hingga pemilik modal dan 'amil [pengelola) lehkan. Keuntungan itu harus disesuaikan de-
bisa membatalkan akadnya, sama seperti da-
ngan banyaknya pekerjaan menurut pendapat
lam w a d i' ah dan w akal ah.r133
yang masyhur.
Akan tetapi, ulama Hanfiyah dan yang se-
pendapat dengan mereka mensyaratkan untuk
* Hukum syirkah kontemporer.
sahnya pembatalan dan menyudahi mudhara- Perserikatan (perusahaan) yang didirikan
bah, pelaku akad yang lain harus mengetahui oleh beberapa orang yang dikenal dalam un-
adanya pembatalan tersebut, sama seperti da- dang-undang hukum positif, seperti syirkah ta-
lam seluruh jenis slzirkahyanglain. Ulama Ha- dhamun, syirkah tawshiyah basithah dan syir-
nafiyah juga mensyaratkan bahwa modal harus kah muhashal1, seluruhnya termasuk dalam qyir-
menjadi uangl13a ketika pembatalan. |ika mo- kah mudharabah yang dikenal dalam fiqih Is-
dal tersebut masih berbentuk barang, seperti lam dengan beberapa perbedaan hukum an-
harta bergerak atau tidak bergerak, maka pem- tara hukum positif dan hukum syariah, ter-
batalan tersebut tidak sah menurut mereka. gantung pada kemaslahatan masyarakat dan
Ulama Syafi'iyah dan Hanabilah berpenda- tabiat perkembangan zaman. Dalam syirkah
pat bahwa jika mudharabah batal dan modal- tadhamun, modal didapat dari seluruh syarik
nya berbentuk barang sementara pemilik mo- (mitra) tapi yang bertanggung jawab mengelo-
dal dan pengelola sepakat untuk meniualnya la hanya sebagian saia dari mereka. Dalam hal
atau membaginya, maka hal itu dibolehkan ka- ini maka'amil bekerja dengan sistem mudha-
rena hak mereka itu tidak keluar dari kekuasa- rabah dengan menggunakan modal yang lain.
an mereka. |ika'amil meminta modal tersebut Sedangkan dalam syirkah tawshiyah basithah,
dijual sedangkan pemilik modal menolaknya, syirkah ini terdiri dari beberapa mitra kerja
maka pemilik modal harus dipaksa untuk men- yang bertanggung iawab atas kewajiban-kewa-

1133
Lihrt Bido ayat al-Mujtahid, vol. II, hlm. 937 , al-Khirasyr, vol. VI, cet. II, hlm. 223, al-Badaa'i', vol. VI, hlm. 109, al-Muhadzdzab, vol.l,
hlm. 388, Mughnil al-Muhtaaj,vol.ll, hlm. 319, al-Mughni,vol.Y, hlm. 58.
1134
Y"itu -od"l pada waktu akad meniadi dinar atau dirham.
7r3s
lbid..
rt36 Al-Khirotyi, vol. VI, hlm.217.
FIqLH ISLAM JILID 5 Bag;Ian 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN

jiban perusahaan. Setiap mitra hanya memiliki 2 SYARAT.SYARAT MUDHARABAH


tanggung jawab atas modal yang mereka beri- Agar akad mudharabah menjadi sah, maka
kan, sehingga perusahaan ini menggunakan cara disyaratkan beberapa syaratbaik dalam pelaku
mudharabah dalam modal mitra. Dan dalam akad, modal maupun laba.
syirkah muhashah,jika modal diserahkan pada
salah seorang mitra untuk diinvestasikan, maka
a. Syarat-syarat Pelaku Akad
mitra tersebut menjadi wakil mereka dalam
Hal-hal yang disyaratkan dalam pelaku akad
menginvestasikan modal ini, dan pengelolaan-
(pemilik modal dan mudharib) adalah keharus-
nya terhadap modal orang lain tersebut ber-
an memenuhi kecapakan untuk melakukan wa-
bentuk qiradh (mudharab ah).
kalah. Hal itu'karena mudharib bekerja atas
Demikian juga perusahaan dengan modal
perintah pemilik modal dimana hal itu meng-
bersama dalam bentuk saham, pengelolaan atas
andung makna mewakilkan. Tetapi, tidak di-
modalnya biasanya dilakukan bukan oleh para
syaratkan harus beragama Islam. Mudharabah
pemilik modal, dalam hal ini dianggap sebagai
sah dilakukan antara seorang muslim dengan
qiradh (mudharabah). luga perusahaan-peru-
ahluz dzimmah [nonmuslim yang ada di bawah
sahaan yang memiliki tanggung jawab terba-
pemerintahan Islam, Penj.) atau nonmuslim
tas dan jumlah mitranya tidak lebih dari lima
yang mendapat perlindungan di negeri Islam.
puluh mitra, maka pekerjaan direktur di peru-
Menurut ulama Malikiyah, mudharabah antara
sahaan tersebut adalah qiradh (mudharabah),
muslim dan ahluz dzimmah adalah makruh.
sebagaimana pendapat syaikh kami Syaikh Ali
Hal itu jika dia tidak melakukan hal-hal yang
Khafif.1137
diharamkan seperti riba.
Dan yang lebih tepat adalah bahwa tugas
tersebut termasuk pekerjaan pegawai, dia be-
b. Syarat-syarat Modal
kerja dengan upah sebagai pegawai, bukan se-
bagai'amil dalam mudharabah. Tidak ada la-
l. Modal harus berupa uang yang masih
berlaku, yaitu dinar dan dirham dan seje-
rangan syara dalam perusahaan dengan modal
nisnya. Hal ini sebagaimana juga menjadi
bersama dan syirkah tadhamun untuk meng-
syarat dalam syirkah 'inan. Maka tidak bo-
anggap direktur perusahaan sebagai pegawai
leh melakukan mudharabah dengan mo-
yang dibayar atas pekerjaannya. Dan tidak ada
dal berbentuk barang, baik harta bergerak
larangan juga adanya dua sifat syirkah dan ija-
maupun tidak bergerak. Ini adalah penda-
rah dalam satu hal, karena larangan adanya
pat mayoritas ulama. Begitu juga, menurut
dua akad atau dua syarat dalam satu transaksi
itu hilang jika illat dan hikmahnya hilang, yaitu
, ulama Hanafiyah dan Hanabilah, sekalipun
barang bergerak tersebut berbentuk ba-
tidak menimbulkan perselisihan dan perteng-
rang mitslyaf (yang memiliki varian seiu-
karan. Sementara dalam kebiasaan umum hal
pa). Sedangkan Ibnu Abi Laila dan Auza'i
tersebut telah berlangsung tanpa ada perselisi-
membolehkannya tapi m udharabah itu ter-
han. Maka hal tersebut tidak dianggap sebagai
capai dengan nilai barang tersebut ketika
syarat yang merusak atau membatalkan. Se-
terjadi mudharabah. Dalil jumhur adalah
bentar lagi akan kami jelaskan menengani hal
bahwa modal jika berbentuk barang maka
tersebut.

ll3TLihatSyeikhAliKhafiif,
asy-syarikaatfial-Fiqhal-tslaamii,hlm.92-97.
Bagran 3: HUKUM TRAI{SAXSI KEUANGAN FrqH rsrAM IttID s

ia mengandung penipu an (g harar), karena Sebagaimana tidak boleh melakukan


mudharabah ketika itu menyebabkan ada- mudharabah dengan barang maka tidak bo-
nya keuntungan yang tidak jelas ketika wak- leh iuga melakukan mudhorabah dengan biji
tu pembagian. Hal itu karena nilai barang emas atau perak dan potongan emas atau
itu diketahui dengan taksiran dan perkira- perak. Begitu juga tidak boleh dengan fu-
an sementara nilainya dapat berbeda se- lus (uang yang dibuat dari selain emas dan
suai dengan orang yang menaksirnya. Ke- perak) menurut Imam Abu Hanifah, Abu
tidakielasan itu bisa menyebabkan perse- Yusuf dan Malih karena tidak dianggap se-
lisihan dan perselisihan dapat menimbul- bagai barang berharga secara mutlak. Na-
kan ketidakabsahan akad.1138 fika terjadi mun, Muhammad membolehkannya, kare-
hal tersebut, maka'amil berhak mendapat na termasuk satuan penentu harga bagi
upah umum dari pemilik modal. sesuatu, seperti yang telah kita ketahui da-
Mengenai tidak bolehnya melakukan lam pembahasan syirkah amwol.
mudharabah dengan barang-dalam pan- Kesimpulannya, semua yang boleh di-
dangan ulama Malikiyah-padahal hal itu jadikan modal dalam syirkah dan akad qyir-
dibolehkan dalam syirka h'inan,karena mu- kah sah dengannya, maka boleh dijadikan
dharabah adalah akad berdasarkan rukh- modal dalam mudharabaft. fika tidak de-
shah (keringanan) sehingga terbatas pada mikian, maka tidak sah diiadikan modal
apa yang ada dalam rukhshah tersebut. mudharabah.
.Adapun iika modal itu adalah hasil pen- 2. Besarnya modal harus diketahui. fika
jualan barang, seperti seseorang membe- besarnya modalnya tidak diketahui, maka
rikan barang kepada yang lain dan berka- mudharabah itu tidak sah, karena ketida-
ta, "fuallah barang ini dan kelolalah harg- kjelasan terhadap modal menyebabkan ke-
anya dengan mudharabah!' Lalu orang itu tidakj elasan terhadap keuntungan. Semen-
menjualnya dan kemudian mengelola ha- tara penentuan jumlah keuntungan meru-
silnya. Akad seperti itu boleh menurutAbu pakan syarat sah dalam mudharabah.
Hanifah, Malik dan Ahmad, karena pemilik 3. Modal harus barang tertentu dan ada,
modal tidak menyebutkan barang untuk mu- bukan utang. Mudharabah tidak sah de-
dharaboh, tetapi menyebutkan harga se- ngan utang dan modal yang tidak ada. Oleh
mentara harga adalah sah untuk diiadikan karena itu, tidak boleh berkata kepada
modal mudharabah. orang yang berutang, "Lakukanlah mudha-
Menurut Imam Syafi'i, akad tersebut rabah dengan utang kamu." Syarat ini dan
tidak boleh, karena pemilik modal melaku- syarat sebelumnya adalah syarat yang dise-
kan mudharabah dengan harga barang yang pakati oleh para ulama. Mudharabah yang
dijual dan hal itu tidak diketahui, maka se- dilakukan dengan utang adalah mudhara-
akan-akan dia melakuka n mu dh arabah de- bah yang fasi4 karena modal yang ada di
ngan modal yang tidak diketahui. tangan orang yang berutang itu adalah ma-

lr38 Al-Mobruuth, voL )fiII, hlm.33,Tabyiinal-Haqaaiq,voL hlm. 53,a1-Badaa'i',vol. VI, hlm. 82, Bidaayatal-Mujtnhid,vol.ll,hlm.234,
V
al-Muhadzdzab, vol. I, hlm. 385, Mughnil al-Muhtaaj, voL ll, hlm. 3l0,TakmilatFathul Qadiir vol VII, hlm. 58,a|-Khirasyi, vol VI, cet.
II, hlm. 203-209, ad-Dardiin vol. III, hlm. 518 dan seterusnya, al-Qawaaniin al-Fiqhltyah,hlm.282.
FIQLH ISLAM IILID 5 Bagan 3: HUXUM TRANSAKSI XEUANGAN

sih milik orang yang berutang, dan baru piutang menyerahkannya lagi pada mu-
menjadi milik orang yang berpiutang de- dharib.
ngan adanya serah terima sementara di Ash-Shahibain fdua murid Abu Hani-
sini belum ada serah terima.113e fah, yaitu Abu Yusuf dan Muhammad ibnul-
Syarat keberadaan modal dituntut ke- Hasan) berpendapat bahwa seluruh yang
tika mau digunakan, tapi tidak disyaratkan dibeli dan dijual menjadi hak pemilik mo-
keberadaannya ketika melakukan akad mu- dal, keuntungannya menjadi miliknya, dan
dharabah. fika utangnya dibayar lalu dise- kerugiannya menjadi tanggungannya. Hal
rahkan.pad a mudharib,atau modal yang ti- ini didasarkan pada kaidah mereka dalam
dak ada menjadi ada lalu diserahkan pada masalah wakalah yang lalu, yaitu bahwa
mudharib, maka akad mudharabah itu wakalah seperti ini dibolehkan. Orang yang
sah. berutang tersebut bebas dari utangnya, te-
Oleh karena itu, jika seseorang beru- tapi mu d h a r a b a h -ny a fasid, karena pe mbe -
tang kepada pemilik modal, lalu pemilik mo- lian terjadi untuk muwakkil (orang yang
dal itu berkata kepadanya, "Kelolalah dari mewakilkan), maka mudharabah-nya sete-
setengah utangmu padaku untuk mudha- lah pembelian itu berarti menjadi mudhara-
rabah." Abu Hanifah berpendapat bahwa bah d,engan barang. Seakan-akan pemilik
jika orang yang berutang membeli dengan modal itu mewakilkan mudharib untuk
utangtersebut dan menjualnya, maka selu- membeli barang, kemudian memberikan-
ruh yang dia beli dan jual adalah miliknya, nya pada mudharib untuk melakukan mu-
keuntungan yang diperoleh menjadi hak- dharabah, sementara melakukan mudha-
nya dan kerugian yang diterima menjadi rabah dengan modal barang adalah tidak
tanggungannya. Adapun utangnya kepada sah.
pihak lain maka ia tetap menjadi tanggu- Menerima utang. fika seseorang ber-
ngannya seperti semula. Hal ini didasarkan kata kepada yang lain, "Terimakan utang
pada kaidah yang telah ditetapkan Abu Ha- si fulan padaku dan kelolalah dengan mu-
nifah dalam masalah orang yang mewakil- dharabahi'maka hal ini boleh menurut ke-
kan orang lain untuk membelikan dengan sepakatan ulama. Hal itu karena mudhora-
utang yang menjadi tanggungan wakil, di bah di sini disebutkan pada utang yang di-
mana ia berpendapat bahwa hal itu tidak terima yang menjadi amanah baginya, se-
boleh. hingga modal mudharabah berarti tunai,
Hal ini iuga disepakati oleh ulama Ma- bukan utang. Dengan kata lain, mudharib
likiyah, Syafi'iyah, dan Hanabilah. Menurut menjadi wakil dalam menerima utang yang
mereka, tidak sah melakukan mudhara- dipercayakan padanya, karena dia meneri-
bah dengan utang mudharib pada pemilik manya dari yang berutang dengan izin pe-
modal. Akan tetapi, terlebih dahulu utang- miliknya (yang berpiutang). Maka hal itu
nya harus diserahkan pada yang berpiu- boleh dijadikan modal mudharabah, sama
tang fpemilik modal), kemudian yang ber- seperti jika dia berkata, "Terimalah modal

1739
Lih^trl-Bodaa'ii vol.Vl, hlm. 83, Fathul Qadiir, voL VII, hlm. 59, Raddut Muhtaar ala ad-Dutul Mukhtaanvol. IV hlm. 506, Bidaayat
al-Mujtahid, voL ll, hlm. 335, Mughnil al-Muhtaaj, voL ll, hlm. 3L0, al-Mughni, voL V, hlm. 67, Kasyaaf al-Qinaa', vol.ll,hlm.263, al-
Qowaaniin al-Fiqhiyyah, Ioc. cit., al-Khirasyi, vol.Vl, cet. II, hlm. 2O3,204.
Baglan 3: HUI(UM TRANSAXSI KEUANGAN ISLAM JILID 5

dari budakku dan kelolalah dengan mu- dal tersebut adalah amanah di tangan'amil,
dharabah." maka tidak sah kecuali dengan menyerah-
Wadi'ah ffitipan). Demikian juga me- kannya padanya, yaitu melepaskannya se-
nurut ulama Hanafiyah, Syai'iyah dan Ha- perti wadi'ah. Mudharabah tidak sah jika
nabilah, al<ad mudharabah dibolehkan jika pemilik modal tetap memegang modalnya,
ada wadi'ah (titipan) di tangan seseorang, karena tidak ada penyerahan dengan tetap-
lalumuudi' (penitip) berkata padanya, "Ke- nya modal di tangannya. Hal ini berakibat
lolalah barang wadi'ah itu dengan mudha- jika pemilik modal mensyaratkan modal-
rabah!'Hal itu karena wadi'ah tersebut mi- nya tetap di tangannya mal<a mudharabah-
lik pemilik modal (muudi'), maka ia boleh nya fasid. Karena'amil harus bebas ber-
menjadikannya modal mudharabah pada tindak dan bekerja sesuai dengan tabiat
yang menerima titipannya. Yang demikian perdagangan dan kondisinya yang tidak
sama sepertiiikawadi'ah itu ada di tangan memungkinkannya berserikat dalam pe-
pemiliknya lalu ia berkata kepada mudha- kerjaan yang penyelesaiannya membutuh-
rib, "Saya melakukan mudharabah dengan- kan kecepatan dan pencarian kesempatan
mu dengan modal uang seribu itu," sambil yang kosong. fika'amil meminta bantuan
menunjukkannya di pojok rumah. Perbeda- pada pemilik modal dalam pekerjaannya
an antara masalah ini dengan utang adalah tanpa disyaratkan, maka hal itu diboleh-
bahwa fisik modal dalam utang tidak men- kan, karena meminta bantuan padanya ti-
jadi. milik orang yang berpiutang kecuali dak menyebabkan modalnya keluar dari
dengan adanya serah terima. 'amil.
Ulama Malikiyah berpendapat bahwa Syarat ini menjadi kesepakatan mayo-
sesuatu yang digadaikan atau dititipkan ti- ritas ulama, /aitu Abu Hanifah dan murid-
dak boleh dijadikan modal mudharabah, l<a- muridnya, Malik, Syafi'i, Auza'i, Abu Tsaur
rena hal itu mirip dengan utang. dan lbnu Mundzir. Sedangkan ulama Hana-
Barang ghashab (diambil tanpa bilah membolehkan mensyaratkan tetap-
izin). M u dharab ah jugaboleh dengan modal nya modal di tangan pemilik modal.
hasil peng-ghashab-an. Orang yang meng- Dan ulama Malikiyah membolehkan
ghashab bisa melakukan mudharabah de- bagi'amil mensyaratkan pada pemilik mo-
ngan barangghashab tersebut, karena ba- dal bekerja dengannya secara gratis dalam
rang tersebut milik pemilik modal dan dia modal mudharabah, atau mensyaratkan
boleh menjualnya pada yang peng-ghashab- bantuan binatang tunggangan pemilik mo-
nya dan pada orang yang bisa mengambil- dal iika modalnya banyak Mereka iuga mem-
nya dari yang meng-ghashab tersebut. Se- bolehkan bagi yang menginginkan mudha-
hingga hal ini serupa dengan wadi'oh.rr+o rabah yaitu pemilik modal untuk membe-
4. Modal harus diserahkan pada'amil (mu' rikan dua modal secara berturut-turut-
dharib). Hal itu agar'amil bisa bekerja de- dengan memberikan satu modal setelah mo-
ngan modal tersebut. Selain itu, karena mo- dal lainnya pada satu'amil-jika keduanya

1140
Lih"t ol-Badaa'i', vol. VI, hlm.83, al-Mughni,vol.Y,hlm.68 dan seterusnya, al-Muhadzdzab, vol.I, hlm. 385, Mug hnit al-Muhtaaj,vol.
II, hlm.310.
FrqH rsr.AM JrrrD s Bagan 3: HUKUM TRANSAKS! KEUAilGAN

mensyaratkan pencampuran modal pada dari tangannya untuk keabsahan mudha-


pemberian yang kedua, karena ketika itu rabah.
kembali pada satu upah yang diketahui. Syarat ini berakibat bahwa jika seorang
Dalam syarat ini, mudharabah berbe- ayah atau washiy (pelaksana wasiat) mela-
da dengan syirkah amwal [kongsi harta), kukan mudharabah dengan modal anak ke-
dimana syirkah ini sah dengan tetapnya cil yang diamanahkan padanya, dan men-
modal di tangan pemilik modal. Perbeda- syaratkan adanya pekerjaan dari anak ke-
annya adalah bahwa mudharabah sah de- cil tersebut, mal<amudharabah itu tidak sah.
ngan modal dari salah satu pihak dan pe- Hal itu karena modalnya berarti masih te-
kerjaan dari pihak lainnya. Sementara pe- tap di tangan anak kecil tersebut, dan tetap-
kerjaan ini tidak bisa dilakukan kecuali se- nya modal di tangan anak kecil itu mence-
telah modalnya keluar dari tangan pemi- gah penyerahan modal pada mudharib.llaz
liknya agar'amil bisa bekerja dan bertin- Demikian juga jika salah seorang syarik da-
dak dengan modal tersebut. Adapun syir- lam syirkah mufawadhah atau 'inon mem-
kah dianggap sah dengan adanya pekerja- berikan modal untuk mudh arabahdan men-
an dari dua belah pihak. Sehingga jika di- syaratkan adanya pekerjaan syarik lainnya
syaratkan pemilik modal lepas dari peker- bersama mudharib, maka mudharabah itu
jaan, maka syarat ini bertentangan dengan menjadi/asrd karena syarik lainnya masih
ketentuan akad. Hal ini sama seperti jika memiliki modal tersebut, sekalipun dia bu-
dalam mu dharab ah disyaratkan adanya pe- kan pelaku akad, maka hal ini mencegah
kerjaan dari pemilik modal, maka mudha- adanya penyerahan modal.11a3
rabah-nya fasid baik pemilik modal itu be- Syarat ini juga berimplikasi bahwa m u-
kerja dengan mudharib maupun tidak. Ka- dharib jika memberikan sepertiga modal
rena mensyaratkan agar pemilik modal be- pada pemilik modal untuk mudharabah,
kerja dengan'amil sama artinya dengan makamudharabah yang kedua itu/asid se-
mensyaratkan tetapnya modal di tangan mentara mudharabah yang pertama tetap
pemilik modal, dan ini adalah syaratfasid, boleh seperti semula.
karena syarat ini menghalangi mudharib
dari keleluasaannya untuk bertindah se- c. Syarat-syarat Keuntungan
hingga tujuan dari akad tersebut tidak ter-
l. Besarnya keuntungan harus diketahui.
capai.1la1
Hal itu karena ma'quud alaih fobjek akad)
Syarat ini diharuskan, baik pemilik mo- atau tujuan dari akad adalah keuntungan
dal itu pelaku akad maupun bukan, maka sementara ketidakjelasan terhad ap ma'-
pemilik modal harus melepaskan modal

1141
Perlu diperhatikan bahwa perbedaan dalam syarat ini adalah jika pekerjaan pemilik modal tersebut disyaratkan dalam akad. Ada-
pun jika dia bekerja dengan sukarela tanpa disyaratkan, maka mudharib bisa meminta bantuan padanya dan tidak berpengaruh
_ _
pada keabsahan mudharabah, menurut kesepakatan ulama. (DR. Ali Khafiif, asy-Sya rikaat fi al-Fiqh at-lslaamii, hlm. 70).
1142^
_

Ad"pun jika disyaratka n pada mudharib agar bekeria dengan si bapak atau wasftiz sendiri, maka hal itu boleh, menurut kesepa-
katan ulama. (/bidJ.
1L43
Lih^t ol-Mabsuuth, vo!. D{ll,hlm. 83 dan seterusnya, Tabyiin at-Haqaaiq,vol.V,hlm. 56, at-Badaa'iivoL Vl, hlm. 84 dan seterusnya,
Takmilat Fathul Qadiia yol. VII, hlm. 63, ad-Durrul Mukhtaar, vol. IV hlm. 506, Mughnil al-Muhtaaj, vol II, hlm. 3L0, Kasyaaf at-
Qinaa', vol. ll, hlm. 262, asy-Syarhul Kabiir vol. lll, hlm. 520 dan seterusnya , Nihaayat al-Muhtaaj, vol. IV hlm. 163, al-Khirasyi, vol.
VI, cet. II, htm.210,272.
Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN FIQLH ISLAM JILID 5

quud alaih dapat menyebabkan batalnya untungan sehingga berpengaruh pada akad
akad.1laa dan menj adikannya /asid.
Apabila seseorang memberikan seribu Contoh lainnya jika seseorang membe-
dirham pada yang lain dengan kesepakat- rikan pada yang lain seribu dinar untuk mu-
an berbagi dalam keuntungannya tapi dia dharabah dengan kesepakatan bahwa ke-
tidak menjelaskan besarnya keuntungan, untungannya menjadi milik berdua secara
maka akadnya sah dan keuntungannya sama rata. Disepakati juga bahwa pemilik
menjadi milik berdua secara sama rata. modal harus menyerahkan tanahnya pada
Hal itu karena syirkah mengharuskan ada- mudharib untuk ditanami selama satu ta-
nya persamaan, sebagaimana dalam fir- hun, atau meminjamkan rumahnya untuk
man Allah, ditempati selama satu tahun. Maka syarat
ini batal dan akad mudharabah tetap bo-
"Meka mereka bersama-sama dalam
leh, karena pemilik modal mensyaratkan
bagian yang sepertiga itu." (an-Nisaa': syaratfasidyang tidak sesuai dengan akad.
t2) Adapun jil<a mudharib yangdisyaratkan un-
* Batalnya mudharabah dan syaratnya tuk itu seperti disyaratkan agar memberi-
menurutulama Hanafiyah. kan tanahnya untuk ditanami oleh pemilik
modal selama satu tahun, atau memberi-
fika terdapat syarat yang menyebab-
kan rumahnya pada pemilik modal untuk
kan ketidakjelasan keuntungan, maka akad
ditempati selama satu tahun, malle mudha-
mudharabah menjadi batal, karena rusak-
rabah jugabatal, karena pemilik modal men-
nya tujuan dari akad tersebut, yaitu keun-
jadikan setengah keuntungan sebagai im-
tungan.
balan dari pekerjaannya dan dari ongkos
fika syarat itu tidak menyebabkan ke-
rumah atau tanah, maka bagian pekerjaan-
tidakjelasan keuntungan, maka syaratnya
nya tidak diketahui dengan akad ini, oleh
batal tetapi akadnya sah, seperti jika pe-
karenanya akadnya tidak sah.11as
milik modal mensyaratkan agar kerugian
Kesimpulan, kaidah batalnya akad mu-
menjadi tanggung jawab mudharib atau
dharabah menurut ulama Hanafiyah ada-
keduanya. Syarat ini batal dan akadnya te-
lah dengan keterkaitan syarat dalam mu-
tap sah, sedangkan kerugian dalam modal
dharabah, yaitu jika syarat itu menyebab-
mudharabah menjadi tanggung jawab pe-
milik modal. Sebab, mensyaratkan kerugi- kan tidak terpenuhinya salah satu syarat
sah mudharabah, maka syarat tersebut
an ditanggung keduanya dianggap sebagai
membatalkan mudharabah, seperti keti-
syaratfasid adalah bahwa kerugian diang-
gap sebagai bagian yang rusak dari modal,
dakjelasan keuntungan atau tidak adanya
penyerahan modal secara sempurna kepa-
maka hanya menjadi tanggungan pemilik
da mudharib. Adapun jika syarat itu tidak
modal. Hal itu bukan karena syarat terse-
menghalangi terwujudnya syarat sah mu-
but menyebabkan ketidakjelasan pada ke-

ll44 At-Mrbruuth, vot.X)<ll,hlm.27, al-Badaa'i',vol.Vl, hlm. 85, Tabyiin at-Haqaaiq, vol. V hlm. 55 dan seterusnya, ad-Durrul Mukhtaar,
vol. IV, hlm. 505, Bidaayat al-Mujtahid, vol. II, hlm. 234, Mughnil al-Muhtaaj, vol. II, hlm. 313, al-Muhadzdzab, vol. l, hlm. 385, al-
Mughni, vol V hlm. 30, Nihaayat al-Muhtaaj, voL lV hlm. 162, al-Khirasyi, voL VI, cet. Il, hlm. 209.
r14s
Al-Bodoo'i', vol. VI, hlm. 86, Takmilat Fathut Qadiir,vol.Vll, hlm. 62.
rsrAM )rttD 5 Baglan 3: HUKUM TRAilSAKSI NEUANGAN

dharabah, maka jika penetapan syarat fa- atau yang lainnya, karena hal ini termasuk
sid tersebut dalam mudharabah tidak mem- tabarru' [pemberian sukarela). Dalam hal
batalkan akad, tapi membatalkan syarat itu, ini, penyeb:utan qiradh pada akad bersifat
sedangkan mudharabah tetap sah. Seperti ma)az (kiasan), bukan qiradh hakiki. De-
mensyaratkan kerugian menjadi Anggung- ngan kata lain bahwa'amil menanggung
an mudharib, maka syarat ini batal dan modal tersebut jika mengambilnya dengan
akad mu dh arab oh-nya tetap sah. syarat seluruh keuntungannya untuknya,
f ika seluruh keuntungan disyaratkan karena modal dalam hal ini menyerupai
menjadi hak pemilik modal dan mudharib pinjaman."
menerima untuk bekerja dengan gratis, Alasan pendapat ulama Hanafiyah dan
maka akad ini bukan akad mudharobah Hanabilah adalah bahwa jika tidak mung-
tetapi akadnya adalah akad mubadha'ah, kin mengesahkan akad sebagai mudhara-
dan'amilnya sebagai mustabdhii bah,makaakad itu dijadikan akad pinjam-
fika dalam mudharabah disyaratkan an, karena hal tersebut bermakna pinjam-
bahwa seluruh keuntungan untuk mudha- an, karena yang ukuran dalam akad ada-
rib,maka akadnya menjadi akad pinjaman lah makna Lr1r.u+8 Hal ini berakibat bahwa
menurut ulama Hanafiyah dan Hanabilah. jika disyaratkan seluruh keuntungan untuk
Sedangkan menurut ulama Syafi'iyah, mu- pemilik modal, maka akadnya menjadi akad
dharabah menjadi batal dan 'amil berhak mubadha'ah, karena adanya makna ib-
mendapatkan upah umum dari pekerjaan- dhe'rt4e seperti yang telah disebutkan.
nya, karena ketentuan mudharabalr adalah 2. Keuntungan merupakan bagiandari mi-
bersekutu dalam keuntungan. Sehingga jika lik bersama (musyaaJ, yaitu dengan ra-
disyaratkan seluruh keuntungan untuk sio persepuluh atau bagian dari keuntung-
'amil, maka syarat tersebut batal. an, seperti jika keduanya sepakat dengan
Menurut ulama Hanafiyah, boleh men- sepertiga, atau seperempat, atau setengah.
syaratkan dirham tertentu atas salah se- Ini adalah pengecualian dari hukum ijarah
orang pelaku akad, jika keuntungan terse- yang tidak diketahui, karena akad mudha-
but melebihi dari sekian dirham. Syarat ini rabah dibolehkan sebagai bentuk kelong-
sah dan tidak berpengaruh pada keabsah- garan bagi manusia. fika kedua pelaku akad
an mudhara b ah, kar enasyarat ini tidak me- menentukan ukuran tertentu, seperti jika
nyebabkan pada ketidakjelasan pada per- keduanya mensyaratkan keuntungan sera-
olehan keuntungan.lla6 tus dinar; atau kurang, atau lebih untuk sa-
Ulama Malikiyah berpendapat bahwa lah satu dari mereka, dan sisanya untuk
boleh mensyaratkan seluruh keuntungan yanglainnya, maka syaratini tidaksah dan
untuk 'amil.1147 Ungkapan mereka adalah, mudharabah batal. Hal itu karena mudha-
"Boleh mensyaratkan seluruh keuntungan rabah mengharuskan adanya persekutuan
dalam qiradh untuk pemilik modal, 'amil, dalam keuntungan, sementara syarat ini

1146
DR.Ali Khafiif, asy-Sya rikaatfi al-Fiqh al-lslaamii,hlm. 71.
7747-
Bidooyot ot-Mujtahid,vol.ll, hlm. 335, at-Khirasyi,vol.Vl, Buulaaq, cet. II, hlm. 203,20g.
1748
At-Brdoo'ii toc. cit., Mughnil al-Muhtaaj, vol.ll, hlm. 312, al-Muhadzdzab,yol I, hlm. 385, al-Mughni,uol. V, hlm. 30.
7\49
tbdho'di sini adalah tawkiil tanpaimbalan atau upah. Dengan kata lain, mempekerlakan seseorang dalam modal tanpa imbalan.
(Al-Badaa'il vol. VI, hlm. B7).
Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUAI{GAN FIqLH ISIAM JITID 5

mencegah adanya persekutuan tersebut. rasio yang diambil seperti 7o/o, misalnya.
Karena ada kemungkinan mudharib tid,ak Mudharabah juga tidak sah jika ditetapkan
memperoleh keuntungan kecuali iumlah bahwa'amil berhak mengambil gaji terten-
yang telah ditentukan tersebut, sehingga tu setiap bulannya, atau rasio dari keun-
salah satu dari mereka mendapat untung tungan pada saat perusahaan dilikuidasi,
dan yang lainnya tidak |ika demikian, maka atau sisa harta setiap tahunnya dan seba-
syirkah tidak tercapai, dan oleh karenanya gainya.
usahanya tersebut bukanlah mudharabah.
Mudharaboh tidak boleh jika bagian 3. HUKUM.IIUKUM MUDHARABAH
dari keuntungan yang bukan dihasilkan dari Mudharabah dapat menjadi sah atau tidak
modal yang dikelola diberikan untuk'amil. yang masing-masing memiliki hukum tersen-
Ulama Malikiyah menjelaskan bahwa ke- diri. Kami akan memulai dengan menjelaskan
dua pelaku akad boleh saling merelakan hukum-hukum mudharabah tidak sah yang
pada bagian yang sedikit atau banyak se- tidak memenuhi salah satu dari syarat sah
telah adanya pekerjaan. mudharabah. Hal itu karena pembahasan dalam
Demikian juga, mu dh arqb ah dianggap masalah ini hanya sedikit.
batal jika disyaratkan mendapat keuntung- a. Hulmm MudharabahyangTidakSah
an lebih, seperti tambahan sepuluh bagi sa- fika akad mudharabah tidak sah, seper-
lah satu syarik, misalnya, karena ada ke- ti jika seseorang berkata kepada yang lain,
mupgkinan 'amil tidak memperoleh un- "Berburulah dengan jaring milik saya, dan ha-
tung kecuali sebesar yang disyaratkan itu, sil buruannya untuk kita berdua," maka me-
sehingga tidak tercapai persekutuan dalam nurut ulama Hanafiyah, Syafi'iyah dan Hana-
keuntungan. Dalam hal ini 'amil wajib men- bilah,rrsr mudharib tidak bisa mengerjakan se-
dapat upah umum, sama seperti dalam se- suatu dari yang dituntut dalam mudharabah
luruh jenis mudharabah yangbatal.llso yang sah. Tidak ada satu hukum pun dari hu-
Ibnu Mundzir berkata, "Semua ulama kum-hukum mudharabah sah yang ditetap-
yang kami tahu telah sepakat bahwa qiradh kan. Amil tidak berhak mendapatkan biaya
batal jika salah seorang pelaku akad atau dan keuntungan yang telah ditentukan dalam
keduanya mensyaratkan bagi dirinya se- akad, tetapi dia berhak mendapat upah umum

iumlah dirham tertentu." dari pekerjaannya, baik mudharabah itu men-


Berdasarkan hal tersebut, mudharabah dapat keuntungan maupun tidak. Hal itu ka-
tidak sah dengan syarat keuntungan yang rena mudharabah yang tidak sah dianggap se-
ditentukan, seperti bunga yang diberikan perti ijarah yang tidak sah, dan buruh da-
oleh bank kepada nasabah, karena mudha- lam ijarah yang tidak sah tidak berhak men-
rab ah mengharuskan adanya persekutuan dapat biaya dan upah yang telah ditentu-
dalam keuntungan tanpa ada penentuan kan, tetapi dia berhak mendapat upah umum.

1150
Lihat al-M, bsuuth, vol.XXII, hlm. 27 , Tabyiin al-Haqaaiq,voL V, hlm. 5a, at-Badaa'il voL VI, hlm. 85 dan seterusnya, Takmilat Fathul
Qadiir,vol. VII, hlm. 60, Majma' adh-Dhamaanaat, hlm. 303, ary-Syarhul Kabiir li ad-Dardiir, vol. III, hlm. 517, Mughnil al-Muhtaaj,
vol. II, hlm. 313, Bidaayat al-Mujtahid, voL ll, hlm. 234, al-Mughni, vol. V hlm. 34, Nihaayat al'Muhtaaj, voL lY hlm. 165.
1157
At-Bodoo'i', vol. VI, hlm. 108, Mughnil al-Muhtaaj,vol. II, hlm. 3L5, Takmilat Fathul Qadiir, vol. VII, hlm. 58, Mukhtashar ath-Tha-
haawr, hlm. 124, al-Mabsuuth, vol.X){ll,hlm.22, Majma' adh-Dhamaanaat, hlm. 311, Ghaayatul Muntaha,vol.II, hlm' 179, al-Fara-
aid al-Bahiyyah fi al-Qowaa'id al-Fiqhiyyah li asy Syeikh Mahmuud Hamzah,hlm. 165.
ISLAM JILID 5 Bagflan 3: HUKUM TRANSA](SI KEUANGAN

Oleh karena itu, jika mudharib tidak mempe- kan kegiatan usaha dengan kepemilikan, bu-
roleh keuntungan, maka dia berhak menda- kan dengan izin, sementara tidak ada kepe-
pat upah umum, karena pemilik modal telah milikan dalam jual beli yang tidak sah.
mempekerj akannya dalam beberapa waktu ter- Dalam keadaan ini, menurut dua maz-
tentu sehingga harus membayar upah kerja- hab ini, seluruh keuntungan adalah milik pe-
nya tersebut sementara hasil kerja dan keun- milik modal, karena keuntungan itu adalah ha-
tungannya adalah hak pemilik modal. sil pertumbuhan harta miliknya dan dia juga
Adapun keuntungan yang diperoleh pada menanggung kerugiannya. Sedangkan mudha-
waktu itu atau hasil buruan dalam contoh kita rib berhak mendapatkan upah umum dari pe-
di atas, maka seluruhnya untuk pemilik modal, kerjaannya, sekalipun tidak memperoleh keun-
karena keuntungan itu merupakan hasil per- tungan, karena dia bekeria dengan harapan
tumbuhan harta miliknya. Mudharfb tidak bo- memperoleh keuntungan yang telah ditentu-
leh mendapatkan apa pun dari keuntungan itu kan. Apabila hal itu tidak bisa didapatkan,
karena akadnya tidak sah. Demikian juga keru- maka usaha yang telah dikerjakannya wajib di-
giannya meniadi tanggungan pemilik modal. kembalikan padanya, dan hal itu tidak mungkin
Apabila akadnya tersebut tidak sah, maka dilakukan, sehingga wajib membayar nilai pe-
pengakuan yang dibenarkan mengenai ada- kerjaannya itu, yaitu upah umum. Hal ini sama
nya kerusakan dan kehilangan adalah peng- seperti jika mereka berdua bertransaksi jual
akuan mudharib yang dibarengi dengan sum- beli yang tidak sah tapi sudah ada serah te-
pah. Modal yang ada di tangan mudharib ada- rima, lalu salah satu dari barang dan harga
lah amanah, sama seperti dalam mudharabah rusak di tangan yang memegangnya, maka dia
yang shahih. wajib mengembalikan nilainya.1ls2
Ulama Syafi'iyah dan Hanabilah dalam mu- Sedangkan ulama Malikiyah berpenda-
dharaboh yang tidak sah sama seperti pen- pat bahwa'amil dalam seluruh hukum mudha-
dapat ulama Hanafiyah, hanya saja mereka ber- rabah yang tidak sah dikembalikan pada qi-
pendapat sebagai berikut. radh umum berkaitan dengan masalah untung
lika mudharfb telah melakukan kegiatan dan rugi, serta hal-hal tertentu lainnya yang
usaha, maka kegiatan usaha tersebut diang- jumlahnya terbatas. Sementara 'amil berhak
gap berlaku, karena dia telah mendapat izin mendapatkan upah umum dari pekerjaan-
dalam usaha tersebut. Sehingga jika akadnya nya dalam hal-hal selain itu. Oleh karena itu,
batal, maka izin tersebut tetap berlaku. Oleh dalam keadaan pertama, jika terdapat keun-
karenanya, dia berhak melakukan kegiatan tungan maka'amil berhak memperoleh upah
usaha dengan izin tersebut, sama seperti da- dari keuntungan itu, bukan dari tanggungan
lam wakolah yang tidak sah. Hal ini berbeda pemilik modal. Oleh karena itu, jika modal
dengan jual beli, dimana jika akadnya tidak mudharabah rusah maka mudharfb tidak ber-
sah, maka usaha pembeli itu tidak diterima, pa- hak mendapat apa pun. Dan, jika tidak men-
dahal penjual telah mengizinkannya untuk itu. dapatkan keuntungan, maka dia tidak berhak
Perbedaannya adalah bahwa pembeli melaku- mendapat apa pun jrg".""

rLil Mughnit at-Muhtaaj, vol II, hlm. 3!5, al-Muhadzdzab, vol.l,hlm. 3BB, al-Mughni, voL V hlm. 65 dan seterusnya.
lrs3 Ary-SyorhulKabiirliad-Dardiir,vol.lll,hlm.5lgdanseterusnya,Bidaayatal-Mujtahid,vot.ll,hlm.240,
al-Qawaaniinat-Fiqhgyah,
hlm.282, al-Khirasyi, vol VI, Buulaaq, cet. II, 1317 H., hlm. 205-208.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUAI{GAN ISLAM IrtrD s

Perbedaan antara qiradh umum dan upah Sedangkan keadaan terpenting yang ka-
umum adalah bahwa upah dalam upahumum renanya wajib membayar upah umum yang
berkaitan dengan tanggungan pemilik modal, menjadi tanggungan pemilik modal, baik mu-
baik dalam modal yang ia serahkan menda- dharabah tidak sah itu mendapat keuntungan
patkan keuntungan maupun tidak. Sedang- maupun tidah adalah sebagai berikut.
kan qiradh umum adalah seperti qiradh biasa, - Qiradh dilakukan dengan utang'amil pada
jika terdapat keuntungan dalam modal maka pemilik modal sebelum ada serah terima,
'amil mendapatkan bagiannya, tapi jika tidak atau denganwadi'ah (titipan) pemilik mo-
terdapat ke-untungan maka dia tidak berhak dal pada'amil sebelum 'amil menerima-
mendapat apa pun.11sa nya.
Di antara keadaan terpenting dalam ma- - Adanya syarat penguasaan pemilik modal
salah mudharabah yang tidak sah dikembali- pada'amil dalam menjual, membeli, meng-
kan pada qiradh umum adalah jika akad qiradh ambil, dan memberi. Atau disyaratkan
dilakukan dengan modal barang, terdapat ke- pada'amil untuk bermusyawarah dengan
tidakjelasan pada keuntungan dan tidak ada pemilik modal yang membuat'amil ti-
kebiasaan yang menghukumi masalah terse- dak bisa melakukan pekerjaan kecuali de-
but. fuga qiradh yang diberi batasan waktu ngan izinnya. Atau pemilik modal men-
seperti satu tahun, seperti jika dikatakan, "Be- syaratkan pada 'amil adanya orangkeper-
kerjalah dengan qiradh selama satu tahun," cayaannya yang mengawasinya. Atau men-
atau menyandarkan qiradh pada waktu yang syaratkan pada'amil untuk meniahit pa-
akan datang seperti jika dikatakan, 'Apabila kaian dagangan, atau melubangi kulit yang
si fulan datang, maka bekerjalah dengan qr- telah dibeli. Atau mensyaratkan pada'amil
radh!' Begitu pula, jika'amil disyaratkan un- untuk berserikat dengan yang lainnya
tuk menjamin modal jika rusak bukan karena dalam modal qiradh, atau mencampur mo-
kecerobohan, atau dikatakan padanya, "Beli- dal dengan modal yang ada padanya, atau
lah dengan utang yang ditangguhkan," tapi meng-ibdha' dengan modal qiradh (me-
dia membelinya dengan tunai, maka keun- nyerahkan seluruh modal qiradh atau se-
tungannya untuk'amil dan kerugiannya men- bagiannya kepada yang lainnya untuk
jadi tanggungannya juga, karena harga terse- membeli apa yang didagangkan oleh'amil
but menjadi pinjaman dalam tanggungannya. secara gratis).
Atau disyaratkan pada 'amil sesuatu yang Dalam seluruh kasus-kasus ini,'amil wa-
jarang terjadi (kadang ada dan kadang ti- jib memperoleh upah umum.
dak ada) atag kedua pelaku akad berselisih
setelah dilakukan pekerjaan dalam masalah
b. Hukum-hukum Mudharabah yang Sah
Hukum-hukum tersebut banyak, di an-
bagian keuntungan, di mana pemilik modal
taranya ada yang berkaitan dengan kekua-
dan 'amil sama-sama mengaku harta yang me-
saan mudharib, ada juga yang berkaitan de-
nyerupai haknya, seperti jika 'amil berkata,
ngan pekerjaannya, ada pula yang berkait-
"Dua pertiga," dan pemilik modal berkata,
an dengan hak mudharib dari pekerjaan, dan
"Sepertiga."

tl54 Bidaayat al-Mujtahid,vol.ll, hlm. 241, al-Muqaddimaat al'Llumahhidaat, vol. III, hlm. 14.
FIQLH ISLAM IITID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUAI{GAN

ada yang berkaitan dengan hak pemilik modal lika mudharabah itu tidak sah dika-
dengan modalnya. renakan salah satu sebab, maka mudha-
l. Kekuasaan mudharib. rabah tersebut menjadi ijarah, di mana
Para imam mazhab sepakatllss bah- mudharib dianggap seperti buruh pekerja
wa'amil mudharib adalah orangyang me- bagi pemilik modal, dan berhak mem-
megang amanah (amin) berkaitan dengan peroleh upah umum.
modal yang ada di tangannya di mana ke- Apabila mudharib menyalahi syarat
dudukan modal itu seperti wadi'ah,karena yang ditetapkan pemilik modal-seper-
dia memegang modal itu dengan izin pe- ti jika ia melakukan hal yang seharusnya
miliknya, bukan karena adanya proses tu- tidak dilakukan, atau membeli sesuatu
kar-menukar seperti yang diterima pada yang dilarang dibeli-maka dia men-
jual beli, dan bukan karena sebagai pe- jadi seperti pelaku ghashab [orang yang
nguat seperti rahn (gadai). mengambil sesuatu tanpa izin), di mana
Apabila mudharib membeli sesuatu, modal mudharabah itu menjadi tanggung-
maka kedudukannya seperti wakil dalam anmudharib, karena dia telah melanggar
membeli dan menjual, karena dia menge- hak orang lain.
lola modal orang lain dengan izinnya, Apabila modal itu rusak di tangan-
dan itu sama seperti wakil. Oleh karena itu, nya bukan karena kecerobohan atau kela-
berkaitan dengan pembelian, diterapkan laian, maka dia tidak perlu menanggung-
pada mudhanb hukum-hularm woko lah yang nya karena dia adalah wakil dari pemi-
telah di-kenal, yaitu hendaknya sesuatu itu lik modal dalam usaha. Dia tidak.menang-
dihargai sesuai dengan nilainya atau de- gungnya karena bukan disebabkan kece-
ngan harga umum seperti wakil dalam mem- robohannya, seperti wadf (orang yang me-
beli. Adapun dalam penjualan, mudharib nerima titipan).
dianggap sebagai wakil dalam penjualan Dan j ika terdapat kerugian, maka men-
mutlak, seperti yang akan kita ketahui jadi tanggungan pemilik modal sendiri,
nanti. dan dihitung dari keuntungan iika da-
Apabila mudharib memperoleh un- lam modalnya ada keuntungan.
tung, maka dia menj adi syarik [mitra) dalam Danjika disyaratkan pada'amil agar
keuntungan tersebut sebesar bagiannya menanggung modal jika rusak, maka
dalam keuntungan itu. Pasalnya, dia me- syaratnya batal dan akadnya tetap sah
miliki bagian dari modal tersebut dengan menurut ulama Hanafiyah dan Hana-
pekerjaannya, sementara sisanya milik pe- bilah. Berdasarkan hal tersebut, menja-
milik modal. I(arena keuntungan itu adalah lankan harta dari biaya keuntungan be-
hasil dari pertumbuhan modalnya, maka serta tetap adanya jaminan pada modal
menjadi miliknya. adalah sah, dan syaratnya batal.

\155
Mukhtorhor athlhahaawi, hlm.124, Takmilat Fathul Qadiir wal Inaayat, vol.VII, hlm. 58, al-Badaa'i',vol. VI, hlm. 87 , at-Mabsuuth,
vol. XXII, hlm. 19, Majma'adh-Dhamaanaat,hlm.303 dan seterusnya, a.1y-Syarhul Kabiir,vol.lll, hlm.536,Brdaayatal-Mujtahid,vol.
ll,blm.234, al-Khirasyi, vol.Yl, hlm. 213, 223, Mughnil al-Muhtaaj,vol.ll, hlm. 322, al-Muhadzdzab, vol. l, hlm. 388, al-Mughni, vol.
V hlm. 69, Tabyiin al-Haqaaiq, volY,hlm.53, al-Qawaaniin al-Fiqhiltyah, hlm. 283, Ghaayatul Muntaha,vol.ll, hlm. 173, 178.
Baglan 3: HUI(UM TRANSAIGI KEUANGAN rsrAM rrtlD 5

Ulama Malikiyah dan Syafi'iyah ber- mudharib boleh melakukan usaha de-
pendapat bahwa mudharabah itu tidak sah, ngan modal mudharabah sesuai de-
karena ada syarat yang mengandung pe- ngan keinginannya dalam berbagai je-
nipuan fgharar) yang bertentangan dengan nis kegiatan perdagangan, pada selu-
sifat dan tabiat akad.11s6Akan tetapi, Ibnu ruh tempat dan dengan seluruh orang.
Qudamah berpendapat dalam kitab al- Hal itu karena akadnya bersifat mut-
Mughni (vol. V hal L44 tentang mudho- lah maka mudharib bisa membeli dan
rabah) bahwa jika pemilik modal berkata, menjual dengan modal tersebut. Se-
'Ambillah modal ini dan kelolalah, dan se- lain itu, karena tujuan dari mudhara-
mua keuntungannya untuk kamu," maka bah adalah mendapat keuntungan, se-
itu adalah pinjaman bukan qiradh (mu' mentara keuntungan tidak bisa dida-
dharabah). Sedangkan Dardir berpenda- pat kecuali dengan adanya pembelian
pat bahwa dalam mensyaratkan keuntung- dan penjualan. Hanya saja, kemutlak-
an bagi'amil, dibolehkan untuk'amil men- an kegiatan belanja itu terikat oleh ke-
jamin modal qiradh bagi pemiliknya jika biasaan yang berlaku, yaitu hendak-
rusak atau hilang bukan dengan kecero- nya dengan harga yang sesuai atau de-
bohan dan kelalaian, seperti jika pemi- ngan harga yang lebih rendah darinya,
lik modal berkata, "Bekerjalah dengan karena mudharib adalah wakil, dan
modal itu dan keuntungannya untuk pembelian seorang wakil itu terjadi se-
kamu," karena qiradh pada waktu itu suai dengan adat dan kebiasaan.
berubah menjadi pinjaman, dan berpin- Berkaitan dengan kegiatan penju-
dah dari amanah menjadi tanggungan.llsT alan mudharib makaterdapat perbe-
2. Pekeriaan mudharib. daan pendapat antara Abu Hanifah dan
Hal ini berbeda hukumnya sesuai ash-Shahibain dalam masalah pembe-
dengan apakah mudharabah itu bersifat rian hak wakalah [kuasa) dalam pen-
muthlaqah (mutlak dan tanpa batasan) jualan secara mutlak.
atau muqayyadah (d,engan batasan atau Abu Hanifah berpendapat bahwa
syarat tertentu). mudhorib memiliki hak menjual dengan
Muthlaqah seperti yang kita ketahui tunai, tangguh, dan dengan harga yang
adalah pemilik modal memberikan mo- mengandung penipuan (ghabn) yang
dalnya pada'amil untuk mudharabah tan- besar. Sedangkan menurut ash-Shahi-
pa menentukan pekerjaan, tempat, waktu, bafu, mudhanb tidak memiliki hak men-
sifat pekerjaan, dan orang yang berinter- jual dengan tangguh dan tidak dengan
aksi dengan 'amil. Sedangl<an muqoyyadah harga yang orang-orang tidak biasa ter-
adalah pemilik modal menentukan salah tipu. Akan tetapi, ia terikat oleh kebia-
satu dari hal tersebut di atas. saan umum, dan ini adalah pendapat
a. Mudharabah muthlaqah. Jika mudha- yang lebih kuat. Ini juga merupakan pen-

rab oh itu berbentuk muthlaqah, maka dapat ulama Syafi'iyah, Malikiyah dan

1156 hlm. 25, Bidaayat at-Mujtahiit, vol' II, hlm' 236.


TuhSat al-Fuqahaa,vol.lll, hlm. 25, al-Mughni, voL V,
11s7
Aty-syorhul Kabiir,vol.lll, hlm. 521.
FIqLH ISTAM IITID 5 Baglan 3: HUKUilI TRAilSAI€l XEUANGAil

Hanabilah. Hanya saja ulama Hanabilah kebiasaan para pedagang dan meru-
membolehkan mudharib menjual de- pakan kebutuhan perdagangan. Mu-
ngan tunai dan tangguh sama seperti dharib jugaboleh menyewa rumah un-
pendapatAbu Hanifah. tuk menyimpan modal, karena dia ti-
Mudhorib boleh memberikan mo- dak mampu menjaga modal tersebut
dalnya secara ibdha',17s8 karena ibdhq' kecuali dengan adanya rumah. Dia juga
termasuk kegiatan yang biasa dilaku- boleh menyewa kapal dan binatang
kan oleh para pedagang. Selain itu, ka- tunggangan untuk bekerja, karena
renatujuan dari akad ini adalah menda- membawa barang dari satu tempat ke
pat keuntungan, sementara ibdha' ada- tempat lain merupakan cara untuk
lah salah satu cara untukmendapatke- memperoleh keuntungan, sedangkan
untungan itu. Di samping itu, karena rnu- dia tidak mungkin memindahkannya
dharib memiliki hak menyewa maka sendiri.
memiliki hak ibdho' adalah lebih utama Mudharib juga boleh mewakilkan
dibolehkan, karena menyewa adalah dalam pembelian dan penjualan, kare-
mempekerjakan seseorang dalam mo- na hak pewakilan merupakan adat dan
dal dengan imbalan, sedangkan ibdha' kebiasaan para pedagang serta meru-
adalah mempekerjakannya dalam mo- pakan cara untuk memperoleh keun-
dal dengan tanpa upah, sehingga lebih tungan. Dia juga boleh memberikan
dibolehkan dari hak untuk menyewa. barang gadai untuk utangnya dalam
Menurut ulama Malikiyah, ibdha' mudharabah dari modal mudharabah.
itu tidak boleh kecuali dengan izin pe- Begitu pula, ia berhak meminta barang
milik modal. fika tidak, maka mudha- gadai pada seseorang yang berutang
rib menanggung risikonya.l'se padanya, karena menggadaikan dan
Sementara ifu, menurut ulama Ha- menerima gadai untuk utang merupa-
nafiyah, mudharib boleh melakukan pe- kan cara untuk membayar dan mena-
nitipan, karena penitipan merupakan gih utang sementara dia memilikinya.
kegiatan yang biasa dilakukan oleh para Akan tetapi , mudharib tidak boleh mem-
pedagang dan merupakan kebutuhan berikan gadai jika larangan untuk be-
dalam perdagangan. Sedangkan menu- kerja dari pemilik modal atau jika pe-
rut ulama Malikiyah, mudharib tidak milik modal meninggal, karena mu-
boleh mengamanahkan modal pada dharabah itu batal dengan adanya la-
orang lain dan tidak boleh menitipkan- rangan dan kematian.
nya. fika mudharib menyalahinya, maka Dalam riwayat yang masyhur me-
dia menanggung risikonya. nurut ulama Hanafiyah, mudhqrib bo-
Mudharib boleh menyewa seorang leh melakukan perjalanan dengan mo-
buruh untukbekerja dengan modal ter- dal mudharabah, demikian juga me-
sebut, karena penyewaan merupakan nurutulama Malikiyah dan dalam satu

TLSB
lbdho'd^ri modal Syirkah yaitu dengan memberikan modal kepada orang lain untuk membelikannya barang dari negeri teftentu
tanpa upah.
LL59
Aty-Syorhrl Kabiir,vol.lll, hlm. 521.
Bag|an 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN rsLAM IrtrD 5

riwayat menurut ulama Hanabilah.1160 kita membolehkan mengutang atas


Hal itu karena tujuan dari mudhara- nama mudharabah, maka kita berarti
bah adalah mengembangkan modal, telah mewajibkan pemilik modal atas
dan karena akadnya mutlak, juga bah- penambahan tanggungan yang tidak
wa nama mudharobah itu menunjuk- disetujuinya, dan hal yang demikian
kan pada bolehnya melakukan perja- itu tidak boleh.
lanan karena mudharabah diambil dari ika mengutang tidak boleh, maka
f

kata adh-dharb fil ardh, yang berarti memberikan utang [meminjamkan) le-
perjalanan di muka bumi.1161 Syaf i dan bih utama untuk dilarang. Ketidakbo-
dalam satu riwayat dalam ulama Ha- lehan mengutang kecuali dengan ada-
nabilah berpendapat bahwa mudharib nya izin pemilikmodal adalah juga me-
tidak boleh melakukan perjalanan de- rupakan pendapat ulama Hanabilah
ngan modal mudharabah kecuali de- dan Syafi'iyah.
ngan izin pemilik modal. Ulama Malikiyah berpendapat
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan bahwa mudharib tidak boleh membe-
olehmudharib. li barang dengan utang, sekalipun pe-
Dalam mudharabah muthlaqah (n- milik modal mengizinkannya. fika mu-
dak terbatas), mudharfb tidak boleh dharib melakukannya, maka dia me-
melakukan sebagian pekerjaan kecu- nanggung risiko apa yang dibelinya,
4li dengan adanya nash yang sharih keuntungannya dimilikinya sendiri dan
[jelas).1162 Mudharib tidak boleh meng- pemilik modal tidak berhak mendapat
utang atas nama modal mudharabah apa pun darinya. Hal itu karena Nabi
kecuali dengan adanya izin yang jelas. Muhammad saw. melarang mengam-
fika dia tetap mengutang, maka itu ti- bil keuntungan yang tidak dijaminnya.
dak menjadi tanggungan pemilik mo- Maka bagaimana mungkin pemilik mo-
dal, tetapi menjadi utangmudharib da- dal mengambil keuntungan dari sesu-
lam hartanya sendiri, karena mengu- atu yang menjadi tanggungan'amil?!
tang itu berarti menetapkan tambah- Mudharib juga tidak boleh mem-
an pada modal tanpa kerelaan pemilik beli barang untuk qiradh dengan har-
modal. Bahkan, dengan mengutang itu ga lebih tinggi dari modal mudhara-
berarti telah menambah tanggungan bah sendiri, baik tunai maupun tang-
pemilik modal tanpa kerelaannya, ka- guh, Hal iniberdasarkan larangan Nabi
rena harga barang yang dibeli menjadi saw. mengambil keuntungan yang ti-
tanggungan pemilik modal juga. fika dak dijaminnnya dan karena'amil men-

1160 q"dhi Abu Ya'la berkata, "Qiyas mazhab membolehkannya (mudhorib melakukan perjalanan dengan modal mudharabah jikatidak
mengkhawatirkan) berdasarkan pada bolehnya melakukan perlalanan dalam wodi'ah."
1161
Lih"t hukum-hukum ini dalam kitab al-Badaa'i', vol. VI, hlm. 87 dan seterusnya, Takmilat Fathul Qadiir, vol. VII, hlm. 63, 79,
Mukhtashar ath-Thahaawi, hlm. 125, al-Mabsuuth, voL XXII, hlm. 38 dan seterusnya,6S, Tabyiin al-Haqaaiq, vol. V hlm. 57, 68,
Majma' adh-Dhamaanaat,hlm. 305 dan seterusnya, ad-Durrul Mukhtaar bi Haasyiyot Roddul Muhtaar,vol. IY hlm. 506, a{y-Syarhul
Kabiir li ad-Dardiin vol.lll, hlm. 524, 528, Mughnil al-Muhtaaj, vol. Il, hlm. 315,317, Kasyaaf al-Qinaa',vol.ll, hlm. 263, al-Mughni,
vol. V hlm. 35-38, al-Khirasyt, vol. VI, cet. II, hlm. 211.
LL62
At-Bodoo'ii vot. Yl, hlm. 90 dan seterusnya, Takmilat Fathut Qadiin vol. VII, hlm. 8O, al-Mabsuuth, vol. XXII, hlm. 178, Tabyiin al-
Haqaaiq,vol.Y, hlm. 69, ad-Durrul Mukhtaar,vol.lV hlm. 507.
FrqH rsrAM lrtrD 5 BaElan 3: HUKUM TRAI{SAXSI XEUANGAN

jamin apa yang melebihi tanggungan- "Bekerjalah sesuai dengan pendapat-


nya. mu," atau mengizinkannya untuk me-
lika mudharib melakukannya, lakukan tindakan tersebut. Adapun mu-
maka apa yang telah dibeli olehnya dharabah-nya (mudharabah yang ke-
menjadi milik bersama antara dia de- dua) tidak boleh karena serupa de-
ngan pemilik modal dalam jumlah me- ngan mudharabah yang pertama, ka-
lebihi dari modal qiradh. Hal ini jika rena sesuatu itu tidakmemerlukan hal
pemilik modal tidak menyetujuinya. yang serupa dengannya, maka tidak
Namun, jika pemilik modal meridhai ada gunanya akad mudharabah yang
tindakannya tersebut, maka yang de- kedua dengan adanya akadmudhara-
mikian itu termasuk dalam qiradh.Be- bah pertama yang mutlak Hal ini sama
gitu juga, mudharib tidak boleh meng- seperti wakil tidak memiliki hak untuk
hibahkan sesuatu yang banyak dari mo- memberikan kuasa (pewakilan) lagi de-
dal qiradh tanpa ada imbalannya.1163 ngan adanya akadwakalah fyang per-
Mudharib juga tidak boleh meminjam tama) yang mutlak.
harta pada seseorang yang peluna- Sedangkan syirkah maka itu lebih
sannya diberikan kepada orang yang utama untuk dilarang, kecuali jika mu-
memberi utang (pada orang yang me- dharib memiliki hak untuk melakukan
minjamkan mudharib) di negara atau syirkah dengan adanya akad yang mut-
daerah lainnya yang diinginkan oleh lah karena akad syirkah lebih umum
yang berpiutang (yang memberikan daripada mudharabah, sementara se-
pinjaman pada mudharib).Hal itu ka- suatu itu tidak memerlukan hal yang
rena terdapat risiko keamanan di jalan serupa dengannya terlebih lagi hal
dan karena yang berpiutang meng- yang di atasnya.
ambil manfaat dari proses pengirim- Sedangkan ketidabolehan pen-
an ini, sementara telah ada larangan campuran modal, karena hal itu men-
mengenai utang atau pinjaman yang imbulkan kewajiban dalam harta pe-
mengambil manfaat. Ini adalah masa- milik modal untuk memberikan hak
lah yang dikenal dalam fiqih dengan pada yang lainnya, maka hal tersebut
masalah suftajah.lL6a tidak boleh kecuali dengan izin pemi-
Demikian ju ga, mudharib tidak bo- lik modal.116s
leh memberikan modalnya pada orang Hal-hal yang wajib dilakukan oleh
lain untuk mudharabah atausyirkah de- 'amilmudharib.
ngannya, atau mencampurnya dengan Seorang'amil harus mengerjakan
hartanya atau harta orang lain, kecua- pekerjaan-pekerjaan mudharabah se-
li jika pemilik modal berkata padanya, suai dengan yang biasa dilakukan oleh

rL63
Kasyaas al-Qinaai vot.ll, hlm. 256, Mughnit al-Muhtaaj, vol.ll, hlm. 216, ad-Dardiin voL lll, hlm. 528, Bidaayat al-Mujtahid, vot. ll,
hlm. 239, al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah,hlm.283, al-Khirasyi, vol. VI, cet. II, hlm. 2L1, 216,226.
7764
Suprioh diambil dari bahasa Persia yang diadopsi ke dalam bahasa Arab, artinya pinjaman orang yang khawatir terhadap gang-
guan ialanan yang diberikan di tempat tertentu dan diambil kembali (pembayarannya) melalui milik orang lain (yang berutang
pada yang menerima pinlaman), maka orang yang mengambil dan menerima tersebut mengambil manfaat dari proses itu. [Lihat
al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah li Ibni Jauzii, hlm. 251, Ghaayatul Muntaha,vol.ll, hlm. 157).
1765
Al-Bodro'ii vot. Yl, hlm. 95 dan seterusnya , Takmitat Fathul Qadiir voL VII, hlm. 64, Tabyiin al-Haqaaiq,vol. V, hlm. 58, ad-Durrul
Mukhtaar bi Haamigt Raddul Muhtaar,vol.lV hlm. 507.
Baglan 3: HUI(UM TRANSAXSI KEUANGAN rslAM rILID s

'amil-'amil lainnya, dan sesuai dengan Alasan keadaan pertama fsebelum


kebiasaan para pedagang dalam per- adanya pekerjaan) adalah bahwa pem-
dagangannya . lil<a mudharib menyewa berian modal dari mudharib pertama
[mempekerjakan seseorang) atas pe- padamudhanb kedua merupakan akad
kerjaan yang wajib dikeriakan olehnya, wadi'ah [titipan) darinya, karena dia
maka dia wajib memberikan upah dari memiliki hak menitipkan modal mu-
hartanya, bukan dari harta qiradh. Dia dharabah. Oleh karena itu, dia tidak
boleh menyewa (mempekerjakan se- menjadi tertanggung dengan adanya
seorang) atas pekeriaan dengan harta pemberian tersebut.
mudharabah, jika pekerjaan itu bukan Alasan keadaan kedua (setelah
dari pekerjaan yang waiib dilakukan adanya pekerjaan) adalah bahwa pem-
oleh 'amil menurut kebiasaan dalam berian modal dari mudharib pertama
perdagangan. pada mudharib kedua itu adalah akad
- Mudharibyangmelakukan mudha' ibdha'dimana dia memiliki hak terse-
rabahlain. but.
Pertama. Menurut ulama Hanafi- lika mu dh arib kedua memperoleh
yah, mudharib tidak boleh melakukan keuntungan, maka ia menjadi bagian
mudharabah dengan modalnya Pada bersama bagi mudharfb pertama da-
orang lain, kecuali jika pemilik modal lam modal tersebut. Hal itu menuntut
.memberikan kuasa padanya. fika mu- mudharib pertama untuk menanggung
dharib memberikan modalnya Pada pada pemilik modal, sama seperti jika
yang lain untuk mudharabah sedang- dia mencampurkan modal mudhara-
kan pemilik modal tidak mengizinkan- bah dengan yang lainnya.
nya, maka menurut Abu Hanifah mo- Hukum di atas berlaku jika akad
dal tersebut tidak menjadi tanggung- mudharabah-nya adalah sah. Tetapi,
an mudhorib pertama dengan hanYa jika mudharabah-nya tidak sah, maka
adanya pemberian modal pada mu- mudhorib pertama tidak menjamin-
dharib kedua dan tidak pula dengan nya (menanggung) meskipun adanya
adanya kegiatan usaha dari mudharib keuntungan dari mudharib kedua. Hal
kedua dengan modal tersebut hingga itu karena mudharib kedua dalam kea-
dia memperoleh untung. fika mudha' daan itu dianggap sebagai buruh [orang
rib kedua memperoleh untung, maka sewaan) dalam mengelola modal dan
ketika itulah mudharib pertama me- berhak mendapat upah umum. Oleh
nanggungnya (menggantinya) pada pe- karena itu, tidak terjadi persekutuan
milik modal. Adapun sebelum adanya yang mewajibkan tanggungan atau ia-
keuntungan itu maka mudharib perta- minan atas modal.
ma tidak menanggungnya. Oleh kare- Zufar berpendapat bahwa mudha-
na itu, jika modal itu rusak (ludes) di nb pertama wajib menanggung mo-
tangan mudharib kedua sebelum ada- dal dengan adanya pemberian modal
nya keuntungan, maka kerusakan itu tersebut, baik mudharib kedua itu su-
seperti rusaknya barang amanah lain- dah bekerja maupun belum. Hal itu ka-
nya' rena mudharfb pertama hanya memi-
FrqH rsLAM lrtrD 5 Bag|an 3: HUKUM TRANSAKS! KEUANGAN

liki hak memberikan modal dengan dharib kedua telah mulai bekerja, baik
cara wadi'ah, sedangkan pemberian memperoleh keuntungan maupun ti-
modal di sini dengan cara mudhara- dak.
b ah. Mal<a jil<a mu dharib pertama mem- Adapun keuntungan yang dihasil-
berikan modal dengan cara mudhara- kan dari mudharabah pertama maka
bah, dia telah menyalahi [ketentuan dibagi sesuai dengan yang disepakati.
mudharabah) dengan pemberian mo- Pemilik modal harus diberi keuntung-
dal tersebut. Oleh karena itu, dia wa- an sesuai dengan yang disyaratkan
jib menjaminnya seperti wadi' (yang pada akad mudharabah pertama, dan
menerima titipanJ jika dia menitipkan sisanya dibagi antara mudharib perta-
kembali pada orang lain. ma dan kedua sesuai dengan yang di-
Sedangkan ash-Shahibarn berpen- sepakati pada akad mudharabah ke-
dapat-dan ini sesuai dengan zhahir dua.
riwayat-bahwa jika mudharib kedua Ini adalah pendapat ulama Hana-
telah mulai bekerja maka mudharibper- fiyah dan Qadhi Abu Ya'la dari ulama
tama menjamin modalnya, baik mem- Hanabilah.1167
peroleh keuntungan maupun tidak Hal Ibnu Qudamah mengatakan bah-
itu karena mudharib kedua ketika su- wa ini tidak sesuai dengan kaidah Maz-
dah mulai bekerj4 mal<a mudharib per- hab Hambali dan nash Imam Ahmad.
tama telah menggunakan modal mu- Ahmad berkata, "Keuntungan itu tidak
dharabah tanpa izin pemilik modal. baik bagi mudharib!'1168
Oleh karena itu, jaminan itu menjadi Kedua. Pendapat selain ulama Ha-
tetap bagi mudharib pertama dengan nafiyah. Ulama Malikiyah berpendapat
adanya pekerjaan dari mudharib ke- bahwa'amil wajib menjamin modal
dua, baik memperoleh keuntungan
iika dia melakukan qiradh kembali atas
maupun tidak.1166 modal qiradh (mudharaboh.) tanpa izin
lika mudharib kedua telah mulai pemilik modal-yaitu memberikan
bekerja, maka pemilik modal memiliki modal itu pada'amil lainnya untuk qi-
hak memilih; apakah mudharib per- ra dh-, karena kesewenangannya. Da-
tama yang menjamin modalnya atau lam hal ini keuntungannya diberikan
mudharib kedua, tergantung keingin- kepada'amil kedua dan pemilik mo-
an pemilik modal. dal, sedangkan'amil pertama tidak ber-
Pendapat yang kuat menurut ula- hak mendapat bagian keuntungan itu.
ma Hanafiyah adalah bahwa mudharib Hal itu karena keuntungan qiradh ada-
pertama tidak menjamin dalam akad lah seperti ju'l (upah dalam akad ji'-
mudharabah yangsah dengan adanya alah) yangtidak berhak diperoleh ke-
pemberian modal pada mudharib ke- cuali setelah pekerjaan selesai. Semen-
dua. Akan tetapi, ia menjamin jika mu- tara itu 'amil pertama tidak bekerja,

7166
Al-Bodoo'ii vol.Yl, hlm. 96, Takmilat Fathut Qadiir vol.Vll,hlm. 70 dan seterusnya, al-Mabsuuth,vol. XXII, hlm. 98, Tabyiin al-
Haqaaiq,vol.Y, hlm. 63, ad-Durrul Mukhtaan vollY hlm. 509.
1767
lbid.,DR. Ali Khafiil osy-Syarikaatfi al-Fiqh al-lslaamir, hlm. Bt, al-Mughni,vol. V hlm. 44.
| 168
Al-Mughni toc. cit.,
Bag|an 3: HUKUM TRAI{SAXSI IGUANGAN FIqH ISTAM IILID 5

maka ia tidak berhak mendapat bagi- usaha perdagangan secara umum, se-
an keuntungan. Amil pertama wajib perti menjual, membeli dan melakukan
membayar tambahan keuntungan yang wakalah dalam jual beli sekalipun be-
disyaratkan pada'amil kedua, yang ber- lum ada izin yang tegas untuk itu. Pem-
asal dari keuntungan yang didapat oleh belian yang ia lakukan harus sesuai
'amil pertama dari pemilik modal. dengan kebiasaan yang berlaku, maka
Sedangkan ulama Syafi'iyah ber- dia tidak boleh membeli dengan har-
pendapat-dalam pendapat Yang Pa- ga yang melebihi kadar ketertipuan
ling shahih-bahwa'amil tidak boleh umum yang biasanya terjadi pada ma-
melakukan qiradh pada yang lain un- syarakat. Hal itu karena dia adalah
tuk berkongsi dengannya dalam peker- wakil, sementara pembelian yang dila-
iaan dan keuntungan, sekalipun hal itu kukan wakil harus terjadi sesuai de-
dengan izin pemilik modal. ngan kebiasaan umum. Adapun me-
Dalam hal ini, qiradh yang terjadi ngenai kegiatan penjualannya maka
dengan'amil pertama adalah sah, dan ada perbedaan pendapat di kalangan
'amil kedua berhak mendapat uPah ulama Hanafiyah. Pendapat yang rajih
umum dari 'amil pertama jika dia te- (kuat) mengatakan bahwa kegiatan
lah bekerja.lr0e gr1 itu karena qiradh penjualan juga dikaitkan dengan ke-
ini berlawanan dengan qiyas yang me- biasaan umum.
2. Hak yang tidak dimiliki oleh mudha-
letapkan bahwa dalam mudharabah
salah seorang pelaku akad adalah pe- rib kecuali jika dia diberi mandat un-
milik modal dan tidak bekerja, se- tuk melakukan kegiatan usaha sesuai
dangkan pelaku akad lainnya adalah dengan pendapatnya. Seperti jika pe-
sebagai'amil walaupun jumlahnya ba- milik modal berkata kepadanya, "Be-
nyak. Maka tidak sesuai dengan yang kerjalah dengan mudharabah sesuai
ketetapan di atas, jika ada dua orang dengan pendapatmu, atau seperti yang
'amil mengadakan akad qiradh antar kamu lihat." Pekerjaan yang diserah-
mereka sendiri, oleh karenanya akad kan padanya ini hendaknya memung-
itu tidak sah. kinkan dapat dikategorikan pekerjaan
Kesimpulan. Mazhab EmPat sePakat perdagangan, seperri memberikan mo-
bahwa'amil pertama wajib menjamin de- dal pada orang lain untuk melakukan
ngan tindakannya melakul<an mudharabah mudharabah, atau bisa dijadikan se-
dengan modalnya pada yang lain. bagai modal untuk syirkah 'inan.lika
Adapun ringkasan hukum-hukum tin- pemilik modal menyerahkan hal itu
dakan mudharibdalam mudharabah muth- padanya, maka sah apa yang dilaku-
laqah menurut ulama Hanfiyah ada tiga kan oleh mudharib.
macam. 3. Hak yang tidak diryiliki oleh mudha-
1. Hakyangdimiliki mudharibdalam ke- rib kecuali jika ada penjelasan yang
biasaan umum, yaitu seluruh bentuk terang mengenai hak itu, seperti me-

tt69
Mughnil al-Muhtaaj,vol.ll, hlm. 314, al-Mughni,vol.Y, hlm. 43, al-Qawaaniin at-Fiqhiyyalyhlm.283, al'Khirasyi, vol. VI, hlm. 214.
rsrAM IrLID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAIGI I(EUANGAN

lakukan tindakan-tindakan sosial Begitu juga, tidak boleh membe-


(tabarru), seperti hibah, pilih kasih rikan modal dengan ibdha'LL7o pada
dalam menjual dan membeli, mem- orang yang keluar dari Damaskus de-
berikan pinjaman, membeli dengan ngan membawa modal tersebut, kare-
tangguh menurut ulama Syafi'iyah, na j ika m udharib tidak mempunyai hak
Malikiyah dan Hanabilah serta mem- membawanya kelua4, maka lebih tidak
beli dengan harga yang lebih tinggi berhak lagi memberikan izin keluar.
dari modal, dan keuntungan mudha- lil<a mu dharib membawa modal ke-
rabah menurut mayoritas ulama. luar dari Damaskus, lalu dia membe-
b. liludharabah muqal4tadah. Hukum lanjakannya untuk membeli dan men-
mudharabah muqayyadah seperti hu- jual, maka dia menanggungnya karena
lrrum mudharabah muthlaqah dalam se- dia bertindak bukan dengan cara yang
luruh hukum-hukum yang telah dise- diizinkan oleh pemilik modal. Dengan
butkan di atas. Hanya saia, muqayya- perbuatannya ini mudharib telah me-
dah berbeda dengan muthlaqahsesu- nyalahi ketentuan, sehingga dia harus
ai dengan syarat atau batasan yang menjaminnya. Apa yang telah dibeli
membatasinya. fika pemilik modal olehnya menjadi miliknya, serta keun-
mengkhususkan usaha mudharib di ne- tungannya juga menjadi miliknya, dan
geri atau daerah tertentu saja, atau da- kerugiannya menjadi tanggungannya.
lam barang tertentu saja, maka mu- Akan tetapi, menurutAbu Hanifah dan
dharib tidak boleh menyalahinya, ka- Muhammad, keuntungannya. itu tidak
rena ini adalah akad wakalah. Pem- baik bagi mudharib. Sedangkan menu-
batasan itu memiliki faedah atau tu- rut Abu Yusuf, keuntungan itu baik
juan, maka mudharib harus membatas- baginya.
i pada batas itu. lika mudharib tidak membeli se-
1). Menentukan tempat. f ika mu- suatu dengan modal mu dharabahsam-
dharabah dibatasi dengan tempat, se- pai diamembawanyakembali ke nege-
perti jika seseorang memberikan pada ri tertentu yang telah disebutkan, maka
yang lain modal untuk mudharabah de- dia bebas dari tanggungan dan harta
ngan syarat agar dia bekerja di negeri itu kembali jadi modal mudharabah
tertentu, seperti Damaskus, misalnya, seperti semula. Hal ini seperti wadii'
maka mu dh arib tidakboleh bekerj a di (orang yang menerima titipan) jika me-
selain Damaskus. Hal itu karena ucap- nyalahi perintah muudi' [orang yang
an pemilik modal [dengan syarat) me- menitipkan) kemudian memperbai-
rupakan lafal-lafal syarat, dan itu ada- ki kesalahannya.llTl
lah syarat yang memiliki faedah dan fika pemilik modal memberikan
tujuan, karena setiap tempat memi- modal pada orang lain untuk bekerja
liki perbedaan dalam hal murah dan di pasar umum Damaskus, kemudian
mahalnya suatu barang dan memiliki orang itu bekerja di wilayah Damas-
resiko perjalanannya. kus tapi bukan di pasarnya, maka hal

1170
Yrit memberikan modal kepada orang lain untuk berdagang dengan modal itu secara sukarela ftanpa imbalan).
ttTt AI-Mabsuuth,vol. XXII, hlm. 4 2,46, Tabyiin at-Haqaaiq,vol.Y,hlm.59, al-Badaa'i', vol. VI, hlm .98, Takmilat Fathul Qadiir vol.Yll,hlm.
64 dan seterusnya, Mukhtashar ath-Thahaawi, hlm. 125.
BaE an 3: HUKUM TRANSAKSI ](EUANGAN rsrAM IILID 5

tersebut boleh-secara istihsan-ber- itu karena kata"di" dalam perkataan


dasarkan pada prinsip mudharabah ini menunjukkan tempat. Itu berarti
menurut ulama Hanafiyah. Adapun se- bahwa Damaskus adalah tempat yang
cara qiyas maka hal itu tidak boleh. dizinkan oleh pemilik modal pada mu-
Alasan qiyas adalah bahwa ia telah di- dharib untuk bekerja di sana. lika mu-
syaratkan untuk bekerj a di tempat ter- dharib boleh bekerja di selain Damas-
tentu, maka tidak boleh bekerja di se- kus, berarti Damaskus bukan tempat
lain tempat itu, seperti jika disyarat- untuk bekerja.
kan untuk bekerja di negeri tertentu. Adapun perkataan pemilik modal,
Sedangkan alasan istihsan adalah "Maka bekerjalah dengan modal ini",
bahwa batasan dengan pasar Damas- kata"maka" [fa) dalam bahasa Arab
kus pada umumnya tidak memberi fae- merupakan kata sambung untuk sesua-
dah, karena satu negeri adalah sama tu yang terjadi setelahnya secara lang-
seperti satu tempat, maka pembatasan sung. Kata ini jika dipergunakan un-
ini tidak ada faedahnya sehingga di- tuk sesuatu yang masih samar maka
batalkan maknanya. Karena sebagai- berfungsi sebagai penj elas baginya.
mana ditetapkan dalam kaidah bahwa Demikian juga perkataan pemilik
syarat (batasan) dianggap berlaku jika modal,'Ambillah modal ini dengan im-
bisa memberikan faedah. balan setengah keuntungannya di Da-
. fika pemilik modal berkata pada maskus." Hal itu karena huruf "baa"
mudharib, "fangan bekerja dengan mo- (bi dimasyq) yang berarti "di" menun-
dal itu kecuali di pasar Damaskusi'ke- jukkan pada makna ilshaaq fmenem-
mudian mudharib bekerja di selain pa- pel), maka ini mengharuskan menem-
sar Damaskus dengan menjual dan pelnya sifat pada yang disifati, yaitu
membeli, maka dia harus menanggung- wajib bagi mudharib bekerja dengan
nya. Hal itu karena perkataan pemilik modal itu menempel dengan Damas-
modal adalah berisi larangan atasnya, kus, yang berarti bahwa dia harus be-
maka dia tidak melakukan tindakan- kerja di Damaskus.
nya tersebut setelah adanya larangan. Adapun jika pemilik modal ber-
Dalam contoh pertama, pemilik mo- kata, 'Ambillah modal ini dan beker-
dal tidak melarang mudharib, tetapi jalah dengannya di Damaskusi'maka
hanya mensyaratkan padanya untuk mudharib boleh bekerja di Damaskus
bekerja di pasar Damaskus, dan syarat dan di selain Damaskus. Hal itu kare-
ini tidak memberikan faedah maka di- na huruf "waaw" (yang berarti "dan")
batalkan. dalam perkataan ini berfungsi sebagai
Demikian juga jika pemilik modal kata sambung ('athfl dan merupakan
berkata pad a mudharib,'Ambillah mo- salah satu hurufyang bisa dipakai se-
dal ini, kamu bisa bekerja dengannya bagai awalan dalam sebuah kalimat
di Damaskus," atau, 'Ambilah modal bahasa Arab. Maka perkataan pemilik
ini maka bekerjalah dengannya di modal tersebut dapat diartikan seba-
Damaskus," maka mudharib tidak bo- gai sebuah bentuk musyawarah (pem-
leh bekerja di selain Damaskus. Hal berian saran). Sehingga, seakan-akan
FIQLH ISLAM JILID 5 BaE an 3: HUKUtll TRANSAI(SI KEUANGAI{

dia berkata, "fika kamu bekerja begini, gangan dijual setelah waktu yang di-
itu lebih baik." tentukan.1173
2). Menentukan orang. fika pe- Ihidah dalam pembatasan mudha-
milik modal berkata, "Dengan syarat rabah menurut ulama Hanafiyah ada-
kamu membeli dari si fulan dan men- lah bahwa mudharabah itu bisa diberi
iual kepadanya," maka syarat (batas- batasan dengan batasan yang membe-
an) tersebut adalah sah menurut ula- ri faedah, sekalipun setelah akad, sela-
ma Hanafiyah dan Hanabilah, karena ma modalnya belum menjadi barang.
syarat itu dapat memberi faedah un- Karena jika modalnya sudah menjadi
tuk menambah kepercayaan padanya barang dagangan, maka pemilik modal
dalam muamalah. Sedangkan ulama tidak mempunyai hak mengeluarkan
Malikiyah dan Syafi'iyah memiliki pen- mudharib, karenanya dia juga tidak me-
dapat yang berbeda dalam hal ini se- miliki hak mengkhususkan dan me-
perti yang kita ketahui, karena syarat nentukan mudharib. Adapun pembe-
ini menghalangi tujuan mudharabah, rian batasan dengan batasan yang ti-
yaitu berkeliling di pasar dan mencari dakmemberi faedah, maka pemberian
keuntungan. batasan itu tidak dianggap sama se-
3). Menentukan waktu. |ika pe- kali, seperti larangan menjual barang
milik modal menentukan waktu mu- secara tunai.1l7a
dharabah dengan waktu tertentu di- Ulama Syafi'iyah berpendapat bah-
mana jika waktu itu berlalu maka ba- wa tugas mudharib adalah bgrdagang
tallah akadnya. Dalam hal ini akad itu dengan modal mudharabah untuk men-
sah menurutulama Hanafiyah dan Ha- cari untung dan mengembangkannya,
nabilah, karena itu adalah pemberian yaitu dengan menjual dan membeli de-
kuasa (wakalah), maka waktumudha- ngan kebiasaan umum yang dilakukan
rabah menjadi tertentu dengan penen- para pedagang. Oleh karena itu, setiap
tuan itu. Penentuan waktu seperti ini syarat yang menghalangi pekerjaan
dapat memberi faedah. Penentuan wak- yang sudah terbiasa dilakukan dalam
tu berarti memberi batasan dengan adat itu membatalkan qiradh.LrTs
waktu, maka hal ini seperti memberi Pembatasan baru pada mudhara-
batasan dengan jenis dan tempat.1172 bahmuthlaqah.
Akad ini tidak sah menurut ulama Ulama Hanafiyah berpendapat
Syafi'iyah dan Malikiyah seperti yang bahwa jika mudharabah berbentuk
telah kita ketahui, karena penentuan muthlaqah, kemudian pemilik modal
waktu itu merusak tujuan qiradh. Hal menetapkan batasan tertentu setelah
itu karena mudharib terkadang tidak terjadi akad maka akan terjadi hal
memperoleh untung dalam waktu ter- berikut.
tentu, dan terkadang pula keuntungan fika modal mudharabah masih ber-
hanya dapat diperoleh jika barang da- bentuk uang atau mudharib telah mem-

