Anda di halaman 1dari 742

PROT. BR.

WAHBOH A:I-ZUHOILI

) )te Ll tL. yt3))


5

aa

W[ffHE$EAM
YUA ADITTATUHU
SISTEM EKONOMI ISLAM T PASAR KEUANGAN
HUKUM HADD ZINA. QADZF . PENCURIAN

Jilid

7
m
SISTEM EKONOMI ISLAM PASAR KEUANGAN
'
HUKUM HADD ZINA. QADZF. PENCURIAN

.wtri:,4.::::r;:ta,:

Buku ini membahas aturan-aturan syariah islamiyyah yang disandarkan kepada dalil-dalil
yang shahih baik dariAl-Qur'an, As-Sunnah, maupun akal. Oleh sebab itu, kitab ini tidak hanya
membahasfiqih sunnah saja atau membahasfiqih berasaskan logika semata.
Selain itu, karya inijuga mempunyai keistimewaan dalam hal mencakup materi-materifiqih
dari semua madzhab, dengan disertai proses penyimpulan hukum (istinbaath al-ahkaam) dari
sumber-sumber hukum lslam baik yang naqli maupun aqli (Al-Qur'an, As-Sunnah, dan ju$a
ijtihad akal yang didasarkan kepada prinsip umum dan seman gattasyri'yang otentik).
Pembahasan buku inijuga menekankan kepada metode perbandingan antara pendapat-
pendapat menurut imam empat madzhab (lmam Hanafi, Maliki, Syafi'idan Hambali).
Buku ini merupakan jilid ketujuh dari 10 jilid yang kami terbitkan. Pada jilid ketujuh ini,
disajikan pembahasan mengenai seluk-beluk fiqih antara lain : Sistem Ekonomi lslam, Pasar
Keuangan, Hukum HaddZina, Qadzf, dan Pencurian.
Semoga karya Profesor Wahbah az-Zuhaili, ulama asal Suriah, ini dapat memberikan
manfaat yang seluas-seluasnya kepada umat Islam, khususnya bagi Anda sekalian, para
pembaca yang dirahmati Allah SWT.

ISBN 978-979-O77 -227 -4

ffiEMATN'ANT DARULFIKIR llilltilltilJilllllruLlill


r-:T- DAFTAR TST

Pengantar Penerbit..... .........................23

BAGIAN IV KEPEMILIKAN DAN BERBAGAI KAMKTERISTIKNYA.. ,.,...25


GARIS-GARIS HALUAN SISTEM EKONOMI DALAM ISLAM .,...,...,..,,.,,..,,..27

A. EKONOMI ISLAM DAN GARIS-GARIS BESAR HALUANNYA PENGANTAR...............27


T. SEKILAS PANDANG TENTANG KAMKTERISTIK SISTEM EKONOMI
SOSIALIS DAN SISTEM EKONOMI KAPITALIS 29
. a. Sistem ekonomi kapitalis..... 29
b. Sistem ekonomi sosialis 29
2. FUNGSI HARTA, HAK KEPEMILIKAN INDIVIDU, DAN BATASAN-BATASAN
YANG DIBERLAKUKAN TERHADAPNYA DALAM ISLAM .,..,,.,,.,,.,,.,,,.32
3. PRINSIP KEBEBASAN EKONOMI ...................40
4. NILAI UNSUR PEKERIAAN DAN PEMNNYA DALAM KEHIDUPAN
PE RE KO NOM IAN SERTA PENGARUH NYA TERHADAP HARGA
BAMNG..... 4L
5. PRINSIP INTE RVENSI NEGAM TERHADAP AKTIVITAS EKONOMI
INDIVIDU... 44
a. Pengawasan dan Kontrol Negara Terhadap Aktivitas Individu....................44
b. Pengukuhan Terhadap Kepemilikan Umum
(Kepemilikan Bersama, Kolektif) .........46
c. Nasionalisasi atau Pengambilalihan Terhadap Kepemilikan Pribadi ........47
d. Menciptakan Keseimbangan Ekonomi.... ..................52
ASAS-ASAS KEADILAN SOSIAL DALAM ISLAM ...............53
a. Tugas dan Kewajiban Negara dalam Merealisasikan dan
Mengimplementasikan Prinsip faminan Sosial 53
Ketentuan dan Batasan-Batasan Positif yang Diterapkan Terhadap
Kepemilikan Personal. ........54
L. Kewajiban 2akat........... .........54
2. Membantu dan menjamin kehidupan masyarakat miskin.............................55
3. Berinfak di jalan Allah SWT
....................56
7. SIKAP ISLAM KETIKA TERIADI PERTENTANGAN
ANTAM KEPENTINGAN
TNDIVIDU DENGAN KEPENTINGAN PUBLIK
IUMUM) .....................57
B. PEMN DAN PENGARUH AGAMA,
MOML, DAN KOMITMEN TERHADAP
SEMUA PRINSIP ISLAM DALAM MEMBANGUN
KONSTRUKSI ALIMN
EKONOMIKITA............. ...............59
Kesimpulan uraian.........
..................60
B. KONSEP-KONSEP DASAR SISI SOSIALISME ISLAM ......61
1. SOLIDARTTAS S0SrA1.................... ...................62
a. umat Isram adalah seumpama satu Tubuh (saring Bersimpati
dan
Saling Berpartisipasi Nyatal ..................62
b' Masyarakat Menjamin Kebutuhan-Kebu-tuhan
Dasar setiap Anggota
Individunya ......63
c. Penyediaan Lapangan Kerja dan perintah untuk Bekerja
.......64
d. Menjamin Kebutuhan Anak Kecil dan orang-orang yang tidak
Mampu
Bekerja ...............6s
e. Bekerja sama Bahu-Membahu daram Mencegah
dan Menangani
Berbagai Ancaman... ............66
2. KEPEMILIKAN INDIVIDU DAN FUNGSI SOSIALNYA ...........................67
a. Pengakuan Terhadap KepemilikanIndividu ...........67
b. Ketentuan dan Batasan_Batasan Kepemilikan ...........................68
c. Prinsip persamaan Sosial dalam Islam
..................T1
3. KEBEBASAN SOSIAL DALAM IS1AM..........
.,,,...,..,...,,,.,,,,..72
4. NILAI-NILAI MOML DALAM SISTEM DAN TATANAN
ISLAM......
SOSIALISME
.,.,,,,,,,..,,73
C. TEORI NILAI DALAM ISLAM
.,.....,76
D. PENYEWMN LAHAN DALAM IS1AM.........
.,...,,.....,,...,...,.,.,.,77
E. UPAH DALAM rSLAM
.......................83
F' PASAR KEUANGAN
...........................87
- PENGANTAR"""""""
...................87
MNCANGAN PEMBAHASAN...........
..........................89
1.. HUKUM-HUKUM BURSA SURAT BERHARGA (BURSA
EFEK) .........89
2. HUKUM.HUKUM BURSA KONTMK.. .........90
a. Hukum O.rng-ygljual Sesuatu yang tidak Dimilikinya (Menjual
sesuatu yang Ma'duum atau Fiktil Menjuar sesuatu
yang tidak Bisa
Diserahterimakan Seketika, dan fual-Beli Gharar) 90
b. Meniual Sesuatu yang Sudah Dimiliki Namun Belum
Diserahterimakan dan Dipegang [al-Qabdhu) olehnya dari
94
c. Penjualan Tanpa Menetapkan Harganya Secara Spesifik
[atau Penjualan dengan Harga Menggantung yang Disesuaikan
dengan Harga yang Akan Tertentukan di Waktu Mendatang)...................... 98
d. Transaksi Berjangka Bersyarat Simpel..... 99
e. Transaksi Bersyarat Kompleks 00
f. TransaksiPenggandaan ............,.... 100
g. Hukum Badal at-Ta'jiil (Suatu Harta yang Dibayarkan sebagai
Kompensasi Penangguhan)............. .....101
h. fual-Beli Utang dengan Utang (Menjual Sesuatu yang tidak Tunai
Dibayar dengan Harga yang tidak Tunai Iuga) ........... ...........,... 101
i. Biaya atas Pelayanan [Biaya Operasio-nal) atau Biaya atas
Peniaminan yang Diberikan oleh Bank............ ......L02

G. HASIL ('AA'ID, PENDAPATAN) INVESTASI.................. ......L04


T. APA YANG DIMAKSUD DENGAN HASIL ['AA'ID) ITU DAN APA
.
PERBEDMN ANTARA HASrL DAN KEUNTUNGAN [RIBH)?....... ...106
2. MACAM.MACAM HASIL DAN HUKUM MASING-MASING ...............111
3. METODE ATAU FORMULA YANG SECARA SYAM' BOLEH DIGUNAKAN
UNTUK MENENTUKAN DAN MENETAPKAN HASIL INVESTASI ........................112
4. APAKAH BOLEH MENGAMBIL LANGKAH PEMBAGIAN PERSENTASE
HASIL INVESTASI SECAM PERIODIK? ..........................114
5. APABILA SEMUA INVESTOR INASABAH) MENYETUJUI FORMULA
ATAU METODE PENGHITUNGAN ATAS DASAR PERTIMBANGAN
KEUNTUNGAN PREDIKTIF, APAKAH HAL ITU BISA MENGUBAHNYA
MENIADI BOLEH? ....................115
6. PADA KASUS-KASUS YANG TIDAK DIMUNGKINKAN LAGI UNTUK
MENARIK KEMBALI PORSI ATAU BAGIAN NASABAH YANG TELAH
DIAMBI LNYA, BAGAIMANA PERHITUNGANNYA? 115
7. PIHAK BANK MENGELUARKAN PRODUK BERUPA PORTOFOLIO
r NVESTAS r (HAAFTZHAH r STTTSMAARTYYAH)...... tt6
8. BIAYA (COST) APA SAIA YANG BOLEH DIBEBANKAN KEPADA PIHAK
PERUSAHMN PADA AKAD MUDHAAMBAH?............ 118
9. APABILA PIHAK'AAMIL MUDHMRIB DALAM SUATU USAHA
MUDHMRABAH BERWUJUD SUATU PERUSAHMN, APAKAH SEMUA
GAJI PARA PEGAWAI DAN BIAYAADMINISTMSI BISA DIMASUKKAN
KE DALAM CAKUPAN ONGKOS (BIAYA) MUDHAARABAH?..................................LzL
10. APAKAH PARA PENANAM MODAL IINVESTOR, NASABAH) BOLEH
MELEPASKAN SETIAP HAK IKUT CAMPURTANGAN TERHADAP
PENGELOLAAN DAN MANAIEMEN OPEMSIONAL MUDHAAMBAH
72L
11. APAKAH BOLEH MELAKUKAN PENGHITUNGAN HASIL INVESTASI
SECARA HARTAN (DENGAN PERTODE HARr)? ...........t22
A. DARI SEGI POLA SUKUK MUQAAMDHAHYANG BISA DITERIMA
SECARA SYARA 752
B. MAJELIS MAJMA AL.FIQIH AL-ISLAMIMENGEMUKAKAN EMPAT
POLA LAIN YANG TERMUAT DALAM REKOMENDASI.REKOMENDASI
HASr L SEM I NAR yAN G DIADAKAN OLE H MAI MA' AL- FtQtH AL- rS LAMI ....... 1 5 5

A. SAHAM tB3
B. IUAL BELI TKHTTYAARAAT (OPSr) 186
Gambaran akad ............ 186
Hukum syara' jual-beli ikhtiyaaraat........................ 186
TMNSAKSI PERDAGANGAN KOMODITI, MATA UANG DAN INDEKS
DI PASAR.PASAR REGU1ER................. ,.,.,....,.,.L87
1. Komoditi......
2. Transaksi perdagangan mata uan9............ .................... 187
3. Transaksi perdagangan indeks .................187'
4. Solusi alternatif syar'i untuk bentuk-bentuk transaksi komoditi dan
mata uang yang diharamkan 188
D. KARTU KREDIT DAN KARTU DEBIT 188
Definisi 188
1. Berobat 190
2. Pengobatan pada kasus-kasus penyakityangtidak ada harapan
sembuh lagi. t9L
3. lzin pasien............... 797
1. Saham 20L
2. Sukuk 201
3. Akad salam fpesan) 20L
4. Akad istishnaa'... ....20L
5. Penjualan dengan pembayaran tidak secara tunai 201
6. fanji dan perjanjian................ ..................201
7. Majma' al-Fiqih al-Islami mengaiak para peneliti baik dari
kalangan
fuqaha maupun para pakar ekonomi untuk membuat sejumlah kajian
dan penelitian seputar tema-tema yang belum terkaji secara
mendalam, guna mengungkap seberapa jauh potensinya untuk
diaplikasikan dan dimanfaatkan secara syara'di pasar
keuangan Is1am........... .......202
A. Isolasi terhadap penderita HIV/AIDS. '.'.,.'.,...,.,.220
B. Menularkan penyakit HIV/AIDS kepada orang lain secara sengaja.....................220
C. Pengguguran kandungan seorang ibu yang terinfeksi HIV/AIDS. ................'.'.....221
D. Hukum pengasuhan dan penyusuan seorang ibu yang terinfeksi
HIV/AIDS terhadap anaknya yang tidak terinfeksi HIV/AIDS..' ......22L
E. Hak suami atau istri yang tidak terinfeksi HIV/AIDS untuk mengajukan
cerai dari pasangannya yang terinfeksi HIV/AIDS.................... ...........221
F. Secara syara', penyakit HIV/AIDS dianggap sebagai salah satu bentuk
maradhul maut (penyakit mematikan) ............ .................221
G. Hak berhubungan antara suami-istri 221
1. Pencangkokan Kulit............. ,,'.,...,.,.225
2. Barang-Barang Haram dan Naiis yang Terdapat dalam Makanan
dan Obat.... 226

DEFINISI HADD 236

MACAM-MACAM HUKUMAN HADD ...,.,.,.,.,...,.,.,237

HIKMAH DI BALIK PENSYARIATAN HUKUMAN HADD...... .......................238

APAKAH HUKUM POTONG TANGAN ADALAH SEBUAH BENTUK


pENYIKSAAN, KEIAM, DAN BENGIS?.................... 240
PERBEDAAN ANTAM HUKUMAN HADD DAN HUKUMAN TAZIR .,.,..242
1. PENENTUAN BENTUK DAN POLANYA....... ........242
2. PELAKSANAAN........... .,,.,,.,'.,'',',,244
3. PENYESUAIAN DENGAN PRINSIP DASARATAU KAIDAH UMUM.. ,..,245
4. PENGKRITERIMN PELANGGAMN YANG DILAKUKAN SEBAGAI
KEMAKSIATAN ATAUKAH TIDAK......... 245
5. GUGURNYA HUKUMAN................ 245
6. EFEK DAN PENGARUH TOBAT 246
7. PILIHAN........ 246
B. MEMPERHATIKAN DAN MEMPERTIMBANGKAN HAL.HAL
YANG MERINGANKAN. ........... 246
9. MEMPERHATIKAN DAN MEMPERTIMBANGKAN TEMPAT DAN WAKTU
TERJADINYA KEIAHATAN 246
10. HAK ALLAH SWT DAN HAK HAM8A.......................... 246

POLITIK DAN KEBIIAKAN UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA DALAM


ISLAM DAN PENGARUHNYA DALAM MEMPERBAIKI MASYARAKAT...............,.,.,...,247
E- r--

KATAPENGANTAR ,,..,.247
MNCANGAN PEMBAHASAN
..,..,,...248
1. KONSEP-KONSEP DASAR TINDAK KRIMINALITAS DAN KONDISI
KEIADIAN TINDAK KRIMINALITAS PADA MASA SEKAMNG SEBAGAI
AKIBAT HILANGNYA KONTROL AGAMA ..,..248
2. PRINSIP-PRINSIP DASAR POLITIK DAN KEBIIAKAN HUKUM
ptDANA IS1AM.......... ......................251
a. Komprehensif.............
................. 251
b. Integral..
..................251
c' Praktis""
..................251
3. MACAM-MACAM HUKUM SYARA'SERTA PEMN PENCEGAHAN
IPREVENTI F) DAN PENAN GANAN (REHABI LITATIF) YANG
DIMAINKANNYA.............. ..............252
4. MACAM.MACAM HUKUMAN DALAM ISLAM DAN PENGARUHNYA
DALAM PENCEGAHAN KRIMINALITAS........ ........................256
HUKUMAN DI DUNIA DALAM IS1AM......... ....,.....,,,,,.,,..,,.,.257
1. HUDUUD (HUKUMAN HADD).........
.............2s7
2. HUKUMAN TAZIR.....
................25s
5. PENGIMPLEMENTASIAN PRINSIP-PRINSIP POLITIK DAN KEBIIAKAN
HUKUM PIDANA ISLAM .,,.....,,.,..26d
a. Memperbaiki dan merehabilitasi perilaku pelaku kejahatan... ........................260
b' Hukuman itu sendiri sebenarnya bukanlah tujuan yang dimaksudkan
......261
c. Adanya peringatan dan pemberitahuan terlebih dahulu......,. .,.261
d. Gradualitas dalam melakukan perubahan dan perbaikan....................
.............262
DALI L- DALI L TE NTAN G KE HARUSAN ADANYA PEM BE RIAN PENI ELASAN
DAN PERINGATAN TERLEBIH DAHULU..... .,.,.,,,,,,.,.,.,.,.,..,262
DALIL-DALIL YANG MENUNIUKKAN UNSUR TASAAMUH (TOLEMNSI)
DALAM HUKUMAN ,.,...,.,.,,.,.,.,.,.,,,263

SYUBHAT IINDIKASI DAN PETUNIUKYANG MEMGUKAN, KASUSNYA


MASIH KABU& TIDAK IELAS DAN TIDAK PASTI KEBENAMNNYA)
.................. 265
PERTIMBANGAN DAN PERKIRAAN TERHADAP RISIKO DAN
BAHAYA ,....,.....,266
HAMPAN UNTUK MENDAPATKAN AMPUNAN............. ..,.,....,.,...,......,266
HIKMAH DI BALIK BERVARIASINYA HUKUMAN............. ..,.,.,..,.....,.,.,..267
KESADARAN YANG KUAT TENTANG PERLUNYA MEMBERSIHKAN
DrRI DARI DOSA........... ...................269
HTKMAH HUKUMAN ITU SENDIRI..................... ..................270
1. Pencegahan dan memberikan efekiera ............ .........271
2. Memperbaiki, merehabilitasi, merestorasi, dan meluruskan...'.'.'.....'.............27L
3. Memerangi keiahatan itu sendiri ................'... ............."27t
4. Mencegah dan mengeliminasi tradisi balas dendam serta
memadamkan api amarah di dada korban atau kerabatnya......'....'...'.............272
PRINSIP-PRINSIP HUKUMAN DALAM SYARIAT ISLAM DAN
PEMNANNYA DALAM MENURUNKAN POTENSI KEJAHATAN 272
7. HUKUMAN HADD, HIKMAHNYA, DAN PENGARUH PENEMPANNYA
DALAM MENCEGAH KRIMINALITAS DI MASA SEKAMNG INI.................,,,..,,.,,.,,..,279
B. HUKUMAN HADD DAN HAK.HAK ASASI MANUSIA DALAM IS1AM........................281
9. LEGALITAS PENENTUAN SUATU TINDAKAN SEBAGAI KEIAHATAN DAN
PEMBERIAN HUKUMAN, ATAU PRINSIP "TIDAKADA KEIAHATAN DAN
HUKUMAN KECUALI BERDASARKAN NASH" DAN PENGARUHNYA
TERHADAP FENOMENA TINDAK KRIMINAL. 283
10. HAL.HAL YANG MENGHALANGI HUKUMAN ATAU HAL.HAL YANG
MENGHALANGI TUNTUTAN PERTANGGUNGIAWABAN, FAKTOR-FAKTOR
PEMBOLEHAN, DAN KEMANUSIAWIAN HUKUMAN,..,,,.293
11. BERBAGAI DAMPAK POSITIF TERPENTING DARI PEMN
, REHABTLITATIF KEBIIAKAN PENEMPAN HUKUMAN DALAM ISLAM .................295

A. HUKUMAN HADD TINDAK PIDANA PERZINAAN ,,.,.,,.,.299


KATA PENGANTAR........
RANCANGAN PEM BAHASAN.................
1. SEBAB DIIATUHKANNYA HUKUMAN HADD PERZINAAN DAN
DEFINISI 21NA"""""" """"""" 302
Pengertian Zin
Penjelasan definisi dan hal-hal yang terkecualikan oleh kriteria-
kriteria yang ada
2. SYAMT-SYAMT HUKUMAN HADD 2INA............ .,.,..,,.,3L2
a. Pelaku adalah orang baligh .'...............'3Lz
b. Pelaku adalah orang berakal 3L2
c. Pelaku adalah seorang Muslim menurut ulama MaIikiyah..........................3L2
d. Pelaku melakukan perzinaan atas kemauan sendiri, tidak dalam
keadaan dipaksa ...............,..... 3 13

e. Perzinaan yang dilakukan adalah dengan manusia..... ............ 313

f. Perempuan yang dizinai harus perempuan yang memang


sudah bisa disetubuhi .....,............... 313

b' Perzinaan yang dilakukan tanpa ada unsur syubhat di dalamnya'.....""' 313
o
h. Pelaku mengetahui hukum keharaman berzina ..........."."'......314
i. Perempuan yang dizinai bukan perempuan harbi di daarur harb
(kawasan negeri musuh) atau daarul baghyi
fkawasan yang
dikuasai oleh kelompok pemberontak). -.._...._...........
...............314
j. Perempuan yang dizinai adalah orang hidup .....314
3. HUKUMAN ZINA........ ....,..........315
a. Hukuman Hadd bagi pezina yang Masih Lajang yang tidak
Berstatus Muhshan.... .......315
b. Hukuman bagi pezina yang Berstatus Muhshan.................... ...3L7
Syarat penjatuhan hukuman rajam, yaitu berstatus muhshan...........,......,.....318
Perbedaan ulama seputar persyaratan Islam untuk status ihshaan.............
3zo
Sifat hukuman hadd zina .........,... ...............321
Perbedaan antara hakAlrah dan hakAdami (manusia, personar) .................322
Apakah hukuman hadd dan kewajiban membayar mahar dikenakan
kepada seorang laki-laki yang dipaksa untuk merakukan zina?...........
..........323
4. PEMBUKTIAN DAN PENETAPAN TINDAK PERZINAAN
DI HADAPAN HAKIM.... ,..,..,..,323
Perbedaan para fuqaha seputar beberapa syarat kesaksian atas
kasus perzinaan.. ......................327
Peran hakim bersama dengan para saksi kasus perzinaan.. .......g2g
Pengakuan adalah hujjah yang terbatas hanya pada orang yang
mengaku saja (hujjah qaashirah) ...........332
Ke-taqaadum-an (kekadaluwarsaan) pengakuan ................. .........332
Peran dan tugas seorang hakim terhadap orang yang memberikan
pengakuan telah melakukan per2inaan................. ......332
5. PELAKSANMN EKSEKUSI HUKUMAN HADD TERHADAP ORANG
YANG BERZINA"" ':"""""""""""""""""""""" 334
a. Syarat-Syarat pelaksanaan Hukuman Hadd ...........
....................334
Perbedaan pendapat para ulama seputar persyaratan bahwa
para saksi adalah pihakyang pertama melempar batu
eksekusi rajam........... .........334
Posisi terpidana yang menjalani eksekusi hukum hadd...............................337
b. Alatyang Digunakan dalam pelaksanaan Hukuman Hadd

c. Bagian Tubuh yang Dicambuk dalam Hukuman Hadd cambuk............... 341


d. Tempat Pelaksanaan Eksekusi Hukuman Hadd........... .............342
e. Hukum fenazah orangyang Meninggal Dunia Karena Menjarani
Rajam
Eksekusi .................343
TIGA PEMBAHASAN PENUTUP.. .....................343
1. HUKUM LIWAATH 343
2. HUKUM MENGGAULI BINATANG 344
3. HUKUMAN HADD MENGGAULI MAYAT 345

B. HUKUMAN HADD QADZF........ 345


MNCANGAN PEMBAHASAN........... 345
1. PENSYARIATAN HUKUMAN HADD QADZF, SEBAB WAIIBNYA
DAN UKURANNYA. ,.............. 345

a. Disyariatkannya hukuman hadd qadzf ..'..............345


b. Sebab wajibnya hukuman hadd qadzf ...................345
c. Ukuran hukuman hadd qadzf .346
2. DEFINISI QADZF MENURUT BAHASA DAN PENAFSIMNNYA
MENURUT TINIAUAN SYARA 346
a. Apakah Qadzfdengan Menggunakan Kata-Kata Sindiran
Mengharuskan Hukuman Hadd? '.'....350
b. Qadzf Melakukan Liwaath 352
c. QadzfTerhadap Orang Banyak ..352
d. Mengulang-UlangQadzf 353
3. SYAMT-SYAMTWAIIBNYA HUKUMAN HADD QADZF ...................354
a. Syarat-syarat Qaadzif (Penuduh) ................ 354

b. Syarat-Syarat Maqdzuuf (Orang yang Dituduh Berzina).............................' 355


c. Syarat-syarat Bersama Kedua Belah Pihah Penuduh, dan Tertuduh..'..355
atn
d. Syarat-Syarat Kalimat Tuduhan .,,, JJ l

e. Syarat-syarat Tempat Terjadinya Qad2f........... ......357


f. Syarat-Syarat Qadzf ltu Sendiri. ..........357
4. SIFAT HUKUMAN HADD QADZF
5. PEMBUKTTAN DAN PENETAPAN KASUS QADZF........ ........................350
Hukum khushuumah atau pengajuan dalnrraan dan tuntutan.................'.'.'...361
Orang yang berhak melakukan khushuumah dan yang tidak .................'....... 361
a. Pewakilan dalam Mengambil Hak Hukuman Hadd.... 363
b. Syarat-syarat Bayyinah untuk Pembuktian dan Penetapan
.,.,.,.,.,...364
c. Syarat-syarat Pengakuan Telah Melakukan Qadzf .......... .........364
d. Penetapan dan Pembuktian Tindak Pidana Qadzf dengan
Berdasarkan Pengetahuan Hakim 365
e. Penuduh Diminta untuk Bersumpah dan Sikap Nukuul
(Sikap tidak Bersedia Untuk Bersumpah pada Saat Diminta
365
KEWENANGAN DAN KOMPETENSI SEORANG HAKIM DALAM
PENETAPAN DAN PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA QADZF...............................365
a. Sikap Hakim Terhadap eaadzif Setelah Qadzf Terbukti ........367
b. Li'aan Setelah pembuktian dan penetapan eadzf ...................368
c. Hal-Hal yang Dapat Menggugurkan Hukuman Hadd ead2f........................368
C. HUKUMAN HADD TINDAK PIDANA PENCURIAN .......,.....368
MNCANGAN PEMBAHASAN........... .................368
1. DEFINISI PENCURIAN, HUKUMNYA, DAN SIFATATAU STATUS
HUKUMAN HADD-NYA ..........369
Definisi ..................369
a. Hukum Pencurian.. ...,.,......37L
Berulang-ulangnya tindakan pencurian yang dilakukan ............... ..............373
b. Perbedaan sudutpandangdaram Menilai dan Menghargai
Tangan dalam Kasus pencurian dan dalam Kasus Oiyat..............................37S
c. Bagian dari Tangan yang Dipotong............... ...........376
d. Sifat Hukuman Hadd pencurian.............. ..................377
2. SYARAT-SYAMT SUATU PENCURIAN YANG MENGHARUSKAN
HUKUMAN HADD.......... ..........378
a. Syarat-Syarat pelaku pencurian .........378
b. Syarat-Syarat Sesuatu yang Dicuri ....3g0
c. Syarat-Syarat Korban pencurian ........404
d. Syarat-syarat Tempat Kejadian perkara (TKp), Kawasan, atau
pencurian..
Tempat Berlangsungnya Aksi .............404
3. PEMBUKTIAN KEIAHATAN PENCURIAN ......................405
a. Syarat-Syarat Bayyinah............... ........... 405
b. Syarat-Syarat pengakuan............. ..........4OT
4. HAL.HAL YANG BISA MENGGUGURKAN HUKUMAN HADD SETELAH
STATUSNYA POS ITI F (SETELAH DIIATUHKANNYA PUTUSAN
voNrs BERSALAH) ..................... ......,.............407
D. HUKUMAN HADD UNTUK KASUS KEIAHATAN AL-HIRAABAH ATAU
QATH',UTH THARTTQ DAN HUKUM KELOMpOK AL-BUGHAAT.............................. 410
KATA PENGANTAR........ ................410
1. DEFINISI QUTHTHM'UTH THARIIQ ATAU AL.MUHMRIBIIN
(BEGAL, PENYAMUN), DAN RUKUN ATAU ELEMEN-ELEMEN
KEIAHATAN PEMBEGALAN................ ........41L
a. Definisi begal (qaathi'uth thariiq atau al_Muhaarib) ..............4LL
b. Rukun atau elemen-elemen pembegalan ................... .................411
2. SYARAT-SYAMT PEMBEGALAN................ ,,.,..,,,.,,..,,.,,,.,.4L2
a. Syarat-Syarat Pelaku pembegalan.................... ........412
b. Syarat-Syarat Korban pembega1an................ ...........413
c. Syarat-syarat Gabungan Antara Pelaku Pembegalan dan
Korbannya
d. Hukum ar-Rid'u (Orang yang Ikut Membantu Aksi Pembegalan)....'....... 415
e. Syarat-syaratSesuatu(Harta)yangDibega1................... ............415
f. Syarat-syarat Tempat Kejadian Pembegalan................... ...........416
3. pEM BUKTTAN DAN PEN ETAPAN VONIS KEIAHATAN PEM 8EGA1AN.............. 4 1 7

4. HU KUMAN BAGI PE LAKU KEJAHATAN PEM BEGALAN..... 477


a. Tata Cara, Waktu, dan fangka Waktu Pelaksanaan Eksekusi
Hukuman Salib ............ 420
b. An-Nafyu (Pengasingan).,.......... 42L
c. Sifat Hukuman Pembegalan... 42L

5. PERKAM.PERKAMYANG BISA MENGGUGURKAN HUKUMAN HADD


PEMBEGALAN DAN IMPLIKASI-IMPIKASINYA................. ,...,..........422
a. Definisi al-Baghyu (Tindakan Pemberontakan, Separatisme) ...................423
b. Hukum-Hukum Kelompok Pemberontak.............. 425
E. HUKUMAN HADD ASY.SYURB, HUKUMAN HADD AS.SUKR, DAN
MACAM.MACAM MINUMAN .......... 429
RANCANGAN PEMBAHASAN......... 429
. 1, DEFINISI HUKUMAN HADD MENENGGAK KHAMR DAN
HUKUMAN HADD MABUK KARENA MENENGGAK MINUMAN
KEMS SELAIN KHAMR...... ..........430
Definisi dan kriteria mabuk .......
Syarat-syarat hukuman hadd menenggak minuman keras...............................431
Kadar ukuran hukuman hadd
2. MACAM-MACAM MINUMAN 433
a. Macam-Macam Minuman yang Diharamkan........ ..'...................433
b. Macam-Macam Minuman Halal Menurut Sebuah Pendapat
yang Lemah, Yaitu Pendapat Imam Abu Hanifah dan Abu Yusuf..............436
3. HUKUM-HUKUM KHAMAR (MINUMAN KEMS) .....436
4. HUKUM-HUKUM MINUMAN YANG MEMABUKKAN LAINNYA
SELAIN KHAMAR.............. 442
5. PEMBUKTIAN DAN PENETAPAN TINDAK KEJAHATAN MENENGGAK
KHAMAR DAN MINUMAN KEMS LAINNYA.... ..............450
6. BERBAGAI BAHAYA NARKOBA DAN HUKUM.HUKUMNYA
DALAM ISLAM 452
a. Macam-Macam Narkoba dan Hukumnya Menurut Syara'............'.............'.453
b. Bisnis Narkoba dan Obat-Obatan Terlarang 457
c. Usaha Pertanian Tanaman Hasyiisy (Ganja, Marijuana),
al-Khasykhaasy (Poppy, Seienis Tanaman Opium), Memproduksi
Opium, Kokain, dan Heroin 458
d. Hasil Keuntungan dari Bisnis Narkoba.......... 459
e. Sanksi Hukum bagi Pengonsumsi Narkoba..... .....460
a. Prinsipat-TadaakhulpadaHukumanHadd............ ..............46L
b. Pengguguran Hukuman Hadd dengan Tobat......... 464
c. Apakah Hukuman Hadd Berfungsi untuk az-Zawaajir ataukah
Berfungsi untuk al-f awaabir? 470
o Konseptobat........... 476
o Pengaruh tobatyang sungguh-sungguh terhadap sanksi
hukum akhirat....... .......476
o Pengaruh tobat terhadap sanksi hukum dunia... ....476
. KONSEPTOBAT .,,..',,....,..,,...,..,,. 47 7

2. Definisi Tobat ......,.,,,.,.,.,.,. 47 7


3. Syarat-Syarat Tobat .,.,.,,,.478
4. Hukum Tobat Menurut Syara' .........................480
a. Tobat Wajib Dilakukan Segera......... .......... 480
b. Hal-Hal yang Ditobati dan Kapan Tobat Itu Diterima...................481
c. fanji yang Terjamin akan Didapatkan dengan
Diterimanya Tobat........... .....,..483
d. Kehendak Tuhan dalam Pengampunan Dosa ............484'
5. Tobat dan Hukuman.................. .*486
PENGARUH TOBAT YANG SUNGGUH-SUNGGUH TERHADAP SANKSI
HUKUM AKHIMT 493
1. TOBATNYA ORANG KAFIR....... 494
2. TOBATNYA OMNG MUNAFIK.. 495
3. TOBATNYA OMNG ZTNDTQ 496
4. TOBATNYA PELAKU BIDAH. 496
C. PENGARUH TOBAT TERHADAP SANKSI HUKUM DUNIA 498
KATA PENGANTAR........ 498
1. HUKUMAN HADD...... 498
2. QTSHAS DAN DTYAT. 498
3. HUKUMAN TAZIR. 498
1. Pandangan Fuqaha Seputar Masalah Pengguguran Hukuman
Hadd dengan Tobat.....
a. Hukuman Karena Tindakan Murtad dan Pemberontakan ...501
b. HukumanQadzf....... ...........502
c. Hak-Hak Personal Manusia...... 502
d. HukumanZina, Pencurian, dan Menenggak Minuman Keras.....................502
2. Apakah Tobat Bisa Menggugurkan Qishash dan Diyat?. ....'.'.""" 506
3. Pengguguran Hukuman Ta'zir dengan Tobat......'.... ........'.'..."""""' 507

PENUTUP...... 508

F. HUKUMAN HADD RIDDAH (KEMURTADAN) DAN HUKUM-HUKUM


OMNG MURTAD .....510
1. MAKNA DAN PENGERTIAN RIDDAH (KEMURTADAN) .'...'..... ...'....510
2. SYAMT-SYAMT SAH KEMURTADAN.............. . 511
3. HUKUM.HUKUM OMNG MURTAD ........513

a. Hukuman Bunuh bagi Orang Murtad....... .'........""' 513

b. Hukum Harta Kekayaan Orang Murtad dan Berbagai


Pentasharufannya......... 5L6
c. Hukum Waris Orang Murtad 519

BAB KEDUA HUKUMAN TA2IR......... .'..........'.......523

I. DEFINISI TAZI& KEJAHATAN-KEIAHATAN YANG TEMNCAM


DENGAN HUKUMAN TAZIR, PIHAKYANG MELAKSANAKAN HUKUMAN
TAZIR DAN BENTUK HUKUMAN TAZIR..... .....523
1. Al-ltlaaf. ........"."""529
2. At-Taghyiir................ """""""""' 529
3. At-Tamliik"""""""""' """"""""' 530
rr. SYAMT-SYAMT WAIIB HUKUMAN TA2IR....,.... .......'..'......531

III. MEKANISME PENETAPAN DAN PEMBUKTIAN KASUS KEJAHATAN


DENGAN ANCAMAN HUKUMAN TA2IR.......... .'..........".......'.536

IV. PERTANGGUNGJAWABAN ATAS KASUS KEMATIAN TERPIDANA


GARA-GAMDIHUKUMTAZIRATAUDIHUKUMHADD .....'"..........".....537

BAB KETIGA BERBAGAI BENTUK IINAYAT DAN SANKSI HUKUMNYA..................... 540

RANCANGAN PEMBAHASAN...........
KATA PENGANTAR ..540
.........'.'........""' 540
1. DEFTNISI IINAYAT...
I. DEFINISI PEMBUNUHAN, PENGHAMMANNYA, DAN MACAM-
MACAMNYA ......'........542
A. Definisi.. ........'..."""542
B. Pengharaman tindakan pembunuhan'.........'. .'.""""""'542
C. Macam-macam pembunuhan .'.'.'.""""""" 545
Menurut pendapat ulama Hanafiyah.'
II. PEMBUNUHAN SENGAIA DAN SANKSI HUKUMNYA ....550
A.RUKUN ATAU ELEMEN-ELEMEN DASAR pEMBUNUHAN SENGAIA................. 550
1. Rukun pertama, korban yang dibunuh adalah manusia hidup
yang terlindungi darahnya 550
2. Rukun kedua, pembunuhan atau kematian korban itu adalah
pelaku........
sebagai akibat tindakan ........ 553
Alat pembunuhan yang digunakan............ .................... 553
Menurut pendapat ulama Hanafiah ....... 553
Menurut pendapat ulama Malikiah..... ....556
a. Pembunuhandenganmenggunakanbendataiam........... ........557
b. Pembunuhan dengan benda tumpul atau benda yang tidak tajam ......... 558
c. Pembunuhan secara langsung.... 560
. Menghukum qishas sekelompok orang karena membunuh satu
orang [pelakunya banyak sedangkan korbannya satu orang) ................... 560
1. Pembunuhan secara langsung yang melibatkan beberapa orang
yang terjadi secara bergantian dan berurutan................ .......... 561
2. Pembunuhan secara langsung yang melibatkan beberapa orang
yang dilakukan secara bersama-sa
. Menghukum qishas seseorang yang melakukan pembunuhan
terhadap sejumlah orang [pelaku pembunuhannya hanya satu orang,
sedangkan korbannya lebih dari satu orang)....... 564
. Tindak pemaksaan untuk melakukan pembunuhan...............................567
' Perintah untuk melakukan pembunuhan.................. ............568
. Peracunan.................. .....569
' Kasus-kasus keterlibatan pelaku dengan sebab perantaraan
(pelaku tidak langsung) dengan pelaku langsung dalam
kejahatan pembunuhan.................. ........................ 571
a. Pihak yang bertanggung hanya pelaku langsung saja. ..................................572
b. Pihak yang bertanggung jawab hanya mutasabbib (penyebab,
pelaku tidak langsung) saja. .. 574
Mutasabbib dan pelaku langsung keduanya sama-sama ikut
bertanggung jawab. ....................... .......... 575
d. Kasus pembunuhan yang melibatkan pelaku yang memiliki
kelayakan untuk dihukum qishas dan pelaku yang tidak
memiliki kelayakan untuk dihukum qishas. ........576
e. Melemparkan ke dalam suatu kondisi dan situasi yang
579
f. Penenggelaman dan pembakaran.. 581
o
b' Pencekikan 583
h. Pembunuhan dengan cara menelantarkan atau menyekap
korbantanpamemberinyamakandanminum ........'....'...'.......584
i. Pembunuhan dengan menakut-nakuti atau meneror........................'.......... 585
3. Rukun ketiga, al-qashdul jinaa'i fniat dan target keiahatan, pelaku
memang bermaksud, menghendaki, dan menginginkan kematian
korban atau sengaja melakukan aniaya terhadapnya dengan suatu
tindakan yang biasanya mematikan) .................. 587
* Target sasaran yang spesifik dan yang tidak spesifik.. 588
* Rela dibunuh atau memberi izin untuk dibunuh........ 5BB
B. SANKSI HUKUM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN SENGAIA.....................................589
1. Hukuman pokok.. 589
a. Hukuman pokok pertama yang telah menjadi kesepakatan
fuqaha, yaitu qishas................ ......589
. Pengertianqishas........ ......589
. Pensyari'atan hukuman qishas ....589
. Perbedaan antara qishas dengan bentuk-bentuk hukuman
.,........... 591
Syarat-syarat qishas.... ...'."............... 593
Pembunuhan tipu muslihat (qatlul ghiilah) .......'.............'.'.601
a Perkara-perkara yang menghalangi qishas ... 603
a Seberapa jauh tingkat keharusan hukuman qishas.................................. 605
. Pemilik hak terhadap qishas
. Kewenangan untuk menuntut pemenuhan hak qishas ." 610
. Mekanisme pelaksanaan eksekusi qishas '....613
Pensyari'atan memberi maaf.......... .....6L7
Rukun pemaafan........ ..,........... 619
Pengertian pemaafan.. .....6L9
Syarat-syarat pemaafan.................... .....6L9
Hukum-hukum pemaafan.................... ........................620
b. Hukuman pokok yang kedua untuk tindak pidana pembunuhan
sengaja menurut ulama Syafi'iah, yaitu kafarat......'.'............ .'.' 627
2. Hukuman cadangan pengganti dari hukuman pokok dalam kasus
pembunuhan sengaja. .....'...'.' 630

a. Hukuman pengganti yang pertama, yaitu diyat .,.................'.'..630


Definisi diyat............. .630
Hukuumah al-Adl .63L
Pensyariatan diyat......... 637
Syarat-syarat wajibnya diyat ............ .......632
Macam diyat dan besarannya ..634
Waktu pembayaran diyat .....639
Diyat orang perempuan .........................642
Diyat orang kafir (diyat nonmuslim) .................... ......................... 643
b. Hukuman cadangan pengganti yangkedua untuktindakpidana
pembunuhan sengaia, yaitu hukuman ta'2ir...... .........................64S
3. Hukuman yang sifatnya adalah sebagai konselnrrensi tindak pidana
pembunuhan sengaja, yaitu tidak mendapatkan bagian warisan
dan atau wasiat. 645
IIL PEMBUNUHAN MIRIP SENGAIA DAN SANKSI HUKUMNYA .............648
A. HUKUMAN POKOK. ...................649
1. Hukuman pokokyang pertama, yaitu diyat mughalla2hah.........................649
a. Pihak yang menanggung kewajiban membayar diyat pembunuhan
mirip sengaja....... ..650
b. Waktu pembayaran diyat mirip sengaja................... ..............652
c. Kadar besaran diyat keiahatan mirip sengaja yang ditanggung
oleh'aaqilah
d. Apakah 'aaqilah iuga menanggung diyat kesalahan hakim? ................ 654
e. Siapakah'aaqilah itu, dan apakah'aaqilah juga menanggung
diyat pada masa sekarang? ............... 655
2. Hukuman pokok yang kedua untuk kasus pembunuhan mirip
sengaja, yaitu kafarat .................. 660
B. HUKUMAN CADANGAN PENGGANTI UNTUK PEMBUNUHAN
MrRIP SENGAIA.... 660
c. HUKUMAN KONSEKUENSI UNTUK pEMBUNUHAN MIRIp SENGAIA..............661
IV. PEMBUNUHAN TERSALAH DAN SANKSI HUKUMNYA .......................661

I. HUKUMAN TINDAK KEIAHATAN BERUPA KEKEMSAN TERHADAP FISIK


sECARA SENGAIA........ 664
A. HUKUMAN UNTUK TINDAK KEKEMSAN FISIK SENGAIA BERUPA
PENGHILANGAN ATAU PEMOTONGAN ANGGOTA TUBUH
AL-ATHRAAF.. 665
1. Hukuman pokok yang pertama, yaitu qishas ...... 665
2. Hukuman pokokyang kedua menurut ulama Malikiah dalam
kasus kekerasan fisik berupa pemotongan anggota tubuh
al-athraaf, yaitu ta'zir. 674
3. Hukuman cadangan pengganti untuk kasus kejahatan berupa
kekerasan fisik, yaitu diyat atau ursy.. 675
a. Anggota tubuh tunggal yang tidak memiliki padanan atau
pasangan... 675
b. Anggota tubuh yang terdiri dari dua pasang........ ..'-............677
c. Anggota tubuh yang terdiri dari empat pasang..... ........'....679
d. Anggota tubuh yang terdiri dari sepuluh pasang.. .....'.'.'... 680

B. HUKUMAN UNTUKTINDAK KEKEMSAN FISIK BERUPA PENGRUSAKAN


ATAU PENGHI LANGAN KEMANFAATAN (FUNGSI) ANGGOTA TUBUH............ 680
HUKUMAN UNTUK KEKEMSAN FISIK BERUPA PELUKAAN PADA
BAG rAN KE PALA DAN WAIAH (SYAJIAH) .............. .....682
Dua macam hukuman pelukaan syaijah ..........'.'.'.......685
D. HUKUMAN UNTUK KEIAHATAN TERHADAP FISIK SENGAIA BERUPA
PELUKAAN PADA BAGIAN TUBUH SELAIN KEPALA DAN WAJAH
IIURH, JAMAKNYA ADALAH IIRAAH) 687
Diyat luka jiraah pada orang perempuan 69L

IL HUKUMAN TINDAK KEIAHATAN TERHADAP FISIK TERSA1AH...........................693


o |ANIN YANG GUGUR KELUAR DALAM KEADAAN MATL...........
......693
Untuk siapakah ghurrah itu? ............... .....' 696
Syarat-syarat wajibnya diyat janin ....'.'...696
. IANIN YANG GUGUR KELUAR DALAM KEADMN HIDUP ....'..........697

fanin seorang ibu nonmus1imah.................. .'.'.'..........'.'.698


.o KEIAHATANYANGDILAKUKANOLEHBINATANG. .'''''.'.............'.,699
1. Sesuatu yang tidak memungkinkan untuk dihindari, maka
tidak ada tuntutan pertanggungjawaban di dalamnya.'.....'.'.'.'.'.................702
2. Suatu kejadian yang di dalamnya hanya pihak mutasabbib
saja yang dikenai tuntutan pertanggungjawaban .'..........'.'.'.'. 705
3. Kejadian yang hanya pihak pelaku langsung saja yang
bertanggung jawab ...........706
4. Kejadian yang di dalamnya mutasabbib dan pelaku langsung
sama-sama harus ikut bertanggung jawab '.........707

II. KECELAKAAN AKIBAT TEMBOK YANG MIRING (HAMPIR ROBOH,


MPUH) DAN LAIN SEBAGAINYA BERUPA KECELAKAAN YANG
DITIMBULKAN OLEH SESEOMNG DI JALAN, RUNTUHNYA BANGUNAN
ATAU TEMBOK.... 7Lt
A. RUNTUHNYA BANGUNAN KARENA ADANYA KETIDAKBERESAN
PADA BANGUNAN ITU SEIAK AWAL PEMBANGUNAN.....................................7LL
B. RUNTUHNYA BANGUNAN ATAU TEMBOK KARENA ADANYA
KETIDAKBERESAN YANG BARU MUNCUL.... ,,.,,.,..,7L2

I. UMUM TENTANG BENTUK.BENTUK MEKANISME PEM8UKTIAN............,...7L6


Pengakuan ..'...'.....7L7
Kesaksian .............2Lg
1. Kasus kriminal dengan ancaman hukuman qishas mati (kriminal
pembunuhan) dan qishas fisik (tindak kekerasan fisik)............ ..................720
2' Tindak pidana dengan ancaman hukum-an ta'zir fisik seperti
didera, dipenjara, dan lain sebagainya ...................72L
3. Tindak pidana dengan ancaman hukum-an ta'zir berupa harta
seperti diyat dan denda ganti rugi.. .........................T2L
Qariinah (indikatoa praduga) .............T22
Sikap tidak bersedia untuk bersumpah .......................723
II. AL-QASAAMAH, SEBUAH MEKANISME KHUSUS PEMBUKTIAN
TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN................ ,..,,...,,.,,,.,,,,,,724
A. PENGERTTAN AL-QASMMAH ..............725
B. PENSYARIATAN AL-QASMMAH, H I KMAH PENSYARIATAN NYA
DAN SEBAB KENAPA ADA KETENTUAN AL-QASMMAH................. ...............726
C. PAN DANGAN FUQAHA SEPUTAR PEN SYARIATAN AL.QASMMAH ............ 72 B
D. OBIEK AL-QASMMAH (TINDAK PIDANA APA YANG BOLEH
DIBUKTIKAN DENGAN MENGGUNAKAN MEKANISME
AL-QASMMAH) DAN KAPAN AL.QASMMAH ITU BISA
DIBERLAKUKAN DI DALAMNYA ,.,,,..,729
E. SYARAT-SYARAT AL-QASAAMAH...,............ ...............732,
F. TATA CARA DAN MEKANISMEAL.QASMMAH (SHIGHAT
AL-QASMMAH DAN SIAPAYANG MENGUCAPKANNYA) ........736
G. SIAPAYANG TERKENA KEWAIIBANAL.QASMMAH (ATAU SIAPA
SAIA YANG MASUK KE DALAM BAGTAN DARr AL-QASMMAH)..,................739
H. HAL-HAL YANG MENIADI WAIIB DAN TERTETAPKAN DENGAN
AL-QASMMAH (ATAU rMpLrKASr AL-QASMMAH)..........................................742
ISLAM IILID 7

PENGANTAR PENERBIT

Agama Islam kaya akan tuntunan hidup ijtihad akal yang didasarkan kepada prinsip
bagi umatnya. Selain sumber hukum utama umum dan semangat tasyri' yang otentik).
yakni Al-Qur'an dan As-Sunnah, Islam juga me- Pembahasan dalam buku ini tidak hanya
ngandungi aspek penting yakni fiqih. Fiqih Is- terfokus pada satu madzhab tertentu. Buku
lam sangat penting dan dibutuhkan oleh umat ini lebih menekankan kepada metode perban-
Islam, karena ia merupakan sebuah "manual dingan antara pendapat-pendapat dalam ma-
book" dalam menjalankan praktikajaran Islam dzhab empat (Hanafiyah, Malikiyah, Syafi-
itu sendiri, baik dari sisi ibadah, muamalah, 'i5r5/ah, dan Hanabilah), dan pada beberapa per-

syariah, dan sebagainya. masalahan juga dipaparkan beberapa penda-


Hadir di hadapan Anda, sebuah hasil karya pat madzhab selain madzhab yang empat. Da-
ulama kontemporer yang kapasitasnya sudah lam memaparkan pendapat suatu madzhab,
tidak diragukan lagi, Profesor Wahbah az-Zu' penulis berusaha untuk meruiuk langsung ke-
haili. Ulama asal Suriah ini hadir dengan pem- pada kitab-kitab utama dalam madzhab terse-
bahasan Fiqih Islam yang lengkap dan kom- but. Buku ini juga memerhatikan keshahihan
prehensif. Buku ini merupakan jilid ketujuh hadits yang dijadikan dalil. Oleh sebab itu, se-
dari sepuluh jilid yang kami terbitkan. Buku ini tiap hadits yang dijadikan dalil oleh fuqaha
merupakan jilid ketuiuh dari sepuluh jilid yang akan di-takhrii dan di-tahqiq.
kami terbitkan. Dari segi pembahasan hukum, buku ini
Buku ini membahas aturan-aturan syariah membahas perbedaan-perbedaan hukum yang
islamiyyah yang disandarkan kepada dalil-dalil terdapat dalam setiap masalah fiqhiyyah dan
yang shahih baik dari Al-Qur'an, As-Sunnah, membandingkan permasalahan yang ada da-
maupun akal. Oleh sebab itu, kitab ini tidak lam satu madzhab dengan madzhab lain.
hanya membahas fiqih sunnah saja atau mem- Keunggulan lain dari buku ini adalah buku
bahas fiqih berasaskan logika semata. ini lebih memfokuskan pada sisi praktikal.
Buku ini juga mempunyai keistimewaan Oleh sebab itu, ia tidak menyinggung masalah-
dalam hal mencakup materi-materi fiqih dari masalah rekaan yangtidak mungkin terjadi, se-
semua madzhab, dengan disertai proses pe- perti masalah perbudakan karena hal itu su-
nyimpulan hukum (istinbaath al-ahkaam) dari dah tidak relevan dengan kehidupan universal
sumber-sumber hukum Islam baik yang naqli modern masa kini.
maupun aqli (Al-Qur'an, As-Sunnah, dan juga
ISTAM JrLrD 7

Penulis juga akan menyebutkan pendapat kontemporer. Pembahasan ini dilakukan de-
yang rajih, terutama bila di antara pendapat ngan berbekal kaidah-kaidah syara', dasar-
tersebut ada yang bersandar kepada hadits dasar utamanya, dan juga keputusan-keputus-
dhaif, atau di saat satu pendapat mempunyai an fuqaha.
potensi lebih untuk menimbulkan kemaslahat- Akhirnya, semoga karya besar ini dapat
an dan menolak kerusakan. memberikan manfaat yang seluas-seluasnya
Para pembaca juga akan dengan mudah kepada umat Islam, khususnya bagi Anda se-
memahami pembahasan dalam buku ini. Penu- kalian, para pembaca yang dirahmati Allah
lis menggunakan redaksi bahasa yang mudah SWT.
dipahami, rangkaian kalimatnya sederhana,
dan sistematikanya sesuai dengan pemaham- Bi ll a ahit-taufi iq w al- hid a ay ah
an kontemporer. Penulis juga berusaha un- All aahu a' I am bish - shaw aab.
tuk membahas beberapa permasalahan fiqih

" (qht"-
BAGIAN IV
KEPEMILIKAN
DAN BERBAGAI
KARAKTERIS.
TIKNYA
Bag|an 4: XEPEMTUKAI{ DAI{ BERBAGAI IGRATTERISTIXI{YA rsrAM IItrD 7

GARIS-GARIS HALUAN
SISTEM EKONOMI DALAM ISLAM

Pembahasan seputar tema ekonomi mem- dahulu, sekarang maupun yang akan datang
butuhkan pengkajian yang panjang, spesial- merupakan urat nadi kehidupan yang vital, di-
isasi, dan pendalaman. Memahami kandungan namis, dan aktif, Oleh sebab itu, ekonomi me-
dan esensi suatu teori ekonomi tidak mungkin miliki pengaruh langsung terhadap kehidupan
bisa didapatkan kecuali setelah melakukan manusia dalam semua dimensi dan aspeknya,
penelitian, pengamatan, dan pengkaiian yang baik aspek pola pikia aspek keagamaan mau-
mendalam serta komprehensif terhadapnya. pun perilaku. Ekonomi sangatberpengaruh ter-
Sesungguhnya jika kita hendak mencari teori- hadap umat atau bangsa dalam semua aspek
teori ekonomi yang terperinci dan detail dari atau bidang, baik militer; politih produk un-
karya-karya pemikiran fuqaha Islam yang se- dang-undang maupun sosial. Ekonomi yang
misal teori-teori ekonomi modern yang ada kuat adalah simbol kemajuan, kekuatan, kebe-
sekarang ini, akan sulit untuk menemukannya. saran, dan kedaulatan suatubangsa. Sedangkan
Hal yang bisa kita dapatkan hanyalah berupa ekonomi yang lemah merupakan simbol keter-
prinsip-prinsip dan konsep-konsep umum eko- belakangan, ketertinggalan, kemerosotan, dan
nomi yang mungkin bisa kita jadikan piiakan kelemahan suatu bangsa. Berbagai peperang-
untuk mengetahui secara global seberapa jauh an dan konflik baik konflik pada tataran lokal
tingkat kesamaannya atau tingkat perbedaan- maupun dunia, kebanyakan dilatarbelakangi
nya dengan teori-teori ekonomi modern yang oleh motif atau faktor-faktor ekonomi.
ada saat ini. Seiak awal sejarahnya, manusia baik se-
Kita mungkin bisa memberikan gambar- cara individu maupun kelompok telah memi-
an tentang garis-garis dasar politik ekonomi liki perhatian yang besar terhadap berbagai
dalam Islam dari beberapa aspek, di antaranya sarana prasarana dan instrumen untuk menca-
adalah seperti yang akan dibahas pada beber- ri penghidupan dan fasilitas-fasilitas kesena-
apa topik berikut ini. ngan dunia. Pengaruh ekonomi terhadap per-
politikan internasional terlihat sangat ielas se-
A. EKONOMT ISLAM DAN GARIS.GARIS kali. Berbagai aktivitas kolonialisme berikut
BESAR HALUANNYA semua dosa dan kejahatan-kejahatannya, ber-
PENGAtr AR bagai pertemuan tingkat dunia yang berulang
Sesungguhnya ekonomi baik pada masa kali diadakan dalam berbagai momen dan ke-
ISLAM IILID 7 Baglan 4: XEPEMIUXAN DAil aERaAGAI I(ARAXTERISTIXNYA

sempatan membicarakan seputar berbagai per- manusia dan sejalan dengan asas keadilan, ke-
masalahan yang terjadi, krisis dan seputar pa- bebasan, dan kasih sayang. Petunjuk dan nilai-
sar global, semua itu tidak lain merupakan nilai dasar yang bersumber dari konsep dan
refleksi perekonomian bangsa, rancangan ke- desain Tuhan atau dari suatu tata aturan eko-
bijakan moneternya dan angka pertumbuhan nomi yang independen bebas dari berbagai ke-
yang ditargetkan untuk dicapai. cenderungan, tendensi, dan ambisi.
fika memang ekonomi adalah seperti itu Konsep dan nilai-nilai dasar sistem eko-
halnya dan pengaruhnya yang sangat besar ter- nomi Islam ini menggabungkan antara dua hal
hadap kehidupan, sudah menjadi keniscayaan yang di dunia ilmu ekonomi dikenal dengan
jika Islam memiliki konsep yang jelas dalam sebutan politik ekonomi dan madzhab [alir-
berbagai masalah ekonomi. Karena,lslam ada- an) ekonomi. Yang dimaksud dengan politik
lah syariat abadi sepanjang zaman yang sa- ekonomi atau kebijakan ekonomi adalah suatu
ngat memahami dan mempertimbangkan be- bentuk pemikiran ekonomi yang berusaha
tul pengaruh suatu kondisi ekonomi yang sa- memecahkan berbagai permasalah ekonomi
ngat besar terhadap kehidupan umat. Islam yang dialami suatu masyarakat. Tema atau
adalah syariat yang selalu bergerak dinamis objek politik ekonomi ini adalah mempelajari
dan selaras dengan perkembangan, kemajuan berbagai bentuk cara, metode dan sarana ter-
dan perubahan yang dilalui oleh kehidupan baikyang harus ditempuh oleh suatu pemerin-
umat manusia. tahan untuk mencapai suatu target dan tujuan
Tidak masuk akal jika kebesaran perada- tertentu.
ban Islam yang mampu menguasai dunia be- Adapun yang dimaksud dengan aliran eko-
rabad-abad lamanya tidak memiliki suatu asas nomi itu adalah fase atau langkah kedua dari
dan landasan ekonomi. Sebuah peradaban be- pemikiran ekonomi yang di dalamnya seorang
sar yang mampu memberikan kemakmuran peneliti berusaha mengambil suatu bentuk si-
yang begitu luar biasa kepada seluruh lapisan kap tertentu dalam melakukan penilaian ter-
masyarakat yang hidup di bawah naungannya, hadap suatu bentuk sistem ekonomi tertentu,
sebuah peradaban yang pada beberapa era ke- apakah ia menerima dan menyetujui sistem
jayaannya mampu menciptakan suatu kemak- ekonomi tersebut ataukah menolaknya diser-
muran sampai pada tingkatan di mana orang tai dengan berbagai alasan dan motif di balik
kaya hampir tidak dapat menemukan satu sikapnya yang menerima dan menyetujuinya
orang miskin pun yang bisa diberi zakat harta atau sikapnya yang menolak dan menentang-
bendanya. nya. Dengan kata lain, bisa disederhanakan se-
Oleh sebab itu, buku ini akan memapar- perti berikut: aliran ekonomi adalah suatu jalan
kan sejumlah petunjuk dan nilai-nilai dasar atau konsep yang dipilih oleh suatu komunitas
terpenting ekonomi Islam. Sejumlah petunjuk untuk diikuti dalam menjalani kehidupan eko-
dan nilai-nilai dasar ekonomi yang siapa pun nominya dan dalam usaha memecahkan ber-
tidak akan merasa heran jika petunjuk dan ni- bagai problema kehidupan praktisnya.
lai-nilai dasar ekonomi tersebut menjadi halu- Sistem atau tatanan Islam memiliki sejum-
an dasar yang sesuai bagi kelompok-kelompok lah hukum yang berkaitan dengan tema yang
masyarakat berperadaban maju pada fase-fase menjadi objek politik ekonomi, sebagaimana
perkembangan manusia. Karena petunjuk dan hukum-hukum tersebut juga menggambarkan
nilai-nilai dasar tersebut selaras dengan fitrah sebuah pandangan aliran yang jelas terhadap
BaElan 4: XEPEMILIi(AN DAN BERBAGAI XARA!(TERISTIKI{YA FIqH ISI-AM JITID 7

berbagai permasalahan ekonomi yang sejalan antara para individu dan terbaginya masya-
dengan nilai-nilai luhur yang harus menjadi rakat ke dalam dua kelas, yaitu kelas pemilik
landasan kehidupan manusia. Kajian ini akan kapital yang feodal dan kelas yang berpenda-
saya mulai dengan pemaparan seperti beri- patan terbatas seperti para buruh, petani, dan
kut. sebagainya. Sistem ini juga berakibat pada ter-
konsentrasinya kekayaan di tangan sekelom-
7. SEK'LAS PANDANC TENTANE pok kecil orang saja yang dilctatoc terjadi ba-
'GRAKTER.
ISTIK S,STEM EKONOMI SOS'ALIS DAN nyak pengangguran serta munculnya praktik-
S,STEM EI<ONOMI KAPITAUS praktik monopoli sumber daya alam dan in-
a. Slstem ekonomi kapltalls dustri yang mengeksploitasi konsumen dan
Sebagaimana yang sudah pernah dising- masyarakat kelas bawah. Di antara sisi negatif
gung, pada bagian terdahulu, sistem kapitalis yang paling berbahaya dari sistem ini adalah,
berasaskan pada pengakuan prinsip personal praktik-praktik kolonialisme terhadap bangsa-
property (kepemilikan pribadi). Setiap indivi- bangsa berkembang yang kebiiakan ekonomi-
du memiliki hak untuk memiliki aset-aset ke- nya mengikuti sistem kapitalis.
kayaan konsumtif dan produktif serta aset- Akibatnya adalah, sistem ekonomi kapital-
aset itu mungkin untuk diwarisi. Hanya saja, isme ini gagal dalam menciptakan stabilisasi
negara memang selalu memiliki kewenangan perekonomian dan jaminan kehidupan yang
untuk ikut melakukan intervensi dengan me- makmur bagi Umat manusia. Sehingga, hal itu
nyita sebagian yang cukup besar dari kekaya- berakibat pada runtuhnya aliran ekonomi li-
an seseotrang yang meninggal dunia. Kebebas- beral mutlak. Hal ini yang mendorong para
an melakukan transaksi dan pertukaran meru- pengusung sistem kapitalis menyerukan pen-
pakan salah satu tiang pancang atau pilar sis- tingnya intervensi negara dalam mengatur ke-
tem kapitalis. Oleh sebab itu, sistem kapitalis bebasan ekonomi dan negara harus mengam-
selalu diidentikkan dengan sistem pasar. bil alih serta menguasai proyek-proyek ekono-
Di samping itu, sistem kapitalis juga ber- mi yang menjadi hajat masyarakat umum.
landaskan pada prinsip liberalisasi ekonomi
bagi setiap individu tanpa ada intervensi neg- b. Slstem ekonoml soslalls
ara untuk memberikan aturan dan batasan- Sebagaimana yang sudah pernah dising-
batasan terhadap aktivitas produksi atau kon- gung di bagian terdahulu juga, sistem ekonomi
sumsi, Liberalisasi ekonomi menghendaki ti- sosialis berlandaskan pada asas bahwa berb-
dak adanya pembatasan produksi, bahwa se- agai macam sarana dan sumber produksi ada-
tiap individu bebas dalam men-tasharuf-kan lah dikuasai oleh negara, seperti industri, per-
kekayaannya dengan berbagai bentuk yang di- tanian, kekayaan alam, dan pelayanan-pelaya-
inginkan, baik pada tataran konsumsi mau- nan publik. Sehingga berikutnya yang terjadi
pun penyimpanan. Usaha untuk mendapatkan adalah, tidak ada yang namanya kepemilikan
keuntungan finansial sebesar mungkin adalah individu dan kebebasan ekonomi secara mut-
yang menjadi motor penggerak bagi aktivitas lak bagi individu kecuali pada batasan yang di-
ekonomi dalam sistem kapitalis. perbolehkan dan diatur oleh komunitas.
Sistem ini banyak menuai kritik karena Dari aspek sosial, aliran-aliran sosialis
sistem ini berdampak pada terjadinya ketim- menghendaki terciptanya persamaan di antara
pangan dalam pemerataan aset kekayaan di indMdu masyarakat, yakni dengan menghapus-
FIQLH ISLAM IILID 7 Baglan 4: XeprMlUXlN DAt{ BERBAGAI XARAKTERISTIKNYA

kan sekat-sekat yang membedakan dan men- mungkin dimasukkan ke dalam cakupan un-
imbulkan kesenjangan di antara kelas-kelas sur pekerjaan. Begitu juga prinsip distribusi
masyarakat. Namun, yang dimaksudkan di sini yang berbunyi, "Segala sesuatu sesuai dengan
bukanlah menciptakan persamaan secara pe- kapasitas kemampuannya dan masing-masing
nuh dan total dengan menghapus segala ben- mendapatkan sesuai dengan pekerjaan dan
tuk sekat yang membedakan antara kelas ma- fungsinya yakni menciptakan semacam kelas
syarakat satu dengan kelas masyarakat yang sosial baru, yaitu kelas penguasa dan kelas-ke-
lain, akan tetapi yang dihapuskan adalah se- las sosial lainnya, seperti kelas yang muncul di
kat-sekat pembeda yang bukan terkait dengan antara kelas pekerja misalnya yang disesuai-
tingkat kemampuan (skill) dan kapabilitas da- kan dengan skill, keahlian, jenis pekerjaan dan
lam produktivitas, tingkat keilmuan atau ur- tingkat kerumitannya, sehingga misalnya mun-
gensitas pekerjaan yang dilakukan demi ke- cul konflik antara kelas pekeija teknisi dan ke-
pentingan masyarakat. las pekerja kasar."
Oleh sebab itu, sistem sosialis tetap meng- Berbagai kritik tersebut akhirnya mendo-
hargai setiap individu sesuai dengan pekerja- rong para penganut sistem sosialis di Rusia
annya dengan tetap memperhatikan kondisi, untuk berusaha mengambil sikap yang lebih
bakat, keahlian dan skill yang dimiliki namun proporsional dan moderat dengan mengakui
tetap yang paling utama dan menjadi prioritas kepemilikan pribadi terhadap aset-aset kon-
adalah memenuhi berbagai kebutuhan dasar sumtif seperti peralatan dan perlengkapan ru-
setiap manusia. mah tangga, uan& barang komoditi, pemasu-
Sebagaimana yang telah disinggung pada kan, dan simpanan-simpanan yang didapatkan
bagian terdahulu, sistem ini iuga menuai kri- dari hasil suatu pekeriaan serta menbhormati
ti( yaitu bahwa sistem ini berbenturan dengan hak mewarisi aset-aset tersebut. Lebih jauh
apa yang tertanam dalam fitrah manusia beru- dari itu, Rusia juga memperbolehkan kepemi-
pa keinginan dan hasrat fnaluri) terhadap ke- likan pribadi terhadap aset-aset produksi me-
pemilikan individu serta keinginan untuk bisa lalui jalur pengadaan usaha-usaha pertanian
mendapatkan dan menguasai sendiri secara mikro khusus bagi para petani dan usaha-
penuh dan utuh terhadap buah hasil ierih pa- usaha industri kecil bagi para pengusaha.
yah yang telah dikerahkannya. Sistem ini iuga Begitu juga, Rusia memperbolehkan bagi
dikritik karena berdampak buruk pada sektor individu untuk menjalankan profesi lepas se-
produksi publik karena tidak ada yang nama- perti doktec penulis, dan seniman. Meskipun
nya semangat persaingan yang legal dan spor- sudah ada usaha-usaha memperbaiki sistem
tif. ini dan usaha-usaha menutupi berbagai sisi
Di samping itu, teori Marxisme yang meri- negatif, kelemahan, dan kekurangan yang ada
jadikan nilai suatu barang disesuaikan dengan di dalamnya, namun semua itu tetap tidak bdr-
seberapa besar tenaga dan pekerjaan yang di- hasil, hingga akhirnya berujung kepada kerun-
keluarkan dalam proses produksinya, iuga ti- tuhannya sebagai sebuah sistem ekonomi mak-
dak luput dari kritikan. Karena, unsur peker- ro pada era Gorbachev presiden Uni Soviet
jaan dan tenaga bukanlah unsur atau kompo- pada tahun 1989 M dalam sebuah konsep yang
nen produksi satu-satunya, akan tetapi di sam- dibuatnya yang diberi nama "Perestroika" yang
ping itu terdapat berbagai komponen produk- artinya adalah rekonstruksi dan reformasi.
si lainnya seperti alam dan modal yang tidak
Baglan 4: KEPEMILIXAN DAN BERBIGAI I$RAKTERISTII(1{YA FIQLH ISLAM IITID 7

- Perbedaan-Perbedaan Mendasar Antara Adapun dalam ekonomi Islam, kepemilik-


Pemikiran Islam dan Pemikiran Marx- an individu dan kepemilikan umum adalah
isme sama posisinya, yaitu bahwa kedua-dua-
Di antara perbedaan-perbedaan mendasar nya adalah sama-sama pokok. Karena Is-
tersebut yang paling penting adalah: lam mengakui kepemilikan individu dan
a. Pemikiran Marxisme adalah pemikiran memberlakukan sejumlah batasan-batas-
ateis yang berlandaskan pada asas materi, an terhadapnya, sebagaimana pula Islam
bahwa materi dan perkembangan kekua- sejak lebih dari empat belas abad silam
tan, kemampuan dan kapasitas produksi telah memberlakukan sistem kepemilikan
adalah yang menentukan bentuk-bentuk umum sesuai dengan kadar yang dibutuh-
corak hubungan di antara individu serta kan oleh kondisi dan tingkat pertumbuh-
yang menciptakan perkembangan dan ke- an serta kemajuan ekonomi masyarakat
majuan masyarakat. waktu itu.
Hal ini bertolak belakang dengan pemiki- Di antara bentuk kepemilikan umum ter-
ran Islam sebagai sebuah pemikiran atau sebut adalah, tanah al-Himaa fiahan yang
konsepsi yang berlandaskan pada keiman- diperuntukkan bagi umum) untuk lahan
an kepada Allah SWT serta perhitungan menggembalakan binatang, wakaf untuk
dan pertanggungjawaban hari akhic bah- kepentingan sosial, yayasan-yayasan mas-
wa takut kepada Allah S\flT, mengharap- jid, mengambil alih kepemilikan pribadi
kan keridhaan-Nya dan komitmen terha- untuk kepentingan perluasan masjid, dan
dap ajaran-ajaran Islam itulah yang mem- sikap yang diambil Umar ibnul Khaththab
bentuk corak hubungan di antara individu r.a. terhadap tanah kawasan-kawasan pe-
dan yang menentukan garis perjalanan naklukan yang waktu itu ia menolak untuk
suatu masyarakat. membagi dan memilikkannya kepada para
b. Pemikiran Marxisme bertujuan mengha- pasukan yang ikut dalam proses penak-
pus kepemilikan individu dan mengganti- lukannya.
nya dengan kepemilikan umum (bersama) Menurut perspektif Fiqih, di sini bisa di-
bagaimana pun bentuknya, baik itu ter- lakukan perluasan skala kepemilikan, apa-
cermin pada kepemilikan negara (sektor kah itu kepemilikan pribadi ataukah kepe-
umum) atau pun kepemilikan kelompok milikan umum, sesuai dengan situasi dan
[kepemilikan bersama, kepemilikan kolek- kondisi ruang dan waktu.
tif atau kepemilikan kooperatif). c. Pemikiran Marxisme berlandaskan pada
Hal ini berbeda dengan apayangada dalam asas pertentangan antarkelas sosial dan
Islam. Karena dalam Islam, nasionalisasi menciptakan kediktatoran satu kelas so-
bukan merupakan target dan tujuan, akan sial, yaitu diktator proletar. Sementara itu,
tetapi hanya sebagai salah satu sarana pemikiran Islam berlandasakan pada asas
atau cara. Urgensitas perbedaan ini nam- kerjasama dan tolong menolong (koope-
pak pada fakta bahwa kepemilikan umum ratif) di antara sesama semua individu
dalam sistem ekonomi Marxisme adalah masyarakat serta menyatukan, mengefek-
pokok, sedangkan kepemilikan pribadi tifkan, dan menyinergikan semua kekuat-
atau individu adalah sebagai pengecua- an dan sumber daya manusia yang aktif.
lian. Kaum Muslimin Rusia seperti Sultan Galiev
rsr.AM IILID 7 Baglan 4: KEPEIIIU!(AII DAil BERBAOAI lqRA[TERlSTll(l{YA

dan Hanafi Mazhhar mampu menyatukan Ketig a,Sultan Ghaliev memaparkan bahwa
dan mengompromikan antara paham so- setelah kemenangan revolusi Bolshevis,
sialis dan Islam pada batas-batas yang me- maka tidak ada tempatlagi untuk pemiki-
mungkinkan. Mereka berusaha meyakin- ran pertentangan antarkelas atau keben-
kan para petinggi Rusia tentang hal-hal cian, sebagaimana tidak ada lagi tempat
yang bertentangan dengan Islam. untuk sikap diskriminatif terhadap kaum
P ertama,Sultan Galiev menj elaskan bahwa petani dan mengunggulkan kaum buruh,
tidak ada hubungan korelasi apa-apa anta- atau menciptakan kediktatoran proletar.
ra paham materialis dan paham sosialis. Sudah saatnya semua itu digantikan de-
Usaha mengaitkan antara pandangan ma- ngan pemikiran kooperatif dan keriasama
terialisme terhadap alam yang sudah ten- semua individu masyarakat serta menyi-
tu menolak eksistensi agama dengan pa- nergikan semua sumber-sumber daya ma-
ham sosialis adalah sebuah usaha yang nusia yang ada. Pemikiran ini mulai diam-
sebenarnya tidak relevan, tidak pada tem- bil oleh negara-negara Eropa Timur.
patnya, dan sia-sia. Karena, seorang ateis Keempat, Sultan Ghaliev berpandangan
bisa saia juga seorang sosialis dan bisa bahwa lahan vital bagi revolusi Bolshevis
saja bukan seorang sosialis. Begitu seba- adalah Timur bukan Barat.l
liknya, seorang sosialis bisa saja ia adalah
seorang ateis dan bisa saja tidak. Kemudi- 2 FUNAfl HARTA, HAK KEPEMIL'KAN
an di samping itu, pandangan paham ma- DAN BATASAI*BATASAN YANG
terialisme terhadap alam semesta dan pan- 'NDIVIDU,
DI BER IAKU KAN TER HADA PN YA DALAM

dangan bahwa materi adalah sebab


'SLAM pada
semua yang wujud yang termasuk ben- Harta hakikatnya adalah milik Allah
tuk konsepsi metafisika. fika demikian, SWT sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat,
itu berarti sebuah bentuk usaha meng- "Milik Allah kerajaan langit dan bumi dan
ganti Tuhan yang sebenarnya dengan
apayang ada di dalamnya; dan Dia Mahakuasa
tuhan yang lain yaitu materi. Banyak dari
atas segala sesuatu," (al-Maa'idah: 120)
penganut Marxisme yang mulai menerima
dan manusia seluruhnya adalah hamba-
kebenaran hal ini.
hamba-Nya. Mereka semua sama-sama memi-
Kedua, Sultan Ghaliev menjelaskan bah-
liki hak dalam pemerataan distribusi aset-aset
wa menghapus kepemilikan individu dan
kekayaan, baik apakah itu tergambarkan pada
usaha nasionalisasi total sebenarnya bu-
barang komoditi ekonomi maupun barang ko-
kanlah tujuan yang diinginkan itu sendiri,
moditi bebas. Kepemilikan manusia terhadap
dan tidak pula sebagai jalan satu-satunya
harta adalah kepemilikan majazi [dalam arti
untuk konsep sosialisme. Akan tetapi yang
yang tidak sesungguhnya). Artinya, statusnya
penting adalah, sarana dan prasarana in-
hanya sebagai orangyangdiamanati dan diper-
dustri dikuasai oleh rakyat. Muktamar ke-
cayai serta hanya sebagai khalifah atau wakil
dua puluh partai komunis pada tahun 1956
Tuhan dalam menguasai harta, sebagaimana
akhirnya menerima pemikiran dan orien-
yang dijelaskan dalam ayat,
tasi ini,

Dikutip dari makalah Dr. Muhammad Syauqi al-Faniari yang dimuat dalam malalah /lArabl edisi 180 tahun 1973
Baglan 4: lGPEMlLllGil DAl{ BERBAGAI IGRAI(TERISTIXNYA ISTAM ltLtD 7

"Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya du dianggap sebagai salah satu bentuk pelak-
dan infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari sanaan komunitas terhadap tugas dan misinya
hartayang Dia telah menjadikan kamu sebagai sebagai khalifah. Kepemilikan individu memi-
penguasanya (amanah)...." (al-Hadiid: 7) liki sifat atau karakter sosial, bukan bersifat
sebagai hak mutlak, monopoli, dan totaliter.
"... Die telah menciptakanmu dari bumi
Komunitas memiliki hak pengawasan dan pe-
(tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya...."
ngontrolan terhadap para pemilik kepemilikan
(Huud:61) individu guna menjamin bahwa mereka meng-
"Dan Dialah yang menjadikan kamu seba- gunakan kepemilikannya itu untuk kepenting-
gai khalifah-khalifah di bumi dan Dia mengang- an dan kebaikan umum. Sehingga, di samping
kat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain, pemilik harta akan dimintai pertanggungjawa-
untuk mengujimu atas (karunia) yang diberi- ban di hadapan Allah SWT tentang harta mi-
kan-Nya kepada-mu. Sesungguhnya Tuhanmu liknya, juga dimintai pertanggungjawabannya
sangat cepat memberi hukuman dan sungguh, di hadapan komunitas atau publik.
Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang." (al- Harta bukan menjadi standar ukuran ke-
An'aam:165) hormatan dan kemuliaan, iuga bukan pula
menjadi standar ukuran monopoli pengaruh
"Dialah (Allah) yang menciptakan segala dan prestise. Di antara kaidah fiqih yang kita
apa yang ada di bumi untukmu...." (al-Baqa- miliki adalah, "Barangsiapa memuliakan orang
rah:29) kaya karena harta dan kekayaannya, sungguh
Konsepi dan pandangan terhadap harta ia telah kufur."
seperti ini dan pemahaman bahwa manusia Perspelrtif dan pandangan Islam terhadap
hanya sebatas sebagai khalifah atau wakil da- harta ini, bahwa harta itu sendiri sebenarnya
lam menguasainya. Konsekuensi logis panda- bukanlah tujuan, akan tetapi hanya sebatas se-
ngan dan pemahaman ini adalah manusia da- bagai sarana. fuga, harta bukan untuk ditim-
lam memiliki harta harus patuh dan tunduk bun dan ditumpu( pandangan dan perspektif
kepada aturan dan ketentuan-ketentuan Allah ini merupakan "hantaman" Islam pertama un-
SWT sesuai dengan yang dikehendaki oleh tuk meruntuhkan kapitalisme yang zalim.
Sang Pemilik Hakiki. Posisi manusia adalah Adapun hak kepemilikan dalam perspektif
sama dalam hal mereka semua sama-sama me- Islam, itu merupakan kecenderungan dan na-
miliki hak dalam memiliki dan mendapatkan luri alamiah serta hak individu yang diakui oleh
kekayaan-kekayaan bumi. Harta itu sendiri se- syariat serta dilindungi oleh agama-agama sa-
benarnya bukanlah tujuan yang dikehendaki, mawi lainnya. Allah SWT berfirman,
akan tetapi harta hanya sebagai sarana atau
media untuk mendapatkan kemanfaatan dan "Dijadikan terasa indah dalam pandangan
jaminan mendapatkan pemenuhan berbagai manusia cinta terhadap apa yong diinginkan,
kebutuhan. b erupa p erempu an-perempu an, an ak- anak, har-

Apabila status sebagai khalifah atau wakil ta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas
Allah SWT dalam kepemilikan dan penguasa- dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sa-
an harta adalah di tangan umat manusia secara wah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia,
kolektif fkomunitas), maka kepemilikan indivi- dan di sisi Allah-lah tempat kembali yong baik
(surga)i' (Ali'Imraan: 14)
FrQLH rSLAM ltl'tD 7 Baglan 4: XEPEiIIUKAN DAI{ BERBAGAI XARAXTERISTII(NYA

"Wahai orang-orang yang beriman! Jqngan- dua sifat ganda, yaitu sifat individual dan sifat
lah komu saling memakon harta sesamamu komunal pada waktu yang sama.
dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali Adapun sifat individual, pada dasarnya
dolam perdagangan yang berlaku atas dasar hak bukanlah sebuah fungsi, akan tetapi suatu
suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kekhususan atau keistimewaan yang membe-
kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha rikan kepada pemiliknya suatu hak meman-
P e nyay ang ke p adamu." (an-Nisaa': 29) faatkan dan menggunakan hasil-hasil miliknya
serta hak men-tasharufkannya. Akan tetapi,
"Dan oreng-orang yang dalam hartanya
kepemilikan pribadi ini bukan lantas berarti
disiapkan bagian tertentu, bagi orong (miskin)
dianggap sebagai prinsip pokok yang berlaku
yang meminta dan yang tidak meminta." (al-
umum yang memberikan kewenangan memi-
Ma'aarii:24-25)
liki aset-aset kekayaan di suatu negeri hanya
Rasulullah saw bersabda,
kepada individu-individu saja dan disesuaikan
dengan aktivitas, situasi, dan kondisi, bahwa
i;'#'$(iL|rivlLt
"Sesungguhnya darah dan harta (sebagian
kepemilikan umum atau bersama hanyalah se-
bagai perkara pengecualian yang disesuaikan
dari) kamu sekalian adalah haram atas (seba- dengan situasi dan kondisi sosial masyarakat,
gian dari) kamu sekalian (yang lain)." sebagaimana yang diterapkan dalam sistem
kapitalisme. Bukan seperti itu yang dimaksud-
i..,
;Ju) i' it;
tt. i . o

/..3t ,)"
/

#ft
o I t

' j,r,,y
kan dalam sistem ekonomi Islam. Oleh sebab
itu, masyarakat Islam tidak bisa dianggap seba-
gai masyarakat kapitalis, meskipun'masyara-
"setiap Muslim atas Muslimyang lain acla- kat Islam mengakui kepemilikan individu atau
lah haram dorahnya, hartanya, dan kehormat- personal.
annya." Adapun sifat komunal, hal itu tampak
jelas terlihat pada pembatasan terhadap hak
L i
iriio*
e,t{ ol4;. uyt,lc J,;t kepemilikan pribadi dengan batasan tidak
boleh diiadikan sebagai sarana atau jalan untuk
habT'harta seorang Muslim (bagi menimbulkan kemudharatan bagi orang lain.
seorang Muslim yang lain) kecuali dengan ke- Sangat mungkin untuk memberlakukan ben-
relaan hatinya.'2 tuk-bentuk kepemilikan publik (umum) un-
Hanya saja, hak individu atau personal tuk masyarakat atau negara, seperti lahan al-
ini memiliki aturan, ketentuan dan batasan- Himaa, wakaf untuk kepentingan sosial, dan
batasan yang cukup banyak yang akan kami aset-aset milik publik yang berdampingan de-
sebutkan sebentar lagi. Di antaranya yang ter- ngan kepemilikan pribadi.
penting adalah, tidak sampai menimbulkan ke- Berdasarkan hal ini, meskipun sistem eko-
mudharatan bagi orang lain. Hal ini menjadi nomi Islam menerapkan sistem kepemilikan
bukti bahwa hak kepemilikan personal menu- publik (umum) atau kepemilikan negara atas
rut pandangan dan penilaian Islam memiliki beberapa aset-aset kekayaan dan modal, na-

Hadits pertama diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Bakrah r.a.. Hadits kedua diriwayatkan oleh Muslim dari Abu
Hurairah r.a.. Sedangkan, hadits yang ketiga diriwayatkan oleh ad-Daraquthni dari Anas binu Malik r.a..
Baglan 4: KEPEMIUXAII DAI{ BERBAGAI IGRAKTERISTITilYA ISLAM JrLrD 7

mun tidakbisa lantas dianggap identik dengan rana menciptakan keadilan sosial dan prinsip
sistem ekonomi sosialis yang menganggap ke- intervensi negara.
pemilikan komunal atau kolektif adalah seba- Adapun batasan-batasan negatif adalah
gai prinsip umum. Sehingga meskipun begitu, seperti berikut:
lahan al-Himaa yang ditetapkan oleh Umar ib- l. Tidak boleh menimbulkan kemudharatan
nul Khaththab r.a. tidak lain adalah menasio- bagi orang lain
nalisasikannya secara ielas, murni, dan tanpa Hak individu untuk memiliki atau me-
kompensasi apa-apa. Tanah yang ditetapkan manfaatkan miliknya. Dalam Islam hal itu
sebagai lahan al-Himaa oleh Umar ibnul Kha- dipandang atas dasar bahwa individu ada-
ththab r.a. pada mulanya sebenarnya adalah lah anggota komunitas yang komunitas itu
milik Bani Tsa'labah. Lalu ketika mereka me- berstatus sebagai khalifah Tuhan dalam
nentang kebijakannya tersebut, Umar r.a. pun menguasai dan memiliki harta kekayaan.
berkata, "ltu dilakukannya untuk kepentingan Tentu sudah menjadi sebuah keniscayaan
perjuangan di jalan Allah." jika kepemilikan atau penggunaan hak mi-
Kesimpulannya, hak kepemilikan dalam lik oleh individu tidak boleh sampai me-
Islam adalah hak yang memiliki karakter gan- nimbulkan kemudharatan bagi komunitas
da, yaitu karakter individual dan pada waktu atau menjadi sumber kegelisahan, kekha-
yang sama juga memiliki karalrter kolektif atau watiran, kekacauan, konflih dan kesewe-
komunal. Kepemilikan ada dua, yaitu kepemi- nang-wenangan. Oleh sebab itu, seseorang
likan individu atau pribadi Qtersonal proper' ketika menggunakan sesuatu miliknya ti-
fl) dan,kepemilikan umum Qtublic property). dak boleh sampai menimbulkan kemudha-
Hak kepemilikan individu memiliki fungsi ratan bagi orang lain. Hal ini berdasarkan
atau peran sosial yang menghendaki hak itu hadits, "Laa dharara wa laa dhiraaro.'a
diarahkan ke arah kebaikan dan kemaslahatan Oleh sebab itu, harta tidak boleh sampai
umum. Hak kepemilikan individu itu bukan- menjadi sumber kemudharatan atau men-
lah fungsi sosial itu sendiri yang diberikan jadi alat untuk kesewenang-wenangan
oleh masyarakat kepada individu dan bisa di- atau menyakiti orang lain, baik apakah ke-
hilangkan. Sebab jika demikian, akibatnya bisa mudharatan itu berskala khusus maupun
berujung kepada penghapusan hak itu sendiri. berskala umum.
fadi, terdapat perbedaan yang mendasar an- 2. Tidak boleh mengembangkan harta me-
tara pandangan bahwa hak kepemilikan indi- lalui cara-cara yang ilegal
vidu memiliki fungsi atau peran sosial, dengan Islam mengharuskan untuk menginvesta-
pandangan bahwa hak kepemilikan individu sikan dan mengembangkan harta melalui
adalah fungsi sosial itu sendiri. cara-cara yang legal, seperti pertanian, in-
Adapun batasan, aturan dan ketentuan- dustri, perdagangan, dan sebagainya. Islam
ketentuan yang diterapkan pada kepemilikan mengharamkan segala bentuk cara yang
individu dalam Islam adalah banyah di anta- tidak sejalan dengan nilai-nilai kemanu-
ranya ada yang berupa batasan-batasan nega- siaan yang luhur dan penuh cinta kasih,
tif dan positif. Adapun batasan-batasan positif sebagaimana yang tumbuh subur di nega-
akan kami paparkan pada kajian seputar sa- ra-negara materialistik dan kapitalistik. Di

3 HR Ahmad dan Ibnu Malah dari Abdullah lbnu Abbas r.a..


rrQLH rsrAM ltl-tDT BagIan 4: KEPEMILIXAI{ DAI{ BERBAGA! XARAKTERISTIXNYA

antara yang paling berbahaya adalah prak- Allah dan Rasul-Nyo. Tetapi jika kamu ber-
tik-praktik riba atau bunga, praktik-prak- tobat, maka kamu berhak atas pokok har-
tik taruhan atau judi, praktik-praktik pe- tamu. Kamu tidak berbuat zalim (merugi-
nipuan, penimbunan, monopoli, dan prak- kan) dan tidak dizalimi (dirugikan)." (al-
tik-praktik manipulasi. Oleh sebab itulah, Baqarah: 278-279)
Islam menghancurkan "istana" sistem ka- Sudah menjadi sesuatu yang dimaklumi
pitalisme yang di dalamnya orang-orang bersama, bahwa perang terhadap riba da-
kaya berubah menjadi drakula yang meng- lam Islam merupakan bukti perang terha-
hisap darah orang-orang miskin dan ke- dap berbagai bentuk sistem kapitalis yang
las buruh. Sebagaimana pula, Islam juga di dalamnya kepentingan kelompok yang
membasmi "hama-hama" kapitalisme dan mengadakan riba dan kelompok "lintah
kepemilikan individual, seperti yang tam- darat" adalah yang memegang kendali. Se-
pak pada pemaparan berikut ini. mua itu tidak lain bertuiuan supaya ma-
Dalam kaitannya dengan riba, Islam me- syarakat Islam menjadi sebuah masyara-
Iancarkan "perang" habis-habisan tanpa katyang dipenuhi dengan sikap saling me-
ampun terhadapnya dan membasminya nyayangi dan tolong-menolong dalam ke-
sampai ke akar-akarnya bagaimana pun baikan. Sebuah masyarakat ketika orang
bentuknya, baik apakah itu praktik-prak- yang kuat tidak memanfaatkan dan meng-
tik riba dalam kredit konsumsi dan kredit eksploitasi kondisi butuh orang lemah. Se-
produksi (usaha) maupun riba dalam ben- buah masyarakat yang di dalamnya tidak
tuk-bentuk akad dan transaki pertukaran ada suatu kelompok atau kelas yang hidup
Iainnya yang esensinya adalah menjual ba- mengandalkan modal yang dimrliki tanpa
rang dengan barang sejenis yang dinilai sedikit pun ikut bekerja dan mengeluar-
termasuk bahan-bahan kebutuhan pokok kan keringat, atau tanpa mau menanggung
atau barang-barang komoditi dasar bagi kemungkinan-kemungkinan untung rugi.
masyarakat, seperti bahan-bahan makan- Adapun praktik-praktik taruhan atau judi
an pokok, kapas, dan barang tambang. dengan segala bentuknya, termasuk di an-
Allah SWT berfirman, taranya adalah undian atau lotere, Islam
secara pasti mengharamkan semua itu. Ka-
"Orang-orang yang memakan riba ti-
rena, semua bentuk praktik-praktik taruh-
dak dapat berdiri melainkan seperti berdi-
an dan judi merupakan penyakit masyara-
rinya orang yang kemasukan setan karena
kat yang sangat mematikan yang meng-
gila. Yang demikian itu karena mereka ber-
ancam energi dan potensi fisik maupun
kata bahwa jual beli sama dengan riba. Pa-
akal manusia terbuang sia-sia tanpa mem-
dahal Allah telah menghalalkan jual beli
berikan output yang legal. Praktik-praktik
dan mengharamkan riba...." (al-Baqarah:
taruhan dan judi akan membuat orang
27s)
menjadi malas, karena iudi dan taruhan
"Wahai orang-orang yang beriman! adalah suatu usaha mendapatkan keun-
Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan tungan tanpa susah payah dan tanpa kerja.
sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu Lebih dari itu, taruhan dan judi akan mela-
orang beriman. Jika kamu tidak melaksa- hirkan kebencian dan kedengkian di anta-
nakannya, maka umumkanlah perang dari ra manusia yang sangat dalam, mengobar-
BaElan 4: XEPEilIUTAN DAN BERBAGAI I(ARAXTERISTI!(NYA FIQLH lSIAivt ltl,tD 7

kan api perselisihan, konflik dan perteng- yang datang dari kampung dan pedalam-
karan yang tidak beruiung sampai-sampai an, lalu membeli barang-barang dagangan
Al-Qur'an menyebut judi sebagai sebuah mereka dengan harga jauh lebih rendah
perbuatan kotor, keji, dan termasuk per- dari harga pasar normal.
buatan setan. Adapun monopoli dan penimbunan, Islam
Adapun praktik-praktik penipuan dalam mengharamkannya dengan pengharam-
berffansaksi, semua itu adalah dilarang se- an yang bersifat umum mencakup semua
cara mutlak. Rasulullah saw. bersabda, praktik-praktik monopoli dan penimbun-

b"+ (i';
O z o// an sesuatu yang merugikan masyarakat,
terutama bahan-bahan makanan dan ba-
rang-barang konsumtif yang menjadi ke-
"Barangsiapa menipu, ia tidak terma-
butuhan pokok manusia. Rasulullah saw.
suk golonganku.'4
bersabda,
Karena, praktik-praktik penipuan dan ti- i ,o/ , tc/ t )cz I
dak jujur menghancurkan kepercayaan di J+
.i/
f.:*^ll1
-.c
oily +Hl
antara para pihak yang melakukan tran-
lirang yarg mendatangkan
'At-Jaalib
saksi dan menyebabkan kehidupan pernia-
barang dari luar, importir) odalah diberka-
gaan menjadi kacau. Praktik-praktik peni-
hi rezekinya dan orang yang melakukan
puan dalam transaksi mencakup semua
penimbunan adalah terlaknat.'6
bentuk penipuan dan pengelabuhan ter-
Karena, praktik penimbunan dan mono-
hadpp pembeli, seperti khianat (berbo-
poli adalah sesuatu yang sangat lekat dan
hong dalam kaitannya dengan kadar har-
identik dengan praktik pengontrolan dan
ga), tanaajusy (pura-pura melakukan pena-
pengendalian terhadap pasar. Praktik-
waran dengan tujuan untuk menipu dan
praktik penimbunan dan monopoli banyak
mengelabuhi orang lain supaya ia terta-
mengandung dampak negatif sebagaima-
rik untuk membeli), taghriir (membuiuk na pengalaman yang dirasakan oleh sistem
orang lain dengan cara-cara dusta supaya
kapitalis. Alasan di balik pengharaman
ia tertarik untuk melakukan akad), tadliis
praktik monopoli dan penimbunan adalah
Imenyembunyikan dan menutup-nu- sudah jelas, yaitu mencegah praktik-prak-
tupi cacat yang tersembunyi pada objek tik pengeksploitasian terhadap konsumen
akad), al-Ghabn al-Faahisy (penipuan ni-
dengan menciptakan harga yang melam-
lai harga suatu barang hingga mencapai
bung tinggi, bahkan kadang-kadang sam-
seperdua puluh dari nilai harga normal
pai menjadikan barang-barang komoditi
untuk harta bergerak, sepersepuluh un-
menghilang dari pasaran. Rasulullah saw.
tuk harta berupa binatang, dan seperlima
bersabda,
untuk harta tidak bergerak).
Di antara bentuk praktik yang masuk ka-
tegori al-Ghabn adalah praktik talaqqi ar-
e l{.t
tc
.

!e. a;a ,.>31 o:


';.ct
,* Jl +l
,lt .
/o ,o'ror,,'-
,

:.
t
ecl'g:t ;
Rukbaan, yaitu penduduk kota mengham- *: fi: ,* t-> 34s LEaisJl
piri para kafilah dagang di tengah jalan

4
lri io I'
HR rt-Ti.-idzi dari Abu Hurairah r.a.. Ini adalah hadits shahih.
5 HR Ibn, Majah dari Umar ibnul Khaththab r.a., akan tetapi ini adalah hadits dhaif.
FIQLH ISLAM IILID 7 Baglan 4: l(EPEflllLlXAN DAN BERBAGAI IGRAXTERISTII(NYA

"Barang siapa menimbun bahan ma-kanan Allah SWT memberinya pahala otas hal
dengan tujuan supaya harga kaum Musli- itu dan memasukkannya ke dalam surga-
min melambung tinggi, ia adalah orang Nya. Barangsiapa mendapatkan harta
yang melakukan kemaksiatan dan dosa. dari selain jalan yang halal dan mengin-
Allah SWT dan Rasul-Nya berlepas diri fakkannya pada selain tempatnyayang se-
dari orang itu.'6 mestinya, Allah SWT menempatkannya di
Begitulah, Islam mengharamkan setiap tempat kehinaan. Orang yang mengambil
bentuk usaha yang ilegal seperti yang te- dan mentasharufkan harta Allah SWT dan
lah disebutkan dan bentuk-bentuk usaha Rasul-Nya secara tidak benan baginya ne-
ilegal lainnya, seperti suap, korupsi, peme- raka kelak di akhirat.'o
rasan, pemanfaatan kursi hakim atau ja- 3. Larangan terhadap dua sikap berlebihan
batan pegawai tertentu untuk mendapat- yang saling bertolak belakang yaitu sikap
kan uang secara tidak sah, kolusi, nepo- terlalu boros dan sikap terlalu hemat.
tisme, dan sebagainya. Maksud dan tuju- Islam mengharuskan sikap tengah-tengah
an dari pengharaman semua itu adalah dan proporsional dalam menggunakan
mendorong manusia untuk bekeria dan harta. Allah SWT berfirman,
berusaha serta menjauhkannya dari sikap
"Danjanganlah engkau jadikan tang-
menganggur dan malas. Dengan semua
itu, Islam menutup rapat celah-celah yang anmu terbelenggu pada lehermu dan ja-
bisa meniadi pintu masuk teriadinya in- ngan (pula) engkau terlalu mengulurkan-
flasi aset, karena cara-cara ilegal biasanya nya (sangatpemurah) nonti kamu menjadi

membawa kepada keuntungan yang besar. tercela dan menyesal" (al-Israa' 29)
=

Rasulullah saw. bersabda, Sikap terlalu hemat adalah sebuah sikap


yang tidak bisa diterima, karena sikap itu
. ! o. o - ot
W ,3t e i'F {*, EJr d!
o
,/o. .,i,
berdampak pada terakumulasi dan me-
numpuknya aset-aset kekayaan dalam
q,'A, tG
*
€ffii;y io; jumlah besar yang selanjutnya berakibat
pada tidak terpenuhinya unsur aktivitas

f i\cq6ti'r,ei;rri, perputaran harta yang merupakan unsur


penting, supaya roda kehidupan pereko-
dlAt,t,'nt^t;i* f e*;iry nomian di setiap komunitas bisa bergai-

t !;r ),1t )t)G e i"# J3')


rah dan berjalan dengan baik. Menahan
dan membiarkan harta menumpuk begitu
saia tanpa diputar dan dikembangkan ber-
ar ;i, ,'.',tit
(J '\'/' J
arti mereduksi fungsinya dalam memper-
"Dunie itu indah, menarik, dan enak. luas sektor-sektor produksi dan penyedia-
Barangsiapa di dunia ini mendapatkan an lapangan kerja bagi para buruh. Allah
harta dari jalan yang halal dan mengin- SWT berfirman,
fakkannya pada tempotnya yang benar,

HR Ahmad dan al-Hakim dari Abu Hurairah r.a.. Ini adalah hadits hasan. Dalam sebuah riwayat Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dan
at-Tirmidzi disebutkan dengan redaksi, "Tidak ada orang yang melakukan praktik penimbunan dan monopoli kecuali orang itu
bermaksiat dan berdosa." Lihat, at-Targhiib wat-Tarhiib, juz 2, hlm. 582.
HR al-Baihaqi dalam kitab Syu'abul limaon, dari Abdullah Ibnu Umar r.a.. Ini adalah hadits shahih.
Baglan 4: XEPEmILII(AN DAil aERBAGAI I(ARAXTERISTIXI{YA rsrAM ITLID 7

".,. Dan orang-orang yang menyimPan manfaatkan harta kekayaannya untuk me-
emas dan perak dan tidak menginfakkan' langgar hak-hak dengan melakukan prak-
nya di jalan Allah, maka berikanlah kabar tik suap, atau menggunakannya untuk men-
gembira kepada mereka, (bahwa mereka dapatkan jabatan politik, kedudukan, atau
akan mendapat) azab yang pedih." (at' pekerjaan yang sebenarnya dirinya bukan-
Taubah:34) lah ahlinya serta tidak memiliki kelayakan
Begitu juga, Islam mengharamkan sikap dan kapabilitas untuk mendudukinya. Allah
boros dan menghambur-hamburkan harta SWT berfirman,
untuk hal-hal yang ilegal, atau bisa me-
"Dan janganlah kamu makan harta di
nimbulkan kemudharatan meskipun digu-
antara kamu dengan jalan yang batil, dan
nakan dalam hal kebaikan. Allah SWT ber-
(janganlah) kamu menyuap dengan harta
firman,
itu kepada para hakim, dengan maksud
"Sesungguhnya orang-orang yang pem' agar kamu dapat memakan sebagian harta
boros itu adalah saudara setan dan setan orang lain itu dengan jalan doso, padahal
itu sangat ingkar kepada Tuhannya." (al' kamu mengetahui." (al-Baqarah: 188)
Israa':27) Prinsip dan ketentuan yang ditetapkan Is-
Sikap boros dan menghambur-hamburkan lam ini menutup celah-celah yang bisa di-
harta adalah jalan yang membawa kepada jadikan sebagai pintu masuk oleh berbagai
kefakiran yang pada akhirnya orang yang asosiasi monopoli, konglomerasi, dan pe-
bellaku boros akan berujung pada kon- rusahaan-perusahaan dunia untuk mela-
disi di mana dirinya akan menjadi beban kukan lobi-lobi politik guna mempenga-
masyarakat dan kondisi ini akan menim- ruhi dan mengontrol kebijakan politikda-
bulkan berbagai dampak sosial yang bu- lam dan luar negeri negara-negara kapi-
ruk. Di samping itu pula, sikap boros dan talis.
menghambur-hamburkan harta merupa- 5. Pembagian dan pendistribusian harta se-
kan sikap menanam benih-benih kebenci- telah meninggal dunia harus dilakukan da-
an dan kecemburuan sosial di antara sesa- lam koridor sistem waris
ma, terutama bagi orang-orangtidak mam- Seseorang tidak begitu saja bebas men-
pu. Begitulah, Islam menjelaskan tentang tasharufkan harta kekayaannya setelah
prinsip tengah-tengah, moderat, dan pro- meninggal dunia sesuai dengan yang di-
porsional dalam melakukan aktivitas kon- inginkannya, seperti yang berlaku dalam
sumsi dan penyimpanan. Allah SWT ber- sistem kapitalis. Akan tetapi, ia harus me-
firman, lakukannya dalam koridor sistem waris
yang dalam Islam termasuk salah satu asas
"...makan dan minumlah, tetapi ia'
sistem Tuhan yang bersifat umum dan in-
ngan berlebihan. Sungguh, Allah tidak me-
dividu-individu tidak boleh melakukan ke-
nyukai orang yang berlebih-lebihan " (al'
sepakatan untuk tidak menerapkannya.
Ifraaf:31) Karena, waris adalah hak yang bersifat
4. Harta bukan ialan mendapatkan posisi mengikat dan paksa. Seseorang tidak bo-
dan jabatan leh mewasiatkan lebih dari sepertiga harta
Islam memperingatkan orang-orang ber- kekayaannya, tidak boleh memprioritas-
harta jangan sampai menggunakan dan me- kan dan mengistimewakan sebagian ahli
ISLAM IILID 7 Baglan 4: KEPEMIUXAI{ DAN BERaAGAI XARAI(TERISTI|$YA

waris atas sebagian yang lain, atau meng- Di antara ulama Islam yang memublikasikan
halangi ahli waris dari mendapatkan hak prinsip ekonomi bebas adalah Ibnu Khaldun.
warisnya, atau melakukan hal-hal yang Islam menyambut baik sistem persaingan yang
merugikan pihak-pihak yang berpiutang. sportif tanpa dikeruhkan oleh praktik-p raktik
Instansi pengadilan memiliki hak dan ke- monopoli dan penimbunan, sebuah persain-
wenangan untuk membatalkan dan meng- gan ketika harga barang tertentukan sesuai
anulir bentuk-bentuk pentasharufan ilegal dengan aktivitas tawar-menawar antara para
yang terkait dengan waris dan wasiat. penjual dan pembeli tanpa ada campur tangan
Oleh sebab itu, bisa dikatakan bahwa un- dari negara. Hanya saja, hal ini memang bisa
dang-undang waris merupakan faktor pen- diberlakukan pada era awal Islam di mana
ting di dalam pemecahan dan pemerataan sifat-sifat wera', ketakwaan, dan kesalehan
aset-aset kekayaan yang besar serta men- masih mendominasi dan menguasai jiwa ma-
cegah terjadinya kesenjangan yang men- syarakat. Kemudian tujuh tokoh fuqaha Madi-
colok di antara kelas-kelas sosial. nah memfatwakan tentang perlunya campur
tangan negara untukmengontrol harga barang-
3. PRINSIP KEBEBASAN EKONOMI barang kebutuhan, mengantisipasi kerakusan
Apabila prinsip mengakui kepemilikan para pelaku pasaL dan mengantisipasi terja-
yang bersifat ganda (kepemilikan khusus atau dinya praktik-praktik al-Ghabn [penipuan har-
pribadi dan pada waktu yang sama juga me- ga). Karena harga haruslah adil, tidak merugi-
miliki sifat kolektif atau komunal) dan prinsip kan pihak penjual dan tidak merugikan pihak
kepemilikan personal yang dibatasi dengan pembeli atau konsumen.
banyak ketentuan dan batasan-batasan ada- Berdasarkan uraian di atas, bisa diketahui
lah pilar pertama sistem ekonomi Islam seba- bahwa prinsip kebebasan ekonomi dalam sis-
gaimana yang telah dijelaskan di bagian terda- tem ekonomi Islam adalah tidak mutlak, akan
hulu, maka prinsip kebebasan ekonomi dalam tetapi dibatasi dengan batasan-batasan dan
koridor batasan-batasan tertentu adalah pilar aturan tertentu yang diperbolehkan oleh un-
kedua sistem ekonomi Islam. Kebebasan di sini dang-undang Islam. Sehingga, seseorang tidak
bukanlah dalam artian bebas mutlak tanpa ba- boleh melanggar aturan dan batasan-batasan
tas seperti yang berlaku dalam sistem kapitalis, tersebut, seperti melakukan transaksi riba,
dan bukan pula tertiadakan dan tereduksi se- monopoli, dan sebagainya.
perti yang ada dalam sistem sosialis, akan te- Di samping itu pula, prinsip ini juga selalu
tapi kebebasan yang diakui keberadaannya da- berada dalam pengawasan dan kontrol yang
lam koridor batasan-batasan tertentu. Rasulu- ketat dari negara dan instansi yang berwenang,
llah saw. bersabda, mengarahkannya pada jalur yang sejalan de-
ngan prinsip menjaga dan melindungi kemas-

"* b ;6 it a:i ,$t


a/'
tri'
"Biarkanlah sebagian manusia
dikaruniai
lahatan umum, serta mencegah dan menganti-
sipasi terjadinya hal-hal yang menimbulkan
kemudharatan bagi masyarakat umum, sesuai
rezeki oleh Allah SWT melalui sebagian yang
dengan penilaian dan pertimbangan para eko-
lain.'a
nom. Allah SWT berfirman,

HRAhmad, Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu Maiah dari fabir r.a. dengan redaksi, "Orang kon tidak boleh men-
jualkan barang dagangan milik orang pedalaman. Biarkanlah orang-orang, sebagian dari mereka diberi rezeki oleh Allah SWT lewat
sebagian yang lain."
Baglan 4: XEPEMILIXAT{ DAil BERBAGAI TARAI(TERETIKilYA rsrAM lrl-tD 7

"Wahai orang-orang yang beriman! Taati- kan kepemilikan, bahwa tidak ada pekerjaan
lah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan tanpa upah, bahwa upah sesuai dengan kadar
Ulil Amri (pemegang kekuosaon) di antara pekerjaan. Rasulullah saw bersabda,
kamu...." (an-Nisaa': 59) o o/

'i J:i u blt +-:5.*:Klr &l


c , t
Yang dimaksud dengan ulil amri dalam ayat
''SrOoit
ini adalah, para pemimpin dan para ilmuwan. -Ooi* irngnorilo, oaoion penghasil-
Apa yang ditetapkan oleh para pakar dalam bi- an seseorang yang diperoleh dari usaha dan
dang tertentu, wajib untuk dipatuhi dan dihor- kerja sendiri.'ao
mati dalam rangka melindungi Umat, menjaga
eksistensi negara, dan mewuiudkan prinsip ke-
,. yi:'1 o r,* a w,L Yi yl v
seimbangan sosial Islam sesuai dengan apa
:,, .r,. 6-
yang ditetapkan oleh syariat. rl) aJJln-r1
ot.f p)-1Jt do ) J.V: r-t!-2 o-t_
"f..c
t to

4. NILA' UNSUR PEKERTAAN DAN PERANNYA


DALAM KEH'DUPAN PEREKONOMIAN
:: ,r b,yu
"Tidak ada suatu makanan pun yang di-
SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HARCA
BARANC makan oleh seseorang yang lebih baik dari
makanan hasil dari usaha dan pekerjaannya
Bekerja dan berusaha adalah sesuatu yang
sendiri. Sesungguhnya Nabi Dawud a.s. memak-
mulia dan menjadi kewajiban bagi setiap indi-
an makanan dari hasil usaha dan pekerjaan
vidu yang mampu melakukannya. Islam sen-
sendiri.'ar
diri sangat mendorong untuk selalu bekerja
dan berusaha, memerangi sikap malas,lemah,
pengangguran, dan mengemis. Karena, kemis-
'^i t'r*rri::f i\G,;1 U
kinan adalah kehinaan dan sebuah penyakit "Barangsiapa kelelahan karena habis be-
sosial yang sangat berbahaya. Islam sangat kerja, maka ia mendapatkan ampunan.'az
mencela dan mengecam kemiskinan, karena
kemiskinan sangat berdampak buruk terha- ip-A c;lr .1^, ar ,it
dap kemaslahatan umum. Suatu bangsa men- "sesungguhry, iun SWT menyu'kai ham-
jadi kuat karena masyarakatnya kuat, dan ba yang berusaha dan bekerja.'a3
menjadi lemah karena masyarakatnya lemah.
Rasulullah saw. bersabda,
a-;i..nt'fi.
^.h:i
Jy;ir i"i[
ti t'r< ii ;at;ts "Mencari reziki yang naui aaaun sebuah
"Kemiskinan itu dekat kepada kekufuran.'8 kewaj ib an setelah kew aj ib a n.'aa
Islam memandang bahwa bekerja adalah
,tj di t 6.li 7ttrt
6

jalan atau cara yang utama untuk mendapat- i>,*st 6'


, oL

9 tidak mengomentari hadits ini.