Lr72_
At-Bodoo'ii vol. VI, hlm. 99, Takmilat Fathul Qadiir wa al-lnaayat, vol.YII, hlm. 65.
1773
Mughni! al-Muhtaaj, vol. ll, hlm. 312, al-Mughni,vol. Y hlm. 63, asy-syarhut Kabiir li ad-Dardiir, vol. III, hlm. 521.
"'* Ad-Durntl Mukhuar,vol. IY hlm.508.
717 s
I b i d., D R. Ali Khafi if, asy -Sya rikaat fi at - Fi qh al - I sl a am ii, hlm. 7 4.
Baglan 3: HUXUM TRANSAXSI KEUANGAN FIQIH ISIAM JILID 5

beli barang dengan modal itu kemu- lah memiliki bagian dari keuntungan
dian menjualnya kembali dan mene- mudharabah, maka ia tidak berhak
rima harganya dalam bentuk uang, memperoleh yang lainnya. Hal itu ka-
maka menetapkan batasan baru un- rena biaya yang diambilnya menjadi
tuk mudharabah adalah dibolehkan. manfaat tambahan dalam mudhara-
Hal ini sama seperti jika pemilik mo- bah. Selain itu, karena biaya itu ter-
dal menentukan batasan mudharabah kadang jumlahnya sebesar jumlah ke-
pada awal akad, karena pemilik modal untungan, maka mengambil biaya itu
memiliki hak pembatasan itu jika me- berarti mengambil seluruh keuntung-
miliki faedah. annya sendiri. Dan terkadang jumlah
Adapun jika modal mudharabah biaya itu lebih banyak dari jumlah ke-
berbentuk barang, maka pemilik mo- untungan, maka menyebabkannya me-
dal tidak boleh melakukan pembata- ngambil bagian dari modal mudhara-
san atau melarang melakukan sesua- bah. Semua ini bertentangan dengan
tu hingga modal itu kembali menjadi ketentuan akad. Oleh karena itu, jika
uang. Seperti jika ia berkata pada mu- biaya untuk mudharib itu disyarat-
dharib, "fanganlah kamu menjual de- kan dalam akad, maka akadnya tidak
ngan tangguh." Hal itu karena mudha- sah.ll76
rabahtelah terjadi dengan adanya pem- Sejumlah ulama di antaranya Ibra-
belian (belanja). him an-Nakha'i dan Hasan al-Bashri
4). Hak-hakmudharib, yaitu se- berpendapat bahwa mudharib berhak
suatu yang menjadi haknya dengan mendapat biaya, baik ketika menetap
adanya pekerjaan darinya dalam mo- maupun sedangbepergian.llTT Sedang-
dal mudhorabah. Haktersebut ada dua kan mayoritas fuqaha di antaranya Abu
yaitu nafkah [biaya) dan keuntungan Hanifah, Malik dan Syr'ah Zaidiyah ber-
yang telah ditetapkan dalam akad. pendapat bahwa mudharib berhak
a. Biaya dari modalmudharabah. mendapat biaya ketika sedang beper-
Para fuqaha berbeda pendapatten- gian dan tidak berhak ketika sedang
tang waiibnya biaya untuk mudharib menetap. Biaya ini diambil dari keun-
dalam tiga pendapat. Imam Syafi'i ber- tungan jika ada dan jika tidak ada
pendapat-dalam pendapat yang azh- maka diambil dari modal mudharabah.
har dari dua pendapatnya-bahwa ti- Biaya tersebut mencakup apa yang di-
dak ada biaya untuk mudharib d,ari butuhkan oleh mudharib, seperti ma-
modal mudharabah, baik pada waktu kanan dan pakaian.1178 Hanya saja
menetap maupun sedang bepergian, Imam Malik berpendapat seperti ini
kecuali jika pemilik modal mengizin- jika modal itu dapat mencukupi hal
kannya. Hal itu karena mudharib te- tersebut.

lr7 6 -
At M uhodrdzab, vol. I, hlm. 387, Mughnit al-Muhtaaj, vol. II, hlm. 3 17.
rL77
Bidaayat al-Mujtahid, vol.ll, hlm. 238.
rr78 Bidooyot at-Mujnhid, loc. cit., al-Badaa'i', vol. VI, hlm. 105, Takmilat Fathul
Qadiin vot. Vll, hlm. 81, al-Mabsuuth, voL XXII, hlm.
63, Mukhtnshar ath:Thahaawi, hlm. 125, ad-Dardiin vol III, hlm. 53O, al-Muntaza' al-Mukhtaar, vol. V hlm. 333, al-Qawaaniin al'
Fiqhiyah, hIm.283, al-Khirasyi,vol. VI, cet. Il, hlm. 217.
ISLAM IILID 5 Bag|an 3: HUKUM TRANSAKSI TEUAI{GAN

Mudhorib tidak berhak memper- Biaya yang wajib diberikan untuk


oleh biaya dari modal mudharabah mudharib dari modal mudharabah-
jika ia sedang menetap, tetapi biaya sebagaimana.yang disebutkan oleh ula-
itu harus ia tanggung sendiri dari har- ma Hanafiyah-adalah apa yang men-
tanya, kecuali jika mudharabah menyi- jadi kebutuhan tetapnya, seperti ma-
bukkannya dari mencari mata penca- kanan, pakaian, lauk pauk, minuman,
harian yang dia makan darinya, maka upah menyewa buruh, ongkos kamar
ketika itu dia be;hakmemperoleh bia- mandi, minyak lampu, kayu baka4, ka-
ya dari modal mudharabah. sur untuk tidun makanan untuk bina-
Adapun ulama Hanabilah membo- tang yang ditungganginya selama per-
lehkan mudharib mensyaratkan ada- jalanan dan dalam kebutuhan-kebu-
nya biaya untuk dirinya pada waktu tuhannya, ongkos cuci baju dan seba-
menetap atau sedang bepergian.llTe gainya yang menjadi kebutuhan umum
Mereka dalam hal ini sependapat de- dalam perjalanan. Adapun biaya obat
ngan ulama Syafi'iyah yang tidak me- maka diambil dari hartamudhanb sen-
wajibkan adanya biaya untuk mudha- diri menurutzhahir riwayat karena ke-
rib, baik ketika menetap maupun be- butuhan pada nafkah umum bisa dike-
pergian, kecuali jika disyaratkan. tahui, sementara kebutuhan pada bia-
Dalil para ulama yang membole- ya obat baru bisa diketahui ketika da-
hkan adalah bahwa jika biaya untuk tang sakit. Oleh karena itulah, nafkah
mudharib tidakdiambil dari modal mu- untuk istri dibebankan pada suami,
dharabah, niscaya masyarakat tidak sedangkan biaya membayar obat istri
akan mau melakukan mudharabah,pa- maka diambil dari hartanya sendiri,
dahal mereka membutuhkannya. Ada- seperti yang disebutkan oleh para ula-
pun sebab m udharibberhak mendapat ma Hanafiyah terdahulu. Namun pen-
biaya ketika sedang bepergian dan ti- dapat ini perlu dikaji lagi.
dak berhak memperolehnya pada wak- Menurut Abu Hanifah, biaya mem-
tu menetap adalah karena mudharib bayar obat masuk dalam biaya umum
tertahan untuk mencari nafkah guna untuk mudharib, karena obat adalah
melakukan perjalanan untuk mudha- untuk kesehatan badannya sementara
rabah. Hal ini serupa dengan seorang mudharib tidak bisa berdagang kecua-
istri yang berhak memperoleh nafkah li jika badannya sehat. Oleh karena itu,
karena tertahan di rumahnya. Keada- biaya membayar obatsama seperti bi-
an ini tentu berbeda jika mudharib me- aya umum untuk mudhorib.lrso
netap. lika mudharfb diharuskan me- Adapun besarnya biaya maka di-
ngeluarkan biaya dalam perjalanan sesuaikan dengan kebiasaan para peda-
dari hartanya sendiri, maka ia akan gang tanpa pemborosan. fika biaya itu
mendapatkan kesusahan. melebihi dari kebiasaan umum, maka

tt79
Al-Mughni, voL V hlm. 64, Karyaaf al-Qinaa',vol.ll, hlm. 263.
tt80
Al-Badaa'ii vol. VI, hlm. 106, Takmitat Fathul Qadiir,vol.Vll, hlm. 81, Tabyiin al-Haqaaiq, vol. V, hlm. 7O, ad-Durrul Mukhtaar,vol.lY,
hlm. 512, Majma' adh-Dhamaanaat, hlm. 308.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAI{ FIqLH ISTAM JITID 5

mudharib menanggung kelebihannya. rusak (ludes). Dan sesuai hukum asal


Karena sebuah izin ditetapkan berda- maka kerusakan itu dikembalikan pada
sarkan kebiasaan umum, maka biaya keuntungan.
yang diperhitungkan adalah biaya yang lika mudharib menetap di suatu
jumlahnya sesuai dengan kebiasaan negeri untuk keperluan menjual dan
umum. membeli, dan berniat untuk menetap
lika mudharib mengadakan perj a- selama lima belas hari, maka biayanya
lanan dan barangyang dibelinya tidak diambil dari modal mudharabah sela-
cocok atau tidak sesuai dengan yang di- ma dia tidak menjadikan negeri itu se-
inginkannya, kemudian menarik kem- bagai tempat tinggal atau tanah airnya
bali modalnya, maka biayanya diambil [menjadi warga negara). Ulama Mali-
dari modal mudharabah selama masih kiyah berpendapat selama mudharib
dalam perjalanan, karena seperti itu- tidak menikah di negeri tersebut.
lah pekerjaan para pedagang yaitu ka- lika mudharib kembali ke negeri-
dang pembelian atau belanja dapat ter- nya, maka sisa barang dan biaya yang
jadi pada satu waktu atau tempat dan ada padanya, seperti pakaian dan sisa
kadang tidak. uang harus dikembalikan pada modal
Mudharib berhak mendapat biaya, mudharabah. Hal itu karena izin untuk
baik dia mengadakan perjalanan de- memperoleh biaya itu dikarenakan per-
ngan hanya membawa modal mudha- jalanannya, sehingga jika perjalanan-
rabahsaja, atau membawa serta harta- nya telah selesai maka izinnya hilang.
nya bersama modal mudharabah, mau- Oleh karena itu, mudhorfb wajib me-
pun membawa sebagian modal mu- ngembalikan sisa biaya tersebut pada
dharabah milik satu atau dua pemilik modal mudharabah.
modal. Hanya saja, jika dia bepergian lika mudharib mengeluarkan bia-
dengan membawa hartanya dan mo- ya dari hartanya untuk keperluan yang
dal mudharabah, atau membawa dua seharusnya dia ambil dari modal mu-
modal milik dua pemilik modal, maka dhoraboh, maka biaya yang telah dike-
biayanya diambil dari dua harta terse- luarkannya itu menjadi utang dalam
but dengan bagian masing-masing. Ka- modal mudharabqh. Hal ini seperti wa-
rena perjalanan ini dilakukan untuk shiy (wali/pelaksana wasiat) jika dia
dua harta tersebut, maka biayanya di- mengeluarkan biaya dari hartanya sen-
ambil dari dua harta tersebut.1181 diri untuk mengurus si kecil [anak),
Biaya itu diambil dari keuntung- karena pengurusan si kecil itu telah
an adalah jika terdapat keuntungan, diserahkan padanya. 1182
dan jika tidak ada maka diambil dari b. Keunttrngan yang disepakati.
modal mudharabah, karena biaya atau Mudharib berhak mendapat keuntung-
nafkah itu adalah bagian modal yang an yang telah disepakati sebagai

rrSl Al-Bodor'ii loc. cit..


rL82
At-Bodoo'ii op. cit., hlm. 107.
ISrAM lrlrD 5 Baglan 3: HUKUM IRANSAXS! I(EUANGAN

kompensai atas pekerjaannya dalam tungannya dibagi adalah hadits yang


mudharabah jika dalam mudharabah diriwayatkan dari Rasulullah bahwa be-
itu mendapatkan keuntungan. fika ti- liau bersabda,
.
dak ada keuntungan, maka mudharib Perumpamaan seorang mukmin
"
tidak berhak mendapatkan apa pun, itu seperti perumpomaan seorang pe-
karena dia telah bekerja untuk dirinya dag ang, keuntung annya tidak diberi-
sendiri sehingga tidak berhak menda- kan padanya sampai modalnya dibe-
patkan upah. rikan padanya. Demikian juga seorang
Keuntungan itu bisa diketahui se- mukmin, (pahala) sunnah-sunnahnya
telah adanya pembagian, dan syarat tidak diberikan padanya sampai (pa-
bolehnya dilakukan pembagian adalah hala) azimah-azimahnya (kewajib-
diterimanya kembali modal mudhara- an) diberikan p adanye,"lrB3
bah. Maka tidak sah pembagian keun-
Hadits ini menunjukkan bahwa
tungan sebelum modal diambil dari pembagian keuntungan sebelum pemi-
tangan mudharib.
lik modal mengambil modalnya ada-
fika seseorang memberikan seri- lah tidak sah, karena keuntungan itu
bu dinar pada yang lainnya untuk mu-
adalah tambahan, sementara tambah-
dharabah dan setengah keuntungan-
an pada sesuatu itu tidak ada kecuali
nya untuk mudharib, kemudian mu-
setelah aslinya diserahkan.
dharib memperoleh keuntungan seri-
lika mudharib berselisih dengan
bu dan mereka berdua membagi ke-
pemilik modal dalam pengi:mbalian
untungan tersebut, sementara modal
modal, di mana mudharibberl<ata, "Saya
mudharabah masih di tangan mudha-
telah mengembalikan modal kepada-
rib dan belum diambil oleh pemilik mu sebelum keuntungan dibagi," dan
modal, kemudian modal itu rusak di
pemilik modal berkata, "Saya belum
tangan mudharib setelah pembagian
menerima modal sebelum pembagian
keuntungan, maka pembagian keuntu-
keuntungan." Maka perkataan yang di-
ngan itu tidak sah. Keuntungan yang
terima atau dibenarkan menurut ulama
telah diambil oleh pemilik modal ha-
Hanafiyah dan Hanabilah adalah per-
rus dihitung sebagai bagian dari modal
kataan pemilik modal. Mudharib ha-
mudharabah, dan keuntungan yang di-
rus mengembalikan keuntungan yang
ambil oleh mudharib dianggap seba-
diambilnya untuk menutupi modal. fika
gai utang yang harus dikembalikan ke-
setelah itu masih ada sisa dari keun-
pada pemilik modal hingga modalnya
tungan yang diambil mudharib, maka
terbayar. fika masih ada sisa dari ke-
sisa tersebut untuk mereka berdua se-
untungan, maka sisa itu untuk mereka
cara sama rata. Dasar hukum dalam
berdua.
menerima atau membenarkan perka-
Dalil bahwa pemilik modal harus
taan pemilik modal adalah karena rnu-
mengambil modalnya sebelum keun-
dharib dalam hal ini sebagai penuntut

1183
Hrdit ini disebutkan oleh Imam Kasaani dalam kitab al-Badaa'i',vol. VI, hlm. 107 , dan saya tidak menemukannya dalam kitab-
kitab hadits yang masyhur.
BaElan 3: HUKUM TRANSAXSI XEUANGAN ISLAM JITID 5

(yang mengaku), dan pemilik modal tidak ada keuntungan, maka dia tidak
adalah yang mengingkari. Mudharib menanggung apa pun untuk mudha-
sekalipun seorang yang amin [yang di- rib.7L86
beri kepercayaan), tetapi perkataan 'Amil (mudharib) tidak berhak
amin yang diterima atau dibenarkan memperoleh keuntungan dalam mo-
itu hanya dalam menggugurkan tang- dal mudharabah sampai dia menye-
gungan dari dirinya, bukan dalam rahkan modal tersebut pada pemilik
hal penyerahan sesuatu pada orang modal, yaitu dengan mengubah mo-
lain.118a dalnya menjadi uang dan diserahkan
Ulama Hanafiyah berpendapat kembali pada pemilik modal.1187 Ibnu
sama dengan ulama Malikiyah dan Sya- Rusyd berkata, "Para ulama masa kini
fi'iyah dalam pendapat yang azhhar sepakat bahwa 'amil tidak boleh me-
bahwa'amil tidak memiliki bagian ke- ngambil bagiannya dari keuntungan
untungan dari pekerjaannya kecuali de- mudharabah kecuali dengan kehadir-
ngan pembagian keuntungan bukan de- an pemilik modal. Kehadiran pemilik
ngan sebab adanya keuntungan. Se- modal merupakan syarat dalam pem-
mentara ulama Hanabilah dan Zaidi- bagian keuntungan mudharabah dan
yah berpendapat bahwa'amil memi- pengambilan'amil terhadap bagian-
liki bagian dari keuntungan dengan nya. Adanya bukti dan sebagainya ti-
gebab adanya keuntungan tersebut se- dak mencukupi sebagai syarat untuk
kalipun keuntungannya belum diba- membagi keuntungan. Pemilik modal
gi. Para fuqaha sepakat bahwa 'amil menanggung semua kerugian dan ke-
wajib menyerahkan modal mudhara- rusakan yang disebabkan alam yang
bah terlebih dahulu pada pemilik mo- terjadi dalam perdagangan qiradh, yang
dal. Amil tidak memiliki hak apa pun bukan disebabkan oleh pelanggaran
dari keuntungan sampai dia menye- dan kelalaian dari mudharib."rl88
rahkan modal mudharabah pada pe- fika modal mudharabah berkurang
milik modal. Keuntungan mudharabah setelah adanya pekerjaan yang disebab-
adalah jumlah yang melebihi jumlah kan oleh turunnya harga-harga, atau
modal. Keuntungan tersebut dibagi an- terdapat cacat pada barang yang telah
tara'amil dan pemilik modal sesuai de- dibeli, atau disebabkan oleh bencana
ngan yang disepakati.llss alam seperti kebakaran, tenggelam, di-
5). Hak pemilik modal. Hak pe- ghashab, atau dicuri, maka kekurang-
milik modal adalah mengambil keun- an tersebut ditutupi dengan keuntu-
tungan yang telah ditentukan jika ter- ngan mudharabah. Hal itu karena 'amil
dapat keuntungan dalam modal. fika adalah amin [orang yang dipercaya me-

1184
Al-Badaa'i1 vol. VI, hlm. 107 dan seterus nya, al-Mabsuuth, vol. XXII, hlm. 2 0,1105,Tabyiin ot-Haqaaiq,vol V, hlm. 68, Ro ddul Muhtaar,
vol. IV, hlm. 511.
7185
Mughnit at-Muhtaaj,vol.ll, hlm. 318, al-Mughni,vol.V,hlm. 51, Ghaayatul Muntahaa,vol.lll, hlm. 175.
7186
At-Bodoo'i op. cit.,hlm. 1oB.
rr87
Al-Muqoddimaat al-Mumahhidaat, vol.lll, hlm. B.
L188
Bidooyrt ol-Mujtahid,vol II, hlm. 238.
FIQLH ISLAlvt IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

nerima amanah) yang tidak bertang- terima adalah perkataan orang yang mengaku
gung jawab atas kekurangan atau ke- kemutlakan. Seperti jika pemilik modal berka-
rusakan kecuali jika disebabkan oleh ta, "Saya memberikan izin padamu untuk ber-
pelanggaran dan kelalaiannya. dagang gandum bukan yang lainnya," sedang-
kan mudharib berkata, "Kamu tidak mengata-
4. HUKUM PERSELISIHAN PEMILIK MODAL kan padaku untukberdagang dalam perdagang-
DAN'AMIL an khusus." Maka perkataan yang diterima ada-
Pemilik modal dan mudharib terkadang lah perkata an mudharib yangdisertai sumpah,
berselisih dalam hal-hal yang berkaitan dengan karena kemutlakan itu lebih dekat pada pen-
pelaksanaan ketentuan mudharabah, seperti capaian tujuan dari akad mudharabah.
perselisihan dalam masalah keumuman dan ke- Adapun jika mereka berdua berselisih da-
khususan pekerjaan, kerusakan modal, pengem- lam jenis tertentu untuk mudharabah, seperti
balian modal, besarnya keuntungan yang di- jika pemilik modal berkata, "Saya memberikan
syaratkan, dan besarnya modal. modal padamu untuk mudharabah dalam pa-
kaiani' dan mudharfb berkata, "Bukan, tapi da-
a. Perselisihan dalam Keumuman dan
lam biji-bijiani' maka perkataan yang diterima
Kekhususan Pekeriaan
adalah perkataan pemilik modal, karena dalam
fika pemilik modal dan mudharib berselisih
masalah ini tidak mungkin menguatkan salam
dalam masalah keumuman atau kekhususan
satu perkataan tersebut dengan pertimbangan
pekerjaan, maka perkataan yang diterima ada-
tujuan akad. Hal itu karena mudharabah dapat
lah perkataan orang yang mengaku keumum-
dilakukan dalam dua jenis barang tersebut.
an. Seperti jika salah seorang di antara mere-
Maka yang dikuatkan adalah perkataan salah
ka mengaku melakukan mudharabah secara
satu di antara mereka berdasarkan izin yang
umum, baik dalam jenis perdagangan secara
datang dari pemilik modal.118e
umum, tempat maupun orang-orang yang ber-
interaksi dengannya, sedangkan pihak yang
lainnya mengaku melakukan mudharabah se-
b. Persellsihan dalam Kerusakan Modal
cara khusus, baik dalam jenis perdagangan, fika pemilik modal dan mudharib berse-
tempat maupun berinteraksi dengan orang ter- lisih dalam kerusakan modal-di manamudho-
tentu, maka perkataan yang diterima adalah rib mendakwa terjadi kerusakan dan pemilik
perkataan orang yang mengaku keumuman, modal mengingkarinya-, atau keduanya ber-
karena keumuman sesuai dengan tujuan akad selisih dalam terjadinya pengkhianatan atau pe-
mudharabah. Hal itu karena tujuan dari akad langgaran-dimana pemilik modal mendalnva-
mudharabah adalah mendapat keuntungan, kan hal itu dan mudharib mengingkarinya-,
dan tujuan ini bisa tercapai dalam keumuman maka perkataan yang diterima adalah perkata-
mudharabah. an mudharib berdasarkan kesepakatan ulama.
Demikian juga jika mereka berdua ber- Hal itu karena mudharib adalah amin (orang
yang dipercaya dalam menerima amanah) se-
selisih dalam masalah kemutlakan dan keter-
batasan mudharabah, maka perkataan yang di- mentara secara hukum asal tidak ada pengkhi-
anatan, maka perkataan yang diterima adalah

lL89 Al-Bodro'il vol.


VI, hlm. 1.09, Takmilat Fathul Qadiir,vol.Yll,hlm.87, al-Mabsuuth, vol.XXll, hlm. 42, Tabyiin al-Haqaaiq, vol.Y,hlm.
75.
Baglan 3: HUKUM TRAI{SAKSI KEUANGAN FIQLH ISTAM IILID 5

perkataannya, sama seperti wadii'[orang yang tidak menerima apa pun dari kamu," maka
dititipi barang). perkataan yang diterima adalah perkataannya,
maka demikian juga jika dia mengingkari se-
c. Perselisihan dalam Pengembalian Moda! bagiannya saja.

|ika mereka berdua berselisih dalam ma- fika mereka berdua berselisih dalam ma-
salah pengembalian modal, di mana'amil men- salah besarnya modal dan keuntungan, seper-
dakwa telah teriadi pengembalian dan pemilik ti jika pemilik modal berkata, "Modalnya ada-
modal mengingkarinya, maka perkataan yang lah dua ribu dan keuntungan yang disepakati
diterima menurut ulama Hanafiyah dan Hana- adalah sepertigai' dan mudharib berkata, "Mo-
bilah adalah perkataan pemilik modal, seperti dalnya adalah seribu dan keuntungan yang di-
yang telah disebutkan di atas. Selain itu, kare- sepakati adalah setengah," maka ulama Hanafi-
na mudharib memegang modal untuk manfaat yah dan Hanabilah berpendapat bahwa perka-
dirinya, maka perkataannya tidak diterima da- taan yang diterima adalah perkataan mudha-
lam masalah pengembaliannya, sama seperti rib dalam masalah besarnya jumlah modal,
orang yang meminiam. dan perkataan pemili\ modal dalam masalah
Menurut ulama Malikiyah dan Syafi'iyah besarnya jumlah keuntungan. Sedangkan ula-
dalam pendapat yang paling shahih, perkataan ma Syafi'iyah berpendapat bahwa perkataan
yang diterima adalah perkataan mudharib,ka- yang dibenarkan dalam dua masalah tersebut
rena dia adalah orang yang diberi amanah se- adalah perkataan 'amil yang disertai dengan
perti wodii' [orang yang menerima titip- sumpah, karena dalam masalah pertama seca-
an).t"0 ra hukum asal tidak ada pemberian lebih atas
modal, dan dalam masalah kedua secara hu-
kum asal tidak ada keuntungan.
d. Perselisihan dalam Jumlah Modal
fika mereka berdua berselisih dalam ma- e. Perselisihan dalam Jumlah Keuntunglan
salah besarnya modal, maka perkataan yang fika pemilik modal dan mudharib berse-
diterima adalah perkataan mudharib menurut lisih dalam masalah besarnya keuntunganyang
kesepakatan ulama.1le1 Seperti jika pemilik mo- disepakati dalam akad, maka menurut ulama
dal berkata, "Saya telah memberikan dua ribu Hanafiyah dan Hanabilah dalam riwayat yang
padamu," danmudharib berkata, "Kamu hanya kuat dari Ahmad, perkataan yang diterima ada-
memberikan seribu padaku," maka perkataan lah perkataan pemilik modal. Seperti jika mu-
yang diterima ad.alah perkataan mudharib,ka- dharib berkata pada pemilik modal, "Kamu te-
rena mereka berdua berselisih dalam masalah lah menyetujui memberikan setengah dari ke-
besarnya modal yang dipegang. Oleh karena untungan untukku," dan pemilik modal berka-
itu, perkataan yang diterima adalah perkataan ta, "Tidah tapi aku menyetujui sepertiga dari
yang memegang dengan alasan bahwa jika dia keuntungan untukmu." Hal itu karena pemilik
mengingkari telah menerima, dan berkata, "Saya modal mengingkari adanya tambahan dari se-

7190
At-Bodoo'i', vol. VI, hlm. 108, al-Mughni,vol. V hlm. 7O, Mughnil al-Muhtaaj,vol. II, hlm. 322, al-Muhadzdzab, vol.l, hlm. 389, aqy-
Syarhul Kabiir,vol. Ill, hlm. 536, Ghaayatul Muntahaa,vol.ll, hlm. 178.
LL9L
Tobyiin al-Haqaaiq,vol. V hlm. 74, al-Badaa'ii yol Vl, hlm. i0g,Takmilat Fathut Qadiir,vol.VII, hlm. 86, al-Mabsuuth, vol. XXII, hlm.
27, Bidaayat al-Mujtahid, vol. II, hlm. 241, Mughnil al-Muhtaaj, vol. Il, hlm. 32L, al-Muhadzdzab,vol.l, hlm. 389, al-Mughni, vol.Y,
hlm. 69, Ghaayatul Muntahaa,vol.ll, hlm. 178.
FIqLH ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUI(UM TRAt{sAXltl IGUANGAN

tengah keuntungan, sementara perkataan yang tungan," maka mereka berdua diminta untuk
diterima adalah perkataan orang yang meng- bersumpah, sama seperti perselisihan penjual
ingkari,llez karena Nabi saw. bersabda, dan pembeli dalam masalah besarnya harga.
Akad itu tidak batal dengan sumpah tersebut,
'Akan tetapi, sumpah itu diperuntukkan
tetapi batal jiki keduanya, salah satunya, atau
bagi orang yang tertuduh (terdakwo).'4sz
hakim membatalkan akadnya. Dalam hal ini,
Ulama Malikiyah berpendapat bahwa per- 'amil berhak mendapat upah umum yang ter-
kataan yang diterima adalah perkataan mudha-
tinggi dari pekerjaannya, karena tidak mung-
rib yang disertai dengan sumpah dalam ma- kin mengembalikan pekerjaan'amil padanya,
salah besarnya bagian keuntungan, karena mu-
oleh karenanya wajib memberikan pada'amil
dharib adalah amin (orang yang menerima nilai pekerjaannya, yaitu upah.11es
amanah). Tetapi, disyaratkan terpenuhinya dua
Iika keduanya berselisih dalam masalah
syarat, yaitu pertama, mudharib mengatakan jika'amil berkata,
adanya keuntungan, seperti
hal yang serupa dengan kebiasaan orang-orang
"Saya tidak memperoleh untung," atau, "Saya
dalam mudharabah. Dan kedua, modal itu ma-
tidak mendapat untung kecuali segini," maka
sih ada pada mudharib, baik secara hakiki mau-
perkataan 'amil itu diterima dengan disertai
pun hukmi, seperti jika barang itu sebagai wa-
sumpah, karena secara hukum asal tidak ada
di'ah (titipan) pada orang lain.11e4
keuntungan.
Ulama Syafi'iyah berpendapat bahwa jika
mudharib dan pemilik modal berselisih dalam f. Persellslhan dalam Slfat Moda!
masalah besarnya keuntungan yang disyarat- fika mereka berdua berselisih dalam ma-
kan bagi mudharib, seperti mudharib berkata salah sifat modal, seperti jika pemilik modal
pada pemilik modal, "Kamu menyetujui sete- berkata, "Saya memberikan modal padamu un-
ngah dari keuntungan untukku," dan pemilik tuk mudharabah, wadi'oh, atau ibdha'dalam
modal berkata, "Tidak tapi sepertiga dari keun-

ll92 Al-Mobruuth, vol. XXII, hlm. 89, al-Badaa'ii voL VI, hlm. L09, al-Mughni,vol. V hlm. 70, Ghaayatul Muntahaa,vol. II, hlm. 178.

* i,A, *;t;,rU'*'qi
"Bukti itu diperuntukkan bagi orang yang menuduh, dan sumpah bagi orang yang tertuduh." (Lihat kitab NashDur Raayyah,vol.
IV hlm.390J.
1193
Hrdit, ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Ibnu Abbas ra. dan lafalnya dari Imam Baihaqi dalam Sunan-
nya,

'Si:; * Htj,u2ljr *-rtSr,!;c,'r 15


jt;i jw,;i,li;"i,rr;', u8',_fi. )
"Seandainya manusia dibenarkan tuntutannya, niscaya mereka akan mengakui harta dan darah orang lain (sebagai miliknya),
tetapi bukti itu diperuntukkan bagi orang yang menuntut (menuduh/mengaku), dan sumpah bagi orang yang tertuduh." (Lihatkitab
Nashbur Raa1ryah, vol. lV hlm. 96).
Dan ada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Imam Daruquthni dalam Sunan mereka dari Amr bin Syua'ib dari
bapaknya dari kakeknya bahwa Nabi saw. berkata dalam khutbahnya,

*;U' & 4't €U'*'9'


"Bukti itu diperuntukkan bagi orang yang menuduh, dan sumpah bagi orang yang tertuduh." (Lihat kitab Nasibur Raalyah,vol.
IV hlm.390).

rr94 Aty-Syorhrl Kabiir vol.lll, hlm. 537,


Bidaayat al-Mujtahid,vol.ll, hlm. 241.
ttgs
Mughnit al-Muhtaaj, voL ll, hlm. 322, al-Muhadzdzab, vol. I, hlm. 389.
Baglan 3: HUI(UM TRANSAKSI XEUANGAN ISIAM JILID 5

membeli dan menjuali'Ltso dan 'amil berkata, disertai dengan sumpah, karena posisinya
"Bukan, tapi kamu memberikan modal itu se- kuat dengan dalil bahwa hukum asal dalam
bagai pinjaman dan seluruh keuntungannya un- masalah menguasai harta orang lain adalah
tukku", maka menurut ulama Hanafiyah, Ha- memberikan jaminan, begitu juga dengan tun-
nabilah dan Syafi'iyah, perkataan yang diteri- tutan pemilik modal.11e8
ma adalah perkataan pemilik modal. Pasalnya,
modal yang diberikan itu adalah miliknya, 5. HAL.HAL YANG MEMBATALKAN
maka perkataannyalah yang menyifati bentuk MUI'IIARABAH
modal yang dikeluarkannya. Selain itu, karena Mudharabah batal dalam hal-hal berikut
mudharib mengaku memiliki modal dari pemi- irri.11ee

lik modal, dan pemilik modal mengingkarinya, a. Fasakh (Pembatalan) dan larangan
hal ini sama seperti perselisihan dalam ma- Usaha atau Pemecatan
salah jenis modal. Mudharabah batal dengan adanya fasakh
Ulama Malikiyah berpendapat bahwa per- dan dengan larangan usaha atau pemecatan,
kataan yang diterima adalah perkataan 'amil jika terdapat syarat/asakh dan larangan terse-
yang disertai dengan sumpah, sama seperti but yaitu mudharib mengetahui dengan ada-
perselisihan dalam masalah bagian keuntung- nya fasakh dan larangan tersebut serta modal
an, karena posisi'amil itu kuat dengan adanya dalam keadaan berbentuk uang pada waktu/a-
pekerjaannya, dan karena 'amil adalah amin sakh dan larangan tersebut. Hal itu agar jelas
(orang yang menerima amanah).ttez apakah terdapat keuntungan bersama antara
fika pemilik modal berkata, "Saya membe- mudharib dan pemilik modal. fika modal terse-
rikan kamu pinjaman," dan mudharib berkata, but masih berbentuk barang, maka pemecat-
"Kamu memberi modal pada saya untuk nru- annya tidak sah. Hal ini mengakibatkan bahwa
dharabah," maka perkataan yang diterima me- jika mudharib tidak mengetahui dengan ada-
nurut mayoritas ulama adalah perkataan mu- nyafasakh atau larangan usaha tersebut, maka
dharib, karena keduanya sepakat bahwa mo- usahanya dibolehkan.lika mudharfb telah me-
dal itu diberikan dengan izin pemilik modal, ngetahui perihal pemecatannya sedangkan mo-
sementara pemilik modal menuntut mudharib dalnya masih dalam bentuk barang, maka dia
untuk memberikan jaminan pada modal terse- boleh menjualnya untuk mengubah modal men-
but, dan mudharib mengingkarinya, oleh kare- jadi uang agar keuntungannya terlihat. Dalam
nanya perkataan yang diterima adalah perka- hal ini, pemilik modal tidak mempunyai hak
taanmudharib. melarangnya dalam penjualan barang tersebut,
Menurut ulama Malikiyah, perkataan yang karena hal itu bisa menghilangkan hak mudha-
diterima adalah perkataan pemilik modal yang rib. Hukum ini telah disepakati oleh para fuqa-

1196Y"itu
bahwa seluruh keuntungannya untuk pemilik modal, karena'amil tidak meminta imbalan dari pekeriaannya, dan peker-
jaannya tidak bisa dinilai kecuali dengan adanya permintaan, maka'amil dalam hal ini adalah sebagai wakil yang bekeria dengan
sukarela. Dan ini adalah makna ibdhal
ll97 Tobyiin ol-Haqaaiq,voL hlm. 75, Takmitat Fathul
Y Qadiir,vol.VII, hlm. 86, al-Badaa'i',vol.Vl, hlm. !10, al-Mabsuuth, vol. )fiI1, hlm.
9L, al-Mughni, voL V hlm. 7L, asy-Syarhul Kabiir,vol.lll, hlm. 707.
l\98 lbid.,asy-SyarhulKabriir,vol. III,hlm.536, Mughnilal-Muhtaaj,vol.ll,hlm.321,asy-SyarhushShagiirvol.lll,hlm.T0S.
LL99
Al-Bodor'ii vol. Yl, hlm. 112 dan seterusnya , Takmilat Fathul Qadiir, vol. VII, hlm. 74 dan seterusnya , Tabyiin al-Haqaaiq, vol, Y,
hlm.66 dan seterusnya, Majma'adh-Dhamaanaat hlm. 308, Raddul Muhtaar'ala ad-Durrul Mukhtaar, vol. IV hlm. 510, Mughnil
al-Muhtaaj,vol.ll, hlm. 319 dan seterusnya, al-Muhadzdzab, voL l, hlm. 388, al-Mughni, vol. V hlm. 58, Kasyaaf al-Qinaai vol.ll,hlm.
269, asy-Syarhul Kabiir li ad-Dardiir,vol.lll, hlm. 535.
ISLAM frLID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAI(SI I(EUAI{GAN

ha mazhab yang empat. Hanya saja ulama Ma- karena bodoh atau idiot, maka menurut ulama
likiyah berpendapat bahwa akad mudharabah Hanafiyah mudharib tidak keluar dari mudha'
adalah lazim (mengikat) bagi kedua belah pi- rabah, karena dalam keadaan itu dia dianggap
hak setelah pekerjaan dimulai, sehingga akad- seperti anak kecil yang belum balig (mumay'
nya tidak bisa dibatalkan kecuali dengan ke- yrz). Menurut mereka, anakyang mumaltyizme-
sepakatan kedua belah pihak. Selain ulama Ma- miliki sifat ahliyah (kelayakan/kemampuan)
likiyah menganggap bahwa akad mudharobah untuk menjadi wakil dari orang lain, maka de-
tidaklazim [mengikat), baik sebelum maupun mikian juga dengan orang yang bodoh.
sesudah pekerjaannya dimulai, sebagaimana
d. Murtadnya Pemllik Modal
yang dijelaskan.
|ika pemilik modal murtad dari agama
b. Kematian Salah Satu Pelaku Akad Islam lalu mati atau terbunuh dalam keadaan
fika pemilik modal ataumudharib mening- murtad, atau ia masuk ke negeri musuh dan
gal, maka akadmudharabah menjadi batal me- hakim telah mengeluarkan keputusan tentang
nurut mayoritas ulama, karena mudharabah perihal masuknya ke negeri musuh tersebut,
mencakup akad wakalah, sementara wakalah maka mudharabah-nya batal semenjak hari
batal dengan meninggalnya muwakkil [orang murtadnya menurut ulama Hanafiyah. Hal itu
yang mewakilkan) atau wakil. Mudharabah ba' karena masuk ke negeri musuh sama kedudu-
tal baik mudharib mengetahui perihal mening- kannya dengan kematian, dan itu menghilang-
galnya pemilik modal maupun tidah karena ke- kan sifat ahliyah (kemampuan/kelayakan) pe-
matian mengeluarkan mudharib dari mudhara- milik modal, dengan dalil bahwa orang yang
bah secara hukum, maka tidak bergantung pada murtad itu hartanya boleh dibagikan kepada
pengetahuannya, sama seperti dalam waka- para ahli warisnya.
lah. lil<a mu dh arib murtad, maka mu dhar a b a h'
Ulama Malikiyah berpendapat bahwa mu- nya tetap seperti sedia kala [tidak batal) ka-
dharabah tidak batal dengan meninggalnya rena sifat ahliyah-nya tidak hilang hingga fika
salah satu pelaku akad, karena'amil memiliki mudharib belanja kemudian meniual dan men-
ahli waris untuk melaksanakan mudharabah dapat untung, kemudian terbunuh dalam kea-
jika mereka bisa menerima amanah (amin), daan murtad atau meninggal atau masuk ke
atau mendatangkan amin yanglain.1200 negeri musuh. Semua yang telah dikerjakan-
nya adalah sah, dan keuntungannya menjadi
c. Salah Satu Pelaku Akad Meniadi Gila
milik bersama sesuai dengan yang telah mere-
Mudharabah batal menurut ulama selain ka sepakati, karena pernyataan orang yang
Syafi'iyah dengan gilanya salah satu pelaku murtad adalah sah karena masih memiliki si-
akad, jika gilanya itu gila permanen, karena fat tamyiz [dapat membedakan yang baik dan
gila membatalkan sif at ahl iy ah (kelayakan /ke-
buruk) dan sifat sebagai manusia.
mampuan). Begitu juga setiap yang membatal- Perlu diketahui bahwa jika modalnya ma-
kan w akalah maka membatalk an mudharab oh,
sih berbentuk barang, maka tindakan mudha-
seperti pingsan dan pelarangan membelanfa- rib dalam membeli dan menjual barang adalah
kan harta atas pemilik modal. Adapun pela- sah hingga modalnya berubah menjadi uang.
rangan membelanjakan harta bagi mudharib

r20o Al-qo*ooniin al-Fiqhiyyah, hlm. 283.


Bagtan 3: HUXUM TRAI{SAKSI KEUAI{GAN ISTAM IrLrD 5

Pada waktu modalnya masih berbentuk ba- rela. Orang yang bekerja dengan sukarela ti-
rang, mudharib tidak dianggap keluar dari mu- dak dapat dipaksa untuk memenuhi tindakan
dharabah dengan adanya pemecatan, larangan sukarela. Hanya saja mudharib atau wakil di-
usaha, meninggal atau murtadnya pemilik mo- perintahkan untuk mengalihkan {hiwalah) pe'
dal.120l milik modal pada orang lain yang berutang
untuk mengambil haknya padanya hingga pe-
e. Rusaknya Moda! Mudharabah di Tangan millik modal bisa menerima modalnya. Hal itu
Mudhailb
karena hak-hak akad kembali pada orangyang
fika modal rusak di tangan mudharib sebe- melakukan akad, maka hak menerima modal
lum dibelanjakan sesuatu, maka mudharabah- tidak tetap bagi pemilik modal kecuali dengan
nya batal. Pasalnya, modal meniadi spesifik un- pengalihan (hiwalah) dari orang yang melaku-
tuk mudharabah dengan adanya penerimaan kan akad (mudharib). Oleh karena itu, mudha-
barang, sehingga akadnya batal dengan rusak- rib diwajibkan untuk mengalihkannya hingga
nya modal, seperti wadi'ah. hak pemilik modal tidak hilang.
Demikian juga akad mudharabah batal de- Modal mudharabah yang rusak dihitung
ngan digunakannya modalnya oleh mudharib, dari keuntungan bukan dari modal, karena ke-
dinafkahkan atau diberikan pada orang lain ke- untungan itu mengikuti modal dan modal ada-
mudian digunakan oleh orang tersebut, hing- lah asal bagi keuntungan. Sesuatu yang mengi-
ga mudharib tidak memiliki hak untuk mem- kut tidak dianggap sebelum adanya asal. Oleh
beli sesuatu untuk mudharabah. fika mudharib karenanya, mengembalikan kerusakan pada
mengganti modal yang digunakannya, maka dia yang sesuatu mengikuti (keuntungan) adalah
dapat membelanjakan kembali modal tersebut lebih utama. fika jumlah kerusakan itu melebi-
untuk mudharabah. hi jumlah keuntungan, maka tidak ada kewa-
Demikianlah hal-hal yang membatalkan
iiban bagi mudharib untuk memberikan tang-
mudharabah seperti yang disebutkan oleh ula- gungan, karena dia sebagai amin (orang yang
ma Hanafiyah. fika al<admudharabah batal dan menerima amanah).
modalnya ada pada orang lain dalam bentuk
utang sedangkan mudharib menolak untuk me-
C. SYTRKAH KLASIK DAN MODERN DALAM
nagih utang dan menerimanya-jika mudharib
FIQIH ISLAM
telah memperoleh untung-maka hakim bisa
memaksanya untuk meminta utang tersebut. Sebagaimana yang diketahui Islam adalah
Hal itu karena mudharib kedudukannya seper- agama kehidupan. Tidak ada bentuk usaha yang
ti buruh, dan keuntungan mudharabah seperti legal dan halal kecuali dibolehkan oleh syariah,
upah baginya, dan seorang buruh dipaksa un- dan tidak ada bentuk usaha yang tidak ielas
tuk melakukan pekerjaan yang menjadi kewa- (samar) serta dapat menyebabkan perselisih-
jibannya. an, pertikaian dan menghancurkan hubungan
lika mudharib tidak memperoleh untung, kasih sayang dan keria sama antarmanusia ke-
maka dia tidak wajib untuk meminta utang ter- cuali diharamkan oleh syariah dan ditutup pin-
sebut, karena dia dalam hal ini dianggap se- tunya. Syariah memberikan kemudahan dan
bagai wakil, dan wakil bekerja dengan suka- toleransi pada manusia untuk membantu mere-

L20r )ilII, hlm. 86, Takmilat Fathut Qaitiin voL VII, hlm. 6, al-Badaa'ii toc. cit..
Al-Mobrruttr, vol. XIX, hlm. 104, vol. 7
rsLAM IrLrD 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

ka untuk mencapai kemaslahatan tanpa meng- jika saudara-saudara seibu itu lebih
"Tetapi
akibatkan pertentangan antarmereka. Syariah dari seorang, maka mereka bersama-sama da-
tidak menetapkan hal-hal yang menyebabkan lamyang sepertiga itu." (an-Nisaa': 12)
mereka terjerumus dalam kubangan kebodoh- Sunnah juga menguatkan prinsip disyari-
an, perselisihan, kezaliman, dan eksploitasi. atkannya akad syirkah dalam hadits qudsi,
Oleh karena itu, akad syirkah dalam Islam di-
bangun atas dasar keridhaan bersama, keadil-
"Sesungguhnya Allah'azza wa jalla berfir-
an, memelihara kemaslahatan dan kebiasaan man, Aku adalah pihak ketiga dari dua orang
yang tidak bertentangan dengan syariat. Hu- yang bersekutu, selama salah seorang dari ke-
kum asal dari seluruh akad adalah boleh dan duanya tidak mengkhionati yang lain. Jika sa-
halal. Alangkah indahnya perkataan para fuqa- lah seorang di antara keduanya mengkhianati
ha dalam masalah ini, "Syirkah dibangun atas yang lain, maka aku keluar dori persekutuan
dasar kebiasaan para pedagang." tersebut."'(HR Abu Dawud serta Hakim dan
ia menshahihkan sanadnya)
Sumber mata pencaharian terpenting ada
tiga, yaitu perdagangan, industri, dan pertani- Maksud dari hadits ini adalah,'Aku [Allah)
an. Terkadang seseorang melakukan semua itu
akan menjaga dan melindungi keduanya. Aku
sendiri ketika dia merasa mampu, tapi biasa- akan menjaga harta keduanya dan member-
nya dia membutuhkan kerja sama dengan orang kati perdagangan keduanya. fika salah satu di
lain karena keterbatasan kemampuan, sumber antara keduanya berkhianat, maka Aku akan
keuangan, atau sumber daya manusia yang di- menghilangkan berkah dan tidak memberikan
milikinya. Hal itu baik berkaitan dengan keah- pertolongan kepada keduanya."
lian, keuletan maupun untuk mengurangi ke- Ketika Rasulullah diangkat menfadi rasul,
mungkinan risiko-risiko yang terkadang mem- orang-orang telah terbiasa melakukan transak-
bentur seseorang dalam samudra kehidupan si syirkah. Rasulullah kemudian mengukuhkan
yang mengerikan ini. Berangkat dari sinilah, transaksi tersebut, sebagaimana disebutkan da-
al<ad syirkah disyariatkan dalam syariat-syariat lam beberapa riwayat hadits.1202 Beliau mene-
agama samawi Qangit), karena kerja sama an- gaskan dalam sebuah sabdanya,
tarmanusia adalah hal yang tak dapat dihindar- "Pertolongan Allah akan senantiasa ber-
i. Al-Qur'an telah menceritakan pada kita me-
sama dua orang yang bersekutu, selama kedua-
lalui perkataan Nabi Dawud as. yang memberi-
nya tidak saling mengkhianati.'azo3
tahukan tentang orang-orang yang berserikat,
Diriwayatkan bahwa Saib bin Abi Saib ber-
"Memang banyak di antara orang-orang kata pada Nabi saw. setelah diangkat jadi nabi
yang bersekutu itu berbuat zalim kepada yang dan rasul, "Engkau adalah mitraku pada masa
lain, kecuali orang-orang yang beriman dan me- jahiliah, dan engkaulah sebaik-baik mitra yang
ngerjakan kebajikan, dan hanya sedikitlah me- tidak pernah melarangku dan mendebatku."
reka yang begitu." (Shaad: 24) Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud.
Allah menggabungkan beberapa ahli waris Dalam redaksi Ibnu Majah, "Engkau adalah mi-
dalam bagian mereka. Allah berfirman tentang traku dan sebaik-baik mitra, engkau tidak per-
saudara-saudara seibu, nah melarang dan mendebat." Saib datang pada

r20Z
Lihat Nashbur Raayyah Q /an), hid.,laami'ul llshuul, at-Talkhiis at-Habiir hlm. 251.
1203
Disebutkah lbnu Qudamah dalam al-Mughni (5/L).
Baglan 3: HUXUM TR/lltSAXSl KEUANGAN FIQLH ISIAM JITID 5

hari Fathu Makkah,lalu Nabi saw. berkata pa- syirkah musahamah [dalam bentuk saham), dan
danya, lain-lainnya. Sebagian lainnya tidak diatur da-
"Selamat datang saudaraku dan mitraku, lam undang-undang, seperti syirka h muhashah,
yang tidak pernah melarang dan mendebat." persekutuan atas hewan, dan persekutuan atas
mobil, baik dengan disewakan maupun lain-
Syirkah sebagaimana yang dijelaskan oleh
lainnya. Kita harus menjelaskan hukum syirkah-
ulama Hanafiyah adalah istilah untuk akad an-
tara dua orang yang bersekutu dalam modal ryirkah ini dalam syariah, karena banyak orang
yang menanyakan hal tersebut. Terdapat be-
dan untung.
berapa jenis syirkah yang mereka kenal ter-
fenis-jenis syirkah itu bermacam-macam,
kadang sangat kompleks dan tidak boleh.
baik pada zaman klasik maupun modern. Ter-
Undang-undang sipil Yordania yang diam-
dapat qyirkah yang berdasarkan atas dasar kong-
si dalam modal, pekerjaan atau dalam jamin- bil dari syariah hanya menerangkan hukum-
hukum sebagian jenis-jenis qyirkah secara khu-
an kewajiban. Syirkah amwal (kongsi modal)
sus, yaitu syirkah a'mel, syirkah wujuh dan
berdasarkan pada unsur sekutu dalam modal.
syirkah mudharabah dalam pasal 611-635 se-
Syirkah a'mal berdasarkan pada profesi, keah-
lian, dan iaminan pekerjaan. Sedangkan syirkah
telah menjelaskan hukum-hukum syirkah se-
cara umum dalam pasal 582-610. Undang-un-
wujuh berdasarkan pada unsur kepercayaan
dang ini mengambil ketentuan hukum syirkah
manusia terhadap dua orang mitra, tanpa ada-
nya kepemilikan mereka pada modal.
a'mal dan syirkahwujuh dari ulama Hanafiyah
dan Hambali, dan mengambil hukum syirkah
Para fuqaha Hanafiyah dan Zaidiyah mem-
mudharabah dari ulama Hanafiyah.
bolehkan seluruh jenis syirkah, baik ijbariyah
Undang-undang sipil Suriah dan Mesir
[kongsi paksa), yaitu syirkah amlak (kepemi-
membagi syirkah menjadi dua bagian, yaitu syir-
likan), maupun ikhtiy ariy ah (ko ngsi sukarela),
kah agrkhash (person) dan syirkah amwal (mo-
yaitu sylrkah 'uqud (akad). Di antara syirkah
dal). Syirkah asykhash adalah persekutuan yang
terpenting pada masa klasik dan masa kini ada-
mengedepankan unsur kepribadian. Syirkah ini
lah syirkah mudharabah, yaitu yang di dalam-
berdiri atas dasar kepribadian para sekutu [qya-
nya terdapat modal dari satu pihak dan peker-
jaan dari pihak lainnya. Syariat Islam membo- rik) dan rasa kepercayaan antarmereka, tanpa
lehkannya karena adanya kebutuhan masyara-
melihat pada modal yang disetor oleh setiap
kat pada mudharabah, karena terkadang ada sekutu. Syirkah asykhash terdiri dari syirkah
tndhamun, gtrikah tawshiyah basithah dan qyir-
orang yang memiliki modal tapi tidak mampu
kah muhashah.
mengelolanya dan ada orang yang pandai me-
ngelola tapi tidak memiliki modal. Keuntungan Adapun qtirkah amwal (persekutuan mo-
dalam grirkah ini dibagi untuk mereka berdua dal) adalah syirkah yang dibangun atas dasar
sesuai dengan yang telah disepakati. Pemilik unsur modal, tanpa melihat pada kepribadi-
modal menanggung kerugian sendiri, sedang- an sekutunya. Syirkah ini terdiri dari syirkah
kan'amil hanya menanggung usaha keras dan musahomah fdalam bentuk saham), syirkah
pekerjaannya yang hilang (tanpa hasil). towshiyah bil ashum, dan perusahaan yang me-

Masyarakat sekarang mengenal berbagai


miliki tanggung iawab terbatas.
jenis .qyirkah yang baru. Undang-undang sipil Lantas apa hukum ienis-jenis syirkah ini
mengatur sebagian bentuk syirkah itu, seperti dalam hukum syariat Islam?
syirkah tadhamun, syirkah taw shiy ah b asithah,
FrqLH rsrAM IrLrD 5 Bagan 3: HUKUM TRANSAI(SI KEUANGAT{

7, SYIRKAH TAI'HAMUN syarik pada syarik lainnya. Setiap syarik tidak


Syirkah ta dhamun adalah perusahaan yang diminta jaminannya kecuali atas apa yang di-
didirikan oleh dua orang atau lebih dengan tu- transaksikan (diakadkan) olehnya sendiri dari
juan bisnis dalam seluruh jenis perdagangan. usaha-usaha yang ada. Adapun usaha-usaha
Para sekutu (syarik) di dalamnya bertanggung qtarik lainnya, maka syarik tersebut tidak ikut
jawab secara bersama atas seluruh kewajiban- bertanggung jawab.
kewajiban perusahaan, bukan hanya terbatas Keuntungan syirkah ini dibagi untuk me-
pada modal saja, tapi juga sampai pada harta reka berdua sesuai dengan syaratyang telah di-
pribadi yang dimiliki oleh setiap sekutu. sepakati bersama. Ini adalah pendapat mayo-
Perlu diperhatikan bahwa unsur tanggung ritas ulama, berbeda dengan pendapat Imam
jawab (jaminan atau komitmen) dalam perusa- Syafi'i yang mengatakan bahwa keuntungan-
haan ini ada kemiripan dengan tanggung jawab nya disesuaikan dengan jumlah modalnya. Oleh
yang menjadi ciri syirkoh mufawadhah yang karena itu, dibolehkan salah satu sekutu men-
tidak dibolehkan oleh selain ulama Hanafiyah dapat untung lebih banyak dari yang lainnya
dan Zaidiyah. Syirkah mufawadhah yaitu syir- dengan sebab pengalamannya dalam berda-
kah yang meminta adanya persekutuan dalam gang baik dengan jumlah modal yang sama
keumuman perdagangan dengan syarat ada- maupun berbeda. Sedangkan kerugiannya di-
nya kesamaan antara para sekutu (qtarik) d,a- bagi sesuai dengan jumlah modalnya berda-
lam hal modal, usaha, dan agama. Setiap se- sarkan kesepakatan seluruh mazhab. Hal ini
kutu bertanggung jawab atas sekutu lainnya didasarkan hadits yang menyatakan,
dalam hal-hal yang berkaitan dengan kewajib-
"Keuntungan itu dibagi sesuai deigan yang
an-kewajiban perusahaan yang menjadi kewa-
mereka berdua syaratkan, dan kerugiannya di-
jibannya. Mengingat untuk mewujudkan persa-
bagi sesuai dengan jumlah modal mereka."
maan antara para sekutu adalah sulit, karena
Menurut saya-berbeda dengan pendapat
ada kemungkinan adanya modal lebih dalam
Kamal bin Humam dari kalangan Hanafiyah-,
modal setiap sekutu, maka syirkah ini jarang
tidak mengapa adanya syarat kafalah (jamin-
terwujud. Sekalipun ada tapi pendek usianya
an) dalam syirkah tnan. Maka, setiap syarik
dan tidak dapat berkelanjutan. Hal itu menja-
boleh menjadi penjamin dan penanggung ja-
dikannya cepat berubah dan konversi menjadi
wab atas syariklainnya, karena kafalah adalah
syirkah'inon.
akad tab arru' (sukarela) sementara keduanya
Syirkah'inan tidakmeminta adanya persa-
telah menyepakati hal itu. Kafalah itu sendiri di-
maan dalam modal, usaha, dan agama. Syirkah
bolehkan dalam selain syirkoh.lika kafalah di-
ini adalah syirkah yang terdapat di dalamnya
bolehkan antara dua orang yangtidak memiliki
persekutuan antara dua orang dalam modal de-
ikatan dalam harta, maka lebih utama untuk
ngan syarat mereka berdua memperdagangkan-
dibolehkan antara dua orang yang memiliki
nya, dan keuntungannya menjadi milik bersa-
ikatan dengan akad syirkah. Hal ini dikuatkan
ma. Modal salah satu syarik dalam syirkah ini
bahwa hukum asal seluruh akad itu adalah ber-
dibolehkan lebih banyak jumlahnya dari mo-
dasarkan keridhaan, dan syirkah adalah akad
dal syarik lainnya. Dibolehkan juga salah satu-
yang didasarkan pada keridhaan, oleh karena-
nya bertanggung jawab terhadap syirkah se-
nya wajib memenuhi seluruh syarat yang di-
mentara yang lainnya tidak. Oleh karena itu,
tetapkan di dalamnya selama tidak bertenta-
dalam syirkah ini tidak ada jaminan dari satu
ngan dengan nash-nash syariah.
BaElan 3: HUI(UM TRANSAXSI XEUANGAN rsrAM JrLrD 5

2. SY'R'$H TAWSHIYAH BAS'THAH men perusahaan, tidak ikut menjamin hak-hak


Syirkah tawshiyah basithah adalah peru- orang yang berinteraksi dalam perusahaan, dan
sahaan yang didirikan para sekutu yang seba- tidak menanggung kewajiban-kewajiban peru-
giannya saling bertanggung jawab dan sebagi- sahaan kecuali dalam hal kerugian modal pada
annya hanya memberikan modal saja. Sekutu waktu perusahaan merugi. Ia juga tidak mem-
yang bertanggung jawab adalah mereka yang punyai hak memina pertanggungiawaban'amil
memiliki modal dan menjalankan seluruh pe- mudharib dari kerugian yang disebabkan oleh
keriaan administrasi perusahaan serta mem- tindakan yang sudah menjadi tugas 'amil. Ke-
pertanggungj awabkannya, j uga menanggung untungan syirkah dibagi sesuai dengan kese-
seluruh kewajiban perusahaan. Mereka saling pakatan antara para syarik dalam gtirkah mu-
bertanggung jawab dalam tugas ini dan dalam dharabah.
pembayaran kewaj iban-kewaj iban (utang) per- Kesimpulan. Syirkah ini dianggap sebagai
usahaan. Sementara sekutu yang hanya mem- syirkah mudharabah dengan beberapa perbe-
berikan modal saja adalah merekayangmenye- daan tipis antara keduanya dalam hukum fiqih.
torkan modal dan tidak bertanggung jawab Perlu diperhatikan bahwa munculnya berbagai
atas manajemen dan pengoperasian, serta ti- syirkah musahamah (persekutuan dalam sa-
dak menanggung kewajiban-kewajiban peru- ham) telah membatasi gerak syirkah tawshiyah.
sahaan. Hal itu karena syirkah musahomah pada u-
Syirkah seperti ini dibolehkan juga, karena mumnya melakukan investasi dalam berbagai
para fuqaha kita membolehkan dalam syirkah bidang. Di samping itu, pada umumnya syirkah
'inan untuk mensyaratkan pekerjaan pada sa- ini selalu sukses dalam investasinya karena
lah satu syarik dan mempertanggungjawabkan- adanya modal yang besar. Keistimewaan syir-
nya tanpa syarik lainnya. Berdasarkan hal ter- kah tawshiyah juga ditemukan dalam ryirkah
sebut, boleh disyaratkan bagi 'amil untuk men- musohamah. Keistimewaannya adalah bahwa
dapat keuntungan lebih banyak atau ditentu- orang yang menanamkan saham tidak mem-
kan gaji khusus untuk'amil. Dalam hal ini'amil peroleh sifat sebagai seorang pedagang, dan
adalah buruh. Tidakada perbedaan antara satu tidak diminta pertanggungjawaban kecuali se-
syarik atau lebih yang bertanggung iawab ter- batas nilai saham-saham yang ditanamnya.
hadap manaiemen perusahaan dan satu qtarik
atau lebih yang tidak ikut bertanggung jawab. 3. SY'RKAH MUHASHAH
Maka mensyaratkan adanya jaminan dan tang- Syirkah muhashah adalah akad yang di da-
gung jawab antara dua kelompok tersebut itu lamnya dua orang atau lebih wajib menanam-
boleh, sebagaimana dijelaskan dalam syirkah kan sahamnya dalam proyek dengan menyetor
tadhamun. bagian dari modal atau pekerjaan dengan mem-
Syirkah ini juga bisa dikategorikan sebagai bagi keuntungan atau kerugian yang terkadang
salah satu jenis syirkah mudharabah. Sekutu muncul dari proyek ini. Perusahaan ini memi-
yang bertanggung jawab adalah mudharib yang liki keistimewaan dengan sifatnya yang tertu-
bekeria dalam perusahaan dan bertanggung ia- tup dari publik. Perusahaan ini tidak memiliki
wab atas hak-hak yang berkaitan dengan per- modal perusahaan dan alamat perusahaan. Per-
usahaan di hadapan sekutu lainnya. Sekutu yang usahaan ini tidak dikenal orang dan tidak me-
memberikan modal saja adalah pemilikmodal. miliki wuiud nyata. Ia juga tidak memiliki ba-
Ia tidak ikut bertanggung jawab dalam manaje-
FrQLH rSrA.M lrlrD s Bag|an 3: HUKUM TRANSAIGI XEUANGAN

dan hukum tersendiri seperti perusahaan-pe- berpartisipasi dalam manajemen perusahaan


rusahaan lainnya. maka dinamakan syarik mudharabah. Dan se-
Persekutuan ini adalah persekutuan insi- perti yang diketahui bahwa syirkah mufawa-
dental, seperti persekutuan yang dibentuk da- dhqh adalah gabungan berbagai jenis syirkah,
lam masa pelelangan atau dalam suatu transak- yaitu syirkah 'inan, wujuh dan abdan, karena
si tertentu yang selesai dengan selesainya tran- akad yang dapat sah secara sendiri, maka dapat
saksi tersebut. Keuntungannya dibagi setelah sah juga dengan yang lainnya. Berdasarkan hal
selesai dari transaksi. Yang terlihat dalam syrr- tersebut, maka boleh terdapat beberapa jenis
kah ini adalah seorang sekutu yang bertran- syirkah dalam satu syirkah.
saksi atas namanya sementara perusahannya
tetap tersembunyi dan tidak memiliki badan 4. SYIRKAH MUSAHAMAH
hukum. Perusahaan ini adalah jenis perusahaan
Secara global perusahaan ini boleh secara modal yang paling penting, yaitu perusahaan
syara, karena perusahaan ini adalah salah satu yang modalnya dibagi ke dalam bagian-bagian
ienis qyirkah 'inan yang tidak ada persamaan, kecil yang sama. Setiap bagian kecil tersebut
iaminan dan tanggungan bersama di dalamnya. dinamakan saham yang tidak bisa dibagi lagi.
Perusahaan ini dibentuk atas jenis khusus dari Saham ini bisa diperiualbelikan. Setiap peme-
jenis-jenis perdagangar, dan keuntungannya di- gang saham bertanggung jawab sebatas jum-
bagi sesuai dengan yang disepakati, sedangkan lah nilai nominal saham-sahamnya.
kerugiannya dibagi sesuai dengan jumlah mo- Direktur perusahaan dan para pegawainya
dal yang dipergunakan dalam perusahaan ini. dianggap sebagai pekerja sewaan bagi para pe-
Syirkah muhashah dapat dianggap sebagai megang saham. Mereka mendapat gaji terten-
syirkah 'inan iika bagian-bagian syarik dimiliki tu, baik mereka ikut menanam saham maupun
secara bersama oleh para syarik. Dan dapat di- tidak. Direktur perusahaan tidak boleh meng-
anggap sebagai syirkah'inan dan mudharabah utang atas nama perusahaan yang melebihi
iika setiap syarik hanya memiliki bagiannya jumlah modalnya. fika dia melakukannya, maka
saja. Hanya saia bagian tersebut diserahkan dia harus menjaminnya. Tidak ada jaminan bagi
pada salah satu syarik untuk diinvestasikan de- para pemilik modal kecuali sebatas jumlah
ngan bagian-bagian lainnya untuk kemaslaha- saham-sahamnya. Keuntungan perusahaan di-
tan bersama, dengan syarat keuntungan atau ke- bagi sesuai dengan rasio jumlah saham, yaitu
rugian dibagi sesuai dengan kesepakatan atau rasio modal.
bagiannya. Maka modal yang diserahkan pada Perusahaan ini disebut perusahaan tertu-
salah satu syarik dari syarik-syarik lainnya di- tup, karena tertutup dari urusan pribadi. Yang
anggap sebagai modal mudharabah. Syarikpe- menjadi patokan awal dalam pembentukannya
laksana adalah mudharib. Akan tetapi, dikare- adalah modal, bukan kepribadian para peme-
nakan dia juga ikut menyetorkan bagian mo- gang saham. Bahkan, para pemegang saham ti-
dal, maka dia iuga dianggap sebagai syarik dak saling mengenal satu sama lain, dan sama
'inan. Begitu juga jika sebagian syarik-syarik sekali tidak mengetahui tentang manajemen
lainnya ikut mengoperasikan manajemen pe- perusahaan kecuali apa yang disampaikan oleh
rusahaan bersamanya, maka perusahaan [syir- direktur perusahaan pada rapat umum peme-
kah) ini adalah syirkah 'inan antara mereka. gang saham IRUPS) yang dilaksanakan setiap
Adapun syarik-syarik lainnya yang tidak ikut tahun.
Baglan 3: HUKUM TRAI{SAXSI KEUAI{GAN ISLAM JILID 5

Pembuat undang-undang positif memba- aktif. Kepribadian sekutu tidak diperhitungkan


tasi kegiatan-kegiatan ryirkah musahamah pada dalam syirkah, tapi yang iadi perhitungan ada-
proyek-proyek yang relatif besar yang membu- lah penyebutan modal-modal mereka dalam
tuhkan modal besar yang biasanya tidak bisa perusahaan ini.
dipenuhi oleh personal. Contohnya adalah in- Perusahaan model ini boleh menurutsyara
dustri pemintalan dan tenun, industri tekstil, karena perusahaan ini termasuk dalam jenis
industri besi dan baja, industri keramik dan syirkah' inan yang di dalamnya disyaratkan ada-
sebagainya. nya saling bertanggung jawab antar sebagian
Perusahaan seperti ini boleh menurut sya- sekutu, dan tanggungan (kafalah) tersebut itu
ra, karena perusahaan ini termasuk syirkah boleh. Kebebasan sekutu untuk melakukan ke-
'inon,l<arena didirikan atas dasar keridhaan. Di- giatan usaha didapat dari izin para sekutu lain-
rektur perusahaan melaksanakan tugas-tugas nya. Kegiatan sekutu dalam mo$al para peme-
perusahaan dengan berdasarkan ak ad w akalah gang saham tunduk pada hukum-hukum syir-
dari para sekutu pemilik saham. Tidak ada ha- kah mudharabah. Tidak ada larangan adanya
langan untuk membuka persekutuan untukba- seiumlah mitra sebagai pemegang saham se-
nyak orang. Tanggung jawab sekutu yang ter- perti dijelaskan dalam syirkah musahamoh, ka-
batas sesuai dengan jumlah saham-sahamnya rena menyetorkan bagian modal dengan saham
saja sama seperti tanggung jawab pemilik mo- itu boleh menurut syara'. Khususnya jika jum-
dal dalam mudharabah. Keberlanjutan atau ke- lah para pemegang saham itu terbatas dan sa-
berlangpungan perusahaan dengan sebab ada- ling mengenal satu dengan yang lainnya.
nya kesepakatan para sekutu adalah diboleh-
kan. Dan orang-orang muslim itu wajib mene- 6. SY'RKAH YANG MEMIL'KI TANGGUNG
pati apa yang disyaratkannya dalam hal yang TERBATAS
halal. Menerbitkan saham adalah boleh menu- 'AWAB
Syirkah ini adalah perusahaan dagang se-
rut syara. Adapun menerbitkan obligasi (surat perti perusahaan-perusahaan modal lainnya.
utang) dengan bunga maka diharamkan menu- Tidak ada penyebutan pribadi para mitra di
rut syara. dalamnya. Undang-undang hukum positif men-
syaratkan agar jumlah para mitra di dalamnya
5. SYIRKAH TAWSHIYAH BIL ASHUM tidak lebih dari lima puluh orang. Semuanya
Dalam perusahaan ini terdapat dua ienis tidak memiliki tanggung jawab kecuali sebatas
sekutu, yaitu sekutu kerja dan sekutu peme- jumlah bagian modalnya saja. Syirkah ini me-
gang saham. Sekutu pemegang saham adalah nyatukan antara keistimewaan qtirkah amwal
seperti mitra yang tidak aktif dalam syirkah fmodal) dan syirkah asykhash (person).
tawshiyah basithah. Mereka tidak diminta per- Dalam syirkah ini ada keistimewaan ryir-
tanggungjawaban kecuali sebatas bagian mo- kah modal, yaitu bahwa tanggung jawab mitra
dal yang disetorkannya saia. Hanya saia mitra terbatas pada jumlah bagian modalnya saja dan
pemegang saham itu jumlahnya banyak dan di- bagian modalnya ini bisa diwariskan pada ahli
izinkan untuk melaksanakan rapat umum pe- warisnya. Manajemennya sama seperti dalam
megang saham (RUPS). Pemegang saham ber- ryirkah musahamah. Boleh mengangkat direk-
beda dengan sekutu yang tidak aktil di mana turnya dari para mitra pemegang saham atau
ia memiliki saham-saham yang bisa dipasar- dari yang lainnya dengan gaji khusus dan men-
kan, berbeda halnya dengan sekutu yang tidak iadi pekerja sewaan, atau salah seorang mitra
rsLAM IITID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAXSI KEUANGAN

mengoperasikan perusahaan dengan imbalan jika direktur merupakan mitra yang ikut mena-
bagian dari keuntungan. Dalam syirkah ini namkan saham. Wakalah dibolehkan dengan
juga ada keistimewaan syirkah asykhash, yaitu upah atau tanpa upah. Direktur dianggap se-
bahwa mitra memiliki bagian dalam syirkah bagai pekerja sewaan dengan akad sewa. Atau
tapi bukan sebagai pemegang saham. Bagian- akad kepegawaian jika dia tidak ikut menanam
bagian para mitra ini tidak bisa dipasarkan se- saham, maka dia bekerja dengan upah seperti
perti saham-saham dagang. Dan keistimewaan seorang pegawai, bukan dengan hukum musya-
yang paling penting adalah bahwa syirkah ini rakah.
didirikan dengan adanya sekutu pribadi, bukan
dengan adanya iuran umum. 7. PERSEKWUAN ATAS MOB'L
itu boleh menurut syara.
Semua ketentuan Syirkah banyak terjadi dalam kepemilikan
Syirkah ini dianggap sebagai bagian dari .qyir- mobil trailer (kontainer), mobil travel atau mo-
kah 'inan. Terkadang di dalam syirkah ini ter- bil angkutan umum. Sebagian mitra menjadi
dapat sebagian keistimewaan mudharabah, se- pemilik bagian-bagian tertentu. Salah satu di
perti tanggung jawab mitra terbatas pada jum- antara mereka ada yang menjadi sopir mobil
lah bagian modalnya saja, sama seperti pemilik dan sekaligus mitra yang memiliki bagian sa-
modal dalam mudharabah yang tidak diminta ham. Biasanya sopir mendapatkan upah atau
tanggung jawabnya kecuali sebatas modalnya gaji bulanan tertentu. Terkadang pemilik mobil
saja. menyetujui atas pelepasan seperempat mobil-
Kesimpulan. Perusahaan-perusahaan nya, misalnya, untuk sopir dengan syarat nilai
yang ditetapkan oleh undang-undang sipil ini seperempat tersebut dibayar dari k0untung-
bukanlah hal yang asing dalam kaidah-kaidah an yang akan datang. Semua ini boleh karena
fiqih Islam, tetapi hal ini cocok dan sesuai de- sudah menjadi kebiasaan umum masyarakat,
ngan peraturan-peratur an syirkah yang dikenal karena.qyirkah sah sesuai dengan kebiasaan. Ia
oleh para fuqaha kita. Hanya saja perusahaan- dibangun atas dasar toleransi dan kelonggar-
perusahaan ini berkembang maju sesuai de- an. Syirkah juga dapat sah berdasarkan jamin-
ngan kebutuhan kebiasaan dan zaman. Syirkah an, tanggungan para mitra atau pekerjaan me-
asykhash seluruhnya dianggap sebagai bagian reka.
dari syirkah mudharabah dalam fiqih Islam, de- Syirkah ini juga dibangun atas dasar waka-
ngan beberapa perbedaan sebagian hukum an- lah,atau atas dasar wakalah dankafalah. Sopir
tara hukum syariah dan hukum positif, tergan- mengambil bagiannya dari keuntungan dan juga
tung yang dibutuhkan oleh kemaslahatan ma- dari upah yang telah disepakati. Tidak mengapa
nusia dan tabiat perkembangan. Syirkah modal upah tersebut ditentukan secara pasti dan ter-
biasanya dianggap sebagai bagian dari syirkoh tentu, atau berdasar persentase keuntungan.
'inan, ditambah dengan sebagian sifat-sifat qyir- Telah saya jelaskan dalam pembahasan syirkah
kah mufawadhah dalam saling bertanggung ja- musahamah dan syirkah tadhamun bahwa di-
wab antarmitra. Begitu juga memiliki sebagian bolehkan menganggap direktur perusahaan se-
sifat syirkah mudharabah dalam pembatasan bagai pegawai sewaan atas pekerjaannya. |uga
tanggung jawab mitra pada jumlah bagiannya dibolehkan adanya dua jenis akad yaitu syir-
saja. kah dan ijarah dalam satu objek berdasarkan
Manajemen perusahaan berdasarkan kon- pendapat ulama Malikiyah dan Syafi'iyah, yang
sep wakalah dalam melaksanakan pekerjaan diqiyaskan pada akad muzara'ah danmusaqah.
Baglan 3: HUKUM TRANSAXS! IGUANGAN ISLAM IILID 5

Selain itu, juga karena larangan adanya dua 2. fika harga makanan binatang dapat terba-
akad atau dua syarat dalam satu transaksi itu yar dari barang yang dihasilkan oleh bina-
hilang iika illat atau hikmahnya hilang yaitu tang tersebut, seperti susu. fika terdapat
tidak menimbulkan perselisihan dan perteng- sisa keuntungan dari susunya, maka diba-
karan. Tidak adanya perselisihan telah men- gi untuk kedua syarik tersebut. Syirkah ini
jadi kebiasaan dalam akad ini, sehingga syarat tidak sah, karena terkadang susu itu cu-
ini tidak dianggap sebagai syarat yang mem- kup untuk membayar makanan binatang
batalkan. Di samping akad ini mengandung ke- dan terkadang tidak. fika pemilik modal
butuhan masyarakat. menanggung makanan yang dibutuhkan
binatang itu, maka akadnya sah.
8. SYIRKAH ATAS BINATANG 3. fika pekerjaan'amil terbatas pada peme-
Pada masa sekarang, terdapat banyak per- liharaan, penggembalaan, dan pemberian
sekutuan antara beberapa orang dalam meng- makanan, sementara pemilik modal me-
gembala binatang ternah atau memelihara sapi nanggung biaya dan harga makanannya,
dan kambing. Modalnya diberikan oleh syarfk maka syirkah itu sah dan menjadi syirkah
dan pekerjaannya dari syarik lainnya. Terka- mudharabah. Tidak bisa dikatakan bahwa
dang dua orang syorik bersekutu dalam mem- hewan tersebut memakan makanannya de-
bayar harga binatang, kemudian salah satu- ngan keinginannya adalah hal yang biasa
nya bekerja secara sendiri, baik dengan meng- sehingga tidak ada pengaruhnya dalam per-
gembalanya, memberikan makanan dan minu- tumbuhan dan perkembangan hewan, se-
man, menjaganya maupun membersihkannya. bagaimana yang digambarkan oleh ulama
Semua itu boleh menurut syara dengan syarat Hanafiyah. Hal itu karena pekerjaan'amil
tidak adanya ketidakjelasan yang besar (jaha- adalah penting dalam memberikan makan-
lahfakhisyah) yang bisa menimbulkan perseli- an sesuai dengan ukuran dan porsi terten-
sihan dan permusuhan. Adapun ketidakjelasan tu, serta memberikan pelayanan, pengawa-
yang kecil (jahalahyasirah) yang tidak menye- san, pembersihan, dan penggembalaan. Se-
babkan perselisihan dan bisa ditoleransi oleh mua perbuatan itu memiliki pengaruh yang
masyarakat secara umum adalah tidak ber- signifikan dalam penggemukan hewan ter-
pengaruh pada akad. Berdasarkan pada prin- sebut, peningkatan harganya, dan perbai-
sip ini, maka bisa diketahui hukum beberapa kan produksinya.
masalah berikut ini. 4. fika dua orang berserikat dalam memba-
1. fika dua orang membeli seekor binatang, yar harga hewan dan biaya makanan dan
lalu salah satu dari keduanya membayar minuman,lalu salah satu dari mereka de-
seluruh harganya dari hartanya, sedang- ngan sukarela bersedia memeliharanya,
kan yang lain berjanji untuk memelihara- maka syirkah itu sah, karena syirkah ini
nya dan membelikan makanannya sebagai terbatas pada persekutuan dalam modal,
kompensasi bagiannya, maka syirkah mo- bukan dalam pekerjaan.
del ini tidak sah, karena makanan yang di- '5. Contoh yang biasa terjadi sekarang adalah
beli oleh'amil tidak diketahui jumlahnya persekutuan dalam harga binatang ternak.
sehingga menyebabkan ketidakjelasan be- Amil atau penggembalanya mengambil
sar yang bisa menimbulkan perselisihan. susu dan lemaknya sebagai imbalan dari pe-
Oleh karena itu, akadnya batal. kerj aannya, seperti pelayanan, perlindung-
FIQLH ISLAM 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI I(EUANGAN
'ILID
an, dan penggembalaan. Adapun anak-anak syirkah model ini dibolehkan sebagai ben-
dan bulu-bulunya dibagi untuk dua syorik tuk kemudahan bagi masyarakat. Adapun
secara sama rata. Syirkah seperti ini bo- unsur ketidakjela san (j ahalah) dalam .qyir-
leh menurut syara, sebagaimana ditetap- kah tersebut adalah kecil dan tidak me-
kan oleh Lembaga Fatwa al-Azhar pada nimbulkan perselisihan.
tahun 1948 M. karena sudah menjadi Kesimpulan. Sesungguhnya agama Allah
kebiasaan masyarakat dan adanya kebu- adalah mudah dan tidak sulit. Kebiasaan yang
tuhan mereka pad,a gtirkah tersebut. Di shahih dan tidakbertentangan dengan dalil sya-
samping tidak ada nash dari Al-Qur'an, riat adalah diakui. Ijtihad dalam masalah se-
sunnah atau ijma yang melarangnya. Di- perti itu adalah keniscayaan. Pembaharuan dan
tambah tidak mengakibatkan adanya per- perkembangan adalah dua hal yang penting.
selisihan dan permusuhan. Oleh karena itu,

'"s1#&-
Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI XEUANGAN IS[-A.M lrtlD 5

BAB KE-6
AKAD HIBAH

A. DEFINISI DAN PENSYARIATAN HIBAH pada suatu harta1206 yang diketahui atau ti-
Hibah mencakup hadiah dan sedekah, ka- dak diketahui disebabkan karena sulit untuk
rena hibah, sedekah, hadiah, dan'athiyah mem- diketahui1207, ada, dapat diserahkan, tidak wa-
punyai makna yang hampir sama. fika seseo- jib, ketika masih hidup, tanpa ada ganti dan de-
rang bertujuan untuk mendekatkan diri kepa- ngan lafal yang menqrut kebiasaan adalah hi-
da Allah dengan memberikan sesuatu kepada bah, pemberian kepemilikan atau sejenisnya,
orang yang membutuhkan, maka itu adalah oleh orang yang boleh membelanjakan harta.
sedekah. fika sesuatu tersebut dibawa kepada Batasan-batasan dalam definisi di atas ada-
orang yang layak mendapatkan hadiah sebagai lah untuk mengeluarkan pinjaman, juga menge-
penghormatan dan untuk menciptakan keak- luarkan anjing dan yang sejenis dengan an-
raban, maka itu adalah hadiah. f ika tidak untuk jing, janin dalam kandungan, nafkah untuk is-
kedua tujuan itu, maka itu adalah hibah. Se- tri, wasiat, serta jual beli dan yang sejenis de-
dangkan 'athiyah adalah pemberian seseorang ngannya.
yang dilakukan ketika dia dalam keadaan sakit Kata "pemberian kepemilikan" adalah un-
menjelang kematian. tuk mengeluarkan akad pinjam-meminjam.
Dalam definisi syara', hibah adalah akad Kata" harta" untuk mengeluarkan sesuatu yang
pemberian kepemilikan kepada orang lain tan- bukan harta seperti anjing. Kata "dapat dise-
pa adanya ganti, yang dilakukan secara suka- rahken" untuk mengeluarkan janin dalam kan-
rela ketika pemberi masih hidup.120a dungan. Kata "tidak wojib" untuk mengeluar-
Para ulama Mazhab Hambalilzos mendefi- kan utang dan nafkah untuk orang yang men-
nisikan hibah sebagai pemberian kepemilikan iadi tanggungan. Kata "ketika pemberi masih
hidup" untuk mengeluarkan wasiat. Dan kata

1204
Mrghnil Muhtaaj, voL ll, Hlm. 396, at-Mughni, vol. V, Hlm. 591, Fathul Qadiir, vol. VII, Hlm. ll3, Hasyiah lbni Abidin, voL lV Hlm.
530.
L205
Ghaayotul Muntaha, voL ll, Hlm. 328, Kasysyafut Qinai vot.lV Hlm. 329.
1205
Harta di sini bisa berupa uang maupun benda, Pen/
1207 yritu
k"tika harta milik dua orang tercampur yang membuatnya tidak bisa diketahui kepemilikan masing-masing lalu salah satu-
nya memberikan hartanya kepada orang lain.
FIqLH ISLAM JrrrD s Bagfian 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN

"tanpo adanya ganti" untuk mengeluarkan Ujung kaki kambing maksudnya adalah
akad-akad pertukaran. kuku kaki kambing. Pada asalnya,kata"firsin"
Hibah disyariatkan dan dianjurkan ber- adalah untuk kuku kaki onta, tapi digunakan
dasarkan firman Allah ta'ala, dalam hadits ini untuk kambing.