HR Abu Nu'aim dalam kitab al-Hityah dari Anas r.a.. As-suyuthi
10 HR al-Bazzar dan dimasukkan ke dalam kategori hadits shahih oleh al-Hakim dari Rifa'ah Ibnu Rafi'bahwasanya Rasulullah saw.
ditanya,'Apa penghasilan yang paling baik?" Beliau menjawab, "Penghasilan seseorang dari usaha dan pekerjaannya sendiri dan
hasil dari setiap jual-beli yang halol."
11 HR Ahmad dan al-Bukhari dari Aa-Miqdam bin Ma'dikarib r.a..
tz HR ath-Thabrani dalam kitab aI -Mu'jamul Awsatlr dari Abdullah lbnu Abbas r.a., akan tetapi hadits ini dhaif.
13 HR al-Hakim, at-Tirmidzi, athrThabrani, dan al-Baihaqi dari Abdullah Ibnu Umar r.a., akan tetapi hadits ini dhaif.
14 HR ath-Thabrani dari Abdullah Ibnu Mas'ud r.a., akan tetapi hadits ini dhaif.
rsrAM JILID 7 Baglan 4: XEPEMIUXAI{ DAN BERBAGAI IGRAXTERISTII(NY

janganlah kamu merugikan manusia ter-


"...dan

€ i At ;Vg i';rt \'t Ut t't iqt hadap hak-hak mereka...." (Huud: 85)

z*11 Jb " Dialah yang menj adikan bumi untuk kamu


"Di ontara bentuk-bentuk dosa, ada sejum- yang mudoh dijelajahi, maka jelajahilah di se-
lah dosa yang tidak bisa terhapus oleh shalat, galo penjurunya dan makanlah sebagian dari
puasa, haji, dan tidok pula oleh umrah, akan rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu
(ke mb al i s e tel ah) dib a n g kitkan. " (al - Mulk 1 5)
tetapi bisa terhapus oleh jerih payah dalam
mencari peng hidupan.'as 'i..mintalah rezeki dari Allah, dan sembah-

7;,t,i:'y, ;s; , gt c ,ii i't


lah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya
kepada-Nya kamu akan dikembalikan." (al-An-

rfc
c2c / o
kabuut 17)
Rasulullah saw. membuat gambaran per-
"Sesungguhnya makanan yang kamu seka-
bandingan antara bekeria dan mengemis se-
lian makan yang paling baik adalah mokanan
perti yang dijelaskan dalam sabda beliau beri-
dari hasil jerih payah dan pekerjaan sendiri,
kut,
dan sesungguhnya anak-anak kamu adalah ter-
masuk hasil jerih payah kamu sekalian." (al-
Hadits)46
lE g:;i;u. J* :*, ry o!',
1O t.e.c.
'i o, ,-t. 4L . t t O.. t/. t, t, z / .2,
Umar ibnul Khaththab r.a. berkata, "Sung-
guh demi Allah, jikalau kaum non-Arab datang
4l-rGJ 4.t
i* !/ +#' t5jt.+-r+
. -t\.1

dengan membawa amal perbuatan dan kita 1rl.:ti p 'l y Itti i;* ;,U ,b
bangsa Arab datang tanpa membawa amal per-
buatan, sungguh kelak di akhirat mereka itu J'6r
lebih berhak terhadap Muhammad saw. dari- "Demi ZatYang jiwaku berada dalam geng-
pada kita. Sesungguhnya barangsiapa yang gaman-Nya, sungguh salah seorang dari kamu
amal perbuatannya tidak bisa membawanya sekalian mengambil seutas tali, lalu ia pergi
kepada derajat yang luhu4, kemuliaan nasab- ke perbukitan mencari kayu bakar, lalu ia ikat
nya sekali-kali tidak akan bisa membawanya dengan tali itu dan membawanya di atas pung-
kepada derajat luhur tersebut." gungnya,lalu ia jual dan hasil penjualannya ia
Hadits-hadits di atas semuanya tersim- gunakan untuk memenuhi kebutuhan makan-
pulkan dari Al-Qur'an dan sejalan dengannya. nya, maka itu lebih baik daripada ia mengemis
Allah SWT berfirman, dan meminta-minta kepada orang.'^7
"Dan setiap orang memperoleh tingkatan
sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan,
dan agar Allah mencukupkan balasan perbua-
!it4 Al Gt e
oi"ot
€y\{i:;it
oz .
rt; \
, .11 1.,:.
AeY v)
tan mereka, dan mereka tidak dirugikan." (al- fi €. d) cstoJ
Ahqaaf:19)

15 HR Abu Nu'aim dalam kitab at-Hilyahdan Ibnu Asakir dari Abu Hurairah r.a..
t6 HR al-Khamsah (Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan lbnu Maiah) dari Aisyah r.a..
77 HR Ahmad dengan sanadT'ayrid dari Abu Hurairah r.a..
Baglan 4: l(EPEMlLlt(At{ DAl{ BERBAGAI IGRAI(TERETIXilYA rsrAM lrlrD 7

"Salah seorang di antara kamu sekalian tidak sempatan untuk berusaha dan bekerja di an-
henti-hentinya mengemis hingga ia meng-ha- tara semua orang, kesamaan kesempatan di
dap Allah SWX sementarq tidak ada sepotong antara semua orang untuk melakukan usaha-
daging pun pada mukonya.'ag usaha legal dalam mencari penghidupan dan
o o o rezeki.
;i"tr 4t a i# #t
i:'
lr
'o'
Akan tetapi, tentunya buah hasil dari usa-
"Tanganyang ai atas fyong memberi) lebih ha dan kerja yang telah dilakukan tidak tentu
baik daripada tangan yang di bawah.'ae harus sama. Karena, Islam sendiri memang
. to,
tidak menyatakan akan keharusan kesamaan
o , rcj o a _
0'
dli .r.ij!r t;bl rezeki antara satu orang dengan orang yang
€ -r' :f t)F lain. Tidak masuk akal dan bahkan bisa dika-
takan sebagai kezaliman yang luar biasa ka-
" Carilah pemenuhan kebutuhan-*"tut non
"'t;)U" lau tidak mengakui akan adanya perbedaan
dan keterpautan alamiah antara satu individu
kamu sekalian dengan keluhuran harga diri, ka-
dengan individu yang lain dalam hal keahlian,
rena sesungguhnya segala urusan berialan ber-
kemampuan, kecapakan, bakat, dan kekuatan.
dasarkan ukuran dan ketentuan yang telah di'
Allah SWT berfirman,
tetapkan.'20
d / O . / u z lzz e t .. 'Apakah mereka yang membagi-bagi rah-
4-r i-t gJ )l J= U-t^.tt Ji^r Y mat Tuhanmu? Kamilah yang menentukan peng'
,2 'riJ
"Sedekah tidak halal bagi orang mampu hidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan
Kami telah meninggikan sebagian mereka atas
dan orang yang kuat bekerja yang memiliki fi'
sik normal.'2r
sebagian yang lain beberapa derajat, agar se-
bagian mereka dapat memanfaatkan sebagian
Ayat-ayat dan hadits-hadis di atas menun-
yang lain. Dan rahmotTuhanmu lebih baik dari
jukkan bahwa bekerja sangat dijunjung tinggi
ap a yang m e reka kum p ulkan." (az-Zukhruf: 3 2)
oleh Islam dan Islam memahami betul akan
pengaruhnya yang sangat kuat terhadap kehi- "Dan Allah melebihkan sebagian kamu atas
dupan perekonomian. Di antara hak pekerja sebagian yang lain dalam hal rezeki...." [an'
atau buruh adalah mendapatkan upah atau gaii Nahl:71)
sesuai dengan usaha dan keria keras yang di' Sesungguhnya bekerja dalam pandangan
kerahkannya serta sesuai dengan tingkat skill Islam adalah menjadi sebab kepemilikan se-
keahlian, kapabilitas, kompetensi, kecakapan, orangpekerja terhadap hasil pekeriaannya. Kai-
pengalaman, dan bakat yang mereka miliki. dah dasar dalam Islam adalah, "Pekerjaan ada-
Iadi, skill kemampuan, kecakapan, dan keah- lah menjadi sebab kepemilikan," bukan, "Pe-
lian adalah satu-satunya ukuran dan standar keriaan adalah menjadi sebab kepemilikan ko-
kompetensi seseorang. Dengan begitu, Islam Iektif bukan individui'dan bukan pula, "Peker-
meniamin terciptanya prinsip kesamaan ke- jaan adalah menjadi faktor penentu nilai suatu

18 HR al-Bukhari, Muslim, dan an-Nasa'i dari Abdullah bin Umar r.a..


19 HR Ahmad dan ath{habrani dari Abdullah tbnu Umar r.a.. Ini adalah hadits shahih.
20 HR Abu asy-syaikh Ibnu Hibban dan disebutkan dalam Musnad al-Firdaus karya ad-Dailami dari Anas r.a.. Akan tetapi, hadits ini
dhaif.
2L HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi dari Amr ibnul Ash r.a..
rsrAM IrtrD 7 Baglan 4: I(EPEilIIUI(AT{ DAN BERBAGAI KARA!(TERISTIKI{YA

materi dan selanjutnya menjadi sebab kepemi- terhadap barang tersebut dengan tetap mem-
likan pekerja terhadap nilai materi tersebut." perhatikan prinsip harga yang adil dan tetap
Pekerjaan terkadang bermitra dengan mo- berada di bawah pengawasan dan kontrolyang
dal investasi dalam mendapatkan kepemilikan dilakukan negara terhadap pengimplementa-
seperti yang terjadi pada keria sama al-Mu- sian unsur keadilan.
dhaarabah, dan sebagaimana yang ditegaskan Maksudnya, nilai sesuatu tertentukan oleh
oleh teori Keynez. Karena, pihak yang memu- sejumlah faktor pertimbangan kelangkaan ba-
tar dan mengembangkan modal memiliki hak rang dan harga relatif pasa4 sesuai dengan
bagian dari keuntungan yang didapatkan oleh tingkat kebutuhan atau permintaan terhadap
sebab pekerjaan yang dilakukannya dalam ker- barang yang ada, yaitu yang menurut fuqaha
ja sama al-Mudhaarabah yang ada, sedangkan disebutharga mitsl (harga standar). f ikaprinsip
pihak pemodal menginvestasikan dan mengem- sistem ekonomi sosialis mengatakan, "masing-
bangkan harta yang dimiliknya, sehingga ba- masing melakukan sesuai dengan energi dan
gian dari keuntungan yang berhak didapatkan potensinya, dan masing-masing mendapatkan
oleh pihakyang memutar dan memperniagakan sesuai dengan pekerjaannyai'maka prinsip Is-
modal adalah oleh sebab usaha dan pekerjaan lam menyatakan, "masing-masing mendapat-
yang dilakukan. Sedangkan, bagian dari keun- kan sesuai dengan pekerjaannya, atau sesuai
tungan yang berhak didapatkan oleh pihak pe- dengan kebutuhannya." Karena suatu hal, se-
modal adalah oleh sebab modal yang dikeluar- seorang tidak mampu untuk bekerja, sehingga
kannya yang menggerakkan roda perniagaan, komunitas atau masyarakat berkewajiban un-
sebagaimana juga modalnya itulah yang men- tuk menjadikannya cukup dan membantu me-
jadi sebab bergairahnya pasar perekonomian menuhi kebutuhan-kebutuhannya sebagai ben-
dan menjadi sebab keuntungan yang didapat- tuk sikap kasih sayang terhadapnya dan men-
kan oleh pihakyang memutar dan mempernia- junjung tinggi kemanusiannya.
gakan modal tersebut tanpa ikut menanggung
kerugian. Karena, yang me-nanggung kerugian 5. PR,NSIP INTERVENSI NECARA TERHADAP
hanyalah pihak pemodal. Namun, kondisi rugi AKTIV'TAS EIQ NOM N DIVI DU

itu sendiri sebenarnya adalah kondisi yang "


Membincangkan seputar campur tangan
bersifat "darurat" dan tidak lumrah. negara dan sampai batas-batas mana negara
Apabila Ibnu Khaldun perintis ilmu ekono- bisa ikut campur tangan, mungkin bisa dijelas-
mi dan ilmuwan setelahnya Richardo dan Marx kan seperti berikut.
peletak teori ilmiah sosialisme berpandangan a. Pengawasan dan Kontrol Negara Terha
bahwa pekerjaan adalah yang menjadi asas ni- dap Aktlvltas lndlvldu
lai, maksudnya nilai barang dan hal-hal yang Rasulullah saw. bersabda,
lain tertentukan sesuai dengan nilai pekerjaan o/ i b / c r,tt / . cI Ct

yang berperan di dalamnya atau kadar lama- ytf Jy---ff,.LttS


nya pekerjaan yang dilakukan dalam proses "Setiop dari kamu sekalian adalah peng-
produksinya, maka teori Islam menetapkan ampu dan setiap dari kamu sekalian dimintai
bahwa nilai suatu barang tertentukan sesuai pertanggung jawaban atas apa yang berada
dengan penawaran dan permintaan yang ada dalam peng ampuannya.'zz

22 HR Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan at{irmidzi dari Abdullah bin Umar r.a..
Baglan 4: KEPEMIUXAil DA,{ BERAAGAI IGRAXTERISTII(NYA FIqLH ISLAM IILID 7

Hadits ini mengandung petunjuk yang ie-las mereka menginvestasikan harta kekayaannya.
bahwa negara bertanggung jawab terhadap Apabila terbukti mereka memiliki kecenderu-
semua hal yang terjadi di dalamnya. Negara ngan tidak melakukan aktivitas penginvesta-
bertugas melakukan pengawasan umum ter- sian terhadap harta kekayaannya, negara ber-
hadap aktivitas individu-individu. Negara ber- hak mengambil tindakan dan langkah-langkah
hak melakukan intervensi terhadap kemasla- kebijakan tertentu yang bisa menjaga dan me-
hatan dan kepentingan-kepentingan khusus lindungi kemaslahatan umum.
demi menjaga dan melindungi kemaslahatan Apabila ada seseorang meletakkan kewe-
dan kepentingan-kepentingan umum serta nangannya atas suatu lahan mati dengan mak-
demi menjamin pelaksanaan dan pengimple- sud untuk ia hidupkan dan kelola, yaitu yang
mentasian syariat. dikenal dengan aktivitas al- Ihtij aar (prosedur
Negara berhak melakukan pengontrolan awal dalam usaha menghidupkan lahan mati
dan pemeriksaan terhadap para pegawai dan dengan membuat semacam tanda pagar misal-
para pemegang iabatan kekuasaan dan kewe- nya), kemudian ia tidak kunjung melanjutkan
nangan dalam semua instansi negara yang ada. dan menyempurnakan proses berikutnya, ne-
Negara bisa melakukan pengauditan dan pe- gara memiliki kewenangan untuk mencabut
meriksaan terhadap mereka atas dasar prin' lahan itu dari tangannya dan menyerahkannya
sip, "Dari mana Anda mendapatkan ini?" un- kepada orang lain untuk dihidupkan, dikelola,
tuk mengetahui dan memastikan supaya har- dan difungsikan. Rasulullah saw. bersabda, ?a-
ta yang mereka dapatkan memang melalui rangsiapa menghidupkan suatu lahan mati,la-
cara yang sah dan legal. Umar ibnul Khaththab han itu untuknya.'z3
r.a. mengambil sikap tegas kepada para pega- Orang yang baru sebatas melakukan ak-
wainya dengan melakukan pemeriksaan ter- tivitas al-lhtijaar atas suatu lahan mati, na-
hadap mereka dan melakukan pengaudi- mun jika selama tiga tahun 24 ia tidak kunjung
tan terhadap aset-aset kekayaan yang mer- melanjutkan dan menyempurnakan proses se-
eka da-patkan, seperti yang pernah ia laku- laniutnya, yaitu menghidupkan, mengolah, dan
kan terhadap Amr ibnul Ash r.a., Gubernur memfungsikannya, ia tidak memiliki hak lagi
Mesir pada waktu itu, ketika ia meragukan terhadap lahan itu. Karena, harta harus selalu
dan merasa curiga terhadap harta kekayaan- diinvestasikan, dikembangkan, diputa4, dan di-
nya, cara men-dapatkannya, dan bagaimana ia dayagunakan. Karena jika harta hanya didiam-
mengembangkan dan menginvestasikannya. kan saja tanpa diinvestasikan dan diputa4 hal
Umar ibnul Khaththab r.a. juga pernah itu akan berakibat terjadinya deflasi aset, me-
melakukan pengauditan dan pemeriksaan ter- nimbulkan mudharat bagi kemaslahatan ma-
hadap harta milik Khalid ibnul Walid r.a.lalu ia syarakat, pemiskinan umat, merosotnya pen-
mengambil keputusan untuk melakukan musy- dapatan nasional, dan lemahnya produksi.
aatharah terhadapnya [menyita separuh dari Ketika orang-orang hanya mengonsentra-
harta itu), bahkan sampai sepasang sandalnya sikan penginvestasian modal mereka pada su-
juga. Negara memiliki hak dan kewenangan atu aktivitas dan kegiatan ekonomi tertentu,
untuk melakukan pengawasan terhadap para maka pemerintah memiliki hak dan kewenang-
pemilik modal, untuk mengetahui bagaimana

23 HR Ahmad dan at-Tirmidzi dari labir bin Abdillah r.a.. Hadits ini dimasukkan ke dalam kategori hadits shahih oleh at-Tirmidzi.
24 HR Abu Yusuf dalam kitab al-Kharaaj darisa'id ibnul Musayyab, namun riwayat ini dhaif.
FIqLH ISLAM JILID 7 Baglan 4: KEPETIUXAN DAN BERBAGAI XARAKTERISTII(]{YA

an melakukan intervensi dengan mengambil disebutkan empat perkara-yaitu, ain rumput,


berbagai langkah-langkah kebijakan supaya api, dan garam.'Zs
masyarakat membagi dan mendistribusikan Hadits ini hanya menyebutkan perkara-
modal-modal mereka pada berbagai bentuk perkara tersebut, karena perkara-perkara itu
sumber produksi fyaitu tanah, pekerjaan, dan termasuk kebutuhan-kebutuhan hidup vital di
dana). Ketika itu, negara bisa menjamin pro- lingkungan Arab. Perkara-perkara tersebut
duksi barang-barang kebutuhan pokok tidak statusnya adalah mubah (boleh) bagi semua
sampai turun di bawah batas minimal dan ti- orang, artinya siapa saja berhak ikut meman-
dak sampai kelebihan hingga di atas batas faatkannya. Negara yang memerankan dan me-
maksimal. representasikan kepentingan dan kemaslahat-
Apabila terjadi kondisi ketika aset keka- an-kemaslahatan masyarakat umum.
yaan terakumulasi hanya di beberapa tangan OIeh sebab itu, negara memiliki kewenang-
saja, kemudian terbukti bahwa mereka itu ti- an untuk menguasai perkara-perkara tersebut
dak mampu menginvestasikannya, pemerintah dan semua hal yang meniadi kebutuhan pokok
memiliki kewenangan untuk melakukan inter- dan vital seperti kekayaan alam mentah, in-
vensi dan campur tangan dalam menginves- dustri-industri pengelolaan, dan produksi ba-
tasikannya atau meletakkannya di bawah ke- han-bahan dasar dan utama, pengelolaan dan
wenangan negara dalam bentukyangbisa men- penguasaan atas sarana dan prasarana umum
cegah terjadinya kemudharatan bagi masyara- dan yang akan selalu berubah, berganti dan
kat umum, seperti dengan mengambil kebi- berkembang sesuai dengan kondisi lingkung-
jakan dengan mengharuskan mereka meng-
an dan masa, semisal sungai umum [besar),
ikuti langkah-langkah yang benar; rasional, dan pertambangan dan minyak bumi meskipun itu
terarah dalam menginvestasikan dana, dan ditemukan di lahan milik pribadi,listrik, fasili-
meletakannya di bawah pengawasan dan ke- tas, dan instalasi-instalasi umum, serta sarana-
wenangan negara untuk menjamin dana-dana sarana lainnya yang merupakan sarana vital
tersebut difungsikan, diputar; dioperasikan, dan dasar bagi kemaslahatan umum.
dan didayagunakan untuk hal-hal yang ber- Di antara yang menguatkan berlakunya ke-
manfaat bagi negara. pemilikan bersama (kolektif) adalah, Rasu-
Iullah saw. dan Khulafaur Rasyidin menetap-
b. Pengukuhan Terhadap Kepemlllkan
kan sejumlah kawasan seperti Naqi' dan Ra-
Umum (Kepemlllkan Bersama, Kolektlf)
badzah (dua kawasan yang terletak dekat Ma-
Rasulullah saw. bersabda,
dinah) sebagai kawasan al-Himaa untuk ke-
-*1 €,!tz ,l.r:)r eitsV )tili pentingan perjuangan di ialan Allah SWT guna
dijadikan lahan merumput bagi kuda kaum

*(':aL;16jl ,r)t Muslimin, yakni demi kemaslahatan dan ke-


baikan umum, yaitu yang dikenal dengan
"Manusia bersekutu (sama-sama memiliki
istilah al-Himaa. Rasulullah saw. bersabda,
hak) pada tiga perkara-dalam sebuah riwayat "Tidak ada himaa kecuali bagi Allah SWT dan
Rasul-Nya,'26 maksudnya, tidak ada kewenan-

25
HR Ahmad dan Abu Dawud. Hadits ini iuga diriwayatkan oleh Ibnu Maiah dari Abdullah bin Abbas r.a., iuga diriwayatkan oleh ad-
Daraquthni dari Abdullah lbnu Umar r.a..
26
HR Ahmad, Bukhari, dan Abu Dawud dari ash-Sha'b bin Jatstsamah r.a..
Baglan 4: l(EPEtllLllGN DAN BERBAGAI XARA!(TERISTII(I{YA ISLAM JrtrD 7

gan bagi orang biasa untuk menetapkan suatu prinsip berlandaskan pada asas kebebasan in-
kawasan sebagai lahan al-Himaa. dividu mutlak.
Oleh sebab itu, negara berhak dan ber-
c. Nasionalisasl atau Pengambllalihan wenang melakukan intervensi terhadap kepe-
Terhadap Kepemilikan Pribadl milikan-kepemilikan ilegal, seperti kepemilik-
Prinsip dasar dalam Islam adalah penga- an yang didapatkan melalui cara-cara peram-
kuan terhadap kepemilikan individu dan peng- pasan dan pemaksaan atau penyerobotan, lalu
akuan terhadap kebebasan ekonomi sebagai- selaniutnya dikembalikan kepada para pemi-
mana yang telah kami jelaskan pada bagian liknya yang sah atau menyitanya dan mengua-
terdahulu, namun pada waktu-waktu tertentu sainya tanpa ada kompensasi apa-apa, baik itu
tidak ada larangan bagi negara untuk melaku- berupa aset bergerak maupun tidak bergerak.
kan intervensi demi melindungi dan menja- Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah saw.,
min kemaslahatan umat, dengan mengambil
berbagai langkah kebijakan yang bisa mencip-
takan kemaslahatan dan kebaikan umum, ber- "Tongan (seseorang) menanggung apa (mi-
dasarkan pada sebuah prinsip dalam Islam lik orang lain) yang ia ambil hingga ia mengem'
yang dikenal dengan prinsip al-lstihsaan, al-
balikannya (kepada pemiliknya).'27
Mashaalih al-Mursalah. Yakni, kaidah-kaidah
yang menolak kemudharatan berskala umum,
artinya kemudharatan yang berskala khusus
* l* trt
rt')
'
/'
"Ai
terpaksS ditempuh demi menolak kemudha- "Tidak ada hak bagi akar yang zalim (yang
ratan yang berskala umum. Misalnya, masya' ditanam di atas lahan ghashaban).'ag
rakat berkewajiban untuk membantu orang- . ti .oii o.:, ,,i o1 o'- ..:.'..2
orang yang lapar dan telanjang sebagai peng- qu eb fr'.'L f"tr:,,fi:.*?tt.:
amalan prinsip agama yang menyatakan, 'Apa-
Ann d) ,o- gt)l
bila ada seorang mukmin yang kelaparan, ti-
dak ada yang namanya harta bagi seorang "Barangsiapa menanami lahan suatu kaum
pun," (maksudnya, orangyang kelaparan boleh tanpa seizin mereka, ia tidak memiliki hak se-
memakan harta orang lain) akan tetapi dengan dikit pun terhadap tanaman itu dan ia berhak
syarat mengganti harganya. Sesaat sebelum mendapatkan ganti biaya yang telah ia keluar-
meninggal dunia, Umar ibnul Khaththab r.a. kan dalam penqnaman tanaman tersebut.'2e
berkata, 'Andaikata aku mengetahui apa yang Umaribnul Khaththab r.a. menyita separuh
akan terjadi sebelum ini (maksudnya, andai harta yang dibawa oleh para pegawainya yang
aku masih memiliki kesempatan), sungguh aku mereka dapatkan dari memanfaatkan jabatan
akan mengambil kelebihan harta orang-orang mereka yang sebenarnya harta itu bukan hak
kaya lalu aku berikan kepada orang-orang mis- mereka. Hal ini ia lakukan demi menciptakan
kin." Inilah poin yang menjadikan sistem eko- kemaslahatan umum, yaitu membersihkan ke-
nomi Islam sangat iauh dan sangat berbeda pemilikan dari berbagai hal yang syubhat dan
dari sistem ekonomi kapitalis yang secara mencurigakan, serta mengantisipasi praktik

27 HR Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim dari Samurah bin fundub r.a..
28 HR Abu Dawud dan ad-Daraquthni dari Urwah ibnuz Zubair r.a..
29 HR Ahmad, at-Tirmidzi, Abu Dawud, dan lbnu Maiah dari Rafi' bin Khadij r.a..
FrqLH rsr.AM ltl',tD 7 Baglan 4: I(EPEXIIUI(AN DAil BERBAGAT XARAXTERISTIKNYA

memanfaatkan jabatan untuk menumpuk ke- Langkah kebijakan yang sama juga dilakukan
kayaan. oleh Utsman bin Affan r.a. untuk kedua ka-
Begitu iuga, negara memiliki hak dan ke- linya, ia berkata kepada mereka, "Hal yang
wenangan untuk melakukan intervensi ter- menjadikan kamu sekalian berani kepadaku
hadap kepemilikan-kepemilikan pribadi yang adalah karalrterku yang murah hati dan sabarl
legal sekalipun, dengan tujuan demi "men- padahal kebijakan yang sama juga pernah di-
ciptakan keadilan dalam pemerataan," baik lakukan oleh Umar ibnul Ktraththab r.a.. Namun,
intervensi itu terhadap hak asal kepemilikan kamu sekalian tidak berkomentar dan hanya
itu sendiri, larangan memiliki barang-barang diam." Semua ini menunjukkan bahwa negara
yang berstatus mubah (bukan milik siapa boleh melakukan pengambilalihan kepemilik-
pun), membatasi kebebasan memiliki yang itu an individu demi kemaslahatan sarana dan
termasuk bentuk pengaturan terhadap barang- prasarana umum, seperti untuk kepentingan
barang mubah, dan pengaturan terhadap ke- pelebaran jalan, pelebaran kompleks pema-
pemilikan barang-barang mubah baik sebe- kaman, membangun masjid, membangun ben-
lum maupun setelah Islam apabila pengguna- teng, pelabuhan-pelabuhan, instalasi-instalasi
an hak milik itu bisa menimbulkan kemudha- umum seperti rumah sakit, sekolahan, tempat
ratan yang berskala umum. penampungan, dan sebagainya. Karena, kemas-
Berdasarkan hal ini, pemerintahan yang lahatan umum dimenangkan atas kemaslahat-
adil berhak untuk menetapkan aturan-aturan an khusus.
pembatasan terhadap kepemilikan lahan per- Kemudian para fuqaha madzhab-madzhab
tanian dengan cara membatasinya hanya pada yang ada menetapkan bahwa waliyyul amri
lahan dengan ukuran luas tertentu, atau menyi- (pemerintah) memiliki kewenangan untuk me-
tanya dari tangan para pengelolanya jika me- ngeluarkan suatu peraturan yang mengakhiri
reka membiarkannya terbengkelai dan mene- atau menghentikan status kebolehan suatu ke-
lantarkannya hingga lahan itu menjadi rusak, pemilikan karena alasan adanya suatu kemas-
atau mencabut kepemilikan lahan itu dari ta- lahatan yang menghendaki hal itu, sehingga
ngan siapa pun dengan memberinya kompen- apabila telah melewati batas-batas yang di-
sasi ganti-rugi yang adil. Semua itu bisa dilaku- tentukan, kepemilikan itu menjadi terlarang.
kan jika memang kemaslahatan atau keman- Karena apabila waliyyul amri melarang suatu
faatan umum menghendaki hal itu. hal yang statusnya mubah, statusnya itu
Hal itu seperti yang terjadi pada masa berubah menjadi haram. Begitu juga seba-
sekarang ini, yaitu menasionalisasi bank dan liknya, ketika waliltyul amri memerintahkan
perusahaan-perusahaan besar. )uga, seperti suatu hal yang statusnya mubah, statusnya itu
yang dilakukan oleh Umar ibnul Khaththab berubah menjadi wajib.
r.a. dalam rangka perluasan Masjidil Haram Dalil yang menunjukkan bahwa waliyyul
ketika dirasa semakin sempit karena iumlah omri diberi kewenangan-kewenangan seperti
jamaah yang terus mengalami peningkatan. ini dalam hal-hal yang memang hukumnya
Waktu itu, Umar ibnul Khaththab r.a. memak- tidak dinash secara jelas oleh agama adalah
sa penduduk sekitar Masjidil Haram untuk ayat,
menjual rumah-rumah mereka yang berada di "Wahai orang-orang yang beriman! Taati-
sekitarnya. Umar ibnul Khaththab r.a. berkata lah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan
kepada mereka, "Yang berstatus pendatang di Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara
sini adalah kamu sekalian, bukannya Ka'bah." kamu...." (an-Nisaa': 59)
4: KEPEiIIUIGN DAN BERBAGAI IGRAXTERISTIKNYA FIQLH ISTAM JITID 7

Sebagaimana yang telah kami jelaskan di nya dalam bentuk penggunaan yang tidak
atas, ulil amri dalam lingkup politik dan peme- lumrah dan tidak wajar.
rintahan adalah para pemimpin, hakim, dan Dari sini mungkin bisa dikatakan bahwa
para ilmuwan dalam bidang masing-masing. di antara hal yang bisa dijadikan alasan pem-
Akan tetapi perlu diperhatikan di sini, benaran untuk melakukan pengaturan, pe-
bahwa kemaslahatan atau kemudharatan yang ngontrolan, dan penertiban terhadap kepemi-
bisa dijadikan alasan untuk melakukan pem- likan atau melakukan pembatasan terhadapnya
batasan terhadap kepemilikan atau pengam- adalah, pemiliknya tidak menunaikan hak-hak
bilalihan dan penyitaan suatu kepemilikan de- Allah SWT yang ada pada kepemilikannya itu,
ngan kompensasi ganti rugi adalah, bukan ke- atau memanfaatkannya untuk berlaku otorite[
maslahatan atau kemudharatan yang baru ber- menganiaya dan berlaku sewenang-wenang,
sifat asumtif atau perkiraan belaka, akan teta- atau digunakan untuk berfoya-foya, atau di-
pi haruslah kemaslahatan atau kemudharatan manfaatkan untuk memicu api fitnah, konflik
yang memang sudah bersifat nyata dan pasti dan kekacauan internal, atau dimanfaatkan un-
atau bersifat kemungkinan besar dan rata-rata tuk melakukan praktik-praktik monopoli dan
(potensial), bukannya yang bersifat langka mempermainkan harga, usaha-usaha penye-
atau hanya baru sekadar bersifat kemungkinan lundupan barang. Atau, pengaturan dan pe-
belaka. Menurut ulama Malikiyah dan ulama ngontrolan dan/atau pembatasan terhadap su-
Hanabilah, kemudharatan yang masih bersifat atu kepemilikan tersebut dilakukan demi un-
kemungkinan sudah bisa dijadikan alasan un- tuk menjamin ketersediaan hal-hal yang dibu-
tuk melarang suatu perbuatan, berdasarkan tuhkan untukbela negara, atau demi mengatasi
pada prinsip, "Menolak kerusakan dan kemu- kemiskinan yang diderita oleh sekelompok ma-
dharatan lebih dimenangkan dan didahulukan syarakat.
daripada menarik kemaslahatan." Namun, semua itu dilakukan sebagai lang-
Perlu diperhatikan juga di sini bahwa kah-langkah kebijakan yang bersifat pengecu-
mempertimbangkan kemudharatan harus me- alian dan darurat sesuai dengan yang dibu-
menuhi tiga hal seperti berikut: tuhkan, dan dengan syarat itu dilakukan tidak
a. Setiap kemudharatan yang menimpa ma- sampai pada batas menghilangkan aset pokok
nusia secara umum adalah terlarang. serta disertai dengan pemberian kompensasi.
b. Dalam mempertimbangkan kemudharat- Para peneliti yang mempelajari kondisi
an berskala umum, tidak melihat kepada perekonomian di negara-negara Arab mene-
gaskan bahwa terkonsentrasinya sebagian be-
apakah kemudharatan itu memang dimak-
sudkan dan disengaja ataukah tidah akan sar aset kekayaan nasional di tangan sekelom-
pok kecil orang-orang kaya memunculkan dam-
tetapi yang dilihat adalah dampak-dam-
pak nyata yang ditimbulkannya. pak negatifyang sangat besar terhadap kemas-
lahatan bangsa. Kondisi ini bertolak belakang
c. Kemudharatan yang menimpa perseorang-
dengan apa yang dikehendaki oleh Al-Qur'an
an adalah tidak dipertimbangkan kecuali
jika seseorang memangbermaksud dan se- yang menyerukan perputaran dan peredaran
ngaja untuk menimpakan kemudharat itu
aset kekayaan di dalam masyarakat seperti
yang diielaskan dalam ayat,
kepada orang lain, seperti dengan bersi-
"...ogar harta itu jangan hanya beredar
kap arogan dan seenaknya sendiri dalam
menggunakan haknya, atau menggunakan-
di antara orang-orang koya saja di antara
kamu...." (al-Hasyr: 7)
FrqLH rsLAM lrl-tD 7 Baglan 4: rEPEillLll(Ait DAN BERBAOAT TARAXTERISTIXNYA

Di antara hal yang sudah tidak diragukan lagi r.a. menolak. Lalu Rasulullah saw. berkata lagi
adalah, penasionalisasian sarana prasara-na, kepadanya,'Jika begitu, hibahkanlah pohon
instalasi, dan fasilitas-fasilitas umum yang kurmamu itu kepadanya dan kamu mendapat-
memberi pelayanan kepada rakyat, seperti sa- kan ganti di surga.' Namun, Samurah bin Jun-
rana transportasi, listrik, dan air'; bisa sangat dub lagi-lagi menolak
membantu dan meringankan rakyat. Misalnya,
Lalu Rasulullah saw. pun menoleh kepada
pembatasan terhadap kepemilikan lahan-lahan
Samurah bin Jundub r.a. dan berkata kepada-
pertanian dengan berdasarkan pada koridor
nya,'Kamu adalah orang yang ingin menimbul-
menjauhkan kesulitan dan kesusahan dari ma-
kan kemudharatan.' Kemudian Rasulullah saw.
nusia. Adapun penasionalisasian pabrik dan
menoleh ke arah sahabatAnshar pemilikkebun
perusahaan-perusahaan milik perseorangan,
itu dan berkata,'Pergi dan cabutlah pohon kur-
hal itu baru bisa dilakukan jika memang benar-
manya itu."aZ
benar ada kemaslahatan umum yang meng-
Kejadian dalam hadits di atas menunjuk-
hendaki hal itu.
kan bahwa Rasulullah saw. tidak menghormati
Di antara dalil-dalil yang menuniukkan
dan tidak menghargai suatu kepemilikan yang
prinsip mencegah kemudharatan adalah ha-
melanggar.
dits yang telah disebutkan di bagian terda-
Di antara contoh lainnya adalah, apa yang
hulu, yaitu, "Lea dharara wa laa dhiraara.'80
diriwayatkan oleh Imam Malik dalam kitab al-
fuga hadits, "tanganlah seseorang melarang te-
Muwaththa' disebutkan, ada seorang laki-laki
tangganyo dari menyandarkan kayu di tembok
bernama adh-Dhahhak bin Khalifah yang mem-
miliknya.'Br
buat saluran air dari al-Ariidh [sehuah lem-
Di antara fakta seiarah yang menggambar-
bah di Madinah),lalu ia ingin melewatkannya
kan intervensi seorang hakim Muslim terha-
di tanah milik Muhammad bin Maslamah, na-
dap kepemilikan individu dalam ruanglingkup
mun Muhammad bin Maslamah tidak mem-
mencegah kemudharatan adalah,
perbolehkannya. Lalu, adh-Dhahhak menyam-
"Samurah bin Jundub r.a. memiliki sebuah paikan permasalahan itu kepada Umar ibnul
pohon kurma yang berada di dalam kebun milik Khaththab r.a., lalu Umar r.a. pun memanggil
seorang sahabat Anshar. Sementara, Samurah Muhammad bin Maslamah dan memerintah-
bin Jundub r.a. keluar masuk kebun bersama kannya supaya membiarkan adh-Dhahhak me-
keluarganya dan hal itu sangat mengganggu si lewatkan saluran air itu di atas tanah miliknya.
pemilik kebun. Lalu, si pemilik kebun mengadu- Namun, Muhammad Ibnu Maslamah berkata,
kan masalah itu kepada Rasulullah. "Tidak." Umar r.a. pun berkata kepadanya,
"Kenapa kamu menghalangi saudaramu dari
Mendengar pengaduan itu, Rasulullah lan- apa yang bermanfaat baginya? Sementara, itu
tas berkata kepada Samurah bin Jundub, 'Jual- juga bermanfaat bagi kamu juga, karena kamu
lah pohon kurmamu itu.'Namun, Samurah bin bisa ikut menggunakannya untuk mengairi ta-
Jundub r.a, menolak. LaIu Rasulullah saw. ber- nahmu dan itu sama sekali tidak merugikan-
kata kep adanya,'J ika beg itu, potonglah pohon- mu." Muhammad bin Maslamah pun tetap ber-
mu itu.' Namun, lagilagi Samurah bin Jundub sikukuh dan berkata, "Tidak, demi Allah." Lalu

30 HR Ahmad dan lbnu Maiah dari Abdullah bin Abbas r.a..

11
32
HR Ahmad, Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, Abu Dawud, dan lbnu Majah dari Abu Hurairah r.a..
Kisah ini diriwayatkan oleh Muhammad al-Baqir dari ayahnya, Ali Zainul Abidin.
Bagtan 4: KEPEMILTXAil DAil BERBAGAI IGRAXTERISTIXT{YA FIQLH rsr"dM ltl-tD 7

Umar r.a. pun berkata, "Sungguh, ia boleh me- lalan, pelebaran masjid, pelebaran kawas-
lewatkannya meskipun di atas perutmu sekali- an pemakaman dan sebagainya, sementara
pun." Lalu, Umar ibnul Khaththab r.a. pun me- tidak ada lahan lain yang bisa digunakan
nyuruh adh-Dhahhak untuk melewatkannya untuk itu. Dalil untuk keadaan yang per-
di atas tanah milik Muhammad bin Maslamah, tama ini adalah, praktik para sahabat.
lalu adh-Dhahhak pun melakukannya.33 Karena, mereka memperbolehkan pen-
Di dalam kisah ini terkandung petunjuk gambil-alihan dan pembebasan lahan
bahwa tidak cukup hanya larangan menimbul- di sekitar Masjidil Haram dalam rangka
kan kemudharatan, akan tetapi wajib atas se- pelebaran Masjidil Haram. Hal ini terjadi
orang Muslim berkenaan dengan hak miliknya sebanyak dua kali, yaitu pertama pada
untuk melakukan apa yang bermanfaat bagi masa Khalifah Umar ibnul Khaththab r.a.,
orang lain selama itu tidak merugikan dirinya. sedangkan yang kedua adalah pada masa
Tatkala Umar ibnul Khaththab r.a. mene- Khalifah Utsman bin Affan r.a..
tapkan suatu lahan di ar-Rabadzhah dekat b. Pemiliknya memiliki tanggungan utang, se-
Madinah sebagai lahan al-Himaa, ia berkata, perti tanggungan utang nafkah keluarga,
"Harta adalah harta Allah dan manusia ada- tanggungan pajak bumi [kharaa.fl, tanggu-
lah para hamba-Nya. Sungguh, demi Zat Yang ngan utang karena suatu transaksi, atau
jiwaku berada di genggaman-Nya, seandainya sebagainya, sementara ia menolak untuk
bukan karena harta (kuda) yang saya perun- melunasinya. Dalam kasus seperti ini, ha-
tukkan untuk mengangkut pasukan yang ber- kim memutuskan untuk menjual aset ke-
perang di jalan Allah tentu aku tidak akan me- kayaan yang dimilikinya secara paksa un-
netapkan sedikit pun dari tanah mereka itu tuk digunakan menutup utangnya itu. Di
sebagai abHimaa meski hanya seiengkal sekali sini, yang diprioritaskan untuk dijual ada-
pun." lah aset yang penjualannya lebih ringan.
Hal ini menunjukkan bahwa mengkhusus- Materi nomor 998 dari furnal Hukum (al-
kan sebagian lahan untuk kepentingan umum Majallah) menegaskan hal ini.
adalah boleh. Secara syara'tidak ada larangan c. Suatu kepemilikan diambil alih dan disita
untuk menyita dan mengambil alih suatu kepe- sebagai langkah pencegahan terhadap
milikan karena alasan darurat demi kemas- praktik-praktik monopoli. Yaitu, seperti
lahatan umum bagi seluruh masyarakat atau ada sekelompok pedagang melakukan pe-
demi menolak kondisi sulit dan kemudharatan nimbunan dan monopoli terhadap bahan-
dari diri mereka. bahan makanan pokok masyarakat dan
Fuqaha menetapkan empat keadaan di hal itu menimbulkan kemudharatan bagi
mana secara syara' dalam keadaan-keadaan masyarakat. Dalam kasus seperti ini, ha-
tersebut boleh dilakukan pengambilalihan dan kim berwenang untuk mengambil langkah
penyitaan kepemilikan. Keempat keadaan ter- penanganan dengan melakukan penjualan,
sebut adalah: atau melakukan penentuan dan standard-
a. Pengambilalihan dan penyitaan terhadap isasi harga demi menolak kemudharatan.
suatu kepemilikan demi kemanfaatan dan Karena, Rasulullah saw. melarang praktik-
kebaikan umum, seperti untuk membuat praktik penimbunan dan monopoli terha-

33 N-Muwaththa',fuz 2 hlm. 218 dan berikutnya'


FIqLH ISI.AM JITID 7 BaElan 4: I(EPEMILII(AN DAN BERBAGAI XARAKTERISTII(ilYA

dap bahan-bahan makanan. Ibnu Qu- menyimpan dan menimbun uang, mengha-
damah dalam kitab al-Mughnii luz 4 hala- ramkan bunga bank pada selain kondisi yang
man 198 menjelaskan tentang syarat dan sangat darurat, memecah harta milik mela-
kriteria-kriteria penimbunan dan monop- lui jalur waris, menghapus penginvestasian
oli yang diharamkan. kekayaan alam mentah dengan cara-cara ka-
d. Kasus pengambilan hak ryuf'ah (hak pri- pitalis, semua itu pastinya bisa melebur dan
oritas untuk membeli) oleh syafi', demi mempersempit jurang perbedaan antar kelas,
menghormati dan melindungi hak pemilik mempersempit jurang kesenjangan yang lebar
lama. di antara individu dalam kepemilikan keka-
Adapun selain keadaan-keadaan di atas, yaan.
kepemilikan seseorang tidak boleh diambil Begitulah, Islam "mengeringkan" setiap
alih kecuali dengan kerelaan hatinya. Hal ini sumber-sumber yang bisa memunculkan "kas-
berdasarkan ayat, taisme." Sebagaimana pula, pemerintah memi-
liki berbagai kewenangan berskala luas dalam
"Wahai orang-orang yang beriman! Ja-
menciptakan keadilan, mencegah kemudharat-
nganlah kamu saling memakan harta sesama-
an dan sikap-sikap arogansi dalam penggu-
mu dengan jalan yang batil (tidak benar), ke-
naan hak. Semua itu sudah barang tentu mam-
cuali dalam perdagangan yang berlaku atas pu menciptakan semacam keseimbangan eko-
dasar suka sama suka di antara kamu.,.," (an-
nomi.
Nisaa':29)
Di antara contohnya adalah, tatkala Ra-
fuga, berdasarkan hadits yang sudah per- sulullah hijrah ke Madinah, beliau saw, mem-
nah disebutkan di atas, yaitu,
persaudarakan antara kaum Muhajiiin yang
c t o// o t --.-- . t, / O
miskin dengan kaum Anshar. Waktu itu, se-
-(.t" €trlr{ev>,;tl. orang sahabat Muhajirin berbagi harta dengan
"Sesungguhnya dorah (sebagian) dari saudaranya dari kaum Anshar, Abu Bakar ash-
kamu dan harta (sebagian) dari kamu adalah Shiddiq r.a. memberi'athaa' fbagian) yang
haram atas (sebagian) dari kamu yang lain." sama rata di antara semua orang dari hartagh-
animahyang didapatkan. Tatkala kawasan yang
d. Menclptakan Keselmbangan Ekonoml berhasil ditaklukkan oleh Islam semakin luas,
Ketika Islam memperbolehkan adanya ke- para sahabat bermusyawarah bersama Umar
pemilikan personal dan sifatnya yang perma- ibnul Khaththab r.a. untuk tidak membagi
nen, itu tidak lantas berarti menunjukkan bah- tanah kawasan yang ditaklukkan di antara
wa Islam memperbolehkan apa yang dalam para pasukan yang ikut menaklukkannya.
sistem kapitalis dikenal dengan sistem kelas Akan tetapi, tetap dibiarkan berada di tangan
yang memperbolehkan suatu kelas sosial ter- para penduduknya demi menjaga prinsip ke-
tentu yang memiliki dana untuk "memiliki dan seimbangan ekonomi di antara rakyat semua-
menguasai" pemerintahan serta akses-akses nya, baik Muslim maupun non-Muslim. Allah
hukum baik secara langsung maupun dalam SWT berfirman,
bentuk tidak langsung. "Harto rampasan fai'yang diberikan Allah
Karakter sistem perundang-undangan dan kepada Rasul-Nya (yang berasal) dari pendu-
hukum Islam yang melarang praktik-praktik duk beberapa negeri, adalah untuk Allah, Rasul,
BaElan 4: I(EPEMILIXAN OAN BERBAGAI I(ARAI(TERISTIKI{YA ISTAM IrtrD 7

kerab at (Rasul), anak-anakyatim, orang -orang a. Tugas dan Kewallban Negara dalam
miskin dan untuk orang-orang yang dalam Merealisaslkan dan Menglmplementasi-
perjalanan, agar harta itu iangan hanya bere- kan Prinsip Jaminan Sosia!
dar di antara orang-orang kaya saia di antara Hal ini diambil atas dasar pertimbangan
komu,.." (al-Hasyr: 7) bahwa negara adalah yang bertanggung jawab
terhadap rakyatnya, seluruh kaum Muslimin
Maksudnya adalah, harta fai' dan tanah
antara satu dengan yang lain adalah saling men-
negeri yang ditaklukkan adalah milik semua
jamin dan saling membantu. Islam mewajib-
rakyat.
kan negara untuk menjamin kehidupan setiap
rakyatnya. N egara berkewaj iban menyediakan
6. ASA9ASAS KEAD'LAN SOSIAL DALAM
,SLAM akses-akses mendapatkan penghidupan yang
legal bagi semua ralryat, menyediakan lapan-
Prinsip keadilan sosial adalah pilar ketiga
gan pekerjaan yang terhormat, membuka kes-
sistem ekonomi Islam. Kaum Muslimin mam-
empatan untuk ikut berperan dalam berbagai
pu menerjemahkan prinsip ini pada tataran
bentuk akwitas ekonomi yang bisa memberi-
kehidupan nyata secara efektif yang hal itu
kan keuntungan dan kebaikan kepada mereka.
menjadikan masyarakat Islam sebagai sebuah
Sehingga, mereka bisa mendapatkan pemenu-
masyarakat yang didominasi oleh sikap-sikap
han kebutuhan-kebutuhan dasar berupa pan-
saling mengasihi, tolong-menolong, penuh rasa
gan, sandang, dan papan, kemudian meningkat
persaudaraan, dan memiliki rasa solidaritas
kepada kebutuhan-kebutuhan yang bersifat
tinggi, baik pada waktu senang maupun susah.
pelengkap (tersier) sesuai dengan tingkat ke-
Itu adalah sifat-sifat masyarakat Islam yang
mampuan yang dimiliki. Rasulullah saw. ber-
utama, sebuah masyarakat yang dilindungi
sabda,
dan diproteksi oleh Islam dari berbagai ben-
tuk penyimpangan dan penyakit moral, sosial, . l,.t o . ,t'i ,)' ,,ot oz

dan ekonomi. Islam menegaskan tentartg ke- € s'1"i:l €. Y' rY 4l


(-'
..J
t-)

harusan "membasmi" kemiskinan, kebodohan, qjirr ii L; dK -i o_*


penyakit, pengangguran, keterbelakangan eko-
nomi, kelemahan sistem pertahanan dan mili- .a-*|i-
te4 serta sikap politik yang lemah dan tunduk
"Barang siapadalam keadaan r^on, irUun'-
kepada hegemoni asing.
Perbincangan seputar keadilan sosial da- nya sehat, dan ia memiliki apa yang bisa ia
lam Islam sudah begitu banyak dan terkenal, makan untuk hari itu, seakan-akan dunia seisi-
nya berada dalam genggamannya."3r
sehingga di sini kami hanya akan menyinggung
tentang dua hal. Pertama,tugas dan kewajiban Hadits ini menunjukkan bahwa kebutuhan-
negara dalam merealisasikan dan mengimple- kebutuhan dasar (primer) manusia adalah pa-
mentasikan prinsip jaminan sosial. Kedua,ke- ngan, sandang, dan papan. Sedangkan selain
tentuan dan batasan-batasan positif yang di- itu, termasuk kategori kebutuhan-kebutuhan
berlakukan terhadap hak individu di dalam pelengkap (sekunder dan tersier). Apabila se-
kepemilikan pribadi. seorang tidak mampu bekerja dan membutuh-
kan bantuan kecukupan nafkah, negara berke-

34 HR Bukhari dalam at-Adab. At-Tirmidzi dan lbnu Majah dari Ubaidillah bin Mihshan r.a.. Ini adalah hadits hasan.
rsr.AM lrlrD 7 Baglan 4: KEPEilIUXAI{ DAN BERBAOAI XARAI(TERISTIKI{YA

wajiban menanggungnya dan menjamin kecu- tingan masyarakat miskin serta mengangkat
kupan kebutuhan-kebutuhannya, supaya ia mereka kepada kehidupan yang mandiri. Ke-
bisa hidup dengan kehidupan yang layak dan tentuan dan batasan-batasan positif tersebut
terhormat sebagaimana kehidupan manusia yang terpenting adalah seperti berikut.
yang semestinya. Negara bisa menjamin keter- o Kewallban zakat
sediaan danayangkhusus dialokasikan untuk Sebagaimana yang telah diketahui ber-
tujuan yang mulia ini, dari berbagai sumber sama, zakat termasuk salah satu rukun Is-
yang di dalamnya individu-individu masyara- lam. Zakat adalah sebuah undang-undang
kat ikut berperan, melalui berbagai bentuk perdata yang bersifat mengikat bagi orang-
kewajiban yang terdapat pada harta kekaya- rang mampu, dan mereka wajib untuk me-
an mereka yang harus mereka serahkan. Ini laksanakannya serta mendistribusikannya
adalah tema hal yang kedua. kepada masyarakat yang berhak menda-
b. Ketentuan dan BatasanBatasan Posltlf patkannya. Secara prinsip, negara adalah
yang Dlterapkan Terhadap Kepemlllkan yang bertugas menarik dan mengumpul-
Personal kan zakat dari orang-orang yang sudah
Islam menetapkan sejumlah ketentuan berkewajiban untuk mengeluarkan zakat
dan batasan-batasan terhadap hak kepemi- serta memaksa mereka untuk mengeluar-
likan individu demi menciptakan keadilan dan . kannya. Zakat-sebagaimana anggapan se-
kemaslahatan umum. Di antaranya ada yang bagian kalangan-bukan hanya sebatas se-
berupa ketentuan dan batasan-batasan negatif dekah sunnah, dan zakat bukan pula suatu
yang beberapa yang terpenting telah disebut- bentuk bantuan yang menghinakan dan
kan pada bagian terdahulu, seperti pencegah- merendahkan orang miskin. Akan tetapi,
an praktik-praktik monopoli, penetapan patok- zakat adalah hak yang mulia dan wajib di-
an harga [standardisasi) yang bersifat meng- tunaikan. Allah SWT berfirman,
ikat, tidak boleh menimbulkan kemudharatan
"Dan orang-orang yang dalam harta-
bagi orang lain, larangan kepemilikan terha-
dap harta mubah ketika penggunaannya akan nya disiapkan bagian tertentu, bagi orang
menimbulkan kemudharatan umum. (miskin) yang meminta dan yang tidak
meminta." (al-Ma'aariiz 2a-25)
Di antaranya lagi ada yang berupa keten-
tuan dan batasan-batasan positif yang menja- Tujuan dari zakat adalah "mengulurkan
dikan hak kepemilikan memiliki visi, fungsi, tangan" kepada orang lemah dan mem-
dan peran sosial yang bisa menjauhkan dan bawanya kepada kondisi di mana dirinya
menyelamatkan konsep hak dari kontaminasi akhirnya bisa hidup mandiri secara eko-
pemahaman kepemilikan dan kekuasaan ab- nomi dengan baik. Zakat adalah solusi
solut atau egoisme. Ketentuan dan batasan- atau penanganan yang bersifat temporal
batasan yang bisa mencairkan akumulasi aset- bagi kondisi setiap orang miskin untuk
aset kekayaan yang besa4 membangun kesa- menjadikannya bisa hidup mandiri secara
daran solidaritas sosial di antara individu-in- ekonomi, bukan bantuan "makanan" yang
dividu masyarakat Islam di atas landasan dan bersifat permanen kecuali bagi orang-
pilar-pilar agama, moral, dan hukum yang pa- orang yang memang tidak mampu untuk
ling kokoh demi meningkatkan taraf kehidup- bekerja. fadi, tujuan zakat adalah untuk
an umum, melindungi dan menjamin kepen- mengentaskan kemiskinan dan menjadi-
Baglan 4: KEPETIIUXAN DAN BERBAGAI KARAKTERISTIXTYA
rsrAM )rtID 7

kan orang miskin akhirnya bisa hidup kat pada masa sekarang, seperti yang telah
mandiri secara ekonomi. dilakukan oleh sebagian negara Islam dan
Sebagaimana yang telah diketahui bersa- sebagian negara Arab dengan berdasarkan
ma, zakat diambil dari tiga kategori harta, undang-undang zakat modern yang dimi-
yaitunuquud (mata uang, emas, dan perak) liki. Karena, zakat adalah sebuah sistem
yang berlaku dan barang-barang komoditi yang sangat vital dalam menangani ba-
dengan persentase 2,5o/o, binatang ternak nyak sekali masalah-masalah sosial yang
berupa unta, sapi, dan kambing yang sta- teriadi.
tusnya adalah saa'imah [dilepas supaya o Membarilu dan meniamln kehldupan ma
merumput sendiri di tempat merumput syarakat mlskln
mubah) dengan penghitungan persentase Negara iuga memiliki kewenangan menun-
progresif, dan yang ketiga adalah hasil tut orang-orang kaya supaya membantu
pertanian dan buah dengan persentase masyarakat yang miskin. Sebab, negara
100/o untuk pertanian yang mengandalkan adalah yang bertanggung jawab terhadap
air hujan, dan 5% untuk pertanian yang kemaslahatan dan kesejahteraan mereka.
pengairannya menggunakan tenaga dan Karena, Islam menetapkan bahwa inter-
biaya. aksi sosial harus berlandaskan pada asas-
Apabila hasil pengumpulan zakat ketiga asas saling mengasihi, saling menyayangi,
macam harta kekayaan di atas tidak men- solidaritas, dan simpati. Rasulullah saw.
cukupi, menurut pendapat fuqaha masa bersabda,
sekarang tidak ada larangan secara syara' 4o, z c I z c z te /c 2 .

untuk memberlakukan kewajiban zakat t_6 o-51..ri ,;;Jt :tf


terhadap bentuk-bentuk harta kekayaan "Kemiskinan dekat kePada kekufur'
model baru yang ada pada masa sekarang, an.'45
seperti perangkat industri, surat-surat ber- Dan untuk menangani kondisi tersebut,
harga (seperti saham dan obligasi), gaii Rasulullah saw bersabda,
(zakat profesi), rumah, dan gedung yang
disewakan. Hanya, hasil keputtsan M aima'
al-Fiqh al-Islomi di feddah tidak mewaiib-
Vry' ei'i €. eF' z t

*; L,;{it
-. o t ,. '-.o ' .,
'/
kan zakat terhadap harta tidak bergerak F e*'t
to
ttL r-G)\
yang dibisniskan, kecuali dengan syarat
haul (berlalunya masa satu tahun) terha- ,Ft {tr*G)t'i.6{,;tu
dap harta kekayaan yang disimpan dari "Orang-orang mukmin di dalam sikap
hasil pembisnisan harta tidak bergerak saling mengasihi, saling menyayangi, dan
itu. saling memberi simpati adalah seumpama
Para ulama menyerukan pemerintahan- tubuh. Ketika ada salah satu anggota tu-
pemerintahan yang ada supaya kembali buh yang sokit, seluruh tubuh ikut bersim'
memainkan perannya sebagai pihak yang pati dengan mengalami kondisi tidak bisa
bertugas menarik dan mengumpulkan za- tidur dan demam.'46

35 HR Abu Nu'aim dalam kitab al-Hilyah dari Anas r.a..


36 HR Ahmad dan Muslim dari an-Nu'man bin Baslr r.a..
rsLAM JrLrD 7 Baglan 4: XEPEMILIIGN DAN BERBAGAI IGRAI(TERIST|XilYA

Agama Islam yang hanif juga menetap- Hal ini ditambah lagi dengan motivasi
kan kewaj iban lain terhadap harta kekayaan dan anjuran Islam untuk mengeluarkan
selain kewaiiban zakat. Rasulullah saw. ber- sedekah sunnah dalam rangka mendekat-
sabda, kan diri kepada Allah SWT sebagaimana

:s )t ur
6 Jtlt eol
o yang telah diketahui bersama. Rasulullah
saw. bersabda,
"Sesungguhnya di dalam harta ke-
kayaan terhadap hak yang lain selain U ,V ^t
r,$ ;" J.A i',^L ors ;
' '
zakat,'47 c . oz

Bahkan, prinsip membantu dan meniamin


3l; 't:'P;'b .", o.
oS o, {t * O
'
,. . , , o ,
kesejahteraan masyarakat miskin yang y Cf .r,1" q
aJ :l-,1
memang tidak mampu bekerja tergambar
dengan sangat jelas dalam sabda Rasu- arangsiap a me miliki ke n dara a n l'e'-
"B
lullah saw. berikut, bih, hendaklah ia mendermakannya kepa-
da orang yang tidak memiliki kendaraan.
€.:ry' Vl & eji' ir Barangsiapa memiliki kelebihan bekal, hen-

Jr it'; '{t sir )$, &t;i


daklah ia dermakan kepada orang yong
tidak memiliki bekal.'Be

q Yl 8f ji tiv ts1 ir';,ast


'"*X- Begitu juga, seseorang wajib memberikan
nafkah untuk mencukupi kebutuhan ke-

;irt;:-a r,itj ti &Vl'g


luarga dan kerabatnya yang miskin, seper-
Cl^;
ti orang tua, kakek, nenek anak, dan cucu.
v;f iL'i*r6y o Berlnfak dllalan Attah SWT
Islam mewajibkan kaum Muslimin untuk
"Sesungguhnya Allah mewajibkan atas
ikut berperan dengan berinfak di jalan
orang-orang Islam yang kaya di dalam
Allah SWT. Sedangkan yang dimaksud ber-
harta mereka untuk mengeluarkan harta
infak di jalan Allah SWT di sini adalah, ber-
mereka guna membantu masyarakat mis-
infak untuk segala hal yang menjadi ke-
kin sesuai dengan kadar yang bisa men-
butuhan masyarakat berupa berbagai ke-
cukupi untuk semua masyarakat miskin.
maslahatan dan kepentingan yang mutlak
Dan orang-orang miskin sekali-kali tidak
diperlukan dan sangat vital, seperti per-
dalam kondisi sengsara tatkala mereka
tahanan dan keamanan negara, perbekal-
lapar atou telanjang, kecuali disebabkan
an dan perlengkapan militer (alutista),
oleh ulah orang-orang kaya. Dan ingat-
mendirikan lembaga-lembaga amal yang
lah, sesungguhnya Allah akan menghisab
setiap negara mutlak memerlukannya.
mereka dengan hisab yang berat dan me-
Pemerintah memiliki kewenangan untuk
nyiksa mereka dengan siksaan yang amat
membuat aturan dan rumusan tentang ba-
pedih.'BB
gaimana mendapatkan dana dari sumber-

HR at-Tirmidzi dari Fathimah binti Qais r.a.. Adapun hadits yang berbunyi, "Di datam harta kekayaan tidak ada hak kecuali hanya
zakat" ini adalah hadits dhaif yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Fathimah binti Qais r.a..
38
HR ath-Thabrani dari Ali bin Abi Thalib r.a..
39
HRAhmad, Muslim, dan Abu Dawud dari Abu Sa'id al-Khudri r.a..
Baglan 4: I(EPETIIUXAN DAN BERBAGAI IGRAKTERISTIKNYA FIQLH ISTAM JILID 7

sumber pendanaan yang ada supaya dana 7. SIKAP KEnI'GTERIAD'


APBN yang dialokasikan untuk sektor- 'SLAM
PERTE NfA N CA N ANTARA KEPENT I N GA N
sektor tersebut bisa mencukupi dengan ,NDIVIDU DENGAN KEPENT'NCAN PUBLIK
(UMUM)
cara memberlakukan kewajiban pajak yang
adil dengan mekanisme pajak progresif, Sistem ekonomi kapitalis begitu mengul-
yaitu semakin tinggi penghasilan sese- tuskan kebebasan dan kepentingan individu.
orang, semakin tinggi pula pajak yang ha- Sistem kapitalis memiliki pandangan bahwa ke-

rus dibayarkannya, iuga disesuaikan de- maslahatan umum atau bersama adalah output
ngan tingkat kekayaan dan kelapangan eko- kemaslahatan-kemaslahatan pribadi atau in-
nomi yang dimiliki. dividu. Sementara, sistem sosialis berbanding
Fuqaha Islam, semisal al-Ghazali, asy-Sya-
terbalih yaitu meniadakan peran individu, me-
thibi, dan al-Qurthubi secara jelas menya- ngultuskan kepentingan bersama dan lebih
memprioritaskannya dengan mengalahkan ke-
takan tentang pensyariatan pemberlaku-
pentingan individu. Sistem sosialis memiliki
an pajak baru terhadap orang-orang kaya,
pandangan bahwa solidaritas sosial adalah satu-
pemberlakuan pajak penghasilan, pajak
satunya asas kehidupan komunitas, individu di-
hasil pertanian dan yang lainnya, sesuai
dengan kadar yang bisa mencukupi ber- eksploitasi untuk melayani kemaslahatan dan
bagai kebutuhan umum negara. Hal ini di-
kepentingan-kepentingan komunitas.
tetapkan oleh M aj ma' ul Buhuuts al- I sl a am' Sementara itu, Islam sama-sama menjaga,
iyyah pada muktamarnya yang pertama menghormati, memerhatikan, dan memper-
yang diadakan pada tahun L964M di da- timbangkan kepentingan individu dan kepen-
lam hasil keputusannya yang kelima.a0 tingan publik sekaligus. Islam membangun ke-
Kesimpulannya adalah, syariat Islam me- seimbangan yang efektif antara dua kepenti-
nerapkan sejumlah ketentuan dan batasan-
ngan tersebut dalam bentuk yang mampu
batasan yang cukup banyak terhadap se- menciptakan solidaritas sosial. Dalam kondisi-
seorang dalam menggunakan hak miliknya
kondisi normal, Islam tidak memperkenan-
dan dalam hak memiliki itu sendiri, demi kan individu melanggar kepentingan umum,
merealisasikan prinsip-prinsip kemasla- begitu pun sebaliknya, komunitas tidak boleh
hatan, keadilan dan persamaan semaksi- menginjak-injak kepentingan individu demi
mal mungkin. kepentingan masyarakat umum. Hal ini demi
mencegah terjadinya gangguan dan ketimpang-
an pada neraca keadilan, serta demi memeli-

Pemberlakuan pajak boleh dilakukan dengan empat syarat. Pertama, anggaran kas negara memang benar-benar dalam keadaan
membutuhkan dana, sementara sudah tidak ditemukan sumber-sumber pendapatan negara yang lainnya yang bisa digunakan un-
tuk merealisasikan target, tuiuan, dan berbagai kemaslahatan kecuali harus dengan cara membebani ralgat dengan paiak Kedua,
pembagian dan pemerataan beban paiak harus adil dan tidak memihak sekiranya tidak boleh ada sebagian rakyat dibebani sedan-
gkan sebagian yang lain dibebaskan. Ketiga,hasil paiak yang didapatkan harus digunakan untuk kepentingan-kepentingan umum
masyarakat. Keempat, disetuiui oleh majelis syura. Karena, status hukum asal harta milik individu adalah haram bagi orang lain,
juga status asal seseorang adalah bebas dari beban.
Ada versi pendapat lain yang mengatakan keharaman pemberlakuan pajak. Dengan alasan, bahwa tidak ada hak dan kewajiban di
dalam harta kekayaan selain kewajiban zakat. fuga, karena Islam menghormati kepemilikan dan mengharamkan harta seseorang
bagi orang lain, sebagaimana Islam mengharamkan darah dan kehormatan seseorang atas orang lain. Paiak, meski bagaimanapun
bentuk alasan pembenaran yang dikemukakan, namun itu tetap merupakan bentuk pengambilalihan dan penyitaan sebagian dari
harta seseorang secara paksa. Juga, terdapat sejumlah hadits yang mengecam bentuk-bentuk pungutan (al-Maks) dan larangan
terhadap pemberlakuan al-'Usyuur (paiak hasil bumi).
rsrAM ltl-tD 7 B4!an 4: XEPEi|IUXAN DAN BERBTIGA! XARAXTEREIIXilYA

hara dan mengakomodasi dua hak secara ber- dan regulasi terhadapnya ketika itu memang
samaan semaksimal mungkin. meniadi tuntutan kemaslahatan umum. Semua
Oleh sebab itu, ketika terjadi pertentangan itu dalam rangka menjagd dan melindungi ke-
dua kepentingan pada kondisi-kondisi daru- pentingan-kepentingan dasar yang karena demi
rat misalnya, sementara tidak dimungkinkan kepentingan-kepentingan dasar itulah hak-hak
untuk melakukan pengompromian di antara digariskan dan diberlakukan. fuga, semua itu
keduanya, maka yang dimenangkan adalah ke- demi tujuan mencegah terjadinya sikap-sikap
pentingan umum dan mengalahkan kepenti- arogansi, kelaliman, dan kesewenang-wenang-
ngan khusus atau individu, demi mencegah an. Berdasarkan keterangan ini, jelas bahwa
kemudharatan umum. Akan tetapi, tetap harus pengakuan undang-undang Islam terhadap ke-
disertai dengan sikap meniaga dan memper- pemilikan individu sama sekali tidak menim-
hitungkan kepentingan individu tersebut de- bulkan kerisauan selama undang-undang Islam
ngan memberi kompensasi ganti rugi. juga menetapkan kewenangan untuk memba-
Berdasarkan pada perspektif keseimba- talkan kepemilikan individu tersebut atau me-
ngan inilah, Islam memberikan pandangannya lakukan revisi terhadapnya.
terhadap harta. Sehingga, Islam mengakui ke- Dengan menciptakan suatu bentuk kese-
pentingan dan kemaslahatan individu pada imbangan ekonomi antara kepentingan indi-
harta serta mengakui hak individu untuk me- vidu dan kepentingan publik berdasarkan asas-
miliki harta. Sebagaimana pula, Islam juga me- asas keadilan ini, serta disesuaikan dengan
ngakui dan mempertimbangkan kemaslahatan tuntutan kemaslahatan dan kepentingan yang
publik dan mengakui haknya dalam kepemi- ada, Islam mampu memberikan jawaban dan
likan. Sehingga dengan begitu, kepemilikan in- jalan keluar bagi problem ekonomi'yang men-
dividu bisa berdampingan secara harmonis de- jadi perhatian dan pertanyaan besar para eko-
ngan kepemilikan publik dan kepemilikan ne- nom, yaitu bagaimana masyarakat mampu
gara di bawah naungan payung Islam. menjamin dan mengakomodasi terpenuhinya
Berdasarkan hal ini, berarti Islam memi- berbagai kebutuhan yang sangat banyak dan
liki visi ganda yang memiliki aturan, ketentuan, beragam dengan sumber-sumber kekayaan
dan batasan-batasan tertentu yang telah di- alam yang terbatas yang dimilikinya.
gariskan oleh syara' dengan jelas. Islam, keti- fawaban Islam terhadap permasalahan ini
ka secara prinsip mengakui dan melegitimasi adalah, sesungguhnya alam tidaklah kikir dan
kepemilikan individu, maka pada walitu yang tidak pula tidak mampu menyediakan dan me-
sama juga meletakkan sejumlah aturan, keten- menuhi kebutuhan-kebutuhan manusia yang
tuan, dan batasan-batasan terhadapnya yang hidup di dalamnya. Akan tetapi justru seba-
bisa mencegah terjadinya praktik-praktik peng- liknya, alam sangat pemurah dan kaya, karena
gunaan kepemilikan individu secara tidak ber- alam adalah ciptaan Allah SWT Zat Yang men-
tanggung jawab dan menimbulkan mudharat, jamin rezeki bagi semua makhluk ciptaan-Nya.
sebagaimana yang telah kami singgung pada fadi, permasalahannya bukan terletak pada
bagian terdahulu. Serta, menjadikan penggu- alam, akan tetapi permasalahan sejatinya ada-
naannya memiliki visi untuk kemaslahatan ber- lah terdapat pada manusianya itu sendiri.
sama seluruh masyarakat. Kezaliman-kezaliman yang dilakukan ma-
Publik berhak mengambil alih kepemilik- nusia dalam kehidupan praktisnya dalam pen-
an individu atau melakukan perbaikan, revisi, distribusian dan pemerataan kekayaan serta
BaElan 4: !(EPEtllLlxAN DAN BERBAGAI IGRAXTERISTIKI|YA FrqLH rsr.AM lrl-tD 7

sikap manusia yang tidak menginvestasikan, menjaga kemaslahatan publik, memiliki sense
memanfaatkan, dan mengoperasikan sumber- of belonging dan sense of responsbility terha-
sumber kekayaan alam yang ada secara benar dap kehormatan negara serta kesadaran untuk
dan accountable adalah dua sebab ganda di menjaga dan melindunginya, serta kesadaran
balik munculnya problem ekonomi yang di- untuk melakukan intropeksi diri.
derita oleh umat manusia seiak dulu. Oleh Oleh sebab itu, kesadaran untuk berbuat
sebab itu, ketika kezaliman dan ketidakadilan bai[ saling membantu, menyayangi, persauda-
dalam pendistribusian dan pemerataan keka- raan, rela berkorban, cinta kasih, saling mem-
yaan bisa terhilangkan, manusia mengerahkan, bantu, dan tolong-menolong dalam kebaikan
memobilisasi, dan menyinergikan semua ener- dan ketakwaan, semua itu yang merupakan ba-
gi dan kemampuan yang dimilikinya untuk gian inti dari agama, memiliki dampak dan pe-
memanfaatkan kandungan-kandungan alam ngaruh yang sangat ielas terhadap pemben-
yang terbarukan, hingga hilanglah problem tukan corak kehidupan ekonomi, menopang
ekonomi tersebut. sistem ekonomi Islam dalam mewujudkan
visi, misi, dan cita-citanya, membawa manusia
8. PERAN DAN PENGARUH AGAMA, MORAL, kepada lingkungan kebaikan dan menjauhkan-
DAN KOMITMEN TERHADAP SEMUA nya dari anasir-anasir kefelekan, serta berpe-
PR'NSIP DALAM MEMBANGUN ran dalam membangun dan memperkuat fon-
'SLAM
KONSTRUKSI ALIRAN EKONOM' KITA
dasi dan pilar-pilar solidaritas sosial di antara
Aliran ekonomi Islam tidak mungkin dini- semua individu.
Iai berhasil kecuali dengan mengimplementa- Hanya seorang mukmin yang sejati dan
sikan semua sistem dan tata aturan Islam yang bertakwalah yang memiliki kesadaran men-
ada, baik sistem dan tata aturan politih so- jaga dan menjunjung tinggi kepentingan-ke-
sial, dan finansial. Karena, Islam adalah satu pentingan orang lain, sebagaimana ia menjaga
kesatuan yang tidak bisa terbagi-bagi, sebuah dan melindungi kepentingan-kepentingan pri-
kesatuan yang integral dan inheren yang ti- badinya. Inilah elemen-elemen pokok komuni-
dak mungkin memisah-misahkan antara ba- tas manusia yang mulia dan luhur.
gian satu dengan bagian yang lain. Ekonomi Pemahaman dan kesadaran manusia ten-
Islam pada tingkat utama berlandaskan pada tang alam, kehidupan, dan interaksi sosial bah-
kerangka umum yang terdiri dari agama atau wa dunia adalah ladang akhirat, bahwa Allah-
aqidah, moral atau perilaku, serta pemahaman lah Yang Maha menggenggam, melepas, mem-
yang komprehensif tentang alam dan kehidu- beri rezeki dan Yang menjalankan segala se-
pan.
suatu, bahwa harta kekayaan sejatinya adalah
Aqidah Islamiah di dalam hati dan pikiran milik-Nya, manusia hanya sebatas sebagai kha-
seorang Muslim adalah motivasi penggerak lifah dan wakil-Nya dalam memilikinya, bah-
menuju sikap menghormati dan menjunjung wa harta kekayaan hanyalah sebatas sebagai
tinggi sistem ekonomi Islam, meyakininya dan sarana bukan tujuan, bahwa harta kekayaan
tunduk kepada aturan-ataurannya. adalah baik apabila pemiliknya menggunakan-
Nilai-nilai moral tidak kalah pentingnya nya dalam kebaikan, dan harta adalah jelek
dengan teks-teks ketentuan hukum yang me- apabila penggunaannya bisa berdampak tidak
ngikat dalam mengarahkan perilaku individu baik dan menimbulkan kemudharatan. Rasu-
tentang bagaimana bersikap terhadap indivi- lullah saw bersabda,
du lain, menjunjung tinggi hak-hak orang lain,
FIqH ISTAM JILID 7 Baglan + I(EPEMIUI(AI{ DAil BERBAGAI XARAKTERISTIIilYA

ol o , 4 , / o / o
ngantarkan umatnya kepada kebahagiaan yang
)r-dt :A.d.dt JUt .,,,
,. sejati yang di antara manifestasi dan indikasi-
"Sebaik-baik harta yang baik adalah ketika nya yang paling tampak adalah seseorang bisa
berada di tangan orong yang baik pula.'4l merasakan kemapanan materi, ketenangan
jiwa, percaya diri, serta menikmati kebebasan,
Sesungguhnya kepemilikan individu me-
dan kehidupan yang mulia.
miliki sifat, karakte4 visi, dan fungsi sosial, bah-
wa kepemilikan individu adalah sebuah nik- Filosofi Islam dalam membangun per-
adaban manusia bukanlah hanya berlandaskan
mat besar yang wajib dijaga dan dilindungi,
pada pemenuhan kebutuhan isi perut semata,
serta untuk mendapatkannya harus dengan
karena manusia terdiri dari dua elemen, yaitu
cara-cara yang halal, bahwa keuntungan yang
masuk akal dan proporsional itulah yang akan
fisik dan ruh, iiwa dan raga, tidak seperti ro-
mampu bertahan dan yang akan mampu men-
bot. Akan tetapi, manusia dipenuhi dengan
jaga aktivitas perniagaan dan kemaslahatan emosi harapan, keinginan, kesedihan, dan rasa
pedagang, bahwa musuh wajib dilawan dan di- sakit. Di dalam lubuk hatinya kadang kala pada
suatu waktu akan terasa lemah. Kemampuan,
tangani, bahwa seorang hakim harus orang
yang adil yang ia diamanahi menjaga kemasla-
potensi, dan tingkat produktivitas manusia
berbeda-beda antara satu individu dengan in-
hatan dan kepentingan ralryat. Kesadaran dan
pemahaman-pemahaman ini serta yang lain- dividu yang lain sesuai dengan tingkat kemam-
puan dan kesiapan alamiah, potensi pikiran,
nya memiliki dampak jangka panjang terha-
dap ladang ekonomi.
dan potensi fisik yang mereka miliki. Tidak
adil dan tidak masuk akal rasanya jika sese-
orang dihalangi atau dibatasi dalam menuai
Keslmpulan Uralan
dan menikmati hasil kerja yang dilakukannya,
Sesungguhnya Islam-seperti biasanya da-
selama itu memang sah dan legal.
lam setiap. ajaran yang dibawanya-adalah sya-
Islam bersungguh-sungguh dalam meme-
riat fawassuth, seimbang proporsional, dan mo-
rangi tiga hal yang membentuk lingkaran se-
derat. Islam adalah sebuah sistem dan tatanan
tan dan menjadi sebuah momok menakutkan,
yang mandiri dan berdiri sendiri yang memi-
yaitu kemiskinan, kebodohan, dan penyakit.
liki berbagai karakteristik dan keistimewaan-
Islam melawan setiap hal yang menjadi faktor
keistimewaan yang membedakannya dari ben-
keterbelakangan ekonomi, yaitu penganggur-
tuk-bentuk sistem yang lain, baik dalam bi-
an, praktik-praktik mencari keuntungan yang
dang politik, ekonomi, sosial, dan perundang-
ilegal, serta pelemahan produksi pertanian, in-
undangan. Sistem Islam sangat mampu men-
dustri, dan perdagangan.
jawab berbagai permasalahan, tantangan, dan
Sebagaimana pula di dalam fakta sejarah,
kondisi-kondisi kekinian.
Islam mampu menerapkan dan merealisasikan
Oleh sebab itu, sistem Islam memiliki titik
prinsip-prinsip solidaritas sosial yang dimi-
temu dengan kedua sistem yang ada sekarang
likinya, sehingga mampu menciptakan sebuah
ini, sistem kapitalis dan sistem sosialis, pada
kehidupan yang makmur dan sejahtera, sam-
poin-poin yang baik, dan membuang jauh-jauh
pai-sampai pada beberapa era peradaban Is-
poin-poin yang bersifat ekstrem dan menyim-
lam, orang kaya tidak lagi mampu menemukan
pang dari fitrah manusia. Islam pasti akan me-
seseorang yang berhak dan layak diberi zakat.

4l HR Ahmad dan Ibnu Mani' dari Amr ibnul Ash r.a..


BAgIAN 4: XEPEf,TILI](AN DAN BERBAG'II XARAKTERISTIKNYA FrqLH rsrAM ltl-tDT

B. KONSEP.KONSEP DASAR SISI kaum buruh, maka pada tataran nalar dan pe-
SOSIALISME IS]AM ngalaman, paham ateisme seperti itu sama
- sekali tidak diperlukan untuk itu. fustru se-
Kata Pengantar Seputar lstilah Sosialisme
baliknya, nalar dan pengalaman menyatakan
Istilah sosialisme yang dikenal pada masa
bahwa seruan dan aiakan untuk memperlaku-
sekarang ini mulai muncul dan tersebar sejak
kan adil terhadap kelas bawah dan buruh akan
abad sembilan belas dan banyak mendapatkan
jauh lebih efektif dan optimal jika berlandas-
sambutan luar biasa, karena sosialisme lahir
kan pada keimanan kepada Tuhan dan Hari
sebagai reaksi balik terhadap kezaliman sis-
Pembalasan.
tem kapitalis. Mereka menangkap adanya si-
Sebagai konsekuensi logis adanya sikap
nyalemen positif humanisme, keadilan, peme-
rataan, dan persamaan di dalam sistem sosi-
antipati terhadap hal-hal yang mengotori so-
sialisme berupa paham-paham ateis dan ko-
alis, berdasarkan pertimbangan bahwa sistem
munisme, banyak penulis Islam yang lebih me-
sosialis memiliki sejumlah asas pokok untuk
kesejahteraan manusia secara adil dan merata
milih untuk menggunakan idiom atau istilah
serta asas anti pengeksploitasian seseorang lain sebagai ganti istilah sosialisme, yaitu ke-
adilan sosial atau solidaritas sosial. Secara ga-
terhadap orang lain baik individu maupun ke-
ris besar maksud dari istilah ini adalah, setiap
lompok, baik itu pengeksploitasian ekonomi,
sosial, maupun politik.
individu dalam suatu negara berada dalam
perlindungan dan pengayoman negara dalam
Dilihat dari sisi ekstrem dan moderat, pa-
kapasitasnya sebagai penielmaan komunitas.
ham sosialisme memiliki tingkatan-tingkatan
Sehingga ketika itu, jaminan kesejahteraan bisa
sesuai ddngan seberapa iauh individu-individu
dalam suatu komunitas melepaskan kebebasan
tercipta bagi setiap individu tatkala ia men-
dapatkan perlindungan, keamanan, dan keda-
politik dan kebebasan finansialnya. Semakin
maian dari komunitas masyarakat.
kecil tingkat penghapusan terhadap identitas
Pada hakikatnya, bahasa Arab tidak kebe-
individu dan tanggung jawabnya, semakin de-
kat kepada kondisi alamiah manusia. ratan menerima istilah ini (sosialisme) yang
Akan tetapi lingkungan Islam, Kristen, dan mengesankan makna kebersamaan dan komu-
agama apa pun memiliki sikap antipati terha- nalitas dalam kepemilikan. Sebagaimana pula,
dap sejumlah masalah krusial yang menyertai fiqih Islam yang mengukuhkan prinsip menge-
sistem sosialis yang ada sekarang ini yang ber- depankan maksud dan substansi iuga tidak
kisar pada paham ateisme, sikap tidak percaya antipati terhadap istilah ini terkait visi dan
kepada wujud Tuhan, pengingkaran terhadap tuiuan-tuiuan kemanusiaan yang ingin dica-
prinsip-prinsip agama dan tidak meyakini akan painya jauh dari kontaminasi paham-paham
hari kebangkitan, dengan alasan bahwa hal itu menyimpang yang menyertainya.
dilakukan dengan maksud ingin memperlaku- Rasulullah saw. telah menjelaskan tentang
kan secara adil terhadap kelas buruh. Padahal, prinsip bahwa semua manusia sama-sama me-
pengingkaran dan sikap ateisme seperti itu lun- miliki hak pada sumber-sumber produksi da-
tur di hadapan bukti-bukti akan kebenaran sar dan kekayaan yang menjadi kebutuhan da-
wujud Tuhan. sar. Beliau bersabda, "Manusia bermitra (sama'

Bahkan, apabila yang diinginkan adalah sama memiliki hak) dalam tiga perkara yaitu
ingin memperlakukan dengan adil terhadap oir, rumput, dan api.'az Visi dan tujuan esen-

42 Hadits ini telah disebutkan dalam pembahasan sebelumnya


ISI.AM IILID 7 Baglan 4: XEPEilIIUXAI{ DAN BERBAGAI XARA!fiERlSTll${YA

sial risalah-risalah langit adalah membangun tuk hidup bersama di dalam suatu komunitas.
sebuah masyarakat yang mulia yang berdiri Ketiga, kecintaan manusia kepada kebebasan
di atas nilai-nilai cinta kasih, altruisme, persa- mutlak dalam hal perilaku dan tindakan.
maan antara individu, menjunjung tinggi ke- Islam memberikan jawaban dan jalan ke-
benaran dan keadilan, serta menjauhi kezalim- luar bagi problem segitiga di atas dengan me-
an dengan berbagai bentuknya. Esensi paham letakkan prinsip-prinsip seperti berikut:
humanisme dan tujuan-tujuan luhur yang di-
miliki oleh sosialisme sebenarnya bukan se- 7. SOLIDAR'TAS SOS'AL
suatu yang baru, akan tetapi merupakan se- Pada kajian yang pertama di atas, kami
suatu yang sudah ada sejak masyarakat kuno telah memaparkan tentang asas-asas keadilan
dulu. sosial, dan di sini kami akan menjelaskan be-
Meski kebanggaan kita akan Islam, kelu- berapa aspeknya.
huran, dan independensinya dari sistem-sis-
a. Umat lslam adalah Seumpama Satu
tem yang lain adalah sebuah keniscayaan dan Tubuh (Sallng Berslmpatl dan Sallng
harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, Berpartislpasl Nyata)
namun tidak ada salahnya jika kita mencoba Dalam Islam, kebahagiaan individu tidak
untuk mengetahui posisi dan sikap Islam ter- bisa terwujud kecuali dengan terwujudnya ke-
hadap sistem sosialis yang ada saat ini, iuga bahagiaan publik. Oleh sebab itu, antara se-
berusaha untuk mengenal prinsip-prinsip Is- tiap individu dengan individu yang lain saling
lam, bagaimana ternyata nilai-nilai luhur yang menopang dan melengkapi untuk mendirikan
dijunjung tinggi oleh sistem sosialisme se- sebuah "bangunan." Banyak hadits yang me-
benarnya telah jauh lebih dulu ditetapkan dan nuniukkan prinsip ini, di antaranya adalah,
dikenalkan oleh Islam, bagaimana Islam mem-
perbaiki sisi-sisi buruk sistem sosialis, mengo-
reksi dan mengupas kekeliruannya. Hal ini se-
ii #iu, Q bK; i;-tj ,;.t3t is t z o / /. 6/
lanjutnya mendorong untuk memublikasikan
hakikat di atas, yaitu "sosialisme Islam."
r^lr J/ .-& +
"Tanggungan dan jamino, k"r^oron kaum
- Petunjuk-petunjuk Dasar Sosialisme Islam Muslimin adalah satu, yang karenanya darah
Manusia sejak dulu kala memiliki prob- mereka statusnya adalah setara. Mereka bagai-
lem segitiga yang kompleks dan menuntut kan satu tangan menghadapi orang-orang se-
adanya ialan keluar yang sesuai dan selaras lain mereka.'a3
pada setiap masa. Problem segitiga itu adalah:
pertama, berbagai kebutuhan jasmani yang - J o. | | o,
t-Z*l a+t, 'k o$ts q,N, j,'Jx
beragam seperti kebutuhan pangan, sandang,
papan, edukasi, pengobatan, dan sebagainya. "Seorang mukmin dengan seorang muk-
Kedua, watak dan tabiat manusia yang bera- minyang lain seperti sebuah bangunan, antara
gam dan kontradiktifyang di antara yang ter- sotu bagian dengan bagian yang lainnya saling
penting adalah, tabiat dan dorongan ingin me- menopang.'aa
miliki serta tabiat sosial, yakni dorongan un-

a3 HR Bukh"ri, Muslim, Ahmad, dan lbnu Majah dari Ali bin Abu Thalib karramahullaah waihah
aa HR Bukhari, Muslim, At Tirmidzi, dan An Nasai dari Abu Musa al Asy'ari
BaSIan 4: XEPETIIUXAN DAN BERBAGAI XARAKTERISTIXNYA FIqLH ISI."dM JITID 7

Gt;t Vct e|i ,ei":t ,r :t t\i Fj'rr ,C * ;ji ut 'tt ui j, ,

. 4/
t1

j.* t ,-*tu;A : gJt q *;sr S:, ;'t; uti AIlt GV ;l Lr: ll ,yS o( ,o. , -' o.z

"Tidak ada seorang mukmin pun kecuali


,-#tiQtr-r-G)t aku lebih utama bagi dirinya di dunia dan akhi-
"Orang-orang mukmin di dalam sikap sa- rat. Barangsiapa meninggal dunia dengan me'
ling mengasihi, saling menyayangi, dan saling ninggalkan tanggungan utang atau keluarga
memberi simpati seumpama tubuh. Ketika ada yang lemah, hendaklah ia datang kepadaku, ka-
salah satu anggota tubuh yang sakit, seluruh rena aku adalah yang menanggungnye.'*"
tubuh ikut bersimpati dengan mengalami kon' o/
disi tidakbisa tidur dan demam.'as
' t.o!,
o j'fi| : !'-,1
OfiJ Ljli ;tAt :;,ilr
v.'
Begitulah, syariat menumbuhsuburkan ke- 'rk.a-.
sadaran tanggung jawab sosial dalam jiwa se-
tiap Muslim dan mendorongnya kepada ke- "Carikanlah untukku orang-orang yang le-
sadaran untuk berpartisipasi nyata dengan mah, karena sesungguhnya kamu sekalian di-
motivasi simpati atau keimanan yang menya-
beri pertolongan dan dikaruniai rezeki tidak lain
tukannya dengan para saudara seaqidah, de-
berkat orang-orang lemah di antara kalian.'47
ngan tali ikatan yang kokoh dan tidak akan pu-
Orang yang lemah mencakup lemah fisik,
tus. Sehingga dengan begitu, semua individu
lemah ekonomi (miskin), lemah karena ada
dalam masyarakat saling menopang dan saling
suatu udzu[ dan lemah karena sedang dalam
bersinergi dalam rangka menciptakan kebaha-
giaan kolektif. Allah SWT berfirman,
kondisi butuh. Realisasi kewajiban ini bisa
dilakukan melalui zakat yang merupakan se-
"... Den tolong-menolonglah kamu dalam buah kewaiiban dan tanggung jawab sipil yang
(mengerjakan) kebajikan dan talan.," (al' wajib atas orang kaya, bukan hanya kewaiiban
Maa'idah:2) agama saia, dan negara bertugas untuk me-
b. Masyarakat Menlamln KebutuhanKebu narikdan mengumpulkannya. Apabila hasil pe-
tuhan Dasar Setlap Anggota lndlvldunya ngumpulan zakat belum mencukupi, maka ne-
Salah satu konsekuensi logis dari prinsip gara boleh memberlakukan wajib pajak atas
solidaritas sosial adalah, jaminan terpenuhi- orang-orang kaya demi mencapai tujuan mem-
nya kebutuhan-kebutuhan dasar bagi setiap beri kecukupan kepada orang-orang miskin se-
anggota individu dalam masyarakat yang hal bagaimana yang telah dijelaskan di bagian ter-
itu bukan hanya bersifat sedekah, akan tetapi dahulu.
sebuah hak yang memberikan seseorang hak Setiap hakim (penguasa pemerintahan)
mengajukan tuntutan di hadapan hakim hing- bertanggung jawab langsung terhadap setiap
ga ia mendapatkan apa yang bisa mencukupi orang miskin, sebagaimana yang telah dise-
bagi dirinya dari Baitul Mal (kas negara). Ra- butkan di bagian terdahulu. Setiap hakim juga
sulullah saw bersabda, bertanggung iawab langsung terhadap setiap

4s Hadits ini telah disebutkan dalam pembahasan sebelumnya


46 HR Ahmad, Abu Dawud, dan an-Nasa'i dari Jabir r.a..
47 HR Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa'i, dan at-Tirmidzi dari Abu Darda' r.a.. Hadits ini dimasukkan ke dalam kategori hadits shahih oleh
at-Tirmidzi.
rsr.AM IrLrD 7 Baglan 4: XEPEilIIUI(AI{ DAN BERBAGAI XARAXfERETIKNYA

individu dari rakyatnya, sebagaimana hal itu


tampak jelas pada kesadaran Khulafaur Rasyi-
i"-ii Jii;;1 ;<t\'#
din akan tanggung jawab tersebut. Pada masa "Bayarlah upah orang yang dipekerjakan
ae
Khalifah Umar ibnul Khaththab r.a., kaum Mus- s eb elum ke ring keri ng a tny a.'

limin semuanya bersolidaritas untuk menanga- Pihak yang mempekerjakan juga tidak bo-
ni tragedi kelaparan pada tahun kejadian ar- leh membebani pekerjaan di luar kesanggup-
Ramaadah. Ketika itu, Umar ibnul Khaththab an pekerjanya. Ia ikut membantunya dalam
r.a. berpidato, "Seandainya ada sekelompok menyelesaikan pekerjaannya jika memang ia
manusia mengalami kesusahan, sungguh aku kelelahan.
akan membebankan kepada setiap rumah un- Negara harus lebih banyak mengarahkan
tuk ikut menanggung dan membantu sesuai perhatiannya kepada sektor investasi dan eks-
dengan jumlah anggota keluarga rumah itu. ploitasi yang legal dan sektor-sektor pertum-
Sesungguhnya manusia tidak akan binasa ha- buhan, jangan hanya mengarahkan perhatian-
nya karena berbagi separuh dari kebutuhan nya kepada pemungutan pajak-pajak produksi
perutnya." bidang pertanian dan sebagainya. Khalifah Ali
bin Abi Thalib r.a. memberikan instruksi dan
c. Penyedlaan Lapangan Kerla dan pengarahan kepada salah seorang pegawai-
Perlntah untuk Beke{a nya, "Hendaklah perhatianmu kepada sektor
Komunitas masyarakat yang tersimbol pemakmuran, pemanfaatan dan pengembang-
pada negara memiliki kewajiban dan tanggung an lahan [yakni sektor produksi) lebih besar
jawab menciptakan dan menyediakan lapan- daripada perhatianmu kepada penarikan dan
gan pekeriaan yang sesuai bagi setiap individu pengumpulan kharaaj (yakni dariphda pem-
yang mampu untukbekerja,as serta memerangi berlakuan wajib paiak), karena kharaaj tid,ak
segala hal yang menjadi sebab pengangguran, bisa didapatkan kecuali dengan pemakmuran
supaya tidak semakin memberatkan beban dan pemanfaatan lahan. Barangsiapa meng-
Baitul Mal dalam menjamin dan memenuhi ke- inginkan kharaaj tanpa adanya pengembangan
butuhan-kebutuhan orang yang tidak memiliki sektor pemakmuran dan pemanfaatan lahan,
pekeriaan. Ketika membuka lapangan peker- itu berarti sama saja dirinya menghancurkan
jaan, harus dengan memerhatikan dan mem- negeri dan membinasakan masyarakat, dan
pertimbangkan seberapa jauh tingkat kebutu- urusannya tidak akan bisa berjalan lurus ke-
han masyarakat terhadap pekerjaan tersebut, cuali hanya sedikit."
hal-hal yang dibutuhkan oleh pekerja berupa Dalam berbagai ayat dan hadits, Islam
perlindungan, jaminan, keadilan dalam pem- memberikan dorongan dan anjuran yang sa-
bagian, dan istirahat yang sesuai. Pihak yang ngat kuat untuk bekerja sebagaimana yang te-
mempekerjakan harus memenuhi hak peker- lah kita ketahui bersama. Islam menyatakan
janya langsung ketika ia telah menyelesaikan bahwa bekerja adalah sumber mendapatkan
pekerjaannya. Hal ini berdasarkan hadits, income yang legal yang paling utama serta sa-

At-Tirmidzi meriwayatkan bahwasannya Rasulullah saw. menyarankan kepada seorang sahabat Anshar untuk bekerja mencari
kayu bakar dan walitu itu Rasulullah saw. sendiri ikut membantunya dengan menyiapkan untuknya sebuah kapak. Imam Ahmad
meriwayatkan bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa bekerja untuk kami dan ia belum memiliki rumah tempat ting-
gal, hendaklah ia disediakanfasilitas rumah tempat tingggal, atau ia belum beristri, hendaklah ia dibantu untuk menikah, atau ia be-
Ium memiliki kendaraan, hendaklah disediakan fasilitas kendaraan untuknya." Tidak diragukan lagi bahwa biaya-biaya penyediaan
fasilitas tersebut diambilkan dari Baitul Mal.
HR lbnu Majah dari Abdullah bin Umar r.a.. Ini adalah hadits dhaif.
Baglan 4: I(EPEMIUXAil DAI{ AERBAG/TI IGRAI(TERFNKNYA FIQLH ISLAM IILIDT

rana produksi yang utama. Sebagaimana pula, menuhi nafkah dan kebutuhan kerabat mah-
pekerjaan adalah sebagai dasar diferensiasi ramnya seperti saudara, paman dan bibi dari
antara individu dan ukuran nilai manusia, "Ni- pihak ayah, paman dan bibi dari pihak ibu. Se-
lai setiap orang sesuai dengan ski/I dan kompe- mentara itu, madzhab Hambali memberlaku-
tensi yang dimilikinya." kan kewajiban memberi nafkah sesuai dengan
Umar ibnul Khaththab r.a. berkata, "Ketika kaidah waris. Oleh sebab itu, apabila seorang
aku melihat seseorang, aku kagum kepadanya. anak, seorang yang tidak mampu bekerja, atau
Namun kemudian ketika dikatakan bahwa ia seorang lanjut usia tidak memiliki kerabat yang
tidak bekerja, ia langsung jatuh di mataku." menanggung nafkah kebutuhannya, nafkah ke-
Oleh sebab itu, menekuni suatu pekerjaan dan butuhannya itu diambilkan dari Baitul Mal.
melakukannya secara profesional adalah se- Khalifah Umar ibnul Khaththab r.a. meng-
buah keharusan. Rasulullah saw. bersabda, anggarkan dana untuk nafkah anak kecil sejak
rlro ia disapih. Kemudian setelah itu, Umar ibnul
rylii:*i L, lll
"Ketika salah seorang dari kamu sekalian
-..,-, 1lt Ol Khaththab r.a. mengubahnya menjadi sejak
lahir sebesar seratus dirham, supaya para ibu
melakukan suatu pekerj aan, sesungguhnya Allah
tidak terdorong untuk cepat-cepat menya-
pih anaknya. Kemudian ketika si anak mulai
senang jika ia melakukannya dengan sungguh-
sungg uh, optimal dan profesional.'60
tumbuh, Umar ibnul Khaththab r.a. menaik-
kannya meniadi dua ratus dirham. Umar ib-
Seseorang hendaknya memiliki orientasi
dan memotivasi dirinya untuk berusaha dan
nul Khaththab r.a. iuga menganggarkan dana
bantuan untuk seorang kafir dzimmi yang
bekerja s'ecara produktif, karena Rasulullah
sudah laniut usia ketika Umar r.a. melihatnya
saw. bersabda,
.oA
mengemis ka-rena kondisinya yang butuh, su-
t /c.

,-Jilt -rJr .r r* t Llt !t dah lanjut usia, dan memiliki beban membayar
jizyah.
"Tanganyang ai atai (yong lebih
^r^trri)
utama daripada tangan yang di bawah (yang
Di antara orang yang statusnya seperti
anak kecil dan orang lanjut usia adalah, setiap
meminta, yang diberi).'61
orangyangtidak mampu untuk bekerja karena
mengalami kecelakaan kerja, orang yang me-
d. MenJamln Kebutuhan Anak Kecll dan
Orang-Orang yang tldak Mampu Bekerla ngalami gangguan kesehatan atau gangguan
mental yang menyebabkannya tidak mampu
Seorang ayah berkewajiban memenuhi
bekerja, orang yang kehilangan orang yang
nafkah dan kebutuhan anaknya hingga usia ba-
menjadi penopang hidupnya, atau orang yang
ligh. Orang kaya berkewajiban membantu me-
mengalami kejadian seperti kebakaran atau
menuhi kebutuhan kerabatnya yang miskin
jika kerabat itu adalah kerabat ushuul (orang baniir.
tua, kakeh nenek dan terus ke atas) atau fu- Prinsip menjamin kebutuhan masyarakat
ruu'[anak, cucu dan terus ke bawah). Sebagian miskin telah kami singgung pada pembahasan
pertama. Rasulullah saw. bersabda,
fuqaha, yaitu ulama Hanafiyah mewaiibkan
bagi orang yang kaya untuk membantu me-
:s Jt urG 6.o
JtA e;)L
HR. Al-Baihaqi dari Aisyah r.a, akan tetapi hadits ini dhaif.
::
HR. Ahmad dan ath-Thabrani dari Abdullah lbnu Umar r.a. Ini adalah hadits shahih. Hadits ini iuga sudah pernah disebutkan pada
bagian terdahulu.
ISIAM rrtrD 7 Baglan 4: XEPEilIILIXAN DAN BERBAGAI IGRAI(TERISTII$YA

"sesungguhnya di dalam harta terdapat hak memiliki harta." Rasulullah saw. menyerukan
yang lain selain zakaL'62 kaum Muslimin agar bersedekah kepada orang
c'
yang sedang tertimpa bencana.
,t. iz

-*s ,+r\-* i'.,t4 ot;? clu. ,.r €)


o

UTU
e. Beke{a Sama BahrrMembahu dalam
i'&' Mencegah dan
Ancaman
Menanganl Berbagal
"Tidok dianggap beriman kepadaku, sese-
Di bagian terdahulu, kami telah menjelas-
orang yang dalam keadaan kenyang sementara
di sampingnyo ada tetangganya yang kelaparan
kan bahwa negara memiliki hak dan kewena-
dan ia mengetahuinyaJ63 ngan untuk memberlakukan waiib paiak kepa-
da orang-orang kaya, ketika kondisi keuangan
, . .,oi -. o'
ia is", i')r
( JJ @
1..Y, 7....+ot V)P Jii dJt
kas negara sedang sulit dan masyarakat ter'
ancam oleh suatu bahaya seperti kelaparan,

e
../ \ tO o'ro a//
Jt-t Jrrl a.5 AJJ epidemi, dan perang. Karena, prinsip fiqih me-
(.>
ngatakan, "Kemudharatan yang berskala khu-
'Apabila ada suatu masyarakat yang di sus terpaksa harus diambil demi menghilang-
dalamnya kedapatan ada orang yang kelaparan, kan kemudharatan yang berskala umum." Se-
maka jaminan Allah terlepas dari mereka.'6a seorang yang kelaparan, dalam kondisi terpak-
Apabila para sahabat membuat dan mem- sa ia boleh memakan makanan orang lain demi

berlakukan bentuk-bentuk solidaritas dan ja- menyelamatkan nyawanya, namun dengan sya-
minan sosial dengan alasan kemaslahatan dan rat ia harus menebus harganya. Karena prin-
keadilan secara mutlah bisa dikatakan bahwa sip fiqih mengatakan, "Kondisi darurat dan
setiap undang-undang, aturan, dan kebijakan terpaksa tidak bisa menghilangkan dan mem-
yang dibuat oleh negara seperti undang-un- batalkan hak orang lain."
dang jaminan sosial, pensiun, bantuan untuk Orang yang memiliki makanan, ia wajib
suatu kelompok masyarakat baik berupa uang memberikannya kepada orang yang membu-
maupun barang seperti panti asuhan, panti re- tuhkannya. fika tidah ia berdosa. Orang yang
habilitasi, dan sebagainya sesuai dengan kebu- dalam kondisi terpaksa karena kelaparan bo-
tuhan dan perkembangan zaman. Semua itu leh sampai menempuh cara-cara perlawanan
bisa diterima dengan syarat tidak menyalahi dan kekerasan, ketika orang yang memiliki ke-
dan melanggar prinsip-prinsip dasar syariat. lebihan makanan menolak untuk memberinya
Mujahid berkata, "Tiga orang yang masuk makan. Sebagaimana pula, seseorang yang da-
kategori ghaarim (salah satu pihak yang ber- lam kondisi terpaksa karena kehausan boleh
hak mendapatkan zakat), yaitu, orang yang sampai menempuh cara-cara kekerasan terha-
hartanya binasa karena bencana banjin orang dap pemilik air ketika ia menolak untuk mem-
yang hartanya binasa karena bencana keba- berinya air. Apabila akhirnya pemilik makan-
karan, dan yang ketiga adalah orang yang me- an itu justru berhasil mengalahkan dan mem-
miliki tanggungan keluarga sementara ia tidak bunuh orang yang kelaparan itu, ia wajib diqi-
shash.

s2 lakhriy hadits ini sudah pernah disebutkan di bagian terdahulu.