"Kemudian jika mereka menyerahkan ke- Iuga sabda beliau,


pada kamu sebagian dori (maskawin) itu de- "Orang yang mengambil kembali hibahnya,
ngan senang hati, maka terimalah dan nik- seperti anjing yang muntah kemudian mema-
matilah pemberian itu dengan senang hati." kan kembali muntahannya itu.'4270
(an-Nisaa':4) Merupakan kesunnahan juga untuk mem-
Dan firman Allah ta'ala, balas hibah dari orang lain apabila orang yang
"Dan memberikan harta yang dicintainya diberi bisa melakukannya. Hal ini sebagaima-
na hadits yang diriwayatkan al-Bukhari dari
kepada keraba, anak yatim, orang-orang mis-
Aisyah r.a., dia berkata, "Rasulullah menerima
kin,orang-orang yang dalam perjalanan (mu-
hadiah dan memberi imbalan terhadapnya."
s afir)." (al-Baqarah: L7 7)

fuga sudah menjadi ijma umat tentang di-


Iuga berdasarkan sabda Rasulullah,
anjurkannya hibah dalam segala bentuknya.
"Hendaklah kalian saling memberi maka Allah berfirman,
kalian akan saling mencintai.'4z0B
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (me-
anlah seorang tetangg o wanita meng -
"J ang
ngerjakan) kebajikan dan takwa." (al-Maa-
onggop hina pemberiannya kepada tetangga wa- 'idah:2)
nitanya, walaupun sekadar ujung kaki seekor Hibah untuk kerabat adalah lebih baih ka-
kambingtzoe." rena di dalamnya terdapat unsur menyambung

1208
Diri*"yrtk"n oleh para penyusun kitab-kitab hadits yang terkenal dari Abu Hurairah, Abdullah bin Amc Abdullah bin UmaE dan
Aisyah. Hadits ini iuga diriwayatkan secara mursal. RiwayatAbu Hurairah diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam kitab ol-Adab al-
Mufrad, juga Abu Ya'la, an-Nasa'i, al-Baihaqi dan lbnu Adi. Ibnu Hajar berkata, "lsnadnya hasan", hal itu karena banyak syahidnya
walaupun dalam setiap perawinya terdapat masalah.
Adapun riwayat Ibnu Amr; maka diriwayatkan oleh al-Hakim. Riwayat Umar diriwayatkan oleh Ibnul Qasim al-Ashbahani dalam
kitab at-Targhiib wat Tarhiib. Riwayat Aisyah diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Ausath. Adapun riwayat yang
mursal, maka diriwayatkan oleh Malik dalam al-Muwaththa'dari Atha'al-Khurasani. (Lihat Nashbur Raayyah, vol. IV hlm. 120,
._ - -
SuDulusSalaam, vol.lll, hlm. 92, Nailul Authaan vol.V,hlm.347, at-Talkhiish al-Habiin hlm. 259).
1209
HR Bukhari dan Tirmidzi dari Abu Hurairah. Lihat Jaami'ul llshuul, vol. XIl, hlm. 262, at-Tatkhiish al-Habiin hlm. 259 dan .Subulus
Salaam, vol III, hlm.93.
1210
HR Penyusun tr(uru b Sittahdari Ibnu Abbas, dan lafalnya adalah,

y e :; '; i;;;. t*G y- c-!i. ,5it :,rir .V 6 A


"Tidak ada perumpamaan buruk berikut ini pada kami,yaitu orang yang mengambil kembali hibahnya adalah seperti anjing yang
muntah kemudian memakan kembali muntahannya itu."
Dalam riwayat lain disebutkan dengan redaksi,

klj a i*;:;** jdr


"Seperti anjing yang muntah, kemudian ia kemballi ke muntahannya lalu memakannya."
Dalam riwayat Abu Dawud,

rr;'t1;$t S*,tr:i;AJG ry e:yG gq j';jl)


"Orang yang mengambil kembali hibahnya seperti orang yang memakan kembali muntahannya."
Qatadah berkata, "Dan kami hanya tahu bahwa muntahan itu adalah haram."
BaElan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN IST.AM IILID 5

tali silaturaS-irzrl. Hal ini juga berdasarkan qabul dari orang yang diberi (al-mauhuub lah)
firman Allah ta'ala, bukanlah rukun. Sedangkan yang rukun hanya-
lah ijab dari orang yang memberi (waahib). Ka-
"Bertakwaloh kepada Allah yang dengan rena hibah dalam bahasa adalah ungkapan ten-
nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliha' tang ijab dari sang pemilik saia tanpa ada
ralah) hubungan kekeluargaan." (an'Nisaa': 1) syarat qabul dari orang yang diberi. Sedangkan
fuga berdasarkan hadits yang diriwayat- qabul diperlukan agar hukumnya tetap, yaitu
kan oleh al-Bukhari dan Muslim bahwa Nabi agar seluruh konsekuesinya berlangsung, yai-
saw. bersabda, tu perpindahan kepemilikan.
Implikasi dari perbedaan pendapatini mun-
"Barangsiapa yang ingin dilapangkan re-
cul pada kasus orang yang bersumpah untuk
zekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hen-
tidak akan memberikan suatu benda kepada
daknya dia menyambung tali silaturahmi."
orang tertentu. Namun ternyata kemudian dia
Dilapangkan rezeki adalah dengan diberi
memberinya, sedangkan orang yang diberi ti-
banyak rezeki dan keberkahan di dalamnya.
dak mau menerimanya. Maka berdasarkan dalil
Para imam sepakat bahwa hibah sah de-
istihsan, si pemberi telah melanggar sumpah-
ngan adanya ijab, qabul dan serah terima ben-
nya. Sedangkan secara qiyas dia tidak melang-
da. Mereka jugaberijmabahwa memenuhi janji
garnya.
dalam kebaikan adalah dituntut dan memberi-
Banyak pensyarah1zl3 dalam Mazhab Ha-
kan hibah kepada sebagian anak saia adalah
nafi yang menyatakan bahwa hibah dapat ber-
makruh, demikian juga melebihkan hibah ke-
langsung hanya dengan adanya ijab bagi pem-
pada sebagian dari mereka1212.
beri, namun harus dengan adanya iiab dan qa-
bul bagi orang yang diberi. Karena hibah meru-
B. RUKUN HIBAH pakan akad sumbangan sukarela, sehingga ia
Menurut para ulama dalam Mazhab Hanafi, dapat berlangsung dengan adanya pernyataan
rukun hibah adalah ijab dan qabul berdasarkan dari penyumbang, seperti pengakuan dan wa-
dalil qiyas. Karena ia adalah akad seperti jual siat. Namun orang yang diberi tidak bisa me-
beli. Pengambilan barang orang yang diberi milikinya kecuali dengan qabul darinya dan pe-
juga merupakan rukun, sebagaimana disebut- ngambilan terhadap barang (al'qabdh).
kan dalam al-Mabsuuth. Karena, pengambilan Namun pasal 837 dari al-Maiallah menya'
barang merupakan hal yangharus berlangsung takan bahwa hibah berlangsung dengan ada-
agar kepemilikan beralih, berbeda dengan iual nya ijab dan qabul, lalu ia menjadi sempurna
beli. dengan adanya pengambilan barang dari orang
Tetapi menurut al-Kasani dan sebagian ula- yang diberi.
ma Hanafi, hal-hal di atas adalah rukun berda- Adapun rukun hibah menurut jumhur ula-
ma1274 ada empat, yaitu orang yang memberi
sarkan dalil rsffhsan saja. Menurut mereka ini,

L2ll Al-Mobruuth,vol.Xll,hlm. 47 dan setelahnya, dan referensi-referensi terdahulu sebelum takhrrT hadits-hadits ini.
\272 Al-Miiroonkarya asy-Sya rani, vol. II, hlm. 99, Fathul
Qadiin voL VII, Hlm. 113'
l2L3 Al-Mobsruth, vot.Xll,hlm. 57, Badaa'l' ash-Shanaa'l', vol. VI, hlm. l1^5, al-lnaayah 'ala Takmilah Fathil Qadiir ma'aha, vol' VII, hlm.
113 dan setelahnya, llasyiyah lbni Abidin, voL lV hlm. S3L,Takmilah lbni Abidin, voL ll, hlm' 329.
1274 voL tV, hlm. 97 dan setelahnya.
Al-qo*ooniin al-Fiqh$yah, hlm. 366, ad-Daasuuqii,
FIQIH rSrAM IrLrD s Baglan 3: HUKUM TRANSAIGI XEUANGAN

(ol-waahib), orang yang diberi (al-mauhuub mu", "Saya memberimu makan dengan makan-
lah),benda yang diberikan [a/-mauhuub), dan an ini", dan, "Saya menjadikan binatang ini se-
sighat. bagai tungganganmu", yang semua ini diucap-
Adapun pemberi (waahib), maka dia ada- kan dengan niat hibah.
lah pemilik barang ketika dalam kondisi sehat Semua ini menjadi hibah, karena pembe-
dan memiliki kewenangan untuk melakukan rian kepemilikan benda itu yang berlangsung
tindakan terhadap urusannya. fika ada orang pada waktu itu juga, atau menjadikannya un-
yang sakit menghibahkan sesuatu kepada orang tuk orang lain tanpa meminta gantinya adalah
lain kemudian setelah itu dia mati, maka menu- makna dari hibah. Hal ini karena dalam kebia-
rut jumhur ulama, hibahnya itu masuk dalam saan orang-orang, lafal-lafal yang disebutkan
sepertiga warisannya. Adapun orang yang di- terakhir di atas tadi menunjukkan pemberian
beri (al-mauhuub lah) maka bisa siapa saja. kepemilikan kepada orang lain secara lang-
Merupakan kesepakatan ulama batrwa se- sung pada waktu itu juga.
seorang boleh memberikan seluruh hartanya Ini adalah dalam ijab yang diucapkan se-
kepada orang lain yang bukan kerabatnya. Ada- cara mutlak. Adapun jika ia disertai dengan su-
pun memberikan semua harta kepada seba- atu batasan, maka batasan itu bisa berupa wak-
gian anaknya saia, atau melebihkan pemberi- tu, syarat atau manfaat.12ls
an kepada sebagian anak saja, maka menurut Contoh ijab yang disertai dengan batas-
jumhur ulama hukumnya adalah makruh. fika an waktu adalah pemberian dalam bentuk
hal itu telah terjadi, maka ia tetap dibolehkan. 'umrar2\6. Yaitu misalnya seseorang berkata,
Adapun sesuatu yang diberikan (al-mau- "Saya memberikan rumah ini kepadamu sela-
huub) adalah semua yang dimiliki oleh pem- ma saya hidup, atau selama kamu hidup", atau,
beri. Adapun sighah adalah semua yang bisa "Saya menjadikan rumah ini untukmu selama
berimplikasi pada ijab dan qabul, baik berupa saya hidup, atau selama kamu hidup. Kemudi-
perkataan maupun perbuatan, seperti lafal ha- an jika saya meninggal dunia, maka barang itu
diah, hibah, pemberian dan sejenisnya. menjadi milik ahli warisku."
Ijab bisa berbentuk sharih (terang-terang- Pemberian 'umra ini adalah hibah yang ber-
an), misalnya, "Sa5/a menghibahkan benda ini ke- laku untuk orang yang diberi sepanjang hidup-
padamu." Atau juga dengan lafal yang umum- nya dan untuk ahli warisnya setelah ia mening-
nya digunakan untuk makna sharih, misalnya, gal dunia. Hal ini dikarenakan sahnya pemin-
"Saya berikan kepemilikan benda ini kepada- dahan kepemilikan, sedangkan pembatasan
mu", "Saya menjadikan benda ini sebagai mi- dengan waktu tidak dibenarkan. Hal ini ber-
likmu", "Saya menjadikan ini sebagai nihlah dasarkan sabda Rasulullah,
untukmu", "Saya menghadiahkannya kepada-

1215
L"bih d"t" ilbaca Badaa'l' ash-Shanaa'li vol. VI, hlm. 116 dan setelahnya.
1276
Al-'u^ro adalah sesuatu yang diberikan kepada orang lain untuk langka waktu selama orang yang diberi masih hidup. fika orang
yang diberi itu meninggal dunia, maka benda itu kembali menjadi milik si pemberi. Yaitu misalnya seseorang berkata, "Saya mem-
berikan rumahku ini kepadamu sepanjang umurmu", atau, "Sepaniang umurku'l atau, "Selama hidupmu", atau, "Selama hidupkuJ'
'Umra ini merupakan salah satu jenis hibah (pemberian). Ia terambil dari kata al-'umru. Orang-orang pada masa iahiliah melaku-
kan hal ini, lalu ia dibatalkan oleh syara'.
Bagtan 3: HUKUM TRANSAKSI I(EUANGAN FIqLH ISLAM IILID 5

"Tetap peganglah harta kalian, ianganlah kinan akan terjadi dan kemungkinan iuga tidak
kalian memberikonnyci secara'umra. Karena se- akan terjadi di waktu mendatang. Sedangkan
sungguhnya orang yang memberikan sesuatu pemberian tidak bisa dikaitkan dengan sesu-
kepada orang lain secara'umra, maka ia men- atu yang berada antara dua kemungkinan itu,
jadi milik orang yang diberi i711.'42L7 sehingga hibah tidak sah ketika itu. Namun pe-
Di samping itu, hibah tidaklah batal de- minjaman dalam hal ini adalah sah, karena pe-
ngan adanya syarat yang batil, berbeda dengan milik telah menyerahkan rumahnya dan dia
akad-akad tukar-menukar harta, seperti jual memberikan kewenangan kepada orang yang
beli. Karena, akad tukar-menukar harta men' diserahi untuk memanfaatkannya secara mut-
jadi tidak sah dengan adanya syarat yang tidak lak. Dan ini merupakan esensi dari peminja-
benar. Hal ini karena adanya larangan tentang man.
jual beli yang disertai syarat. Abu Yusul para ulama Mazhab Syafi'i dan
Contoh dari ijab yang disertai dengan sya- para ulama Mazhab Hambali1220 mengatakan
rat adalah ruqbarzrs. Yaitu seseorang berkata, bahwa jika orang yang diberi mengambilnya
"Rumah ini untukmu secara ruqba'i atau, "Ru- maka itu adalah hibah, sedangkan perkataan
mah ini tertahan untukmu." Maka rumah itu pun pemberi, "secara ruqba atau habiisah (tertah-
menjadi pinjaman di tangan orangyang diberi, an)", adalah tidak sah.
dan menurutAbu Hanifah dan Muhammad, pe- Dalil mereka adalah hadits yang diriwayat-
miliknya bisa mengambilnya kapan saja dia mau. kan dari Rasulullah bahwa beliau memboleh-
Keduanya berdalil dengan sebuah riwayat dari l<an'umra dan ruqbaL221. Alasan lainnya adaka-
Rasulullah bahwa beliau membolehkan pembe- lanya bahwa perkataan pemberi, "Rumahku ada-
rian secara 'umra namun tidak membolehkan- lah untukmu", merupakan pemberian kepemi'
nya secara ruqbal21e. Di samping itu, perkataan likan terhadap suatu benda, bukan manfaatnya
pemberi dalam ruqb a tersebut adalah mengait- saja. fuga berdasarkan analogi terhadap per-
kan pemberian dengan sesuatu yang kemung- kataan pemberi, "Secara 't)mro."

1217
HR Bukhrri, Muslim, Malih Ahmad dan para penyusun empat kitab Sunan dengan lafal yang berbeda-beda dari Jabir bin Abdillah.
Di antara lafalnya adalah yang dikeluarkan oleh al-Bukhari dan Muslim,
,:. ,.,1'
4 c-.r)'..,j) \SAl
"'Ilmra adalah untuk orang yang diberi."
Ada iuga yang diriwayatkan oleh Muslim dan Ahmad dengan lafal,

*.t,Vt V t;'#i,sy *f u * *i t iyur4't I ;ot;i i;irt'#


"Tenp peganglah harta kalian dan janganlah kalian merusaknya. Karena sesungguhnya orang yang memberikan hartanya ke'
pada orang lain secara 'umra, maka hartanya iu menjadi milik orang yang diberi itu, baik ketika dia masih hidup maupun ketika
setelah mati, dan ia juga menjadi milik keurunannya!' (Lihat Jaami'ul llshuul, vol. IX, hlm. l1^2, Nailul Authaan vol VI, hlm. 13,
Subulus Salaam, uol. III, hlm. 93).
1218
Mrk ud .rqba adalah lika seorang pemberi berkata kepada orang yang dia beri, "lika saya meninggal sebelum kamu, maka barang
itu menjadi milikmu. Namun iika engkau meninggal sebelum saya, maka barang itu adalah milikku." Hal ini disebut dengan ruqba
karena masing-masing menanti dan mengharap rekannya meninggal lebih dahulu'
l2t9 Ar-Zoilo'iberkata tentang hadits ini, "la adalah ghariibJ' (Lihat .lVash bur Raayyah, vol. IV hlm. 128).
r22o
Al-Mughni, vol. Y hlm. 624, Tuhfah ath'Thullaab,hlm. 172.
1221
Hrdit ini fsaDit dengan riwayat dari Jabix, yaitu hadits yang telah disebutkan sebelumnya yang kami sebutkan dengan lafal,
t;,t;rtiic,s',-i,
"Pemberian secara 'umra adalah berlaku untuk orang yang diberi." (HR Tirmidzi dan Ibnu Maiah)
ISLAM IILID 5 BaEIan 3: HUKUM TRANSAI(SI KEUANGAN

Adapun para ulama Mazhab Maliki1222, me- * Contoh iiab yang dibatasi pada manfaat
reka membolehkan pemberian secara 'nmra, saia(minhah).
dan mereka tidak membolehkan pemberian se- Contoh ijab yang dibatasi pada manfaat
cararuqba,seperti para ulama Hanafi. Para ula- saja (minhah) adalah jika seseorang berkata,
ma Mazhab Maliki mendefinisikan 'umro se- "Hadzihi ad-daarlaka sukna (Rumah ini untuk-
bagai pemberian manfaat dari suatu bangunan mu untuk engkau temp ati)", " H adzihi asy-syaah
atau yang lainnya kepada orang lain selama pe- laka minhah [Kambing ini untuk engkau ambil
miliknya masih hidup, tanpa adanya imbalan. susunya)", atav, "Hadzihi al-ardh laka minhah
Sehingga jika orang yang diberi secara 'umre [Tanah ini untuk engkau ambil hasilnya)." Para
ini meninggal dunia, maka benda itu kembali ulama Mazhab Hanafi sepakatbahwa pemberi-
kepada pemiliknya jika dia masih hidup. Na- an semacam ini adalah pinjaman.1223 Karena ke-
mun jika dia meninggal dunia, maka benda itu tika pemberi mengatakan, 'Untuk engkau tem-
untuk ahli warisnya. Adapun ruqba adalah ke- pati", maka itu menunjukkan pemberian man-
sepakatan antara dua orang bahwa apabila sa- faat saja. Di samping itu, minhah merupakan
lah satu dari mereka meninggal dunia, maka satu ungkapan tentang pemberian manfaat.
hartanya diberikan kepada orang yang masih Sehingga jika ia disandarkan pada suatu benda
hidup di antara mereka berdua. yang bisa diambil manfaatnya dengan tetap
Kesimpulan. Mayoritas ulama memboleh- utuhnya benda itu, maka hal itu diberlakukan
kan pemberian secara 'umra dan ruqba, yang sesuai dengan hakikat minhah itu.
keduanya merupakan pemberian yang memer- Sedangkan jika disandarkan para sesuatu
lukan iiab, qabul, pengambilan barang oleh yang tidak bisa dimanfaatkan kecuali dengan
orang yang diberi, dan sejenisnya. Sedangkan mengonsumsinya, seperti memberikan makan-
para ulama Mazhab Hanafi dan Maliki berpen- an atau susu sebagai minhah, maka itu adalah
dapat tidak bolehnya pemberian secara 'umra hibah, karena manfaat dari benda-benda itu
dan sahnya pemberian secara ruqba. tidak bisa didapatkan jika ia masih utuh.
Berdasarkan pembedaan ini, para ulama
Mazhab Hanafi mengatakan bahwa peminjaman

Hadits ini dikuatkan juga dengan sejumlah hadits, di antaranya adalah yang diriwayatkan oleh an-Nasa'i dan Ibnu Majah dari Ibnu
Umar dari Nabi saw., dengan redaksi,

'iu,i'ir; 1 i ,+'ri i ,* -;;i


"Tidak ada pemberian secara'umra dan ruqba. Barangsiapa memberikan suatu benda secara'umra atau ruqba, maka benda itu
3 j', y: ,l* \
,

menjadi milikyang diberi sepanjang hidupnya dan setelah dia meninggal."


Dikuatkan juga dengan riwayat Abu Dawud, an-Nasa'i, Ibnu Maiah, Ahmad dan lbnu Hibban dalam shahihnya, dari Zaid bin Tsabi!
dengan redaksi,

V; U 53i ?,\'j,'; \i,i.ic;i';ic :#. ; w'tt,/


"Barangsiapa memberikan sesuatu kepada orang lain secara'umro, maka pemberian itu milik orang yang diberi sepanjang hidupnya
dan setelah ia meninggal dunia. Dan, janganlah kalian memberikan secara ruqba. Barangsiapa memberikan sesuotu secara ruqba,
maka pemberian itu akan menjadi warisan bagi keluarga orang yang diberi."
Dikuatkan juga dengan riwayat an-Nasa'i, dari Ibnu Abbas, dan juga riwayat oleh at-Tirmidzi dari Samurah bin Jundab serta yang
lainnya. (Lihatlaami'ul Ushuul, vol.lX, hlm. 111, Nashbur Raayyah, vol.lY, hlm. 128, Nailul Authaar, vol. VI, hlm. 12 dan setelahnya,
Subulus Salam, Vol, III, hlm 9t, At-Talkhiish al-Habiin hlm. 260).
1222
Asy-Syarhul kabiir ma'a Daasuuqii,vol. IV hlm. 97 dan setelahnya.
1223
M"kn, ini adalah dalam penggunaan orang-orang terdahulu, sedangkan di zaman kita, yang dimaksud dari minhah ini adalah
benar-benar pemberian.
Baglan 3: HUXUM TRANSAKS! KEUANGAN FIQLH ISI.AM IILID 5

suatu benda adalah pemberian manfaatnya. sifat atau na'at bagi sesuatu yang disebutkan
Adapun peminjaman sesuatu yang bisa ditakar sebelumnya. Dan sifat merupakan pembatas
dan ditimbang, seperti dirham dan dinan maka bagi sesuatu yang disifati.
itu adalah pengutangan dan ia juga merupakan f ika pemberi berkata, "H adzihi a d - d aar laka
pemberian sosok benda.122a Maka'ariyah (pe- 'umre taskunuha au shadaqah taskunuho [Ru-
minjaman) adalah peminjaman untuk sekadar mah ini adalah untukmu secara 'umra untuk
digunakan, dan pengutangan adalah peminjam- kau tempati, atau sedekah untuk engkau tem-
an untuk dikonsumsi. pati)'l maka rumah itu menjadi pemberian dan
Demikian juga jika pemilik berkata, "Hae- sedekah. Karena dalam contoh ini, dia tidak
dzihi ad-daar laka sukna'umra [Rumah ini un- menjelaskan hibah tersebut dengan sifat, me-
tuk engkau tempati secara 'umra",atau,"'umrQ lainkan memberikan rumah itu kepadanya. Ke-
sukna (secara 'umra untuk engkau tempati)." mudian dia memberi pendapatnya bagi peng-
Dengan redaksi ini maka rumah itu adalah pin- gunaan rumah yang sudah menjadi milik orang
jaman, karena ketika dia menyebutkan, "Untuk yang diberi, sedangkan memberikan pendapat
tempat tinggal'l maka itu menunjukkan bahwa tentang penggunaan sesuatu yang telah men-
dia ingin memberikan manfaat. Di samping itu, jadi milik orang lain adalah batil. Sehingga pen-
perkataan, "sebagai tempat tinggal'l hanya di- dapatnya itu adalah syarat yang tidak sah, se-
gunakan untuk merujuk kepada manfaat, bukan dangkan hibah tidak batal dengan syarat-sya-
yang lainnya. Dan kata 'umra adalah sifat atau rat yang tidak sah.1226 Dengan ini maka hibah
ne'et, dan dia adalah pembatas bagi objek se- telah terkait dengan benda yang diberikan. Ada-
belumnya, maka itu menunjukkan bahwa ben- pun perkataan pemberi, "Yang engkau tempa-
da itu adalah sekadar pinjaman. ti", maka itu seperti perkataan, "Untuk engkau
Demikian juga jika pemilik berkata, "Ha- tempati." Sebagaimana jika dia berkata, "Saya
dzihi ad-daar hibah sukna [Rumah ini adalah memberikannya kepadamu untuk engkau sewa-
hibah untuk ditempati)", atau, "Hqdzihi ad'daar kan." Seandainya dia berkata, "la adalah hibah
sukna hibah (Rumah ini untuk ditempati se- kepadamu untuk engkau tempati", maka itu juga
bagai hibah)", maka itu adalah piniaman. Kare- adalah hibah, sebagaimana disebutkan dalam
na ketika dia menyebutkan kata sukna [untuk contoh sebelumnya.1227
ditempati) setelah menyebutkan kata hibah,
maka kata sukna itu merupakan penjelas bagi
C. SYARAT€YARAT HIBAH
katahibah, karena hibah bisa mencakup pem-
Terdapat syarat-syarat pemberi hibah dan
berian benda dan pemberian manfaat. Maka
jika dia mengatakan, "Laka sukna (untuk kau syarat-syarat orang yang diberi hibah.
Para ulama Mazhab Hambali1228 menyebut-
tempati)'l maka dia telah menentukan pembe-
rian manfaat.rzzs Karena kata itu merupakan kan sebelas syarat dalam hibah. Kesebelas sya-

L224
Brdoo'l' ash-shanaa'livol VI, hlm.215.
122s
lbid,voL V hlm. LtB, Fathul Qailiin vol.Yll,hlm. 120.
1226
Hrl ini b".beda dengan iual beli. fual beli rusakkarena syaratyangtidakbenax, mengingat adanya larangan terhadap hal itu. Namun
tidak ada larangan di dalam hibah. Yang ada adalah sebaliknya, yaitu terdapat riwayat yang menuniukkan bahwa hibah tidak batal
dengan adanya syarat yang tidak bena5, karena Rasulullah telah membolehkan 'umra dan beliau membatalkan syarat yang ditetap-
kan oleh pemberi secara 'umra. (Lihat Badaa'l' ash-Shanaa'I', vol. Vl, hlm.llT , Haaryiyah lbni Abidin, voL lV hlm. 532).
1227
Badoo'l'ash-shanaa'livol. VI, hlm. 118.
L228
Ghaayatul Muntaha, vol II, hlm. 334, Kasysyaful Qinaai vol.lV hlm. 329, cet. Mekah.
FIQLH ISIAM IILID 5 Bag|an 3: HUXUM TRANSAIGI XEUANGAN

rat itu adalah: hibah itu berasal dari orang orang yang memiliki kewenangan untuk mem-
yang boleh membelanjakan harta, pemberi ti- beri sumbangan, yaitu berakal, balig, dan bisa
dak dipaksa, pemberi serius (tidak main-main) menjaga harta. Dan ini adalah syarat berlaku-
dalam pemberiannya itu, benda yang diberi- nya akad pemberian. Hibah adalah pemberian
kan adalah harta benda yang sah untuk dijual, sukarela, sehingga tidak sah pemberian dari
tanpa imbalan, diberikan kepada orang yang anak kecil dan orang gila, karena keduanya ti-
sah untuk memilikinya, disertai dengan peng- dak memiliki kewenangan untuk memberi se-
ambilan barang oleh orang yang diberi atau cara sukarela, mengingat hal itu adalah keru-
walinya sebelum digunakan untuk hal lain, di- gian murni. Seorang ayah juga, menurut kese-
sertai dengan adanya pemberian langsung dan pakatan ulama, tidak mempunyai kewenangan
tidak adanya pembatasan waktu. untuk menghibahkan harta anaknya yang ma-
Orang yang boleh membelanjakan harta sih kecil tanpa mensyaratkan gantinya dari
adalah orangyang merdeka, mukallal dan bisa orang yang diberi, karena kekuasaan sang ayah
mengatur penggunaan harta. terbatas pada hal-hal yang mendatangkan man-
Adapun syarat benda yang diberikan ada- faat. Sedangkan hibah adalah pemberian suka-
lah berupa harta benda, maka itu adalah untuk rela yang mengandung kerugian murni, se-
mengeluarkan kekhususan-kekhususan bentuk hingga dia tidak boleh melakukannya dari har-
harta. ta anak kecil.
fika sang ayah mensyaratkan adanya ganti
7. SYARAT.SYARAT SIGHAH dari orang yang diberi atas pemberian itu,
Syarat-syarat sighah, menurut para ulama maka menurut Abu Hanifah dan Abu Yusuf
Mazhab Syafi'i, adalah sebagai berikut. hal itu juga tidak boleh. Karena hibah dengan
1. Bersambungnya antara qabul dengan ijab syarat adanya ganti adalah pemberian yang
tanpa adanya pemisah yang secara syara awalnya (sebelum diambil oleh orang yang di-
dianggap berpengaruh terhadap keabsah- beri) adalah secara cuma-cuma, kemudian men-
jadi jual beli pada akhirnya [setelah diambil),
an ijab-qabul tersebut.
dan sang ayah tidak memiliki kewenangan un-
2. Tidak adanya pengaitan dengan syarat. Ka-
rena hibah adalah pemberian kepemilik- tuk menyumbangkan harta anaknya. Muham-
mad berkata,'Ayah boleh menghibahkan harta
an, dan pemberian kepemilikan tidak bisa
anaknya dengan mensyaratkan gantinya dari
bisa dikaitkan dengan sesuatu yang ke-
orang yang diberi, karena itu mempunyai mak-
mungkinan akan terjadi atau kemungki-
na yang sama dengan jual beli, dan yang men-
nan tidak akan terjadi.
jadi standar adalah kesamaan makna.122e
3. Tidak ada pengaitan dengan waktu, seper-
ti satu bulan atau satu tahun, karena hibah
3. SYARAT.SYARAT SESUATU YANG DIHIBAI+
merupakan pemberian kepemilikan terha- KAN
dap benda secara mutlak yang terus-me-
Disyaratkan beberapa hal berikut ini un-
nerus, seperti jual beli.
tuk sesuatu yang dihibahkan.
2. SYARAT.SYARAT PEMBERI HIBAH a. Benda Tersebut Ada Ketika Dihibahkan
Disyaratkan bagi pemberi hibah adalah Tidak sah menghibahkan sesuatu yang ti-

l2?9 Badaa'l'ash-shanaa'livol
VI, hlm. 118.
Baglan 3: HUKUM TRANSAI(SI KEUANGAN FIQLH ISI.AM 5

'ILID

dak ada ketika akad hibah,1230 seperti meng- belum dicabut dan buah kurma yang masih di
hibahkan buah kurmanya yang akan muncul pohon, maka semua itu seperti hibah benda-
pada tahun ini dan menghibahkan anak-anak benda yang tidak diketahui kadarnya yang ti-
ternak kambingnya yang akan lahir pada tahun dak sah. Maka seandainya pemilik memisah-
ini. Hibah ini tidak sah, karena ia merupakan kan benda-benda tersebut dari tempatnya lalu
pemberian kepemilikan pada suatu benda yang menyerahkannya kepada orang yang diberi,
tidak ada kepada orang lain, sehingga akadnya maka itu dibolehkan. Karena, ketika itu benda
tidak sah.1231 yang dihibahkan ada dan dimiliki oleh orang
yang mendapat hibah saat itu juga. Sedangkan
fuga seperti menghibahkan sesuatu yang
yang masih di dalam perut seekor kambing ketika benda yang dihibahkan itu belum dipi-
dan memberikan kewenangan untuk mengam- sahkan dari tempat asalnya, maka hibah itu
bilnya ketika dilahirkan. Akad hibah ini tidak belum terlaksana karena adanya penghalang.
sah karena terdapat dua kemungkinan pada Penghalang tersebut adalah masih terkaitnya
janin itu, yaitu ada atau tidak. Hal ini mengi- benda yang dihibahkan itu dengan kepemilik-
ngat bisa jadi buncitnya perut kambing itu me- an orang lain. Oleh karena itu, iika dia dikeluar-
mang karena kehamilan atau karena penyakit kan dari kepemilikan pemilik aslinya, berarti
yang ada di dalam perut. penghalangnya hilang. Dengan ini maka hibah
Tidak sah menghibahkan tepung gandum terhadapnya dibolehkan dan akadnya pun
sebelum gandumnya ditumbuh minyak jinten sah.1232

sebelum,dibuat minyak atau minyak zaitun se- Para ulama Mazhab Syafi'i dan Mazhab
belum diproses. Semua ini tidak boleh, walau- Hanafi sepakat dengan syarat yang ditetapkan
pun dia menyerahkan kepemilikan terhadap- oleh para ulama Mazhab Hanafi. Mereka me-
nya ketika benda-benda itu berubah. Karena, ngatakan bahwa semua yang sah dijual maka
ketika akad hibah itu, benda-benda yang dihi- sah untuk dihibahkan.
bahkan itu tidak ada. Sedangkan sesuatu yang Sedangkan para ulama Mazhab Maliki me-
tidak ada bukanlah objek kepemilikan. Oleh ka- ngatakan bahwa hibah tetap sah pada benda
rena itu, akad kepemilikan terhadapnya adalah yang tidak sah untuk dijual. Seperti budak
tidak sah, maka akad yang berlangsung atas- yang melarikan diri, onta yang lepas, benda
nya tidak sah kecuali jika diperbaharui lagi. yang tidak diketahui ciri-cirinya, buah yang
Adapun menghibahkan susu yang masih belum mengkal, dan benda yang diambil orang
di dalam ambingnya, bulu yang masih ada di lain tanpa izin (di-ghashab).
tubuh domba, tanaman dan pohon kurmayang

1230
Al-Mrbrruth, vol. Xll, Hlm. 71, Takmilah Fathil Qadiin voL VII, Hlm. !24, Baila'l' ash Shanaa'Ii vol. VI, Hlm. ll9, Haasyiyah lbni
Abidin,vot.lVHlm.534, at-Kinabma'allubaab,vol.ll,Hlm.lT2,TakmilaalbniAbidin,voLll,Hlm.329.
1231
P"." ulama Mazhab Maliki berkata, "6harar (ketidakpastian) tidak berpengaruh terhadap keabsahan hibah, sehingga dibolehkan
menghibahkan sesuatu yang tidak diketahui ciri-cirinya atau sesuatu yang tidak ada namun dimungkinkan akan ada. Seperti bu-
dak yang melarikan diri, onta yang lepas dan tidak diketahui ciri-cirinya, dan buah-buahan sebelum tampak matang. Secara umum,
dibolehkan hibah terhadap segala sesuatu yang menurut syara'tidak boleh dijual karena ada unsur ketidakpastian!' (Bidaayatul
Mujtahid, vol. 11,324, al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 357)'
1232
Badaa'l' ash-Shonaa'li vol. VI, Hlm. 119, iuga semua referensi yang telah disebutkan di awal pembicaraan tentang syarat ini.
Tampak bahwa dalam kitab Tuhfatul fuqahaa' dan Badaa'l' ash-Shanaa'I' disebutkan bahwa hibah susu yang masih ada di dalam
ambinglya dan bulu yang masih di tubuh kambing adalah batil. Dan yang paling benar adalah bahwa akad hibah tersebut rusah
sebagaimana diielaskan di dalam kitab ad'Durrul Mukhtaar wa Raddul Muhtaar.
ISIAM IILID 5 Baglan 3: HUXUilI TRANSAKSI XEUANGAN

b. Benda Tersebut adalah Benda yang miliknya secara terang-terangan mengizinkan


Bernilai kepada orang yang dia beri untuk mengambil-
Tidak sah menghibahkan sesuatu yang
' nya dari orang yang berutang. Dan orang yang
pada dasarnya bukan harta benda, seperti orang diberi itu boleh mengambilnya dari orangyang
merdeka, bangkai, darah, binatang buruan di berutang berdasarkan dalil istihsaan. Hal ini
tanah haram, binatang buruan orang yang ber- sebagaimana akan tampak jelas dalam syarat
ihram, dan yang lainnya. fuga tidak boleh meng- tentang izin untuk mengambil benda yang di-
hibahkan sesuatu yang tidak bernilai, seperti hibahkan.
minuman keras1233.
e. Benda Tersebut Ditentukan
c. Benda Tersebut Dapat Dimiliki Secara Menurut para ulama Mazhab Hanafi, tidak
PeroranEan dibolehkan hibatul muqtaa', yaitu penghibah-
Tidak sah hibah terhadap benda milik an sebagian dari suatu benda yang bisa dibagi
umum. Syarat ini dan syarat-syarat sebelum- tanpa ditentukan posisi bagian itu pada benda
nya adalah syarat berlakunya hibah. tersebut, seperti sebagian dari tempat tinggal
dan rumah besar. Namun jika bagian yang di-
d. Benda Tersebut Milik Pemberi berikan itu ditentukan, lalu diserahkan kepada
Tidak sah hibah harta benda milik orang orang yang diberi maka hibah itu sah. Dan, ini
lain tanpa seizin pemiliknya, karena tidak mung- merupakan syarat sahnya hibah.
kin seseorang memberikan kepemilikan atas Namun, hibah sebagian dari benda tanpa
suatu benda yang bukan miliknya kepada ditentukan posisinya pada benda itu ddalah di-
orang lain.123a Menurut ulama Mazhab Hanafi, bolehkan jika benda itu tidak bisa dibagi-bagi,
ini adalah syarat berlangsungnya akad hibah. seperti mobil, tempat mandi, rumah kecil, dan
Berdasarkan syarat ini, maka menurut Mazhab mutiara. Kebolehan ini adalah karena darurat,
Hanafi, seseorang boleh menghibahkan benda mengingat terkadang diperlukan penghibah-
yang dimilikinya, baik itu berupa barang mau- an sebagian darinya. Dan dalam hal ini bisa
pun piutang. Sehingga dibolehkan menghibah- dengan bentuk takhliyahl23s sebagai ganti
kan piutang kepada orang yang berutang, kare- dari pengambilan barang oleh orang yang
na sesuatu yang menjadi tanggungan seseorang diberi.1236
bisa diserahkan kepadanya dan bisa dia ambil. Dalil para ulama Mazhab Hanafi bagi keti-
f uga karena pengambilan orang yang berutang dakbolehan kondisi pertama adalah bahwa pe-
terhadap utang itu pada kali pertama, sudah ngambilan barang dalam hibah adalah syarat
menggantikan pengambilannya ketika pemilik sahnya seperti gadai, sebagaimana akan saya
piutang memberikannya kepadanya. Hal ini se- jelaskan nanti. Sedangkan tidak ditentukannya
bagaimana dibolehkannya menghibahkan pi- posisi bagian yang diberikan pada suatu benda
utang kepada yang bukan berutang, jika pe- menghalangi penyerahan itu. Hal ini karena

1233
Brdoo'l'ash-Shanaa'livol. VI, Hlm. 119.
1234
Bodaa'l'ash-Shanaa'livo/. VI, Hlm. 119.
1235
Tokhtiyrhdalam istilah para ahli fiqih adalah pemberian kewenangan kepada orang lain untuk melakukan tindakan hukum pada
suatu benda tanpa adanya penghalang, PenT'.
L236
Al-Mrbrrrth, vol.Xll,hlm. 54, 74, Badaa'l 'ash-Shanaa'li yoL VI, Hlm. ltg,Takmilah Fathit Qadiin vol. VII, hlm. l2l dansetelahnya,
128, Haasyiyah lbni Abidin, vol. IV, hlm. 534.
Baglan 3: HUKUIII TRANSAXSI KEUANGAN ISLAM IILID 5

melakukan tindakan hukum pada setengah ben- maka Rasulullah bersabda,


da yang posisinya pada benda itu tidak diten- 'Apa yang menjadi bagian saya dan Bani
tukan adalah tidak dapat tergambarkan. Kare- Abdil Muthalib adalah untuk kalian.'4z3e
na, menempati setengah dari tempat tinggal Pernyataan Rasulullah dalam hadits ini ter-
namun setengah bagian itu tidak ditentukan masuk dalam hibbatul musyaa! Hibatul musyaa'
posisinya adalah mustahil, dan ketika itu sese- itu sendiri adalah pemberian seseorang ter-
orang tidak bisa melakukan apa pun padanya hadap sebagian hartanya tanpa menentukan
kecuali terhadap keseluruhannya, sedangkan bagian tersebut, atau pemberian hak milik se-
akad hibah ini tidak mencakup seluruh tempat seorang pada sesuatu yang dimiliki bersama
tinggal itu. Maka tidak ditentukannya posisi ba- oleh dua orang atau lebih yang tidak ditentu-
gian yang dihibahkan pada suatu benda meng- kan bagian masing-masing.
halangi sahnya dan sempurnanya pengambil- Perbedaan ini berlaku juga dalam penye-
an sesuatu yang dihibahkan tersebut.L237 dekahan bagian yang tidak ditentukan pada sua-
Para ulama dalam Mazhab Maliki dan Ham- tu benda (musyaa) kepada orang yang kaya,
bali mengatakan bahwa hibah sebagian dari karena sedekah kepadanya adalah hibah. Ada-
suatu benda tanpa menentukan posisinya di pun menyedekahkan uang sepuluh ribu kepa-
benda itu adalah berlaku, seperti jual beli. Ka- da dua orang miskin, misalnya, adalah diboleh-
rena pengambilan sesuatu yang dihibahkan kan. Karena, sedekah adalah dari seseorang
oleh orang yang diberi dalam kondisi ini adalah untuk Allah ta'ala, bukan untuk orang fakir itu,
sah, seperti pengambilan barang dalam pembe- sehingga tidak ada unsur syuyuutzao di dalam-
lian terhadap sebagian dari suatu benda yang nya Kaidah para ulama Mazhab Hanafi-yaitu
posisinya pada benda itu tidak ditentukan. Cara tidak bolehnya hibah sebagian dari benda yang
pengambilan atau serah terima barang tersebut bisa dibagi tanpa ditentukan posisi bagian yang
adalah pemberi menyerahkan barangnya se- diberikan itu pada benda tersebut-, berkon-
cara utuh kepada orang yang diberi, lalu orang sekuensi pada beberapa hal berikut ini.12a1
yang diberi mengambil haknya dari barang itu,
fika seseorang memberikan sebuah tem-
sedangkan bagian pemberi yang ada padanya pat tinggal, satu mud gandum, seribu dirham
orang yang diberi ketika itu adalah sebagai ti- atau benda sejenisnya yang bisa dibagi, kepa-
tipan1238. Dalil tentang hal ini dari sunnah ada-
da dua orang, maka menurut Abu Hanifah itu
lah ketika utusan dari Hawazin meminta dari tidak sah. Sedangkan menurut dua muridnya
Rasulullah agar beliau mengembalikan apa yang
itu adalah sah. Perbedaan ini teriadi jika sese-
beliau ambil dari mereka sebagai ghanimah, orang memberikan sebuah tempat tinggal ke-

7237
Y^ngmenjadi kaidah dalam mengkategorikan apakah sesuatu itu dapat dibagi atau tidak adalah bahwa iika sesuatu itu rusak
karena dibagi sehingga nilainya meniadi berkurang maka ia termasuk sesuatu yang tidak dapat dibagi. Sedangkan sesuatu yang
tidak rusak jika dibagi maka ia termasuk yang dapat dibagi. (Lihat al-'lnaayah ma'a Takmilah Fathil Qadiin voL VII, hlm. l2l, Hasy-
iyah lbni Abidin, vol. IV hlm. 533).
1238
Al-go*ooniin at-Fiqhilryah, hlm. 367, Cet. An-Nahdhah, Fas, Bidaayatut Mujtahid, voL ll, hlm. 323, Hasyiiyah ad-Daasuuqii, vot.lY,
hlm. 597, al-Muhadzdzab, voL l, hlm. 446, al-Mughni, voL Y hlm. 596.
1239
Lihrt kirrh delegasi Hawazin dalam kitab Nailul Authaan vol. Vlll,hlm. 3. ta dikuatkan oleh hadits riwayat Abu Qatadah yang ter-
dapat dalam Sh ahih Bukhari dan Shahih Muslim yang berisi tentang kisahnya yang terkenal, yaitu ketika dia memburu seekor zebra
kemudian dia memberikan beberapa bagian kepada para sahabatnya, dan Rasulullah menyetu,ui apa yang mereka lakukan itu.
1240
Unru. syuyu'pada suatu benda adalah iika benda itu merupakan milik bersama dua orang atau lebih namun posisi dari bagian
masing-masing pada benda itu tidak ditentukan, PenT'.
1247
Brdoo'l ' ash-Shanaa'li voL VII, hlm. l2l, L22.
FIQIH ISTAM JILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANiAXtiI XEUANGAN

pada dua orang dan dia berkata, "Saya mem- pat tinggal ini kepada kalian berdua. Setengah-
berikan tempat tinggal ini kepada kalian ber- nya untukmu dan setengahnya untukmu." Me-
dua, untukkamu setengahnya dan untukkamu nurut Abu Hanifah, hibah ini tidak sah, karena
setengahnya." ini adalah pemberian kepemilikan pada sesu-
Penyebab dari perbedaan tersebut adalah atu yang mempunyai kondisi syuyuui
karena Abu Hanifah menganggap bahwa ada- Namun menurut kedua murid Abu Hani-
nya kondisi syuyu'padabenda yang dihibahkan fah, hibah itu dibolehkan, karena kata-kata pem-
ketika orangyang diberi menerima atau meng- beri, "Untukmu setengahnya dan untukmu se-
ambilnya merupakan penghalang bagi sahnya tengahnya", tidak mungkin dijadikan sebagai
hibah. Sedangkan menurut kedua muridnya, penafsir bagi akad itu sendiri. Karena akad ter-
kondisi syuyu'yang menjadi penghalangsahnya iadi pada pemindahan kepemilikan tempatting-
hibah adalah jika kondisi itu terjadi ketika akad gal itu secara utuh kepada mereka berdua. Akan
dan ketika penerimaan atau pengambilannya. tetapi, kata-kata itu merupakan penafsir bagi
Berdasarkan hal ini, maka mereka sepakatten- konsekuensi hukum yang terjadi berdasarkan
tang dibolehkannya pemberian satu buah ben- akad, sehingga hal itu tidakmengharuskan ada-
da dari dua orang kepada satu orang, karena nya kondisi syuyu' dalam akad itu.
tidak adanya kondisi syuyu'ketika penerimaan Seandainya pemberi berkata, "Saya mem-
atau pengambilan-sesuai dengan pendapat berikan rumah ini untuk kalian berdua; seper-
Abu Hanifah-, dan karena tidak adanya kondi- tiganya untukmu dan dua pertiganya untukmu",
si syuyu'pada benda itu ketika akad dan pene- maka menurut Abu Yusuf dan Abu Hanifah hal
rimaan atau pengambilan-sebagaimana pen- itu tidak dibolehkan, namun dibolehkan menu-
dapat kedua muridnya. rut Muhammad.
Menurut Abu Hanifah, tidak boleh hibah Alasan Abu Hanifah dalam hal ini adalah
satu buah benda dari satu orang kepada dua sama dengan yang dia katakan dalam contoh
orang, karena adanya kondisi syuyuazaz pada sebelumnya. Alasan Muhammad juga seperti
benda ketika penerimaan atau pengambilan ter- yang dia katakan dalam contoh sebelumnya,
hadapnya. Namun menurutkedua muridnya, hal yaitu bahwa ketika pemberian boleh untukdua
itu dibolehkan, karena kondisi syuyu'pada ben- orang, maka hukumnya tidak berbeda apakah
da hanya terjadi ketika akad saja, dan tidak ter- masing-masing bagian sama ataukah salah sa-
jadi ketika penerimaan atau pengambilan. tunya lebih banyak, sebagaimana dalam jual
Di sisi lain mereka sepakat bahwa tidak beli.
boleh hibah tempat tinggal dengan berkata ke- Adapun Abu Yusuf, maka dia telah melang-
pada dua orang yang diberi, "Saya memberi- gar kaidahnya ketika terjadi perbedaan kadar
kan setengah tempattinggal ini kepadamu dan masing-masing dua orang yang diberi. Dia me-
setengahnya lagi untukmu." Karena syuyu'da- nyatakan bahwa hibah ini tidak sah, karena ke-
lam kondisi ini masuk ke dalam akad itu sendiri, mutlakan akad tidak mencakup perbedaan ka-
sehingga ia tidak dibolehkan. Ini berbeda de- dar masing-masing bagian. Maka melebihkan
ngan contoh sebelumnya, yaitu seseorang ber- kadar salah satu bagian adalah semakna de-
kata kepada dua orang "$pya memberikan tem- ngan memisahkan akad masing-masing sedang-

1242
Kondisi syuyu'padasuatu benda adalah jika benda itu merupakan milik bersama dua orang atau lebih namun posisi dari bagian
masing-masing pada benda itu tidak ditentukan, penj.
Baglan 3: HUXUM TRAI{SAKSI KEUANGAN rsrAM IrtrD s

kan ini adalah hibah sesuatu yang musyaa'(yang diberi telah menerimanya. Namun jika pemi-
tidak ditentukan posisi dari bagian masing-ma- liknya memetik buah kurma itu atau memanen
sing pada benda itu). Sehingga, kata-kata, "fln- tanamannyaterlebih dahulu, kemudian dia me-
tukmu sepertiganya dan untukmu dua pertiga- nyerahkan pohon kurma atau tanahnya itu da-
nya", tidak bisa dijadikan sebagai penafsir bagi lam keadaan kosong, maka pemberian ini sah.
konsekuensi hukum yang telah berlaku karena Karena, penghalang dari terlaksananya hukum
akad. Hal ini berbeda ketika bagian masing- akad-yaitu tetapnya kepemilikan-telah hi-
masing adalah sama. lang.
Kesimpulan. Kondisi syuyu' pada barang Demikian juga jika seseorang memberikan
ketika penerimaan atau pengambilannya oleh sebuah tempat tinggal yang di dalamnya ter-
orang yang diberi, menghalangi sahnya hibah. dapat barang miliknya, atau memberikan se-
Adapun jika kondisi itu ada ketika akad, maka ti- buah kotak yang di dalamnya terdapat benda
dak menghalangi keabsahannya. Demikian juga miliknya, atau memberikan ternak yang mem-
kondisi syuyu'yang terjadi bukan dari awal bawa barang miliknya, dan orang yang diberi
akad, maka itu tidakmerusakhibah. Contohnya telah menerimanya, maka hibah tersebut tidak
adalah pemberi menarikkembali setengah pem- sah. Kepemilikan pemberi pun tidak berpindah
beriannya dari suatu benda secara syaa'i'(tan- kepada orang yang diberi, karena objek yang
pa menentukan bagian yang mana yang dia diberikan masih menjadi tempat sesuatu yang
ambil lagi). lain, sehingga ia seperti pemberian sesuatu
yangmusyaaimal<ahibah ketika itu tidak sah. Se-
f. Benda Tersebut Terpisah dari Benda andainya dia memberikan sesuatu setelah me-
yang Lainnya dan Tidak Sedang Diman misahkannya dari miliknyayanglain, maka da-
faatkan untuk Tempat Benda yang Lain lam hal ini hibah dibolehkan.
Hal ini karena konsekuensi dari penerima- Kesimpulan. Menghibahkan sesuatu yang
an terhadap benda-yaitu dapat melakukan ber- sedang dimanfaatkan untuk tempat sesuatu
bagai tindakan terhadap benda tersebut-tidak yang lain adalah tidak sah, berbeda jika yang
terealisasi jika ia masih digunakan sebagai tem- diberikan itu sedang menempati benda yang
pat bagi benda yang lain milik pemberi.12a3 Dan, lain. Dan pemberian suatu benda yang menya-
ini merupakan syarat sahnya hibah. tu dengan benda yang lain yang tidak diberi-
Berdasarkan hal ini, seandainya seseorang kan, padahal keduanya bisa dipisahkan, adalah
memberikan kepada orang lain sebidang tanah tidak sah.12aa
tanpa beserta tanaman yang sedang ditanam
di atasnya, atau dia memberikan tanaman tan- * Pengecualian ianin yang ada di perut.
pa tanah tempat tanaman itu, atau memberi- Merupakan cabang dari syarat sebelum-
kan pohon kurma tanpa buahnya yang ada di nya adalah berdasarkan qiyas, jika seseorang
pohon, atau memberikan buah kurma yang menghibahkan seekor binatang dan dia menge-
masih di pohon tanpa beserta pohonnya, maka cualikan janin yang ada di perutnya, maka hi-
pemberian itu tidak sah, walaupun orang yang bah ini tidak sah. Karena, itu adalah hibah ter-

7243
Al-Mobrrrth, vot. Xll, hlm. 73, Takmilah Fathil Qadiir voL Vll, hlm 124, 127 , Badaa'i' ash-shanaa'ii Yol VI, hlm. 125, Hasyiyah lbni
Abidin, voL lV hlm. 533 dan setelahnya , Majma' adh'Dhamaanaat, hlm. 335.
1244
Al- Foraa'id al-Bahiyyah fiI Qawaa'id al-Fiqhiyyah, hlm. 2O4.
ISLAM )rLrD 5 Bag|an 3: HUKUM TRANSAI(SI IGUANGAN

hadap sesuatu yang masih menjadi milik orang benar dalam tukar-menukar harta meng-
lain. akibatkan transaksi menjadi rusak."12a7
Adapun berdasarkan dalil istihsan, maka Akad-akad yang tetap sah dengan adanya
Abu Hanifah dan kedua muridnya mengatakan syarat atau pengecualian, sedangkan sya-
dibolehkannya menghibahkan seekor induk dan rat dan pengecualian tersebut tidak diakui.
janin yang ada diperutnya secara bersama- Akad-akad tersebut adalah pernikahan,
an, sedangkan pengecualian di dalamnya tidak khulu' fgugat cerai), penyelesaian secara
sah. damai dalam pembunuhan yang disenga-
Dalam masalah pengecualian ini, seluruh ja, dan hibah. Hal ini karena implikasi dari
transaksi [akad) secara umum dapat diklasifi- akad tersebut adalah berlakunya konse-
kasikan menjadi tiga macam.l2as kuensi hukum akad tersebut pada seluruh
- Akad-akad yang rusak dan tidak sah ka- obiek akad, namun ternyata ada bagian
rena pengecualian tersebut. Akad-akad ter- yang dikecualikan, maka pengecualian itu
sebut adalah jual beli, sewa-menyewa, dan adalah syarat yang tidak sah. Kaidah yang
gadaiLza6. fika seseorang melakukan salah berlaku dalam hal ini adalah, "Syarat yang
satu dari ketiga akad ini pada induknya tidak sah tidak membuat batalnya akad-
saja, tanpa menyertakan janin yang ada di akad pemberian secara sukarela (tabarnt-
perutnya, maka transaksi tersebut tidak 'at), akad-akad tautsiiqaatrz4s, dan perni-
sah dan pengecualian itu pun batil. Karena, kahan. Dalam hal ini akad tetap sah, sedang-
kandungan itu adalah bawaan induknya, kan syarat tambahan itu diabaikan dan ti-
sehingga pengecualiannya dalam akad itu dak sah, dengan demikian hibah tidak ru-
adalah mengeluarkan sesuatu yang terca- sak karena syarat-syarat yang tidak sah."
kup dalam akad. Hal ini karena akad itu Dasarhukum hal ini, berkaitan dengan
berlangsung pada induk dan janinnya, se- hibah, adalah riwayat yang menyebutkan
hingga akad pun menjadi tidak sah dengan bahwa Nabi saw. menyatakan bahwa pem-
pengecualian itu. Dan kaidah yang ditetap- berian secara 'umra adalah berlaku, sedang-
kan dalam hal ini adalah, "Syaratyangtidak kan syarat dari sang pemberi secara 'umra
itu tidak diakui.1z4e Dan ini berbeda dengan

1245
Al-Mobrruth, voL XIl, hlm. 72, vol. 13, hlm 19, Takmitah Fathit Qadiiavol VII, hlm. 139 dan setelah nya, Badaa'l' ash-Shanaa'li vot.Vl,
hlm.l25, Raddul Muhtaor, voL lV hlm. 113, Majmo'u adh-Dhamaanaat,hlm.337, al-Faraa'id al-Bahiyyah fil Qawaa'id al-Fiqhgryah,
hlm.206.
1246
D"lr. hal ini gadai dikategorikan seperti jual beli dalam hal ia menjadi batal karena syarat yang rusak adalah sesuai dengan yang
disebutkan dalam kitab Badaa'l' ash-Shanaa'll Akan tetapi, yang lebih benar adalah yang disebutkan dalam az-Ziyaadaal yaillt
bahwa gadai adalah seperti hibah. Ia tidak batal karena syarat yang rusa[ melainkan tetap sah dan hanya syaratnya saia yang tidak
sah, karena ia adalah akad menyumbang bukan akad tukar-menukar (mu'awadhah).
7247
Al-A^*ool wa Nazhariyatul Aqad,karya Dr. Muhammad Yusuf Musa, hlm. 423.
12a8
Ak d-"k"d touliiqoat adalah seperti gada i dan kafaalah (pemberian jam inan), penj.
"'" Al-Amwaal wa Nazhariyatul Aqd,karya Dr. Muhammad Yusuf Musa, hlm.423.Dan ini adalah sesuai dengan hadits Jabir yang telah
di-taklrry sebelumnya. Di sebagian riwayatnya yangada dalam Sunan Abi Dawud, an-Nasa'l dan at-Tirmidzi (dan dia menshahih-
kannya) bahwa Rasulullah bersabda,

:jta,.;si 7,s* >,-; n y; tJ


i;-rtSt.i
"Barang siapa yang memberikan sesuatu secara 'umra kepada orang lain dan keturunannya, Ialu dia berkata, 'Saya memberikan
benda ini kepadomu dan keturunanmu selama masih ada yang hidup di antara kaliani maka benda itu menjadi milik penuh orang
Baglan 3: HUI(UM TRANSAKS! KEUANGAN FIqLH ISLAM JILID 5

iual beli, karena Rasulullah melarang jual na dengan adanya penerimaan maka ada hibah.
beli yang disertai dengan syarat.12s0 Dan menurutpara ulama Mazhab Hanafi, pene-
- Akad yang di dalamnya pengecualian dan rimaan orang yang diberi terhadap benda yang
akad itu sendiri dibolehkan dan sah. Akad diberikan kepadanya (al-qabdh) adalah yang
tersebut adalah wasiat. Misalnya seseorang memunculkan semua konsekuensi akad hi-
berwasiat untuk memberikan seekor kuda bah.
tanpa janinyangada di perutnya, makawa- Di sini saya akan menjelaskan tentang sta-
siat itu pun sah, dan janinnya tetap men- tus penerimaan barang dalam hibah menurut
jadi milik ahli warisnya. Hal ini karena ja- para ahli fiqih, apakah ia syarat atau bukan.
nin merupakan satu pokoktersendiri dalam Para ahli fiqih berbeda pendapat mengenai sta-
wasiat, sehingga dibolehkan berwasiat de- tus syarat penerimaan barang (al-qabdh) oleh
ngannya saja, sebagaimana dibolehkan pe- pihak yang diberi dalam hibah.
ngecualian terhadapnya dalam wasiat. Ka- Para ulama dalam Mazhab Hanafi dan Sya-
rena, masing-masing dari akad wasiat dan fi'lmengatakanl2sl bahwa penerimaan orang
pemberian wasiat tidak bisa berlangsung yang diberi terhadap barang merupakan sya-
kecuali dengan adanya pengaitannya pada rat berlakunya hibah. Sehingga, kepemilikan se-
waktu yang akan datang. Sehingga, kepe- seorang terhadap benda yang diberikan kepa-
milikan terhadapnya tidak berlaku pada danya tidak berlangsung sebelum dia meneri-
orang yang diberi wasiat kecuali setelah ma sesuatu yang diberikan kepadanya.
meninggalnya orang yang berwasiat. Dalil pendapat ini adalah hadits yang diri-
wayatkan Aisyah ra. bahwa ayahnya [Abu Ba-
g. Penerimaan atau Pengambilan Barang kar) memberinya dua puluh wasaq1zsz buah
oleh Orang yang Diberi (al-QaMh) kurma yang dihasilkan kebun kurmanya. Keti-
Ini merupakan syarat terpenting. Dan, ini ka menjelang kematiannya, Abu Bakar berkata
merupakan syarat yang membuat terlaksana- kepada Aisyah, "Wahai putriku, sesungguhnya
nya dan sempurnanya hibah, bukan syarat sah orang yang paling saya cintai adalah dirimu.
dan bukan rukun menurut sebagian ulama Maz- Sesungguhnya orang yang paling saya khawa-
hab Hanafi, dan Ibnu Aqil dari Mazhab Ham- tirkan akan hidup dalam kefakiran setelah ke-
bali sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. matianku adalah dirimu. Sesungguhnya dulu
Penyebutannya diakhirkan karena banyak hal saya memberimu dua puluh wasaq buah kur-
yang terkait dengannya. ma yang dihasilkan oleh kebun kurmaku. Se-
Kepemilikan orang yang diberi terhadap andainya engkau dulu mengambilnya dan me-
benda yang diberikan kepadanya tidak terwu- misahkannya, maka harta itu sudah meniadi
jud sebelum dia menerimanya, bahkan hibah milikmu. Akan tetapi, sekarang harta itu ada-
sendiri tidak bisa berlangsung kecuali dengan lah harta waris. Orang yang ikut mewarisinya
adanya penerimaannya terhadap barang, kare- adalah dua saudara laki-lakimu dan dua sau-

yang diberi. Dan ia tidak bisa kembali kepada si pemberi karena dia telah memberikan sesuatu yang sudah terjadi pewarisan terha'
dapnya." Dan an-Nasa'l meriwayatkan maknanya dari Abdullah ibnuz-Zubair.
1250
HR Th"b." ni dalam al-Mu'jam al-Ausaath, dari Amn bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Nabi saw. bahwa beliau melarang
iual beli dengan syarat. fual beli itu tidak sah dan syaratnya juga tidak sah. (Lihat Nashbur Raayyah, voL lV hlm. 17).
725r
Ad-Drrrrl Mukhtaorwa Raddul Muhtaar,vol. IY hlm.533, dan vol. V, hlm.341, Mughnit al-Muhtaaj,vol.ll. HIm.400.
lzsz Woroq enam puluh sha' atau satu bawaan unta, yaitu sekitar 130 Kg.
^d^lah
rstAM IILID 5 Bag;Ian 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN

dari perempuanmu, maka bagilah harta terse- dak menyerahkannya kepada orang yang di-
but di antara kalian berdasarkan Kitab Allah." beri dan tetap membiarkannya berada pada-
Lalu Aisyah berkata, "Saya tahu kedua saudara nya, hingga jika dia meninggal dunia, maka ia
laki-laki saya, tapi siapakah kedua saudariku? untuk para ahli warisnya, sehingga pemberian
Karena setahu saya hanya ada satu saudariku, yang sebelumnya itu tidak berlaku''12s4
yaitu Asma'. Lalu Siapakah yang satu lagi wahai Hal ini juga merupakan pendapat Utsman
ayahku?" Maka Abu Bakar menjawab, "Yaitu dan Ali1zss. Secara umum para Khulafa'ur Ra-
bayi yang masih dikandung oleh Bintu Khari- syidin dan yang lainnya sepakat bahwa hibah
jah, menurut dugaanku dia adalah seorang tidak berlaku kecuali setelah barang yang di-
anak perempuan."lzss berikan diterima oleh orang yang diberi.12s6
Riwayat ini merupakan nash tentang di- Para ulama Mazhab Hambali dalam salah
syaratkannya penerimaan dan pengambilan ter- satu pendapat yang lebih kuat dari dua pen-
hadap barang agar berlakunya hibah. Objek hi- dapat yang diriwayatkan dari Ahmad menga-
bah menjadi milik orang yang diberi dengan takan bahwa al-qabdh [penerimaan terhadap
adanya penerimaan darinya terhadap barang barang) merupakan syarat sahnya hibah dalam
itu berdasarkan kata-kata Abu Bakaf, "Seandai- barang-barang yang umumnya ditakar dan di-
nya dulu engkau mengambilnya dan memisah- timbang. Hal ini berdasarkan iima para saha-
kannya, tentu ia sudah menjadi milikmu." bat tentang hal itu. Dan secara zhahir; maksud
Umar juga pernah berkata, "Mengapa ada pernyataan mereka bahwa penerimaan terse-
orang-orang yang memberikan sesuatu kepada but sebagai syarat sah hibah adalah bahwa ia
anak-anak mereka, kemudian mereka tetap me- merupakan syarat berlakunya hibah. Buktinya
megangnya, lalu ketika anak salah satu mereka adalah perkataan Ibnu Qudamah, "Sesungguh-
mati mereka pun berkata,'lni adalah hartaku nya sedekah dan hibah pada barang-barang
dan masih di tanganku. Saya tidak memberi- yang biasanya ditakar dan ditimbang tidaklah
kannya kepada siapa pun.' Namun jika dia yang berlaku kecuali dengan adanya penerimaan
meninggal dunia, maka dia berkata, 'Harta itu orang yang diberi terhadapnya. Dan ini adalah
adalah untuk anakku, saya telah memberikan- pendapat mayoritas ahli fiqihJ'
nya kepadanya.'fadi, barangsiapa yang mem- Adapun barang-barang yang umumnya ti-
berikan sesuatu kepada orang lain, lalu dia ti- dak ditakar dan ditimbang maka hibah berlaku

1253
Larlutan atsar di atas adalah, "Lalu dia melahirkan seorang anak perempuan. Dua saudaranya adalah Abdurrahman dan Muham-
mad. Dan Bintu Kharijah adalah Habibah bintu Khariiah bin Zaid, istri Abu Bakar. Ketika itu dia sedang mengandung lalu dia mela-
hirkan Ummu Kultsum." Atsar ini diriwayatkan oleh Malik dalam al-Muwaththa'dari Aisyah. Dan Muhammad ibnul-Hasan, Abdur-
razzaq serta al-Baihaqi meriwayatkannya dari Malik. (Lihat/aami'ul Ushuul, yol. XIII, hlm. 269,Tanwiirul Hawaaliksyarh Muwatha'
_ Malik,yol. II,hlm.223,NashburRaayyah,voLlVhlm. l22,at:Talkhiishal-Habiinhlm.260danNailulAuthaanvol.Vhlm.349).
1254
Tanwiirul Hawaalik Syarh Muwatha' Malik,vol. II, hlm. 223.
1255
S"d"k"h untuk orang fakir adalah seperti hibah dengan kesamaan berupa sumbangan sukarela, sehingga ia tidak menjadi sah
kecuali dengan adanya pengambilan barang oleh orang yang diberi. Ia tidak boleh dilakukan pada sesuatu yang musyaa'yang bisa
dibagi, karena ia seperti hibah. Namun jika seseorang bersedekah kepada dua orang fakir dengan sesuatu yang bisa dibagi, maka
hal itu dibolehkan, karena tujuan dalam sedekah adalah Allah ta'ala dan Dia adalah Satu, sedangkan orang fakir adalah wakil dari-
Nya dalam menerima sedekah itu. Dan tidak boleh mengambil kembali sedekah yang sudah diberikan, walaupun diberikan kepada
orang kaya setelah diterimanya. Hal ini berdasarkan dalil istihsan, karena tujuan dari sedekah adalah pahala, dan ketika itu ia telah
mendapatkannya.
1256
Ini rdrl"h dari sahab at.Danaz-Zalla'l membantah orang yang mengatakan bahwa itu adalah hadits, dan dia mengatakan, "ltu
"tsar
adalah ghariib!'Atsar ini diriwayatkan oleh Abdurrazzaq dari perkataan an-Nakha'l bahwa dia berkata, "Hibah tidak berlangsung
hingga bendanya diterima oleh orang yang diberi. Dan sedekah berlangsung sebelum diterima oleh orang yang diberi." (Lihat
Nashbur Raayyah, vol. IV hlm.lZt, al-Mabsuuth, vol. XII, hlm. 57, Tokmilah Fathil Qadiir, vol. VII, hlm. 113 dan setelahnya, Badaa'l'
ash-Shonaa'l',vol. Vl, hlm. 123, al-Muhadzdzab,vol.l,hlm.447, Mughnil al-Muhtaaj, vol. II, hlm. 400J.
Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI XEUANGAN FIQIH ISTAM JILID 5

padanya dengan sekadar adanya akad dan ke- hadap barang, bukan dengan sekadar akad.12se
pemilikan orang yang diberi berlaku padanya Sedangkan menurut Mazhab Maliki, ia dimiliki
sebelum dia menerimanya. Hal ini berdasarkan dengan sekadar akad.
riwayat dari Ali ra. dan lbnu Mas'ud r.a. bahwa
keduanya berkata, "Hibah berlaku jika diketa- h. Pengambilan Barang oleh Orang yang
hui objeknya, baik orang yang diberi sudah me- Diberi Harus dengan Seizin Pemberi
nerima obiek pemberian tersebut maupun be- Syarat kedelapan ini merupakan syarat sah
lum']'1257 hibah yang ditetapkan oleh jumhur ulama. Se-
Sedangkan para ulama Mazhab Maliki me- hingga jika orang yang diberi mengambil ba-
ngatakan bahwa tidak disyaratkan penerimaan rang pemberian tanpa seizin pemberi, maka
barang oleh orang yang diberi untuk sah dan barang itu tidak meniadi miliknya dan mem-
berlakunya hibah. Penerimaan terhadap barang buatnya harus menjamin ganti barang itu jika
hanyalah syarat sempurnanya hibah, yaitu sem- teriadi hal-hal yang tidak diinginkan padanya.
purnanya faedah dari hibah. Artinya, barang Karena penyerahan barang itu kepada orang
yang dihibahkan menjadi milik orang yang di- yang diberi tidak wajib atas pemberi, sehingga
beri cukup dengan akad yang berupa perkata- tidak sah penyerahannya kecuali dengan se-
an. Hal ini sesuai dengan pendapat yang ter- izinnya. Di samping itu, izin untuk menerima
kenal menurut mereka. Penerimaan atau pe- barang merupakan syarat sahnya penerimaan
nguasaan orang yang diberi terhadap barang barang dalam jual beli, sehingga dalam hibah
adalah 4gar hibah itu sempurna dan pemberi hal itu lebih disyaratkan, karena di dalamnya
hibah dipaksa untuk membuat orang yang di- penerimaan terhadap barang adalah syarat
beri benar-benar menguasai barang yang di- bagi keabsahannya, berbeda dengan jual
berikan kepadanya. Dalil mereka adalah penye- beli.1260
rupaan hibah dengan jual beli dan lainnya yang Hanya saia para ulama Mazhab Hanafi me-
merupakan akad-akad pemindahan kepemili- ngatakan bahwa berdasarkan qiyas, penerima-
kan. |uga berdasarkan perkataan para ulama an terhadap barang yang dihibahkan (meng-
mereka bahwa hibah berlaku iika benda yang ambilnya) tidak sah kecuali dengan seizin pem-
dihibahkan diketahui, baik ada penerimaan ter- beri, baik penerimaan itu berlangsung di maje-
hadap barang (qabdh) oleh orang yang diberi lis akad maupun setelah berpisah. Sedangkan
maupun tidak.12s8 berdasarkan dalil istihsan, jika orang yang di-
Kesimpulan. Menurut mazhab selain Mali- beri menerima barang itu di majelis akad tan-
ki, benda yang dihibahkan dimiliki oleh orang pa perintah pemberi, maka itu dibolehkan. Na-
yang diberi dengan adanya penerimaannya ter- mun jika orang yang diberi mengambil barang

7257
At-Mughni,voL V, hlm.591 dan setelahnya.
L258
Bidooyotul Mujtahid,vol. II, hlm. 324, Haasyiyah ad-Daasuuqii,vol. lY hlm. 101.
1259
Hd ini berdasarkan riwayat Hakim dalam shahihnya bahwa Rasulullah menghadiahkan tiga puluh auqryah minyak wangi kepada
an-Naiasyi (Negus), kemudian beliau berkata kepada Ummu Salamah, "Sesungguhnya saya menduga Najasyi teloh meninggal dunia.
Saya juga menduga hadiahyang saya berikan kepadanyo akan dikembalikan. 0leh karena itu, jika hadiah itu dikembalikan kepadaku,
maka ia menjadi milikmu." Lalu apa yang disabdakan Rasulullah benar-benar teriadi. Hal ini berlaku demikian, karena hibah adalah
akad belas kasihan dan pemberian sukarela, seperti pengutangan, sehingga ia tidak dimiliki kecuali dengan adanya penerimaan
atau pengambilan oleh orang yang diberi.
1260
Bodoo'l' osh-Shanaa'l',vol. VI, hlm. 123, al-Hidaayah wa Takmilah Fathit Qadiir vol. VII, hlm. l.15 dan setelahnya, Mughnil Muhtaaj,
voL ll, hlm. 400, al-Mughni, voL V hlm. 592.
ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUrUM TRANSAXSI I(EUAIIIGAN

itu setelah berpisah dari majelis, maka hal itu Sedangkan berdasarkan Mazhab Hanafi,
hanya sah dengan seizin pemberi. jika seseorang diberi pakaian atau sebuah ben-
Aspek qiyasnya adalah bahwa penerimaan da yang sudah dipisahkan dari milik pemberi
orang yang diberi terhadap barang yang diberi- dan sudah dibagi, namun dia tidak diizinkan
kan kepadanya merupakan tindakan hukum ter- untuk mengambilnya, sedangkan dia tetap me-
hadap barang yang masih menjadi milik pem- ngambilnya, maka jika hal itu berlangsung di
beri. Karena, sebelum orangyang diberi mene- hadapan pemberi maka itu sah berdasarkan
rimanya, kepemilikan pemberi terhadap benda dalil rs&hsan. Sedangkan berdasarkan qiyas, pe-
itu masih berlaku, sehingga penerimaan orang nerimaan (pengambilan) terhadap barang oleh
yang diberi tersebut tidak sah tanpa seizin dari orangyang diberi tidak dibolehkan setelah ber-
pemiliknya. Adapun aspek lstihsan-nya adalah pisah dari majelis. Dan ini adalah pendapat Zu-
bahwa penerimaan orangyang diberi terhadap far. Karena menurutnya, penerimaan (pengam-
barang dalam hibah adalah seperti qabul, ka- bilan) terhadap barang adalah rukun, seperti
rena kepemilikannya terhadap barang itu ter- qabul dalam pemberlakukan konsekuensi hu-
gantung pada penerimaannya tersebut. Di sam- kum hibah. Sehingga, tidak dibolehkan peneri-
ping itu, tujuan dari hibah itu sendiri adalah maan (pengambilan) terhadap barang setelah
penetapan kepemilikan orang yang diberi ter- berpisah dari majelis, sebagaimana tidak dibo-
hadap barang, sehingga ijab dari pemberi ada- lehkannya qabul dari orangyang diberi setelah
lah pemberian kewenangan kepada orang yang berpisah dari majelis.
diberi untuk menerima barang, maka secara Aspek utihsan dalam pendapat Mazhab Ha-
tidak langsung ijab itu adalah izin bagi orang nafi di atas adalah bahwa izin untuk mengam-
yang diberi untuk menerimanya. Adapun pem- bil barang yang diberikan terdapat dalam mak-
batasan berlakunya hal ini di dalam majelis ada- na implisit, karena di dalam ijab terdapat mak-
lah karena pelimpahan kewenangan itu ber- na izin untukmenerima dan mengambil barang
langsung di sana dengan menempatkan pene- yang diberikan.
rimaan barang itu sebagai qabul dari orang Adapun hibah piutangkepada selain orang
yang diberi. Dan berlakunya qabul dari orang yang berutang, maka harus ada izin secara te-
yang diberi terbatas hanya di majelis, sehingga rang-terangan kepada orangyang diberi itu un-
sesuatu yang menempati posisinya juga de- tuk mengambilnya, tidak cukup izin yang tidak
mikian adanya. terang-terangan.
Para ulama Mazhab Maliki mengatakan bah- Aspek perbedaan antara hibah benda de-
wa penerimaan terhadap barang dari orangyang ngan hibah piutang adalah bahwa iiab dalam
diberi adalah sah walaupun tanpa seizin pem- hibah benda menunjukkan adanya izin kepada
beri. Dan pemberi dipaksa untuk membuat orang yang diberi untuk menerima dan meng-
orang yang diberi dapat menerima barang ambil barang secara implisit. Karena tujuan
yang dia berikan ketika dia memintanya. Kare- dari hibah ini adalah memberikan kepemilik-
na, menurut pendapat yang masyhur dalam an terhadap sesuatu yang dia miliki kepada
Mazhab Maliki, hibah dimiliki oleh orang yang orang yang diberi. Adapun dalam hibah piu-
diberi dengan ucapan dari pemberi, yaitu de- tang, maka ijab tidak mengandung makna im-
ngan ijab darinya.1261 plisit tersebut, karena makna itu tergantung

126r
Haasyiyah ad-Daasuuqii,voL lV hlm. 101.
Baglan 3: HUXUM TRANSAI(SI KEUANGAN rsrAM )rtID 5

pada tuiuan untuk memilikinya. Dan pembe- masyrukkan untuk memberikan kepemilikan
rian kepemilikan piutang kepada selain orang terhadap harta kepada orang lain, sehingga ia
yang berutang tidak terealisasi kecuali adanya tidak bisa disandarkan pada sesuatu yang bu-
pernyataan jelas berupa izin kepada orang yang kan harta benda.1262
diberi itu untuk mengambilnya. Karena dengan Para ulama Mazhab Hanafi dan Syafi'l juga
adanya izin terang-terangan tersebut, maka tin- mensyaratkan dua syarat lain untuk sahnya pe-
dakan orangyang diberi dalam mengambil piu- nerimaan atau pengambilan ini.
tang tersebut menggantikan posisi pengambil- - Syarat yang pertama adalah kecakapan hu-
an si pemberi. Dengan demikian, piutangterse- kum orang yang diberi untuk menerima-
but menjadi milik pemberi terlebih dahulu, ke- nya atau mengambilnya. Menurut para ula-
mudian orang yang diberi menerimanya untuk ma Hanafi, hal itu terwujud dengan adanya
dirinya sendiri dari si pemberi. Berdasarkan sifat berakal. Sedangkan menurut Mazhab
hal ini, maka pemberi piutang itu memberikan Syafi'i, hal itu terwujud dengan adanya sifat
sesuatu yang dia miliki dan orang yang diberi berakal dan balig, sehingga menurut me-
menjadi penerima sesuatu yang dimiliki oleh reka tidak sah penerimaan seorang anak
pemberi. kecil dan orang gila, karena penerimaan
Kebolehan pemberian piutang untuk se- atau pengambilan barang yang diberikan
lain orang yang berutang ini adalah berdasar- masuk dalam kekuasaan (wilaayah), dan
kan dalil istihsan. Sebagai contohnya adalah se- anak yang tidak balig dan tidak berakal
seorang memberikan kepada orang lain uang tidak mempunyai kekuasaan atas dirinya
satu dinar yang masih diutang oleh orang yang dan hartanya sendiri.
lain lagi. Dan dia memerintahkan kepada orang - Syarat yang kedua adalah benda yang di-
yang dia beri untuk menerimanya atau meng- berikan itu tidakmenjadi tempatbagi ben-
ambilnya dari orang yang berutang, lalu dia da lain yang tidak diberikan. Karena mak-
benar-benar mengambilnya. Maka secara isfih- na dari penerimaan atau pengambilan ter-
san hal ini dibolehkan. Karena dia mewakilkan hadap barang yang diberikan adalah ke-
penerimaan atau pengambilan itu kepada orang mampuan untuk melakukan tindakan hu-
yang dia beri. Sehingga, penerimaan atau peng- kum terhadap benda yang diterima, dan
ambilan pelunasan utang yang dilakukan orang hal ini tidak terealisasi pada sesuatu yang
yang diberi itu seperti penerimaan atau peng- menjadi tempat benda lain yang tidak di-
ambilan si pemberi sendiri. Adapun berdasar- berikan.
kan qiyas, hal ini tidak dibolehkan. Dan, ini Para ulama Mazhab Hanafi menambahkan
adalah pendapat Zufar, karena piutang menu- syarat ketiga sebagaimana telah disebutkan, ya-
rut para ulama Maz-hab Hanafi bukanlah har- itu benda yang diberikan itu dipisahkan dari
ta kekayaan. Sehingga, jika seseorang bersum- benda lain yang tidak diberikan, sehingga orang
pah bahwa dia tidak memiliki harta sama seka- yang diberi dapat menerimanya atau mengam-
li, padahal dia memiliki piutang pada orang bilnya. Maka menurut mereka, tidak sah pem-
lain, dia tidak berdusta dengan sumpahnya berian sesuatu yang musya'sebagaimana telah
itu. Sedangkan hibah adalah akad yang di- dijelaskan.

1262
Al-Mrbrruth karya as-sarkhasi, vol. XII, hlm.70, Badaa'I' ash-shanaa'lj vol. V hlm. lrtg, t24, Haasyiyah lbni Abidin, voL lV hlm.
s44.
FIQLH ISLAM JILID 5 BaElan 3: HUI(UM TRANSAKSI KEUANGAN

* Dua ienis pengambilan hibah. Pengambilan yang diwakili oleh orang


Pengambilan hibah menurut Mazhab Ha- lain. Pengambilan yang diwakili oleh orang
nafi ada dua jenis, yaitu pengambilan secara lain adalah pengambilan hibah untuk anak
langsung dan secara tidak langsung."u' kecil. Syarat kebolehannya adalah adanya
perwalian dan pengasuhan orang yang me-
Pertama, pengambilan hibah secara ngambilnya terhadap anak itu. Bisa juga
langsung. anak kecil tersebut berada dalam asuhan,
Pengambilan hibah secara langsung ada- didikan, dan tanggungan onmg yang meng-
lah ketika hibah diambil langsung oleh orang ambilkan hibah untuknya itu ketika tidak
yang diberi. Syarat sah pengambilan hibah se- ada walinya.
cara langsung ini hanyalah adanya sifat ber- Seandainya seseorang yang bukan ke-
akal pada penerima, sehingga tidak boleh pe- rabat anak itu memberikan sesuatu kepa-
ngambilan hibah oleh anak kecil yang tidak danya, maka-menurut para ulama Maz-
mumayyiz dan orang gila. Adapun status balig, hab Hanafi-para wali yang berhak meng-
maka secara dalil istihsan bukanlah syarat sah- ambil atau menerima pemberian itu atas
nya pengambilan hibah, sehingga dibolehkan nama anak tersebut secara berurutan ada-
pengambilan anak kecil yang berakal (yaitu mu- lah: ayah, lalu orang yang mendapat wa-
mayyiz) terhadap apa yang diberikan kepada- siat untuk mengasuhnya, lalu kakek, lalu
nya. Namun berdasarkan dalil qiyas dan ini orang yang mendapat wasiat dari kakek-
adalah pendapat Mazhab Hanafi, status balig nya untuk mengasuh si anak. fika tidak
merupakan syarat sahnya pengambilan terse- ada seorang pun dari mereka, maka per-
but. Hal ini karena pengambilan termasuk da- waliannya berpindah kepada kerabat yang
lam wilaoyah [kekuasaan), sedangkan anak lebih jauh, sebagaimana dalam perwalian
kecil tidak mempunyai kekuasaan atas dirinya nikah. Karena, penundaan penerimaan
sendiri, sehingga pengambilannya terhadap atau pengambilan hibah untuk anak itu
hibah secara langsung adalah tidak sah, seba- hingga datangnya orang yang sedang tidak
gaimana tidak sah juga pengambilannya ter- ada akan mengakibatkan hilangnya man-
hadap barang dalam jual beli. Dasar dari da- faat dari si anak sehingga perwaliannya
lil rstihson di atas adalah bahwa pengambilan berpindah kepada kerabat yang ada pada
hibah termasuk dalam tindakan-tindakan yang urutan setelahnya.
membawa manfaat murni, sehingga kewenang- Berdasarkan hal ini, jika seorang wali
an untuk melakukannya juga dimiliki oleh dari anak kecil memberikan sesuatu kepa-
anak kecil yang berakal. da anak kecil itu dan pemberian itu masih
di tangan wali tersebut, maka hibah itu ber-
Kedua, pengambilan hibah secara tidak laku (sah), dan wali pemberi itu menjadi
langsung. penerimanya atas nama anak kecil itu. De-
Pengambilan hibah secara tidak langsung mikian juga jika seorang ayah menjual har-
ini ada dua jenis. tanya kepada anaknya yang masih kecil,

1263
Lihrt perinciannya dalam Badaa'l' ash-Shanaa'l',vol. V hlm. !26 dansetelahnya, Takmitah Fathit Qadiir,vol. VII, hlm. 125 dan
setelahnya, Haasyiyah lbni Abidin, vol. IV hlm. 535, al-Kitaab ma'al Lubaab, vol. II, hlm. 173.
BaElan 3: HUXUM TRAilSAXSI KEUANGAN FIqLH ISLAM IILID 5

kemudian barang yang dijual itu rusak se- hingga itu masuk dalam hal penjagaan ter-
telah berlangsungnya jual beli, maka anak hadap hartanya.
itulah yang menanggung kerugian yang di- Pengambilan hibah yang digantikan de-
sebabkan kerusakan itu. Karena, ketika itu ngan pengambilan terhadapnya dalam
si anak dianggap telah menerima barang akad yang lain. Maksud dari jenis yang
itu dengan penerimaan ayahnya terhadap- kedua ini adalah pengambilan barang itu
nya. telah berlangsung karena suatu sebab yang
Seandainya seorang anak kecil yang menggantikan pengambilan hibah, baik ke-
sudah berakal menerima sesuatu yang di- kuatan pengambilan pertama itu setara de-
berikan kepadanya oleh walinya, maka pe- ngan pengambilan hibah maupun lebih
nerimaannya itu sah berdasarkan dalil ts- kuat lagi.
tihsan. Namun berdasarkan qiyas peneri- Penjelasannya adalah sebagai berikut.
maannya itu tidak sah, sebagaimana jelas fika benda yang akan diberikan itu ada di
dalam penerimaan secara langsung (bitha- tangan orang yang diberi sebagai titipan
riiq al-ashaalah). Ketika ada salah seorang atau pinjaman,lalu benda itu diberikan ke-
dari keempat wali yang disebutkan tadi, padanya, maka hibah itu pun sah. Berda-
maka orang lain tidak boleh menerima atau sarkan dalil istihsan, tidak perlu adanya pe-
mengambil hibah mewakili anak kecil itu, ngambilan kembali terhadap barang itu
baik orang itu adalah orang asing mau- oleh orang yang diberi setelah adanya akad
pun dari dzawil arhaam yang merupakan hibah tersebut. Namun berdasarkan dalil
mahramnya sendiri, seperti saudara, pa- qiyas, orang yang diberi tidak dianggap te-
man, dan ibu. Hal ini karena orang-orang lah mengambilnya jika dia tidak melaku-
ini tidak mempunyai kewenangan untuk kan pengambilan kembali, yaitu dengan me-
melakukan suatu tindakan terhadap harta misahkannya terlebih dahulu darinya se-
anak kecil itu. telah akad hibah, lalu dia mengambilnya
fika tidak ada salah seorang dari ke- lagi. Alasan dalil qiyas ini adalah karena
empatwali di atas, maka berdasarkan dalil status orang yang dititipi bukanlah seba-
istihson orang yang menjadi tempat ting- gai pembawa yang sesungguhnya bagi ben-
gal anak itu dan orang yang menanggung da itu, sedangkan pembawa yang sesung-
kehidupannya boleh mewakili anak terse- guhnya adalah orangyang menitipkan, pa-
but dalam menerima pemberian. Adapun dahal ketika itu benda itu bersama orang
berdasarkan dalil qiyas, hal itu tidak dibo- yang dititipi, sehingga ia memerlukan ada-
lehkan karena dia tidak mempunyai kewe- nya pengambilan kembali.
nangan sebagai wali bagi anak tersebut. Adapun aspek isffhsan dalam keboleh-
Namun ia dibolehkan berdasarkan dalil rs- an hal ini adalah bahwa kekuatan peneri-
tihsan, karena pengasuh seorang anak ke- maan atau pengambilan hibah dan peneri-
cil memiliki kewenangan seperti sebagai maan titipan atau pinjaman adalah sama.
wali baginya, karena dia mendidiknya dan Karena masing-masing dari keduanya ada-
melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk- lah penerimaan amanah yang tidak dibe-
nya. Dan mewakili anak kecil itu untuk me- bani kewajiban memberikan ganti. Karena
nerima pemberian adalah murni untuk hal hibah adalah akad pemberian sukarela,
yang bermanfaat bagi anak kecil itu, se- demikian juga akad titipan dan pinjaman,
FIQLH ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAI(SI KEUANGAN

sehingga penerimaan terhadap barang da- mengandung keharusan meniamin ganti-


lam keduanya adalah sama, maka masing- nya, namun ia adalah keharusan yang ti-
masing dapat menggantikan. dak bisa hilang. Sehingga, keharusan itu ti-
b. fika benda itu ada di tangan orang yang dak bisa dihilangkan dengan menghibah-
akan diberi sebagai benda yang wajib di- kan benda itu kepada penerima yang mem-
jamin gantinya secara langsung-seperti buat barang itu bersifat amanah saja. Se-
benda yang di-ghashab, benda yang diteri- dangkan dalam kategori sebelumnya [poin
ma untuk dibeli1264, dan benda yang diteri b), kedua penerimaan terhadap barang
ma melalui jual beli yang tidak sah-,lalu adalah serupa. Demikian juga dalam pene-
pemilik memberikannya kepadanya, maka rimaan atau pengambilan barang ketika
hibah itu pun sah dan dia terbebas dari akan membelinya. Karena keharusan men-
keharusan menjamin gantinya. Karena, jamin ganti barang dalam penerimaan-
penerimaan barang yang mengandung penerimaan tersebut bisa dihilangkan, se-
keharusan menjamin gantinya lebih kuat hingga penerima menjadi terbebas dari ke-
daripada sekadar penerimaan amanah, se- harusan tersebut karena penghibahan ben-
hingga penerimaan yang pertama itu dapat da itu kepadanya. Kemudian setelah dihi-
menggantikan penerimaan yang kedua. bahkan, penerimaan terhadap barang oleh
Hal ini dikarenakan terealisasinya per- orangyang diberi adalah penerimaan yang
kara yang menjadi haknya berdasarkan tidak mengandung keharusan menjamin
akad,yaitu penerimaan barang, dan ditam- ganti barang tersebut, sehingga kedua pe-
bah dengan adanya kewajiban meniamin nerimaan itu serupa dan keduapya dapat
ganti barang itu. saling menggantikan.

fika benda itu ada di tangan orang yang Di dalam kitab al-Jaami' ash-Shaghiir dan
akan diberi sebagai benda yang harus dia Badaa' I' ash-ShanaaY' disebutkan-dan ini ada-
jamin gantinya dengan yang lain, seperti lah pendapat yang lebih kuat dalam kategori
barang gadaian yang diiamin dengan utang kedua ini-bahwa jika seseorang diberi barang
dan barang dagangan yang dijamin dengan yang telah ada bersamanya karena akad yang
pembayarannya, lalu pemiliknya membe- mengandung keharusan meniamin ganti barang
rikannya kepada orang yang sedang mem- dengan yang lain, maka dia dianggap telah me-
bawanya, maka menurut al-Kurkhi orang nerima barang itu. Karena penerimaan terha-
yang diberi itu tidak dianggap telah me- dap barang dalam akad pertama tersebut le-
nerimanya jika ia tidak melakukan peneri- bih kuat daripada sekadar penerimaan yang
maan atau pengambilan kembali. Karena, bersifat amanah. Dan sesuatu yang lebih kuat
penerimaan barang dalam gadai atau jual tentu dapat menggantikan sesuatu yang lebih
beli, walaupun sebagai penerimaan yang lemah.