53 HR ath-Thabrani dari Anas r.a..
54 HR al-Hakim dan Ahmad. Di dalamnya terdapat seseorang yang masih diperselisihkan identitasnya.
Baglan 4: XEPEilIIUI(AN DAN BERAAGnI I(ARAKTERISTIKilYA FrqLH rsrAM ltLLDT

Khalifah Umar ibnul Khaththab r.a. me-mub- tiap individu di dalamnya lebih mirip dengan
likasikan prinsip ini dan yang sebelumnya anggota perserikatan aktif yang ikut ambil ba-
dengan perkataannya seperti berikut,'Andai- gian dalam mengemban tanggung jawab per-
kata sebelum ini aku tahu apa yang tampak ke- serikatan sesuai dengan pola perengkingan ra-
padaku sekarang, sungguh aku akan mengam- sional, yaitu, "Ibda'bi man ta'uulu,6syang arti-
bil kelebihan harta orang-orang kaya, lalu aku nya adalah, mulailah dari orang yang nafkah-
berikan kepada orang-orang miskin." nya menjadi tanggungiawab dan kewajibanmu
Ibnu Hazm azh-Zhahiri berkata, "Diwa- (yaitu keluargamu).
jibkan atas orang-orang kaya setiap kawasan Maksudnya adalah, mulailah dari dirimu
untuk membantu masyarakat miskin kawasan sendiri, kemudian keluarga yang nafkahnya
tersebut. Sultan bisa menetapkan hal itu se- menjaditanggung jawab dan kewajibanmu, ke-
bagai peraturan yang bersifat memaksa bagi mudian tetangga, tamu, kemudian setiap orang
mereka, jika memanghasil pengumpulan zakat yang membutuhkan, kemudian bekerja sama
yang ada dan aset-aset kekayaan milik umum dan bersinergi dalam mengelola dan meman-
kaum Muslimin tidak mampu memenuhi ang- faatkan sumber-sumber alam. Prinsip ini tidak
garan untuk bantuan bagi masyarakat miskin. hanya sebatas pada aspek ekonomi saja, akan
Hal ini bertujuan untuk membantu memenuhi tetapi juga pada bidang dan aspek-aspek ke-
kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat mis- hidupan yang lain seperti bidang pendidikan,
kin yaitu pangan, sandang untuk musim dingin bidang-bidang urusan politik dan sipil seper-
dan musim panas, papan ftempattinggal) yang ti kebebasan, keadilan, syura, dan kesamaan
bisa menjadi tempat teduh dari hujan, panas, hak-hak kehidupan politik.
sinar matahari, dan mata orang-orangyang le-
wat." 2 KEPEMIL''$N DAN FUNGSI
Dari pemaparan di atas, kita mengetahui SOS'ALNYA 'NDIV'UI
bahwasanya ada kesadaran solidaritas yang a. Pengakuan Terhadap Kepemlllkan
efektif antara individu dengan kelompok yang lndlvldu
tersimbol pada negara untuk menciptakan ke- Pada bagian terdahulu, kami telah men-
bahagiaan, kemakmuran, dan kesejahteraan. jelaskan bahwa Islam mengakui kepemilikan
Sebagaimana, negara bertanggung iawab ter- individu dan menghormatinya, selaras dengan
hadap warganya, begitu pula setiap individu fitrah manusia dan tabiat keinginan untuk me-
anggota warga negara memiliki tanggung ja- miliki. Mencari kekayaan itu sendiri sebenar-
wab terhadap setiap individu yang lain. Soli- nya bukanlah sesuatu yang terlarang akan te-
daritas ini bukan hanya sebatas komitmen mo- tapi dengan ketentuan itu harus dilakukan de-
ral saja, akan tetapi sebuah solidaritas sebagai ngan cara-cara yang legal, di antara yang ter-
sebuah undang-undang yang bersifat mengi- penting dan paling mulia adalah dengan cara
kat, meskipun memang tidak ada sanksi hu- bekeria, dan di antara pekerjaan yang paling
kum apa-apa di dunia bagi orang yang tidak utama adalah menghidupkan, mengelola, dan
menjalankannya. mengembangkan lahan mati yang tidak ber-
Berdasarkan hal ini, negara dalam sistem tuan.
Islam lebih mirip dengan negara sosialis. Se-

55 HR Ahmad dan ath-Thabrani dari Abdullah bin Umar r.a.. Bagian awal hadits ini a dalah,'Al-Yadul 'ulyaa khairun minnal yadis suflaa"
(tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah).
ISLAM IILID 7 Baglan 4: KEPETIILIKAN DAt{ BERBAGAI XARAI(TERISTIKilYA

Ketika Islam memperbolehkan kepemilik- Pengharaman praktik-praktik eksploitatif


an yang didapatkan tanpa bekerja melalui jalur mencakup pengeksploitasian kondisi kemiskin-
waris, wasiat, atau hibah, hal itu tidak lain di- an pekeria oleh orang yang mempekerjakan-
karenakan seorang ahli waris adalah kepan- nya, sehingga ia menzaliminya, pengeksploi-
jangan pribadi orang yang diwarisi. Adapun tasian terhadap kondisi kebutuhan pihak kon-
wasiat, hibah, dan bentuk-bentuk derma yang sumen oleh pedagangsehingga ia memberikan
lain, itu adalah sebagai buah kebebasan manu- harga yang sangat mahal, atau seseorang meng-
sia dalam melakukan pentasharufan, motivasi eksploitasi ketidaktahuan produsen atau peng-
untuk melakukan amal-amal sosial dan kebaik- ekspor sehingga ia membeli barang dagang-
an yang bisa menjadi penopang kewajiban za- annya dengan harga yang sangat murah [da-
kat, menutup celah-celah kebutuhan dan ke- lam istilah fiqih praktik ini dikenal sebagai
kurangan atau sektor-sektor yang harta zakat salah satu bentuk talaqqi or-rukbaan), atau se-
tidak boleh di-tasharuf-kan di dalamnya, se- seorang mehgeksploitasi keluguan orang kam-
mentara kondisi kehidupan manusia yang ada pung (bai'ul haadhir lil baadii), mengeksploi-
menghendaki keberadaan sektor-sektor terse- tasi dan menyalahgunakan pengaruh, wewe-
but. nang, kedudukan, jabatan, dan kekuasaan.
Praktik-praktik penimbunan adalah ha-
b. Ketentuan dan BatasanBatasan ram, karena praktik penimbunan menghalangi
Kepemilikan terjadinya sirkulasi dan peredaran barang, ser-
Kita juga telah mengetahui bahwa peng- ta bisa memicu teriadinya pemonopolian dan
akuan terhadap kepemilikan individu bukan- pengeksploitasian. fuga, terkadang bisa me-
lah bersifat mutlak. Akan tetapi, kepemilikan nyebabkan aktivitas investasi, pengelolaan dan
individu tersebut dibatasi dan diatur dengan pengembangan menjadi terganggu, seperti da-
aturan dan batasan-batasan yang cukup ba- lam kasus seseorang melakukan at-Tahajiur
nyak yang menjadikan kepemilikan individu terhadap suatu lahan mati, lalu ia biarkan ter-
memiliki fungsi dan tugas sosial serta memi- bengkalai tanpa ia daya gunakan, kembangkan,
liki karakter humanisme yang luhur. dan investasikan. Sehingga jika itu tetap ber-
Ketentuan dan batasan-batasan itu ada langsung selama tiga tahun, lahan itu harus
yang bersifat umum yang berkaitan dengan ta- diambil alih dari dirinya, seperti yang sudah
tanan-tatanan dasar llahiah seperti pengha- pernah dijelaskan pada bagian terdahulu.
raman praktik-praktik riba, judi, taruhan, bis- Kondisi keterakumulasian aset-aset keka-
nis barang-barang haram seperti minuman ke- yaan sekalipun itu hanya sebatas kondisi yang
ras, dan sebagainya. Adapula ketentuan dan ba- makruh menurut Islam dan tidak sampai pada
tasan-batasan yang bersifat khusus menyang- derajat diharamkan, namun meski bagaimana
kut aktivitas individu dan menjadikannya me- pun juga, kondisi itu adalah sesuatu yang sa-
miliki karakter atau visi sosialistik moderat, ngat dibenci dan tidak sejalan dengan visi dan
seperti pengharaman bentuk-bentuk eksploi- misi idealisme syariat. Negara memilik kewe-
tasi yang terlarang, penimbunan dan mono- nangan untuk mengambil langkah-langkah ke-
poli, bentuk-bentuk penipuan dan sikap tidak bijakan yang bisa menghalangi terjadinya kon-
juju6, serta menghindari kondisi akumulasi disi tersebut, karena pengakumulasian keka-
aset-aset kekayaan. yaan akan memunculkan gaya hidup mewah,
perilaku-perilaku tidak baik, monopoli, dan
BaEIan 4: KEPEMILIXAT{ DAil BERBAGAI XARAKTERISTIXI{YA FIqH ISLAM JILID 7

kesewenang-wenangan. Rasulullah saw. telah reka itulah orang-orang yang benar. Dan orang-
memberikan contoh kebijakan yang bisa men- orong yang telah menempati kota Madinah dan
jadi pencegah terjadinya kondisi tersebut, ya- telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan)
itu ketika beliau memberlakukan keseimbang- mereka (Muhajirin), mereka (Anshar) mencin-
an ekonomi antara kaum Muhajirin dan kaum tai orang yang berhijrah kepada mereko (Mu-
Anshar. hajirin). Dan mereka (Anshar) tiada menaruh
Kebijakan yang memiliki semangat sama keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa
juga diteruskan oleh Khulafaur Rasyidin, se- yang diberikan kepada mereka (Muhajirin) ; dan
perti kebijakan yang diambil oleh Khalifah mereka meng utamakan (orang -orang Muhaj ir-
Umar ibnul Khaththab r.a. berkenaan dengan in), atos diri mereka sendiri, sekalipun mereka
lahan kawasan-kawasan yang ditaklukkan di dalam kesusahan. Siapa yang dipelihara dori
Irak, Syam, dan Mesir. Umar ibnul Khaththab kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang
r.a. mengambil kebijakan untuk membiarkan yang beruntung. Orang-orang yang datang se-
lahan-lahan itu tetap berada di tangan para sudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka
penduduknya dan tidak membagi-baginya di berdoa, 'Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami
antara para pasukan yang ikut dalam proses dan saudara-saudara kami yang telah beriman
penaklukan. Kebijakan ini dilatarbelakangi lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau
oleh pemikiran Umar r.a. supaya asetkekayaan membiarkan kedengkian dalam hati kami ter-
tidak hanya terkonsentrasi di tangan mereka hadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan
saja, sementara tidak ada sesuatu yang tersisa kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun
untuk generasi-generasi yang datang setelah lagi Maha Penyayang."'
mereka. Umar ibnul Khaththab r.a. melandas- Rasulullah saw. berusaha keras supaya ti-
kan keabsahan kebiiakan yang diambilnya itu dak terjadi perluasan kepemilikan-kepemilikan
pada ayat tujuh sampai sepuluh surah al-Hasyr lahan agrikultural, sehingga, beliau melarang
dan disetujui oleh para sahabat yang lain, penyewaan lahan, seperti yang akan dijelas-
kan lebih lanjut pada pembahasan tersendiri.
'Apa saja harto rampasan (fai') yang dibe-
Sistem waris dalam syariat dinilai sebagai
rikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta ben-
salah satu faktor atau cara yang paling jitu
da) yang berasal dari penduduk kota-kota
dalam proses pemecahan aset kekayaan dan
maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum
mencegah terkonsentrasinya aset kekayaan di
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin
tangan sekelompok kecil orang saja.
dan orang-orang yang dalam perjalanan, su-
Di bagian terdahulu kami telah menutur-
paya harta itu jangan beredar di antara orang-
kan aturan dan batasan-batasan terpenting
orang kaya saja di antara kamu. Apa yang di-
yang diberlakukan terhadap kepemilikan indi-
berikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan
vidu yang aturan dan batasan-batasan itu men-
apa yang dilarangnya bagimu, tinggalkanlah.
jadikan kepemilikan individu memiliki fung-
Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
si dan tugas sosial yang dilaksanakan oleh pe-
amat keras hukumannya. (Juga) bagi orang fa-
miliknya untuk kemaslahatan kolektif tanpa
kir yang berhijrah yang diusir dari kampung
diganggu oleh persepsi bahwa kepemilikan in-
halaman dan dari harta benda mereka (karena)
dividu adalah hak yang absolut. Sebab pemilik
mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya
hakiki harta kekayaan adalah Allah SWT se-
dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Me-
mentara yang dimiliki manusia terhadap haita
ISLAM IILID 7 Bagflan 4: KEPEilIILIKAN OAlt BERBAGAI KARAXTERISTIXNYA

kekayaan hanyalah hak sebagai khalifah dan tasian apa yang dianjurkan oleh Islam dan Ra-
wakil-Nya dalam menguasai harta kekayaan. sul-Nya. Melaksanakan kewaiiban dengan do-
Allah SWT berfirman, rongan dan kemauan sendiri tidak diragukan
lagi tentu lebih utama dan lebih mulia, dari-
" Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-
pada jika dengan paksaan.
Nya dan infakkanlah (di jolan Allah) sebagian
Pada masa Khalifah Umar bin Abdil Aziz,
dari harta yang Dia telah menjadikan kamu se-
ada salah seorang gubernur yang mengeluh-
b ag ai p eng uasanya (amanah) ...." (al-Hadiid: 7)
kan terjadinya akumulasi kekayaan di dalam
Aturan dan batasan-batasan syar'i yang Baitul Mal, sementara ia tidak menemukan
diberlakukan terhadap kepemilikan individu satu orang miskin pun yang bisa ia beri. Lalu
adalah, kepemilikan itu tidak menjadi sebab Khalifah Umar bin Abdil Aziz mengistruksikan
kemudharatan bagi orang lain, pemiliknya ha- supaya harta yang ada di baitul mal itu digu-
rus mengeluarkan zakatnya dan mengeluar- nakan untuk melunasi utang-utangpara ghart
kan nafkah-nafkah yang wajib atas orang kaya im yang berutang.
untuk kerabatnya yang miskin baik itu kerabat Orang-orang miskin pada masa-masa awal
ushuul (orang tua, kakek nenek dan seterusnya Islam mereka memelihara diri mereka dari
ke atas), kerabat/uruu'[anak, cucu dan sete- meminta dan mengambil bagian dari harta
rusnya ke bawah), kerabat al-Hawaasyii [sau- zakat, hingga pada masa Khalifah Umar ibnul
dara, paman, bibi baik dari jalur ayah maupun Khaththab r.a. muncul permasalahan "mencari
dari jalur ibu), ataupun istri, kepemilikan itu orang-orang miskin" yang hal ini memaksa-
harus didayagunakan di jalan kebaikan umum, nya untuk mengambil kebiiakan menerapkan
maksudnya boleh dilakukan pembatasan ter- sistem patroli pada malam hari untuk mencari
hadap kepemilikan individu atau bahkan me- orang-orang yang sedang dalam kondisi butuh
ngambil alih dan menyitanya dari tangan pemi- untuk diberi hak mereka dari Baitul Mal.
liknya apabila kemaslahatan dan kepentingan Karena situasi dan kondisi masyarakat
umum menghendaki hal itu dengan ketentuan pada masa sekarang ini telah berubah, buruk-
tetap harus dengan adanya kompensasi ganti nya kondisi dan perilaku orang-orang Islam,
rugi bagi pemiliknya. perilaku kikir orang-orang dan kelalaian me-
Adapun kenyataan historis dalam sejarah reka dalam menunaikan kewajiban mereka, ti-
Islam menyebutkan bahwa belum pernah ter- dak ada larangan untuk mengambil sejumlah
jadi kasus harta orang kaya diambil tanpa ke-
langkah, kebijakan, dan prosedur pengecuali-
relaan dan persetujuannya lalu diberikan ke- an dan darurat bergantung dari situasi dibu-
pada orang miskin, itu memang betul. Akan tuhkan, guna memperbaiki sejumlah kondisi
tetapi, itu sama sekali tidak bertentangan de- yang rusak, memaksa orang-orang kaya untuk
ngan prinsip pensyariatan kebiiakan penasio- menyerahkan hak orang-orang miskin, atau
nalisasian dalam kondisi-kondisi pengecuali- menasionalisasikan sebagian aset kekayaan
an dan darurat saja. Karena, realita masyara- orang kaya supaya dikelola dan diinvestasikan
kat telah berubah dan jauh berbeda dengan oleh orang miskin, ketika orang-orang kaya itu
kondisi kaum Muslimin pada awal era Islam. enggan membayar zakat dan kewajiban-kewa-
Pada awal era Islam, kaum Muslimin yang jiban yang ditetapkan lainnya. Rasulullah saw.
kaya menyerahkan harta kekayaan mereka di bersabda tentang orang yang membangkang
jalan-jalan kebaikan umum secara suka rela
tidak mau membayar zakat,
dan penuh kesadaran sebagai pengimplemen-
B'g[an 4: XEPEMILIKAN OAN BERAAGAI IGRAI(TERISTIXIIYA ISLAM IILID 7

c/ _ t u/
o

t)
I -o.
a,';e dv 'pJ LaJirT Uli te:; U, cu oleh adanya diskriminasi materil dan dis-
kriminasi moril bisa dibasmi.
G.t ovy Oleh sebab itu, Islam tidak memperboleh-
kan adanya sistem kelas-kelas sosial (kasta-
"Barangsiapa tidak mau mengetrorlr ro- isme) yang membedakan antara derajat so-
kat, aku akan mengambilnya berikut sebagian sial kelas yang satu dengan derajat sosial ke-
dari hortanya. Ini adalah solah satu ketentuan las yang lain, meskipun memang di sana ada
dan kewajibanyang ditetapkan oleh Tuhan.'66 semacam perbedaan dan keterpautan mate-

Di samping itu juga, ada sebagian dari


ril antara orang kaya dengan orang miskin
pada batas-batas bahwa orang miskin berhak
kepemilikan para feodal (tuan tanah) dalam
jumlah yang cukup besar yang sebelumnya dibantu dan tidak boleh terjadi kondisi tera-
kumulasinya harta kekayaan di tangan orang
didapatkan dengan cara-cara yang ilegal, se-
kaya. Allah SWT berfirman,
perti dengan bantuan penjajah atau hakim
yang zalim. Tidak diragukan lagi bahwa boleh Kamilah yang menentukan penghidupan
'i..
mengambil alih dan menyita tanah dan harta mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah
kekayaan yang didapatkan dengan cara-cara meninggikan sebagian mereka atas sebagian
yang ilegal, sebagaimana yang telah kita keta- yang lain beberapa derajat...." (az-Zukhruf:
hui bersama di atas. Sebagaimana pula, ketika 32)
masyarakat miskin tidak bisa mendapatkan
bantuan yang mencukupi kebutuhannya, se- "... Den orang-orang yang menyimpan emas
cara syara' tidak ada larangan untuk meng- dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan
ambil kebijakan pemberlakuan kewajiban atas Allah, mako berikanlah kabar gembira kepada
orang kaya untuk membantu orang-orang mis- mereka, (bahwa mereka akan mendapat) azab
kin sebagai pengimplementasian prinsip sya- yang pedih." (at-Taubah: 34)
ra', "Ketika ada seorang mukmin kelaparan, Ayat yang pertama tidak berarti menun-
maka tidak ado yang namanya harta bagi siapa jukkan adanya bentuk masyarakat kelas [kasta-
pun." isme) dalam sistem Islam. Karena di dalam Is-
lam tidak ada yang namanya kelas atau kasta
c. Prinslp Persamaan Sosial dalam Islam yang memiliki berbagai hak istimewa sosial. Is-
Di antara hal yang sudah tidak asing lagi lam hanya mengakui adanya keterpautan ma-
yakni,lslam adalah agama persamaan hak dan teril, karena kaya dan miskin masing-masing
kewajiban antara individu-individu masyara- adalah objek pertanggungjawaban, ujian, dan
kat Islam. Tidak ada yang namanya diskrimi- cobaan. Sehingga, tidak ada yang namanya pa-
nasi antara manusia atas dasar ras atau warna ham kastaisme, yang ada hanyalah bahwa ma-
kulit, nasab dan keturunan, kaya dan miskin. sing-masing memiliki tanggung jawab sendiri-
Akan tetapi, semua manusia di hadapan Allah sendiri, orang kaya memiliki pertanggungja-
SWT dan di dalam kedudukan sosial adalah waban dalam mengelola dan mengembangkan
sama, hingga setiap hal yang menjadi pendo- harta kekayaannya, sedang si miskin memiliki
rong terjadinya berbagai kejahatan yang dipi- pertanggungjawaban dalam hasil pengujian

s6 HR Ahmad, an-Nasa'i, dan Abu Dawud dari hadits Bahz Ibnu Hakim dari ayahnya dari kakeknya.
FIQLH ISLAM IILID 7 Baglan 4: IGPEMILIXAN DAT{ BERBAGAI KARAI(TERTSTIKNYA

ti'.it . .,
kesabarannya dan seberapa jauh usaha dan
ikhtiarnya dalam menjalani kehidupan.
aeatt
f) i*r';-i € nv r') i$l C
'
Tidak ada yang salah di dalam keterpaut-
an materil, karena keterpautan materil me- i,* s^; tic,
mang sudah sejalan dengan fitrah manusia "Kedua kaki seorang hamba pada hari Kia-
yang memiliki keinginan untuk memiliki, bisa mat tidak beranjok dari hadapan Tuhannya
melahirkan unsur persaingan yang sportif dan hingga ia ditanya dan dimintai pertanggung-
jujur; serta memang sudah menjadi tuntutan jawaban tentang empat hal; yaitu umurnya
tabiat manusia sesuai dengan keterpautan dan untuk apa saja ia menghabiskannya, masa mu-
perbedaan mereka dalam hal ilmu, pekerjaan, danya untuk apa saja ia melaluinya, hartanya
kemampuan, ski/l, dan potensi untuk berusaha dari mana ia mendapatkannya dan ia pergu-
dan menghasilkan. Hal ini memberikan petun- nakan untuk apa saja, ilmunya ia amalkan un-
juk kepada kita untuk melakukan pembagian tuk ipa.'s7
kerja dan keahlian.
Berdasarkan hal ini, bisa diketahui bahwa 3. KEBEBASAN SOSIAL DALAM
sebab dan faktor-faktor keterpautan yang ter- 'SLAM
Semua manusia dalam penilaian Islam ada-
batas dalam masyarakat Islam hanya berkisar lah orang-orang yang bebas dan merdeka. Ti-
pada dua faktor saja, yaitu pekerjaan (usaha) dak ada ketundukan kecuali hanya kepada Allah
dan ilmu. Dengan pekerjaan dan usaha, terja- SWT semata. Seseorang tidak boleh tunduk ke-
dilah persaingan yang ketat dalam produktivi- pada orang lain kecuali atas dasar kebenaran
tas, kemudian selanjutnya persaingan dalam dan kebaikan, karena tidak ada keta4tan kepa-
meraih buah hasil usaha dan kekayaan. Dengan da makhluk dalam kemaksiatan kepada Sang
ilmu, bangsa-bangsa bisa maju, seorang yang Khaliq.
berilmu bisa mengambil faedah dari buah ha- Dari prinsip inilah, kebebasan dan kehor-
sil ilmunya untuk kebaikan dan kemanfaatan matan bagi setiap manusia berakar. Kebebasan
masyarakat, menyuarakan kalimat kebenaran, adalah sesuatu yang langsung muncul dari diri
serta memberi nasihat dan bimbingan kepada manusia dan penciptaannya itu sendiri, bukan
kebenaran. Keterpautan dan perbedaan dalam suatu pemberian dari komunitas kepada sese-
kemampuan, potensi, usaha, aktivitas, dan ilmu orang. Kebebasan adalah sumber harga diri,
tidak menciptakan pengkelasan (kastaisme) keberanian moral dalam menyuarakan kali-
sosial yang memberikan suatu hak istimewa mat kebenaran, menghadapi berbagai rintang-
atau superioritas. Akan tetapi, keterpautan an, dan tidak takut kepada siapa pun kecuali
dan perbedaan itu tidak lain semuanya adalah hanya kepada Allah SWT. Dalam sebuah hadits,
suatu tanggung jawab di hadapan Allah SWT Rasulullah saw. bersabda,
dan tanggung jawab di hadapan masyarakat.
Rasulullah saw. bersabda,
o
;G l/ ,
oti"t-,'rb
/
6;ar
4 '
n;.Jlt #1
.f ;; rb € u@t/, ii" *
t z t2 c c . tt 1
Jri Y
tir, '. ,
paling utama adalah menyua-
"Jihad yang
rakan kalimatkebenaran di hadapan penguasa

^,1:-t fiid\ g:*,f &i r JV yang tiran.'68

57 HR at-Tirmidzi dari Abdullah Ibnu Mas'ud r.a..


58 HR Ibnu Majah dari Abu Sa'id al-Khudri r.a..
Baglan 4; IGPEMILIXAN DAN BERBAGAT I(ARAXTERISTITNYA FrqLH rsrAM ItLrD 7

Kebebasan individu tentunya harus diikuti "Dan perangilah di jalan Allah orong-orong
oleh kebebasan komunitas dalam bidang poli- yang memerangi kamu, tetapi jangan melompaui
tik dan ekonomi. batas. Sungguh, Allah tidok menyukai orang-
Hanya saja, kebebasan di sini bukanlah ke- orang yang melampaui betes." (al-Baqarah:
bebasan mutlah akan tetapi diatur dan diba- 1e0)
tasi dengan ukuran dan norma sosial yang ber-
diri di atas fondasi solidaritas antarsemua in- 4. NILAI.NILAI MORAL DALAM SISTEM
dividu masyarakat, baik bagi penguasa atau DAN TATANAN SOSIALISME ISLAM
pemimpin maupun masyarakat umum. Se- Di bagian terdahulu, kami telah menying-
orang pemimpin yang diangkat dan dibaiat gung tentang peran moral dalam membangun
oleh umat harus terikat dengan kewajiban individu dan masyarakat. Di sini kami menam-
menjalankan sistem dan tatanan syariah, serta bahkan, bahwa sebaik-baik bentuk sosialisme
menjalankan prinsip musyawarah dan me- adalah yang tidak dipaksakan dengan senjata,
minta pertimbangan kepada para ahli dalam pembantaian berdarah, dan konflik yang tajam
bidang masing-masing fahlul halli wal'aqd\. antarkelas. Akan tetapi, sosialisme yang me-
Allah SWT berfirman, mancar dari diri yang beriman dan luhur; hati
nurani yang hidup dan ajaran-ajaran agama
"...dan bermusyawarahlah dengan mereka
yang luhur. Sosialisme politik dan ekonomi
dalam urusan itu...." (Ali 'Imraan: 159)
yang kokoh pilar-pilarnya adalah yang berdiri
Sedangkan rakyat dituntut untuk setia dan di atas fondasi kesadaran akan perlunya me-
taat kepada pemimpin dalam hal kebaikan dan lepas beberapa kemaslahatan dan kepenting-
ketaatan, serta dituntut untuk menolong dan an individu dalam rangka menciptakan ke-
membelanya, karena "Tidak ada ketaatan ke- maslatahan dan kebaikan bersama.
pada makhluk di dalam kemaksiaton kepada Kesadaran ini membutuhkan sense of mo-
Sang Khaliq.de Allah SWT berfirman, rality dalamhubungan kemanusiaan antarindi-
vidu masyarakat, sementara kesadaran mo-
"Den orang-orang yang beriman, laki-laki
ralitas membutuhkan kekuatan dorongan dari
dan perempuan, sebagian mereka menjadi pe-
aqidah luhur yang dikukuhkan oleh agama-
nolong bagi sebagian yang lein...." (at-Taubah:
agama dan akhirnya mengkristal dalam aqi-
7L)
dah Islam. Karena agama adalah pilar moral,
Rakyat juga berhak memberikan pendapat agama menjaga dan melindungi moral dari ke-
dan penilaian terhadap berbagai tindakan dan munduran dan keruntuhan di tengah hantam-
kebijakan pemimpin, sebagaimana hal itu per- an berbagai krisis.
nah diminta oleh Khalifah Abu Bakar ash-Shid- Di antara moralitas sosial yang terpenting
diq r.a. dalam sebuah pidato kenegaraan yang adalah, kesadaran yang tinggi akan tanggung
disampaikannya yang sudah sangat terkenal jawab, keluhuran humanisme di dalam rasa
itu. Negara Islam dalam hubungannya dengan simpati, pergaulan, cinta kebaikan, kebenaran,
negara-negara lain dibatasi dan diatur dengan dan altruisme. Adapun kesadaran akan tang-
aturan tidak boleh menganiaya, melangga4, dan gung jawab, itu semua menjadi tugas setiap in-
melampaui batas. Allah SWT berfirman, dividu, baik pemimpin maupun yang dipimpin.

59 HR Ahmad dan al-Hakim dari Imran ibnul Hushain r.a. dan al-Hakam bin Amr al-Ghifari r.a..
rsLAM JrtrD 7 Bagtan 4: I(EPEMILIXAI{ DAN BERAAGAI IGRAKTERISTIKI{YA

Rasulullah saw bersabda, Bentuk tanggung jawab yang paling berat dan
c , . t,tt trl penting adalah tanggung jawab pendistri-
r;l\ ^+', r J# #t Lti W
-
busian dan pemerataan hak-hak kekayaan ke-
pada semua manusia di seluruh penjuru ne-

^tii "4 Lti b)t1 vs ,f Jpi tti geri dan tanggung jawab pemerintah dalam
o, . {, ,.:1..i,. o , c, u,,o, 1r, melaksanakan tugas dan kewajibannya ter-
ota)ts y, ,f J-p -*s hadap rakyat. Inilah yang dirasakan oleh
- €ajt1 Khalifah Umar ibnul Khaththab r.a. ketika ia
Wt#i)rLliwj) berkata, "Sungguh, jika aku masih diberi kes-
"setiap aari *amu sekalian adolah or'*ro- empatan hidup, akan sampai kepada seorang
'ii (pemimpinyang diamanati meniaga dan me' penggembala yang berada di Shan'a' hak ba-
lindungi apqyang dipimpinnya) dan setiap dari gianrya dari harta fai' ini, sementara ia masih
kamu sekalian bertanggung iawab terhadap apa tetap berada di tempatnya." Umar ibnul Khath-
yang dipimpinnya. seorong penguasa adalah pe' thab r.a. juga berkata, "Sungguh, jika ada seekor
mimpin dan ia bertanggung iawob terhadap domba hilang dan tersesat di pesisir Efrat, aku
ral<yat yang berada di bawah kepemimpinan- sangat khawatir Allah akan meminta pertang-
nya. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi gungjawabanku terhadap domba itu kelak di
keluarganya dan ia bertanggung iawab terha- akhirat."
dop keluarga yang berada di bawah pengam' Adapun rasa simpati di antara anggota ma-
puannya. Seorang istri adalah pemimpin bagi syarakat, itu adalah identitas yang menonjol
rumah suaminya dan ia bertanggung iawab ter- yang dimiliki oleh sosialisme Islam yang ber-
hadap rumah suaminya yang berada di bawah diri di atas fondasi cinta kasih, al-ii*har (altru-
kepemimpinannya.'60 isme), persaudaraan, kesetiakawanan, solida-
ritas, dan usaha-usaha di jalan kebaikan. Allah
Kesadaran tanggung jawab yang dimiliki
SWT berfirman,
oleh Khulafaur Rasyidin dan orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik mencapai titik "sesungguhnya orang-orang mukmin itu
tingkatan yang sangat tinggi, yang pengaruh- bersaudara...." (al-Huiuraat: 10)
nya memantul kepada setiap gubernur dan pe- "...dan mereka mengutamakan (Muhaiirin),
gawai pemerintahan, bahkan kepada setiap in- atas dirinya sendiri, meskipun mereka iuga me-
dividu-individu kaum Muslimin. Karena, setiap merlukan...." (al-Hasyr: 9)
individu bergegas memenuhi panggilan kewa-
Rasulullah saw. bersabda,
jiban dan melaksanakan perintah-perintah Is-
lam tanpa butuh kepada tumpukan kertas ber-
isikan dekrit, undang-undang, peraturan, dan 111 A::<!.1 ,F i'*i ei o
instruksi-instruksi dari khalifah dan para ha-
*
kim, yang terkadang antara undang-undang "Salah seorang di antara kamu sekalian
satu dengan yang lainnya justru saling kontra-
belum dikatakan beriman hingga ia mencintai
diktif seperti yang terjadi pada masa sekarang
untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk
ini.
dirinya sendiri.'61

60 Takhriijhaditsini telah disebutkan di bagian terdahulu.


6l HR al-Bukhari, Muslim, Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah dari Anas bin Malik r.a..
BaElan 4: l(EPEf,ilul(41{ DAil BERBAGAI IGRAXTERISTII(I{YA FIqLH ISLAM IILID 7

# U;
g .. , / o .c ct o la

u -*
/

Wi y'ilfrr:$l' iq
_
- l r do
ols PAI J4r 0l ,rU!
lu,
o -

;^a
c/ o .
lJ-,1_2 r-: Gt; ix'tt u
"Makhluk semuanya adalah keluarga Allah,
oleh sebab itu makhluk yang poling dicintai
,);ir 4t ,y i UAr lr: J*
oleh-Nya adalah yang paling bermanfaat bagi "Wahai anak cucu'oOo^, jika kamu men-
keluarga-Nya.'sz dermakan suatu kelebihan yang kamu miliki,
itu adalah lebih baik bagi kamu. Jika kamu ber-
q o*A oi *i a uttrr S,G
sikap kikir dengan tidak bersedia menderma-
kannya, itu adalah buruk bagi kamu, dan kamu
"Perlakukanlah orong lain dengan perlaku- tidak dicela jika mencukupkan diri dengan se-
onyang kamu ingin mereka juga memperlaku- suatu sesuai dengan kadar yang kamu butuh-
kan kamu dengan perlakuan tersebut.'63 kan. Mulailah dori orong yang nafkahnya men-

o,
jadi tanggung jawab dan kewajibonmu. Tangan
tl fr)?ftrt3.s>,rv,p,4 tJl yong di qtas lebih boik daripada tangan yang di

tai'6 bawah.'66

Dengan asas-asas moral inilah sosialisme


"Kamu mencintai untuk orang lain sesuatu Islam terbangun, dan hanya dengan asas-asas
yang kamu cintai untuk dirimu sendiri, dan moral itulah bisa dicapai pemecahan masalah
kamu membenci untuk orang lain sesuatu yang segitiga manusia yang kompleks (kemiskinan,
kamu benci untuk dirimu sendiri.'64 kebodohan dan penyakit). Sehingga, kepen-
Di samping itu, terdapat banyak sekali ha- tingan individu dan kepentingan masyarakat
dits yang mendorong untuk berbuat kebaikan, umum bisa bertemu. Berbagai tabiat individu-
memberikan pertolongan, bederma, memban- alisme yang dimiliki setiap manusia dengan
tu orang yang sedang butuh, dan melakukan kemaslahatan masyarakat umum pun bisa
amal-amal sosial yang bisa mendekatkan diri berialan bersama secara harmonis.
kepada Tuhan, seperti hadits, Implementasi praktis sosialisme yang ber-
diri di atas nilai-nilai moral telah membukti-
"Barongsiapa memiliki kendaraan lebih,
kan bahwa undang-undang dan peraturan-per-
hendaklah ia mendermakannya kepada orang aturan atau kekuasaan dan pemaksaan sama
yang tidak memiliki kendaraan. Barangsiapa sekali tidak cukup untuk menjamin keberha-
memiliki kelebihan bekal, hendaklah ia derma- silan sosialisme dalam membahagiakan dan
kan kepada orang yang tidak memiliki bekal.'6s menyejahterakan umat manusia. Bahkan, bisa
dipastikan eksistensinya tidak akan bisa ber-

HR Abu Ya'la dan al'Bazzar dari Anas r.a., luga diriwayatkan oleh ath-Thabrani dari Abdullah bin Mas'ud r.a., akan tetapi hadits ini
adalah hadits dhaif.
Yang tetap dalam sunnah adalah dengan redaksi, "Cintailah untuk orang lain sesuatu yang kamu cintai untuk dirimu sendiri, maka
kamu menjadi orang yang beriman."
6+
HR Ahmad dari Mu'adz bin Anas r.a.. Lihat, At-Targhiib wat-Tarhiib," iuz 4,h1m.23.
65
Takhrfij hadits ini telah disebutkan di bagian terdahulu
66
HRAhmad, Muslim, dan at-Tirmidzi dari Abu Umamah r.a. Lihat, Fathul Qadiin juz3,hlm.376.
FIqLH ISLAM JILID 7 Baglan 4: IGPEMILIXAN OAN BERBAGAI XARAI(TERISTIKNYA

tahan lama. Ini adalah sebuah pernyataan Sekarang yang terpenting adalah, pekerjaan
yang telah saya suarakan sejak tahun 1965 M meskipun memang menjadi asas utama un-
sebelum runtuhnya Uni Soviet. tuk nilai ekonomi suatu barang asas utama
nilai sosial bagi individu, dan asas utama bagi
pertumbuhan ekonomi dan bagi pendayagu-
C. TEORI NILAI DALAM ISLAM
naan kekayaan alam. Namun, nilai suatu ba-
Pada pembahasan yang pertama di atas, rang tertentukan oleh tingkat penawaran dan
saya telah menyinggung tentang teori ini dan
permintaan terhadap barang tersebut, dengan
di atas saya telah menjelaskan bahwa Islam tetap memerhatikan prinsip harga yang adil
sangat mendorong untuk bekerja dan beramal.
serta berada dalam koridor pengawasan dan
Al-Qur'an menginstruksikan untuk mendaya-
kontrol negara. Hal ini berdasarkan hadits,
gunakan potensi dan kekayaan alam. Allah
SWT berfirman, ' o' o ",A.itt A:j tjt
"Dialah (Allah) yang menciptokan segala
fqr
"Biarkanlah sebagian manusia dikaruniai
utlt
apa yang ada di bumi untukmu...." (al-Baqa-
rezeki oleh Allah SWT lantaran sebagion yang
rah:29) lain.'67
Karena, bekerja pada hakikatnya adalah
Ditambah lagi dengan fatwa tujuh tokoh
asas kemajuan dan pembangunan alam selu-
fuqaha Madinah pada masa Tabi'in, fatwa ulama
ruhnya. Kerja dan amal adalah yang menjadi
Malikiyah, ulama Hanabilah dan ulama Zaid-
dasar perbedaan status dan derajat manusia
iyyah generasi terakhic yang menyatakan ten-
di dunia dan akhirat. Bekerja di dunia adalah
tang bolehnya at-Tas' iir Qtricing, price' control,
setiap usaha yang bisa mendatangkan keman-
intervensi negara untuk mengontrol harga ba-
faatan umum atau khusus, atau yang bisa men-
rang dengan membuat standarisasi dan pato-
cegah kemudharatan khusus atau umum, atau
kan harga) ketika penyakit rakus, serakah dan
berkembang dan majunya industri yang ber-
tamak menyerang sebagian orang sehingga me-
faedah, atau meningkatnya taraf kehidupan
reka seenaknya sendiri melambungkan nilai-
yang halal, atau majunya pembangunan dalam
nilai harga barang.58
semua bidang.
Pendapat ini sebagai bentuk pengimple-
Adapun bekerja [beramal) untuk akhirat
mentasian prinsip al-Mashaalih al-Mursalah
adalah, menunaikan kewajiban-kewajiban aga-
yang menuntut adanya intervensi pemerintah
ma, baik dalam bentuk pemikiran, pendidikan,
untuk menggiring para pedagang dan peng-
pengamalan, menjauhi kejelekan dan berbagai
usaha kepada prinsip harga yang adil [atau
bentuk kejahatan. fuga, mencakup niat yang
nilai standal nilai mitsl) yang tidak mengan-
baik dalam melaksanakan amal dan pekeria-
dungal-Ghabn al-Faahisy [penipuan harga de-
an-pekerjaan duniawi.
ngan menjual atau membeli sesuatu dengan

67 TakftrirT hadits ini telah disebutkan di bagian terdahulu


68 Sementara itu, mayoritas fuqaha berpendapat bahwa at-Tas'iir hukumnya adalah tidak boleh kecuali iika teriadi praktik-praktik
melampaui batas yang sudah tidak bisa ditoleransi. Pendapat ini bersandarkan kepada hadis yang diriwayatkan oleh al-Khamsah
kecuali an-Nasa'i dari Anas r.a., "Sesungguhnya Allah-lah Zat Yang menggenggam, melepaskan, memberi rezeki, dan Yang mengontrol
dan menentukan harga." Juga, karena harga adalah hak pihak peniual, sehingga masalah penentuannya diserahkan kepadanya.
Oleh sebab itu, penguasa tidak selayaknya mengintervensi hak tersebut. Hal ini memang benar dan bisa diterima pada masa Rasu-
lullah saw ketika sifat wara'masih mendominasi.
Baglan 4: XEPEMILIIGT{ DAil BERBAGAI I(ARATTERISTI!(NYA FrqLH rsLAM JtLtD 7

harga yang jauh lebih tinggi atau jauh lebih aset kekayaan, monopoli kepemilikan tanah
rendah).5e dan kondisi terhalangnya sebagian besar ma-
Berdasarkan hal ini, harga barang-barang syarakat dari ikut memilikinya. Karena, tanah
jadi pada masa sekarang secara prinsip dalam adalah milik Allah SWT dan Dia menyukai ke-
menentukan harganya harus memasukkan un- adilan dalam pembagian dan distribusi.
sur pekerjaan yang dibutuhkan dalam proses Islam sangat mengutamakan jika sumber
pembuatannya, dengan tetap memperhatikan pemasukan manusia adalah lewat kerja dan
kemaslahatan umum dan asas keadilan dalam secara umum sangat membenci pemasukan
penentuan nilai harga. tanpa keria. Oleh sebab itulah, Islam meng-
haramkan riba, iudi, taruhan, praktik-praktik
D. PENYEWAAN TAHAN DAIAM ISLAM bisnis yang tidak jujur seperti at-Todliis (me-
Sebelum menyebutkan perbedaan penda- nyembunyikan cacat pada barang yang dijual,
pat para ulama yang cukup banyak dalam tema informasi yang tidak lengkap) dan al-Ghabn
penyewaan lahan, terlebih dahulu saya akan (penipuan harga), praktik-praktik pengeksplo-
menjelaskan orientasi, visi dan tujuan-tujuan itasian dan praktik-praktik penimbunan serta
umum Islam, semangat perundang-undangan monopoli. Sebagian ulama terinspirasi oleh
Islam, dan prinsip-prinsip sosialisme Islam visi dan orientasi perundang-undangan ini, se-
yang telah saya singgung di bagian terdahulu. hingga mereka juga mengharamkan praktik pe-
Tidak diragukan lagi, Islam sangat meng- nyewaan lahan dan pendapat ini dijadikan pe-
anjurkan dan mendorong untuk menginvesta- doman oleh pihak-pihak yang berpendapat
sikan, rhemanfaatkan, dan mendayagunakan tentang bolehnya kebijakan nasionalisasi atau
kandungan kekayaan alam. Islam sangat mem- pembatasan kepemilikan.
benci bentuk-bentuk penelantaran dan penyia- Sosialisme Islam sebagaimana yang telah
nyiaan harta, sebagaimana Islam sangat mem- kami jelaskan di bagian terdahulu, hendaknya
benci kemalasan dan pengangguran. Berdasar- muncul dari motivasi pribadi dan dorongan
kan hal ini, sebagian ulama ada yang berpen- moral. Sosialisme Islam secara garis besar ti-
dapat bahwa lahan tidak boleh dibiarkan ter- dak menyukai pemaksaan dan pemberlakuan
bengkelai tanpa didayagunakan untuk perta- perintah dan larangan terhadap manusia de-
nian, karena hal itu mengandung bentuk pe- ngan menggunakan perangkat undang-undang
nyia-nyiaan harta. represif dan ancaman tegas selama pemerin-
Islam juga sangat menginginkan pemera- tah tidak dalam kondisi terpaksa untuk meng-
taan kemakmuran dan kesejahteraan bagi se- gunakannya dan manusia bersikap lalai dalam
mua manusia, sangat menginginkan hal-hal menjalankan tugas dan kewajiban-kewajiban
yang bermanfaat bagi umum, pembagian dan mereka.
pemerataan kepemilikan, menghindari kepe- Hal ini bertujuan agar penghormatan dan
milikan lahan pertanian yang terlalu luas ka- kepatuhan terhadap hukum dan aturan terjadi
rena dikhawatirkan tidak mampu untuk me- atas dasar penuh kerelaan, dengan senang hati,
ngolah dan mendayagunakannya secara opti- kesadaran, dan kemauan sendiri. fuga, agar
mal, membenci kondisi terakumulasinya aset- hukum dan aturan itu bisa berjalan langgeng

69 Ibnul Qayyim mengatakan, at-Ias'iirboleh dilakukan dalam kaitannya dengan pekerjaan. Ketika masyarakat membutuhkan orang-
orang yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu seperti petani dan yang lainnya, mereka harus mengerjakannya dengan upah
mitsl (standar). Ini adalah bentuk at-Ias'iir yang waiib, dan ini adalah bentuk af-Ias'iir dalam kaitannya dengan pekerjaan.
FIQLH ISTAM JIttD 7 Baglan 4: !(EPEffllLIKAl{ DAN BERBAGAI IGRAXTERISTII(I{YA

serta kehidupan masyarakat bisa damai dan Dalil akal, yaitu bahwa praktik penyewa-
tenteram, tidak dikeruhkan oleh sikap-sikap an lahan seperti itu mengandung unsur
saling membenci, saling bermusuhan, dan ke- gharar (risiko), yakni kemungkinan bisa
dengkian di antara individu anggota masyara- merugikan pihak penyewa, yaitu si petani
kat. Berdasarkan semangat ini, jumhur ulama penggarap. Karena, bisa jadi tanamannya
memperbolehkan praktik-praktik penyewaan terserang wabah penyakit atau bencana
lahan. Mereka tidak memaksa pemilik lahan seperti terbakat kekeringan, atau teng-
harus menginvestasikan, mendayagunakan dan gelam, sehingga akhirnya ia terpaksa harus
menanaminya sendiri, atau meminjamkannya membayar biaya sewa tanpa ia mendapat-
kepada oranglain, atau memberikannya secara kan hasil apa pun.
cuma-cuma kepada orang yang mau mengga- b. Dalil naqli dari hadits. Terdapat seiumlah
rap dan menanaminya. Hal ini sebagai imple- hadits shahih dari Rasulullah saw. yang
mentasi prinsip kebebasan ekonomi, yakni bah- melarang penyewaan lahan pertanian. Di
wa setiap orang bebas dalam men-tasharuf- antaranya adalah hadits yang diriwayat-
kan harta kekayaannya. kan oleh Imam Malik dari Rafi'bin Khadij
Dari visi dan orientasi-orientasi inilah, r.il.,

(:t;rt1f e ,* W:i" iirLi


muncul perbedaan pendapat di kalangan fu-
qaha seputar tema hukunr, menyewakan lahan
untuk diperdayagunakan dan ditanami. Dalam "Rasulullah melarang penyewaan la-
hal ini terdapat dua pendapat. Pertoma, mela- han pertanian."
rang praktik penyewaan lahan secara mutlak. Diriwayatkan dari Rafi'bin Khadii r.a. dari
Ke d u a, mengatakan boleh. Kemudian kelompok ayahnya, ia berkata,
yang memperbolehkan praktik penyewaan la-
han berbeda pendapat dalam beberapa aspek
yang bersifat tidak prinsip yang ada baiknya
,,4tii 6iL;L r W at J-, ,*
"Rorrlritoh io*. menyewa'
juga disebutkan. ^rtorong
kan tanah.'70
Kelompok pertama yang melarang prak-
Diriwayatkan dari |abir r.a., ia berkata,
tik penyewaan lahan pertanian dan mereka
adalah minoritas, yaitu sebagian kalangan Ta-
bi'in, seperti Thawus, Abu Bakar bin Abdirrah-
,1:e 'ti tt:* ,r'ri t us u o' c '
- o.
G")t \b;t;i
- ,
man dan beberapa kelompok kecil ulama lain-
nya. Pendapat kelompok pertama ini diambil
"Rasulullah menyampaikan pidato ke-
oleh Ibnu Hazm azh-Zhahiri. Mereka menga-
pada kami, lalu beliau bersabda,'Barang-
takan, praktikpenyewaan lahan pertanian ada-
siapa memiliki lahan, hendaklah ia mena-
lah tidak boleh secara mutlah baik biaya sewa
naminya sendiri. |ika tidak, hendaklah ia
itu berupa sebagian dari hasil tanamannya,
menyerahkannya secara cuma-cuma (me-
berupa bahan makanan selain dari hasil tana-
minjamkannya) kepada saudaranya supa-
mannya, berupa uang, maupun yang lainnya.
ya ditanami oleh saudaranya itu. Jika ti-
Pendapat ini mereka landaskan pada dua
dah hendaklah ia membiarkinnya."Tl
dalil berikut,

70 HR Ahmad, Bukhari, dan an-Nasa'i.


7r HR Ahmad dan Muslim dari fabir r.a..
Baglan 4: TEPEilIIUI(AN DAN BERBAGAI XARAKTERISTIK,{YA FrQLH rSrAM ltLtD 7

b eV lnr J-., i$ itii;i ,s1 ,r


iatidak mampu menanaminya seluruhnya atau
sebagiannya, ia meminjamkannya atau memin-

;;i,;xe.'ri W'r *,-e'rl ;: UG jamkan sebagian dari lahan yang ia tidak mam-
pu untuk menanaminya itu kepada saudaranya

L'r('a*;1 oi'ov secara cuma-cuma.


Sementara itu, kelompok kedua, yaitu
"Diriwayatkan dari eU, Urroirrn r.o., jumhur ulama yang secara prinsip memper-
ia berkata,'Rasulullah bersabda,'Barang- bolehkan praktik penyewaan lahan, mereka
siapa memiliki lahan, hendaklah ia mena- berbeda pendapat dalam beberapa aspekyang
naminya sendiri. Jika tidak hendaklah ia terkait dengan masalah jenis biaya sewa. Per-
menyerahkannya secara cuma-cuma (me- bedaan ini muncul sebagai konsekuensi keha-
minjamkannya) kepada saudaranya su- rusan memerhatikan beberapa kaidah syariah
paya ditanami oleh saudaranya itu. Jika yang lain yang mengharamkan ribadangharor
tidak mau, hendaklah ia tetap memegang (akad yang mengandung unsur risiko, speku-
lahannya itu.'oz latif). Perbedaan pendapat mereka terbatas
Maksud potongan hadits, 'Atau jika tidak, seputar boleh-tidaknya menyewakan lahan de-
hendaklah ia menyerahkannya kepada sau- ngan biaya sewa sebagian dari hasil tanaman-
daranya supoya ditanami oleh saudaranya nya.
itu," adalah menyerahkannya supaya di- L. Pendapat sebagian Tabi'in, yaitu Rabi'ah
tanami oleh saudaranya itu secara cuma- dan Sa'id Ibnul Musayyab
cuma, yaitu dengan meminiamkannya. Hal Pendapat ini menyatakan bahwa tidak bo-
ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan leh menyewakan lahan kecuali dengan bi-
oleh Abdullah Ibnu Abbas r.a., bahwasa- aya sewa berupa dinar atau dirham (uang)
nya Rasulullah saw. bersabda, saja. Pendapat ini dilandaskan pada hadits
o7'
yang diriwayatkan oleh Rafi' Ibnu Khadij
bil t,Ait\;;i;sGi& JY r.o,

oi
elx €t; iV tJl
:t"Jt)y-.jJt J-war l-r,*
"Sungguh salah seorang di antara
kamu sekalian menyerahkan ladangnya i !.ez,Ai fr ,y', *x 1ri t L J\t)
kepada saudaranya (untuk digarap dan zti ,o oi z t o,r, ,i..r.r.
v Lst sP ubst
C Ft st W.tt-
ditanami secara cuma-cuma tanpa biaya c
sewa), itu lebih baik baginya daripada ia
menyerahkannya kepadanya dengan me-
,i
;i .j+ .1 .o o'
w3i ,s'*,)t
il

_tr,'jI 4
netapkan biaya sewa berupa sebagian ter-
tentu dari hasil ladang itu.'43 ^-'1
"Rasulullah melarang al-Muhaaqalah
Hadits-hadits di atas secara tegas menya-
dan al-Muzaabanah, dan beliau bersabda,
takan bahwa setiap pemilik lahan dibebani un-
'Orang yang menanam hanyo ada tiga,
tuk menanami sendiri lahan miliknya. Apabila
yaitu, orang yang memiliki ladang, orang

72 HR Bukhari dan Muslim.


73 HRAhmad, Bukhari,Abu Dawud, dan tbnu Majah. Lihat,NailulAuthaar, jnzlr,hlm,279.
FIqLH ISLAM IILIDT Baglan 4: KEPEMILIXAIT DAI{ BERBAGAI XARAXTERISTIXT{YA

yang dipinjami ladang secara cuma-cuma jadikan sebagai ongkos sewa, yaitu: per-
lalu ia mengolah dan menanami ladang tama, berupa bahan makanan baik bahan
yang dipinjamkan kepadanya itu, dan makanan dari hasil bumi maupun bahan
orang yang menyewa ladang dengan ong- makanan yang lainnya. Kedua, berupa se-
kos sewa dibayar dengan emas atu perak suatu yang ditumbuhkan oleh bumi, baik
(uang)."44 itu berupa bahan makanan maupun yang
Mereka mengatakan, hadits ini menjelas- lainnya, kecuali kayu, kayu bakac bambu,
kan dan mengklasifikasikan tentang siapa dan sebagainya berupa hal-hal yang ter-
saja yang mengolah dan menanami lahan, tanamnya di atas tanah adalah sangat lama
sehingga, tidak boleh keluar dari batasan sampai-sampai dianggap bahwa itu adalah
klasifikasi tersebut. sesuatu yang lain dan bukan bagian dari
Adapun hadits-hadits yang lain, redaksi- tanah.
nya berbentuk mutlak. Sementara hadits Bahan makanan yang dikecualikan terse-
di atas berbentuk muqayyad (spesifik), se- but mencakup setiap bahan makanan yang
lanjutnya dalil yang berbentuk mutlak di- ditumbuhkan oleh bumi, seperti gandum,
pahami dalam konteks hadits yang ber- dan bahan makanan tidak ditumbuhkan
bentuk muqayyad. Larangan akad al-Mu- oleh bumi, seperti susu dan madu. Sesuatu
zaara'ah d,an al-Mukhaabarah yang ber- selain bahan makanan yang ditumbuhkan
bentuk larangan mutlak dipahami dalam oleh bumi dan tidak boleh dijadikan se-
konteks kasus akad tersebut yang meng- bagai bayaran ongkos sewa adalah seperti
andung unsur al-Jahaalah (tidak diketa- kapas, ushfur (safflower), dan zeffron.
hui secara jelas) dan gharar (risiko, spe- Alasan mengecualikan bahan'makanan
kulatif). Atau dipahami dalam konteks la- adalah, supaya tidak terjatuh ke dalam
rangan yang bersifat anjuran untuk meng- riba dengan meniual makanan dibayar de-
hindarinya. Ibnu Hajar dalam kitab Fathul ngan makanan secara tidak tunai. Adapun
Baarii mengatakan, larangan akad al-Mu- alasan mengecualikan sesuatu yang di-
zeara' ah, menurut j umhur dipahami dalam tumbuhkan bumi selain bahan makanan
konteks bahwa yang dimaksudkan adalah karena adanya unsur gharar [risiko) da-
akad al-Muzaara'ah dalam bentuk yang lam akad tersebut yakni, mengandung ke-
mengandung unsur gharar dan al-Jahaa- mungkinan hasil lahan yang disewa me-
lah, bukannya larangan praktik penyewa- mang sesuai dengan kadar ongkos sewa
an lahan secara mutlak sekalipun dengan yang dikeluarkan, atau lebih sedikit atau
ongkos sewa berupa dinar atau dirham. lebih banyak. fuga karena mengandung
2. Pendapat ulama Malikiyah berdasarkan unsur al-Jahaalah, yakni melakukan akad
pendapat mereka yang masyhur. sewa terhadap sesuatu yang sudah diketa-
Boleh menyewakan lahan dengan ongkos hui dengan jelas yaitu lahan, dengan se-
sewa apa pun, seperti dinar atau dirham suatu yang tidak diketahui dengan jelas
(uang), bahan tambang, binatang, barang dan pasti, yaitu sesuatu yang dihasilkan
komoditi dan kemanfaatan suatu harta, ke- dari lahan. Sementara gharar dan al-Jahaa-
cuali hanya dua hal yang tidak boleh di- Iah berpotensi menimbulkan perselisihan.

74 HR. Abu Dawud dan an-Nasa'i dengan sanad shahih. Lihat, Nailut Awthaan iuz 5,h1m.27 6
BaElan 4: KEPEMILII(AN DAN BERBAGA! XARAI$ERISTII${YA FIQLH ISI.AM JILID 7

Berdasarkan hal ini, aka d al- Musaaqaoh pingan), sulitnya melakukan penyiraman
dan akad al-Muzaarahh adalah boleh me- terhadap pohon-pohon kurma yang ada
nurut ulama Malikiyah. Adapun al-Musaa- secara tersendiri, dan lahan yang diiadi-
qaah adalah, akad antara pemilik kebun kan objek al-Muzaara'ah itu memang ko-
dengan pihak aamil [pekerja) untuk me- song.
ngurus dan merawat pohon yang berbuah Dalil pendapat ulama Malikiyah adalah
seperti pohon kurma atau pohon angguc hadits yang diriwayatkan oleh Rafi' Ibnu
dengan upah sebagian tertentu dengan ka- Khadij r.a, ia berkata, "Rasulullah bersab-
dar yang diketahui pasti dari buah yang da,
dihasilkan. Boleh juga menambahkan
akad lain yang statusnya mengikuti akad G:iii G;;tt e'ri {j Js u
ol-Musaaqaah. Dengan kata lain akad sam-
pingan, yaitu mengelola dan mengolah se-
tfur'tl et:\t *t;5;
\i it;i
bagian tanah kebun tersebut dengan sya-
rat harus sedikit, yakni upah akad sam- #J
pingan itu jika dibandingkan dengan upah "Barangsiapa memiliki lahan, ien-
secara keseluruhan dari buah pohon yang doklah ia menanaminya sendiri, atau iika
ada adalah sepertiganya atau lebih sedikit tidak, hendaklah io menyerahkannya se-
dari itu. caro cuma - cuma (memini amkanny a) kep a -
Akad al- M uzaara' ah adalah, kesepakatan da saudaranya supaya ditanami oleh sau-
pernanfaatan dan pendayagunaan suatu daranya itu. Janganlah ia menyewakannya
lahan dengan upah sebagian dari hasil ta- dengan ongkos sepertiga atau seperempat
naman lahan yang digarap. Menurut ula- (dari hasil tanaman) atau dengan ongkos
ma Malikiyah, akad al-Muzaara'oh adalah berupa bahan makanan tertentu.'qs
boleh dengan syarat tidak mengandung Menyewakan lahan dengan ongkos berupa
bentuk penyewaan lahan yang dilarang, hinthah (gandum) dikenal dengan istilah
yaitu lahannya atau sebagiannya statusnya
al-Muhaaqalah dan Rasulullah saw. mela-
tidak sebagai bandingan benih, atau ba- rangnya dalam sebuah hadits yang lain. Ini
han makanan meskipun bahan makanan adalah dalil mereka tentang larangan me-
selain yang dihasilkan dari bumi (seperti nyewakan lahan dengan ongkos sewa be-
susu, madu), atau sesuatu yang dihasilkan
rupa bahan makanan. Adapun dalil pen-
dari bumi meskipun itu berupa selain ba- dapat mereka yang melarang penyewaan
han makanan, seperti yang telah dijelas- lahan dengan ongkos berupa sesuatu yang
kan di atas.
ditumbuhkan oleh bumi adalah hadits
Sementara itu, Imam Abu Hanifah tidak yang menjelaskan bahwa Rasulullah saw.
memperbolehkan al-Muzaarahh. Sedang- melarang praktik al- M ukhaabarah,T 6 yaitu
kan ulama Syafi'iah berpendapat bahwa menyewakan lahan dengan ongkos sewa
akad al-Muzaara'ah tidak sah kecuali jika berupa sebagian dari apa yang dihasilkan
statusnya mengikuti al<ad. al-Musaaqaah lahan tersebut.
(atau dengan kata lain sebagai akad sam-

75
HR. Ahmad, Bukhari, Abu Dawud, dan an-Nasa'i
76
HR. Abu Dawud dari Zaid lbnu Tsabit r.a
FIQLH ISLAM JILIDT Bajlan 4: l(EPEillLtl(AIt DAl{ BERBAOAT XARAT(IERETil$YA

3. Pendapat Abu Yusuf dan Muhammad dari hasil pohon kurma dan tanaman lahan ter-
kalangan ulama Hanafiyah, pendapat ula- sebut. Hadits-hadits yang semakna juga
ma Hanabilah, ats-Tsauri, al-Laits, Ibnu Abi diriwayatkan Abdullah Ibnu Abbas r.a dan
Laila, al-Auza'i, dan sekelompok ulama Abu Hurairah r.a.. Setiap kaum Muhajirin
Iainnya. di Madinah mereka mengolah dan mena-
Mereka mengatakan bahwa praktik pe- nami lahan milik saudara mereka dari An-
nyewaan lahan adalah boleh dengan biaya shar dengan upah sepertiga atau seperem-
sewa berbentuk apa pun sekali pun biaya pat dari hasilnya.
sewanya adalah sebagian dari hasil tana- AIi Ibnu Abi Thalib r.a, Sa'd lbnu Malik r.a,
man lahan tersebut. Ini adalah pendapat Abdullah Ibnu Mas'ud r.a, Umar Ibnu Ab-
yang dipraktikkan oleh kaum Muslimin di dil Aziz, Al-Qasim, Urwah, keluarga Abu
mana-mana. Karena itu adalah bentuk me- Bakar r.a, keluarga Ali Ibnu Abi Thalib
nyewakan suatu kemanfaatan yang dike- r.a, keluarga Umar ibnul Khaththab r.a,
tahui dengan jelas dan pasti (yaitu pe- dan Mu'adz Ibnu fabal r.a, mereka semua
kerjaan mengolah dan menanami lahan) juga melakukan akad al-Muzaraahft, baik
dengan ongkos berupa sesuatu yang dike- pada masa Rasulullah saw maupun pada
tahui juga (yaitu ongkos sewa atau upah). masa Khulafaur Rasyidin.
Oleh sebab itu, hukumnya boleh diqiyas- Sementara itu, berkenaan dengan hadits-
kan dengan penyewaan kemanfaatan-ke- hadits yang dijadikan sebagai landasan
manfaatan yang lain, seperti kemanfaatan dalil oleh kelompok lain, mereka membe-
berupa menempati rumah (menyewakan rikan tanggapan bahwa hadits-hadits Rafi'
rumah), kemanfaatan menggunakan kios Ibnu Khadii r.a adalah dha'if flemahJ, ka-
[menyewakan kios), dan sebagainya. Dari rena redakxnya mudhtharib, yakni rancu
sudut pandang dalil atsar, hal ini dikuat- dan berbeda-beda antara redaksi riwayat
kan oleh hadits Abdullah Ibnu Umar r.a, satu dengan redaksi riwayatyang lain. f ika

ti ii;, J;i ,yv W ir j;., i'i diasumsikan bahwa hadits-hadits terse-


but memang sahih, dipahami dalam kon-

Lt)
o'
j:;rqL;j teks tidak disukai, bukan larangan atau
pengharaman. Hal ini berdasarkan apa
yang yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
"Rasulullah mempekerjakan penduduk
Muslim dari Abdullah lbnu Abbas r.a, bah-
Khaibar untuk mengolah dan menggarap
wasannya ia berkata,
tanah Khaibar dengan upah sebagian dari
hasil kebun dan ladang Khaibar yang me-
reka urus dan kelola.'47 & :'i io ;r, w ^Z.il ,6rr dt i't
Maksudnya Rasulullah saw. memasrahkan itiL;lU:,ibtFi6i;t'*i
kebun kurma dan lahan Khaibar kepada
"s"rungguhnya Rasulullah saw. tidak
Yahudi Khaibar supaya mereka mengelola
melarangnya, hanya saja beliau bersabda,
dan menggarapnya dengan menggunakan
'Sungguh salah seorang di antara kamu
harta mereka dengan upah separuh dari

HR. Bukhari, Muslim,Abu Dawud, at-Tirmidzi,an-Nasa'i, Ibnu Maiah, danAhmaddariAbdullah IbnuUmarr.a.Lihat,NaitutAwthaan


s/272.
Baglan 4: XEPEMTLTKAN DAN BERBAGAI l(ARAlfiERlliTlXt{YA
ISTAM IILID 7

sekalian menyerahkan ladangnya kepada yang biasa dikenal dengan istilah mempeker-
saudaranya (untuk digarap dan ditanami jakan seseorang dengan uPah).
secara cuma'cuma tonpa biaya sewa), itu Contoh ijaarah yang pertama adalah, se-
lebih baik baginya daripada ia menyerah' perti menyewakan harta tidak bergerak (ta-
kannya kepadanya dengan mengambil se- nah), rumah, kios, pekarangan, kendaraan un-
suatu (biaya sewa) darinYa."' tuk dinaiki dan untuk mengangkut barang, pa-
Atau larangan menyewakan lahan dipa- kaian dan perhiasan untuk dikenakan, berba-
hami dalam konteks apabila ongkos sewa-
gai macam wadah untuk digunakan, dan se-
nya tidak diketahui dengan jelas dan pasti
bagainya dengan syarat kemanfaatan barang
yang disewakan tersebut adalah kemanfaatan
(majhuul) atau ongkos sewanya berupa
yang mubah. Apabila kemanfaatan itu berupa
hasil tanaman pada petak tertentu dari
lahan yang digarap seperti pemilik lahan kemanfaatan yang diharamkan, seperti bang-
mensyaratkan bahwa hasil tanaman pada kai, darah, upah tukang meratapi mayat, upah
petak tertentu dari lahan yang digarap biduwan, maka tidak sah melakukan iiaarah
adalah untuknya misalnya, atau seperti terhadapnya.
mensyaratkan bahwa hasil tanaman yang Contoh ijaarah yang kedua, yaitu akad
ada di sekitar bibir parit adalah untuknya ijaarah terhadap suatu pekerjaan tertentu, se-
misalnya. Karena hal itu mengandung un- perti mengupah seseorang untuk membangun
sur gharar [risiko) daniahaalah (tidak di- suatu bangunan, mengupah seseorang untuk
ketahui dengan ielas dan Pasti). menjahit baju, mengupah seseorang untuk me-
Ket6rangan di atas menunjukkan bahwa ngangkut suatu barang ke tempat tertentu,
hadits-hadits yang melarang penyewaan mengupah seseorang untuk mewarnai kain,
lahan adalah dipahami dalam konteks an- mengupah seseorang untuk memperbaiki se-
juran, sehingga yang lebih utama adalah patu dan sebagainya berupa pekerjaan-peker-
jaan yang boleh mengupah seseorang untuk
menyerahkan lahan tersebut secara cuma-
cuma [meminjamkannya) kepada para pe- melakukannya. Diriwayatkan dari Rafi' Ibnu Ri-
fa'ah r.a, ia berkata,
tani atau buruh untuk digarap' Ini berda-
o I c . -, \ ,
-. o.1
sarkan dalil iima'para sahabatbahwa f'aa-
rah (menyewakan) adalah boleh, dan me-
u yr a,!i +s b W lt :; uA'A
minjamkan hukumnya juga tidakwaiib ber-
dasarkan ijmak. lt'F:c\tk sut6t+
j''jt) JfNt,
E. UPAH DALAM ISIAM
"sesungguhnya Rasulullah melarang hasil
Ijaarah ada dua macam. Pertama, iiaarah
terhadap kemanfaatan suatu barang, dalam ar- kerja budak perempuan kecuali yang ia laku'
tian yang menjadi objek akad adalah keman- kan dengan menggunakan kedua tangannya.
faatan suatu barang (atau yang biasa dikenal Beliau bersabda sambil menuniuk ke arah roti,
p emintol an, d an p e ny isiran.'4 I
dengan sebutan penyewaan barang). Kedua,
ijaarah terhadap pekerjaan, dalam artian yang Yakni membuat adonan roti dan mema-
menjadi objek akad adalah pekerjaan (atau saknya menjadi roti, memintal bulu atau kapas,

78 HR. Ahmad dan Abu Dawud. Lihat, No ilul Awthaar itz 5, hlm. 282 dan halaman berikutnya'
FrQLH rSr.-AM ttLtD 7 Baglan 4: XEPETIIUI(Ail DA]I BERAAG,I! IGRAXTERTSTII(I{YA

atau menyisirnya. Dalam sebuah riwayat dise- url (kebiasaan yang berlaku, common law).
butkan dengan kata an-Naqsyu yang artinya Oleh sebab itu, upah harus adil sesuai dengan
adalah menyulam. kebiasaan yang beraku dengan mempertim-
Ijaarah dengan kedua bentuknya di atas bangkan bentuk keahlian, serta harus dilaku-
adalah disyariatkan dan mubah berdasarkan kan atas dasar kebebasan, kerelaan dan atas
dalil dari Al-Qur'an, sunnah dan ijmal Allah kemauan sendiri tanpa ada suatu bentuk pe-
SWT berfirman, maksaan.
Oleh sebab itu, tidak boleh mempekerja-
" Kemudian j ika m e reka m e nyusukan (anok-
kan seseorang secara paksa, tidak boleh meng-
anak)mu untukmu maka berikanlah kepada me-
aniaya aiiia tidak menghalang-halangi haknya
reka upahnya." (ath Thalaq: 6)
[upahnya) atau mengulur-ngulur pembayaran-
"Salah seorang dari kedua wanita itu ber- nya, atau mendapatkan suatu kemanfaatan
kata,'Wahai bapakku ambillah ia sebagai orang darinya tanpa iwadh fupah), karena barangsia-
yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya pa menggunakan jasa seorang pekerja tanpa
orang yang paling baikyang kamu ambil untuk memberinya upah, itu sama saja ia memper-
bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi budaknya sebagaimana yang dikatakan oleh
dapat dipercaya."' fuqaha Islam yang disimpulkan dari sebuah
Rasulullah saw. bersabda, hadits yang menganggap orang yang "memak-
an" tenaga dan jerih payah seorang pekerja
|i;rii Jii;i;\irj;i sama saja seperti seseorang yang menjual
orang yang berstatus merdeka dan memakan
"Berikanlah kepada pekerja upahnya sebe-
harga hasil penjualan itu. Hadits tersebut diri-
lum kering atny a me ng e ring ioe
wayatkan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata,
';;i,
i,it t;i;ur ; "Rasulullah saw. bersabda,

6{fi'ar j6
, o) o .-1, ,,. ct , o .
"Barangsiapa mempekerjakan seseorang, s ._,fJ 4,.y-r^rl U gr"r--,
hendaklah ia menyebutkan kepadanya upah- o,r...-'. n!..
)e t' G Ptioii,t.F:
llo z z l. o .

nya.'40 ,-F-t-t @A*e>

'7i ;u' :e:.:,*, f.t,";," .it.


Umat Islam pada masa sahabat berijma'
bahwa ijaarah adalah boleh, karena manusia
membutuhkan kemanfaatan suatu barang se- or>l asjl
perti kebutuhan mereka kepada barang itu l: y ,t-pb
sendiri. Allah SWT berfirman,'Ada tiga orang yang
Akan tetapi, syara' menetapkan seiumlah Aku adalah seterunya kelak di hari kiamal dan
jaminan terhadap hak ajiir (orang yang dipe- barangsiapa yang Aku adalah seterunya, Aku
kerjakan dengan upah), yaitu kerelaan dan per- pasti akan mengalahkannya dalam perseteruan,
setujuan, keadilan atau proporsionalitas, dan yaitu, seseorang yang bersumpah atas Nama-

79
HR. Ibnu Maiah dari Abdullah lbnu Umar r.a. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Abu Ya'la dari Abu Hurairah r.a, oleh ath-Thabrani
dalam kitab AI- Mu'jamul Awsath dari fabir r.a dan oleh al-Hakim at-Tirmidzi dari Anas r.a. lni adalah hadits dhaif.
80
HR. Al-Baihaqi, Abdurrazzaq, Ishaq dalam Musnad-nya, Abu Dawud dalam kitabnya Al-Maraasiil dan an-Nasa'i dalam az-Ziraa'ah,
namun menurut riwayat sebagian dari mereka hadits dengan redaksi ini tidak dalam bentuk may'uu'. Imam Ahmad meriwayatkan
dari Abu Sa'id al-Khudri r.a, ia berkata, "Rasulullah melarang mempekerjakan seseorang hingga dijelaskan kepadanya upahnya."
Lihat, Nailul Awthaar, iuz 5, hlm. 292, 293
Baglan 4: KEPEMILIXAIII DAN BERBAGAI I(ARAXTERISTIX]{YA FIQLH ISLAM IILID 7

Ku kemudian ia melanggarnya. Seseorang yang taqowwam, boleh digunakan dan dimanfaat-


menjual orang yang statusnya sudah merdeka kan menurut agama), jelas dan diketahui spe-
dan ia memakan harganya. Dan ketiga, orong sifikasinya oleh pihak pekerja baik spesifikasi
yang mempekerjakan seseorang, lalu orang jenis, kadar dan sifatnya, sama seperti harga
yang ia pekerjakan itu telah melaksanakan dalam akad jual-beli. Hal ini berdasarkan ha-
pekerjaannye, namun ia tidak memenuhi hak dits di atas,
upahnya.'aL
Ibnut Tin mengatakan bahwa Allah SWT
';;i,
irit
tpl ;*t ;
adalah seteru bagi semua orang yang berlaku "Barangsiapa yang mempekerjakan seseo-
zalim, hanya saja di sini Allah SWT ingin mem- rang, hendaklah ia menyebutkan dan menjelas-
berikan penekanan lebih dalam memberikan kan upahnya."
ancaman terhadap ketiga kriteria orang terse- Syarat diketahuinya upah tidak bisa ter-
but. penuhi kecuali dengan cara dijelaskan dan di-
Dalam hadits-hadits lain, Rasulullah saw. tentukan secara pasti.
menekankan keharusan memenuhi hak pe- Disyaratkan juga bahwa kemanfaatan yang
kerja sebagaimana yang telah kami sebutkan. meniadi obiek akad harus diketahui kadarnya
fuga seperti hadits yang diriwayatkan dari juga, seperti diketahui dengan berdasarkan
Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah saw. yangme- maksud dan tujuannya seperti menjahit baju,
nyatakan, membuat pintu, dan sebagainya, atau dengan
o " ''o"4 menentukan jangka waktunya seperti mem-
( # o6i i"9 Ft- ey\'* "i ui pekerjakan seseorang secara harian, bulanan,

,fii'\ ,iti :-i,^ ^rl'1 ,!t i;:


'btit atau tahunan. Penentuan jangka waktu itu ada
kalanya dengan batas waktu apabila yang men-
lzz ,/o z Oz) tO
jadi objek akad adalah suatu pekerjaan dan ke-
^* ,ai 15! or-i d_r al manfaatan yang keberadaannya terus tersam-
"l?matbeliau diberi r^Or'ron pada malam bung, seperti dalam penyewaan rumah atau
terakhir bulan Ramadhan. Lalu ditanyakon ke' kios, atau ada kalanya dengan batasan tempat
pada beliau, 'Wahai Rasulullah, apakah itu atau ruang jika yang diinginkan adalah dalam
adalah malam Lailatul Qadar?' Beliau menja- bentuk berjalan, seperti penyewaan kendara-
wab, 'Tidak, akan tetapi bukankah seseorang an, yakni iasa pengangkutan dari suatu tempat
yang bekerja akan dipenuhi upahnya tidak ke tempat lain.
lain ketika ia teloh selesai meloksanakan pe- Upah berhak diterima dengan adanya ker-
kerjaannya."az ja atau dengan melaksanakan sesuatu yang di-
Sebagai bentuk perhatian syariat yang sa- minta dari pihak pekerja. Hal ini berdasarkan
ngat besar terhadap hak-hak pekerja dan bu- hadits di atas,
ruh, terutama upah, maka syariat menetapkan 'Akan tetapi bukankah seseorang yang be-
sejumlah syarat tertentu ketika mengadakan kerja akan dipenuhi upahnya tidak lain ketika
kesepakatan akad isti'jaar (kontrak kerja). Di ia telah selesai melaksanakan pekerjaannya."
antara syarat-syarat tersebut adalah: upahnya Apabila pihak pekerja tidak menuntaskan
harus berupa harta yang memiliki nilai (mu- pekerjaannya, maka yang harus dibayarkan
81 HR. Ahmad dan Bukhari dari Abu Hurairah r.a. Lihat, Nailut Awthaar, juzS, hlm. 295.
az HR. Ahmad dari Abu Hurairah r.a. Liha! Nailu I Awthaar,luz 5, hlm. 295.
rsrAM IrtrD 7 Baglan 4: KEPEMILIKAN DAil BERBAGAI KARAI(TERISTIKNYA

adalah sesuai dengan kadar pekerjaan yang but. Karena pada saat itulah, sesuatu yang men-
telah dilakukan. jadi objek akad menjadi milik musta'jir (pihak
Adapun berkenaan dengan positifnya hak yang mempekerjakan).
kepemilikan pekerja atas upah, di sini ada dua Oleh sebab itu, selanjutnya'iwadh [upah)
versi pendapat fuqaha. Ulama Syafi'iyah dan juga menjadi milik pihak aiiir (pihak yang di-
ulama Hanabilah mengatakan, kepemilikan ter- pekerjakan dengan upah). Hal itu jika memang
hadap upah muncul dan tetap dengan terben- akad yang ada tidak dibarengi dengan syarat
tuknya akad, yakni upah tersebut menjadi po- pembayaran upah disegerakan sesaat setelah
sitif dan wajib oleh sebab akad ijaarah itu akad terbentuh atau tidak ada syarat seperti
sendiri, karena akad ijaarah adalah masuk ka- itu akan tetapi pembayaran upahnya memang
tegori akad mu'aawadhah [pertukaran), se- segera dibayarkan, atau ada kesepakatan bah-
mentara akad mu'aawadhah menghendaki ke- wa pembayaran upahnya ditangguhkan.
pemilikan terhadap dua hal yang dipertukar- Berdasarkan hal ini, pihak aiiir berhak
kan sesaat setelah akad terbentuk, seperti hak terhadap upahnya sedikit demi sedikit sesuai
kepemilikan pihak penjual atas harga barang dengan kemanfaatan yang telah ia berikan ke-
yang dijualnya dengan akad jual-beli yang di- pada pihak yang mempekerjakannya dan ia
lakukannya. memiliki upah itu sedikit demi sedikit ber-
Berdasarkan hal ini, apabila ijaarah yang samaan dengan berjalannya waktu. Dengan
ada adalah berstatus dalam tanggungan, dalam kata lain, pihak yang mempekerjakan harus
artian pihak pekerja memberikan komitmen menyerahkan upah sedikit demi sedikit sesuai
untuk melakukan sesuatu seperti menjahit baj u dengan kemanfaatan yang telah ia terima ke-
atau mendirikan bangunan yang statusnya be- cuali jika ada suatu syarat yang mehghendaki
rada dalam tanggungannya, maka upahnya ha- selain itu, atau di sana terdapat sesuatu yang
rus diserahkan di majelis akad. Apabilaijaarah menghendaki untuk membayarnya di muka,
yang ada adalah terhadap suatu barang terten- seperti apabila ijaarah yang ada adalah beru-
tu (penyewaan) seperti harta tidak bergerak pa suatu barang tertentu, atau ijaarah tersebut
tertentu atau kendaraan tertentu, maka biaya statusnya dalam bentuk tanggungan.
sewa dimiliki oleh pihak yang menyewakan Kesimpulannya, hubungan antara pihak
seketika itu dan harus dibayar segera kecuali yang mempekerjakan dengan pihak yang di-
jika ada suatu syarat yang menghendaki untuk pekerjakan dibangun atas asas rasa kemanu-
menangguhkan pembayarannya. siaan, rasa kasih sayan& kemitraan dan keadil-
Versi pendapat kedua adalah pendapat an, atau kesepadanan, kerelaan, dan'urf.
ulama Malikiyah dan ulama Hanafiyah, upah Islam juga sangat menganjurkan untuk
atau biaya sewa belum berstatus positif dan bermurah hati kepada seorang pekerja dengan
menjadi wajib hanya oleh sebab akad itu sen- memberi tambahan atau bonus selain upah
diri, akan tetapi upah atau biaya sewa menjadi pokoknya. Rasulullah saw bersabda,
positif dan wajib ketika pihak yang bersang- l..orrr.olorr./
kutan telah mendapatkan kemanfaatan yang cWi rS:---i { f
dimaksud secara nyata atau dengan menjadi- "Sebaik-baik kamu sekalian adalah yang
kannya bisa mendapatkan kemanfaatan terse- paling baik dalam memenuhi hak.'43

HR Ahmad, Bukhari, dan Muslim dari Abu Hurairah r.a. dengan redaksi, "lnna khairakum ahsanukum qadhaa'an." Hadits ini iuga
diriwayatkan oleh Ahmad dan at-Tirmidzi dari Abu Hurairah r.a. dengan redaksi, "Khiyaarukum ahaasinukum qadhaa'an." Hadits
BAg,AN 4: XEPEMILIKAN DAN BERBAGAI XARAI(TERISTIKNYA FIQLH ISI.AM IILID 7

Kadar sesuatu yang meniadi bandingan baik apakah objek transaksinya ada wujudnya
[upah) adalah disesuaikan dengan kelumrahan -dalam bentuk contoh - atau tidak ada di tem-
yang berlaku apabila memang tidak ada kese- pat transaksi, atau bahkan belum ada wujud-
pakatan yang jelas dalam penentuan kadarnya, nya ketika dilakukan transaksi [atau yang dike-
atau pihak yang bersangkutan menyerahkan nal dengan istilah me'duum, fiktif) akan tetapi
kepada pihak yang lain dalam hal sesuatu yang mungkin untuk diadakansa sehingga transaksi
dibayarkan tanpa menentukan berapa kadar- yang dilakukan berarti bersifat kemungkinan
nya, akan tetapi terserah kepadanya berapa ia (spekulatif) atau yang dalam fiqih kita dikenal
akan membayarnya. Pihak yang mempeker- dengan istilah gharor frisiko, spekulatifJ.
jakan juga harus memberi kompensasi ganti Pada hakikatnya, bursa bukanlah pasar de-
rugi terhadap apa yang menimpa pihak pe- ngan pengertian yang biasa kita kenal ketika
kerja berupa kemadharatan yang diakibatkan mendengar kata pasar. Karena bursa dengan
oleh alat kerja atau kecelakaan kerja. pasar memiliki perbedaan dalam tiga hal:
Pemerintah memiliki kewenangan untuk 1. Aktivitas transaksi yang dilakukan di pa-
melakukan intervensi terhadap masalah hu- sar adalah terhadap barang-barang yang
bungan antara pihak yang mempekerjakan de- ada wujudnya secara nyata. Sementara di
ngan pihak yang dipekerjakan seperti mem- bursa, transaksi yang berlangsung adalah
buat peraturan bahwa upah pekerja disesuai- hanya terhadap contoh atau sampel atau
kan dengan beban berat kerja demi mencegah dengan berdasarkan spesifikasi dan krite-
terjadinya pengeksploitasian terhadap kondisi ria-kriteria suatu barang.
butuh para pekerja, namun juga tidak sampai 2. Transaksi yang dilakukan di pasar terjadi
merugikan kemaslahatan pihak yang mempe- terhadap semua bentuk barang. Sedang-
kerjakan demi menjaga modal yang ada bisa kan di bursa, barang yang ditransaksikan
tetap tumbuh dan berkembang. harus memenuhi sejumlah kriteria, yaitu
bisa disimpan, berupa barang-barang yang
masuk kategori harta mitsli dan sering di-
F. PASAR KEUANGAN
transaksikan, harganya berpotensi untuk
. PENGANTAR
berubah-ubah pada fase masa tertentu di-
Ini adalah pembahasan seputar pandang-
sebabkan oleh faktor penawaran dan per-
an hukum Islam terhadap bentuk-bentuk mua-
mintaan atau faktor iklim.
malat atau transaksi modern yang berlangusng
3. Harga-harga barang di pasar relatif stabil
di dalam apa yang dikenal dengan bursa atau
dan tetap yang pasar itu sendiri tidak ber-
pasar keuangan.
pengaruh terhadapnya, sementara bursa
Yang dimaksud dengan bursa di sini adalah
memiliki peran yang mampu berpenga-
sekumpulan aktivitas transaksi yang berlang-
ruh pada tataran harga karena banyaknya
sung di suatu tempat teftentu antara sekum-
transaksi yang dilakukan di dalamnya, se-
pulan orang untuk melakukan sejumlah tran-
hingga bursa disebut seperti "neraka fa-
saksi perdagangan seputar hasil-hasil produksi
hannam."
pertanian, industri atau surat-surat berharga,

ini luga diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan lbnu Maiah dari Abu Rafi' r.a' dengan redaksi,
"Fa inna min khairin naasi ahsanuhum qadhaa'an." Lihat, Nailul Awthaa4 juz 5, hlm. 230 dan berikutnya.
84 Al-Mausuu'ah at-'ttm$yah wal-Amatiyyah lil Bunuuk al-lslaamiyyah,juz 5, hlm. 391
rsr.AM IrLrD 7 Baglan 4: XEPEMILIKAN DAN BERBAGAI XARAXTERISTII(NYA

Di antara fungsi terpenting bursa adalah, bali ketika ada kesempatan mendapatkan
mudhaarabah, yakni melakukan spekulasi jual- keuntungan atau ada harapan mendapat-
beli yang didasarkan pada prediksi fluktuasi kan hadiah atau bonus yang diberikan un-
harga dengan maksud mendapatkan keuntung- tuk sebagian surat obligasi melalui penari-
an dari keterpautan dan perbedaan harga yang kan undian nomor.
terjadi. Bursa itu sendiri ada tiga macam: 2. Transaksi berjangka yang memiliki dua
L. Bursa komoditi yang barangnya berwujud, bentuk:
yaitu bursa yang di dalamnya transaksi di- - Transaksi bersyarat sederhana atau
lakukan berdasarkan contoh atau sampel simpel, yaitu transaksi yang di dalam-
barang, kemudian sebagian besar harga- nya pihak spekulan memiliki pilihan
nya dibayarkan ketika telah terjadi kese- atau opsi antara membatalkan akad
pakatan, sedangkan sisanya dibayar nanti pada waktu tashfiyah (penyelesaian
ketika terjadi serah-terima barang. transaksi) atau sebelumnya, atau me-
2. Bursa efek, yaitu bursa yang di dalamnya milih untuk meneruskan transaksi ke-
berlangsung transaksi jual-beli saham ber- tika fluktuasi harga yang terjadi me-
bagai perusahaan yang berbeda-beda atau nguntungkan pihaknya, atas dasar di-
surat obligasi fsanadaaf) dengan harga rinya membayar kompensasi sesuai
pasti atau harga bursa pada saat tashfiyah yang disepakati.
(penyelesaian transaksi, settlement) yang - Transaksi bersyarat kompleks, yaitu
dilakukan pada waktu yang telah diten- transaksi yang di dalamnya pihak spe-
tukan. Saham atau surat obligasi tersebut kulan memiliki opsi antara sebagai pi-
ada kalanya memang dimiliki oleh pen- hak pembeli atau penjual, ,ir, rn"rn-
jualnya, atau ada kalanya tidak dimiliki batalkan transaksi apabila ia melihat
olehnya (al-Bai' 'ala al-Maksyuuf, short bahwa hal itu menguntungkan dirinya
sale). pada saat penyelesaian transaksi atau
3. Bursa akad atau kontrak yaitu bursa yang sebelumnya. Dan sebagai bandingan-
di dalamnya aktivitas jual-beli dilakukan nya ia membayar kompensasi kepada
terhadap barang yang tidak ada dengan rekannya yang jumlahnya lebih besar
harga pasti atau dengan harga yang digan- daripada kompensasi yang ia bayar-
tungkan kepada harga bursa pada saat kan kepada rekannya pada transaksi
tashfiyah [penyelesaian transal<si) yang te- bersyarat sederhana di atas.
lah ditentukan. fual-beli yang terjadi di da- 3. Transaksi Iipat ganda, yaitu transaksi yang
lamnya adalah jual-beli 'ala al-Maksyuuf di dalamnya pihak spekulan berhak untuk
(short selling), yaitu jual-beli terhadap se- menaikkan volume yang ia beli atau jual
suatu yang bisa diserahterimakan di waktu dengan harga transaksi apabila ia melihat
mendatang bukan langsung seketika itu. bahwa tashfiyah [penyelesaian transaksi)
Model transaksi bursa ada tiga: menguntungkan dirinya, atas dasar ia mem-
L. Transaksi instan bayar kompensasi yang sesuai yang telah
Transaksi ini dipilih oleh pihak-pihak yang disepakati yang besarannya berbeda-beda
ingin menginvestasikan dananya dengan sesuai dengan persentase volume yang di-

cara membeli saham, kemudian diiual kem- lipatgandakan.


Makna istilah mudhaarabah dalam bursa
Bagtan 4: XEPEMIUKAN DAN BERBAGAI KARAKTERISTIXI{YA FrqLH rsr."dM )IuD 7

(spekulasi) berbeda dengan istilah mudhaa- Pertama, hukum-hukum bursa efek.


rabah Qtrofit sharing) dalam syara'. Istilah mu- Kedua, hukum-hukum bursa kontrak.
dhaarabah dalam bursa adalah melakukan spe-
7. HUKUM.']UKUM BURSA SURAT
kulasi terhadap harga suatu barang di bursa BERHARGA (BURSA EFE'q
pada saat tashfiyah tertentu.
Surat-surat berharga yaitu saham
Spekulasi ada dua: pertama, spekulasi
dan obligasi. Saham adalah, bagian para pihak
naik, yaitu pihak spekulan membeli suatu ba-
yang ikut memiliki modal pada perusahaan-
rang dengan harga tertentu, dan ia berspeku- perusahaan (dengan) modal bersama. fadi,
lasi bahwa harganya akan naik, lalu ia men-
modal suatu perusahaan dibagi menjadi be-
jual apa yang ia beli secara tidak tunai dengan
berapa bagian yang sama, dan setiap bagian
harga yang telah naik secara tunai, sehingga ia
itu disebut saham. Dan, saham adalah bagian
mendapatkan keuntungan dari perbedaan dan
dari modal perusahaan.
keterpautan harga yang ada.
Saham adalah mewakili hak pemilik saham
a,spekulasi menurun, yaitu seseorang
Ke du
yang ditaksir dengan uang, guna menentukan
menjual suatu barang dengan harga tertentu,
tanggung jawab dan porsinya dari keuntung-
sementara ia berspekulasi bahwa harga barang
an atau kerugian perusahaan yang harus di-
tersebut akan turun pada saat tashfiyah, seki-
tanggungnya. Ketika keuntungan perusahaan
ranya ia menjualnya dengan harga tunai, dan
tersebut meningkat, meningkat pula harga sa-
pada waktu yang sama ia membeli sesuatu
ham tersebutketika pemiliknya ingin menjual-
yang disepakati secara tidak tunai, sehingga ia
nya. Begitu juga sebaliknya, ketika perusahaan
mendapatkan keuntungan. yang bersangkutan mengalami kerugian, me-
Pada kedua bentuk spekulasi di atas, ter-
nurun pula harga sahamnya apabila pemilik
kadang yang terjadi tidak sesuai dengan yang saham ingin menjualnya.
diprediksi, sehingga pihak spekulan merugi' Secara syara' dan perundang-undangan,
Transaksi jual-beli yang dilakukan itu adalah jual-beli saham hukumnya adalah boleh de-
secara moksyuuf (short sale), yakni pada saat
ngan harga yang pasti. Adapun apabila harga-
dilakukan akad, barangnya tidak berada di ta-
nya tidak pasti dan ditangguhkan sampai wak-
ngan si penjual dan harganya iuga tidak ada
tu penyelesaian transaksi, maka tidak boleh.
di tangan pihak pembeli. Serah terima juga ti-
Sebab, dengan begitu berarti mengandung un-
dak berlangsung kecuali pada saat tashfiyah. sur jahaalah pada harganya (tidak diketahui
Semua itu hukumnya adalah haram.
dengan jelas dan pasti). Karena menurut ma-
Adapun kata mudhaarabah menurut is- yoritas ulama, kejelasan dan kepastian suatu
tilah syara' atau yang juga dikenal dengan harga adalah syarat sahnya jual-beli. Imam
akad qiraodh, itu adalah suatu akad ketika se- Ahmad, Ibnu Taimiyah, dan lbnul Qayyim
seorang menyerahkan harta (modal) kepada memperbolehkan jual-beli dengan harga yang
orang lain untuk dibisniskan dan dikembang- akan menjadi pasti.
kan.
Adapun jual-beli saham yang ketika me-
RANCANGAN PEMBAHASAN lakukan transaksi, pihak penjual belum memi-
Pembahasan di sini terdiri dari dua ba- liki saham yang dimaksudkan, itu adalah tidak
gian: boleh, karena adanya larangan secara syara'
FIqLH ISIAlvt IILID 7 Baglan 4: I(EPETIILIIGN DAN BERBAGAI KARAKTERISTIKNYA

terhadap praktik jual-beli sesuatu yang tidak jadi saham, sehingga para pemegang saham
dimiliki. ikut menanggung keuntungan dan kerugian
Adapun sanadaat fobligasi) adalah su- yang ada, itu baru adil, dan adil hukumnya
rat berharga sebagai bukti jaminan utang adalah wajib. Sedangkan selain adil disebut
yang dikeluarkan oleh negara atau suatu pe- zalim, dan kezaliman hukumnya adalah haram
rusahaan, dan pembeli [pemegang) obligasi secara syara', nalar, adatkebiasaan, dan undang-
tersebut akan mendapatkan bunga atau keun- undang. fuga, karena transaksi obligasi lan-
tung-an yang tetap. Di samping itu, di sana dasannya adalah paham riba kapitalis, yaitu
juga ada diskon dalam penerbitan obligasi, bahwa harta bisa melahirkan harta. Adapun
dalam arti pihak pemegang obligasi mem- dalam Islam, kerja itulah yang bisa menghasil-
bayar lebih sedikit dari nilai nominal dan pada kan harta.
saat jatuh tempo, maka ia berhak mendapat- Adapun para pemikir kontemporer yang
kan nilai nominal tersebut secara utuh, se- memperbolehkan transaksi obligasi semisal
lain itu ia juga mendapatkan bunga tahunan. Syaikh Muhammad Abduh dan Ustadz Abdul
Kesimpulannya, obligasi adalah pinjaman Wahhab Khalaf dengan berlandaskan pada ar-
utang (pihak penerbit obligasi adalah seba- gumentasi bahwa penentuan dan pemastian
gai peminjam atau debitor; sedangkan pihak bunga atau keuntungan tetap adalah sebuah
pemegang obligasi adalah sebagai pemberi hal yang tidak bisa dihindari pada era seka-
pinjaman atau kreditor) dengan bunga per rang ketika manusia sudah tidak memiliki ke-
tahun, tanpa disesuaikan dengan keuntungan sadaran akan kejujuran dan tanggung jawab.
atau kerugian. Dalam hal ini pandangan mereka tersebut
Pendapat yangraojih dan pasti berkenaan berbenturan dengan nash-nash yang secara je-
dengan hukum obligasi ini yakni hukumnya las dan nyata mengharamkan bunga tetap atau
haram secara syara' dan tidak boleh melakukan riba. Mereka berpegang kepada argumentasi
transaksi jual-beli terhadapnya. Karena setiap bentuk-bentuk kemaslahatan yang berbentur-
pinjaman utangyang menarik kemanfaatan, itu an dengan nash, oleh sebab itu tidak diperhi-
adalah riba. Obligasi adalah bentuk pinjaman tungkan. Sebagaimana pula di sini tidak dite-
utang yang menarik kemanfaatan yang terma- mukan kriteria-kriteria darurat yang ditetap-
suk riba yang jelas dan nyata. Sebagai solusi- kan dan diakui oleh syara'yang bisa menjadi
nya supaya perusahaan bisa terus memperta- alasan pembenaran untuk melakukan penge-
hankan eksistensinya adalah, obligasi tersebut cualian.
diubah statusnya menjadi saham dan diper-
jualbelikan dengan akad tunai, sekiranya para 2. HUKUM.HU'ruM BURSA KONTRA'<
pemegangnya ikut menanggung keuntungan Pembicaraan ini mencakup hukum sese-
dan kerugian yang ada. orang menjual sesuatu yang tidak dimilikinya,
Sementara sistem obligasi bertentangan menjual sesuatu sebelu m al-Qabdhu (dipegang,
dengan prinsip syara'yang berbunyi, "laa dha- diserahterimakan), akad tanpa menentukan
rora we laa dhiraara." luga bertentangan de- dan menjelaskan harganya, transaksi berjang-
ngan kaidah, "al-Ghunmu bil ghurmi," (keun- ka bersyarat simpel, transaksi berjangka ber-
tungan adalah bagi orang yang menanggung syarat kompleks, transaksi penggandaan, hu-
kerugian). fika obligasi tersebut diubah men- kum kompensasi penangguhan serah terima,
Bagtan 4: KEPEMILTXAITI DAI{ BERBAGAI IGRAKTERISTIXI{YA ISLAM IILID 7

jual-beli utang dengan utang, biaya pelayanan buruh untuk memanen tanaman pertanian
bank atau biaya atas peniaminan yang dikelu- yang telah terbakar. Semua bentuk akad di
arkannya. atas adalah batal.
Syarat ini juga tetap harus terpenuhi me-
a. Hukum Orang Menlual Sesuatu yang tl-
dak Dlmilikinya (Menlual Sesuatu yang nurut ulama Hanafiyah dan ulama Syafi'iyahss
Ma'duum atau Flktif, Meniual Sesuatu baik apakah pen-tasharuf-an tersebut berupa
yang tldak Blsa Diserahterlmakan Seke akad-akad mu'aawadhah (pertukaran, seperti
tlka, dan Jua!-Beli Ghararl jual-beli) maupun berupa akad-akad derma
umhur ulama mensyaratkan bahwa supa-
f [seperti hibah). Karena melakukan pen-tasha-
ya akad bisa terbentuh objek akad harus wu- ruf-an terhadap sesuatu yangma'duum [tidak
jud pada waktu dilakukannya transaksi. Oleh ada, tidak wujud, fiktif, maya) adalah batal,
sebab itu, tidak sah melakukan transaksi ter- baik berupa jual beli, hibah, atau gadai, Hal
hadap sesuatu yang ma'duum fbelum berwu- ini berdasarkan larangan Rasulullah saw ter-
jud, fiktif), seperti transaksi jual-beli tanaman hadap transaksi jual-beli habalul habalah,s6
pertanian sebelum tanaman itu nampak, kare- iual-beli al-Madhaamiin, dan al-Malaaqiih,87
na mengandungkemungkinan bisa jadi tanam- dan melarang jual-beli sesuatu yang tidak ada
an itu tidak tumbuh. di tangan seperti yang dijelaskan dalam ha-
fuga tidak sah melakukan transaksi ter- dits yang diriwayatkan oleh Ahmad, at-Tirmi-
hadap sesuatu yang berisiko tidak ada (speku- dzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah
latif), yakni mengandung kemungkinan tidak dari Abdullah Ibnu Amr r.a, bahwasanya Rasu-
wujud seperti transaksi jual-beli janin yang lullah saw. bersabda,
masih berada di dalam perut induknya karena
mengandung kemungkinan janin itu terlahir
mati, juga seperti transaksi jual-beli air susu
d :'t, * f, .:Y::',f: .*" y,}
yang masih berada dalam kambing karena
ly A u ei )y ;*-e," I t

mengandung kemungkinan kambing tersebut "Tidak halal pemberian utang (atau pesan'
tidak mengandung air susu. Akan tetapi, kam- an) disertai dengan transaksi iual-beli, tidak
bing susu itu nampak besar karena membeng- halal dua syarat di dalam sebuah transaksi
kak saja misalnya, juga seperti transaksi jual- jual-beli, tidak halal keuntungan dari sesuatu
beli mutiara dalam kerang. yang belum tertanggung (keuntunganyang di-
Tidak sah melakukan transaksi jual-beli dapatkan oleh seseorang dari meniual barang
terhadap sesuatu yang tidak mungkin wuiud yang dibelinya sebelum ada serah terima), dan
di masa mendatang, seperti melakukan tran- tidak halal menjual sesuatu yang tidak ada
saksi dengan seorang dokter untuk mengobati pada kamu."
pasien yang telah meninggal dunia misalnya Mereka mengecualikan beberapa praktik
karena mayatbukanlah objek pengobatan, iuga transaksi akad dari kaidah larangan men-to-
seperti melakukan transaksi dengan seorang sharuf-kan sesuatu yang ma' duum, akad-akad

85
Al-Mabsuuth,juz 12, hlm. !94; Al-Badaa'ii juz 5, hlm. 138; Fathul Qadiir iuz 5, hlm. 192; Mughnil Muhtaaj, iuz 2, hlm' 30; Al-Mu-
ha dzd z a b, iuz L, hlm. 262.
86
Yakni jual-beli anak yang akan dilahirkan oleh anak yang akan dilahirkan unta, atau iual-beli anak yang akan dilahirkan unta' Had-
its ini diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, dan at-Tirmidzi dari Abdullah Ibnu Umar r.a.
al-Madhaamiin adalah jual-beli sperma pejantan, sedangkan lual-beli al-Malaaqiih adalah !ual-beli terhadap janin yang
87
Jual-beli
masih berada dalam perut induknya. Hadits ini diriwayatkan oleh Abdurrazzaqdalam Al-Mushannafdari Abdullah Ibnu Umar r.a'
FrQLH rSr.AM JtLtDT Bagflan 4: XEPEMILIXAI{ DAt{ BERBAGAI KARAI(TERIST]I$Y

yang dikecualikan tersebut adalah, akad salam larangan terhadap transaksi jual-beli yang me-
[pesan), ijaarah, musaaqaahdan lstrshnaa' (se- ngandung gharar, yaitu jual-beli terhadap se-
seorang meminta kepada orang lain untuk suatu yang tidak bisa diserahterimakan, baik
membuatkan suatu barang dan bahannya dari apakah barangnya berwujud maupun tidak,
orang lain tersebut). fadi, akad-akad tersebut seperti jual-beli kuda atau unta yang lepas dan
berdasarkan kaidah al-Istihsaan hukumnya bo- lari.
leh meskipun ketika dilakukannya akad, obiek ladi, illat atau alasan larangan yang ada
akad belum wujud, karena akad-akad tersebut bukan berkisar pada wuiud dan tidak wujud,
memang sangat dibutuhkan oleh manusia, su- akan tetapi gharar. Menjual sesuatu yangma'-
dah lumrah mereka lakukan, dan syara' pun duum (belum berwujud) apabila tidak diketa-
memberikan izin terhadap akad salam, ijaa- hui apakah di masa mendatang akan berwujud
raah, musaaqoah, dan akad-akad sejenisnya. adalah batal dan tidak sah, akan tetapi bukan
Sementara itu, ulama Malikiyah mem- karena sesuatu itu ma'duum, akan tetapi kare-
berlakukan syarat ini hanya pada akad-akad na adanya unsur gharar di dalamnya. Bahkan
mu'aawadhah saja, bukan akad-akad derma syara' membenarkan jual-beli sesuatu yang
seperti hibah, wakaf dan gadai.88 ma'-duum dalam beberapa kondisi. Karena
Sementara itu, ulama Hanabilah tidak me- syara' memperbolehkan jual-beli buah yang
netapkan syarat ini, akan tetapi mereka hanya masih ada di pohon setelah nampak baiknya
melarang jual-beli yang mengandung unsur (bu duwwush shala ah,tua), j ual-beli bij i makan-
gharar [risiko, mungkin ada mungkin tidak, an yang masih berada di tangkainya setelah biji
spekulatif) yang memang dilarang oleh syara', tersebut mengeras, karena akad jual-beli ini
seperti jual-beli janin yang terdapat dalam pe- tentunya berlaku terhadap sesuatu'yang su-
rut induknya sementara induknya sendiri ti- dah berwujud dan belum berwujud.
dak ikut dijual, jual beli air susu di dalam am- Adapun hadits yang melarang penjualan
bing, dan jual beli wool yang masih menempel seseorang terhadap sesuatu yang tidak ada
di tubuh domba. pada dirinya di atas, mengandung unsur gha-
Sedangkan selain itu, mereka memperbo- ror, karena tidak bisa diserahterimakan bukan
lehkan transaksi jual-beli sesuatu yang ma'- karena alasan sesuatu itu ma'duum.8e
duum [belum ada wujudnya) ketika akad jika Bagaimana pun juga, kedelapan madzhab
memang sesuatu itu biasanya bisa dipastikan yang adae0 dan seluruh fuqaha termasuk di
akan ada di waktu mendatang, seperti tran- antaranya adalah Ibnu Hazm, Ibnu Taimiyah,
saksi jual-beli rumah yang masih dalam ben- dan Ibnul Qayyim, sepakat bahwa penjualan
tuk kerangka atau baru dalam bentuk skema. seseorang terhadap sesuatu yang tidak ia mi-
Karena sebenarnya tidak ada larangan terha- liki adalah tidak boleh, ada kalanya karena
dap transaksi jual-beli sesuatu yang ma'duum, sesuatu itu berarti ma'duum (tidak ada, belum
baik dalam Al-Qur'an, sunnah, maupun per- berwujud, fiktif) ketika dilakukannya akad me-
kataan sahabat. Akan tetapi yang ada hanyalah nurut sebagian besar ulama, atau karena itu

:: Asy-Syarhush Shaghiir, iuz3, hlm. 305; //- Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm.367 .


N'Mughnii,iuz 4, hlm. 2O0,208; Nazhariyyatul Aqdikaryalbnu Taimiyyah ,h\m.224; A'laamut Muwaqqi'ii4 iuz 2, hlm. B.
::
Al-Badoa'ii julz 5, hlm. L38; Fathul Qadii1 juz 5, hlm. 192; Al-MuqaddimaatAl-Mumahhidaal juz3,hlm.2O2; Asy-Syarhush Shaghiiri
juz 3, hlm. 305; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 367; Mughnil Muhtaaj,iuzZ, hlm. 30; At-Muhadzdzab,juz 1, hlm. 262; Al-Mughnii,
iu24,htm.200,208; Al-Muhallaq juz 9, hlm. 363; Minhaajush Shaalihiinmilik ulama Zaidiyyah,iuz2,hlm.24, Al-Bahruz Zakhkhaar,
juz 3, hlm. 291.
Baglan 4: XEPEilIIUI(AN DAI{ BERAAGAI XARAI(TERIST!|(NYA FIqH ISLAM IILID 7

termasuk jual-beli yang mengandung unsur belinya sebelum ada serah terima), dan ti'
gharar menurut ulama Hanabilah. Hal ini ber- dak halal menjual sesuatu yang tidak ada
dasarkan hadits-hadits berikut, pada kamu."
L. Hadits yang diriwayatkan oleh at-Tirmi- 3. Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Ah-
dzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah mad, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud,
dari Hakim Ibnu Hizam r.a, ia berkata, dan Ibnu Maiah dari Abu Hurairah r.a, ia
berkata,
;i.i,!'J;;6.;i6u#' Ui
c.

L i:"i 6rL A dt e14 ,y)t


*j,i e6;t 6 b i$E
i' J;, ,i
t-lt e.
A; A \'Jtl o:ir b {);;ei V "Rasulullah melarang cara jual beli al-
Hashaah dan jual-beli al-gharar."
:)'r:-
Keempat madzhab yang ada sepakatbatal-
"Saya bertanya kepada Rasulullah, nya jual-beli sesuatu yang tidak bisa di-
'Wahai Rasulullah, ada seseorang datang serahterimakan, seperti jual-beli burung
kepadaku ingin membeli suatu barang da- yang terbang di udara, jual-beli ikan yang
riku, sementara barang yang diinginkan ti' berada di air; jual-beli kuda atau unta yang
dak saya miliki, kemudian saya membelt lepas dan melarikan diri, jual-beli sesuatu
kan untuknya barang yang dimaksudkan yang di-ghashab yang masih berada di ta-
itu dari pasar.' Lalu Rasulullah bersabda, ngan orang yang meng-ghashab-nya, juga
'langanlah kamu menjual apa yang tidak seperti jual-beli tanah atau rumah yang
ada pada kamu."' berada di tangan musuh. Karena sebagai-
2. Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ah- mana yang telah disebutkan di atas, Rasu-
mad, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, lullah saw. melarang cara jual-beli al-ha-
Ibnu Maiah, dan ad-Darimi dari Abdullah shaah dan jual-beli gharar, dan bentuk-
Ibnu Amr r.a, ia berkata, "Rasulullah saw. bentuk jual-beli tersebut adalah termasuk
bersabda, bentuk jual-beli gh arar.el
Fuqaha sepakat tidak sahnya jual-beli gha-
't:e €)t"\t'6ifuUt rar, seperti jual-beli air susu yang masih di

ly d u e{ Y-e ;^.,a l, e:
.t,o :'r.. lczzz r,o ro,.',o
dalam tubuh kambingnya, iual-beli wool
yang masih menempel di tubuh domba,
"Tidak halal pemberian utang (atau iual-beli mutiara dalam kulit kerang iual-
pesanan) disertai dengon transaksi iual' beli ianin di perut, ikan di air dan burung
beli, tidak halal dua grarat di dalam se- yang terbang di udara sebelum ditangkap,
buah transaksi jual-beli, tidok halal keun- menjual harta yang masih berstatus milik
tungan dori sesuatu yang belum tertang' orang lain dan belum menjadi miliknya,
gung (keuntungan yang dihasilkan oleh karena di sini si penjual menjual sesuatu
seseorang dari menjual barang yang di' yangbelum menjadi miliknya saatitu, apa-
kah ikan tersebut di laut maupun sungai,

et Al-Mughnii,juz 4, hlm. 2O2; At-Badaa'ij iuz 5, hlm. 295;Al-Muhadzdzab,iuz 1, hlm. 263; Bidaayatul Mujtahid, jttz2, hlm. 156.
rsrAM IrLrD 7 BaEIan + XEPEMIUXAN DAN BERBAGAI KARAKTERISTIKI{YA

yakni di suatu tempat yang untuk meng- kanan saja, sedangkan untuk barang selain
ambilnya harus dengan cara melakukan bahan makanan adalah boleh. Ini adalah pen-
perburuan terlebih dahulu terhadapnya, dapat ulama Malikiyah.
juga apakah unsurgharar tersebut adalah Ada yang berpendapat bahwa larangan
pada barangyang dijual maupun pada har- tersebut hanya berlaku terhadap bahan ma-
ganya.ez kanan yang dihitung per biji, ditimbang, dan
ditakar, sedangkan selain itu adalah boleh. Ini
b. Menlua! Sesuatu yang Sudah Dlmlllkl adalah pendapat ulama Hanabilah. Pendapat
Namun Belum Dlserahterlmakan dan yang hampir serupa juga dikatakan oleh ulama
UPegang @l'Qatulhul olehnya dari
Imamiah dan ulama Zaidiah.
Orang Laln
Ada pula yang berpendapat bahwa larang-
Secara prinsip, fuqaha sepakat bahwa ti-
an tersebut hanya berlaku terhadap hinthah
dak boleh seseorang menjual sesuatu yang be-
saia, sedangkan selain itu adalah boleh. Ini
lum ia terima dan ia pegang (al-Qabdhu) dari
adalah pendapat ulama Zhahiriah. Penjelasan
pemilik yang lain (misalnya, si A membeli se-
lebih lanjut adalah seperti berikut,
suatu dari si B, namun belum sampai dilaku-
Ulama Syaf iah, Muhammad lbnul Hasan
kan serah terima, si A menjual kembali sesuatu
dan Zufar berpendapat, bahwa tidak boleh
itu kepada si C). Akan tetapi, mereka berbeda
menjual sesuatu yang kepemilikan terhadap-
pendapat seputar seberapa jauh cakupan hu-
nya belum benar-benar mapan dan positif se-
kum, kemutlakan, dan batasannya. Perbedaan
cara mutlak sebelum terjadi al-qabdhu (serah
ini dilatarbelakangi oleh perbedaan riwayat-
terima), baik itu berupa harta tidak bergerak
riwayat hadits yang melarang bentuk transak-
maupun berupa harta bergerak. Petrdapat ini
si jual-beli ini, atau lebih karena perbedaan
berlandaskan pada keumuman larangan ter-
interpretasi terhadap hadits tersebut, atau ka-
hadap praktik menjual sesuatu yang belum di-
rena lebih memilih untuk mengambil zahir ha-
pegang dan diserahterimakan (al-qabdhu) da-
dits saja.
lam hadits Hakim Ibnu Hizam r.a. di atas, "Ii-
Di antara mereka, termasuk di antaranya
dak halal pemberian utang (atau pesanan) di-
adalah ulama Syafi'iah, Muhammad dan Zufar
sertai dengan transaksi jual-beli, tidak halal
dari kalangan ulama Hanafiyah, berpendapat
dua syarat di dalam sebuah transaksi jual-beli,
bahwa seseorang tidak boleh melakukan pen-
tidakhalal keuntungan dari sesuatuyang belum
tasharuf-an terhadap sesuatu yang dibelinya
tertangg ung (keuntung an yang dihasilkan oleh
sebelum ia melakukan serah terima (al-qab-
seseorang dari menjual barang yang dibelinya
dhu) terhadap sesuatu itu secara mutlak.
sebelum ada serah terima), dan tidak halal
Di antara mereka ada yang berpendapat
menjual sesuatu yang tidak ada pada kamu."
bahwa larangan tersebut hanya berlaku terha-
Menjual sesuatu yang belum dilakukan a/-
dap harta bergerak saja, tidak mencakup harta
qabdhu terhadapnya termasuk kategori men-
tidak bergerak. Ini adalah pendapat Imam Abu jual sesuatu yang belum tertanggung yang
Hanifah dan Abu Yusuf.
maknanya adalah, sesuatu yang belum dilaku-
Ada pula yang berpendapat bahwa larang-
kan al-qabdhu terhadapnya. Karena selama
an tersebut hanya berlaku terhadap bahan ma-
barang itu belum diserahterimakan dan masih

Al-Majmuu'karya An-Nawawi, iuz 9, hlm. 280; Qawaa'id Al-Ahkaam karya Al-'lz lbnu Abdis Salam, juz 2,h1m.76; Nailul Awthaar
iuz 5, hlm. 148.
Baglan 4: XEPEMILIIGN OAN BERBAGAI I(ARAKTERISTIIOIYA ISI.AM IILID 7

berada di tangan pihak penjual, barang itu be- pembeli boleh menjualnya kepada orang lain
lum menjadi tanggungan pihak pembeli ketika lagi meskipun belum terjadi al-qabdhu. Hal ini
rusak. Sehingga apabila barang itu rusak se- berdasarkan prinsip al - I stihsa a n,berlandaskan
belum diserahterimakan dan masih berada di pada keumuman dalil iual-beli tanpa ada suatu
tangan pihak peniual, maka yang menanggung pembatasan terhadapnya, dan tidak boleh mem-
kerugian atas kerusakan itu adalah pihak pen- batasi keumuman dalil dari Al-Qur'an dengan
jual dan akad jual-beli yang ada menjadi batal. menggunakan hadits ahad. Di samping itu, apa-
Sehingga di sini penjualan yang kedua (yang bila barang itu berupa harta tidak bergerak, di
dilakukan pihak pembeli) mengandung unsur dalamnya tidak ditemukan unsurg harar,sebab
gharartanpa hal itu diperlukan, maka oleh ka- tidak terbayangkan harta tidak bergerak akan
rena itu tidak boleh. fadi, alasan pelarangan rusak dan biasanya juga tidak ada kekhawatir-
terseb ut adalah g hara r.e3 an terhadap perubahan harta tidak bergerak
Sedangkan pendapat yang mu'tamad di setelah teriadi peniualan terhadapnya sekali
kalangan ulama Hanafiyah, yaitu pendapat pun belum dilakukan al-Qabdhu. Dengan kata
Imam Abu Hanifah dan Abu Yusuf adalah di' lain, harta tidak bergerak tidak mengandung
klasifikasi, yaitu seorang pembeli tidak boleh kemungkinan rusak, sehingga di dalamnya ti-
melakukan pen-tasharufan terhadap barang dak bisa muncul gharar.ea
yang dibelinya sebelum terjadi al'qabdhu iika Kesimpulannya adalah, alasan larangan
barang itu berupa harta bergerak. Karena Ra- menjual sesuatu sebelum teriadi al-qabdhu
sulullah saw. melarang menjual sesuatu sebe- terhadapnya menurut ulama Hanafiyah adalah
lum terjpdi al-qabdhu terhadapnya, dan larang- g hara r, sebagaimana pendapat ulama Syafi'iah.
an mengharuskan rusaknya sesuatu yang di- Karena barang yang diperjual-belikan da-
larang. fuga karena itu termasuk bentuk jual- lam bursa (jual-beli kontrak) adalah harta ber-
beli yang mengandung unsurgharar, yaitu ru- gerak bukan harta tidak bergerak, karenanya
saknya akad yang ada ketika barang yang ada tidak boleh dilakukan sebelum terjadi al-qab-
rusak. dhu terhadapnya menurut ulama Hanafiyah
Dalam arti, barang itu mengandung ke- dan ulama Syafi'iyah. Sehingga akad tersebut
mungkinan rusah sehingga pihak pembeli per- adalah rusak menurut ulama Hanafiyah, dan
tama (yang juga sebagai pihak peniual) tidak batal menurut ulama Syafi'iyah. Sebab, di da-
mengetahui apakah barang tersebut masih lamnya teriadi penjualan sebelum terjadi al-
utuh ataukah sudah rusak sebelum teriadi al- qabdhu dan dengan harga yang berbeda.
qabdhu, sehingga akad jual-beli yang pertama Sementara itu, ulama Malikiyah berpen-
batal dan akad jual-beli yang kedua juga men- dapat,larangan menjual kembali sesuatu sebe-
jadi batal, Rasulullah saw. melarang jual-beli lum teriadi al-qabdhu terhadapnya adalah ha-
yang mengandung unsur gharor, sebagaimana nya terbatas pada makanan sajaes ketika dijual
yang telah dijelaskan di atas. dengan cara ditakat ditimbang, atau dihitung
Adapun apabila barang itu berupa harta per satuannya. Adapun selain makanan atau
tidak bergerak seperti tanah dan rumah, pihak makanan yang dijual secara acak [maksudnya

e3 Mughnit Muhuaj,luz2,hlm.68; Al'Muhadzdzab,luz 1, hlm. 139.


94 Fathut Qadiirfuz 4, hlm. 193; Al-Badaa'ij iuz 5, hlm. 139
95 Makanan di sini mencakup bahan makanan yang di dalamnya terdapat kewajiban zaka! seperti biii-bijian (gandum, beras, jagung
dan lain sebagainya) dan makanan lauk dengan berbagai jenisnya seperti minyak, madu, dan lain sebagainya.
ISLq"M IrLrD 7 Baglan 4: KEPEIIIILIXAI{ DAN BERBAGAI IGRAI(TERETIXilYA

tanpa ditaka4 ditimbang atau dihitung akan cara khusus menyebutkan larangan menjual
tetapi diperiualbelikan dalam bentuk tumpuk- kembali makanan yang dibeli sebelum terjadi
an-tumpukan), maka boleh menjualnya kem- al-qabdhu terhadapnya. Hal ini menunjukkan
bali meskipun belum terjadi al-qabdhu terha- bahwa iika selain makanan, hukumnya boleh,
dapnya. Karena biasanya makanan cepatmeng- sementara hadits-hadits yang lain adalah tidak
alami perubahan, beda dengan barang selain sahih.
makanan. fuga berdasarkan pengertian hadirc Mengapa di sini ada ketentuan barang itu
Abdullah Ibnu Umar r.a. yang diriwayatkan harus barang yang ditakar, ditimbang atau di-
oleh Bukhari, Muslirn, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, hitung per biji karena barang-barang seperti itu
dan Abu Dawud, bahwasannya Rasulullah saw. statusnya tidak keluar dari tanggungan pihak
bersabda, penlualnya ke dalam tanggungan pihak pem-
)z o. O/ lc z z z , ,/ . 4 beli kecuali ketika telah dilakukan penakaran,
A-h-i'- p q- )o t lJ Ll+l penimbangan, atau penghitungan {al-qabdhu),
"f sementara Rasulullah telah melarang menjual
"Borongriop, makanan, longor-
^r^uiti
lah ia menjualnya kembali sebelum ia melaku-
kembali sesuatu yang dibeli sebelum dilaku-
kan al-qabdhu terhadapnya. fadi, alasan pela-
kan al-qabdhu (memegong dan menerima) ter'
rangan di sini menurut mereka adalah, gharar
hadap makanan itu."
sebagaimana pendapat ulama Hanafiyah,eT
Menurut mereka, alasan pelarangan men-
Adapun selain yang ditakar; ditimbang atau
jual kembali makanan yang dibeli sebelum di-
dihitung perbiji, maka menurut ulama Hanabi-
lakukan al- qabdhuterhadapnya karena cara se-
lah boleh menjualnya kembali meskipun belum
perti itu berpotensi dijadikan celah masuk ke-
dilakukan al-qabdhuterhadapnya.'
pada riba nasi'ah. Cara seperti ini mirip de-
Berdasarkan hal ini, menurut ulama Ma-
ngan jual-beli makanan dengan makanan se-
cara tidak tunai. Oleh sebab itu, diharamkan
likiyah, seorang pembeli sah melakukan pen-
demi menutup celah masuk yang bisa mem- tasharuf-an terhadap barang yang dibelinya
meski belum dilakukan ol-qabdhu terhadap-
bawa kepada sesuatu yang dilarang (saddudz
nya, baik barang itu masuk kategori harta ber-
dzaraa'i).e6
gerak maupun harta tidak bergerak seperti ta-
Adapun ulama Hanafiyah berpandangan
nah, pohon kurma, dan sebagainya, kecuali ma-
bahwa tidak boleh menjual kembali sesuatu
kanan yang ditakar, ditimbang, atau dihitung
sebelum terjadi al-qabdhu terhadapnya apabi-
per satuan, maka ia tidak boleh melakukan
la sesuatu itu berupa barang yang ditimbang,
pen-tasharufan terhadapnya sebelum abqab'
ditakax, atau dihitung per satuan, karena ba-
dhu.
rang-barang seperti itu biasanya mudah un-
Sedangkan menurut ulama Hanafiyah, se-
tuk dilakukan al-qabdhu (serah terima) ter-
hadapnya. Pendapat ini iuga dilandaskan pada
orang pembeli sah menjual kembali barang
pengertian hadits di atas (Barangsiapa mem' yang dibelinya jika itu selain barang yang di-
takar, ditimbang, atau dihitung per biji. Oleh
beli makanan, janganlah ia menjualnya kemba-
sebab itu, apa yang berjalan di dalam transaksi
li sebelum ia melakukan serah terima (al-qab-
jual-beli sebelum dilakukan ol-qabdhu terha-
dhu) terhadap makanan itu). Hadits ini se-
dapnya adalah sah menurut kedua madzhab

96 Al-Muntaqaa'alal Muwaththa) juz 4, hlm. 279; Bidaayatut Mujtahid, ittzl, hlm. 142.
97 Al-Mughnii,iuz 4, hlm. 110, 113 dan halaman berikutnya.
Ballan 4: IGPEMIUIGN DAN BERBACAI XARAKTERETIXTYA ISLAM IILID 7

irti jika telah dilakul<an at-takhlryah. Yakni, pi- mereka melarang pihak pembeli menjualnya
hak penjual menyerahkan sesuatu yang dijual- kembali dengan peniualan untuk mendapat-
nya kepada pihak pembeli dengan cara meng- kan keuntungan sebelum dilakukan al-qabdhu
hilangkan berbagai hal yang bisa menghalangi terhadapnya.loo
antara pihak pembeli dengan apa yang dibeli- Dari pemaparan semua pendapat di atas,
nya. yang zahir yaitu pendapat ulama Syafi'iah yang
Sementara itu, ulama Zhahiriah memper- raajih di antara pendapat-pendapat yang ada.
bolehkan seseorang menjual kembali meski be- Hal ini dilandaskan pada keumuman larangan
lum dilakukan al-qabdhu terhadapnya kecuali menjual kembali sesuatu sebelum terjadi aI-
hanya satu yang tidak boleh, yaitu al-qumh qabdhu terhadapnya yang terdapat dalam ha-
(gandum), baik apakah itu dijualbelikan de- dits Hakim Ibnu Hizam r.a di atas, tanpa mem-
ngan cara ditaka[ ditimbang, dihitung per biii batasi larangan yang ada hanya terhadap ma-
maupun secara acak (meniual dalam bentuk kanan saja.
tumpukan-tumpukan tanpa ditakar, ditimbang Sementara hadits yang secara spesifik me-
maupun dihitung per biji). Hal ini berdasarkan nyebutkan kata makanan, itu adalah salah satu
zahir larangan pada hadits yang ada. Sementa- di antara bentuk-bentuk kasus yang tercakup
ra kata ath-Tha'aam [makanan) menurut me- dalam larangan yang ada, sehingga itu tidak
reka tidak digunakan kecuali hanya untuk arti menghalangi kasus-kasus yang lain tercakup
al-qamh. Makna al-qabdhu (serah terima) ada- ke dalam larangan yang ada. Pendapat yang
lah, pihak penjual membebaskan tangan pem- membatasi larangan yang ada hanya pada ma-
beli untuk menguasai barang yang dijual de- kanan, sehingga selain makanan boleh, penda-
ngan cara tidak menghalang-halangi antara si pat ini berlandaskan pada mafhuum mukhaa-
pembeli dengan barang yang dibelinya itu.eg lafah (pengertian konotasi berbalik) dari ha-
Sementara itu, ulama Imamiah berpenda- dits yang secara spesifik menyebutkan kata
pat, tidak apa-apa seorang menjual kembali se- makanan tersebut.
suatu meski belum terjadi al-qabdhu terhadap Sedangkan keumuman larangan yang ada
sesuatu itu. Namun, apabila sesuatu itu berupa adalah artimanthuuq fliteral) hadits Hakim Ib-
sesuatu yang ditakar atau ditimbang hukum- nu Hizam r.a, sehingga statusnya lebih dime-
nya makruh. Hukum makruh ini semakin kuat nangkan daripada mafhuum mukhaalafah. Hal
jika sesuatu itu berupa makanan, bahkan ada ini dikuatkan oleh hadits Zaid lbnu Tsabit r.a.
versi pendapat mengatakan haram.ee yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan
Adapun ulama Zaidiyah memperbolehkan sanad sahih,
seseorang menjual kembali sesuatu yang di-
belinya meski belum terjadi al-qabdhu terha- ,*' i4 Ji ;, ;r' J.9*-1
'r.u,lt
(--- t- r4!$u
'. t- al
Ol

'19:
it"t3tG':i (-,L;E
dapnya jika sesuatu itu tidak termasuk sesua-
tu yang ditakar atau ditimbang. Sedangkan jika (-
sesuatu itu termasuk sesuatu yang ditakar atau "Rasulullah melarang menjual kembali ba-
ditimbang, berdasarkan pendapat ya ng azhhar, rang di lokasi tempat barang tersebut dibeli

98 Al-Muhallaa,iuz 1, hlm. 2g2,2g7


99 At-Mukhtashar An-Naafi'fi Fiqhil Imamiah, hlm. 148
700 Minhaaiush Shaalihiin, juz2, hlm. 51
ISTAM JrLrD 7 Baglan 4: XEPEMILIKAil DAN BERBAGAI XARAKTERISTIXNYA

hingga para pedagang membawanya ke tempat kan transaksi jual-beli dengan harga yang akan
mereka." ditentukan di waktu mendatang tanpa mem-
Kemudian di samping itu, kepemilikan ter- berikan penentuan harga ketika dilakukannya
hadap sesuatu sebelum terjadi al-qabdhu (di- akad, karena cara seperti ini lumrah dipraktik-

serahterimakan dan dipegang) adalah kepemi- kan manusia, kapan pun dan di mana pun me-
likan yang lemah dan di dalamnya mengandung reka lakukan dalam bertransaksi. Ibnu Taimi-
unsur gharar (risiko), yaitu kemungkinan ak- yah dan Ibnul Qayyim mengunggulkan penda-
hirnya memang bisa didapatkan dan kemung- pat ini. Namun perlu digarisbawahi di sini,
kinan tidak bisa. Sisi kemungkinan tidak bisa yang mereka maksudkan adalah harga pasar
pada saatjual beli dilakukan, bukan hargayang
didapatkan ini sangat dominan dalam kondisi
ketika para produsen menimbun dan memo- mana saja di waktu yang akad datang.1o2
nopoli barang produksi yang ada dan meletak- Berdasarkan uraian di atas, bisa diketahui
kan para penjual atau agen 'alo maksyuuf (para bahwa semua madzhab yang ada tidak mem-
penjual yang barangnya belum mereka miliki, perbolehkan praktik jual-beli yang berlaku
para pelaku penjualan dengan cara short sell- di dalam bursa pada masa sekarang, di mana
ing) dalam situasi yang sulit dan dilematis. penjualan barang yang ada adalah dengan
harga pasar pada hari tertentu atau harga pas-

c. Penfualan Tanpa Menetapkan Harganya


ar pada periode waktu tertentu yaitu waktu
Secara Speslflk (atau Penlualan dengan tashfiyah (penyelesaian transaksi). Bahkan
Hatga Menggantung yang Dlsesualkan menurut Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayyim, dan
dengan Harga yang Akan Tertentukan dl versi riwayat dari Imam Ahmad sekalipun
Waktu Mendatang) yang memperbolehkan jual-beli derlgan harga
Kedelapan madzhab yang ada sepakat bah- yang akan tertentukan. Karena yang mereka
wa harga dalam akad jual-beli disyaratkan ha- maksudkan adalah harga pasar pada saat
rus diketahui dengan jelas dan pasti pada saat dilakukannya jual-beli, bukan harga di waktu
akad atau sebelumnya. Oleh sebab itu, tidak bo- mendatang.
leh melakukan transaksi jual-beli dengan har- Seperti seseorang membeli barang kebu-
ga yang tidak diketahui dengan jelas dan pasti tuhannya dari penjual roti atau penjual daging
(majhuul). Di sini, juga harus ada kejelasan ten- dengan harga hari itu, kemudian pada akhir
tang spesifikasi jenis, kadac dan sifat harga.101 bulan mereka berdua melakukan penghitung-
Berdasarkan hal ini, menurut mereka, tidak an semua harga barang yang telah diambil lalu
sah jual-beli dengan harga yang akan tertentu- si pembeli pun membayarnya. Ini biasa dise-
kan di waktu mendatang atau dengan harga but iual-beli al-istijraar (bahasa sederhananya
pasar pada hari tertentu atau pada periode ter- adalah membeli suatu barang kebutuhan se-
tentu. cara sedikit-sedikit dengan cara utang sedang-
Akan tetapi, ada sebuah versi riwayat dari kan pembayarannya dilakukan pada akhir bu-
Imam Ahmad yang mengatakan boleh melaku- lan misalnya).

101
Al-Mabsuuth, iuz 13, hlm. 49 Al-Badaa'ii iuz 5, hlm. 158; Fathul Qadiir juzS, hlm. 113; Raddul Muhtaar; juz 4, hlm. 30; Asy-Syarhul
Kabiirkarya Ad-Dardic juz 3, hlm. lS; Al-Qawaaniin Al-Fiqh[yah, hlm. 257; Mughnil Muhtaaj,irtz2,hlm.lT; Al-Muhadzdzab, iuz I,
hlm. 266; Al-Mughnii, iuz 4, hlm. 187; Al-Muhallaa, iuz9,hlm.19; Al-Mukhtashar An-Naafij hlm. 143; Minhaajush Shaalihiin,iuz2,
hlm.25.
t02
Ghaayatul Muntahaa, |uz 2, hlm. 14, 26; Nazhariyyanl Aqdikarya Ibnu Taimiyyah,hlm.220; A'laamul Muwaqqi'iia iuz 4, hlm. 5-6.
Baglan 4: XEPEMILIKAN OAN BERBAGAI I(ARAXTERISTIXNYA FIQLH ISLAM IILID 7

Sebagian ulama kontemporer terjebak oleh Untuk mengetahui hukum transaksi se-perti
pendapat sebagian ulama Hanafiyah, sehing- ini, itu bisa dilakukan dalam ruang lingkup
ga mereka memperbolehkan transaksi jual-beli yang dalam literatur fiqih Islam dikenal den-
dengan harga pasar pada hari begini, atau de- gan istilah syarat khiyaar (hak memilih an-
ngan harga penutupan di bursa begini. Alasan- tara melanjutkan atau membatalkan akad). Se-
nya, karena kedua belah pihak yang melaku- luruh fuqaha selain ulama Zhahiriah memper-
kan transaksi menyetujui hal itu. Karena pada bolehkan khiyaar syarat (jangka waktu terten-
kondisi seperti itu, unsur al-jahaalah (ketidak- tu ketika pihak yang melakukan akad selama
jelasan dan ketidakpastian) pada harga tidak jangka waktu itu memiliki hak menentukan pi-
menyebabkan terjadinya perselisihan dan per- lihan atau opsi antara melanjutkan akad atau-
sengketaan. Pernyataan Ibnu Taimiyah j uga me- kah membatalkannya).103 Akan tetapi, mereka
nyebutkan bahwa cara itu biasa dipraktikkan berbeda pendapat seputar berapa lama jangka
oleh manusia kapan pun dan di mana pun, dan waktu khiyaar syarat yang diperbolehkan.
hal itu lebih bisa diterima dan menyenangkan Imam Abu Hanifah, Zufar, dan Imam asy-
hati pihak pembeli daripada cara tawar-mena- Syafi'i berpendapat, khiyaar syarat boleh da-
war. lam jangka waktu yang pasti dan tidak lebih
Pendapat dan semua argumentasi tersebut dari tiga hari. Hal ini berdasarkan hadits Hab-
perlu ditinjau kembali. Karena sesungguhnya ban Ibnu Munqidz r.a. yang diriwayatkan oleh
yang dikehendaki oleh Ibnu Taimiyah berbeda Bukhari, Muslim, Abu Dawud, an-Nasa'i, dan
dengan apa yang berlaku dalam bursa kontrak yang lainnya dari Abdullah Ibnu Umar r.a,
pada masa sekarang. Selain itu, jual-beli a/-
"Habban lbnu Munqidz r.a. diadukan kepa-
istijraar dan bentuk jual-beli yang serupa, di
dalamnya juga tetap memperhatikan dan mem-
da Rasulullah bahwa ia selalu mengalami al-
pertimbangkan kondisi butuh sebagian masya- ghabn (penipuan harga) jika ia melokukan tran-
saksi jual-beli, Lalu Rasulullah berkata kepa-
rakat, dan apakah kondisi butuh seperti ini
juga ditemukan dalam bursa?! danya, 'Apabila komu melakukan transaksi
jual beli, maka ucapkanlah,laa khilaabataroa
dan aku memiliki hak khiyaar selama tiga hari."
d. Transaksi Berlang;ka Bersyarat Slmpel
Transaksi ini, sebagaimana yang telah kita AbuYusul Muhammad lbnul Hasan, ulama
ketahui, adalah pihak spekulan memiliki hak Hanabilah, ulama Imamiah, dan ulama Zaidi-
opsi untuk membatalkan akad yang ada pada yah memperbolehkan jangka waktu khiyaar
waktu toshfiyoh (transaksi) atau sebelumnya syarat sesuai dengan yang disepakati oleh ke-
ketika ia melihat bahwa perubahan harga yang dua belah pihak selama jangka waktu yang di-
terjadi tidak menguntungkan dirinya, dengan sepakati itu ielas dan pasti, baik pendek mau-
ketentuan ia membayar kompensasi kepada pi- pun panjang. Khiyaar di sini adalah sebagai
hak lain dan kompensasi itu tidak dikembali- suatu syarat yang dikehendaki. Oleh sebab itu,
kan kepadanya. Ini disebut syarat yang simpel masalah penentuan jangka waktunya dipasrah-
atau ringan. kan kepada pihak yang menginginkan dan men-

103
Al-Mabsuuth, iuz 12, hlm. 40; Al-Badaa'ii iuz 5, hlm. 174; Al-Mudawwanah, iuz 3, hlm. 223; Al-Muntaqaa 'alal Muwaththa', juz
5, hlm. 108; Ghaayatul Muntahaa, juz 2, hlm. 30; Ad-Dardir dan Ad-Dasuqi, juz 3, hlm. 91, 95; Mughnil Muhtaaj, jrrz 2, hlm. 47;
Bidaayarul Mujuhid,iuz2,hlm.2OT; Al-Muhadzdzab, iuz 1, hlm. 258; Al-Mughnii, juz 3, hlm. 585; Al-Muhallaa, ituz9, hlm. 328;,4/-
Mukhtashar An-Naafi',htm.145; Minhaajush Shaalihiin,iuz2,hlm.32; Al-Bahruz Zakhkhaar juz 3, hlm. 349.
104
Artinya adalah, tidak ada penipuan dan tidak ada al-ghabn, atau, kamu tidak boleh menipuku.
FIqLH ISTAM JITID 7 Baglan 4: KEPEMILIXAN DAI{ BERB|GAI IGRAI(TERISTIKNYA

syaratkannya, sama seperti jangka waktu pe- kan bahwa seandainya ada seseorang melaku-
nangguhan. kan kesepakatan damai atau kompromi bahwa
Sementara itu, ulama Malikiyah memper- dirinya bersedia menggugurkan hak khiyaar
bolehkan khiyaar syarat dikondisikan sesuai miliknya dalam suatu jual-beli atau sewa de-
dengan kebutuhan yang ada, sehingga jangka ngan ketentuan ia mendapatkan suatu harta
waktunya bisa berbeda-beda sesuai dengan sebagai kompensasi pengguguran hak khiyaar
kondisi yang ada. Khiyaar syarat untuk barang miliknyatersebut, maka kesepakatan damai ini
berupa buah-buahan adalah satu hari, untuk tidak sah. Hak khiyaar sama sekali tidak di-
pakaian dan binatang adalah tiga hari, untuk berlakukan untuk tujuan dijadikan jalan men-
tanah boleh lebih dari tiga hari, dan untuk dapatkan suatu harta kompensasi, tetapi hak
rumah, dan harta yang serupa boleh sampai khiyaar diberlakukan hanya untuk tujuan me-
satu bulan. lakukan pertimbangan mana yang lebih baik
Berdasarkan pendapat ulama Malikiyah, bagi p'ihakyang bersangkutan antara menerus-
pendapat ulama Hanafiyah, dan pendapat ula- kan akad yang ada ataukah membatalkannya.
ma yang sejalan dengan mereka, transaksi ber- Sehingga, hak khiyaar tidak boleh ditukarkan
jangka bersyarat simpel adalah boleh jika jang- dengan harta.los
ka waktu berlakunya hakkhiyaar (opsi) adalah
diketahui dengan jelas seperti yang disebutkan e. Transaksl Bersyarat KomPleks
di atas. fangka waktu khiyaar dalam transaksi Yaitu transaksi di mana pihak penjual di
ini memang diketahui dengan ielas, yaitu peri- dalamnya memiliki hak untuk berubah status
ode antara waktu pelaksanaan akad sampai menjadi pihakpembeli dan membatalkan akad
waktu tashfiyoh (penyelesaian) terdekat. yang ada, atau tetap mempertahairkan akad
Boleh juga pihak spekulan menyerahkan yang ada dan dirinya tetap menjadi pihak pen-
uang kompensasi kepada pihak lain berdasar- jual, sesuai dengan kondisi yang menguntung-
kan syarat yang telah disepakati oleh kedua kan bagi dirinya berdasarkan penilaian dan
belah pihak atau sebagai suatu derma untuk pengamatannya terhadap gejolak dan fluktuasi
penggunaan hak khlyoar itu. Karena kaum Mus- harga yang teriadi pada saat tashfiyah (penye-
limin harus memenuhi dan melaksanakan sya- lesaian, settlement) atau sebelumnya, dan se-
rat yang telah mereka buat dan sepakati. fuga bagai bandingannya, ia membayar kompensa-
karena pemberian kompensasi di sini posisi- si kepada rekannya dengan jumlah yang lebih
nya menguatkan apa yang dilegalkan oleh sya- besar dari kompensasi yang ia bayarkan pada
ra', yaitu berupa hakkhiyaar. transaksi bersyarat simpel.
Akan tetapi, tidak boleh melakukan kese- Transaksi ini juga boleh sama seperti tran-
pakatan atau kompromi (shulh) untuk meng- saksi bersyarat simpel,105 berdasarkan penda-
gugurkan suatu hakkhiyaar dengan mendapat- pat jumhur yang memperbolehkan pemberla-
kan suatu ganti atau kompensasi bagi pihak k.uankhiyaar syarat dengan jangka waktu yang
yang memiliki hak khiyaar yang digugurkan dikondisikan sesuai dengan yang dibutuhkan
tersebut. Karena fuqaha Islam telah menetap- atau sesuai dengan kondisi yang ada.

105
At-'Ilquud al-Musammaah fil Qaanunaini al-lmaaratiwal IJrdunr, karya Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, hlm.205; At-Taqniin al'Hambali,
materi nomor 264l. Kasysyaaful QinaaiJuz 3, hlm. 387
106
AI-Mausuu'ah Al-'llmiyyah wa Al-Amalfryah lil Bunuuk Al-lslaamiyyah,luz 5, hlm. 425
Baglan 4: I(EPEMILIXAN DAN BERBAOAI XARAXTERISnXI|YA FIqLH ISIAM IILID 7

f. Transaksi Penggandaan leh membayarnya nanti akan tetapi harus de-


Yaitu transaksi yang di dalamnya salah ngan ada tambahan."
satu pihak, apakah itu pihak penjual atau pem- Di sini, pihak pembeli transaksi (kontrak)
beli, memiliki hak melipatgandakan volume yang posisinya adalah menggantikan posisi
yang dijualnya atau dibelinya dengan harga pihak pembeli yang asli, ia tidak lain berarti
hari saat dilakukan akad, sebagai bandingan mengambil bunga uang yang akan dibayarkan
kompensasi yang dibayarkan oleh pihak yang kepadanya oleh pihak yang melakukan akad
memiliki minat untuk menggandakan ketika yang asli, dan ini adalah riba yang nyata. Kare-
posisi harga yang ada sudah jelas, dan kom- na pihakyang membayar kompensasi tersebut,
pensasi itu tidak dikembalikan kepadanya. ia membayarnya karena terpaksa demi untuk
Nilai kompensasi yang ada berbeda-beda memindah penyelesaian transaksinya ke wak-
sesuai dengan volume tambahan yang ada dan tu yang ditangguhkan yang di dalamnya ia ber-
objek penyimpanan. Transaksi ini juga boleh harap harga mengalami perubahan yang meng-
jika volume yang dilipatgandakan diketahui de- untungkannya. Ia tidak membayar kompensa-
ngan jelas.107 Karena tidak boleh mengubah si tersebut sebagai derma, seperti yang ter-
dan merevisi suatu akad dengan syarat tam- jadi pada ketiga bentuk transaksi di atas. Se-
bahan. Kompensasi yang ada dianggap sebagai bagaimana pula, pihak yang menerima kom-
sesuatu yang ditambahkan kepada harga po- pensasi tersebut, ia tidak menerimanya se-
kok dan kaum Muslimin harus memenuhi dan bagai ganti suatu hak yang ia lepaskan, tidak
melaksanakan syarat yang telah mereka buat seperti yang terjadi pada bentuk-bentuk tran-
dan sepiikati. saksi sebelumnya.

g. Hukum Badal at-Tatlll (Suatu Harta h. Jua[Bell lltang dengan Utang (Menlual
yang Dlbayarkan sebagpl Kompensasl Sesuatu yang tldak Tunal Dlbayar de
Penangguhan) ngan Harga yang tldak Tunal Juga)
Apabila serah terima barang dan harga ber- Ad-Dain atau tanggungan utang adalah
langsung pada waktu serah terima yang ada, sesuatu yang keberadaannya positif di dalam
maka sudah tidak ada masalah lagi dan tran- dzimmah ftanggungan), seperti harga pembe-
saksi pun usai secara normal. Adapun apabila lian suatu barang, pembayaran pinjaman utang
kedua belah pihak melakukan kesepakatan un- (qardh), biaya sewa atau upah sebagai ganti
tuk menangguhkan pelaksanaan serah terima suatu kemanfaatan, denda ganti rugi barang
sampai waktu mendatang, yaitu waktu tashfi- yang dirusakkan, barangyang dipesan dalam
yah (penyelesaian) yang akan datang, dan se- akad salam (menjual barang yang tidak tunai
bagai bandingannya, ia membayar kompensasi dengan harga dibayar tunai di muka).
kepada pihak ketiga yang menerima transaksi Penjualan utang, ada kalanya kepada orang
yang ada dialihkan kepadanya, ini adalah riba yang menanggung utang itu sendiri atau kepa-
yang nyata. Karena hal itu berarti menjual u- da orang lain. Dalam kedua bentuk ini, penjual-
tang yang sudah harus dibayar dengan harga an utang tersebut ada kalanya dibayar secara
yang ditangguhkan (tidak tunai) disertai de- tunai di muka, atau secara tidak tunai dan di-
ngan tambahan, sama seperti riba jahiliah, ya- tangguhkan (utang).
itu, "Bayar sekarang atau jika tidah kamu bo-

107 Ibid.
FIQIH ISLAM JILID 7 B{h 4: l(EPEilllLll(AN DAN BERBAGAI xARAxTERlsTtl(l{Y

Penjualan utang dibayar dengan harga yang terjadi pada bentuk transaksi nomor tu-
yang tidak tunai juga, dikenal dengan istilah juh di atas.
jual-beli al-kaali' dengan al-kaali' (jual-beli Contoh menjual utang kepada orang lain
utang dengan utang, jual-beli tidak tunai di- selain pihak yang menanggung utang tersebut
bayar dengan harga tidak tunai juga), dan ini adalah seperti, si A berkata kepada si B, 'Aku
adalah bentuk iual-beli yang dilarang secara iual kepadamu barang milikku yang ada dalam
syara'. Rasulullah saw. dalam hadits yang diri- tanggungan si C dengan harga sekian yang
wayatkan oleh ad-Daraquthni dari Abdullah kamu bayarkan kepadaku setelah satu bulan."
Ibnu Umar r.a dan hadits yang diriwayatkan Ini juga haram hukumnya.
oleh ath-Thabrani dari Rafi' Ibnu Khadii r.a, Ketika sering terjadi transaksi bursa ada-
melarang jual-beli al-kaali' dibayar dengan oI- lah berlangsung dalam bentuk jual-beli utang
kaali'.rog Meskipun hadits ini dha'if, namun dengan utang tanpa ada serah terima sebagai'
orang-orang sepakat bahwa tidak boleh men- mana yang bisa dilihat, maka oleh karena itu,
jual utang dibayar dengan utang iuga, baik apa- transaksi-transaksi tersebut adalah tidak bo-
kah penjualan itu kepada pihak yang menang- leh. fadi, realisasi transaksi yang ada harus di-
gung utang itu sendiri maupun kepada orang segerakan tidak boleh ditangguhkan dan di-
lain. tunda.
Contoh meniual utang kepada pihak yang Adapun meniual utang dibayar secara tu-
menanggung utang itu sendiri adalah seperti, nai di muka, di sini terdapat perbedaan pen-
si A berkata kepada si B, "Saya membeli barang dapat. fumhur fuqaha selain ulama Zhahiriah
ini dari kamu dengan harga satu dina[ namun memperbolehkan menjual utang kepada orang
serah terima barang dan harganya dilakukan yang menanggung utang itu sendiri secara tu-
setelah satu bulan misalnya." Atau si A mem- nai atau menghibahkannya kepadanya. |umhur
beli sesuatu dari si B namun penyerahannya fuqaha selain ulama Malikiyah tidak memper-
ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu, bolehkan penjualan utang kepada orang lain
kemudian ketika jangka waktu penyerahan se- selain yang menanggung utang itu. Sementara
suatu tersebut tiba, si B tidak bisa menyedia- ulama Malikiyah memperbolehkannya dengan
kan sesuatu yang dimaksud. delapan syarat yang bisa menjauhkannya dari
Lalu si B berkata kepada si A, "fuallah se- gharar, riba dan hal-hal terlarang lainnya, se-
suatu itu kepadaku sampai jangka waktu ter- perti menjual kembali makanan yang dibelinya
tentu yang lain dengan tambahan sesuatu yang sebelum terjadi al-qabdhu.Loe Untuk saat ini,
lain," lalu si A pun menjualnya kepada si B, se- tidak perlu membahas secara lebih iauh dan
mentara di antara keduanya tidak terjadi at- terperinci seputar bentuk jual beli ini, karena
Taqaabudh (cash and carry), maka ini adalah bentuk jual seperti ini tidak ditemukan dalam
riba haram, berdasarkan kaidah, "Berilah aku transaksi bursa, sebab rata-rata transaksi yang
tambahan jangka waktu penangguhan dan aku dilakukan di dalam bursa adalah lebih cende-
akan memberimu tambahan sesuatu," seperti rung kepada cara-cara penangguhan dan tidak
tunai.

108 H"nya salr, hadits ini dhaif.


roe Al-Bodro'ij Iiuz 5, hlm. l4B; Takmilatu lbni Abidin, fuz 2, hlm. 326; Ghaayatul Muntahaa, |uz 2, hlm. 80; Ary-syarhul Kabiirkarya
Ad-Dardir; f uz 3, hlm. 63; Bidaayatul Mujtahid, luz Z,hlm. 146; Al-Muhadzdzab, fuz 1, hlm. 262; Al-Mughnit, iuz 4, hlm. 120; Kasy'
syaaful Qinaai juz 4, hlm. 237; Al-Muhallaa, iuz 9, hlm. 7; Itshuulul Buyuu' Al-Mamnuu'ah, karya Syaikh Abdus Sami' Imam, hlm' 19;
Al-Ghararwa Atsaruhufi Al-'Ilquud,karya Dr. Ash-Shiddiq Muhammad Adh-Dharil hlm. 315.
Baglan + l(EPEilllLlXAil DAN BERAAGAI I(ARAXTERISTIKI{YA FIQLH ISI."A.M JILID 7

l. Blaya atas Pelayanan (Biaya Operaslo sementara harganya pasti tidak mengam-
nal) atau Blaya atas Penlaminan yang bang, maka ini halal.
Diberikan oleh Bank 2. Apabila barang yang ditransaksikan ber-
Biaya yang diminta oleh pihak bank seba- wujud, namun dengan harga mengambang
gai ongkos pelayanan penjagaan, penyewaan dan ditangguhkan sampai hari tashfiyah
lahan, pemanfaatan brangkas, penyediaan fak- (penyelesaian), ini tidak boleh menurut
tur dan penulisan rekening, adalah boleh dan mayoritas ulama. Sementara ada sebagian
legal, karena biaya itu adalah sebagai ongkos ulama kontemporer yang memperboleh-
suatu kemanfaatan (ijaarah), dan ijaorah ada- kannya dengan berlandaskan pada pen-
lah boleh secara syara'. da-pat Imam Ahmad, Ibnu Taimiyah,
Adapun apa yang diminta oleh pihak bank dan Ibnul Qayyim tentang jual-beli dengan
berupa bunga yang diberlakukan atas dana harga yang digantungkan kepada harga
simpanan di luar biaya pelayanan, atau berupa yang akan tetap.
bunga piniaman (kredit) atau bunga berbagai 3. Akad atau transaksi-transaksi berjangka
penjaminan (seperti L/C) yang tidak ditutup yang berlaku dalam sebagian transaksi
sama sekali (pihak nasabah yang dijamin be- bursa, ini tidak boleh, karena itu termasuk
lum menyetorkan uang sama sekali kepada pi- kategori seseorang menjual sesuatu yang
hak bank sebagai pembayaran harga barang tidak ada pada dirinya dan itu tidak boleh,
yang dibelinya atau diimpornya), maka itu ada- karena mengandung unsur gharar. Kare-
lah tidak boleh, kecuali jika pihak bank ikut na itu termasuk meniual kembali sesuatu
terlibat langsung menfadi mitra bersama pihak sebelum dilakukan al-qabdhu. Ini adalah
nasabah (mudhaarib) dalam suatu aktivitas bis- pendapat yang kami unggulkan dari pen-
nis bersama {syarikah,jointventure) yang sah dapat ulama Syafi'iah dan yang sependa-
atau bisnis mudhaarabah syar'i dalam berba- pat dengan mereka, yaitu jual-beli utang
gai praktik transaksi jual-beli yang boleh di- dibayar dengan utang (jual-beli tidak tu-
Iakukan dalam bursa, yaitu praktik-praktik nai dan pembayarannya juga tidak tunai).
transaksi peniualan secara tunai atau pembe- Alternatif yang sah secara syara' untuk
lian secara tunai. akad atau kontrak berjangka itu adalah, de-
Adapun transaksi penjualan atau pembe- ngan menggunakan akad salam [pesan), yaitu
lian yang tidak tunai, akan tetapi dengan cara meniual sesuatu yang tidak tunai dibayar tu-
ditangguhkan, kami telah menjelaskan di atas nai dengan pembayaran di muka, atau menjual
bahwa itu adalah tidak boleh, karena mengan- sesuatu yang dijelaskan kriteria dan spesifi-
dung unsur gharar,masuk kategori melakukan kasinya yang berada dalam tanggungan (tidak
pen-tasharufan terhadap sesuatu yang tidak langsung diserahkan barangnya) dengan pem-
dimiliki dan menjual kembali sesuatu sebelum bayaran tunai yang pembayarannya itu harus
dilakukan al-qabdhu terhadapnya.ll0 diserahterimakan di majelis akad menurut
Kesimpulannya, hukum aktivias akad atau iumhur fuqaha. Namun, menurut ulama Ma-
kontrak yang berlangsung di dalam pasar ke- likiyah pembayarannya boleh juga ditunda
uangan atau bursa adalah seperti berikut: sampai jangka waktu yang relatif pende[ se-
1. Apabila barang yang ditransaksikan ber- perti satu hari atau tiga hari.
wujud (dalam bentukcontoh atau sampel)

lLo AI-Mourrr'ah Al-'tlmiyyah wa Al-Amaliyyah li Al-Bunuuk At-lslaomiyyah,juz 5, hlm.426


ISLAM IILID 7 Baglan 4: KEPEillLll(Al{ DAL BERBAGAI KARAI(TERIST||(1{YA

Akad salam boleh dilakukan dengan menggu- Bisnis jual-beli adalah jalan mendapatkan
nakan kata-kata jual-beli, tidak disyaratkan keuntungan yang legal, karenanya itu halal. Se-
objek akad [barang yang dipesan) harus ber- dangkan riba atau bunga adalah haram. Sebab
wujud ketika dilakukan transaksi, dan tidak uang tidak bisa melahirkan uang. Oleh sebab
pula disyaratkan objek akad harus berada da- itu, pemasukan yang didapatkan melalui bisnis
lam kepemilikan pihak peniual yang dipesan, riba adalah haram, karena didapatkan tanpa
akan tetapi yang terpenting ketika waktu se- usaha dan kerja. Riba tidak lain adalah kezalim-
rah terima tiba barangnya ada. Hanya saja, da- an dan pengeksploitasian. Salah satu faktor ter-
lam akad salam disyaratkan tidak mengan- penting terjadinya inflasi monete[ merebak-
dung unsur riba nasi'ah, artinya barang yang nya praktik-praktik penimbunan dan monopo-
dipesan tidak berupa makanan atau nuquud li, terjadinya iurang kesenjangan yang sangat
[dinar atau dirham) sedangkan harganya juga tajam.antara masyarakat kaya yang hidup ber-
berupa makanan atau nuquud. Namun jika ba- mewah-mewahan dengan masyarakat miskin
rang yang dipesan berupa makanan dan har- yang hidup serba kekurangan. Bahkan lebih
ganya berupa nuquud, itu boleh. dari itu, Islam mengharamkan segala bentuk
perbuatan dan usaha yang keji, seperti peng-
G. HASIL (',AA'lD, PENDAPATAN) g hashab - an, penyuapan, pencurian, perampas-

INVESTASI an, penggelapan, korupsi, penjarahan, dan pe-


Pengembangan atau peningkatan pengin- nipuan. Allah SWT berfirman,
vestasian aset-aset kekayaan merupakan salah "Hai orang-orang yang beriman, janganlah
satu prinsip Islam dan pilar ekonomi Islam.
kamu saling memakanharta sesamamu dengan
Karena peningkatan investasi berarti penggai- jalan yang batil, kecuali dengan ialan pernia-
rahan roda perekonomian, ikut berperan da- gaan yang berlaku dengan suka sama suka di
lam menstimulasi mobilitas perdagangan, ser-
antara kamu." (an Nisaa': 28)
ta ikut berperan dalam menciptakan kemak-
Banyak ayat Al-Quar'an yang lain yang mem-
muran dan kesejahteraan yang bisa dinikmati
perkuat pernyataan keharusan untuk berusa-
oleh sebanyak mungkin lapisan masyarakat.
ha, bekerja, berniaga, dan berprofesi sebagai
Oleh sebab itu, Islam sangat menganjurkan
jalan mendapatkan penghasilan. Allah SWT
aktivitas perdagangan dan menegaskan urgen-
berfirman,
sitasnya untuk mencari penghidupan. Allah
SWT memberkahi perdagangan untuk meng- 'Apabila telah ditunaikan shalat, berteba-
hasilkan keuntungan dan meningkatkan pro- ranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia
duksi. Islam menjadikan keria sebagai asas men- Allah don ingatlah Allah banyak-banyok supaya
dapatkan pemasukan dan keuntungan, dan kon- kamu beruntung i' (Al-fumu'ah: 10)
trak-kontrak yang legal merupakan bentuk-
bentuk usaha yang menuntut keahlian, peng- "Dia-lah Yang menjadikan bumi itu mudah
alaman, dan kesungguhan. Allah SWT berfir- bagi kamu, maka berjalanlah di segala peniu-
man, runya dan makanlah sebahagian dari rezeki-
Nya. Dan hanya kepada-Nya lah kamu (kembali
"Padahal Allah telah menghalalkan jual- setelah) dibangkitkan." (Al-Mulk 1 5)
beli dan mengharamkon riba." (al Baqarah:
27s) "Merekq itu mengharapkan perniagaan
yang tidak akan merugi."
Baglan 4: IGPEMIUIGI{ D N AERBAGAI XARAI(TERISTIXI{YA rsLAM lrlrD 7

Rasulullah saw. tatkala beliau ditanya tentang akad mudhaarabah yang dibuat dengan ma-
hasil rezeki yang paling baik, beliau bersabda, sing-masing dari mereka secara tersendiri.

,f * Ft'{ }ltt F Pada masa sekarang, bentuk investasi se-


perti ini memiliki daya tarik yang sangat besar
"Hasilyoig didapatkan olehseseorang dari dan paling bisa menarik lebih banyak modal
pekerjaan yang dilakukannya dengan tangan- yang terakumulasi, karena memang lebih bisa
nya sendiri dan setiap jual-beli (perniagaan) memberikan kepercayaan dan rasa aman.
yang baik (jujun tidak mengandung tipuan dan Rancangan pembahasan
pengkhianatan).'aLr L. Apa yang dimaksud dengan ha'id [hasil)
Dalam sebuah hadits lain, Rasulullah saw. itu dan apa perbedaan antara hasil dan ke-
bersabda, untungan?
. . u oa / c / ,/c 2. Macam-macam hasil dan hukum masing-
;rbj' ,1.9)t ,r.:"el a'*s, masing.
"sembilan iutuh persen rezeki ada di per- 3. Apa metode yang secara syara' bisa digu-
niagaan.'arz nakan dalam menentukan hasil investasi?
Dalam kehidupan ekonomi modern, terda- 4. Dalam kasus-kasus yang para investor-
pat berbagai bentuk investasi legal yang lebih nya (nasabah yang menyimpan uangnya di
luas dari bentuk-bentuk investasi sempit yang bank) berubah-ubah, apakah proses distri-
memiliki corak tunggal (mudhaarabah khu- busi persentase bagi-hasil antara pihak
sus) yang hanya melibatkan antara dua orang bank dengan nasabah boleh dilakukan se-
atau lebih. Investasi-invesatsi tersebut tergam- cara periodik yang penghitungannya ber-
barkan pada praktik mudhaarabah bersama dasarkan pada pertimbangan kalkulasi ke-
(mudhaarabah musytarakah) yang pihak pe- untungan atau hasil yang akan didapat-
modalnya (robbul maal) berjumlah banyak, ya- kan?
itu sekumpulan investor (nasabah) yang ma- 5. Apabila semua investor [nasabah) menye-
sing-masing menyerahkan modal secara indi- tujui cara seperti itu, maka apakah itu bo-
vidu untuk diputar dan diinvestasikan dengan leh?
sistem mudhaaraboh. 6. Dalam kasus-kasus yangternyata kalkula-
Modal tersebut diterima oleh sekumpul- sinya keuntungan meleset, sementara su-
an mudhaarib (yang mengelola, memuta4 dan dah tidak dimungkinkan lagi untuk mena-
menginvestasikan modal) yang tersimbol pada rik kembali porsi atau deviden nasabah
banh dan mereka mengambil dan menerima yang telah diambil, bagaimana perhitung-
modal tersebut secara individu juga, lalu me- annya? Siapakah yang harus menanggung
reka (bank) mengoperasionalkan dan menya- kekurangan yang ada, apakah pihak peru-
lurkan modal tersebut kepada seseorang, sua- sahaan ataukah pihak investor (nasabah),
tu instansi atau badan sebagai pihak ketiga un- atau bagaimana?
tuk dikelola dan dikembangkan dengan sistem 7. Apabila pihak bank mengeluarkan produk
berupa paket investasi yang dibagi menjadi

111
HR. Al-Bazzar dari Rifa'ah lbnu Rafi' r.a. Hadits ini dimasukkan ke dalam kategori hadits shahih oleh Al-Hakim. Lihat, Subulus Sa-
laam,Juz 3, hlm.4.
Hadits ftosan dari Nua'im Ibnu Abdirrahman Al-Azdi dan Yahya lbnu fabir ath-Tha'i dalam bentuk hadits mursal. Lihat, AI-Jaami'
Ash-Shaghiirkarya As-Suyuthi, fuz 1, hlm. 130
FIQLH ISLAM JILID 7 Bagtan 4: XEPEiIIUI(AN DAI{ BERBAGAI IGRAXTERISTIKI{YA

beberapa bagian dan dikelola oleh pihak Porsi atau bagian yang dikhususkan untuk
bank mewakili pihak investor (nasabah), sekelompok investor fnasabah) dibagi di anta-
apakah pihakbankboleh menetapkan "im- ra mereka sesuai dengan rasio transaksi yang
balan" untuk dirinya yang diambil dari ke- mereka lakukan dengan pihakbank Islam. Tran-
untungan yang didapatkan? Apakah imbal- saksi ini adalah gabungan atau kombinasi an-
an itu boleh berbentuk nominal yang di- tara uang yang disimpan di bank untuk di-
tentukan dan tetap? Apakah pihak bank investasikan dan waktu, yakni periode ketika
harus menjelaskan hal itu kepada pihak uang nasabah masih diinvestasikan di bank.
investor (nasabah)? Distribusi dan pembagian yang adil terha-
B. Beban biaya apa saia yang boleh dibeban- dap porsi atau dividen para investor (nasabah)
kan kepada pihak perusahaan dalam akad di antara mereka dilakukan berdasarkan ha-
mudhaarabah? sil penghitungan dari pengalian iumlah uang
9. Apabila pihak yang memutar dan menge- yang diinvestasikan dengan periode di mana
lola modal yang ada (aamil mudhaarib) uang tersebut masih diinvestasikan di bank
dalam akad mudhaarabah adalah berben- (saldo). Hasil penghitungan ini dalam aktivitas
tuk perusahaan [badan usaha), apakah se- perbankan dikenal dengan an-nimr atau al-
mua gaji para karyawan dan biaya admi- a'daad.
nistrasi perusahaan tersebut dihitung se- Hasil investasi didapatkan karena aktivitas
bagai beban.biaya yang ditanggung sen- investasi kontrak terhadap uang (dana) yang
diri oleh perusahaan? ada, yaitu dengan cara bisnis mudhaarabah
10. Apakah pihak investor boleh melepas se- (atau qira adh) dan yang lainnya seperti muraa-
tiap hak campur tangan dan ikut terlibat bahah untuk pihak yang memerintahkan un-
dalam manajemen dan administrasi peru- tuk melakukan pembelian (al-muraabohah lil
sahaan? aamir bisy syiraa'). Yang dimaksudkan di sini
11, Apakah boleh penghitungan hasil dilaku- adalah mudhaaraboh bersama (mudhaarabah
kan per hari? musytarakah) sebagai sebuah sistem investasi
kolektif.
7. APA YANG DIMAKSUD DENGAN HASIL Adapun keuntungan (ar-Ribh), seperti yang
rAA'rD, tTU DAN APA PERBEDAAN At* dikatakan oleh Ibnu Qudamah adalah kelebih-
TARA HASTL DAN KEUNrUNGAN (RtBH)? an dari modal pokoh dan sesuatu yang tidak
Hasil investasi ['aa'idul istitsmaar) adalah sebagai kelebihan dari modal pokoh maka itu
keuntungan atau pendapatan investasi legal tidak disebut keuntungan. Dalam hal ini, kami
yang didistribusikan kepada para anggota in- tidak menemukan adanya perbedaan.lla Dan
vestor (nasabah) -setelah sebelumnya dikura- sebagaimana yang dinyatakan oleh Az'Zaila'i,
ngi untuk dana cadangan dan dana-dana yang keuntungan keberadaannya mengikuti modal,
dialokasikan untukberbagai pelayanan umum- sehingga suatu keuntungan tidak bisa dida-
sesuai dengan rasio transaksi yang dilakukan patkan kecuali jika modalnya masih kembali
oleh masing-masing dari mereka dengan pi- utuh.11s
hak bank atau koperasi.113

L13 At-Modkhol ilaa An-Nazhariyyah At-lqtishaadiyyah karya Dr. Ahmad An-Naiiar, hlm. 176
r14 Al-Mughnii, 5, hlm. 51
iuz
7rs Tabyiinul Haqaa'iq, 1uz 5, hlm. 67.
Baglan 4: I(EPETIILII(AN DAN BERBAOA! XARAXTER|SNKTYA FIQLH IST.AM ttl-tD 7

Keuntungan berada pada urutan nomor dua Peran munazhzhim (pengusaha, pengelola) un-
setelah upah atau imbalanrl6 dalam urut-an tuk mendapatkan keuntungan ada kalanya
daftar pemasukan (income, ad-Dakhl) yang terhadap hartanya pribadi, sehingga keuntung-
diakui oleh ekonomi Islam. Keuntungan secara an itu berarti hasil bersih dari proyek yang di-
syara'berhak didapatkan oleh setiap orang lakukannya (yaitu usaha ditambah pengaturan
yang melakukan suatu usaha atau kerja dalam dan pengelolaan, dalam artian dirinya menge-
memproduksi suatu barang atau usaha dan lola dan menginvestasikan sendiri modal yang
kerja dalam memperniagakannya, baik apakah dimiliki), atau ada kalanya terhadap harta
usaha dan kerja itu telah dilakukan pada waktu orang lain melalui usaha kemitraan, termasuk
yang lalu maupun pada waktu yang sekarang. di antaranya adalah mudhaarabah.Lls
Keuntungan adalah hasil untuk pengatur- Mendapatkan keuntungan berarti ada ka-
an dan pengelolaan, dalam artian seorang pe- lanya dengan upah, atau melalui cara menan-
milik Iapangan pekerjaan (pengusaha, entre- tang risiko dengan langsung masuk ke dalam
preneur) yang mengatur dan mengelola suatu suatu usaha yang tidak terjamin hasilnya (me-
proyek berhak terhadap output atav keqntung- miliki kemungkinan untungrugi). Ketika ia me-
an yang didapatkan dari aktivitas produksi se- lakukan hal itu dan ia mendapatkan suatu mo-
bagai imbalan terhadap peran dan andilnya dal uang atau barang dari orang lain atau dari
dalam aktivitas produksi tersebut. Terkadang suatu lembaga atas dasar bagi-hasil keuntung-
ada pihak-pihak lain yang ikut andil bersama an, dalam kasus ini ia disebutmunazhzhim (pe-
dengannya dalam pengaturan dan pengelola- ngusaha, entrepreneur) dan di sini mungkin ia
an proyek tersebut, yaitu para manaie4, kar- melibatkan orang lain dalam suatu usaha dan
yawan dan buruh. Adapun untuk modal usaha pekeriaan yang ada seperti usaha iahit, toko
itu sendiri, maka ia fmodal) tidak mendapat- kelontong dan sebagainya.
kan gaji sebagai imbalan terhadap andilnya Kemudian mereka berdua (pengusaha dan
dalam aktivitas produksi, akan tetapi modal pemodal) membagi laba bersih yang didapat-
usaha mendapatkan porsi atau deviden dari kan di antara mereka berdua dengan cara yang
keuntungan yang masuk sebagai imbalan ter- telah disepakati. Begitu juga, para profesional
hadap andilnya dalam memikul beban aktivi- seperti pengacara, insinyur; dokter; dan seba-
tas produksi. Apabila pemilik modal memas- gainya, mereka bisa bergabung membentuk su-
rahkan modalnya kepada orang lain untuk di- atu usaha bersama yang memberi pelayanan
kelola dan diperniagakan, bila terjadi kerugi- konsultasi untuk nantinya keuntungan yang
an, hanya dirinya saja yang menanggungnya. masuk dibagi di antara mereka sesuai dengan
Apabila mendapatkan keuntungan, keuntung- persentase yang disepakati. Pemasukan yang
an itu dibagi di antara pemilik modal dengan didapatkan melalui cara ini berbeda dengan pe-
pengusaha yang mengatur dan mengelola mo- masukan berupa gaji, karena pemasukan ter-
dal (munazhzhim, entrepreneu[ pengusaha) se- sebut didapatkan tidak melalui cara kontrak
suai dengan nisbah atau persentase yang di- kerja yang tetap, sehingga, karakter pemasuk-
sepakati.117

116t
Up"h dinilai sebagai ienis pertama dari pemasukan, yaitu honorarium bagi seorang pekerja sebagai imbalan keikutsertaannya
dalam aktivitas produksi (unsur keria) aau imbalan untuk unsur alam yang dimiliki dengan kepemilikan pribadi seperti tanah dan
unsur modal.
1r7 lqtirhoodrnaafiiDhau'Al-Qur'anwasSunnahkaryaDr.HasanAbuYahya,hlm.2l4
718 An-Nazhariyyah Al-lqlishaadiyyah Al-lstaam,karya Ahmad Nu'man, hlm. 256 dan halaman berikutnya.
fi
FrQLH rSLAM ltLtD 7 BaElan 4: KEPEXIIUXAN DAN BERBno,I! IGRAKTERISTIXNYA

an tersebutlebih mirip dengan keuntungan, ka- adalah lembaga keuangan yang menerima mo-
rena mengandung kemungkinan rugi.lle dal yang disetorkan kepadanya) bisa hilang de-
Hasil investasi dan keuntungan memiliki ngan adanya izin dari para nasabah investor
banyak kesamaan dalam sebagian besar spesi- bahwa modal mereka boleh bercampur dengan
fikasi dan kriteria-kriterianya. Karena kedua- modal milik orang lain, sebagaimana yang ter-
nya sama-sama tidakterjamin, berbeda dengan jadi dalam transaksi perbankan dalam bidang
bunga riba, karena bunga adalah pasti dan ter- mudhaarabahyangada pada saat ini.
jamin. Terkadang hasil investasi terjamin kese- Sementara itu, menurut ulama Malikiy-
luruhannya untuk pemilik modal dalam kasus yah121 dalam semua kasus rusaknya akad mu-
pihak aamil mudhaarib (yang bekerja menge- dhaarabah, maka posisi pihak aamil mudhaa-
lola dan memperniagakan modal) menyerah- rib dikembalikan kepada qiraadh yang sepa-
kan modal yang ada seluruhnya atau sebagi- dan dalam hal keuntungan dan kerugian dalam
annya kepada mudhaarib kedua menurut ula- beberapa kasus tertentu,122 sedangkan dalam
ma Hanafiyah, atau dalam kasus modal mu- selain kasus-kasus tersebut, pihak aamil ber-
dhaarabah bercampur dengan harta aamil mu- hak mendapatkan upah mitsl.
dhaarib sendiri atau bercampur dengan Oleh sebab itu, apabila dalam beberapa ka-
hartaqiraadh (mudhaarabah) yang lain yang sus rusaknya akad mudhaarabah atau qiraadh
ada pada dirinya. Karena dalam kasus-kasus yang di dalamnya posisi pihak aamil dikem-
se-perti ini, akad mudhaarabahyang ada rusak, balikan kepada qiraadh serupa tersebut ter-
dan ketika akad mudhaarabah rusah maka ke- dapat keuntungan, aamil mudhaarib berhak
untungan seluruhnya adalah untuk pemilik mendapatkan bagian dari keuntungan terse-
modal, sedangkan aamil mudhaarib berhak but, bukan upah mits/yang berada dhlam tang-
mendapatkan upah mits/ (upah standar) menu- gungan pihak pemodal. Sehingga ketika harta
rut jumhur (ulama Hanafiyah, ulama Syafi'iah modal tersebut rusah pihak mudhaarib tidak
dan ulama Hanabilah).120 berhak mendapatkan apa-apa. Begitu pula ke-
Rusaknya akad mudhaarabah musytara- tika di dalamnya tidak terdapat keuntungan,
kah (mudhaarabahyang melibatkan tiga pihak pihak mudhaarib juga tidak berhak mendapat-
yaitu pemo d,al, mudhaarib, dan yang ketiga kan apa-apa.

Artikel yang ditulis oleh Dr. Muhammad Najah ash-Shiddiqi dan dimuat dalam furnal Ekonomi lslam Universitas Al-Malik lbnu
Abdil Aziz, hlm. 133
120
AI-Mabsuuth,luz22,hlm.22; Al-Badaa'iiluz 6, hlm. 108;Takmilatu Fathil QadiinltzT,hlm.SS; Mukhtashar Ath-Thahawi,hlm.724;
Ghaayaul Munuhaa,luzZ,hlm.tT9; Mughnil Muhtaaj,luz2, hlm. 315; Majma'Ad-Dhamaanaat,hlm.3lL.
Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, fuz 3, hlm. 519 dan halaman berikutnya; /I-Kharsyi,l\z 5, hlm. 205-208, Bidaayatul Mujtahid,
Juz 3, hlm. 240, Al-Qawaaniin Al-FiqhiStyah, hlm. 282.
t22
Di antara kasus-kasus tersebut yang terpenting adalah, kasus qiraadh dengan barang dagangan, tidak diketahuinya secara pasti
keuntungan yang ada sementara tidak ada suatu kelumrahan yang berlaku yang bisa dijadikan rujukan atau patokan, pemberian
batas waktu terhadap qiraadh setahun misalnya, menyandarkan qiraadh kepada waktu yang akan datang, qiraadh yang ada diser-
tai syarat dan ketentuan pihak aamil menanggung modal yang ada, teriadi perselisihan antara kedua belah pihak setelah selesai
kerfa seputar bagian keuntungan. Sedangkan di antara kasus-kasus terpenting yang di dalamnya pihak aamil mudhaarib berhak
mendapatkan upah mitsl yang berada dalam tanggungan pihak pemodal baik ada keuntungan maupun tidak fmaksudnya, baik
apakahmudhaarabahyang ada menghasilkan keuntungan maupun tidak maka pihak pemodal tetap berkewajiban membayar
upah mitsl kepada pihak mudhaarib) adalah, qiraadh atau mudhaarabahyangada adalah dengan modal berupa utang pihak aamil
(mudhaarib) kepada pemodal yang utang itu belum dibayar dan diserah terimakan (al-Qabdh) oleh aamil kepadanya atau dengan
harta titipan pihak pemodal yang ia titipkan kepada aamil mudhaarib,al<adyang ada dibarengi dengan syarat dan ketentuan pihak
pemodal ikut terlibat dengan aomil dalam iual-beli dan serah terima yang dilakukan, adanya syarat dan ketentuan bahwa ketika
pihak oamil hendak melakukan aktivitas jual-beli, maka ia harus mengonsultasikannya kepada pihak pemodal, atau ada syarat dan
ketentuan bahwa ada pihak ketiga yang berperan sebagai pengawas terhadap pihak aamil, atau ada orang lain yang ikut bermitra
dalam modal qiraadh (mudhaarabah) atau bercampurnya modal mudhaarabah.
Baglan 4: !(EPEMILIXAN DAN BERBAGAI I(ARAXTERISTIXilYA FIQLH ISI..A.M JILID 7

Menurut ulama Malikiyah, perbedaan an- bahyang hanya terdiri dari dua pihak, yaitu
tara akad mudhaarabah yang rusak yang pihak pemilik modal dan pihak mudhaorib)
di dalamnya posisi mudhaarib dikembalikan dengan mudhaarabah musytarakah (mudhaa-
kepada qiraadh serupa, dan antara akad mu- rabah yang terdiri dari tiga pihak yaitu pemo-
dhaarabah yang rusak yang di dalamnya po- dal, mudhaorib dan lembaga keuangan semisal
sisi mudhaarib mendapatkan upah mits/ ada- bank).
lah, bahwa upah mitsl keberadaannya ada da- Dalam mudhaarabah khusus, keuntungan
lam tanggungan pihak pemodal, sehingga pi- bisa diketahui setelah mengubah modal yang
hak aamil tetap berhak mendapatkan upah ada dari barang menjadi uang (melikuidasi,
mitsl tersebut, baik apakah mudhaarabah menguangkan modal yang ada) dan hal ini tidak
atau qiraadh yang ada menghasilkan keun- bisa dilakukan kecuali setelah dilakukannya
tungan maupun tidak. penyelesaian akhir terhadap aktivitas transak-
Sedangkan qiraadh mitsl, patokannya ada- si secara sempurna dan ditemukan keuntung-
lah dengan qiraadhyang serupa. Apabila qiraadh an yang riil dan nyata.
yang serupa biasanya membawa keuntungan, Tujuan dari itu semua adalah, agar modal
pihak aamil mudhaarib berhak mendapatkan yang ada kembali berbentuk uang seperti se-
bagian dari keuntungan tersebut, namun jika mula, sehingga pihakpemilikmodal bisa meng-
tidah ia tidak berhak mendapatkan apa-apa.123 ambil dan mendapatkan kembali modalnya
Hasil investasi dan keuntungan disyarat- terlebih dahulu, kemudian sisanya yang ber-
kan harus diketahui dengan jelas berapa ka- arti keuntungan yang didapatkan bisa dibagi.
darnya dan harus berbentuk bagian yang ma- Karena hukum asal keuntungan adalah seba-
sih umum dari jumlah keseluruhan (seperti se- gai pelindung modal, maka tidak ada yang na-
pertiga, seperempat, dan sebagainya, atau de- manya keuntungan kecuali setelah modal yang
ngan menggunakan persen). Keuntungan di- ada kembali kepada pemiliknya secara utuh se-
lakukan dengan pembagian yang sesuai ke- perti semula.
sepakatan. Apabila kadarnya tidak diketahui Adapun hasil investasi, itu didapatkan oleh
dengan ielas dan pasti, maka akad menjadi sebab investasi kolektif bersama atau mudhaa-
rusak. Apabila ada syarat dan ketentuan salah rabah musytarakah. Investasi ini berasaskan
satu pihak mendapatkan bagian dalam jumlah pada konsep keberlangsungan dan kontinyu-
nominal yang telah ditentukan dan dipastikan itas investasi dari satu sisi, dan proses distri-
besarannya seperti setiap bulan sekian dirham busi bagi hasil keuntungan yang didapat se-
misalnya, maka akad juga menjadi rusak. Apa- cara periodik dari sisi lain, sekiranya tidak di-
bila tidak ada keuntungan, kedua belah pihak mungkinkan untuk melakukan penyelesaian
tidak mendapatkan apa-apa.rza secara menyeluruh di setiap akhir periode di
Perbedaan antara keuntungan dengan ha- mana distribusi bagi-hasil keuntungan dibagi-
sil investasi bisa nampak jelas dalam pembagi- kan kepada investor. Di sini, berarti pihak mu-
an keuntungan. Masalahnya di sini berbeda- dhaarib musytarak statusnya adalah seperti pe-
beda antara mudhaarabah khusus (berskala gawai upahan bersama (ajiir musytarak). Mu-
pada beberapa individu terbatas, mudhaara- dhaarabah bersama (mudhaarabah musytara-

723 Bidaayatul Mujtahid,iuz 2, hlm. 24t; Al-Muqaddimaat al-Mumahhidaat,llz3, hlm. 14.


L24 Al Bodo'i, 6/85, Tabyinut Haqa'iq: 5/55 dan pembahasan berikutnya, ad Darul Mukhtar: 4/505, al Kharasyi: 6/209, Bidayautl Mujta-
hid: 2/234, Mughnil Muhtaj: 2/313, al Muhadzdzab: 1/385, al Mughni: 5/30, dan Nihayatul Muhtaj: 4/162.
ISLAM JILID 7 Baglan 4: XEPEMIUI(AI{ DAN BERBAGAI IGRAI(TERISTIXilYA

kah) karakteristiknya adalah kontinyu dan te- Kalkulasi atau penghitungan hasil investasi
rus berlangsung dan tidak berakhir atau tidak dengan formula atau model seperti ini menja-
dihentikan kecuali jika usaha yang ada disele- dikannya berbeda dengan penghitungan keun-
saikan dan diakhiri secara keseluruhan. tungan riil dalam mudhaarabah khusus,
Di sini tidak ada ruang untuk yang nama- Kesimpulannya, hasil investasi adalah ben-
nya keuntungan prediktif[keuntungan yang di- tuk khusus dari keuntungan. Ia memiliki for-
perkirakan atau diprediksi, keuntungan yang mula penghitungan tertentu yang berbeda de-
belum nyata dan riil) untuk mengetahui hasil ngan cara penghitungan biasa terhadap keun-
investasi, sementara mudhaarabah musytara- tungan mudhoarabah khusus yang cakupannya
kah masih berlangsung. Karena keuntungan ti- hanya terbatas antara pemilik modal dengan
dak bisa diketahui secara final kecuali dengan aamil mudhaartb yang berlandaskan pada peng-
adanya pembagian. Sementara pembagian ti- investgsian dana atas dasar kontrak antara pe-
dak bisa dan tidak sah dilakukan kecuali setelah milik modal dengan orang yang mengelola dan
kembalinya modal menjadi berbentuk uang se- memutar modal tersebut.
perti semula, supaya dipegang dan diterima Adapun formula penghitungan hasil inves-
kembali oleh mudhaarib musytarak (bank mi- tasi, berlandaskan pada mu dha arab ah mu syta'
salnya) yang mewakili pemilik modal. rakah sebagai sebuah sistem investasi kolektif
Keberlangsungan dan kontinyuitas aktivi- yang berbeda dengan mudhaarobah khusus
tas mudhaarapah sampai batas waktu yang ti- pada sisi individu-individu yang terlibat di
dak ditentukan memaksa kita untuk melaku- dalamnya. Karena mudhaarabah khusus, mes-
kan kalkulasi pembagian keuntungan dengan kipun individu-individu yang terlibat di dalam-
menggunakan periode tahunan seperti yang di- nya beriumlah banyak, namun skala'nya hanya
praktikkan oleh perusahaan-perusahaan (de- terbatas pada hubungan dua arah atau pihak
ngan modal) bersama (syarikah musaahamah), saja, antara pihak pemilik modal dehgan pihak
dengan tujuan menciptakan semacam keter- aamil yang mengelola dan memutar modal
aturan yang sistematis dan menciptakan for- tersebut (mudhaarib).
mula perealisasian distribusi hasil kepada para Adapun mudhaarabah musytarakah, di da-
investor secara periodik. lamnya melibatkan tiga pihak yang saling ter-
Pada setiap akhirtahun, semua keuntungan kait, yaitu pihak pemilik modal, pihak aamil
yang riil dihitung dan dikalkulasi, sehingga se- yang mengelola dan memutar modal yaitu se-
lanjutnya bisa dilakukan proses realisasi pem- kumpulan mudhaarib (seperti para pengusaha),
bagian keuntungan sesuai dengan persentase dan ketiga adalah pihak penengah (mudhaarib
dana-dana yang ada yang dialokasikan dan di- musytarak seperti bank) antara kedua pihak
salurkan untuk investasi, baik apakah itu ada- tersebut untuk menciptakan keteraturan yang
lah dana modal milikpara investorsendiri, mau- sistematis dalam perputaran keluar masuknya
pun dana gabungan antara modal milik mere- dana yang ada dan menyalurkannya kepada pi-
ka dan milik pihak mudhaarib musytarakyang hak kedua yang berminat mendapatkan dana
tersimbol pada bank nonriba atau instansi ke- tersebut sebagai modal kontrak mudhaarabah
uangan apa pun yang bergerak dalam bidang yang mereka tanda tangani dengan pihak ke-
investasi dengan formula yang baru ini.12s tiga tersebut secara tersendiri.

125 Tathwiirul A'maal al-Mashrafilyah karya Dr. Sami Mahmud, hlm.424-425,453-455


Baglan 4: XEPEiIILIKAN DAN BERBAGAI IGRAKTERISTIXT{Y FIQLH ISLAM IILID 7

Sebagaimana pula, mudhaarabah musyta- usaha), mencakup investasi secara lang-


rakah sebagai sebuah sistem investasi kolektif sung maupun tidak langsung dalam bidang
memiliki sejumlah karakteristik yang tidak pertanian, industri, perdagangan dan pela-
mungkin dapat ditemukan dalam ruang ling- yanan (jasa). fuga mencakup aktivitas-ak-
kup mudhaarabah khusus dan sejumlah ba- tivitas transaksi perdagangan berjangka
tasan serta ketentuan yang diberlakukan di pendek yaitu pembelian barang komoditi
dalamnya. dan barang-barang yang masuk kategori
karakteristik tersebut
Secara garis besari harta bergerak lainnya, aktivitas-aktivitas
tersimbol pada kompetisi sistem perbankan ekspor-impor untuk semua jenis barang
modern dalam menarik dan mengumpulkan komoditas, penyimpanan dan penggudang-
simpanan dana dan penginvestasiannya, seki- an barang komoditi, penghasilan dan har-
ranya tidakdibutuhkan lagi untuk menerapkan ta-harta bergerak, penyelesaian polis muat-
cara pergi ke pasar mencari orang yang jujua an dan nota-nota lainnya. Begitu juga, men-
kredibel, berdedikasi, profesional, dan memi- cakup kerja sama dalam aktivitas investa-
liki keahlian dalam bisnis perniagaan yang me- si jangka paniang, dan kerja sama dalam
nguntungkan. Pihak investor (nasabah) bisa berbagai aktivitas perdagangan dengan
menarik kembali dana yang ia investasikan se- iangka waktu yang relatif pendek. Semua
belum dilakukannya penyelesaian dan penghi- ini adalah aktivitas yang legal.
tungan. b. Sektor aktivitas dan jasa-jasa pelayanan
Para pihak mudhaarib bisa mendapatkan perbankan lainnya yang tidak bertentang-
dari pihak mudhaarib musytarak fbank misal- an dengan tabiat Islam, yaitu menerima
nya) -sebagaimana yang didapatkan oleh pi- pelayanan berbagai bentuk simpanan [ta-
hak debitur pada bank modern- kondisi kesiap- bungan, deposito, wadii'ah),pencairan cek
an untuk memenuhi apa yang diinginkannya untuk para nasabah dengan mata uang lo-
tanpa harus menghadapi berbagai bentuk sen- kal maupun mata uang asing, transfer uang,
sitivitas dan sentimen pribadi sebagaimana penerbitan surat jaminan atau menerima
yang biasa mereka hadapai dalam mudhaara- pembukaan L/C, dan surat jaminan men-
bah khusus dengan para pemodal yang berdiri cakup surat jaminan perdana dan surat ja-
sendiri.126 minan final untuk penjaminan perealisa-
sian aktivitas-aktivitas mu sy a ara kah $ o int
2. MACAM.MACAM HASIL DAN HUKUM venture) atau penjaminan pembayaran,
MAS'NG.MAS'NC pencairan nota pembayaran utang khusus
Hasil investasi di bank-bank Islam127 sa- para nasabah yang tidak mengandung bu-
ngat luas dan banyak sekali ragamnya. Karena nga, jual-beli surat-surat berharga atau se-

bank Islam berkecimpung pada tiga sektor be- kuritas atas nama nasabah yang secara
rikut,128 umum tidak mengandung obligasi atau
a. Sektor investasi dan mugraarakah (mitra bunga, penyimpanan surat-surat berharga,

126 Tathwiirul A'maat Al-Mashrafilyah karya Dr. Sami Mahmud, hlm.434-437


r
127 Bank Islam adalah, lembaga keuangan yang menjalankan semua aktivitas-aktivitas perbankan, keuangan, perdagangan, aktivi-
tas-aktivitas investasi, pembangunan proyek-proyek industrialisasi, pengembangan ekonomi, permukiman, dan ikut berperan
di dalamnya baik dalam negeri maupun luar negeri. Lihat, Seratus Pertanyaan dan Seratus lawaban Seputar Bank Islam,karya
Dr. Ahmad An-Najiar, hlm. 127
128
Al M"uru'"h al Ilmiyah wal 'amaliyah lil Banuuk al lslamiyyah :3/239 -242
FIqLH ISLAM IILID 7 Baglan 4: XEPEtllUl(Al{ DAI{ BERBAGAI !GRAI(TER!ST!!(i{YA

pencairan hak-hak yang terdapat dalam su- si A memperkenalkan suatu barang kepa-
rat berharga tersebut dan hak-hak yang da si B, lalu si A berkata kepada si B, 'Beli-
menjadi konsekuensiny4 penyimpanan se- lah barang ini dan aku akan membelinya
mua jenis logam mulia dan dokumen-doku- darimu dengan memberimu keuntungan
men berharga, penyewaan brangkas khu- sekian di dalamnya,'lalu si B pun membeli
sus, menjalankan tugas-tugas sebagai pe- barang tersebut, maka pembelian tersebut
ngelola investasi dan agen, menerbitkan boleh, sedangkan si A yang berkata, 'Saya
saham untuk kepentingan lembaga dan akan memberimu keuntungan sekian di da-
perusahaan, memberikan bantuan kepada lamnya,' bisa memilih antara benar-benar
lembaga atau perusahaan dalam proses membeli barang itu dari si B, atau tidak."'
pencatatan dan pendaftaran (iktitaab) Transaksi ini bukan termasuk kategori se-
atau memberi stimulus tambahan modal. seorang menjual sesuatu yang tidak ada
Semua itu adalah aktivitas-aktivitas legal pada dirinya, karena pihak banktidak me-
dalam Islam selama mematuhi syarat, ke- nawarkan penjualan suatu barang, akan te-
tentuan, dan hukum-hukum Islam. tapi ia menerima permintaan dari sese-
c. Sektor aktivitas amal sosial (takaaful), de- orang [nasabah) untuk melakukan pem-
ngan mengeluarkan zakat, dana asuransi belian, dan pihak bank tidak melakukan
[bantuan) kecelakaan dan bencan4 piniam- penjualan kembali hingga ia memiliki ba-
an sosial seperti piniaman orangsakit, pin- rang yang diinginkan oleh pihak yang me-
jaman lanjutusia, pinjaman pengusaha ke- ngajukan permintaan tersebut dan mem-
cil dan pinjaman pelajar. Sektor atau bi- perlihatkan kepadanya supaya ia melihat
dang ini tidak memberikan hasil investasi apakah barang itu memang sesdai dengan
kecuali investasi dana asuransi koperasi yang diinginkan dan dijelaskan kriteri-
yang legal dan diperbolehkan dalam Is- anya olehnya. Sebagaimana pula, transak-
lam. si ini tidak mengandung keuntungan se-
fika diperhatikan, terlihat bahwa bentuk suatu yang belum tertanggung (ribhhu
investasi dan musyaarakah yang terpen- maa lam yudhman). Karena pihak bank
ting adalah mudhaarabah dengan formula telah membeli barang yang dimaksud se-
yang telah dijelaskan di bagian terdahulu. hingga barang itu menjadi milik bank dan ia
Mudhaarabah adalah usaha yang legal da- menanggung kerugian kerusakannya apa-
lam Islam berdasarkan ijmak. Begitu pula bila barang itu mengalami kerusakan.
halnya dengan jual beli al-Muraabahahun- Oleh sebab itu, apabila barang atau pe-
tuk orang yang meminta dilakukannya pem- rangkatyang dibeli itu rusakatau pecah se-
belian (bai' al-Muraabahah lil aamir bisy belum diserahkan kepada pihak yang me-
syiraa) juga legal sebagaimana yang dise- ngajukan permintaan pembelian barang
butkan oleh Imam asy-Syafi'i dalam kitab tersebut, yang menanggung kerugian atas
Al-IJmm.Lze kerusakan tersebut adalah pihak banh bu-
Imam asy-Syafi'i menerangkan dalam ki- kan pihak nasabah yang mengajukan per-
tabnya, 'Apabila ada seseorang sebut saja mintaan tersebut.l30

129
Al-u--, 1rz3,hlm. 29
L30 Tathwiirul A'maal al-Mashrafiyyahkarya Dr. Sami Mahmud, hlm.479
Baglan 4: KEPEMIUTAN DAN BERBAOAI TARAI(TERISTII(NYA ISLAM IILID 7

3. ME|ODE ATAU FORMULA YANG SECARA itu saia dari awal.132


SYARA' BOLEH D'CUNAKAN UNTUK Hasil investasi bisa diketahui dengan cara
MENENTUKAN DAN MENE|AP'$N HASIL mengalikan dana investasi yang ada dengan
INVESTASI
iangka waktu di mana dana itu tetap terinves-
Hasil investasi pada bank-bank Islam ter- tasikan dan hasilnya adalah yang biasa dikenal
tentukan dengan cara seperti yang berlaku dengan sistem an-namr atau al-a'doad pada
dalam perusahaan-perusahaan dengan modal aktivitas perbankan yang menerapkan sistem
bersama (syarikah musaahamah) dalam jang- riba,133 yaitu mengalikan saldo harian dengan
ka periode tertentu, yaitu tahun buku, karena
iumlah hari di mana saldo itu masih ada. Ang-
mempertimbangkan bahwa karakteristik mu- ka hasil penjumlahan itulah kadarbunga untuk
dhaarabah musytarakah adalah terus berke- satu hari. Dengan catatan bahwa keuntung-
sinambungan secara kontinyu. an didapatkan dengan harta (dana), atau de-
Berdasarkan hal ini, keuntungan investasi ngan kerja sesuai dengan kesepakatan yang
yang dilaporkan pada setiap akhir tahun buku ada, atau dengan tanggungan kerja seperti
tidak tertetapkan kecuali hanya untuk dana yang ada pada perkongsian keria (syarikah
yang tetap ada dari awal tahun sampai akhir al-a'maa[), dan pendendaan pelaku peng-gha-
tahun. Oleh sebab itu, apabila pihak investor shab-an. Karena keuntungan adalah sebagai
[penanam modal, nasabah) pada mudhaarabah perbandingan kerugian, dalam arti keuntung-
musytarakah menarik dananya secara keselu- an sesuatu adalah untuk orang yang menang-
ruhan atau sebagiannya sebelum akhir tahun gung kerugian sesuatu tersebut.l3a
buku di.mana belum ada laporan keuntungan, Oleh sebab itu, ketika syariik (mitra, part-
maka dana yang ditarik itu tidak mendapatkan ner) adalah yang menanggung kerugian ketika
porsi atau bagian dari keuntungan yang baru terjadi kerugian karena suatu hal, jika ada ke-
akan dihitung, dilaporkan, selanjutnya dilaku- untungan, maka semua keuntungan itu adalah
kan proses distribusi pembagian, pada akhir untuknya. f ika terjadi kerugian, dirinyalah yang
tahun buku.131 menanggungnya. fika ada keuntungan, keun-
Hal ini memiliki padanan yang diberlaku- tungan itu pula menjadi haknya seluruhnya.
kan dalam mudhaarabah khusus yang hukum- Karena investasi nonriba adalah investasi
hukumnya ditetapkan oleh fuqaha Islam. Ar- produksi yang berpatokan pada keuntungan
Ramli dalam kitab, "Nihaayatul Muhtaai," me- riil yang tidak bisa tercapai dengan akselerasi
nyebutkan, apabila pihak pemilik modal me- kecepatan yang biasa digunakan dalam inves-
narik sebagian modal qiraadh (mudhaarabah) tasi perbankan untuk melakukan penghitung-
sebelum tampak untung-ruginya, berarti yang an bunga, maka formula penghitungan perbank-
berstatus sebagai modal mudhaarabah adalah an yang dipraktikkan oleh bank-bank Islam
sisanya. Karena modal yang disisakan di ta- adalah dengan menggunakan patokan periode
nganmudhaarib oleh pemilik modal hanya itu, bulan, bukan hari. Oleh sebab itu, orang yang
berarti sama saja seakan-akan pihak pemilik menyerahkan dana sebesar seribu dinar mi-
modal hanya menyerahkan modal sebanyak salnya untuk investasi tahunan, tentu tidak

131 Ibid
r32 Nihoayatut Muhtaaj, iuz 4,hlm.176
133 Y"it formula atau cara penghitungan untuk menentukan bunga untuk dana yang ada yang biasanya mengalami pergerakan naik-
turun tiap hari.
r34 Al-Brdoo'ii itz 6, hlm. 7 7
FIqIH ISIAM )ILID 7 B4lan 4: xEPEiilLlXAt{ D t{ BERBAGAT XARAKTERISTII(ilY

sama dengan orang yang menyerahkan dana 4. APAKAH BOLEH MENCAMB'L LANCKAH
dengan jumlah yang sama pada pertengahan PEMBAG'AN PERSENTASE HASIL
tahun, yakni investasi selama waktu enam bu- , NVESTAS' SECARA PER IODI K?

lan saja. Sehingga hasil investasi tahunan le- Prinsip dasar yang ditetapkan dalam mu-
bih banyak dengan persentase 9%o misalnya, dha arab ah khusus adalah, setiap transaksi atau
sedangkan hasil investasi setengah tahunan kesepakatan yang terdiri dari dua pihak adalah
adalah 7%. Sehingga, apabila investasi yang di- berdiri sendiri dan keuntungan yang ada dihi-
lakukan hanya setengah tahun saja pada inves- tung setelah modal pokok yang ada kembali ke
tasi tahunan, persentase hasil investasinyaada- tangan pihak pemodal. Pembagian keuntungan
lah separuh dari persentase hasil investasi ta- dan berapa porsi atau bagian kedua belah pi-
hunan. hak tidak bisa dilakukan dan diketahui kecuali
Dr. Ahmad an-Naijar menyebutkan, satuan setelah semua modal yang ada diuangkan.136
periode ada kalanya menggunakan hitungan Keuntungan mudhaarabah musytarakah
hari, minggu, atau bulan sesuai dengan keten- harus tetap berada dalam koridor asas-asas
tuan dan aturan yang dirumuskan oleh pihak mudhaarabah yangtelah dijelaskan oleh fuqa-
bank yang bersangkutan dan dipublikasikan ha, sesuai dengan dasar-dasar penghitungan
kepada para nasabah.l3s Secara prinsip, hal ini yang utuh, yaitu modal yang ada diambil ter-
bisa diterima jika memang nyata-nyata ada ke- lebih dahulu, kemudian baru dilakukan pem-
untungan yang didapatkan secara riil seperti bagian keuntungan yang ada sesuai dengan ke-
yang akan dijelaskan di bagian mendatang. sepakatan yang ada. Berdasarkan hal ini, maka
Dr. Ahmad an-Najjar menambahkan, dalam tidak ada yang namanya keuntungan prediktif
kasus-kasus adanya perubahan iumlah dana sementara mudhaarabah yang ada masih ber-
salah seorang investor di dalam waktu satu ta- langsung. Karena keuntungan tidak menjadi
hun, karena terjadi penambahan atau penarik- positif dan tetap kecuali dengan adanya pem-
an, maka perhitungan an-Nimr dilakukan atas bagian, sementara pembagian tidak sah dila-
dasar saldo dana investasi setelah teriadinya se- kukan kecuali setelah keseluruhan modal yang
tiap perubahan, yaitu antara tanggal perubah- ada kembali dalam bentuk uang secara utuh
an dan tanggal penghentian investasi atau a- seperti semula.137
khir tahun buku mana yang lebih dekat. Ada Hal ini menuniukkan kepada kita bahwa
cara lain, yaitu mengambil perbedaan antara tidak boleh melakukan distribusi pembagian
nimr dana yang ditambahkan dan nimr dana persentase hasil secara periodik yang dihitung
yang ditarik terhitung dari tanggal penambah- dengan berdasarkan pertimbangan keuntung-
an dan tanggal penarikan sampai tanggal peng- an atau hasil yang diprediksikan akan didapat-
hentian investasi atau sampai akhirtahun buku kan.
mana yang lebih dekat. Kedua cara ini akan Bank Nashir al-litima'i menerapkan for-
sampai kepada hasil nimryang sama. mula penghitungan untuk menentukan keun-
tungan dengan asas prediksi keuntungan yang

735 At-M
odkhol ilaan N azharlyah al-lqtishaadiyyah, hlm. 17 7.
736 BidaayatutMujtahid,Juz2,hlm.23T.lbnuRusydmengatakan,tidakadaperbedaandiantaraparaulama,bahwapihakmuqaaridh
(mudhaarib) bisa mengambil porsinya dari keuntungan yang didapatkan setelah semua modal yang ada diuangkan, bahwa apabila
ia mengalami kerugian, kemudian ia memperniagakan lagi, kemudian berhasil mendapatkan keuntungan, maka iumlah kerugian
yang sebelumnya dialami itu ditutup dengan menggunakan keuntungan yang didapatkan tersebut.
137 Tathwiirul A'maal al-Mashrafiyyahkarya Dr. Sami Mahmud, hlm. 453
BAEIAN 4: KEPEMILIXAN DAN BERBAOAT IGRAKTERISTIXNYA FrqLH ISLAM IILID 7

akan didapatkan yang dilandaskan pada peng- yang telah kami jelaskan pada bagian terdahu-
amatan dan penelitian lapangan terhadap sua- lu.
tu proyek yang akan diberi kucuran dana pin- Oleh sebab itu, misalnya orang-orang ber-
jaman oleh Bank Nashir al-ljtima'i dengan ben- sepakat dan setuiu untuk melakukan taruhan
tuk pinjaman bagi-hasil. atau judi, atau kedua belah pihakyang melaku-
Dr. Sami Hamud menanggapi formula peng- kan akad iual-beli atau piniaman utang ber-
hitungan yang diterapkan oleh Bank Nashir al- sepakat dan setuiu akad jual-beli atau piniam-
Ijtima'i tersebut dengan pernyataannya seperti an utang itu adalah dengan riba, maka kesepa-
berikut, "Menurut kami, formula penghitung- katan dan persetujuan-persetujuan seperti itu
an tersebut tidak sejalan dengan asas-asas fi- tidak ada nilainya sama sekali dan tetap tidak
qih yang telah ditetapkan berkenaan dengan memiliki pengaruh apa-apa. Karena kesepakat-
masalah ketentuan bahwa keuntungan yang an seperti itu berbenturan dengan prinsip-
ada harus benar-benar riil dan nyata. Metode prinsip dasar syariat, sehingga kesepakatan se-
tersebut menurut penilaian kami tidak lain perti itu adalah batil, sekalipun kedua belah pi-
adalah salah satu metode atau bentuk pembe- hak saling setuju dan rela.
rian pinjaman dengan riba." Syariat Allah adalah syariat yang adil yang
Kami mendukung seratus persen pandang- melindungi dan menjaga kemaslahatan manu-
an dan penilaian Dr. Sami Hamud tersebut, dan sia selamanya, menjaga dan melindungi manu-
dalam hal ini ia memang benar. Adapun metode sia dari keburukan-keburukan tindakan dan
prediksi, itu adalah tidak boleh secara syara', perilaku mereka, menjauhkan mereka dari peri-
demi mencegah adanya gharar dan kezaliman. laku-perilaku mereka yang merugikan diri me-
Karena sering kali kenyataan tidak sesuai de- reka yang pada akhirnya sama sekali tidak mem-
ngan yang diperkirakan dan diprediksikan. beri manfaat apa pun kepada mereka, meskipun
tampak di mata mereka bahwa di sana ada
5. APABTU SEMUA TNVEITOR (NASABAH) kemaslahatan sementara atau solusi cepat un-
MENYEnUIU' FORMULA ATAU METODE tuk berbagai situasi perdagangan yang rumit,
PENGHITUNCAN ATAS DASAR akan tetapi itu tetap melanggar hak, melanggar
PERTIMBANGAN KEUNTUNCAN PREDIKT'E kebenaran, dan menjerumuskan manusia ke
APA'$H HAL ITU BISA MENCUBAHNYA
dalam jurang kebatilan.
MENIADI BOLEH?
Kondisi yang ada dalam ketentuan syariat
berbeda dengan undang-undang positif yang
8. PADA KASI'9KASIEi YANG TIDAK DI.
MUNGKINI$N UNTUK MENARIK
menetapkan prinsip "akad adalah syariat ke- 'AGI
PORS' ATAU BAAAN NASABAH
dua belah pihak yang melakukan akad." Ada- 'GMBAL'
YANG TELAH DIAMBILNYA, BAGAIMANA
pun ketentuan dalam syariat, prinsip tersebut PERH'TUNCANNYA?
tetap harus dijalankan dalam koridor hukum- Prinsip dasar yang ditetapkan dalam kerja
hukum syara'yang ditetapkan oleh Allah SWT. samamudhaarabah adalah, kerugian yang me-
Hukum-hukum syara' yang iauh dari pandang- nanggung adalah pihak pemodal. Sedangkan
an-pandangan yang sempit atau terbatas. Hu- aamil mudhaarib cukup menanggung kerugian
kum-hukum syara' yang tidak mengakui apa bahwa dirinya tidak mendapatkan apa-apa atas
yang namanya kezaliman, abghabn (penipuan usaha dan jerih payah yang telah dilakukannya.
harga), sikap pengeksploitasian, dan mema- Jika begitu, yang menanggung kerugian yang
kan harta orang lain secara batil, sebagaimana terjadi adalah para nasabah penanam modal.
FIQLH ISLAM 7 Baglan 4: XEPEMILIIGN DAI{ BERBAGAI XARAIfiERISTIIfiYA
'ILID
Apabila tidak dimungkinkan lagi untuk me- 7. PIHAK BAN'( MENGELUARKAN PRODUK
narik kembali porsi atau bagian nasabah yang BERUPA PIORTOFOLIO INVESTASI (HAAFI.
telah diambilnya, itu adalah kesalahan dari ZHAH ISTITSMAARIYYAH'
pihak manaieman dan pengelola usaha ber- Bank statusnya adalah sebagai pihak mu-
sama mudhaarabah musytarakalr, sehingga pi dhaarib bagi para nasabah yang menyimpan
hak manajemenlah yang harus menanggung dananya di bank bersangkutan, sehingga pihak
akibat kekeliruan yang dilakukannya, yaitu ke- bank adalah pihak yang bekerja melakukan pe-
terpautan atau kekurangan yang terjadi akibat ngelolaan terhadap dana yang ada sebagai wa-
pembayaran yang keliru. kil bagi para nasabahnya. Di antara kaidah atau
Dalam arti, pihak manajemen dan penge- kriteria keuntungan sebagaimana yang telah
lola yang harus menanggung apa yang dibayar- disinggung di bagian terdahulu adalah, harus
kannya kepada nasabahnyatanpa hakdan alas- berbentuk jumlah yang masih global dan umum
an yang benar tersebut. Sedangkan sisa keru- yang dibagi di antara kedua belah pihak yang
gian yang ada ditanggung bersama oleh para melakukan akad (seperti sepertiga, seperem-
penanam modal sesuai dengan persentase dana pat, setengah, dan sebagainya, atau dengan
investasi masing-masing yang mereka tanam- menggunakan hitungan persen, dalam artian
kan. Karena kaidah syara' dalam syari kah 'inaon tidak boleh ditentukan dengan jumlah nomi-
(bentuk-bentuk usaha kemitraan dengan mo- nal yang pasti).
dal bersama) dan yang lainnya adalah, "Keun- Oleh sebab itu, apabila ada ketentuan atau
tungan dibagi sesuai dengan kesepakatan dan syarat salah satu pihak mendapatkan bagian
kerugian ditanggung bersama sesuai dengan dalam jumlah nominal yang pasti, seperti salah
besaran modal masing-masing."138 Maksudnya, satu pihak mendapatkan bagian keuntungan
kerugian yang dialami suatu usaha dengan mo- dalam jumlah nominal yang pasti seribu misal-
dal bersama adalah ditanggungbersama semua nya, maka ketentuan atau syarat tersebut tidak
mitra yang menanamkan modal di dalam peru- sah dan akad mudhaarabah yang ada menjadi
sahaan tersebut sesuai dengan besar kecilnya rusak Karena mudhaarabah menghendaki ada-
modal yang ditanam masing-masing. nya isytiraak [sama-sama memiliki hak bagian)
Tidak ada seorang pun yang ikut menang- pada keuntungan yang didapatkan, sementara
gung kerugian yang terjadi selain dari mereka, syarat atau ketentuan seperti itu menghalangi
kecuali jika ada pihak tertentu yang berderma adanya isytiraakpada keuntungan, karena bisa
untuk menanggung dan menjaminnya. Karena jadi pihak m udhaarib dalam mengelola dan me-
boleh ada pihak luaryangberderma dengan ber- mutar modalmudhaarabah yang ada hanya men-
sedia menanggung dan menjamin kerugianyang dapatkan keuntungan sebesaryang ditentukan
terjadi demi menyelamatkan prestis dan kre- tersebut, sehingga berakibat keuntungan itu
dibilitas suatu perusahaan mudhaarabah ter- hanya untuk satu pihak saja, sedangkan pihak
tentu. yang lain tidak mendapatkan apa-apa, sehing-
ga syarikah atau kemitraan yang ada tidak bisa

Fuqaha biasanya menyebutkan kaidah ini sebagai sebuah hadits, akan tetapi sebenarnya ini bukanlah hadits, akan tetapi hanya
sebatas kaidah. Berkenaan dengan kaidah yang disebutkan sebagai hadits ini, Al-Hafizh az-Zaila'i berkomental ini adalah ghariib
Tiddon (tidak memiliki sumber asal). Dalam sebagian kitab fuqaha ditemukan keterangan bahwa ini adalah dari perkataan Ali Ibnu
Abi Thalib r.a. Lihat, Nashbur Raayah, juz3,hlm.47S.
Baglan 4: I(EPEffIILII(AN DAN BERBAGAI XARAKTERISTIXilYA FIQLH ISI."A"M JILID 7

tercapai dan tasharruf atau akad tersebut be- dalam bentuk kadar iumlah yang pasti misal-
rarti bukan mudhaarabah. nya.
Ibnul Mundzir berkata, "Semua ulama yang fika bagiannya tidak diketahui dengan ka-
aku belajar darinya bersepakat bahwa qiraadh dar jumlah yang pasti, akad itu juga rusak. fuga,
(mudhaarabah)batal apabila salah satu pihak karena pihak mudhaarib apabila ia mensyarat-
atau kedua belah pihak mensyaratkan bahwa kan bahwa bagian dirinya adalah dalam ben-
dirinya mendapatkan bagian sebesar bebera- tuk nominal yang pasti fseribu misalnyaJ, bisa
pa dirham tertentu."13e saja itu akan mendorong dirinya untukberma-
Ibnu Qudamah menyebutkan ada dua illat las-malasan dalam mencari keuntungan, kare-
atau alasan la0kenapa syarat atau ketentuan na nantinya ia iuga pasti akan mendapatkan
se-perti itu tidak boleh, sejumlah harta yang ditentukan untuknya itu
Pertama, adanya kemungkinan keuntung- saja,lalu apa gunanya bersusah-payah menca-
an yang didapatkan hanya sebesar yang diten- ri keuntungan, karena yang merasakan keun-
tukan tersebut, sehingga berakibat keuntung- tungan itu pun nantinya orang lain, bukan di-
an tersebut hanya untuk salah satu pihak saja, rinya. Berbeda jika bagiannya adalah sebagian
atau bisa jadi tidak ada keuntungan yang di- dalam bentuk yang masih umum dan global
dapatkan, sehingga salah satu pihak tersebut dari keuntungan yang didapatkan,
mengambil sebagian dari modal yang ada se- Apabila mudhaarib mengambil sesuatu dari
besar yang ditentukan tersebut, atau bisa jadi hasil atau keuntungan yang ada sebelum di-
mendapatkan keuntungan yang melimpah, se- lakukan pembagian atau sebelum adanya ke-
hingga salah satu pihak tersebut hanya men- pastian dan itu dihitung masuk sebagai seba-
dapatkan sejumlah yang ditentukan untuknya gian dari porsi atau bagiannya, maka itu boleh
tersebut dan itu tentu saja merugikannya ka- dan statusnya digantungkan kepada pembagi-
rena keuntungan yang didapatkan cukup ba- an yang nantinya akan dilakukan. Al-Baghdadi
nyak. dalam kitab Majma' adh-Dhamaanaatr+7 me-
Kedua, porsi atau bagian pihak mudhaarib ngatakan, pembagian keuntungan sebelum pe-
harus diketahui berapa besarannya dalam ben- milik modal menerima dan memegang kembali
tuk sebagian yang masih umum dan global (se- modalnya statusnya adalah bergantung, yaitu
perti sepertiga, seperempat atau lain sebagai- apabila ia bisa menerima dan memegang kem-
nya, atau dalam bentuk persentase) karena ti- bali modalnya, pembagian itu sah. Namun jika
dak dimungkinkannya untuk menentukan ba- tidah maka tidak sah. Karena keuntungan ada-
giannya dalam bentuk kadar jumlah yang pas- lah suatu kelebihan dari modal yang ada, dan
ti. Oleh sebab itu, apabila besaran porsi untuk kelebihan itu tidak bisa nyata adanya kecuali
mudhaarib dalam bentuk sebagian yang masih setelah modal yang ada memang bisa kembali
umum dan global itu adalah tidak diketahui, utuh seperti semula.
maka mudhaarabah yang ada menjadi rusak. Apabila ada sebagian dari harta mudhaa'
Sebagaimana jika seandainya ada suatu akad rabah yang ada rusah maka itu dihitung se-
yang di antara syaratnya adalah bagian salah bagai bagian dari keuntungan, bukan dihitung
satu pihak harus diketahui dan ditentukan sebagai bagian dari modal, sehingga seandai-

139
Al-Mughniikarya Ibnu Qudamah, luz 5, hlm. 34
140
Ibid
t4\ rbid
ISLAlvf IILID 7 B{!an 4: XEPEMIIIXAI{ O N BERBAOAI XARAKTERISTII(I{YA

nya kedua belah pihak telah melakukan pem- ada. Perusahaan pada masa sekarang mirip se-
bagian keuntungan di antara mereka berdua perti pihak mudhaarib khusus,
sebelum pihak pemilik modal menerima dan Dalam hal ini, mereka memiliki dua kecen-
memegang kembali harta modalnya, kemudi- derungan pandangan:
an harta itu rusak di tangan pihak mudhaarib, a. Kecenderungan yang tidak memperboleh-
maka pembagian yang dilakukan itu batal. kan bagi pihak mudhaarib untuk mengam-
Dari uraian di atas, bisa diambil kesimpul- bil biaya nafkah dari dana mudhaarabah.
an dua hal seperti berikut: b. Kecenderunganyangmemperbolehkanna-
a. Pihak bank tidak boleh menetapkan upah mun dengan sejumlah batasan, syarat, dan
untuk dirinya yang upah itu dihitung dari ketentuan.
keuntungan yang didapatkan. Begitu juga, Kecenderungan pandangan pertama, yaitu
imbalan atau upah untuk pihak bank tidak pandangan ulama Zhahiriah dan ulama Syafi-
boleh dalam bentuk nominal yang pasti, 'iyah.la3 Ulama Zhahiriah mengatakan, pihak
baik apakah pihak bank menjelaskan hal mudhaarib tidak boleh memakan sesuatu dari
itu kepada para nasabah maupun tidak. hartamudhaarabah dan tidak boleh mengena-
b. Pihak mudhaarfb tidak boleh mendapatkan kan sesuatu darinya, baik ketika dalam perja-
porsi atau bagian dari keuntunganmudhaa- lanan maupun menetap.
rabah di samping mendapatkan upah yang Sementara itu, ulama Syafi'iah berdasar-
berbentuk tetap fsehingga memiliki dua kan qaul yang azhar dari dua qaul Imam asy-
status, sebagai pihak yang bekeria dengan Syafi'i mengatakan, pihak mu dhaarib tidak ber-
upah dan sebagaisyariikatau mitra).142 Da- hak mendapatkan biaya nafkah dari.harta mu-
lam hal ini, kerelaan dan persetujuan para dhaarabah yang ada, baik ketika dalam per-
pemegang sukuk terhadap imbalan itu ada- jalanan maupun ketika sedang menetap, kecu-
lah tidak diperhitungkan dan tidak ber- ali jika pihak pemilik modal mengizinkannya.
pengaruh apa-apa. fuga, pihak mudhaarib Karena mudhaarib memiliki bagian dari keun-
tidak boleh mendapatkan porsi atau ba- tungan yang didapatkan, oleh karena itu, ia ti-
gian dari keuntungan mudhaarabah di sam- dak berhak mendapatkan sesuatu yang lain.
ping mendapatkan rasionalitas upah mu- fuga, karena biaya nafkah bisa jadi besarannya
dhaarib (yang terdiri dari dua unsu[ tetap sebanding dengan besaran keuntungan yang
dan tidak tetap). didapatkan, sehingga hal itu berakibat bah-
wa hanya dirinya yang mengambil dan men-
8. SA'A YANG BOLEH Dh
BTAYA (COST,, APA dapatkan keseluruhan keuntungan tersebut,
BEBANKAN IGPADA P'HAK PERI'SAHAAN atau bisa jadi, biaya nafkah lebih besar dari ke-
PADA AKAD MUDHAARABAH? untungan yang didapatkan, sehingga itu ber-
Fuqaha Islam dalam ruang lingkup mudhaa- akibat dirinya mengambil sebagian dari modal
rabah khusus telah mengkaii masalah biaya apa mudhaarabah yang ada.
saja yang boleh bagi pihak mudhaarib untuk Hal ini ielas bertentangan dengan tujuan
mengambilnya dari dana mudhaarab ah yang yang dikehendaki oleh akad mudhaarabah.

t42 Ini
adalah jawaban untuk suatu pertanyaan pada tulisan "Thalaa'i' Al-Bunuuk Al-lslaamiyyah" pada sebuah kumpulan tulisan
beriudul "Diraasaat fil Iqtishaad Al-lslaami," Universitas Al-Malik Abdul Aziz, hlm. 202
143
Al-Muhallaa, Juz 8, hlm. 248; Al-Muhadzdzab,lnz l, hlm. 387; Mughnil l,luhtaaj,Juz2, hlm. 317
Baglan 4: KEPEMILIXAil DAII BERBAGAI I(ARAI$ERISTIK]iYA FIQLH ISTAM IITID 7

Oleh sebab itu,seandainya dalam akad mudhaa' hannya ketika menetap atau dalam perjalanan
rabah ada syarat dan ketentuan bahwa pihak jika itu memang disyaratkan dalam akad. Ber-
mudhaarib mendapatkan biaya nafkah, akad arti pandangan ulama Hanabilah hampir seru-
itu menjadi rusak. pa dengan pendapat ulama Syafi'iyah, karena
Adapun kecenderungan pendapatyang ke- ulama Syafi'iyah memperbolehkan itu apabila
dua adalah milik iumhur fuqaha, termasuk di pemilik modal mengizinkan.
antaranya adalah ulama Zaidiyah dan ulama Sedangkan ulama Hanabilah mengatakan
Imamiyah.laa jika itu memang disyaratkan dalam akad, se-
Ulama Hanafiyah memperbolehkan pihak mentara kedua hal itu, yaitu izin dari pemilik
mudhaarib mengambil biaya nafkah dirinya ke- modal dan disyaratkan dalam akad berujung
tika dalam perjalanan dari harta mudhaarabah pada satu titik yang sama, meskipun ulama
yang ada bukan ketika sedang menetap, yaitu Syafi'iyah tidak memperbolehkan iika hal itu
biaya nafkah khusus untuk kebutuhan makan, (kebutuhan nafkah bagi pihak mudhaarib) di-
minum, lauk, pakaian, transportasi, upah peker- syaratkan dalam akad sebagaimana yang telah
ja, ongkos pemandian, minyaklentera dan kayu dijelaskan di atas.1a6
bakan ongkos makan binatang kendaraan, alas Adapun pada skala mudhaarabah musyta'
tempat tiduq, pencucian pakaian, dan kebutuh- rakah, Dr. Muhammad Abdullah al-Arabi ber'
an-kebutuhan pokok lainnya yang biasanya pendapat bahwa boleh bagi pihak bank Islam
dibutuhkan dalam perjalanan. Pendapatsenada untuk mendiskon biaya dan ongkos dasar ter'
juga dikatakan oleh ulama Zaidiyah dan ulama masuk di dalamnya gaji para karyawannya.laT
Imamiah. Dalam aturan dan tata laksana perusahaan
Ulama Malikiyah memperbolehkan pihak investasi Islam, teluk yang terletak di Syariqah
mudhaarib memenuhi kebutuhan nafkahnya yang menawarkan sukuk mudhaarabah dan
dalam perjalanan dari harta qiraadh (mudhaa- pinjaman (kredit) islami, terdapat keterangan
rabah)yang ada, bukan ketika sedang menetap, seperti berikut, syarikah mudhaarabah menang-
apabila hartamudhaarabah yang ada memang gung ongkos dan biaya operasionalnya sendiri
memungkinkan untuk itu. Atau aktivitas mu- yang riil di bawah pengawasan dan persetu-
dhaarabah yang dilakukan adalah menetap ti- juan badan pengawas investasi.
dakdengan melakukan perjalanan, namun mu- Ongkos dan biaya operasional itu menca-
dhaarabah itu membuatnya tidak mampu me- kup, biaya administrasi umum dan langsung
lakukan usaha sampingan untuk mendapatkan yang dibutuhkan oleh pihak mudhaarib, ong-
pemenuhan kebutuhan hidup pokoknya, jika kos pengelolaan dan manajemen danasyarikah
demikian ia boleh memenuhi nafkahnya dari mudhaarabah, dan seterusnya, dengan syarat
harta mu dh aarab ah yang ada.las keseluruhan ongkos dan biaya itu setiap tahun-
Sementara itu, ulama Hanabilah memper- nya tidak melebihi 2 US dolar untuk setiap 100
bolehkan pihak mudhaarib memenuhi kebutu- US dolar dana pokok syarikah mudhaarabah.

r44 Al-Mobturth, Juz 22, hlm. 63; Takmilatu Fathil Qadiir f uz 7, hlm. 8l; Al-Muntaza' Al-Mukhtaar Juz 5, hlm. 333; Fiqh Al-lmam Jafar
Ash-Shadiq karya Syaikh Mahmud Jawwad Maghniyah, lttz 4,hlm.162
145 Bidaayatul Mujtahid,juz 2, hlm. 238; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah,hlm.283; At-Kharsyi, iuz 6, hlm. 217, cet. II.
145 At-Mughnii: 5/64, Kasyful
Qina':2/ 265
147 Artikel Dr. Muhammad Abdullah al-Arabi dengan judul / l-Mu'aamalaat at-Mashrafiyyah wa Ra'yul Islaam fiihi yang dipresentasi-
kan pada muktamar kedua Majma'At-Buhuuts Al-lslaam$ryoh yang dilaksanakan di Kairo 1385 H/1965 M, hlm. 103.
FrqLH rsLAM ltl-tD 7 BagIan 4: KEPEMTLIXAN OAN BERBAGAI IGRAKTERISTIXNYA

Apabila ada ongkos dan biaya tambahan di c. Nafkahatauongkosdalamkaitannyade-


luar itu, yang menanggungnya adalah pihak ngan aktivitas perbankan, baik itu berupa
mudhaarib dengan diambilkan dari porsi atau gaji para pegawai maupun biaya adminis-
bagiannya dari keuntungan iika ada. Pihak pe- trasi dan biaya umum, adalah kategori bia-
megang sukuk menunjuk pihak mudhaarib un- ya yang cukup besar dan berlevel tinggi
tuk mengeluarkan zakat yang wajib dibayarkan yang sama sekali di luar persepsi orang
di bawah pengawasan lembaga pengawas bi- biasa bagi apa yang menurut penilaiannya
dang agama.1a8 adalah sesuatu yang masuk akal. Hal ini
Dr. Sami Hamud berpendapatrae, hukum berbeda dengan apa yang dipertimbang-
biaya fcosf) dan nafkah (ongkos, belania, pe- kan oleh fuqaha, yang melihat dan mem-
ngeluaran) di dalamnya terdapat perbedaan pertimbangkan bahwa nafkah seorang mu-
antara mudhaarabah musytarakah dengan mu- dhaarib adalah definitif dan dapat dipre-
dhaarab a h khusus, berdasarkan pertimbangan diksi yang berkisar pada batasan kebutuh-
bahwa pihak mudhaarib musytarak berdasar- an makan, pakaian, dan transportasi,
kan karakteristik kerianya tidak terikat dengan Melihat realita yang ada, sesungguhnya
sejumlah syarat dan ketentuan yang mungkin membebankan biaya operasional bank dan gaji
diberlakukan terhadap mudhaarib khusus. Oleh para pegawai nya kepada keuntunganmudhaa-
sebab itu, pihak mudhaarib dalam mudhaara- rabah yang dijalankan, tentunya berpotensi bia-
bah musytarakah tidak bisa mengajukan per- ya operasional dan gaji pegawai itu bisa mene-
syaratan dan ketentuan dirinya mendapatkan lan semua keuntungan yang ada, terlebih pada
bantuan nafkah (ongkos, belanja, pengeluar- tahun-tahun pertama.
an) yang dibutuhkan, karena sejumlah pertim- Oleh sebab itu, keuntungan yang ada tidak
bangan berikut: menanggung beban biaya apa pun selain biaya
a. Nafkah (belanja, pengeluaranJ yang dibu- yang terkait erat dengan usaha dan kerja mu-
tuhkan oleh pihak mudhaarib yang fuqaha dhaarabahitu sendiri berupa pencatatan, pem-
memperbolehkan untuk membebankan- bukuan, dan pencetakan yang khusus terkait
nya kepada dana mudhaarabah yang ada erat dengan usaha investasi. Adapun gaji para
adalah, nafkah atau biaya kebutuhan in- karyawan dan pegawai serta biaya operasional
sidentil atau darurat yang terkait dengan dan biaya administrasi bank itu dipenuhi dari
kondisi melakukan perjalanan, bukan naf- porsi atau bagian bank dari keuntungan yang
kah atau biaya kebutuhan biasa. ada dalam kapasitasnya sebagai pih akmudhaa-
b. Nafkah (belanja, pengeluaran) yang diper- rib musytarak. Apabila belum ada keuntung-
bolehkan oleh ulama Hanafiyah hanya ter- an yang didapatkan, pihak bank sendiri yang
batas pada kebutuhan-kebutuhan dalam menanggung biaya-biaya pengeluaran yang di-
perjalanan, sedangkan yang diperbolehkan butuhkannya, sebagaimana para investor [na-
oleh ulama Hanabilah terbatas pada makan- sabah) juga menanggung kerugian berupa ti-
an dan pakaian. Ini adalah nafkah atau ke- dak mendapatkan keuntungan sepanjang se-
butuhan yang definitif berdasarkan kebia- tahun.
saan yang berlaku. Adapun para mudhaarib yangbermitra de-
ngan pihakbank (mudh aaribmusytarak), maka

148
Diraasaatfil Iqtishaad Al-lslaami, universitas Al-Malik Abdul Aziz, hlm. 201.
149
Tathwirul A'mal Maryrafiyahhal:492 - 494
BagIan 4: XEPEMILIXAI{ DAI{ BERBAGAI KARAKTERISTIKI{YA
FIqLH ISTAM JILID 7

biaya yang mereka butuhkan disesuaikan de- dhaarib memenuhi biaya kebutuhannya dari
ngan kesepakatan yang dibuat per kasus se- dana mudhaarabah yang ada baik ketika me-
suai dengan situasi dan kondisinya. netap maupun dalam perialanan dalam ruang
Dalam hal ini, saya mendukung pandang- lingkup mudhaarabah khusus.
an Dr. Sami Hamud di atas disertai dengan Kita telah melihat secara saksama bahwa
sedikit catatan tambahan, yaitu pegawai yang situasi dan kondisi aktivitas lembaga-lembaga
diutus oleh pihak bank ke luar negeri untuk perbankan dalam ruang lingkup mudhaarabah
tujuan mengimpor suatu barang tertentu demi musytarakah tidak sama dengan situasi dan
kepentingan operasional mudhaarabah yang kondisi mudhaarabah khusus. Oleh sebab itu,
ada, maka biaya perjalanannya ke luar negeri pihak bank tidak boleh menggunakan dana
itu dibebankan pada dana mudhaarabah yang mudhaarabah yang ada untuk gaii karyawan
ada. dan ongkos administrasi, kecuali apayangtelah
saya sebutkan di atas, yaitu biaya pencatatan,

9. APABILA PIHAK 'MMIL MUDHAARIB pembukuan, pencetakan, pendokumentasian,


DALAM SUATU T'SiAHA MUT'HAARABAH dan sebagainya.
BERWUJUD SUATU PERT'SAHAAN'
APAKAH SEMUA GruI PARA PEGAWAI DAN 10. APAXAH PARA PEI{ANAM MODAL
BIAYA ADMTNISTRASI BISA DIMASUKKAN (lNvEsToR, NASABAH) BOLEH MELEPA$
KE DAIAM CAKUPAN ONGKOS (BIAYA) KAN SEflAP HAK IKUT CAMPUR TANGAN
MUDHAARABAH? TERHADAP PENGELOLAAN DAN MANAJE.
Dari pemaparan di atas, bisa diketahui MEN OPERASIONAL MUINMRABAH
bahwa suiit untuk memfatwakan bahwa semua YANG ADA?
gaji para pegawai dan biaya administrasi suatu Sudah meniadi suatu yang maklum, bah-
perusahaan yang berposisi sebagai mudhaarib wa pengelolaan dan pengoperasian dana mu-
bisa dimasukkan ke dalam cakupan ongkos dhaarabah oleh pihak mudhaarib, baik pada
mudhaarabah. Oleh sebab itu, gaji para pega- mudhaarabah khusus maupun mudhaarabah
wai dan biaya administrasi perusahaan terse- musytarakah adalah bertujuan supaya ia bisa
but tidak boleh diambilkan dari dana mudhaa' mengembangkan, mengelola, dan menginves-
rabah yang ada. Karena mereka berada di sen- tasikan dana mudhaarabahyang ada sesuai de-
tra-sentra perdagangan dan mereka memiliki ngan pengalaman dan keahliannya serta se-
kemampuan yang tinggi untuk meningkatkan suai dengan tuntutan-tuntutan dunia pernia-
kualitas pelayanan dan operasional, juga untuk gaan dan bisnis yang lainnya. Para pemilik mo-
menjaringpara pelanggan dan peningkatan vo- dal dalam usaha mudhaarabah tidak bisa ikut
lume keria di masa depan. campur tangan dan intervensi terhadap aktivi-
Pada kajian di atas, kita telah mengetahui tas dan operasional perusahaan sebagai pihak
bahwa fuqaha ada yang berpandangan mela- mudhaarib, meskipun tentu saja mereka bisa
rang pihak mudhaarib memenuhi biaya kebu- melakukan pengawasan dan kontrol terhadap-
tuhannya dari dana mudhaarabah yang ada, nya.
dan ada pula yang berpandangan memperbo- Berdasarkan hal ini, para penanam mo-
lehkan tapi membatasinya hanya pada kebu- dal atau investor (nasabah) tidak memiliki hak
tuhan ketika dalam perjalanan, bukan ketika untuk ikut campur tangan dan melakukan in-
menetap. Hanya saja, Ibrahim an-Nakha'i dan tervensi terhadap urusan pengelolaan, manaje-
Hasan al-Bashri memperbolehkan pihak mu- men, dan operasional mudhaarabah. fika me-
FrqLH rstAM lllrD 7 Batlan 4: I(EPEilILIXAI{ DAN BERBAGAI XARAXTERlsflXilYA

reka memang tidak memiliki hak untuk itu, ber- 77. APAKAH BOLEI, MELAKU'GN
arti mereka tidak memiliki hak yang bisa me- PENGHITUNCAN HASIL INVFj TASI SECARA
reka lepas, karena memang mereka tidak me- HARTAN (DENGAN PERTODE HAR|)?

milikinya. Adapun hak pengawasan dan kon- Pada bagian terdahulu, kita telah menge-
trol, itu sudah meniadi hak dasar (alamiah) tahui bahwa sistem mudhaarabah nonriba ber-
dan legal yang tidak bisa dilepaskan kecuali landaskan pada keuntungan yang nyata dan
atas dasar saling setuiu dan kerelaan. Barang- riil. Metode penghitungan perbankan yang di-
siapa memiliki suatu hakyang diakui, ia memi- kenal dengan sistem al-a'daad atau an-nimr
liki hak untuk melepasnya. mudah untuk digunakan dan diterapkan pada
Di antara unsur terpenting pengelolaan, sistem mudhaambah musytamkah dengan meng-
manajemen, dan operasional mudhaarabah gunakan periode bulan sebagai ganti hari, ka-
yang disyaratkan oleh jumhur fuqaha Islam rena melihat bahwa investasi nonriba adalah
adalah, lsomodal yang ada diserahkan dan di- investasi produksi yang berpatokan pada ke-
pasrahkan sepenuhnya kepada pihak mudha- untungan yang nyata dan riil yang tidak bisa
arib. Suatu akad mudhoarabah tidak sah apa- terwufud dengan menggunakan akselerasi
bila "tangan" pemilik modal masih ikut me- atau kecepatan periode yang digunakan oleh
nguasai dan mengendalikan dana modal mu- investasi perbankan riba sebagai awal aktivi-
dhaarabah yang ada. Karena jika demikian, tas penghitungan bunga.ls2
berarti unsur penyerahan dan pemasrahan Berdasarkan hal ini, tidak boleh melaku-
belum terpenuhi. Oleh sebab itu, apabila su- kan penghitungan hasil dengan menggunakan
atu akad mudhaarabah dibarengi dengan sya- periode harian. Karena penghitungan bunga
rat dan ketentuan bahwa "tangan" pemilik ribawi dilakukan dengan berlandaskan pada
modal masih ikut menguasai dana modal mu- unsur waktu. Sedangkan penghitungan keun-
dhaarabah yang ada, atau dibarengi syarat dan tungan atau hasil investasi dalam syariat ada-
ketentuan pihak pemilik modal ikut berperan lah dilakukan dengan berdasarkan keuntung-
bersama-sama mudhaarib dalam aktivitas pe- an yang nyata dan riil.
ngelolaan dan operas ional mudha arab ah yang Oleh sebab itu, iika memang roda produksi
ada, akad mudhaarabah itu hukumnya rusak. terus berputar dan keuntungan datangnya me-
Sementara itu, ulama Hanabilah memper- mang bersifat periodih iika demikian boleh di-
bolehkan suatu akad mudhaarabah dibarengi lakukan penghitungan keuntungan secara ha-
dan syarat dan ketentuan "tangan" pemilik mo- rian. Masalah ini disesuaikan dengan karakter
dal masih tetap ikut menguasai dana modal usaha dan aktivitas ekonomi yang ada serta
mudhaarabah yangada. Pandangan ini berarti disesuaikan kepada penilaian dan pengamatan
bahwa pemilik modal boleh ikut terlibat lang- pihak mudhaarib terhadap aktivitas perdagang-
sung bersama-sama dengan pihak mudhaarib an dan yang lainnya menggantikan para pihak
dalam aktivitas pengelolaan dan operasional pemilik modal. Karena pihak mudhaarib-lah
mudhaarab ah yang dilakukan. 1s I yang tentunya lebih paham dan lebih mengenal
tentang situasi, kondisi dan lingkungan usaha
serta hasilnya.

r50 Ad-Dur*l Mukhtaanfuz 4, hlm. 5O6; Asy-Syarhul Kabiirlaryaad-Dardir, Juz 3, hlm. 520 dan halaman berikutnya; Mughnil Muhtaaj,
hlm.310
Juz 2,
rsL Koryryoolrt
Qinaai luz 2, hlm. 262.
152 Tathwiir al-A'maal al-Mashrafiyyah,karya Dr. Sami Hamud, hlm.460
Bagtan 4: I(EPEMILIXAN DAN BERBAG I XARAKTERISnXilYI FIqLH ISTAM )IIID 7

Pihak bank biasanya melakukan rekapitu- dah untuk diakses dan diketahui. Alhamdu'
lasi penghitungan mudhaarabah pada setiap lillah, keputusan-keputusan tersebut adalah
akhir perempat tahun, dengan menyiapkan la- keputusan-keputusan yang tepat, obiektif dan
poran tentang semua aktivitas yang dilakukan- moderat, sehingga mendapatkan sambutan,
nya, laporkan total keuntungan dan kerugian, atensi dan penilaian positif yang sangat luas
dan berdasarkan semua itu, bank melakukan dari semua pihak.
penentuan nilai penghitungan mudhaarabah. Sebagai catatan, penulis termasuk salah
Di sini, tidakboleh melakukan prediksi dan ra- satu dari tiga pihak yang ikut terlibat dan ber-
malan terhadap keuntungan dan kerugian sua- peran dalam meletakkan metode, rumusan,
tu proyek atau usaha sebelum selesai. Pemilih- rancangan, dan konsep keria Maima' al'Fiqih
an periode perempat tahun di sini sebenarnya al-lslami, langkah-langkah kebijakan, visi, dan
tidak memiliki urgensitas khusus. Oleh sebab misinya. Pada dua pertemuan pertama, penu-
itu, bisa saja menggunakan iangka waktu peri- lis sebagai delegasi Suriah, kemudian menjadi
ode yang lebih pendek atau lebih paniang dari staf ahli di dalamnya. Pada semua pertemuan
itu seperti yang dikatakan oleh Prof. Najah yang dilakukan, penulis selalu ikut meramai-
Shiddiqi,ls3 kannya dengan mempresentasikan satu atau
Kesimpulannya, yang terpenting adalah di- lebih hasil kaiian juga beserta panitia perumus
ketahuinya keuntungan yang didapatkan se- juga sering ikut terlibat dalam merumuskan
cara nyata dan riil, sehingga jika telah diketahui terhadap hasil-hasil keputusan yang diambil.
adanya keuntungan secara pasti dan riil, boleh Di sini, penulis akan mengawalinya dengan
dilakukan pembagian, baik dengan mengguna- menyaiikan hasil keputusan tentang hak'hak
kan periode hitungan hari, minggu, bulan, dan cipta.
sebagainya.
. HAK CIPTA ADAUIH HAK YANG DILIN.
DUNGI SECARA SYARA'YANG TIDAK BO.
. SEJUMUIH HASIL KEPUTUSAN MAJMA LEH DIUINGGAR
AL-FIQIH AI-ISIIIMI (LEIVIBAGA FIQIH
ISLITM), SALAH SATU LEMBAGA YANG Hasil keputusan Maima' al-Fiqih al'Islami'
BEMDA DI BAWAH PAYUNG ORGANI. Organisasi Konferensi Islam. Keputusan
sAsl K0NFERENSI ISLANI (OKI) nomor (5) D 5/09/88 berkenaan dengan
Mengingat pentingnya hasil-hasil keputus-
masalah hak-hak maknawi (nonmateri)
an yang konstruktiftersebut sebagai buah hasil
riset, pengkaiian dan ijtihad kolektif serta dis- Sidang Majma'al-Fiqih al-lslami pada pu-
kusi yang panjang selama satu minggu pada se- taran muktamarnya yang kelima yang berlang-
sung di Kuwait dari tanggal umadil
1 sampai 6
tiap putaran pertemuan, serta mengingat dan f

menimbang banyaknya pertanyaan-pertanya- Ula 1409 H/10 sampai 15 Desember 1988 M.


an masyarakat seputar masalah-masalah yang Setelah mengkaji dan mendalami semua
diputuskan tersebut dan supaya untuk mem- artikel anggota dan para pakar seputar tema
beri kemudahan kepada mereka untuk meng- "hak-hak maknawi" serta setelah mendengar
akses hasil-hasil keputusan tersebut, di sini dengan saksama diskusi yang berlangsung, de-
saya berinisiatif untuk mencantumkan sejum- ngan ini sidang Majma' al-Fiqih al-lslami me-
lah keputusan tersebut supaya bisa lebih mu- mutuskan,

153 An-Nirhoom al-Mashrafi al-Laaribawi, karya Prof. Muhammad Naiatullah Shiddiqi, hlm. 28-31
FIqIH ISI..AM JITID 7 Bag|.n 4: I(EPEMILIXAN DAl{ BERBAGAI KARAKTERISTIKilYA

L. Nama, alamat, merk dan logo dagang, kar- dah mulai tanggal 10-16 Rabi'uts Tsani 1406
ya tulis, karya cipta, dan penemuan adalah H/22-ZB Desember 1985 M.
hak pribadi para pemiliknya. Pada masa Setelah mempelaiari hasil kajian yang di-
sekarang, sebagaimana yang berlaku, hak- sampaikan seputar tema "zakat harta kekayaan
hak itu memiliki nilai finansial. Hak-hak yang masih berwujud utang" dan setelah me-
tersebut diakui oleh syara', sehingga tidak lakukan diskusi yang panjang dan komprehen-
boleh ada pelanggaran terhadapnya. sif seputar tema tersebut dari berbagai aspek-
2. Boleh melakukan pen-tasharuf-an terha- nya, maka bisa diketahui:
dap nama, alamat, merh logo dan simbol L. TidakadanashbaikdariAl-Qur'anmaupun
dagang, serta boleh dialihtangankan de- sunnah Rasulullah saw. yang menjelaskan
ngan imbalan komersial dengan syarat ti- secara detail tentang zakat harta kekayaan
dak ada unsurgharar (risiko), tadlfrs (ma- yang masih berwujud utang.
nipulasi, informasi yangtidak lengkap, aqy- 2. Sejumlah atsar yang bersumber dari para
mmetric information) dan al-ghisyry (pe- sahabat dan tabi'in ternyata mengandung
nipuan), berdasarkan pertimbangan bah- sejumlah pandangan yang beragam ber-
wa semua itu telah menjadi hak yang me- dasarkan keragaman sudut pandang ber-
miliki nilai aset (haqq maaliy). kenaan dengan formula atau cara menge-
3. Hak karya tulis dan hak karya cipta atau Iuarkan zakat harta kekayaan yang masih
penemuan adalah hak yang dilindungi se- berwuiud utang.
cara syara'. Para pemiliknya berhak mela- 3. Teriadi perbedaan pendapat yang sangat
kukan pen-tasharufan terhadapnya, dan jelas di antara madzhab-madzhab Islam
tidak boleh ada pelanggaran terhadapnya. yang ada berdasarkan perbedaan dan ke-
Wallahu'alam bishawab. ragaman atsar di atas.