1264
S"r"o.rng menerima suatu barang dari penjual bisa untuk sekadar melihatnya atau untuk membelinya. Iika seseorang menerima
barang yang dijual untuk dia beli dan penjualnya telah menyebutkan harganya, jika barang itu rusak atau hilang ketika masih di
tangan calon pembeli maka barang itu harus dia ganti. Berbeda dengan seseorang yang menerimanya untuk sekadar melihatnya
ganti
saja fsaum an-nazhar),karena ia adalah amanah. Berdasarkan hal ini, barang yang diterima seseorang untuk dia beli diiamin
nilainya setelah harganya diielaskan, bukan barang yang diterimanya untuk sekadar dia lihat, karena ia sama sekali tidak dilamin
gantinya secara mutlak. (Llhat Majma' adh-Dhamaanaat karya al-Baghdadi, hlm. 213, 2t7, ad'Dutul Mukhtaar wa Raddul Muh-
taar, vol.lV, hlm. 52 dan ietelahnya , Haasyiyah ary-Syarqawi 'ala at-Tuhfah, voL ll, hlm. L50, Aqdul Bayj karya
al-Ustadz az-Zarqa' ,
hlm.96).
Baglan 3: HUKUM TRANSAI(SI XEUANGAN ISLAM IITID 5

D. KONSEKUENSI HUKUM AKAD HIBAH hal itu termasuk kehinaan dan orang yang di-
beri pun dibolehkan untuk tidak menyerahkan
Konsekuensi hukum akad hibah adalah te-
kembali pemberian itu. Pengambilan kembali
tapnya kepemilikan orang yang diberi terhadap
pemberian itu pun tidak sah kecuali dengan
benda yang diberikan kepadanya tanpa adanya
adanya keridhaan dari kedua belah pihak atau
imbalan.
dengan adanya keputusan hakim. Sebab, meng-
* Sifat konsekuensi hukum akad hibah. ambil kembali pemberian adalah pembatalan
Para ulama Mazhab Hanafi mengatakan akad setelah akad tersebut sempurna, maka ia
bahwa konsekuensi hukum hibah-yaitu te- seperti pembatalan akad karena adanya cacat
tapnya kepemilikan orang yang diberi terha- pada barang setelah diterima oleh pihak yang
dap benda-tidaklah mengikat, sehingga pem- lain.1266 Maka pengambilan kembali pemberian
beri boleh menarik kembali pemberiannya dan dengan adanya kerelaan dari kedua belah pi-
membatalkannya. Hal ini berdasarkan sabda hak termasuk dalam pembatalan akad.
Nabi saw., Para ulama Mazhab Maliki mengatakan bah-
wa dalam hibah, kepemilikan orang yang di-
"Pemberi hibah lebih berhak terhadop hi'
beri terealisasi dengan sekadar adanya akad,
bah yang dia berikan selama orang yang diberi
426s
dan kepemilikannya itu mengikat dengan pe-
b el u m m e mb aI a s ny a.'
nerimaan atau pengambilannya terhadap ba-
Maksudnya adalah selama tidak ada pem- rang tersebut. Sehingga, tidak halal bagi pem-
berian balasan dari orang yang diberi. beri untuk mengambilnya kembali setelah itu.
Dalarn hadits di atas Rasulullah menjadi- Dalam hal ini, hanya ayah yang boleh meng-
kan pemberi lebih berhak terhadap apa yang ambil kembali pemberiannya dari anaknya,
dia berikan selama orang yang diberi tidak baikitu sebelum sang anak menerimanya mau-
membalas pemberiannya, dan hadits ini meru- pun setelahnya. Hal ini selama belum ada hak
pakan nash dalam permasalahan ini. Sehingga
orang lain yang terkait dengan pemberian itu,
seorang pemberi boleh mengambil kembali seperti jika sang anak itu menikah atau beru-
pemberiannya selama belum adanya balasan,
tang kepada orang lain setelah mendapatkan
walaupun telah diterima atau diambil oleh orang pemberian itu. Dalam Mazhab Maliki, menarik
yang diberi. Di sisi lain, terdapat beberapa hal
kembali hibah dikenal dengan sebutan al-l'ti
yang mengakibatkan pemberi tidak boleh me-
shaar dalam hibah.1267
narik kembali pemberiannya. Hal ini akan di-
Menurut para ulama Mazhab Maliki, ada
jelaskan pada tempatnya nanti.
lima syarat yang membuat seorang ayah masih
Namun, bagaimanapun juga tetap dimak-
boleh mengambil kembali pemberiannya kepa-
ruhkan mengambil kembali pemberian, karena da anaknya, baik anaknya masih kecil maupun

1265
Hrdit ini diriwayatkan dari Abu Hurairah, Ibnu Abbas dan Ibnu Umar. Riwayat dari Abu Hurairah diriwayatkan oleh Ibnu Maiah
dan ad-Daruquthni, di dalamnya terdapat perawi yang lemah. Riwayat Ibnu Abbas mempunyai dua jalur, salah satunya diriwayatkan
oleh ath-Thabrani dalam Muftm-nya dan yang kedua dalam Suna n Daruquthni.Dan riwayat lbnu Umar diriwayatkan oleh al-Hakim
dan dia menshahihkannya, sebagaimana.iuga dishahihkan oleh Ibnu Hazm. Dan al-Hakim berkata sebagaimana diriwayatkan oleh
at-Baihaqi, "Dan yang benar dari riwayat ini adalah perkataan lbnu Umar." flihat Nashbur Raayyah, vol. IV hlm. 125, at-Talkhiish
al-Habiin hlm. 260 dan setelahnya, Subulus Salaam, vol' III, hlm. 93).
1266
Bodoo'l' ,sh-Shanaa'li voL VI, hlm. l2T,Takmilah Fathil Qadiin voL VII, hlm, 129, Majma' adh-Dhamaanaat, hlm. 338.
1267
Haasyiyah ad-Daasuuqii,vol. IV hlm. 1r1.}, Bidaayatut Mujtahid,vol.ll, hlm. 324, 327 , al-Muntaqa'alal Muwaththa', vol. VI, hlm. 113,
116, al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 367. Cet. Fas.
FIqLH ISIAM IILID 5 Bagan 3: HUKUM TRANSAI(SI XEUANGAN

sudah besar. Kelima syarat itu adalah sebagai pemberian hibah dengan syarat orang yang di-
berikut. beri memberikan imbalan, maka menurutpara
- Anak tersebut tidak menikah setelah di- ulama Mazhab Maliki itu dibolehkan. Dalam
beri hibah itu. hal ini orangyangdiberi boleh memilih apakah
- Setelah diberi hibah dia tidak berutang akan menerimanya atau tidak. fika dia meneri-
hingga waktu tertentu. manya, maka dia wajib memberikan imbalan
- Pemberian itu tidak berubah dari kondisi kepada pemberi dengan nilai yang sama. Dia
aslinya. juga tidak harus memberikan tambahan atas-
- Anakyang diberi hibah itu tidak melakukan nya. Di samping itu, pemberi fuga boleh untuk
tindakan hukum terhadap sesuatu yang di- tidak mau menerima imbalan yang kadarnya
berikan kepadanya. kurang dari pemberiannya.
- Pemberi atau anak yang diberi tidak sakit. Para ulama Mazhab Syafi'i dan Hambali
mengatakan bahwa tidak halal bagi pemberi un-
fika salah satu dari kelima hal ini terjadi,
maka ayah tidakboleh mengambil kembali pem- tuk meminta kembali pemberiannya, kecuali
beriannya. Dan, ini adalah hibah dalam rangka ayah kepada anaknya. Hal ini berdasarkan sab-
menumbuhkan kasih sayang dan rasa cinta. da Nabi saw.,
Adapun hibah untuk Allah ta'ala, yaitu yang "Orang yang mengambil kembali pembe-
disebut dengan sedekah, maka ia sama sekali riannya seperti orang yang memakan kembali
tidak bisa diambil kembali. Pemberi juga seyo- muntahannya."
gianya tidak mengambilnya kembali dengan
"Tidak ada perumpaan buruk berikut ini
membelinya atau dengan cara yang lain. fika
pada kita,yaitu orang yang mengambil kemba-
pemberian itu berupa pohon, maka dia tidak
li pemberiannya seperti anjing yang memakan
boleh makan dari buahnya. fika pemberian itu a2 68
ke m b a I i m u nta h a nny a.'
berupa seekor binatang tunggangan, maka dia
tidak boleh menungganginya, kecuali jika kem- "Tidak ada seorang pun yang boleh mem-
bali kepadanya dengan cara pewarisan. berikan sesuatu lalu mengambilnya kembali,
Adapun pemberian untuk mendapatkan ba- kecuali seorang ayah yang mengambil kembali
lasan atau imbalan (hibbah ats-tsawaab) yaitu p emb e ri anny o d ari an akny o.'a25e

1268
T"lrh disebutkan takhriinyadari Abdullah bin Amr ibnul-Ash. Dan riwayat pertama ada dalam Sunon an-Nasa'I dan yang kedua
ada dalam Sunan Abi Dawud. [LihatSubulusSalaam:Vol. IIl, hlm.95).
1269
Diriwayatkan oleh para penulis Sunan dari Ibnu Umar dan Ibnu Abbas dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda,

t ;,; ;j ;v g s$ ,yt *" g 3i # € b;. ":1' k, ,;i, ,4.?sjr rto €, i o


'vr
;i. -+ :*;.
'ri iti S*1 1;.t
"Tidakhalal bagi seseorang memberikan atau menghibahkan sesuatu kemudian mengambilnya kembali kecuali seorang ayah
yang mengambil kembali pemberiannya dari anaknya. Perumpamaan orang yang mengambil kembali pemberion atau hibahnya
adalah seperti seekor anjing yang makan, Ialu setelah kenyang ia muntah, kemudian ia memakan kembali muntahannya itu." At-
Tirmidzi berkata, "lni adalah hadits hasan shahih." Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan al-Hakim dari Ibnu Abbas,
dan keduanya menshahihkannya. Diriwayatkan juga oleh Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruquthni dan Abdurrazzaq dari Thawus, dari
Nabi saw. secara mursal. Dan terdapat ialur lain bagi hadits ini dalam Sunan an-Nasa'l dan lbnu Maiah dari Amr bin Syu'aib dari
ayahnya dari kakeknya dengan lafal,

/ t V. * q'q ;'t
"tt
"Seseorang tidak boleh mengambil kembali hibahnya kecuali seorang ayah (mengambil kembali hibahnya) dari "':.t)tanaknya." (Lihat
Jaami'ul Ushuul, vol. XII, hlm. 266, Nashbur Raa1ryah, vol.IV, hlm. 124, Subulus Salaam, yol. III, hlm. 90, at-Talkhiish al-Habiir,hlm.
26s).
BaEIan 3: HUI(UM TRAilSAXSI KEUANGAN rsrAM f tLtD 5

Menurut para ulama Mazhab Syafi'i, ayah (kematian). Huruf 'ain adalah untuk 'iwadh
dalam hadits ini mencakup seluruh pokok ke- (balasan atau ganti). Huruf kha'adalah untuk
turunan.1z7o khuruuj al-mauhuub (keluarnya benda yang
Kesimpulan. Menurut para ulama Mazhab diberi) dari kepemilikan orang yang diberi.
Hanafi, konsekuensi hukum hibah tidak mengi- Huruf zay unttkzaujiyyah (hubungan pernikah-
kat. Akan tetapi, menurutiumhur ulama, ia me- an). Hurufgaa/untuk qaraabah [hubungan ke-
ngikat, kecuali pemberian seorang ayah kepa- kerabatan). Huruf ha' untuk halaak (kerusakan
da anaknya, sehingga seorang ayah boleh me- pada benda).
ngambil kembali pemberiannya sebelum anak-
nya menerima atau mengambil pemberian itu, 7. ADANYA IMBALAN MATERI
sebagaimana pendapat Mazhab Maliki. Namun fika orang yang diberi hibah menawarkan
menurut para ulama Mazhab Syafi'i dan Ham- imbalan atau ganti kepada pemberi atas pem-
bali, sangayah tetap boleh mengambilnya kem- beriannya dan pemberi menerimanya, maka
bali walaupun setelah anaknya menerima atau pemberi tidak boleh mengambil kembali hi-
mengambil barang pemberian itu. Dan menu- bahnya itu. Hal ini berdasarkan sabda Rasu-
rut Mazhab Syafi'i, kebolehan mengambil kem- lullah,
bali pemberian ini berlaku secara mutlak pada
"Pemberi lebih berhak terhadap pemberi-
pemberian dari pokok keturunan [ayah, kakek
annya selomo belum diberi balasan."
dan seterusnya) kepada cabang keturunan-
Maksudnya adalah belum diberi imbalan
nya'
untuk pemberiannya itu, dan inilah yang dise-
but dengan hibah ats-tsawab [pemberian de-
E. HAL.HAL YANG MENGHALANGI ngan imbalan atau ganti).
PENGAMBILAN KEMBALI HIBAH Di samping itu, penerimaan pemberi ter-
Seorang ulama Mazhab Hanafi membuat hadap imbalan dari orangyang diberi merupa-
sebuah bait tentang tuiuh hal yang menghala- kan bukti bahwa tujuannya adalah mendapat-
ngi pengambilan kembali hibah yang telah di- kan imbalan tersebut. Sehingga jika dia telah
berikan kepada orang lain. Bait tersebut ada- menerima imbalannya, maka dia tidak boleh
lah, menarik kembali pemberiannya. Akan tetapi,
dalam hal ini disyaratkan bahwa pemberi im-
{'i P) v9 't ?
&:t;6.9t eLr')r 4 e6"t balan mengatakan sesuatu yang menuniukkan
"Penghalang bahwa pemberiannya itu adalah sebagai imba-
p eng ambilan kembali hibah
lan. fika dia diam ketika memberikan imbalan-
wahai sahabatku
nya dan tidak mengatakan apa pun, maka pem-
Terangkum dalam huruf-huruf dam' kha- beri pertama boleh menarik kembali apa yang
zaqah." telah dia berikan.
Huruf dal adalah lambang bagi ziyaadah Imbalan terhadap pemberian ada dua ma-
(tambahan) yang menyatu dengan benda yang cam, yaitu yang ditetapkan dalam akad dan
diberikan. Huruf mim adalah lambang maut yang tidak ditetapkan dalam akad.1271

1z7o
Mughnil Muhtaaj,vot.ll, hIm,401, al-Muhadzdzab,vol. l, hlm. 447,a\-Mughni,vol.V,hlm.62!.
7271
Lih^tperinciannya dalam al-Mabsuuth, vol. Xll, hlm. 75 dan setelahnya, Badaa'i' ash-Shanaa'ii voL VI, hlm. 130, Takmitah Fathit
Qadiin vol. Vll, hlm. 133, Haasyiyah lbni Abidin, vol. IV hlm. 539 dan setelahnya.
FIQLH ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKS! XEUANGAN

Adapun perinciannya adalah sebagai beri- padanya juga hukum-hukum jual beli, sehing-
kut. ga ia tidak menjadi rusak karena adanya unsur
syuyu'. Akad ini juga menjadikan kepemilikan
a. lmbalan yang Ditetapkan Dalam Akad
berlaku dengan sendirinya, tanpa adanya sya-
Imbalan ini disebut juga sebagai hibah de- rat penerimaan atau pengambilan barang. Hal
ngan syaratadanya imbalan atau hibah balasan. ini karena esensi jual beli ada di dalam akad
fika pemberi berkata, "Saya memberikan pena ini. Esensi jual beli sendiri adalah pemberian
ini kepadamu dengan syarat engkau memberi- kepemilikan terhadap benda dengan adanya
ku baju itu sebagai imbalan", maka para imam imbalan."
empat mazhab sepakat tentang sahnya syarat
fumhur ulama Mazhab Hanafi dalam pen-
ini dan sahnya akad yang mengandung syarat dapatnya di atas, berpijak pada argumen bahwa
tersebut. Namun mereka berbeda pendapat ten- dalam akad ini terdapat lafal hibah dan mak-
tang kategorisasi akad tersebut. na jual beli, sehingga diberikan kepadanya semi
Para ulama dalam Mazhab Hanafi, selain dua akad tersebut.1272
Zufar, mengatakan bahwa akad ini pada awal- Para ulama Mazhab Maliki mengatakan bah-
nya adalah hibah namun berakhir sebagai akad wa akad ini terhitung sebagai jual beli dalam
jual beli. Maka sebelum berlangsung penerima- kebanyakan kondisinya, hanya dalam sedikit
an barang, hukum-hukum hibah berlaku pada kondisi saja yang berbeda dengan akad jual
barang itu, sehingga tidak boleh hibah sesua- beli. Karena, pemberian dengan menetapkan
tu yang musya'dan disyaratkan adanya pene- adanya imbalan adalah sah walaupun imbalan
rimaan atau pengambilan barang. Masing-ma- dan waktu pemberian imbalan itu tidak dike-
sing pihak juga boleh mengambil kembali ba- tahui. Di samping itu, pemberi juga iia* pr-
rangnya yang dijadikan objek pertukaran, sela- nya hak untuk mengembalikan imbalan atau
ma keduanya belum saling menerima atau me- balasan yang cacat. Dia wajib menerimanya
ngambil barang rekannya. Adapun jika kedua- selama cacat tersebut tidak parah seperti lep-
nya telah menerima atau mengambil barang ra dan sopak pada budak. fika cacat pada im-
yang dihibahkan kepadanya, maka akad itu ter- balan tersebut adalah parah, maka pemberi
hitung sebagai akad jual beli, yaitu masing-ma- tidak harus menerimanya, walaupun nilainya
sing pihak boleh mengembalikan barang yang sama dengan pemberia nny a.127 3
dia terima jika ada cacat padanya dan dia tidak Para ulama Mazhab Syafi'i dan Hambali
melihat cacat itu ketika akad. Masing-masing mengatakan bahwa yang benar adalah akad
juga boleh mengambil barangnya kembali iika ini masuk dalam akad jual beli, sehingga orang
ada keterkaitan hak orang lain pada barang yang diberi harus memberikan imbalan yang
yang diterima dari rekannya, juga adanya hak ditetapkan dalam akad. Di samping itu, berlaku
syuf'ah jika barang yang diberikan adalah ta- pula padanya hukum-hukum jual beli, seperti
nah, bangunan, dan sejenisnya. adanya hak syuf'ah,hak khiyaar, adanya jamin-
Zufar berkata, "Akad tersebut pada awal- an ganti jika ada orang lain yang berhak terha-
nya dan akhirnya adalah akad jual beli. Berlaku dap benda ifiJt274 dan sejenisnya."'s Penyebab

7272
Brdoo'l' ash-Shanaa'livoL VI, hlm. 132.
7273
!14, at-Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 352.
Bidooyotut Mujtahid, vol. II, hlm. 326, Haasyiyah od-Daasuuqii, voL lV hlm.
1-274
hi disebut juga dengan dhamaan ad-dark yaitu jaminan terbebasnya barang dagangan itu dari hak orang lain selain penjual dan
komitmennya untuk menanggung kewajiban ketika ada orang lain yang berhak terhadapnya. (Aqdul Bayj karya al-Ustadzzarqa',
hlm.97).
L275
Al-Mrhodrdrab, vol.l,hlm. 447, Mughnil Muhtaaj, vot.ll,hlm. 404.
Baglan 3: HUXUM TRAIISAKS! XEUANGAN ISTAM lrlrD 5

masuknya akad ini dalam jual beli adalah bah- pendapat yang lebih kuat dalam Syafi'i, hibah
wa penetapan secara terang-terangan terha- semacam ini tidak menuntut adanya imbalan
dap syarat adanya imbalan dari orang yang di- atau hibah balasan, baik itu dari orang yang
beri membatalkan akad hibah. Karena, ia me- setara,lebih rendah maupun lebih tinggi dera-
rupakan syarat yang bertentangan dengan kon- jatnya. Sehingga, orang yang diberi tidak wajib
disi yang seharusnya berlaku dalam akad hi- memberikan imbalan atau hibah balasan ke-
bah. pada orang yang memberinya.l277
Sedangkan para ulama Mazhab Maliki me-
b. Imbalan yang tidak Disyaratkan nyatakan bahwa hibah mutlak (yangtidakteri-
dalam Akad kat oleh syarat pemberian balasan) menuntut
Imbalan yang tidak disyaratkan dalam akad adanya ganti atau hibah balasan. Hibah terse-
ada yang dikaitkan dengan hibah yang diteri- but juga mengandung keinginan pemberi un-
ma dan ada juga yang tidak dikaitkannya. Con- tuk mendapatkan ganti jika dia dan penerima
toh imbalan yang dikaitkan dengan hibah yang berbeda dalam masalah imbalan ini, khusus-
diterima adalah jika pemberi imbalan berkata, nya iika indikasi menunjukkan adanya tujuan
"lni adalah imbalan dari hibahmu", atau, "Se- pemberi untuk mendapatkan imbalan. Misal-
bagai ganti dari hibahmu." nya, orang miskin menghibahkan sesuatu ke-
f ika imbalan itu tidak dikaitkan dengan hi-
pada orang yang kaya, atau memberikannya
bah tersebut, maka itu merupakan hibah baru, kepada orang yang melihat bahwa dia meng-
bukan imbalan. Dengan demikian, kedua belah harapkan imbalan dari pemberiannya itu.
pihak masih mempunyai hak untuk mengam- Dalil para ulama Mazhab Maliki dalam hal ini
bil kembali pemberiannya masing-masing. adalah perkataan Umar r.a., "Barangsiapa meng-
Adapun jika imbalan yang tidak disyarat- hibahkan sesuatu yang dengannya ia meng-
kan dalam akad itu dikaitkan dengan hibah, inginkan balasan, maka ia masih berhak ter-
maka para ulama sepakat bahwa imbalan ini hadap hibahnya itu dan dapat mengambil-
adalah hibah tersendiri, sehingga ia menjadi sah nya kembali jika ia tidak rela dengan balasan
atau batal berdasarkan hal-hal yang membuat 11rr,1278

sah atau batalnya hibah. Namun ia berbeda de-


ngan hibah yang benar-benar baru, karena ia 2 ADANYA IMBALAN YANG BERSIFAT
menggugurkan hak pemberi hibah untuk me- MAIQAWI
ngambilnya kembali, mengingat ia mengandung Imbalan ini tidak bersifat materi. Imbalan
makna imbalan.1276 maknawi ada tiga macam.1z7e
Kemudian apakah hibah yang tidak terikat a. Imbalan dari Allah fpahala). Pemberi tidak
oleh syarat pemberian imbalan menuntut ada- bisa mengambil kembali hibahnya dari
nya hibah balasan dan ganti? Para ulama ber- orang fakir setelah orang fakir itu meneri-
beda pendapat dalam hal ini. Menurut penda- ma hibahnya. Karena, hibah kepada orang
pat para ulama Mazhab Hanafi, Hambali dan fakir adalah sedekah yang diharapkan pa-

r?76
Badoo'l'ash-Shanaa'livoL VI, hlm. 1-.31r,at-Mabsuuth,vot.Xllhlm.76,82.
1277
Brdoo't' osh-Shanaa't' , Vol .VI, hlm. t32, al-Muhazdzdzab, vol. l,hlm. 447, Mughnil al-Muhtaaj, vol.ll, hlm. 404, al-Mughni, vol. V,

hlm.623.
1278
Bidooyrh al-Mujtohid, voL ll, hlm. 326, Haasyiyah ad-Daasuuqii, vol. IV hlm. L34, Haaryiyah lbni Abiilin, vol IV hlm. 541.
1279
Bidooyoh al-Mujtahid, voL ll, hlm. 326, Haasyiyah ad-Daasuuqii, vol IY hlm. L!4, al-Muntaqa'ala al-Muwaththa',vol. Vl, hlm. 111.
FIQLH ISIAM JITID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAI(SI KEUAT{GAN

hala darinya, dan sedekah tidak bisa diam- berupa sebidang tanah, lalu orang yang diberi
bil kembali. menanam sejumlah pohon di atasnya, atau men-
b. Hubungan kekerabatan dengan dzawil ai- dirikan pompa air dan melekatkannya di tanah
h am. Terialinnya hubungan kekerabatan serta membuat bangunan di atasnya. Atau pem-
merupakan imbalan maknawi dari hibah, berian itu berupa pakaian, lalu dia mewarnai-
sehingga tidak boleh mengambil kembali nya yang membuat harga pakaian itu lebih ma-
hibah yang diberikan kepadadzawil arham hal. Atau pemberian itu berupa sepotong kain
yang merupakan mahram. Hal ini disebab- lalu dia menjahitnya. Atau berupa binatang lalu
kan karena terialinnya hubungan kekera- dia menjadi lebih gemuk dan lebih bagus. Da-
batan tersebut dengan adanya hibah itu lam semua kondisi ini, pemberian itu tidak bo-
merupakan penyebab adanya sikap saling leh diambil kembali, karena ia telah bercampur
membela dan saling menolong antarme- dengan benda lain. Yang bisa diambil kembali
reka ketika di dunia. Sehingga, terjalinnya hanyalah benda yang diberikan itu saja, namun
hubungan kekerabatan merupakan wasilah kini ia telah bercampur dengan benda lain yang
untuk mendapatkan pembelaan, di samping tidak termasuk dalam pemberian itu. Ketika
ia juga merupakan sebab untukmendapat- pemberian itu tidak bisa diambil kembali ke-
kan pahala dari Allah di akhirat. Oleh kare- cuali beserta tambahannya itu, maka secara hu-
na itu, imbalan berupa terjalinnya hubun- kum asal ia tidak boleh diambil kembali.
gan kekerabatan ini lebih kuat daripada Adapun tambahan yang terpisah, maka ia
imbalan materi. tidak menghalangi pemberi untuk mengambil
c. Hubungan suami istri. Suami atau istri ti- kembali pemberiannya, baik itu terlahir dari
dak boleh mengambil kembali hibah yang pemberian aslinya-seperti anak, susu dan
dia berikan kepada pasangannya. Karena, buah-maupun tidak terlahir darinya, seperti
hubungan suami istri menempati sepenuh- al-arsyt2go, penghasilan dan keuntungan. Se-
nya hubungan kekerabatan. Bukti akan hal mua tambahan ini tidak tercakup dalam akad,
ini adalah bahwa pewarisan antara suami sehingga ia juga tidak tercakup dalam pemba-
istri tersebut terkait dengan hibah itu da- talan pemberian itu, karena pembatalan itu ha-
lam semua kondisinya. nya masuk ke dalam pemberian yang asli. Pem-
batalan ini bisa dilakukan terhadap barang awal
3. ADANYA TAMBAHAN YANG MENYATU yang diberikan, tanpa mencakup tambahannya.
DENGAN BENDA YANG DIBERIKAN, BAIK Berbeda dengan tambahan yang menyatu de-
,TU KARENA PERBUATAN ORANG YANC ngan asalnya. Hal ini juga berbeda dengan tam-
DIBERI MAUPUN KARENA ORANG LAIN bahan-tambahan yang muncul dari barang da-
Adanya tambahan yang menyatu ini meng- gangan yang sudah dibeli oleh pembeli. Tam-
halangi pemberi untukmengambil kembali pem- bahan dari barangyang sudah dibeli itu meng-
beriannya, baik itu terlahir dari benda itu mau- halangi pengembalian barang yang disebabkan
pun tidak. Misalnya benda yang diberikan ada- adanya cacat agar tidak terjadi riba. Karena
lah rumah, lalu orang yang diberi membuat ba- konsekuensi dari pembatalan akad jual beli
ngunan lagi di dalamnya. Atau pemberian itu dan pengembalian barang adalah tetap dimilik-

1z8o
Al-Arsy adalah ganti rugi berupa harta yang telah ditetapkan oleh syara yang waiib ditunaikan oleh pelaku keiahatan selain pem-
bunuhan. Dan ganti rugi berlaku dalam keiahaan tersebut sesuai dengan kadarnya, seperti mematahkan aau menghancurkan
anggota badan.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN FIqLH ISTAM JITID 5

inya sesuatu yang terlahir dari barang itu- 5. MENINGGALNYA SALAH SATU P'HAK
anak misalnya-oleh pembeli tanpa adanya DALAM AKAD PEMBERIAN
imbalan untuk penjual barang asal. Dan ini ada- fika orang yang diberi meninggal dunia,
lah esensi dari riba, sedangkan esensi riba ini maka pemberi tidak bisa mengambil kembali
tidak ada dalam hibah, karena riba hanya ma- pemberiannya. Hal ini karena pemberian itu
suk dalam akad pertukaran (seperti jual beli, telah berpindah kepemilikannya kepada ahli
peni). waris orang yang diberi, sehingga kepemilikan-
Sementara itu, berkurangnya benda yang nya seperti telah berpindah ketika dia masih
dihibahkan, maka ia tidak menghalangi peng- hidup. Ini juga berlaku jika yang meninggal
ambilan kembali hibah tersebut. Karena selama dunia adalah pemberi, karena ahli warisnya
dia mempunyai hak untuk mengambil kembali adalah orang asing bagi pemberian itu dan
pemberiannya secara utuh, maka dia iuga bo- tidak ada hubungannya dengan pemberian
leh mengambilnya kembali secara tidak utuh 11r.r283
ketika pemberiannya itu masih utuh, demikian
juga ketika pemberiannya itu telah berkurang. 6. Rl/!iAK, HILANG ATAU DIKON!'UMSINYA
Orang yang diberi tidak harus memberi ganti BARANC YANG DIBERI'$N
atas kekurangan itu, karena menerima hibah Hal ini karena pemberi tidak bisa meng-
bukanlah menerima benda yang kerusakan- ambil kembali pemberiannyayang sudah rusak
nya harus diganti.1281 atau hilang. Dia iuga tidak bisa mengambilnya
kembali dalam bentuk nilai. Karena nilai terse-
4. BARANG YANG DIBERIKAN KELUAR DARI but bukanlah yang diberikan disebabkan tidak
KEPEM'L'KAN ORANC YANG DIBERI adanya akad terhadapnya. Di samping itu, pe-
Hal ini berlaku dengan sebab apa pun, se- nerimaan terhadap hibah tidaklah dijamin de-
perti karena dijual, diberikan kepada orang lain ngan ganti.1z8a
atau sejenisnya. Semua tindakan ini mengaki- Tidak ada perbedaan antarulama bahwa
batkan perbedaan kepemilikan, dan perbedaan pengambilan kembali terhadap hibah oleh pe-
dua kepemilikan adalah seperti perbedaan dua miliknya berdasarkan keputusan qadhi meru-
benda. Oleh karena itu, seandainya seseorang pakan pembatalan pemberian tersebut. Namun
memberikan sebuah benda, maka dia tidakbo- para ulama berbeda pendapat tentang peng-
leh mengambil benda yang berbeda dari orang ambilan kembali hibah berdasarkan keridhaan
yang diberi. Demikian juga jika dia memberi- kedua belah pihak.
kan suatu benda kepada orang lain, maka dia Dalam hal ini jumhur ulama Mazhab Ha-
tidak boleh membatalkan kepemilikan orang nafi mengatakan bahwa itu adalah pembatalan
itu dari benda yang lainnya.1282 juga, sebagaimana pengambilan kembali ber-
dasarkan keputusan qadhi. Sehingga, hal itu di-

1281
Lih^t ot-Mobsuuth, vol.Xll, hlm. 88, Badaa'l' ash-Shanaaii voI.VI, hlm. 129, Takmilah Fathil Qadiin vot. VII, hlm. 132 dan setelahnya,
Haryiyah lbni Abidin, vol. IV hlm. 538 dan setelahnya, al-Mabsuuth, vol XII, hlm. 83.
L282
Bodoo'l'osh-shanaaii voL VI, hlm. L28, Hasyiyah lbni Abidin, vol. VI, hlm. S41.,Takmilah Fathil Qadiin vol. VII, hlm. 132 dan setelah-
nya, al-Mabsuuth, 12, hlm. 84.
1283
Tok^iloh Fathit Qadiin yoL Vll, hlm. 132 dansetelahnya, Haasyiyah lbni Abidin, vol.IV hlm. 539.
1284
Bodoo'l' orh-Shanaa'li voL VI, hlm. L2B, Haasyiyah lbni Abidin, voL lV hlm. 542.
rsrAM IrLrD 5 BagIan 3: HUKUM TRANSAXS! KEUANGAN

bolehkan pada sesuatu yang musyaoa2ss, dan dap mereka ketika semua anaknya dalam kon-
untuk keabsahannya tidak disyaratkan adanya disi sehat, sebagaimana telah disebutkan sebe-
penerimaan atau pengambilan barang. lumnya. Mereka berbeda pendapat dalam men-
Sedangkan Zufar berkata, "Sesungguhnya jelaskan maksud penyamaan pemberian yang
itu adalah hibah baru, karena kepemilikan ter- disunnahkan itu.
hadap benda itu kembali kepada pemilikperta- Dalam hal ini, Abu Yusuf dari kalangan ula-
ma berdasarkan keridhaan masing-masing pi- ma Mazhab Hanafi, para ulama Mazhab Maliki,
hak, sehingga itu serupa dengan pengembalian dan para ulama Mazhab Syafi'i-dan ini meru-
barang karena adanya cacat dalam jual beli. pakan pendapat |umhur-menyatakan bahwa
Maka ia terhitung sebagai akad baru bagi orang disunnahkan bagi orang tua untuk menyama-
ketiga selain kedua belah pihak pelaku akad." kan pemberiannya kepada anak-anaknya baik
fumhur ulama Mazhab Hanafi berdalil bah- laki-laki maupun perempuan. Orang tua hen-
wa dengan pembatalan, maka pemberi meng- daknya memberi sesuatu kepada anak perem-
ambil kembali haknya. Dan pengambilan hak puannya sebagaimana dia memberi sesuatu
tidak tergantung pada keputusan qadhi. Hal ini kepada anak laki-laki.
berbeda dengan pengembalian barang karena Hal ini berdasarkan sabda Nabi saw.,
adanya cacat tanpa adanya keputusan qadhi,
"Samqkanlah pemberian kalian kepada
maka ia dianggap sebagai jual beli baru bagi
anak-anak kalian. Seandainya saya menguta-
orang yang ketiga selain kedua belah pihak
makan salah seorang dari mereka, niscaya saya
tadi. Karena, pembeli tidak mempunyai hak
akan mengutamakan para wanita atas para
untuk membatalkan transaksi jual beli, namun
laki-laki.'428', (HR sa'id bin Manshur dalam
haknya adalah menerima barang dalam kea-
,Sunan-nya dan al-Baihaqi dengan sanad
daan baik tanpa mengandung cacat. Apabila
yang hasan)
barang itu cacat, maka keridhaannya pun men-
jadi rusak.1286 Dalam sebuah riwayat Bukhari, lafal ha-
dits ini berbunyi,
F. PEMBERIAN UNTUK ANAK "Bertakwalah kepada Allah dan berlaku
Tidakada perbedaan di antara jumhur ula- adillah kepada anak-anak kalian."
ma bahwa orang tua disunnahkan untuk me- Di samping itu, sikap adil dalam pembagi-
nyamakan pemberian bagi anak-anaknya. Dan an dan muamalah merupakan hal yang dian-
jurkan.1288 fumhur ulama menafsirkan perintah
dimakruhkan membedakan pemberian terha-

r2a5
^'"" ^Sesuatu yan1 musyaa' adalah suatu bagian dari benda yang posisinya pada benda itu tidak ditentukan, atau sesuatu yang meru-
pakan milik beberapa orang dan posisi bagian masing-masing mereka dari sesuatu itu tidak ditentukan, Pen7.
LZ86
Bodoo'l'orh-shanaa'livot VI, hlm. 134.
1287
HR Th"b.rni dalam at-Mu'jam al-Ausathdari lbu Abbas, dari Nabi saw., beliau bersabda,

;61 .i: ii u-i't'r.,) J.* '* .y, ; 5,'tti ; ,;;


"Samakanlah pemberian kalian terhadap anak-anak kalian. Karena seandainya saya mengutamakan seseorang, saya menguta-
makan parawanita."
Di dalam sanad hadits ini terdapat Sa'id bin Yusuf. Dia adalah lemah. Dan Ibnu Adi di dalam al-Kaomil menyebutkan bahwa
tidak ada hadits yang diriwayatkan Sa'id ini yang lebih mungkar dari hadits ini. (Lihat at-Talkhiish al-Habiin hlm. 260, Majma'uz
Zawaa'id, vol IV, hlm. 154).
7288
Tuhlotut Frqdhoo', vot.lll, hlm. 274, cet.lama, al-Miizaan, vol.ll,hlm. 100, al-Muhadzdzab, voL I, hlm. 446, Mughnit Muhtaaj, vol.
II, hIm.401.
Baglan 3: HUI(UM TRAI{SAKSI KEUANGAN rsLAM IItrD 5

dalam hadits-hadits di atas sebagai perintah ke- sebagai larangan tanzihi flarangan karena ke-
sunnahan. tidakpantasan) saja, yaitu ketika beliau bersab-
Sedangkan para ulama dari Mazhab Ham- da kepada seorang sahabat,
bali dan Muhammad dari Mazhab Hanafi me-
"Senangkah engkau jika bakti mereka ke-
ngatakan bahwa orangtua hendaknya memba-
padamu sqme?" Sahabat tersebut menjawab,
gi pemberian kepada anak-anaknya sesuai de-
"Ya, soye senang." Lalu beliau bersabda, "Ka-
ngan kadar pembagian Allah ta'ala dalam wa-
Iau begitu jangan engkau bedakan pemberi-
risan, yaitu memberi anak laki-laki dua kali
anmu kepada mereka."
bagian anak perempuan. Karena, Allah ta'ala
Dengan demikian, merupakan sikap yang
telah membagi pemberian untuk mereka de-
ngan kadar tersebut, dan yang paling utama
adil menyamakan pemberian kepada para
anak.
untuk diikuti adalah pembagian Allah. Di sam-
Di sisi lain, sejumlah ulama-yaitu Ahmad,
ping itu, pemberian ketika pemberi masih hi-
ats-Tsauri, Thawus, Ishaq dan yang lainnya-
dup merupakan salah satu dari dua kondisi
dengan tegas mengatakan bahwa orang tua wa-
pemberianlzse, maka ia dijadikan seperti kon-
jib menyamakan pemberiannya atau hibahnya
disi pemberian setelah meninggal dunia beru-
kepada anak-anaknya. Pemberiannya kepada
pa pembagian warisan, yaitu seorang anak
mereka tidak sah jika tidak sama. Hal ini se-
laki-laki mendapatkan dua bagian anakperem-
puan. Ini iuga menunjukkan bahwa pemberian
bagai pengamalan terhadap makna eksplisit
ketika,hidup merupakan penyegeraan bagi dari perintah di dalam hadits-hadits Nabi saw.
pemberian yang akan dilakukan setelah me- dalam masalah ini yang berkonsekuensi pada
kewajiban. Seperti sabda beliau,
ninggal dunia, oleh karena itu hendaknya di-
lakukan sesuai dengannya.l2eo "B ertakw alah kep a d a All ah."
Lalu sabda beliau,
7. HUKUM MENYAMAKAN PEMBERIAN KE-
PADA ANAK "Berloku adillah kepada anak-anak ka-
fumhur ulamal2e1 mengatakan bahwa ti- liOn.,4zez
dak wajib bagi orang tua untuk menyamakan Dan sabda beliau,
pemberian kepada anak-anaknya, namun hal
"Kalaubegitu jangan engkau bedakan pem-
itu disunnahkan fika orang tua melebih-
saja.
kan pemberiannya untuk sebagian ahli waris- berianmu pada mereko."
nya, maka itu adalah sah namun dimakruhkan. Ketika ada orang yang meminta kesaksian
Hal ini karena manusia bebas untuk melaku- beliau atas pemberiannya untuk salah seorang
kan apa saja terhadap hartanya, baik untuk di- anaknya saja, beliau bersabda,
berikan kepada ahli warisnya maupun yang lain-
"Saya tidakmau menjadi saksi bagi kezalim-
nya. Mereka juga mengartikan larangan yang
Qn."
diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Nabi saw.

1289
Dua kondisi pemberian tersebut adalah pemberian yang dilakukan ketika pemberi masih hidup dan pemberian ketika dia telah
meninggal dunia, seperti warisan, penj.
1290
Al-Mughni, voL X, hlm. 604 dan setelahnya, al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 367, cet. Fas, Ghaayatul Muntahaa, vol.ll, hlm. 335.
L29l Noitul Authaan vol. Vl, hlm. 7 Subulus Salaam, vol.lll, hlm. 89, Kasysyaaful
, Qinal IV hlm. 342-345.
1292
Hrdit ini diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari an-Nu'man bin Basfir. (Naitul Authaar vol. VI, hlm. 6).

,/_.
FIqLH ISI.AM JILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUAl{GAtl

Para ulama yang mewajibkan penyamaan Diriwayatkan juga dari Ahmad bahwa
pemberian kepada para anak ini berbeda pen- orang tua boleh membedakan pemberiannya
dapat tentang bentuk kesamaan tersebut. Ada kepada anak-anaknya jika terdapat sebab. Mi-
yang mengatakan maksudnya adalah menya- salnya salah seorang anak membutuhkannya
makan kadar pemberian kepada anak laki-laki karena menderita sakit yang berkepanjangan,
dan perempuan. Dan ini merupakan makna buta, untuk membantu melunasi utangnya,
eksplisit dari hadits yang diriwayatkan Nasa'i, mempunyai anak banyak, sibuk dengan me-
yaitu dengan redaksi, nuntut ilmu atau sejenisnya.l2e3

"Tidakkah engkau menyamakan pembe- 2. PEMBERIAN UNTUK ORANG TUA


rian kepada mereka." '<EDUA
Disunnahkan juga menyamakan pembe-
Dan redaksi dalam riwayat Ibnu Hibban,
rian untuk kedua orang tua. fuga dibolehkan
"Samakanlah pemberian kalian untuk me- untuk sewaktu-waktu melebihkan pemberian
reko." kepada ibu serta mengkhususkannya dengan
pemberian dan penghormatan yang lebih.
fuga riwayat Ibnu Abbas bahwa Nabi saw
bersabda, Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Bu-
khari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a., dia
"Samakanlah pemberian kalian kepada berkata, "Suatu ketika seorang lelaki menda-
anak-anak kalian, karena seandainya saya me- tangi Rasulullah, lalu dia bertanya,'Wahai Ra-
lebihkan pemberian untuk salah seorang dari sulullah, siapakah yang lebih berhak untuk
mereka niscaya saya melebihkannya untuk saya temani dengan baik?' Beliau menjawab,
anak-anak perempuon." 'lbumu.' Lelaki itu bertanya lagi, 'Kemudian
Sedangkan para ulama dalam Mazhab Ham- siapa?' Beliau menjawab,'lbumu.' Kemudian le-
bali mengatakan bahwa bentukpenyamaan da- laki itu bertanya lagi, 'Kemudian siapa?' Beliau
lam pemberian tersebut adalah dengan men- menjawab,'lbumu.' Kemudian dia bertanya lagi,
jadikan bagian anak laki-laki dua kali lipat ba- 'Lalu siapa?' Beliau menjawab, Ayahmu."'
gian anak perempuan, sesuai dengan pemba-
gian dalam warisan.

1293
L"-brg, Fatwa al-Azhar memberikan fatwa bagi pertanyaan seputar kebolehan membedakan pemberian kepada para ahli waris.
Fatwa tersebut mencakup beberapa hal berikut ini.
Pertama: kedua orang tua wajib menyamakan pemberian, hadiah dan infak kepada anak-anak mereka iika mereka mampu melaku-
kannya. Mereka tidak boleh keluar dari hukum asal ini kecuali karena alasan yang akan disebutkan. Hal ini sebagai pengamalan
dari hadits-hadits yang telah disebutkan yang memerintahkan orang tua untuk menyamaratakan pemberian kepada anak-anak
mereka.
Kedua: iika salah satu dari kedua orang tua memberikan nafkah yang berharga kepada anaknya, yaitu menikahkannya dan mem-
bayarkan maharnya, atau membiayai pendidikannya yang mengantarkannya memperoleh pekeriaan yang mencukupi kehidupan-
nya, atau memberikan perlengkapan kehidupan rumah tangga untuk salah satu anak perempuannya, maka dia harus memberikan
kepada anak-anaknya yang lain kadar yang sama dengan yang dia berikan kepada anaknya tersebut.
Ketiga: dibolehkan untuk melebihkan pemberian kepada sebagian anak karena alasan yang dibenarkan syara. Di antara alasan-
alasan yang dibenarkan syara adalah anak itu menderita penyakit yang membuatnya tidak mampu untuk mencari nafkah, seperti
penyakit menahun, buta yang menghalanginya untuk mencari nafkah, dan lumpuh, iuga karena ketidakmampuan untuk mencari
nafkah dan sibuk menuntut ilmu agama. (Majalah al-Azhor, vol. III, tahun ke-14).
Baglan 3: HUXUM TRANSAXSI KEUANGAN IS[-A"M JrLrD 5

3, PEMBER'AN UNTUK PARA SAUDARA LAKL "Hak para saudara yang lebih tua atas sau-
LAKI DAN PEREMPUAN daranya yang lebih muda adalah seperti hak
Disunnahkan juga menyamakan pembe- seorang ayah atas anaknyo."
rian, hibah, dan hadiah kepada para saudara Dalam sebuah riwayat, redaksinya berbu-
laki-laki dan perempuan dalam momen-mo- nyi,
men tertentu, atau momen apa pun, jika kebu- "Posisi saudara tertua adalah seperti
tuhan mereka adalah sama. Dibolehkan juga ayah.'azea
untuk mengkhususkan saudara yang lebih tua
dengan suatu pemberian. Hal ini sebagaimana
sabda Nabi saw.,

.",.!,@@....

1294
H"dit p"rt"ma diriwayatkan al-Baihaqi dari Sa'id ibnul-Ash, dan dia adalah lemah. Dan hadits kedua diriwayatkan oleh al-Baihaqi,
ath-Thabrani dan Ibnu Adi dari Kulaib al-luhani, dan dia adalah lemah juga.
ISrAM IrtID s Brgtan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN

BAB KE.7
AKAD PENITIPAN (WADII'AH)

A. DEFINISI AKAD WADI'AH DAN yang dititipi menerimanya. Ini adalah bentuk
PENSYARIATANNYA penitipan secara terang-terangan. Adapun se-
Secara bahasa al-wad' artinya meninggal- cara dilaalah misalnya seseorang mendatangi
kan. Dan al-wadii'ah secara bahasa artinya ada- orang lain dengan membawa pakaiannya dan
lah sesuatu yang diletakkan di tempat orang meletakkannya di hadapannya sembari berka-
lain untuk dijaga. ta, "lni adalah titipan padamu." Lalu orang yang
Adapun dalam definisi syara', katawadii'ah diserahi pakaian itu diam saja, maka dia men-
jadi orang yang dititipi secara dilaalah.
disebutkan untuk penitipan dan untuk benda
yang dititipkan. Dan yang lebih rajih, wadi'ah Para ulama Mazhab Syafi'i dan Maliki men-

adalah akad, hanya saja kata yang lebih benar definisikan akad wadi'ah sebagai pewakilan
untuk akad penitipan ini adalah al-iidaa' [peni- untuk menjaga sesuatu yang dimiliki penitip
tipan), bukan wadii'ah (barang titipan). atau benda terhormat yang dimiliki khusus
Definisi akad penitipan menurut sejumlah oleh penitip, dengan cara tertentu.12e7 Sehing-
ga, sah penitipan khamar yang terhormatl2es,
ulama pensyarah dalam Mazhab Hanafi adalah
pemberian kewenangan dari seseorang kepa- kulit bangkai yang telah disucikan dengan di-
da orang lain untuk menjaga hartanya, baik di- samak, kotoran binatang, dan anjing yang ter-
sampaikan secara terang-terangan dengan uca- didik untuk berburu. Sedangkan sesuatu yang
pan maupun dengan secara tidak langsung [di- bukan milik orang tertentu, seperti anjing yang
laalah).tzes Seperti perkataan orang yang me-
tidak dipelihara, pakaian yang diterbangkan
nitipkan barangnyakepada oranglain, "Sayame- oleh angin dan sebagainya, maka tidak ada ke-
nitipkan benda ini kepadamst2e6n Lalu orang pemilikan khusus pada semua ini, karena ia

rz95
Tok^iloh Fothit QadiiavoL VII, hlm. 88, Haasyiyah lbni Abidin,vol. IV hlm. 515, Majma' adh-Dhamanaat,hlm. 68.
7296
K^t^ ordo't ka asy-syoi'a termasuk kata yang mengandung dua makna yang bertentangan. Kata ini bisa diucapkan dengan makna,
"Saya meniadikan benda ini sebagai titipan di tempatmu", bisa juga bermakna, "Saya menerimanya darimu sebagai titipan."
1297
Mughnit Muhtaaj, vol.lll, hlm. 79, Qalyubi wa lJmairah,voL lll, hlm. i.8O, Syarh at-Tahriir,hlm. 167, Nihaayatul Muhtaaj, vot.Y,hlm.
87 , Haasyiyah asy-Syarqawi, yoL ll, hlm. 96 dan setelahnya , Haasyiyah ad-Daasuuqii, vol. Ill, hlm. 419.
1298
Khr^o, y ng terhormat adalah yang dimiliki oleh seseorang sebelum masuk Islam lalu dia masuk Islam dan masih memilikinya,
atau diwarisi darinya oleh ahli warisnya.
Bagtan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN rsrAM IrtID s

adalah harta yang hilang yang tidak bisa diber- kan barang ini kepadamu", atau, "f agalah barang

lakukan padanya hukum titipan. ini untukku", atau, 'Ambillah barang ini sebagai
Orang yang titip disebut muwaddi', dan titipan padamu", dan sejenisnya, lalu orang ke-
orang yang dititipi muwadda' atauwadiii dua menerimanya.l30l
Akadwadi'ah ini dimasyrukkan dan dian- Sedangkan menurut jumhur ulama, rukun
jurkan berdasarkan firman Allah, wadi'ah ada empat1302, yaitu dua orang
akad,
yang melakukan akad (orang yang titip dan
sesungguhnya Allah menyuruhmu me-
"
orang yang dititipi), sesuatu yang dititipkan,
nyampaikan amanat kepada yang berhak me- dansighah [ijab dan qabul).
nerimanya." (an-Nisaa': 5B)
Qabul dari orang yang dititipi bisa berupa
"Hendaklah yang dipercayai itu menunai- lafal, misalnya, "Saya menerimanya." Bisa juga
suatu tindakan yang menuniukkan hal itu, se-
kan amanatnya (utangnya)." (al'Baqarah: 283)
perti ada orang meletakkan harta di tempat
Dan sabda Nabi saw.,
orang lain, lalu orang lain itu diam saja, maka
"Tunaikanlah amanah kepada orang yong diamnya orang kedua tersebut menempati po-
menyerahkanny a kep adamu dan i ang anl ah eng - sisi qabul, sebagaimana dalam jual beli mu
kau mengkhianati orang yang mengkhianati- 'athaah.L3o3
mU.,4299
Para ulama sepanjang masa juga berijma * Syarat-syaratRukun
atas keb.olehan akad penitipan ini. Hal ini kare- Menurut para ulama Hanafi, dua orang
na orang-orang memerlukannya, bahkan itu yang melakukan akad wadi'ah disyaratkan ha-
merupakan kebutuhan darurat.1300 rus berakal, sehingga tidak sah penitipan anak
kecil yang tidak berakal dan orang gila. Seba-
B. RUKUN AKAD WADI'AH DAN SYARAT. gaimana tidak sah juga menerima titipan dari
SYARATNYA orang gila dan anak kecil yang tidak berakal.
Rukun akad wadi'ah menurut para ulama Tidak disyaratkan sifat balig dalam hal ini,
Mazhab Hanafi adalah ijab dan qabul, yaitu pe- sehingga sah penitipan dari anak kecil yang di-
nitip berkata kepada orang lain, "Saya menitip- bolehkan untuk berjualan, karena penitipan ini

1299
HR Ab, Dawud dan Tirmidzi, dan Tirmidzi berkata, "lni adalah hadits hasan." Ia iuga diriwayatkan oleh Hakim dan dia menshahih-
kannya, namun Abu Hatim ar-Razi memungkarkannya. Ia diriwayatkan juga oleh para hafizh, seperti al-Baihaqi, Malih Daruquthni,
Ahmad dan Abu Nu'aim dari jalur yang cacat. Riwayat hadits ini yang maudhu' diriwayatkan dari Ubai bin Ka'b yang disebutkan
dalam kitab karya lbnul fauzi dan Daruquthni. Hadits ini iuga diriwayatkan dari Abu Umamah oleh al-Baihaqi dan ath-Thabrani,
namun di dalam ialurnya terdapat perawi yang lemah. ta iuga diriwayatkan dari Anas oleh ad-Daruquthni, ath-Thabrani, al-Baihaqi,
dan Abu Nu'aim. la juga diriwayatkan dari seorang sahabat oleh Ahmad, Abu Dawud dan al-Baihaqi, dan di dalam sanadnya iuga
terdapat perawi yang malhul selain sahabat. Asy-Syafi'l berkata, "Hadits ini tidak tsabit " Penulis Nailul .Authaar berkata, "Cukup
jelas bahwa ialur-jalur hadits ini adalah diakui, di samping itu ada penshahihan dua imam yang diakui terhadapnya, dan dihasan-
kan oleh imam ketiga dari mereka, hal ini menjadikan hadits ini bisa menjadi huiiah." (Lihat falkh,Ish al-Habiir hlm. 27O, Nailul
Authaar vol. V hlm. 297 , Subulus Salaam, vol.lll, hlm. 68).
1300
Sr-b".-rumber sebelumnya, al-Mughnikarya Ibu Qudamah, vol. Vl, hlm. 386, al-Mabsuuth, vol. XI, hlm. 109.
1301
Bodoo'l' osh-Shanaa'l', vol. VI, hlm. 307, Majma' adh'Dhamaanaat, hlm. 68.
1302
Ary-syorhrt Kabiir vot.lll, hlm. 419, Mughnil al-Muhtaaj, voL lll, hlm. 85, Kasysyaaful Qinaa', vol' IV hlm. 186; Ghaayatul Muntaha,
vol. II, hlm. 269. Para ulama Mazhab Syafi'i berkata, "Yang lebih shahih dalam wadi'ah adalah tidak disyaratkannya qabul dengan
lafal, cukup dengan penerimaan atau pengambilan wadi'ah, sebagaimana dalam wakaalah, bahkan dalam wadi'ah itu lebih dari
cukup, baik titipan itu berupa benda yang tidak dapat dipindah maupun yang dapat dipindah."
1303 qabul, atau dengan adanya
;ual beli mu'aathah adalah jika penjual dan pembeli saling menyerahkan barang tanpa adanya ijab dan
iiab saia dari peniual tanpa ada qabul dari pembeli, atau sebaliknya, penj'
ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUKUilI TRAI{SAXS! KEUAilGAN

termasuk yang diperlukan oleh seorang pen- kewajiban orang yang dititipi untuk menjaga-
jual. Sebagaimana sah juga penitipan kepada nya demi pemiliknya. Karena, dari pihak pe-
anak kecil yang telah diperbolehkan melaku- milih akad wqdi'ah adalah permintaan untuk
kan jual beli, karena ia termasukyang bisa me- menjaga dan penyerahan sesuatu sebagai ama-
lakukan peniagaan. nah. Adapun dari pihakyang dititipi adalah ko-
Adapun anak kecil yang mahjuur (dihala- mitmen untukmenjaga, sehingga iawaiib men-
ngi untuk membelanjakan harta), maka tidak jaganya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi saw.,
sah menerima titipan darinya, karena umum-
nya anak kecil tersebut tidak mampu menjaga e)i J;Jp.;I
harta.l3oa "Orang-orang muslim noru,
^rnrnrrUo,
Menurut jumhur ulama, dalam al<ad wadi- syarat-syarat yang mereka sepakati.'4306
hh disyaratkan pula hal-hal yang disyaratkan
2. DUA ORANG MENITIPKAN SESUATU YANC
dalam wakaalah, seperti balig berakal, dan bisa MEREKA MILIKI BERSAMA PADA SATU
mengatur pembelanjaan harta. ORANG
Dalam akad wadi'ah, sesuatu yang dititip-
fika dua orang menitipkan sesuatu yang
kan disyaratkan dapat diterima, sehingga jika mereka miliki bersama pada satu oran& kemu-
seseorang menitipkan budak yang sedang me- dian salah satunya datang dan meminta bagian-
larikan diri atau burung yang sedang terbang nya, maka orang yang dititipi tidak boleh mem-
di udara atau harta yang jatuh di dalam laut, berikan bagian orang itu kepadanya, hingga re-
maka orang yang dititipi tidak wajib membe- kannya datang.
rikan ganti jika terjadi hal-hal yang tidak di- Namun dua murid Abu Hanifah'berkata
inginkan pada titipan 11r.r3os bahwa orang yang dititipi harus membagi titip-
an itu dan memberikan kepada masing-masing
C. KONSEKUENSI HUKUM AKAD WAD!'AH
dari kedua orang itu bagian mereka dan ini bu-
DAN CARA MENJAGA TITIPAN
kanlah pembagian pada orang yang tidak ha-
7. KONSEKUENSI HUKUM WADI'AH
dir. Namun jika sisa bagian yang belum diam-
Konsekuensi hukum akad wadi'ah adalah bil itu rusak atau hilang ketika maish bersama

1304
B"d"r'l'"rh-shanaa'l', vol. VI, hlm. 307.
130s
Haasyiyah lbni Abidin, vol. IV hlm. 516.
1306
Ini merupakan bagian dari hadits,

*4,;i_r; AAi
"Kesepakatan penyelesaian perkora secara damai dibolehkan antar orang-orang muslim." Hadits ini diriwayatkan dari Abu Hurai-
rah dan Amr bin Auf. Hadits Abu Hurairah diriwayatkan oleh Abu Dawud bahwa Rasulullah bersabda, "Kesepakatan penyelesaian
perkara secara damai dibolehkan", dan seterusnya. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan Hakim. Dan hadits Amr bin
Auf diriwayatkan bleh Tirmidzi-dan dia menshahihkannya-dan Ibnu Majah bahwa Rasulullah bersabda,

it 7 li ji y>; ii*L !r jl^:j' G'rc AAi


"Kesepakatan penyelesaian perkara secara damai dibolehkan ontar orang-orang muslim kecuali kesepakatan yang mengharamkan
yong halal dan menghalalkan yang haram." Dan at-Tirmidzi menambahkan,

\)- (;;i ,ct; S;iG;"tt,;+j? .t;-o'A:^:li


"Dan orang-orang muslim harus melaksanakan syorat-syaratyang mereka sepakati, kecuali syaratyang menghalalkan sesuatu yang
haram atau mengharamkan yang halal." Dan Tirmidzi berkata, "lni adalah hadits shahih." Hadits ini secara lengkap diriwayatkan
oleh al-Hakim dan dia tidak mengomentarinya. (Lihat /Vashbur Raa1ryah, voL lY hlm. ll2, Subulus Solaam, vol.lll, hlm. 59).
BaElan 3: HUKUM TRANSAXS! I(EUANGAN FIQLH ISI.AM IILID 5

orang yang dititipi, maka penitip yang tidak sesuatu yang serupa dengan apa yang diutang-
hadir ketika pembagian mendapatkan ba- kan itu adalah milik orang yang berutang, bu-
giannya dari bagian yang telah diambil oleh re- kan milik bersama para pemilik piutang. Se-
kannya. Dalil mereka berdua adalah bahwa da- hingga ketika orang yang berutang itu menye-
lam kasus ini, salah satu dari dua orang yang rahkan bagian salah satu pemberi utang maka
titip itu meminta kepada orangyangdititipi un- dia tidak melakukan suatu tindakan pada har-
tukmenyerahkan bagiannya, maka dia diperin- ta orang lain, oleh karena itu hal ini diboleh-
tahkan untuk menyerahkannya kepada orang kan.13o7

itu sebagaimana di dalam masalah piutang mi-


lik dua orang. 3. SATU ORANG TIT'P SESUATU PADA DUA
Adapun dalil pendapatAbu Hanifah adalah ORANG
bahwa kita tidak bisa membenarkan salah satu |ika satu orang menitipkan sesuatu yang
dari dua orang yang titip itu meminta bagian- bisa dibagi kepada dua orang, maka dua orang
nya, bahkan kita iuga tidak bisa membenarkan itu boleh membaginya antar mereka. Masing-
dia menyerahkan bagian rekannya yang tidak masing mengambil bagiannya untuk dijaga. Hal
hadir kala itu. Karena, sesungguhnya dia me- ini karena pemiliknya rela dengan penjagaan
minta bagiannya yang sudah dipisahkan dan di- kedua orang itu dan dia tidak rela dengan pen-
bagi, padahal haknya pada barang itu tidak di- jagaan salah seorang dari mereka terhadap ba-
tentukan posisinya, melainkan ia tersebar di rang miliknya itu secara utuh. fika salah satu
seluruh.bagian benda itu. Sehingga jika dia me- dari orang yang dititipi itu menyerahkan bagi-
ngambil sebagian dari benda itu, maka bagian annya kepada rekannya, maka dia harus meng-
yang dia ambil mengandung hak dua orang. ganti setengah dari keseluruhan titipan itu jika
Dan bagian masing-masing dari mereka ber- ia rusak atau hilang. Karena, orang yang titip
dua dari benda itu tidak menjadi jelas kecuali menginginkan penjagaan mereka bersama ter-
dengan adanya pembagian bersama. Sedang- hadap barangnya, bukan penjagaan satu orang
kan orang yang dititipi tidak mempunyai ke- saja dari keduanya. Di samping itu, pada dasar-
wenangan untuk membaginya karena dia bu- nya jika penjagaan dua orang ditujukan pada
kan wakil untuk melakukan hal itu. satu benda yang sama sebelum dibagi, maka
Hal ini berbeda dengan piutang milik ber- penjagaan masing-masingnya adalah untuk se-
sama dua orang atau lebih. Karena dalam piu- tengah benda itu. Sehingga jika salah seorang
tang milik bersama itu, salah seorang pemi- dari keduanya menyerahkan bagiannya kepa-
liknya meminta orang yang berutang untuk me- da rekannya, sedangkan pemilik benda tidak
nyerahkan haknya, yaitu untuk melunasi utang- rela dengan hal itu, maka orang itu harus men-
nya pada orang itu. Dan hak salah seorang pe- jamin gantinya.
milik piutang ini, dari aspek hukum pengadil- Namun kedua murid Abu Hanifah menga-
an, tidaklah dimiliki secara bersama oleh para takan bahwa orang itu tidak harus menjamin
pemilik piutang. Karena, utang dibayar dengan gantinya. Karena, pemilik barang rela dengan
sesuatu yang serupa dengannya, bukan dengan amanah dua orang itu, sehingga masing-ma-
sosok benda yang diutangkan itu sendiri. Dan sing dari kedua orang itu boleh menyerahkan

r3o7 TakmilahFathilQadiinvol.Vll,hlm.g4dansetelahnya,al-Mabsuuth,volXI,hlm.L23,Majma'adh-Dhamaanaat,hlm.78.
FIqLH ISIAM JILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

kepada rekannya dan tidak harus menjamin Menurut para ulama Mazhab Hanafi, orang
gantinya, sebagaimana dalam sesuatu yang ti- yang dititipi boleh juga menjaga titipan de-
dak bisa dibagi. ngan bantuan orang lain yang bukan menjadi
Imam Abu Hanifah dan kedua muridnya tanggungannya, tapi biasanya orang itu men-
sepakat bahwa jika titipan itu tidak bisa diba- jaga harta orang yang dititipi itu di tempat-
gi, maka tidak ada kewajiban untuk menjamin nya. Orang itu adalah seperti rekan kongsi
gantinya atas salah satu dari dua orang yang dalam syirkah mufaawadhahL3lo dan syirkah
dititipi itu. Karena, barang titipan yang tidak 'inaan73rl, bukan orang yang disewa secara mu-
bisa dibagi itu tidak mungkin dijaga kecuali di yawamah.r3L2
satu tempat, sehingga secara tidak langsung fika orangyang dititipi menitipkannya lagi
pemiliknya rela dengan penjagaan salah satu di tempat orang selain mereka, lalu titipan itu
dari keduanya, karena dia tahu bahwa kedua- rusak atau hilang, maka dia harus mengganti-
nya tidak mungkin terus bersama untuk men- nya, karena pemiliknya menginginkan penja-
jaga barang miliknya itu.1308 gaannya bukan penjagaan orang lain. Di sam-
ping itu, orang dalam menjaga amanah adalah
4. CARA MENIACA TITIPAN berbeda-beda. Kecuali jika terjadi kebakaran
Para ulama berbeda pendapattentang cara di rumahnya lalu dia menyerahkannya kepada
penjagaan titipan. Para ulama Mazhab Hanafi tetangganya. Atau dia berada di dalam perahu
dan Hambali mengatakan bahwa orang yang lalu datang angin besar yang membuatnya kha-
dititipi hendaknya menjaga titipan itu sebagai- watir perahu itu akan tenggelam, lalu dia me-
mana dia menjaga hartanya sendiri, yaitu dia lemparkan titipan itu ke perahu lainnya, maka
menjaganya di tempat yang kualitas penjaga- dia boleh melakukan semua itu, karena tindak-
annya sama dengan ketika dia menjaga barang- annya itu merupakan cara yang tidak bisa di-
nya sendiri. Penjagaan itu bisa dia lakukan sen- hindari dalam kondisi itu, sehingga pemiliknya
diri atau oleh orang yang berada dalam tang- pun rela dengannya. fika orang yang dititipi
gungannya"o' y"ng nafkahnya menjadi kewa- melakukan hal-hal terakhir ini, maka pengaku-
j ibannya, seperti istrinya, anaknya, pembantu- annya tidak diterima kecuali dengan adanya
nya dan budaknya. Karena, menjaga titipan ter- bukti. Hal ini karena dia mengaku adanya kon-
sebut dengan bantuan mereka adalah seperti disi daruratyang mengakibatkan gugurnya ke-
menjaga hartanya sendiri dengan bantuan me- waiiban memberi ganti setelah adanya sebab
reka juga, maka hal itu serupa dengan ketika yang mewajibkannya untuk mengganti titipan
dia menjaganya sendiri. itu.

1308
Tok*itoh Fathil Qadiin vol. Vll, hlm. 96 dan setelahnya, Majma'adh-Dhamaanaat, hlm. 78, at-Kinb ma'a al-Lubaab, voL ll, hlm.
t99.
1309
Yrit, oorrg yang tinggal bersamanya dan dia penuhi kebutuhannya; dia mencukupi makanan, minuman dan pakaiannya, siapa pun
_
dia, baik kerabatnya maupun bukan, seperti anaknya atau istrinya sendiri, juga pembantunya dan orang yang dia bayar.
_ ^ ^
"'u Syirkoh ol-Mufoawadhah adalah kongsi yang di dalamnya para anggota kongsi mempunyai kesamaan dalam lima hal, yaitu modal,
transaksi pada modal, keuntungan, awal dan akhir masa kongsi, adanya iaminan ganti dan kecakapan hukum untuk membelan-
Penj.
l3l7 iakanharta,
Syirkoh'inan adalah kongsi yang di dalamnya tidak ada kesamaan para anggota kongsi dalam lima h4l yang ditetapkan untuk
syirko h mufaawadhah, Penj.
1312Al-Mobruuth,vol.Xl,hlm.
109, TakmilahFathilQaitiinvol.Vll,hlm.sg,Majma'adh-Dhamaanaat,hlm.TT,Bodaa'lash-Shanaai'livol.
Vf, hlm. 257, al-Mughni, voL VI, hlm. 385, al-Kitaab ma'a al-Lubaab,vol.ll,hlm.l97.
Secara muyoawamah maksudnya adalah berdasarkan hitungan hari.
Baglan 3: HUXUM TRANSAI(SI XEUANGAN rsrAM |ILID 5

Para ulama Mazhab Maliki berkata bahwa merupakan amanah murni, tidak ada jaminan
orang yang dititipi boleh menjaga barang titip- ganti untuknya dari orang yang dititipi. famin-
an di tempat orang-orang yang menjadi tang- an ganti untuk barang titipan tidak menjadi
gungannya, seperti istri, anak dan orang yang wajib atas orang yang dititipi kecuali karena
dia sewa yang telah terbiasa menjaga hartanya pelanggaran atau ketidakseriusannya dalam
di tempat mereka, yaitu mereka pernah ting- meniaganya. Hal ini berdasarkan sabda Rasu-
gal lama di tempatnya dan dia percaya kepada lullah,
mereka berdasarkan pengalamannya dengan "Tidak ada kewajiban memberikan ganti
mereka. Berbeda jika orang-orang tersebut ti- bagi orang yang mendapat titipan yang tidak
dak terbiasa untuk menjaga hartanya, seperti berkhianat.'431s
istri yang baru dia nikahi dan orang yang baru
"Tidak ada kewajiban menjamin ganti atas
dia sewa1313.
orang yang diberi amanah.'43r6
Para ulama Mazhab Syafi'i mengatakan bah-
Pensyaratan keharusan menjamin ganti
wa orang dititipi harus menjaga sendiri titipan
yang ada pada dirinya. Dia tidak boleh menja-
atas orang yang diberi amanah adalah batil.
Inilah yang difatwakan oleh para ulama dalam
ganya di tempat istri atau anaknya tanpa seizin
Mazhab Hanafi. Konsekuensi dari hal ini ada-
orang yang titip kepadanya, atau jika tanpa uzur,
lah orangyang mendapatkan titipan wajib me-
Hal ini karena orang yang titip menginginkan
ngembalikan barang titipan yang ada padanya
penjagaan terhadap barangnya dari orang yang
ketika pemiliknya memintanya apabila dia mam-
dia titipi, bukan dari orang lain. fika orang yang
pu melakukannya. Hal ini berdasarkan firman
dititipi menyalahi cara penjagaan yang diingin-
Allah Ta'ala,
kan pemilik barang, maka dia harus menjamin
ganti titipan itu, kecuali jika ada uzur seperti " Sesungguhnya Allah menyuruhmu me-
sakit atau dia melakukan perjalanan, maka dia nyampaikan amanat kepada yang berhak me-
tidak wajib meniamin gantinya.131a nerimanya." (an-Nisaa': 5B)
Masing-masing pihak dalam akad wadi'ah
D. STATUS TlilPAN, SEKADAR AMANAH ini boleh membatalkan akad tersebut kapan
ATAU HARUS DIJAMIN GANTINYA? saja mereka menghendakinya, tanpa perlu ada
Para ulama mazhab sepakat bahwa wadi'- izin dari pihak yang lain. Karena akad wadi'ah
ah adalah ibadah yang dianjurkan dan penja- adalah akad yang tidak mengika! sehingga orang
gaan terhadapnya mendapatkan pahala. Ia iuga yang menitipkan boleh meminta barang mi-

1313
Haatyiyah ad-Daasuuqii, vol III, hlm. 423, Bidaayah al-Muitahid, vol. II, hlm. 307.
1374
Mughnit al-Muhtaaj,vol. IIl, hlm. BL, al-Muhadzdzab, vol.ll,hlm. 361.
1315
HR Thabrani dan al-Baihaqi dalam Sunan keduanya dari Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya dari Nabi saw., beliau ber-
sabda,

'ot:o
,*t -i *it S''tyitt:r,ry,i 7,';)t * A
"Tidak ada kewajiban menjamin ganti titipan atas orangyang ilititipi yang tidak berkhianat. Dan tidak ada k *ojibon menjamin
ganti pinjaman atas orang yang meminjam."
Al-Hafizh lbnu Haliar berkata, "Di dalam isnadnya terdapat dua perawi yang lemah. Ad-Daruquthni berkata, "Riwayat ini diri-
wayatkan dari perkataan Syuraih, bukan marfu' dari Nabi saw.." Ad-Daruquthni juga meriwayatkannya dari ialur lain yang.iuga
lemah dengan redaksi, "Kecuali kewajiban meniamin gantinya atas orang yang dipercaya untuk mendapatkan amanat." Lihat Nosh-
bur Raa1ryah, vol. IY hlm. ll5, at-Talkhiish al-Habiirhlm.270, Nailul Authaan vol.V,hlm.296.
1316HRD"*quthnidariAmrbinSyu'aib,dariayahnya,darikakeknya.Dandidalamisnadnyaterdapatkelemahan. (NailulAithaar,vol.
V hlm. 296).
ISLAM JITID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI XEUANGAN

liknya yang dia titipkan kapan saja dia meng- dan seienisnya..Kecuali jika barang piniaman
inginkannya, dan orang yang mendapatkan ti- itu sesuatu yang berharga, seperti mutiara dan
tipan juga boleh mengembalikannya kapan saja sejenisnya, maka dia harus menjamin gantinya
sesuai kehendaknya. karena kebiasaan yangberlaku dalam pengem-
Lalu apabila pemilik barang meminta ke- balian pinjaman barang berharga tidak demiki-
pada orang yang dia titipi untuk mengembali- an.
kan barang, namun orang yang dititipi itu ber- Konsekuensi dari hal ini juga adalah bahwa
kata, "Engkau tidak menitipkan apa-apa pada- perkataan yang diterima secara mutlak adalah
ku", namun setelah ifu dia berkata, "Barang mi- perkataan orang yang dititipi yang disertai de-
likmu yang engkau titipkan padaku hilang", ngan sumpahnya dalam hal teriadinya kerusa-
maka dalam kondisi ini dia harus mengganti- kan atau hilangnya barang titipan serta peng-
nya, karena titipan itu sudah keluar dari ba- akuannya bahwa barang itu telah dikembali-
tasan amanah. Dan jika dia berkata, "Tidakada kan. Adapun perinciannya adalah sebagai be-
barang milikmu padaku", namun kemudian dia rikut.1317
berkata, "Barang yang engkau titipkan padaku fika terjadi perselisihan antara orang yang
hilang", maka perkataan yang diterima adalah titip dengan orang yang mendapatkan titipan,
perkataannya yang disertai dengan sumpah. yaitu orangyang mendapatkan titipan berkata,
Dengan demikian, orang yang dititipi wa- "Barangmu rusak di tempatku", atau, "Saya su-
jib menyerahkan titipan yang ada padanya ke- dah mengembalikannya kepadamu", sedangkan
pada pemiliknya langsung, karena Allah Ta'ala pemilik barang mengingkari hal itu, dan dia
memerintahkan untuk menunaikan amanat ke- berkata, "Tida[ engkaulah yang telah merusak-
pada pemiliknya. Lalu jika dia mengembalikan- nya", maka yang diterima adalah perkataan
nya ke tempattinggal pemiliknya, dan tidak me- orang yang dititipi. Hal ini karena dia hanyalah
nyerahkan langsungkepada orangnya, atau dia orang yang mendapat amanah untuk menjaga
menyerahkannya kepada orang yang menjadi barangtitipan. Namun pengakuannya itu harus
tanggungan pemiliknya, maka dia wajib men- disertai dengan sumpahnya, sebagaimana telah
jamin ganti untuk barang tersebut. Karena, pe- dijelaskan sebelumnya.
miliknya tidak menginginkan penjagaan orang Apabila pemilik barang mendatangkan buk-
yang dia tanggung terhadap barangnya itu, se- ti bahwa barangnya dirusak atau dihilangkan
hingga dia menitipkannya para orang lain. oleh orang yang dia titipi, maka orang yang di-
Hal ini berbeda dengan pinjaman dan se- titipi harus menggantinya. Demikian juga jika
waan. Seandainya seseorang mengembalikan dia meminta orang yang dititipi untuk bersum-
barang yang dia pinjam atau benda yang dia pah namun orang yang dititipi menolak.
sewa ke rumah pemiliknya atau kepada orang fika pemilik barang mendatangkan bukti
yang menjadi tanggungannya, maka dia tidak bahwa orang yang dia titipi merusak barangnya,
wajib menjamin ganti untuk barang itu, kare- namun orang yang dititipi juga mendatangkan
na apa yang dia lakukan merupakan kebiasaan bukti bahwa barang itu rusak sendiri, maka
orang-orang dalam mengembalikan pinjaman bukti orang yang titip lebih diutamakan, kare-

r3l7 Bodoo't' osh-Shanaa'l',vol. VI, hlm. 210, Takmilah Fathil Qailiir,vol. VII, hlm. 89, al-Kitaab ma'al Lubaab,vol. II, hlm. 196, Majma'
adh-Dhamaanaat,hlm.6S,STdanS9,HaasyiyahlbniAbidin,vol. IVhlm.5l6,MughnilMuhtaaj,vol. III,hlm.81, Qalyubiwa'Ilmairah,
vol III, hlm. 782, al-Mughni, vol. VI, hlm. 382.
8aglan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN ISIAM ]ILID 5

na ia lebih kuat. Alasannya karena di dalamnya kannya kepada orang lain tanpa adanya uzu4
terdapat pembuktian kerusakan, ditambah satu maka dia pun harus menjamin gantinya. Kare-
hal lainnya, yaitu adanya pelanggaran dari orang na pemilik barang hanya menginginkan pen-
yang dititipi. Namun jika orang yang dititipi jagaannya, bukan penjagaan orang lain. Terke-
mendatangkan bukti yang menunjukkan bah- cuali jika ada uzu[ maka dia tidak harus men-
wa sebelumnya pemilik barang telah mengakui jamin gantinya, seperti jika teriadi kebakaran
rusaknya titipan itu, maka buktinya pun dite- di rumahnya, atau dia berada di dalam sebuah
rima, dan pembuktiannya ini merupakan pe- perahu, kemudian dia khawatir perahu itu akan
nyanggah bagi bukti pemilik barang. tenggelam, lalu dia menyerahkannya kepada
orang lain. Penyerahannya kepada orang lain
dalam kondisi terakhir ini adalah sebuah cara
E. BEBERAPA KONDISI YANG MEMBUAT
untuk menjaga barang titipan itu, sehingga hal
TITIPAN HARUS DIJAMIN GANTINYA
itu secara tidak langsung adalah berdasarkan
Kondisi titipan berubah dari sekadar ama- izin dari pemiliknya.l3le
nah menjadi harus dijamin gantinya karena
fika dia menitipkannya kepada orang lain
beberapa kondisi.1318
tanpa adanya uzu[ lalu titipan itu rusak atau
7. ORANG YANG DITITIPI T'DAK MENIACA hilang ketika berada di tangan orang kedua,
BARANG TITIPAN maka menurut Abu Hanifah dan para ulama
Dengan adanya akad, orang yang dititipi ha- Mazhab Hambali1320 yang wajib menjamin ada-
rus menjaga barang titipan itu. Sehingga jika dia lah orang pertama yang dititipi, bukan orang
membiarkannya tanpa penjagaan sampai ba- kedua. Karena, orang yang kedua telah ber-
rang itu rusak, maka dia harus menggantinya buat baik kepada pemilik barang dengan men-
dengan cara memberikan jaminan akan meng- jaga titipan itu dari berbagai sebab kerusakan.
gantinya. Misalnya dia melihat pencuri meng- Allah berfirman,
ambil barang titipan yang ada padanya dan dia
"Tidok ada alasan apa pun untuk menya-
membiarkannya, padahal dia mampu untuk
lahkan orang-orang yang berbuat baik." (at-
mencegahnya, maka dia harus menggantinya.
Taubah:91)
Hal ini karena dia tidak melakukan penjagaan
Adapun orang pertama yang dititipi maka
yang harus dia lakukan karena adanya akad.
kondisinya telah dikhususkan dari ayat ini.
2. ORANG YANC DITITIPI MENITIPKAN LAGI Dua murid Abu Hanifah mengatakan bah-
BARANC TIT'PAN KEPADA SELAIN ORANC wa dalam hal ini pemilikbarangboleh memilih
YANC MEN'ADI TANGGUNCANNYA DAN
antara meminta ganti dari orang pertama atau
KEPADA ORANG YANC B'ASANYA T'DAK
MENIACA SEND,/RI HARTA ORANC YANC dari orang kedua. fika orang pertama telah
DITITIPI TERSEBUT menggantinya, maka dia tidak boleh meminta
ganti lagi dari orang kedua. Karena, dia kem-
fika orangyang dititipi mengeluarkan ben-
da titipan dari penjagaannya dan dia menitip- bali mendapatkan barang titipannya itu ketika

7318
Bodoo'l'orh-Shanaa'li vol. VI, hlm. 211 dan setelahnya,Tokmilah Fathil Qadiir voL VIl, hlm. 91 dan setelahnya, At-Mabsuuth, vot.Xl,
hlm. 113, Majma' adh-Dhamaanaat, hlm. 68
1379
Bodoo'l' osh-Shanaa'li voL VI, hlm. 208, Takmitah Fathil Qadiin vol. Vll, hlm. 9L, al-Mabsuuth, voL XI, hlm. tZS, L32, Hasyiyah lbni
Abidin, vol. IY hlm. 516.
L320
N-qawaa'idkarya lbnu Rajab, hlm. 217.
FIqLH ISLAM JILID 5 Bag|an 3: HUKUM TRANSAKSI KEUAI{GAN

menerima gantinya tersebut. Apabila orang ke- wa jika wadi'ah menjadi harus diiamin ganti-
dua memberikan gantinya, maka pemilik ba- nya, kemudian sebab yang membuatnya harus
rang boleh meminta juga dari orang pertama, diganti itu hilang-seperti orang pertama yang
karena orang pertama ini telah menipunya de- dititipi mengambil kembali titipan tersebut dari
ngan kesediaan untuk dititipi, sehingga dia pun orang kedua,lalu dia menjaganya sendiri atau
harus memberikan ganti rugi karena penipu- sejenisnya, seperti yang akan dijelaskan-maka
an itu. Alasan kebolehan memilih bagi pemi- dia pun menjadi terbebas dari kewajiban men-
lik barang adalah karena dia mendapati pe- jamin gantinya. Karena dengan kembalinya dia
nyebab keharusan untuk menjamin ganti ba- kepada kondisi semula, maka dia terhitung se-
rangnya pada kedua orang itu, sehingga dia bo- bagai orang yang dititipi. Dan jika barang titip-
leh memilih dari salah satunya. Orang pertama an rusak bukan disebabkan oleh orang yang
harus memberikan ganti karena dia menyerah- dititipi, maka dia tidak wajib memberikan gan-
kan barang titipan yang ada padanya kepada tinya.L3zz Ini berbeda dengan orang yang me-
orang lain tanpa seizin pemiliknya. Adapun nyewa dan meminjam. Dalam kedua akad ter-
orang kedua harus memberikan ganti karena akhir ini jika penyewa atau peminjam menya-
dia telah menerima harta orang lain tanpa se- lahi syarat yang disepakati, kemudian mereka
izin pemiliknya. berdua meninggalkan tindakan yang menyala-
|ika orang kedua itu mengkonsumsi ba- hi kesepakatan itu, maka kewaiiban menjamin
rang titipan itu hingga habis, maka para ulama gantinya masih tetap ada.
Mazhab Hanafi sepakat bahwa pemiliknya iuga Sedangkan kaidah yang berlaku menurut
mempunyai pilihan dalam hal ini. Dia boleh Zufar, asy-Syafi'l dan para imam yang lain, keti-
memilih antara meminta ganti dari orang per- ka status wadi'oh menjadi harus dijamin ganti-
tama yang dia titipi atau dari orang yang ke- nya karena digunakan oleh orang yang dititipi
dua tersebut. Hanya saja dalam kondisi ini, jika. atau karena tindakan lainnya seperti akan
orang pertama telah memberikan gantinya, dijelaskan nanti, kemudian orang yang dititipi
maka pemilik masih boleh meminta ganti lagi itu meninggalkan pelanggaran itu, maka dia ti-
dari orang kedua. Sedangkan jika orang kedua dak terbebas dari kewajiban menjamin ganti
memberikan gantinya, maka pemilik tidak bo- tersebut. Karena ketika titipan menjadi harus
leh meminta lagi dari orang pertama. Alasannya dijamin gantinya, maka akad wadi'ah pun tidak
adalah karena sebab kewajiban memberikan berlaku lagi disebabkan perubahan karakter-
ganti tersebut ada pada orang kedua secara istiknya. Sehingga, ia tidak bisa kembali men-
hakiki, yaitu dia mengkonsumsi barang titipan jadi akad wadi'ah seperti semula kecuali jika
itu. Dan sebab tersebut tidak ada pada orang akad itu diperbarui lagi. Namun dalam kasus
pertama, kecuali hanya penyerahan kepada ini akad tersebuttidak diperbaharui lagi, maka
orang kedua agar dia menjaga barang titipan seakan-akan orang yang dititipi telah meng-
tersebut.1321 ingkari adanya titipan kemudian dia meng-
Dalam hal ini, kaidah yang berlaku menu- akuinya.1323
rut jumhur ulama Mazhab Hanafi adalah bah-

1321
Lih"t.eferensi-referensi Mazhab Hanafi yang telah disebutkan sebelumnya.
1322
Brdoo'l' osh-Shanaa'livol. VI, hlm. 212, Takmitah Fathit Qadiinvol. VII, hlm. 92, Majma' adh-Dhamaanaat,hlm. 73, 76 dan setelah-
nya.
L323
Mughnil at-Muhtoaj,vol ll, hlm.90
Baglan 3: HUXUM TRANSAi(SI XEUANGAI{ FIQLH ISTAM JILID 5