. 4. Perbedaan pendapat tersebut dilatarbela-


SEIUMUH KEPUTUSAN DAN REKOMEN-
kangi oleh perbedaan pandangan seputar
DASI
prinsip, 'Apakah harta yang dimungkinkan
SIDANG MAI TilA' AL.FI QI H AL. I SLAM I untuk didapatkan dihukumi seperti harta
PUTARAN KEDUA yang sudah didapatkan?"
IEDDAH, 10-16 MBIUTS TSANI L406H/22- Berdasarkan hal tersebut, sidang memu-
28 DESEMBER 1985 M tuskan:
B is m i IIa a rrahiim.
hi rra hm a ani 1. Orang yang memiliki harta kekayaan yang
Segala puji bagi Allah SWT shalawat dan masih berwujud utang, ia wajib mengelu-
salam bagi Rasulullah Muhammad saw kelu- arkan zakat harta kekayaannya yang masih
arga dan sahabat beliau. berwujud utang tersebut setiap tahunnya
apabila pihak pengutang (yang berutang)
Keputusan Nomor 1 adalah orang yang memiliki komitmen
Berkenaan dengan Masalah Zal<at Harta tinggi dan itikad baik untuk selalu mem-
Kekayaan yang Masih Berbentuk Utang bayar utangnya (willingness to pay) dan
memiliki kemampuan membayar (ability
Sidang Majma' al-Fiqih al-Islami sebagai
to pay).
lembaga yang berada di bawah payung Orga-
nisasi Konferensi Islam (OKI), pada putaran
2. Orang yang memiliki harta kekayaan yang
masih berwujud utang, berkewajiban me-
pertemuan keduanya yang berlangsung di fed-
BagtaN 4: KEPEMTLIIAN DAN BERBAGAI IGRAXTERISTIKNYA
rsrAM IILID 7

ngeluarkan zakat harta kekayaannya yang kan dari harta tidak bergerak dan tanah
masih berwuiud utang tersebut setelah yang disewakan tersebut, yaitu sebesar
berlalu waktu satu tahun (hau[) terhitung 2,5o/o setelah berlalunya waktu satu tahun
mulai waktu al-qabdhu (penyerahterima- (haut) dari waktu al-qabdhu (penyerahte-
an), apabila pihak pengutang (yang ber- rimaan) dengan tetap memperhatikan ter-
utang) adalah orang yang sedang dalam penuhinya syarat-syarat zal<at dan tidak
kondisi ekonomi sulit, atau orang mumaa- ada hal-hal yang menghalanginya . Wall ahu
thil (yang tidak memiliki komitmen dan 'alam bishawab.
kesadaran tinggi untuk membayar utang-
nya, yang gemar menunda-nunda dan meng- Keputusan Nomor 3
ulur-ulur pembayaran utang). Wallahu'- Seputar fawaban Terhadap Seiumlah Per'
alam bishawab. tanyaan yang Diaiukan oleh Institut Inter'
nasional Pemikiran Islam Washington
Keputusan Nomor 2
Mojma' al-Fiqih al-lslami sebagai lembaga
Seputar Zal<at Harta tidak Bergerak yang menginduk kepada Organisasi Konferensi
(Real Estate, Properti) dan Tanah yang
Islam, pada putaran pertemuan keduanya yang
Disewakan yang Bukan Tanah Pertanian berlangsung mulai tanggal 10-16 Rabi'uts Tsa-
Sidang Maima' al-Fiqih al-lslami sebagai ni 1406 Hl22-28 Desember 1985 M.
lembaga yang menginduk kepada Organisasi Majma' al-Fiqih al-lslami membentuk sua-
Konferensi Islam, pada putaran pertemuan ke- tu panitia yang terdiri dari beberapa anggota
duanya fang berlangsung di feddah mulai tang- untuk mempelaiari sejumlah pertanyaan yang
gal 10-16 Rabi'uts Tsani 1406 H/22-28 Desem- diaiukan oleh Institut Internasional Pemikiran
ber 1985 M. Islam Washington.
Setelah mempelajari hasil kajian yang di- Setelah mengamati jawaban-j awaban yanil
sampaikan seputar tema "zakat harta tidak diberikan, dapat diketahui:
bergerak dan tanah yang disewakan yang bu- - fawaban-jawabantersebutdirumuskanda-
kan tanah pertanian" dan setelah melakukan lam bentuk yang sangat ringkas yang tidak
diskusi yang paniang, komprehensif dan men- bisa memberikan kepuasan dan mengeli-
dalam seputar tema tersebut, bisa diketahui: minasi perselisihan atau penolakan.
1. Tidak ditemukan nash yang jelas yang me- - Majma'al-Fiqih al-lslami merasa berkewa-
nyatakan kewajiban zakat pada harta tidak iiban untuk mengeliminasi dan menjelas-
bergerak dan lahan yang disewakan. kan berbagai kekaburan dan ketidakjelas-
2. Tidak ditemukan nash yang jelas yang me- an yang dirasakan oleh para saudara Mus-
nyatakan kewaiiban zakat seketika pada lim di belahan dunia Barat.
hasil pemasukan dari harta tidak bergerak Oleh sebab itu, Maima' al'Fiqih al-lslami
dan lahan yang disewakan yang bukan la- memutuskan:
han pertanian. 7. Menugaskan sekretariat jenderal untuk me-
Oleh sebab itu, sidang memutuskan: ngalihkan pertanyaan-pertanyaan tersebut
L. Zakat tidak wajib pada aset harta tidak kepada para anggota atau para pakar yang
bergerak dan tanah yang disewakan. dituniuknya untuk menyiapkan iawaban-
2. Yang wajib dizakati adalah hasil pemasu- iawaban yang dikuatkan dengan berbagai
FIQLH ISLAM IILID 7 Baglan 4: I(EPEMIUXAil DAr{ BERBAGA! IGRA!(TERETIXilYA

argumen dan alasan untuk pertanyaan- Mirza Ghulam Ahmad memang benar-benar
pertanyaan tersebut dengan berlandaskan telah mengaku dirinya sebagai nabi dan rasul
pada dalil-dalil syara' dan pendapat para yang menerima wahyu. Hal itu tercantum pada
fuqaha Islam, serta memaparkannya de- buku-buku yang ditulisnya yang ia mengaku
ngan bentuk pemaparan yang jelas dan dan mengklaim bahwa sebagian buku itu ada-
meyakinkan. lah wahyu yang diturunkan kepadanya dan se-
2. Menugaskan sekretariat jenderal untuk lama hidupnya ia terus menyebarkan peng-
mengajukan dan melaporkan iawaban- akuan dan klaim tersebut. Di dalam buku-buku
jawaban yang telah didapatkannya pada dan statemen-statemennya, ia selalu menga-
putaran pertemuan ketiga. Wallahu'alam jak orang-orang untuk meyakini kenabian dan
bishawab. kerasulan dirinya. Begitu juga, terbukti bahwa
dirinya mengingkari banyak hal yang sudah
Keputusan Nomor4 menjadi bagian inti dan keniscayaan dari ajar-
Berkenaan dengan Aliran al-Qadiyaniyah an agama Islam (aI-Ma'luum minad Diini bi adh-
Dharuurah), seperti iihad misalnya.
Sidang Majma' al-Fiqih al-lslami sebagai
Setelah Majma' al-Fiqih al-lslami menela-
lembaga yang menginduk kepada Organisasi
ah keputusan yang dikeluarkan olehAl-Majma'
Konferensi Islam, pada putaran pertemuan
al-Fiqihi Makkah al-Mukarramah tentang tema
keduanya yang berlangsung mulai tanggal 10-
yang sama.
16 Rabi'uts Tsani 1406 H/22-28 Desember
Oleh sebab itu, Majma' al-Fiqih al-lslami
1985 M.
memutuskan:
Setelah mencermati istiftaa' (permintaan
fatwa) yang diajukan oleh Majelis Fiqih Islam
1. Pengakuan dan klaim Mirza Ghulam Ah-
mad tentang kenabian dan kerasulan diri-
Cape Town Afrika Selatan berkenaan dengan
nya serta turunnya wahyu kepada dirinya,
masalah status hukum aliran Al-Qadiyaniyah
semua itu adalah pengingkaran yang jelas
berikut sekte pecahannya yang dikenal dengan
dan nyata terhadap apa yang sudah men-
sebutan "sekte Al-Lahuriyah," apakah aliran
jadi keniscayaan aiaran agama Islam yang
dan sekte tersebut masih dianggap sebagai ba-
pasti, qath'i danyaqiini,yaitu kenabian dan
gian dari umat Islam ataukah tidak, juga berke-
kerasulan telah ditutup dengan Rasulullah
naan dengan kelayakan dan kompetensi non-
Muhammad saw., bahwa setelah beliau ti-
Muslim untuk menangani dan memberi kepu-
dak akan ada wahyu lagi yang diturunkan
tusan hukum terhadap masalah seperti itu.
kepada siapa pun. Pengakuan dan klaim
Berdasarkan penelitian, kajian, dokumen,
dari Mirza Ghulam Ahmad tersebut men-
dan bukti-bukti yang diajukan kepada para ang-
jadikan dirinya dan orang-orang yang se-
gota Majma' al-Fiqih al-lslami berkenaan de-
tuju dengannya adalah orang-orang mur-
ngan tema ini tentang sosok Mirza Ghulam Ah-
tad dan keluar dari Islam. Adapun sekte
mad Qadiyani yang muncul di India pada abad
Al-Lahuriyah, status hukum sekte ini sama
Ialu sebagai pendiri dan pencetus aliran Al-Qa-
seperti Al-Qadiyaniyah, yaitu sebagai sek-
diyaniyah dan Al-Lahuriyah.
te murtad, meskipun mereka hanya meng-
Setelah melakukan pengkajian yang men-
anggap Mirza Ghulam Ahmad hanya seba-
dalam terhadap informasi dan maklumat-mak-
gai bayang-bayang Nabi Muhammad saw.
lumat tersebut seputar aliran dan sekte terse-
2. Mahkamah non-lslam atau hakim non-
but, dan setelah melakukan pemastian bahwa
Bagtan 4: !(EPEIIILIXAN DAN BERBAGAI XARAXTERISTIKNYA
FIQLH ISTAM )IIID 7

Muslim tidak memiliki kompetensi dan ke- tuk lebih memperielas lagi tentang tema yang
wenangan apa pun untuk mengeluarkan didiskusikan.
suatu keputusan hukum tentang masalah Ketika tema ini masih membutuhkan kaji-
Islam dan murtad, terlebih lagi dalam ma- an medis dan fiqih yang lebih banyak dan
salah yang i elas-i elas bertentangan dengan mendalam lagi, juga perlunya untuk mengkaji
apa yang telah meniadi iima' umat Islam ulang tulisan dan kaiian-kaiian yang telah di-
melalui berbagai majelis, organisasi, lem- sampaikan di atas serta perlunya mendapat-
baga dan para ulamanya. Karena suatu ke- kan gambaran yang lebih komprehensif terha-
putusan hukum tentang apakah seseorang dap tema ini dari semua sisi dan aspeknya.
atau suatu aliran itu Islam ataukah murtad OIeh sebab itu, sidang Majma'al-Fiqih al-
adalah tidak bisa diterima kecuali yang di- Islami memutuskan:
keluarkan oleh seorang Muslim yang alim 1. Keputusan final terhadap tema ini ditang-
dan mengetahui dengan mendalam krite- guhkan sampai putaran pertemuan yang
ria apa saja yang bisa memasukkan sesu- akan datang.
atu itu ke dalam kategori Islam dan krite- 2. Mengamanatkan kepada yang terhormat
ria apa saja yang meniadikannya murtad Syaikh Dr. Bakar Abu Zaid, ketua Maima'
dan keluar dari Islam, memahami secara al-Fiqih al-lslami, untuk menyiapkan ka-
mendalam tentang hakikat Islam atau ka- jian dan penelitian yang lengkap dan kom-
fir, serta memahami betul apa yang ter- prehensif tentang tema bayi tabung men-
tetapkan dalam Al-Qur'an, sunnah dan cakup semua informasi, fakta, serta data
ijma'. OIeh sebab itu, keputusan hukum fiqih dan medis.
mahkamah seperti itu adalah batil dan ti- 3. Menyampaikan kajian dan penelitian yang
dak diterim a. Wallahu'alam bishawab. telah dibuat tersebut kepada seluruh ang-
gota paling lambat tiga bulan sebelum pe-
Keputusan Nomor 5 laksanaan putaran pertemuan yang akan
Berkenaan dengan Masalah Bayi Tabung datang. Wallahu' alam bish aw ab.

Sidang Majma' al'Fiqih al-lslami sebagai


KePutusan Nomor 6
lembaga yang menginduk kepada Organisasi
Seputar Tema BankASl
Konferensi Islam, pada putaran pertemuan
keduanya yang berlangsung mulai tanggal 10- Sidang Maima' al-Fiqih al-Islami sebagai
16 Rabi'uts Tsani 1406 Hl22-28 Desember lembaga yang menginduk kepada Organisasi
1985 M. Konferensi Islam, pada putaran pertemuan
Ketika dilakukan pengkajian terhadap ber- keduanya yang berlangsung mulai tanggal 10-
bagai kaiian dan penelitian yang diajukan oleh 16 Rabi'uts Tsani L406 Hl22-28 Desember
para fuqaha dan dokter ahli yang memapar- 1985 M.
kan seputar masalah bayi tabung dilihat dari Setelah dilakukannya pemaparan terhadap
dua sisi, sisi medis dan kedokteran serta sisi kajian fiqih dan kaiian medis seputar bank ASI
fiqih, sidang mendiskusikan berbagai kajian setelah melakukan pengkaiian yang mendalam
dan penelitian tersebut serta berbagai perma- terhadap kedua kajian tersebut dan mendis-
salahan dan pertanyaan yang disampaikan kusikannya secara mendalam dan komprehen-
dari berbagai sisi dan aspek yang berbeda un- sif mencakup berbagai sisi dan aspek tema
yang dibahas, dapat diketahui:
ISLAM IILID 7 Baglan 4: XEPEillUl(Ail DAl{ BERBTIGAI IGRAI(TERISTII$YA

1. Bank ASI adalah sebuah eksperimen yang keduanya yang berlangsung mulai tanggal 10-
dilakukan oleh negara-negara Barat, kemu- 16 Rabi'uts Tsani 1406 H/22-ZB Desember
dian ternyata muncul sejumlah hal negatif 1985 M.
di dalamnya baik pada tataran teknis mau- Setelah mempelajari hasil-hasil kajian dan
pun ilmu pengetahuan, sehingga akhirnya penelitian baik fiqih maupun medis seputar
eksperimen itu mulai redup dan tidak lagi tema peralatan medis untuk mempertahankan
mendapatkan perhatian. kehidupan pasien.
2. Sesungguhnya Islam memandang persusu- Setelah dilakukan diskusi yang panjang
an adalah sebagai ikatan kekerabatan se- dan komprehensif, mengajukan sejumlah per-
perti ikatan kekerabatan nasab yang ke- tanyaan-pertanyaan yang beragam terutama
mahraman atas dasar ikatan nasab juga ber- seputar masalah hidup dan mati, mengingat
laku pada ikatan kekerabatan atas dasar bahwa pelepasan peralatan tersebut terkait
persusuan berdasarkan iima' kaum Mus- langsung dengan berakhirnya hidup si pasien.
limin. Di antara visi dan misi dasar syariat Mengingat masih banyak sisi-sisi yang
adalah menjaga dan melindungi nasab (al- belum jelas juga mempertimbangkan per-
muhaafazhah olan nasab). Sementara bank lunya untuk mengkaji dan mempelajari ha-
ASI berakibat pada terjadinya percampur- sil studi dan kajian tentang tema yang sama
an dan ketidakjelasan nasab. yang dilakukan oleh organisasi kedokteran
3. Sesungguhnya hubungan sosial di dunia Islam Kuwait, sidang Majma' al-Fiqih al-lslami
Islam mampu meniamin apa yang dibutuh- memutuskan:
kan oleh bayi prematuq, bayi dengan berat 1. Menunda keputusan final tentang tema
badan tidak normal atau bayi yang mem- ini sampai putaran pertemuan'yang akan
butuhkan air susu ibu pada kasus-kasus datang.
tertentu melalui penyusuan alami oleh wa- 2. Menugaskan sekretariat jenderal untuk
nita lain, hal itulah yang meniadikan du- mengumpulkan hasil-hasil kajian dan ke-
nia Islam tidak butuh kepada apa yang na- putusan muktamar kedoliteran Islam Ku-
manya bank ASI. wait, menyimpulkannya secara jelas dan
Berdasarkan hal itu, sidang Majma'al-Fi akurat, lalu mengirimkannya kepada para
qih al-lslami memutuskan: anggota. Wallahu' alam bishawab.
1. Larangan mendirikan bank ASI di dunia
Islam. Keputusan Nomor 8
2. Haram hukumnya menyusui anak dengan Seputar Seiumlah Pertanyaan yang
menggunakan susu dari bankASI. Wallahu- Diaiulun olehal-Bank al-Islami li at'
'alam bishawab. Tanmiyah (Islamic Development Bank)

Sidang Majma' al-Fiqih al-lslami sebagai


Keputusan Nomor 7
lembaga yang menginduk kepada Organisasi
Seputar Peralatan Medis untuk
Konferensi Islam, pada putaran pertemuan
Mempertahankan Kehidupan Pasien
keduanya yang berlangsung mulai tanggal 10-
(Ajhizatul In'aasy)
16 Rabi'uts Tsani L406 H/22-28 Desember
Sidang Majma' al-Fiqih al-lslami sebagai 1985 M.
lembaga yang menginduk kepada Organisasi
Konferensi Islam, pada putaran pertemuan
B{Ian 4: XEPEMIUKAI{ DAil BERBAGAI XARAXTERISTIKI{YA rrQLH rsr.-A.M lrl-tD 7

Setelah mendengarkan secara saksama ter- Setelah mengikuti secara saksama terha-
hadap pemaparan sejumlah pertanyaan yang dap kajian dan materi-materi yang dipresenta-
diajukan oleh Bank Pembangunan Islam de- sikan oleh para ulama yang ikut dalam putaran
ngan maskud meminta fatwa hukum berkena- pertemuan seputar tema "asuransi dan reasu-
an dengan sejumlah masalah yang ditanyakan ransi."
tersebut. Setelah mendiskusikan kajian-kajian yang
Setelah mendengarkan secara saksama ter- dipaparkan tersebut.
hadap laporan dan stateman subkomite yang Setelah melakukan pengkajian pendalam-
terbentuk di tengah-tengah putaran pertemu- an terhadap tema yang ada mencakup semua
an yang terdiri dari sejumlah anggota yang bentuk dan macam-macamnya, prinsip-prin-
terhormat dan mereka mengajukan sejumlah sip yang menjadi landasannya, serta visi dan
tanggapan terhadap masalah-masalah yang di- misi yang ingin dicapainya.
tanyakan, di samping sejumlah tanggapan dari Setelah mengkaji secara saksama terha-
para anggota yang lain. dap keputusan dan pandangan lembaga-lem-
Karena mempertimbangkan tema yang di- baga fiqih dan keilmuan seputar masalah ini,
bahas membutuhkan pengkajian yang lebih sidang Majma' al-Fiqih ablslami memutuskan:
Iuas dan lebih komprehensif lagi, hal itu meng- 1. Akad asuransi komersial dengan premi te-
haruskan untuk melakukan komunikasi de- tap yang diberlakukan oleh perusahaan-
ngan pihak Bank Pembangunan Islam sendiri perusahaan asuransi komersial adalah
guna melakukan diskusi dan tukar pandangan akad yang mengandung unsur gharar
secara lebih intensif dengan sebuah komite yang besar yang menyebabkan rusaknya
khusus yang dibentuk oleh pihak bank seputar akad. Oleh sebab itu, secara syara'hukum-
berbagai macam sub-sub tema yang diperta- nya adalah haram.
nyakan. 2. Akad yang bisa dijadikan sebagai solusi al-
Berdasarkan hal itu, sidang Majma'al-Fiq' ternatifnya yang tetap menjunjung tinggi
ih al- Islami memutuskan: prinsip dan aturan-aturan dasar transaksi
l. Penundaan keputusan final tentang tema islami adalah akad asuransi kooperatif yang
ini sampai putaran pertemuan yang akan berlandaskan pada asas derma, gotong-
datang. royong dan tolong-menolong. Hal yang
2. Meminta kepada pihak Bank Pembangun- sama juga berlaku untuk reasuransi yang
an Islam untuk mengajukan laporan dan berlandaskan pada asas asuransi koope-
keterangan dari dewan syari'ah Bankyang ratif.
bersangkut an. Wallahu' al am bi sh aw a b. 3. Menyerukan kepada negara-negara Islam
untuk berusaha membentuk lembaga-
Keputusan Nomor 9 lembaga asuransi kooperatif, begitu juga
Tentang Asuransi dan Reasuransi lembaga-lembaga kooperatif untuk reasu-
ransi, sehingga ekonomi Islam terbebas
Sidang Majma' al-Fiqih al-lslami sebagai
dari praktik-praktik eksploitasi dan prak-
lembaga yang menginduk kepada Organisasi
tik-praktik yang bertentangan dengan sis-
Konferensi Islam, pada putaran pertemuan
tem dan tatanan yang diridhai oleh Allah
keduanya yang berlangsung mulai tanggal 10-
SWT untuk umat ini. Wallahu'alam bisha-
16 Rabi'uts Tsani 1406 H/22-28 Desember
wab.
1985 M.
ISLAM JILID 7 BAEIAN 4: XEPEitIUIGil DAN BERB'IGAI I(ARAXTERISTI!${YA

Keputusan Nomor 10 namanya tambahan atau bunga yang di-


Seputar Masalah Hukum Transaksi tetapkan atas suatu pinjaman utang sefak
Perbankan dengan Bunga dan Hukum awal akad. Kedua bentuk tambahan, kele-
Bertransaksi dengan Bank-Bank Islam bihan atau bunga itu adalah riba yang di'
haramkan secara syara'.
Sidang Majma' al-Fiqih al-lslami sebagai
2. Bentuk transaksi yang bisa menjadi solusi
lembaga yang menginduk kepada Organisasi
alternatif yang menjamin kelancaran per-
Konferensi Islam, pada putaran pertemuan
putaran keuangan dan aktivitas perekono'
keduanya yang berlangsung mulai tanggal 10-
mian sesuai dengan pola yang dikehendaki
16 Rabi'uts Tsani 1406 H/22-28 Desember oleh Islam adalah, transaksi sesuai dengan
1985 M.
hukum-hukum syara'.
Setelah sidang Majma' al-Fiqih al-lslami
3. Majma' al-Fiqih al-Islami sekali lagi me'
menerima sejumlah kajian yang beragam se-
negaskan dan menekankan seruannya ke-
putar transaksi perbankan modern.
pada negara-negara Islam untukterus me-
Setelah mengkaji dan mendalami kaiian-
ningkatkan dukungannya kepada bank-
kajian tersebut serta mendiskusikannya secara
bank yang menialankan aktivitas perbank-
mendalam, lebih fokus dan mengerucut, yang
annya sesuai dengan syariat Islam, serta
akhirnya memperlihatkan dengan jelas sejum- membuka kesempatan dan menciptakan
lah dampak negatif bentuk transaksi tersebut
kondisi yang kondusif guna mendukung
terhadap sistem ekonomi dunia dan stabilitas- pendirian bank-bank Islami di setiap ka-
nya, terutama di negara-negara ketiga.
wasan Islam guna memenuhi kebutuhan
Setelah mengamati dan mencermati ter- kaum Muslimin terhadap keberadaan bank
hadap bencana dan kerusakan yang ditimbul- Islam, supaya masyarakat Muslim tidak
kan oleh sistem transaksi dengan bunga terse- hidup dalam situasi pertentangan antara
but sebagai dampak dari keberpalingannya realitanya dan tuntutan-tuntutan aqidah-
dari aturan dan tatanan yang terdapat dalam nya. Wall ahu' alam bishaw ab.
Kitabullah berupa pengharaman riba secara
total dan menyeluruh dengan pengharaman Keputusan Nomor 11
yang jelas dan gamblang dengan menyerukan Seputar Masalah Penyatuan Awal
pertobatan dari dosa riba, seruan untuk ha- Bulan Qamariyah
nya mengambil kembali pokok utang yang ada
tanpa lebih atau kurang baik sedikit maupun Sidang Majma' al-Fiqih al-lslami sebagai
banyak, serta ancaman perang besar-besaran lembaga yang menginduk kepada Organisasi
dari Allah SWT dan Rasul-Nya terhadap orang- Konferensi Islam, pada putaran pertemuan
orang yang bertransaksi dengan riba. Sidang keduanya yang berlangsung mulai tanggal 10-
M aj ma' al- Fiqih al- lslami memutuskan: 16 Rabi'uts Tsani L406 H/22-28 Desember
1. Setiap apa yang namanya tambahan, kele- 1985 M.
bihan, atau bunga yang ditetapkan atas Setelah memaparkan kajian-kajian yang
suatu utang yang telah jatuh tempo dan disampaikan oleh para anggota dan para pa-
pihak yang berutang tidak mampu mem- kar seputar penyatuan awal bulan Qamariah.
bayarnya yang tambahan atau bunga itu Setelah para anggota dan pakar yang ha-
sebagai bandingan atau imbalan penang- dir dalam pertemuan mendiskusikan kajian-
guhan kembali, begitu juga dengan yang kajian tersebut secara mendalam dan kompre-
Ba8lan 4: KEPEMILII(AN DAN BERBAGAI XARAI(TERISTIKNYA ISLAM IILID 7

hensif, dan setelah mendengarkan sejumlah akhic tidak lepas dari dua kemungkinan,
pendapat dan pandangan seputar penggunaan ada kalanya dengan ghithaa' [penutupan,
metode hisab dalam menetapkan masuknya pihak nasabah telah menyetorkan sejum-
bulan Qamariah, sidang Majma'al-Fiqih al-ls- lah uang kepada pihak bank yang mener-
Iami memutuskan: bitkan surat jaminan untuknya itu sebagai
l. Menugaskan sekretariat jenderal Majma' pembayaran uangyang dijamin oleh pihak
al-Fiqih al-lslami untuk memfasilitasi ket- bank) dan ada kalanya tidak. Apabila tidak
ersediaan kajian-kajian ilmiah yang kredi- disertai denganghithaa', itu berarti meng-
bel dari para pakar hisab astronomi dan gabungkan tanggungan penjamin kepada
meteorologi. tanggungan pihak yang lain dalam hal ke-
2. Memasukkan tema penyatuan awal bulan wajiban pembayaran yang tunai atau di-
Qamariah ke dalam jadwal kerja perte- tangguhkan. Ini adalah hakikat apa yang
muan yang akan datang untuk melakukan dikenal dalam literatur fiqih Islam dengan
kajian lebih mendalam lagi terhadap tema istilah dhamaan atau kafaalah (penjami-
tersebut dari dua aspek, aspek teknis dan nan).
aspek fiqih. Apabila surat jaminan itu disertai dengan
3. Menugaskan sekretariat jenderal untuk ghithaa', hubungan antara dirinya dengan
menghadirkan sejumlah pakar hisab as- pihak yang menerbitkannya adalah hubu-
tronomi dan meteorologi untuk bersama- ngan wokaalah (perwakilan, pihak bank
sama dengan para pakar fiqih dalam mem- yang menerbitkan surat jaminan menjadi
buht gambaran yang jelas terhadap sisi- wakil pihak nasabah dalam membayarkan
sisi tema tersebut secara keseluruhan un- uang kepada pihak ketiga atau al-makfuul
tuk bisa dijadikan sebagai sandaran dalam lahu), dan wakaalah boleh dengan imbal-
memberikan statemen hukum syara'. Wa- an atau tidak, namun hubungan kafaalah
llahu'alam bishawab. di sini masih tetap ada bagi pihak ketiga
(al-makfuul lahu).
Keputusan Nomor 12 2. Sesungguhnya kafaalah adalah akad der-
Seputar Masalah Surat faminan ma yang bertuiuan untuk memberi bantu-
an. Fuqaha telah menetapkan bahwa tidak
Sidang Majma' al-Fiqih al-lslami sebagai
boleh meminta imbalan atas kafaalah.Ka-
lembaga yang menginduk kepada Organisasi
rena ketika pihak kafiil (penjamin) mem-
Konferensi Islam, pada putaran pertemuan
bayarkan uangyang diiaminnya kepada pi-
keduanya yang berlangsung mulai tanggal
hak al-makfuul lahu fyang diberi jaminan),
10-16 Rabi'uts Tsani 1406 H/22-28 Desem-
itu mirip dengan dirinya memberikan pin-
ber 1985 M, telah membahas masalah surat jaman utang kepada pihak yang dijamin-
jaminan, dan setelah melakukan pengkajian
nya (al-Makfuul'anhu), dan apabila pihak
terhadap sejumlah penelitian dan kajian, juga
ka/ril meminta imbalan atas kafaaloh atau
setelah melakukan tukar pandangan dan dis- jaminan yang diberikannya, itu berarti mi-
kusi yang mendalam dan komprehensif, bisa
rip dengan pemberian pinjaman utangyang
diketahui hal-hal seperti berikut:
menarik kemanfaatan bagi pihak pemberi
1. Surat jaminan dengan berbagai macam pinjaman utang, dan hal itu adalah tidak
dan bentuknya, baik yang berupa surat boleh secara syara'.
jaminan perdana maupun surat jaminan
ISLAM IILID 7 Baglan 4: XEPEiIILIXAN DAl{ BERBAGAI IGRAI(TERISTIKI{YA

Oleh sebab itu, Maima' al-Fiqih al-lslami tanggal 8-13 Shafar L407 H/1L-76 Oktober
memutuskan: 1986 M.
1. Tidak boleh meminta upah atas penerbit- Setelah mengkaii dan.mendiskusikan se-
an surat jaminan sebagai imbalan kegiat- cara mendalam dan luas semua pertanyaan
an penjaminan yang diberikan (yang bi- yang diajukan oleh Bank Pembangunan Islam
asanya di dalamnya menggunakan pato- kepada Majma'al-Fiqih al-lslamr; maka Maima'
kan jumlah dana yang dijamin dan jangka al-Fiqih al-Islami sampai kepada hal-hal beri-
waktu), baik apakah surat jaminan itu di- kut:
sertai dengan ghithaa' maupun tidak. L. Berkenaan dengan imbalan atau biaya pe-
2. Adapun meminta biaya administratif da- layanan dan jasa dalam proses pencairan
lam proses penerbitan surat jaminan de- dan pembayaran kredit di Bank Pemba-
ngan kedua bentuknya, itu adalah boleh ngunan Islam, maka sidang Maima' al-
secara syara', dengan tetap memerhatikan Fiqih al-lslami memutuskan prinsip-prin-
jangan sampai melebihi besaran upah sip berikutyang harus diperhatikan:
mitsl [standar). Dalam kasus pihak na- a. Boleh meminta biaya pelayanan dan
sabah yang mengajukan permintaan surat jasa proses pencairan dan pembayar-
jaminan tersebut menutup keseluruhan an kredit.
atau sebagian dana yang dijamin, dalam b. Hal itu harus pada batas-batas biaya
menentukan besaran biaya administrasi riil yang memang dibutuhkan.
proses penerbitan surat iaminan yang di- c. Setiap biaya yang melebihi dari itu
minta boleh dengan mengacu kepada bi- hukumnya adalah haram, k4rena kele-
aya riil yang dibutuhkan dalam operasi- bihan itu termasuk ke dalam kategori
onal pembayaran penutupan tersebut. Wa- riba yang diharamkan secara syara''
llahu'alam bishawab. 2. Berkenaan dengan transaksi penyewaan,
sidang M aj ma' al-Fiqih al- I slami memutus-
SEJUMLAH KEPUTUSAN DAN kan prinsip-prinsip berikut yang harus di-
REKOMENDASI PERTEMUAN PUTARAN perhatikan:
KETIGA SIDANG NIAIMA'AL.FIQIH AL. a. Komitmen atau ianji dari pihak Bank
ISLAMI, AMMAN, 8-13 SHAFAR I4O7 H / Pembangunan Islam untuk menyewa-
IL.L6 OKTOBER 1986 M kan sejumlah peralatan kepada salah
seorang nasabahnya setelah pihak bank
B is mill a ahir r ahm a a n i rra h i i m.
memiliki peralatan tersebut adalah bisa
Segala puji bagi Allah SWT. Shalawat dan
diterima secara syara'.
salam bagi Rasulullah Muhammad saw kelu-
arga dan sahabat beliau.
b. Penuniukan pihak Bank Pembangun-
an Islam kepada salah seorang nasa-
Keputusan Nomor 1 bahnya sebagai wakilnya untuk mem-
Berkenaan dengan Seiumlah Pertanyaan beli suatu peralatan, perangkat dan
yang Diaiukan oleh Islamic Development lainnya yang dibutuhkan oleh pihak
Bank nasabah yang ditunjuk sebagai wakil
tersebut dengan kriteria, spesifikasi
Sidang Majma' al'Fiqih al-lslami yang ber-
dan harga yang ditentukan, dengan
langsung pada putaran muktamar ketiga di
maskud dan tuiuan pihak bank nanti-
Amman, ibu kota Kerajaan Yordania, mulai
Baglan 4: XEPEiIIUXAN DAN BERBAGAI ]GRAKTERISTIKNYA FlqlH ISLAtvt )ILID 7

nya akan menyewakan peralatan dan cara angsuran [pembelian secara kredit)
perangkat tersebut kepada nasabah Sidang M aj ma' al- Fi qih al- I slami memutus-
yang dijadikan wakil tersebut setelah kan prinsip-prinsip berikut yang harus di-
nasabah yang bersangkutan meme- perhatikan:
gang dan mendapatkan peralatan yang a. fanji dan komitmen dari pihak Bank
dimaksudkan adalah pewakilan yang Pembangunan Islam untuk menjual
bisa diterima secara syara'. Namun yang suatu peralatan kepada seorang na-
lebih utama adalah, jika memang me- sabah setelah pihak bank memiliki
mungkinkan lebih baik yang ditun- peralatan tersebut, adalah bisa diteri-
juk sebagai wakil dalam pembelian ma secara syara'.
tersebut adalah bukan nasabah yang b. Penunjukan bihak Bank Pembangun-
bersangkutan. an Islam kepada salah seorang nasa-
c. Akad penyewaan tersebut harus di- bahnya sebagai wakilnya dalam mem-
lakukan setelah peralatan dan perang- beli suatu peralatan, perangkat dan
katyang dimaksudkan benar-benar te- yang lainnya yang dibutuhkan oleh
lah dimiliki, dan akad penyewaan itu pihak nasabah yang ditunjuk sebagai
dipositifkan dengan akad yang terpi- wakil tersebut dengan kriteria, spesi-
sah dari akad pewakilan dan janji ter- fikasi, dan harga yang ditentukan de-
sebut. ngan maskud dan tujuan pihak bank
d. Komitmen dan ianji untuk menghibah- nantinya akan menjual kembali pera-
'kan peralatan dan perangkat tersebut latan dan perangkat tersebut kepada
setelah jangka waktu penyewaan ber- nasabah yang dijadikan wakil tersebut
akhir adalah boleh, akan tetapi peng- setelah peralatan atau perangkat yang
hibahan itu dilakukan dengan akad dimaksudkan telah sampai dan ada di
yang terpisah. tangan nasabah yang bersangkutan
e. Kerusakan atau kecacatan yang terjadi adalah pewakilan yang bisa diterima
menjadi beban dan tanggungan pihak secara syara'. Namun yang lebih utama
bank dalam kapasitasnya sebagai pe- adalah, jika memang memungkinkan
milik peralatan tersebut, selama keru- lebih baikyang ditunjuk sebagai wakil
sakan atau kecacatan itu tidak dikare- dalam pembelian tersebut adalah bu-
nakan unsur pelanggaran atau ketele- kan nasabah yang bersangkutan.
doran dari pihak nasabah yang me- c. Akad jual-beli antara pihak bank de-
nyewa. fika itu diakibatkan oleh unsur ngan nasabah yang bersangkutan ter-
pelanggaran atau keteledoran dari pi- sebut harus dilakukan setelah peralat-
hak penyewa, pihak penyewalah yang an dan perangkat yang dimaksudkan
harus bertanggung jawab. benar-benar telah dimiliki dan dipe-
f. Biaya asuransi pada perusahaan-per- gang, dan akad jual-beli itu dipositif-
usahaan Islam, selama itu dimungkin- kan dengan akad yang terpisah.
kan adalah menjadi beban dan tang- 4. Terkhusus masalah kegiatan pendanaan
gung jawab pihak bank. dan pembiayaan perdagangan luar negeri
3. Terkhusus masalah aktivitas jual-beli ti- Sidang Majma' al-Fiqih al-Islami memu-
dak secara tunai dengan pembayaran se- tuskan bahwa prinsip-prinsip yang diber-
ISLAM 7 Baglan 4: KEPEilTLITAN DAN BERBAGAI KARAI(TERITiTIXNYA

'ILID
lakukan pada transaksi jual-beli tidak se- diajukan terkhusus dengan tema tersebut, si-
cara tunai dengan pembayaran secara ang- dang Majma' al-Fiqih al-Islami memutuskan,
suran, juga diberlakukan pada aktivitas ditangguhkannya pemberian keputusan ter-
pendanaan perdagangan luar negeri' khusus tema tersebut ke pertemuan putaran
5. Terkhusus masalah tindakan apa yang ha- keempat yang akan datang.
rus dilakukan terhadap bunga dana sim-
panan milik Bank Pembangunan Islam Keputusan Nomor 3
yang dengan secara terpaksa disimpan di Seputar Masalah Menginvestasikan Dana
bank-bank asing. Zakat pada Proyek dan Usaha'Usaha yang
Berkenaan dengan masalah tersebut, si- Memberikan Pemasukan Tanpa Adanya
dang Majma' al-Fiqih al-lslami memutus- Pemilikan Individu kepada Pihak Musta'
kan seperti berikut: hiqq (Pihak yang Berhak Mendapatkan
Haram hukumnya bagi Bank Pembangun- Distribusi Zakat)
an Islam meniaga dan melindungi nilai in- Sidang Maima'al-Fiqih al-lslami yang ber-
trinsik dana-dana yang dimilikinya dari langsung pada pertemuan putaran ketiga di
dampak geiolak kurs mata uang dengan Amman ibukota Keraiaan Yordania mulai tang-
memanfaatkan sarana bunga yang didapat- gal B-13 Shafar 7407 H/11-16 Oktober 1986 M.
kan dari dana-dana simpanannya. Oleh se-
Setelah mengkaji dan mendalami kajian-
bab itu, bunga-bunga yang didapatkan ter-
kajian yang diajukan seputar tema, "mengin-
sebut harus di-tasharuf-kan untuk tuiuan-
vestasikan dana zakat pada proyek dan usaha-
tujuan kemanfaatan dan kebaikan umum, usaha yang memberikan pemasukan tanpa
seperti pelatihan, penelitian, penyediaan adanya pemilikan individu kepada pihak mus-
sarana, dan prasarana pertolongan, penye-
tahiqq" dan setelah mendengar pendapat para
diaan bantuan keuangan dan bantuan tek-
anggota sidang dan para pakar seputar tema
nis kepada negara-negara anggota, begitu tersebut, Sidang Maima' al-Fiqih al'lslami me-
juga bantuan keuangan dan teknis kepada
mutuskan:
lembaga-lembaga ilmu pengetahuan, ins-
Secara prinsip, boleh mendayagunakan dan
titut, sekolahan dan hal-hal yang terkait menanamkan dana zakat pada usaha dan pro-
dengan penyebaran ilmu pengetahuan Is-
yek-proyek investasi yang berujung pada pemi-
lam.
likan kepada para pihak mustahiqq,atau usaha
dan proyek itu adalah milik lembaga syar'i
Keputusan Nomor 2
yang bertugas mengumpulkan dan mendistri-
Terkait Masalah Zal<atSaham Pada
busikan zakat, dengan syarat hal itu setelah
Perusahaan
terpenuhinya kebutuhan para pihak mustahiqq
Sidang Majma'al'Fiqih al'lslami yang ber- yang mendesak dan harus terpenuhi seketika,
langsung pada pertemuan putaran ketiga di serta dengan syarat adanya sejumlah jaminan
Amman ibukota Kerajaan Yordania mulai tang- yang memadahi yang menjauhkan usaha dan
gal B-13 Shafar L407 H|LT-16 Oktober 1986 M. proyek itu dari potensi mengalami kerugian.
Setelah sidang Maima' al-Fiqih al-Islami
mendiskusikan tema "zakat saham perusaha- Keputusan Nomor 4
an" dari semua sisi dan aspeknya, serta setelah Seputar Masalah BaYi Tabung
mengkaji dan mendalami kajian-kaiian yang
BagI.n 4: I(EPEMILIXAil DAT{ BERBAGAI IGRAKTERISTIKNYA FIQIH ISIAM IILTD 7

Sidang Majma'al-Fiqih al-lslami yang ber- dan konsekuensinya berupa percampuran dan
langsung pada pertemuan putaran ketiga di ketidaki elasan nasab, hilangnya status keibuan
Amman ibukota Kerajaan Yordania mulai tang- dan hal-hal terlarang lainnya secara syara'.
gal B-13 Shafar 7407 HILL-16 Oktober 1986 M. Adapun dua cara yang terakhiX, yaitu cara
Setelah melakukan pembahasan seputar keenam dan ketuiuh, maka sidang Majma'al-
tema "pembuahan buatan fbayi tabung)" de- Fiqih al-Islami melihat bahwa tidak apa-apa
ngan mengkaii dan mempelajari kajian-kajian menggunakan kedua cara pembuahan seperti
yang ada, serta mendengar penjelasan dan itu dengan dibarengi penegasan keharusan me-
uraian para pakar dan dokter yang berkompe- ngambil semua langkah antisipasi yang diper-
ten. lukan. Wallahu' alam bish aw ab.
Setelah melakukan diskusi dan tukar pan-
dangan, sidang Majma' al-Fiqih al-lslami meli- Keputusan Nomor 5
hat: Seputar Peralatan Medis yang Digunakan
Pembuahan buatan yang dikenal akhir- untuk Mempertahankan Hidup Pasien
akhir ini ada tujuh bentuk: (Ajhizah al-In'aasy)
L. Pembuahan antara sperma suami dan sel Sidang Majma'al-Fiqih al-lslami yang ber-
telur wanita lain, kemudian ditanam di da-
langsung pada pertemuan putaran ketiga di
lam rahim istri.
Amman ibukota Kerajaan Yordania mulai tang-
2. Pembuahan antara sperma laki-laki lain gal S-13 Shafar 7407 H/LL-16 Oktober 1986 M.
dan telur istri kemudian ditanam di rahim
Setelah mendiskusikan semua aspek yang
si i'stri.
dipertanyakan seputar tema peralatan medis
3. Pembuahan luar antara sperma suami dan yang digunakan untuk mempertahankan hidup
sel telur istri kemudian ditanam di dalam
pasien, serta mendengar penjelasan yang pan-
rahim wanita lain. jang dan komprehensif dari para dokter spesi-
4. Pembuahan luar antara sperma laki-laki alis yang berkompeten, sidang Majma' al-Fiqih
lain dan sel telur wanita lain, lalu ditanam
al-Islami memutuskan:
di dalam rahim istri.
Secara syara', seseorangtelah dianggap me-
5. Pembuahan luar antara sperma suami dan ninggal dunia dan berlakunya semua hukum-
sel telur istri,lalu ditanam di dalam rahim
hukum kematian yang ditetapkan oleh syara',
istrinya yang lain.
ketika pada diri orang tersebut ditemukan sa-
6. Pembuahan luar antara sperma suami dan lah satu dari dua tanda berikut:
sel telur istri, kemudian ditanam di dalam
1. fantung dan nafasnya berhenti secara to-
rahim si istri.
tal dan tim dokter menyatakan bahwa jan-
7. Sperma suami diambil,lalu diinjeksikan ke tung dan nafasnya tidak akan kembali be-
tempat yang tepat dari lubang kemaluan si
kerja lagi.
istri atau rahimnya, sehingga yang teriadi
2. Apabila semua kerja fungsi otaknya telah
adalah pembuahan di dalam.
berhenti secara final, tim dokter ahli pun
Sidang Maima' al-Fiqih al-lslami memutus-
menyatakan bahwa semua fungsi otaknya
kan:
tidak akan kembali bekerja lagi, dan otak-
Lima cara yang pertama semuanya adalah nya pun mulai mengalami proses kerusak-
haram secara syara' dan terlarang baik cara- an.
nya itu sendiri maupun oleh karena dampak
Dalam kondisi seperti ini, peralatan me-
ISIAtvt IILID 7 Baglan 4: xEPEtllLlXAN DAN BERBAGAI XARAKTERISTIXilYA

dis yang digunakan untuk mempertahankan Keputusan Nomor 7


hidup pasien yang dipasang di tubuhnya boleh Seputar Masalah Ihram bagi Orangyang
dilepas, meskipun sebagian organnya seperti Berhaii atau Berumrah yang Datang
jantung misalnya masih tetap bekerja secara dengan Menggunakan Pesawat Terbang
otomatis dengan bantuan peralatan tersebut. atau Kapal Laut
Wallahu' alam bishawab. Sidang Majma' al-Fiqih al-lslami yang ber-
langsung pada pertemuan putaran ketiga di
Keputusan Nomor 6 Amman ibukota Keraiaan Yordania mulai tang-
Seputar Masalah Penyatuan Awal Bulan gal B-13 Shafar L407 H/11-16 Oktober 1986 M.
Qamariyah Setelah mengkaji dan mempelajari kajian-
Sidang Mojma'al-Fiqih al-Islami yang ber- kajian yang diserahkan terkait dengan tema
langsung pada pertemuan putaran ketiga di "ihranr.bagi orang yang berhaji atau berumrah
Amman ibukota Kerajaan Yordania mulai tang- yang datang dengan menggunakan pesawat ter-
gal B-13 Shafar 1407 H/17-15 Oktober 1986 M. bang atau kapal laut," sidang Majma' al-Fiqih
Setelah membahas dua permasalahan yang al-lslami memutuskan:
berkenaan dengan tema "Penyatuan awal bulan Orang yang ingin berhaji atau berumrah
qamariyah," dapat diambil kesimpulan: wajib berihram dari miqat makani yang telah
Pertama, seberapa jauh pengaruh perbe- ditentukan oleh sunnah Nabawiah, baik bagi
daan tempat ferbit terhadap penyatuan awal orang yang memang melewatinya atau mele-
bulan. wati kawasan yang sejajar dengannya, baik per-
jalanan darat, udara, maupun laut. t[al ini ber-
Kedua, hukum menentukan awal bulan Qa-
mariah dengan menggunakan metode hisab. dasarkan keumuman perintah untuk berihram

Setelah mendengar dan mencermati kaji-


dari miqat makani tersebut di dalam hadits-
hadits Nabawi Asy-Syarifah. Wallaahu A'lam.
an-kajian para anggota dan para pakar yang
dipresentasikan seputar masalah ini, sidang
Keputusan Nomor 8
M aj ma' al-Fi qih al- I slami memutuskan:
Berkenaan dengan Masalah
7. Berkenaan dengan masalah yang pertama, Mendistribusikan Zakat kepada Lembaga
apabila rukyat hilal telah bisa terjadi di
Dana Solidaritas Islam
suatu kawasan, wajib bagi kaum Muslimin
untuk mengikuti hasil rukyat tersebut tan- Sidang Majma'al-Fiqih al-lslami yang ber-
pa memperhitungkan perbedaan tempat langsung pada pertemuan putaran ketiga di
terbit (mathla), karena keumuman nash Amman ibukota KerajaanYordania mulai tang-
yang memerintahkan untuk puasa dan if- gal B-13 Shafar L407 H/LL-16 Oktober 1986 M.
thaar (mengakhiri puasa). Setelah mendengar penjelasan asisten sek-
2. Untuk masalah yang kedua, harus dengan retaris jenderal Organisasi Muktamar Islam se-
menggunakan cara atau metode rukyat, putar aktivitas dan kegiatan Lembaga Solida-
sedangkan metode hisab dan teropong ritas Islam, kondisinya yang sangat membu-
hanyalah sebagai komponen pendukung. tuhkan dukungan materil, dan usulan yang di-
Hal ini dalam rangka mengakomodasi ha- ajukannya supaya Lembaga Solidaritas Islam
dits-hadits Nabawi dan fakta-fakta ilmiah. bisa meniadi salah satu pihak yang berhak
mendapatkan distribusi zakat.
w
I
Y
,

Baglan 4: KEPEMILIXAN DAN BERBAGAI IGRAI(TERENINYA FIQLH ISTAM JILID 7

Sidang Maj ma' abFiqih al-lslami memutus- Keputusan Nomor 10


kan: Seputar Masalah Obligasi Muqaaradhah
Menugaskan sekretariat jenderal bekerja dan Obligasi Pengembangan dan Investasi
sama dengan Lembaga Solidaritas Sosial untuk
Sidang Majma' al-Fiqih al-lslami pada pu-
menyiapkan sejumlah kajian yang diperlukan
taran muktamar ketiganya yang berlangsung
untuk membahas tema tersebut dan mempre-
sentasikannya kepada majelis Maima' al-Fiqih
di Amman ibukota kerajaan Yordania mulai
tanggal B-13 Shafar L407 H/t1--16 Oktober
al-lslamipada putaran pertemuannya yang akan
1986 M.
datang. Wallaahul Muwaffiq.
Setelah mengkaji dan menelaah kajian yang
Keputusan Nomor 9 dipresentasikan seputar tema obligasi muqaa-
Seputar Masalah Mata Uang Kertas dan radhah dan obligasi pengembangan dan inves-
Perubahan Nilai Mata Uang tasi, serta setelah mendengar diskusi-diskusi
yang berlangsung seputar tema tersebut.
Sidang Majma' al-Fiqih al-lslami yang ber-
Sesuai dengan AD/ART Maima' al-Fiqih
langsung pada pertemuan putaran ketiga di
al-Islami dalam hal keharusan menyiapkan se-
Amman ibukota Kerajaan Yordania mulai tang- jumlah kajian untuk setiap satu tema pemba-
gal B-13 Shafar L407 H/LL-16 Oktober 1986 M.
hasan.
Setelah mengkaji dan mempelaiari kajian-
Serta melihat dan menimbang urgensitas
kajian yang sampai ke meja Majma'al-Fiqih al'
tema ini, perlunya melakukan pengkajian yang
Islami tgrkait tema "hukum mata uang kertas
integral dan komprehensif terhadap semua as-
dan perubahan nilai mata uang," maka maielis
pek-aspeknya, mencermati setiap detail-detail-
Al- M aj ma' al-Fiqih al- I slami memutuskan:
nya dan mengkaji seluruh pendapat-pendapat
1. Terkhusus masalah hukum mata uangker- yang ada berkenaan dengan tema tersebut.
tas, itu adalah nuquud (mata uang) yang
Sidang Majma' al-Fiqih al-lslami memutus-
bersifat anggapan (tidak memiliki nilai se-
kan agar sekretariat jenderal Majma' al-Fiqih
cara intrinsik, akan tetapi dianggap memi-
al-lslami menugaskan orang-orang yang menu-
liki nilai), memiliki sifatBamaniyyah (seba-
rutnya memiliki kompetensi dan kredibiltas
gai alat penukar atau harga pembayaran)
untuk menyiapkan sejumlah kajian seputar
dan memiliki hukum-hukum syara' yang
tema tersebut, supaya Majma' al-Fiqih al'ls-
sama seperti yang diberlakukan terhadap
Iami bisa mengambil keputusan yang pas pada
mata uang emas dan perak, baik hukum- putaran pertemuan keempat mendatang. Wa-
hukum riba, zakat, salam (pesan) dan hu-
llaahul Muwaffiq.
kum-hukum mata uang emas perak lain-
nya.
Keputusan Nomor 11
2. Berkaitan dengan masalah nilai mata uang, Seputar Seiumlah Pertanyaan yang
pembahasannya ditangguhkan untuk dila-
Diaiukan oleh Institut Internasional
kukan pengkajian terlebih dahulu terhadap Pemikiran Islam Washington
semua sisi dan aspeknya, untuk selanjutnya
akan dibahas kembali pada putaran perte- Sidang Majma'al-Fiqih al-lslami yang ber-
muan keempat yang akan datang. Walla- langsung pada pertemuan putaran ketiga di
ahu Muwaffiq. Amman ibukota Kerajaan Yordania mulai tang-
ISLAM IILID 7 BAgIAN 4: KEPEiIIUXAN DAI{ BERB/To/II XARAXTERISTiXNYA

gal B-13 Shafar L407 HllL-16 Oktober 1986 M. bisa mengubah apa pun dari hukum ini.
Setelah mengkaji dan mencermati perta- 2. Pertanyaan kedua, apa hukum keberlang-
nyaan-pertanyaan yang diaiukan oleh Institut sungan pernikahan dan hubungan antara
Internasional Pemikiran IslamWashington,ser- istri yang telah masuk Islam dengan sua-
ta sejumlah jawabannya yang diajukan oleh se- minya yang tetap kafiX, sementara perni-
bagian anggota dan staf ahli. kahan tersebut dikarunia beberapa anak
Sidang Mai ma' aI- Fiqih al- I sl ami memutus- dan si istri mengkhawatirkan anak-anak-
kan, untuk menugaskan sekretariat jenderal nya itu akan telantar atau terjebak dalam
Majma' al-Fiqih al-lslami supaya menyampai- perilaku menyimpang, dan si istri memi'
kan jawaban-jawaban yang telah diputuskan liki pengharapan bahwa suaminya itu akan
majelis sidang kepada Institut yang bersang- bersedia masuk Islam seandainya ikatan
kutan. pernikahan di antara keduanya tetap ber-
Bismillaahirahmaanirrahiim, shallallaahu lanjut.
'alaa sayyidinaa wa Nabiyyinaa Muhammadin Apa pula hukumnya apabila di sana tidak
wa'alaa aalihi wa shahbihi wa sallama. ada harapan si suami akan masuk Islam,
fawaban-jawaban yang diputuskan untuk akan tetapi ia tetap mempergauli si istri
pertanyaan-pertanyaan yang diaiukan.l5n dengan baik, sementara si istri khawatir
l. Pertanyaan pertama,apa hukum pernikah- jika ia meninggalkan suaminya itu, ia tidak
an seorang wanita Muslimah dengan laki- bisa mendapatkan suami lain yang Mus-
laki non-Muslim terutama jika si wanita lim?
memiliki harapan laki-laki non-Muslim itu fawaban:
akan masuk Islam setelah menikah. Dengan Hanya dengan si istri masuk Islam namun
catatan banyak wanita Muslimah yang me- suaminya tetap kafir dan tidak mau masuk
ngaku dan mengeluhkan dalam kebanyak- Islam, maka pernikahan keduanya secara
an kondisi, mereka sulit menemukan pasa- otomatis langsung bubar dan batal, se-
ngan Muslim yang sekufu (sepadan), bah- hingga si suami sudah tidak halal lagi mem-
wa mereka merasa sangat terancam de- pergaulinya. Akan tetapi, si istri harus
ngan perilaku-perilaku menyimpang atau menjalani masa iddah. fika suaminya ak-
hidup dalam kondisi yang sangat berat hirnya masuk Islam ketika masa iddahnya
dan dilematis. belum habis, si istri bisa langsung kembali
kepada suaminya itu dengan berdasarkan
fawaban:
Pernikahan wanita Muslimah dengan laki- akad nikah yang lama (yang telah ada).
laki non-Muslim adalah terlarang secara Adapun jika masa iddah si istri telah ber-
syara' berdasarkan Al-Qur'an, sunnah, dan akhic namun si suami tetap tidak masuk
ijma'. Pernikahan itu tidak memiliki.kon- Islam, hubungan di antara keduanya ter-
sekuensi hukum apa-apa yang diakui oleh putus. fika setelah itu, si suami akhirnya
syara'. Anak-anak yang terlahir dari hasil masuk Islam dan ia memiliki keinginan
pernikahan seperti itu juga berstatus se- untuk kembali kepada istrinya itu, harus
bagai anakharam: Pengharapan pihaklaki- dilakukan dengan akad nikah yang baru.
laki akan masuk Islam sama sekali tidak Apayangdisebutkan bahwa si suami mem-
pergaulinya dengan baik, itu sama sekali

154 S"baikny" referensi di atas diiadikan


iawaban nomor 1,2,7,L5dan22
r B4!an 4: I(EPEMILIXAN DAt{ BERBAOAI XARA!fiERlSflXilYA

tidak berpengaruh apa-apa dan tidak bisa jid tersebut?


FIqLH ISLAM JILID 7

dijadikan alasan pembolehan untukkeber- fawaban:


langsungan ikatan pernikahan tersebut. Boleh menjual masjid yang sudah tidak di-
3. Pertanyaan ketiga, apa hukumnya mema- fungsikan Iagi, atau masyarakat M uslim me-
kamkan jenazah seorang Muslim di area ninggalkan kawasan tempat masjid itu ber-
pemakaman non-Muslim, sekiranya tidak ada, atau ada kekhawatiran akan dikuasai
diperbolehkan untuk memakamkannya di oleh orang kafir. Dengan syarat, harga ha-
luar area pemakaman yang telah disedia- sil penjualannya harus digunakan untuk
kan dan di sebagian besar negar-negara membeli tempatlain untuk difungsikan se-
bagian Amerika Serikat dan negara-nega- bagai masjid.
ra Barat tidak ditemukan area pemakam- 5. Pertanyaan kelima, karena tuntutan kerja
an khusus bagi masyarakat Muslim? atau studi, ada sebagian wanita atau pe-
fawaban: mudi yang terpaksa bertempat tinggal dan
Memakamkan jenazah seorang Muslim di hidup sendirian atau tinggal bersama para
area pemakaman non-Muslim di kawasan wanita non-Muslimah,lalu apa hukum ber-
nonMuslim adalah boleh, karena alasan da- tempat tinggal dan hidup sendirian bagi
rurat. wanita atau pemudi tersebut?
4. Pertanyaan keempat, apa hukum menjual fawaban:
masjid ketika masyarakat Muslim setem- Tidak boleh bagi seorang wanita Muslimah
pat pindah dari daerah tempat masjid itu bertempat tinggal dan hidup sendirian di
berdda dan dikhawatirkan masjid itu akan pengasingan.
rusak dan terbengkalai tidak terawat atau 6. Pertanyaan keenom, banyak kaum wanita
dikhawatirkan akan dikuasai oleh orang- di sini mengatakan bahwa mereka hanya
orang non-Muslim. Karena biasanya ma- bisa menutup tubuhnya maksimal selain
syarakat Muslim membeli sebuah rumah, muka dan kedua telapak tangan, bahkan
lalu mereka mengubahnya menjadi mas- sebagian dari mereka dilarang menutup
iid. kepala oleh tempat kerjanya, maka apa
Lalu ketika mayoritas mayarakat Muslim saja dari bagian-bagian tubuh wanita yang
pindah dari daerah tersebut karena tun- boleh terbuka ketika berada di tengah-
tutan situasi dan kondisi pekerjaan, maka tengah orang asing di tempat kerja atau
akhirnya masjid itu pun juga ditinggalkan tempat belajar?
atau terbengkelai tidak terawat dan tidak fawaban:
terfungsikan, dan terkadang akan dikua- Menurut jumhur ulama, hijab bagi wanita
sai oleh orang lain. Sementara masiid itu Muslimah adalah menutup seluruh tubuh-
memungkinkan untuk diiual dan ditukar- nya selain muka dan kedua telapak tangan
kan dengan masjid lain yang didirikan di apabila memang tidak dikhawatirkan me-
kawasan yang di dalamnya terdapat ma- nimbulkan fitnah. Namun, apabila ada ke-
syarakat Muslim. Lalu, apa hukum menjual khawatiran timbul fitnah, wajib untuk me-
atau menukarkan masj id tersebut? |ika me- nutup muka dan kedua telapak tangan
mang tidak ada kesempatan untuk menu- juga.
karkannya dengan masiid lain, maka apa 7. Pertanyaan ketujuh dan kedelapan, banyak
solusinya untuk harga hasil peniualan mas- pelajar Muslim di negara ini yang terpaksa
-]
1

FIQLH ISI"{M JILID 7 Baglan 4: I(EPETIILIXAN DAN BERBAGAT KARAKTERISTITNYA

harus bekerja sambilan untuk menutupi menyebabkan begitu sulitnya untuk men-
biaya studi dan biaya hidup, karena keba- dapatkan obat yang sejenis namun tanpa
nyakan dari mereka tidak mendapatkan mengandung alkohol, lalu apa hukumnya
dukungan finansial yang mencukupi dari mengonsumsi obat-obatan seperti itu?
keluarga, sehingga hal itu menjadikan keria fawaban:
bagi dirinya adalah sebuah keharusan dan Seorang Muslim yang sakit boleh meng-
ia tidak bisa hidup tanpa kerja. Masalah- onsumsi obat-obatan yang mengandung
nya, mereka sering kali tidak mendapat- kadar alkohol apabila memang tidak mu-
kan kerja kecuali di restoran-restoran yang dah untuk mendapatkan obat yang tidak
menjual minuman keras atau menyajikan mengandungalkohol, dan itu memangber-
menu makanan yang di antaranya adalah dasarkan resep dokter yang kredibel dan
makanan yang mengandung daging babi juiur dalam menjalankan profesi dan tu-
dan barang-barang yang diharamkan lain- gasnya.
nya,lalu apa hukumnya mereka bekerja di 9. Pertanyaan kesepuluh, terdapat sejumlah
tempat-tempat seperti itu? ragi dan gelatin yang mengandung unsur
Apa hukumnya seorang Muslim menjual ekstrak daging babi dengan kadar persen-
minuman keras dan babi, atau mempro- tase sangat rendah sekali, apakah boleh
duksi minuman keras dan meniualnya ke- menggunakan ragi dan ialaatiin seperti
pada orang non-Muslim? Perlu diketahui itu?
bahwa sebagian masyarakat Muslim di ne- fawaban.
geri ini menjadikan pekeriaan itu sebagai Tidak halal bagi seorang Muslim mem-
profesi mereka. buat makanan dengan menggunakan ragi
fawaban: dan gelatin yang terbuat dari babi. Karena
Seorang Muslim, apabila memang tidak banyak ditemukan ragi dan gelatin yang
bisa menemukan pekerjaan yang mubah terbuat dari bahan tumbuh-tumbuhan dan
secara syara', maka ia boleh bekeria di binatang yang disembelih secara syara'.
kafe dan rumah makan orang kafir dengan L0. Pertanyaan kesebelas, sebagian besar ma-
syarat dirinya bukan yang secara langsung syarakat Muslim terpaksa mengadakan
menyajikan minuman keras, membawa, pesta pernikahan untuk anak perempuan
atau membuat, atau memperdagangkan- mereka di masjid dan sering kali pesta itu
nya. Begitu juga halnya dengan masalah diselingi dengan tarian,lagu dan nyanyian,
menyajikan menu makanan daging babi sementara mereka tidak bisa menemukan
dan makanan-makanan yang diharamkan tempat atau gedung yang memiliki ukuran
lainnya. luas yang bisa memadai untuk acara dan
B. Pertanyaan kesembilan, banyak obat-obat- pesta semacam pesta perkawinan,lalu apa
an yang mengandung alkohol dengan ka- hukumnya mengadakan acara dan pesta
dar yang bervariatif antara 0,1%o hingga perkawinan dalam masjid?
25o/o. Sebagian besar obat-obatan tersebut fawaban:
adalah obat flu, hidung tersumbat, batuh Akad nikah memang dianjurkan untuk di-
dan penyakit-penyakitlumrah lainnya. Dari laksanakan di masjid. Namun tidak boleh
obat-obatan yang ada tersebut, 95% me- mengadakan acara atau pesta-pesta di da-
ngandung kadar alkohol, sehingga hal itu lam masjid apabila acara dan pesta itu di-
KEPEMTLIXAN OA?{ BERBAGnI XARAKTEREfIXXYA
rsLAM lrLlD 7
Ballan 4:

barengi dengan hal-hal yang terlarang se- demi menjaga perasaan, apa hukumnya se-
cara syara', seperti percampuran dan pem- orang perempuan beriabat tangan dengan
bauran antara laki-laki dan perempuan, laki-laki asing?
perilaku tab arrui, tarian, j oget, dan nyanyi- Begitu iuga dengan banyak kaum laki-laki
an. Muslim ketika mereka menemui para pe-
!L. Pertanyaan kedua belas, apa hukum perni- rempuan asing yang datang kepada me-
kahan seorang pelaiar Muslim atau Mus- reka dan mengajak berjabatan tangan, se-
limah dengan pernikahan yang tidak ada mentara jika mereka tidak bersedia untuk
niat untuk melanggengkannya, akan teta- beriabatan tangan, itu akan menyebabkan
pi ia memiliki niat untuk mengakhiri per- mereka dalam kondisi merasa sangat re-
nikahan itu setelah studinya selesai dan pot dan tidak etiak seperti yang selalu me-
kembali pulang ke daerah tempat tinggal- reka keluhkan,
nya. Akan tetapi, akad nikah yang biasanya fawaban:
tetap dilakukan dengan akad nikah yang Seorang laki-laki berjabatan tangan de-
biasa berlaku dengan ijab qabul yang sama ngan seorang perempuan asing yang su-
dengan ijab qabul yang digunakan dalam dah baligh adalah terlarang secara syara',
akad nikah permanen seperti biasanya, begitu iuga sebaliknYa.
apa hukum pernikahan sePerti itu? L4. Pertanyaan kelima belas, apa hukum me-
fawaban: nyewa gereja untuk dijadikan tempat me-
Hukum asal pernikahan adalah permanen, nunaikan shalat lima waktu atau shalat
langgeng, dan membangun sebuah keluar- jumuat dan shalat hari raya, sementara
ga yang mapan selama tidak ada hal-hal di dalam gereia banyak terdapat patung,
yang menyebabkan pernikahan itu bera- gambar; dan hal-hal lainnya yang lumrah
khir. terdapat dalam sebuah gereja. Perlu dica-
L2. Pertanyaan ketiga belas,apa hukum wani- tat, bahwa gereja biasanya adalah tempat
ta pergi ke tempat kerja atau tempat studi paling murah yang mungkin untuk dise-
dengan bentuk riasan muka mencukur se- wa dari masyarakat Kristiani, dan bahkan
bagian rambut alis dan bercelak? ada sebagian gereja yang memang disedi-
akan oleh universitas atau lembaga-lem-
fawaban:
Bercelakhukumnya adalah boleh baik bagi baga sosial untuk digunakan dalam acara
kaum perempuan maupun kaum laki-laki. dan kesempatan-kesempatan seperti itu se-

Adapun mencukur sebagian rambut alis, cara cuma-cuma?


itu tidak boleh kecuali apabila rambut Iawaban:
alis itu dalam bentuk yang memperburuk Secara syara', tidak ada larangan menyewa
tampilan muka si PeremPuan. gereja untuk diiadikan tempat menunai-
L3. Pertanyaan keempat belas, sebagian perem- kan shalat ketika itu memang dibutuhkan'
puan Muslimah merasa repot dan tidak Shalat yang dikeriakan di dalamnya harus
enak jika tidak bersedia berjabat tangan jauh dari patung dan gambar-gambar yang
dengan para laki-laki yang datang berta- ada, dan apabila ada patung atau gambar
mu ke tempat mereka bekeria atau belaja4 yang berada di arah kiblat dan harus ditu-
sehingga mereka terpaksa bersedia untuk tup dengan semacam kain atau yang lain-
beriabatan tangan dengan laki-laki asing nya.
--

FIqH ISLAM IILIDT Baglan 4: I(EPEMIUXAN DAl{ BERBAGAI I(ARAXTERISTIXNYA

75. Pertanyaan keenam belas, apa hukum bi- melihat hilal Ramadhan atau Syawwal. Ke-
natang sembelihan Ahli Kitab Yahudi dan majuan ilmu pengetahuan yang ada di ne-
Nashrani serta makanan yang mereka su- gara-negara tersebut memungkinkan un-
guhkan di kafe atau restoran-restoran me- tuk mengetahui lahirnya hilal secara cer-
reka, sementara tidak diketahui apakah mat dan akurat dengan menggunakan me-
mereka membaca basmalah ketika memo- tode hisab, lalu apakah boleh mengguna-
tongnya? kan dan mengandalkan cara hisab di nega-
fawaban: ra-negera tersebut?
Binatang sembelihan Yahudi dan Nashrani Apakah boleh menggunakan alat bantu te-
secara syara'adalah boleh apabila penyem- ropong dan pernyataan orang-orang kafir
belihannya dengan cara yang diterima se- yang bertugas mengelola observatorium
cara syara' dan tidak disebut nama Allah tersebut, dengan catatan dugaan kuat me-
ketika menyembelihnya. Majma' al-Fiqih reka biasanya jujur dalam hal-hal seperti
al-lslami merekomendasikan untuk dilaku- itu?
kannya pengkaiian secara lebih mendalam Di antara yang perlu diperhatikan, masya-
terkait tema ini pada putaran pertemuan- rakat Muslim Amerika dan Eropa, jika me-
nya yang akan datang. reka mengikuti sebagian negara-negara Is-
L6.Pertanyaan ketujuh belas, banyak acara lam di Timur dalam hal awal dan akhir pu-
umum yang masyarakat Muslim diundang asa menimbulkan banyak perbedaan dan
untuk menghadirinya, di dalamnya ada perselisihan di antara mereka yang biasa-
suguhan minuman keras dan terjadi per- nya akan menyebabkan hilangnya faedah,
campuran dan pembauran antara tamu nilai, dan subtansi terpenting ilari hari
laki-laki dan perempuan. Sementara jika raya itu sendiri, serta hampir bisa dipas-
masyarakat Muslim menghindari sebagian tikan akan selalu memunculkan berbagai
acara dan undangan seperti itu, itu bisa macam permasalahan dan problem. fika
jadi akan menyebabkan mereka terisolasi menggunakan cara hisab, menurut peni-
dari masyarakatumum dan kehilangan se- laian sebagian kalangan, itu mungkin akan
jumlah hal positif. Lalu apa hukum meng- atau hampir bisa menghindarkan dari ter-
hadiri acara-acara seperti itu tanpa ikut jadinya perbedaan, perselisihan, dan prob-
meminum minuman keras, berjoget, atau lem tersebut.
memakan daging babi yang disuguhkan? fawaban:
Iawaban: Harus menggunakan dan mengandalkan
Dalam hal menghadiri acara dan pesta- cara atau metode rul<yat, sedangkan meto-
pesta yang di dalamnya disuguhkan mi- de hisab dan penggunaan teropong hanya-
numan keras, tidak boleh bagi seorang Mus- lah sebagai perangkat pendukung. Hal ini
lim atau Muslimah menghadiri majelis dalam rangka mengakomodasi hadits-ha-
atau pertemuan-pertemuan maksiat dan dits Nabawi dan fakta-fakta ilmiah.
mungkar. Apabila rukyat hilal telah bisa terjadi di
17. Pertanyaan kedelapan belas, di banyak ne- suatu kawasan, wajib bagi kaum Muslimin
gara-negara bagian Amerika Serikat dan untuk mengikuti hasil rukyat tersebut tan-
kawasan-kawasan negara Eropa sangat su- pa memperhitungkan perbedaan tempat
lit atau bahkan tidak dimungkinkan untuk terbit, karena keumuman nash yang me-
r Brllan 4: XEPEilIIUXAN DAil BERBAOA! !(ARATTERISTIKNYA rsrAM IILID 7

merintahkan untuk puasa dan ifthaar anak mereka membenci hal itu, dan perlu
(mengakhiri puasa). diketahui bahwa sumber biaya hidup me-
78. Pertanyaan kesembilan belas, apa hukum reka adalah dari harta si suami tersebut.
seorang Muslim bekerja di suatu instansi Apakah mereka fanak-istri) terkena dosa
atau departemen pemerintahan Amerika karenanya?
Serikat atau pemerintahan negara-negara fawaban.
kafir lainnya, terutama pada bidang-bi- Istri dan anak-anak yang tidak mampu
dang yang strategis dan penting, seperti untuk bekerja mencari penghidupan yang
bidang industri nuklir; bidang riset-riset halal, karena darurat mereka boleh me-
strategis, dan sebagainya? makan dari hasil kerja si suami tersebut
fawaban: yang secara syara'adalah haram seperti
Boleh bagi seorang Muslim melakukan menjual minuman keras, babi, dan peker-
pekeriaan yang mubah secara syara' di in- jaan-pekerjaan haram lainnya. Namun, se-
stansi, departemen, dan lembaga-lembaga mua itu setelah berusaha keras meyakin-
pemerintahan nonMuslim, selama peker- kan si suami supaya melakukan dan men-
jaannya itu tidak menimpakan kemudha- cari pekerjaan yang halal.
ratan bagi kaum Muslimin. 2L. Pertanyaan kedua puluh dua, apa hukum
Lg.Pertanyaan kedua puluh, apa hukum se- membeli rumah untuk tempat tinggal, mo-
orang arsitek Muslim mendesain bangun- bil pribadi, dan perlengkapan rumah me-
an orang Kristen seperti gereja dan seba- lalui pinjaman kredit bank atau suatu lem-
gainya, dengan pertimbangan bahwa itu baga yang sebagai imbalannya bank atau
adalah sudah menjadi bagian dari tugas lembaga tersebut menetapkan suatu keun-
dan pekerjaannya di suatu perusahaan tungan dengan jumlah yang pasti atas pin-
tempat ia bekeria. Apabila ia menolah itu jaman kredit yang diberikan tersebut, de-
berisiko dirinya dipecat? ngan pertimbangan bahwa untuk rumah,
Apa hukum seorang Muslim berderma mobil dan perabotan rumah secara umum,
baik secara individu maupun dalam ben- sebagai solusi alternatif lain dari menjual
tuk lembaga kepada suatu lembaga atau adalah menyewakannya dengan pembayar-
yayasan pendidikan, lembaga Kristenisasi an sewa bulanan yang besarannya biasa-
atau kepada suatu gereja? nya lebih tinggi daripada cicilan bulanan
fawaban: pembelian yang diminta oleh bank?
Tidak boleh bagi seorang Muslim mende- |awaban:
sain dan merancang atau membangun Secara hukum syara' itu tidak boleh. Wal-
tempat-tempat ibadah orang kafil atau laahu A'lam.
ikut berkontribusi di dalamnya baik dalam
bentuk materil maupun dalam bentuk Keputusan Nomor 12
keria nyata. Seputar Proyek-Proyek Ilmiah Mai ma'
20.Pertanyaan kedua puluh satu, banyak ke- al-Fiqih al-Islami
luarga Muslim yang para suaminya beker-
ja di sektor yang bergerak dalam penjual- Sidang Majma'al-Fiqih al-lslami yang ber-
langsung pada pertemuan putaran ketiga di
an minuman keras, daging babi, dan se-
bagainya. Sementara para istri dan anak-
=-!

FIQLH ISLAM IILID 7 Baglan 4: XEPElllLll(AN DAN BERMGAI IGRAKTERISTII(|Y

Amman ibukota Kerajaan Yordania mulai tang- Amman ibukota Kerajaan Yordania mulai tang-
gal B-13 Shafar L407 H/L7-16 Oktober 1986 M. gal B-13 Shafar t407 H/1L-16 Oktober 1986 M.
Setelah mengkaji dan mempelajari lapor- Setelah mendengarkan penjelasan yang
an divisi bidang perencanaan kerja tentang mulia putra mahkota Kerajaan Yordania Al-
hasil pertemuannya pada tanggal B-9 Shafar Hasyimiyyah pangeran Al-Hasan ibnu Thalal,
L407 H/7L-12 Oktober 1986 M, yang mem- seputar sejumlah permasalahan mendesak
bahas sejumlah rencana yang masuk dalam yang dialami oleh umat Islam dalam berbagai
jadwal kerja divisi yang bersangkutan, sidang bidang pembangunan dan pengembangan eko-
Maj ma' al- Fiqih al- I slami memutuskan: nomi dan sosial, perlunya segera memberikan
L. Menyetujui seiumlah proyek berikut de- perhatian pada pemenuhan berbagai kebutuh-
ngan sejumlah catatan dan revisi: an mendesak umat Islam dalam menghadapi
- Al-Mausuu'ah Al-Fiqihiyyah berbagai dampak kemiskinan, penyakit, dan
- Mu'jamabMushthalahaatal-Fiqihiy- kebodohan, serta menciptakan kehidupan yang
yah layak bagi manusia.
- Ma'lamohal-Qawaa'id al-Fiqihiyyah Setelah mengkaji dan memahami seruan
- Mudawwanah Adillatil Ahkaam al- yang mulia putra mahkota Keraiaan Yordania
Fiqihiyyah Al-Hasyimiyyah kepada dunia Arab dan Islam
- Ihyaa'utTuraatsal-Fiqihi untuk segera memberikan bantuan dan perto-
- Anggaran dana untuk proyek.Al- longan kepada Sudan.

Mausuu' ah al- Fiqihiyyah Setelah yang mulia putra mahkota menge-

- Anggaran dana untuk proyek Mu'jam mukakan perasaannya ketika sedang berada
al - M u shth al a h a at al - F i qi hiyy a h
di dekat Masiid Al-Aqsha Al-Mubarak tentang
perlunya meningkatkan intensitas usaha dan
- Anggaran dana untuk proyek lhyaa'ut
langkah-langkah penyelamatan kiblat pertama
Turaats ol-Fiqihi
dan Tanah Haram ketiga umat Islam.
- Konsep dan sistematika pelaksanaan
Berdasarkan keyakinan yang mulia putra
kerja, diskusi dan manajemen sesi si-
mahkota tentang perlunya memprioritaskan
dang majelis
perhatian terhadap masalah-masalah yang ber-
2. Pembentukan panitia atau komisi ilmu pe-
sentuhan langsung dengan hidup umat Islam
ngetahuan yang terdiri dari empat anggo-
baik dalam bidang sosial, ekonomi dan solida-
ta untuk membuat konsep dan sistematika
ritas, serta perlunya untuk mengkaji, mempe-
proyek Ma'lamah Al-Qawaa'id Al-Fiqihiy-
lajari, dan memahami secara lebih mendalam
yah dan Mudawwanah Adillatil Ahkaam
dan intensif terhadap permasalahan-permasa-
Al-Fiqihiyyah, dengan melakukan konsul-
lahan tersebut dengan memfokuskan pada se-
tasi dan konsolidasi antara pimpinan si-
minar-seminar ilmiah, jam-iam pelajaran hari-
dang dengan sekretaris jenderal. Wallaah-
an, dan sebagainya.
ul Muwaffiq.
Oleh sebab itu, sidang Majma' al-Fiqih al-
SEJUMUIH REKOMENDAST HASrt Islami merekomendasikan hal-hal berikut:
PERTEMUAN PUTARAN KETIGA MAJELIS 1. Perlunya membuat program atau agenda
MAJ MA', AL- FI QI H AL- I SUtfirI pembentukan lembaga bantuan Islam ber-
Sidang Majma'al-Fiqih al-lslami yang ber- skala luas yang dibiayai dari suatu ang-
langsung pada pertemuan putaran ketiga di garan tersendiri yang dibuat untuk tujuan
Baglan 4: KEPEMIUIGil DAN BERBAGAI I(ARAI(TERISTIKilYA ISLAM IILID 7

tersebut dengan sumber dana yang di- sentasikan kepada maielis Maima' al-Fiqih
galang dari zakat, derma, sedekah, dan al- I slami. Wallaahul M uwaffi q.
wakaf-wakaf sosial.
2. Mengimbau dan menyerukan umat Islam
- KEPUTUSAN DAN REKOMENDASI

baik masyarakat maupun pemerintah un- PERTEMUAN PUTARAN KEEMPAT MAJETIS


tuk mengerahkan segala daya usaha, ke- MAJMA AL.FIQIH AL-ISLAMI JEDDAH,
kuatan, dan kemampuan yang dimiliki un- ta-23 IUMADIL AKHIR r4O8 H /
tuk menyelamatkan kiblat pertama dan ta- 6.11 FEBRUARI 1988 M
nah haram ketiga umat Islam serta mem-
Bi smill a ah i r rahm a ani rr a h i i m.
bebaskan bumi Palestina yang teriaiah, de-
puji bagi Allah SWT. Shalawat dan
Segala
ngan memobilisasi dan menyinergikan se-
luruh energi dan potensi yang dimiliki, salam bagi Rasulullah Muhammad saw kelu-
arga dan sahabat beliau.
membangun dan meningkatkan potensi
diri, menyatukan barisan, menyingkirkan Keputusan Nomor 1
semua bentuk sumber perbedaan dan per- Berkenaan dengan Masalah Pemanfaatan
selisihan, menjalankan dan mengimple- Organ Tubuh Manusia Baik yang Masih
mentasikan syariat Allah SWT baik pada Hidup Maupun Telah Mati oleh Manusia
tataran kehidupan pribadi maupun kehi- Lain
dupan umum. Majelis Majma'al-Fiqih al-Islami pada pu-
3. Meningkatkan perhatian kepada jadwal taran muktamar keempat di Jeddah kerajaan
kerla Majma' al-Fiqih al-Islami dalam ber- Arab Saudi dari tanggal 18-23 fumadal Akhi-
bagai bidang kajian, penelitian, fatwa dan rah 1408 H/6-1L Februari 1988 M.
proyek-proyek, juga perhatian kepada ma-
Setelah menelaah kajian-kajian Fiqih dan
salah-masalah krusial umat Islam yang medis yang diterima oleh Maima'al-Fiqih al-ls'
bersentuhan langsung dengan kehidupan lami terkhusus tema "pemanfaatan seseorang
sosial dan ekonomi mereka, menyatukan terhadap organ tubuh orang lain yang masih
barisan dan pandangan, menciptakan fak- hidup maupun yang telah mati."
tor-faktor solidaritas dan kesetiakawanan
Berdasarkan sejumlah diskusi yang me-
di antara mereka, meningkatkan kemam-
nyatakan bahwa tema tersebut adalah sebuah
puan mereka dalam menghadapi segala
fakta yang memang benar-benar teriadi se-
bentuk tantangan, serta menjadikan mere-
bagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan
ka mampu membanguan sebuah kehidup-
dan kedokteran, seiumlah dampaknya pun
an yang berdasarkan pada pondasi petun-
tampak kelihatan baik dampak yang positi(,
juk syariat Allah S\MT.
maupun dampak negatif dalam banyak kasus
4. Melakukan diversifikasi antara masalah- berupa dampak negatif pada kejiwaan dan
masalah kajian dan riset dengan fatwa,
maupun kehidupan sosial sebagai akibat dari
yaitu untuk bidang riset dan kajian secara
praktik-praktik yang dilakukan tanpa aturan
khusus adalah dengan memfokuskan pada
dan batasan-batasan yang menjaga dan me-
seminar-seminar ilmiah dan jam-jam be-
lindungi harkat dan martabat manusia disertai
lajar harian sesuai dengan konsep yang di-
dengan meniuniung tinggi visi dan misi dasar
buat oleh seksi perencanaan keria Maima'
syariat Islam yang mampu menjamin tercip-
al-Fiqih al-Islami untuk selanjutnya dipre-
tanya kebaikan dan kemaslahatan dominan
tsLAM IrLrD 7 Baglan 4: lGPEiltulnil DAll BERBTIGAI XARAKTERISTIXNYA

bagi individu dan kelompok, serta yang me- dari bagian tubuh itu sendiri (tubuh orang
nyerukan kepada nilai-nilai solidaritas, tolong- yang sama), seperti transplantasi kulit,
menolong, kasih sayang dan altruisme frela transplantasi tulang rawan, transplantasi
mengorbankan kepentingan diri sendiri demi tulang keras, transplantasi pembuluh da-
kepentingan orang lain). rah, transfusi darah, dan sebagainya,
Setelah mengklasifikasi tema tersebut Pemindahan organ dari tubuh seseorang
menjadi beberapa sub untuk memudahkan yang masih hidup ke tubuh orang lain.
pembagian serta pengklasifikasian gambaran Dalam hal ini, organ terbagi menjadi dua;
dan bentuk-bentuk pemanfaatan organ tubuh pertama, organ yang menjadi penentu hi-
yang masing-masing memiliki hukum yang dup mati seseorang. Ada kalanya organ itu
berbeda, sidang maj elis memutuskan: berbentuk tunggal, seperti jantung dan li-
Dilihat sari sisi definisi dan pembagian ve4 atau berbentuk ganda seperti ginjal
L. Yang dimaksud dengan organ di sini ada- dan paru-paru.
lah, bagian dari tubuh manusia, baik itu Kedua, organ yang tidak menjadi penentu
berupa jaringan, sel, darah dan sebagainya hidup mati seseorang. Ada kalanya organ
seperti kornea mata baik yang masih me- itu memiliki fungsi dasar pada tubuh, dan
nyatu maupun telah terpisah. ada kalanya tidak seperti itu, ada kalanya
2. Yang dimaksud dengan pemanfaatan yang berupa organ yang terbarui dengan sendi-
menjadi objek pembahasan adalah, suatu rinya seperti darah, dan ada kalanya yang
pemanfaatan yang terpaksa dilakukan oleh tidak seperti itu. Atau ada kalanya organ
pihak yang memanfaatkan untuk mem- yang memiliki pengaruh terhadap nasab
pertahankan hidupnya, atau untuk men- dan sifat genetika serta kepribahian se-
jaga salah satu fungsi dasar tubuhnya se- cara umum, seperti testis, indung telu4
perti penglihatan misalnya. Dengan syarat, sel-sel sistem syaraf, dan ada kalanya yang
pihak yang memanfaatkan adalah orang tidak seperti itu.
yang memiliki kehidupan yang dilindungi b. Bentuk pemanfaatan yang kedua, yaitu pe-
dan dihormati secara syara'. mindahan organ dari mayat
3. Bentuk-bentuk pemanfaatan di sini terba-
Perlu diperhatikan, kematian mencakup
gi menjadi beberapa bagian seperti beri- dua keadaan,
kut, Matinya otak dengan tidak berfungisnya
a. Pemindahan (transplantasi) organ dari lagi seluruh fungsi-fungsi otak secara to-
orang hidup. tal dan permanen, dan secara medis tidak
b. Pemindahan organ dari orang yang akan kembali berfungsi lagi.
telah mati. fantung dan pernafasan berhenti secara
c. Pemindahan dari janin. total dan permanen, dan secara medis ti-
a, Bentuk pemanfaatan yang pertama, yaitu dak akan kembali lagi,
pemindahan organ dari orang yang masih Dalam kedua kedaaan ini, yang perlu di-
hidup, mencakup kasus-kasus seperti beri- perhatikan adalah keputusan Majma' al-
kut, Fiqih al-lslami pada putaran muktamar-
Memindah organ dari suatu tempat dari nya yang ketiga (yang telah disebutkan di
bagian tubuh tertentu ke tempat yang lain atas).
Baglan 4: XEPEiIIUXAN DAN BERBAGAI XARAI(TERETIXilYA tsI"A.M rILrD 7

Bentuk pemanfaatan yang ketiga, yaitu pe- penyakit, seperti memanfaatkan kornea
mindahan dari janin. Pemanfaatan terse- mata seseorang yang matanya harus diam-
but memiliki tiga bentuk kasut bil dan diangkat karena suatu penyakit.
- fanin yang gugur dengan sendirinya. 4. Haram hukumnya memindahkan suatu
- fanin yang gugur karena faktor medis organ yang menjadi penentu hidup mati
atau kriminal. seseorang seperti jantung misalnya, dari
- fanin hasil pembuahan yang ditanam tubuh orang yang masih hidup ke tubuh
di luar rahim. orang lain.
5. Haram hukumnya memindah suatu organ
Dilihat dari sisi hukum agama.
dari tubuh seseorang yang masih hidup
L. Boleh memindahkan suatu organ dari su-
yang jika organ itu hilang kerena akan
atu tempat dari tubuh seseorang ke tem-
menghilangkan suatu fungsi dasar dan vi-
pat lain dari tubuh orang itu sendiri, na-
tal dalam hidupnya, meskipun tidak sam-
mun dengan catatan harus bisa dipastikan
pai menyebabkannya mati, seperti memin-
bahwa kemanfaatan yang diharapkan dan
dah kornea mata kedua-duanya. Adapun
diprediksikan dari operasi tersebut lebih
jika pemindahan itu hanya akan menghi-
potensial dan dominan daripada kemudha-
langkan sebagian dari suatu fungsi dasa4
ratan yang mungkin akan ditimbulkannya.
itu masih perlu dikaji dan dipelajari lebih
fuga dengan catatan bahwa hal itu dilaku-
lanjut lagi seperti yang akan disebutkan
kan dengan tujuan untuk menumbuhkan
pada poin delapan di bawah.
dan mengganti organ yang hilang atau un-
6. Boleh memindah suatu organ dari tubuh
tuk mengembalikan dan memulihkan ben-
orang yang telah meninggal dunia ke tu-
tuknya, atau untuk mengembalikan fung-
buh orang yang masih hidup yang nasib
sinya yanghilang, atau untuk memperbaiki
hidup dan matinya atau nasib suatu fungsi
dan memulihkan ketidaknormalan pada
dasar tubuhnya bergantung kepada organ
organ tersebut, atau untuk menghilangkan
tersebut, dengan syarat hal itu atas izin si
bentuknya yang buruk yang bisa menye-
mayatyang diberikan ketika dirinya masih
babkan gangguan psikis atau gangguan
hidup atau atas izin ahli warisnya setelah
fungsi organ orang yang bersangkutan.
meninggal dunia. Atau dengan syarat atas
2. Boleh memindah suatu organ dari tubuh
izin pemimpin kaum Muslimin apabila
seseorang ke tubuh orang lain jika memang
orang yang meninggal dunia itu tidak di-
organ yang dipindahkan itu termasuk or-
ketahui identitasnya atau tidak memiliki
gan yang terbarui dengan sendirinya se-
ahli waris.
perti darah dan kulit misalnya. Dengan
7. Ada catatan yang harus diperhatikan di
catatan, pihak pendonor memang orang
yang memiliki al-Ahliyyah (kelayakan, ke-
sini, yaitu kesepakatan bolehnya pemin-
dahan organ dalam kasus-kasus yang telah
patutan, kompetensi) secara penuh dan de-
ngan syarat harus memenuhi syarat-syarat
dijelaskan di atas adalah harus dengan
yang diperhitungkan secara syara'.
syarat hal itu tidak terjadi melalui proses
jual-beli organ. Karena dalam keadaan ba-
3. Boleh bagi seseorang menggunakan dan
gaimana pun, jual-beli organ-organ manu-
memanfaatkan suatu bagian dari organ
sia dilarang.
tubuh orang lain yang telah tercopot dan
Adapun iika pihak yang akan mengguna-
teramputasi dari tubuhnya karena suatu
FIQLH ISLAM 7 Baglan 4: IGPEMILIXAil DAt{ BERBAGAI KARAI(TERISTII${YA
'ILID
kan organ tersebutmemberi sejumlah har- netapkan untuk mendirikan lembaga tersebut
ta demi untuk mendapatkan organ yang yang didanai dari kontribusi negara-negara
diinginkan ketika dalam keadaan darurat, anggota. Serta mengingat dan menimbang ada
atau memberi semacam kompensasi seba- sebagian negara yang tidak secara sistematis
gai ucapan terima kasih dan penghormat- dan rutin memberikan bantuan sukarelanya
an, itu masih menfadi lahan ijtihad dan kepada lembaga, Majma'al-Fiqih ablslami d,e-
perlu untuk dikaji kembali lebih dalam. ngan ini mengimbau dan menyerukan kepada
8. Adapun selain bentuk dan kasus-kasus semua negara dan pemerintahan Islam,lemba-
yang telah dijelaskan di atas yang me- ga dan organisasi-organisasi Islam, serta ma-
mang masih masuk ke dalam cakupan po- syarakat Muslim yang kaya untuk melaksana-
kok tema, maka itu masih menjadi lahan kan tugas dan kewajibannya dalam membantu
ijtihad dan perlu untuk dikaji dan dibahas dan mendukung sumber-sumber pendanaan
kembali pada putaran pertemuan yang lembaga dana amal dan solidaritas Islam se-
akan datang dengan berlandaskan pada hingga lembaga tersebut mampu merealisasi-
data dan informasi medis serta hukum- kan tujuan-tujuannya yang mulia dalam mela-
hukum syara'. Wallaahu A'lam. yani dan membantu umat Islam.
Maielis Majma'al-Fiqih al-lslami juga me-
Keputusan Nomor 2 mutuskan:
Seputar Masalah Mendistribusikan Zakat L. Harta zakat tidak boleh didistribusikan
ke Lembaga Dana Amal dan Solidaritas dan disalurkan untuk mendukung dana
Islam wakaf sosial lembaga dana amal dan soli-
daritas Islam, karena hal itu akan meng-
Majelis Majma'al-Fiqih al-Islami pada pu-
halangi tersalurkannya dana zakat kepada
taran muktamar keempat di feddah Kerajaan
pihak-pihak yang berhak mendapatkannya
Arab Saudi dari tanggal L8-23 |umadil Akhir
yang telah digariskan oleh syara' dalam Al-
7408H/6-L1 Februari 19BB M
Qur'an.
Setelah menelaah memori penjelasan ten-
tang masalah "lembaga dana amal dan solida-
2. Lembaga dana amal dan solidaritas Islam
bisa menjadi wakil bagi para individu dan
ritas Islam" yang diajukan pada putaran muk-
yayasan dalam mendistribusikan dan me-
tamar ketiga, serta sejumlah kaiian yang sam-
nyalurkan zakat pada sasarannya sesuai
pai ke meja Majma'al-Fiqih al-lslami pada pu-
dengan yang telah digariskan dan dijelas-
taran pertemuannya sekarang (keempat) ter-
kan oleh syara', dengan syarat-syarat se-
khusus masalah, "mendistribusikan zakat un-
perti berikut,
tuk kepentingan lembaga dana amal dan soli-
daritas Islam."
a. Terpenuhinya syarat-syarat wakaalah
(pewakilan) yang telah ditetapkan
Majelis Majma' al-Fiqih al-Islami mereko-
oleh syara', baik bagi pihak muwak-
mendasikan seperti berikut,
ki/ [yang mewakilkan) maupun pihak
Sebagai usaha mendukung lembaga dana
wakil.
amal dan solidaritas Islam dalam merealisa-
b. Lembaga dana amal dan solidaritas
sikan visi dan misinya [yang dijelaskan pada
Islam harus melakukan sejumlah re-
AD/ART-nya), lembaga tersebut didirikan se-
visi dan penyesuaian terhadap aturan
bagai bentuk pengimplementasian keputusan
dan tata tertib dasarnya serta visi dan
muktamar Islam tingkat tinggi kedua yang me-
4: KEPEilTIUXAN DAN BERBAGAI IGRAI(TERISTIKNYA FrqLH rsIAM lrl.rD 7

misinya, sehingga dirinya bisa melaku- memanfaatkan harta zakat tersebut.


kan fungsi sebagai wakil dalam men- Wallaahu A'lam.
distribusikan dan menyalurkan zakat.
c. Lembaga dana amal dan solidaritas Keputusan Nomor 3
Islam harus membuat rekening atau Seputar Masalah Zal<at Saham Perusahaan
pembukuan khusus untuk dana Yang
Majelis Majma'al-Fiqih al-lslami pada pu-
bersumber dari zakat, sehingga tidak
taran muktamar keempat di feddah Kerajaan
tercampur dengan sumber-sumber
Arab Saudi dari tanggal lB-23 fumadil Akhir
dana yang lain yang sasaran Penya-
L40BH/6-L1 Februari 19BB M.
lurannya berbeda dengan sasaran pe-
Setelah menelaah kafian-kaiian yang sam-
nyaluran zakat, seperti fasilitas dan
pai kepada M ajma' al- Fiqih al- I slami terkhusus
sarana prasarana umum dan sebagai-
tema "zakat saham perusahaan," maka Maima'
nya.
al-Fiqih al-lslami memutuskan seperti beri-
d. Lembaga dana amal dan solidaritas
kut:
Islam tidak boleh menggunakan dana
yang berasal dari sumber zakat untuk
L. Para pemegang saham wajib mengeluar-
kan zakat saham yang mereka miliki. Dalam
membiayai kebutuhan administrasi-
hal ini, pihak manajemen perusahaan ada-
nya, gaji para pegawai dan kebutuh-
lah yang merealisasikan kewaiiban itu me-
an-kebutuhan lainnya yang tidak ma-
wakili para pemegang saham perusahaan
suk ke dalam cakupan kategori sasar-
tersebut apabila memang aturan dan tata
an-sasaran penyaluran zakat yang di-
tertib dasar perusahaan menyatakan hal
tetapkan dan digariskan oleh agama.
seperti itu, atau keputusan hasil sidang
e. Pihak pembayar zakat yang mewakil-
pleno perusahaan menyatakan seperti
kan pendistribusian dan penyaluran-
itu, atau undang-undang negara memang
nya kepada lembaga dana amal dan
mengharuskan perusahaan-perusahaan
solidaritas Islam, boleh memberikan
yang ada untuk mengeluarkan zakat, atau
syarat dan ketentuan kePada Pihak
ada mandat dari pemegang saham supaya
lembaga supaya mendistribusikan dan
pihak manaiemen perusahaan mengeluar-
menyalurkan zakatnya itu kepada sa-
kan zakat saham miliknya.
saran teftentu dari kedelapan sasaran
penyaluran zakat, dan di sini Pihak 2. Pihak direksi dan manajemen perusahaan
mengeluarkan zakat saham perusahaan de-
lembaga harus melaksanakannya se-
ngan cara seperti biasanya sebagaimana
suai dengan yang disyaratkan dan di-
seseorang mengeluarkan zakat harta ke-
tentukan oleh pihak pembayar zakat
kayaannya. Dalam arti, semua aset para
yang bersangkutan.
pemegang saham diposisikan sama seper-
Lembaga dana amal dan solidaritas
ti aset kekayaan milik satu orang, sehingga
Islam harus menyalurkan dan mendis-
proses penghitungan dan pembayaran za-
tribusikan dana zakat yang diterima-
kat dilakukan berdasarkan pertimbangan
nya kepada pihak-pihak yang berhak
tersebut baik dari segi ienis harta, nishab,
mendapatkannya sesegera mungkin
kadar zakat yang harus dikeluarkan dan
dan dalam tempo waktu paling lama
hal-hal lainnya yang berlaku dalam pem-
satu tahun, supaya mereka bisa segera
bayaran zakat seseorang seperti biasanya.
ISIAM IILID 7 Baglan 4: xEPEilllUxAN DAll BERBAGA! IGRAXTERISTIXNYA

Hal ini berdasarkan pada prinsip al-khal- Berdasarkan keputusan Majma' al-Fiqih
thah (percampuran, penggabungan, apabila al-lslami pada mulitamar putaran kedua,
ada dua orang mencampur dan mengga- berkenaan dengan zakat harta kekayaan
bungkan suatu aset kekayaan milik mere- tidak bergerak (real estate) dan tanah
ka berdua, maka ketika mengeluaran za- yang disewakan selain tanah pertanian,
katnya tidak boleh dipisah-pisahkan. Akan maka pemegang saham tidak berkewajib-
tetapi, semua harta yang ada itu dihitung an membayar zakat untuk pokok saham
dengan cara digabungkan seperti milik yang dimilikinya, akan tetapi yang wajib
satu orang) menurut ulama yang mem- ia zakati adalah hasil keuntungan dan pe-
berlakukan prinsip ini secara umum men- masukan yang didapatkan dari saham ter-
cakup semua jenis harta kekayaan. sebut, yaitu sebanyak2.5o/o setelah berla-
Caranya adalah, semua saham yang ada lunya satu tahun terhitung mulai hari ke-
digabungkan, kecuali bagian saham yang tika ia memegang dan menerima hasil ke-
tidak wajib dizakati, maka tidak ikut diga- untungan dan pemasukan tersebut dengan
bungkan dalam penghitungan, seperti sa- tetap memperhatikan terpenuhinya syarat-
ham kas umum, saham wakaf untuk amal syarat zakat dan tidak ditemukannya hal-
sosial, saham badan amal sosial, dan sa- hal yang menghalangi dari kewajiban za-
ham milik non-Muslim. . kat.
3. Apabila karena suatu hal pihak perusa- Apabila pihak pemegang saham menanam
haan tidak mengeluarkan zakat aset-aset- sahamnya pada perusahaan tersebut de-
nya, para pemegang saham adalah yang ngan maksud untuk diperdagangkan, ia
wajib mengeluarkan zakat saham yang menzakatinya dengan zakat barang daga-
mereka miliki. Apabila pemegang saham ngan. Sehingga jika kepemilikannya terha-
bisa mengetahui berapa kadar zakat sa- dap saham itu sudah berlalu satu tahun, ia
ham miliknya yang harus ia keluarkan, menzakati nilai harga pasar saham yang
melalui laporan penghitungan perusahaan dimilikinya itu. Apabila sahamnya itu ti-
jika perusahaan mengeluarkan zakat aset- dak memiliki pasar; ia menzakati nilainya
asetnya dengan cara seperti di atas, maka berdasarkan penaksiran nilai harga para
pemegang saham tersebut mengeluarkan pakar penaksir nilai harga,lalu ia menge-
zakat saham miliknya berdasarkan per- luarkan zakatnya sebesar 2.5% dari nilai
timbangan tersebut. Sebab hal itu adalah saham tersebut dan dari keuntungannya
sesuatu yang asal dalam hal tata cara pem- apabila saham miliknya itu telah membe-
bayaran zakat saham. rikan keuntungan.
Namun, apabila pemegang saham tidak 4. Apabila pemegang saham meniual saham-
bisa mengetahuinya, maka jika ia mena- nya di pertengahan tahun, harga hasil pen-
namkan saham di perusahaan yang ber- jualannya itu digabungkan kepada harta
sangkutan dengan maksud untuk menda- kekayaan miliknya yang lain lalu dizakati
patkan hasil keuntungan saham tahunan, apabila telah berlalu satu tahun (haul).
bukan bermaksud untuk diperdagangkan, Adapun pihak yang membeli saham terse-
maka ia menzakati sahamnya itu dengan but, maka ia menzakati saham yang di-
zakat harta yang difungsikan untuk men- belinya itu berdasarkan cara yang telah
dapatkan hasil (musfag hallaat). dijelaskan di atas.
Baglan 4: XEPEilITLIT(AN DAN BERBTTOAI XARAKTERISTIXNYA FIQLH ISI.AM JILIDT

Keputusan Nomor4 batasi ruang lingkupnya, seseorang me-


Tentang Masalah MenYita dan nguasai secara penuh atas hak miliknya,
Mengambil Alih Suatu Kepemilikan Demi dan ia boleh -dalam batas-batas yang le-
Kemaslahatan dan Kepentingan Umum gal melakukan semua bentuk pennsharuf-
an dan pemanfaatan-pemanfaatan yang
Majelis Majma'al-Fiqih al-Islami pada pu- diakui syara' terhadap hak miliknya.
taran muktamar keempat di Jeddah Kerajaan 2. Tidak boleh mengambil alih kepemilikan
Arab Saudi dari tanggal lB-23 fumadil Akhir harta tidak bergerak dengan alasan untuk
1408H/6-L1 Februari 19BB M. kemaslahatan umum kecuali harus dalam
Setelah menelaah kaiian-kajian yang sam- koridor aturan-aturan dan syarat-syarat
pai kepada Majma' al-Fiqih al-lslami terkhusus yang ditetapkan oleh syara' seperti beri-
tema "penyitaan dan pengambilalihan suatu kut,
kepemilikan demi untuk kemaslahatan umum"' a. Pengambilalihan harta tidak bergerak
Berdasarkan pada apa yang telah menjadi (pembebasan lahan) harus dengan
suatu aksioma dalam asas-asas syariah bahwa kompensasi ganti-rugi seketika dan
kepemilikan individu adalah kepemilikan yang adil berdasarkan penilaian dan penak-
dihormati, diakui, dan dilindungi, bahkan hal siran para pakar penaksir nilai dengan
itu termasuk bagian dari hukum dan ketentu- syarat tidak sampai di bawah harga
an agama yang sudah pasti dan menjadi suatu mifsl (harga standar).
keniscayaan (ma'luum minad diini bidh dharu' b. Pengambilalihan itu dilakukan oleh
urah), bahwa menjaga dan melindungi harta pemimpin atau wakilnya yang berwe-
termasuk salah satu dari lima perkara yang nang dalam bidang tersebut.
wajib dilindungi yang banyak sekali nash-nash c. Pengambil alihan itu adalah memang
agama baik itu dari Al-Qur'an maupun sun- untuk kemaslahatan umum Yang men-
nah yang menyatakan kewajiban untuk me- jadi tuntutan suatu kebutuhan primer
lindungi dan menjaganya. Namun, semua itu (darurat) umum atau hajat umum
tetap tidak melupakan apa yang telah ditetap- yang diposisikan sama seperti kebu-
kan berdasarkan petunjuk sunnah dan praktik tuhan primer umum, sePerti untuk
sahabat serta generasi setelahnya, yaitu peng- pembangunan atau pelebaran masjid,
ambilalihan suatu harta tidak bergerak demi ialan, dan iembatan.
kepentingan dan kemaslahatan umum, seba- d. Harta tidak bergerak yang diambil alih
gai pengimplementasian kaidah-kaidah dasar dari tangan pemiliknya itu tidak ber-
syariat dalam menjaga dan menciptakan ke- uiung pada pemfungsian harta tidak
maslahatan, memposisikan kebutuhan umum bergerak itu untuk investasi umum
pada posisi sesuatu yang bersifat darurat, atau khusus, serta proses pengambil
dan mentoleransi kemudharatan khusus demi alihan itu tidak dilakukan sebelum
menghindari kemudharatan umum. waktunya.
Oleh sebab itu, malelis Maima'al-Fiqih ab Apabila syarat-syarat di atas atau sebagi-
Islami memutuskan: annya tidak terpenuhi, pengambilalihan itu
L Wajib menjaga dan melindungi kepemilik- masukkategori perbuatan zalim di muka bumi
an individu dari setiap bentuk pelanggar- dan peng-ghashab-anyang dilarang oleh Allah
an, tidak boleh mempersdmpit atau mem-
SWT dan Rasul-Nya.
FIqLH ISTAM JILID 7 Bag|.n 4: ](EPEMILIIGN DAN BERBAGAI XARAXTERISTII$YA

Apabila harta tidak bergerak yang diambil Majma' al-Fiqih al-lslami memutuskan:
alih kepemilikannya demi kemaslahatan umum A. DARI SEGI POLA SUKUK MUQAARADHAH
itu ternyata sudah tidak difungsikan dan digu- YANG BISA DITERIMA SECARA SYARA'
nakan lagi sebagaimana tujuan awalnya, maka 7. Obligasi muqaaradhah adalah sebuah in-
prioritas pengambilan kembali harta tidak ber- strumen investasi yang berlandaskan pada
gerak itu adalah untuk pemilik aslinya atau pola pembagian modal qiraadh (mudhaa-
ahli warisnya dengan kompensasi yang adil rabah) dengan menerbitkan sukuk kepe-
juga.Wallaahu A'lam. milikan modal mudhaarabah dalam ben-
Keputusan Nomor 5
tuk satuan-satuan yang memiliki nilai
sama dan dicatat dengan nama para pe-
Obligasi tuIuqaaradhah dan Obligasi
megang sukuk dalam kapasitas mereka
Investasi
sebagai pihak-pihak yang memiliki bagian
Majelis Majma'al-Fiqih al-lslami pada pu-
yang berbentuk umum dan global dari
taran muktamar keempat di feddah Kerajaan
modal mudhaarabah yang ada dan hasil
Arab Saudi dari tanggal L8-23 fumadil Akhir
pemasukannya sesuai dengan persentase
L40BH/6-71 Februari 1988 M.
kepemilikan masing-masing dari mereka
Setelah menelaah kajian-kaiian yang di- pada modal mudhaarobah tersebut. Dalam
presentasikan terkait tema "obligasi muqaara-
hal ini, sebutan atau istilah yang dipilih
dhah dan obligasi investasi" sebagai hasil se- untuk sertifikat atau surat bukti investasi
minar yang diadakan oleh Majma' al-Fiqih al- ini adalah sukuk muqaaradhah.
lslami bekerja sama dengan Institut Riset dan
2. Pola obligasi muqaaradhah yang secara
Pelatihan Islam di Bank Pembangunan Islam umum bisa diterima secara syara' harus
pada tanggal 6-9 Muharam 1408 H/28-30 Sep-
memenuhi elemen dan unsur-unsur beri-
tember L9B7 M, sebagai realisasi keputusan kut,
nomor t0 pada muktamar putaran ketiga a. Unsur pertama
yang dihadiri oleh sejumlah anggota dan staf
Sukuk berperan sebagai bukti kepe-
ahli Majma'al-Fiqih al-lslami, para peneliti In-
milikan bagian yang berbentuk umum dan
stitut Riset dan Pelatihan Islam, serta para pe- global pada suatu usaha atau proyek yang
neliti dari berbagai pusat-pusat ilmu pengeta- didirikan atau didanai dengan penerbitan
huan dan ekonomi, mengingaturgensitas tema
sukuk tersebut, dan kepemilikan itu terus
tersebut dan perlunya menyempurnakan tema berlangsung selama pelaksanaan proyek
tersebut dari semua segi, juga mengingat pe- tersebut dari awal hingga akhir atau hing-
ran efektif bentuk bisnis ini dalam meningkat- ga selesai.
kan kemampuan mengembangkan sumber- Berdasarkan hal ini, pemilik sukuk
sumber dana umum melalui pengumpulan dan
memiliki semua bentuk hak dan kewe-
penggabungan antara modal dana dengan
nangan pen-tosharuf-an yang diakui dan
kerja.
ditetapkan oleh syara' bagi seseorang ter-
Setelah memaparkan sepuluh rekomen- hadap hak miliknya, seperti memperjual-
dasi hasil seminar dan mendiskusikannya da- belikannya, menghibahkannya, mengga-
lam koridor kaj ian-kaj ian yang dipresentasikan daikannya, mewariskannya, dan bentuk-
pada seminar tersebut dan pada kesempatan- bentuk pen-tasharufan lainnya dengan
kesempatan lainnya. Oleh sebab itu, majelis catatan bahwa sukuk adalah sebagai in-
r B*hN 4: I(EPEMTUKAN DAil BERBAGAI IGRAI(TERISTII(I{YA IST.AM JtLtDT

strumen yang memerankan dana modal dalam koridor hukum-hukum ash-


mudhaarabah. sharl (iual-beli mata uang).
b. Unsur kedua - Apabila dana qiraadh (mudhaarabah)
Akad yang dilakukan terhadap sukuk berbentuk utan& perdagangan sukuk
mudhaarabah berdasarkan pada syarat- muqaaradhah itu dilakukan dalam ko-
syarat akad atau transaksi yang dijelaskan ridor hukum-hukum transaksi utang.
oleh brosur penerbitan (dokumen resmi) - Apabila dana qiraadh adalah campur-
yang memerankan ijab adalah pendaftaran an, ada yang berwujud uang, utang,
dan pencat atan (iktitaab) pada sukuh dan barang (real asset) dan kemanfaatan,
bahwa qabul diperankan oleh persetujuan maka perdagangan sukuk muqaara-
pihak yang menerbitkan. dhah boleh dilakukan sesuai dengan
Brosur penerbitan itu harus menca- harga yang disetuiui dengan syarat
kup semua keterangan dan informasi yang persentase dana yang berwujud ba-
diperlukap secara syara'dalam akad qi- rang dan kemanfaatan adalah yang
raadh (mudhaarabah) dari segi informasi dominan dari dana qiraadh campuran
dan data tentang dana modal serta pem- itu. Adapun apabila yang dominan ada-
bagian dan distribusi keuntungan disertai lah dana yang berbentuk uang atau
dengan penjelasan ketentuan dan syarat- yang masih berbentuk utan& perda-
syarat yang khusus terkait dengan pener- gangan sukuk muqaaradhah dilaku-
bitan sukuk tersebut, dengan catatan se- kan dalam koridor hukum-hukum sya-
mua ketentuan dan syarat-syarat terse- ra' yangakan dijelaskan pada draf pen-
but harus sejalan dengan hukum-hukum jelas yang akan dibuat dan dipapar-
syara'. kan pada putaran pertemuan Yang
c. Unsur ketiga akan datang.
Sukuk muqaaradhah bisa untuk die- Dalam semua kasus, perputaran akti-
darkan setelah selesainya jangka waktu vitas perdagangan sukuk tersebut harus
proses pencatatan dan pendaftaran (ikfi- dicatat di buku catatan pihak penerbit su-
taab) yang ditetapkan, berdasarkan per- kuk tersebut.
timbangan bahwa hal itu dianggap seba- d. Unsur keempat
gai sesuatu yang diizinkan dari pihak mu- Pihak yang menerima dana hasil Pe-
dhaarib pada saat munculnya obligasi mu- nerbitan sukuk untuk diinvestasikan dan
qaaradhah, dengan catatan harus mem- digunakan untuk menialankan suatu pro-
perhitungkan ketentuan-ketentuan seperti yek atau usaha adalah mudhaarib, yakni
berikut, aamil mudhaarabah [pihak yang menge-
- Apabila dana mudhaarabah yang ter- lola dan membisniskan dana mudhaara-
kumpul setelah proses pencatatan dan bah). Apabila pihak mudhaarib juga ikut
pendaftara n (iktitaab) dan sebelum di- membeli sebagian sukuk yang diterbitkan,
mulainya penggunaan dana tersebut berarti di samping ia sebagai mudhaarib
adalah masih berbentuk uang, perda- juga sebagai pihak yang ikut menanam
gangan sukuk muqaaradhah dianggap modal, sehingga di samping ia memiliki
sebagai bentuk pertukaran uang de- hak bagian sebagai pihak penanam modal,
ngan uang, sehingga harus dilakukan ia berhak mendapatkan bagian dari keun-
ISTAM IrLrD 7 Baglan 4: XEPEilIIUI(AN DAl{ BERBnOAI XARAIfiERISTIKI{YA

tungan riil yang didapatkan sesuai dengan yang telah dijelaskan di atas.
persentase yang ditetapkan untuknya pada 4. Brosur atau dokumen resmi penerbitan
brosur penerbitan sukuk. atau sukuk muqaaradhoh tidak boleh me-
Dana hasil penerbitan sukuk dan aset- muat ketentuan yang menyatakan bahwa
aset proyek yang dijalankan yang berada aamil mudhaarabah menanggung [menja-
di tangan mudhaarib statusnya adalah se- min) modal mudhaarabah atau menang-
bagai harta amanat, sehingga ia tidak di- gung suatu keuntungan atau laba yang di-
mintai pertanggungjawaban (tanggungan pastikan besarannya atau dinisbatkan ke-
denda) ketika terjadi suatu hal yang tidak pada modal. Apabila ada ketentuan se-
diinginkan kecuali hal itu terjadi oleh kare- perti itu, baik secara eksplisit maupun se-
na salah satu dari sejumlah sebab yang cara implisit, syarat penanggungan terse-
ditetapkan oleh syara' dalam menetapkan but batal dan pihak mudhaarib berhak
suatu tuntutan tanggungan denda. mendapatkan bagian yang disesuaikan de-
3. Dengan tetap memperhatikan ketentuan- ngan keuntungan mudhaarabah yang se-
ketentuan perdagangan sukuk di atas, bo- rupa [hal ini sudah pernah disinggung di
leh hukumnya memperdagangkan sukuk atas pada saat membicarakan tentang sta-
muqaaradhah pada pasar saham jika pasar tus mudhaarib pada akad mudhaarabah
saham itu dijalankan dengan berdasarkan yang rusak).
aturan dan ketentuan-ketentuan syara'. Hal 5. Brosur atau dokumen resmi penerbitan
itu dilakukan sesuai dengan kondisi pena- maupun sukuk muqaaradhah yang diter-
waran dan permintaan serta tunduk ke- bitkan berdasarkan dokumen tersebut ti-
pada keinginan kedua belah pihak yang dak boleh memuat ketentuan yang meng-
melakukan transaksi. Sebagaimana pula, haruskan penjualan, meskipun itu digan-
pengedaran dan memperdagangkan sukuk tungkan atau disandarkan kepada waktu
muqaaradhah boleh dilakukan dengan cara yang akan datang. Yang boleh hanyalah su-
pihak yang menerbitkan sukuk menge- kuk muqaaradhah memuat janji penjual-
luarkan publikasi atau ijab selama iangka an, dan dalam kasus ini, penjualan itu ti-
waktu tertentu secara periodik yang ditu- dak bisa dilakukan kecuali dengan suatu
jukan kepada masyarakat umum yang ber- akad dengan nilai yang sesuai dengan pe-
dasarkan publikasi atau ijab tersebut, ada naksiran para pakar penaksir harga dan
komitmen untuk membeli sukuk tersebut kedua belah pihak pun menyetujuinya.
selama periode jangka waktu tertentu dari 6. Brosur atau dokumen resmi penerbitan
keuntungan dana modal mudhaarabah d'e- maupun sukuk muqaaradhah yang diter-
ngan harga tertentu. bitkan berdasarkan brosur tersebut tidak
Untuk menentukan besaran harga, ada boleh memuat ketentuan yang menjadi-
baiknya meminta jasa para pakar sesuai kan pihak perusahaan memiliki celah atau
dengan situasi dan kondisi pasar dan posi- kemungkinan untuk menetapkan bagian
si finansial proyek. Sebagaimana pula, bo- keuntungan yang berbentuk nominal yang
leh juga memublikasikan komitmen pem- tetap dan pasti. Apabila ada ketentuan se-
belian itu dari selain pihak yang menerbit- perti itu, akad yang ada menjadi batal. Hal
kan sukuk tersebut dengan menggunakan ini berarti,
dana pribadi sesuai dengan mekanisme
BAgIAN 4: XEPEMIUXAil DAil BERBAGAI KARAXTERISTIKNYA FIQLH ISLAtvt lrl,tD 7

- Dokumen resmi penerbitan mauPun 8. Menurut hukum syara', tidak ada larangan
sukuk muqaaradhah yang diterbitkan jika dalam dokumen resmi penerbitan ter-
berdasarkan dokumen tersebut tidak dapat ketentuan yang menyatakan adanya
boleh memuat suatu syarat dan ke- potongan dalam jumlah persentase ter-
tentuan yang menetaPkan seiumlah tentu pada setiap akhir periode atau kuar-
nominal uang tertentu untuk para pe- tal sebagai dana cadangan yang khusus
megang sukuk atau pemilik proyek. untuk mengantisipasi dan menghadapi ri-
- Objek pembagian adalah keuntungan siko kerugian modal. Potongan itu bisa di-
menurut pengertian syara', yaitu suatu ambilkan dari porsi atau bagian para pe-
kelebihan dari modal pokoh bukan- megang sukuk dari keuntungan yang diba-
nya pemasukan atau ghullah. Kadar gi jika aturan yang ada menyatakan bahwa
besaran suatu keuntungan bisa dike- at-Tandhiidh terhadap modal dilakukan se-
tahui dengan cara mengubah modal cara periodik. Atau potongan itu bisa di-
yang ada menjadi uang (menguangkan ambilkan dari porsi atau bagian mereka
modal, at-Tandhiidh, likuidasi), atau dari pemasukan atau ghullah yang dibagi
dengan cara penaksiran nilai proyek dan didistribusikan di antara mereka yang
dengan uang (taqwifm), dan kelebihan itu dimasukkan di bawah perhitungan.
dari modal pokok ketika dilakukan at- 9. Menurut hukum syara', tidak ada larangan
Tan dhiidh atau penaksiran itulah yang jika dokumen resmi penerbitan atau sukuk
disebut keuntungan yang selanjutnya muqaaradhah memuat adanya komitmen
dibagi dan didistribusikan di antara dari pihak ketiga yang independen yang
para pemegang sukuk dan aamil mu' bersedia berderma tanpa imbalan dengan
dha arab ah, sesuai dengan ketentuan menjanjikan akan memberikan dana ta-
dan syarat-syarat akad. langan guna menambal kerugian yang ter-
- Harus ada laporan penghitungan ne- jadi pada suatu proyek tertentu, dengan
raca keuntungan dan kerugian proyek syarat komitmen tersebut independen dan
yang ada, laporan itu harus diumum- terpisah dari akad mudhaarabah. Dalam
kan dan bisa diakses oleh para peme- arti, realisasi untuk memenuhi janji dan
gang sukuk. komitmen tersebut tidak menjadi syarat
7 . Keuntungan berhak didapatkan setelah ke- berlaku efektifnya akad dan tidak pula
beradaannya nyata dan riil, serta bisa di- menjadi syarat berlakunya konsekuensi
miliki setelah dilakukan at-Tandhiidh atau hukum akad itu. Oleh sebab itu, apabila pi-
at-Taqwiim. Sedangkan untuk proyek yang hak ketiga yang berderma itu tidak melak-
memberikan pemasukan atau ghullah, sanakan komitmen dan ianjinya, para pe-
maka pemasukan atau ghullah itu bo- megang sukuk atau pihak aamil mudhaa'
leh dibagi. Apa yang dibagi dan didistri- rabah tidak bisa lantas menolak dengan
busikan kepada kedua belah pihak yang alasan akad. mudhaarabah tersebut batal
melakukan akad sebelum dilakukannya at- atau menolak untuk melaksanakan kewa-
Tandhiidh (at-Tashfiyah, likuidasi), itu di-
jiban-kewaiiban mereka, dengan berapo-
anggap sebagai uang yang diserahkan di logi bahwa komitmen pihak ketiga terse-
bawah perhitungan. but sebelumnya adalah menjadi pertim-
bangan mereka dalam akad.
ISLAM JILID 7 Baglan 4: XEPEillLlXAl{ DAN BERBAGAI KARAI(TERISTII${Y

B. MAJELIS MNMA AL.FIQIH AL.IS,,,,MI jutnya hasilnya dilaporkan kepada Maima'al'


MENGEMUKAKAN EMPAT PiOIA IAIN Fiqih al-lslami pada putaran pertemuan yang
YANG TERMUAT DALAM REKOMENDASI. akan datan g. Wallaahu A'lam.
REKOMENDASI HASIL SEMINAR YANG
DIADAKAN OLEH MNMA' AL.FIQIH AL. Keputusan Nomor 6
ISLAMI
Seputar Masalah Kompensasi abKhuluww
Keempat pola tersebut diusulkan supa-
ya bisa dipergunakan dalam ruang lingkup pe- Majelis Majma'al-Fiqih al-Islami pada pu-
ngelolaan, pendayagunaan dan penginvestasi- taran muktamar keempat di Jeddah Kerajaan
an wakaf tanpa melanggar syarat-syarat yang Arab Saudi dari tanggal lB'23 fumadil Akhir
ditetapkan demi meniaga kepermanenan wa- 1408Hl6-L1 Februari 1988 M.
kaf. Keempat pola tersebut adalah: Setelah menelaah kaiian-kajian fiqih yang
1. Membuat suatu mitra usaha bersama sampai kepada Majma' al-Fiqih al-lslami ter-
(syarikah) antara badan wakaf dengan ni- kait masalah badal (kompensasi) al-khuluww.
lai barang yang diwakafkan dengan para Berdasarkan hal itu, majelis memutuskan:
pemilik modal dengan dana yang mereka 7. Kesepakatan badal al-Khuluww memiliki
tanam dan fungsikan untukmengelola dan empat bentuk sePerti berikut,
mendayagunakan wakaf. a. Kesepakatan itu terjadi antara pemi-
2. Menyerahkan barang-barang wakaf (seba- lik harta tidak bergerak yang disewa
gai aset pokok yang tetap) kepada pihak dengan pihak penyewa pada awal
yang mengelola dan mendaya gunakan wa- akad sewa.
kaf tersebut dengan menggunakan dana b. Kesepakatan itu terjadi antara pemilik
miliknya dengan ketentuan dirinya men- harta tidak bergerak yang digewa de-
dapatkan porsi dari pemasukan yang di- ngan pihak penyewa di tengah-tengah
dapatkan. masa sewa atau ketika berakhirnYa
3. Mengeloladanmendayagunakanwakafme- masa sewa.
lalui akad istishnaa'dengan bank-bank Is- c. Kesepakatan itu terjadi antara pihak
lam dengan imbalan pihak bank mendapat- penyewa pertama dengan pihak penye-
kan bagian dari pemasukan yang didapat. wa baru di tengah-tengah masa sewa
4. Menyewakan harta wakaf dengan biaya atau setelah berakhirnya masa sewa.
sewa berbentuk real asset,yaitu bangunan d. Kesepakatan itu terjadi antara pihak
di atasnya saja, atau ditambah dengan bi- penyewa baru dengan pihak Pemilik
aya sewa lain yang ringan. harta tidak bergerak dan pihak penye-
Majelis Majma' al-Fiqih al-lslami sepen- wa pertama sebelum berakhirnya masa
dapat dengan rekomendasi hasil seminar ber- sewa atau setelah berakhirnya masa
kenaan dengan keempat pola tersebut, yaitu sewa.
keempat pola tersebut masih perlu untuk di- 2. Apabila pihak pemilik harta tidak berge-
kaji lebih jauh lagi, meminta kepada sekreta- rak yang disewakan dan pihak penyewa
riat jenderal untuk membuat tulisan mengenai melakukan kesepakatan bahwa pihak pe-
hal itu berikut pengkajian untuk mencari pola- nyewa menyerahkan sejumlah uang dalam
pola lain yang legal untuk investasi, serta me- jumlah tertentu kepada pihak pemilik har-
ngadakan sebuah seminar untuk membahas ta tidak bergerak yang disewakan itu di-
dan mengkaji pola-pola tersebut untuk selan- luar biaya sewa yang dibayar secara peri-
Baglan 4: KEPEMILIKAN DAN BERBAGAI XARAI(TERISTIKNYA FIQLH ISTAM IILID 7

odik [yaitu yang di sebagian negara dike- 4. Apabila teriadi kesepakatan antara pihak
nal dengan istilah al-khuluww), maka se- penyewa lama dan pihak penyewa baru di
cara syara'tidak ada larangan untuk itu. tengah-tengah masa sewa bahwa pihakpe-
Namun, dengan syarat bahwa uang yang nyewa lama bersedia melepas haknya pada
diserahkan itu tetap dimasukkan hitung- masa sewa yang tersisa dan sebagai ganti-
an biaya sewa untuk masa sewa yang di- nya ia mendapatkan sejumlah uang seba-
sepakati. Apabila akad sewa yang ada di- gai kompensasinya, badal al-khuluww se-
fasakh (dibatalkan), maka hukum-hukum perti ini adalah boleh secara syara'dengan
yang diterapkan terhadap biaya sewa iuga tetap mematuhi ketentuan-ketentuan akad
diterapkan terhadap uang tersebut. sewa yang dibuat antara pihak pemilik har-
3. Apabila terjadi kesepakatan antara pemi- ta tidak bergerak yang disewakan dengan
lik harta tidak bergerak yang disewakan pihak penyewa pertama [ama) serta tetap
dengan pihak penyewa di tengah-tengah mematuhi ketentuan undang-undang yang
masa sewa bahwa pihak pemilik harta ti- berlaku yang sesuai dengan hukum-hukum
dak bergerak itu menyerahkan sejumlah syara'.
uang kepada pihak penyewa sebagai im- Namun dalam kasus akad sewa dengan
balan kompensasi dirinya bersedia mele- jangka waktu masa sewa lama, berdasarkan ke-
paskan haknya untuk masa sewa yang ter- tentuan yang diperbolehkan oleh sebagian un-
sisa, maka badal al-khuluww seperti itu hu- dang-undang, pihak penyewa tidak boleh me-
kumnya adalah boleh secara syara'. Karena nyewakan barang yang disewanya kepada pe-
itu berarti bentuk pemberian kompensasi nyewa lain dan tidak boleh pula mengambil
atas kesediaan pihak penyewa untuk me- badol al-khuluww kecuali harus dengan perse-
lepas haknya pada kemanfaatan barang tuiuan pihak pemilik barang yang disewakan
yang disewa untuk masa sewa yang ter- tersebut.
sisa. Itu berarti ia menjual kemanfaatan Adapun apabila kesepakatan antara pihak
tersebut kepada pemilik barang yang di- penyewa pertama dengan pihak penyewa baru
sewa. itu terjadi setelah berakhirnya masa sewa yang
Adapun apabila masa sewa telah habis dan ada, maka di sini tidak boleh adabadal al-Khu'
akad sewa yang ada tidak terbarui (diper- Iuww,karena di sini berarti hak pihak penyewa
panjang lagi) baik secara eksplisit, maupun pertama terhadap kemanfaatan barang yang
secara implisit melalui perpanjangan yang disewanya telah habis dan berakhir. Wallaahu
bersifat otomatis berdasarkan bentuk ijab A'lam.
qabul yang digunakan pada waktu akad
yang mengandung pengertian terbaruinya Keputusan Nomor 7
lagi akad sewa ketika telah habis masa- Seputar Masalah Memperiualbelikan
nya. Maka, di sini badal al-khuluww tidak Merkdan lzin Dagangatau Usaha
boleh, karena pihak pemilik barang yang
Majelis Majma'al-Fiqih al-lslami pada pu-
disewakan lebih berhak terhadap barang
taran muktamar keempat di feddah Kerajaan
miliknya yang disewakan itu ketika hak pi-
Arab Saudi dari tanggal L8-23 fumadil Akhir
hak penyewa [masa sewa) yang ada telah
L40BH/6-Lt Februari 1988 M.
berakhir.
Setelah menelaah kaiian-kajian yang sam-
FIQLH ISLAM JILID 7 Baglan 4: IGPEMILIXAI{ DAT BERBAGA! I(ARAI(TERISTIIfiYA

pai kepada Majma' abFiqih al-lslami terkait sis, disertasi), hak logo, hak model, dan se-
tema "Memperiualbelikan merk dagang dan bagainya.
izin usaha" serta mengingat dan menimbang 3. Para peneliti bisa memfokuskan pada se-
adanya keragaman kajian-kajian tersebut da- buah istilah tertentu dari hak-hak terse-
lam membahas tema yang ada, keragaman is- but, sebagaimana pula mereka juga bisa
tilah-istilah yang digunakan di dalamnya dan memperluas cakupan kajian mereka se-
keragaman sudut pandang, majelis memutus- hingga bisa mencakup istilah-istilah yang
kan: memiliki pengertian hampir serupa dalam
L. Menunda pembahasan tema tersebut sam- sebuah kerangka topik umum. Wallaahul
pai putaran pertemuan kelima, supaya ka- muwaffiq.
jian terhadap tema tersebut bisa kompre-
hensif mencakup semua aspek dan sisi-sisi Keputusan Nomor I
tema tersebut, dengan memperhatikan Tentang Masalah Penyewaan yang Ber'
hal-hal berikut, akhir dengan Pemilikan, Akad fual Beli
a. Kajian dan penelitian-penelitian yang Muraabahah bagi Pihak yang Mengaiukan
dilakukan terhadap tema tersebut hen- Permohonan Pembelian (al-llluraab ahah
daknya dilakukan dengan mengguna- lil Aamir bisy Syiraa") dan Perubahan Nilai
kan metodologi dan sistematika yang Mata Uang
seragam, yaitu yang dimulai dengan
Majelis Maj ma' al-Fiqih al- Islami pada muk-
mukaddimah yang pembahasannya
tamar putaran keempat di feddah Kerajaan
mencakup pendefinisian dan pengi-
Arab Saudi dari tanggal lB-23 |urnadil Akhir
dentifikasian masalah, penentuan ska-
L40B Hl6-L1 Februari 1988 M, memutuskan
la cakupan pembahasan serta istilah-
seperti berikut:
istilah yang digunakan dalam kajian-
kajian tentang hak berikut istilah-isti-
1. Penundaan pembahasan tentang tema
"Penyewaan yang berakhir dengan pemi-
lah sinonimnya.
likan," dan tema " Muraabahah bagi pihak
b. Menyinggung preseden-preseden se-
yang mengaiukan permohonan pembeli-
jarah yang memiliki kaitan dengan
an" serta penundaan keputusan final un-
tema di atas berikut pandangan-pan-
dangan hukum yang ada di dalamnya
tuk tema "perubahan nilai tukar mata
uang" sampai pertemuan putaran yang
yang bisa memberikan dampak dalam
akan datang, karena masih perlu untuk
menjelaskan gambaran tema tersebut
mengkaji lebih laniut dan komprehensif
dan pengklasi fi kas iannya.
mencakup semua segi dan sisi-sisi tema
2. Berusaha memasukkan tema "Memper-
jual-belikan merk dagang dan izin usaha" tersebut.

ke dalam cakupan sebuah topik umum, su-


2. Menugaskan sekretariat jenderal untuk
paya kajian yang dilakukan bisa lebih aku- menyempurnakan kajian terhadap kedua
rat dan memberikan manfaat yang lebih tema di atas, mengumpulkan hasil-hasil
kajian yang diserahkan seputar tema "Pe-
luas, yaitu topik dengan tema sentral "hak-
nyewaan yang berakhir dengan pemilikan,"
hak maknawiyah" supaya bisa mencakup
sejumlah keputusan hasil seminar fiqih per-
istilah-istilah lain seperti hak karangan,
tama yang diselenggarakan oleh BaitutTam'
hak cipta atau penemuan, hak risalah [te-
wil Kuwait pada tahun 7407 Hllg87 M,
Baglan 4: XEPEMIUI(AN DAN BERBITGAI I(ARATTERISTIKNYA FIQLH ISI."{M IILID 7

hasil-hasil kajian seputar tema " Muraaba- takan bahwa kitab-kitab yang diturunkan ke-
hah bagi pihak yang mengajukan permo- padanya menasakh Al-Qur'an al-Karim, seba-
honan pembelian" yang dipresentasikan gaimana pula ia iuga memiliki pandangan dan
pada seminar strategi investasi di bank- ajaran penitisan arwah [reinkarnasi).
bank Islam yang diselenggarakan di Am- Berdasarkan pada tindakan dan perilaku
man tahun L407 H|L9B7 M berkat kerja Baha'yang dengan sengaja melakukan banyak
sama antara institut Riset dan Pelatihan pengubahan, pendistorsian, pereduksian, dan
Bank Pembangunan Islam dengan Lemba- pemanipulasian terhadap cabang-cabang fiqih,
ga Kerajaan Untuk Riset Peradaban Islam. seperti yang ia lakukan terhadap jumlah shalat
Wollaahul Muwffiq. fardhu dan waktu pelaksanaannya dengan me-
ngubahnya meniadi sembilan dan dilaksana-
Keputusan Nomor 9 kan pada tiga waktu, pagi sekali, tengah hari
Seputar Masalah Aliran Baha'iyyah sekali dan sore sekali.
fuga seperti tindakannya yang mengubah
Majelis Majma'al-Fiqih al-lslami pada pu-
tayammum dengan cara bahwa penganut Ba-
taran muktamar keempat di Ieddah Kerajaan
ha'iyyah cukup hanya dengan membaca, "Bis-
Arab Saudi dari tanggal L8-23 fumadil Akhir
millaah al-Athhar al-Athhan" mengubah kewa-
L40BH/6-L1 Februari 19BB M.
iiban puasa menjadi hanya sembilan belas
Berangkat dari keputusan muktamar ting-
hari yang berakhir pada hari raya Nairuz yang
gi Islam kelima yang diselenggarakan di Kuwait
jatuh pada tanggal 21 Maret setiap tahunnya,
dari tanggal26-29 fumadil Ula 1407 Hl26-29
memindah kiblat ke rumah Baha' di Akka Pa-
fanuari L9B7 M,yang memberikan mandat ke- lestina, mengharamkan iihad, menggugurkan
pada Majma' al-Fiqih al-lslami untuk menge-
hukuman-hukuman hadd, menyamakan antara
mukakan pandangannya seputar aliran-aliran
laki-laki dan perempuan dalam bagian waris,
yang merusak dan bertentangan dengan ajar-
dan menghalalkan perzinaan.
an Al-Qur'an dan sunnah.
Setelah menelaah kaiian-kajian yang di-
Mengingat dan menimbang berbagai anca-
persembahkan seputar tema "lahan-lahan per-
man bahaya yang ditimbulkan oleh aliran Ba-
satuan dan kesatuan Islam" yang memuat pe-
ha'iyyah di dalam tubuh umat Islam dan du-
ringatan terhadap ancaman bahaya berbagai
kungan yang mengalir kepadanya dari pihak-
pergerakan-pergerakan yang merusak, meme-
pihak yang tidak senang kepada Islam.
cah-belah dan mengganggu persatuan dan ke-
Setelah mencermati dan menganalisa se-
satuan umat, menjadikannya tercerai-berai
cara mendalam terhadap aiaran-aiaran aliran
menjadi kelompok-kelompok dan golongan-
Baha'iyyah, serta setelah memastikan bahwa
golongan, serta bisa mendorong kepada ke-
Baha' sang pendiri aliran Baha'iyyah mengaku
murtadan dan jauh dari Islam.
dan mengklaim dirinya sebagai rasul, meng-
Oleh sebab itu, majelis merekomendasi-
klaim bahwa karangaan-karangan yang ditu-
kan bahwa semua organisasi dan lembaga-
Iisnya adalah wahyu yang diturunkan kepada-
lembaga Islam di seluruh penjuru dunia ha-
nya, mengajak umat manusia seluruhnya un-
rus melakukan segala cara dan upaya dengan
tuk beriman dan mempercayai kerasulannya,
semua kemampuan dan potensi yang dimili-
mengingkari iika Rasulullah Muhammad saw.
kinya untuk membendung dan melawan aliran
adalah pemungkas para rasul, dan ia menga-
atau sekte sesat yang bernama Baha'iyyah ini
ISLAM IILID 7 Baglan 4: KEPEMIUXAI{ DAI{ BERBAGAI XARAXTERISTIXI{Y

yang berusaha menghancurkan aqidah, syari- Menyetujui konsep dan rancanganyang di-
at, dan manhaj hidup Islam. jelaskan dalam laporan komite pengawas pro-
Maielis juga memutuskan bahwa semua yektaisiirul fiqih sesuai dengan revisi yang di-
ajaran dan keyakinan yang disebarkan oleh usulkan, dan menugaskan sekretariat jenderal
Baha', sikapnya yang mengaku-ngaku sebagai Majma' al-Fiqih al-Islami untuk terus mengi-
rasul, diturunkannya wahyu kepada dirinya, kuti dan memantau realisasi proyek tersebut.
kitab-kitab yang ia klaim sebagai wahyu yang Wallaahul Muwoffiq.
diturunkan kepadanya adalah menasakh Al-
Qur'an al-Karim, seiumlah pengubahar, P€- Keputusan Nomor 11
reduksian, pendistorsian, dan pemanipulasian Tentang Proyek al'lulausuu'ah ab
yang dilakukannya terhadap cabang-cabang Fiqihiyy ah (EnsikloPedia Fiqih)
syariat yang telah tetap secara mutawatil se-
Majelis Mai ma' al- Fiqih al- I slami pada muk-
mua itu adalah bentuk pengingkaran terhadap
tamar putaran keempat di feddah Kerajaan
keniscayaan-keniscayaan agama (ma'luum mi-
Arab Saudi dari tanggal L8-23 fumadil Akhir
nad diini bidh dharuurah). Barangsiapa meng-
L408H/6-11 Februari 1988 M.
ingkari keniscayaan-keniscayaan agama terse-
Setelah mempelajari laporan yang dibuat
but, berdasarkan iima'umat Islam, ia dihukumi
oleh komite yang ditugaskan untuk membuat
kafir.Wallaahu A'lam.
dan menyiapkan konsep dan rancangan reali-
sasi proyekEnsiklopedia Fiqih, mencakup usul-
Keputusan Nomor 10
an langkah-langkah realisasi, struktur kelom-
Tentang Proyek Taisiirul Fiqih
pok yang ikut terlibat di dalamnya serta kon-
(Simplifikasi Fiqih)
sep dan rancangan silabusnya.
Majelis Majma'al-Fiqih al-lslami pada pu- Setelah menelaah laporan subkomite yang
taran muktamar keempat di Ieddah Kerajaan dibentuk di tengah-tengah berlangsungnya
Arab Saudi dari tanggal 18-23 fumadil Akhir muktamar putaran keempat ini untuk meng-
1408H/6-L1 Februari 1988 M. kaji dan mempelajari proyek Ensiklopedia
Setelah mempelaiari laporan proposal yang Fiqih, serta rekomendasinya untuk menyetujui
diaj ukan tentang proyek taisiirul fiqih yang me- konsep dan rancangan realisasi sesuai dengan
muat rancangan dan konsep yang ditawarkan revisi yang diusulkan, aspek-aspek yang di-
untuk proyek tersebut seperti yang disampai- usulkan untuk dimasukkan ke dalam rancang-
kan oleh komite yang dibentuk khusus untuk an tema-temanya serta sejumlah referensi yang
melakukan pengawasan dan bimbingan terha- ikut dimasukkan ke dalam daftar referensi.
dap pelaksanaan proyek tersebut. Dengan ini maielis memutuskan:
Setelah menelaah laporan subkomite yang Menyetujui konsep dan rancangan yang di-
dibentuk di tengah-tengah berlangsungnya jelaskan dalam laporan komite yang ditugas-
muktamar putaran kelima ini untuk mengkaji kan untuk membuat dah menyiapkan konsep
dan mempelaiari proyek taisiirul fiqih, serta realisasi proyek Ensiklopedia Fiqih berikut se-
rekomendasinya untuk menyetujui konsep dan iumlah usulan yang diajukan oleh sub komite,
rancangan tersebut dan menugaskan sekreta- serta menugaskan sekretariat ienderal Maima'
riat ienderal untuk terus mengikuti dan me- al-Fiqih al-lslami untuk terus mengikuti dan
mantau realisasi proyek tersebut, dengan ini memantau realisasi dan perkembangan proyek
majelis memutuskan: tersebut. Wallaahul Muwaffiq.
Baglan 4: KEPEMILIKAN DAI{ BERBAGAI XARAKTERISTIXI{YA IS1AM IILID 7

Keputusan Nomor 12 Arab Saudi dari tanggal 18-23 fumadil Akhir


Tentang proyek Ma usuu'ah al-Qawaa'id 1^408H/6-11 Februari 1988 M.
al- Fiqihiyyah (Ensiklopedia Kaidah-Kaidah Setelah memahami penjelasan yang disam-
Fiqih) paikan oleh sekretariat Majma' al-Fiqih al-Is-
lami bahwa keterlambatan pelaksanaan muk-
Majelis Mai ma' al-Fiqih al-lslami pada muk-
tamar putaran keempat ini mengharuskan se-
tamar putaran keempat di feddah kerajaan kretariat untuk mengkaji neraca, kemudian ma-
Arab Saudi dari tanggal LB-23 fumadal Akhi-
teri-materinya diteliti oleh komisi pengawasan
rah 1408 H/6-7L Februari 1988 M.
Organisasi Konferensi Islam, kemudian diaju-
Setelah mempelajari laporan yang dibuat kan kepada panitia keuangan tetap untuk dise-
tentang proyek Mausuu'ah Al-Qawaa'id Al-Fi- tujui dan akan dimasukkan ke dalam agenda
qihiyyah,dan setelah menelaah laporan komite
muktamar menteri luar negeri negara-negara
yang dibentuk di tengah-tengah berlangsung-
Islam.
nya muktamar putaran keempat ini untuk Dengan ini majelis memutuskan:
mengkaji dan mempelajari proyek Mausuu'ah Menyetuiui langkah dan proseduryang di-
Al-Qawaa'id Al-Fiqihiyyah dan langkah-lang- lakukan oleh sekretariat jenderal dan menye-
kah pelaksanaannya, mencakup formulasi atau
tujui nerac a Majmo' al- Fiqih al- I slami. Wallaa-
bentuk rumusan akhir proyek kemudian tuiuh hul Muwaffiq.
langkah yang diusulkan dalam prosedur penyi-
apan, dengan catatan masih ada keragaman Seiumlah Rekomendasi Muktamar
pandangan terkait langkah pertama dan ke- Putaran Keempat Sidang Majma' al-Fiqih
lima. al-Islami
Segala puii hanya bagi Allah SWT Tuhan
Dengan ini majelis memutuskan:
semesta alam, shalawat dan salam untuk ba-
1. Menyetuiui formulasi atau bentuk rumus-
ginda agung Muhammad saw. pemungkas para
an akhir proyek Mausuu'ah Al-Qawaa'id
nabi, untuk keluarga dan para sahabat beliau.
Al - Fiqihiyyah dan langkah-langkah yang
Majelis Majma'al-Fiqih al-lslami pada pu-
disetujui pengusulannya oleh komite pro-
taran muktamar keempat di Ieddah Kerajaan
yek.
Arab Saudi dari tanggal 18-23 |umadil Akhir
2. Menugaskan sekretariat ienderal Maima'
L40BH/6-11 Februari 1988 M.
al-Fiqih al-lslami untuk mengikuti dan me-
mantau perealisasian apa yang dipasrah- Pertama
kan kepadanya serta memilih mana yang Setelah menelaah sejumlah kajian yang
menurutnya sesuai dari kedua pendapat sampai kepada Majma'al Fiqih al-lslami sepu-
yang diusulkan oleh komite proyek terkait tar tema "Langkah-langkah penanggulangan
langkah pertama dan langkah kelima dari kerusakan moral" yang dalam kajian-kajian itu
langkah-langkah penyiapan proyek. Walla- dijelaskan tentang kerusakan moral yang di-
ahul Muwaffiq. alami oleh dunia saat ini dan mulai mewabah
di dunia Islam dalam bentuk yang tidak diri-
Keputusan Nomor 13 dhai oleh Allah SWT dan tidak sejalan dengan
Tentang Neraca Majma' al'Fiqih al'Islami peran kepemimpinan yang dimandatkan kepa-
da umat ini untuk memimpin dan menuntun
Majelis Majma'al-Fiqih al-lslami pada pu-
umat manusia menuju kesucian aqidah, moral,
taran muktamar keempat di Ieddah Kerajaan
dan perilaku.
ISLAM Badan 4: l(EPEilluKAN DAN BERBAGAI xARA[rERlsTll$YA
IILID 7

Selaras dengan karakteristik-karakteristik orientasi ke arah yang islami, mengajarkan


Islam yang integral dan keberadaan aspek mo- semua ilmu dari titik tolak Islam dan men-
ral sebagai salah satu aspek agama terpenting jadikan mata pelaiaran agama sebagai
yang kesempurnaan ke-lslam-an seseorang ti- mata pelaiaran utama pada setiap jenjang
dak bisa terwujud kecuali dengan mengimple- pendidikan dan setiap spesialisasi, sehing-
mentasikan syariat Islam secara utuh dengan ga diharapkan bisa memperkuat aqidah
seluruh prinsip-prinsip dan hukum-hukumnya Islam dan memperkokoh penanaman mo-
serta mengimplementasikannya dalam semua ral-moral Islam dalam setiap jiwa. Seba-

aspek kehidupan. gaimana pula, umat Islam harus berusaha


Dengan ini, Majelis Maima' al-Fiqih al-ls- untuk menjadi pioner dalam semua bi-
Iamf merekomendasikan dan menyerukan: dang dan disiplin ilmu.
1. Meningkatkan intensitas usaha pelurusan 5. Membangun keluarga Muslim secara be-
dan pengokohan peran kontrol aqidah me- nax, mempermudah prosedur pernikahan,

lalui usaha-usaha pencerahan yang kom- memberikan dorongan dan fasilitas-fasili-


prehensif dan penyadaran akan pengaruh tas kemudahan untukmenikah, serta men-
aqidah yang lurus terhadaP jiwa. dorong para orang tua untuk mengasuh
2. Melakukan usaha-usaha pembersihan me- dan mendidik anak-anak mereka dengan
dia informasi, baik cetak maupun elektro- benar sehingga mereka bisa tumbuh men-
nik dan segala bentuk iklan komersial di jadi sebuah generasi yang kuat, tangguh,
dunia Islam, dari semua hal yang berbau taatkepada Allah SWT dan mampu menu-
kemaksiatan kepada Allah SWT serta be- naikan misi abadi untukmenyebarkan dan
nar-benar mempurifikasinya dari semua mendakrarahkan Islam. Begitu iuga, mem-
hal yang berbau pornografi, atau semua persiapkan kaum perempuan secara benar
hal yang bisa memicu terjadinya perilaku sehingga mereka mampu memainkan pe-
menyimpang dan menjerumuskan ke da- ran sebagai ibu yang sesuai dengan tun-
lam jurang kerusakan moral. tutan syariat Islam, serta menekan feno-
mena merebaknya tren mengambil baby
3. Merumuskan konsep dan langkah-langkah
praktis untuk meniaga kemurnian dan ori- sitter orang asing terutama yang tidak ber-
agama Islam.
sinalitas Islam dan warisan Islam, mem-
bendung dan melawan segala bentuk usa- 6. Menyediakan segala fasilitas yang bisa me-
ha westernisasi dan segala bentuk pengha- wuiudkan pendidikan anak dengan pendi-
pusan identitas dan kepribadian Islam, ser- dikan yang islami, sehingga bisa tumbuh
ta membendung segala bentuk invasi pe- meniadi anak yang memiliki komitmen
mikiran dan kebudayaan yang bertentang- tinggi untuk melaksanakan pilar-pilar dan
an dengan prinsip-prinsip moral Islam. moralitas Islam, paham akan kewajiban-
nya terhadap Tuhannya dan kewaiibannya
Perlu adanya pengawasan dan kontrol Is-
lam yang tegas terhadap semua bentuk ak-
terhadap umatnya, terhindar dari keger-
sangan ruhani yang bisa mendorong kepa-
tivitas pariwisata dan pendelegasian ke
da pengonsumsian obat-obatan terlarang,
luar negeri, supaya tidak diiadikan media
untuk meruntuhkan elemen-elemen iden- minuman keras dan dekadensi moral de-
ngan berbagai bentuknYa'
titas dan moral Islam.
4. Meniadikan dunia pendidikan memiliki fuga, meniadikan generasi muda memiliki
Baglan 4: KEPGMIUXAI{ DAN BERBnOAI XARAKTERISTIXIIYA FIqLH ISTAM JITID 7

kesibukan dengan hal-hal yang penting dan Berdasarkan hal itu semua, majelis me-
bermanfaat, memberi mereka tanggung jawab nyerukan hal-hal berikut:
sesuai dengan kemampuan dan potensi ma- 1. Membela dan melindungi aqidah Islam,
sing-masing, mengisi waktu-waktu kosong me- memproteksi kemurniannya dari segala
reka dengan kegiatan-kegiatan yang positif bentuk kontaminasi, mewaspadai setiap
dan bermanfaat, menyediakan berbagai fasi- hal yang bisa dijadikan sebagai media un-
litas dan sarana hiburan, olah raga, serta per- tuk menghancurkan aqidah I slam, atau me-
lombaan yang baik dan bersih serta menga- ragukan pokok-pokok aqidah Islam serta
rahkannya ke arah yang islami secara total. memecah belah kesatuan dan persatuan
umat Islam.
Kedua
2. Meningkatkan intensitas Majma' al-Fiqih
Setelah menelaah sejumlah kajian yang
ol-Islami dalam memberikan perhatian dan
sampai ke meja Majma'al-Fiqih al-lslami sepu-
kepedulian terhadap berbagai kajian fiqih
tar tema "Bidang-bidang pemersatu umat Islam
yang bertujuan untuk menghadapi dan men-
dan cara memanfaatkannya." Bertolak dari ke-
jawab berbagai tantangan pemikiran keki-
niscayaan akan urgensitas dan prioritas ikatan
nian, perhatian fiqih Islam terhadap berba-
Islam di antara bangsa-bangsa Islam, sebuah
gai problematika masyarakat, mengukuh-
ikatan yang tidak akan pernah terputus, se-
kan fiqih Islam sebagai elemen dasar di da-
buah pondasi yang kokoh untuk bangunan so-
Iam kebangkitan pemikiran umat, mem-
lidaritas yang diimpikan dan didambakan, ser-
perluas ruang lingkup penggunaan fiqih
ta sebuah pilar yang kuat bagi setiap bangunan
Islam dalam peraturan dan undang-un-
peradaBan yang memiliki visi dan misi menya-
dang negara-negara Islam pada semua as-
tukan barisan umat Islam, menyinergikan se-
pek kehidupan masyarakat.
luruh tenaga, energi dan kemampuan yang di-
3. Keharusan adanya keserasian dan harmo-
curahkan dalam rangka menghadapi berbagai
nisasi yang kuat dalam bidang pendidikan,
bentuktantangan modern serta menggapai ke-
muliaan dan kemajuan. baik kandungan maupun metodologi yang
digunakannya, dengan berialan di atas ja-
fuga kesadaran bahwa ikatan Islam adalah
Ian lurus peradaban pemikiran Islam da-
sebuah motivator yang kuat dan sebuah faktor
lam rangka menciptakan generasi Islam
yang abadi untuk menyatukan arah, visi, dan
yang satu sumber referensi ibadahnya,
misi, mengoordinasikan dan mengharmonisa-
sama orientasi dan arah pemikirannya, ser-
sikan politik serta kebijakan negara-negara Is-
ta bersama-sama merasa bangga terhadap
lam dalam berbagai bidang pembangunan dan
peradaban Islam yang mereka miliki.
pengembangan ekonomi dan sosial, memper-
4. Memberikan prioritas tinggi terhadap ka-
kokoh jalinan solidaritas, keria sama dan cinta
jian dan riset ilmiah dalam berbagai bi-
kasih di antara bangsa-bangsa umat Islam da-
dang ilmu pengetahuan dan mengalokasi-
lam menyingkirkan berbagai aral melintang be-
kan satu persen dari jumlah total hasil pe-
rupa berbagai bentuk subordinasi yang meng-
masukan untuk mendanai program-prog-
halangi jalannya dalam menghadapi berbagai
ram penelitian dan pendirian laboratori-
bentuk tantangan modern serta dalam usaha
um ilmiah, dengan berlandaskan pada asas
menggapai apa yang dicita-citakannya yaitu;
kesejahteraan, kekuatan pertahanan, dan ke- kerja sama secara integral di antara uni-
versitas-universitas Islam.
makmuran.
-l!

FIQLH ISLAM IILID 7 Baglan 4. XEPEillUl(Ar{ DAt BERBAGAI XARAKTERISTIIfiY

5. Bekerja sama dengan universitas-univer- tegral, baik pemikiran, pemahaman, perilaku,


sitas Islam untuk membuat rumusan prog- etika dan perbuatan. Hal itu dilakukan dengan
ram kajian yang terdiri dari sejumlah cara menjadikan titiktolah visi dan misi semua
poin pokok yang menjadi target kajian fi- bentuk ilmu pengetahuan harus disesuaikan
qih, serta membentuk komisi tingkat ting- dengan Islam, meniadikan Islam dengan sis-
gi yang terdiri dari para pemikir Islam tem, aturan dan kaidah-kaidahnya sebagai ke-
yang bertugas memantau perkembangan rangka acuan bagi ilmu-ilmu tersebut, dan aqi-
kajian-kajian tersebut dan melegalisasi- dah islamiah harus meniadi tonggak dan pilar
nya, serta memberikan hadiah untuk hasil utama dalam membangun sebuah metodologi
kajian terbaik. dan sistematika pendidikan. Petunjuk-petun-
6. Media informasi di negara-negara Islam juk terpenting konsep yang diharapkan dalam
dengan berbagai bentuknya baik cetak merealisasikan islamisasi pendidikan bisa di-
maupun elektronik haruslah menjadi se- jelaskan seperti berikut:
buah media informasi yang memiliki visi 1. Menjadikan aqidah Islam sebagai asas un-
dan misi mensyiarkan serta menanamkan tuk konsepsi Islam besar yang memberi-
nilai-nilai ibadah kepadaAllah SWTdi muka kan pandangan utuh, integral dan kom-
bumi, menyebarkan nilai-nilai kebaikan, prehensif terhadap alam, manusia dan ke-
keutamaan dan keterbebasan dari pema- hidupan, serta memberikan pengertian ke-
haman-pemahaman yang merusak akal pada manusia tentang Sang Pencipta ke-
pemikiran dan moral, yang sesat dan me- hidupan, hubungan manusia dengan alam,
nyimpang dari jalan yang lurus, serta men- hubungan manusia dengan Sang Pencipta
dukung usaha-usaha menyatukan barisan dan hubungan manusia dengah lingkung-
media-media informasi di dunia Islam. an masyarakat sekitarnya.
7. Membangun ekonomi Islam, bukan ekono- 2. Menjadikan Islam sebagai poros ilmu-ilmu
mi Timur dan bukan pula ekonomi Barat, sosial, humanisme, ekonomi dan politik,
akan tetapi ekonomi Islam yang murni, di- menggali dan memunculkan teori-teori hu-
tambah dengan pembentukan pasar Islam manisme Islam dan keterikatannya dengan
bersama yang di dalamnya kaum Muslim- Sang Pencipta alam, manusia dan kehidup-
in bahu-membahu bekerja sama dalam bi- an. Hal ini dilakukan dengan bekerja sama
dang produksi berikut pemasarannya tan- dan berkoordinasi dengan lembaga dan
pa membutuhkan orang lain selain mere- organisasi-organisasi Islam yang berkecim-
ka. Karena ekonomi merupakan salah satu pung dalam bidang ini, seperti organisasi
pilar penting eksistensi suatu masyarakat, ilmu-ilmu kedokteran Islam dan organisa-
dan keintegralan ekonomi merupakan ja- si pendidikan, kebudayaan dan ilmu pe-
lan untuk menggapai persatuan dan kesa- ngetahuan Islam.
tuan umat Islam. 3. Melakukan langkah-langkahpembuktian
Ketiga akan bahaya dan kerusakan yang ditimbul-
Berangkat dari kesadaran bahwa islami- kan oleh semua bentuk ilmu yang berten-
sasi pendidikan di kawasan Islam pada masa tangan dengan aqidah Islam, seperti ilmu-
sekarang ini adalah sebuah keniscayaan yang ilmu yang beraliran materialisme, sekuler
tidak bisa dihindari guna membairgun genera- dan ateis, ilmu-ilmu yang menyesatkan se-

si-generasi Islam secara benac lurus dan in- perti perdukunan, peramalan dan sihir.
Baglan 4: XEPEMIUXAT{ DAil AERBAGAT XARAXTER|SnXTYA ISLAM IILID 7

fuga, mewaspadai ilmu-ilmu yang dicela, rupakan salah satu intsrumen pokokuntukme-
dikecam, dan diharamkan oleh Islam, be- realisasikan islamisasi pendidikan, proyek ter-
grtu iuga ilmu-ilmu yang berlandaskan pada sebut adalah "proyek islamisasi ilmu pengeta-
kefasikan dan kemaksiatan. huan." Dalam hal ini, Institut Pemikiran Islam
4. Menulis ulang sejarah ilmu pengetahuan, Internasional adalah yang mempersiapkan hal-
menjelaskan perjalanan perkembangan- hal yang dibutuhkan oleh proyek tersebut be-
nya, kontribusi kaum Muslimin di dalam- rupa pembuatan rencana, rancangan, dan kon-
nya, membersihkannya dari teori-teori ori- sep langkah-langkah realisasi melalui berba-
entalis dan westernisasi yang disusupkan gai makalah, tulisan, dan seminar-seminar.
ke dalamnya yang memutarbalikkan per- Wallaahul Muwaffiq.
jalanan seiarah yang benar. Meniniau kem-
bali pengklasifikasian ilmu pengetahuan SE'UMLAH KEPUTUSAN DAN REKOMEN.
dan metode-metode penelitian dan kajian DASI HASIL PERTEMUAN MUKTAMAR KE.
sesuai dengan pandangan Islam. Semua itu LIMA MAIELIS MAIMA' AL.FIQIH AL.ISLAMI,
dilakukan melalui berbagai aktivitas insti- KUWAIT, 1-6 JUMADIL UUt L4O9 H/LO-L5
tut dan pusat-pusat riset ilmiah, sentra- DESEMBER 1988 M
sentra ekonomi Islam di seluruh penjuru
B i sm ill a ah i rrah maan i rrah i i m.
negara-negara Islam.
Segala puji hanya bagi Allah SWT Tuhan
5. Merekonstruksi jalinan antara ilmu-ilmu
semesta alam. Shalawat dan shalawat bagi ba-
yang mengkaji seputar alam, manusia dan
ginda Nabi kita Muhammmad pemungkas para
kehidupan dengan Sang Penciptanya. Oleh
nabi, bagi keluarga dan para sahabat beliau.
sebab itu, seorang ilmuwan yang melaku-
kan kajian dan penelitian dalam bidang-
Keputusan 1
bidang tersebut harus tahu dan sadar bah-
Tentang Masalah Keluarga Berencana
wa itu semua adalah ciptaan Tuhan yang
sangat akurat, cermat, dan sempurna. Sidang Majma' al-Fiqih al-lslami yang ber-
6. Meletakkan aturan, ukuran dan kaidah- langsung pada putaran muktamar kelima di
kaidah yang disarikan dari agama Islam, Kuwait dari tanggal 1-6 |umadil Ula 1a09 H/
atau yang sejalan dengan visi dan misi 10-15 Desember 1988 M.
Islam, supaya meniadi prinsip-prinsip da- Setelah menelaah kajian-kaiian yang di-
sar bagi seluruh ilmu pengetahuan atau presentasikan oleh para anggota sidang dan
untuk salah satu disiplin ilmu, memperli- para pakar seputar tema "keluarga berencana"
hatkan kekurangan dan sisi-sisi negatifme- dan setelah mendengar diskusi-diskusi yang
tode Barat yang membuat jurang pemisah berlangsung seputar tema tersebut.
sangat dalam antara agama dan ilmu, atau Berdasarkan pada kenyataan bahwa di an-
membangun ilmu secara keliru seperti ilmu tara maksud dan tuiuan pernikahan dalam sya-
sejarah, ekonomi, dan sosial. riat Islam adalah berketurunan dan menjaga
Perlu untuk diperhatikan juga, bahwa di keberlangsungan eksistensi manusia, bahwa ti-
sana terdapat sebuah proyek yang bisa men- dak boleh mengesampingkan dan menyia-nyra-
jadi elemen pendukung untuk mencapai tuju- kan salah satu dari maksud dan tujuan dari per-
an islamisasi pendidikan, bahkan mungkin le- nikahan ini, karena hal itu bertentangan nash-
bih dari itu bisa dikatakan proyek tersebut me- nash syariat, petunjuk dan arahan-arahannya
FIqLH ISLAM JILID 7 B4!an 4: TGPEMIUXAT{ DAN BERBAGAI XARAI(TERISTII$YA

yang menyerukan untuk memperbanyak ke- Keputusan Nomor 2 dan 3


turunan, meniaga dan memerhatikannya, yang Tentang Masalah Memenuhi fanii dan
hal itu tercermin pada pandangan Islam yang Peniualan lvluraabahah kepada Pihak yang
mengukuhkan bahwa menjaga keturunan (hlf Mengaiukan Permohonan Pembelian (aI'
zhun nas[) adalah salah satu dari lima hal yang Muraabahah lil Aamir bisY SYiraa)
syariat-syariat diturunkan untuk melindungi
Sidang Maima'al-Fiqih al-lslami yang ber-
dan menjaganya.
langsung pada putaran muktamar kelima di
Dengan ini, sidang memutuskan hal-hal be-
Kuwait dari tanggal 1-6 fumadil Ula 1409 H/
rikut: 10-15 Desember 19BB M'
L. Tidak boleh menerbitkan undang-undang
Setelah menelaah kajian-kaiian yang disa-
umum yang membatasi kebebasan pasang- jikan oleh para anggota sidang dan para pakar
an suami-istri untuk berketurunan.
tentang tema "Memenuhi jani dan penjualan
2. Haram hukumnya menghilangkan kemam- muraabahah kepada pihak yang mengajukan
puan dan potensi berketurunan pada laki- permohonan pembelian," serta setelah mende-
laki maupun perempuan, yaitu yang dike- ngar diskusi-diskusi yang berlangsung seputar
nal dengan istilah pemandulan, selama me- tema tersebut.
mang tidak ada kondisi darurat yang me-
Dengan ini sidang memutuskan:
maksa untuk melakukan hal itu dengan
L. Penjualan muraabahah kepada pihakyang
kriteria-kriteria darurat yang ditetapkan mengaiukan permohonan pembelian [al-
oleh syara'.
muraabahah lil aamir bisy syiraa') adalah
3. Boleh melakukan pengontrolan dan peren-
boleh apabila memang barang yang di-
canaan kehamilan yang bersifat sementa-
maksudkan telah berada dalam kepemilik-
ra dengan tujuan memberi jarak antara pe-
an pihak termohon dan telah terjadi al-
riode kehamilan satu dengan periode ke- qab dhu [penyerahterimaan, pemegangan)
hamilan berikutnya supayatidakterlalu de-
terhadapnya yang diakui dan sah menu-
kat, atau dengan tujuan untuk menghen- rut syara', juga selama yang bertanggung
tikan terjadinya kehamilan selama jangka jawab terhadap kerugian ketika terjadi ke-
waktu tertentu, apabila memang ada kon- rusakan sebelum diserahterimakan, tang-
disi hajat yang bisa diterima secara syara' gung iawab mengembalikan karena cacat
yang menuntut untuk melakukan hal ter- yang tersembunyi dan hal-hal lain yang
sebut, sesuai dengan penilaian dan per- bisa menjadi alasan untuk mengembalikan
timbangan pasangan suami-istri yang ber- barang yang bersangkuan setelah diserah-
sangkutan dan itu dilakukan setelah me- terimakan adalah pihak termohon, juga
lalui proses musyawarah di antara mere- telah memenuhi syarat-syarat iual-beli dan
ka berdua dan keduanya memang setuju tidak ditemukan hal-hal yang menghalangi
untuk melakukan hal itu. Namun dengan dilakukannya jual beli.
syarat hal itu tidak menimbulkan dampak
2. fanji atau komitmen [yaitu yang berasal
kemudharatan, cara dan sarana yang digu-
dari salah satu pihak yaitu pihakpemohon
nakan legal dan itu tidak sampai mengan-
atau pihak termohon secara tersendiri),
cam keselamatan kandungan janin yang
maka menurut perspektif hukum agama,
sedang ada. Wallaahu A' lam.
lanii itu mengikat dan meniadi kewajiban
Baglan 4: xEPEtllul(AN DAII BERBAGTII IOIRA|(TERISTIKIIYA FrqH rsLAM ltl-tDT

pihak yang berianji sehingga ia harus me- hal berikut:


menuhinya kecuali iika ada uzur. 1. Bank-bank Islam hendaknya memperluas
Menurut perspektif hukum pengadilan, jan- aktivitasnya mencakup semua bentuk-ben-
ji itu juga menjadi kewajiban pihak yang tuk penumbuhan dan pengembangan per-
berjanji apabila janji tersebut digantung- ekonomian, terlebih dalam bidang pendiri-
kan kepada suatu sebab dan sesuatu yang an proyek-proyek industri atau perdagang-
dijanjikan telah resmi menjadi beban aki- an yang dilakukan dengan usaha sendiri,
bat adanya janji tersebut. Dalam kasus ini, atau melalui kerfa sama mitra usaha (mu-
dampak hukum wajib dan berlaku mengi- syaorakah) dan mudhaarabah dengan pi-
katnya janji itu ada kalanya dengan me- hak-pihak lain.
menuhi dan merealisasikan janii tersebut, 2. Mempelajari bentuk-bentuk implementasi
atau dengan membayar kompensasi ganti kegiatan "muraabahah kepada pihak pe-
rugi untuk kerugian yang benar-benar ter- mohon pembelian" yang dilakukan oleh
jadi akibat tidak dipenuhinya janii terse- bank-bank Islam, untuk selaniutnya dijadi-
but tanpa ada uzur. kan sebagai titik tolak pembuatan aturan
3. Al-Muwaa'adah (saling berjanji yang ter- dan prinsip-prinsip dasar yang bisa men-
jadi di antara kedua belah pihak, masing- cegah teriadinya celah-celah kekurangan
masing pihak saling berjanji kepada pihak dalam pempraktikan dan pengimplemen-
yang lain) adalah boleh dalam iual beli tasian muraabahah, serta bisa membantu
muraabahah disertai dengan adanya sya- pengimplementasian hukum-hukum syara'
rat'khiyaar untuk kedua belah pihak atau secara umum atau hukum-hukum syara'
untuk salah satunya. yang khusus berkaitan dengan aktivitas
Oleh sebab itu, apabila tidak dibarengi de- penjualan muraabahah kepada pihak pe-
ngan adanya khiyaar, muwaa'adah itu ti- mohon. Wollaahu A'lam.
dak boleh. Karena muwoa'adah yang me-
ngikat dan menjadi waiib dalam iual beli Keputusan Nomor 4
muraabahah menyerupai iual beli itu sen- Tentang Masalah Perubahan
diri, sehingga ketika itu disyaratkan bah- Nilai Mata Uang
wa pihak penjual memang benar-benar te- Sidang Majma' al-Fiqih al-lslami yang ber-
lah memiliki barang yang dijual, supaya di langsung pada putaran muktamar kelima di
sana tidak ada pelanggaran terhadap la- Kuwait dari tanggal 1-6 )umadil Ula 1409 H/
rangan Rasulullah saw. yaitu larangan se- 10-15 Desember 1988 M.
seorang menjual sesuatu yang tidak ada Setelah menelaah kaiian-kajian yang di-
pada dirinya (tidak ia miliki).
sampaikan oleh para anggota sidang dan para
Muktamar kelima Majma' al-Fiqih al-ls- pakar terkait tema "Perubahan nilai mata uang"
Iami berdasarkan hasil pengamatannya yang dan mendengar diskusi-diskusi yang berlang-
menunjukkan bahwa aktivitas-aktivitas bank- sung seputar tema tersebut.
bank Islam lebih banyak adalah mengarah ke- Setelah menelaah hasil keputusan Majma'
pada pendanaan melalui jalur peniualan mu-
al-Fiqih al-Islami nomor 9 pada putaran muk-
raabahah kepada pihakyang mengajukan per-
tamar ketiga, bahwa mata uang kertas adalah
mohonan pembelian. Berdasarkan hal terse- mata uang yang bersifat anggap an (nuquud
but, muktamar juga merekomendasikan hal- i'tibaariyyah, sebenarnya tidak memiliki nilai
ISLAM IILID 7 Baglan 4: XEPEillLll(AN DAl{ BERBAGAI I(ARAKTERISTIIfiY

intrinsik tapi dianggap memiliki nilai), memi- hak-hak pribadi para pemiliknya. Pada
liki sifat tsamaniyyah (sebagai alat penukar masa modern sekarang, sebagaimana yang
atau harga pembayaran) secara utuh, dan me- berlaku, hak-hak itu memiliki nilai finan-
miliki hukum-hukum syara'yang sama seperti sial yang diakui. Menurut perspektif hu-
yang diberlakukan terhadap mata uang emas kum syara', hak-hak tersebut adalah hak-
dan perak, baik dari segi hukum-hukum riba, hak yang diakui, sehingga tidak boleh ada
zakat, pesan (salam) dan hukum-hukum mata pelanggaran terhadapnya.
uang emas perak lainnya. 2. Boleh melakukan pen-tasharufan terha-
Dengan ini sidang memutuskan: dap nama, alamat, merk dan logo dagang,
Bahwa yang diperhitungkan dalam pem- serta boleh dialihtangankan dengan ganti
bayaran dan pengembalian utang berupa mata komersial dengan syarat tidak ada unsur
uang tertentu yang sudah tetap dan positif ada- gharar (penipuan, risiko), tadliis (mani-
lah dengan serupanya [dengan sesuatu yang pulasi, informasi yang tidak len gkap, asym-
sama dengan sesuatu yang diutang, dengan metric information) dan al'ghisysy (peni-
mata uang yang sama dan dalam iumlah nomi- puan), berdasarkan pertimbangan bahwa
nal yang sama dengan yang diutang) bukan semua itu telah meniadi hak materil.
dengan nilainya. Karena menurut prinsip, u- 3. Hak karya tulisan dan hak karya cipta atau
tang dikembalikan dan dibayar dengan seru- penemuan adalah hak yang dilindungi se-
panya. cara syara'. Para pemiliknya berhak mela-
Oleh sebab itu, tidak boleh mengaitkan u- kukan pen-tasharufan terhadapnya, dan
tang yang tetap dan positif dalam tanggungan tidak boleh ada pelanggaran terhadapnya.
apa pun sumber dan asal mula utang tersebut Wallaahu A'lam.
fapakah utang itu berasal dari piniaman utang,
ataukah karena jual beli tidak secara tunai dan Keputusan Nomor 6
sebagainya) dengan tingkat nilai harga daya Tentang Masalah Penyewaan yang Bera'
belinya (nilai tukar nya). Wallaa hu A' I am. khir dengan Pemilikan (abliiaar al'Munta'
hii bi at-Tamlitk)
Keputusan Nomor 5
Sidang Majma'al-Fiqih al-lslami yang ber-
Tentang Masalah Hak-Hak Maknawi
langsung pada muktamar putaran kelima di
Sidang Majma' al-Fiqih al-Islami yang ber- Kuwait dari tanggal 1-6 fumadil Ula 1409 H/
langsung pada putaran muktamar kelima di 10-15 Desember 1988 M.
Kuwait dari tanggal 1-6 fumadil Ula 1409 H/ Setelah menelaah kajian-kajian dari para
10-15 Desember 19BB M. anggota dan para pakar seputar tema "Penye-
Setelah menelaah kajian-kajian yang dise- waan yang berakhir dengan pemilikan" dan se-
rahkan oleh para anggota dan para pakar se- telah mendengarkan secara saksama diskusi-
putar tema "Hak-hak maknawi" dan mende- diskusi yang berlangsung seputar tema itu.
ngarkan secara saksama diskusi-diskusi yang Setelah menelaah keputusan Maima' al-
berlangsung seputar tema itu. Fiqih al-lslarni nomor 1 pada muktamar pu-
Dengan ini sidang memutuskan: taran ketiga terkait jawaban untuk sejumlah
1. Nama, alamat, merk dan logo dagang, pertanyaan Bank Pembangunan Islam poin dua,
karya cipta, penemuan, semua itu adalah khususnya masalah aktivitas penyewaan.
Baglan 4: I(EPETIILIKAN DAN BERBAGA! XARA!(TERENKNYA ISLAM IILID 7

Dengan ini sidang memutuskan: Kuwait dari tanggal 1-6 fumadil Ula 1409 H/
L. Yang lebih utama adalah tidak memprak- 10-15 Desember 19BB M.
tikkan bentuk-bentuk penyewaan yang Setelah tema "Pendanaan properti untuk
berakhir pada pemilikan, akan tetapi se- membangun dan membeli perumahan" dipre-
bagai solusi alternatifnya ada sejumlah sentasikan, maka sidang memutuskan,
bentuk transaksi lain yang bisa dipraktik- Menunda pembahasan tema "Pendanaan
kan, di antaranya adalah dua bentuk tran- properti untuk pembangunan perumahan" be-
saksi berikut, rikut keputusan khusus untuk tema tersebut
a. Penjualan dengan pembayaran secara pada putaran pertemuan keenam, guna meng-
angsuran disertai dengan sejumlah ja- kaji dan menganalisis secara lebih dalam ter-
minan yang cukup. lebih dahul u. Walla ahul M uw affi q.
b. Akad sewa dengan cara pihak pemilik
barang yang disewa, setelah cicilan Keputusan Nomor B
biaya sewa yang ada telah terlunasi di Tentang Masalah Pembatasan atau
tengah-tengah masa sewa, memberi- Standardisasi Keuntungan Pedagang
kan khiyaar (opsi pilihan) kepada pi-
Sidang Majma'al-Fiqih al-lslami yang ber-
hak penyewa untuk memilih salah
langsung pada muktamar putaran kelima di
satu dari tiga hal berikut,
Kuwait dari tanggal 1-6 fumadil Ula 1409 H/
- Memperpanjang masa sewa. 10-15 Desember 1988 M.
Mengakhiri dan tidak memper-
Setelah menelaah kajian-kajian dari para
panjang lagi akad sewa yang ada,
anggota dan para pakar seputar tema "Pemba-
dan mengembalikan barang yang
tasan keuntungan pedagang" dan setelah men-
disewa kepada pemiliknya.
dengarkan secara saksama diskusi-diskusi yang
- Membeli barang yang disewa de- berlangsung seputar tema itu.
ngan harga pasar ketika masa
Dengan ini sidang memutuskan:
sewa telah berakhir.
1. Prinsip asal yang ditetapkan oleh nash-nash
2. Ada beragam bentuk sewa yang berakhir
dan kaidah-kaidah syara' adalah, membiar-
dengan pemilikan dan diputuskan untuk
kan orang-orang bebas dalam melakukan
menunda pembahasannya pada pertemuan
transaksijual-beli dan p en-tasharuf-an ter-
yang akan datang, setelah mendapatkan
hadap aset dan harta benda yang mereka
beberapa pola bentuk akad sewa seperti
miliki dalam koridor hukum-hukum sya-
itu dan penjelasan tentang sejumlah hal
riah Islam dan norma-normanya, sebagai
yang terkait dengannya, bekerja sama de-
pengimplementasiankemutlakanay at, " H qi
ngan bank-bank Islam untukmengkaji dan
orang-orang yang beriman, janganlah kamu
menganalisisnya serta mengeluarkan ke-
saling memakan harta sesamamu dengan
putusan untuk itu. Wallaahu A'lam.
jalan yang batil, kecuali dengan jalan per-
niagaan yang berlaku dengan suka sama
Keputusan Nomor 7
suka di antaro kamu." (an-Nisaa': 29)
Tentang Masalah Pendanaan Properti un-
tuk Membangun dan Membeli Perumahan 2. Tidak ada batasan tertentu untuk suatu
keuntungan yang harus dipatuhi oleh para
Sidang Mojma' al-Fiqih al-lslamiyang ber-
pedagang dalam transaksi yang mereka
langsung pada muktamar putaran kelima di
lakukan. Akan tetapi, semua itu diserah-
.t

- :
j

Ba$an4:i(EPEilIUXA]{D I{BERB G IX R X'ERISTII$Y


FIQLH ISI.AM )IIID 7

kan kepada situasi dan kondisi perdagang- Kuwait dari tanggal 1-6 fumadil Ula 1409 H/
an secara umum, serta kondisi pedagang 10-15 Desember 1988 M.
dan barang, dengan tetap meniaga dan Setelah menelaah kaiian-kaiian dari para
menjuniung tinggi etika dan norma-nor- anggota dan para pakar seputar tema "'urfi'
ma syariah, seperti keramahan, kerelaan, dan setelah mendengarkan secara saksama dis-
toleran, peringanan, dan pemudahan' kusi-diskusi yang berlangsung seputar tema
3. Banyak sekali nash-nash syariat Islam itu.
yang menegaskan tentang keharusan ber- Dengan ini sidang memutuskan:
transaksi dengan cara-cara yang baik, iauh 1. Yang dimaksud dengan 'urf adalah sesua-
dari segala bentuk praktik yang diharam- tu yang sudah menjadi kebiasaan manusia
kan, seperti penipuan, manipulasi, tadliis, dan mereka menialankan aktivitas berda-
istighfaal [eksploitatif, mengambil keun- sarkan sesuatu itu, baik sesuatu itu beru-
tungan dari kelengahan dan ketidaktahuan pa ucapan, perbuatan atau sesuatu yang
seseorang), pemalsuan dan pembohongan ditinggalkan. 'Ilrf ada yang diakui dan di-
tentang keuntungan yang sebenarnya, pe- perhitungkan secara syara' dan ada yang
nimbunan dan monopoli, yang semua itu tidak diakui dan tidak diperhitungkan'
menimbulkan kemudharatan baik bagi pri- 2. 'Ilrf apabilaberskala khusus, 'urf rtu diper-
badi mauPun masYarakat luas' hitungkan dan diterapkan hanya terbatas
4. Waliyyul amrf (penguasa, pemerintah) ti- pada orang-orang yang berada dalam ling-
dak boleh melakukan intervensi dengan kungan dan ruang lingkup 'url tersebut'
membuat patokan dan standar harga (tos- Apabila 'urf ituberskala umum, 'urlitu di-
'iir), kecuali apabila ditemukan adanya perhitungkan dan diterapkan bagi semua
kekacaudn dan ketidaknormalan pada ak- orang.
tivitas pasar dan harga karena dipicu oleh 3. 'Itrf yangdiperhitungkan dan diakui se-
faktor-faktor yang sengaia dibuat-buat' cara syara' adalah 'urf yang memenuhi
Oleh sebab itu, iika ada kondisi seperti syarat, ketentuan dan kriteria-kriteria se-
itu, wal$ryul amri bisa melakukan inter- perti berikut,
vensi dengan mengambil langkah kebiiakan a. Tidak bertentangan dengan syariat'
yang adil, rasional dan proporsional yang Oleh sebab itu, apabila suatu 'urf ber'
bisa mengontrol dan mengatasi faktor- tentangan dengan suatu nash sYara'
faktor kekacauan, ketidakberesan, pe- atau salah satu kaidah dan prinsip sya-
loniakan harga yang tidak wajar, pe- ra', itu adalah 'urfYangrusak'
nipuan dan praktik-praktik ilegal lain- b. Harus berla}u secara berkesinambung-
nya terseb ul. Wallaahu A'lam' an atau lumrah dan rata-rata'
c. 'Uy'harus memang ada dan berlaku ke-
KePutusan Nomor 9 tika diadakan suatu pen- tdsharuf-an'
Tentang Masalah 'Uy'(Hukum Adat d. Kedua belah pihak yang melakukan
Kebiasaan, Common Law) akad tidak secara eksplisit menyatakan
sesuatu yang tidak sesuai dengan 'url
Sidang Maima' al-Fiqih al-lslami yang ber-
tersebut. Apabila mereka berdua seca-
langsung pada muktamar putaran kelima di
ra ielas menyatakan sesuatu yang tidak
Baglan 4: XEPEMIUIGil DAII BERBAGAI XARAI(TERISTII$YA FIQLH ISLAM JITID 7

sesuai dengan'urf yangberlaku,'urf itn rakyatnya, m en ghilan gkan faktor- fakto r kete -
tidak lagi diperhitungkan. gangan, pertentangan dan konflik yang terjadi
e. Seorang faqih -baik itu mufti atau qa- di kawasan mereka, serta menciptakan kondi-
dhi [hakim)- jangan bersikapTumuud si aman, damai dan kondusif di negara-negara
[kaku) ketika berinteraksi dengan ki- Islam.
tab-kitab karya fuqaha tanpa memper- Dengan ini sidang memutuskan:
timbangkan dan memperhatikan per- Tugas dan kewajiban utama dan pertama
ubahan dan perbed aan'urf. Wallaahu bagi orang yang memegang dan menguasai
A'lam. urusan fpemerintah) kaum Muslimin adalah
menerapkan dan memberlakukan syariatAllah
Keputusan Nomor 10 Sffi menyerukan kepada seluruh pemerintah-
Tentang Masalah Penerapan dan Pem- an di negara-negara Islam untuk segera mene-
berlakuan Hukum-Hukum Syariat Islam rapkan dan memberlakukan syariat Islam ser-
ta menjadikannya sebagai rujukan hukum, per-
Sidang Majma' al-Fiqih al-lslamf yang ber-
aturan dan perundang-undangan secara utuh,
langsung pada muktamar putaran kelima di
total dan permanen di dalam semua bidang dan
Kuwait dari tanggal 1-6 |umadil Ula 1409 H/
aspek kehidupan, mengajak seluruh elemen
10-15 Desember 1988 M.
masyarakat Islam baik individu, komunitas
Setelah menelaah kajian-kajian dari para
maupun negara untuk memegang teguh agama
anggota dan para pakar seputar tema "Penerap-
Allah SWT dan mengimplementasikan syariat-
an hukum-hukum syariat Islam" dan setelah
Nya dengan berdasarkan keyakinan bahwa
mendengarkan secara saksama diskusi-diskusi
agama Islam adalah aqidah, syariat, moral,
yang berlangsung seputar tema itu dan dengan
etika, dan manhajkehidupan (way of hfe).
mengingat dan menimbang bahwa Majma' al-
Sidang juga merekomendasikan hal-hal
Fiqih al-lslami yang terlahir dari sebuah ke-
berikut:
inginan mulia dari muktamar Islam tingkat
tinggi ketiga yang berlangsung di Mekah al-
1, Majma' al-Fiqih al-lslami secara berkesi-
nambungan terus melakukan kajian dan
Mukarramah, dengan maksud untuk mencari
studi-studi yang mendalam terhadap ber-
solusi alternatif syar'i untuk menjawab ber-
bagai aspek-aspek tema "Penerapan dan
bagai problematika umat Islam, mengontrol
pemberlakuan syariat Islam" serta terus
masalah kehidupan umat Islam dengan aturan
mengawal dan mengontrol sejauh mana pe-
dan norma syariat Islam, menyingkirkan ber-
nerapan syariat Islam yang telah tereali-
bagai rintangan yang menghalangi dan meng-
sasi di negara-negara Islam.
ganggu dalam penerapan syariat Islam, me-
nyediakan semua bentuk fasilitas, instrumen,
2. Melakukan koordinasi secara intensif anta-
ra Majma' al-Fiqih al-lslami dan lembaga-
sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam
lembaga keilmuan lainnya yang memiliki
penerapan dan pemberlakuan syariat Islam.
perhatian terhadap masalah penerapan dan
fuga sebagai wujud ikrar dan pendeklara-
pemberlakuan syariat Islam, mempersiap-
sian akan ketundukan kepada hukum dan atur-
kan berbagai konsep, rancangan, fasilitas,
an-aturan Allah SWT sebagai pengaktualisasi-
instrumen dan kajian-kajian yang bisa di-
an akan supremasi dan kedaulatan syariat-
gunakan untuk menyingkirkan berbagai
Nya, menghilangkan kondisi kontradiktif yang
kendala dan keraguan yang menghambat
terjadi di antara sebagian pemimpin Islam dan
FIQLH ISI.AM IILID 7 Baglan 4: XEPEilIIUI(AN DAl{ BERB,IGAI IGRAXTERISTII(I{YA

penerapan syariat Islam di negara-negara dari agenda kegiatan Majma' al-Fiqih al-Islami.
Islam. Wallaahul Muwaffiq.
3. Mengumpulkan rancangan undang-un-
dang Islam yang telah dibuat di berbagai SE'UMIAH KEPUTUSAN DAN
negara Islam untuk selanjutnya dikaji dan REKOMENDASI HASIL SIDANG
dianalisis untuk dijadikan sebagai bahan MAI tlA', AL- FI QI H AL- I SUIM I PAD A
niasukan dan pertimbangan. MUKTAMAR PUTARAN KEENAM YANG
4. Menyerukan reformasi metode pendidikan DISELENGGARAKAN DI JEDDAH KERAJAAN
dan berbagai media informasi, memanfa- ARAB SAUDI PADA TANGGAL T7.23
atkannya untuk mendukung realisasi pene- SYABAN r4tOH/14-20 MARET 1990 M
rapan syariat Islam, mempersiapkan gene-
Bi smi Il a a hi rr a h m a a n i rr a h i i m
rasi Muslim yang menjuniung tinggi hu-
Segala puji hanya bagi Allah SWT Tuhan
kum dan syariatAllah SWT.
semesta alam, shalawat dan salam untuk ba-
5. Meningkatkan kemampuan dan kompeten-
ginda agung Muhammad saw. pemungkas para
si para tenaga pendidik dan lulusan, seper-
nabi, untuk keluarga dan para sahabat beliau.
ti para hakim agung, jaksa daerah dan pe-
ngacara guna mempersiapkan tenaga yang
Keputusan Nomor S2/t/6
dibutuhkan untuk penerapan syariat Islam.
Tentang Masalah Pembiayaan Propertis
Wallaahul Muwaffiq.
Untuk Pembangunan dan Pembelian
Perumahan
Keputusan Nomor 13
Tentang Komisi Undang-Undang Islam Sidang Majma' al-Fiqih al-lslami yang
Internasional berlangsung pada muktamar putaran keenam
di feddah Kerajaan Arab Saudi dari tanggal 17-
Sidang Majma' al-Fiqih al-lslamf yang ber- 23 Sya'ban l4l0 H/74-20 Maret 1990 M.
Iangsung pada muktamar putaran kelima di Setelah menelaah sejumlah hasil kajianyang
Kuwait dari tanggal 1-6 fumadil Ula 1409 H/ sampai ke meja Majma' al-Fiqih al-lslami ter-
10-15 Desember 19BB M. kait topik "Pembiayaan propertis untuk mem-
Setelah menelaah dan membaca memoran- bangun dan membeli perumahan" dan setelah
dum yang berkaitan dengan rencana anggaran mendengar diskusi-diskusi yang berlangsung
dasar komisi undang-undang Islam internasi- seputar topik tersebut.
onal yang diserahkan kepada Majma' al-Fiqih Dengan ini sidang memutuskan:
al-lslami dari hasil muktamar menteri luar ne-
1. Rumah adalah salah satu kebutuhan dasar
geri negara-negara Islam ketuiuh belas yang
manusia dan harus disediakan melalui cara-
berlangsung di Amman Yordania dengan no-
cara yang legal dengan dana yang halal.
mor 45/L7 S. Cara yang ditempuh oleh bank-bank pro-
Dengan ini sidang memutuskan: perti dan perumahan serta yang lainnya,
Menyetujui untuk mengkaii rencana ang- yaitu melalui bentuk pemberian kredit pin-
garan dasar komisi undang-undang Islam in-
iaman dengan bunga baik sedikit maupun
ternasional dan menerima penyerahan tugas ba-nyak, adalah cara yang haram menu-
yang dipercayakan kepada komisi yang ber- rut syara', karena itu berarti bentuk tran-
sangkutan untuk selanjutnya menjadi bagian saksi dengan riba.
Baglan 4: KEPEilIILIIGN DAN BERBAGAI IGRATTERISTIKNYA FIqLH ISI.AM JITID 7

2. Di sana ada sejumlah cara yang legal yang c. Kepemilikan rumah tempat tinggal de-
bisa meniadi solusi alternatif dalam penye- ngan melalui akad ishtishnaai berda-
diaan perumahan dengan bentuk kepemi- sarkan pada pertimbangan bahwa akad
likan [terlebih lagi hal itu bisa dilakukan ishtishnaa' adalah akad yang berlaku
melalui cara penyewaan). Di antaranya ada- mengikat. Dengan demikian, berarti
lah, pembelian rumah di sini terjadi sebe-
a. Negara bisa memberikan fasilitas ke- lum rumah tersebut dibangun, dan di
pada masyarakat yang ingin memiliki sini disyaratkan harus menjelaskan
rumah tempat tinggal dengan cara me- kriteria dan spesifikasi rumah yang di-
nyediakan piniaman utang khusus un- inginkan secara detail dan akurat se-
tuk mendirikan perumahan dengan pe- hingga bisa diketahui dengan jelas su-
ngembalian secara angsuran yang se- paya tidak mengakibatkan munculnya
suai tanpa bunga, baik dalam bentuk perselisihan di kemudian hari. Di sini,
bunga yang dinyatakan secara jelas pembayaran harganya tidak harus lang-
maupun bunga yang dibungkus de- sung tunai secara keseluruhan, akan
ngan istilah "biaya administrasi." tetapi boleh dengan cara dicicil sesuai
Hanya saja, apabila memang kondisi dengan yang disepakati oleh kedua be-
yang ada menuntut adanya biaya yang lah pihak, dengan tetap memperhati-
dibutuhkan dalam proses pencairan kan aturan dan syarat-syarat yang di-
pinjaman, pengawasan, kontrol dan tetapkan dalam akad ishtrshnaa' oleh
'proses pengembaliannya, itu boleh para fuqaha yang membedakan anta-
memintanya dari pihak peminjam, ra akad ishtishnaa'd,engan akad salam
namun dengan syarat biaya yang di- (pesan).
bebankan kepadanya harus sesuai de- Sidang juga merekomendasikan,
ngan besaran ongkos yang memang Untuk terus melakukan kajian-kajian guna
riil yang dibutuhkan dalam proses mencari cara-cara lain yang legal dalam penye-
pemberian pinjaman, tidak boleh lebih diaan rumah tempat tinggal bagi masyarakat
dari itu sebagaimana yang dijelaskan yang ingin memilikinya.
pada poin satu dari keputusan nomor
satu muktamar Majma' al-Fiqih al-ls- Keputusan Nomor 53/2/6
lami putaran ketiga. Tentang Masalah Peniualan dengan
b. Penyediaan perumahan dikuasai dan Pembayaran Secara Angsuran
dikelola langsung oleh negara-negara
Sidang Majma'al-Fiqih al-lslami yang ber-
yang memang mampu untuk itu, dan
langsung pada muktamar putaran keenam
menjualnya kepada masyarakat yang
di feddah Kerajaan Arab Saudi dari tanggal 17-
ingin memiliki rumah dengan pemba-
23 Sya'ban L4l0 H/14-20 Maret 1990 M.
yaran secara tidak tunai dengan cara
Setelah menelaah sejumlah hasil kajian
angsuran, berdasarkan pada aturan dan
yang sampai ke meja Majma'ol-Fiqih al-lslami
ketentuan-ketentuan syara' yang dij e-
terkait topik "Penjualan secara angsuran" dan
laskan dalam hasil keputusan mukta-
setelah mendengar diskusi-diskusi yang ber-
mar Majma' al-Fiqih al-lslami putaran
langsung seputar topik tersebut.
keenam nomor 53/2/6.
Dengan ini sidang memutuskan:
FIQLH IS1AM IILIDT B.gtan 4: xEPEtlulqil DAt BERB GAI lORAxTERlSTtxilYl

1.. Boleh melakukan penjualan dengan harga 5. Secara syara', seorang penjual dengan har-
tidak tunai yang lebih tinggi dari harga tu- ga tidak secara tunai boleh mensyaratkan
nai, Sebagaimana pula, boleh menyebut- kepada pihak pembeli bahwa angsuran-
kan harga suatu barang secara kontan se- angsuran yang ada jatuh tempo sebelum
mentara pembayaran harganya diangsur waktunya apabila pihak pembeli terlam-
dalam jangka waktu tertentu yang diketa- bat dalam membayar sebagian angsuran,
hui dengan pasti. fual beli yang ada tidak selama memang pihak pembeli menyetu-
sah kecuali iika kedua belah pihak mene- jui hal itu ketika melakukan akad.
gaskan dan memastikan apakah pemba- 6. Setelah terjadi peniualan, pihak peniual ti-
yarannya adalah secara tunai ataukah ti- dak berhak mempertahankan kepemilikan
dak secara tunai. Oleh sebab itu, apabila barang yang dijual. Akan tetapi, pihak pen-
akad iual beli yang dilakukan masih me- jual boleh menqlaratkan kepada pihakpem-
ngambang, belum jelas dan belum pasti beli bahwa barang yang dijual itu tetap
apakah secara tunai ataukah tidak, seki' berada di tangannya sebagai gadaian demi
ranya belum teriadi kesepakatan yang pas- menjamin haknya dalam mendapatkan
ti dan tegas atas satu harga yang pasti, itu pembayaran angsuran.
tidak boleh. Sidang juga merekomendasikan,
2. Secara syara', tidak boleh melakukan jual Mengkaii seiumlah permasalahan yang ter-
beli secara tidak tunai yang disertai de- kait dengan penjualan dengan pembayaran se-
ngan penetapan suatu bunga angsuran cara angsuran, untuk selaniutnya keputusan
yang terpisah dari harga yang ada, seki- final terkait seiumlah permasalahan tersebut
ranya bunga itu dikaitkan dengan jangka akan diambil setelah kajian-kajian yang berkait-
waktu atau tempo yang ada, baik apakah an dengan seiumlah permasalahan itu cukup
persentase bunga itu ditentukan berdasar- tersedia. Di antara permasalahan itu adalah:
kan kesepakatan kedua belah pihak atau 1. Pendiskonan oleh pihak penjual terhadap
disesuaikan dengan persentase bunga yang nota tagihan pembayaran angsuran yang di'
biasa berlaku. tangguhkan pada bank.
3. Apabila pihak pembeli terlambat dalam 2. Memaiukan tempo pembayaran utang se-
membayar angsuran dari batas waktu yang bagai bandingan pengguguran sebagian u-
ditentukan, tidakboleh ada suatu tambah- tang tersebut.
an yang diminta darinya (denda keterlam- 3. Dampak dan pengaruh kematian terhadap
batan), apakah itu memang telah disyarat- iatuh temponya angsuran (apakah kema-
kan sebelumnya maupun tidak karena itu tian seseorang yang masih memiliki tang-
masuk kategori riba yang diharamkan. gungan angsuran bisa menjadikan angsu-
4. Pihakpembeliyangmemangmampu, iati- ran itu iatuh tempo ataukah tidak).
dak boleh mengulur dan menunda-nunda
pembayaran angsuran yang telah iatuh Keputusan Nomor 54/3/6
masa pembayarannya. Namun, meskipun Tentang Masalah Transaksi Yang
begitu, secara syara' tidak boleh ada pem- Ditalmkan Melalui Alat Komunikasi
berlakuan syarat dan ketentuan bahwa apa- Modern
bila pihak pembeli terlambat dalam mem-
Sidang Maima' al-Fiqih al'lslami yang
bayar angsuran ia harus membayar denda.
berlangsung pada muktamar putaran keenam
B!t!.n 4: XEPEilIIUI(AN DAN BERBAGAI I(ARAI(TER|SnXilYA rsLAM l[rD 7

di feddah Kerajaan Arab Saudi dari tanggal 17- seperti ini, akad yang ada terbentuk ke-
23 Sya'ban L4L0 H/L4-20 Maret 1990 M. tika iiab dan qabul telah sampai kepada
Setelah menelaah sejumlah hasil kajian masing-masing pihak.
yang sampai ke meja Majma'abFiqih al-lslami 2. Apabila akad yang dilakukan oleh kedua
terkait topik "Melakukan transaksi melalui me- belah pihak berlangsung pada satu waktu
dia komunikasi modern." yang sama dan keduanya dipisahkan oleh
Mengingat dan menimbang terjadinya lon- jara[ dalam arti mereka berdua di tempat
catan kemaiuan yang sangat besar dalam bi- yang berbeda dan beriauhan, contoh un-
dang media dan sarana komunikasi, fakta di tuk kasus ini adalah akad yang dilakukan
lapangan bahwa media komunikasi tersebut melalui telepon, akad yang dilakukan itu
pada masa sekarang ini biasa digunakan untuk dianggap sama seperti akad yang dilaku-
melakukan dan mengukuhkan akad karena tun- kan oleh kedua belah pihak yang sama-
tutan transaksi keuangan dan pen-tasharuf-an sama hadir di satu tempat, sehingga yang
yang harus serba cepat. berlaku di dalamnya adalah hukum-hukum
Mengingat apa yang telah disinggung oleh akad yang normal seperti biasa yang telah
fuqaha seputar masalah pemositifan akad de- dijelaskan oleh fuqaha yangtelah diisyarat-
ngan menggunakan surat, tulisan, isyarat dan kan pada kata pembuka di atas.
seorang utusan, serta apa yang telah tertetap- 3. Apabila pihak penawar yang menggunakan
kan bahwa akad yang dilakukan oleh kedua sarana dan media komunikasi seperti di
orang yang sama-sama hadir di tempat disya- atas telah mengeluarkan ijab yang ditentu-
ratkan harus satu maielis (selain wasiat, peng- kan batas waktunya, maka selama jangka
amanatan dan perwakilan), kecocokan antara waktu tersebut ia harus tetap memegang
ijab dan qabul, tidak ada sesuatu yang menun- dan komit terhadap ijabnya itu, tidak bo-
jukkan bahwa salah satu pihak berpaling dari leh mencabutnya kembali.
akad yang dilakukan dan harus runtut antara 4. Kaidah dan ketentuan-ketentuan di atas
ijab dan qabul (tidak boleh terpisah oleh jarak tidak mencakup akad nikah karena disya-
waktu yang lama) sesuai dengan adat kebia- ratkan harus ada saksi di dalamnya, akad
saan yang berlaku. sharf [jual-beli mata uang) karena disya-
Dengan ini sidang memutuskan: ratkan harus taqaabudh (cash and carry)
1. Apabila akad dilakukan oleh dua orang di dalamnya, dan tidak pula mencakup
yang sama-sama tidak hadir di tempat, da- akad salam [pesan) karena dalam akad
lam arti mereka berdua tidak berada di satu salam disyaratkan harganya harus dibayar
tempat yang sama, tidak saling melihat dan di muka.
tidak saling mendengar ucapan masing- 5. Hal-hal yang berkaitan dengan kemungkin-
masing akan tetapi sarana komunikasi yang an adanya praktik penipuan, pemalsuan,
digunakan di antara mereka berdua adalah manipulasi atau kekeliruan, diselesaikan
tulisan, atau surat atau utusan, dan hal ini sesuai dengan aturan-aturan umum pem-
jugabisa diberlakukan terhadap sarana ko- buktian.
munikasi berupa telegraf, teleks, faks, dan
jaringan komputer (internet). Dalam kasus
rsLAM IrLrD 7 BaEIan 4: XEPEMILIXAN DAN BERB,IGAI I$RAI(TERISTIX'{YA

Keputusan Nomor 55/4/6 2. Di antara bentuk-bentuk al-Qabdhu yang


Tentang Masalah al-Qabdhu (Pemegangan, berbentuk formalitas yang diakui secara
Penyerahterimaan), Bentuk-Bentuknya syara' dan 'uy'adalah,
Terutama Bentuk-Bentuk aI-Qa bdhu Ter - a. Pencatatan seiumlah uang di rekening
baru yang Banyak Dipraktikkan pada Masa nasabah dalam kasus-kasus berikut,
Sekarang dan Hukum-Hukumnya - Ketikaadaseiumlahuangyangdi-
tabungkan dan dimasukkan ke da-
Sidang Majma' al-Fiqih al-Islami yang ber-
lam rekening seorang nasabah,
langsung pada muktamar putaran keenam
baik secara langsung maupun me-
di feddah Kerajaan Arab Saudi dari tanggal 17-
lalui transfer.
23 Sya'ban L4l0H/14-20 Maret 1990 M.
Ketika nasabah mengadakan akad
Setelah menelaah sejumlah hasil kajian
shay'tunai dengan pihak bank, ya-
yang sampai ke meja Majma'al-Fiqih al-lslami
itu membeli mata uang dengan
terkait topik "^41-Q ab dhu (pemegangan, penye-
mata uang lain.
rahterimaan), bentuk-bentuknya terutama ben-
Ketika pihak bank memotong se-
tuk-bentuk al-Qabdhu terbaru yang banyak di-
jumlah uang dari rekening seo-
praktikkan pada masa sekarang, dan hukum-
rang nasabah atas perintah na-
ukumnya," dan setelah mendengar dengan sak-
sabah itu sendiri untuk dimasuk-
sama diskusi-diskusi yang berlangsung sepu-
kan ke rekening lain dengan mata
tar tema tersebut.
uang lain, apal<ah rekening itu ada-
Dengan ini sidang memutuskan:
lah rekening pada instansi bank
1. Al-Qabdhu (pemegangan dan penyerahte-
yang sama maupun pada instansi
rimaan) terhadap harta sebagaimana ada
bank yang lain, apakah uang yang
yang dilakukan secara fisik konkret dan
dimasukkan itu adalah untuk na-
nyata, yaitu dengan mengambil dan meme-
sabah itu sendiri maupun untuk
gangnya dengan tangan, atau dengan pena-
pihak lain. Dalam hal ini, pihak
karan atau penimbangan apabila barang
bank harus memerhatikan kai-
yang diserahterimakan berupa makanan,
dah dan aturan-aturan akad shorl
atau dengan memindahkannya ke dalam
dalam syariat Islam.
kekuasaan dan genggaman pihakyangber-
Penundaan pencatatan dalam
sangkutan. Al-qabdhu juga bisa terjadi da-
jangka waktu yang biasa berlaku
lam bentukformalitas dan hanya dalam ang-
dalam pasar transaksi dalam ben-
gapan saja yaitu dengan cara at-takhliyah
tuk yang menjadikan pihak yang
(membiarkan) dalam bentuk yang menja-
dikirimi bisa menerima (mengam-
dikan pihak yang bersangkutan bisa me-
bil) uang yang dikirimkan secara
lakukan pen-tasharufan terhadap barang
nyata ditoleransi dan dimaklumi.
yang diserahterimakan kepadanya meski-
Akan tetapi, selama jangka waktu
pun di sana tidak ada al-qabdhu secara
penundaan yang ditoleransi itu,
fisik, konkret, dan nyata. Bentuk dan cara
pihak yang dikirimi tidak boleh
al-qabdhu berbeda-beda sesuai dengan se-
melakukan pen-tosharuf-an terha-
suatu yang diserahterimakan itu sendiri
dap mata uang yang dikirimkan
dan sesuai dengan kebiasaan yang ber-
kepadanya kecuali setelah pen-
laku.
Bsglan 4: XEPEMILIKAN DAN BERBAGAI XARAKTERISTIXI{YA ISLAM IILID 7

catatan itu memiliki dampak, ya- Dengan ini sidang memutuskan:


itu ketika telah dimungkinkannya 1. Apabila sumber untuk mendapatkan jari-
teriadi penerimaan dalam bentuk ngan yang diinginkan adalah kelenjar su-
yang nyata (ia sudah bisa meng- prarenal milik pasien itu sendiri, dan hal
ambil dan menarik uang tersebut itu memiliki nilai plus yaitu penerimaan
dari bank). imunitas (al-qabuul al-manaa'[), karena sel-
b. Penerimaan cek apabila memang ma- sel tersebut berasal dari tubuh yang sama,
sih ada saldo yang memungkinkan un- maka secara syara' hal itu tidak ada ma-
tuk dilakukan penarikan dengan mata salah.
uang yang tertera, dan cek itu dipe- 2. Apabila iaringan itu diambil dari janin
gang dan disimpan oleh pihak bank. makhluk hidup, tidak ada larangan untuk
cara ini apabila memang memiliki potensi
Keputusan Nomor 56/5/6 keberhasilan dan tidak berkonsekuensi
Tentang Masalah Pencangkokan munculnya larangan-larangan syara'. Para
(Transplantasi) Sel Otak dan Sistem Saraf dokter menyebutkan bahwa cara ini bisa
berhasil dilakukan di antara jenis bina-
Sidang Majma' al-Fiqih al-lslami yang ber-
tang yang berbeda dan termasuk cara yang
langsung pada muktamar putaran keenam
memberikan harapan besar bisa berhasil,
di feddah Kerajaan Arab Saudi dari tanggal 17-
dengan tetap mengambil langkah-langkah
23 Sya'ban 74L0 H/74-20 Maret 1990 M.
antisipasi dan kehati-hatian yang semesti-
Sete,lah menelaah sejumlah hasil kajian
nya untuk menghindari terjadinya peno-
dan rekomendasi yang terkait dengan topik
lakan imun itas (ar-rafdhu al -m anaa' i).
ini yang merupakan salah satu tema seminar
3. Apabila sumber untuk mendapatkan jari-
fiqih kedokteran keenam yang berlangsung
ngan yang diinginkan adalah sel-sel hidup
di Kuwait mulai tanggal 23-26 Rabi'ul Awwal
dari otak janin muda (janin pada usia ming-
L4LO H/23-26 Oktober 1989 M, yang terse-
gu kesepuluh atau minggu kesebelas), maka
lenggara atas kerja sama antara Majma' al-
ada pengklasifikasian hukum seperti beri-
Fiqih al-lslami dan organisasi ilmu kedokteran
kut,
Islam.
a. Cara pertama, mengambilnya secara
Berdasarkan pada hasil seminar tersebut
langsung dari janin manusia yang ma-
yang menjelaskan bahwa yang dimaksud de-
sih berada dalam perutibunya dengan
ngan pencangkokan atau transplantasi di sini
melakukan operasi pembedahan. Cara
bukanlah memindah otak seseorang ke tubuh
ini berkonsekuensi janin tersebut akan
orang lain, akan tetapi yang dimaksudkan ada-
mati ketika dilakukan pengambilan sel-
lah pengobatan dan penanganan terhadap sel-
sel dari otaknya. Ini hukumnya haram
sel tertentu pada otak yang sel-sel tersebut ti-
secara syara', kecuali jika memang ja-
dak berfungsi secara normal dalam mensekre-
nin itu telah mati karena abortus ala-
si zat kimiawi atau zat hormon, dengan cara
mi yang tidak disengaja, atau abortus
menanam sel-sel yang serupa di tempat sel-sel
yang disengaja dan legal demi untuk
yang tidak normal tersebut. Atau pengobatan
menyelamatkan jiwa sang ibu dan ja-
dan penanganan medis terhadap suatu celah
nin tersebut benar-benar telah mati,
pada sistem sarafyang diakibatkan oleh suatu
dengan tetap memperhatikan sejum-
luka.
1
I
l
rstAM JrLrD 7 B.glan 4: l(EPEillUl(AIl DAN BERBAGAI XARATTERI.STIXilYA i

lah syarat yang akan disebutkan pada Keputusan Nomor 57 /6/6


hasil keputusan sidang muktamar pu- Tentang Masalah Sisa Sel Telur
taran keenam dengan nomor 59/8/6. yang Telah Dibuahi
b. Cara kedua, yaitu dengan menanam
Sidang Majma' al-Fiqih al-lslami yang ber-
sel-sel otak di suatu ladang untuk se-
langsung pada muktamar putaran keenam
lanj utnya dimanfaatkan. Secara syara',
di feddah Keraiaan Arab Saudi dari tanggal 17-
tidak ada larangan untuk cara seperti
23 Sya'ban L4l0 H/14-20 Maret 1990 M.
ini apabila sel-sel yang akan ditanam
Setelah menelaah sejumlah hasil kajian
diambil dari sumber yang legal dan
dan rekomendasi yang terkait dengan topik
didapatkan dengan cara yang legal
ini yang merupakan salah satu tema seminar
pula.
fiqih kedokteran keenam yang berlangsung
4. Bayi yang terlahir tanpa otak
di Kuwait mulai tanggal 23-26 Rabi'ul Awwal
Selama bayi itu terlahir dalam keadaan
L4L0 Hl23-26 Oktober 1989 M, yang terse-
hidup, tidak boleh ada tindakan pengambilan
lenggara atas kerja sama antara Majma' al-
suatu organ dari tubuhnya hingga terbukti
Fiqih al-lslami dan organisasi ilmu kedokteran
bayi itu benar-benar telah mati dengan mati-
Islam.
nya pangkal otaknya. Dalam hal ini, tidak ada
Setelah menelaah rekomendasi nomor
perbedaan antara bayi yang terlahir dalam ke-
tiga belas dan rekomendasi nomor empat be-
adaan seperti itu dengan bayi yang lahir dalam
las yang ditetapkan pada seminar ketiga yang
keadaan normal. Apabila bayi itu memang te-
diselenggarakan oleh organisasi ilmu kedok-
lah mati, tindakan pengambilan sesuatu dari
teran Islam di Kuwait pada tanggalZ0-Z3 Sya'-
organ-organ tubuhnya harus dilakukan dengan
banL407 H/LB-ZL April 1987 M, terkait masa-
tetap memperhatikan dan mematuhi hukum
lah nasib sisa sel telur yang telah terbuahi, ser-
dan syarat-syarat pemindahan dan pengambil-
ta rekomendasi nomor lima yang ditetapkan
an organ tubuh orang yang telah mati, yaitu
pada seminar pertama organisasi ilmu kedok-
harus ada izin yang sah, tidak ada solusi dan
teran Islam yang diselenggarakan di Kuwait
alternatif lain, benar-benar ada kondisi daru-
pada tanggal lL-L4 Sya'ban 1403 H/24-27
rat serta hukum dan syarat-syarat lainnya yang
Mei 1982 M, tentang tema yang sama.
telah dicantumkan pada hasil keputusan muk-
Dengan ini sidang memutuskan:
tamar keempat nomor satu.
Secara syaral tidak ada larangan untuk te-
1. Berdasarkan pada fakta ilmiah yang me-
nyatakan bahwa sel telur yang tidak ter-
tap memasang semacam peralatan medis pada
buahi bisa disimpan dan diawetkan, maka
tubuh bayi yang terlahir tanpa otak itu setelah
ketika melakukan pembuahan sel telur ha-
matinya batang otak (yang mungkin untuk di-
rus secukupnya sesuai dengan jumlah yang
diagnosis) dengan tujuan untuk mempertahan-
dibutuhkan demi menghindari adanya sisa
kan kondisi organ-organnya sehingga tetap bisa
dari sel telur yang terbuahi.
untuk diambil dan ditransplantasikan ke tubuh
orang lain dengan tetap memperhatikan sya-
2. Apabila ditemukan sisa dari sel telur yang
telah terbuahi dengan cara apa pun, maka
rat-syarat yang telah digariskan di atas.
harus dibiarkan saja tanpa dilakukan pe-
nanganan medis apa pun terhadapnya, su-
paya kelebihan sel telur itu mati dengan
sendirinya secara alami.
Bagtan 4: TGPEMIUXAI{ DAl{ BERBAGAI IGRAKTERETIXIIYA rsr.AM lrl-tD 7

3. Haram hukumnya menggunakan sel telur ianin kecuali jika hal itu terpaksa ha-
yang telah dibuahi untuk dimanfaatkan rus dilakukan demi menyelamatkan
oleh perempuan lain, Dalam hal ini, waiib iiwa sang ibu.
mengambil langkah-langkah antisipasi dan b. Ketika suatu janin masih memiliki po-
pencegahan yang bisa menjamin tidak ter- tensi dan harapan untuk hidup, pena-
jadi praktik-praktik penggunaan sel telur nganan medis yang dilakukan harus
yang terbuahi untuk mendapatkan keha- bertujuan untuk menjaga dan mem-
milan yang tidak sah. pertahankan kehidupan ianin tersebut,
bukan berorientasi untuk dieksploitasi
Keputusan Nomor S8/7 /6 dan dimanfaatkan untuk ffansplantasi
Tentang Masalah Memanfaatkan f anin organ. Apabila janin tersebut memang
sebagai Lahan untuk Mendapatkan Organ sudah tidak memiliki potensi dan ha-
rapan untuk terus hidup, tidak boleh
Sidang Maima' al-Fiqih al-lslami yang dilakukan pemanfaatan terhadap janin
berlangsung pada muktamar putaran keenam tersebut kecuali setelah ianin itu be-
di feddah Kerajaan Arab Saudi dari tanggal 17-
nar-benar mati dengan tetaP harus
23 Sya'ban L4L0H/L4-20 Maret 1990 M.
memerhatikan syarat-syarat yang ter-
Setelah menelaah seiumlah hasil kajian cantum dalam keputusan nomor satu
dan rekomendasi yang terkait dengan topik muktamar putaran keemPat.
ini yang merupakan salah satu tema seminar 2. Aktivitas transplantasi organ sama sekali
fiqih kedokteran keenam yang berlangsung tidak boleh dijadikan sebagai orientasi
di Kuwait mulai tanggal 23-26 Rabi'ul Awwal bisnis dan diperdagangkan secara mutlak.
14L0 H/23-25 Oktober 1989 M, yang terse-
3. Pengawasan terhadap aktivitas transplan-
lenggara atas kerja sama antara Maima' al-
tasi organ harus diserahkan kepada suatu
Fiqih al-lslami dan organisasi ilmu kedokteran
lembaga atau instansi khusus yang kredi-
Islam.
bel dan terpercaya.
Dengan ini sidang memutuskan:
L. Tidak boleh memanfaatkan ianin sebagai Keputusan Nomor 59/8/6
lahan untuk mendapatkan organ guna di- Tentang Masalah Transplantasi
transplantasikan pada orang lain, kecuali Organ Reproduksi
dalam beberapa kasus dan itu pun harus
memerhatikan seiumlah aturan dan ke- Sidang Majma'al-Fiqih al-lslami yang ber-
tentuan-ketentuan yang harus dipenuhi, langsung pada muktamar putaran keenam
a. Tidakbolehmelakukanrekayasapeng- di feddah Kerajaan Arab Saudi dari tanggal 17-
guguran janin dengan tujuan untuk di- 23 Sya'ban l4L0 H/L4-20 Maret 1990 M.
manfaatkan organ-organnya untuk di- Setelah menelaah sejumlah hasil kajian
transplantasikan ke tubuh orang lain. dan rekomendasi yang terkait dengan topik
Keguguran hanya boleh teriadi secara ini yang merupakan salah satu tema seminar
alami dan tidak dibuat-buat dan dise- fiqih kedokteran keenam yang berlangsung
ngaja, atau keguguran yang terjadi se- di Kuwait mulai tanggal 23-26 Rabi'ul Awwal
cara sengaia karena ada uzur sYar'i L4L0 Hl23-26 Oktober 1989 M, yang terse-
yang bisa diterima. Tidak boleh mela- lenggara atas kerja sama antara Maima' al-
(ukan langkah operasi pengeluaran
-'l
I
{
ISTAM IrtrD 7 Bag|an 4: !(EPETILIKAN DAN BERBAGAI XARAKTERISTIIfiYA
I