3. MENCCUNAKAN BARANC TITIPAN di'ah itu bersifat mutlak. Karena perintah un-
ika orangyangdititipi mengambil manfaat tuk menjaga barang titipan adalah mutlak tan-
f

dari barang yang dititipkan kepadanya, seperti pa adanya pembatasan tempat, sehingga tidak
menunggangi tunggangan atau memakai pa- boleh ada pembatasan kecuali dengan dalil.
kaian yang dititipkan kepadanya, maka dia pun Berdasarkan hal ini, jika orang yang dititipi be-
harus menjamin gantinya. Namun jika dia ti- pergian dengan membawa barang titipan, lalu
dak mengambil manfaat sama sekali dari benda barangnya rusak atau hilang maka dia tidak
yang dititipkan kepadanya, maka jumhur ula- waiib menggantinya.
ma Mazhab Hanafi mengatakan-sebagaimana Dua murid Abu Hanifah mengatakan bah-
kita ketahui dari kaidah mereka-bahwa dia wa jika diperlukan angkutan dan biaya untuk
tidak wajib menjamin gantinya. Karena, dia membawa barang titipan itu, maka orang yang
menjaga benda yang dititipkan kepadanya atas dititipitidakperlu membawanya jika diabeper-
izin pemiliknya, sehingga titipan itu seperti ke- gian. Karena dengan membawanya akan me-
tika belum dipakai132a. rugikan pemiliknya. Iuga karena orang yang
Para ulama Mazhab Maliki, Syafi'i dan Ham- dititipi bisa jadi meninggal dunia dalam perjalan-
bali, berkata, "|ika benda yang dititipkan rusak an, sehingga pemilik barang itu perlu meng-
setelah dia pakai, maka dia harus mengganti- ambilnya dengan angkutan dan biaya yang ti-
nya walaupun kerusakan itu disebabkan kare- dak sedikit, maka dia pun rugi karenanya.
na sebab lain. Karena dengan adanya pelang- Berbeda jika tidak diperlukan angkutan dan
garan darinya-yaitu penggunaannya-, maka biaya untuk membawa barang titipan 11r.1326
status wadi'ah menjadi hilang dan sifatnya se- Para ulama Mazhab Maliki berkata bahwa
bagai amanah pun batal. Sehingga kondisinya orang yang dititipi tidak boleh membawa ba-
adalah seperti dia mengingkari adanya titipan rang titipan jika bepergian, kecuali jika barang
itu kemudian mengakuinya. Dengan demikian, itu dititipkan kepadanya ketika dia sedang da-
tanggung jawabnya untuk memberi ganti tidak lam perjalanan. Dengan demikian, jika orang
hilang kecuali dengan mengembalikan titipan yang dititipi ingin bepergian maka hendaknya
itu kepada si pemiliknya sebagaimana telah di- dia menitipkannya kepada orangyang dapat di-
tetapkan."132s percaya dari penduduk setempat. Dan dia pun
tidak wajib menjamin ganti bagi titipan itu,
4. BEPERG'AN T'ENGAN MEMBAWA BARANG baik dia mampu menyerahkannya kepada pe-
T'T'PAN nguasa muslim maupun tidak.1327
Abu Hanifah mengatakan bahwa orangyang Para ulama Mazhab Syaf i dan Hambali ber-

dititipi boleh bepergian dengan membawa ben- kata bahwa orang yang mendapatkan barang ti-
da yang dititipkan kepadanya jika jalan yang tipan tidak boleh membawanya jika bepergian.
ditempuhnya aman dan tidak dilarang oleh fika dia ingin bepergian, maka dia harus menye-
pemilik barang tersebut yaitu ketika akad wa- rahkannya kepada pemiliknya atau wakilnya,

r3?4
Bodoo'l' osh-Shanaa'li vol VI, hlm 211, al-Mabsuuth, vol. Ll,hlm. 123.
l32S
Mughnil al-Muhtaaj, voL lll, hlm. 88, at-Muhadzdzab, vol.l,hlm. 362, Haaryiyah ad-Daasuuqii, vol. IV hlm. 420,427, al'Qawaaniin
al-Fiqhiyyah, hlm. 37 4, al-Mughni, vol. Vl, hlm. 401.
1326
Bodoo'l'orh-shanaa'livoI.VI, hlm. 209, Takmilah Fathil Qadiirvot.Vll,hlm.g3, Haasyiyah lbni Abidin, voL lV hlm. 521 , al'Mabsuuth,
vol Xl, hlm. 122, Majma' adh-Dhamaanaat, hlm. 69.
1327
Bidooyotul Mujtahid, vol. II, hlm. 307 , Haosyiyah ad-Daasuuqii, vol.lll,hlm. 42L, 423.
FIQLH ISTAM JILID 5 Baglan 3: HUXUM fRAMiAXSI IGUAl{GAil

jika dia mampu melakukannya. fika dia tidak nya, maka dia harus menjamin gantinya. Hal
mampu melakukannya, misalnya karena dia ti- ini karena ketika pemilik telah memintanya
dak menemukan pemiliknya, maka dia harus untuk mengembalikan titipan itu, berarti dia
menyerahkannya kepada penguasa. Karena telah melepaskannya dari penjagaan terhadap
orang yang mendapat titipan adalah orang barangnya. Sehingga setelah itu, statusnya da-
yang secara sukarela menjaga titipan yang ada lam memegang barang itu adalah sebagai orang
padanya, sehingga dia tidak wajib untuk terus yang merampas dan menghalangi pemiliknya
menerus menjaganya. Dan penguasa menem- untuk mengambilnya. Oleh karena itu, dia ha-
pati posisi pemilik titipan tersebut ketika pe- rus menggantinya jika pemiliknya mendatang-
miliknya tidak ada. kan bukti tentang adanya titipan itu, atau dia
fika orang yang dititipi itu bepergian de- tidak mau bersumpah, atau juga jika dia meng-
ngan membawa barang titipan, maka dia ha- akui adanya titipan itu. fika orang yang dititipi
rus meniamin gantinya, karena dia membuat awalnya mengingkari adanyatitipan itu, kemu-
barang tersebut mempunyai kemungkinan hi- dian dia mengakuinya, maka dia tetap wajib
lang. Dan kualitas penjagaan di perjalanan ada- menjamin gantinya karena akad wadi'ah telah
lah lebih rendah daripada ketika tidak dalam hilang sebelumnya.
perjalanan, baik perjalanan yang ditempuh itu fika orang yang dititipi mengingkari ada-
aman maupun tidak.1328 Rasulullah pernah ber- nya titipan, namun kemudian dia mendatang-
sabda, kan bukti tentang kerusakan barang titipan itu,
maka ada tiga kemungkinan dalam hal ini.
"Sesungguhnyo orang yang melakukan per-
jalanan dan hartanya berada dalam ancaman
- fika dia mendatangkan bukti yang,menun-
jukkan bahwa kerusakan itu setelah peng-
kerusakan kecuali yang dijaga oleh Allah.'a3ze
ingkarannya atau tanpa ada batasan wak-
tu, maka bukti yang dia datangkan tidak
5. PENG'NGKARAN TERHADAP ADANYA
berguna bagi dia, karena ketika itu akad
TITIPAN
wadi'ah telah batal dengan adanya peng-
fika pemilik barang meminta kembali ba- ingkaran, Atau jika pengajuan bukti itu ke-
rangnya dari orangyangdiatitipi, namun orang
tika dia mengingkarinya, maka dia pun ha-
itu mengingkari adanya titipan, atau dia bersi-
rus menjamin gantinya.
keras untuk tetap membawa barang tersebut
- Iika dia mendatangkan bukti yang menun-
sedangkan dia mampu untuk menyerahkan-
jukkan bahwa titipan itu rusak atau hilang

1328
Mughnil Muhtaaj, vol.III, hlm. 82 dan setelahnya , al-Muhadzdzab, vot.l,hlm.361, al-Qaamuus al-Muhiith,voL l, hlm. 183.
1329
fi dalam Akhbor AbiI A'la al-Ma'arri dari Abu Hurairah, dia berkata, "Rasulullah bersabda,
HR as-Sila

it ;rc'ol;:l * G,r;ttt'oi,i * i, oa, gii ,rutu,it'-;:, ,t}r 1t; i


'Seandainya orang-orang tahu rahmat Allah kepada orang yang melakukan perjalanan, niscaya orang-orang ketika pagi hari sudah
melakukan perjalanan. Sesungguhnya orang yang melakukan perjalanan dan barang yang dia bawa berada dalam ancaman keru-
sakan, kecuali yang dijaga oleh Allah."'
Al-Khalil berkata, " AI-Qalat adalah kerusakan."
Ibnu Hajjar berkata, "Hadits ini iuga disambungkan sanadnya oleh Abu Manshur ad-Dailami dalam Mu snad al-Firdaus dari jalur
ini, selain dari jalan al-Ma'arri. Juga disebutkan oleh al-Qadi an-Nahrawi dalam kita al-Jaliis wal Anirs setelah dia menyebutkan
hadits tersebut secara marfu' dari Nabi saw.. Akan tetapi, dia tidak menyebutkan sanadnya. Namun an-Nawawi dalam Syarah al-
Muhadzdzab mengingkarinya dan berkata, 'ltu bukanlah hadits dari Nabi saw., melainkan perkataan seseorang dari kalangan Salaf.
Ada yang mengatakan yang mengatakannya adalah Ali bin Abi Thalib." (Lihat At-Talkhiish al-Habiin hlm. 271, Kasyful Khafa karya
al-Ailuni, hlm.255).
Bagflan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN ISLAM JILID 5

sebelum pengingkarannya, maka pembuk- yang dititipi mencampurnya, maka dia harus
tiannya itu diterima dan dia tidak wajib mengganti masing-masing titipan itu dengan
menggantinya. Karena, kerusakan sebelum nilai yang umum untuknya. Demikian juga un-
pengingkaran mengakibatkan berakhirnya tuk semua benda yang umumnya ditakar dan
akad. ditimbang, jika ia dicampur dengan barang se-
- fika dia menyatakan bahwa rusaknya atau jenis yang tidak bisa dibedakan, maka-menu-
rut Abu Hanifah
hilangnya titipan itu sebelum pengingkar-
-dia harus mengganti ma-
annya namun dia tidak memiliki bukti dan sing-masingnya dengan harga yang umum. Se-
dia meminta sumpah dari orangyangtitip, perti mencampur titipan berupa gandum de-
maka penguasa memina orang )xang titip itu ngan titipan orang lain yang juga berupa gan-
untuk bersumpah dengan berkata, "Demi dum atau jelai dengan jelai. Atau antara barang
Allah, saya tidak tahu bahwa barang titip- yang bukan sejenis tapi tidak bisa dipisahkan,
an itu rusak sebelum pengingkarannya." misalnya antara gandum dengan ielai.
fika dia bersumpah, maka penguasa me- Dalil Abu Hanifah dalam hal ini adalah ke-
mutuskan bahwa orangyang dititipi harus tika orang yang dititipi mencampur dua titipan
memberi gantinya. Namun jika pemilik ba- yang tidak bisa dibedakan atau tidak bisa di-
rang tidak mau bersumpah, maka pengua- pisahkan, maka pemilik masing-masing barang
sa memutuskan bahwa orang yang dititipi itu tidak bisa memanfaatkan campuran itu, se-
tidak harus menggantinya"'0. hingga pencampuran tersebut adalah tindakan
yang merusak setiap titipan. Oleh karena itu,
6. PENCAMPURAN BARANG TITIPAN DENGAN dia harus mengganti masing-masing titipan
BARANG YANG LAIN itu.
f ika orang yang dititipi mencampur titipan Berkenaan dengan permasalahan percam-
yang ada padanya dengan barang miliknya, puran titipan ini, kedua murid Abu Hanifah me-
maka apabila keduanya bisa dibedakan dan di- ngatakan bahwa pemilik barang boleh memi-
pisahkan, maka dia tidak mempunyai tanggu- lih satu dari tiga hal, yaitu dia boleh meminta
ngan apa-apa. Dia hanya perlu untuk memisah- kepada orang yang dititipi untuk mengganti
kannya kembali. barangnyasesuai dengan kadarnya, atau meng-
Namun jika keduanya tidak bisa dibedakan ambil setengah dari campuran itu, atau kedua
dan tidak bisa dipisahkan, maka-menurut Abu pemilik barang itu menjualnya dan mengam-
Hanifah-dia harus memberikan ganti dengan bil hasil penjualannya. Dalil kedua murid Abu
nilai yang umum berlaku untuk titipan terse- Hanifah ini adalah bahwa wujud titipan itu se-
but, karena secara tidak langsung pencampur- benarnya masih utuh seperti sedia kala, namun
an itu merusak barang titipan. pemiliknya tidak mampu untuk mendapatkan-
Demikian juga jika ada dua titipan, misal- nya seperti sedia kala karena pencampuran ter-

nya kepingan-kepingan uang dirham,lalu orang sebut.1331

1330
Al-Mobrurth, vol. Xl, hlm. 116 dan setelahnya, Badaa'l' ash-Shanaa'l', vol. VI, hlm. 212, Takmilah Fathit Qadiir, vol. VII, hlm. 93,
Majma' adh-Dhamaanaat, hlm. 84 dan setelahnya.
L33r
Al-Mobrruth, yol XI, hlm. Ll},Takmilah Fathil Qadiinvol VII, hlm. 92 , Badaa'l'ash:Shanaaii vol.Vl, hlm. 213, Ha asyiyah lbni Abidin,
voL lV hlm. S1-9,Majma'adh-Dhamaanaat, hlm.83 dan setelahnya.
FIQLH ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUXUM TRAI{SAKS! I(EUANGAN

fika orang yang dititipi meninggal dunia Para imam lainnya juga berpendapat se-
dan dia tidak menjelaskan titipan yang ada pa- perti pendapat Abu Hanifah, yaitu apabila ba-
danya, maka apabila titipan itu diketahui dan rang titipan yang dicampur tidak bisa dipisah-
masih ada, maka ia dikembalikan kepada pe- kan, atau sangat sulit untuk dipisahkan, seper-
miliknya, karena itu adalah sosok dari harta- ti beberapa kepingan dirham dengan sejumlah
nya. Dan Rasulullah bersabda, kepingan dirham yang lain, lemak dengan le-
mak, minyak dengan minyak dan mentega de-
"Barangsiapa mendapati sosok harta ben-
ngan yang lainnya, baik dicampur dengan ben-
danya pada orang lain, moka dia lebih berhak
da yang sama, lebih rendah, maupun lebih ba-
terhadapnya.'4332
gus, dengan jenis yang sama atau dengan jenis
Namun jika titipan itu tidak diketahui so-
yang berbeda, maka dalam semua kondisi ini
soknya, maka dia harus diganti. Dan ia menjadi
orang yang dititipi harus menggantinya. Kare-
utang yang pelunasannya diambil dari harta
na orang yang menitipkan tidak rela dengan
warisan orang yang dititipi tersebut. Karena pencampuran itu.
ketika dia meninggal dunia tanpa menjelaskan
Hanya saja para ulama Mazhab Maliki me-
adanya titipan tersebut, secara tidak langsung
ngatakan bahwa jika pencampuran itu dengan
dia telah merusaknya.
sesuatu yang sama, seperti antara gandum de-
Berdasarkan hal di atas, maka amanat men-
ngan gandum atau dinar dengan dinar yang
jadi harus dijamin karena kematian tanpa ada-
sama kadarnya, maka dia tidak perlu meng-
nya penjelasan, kecuali dalam tiga kondisi.
gantinya apabila pencampuran itu ditujukan
- fikapenguruswakafmeninggaldunia tan- untuk melindungi, menjaga, dan memudahkan-
pa menjelaskan keuntungan-keuntungan nya. Namun jika bukan karena tujuan itu, maka
dari wakaf. dia harus menggantinya. Selain itu, jika benda
- fika qadhi meninggal dunia tanpa menje- yang dititipkan dapat dipisahkan dari cam-
laskan harta anak-anak yatim yang dia ti- purannya, misalnya jika sejumlah dirham di-
tipkan pada orang lain atau pada dirinya campurdengan sejumlah dinar; atau dinaryang
sendiri. kualitasnya bagus dicampur dengan dinaryang
- fika seorang penguasa meninggal dunia kualitasnya rendah, maka orang yang dititipi
tanpa menjelaskan di mana dia menitip- tidak harus menggantinya sama sekali. Kecu-
kan barang-barang hasil rampasan perang ali jika pencampuran itu mengakibatkan ber-
dan sejenisnya."" kurangnya nilai barang titipan itu. Dalam kon-

1332
HR Ah.rd, Abu Dawud dan Nasa'l dari al-Hasan, dari Samurah, dia berkata, "Rasulullah bersabda,

Li:r e,&; ,r.;i ,;; ,^)u p L) i


'Barangsiapa mendapati sosok harta bendanya pada orang lain, maka dia lebih berhak terhadapnya. Dan orang yang telah mem-
beli barang itu hendaknya mengambil uang yang telah dia bayarkan dari orang yong menjualnya kepadanya."'

Dalam redaksi lain berbunyi,

*",9ot & e;x, bi.i ,:,'u;i-; *;*; *;C1 ,L. aw'.,i ,te J4t a; ty ;y_
'Jika seseorang kecurian suatu benda atau benda itu hilang darinya, lalu dia mendapatinya pada orang lain dalam bentuknya
semula, maka dia lebih berhak terhadapnya. Dan orang yang telah membeli benda itu mengambil kembali uang yang dia bayarkan
kepada orang yang telah menjual benda itu kepadanya." (HR Ahmad dan Ibnu MajahJ. (Lihat Na ilul Authaar voL V, hlm. 240J.
7333
At-AqrboohwanNazhaa'irkaryalbnuNujaim,vol. II,hlm.67,FathulQadiir,vol.Y,hlm.27.
Bag|an 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN ISLAM IILID 5

disi terakhir ini, menurut para ulama Mazhab ulama Mazhab Maliki dia harus menjamin gan-
Syafi'i dan Hambali, orang yang dititipi juga tinya.
harus menggantinya.133a Menurut pendapat yang lebih kuat dalam
Mazhab Hambali, dalam semua kondisi di atas
7. TERIAD'NYA PELANGGARAN DARI ORANG orang yang dititipi tetap harus menjamin ganti
YANC DITITIPI TERHADAP SYARAT YANG titipan itu, baik dia memindahkannya ke tem-
DITETAPKAN OLEH PEMILII< BARANC pat yang kualitas penjagannya sama, lebih ren-
fika pemilik barang mensyaratkan kepada dah maupun lebih bagus. Karena dia telah me-
orang yang dia titipi untuk menjaga barangnya nyalahi keinginan pemilik barang bukan untuk
di tempat tertentu, seperti di dalam tempat ting- suatu faedah dan maslahat. Padahal dia tidak
gal, rumah atau kotah lalu orang yang dititipi boleh menyalahi keinginan pemilik dalam pe-
memindahkannya ke tempat yang lain tanpa nentuan tempat penjagaan barang tanpa ada-
adanya uzu4 maka para ulama Mazhab Hanafi nya keperluan darurat.
dan para imam yang lain mengatakan bahwa Akan tetapi, apabila dia khawatir terha-
apabila dia memindahkannya ke tempat yang dap keselamatan barang titipan itu jika dibiar-
kualitas penjagaannya lebih rendah dari tem- kan di tempatnya, maka dia harus memindah-
pat semula, maka dia harus menjamin ganti- kannya. |ika dia membiarkannya di tempat se-
nya. Namun jika dia memindahkannya ke tem- mula lalu rusak atau hilang, maka dia wajib
pat lain yang sama kualitas penjagaannya, atau menggantinya. Karena larangan pemiliknya un-
bahkan lebih bagus, maka dia tidakwajib men- tuk memindahkannya dari tempat semula ada-
jamin gantinya. lah bertujuan untuk menjaganya. Sedangkan
Adapun jika pemilik barang meminta orang dalam keadaan terakhir ini, penjagaan terhadap
yang dia titipi untuk menjaga barangnya di barang itu terealisasi dengan memindahkan-
suatu tempat tertentu dan melarangnya untuk nya, sehingga dalam kondisi ini seakan pemi-
menjaganya di tempat lain, misalnya dia ber- liknya tidak melarangnya untuk memindah-
kata kepada orang yang dititipi, "Simpanlah kannya.1336
di rumah ini dan jangan kau simpan di rumah fika pemilik barang berkata kepada orang
itu", maka dalam hal ini para ulama Mazhab yang dititipi, "fangan kau serahkan barang ini
Hanafi, Maliki dan Syafi'l mengatakan bahwa kepada istrimu", namun kemudian orang yang
jika dia memindahkannya ke rumah kedua dan dititipi menyerahkannya kepada istrinya dan
kualitas penjagaannya sama dengan yang per- titipan itu rusak atau hilang, maka menurut
tama, atau lebih baik, maka dia tidak harus para ulama Mazhab Hanafi dia tidakwajib meng-
menjamin gantinya. Karena dalam kondisi ini gantinya, karena tidak apa-apa baginya untuk
pembatasan tempat penjagaan tidak berfaedah menyerahkannya kepada istrinya. Alasannya
sama sekali133s. Namun jika dia memindahkan- adalah karena jika dia keluar rumah, maka
nya ke negeri yang lain, maka menurut para penjagaan terhadap rumah dan seisinya dise-

L334
Haasyiyoh ad-Daasuuqii,voL lll, hlm. 420, Mughnit Muhtaaj, vol.lll, hlm. 89, al-Muhadzdzab, voL l, hlm. 361, at-Mughni, vol. VI, hlm.
383, 387.
L335
Al-Mobrruth, vol. Xl, hlm. 121, Tokmitah Fathit Qadiir vol. VII, hlm. 97 , Majma' adh-Dhamaanaat, hlm. 69 dan setelahnya, Badaa'/
ash-Shanaa'li vol VI, hlm. 2t0, Haasyiyah ad-Daasuuqii, vol III, hlm. 423, Haasyiyah asy-Syarqawi, vol. II, hlm. 99, al-Muhadzdzab,
vol I, hlm. 359 dan setelahnya, Mughnil al-Muhtaaj, voL lll, hlm.84-86.
1336
Al-Mrghni,vol. VI, hlm. 387 dan setelahnya.
FIQIH ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUI(UM TRANSAXSI XEUAI{GAN

rahkan kepada istrinya, sehingga tidak mung- memberitahu pencuri tentang benda yang
kin bagi suami menjaganya dengan terus meng- dititipkan kepadanya.
ikuti syarat ini walaupun syarat itu bermanfa- - Menyalahi cara penitipan yang diminta oleh
a1.1337 pemilik barang. Misalnya, pemilik barang
Dengan ini maka menjadi jelas sebab- memerlntahkannya untuk tidak mengunci
sebab waiibnya orang yang dititipi menjamin tempat penyimpanan titipan itu, lalu dia
ganti benda yang dititipkan kepadanya. menguncinya, maka dia wajib menjamin
Menurut para ulama Mazhab Maliki, ada gantinya.
enam sebab yang membuat orang yang dititipi Para ulama dalam Mazhab Syafi'i133e juga
harus menjamin ganti titipan.1338 mempunyai pendapat yang dekat dengan pen-
- Menitipkan titipan itu pada orang lain tan- dapat para ulama Mazhab Maliki dalam sebab-
pa adanya uzur. Hal ini walaupun orang sebab yang membuat orang yang dititipi wajib
pertama yang dititipi itu telah meminta- menjamin ganti titipan. Keenam hal itu adalah
nya kembali kemudian titipan itu hilang di sebagai berikut.
tangannya. - Menitipkan barang titipan pada orang lain
- Memindahkan titipan dari satu negeri ke tanpa seizin pemiliknya dan tanpa uzur.
negeri yang lain. Ini berbeda dengan me- - Meletakkannya di tempat yang tidak umum
mindahkannya dari satu rumah ke rumah digunakan untuk menjaga benda titipan
yang lain. itu.
- Mencampurtitipandenganbendalainyang - Memindahkannya ke suatu tempat yang
tidak sejenis tapi tidak bisa dipisahkan. Mi- kualitas penjagaannya tidak memadai un-
salnya mencampur gandum dengan jelai. tuk benda sejenis itu.
Apabila dia mencampurnya dengan sesua- - Tidakmelakukanpenjagaanterhadaptitip-
tu yang dapat dipisahkan, maka dia tidak an yang wajib dia lakukan, seperti tidak
wajib mengganti titipan itu. memberikan makan kepada seekor ternak
- Menggunakan barang titipan. Iika seseo- titipan lalu mati.
rang memakai baju atau menunggangi bi- - Beralih dari cara penjagaan yang diperin-
natang yang dititipkan kepadanya, lalu ru- tahkan yang mengakibatkan rusaknya atau
sak atau mati ketika dia menggunakan- hilangnya titipan itu.
nya, maka dia wajib memberikan gantinya. - Menggunakannya. Seperti memakai baju
Demikian juga jika ia meminjam dinar atau atau menunggangi binatang yang dititip-
dirham, atau benda yang biasanya ditakar kan kepadanya bukan untuk kepentingan
atau ditimbang yang dititipkan kepadanya, pemiliknya. Dalam kondisi ini, dia wajib
lalu benda-benda itu rusak atau hilang ke- menjamin gantinya karena dia telah mela-
tika dia menggunakannya, maka dia wajib kukan pelanggaran, sebagaimana dia wa-
menggantinya. jib menjamin ganti bagi titipan itu kare-
- Mengakibatkan titipan itu hilang dan me- na semua jenis pelanggaran terhadapnya.
rusaknya, yaitu dengan membuangnya atau Maka ketika titipan itu harus dijamin gan-

7337
Al-Kit ob ma'al Lubaab,vol ll, hlm. 200.
7338
N-qo*oo niin at-Fiqhiyyah, h1m.374.
7339
Trhyrt thrhuttaob,hlm. 167.
BaElan 3: HUKUM TRANSAXSI I(EUANGAN ISLAM IILID 5

tinya karena penggunaan terhadapnya atau Mengutangkan titipan.


karena hal lain, kemudian dia tidak meng- Barangsiapa mengutangkan titipan,
gunakannya lagi, maka dia pun tidakterbe- jika titipan itu adalah benda, maka itu di-
bas dari kewaiiban itu, kecuali jika pemi- makruhkan. SedangkanAsyhub memboleh-
liknya kembali menjadikan benda itu se- kan hal itu jika dia memiliki harta untuk
bagai amanah padanya dengan akad wa- melunasinya. fika titipan tersebut adalah
di'ah yang baru. barang dagangan, maka tidak boleh dipin-
Para ulama Mazhab Hambali berkatal3a0 jamkan. Dan jika titipan itu adalah benda
bahwa orang yang dititipi wajib menjamin yang umumnya ditakar atau ditimbang, se-
ganti titipan yang ada padanya karena hal-hal perti bahan makanan, maka terdapat dua
berikut ini. pendapat yang bercabang dari masalah:
- Menitipkannya pada orang lain bukan ka- apakah bahan makanan itu masuk dalam
rena uzur. kategori uang atau barang dagangan?
- Mengabaikan penjagaan terhadapnya atau Perselisihan tentang barang titipan.
memberitahu pencuri tentang benda itu. fika pemilik meminta barangnya kepa-
- Menyalahi cara penjagaan yang disepakati da orang yang dititipi, namun orang yang
walaupun kualitas penjagaannya sama. dititipi mengatakan bahwa titipan itu ru-
- Mencampurnya dengan benda lain yang sak atau hilang yang diterima adalah per-
membuat keduanya tidak bisa dipisah- kataan orang yang dititipi yang disertai
kan., dengan sumpahnya. Demikian juga jika dia
- Menggunakannya. Ketika dia berkhianat mengatakan bahwa dia telah mengembali-
dengan memakainya, maka benda itu ti- kannya. Kecuali jika dia menerima titipan
dak kembali menjadi titipan tanpa adanya dengan adanya bukti, maka perkataannya
akadwadi'ah yang baru. bahwa dia telah mengembalikannya tidak
diterima kecuali dengan adanya bukti juga.
* Hukum-hulmm lain dalam wadi'ah,
Ibnu al-Qasim, Abu Hanifah dan asy-Syafi'i
berkata, "Yang diterima adalah perkataan
Ibnu fuzzay dari Mazhab Maliki menye-
orang yang dititipi, walaupun ketika dia
butkan sejumlah hukum cabang dalam akad
menerima titipan itu terdapat bukti."
wadi'ah. Hukum-hukum tersebut sebagai be-
Meminta upah dalam menjaga titipan.
rikut13a1.
Orang yang dititipi tidak boleh memin-
- Memperjualbelikanbarangtitipan.
ta upah dari penjagaannya terhadap ba-
Barang siapa memperjualbelikan ba-
rang titipan. Kecuali jika barang yang di-
rang titipan yang ada padanya, maka keun-
titipkan itu mengambil tempat tersendiri
tungan yang diperolehnya adalah halal bagi-
di rumahnya, maka dia boleh menyewakan
nya. Sedangkan Abu Hanifah berkata, "Ke-
tempat tersebut. fika penjagaan terhadap
untungan itu adalah sedekah." Dan sejumlah
benda itu perlu kunci atau gembok, maka
ulama mengatakan, "Keuntungan itu ada-
itu adalah tanggungan pemiliknya.
lah untuk pemilik barang."

1340
Ghooyot l Muntaha, vol. II, hlm. 269-272, at-lfshaah,hlm. 258 dan setelahnya.
r34r
Al-qo*ooniin al-Fiqhiyyah,hlm. 374 dan setelahnya.
FIqH rSrAM IrLrD s Baglan 3: HUKUM TRAilSAKSI KEUANGAN

Membalas pengingkaran terhadap titipan arirbilnya barang titipan oleh pemiliknya,


yang sama. atau diserahkan oleh orang yang dititipi
fika A titip sesuatu kepada B, lalu B kepada pemiliknya.
berkhianat dan mengingkari titipan yang Kematian orang yang titip atau orang yang
ada padanya, kemudian setelah beberapa dititipi. Akadwadi'ah ini berakhir dengan
waktu B menitipkan barangyang jenis dan kematian salah satu pihak pelaku akad,
kadarnya sama kepada A, maka apakah A karena akad tersebut berlangsung antara
boleh membalas B dengan mengingkari ada- dua pihak yang melakukan akad.
nya titipan tersebut? Pendapatyang masy- Gilanya atau tidak sadarnya salah satu pi-
hur dalam Mazhab Maliki adalah hal itu di- hak pelaku akad. Hal ini mengakibatkan
larang. Dalam Mazhab Maliki juga ada yang berakhirnya akad wadi'ah karena hilang-
berpendapat bahwa hal itu dimakruhkan. nya kecakapan untuk membelanjakan har-
Dan ada juga yang berpendapat bahwa itu ta.
dibolehkan. Orang yang titip dilarang membelanjakan
harta (mahjur) karena kedunguan, atau
orang yang dititipi dilarang membelanja-
F. BERAKHIRNYA AKAD WADII'AH
kan harta karena bangkrut. Hal ini adalah
Akad wadi'ah berakhir dengan beberapa
dalam rangka menjaga kemaslahatan ke-
hal berikut ini.
duanya.
Barang titipan diambil atau dikembalikan
Berpindahnya kepemilikan benda yang di-
kepada pemiliknya. fika pemilik barang
titipkan kepada orang lain. Akad wadi'ah
mengambil barang yang dia titipkan atau
ini berakhir dengan berpindahnya kepemi-
orang yang dititipi menyerahkannya kepa-
likan benda yang dititipkan kepada orang
da pemiliknya, maka akadwadi'ah pun be-
lain, baik dengan jual beli, hibah maupun
rakhir. Karena akad wadi'ah adalah akad
yang lainnya.
tidak mengikat yang berakhir dengan di-

.- {g#€}.-
Ba8lan 3: HUKUM TRANSAIGI XEUANGAN FIqLH ISTAM IILID 5

BAB KE-8
AKAD PINJAM.MEMINJAM (I'AARAII)

A. DEFINISI DAN PENSYAR!'ATAN AKAD kepemilikan terhadap manfaat tanpa imbalan.


PINJAM.MEMINJAM Dinamakan i'aarah karena ia tanpa imbal-
an,1343
Kata al-'aariyyah dengan hurufya ditasy-
did dan terkadang tidak ditasydid. Al-'aariyyah Adapun pada ulama Mazhab Syafi'i dan
dengan ya ditasydid lebih fasih dan lebih ter- Hambali1344, mereka mendefi nisil<an i' a arah se-

kenal. Al:'aarWah sendiri adalah nama untuk bagai pemberian izin kepada orang lain untuk
sesuatu yang dipinjamkan, atau untuk akad pin- mengambil manfaat dari suatu benda yang di-
jam-meminjam. miliki tanpa adanya imbalan. Ia berbeda de-
Kata'aariytah terambil dari kata 'aarayang ngan hibah karena akad pinjam-meminiam ini
artinya pergi dan datang. Ada juga yang me- berlaku pada manfaat saja. Adapun akad hibah
ngatakan bahwa'aariyyah terambil dari kata at- maka ia berlaku pada sosok benda itu secara
to'eawur, yang artinya tadaawul atau saling langsung.
bergantian. Perbedaan antara kedua definisi 'aariyah
Al-fauhari mengatakan, "Tampaknya ia ber- di atas adalah bahwa definisi pertama menun-
asal dari kata al-'aar (aib), karena meminjam
jukkan pemberian kepemilikan manfaat, se-
adalah tindakan tercela dan aib." Namun ia di- hingga peminjam boleh meminjamkan kem-
bantah dengan kenyataan bahwa Rasulullah bali apa yang dia pinjam kepada orang lain.
telah melakukannya. Seandainya itu adalah ter- Sedangkan definisi kedua hanya menunjukkan

cela dan aib, tentu beliau tidak akan melaku- adanya kebolehan untuk mengambil manfaat,
kannya.13a2 sehingga peminjam tidak boleh meminjamkan
apa yang dia pinjam atau menyewakannya ke-
As-Sarkhasi dan para ulama Mazhab Ma-
pada orang lain.
liki mendefinisikan i'aarah sebagai pemberian

13+2
Mughnil al-Muhtaaj,voL ll, hlm. 263, Takmilah Fathil Qadiin voL VII, hlm. 99 dan setelahnya, dan Haasyiyah lbni Abidin, voL lV hlm.
s24.
7343
Al-Mobruuth, vol. Xl,hlm. 133, al-Qa waaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 373.
7344
Mughnit Muhtaaj, vot.ll,hlm.264, Kasysyaafut Qinai vot IV hlm. 57.
FIQLH ISLAM IILID 5 Bagan 3: HUXUM TRANSATSI KEUAilGAN

Pinjam-meminjam merupakan kebaikan B. RUKUN DAN SYARAT€YARAT AKAD


yang dianjurkan berdasarkan firman Allah ta'- PINJAM-MEMINJAM
ala, Menurut para ulama Mazhab Hanafi, ru-
"D an to Io ng -m e nolong I ah kamu da lam (m e - kun akad pinjam-meminjam adalah ijab dari
ng erj okan) keb aj ika n d an takw a." (al-Ma'idah: pemilik barang. Adapun qabul dari peminjam,
2). maka ia bukanlah rukun menurut jumhur ula-
fumhur mufassirin menafsirkan kata "ba- ma berdasarkan dalil istihsan.
rang berguna" dalam firman Allah surah al- Namun berdasarkan qiyas, qabul dari pe-
Maa'uun ayat 7, "Dan enggan (menolong de- minjam merupakan rukun, seperti menurutZu-
ngan) barang berguna'i dengan sesuatu yang far. Hal ini sebagaimana dalam hibah. Sehingga
biasanya dipinjam antar tetangga, seperti em- jika A bersumpah untuk tidak meminjamkan
ber; kapak, jarum dan sejenisnya."ns sesuatu kepada B, lalu ternyata A meminjam-
Di dalam Shahih Bukhari dan Shahih Mus- kan sesuatu kepada B namun B tidak meneri-
Iim disebutkan bahwa Nabi saw. pernah me- manya, maka-menurut jumhur ulama Mazhab
minjam seekor kuda dari Abu Thalhah lalu be- Hanafi-A telah melanggar sumpahnya, sedang-
liau menungganginya.l3a6 kan menurut Zufar ia tidak melanggar sumpah-
Dalam sebuah riwayat di dalam Sunan Abu nya, sebagaimana dalam hibah.
Dawud dengan sanad yang jayyid, disebutkan Ijab dari pemberi pinjaman adalah dengan
juga bahwa Nabi saw meminjam baju perang berkata, "Saya meminjamkan barang ini ke-
dari Shafiryan bin Umayyah pada peperangan padamu", atau, "Manahtuka haadza ats-tsauba
Hunain. Lalu Shafi,van bertanya,'Apakah eng- aw hadzihi ad-daar (Saya pinjamkan'baju ini
kau merampasnya wahai Muhammad?" Rasu- atau rumah ini kepadamu)", dengan menggu-
lullah menjawab, " Tidak, tapi ini adalah pinjam- nakan kata manaha. Atau, 'Ath'amtuka hadzihi
an yang saya jamin gantinya!'l347 al-ardh [Saya memberimu makan dengan se-
bidang tanah ini)'l dengan menggunakan kata
ath'ama.

l3as
Mughnil al-Muhaaj, voL ll, hlm. 264, al-Muhadzdzab, vol.l,hlm. 392 dan setelahnya , al-Mughni, yol. V hlm. 203.
1346
HR Ahmad, Bukhari dan Muslim dari Anas. Dia berkata, "Pada suatu malam di Madinah terdengar suara yang menakutkan. Lalu
Nabi saw. meminjam seekor kuda milik Abu Thalhah yang bernama al-Mandub untuk mendatangi tempat suara itu. Ketika Rasu-
lullah kembali dari tempat itu, beliau bersaba,'Kami tidak melihat apa-apa, dan kami mendapati kuda ini adalah Iaut' Maksudnya
kuda ini langkahnya panjang." (Llhat Nailul Authaar, vol V, hlm. 2991.
1347
HR Abu Dawud, an-Nasa'1, Ahmad dan dishahihkan oleh al-Hakim dari Shafiran bin Umayyah bahwa Nabi saw. meminjam darinya
beberapa baju perang. Lalu Shafiirran berkata,'Apakah engkau merampasnya wahai Muhammad?" Nabi saw. meniawab,"Tidak, topi
ini adalah pinjamanyang dijamin gantinya." Lalu ternyata beberapa baju perang itu ada yang hilang. Lalu Nabi saw. mengatakan
kepada Shafiran bahwa baiu-baiu yang hilang itu akan diganti. Namun Shafi,rran berkata, "Sekarang saya lebih menginginkan Islam
daripada baiu perang itu." Terdapat penguat yang shahih bagi hadits ini yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas yang redaksinya, "?i.
dalg tapi pinjaman yang okan dikembalikan."
Riwayat ini iuga dikeluarkan oleh Daruquthni dan al-Baihaqi dari lshaq bin Abdil Wahid, namun statusnya adalah matruuk al-
hadiits. Riwayat ini iuga diriwayatkan oleh Hakim dari Jabir. Dan disebutkan bahwa yang dipinlam adalah seratus balu perang dan
perlengkapannya. Dalam riwayat Abu Dawud, baju perang yang dipiniam ketika itu adalah antara tiga puluh hingga empat puluh
buah. Dan hadits ini mempunyai jalur-ialur lain yang mursal di dalam kitab Sunon Abu Dawud dan Sunan Nasa'i. (Llhat Jaami'ul
Ushuul, vol.lX, hlm. 109, Nashbur Raa1ryah, vol.lV, hlm. 116, at-Talkhiish al-Habiin hlm.252, Naail al-Authaar vol. V hlm. 299, Su-
bulus Salaam, voL lll, hlm. 69). Perbedaan antara lafal madhmuunah dengan lafal muaddaah adalah bahwa maksud madhmuunah
adalah diganti dengan nilai jika rusak. Dan mu'adaah adalah pinjaman yang harus dikembalikan kepada pemiliknya dengan wuiud
bendanya secara utuh. fika rusak, maka tidak diganti dengan nilai.
Baglan 3: HUKUM TRANSAI(SI KEUANGAN FrqLH rsLAM lrrrD s

Dalam contoh-contoh di atas lafal pemin- nya, disyaratkan bagi pemberi pinjaman
jaman adalah jelas. Adapun minhah, ia adalah adalah orang yang mempunyai kewenang-
pemberian namun untuk jangka waktu terba- an untuk menyumbang secara sukarela tan-
tas agar orang yang diberi mengambil manfaat pa paksaan. Karena memberikan pinjaman
dari sesuatu yang dipinjamkan lalu dikemba- adalah menyumbang secara sukarela de-
likan lagi. Dan ini adalah semakna dengan pin- ngan mengizinkan orang lain mengambil
jaman. manfaat dari sesuatu yang dia miliki, se-
Adapun ith'am (memberi makan) yangob- hingga hal itu tidak boleh dilakukan oleh
jeknya adalah tanah, maka maksudnya adalah orang yang tidak sah untuk menyumbang
meminiamkannya kepada orang lain untuk me- seperti anak kecil, orang dungu, dan orang
nanaminya sehingga dia dapat makan dari ha- yang bangkrut, juga orang yang dipak-
silnya dan biasanya tidak ada imbalan untuk sa1351.

pemilik tanah. Ini juga semakna dengan pe- - Adanya penerimaan atau pengambilan ba-
minjaman.13a8 rang dari peminjam. Karena pinjam-me-
Para ulama Mazhab Syafi'i dalam pendapat minjam adalah akad sukarela, sehingga hu-
yang lebih shahih mensyaratkan adanya lafal, kumnya tidak berlaku kecuali dengan ada-
"Saya meminjamkan kepadamu", dari pemilik nya penerimaan atau pengambilan barang
barang, atau, "Pinj amkanlah kepadaku", dari pe- seperti hibah.
minjam, dan sejenisnya di dalam sighah akad, - Pemanfaatan benda yang dipinjamkan ti-
karena pemanfaatan harta orang lain adalah dak dengan mengonsumsinya, kalau tidak
berdasarkan pada izin pemiliknya."4' demikian maka pinjam-meminjam itu ti-
Rukun akad peminjaman menurut ium- dak sah.13s2
5u.13s0 adalah empat, yaitu pemberi pinjaman Para ulama telah menetapkan bahwa pin-
(mu'iir), peminiam (musta'iir), barang yang di- jam-meminjam sah pada semua benda yang
pinjamkan, dan sighah. Sighah adalah semua dapat dimanfaatkan dengan tetap utuhnya so-
yang menunjukkan pemberian manfaat, baik sok benda itu dan manfaatnya boleh untuk di-
berupa perkataan maupun perbuatan. ambil, seperti rumah, tanah, pakaian, hewan
Menurut para ahli fiqih, dalam akad pin- tunggangan dan semua yang dikenali dengan
jam-meminiam disyaratkan beberapa hal beri- sosoknya. Tetapi, tidak boleh meminjamkan
kut ini. para budak wanita untuk digauli. fuga dimak-
- Berakal bagi pemberi pinjaman. Maka tidak ruhkan meminjamkan budak wanita untuk
sah peminjaman dari orang gila dan anak membantu, kecuali jika untuk kerabat dzawil
kecil yang tidak berakal. Menurut para ula- arham yang merupakan mahramnya, karena
ma Mazhab Hanafi, tidak disyaratkan balig bisa iadi orang yang dipinjami itu akan berkhal-
dalam akad ini. Dan menurut mazhab lain- watdengan si budaklalu menggaulinya.l3s3 Dan

1348
Brdao'l' osh-Shanaa'li vot. Vl,hlm.214.
1349
Mughnil al-Muhtaaj, vol.ll, hlm 266.
r3S0
Al-Qo*ooniinal-Fiqhlyah,hlm.3T3,Mughnilal-Muhtaaj,vol. II,hlm. 264,Ghaayatul Muntaha,vol ll, hlm. 227,Karyryaaf al-Qinaoi
vol.lY,hlm.67.
1351
R"f"."rrri-referensi sebelumnya.
1352
Bodaa'l' ash-Shanaa'li vol.l, hlm. 363, al-Qawaaniin al-Fiqhilryah,hlm. 373.
L3s3
Al - M uhodrdzab, v o l. I, hlm. 3 63, al- Qaw aaniin al - F iqhiyy ah, hlm. 37 3.
FIqLH ISIAM )ILID 5 Bag|an 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN

diharamkan meminjamkan senjata dan kuda pertama, peminjam boleh meminjamkan kem-
untuk orang kafir harbi (yang memerangi umat bali barang pinjaman kepada orang lain, wa-
Islam), juga mushhaf Al-Qur'an dan sejenisnya laupun tidak ada izin dari pemiliknya. Hal ini
kepada orang kafir serta binatang buruan ke- jika tidakada perbedaan dalam pemakaian ter-
pada orang yang sedang berihram.l3sa hadap pinjaman itudi antara orang-orang. Ha-
nya saia para ulama Mazhab Maliki mengata-
kan bahwa jika pemilik barang melarang pemin-
C. KONSEKUENSI HUKUM AKAD PINJAM.
jam meminjamkannya kembali kepada orang
MEMINJAM
lain, maka dia tidak boleh melakukannya.
7. ASAL KONSEKUENS' HUKUM P'NIAIWME-
Dalil para ulama Mazhab Hanafi adalah bah-
M'NIAM
wa pemilik barang telah memberikan kuasa pe-
Kata' a ariyah fpinj am-meminj am) dalam
nuh kepada peminjam untuk mendapatkan man-
kebiasaan orang-orang digunakan untuk dua
faat dari barangyang dia pinjamkan. Pemberian
makna, yaitu makna hakiki dan makna maiazi.
kekuasaan penuh tersebut adalah sebuah ben-
Yang akan menjadi objek pembahasan kita di
tuk pemberian kepemilikan, bukan kebolehan
sini adalah makna hakikinya, yaitu peminiam-
untuk mengambil manfaat saja, sebagaimana
an terhadap benda-benda yang bisa diman-
dalam benda-benda. Dan, konsekuensi dari
faatkan dengan tetap utuhnya sosok benda
pemberian kepemilikan adalah peminiam mem-
itu.
punyai kebebasan untuk melakukan apa pun
Konsekuensi hukumnya, menurut para ula-
dalam mengambil manfaat dari benda yang dia
ma Mazhab Maliki dan jumhur ulama Mazhab
pinjam, baik oleh dirinya sendiri maupun oleh
Hanafi, adalah peminjam memiliki manfaatben-
orang lain.
da yang dia pinjam tanpa memberi imbalan,
Akan tetapi, menurut kelompok pertama,
atau dia memiliki sesuatu yang bisa dikatego-
peminjam tidak boleh meminiamkan kembali
rikan sebagai manfaat secara tradisi dan ke-
barang pinjaman itu. Karena akad piniam-me-
biasaan.l3ss
miniam adalah kebolehan untuk mengambil
Al-Kurkhi, para ulama Mazhab Syafi'i dan
manfaat saja, sehingga peminjam tidak mem-
para ulama Mazhab Hambali mengatakan bah-
punyai kewenangan untuk memberikan kebo-
wa konsekuensi dari akad pinjam-meminjam
lehan itu kepada orang lain. Contohnya adalah
adalah peminjam boleh memanfaatkan benda
kebolehan untuk memakan makanan. Dalam
yang dia pinjam. Maka'aariyah adalah akad
hal ini seorang tamu tidak mempunyai kewe-
ibaahoh [kebolehan)13s6. Dan i'aarah menurut
nangan untuk mengizinkan orang lain untuk
mereka adalah membolehkan peminjam untuk
memakan makanan yang disajikan kepadanya.
memanfaatkan benda yang dia pinjam yang
Dalil lain dari kelompokpertama ini adalah ke-
mempunyai nilai harta.
sepakatan ulama bahwa akad pinjam-memin-
Konsekuensi perbedaan kedua kelompok jam boleh berlangsungtanpa adanya batas wak-
di atas dalam mendefinisikan akad pinjam-
tu. Maka seandainya konsekuensi dari akad ini
meminjam adalah bahwa menurut kelompok

7354
Mughnit al-Muhtaaj,vol. II, hlm. 266.
1355
Al-Mobrurth, vol. XI, hlm. 133, Badaa'l' ash-Shanaa'li vol. VI, hlm. 214, Takmilah Fathil Qadiir voL VIl, hlm. 98,156, Haasyiyah lbnu
Abidin,vol.lV hlm. 524, Haasyiyah ad'Daasuuqii, vol. III, hlm.433.
13s6
Mughnil at-Muhtaaj, vot Il, hlm. 264, at-Muhadzdzab, vol.l,hlm.364, al-Mughni, vol. Y hlm. 209.
BaElan 3: HUKUM TRANSAXSI XEUANGAN rsrAM IrLrD 5

adalah pemberian kepemilikan terhadap man- mengonsumsinya. fuga tidak ada cara untuk
faat, tentu tidak akan boleh tanpa adanya ba- mengonsumsinya kecuali dengan melakukan
tas waktu seperti penyewaan. tindakan terhadap benda. Ini berbeda dengan
Kedua kelompok di atas sepakat bahwa akad pinjam-meminjam yang sebenarnya. Da-
peminjam tidak memiliki kewenangan untuk lam akad pinjam-meminjam yang sebenarnya,
menyewakan benda yang dipinjamkan kepa- objek akadnya adalah manfaatnya bukan pada
danya. Adapun sebabnya, menurut kelompok bendanya, baik kita katakan bahwa akad ini
kedua, adalah karena akad pinjam-meminjam berarti pemberian kepemilikan manfaat suatu
merupakan pemberian izin kepada orang lain benda maupun kita katakan bahwa ia adalah
untuk mengambil manfaat saja, bukan memi- pemberian izin kepada oranglain untukmeng-
liki manfaat itu. Adapun menurut kelompok ambil manfaat dari suatu benda.13s8
pertama, sebabnya adalah bahwa peminjam
a. Hak-Hak Pemanfaatan Benda Piniaman
tidak mempunyai kewenangan untuk menye-
fumhur ulama, selain Mazhab Hanafi, me-
wakan barang pinjaman, karena akad sewa-
ngatakan bahwa peminjam boleh memanfaat-
menyewa merupakan akad yang mengikat, se-
kan benda pinjaman sesuai dengan izin pemi-
dangkan akad pinjam-meminjam adalah akad
liknya. Sedangkan para ulama Mazhab Hanafi
sukarela yang tidak mengikat. Dengan demiki-
mengatakan bahwa hak-hak yang diberikan
an, seorang peminjam tidak bisa memiliki ke-
kepada peminjam dalam akad ini berbeda-
wenangan seperti pada akad yang mengikat
beda sesuai dengan bentuk akad itu, apakah ia
melalui akad yang tidak mengikat ini. Karena
bersifat mutlak atau dibatasi.
jika tidak demikian, maka hal itu dapat meng-
ubah karakteristik akad pinjam-meminjam. Pe- b. Akad Pinjarrmeminiam yang Mutlak
minjam juga tidak memiliki kewenangan un- Akad pinjam-meminjam yang mutlak ada-
tuk menggadaikan barang pinjaman, karena lah jika seseorang meminjam sesuatu tanpa men-
suatu hal tidak mencakup sesuatu yang po- jelaskan apakah dia menggunakannya sendiri
sisinya berada di atasnya.13s7 atau untuk orang lain ketika akad. Dia iuga ti-
Adapun penyebutan akad pinjam-memin- dak menjelaskan bagaimana penggunaannya.
jam secara majaz, yaitu peminjaman sesuatu Misalnya, seseorang meminjamkan tunggang-
yang dapat ditakar, ditimbang dan dihitung de- annya kepada orang lain tanpa menyebutkan
ngan perkiraan (al-ma'duud al-mutaqaarib), tempat dan batas waktunya. fuga tanpa me-
seperti buah kelapa, telur dan semua yang ti- nentukan apakah untuk ditunggangi atau un-
dak bisa diambil manfaatnya kecuali dengan tuk mengangkut barang.
dikonsumsi, seperti dirham dan dinar, maka Konsekuensi dari akad pinjam-meminjam
ini pada hakikatnya adalah pemberian utang, yang mutlak ini adalah peminjam menempati
sehingga ia harus diganti dengan benda yang posisi pemilik barang, sehingga semua yang
sama atau nilainya. Akan tetapi, penamaannya dilakukan pemilik terhadap barang itu dalam
dengan pinjaman adalah majaz, karena tidak rangka mengambil manfaat darinya juga boleh
mungkin benda-benda itu dimanfaatkan tanpa dilakukan oleh peminjam untuk mengambil

1357
Ad"p,r, titipan, maka ia tidak boleh disewakan, digadaikan, dititipkan dan dipinjamkan kepada orang lain lagi oleh orang yang
dititipi. (ad-Durrul Mukhtaan vol. IV hlm. 525).
1358
Badaa't' ash-Shanaa'l',vol. VI, hlm. 215, al-Mabsuuth, vol. XI, hlm. 145, Takmilah Fothit Qadiin vot.Vll, hlm. 108, Majma' adh-
Dhamaanaat, hlm.55, al-Kitaab ma'al Lubaab, vol. II, hIm.203.
FIqLH ISLAM JILID 5 B,Elan 3: HUKUM fRANSAKSI KEUANGAN

manfaat darinya. Maka dalam contoh kasus di Penjelasannya adalah sebagai berikut.
atas, peminfam boleh menggunakan binatang fika pemilik barang membatasi pengguna-
tunggangan itu kapan dan di mana saja. Dia an pinjaman itu untuk peminjam saja, maka
juga boleh menungganginya atau mengangkut iika penggunaan benda itu berbeda-beda
barang dengannya. Dia juga boleh menung- untuk setiap orang, seperti mengendarai
gangkan orang lain pada binatang itu. Karena tunggangan dan memakai pakaian, maka
pada dasarnya sesuatu yang mutlak diberlaku- pinjaman itu adalah khusus untuk digu-
kan sesuai dengan kemutlakannya. Dan dalam nakan peminjam. Dia tidak boleh menung-
hal ini pemilik benda telah memberikan kepe- gangkan orang lain pada binatang itu atau
milikan manfaat benda itu secara mutlak ke- memakaikan baju itu kepada orang lain.
pada peminjam. fika penggunaan benda itu tidak berbeda-
Hanya saja, peminjam tidak boleh meng- beda di antara orang-orang, seperti menem-
gunakannya di atas kebiasaan umum. Dia tidak pati rumah, maka dia boleh menempatkan
boleh menggunakan ternak pinjaman sepan- orang lain di dalam rumah yang dia pinjam.
jang siang dan malam jika pada umumnya ia Karena, objek yang dimiliki melalui akad
tidak digunakan sepanjang waktu tersebut. itu adalah menempati, dan umumnya tidak
fika dia melakukan hal itu, lalu ternak itu sakit ada perbedaan dalam menempati rumah.
atau mati, dia harus menggantinya. Karena Dalam kondisi ini pembatasan untuk diri-
akad yang mutlak secara tidak langsung diba- nya saja yang boleh menempati rumah itu
tasi oleh kebiasaan dan tradisi yang berlaku, tidaklah berfaedah, sehingga dia boleh meng-
sebagaimana ia dibatasi secara jelas melalui abaikan batasan itu. Kecuali jika yang me-
nash. Hal ini seperti yang berlaku dalam akad nempatinya adalah tukang besi, tukang ja-
ij aarah (penyewaan).r3ss hit dan sejenisnya yang membuat bangun-
an menjadi tidak kokoh jika mereka mela-
c. Akad Pinianrmeminfam yang Dibatasi kukan profesinya di dalam rumah. Dalam
Adapun akad pinjam-meminjam yang diba- kondisi ini, peminjam tidak boleh mem-
tasi adalah dibatasi waktu dan penggunaannya buat orang-orang tersebut tinggal di da-
secara bersamaan atau salah satunya. Konse- lamnya. Dia sendiri juga tidak boleh mela-
kuensinya adalah peminjam harus memperha- kukan pekerjaan itu di dalamnya, karena
tikan batasan itu semampunya. Karena pada peminjam biasanya tidak rela jika rumah-
dasarnya sesuatu yang dibatasi harus diper- nya untuk pekerjaan tersebut.
timbangkan batasannya, kecuali jika memang fika pemilik barang menentukan waktu
tidak mampu untuk mengikuti batasan itu ka- atau tempat penggunaan, lalu peminjam
rena tidak adanya faedah dan sejenisnya. Se- melanggarnya, maka dia harus menjamin
hingga, batasan itu pun diabaikan, karena da- ganti rugi atas pinjaman itu. Karena dalam
lam kondisi ini pembatasan itu sama saja de- kondisi ini pengkhususan kedua unsurter-
ngan kesia-siaan.1360 sebut mempunyai faedah.

7359
Al-Mobruuth, vol. XI, hlm. 144, Badaa'l' ash-Shanaa'l', vol. VI, hlm. 215, Takmilah Fathil Qadiir vol. VII, hlm. 107, Haasyiyah lbni
Abidin, vol. lV, hlm. 527, Majma' adh-Dhamaanaat, hlm. 57 dan setelahnya.
1360
Bodaa'l' ash-Shanaa'li vot VI, hlm. 2ir5-216, Takmilah Fathil Qadiir,vol. VII, hlm. 107 dan setelah nya, Haasyiyah lbnu Abidin, vol.lY,
hlm.527, Majma' adh-Dhamaanaat, hlm. 60 dan setelahnya.
BaE[an 3: HUKUM TRAilSAXSI KEUAilGAN FIQIH ISIAM JILID 5

fika peminjam menielaskan tentang kadar - fika barang yang diangkut lebih berat dari
bawaan dan jenis barang yang akan diba- yang disampaikan dalam akad, dan jika ben-
wa, maka apabila dia mengangkut barang da itu sejenis, maka dia harus menjamin
itu dan menambah kadarnya, dia harus ganti rugi sesuai dengan kadar tambahan.
memberi iaminan ganti sesuai dengan ka- fika benda itu tidak sejenis dengan benda
dar tambahan itu. fika dia menunggangi- yang dijelaskan dalam akad, maka dia ha-
nya dan membonceng orang lain, lalu bi- rus menjamin ganti rugi untuk seluruh ni-
natang itu binasa, maka apabila binatang lai binatang itu.
itu termasuk yang mampu membawa ke- - fikapemilikbarangdanpeminiamberbeda
duanya, maka dia harus mengganti sete- dalam masa peminjaman, kadar bawaan
ngah nilainya. Karena dalam hal ini dia ti- yangdiangkutatautempatpenggunaan pin-
dak menyalahi kecuali dalam kadar sete- jaman, maka yang diterima adalah perka-
ngahnya. fika binatang itu termasuk yang taan pemilikbarang.l36l Karenapemilikba-
tidak mampu membawa semuanya, maka rang yang telah memberi izin kepada pe-
dia harus mengganti nilai binatang itu se- minjam untuk memanfaatkan barangnya,
cara utuh, karena dia telah membuatnya sehingga perkataannya yang diterima da-
binasa. Seandainya dia menggunakan bina- lam penentuan bentuk pemanfaatan. Dan
tang itu untuk mengangkut barang yang orang yang meminjam mengklaim bahwa
berbeda dari jenis yang telah ditentukan aspek pemanfaatan itu sesuai dengan yang
dalam akad, maka jika benda itu beratnya dia inginkan, sedangkan pemilik menging-
sama, atau lebih ringan, dia tidak harus karinya, sehingga perkataannya diterima
meniamin ganti binatang itu. Namun apa- jika disertai dengan sumpahnya.
bila lebih berat, dia harus menjamin ganti-
nya' 2 SIFAT KOI{!iE,ruENSI HUKUM AKAD
)ika barang yang diangkut sama beratnya PINIAM.MEMINTAM
dengan benda yang disebutkan dalam akad, Para ulama Mazhab Hanafi, Syafi'l dan
yaitu dia meminjamnya untuk mengangkut Hambali mengatakan bahwa kepemilikan pe-
seratus rithl kapas, namun ternyata dia minjam terhadap barang pinjaman tidaklah
menggunakannya untuk mengangkut se- mengikat. Karena ia merupakan kepemilikan
ratus rithl besi, dia pun harus membe- yang diperoleh tanpa pemberian imbalan, se-
rikan jaminan gantinya. Karena berat hingga ia tidak mengikat sebagaimana kepe-
besi terkumpul pada satu tempat di atas milikan karena hibah. Dengan demikian, pemi-
punggung tunggangan, sedangkan berat ka- lik barang pinjaman boleh mengambil kembali
pas terbagi di seluruh punggung dan ba- barangnya kapan saia, sebagaimana peminjam
dannya. Hal ini membuatresiko dari meng- boleh mengembalikannya kapan saja dia mau,
angkut besi lebih besar. Dan kerelaan ter- baik itu pinjaman yang bersifat mutlak mau-
hadap risiko yang lebih ringan bukanlah pun terbatas dengan waktu. Hal ini selama pe-
kerelaan terhadap risiko yang lebih be- miliknya tidak mengizinkan kepada peminjam
sar. untuk menggunakannya untuk sesuatu yang

1361
Al-M obruuth, vot. xl,hlm. 143.
ISLAM IILID 5 BagIan 3: HUKUM TRANSAXS! XEUANGAN

membuatnya rusak jika dikembalikan dalam sampai waktu tertentu, maka pemilik barang ti-
kondisi itu, atau jika pinjaman itu bersifat me- dak boleh mengambil barang yang dia pinjam-
ngikat. kan kecuali sampai waktu itu. fika tidak diten-
Pinjaman yang bersifat mengikat seperti tukan jangka waktunya, maka pemberi pinjam-
seseorang yang meminjamkan tanah kepada an harus mengikuti jangka waktu yang umum
orang lain untuk tempat menguburkan jena- untuk peminjaman benda semacam itu. Ad-
zah orang yang terhormat. Dalam kasus ini, Dardir dalam asy-Syarhul Kabiir berkata, "Pen-
pemberi pinjaman tanah itu tidak boleh meng- dapat yang kuat adalah bahwa dalam peminja-
ambil kembali tanah tersebut dan peminjam man yang mutlak, pemilik barang boleh meng-
pun tidak boleh mengembalikannya. Maka pe- ambil barang yang dia pinjamkan kapan saja
minjaman dalam hal ini adalah mengikat ke- dia mau."136s
dua belah pihak hingga wujud jenazah itu ti- Dengan ini tampak jelas bahwa menurut
dak tampak lagi atau telah menjadi tanah.1362 paraulama Mazhab Maliki, dalam akadpinjam-
Contoh lainnya adalah jika seseorang memin- an yang mutlak pemilik barang boleh mengam-
jam tempat tinggal untuk ditempati seorang bil barang yang dia pinjamkan kapan saja dia
wanita dalam masa iddah. Dalam kasus ini mau. Namun mereka melarangnya dalam akad
juga, pemberi pinjaman tidak boleh mengam- pinjaman yang terikat dengan syarat, kerja,
bil kembali tempat tinggalnya itu hingga habis waktu, kebiasaan atau tradisi.
masa iddah perempuan tersebut. Adapun penyebab perbedaan kedua kelom-
Dalil mereka bahwa pinjam-meminjam ada- pok di atas adalah adanya keserupaan di dalam
lah akad yang jaa'iz (tidak mengikat) adalah akad pinjaman dengan akad-akad yang mengi-
sabda Nabi saw., kat dan akad-akad yang tidak mengikat.
"Minhah|363 adaloh dikembalikan dan * Mengambil Kembali Tanah yang Dipin-
pinjaman adalah diberikan [kepada pemi-
iamkan yang Digunakan Oleh Peminiam
liknyal."r36a
untuk Tempat Mendirikan Bangunan,
Para ulama Mazhab Maliki dalam pendapat
Menanami Pohon atau Pertanian
mereka yang terkenal mengatakan bahwa pem-
Para ulama Mazhab Hanafi mengatakan
beri pinjaman tidak boleh menarik kembali ba-
bahwa jika pinjaman itu mutlah maka pemberi
rang yang dia piniamkan sebelum peminjam
pinjaman, yaitu pemilik tanah, boleh mengam-
mengambil manfaat darinya. fika piniaman itu
bil kembali tanah yang dia pinjamkan kapan

7362
Brdaa't'ash-shanaa'llvoLVI,hlm.2!6,a!-Kitaabma'alLubaab,vol.ll,hlm.202,MughnilMuhtaaj,vol.ll,hlm.2T0,al-Muhadzdzab,
yol. V hlm. 2ll,Tuhfah ath-Thullaab, hlm. 156.
. --vol.l, hlm. 363, al-Mughni,
1363
_
Minhoh adalah sesuatu yang dipinjamkan kepada orang lain untuk diambil apa yang dihasilkan olehnya, misalnya meminjamkan
kambing untuk diambil susunya, pohon untuk diambil buahnya atau tanah untuk ditanami, Penj.
-^_.
1364
Di.i*ry"tkan dari tiga sahabat, yaitu Abu Umamah, Anas dan Ibnu Abbas. Riwayat dari Abu Umamah diriwayatkan oleh Abu
Dawud dan at-Tirmidzi, yang di dalam redaksinya disebutkan,

lv e)6 ,o1; *i6 ,i;'r3'; L.tti ,ifu)'t.,tst


"Pinjamon harus dikembalikan [kepado pemiliknya], minhah dikembalikan kepada pemberinya, utang dilunasi, dan penjamin
adalah orang yang berutang."
At-Tirmidzi berkata, "lni adalah hadits hasan." Hadits ini dishahihkan oleh lbnu Hibban. Di samping itu, hadits ini juga diri-
wayatkan juga oleh Ahmad, Abu Dawud ath-Thayalisi, Abu Ya'la, ad-Daruquthni, Ibnu Abi Syaibah dan Abdurrazzaq. Riwayat Anas
diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam kitab Musnad asy-Syamilin. Adapun riwayat Ibnu Abbas diriwayatkan oleh lbnu Adi dalam
(Lihat Nasftbur Raaltyah, voL lV, hlm. 57, at-Talkhiish al-Habiinhlm.2S0,Jaami'ut llshuul, vol IX, hlm. 1L0).
,"..a|-Kaamil.
'""" Bidooyorul Mujtahid, yol. II, hlm. 308, Haasyiyah ad-Daasuuqii, voL lll, hlm.439.
Eaglan 3: HUKUM TRANSAKSI IGUANGAN FIQLH ISTAM JILID 5

saia sesuai kehendaknya. Karena akad pinjam- mudian dia membatalkannya sebelum masa
an tidaklah mengikat. Dan peminjam pun dipak- peminjaman itu selesai.
sa untuk mencabut pohon yang dia tanam dan - Dia juga boleh mengambil pohon dan ba-
meruntuhkan bangunan yang dia buat di atas ngunan yang dia buat, jika pencabutan po-
tanah pinjaman itu. Karena membiarkan pohon hon dan peruntuhan bangunan itu tidak
dan bangunan itu tetap berdiri di atasnya dapat merusak tanah pemberi pinjaman. fika hal
merugikan pemilik tanah. Dalam hal ini pem- itu dapat merusak tanah tersebut, maka hak
beri pinjaman tidak harus memberi ganti sedi- memilih ada di tangan pemberi pinjaman.
kit pun dari nilai pohon atau bangunan itu, ka- Dia boleh mengambil pohon dan bangunan
rena dia sama sekali tidak menipu peminjam itu dengan mengganti nilainya, dan dia juga
ketika menetapkan bahwa akad itu mutlak. Pe- boleh membiarkan pencabutan dan perun-
minjam sendirilah yang tertipu oleh dirinya sen- tuhan itu. Dan inilah yang disebutkan oleh
diri, karena dia telah mengartikan kemutlakan al-Hakim asy-Syahid dalam kitab Mukhta-
itu sebagai pinjaman untuk selamanya, maka shar-nya.
dia adalah orang yang tertipu oleh dirinya sen- Sedangkan menurut al-Qaduri, pemberi
diri, bukan tertipu oleh orang lain. piniaman harus memberikan ganti rugi kepa-
Iika akad pinjaman itu dibatasi dalam jang- da peminjam karena bangunannya yang dirun-
ka waktu tertentu, maka pemberi pinjaman iuga tuhkan dan pohonnya yang dicabut. Hal ini ka-
boleh meminta kembali barang yang dipinjam- rena peminjam telah ditipu oleh pemberi pin-
kan berdasarkan hadits yang telah disebutkan jaman, yaitu pemberi pinjaman telah menen-
sebelumnya, )raitu hadits, tukan jangka waktu peminjaman, sehingga se-
"Minhah itu dikembalikan [kepada pemi- cara zhahir dia harus memenuhi janjinya. Dan
liknyal don pinjaman diberikan [kepada pemi- orang yang ditipu boleh menuntut ganti rugi
liknyal." (HRAbu Dawud dan Tirmidzi) kepada orang yang menipunya untuk meng-
Akan tetapi, dimakruhkan atas pemilik me- hindarkan dirinya dari kerugian.
ngambil sesuatu yang dia pinjamkan sebelum fika seseorang meminjam sebidang tanah
habis waktu yang telah disepakati, karena itu untuk pertanian, maka pemilik tanah [pembe-
merupakan pelanggaran terhadap janji. Dalam ri pinjaman) tidak boleh mengambil kembali
kondisi ini, pemberi pinjaman tidak boleh me- tanah itu kecuali setelah panen, baik jangka
maksa peminjam untuk menghancurkan bangun- waktu peminjaman ditentukan maupun tidak.
an yang dia buat dan mencabut pohon yang dia Karena dalam pertanian, pada umumnya masa
tanam di atas tanah itu. Ketika pemberi pin- panennya diketahui. Dan membiarkan tanam-
jaman ingin mengambil kembali barangnya, an peminjam hingga wakru panen dengan me-
maka peminjam mempunyai pilihan. Pilihan ter- nyewakan tanah itu kepadanya dengan bayaran
sebut adalah sebagai berikut. yang umum adalah untuk menjaga hak pem-
- Dia boleh meminta ganti rugi kepada pem- beri pinjaman dan peminjam. Hal ini berbeda
beri pinjaman untuk pohon dan bangunan dengan penanaman pohon, karena pohon tidak
yang dia buat. Karena, pemberi pinjaman, diketahui kapan masa berakhirnya, sehingga ia
yaitu pemilik tanah, telah menipunya de- boleh dicabut untuk menghindari terjadinya
ngan menentukan masa peminjaman, ke- kerugian pada pemilik tanah.1366

7366
Brdoo'l' osh-Shanaa'll vol. VI, hlm. 217 , Takmilah Fathit Qadiir vol VII, hlm. 109 dan setelahnya, Haa syiyah lbni Abidin vol. IV hlm.
527, al-Mabsuuth, vol XI, hlm. L4L dan setelahnya, al-Kitaab ma'al Lubaab, vol. II, hlm. 203
ISIAM TTLTD s B'gan 3: HUKUM fRANSAKSI KEUANGAN

Para ulama Mazhab Maliki berkata bahwa Para ulama Mazhab Syafi'i dan Hambali
pendapat yang rajih adalah pemberi pinjaman mengatakan bahwa jika tanah itu dipinjamkan
boleh mengambil barang yang dia piniamkan untuk dibuat bangunan atau ditanami pohon
kapan saja dia mau. Adapun jika peminjaman di atasnya dengan masa peminjaman yang ti-
itu terikat dengan syarat, kebiasaan atau tra- dak ditentukan, maka peminjam boleh meman-
disi, maka dia tidak boleh mengambilnya sebe- faatkannya selama pemberi pinjaman belum
lum berakhirnya masa peminjaman. Berdasar- mengambilnya. |ika pemberi pinjaman meng-
kan hal ini, jika pemilik tanah meminjamkan ambilnya setelah peminjam membuat bangun-
tanahnya tersebut untuk dibuat bangunan di an atau mdnanam pohon di atasnya, dan jika
atasnya atau ditanami pohon, lalu peminjam ketika akad pemberi pinjaman telah mensya-
mendirikan bangunan atau menanam pohon ratkan kepadanya untuk mencabutnya, maka
di atasnya, dan jika tidak ada batasan waktu dia harus mencabutnya sebagai pelaksanaan
terhadap peminjaman itu, maka pemberi pin- dari syarat itu. Namun jika peminjam tidak mau
jaman boleh menghentikan akad peminjaman mencabutnya, maka pemilik tanah boleh men-
tersebut. Sedangkan bangunan serta pohon itu cabutnya. Peminjam juga harus meratakan ta-
meniadi milikpemberi pinjaman jika dia mem- nah yang telah digali jika hal itu disyaratkan.
bayar biaya yang dikeluarkan peminjam untuk fika tidak disyaratkan, maka dia tidak harus
bangunan atau pohonnya itu. meratakannya, karena ketika pemilik tanah
Dalam akad pinjam-meminjam yang diba- mensyaratkan dicabutnya pohon itu, maka dia
tasi seperti ini, pemberi pinjaman tidak boleh telah rela dengan apa yang akan terjadi pada
mengambil kembali tanahnya jika peminjam tanahnya jika pohon itu dicabut. Di samping
telah membuat bangunan atau telah menanam itu, karena pencabutan itu telah diizinkan, se-
pohon di atasnya sebelum berakhirnya masa hingga dia tidak harus mengganti kerusakan
peminjaman. Hal ini selama pemberi pinjaman yang terjadi pada tanah itu.
tidak mengganti biaya yang dikeluarkan oleh fika pemberi pinjaman [pemilik tanah) ti-
peminjam untuk bangunan dan pohonnya itu. dakmensyaratkan pencabutan pohon itu, maka
fika waktu yang disepakati atau waktu yang peminjam boleh mencabutnya, tanpa ada ke-
umum untuk bangunan atau pohon itu bera- harusan pemilik tanah untuk membayar ganti
khiC maka pemilik tanah [pemberi pinjaman) dari nilai kekurangan yang terjadi pada pohon
mempunyai dua pilihan. Dia boleh memerin- itu.
tahkan kepada peminjam untuk menghancur- Menurut pendapat yang lebih kuat dalam
kan bangunannya dan mencabut pohonnya lalu Mazhab Syaf i, peminjam harus meratakan kem-
meratakan tanahnya seperti sedia kala. Dia juga bali tanah yang dia pakai. Dan kemungkinan pe-
boleh untuk membayar nilai bangunan dan po- minjam juga harus meratakan kembali tanah
hon itu setelah diruntuhkan atau dicabut jika yang dia pakai itu menurut Mazhab Hambali,
keduanya mempunyai nilai setelah itu sesudah karena pencabutan itu berlangsungatas kehen-
dikurangi upah untuk orangyang menghancur- daknya sendiri. fika dia tidak ingin melakukan-
kan dan meratakan tanahnya, apabila pemin- nya, maka dia dipaksa untuk melakukannya.
jam tidak melakukannya sendiri atau tidak di- Oleh karena itu, dia harus meratakan kembali
lakukan oleh pembantunya.1367 tanah pinjaman yang dia gali sebagaimana jika

1367
Ndooyoh al-Mujtahid, yol. II, hlm. 309, Haasyiyah ad-Dasuuqi,vol. III, hlm. 439, al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 373.
Bag|an 3: HUKUM TRAI{SAI€I ]GUANGAN FIQLH ISLAM JILID 5

dia merusak tanah yang tidak dia pinjam. Akan Kesimpulan. Menurut para ulama Mazhab
tetapi, al-Qadhi-seorang ulama dari Mazhab Syafi'i, Hambali dan Hanafi, pemberi pinjaman
Hambali-menyebutkan bahwa dalam kondisi tanah untuk dibuat bangunan di atasnya atau
ini peminjam tidak harus meratakan tanah itu, ditanami pohon boleh membatalkan pinjaman
karena pemberi pinjaman telah rela dengan tersebut, baik ia bersifat mutlak maupun diba-
adanya kerusakan tanahnya. Hal ini mengingat tasi dengan waktu. Namun dalam hal peminjam-
dia telah meminjamkannya dan dia tahu bah- an tanah untuk pertanian, maka efek dari
wa peminjam boleh mencabut pohon yang dia pembatalan itu terbatas pada adanya hak pe-
tanam. Dan ini merupakan pendapat yang le- milik tanah untuk meminta bayaran sewa ta-
bih shahih menurut mereka. nah itu dengan nilai yang umum sejak waktu
f ika peminjam tidak mau mencabut
pohon- pembatalan hingga waktu panen.
nya, maka pemilik tanah boleh memilih antara Sedangkan menurut para ulama Mazhab
membiarkannya dengan mengambil bayaran Maliki, pemberi pinjaman boleh membatalkan
sewa dari peminiam dengan kadar yang umum akad peminjaman yang mutlak. Namun dia ti-
berlaku, atau mencabutnya dan memberi ganti dak boleh membatalkan peminjaman yang di-
terhadap kadar kekurangan yang terjadi pada batasi dengan waktu sebelum habis masanya,
pohon itu setelah dicabut. sehingga akad peminjaman ini adalah mengi-
|ika tanah itu dipinjamkan itu untuk dibuat kat hingga habisnya masa yang disepakati.
bangunan, ditanami pohon atau yang lainnya de-
ngan ditgntukan waktunya, maka pemilik tanah
D. STATT'S PINJAMAN, HARUS DIJAMIN
[pemberi pinjaman) juga boleh mengambil kem- GANTINYA ATAU SEKADAR AMANAH?
bali tanahnya itu. Ketika dia mengambil kem-
Para ulama Mazhab Hanafi mengatakan
bali tanahnya atau masa pinjaman telah selesai,
bahwa pinjaman adalah amanah di tangan pe-
maka diterapkan padanya hukum-hukum yang
minjam, baik ketika dipakai maupun tidak. Pe-
berlaku dalam akad peminjaman yang mutlak
minjam tidak harus memberikan jaminan gan-
dari sisi apakah bangunan itu harus dihancur-
tinya dalam semua kondisi, kecuali iika keru-
kan dan pohon itu harus dicabut atau tidah
sakan terjadi karena pelanggarannya atau ke-
dan konsekuensinya.
tidakseriusannya dalam menjaganya. Hal ini
fika seseorang meminjamkan sebidang ta- karena tidak ada sebab dari peminiam yang
nahnya kepada oranglain untukpertanian, maka
membuatnya harus meniamin ganti pinjaman
dia boleh membatalkan peminjaman itu selama
itu, sehingga dia pun tidak wajib memjamin
tanah itu belun ditanami oleh peminjamnya.
gantinya seperti titipan dan penyewaan. Dan
Namun jika telah ditanami, maka dia tidak bo-
seseorang tidak waiib mengganti barang pin-
leh membatalkannya hingga waktu panen. fika
jaman yang rusak iika kerusakan itu bukan ka-
dia membatalkan peminjaman sebelum masa
rena perbuatannya. Ketika peminjam tidak me-
panen, maka peminjam wajib membayar sewa
lakukan sesuatu yang mengharuskannya men-
tanah itu dengan bayaran yang umum sejak
jamin ganti titipan itu, berarti dia telah men-
waktu pembatalan peminjaman hingga waktu
iaga harta orang lain, dan peniagaan ini adalah
panen.1368

1368
Al-Mrhodrdzab, vol.l, hlm. 364, Mughnil al-Muhtaaj, vol.ll,hlm.27l-273, al-Mughni, voL V, hlm. 21-2 dan setelahnya.
ISI.AM IILID 5 Bag;lan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN

suatu kebaikan darinya untuk pemilik barang. lah untuk benda-benda yang bisa disembunyi-
Allah berfirman, kan, sedangkan hadits yang kedua adalah un-
tuk sesuatu yang tidak bisa disembunyikan.
"Tidok ada balasan untuk kebaikan kecuali
Salah satu bagian dari pendapat ini dekat de-
kebaikan (pula)." (ar-Rahman: 60)135e
ngan Mazhab Hanafi bahwa pinjaman adalah
Para ulama Mazhab Maliki1370 mengatakan
amanah.1371
bahwa peminjam harus mengganti pinjaman Menurut pendapat yang ashah dalam Maz-
yang bisa disembunyikan, seperti pakaian, per-
hab Syaf i, pinjaman harus diganti nilainya oleh
hiasan, dan perahuyang sedangberjalan di atas peminjam pada hari kerusakan jika ia rusak
ai4 jika ia rusak atau hilang. Hal ini jika tidak karena pemakaian yang tidak diizinkan, walau-
ada bukti yang menunjukkan bahwa hilangnya pun pemakaian itu tidak berlebihan. Hal ini ber-
atau rusaknya barang pinjaman itu bukan ka- dasarkan hadits riwayat Shafiuan, " ltu adqlah
rena ulah peminjam. Dan, peminjam tidak wa- pinjaman yang dijamin gantinya." Di samping
jib menjamin ganti untuk sesuatu yang tidak itu, karena barang pinjaman itu adalah harta
bisa disembunyikan, seperti binatang dan ba- yang harus dikembalikan kepada pemiliknya,
ngunan, serta jika ada bukti bahwa pinjaman
sehingga peminjam harus menggantinya jika ia
itu sudah rusak terlebih dahulu. rusah seperti barang dagangan yang diambil
Dalil mereka adalah penggabungan dan untuk dibeli. Adapun jika ia rusak karena pe-
kompromisasi terhadap dua hadits. Hadits yang makaian yang diizinkan, maka tidak ada ke-
pertama adalah bahwa Nabi saw. bersabda ke- wajiban memberikan ganti atas peminiam,'3"
pada Shafwan bin Umayyah, "ltu adalah pinjam- karena ia rusak akibat sesuatu yang diizinkan.
an yang dijamin gantinya dan akan dikembali-
fadi, jika seekor tunggangan menjadi sakit
kan." Dalam sebuah riwayat, redaksinya ada- atau mati karena beratnya angkutan yang di-
lah, "ltu adalah pinjaman yang akan dikemba- izinkan untuk dibawa dengannya, atau jika ter-
likan!'Hadits yang kedua adalah sabda beliau, jadi kerusakan yang parah pada baju pinjaman
"Peminjam yang tidak berkhianat tidak wajib karena dipakai untuk keperluan yang diizinkan,
menjamin ganti bagi pinjaman itu. Orang yang atau jika sapi yang diizinkan untuk dipakai me-
dititipi yang tidak berkhianat juga tidak harus nyiram tanaman jatuh di tempat pengambilan
menjamin ganti titipan itu."ladi, keharusan men- aic maka dalam semua kondisi ini peminjam
jamin ganti pinjaman dalam hadits pertama ada-
tidak harus mengganti pinjaman tersebut.1373

1369
Al-Mobruuttr, vol. XI, hlm. !35, Badaa'l'ash-Shanaa'li vol.Yl,hlm.2l7 ,Takmilah Fathit Qadiin vol.Vll,hlm. !03, Majma'adh-Dhamaa-
naat karya al-Baghdadi, hlm. 55, al-Kitaab ma'al Lubaab, vol.ll,hlm.202.
1370
Bidroyoh al-Mujtahid, vol. II, hlm. 308, Haaryiyah ad-Daasuuqii, vol. III, hlm. 436, al-Qawaanin al-Fiqhiyyah, hlm. 373, dan kedua
hadits di atas telah di-takinT sebelumnya.
1371
Konr"k hukum akad pinjam-meminjam dalam Mazhab Maliki terangkum dalam empat hal. [1] Adanya iaminan ganti dari
peminjam. "nsi Hak peminiam dalam memanfaatkan piniaman adalah sesuai dengan yang diizinkan pemilik.
[2] [3] Konsisten terhadap
iangka waktu yang ditentukan atau seperti ditentukan, seperti peminiaman hewan tunggangan hingga tempat tertentu. Dalam kon-
disi ini pemiliknya tidak boleh mengambilnya sebelum batas waktu atau tempat yang disepakati. [4] Jika peminjam berkata, "Akad
ini adalah piniam-meminjam", namun pemilik barang berkata, "Akad ini adalah penyewaan", maka yang diterima adalah perkataan
pemilik barang disertai dengan sumpahnya. (al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 373).
1372
Al-Baghdadi, dalam Majma'adh-Dhamanaat, hlm. 55, mengatakan, "Objek perbedaan antara Mazhab Hanafi dan Syafi'i seputar
kewajiban mengganti bagi peminiam adalah jika barang piniaman itu rusak karena pemanfaatan yang tidak diizinkan. Adapun jika
rusak karena pemanfaatan yang diiiinkan, maka para ulama beriima bahwa peminjam tidak harus menggantinya."
1373
Al-Moi^uu1 vol. 14, glm. 204 dansetelahnya al-Muhadzdzab, vol. I, hlm. 363, Mughnil al-Muhtaaj,yol. II, hlm. 267,274, at-Asybaah
wan Nazhaa'ir lisSuyuflri, hlm. 150, al-lqnaa'wa Haryiyah al-Bujairami'alaih,vol.lll, hlm. 136, 139, Matn Abi Syujaa'ma'a Hasyiyah
al-Bajuri, vol. II, hlm. lO, Tuhfah ath-Thullaab,hlm. L66, Kifaayah al-Akhyaar,vol. I, hlm. 555.
Bagan 3: HUKUM TRANSAXSI XEUANGAN FIqLH ISLAM IILID 5

Peminjam juga tidak harus mengganti sesuatu Para ulama Mazhab Hambali dalam pen-
yang dia pinjam untuk dia gadaikan dengan se- dapatnya yang kuat137a menyatakan bahwa pe-
izin pemberi pinjaman, jika pinjaman itu rusak minjam harus mengganti barang piniaman se-
di tempat penerima gadai. Namun ketika me- cara mutlak jika ia rusak atau hilang, baik itu
minjam, disyaratkan atas peminjam untuk me- karena pelanggarannya maupun tidak. Ganti
nyebutkan kepada pemilik barang tentang je- tersebut adalah berupa nilainya ketika barang
nis, kadac sifat dan utang yang dia ambil dari itu rusak atau hilang. Dalilnya adalah riwayat
penggadaian itu. Shafwan bin Umayyah yang telah disinggung
Menurutpara ulama Mazhab Syafi'i, pemin- sebelumnya, yaitu bahwa Nabi saw. meminjam
jam adalah orang yang harus menjamin gan- baju perang darinya pada peperangan Hunain.
ti benda yang dia pinjam selama dia menggu- Lalu Shafwan berkata kepada beliau seperti
nakannya untuk sesuatu yang tidak diizinkan. yang diriwayatkan Ahmad dan Abu Dawud, 'Apa-
Sehingga, dia wajib menggantinya jika rusak kah engkau meng-g h a shab-nya wahai Muham-
atau hilang, baik itu karena pelanggaran mau- mad?" Maka beliau menjawab, "Bukan, tapi ini
pun bukan, baik karena keteledorannya dalam adalah pinjaman yang dijamin gantinya." Dan
menjaganya maupun tidak. An-Nawawi dalam hadits ini merupakan pemberitahuan tentang
al-Minhaaj berkata, "fika barang yang dipin- karakteristik pinjaman dan konsekuensinya.
jamkan rusak ketika masih bersama peminjam Hadits ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan
karena digunakan untuk sesuatu yang tidak di- Abu Hurairah. Hal ini juga berdasarkan sabda
izinkan, maka dia harus menggantinya walau- Nabi saw.,
pun bukan karena keteledorannya dalam men-
"Orang yang mengambil sesuatu bertang-
jaganya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi saw.
gung jawab qtas apa yong dia ambil hingga
yang telah disebutkan, yaitu, 'Tetapi ia adalah
dia menyerahkannya kembali kepada pemilik-
pinjaman yang harus dijamin! Di samping itu,
nya.'o"5
karena pinjaman itu adalah harta yang waiib
Di samping itu, karena barang itu adalah
dikembalikan kepada pemiliknya, sehingga dia
harus diganti jika rusak seperti orang yang se-
milik orang lain yang diambil oleh peminjam
untuk kepentingan dirinya, bukan sebagai ja-
dang menawar barang dagangan. Dan menurut
minan seperti gadai, juga bukan karena dia ber-
pendapat yang lebih shahih, barang pinjam-
hak terhadapnya, di samping tidak adanya izin
an harus diganti dengan nilainya di saat dia
baginya untuk merusaknya. Sehingga, barang
rusak, bukan dengan nilainya yang tertinggi,
juga bukan dengan nilainya ketika peminjam itu pun harus dijamin gantinya oleh peminjam,
seperti barang yang di-g ha shab.
mengambilnya."

7374
Koryryool at-Qinaai voL lY hlm. 76 dan setelahnya , al-Mughni, vol. V hlm. 2O3, al-Qawaa'id karya Ibnu Rajab, hlm. 59.
1375
HRAh-rd dan para penyusun kitab as-.Sunan. Hadits ini dishahihkan oleh Hakim dari al-Hasan bin Samurah bin Jundab, dia ber-
kata,

";i i .,'-i u 4, 1;
"0rang yang mengambil sesuatu dari orang lain bertanggung jawab atas apa yang dia ambil hingga dia mengembalikonnya."
Abu Dawud dan Tirmidzi menambahkan bahwa Qatadah berkata, "Namun kemudian al-Hasan lupa, dan dia berkata,'Peminjam
adalah orang yang memegang amanah darimu yang tidak harus menjamin gantinya."' Maksud al-Hasan adalah peminiam dalam
akad piniam-meminiam. Dan ini diriwayatkan oleh ath-Thabrani, Hakim dan lbnu Abi Syaibah. (Lihat Jaami'ul Ushuul, vol. lX, hlm.
ll0, Nashbur Raayyah, vol.IV hlm. 167, ot-Talkhiish al-Habiir, hlm. 253, al-Maqaashid al-Hasanah, hlm. 290, Nailul Authaar, vol.V,
hlm. 298, Subu/us Salaam, uol. IIl, hlm.67).
FIqLH ISTAM IILID 5 BaEtran 3: HUKUM fRANSAXSI XEUANGAN

Para ulama Mazhab Hambali menambah- Para ulama Mazhab Maliki berkata bahwa
kan bahwa jika seseorang meminjam barang jika pemilik barang mensyaratkan adanya ja-
wakal seperti kitab dan pakaian perang yang minan ganti dari peminjam dalam kondisi ke-
diwakafkan untuk para mujahid, lalu barang- tika iaminan ganti tidak diwajibkan, maka pe-
barang itu rusak bukan karena kesalahannya, minjam tidak perlu memberikannya namun cu-
maka dia tidak wajib menggantinya. Hal ini ka- kup memberikan bayaran sewa yang umum un-
rena mempelajari ilmu dan mengajarkannya tuk pemakaian barang itu. Karena, syarat ada-
serta berjihad termasuk kemaslahatan umum. nya jaminan ganti itu mengeluarkan akad pe-
Kesimpulan. Menurut para ulama Mazhab minjaman dari statusnya menjadi akad sewa-
Syafi'i dan Hambali, peminjam merupakan pi- menyewa yang tidak sah. fika pemiliknya tidak
hak yang harus menjamin ganti sesuatu yang rela untuk meminjamkannya tanpa adanya ja-
dia pinjam. Namun menurut para ulama Maz- minan ganti, maka ganti itu adalah pembayar-
hab Hanafi dan Maliki, peminjam adalah peme- an yang tidak diketahui dasarnya, sehingga sta-
gang amanah. Perincian akan hal ini telah di- tusnya harus dialihkan kepada akad yang di-
paparkan berdasarkan pendapat Mazhab Maliki ketahui.1377
dan Syafi'i. Para ulama Mazhab Syafi'i dan Hambali
Peminjam terbebas dari kewajiban menja- mengatakan bahwa jika peminjam mensyarat-
min ganti sesuatu yang dia pinjam setelah dia kan agar peminjaman itu sekadar amanah atau
menyerahkannya kepada orang-orang yang tanpa jaminan ganti, maka jaminan itutidakgu-
pada umumnya menerimanya atas nama pe- gur dan syarat itu pun tidak berlaku ketika ter-
miliknya, seperti istrinya, penjaga barang-ba- jadi pelanggaran darinya. Karena semua akad
rangnya dan wakil umum yang menerima hak- yang mengharuskan adanya jaminan ganti ti-
hak atas nama muwakkil-nya. dak bisa diubah oleh syarat yang ditetapkan,
seperti barang yang diterima dalam jual beli
7. PEMBERI PINIAMAN MENSYARATKAN yang sah atau yang tidak sah.1378
ADANYA IAMINAN CANTI
Para ulama Mazhab Hanafi mengatakan 2. PERUBAHAN STATT'Si PINJAMAN DARI
bahwa jika pemberi pinjaman mensyaratkan SEKADAR AMANAH MENJADI HART.|Si
DIJAMIN GANTINYA
adanya jaminan ganti untuk barang yang dia
pinjamkan, maka pensyaratan itu tidak sah. Ini- Status pinjaman menurut para ulama
lah yang difatwakan dalam Mazhab Hanafi. Hal Mazhab Hanafi berubah dari sekadar amanah
ini seperti akad titipan. Ini juga seperti pen- meniadi harus dijamin gantinya karena sebab-
syaratan tidak adanya jaminan dalam gadai. sebab berubahnya status titipan. Di antara se-
Karena, pensyaratan adanya jaminan ganti da- bab-sebab itu adalahl3Te sebagai berikut.
lam akad piniaman dan titipan merupakan per- - Membuatnya hilang dan merusaknya. Mi-
ubahan terhadap konsekuensi hukum dari salnya, membuangnya atau memberitahu
akad-akad tersebut.1376 pencuri tentang titipan itu. Atau juga me-

1376
Hasyiyah lbni Abidin, voL lV hlm. 5t6,525, Majma'adh-Dhamaanaat, hlm. 55.
1377
Hasyiyah ad-Daasuuqii, vol. III, hlm. 436 , Bidaayah al-Muitahid, vol. II, hlm' 309.
137 8 204.
At-Mug hni, vot. v, hlm.
1379
Bodoo'l' orh-Shanaa'li vol. VI, hlm. 2 18 dan setelahnya.
Baglan 3: HUI(UM TRAI{SAKSI KEUANGAN ISLAM IILID 5

rusaknya secara tidak langsun& misalnya "Sungguh, Allah menyuruhmu menyampai-


tidak memberikannya kepada pemilik se- kan amanat kepada yang berhak menerima-
telah diminta atau setelah berakhirnya nya." (an-Nisaa': 58)
masa pinjaman. Sedangkan untuk akad titipan maka ia te-
- Tidak menjaganya ketika sedang mema- tap seperti makna eksplisit dari nash, sebagai-
kainya, atau menyewakannya. mana telah disebutkan sebelumnya.
- Menggunakannya untuk sesuatu yang ti- Adapun benda yang di-g hashab maka ia se-
dak disepakati atau untuk sesuatu yang perti titipan yang harus dikembalikan kepada
tidak umum untuk benda itu. pemiliknya langsung. Namun jika pinjaman itu
- Menyalahi kesepakatan dalam menjaganya. adalah sesuatu yang berharga, lalu peminjam
Misalnya, pemiliknya memintanya untuk se- mengembalikannya ke rumah pemiliknya, tanpa
lalu memperhatikannya, lalu ternyata dia menyerahkannya langsung kepada pemiliknya,
mengabaikannya maka dia pun harus men- maka dia harus menjamin gantinya. Karena pada
jamin gantinya. fika setelah itu dia kembali umumnya benda-benda yang berharga tidak
menjaganya sesuai dengan cara yang di- dikembalikan kecuali kepada pemiliknya lang-
minta oleh pemilik barang, maka ketika itu sung.
dia tidak terbebas dari kewajiban menja- Demikian juga jika terjadi perselisihan an-
min gantinya. Hal ini berbeda dengan titi- tara pemberi pinjaman dengan peminjam, maka
pan menurut para ulama Hanafi, karena yang diterima adalah perkataan pemilik barang
dalam hal ini orang yang dititipi terbebas (pemberi pinjaman) sebagaimana telah dise-
dari kewajiban menjamin ganti titipan itu, butkan sebelumnya. Ini berbeda dengan akad
karena tujuan dari penitipan itu adalah titipan, karena dalam akad titipan jika terjadi
menjaga titipan untuk kepentingan pemi- perselisihan maka yang diterima adalah per-
liknya. Dan, penjagaan terhadap titipan itu kataan orang yang dititipi.138o
pun kembali terealisasi seperti sediakala
setelah adanya tindakan yang menyalahi 3. BIAYA PENGEMBALIAN BARANG P'NIAMAN
itu. Biaya pengembalian pinjaman ditanggung
Terdapat perbedaan lain antara pinjaman oleh peminjam, karena dia wajib untuk me-
dan titipan, yaitu jika peminjam mengembali- ngembalikannya dan dia menerimanya untuk
kan pinjamannya ke rumah pemiliknya, seper- mengambil manfaat darinya. Biaya itu sendiri
ti jika dia mengembalikan binatang tunggang- dibutuhkan untuk mengembalikan pinjaman,
an yang dia pinjam ke kandang pemiliknya, sehingga peminjamlah yang harus menang-
maka dia terbebas dari kewajiban menjamin gungnya.
gantinya. Ini berbeda dengan titipan, karena Demikian juga biaya pengembalian barang
kebiasaan yang berlaku dalam pengembalian yang di-ghashab (diambil tanpa izin pemilik-
pinjaman adalah mengembalikannya ke rumah nya). Biaya ini ditanggung oleh orangyang meng-
pemiliknya atau kepada orang-orang yang men- ghashab. Karena mengembalikan barangitu ada-
jadi tanggungannya. Kebiasaan ini tidak ber- lah wajib baginya untuk menghindarkan terja-
laku dalam titipan. Dan masalah pinjaman di- dinya kerugian pada pemiliknya.
khususkan dari keumuman ayat,

1380
Lih"t Bodo a'l' ash-Shanaa'li vol.Yl,hlm. 211 dan setelahnya, Majma'adh-Dhamaanaat, hlm. 57.
rsLAM )ItrD 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN

Sedangkan biaya pengembalian sesuatu bahwa itu adalah akad pinjam-meminjam se-
yang disewakan adalah ditanggung oleh orang dangkan pemiliknya mengatakan bahwa pihak
yang menyewakan. Karena kewajiban orang kedua meng-ghashab-nya, maka yang diterima
yang menyewa hanyalah membuat benda itu adalah perkataan pemilik barang dengan di-
bisa diambil kembali dan memberi jalan ke- sertai sumpahnya. Ini berdasarkan pendapat
pada pemiliknya untuk mengambilnya, bukan Mazhab Syafi'i. Karena pada asalnya tidak ada
mengembalikannya. 1381 izin bagi orang lain untuk mengambil manfaat
Perbedaan akad-akad di atas adalah bah- dari barang seseorang. Maka pemiliknya pun
wa tujuan orang yang menyewakan dan orang harus disumpah tentang pernyataannya itu dan
yang meng-ghashab, demikian juga penerima dia berhak mendapatkan bayaran sewa yang
gadai, adalah untukmendapatkan sesuatu, ber- umum berlaku untuk barang tersebut.
beda dengan orang yang meminjam yang me-
nerima pinjaman untuk sekadar mendapatkan 2. PERSELISIHAN DALAM KERI'SAKAN
manfaat dari pinjaman tersebut. PINTAMAN
Biaya pengembalian titipan juga ditang- fika barang yang dipinjamkan rusah lalu
gung oleh orangyang menitipkan. Karena orang peminjam mengatakan bahwa barang itu rusak
yang dititipi hanya wajib mengembalikan ba- karena pemakaian yang diizinkan, sedangkan
rang titipan ketika pemilik barang meminta- pemberi pinjaman mengingkarinya, dan ber-
nya untuk menyerahkannya. Hal ini berdasar- kata, "Barang itu rusak karena dipakai untuk
kan firman Allah Ta'ala, hal-hal yang tidak diizinkan", maka para ulama
sepakat bahwa yang diterima adalah perkata-
"Sungguh, Allah menyuruhmu menyampai-
an peminjam yang disertai sumpahnya. Karena
kan amanat kepada yang berhak menerima-
sulit baginya untuk membuktikan kebenaran
nya." (an-Nisaa': 5B).
perkataannya dengan bukti, berdasarkan pen-
dapat para ulama yang mengatakan bahwa pe-
E. PERSELISIHAN ANTARA PEMILIK minjam harus menjamin ganti pinjaman itu. Di
BARANG DAN PEMINJAM samping itu, berdasarkan pendapat para ula-
Terkadang terjadi perselisihan antara pe- ma yang mengatakan bahwa peminjam adalah
milik barang dan peminjam dalam beberapa pemegang amanah, maka perkataan orang yang
hal, maka siapakah yang diterima perkataan- diserahi amanah adalah diterima.
nya? Berikut ini beberapa bentuk perselisihan
yang teriadi antara pemilik barang dan pemin- 3. PERSELISIHAN DALAM PENCEMBALIAN
jam. BARANG
fika peminjam menyatakan bahwa dia te-
7. PERSELISIHAN DALAM ASAL AKAD ATAU lah mengembalikan barangyang dia pinjam ke-
SIFATNYA pada pemiliknya, namun pemiliknya menging-
karinya, maka pemiliknya tersebut harus ber-
fika pihak kedua mengaku bahwa dia me-
nerima barangitu sebagai pinjaman sedangkan sumpah untuk perkataannya itu dan perkata-
pemilik barang mengatakan bahwa itu adalah annya pun diterima dengan adanya sumpah-
akad penyewaan, atau pihak kedua mengaku nya itu. Hal ini karena pada asalnya adalah ti-

l38L
At-Kit rb Lubaab,voL ll, hlm. 204, ad-Durrul Mukhtaar wa Raddul MuhtaanvoL lV, hlm. 527 dan setelahnya.
^a'al
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN FIQLH ISLAM IILID 5

dak adanya pengembalian. Dan dalam kasus kukan akad dan selama berlangsungnya
ini peminjam adalah orang yang mengklaim, akad.
sehingga dia harus mendatangkan bukti. Se- 4. Kematian salah satu pihak pelaku akad,
dangkan pemberi pinjaman adalah orang yang pemberi pinjaman atau peminjam. Hal ini
mengingkari klaim itu sehingga dia harus ber- karena peminjaman adalah pemberian izin
sumpah.1382 kepada orang lain untuk mengambil man-
faat dari barang pinjaman. Dengan adanya
kematian, maka izin dan orang yang di-
F. BERAKHIRNYA AKAD PEMINJAMAN
izinkan tidak ada lagi.
Akad peminjaman berakhir karena bebe-
5. Al-Hajr [pelarangan untuk membelanjakan
rapa hal berikut ini.
harta) terhadap salah satu pihak pelaku
1. Pemberi pinjaman meminta agar pinjaman- akad karena kedunguan (safah). Karena de-
nya dikembalikan. Hal ini karena akad pe-
ngan adanya hajr ini, maka orang yangmah-
minjaman tidaklah mengikat, sehingga ia
7ur kehilangan kelayakan menyumbangkan
berakhir dengan pembatalan (fasakh).
harta secara sukarela, sehingga akad pin-
2. Peminjam mengembalikan barang yang dia jaman pun menjadi batal.
pinjam. fika peminjam mengembalikan ba-
r yang disebabkan kebangkrutan
Al -haj
rangyang dia pinjam, maka akad peminjam-
pemberi pinjaman. Hal ini karena dengan
an pun berakhir, baik setelah berakhirnya
kebangkrutannya, maka dia tidak boleh
masa peminjaman maupun sebelumnya.
mengabaikan manfaat dari harta benda-
3. Salah satu pihak pelaku akad gila atau ti- nya dan tidak mengambilnya. Ini adalah
dak sadarkan diri. Hal ini dikarenakan hi- untuk kepentingan para pemberi utang-
langnya kecakapan untuk memberi secara
nya.
sukarela yang dibutuhkan untuk mela-

*.lffi.ij*

1382
Mughnil at-Muhtaaj,voL ll, hlm. 273 dansetelahnya, ol-Muhadzdzab,vol. I, hlm 366 dan setelahnya, al-Mughni,vol.V,hlm.2l7-2t9,
Haasyiyah ash-Shaawi'ala asy-Syarh ash-Shaghiin voL lll, hlm. 579.
ISIAM lrlrD s Baglan 3: HUKUTTI TRAI{SAKSI XEUANGAN

BAB KE-9
AKAD PEWAKILAN (WAKAALAII)

A. DEFlNtSl, RUKUN DAN "Dan hanya kepada Allah saja hendaknya


PENSYARIATAN AKAD WAKAALAH orang-orang yang beriman bertawaka\." (lbra-
7. DEF,N,SI WAKAALAH him:12)
Secara bahasa arti wakaalah atau wikaalah Dan Allah berfirman ketika mengabarkan
(dengan waw difathah dan dikasrah) adalah me- tentang Nabi Hud a.s.,
lindungi. Hal ini sebagaimana firman Allah,
Aku bertawakkal kepada
"Sesungg uhnya

"Dan mereka menjawab,'Cukuplah Allah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu." (Hud: 56)
(menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik- Maksudnya, "Saya bertumpu kepada Allah
baik Pelindung."'[Ali Imran= L73) dan saya menyerahkan urusan saya kepada-
Yaitu abHaafizh (Pelindung atau Penjaga). Nya."

Dan firman-Nya, Dalam definisi syara, wakaalah menurut


para ulama Mazhab Hanafi1383 adalah tindakan
"Tidak ada tuhan selain Dia, maka jadikan- seseorang menempatkan orang lain di tempat-
lah Dia sebagai Pelindung." (al-Muzzammil: nya untuk melakukan tindakan hukum yang
e) tidak mengikat dan diketahui. Atau penyerah-
an tindakan hukum dan penjagaan terhadap
dari wakiila da-
Al- Farra' berkata, "M aksud
sesuatu kepada orang lain yang menjadi wakil.
Iam ayat ini adalah yang melindnngi."
Tindakan hukum ini mencakup pembelanjaan
Wakaalah juga artinya penyerahan. Misal-
terhadap harta, seperti jual beli, juga hal-hal
nya,wakkala amrahu ilafulaan (dia menyerah-
lain yang secara syara bisa diwakilkan seperti
kan urusannya kepada si fulan).
juga memberi izin kepada orang lain untuk
M isalnya j uga ucapan, "Taw akka ltu' a I allah
masuk rumah.
[Saya berserah diri kepada Allah)."
Para ulama Mazhab Syaf i mengatakan bah-
Seperti juga dalam firman Allah,
wa wakaalah adalah penyerahan kewenangan

L383
Tok^iloh Fathil Qadiir, vol. VI, hlm. 3, Bada'i' ash-Shanaa'liYol. VI, hlm. 19, Radilul Muhtaan vol. 4,h\m.417, Tabyiin al-Haqaa'iq,
vol lV h|m. 254.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN rsrAM I[rD s

terhadap sesuatu yang boleh dilakukan sendiri kan kepada orang lain untuk mengambil piu-
dan bisa diwakilkan kepada orang lain, untuk tangnya dari orang, lalu orang itu tidak mau
dilakukan oleh wakil tersebut selama pemilik menerima pewakilan itu, namun kemudian se-
kewenangan asli masih hidup.138a Pembatasan telah itu dia pergi ke tempat orang yang ber-
dengan ketika maslh hidup ini adalah untuk utang dan mengambil piutang itu atas nama
membedakannya dengan wasiat. muwakkil-nya, maka orang yang berutang itu
tidak terbebas dari kewajiban membayar
2. RUKUN AKAD WAKAALAH utang. Hal ini karena akad wakaolah ini ber-
Menurut para ulama Mazhab Hanafi, ru- laku dengan adanya ijab dan qabul. Dan ma-
l<unwakaalah adalah ijab dan qabul. sing-masing dari pelaku akad tidak bisa me-
Ijab adalah darimuwakkildan disebut juga
langsungkan konsekuensi dari akad tersebut
jika ada penolakan dari salah satunya sebelum
al-ashiil.ljab ini misalnya dengan berkata ke-
pada orang lain, "Saya mewakilkan kepadamu adanya ijab atau qabul, sebagaimana dalam
jual beli dan sejenisnya.
untuk melakukan hal ini", atau, "Lakukanlah
ini", atau, "Saya mengizinkanmu unfuk melaku- Menurut jumhur ulama, wakaalah mem-
kan ini", dan sejenisnya. punyai empat rukun, yaitu orang yang mewa-
kilkan (muwakkil), orang yang mewakili (wa-
Qabul dari wakil adalah dengan ucapan,
" Saya menerimanya", dan sej enisnya.
t3ss kiil), sesuatu yang diwakilkan (al-muwakkal
Qabul
juga terlaksana dengan semua perbuatan yang fiih), dan sighah [ucapan atau perbuatan yang
menunjukkan adanya qabul tersebut. Ia tidak menunjukkan ijab dan qabul).
disyaratkan harus berupa perkataan, karena Menurut para ulama Mazhab Hambali1387,
wakoalah adalah pemberian izin dan pengha- waka alah a d - d auriyyahr3ss adalah sah. Waka a -
pusan larangan dari orang lain untuk melaku- Iah dauriyyah adalah jika seseorang berkata,
"Saya mewakilkan hal ini kepadamu. Dan setiap
kan sesuatu, sehingga ia menyerupai pembe-
rian izin kepada orang lain untuk memakan kali saya mengeluarkanmu dari pewakilan ini
makanan si pemberi izin.1386 maka saat itu juga saya mewakilkannya kepa-
Para ulama sepakat bahwa qabul dalam damu atau engkau adalah wakilku", atau, "Saya
mewakilkan hal ini kepadamu, dan setiap kali
wakaolah bisa dilakukan segera setelah ada-
nya ijab, bisa juga dengan tidak segera. Karena
kamu keluar dari pewakilan ini maka saat itu
juga saya mewakilkannya kepadamu atau eng-
penerimaan para wakil Rasulullah terhadap wa-
kaalah dari beliau adalah dengan perbuatan me-
kau adalah wakilku." Di samping itu, sah juga
pembatalan pewakilan kepada seorang wakil
reka dan mereka tidak langsung melaksanakan-
nya setelah adanya pewakilan tersebut. fika ti-
dengan kata-kata, "Setiap kali saya mewakil-
kan kepadamu", atau, "Setiap kali engkau kem-
dak ada ijab dan qabul, maka akad itu tidak
berlangsung. Seandainya seseorang mewakil- bali menjadi wakilku, maka saat itu juga saya
telah membatalkanmu sebagai wakilku."

7344
Mughnil al-Muhtaaj, vol. ll, hlm. 217.
7345
Bodoo'l' orh-Shanaa'livo/. VI, hlm. 20.
1386
Mughnil at-Muhtaaj,voL ll, hlm. 222, al-Mughni,voL V hlm.84.
L387
Ghaayat t Muntaha,voL ll, hlm.156.
1388
M"nrrut para ahli Ilmu Mantik, dour adalah tergantungnya sesuatu pada sesuatu yang menjadi pijakannya. Dinamakan wakaalah
daurlryah karena ia tergantung dengan dikeluarkannya wakil dari akad wakaalah it:'t.
FIQLH ISlAlvt IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAIGI KEUAI{GAN

a. Mengaitkan Wakaalah Dengan Syarat dibolehkan.


atau Batas Waktu Adapun dalam wakaalah, maka ketidakje-
Menurut para ulama Mazhab Hanafi dan lasan dapat mempengaruhi keabsahannya, se-
Hambali, wakaalah bisa bersifat mutlak dan bisa hingga ketidakjelasan syarat juga dapat ber-
juga dibatasi dengan syarat atau ketentuan-ke- pengaruh bagi keabsahannya, maka pembatas-
tentuan tertentu. Misalnya seseorang berkata, an dengan syarat tidak bisa diterima. Akan te-
"likaZaid datang, maka engkau wakilku dalam tapi, jika wakil melakukan tindakan dalam wa-
menjual buku ini." kaalah yang dibatasi dengan syarat, maka tin-
Dalam hal ini, tindakan dari wakil tidak dakannya itu sah karena adanya izin dari mu-
sah sebelum terealisasinya syarat yang ditetap- wakkil walaupun al<adwakaolah itu rusak fadi,
kan. Terkadangwakaalah juga dibatasi dengan jika dia adalah wakil dengan upah, maka nomi-
waktu yang akan datang. Misalnya muwakkil nal upah yang disebutkan menjadi batal dan
berkata, "Saya mewakilkan kepadamu untuk dia hanya wajib mendapatkan upah yang ber-
menjual buku ini besok." Maka orang kedua itu laku umum. Hal ini karena dia bekerja dalam
tidak menjadi wakil sebelum esok hari. lingkup akad yang rusak yang tidak dia laku-
Dalil mereka bagi kebolehan pembatasan kan jika tanpa bayaran, sehingga muwakkil wa-
ini adalah bahwa pewakilan merupakan akad jib memberinya upah yang umum berlaku, se-
yang membuat pihak lain boleh secara mutlak perti melakukan pekerjaan dalam akad sewa
untuk melakukan sesuatu yang diwakilkan. Dan yang rusak."13eo
hal-hal yang mutlak adalah juga hal-hal yang lika muwakkil telah menetapkan akad wa-
bisa dibatasi dengan syarat dan waktu, seperti kaalah itu dan dia mensyaratkan sebuah syarat
talak. Di samping itu, pewakilan adalah izin bagi wakil dalam melaksanakan apa yang di-
untuk melakukan suatu tindakan, maka ia mi- wakilkan, maka para ulama sepakatbahwa hal itu
rip dengan wasiat.138e dibolehkan. Misalnya muwakkil berkata, "Saya
Imam Syafi'l dalam pendapat yang ashah mewakilkan kepadamu untuk membeli sesua-
pada mazhabnya berkata, "Tidak sah memba- tu, tapi jangan membelinya kecuali setelah satu
tasi wakaolah dengan syarat berupa sifat atau bulan."
waktu. Misalnya seseorang berkata, 'lika Zaid
datangl atau, 'fika tiba awal bulan depan, maka b. Pembatasan Waktu Wakaalah
saya mewakilkan hal ini kepadamu.'Dalil pen- Para ahli fiqih sepakat tentang sahnya
dapat ini adalah bahwa pewakilan merupakan pembatasa n w aka a I ah dalam j angka waktu ter-
akad yang di dalamnya ketidakjelasan bisa ber- tentu, seperti satu bulan atau satu tahun, kare-
pengaruh bagi keabsahannya. Sehingga tidak na akad wakaalah dilakukan sesuai dengan ke-
sah pembatasan terhadapnya dengan syarat- butuhan.
syarat, sebagaimana dalam akad jual beli dan
penyewaan. Pewakilan berbeda dengan wasiat c, Wakaalah dengan Upah
karena di dalam wasiat ketidakjelasan tidak ber-
Wakaalah sah dengan upah dan tanpa upah,
pengaruh, sehingga ketidakjelasan syarat tidak
karena Nabi saw. pernah mengutus beberapa
mempengaruhi keabsahannya dan hal itu pun
orang untuk mengambil sedekah dari umat

1389
Bodaa'i' ash-Shanaa'iivo1. VI, hlm. 20, Ghaayatut Muntahi, vol.ll, hlm. 147.
1390
Mughni al- Muhtaaj,vol. II, hlm. 223, al-Muhadzdzab, vol.l, hlm. 350.
Baglan 3: HUKUM TRAT{SAKSI KEUANGAN rsrAM IILID 5

Islam dan beliau memberi mereka bonus.l3e1 Dalam akad wakaalah dengan upah, mu-
Karena itulah, keponakan-keponakan beliau wakkilboleh mensyaratkan kepada wakil untuk
berkata kepada beliau, 'Andai engkau utus tidak berhenti dari akad tersebut kecuali sete-
kami untuk mengumpulkan sedekah-sedekah lah jangka waktu tertentu. Iika wakil tidak men-
itu tentu kami akan memberikannya kepada- jalankan syarat itu, maka dia tidak mendapat-
mu sebagaimana orang-orang itu, dan kami kan upah.
pun mendapatkan apa yang mereka dapatkanJ'
Maksudnya adalah mereka bisa mendapatkan d. Keumuman dan Pengkhususan
bonus sebagaimana orang-orang yang diutus Wakaalah
Nabi saw. tersebut. Menurut para ulama Mazhab Hanafi dan
Di samping itu,wakaalah merupakan akad Malikil3e3, wakaalah umum adalah sah, kare-
yang tidak mengikat (jaa'iz) yang tidak harus na wakaalah boleh diberlakukan pada semua
dilakukan oleh orang yang menjadi wakil, se- tindakan yang kewenangannya dimiliki oleh
hingga dia boleh mengambil upah dalam mela- muwakkil dan dalam semua hal yang bisa di-
kukan apa yang diwakilkan kepadanya. Hal ini wakilkan, seperti pembelanjaan harta dan se-
berbeda dengan kesaksian yang wajib dilaku- bagainya.
kan oleh saksi. Imam Syafi'i dan Ahmadl3ea mengatakan
lil<awakaalah itu tanpa upah, maka ia ada- bahwa wakaalah umum tidak sah karena di da-
lah kebaikan dari wakil. likawakaalah dengan lamnya terdapat ketidakjelasan yang berat.
upah, m4ka status hukumnya adalah akad,ijaa- Adapun wakaalah khusus, maka para ahli
rah (penyewaan orang). Sehingga wakil berhak fiqih sepakat akan kebolehannya. Dan, wakaa-
mendapatkan bayaran dari muwakkil ketika Iah khusus inilah yang umumnya berlaku.
menyerahkan kembali sesuatu yang diwakilkan
jika memangdapat diserahkan, seperti pakaian 3. PENSYARIATAN WAKAALAH
yang dia iahit. Maka ketika wakil menyerahkan Wakaalah dibolehkan berdasarkan Al-Qui-
hasil jahitannya, dia pun berhak mendapat- an, sunnah, dan ijma.
kan bayaran. Dalil dari Al-Qur'an adalah firman Allah
fika pewakilan itu adalah dalam penjualan, ta'ala ketika menceritakan tentang Ashhabul
pembelian atau haji, maka dia berhak menda- Kahfi,
patkan bayaran jika dia telah melakukannya,
walaupun pembayaran untuk barang yang di- "Make suruhlah salah seorang di antara
jual belum diterima.13e2 kamu pergi ke kota dengan membqwo uong pe-

1391
Ibnu Hajar berkata, "Hal ini adalah masyhur. Di dalam Shahih Bukhari dan Shahih Musllm dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw. me-
ngutus para pemungut paiak. Di dalam S/rohihain juga disebutkan bahwa Nabi saw. mengutus Abu Hamid as-Sa'idi, atau Nabi saw
menugaskan seorang lelaki dari Azd yang dipanggil Ibnu al-Lutbiyyah. Di dalam .Shahihain juga terdapat riwayat dari Umar bahwa
dia menugaskan Ibnu as-Sa'di untuk mengambil sedekah. Di dalam Sunan Abi Dawudjuga diriwayatkan bahwa Nabi saw. mengutus
Abu Mas'ud sebagai pengumpul sedekah dan zakat. Di dalam Musnad Ahmad juga terdapat riwayat bahwa Nabi saw. mengutus Abu
Jahm bin Hudzaifah untuk memberikan sedekah. Di dalam ol-Mustodrak j\gaterdapat riwayat bahwa Nabi saw. mengutus Qais bin
Sa'ad untuk mengumpulkan sedekah orang-orang. Di dalam al-Mustadrak juga terdapat riwayat Ubadah bin Shamit bahwa Nabi
saw. mengutusnya untuk mengambil sedekah dari orang-orang. Beliau juga mengutus al-Walid bin Uqbah ke Bani Mushthalaq
sebagai pengambil sedekah dari orang-orang di sana." (Lihat at-Talkhiish al-Habiir hlm. 176, 251,257).
1392
Al-Mughni,vol. Y hlm. 85 dan setelahnya , Takmilah Fathit Qadiin voL Vl, hlm. 2, al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 329.
1393
Tok-iloh Raddil Muhtaan voL vll, hlm. 357, Bidaayah al-Muitnhid, voL Il, hlm. 302.
1394
Tuh\oh al-Muhtaaj, voL V hlm. 308, Rasyryaaf al-Qinaai vol IIt, hlm. 471, Mughnil at-Muhtaai, vot.ll,hlm.22l.
FIQLH rSr.AM f rLrD s Baglan 3: HUXUM IRANSAI(SI KEUAI{GAI{

rakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah ma- dapatkannya untuk mengumpulkannya dari
kanan yang lebih baik, dan bawalah sebagian para pemberi zakat.
mokanan itu untukmu." (al-Kahfi: 19). Dan firman Allah,
Ini adalah wakaalah dalam membeli. jika kamu khawatirkan ada perseng-
"Dan
Allah berfirman, ketaan antara keduanya, maka kirimlah se-
"Maka kirimlah seorang juru damai (ha- orang juru damai (hakam) dari keluarga laki-
laki dan seorang juru damai dari keluarga pe-
kam) dari keluarga laki-laki dan seorang juru
rempuan." (an-Nisaa': 35).
damai dari keluarga perempuan." (an-Nisaa':
Dan kedua hakam dalam ayat di atas meru-
3s).
pakan dua wakil dari sepasang suami-istri.
"Pergilah kamu dengan membawa bajuku Adapun dalil dari sunnah, maka terdapat
inr." fYusuf: 93). banyak hadits tentang disyariatkannya wakaa-
Dan firman Allah ketika mengisahkan ten- lah ini. Di antaranya adalah yang diriwayatkan
tang Nabi Yusul ketika berkata, oleh Imam Bukhari dan Muslim bahwa Rasu-
lullah mengutus para petugas untuk mengum-
"Jadikanlah aku bendaharawan negari (Me-
pulkan zakat. |uga riwayat lain bahwa Rasu-
sirJ." (Yusuft 55).
lullah mewakilkan kepada Amr bin Umayyah
Dan firman Allah,
adh-Dhamari dalam pernikahan Ummu Habi-
" S e su ng g uzakat itu, hany al ah
hny a zakat- bah bintu Abi Sufyan.t"s luga riwayat tentang
untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil pewakilan beliau kepada Abu Rafi'untuk me-
zaket." (at-Taubah: 60). nerima pernikahan Maimunah bintil-HArits de-
Maksud amil atau pengurus-pengurus za- ngan beliau.t"u Iuga pewakilan beliau kepada
kat dalam ayat ini adalah para pengumpul za- Hakim bin Hizam untuk membelikan hewan
kat yang diutus penguasa untuk mengumpul- kurban. |uga pewakilan beliau terhadap Urwah
kan zakat. Allah telah membolehkan pengum- al-Bariqi dalam membeli kambing.13e7 |uga ha-
pulan zakat dari orang-orang dan itu seperti dits riwayat Bukhari tentang pewakilan de-
menggantikan orang-orang yang berhak men- ngan memberikan onta sebagai pelunas utang
seseorang, serta sabda beliau,

1395
HR Abu Dawud, vol. I, hlm. 468. Al-Baihaqi berkata dalam Ma'rifuh as-Sunan wal Atsaar,"Kami meriwayatkan dari Abu |a'far Mu-
hammad bin Ali bahwa dia menyebutkan hal itu." Namun Imam Baihaqi tidak menyebutkan sanadnya dalam kitab tersebut, demiki-
an pula ketika menyebutkan riwayat tersebut dalam Khilaafiyaot, dia tidak menyebutkan sanadnya. Dan dia meriwayatkannya di
dalam Sunan dari jalur Ibnu Ishal dari Abu Ia'fa4, dia berkata, "Rasulullah mengutus Amr bin Umayyah adh-Dhamari ke Najasyi, lalu
dia menikahkannya dengan Ummu Habibah, kemudian dia memberikan darinya empat ratus Dinar." (Lihat at-Talkhiish al-Habiin
hlm. 251. dan setelahnya).
1396
HR Malih asy-Syafi'l dari Malih juga oleh Ahmad, Tirmidzi, Nasa'l dan Ibnu Hibban dari Sulaiman bin Yasar bahwa Nabi saw.
me-ngutus Abu Rafi', maula beliau, dan seorang lelaki dari Anshaf, lalu keduanya menikahkan Nabi saw. dengan Maimunah bintul
Harits. Ketika itu Rasulullah di Madinah sebelum pergi menunaikan haji. Ibnu Taimiyah dalam Muntaqa al-Akhbaarberkata, "lni
adalah dalil bahwa pernikahan Rasulullah dengan Maimunah bintul-Harits sebelum beliau berihram namun hal itu tidak diketahui
oleh lbnu Abbas." (Lihat at-Talkhiis al-Habiir: 252 dan NaiIuI Authaar, vol. V hlm. 269).
_^ ^-
1397
Pewakilan terhadap Hakim bin Hizam adalah shahih. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Tirmidzi dari Habib bin Abi
Tsabit dari Hakim bin Hizam, dan di dalamnya disebutkan bahwa Rasulullah bersabda kepadanya," Berkurbanlah dengan kambing
dan bersedekahlah dengan dinar itu." Kisah pewakilan beliau terhadap Urwah al-Bariqi juga shahih. Ia diriwayatkan oleh Ahmad, al-
Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Maiah dan Daruquthni dari Syabib bin Ghargadah as-sulami al-Kufi dari Urwah bin Abil fa'd al-
Bariqi. Di dalamnya disebutkan bahwa Nabi saw. berdoa untuknya agar mendapatkan keberkahan dalam iual belinya. Dan setelah
itu seandainya dia membeli debu, pasti dia mendapatkan untung. (LihatJaami'ul llshuul,vol.Xll, hlm. 289, /Vasftbur Raayyah,vol.lV,
hlm. 90, a t-Talkh ish a I - H a b i i r hlm. 2 5 1, Nailu I Authaan vol. V, hlm. 27 O).
Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN FrqLH rsLAM f ILID s

" S esung aik kali an adala h


g uhny a sebaik-b beberapa hal pada sighah, kedua pihak pelaku,
yang paling baik dalam melunasi utangi' dan objek akad.
Adapun dalil dari iima, maka para imam Kedua pihak pelaku akad adalah orang yang
telah sepakat tentang kebolehan wakaalah, di mewakilkan (al-muwakkilJ dan orang yang men-
samping adanya kebutuhan orang-orang ter- iadi wakil (al-wakiil). Para ulama sepakat bah-
hadapnya, karena seseorang terkadang tidak wa muwakkil boleh tidak hadir di majelis tran-
mampu melaksanakan semua keperluannyal3es. saksi yang diwakilkan,iuga muwakkil diboleh-
Oleh karena itu,wakaalah ini dibolehkan kare- kan seorang wanita atau orang yang sedang
na ia merupakan salah satu bentuk tolong-me- sakit. Muwakkil juga boleh hadir di majelis tran-
nolong dalam kebaikan dan ketatraaraan. saksi yang diwakilkan dalam keadaan sehat, ber-
Hikmah disyariatkannya wakaolah sudah beda dengan pendapat Abu Hanifah.
jelas, yaitu menjaga maslahat, memenuhi ke- Adapun wakil adalah semua orang yang
butuhan, dan menghilangkan kesulitan dari boleh melakukan tindakan hukum untuk diri-
orang-orang. Hal ini karena kemampuan, kom- nya sendiri pada suatu urusan, dimana dia juga
petensi, dan pengalaman terkadang dimiliki boleh menjadi wakil orang lain dalam urusan
oleh sebagian orang saja, sedangkan orang tersebut. Akan tetapi, ia tidak boleh mewakili
yang lain tidak memilikinya. Akibatnya, tidak seseorang untuk melawan musuhnya.
jarang seseorang berada di pihak yang benar Menurut para ulama Mazhab Maliki, tidak
namun tidak mampu untuk menyampaikan ar- boleh mewakilkan kepada orang kafir untuk
gumen dan penjelasan, sedangkan lawannya melakukan penjualan, pembelian atau akad sa-
yang dalam posisi bersalah lebih mampu dan lam (pesan). Hal ini agar dia tidak melakukan
lebih mengetahui berbagai argumen. Namun hal yang diharamkan. fuga tidak boleh mewa-
orang pertama tadi perlu untuk mewakilkan kilkan kepadanya untuk menerima pembayar-
perkaranya kepada orang lain demi membela an dari orang-orang muslim, agar dia tidak me-
dirinya dan menjelaskan kebenarannya. rasa posisinya lebih tinggi dari mereka.

* Hukum wakaalah, 7. SYARAT.SYARAT SIGHAH


Hukum asal wakaalah adalah dibolehkan. Menurut para ulama Mazhab Syafi'i, ter-
Namunterkadangia disunnahkan jika ia meru- dapat dua syarat untuk sighah.
pakan bantuan untuk sesuatu yang disunnah- - Akad wakaalah berlangsung dengan lafal
kan. Terkadang juga ia menjadi makruh iika ia yang menunjukkan adanya keridhaan ter-
merupakan bantuan terhadap sesuatu yang di- hadap pewakilan itu, baik secara terang-
makruhkan. Hukumnya juga menjadi haram terangan maupun secara sindiran (tidak
jika merupakan bantuan untukperbuatan yang terang-terangan). M isalnya, "Saya mewakil-
haram. Dan, hukumnya adalah wajib jika ia un- kan kepadamu untuk meniual rumahku",
tuk menghindarkan kerugian dari muwakkil. atau, "Saya menempatkanmu pada posisi-
ku untuk menjual rumahku." Dalam qabul
B. SYARAT€YARAT AKAD WAKAALAH tidak disyaratkan adanya ucapan, melain-
Untuk sahnya wakaolah maka disyaratkan kan cukup dengan perbuatan, seperti meng-

L398
Al-Mughni,vol.Y,hlm.Tg,Takmilah FathitQodiir Vol.VI, hlm.3,Mughnil al-Muhtaaj,vot.ll,hlm.2l7,al-Muhadzdzab, voL l, hlm.348,
al-Mabsuuth, vol XIX, hlm.2 dan setelahnya.
ISLAM JILID 5 BaETan 3: HUKUM TRANSAXSI XEUANGAN

izinkan tamu untuk makan makanan yang Sedangkan tindakan-tindakan hukum yang
dihidangkan. bisa menimbulkan keuntungan dan kerugian,
- Menurut para ulama Syafi'i, disyaratkan seperti transaksi jual beli dan penyewaan, maka
al<ad wakaalah tidak dikaitkan dengan sya- jika anak yang mumaryiz itu sudah mendapat
rat, yaitu seperti ucapan seseorang, "fika izin untuk melakukan jual beli, maka sah bagi-
si fulan datang dari perjalanan, maka eng- nya untuk mewakilkan kepada orang lain, ka-
kau menjadi wakilku untuk melakukan hal rena ia bisa melakukannya sendiri. fika dia ti-
ini." Akan tetapi, boleh mengaitkannya de- dak boleh melakukan tindakan hukum, maka
ngan sesuatu jika sesuatu tersebut terjadi pewakilan itu berlaku tapi tergantung dengan
setelah wakaalah itu terlaksana, seperti, adanya kebolehan dari walinya, juga tergan-
"Saya mewakilkan kepadamu untuk men- tung izin dari walinya untuk melakukan jual
jual rumahku dengan syarat penjualan itu beli.13ee
telah terlaksana ketika kedatangan si fu- Imam Syafi'l berkata, "Tidaksah pewakilan
lan." fuga sah membatasiwakaalah dengan dari anak kecil secara mutlak, karena ia tidak
waktu seperti pembatasan pewakilan itu sah untuk melakukan sendiri semua tindakan
selama satu bulan atau satu tahun. hukum." Ini juga merupakan pendapat para
ulama Mazhab Maliki dan Hambali.1400
2 SYARAT MUWAKKIL Sedangkan Abu Hanifah hanya mensyarat-
Syarat muwakkil adalah pemilik kewenang- kan pewakilan itu berlangsung pada sesuatu
an untuk melakukan tindakan terhadap sesua- yang kewenangannya bisa dimiliki oleh wakil.
tu yang dia wakilkan dan semua konsekuensi Berdasarkan hal ini, maka menurut Abu Hani-
hukum tindakan itu berlaku padanya. De-ngan fah boleh pewakilan muslim kepada seorang
ini tidak sah pewakilan dari orang gila, orang kafir dzimmi untuk membeli khamar dan
yang tidak sadaL dan anak kecil yang belum babi,
mumayyiz. Karena, mereka tidak memiliki sifat fuga tidak sah pewakilan dari orang yang
berakal yang merupakan salah satu syarat ke- mahjur'alaih (tidak boleh melakukan tindak-
cakapan hukum (al-ahliyyah). Di samping itu, an hukum) karena ketidakcakapannya dalam
semua konsekuensi hukum dari tindakan yang mengatur dan menggunakan harta. Hal ini ka-
mereka lakukan tidak berlaku pada mereka. rena dia tidak mempunyai kewenangan untuk
Di samping itu, tidak sah juga pewakilan melakukannya sendiri.
dari anak kecil yang sudah mumayyiz untuk Wanita dan orang yang sedang berihram
suatu tindakan yang kewenangannya tidak dia haji atau umrah, menurut mayoritas ulama Ha-
miliki sendiri, seperti cerai, hibah, sedekah dan nafi, tidak sah mewakilkan akad nikah kepada
tindakan-tindakan hukum sejenisnya yang ha- orang lain, karena keduanya tidak boleh me-
nya dapat menimbulkan kerugian. Adapun tin- lakukannya sendiri kala itu. Seorang ayah yang
dakan-tindakan hukum yang mendatangkan fasik juga tidak sah untuk mewakilkan perni-
manfaat murni, seperti menerima sumbangan, kahan anak perempuannya kepada orang lain,
maka anak kecil yang mumayyiz boleh mewa- karena dia tidak memiliki kewenangan untuk
kilkannya kepada orang lain. melakukannya sendiri.

1399
Brdoo'i' orh-shanaa't', vol. VI, hlm. 20, Takmilah Fothit eadiirvol. Vt, hlm. lZ,i^34.
L4oo
Mrghril al-Muhtaaj, voL ll, hlm. 217, al-Muhadzdzab, vol. l, hlm. 349, at-Fiqh 'ala al-Madhaahib al-Arba'ah, vol lll, hlm. 236 dan
setelahnya.
Baglan 3: IIUKUM TRANSAKSI XEUANGAN ISI.AM IILID 5

Namun menurut para ulama Mazhab Sya- kepada anak kecil, orang gila dan orang yang
fi'i, hal ini dikecualikan dengan orang buta. tidak sadar; karena masing-masing mereka ti-
Orang buta menurut para ulama Mazhab Syafi'i dak mukallaf. Mereka tidak boleh melakukan
tidak boleh melakukan transaksi jual beli dan tindakan hukum sendiri, sehingga mereka juga
sejenisnya yang keabsahannya bertumpu pada tidak boleh menjadi wakil.
penglihatan langsung. Namun dia sah untuk Namun para ulama Mazhab Syafi'i dalam
mewakilkannya kepada orang lain karena da- pendapat yang shahih berpendapat bolehnya
rurat. mewakilkan kepada anak kecil yangmumayyiz
untuk mengizinkan orang lain masuk rumah,
g. SYARAT.SYARAT WAKL menyampaikan hadiah, menunaikan haji, me-
Disyaratkan wakil adalah orang yang be- nyumbang menyembelih kurban, dan memba-
rakal. Maksudnya, dia mengetahui transaksi gikan zakat.
dengan bai[ yaitu mengetahui bahwa menjual fuga tidak sah mewakilkan kepada orang
berarti saalib (menghilangkan kepemilikan ter- yang dungu untuk membelanjakan harta. fuga
hadap barang) dan membeli adalahfia/ib (men- tidak sah mewakilkan kepada orang yang se-
dapatkan kepemilikan terhadap barang). fuga dangberihram haji atau umrah, jugawanita, un-
bisa membedakan antara ghaban al-yasiir (per- tuk melangsungkan akad nikah menurut jum-
bedaan harga yang ringan dari harga yang hur ulama selain Mazhab Hanafi. Karena, orang
umum) dengan al-ghaban al-faahisy (perbeda- yang berihram dan wanita tidak sah melang-
an harga.yang parah). Sehingga tidak sah me- sungkan akad nikah. Dan menurut para ulama
wakilkan kepada oranggila dan anakkecilyang Mazhab Syafi'i, tidak sah mewakilkan kepada
tidak mumayyiz. Adapun anak kecil yang mu- orang buta untuk melakukan suatu tindakan
ma14iz, maka menurutpara ulama Mazhab Ha- hukum yang menuntut adanya penglihatan.
nafi, sah untuk mewakilkan sesuatu kepada- Menurut Mazhab Hanafi, juga disyaratkan
nya, baik ia dibolehkan untuk melakukan jual wakil benar-benar bermaksud melakukan akad
beli sendiri maupun mahjuur (dihalangi untuk itu atau tidak main-main, dan dia mengetahui
membelanjakan hartanya sendiri). pewakilan itu walaupun secara umum. fika se-
Syarat berakal ini ditetapkan karena wakil seorang mewakilkan kepada orang lain untuk
menempati posisi muwakkil dalam menyam- menjual bukunya, lalu wakilnya itu menjual-
paikan maksudnya, sehinggawakil harus orang nya sebelum mengetahui adanya pewakilan
yang mampu menyampaikan maksud. Dan, ke- tersebut, maka peniualan itu tidak sah, hingga
mampuan untukmenyampaikan maksud ini ti- muwakkil membolehkannya atau setelah wakil
dak bisa terwuiud kecuali dengan adanya sifat mengetahui adanya pewakilan itu.
berakal dan mumayyiz. Hal ini seperti yang di- Wakil bisa mengetahui adanya pewakilan
lakukan Ibnu Ummi Salamah ketika masih ke- itu dengan mendengar langsung dari muwak-
cil yang menikahkan ibunya kepada Nabi saw.. kil, dengan pengiriman utusan atau informa-
Para ulama Mazhab Syafi'i, Maliki dan Ham-
si dari dua orang atau dari satu orang yang
adilla0t, atau yang tidak adil tapi dipercaya
bali mengatakan bahwa tidak sah pewakilan
oleh wakil.lao2

l40l Adil di sini maksudnya adalah selalu menjaga dirinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang agama, iuga dari perbuatan-
. perbuatanyang dicela dalam masyarakat, Penj.
1402
Bodro'l' osh-Shanoa'ii vol. VI, hlm. 20 dan setelahnya, al-Mabsuuth, vol 19, hlm. 158, Raddul Muhtaar, vol.lV hlm. 417, Mughnil al-
Muhtaaj, voL ll, hlm. 218.
ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUXUM TRAilSAIGI I(EUANGAN

Wakilnya ditentukan, baik dengan penis- upah masing-masing, tanpa adanya pembeda-
batan atau dengan isyarat. fika seseorang me- an, karena masing-masing mendapatkan man-
wakilkan kepada salah satu dari dua orangtan- faat yang bermacam-macam.la0a Alasan mere-
pa menentukannya, maka pewakilan itu tidak ka ini adalah karena memiliki sesuatu yang
sah karena tidak adanya kejelasan. Dan hendak- awalnya milik umum merupakan salah satu se-
nya wakil juga mengetahui muwakkil-nya, baik bab terjadinya kepemilikan, sehingga ia seperti
dengan disebutkan salah satu ciri-cirinya mau- jual beli, maka sah pewakilan di dalamnya.
pun karena muwakkil sudah terkenal.1a03 Muwakkal fiih adalah milik muwakkil. Ti-
Para ulama Mazhab Maliki mensyaratkan dak terbayangkan orang yang tidak memiliki
tiga syaratunltkmuwakkil danwakil, yaitu mer- kewenangan terhadap suatu perkara melim-
deka, cakap membelanjakan harta, dan balig. pahkan suatu tindakan hukum terhadap perka-
Maka tidak boleh pewakilan antara para bu- ra tersebut kepada orang lain. Dan, syarat ini
dak dan orang-orang merdeka, antara orang- disepakati oleh seluruh ulama.
orang yang dungu dan mahjuur, antara anak- Muwakkal fiih tersebut diketahui sebagian
anak atau antara anak-anak dan orang yang aspeknya, maksudnya ketidakjelasan dan keti.
balig. Para ulama Mazhab Syafi'i mensyaratkan dakpastian di dalamnya tidak berat. Ini meru-
wakil adalah orang yangadiljika dia mewakili pakan syarat yang ditetapkan oleh pada ulama
hakim atau mewakili wali dalam penjualan Mazhab Syafi'i.
harta orang yang ada di bawah perwaliannya. Muwakkal fiih bukan berupa perintah un-
tuk mengutang dari orang lain. fika seseorang
4. SYARATSYARAT OBIEK YANG mewakilkan kepada orang lain untuk rneng-
DIWAKILKAN ( MUWAKKAL FltH ) utang kepada orang lain, lalu wakil berkata ke-
Muwakkalfiih bukan hal-hal yang kepemi- pada orang yang akan mengutangi, "Utangi sa5ra
likannya terbuka untuk umum, tanpa adanya uang sekian", lalu orang ifu mengutanginya, maka
batasan kepemilikan. Karena seseorang tidak utang tersebut adalah untuk wakil bukan un-
boleh mewakilkan kepada oranglain untukmen- t:.tk muwakkil. Pewakilan dalam hal ini hanya
cari kayu di hutan, mencari rumput di padang sah jika dilakukan dengan cara pengutusan, ya-
terbuka, mengambil air di tempat umum, dan itu wakil berkata, "Fulan mengutus saya untuk
menggali barang tambang, seperti tembaga, ti- utang uang sekian kepada Anda."
mah dan logam mulia. fika terjadi pewakilan Muwakkal fiih secara syara bisa diwakili
dalam hal-hal ini, maka apa yang dihasilkan oleh orang lain, yaitu semua urusan keuangan
adalah milik wakil, sedangkan muwakkil tidak dan yang lainnya yang bisa diwakili oleh orang
mendapatkan apa-apa. Syarat ini adalah menu- lain. Maka tidak sah pewakilan dalam ibadah
rut para ulama Mazhab Hanafi. Sedangkan me- badani murni, seperti shalat, puasa dan ber-
nurut jumhur ulama dan juga merupakan pen- suci dari hadas. Karena tujuan dari ibadah ba-
dapatyang lebih kuat dalam Mazhab Syafi'i, di- dani murni adalah menguji hamba dengan mem-
bolehkan pewakilan dalam hal-hal di atas. Dan, bebankan sesuatu kepadanya, dan ini tidak
hasilnya dibagi di antara mereka sesuai dengan bisa tercapai dengan diwakili oleh orang lain.

1403
Bodoo'l'orh-Shanaa'livol.Vl,hlm.20dansetelahnya,ad-Daasuuqii,vol.lll,hlm.3TS,Mughnilal-Muhtaaj,vol.ll,hlm.2lg,Kasysyaaf
al-Qinaai vol lV hlm.450.
1404
ALFono*oa al-Hindiyyoh, voL lll, hlm. 440, Mughnil al-Muhtaaj, vol Il, hlm. 221, Raudhah ath:Thaalibiin, vol. IV hlm. 291, at-
Mughni, voL V hlm.81.
Baglan 3: HUXUM TRANSAI(SI KEUANGAN FIQLH ISLAM )ILID 5

fuga tidak sah pewakilan dalam sumpah, ka- buatkami perlu membagi pembahasan tentang
rena tujuan sumpah adalah menampakkan ke- hal-hal yang boleh diwakilkan dan yang tidak
jujuran orang yang bersumpah. Di samping itu, boleh menjadi dua bagian.
sumpah adalah berlandaskan pada pengagung- Pertama, pewakilan dalam hak-hak Allah,
an, pemuliaan, dan penghambaan kepada Allah, yaitu semua hukuman had menurut pendapat
dan ini merupakan sesuatu yang bersifat syar'i. para ulama Hanafi, dan menurut para ulama
f uga tidak boleh pewakilan dalam bersetubuh, lainnya adalah semua hukuman hudud selain
karena tujuan darinya adalah menjaga kehor- had qadzf.
matan dan melahirkan anak yang dinisbatkan Kedua, pewakilan dalam hak-hak hamba.
kepada pelakunya.
Menurut jumhur ulama, dibolehkan wakaa'
a. Pewakilan dalam Hak-hak AllahloT
Pewakilan dalam hak-hak Allah ada dua je-
lah dalam ibadah-ibadah yang mempunyai ke-
nis, yaitu pewakilan dalam pemastiannya dan
terkaitan dengan harta, baikberupa penerima-
pewakilan dalam pelaksanaannya.
an, pemberian maupun penyerahan kepada
orang yang berhak seperti zakat, kafarat, na- 7). Pewakilan dalam Pemastlan Hudud
za[ sedekah, haji dan umrah ketika tidak mam- Para ulama Mazhab Hanafi mengatakan
pu dan setelah meninggal dunia, menyembelih
bahwa jika hukuman hudud itu ketika diaiu-
hady,menambal kekurangan dalam ihram haji
kan kepada hakim tidak memerlukan adanya
atau umrah, juga menyembelih kurban dan se-
pengajuan tuntutan, seperti zina dan minum
jenisnya.laos Kebolehan ini dikarenakan tujuan
khamar, makatidaksah pewakilan dalam pene-
dari ibadah-ibadah ini adalah menyampaikan-
tapannya. Karena ia menjadi tetap di depan ha-
nya kepada pihak yang berhak menerimanya.
kim dengan adanya bukti atau pengakuan, tan-
Sedangkan para ulama dalam Mazhab Maliki pa memerlukan pengajuan tuntutan dari pemi-
menyatakan tidak boleh pewakilan dalam haji.
lik hak. Sehingga untuk pemastiannya cukup
Karena tujuan dari haji adalah memperbaiki jiwa
dengan kesaksian hisbah tanpa perlu pengajuan
manusia (tahdziib an-nofs) dan mengagungkan
tuntutan. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa
syiar-syiar Allah.1a06 Adapun pengeluaran har- pewakilan dalam penetapan hak Allah atas se-
ta dalam ibadah haji bukanlah sesuatu yang seorang adalah dibolehkan, dengan syarat bu-
asli melainkan muncul belakangan ('aaridh).
kan hudud yang di dalamnya tidak disyaratkan
5. HAL.HALYANG BOLEH DI,WAKILKAN DAN adanya pengajuan tuntutan, seperti hukuman
YANG TIDAK BOLEH D'WAKILKAN had zina dan minum khamar.
Para fuqaha berbeda pendapat dalam be- fika had tersebut memerlukan adanya pe-
berapa hal yang boleh diwakilkan. Hal ini mem- ngajuan tuntutan, seperti had pencurian dan

r4oS
Tok^itoh lbni Abidin, voL VII, hlm. 271, Bidaayah at-Mujtahid, vol. II, hlm. 297 , Mughnil al-Muhtaaj, voL ll, hlm. 219, al-Mughni, vol.
hlm. 83, ary-Syarhut Kabiir ma'a Haasyiyah ad-Daasuuqii, vol. III, hlm. 377 dan setelahnya, Raudhah ath'Thaalibiin, vol' IV hlm.
V,
294.
1405
Pr., ulama Mazhab Syafi'i telah membuat kaidah seputar hal-hal yang boleh diwakilkan dan yang tidak. Mereka mengatakan
bahwawakaalah sah dalam segala sesuatu kecuali dalam sesuatu yang mutlak tidak diketahui. Misalnya, pewakilan dalam segala
sesuatu baik yang besar maupun yang kecil. Juga tidak boleh dalam hukuman had dan qishash, atau penerimaan harta ribawi
atau penerimaan modal yang diserahkan. Juga tidak boleh dalam persetubuhan, kesaksian, sumpah-seperti iloo' atau li'aan-,
pengakuan adanya hak orang lain pada wakil, zhihar dan ibadah, kecuali ibadah haii atau umrah dan pembagian harta zakat serta
penyembelihan kurban. (Tuhfah ath:Thutlaab, hlm. 169). Akan tetapi, pengecualian qishash perlu dikaji kembali seperti akan diba-
has berikut ini.
1407
Mrk ud hrk-hak Allah adalah bahwa sanksi-sanksi yang ditetapkan oleh Allah atas pelaku pidana, yang di dalamnya korban tindak
pidana itu tidak mempunyai kewenangan apa pun, sehingga harus dilaksanakarl
ISTAM JILID 5 B.gian 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

hadqadzf, maka menurutAbu Hanifah dan Mu- berupaya untuk menggugurkannya. Sedang-
hammad dibolehkan pewakilan dalam pemas- kan dengan adanya pewakilan dalam pemasti-
tiannya. Yaitu dengan membuktikan adanya annya maka akan tercapai kewajiban pember-
pidana yang membuat pelakunya layak men- lakuan hudud milik Allah tersebut, sehingga
dapatkan hukuman had. ia tidak dibolehkan. Adapun pewakilan dalam
Namun, menurut Abu Yusul tidak boleh pemastian qishash dan had qadzf, maka itu di-
pewakilan dalam pemastian tindak pidana ter- bolehkan, karena keduanya adalah hak adami,
sebut. Menurutnya, tindak pidana tersebut ti- seperti hak dalam harta.laoe Menurut mereka
dak menjadi pasti kecuali dengan adanya bukti juga, dibolehkan pewakilan dalam pelaksanaan
atau pengakuan dari muwakkil. hudud, sebagaimana akan dijelaskan nanti.
Perbedaan pendapat ini juga terjadi pada Para ulama Mazhab Hambali1410 menga-
penetapan qishash. takan bahwa dibolehkan pewakilan dalam pe-
Dalam menguatkan pendapatnya, Abu Yu- mastian qishash dan had qadzf,baikketika mu-
suf berdalil dengan menyatakan bahwa tidak wakkil ada maupun ketika tidak ada. Karena
diperbolehkannya wakaalah dalam pemastian kedua hukuman tersebut adalah hak adami, di
tindak pidana yang mengharuskan qishash ada- samping adanya kebutuhan untuk melakukan
Iah berdasarkan qiyas terhadap ketidakboleh- pewakilan di dalamnya. fuga dibolehkan pewa-
an wakaalah dalam pemberlakuannya kepada kilan dalam hak-hak yang murni milik Allah
pelaku. Sehingga, sebagaimana tidak diboleh- semata, seperti had zina dan pencurian. Kare-
kannya pewakilan dalam pelaksanaan hudud na, Rasulullah pernah mengutus Unais untuk
dan qishash kepada pelaku, maka tidak diboleh- memastikan dan melaksanakan hukuman had
kan juga pewakilan dalam pemastiannya, ka- zina kepada pelakunya. Rasulullah bersabda
rena pemastian tersebut merupakan peranta- kepada Unais, "Jika dia mengaku, moka rajam-
ra menuju pelaksanaannya pada pelaku. lah dia!'lni juga menunjukkan bahwa awalnya
NamunAbu Hanifah dan Muhammad mem- belum ada kepastian apakah wanita itu berzi-
bantah dalil Abu Yusuf. Keduanya menyatakan na atau tidak. Dalam kasus ini juga, Rasulullah
bahwa terdapat perbedaan antara pemastian telah mewakilkan kepada Unais untuk memas-
dan pelaksanaan. Menurut keduanya, tidak bo- tikan sekaligus melaksanakan sanksi tersebut
lehnya pewakilan dalam pelaksanaannya ada- terhadap pelakunya. Dan, wakil menempati po-
lah karena adanya syubhat di dalamnya, seba- sisi muwakkil dalam menghindarkan pelaksa-
gaimana akan kita ketahui nanti. Sedangkan naan sanksi hudud dikarenakan adanya syub-
syubhat tersebut tidak ada dalam pewakilan hat.
untuk pemastian.laos
Para ulama Mazhab Syaf i mengatakan bah- 2). Pewakilan dalam Pelaksanaan Hudud
wa tidak boleh pewakilan dalam pemastian Para imam empat mazhab secara umum
hudud yang merupakan hakAllah murni, kare- sepakat bahwa hakim boleh mewakilkan pe-
na hakyangada di dalamnya adalah milikAllah laksanaan had-had Allah dan qishash kepada
semata. Dan Dia telah memerintahkan kita un- orang lain. Hanya saja terkadang terdapat per-
tuk menghindarkan pemberlakuan hudud dan bedaan dalam satu mazhab tentang sahnya pe-

1408
Bodoo'f ,sh-Shanaa'l',vol VI, hlm. 21, Takmitah Fathit Qadiinvol VI, hlm. 7 , Mukhtashar ath-Thahawi,hlm. 109.
1409
At-Mrhodrdzab, vol.l, hlm. 349, Mughnil al-Muhtaaj, vol. ll,hlm.2Zl.
l4l0 Al-Mughni,voL
V hlm.81 dan setelahnya,Ghayaatul Muntaha,vol.ll, hlm. 150.
Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI I(EUANGAN rsLAM rttID 5

wakilan dalam pelaksanaannya ketika muwak- hak pelaksanaan hukuman tersebut pun sudah
kil tidak hadir. menjadi milik Allah semata. Sehingga jika kor-
Berikut ini saya sebutkan secara rinci pen- ban qadzf atau pencurian itu memaafkan pe-
dapat setiap mazhab dalam hal ini. laku pidana ketika itu, maka pemberian maaf
Abu Hanifah dan Muhammad mengatakan itu sudah tidak dianggap lagi.
bahwa pewakilan dalam pelaksanaan hukuman Sebagian ulama Mazhab Hanafi yang lain-
hudud yang memerlukan adanya pengajuan nya mengatakan-dan ini adalah yang lebih
tuntutan seperti had qadzf dan had pencu- kuat dalam Mazhab Hanafi- bahwa tidak bo-
rian, jika muwakkil dan wakilnya hadir ketika leh adanya pewakilan dalam pelaksanaan hu-
pelaksanaannya, maka pewakilan itu diboleh- kuman hudud jil<a muwakkil sebagai pihak kor-
kan. Karena tidak semua orang mampu melak- ban tidak hadir. Karena pelaksanaan hudud ter-
sanakan sendiri hukuman had atas pelaku pi- halangi dengan adanya syubhat, dan ketidak-
dana, bisa jadi hal itu karena kelemahan jiwa- hadiran muwakkil merupakan salah satu syub-
nya atau kurangnya pengalamannya. hat. Karena jika dia hadir ketika pelaksanaan-
Sedangkan Abu Yusuf berpendapat tidak nya, walaupun dia tidak mempunyai kewenang-

bolehnya pewakilan dalam pelaksanaan hukum- an lagi untuk memberikan maaf dan melaku-
an had qadzf danhad pencurian, juga tidak bo- kan penyelesaian secara damai dengan pelaku,
lehnya pewakilan dalam pemastiannya. Secara namun jika dia adalah korban qadzf makabisa
eksplisit dia berkata, "Sesungguhnya pewakilan iadi tuduhan dari pelaku qadzf itu adalah be-
dalam hqdud yang merupakan hak Allah tidak- nar; dan jika dia adalah korban pencurian maka
lah berarti sama sekali, baik ia memerlukan ada- bisa jadi dia menggugurkan tuntutannya. Maka
nya pengajuan tuntutan maupun tidak. Karena tidakboleh pelaksanaan hudud dengan adanya
p akan (w a I iy ul a mr) d ituntut untuk
em il ik keb i j syubhat ini.
melaksanakannya, sehingga dia pun harus me- Kesimpulan. Menurut para ulama Maz-
laksanakannya. Sedangkan pihak yang menjadi hab Hanafi, hukuman hudud tidak boleh dilak-
korban tindak pidana tidak mempunyai kewe- sanakan tanpa kehadiran muwakkil yang me-
nangan apa-apa."1411 rupakan pihak korban.
Adapun jika muwakkil yang merupakan kor- Adapun hukuman takzit maka para ulama
ban dalam kasus qodzf dan pencurian tidak ha- Mazhab Hanafi dan beberapa mazhab lainnyalal2
dir ketika pelaksanaan hukuman had terhadap sepakat tentang dibolehkannya pewakilan da-
pelakunya, maka para ulama Mazhab Hanafi ber- lam pemastian dan pelaksanaannya. Dalam hal
beda pendapat dalam hal ini. Sebagian mere- ini, wakil boleh melaksanakan hukuman kepa-
ka berkata bahwa boleh dilakukan pewakilan da pelaku, baikmuwakkfl hadir maupun tidak.
dalam pelaksanaannya. Karena ketidakbolehan Karena takzir merupakan hak pribadi, dan ia
pewakilan dalam hal ini disebabkan adanya ke- tidak gugur dengan adanya syubhat, berbeda
mungkinan pemberian maaf dan penyelesaian dengan hudud.
secara damai antara kedua belah pihak Sedang- Adapun pewakilan dalam pelaksanaan qi-
kan di sini kemungkinan tersebut tidak ada, ka- shash, jika muwakkil yang merupakan wali kor-
rena perkara itu telah sampai pada hakim dan ban hadit maka pewakilan itu dibolehkan, ka-

1411
Lih"t ,!Fi qh al-lslami 'ola Mazaahib al-Arba'ah, voL lll, hlm. 232, at-lfshaah karya lbnu Habirah, hlm. 208.
r+tZ Badaa'l' arh-Shanaa'li vol. VI, hlm. 21, asy-Syarh ash-Shaghiir,vol. III, hlm. 503, Raudhah ath-Thatibiin, voL lV hlm. 293, asy-syarhul
Kabiir ma' al Mug hni, vol. Y, hlm. 207.
FIQLH ISLAM )ILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAI(SI KEUANGAN

rena bisa jadi dia tidak mampu untuk melak- Rasulullah juga pernah memerintahkan
sanakannya sendiri, sehingga dia memerlukan para sahabat untuk merajam Ma'iz dan mere-
adanya pewakilan. Namun jika dia tidak hadir ka pun merajamnya. Utsman juga pernah me-
ketika pelaksanaan hukuman, maka pewakilan wakilkan kdpada Ali untuk melaksanakan hu-
itu tidak dibolehkan. Karena jika dia hadir; ke- kuman had minum khamar terhadap al-Walid
mungkinan dia akan memberi maaf kepada bin Uqbah. Lalu Ali mewakilkannya kepada
pembunuh. Sehingga, tidak boleh pelaksanaan Hasan, namun Hasan tidak mau melakukan-
qishash dengan adanya syubhat. nya. Lalu dia mewakilkan kepada Abdullah bin
Demikianlah pendapat Mazhab Hanafi da- Ja'fa4 makaAbdullah bin fa'far pun melakukan-
lam masalah pelaksanaan hudud.1al3 Kesimpul- nya dan Ali menghitung jumlah cambukannya.
an pendapat Mazhab Hanafi dalam hal ini ada- Di samping itu, pewakilan dalam hal ini dibo-
lah tidak bolehnya pewakilan dalam pelaksana- lehkan karena adanya keperluan terhadapnya,
an hudud dan qishash tanpa kehadiran muwak- juga karena pemimpin muslim tidak mungkin
kil yang merupakan pihak korban, karena hu- melakukan hukuman had sendiri secara lang-
dud terhalangi dengan adanya syubhat. Dan sung.
syubhat adanya pemberian maaf dari pihak Namun sebagian ulama Mazhab Hambali
korban masih tetap ada ketika muwakkil tidak berpendapat seperti pendapat para ulama Maz-
hadir; berbeda ketika dia hadi4, karena ketika hab Hanafi, yaitu tidak bolehnya pelaksanaan
itu syubhat tersebut tidak ada lagi. had qishash dan had, qadzf ketika tidak ada
Para ulama Mazhab Maliki mengatakan muwakkil. Karena bisa jadi muwakkil memaaf-
bahwa dibolehkan pewakilan dalam pelaksa- kan pelakunya ketika dia tidak ada, sehingga
naan sanksi atas pelaku, baik muwakkil hadir sanksi pun gugur. Dan kemungkinan ini meru-
maupun tidak.lala pakan satu syubhat yang menghalangi pelaksa-
Para ulama Hambali dalam zhahir mazhab naan hukuman tersebut. Di samping itu, mem-
mereka mengatakan bahwa wakaalah dalam pe- berikan maaf juga dianjurkan, sehingga jika
laksanaan hudud dan qishash dibolehkan baik muwakkil hadir kemungkinan dia akan kasih-
dengan kehadiran muwakkilmaupun tanpa ke- an kepada orang yang akan dihukum qishash
hadirannya. Karena Nabi saw. pernah bersab- atau orangyang menuduhnya,lalu dia pun me-
da, maafkannya.
Akan tetapi, seperti telah saya katakan
"Pergilah wahai Unais kepada perempuon
tadi bahwa pendapat pertama merupakan zha-
ini, jiko dia mengaku maka rajamlah dia."
hir Mazhab Hambali. Karena sesuatu yang bo-
Lalu Unais pun pergi ke tempat wanita leh dilaksanakan dengan kehadiran muwakkil
itu dan wanita itu pun mengakui perbuatan- juga boleh dilaksanakan ketika dia tidak hadir,
nya. Maka kemudian Rasulullah memerin- seperti hudud dan hak-hak yang lainnya. Se-
tahkan agar wanita itu dirajam, lalu dia pun dangkan memberi maaf adalah kemungkinan
dirajam.lals yang jauh. Seandainya pun dia memaafkannya,

r4r3
Al-Mobrrrth, vol.XlX,hlm. 9, 109, Fathut Qadiir, yol. VI, hlm. 104 dan setelahnya, Takmilah Fathil QadiiavoL VI, hlm. 6 dan setelah-
nya, Badaa'l' ash-Shanaa'li vol. VI, hlm. 21 dan setelahnya, Raddul Muhtaar'ala ad-Durrul Mukhtaar vol IV, hlm. 218.
r4r4
Bidooyoh ot-Mujtahid, voL ll, hlm. 297 , asy-Syarhut Kabiin vot.lll, hlm. 378.
1415
T"l"h disebutkan takhrij-nyadalam Bab Hudud, dariAbu Hurairah dan Zaid bin Khalid al-fuhani. Diriwayatkan oleh Malikdalam
al-Muwaththa', Ahmad dan para panyusun Kutub Sittah kecuali Ibnu Majah.
Baglan 3: HUI(UM IRANSAIGI KEUANGAN FIQLH ISI.AM IILID 5

kemungkinan besar dia telah memberitahu Tidak boleh pewakilan dalam perbuatan
wakilnya tentang pemberian maafnya itu. Na- maksiat atau sesuatu yang diharamkan, seperti
mun pada asalnya adalah tidak ada pembe- zhihar. Sehingga seseorang tidak boleh mewa-
rian maaf, sehingga ketidakhadirannya tidak kilkan kepada orang lain untuk menzhihar is-
berpengaruh.lal6 trinya, karena itu adalah sebuah kemungkaran
Para ulama Mazhab Syaf i mengatakan bah- dan kemaksiatan.lals Dan tidak sah pewakilan
wa pewakilan sah dalam pelaksanaan sanksi dalam meng-ghashab, mencuri atau melakukan
adami, seperti qishash dan had qadzfsertahak- perbuatan kriminal, karena hukuman untukper-
hak materi. Bahkan, terkadang dalam had buatan maksiat atau hal-hal yang diharamkan
qadzfhal itu merupakan kewajiban. Demikian adalah khusus untuk pelakunya, sehingga yang
juga dalam hukuman had perampok jalanan, dituntut adalah pelakunya langsung bukan
kebolehan ini berlaku padanya, baikmuwakkil yang lainnya.
hadir maupun tidak hadir. Sah juga pewakilan
b. Pewakilan dalam Hak Hamba
dari imam dalam pelaksanaan had Allah, kare-
Hak hamba terbagi menjadi dua macam.
na Nabi saw. mengutus Unais untuk melaksa-
Pertama, hak yang tidak boleh dilaksana-
nakan hukuman had. Dan beliau bersabda,
kan dengan adanya syubhat, seperti qishash
"Pergilah wahai Unais kepada wanita itu, dalam pembunuhan atau melukai anggota tu-
jika dia mengaku maka rajamlah dia." buh.
Rasulullah juga bersabda kepada para sa- Kedua, hak yang boleh dilaksanakan den-
habat dalam kisah Ma'iz, gan adanya syubhat.
Untuk hak jenis pertama, sebagaimana te-
"Bawalah dia lalu rajomlah."
lah kita ketahui-menurut Abu Hanifah dan
Utsman r.a. juga pernah mewakilkan ke- Muhammad-dibolehkan pewakilan dalam pe-
pada Ali karramallahu wajhah untuk melaksa- mastiannya, dan tidak boleh pewakilan dalam
nakan hukuman had minum khamar atas al- pelaksanaannya ketika pihakyang menjadi kor-
Walid bin Uqbahla17. Dalam Shahih Bukhari di- ban (muwakkil) tidak ada, karena bisa jadi hak
sebutkan bahwa Rasulullah mewakilkan pelak- itu hilangkarena kehadiran dan pemberian maaf
sanaan hukuman rajam pada orang-orang yang darinya. Maka di dalam pelaksanaan hukuman
terbukti telah berzina. Dan, beliau menjilid ini tanpa kehadiran pihak korban terdapat s3rb-
orang yang terbukti minum sesuatu yang me- hat berupa kemungkinan akan dimaafkan, dan
mabukkan. hukuman hudud tidak bisa dilaksanakan de-
Kesimpulan. Para ulama Mazhab Maliki, ngan adanya syubhat, seperti yang telah dise-
Syafi'l dan Hambali membolehkan pelaksana- butkan.
an hudud dan qishash dengan ketidakhadiran Adapun hak jenis yang kedua, yaitu yang
pihak yang menjadi korban. Adapun Mazhab boleh dilaksanakan dengan adanya syubhat,
Hanafi maka mereka tidak membolehkan hal seperti penerimaan pelunasan utang, peneri-
itu kecuali dengan kehadiran pihak yang men- maan barang yang dikembalikan dan hak-hak
jadi korban.
lain selain qishash, maka wakil boleh meneri-

L+r6
Al-Mughni, vol. V hlm. 84, at-lfshaah libni Habirah, hlm. 258.
r4r7
Mughnil al-Muhtaaj, voL ll, hlm. 221, al-Muhadzdzab, vot.l,hlm.349.
1478
Ary-Syorh ash-Shaghiir, vol. III, hlm. 405, Nihaayah al-Muhtaaj, vol.Y,hlm.22.
ISlAlvt IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRAI{SAKSI KEUANGAN

manya dengan adanya syubhat berupa peng- memberikan jawaban setelah diajukan dakwa-
guguran utang dan pemberian barang kepada an terhadapnya, sehingga haknya pun bisa hi-
peminiamnya. Hukum jenis ini, menurut ke- lang. Selain dalam hal-hal yang disebutkan tadi,
sepakatan para ulama, adalah dibolehkannya lawan boleh untuk menolak dilakukan penga-
pewakilan dalam pelaksanaan dan pemastian- dilan terhadap wakil jikamuwakkiltidak hadir
nya. Dalil kebolehan pewakilan dalam khushu- di majelis qadhi. Karena kehadiran muwokkil
mah (berperkara/mengajukan tuntutan atau di majelis qadhi dan pengajuan dakraraan ter-
membantahnya) adalah adanya keperluan hadapnya adalah hak lawannya, sehingga mu-
orang-orang terhadapnya, karena tidak semua wakkil tidak boleh memindahkan hak itu ke-
orang mampu melakukannya. Dalam riwayat pada orang lain tanpa adanya keridhaan dari
yang shahih disebutkan bahwa Ali r.a. mewa- lawannyA seperti utangyang menjadi tanggung-
kilkan kepada Aqil untuk meminta haknya ke- annya"L42o
pada Abu Bakar r.a.. Dan ketika Aqil sudah tua, Kesimpulan. Abu Hanifah tidak membo-
Ali mewakilkan kepada Abdullah bin fa'far un- lehkan pewakilan kepada orang lain tanpa ada-
tuk meminta haknya dari Utsman ra. dan Ali nya keridhaan dari lawan bagi orang yang ti-
r.a. berkata, "Sesungguhnya berperkara mem- dak memiliki uzur jika muwakkfl tidak hadir
buat seseorang melakukan sesuatu yang tidak bersama wakilnya di majelis pengadilan. Ada-
dia sukai. Sesungguhnya setan menghadirinya, pun jika muwakkil hadir di majelis pengadilan,
sedangkan saya tidak suka untuk menghadir- maka pewakilan dibolehkan. Tidak ada perbe-
iny2"l+ro daan antara Abu Hanifah dan kedua muridnya
Hanya saja para ulama Mazhab Hanafi ber- dalam hal ini.
beda pendapat tentang syarat adanya keridha- Kedua murid Abu Hanifah dan para imam
an lawan bagi sahnya pewakilan itu untuk pe- lain dari selain Mazhab Hanafi mengatakan
mastian adanya utang, peminjaman barang dan bahwa dibolehkan pewakilan dalam menuntut
hak-hak lain. Abu Hanifah berkata, "Pewakilan hah menetapkannya, dan memperkarakannya,
dalam berperkara tidak berlaku jika muwakkil baik muwakkil hadir maupun tidak, baik dia
tidak hadir bersama wakilnya di majelis qadhi, sehat maupun sedang sakit, walaupun lawan
kecuali dengan keridhaan lawan, juga kecuali tidak rela. Hal ini dengan syarat wakil terseh-
jika muwakkil sedang sakit, bepergian yang but bukan musuh lawan. Alasan kebolehan ini
membutuhkan waktu tiga hari lebih, tidak bisa adalah karena apa yang disebutkan di atas ada-
mengajukan dakwaan dan tuntutan, perempuan lah kewenangan yang boleh diwakilkan, se-
yang senantiasa berada di rumahnya, atau wa- hingga pemiliknya boleh mewakilkannya kepa-
nita yang sedang haid atau nifas sedangkan qa- da orang lain tanpa keridhaan dari lawannya,
dhi berada di dalam masjid. Perempuan sen- seperti ketika dia tidak ada ada atau sakit, juga
diri umumnya malu untuk menghadiri tem- seperti dalam penyerahan harta yang menjadi
pat berkumpulnya para lelaki dan malu untuk tanggungannya kepada orang yang berhak.

1419
HR rl-Baihaqi.
1420
Al-Mrbrruth, vol. IXJ(, hlm. 7 dan setelahnya, Fathut Qadiir vol. VI, hlm. 104-105, Takmitah Fathil Qadiir voL VI, hlm. VIII dan
setelahnya, Badaai' ash-Shanaa'ii vol. VI, hlm. 22, Mukhtashar ath-Thahawi, hlm. 158, Raddul Muhtaan vol.lV, hlm. 418, Takmilah
Ibnu Abidin, vol. Yll, hlm. 280, al-Faraa'id al-Bahlryah fi Qawaa'id al-Fiqh[ryah, karya Syeikh Mahmud Hamzah, hlm. 134. lbnu
Abidin berkata, "Tidak ada perbedaan dalam kebolehan hal ini. Adapun perbedaan para ulama adalah mengikatnya hal ini, yaitu
apakah pewakilan tertolak dengan penolakan lawan? Menurut Abu Hanifah pewakilan tersebut tertolah sedangkan menurut ke-
dua muridnya pewakilan itu tidak tertolak dan lawan dipaksa untuk menerimanya."
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN FIqLH ISLAM )ILID 5

Di samping itu, karena hal ini telah men- 2. Wakil tidak boleh berperkara atas nama
jadi ijma para sahabat. Misalnya Ali r.a. pernah muwakkil-nya untuk memastikan hak atau
mewakilkan kepada Aqil untuk meminta hak- menafikannya, sedangkan dia tidak me-
nya kepada Abu Bakar r.a., dan Ali berkata, "Se- ngetahui hakikat yang sebenarnya tentang
sungguhnya dalam perselisihan ketika berper- muwakkil-nya.
kara terdapat hal-hal yang buruk dan setan Adapun yang dipilih dalam fatwa menurut
menghadirinya. Sesungguhnya saya tidak suka para ulama Mazhab Hanafi adalah penyerahan
untuk menghadirinya." Di sisi lain, seringkali masalah pewakilan ini kepada keputusan ha-
orang-orang memerlukan pewakilan dalam ber- kim. |ika dia mengetahui sikap keras kepala
perkara. Karena terkadang ada orang yang me- dari lawan, maka pewakilan itu diterima wa-
miliki hak atau dia dituntut sedangkan dia ti- laupun tanpa keridhaan lawannya tersebut. Na-
dak bisa mengajukan dalowaan atau membela mun f ika dia mengetahui bahwa tujuan dari rnu-
diri1a21, atau dia tidak ingin melakukannya sen- wakkil itu adalah untuk merugikan lawannya,
diri.La22 maka pewakilan tersebut tidak diterima.1a23
Para ulama Mazhab Maliki mengecualikan
kondisi ketika muwakkil berperkara dengan
* Pewakilan dalam kesaksian (syahaa-
lawannya sebanyak tiga kali di depan qadhi. dah).
Ketika itu, menurut mereka, muwakkil tidak Pewakilan dalam kesaksian tidak diboleh-
boleh mewakilkannya kecuali karena uzu4 se- kan, karena kesaksian berkaitan dengan peng-
perti sakit. lihatan saksi. Di samping itu, ia juga merupa-
Para ulama Mazhab Hambali menetapkan
kan pemberitahuan tentang apa yang dia lihat
dua syarat agar pewakilan dalam berperkara dan dia dengar; sedangkan hal ini tidak dapat
dibolehkan. Kedua syarat itu adalah sebagai be-
terwuj ud pada wakilnla.r4z+
rikut. fuga tidak sah pewakilan dalam nazar dan
sumpah, karena di dalam keduanya terdapat
1. Pewakilan itu tidak dari orang yang me-
pengagungan kepada Allah ta'ala, sehingga ia
ngetahui kezaliman muwakki l-nya dalam
serupa dengan ibadah murni dan ia juga ber-
perkara tersebut. Hal ini berdasarkan fir-
kaitan dengan pelaku sumpah dan nazar itu.
man Allah Ta'ala,
Wakaalah juga tidak dibolehkan dal am ilaa'1a2s,
"Dan janganlah engkau menjadi pe-
li'oon1426 dan qassaamahl427 karena semua itu
nantang (orang yang tidak bersalah) ka-
adalah sumpah.
rena (membela) orang yang berkhiqnet."
Adapun pewakilan untuk memberikan pe-
fan-Nisaa':105) ngakuan ketika berperkara, maka hal itu dibo-

1421
Arrl -rkn a al-khushuumah dalam bahasa adalah perselisihan dan perdebatan. Akan tetapi, bukan makna ini yang dimaksud dalam
istilah para ahli fiqih. Maka secara majazia dimaknai sebagai meniawab dakwaan penuntut. Dan ini masuk dalam penyebutan
sesuatu yang mutlak dan menginginkan makna yang terbatas.
14zz
Mukhtashar Khalil, hln.216, al-Miizaan, vol.ll, hlm. 83, at-M ughni, vol. Y hlm. 81, al-Muhadzdzab,vol. I, hlm. 348, asy-Syarhul Kabiir
lid Dardir, voL lll, hlm. 378, a|-lfihaah karya Ibnu Habirah, hlm. 207, Karyryaf al-Qinaa', voL lll, hIm. 471.
1423
Ad-Durrrl Mukhtaar,vol. IV, hIm.418.
1424
Nihaayatut Muhtaaj,vol. V hlm. 22, ol-Mughni, vol. V, hlm. 82.
L425
Ila' adalahsumpah seorang suami untuk tidak menggauli istri, Penr.
L426
Li'an adalah sumpah bahwa istrinya telah berzina, Pen7.
7427 qorrro^oh
adalah lima puluh orang dari wali orang yang terbunuh bersumpah bahwa mereka berhak mendapatkan diyat karena
ada orang yang terbunuh dari kalangan mereka tersebut. Hal ini jika korban itu ditemukan terbunuh namun tidak diketahui siapa
pembunuhnya. fika iumlah mereka tidak mencapai lima puluh orang, maka iumlah yang ada bersumpah sebanyak lima puluh
sumpah, penT'.
FIQLH ISLAM IILID 5 Bagflan 3: HUXUM TRANSAXSI KEUAT{GA,{

lehkan menurutparaulama Mazhab Hanafi, se- penjualan dan pembelian serta hal-hal lain-
bagaimana disebutkan oleh Muhammad di da- nya. Hanya saja pewakilan dalam penerimaan
lam al-Ashl. Hal itu juga dibolehkan menurut uang untuk pemesanan barang dan penukaran
Mazhab Maliki dan Hambali. Yaitu misalnya se- uang hanya boleh berlangsung di maielis akad,
seorang berkata, "Saya mewakilkan kepadamu tidak boleh di luarnya. Hal ini karena muwak-
untuk mengaku atas namaku bahwa si fulan kil juga hanya mempunyai kewenangan untuk
mempunyai hak ini padaku." Lalu wakil berka- menerima uang dalam kedua transaksi terse-
ta ketika di depan hakim,'Atas nama muwak- but di majelis akad, tidak di tempat lain. Dan
kil saya, saya mengakui bahwa hak si fulan ada dengan diterimanya pelunasan utang oleh wa-
pada muwakkil saya!' Kebolehan tersebut kare- kil, maka orang yang berutang terbebas dari
na pengakuan itu maksudnya adalah penetap- utangnya.la3o
an kewajiban dengan ucapan, sehingga ia di- fuga dibolehkan pewakilan dalam pelunas-
bolehkan seperti jual beli.1428 an utang, karena muwakkil mempunyai kewe-
Adapun menurut para ulama Mazhab Sya- nangan untuk melunasinya sendiri secara lang-
fi'i, maka dalam pendapatyanglebih shahih me- sung, namun terkadang dia tidak mempunyai
nurutmereka adalah tidakboleh pewakilan da- kesempatan untuk melunasinya sendiri, sehing-
lam pengakuan adanya hakoranglain pada mu- ga dia perlu menyerahkannya kepada orang
wakkil. Karena pengakuan merupakan pembe- lain.
ritahuan tentang adanya hak orang lain yang Dibolehkan juga pewakilan untuk penggu-
ditanggung pengaku, sehingga ia tidak boleh di- guran utang dari orang lain. Karena jika dibole-
wakilkan. Ia seperti kesaksian. Kesaksian sen- hkan pewakilan dalam pemastian dan penagi-
diri tidak boleh diwakilkan, karena ia berkait- hannya, maka dibolehkan juga pewakilan da-
an dengan saksi itu sendiri, karena ia meru- lam pengguguran terhadapnya.
pakan pemberitahuan tentang apa yang dia fuga dibolehkan pewakilan dalam memin-
lihat atau dia dengar; dan hal ini tidak bisa te- tahak syuf' ah, mengembalikan barang yang di-
realisasi pada wakil nya.'nze beli karena adanya cacat, dan penentuan ba-
Sedangkan jumhur ulama membantah ana- gian masing-masing para rekan kongsi. Karena
logi pengakuan dengan kesaksian, karena ter- semua muwakkil memiliki kewenangan dalam
dapat perbedaan antara keduanya. Yaitu kesak- hal-hal di atas, sehingga dia boleh melimpah-
sian tidak membuat tetapnya hak orang lain kan pelaksanaannya kepada orang lain.
pada saksi, namun ia hanya pemberitahuan fuga dibolehkan pewakilan dalam pernikah-
tentang kewajiban yang ditanggung oleh orang an, khulu'serta penyelesaian secara damai da-
lain. lam pembunuhan yang sengaja, dan dalam peng-
Dibolehkan pewakilan untuk menerima ingkaran terhadap dakraraan. Karena muwakkil
utang, karena muwakkilterkadang tidak mam- memiliki kewenangan untuk melaksanakannya
pu untuk mengambil sendiri piutangnya, se- sendiri, sehingga dia mempunyai kewenang-
hingga dia perlu menyerahkan pelaksanaannya an untuk menyerahkannya kepada orang
kepada orang lain, sebagaimana wakil dalam lain.