Fiqih al-lslami dan organisasi ilmu kedokteran tetap ada dan permanen untuk dijadikan seba- I

Islam. gai pelaiaran, peringatan, dan memutus rantai I


I

Dengan ini sidang memutuskan: kejahatan. 1

1. Transplantasi kelenjar reproduksi (kela- Melihat dan menimbang bahwa menyam-


min). bung kembali anggota tubuh yang telah terpo-
Karena testis dan indung telur senantiasa tong, menurut ilmu kedokteran itu hanya bisa
membawa dan mensekresi sifat-sifat gene- dilakukan dengan segera dan secepatnya. Hal
tika pemilik aslinya meskipun setelah di- itu berarti hanya bisa dilakukan melalui ada-
transplantasikan di tubuh lain, maka hu- nya kompromi, kesepakatan, dan persiapan me-
kum mentransplantasikannya adalah ha- dis secara khusus. Hal ini tentunya menimbul-
ram secara syara'. kan tanda tanya akan keseriusan dan kesung-
2. Transplantasi organ-organ sistem repro- guhan dalam pelaksanaan hukuman hadd dan
duksi. efektivitasnya.
Transplantasi terhadap organ sistem re- Dengan ini sidang memutuskan:
produksi yang tidak membawa sifat-sifat 1. Secara syara', tidak boleh menyambung
genetika -selain aurat-aurat mughallazhah- kembali anggota tubuh yang terpotong da-
adalah boleh iika ada kondisi darurat yang lam kasus pelaksanaan hukuman hadd,su-
bisa diterima, sesuai dengan aturan, stan- paya bekasnya tetap ada secara permanen,
dar dan kriteria-kriteria syara' yang diielas- sehingga dengan begitu hukuman dan tu-
kan pada keputusan nomor satu mukta- juannya yang ditetapkan oleh syara'bisa
mar putaran keempat. terealisasi secara penuh dan utuh, mence-
gah munculnya sikap tidak serius dalam
Keputusan Nomor 60/9/6 pelaksanannya, serta menghindarkan diri
Tentang Masalah Transplantasi Suatu dari berbenturan dengan hukum syara'se-
Anggota Tubuh yang Dipotong dalam cara lahiriah.
Kasus Hukuman Hadd atau Qishash 2. Mengingat dan menimbang bahwa qishash
Sidang Majma' al-Fiqih al-lslami yang (menghukum dengan bentuk hukuman
berlangsung pada muktamar putaran keenam yang sama dengan bentuk kejahatan yang
di feddah Kerajaan Arab Saudi dari tanggal 17- dilakukan) diberlakukan demi menegak-
23 Sya'ban L4L0 H/L4-20 Maret 1990 M. kan keadilan, memperlakukan korban se-
Setelah menelaah sejumlah hasil kajian cara adil dan memberinya rasa keadilan,
yang sampai ke meja Majma'al-Fiqih al-lslomi menjaga dan melindungi hak hidup ma-
terkait topik "Transplantasi anggota tubuh yang syarakat, serta menciptakan stabilitas ke-
dipotong karena hukuman hadd atau qishas," amanan dan kententraman, maka tidak bo-
dan setelah mendengar diskusi-diskusi yang leh menyambung kembali anggota tubuh
berlangsung seputar tema tersebut. yang dipotong karena qishas, kecuali da-
Mengingat dan menimbang bahwa maksud lam kasus-kasus berikut,
dan tujuan syariat dari pemberlakuan hukum- a. Setelah dilaksanakannya qishas, pihak
an hadd adalah untuk memberikan efek jera korban mengizinkan anggota tubuh ter-
dan sebagai balasan. Demi terjaganya tuiuan pidana yang telah dipotong itu disam-
dan maksud dari pemberlakuan suatu hukum- bungkan kembali.
an dengan cara menjaga bekas hukuman itu
Bagtan 4: KEPEMTUIGI{ DAil BERBAGAI IGRAI(TERISTIKNYA ISLAM IILID 7

b. Anggota tubuh korban yang dipotong bangan baru yang muncul pada masa modern
oleh terpidana masih bisa disambung- sekarang ini. Hal ini iuga sejalan dengan usaha-
kan kembali. usaha mulia para fuqaha dalam menjelaskan hu-
c. Boleh menyambung kembali anggota kum-hukum muamalah atau transaksi keuang-
tubuh yang dipotong karena hukuman an khususnya hukum-hukum pasar dan me-
hadd atau qishas, ketika terjadi keke- kanisme pengawasan terhadap pasar.
liruan pada putusan hukum Yang di- Urgensitas ini juga mencakup pasar-pasar
tetapkan atau terjadi kekeliruan pada sekunder yang memberikan kesempatan kepa-
pelaksanaannya. da para penanam modal untuk keluar masuk
ke dalam pasar prime4, iuga menciptakan ke-
Keputusan Nomor 6L / lO / 6 sempatan untuk mendapatkan likuiditas dan
Tentang Masalah Pasar Keuangan memotivasi untuk menanamkan dana dengan
mendapatkan kepastian bahwa dirinya bisa ke-
Sidang Majma' al-Fiqih al-lslami yang ber-
luar dari pasar ketika memang menginginkan-
langsung pada muktamar putaran keenam nya.
di feddah Kerajaan Arab Saudi dari tanggal 17-
Setelah menelaah pembahasan-pembahas-
23 Sya'ban L4l0H/L4-20 Maret 1990 M.
an seiumlah kajian yang dipresentasikan sepu-
Setelah menelaah sejumlah kajian, reko- tar masalah sistem dan aturan-aturan pasar
mendasi dan hasil-hasil seminar "Pasar keuang- keuangan serta mekanisme dan instrumen-in-
an" yang berlangsung di Ribath mulai tanggal
strumennya.
20-24 Rabi'uts Tsani 1410 Hl20-24 Oktober
Dengan ini sidang memutuskan:
1989 M, yang terselenggara atas kerja sama
1. Peduli terhadap pasar keuangan merupa-
antara Majma' al-Fiqih al-lslami, Institut Riset
kan bagian dari kesempurnaan pelaksana-
dan Pelatihan Islam milik Bank Islam Pemba-
an kewajiban menjaga harta dan mengem-
ngunan dan kementerian wakaf dan urusan
bangkannya, dengan berdasarkan pertim-
Islam Maroko.
bangan bahwa hal itu berkonsekuensi po-
Berdasarkan pada apayang ditetapkan dan
sitif munculnya kerja sama dalam meme-
digariskan dalam syariat Islam tentang perin-
nuhi berbagai kebutuhan umum dan penu-
tah untuk bekerja dan mencari penghasilan
naian hak-hak keagamaan dan keduniawi-
yang halal, mengembangkan dan menginvesta-
an yang terdapat dalam harta kekayaan.
sikan harta atas dasar asas-asas investasi dan
2. Pasar keuangan -meskipun secara konsep
pengembangan islami yang berlandaskan pada
dasarnya memang dibutuhkan- pada kon-
prinsip sama-sama menanggung beban dan ri-
disinya yang sekarang ini bukanlah model
siko, termasuk di antaranya adalah risiko-
yang bisa merealisasikan tuiuan-tujuan pe-
risiko berutang.
ngembangan harta kekayaan dan pengin-
Mengingat dan menimbang peran pasar
vestasiannya dari sudut pandang Islam. Hal
keuangan dalam peredaran dan sirkulasi dana
ini menuntut adanya usaha-usaha ilmiah
serta stimulasi penginvestasiannya. f uga, mem-
bersama antara para fuqaha dan pakar eko-
beri perhatian terhadap masalah pasarkeuang-
nomi untuk meninjau kembali dan meng-
an dan meneliti hukum-hukumnya bisa meme-
kritisi sistem, tatanan, mekanisme dan in-
nuhi kebutuhan mendesak untuk menjelaskan
strumen-instrumen yang dijadikan landas-
kepada masyarakat tentang pandangan fiqih
an pasar keuangan yang ada sekarang ini,
agama mereka seputar perkembangan-perkem-
-t
ISLAM IILID 7 BAgtAN 4: XEPEMIUXA]I DAl{ BERBAGAI IGRAKTERISTIKIIYA
{

serta melakukan revisi terhadap apa saja 1989 M, yang terselenggara atas keria sama
yang perlu direvisi dalam koridor keten- antara Majma' al-Fiqih al-Islami, Institut Riset
tuan-ketentuan syariat Islam. dan Pelatihan Islam Islamic DevolepmentBank
3. Sesungguhnya konsep pasar keuangan ber- serta kementerian wakaf dan urusan Islam Ma'
dasarkan pada sejumlah tatanan manaie- roko.
rial dan prosedural. Oleh sebab itu, peng- Setelah mengkaji bahwa sanad (obligasi)
implementasiannya harus disandarkan ke- adalah nota atau surat bukti pernyataan yang
pada kaidah al-mashaalih al-mursalah ter' berdasarkan surat itu, pihakyang menerbitkan
kait masalah-masalah yang masuk ke da- menyatakan komitmennya untuk membayar se-
lam cakupan suatu prinsip dasarsyara', ser- jumlah uang sesuai dengan nilai nominal surat
ta tidak bertentangan dengan suatu nash tersebut kepada pemegangnya pada saat tang-
atau kaidah syara'. Oleh sebab itu, tatanan gal jatuh tempo pembayaran disertai dengan
pasar keuangan masuk ke dalam kategori tambahan bunga dengan persentase yang telah I
pengaturan yang kewenangannya dilaku- disepakati yang dinisbatkan kepada nilai nomi-
kan oleh pemerintah dalam kaitannya de- nal sanad tersebut, atau disertai dengan suatu
ngan dunia usaha dan prasarana-prsarana bentuk tambahan berupa suatu kemanfaatan
lain. Sehingga, tidak boleh ada seorang yang disyaratkan, apakah itu berupa hadiah
pun yang melanggarkebijakan dan aturan- yang dibagikan dengan cara undian, berupa
aturan pemerintah atau melakukan suatu uang dengan jumlah yang dipastikan maupun
rekayasa tertentu untuk melanggarnya, se- dalam bentuk potongan (diskon).
lama kebijakan dan aturan-aturan tersebut Dengan ini sidang memutuskan:
memenuhi kriteria, ketentuan, asas, dan t. Sanadaat (obligasi) yang merupakan buk-
prinsip-prinsip agama. ti pernyataan akan komitmen untuk mem-
Sidang juga merekomendasikan, bayar sejumlah uang sesuai dengan nilai
Untuk melakukan pengkaiian dan peneli- nominal obligasi tersebut ditambah de-
tian lebih mendalam terhadap instrumen-in- ngan bunga yang dinisbatkan kepada nilai
strumen dan pola-pola yang digunakan dalam nominal tersebut atau tambahan berupa
pasar keuangan, dengan menulis sejumlah ka- suatu kemanfaatan, hukumnya adalah ha-
jian dan penelitian fiqih dan ekonomi yang me- ram secara syara'baik penerbitan, pembe-
madahi. lian, maupun pengedarannya. Karena itu
merupakan bentuk pinjaman utang dengan
Keputusan Nomor 62/tU6 riba, apakah pihak yang menerbitkannya
Tentang Masalah Obligasi (Sanadaat) adalah berskala khusus, maupun umum
terkait dengan negara. Sekalipun sanadaat
Sidang Majma' al-Fiqih al-lslami yang ber-
seperti itu dibungkus dengan nama-nama
langsung pada muktamar putaran keenam lain, seperti syahaadah (sertifikasi) atau
di feddah Kerajaan Arab Saudi dari tanggal 17- sukuk investasi maupun sukuk tabungan.
23 Sya'ban l4L0 H/L4-20 Maret 1990 M.
fuga tambahan riba itu dibungkus dengan
Setelah menelaah sejumlah kajian, reko- istilah-istilah lain, seperti keuntungan, pe-
mendasi dan hasil-hasil seminar "Pasar keuang- masukan, komisi, atau hasil.
an" yang berlangsung di Ribath mulai tanggal 2. Begitu juga, haram hukumnya sanadaat
20-24 Rabi'uts Tsani 1410 Hl20-24 Oktober (obligasi) dengan kupon nol atau yang le-
Bagtan 4: XEPEMILIIGN DAI{ BERaAGAI KARAI(TEREnKI|YA
rsrAM IrLID 7

bih dikenal dengan istil ahzero couponbond adanya. Dalam hal ini, bisa meruiuk kepada
fobligasi yang tidak memberikan pemba- pola atau bentuk format yang telah disahkan
yaran bunga, namun diperdagangkan de- berdasarkan keputusan nomor lima pada muk-
ngan pemberian potongan harga dari nilai tamar putaran keempat terkait dengan tema
pari dan pemegang obligasi menerima se- sana d aat fobligasi) muqaaradhah.
cara penuh nilai nominal obligasi tersebut Sidang juga merekomendasikan:
pada saat iatuh tempo obligasi), berdasar- 1. Memerhatikan usulan-usulan ini dan me-
kan pertimbangan bahwa itu adalah ben- nyerahkan kepada sekretariat jenderal un-
tuk pinjaman utang yang diperjualbelikan tuk memilih di antara usulan-usulan ter-
dengan harga di bawah nilai nominal. Para sebut mana yang sesuai dengan tuntutan-
pemegangnya mendapatkan keuntungan tuntutan kemaslahatan, terutama apa yang
dari keterpautan antara harga yang diba- diusulkan pada muktamar sebelumnya un-
yarkan dengan nilai nominal obligasi ter- tuk dikaii dan dipelajari.
sebut sebagai bentuk potongan (diskon) 2. Sekretariat jenderal mempersiapkan un-
terhadap obligasi tersebut. tuk menyelenggarakan sejumlah seminar
3. Begitu juga, haram hukumnya obligasi de- yang diusulkan dengan memberikan prio-
ngan hadiah (obligasi lotere, lottery bond) ritas kepada tema-tema yang diajukan pada
karena itu berarti sebuah bentuk pinjam- muktamar-muktamar yang berlangsung,
an utang yang di dalamnya terdapat syarat sesuai dengan situasi, kondisi, dan kesem-
dan ketentuan adanya kemanfaatan atau patan yang tersedia.
tamb-ahan meskipun yang nantinya akan
SEJUMTAH KEPUTUSAN DAN
mendapatkan hanya sebagian dari para pe-
REKOMENDASI YANG DIKELUARKAN OLEH
megang obligasi, di samping itu, di dalam-
MAJELIS MAI MA' AL.FIQIH AL.ISUU}'I PADA
nya iuga mengandung unsur kemiripan
MUKTAMAR PUTARAN KETUJUH YANG
atau indikasi judi.
BERIITNGSUNG DI JEDDAHARAB SAUDI
4. Ada seiumlah solusi alternatif dari bentuk- -t2 DZULQADAH r4L2 Hl
PADA TANGGAL 7
bentuk obligasi yang diharamkan baik pe-
9-14MEI 1992Nl
nerbitannya, pembeliannya maupun peng-
edarannya. Di antara solusi alternatif itu ill a ah ir r ahm a a nirra h i i m.
B is m

adalah, obligasi atau sukuk yang berdasar- Segala puii hanya bagi Allah SWT Tuhan
kan pada asas mudhaarabah untuk suatu semesta alam. Shalawat dan salam untuk ba-
proyek dan usaha tertentu atau untuk su- gindaagung Muhammad pemungkas para nabi,
atu aktivitas investasi tertentu, sekiranya untuk keluarga serta para sahabat beliau.
tidak ada yang namanya bunga atau ben-
tuk tambahan lainnya yang dipastikan un- Keputusan Nomor 64/L/7
tuk para pemegang sukuk tersebut. Tentang Pasar Keuangan
Akan tetapi,yqng mereka dapatkan adalah Sidang Moima' al-Fiqih al-Islami yang ber-
sebagian dari keuntungan proyek tersebut se- langsung pada muktamar putaran ketu-
suai dengan jumlah sanadaat atau sukuk yang juh di feddah Arab Saudi dari tanggal 7-72
mereka miliki, dan bagian dari keuntungan itu Dzulqa'dah 1412Hl9-14 Mei L992M'
tidak bisa mereka dapatkan kecuali ketika ke- Setelah menelaah sejumlah kajian yang
untungan itu benar-benar riil dan telah nyata sampai ke meja Maima' al-Fiqih al-lslami ter-
FIqLH rSLAM ltLtD 7 BaElan 4: l(EPEtlLll(AN DAN BERBAGAI XARAXTERISTIIftYA

kait tema "Pasar finansial, saham, kontrak ikh- haan dengan pihak yang memberikan ko-
tiyaar, komoditi, dan kartu kredit." mitmen untuk menjamin semua penerbit-
Setelah mendengarkan diskusi-diskusi an saham atau sebagian darinya. Ini ada-
yang berlangsung seputar tema tersebut, de- lah sebuah pernyataan kesanggupan dari
ngan ini sidang memutuskan: pihak penjamin untuk melakukan penca-
A. SAHAM tatan (iktitaab, pembelian) terhadap sa-
ham yang belum dilakukan oleh orang
L. Ikut menanam modal pada suatu perusa-
lain. Secara syara', tidak ada larangan un-
haan.
tuk hal ini, apabila memang pihak yang
a. Berdasarkan pertimbangan bahwa hu-
memberikan komitmen untuk menjamin
kum asal muamalah (transaksi bisnis)
itu membelinya sesuai dengan nilai nomi-
adalah halal, maka mendirikan sebuah
nal tanpa ada suatu imbalan atas penja-
perusahaan dengan modal bersama
minan yang diberikannya. Pihak penjamin
(perseroan) yang memiliki orientasi,
boleh mendapatkan semacam imbalan un-
tujuan, dan aktivitas bisnis yang legal,
tuk aktivitas kerja yang dilakukannya -se-
adalah boleh.
lain penjaminan yang diberikan- seperti
b. Sudah tidak diperselisihkan lagi bah-
mempersiapkan sejumlah kajian dan peng-
wa haram hukumnya ishaam fikut ber-
amatan atau pemasaran saham.
kontribusi) pada perusahaan-perusa-
3. Pembayaran nilai saham pada saat iktitaab
haan yang orientasi dasarnya adalah
(pendaftaran) dengan cara diangsur.
haram, seperti bertransaksi dengan sis-
Secara syara', tidak ada larangan untuk
tem riba, memproduksi, atau mem-
membayar sebagian angsuran untuk nilai
perdagangkan hal-hal yang diharam-
nominal saham yang tercatat dan menang-
kan.
guhkan pembayaran angsuran sisanya. Ka-
c. Hukum asal rshaam pada perusahaan-
rena hal itu masuk kategori bermitra de-
perusahaan yang terkadang melaku-
ngan sesuatu yang disegerakan pembayar-
kan transaksi bisnis dengan hal-hal
annya dan janji untuk menambah jum-
yang diharamkan, dengan riba dan se-
lah modal. Hal ini tidak berkonsekuensi
bagainya adalah haram. Meskipun ak-
munculnya sesuatu yang dilarang, karena
tivitas-aktivitas bisnis dasarnya ada-
cara itu mencakup seluruh saham, dan
lah legal.
keseluruhan modal perusahaan yang diu-
d. Adapun musaahamah (kerja sama yang
mumkan masih tetap menjadi tanggung
bermotif keuntungan bersama) pada jawab perusahaan. Modal itulah yang di-
perusahaan yang terkadang melaku-
ketahui dan disetujui oleh para pihakyang
kan transaksi bisnis yang diharamkan,
melakukan transaksi dengan perusahaan.
maka sidang melihat untuk menunda
4. Saham untuk pemegangnya.
pembahasannya sampai pertemuan
Sesuatu yang dijual pada saham untuk pe-
yang akan datang untuk dilakukan
megangnya adalah porsi atau bagian yang
pengkajian dan penelitian lebih iauh
masih umum dan global dari keseluruh-
terlebih dahulu.
an aset perusahaan. Karena surat saham
2. Penjaminan emisi (underwriting).
adalah tanda bukti atau sertifikat kepemi-
Penjaminan emisi adalah sebuah kesepa-
likan hakbagian tersebut, maka secara sya-
katan pada saat pendirian suatu perusa-
BagIan 4: XEPEMILIIGN DAN BERBAGAI XARAKTERISTIKI{YA FIQLH ISLAM IILID 7

ra'tidak ada larangan untuk menerbitkan tetapi ia hanya sebatas baru menda-
saham suatu perusahaan dengan cara se- patkan janji dari pihak pialang untuk
perti ini dan mengedarkannya. diberi piniaman utang saham pada
5. Objek akad pada jual-beli saham. saat dilakukannya penyerahterimaan.
Objek akad pada transaksi jual-beli saham Karena transaksi seperti itu masuk
adalah porsi atau bagian dalam bentuk kategori menjual sesuatu yang tidak
yang masih umum dan global dari aset pe- dimiliki. Larangan ini semakin bertam-
rusahaan. Sedangkan surat saham adalah bah kuat ketika dibarengi dengan sya-
sebuah tanda bukti atau dokumen kepemi- rat dan ketentuan pihak penjual terse-
likan hak bagian atau porsi tersebut. but harus menyerahkan harga saham
6. Saham preferen (istimewa). tersebut kepada pihak pialang, de-
Tidak boleh menerbitkan saham preferen ngan tujuan supaya pihak pialang bisa

yang memiliki prioritas dan keistimewaan- memanfaatkannya dengan cara mena-


keistimewaan finansial yang berkonseku- bungkannya dengan bunga supaya ia
ensi adanya jaminan pasti terhadap modal, mendapatkan imbalan dari pemberi-
atau jaminan dan kepastian mendapatkan an pinjaman utang saham tersebut.
bagian dari keuntungan (deviden) secara 8. Memperjualbelikan saham atau mengga-

pasti, atau mendapatkan prioritas pada daikannya.


saat likuidasi atau ketika dilakukan pem- Boleh hukumnya memperjualbelikan atau
bagian dan distribusi keuntungan. menggadaikan saham dengan tetap mem-
Boleh memberikan sejumlah keistimewa- perhatikan dan mematuhi aturan serta ke-
an kepada sebagian saham yang keistime- tentuan-ketentuan perusahaan. Seperti se-
waan itu terkait dengan urusan prosedural andainya aturan dan tata tertib perusaha-
atau manajerial. an menyatakan bahwa boleh memperjual-
7. Melakukan transaksi saham dengan cara- belikan sahamnya secara mutlak atau di-
cara riba. barengi dengan syarat dan ketentuan bah-
wa yang diprioritaskan untuk membelinya
a. Tidak boleh membeli saham dengan
adalah para pemegang saham lama. Begitu
menggunakan pinjaman utang riba
juga, apabila aturan dan tata tertib peru-
yang diberikan oleh pialang atau yang
sahaan menyatakan bahwa para pemilik
lainnya kepada pihak pembeli semen-
tara sahamnya berada di tangan pia- modal pada perusahaan itu boleh meng-
gadaikan porsi atau bagian yang berben-
lang sebagai gadaian untuk jaminan
pinjaman utang tersebut. Transaksi ini tuk umum dan global.
tidak boleh karena itu merupakan ben- 9. Penerbitan saham dengan disertai biaya
tuk transaksi riba dan meniaminnya penerbitan.
dengan suatu gadaian. Kedua bentuk Penetapan adanya biaya tambahan dengan
transaksi ini adalah haram berdasar- besaran persentase tertentu yang dibayar-
kan nash yang menyatakan bahwa se- kan bersama dengan pembayaran nilai sa-
mua pihak yang terlibat pada transak- ham, sebagai ongkos biaya-biaya penerbit-
si riba adalah dilaknati. an adalah boleh selama besaran biaya tam-

b, Begitu juga, seseorang tidak boleh men- bahan tersebut harus dihitung dan dikal-
jual saham yang tidak ia miliki, akan kulasikan secara proporsional.
FIQLH ISTAM JILID 7 Baglan 4: XEPEMIUI(AI{ DAil BERBAGAI i(ARAXTERISTIXI{YA

10. Penerbitan saham tambahan atau diskon Instansi-instansi resmi tertentu boleh me-
penerbitan. nerapkan ketentuan dan tata tertib sirku-
Boleh menerbitkan saham baru untuk me- lasi transaksi saham dengan mengeluarkan
nambah dan meningkatkan modal perusa- aturan bahwa sirkulasi transaksi saham
haan dengan syarat saham baru itu diter- hanya boleh dilakukan melalui pialang ter-
bitkan dengan nilai yang sama dengan ni- tentu yang resmi dan memiliki izin. Kare-
lai riil saham lama (sesuai dengan penilai- na hal itu termasuk bentuk pen-tasharuf-
an dan penaksiran para pakar terhadap an resmi yang bisa menciptakan kemasla-
aset-aset perusahaan), atau dengan nilai hatan-kemaslahatan yang sah.
pasaran. Begitu pula, boleh menerapkan biaya ke-
11. faminan perusahaan terhadap pembelian anggotaan atas orang yang ikut bertran-
saham. saksi di dalam pasar keuangan. Karena hal
Sidang melihat untuk menunda pengeluar- ini termasuk masalah pengaturan dan ma-
an keputusan tentangtema ini pada putar- naiemen yang diterapkan untuk menjamin
an pertemuan yang akan datang; untuk di- terciptanya kemaslahatan-kemaslahatan
lakukan kajian dan penelitian lebih jauh yang sah. Biaya tersebut berfungsi untuk
lagi terlebih dahulu. menutup ongkos yang dibutuhkan atau un-
12. Pembatasan tanggung jawab perusahaan tuk mendapatkan pajak secara tidak lang-
perseroan terbatas. sung.
Secara syaral tidak ada larangan mendiri- 14. Hak prioritas.
kan sebuah perusahaan perseroan yang Sidang melihat untuk menunda pengeluar-
memiliki tanggung jawab yang dibatasi se- an keputusan finalterkait masalah ini sam-
suai dengan modalnya. Karena hal itu te- pai pada pertemuan yang akan datang, un-
lah diketahui oleh pihak-pihak yang mela- tuk dilakukan kajian dan penelitian lebih
kukan transaksi dengan perusahaan ber- jauh lagi terlebih dahulu.
sangkutan, sehingga di sini tidak ada lagi 15. Surat bukti [sertifikat) hak untuk memi-
yang namanya penipuan. liki.
Sebagaimana pula, tidak ada larangan se- Sidang melihat untuk menunda pengeluar-

cara syara' jika ada sebagian pihak peme- an keputusan final terkait masalah ini sam-

gang saham memiliki tanggung jawab ti- pai pada pertemuan yang akan datang un-
dak terbatas dalam kaitannya dengan pi- tuk dilakukan kajian dan penelitian lebih
hak kreditor tanpa ada imbalan kompen- iauh lagi terlebih dahulu.
sasi apa-apa terhadap komitmen tersebut. B. JUAL BELa (OPSI)
Itu adalah perusahaan-perusahaan yang di Gambaran akad 'KHTTYAARAAT
dalamnya ada dua kelompok partner atau Yang dimaksud dengan akad ikhtiyaaraat
mitra, ada kelompok partner aktif dan ada adalah mempertukarkan (memperjualbeli-
kelompok partner dengan tanggung jawab kan) sebuah komitmen penjualan atau pembe-
terbatas. lian sesuatu tertentu yang dijelaskan kriteria
13. Membatasi sirkulasi transaksi saham ha- dan spesifikasinya dengan harga yang diten-
nya melalui para pialang yang memiliki tukan dan pasti dalam iangka periode waktu
izin dan menerapkan biaya untuk melaku- tertentu atau pada waktu tertentu, baik secara
kan transaksi di pasar saham. langsung atau melalui perantara lembaga pen-
BaETan 4: TEPE}IILIXAN DAN BERBAGAT XARAXTERISTIKNYA
FIQLH ISLAM ]IIID 7

jamin hak-hakkedua belah pihakyang melaku- yang ditangguhkan dan harganya dibayar-
kan akad. kan pada waktu penyerahan barang, di
sampingakad tersebut juga memuatsyarat
Hukum syara' lual-bell lkhtlyaaraat
dan ketentuan bahwa akad tersebut baru
Akad ikhtiyaaraat sebagaimana yang di-
benar-benar berakhir ketika telah terjadi
jalankan di pasar keuangan pada masa seka-
serah terima.
rang ini, tidak bisa dimasukkan ke dalam kate-
Bentuk atau cara akad seperti ini adalah
gori salah satu dari akad-akad syar'i yang ada.
tidak boleh, karena barang yang dijual dan
Oleh sebab itu, akad ini termasuk bentuk akad
harganya sama-sama ditangguhkan [sama-
yang benar-benar baru.
sama tidak tunai). Akad ini memungkin-
Karena yang menjadi objek akad pada
kan untuk direvisi supaya bisa memenuhi
akad ikhtiyaaraat bukanlah harta bukan pula
syarat-syarat akad salam (pesan, yaitu
kemanfaatan dan bukan pula hak materil yang
harganya dibayar di muka). Apabila telah
boleh dipertukarkan, maka akad tersebut ada-
memenuhi syarat-syarat akad salam, akad
lah tidak boleh secara syara'.
tersebut berubah meniadi boleh.
Karena akad tersebut awalnya sudah tidak
Begitu juga, seseorang tidak boleh men-
boleh, berarti juga tidak boleh disirkulasikan jual barang yang ia beli secara pesanan
dan ditransaksikan.
sebelum barang itu ia terima'
c. TRANSAKSI PERDAGANGAN KOMODlrl, d. Akad yang ada berdasarkan pada penye-
MATA UANG DAN TNDEKS DI PASAR. rahan suatu barang yang dijelaskan krite-
PASAR REGULER ria dan spesifikasinya yang berada dalam
tanggungan dengan waktu penyerahan
1. Komodltl yang ditangguhkan dan harganya dibayar-
Transaksi perdagangan komoditi di pasar- kan pada waktu penyerahan barang, na-
pasar reguler berlangsung dengan salah satu mun akad tersebut tidak memuat syarat
dari empat cara seperti berikut, dan ketentuan bahwa akad tersebut ber-
a. Akad yang berisikan hak terima barang akhir ketika telah terjadi serah terima se-
dan harga secara langsung dan barangnya cara nyata dan riil, bahkan akad tersebut
pun ada dalam kepemilikan dan genggam- mungkin untuk diselesaikan dengan akad
an pihak peniual, atau keberadaan barang berbalik.
itu diwakili oleh surat tanda bukti [sertifi- Bentuk akad ini adalah yang paling ba-
kat). Akad ini boleh secara syara'dengan nyak beredar di pasar-pasar komoditi. Akad
syarat-syarat jual beli biasa. ini sama sekali tidak boleh.
b. Akad yang berisikan hak menerima barang
dan hak menerima harga secara langsung 2. Transaksl perdagangan mata uang
dan kedua hal itu memungkinkan untuk Transaksi perdagangan mata uang di pasar-
dilakukan dengan jaminan institusi pasar. pasar reguler berlangsung dengan salah satu
Akad ini iuga boleh secara syara' dengan dari empat cara yang telah disebutkan pada
syarat-syarat jual beli biasa. transaksi perdagangan komoditi di atas. Oleh
c. Akad yang ada berdasarkan pada penye- sebab itu, tidak boleh melakukan transaksi jual
rahan suatu barang yang dijelaskan krite- beli mata uang dengan cara ketiga dan keem-
ria dan spesifikasinya yang berada dalam pat di atas.
tanggungan dengan waktu penyerahan
rrqlH rsLAM ltl,rDT BaETan + I(EPETIUIGN DAN BERBAGAI I(ARAI(TERISTffiilYA

Adapun melakukan transaksi iual beli mata berdasarkan suatu akad yang teriadi di antara
uang dengan cara pertama dan kedua, itu bo- keduanya- yang memungkinkan baginya untuk
leh dengan syarat harus memenuhi ketentuan menggunakan tanda bukti itu untuk membeli
dan syarat-syarat akad, sharf (iual beli mata suatu barang atau iasa dari seseorang yang
uang) yang telah diketahui bersama. mengakui dan melegitimasi tanda bulti terse-
but, tanpa harus membayar harganya seketi-
3. Transaksi perdagangan lndeks ka itu juga, karena tanda bukti itu berisikan
Indeks adalah suatu angka perhitungan komitmen dari pihak yang menerbitkannya
yang dihasilkan dengan menggunakan metode untuk membayarnya. Di antara macam-macam
penghitungan statistik khusus untuk menge- tanda bukti ini ada yang bisa digunakan untuk
tahui tingkat perubahan pada suatu pasar ter- menarik uang tunai dari bank.
tentu. Transaksi jual beli di sebagian pasar- Kartu kredit memiliki beberapa bentuk:
pasar internasional dijalankan berdasarkan in- - Ada kartu yang penarikan uang atau pem-
deks seperti ini. bayaran suatu pembelian dengan menggu-
Tidak boleh hukumnya menjual atau mem- nakan kartu itu diambilkan dari rekening
beli indeks, karena itu murni bentuk judi dan pemegang kartu tersebut pada suatu bank
taruhan. Itu adalah bentuk jual beli sesuatu bukan diambilkan dari rekening pihak
yang hanya ada dalam khayalan (fiktif, maya) yang menerbitkannya. Dengan begitu, ber-
dan tidak mungkin berwuiud secara riil. arti kartu ini mengacu kepada saldo tabu'
4. Solusl alternatlf syar'l untuk bentuk- ngan pihak pemegang kartu di bank (kartu
bentuk transaksl komodltl dan mata debet). Adapula pembayaran yang diam-
uang yang dlharamkan bilkan dari rekening pihak yang menerbit-
Perlu adanya pasar komoditi dan mata kan, namun pada waktu-waktu tertentu
uang Islam yang dikelola dan dijalankan ber- secara periodik pihak yang menerbitkan
dasarkan pada asas transaksi-transaksi yang meminta ganti kepada pihak pemegang
diperbolehkan oleh syara', terutama transaksi kartu [kartu kredit).
atau akad j ual-beli salom (pesanan), akad sha rf - Ada kartu yang menetapkan bunga riba
[jual-beli mata uang), ianii peniualan di waktu terhadap total iumlah kredit yang belum
yang ditangguhkan, akad rstishnaa'dan akad- terbayar dalam jangka waktu tertentu dari
akad syar'i lainnya. tanggal muthaalabah (penagihan, klaim)'
M aj ma' al- Fiqih al- Islami memandang per- Ada di antaranya yang tidak menetapkan
lu untuk dilakukan pengkaiian yang cukup ter- bunga.
hadap syarat-syarat sejumlah akad atau tran- Kartu tersebut memberlakukan biaya ta-
saksi syar'i yang bisa diiadikan sebagai solusi hunan terhadap pemegang kartu. Namun ada
alternatif untuk bentuk-bentuk transaksi yang pula kartu yang tidak memberlakukan biaya
diharamkan tersebut, serta cara-cara pengapli- tahunan kepada pihak pemegangnya.
kasiannya di pasar-pasar Islam reguler. Setelah melakukan diskusi dan tukar pikir-
an, sidang memutuskan untuk menangguhkan
D. KARTU KREDIT DAN KARTU DEBIT keputusan final tentang bentuk pengadapta-
Deftnisl sian syar'i terhadap kartu kredit dan hukum-
Kartu kredit adalah sebuah tanda bukti nya sampai pertemuan yang akan datang un-
yang diberikan oleh pihak yang menerbitkan- tuk memperdalam kajian dan penelitian. Wal'
nya kepada perorangan atau suatu badan - Iaahu A'lam.
Baglan 4: XEPEMIUKAN DAN BERBAGAI XARAKTERISTIXilYA FIQLH ISI.AM JILIDT

Keputusan Nomor 65/2/7 begitu, hal tersebut sudah masuk ke dalam


Tentang Masalah Peniualan dengan hukum pemotongan atau diskon terhadap
Pembayaran Secara Angsuran surat-surat berharga komersial.
5. Kedua belah pihak yang berpiutang dan
Sidang Majma'al-Fiqih al-lslami yang ber-
berutang [kedua belah pihakyang melaku-
Iangsung pada muktamar putaran ketu-
juh di feddah Arab Saudi dari tanggal 7-L2 kan transaksi tidak secara tunai) boleh
membuat kesepakatan bahwa sisa angsur-
Dzulqa'dah L4l2 H / 9 -74 Mei L992 M.
an yang ada berubah menjadi jatuh tempo
Setelah menelaah sejumlah kaiian yang
apabila pihak yang berutang tidak mem-
sampai ke meja Maima' al-Fiqih al-lslami
bayar salah satu angsuran yang telah jatuh
terkait tema "Penjualan secara angsuran."
tempo yang harus dibaya4, selagi hal itu
Setelah mendengarkan diskusi-diskusi
bukan dikarenakan pihak yang berutang
yang berlangsung seputar tema tersebut, de-
sedang dalam kondisi ekonomi sulit.
ngan ini sidang memutuskan:
6. Ketika suatu utang dianggap berubah men-
1. Penjualan dengan pembayaran secara ang-
iadi jatuh tempo karena meninggalnya pi-
suran adalah boleh, meskipun dengan har-
hak yang berutang, atau karena ia jatuh
ga lebih tinggi dibanding jika dibayar se-
pailit, atau karena sikapnya yang selalu me-
cara tunai.
nunda dan mengulur-ngulur pembayaran
2. Al - Aw r a a q o t- tij a ariyy ah (warkat, surat- su-
utan& maka dalam semua kasus ini boleh
rat berharga komersial, commercial paper,
hukumnya mengurangi iumlah utang yang
seperti cek, wesel, surat sanggup bayar)
ada berdasarkan kesepakatan kedua belah
termasuk bentuk-bentuk inventarisasi atau
pihak sebagai bandingan sisa utang yang
pendokumentasian utang dalam bentuk ter-
ada disegerakan pembayarannya. Pengu-
tulis yang legal.
rangan utang itu menjadi wajib karena alas-
3. Pemotongan atau diskon terhadap surat-
an pembayarannya yang disegerakan apa-
suratberharga komersi al (commercial paper,
bila sebelumnya telah terjadi penambah-
warkat) secara syara' adalah tidak boleh, an terhadap jumlah utang yang ada karena
karena itu berujung kepada riba nasi'ah alasan pemberian penangguhan lagi.
yang diharamkan.
7. Patokan atau kriteria kondisi ekonomi su-
4. Mengurangi jumlah tanggungan utang lit (i'saar) yang menghendaki untuk mem-
yangbelum jatuhtempo sebagaibandingan
beri tangguh adalah, pihak yang berutang
utang itu dibayar segera sebelum tempo-
tidak memiliki harta yang lebih dari kebu-
nya, baikapakah itu atas permintaan pihak
tuhan-kebutuhan dasarnya yang bisa di-
yang berpiutang atau pihak yang berutang
gunakan untuk melunasi utangnya, baik
adalah boleh menurut syara'. Hal itu tidak
berupa uang atau barang fdengan kata
masuk kategori riba yang diharamkan se-
lain, pihak yang berutang tidak memiliki
lama hal itu tidak berdasarkan pada kese-
harta yang bisa digunakan untuk memba-
pakatan yang telah dibuat sebelumnya dan
yar utangnya, karena harta yang ia miliki
selama hubungan antara pihak yang ber-
hanya cukup untuk digunakan memenuhi
piutang dengan pihak yang berutang ma-
kebutuhan-kebutuhan dasarnya). Wallaa'
sih hubungan dua arah. Apabila sudah ada
hu A'lam.
pihak ketiga yang masuk ke dalamnya,
pengurangan itu tidak boleh. Karena iika
FrQLH rSrAM ltl-tD 7 Baglan 4: KEPEMIUIGI{ DAN BERBAG,II XARAXIERETIITYA

Keputusan Nomor 66/3/7 ngan yang disepakati oleh kedua belah pi-
Tentang Masalah Akad Istishnaa' hah selama memang di sana tidak ada si-
tuasi dan kondisi yang tidak diinginkan
Sidang Majma'al-Fiqih al-lslami yang ber-
yang tidak terduga dan di luar kontrol ma-
langsung pada muktamar putaran ketu-
nusia. Wallaahu A'lam.
juh di feddah Arab Saudi dari tanggal 7-12
Dzulqa'dah L4LZH/9-L4 Mei L992M.
Keputusan Nomor 67 /4/7
Setelah menelaah sejumlah kajian yang
Tentang Masalah Jual Beli al-Wafaa'
sampai ke meja Majma'al-Fiqih al-lslami ter-
kait tema 'Akad ishtishnaa"'dan mendengar- Sidang Majma'abFiqih al-lslami yang ber-
kan diskusi-diskusi yang berlangsung seputar langsung pada muktamar putaran ketu-
tema tersebut, mengingat dan menimbang visi juh di feddah Arab Saudi dari tanggal 7-tZ
serta tujuan-tujuan syariat dalam hal kemasla- Dzulqa'dah L4LZH/9-L4 Mei 1992M.
hatan-kemaslahatan manusia, mengingat dan Setelah menelaah seiumlah kajian yang
menimbang kaidah-kaidah fiqih terkait masa- sampai ke meja Majma' al-Fiqih al-lslami ter-
lah akad dan pen-tosharuf-an melihat bahwa kait tema "|ual-beli al-Wafaa"'dan setelah men-
akad rshtrshnaa'memiliki peran dan kontribusi dengarkan diskusi-diskusi yang berlangsung
yang besar dalam penggairahan dan penstimu- seputar tema penjualan al-wafaa'yang haki-
lasian roda industri serta dalam memperluas katnya yaitu menjual suatu harta dengan syarat
bidang-bidang pendanaan dan membangkit- dan ketentuan bahwa apabila pihak penjual
kan ekonomi Islam. mengembalikan harganya kepada pihak pem-
Dengan ini sidang memutuskan: beli, maka pihak pembeli harus mengembali-
1. Akad istishnaa'adalah akad yang dilaku- kan barangnya kepadanya (pihak penjual).
kan dengan objek berupa pekerjaan dan Dengan ini sidang memutuskan:
barang yang berada dalam tanggungan, 1. Hakikat peniualan ini adalah pinjaman
dan bersifat mengikat bagi kedua belah pi- utang yang menarik suatu kemanfaatan.
hak apabila memenuhi syarat dan rukun- Oleh sebab itu, penjualan ini merupakan
rukunnya. bentuk rekayasa dan manipulasi terhadap
2. Hal-hal yang disyaratkan dalam akad rs- riba dan jumhur ulama berpendapat bah-
tishnaa' adalah seperti berikut, wa peniualan seperti ini adalah tidak sah.
a. Menjelaskan spesifikasi jenis barang 2. Majma' al-Fiqih al-lslamf memandang bah-
yang diminta untuk dibuat, macam, ka- wa akad penjualan ini tetap pada hukum
dar; kriteria dan sifat-sifatnya yang di- tidak boleh secara syara'. Wallaahu A'lam.
inginkan.
b. Batas waktunya harus ditentukan. Keputusan Nomor 68/5/7
3. Dalam akad ishtishnaa', pembayaran har- Tentang Masalah Pengobatan Medis
ganya boleh diangguhkan keseluruhannya
Sidang Majma'al-Fiqih al-lslami yang ber-
atau dibayar dengan cara angsuran yang di-
langsung pada muktamar putaran ketu-
tentukan berapa kali angsurannya dan di- juh di feddah Arab Saudi dari tanggal 7-L2
tentukan iangka waktunya.
Dzulqa'dah 1412Hl9-t4 Mei 1992M.
4. Akad rstrshnoa'boleh disertai dengan sua-
Setelah menelaah sejumlah kajian yang
tu ketentuan dan syarat sanksi sesuai de-
sampai ke meia Majma' al-Fiqih al-lslami ter-
Baglan 4: KEPEMIUXAN DAtl BERBTIGAI I(ARAIfiERISTIKNYA rsr.-AM JrLtD 7

kaittema "Pengobatan medis" dan mendengar- a. Di antara hal yang menjadi bagian dari
kan diskusi-diskusi yang berlangsung seputar aqidah seorang Muslim adalah sakit dan
tema tersebut, dengan ini sidang memutus- sembuh semuanya berada di tangan Allah
kan: SWT. Berobat dan pengobatan adalah ben-
tuk ikhtiar dan usaha melaksanakan hal-
1. Berobat
hal yang diiadikan oleh Allah SWT seba-
Pada dasarnya, hukum berobat adalah di-
gai sebab yang Dia titahkan di alam ini.
syariatkan, berdasarkan dalil-dalil dari Al-Qur-
'an dan sunnah (hadits), baik sunnah qauliyyah Seseorang tidak boleh berputus asa dari
rahmat-Nya, akan tetapi harapan sembuh
(ucapan, sabda) maupun sunnah 'amaliyyah
harus tetap ada atas izin Allah SWT. Para
[praktik). Karena berobat termasuk bentuk dokter dan kerabat pasien harus selalu
meniaga jiwa yang merupakan salah satu dari
memberikan semangat dan motivasi kepa-
visi, misi, maksud dan tujuan-tujuan umum
da si pasien untuk menguatkan spirit dan
syariat.
moralnya, bersungguh-sungguh dalam me-
Hukum berobat bisa berbeda-beda sesuai
rawat dan meniaganya, serta selalu beru-
dengan kondisi dan individu yang bersangkut-
saha meringankan beban mental dan fi-
?[,
siknyatanpa memedulikan apakah ada ke-
- Berobat hukumnya meniadi wajib bagi se-
mungkinan sembuh atau tidak.
seorang pada kondisi iika ia tidak melaku-
b. Apa yang dianggap sebagai kondisi yang
kannya, akan berakibat fatal bagi dirinya,
sudah tidak ada harapan untuk disembuh-
yaitu bisa mengakibatkan kebinasaan diri-
kan, tidak lain itu hanyalah menurut pe-
nya, salah satu organtubuhnya, atau meng-
nilaian para dokter.; potensi dan tingkat ke-
akibatkan ketidakberdayaan, bahaya pe-
mampuan medis yang ada di setiap masa
nyakityang dideritanya bisa berpindah ke-
dan tempat, serta berdasarkan situasi dan
pada orang lain seperti dalam kasus-kasus
kondisi pasien.
penyakit menular.
- Berobat hukumnya sunnah bagi seseorang 3. lzln paslen
pada kondisi jika ia tidak melakukannya, a. Pengobatan yang dilakukan disyaratkan ha-
itu bisa mengakibatkan tubuhnya meniadi rus ada izin dari si pasien apabila ia adalah
lemah namun tidak sampai berakibat pada orang yang memiliki kelayakan dan kom-
hal-hal yang disebutkan pada kondisi per- petensi (al-ahliltyah) sempurna. Apabila ia
tama. adalah orang yang tidak memiliki kelayak-
- Berobat hukumnya mubah bagi seseorang an dan kompetensi atau memiliki tapi ti-
pada kondisi selain dua kondisi pertama dak sempurna, maka yang diperhitungkan
dan kedua di atas. adalah izin walinya sesuai dengan urutan
- Berobat hukumnya menjadi makruh pada perwalian yang ditetapkan oleh syara'dan
kondisi ketika dilakukan pengobatan, ada sesuai dengan hukum-hukum perwalian
kekhawatiran iustru akan menimbulkan yang menetapkan bahwa pen-tasharuf'an
komplikasi yang lebih berat daripada pe- seorang wali terkait orang yang berada di
nyakit yang ingin disembuhkan. bawah perwaliannya harus pada koridor
hal-hal yang memberikan kemanfaatan
2. Pengobatan pada kasus'kasus penyaklt
dan kemaslahatan bagi orang yang berada
yang tldak ada harapan sembuh !ag!
di bawah perwaliannya serta menjauhkan
FIQLH ISTAM JILID 7 Bagtan 4: !(EPEmlLtl(AN DAN BERBAGAI XARAI(TERISTIXI{YA

sesuatu yang tidak baik dan merugikan yang diharamkan dan barang naiis, serta
dari dirinya. patokan dan aturan-aturan penggunaan
Apabila pen- tasharuf-an yang dilakukan obat.
oleh seorang wali dengan tidak memberi- 2. Pengobatan untuk kecantikan.
kan izin adalah jelas merugikan orang 3. Tanggung jawab dokter.
yang berada di bawah perwaliannya, maka 4. Pengobatan laki-laki terhadap perempu-
pen-tasharufan berupa tidak memberi an dan sebaliknya, pengobatan non-Muslim
izin tersebuttidak diperhitungkan, dan se- terhadap Muslim.
lanjutnya hak dan kewenangan perwalian 5. Pengobatan dengan ruqyah (pengobatan
berpindah ke tangan wali yang lain, kemu- spriritual, pengobatan alternatif)
dian ke tangan waliyyul amri. 6. Moralitas dan kode etika dokter [bisa di-
b. Waliyyul amri (pemerintah) memiliki ke- bagi pada lebih dari satu putaran perte-
wenangan untuk mewaiibkan dan meng- muan apabila memang dibutuhkan)
haruskan pengobatan dalam sebagian ka- 7. Urutan tangga prioritas dalam penangan-
sus, seperti dalam kasus penyakit-penya- an pengoba tan. Wallaahu A' I am.
kit menular dan imunisasi.
c. Dalam kasus-kasus pertolongan darurat Keputusan Nomor 69/6/7
yang mengancam nyawa korban, maka Tentang Masalah Hak-Hak Internasional
pengobatan dan penanganan medis terha- dalam Perspektif Islam
hadp dirinya tidak perlu izin. Sidang Majma' al-Fiqih al-lslami yang ber-
d. Dalam melakukan riset kedokteran yang langsung pada muktamar puta.ran ketu-
objeknya menyangkut seseoran& ia harus juh di feddah Arab Saudi dari tanggal 7-72
orang yang memiliki kelayakan dan kom- Dzulqa'dah I4LZH/9-14 Mei L992M.
petensi (al-ahliyyah) yang sempurna dan Setelah menelaah sejumlah kajian yang
atas persetujuan dirinya dalam bentuk per- sampai ke meja Majma' al-Fiqih al-lslami ter'
setujuan yang bebas dari indikasi paksaan kait tema "Hak-hak internasional dalam per-
dan tekanan (seperti para penghuni pen- spektif Islam."
jara) atau bujukan materi (seperti orang- Setelah mendengarkan diskusi yang ber-
orang miskin). fuga, riset-riset yang di- langsung seputar tema tersebut, sidang meli-
lakukan tidak berkonsekuensi menimbul- hat hal-hal berikut:
kan kemudharatan. L. Sidang memberikan apresiasi kepada usa-
Orang-orang yang tidak memiliki kelayak- ha-usaha dalam membuat berbagai kajian
an (al-Ahliyyoh) atau kelayakan yang dimiliki- dan penelitian yang telah dipresentasikan
nya tidak sempurna tidak melakukan riset ke- dan didiskusikan pada pertemuan putaran
dokteran, meskipun atas persetujuan walinya. ketuiuh seputar tema tersebut. Sidang me-
Sidang juga merekomendasikan: lihat bahwa tema tersebut adalah sangat
Supaya sekretariat jenderal Maima' al-Fi- signifikan dan begitu luas cakupannya, se-
qih al-Islami membuat catatan dan tulisan ten- hingga perlu adanya penelitian dan kajian
tang tema-tema kedokteran berikut ini untuk yang Iebih jauh lagi terhadap berbagai as-
diajukan pada pertemuan-pertemuan menda- pek yang ada.
tang, yakni: 2. Sidang mengusulkan pembentukan pani-
1. Pengobatan dengan menggunakan hal-hal tia persiapan untuk membuat dan mem-
Baglan 4: I(EPEMILIXAI{ DAII BERA OAI KARAIfiERISTIKIfYA rrqlH rsrAM ltl-tD 7

persiapkan kertas kerja seminar khusus bagai petunjuk dalam menjabarkan poin-
yang diselenggarakan guna membahas dan poin tersebut dan hendaknya hal itu bisa
mengkaji detail tema tersebut serta meng- selesai pada beberapa bulan mendatang.
hasilkan sebuah draf rancangan hak-hak Wa ll a ah u w a I iyyut ta ufi i q.
internasional dalam Islam yang selanjut-
nya akan disampaikan kepada sidang pada Keputusan Nomor 70/7 /7
putaran pertemuan mendatang. Tentang Masalah Perang Pemikiran
3. Sidang juga mengusulkan supaya di anta- (al-Ghazwul Fikr)
ra poin-poin kertas kerja tersebut adalah
Sidang Majma' al-Fiqih al-lslami yang ber-
hal-hal berikut,
langsung pada muktamar putaran ketu-
a. Referensi undang-undang internasio- juh di feddah Arab Saudi dari tanggal 7-L2
nal Islam dan hubungan internasio-
Dzulqa'dah L4tZH/9-14 Mei L992M.
nal, yaitu Al-Qur'an al-Karim, sunnah,
Setelah menelaah sejumlah kajian yang
implementasi-implementasi praktis
sampai ke meja Majma' al-Fiqih al-lslami ter-
Khulafaur Rasyidin, sebagaimana iuga
kait tema "lnvasi pemikiran." Kajian-kajian itu
bisa memanfaatkan hasil-hasil ijtihad
memaparkan tentang awal mula terjadinya in-
para fuqaha.
vasi pemikiran, bahayanya, dimensi-dimensi-
b. IGralrteristik dan tujuan-tujuan umum
nya dan hasil-hasil apa saja yang telah berhasil
syariat Islam yang memiliki dampak
dicapai oleh invasi tefsebut di negara-negara
dan pengaruh pada kondisi-kondisi se-
Arab dan Islam.
cara keseluruhan,
Kajian-kajian itu juga mengungkap sejum-
. Visi, misi, maksud dan tujuan-tu-
lah contoh tudingan dan hujatan yang dilancar-
iuan syariat. kan oleh invasi pemikiran serta berbagai ren-
. Karakteristik-karakteristikumum cana dan aktivitas yang telah direalisasikan,
syariat.
dengan misi dan tujuan untuk menggoncang
c. Konsep umat dan kesatuannya menu- masyarakat Muslim dan menghentikan penye-
rut Islam. baran dakwah Islam. Sebagaimana pula, ka-
d. Pendapat para fuqaha dalam pemeta-
iian-kajian tersebut juga menjabarkan peran-
an dan pengklasifikasian kawasan ke- an yang bisa dilakukan oleh Islam dalam men-
kuasaan.
iaga dan meneguhkan umatnya dalam meng-
e, Akar sejarah keadaan terkini dunia hadapi perang pemikiran yang dilancarkan
Islam. kepadanya, serta bagaimana Islam mampu
f. Hubungan internal negara Islam (rak- menggagalkan banyak sekali rencana dan kon-
yat dan kaum minoritas) spirasi-konspirasi yang dilancarkan.
g. Hubungan negara Islam dengan nega- Kajian-kajian tersebut juga memberikan
ra-negara lain. perhatian untuk menielaskan cara dan lang-
h. Posisi dan sikap negara Islam terhadap kah-langkah menghadapi perang ini serta me-
berbagai piagam perjaniian dan orga- lindungi umat Islam dari setiap pengaruhnya
nisasi-organisasi internasional. dalam semua bidang dan tingkatan.
4. Sidang mengusulkan kepada panitia per- Setelah mendengarkan diskusi-diskusi
siapan untuk membuat kertas penielas yang berlangsung seputar kajian-kajian terse-
yang bisa digunakan oleh para pengkaji se-
FrqH rsLAM ltl,rD 7 Baglan 4: KEPEMILTXAI{ OAN BERBAGAI IGRAI(TERISTIXilY

bu! dengan ini sidang merekomendasikan akan ngan menggunakan cara-cara pembelaan
perlunya hal-hal berikut: iustifikasi yang lemah.
1. Usaha untuk menerapkan dan mengim- 6. Memberikan perhatian pada pengkajian
plementasikan syariat Islam serta menja- pemikiran-pemikiran, prinsip-prinsip dan
dikannya sebagai manhai dalam membuat nilai-nilai yang datang dari luan serta me-
pola hubungan politik regional dan inter- nguak berbagai sisi kelemahan dan keku-
nasional Islam. rangannya dengan penuh amanah dan ob-
2. Terus berusaha melakukan purifikasi dan jektif.
orisinalisa si manhai -manhaj pendidikan 7. Memberikan perhatian terhadap aktivitas
serta memajukan dan mengembangkannya, pencerahan Islam, mendukung berbagai
dengan tujuan untuk membangun genera- lembaga dan organisasi-organisasi yang
si berlandaskan pada asas-asas pendidik- berkecimpung dalam bidang dakwah dan
an Islam modern dan dalam bentuk yang kegiatan-kegiatan keislaman. Hal ini da-
bisa mempersiapkan mereka secara baik lam rangka membangun kepribadian dan
yang bisa memberikan mereka pemaham- identitas Islam yang lurus yang bisa mem-
an tentang agama mereka dan melindungi persembahkan kepada umat manusia se-
mereka dari dampak-dampak perang ke- buah gambaran dan imeipositif penerapan
budayaan. syariat Islam, baik pada tataran individu
3. Mengembangkan metode-metode penylap- maupun komunitas serta dalam semua as-
an para dai (juru dakwah) untuk mening- pek kehidupan, baik politik, sosial, kebu-
katkan kesadaran dan pemahaman mere- dayaan, maupun ekonomi.
ka terhadap spirit dan manhai lslam dalam 8. Memberikan perhatian terhadap bahasa
membangun kehidupan kemanusiaan, di- Arab dalam kapasltasnya sebagai bahasa
tambah dengan peningkatan wawasan me- Al-Qur'an dan melakukan usaha-usaha un-
reka tentang kebudayaan dan peradaban tuk menyebarkannya serta mendukung pe-
modern sehingga interaksi mereka dengan ngajarannya di seluruh penjuru dunia men-
masyarakat-masyarakat modern dilakukan jadikannya sebagai bahasa pengantar di
berdasarkan pada pemahaman dan penge- sekolah-sekolah, institut dan universitas-
tahuan yang benar. universitas di negara-negara Arab dan ne-
4. Revitalisasi peran pendidikan masiid yang gara-negara Islam.
integral dalam kehidupan umat Islam da- 9. Terus menyebarkan dan menjelaskan bah-
lam menghadapi berbagai bentuk perang wa Islam adalah agama yang sangat tole-
kebudayaan dan dampaknya, serta dalam ran, Islam datang untuk kebaikan dan ke-
memberikan pemahaman kepada umat Is- bahagian manusia di dunia maupun di
lam tentang agama mereka dengan pema- akhirat. Hal ini dilakukan dalam skala in-
haman yang benar dan utuh. ternasional dan dengan menggunakan se-
5. Menyangkal dengan cara-cara ilmiah dan luruh bahasa-bahasa yang masih hidup.
benar serta dengan keyakinan seorang Muk- 10. Pemanfaatan secara efektif dan terarah
min akan kesempurnaan agama Islam ter- terhadap bentuk-bentuk media informasi
hadap berbagai tudingan dan pandangan- modern, sehingga bisa digunakan dalam
pandangan miring yang coba diprovoka- rangka menyampaikan kalimat kebenaran
sikan oleh musuh-musuh Islam, tidak de- dan kebaikan ke seluruh penjuru dunia,
Baglan 4: KEPEMILIXAI{ DAI{ BERBAGAI I(ARAXTERISNKNYA FIQLH ISIAM JILID 7

dan tanpa mengenyampingkan dan melu- letakkan langkah-langkah strategi yang integ-
pakan setiap media dan sarana lain yang ral untuk menghadapi berbagai bentuk perang
tersedia. pemikiran dan perkembangan-perkembangan
11. Memberikan perhatian untuk menghadapi terbarunya. Hal itu mungkin bisa diawali de-
berbagai permasalahan dan problematika ngan topik masalah kristenisasi dan oriental-
kekinian dengan menggunakan solusi-so- isme pada putaran pertemuan yang akan da-
lusi Islam, serta mengimplementasikan se- tang. Walla ahu Wal iyy u t Ta ufi i q.
cara nyata dan berkesinambungan solusi-
solusi Islam tersebut. Karena implementa- SEJUMLAH KEPUTUSAN DAN
si nyata yang berhasil adalah cara dalmrah REKOMENDASI MAIELIS MAI IWA' AL- F I QI H
dan pembuktian yang paling efektif. AL.ISUIIW PADA MUKTAMAR PUTARAN
12. Melakukan usaha-usaha penekanan pada KEDELAPAN YANG DISELENGGARAKAN
bentuk-bentuk manifestasi kesatuan dan DI BANDAR SERI BEGAWAN BRUNEI
integralitas kaum Muslimin pada semua DARUSSALAI*I l-7 MUHARRANI L4l4 H /
level serta menyelesaikan berbagai perse- 2r-27 JUNr 1993 M
lisihan dan konflik yang teriadi di antara
Bi smill a ahirrahma a ni rra hi i m.
mereka dengan cara-cara damai sesuai de-
Segala puji hanya bagi Allah SWT Tuhan
ngan hukum-hukum syariat yang berlaku.
semesta alam. Shalawat dan shalawat bagi ba-
Semua ini dalam rangka bertuiuan untuk
ginda Nabi kita Muhammmad pemungkas para
merusak dan menggagalkan rencana-ren-
nabi, bagi keluarga dan para sahabat beliau.
cana perang kebudayaan yang dilancarkan
untuk memecah belah kesatuan dan per-
Keputusan Nomor 7 4 / U d.8
satuan umat Islam serta menanam perse-
Tentang Masalah Mengambil Rukhshah
lisihan dan konflik di tengah-tengah me-
dan Hukumnya
reka.
13. Membangun kekuatan dan kemandirian Mai elis Maj ma' aI- Fiqih al- I slami pada muk-
kaum Muslimin, baik dalam bidang eko- tamar putaran kedelapan yang berlangsung di
nomi maupun militer. Bandar Seri Begawan Brunei Darussalam, mu-
14. Mengajak dan menyerukan kepada negara- lai tanggal 1-7 Muharram L4l4 H/2L-27 luni
negara Arab dan Islam untuk membantu 1993 M.
kaum Muslimin yang mengalami penin- Setelah menelaah kajian-kajian yang sam-
dasan di seluruh penjuru dunia, mendu- pai ke meia Al-Maj ma' al-Fiqih al-lslamf terkait
kung urusan-urusan mereka dan membe- tema "Mengambil rukhshah dan hukumnya"
la mereka dengan semua cara dan media dan setelah mendengarkan secara saksama dis-
yang tersedia. kusi-diskusi )rang berlangsung seputar tema ter-
Begitu iuga, sidang merekomendasikan ke- sebut, dengan ini sidang memutuskan hal-hal
pada sekretariat jenderal untuk secara berke- berikut:
sinambungan mengajukan dan melaporkan ber- L. Rukhshah syar'$ryah adalah hukum-hukum
bagai permasalahan terpenting tema ini pada yang diberlakukan karena ada suatu uzur
setiap kesempatan pertemuan dan seminar- sebagai bentuk pemberian keringanan ke-
seminar mendatang. Hal ini mengingat penting- pada orang mukallaf, sedangkan sebab yang
nya tema perang pemikiran dan perlunya me- menetapkan hukum asal masih tetap ada.
--1
I

FIqH ISIAM IITID 7 Bagtan 4: KEPEffIILI](AN DAN BERBAGA! XARAKTERISTII$YA

Legalitas dan pensyariatan mengambil hu- a. Pendapat fuqaha yang diiadikan seba-
kum rukhshah syar'iyyah sudah tidak di- gai landasan pengambilan rukhshah
perselisihkan lagi ketika memangtelah di- adalah pendapat yang diakui dan di-
temukan sebab-sebabnya, dengan syarat perhitungkan secara syara' serta tidak
motif-motifnya harus benar-benar nyata dimasukkan ke dalam kategori Pen-
dan positif adanya serta pengambilannya dapat yang syaadz [tidak wajar dan
harus terbatas hanya pada objek-objeknya tidak lumrah).
saja, dengan tetap memerhatikan patok- b. Ada hajat untuk mengambil rukhshah
an, aturan, ketentuan dan kriteria-kriteria guna menolak masyaqqah (kondisi be-
yang ditetapkan oleh syara'untuk pengam- rat), apakah itu adalah haiat umum se'
bilan hukum rukhshah. luruh masyarakat, hajat khusus, atau-
2. Yang dimaksud dengan rukhshah fiqihiyyah pun hajat individu.
adalah hasil-hasil iitihad madzhab yang c. Orang yang mengambil rukhshah ada-
memperbolehkan suatu perkara, berha- lah orangyang memiliki kapabilias un'
dapan dengan hasil-hasil iitihad lain yang tuk menyeleksi, menimbang dan me'
melarang perkara tersebut. milih, atau ia bersandar kepada orang
Mengambil hukum-hukum rukhshah yang yang memiliki kompetensi dan kapa-
ditetapkan oleh fuqaha, dalam artian meng- bilitas untuk itu.
ikuti pendapat mereka yang paling ringan d. Pengambilan rukhshah itu tidak meng-
adalah boleh menurut syara' dengan sejum- akibatkan teriatuh ke dalam sikap tal-
lah aturan, ketentuan dan patokan yang fiiq yang terlarang yang akan dijelas-
akan disebutkan pada poin nomor empat. kan pada poin nomor enam.
3. Hukum-hukum rukhshah dalam berbagai e. Pengambilan rukhshah untuk suatu
permasalahan publik dipandang sebagai- perkara berdasarkan pendapat yang
mana masalah-masalah fiqih asal, apabiia memperbolehkan perkara itu, tidak
memang hukum rukhshah itu bisa mencip- menjadi celah atau pintu masuk kepa-
takan suatu kemaslahatan yang diakui dan da suatu tujuan yang ilegal dan tidak
dilegitimasi secara syara' serta rukhshah sah.
itu adalah sebagai hasil dari suatu ijtihad f. Orang yang mengambil rukhshah, ii-
kolektifyang terdiri dari orang-orang yang wanya tenang, tenteram, dan damai
memiliki kompetensi dan kapabilitas un- untuk mengambil rukhshah tersebut.
tuk melakukan pertimbangan dan pemilih- 5. Hakikat dan substansi talfiiq dalam ber-
an, memiliki ketakwaan serta amanah il- taklid kepada madzhab adalah, seorang
miah. muqallid (orang yang bertaklid) melaksa-
4. Tidak boleh mengambil rukhshah madz' nakan satu masalah yang memiliki dua ca-
hab-madzhab fiqih yang hanya dilandasi bang atau lebih yang antara satu dengan
oleh motif hawa nafsu belaka. Karena hal yang lainnya saling berkaitan dengan ben-
itu berarti suatu sikap ingin terbebas dari tuk mekanisme pelaksanaan yang tidak
pentaklifan. Akan tetapi, mengambil hukum ada seorang mujtahid pun yang ia bertak-
rukhshah boleh dilakukan dengan mem- lid kepada mereka yang mengatakan me-
perhatikan aturan dan ketentuan-ketentu- kanisme seperti itu pada masalah terse-
an berikut ini, but.
Bagtan 4: xEPEtlluKAl{ DAN BERBAGAI XARAKTERISTII${YA FrqLH rsrAM ltLIDT

6. Praktik talfiiq dilarang dalam kasus-kasus selamatan, seperti alat transportasi dalam ke-
seperti berikut, adaan baik, iuga yang terkait dengan masalah
a. Ketika talfiiq mengakibatkan pada si- tata tertib pemindahan kepemilikan, izin me-
kap mengambil rukhshah hanya kare- ngemudi, dan antisipasi yang cukup dengan
na dorongan hawa nafsu belaka, atau memberlakukan sejumlah syarat dan ketentu-
melanggar salah satu ketentuan dan an untuk bisa mendapatkan surat izin menge-
patokan yang telah dijelaskan pada mudi, baik dalam kaitannya dengan masalah
masalah mengambil rukhshah. usia, kemampuan mengendarai, kemampuan
b. Ketika praktik talfiiq yang dilakukan penglihatan, memahami dan mematuhi tata
oleh seseorang berkonsekuensi teria- tertib dan aturan lalu-lintas, batas rasional ke-
dinya benturan dengan keputusan ha- cepatan dan batas muatan.
kim. Dengan ini sidang memutuskan:
c. Ketika nlfriq mengakibatkan pemba- 1. Mematuhi undang-undang dan aturan ter-

talan sesuatu yang telah ia amalkan sebut yang tidak bertentangan dengan
berdasarkan taklid dalam satu kasus. hukum-hukum syariat adalah wajib hu-
d. Ketika tolfiiq berujung pada tindak' kumnya menurut syara'. Karena itu terma-
an menyalahi ijma' atau konsekuensi suk bentuk patuh kepada waliyyul amri
ijma'. [pemerintah) di dalam aturan dan tata
e. Ketika talfiiq berujung pada sebuah tertib yang diberlakukannya, berdasarkan
paket amalan yang tidak ada seorang pada dalil al-mashaalih al-mursalah. Atur-
inuitahid pun yang mengakuinya. Wa' an dan undang-undang tersebut hendak-
llaahu A'lam. nya memuat sejumlah hukum-hukum syara'
yang belum diimplementasikan dalam bi-
Keputusan Nomor 75 /2 / d.8 dang ini (lalu-lintas dan transportasi).
Tentang Masalah Kecelakaan Lalu Lintas Kemaslahatan juga menghendaki untuk
meletakkan dan membuat undang-undang
Majelis Maj ma' al- Fiqih al-l slamipada muk- pencegahan dan sanksi ancaman dengan
tamar putaran kedelapan yang berlangsung di berbagai bentuknya, seperti hukuman den-
Bandar Seri Begawan Brunei Darussalam, mu- da materi bagi orang yang menyalahi in-
lai tanggal 1-7 Muharram L4L4 H/2L'27 luni struksi dan rambu-rambu lalu lintas untuk
1993 M. memberikan efek jera bagi para pengenda-
Setelah menelaah kaiian-kajian yang sam- ra yang mengancam keselamatan manusia
pai ke meja Al- M ajma' al-Fiqih al-lslami terkait di ialan. Hal ini sebagai pengimplementa-
tema "Kecelakaan lalu-lintas." sian hukum-hukum permintaan pertang-
Setelah mendengar diskusi-diskusi yang gungjawaban yang ditetapkan.
berlangsung seputar tema tersebut, mengingat 2. Berbagai kecelakaan yang diakibatkan oleh
semakin meningkatnya angka kecelakaan lalu- pengemudian kendaraan dikenai hukum-
lintas dan semakin besar risiko bahayanya ter- hukumiina ayaat (tindak pidana) yang ter-
hadap keselamatan nyawa manusia dan harta tetapkan dalam syariat Islam, meskipun ke-
benda mereka. Mengingat kemaslahatan me- banyakan kecelakaan tersebut adalah ter-
nuntut untuk diberlakukannya undang-undang jadi tanpa disengaia (masuk kategori keja-
yang berkaitan dengan masalah izin kendara- hatan tersalah atau khatha). Seorang pe-
an yang bisa menciptakan keamanan dan ke-
I
FIQLH ISLAM IITID 7 B4!an 4: XEPEmIUI(AI{ DAN BERBAGA! I(ARAXTERISTIIfi{YA

ngemudi bertanggung iawab terhadap ke- dialami oleh si pengemudi.


mudharatan yang ia timpakan kepada 5. Dengan tetap memerhatikan rincian dan
orang lain, baik pada fisik maupun harta, klasifikasi yang akan disebutkan, sesung'
ketika elemen-elemennya yaitu tindakan guhnya berdasarkan hukum asal seorang
tersalah dan kemudharatan telah terpe- pelaku langsung adalah yang harus ber-
nuhi. Orang yang bersangkutan tidak bisa tanggung jawab tindakan yang dilakukan'
terbebas dari pertanggungiawaban terse- nya tidak masuk kategori melanggar dan
but kecuali pada kasus-kasus berikut ini, melampaui batas. Adapun pihak penyebab
a. Ketika kecelakaan yang ada adalah (pelaku tidak langsung), ia tidak menang'
akibat dari sebuah kondisi di luar ke- gung kecuali jika ia memang tindakan
mampuan manusia yang tidak bisa di- yang dilakukannya masuk kategori tindak-
tolak dan dihindari, yaitu setiap per- an melanggar dan melampaui batas, atau
kara yang teriadi di luar kendali dan sembrono.
campur tangan manusia. Apabila suatu kejadian, di dalamnya ada
b. Apabila kecelakaan tersebut disebab- pihakpelaku langsung dan ada pihakpenyebab
kan oleh tindakan korban sendiri yang (pelaku tidak langsung), maka yang harus ber-
tindakan penyebab itu memiliki pe- tanggung iawab adalah pihak pelaku langsung
ngaruh dan peran kuat dalam menim- bukan pihak penyebab. Kecuali, jika tindakan
bulkan akibat. yang dilakukan oleh pihak penyebab adalah
c. Apabila kecelakaan yang terjadi dise- masuk kategori pelanggaran dan melampaui
babkan oleh kekeliruan orang lain batas, sementara pelaku langsung tidak.
atau oleh tindakan pelanggaran dan Apabila suatu kejadian, di dalamnya ter-
pelampauan batas yang dilakukannya, dapat dua sebab yang berbeda dan masing-
dalam kasus seperti ini orang lain masing sebab itu memiliki pengaruh dan peran
tersebutlah yang harus bertanggung pada kemudharatan yang terjadi, masing'ma-
jawab. sing pihak penyebab bertanggung iawab se-
Kecelakaan di jalan yang disebabkan oleh suai dengan tingkat pengaruh dan peran tindak'
binatang, maka yang harus bertanggung annya terhadap kemudharatan yang terjadi.
jawab adalah pemilik binatang tersebut Apabila tingkat pengaruh keduanya sama atau
apabila ia teledor dalam menjaga binatang tidak bisa diketahui dengan pasti, mereka ber-
miliknya itu. Untukmengetahui dan mem- dua memikul tanggung jawab yang ada secara
buktikan apakah ia memang teledor atau sama dan sepadan. Wallaahu A'lam.
tidah pembuktian dilakukan di pengadil-
an. Keputusan Nomor 7 6 13 / d.8
4. Apabila pengemudi dan korban sama-sama Tentang Masalah lual Beli al''Urbuun
memiliki peran dalam kecelakaan yang ter-
Majelis Mai ma' al- Fiqih al-lslami pada muk-
jadi, masing-masing bertanggung jawab ter-
tamar putaran kedelapan yang berlangsung di
hadap yang lain, pengemudi bertanggung
Bandar Seri Begawan Brunei Darussalam, mu-
jawab terhadap kerugian dan kemudharat-
lai tanggal 1-7 Muharram !4L4 H/21-27 luni
an yang dialami oleh korban. Begitu juga
1993 M.
sebaliknya, korban bertanggung iawab ter-
Setelah menelaah kajian-kajian yang sam-
hadap kerugian dan kemudharatan yang
pai ke meja Al - M aj ma' aI-F i qi h a I - I sl ami te rkait
Ba8I.n 4: XEPEiIIUXAil DAN BERBAGAI XARAKTERETIX,{YA ISIAM IILID 7

tema "Penjualan al-'Urbuun" dan setelah men- Majelis Maj ma' aI- Fiqih al-lslamipada muk-
dengar diskusi-diskusi yang berlangsung sepu- tamar putaran kedelapan yang berlangsung di
tar tema tersebut. Bandar Seri.Begawan Brunei Darussalam, mu-
Dengan ini sidang memutuskan: lai tanggal 1-7 Muharram L414 H/27-27 luni
1. Yang dimaksud dengan penjualan al:Ur- 1993 M.
buun adalah jual beli suatu barang dengan Setelah menelaah kajian-kajian yang sam-
uang muka dengan ketentuan, apabila si pai ke meja Al-Majma' al-Fiqih al-lslami terkait
pembeli jadi mengambil barang itu, uang tema "akad muzaayadah" dan setelah mende-
muka tersebut dihitung sebagai bagian ngar diskusi-diskusi yang berlangsung seputar
dari harganya. Namun, apabila pihak pem- tema tersebut.
beli tidak jadi mengambil barang tersebut, Mengingat akad muzaayadah termasuk
uang muka itu tetap untuk si penjual. akad yang banyak dilakukan pada masa seka-
Dalam kaitannya dengan masalah ini, akad rang, dan pada realisasinya terkadang diba-
sewa diberlakukan sama seperti jual beli, rengi dengan bentuk-bentuk ketidakwajaran
karena sewa adalah menjual kemanfaatan. dan berlebihan yang menuntut adanya kontrol
Di sini, ada sejumlah akad pertukaran yang dan pengaturan terhadap cara pelaksanaannya
dikecualikan, yaitu setiap akad pertukaran yang bisa menjaga dan melindungi hak-hak
yang syarat sahnya adalah salah satu penu- para pihak yang melakukannya sesuai dengan
karnya harus diserahkan di majelis akad hukum-hukum syariat Islam. Berbagai lemba-
(yaitu akad salam) ataukgdua penukarnya ga, yayasan dan instansi pemerintahan melegi-

harus sama-sama langsung diserahterima- timasi jual-beli muzaayadah dan mengaturnya


kan di majelis akad (yaitu iual beli harta dengan seiumlah aturan dan tata tertib.
ribawi dan akad sharf). fual beli al-'Ur- Dalam rangka menielaskan hukum-hukum
buun tidak bisa berlaku dalam iual beli syara' tentang akad ini, sidang memutuskan
muraabahah bagi pihak pemohon pembe- hal-hal berikut:
lian pada saat masih pada fase perjanjian L. Al<ad muzaayadah adalah akad pertukar-
(muwaa'adah). Akan tetapi, bisa berlaku an dengan cara mengundang para pihak
pada fase penjualan yang merupakan fase yang memiliki minat secara lisan atau de-
setelah fase perjanjian. ngan menggunakan tulisan untuk ikut da-
2. Penjualan al-'urbuun hukumnya adalah lam pelelangan dan tawar-menawar. Akad
boleh apabila diberi batasan jangka waktu muzaayadah berakhir ketika pihak pen-
penantian yang ditentukan dengan jelas. iual setuju dan cocok dengan harga yang
'Urbuun (uang muka) tersebut terhitung ditawarkan oleh salah satu peserta pele-
sebagai bagian dari harga apabila pembe- langan.
lian iadi berlangsung, dan uang muka itu 2. Akadmuzaayadah bermacam-macam. f ika
menjadi hak pihak penjual ketika pihak dilihat dari sisi objeknya, ada akad mu-
pembeli tidak iadi melanjutkan pembeli- zaayadah jual-beli, akad muzaayadah pe-
annya. nyewaan, dan sebagainya. fika dilihat dari
sisi karakteristiknya, ada akad muzaaya'
Keputusan Nomor 77 /4/d.8 dah atas kemauan sendiri seperti akad
Tentang Masalah Akad al-lvluzaayadah muzaayadah biasa yang berlangsung di
(telang) antara para individu, dan ada pula akad
FIQLH ISLAM IILID 7 B*Ian 4: KEPEilIILIXAN DAN BERBAGAI IGRAKTERISTIKI{YA

muzaayadah atas dasar paksaan seperti a. Seseorang menaikkan penawarannya


muza ay ad ah yang diwaj ibkan oleh penga- terhadap suatu barang padahal diri-
dilan. Akad muzaayadah dibutuhkan oleh nya sebenarnya tidak ingin membeli
berbagai yayasan dan organisasi baikyang barang tersebut, akan tetapi hal itu
bersifat umum maupun khusus, berbagai ia lakukan dengan tujuan mengelabui
instansi dan lembaga pemerintahan, serta dan membujuk pihak pembeli supaya
individu. berani menawar lebih tinggi.
3. Berbagai prosedur yang diterapkan pada b. Ia menampakkan kekagumannya ter-
aktivitas akad muzaayadah berupa pen- hadap suatu barang, bahwa ia sudah
catatan, pengaturan, tata tertib, syarat dan berpengalaman dalam masalah ba-
ketentuan-ketentuan administratif atau rang-barang seperti itu dan ia memuji
perundang-undangan, semua itu harus ti- barang tersebut, supaya pihak pembe-
dak bertentangan dengan hukum-hukum li terkelabui dan terbujuk sehingga ia
syariat Islam. berani memberikan harga lebih ting-
4. Meminta jaminan dari orang-orang yang gi.
ingin ikut masuk ke dalam muzaayadah c. Pemilik barang, wakilnya, atau make-
(pelelangan) adalah boleh secara syara'. lar memberikan pengakuan dusta bah-
faminan itu harus dikembalikan kepada wa barang tersebut sudah pernah di-
orang-orang yang ikut dalam pelelangan tawar orang lain dengan harga sekian
namun tidak berhasil mendapatkan ba- dengan maksud untuk mengelabuhi
rang yang dilelang. Sedangkan bagi orang dan menipu orang yang sedang mela-
yang berhasil mendapatkan barang yang kukan penawaran.
dilelang uang jaminan yang ia serahkan d. Di antara bentuk praktik an-najsy ter-
itu dihitung sebagai bagian dari harga. baru yang terlarang menurut syara'
5. tidak ada larangan untuk
Secara syara', adalah, melakukan promosi dan iklan
memberlakukan biaya masuk (nilai bro- dengan menggunakan media elektro-
sur tentang persyaratan-persyaratan, na- nik dan cetak dengan menyebutkan
mun besarannya tidak boleh melebihi ni- berbagai kelebihan dan keistimewaan
lai harga sesungguhnya brosur tersebut), barang yang dipromosikan secara ber-
karena itu adalah memang harga brosur lebihan dan tidak sesuai dengan ke-
tersebut. nyataan, atau dengan menyebutkan
6. Bank Islam atau yang lainnya boleh me- harga yang tinggi, supaya pihak pem-
nawarkan suatu proyek investasi, supaya beli terbujuk dan tergoda untuk mela-
ia bisa mendapatkan porsi bagian dari ke- kukan transaksi. Wallaahu A'lam.
untungan yang ada dengan persentase le-
bih tinggi, apakah pihak investor ikut ter- Keputusan Nomor 78 /5 / d.8
libat keria dalam al<ad. mudhaarabahber- Tentang Berbagai Aplikasi Syar'i untuk
sama-sama dengan pihak bank maupun Membentuk Pasar Islam
tidak.
Maielis M aj mo' al- Fiqih al- I slami pada muk-
7. Praktik an-najsy [penawaran palsu) ada-
tamar putaran kedelapan yang berlangsung di
lah haram, di antara bentuk-bentuknya
Bandar Seri Begawan Brunei Darussalam, mu-
adalah,
lai tanggal 1-7 Muharram 1474 H/2L-27 luni
BAgIAN 4: XEPE TIUXAil DAN BERBAGAI I(ARAXTERISTIKilYA ISLAM IILID 7

1993 M. tang masalah sukuk muqaaradhah.

i
Setelah menelaah kajian-kajian yang sam- b. Sukuk ta'jiir atau penyewaan yang beru-
pai ke meja Al- M aj ma' al-Fiqih al-Islami terkait jung pada pemilikan.
tema "Berbagai aplikasi syar'i untuk memba- Tentang temain| Majma' al-Fiqih ablslami
ngun pasar Islam" yang merupakan tema pe- telah mengeluarkan keputusannya dengan
nyempurnaan topik-topik pasar keuangan dan nomor 6/d.5. Berdasarkan hal ini, sukuk
surat-surat berharga Islam yang telah dibahas ini bisa memainkan peran yang signifikan
dan dikaji pada sejumlah pertemuan yang ter- dalam aktivias pasar keuangan Islam pada
dahulu, terutama pada pertemuan putaran ke- sektor transaksi kemanfaatan.
tujuh di feddah, serta di berbagai kesempatan 3. Akad salam (pesan)
seminar yang diselenggarakan dengan mak- Karena akad salam -dengan berbagai syarat
sud tersebut. Semua itu bertujuan untuk men- dan ketentuannya- termasuk akad yang memi-
dapatkan seiumlah instrumen pasar keuangan liki cakupan lahan cukup luas, karena pembeli
yang sah dan memadai. Karena pasar keuang- bisa memanfaatkannya untuk mengembangkan
an adalah sebuah wadah yang mampu men- dan menginvestasikan kelebihan kekayaannya
ciptakan aliran dana yang mencukupi di nega- untuk meraih keuntungan, sementara penjual
ra-negara Islam, merealisasikan target-target juga bisa mendapatkan dan memanfaatkan har-
pertumbuhan, solidaritas, keseimbangan dan ga yang diserahkan kepadanya untuk berpro-
integralitas negara-negara Islam. duksi. Oleh karena itu akad salam merupa-
Setelah mendengar diskusi yang berlang- kan instrumen dan sarana yang efektif untuk
sung seputar mekanisme dan cara mengopti- mendirikan pasar keuangan Islam dalam bi-
malisasi pemanfaatan berbagai formula yang dang penjualan sesuatu yang masih berada
bisa membentuk pasar Islam meniadi lebih dalam tanggungan yang dijelaskan spesifikasi
sempurna, yaitu saham, sukuk dan berbagai sifat dan kriterianya. Hal ini disertai dengan
bentuk akad khusus untuk membangun pasar penekanan untuk memerhatikan keputusan
Islam berlandaskan pada aturan dan asas-asas nomor 64/Lld,.7 tentang masalah seorang pe-
syar'i. mesan tidak boleh menjual barang yang dipe-
Dengan ini sidang memutuskan hal-hal sannya sebelum ia menerima barang tersebut.
berikut: Redaksi keputusan tersebut berbunyi, "Tidak
1. Saham boleh menjual kembali suatu barang yang di-
Majma' al- Fiqih al-Islami telah mengeluar- beli dengan cara pesan sebelum barang itu di-
kan keputusannya dengan nomor 65/l/d.7 se' terima."
putar masalah pasar keuangan, yaitu, transak- 4. Akad lstlshnaa'
si saham, transaksi ikhtiyaaraaf, transaksi ko- Majma' al-Fiqih al-Islami telah mengeluar-
moditi, dan transaksi mata uang, serta telah kankeputusannya dengan nomor66/3 /d.7 ter-
menjelaskan hukum-hukumnya, sehingga bisa kait masalah akad istishnaa'.
dimanfaatkan sebagai patokan dalam mendiri-
kan pasar keuangan Islam.
5. Peniualan dengan pembayaran tidak
secara tunal
2. Sukuk Penjualan tidak secara tunai merupakan
a. Sukuk muqaaradhah dan sukuk investasi, salah satu bentuk aplikasi investasi yang mem-
Majma' al-Fiqih al-lslami telah mengeluar- berikan fasilitas kemudahan transaksi jual beli.
kan keputusannya dengan nomor 5/d.4 ten-
rsLAM IrLrD 7 Ballan 4: XEPEMIUK l{ DAN BERBAOAI XARAI(TERISTII$|Y

Karena dengan menggunakan bentuk transak- g. Al-Maqaashshah (sama-sama impas,


si jual beli ini, pembeli bisa mendapatkan ba- clearing).
rang secara langsung dengan harga yang di-
bayar kemudian. Sebagaimana pula, pihakpen- Keputusan Nomor 79 / 6 / d,8
jual juga bisa mendapatkan keuntungan karena Tentang Berbagai Permasalahan
bisa mendapatkan harga yang lebih tinggi. Se- Mata Uang
hingga implikasi positifnya adalah, distribusi
Maielis Maj ma' al-Fiqih al-lslamipada muk-
dan sirkulasi barangkomoditi di tengah-tengah
tamar putaran kedelapan yang berlangsung di
masyarakat semakin luas.
Bandar Seri Begawan Brunei Darussalam, mu-
6. Janjl dan perlanflan lai tanggal t-7 Muharram l4L4 H/2L-27 luni
Majma' ol-Fiqih al-lslami telah mengeluar- 1993 M.
kan keputusannya dengan nomor 2-3/d.5ten- Setelah menelaah kajian-kajian yang sam-
tang masalah janji dan perjanjian dalam tran- pai ke mejaAl-Majma' al-Fiqih al-lslami terkait
saksi muraobahah untuk pihak yang mengaju- tema "Berbagai permasalahan mata uang" dan
kan permohonan pembelian. setelah mendengar diskusi-diskusi yang ber-
7. MaJma' al-Hqlh al-lslaml menghlak langsung seputar tema tersebut,
para penelltl balk darl kalangpn fuqaha Dengan ini sidang memutuskan hal-hal
maupun para pakar ekonoml untuk berikut:
membuat selumlah kallan dan penelltlan 1. Peraturan, ketentuan dan tata tertib khu-
seputar tem*tema yang belum terkall sus terkait masalah kontrak kerja dengan
secara mendalam, guna mengung€p
upah dalam bentuk uang yang dltentukan
seberapa lauh potenslnya untuk
diapllkaslkan dan dimanfaatkan secara besaran nominalnya, di dalamnya boleh
syara'dl pasar keuangan lslam. Tema memuat ketentuan adanya acuan standar-
tema tersebut adalah, disasi upah, dengan syarat hal itu tidak
a. Sukuk musyaarakah [mitra usaha) de- sampai menimbulkan kemudharatan bagi
ngan berbagai bentuknya. perekonomian umum.
b. Format sukuk ta'jiir atau sewa yang Yang dimaksud dengan acuan standardi-
berujung dengan pemilikan. sasi upah di sini adalah, melakukan modi-
c. Menukar tanggungan utang dalam fikasi dan penyesuaian terhadap besaran
akad salam, tauliyah dan syarikah da- upah secara periodik mengikuti perubahan
lam tanggungan utang akad salam, me- tingkat harga, sesuai dengan penilaian dan
nguranginya (memberi diskon), mela- pengamatan pihak yang berwenang dan
kukan kesepakata n ash- Shulh terha- berkompeten. Tujuan dilakukannya modi-
dapnya dan sebagainya. fikasi dan penyesuaian secara periodik di
d. Perianjia n al-muwaa'adah padaselain sini adalah, menjaga jangan sampai daya
jual beli muraabahah, terutama mu- beli upah uang yang diterima para peker-
waa'adah pada akad sharf [jual beli ja mengalami penurunan akibat inflasi
mata uang). dan dampaknya, yaitu harga barang dan
e. fual beli tanggungan utang. jasa secara umum mengalami tren kenaik-
f. Kesepakatan ash-shulh di dalam pasar an yang terus merangkak.
keuangan (seperti sh u lh mu' aawa dhah Karena menurut hukum asal, setiap syarat
dan sebagainya). dan ketentuan adalah boleh kecuali syarat
Baglan 4: XEPEMIUXAI{ D 1{ BERBAGA! KARAI(TERISTIKNY tsrAM IILID 7

dan ketentuan yang menghalalkan sesuatu mata uang yang berbeda-beda, atau de-
yang haram atau mengharamkan sesuatu ngan seiumlah emas, serta pembayaran di-
yang halal. lakukan sesuai dengan kesepakatan yang
Hanya saia, apabila terjadi akumulasi upah dibuat. Sebagaimana pula, pembayaran itu
yang belum terbayar sehingga menumpuk- boleh dilakukan menurut cara yang dije-
numpuk menjadi utang di dalamnya di- laskan pada poin di atas.
berlakukan hukum-hukum utang yang di- 4. Apabila ada tanggungan utang dalam ben-
jelaskan pada keputusan Majma' al-Fiqih tuk mata uang tertentu, tidak boleh ada
al-lslami nomor 4/d.5. kesepakatan bahwa nantinya pihak yang
2. Orangyang berpiutang dan orangyang ber- berutang harus membayar utang tersebut
utang pada saat pelunasan -bukan sebe- dengan emas atau mata uang lain sesuai
lumnya- boleh melakukan kesepakatan u- dengan nilai mata uangyang diutang terse-
tang tersebut dibayar dengan mata uang but. Dalam arti, kesepakatan bahwa pihak
yang berbeda dengan mata uang yang di- yang berutang harus membayar utangnya
utang sebelumnya dengan syarat besaran- dengan emas atau dengan mata uang lain
nya harus disesuaikan dengan nilai tukar- yang disepakati sebagai mata uang pem-
nya pada waktu pelunasan. Begitu juga, da- bayaran utang tersebut.
lam kasus utang yang dibayar secara ang- 5. Penegasan terhadap keputusan Majma' al-
suran dengan mata uang tertentu, pada Fiqih al-lslami nomor 4/d.5 tentang ma-
saat pembayaran salah satu angsurannya salah perubahan nilai mata uang.
boleh ada kesepakatan angsuran itu di- 6. Majelis Majma' al-Fiqih al-lslami mengajak
bayar dengan mata uang yang berbeda de- untuk menugaskan para pakar hukum aga-
ngan syarat harus sesuai dengan nilai tu- ma dan para pakar ekonomi yang memi-
karnya pada hari pembayaran angsuran liki komitmen tinggi terhadap pemikiran
tersebut. Islam untuk membuat kajian-kajian yang
Dalam semua keadaan, pembayaran utang mendalam terhadap berbagai tema lain
yang harus dibayar yang disepakati pem- yang berkaitan dengan masalah-masalah
bayarannya boleh dengan menggunakan mata uang untuk selanjutnya didiskusi-
mata uang lain disyaratkan harus tunai kan pada pertemuan-pertemuan Majma'
dan tidak boleh ada sisa yang masih ber- al-Fiqih al-lslami yang akan datang insya
ada dalam tanggungan pihak yang beru- Allah. Di antara tema-tema tersebut ada-
tang, karena jual-beli mata uang disyarat- lah,
kan harus at-taqaabudh (cash and carry), a. Prospek penggunaan suatu mata uang
dengan tetap memperhatikan keputusan tertentu seperti mata uang dinar Is-
Majma' al-Fiqih al-lslami nomor 55 / | / d.6 lam, terutama dalam berbagai tran-
terkait masalah al-qabdhu (serah terima). saksi perbankan di Bank Pembangun-
3. Ketika melakukan akad, kedua belah pihak an Islam untuk digunakan sebagai
boleh melakukan kesepakatan penentuan mata uang dalam transaksi pemberi-
bahwa harga, upah atau biaya sewa yang an kredit dan pembayarannya. Begitu
tidak tunai, dibayar dengan suatu mata juga, penggunaan mata uang tersebut
uang dengan satu kali pembayaran, atau sebagai standardisasi pembayaran u-
dengan cara diangsur dengan berbagai tang yang dilakukan dengan mata
--1

FIqLH ISLAM JILID 7 Batlan 4: KEPEilIIUI(AN DAI{ BERBAGAI tGRAtfiERlSTll${Y

uang asing yang dipilih untuk digu- diskusi yang berlangsung seputar berbagai pro-
nakan sebagai pembayaran seperti blematika tersebut.
mata uang dolar Amerika, sehingga Dengan ini sidang memutuskan:
pembayarannya disesuaikan dengan 1. Menyampaikan draf yang berisikan empat
nilai tukar dolar Amerika terhadap poin umum kepada sekretariat jenderal,
mata uang tersebut. untuk selanjutnya sekretariat jenderal me-
b. Berbagai solusi syar'i yang bisa dijadi- nugaskan para pakar membuat seiumlah
kan sebagai alternatif formula penye- tulisan yang mengkaji seputar poin-poin
suaian utang yang belum jatuh tempo tersebut, kemudian disampaikan pada per-
dengan tingkat rata-rata nilai harga. temuan-pertemuan yang akan datang se-
c. Konsep stagnasi mata uang kertas dan suai dengan skala prioritas yang ditentu-
pengaruhnya terhadap penentuan hak kan oleh komisi perencanaan,
dan kewajiban-kewaiiban utang yang a. Poin pertama, simpanan dan hal-hal
belum jatuh tempo. yang berkaitan dengannya.
d. Batas-batas inflasi yang pada batas- . Tanggungan terhadap simpanan
batas tersebut suatu mata uang kertas investasi dengan cara-cara yang
bisa dianggap sebagai mata uangyang sesuai dengan hukum-hukum mu-
mengalami stagnasi (tidak laku). dhaarabah yang ditetapkan oleh
syara'.
Keputusan Nomor 80 /7 I d.8 . Pertukaran'simpanan antarbank
Tentang Berbagai Problematika Bank- tanpa berdasarkan pada sistem
Bank Islam bunga.
. Pola penyesuaian syar'i terhadap
Maielis Mai ma' al- Fiqih al- Islomi pada muk-
dana simpanan(wadaaiJ dan me-
tamar putaran kedelapan yang berlangsung di
kanisme penghitungannya.
Bandar Seri Begawan Brunei Darussalam, mu-
. Memberi pinjaman kredit kepada
lai tanggal 1-7 Muharram L4L4 H/21-27 luni
seseorang dengan syarat dan ke-
1993 M.
tentuan harus dipergunakannya
Setelah menelaah kajian-kajian yang sam-
untuk bertransaksi dengan bank
pai ke meia Al-Majma' al-Fiqih al-lslami terkait
secara umum atau untuksuatu ak-
tema "Berbagai permasalahan dan problema-
tivitas tertentu.
tika bank-bank Islam" dan mendengar diskusi . Biaya mudhaarabah dan siapa
yang berlangsung seputar tema tersebut.
yang harus menanggungnya [pi-
Setelah mengulas sejumlah tulisan yang
hakmudhaarib ataukah dana mu-
disampaikan terkait masalah berbagai proble- dhaaraboh)
matika bank-bank Islam. Tulisan-tulisan terse- . Penentuan bentuk relasi antara
but memuat sejumlah usulan penanganan ter- pihak nasabah yang menyimpan
hadap berbagai problematika tersebut baik dari
dana dan pihak pemegang saham
segi hukum agama, teknis dan administratif,
bank.
juga berbagai problematika menyangkut ma- . Perantara dalam akad mudhaara-
salah hubungan bank-bank Islam dengan pihak-
bah,sewa, dan jaminan.
pihak lain. Dan setelah mendengarkan diskusi- . Penentuan siapa pihak mudhaa-
Baglan 4: IGPEMILIIGT{ DAN BERB,TGAI I(ARAXTERISTIKT{YA FrqLH rsrAM lrLtD 7

rib dalam bank Islam (pihak peme- . Penggabunganantaraakadijaarah


gang saham, dewan direksi, atau- dengan akad mudhaarabah.
kah manaier pelaksana)
d. Poih ketiga, akad (kontrak)
Solusi Islam sebagai alternatif . Ketentuan kesepakatan bahwa pi-
untuk a I-h rs a ab aat aI - maksyuufa h
hak bank memiliki hak untuk mem-
(sistem perhitungan terbuka).
batalkan suatu kontrak ketika ter-
Zakat untuk aset dan simpanan jadi keterlambatan pembayaran
bank Islam.
angsuran.
b. Poin kedua, muraobahah o Ketentuan kesepakatan pengubah-
. Muraabahahpadasaham. an suatu kontrak dari suatu ben-
Penangguhan pencatatan kepemi- tuk ke bentuk yang lain ketika ter-
likan pada transaksi jual beli mu- jadi keterlambatan pembayaran
raabahah supaya hak pihak bank angsuran.
tetap terjamin bisa terbayar. Sidang Majma' al-Fiqih al-lslqmi juga me-
Muraab ahah yang pembayarannya rekomendasikan dan menyerukan hal-hal be-
ditangguhkan disertai dengan pe- rikut,
nunjukan pihak pemohon pembe- 1. Bank-bank Islam terus mengadakan ko-
lian sebagai wakil dan memosisi- munikasi dan konsolidasi dengan bank-
kannya sebagai kafiil (pihak pen- bank sentral di negara-negara Islam supa-
jamin). ya bank-bank Islam diberi kesempatan se-
Menunda dan mengulur-ngulur luas-luasnya untuk menjalankan berbagai
pelunasan utang yang muncul dari fungsi dan aktivitasnya dalam mengem-
transaksi muraabahah atau ben- bangkan dan menginvestasikan dana pi-
tuk-bentuk transaksi tidak secara hak-pihak nasabah yang melakukan tran-
tunai lainnya. saksi dengannya berdasarkan prinsip-prin-
a Pengasurasian utang. sip syar'i yang mengatur jalannya aktivitas
a Penjualan utang. perbankan bank-bank Islam dan sesuai de-
ngan karakteristiknya.
c. Poin ketiga, penyewaan (ta'jiir)
Bank-bank sentral harus memerhatikan
Penyewaan kembali (i'aadah at-
berbagai hal yang menjadi tuntutan ke-
ta'jiir) bagi pemilik barang yang
berhasilan bank-bank Islam dalam men-
disewa atau bagi pihak lain.
jalankan perannya yang efektif dalam per-
Penyewaan jasa individu dan me-
tumbuhan ekonomi negara dalam koridor
nyewakannya kembali.
kaidah-kaidah pengawasan yang sesuai de-
Penyewaan saham, mengutang-
ngan karakteristik aktivitas perbankan Is-
kannya atau menggadaikannya.
lam serta seruan organisasi konferensi Is-
a Perawatan barang yang disewa.
lam dan bank pembangunan Islam untuk
a Pembelian suatu barang dari se- dimulainya pertemuan-pertemuan bank-
seorang dengan syarat dan keten- bank sentral di negara-negara Islam. Se-
tuan ia bisa menyewa barang ter- hingga hal itu bisa memberikan kesempat-
sebut. an untuk mengimplementasikan tuntutan-
tuntutan rekomendasi ini.
FIQLH ISI.AM IILID 7 Baglan 4: XEPEMIUI(AII DAI{ BERBAGAI l$RArTERlSTll$Y

Perhatian bank-bank Islam dalam mening- nasional yang tidak lepas dari berbagai
katkan kompetensi dan kapabilitas para bentuk praktik yang tidak sesuai dengan
pimpinan dan karyawannya serta mem- hukum-hukum syara'.
bekali mereka dengan berbagai keahlian 6. Mengarahkan kelebihan dana cair untuk
fungsional yang memahami karakter kerja mendukung pencapaian target-target per-
perbankan Islam. fuga, membuat berbagai tumbuhan di dunia Islam. Hal ini bisa di-
acara pelatihan yang sesuai dan memadai lakukan dengan bekerja sama dengan bank-
dan bekerjasama dengan Institut riset dan bank Islam untuk mendukung dana-dana
pelatihan Islam serta berbagai instansi dan investasi bersama serta membuat proyek-
lembaga yang memiliki perhatian dalam proyek bersama.
bidang pelatihan perbankan Islam. 7. Secepatnya menciptakan indeks yang bisa
3. Memberikan perhatian kepada akad salam diterima menurut Islam, sebagai solusi al-
dan akad istishnaa'.Karena kedua akad ini ternatif indeks yang berlandaskan pada
bisa memberikan solusi alternatif syar'i un- mekanisme yang menggunakan nilai suku
tuk berbagai bentuk pendanaan produksi bunga riba sebagai patokan dalam menen-
konfensional. tukan margin keuntungan transaksi.
4. Semaksimal mungkin mengurangi penggu- B. Memperluas fundamen struktur pasar ke-
naan sistem muraabahah bagi pihak yang uangan Islam melalui keberadaan bank-
mengajukan pemohonan pembelian serta bank Islam dan melakukan kerja sama de-
membatasinya pada praktik-praktik yang ngan bank pembangunan Islam untuk mem-
langsung berada di bawah pengawasan dan perluas penciptaan sarana prasarana dan
kontrol bank serta jaminan tidak terjadi instrumen-instrumen baru untuk keuang-
pelanggaran terhadap kaidah-kaidah sya- an Islam serta penyirkulasiannya di berba-
ra' yang menjadi dasar pengaturannya. gai negara-negara Islam.
Memperluas implementasi bentuk-bentuk 9. Mengajak pihak-pihak yang berwenang da-
investasi lain seperti mudhaarabah, berba- lam pembuatan aturan untuk mengokoh-
gai bentuk musyaarakah dan penyewaan kan kaidah-kaidah transaksi yang khusus
disertai dengan pengawasan, penilaian dan terkait dengan bentuk-bentuk investasi dan
evaluasi terhadap implementasinya yang pengembangan aset bercorak Islami se-
harus terus dilakukan secara periodik fuga, perti mudhaarab ah, mu sya arakah, muza a'
memanfaatkan dan mempelajari berbagai ra'ah, musaaqaah, salam, istishnaa'dan ii-
pola mudhaarabah yang bisa diterima, se- Taar (sewa).
hingga bisa memudahkan untuk melaku- 10. Mengajakbank-bank Islam untuk mendiri-
kan kontrol secara tepat terhadap aktivi- kan semacam pusat informasi biro yang
tas mudhaarabah serta keakuratan peng- menyediakan berbagai penjelasan dan data
hitungan dan penilaian terhadap hasil- yang memadai tentang pihak-pihak yang
hasilnya. melakukan transaksi dan keria sama de-
5. Membentuk pasar perdagangan Islam yang ngan bank-bank Islam dan para bisnisman.
bisa dijadikan sebagai instrumen aktivitas Hal ini bertujuan supaya pusat informasi
pertukaran barang-barang komoditi di an- tersebut bisa menjadi referensi bagi bank-
tara negara-negara Islam, sebagai solusi bank Islam dan memanfaatkannya untuk
alternatif pengganti pasar komoditi inter- meningkatkan kepercayaan untuk melaku-
BallaN 4: KEPETIIUXAN DAN BERBAGAI XARAKTERISTIKT{YA ISLAM IILID 7

kan transaksi dengan orang-orang yang ter- kaf ianlebih banyak lagi supaya Maima' al-Fiqih
percaya dan kredibel serta terhindar dari al-Islami bisa mengambil keputusan yang se-
melakukan transaksi dengan orang-orang suai pada pertemuan yang akan datang. Wa'
yang bermasalah, tidak terpercaya dan ti- llaahu A'lam.
dak memiliki kredibilitas.
11. Mengajakbank-bank Islam untukmengon- Keputusan Nomor 82 I I / d.B
solidasikan dan mengoordinasikan aktivi- Tentang Masalah Kartu Kredit
tas lembaga-lembaga pengawasan syar'i
Maielis Moj ma' al- Fiqih al-Islami pada muk-
yang mereka miliki, baik dengan melaku-
tamar putaran kedelapan yang berlangsung di
kan renovasi, rekonstruksi, dan revitalisa-
Bandar Seri Begawan Brunei Darussalam, mu-
si tugas kerja lembaga tinggi pengawasan
lai tanggal 1-7 Muharram 1414 H/2L'27 luni
syar'i bank-bank Islam maupun dengan
1993 M.
cara membentuk badan baru, yang semua
Setelah menelaah kajian-kajian yang sam-
itu bertujuan untuk melakukan standardi-
pai ke meja Al-M aj ma' al- Fiqih al'Islami terkait
sasi fungsi dan kerja badan-badan syar'i di
tema "Kartu kredit."
bank-bank Islam. Wallaahu A'lam.
Setelah mendengar diskusi yang berlang-
sung seputar tema tersebut. Mengingat dan
Keputusan Nomor 8L /8 / d.8
menimbang pentingnya tema ini dan perlunya
Tentang Masalah Ikut Menanam Saham di
menyempurnakan kajian yang komprehensif
Perusahaan-Perusahaan Perseroan yang
mencakup seluruh aspek dan rinciannya, serta
Menialankan Transaksi dengan Sistem
perlunya mengetahui seluruh pendapat yang
Riba
ada menyangkut tema tersebut.
Maj elis Maj ma' al- Fiqih al-Islami pada muk- Dengan ini sidang memutuskan:
tamar putaran kedelapan yang berlangsung di Menugaskan sekretariat jenderal Maima'
Bandar Seri Begawan Brunei Darussalam, mu- al-Fiqih al-lslami untuk mengumpulkan kajian-
lai tanggal 1-7 Muharram L4l4 H/27-27 luni kajian lebih banyak lagi supaya Maima' al-Fiqih
1993 M. al-lslami bisa mengambil keputusan yang se-
Setelah menelaah sejumlah rekomendasi suai pada pertemuan yang akan datang. Wa'
hasil seminar ekonomi seputarhukum ikutme- Ilaahu A'lam.
nanam saham di perusahaan-perusahaan per-
seroan yang menjalankan transaksi dengan sis- Keputusan Nomor 83 / 10 / d.B
tem riba, serta berbagai kajian yang disampai- Tentang Masalah Rahasia dan Privasi
kan pada seminar tersebut. dalam Dunia Profesi Kedokteran
Mengingat dan menimbang pentingnya
Maielis Mai ma' al-Fiqih al-Islami pada muk-
tema ini dan perlunya menyempurnakan kaiian
tamar putaran kedelapan yang berlangsung di
yang komprehensif mencakup seluruh aspek
Bandar Seri Begawan Brunei Darussalam, mu-
dan rinciannya, serta perlunya mengetahui se-
lai tanggal 1-7 Muharram L4L4 H/2L-27 luni
luruh pendapatyangada menyangkuttemater-
1993 M.
sebut.
Setelah menelaah kaiian-kajian yang sam-
Dengan ini sidang memutuskan:
pai ke meiaAl-Majma' al-Fiqih al-Islami terkait
Menugaskan sekretariat ienderal Maima'
tema "Rahasia dan privasi dalam dunia profesi
al-Fiqih al-l slami untuk mengumpulkan kaiian-
ISLAlvt IILID 7 Ba3lan 4: I(EPEilIUXAN DAl{ BERBAOAI KARAI$ERISnI$YA

kedokteran" dan setelah mendengar diskusi- sedang dalam kondisi sangat membu-
diskusi yang berlangsung seputar tema terse- tuhkan pertolongan dan bantuan, se-
but. hingga mereka tidak akan segan-segan
Dengan ini sidang memutuskan hal-hal untuk menyampaikan kepada seorang
berikut: dokter segala hal dan informasi yang
t. Rahasia dan privasi dibutuhkannya dan bisa membantu-
R.ahasia adalah sesuatu yang disam- nya dalam melaksanakan tugas dan
paikan oleh seseorang kepada orang fungsinya yang sangat vital tersebut
lain dan memintanya supaya menyem- secara baik dan optimal. Bahkan me-
bunyikan dan merahasiakannya. Se- reka tidak segan-segan untuk mem-
suatu yang bersifat rahasia mencakup buka rahasia mereka kepada seorang
sesuatu yang diliputi oleh seiumlah in- dokter yang mereka tidak akan mung-
dikasi yang menunjukkan adanya per- kin membeberkannya kepada orang
mintaan untuk menyembunyikannya lain sekalipun kepada orang-orang ter-
apabila menurut kebiasaan sesuatu dekat.
itu memang hal yang harus ditutup-tu- 2. Ada kondisi-kondisi tertentu yang terke-
tupi dan disembunyikan. Sebagaima- cualikan dari hukum asal wajibnya menu-
na pula mencakup urusan-urusan pri- tup dan menyembunyikan rahasia di atas,
vasi seseorang dan kekurangan yang yaitu kondisi-kondisi tertentu yang jika ra-
ada pada dirinya yang ia tidak ingin hasia itu tetap dijaga dan disembunyikan,
ada orang lain mengetahuinya. dampak kemudharatannya jauh lebih be-
b. Rahasia adalah sebuah amanat bagi sar daripada kemudharatan yang akan di-
orangyang diberi tahu untuk menjaga- alami oleh pemilik rahasia ketika rahasia
nya, sebagai kepatuhan terhadap ajar- tersebut dibuka dan disebarkan. Atau, pem-
an yang dibawa oleh syariat Islam, ya- bukaan rahasia tersebut mengandung ke-
itu sesuatu yang menjadi tuntutan si- maslahatan yang lebih dominan daripada
kap muru'ah dan etika bergaul. kemudharatan yang ditimbulkan ketika ra-
Hukum asal menyangkut masalah ra- hasia tersebut tetap dijaga dan dirahasia-
hasia adalah, larangan menyebarkan- kan. Kondisi-kondisi tersebut terbagi men-
nya. Sikap menyebarkan dan membu- jadi dua kategori seperti berikut,
ka suatu rahasia tanpa ada alasan yang a. Kondisi-kondisi ketika suatu rahasia
dibenarkan dan diakui mengharuskan waiib untuk dibuka dan dibeberkan,
adanya hukuman pertanggungjawab- berdasarkan prinsip mengambil kemu-
an secara syara'. dharatan yang lebih ringan untuk meng-
d. Kewaiiban menjaga rahasia semakin hindari kemudharatan yang lebih be-
kuat bagi orang yang bekerja dalam rat. fuga berdasarkan prinsip, apabila
suatu profesi yang sikap membuka ra- ada dua kemudharatan, salah satunya
hasia bisa membawa kekacauan pada berskala umum dan yang lain berska-
profesi tersebut, seperti profesi kedok- la khusus, maka yang harus dipriori-
teran misalnya. Karena seorang dok- taskan untuk dihilangkan adalah ke-
ter menjadi rujukan orang-orang yang mudharatan yang berskala umum dan
BaEtan 4: ](EPEMILTXAil DAI{ BERBAOAI TARAXTERISN!(IfYA FIQLH ISI.AM IILID 7

mengalahkan kemudharaan yang ber- asi kedokteran, departemen kesehatan dan


sifat khusus demi menciptakan kemas- fakultas ilmu-ilmu kesehatan supaya me-
lahatan umum iika memang tidak ada masukkan tema di atas sebagai salah satu
alternatif lain untuk menghindari ke- program perkuliahan, menaruh perhatian
mudharatan umum tersebut kecuali yang cukup terhadapnya, memberikan pe-
harus dengan mengalahkan kemudha- mahaman yang cukup kepada pihak-pihak
ratan khusus tersebut. Kondisi-kondi- yang berkepentingan tentang tema di atas,
si yang masuk kategori Pertama ini membuat tulisan-tulisan yang berkaitan
ada dua macam, dengannya, serta memanfaatkan berbagai
. Kondisi menjauhkan mafsadah kajian yang membahas seputar tema ter-
(kerusakan, kemudharatan) dari sebut. Wallaahu A'lam.
masyarakat banyak.
. Keputusan Nomor 84 / Ll / d.B
Kondisi menjauhkan mafsadah
Tentang Masalah Etika, Moralitas, dan
dari individu.
Kode Etik Dokter; Tanggung fawab dan
b. Kondisi-kondisi yang di dalamnya su-
Sanksi
atu rahasia boleh dibuka dan dibeber-
kan demi, Majelis Maj ma' al- Fiqih al-lslami pada muk-
. Menarik kemaslahatan masyara- tamar putaran kedelapan yang berlangsung di
kat umum. Bandar Seri Begawan Brunei Darussalam, mu-
. Atau menolak mafsadah berskala lai tanggal 1-7 Muharram 74L4 H/2L-27 luni
' umum. 1993 M.
Dalam pengimplementasian kondisi- Setelah menelaah kajian-kaiian yang sam-
kondisi di atas, harus memperhatikan pai ke meia Al-Majma' al-Fiqih ablslami ter-
maqaashid (maksud dan tujuan'tu- kait tema "Etika seorang doktec tanggung ja-
juan dasar) syariat dan skala priori- wab dan sanksi." Setelah mendengar diskusi-
tasnya, yaitu menjaga agama, jiwa, diskusi yang berlangsung seputar tema terse-
akal, keturunan, dan harta. bu! dengan ini sidang memutuskan:
c. Berbagai pengecualian kondisi-kondi- 1. Menangguhkan pengeluaran keputusan
si di atas, hendaknya semua itu harus tentang tema "Etika doktef, tanggung ja-
dicantumkan dalam sebuah bingkai wab, dan sanksi" dan tema, "Melakukan
aturan dan undang-undang praktik pengobatan dengan barang-barang yang
kedokteran dan yang lainnya dalam diharamkan," mengkaji peraturan perun-
bentuk yang ielas, tegas dan detail dang-undangan profesi kedokteran yang
disertai dengan rincian mekanisme dibuat oleh organisasi ilmu-ilmu kedok-
pembeberan rahasia dan kepada sia- teran Islam Kuwait, serta meminta ke-
pa saja rahasia itu boleh dibeberkan. pada sekretariat jenderal untuk membuat
Pihak-pihak yang berwenang harus me- kaiian-kajian lebih banyak lagi seputar
mublikasikan semua itu kepada se- tema-tema tersebut untuk selanjutnya di-
mua pihak yang terkait. presentasikan pada pertemuan yang akan
3. Majma' al- Fiqih al-Islamr merekomendasi- datang. Wallaahu A'lam.
kan kepada berbagai organisasi dan asosi-
rsr.AM IrLrD 7 Baglan 4: l(EPEXllLllGN DAN BERBAGAI XARAI(TERISTII(NYA