7428
Bodor'l' orh-Shanaa'livol. VI, hlm. 22, Bidaayah at-Mujtahid, vol ll, hlm. 297 , al-Mughni, vol. V hlm. 82.
1429
Mughnit at-Muhtaaj, voL ll, hlm. 22!, ol-Muhadzdzab, vol.1, hlm. 349.
7430
Bodoo'I' orh-Shanaa'll vol. Yl,hlm. 22.
Baglan 3: HUXUM TRANSAXSI XEUAT{GAN FIQLH ISIAM JILID 5

Dibolehkan juga pewakilan dalam hibah, pernikahan ini", tanpa mengaitkannya ke-
sedekah, peminjaman, penitipan, penggadaian, pada muwakkil, atau dia berkata, "Saya
peminiaman dan permintaan hibah dari orang menerima pernikahan ini untukku", maka
lain sebagaimana telah disebutkan. akad itu berlangsung untuk dirinya, bukan
Dibolehkan juga pewakilan dalam ryirkah untuk muwakkil-nya.
dan mudharabah, sebagaimana dibolehkan da- Hibah. Dalam hibah wakil harus berkata,
lam pemberian utang dan mengutang. Hanya "Muwakkil saya menghibahkan ini kepa-
saja dalam pewakilan untuk mengutang, mu- damu." fika dia berkata, "Saya menghibah-
wakkil tidak memiliki apa yang diutangkan kan ini kepadamu", maka hibah itu tidak
oleh wakilnya kecuali jika wakilnya itu berkata sah.
kepada orang yang mengutangi, "Fulan meng- Penyelesaian secara damai dalam pem-
utusku kepadamu untuk utang uang sekian." bunuhan yang sengaja dan dalam penging-
Maka dalam kondisi ini, orang yang diutus karan dakwaan. fika seseorang menuntut
adalah utusan bukan wakil. orang lain dan menyatakan bahwa orang
Dibolehkan juga pewakilan dalam penye- itu mempunyai utang dua ratus dirham
lesaian secara damai untuk qishash dan peng- kepadanya, sedangkan orang yang ditun-
guguran utang, sebagaimana dibolehkan pewa- tut mengingkarinya, kemudian orang yang
kilan dalam talak dan sewa-menyewa sebagai- , dituntut ini mewakilkan kepada orang lain
mana telah disebutkan. untuk menyelesaikan masalah itu secara
|uga flibolehkan pewakilan dalam peme- damai dengan memberikan seratus dir-
sanan dan penukaran uang, karena muwakkil ham, maka dalam penyelesaian damai ini
mempunyai kewenangan untuk melakukannya wakil harus berkata, misalnya, "Saya me-
sendiri, sehingga dia mempunyai kewenangan nerima penyelesaian damai terhadap ma-
untuk menyerahkan pelaksanaannya kepada salah atas nama fulan dengan menerima
orang lain. Akan tetapi, hal ini dengan syarat seratus dirham." fika dia tidak menisbat-
mata uang penggantinya diterima di majelis kan kepada muwakkil, maka penyelesaian
akad, sebagaimana sudah diketahui secara secara damai itu tidak sah. Ini berbeda
umum.1431 dengan penyelesaian secara damai terha-
Akan tetapi, dalam sebagian akad ini wakil dap pengakuan. Dalam penyelesaian seca-
tidak boleh menisbatkannya kepada dirinya, ra damai terhadap pengakuan, maka pe-
melainkan harus menisbatkannya kepada mu- nisbatannya kepada wakil atau muwakkil
wakkil. Di antara akad-akad yang di dalamnya adalah sah.
wakil harus menisbatkannya kepada muwok- Sedekah. fika seseorang mewakilkan kepa-
kil adalah sebagai berikut. da orang lain untuk bersedekah dari har-
- Akad nikah. Dalam akad nikah wakil ha- tanya dengan jumlah tertentu, maka hen-
rus berkata, "Saya menerima pernikahan daknya wakil menisbatkan sedekah itu ke-
untuk fulan, muwakkil saya", atau, "Saya padamuwakkil-nya. fika tidak, maka sede-
menikahkan si fulanah, wakil perempuan kah itu adalah dari harta wakil sendiri.
saya." fika wakil berkata, "Saya menerima Penitipan, peminiaman, gadai, syirkah dan

1431
Lih"t Badaa'l'ash-Shanaa'li yoL VI, hlm. 23, Bidaayah al-Mujtahid, vol II, hlm. 297, Mughnil al-Muhtaaj, vol. ll, hlm. 220 dan
setelahnya, al-Mughni, voL V hlm. B!, al-Muhadzdzab, vol. I, hlm. 348,Takmilah Fathil Qadiir voL VI, hlm. 21 dan setelahnya.
ISTAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRAI{SAXSI KEUANGAN

mudharabah. Pewakilan dalam semuaakad dasarkan riwayat yang menyebutkan bahwa Ali
ini harus dinisbatkan kepada muwakkil- mewakilkan kepada Aqil dalam menuntut hak-
nya.'032 nya kepada Abu Bakar dan Umar. Dan dia juga
Kesimpulan. Semua akad yang boleh di- mewakilkan kepada Abdullah bin fa'far ketika
lakukan sendiri oleh seseorang boleh diwakil- menuntut haknya kepada Utsman.la3s Di sam-
kan kepada orang lain. Hal ini seperti yang di- ping itu, orang-orang memang membutuhkan
katakan oleh para ulama Mazhab Hanafi.1a33 pewakilan dalam hal ini, karena tidak semua
fuga dibolehkan pewakilan dalam pembatalan orang mampu untuk mempertahankan hak-
akad. Karena jika dibolehkan pewakilan dalam haknya, atau tidak suka untuk berperkara sen-
pelaksanaan akad, maka kebolehan dalam pem- diri.1a36
batalannya adalah lebih utama. Adapun pewakilan untuk menjual dan mem-
Adapun pewakilan dalam memiliki dan beli, maka ahli fiqih sepakat bahwa hal itu di-
mendapatkan hal-hal yang terbuka untuk bolehkan, tidak ada perbedaan di dalamnya.
umum, seperti mengurus lahan yang tidak di- Karena muwakkil mempunyai kewenangan un-
miliki oleh siapa pun, mengambil air dari tem- tuk melakukannya sendiri, sehingga dia juga
pat umum untuk menyiram tanaman, berburu mempunyai kewenangan untuk mewakilkan-
di hutan, mencari rumput dan mengeluarkan nya kepada orang lain. Akan tetapi, agar pewa-
barang tambang, maka menurut para ulama kilan untuk membeli dibolehkan, maka disya-
Mazhab Hanafi pewakilan dalam semua hal ini ratkan tidak adanya al-jahaalah (ketidakjelas-
tidak dibolehkan. Apabila terjadi pewakilan di an) yang parah apabila pewakilan itu adalah
dalamnya, maka apa yang didapatkan oleh wa- pewakilan khusus.
kil adalah untukdirinya sendiri, sedangkan mu- Penjelasan mengenai hal di atas, berdasar-
w akkil tidakmendapatkan apa-apa sama seka- kan Mazhab Hanafi, adalah bahwa pewakilan
li. Namun menurut para ulama dari Mazhab dalam membeli ada dua macam, yaitu umum
Maliki dan Syafi'l dalam pendapat yang azhhar, dan khusus.la37
dan menurut para ulama Mazhab Hambali, pe- Contoh pewakilan umum adalah muwakkil
wakilan tersebut dibolehkan. Pasalnya, itu me- berkata, "Belikanlah saya apa yang engkau ke-
rupakan kepemilikan terhadap harta benda de- hendaki", atau, "Belikanlah saya apa yang eng-
ngan cara yang tidak wajib ia lakukan, sehing- kau mau", atau, "Belikanlah saya pakaian yang
ga dibolehkan pewakilan di dalamnya, seperti engkau kehendaki", atau, "Belikanlah saya ru-
seluruh cara dalam memiliki benda-benda lain, mah yang engkau kehendaki", dan seienisnya.
misalnya dalam jual beli, hibah dan sejenis- Wakaalah ini sah walaupun dengan adanya ke-
nya.'n'n tidakjelasan yang berat tanpa adanya penjelas-
Adapun pewakilan dalam berperkara, se- an mengenai jenis, sifat, dan harga. Karena
perti pengacara pada zaman ini, maka itu di- muw akkil telah menyerahkan kebiiakannya
bolehkan dalam hak-hak manusia. Hal ini ber- kepada wakil, sehingga ia tetap sah walaupun

ra32
At-Fiqh'ala Mazaahib al-Arba'ah,Vol III, hlm. 233.
r+33
Lih^tol-Bidaayah,voL lll, hlm. 1.09.
1434
R"fu."nri-referensi sebelumnya.
1435
Suno, al-Baihaqi,vol. VI, hlm.81.
1436
Al-Hidooyoi, voL ll, hlm. 136, Mukhtashar Khatil,hlm.2l6, al-Muhadzdzab, voL l, hlm. L4B, al-Mughni, vol. Vl, hlm. 81.
ta37
At-qo*ooriin al-Fiqhiyyah,hlm. 328, Tuhfah aph-ThuLlaob, Hml 169, Ghaayatut Muntaha, vol II, hlm. 151.
BaEtran 3: HUXUM TRANSAKSI KEUAT{GAN ISLAM IILID 5

terdapat adanya ketidakjelasan yang parah, an, tentu Rasulullah tidak akan melakukannya.
sebagaimana dalam akad mu dharab ah. Karena, ketidakjelasan sifat tidak hilang de-
Para ulama Mazhab Maliki dan Hanafi se- ngan hanya penyebutan binatang kurban dan
pakat tentang kebolehan pewakilan umum. Ma- kadar harga. Di samping itu, jahaalah yang ri-
suk di dalamnya semua yang boleh diwakilkan, ngan dalam wakaalah tidak mengakibatkan ter-
seperti urusan harta, pernikahan, perceraian jadinya perselisihan, karena al<ad wakaalah ber-
dan sebagainya, kecuali hal-hal yang dikecua- tumpu pada sikap toleran (musaamahah).
likan oleh muwakkil. Para ulama Mazhab Sya- Standar jahaalah yang ringan adalah jika
fi'i dan Hambali berpendapat tidak sahnya pe- nama sesuatu yang akan dibeli melalui pewa-
wakilan umum, seperti mewakilkan kepada kilan hanya mencakup satu jenis, dan disebut-
orang lain untuk melakukan seluruh urusan- kan salah satu dari dua hal, yaitu sifat atau ka-
nya baikyang kecil maupun yang besar. Hal ini dar harganya. Dalam kondisi ini makaTahaalah
menurut mereka karena adanya gharar (ke- tersebut adalah ringan.
tidakjelasan) yang parah di dalamnya dan bu- fika nama sesuatu yang akan dibeli melalui
kan merupakan keperluan darurat untuk me- pewakilan mencakup beberapa hal yang ber-
lakukannya. beda atau menyerupai beberapa hal yang ber-
Adapun pewakilan khusus misalnya ada- beda, maka jahaalah dalam kondisi ini adalah
parah. Sehingga wqkaalah dalam hal ini tidak
lah seseorang berkata kepada orang lain, "Be-
boleh kecuali jika dijelaskan jenis sesuatu akan
likan saya pakaian'l "Belikan saya rumah","Be-
dibeli, dan tidak cukup penjelasan kadar harga
likan saya permata", "Belikan saya kambing",
atau sifatnya saja.
dan semisalnya. Dalam akad wakaalah khusus
ini, terjadi tarik-menarik antara dalil qiyas dan
- Standar jahaalah yang ringan dan berat.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka
dalil lstrhsan dalam masalah ketidakjelasan yang
jahaalahyang ringan adalah j ahaalah pada
terjadi di dalamnya. Berdasarkan dalil qiyas,wa-
jenis sesuatu yang diwakilkan di mana ti-
kaalah ini tidak sah dengan adanya ketidakjela-
dak ada perbedaan jauh di antara nilai se-
san yang ringan ataupun berat. Oleh karena
tiap satuannya. Sedan gkan jahaalah yang
itu, harus dijelaskan jenis, sifat, dan kadar har-
berat adalah jahaalah dalam jenisnya. Ber-
ganya, karena penjualan dan pembelian tidak
dasarkan hal ini, para ulama Hanafi mem-
sah dengan adanya ketidakjelasan (jahaalah)
bolehkan adanya kadar tertentu dari gha-
yang ringan, sehingga pewakilan padanya juga
rar (ketidakpastian) dalam wakaalah na-
tidak sah.
mun tidak dibolehkan dalam jual beli. Da-
Namun berdasarkan dalil istihsan, jahaa-
lam hal ini, jahaalah yang menurut mere-
lah yang ringan tidaklah berpengaruh terha-
ka dapat merusak sahnya wakaalah ada-
dap keabsahan pewakilan, tetapi yang berpe-
lah jahaalah yang berat yang menghalangi
ngaruh adalah j ahaalah yang berat. Penguat
sahnya jual beli. Ini adalah menurut ma-
dari dalil istihson ini adalah bahwa Rasulullah yoritas para ulama Hanafi. Sedangkan me-
pernah menyerahkan satu dinar kepada Ha-
nurut sebagian mereka, jahaalah yang me-
kim bin Hizam untuk membelikan hewan kur- rusak keabsahan wakaalah adalah yang
ban. Seandainya jahaalah yangringan menjadi
menghalangi berlakunya konsekuensi hu-
penghalang sahnya pewakilan dalam pembeli-
kum jual beli.1438

1438
Al-Ghoro, *a'atsaruhu fit Ilquud,karyaDr. Shiddiq al-Amin, hlm. 559.
FIQLH ISTAM IILID 5 Bag|an 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN

ContohTaha alah yang ringan. nen, wol dan lainnya. Maka harus disebut-
lika muwakkil berkata kepada wakil- kan jenis tertentu, misalnya dengan berka-
nya, "Belikan saya wol produksi Inggris", ta, "Belikan saya pakaian dari kapas pro-
"Belikan saya wol buatan India", atau "Be- duksi Damaskus." Atau dengan berkata, "Be-
likan saya wol produksi fepang", maka wa- likan saya gandum dengan harga sekian",
kaalah ini sah, karena muwakkiltelah men- atau, "dengan berat sekian."1a3e
jelaskan sifat wol itu. Atau jika dia ber-
kata, "Belikan wol dengan harga sera-
C. KONSEKUENSI HUKUM WAKAAIAH
tus lira", makawokaalahini sah juga, kare-
lika wakaalah berlangsung dengan sah,
na ia menjelaskan kadar harganya. Sean-
maka ia mempunyai sejumlah konsekuensi hu-
dainya muwakkil berkata, "Belikan saya
kum berkaitan dengan hal-hal yang menjadi
seekor keledai", "seekor baghal'] "seekor
kewenangan wakil, hak dan kewajiban yang ha-
kuda", atau "seekor unta", tanpa menjelas-
rus dia lakukan dalam pewakilan jual beli serta
kan sifat dan harganya, maka mereka me-
berkaitan dengan status benda objekwakaalah
ngatakan bahwa wakaalah ini sah, karena
yang ada di tangannya; apakah ia sekadar ama-
jenisnya diketahui dan tidak ada perbeda-
nah ataukah harus dijamin gantinya.
an antar setiap satuannya. Sifatnya juga di-
ketahui di sini, dan itu sesuai dengan kon- 7. 1INDANAN WAKIL
disimuwakkil. Konsekuensi hukum dari akad wakaalah
Seandainya dia berkata, "Belikan saya adalah berlakunya kewenangan wakil untuk me-
seekor kambing", atau, "seekor sapi", tan- lakukan tindakan hukum yang dicakupoleh pe-
pa menjelaskan sifat dan harganya, maka wakilan itu. Di sini saya akan menyebutkan be-
wakaaloh ini tidak sah. Karena kambing berapa jenis wakaalah untuk mengetahui ke-
dan sapi tidak diketahui sifatnya berda- wenangan yang dimiliki dan yang tidak dimili-
sarkan kondisi muwakkil, di samping itu ki oleh wakil.
hendaknya salah satunya diketahui seba-
gaimana telah dijelaskan. a. Waki! untuk Berperkara (Pengacara)
Contoh j ah a al ah y ang berat.
7). Kewenangan untuk Mengpku tentang
Adanya Hak Orang laln Pada Muwakkil
lika muwakkil berkata kepada wakil-
Wakil dalam berperkara di hadapan ha-
nya, "Belikan saya seekor binatang", "Beli-
kim, seperti pengacara pada zaman ini, menu-
kan saya pakaian", "Belikan saya hewan
rut jumhur ulama Mazhab Hanafi memiliki ke-
tunggangan", "Belikan saya tanah", "Beli-
wenangan untuk mengaku atas nama muwak-
kan saya permata", "Belikan saya gandum",
kil-nya tentang adanya hak orang lain pada
"Belikan saya rumah" dan sejenisnya, maka
muwakkil-nya tersebut selain dalam masalah
wakaalah tidak sah karena adanya jahaa-
qishash dan hudud. Hal ini karena wakil dalam
lahyangberat. Karena setiap hal tadi ada-
berperkara adalah wakil untuk menjawab da-
lah nama yang mencakup berbagai macam
lawaan penuntut dan menetapkannya, bukan
dari jenisnya. Pakaian misalnya, bisa dise-
untukberselisih di dalamnya. Dan jawabanter-
butkan untuk pakaian dari sutra, kapas, li-
kadang berbentuk pengingkaran dan terka-

1439
Lih^t ol-Mobsuuth, vol.XlX, hlm. 38 dan setelahnya, Badaa'l' ash-Shanaa'li voL Vl, hlm. 23, Takmitah Fathil Qadiin vot.Vl,hlm.27
dan setelahnya , Raddul Muhtaar 'al ad-Durrul Mukhtaan vol IV hlm. 420, Takmilah Raddil Mukhtaar vol.Vll, hlm. 365.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN FIQLH ISTAM JILID 5

dang pengakuan.laao Abu Hanifah dan Muham- liki kewenangan untuk menyelesaikan perka-
mad membatasi kebolehan pengakuan tersebut ra secara damai terhadap hak yang dimiliki
jika berlangsung di majelis qadhi. Sedangkan muw akkil-nya dan menggugurkan tanggung-
Abu Yusuf tidak membatasi hal itu, sehingga an orang lain yang dituntut oleh muwakkil-
dia membolehkan pengakuan wakil atas nama nya.'nn'
muwakkil-nya baik di majelis qadhi maupun di Para ulama Mazhab Maliki mengecualikan
tempat lain. hal di atas ketika wakil mempunyai kewenang-
Zufar, Malih Syafi'i dan Ahmad mengata- an umum dan muwakkil memberikan kepada-
kan bahwa jika akad wakaalahitu bersifat mut- nya kewenangan untuk memberikan pengaku-
lah maka ia tidak mencakup pengakuan atas an. fuga ketika lawan mensyaratkan kepada
nama muwokkil tentang adanya hak orang lain muwakkil untuk menjadikan wakilnya mempu-
padanya. Karena jika seseorang mewakilkan nyai kewenangan memberikan pengakuan, ya-
kepada orang lain untuk berperkara, maka ti- itu dengan berkata, "Saya tidak mau berperka-
dak diterima pengakuannya atas nama mu- ra dengan wakilmu hingga engkau memberi-
wakkil-nya, baik itu pengakuan bahwa mu- kan kepadanya kewenangan untuk memberi-
wakkil-nya telah menerima hak orang lain itu kan pengakuan atas namamu."
maupun yang lainnya. Karena akad wokaalah Sebenarnya penyebab perbedaan di atas
dalam berperkara artinya pewakilan untuk ber- adalah pada masalah apakah sesuatu yang mut-
selisih, sedangkan pengakuan berarti penyele- lak dan menyeluruh mencakup seluruh bagi-
saian secara damai. Pengakuan itu sendiri meng- annya atau tidak? Para ulama Mazhab Hanafi
hentikan persengketaan, sehingga ia bertenta- mengatakan bahwa ia mencakup seluruh ba-
ngan dengan esensi wakaalah dalam berper- giannya, karena sesuatu yang menyeluruh se-
kara. Oleh karena itu, wakil tidak memiliki ke- cara otomatis mencakup bagian-bagian kecil-
wenangan untuk hal itu, seperti tidak adanya nya, sehingga sah pengakuan wakil atas nama
kewenangannya untuk menggugurkan tanggu- muwakkil ketika berperkara. Sedangkan para
ngan orang lain yang merupakan hak muwak' ulama selain Mazhab Hanafi mengatakan bah-
kil-nya. wa sesuatu yang mutlak dan menyeluruh tidak
Adapun yang membedakan pengakuan de- mencakup bagian-bagian kecilnya, karena se-
ngan pengingkaran adalah pengingkaran tidak suatu yang umum tidak memiliki bagian-bagi-
menghentikan persengketaan. Di samping itu, annya. Sehingga ketika berperkara, tidak sah
wakil tidak memiliki kewenangan untuk me- pengakuan wakil tentang adanya hak orang
ngajukan pengingkaran yang menghalan gi mu- lain yang ditanggung muwakkil-nya, karena la-
wakkil-nya untuk mengajukan pengakuan. Se- fal "berperkara" ketika disebutkan, ia tidak men-
dangkan jika wakil memiliki kewenangan untuk cakup pengakuan. Di sisi lain indikasi yang
mengaiukan pengakuan, maka tentu muwakkil berdasarkan kebiasaan iuga tidak menafikan
tidak bisa lagi mengajukan pengingkaran. Dan dan tidak menuntut tercakupnya pengakuan
hal ini tidak dibolehkan dengan dalil bahwa di dalamnya.
para ulama sepakat bahwa wakil tidak memi-

1440
Bodaoi'ash-Shanaa'livol.YI,hlm.24, TakmitahFathilQadiinvot.Vl,hlm.!0,a\-Mabsuuth,vol.XlX,hlm.tVdansetelahnya,ad-Dutul
Mukhtaan vol IV, hlmn. 430, al-Kitaab ma'a al-Lubaab, vol. II, hlm. 151.
L447
Bidooyoh al-Mujtahid, voL ll, hlm, 297, ary-Syarhul Kabiin voL lll, hlm. 379, at-Muhadzdzab, vol.l, hlm. 351, al-Mughni, voL V hlm.
9t.
FIqH ISIAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI XEUANGAN

Berdasarkan hal di atas, jumhur ulama se- gantung pada majelis qadhi, demikian juga pe-
lain Mazhab Hanafi mengatakan bahwa wakil ngakuan wakilr'1443
dalam wakaalah yang mutlak untuk menjual Para ulama Mazhab Hanafi sepakat bahwa
sesuatu-seperti iika muwakkil berkata ke- jika seseorang mewakilkan kepada orang lain
pada wakil, "fuallah benda ini"-sebenarnya untuk berperkara, namun ketika melakukan
tidak mempunyai kewenangan sama sekali un- akad dengan wakil dia mengecualikan pembe-
tuk menjualnya dengan perbedaan harga yang rian pengakuan dan persetujuan terhadap para
banyak, harga yang umum atau lebih rendah saksi, maka pengecualian itu sah, dan wakil
dari harga yang umum. Dia juga tidak mem- pun hanya menjadi wakilnya untuk menging-
punyai kewenangan untuk menjualnya secara kari dakwaan. Apabila pengecualian itu disam-
kontan dan secara tidak kontan. Hal ini karena paikan setelah berlangsungnya akad pewakilan
sesuatu yang umum tidak mencakup setiap ba- yang awalnya bersifat mutlah maka menurut
giannya yang lebih kecil. Namun wakil mem- Abu Yusuf pengecualian itu sah, namun menu-
punyai kewenangan untuk menjualnya dengan rut Muhammad itu tidak sah.
harga yang umum dikarenakan adanya indika- Para ulama sepakatbahwa pengakuan ayah,
si yang menunjukkan keridhaan muwakkilter- orang yang mendapat wasiat untuk mengurus
hadap hal itu melihat adanya kebiasaan yang seorang anak kecil, dan sekretaris qadhi atas
berlaku.laaz nama seorang anak kecil tentang adanya hak
Kemudian para ulama Mazhab Hanafi yang orang lain pada anak kecil itu adalah tidak
berpendapat bahwa wakil boleh mengajukan sah.
pengakuan atas nama muwakkil, berbeda pen-
2). Kewenangan untuk Menerima atau
dapat tentang tempat pengakuan wakil yang
Mengambil Sesuatu yang Meniadi
diakui keabsahannya. Hak Muwakkil
Abu Hanifah dan Muhammad mengatakan
Menurut jumhur ulama Mazhab Hanafi,
bahwa pengakuan wakil sah di majelis qadhi, jika qadhi memutuskan bahwa suatu barang
bukan di tempatlain, kecuali dalam hudud dan adalah hak milik muwakkil, maka wakilnya
qishash. Karena muwakkil telah menyerahkan
mempunyai kewenangan untuk menerimanya.
perkara itu kepada wakil tapi hal itu di majelis Namun menurut Zufar; wakil tidak mempunyai
qadhi. Di samping itu, karena pewakilan terse-
kewenangan itu. Dalil Zufar adalah bahwa yang
but adalah dalam berperkara atau untuk mem- diminta dari wakil dalam berperkara adalah
bantah daloaraan. Semua itu hanya berlaku di membantu muwakkil tntuk mendapatkan hak-
majelis qadhi, dengan dalil bahwa pemberian nya, sedangkan yang diminta dari wakil untuk
jawaban tidak harus dilakukan di luar majelis
menerima dan mengambil barang adalah me-
qadhi.
nerima amanah. Tidak semua orang yang bisa
Abu Yusuf berkata, "Pengakuan wakil di ma- membantu orang lain untuk mendapatkan hak-
jelis qadhi dan di tempat lain adalah sah, kare- nya dipercaya untuk menerima atau mengam-
na pewakilan adalah penyerahan sesuatu yang bilnya. Dengan demikian, pewakilan dalamber-
kewenangannya berada di tangan muwakkil. perkara bukanlah pewakilan untuk menerima
Dan keabsahan pengakuan muwakkil tidak ter- atau mengambilkan sesuatu milik muw akki l.

l44z Tokhriii ol-Furu"alal ushuul,


hlm. 100.
1443
Bodoo'i'orh-Shanoa'iivoL VI, hlm. 24,Takmilah Fathit Qadiir,yoL VI, hlm. 102 dan setelahnya.
Bagran 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN rsrAM IrrrD s

fumhur ulama Mazhab Hanafi membantah milik muwakkil-nya.la juga tidak memiliki hak
dalil Zufar di atas dan menyatakan bahwa mu- untuk menggugurkan tanggungan dari lawan
wakkil ketika mewakilkan kepada orang lain muwakkil-nya.'nn'
untuk berperkara, maka dia telah memperca-
4). Wakll dalam Berperkara Mewakilkan
yainya untuk mewakilinya menerima atau me- Lagi Kepada Orang l-ain
ngambilkan haknya. Karena perselisihan dalam Wakil dalam berperkara tidak memiliki ke-
berperkara tersebut tidak berakhir kecuali de- wenangan untuk mewakilkannya kepada orang
ngan adanya penerimaan hak, sehingga pe- lain lagi, kecuali dengan seizin muwakkil. Hal
wakilan itu untuk berperkara adalah pewa- ini karena kemampuan orang berbeda-beda da-
kilan untukmenerima dan mengambilkan hak- lam berperkara. Dan muwakkil pun hanya per-
nya.'nun caya dengan keahlian wakilnya, bukan orang
Penulis kitab al-Hidaayah dalam Mazhab lain.laa8
Hanafi berkata, "Fatwa yang dikeluarkan saat
ini adalah berdasarkan pendapat Zufar. Hal b. Wakit untuk Menaglh lftanglas
ini karena banyaknya pengkhianatan yang di- Hukum asal yang dinukil dari para imam
lakukan para wakil, sehingga terkadang orang Mazhab Hanafi menetapkan bahwa seorang wa-
yang dipercaya untuk berperkara tidak diper-
kil untuk menagih utang mempunyai kewena-
caya untuk urusan harta bendaDT4{s
ngan menerima pelunasan utang tersebut. Ka-
Para ulama Mazhab Syafi'i dan Hambali rena kewenangan menagih tidak bisa tercapai
mengatakan bahwa wakil dalam berperkara ti- kecuali dengan diterimanya pelunasan utang,
dak memiliki kewenangan untuk menerima se-
sehingga pewakilan dalam hal ini mencakup
suatu yang merupakan hak muwakkil-nya, ka- pewakilan untuk menerimanya. Di samping itu,
rena muwakkil tidak memberinya izin untuk menagih dalam arti bahasa adalah menerima.
melakukannya, baik dengan pernyataan yang Sebagai contoh misalnya perkataan seseorang,
terang-terangan maupun berdasarkan kebia- "Saya menagih utang darinya", dan, "Saya me-
saan. Karena tidak semua orang yang diper- nagih hakku darinya", maksudnya adalah men-
caya untuk membuktikan hak seseorang juga gambilnya. Penulis al-Qaamuus mengatakan,
dipercaya untuk menerima atau mengambil- "Menagih utang dari seseorang, artinya me-
kan haknya.laa6
nerima pelunasan utang darinya."
3). Kewenangan untuk Menyelesaikan Akan tetapi, para ulama kalangan mute'-
Perselisihan Secara Damal dan Menggu akhkhiriin d,ari Mazhab Hanafi mengatakanbah-
garkan Tanggungan dari Lawan wa seorang wakil dalam menagih utang, ber-
Menurut para ulama Mazhab Hanafi dan dasarkan kebiasaan ('urfl yang berlaku, tidak
Syafi'i, wakil dalam berperkara tidak memiliki mempunyai hak untuk mengambil pelunasan
hak untuk menyelesaikan perkara muwakkil- utang itu dari orang yang berutang. Karena pe-
nya secara damai dengan menggugurkan hak rilaku orang-orang di zaman ini sudah rusah

1444
Bodoa'l' ash-Shanaa'il vol. VI, hlm. 24 dan setelahnya , Takmitah Fathil Qadiin vol. VI, hlm. 96.
L445
Tok^iloh Fathil Qadiin voL VI, hlm. 97, al-Mabsuuth, vol.XlX,hlm.19, Majma' adh-Dhamaanaat,hlm.26L.
7446
Al-M rhodrdrab, vol. l,hlm. 352, al-Mughni,vot V hlm. 91.
L447
Tok^iloh lbni Abidiin,vol. VII, hlm. 365, al-Muhadzdzab, vol I, hIm.351.
7448
Al-Mobrurth, vot. xlx,hlm. 12.
1449
Menagih utang secara bahasa adalah mengambil pelunasannya, dan dalam kebiasaan maksudnya adalah menuntut pelunasan
utang. Dan kebiasaan menjadi pengganti bagi arti secara bahasa sebagaimana sudah diketahui secara umum.
FIQLH ISI.AM IILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN

sehingga para muwakkil tidak lagi percaya jika penjualan dan penyewaan. Dan, wakil di sini
para wakil mengambilkan pelunasan utang me- adalah orang yang melangsungkan akad.
reka, mengingat adanya kekhawatiran terha- Untuk menjelaskan bahwa penerimaan pe-
dap pengkhianatan mereka dalam hal ini. Ini- lunasan utang terhitung sebagai mubadalah
lah yang difatwakan berdasarkan kebiasaan [pertukaran), dapat dikatakan bahwa utang-
orang-orang dan kebiasaan orang-oran g ('urfl utang itu dilunasi dengan sesuatu yang semi-
menggantikan hukum asal yang ditetapkan salnya. Hal ini mengingat pelunasan utang de-
mazhab.laso ngan sosok harta atau benda asli yang diutang
Wakil dalam menagih utang tidak memi- adalah tidak mungkin. Karena utang itu meru-
liki kewenangan untuk mewakilkannya lagi ke- pakan kewajiban yang ditanggung orang yang
pada orang lain. Karena, kondisi orang berbe- berutang, sehingga menagih utang merupakan
da-beda dalam penagihan utang, sehingga ter- bentuk transaksi pertukaran, yaitu pertukaran
kadang orang berutang merasa tidak nyaman antara sesuatu yang diambil dari orang yang
bila ditagih oleh orang-orang tertentu. berutang sebagai pelunasan utangnya dengan
sesuatu yang diambilnya saat berutang. fadi,
c. Wakil untuk Mengambil Pelunasan Utang proses ini seperti proses jual beli. Adapun hak
Para ulama Mazhab Hanafi berbeda pen- dan kewajiban yang menjadi konsekuensi akad
dapat apakah wakil untuk mengambil pelunas- jual beli adalah dimiliki orang yang melang-
an utang mempunyai kewenangan untuk mem- sungkan akad. fika penjualan suatu barang ber-
buktikan dan memastikan adanya utang itu jika langsung melalui perantara wakil, maka dialah
orang yang berutang mengingkarinya? yang bertanggung jawab kepada pembeli ter-
Abu Hanifah berkata, "Wakil untuk meng- hadap semua konsekuensi akad iual beli itu, se-
ambil pelunasan utang mempunyai kewena- perti penyerahan barang, menjamin tidak ada-
ngan untuk membuktikan dan memastikan ada- nya cacat pada barang, dan sebagainya. Wakil
juga yang bertanggung jawab untuk menyerah-
nya utang tersebut. Apabila didatangkan bukti
bahwa muwakkil telah mengambil pelunasan- kan barang.
nya, atau ada bukti pengguguran utang itu, Dua murid Abu Hanifah mengatakan bah-
maka bukti ini diterima." wa wakil dalam menerima utang bukanlah wa-
Dalil pendapat Abu Hanifah adalah bahwa kil dalam pengajuan tuntutan. Karena peneri-
pewakilan dalam mengambil pelunasan utang maan utang adalah menerima harta yang me-
adalah pewakilan untuk melakuka n mub adalah rupakan hak muwakkil, sehingga ia bukanlah
(pertukaran). Maksudnya bahwa pelunasan pengajuan tuntutan. Di samping itu, tidak se-
yang diambil dari orang yang berutang adalah mua orangyang dipercaya untuk mewakili peng-
ganti dari apa yang menjadi tanggungannya se- ambilan harta mempunyai kewenangan untuk
cara muqaashahTasT. Dan hak serta kewajiban mengajukan tuntutan, karena kepercayaan un-
yang menjadi konsekuensi akad pertukaran an- tuk mewakili pengambilan pelunasan utang bu-
tara harta dengan harta adalah dimiliki oleh kanlah kepercayaan untuk mengajukan tuntut-
orang yang melangsungkan akad, seperti dalam an.

1450
Lih^t Brdoa'l' ash-Shanaa'li vot.Yl,htm. 25, Takmilah Fathit Qadiin voL VI, hlm, 97, al-Mabsuuth, voL XlX, hlm. 67 dan setelahnya,
Raddul Muhtoar'alad Durrul Mukhtaar libni Abidiin, vol.lY,hlm.429, al-Kitaab ma'a al-Lubaab, voL ll, hlm. 150.
L45l Mrqoorhoi adalah seseorang
menggugurkan utang orang kepadanya, dan orang kedua itu juga menggugurkan utang orang per-
tama kepadanya yang kadarnya sama, penj.
Bag[an 3: HUXUM TRANSAI(SI KEUANGAN FIqLH ISIAM JILID 5

Para ulama Mazhab Hanafi sepakat bahwa lawannya saja, sedangkan mengambil pe-lu-
wakil dalam mengambil barang yang dipinjam nasan utang itu bukanlah pengaiuan tuntutan,
orang lain, buku misalnya, tidak mempunyai di samping itu muwakkil pun tidak memper-
kewenangan untuk mengajukan tuntutan ke- cayainya untuk mengambilnya."
pada peminiam buku itu. Karena wakil hanya- Berkaitan dengan hal ini, yang difatwakan
lah seorang amin (orang yang diberi amanah) dalam Mazhab Hanafi adalah pendapat Zufar.
dan tidak ada pertukaran di sini, mengingat Hal ini karena banyaknya pengkhianatan dari
dia adalah wakil untuk mengambil barang mu- para wakil. Terkadang juga seseorang yang di-
wakkil. Dan mengambil barang yang asli tidak- percaya untuk mengajukan tuntutan tidak di-
lah termasuk pertukaran, sehingga ia seperti percaya untuk memegang harta.
seorang utusan. Adapun wakil untuk menerima syuf'ah,
Berdasarkan hal ini, jika seseorang me- mengembalikan barang karena adanya cacat
wakilkan kepada orang lain untuk mengambil atau melakukan penentuan bagian setiap pemi-
bukunya dari orang lain, namun orang yang lik pada sesuatu yang dimiliki bersama, maka
memegang buku itu mengajukan bukti kepada wakil mempunyai kewenangan untuk menga-
wakil bahwa pemiliknya (muwakkil)telah men- jukan tuntutan juga. Karena wakil untuk me-
jual buku itu kepadanya, maka permasalahan ngambil qtuf'ah adalah wakil dalam pertukar-
ini dihentikan dulu hingga muwokkil datang. an, mengingat mengambil syuf'ah adalah seper-
Mereka juga sepakat bahwa orang yang ti membeli. Demikian juga pengembalian barang
diwakilkan untuk selalu mengikuti orang yang karena adanya cacat dan penentuan bagian se-
berutang agar melunasi utangnya tidak mem- tiap pemilik pada sesuatu yang dimiliki ber-
punyai kewenangan untuk mengambil pelunas- sama. Keduanya mengandung makna pertu-
an utang itu. Dia juga tidak mempunyai kewe- karan, sehingga pengajuan tuntutan di dalam-
nangan untuk mengajukan tuntutan berkena- nya termasuk dari kewenangan wakil.lasz
an dengan utang itu. Para ulama Mazhab Syafi'i dan Hambali
Tiga imam dalam Mazhab Hanafi juga se- dalam salah satu pendapat mengatakan bahwa
pakat bahwa wakil dalam pengajuan tuntutan wakil untuk mengambil pelunasan utang atau
dalam masalah utang adalah wakil untuk meng- barang adalah wakil untuk membuktikan dan
ambil pelundsannya. Karena barang siapa me- memastikan adanya hak muwakkil-nya yang
miliki kewenangan dalam suatu perkara maka meniadi tanggungan orang lain. Karena peng-
dia memiliki kewenangan untuk menuntaskan- ambilan terhadap pelunasan utang itu tidak
nya, dan penuntasan pengajuan tuntutan da- bisa tercapai kecuali dengan adanya pembuk-
lam masalah utang adalah dengan mengambil tian dan pemastian, maka izin itu ada berda-
pelunasannya. sarkan kebiasaan yang berlaku. Di samping
Namun Zufar berkata, "Wakil untuk meng- itu, pengambilan pelunasan utang tidak bisa
ajukan tuntutan dalam masalah utang bukan- terealisasi kecuali dengan pembuktian dan pe-
lah wakil untuk mengambil pelunasannya. Ka- mastian.
renamuwokkil percaya kepadanya untuk meng- Namun dalam pendapat yang lain, mereka
ajukan tuntutan tentang adanya utang pada mengatakan bahwa wakil untuk mengambil pe-

L452
Al-Mobruuth, vol.XlX,hlm. 1.7, Badaa'l' ash-Shanaa'li vol. VI, hlm. 25, Takmilah Fathil Qadiin voL VI, hlm. gg-L02, Raddul Muhtaan
voL lV hlm. 429,a|-Kiuab ma'a al-Lubaab, voL ll, hlm. 150.
ISLAM )IL[D s B.glan 3: HUKUM TRANSAKSI XEUANGAN

lunasan utang atau barang bukanlah wakil un- but adalah wakaalah umum danwakaalah khu-
tuk mengajukan tuntutan. Hal ini mengingat SUS.

izin untuk mengambil pelunasan utang atau 1. likawakaalah itu bersifat umum, yaitu ke-
barang bukanlah izin untuk memastikannya, tika berlangsungnya akad, w aka alah untuk
baik berdasarkan kata-kata yang diucapkan mengambil pelunasan utang atau pengem-
muwakkil maupun berdasarkan kebiasaan. balian barang muwakkil berkata, "Lakukan-
Karena dalam kebiasaan, orang yang diperca- lah sekehendakmu", atau, "Saya memboleh-
ya untuk mengambil pelunasan utang atau ba- kan apa saja yang engkau lakukan", dan
rang bukanlah orang yang dipercaya untuk sejenisnya, maka wakil boleh mewakilkan
memastikan adanya tanggungan tersebut pada kepada orang lain lagi untuk mengambil
orang lain. pelunasan utang atau barang itu. Hal ini
sebagai implementasi dari keumuman ter-
fuga terdapat dua pendapat dalam Mazhab
Syafi'i dan Hambali seputar pewakilan dalam sebut.
memintasyuf'ah atau penentuan bagian setiap 2. lika wakaalah itu bersifat khusus, yaitu
pemilikpada sesuatu yang dimiliki bersama. 1453 muwakkil tidak mengucapkan kata-kata
Dan menurut kami, yang lebih benar dari ke- yang menunjukkan keumuman izin untuk
dua pendapat itu adalah pendapat kedua da- melakukan tindakan hukum, maka wakil
lam Mazhab Syafi'i dan yang pertama dalam tidak boleh mewakilkan lagi kepada orang
Mazhab Hambali. lain untuk mengambil pelunasan utang dan
pengembalian barang. Karena, wakil harus
Terdapat beberapa permasalahan lainnya
melakukan tindakan hukum sesuai dengan
dalam Mazhab Hanafi berkaitan dengan wakil
pelimpahan kewenangan dari muwqkkil,
untuk menerima pelunasan utang atau barang.
sehingga kewenangannya adalah sesuai de-
Di antara permasalahan-permasalahan terse-
ngan kadar yang dilimpahkan muwakkil
but adalah sebagai berikut.
kepadanya.
- Wakil mewakilkan kepada orang lain Oleh karena itu, jika wakil sudah te-
lagi. lanjur mewakilkan lagi kepada orang lain
Kaidah umum yang berlaku adalah bahwa untuk mengambil pelunasan utang dan wa-
wakil tidakboleh mewakilkan lagi kepada orang kil kedua tersebut telah mengambilnya,
maka orang yang berutang itu tidak terbe-
lain apa yang diwakilkan kepadanya tanpa se-
bas dari beban utangnya. Karena jika pe-
izin muwakkil atau tanpa adanya perkataan mu-
wakilan kepada wakil kedua itu tidak sah,
wakkil kepadanya, "Lakukanlah sesuai dengan
maka pengambilannya dan pengambilan
pertimbanganmu", dan sejenisnya. Karena mu-
orang asing terhadap pelunasan utang itu
wakkil hanya percaya dengan kemampuan dan
adalah sama saja. Kecuali jika apa yang di-
amanah orang yang dia jadikan wakil, sedang-
terima oleh wakil kedua itu sampai kepa-
kan kemampuan dan amanah orang berbeda-
da wakil pertama, maka orang yang utang
beda. Walaupun demikian, kami akan memba-
terbebas dari beban utangnya. Hal ini ka-
gi wakaalah menurut Mazhab Hanafi menjadi
rena pelunasannya telah sampai ke tangan
dua bagian dalam rangka mengetahui sejauh
orang yang menjadi wakil asli dari pemilik
mana kesesuaian kaidah ini. Dua bagian terse-
piutang.

L453
Al-Mrhodrdrab,vol.l,hlm. 351, al-Mughni,vol V hlm.91 dan setelahnya.
Bagtran 3: HUKUM TRANSAKSI I(EUANGAN ISIAM JILID 5

fika pelunasan utang itu rusak atau lagi kepada orang lain tanpa adanya izin dari
hilang ketika bersama wakil kedua sebe- muwakkil-nya. Namun jika dia tidak mampu
lum sampai kepada wakil pertama, maka melakukannya sendiri, maka dia boleh mewa-
wakil kedua tersebut-sebagai orang yang kilkannya kepada orang lain lagi.1as6
mengambilnya-harus menggantinya. Di
sisi lain, pemilik piutang pun tetap boleh - Mengambil pelunasan utang dalam ben-
mengambil pelunasan utang itu dari orang tukbarang.
yang berutang kepadanya. Karena pewa- Wakil untuk mengambil pelunasan utang
kilan dalam pengambilan tersebut tidak tidak boleh mengambilnya dalam bentuk ba-
sah, sehingga jika muwakkil mengambil rang, karena hal ini termasuk dalam transaksi
pelunasannya lagi dari orang yang ber- pertukaran. Sedangkan wakil untuk mengam-
utang, maka dia (orang yang berutang) bil pelunasan utang tidak mempunyai kewe-
boleh mengambil lagi apa yang telah dia nangan untuk melakukan transaksi pertukar-
berikan kepada wakil kedua. Sehingga jika an, karena dia sekadar ditugaskan untuk me-
pelunasan utang itu rusak dan wakil ke- ngambil hak, bukan untuk melakukan pertu-
dua menggantinya, maka wakil kedua itu karan dan yang lainnya.lasT
boleh meminta gantinya dari wakil perta-
ma, karena dia telah tertipu dijadikan se-
- Mewakilkan dua orang untuk mengam-
bagai wakil untuk mengambil pelunasan bil pelunasan utang.
itu.,Dan semua orang yang menipu harus |ika seseorang mewakilkan kepada dua
menjamin ganti bagi tanggung jawab yang orang untuk mengambil piutangnya, maka sa-
ditanggung orang yang dia tipu, dan ini lah satu dari kedua wakil itu tidak boleh me-
masuk dalam jaminan kafaalah.Lasa ngambilnya sendirian tanpa menyertakan re-
Para ulama Mazhab Maliki mengatakan bah-
kannya. Karena, muwakkil percaya kepada ke-
wa wakil tidak boleh mewakilkan kembali ke- duanya bukan kepada salah seorang dari mere-
pada orang lain, kecuali jika apa yang diwakil- ka. fika salah satu dari keduanya mengambil
pelunasan utang itu sendirian, maka orang yang
kan kepadanya tidak pantas dia lakukan sen-
diri. Misalnya, dia adalah seorang tokoh ma- berutang tidak terbebas dari beban utangnya,
hingga pelunasan yang dia berikan sampai ke-
syarakat, sedangkan perkara yang diwakilkan
pada wakil kedua atau sampai ke muwakkil
kepadanya adalah sesuatu yang hina, maka da-
lam kondisi ini dia boleh mewakilkannya ke- langsung. Karena jika pelunasan itu diberikan
pada orang lain lagi.lass kepada salah seorang wakil saja lalu sampai
kepada muwakkil, maka tujuan dari pengam-
Para ulama Mazhab Syafi'i dan Hambali
mengatakan bahwa jika wakil mampu melaku-
bilan itu telah tercapai, sehingga seakan-
akan keduanya telah mengambilnya secara
kan sendiri perkara yang dipercayakan ke-
bersamaan.la5s
padanya, maka dia tidak boleh mewakilkannya

1454
Bodaa'l' ash-Shanaa'li voL VI, hlm. 25, Takmilah Fathut Qadiir, vol. VI, hlm. 89 dan setelahnya.
1455
Ary-syorhul Kabiir karya ad-Dardic vol. III, hlm. 388.
r4s6
Mughnit al-Mqhtaaj,vol. II, hlm. 226, al-Mughni,vol V hlm.88.
1457
Badaa'i' rsh-Shanaa'li vol. Yl,hlm. 26.
l45a
Tok^itoh Fathil Qadii4voL vl, hlm.86 dan setelahnya.
FIQIH ISTAM JILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN

- Mengambil pelunasan utang dalam ke- kembali utangnya kepada pemilik piutang.
adaan cacat. Karena jika pemilik piutang mengingkari
f ika wakil mengambil pelunasan utang na- adanya pewakilan tersebut, berarti dia be-
mun dalam keadaan rusak, maka dia berhak lum menerima haknya. Dan pernyataan
untuk tidak menerimanya dan meminta ganti- yang diterima dalam masalah ini adalah
nya, karena dia menempati posisi muwakkil. pernyataan pemilik piutang disertai de-
Dan sesuatu yang boleh ditolak oleh muwak- ngan sumpahnya, karena utang itu awal-
kil boleh juga ditolak oleh wakilnya. Di sam- nya memang benar-benar ada. Dan ini
ping itu, muwakkil memiliki kewenangan un- merupakan hal yang sudah umum diketa-
tuk mengambil haknya dalam kondisi seperti hui.Adapun orangyangberutang, maka dia
semula dengan sifat yang sama, demikian juga mengklaim tentang sesuatu yang terjadi
dengan wakilnya.lasg setelah itu, yaitu gugurnya utang karena
telah dibayarkan kepada wakil pemiliknya,
- Seseorang mengalar sebagai wakil orang sedangkan pemilik piutang mengingkari
yang sedang tidak ada untuk mengam- adanya pewakilan itu. fika benar bahwa
bil pelunasan utang. pemilik piutang belum menerima pelunas-
f ika seseorang mengaku sebagai wakil dari an utang itu, maka penyerahan pelunas-
orang yang sedang tidak ada untuk mengambil an itu oleh orang yang berutang kepada
pelunasan utangnya, lalu orahg yang berutang orang yang mengaku sebagai wakil adalah
mempercayainya, maka orang yang berutang tidak sah, sehingga orang yang berutang
itu diperintahkan untuk menyerahkan pelunas- harus membayar kembali kepada pemilik
an utang itu kepada orang tersebut. Karena piutang. Hal ini karena pelunasan utang
kepercayaannya kepada orang yang mengaku adalah kewajiban orang yang berutang.
sebagai wakil tersebut artinya adalah dia meng- Kemudian orang yang berutang itu bo-
akui adanya utang yang dia tanggung. Dan ba- leh meminta kembali pelunasan yang telah
rang siapa mengakui bahwa dia mempunyai dia serahkan kepada orang yang mengaku
tanggungan kepada orang lain maka dia dipe- sebagai wakil itu jika hartanya masih utuh,
rintahkan untuk menyerahkan pembayaran karena tujuannya menyerahkan pelunasan
tanggungan itu kepada pihak yang kepadanya itu kepada orang tersebut adalah terbebas-
dia mengakui tanggungan itu. nya dia dari tanggungan utang. Sedang-
Dalam kondisi ini, jika pemilik piutang da- kan dalam kasus ini dia belum terbebas
tang,lalu dia membenarkan bahwa orangyang darinya, sehingga dia berhak untuk mem-
mengaku sebagai wakilnya itu adalah benar- batalkan pengambilan orang itu. Namun
benar wakilnya, maka hal itu sangat bagus. Na- jika harta yang dia bayarkan itu hilang ke-
mun jika pemilik piutang tidak membenarkan- tika bersama orang itu, maka dia tidak bisa
nya, maka ada tiga kemungkinan di sini. menuntut gantinya dari orang tersebut.
1. fika orang yang berutang mempercayai Karena dengan mempercayai orang itu se-
orang yang mengaku sebagai wakil dan bagai wakil, berarti dia mengakui bahwa
dia memberikan pelunasan utangnya ke- orang itu benar dalam meminta pelunasan
pada orang itu, maka dia harus melunasi utang darinya. Dan orang yang dipercayai

1459
Brdoo'l' osh-Shanaa'livol. VI, hlm. 26.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKS! KEUANGAN rsrAM IrLrD s

sebagai wakil untuk mengambil pelunas- utangi saya. Sehingga jika dia meminta lagi
an utang tidak bisa dituntut untuk meng- pelunasan dari saya maka saya akan meng-
ganti pelunasannya. Di samping itu, de- ambil lagi apa yang telah saya bayarkan
ngan mempercayai orang itu, maka orang kepadamu." Dalam kondisi ini, maka orang
yang berutang telah mengakui bahwa dia yang berutang ini dapat meminta kembali
terzalimi dalam pelunasan utang yang ke- apa yang telah dia serahkan kepada wakil
dua, dan orang yang terzalimi tidak boleh tersebut. Karena apa yang diambil oleh pe-
menzalimi orang lain. milik piutang adalah jaminan baginya dari
Akan tetapi, jika ada orang mengaku wakil. Karena dalam pandangan mereka
sebagai wakil orang lain untuk mengambil berdua, pemilik piutang itu adalah orang
titipan pada orang yang dititipi, lalu orang yang meng-ghashab pelunasan utang yang
yang dititipi itu mempercayainya, maka dia dia ambil kedua kalinya. Seakan-akan ini
tidak diperintahkan untuk menyerahkan merupakan jaminan dari orang yang meng-
titipan itu kepada orang tersebut. Karena aku sebagai wakil, seperti jika dia berkata,
dalam kasus ini dia mengakui adanya so- "Saya akan mengganti apa yang diambil
sok benda milik orang lain padanya. Ber- lagi oleh si fulan darimu." Dan ini adalah
beda dengan utang. Karena utang adalah pemberian jaminan yang sah, karena ia
kewajiban yang ada dalam tanggungan seperti jaminan dari seseorang bahwa dia
orang yang berutang, sehingga dia harus mempunyai kewajiban di masa mendatang
mepyerahkan pelunasannya sebagai real- terhadap orang yang dia beri jaminan itu.
isasi dari kepercayaannya kepada orang 3. fika orang yang berutang itu tidak mem-
yang mengaku sebagai wakil itu. Sedang- percayai pengakuan orang yang mengaku
kan dalam masalah titipan, maka orang sebagai wakil untuk mengambil pelunas-
yang dititipi tidak harus menyerahkannya an utang darinya, atau ia tidak memper-
kepada orangyang mengaku sebagai wakil cayainya dan tidak juga mendustakannya,
pemilik titipan, karena hak pemilik terse- namun ia memberikan pelunasan utangnya
but adalah hak terhadap sosok benda. Dan berdasarkan pengakuan orang itu, maka
itu adalah kepemilikan yang berkaitan de- jika pemilik piutang meminta kembali pe-
ngan sosokbenda itu, sehingga orangyang lunasan darinya, maka dia pun boleh me-
dititipi tidak perlu melakukan apa yang minta haknya kembali dari orang yang
dia akui karena hal itu dapat merusak hak mengaku sebagai wakil terebut. Karena
milik orang lain. Adapun utang, maka pe- jika di awal dia tidak mempercayai adanya
ngaruhnya terbatas pada orang yang me- pewakilan tersebut, maka wakil itu adalah
ngakui adanya kewajibannya terhadap seperti orang yang meng-ghashab. Dan
orang lain, sehingga dia harus menunai- orang yang hartanya di-g hashab boleh me-
kannya. mintanya kembali dari si peng-ghashab.
2. fika orang yang berutang mempercayai Namun jika dia tidak mempercayai dan ti-
orang yang mengaku sebagai wakil itu dan dak mendustakan adanya pewakilan, sedang-
dia meminta jaminan ganti kepada wakil kan dia memberikan pelunasan utangnya ke-
itu dengan berkata, "Berilah jaminan ke- pada orang yang mengaku sebagai wakil itu
padaku untuk mengganti pelunasan yang karena berharap akan diterima oleh orang
saya bayarkan kepada orang yang meng- yang mengutanginya, maka jika harapannya
FrqLH rsrAM )rrrD s BaEIisn 33 HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

itu tidak terealisasi dikarenakan pemilik piu- menurut Mazhab Syafi'i dan Hambali wakil ti-
tang mengambil kembali pelunasan darinya, dak boleh menjualnya di tempat lain, karena
maka dia boleh meminta kembali haknya ke- penentuan tempat itu bisa jadi membuat ti-
pada wakil tersebut.la6o dak tercapainya keinginan muwakkil. Mazhab
Hanafi juga berpendapat yang sama jika di-
d. Waki! untuk Menjual sertai dengan larangan, misalnya dengan ber-
Wakil untuk menjual bisa mempunyai ke- kata, "fangan kau menjual barang ini kecuali di
wenangan melakukan tindakan hukum yang pasar ini."
mutlah bisa juga terbatas. fika terbatas, maka lika muwakkil mewakilkan kepada wakil
para ulama sepakat bahwa dia hendaknya untuk menjualnya pada waktu tertentu, maka
senantiasa menjaga batasan-batasan tersebut. wakil harus menjualnya pada waktu itu, karena
fika wakil menyalahi batasan-batasan itu, ber- bisa jadi hal itu dapat merealisasikan maslahat
arti tindakannya bukan atas nama muwakkil, atau keperluan muwakkil di waktu itu.
tetapi tindakannya itu tergantung pada kebo- lika muwakkil mewakilkan kepada wakil
lehan muwakkil. Terkecuali jika tindakannya untuk menjual kepada orang tertentu, maka
itu lebih baik untuk muwakkil, maka itu dibo- wakil tidak boleh menjualnya kepada orang
lehkan, karena secara tidak langsung dia telah lain, karena bisa jadi muwakkil lebih mengu-
merealisasikan keingin an muwakkil. tamakan orang tersebut daripada orang lain
Penjelasannya adalah sebagai berikut. Mi- untuk memiliki barang itu.
salnya muwakkil berkata kepada wakilnya, "f ual- lika muwakkll mewakilkan kepadanya un-
kan kebunku ini seharga seribu lira." Lalu wa- tuk menjualnya dengan harga seratus, misal-
kil menjualnya dengan harga kurang dari seri- nya, maka wakil tidak boleh menjualnya de-
bu lira, maka si wakil dianggap tidak melaksa- ngan harga kurang dari itu. Karena jika men-
nakan keinginan muwakkil, karena tindakan- jualnya dengan harga yang lebih rendah, maka
nya itu lebih buruk bagi muwakkil. fika wakil itu mengakibatkan tidak tercapainya kadar har-
menjualnya dengan harga lebih dari seribu ga yang diinginkan muwakkil, di samping itu
lira, maka dia dianggap melaksanakan keingin- tindakan tersebut juga menyalahi izin yang di-
an muwakkil karena tindakanya itu lebih baik berikan olehmuwakkil.
bagimuwakkil. |ika wakil mempunyai kewenangan mela-
llka muwakkil mewakilkan kepada wakil kukan tindakan hukum secara mutlak, maka
untuk menjual barangnya secara kontan, Ialu menurut Abu Hanifah wakil boleh melakukan-
dia menjualnya secara tidak kontan, maka pe- nya sesuai dengan kemutlakan tersebut. Se-
wakilan itu tidak terlaksana, tapi tergantung hingga dia boleh menjualnya dengan harga
adanya kebolehan dari muwakkil. Adapun jika berapa pun, baik sedikit maupun banyak. )uga
muwakkil mewakilkan kepadanya untuk men- walaupun dengan harga yang lebih rendah
jual secara tidak kontan, lalu dia menjualnya yang cukup jauh dari harga yang umum. luga
secara kontan, maka pewakilan itu terlaksana. boleh dengan pembayaran secara kontan atau-
lika muwakkil mewakilkan kepadanya un- pun utang. Dalilnya adalah bahwa secara hu-
tuk menjual di tempat tertentu karena harga di kum asalnya, lafal mutlak harus diberlakukan
tempat itu lebih bagus dan lebih tinggi, maka sesuai dengan kemutlakannya, dan ia tidak bo-

L460
Tok^iloh Fathit Qadiir ma'al'lnaayah, Vol VI, hlm. 113 dan setelahnya, Badaa'I'ash-Shanao'li voL VI, hlm. 26, Majma'adh-
Dhamaonaat, hlm. 253, al-Kitaab ma'a al-Lubaab, vol. Il, hlm. 152.
BaEFan 3: HUKUM TRANSAXS! KEUANGAN ISLAM IILID 5

leh dibatasi kecuali dengan dalil, misalnya ka- but terikat dengan kebiasaan masyarakat se-
rena adanya kecurigaan terhadap wakil. Maka tempat, sebagaimana dalam pewakilan untuk
kemutlakan tersebut berlaku dalam semua membeli.1461
yang disebut sebagai penjualan dan tidak ter- Cara yang benar dalam membedakan an-
gantung pada tradisi, mengingat tradisi saling tara kadar ghoban ringan dan ghaban parah
bertentangan. Karena, penjualan dengan harga adalah yang diriwayatkan dari Muhammad da-
yang lebih rendah dari harga yang umum demi lam an-Nawaodir, yaitu bahwa semua ghaban
mendapatkan uang agar dapat digunakan un- yang masih masuk dalam kadar toleransi para
tuk membeli sesuatu yang lebih menguntung- ahlinya (akuntan), maka itu adalah ghaban
kan, juga merupakan hal yang umum berlaku yang ringan. Sedangkan yang tidak masuk da-
dalam kebiasaan. Oleh karena itu, tidak boleh lam toleransi mereka, maka itu adalah ghaban
membatasi kemutlakan dengan adanya kon- yang parah.1a62
tradiksi dalam tradisi. Sesuai dengan standar pengadilan, maja-
Kedua murid Abu Hanifah mengatakan- lah al-Ahkaam al-Adliyyah, edisi 165, mene-
ini juga merupakan pendapat ath-Thahawi dan tapkan bahwa ghaban yang parah adalah se-
pendapat yang rajih serta difatwakan dalam tara dengan 5% dari harga yang umum untuk
Mazhab Hanafi-bahwa wakil tidak boleh sama barang-barang biasa, 10% untuk binatang,
sekali menjual barang yang diwakilkan kecuali dan 20o/o untuk properti atau lebih dari itu.
dengan mata uang yang dipakai di negeri ter- Sedangkan yang kurang dari itu semua adalah
sebut [yaitu pembayaran yang mutlak dalam ghaban yang ringan.
istilah ahli fiqih) dan dengan harga yang umum. Dalam masalah pewakilan untuk penjual-
Maka jual beli itu tidak dibolehkan kecuali de- an yang mutlak ini, jumhur ulama berpendapat
ngan kadar ghabon [perbedaan harga) yang ma- sesuai dengan pendapat dua murid Imam Ha-
sih dimaklumi dalam masyarakat.Kadar gha- nafi, yaitu mereka tidak membolehkan wakil
ban tersebut menurut Thahawi, sebagaimana menjual sesuatu yang diwakilkan dengan har-
disebutkan dalam al-Jaami' ash-Shaghiir, ada- ga yang kurang dari harga umum tanpa izin dari
lah 5% atau kurang dari harga yang umum. muwakkil-nya. Karena wakil dilarang merugi-
Dalil mereka berdua adalah bahwa wqkaalah kan muwokkil-nya, dan dia diperintahkan un-
dalam penjualan yang mutlak secara otomatis tuk berusaha memberikan kebaikan kepada-
mengikuti model penjualan yang umumnya nya. Para ulama juga tidak membolehkan wa-
berlaku. Dan penjualan dengan mata uang kil melakukan penjualan dengan mata uang
yang tidak dipakai atau dengan adanya ghaban yang tidak berlaku di negara setempat [yaitu
yang parah tidaklah umum berlaku. Sedangkan negara tempat transaksi). Hal ini berdasarkan
yang umum adalah jual beli dengan mata uang dalil kebiasaan yang berlaku.la53 |ika di negara
yang dipakai di negeri setempat dan dengan itu terdapat dua mata uang, maka wakil harus
harga yang umum. Maka kemutlakan terse- menjualnya dengan mata uang yang lebih ba-

L46r Bodoo'l'osh-Shanaa'ti voL Vl. Hlm. 27, Mukhtashar ath-Thahawi, hlm. 111, Takmitah lbni Abidin, vol. VI, hlm. 70 dan setelahnya,
Majma' adh-Dhamaonaat,hlm.249, Mukhtashar Khalil, hlm. 216 dan setelahnya, al-Majmuui vol. XIII, hlm. 563, al-Muhadzdzab, vol.
I, hlm. 353 dan setelahnya , al-Kaofikarya lbnu Qudamah, vol. II, hlm. 254, Cet. Al-Maktab al-lslami, Kasysyaaf al-Qinaai vol.lll,hlm.
463 dan setelahnya.
1462
Tok ilrh Fathit Qadiin voL VI, hlm. 76-77, Badaa'l' ash-Shanaa'li voL VI, hlm. 30, ad-Durrul Mukhtaan voL lY hlm' 425.
1463
Ary-syarhul Kabiir, vol. III, hlm. 382, at-Muhadzdzab, vol I, hlm. 353 dan setelahnya, Mughnil al-Muhtaaj, voL ll, hlm. 223 dan
setelahnya, al-Mughni, voL V hlm. 124, Bidaayah al-Mujtahid, vol. II, hlm. 298, Qawaa'id al-Ahkaam karya lbnu Abdis Salam, Cet.
lstiqaamah, vol. II, hlm. 107.
FIqLH ISLAM JILID 5 8'g|an 3: HUKUM TRANSAXSI XEUANGAN

nyak beredar. fika kedua mata uang itu bere- 7). Wakil Menjual Sehgian Benda yang Di-
dar dengan kadaryang sama, maka hendaknya wakilkan Kepadanya
wakil menjualnya dengan mata uang yang le- )ika wakil menjual sebagian benda yang
bih bermanfaat bagi muwakkil. penjualannya diwakilkan kepadanya, maka ada
Perbedaan ini berlaku dalam bentuk pen- dua kondisi dalam hal ini.
jualan secara kontan atau berjangka. Abu Ha- - fika benda itu tidak rusak karena dibagi
nifah berkata, "Wakil mempunyai kewenangan menjadi beberapa bagian, seperti benda-
untukmelakukan penjualan secara kontan dan benda yang dapat ditakar dan ditimbang
berjangka, karena kemutlakan wakaalah itu!' maka para ulama Mazhab Hanafi sepakat
Sedangkan kedua murid Abu Hanifah dan bahwa itu dibolehkan. Atau jika dia ditu-
jumhur ulama mengatakan bahwa wakil tidak gaskan untuk menjual dua benda, seperti
memiliki kewenangan kecuali menjual secara menjual dua rumah,lalu dia menjual salah
kontan atau cash. Karena secara asalnya, jual satunya, maka disepakati oleh para ulama
beli adalah secara kontan, sedangkan terjadi- bahwa tindakan itu dibolehkan.
nya penundaan pembayaran adalah karena - fika pembagiannya mengakibatkan keru-
adanya kondisi tertentu, sebagaimana ketika sakan pada benda yang dijual, seperti ke-
terjadi kelesuan pasar.la6a tika menjadi wakil untuk menjual sebuah
Adapunwakil dalam pembelian, maka para buku,lalu dia menjual setengahnya, maka
ulama sepakat bahwa wakil hanya boleh mem- hal ini dibolehkan menurut Abu Hanifah.
beli dengan harga yang umum atau dengangha- Sedangkan menurut dua murid Abu Hani-
ban yang masih umum berlaku untuk barang fah, para ulama Mazhab Syafi'i dan para
tersebut. Dia tidak boleh membeli dengan ka- ulama Mazhab Hambali, hal itu tidak bo-
dar ghaban yang melebihi kadar yang umum leh kecuali jika dibolehkan oleh muwak-
berlaku. Maka dalam wakaalah untuk membe- ki/. Dalil mereka adalah bahwa pewakilan
li, Abu Hanifah sepakat dengan para ulama yang mengikuti apayangumum berlaku,sedang-
lain. Yang menyebabkan Abu Hanifah membe- kan menjual setengah benda seperti ini
dakan antara wakil dalam penjualan dengan bukan hal yang umum berlaku, karena ia
wakil dalam pembelian adalah bahwa di dalam dapat mengakibatkan kerugian yang dise-
pembelian terdapat kecurigaan terhadap wakil. babkan adanya kepemilikan bersama ter-
Kecurigaan tersebut adalah bisa jadi wakil hadap benda semacam itu, padahal wakil
yang dipercaya untuk membeli barang terten- wajib menghindari terjadinya kerugian ter-
tu menyenangi barang tersebut, sehingga dia sebut.
m'embelinya untuk dirinya sendiri. Namun ke- Dalil Abu Hanifah dalam hal ini adalah
tika harganya tidak cocok karena ada ghaban bahwa sebagaimana dibolehkan bagi wakil un-
di dalamnya, maka dia memberikan barang itu tukmenjual semuanya dengan kadar harga ben-
kepada orang lain yaitu muwakkil. Kecurigaan da itu, maka tentu dia lebih dibolehkan untuk
seperti ini hanya berlaku dalam pembelian, menjual sebagiannya dengan harga penuh. Pa-
dan tidak berlaku dalam penjualan.la6s salnya, itu menguntungkan muwakkil-nya ka-

1464
R"f"."rrsi-referensi sebelumnya.
1465
Bodro'l' ash-Shanaa'li vol. VI. Hlm. 27, Takmilah Fathit Qadiir voL VI, hlm. 75, Raddul Muhtaa1 vol. IV, hlm. 424, Takmilah al-
Majmuui vol. Xlll, hlm. 5 73, al-Mughni, vol V, hlm. 127 .
Bag|an 3: HUKUM TRAi{SAXSI KEUANGAN FIQLH ISI.AM IILID 5

rena dia telah menerima pembayaran yang kepada orang lain. Dalam semua kondisi ini,
utuh untuk sebagian bendanya saja. dia menjadi orang yang harus menjamin ganti
Adapun wakil untuk membeli sesuatu, bagi pembayaran barang itu kepada muwak-
maka menurut kesepakatan para ulama Maz- kil.
hab Hanafi, ia tidak boleh membeli sebagian- Dalilnya adalah bahwa mengambil pemba-
nya kecuali dengan kebolehan dari muwakkil. yaran adalah hak wakil, sehingga semua tindak-
Perbedaan antara wakil untuk membeli dan an ini adalah haknya, tetapi dia harus meng-
wakil untuk menjual menurut Abu Hanifah ganti pembayaran itu kepada muwakkil iika
adalah bahwa dalam pembelian terdapat kecu- terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena
rigaan terhadap wakil. Dan ini berbeda dengan walaupun melakukan berbagai tindakan meru-
pembelian, seperti yang kita ketahui, sehingga pakan haknya, tetapi dia telah melakukan pe-
tidak boleh bagi wakil dalam pembelian un- langgaran terhadap hak milik orang lain de-
tuk membeli sebagian barang dengan harga ngan membuatnya terancam rusak, sehingga
utuh.1a66 dia harus menjamin gantinya.la6e
Para ulama Mazhab Syafi'i dan Hambali se- Menurut kedua murid Abu Hanifah, wakil
bagaimana telah disebutkan, mengambil pen- tidak mempunyai satu kewenangan pun dari
dapat dua murid Abu Hanifah dalam masalah yang disebutkan di atas, karena itu merupakan
penjualan sebagian barang yang diwakilkan un- tindakan terhadap hak muwakkfl tanpa seizin-
tuk dijual.la67 Adapun para ulama Mazhab Mali- nya'
ki, mak4 mereka mengatakan bahwa kata-kata
muwakkil yang bersifat umum dikhususkan de- 3). Waktl dalam Penjualan Mewakilkannya
ngan kebiasaan yang berlaku.1a68 Dan kebia- Kepada Orang l^ain Lagi
saan dalam penjualan buku, misalnya, adalah Wakil dalam penjualan sesuatu, sesuai de-
untuk buku itu secara utuh. ngan kesepakatan ulama, tidak mempunyai ke-
wenangan untuk mewakilkannya kepada orang
2). Penggagqran Kewajiban Pembli Untuk lain tanpa ada adanya izin dari muwakkil-nya.
Membyar Barang Karena di dalam wakaalah, sosok wakil itu
Wakil dalam penjualan, menurut Abu Ha- menjadi pertimbangan khusus karena berkai-
nifah, mempunyai kewenangan untuk menggu- tan dengan kecerdasan, pengalaman, amanah,
gurkan kewajiban membayar barang dari pem- dan sejenisnya yang ada padanya.taTo Namun
beli. Ia juga mempunyai kewenangan untuk mereka mengecualikan beberapa kondisi beri-
memberikan jangka pembayaran, mengambil kut ini.
ganti dari barang yang dia jual atau bersepakat - Sesuatu yang diwakilkan tidak sesuai de-
untuk menyelesaikan secara damai terhadap ngan kehormatan wakil, seperti menjual
penjualan itu berdasarkan syarattertentu, atau binatang tunggangan di pasa4, padahal wa-
juga mengalihkan kewajiban pembayarannya kil tersebut adalah orang terhormat yang

L466
Bodoo'l' osh-Shanaa'li vol. Yl,hlm.27 dan setelahnya , Takmitah Fathit Qadiir vol. VI, hlm. 78 dan setelahnya.
1467
At-Mrhodrdzab, vol.I, hlm. 353, al-Mughni, vol.V,hlm. 126.
L46a
Ary-Syorhul Kabiir dengan Haasyiyah ad-Daasuuqii, vol. Ill, hlm. 381.
1469
Asy-Syarhul Kabiir ma'a Haasyiyah ad-Daasuuqii, voL lll, hlm. 381.
1470
Bodro'l' ,sh-Shanaa'l', vol. VI, hlm. 28, Takmitah lbni Abidin, vol VII, hlm. 356, asy-Syarh ash-shaghiir, vol. lll, hlm. 513, Mughnil al-
Muhtaaj, voL ll, hlm. 226, al-Mughni, voL V hlm. 88 dan setelahnya.
FIQLH ISTAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSATGI I(EUANGAN

tidak cocok untuk melakukan sendiri tran- hargayangumum atau kurang dari yang umum
saksi jual beli tersebut. kepada atau dari ayahnya, kakeknya, anaknya
- Sesuatu yang diwakilkan jumlahnya ba- dan semua orang yang tidak diterima kesak-
nyak, sehingga wakil tidak bisa melaku- sian mereka untuknya, seperti cucunya dan
kannya sendiri kecuali dengan bantuan istrinya.1a71 Karena menjual kepada mereka
orang lain. adalah menjual kepada dirinya sendiri jika dili-
- Sesuatu yang diwakilkan membutuhkan hat dari sisi makna, disebabkan manfaat dari
keahlian khusus, seperti insinyur dan se- sesuatu milik masing-masing mereka dari satu
bagainya, sedangkan wakil bukan orang sisi saling keterkaitan.laTz Sehingga di dalam
yang kompeten untuk melakukannya. penjualan wakil kepada mereka terdapat kecu-
Pengecualian-pengecualian ini adalah un- rigaan pengutamaan wakil terhadap mereka
tukwakil dalam wakaalahkhusus. Adapun wa- untuk mendapatkan barang yang dijual. Dasar
kil dalam wakaalah umum, menurut Mazhab ketidakbolehan ini adalah tidak diterimanya
Hanafi dan Maliki, secara mutlak dia boleh un- kesaksian salah seorang dari mereka untuk sa-
tuk mewakilkan kepada orang lain. lah seotang dari mereka juga, berbeda jika un-
tuk orang lain yang bukan kerabat.
4). Tindakattindakan Wakil Dalam lual Beli Kedua murid Abu Hanifah mengatakan
yang Di Dalamnya Dia DicurigBi Lebih bahwa wakil boleh menjual dengan harga yang
Mementinglkan Dirinya umum kepada orang-orang tersebut, tetapi ti-
Wakil untuk menjual sesuatu tidak boleh dak boleh menjual untuk dirinya sendiri, kare-
menjualnya untuk dirinya sendiri, karena dia na pewakilan tersebut adalah mutlak..Penjual-
dicurigai dalam tindakannya itu. Di samping an kepada mereka dan kepada orang yang lain
itu, hak dan kewajiban yang merupakan kon- adalah sama, dan tidak ada kecurigaan di sini,
sekuensi dari penjualan itu ada di tangannya, karena kepemilikan mereka berbeda. Masing-
sehingga penjualan kepada dirinya mengaki- masing mereka tidak memiliki apa yang se-
batkan adanya satu orang saja dalam satu wak- dang dimiliki oleh yang lainnya. fika kepemi-
tu, yaitu dia sebagai orang yang menyerahkan likan mereka tidak sama, maka manfaat dari
dan dia juga orang yang menerima barang. Di kepemilikan itu pun tidak senantiasa menjadi
samping itu, dia adalah orang yang meminta milik mereka secara bersama.1a73
pembayaran dan dia juga orang yang diminta Para ulama Mazhab Maliki berkata bah-
untuk membayar. Sedangkan ini adalah mus- wa wakil untuk menjual sesuatu tidak boleh
tahil. Berdasarkan hal ini, para ahli fiqih men- menjualnya kepada dirinya sendiri, anak kecil,
syaratkan bahwa agar akad jual beli itu sah, orang dungu atau orang gila yang ada dalam
maka orang yang melangsungkannya hendak- asuhannya. Namun dia boleh menjualnya ke-
nya lebih dari satu orang. pada istrinya dan anaknya yang sudah pandai
Di samping itu, menurut Abu Hanifah, wa- jika tidak ada unsur nepotisme di dalamnya.
kil tidak boleh menjual atau membeli dengan Diriwayatkan dari Imam Malik bahwa menu-

1471
Adapun lika lebih dari harga yang umum, maka itu dibolehkan.
1472
D"lil hal ini adalah bahwa pada umumnya mereka dapat saling mengambil manfaat dari barang yang dimiliki masing-masing
"k"nsehingga dari satu aspek setiap mereka seakan-akan
mereka,
_ ._^ memiliki harta yang dimiliki oleh pihak lain.
1473
Brdoo'l' osh-shanaa'li vol. VI, hlm. 28, Takmilah Fathil Qadiil yoL VI, hlm. 67 dan setelahnya , Raddul Muhtaan vol. lV, hlm. 424,
Majma' adh- Dhamaanaat, hlm. 261.
Bagan 3: HUI(UM TRAIISAKSI XEUANGAN rsr.AM IILID 5

rutnya wakil boleh membeli sesuatu untuk di- kuat, apalagi di zaman sekarang. Hal ini dalam
rinya sendiri.laTa rangka menghindari adanya kecurigaan.
Para ulama Mazhab Syafi'i dalam pendapat Kesimpulan. Wakil harus konsisten de-
mereka yang lebih shahih dan para ulama Maz- ngan seluruh kewajibannya dan melaksanakan
hab Hambali dalam salah satu riwayat dari Ah- apa yang menjadi kewajibannya berkaitan de-
mad mengatakan bahwa wakil untuk men- ngan hak muwakkil. Di sisilainmuwakkilwajib
jual sesuatu tidak boleh menjualnya kepada menanggung kerugian yang terjadi pada ba-
dirinya sendiri dan anaknya yang masih kecil. rangnya jika hal itu bukan karena pelanggar-
Tetapi, dia boleh menjualnya kepada ayahnya, an atau keteledoran wakil. Dia juga wajib un-
kakeknya, anaknya yang sudah balig, dan selu- tuk membayar upah yang menjadi hak wakil
ruh keturunannya yang sudah mandiri. Kare- jikawakaalah itu dengan upah dan wakil telah
na dia menjualnya dengan harga yang juga melakukan pekerjaan yang diperintahkan ke-
boleh dia tetapkan ketika menjualnya kepada padanya.
orang lain, sehingga tidak ada kecurigaan di
dalamnya, maka dia seperti menjual kepada e. Wakil untuk Membeli
temannya.laTs Saya telah menjelaskan hukum iahaalah
ini menjadi jelas bahwa para ula-
Dengan [ketidakjelasan) dalam wakaalah pembelian
ma Mazhab Hanafi secara mutlak tidak mem- yang bersifat umum dan khusus. Di sini saya
bolehkan wakil dalam penjualan sesuatu men- akan menjelaskan tentang tindakan-tindakan
jualnya kepada dirinya sendiri. Adapun iumhur hukum wakil untuk membeli dalam wakaalah
ulama, maka mereka tidak membolehkannya yang mutlak dan dibatasi.1a76
kecuali iika muwakkil mengizinkannya. Para lika w akaalah tersebut merupakan wakaa-
ulama Mazhab Maliki juga menetapkan dua lah yangdibatasi dengan batasan-batasan ter-
syarat lain. tentu, maka hendaknya wakil senantiasa men-
- Penjualantersebutdihadiri olehmuwakkil jaga batasan itu sebisa mungkin, baik batasan
dan dia tidak menolaknya. itu untukbarangyang dibeli maupun harganya.
- Tidak ada keinginan orang lain kepada ba- fika wakil menyalahi syarat atau batasan yang
rang itu dan harganya disebutkan. ditetapkan oleh muwokkil maka muwakkil ti-
Abu Hanifah melarang wakil dalam pen- dak harus membeli barang yang dibeli oleh
jualan sesuatu menjualnya kepada pokok ke- wakil, kecuali jika tindakan wakil itu lebih baik
turunannya, anak-cucunya dan istrinya. Se- baginya, maka muwakkil harus membelinya.
dangkan jumhur ulama membolehkan wakil Contoh batasan untuk membeli. Muwakkil
itu menjualnya kepada pokok keturunannya berkata kepada wakilnya, "Belikan saya lemari
dan istrinya dengan harga yang umum, tetapi es produksi negara ini." Namun wakil mem-
tidak boleh menjualnya kepada anak-cucunya. belikan lemari es produksi negara lain, maka
Menurut saya, pendapat Abu Hanifah lebih muwakkil tidak harus membeli lemari es itu

1474 Ill, hlm.387 dan setelahnya, al-Mughni, vol V hlm. 107 dan setelahnya, al-Kharasyi, vol. Vl, hlm.77 dan
Ary-Syorhrl Kabiin vol.
setelahnya.
\475
Mughnit al-Muhtaaj,vol. II, hlm. 224 dansetelahnya, at-Mughni, vol. V hlm. 107 dan setelahnya'
1476
Lihrt p".inciannya dalam kitab Badaa'l'ash-Shanaa'li vol. VI, hlm. 29 dan setelahnya, Takmilah Fathit Qadiin voL VI, hlm. 57 dan
setelahnya, Mukhtashar ath:Thahawi, hlm. 110 dan setelahnya, al-Mabsuuth, vol. XIX, hlm. 39, ad-Durrul Mukhtaan vol.IV hlm. 421
dan setelahnya, Majma' adh-Dhamaanaat, hlm. 249.
FIQLH ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUI(UM TRAI{SAKSI XEUAilGAN

dan wakil sendiri yang harus membeli untuk Karena walaupun secara lahir wakil menyalahi
dirinya sendiri. Karena pijakan dalam semua syarat tersebut, namun itu sesuai dengan per-
hal yang dibatasi adalah keharusan mengikuti mintaan muwakkil secara esensinya. Dan yang
batasan itu, kecuali batasan yang tidak ada menjadi standar adalah esensinya, bukan ben-
faedahnya. Sedangkan dalam contoh di atas tuk luarnya.
batasan tersebut adalah berfaedah. lika muwakkil mewakilkan kepada wakil-
Contoh batasan untuk harga. Muwakkil nya untukmembeli sesuatu dan dia mensyarat-
berkata, "Belikan saya lemari es dengan harga kan adanya khiyaar untuknya, lalu wakilnya
seribu lira." Lalu wakil membelikan lemari es membeli tanpa khiyaar untuk muwakkil, maka
dengan harga lebih dari seribu lira. Dalam hal pembelian itu berlaku untuk wakil, bukan mu-
ini, maka wakil harus membeli barang itu un- w akkil. lika muw akkil mewakilkan kepadanya
tuk dirinya bukan untuk muwakkil, karena dia untuk membeli barang dengan menentukan
menyalahi perintah muwakkil. fika dia mem- sosoknya, lalu wakilnya membeli barang yang
beli lemari es dengan harga delapan ratus lira, sama namun bukan sosok yang diminta oleh
padahal biasanya barang seperti itu harganya muwakkil, maka menurut para ulama Mazhab
adalah seribu lira, maka dalam kondisi ini mu- Hanafi muwakkilboleh memilih antara meneri-
wakkil harus membelinya, karena jika wakil manya atau menolaknya. Dan menurut jumhur
menyalahi syarat muwakkil namun lebih me- ulama, pembelian tersebut berlaku bagi wakil.
nguntungkan bagi muwakkil, maka secara ti- Secara umum kaidah yang berlaku dalam
dak langsung hal itu tidaklah menyalahi syarat hal ini adalah wakil dalam membeli jika menya-
yang dia tetapkan. lahi perintah muwakkil maka menurut para
lika muwakkil mewakilkan untuk membe- ulama Mazhab Hanafi, ia membeli untuk diri-
li sesuatu,lalu wakil membelikan sebagiannya nya sendiri. Hal ini dikecualikan jika tindakan-
saja, maka apabila pembagian barangitu meng- nya itu lebih baik untuk muwakkil. Dalam kon-
akibatkan kerusakan padanya, seperti mobil, disi terakhir ini, muwakkil harus menerima
maka muwakkil tidak wajib membeli sebagian apa yang dibeli wakil, sebagaimana kesepakat-
barang itu. Namun jika pembagian barang itu an para ahli fiqih. fika wakil untuk menjual
tidak mengakibatkan kerusakan, seperti sebi- menyalahi perintah muwakkil, maka berlaku-
dangtanah yang luas, maka pembelian itu ber- nya penjualan itu tergantung pada kebolehan-
laku bagi muwakkil menurut para ulama Maz- nya. Perbedaan antara pewakilan dalam men-
hab Hanafi, Syafi'l dan Hambali. jual dengan pewakilan dalam membeli adalah
lika muwakkil mewakilkan kepada wakil seperti yang telah kita ketahui, yaitu dalam
untuk membeli sesuatu secara kredit atau ber- pewakilan untuk membeli, terdapat kecuriga-
jangka, lalu wakil membelinya secara kontan, an terhadap wakil bahwa dia membeli untuk
maka pembelian itu wajib untuk wakil, karena dirinya sendiri, sehingga pembelian itu pun ber-
dia telah menyalahi ketetapan muwakkil.lika laku untuknya.L4zt
muwakkil memerintahkannya untuk membeli Berdasarkan hal di atas, iika wakil ditugas-
barang itu secara kontan, namun muwakkil kan untuk membeli seekor kambing dengan
membelinya secara kredit atau berjangka, uang satu dinar; lalu dia membeli dua ekor de-
maka pembelian itu berlaku pada muwakkil. ngan satu dinar itu, maka muwakkil harus me-

1477
Al-Mobruuth, vol. XlX,hlm. 1 17
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI I(EUANGAN FIQLH ISI.AM JILID 5

nerima kedua kambing itu menurut pendapat kecuali dengan dalil.


para ulama Mazhab Hanafi. Karena tindakan Namun kedua murid Abu Hanifah menga-
wakil itu adalah lebih baik bagi muwakkil wa- takan bahwa muwakkil tidak harus menerima
laupun menyalahi perintahnya. Dan menurut tunggangan yang cacat itu, namun wakillah
para ulama Mazhab Maliki, muwakkil juga ha- yang harus membelinya untuk dirinya sendiri.
rus menerima kedua kambing yang dibeli wa- Hal ini karena berdasarkan'urfbinatang tung-
kil itu tanpa adanya hakkhiyaar. Menurut para gangan dibeli adalah untuk digunakan, dan tu-
ulama Mazhab Syafi'i dan Hambali, pembelian juan ini tidak tercapai dengan tidak adanya
itu meniadi berlaku bagi muwakkil jika ma- manfaat yang bisa diperoleh dari binatang itu.
sing-masing atau salah satu dari kambing itu Dengan demikian, wakil dalam pembelian bi-
setara dengan seekor kambing yang seharga natang tunggangan yang mutlak adalah di-
satu dinar.1478 Hal ini sesuai dengan kisah Ur- batasi pada keharusannya membeli binatang
wal al-Bariqi yang menjadi wakil Nabi saw. tunggangan yang tidak cacat berdasarkan dalil
dalam hal ini. 'urf.
likawakaalah itu mutlah maka kemutlak- fika dalam suatu wakaalah yang sah se-
an itu dijadikan sandaran sebisa mungkin, ke- seorang mewakilkan kepada orang lain untuk
cuali jika ada dalil yang membuatnya dibatasi, membeli sesuatu tanpa menyebutkan harga-
baik berupa uy'(kebiasaan masyarakat) mau- nya, lalu wakil membelikan sesuatu tersebut
pun yang lainnya. Berdasarkan hal ini, jika se- seharga uang yang diberikan muwakkil,lebih
seorang, mewakilkan kepada orang lain untuk sedikit atau lebih mahal tapi masih wajar dan
membeli seekor binatang tunggangan dengan umum di masyarakat, maka pembelian itu ber-
menyebutkan jenis dan harganya, misalnya de- laku untuk muwakkil. Namun jika wakil mem-
ngan berkata, "Belikan saya seekor keledai dan belinya dengan harga yang lebih mahal, tidak
sejenisnya', lalu wakil membelikan seekor tung- wajar dan tidak umum untuk barang tersebut,
gangan yang buta sebelah matanya, maka pem- maka dia harus membeli barang itu untuk di-
belian itu pun berlaku dan muwakkil harus rinya sendiri bukan untuk muwakkil. Hal ini
menerimanya. Demikian juga jika wakil mem- karena jika tambahan harga itu memang tidak
belikan seekor tunggangan yang buta kedua- bisa dihindari, maka pembelian itu adalah un-
nya, atau kedua kaki depannya atau kedua kaki tukmuwakkil agar tidak menyulitkan para wa-
belakangnya lumpuh. Dalam semua kondisi kil, dan dalam rangka memenuhi kebutuhan
ini, menurut Abu Hanifah, pembelian itu ber- orang-orang kepada pewakilan. Dan inilah pen-
laku dan muwakkil harus menerimanya. Kare- dapat yang rajih dalam Mazhab Hanafi.147e
na nama binatang tunggangan ketika disebut Batasan untuk membedakan antaratambah-
secara mutlak maka berlaku pada binatang an harga yang sedikit dan banyak, dalam pen-
tunggangan yang cacat tersebut, sebagaimana dapat yang rajih menurut para ulama Mazhab
berlaku juga pada yang tidak cacat. Sehingga Hanafi sebagaimana telah kita ketahui adalah
tidak boleh membatasi sesuatu yang mutlak bahwa jika tambahan itu masih masuk dalam

L478
Tok^iloh lbni Abiilin, voL VII, hlm. 311, Mukhtashar Khatit, hlm. 217, al-Khurasyi, voL VI, hlm. 75, al-Muhadzdzab, vol. l, hlm, 355,
Takmilah al-Majmuui vol XIll, hlm. 584, al-Mughni, voL V hlm. 128.
1479
K"simpulannya adalah bahwa pembelian dengan harga yang lauh lebih mahal tidak berlaku pada pembeli yang asli (muwakkil), se-
dangkan menjual dengan harga yang jauh lebih mahal terdapat perbedaan pendapat di dalamnya. Abu Hanifah berkata, "Pembelian
itu terlaksana untuk muwakkil, sebagai implementasi dari kemutlakan pewakilan." Sedangkan dua muridnya berkata, "Peniualan
itu tidak berlaku, karena kemutlakan itu dibatasi dengan uf" Dan pendapat kedua murid Abu Hanifah inilah yang rajih.
rstAM JILID s BAgIIAN 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

toleransi hitungan para ahli untuk benda ter- fika seseorang diwakilkan untuk membeli
sebut, maka itu termasuk tambahan sedikit. Na- sosok benda tertentu, maka dia tidak boleh mem-
mun jika tidak masuk dalam toleransi hitung- belinya untuk dirinya sendiri. fika wakil mem-
an mereka, maka itu masuk dalam kategori beli barang itu, maka barang itu meniadi milik
tambahan yang banyak, karena ketika itu tam- muwakkil. Karena jika dia membeli barang itu
bahan tersebut benar-benar nyata. untuk dirinya sendiri maka itu merupakan pem-
Untuk mencegah terjadinya perselisihan, batalan dirinya terhadap akad wakaalah ter-
maka muwakkil dalam pembelian sesuatu, hen- sebut, sedangkan dia tidak mempunyai kewe-
daknya menyebutkan jenis dan sifat atau jenis nangan untuk membatalkan akadwakaa/ah itu
dan harganya, kecuali jika dia mewakilkan ke- kecuali dengan sepengetahuan muwakkil.
pada wakil dalam akad wakaalah yangumum. Adapun jika muwakkil mewakilkan kepada-
Yaitu misalnya dia berkata, "Belilah untukku nya untuk membeli sesuatu tapi sosoknya ti-
apa yang engkau kehendaki." Hal ini karena m u- dak ditentukan, maka wakil boleh membeli ba-
wakkil menyerahkan pembelian itu pada pen- rang yang sama untuk dirinya sendiri, kecuali
dapat wakil, sehingga apa saja yang dia belikan jika dia meniatkannya untuk muwakkil. Wakil
maka-menurut Abu Hanifah-itu berlaku un- untuk membeli sesuatu tidak boleh membeli-
tuk muwakkil. Hal ini berbeda dengan kedua nya dari dirinya sendiri, sebagaimana tidak bo-
muridnya yang mengatakan bahwa wakil teri- leh menjual untuk dirinya sendiri barang yang
kat dengan 'urf dan kebiasaan.laso penjualannya diwakilkan kepadanya. Dan, ini
Para ulama Mazhab Maliki, Syafi'l dan Ham- merupakan kesepakatan para ulama Mazhab
bali mengatakan bahwa jikawakaalah tersebut Hanafi, Syafi'I, Hambali dan Maliki. Karena hak
adalah wakaalah untuk membeli secara mut- dan kewajiban yang menjadi konsekuensi akad,
lak, maka pembeli (wakil) harus membelinya sebagaimana telah kita ketahui menurut Maz-
dengan harga yang umum dan tidak melebihi- hab Hanafi dan Syafi'I, adalah ada di tangan
nya dengan kadar yang tidak ditoleransi oleh wakil. Padahal tidak mungkin seseorang dalam
orang-orang pada umumnya tanpa adanya izin satu waktu menjadi orang yang menyerahkan
d,ari muwakkil. Hal ini karena wakil dilarang dan menerima, meminta dan diminta pemba-
merugikan muwakkil dan diperintahkan untuk yarannya. Hal ini karena terdapat kecurigaan
melakukan yang terbaik untuknya. Sedangkan terhadap wakil ketika dia membeli barang yang
tambahan yang melebihi harga umum adalah ditentukan muwakkil untuk dirinya sendiri.
merugikan muwakkil dan bukan tindakan yang Namun diriwayatkan dari Imam Malik bahwa
baik untuknya.'nu' Dia juga tidak boleh mem- dia membolehkan wakil dalam pembelian sua-
beli sesuatu yang cacat yang dia ketahui, kare- tu barang untuk membeli barang itu dari diri-
na muwakkil tidak mengizinkannya untuk mem- nya sendiri dengan harga yang umum atau le-
beli sesuatu yang cacat, dan bisa jadi muwak- bih mahal.1a82
kil tidak mampu mengembalikan lagi barang Menurut para ulama Mazhab Maliki, wakil
itu karena penjualnya telah melarikan diri, se- yang diperintahkan untuk menjual sesuatu bo-
hingga dia pun dirugikan. leh menjualnya kepada istrinya dan anaknya

L48o
Al-Kitoob al-Lubaab,vol. III, hlm. t42, t47.
1481 ^a'a
Bidaayah al-Mujtahid, voL ll, hlm. 298, asy-Syarhul Kabiinvol III, hlm. 382, al-Muhadzdzab, vol.l, hlm. 354, al-Mughni,vol V hlm.
t24.
1482
Bidooyoh at-Mujtahid,vol. II, hlm. 298, at-Mughni,vol. V hlm. 107 dan setelah nya, al-Miizaankarya asy-Sya'rani, vol. lt, hlm. 85.
Baglan 3: HUI(UM TRAMiAKSI KEUANGAN FIQLH ISLAM JILID 5

yang sudah cakap (rasyiid) jika tidak ada un- menurut kebiasaan yang berlaku, orang-orang
sur pengutamaan mereka dari yang lain. Wakil tidak membeli daging-daging tersebut. Permin-
dalam pembelian sesuatu juga boleh membeli taanmuwakkil itu juga tidak bisa dipahami un-
sesuatu tersebut dari istri dan anaknya, jika ti- tuk membeli isi perut, kulit,limpa, kepala, dan
dak ada unsur pengutamaan mereka dari yang ujung betis yang tidak berdaging, karena se-
lain pada waktu pembelian. cara tradisi semua ini tidak disebut sebagai
Menurut Abu Hanifah, wakil dalam pem- daging.
belian sesuatu juga tidak boleh membeli se- fika seseorang diwakilkan untuk membeli
suatu tersebut dari ayah, kakeh anak dan anak ikan, maka yang dimaksud adalah ikan yang
istrinya, serta dari semua pihak yang kesaksi- masih segar dan dengan ukuran yang umum-
annya untuk mereka tidak diterima. Sedang- nya dibeli orang-orang. Bukan ikan yang sudah
kan menurut kedua murid Abu Hanifah, wakil diasinkan, juga bukan ikan yang kecil, karena
boleh membeli dari mereka dengan hargayang hal ini yang berlaku pada umumnya.
umum berlaku, atau lebih murah, atau dengan fika seseorang diwakilkan untuk membeli
tambahan hargayang masih umum untukbenda kepala ternak, maka yang dimaksud adalah ke-
seperti itu. Berkaitan dengan hal ini, saya telah pala yang masih mentah, bukan yang sudah di-
menyebutkan dalil-dalil dari berbagai penda- masak atau dipanggang. fuga dibatasi hanya
pat dalam masalah wakaalah penjualan. Dan pada kepala kambing, bukan kepala unta dan
melalui hukum paparan tentang penjualan wa- sapi, kecuali di suatu tempatyang di dalamnya
kil untu| dirinya sendiri, Anda dapat menge- berlaku kebiasaan membeli kepala binatang
tahui pendapat mazhab-mazhab lain tentang yang dia beli.
hukum pembelian wakil terhadap barangyang fika seseorang diwakilkan untuk membeli
pembeliannya diwakilkan kepadanya dari diri- buah, maka dia boleh membeli buah apa saja
nya sendiri, pokok keturunannya, dan anak- yang pada umumnya dijual di pasar. fika sese-
cucunya. orang diwakilkan untuk membeli telu[ maka
fika seseorang diwakilkan untuk membeli yang dimaksud adalah telur ayam. Jika diwakil-
bahan makanan, maka yang dimaksud adalan kan untuk membeli susu, maka yang dimaksud
gandum dan tepung berdasarkan pertimbang- adalah susu yang umum diiual, seperti susu
an kebiasaan yang berlaku (di Arab). kambing, sapi dan unta.
fika seseorang diwakilkan untuk membeli Dengan ini dapat diperhatikan bahwa mak-
daging maka maksudnya adalah dagingyang di- sud dari sesuatu yang diwakilkan kepada orang
jual di pasar dan yang dibeli orang pada umum- untuk dibeli adalah dibatasi dengan kebiasaan
nya, seperti daging kambing domba, sapi dan yang berlaku, dan juga sesuai dengan waktu
unta, iika memang kebiasaan yang berlaku ada- dan tempatnya.
lah membeli daging-daging itu. Dan maksud
dari permintaan muwakkfl itu tidak bisa dipa- * Hubungan antara wakil dan muwakkil
hami untuk membeli daging yang sudah di- dalam wakaalah pembelian.
panggang dan dimasak, kecuali jika sedang
fika dalam wakaalah pembelian wakil mem-
dalam perjalanan. fuga tidakbisa dipahami de- bayar barang yang dia beli dengan hartanya
ngan daging burung, binatang lia[ ikan, kam- tanpa ada izin terang-terangan dari muwakkil,
bing yang masih hidup, dan kambing yang dan dia menerima barang itu, maka dia boleh
sudah disembelih tapi belum dikuliti. Karena meminta ganti pembayaran itu kepada mu-
FIQLH ISI.AM JILID 5 Baglan 3: HUXUM TRANSAKSI KEUANGAN

wakkil-nya. Karena, secara tidak langsung mu- tuk melakukan berbagai hal yang diperlukan
wakkil-nya telah mengizinkannya untuk mela- dalam akad, seperti memberikan bayaran dan
kukan hal itu. fuga karena ketika kewenangan mengembalikan barang karena adanya cacat
dalam transaksi dimiliki oleh wakil dan mu- selama barang itu masih di tangannya.
wakkil telah mengetahui harga barang yang
akan dibeli, berarti dia telah rela untuk mem-
2. HUQUUQ AL.'AQD DAN KONSEKUENSI
HUKUM AKAD DAIAM WAKAAIAH
bayarnya. fika barang yang dibeli rusak di
Huquuq al-'aqd adalah pelbagai hal yang
tangan wakil sebelum dia menahannya dari
perlu dilakukan agar tercapai tujuan dari tran-
muwakkil, maka barang itu rusak sebagai har-
saksi, seperti penyerahan barang, penerimaan
ta muwakkil dan tidak menggugurkan pemba-
pembayaran, dan pengembalian barang kare-
yaran yang harus diberikan muwakkil Hal ini
na adanya cacat, karena adanya khiyaar ru'yah
karena posisi wakil ketika itu adalah seperti
atau karena adanya khiyaar qtarat, serta men-
muwakkil.
jamin pengembalian pembayaran jika ada orang
Wakil dalam pembelian boleh menahan ba-
lain yang berhak terhadap barang 11r.1484
rang yang dia beli hingga dia menerima pelu-
Para ulama sepakat bahwa jika dalam akad-
nasannya dari muwakkil walaupun dia belum
akad yang berlangsung dengan ijab dan qabul,
membayar barang itu kepada penjualnya, ka-
seperti jual beli, wakil menisbatkannya kepada
rena dalam hal ini posisinya seperti penjual.
muwakkil, maka huquuq al-'aqd itu berada di
Oleh karena itu, jika wakil menahan barang itu
tangan muwakkil. Namun jika wakil menisbat-
hingga muwakkil melunasinya, namun ternya-
kannya kepada dirinya sendiri, maka menurut
ta barang itu rusak ketika masih bersamanya,
jumhur ulama, kaidah umum yang berlhku da-
maka menurut Abu Yusuf wakil harus meng-
lam wakaalah jual beli adalah huquuq al-'aqd-
gantinya dengan bentuk ganti rugi seperti da-
nya berada di tangan wakil. Sehingga dalam
lam gadai, yaitu wakil memberikan ganti rugi
kondisi terakhir ini, wakil harus menyerahkan
dengan kadar yang paling sedikit dari nilainya
barang dagangan kepada pembelinya dan me-
dan dari harganya.
nerima pembayarannya. Dia iuga yang mene-
Menurut Zufar, wakil harus menggantinya rima pembayaran dan memintanya, serta me-
dengan ganti rugi seperti dalam kasusghas/rab.
ngembalikan barang jika ada cacat dan hal-hal
Sehingga dia wajib mengganti barang itu atau lain sejenisnya.
mengganti nilainya secara penuh, sebesar apa
Menurut para ulama Mazhab Hambali, hu-
pun kadar nilainya itu. Menurut Abu Hanifah
quuq al-'aqd itu ada di tangan muwakkil, de-
dan Muhammad, dia harus menggantinya de-
ngan perincian yang akan dijelaskan nanti.
ngan ganti rugi seperti dalam jual beli, sehing-
Para ulama Mazhab Hanafi mengatakan
ga kewajiban pembayaran itu gugur dari mu-
bahwa terdapat wakaalah yang di dalamnya
wakkil baik sedikit maupun banyakla83.
wakil hanya mempunyai kewenangan sesuai de-
Adapun hubungan antara wakil dengan ngan yang diperintahkan oleh muwakkil, se-
penjual barang yang melakukan transaksi de- pertiwakaalah dalam menagih utan& wakaa-
ngannya adalah adanya kewenangan wakil un-
Iah untuk terus menyertai orang yang beru-

L483
Al-Kitoob ma'a al-Lubaab Vol. II, hlm. L43, at-Hidaayah, vol. lll,hlm. 140, Takmitah lbni Abidin,voL VII, hlm. 304, Haaryiyoh ad-
. .^. Daasuuqii, vol. III, hlm. 381, al-Muhadzdzab, vol.l,hlm.3S3,I{asysyaaf al-Qinaai voL llt, hlm. 460,462.
'*o* Yaitu jika ada orang yang mengaku sebagai pemilik barang yang ada di tangannya lalu dia membuktikannya, kemudian hakim
memutuskan bahwa barang itu adalah milik orang yang mengaku sebagai pemiliknya tersebut.
Baglan 3: HUKUM TRANiAI(SI KEUANGAN ISLAM JILID 5

tanglass dan seienisnya. Ada wakaalah yang diri sedikit pun dari huquuq al-'aqd itu selama
konsekuensinya kembali kepada wakil, dan wakil masih ada. fika muwakkil dalam wakaalah
ada juga wakaalah yang konsekuensi hukum- peniualan meminta pembayaran barang kepada
nya kembali kepada muwakkil. pembeli, maka pembeli boleh untuk tidak mem-
Kaidah umum dalam hal ini menurut para berikan kepadanya, karena status muwakkil
ulama Mazhab Hanafi adalah bahwa semua ketika itu adalah orang asing dalam akad dan
akad yang tidak perlu dinisbatkan kepada mu- konsekuensinya, karena huquuq al''aqd di da-
wakkil dan cukup dinisbatkan kepada wakil, lamnya adalah milik pelaku akad. fika pembeli
makahuquuq al-'aqd-nyaberada di tangan pe- menyerahkan pembayaran kepada muwakkil,
laku akad, seperti penjualan, pembelian, penye- maka itu dibolehkan, karena pembayaran yang
waan dan kesepakatan yang mempunyai arti diterima itu adalah haknya. Dan wakil tidak
jual beli [yaitu penyelesaian damai dengan me- mempunyai kewenangan untuk meminta ke-
ngambil ganti dari apa yang dituntut). Dengan pada muwakkil untuk menyerahkan kembali
demikian, h uquuq al-'aqd-nya ada di tangan wa- pembayaran itu kepadanya karena tidak ada-
kil, seperti penyerahan barang, penerimaan ba- nya faedah ketika itu. fuga karena iika dia me-
yaran, menuntut pembayaran kepada muwak- ngambilnya dari muwakkil, maka dia iuga wa-
kil jika dia ditugaskan untuk membeli, mene- jib untuk menyerahkannya lagi kep ada muwak-
rima barang dagangan, dan mengajukan tuntu- kil.
tan kepada penjual karena adanya cacat pada Semua akad yang membutuhkan penisbat-
barang. $ehingga, dia pun harus menyerahkan an kepada muwakkil, yaitu wakil perlu menye-
barang dagangan kepada pembeli dan mene- butkan nama muwakkilketika melakukan akad
rima pembayarannya. fika pembeli menemu- untuk menunjukkan bahwa akad itu akan kem-
kan cacat di barang dagangan, maka dia boleh bali kepada muwakkil, mal<a huquuq ab'aqd-
menuntut gantinya kepada wakil. f ika diketahui nya ada di tangan muwakkil.Contohnya adalah
setelah itu bahwa barang itu bukan milik pen- pernikahan, perceraian dengan harta, khulu',
penyelesaian secara damai atas pembunuhan
iual, maka wakil waiib menjamin gantinya. Ke-
cuali iika pelaku akad bukan orang yang mem- yang disengaja, penyelesaian secara damai atas
punyai kecakapan untuk memikul tanggung ja- pengingkaran dari orang, dan sejenisnya. Hu-
wab dan komitmen terhadap kewajiban, seper- quuq al-'aqd akad-akad ini ada di tangan mu-
ti anak kecil yang tidak boleh melakukan tin- wakkil. Sedangkan wakil hanyalah utusan dan
dakan hukum, hakim, sekretaris hakim, dan penyampai saja. Sehingga wakil suami dalam
orang yang statusnya seperti mereka. Dalam penikahan tidak bisa dituntut untuk menyerah-
kondisi ini, maka huquuq al-'aqd ada di tangan kan mahat dan yang dituntut adalah suami, ke-
muwakkil, bukan wakil. Huquuq al-'aqd iuga cuali jika wakil tersebut memberikan jaminan
ada di tangan muwakkil jika wakil menisbat- atas mahar itu, maka ketika itu dia bisa diun-
kan akad kepada muwakkil. tut untuk menyerahkan mahar karena ada-nya
Wakil juga boleh untuk mewakilkan kepa- jaminan itu. Wakil perempuan dalam pernika-
da orang lain lagi untuk melaksanakan huquuq han tidak mempunyai kewenangan untuk men-
al:aqd. Muwakkil tidak boleh melakukan sen- gambil mahar dari pasangan suami dan dia

1485 yritu ,"p"rti seseorang berkata kepada orang lain,


"Saya mewakilkan kepadamu untuk terus menyertai si fulan agar dia melunasi
utangnya kepadaku." Dan biasanya orang yang dituniuk untuk melakukan itu adalah orang yang sangat dungu, dan orang yang
berutang tidak suka lika terus disertainya.
ISLAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN

juga tidak harus menyerahkan mahar itu kepa- muwakkil bukan wakil.1a87 Padahal di dalam
da perempuan tersebut. Demikian juga wakil kitab al-Minhaajkarya Imam Nawawi terdapat
dalam khulu', dia tidak mempunyai kewenang- nash yang jelas bahwa huquuq al:aqd ada di
an untuk mengambil ganti khulu' [bayaran khu- tangan wakil bukan muwakkil,tass sehingga pen-
lu') jika dia adalah wakil bagi sang suami. fika dapat mereka dalam hal ini adalah sama de-
dia wakil sang istri, maka dia tidak dituntut ngan pendapat para ulama Mazhab Hanafi.
untuk memberikan ganti khulu' kecuali de- Oleh karena itu, ketika menukil pendapat dari
ngan adanya jaminan ganti rugi. Demikian juga mazhab tertentu seharusnya bersandar pada
wakil dalam penyelesaian secara damai dalam kitab-kitab yang diakui dalam mazhab terse-
pembunuhan yang disengaja. but.
Hal di atas ini juga berlaku pada akad-akad Dalam Mazhab Maliki juga,huquuq al-'aqd
yangtidak sempurna kecuali dengan adanya pe- ada di tangan wakil, seperti menerima pem-
ngambilan atau penerimaan benda objek akad, bayaran dan sebagainya, bukan muwakkil.lase
yaitu akad-akad yang berkaitan dengan sosok Adapun para ulama Hambali, mereka ber-
benda, seperti hibah, pemberian utang, pemin- kata bahwa huquuq al-'aqd adalah di tangan
jaman, gadai dan sejenisnya, yang harus dinis-
muwakkil, bukan wakil. Karena menurut mere-
batkan kepada muwakkil dan huquuq al-'aqd- ka, wakil hanyalah utusan dan penyampai atas
nya ada di tangannya. fika tidak, maka akad itu nama pelaku akad yang asli yaitu muwakkil.rae0
menjadi milik wakil. Penyebab dua kategori Dengan demikian, dalam pendapat ini terjadi
akad ini dinisbatkan kepada pemilik kewena- penghilangan terhadap tujuan dari wakaalah.
ngan yang asli adalah bahwa dalam akad-akad Karena, muwakkil mewakilkan urusannya ke-
ini sosok pemilik kewenangan menjadi per- pada orang lain adalah untuk mengurangi be-
timbangan utama. ban jika dia melakukannya sendiri, atau karena
Ini adalah mazhab para ulama Hanafi.1a86 memang tidak pantas baginya untuk melaku-
Mereka menyebutkan dalam kitab-kitab mere- kan akad itu sendiri. Atau juga karena dia tidak
ka sebagaimana kebiasaan mereka dalam be- mampu untuk melakukannya. |ika huquuq al-
berapa kesempatan bahwa para ulama Syafi'l 'aqd-nya ada di tangan muwakkil, maka tujuan
berbeda pendapat dengan mereka, yaitu mere- dari w aka alah itu tidak tercaprl. 1ae1
ka menjadikan hak-hak akad kembali kepada

1486
Mukht^hor ath-Thahawi,hlm.l09, Bada'l' ash-Shanaa'LvoL VI, hlm. 32 dan setelahny a, Takmilah Fathil QadiiavoL VI, hlm. 1.6 dan
.^-
.t*o' vol.lV,blm.4l9, Majma' adh-Dhamaanaat,hlm.243, at-Kitaab ma'a al-Lubaab, yol II, hlm. 141.
setelahnya, Raddul Muhtaar
Lihat misalnya Badoo't' ash-Shanaa'li vol. VI, hlm. 33, Tabyiin al-Haqaa'iq,karya az-Zaila'l, vol. IV hlm. 256, Takmilah Fathul Qadiir
vol.Yl,hlm.17.
1488
Nihooyoh ol-Muhtaaj Syarhul Minhaaj karyaar-Ramli, vol. IV, hlm. 47 , Mughnil al-Muhtaaj,karya al-Khathib asy-syarbini, vol. II, hlm.
230 dan setelahnya, al-Muhadzdzab, vol.l, hlm. 353.
1489
Ary-Syorh ash-Shoghiir,vol. III, hlm. 506 dan setelahnya, al-Mudawwanah al-Kubra,vol. X, hlm. 83, 186, Cet. Thn. ll23 H.
Al-Allamah Khalil dan pensyarahnya, ad-Dardic berkata, "Wakil yang mempunyai kecakapan hukum dituntut jika ada cacat pada
barang atau adanya orang lain yang berhak terhadap barang itu selama pembeli tidak tahu bahwa status orang yang melakukan
transaksi dengannya adalah wakil (seperti makelar). Jika dia mengetahui bahwa statusnya adalah sekadar wakil, maka tuntutan
pembeli itu dituiukan kepada muwakkil bukan wakil, kecuali jika sang wakil adalah orang yang diserahi penuh untuk transaksi
tersebut. Apabila wakil itu merupakan orang yang diserahi penuh untuk transaksi tersebut, maka pelaku akad boleh menuntut
wakil, juga boleh menuntut muwakkil, sebagaimana seseorang yang diserahi penuh untuk melakukan tindakan hukum oleh mi-
tranya.
L490
Koryryool al-Qinaai vol. IV, hlm. 467 , al-Mughni, vol V, hlm. 97 , Ghaayatul Muntaha, vol.lll, hlm. L56, Mathaalib ,llin Nuhao" vol. lll,
hlm.462.
7497
Al-A^*ool wa Nazhariyah al-Aqd, Dr. Muhammad yusuf Musa, hlm. 376.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKS! XEUANGAN ISTAM IILID 5

Perbedaan antar mazhab di atas ini ter- c. Kewaiiban Waki! Dalam Wakaalah untuk
batas ketika wakil tidak mengatakan dengan Membeli
terangbahwa transaksi itu adalah untukpelaku Kewajiban wakil dalam hal adalah se-
akad yang asli. Apabila dia mengatakan bahwa bagai berikut.
transaksi itu atas nama pelaku akad yang asli, - Membeli dengan harga yang umum ber-
maka seluruh mazhab sepakat tentang ber- dasarkan kebiasaan yang berlaku.
lakunya akad itu danhuquuq al-'aqd-nya untuk - Membeli barang yang tidak cacat. Ini ada-
pelaku akad yang asli, bukan wakilnya. lah menurut jumhur ulama selain Abu Ha-
Dari pembahasan ini dapat diketahui hak nifah.
dan kewajiban muwakkil serta wakilnya dalam - Menurut para ulama Mazhab Hanafi wakil
wakaalah penjualan. Kewajiban muwakkil da- harus membeli sesuatu yang ditentukan
lam wakaalah peniualan adalah menanggung untuk muwakkil-nya, bukan untuk dirinya
kerugian yang terjadi jika bukan karena pe- dan kerabatnya.
langgaran atau ketidakseriusan wakil. Dia juga - Menurut para ulama Mazhab Maliki, wakil
wajib membayar upah kepada wakil jika wa- harus melakukan sesuatu yang mengan-
kaalah itu adalah dengan upah dan pekerjaan dung maslahat bagi muwakkil.
yang diwakilkan telah dilaksanakan. Adapun - Menurut para ulama Mazhab Hanafi, jika
hakmuwakkil adalah wakil melaksanakan apa wakil menyalahi syarat-syarat yang ditetap-
yang menjadi komitmennya berkaitan dengan l<an muwakkil maka dia telah membeli un-
hakmuwakkil. tuk dirinya sendiri.

a. Kewaiiban Wakil Dalam Wakaalah uliluk d. Kewenangan Wakil Dalam Wakaalah


Meniua! urtuk Membeli
Kewajiban wakil dalam hal ini adalah se- Kewenangan yang dimiliki wakil dalam wa-
bagai berikut. kaalah untuk membeli adalah sebagai berikut.
- Senantiasa mengikuti dan memperhatikan - Membeli barang dengan harga lebih ren-
batasan yang ditetapkan muwakkil dalam dah dari yang telah ditetapkan oleh mu-
wakaalah yang dibatasi. wakkil. Hal ini dibolehkan karena ia meru-
- Mengikuti kebiasan yang berlaku apabila pakan tindakan yang menyalahi ketentuan
wakaalah itu adalah wakaolah yang mut- muwakkil namun menjadi kebaikannya.
lak. - Meminta kepada muwakkil untuk meng-
ganti uangnya yang telah dia gunakan un-
b. Kewaiiban Muwakkll Dalam Wakaalah tuk membayar barang yang dia beli untuk
untuk Membeli muwakkil.
Kewajiban muwakkil dalam hal ini adalah - Tidak menyerahkan kepada muwakkilba-
sebagai berikut. rang yang dia belikan hingga dia meneri-
Membayar harga barang yang dibeli. ma seluruh pembayaran barang itu dari
Menanggung kerugian yang terjadi jika muwakkil tersebut.
bukan karena pelanggaran atau keteledoran - Mengembalikan barang kepada penjual-
wakil. nya jika ada cacat, selama barang itu ma-
Membayar upah wakil jika wakaalah itu sih ada di tangannya.
dengan upah.
FIQIH ISLAM JILID 5 Baglan 3: HUXUM TRAI{SAKSI KEUANGAN

e. Konsekuensi Hukum Akad Wakaalah Alasannya adalah karena pada hakikatnya


Kita telah membicaral<an tentang kewenang- wakil bekerja untuk muwakkil dan berda-
an yang dimiliki oleh wakil menurut para sarkan perintahnya.lae2
ulama Hanafi dan Syafi'i dalam akadwakaalah. Hal ini berimplikasi pada kasus keti-
Dan menurut kami, sekarang perlu kami sebut- ka seorang muslim mewakilkan kepada se-
kan secara umum konsekuensi hukum akad orang kafir zimmi untuk membeli khamar
wakaalah ini. Yang dimaksud dengan konse- atau babi untuknya. Pembelian itu pun ti-
kuensi hukum akad adalah akibat hukum yang dak sah, karena seorang muslim tidak bo-
terjadi karena akad tersebut. leh memiliki sedikit pun dari kedua benda
Konsekuensi hukum akad wakaalah ada- ini. Ini juga merupakan pendapat Mazhab
lah sebagai berikut. Hanafi. Bukan seperti yang disebutkan di
- Dalam akad jual beli dan sejenisnya yang dalam kitab-kitab Mazhab Hambali dan
tergantung pada ijab dan qabul, maka kon- Maliki yang mengatakan bahwa menurut
sekuensi hukumnya adalah tetapnya kepe- Mazhab Hanafi kepemilikan berpindah ke-
milikan pembeli terhadap barang yang di- pada wakil terlebih dahulu setelah itu ke-
beli dan kepemilikan penjual terhadap ba- pad,amuwakkil.
yaran. Para ahli fiqih sepakat bahwa kon- Dalam akad-akad yang tidak sempurna ke-
sekuensi hukum dari akad yang dilang- cuali dengan adanya penerimaan barang
sungkan oleh wakil adalah milik muwak- (al- qab dh),seperti hibah dan peminjaman,
kil, bukan milik wakil. Karena wakil adalah maka konsekuensi hukumnya ada di ta-
juru bicara bagi muwakkil, dandia melaku- ngan muwakkil. Hal ini walaupun wakil
kan akad untuk muwakkili tersebut. Dan menisbatkan akad itu kepada dirinya sen-
dia telah mendapatkan kewenangannya itu diri dengan berkata, "Saya memberikan
darimuwokkil. atau meminjamkan benda ini." Karena da-
Menurut jumhur ulama, konsekuensi lam akad-akad ini, wakil hanyalah utusan
hukum suatu akad adalah milik muwakkil dan penyampai maksud muwakkil.
secara mutlak, baik wakil itu menisbatkan Akad nikah. fika wakil menisbatkan akad
akad kepada dirinya atau kepada muwak- nikah itu kepada muwakkil-nya, yaitu de-
kil-nya. Menurut para ulama Mazhab Ma- ngan berkata, "Fulan menikahimu", maka
liki, konsekuensi hukum akad itu menjadi konsekuensi hukumnya adalah di tangan
milik muwakkil jika ketika akad wakil me- muwakkil. Namun jika dia menisbatkan
nyatakan bahwa dia melakukan akad itu akad itu kepada dirinya sendiri, yaitu de-
untuk muwakkil-nya. Benda yang merupa- ngan berkata, "Saya menikahimu", maka
kan objek transaksi juga secara langsung pernikahan itu adalah untuknya bukan un-
menjadi milik muwakkil dengan selesainya tukmuwakkil.
transaksi itu, tanpa perlu menetapkannya Talak. Konsekuensi hukum akad wakaalah
terlebih dahulu sebagai milik wakil lalu untuk perceraian adalah seperti dalam
memindahkan kepemilikannya kepad a mu- akad, wakaalah untuk akad nikah. Ini jika
wakkil.lni adalah menurut empat mazhab. yang diwakili adalah pihak suami. Namun

r4ez
fil
Tobyiin al-Haqaa'iq karya az-Zaila'l, vol. IV hlm. 256, al-Faraa'id al-Bah[ryah Qawoa'id at-Fiqhgryah karya Syeikh Mahmud
Hamzah, hlm. 138, al-Mughni karya Ibnu Qudamah, vol. V hlm. L30, Mughnil al-Muhtaaj, vol II, hlm. 229 dan setelahnya, Bidaayah
al-Mujtahid, vol. II, hlm. 298, al-Muhadzdzab, yol I, hlm. 355.
Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN FIQLH ISLAM 5

'IIID
jika yang diwakili adalah pihak istri, maka an wakil yang disertai dengan sumpahnya,
talak tersebut harus dinisbatkan kepada- karena dia adalah orang yang memegang
nya, yaitu dengan berkata, "Cerailah si fu- amanah. Di samping itu, ini termasuk kon-
lanah dengan imbalan ini." disi yang sulit baginya untuk mendatang-
kan bukti, sehingga dia tidak dibebankan
3. STATUS BARANG YANC DITERIMA OLEH untuk mendatangkan bukti seperti orang
WANIL yang dititipi. Para ulama Mazhab Hambali
Para fuqaha sepakat bahwa sesuatu yang mengecualikan jika wakil mengklaim ba-
diterima oleh wakil terhitung sebagai amanah, rang tersebut rusak atau hilang karena
seperti titipan dan sejenisnya. Karena, wakil sesuatu yang tampak, seperti kebakaran,
adalah pengganti dari muwakkil, seperti orang dirampas oran& dan sejenisnya. Dalam kon-
yang dititipi, sehingga sebab-sebab yang men- disi ini wakil harus mendatangkan bukti
jadikannya harus menjamin gantinya adalah tentang hal itu.
sama dengan hal-hal yang juga berlaku dalam Keduanya berselisih dalam pelanggaran
titipan. Dan pernyataan yang diterima dalam atau keteledoran wakil dalam menjaga ba-
penolakan untuk memberi jaminan adalah per- rang dan tindakannya yang menyalahi pe-
nyataan wakil.lae3 rintah muwakkil. Misalnya, muwakkil me-
Kesimpulannya wakil merupakan amiin nyatakan bahwa wakil menggunakan he-
(pemegang amanah), sehingga dia tidak wajib wan tunggangannya untuk mengangkut ba-
menjamip ganti barang objek akad, kecuali jika rang melebihi kemampuannya, atau tidak
terjadi tindakan pelanggaran dan adanya ke- serius dalam menjaganya. Atau dia meme-
teledoran darinya. D an muwakkil menanggung rintahkan wakil untuk mengembalikan ba-
kerugian yang terjadi jika kerugian itu bukan rang yang diwakilkan kepadanya, namun
karena tindakan pelanggaran atau keteledoran wakil tidak melakukannya, dan sejenisnya.
dari wakil. Dalam kasus ini, pernyataan yang diterima
Berdasarkan kaidah ini, Ibnu Qudamah adalah perkataan wakil juga yang disertai
dalam al-Mughni menyebutkan hukum enam dengan sumpahnya, karena dia adalah
kondisi yang di dalamnya wakil dan muwakkil orang memegang amanah sebagaimana te-
biasanya berselisih. Berikut ini saya sebutkan lah disebutkan. Menurut pendapat yang
enam kondisi tersebut secara ringkas. masyhur dalam Mazhab Maliki, kasus ini
- Keduanya berselisih dalam masalah keru- diputuskan berdasarkan perkataan mu-
sakan atau hilangnya barang objek pewa- wakkil.raea Wakil sendiri merupakan amrin

kilan. Misalnya wakil berkata, "Barangmu (pemegang amanah), baik wakaalah itu
rusak ketika ada bersamaku'1 atau, "Ba- dengan imbalan maupun tidak. Hal ini ka-
rangmu hilang ketika ada bersamaku." Na- rena wakil merupakan pengganti dari mu-
mun muwakkil tidak mempercayainya. Da- wakkil d,alam menunaikan sesuatu yang di-
lam kasus ini, para ulama sepakat bahwa wakilkan. fadi, kerusakan sesuatu yang di-
perkataan yang diterima adalah perkata- wakilkan ketika berada di tangannya ada-

1493
Lih"t Badaa'l' ash-Shanaa'li vol. VI, hlm. 34, Majma' adh-Dhamaanaat, hlm. 251, Durar al-Hikaam, vol. ll,hlm.287 , Bidaayah al-
Mujtuhid, voL ll, hlm. 299, asy-Syarh ash-Shaghiin vol. ll, hlm. 519, Mughnil al-Muhnaj, vol. II, hlm. 230, al-Muhadzdzab,vol.l,hlm.
357 dan setelahnya, al-Mughni, voL V hlm. 94.
1494
Bidooyoh al-Mujtahid,vol. II, hlm. 299 dan setelahnya.
rsLAM lrtlD 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN

lah seperti kerusakannya di tangan pemi- hab, yang diterima adalah perkataan wakil
liknya, sehingga dia tidak harus mengganti dalam pendapat yang kuat, balkwakaalah
kerusakan itu jilo bukan karena pelanggar- itu dengan imbalan maupun tidak. Karena
annya. muwakkil telah menjadikan wakil sebagai
Keduanya berselisih dalam apa yang telah orang yang memegang amanah darinya.
dilakukan wakil. Misalnya wakil berkata, Dan jika wakaalah itu dengan imbalan,
"Saya menjual pakaian itu dan saya telah maka wakil mendapatkan manfaat dengan
menerima pembayarannya, namun pem- melakukan sesuatu terhadap benda yang
bayaran itu hilang." Lalu muwakkil men- diserahkan kepadanya, bukan dari benda
jawab, "Engkau sebenarnya tidak menjual- itu sendiri, sehingga dia tidak memegang
nya dan tidak menerima pembayarannya." benda itu untuk mendapatkan manfaat un-
Atau muwakkil berkata, "Engkau telah men- tuk dirinya seperti peminjam.laeT
jualnya namun engkau tidak menerima Keduanya berselisih mengenai ada tidak-
apa pun." f adi, perselisihan tersebutadalah nya akad wakaalah itu, yaitu wakil ber-
dalam terjadinya penjualan atau dalam kata, "Engkau telah mewakilkan kepadaku
penerimaan pembayaran setelah adanya untuk melakukan hal ini." Namun muwak-
kesepakatan untuk menjualnya. Dalam ka- kil menyangkalnya. Maka menurut empat
sus ini, menurut Mazhab Hambali dan Ha- mazhab, yang diterima adalah perkatan
nafi, yang menjadi pijakan adalah perka- muwakkil yang disertai dengan sumpah-
taan wakil, karena dia memiliki hak untuk nya. Karena pada asalnya tidak ada akad
menjual dan menerima pembayaran, se- wakaalah di antara keduanya, sehingga
hingga perkataannya diterima dalam ma- status wakil sebagai amin si muwokkil ti-
salah penjualan dan pengambilan pemba- daklah terbukti yang membuat perkata-
yaran tersebut.laes annya tentang hal itu tidak dapat diteri-
Dalam Mazhab Syaf i terdapat dua pen- ma.1498
dapatberkenaan dengan masalah ini. Yang Keduanya berselisih dalam karakteristik
lebih shahih adalah diterimanya perkata- perkara yang diwakilkan. Misalnya wakil
an muwakkil yang disertai dengan sum- berkata, "Engkau mewakilkan kepadaku un-
pahnya, karena pada asalnya tidak adanya tuk menjual barang ini dengan pembaya-
tindakan dari wakil terhadap benda dan ran tidakkontan", "Engkau mewakilkan ke-
tetapnya kepemilika n muwakkil.Lae6 padaku untuk membeli barang ini dengan
Keduanya berselisih dalam pengembalian dua puluh lira", atau, "Engkau mewakilkan
sesuatu yang diwakilkan kepada m uwakkil, kepadaku untuk menjual buku ini." Namun
yaitu wakil menyatakan bahwa dia telah muwakkil membantah semua itu dan ber-
mengembalikannya kepada muwakkil, se- kata, "Tidak, saya mewakilkan kepadamu
dangkan muw okkil menyangkalnya. Dalam untuk menjualnya secara kontan", "Saya me-
kasus ini, menurut para imam empat maz- wakilkan kepadamu untuk membeli ba-

1495
Bodoo'f rsh-Shanaa'livol. VI, hlm. 36, at-Mughni,vol. V hlm. 95.
1496
Mughnil al-Muhtaaj,voL ll, hlm. 235, al-Muhadzdzab, vol.l, hlm. 357.
L497
Bodoo'i" orh-shanaa'li vol VI, hlm. 36, al-Mabsuuth, vot. XlX,hlm. 10, al-Mughni,ibi4 hlm. 96, Mughnil al-Muhtaaj, vol.ll, hlm. 235,
al-Muhadzdzab, voL l, hlm. 358, Bidaayah al-Mujtahid, vol ll,hlm.299.
L498
Al-Mrghri, ibid, hlm. 97 , Mughnit al-Muhtaaj, vol. II, hlm. 233, asy-Syarhul Kabiin vol.lll, hlm. 393.
Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN FIqLH ISTAM JITID 5

rang ini sepuluh lira", atau, "Saya mewakil- orang itu menjualnya dengan harga sepu-
kan kepadamu untuk menjual pena ini." luh ribu rupiah dan dia menyatakan bahwa
Dalam kasus ini, menurut empat mazhab, muwakkil memerintahkannya untuk me-
yang diterima adalah perkataan muwokkil. lakukan hal itu, namun muwakkil berkata,
Karena secara hukum asal, tidak ada izin "ltu tidak benar. Tetapi, saya memerintah-
dari muwakkil terhadap apa yang dise- kannya untuk menjualnya dengan harga
butkan oleh wakil. Di samping itu, karena yang lebih mahal." Dalam kasus ini yang
muwokkil lebih mengetahui izin yang dia diterima adalah perkataan wakil disertai
berikan.laee dengan sumpahnya.lsol
fika keduanya berselisih mengenai
uang yang dibayarkan untuk membeli ba-
D. WAKIL LEBIH DARI SATU ORANG
rang dalam akad wakaalah pembelian,
Terkadang wakil dalam transaksi dan ber-
maka menurut Mazhab Hanafi, yang diteri-
perkara atau mengajukan tuntutan ke penga-
ma adalah perkataan wakil apabila barang
dilan berjumlah lebih dari satu orang. fika se-
tersebut sebanding dengan apa yang di-
seorang mewakilkan kepada beberapa wakil di
nyatakan oleh wakil. Namun jika tidak se-
dalam transaksi dan pekerjaan tertentu, maka
banding, maka yang diterima adalah per-
menurut para ulama Mazhab Hanafi, salah se-
kataan muwakkil. Para ulama Mazhab Sya-
orang dari mereka boleh melakukan sendiri
fi'i dan Hambali mengatakan bahwa yang
apa yang diwakilkan kepadanya tanpa memin-
diterima adalah perkataan wakil yang di-
ta pendapat kepada wakil yang lain. |ika wa-
sertai dengan sumpahnya, karena dia ada-
kaalah itu untuk satu pekerjaan, maka siapa
lah amiin [orang yang diberi amanah).1s00
pun dari kedua wakil itu boleh melakukannya
fika keduanya berselisih dalam jenis
sendiri juga. fika wakaalah itu untuk semua
bendayang dibeli, misalnya wakil membeli
wakil dalam satu akad, maka salah seorang
kurma, lalu muwakkil mengatakan bahwa
dari mereka tidak boleh melakukan sendiri
dia memerintahkan wakil untuk membeli
apa yang diwakilkan kepada mereka tanpa se-
anggul maka dalam kasus ini yang diteri-
izin muwakkil. Kecuali jika tindakan itu tidak
ma adalah perkataan wakil yang disertai
memerlukan tukar pendapat antar mereka, se-
dengan sumpahnya. Para ulama Mazhab
perti mengembalikan titipan dan melunasi
Maliki mengatakan bahwa jikawakil mem-
utang. Atau juga tindakan yang tidak mung-
beli sesuatu dengan harga sebesar uang
kin dilakukan dua orang secara bersama, se-
yang diserahkan kepadanya, lalu muwak-
perti pewakilan untuk mengajukan tuntutan
kil menyatakan bahwa dia memerintahkan
ke pengadilan dan talak.
kepadanya untuk membeli benda yang lain,
Para ulama Mazhab Maliki berpendapat bo-
maka yang diterima adalah perkataan wa-
lehnya jumlah wakil lebih dari satu orang da-
kil disertai dengan sumpahnya. Demikian
juga jika seseorang mewakilkan kepada lam berperkara dengan syarat adanya perse-
tujuan dari lawan. Dan para ulama Mazhab
orang lain untuk menjual barang, lalu

1499
R"f"."n.i-referensi sebelumnya, al-Hidaayah, vol. lll,hlm. 147 .
7500
At-Hidooyoh, vot III, hlm. l44,Takmilah Majmulvol. XIII, hlm.606, al-Mughni,vol. V hlm.95.
L50l Asy-Syarhul Kabiir
ma'a ad-Daasuuqii, vol. III, hlm. 393, ary-syarhul Kabiir ma'a Haasyiyah ash-Shawi, voL lll, hlm. 521 dan setelah-
nya.
FrqLH rsLAM JrLrD s Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI XEUANGAN

Syafi'i tidak membolehkan salah satu dari untuk membeli, jika salah seorang wakil
wakil itu mengajukan tuntutan sendiri, karena membeli barang yang diminta oleh muwak-
muwakkil menginginkan tindakan mereka se- kil tanpa adanya wakil yang kedua, maka
cara bersama. Sedangkan dalam Mazhab Ham- akad itu terlaksana atas nama pembelinya,
bali terdapat dua pendapat; pendapat pertama bukan atas nama muwakkil. Dan ia tidak
adalah seperti pendapat para ulama Mazhab tergantung pada kebolehan dari wakil yang
Syafi'i, sedangkan pendapat kedua menyatakan satunya atau muwakkil. Hal ini berbeda
bahwa salah seorang wakil dibolehkan untuk dengan penjualan. Karena wakil dalam wa-
mengajukan tuntutan sendiri berdasarkan ke- kaalah pembelian dicurigai hanya memper-
biasaan yang berlaku.ls02 hatikan kepentingannya, seperti telah kita
Demikian tadi kaidah umum dalam wa- ketahui bersama.
kaalah dengan jumlah wakil lebih dari satu fika dua orang menjadi wakil untuk me-
orang. Penerapan kaidah ini tampak pada pe- lakukan akad nikah atau perceraian ber-
maparan jenis-jenis pewakilan berikut ini. dasarkan tebusan atau akad-akad sejenis-
- fika tindakan yang diwakilkan membutuh- nya yang ada pertukaran harta di dalam-
kan pendapat wakil yang lain, maka salah nya, maka salah seorang dari kedua wakil
seorang wakil tidak mempunyai kewenang- itu tidak mempunyai kewenangan untuk
an untuk melakukannya sendiri tanpa me- melakukan akad sendiri tanpa menyerta-
nyertakan wakil yang lain. Karena muwak- kan wakil yang kedua. Karena dalam kasus
kil menginginkan tindakan mereka seca- ini, pekerjaan yang diwakilkan memerlu-
ra bersama, bukan salah seorang dari kan adanya pertukaran pendapat dan ada-
mereka. nya pendapat orang lain.

-' Salah seorang dari dua orang wakil dalam


fika dua orang menjadi wakil dalam pen-
jualan, maka salah seorang dari mereka ti- mengambil pelunasan utang juga tidakme-
dak mempunyai kewenangan untuk mela-
miliki kewenangan untuk mengambilnya
kukan transaksi sendiri tanpa menyerta- sendiri tanpa menyertakan wakil yang ke-
dua. Karena mengambil utang memerlu-
kan wakil yang kedua. fika salah seorang
kan pendapat dan amanah orang lain. Di
dari keduanya telanjur melakukannya sen-
samping itu, muwakkil juga telah menye-
diri, maka penjualan itu tidak berlaku hing-
rahkan tugas itu kepada dua orang terse-
ga dibolehkan oleh wakil yang kedua atau
but, bukan kepada salah satunya saja. Dia
oleh muwakkil. Karena penjualan terma-
juga menginginkan amanah mereka ber-
suk transaksi yang memerlukan pendapat
dua, bukan amanah salah satu dari mere-
orang lain dan muwakkil juga mengingin-
ka.
kan pendapat mereka berdua, bukan pen-
dapat salah satunya saja. fika tindakan yang diwakilkan kepada me-
reka tidak memerlukan pertimbangan dua
- fika dua orang menjadi wakil untuk mem-
orang atau lebih, maka salah satu dari ke-
beli, maka salah satu dari mereka tidak
duanya mempunyai kewenangan untuk
mempunyai kewenangan untukmelakukan
melakukan tindakan itu sendirian tanpa
transaksi sendiri. Namun dalam wakaalah
menyertakan wakil yang lain. Contohnya

1502
Ary-Syorh ash-Shoghiir,vol. III, hlm. 505,Takmilah al-Majmuuivol.XIII, hlm. 557, al-Furuu'karya lbnu Muflih al-Madisi, vol. III, hlm
693.
Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI KEUANGAN FIqLH ISLAM JILID 5

adalah dua orang wakil untuk talak tanpa muwakkil menginginkan pendapat kedua wa-
tebusan, wakil untuk mengembalikan titip- kilnya itu, bukan salah seorang saja dari ke-
an atau wakil untuk melunasi utang. Dalam duanya."1so3
kasus ini, salah satu dari kedua wakil itu fumhurulamalso4 [para ulama Mazhab Ma-
boleh melakukan sendiri apa yang diwa- liki, Syafi'l dan Ahmad) mengatakan bahwa jika
kilkan kepada mereka. Karena tindakan- jumlah wakil lebih dari satu, maka salah se-
tindakan tersebut tidak memerlukan per- orang dari mereka tidak boleh melakukannya
timbangan orang lain, melainkan sekadar sendiri tanpa bermusyawarah dengan wakil
menyampaikan saja dan penyampaian dari yang satunya lagi. Karena muwakkil tidak rela
satu orang atau lebih adalah sama. dengan tindakan salah seorang dari keduanya
Adapun dua orangwakil dalam berperkara tanpa melibatkan wakil yang lain. Kecuali jika
di depan hakim, maka menurut jumhur ulama muwakkil mengizinkan kepada keduanya un-
Mazhab Hanafi masing-masing boleh melaku- tuk melakukannya sendiri-sendiri, maka ma-
kannya sendiri-sendiri, karena untuk bertemu sing-masing dari keduanya boleh melakukan-
pada waktu yang sama adalah hal yang sulit. Di nya sendirian.
samping itu, tujuan dari berperkara tersebut
adalah memberitahu dan memperdengarkan
E. BERAKHIRNYA AKAD WAKAALAH
kepada hakim tentang hal-hal yang menguat-
Para ahli fiqih sepakatlsos bahwa akad wa-
kan posisi kliennya. Sedangkan bertemunya
kaalah tanpa upah adalah akad yang tidak me-
dua wa\il untuk membela klien mereka dapat
ngikat bagi kedua pelaku akad. Dari pihak mu-
mengganggu proses penyampaian informasi
wakkil misalnya, terkadang dia melihat adanya
kepada hakim dan mengganggu proses pene-
maslahat untuk menghentikan pekerjaan yang
rimaan hakim terhadapnya, sebagaimana da-
pat diketahui secara jelas. Adapun memper- diwakilkan, atau mewakilkan kepada orang
yang lainnya. Dari pihak wakil sendiri, terkadang
siapkan draft atau catatan yang digunakan un-
dla tidak bisa terus-menerus mengerjakan apa
tuk membela klien, tentu kedua wakil bisa ber-
yang diwakilkan. Sehingga, jika akad itu meng-
kumpul untuk membuatnya bersama. Di sam-
ping itu, para pengacara juga dapat membagi-
ikat dapat merugikan kedua belah pihak. Ber-
dasarkan hal ini, maka masing-masing pihak
bagi tugas pembelaan tersebut, sehingga se-
yang melakukan akad wakaalah mempunyai
tiap orang dari mereka melakukan bagiannya
hak untuk berhenti dan mundur dari akad wa-
masing-masing.
kaalah tersebut kapan saja dia mau, dan ketika
Zufar berkata, "Salah seorang dari dua
itu akad wakaalah pun berakhir.
wakil dalam berperkara tidak boleh melaku-
Adapun aka dwakaalahdengan upah, maka
kannya sendiri tanpa disertai wakil yang ke-
jika ia seperti ji'alah (sayembara) yaitu di da-
dua. Karena berperkara termasuk hal yang me-
lam akadnya tidak ditentukan waktu atau pe-
merlukan pendapat orang lain. Di samping itu,

1s03
Lihrt Brdo a'l' ash-Shanaa'll vot.Vl,hlm. 32, Takmilah Fathit Qadiinvol VI, hlm. 86-88.
1504
Al-Kh"."ryi, vol. VI, hlm.82, Cet.ll, al-Muhadzdzab,vol.l, h1m.351, al-Mughni,vol. V hlm. 87.
1505
Bodoo'I' osh-Shanaa'll voL VI, hlm. 37, Takmilah lbni Abidin, voL VII, hlm. 351, al-Haththab, vol. V, hlm. 215, Bidaayatut Mujtahid,
vol II, hlm. 297, Mughnil Muhaaj, volll, hlm. 231 dan setelahnya, al-Muhadzdzab, voL l, hlm. 356, al-Mughni, vol. V hlm. 113, asy-
Syarhul Kabiir ma'ad Daasuuqii, vol lll, hlm. 396 dan setelahnya, ad-Durntl Mukhtaan voL lV hlm. 433, dan lihat di dalam kitab
al-Fiqh 'ala Mazaahib al-Arba'ah, vol,lll, hlm. 27A-282 tenHng kondisi-kondisi tertentu yang membuat al<ad wakaalah menjadi
mengikat dalam setiap mazhab kecuali Mazhab Hambali.
ISLAM IILID 5 Bagan 3: HUKUM TRAI{SAI(S! I(EUANGAN

kerjaannya, maka menurut kesepakatan para da wakil, melalui surat, dengan mengirim
ulama, akad tersebut tidaklah mengikat juga, utusan untuk menyampaikannya kepada
kecuali Mazhab Maliki. Para ulama dalam Maz- wakil, pemberitahuan dua orang laki-laki
hab Maliki mengatakan bahwa akad ji'olah itu atau seorang lelaki yang adil atau yang ti-
menjadi mengikat bagi orang yang ikut berpar- dak adil namun wakil membenarkan pem-
tisipasi di dalamnya setelah dia mulai melaku- beritahuan itu.
kannya. Namun jika ia seperti ijaarah [penye- Adapun sebelum diketahuinya pemberhen-
waan orang), yaitu dengan ditentukannya wak- tian tersebut, maka seluruh konsekuensi hu-
tu dan pekerjaannya, seperti untuk melakukan kum tindakan wakil adalah seperti sebelum
transaksi jual beli dan sebagai makelar; maka dia dihentikan.
akad itu adalah mengikat menurut Mazhab Syarat ini juga ditetapkan dalam pendapat
Hanafi dan juga menurut pendapat yang ter- yang kuat dalam Mazhab Maliki dan dalam se-
kenal dalam Mazhab Maliki. Namun menurut buah riwayat dari Imam Ahmad. Sebab ditetap-
Mazhab Syafi'i dan Hambali, akad tersebut ti- kannya syarat ini adalah karena pemberhen-
dak mengikat. tian mengakibatkan kerugian pada wakil pada
Akad wakaalah ini berakhir karena ba- dua aspek.
nyak hal.1so6 - Hal itu mengakibatkan pemberhentian ke-
wenangannya terhadap apa yang diwakil-
7. MUWAKK'L MEMBERHENTIKAN WAKILNYA kan kepadanya.
Para ulama sepakat bahwa akadwakaalqh - Ia menanggung kewajiban yang muncul
berakhir dengan penghentian yang dilakukan karena akad yang diwakilkan, sehlngga ia
oleh muwakkil terhadap wakilnya. Karena se- harus membayarkan harga barang jika ia
bagaimana kita ketahui, akad wakaalah adalah adalah wakil dalam wakaalah pembelian
akad yang tidak mengikat, sehingga secara oto- dan menyerahkan sesuatu yang dijual jika
matis dapat dihentikan dengan penghentian mu- ia adalah wakil dalam wakaalah penjual-
wakkil terhadap wakil. an.
Akan tetapi, menurut para ulama Mazhab Imam Syafi'i dalam pendapatnya yang Ie-
Hanafi dan Maliki, disyaratkan dua hal agar bih shahih, dan Imam Ahmad dalam riwayat
pemberhentian ini menjadi sah. kedua darinya yang merupakan pendapat yang
- Wakil mengetahui pemberhentian terha- rajih dalam mazhabnya mengatakan bahwa
dapnya itu. Karena pemberhentian itu me- hal ini tidaklah disyaratkan. Sehingga jika mu-
rupakan pembatalan terhadap akad, se- wakkil memberhentikan wakilnya baik ketika
hingga hukumnya tidakberlaku kecuali se- ada bersamanya atau ketika tidak ada, maka
telah diketahui oleh kedua pihak pelaku wakil itu pun langsung terhenti dari akad wa-
akad seperti pembatalan itu sendiri. kaalah. Karena muwakkil menghentikan akad
- Pengetahuan terhadap adanya pemberhen- yang tidak memerlukan kerelaan mitranya, se-
tian tersebut bisa dengan disampaikan sen- hingga tidak perlu adanya pengetahuan wakil
diri secara langsung oleh muwakkil kepa- terhadapnya, seperti dalam talak. Hal ini juga

1s06
Lih"t M"hrab Hanafi dalam kitab Badaa'l'ash-Shanaa'l',Vol VI, hlm. 37 dan setelahnya, Mukh tashar ath-Thahawr, hlm. l0g,Takmilah
Fothil Qadiir vol. VI, hlm. 123 dan setelahnya, al-Mabsuuth, yol XIX, hlm 12 dan setelahnya, ad-Durrul Mukhtaar, vol. IV hlm. 434,
al-Kitaab ma'al tubaab, vol. II, hlm. l45,Takmilah lbni Abiilin, vol. VII, hlm. 308.
Baglan 3: HUKUM TRANSAXSI XEUANGAN FIqLH ISLAM JILID 5

diqiyaskan dengan kondisi jika seseorang me- lain, lalu orang yang berutang itu berniat un-
wakilkan kepada orang lain dan ketika itu wa- tuk bepergian ke tempat yang jauh. Kemudian
kil sedang tidak ada.1so7 pemberi utang itu meminta kepadanya untuk
Seluruh mazhab sepakat bahwa jika wakil menunjuk orang lain sebagai wakilnya ketika
mundur dari akad wakoalah, maka disyaratkan pemberi utang itu menagih utangnya. Lalu
atasnya untuk memberitahu muwakkil-nya. Hal orang yang berutang itu mewakilkan kepada
ini untuk menjaga hak muwakkil-nya tersebut orang lain berdasarkan permintaan ini. Dalam
dan juga untuk mencegah terjadinya penipu- hal ini wakil itu tidak bisa dihentikan oleh
an. muwakkil-nya, karena posisinya menggantikan
Tidak ada hak orang lain yang terkait de- orang yang berutang yang sedang tidak ada.
ngan akad wakaalah tersebut. fika ada hak Pemberi utang jugatidakboleh menagih utang-
orang lain yang terkait dengan akad wakaalah nya kecuali kepada wakil itu. fika muwakkil
tersebut, maka pemberhentian itu tidak sah memberhentikannya, maka hal itu mengaki-
kecuali dengan kerelaan si pemilik hak. Misal- batkan hilangnya hak pemberi utang.
nya wakil dari orang yang berutang yang di-
perintahkan untuk menjual barangnyayang di- 2. MUWAKKIL MELAKUKAN SEND'RI
gadaikan untuk melunasi utangnya ketika ha- PERKARA YANG DIWAKILKAN
bis masanya. Dalam kasus ini orangyang beru- lika muwakkil [pemilik kewenangan yang
tangyang statusnya sebagai muwakkilitu tidak asli) melakukan sendiri perkara yang dia wakil-
mempuUyai kewenangan untuk memberhen- kan kepada orang lain, maka akad wakaalah
tikan wakilnya kecuali dengan kerelaan dari itu pun berakhir sebagaimana.menurut kese-
pemberi utang, mengingat hak pemberi utang pakatan para ulama.1s08 Misalnya, seseorang
itu terkait dengan wakaalah tersebut, karena mewakilkan kepada orang lain untuk menjual
dia ingin mengambil piutangnya dengan cara sesuatu, lalu muwakkil menjualnya sendiri,
menjual barang yang digadaikan oleh orang maka akad wakaalah itu pun berakhir. Karena
yang berutang kepadanya. saat itu akad wakaalah menjadi tanpa objeh
Contohnya juga adalah wakil dari seorang sehingga wakil pun terhenti dari akad wo-
suami yang ditugaskan untuk menceraikan is- kaalah itu walaupun dia tidak mengetahui
trinya kapan saja dia berkehendak. Dalam hal pemberhentian tersebut.
ini suami yang merupakan muwakkil itu tidak
mempunyai kewenangan untuk membatalkan 3. SELESAINYA TUJUAN
wakaalah tersebut kecuali dengan kerelaan DARI AKAD WAKAALAH
istrinya. f ika perkara yang diwakilkan selesai dilak-
Contohnya juga adalah pewakilan kepada sanakan oleh wakil, maka akad wakoalah itu
orang lain untuk menanggapi tagihan pembe- pun berakhiX, karena ketika itu akad wakaalah
ri utang ketika orang yang berutang tidak ada. menjadi tanpa objek.
Misalnya, ada seseorang berutang kepada orang

7s07
Bidooyotut Mujtahid, vol.ll, hlm. 2gS, asy -Syarhul Kabiir, vol lll, hlm. 3g6, M awaahibul laliil,vot V hlm. 214 d ansetelahnya,Ivlughnil
Muhtaaj, vol. II, hlm. 232, al-Muhadzdzab,vol.l, hlm. 356, al-Mughni,vol.Y,hlm. 1L3 dan setelahnya, Ghaayatul Muntaha,vol.ll,hlm.
t55, Qawaani al-Fiqh$yah, hlm. 329.
1504
Al-Mobrurth,vot.Xlx,hlm.50, asy-Syarh ash-Shaghiinvol III, hlm. 523,Kasysyaaf al-Qinaaivol.lll,hlm.4S7.
ISIAM IILID 5 Baglan 3: HUKUM TRANSAKS! KEUANGAN

4. MUWAKKIL ATAU WAKIL KEH'LANGAN KE. dhi Zadah, penulis Takmilah Fathil Qadiirber-
CAKAPAN UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN kata, "Yang dipilih adalah pendapat Abu Hani-
HUKUM fah, yaitu gila tersebut adalah selama satu bu-
Ulama sepakat bahwa kondisi ini terjadi lan, karena yang kurang satu bulan adalah ma-
karena kematian, atau menurut jumhur juga suk dalam kategori cepat, sehingga ia terhi-
karena gila yang terus-menerus, berbeda de- tung singkat. Dan lebih dari satu bulan adalah
ngan pendapat para ulama Mazhab Syafi'i. masuk dalam kategori lama." Penulis ad-Dur-
Atau juga karena dihalangi untuk membelan- rul Mantsuur berkata, "Dan inilah yang difat-
jakan harta disebabkan kedunguan (as-safah), wakan."
sebagaimana disepakati oleh empat mazhab.
Dan para ulama dalam Mazhab Syafi'i dalam 5. MUWAKKIL PINDAH KE DARUL HARB
pendapat yang lebih kuat, memasukkan juga DALAM KEADAAN MURTAD
kondisi tidak sadar dalam kategori gila. Seba- Hal ini menjadi penyebab berakhirnya akad
gian dari mereka berpendapat bahwa kondisi wakaalah menurut pendapat Abu Hanifah. Ala-
tidak sadar tidak mengakibatkan seseorang ke- sannya karena ketika itu muwakkil menjadi
luar dari kecakapan untuk melakukan akad bagian d,ari Ahlul Harb (musuh yang meme-
atau membelanjakan harta. Menurut Mazhab rangi umat Islam). Namun kedua muridnya
Hanafi, Syafi'l dan Hambali, tidak disyaratkan mengatakan bahwa wakaalah tidak berakhir
adanya pengetahuan dari salah seorang pihak karena hal itu. Karena menurut mereka ber-
pelaku akad tentang hilangnya kecakapan hu- dua, tidakan-tindakan hukum orang murtad
kum dari pihak lain dikarenakan beberapa hal adalah berlaku, sehingga wakaalah tidak men-
tersebut.lsoe jadi batal kecuali karena dia mati, dibunuh
Menurut para ulama Mazhab Maliki, pen- karena kemurtadannya, atau berdasarkan ke-
dapat yang lebih kuat adalah bahwa wakil ti- putusan hakim terhadap kepindahannya ke
dak dihentikan dari akad wakaalaft karena ke- Darul Harb.
matian muwakkil, hingga dia mengetahui ke- Adapun pendapat Mazhab Abu Hanifah
matian tersebut.lslo dalam hal ini adalah bahwa dalam kondisi ini,
Abu Yusuf dan Muhammad berbeda pen- tindakan-tindakan orang yang murtad pada
dapat tentang batasan gila terus-menerus. Abu perkara yang diwakilkan adalah terhenti, ter-
Yusufberkata, "Yaitu gila yang berlangsung te- masuk di dalamnya adalah wakaalah. fika dia
rus selama satu bulan. Karena dengan gila se- masuk Islam lagi, maka tindakan-tindakan hu-
lama satu bulan, maka kewajibannya untukpua- kumnya pun berlaku. fika dia terbunuh karena
sa Bulan Ramadhan menjadi gugur." Sedang- kemurtadannya atau karena pindah ke Darul
kan Muhammad berkata, "Yaitu yang berlang- Harb, maka akad wakaalah itu pun menjadi
sung terus-menerus selama satu tahun penuh. batal.
Karena dengan tidak sadar selama satu tahun, Sedangkan jika wakil pindah ke kawasan
maka gugurlah kewajiban seluruh ibadah. farak Darul Harb dalam keadaan murtad, maka para
ini dijadikan ukuran untuk lebih hati-hati." Qa- ulama Hanafi sepakat bahwa dia tidak keluar

1509
Bodoa'l' ash-Shanaa'li voL VI, hlm. 38, Takmilah Fathit Qadiir wal Inaayah, vol. Vl, hlm. 126 dan setelahnya, Mughnil Muhtaaj, vol.
ll,hlm.232,al-Mughni, vol V hlm. ll3, al-Muhadzdzab,voll,hlm.357,al-Mabsuuth, vol XIX, hlm. 13.
L5r0
Bidooyotut Mujtahid, voL ll, hlm. 298, asy-Syarhul Kabiin vol.lll, hlm. 396, Mughnil Muhtaaj, vol. ll,hlm.232, al-Mughni, voL V, hlm.
ll3, al-Qawaaniin al-Fiqhgyah, hlm. 329.
Baglan 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN FrqLH rsLAM JrrrD s

dari akad wakaalah, kecuali jika hakim memu- berkata bahwa akad wakaalah tidak menjadi
tuskannya karena kepindahannya ke Darul batal dengan murtadnya wakil, baik dia pindah
Harb tersebut. Akan tetapi, dengan hanya ke- ke Darul Horb maupun tetap tinggal di Darul
pindahannya ke Darul Harb, maka dia tidak Islam. Karena kemurtadan tidak menghalangi
memiliki kewenangan untuk melakukan tinda- dimulainya akad wakaalah, sehingga ia tidak
kan dalam perkara yang diwakilkan, kecuali menghalangi keberlangsungannya sebagaima-
jika dia kembali lagi dalam keadaan muslim. na seluruh jenis kekafiran.
fika dia kembali ke Darul Islam dalam ke- Apabila muwakkil murtad, maka menurut
adaan muslim, maka menurut Muhammad para ulama Mazhab Hambali, hal itutidakmem-
akad, wakaalah itu berlaku lagi karena hilang- buat batalnya akad wakaalah dalam hal-hal
nya penghalang baginya untuk melakukan tin- yang boleh dia lakukan sendiri. Ini juga meru-
dakan pada perkara yang diwakilkan. Sedang- pakan pendapat yang zhahir dalam Mazhab
kan Abu Yusuf mengatakan bahwa al<adwakaa- Syafi'i, karena kewenangannya untuk melaku-
lah tidak berlaku lagi, karena dengan kepin- kan tindakan-tindakan itu tidak hilang.1s12
dahannya ke Darul Harb maka dia disamakan
dengan orang-orang yang telah mati, sehingga 6. MUWAKKIL MENCHENT'KAN WAK'L ATAU
kewenangannya untuk melakukan suatu tin- WAKIL MUNDUR DARI AI$D WAKAALAH
dakan atas nama muwakkil menjadi batal. fika )ika wakil berkata, "Saya berhenti dari
kewenangan itu batal, maka batal pula pe- wakaolah ini", "Saya mengembalikan wakaalah
wakilan, tersebut. Dan jika kewenangan itu ini", atau, "Saya keluar dari wakaalah ini'] dan
telah hilang maka ia tidak bisa kembali lagi. sejenisnya, maka dia pun keluar dari akad wa-
Para ulama Mazhab Maliki berkata bahwa kaalah tersebut,1s13 karena perkataan itu me-
wakil yang murtad diberhentikan dari akad wa- nunjukkan pengunduran dirinya. Dalam hal ini,
kaalah karena kemurtadannya itu pada hari- para ahli fiqih mensyaratkan muwakkil menge-
hari ketika dia diminta untuk bertobat. Ada- tahui pengunduran diri wakil, hingga dia tidak
pun setelahnya, jika dia dibunuh maka berarti dirugikan oleh tindakan wakil itu.
dia telah berhenti dari akad wakaalah. Sedang- Para ulama Maliki menyebutkan bahwa wa-
kan jika hukuman bunuh itu ditunda karena kil yang tidak diupah boleh berhenti dari akad
adanya penghalang, seperti wanita yang hamil, wakaalah kapan saja, kecuali jika muwakkil-
maka para ulama ragu-ragu dalam menghen- nya melarangnya untuk berhenti dariwakaalah
tikannya dari akad wakaalah. Wakil juga ber- itu.
henti dari akad wakaalah karena kemurtadan
muwakkil setelah habisnya masa yang di da- 7. RIISAK ATAU HILANGNYA
lamnya dia diminta untuk bertobat namun dia OBTEK WAKAALAH KARENA T'NDAKAN
tidak juga kembali muslim dan tidak dibunuh YANG D'WAKILKAN TERHADAPNYA
karena adanya penghalang.lsll Para ahli fiqih sepakatlsla bahwa wakaalah
Para ulama Mazhab Syafi'i dan Hambali berakhir karena rusak atau hilangnya benda

LsrL
Haog,iyoh ad-Daasuuqii'alasy Syarhil Kabiin vol.lll, hlm. 396.
7512
Al-Mughni,vol V, hlm. L1r6, Kasysyaaful Qinaal vot.lll, h|m.458, Mughnit al-Muhtaaj, vol.ll,hlm. 219, Tuhfah at-Muhnaj, vol.V,hlm.
3 4 7, al- Muhadzdzab, vol. I, hlm. 357.
1573
Mughnil al-Muhtaaj, voL ll, hlm. 232, al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah,hlm. 329.
1514
At-Fot o*aa Hindiyyah, vol III, hlm. 493, al-Mughni,vol. V hlm. 115.
rsrAM IrLrD s Baglan 3: HUKUM TRA'IISAKSI KEUANGAN

yang diwakilkan ketika dilakukan tindakan hu- pengingkaran tidak membuat wakaalah men-
kum terhadapnya, seperti ketika menjualnya, jadi batal.1s17
membelinya atau menyewakannya. Karena,
akadwakaalah dalam kondisi ini menjadi tan- 77. PEIANCGARAN WAKIL
pa objeh sehingga melakukan tindakan hukum Menurut salah satu pendapat dalam Maz-
pada objek akad setelah ia hilang atau rusak ti- hab Syafi'i, wakaalah berakhir karena adanya
daklah tergambarkan. Sedangkan akad wakaa- pelanggaran wakil terhadap sesuatu yang di-
Iah untuk melakukan suatu tindakan terhadap wakilkan kepadanya, seperti seseorang mewa-
benda yang tidak bisa menjadi objek tindakan kilkan kepadanya untuk menjualkan pakaian-
itu adalah mustahil, sehingga wakaalah pun nya, namun sang wakil memakainya. Hal ini
menjadi tidak sah. karena wakaalah adalah akad amanah yang
batal karena adanya pengkhianatan si wakil di
8. SEiUATU YANG DIWAKILKAN dalamnya. Dalam pendapat kedua dalam Maz-
'GLUARNYA
DAR' KEPEM'LIKAN MUWAKKIL hab Syafi'i, hal itu tidak mengakibatkan batal-
Misalnya seseorang mewakilkan kepada nya wakaalah, melainkan hanya membatalkan
orang lain untuk menjualkan rumahnya, na- statusnya sebagai amanah menjadi sesuatu
mun tiba-tiba negara menyitanya, maka akad yang harus dijamin gantinya, sedangkan ke-
wokaalah tidak lagi berlaku dalam kondisi wenangan untuk melakukan tindakan hukum
ini.rsrs terhadapnya masih tetap.1s18 Menurut saya,
yang lebih shahih adalah pendapat kedua, dan
9. BANGKRUT itu merupakan pendapat Mazhab Hambali.
wakaalah berakhir karena bangkrut-
Al<ad
nya muwakkil jika akad wakaalah tersebut atas 72. KEFAS'KAN
sosok harta benda miliknya, karena ketika itu Menurut Mazhab Syafi'i dan Hambali, wa-
harta muwakkfl berpindah kepada orang-orang kaalah menjadi batal karena fasiknya sang wa-
yang mengutanginya disebabkan kebangkrut- kil dalam akad yang di dalamnya kefasikan ti-
annya.1s16 dak bisa diterima, misalnya ijab dalam akad
nikah. Hal ini karena ia keluar dari kecakapan
70. PENGINGKARAN melakukan tindakan hukum (ahliyatut tashar-
Menurut para ulama Mazhab Hanafi dan rufl pada akad tersebut,lsle berbeda dengan
Syafi'I, akad wakaalah berakhir dengan ada- qabul dalam nikah atau jual beli.
nya pengingkaran terhadap adanya akad wo-
kaalah tersebut, baik dari muwakkil maupun 73. ERCERAIAN
wakilnya. Karena, pengingkaran tersebut se- Para ulama dalam Mazhab Maliki menga-
perti penolakan akad wakaalah tersebuL Na- takan bahwa jika seorang suami menjadi wakil
mun menurut para ulama Mazhab Hambali, istrinya lalu dia mencerai istrinya itu, maka dia

1515
Al-Mobruuth, vot.XlY,hlm.50, Mughnil Muhtaaj,Vo. II, hlm. 232, al-Mughni, vol V, hlm. 1.16.
1516
Hoosyiyoh od-Dasuuqi, voL lll, hlm. 396, Al-Mughni wary Syarhul Kabiin vol.V hlm. 213.
rs77
Tok^iloh Raddil Muhtaan voL Vll, hlm. 387 , Mughnil Muhtaaj, vol.ll, hlm. 233, Kaqysy aaful Qinaaivol. III, hlm. 458.
1578
Al-Muhodrdzab, vol.I, hlm. 357, Takmilatul Majmuul yol XIIL. hlm 600.
1579
Tok*ilotut Majmuui vol. Xlll,hlm. 566, Karysyaful Qinaai vol lll,hlm. 457 .
Bagfian 3: HUKUM TRANSAKSI KEUANGAN FIQLH ISI.AM 5
'ILID
terhenti dari wakaalah itu. Hal ini karena per- akhirnya waktu yang telah ditentukan, seperti
ceraian ada di tangannya. Namun sang istri sepuluh hari misalnya. Namun menurut pen-
yang menjadi wakil bagi suaminya tidak ter- dapat yang kuat dalam Mazhab Hanafi, ia tidak
henti dari wakaalah itu karena dicerai oleh berakhir karenanyals2o.
suaminya tersebut, kecuali jika diketahui bah- Demikian tadi hal-hal terpenting yang de-
wa muwakkil tidak menyukai pewakilan itu ngannya al<adwakaalah berakhir menurut para
pada istrinya. ahli fiqih. Semuanya kondisi di atas, kecuali
kondisi pemberhentian terhadap wakil, menu-
74. BERAKHIRNYA MASA WAKAALAH rut Mazhab Hanafi mengakibatkan berakhir-
Menurut para ulama Mazhab Maliki, Syafi'l nya wakaolah, baik wakil mengetahuinya mau-
dan Hambali, wakoalqh berakhir dengan ber- pun tidak.

."'ffi '-

1520
Trk^iloh Raddit Muhtaar, voL VII, hlm. 393, Mughnil Muhtaaj, vol.ll,hlm.233, Kasysyaaful Qinaaivol. lll, hlm. 460.
FIqLH ISLAM 5 Bagtan 3: HUI(UM IRANSAI(SI XEUANGAT{
'IIID

INDEKS

A I
ahlu dzimmah 398 ljab 29, 31, 32, 37, 40, 67, L64, 527, 575, 592, 5
Akad 4, 9, \0, 12, LSB, 243, 260, 265, 287,27 4, Ijarah 13, 386, 406, 4ll, 415, 428, 430, 435, 441
369, 385, 404, 407, 435, 469, 5L3, 549, 57 6, Ijarah manfaat 4tZ
592,608,63L Iqalah 259, 368, 369, 37 L, t0, t2
Akad hibah 532 Istishna' 267, 268, 269, 27 2, 27 3, 27 5, 27 6, 27 8,
Akad ijarah 197,357,385, 386, 390,407,432 10
Akad ji'alah +33, 435, 436, 437, 44L Isyrak 366,L2
Akad pinjam-meminjam 578
Akad salam 9, LO, 239, 240, 24L, 253, 254, 255, I
257, 265, 27 7, 27 2, 27 5, 27 6
lizaf 290, 297, 292, 297, 303, 10, 11
B Jual beli 5, 40, 92, 130, L62, 177, L91, 307, 529,
537,557
Barang 8, 18, 86, L58,207,250,276,304,373, fual beli fasid 7, 723,176
419,562,588 fual beli murabahah 354, 358, 361,363
Bay' 1 1,7 4, 84, t42, 17 0, 239, 249, 27 3, 311, 544, fual beli najasy 77L,l8O
548 fual beli salam 51

D K
Deposito 350, 383, 384,12 Kafalah LO, 261, 283, 5t7
Khiyaar 8, 47, lBt, 194,2L0,236,37 6,381
F Khiyaar aib 182, 189, 209
Khiyaar ghabn 8, 187, 188
Fasakh 7, 9, 13, 15, 159, 782, 237, 238, 406, 407,
Khiyaar kammiyah 192
572
Fasid 81, t23, 157, 158, 159, 1,60,379, 473, 6,7,
Khiyaarnaqd 184
Khiyaar ru'yah 229,236
72,t4
Khiyaar sifat 184
G Khiyaarsyarat t82,194
Khiyaar ta'yiin 185
Gharar 6,95,98, 100, 101, 102, L04, 115, 303, Khiyaar tadlis 8, 1BB
531, 609
M
H
Mu'athah 163
Hafnah 315 Mudharabah 1,4, L5,477,480,500, 512, 513
Harga 6, 7, 7 L, 73, 7 4, 7 6, 77, 7 8, 79, L38, 79, 80, Mudharib 15, 350, 478, 482, 490, 494, 495, 496,
87,82,99, t32, t41, t91, t92,313,328 497,504,505, 506, 507, 513
Hibah 10, L5, 16, 282, 524, 525, 526, 530, 531, Muhal 263
538, 539, 545, 548, 550, 608 Mumayyiz 54
Hiwaalah 145
Baglan 3: HUI(UTI TRAilSAXSI XEUAilOAN FIqLH ISLAM JILID 5

Murabahah 239, 345,357, 358, 359, 362, 364, Syaratberlaku 390


366, LL, L2 Syarat sah 391, 542
Musawamah 239 Syarik 14, 462, 463, 465, 469, 51.9
Muslam ilaih 26t,266 Syirkah 14, L5, 442, 443, 445, 448, 449, 450, 451,,
Muwakkil 78, L9, 475, 596, 597, 608, 6Ll, 613, 458, 459, 469, 469, 47 0, 47 t, 47 2, 47 3, 47 5,
626,647 47 7, 494, 5L4, 459, 444, L5, 517,
520,521,522,523,560, 516, 560,'Lg, 448,'Lg,
515
a Syirkah mufawadhah 445, 51.6
Qabul 29, 37,32,37,40,558, 592, 5
T
Qafiz 292,320,33t
Qardh 17, 72, 337, 37 4, 37 8, 37 5, 377, 253, 379, Tabungan 383,12
380,382,376 Tawliyah 239,357,t!
Qiradh 492 Transaksi 5, 25, 40, 43, 65, 7 7, 65, 90, Bl, 706, t36,
3t9,364,395,40\,457
R Transaksi jual
beli 77, 157, 359
Rasyid 241, 328, 337, 345, 347
Riba 11, 1-L4, 170,307, 308, 309, 310, 325, 336,
w
340 Wadhi'ah 239,357,11
Riba fadhl 3I1,315,337 Wakaalah L8, L9, 20, 59 1, 592, 593, 59 4, 595, 59 6,
Riba nasiah 77 0, 310, 312, 337 606, 609, 61L, 63L, 634, 635, 640, 643, 644,
645
s
Z
Sharf 279, 280, 284, 286, 289, 70
Sighah t4, 15, 18, 409,435, 530, 57 6, 596 Za'faran 337
Suftajah 383,496,1.2

*,.rffi^

Anda mungkin juga menyukai