Keputusan Nomor 85 / L2 / d.8 untuk mendorong kaum perempuan su-


Tentang Masalah Orang Laki-laki paya berminat dan tertarik menerjuni bi-
Mengobati Orang Perempuan dang ilmu-ilmu kedolrteran dan mengam-

Majelis Fiqih al - I slami pada muk-


M aj ma' al-
bil spesialisasi dalam setiap cabangnya,
terutama kedokteran bidang penyakit ke-
tamar putaran kedelapan yang berlangsung di
wanitaan dan melahirkan, mengingat ma-
Bandar Seri Begawan Brunei Darussalam, mu-
sih jarang kaum perempuan yang meng-
lai tanggal 1-7 Muharram L4L4 H/27-27 luni
ambil spesialisasi dalam bidang-bidangter-
1993 M.
sebut, sehingga kita tidak harus terpaksa
Setelah menelaah kajian-kajian yang sam-
menggunakan kaidah pengecualian. Wa-
pai ke meja Al - M aj m a' al - Fiqih al - I sl a mi terkait
llaahu A'lom.
tema "Orang laki-laki mengobati orang perem-
puan,"
Keputusan Nomor 86 / 13 / d.8
Setelah mendengarkan secara saksama dis-
Tentang Masalah Penyakit HIV/AIDS
kusi-diskusi yang berlangsung seputar tema
tersebut, dengan ini sidang memutuskan hal- Majelis Majma' al-Fiqih al-lslami pada muk-
hal berikut: tamar putaran kedelapan yang berlangsung di
7. Menurut hukum asal adalah, apabila me- Bandar Seri Begawan Brunei Darussalam, mu-
mang tersedia seorang dokter perempuan lai tanggal t-7 Muharram l4l4 H/2L-27 luni
Muslimah, maka dirinyalah yang harus me- 1993 M.
meriksa dan menangani pasien perempu- Setelah menelaah kajian-kajian yang sam-
an. Apabila tidak ada, yang melakukan- pai ke meja Al- M aj m a' al- Fi qih a I - I sl ami terkait
nya adalah dokter perempuan nonMuslim tema "Penyakit HIV/AIDS" dan setelah mende-
yang kredibel dan memiliki integritas. Apa- ngarkan secara saksama diskusi-diskusi yang
bila tidak ada, dokter laki-laki Muslim di- berlangsung seputar tema tersebut. Dengan ini
perbolehkan. Apabila memang tidak ada sidang memutuskan hal-hal berikut:
dokter laki-laki Muslim, bisa digantikan 1. Perilaku seks bebas (zina) dan liwath [ho-
oleh dokter laki-laki non-Muslim. Dengan moseksual, lesbian, sodomi, perilaku seks
syarat, ketika melakukan pemeriksaan, di- menyimpang) adalah faktor terpenting pe-
agnosis dan pengobatan, hanya terbatas nyebab berbagai penyakit kelamin dan yang
bagian tubuh yang memang diperlukan ti- paling berbahaya adalah penyakit HIV/
dak boleh lebih dari itu, menjaga pan- AIDS. Oleh sebab itu, memerangi segala
dangan semaksimal mungkin. Dan ketika bentuk perbuatan asusila serta mengarah-
seorang dokter laki-laki melakukan pena- kan media informasi dan dunia pariwisata
nganan dan pengobatan terhadap pasien ke arah yang positif merupakan faktor
perempuan, harus ditemani oleh kerabat penting dalam mencegah dan menghindari
mahram si pasien, suaminya atau seorang penyakit-penyakit kelamin tersebut. Tidak
perempuan lain yang dapat dipercaya. Se- diragukan lagi bahwa berkomitmen terha-
mua itu demi menghindari kondisi khal- dap ajaran-aiaran Islam yang hanil me-
wah fberduaan). merangi berbagai perbuatan asusila, mem-
2. Majma' al-Fiqih al-lslami mengimbau ke- perbaiki dan mereformasi media informa-
pada lembaga kesehatan yang berwenang si, melarang peredaran film dan sinetron-
supaya melakukan usaha-usaha maksimal
Baglan 4: KEPEMILIXAT{ DAI{ BERBAGAI IGRAXTERISTIKNYA FIqH ISIAM JITID 7

sinetron berbau pornografi serta melaku- untuk menugaskan para dokter dan fuqaha
kan pengawasan dan kontrol terhadap guna membuat sejumlah tulisan tentang
dunia pariwisata, semua itu merupakan tema-tema berikut untuk penyempurnaan
faktor-faktor utama dalam mencegah dan penelitian dan kajian seputar tema-tema
menghindari berbagai penyakit kelamin itu untuk selanj utnya dipresentasikan pada
tersebut. pertemuan-pertemuan mendatang,
Majelis Majma' al-Fiqih al-lslami menye- a. Pengisolasian orang yang terjangkit
rukan kepada pihak-pihak terkait di nega- virus HIV/AIDS dan PenderitanYa.
ra-negara Islam untuk mengambil segala b. Sikap para pemilik lapangan kerja ter-
langkah dan tindal<an-tindakan untuk men- hadap para penderita HIV/AIDS.
cegah penyakit HIV/AIDS serta memberi- c. Pengguguran kandungan seorang pe-
kan sangsi kepada siapa pun yang menu' rempuan yang terjangkit virus HIV/
larkan penyakit HIV/AIDS kepada orang AIDS.
lain secara sengaja. Majelis Maima' al' d. Memberikan hak faskh (pembatalan
Fiqih al-lslami juga mengimbau kepada pe- pernikahan) kepada istri yang suami-
merintah Keraiaan Arab Saudi untuk te- nya terjangkit virus penyakit HIV/
rus meningkatkan usahanya dalam me- AIDS.
lindungi para tamu Tuhan dan mengam- e. Apakah terkena penyakit HIV/AIDS di-
bil segala bentuk kebijakan dan prosedur anggap masukkategori m aradhul maut
yang menurutnya bisa menjamin terlindu- (penyakit mematikan) dalam kaitan-
nginya para tamu Tuhan dari kemungkin- nya dengan berbagai pen-tasharuf-an
an terjangkit penyakit HIV/AIDS. penderitanya?
2. Apabila ada salah satu pasangan suami- f. Dampak dan pengaruh penyakit HIV/
istri yang teriangkit penyakit HIV/AIDS, AIDS yang diderita seorang ibu terha-
maka ia harus memberitahukan hal itu ke- dap hak pengasuhan anak.
pada pasangannya dan bekerja sama de- g. Menurut pandangan agama, aPa hu-
ngannya dalam melakukan semua prose- kumnya orang yang sengaja menular-
dur dan langkah-langkah proteksi. kan penyakit HIV/AIDS kepada orang
Majma' al-Fiqih al-lslami mengimbau untuk lain?
memberikan perhatian dan perawatan ter- h. Kompensasi bagi orang yang tertular
hadap para pengidap penyakit HIV/AIDS. virus HIV/AIDS melalui Peralatan
Pengidap penyakit ini atau orang yang ter- transfusi darah atau kandungan da-
jangkit virusnya, ia harus menjauhi segala rah yang ditransfusikan itu sendiri
hal yang bisa menjadi media penularan pe- yang terkontaminasi virus HIV/AIDS,
nyakit itu kepada orang lain. Sebagaimana atau melalui pencangkokan organ.
pula, kesempatan pendidikan dan belajar i. Melakukanprosedurpemeriksaanme-
bagi anak-anak yang terjangkit virus HIV/ dis pra nikah untuk menghindari an-
AIDS tetap harus dipenuhi dengan cara- caman berbagai penyakit menular ter-
cara yang sesuai. utama penyakit HIV/AIDS. Wallaahu
3. Maielis Maima' al-Fiqih al-lslami mereko- A'lam.
mendasikan kepada sekretariat jenderal
rsr.AM IrrrD 7 BaElan 4: XEPEMIUXAN DAN BERBAGAI IGRAI(TERSTIKilYA

Keputusan Nomor 87 /14/d.8 Tentang SEIUMLAH KEPUTUSAN DAN


Masalah Pengaturan dan Mekanisme REKOMENDASI MAJELIS MAJ MA' AL.FI QIH
Penugasan Pembuatan Kaiian serta AL.ISUIMI PADA MUKTAMAR PUTARAN
Pendislnrsiannya pada Pertemuan-Perte- KESEMBITAN YANG DISELENGGARAKAN
muan Majma' al-Fiqih al-Islami DI ABU DHABI UNI EMIRAT ARAB
Majelis Majma' al-Fiqih al-Islami pada 1-6 DZULQADAH 1415 H/t-6 APRrL
muktamar putaran kedelapan yang berlang- 1995 M
sung di Bandar Seri Begawan Brunei Darus-
Bi smill a ahirra hma anirra hiim.
salam, mulai tanggal 1-7 Muharram L474 H/
puji hanya bagi Allah SWT Tuhan
Segala
2L-27 |uni 1993 M.
semesta alam. Shalawat dan salam bagi ba-
Setelah menelaah kaidah-kaidah penerbit-
ginda Nabi kita Muhammmad pemungkas para
an hasil kajian Majma' al-Fiqih al-lslami dan
nabi, bagi keluarga dan para sahabat beliau.
syarat-syarat yang yang harus dipenuhi oleh
kajian-kajian tersebut dan setelah mendengar-
Keputusan Nomor BB / 1 / d.9
kan secara saksama berbagai permasalahan
Tentang Masalah Perdagangan Emas,
terkait prosedur penugasan membuat materi
Berbagai Solusi Syar'i untuk Kasus
kajian dan penentuan batas waktu penyerah-
Berkumpulnya Akad Sharl (Pertukaran
annya, sekiranya memungkinan bagi sekreta-
Valuta) dengan H awaalah (Pengalihan
riat jenderal untuk melakukan pengoreksian
Utang Piutang)
terhadap materi kajian-kajian tersebut dalam
kerangka kaidah-kaidah penerbitan yang telah Majelis Majma' al- Fiqih
Islami pada muk-
aI-
disinggung di atas. tamar putaran kesembilan yang berlangsung
Dengan ini sidang memutuskan hal-hal di Abu Dhabi Uni Emirat Arab, mulai tanggal
berikut: 1-6 Dzulqa'dah 1415 H/7-6 April 1995 M.
L. Ketika batas waktu penyerahterimaan ma- Setelah menelaah sejumlah materi-materi
teri kajian telah habis, sekretariatjenderal kajian yang sampai kepada Al-Majma'al-Fiqih
berhak untuk mencukupkan diri dengan terkait tema " Perdagangan emas, ber-
al - I slami
materi-materi kajian yang telah diterima bagai solusi syar'i untuk kasus berkumpulnya
saja tanpa ada suatu komitmen apa pun akad sharfdengan akad hawaalahi'
terhadap materi kajian yang terlambat di- Setelah mendengarkan secara saksama
serahkan. diskusi-diskusi yang berlangsung seputar tema
2. Sekretariat jenderal tidak menerima suatu tersebut. Sidang memutuskan hal-hal berikut:
materi kajian apa pun yang diserahkan 1. Perdagangan emas
atas inisiatif dan keinginan sendiri oleh a. Boleh membeli emas atau perak de-
penulisnya tanpa ada penugasan kepada- ngan menggunakan cek yang ditandai
nya oleh sekretariat jenderal sebelumnya. dengan penguat (legalisasi), dengan
3. Pada putaran pertemuan yang akan da- syarat at-taqaabudh (cash and carry,
tang, diskusi hanya terbatas pada para serah terima secara tunai dari kedua
anggota, tim ahli dan para peneliti Majma' belah pihak) di majelis akad.
al - Fi qih al- I slami yang diund ang saia. Wa - b. Penegasan pada pendapat fuqaha se-
llaahu A'lam. cara umum yang melarang pertukar-
Baglan 4: KEPEMIUIGI{ DAI{ BERBAG/I! XARAT(TERFnXilYA
ISLAM IILID 7

an antara emas yang dicetak fdalam . Membeli saham perusahaan pe-


bentuk kepingan mata uang) dengan nambangan emas dan Perak.
emas yang dicetak juga namun lebih . Kepemilikan(tamalluk) dan pemi-
banyak kadarnya. Karena dalam tran- likan (tamlfik) emas melalui me-
saksi pertukaran emas dengan emas, kanisme serah terima surat ser-
kualias atau bentuk cetakannya tidak tifikat yang mewakili sejumlah
diperhitungkan dan tidak dianggap, emas tertentu Yang ada di dalam
M aj ma' al- Fi qih al- I slami memandang brankas pihak penerbit surat tan-
tidak perlu untuk mengkaii masalah da bukti tersebut, sekiranYa de-
ini. Karena transaksi seperti ini pada ngan sertifikat itu orang Yang
masa sekarang sudah tidak dipraktik- bersangkutan bisa mendaPatkan
kan lagi karena transaksi pada masa emas atau melakukan Pen-tasha-
sekarang ini tidak ada lagi yang meng- ruf-an terhadapnya kaPan Pun ia
gunakan mata uang emas sebab sudah mau.
digantikan oleh mata uang kertas. Se- 2. Solusi syar'i untuk kasus berkumpulnya
mentara apabila mata uang kertas di- akad sharf dan hawoalah.
jadikan sebagai alat penukar untuk a. Hawaalah dengan dana Yaug diPin-
membeli mata uang emas, mata uang dahkan dalam bentuk mata uang ter-
kertas itu dianggap jenis yang berbe- tentu dan pihak pemohon hawaalah
da. menginginkan dana tersebut ditrans-
c. 'Boleh melakukan pertukaran antara fer dengan mata uang Yang sama ada-
sejumlah emas dengan sejumlah emas lah boleh secara syara', apakah tanpa
yang lain dengan kadar yang lebih se- imbalan maupun dengan imbalan da-
dikit namun kekurangannya itu ditam- lam batas-batas upah yang riil' Apabi-
bal dengan ienis harta yang lain. Hal la tanpa imbalan, maka itu masuk ka-
ini berdasarkan pertimbangan bahwa tegori haw a aI ah mu thl a qah (haw a a I a h
jenis harta yang lain yang dijadikan yang berbentuk mutlak) menurut ula-
tambalan tersebut adalah sebagai ban- ma yang tidak mensYaratkan Pihak
dingan untuk kelebihan kadar emas muhaal 'alaihi juga harus memiliki
yang lebih banyak tersebut. tanggungan utang kepada pihak muhi-
d. Karena alasan permasalahan-perma- fl mereka adalah ulama HanafiYah.
salahan berikut ini masih membutuh- Sedangkan menurut selain ulama Ha-
kan pemahaman serta pengkajian le- nafiyah, itu disebut suftaiah, yaitu
bih jauh lagi baik dari segi teknis mau- seseorang menyerahkan suatu harta
pun segi hukum agama, maka kePu- kepada orang lain untuk nantinya di-
tusan tentang permasalahan-perma- berikan kembali kepadanya atau ke-
salahan tersebut untuk sementara ini pada wakilnya di kawasan lain. Apa-
ditangguhkan setelah mendapatkan bila itu dengan imbalan, itu masuk ka-
sejumlah informasi yang bisa dijadi- tegori wakaalah (perwakilan) dengan
kan bahan penjelas perbedaan di an- upah. Apabila pihak yang memberikan
tara permasalahan-Permasalahan layanan jasa perealisasian hawaalah
tersebut, adalah suatu lembaga yang membu-
rsLAM JrLtD 7 B{l.n + xCPEillul(AIl DA]I BERBAO I l(ARAI$En:sTll${YA

ka pelayanannya untuk masyarakat yang dipesani), baik apakah komoditi


umum, maka ia menanggung dana itu berupa bahan-bahan mentah, ha-
tersebut berdasarkan aturan penang- sil pertanian, maupun barang-barang
gungan ajiir musytarak (pekeria yang jadi.
melayani banyak orang). b. Akad salom harus ditentukan jangka
b. Apabila yang diminta untuk dibayar- waktunya, bisa dengan tanggal ter-
kan dalam hawoalah adalah mata tenfu, atau dengan suatu momen yang
uang yang berbeda dengan mata uang dipastikan terjadi meskipun waktu
yang sebelumnya diserahkan oleh pi- tibanya suatu momen itu terdapat
hak pemohon, maka transaksi yang keterpautan sedikit yang tidak sam-
ada berarti terdiri dari akad sharfdan pai menimbulkan perselisihan seperti
hawaalah. Sehingga, transaksi sharf membatasinya dengan tibanya masa
berlangsung sebelum proses transfe[ panen misalnya.
yaitu pihak nasabah menyerahkan se- Menurut hukum asal, harga barang
jumlah uang kepada pihak bank lalu yang dipesan harus diserahterimakan
pihak bank mencatatnya yang sebe- di muka secara langsung ketika ma-
lumnya telah didahului dengan kese- sih di majelis akad. Akan tetapi, boleh
pakatan berapa harga nilai tukarnya, ditunda dan diundur dua atau tiga
kemudian baru dilakukan howaalah. hari meskipun dengan syarat. Namun
jangka waktu penundaan itu tidak bo-
Keputusan Nomor 89 /2 / d.9 leh sampai sama dengan iangka waktu
Tentang Masalah Akad Salam (Pesan) dan pemesanan atau lebih lama.
Bentuk-Bentuk Pengaplikasiannya pada d. Secara syara', tidak ada larangan bagi
Masa Sekarang pihak pemesan untuk meminta kepa-
Maj elis Mai ma' al-Fiqih al- I slami pada muk- da pihak yang dipesani supaya mem-
tamar putaran kesembilan yang berlangsung berinya suatu gadaian fbarang jamin-
di Abu Dhabi Uni Emirat Arab, mulai tanggal an) atau memberinya seorang kay'il
1-6 Dzulqa'dah 1415 H/L-6 April 1995 M. (peniamin).
Setelah menelaah materi-materi kajian Pihak pemesan boleh menukarkan ba-
yang sampai kepada Al-Majma' al-Fiqih al-ls- rang yang dipesannya dengan sesuatu
Iami terkait tema "akad salam dan pengapli- yang lain -selain nuquud- setelah
kasiannya pada masa sekarang" dan setelah masa penyerahan barang yang dipe-
mendengarkan secara saksama diskusi-diskusi san itu telah tiba, baik apakah penu-
yang berlangsung seputar tema tersebut, Si- karan itu dengan sesuatu yang sejenis
dang memutuskan hal-hal berikut: dengan sesuatu yang dipesan atau ti-
L. Terkait masalah akad salam, dak. Karena tidak ada nash yang kuat
atau ijma'yang melarang hal itu. Na-
a. Akad salam bisa diberlakukan terha-
mun dengan syarat, gantinya itu harus
dap setiap komoditi yang boleh diper-
jual belikan dan bisa diidentifikasikan berupa sesuatu yang boleh dijadikan
sebagai sesuatu yang dipesan dengan
sifat, kriteria dan spesifikasinya, serta
harga yang telah dibayarkan tersebut.
statusnya adalah sebagai utang yang
berada dalam tanggungan (pihak Ketika masa penyerahan barang yang
t B,8tan 4: KEPEMILIXAN OAT BERBAGAI IGRAI(TERISTIKI{YA FrQLH ISI-A.M ltl-tD 7
I

dipesan telah tiba, namun pihak yang dusen dalam bidang agrikultural, industri,
dipesan belum bisa mengadakan ba- para kontraktot maupun pedagang. fuga,
rang tersebut, pihak pemesan bisa me- akad salam mampu memenuhi pendanaan
milih salah satu dari dua opsi. Perta' biaya operasional dan biaya-biaya kapital
ma, bersedia menunggu hingga barang yang lain.
yang dipesannya itu ada. Kedua, mem- Oleh sebab itu, bidang yang menjadi lahan
batalkan akad dan meminta kembali aplikasi akad salam sangat banyak dan be-
harganya. Apabila pihak yang dipe- ragam, di antaranya adalah,
sani itu belum mampu mengadakan a. Akad salam bisa digunakan untuk pen-
barang yang dipesan darinya setelah danaan berbagai aktivitas pertanian,
masa penyerahannya telah tiba adalah yaitu pihak perbankan Islam melaku-
dikarenakan dirinya sedang dalam kon- kan kerja sama dengan para Petani
disi kesulitan ekonomi, maka ia diberi yang mereka diespektasikan bisa me-
tangguh sampai ia berkelaPangan. lakukan pengadaan barang hasil per-
g. Tidakboleh ada syarat dan ketentuan tanian pada musimnya, baik hasil per-
diberlakukannya sanksi atau denda ke- tanian mereka sendiri, atau hasil per-
terlambatan penyerahan barang yang tanian orang lain yang bisa mereka
dipesan. Karena suatu barang pesan- beli. Sehingga dengan begitu, penda-
an adalah salah satu bentuk utang, se- naan yang diberikan oleh pihak bank
mentara tidak boleh ada persyaratan ini, bisa memberikan banyak keman-
fika pihak yang berutang terlambat da- faatan kepada para petani dan mem-
lam melunasi utangnya, ia harus mem- bantu memberikan mereka solusi
berikan suatu tambahan atas keter- menghadapi kendala pendanaan yang
lambatannya itu. mereka hadapi.
h. Tidak boleh menjadikan suatu utang b. Akad salam bisa digunakan dalam pen-
sebagai harga pembayaran barang pe- danaan aktivitas pertanian dan indus-
sanan, karena itu masuk kategori jual- tri, terlebih pendanaan proses-proses
beli utang dengan utang. produksi dan ekspor barang-barang
2. Berbagai aplikasi akad salam pada masa komoditi serta hasil-hasil produksi
sekarang. yang laku, yaitu dengan cara mem-
Akad salam pada masa sekarang ini dini- belinya dalam bentuk pesanan, kemu-
lai sebagai salah satu instrumen pendana- dian memasarkannya kembali dengan
an yang sangat potensial dalam ekonomi harga yang memberikan keuntungan.
Islam dan berbagai aktivitas perbankan c. Akad salam bisa diaplikasikan dalam
Islam. Karena akad salam sangat fleksibel pendanaan usaha dan industri kecil
dan mampu memenuhi berbagai kebutuh- dengan memberi mereka bantuan mo-
an pendanaan yangberagam, baik itu pen- dal produksi dalam bentuk peralatan,
danaan iangka pendek, menengah, atau perlengkapan atau bahan-bahan men-
jangka paniang. fuga, akad salam mampu tah sebagai harga pemesanan [ra su
memenuhi berbagai kebutuhan jaringan maalis salaam), untuk selanjutnya se-
para nasabah yang beragam dan berbeda- bagian dari hasil produksi mereka itu
beda, baik apakah mereka itu adalah pro- adalah untuk pihak yang memberikan
I
i

FIQLH ISTAM IILID 7 Baglan 4: l(EPEtllLll(AN DAN BERBAGAI XARAXTERISTII${YI

modal tersebut sebagai barang pesan- hadap posisi simpanan tersebut sebagai
an,lalu ia pasarkan kembali. pinjaman utang (qardh).
Majelis Majma' al-Fiqih al-Islami mereko- 2. Simpanan di bank berdasarkan realita tran-
mendasikan untuk membahas lebih laniut saksi perbankan yang ada bisa dibagi men-
tema bentuk-bentuk aplikasi akad salam pada iadi dua,
masa sekarang setelah mempersiapkan se- a. Simpanan yang disetorkan dengan ada-
jumlah materi kajian yang secara khusus me- nya bunga, seperti yang berlaku di
ngupas tema tersebut. bank-bank riba, itu semua adalah pin-
jaman utang riba yang diharamkan,
Keputusan Nomor 90 13 / d.9 baik itu berupa simpanan dengan al-
Tentang Masalah Simpanan Dana pada hisaab al-iaari (current account, wo-
Bank daa'i' tahta ath-thalab, demand de'
posit, giro), simpanan berjangka (sa-
Majelis Mai ma' al- Fiqih al- Islami pada muk-
ving accounr, deposito), simpanan de-
tamar putaran kesembilan yang berlangsung ngan nota (wadaa'i' bi isy'aar) mau-
di Abu Dhabi Uni Emirat Arab, mulai tanggal pun simpanan tabungan (hisaabaat
1-6 Dzulqa'dah 1415 H/l-6 April 1995 M.
at-taufiir).
Setelah menelaah sejumlah materi kaiian
b. Simpanan yang disetorkan ke bank
yang sampai kepada Al-Maima' al-Fiqih al-ls- yang menialankan hukum-hukum sya-
lami terkait tema "simpanan dana di bank." riat Islam yang setoran itu adalah de-
Dan setelah mendengarkan secara saksama ngan akad investasi dengan pendapat-
diskusi-diskusi yang berlangsung seputar tema kan porsi tertentu dari keuntungan
tersebut. Sidang memutuskan hal-hal berikut: yang didapatkan, maka itu adalah se-
1. Wadaa'i'tahta ath-thalab (demand depo- toran yang statusnya adalah sebagai
sit, dana simpanan pada bankyangpenarik- modal mudhaarabah, sehingga yang di-
annya dapat dilakukan setiap saat, reke- berlakukan terhadapnya adalah hu-
ning koran, giro, al-hisaabaat al-iaariyah, kum-hukum mudhaarabah (qiraadh)
current account), baik itu pada bank-bank dalam fiqih Islam, yang di antaranya
Islam maupun bank-bank riba (konven- adalah tidak boleh ada ketentuan pi-
sional), menurutkacamata fiqih itu adalah hak mudhaarib (bank) menanggung
bentuk piniaman utang (qardh), sehingga (meniamin) modal mudhaarobah yang
pihak bank yang menerima setoran dana dipegang dan dikelolanYa.
simpanan tersebut, pemegangannya terha-
3. Sesungguhnya tanggungan (jaminan, dha-
dap setoran dana simpanan tersebut ada-
maan)terhadap demand deposit (wadaa' i'
lah pemegangantanggungan @ad adh-dha-
tahta ath-thalab, al-hisaabaat al-i aariyah,
maen, titipan dengan risiko ganti rugi)
current account) adalah dipikul oleh pi-
bukan pemegangan amanat (Stad al-amaa-
hak-pihak yang berutang [para pemegang
nah). Dan secara syara', ia harus menyerah-
saham bank) selama mereka adalah yang
kannya ketika pihak penyimpan (nasabah)
menguasai sendiri keuntungan yang di-
memintanya. Keberadaan bank yang sta-
dapatkan dari penginvestasiannya. Para
tusnya adalah kaya tidak berpengaruh ter-
nasabah yang menyimpan dana di bank
dalam rekening investasi tidak ikut me-
BagIan 4: I(EPEMILIIGil DAN BERBAGAI IGRAI(TERISTII(NYA FrqLH ISI"AM ltl-tD 7

nanggung dana yang disimpan dalam re- menghindari terjadinya tindakan penipu-
kening demand deposit tersebut, karena an, pengelabuan dan membahayakan ter-
mereka tidak ikut meminjamnya juga ti- hadap pihak yang berhubungan dengan-
dak ikut berhak terhadap keuntungannya. nya.
4. Menggadaikan dana simpanan fmenjadi-
kannya sebagai jaminan) adalah boleh, Keputusan Nomor 91/ 4 I d.9
baik apakah itu demand deposit (wadaa'i' Tentang Masalah Berinvestasi pada Saham
tahta ath-thalab, al-hisaabaat al-iaariyah, dan Unit-Unit Investasi
current account) maupun simpanan in-
Majelis Maj ma' al-Fiqih al-lslami pada muk-
vestasi (w a daa' i' istitsmaariyyah). Pengga-
tamar putaran kesembilan yang berlangsung
daian dana simpanan tersebut dilakukan
di Abu Dhabi Uni Emirat Arab, mulai tanggal
dengan melakukan prosedur yang bisa men-
1-6 Dzulqa'dah 1415 H/1--6 April 1995 M.
cegah pemilik rekening simpanan itu dari
Setelah menelaah tiga materi kajian yang
melakukan pen-tasharuf an terhadapnya
sampai kep ada Al-M aj ma' al-Fiqih al- Islami ter-
selama masa penggadaian,
kait tema "Berinvestasi pada saham dan unit-
Apabila pihak murtahin (yang menerima
unit investasi." Ketiga materi kaiian itu mema-
gadaian) adalah pihak bank itu sendiri,
parkan bahwa di antara elemen-elemen tema
maka dana yang digadaikan itu harus di-
tersebut mencakup masalah membeli saham
pindahkan ke rekening investasi, sekiranya
perusahaan yang visi, misi, dan aktivitas uta-
status tanggungan (keharusan menjamin)
manya adalah bergerak dalam bidang-bidang
suddh tidak ada karena sudah berpindah
yang legal.
dari qardh (pinjaman utang) ke qiraadh
Akan tetapi, perusahaan itu mengambil
(mudhaarabah) dan pemilik rekening itu
kredit pinjaman dengan bunga atau menyim-
berhak atas keuntungannya, demi mence-
pan dananya dengan bunga, dan belum ada
gah munculnya kondisi di mana pih akmur'
keputusan final tentang masalah ini, meskipun
tahin memanfaatkan hasil sesuatu (dana
masalah ini telah dibahas dalam dua seminar
simpanan) yang digadaikan itu.
dan Majma' al-Fiqih al-lslami juga telah me-
5. Boleh melakukan pemblokiran terhadap
ngeluarkan keputusan permulaan tentang ma-
rekening apabila itu disepakati oleh pihak
salah itu pada muktamarnya ketujuh. Lalu ke-
bank dan pihak nasabah.
putusan lanjutan pada muktamar ke delapan
6. Prinsip dasar pensyariatan transaksi ada- yang menugaskan sekretariat jenderal agar
lah harus dilakukan atas dasar amanah dan
mengumpulkan materi-materi kajian lebih ba-
kejujuran (bertanggung jawab dan accoun-
nyak lagi supaya pada muktamar berikutnya
toble) dengan memberikan berbagai kete-
bisa dilakukan pengambilan keputusan yang
rangan yang jelas dan tidak berpotensi
tepat.
memunculkan kesamaran dan salah pa-
Setelah melakukan seiumlah diskusi sepu-
ham, sesuai dengan kenyataan serta seja-
tar masalah tersebut, ternyata tema yang ada
lan dengan pandangan hukum syara'. Hal
masih membutuhkan lebih banyak pengkajian
ini terutama bagi bank dalam kaitannya yang mendalam, guna meletakkan sejumlah
dengan rekening dana simpanan, karena
patokan dan kriteria yang terkait dengan ben-
hal itu terkait dengan sikap amanah dan
tukbentuk perusahaan seperti itu yang me-
kejujuran yang bersifat asumtil juga demi
mang bentuk perusahaan seperti itu adalah
--t
{
1
{
a

FrqLH rsr."A.M JILID 7 Bellan 4: !(EPETIUIGN DAN BERBAGAI XARAKTERISTIIfiYA


I

yang paling banyak ditemukan baik di dalam terutama yang diharamkan seperti seku-
kawasan negara-negara Islam maupun di luar ritas atau surat-surat berharga yang ber-
kawasan negara-negara Islam. dasarkan pada sistem ribawi dan sano-
Dengan ini majelis memutuskan: daat al-khazaanah.
L. Menangguhkan pembahasan tema ini un- 2. Memohon kepada para anggota dan staf
tuk mempersiapkan materi-materi kajian ahli M aj ma' al- Fiqih al- lslam i untuk menye-
yang lebih banyak lagi dan lebih luas men- rahkan catatan-catatan teknis atau hukum
cakup aspek-aspek teknis dan hukum sya- syara'yang mereka miliki terkait tema
ra'nya, supaya Majmq' al-Fiqih al-lslami munaqashaot, baik menyangkut langkah-
bisa mengeluarkan keputusan yang tepat langkah prosedural maupun pola dan akad
terhadap tema tersebut sesuai dengan re- yang dijalankan melalui mekanisme mu-
komendasi muktamar kedelapan (keputus- naaqashah.
an nomor BL/8/dB). 3. Membuat materi-materi kajian lain me-
2. Mempelaiari ketiga materi kajian yang ada nyangkut tema munaaqashaah dengan
tentang dana dan bentuk-bentuk produk mengikutsertakan para paka4, baik pakar
investasi untuk selanjutnya diiadikan se- teknis, pakar hukum fiqih, maupun pakar
bagai pijakan dalam membuat draf ran- operasional seputar tema tersebut.
cangan yang direkomendasikan untuk di-
buat yang dicantumkan pada keputusan Keputusan Nomor 93 / 6 / d.9
nomor lima muktamar putaran keempat. Tentang Berbagai Permasalahan
Mata Uang
Keputusan Nomor 92 / S / d I
Majelis Maj ma' al-Fiqih al-Islamipada muk-
Tentang Masalah ltlunaaqasft aat (Tender)
tamar putaran kesembilan yang berlangsung
Majelis Maj ma' al- Fiqih al- I slami pada muk- di Abu Dhabi Uni Emirat Arab, mulai tanggal
tamar putaran kesembilan yang berlangsung 1-6 Dzulqa'dah 1415 H/L-6 April 1995 M.
di Abu Dhabi Uni Emirat Arab, mulai tanggal Setelah menelaah materi-materi kajian
1-6 Dzulqa'dah 1415 H/L-6 April 1995 M. yang sampai kepada AI-Maima' al-Fiqih al-ls'
Setelah menelaah seiumlah materi-materi Iami terkait tema "Berbagai permasalahan
kajian yang sampai kepada Al-Maima'al-Fiqih mata uang" dan setelah mendengar diskusi-
al-lslami terkait tema "Munaaqashaat (ten- diskusi yang berlangsung, yang menunjukkan
der)." Dan setelah mendengar diskusi-diskusi bahwa terdapat seiumlah pandangan dan ben-
yang berlangsung seputar tema tersebut, de- tuk pendekatan yang beragam dalam mena-
ngan ini majelis memutuskan: ngani kasus-kasus pengecualian berupa ter-
1. Menunda pengambilan keputusan terkait jadinya inflasi tinggi yang berimplikasi pada
poin-poin yang dikaji dalam tema ini, meng- penurunan yang drastis pada nilai daya beli
ingat urgensitas tema tersebut, perlunya sebagian mata uang. Di antara orientasi dan
mengkaji secara lebih sempurna terhadap bentuk-bentuk pendekatan itu adalah:
semua aspek dan detailnya, menelaah se- 1. Kasus-kasus inflasi pengecualian tersebut
mua pendapat yang ada seputar tema itu, tercakup dalam keputusan Maima' al-Fiqih
serta mengetahui bidang-bidang yang al-Islami yang dikeluarkan pada mukta-
menjadi lahan pemberlakuan munaqashah, mar kelima, yaitu, "Yang diperhitungkan
dalam pembayaran dan pengembalian u-
Baglan 4: KEPEmIUTAil DAil BERBAGAI XARAI$ERlttTlKlfYA ISIAM JILID 7

tang berupa mata uang tertentu yang su- 6. Membedakan antara penurunan nilai daya
dah tetap dan positifadalah dengan seru- beli mata uang akibat berbagai kebijakan
panya (dengan sesuatu yang sama dengan yang diambil oleh pemerintah, dengan pe-
yang diutang, dengan mata uang yang sama nurunan mata nilai daya beli mata uang
dan dengan jumlah yang sama dengan yang akibat faktor-faktor eksternal.
diutang) bukan dengan nilainya. Karena 7. Dalam kasus-kasus pengecualian di atas,
menurut prinsip, utang dikembalikan dan yang diambil adalah prinsip "Wadh'ul ja-
dibayar dengan serupanya. Oleh sebab itu, waa'ih (pembebasan sebagian tanggung-
tidak boleh mengaitkan utang yang tetap an karena bencana)" yang merupakan ben-
dan positif dalam tanggungan apa pun tuk mempertimbangkan situasi dan kon-
sumber dan asal muasal utang tersebut disi yang bersifat insidentil dan darurat.
(apakah utang itu berasal dari pinjaman Berdasarkan berbagai pandangan dan ke-
utang, ataukah karena jual beli tidak se- cenderungan yang beragam di atas yang butuh
cara tunai dan sebagainya) dengan tingkat untuk dipelajari dan dikaii lebih mendalam
nilai harganya." lagi, dengan ini majelis memutuskan:
2. Dalam kasus-kasus di atas, ketentuan yang L. Meminta kepada sekretariat jenderal Ma-
diberlakukan adalah prinsip mengaitkan jma" al-Fiqih al-Islami untuk mengadakan
dengan indeks biaya hidup (memerhati- seminar bekerja sama dengan salah satu
kan dan mempertimbangkan nilai daya lembaga keuangan Islam dengan mengha-
beli uang). dirkan sejumlah narasumber yang berkom-
3. Yang diberlakukan dalam kasus-kasus di peten dalam bidang ekonomi dan fiqih
atas adalah, mengaitkan mata uang kertas serta sebagian anggota Majma'. Hal itu
dengan emas [memerhatikan dan mem- bertujuan untuk mengkaji dan mencari
pertimbangkan nilai mata uang tersebut solusi terbaik dan tepat yang bisa ditem-
dengan emas ketika munculnya utang). puh dalam masalah pembayaran utangdan
4. Dalam kasus-kasus di atas, langkah yang bentuk-bentuk tanggungan yang harus di-
diambil adalah prinsip ash-shulh (kesepa- bayar lainnya dalam kasus-kasus penge-
katan damai, kompromi) waiib, setelah cualian dan darurat di atas.
mengalkulasi kemudharatan dan kerugian 2. Agenda seminar mencakup,
kedua belah pihak (pihakyang berpiutang a. Mengkaji dan mempelajari apa itu
dan pihak yang berutang). esensi inflasi, macam-macamnya dan
5. Membedakan antara penurunan nilai mata seluruh gambaran teknisnya.
uang yang terjadi melalui jalur penawaran b. Mengkaji dan mempelaiari implikasi-
dan permintaan pasar denian pendevalu- implikasi ekonomi dan sosial suatu
asian mata uangyang dilakukan oleh nega- inflasi serta cara penanganannya se-
ra dengan mengeluarkan suatu keputusan cara ekonomi.
yang jelas menyangkut hal itu yang kepu- c. Menawarkan solusi-solusi penangan-
tusan itu bisa berimplikasi terhadap per- an fiqih terhadap permasalahan infla-
ubahan resminya tingkat nilai mata uang si seperti yang diisyaratkan pada ca-
yang nilai daya belinya didapatkan melalui tatan pembukaan keputusan di atas.
pengakuan resmi dan pengistilahan. 3. Hasil-hasil seminar -berikut materi kajian
FrqLH rsrAM ltl.'rD 7 Baglan 4: xEPEiltul(Al{ DAN BERBAGAI XARA!(TERISIIXiY

dan diskusi yang berlangsung- disampai- aiukan cerai dari pasangannya


kan ke Majelis Majma' al-Fiqih al-lslami yang terinfeksi HIV/AIDS.
pada pertemuan yang akan datang. . Hak berhubungan antara suami-
istri.
Keputusan Nomor 94/7 /d.9 d. Apakah penyakit HIV/AIDS dianggap
Tentang Penyakit HIV/AIDS dan Hukum- sebagai salah satu bentuk maradhul
Hukum Fiqih yang Berkaitan dengannya m a ut (p enyakit mematikan).

Majelis Moi ma' al-Fiqih al-lslami pada muk- A. lsolasl terhadap penderlta HIVIAIDS.
tamar putaran kesembilan yang berlangsung Informasi-informasi medis yang ada seka-
di Abu Dhabi Uni Emirat Arab, mulai tanggal rang menegaskan bahwa penularan virus HIV/
1-6 Dzulqa'dah 1415 Hl7-6 April 1995 M. AIDS tidak terjadi melalui interaksi hidup bi-
Setelah menelaah materi-materi kaiian asa, sentuhan kulit, nafas, serangga, makanan,
yang sampai kepada Al-Majma' al-Fiqih al-ls- minuman, kolam renan& tempat duduk, pera-
Iami terkait tema "Penyakit HIV/AIDS dan hu- latan makan dan bentuk-bentuk pergaulan ke-
kum-hukum fiqih yang berkaitan dengannya." hidupan biasa sehari-hari. Penularan HIV/AIDS
Setelah mendengar diskusi-diskusi yang secara pokok adalah terfadi melalui cara-cara
berlangsung seputar tema tersebut, majelis berikut,
melihat bahwa topik-topik yang diangkat da- a. Hubungan seks dalam bentuk apa pun.
lam pertemuan ini memiliki dua elemen: b. Transfusi darah atau iadian-jadiannya yang
1. Pertama, mencakup aspek-aspek medis pe- terkontaminasi virus HIV/AIDS.
nyakit HIV/AIDS, baik itu sebab-sebabnya, c. Penggunaan iarum yang terkontaminasi
cara-cara penularannya maupun bahaya- virus HIV/AIDS.
nya.
d. Penularan dari ibu yang terinveksi HIV/
2. Kedua, mencakup aspek-aspek fiqih, AIDS kepada bayinya pada saat hamil dan
a. Hukum pengisolasian terhadap pen- melahirkan.
derita HIV/AIDS. Berdasarkan uraian di atas, pengisolasian
b. Hukum menularkan penyakit HIV/ terhadap para penderita HIV/AIDS secara sya-
AIDS kepada orang lain secara senga- ra' adalah tidak wajib, selama tidak ada kekha-
ja. watiranterj adinyapenularan. Tindakan-tindak-
c. Hak-hak suami atau istri yang men- an yang dilakukan terhadap para penderita
derita penyakit HIV/AIDS dan kewa- HIV/AIDS dilakukan sesuai langkah dan prose-
jiban-kewajibannya. dur-prosedur medis yang diberlakukan.
. Hukum menggugurkan kandung-
B. Menularkan penyaklt HIVIAIDS kepada
an seorang ibu yang terinfeksi orang laln secara sengala.
Hrv/AIDS.
Menularkan penyakit HIV/AIDS kepada
. Hukum pengasuhan dan penyu- orang lain secara sengaja dengan cara dan ben-
suan seorang ibu yang terinfeksi tuk apa pun adalah tindakan yang diharam-
HIV/AIDS terhadap anaknya yang kan dan termasuk salah satu dosa besar. Se-
tidak qerinfeksi HIV/AIDS. bagaimana pula, tindakan itu mengharuskan
. Hak suami atau istri yang tidak pelakunya dikenai sanksi dan hukuman dunia.
terinfeksi HIV/AIDS untuk meng-
BagIan 4: I(EPEMILIIGN DAN BERBAGAI IGRAKTERETIXI{YA ISLAM IILID 7

Besar-kecil dan berat-ringannya sanksi serta D. Hukum pengasuhan dan penpsuan


hukuman tersebut beragam disesuaikan de- seorang tbu yang terinfeksi HIVIAIDS
ngan seberapa besar kejahatan yang dilaku- terhadap anaknya yang tldak terinfeksl
HrvlAIIrS.
kannya itu dan seberapa besar dampak baha-
yanya terhadap individu dan masyarakat. Karena informasi medis yang ada saat ini

Apabila tindakan pelaku itu dilatarbela- menuniukkan bahwa pengasuhan dan penyu-
suan seorang ibu yang terinfeksi HIV/AIDS ter-
kangi oleh maksud dan tuiuan ingin menyebar
hadap anaknya yang tidak terinfeksi HIV/AIDS
luaskan penyakit menakutkan itu di tengah-
tengah masyarakat, itu dianggap sebagai salah
tidak memberikan ancaman bahaya yang pasti
dan potensial, sama seperti interaksi dan per-
satu bentuk kejahatan hiraabah dan membuat
gaulan biasa sehari-hari lainnya, maka secara
kerusakan di muka bumi, sehingga sanksi dan
hukumannya adalah salah satu dari bentuk- syara'tidak ada larangan seorang ibu menga-
suh dan menyusui anaknya itu selama memang
bentuk hukuman kejahatan hiraabah yang di-
jelaskan pada ayat hiraabah [yaitu surah al- tidak ada keterangan resmi secara medis yang
melarang hal itu.
Maa'idah:33).
Apabila tindakan pelaku itu dilatarbelaka- E. Hak suam! atau lstrl yang tldak
ngi oleh maksud dan tujuan hanya ingin menu- terlnfeksl HIVIAIDS untuk menglalukan
ceral darl pasangannya yang terlnfeksl
larkannya kepada seorang individu tertentu
HrvlAtrls.
saja, penularan pun berhasil dilakukan sehing-
Seorang istri berhak mengajukan cerai
ga korban akhirnya terinfeksi HIV/AIDS, na-
dari suaminya yang terinfeksi HIV/AIDS de-
mun belum sampai terjadi kematian, pelaku
ngan berdasarkan pertimbangan bahwa virus
dijatuhi hukuman ta'ziir yang sesuai. Namun
HIV/AIDS adalah penyakit menular yang pe-
apabila korban sampai akhirnya meninggal du-
nularannya sangat potensial terjadi melalui
nia, maka dilakukan kajian untuk meniatuhkan
hubungan seks.
hukuman mati terhadap pelaku.
Adapun apabila tindakan pelaku itu di- F. Secara syara', penyaklt HIVIAIDS
latarbelakangi oleh maksud dan tujuan hanya dlanggap sebagal salah satu bentuk
marudhul maut (penyaklt mematlkan)
ingin menularkannya kepada seorang individu
apablla telah memenuhl gelala
tertentu saja, namun penularan itu tidak ber- gelalanya, penderlta sudah tldak blsa
hasil sehingga korban tidak terinfeksi, pelaku menlalankan aktlvltas kehldupan normal
dijatuhi hukuman ta'ziir. seharl-harl, dan berulung pada kematlan.
C. Pengguguran kandungpn seorang lbu G. Hak berhubungan antara suaml-lstrl.
yang terinfeksl HIVIAIDS.
Keputusan untuk poin ini ditangguhkan
Mengingat dan menimbang bahwa penu- untuk dilakukan pengkajian lebih jauh lagi.
laran virus HIV/AIDS dari seorang ibu hamil Majelis Majma' al-Fiqih al-lslami mereko-
yang terinfeksi kepada janin yang dikandung- mendasikan dan mengimbau perlunya terus
nya biasanya tidak terjadi kecuali setelah ke- untukmelakukan sterilisasi pada setiap musim
hamilannya mencapai usia tua (yaitu ketika haji terhadap para jamaah haji dari segala
ruh telah ditiupkan ke tubuh janin) atau ketika bentuk penyakit mewabah terutama penyakit
kelahiran, maka secara syara' pengguguran Hrv/ArDS.
terhadap janin itu tidak boleh dilakukan.
FIqLH ISLAM IILTD 7 BaETan 4: XEPEiITLIXAN DAN BERBAGAI XARA!(TERISTIrcIYA

Keputusan Nomor 95 18 / d 9 pihak sebagai arbitrator adalah dirinya'


Tentang Prinsip At-Tahkiim (Arbitrasi) 3. At-tahkiim tidak boleh dilakukan dalam
dalam Fiqih Islam permasalahan yang terkait dengan hak
Allah SWT seperti hukuman hadd.luga
Majelis M aj m a' muk-
al - F iqih aI' I slami pada
tidak boleh dalam permasalahan yang ber-
tamar putaran kesembilan yang berlangsung implikasi pihak arbitrator menetapkan su-
di Abu Dhabi Uni Emirat Arab, mulai tanggal atu keputusan yang keputusan itu terkait
1-6 Dzulqa'dah 1415 H/L-6 April1995 M.
dengan pihak ketiga selain kedua belah pi-
Setelah menelaah materi-materi kajian hakyang berperkara yang pihak arbitrator
yang sampai kepada AI-Maima' al-Fiqih al-lsla' tidak memiliki wewenang apa pun terha-
mi terkait tema "Prinsip at-Tahkiim (arbitrasi) dap pihak ketiga tersebut, seperti dalam
dalam fiqih Islam." Setelah mendengar disku- kasus li'aankarena itu terkait dengan hak
si-diskusi yang berlangsung seputar tema ter- si anak. fuga, tidak boleh dalam kasus yang
sebut, dengan ini majelis memutuskan hal-hal hanya pengadilan saja yang memiliki we-
berikut: wenang untuk menanganinya, tidak ada
1. At-Tahkiim adalah kesepakatan kedua be- pihak lain yang memiliki kewenangan un-
lah pihak yang berperkara untuk menun- tuk menanganinya.
juk seseorang yang akan memutuskan per-
Oleh sebab itu, apabila pihak arbitrator
sengketaan di antara mereka berdua de- mengeluarkan suatu keputusan dalam ka-
ngan keputusan hukum yang mengikat sus yang di dalamnya tidak boleh dilaku-
dan memaksa serta sesuai dengan syariat kan at-tahkiim, keputusan itu batal dan
Islam. tidak berlaku efelrtif.
At- tahki im adalah disyariatkan, baik antar-
4. Seorang arbitrator harus memenuhi krite-
individu maupun dalam perselisihan ting- ria dan syarat-syarat seorang hakim peng-
kat internasional. adilan.
2. At-Tahkiim adalah akad yangg hairu laazim 5. Menurut hukum asal, perealisasian kepu-
(tidak mengikat), baik bagi masing-masing tusan arbitrasi adalah atas kesadaran sen-
kedua belah pihak maupun bagi arbitrator diri. Oleh sebab itu, apabila memang ada
sendiri, sehingga masing-masing dari ke- salah satu pihak yang bersengketa itu ti-
dua belah pihak boleh mencabut kembali dak mau menjalankannya, masalahnya di-
persetujuannya itu selama arbitrator be- ajukan ke pengadilan untuk direalisasikan.
lum mengeluarkan keputusan hukumnya' Pihak pengadilan tidak boleh membatal-
Begitu juga, pihak arbitrator juga boleh kan keputusan arbitrasi tersebut kecuali
mencabut kembali persetujuannya untuk jika keputusan arbitrasi itu sangatjelas ke-
menjadi arbitrator dan mengundurkan tidakadilannya atau bertentangan dengan
diri selama ia belum mengeluarkan kepu- hukum agama.
tusan hukumnya. Pihak arbitrator tidak
6. Apabila memang tidak ada mahkamah Is-
boleh menunjuk orang lain untuk meng-
lam internasional, negara,lembaga dan or-
gantikan posisinya tanpa seizin kedua be-
ganisasi-organisasi Islam boleh memanfa-
lah pihak yang bersengketa, karena yang
atkan mahkamah internasional yang ada
diinginkan dan disetuiui oleh kedua belah
untuk mencapai kepada sesuatu yang se-
cara syara' adalah boleh.
B4!an 4: I(EPEMILIXAN DAI{ BERBAGAI I(ARAXTERISNKilYA rsrAM IILID 7

7. Menyerukan dan mengajak negara-negara trik) untuk mencapai kepada sesuatu yang
anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) terlarang atau membatalkan sesuatu yang
untuk melanjutkan langkah-langkah yang menjadi salah satu tuntutan agama. Hanya
diperlukan dalam proses pembentukan saja, ada titik pembeda antara helah de-
mahkamah Islam internasional dan mem- ngan dzaraa'i', yaitu helah memang dila-
perdayagunakannya sehingga ia mampu tarbelakangi oleh niat dan kesengaiaan,
menjalankan tugas dan fungsinya yang sedangkan dzara a' i' tidak.
tercantum dalam aturan perundang-un- 4. D zara a' i'
bermacam-macam,
dangannya. a. Dzaraa'i'yang disepakati harus ditu-
tup dan dilarang, yaitu bentuk-bentuk
Keputusan Nomor 96 /9 / d.9 dzaroa' i' yang terlarang yang dinyata-
Tentang Prinsip Saddudz Dzaraa'i' (Menu' kan secara jelas dalam Al-Qur'an, ha-
tup Celah-Celah yang Bisa Meniadi Pintu dits, dzaraai'yang bisa dipastikan akan
Masukyang Membawa kePada Sesuatu membawa kepada mafsadah atau bia-
yang Terlarang) sanya dan rata-rata sangat berpotensi
memb awa ke pada m afs a d ah, baik d z a'
Majelis Mai ma' al-Fiqih al-lslamipada muk-
roa'i'itu hukum asalnya adalah mu-
tamar putaran kesembilan yang berlangsung
bah, sunnah atau bahkan wajib. Di an-
di Abu Dhabi Uni Emirat Arab, mulai tanggal
tara contohnya adalah, bentuk-bentuk
1-6 Dzulqa'dah 1415 HIL-6 April 1995 M.
akad yang di dalamnya tampak ada-
Sete.lah menelaah materi-materi kajian
nya maksud dan keinginan kepada se-
yang sampai kepada AI-Maima' al-Fiqih al-lsla'
suatu yang haram, yang hal itu secara
mf terkait te ma" saddudz dzaraa'i'' dan setelah jelas dinyatakan dalam akad.
mendengar diskusi-diskusi yang berlangsung
b. Dzoraa'f'yang disepakati untuk di-
seputar tema tersebut, dengan ini majelis me-
buka, yaitu bentuk-bentuk dzaraa'i'
mutuskan hal-hal berikut:
yang aspek maslahatnya lebih domi-
1. Soddudz dzaraa'i'adalah salah satu asas nan daripada aspek mafsadahnya.
syariat Islam. Hakikat saddudz dzaraa'i'
c. Dzaraa'i' yangmasih diperselisihkan,
adalah, melarang perkara-perkara yang
yaitu tindakan-tindakan yang lahiriah-
hukum asalnya adalah mubah yang ber-
nya sah akan tetapi mengandung ke-
potensi bisa menjadi media atau pintu
curigaan disalahgunakan untuk men-
masuk yang membawa kepada mafsadah
capai kepada sesuatu yang terlarang
(kerusakan) atau perkara-perkara yang
yang tidak tampak. Karena, tindakan
dilarang.
yang secara lahir tampak sah tersebut
2. Saddudz dzaraa'i'tidak hanya terbatas
memang sering kali disalahgunakan
pada perkara-perkara yang kabur dan per-
untuk mencapai kepada sesuatu yang
lu sikap kehati-hatian dan antisipatif, akan
terlarang.
tetapi juga mencakup setiap perkara yang
5. Patokan suatu dzarii'ah diperbolehkan
memiliki potensi disalahgunakan dan di-
adalah, implikasinya yang membawa ke-
jadikan sebagai sarana untuk mencapai
pada mafsadah adalah langka. Atau jika
kepada sesuatu yang haram.
dzarii'ah itu dilakukan, maslahatnya lebih
3. Saddudz dzaraa'i' menghendaki larangan
dominan daripada mafsadah-nya.
terhadap berbagai praktik hel ah [rekayasa,
ISLAM IILID 7 Baglan 4: l(EPElllUXAt{ D II BERBAOAI KARAKTERISIII${YA

Sedangkan patokan suatu dzarii'ah dila- 1. Melaniutkan langkah-langkah perealisasi-


rang adalah, apabila dzarii'ah itu bisa dipasti- an pembuatan persiapan proyek Ma'Iama-
kan akan membawa kepada suatu mafsadah tul Qawaa'id al-Fiqihiyyah sesuai dengan
atau sering membawa kepada suatu mafsadah. prosedur yang diusulkan oleh sekretariat
Atau jika dilakukan, potensi mafsadah-nya sa- jenderal dengan bekeria sama dengan pa-
ngat dominan meskipun terkadang dzarii'ah nitia yang dibentuk untuk menangani pro-
itu bisa memberikan maslahat. yek tersebut.
2. Memanfaatkan fasilitas-fasilitas komputer
Keputusan Nomor 97 I lO / d,9 yang ada untuk mendapatkan semua kete-
Tentang Proyek Penerbitan Nla'lamatul rangan setiap kaidah, kriteria, prinsip dan
Qawaa'id al-Fiqhiyyah tujuan-tuiuan dasar syariat Islam secara
lengkap dari kitab-kitab yang ada baik ki
Majelis Maj ma' al- Fiqih al-I slami pada muk-
tab yang khusus membahas kaidah-kaidah
tamar putaran kesembilan yang berlangsung fiqih maupun kitab-kitab fiqih dan ushul
di Abu Dhabi Uni Emirat Arab, mulai tanggal fiqih.
1-6 tizulqa'dah 1415 H/L-6April 1995 M.
3. Meminta kepada para anggota dan tim
Setelah melihatkembali keputusan Maima'
ahli M aj ma' al-Fiqih al-lslami untuk menye-
al-Fiqih al-lslami pada muktamar ketiga ter-
rahkan kepada sekretariat jenderal berba'
kait penerb itan Ma'lamatul Qawaa'id Al-Fiqih- gai catatan dan usulan yang mereka miliki
wah. seputar langkah persiapan pertama, supa-
Setelah menelaah catatan laporan sekre- ya bisa dimanfaatkan sebagai bahan masuk'
tariat jenderal tentang proyek tersebut. La- an, sebelum dimulainya penugasan pem-
poran itu mencakup penjelasan seputar isi Ma'-
buatan materi.
lamatul Qawaa'id al-Fiqihiyyah, sumber-sum-
ber referensinya baik itu kitab-kitab Qawaa'id Keputusan Nomor 97 I lO / d.9
al-Fiqihiyyah, kitab-kitab fiqih maupun kitab- Tentang Langkah-Langkah yang Sudah
kitab ushul fiqih, usulan rancangan operasio- Terealisasi dari Proyek Ensiklopedia Fiqih
nal untuk memulai pembuatan persiapan Mal Ekonomi
lamatul Qaw a a' id Al - Fiqihiyy ah dan usulan mo-
del card yang digunakan dalam pembuatan per- Maielis Mai ma' al- Fiqih al'Islami pada muk-
siapan itu. tamar putaran kesembilan yang berlangsung
Hal tersebut dilakukan demi menjamin di Abu Dhabi Uni Emirat Arab, mulai tanggal
bahwa setiap kaidah fiqih memuat sejumlah t-6 Dzulqa'dah 1415 H/L-6April 1995 M.
keterangan yang memadai, serta prosedur dan Setelah melihat kembali keputusan Maima'
langkah-langkah pembuatan persiapan diser- al- Fiqih al- I slami pada muktamar ketiga terkait
tai dengan detail penjelasan langkah pertama proyek penerbitan Ensiklopedia Fiqih Ekono-
dan berbagai perlengkapan teknis, dengan mi.
menggunakan komputer guna menghemat wak- Setelah menelaah catatan laporan sekre-
tu yang dibutuhkan untuk membuat persiapan tariat ienderal tentang proyek tersebut yang
dan hasilnya pun tertata dengan rapi dan siste- mencakup uraian tentang prosedur dan lang-
matis. kah-langkah yang telah dijalankan oleh sekre-
Dengan ini majelis memutuskan hal-hal tariat ienderal terkait proyek tersebut dengan
berikut:
Baglan 4: IGPEMILIXAN DAl{ BERBAGAI xARAI$ERlsTlxl{YA FIQI]H ISLAM IILID 7

mengadakan seiumlah pertemuan rapat keria, lamatkan hidup seseorang yang mengalami
pembentukan panitia teknis untuk membuat luka bakar serius, organisasi memandang un-
persiapan rencana pelaksanaan serta membir- tuk mengangkat tema ini pada seminar beri-
at jadwal tema-tema dasar proyek tersebut. kutnya.
Catatan tersebut juga memuat rancangan de- Sebagaimana pula, organisasi juga me-
tail beberapa kelompok tema tersebut dengan mandang bahwa mengkaji dan meneliti tema
tema-tema kelompok pertama dibuat secara "Bahan-bahan haram dan najis yang terdapat
bersama-sama oleh para pakar ekonomi dan dalam makanan dan obat" adalah sangat men-
fiqih. desak untuk segera dilakukan. Hal itu melihat
Dengan ini majelis memutuskan hal-hal adanya loncatan kemajuan yang sangat pesat
berikut: dalam teknologi makanan dan obat serta se-
1. Terus melanjutkan usaha perealisasian en- makin luasnya penggunaan bahan-bahan yang
siklopedia fiqih ekonomi tersebut sesuai ada keraguan dengan menggunakan bahan-
dengan prosedur dan metode yang dibuat bahan yang diharamkan dan najis.
oleh sekretariat jenderal dengan bekerja Dan alhamdulillah, dengan karunia dan
sama dengan panitia yang dibentuk untuk pertolongan Allah SWT organisasi telah meng-
menangani proyek tersebut. adakan seminarnya yang kedelapan dengan
2. Menerbitkan tema-tema ensiklopedia yang tema "Pandangan Islamterhadap berbagai pro-
telah selesai dikerjakan dalam bentuk ce- blematika dunia kesehatan" dengan partisi-
takan pendahuluan (setiap materi kajian pasi Al-Azhar Asy-Syarif, Majma' al-Fiqih al-
ditertitkan secara tersendiri) untuk mem- lslami feddah, Organisasi Kesehatan Interna-
buat pola acuan serta memungkinkan bagi sional cabang Aleksandria, dan Departemen
para pakar untuk memberikan sejumlah Kesehatan Kuwait, pada tanggal22-24 Dzulhi-
catatan, usulan dan masukan terkait tema jjah 1415 H/22-24 Mei 1995 M.
yang ada.
REKOMENDASI.REKOMENDASI KHUSUS
SEJUMLAH REKOMENDASI SEMINAR 1. PencanElkokan Kullt
KEDEIAPAN ORGANISASI ISUIM ILMU.
a. Setiap orang, baik Muslim maupun non-
ILMU KEDOKTERAN DI KUWAIT DARI
Muslim adalah makhluk yang memiliki ke-
TANGGAL 22-24 DZULHIIIAH 1415 H /
hormatan dalam kapasitasnya sebagai ma-
22-24 MEI1995 M
nusia. Memuliakan manusia, menjaga dan
Sebagai bentuk komitmen untukterus me- melindungi. kehormatannya adalah salah
lanjutkan langkah Organisasi Islam Ilmu-ilmu satu maksud dan tujuan syariat. Berdasar-
Kedokteran dalam usahanya menghadapi ber- kan hal ini, operasi pencangkokan kulit
bagai problematika dunia medis dan kesehatan yang boleh dengan seiumlah syarat dan
dengan menggunakan kacamata dan perspek- ketentuan yang akan dijelaskan adalah ti-
tif Islam. Langkah dan usaha tersebut tercer- dak bertentangan dengan maksud dan tu-
minkan pada sejumlah seminaryang diadakan juan syariat tersebut. Akan tetapi, justru
oleh organisasi secara berkesinambungan. sebaliknya, itu adalah sebagai bentuk im-
Karena adanya kondisi al-hajah (perlu) plementasi dan pengukuhan terhadap mak-
yang menghendaki untuk menggunakan pen- sud dan tuiuan syariat tersebut.
cangkokan kulit dalam menangani dan menye- b. Kulit adalah organ hidup, sehingga pen-
rrQLH rsLAM IILID 7 Baglan 4: KEPEXIILII(AN OAN BERBAGAI XARAKTERETIXilYA

cangkokan atau transplantasi terhadapnya membutuhkan untuk mendapatkan ku'


iuga tunduk kepada aturan dan ketentuan lit yang dibutuhkan dan ia tidak men'
yang ditetapkan oleh lembaga-lembaga fi- dapatkan orang yang bersedia mem'
qih menyangkut masalah transplantasi dan berikan sebagian kulitrya secara cuma'
pencangkokan organ. cuma, maka ia boleh menyerahkan se-
Langkah pencangkokan kulit yang diam- jumlah harta.
bil dari kulit manusia bisa jadi masuk ke Pencangkokan kulit yang didapatkan dari
dalam cakupan prinsip darurat (adh-dha' binatang yang suci yang disembelih sesuai
rurah asy-syar'iyyah), sehingga harus tun- dengan syarat-syarat yang ditetapkan oleh
duk kepada aturan dan ketentuan-keten- agama adalah boleh menurut syara'.
tuan umum kondisi darurat. o Pencangkokan kulit yang didapatkan dari
b'
d. Kulit yang akan dicangkokkan yang diam- binatang yang tidak boleh dimakan (kecu-
bil dari tubuh manusia yang masih hidup ali anjing dan babi) adalah boleh iika bina-
atau telah mati, baik dari tubuh pasien itu tang itu disembelih dengan cara penyem-
sendiri atau dari tubuh orang lain, secara belihan yang sah secara syara'.
syara' kulit tersebut adalah suci. h. Pencangkokan kulit yang didapatkan dari
Pencangkokan kulit yang diambil dari tu- kulit bangkai atau kulit binatang yang ma-
buh manusia boleh dilakukan dengan sya- sih hidup adalah najis dan tidak boleh di-
rat harus memenuhi sejumlah syarat dan cangkokkan kecuali dalam kondisi daru-
ketentuan berikut, rat.
. Pencangkokan kulit adalah satu-satu- Pencangkokan kulit yang didapatkan dari
nya langkah medis yang memungkin- aniing atau babi adalah tidak boleh kecuali
kan untuk dilakukan dalam menanga- iika memang tidak ditemukan lagi alterna-
ni si pasien. tif gantinya yang boleh menurut syara' dan
. Pengambilan kulit dari orang lain yang memang dalam kondisi darurat, dengan
masih hidup yang bersedia mender- syarat itu hanya bersifat sementara saja.
makan kulitnya tidak menyebabkan Boleh membentuk suatu bank untuk me-
kemudharatan terhadap dirinya yang ngawetkan kulit manusia dengan memper-
sepadan dengan kemudharatan yang hatikan ketentuan-ketentuan berlkut,
dialami si pasien atau bahkan lebih
. Banktersebut harus berada di bawah
besar.
wewenang negara atau lembaga ter-
. percaya yang berada di bawah penga-
Prospek tingkat keberhasilan operasi
pencangkokan kulit yang dilakukan ha- wasan dan kontrol negara secara lang-
sung.
rus mencapai tingkatan ghalabah azh-
zhann (tingkat kemungkinan keberha-
. Penyimpanan dan pengawetan kulit
manusia itu harus disesuaikan dengan
silannya sangat tinggi, hampir bisa di-
kadar kebutuhan (al-haaiah) yang riil
pastikan).
dan kebutuhan yang prospektifdan po-
. Kulit yang akan dicangkokkan tidak di-
tensial.
dapatkan melalui praktik-praktik ile-
gal, yaitu melalui jual beli, paksaan,
o Potongan-potongan kulit yang tidak
dibutuhkan harus tetap dihormati dan
atau buiukan dan godaan (iming-iming
dimuliakan dengan cara dikubuc tidak
materi). Orang yang memang sangat
Baglan 4: l(EPEilltLllGN DAN BERBnGnI XARAKTERBTII(I{YA rsLAM lrrrD 7

boleh dibuang sembarangan di tem- mabukkan lainnya adalah kenajisan yang


pat sampah. bersifat maknawi bukan bersifat materi
atau fisih berdasarkan pertimbangan bah-
2. Barang-Barang Haram dan Nalls yang
wa khamr dan segala minuman yang me-
Terdapat dalam Makanan dan Obat
mabukkan disebut sebagai rrys fsesuatu
Prinsip-Prinsip Umum yang keji) termasuk perbuatan setan.
a. Setiap Muslim wajib patuh dan berkomit-
Berdasarkan hal ini, secara syara' tidak
men terhadap hukum-hukum syariat Islam,
apa-apa menggunakan alkohol dalam du-
terutama dalam masalah makanan dan obat,
nia medis sebagai pembersih kulit, luka,
sehingga makanan, minuman, dan obatyang
pensterilan alat dan pembasmian kuman,
dikonsumsinya adalah baik dan halal. Di
atau menggunakan parfum yang kompo-
antara bentuk rahmat dan kasih sayang
sisinya mengandung bahan alkohol yang
Allah SWT kepada para hamba-Nya serta
berfungsi untuk melarutkan bahan-bahan
bentuk pemudahan jalan mengikuti hukum
parfum yang menguap, atau mengguna-
dan aturan-Nya adalah, dipertimbangkan-
kan cream yang komposisinya mengan-
nya kondisi darurat (terpaksa) dan hajat
dung bahan alkohol. Namun, semua itu
umum (sangat butuh), sehingga ada prin-
tidak berlaku terhadap khamr dan minum-
sip-prinsip syara'yang ditetapkan, di an-
an keras, karena khamr dan minuman ke-
taranya adalah adh-dharuuroat tubiihul
ras diharamkan untuk dimanfaatkan.
mahzhuuraat" (kondisi darurat memper-
c. Karena alkohol adalah bahan yang mema-
bolehkan perkara-perkara yang dilarang),
bukkan, sehingga tidak boleh dikonsumsi.
kondisi hajat statusnya bisa sama dengan
Sambil menunggu terealisasinya harapan
kondisi darurat apabila memang kondisi
dan cita-cita kaum Muslimin untuk mam-
hajat tersebut adalah jalan satu-satunya
pu memproduksi obat-obatan yang kom-
yang memungkinkan untuk ditempuh.
posisinya tidak mengandung alkohol teru-
Hukum asal sesuatu adalah boleh selama
tama obat-obatan untuk anak kecil dan ibu
tidak ada dalil yang diakui keabsahannya
hamil, maka secara syara'tidak ada larang-
yang menunjukkan keharamannya, hukum
an untuk mengonsumsi obat-obatan yang
asal segala sesuatu adalah suci selama ti-
sekarang ini diproduksi dengan komposisi
dak ada dalil yang diakui keabsahannya yang masih mengandung alkohol dengan
yang menunjukkan kenajisannya dan peng-
persentase rendah.
haraman memakan atau meminum sesu-
d. Alkohol dalam obat-obatan tersebut ada-
atu itu tidak lantas menunjukkan bahwa
lah untuk menjaga kandungan obat terse-
sesuatu itu adalah najis.
but atau untuk melarutkan bahan-bahan
b. Alkohol adalah bahan tidak najis secara
obat yang tidak bisa larut dalam aic de-
syara', berdasarkan pada salah satu prin-
ngan syarat kandungan alkohol tersebut
sip di atas, yaitu bahwa hukum asal se-
tidak digunakan untuk fungsi penenang.
suatu adalah suci, baik apakah alkohol itu
Hal ini selama memang tidak tersedianya
masih murni atau sudah diringankan de-
obat-obatan alternatif yang bebas dari cam-
ngan air. Hal ini berdasarkan pengung-
puran alkohol sebagai pengganti obat-
gulan (pen- tarj ih-an) terhadap pendapat
obatan yang mengandung bahan campur-
yang mengatakan bahwa kenajisan khamr
an alkohol tersebut.
dan bentuk-bentuk minuman yang me-
ISLAM IILID 7 Bagtan 4: XEPEiTIUXAN DAil BERBAGAI IGRAI(TERISTIKilYA

Tidak boleh mengonsumsi bahan-bahan h. Insulin yang diambil dari babi boleh digu-
makanan yang mengandung campuran mi- nakan sebagai obat bagi para penderita
numan keras sekalipun kadar persentase- diabetes karena alasan darurat dengan te-
nya sangat rendah, terutama bahan-bahan tap memerhatikan ketentuan dan patok-
makanan yang banyak beredar di dunia an-patokan darurat yang ditetapkan oleh
barat seperti sejumlah cokelat, beberapa syara'.
jenis es cream, dan beberapa ienis minum- L Yang dimaksud dengan metamorfosis di
an bergas (soda). Hal ini berdasarkan per- atas adalah, perubahan suatu zat atau ba-
timbangan pada prinsip syara' yang me- han menjadi zatyang lain yang sifat-sifat'
nyatakan, sesuatu yang jika banyak me- nya sudah berbeda dengan zat asalnya.
mabukkan, maka sedikit pun tetap haram Perubahan bentuk metaformosis ini bisa
fsegala sesuatu yang memabukkan adalah mengubah bahan-bahan najis atau yang
haram, baik sedikit maupun banyak). fuga terkena najis menjadi bahan-bahan yang
karena tidak ada kondisi pengecualian suci, serta bisa mengubah bahan-bahan
yang bisa diiadikan sebagai alasan yang yang diharamkan menjadi bahan-bahan
sah dan diakui syara' untuk memberikan yang mubah menurut syara'. Berdasarkan
keringanan (rukhshah) terhadapnya. hal ini, maka:
Bahan-bahan makanan yang dalam proses Gelatin yang komposisinya ada yang
pembuatannya menggunakan bahan alko- terdiri dari tulang binatang najis, ku-
hol dengan kadar persentase sangat kecil lit, dan bulunya yang telah mengalami
dengan tuiuan untuk melarutkan sebagian proses metaformosis adalah suci dan
bahannya yang tidak bisa larut oleh air halal dimakan.
seperti bahan pewarna, bahan pengawet, Sabun yang komposisi buatannya ada
dan sebagainya, maka boleh mengonsum- yangterdiri dari lemakbabi atau bang-
si makanan tersebut karena alasan 'umuu- kai yang telah mengalami metaformo-
mul balwaa [sudah meniadi bencana yang sis, maka dengan metaformosis yang
merata), iuga karena alkohol yang ditam- terjadi tersebut maka lemak tersebut
bahkan ketika proses pembuatan tersebut telah berubah menjadi suci dan sabun
sebagian besarnya hilang menguap. tersebut boleh digunakan.
ct
b' Bahan-bahan makanan yang komposisinya Keju yang proses pembekuannYa
mengandung lemak babi dan lemaknya itu menggunakan zat koagulan yang di-
sendiri tidak mengalami proses metamor- ambil dari bangkai binatang yang bo-
fosis (perubahan bentuk, transformasi), leh dimakan dagingnya adalah suci
seperti beberapa jenis keju, minyak, krim, dan boleh dimakan.
beberapa jenis biskuit, cokelat, dan es Balsem, krim, dan bahan-bahan kecan-
krim, maka semua itu adalah haram dan tikan yang komposisinya mengandung
sama sekali tidak boleh dimakan secara lemak babi adalah tidak boleh digu-
mutlak. Hal ini berdasarkan pada pertim- nakan kecuali jika bisa dipastikan dan
bangan ijma'ulama yang menetapkan bah- terbukti bahwa lemak babi tersebut
wa lemak babi adalah najis dan tidak halal benar-benar telah mengalami meta-
dimakan, juga tidak ada kondisi darurat formosis. Adapun jika tidak, balsem,
yang memaksa untuk mengonsumsinya.
Baglan 4: KEPEMTLIIGN DAN BERBAGAI XARAI$ERISTII(I{YA FIqLH ISLAlvt lll-lD 7

krim, dan bahan-bahan kecantikan itu dan tidak menyia-nyiakan kekayaan nege-
najis dan tidak boleh digunakan. ri serta menghindarkan diri dari penggu-
. Bahan-bahan bius (narkotika) adalah naan bahan-bahan yang masih meragukan
haram dan tidak halal dikonsumsi ke- yang berasal dari sumber-sumber yang ti-
cuali untuk tujuan penanganan medis dak diterima secara syara'.
tertentu dan berdasarkan ukuran dan 2. Seminar mengimbau kepada para pejabat
kriteria yang telah ditetapkan oleh du- berwenang di negara-negara Islam untuk
nia kedokteran. Bahan-bahan itu ada- bersungguh-sungguh dalam memerhati-
lah suci barangnya. kan syarat, ketentuan, kriteria, dan spesifi-
Tidak apa-apa menggunakan buah kasi yang sah menurut syara'dalam indus-
pala dan sejenisnya untuk menambah tri obat dan makanan, baik dari segi bahan
i harum aroma masakan dengan kadar dasarnya maupun cara-cara penyajian dan
i
yang sedikit yang tidak sampai me- pembuatannya.
nyebabkan kondisi terbius. 3. Seminar juga mengimbau kepada para pe-
jabat berwenang di negara-negara Islam
Reko m en d a s i - Reko m en d a si U mum
untuk membuat aturan dan ketentuan
1. Seminar merekomendasikan perlunya op-
yang mewajibkan perusahaan-perusaha-
timalisasi pemanfaatkan kulit dan tulang
an pembuat dan pengimpor makanan ke-
binatang yang dipotong untuk diambil zat
masan untuk memberikan laporan tentang
gelatin yang terkandung di dalamnya un-
komposisi detailnya dengan jelas dan de-
tuk.digunakan dalam membuat makanan
ngan menggunakan bahasa nasional se-
dan obat. Hal ini dalam rangka menjaga
tempat.

-,ffii-
BAGIAN V
i
.,!)

M il
w,w! lliM
il, FIQIH 'Nk
tll

UMU\y'['lss
l
FrqLH rsrAM ltl-rD 7

BAB PERTAMA
HUKUMAN HADD

Bab pertama ini terdiri dari kata pengan- kejeniusan para fuqaha, dan keagungan fiqih
tar dan enam pasal berikut, yang hukum-hukumnya tidak hanya terbatas
1. Hukuman hadd atas perbuatan zina. pada dalil naqli dari Al-Qur'an dan sunnah
2. Hukuman hadd atas tindakan menuduh saja. Akan tetapi, iuga masuk untuk menyelami
orang lain telah berbuat zina (haddul kedalaman lubuk sanubari dan akal manusia
qadzfl. guna menguak bukti-bukti yang terus mendu-
3. Huktrman hadd atas tindak kriminal pen- kung dan menguatkan hukum-hukum tersebut
curian. hingga hari ini, bukti-bukti yang mendukung
4. Hukuman hadd atas tindak kriminal hf- dan menopangnya untuk diimplementasikan
raabah (perampokan, pembegalan). secara nyata, mengokohkan tekadnya untuk
5. Hukuman hadd atas perbuatan meneng- kembali bangkit mendapatkan supremasinya
gak khamr dan hukuman hadd atas per- dalam menata berbagai hubungan sosial dan
buatan mabuk-mabukan (menenggak mi- berbagai interaksi yang terjadi sehari-hari di
numan keras selain khamr). antara individu, serta menata interaksi dan
hubungan internasional juga.
6. Hukuman hadd atas perbuatan murtad.
Visi dan misi dari penerapan hukum-
hukum Islam adalah menciptakan sebuah ma-
KATA PENGANTAR syarakat Islam yang mulia, terhormat, bersih,
Semakin dalam seseorang meneliti masuk aman, damai, dan sejahtera, di dalam kamus-
ke dalam cakrawala fiqih dan karya-karya pe- nya tidak ada kata tunduk dan menyerah kepa-
mikiran para fuqaha Islam, semakin bertambah da musuh, di dalamnya tidak ada tempat untuk
kuat pula keimanan dan keyakinannya akan tindakan kriminalitas, kekacauan, anarkisme,
keabadian syariat Islam dalam mengatur dan perilaku-perilaku menyimpang dan sesat, ke-
menata kehidupan, keaslian pemikiran Islam, rusakan, kemungkaran dan kemaksiatan. Se-

155 fiqih umum adalah fiqih yang berkaitan dengan negara, yaitu ada kalanya terkait dengan masalah pelaksa-
Yang dimaksud dengan
naan kewenangan umum terhadap warga negara seperti pengadilan, dan ada kalanya berkaitan dengan masalah hubungan inter-
nasional negara dengan negara-negara lain atau hubungannya dengan warga nonMuslim yang berada dalam kawasan negara Is-
lam. Bandingan fiqih umum adalah fiqih khusus yang membahas masalah hubungan antarindMdu atau hubungan antara individu
dengan Allah SWL
=-

FIqLH ISLAM IILID 7 BaElan 5: FIQIH UIllUf[

mua itu dilakukan semaksimal dan seoptimal pada orang lain, tidak memiliki identitas yang
mungkin sesuai dengan kemampuan yang ada, jelas, serta tidak memiliki kepribadian yang
serta dalam koridor prinsip-prinsip Islam yang mandiri dan independen, apakah Islam atau
di antaranya yang terpenting adalah prinsip Arab, apakah Timur atau Barat.
menutupi dan tidak mengekspos kemaksiatan Dengan dorongan yang kuat, baik yang
yang belum telanjur diketahui publik dan tidak muncul dari sebuah kesadaran atau tidah ma-
dilakukan secara terang-terangan. f uga prinsip syarakat mulai mengarahkan pandangannya
menghindari penjatuhan hukuman hadd -bu- kepada Islam sebagai jalan keselamatan. Akan
kan hukuman ta'zir- jika kasusnya masih di- tetapi, mereka hanya terbatas di pusaran iba-
sertai adanya unsur syubhat [kabuc indikasi- dah saja, sehingga hal itu memunculkan suatu
indikasi yang meragukan). kondisi ketika tatanan kehidupan berada di
Di antara hal yang semakin memperkuat satu sisi dan ibadah berada di sisi yang lain,
ikatan kita dengan agama Islam kita adalah sehingga mereka hidup dalam situasi dualis-
fakta dan realita pada masa sekarang ini bahwa me, kontradiktif, kebingungan, jenuh, dan me'
masyarakat telah mencoba berbagai macam ngalami kondisi tidak tenang yang baru lagi
bentuk undang-undang, sistem, tata aturan, pe- meskipun tidak separah kondisi tidak tenang
mikiran, konsep, kebudayaan dan pengetahuan yang mereka alami ketika benar-benar jauh
yang diimpor dari dunia lain, yang semuanya dari Islam.
itu terbalut dengan corak pemahaman materi- Tidak ada cara lain untuk menyelamatkan
alisme sempit. diri dari kondisi dualisme tersebut kecuali de-
Namun pada akhirnya, orang-orang yang ngan mengimplementasikan aturan dan tatan-
paham dan sadar pasti akan kembali ke der- an agama Allah SWT secara totai dan utuh
maga Islam untuk mendapatkan solusi yang mencakup tatanan dalam bidang muamalah,
paling tepat dan utama, setelah "komoditas im- jinayah, hukuman hodd danyang lainnya, serta
por" tersebutgagal dalam membawa kemajuan merombak hukum-hukum positif yang ada.
dan perubahan pada individu dan masyarakat, Dan menjadi sebuah kenyataan bahwa ada
serta setelah terbongkar lapisan penutupnya sinar harapan pada berbagai kecenderungan
yang palsu dan menipu yang dipoles dengan dan keinginan yang tl,rlus ke arah penerapan
polesan peradaban yang kita sempat mengam- undang-undang syariat di dunia Arab dan Is-
bil dan mengadopsi bagian-bagiannya yang lam untuk membersihkan masyarakat dari pe-
rendah dan tidak bernilai, sementara substansi rilaku hina dan menyimpang, pengukuhan i-
dan isinya yang bermanfaat justru kita tinggal- dentitas dan eksistensi diri, menangani segala
kan dan abaikan. urusan kehidupan dengan pemikiran Islam
Sehingga semua itu menyebabkan masya- baik politik, ekonomi, sosial dan militen meng-
rakat merasa muak terhadap semua sistem, hancurkan belenggu kehinaan dan kerendah-
tatanan dan kebudayaan impor tersebut, kare- an, mengusir ancaman dengan berbagai ben-
na semua itu telah merusak dan mengotori hati tuknya, memerangi praktik-praktik eksploitasi
dan pikiran, menanamkan keragu-raguan dan dengan segala bentuknya, percaya diri dan ber-
rasa tidak percaya diri, menggoncang pilar-pi- gantung kepada diri sendiri, menyatupadukan
lar nilai, keluhuran dan moral sehingga semua umat Islam di bawah bendera Al-Qur'an dan
itu pada akhirnya hanya akan menjadikan kita sunnah Rasulullah saw, serta mengambil fae-
orang-orang yang lemah dan bergantung ke- dah dari fiqih syariat yang landasannya tidak
Baglan 5: FIQIH UMUM FIQLH ISLAlvt llLlD 7

keluar dari dua sumber pokok ini, Al-Qur'an lalu mengulang-ulang apa yang dikatakan "Mr.
dan sunnah. Polan ini dan itu" dan pada waktu yang sama
Setiap Muslim sadar bahwa jalan mengga- mereka pura-pura tidak tahu atau sengaja
pai kemuliaan dan kehormatan, menolak sega- mengabaikan apa yang dikatakan oleh tokoh-
Ia bentuk ancaman, membebaskan tanah dan tokoh besar Islam, padahal pemikiran, teori dan
hak yang dirampas adalah dengan bergabung usaha-usaha mereka selalu menjadi "tangga"
di bawah bendera jihad suci. Hal itu dilakukan orang-orang besaq, perhatian dan obsesi para
untuk meluhurkan kalimat Allah SWT seperti ilmuan, serta referensi para filosof dan pemi-
yang dilakukan oleh musuh ketika mereka bisa kir.
mendapatkan semua itu dengan menyatukan Wahai generasi kita, kembalilah kepada fi-
kekuatannya dan memerangi kita di bawah slo- qih Islam, lihatlah kekayaannya yang melimpah
I gan dan lambang aliran rasialisme yang mere- dan subu[ pergilah ke sumber-sumber telaga-
ka usung. nya, supaya kamu bisa menimba apa yang kamu
Konsep hukum-hukum akad sebagaimana lihat sesuai dengan masa kamu. Allah SWT me-
yang telah dijelaskan di bagian terdahulu, kon- mudahkan jalan bagimu dengan memilih hu-
sep dan tata aturan jihad dalam fiqih, penjelas- kum-hukum yang moderat dan mudah, mem-
an secara detail tentang hukuman hadd dan bekalimu dengan keyakinan yang tulus, akal
jinayat (tindak pidana), sistem pengadilan Is- yang matang dan ketajaman kecerdasan untuk
lam yang adil, prinsip-prinsip tata hukum dan mengambil yang baik, mengeksplorasi kebenar-
pemerintahan Islam, semua itu hanyalah baru an di sumbernya dan menenggelamkan keba-
rantingkecil dari sebuah pohon besar dan ha- tilan ke dalam jurangnya.
nya sebagian kecil dari sebuah aset yang sa- Ketika itu, kamu akan tahu bahwa untuk
ngat besar yang dimiliki oleh fiqih Islam yang mengibarkan bendera Islam, mutlak dibutuh-
memiliki kedudukan tinggi di mata setiap pa- kan persiapan lahan pijakan yang kokoh, be-
kar perundang-undangan dan hukum di selu- rupa realita praktis yang mencerminkan fiqih
ruh dunia. Islam, pemikiran Islam dan dalorah Islam yang
Namun sungguh disayangkan, ada sebagi- konstruktif. Karena dakwah bukan hanya se-
an orang-orang bodoh yang menyebut fiqih kadar emosi yang dikobarkan, atau kerangka
yang sangat kaya ini dengan sebutan "hanya se- yang kosong tanpa memiliki isi, substansi, prog-
batas tumpukan puing-puing tidak berharga." ram dan sistem. Mempersiapkan lahan pijak-
Pandangan mereka ini dilatarbelakangi oleh an yang kokoh ini tidak lain adalah demi men-
sentimen negatif mereka yang terpengaruh oleh jamin keberlangsungan eksistensi dakwah ter-
keterpukauan mereka terhadap Barat, perasa- sebut, supaya tidak goyah menghadapi terpaan
an lemah dan rendah diri, tidak percaya diri, badai atau rencana konspirasi musuh.
kebodohan dan ketidaktahuan yang keterlalu- fadi, dalam fiqih Islam dengan semua madz-
an akan tuntutan-tuntutan hidup berupa ber- hab-madzhabnya terdapat dalil dan bukti akan
bagai hipotesis, asumsi, dan kemungkinan-ke- kelayakan dan kompetensi Islam untuk diaplika-
mungkinan yang sangat banyak yang ditemu- sikan dan diimplementasikan di setiap masa,
kan dalam ruang lingkup penerapan undang- terdapat jalan untuk menciptakan integritas ke-
undang yang ada saat ini. pribadian dan identitas Islam. Oleh karena itu,
Setelah itu, tanpa diundang mereka ikut fiqih Islam adalah faktor pembangun dan pe-
"bergabung ke meja makan" dunia Barat, se- mersatu, bukan faktor perusak dan pemecah
FIQLH ISLAM JILID 7

belah seperti pandangan orang-orang yang me- "ltulah larangan (huduud) Allah, maka ja-ngan-
miliki penglihatan yang dangkal dan hanya me- lah kamu mendekatinya." (al-Baqarah: 187)
lihat kulit dan permukaan luar saia. Adapun Huduud Nlah SWT juga bisa berarti hukum-
perbedaan pendapat di antara para fuqaha itu hukum Allah SWT yakni aturan dan batasan-
hanya pada masalah cabang yang bersifat ijti- batasan yang Dia tetapkan, sehingga manusia
hadi, bukan pada masalah-masalah prinsip, po- tidak boleh melanggarnya. Disebut huduud,ka-
koh dan tujuan. rena ia tidak boleh dilewati. Allah SWT berfir-
Akan tetapi, di sini memang sangat dibu- man,
tuhkan adanya usaha-usaha memperbarui pe-
maparan fiqih dengan gaya baru dan bahasa "ltulah hukum-hukum (huduud) Allah, maka
yang mudah, didukung dengan dalil-dalil yang janganlah kamu melampauinya (melanggar-
sahih untuk mengomparasikan pendapat-pen- nya). Barangsiapa yong melanggar hukum-
dapat fiqih yang ada, mengenali cara-cara me- hukum Allah, mereka itulah orang-orang yqllg
lakukan pen-tarjih-an atau tata cara dan aturan z a I im." (al- Baqarahz 229)

memilih pendapat yang lebih baik, tepat dan Hukuman hadd secara syara'menurut isti-
sesuai dengan ruang dan waktu. lah ulama Hanafiyah adalah, hukuman yang
Inilah yang berusaha saya lakukan dalam bentuk dan polanya telah ditetapkan, ditentu-
menyajikan kitab ini dengan mengerahkan se- kan dan dipatok oleh syara'yang wajib dilak-
gala kemampuan dan potensi yang ada untuk sanakan sebagai hakAllah SWT. Oleh sebab itu,
mengkaji dan meneliti setiap pendapat fiqih hukuman ta'zir tidak bisa disebut hadd,kare-
yang ada serta menggali dan memahami hu- na hukuman ta'zirbentuknya tidak ditetapkan
kum setiap permasalahan yang terdapht dalam dan ditentukan. Begitu juga, qishas tidak dise-
kitab-kitab fiqih klasik yang sangat luas dan but hadd, karena meskipun qishas adalah hu-
kompleks dengan harapan bisa mendapatkan kuman yang bentuknya telah ditetapkan dan
kemanfaatan dan faedah. ditentukan, akan tetapi qishas merupakan hak
manusia, bukan hakAllah SWT sehingga di da-
DEFINISI HADD lam qishas boleh terjadi pemberian maaf dan ke-
Kata"hadd" secara bahasa artinya adalah sepakatan rekonsiliasi (damai, shulh). Hukum-
al-man'u [mencegah, menghalangi), oleh kare- an-hukuman tersebut disebut huduud, karena
na itu seorang bawwaab [penjaga pintu) dise- hukuman-hukuman tersebut bisa mencegah
butjugahaddaad, karena ia bertugas mencegah seseorang terjatuh ke dalam kejahatan yang
dan menghalangi orang-orang masuk. Sanksi sama yang menyebabkan dirinya terkena hu-
dan hukuman disebut huduud, karena hukum- kuman tersebut.
an tersebut bisa mencegah dari melakukan tin- Yang dimaksud hukuman hadd itu sebagai
dakan-tindakan yang bisa menyebabkan terke- hak Allah SWT adalah, bahwa hukuman terse-
na hukuman tersebut. Huduud Allah SWT ada- but diberlakukan untuk menjaga dan melin-
lah mahoarim-Nya (ketentuan-ketentuan Allah dungi kehormatan, nasab, harta benda, akal dan
SWT yang tidak boleh dilanggar), karena itu jiwa dari berbagai bentuk gangguan dan pe-
adalah hal-hal yang dilarang. Allah SWT berfir- langgaran.ls6 Hanya saja, ada sebagian dari hu-
man,

156 Al-Mobrurth karya as-sarakhsi, 9, hlm. 36; Fathul Qadiinl,az4, hlm. 112; Al-Badaa'i',fuz 7, hlm. 33; Tabyiinul Haqaa'iqkarya
fuz
Az-Zaila'i, fuz 3, hlm. 163; Haaryiyah lbni Abidin, Juz 3, hlm. 154; Mughnil Muhtaaj,lu;z 4, hlm. 155.
FrqLH rsLAM ltLrD 7

kuman hadd tersebut seperti hukuman hadd dan ditentukan oleh Allah SWT sehingga siapa
zina dan menenggak minuman keras adalah pun tidak boleh ada yang melanggarnya. fuga
murni hak Allah SWI, yakni hak masyarakat berdasarkan pertimbangan, bahwa hukuman
(publikJ. Dan ada sebagian lainnya seperti hadd berdasarkan pendapat yang ashahh men-
hadd menuduh orang lain berbuat zina(qadzfl, cakup hal-hal yang merupakan hak Allah SWT
yang di dalamnya terdapat unsur hak Allah dan hal-hal yang merupakan hak manusia [in-
SWT dan unsur hak seorang hamba, yakni di dividu) termasuk di antaranya adalah hukum-
dalamnya terdapat dua unsur hak, yaitu hak an qishas.
pribadi dan hak umum (publik).1s7 Berdasarkan penjelasan di atas, bisa dike-
Sedangkan definisi hadd menurut istilah tahui bahwa kita memiliki dua istilah atau de-
jumhur fuqaha selain ulama Hanafiyah adalah, finisi hadd. Pertnma, definisi milik ulama Hana-
suatu bentuk hukuman yang telah ditentukan fiyah yang masyhuq, yaitu, membatasi istilah
dan ditetapkan secara syara', baikitu adalah se- atau sebutan hadd hanya pada bentuk hukum-
bagai hakAllah SWT (hakpublik) maupun hak an yang telah ditetapkan dan ditentukan pola-
hamba fhak individu). nya yang dijalankan sebagai hak Allah SWT,
yakni demi kepentingan komunitas (publik).
Hukuman hadd menurut ulama Hanafiyah ada
MACAM.MACAM HUKUMAN HADD
lima seperti yang telah kami sebutkan di atas,
Hukuman hadd bermacam-macam, ada hu- dengan memasukkan hukuman hadd hiraabah
kuman hadd perzinaan, hadd menuduh orang (penyamunan, perampokan) ke dalam cakupan
lain berbuatzina (qadzfl , hadd pencurian, hadd hukuman hadd pencurian, serta membedakan
hiraabah fpenyamunan, pembegalan), hodd me- antara hukuman hadd menenggak khamr (mi-
nenggak minuman keras dan sebagainya. numan keras yang terbuat dari anggur) de-
Ulama Hanafiyah mengatakan, hukuman ngan hukuman hadd mabuk-mabukkan, yaitu
hadd adalima, yaitu, hukuman hadd tindak pen- menenggak minuman keras yang terbuat dari
curian, hukuman hadd tindak perzinaan, hu- selain anggur seperti gandum, jagung madu
kuman hadd menenggak kham4, hukuman hadd dan sebagainya.
mabuk-mabukan, dan hukuman hadd menu- Kedua, definisi milik jumhur fuqaha selain
duh orang lain berbuat zina (haddul qadzf).lsB ulama Hanafiyah, yaitu menggunakan sebut-
Adapun tindak kriminal hiraabah [penyamu- an hadd untuk setiap bentuk hukuman yang
nan, perampokan) itu masuk ke dalam cakup- telah ditentukan dan ditetapkan polanya oleh
an pengertian tindak pencurian berdasarkan syara', baik apakah itu diberlakukan sebagai
arti kata pencurian yang lebih umum. Sedang- pemenuhan hak Allah SWT maupun hak indi-
kanmenurutselain ulama Hanafiyah, ada tam- vidu. Hukuman hadd menurut mereka ada tu-
bahan dua hukuman hadd lagi, yaitu hukum- juh, termasuk di antaranya adalah hukuman
an hadd qishas dan hukuman hadd murtad. hadd qishas dan hukuman hadd murtad.
Sehingga, menurut fuqaha selain ulama Hana-
Ketuiuh macam hukuman hadd ini akan
fiyah, hukuman hadd ada tujuh, berdasarkan kami paparkan dengan menjelaskan bahwa tin-
pertimbangan bahwa pengertian hadd adalah,
dakkriminal dengan sanksi hukuman haddada
suatu bentuk hukuman yang telah ditetapkan delapan, yaitu, tindak kriminal perzinaan, tin-

t57 Al-lariimah wa al-'Ilquubah karya Syaikh Muhammad Abu Zahrah, hlm. 64 dan berikutnya.
r58 Al-Bodoo'ij juz 7, hlm. 33
ISLAtvt IILID 7

dak kriminal qadzf (menuduh orang lain ber- tuhnya tembok atau bangunan, serta cara dan
buat zina), tindak kriminal menenggak minum- mekanisme pembuktian tindak pidana.
an keras, tindak kriminal pencurian, tindak kri-
minal hiraabah (penyamunan, pembegalan), HIKMAH DI BALIK PENSYARIATAN
tindak kriminal pemberontakan, tindakan mur- HUKUMAN HADD
tad, serta tindak pembunuhan secara sengaja Hikmah di balik pemberlakuan hadd atau
yang mengharuskan qishas, atas dasar pertim- hukuman-hukuman tersebut adalah untuk men-
bangan bahwa bentuk hukuman untuk semua cegah orang-orang dari melakukan kejahatan
tindak kejahatan tersebut polanya telah diten- tersebut, memberi efek jera, melindungi ma-
tukan dan ditetapkan oleh syara'. syarakat dari kerusakan, pembersihan diri dari
Ibnu fazi Al-Malikilse mengatakan, iinayat dosa. Ibnu Taimiyah mengatakan, di antara
atau tindak kriminal yang mengharuskan pe- bentuk rahmat dan kasih sayang Allah SWT
lakunya dihukum ada tiga belas, yaitu, pem- adalah, diberlakukannya hukuman untuk ber-
bunuhan, penganiayaan fisih zina, qadzf (me- bagai kasus kejahatan yang terjadi di antara
nuduh orang lain telah berbuat zina), meneng- manusia, baik kejahatan terhadap jiwa (nya-
gak minuman keras, pemberontakan, hiraabah wa), kejahatan terhadap fisik, kejahatan terha-
[perampokan, pembegalan), murtad, zindiq, dap kehormatan, kejahatan terhadap harta, ke-
menghujat Allah SWT, menghujat para nabi jahatan pembunuhan, kekerasan fisik (melu-
dan malaikat, sihin serta meninggalkan shalat kai), kejahatan menuduh orang lain berbuat
dan puasa. zina, dan kejahatan pencurian.
fika diperhatikan, kata "jinayat" dalam is- Allah SWT memberlakukan berbagai ben-
tilah fiqih Islam adalah jariimah (kejahatan, tuk hukuman atas berbagai bentuk kejahatan
kriminal, pidana). Al-Mawardi150 mengatakan, tersebut dengan sangat sempurna dan akurat
jariimah adalah larangan-larangan syara' yang yang mengandung kemaslahatan pencegahan,
Allah SWT mengancam pelakunya dengan hu- preventif, dan menimbulkan efek jera. Namun,
kuman hadd atau hukuman to'zir. Sebagaima- semua itu tetap dilakukan secara proporsional
na pula perlu dicatat juga, bahwa hukuman dengan berlandaskan pada asas keadilan dan
perilaku zindiq dan yang disebutkan setelah- tidak melampaui batas-batas pencegahan yang
nya di sini adalah hukuman mati, sama seperti berhak diterapkan terhadap pelaku. Oleh sebab
hukuman murtad. itu, Allah SWT tidak memberlakukan hukum-
Tema jinayat dikaji dalam pembahasan an potong lidah atau hukuman mati atas per-
tersendiri, karena para fuqaha membicarakan buatan berbohong, tidak memberlakukan hu-
tema jinayat tidak hanya terbatas pada perka- kuman pengebirian atas perbuatan zina, dan
ra-perkara yang mengharuskan hukuman qi- tidakpula memberlakukan hukuman mati atas
shas yang menurut iumhur itu adalah hukum- kejahatan pencurian.
an hadd, akan tetapi juga mencakup pemba- Akan tetapi, Allah SWT memberlakukan
hasan seputar diyat, kejahatan terhadap bina- hukuman bagi manusia atas berbagai kejahat-
tang, tata cara dan mekanisme kompensasi an tersebut sesuai dengan Asma dan sifat-sifat-
ganti rugi dalam kasus kecelakaan akibat run- Nya, seperti kebijaksanadn, rahmat, kasih sa-

159 Al-qo*ooriin Al-Fiqihiyyatt hlm. 344


760 At-Ahkoo^ As-Sulthaaniyyah, hlm. 211
Baglan 5: FIQIH UMUM ISLAM IILID 7

yang, kebaikan dan keadilan-Nya, agar berba- menuduh hukum potong tangan adalah kejam
gai musibah hilang, tidak ada ambisi dan do- dan terlalu keras. Mereka itu hanya memfo-
rongan untuk saling menganiaya, setiap manu- kuskan pandangan mereka pada kerasnya hu-
sia puas dan senang dengan apa yang telah di- kuman tersebut, namun mereka melupakan ke-
berikan kepadanya oleh Sang Pemilik dan Sang kejian serta kebiadaban tindak kriminal yang
Penciptanya, sehingga ia tidak memiliki do- dilakukan terpidana serta kengerian berbagai
rongan keinginan untuk merampas hak orang dampak bahayanya bagi masyarakat. Mereka
lain.151 meratapi tangan pencuri yang telah berdosa
Pelaksanaan dan pengimplementasian hu- yang dipotong, namun mereka tidak merasa
kuman hadd menghendaki empat hal. Pertama, miris dan ngeri terhadap kejahatan pencurian
keimanan dan keyakinan kepada Islam, baik da- yang telah dilakukan dan komplikasinya yang
lam aspek aqidah, syariat, dan manhai. Kedua, sangat berbahaya.
penerapan syariatAllah SWT dalam semua as- Berapa banyak kejahatan lain yang menyer-
pek, baik politik, ekonomi, maupun sosial. tai kejahatan pencurian ketika pelaku pencu-
l rian melancarkan aksinya. Berapa banyak ke-
Ketiga, pemahaman akal dan pemahaman ber-
dasarkan pengalaman akan faedah hukuman jahatan lain terhadap fisik orang-orang yang
hadd. Keempat, memerhatikan kemaslahatan tidak berdosa yang dilakukan saat pelaku me-
umum dan memprioritaskannya atas kemasla- lakukan aksi pencuriannya. Berapa banyak har-
hatan individu. ta kekayaan yang telah dirampas dan berapa
banyak orang yang berubah menjadi gelanda-
APAKA}T HUKUM POTONG TANGAN ngan dan jatuh miskin gara-gara harta dan pe-
ADALAH SEBUAH BENTUK PENYIKSAAN, nopang sumber rezeki mereka dirampas dan
KEJAM, DAN BENGIS? dicuri. Semua itu sepertinya tidak terlintas di
Sesungguhnya penerapan hukum potong benak orang-orang yang merasa iba terhadap
tangan adalah hukuman yang bisa memberi- beberapa gelintir tangan yang harus terpaksa
kan efek jera yang pas dan sesuai bagi si pelaku
dipotong demi menciptakan keamanan, keda-
sendiri dan bagi orang-orang sepertinya yang maian, dan stabilitas bagi semua masyarakat.
berkeliaran di tengah-tengah masyarakat. Oleh fadi, tujuan dari pemberlakuan hukuman hadd
sebab itu, penerapan hukum potong tangan adalah menjamin keselamatan masyarakat,
adalah sebuah bentuk rahmat dan belas kasih men-ciptakan stabilitas keamanan dan keten-
bagi seluruh manusia. Dalam catatan penielas tramannya, serta mencegah hal-hal yang meng-
undang-undang hukuman hadd pencurian dan ancam kemaslahatan utama umat.
perampokan nomor 148 tahun 1972 M yang Tidakkah mereka berpikir dan bertanya-
terbit di Libya, disebutkan hal berikut, tanya, mana yang lebih ringan bagi masyara-
kat, memotong satu atau dua tangan setiap ta-
Sebagian kalangan yang meragukan mung-
hun dan tidak ada lagi kasus pencurian, bah-
kin mengatakan bahwa hukuman potong ta-
kan setelah itu mungkin hampirtidakakan ada
ngan (dalam haddpencurian dan perampokan)
tangan yang terpotong lagi, semua masyarakat
adalah sebuah bentuk hukuman yang tidak se-
bisa hidup tenang dan tidak khawatir lagi ter-
suai dengan peradaban dan kemajuan. Mereka
hadap keselamatan harta dan jiwa mereka, atau-

161 Lihrt, Risaalahyang ditulis oleh Ibnu Taimiyyah tentang qiyas, hlm. 85; Risaalah tentang os-Siyaasah asy-Syar'iyyah, hlm. 98. Hal
yang sama juga bisa dilihat dalam kitab, Qawaa'id al-Ahkaamkarya Al:lzz lbnu Abdissalam, Juz L, hlm. 163-165; penielasan Ibnul
Qayyim dalam kitab, /'laam Al-Muwaqqi'iin,Jrtz 2, hlm. 95, 107 dan berikutnya.
FIqLH ISTAM JILID 7

kah memenjarakan puluhan ribu orang setiap Seiarah telah membuktikan, ketika masya-
tahunnya dan menjatuhkan hukuman kerja be- rakat Islam menerapkan hukuman hadd,mere-
rat sementara atau selamanya, semua itu hanya ka hidup dengan aman, damai, dan tenteram.
dalam kasus pencurian saja, kemudian meski- Bahkan pelaku kejahatan sendiri justru yang
pun begitu kasus pencurian tetap saja meraia- berusaha agar hukuman hadd diberlakukan ter-
lela bahkan semakin meningkat dan semakin hadap dirinya, karena ia ingin menyucikan di-
serius. rinya dan menghapus dosanya. Dulu, kawasan
Kita semua selalu mendengar berita ten- Hijaz -bahkan kawasan semenanjung Arab lain-
tang bank yang dirampok, kereta api dibajak di nya- menjadi lahan yang subur bagi berbagai
siang bolong, gudang-gudang disatroni maling, bentuk keiahatan pencurian dan pembegalan
berbagai kasus kejahatan terhadap harta yang yang sangat keji, bahkan terhadap para jama-
dibarengi dengan bentuk-bentukkeiahatan lain ah haii baik laki-laki maupun perempuan, se-
terhadap orang dan kehormatan yang sudah hingga di antara mereka tidak ada yang bisa
tidak terhitung jumlahnya serta hampir tidak kembali dengan selamat ke negeri mereka ke-
ada suatu ilmu, teknis maupun kekuasaanyang cuali hanya sedikit sekali.
bisa mencegah dan menanganinya. Lalu, ketika Hijaz -negara Arab Saudi- me-
Berbagai tindak kriminal serius tidak ada nerapkan hukuman hadd terhadap kedua ben-
yang bisa menghentikannya kecuali hukuman tuk kejahatan tersebut, sejak saat itu keaman-
yang berat dan efektif. Kata'uquubah (hukum- an mulai pulih kembali, tidak ada lagi pencu-
an) berasal dari kata 'iqaab (siksaan), dan se- rian, dan kelompok sindikat perampokan dan
suatu tidak bisa disebut 'iqaab jika masih me- pembegalan pun bubax, sehingga negara Arab
miliki kesan sifat lembek dan lemah. Hukuman Saudi akhirnya menjadi contoh teladan yang
yang berhasil adalah hukuman yang bisa me- mengagumkan dalam pemberantasan kejahat-
ngalahkan kejahatan, bukan hukuman yang jus- an pencurian dan perampokan. Padahal, sejak
tru dikalahkan oleh kejahatan. Para pembuat diberlakukannya hukuman hadd, tangan yang
undang-undang positif sendiri tidak mengang- dipotong tidak merepresentasikan kecuali ha-
gap kejam dan berat terhadap hukuman mati nya jumlah yang sangat kecil sekali tidak se-
bagi beberapa kejahatan serius. Tentu tidak di- banding dengan korban nyawa yang dibunuh
ragukan lagi, hukuman mati ini jauh lebih be- oleh para penyamun dalam satu kali aksi serang-
rat daripada hukuman potong tangan dalam an penyamunan. Ada sebuah sumber menye-
kasus kejahatan pencurian dan perampokan. butkan bahwa jumlah tangan yang dipotong di
fadi, yang diperhitungkan dan penting adalah kerajaan Saudi Arabi hanyalah enam belas saja
hukuman yang sesuai dan efektif dalam mela- selama kurun waktu dua puluh empat tahun.
wan kejahatan. Dari uraian di atas, jelas bahwa kesan ke-
Sejatinya, tentu tidak diragukan lagi bah- ras dan kejam pada hukuman potongan tangan
wa memotong tangan satu atau beberapa orang dalam kasus pencurian dan penyamunan, pada
pencuri yang bisa dihitung dengan jari tentu kenyataannya itu sebenarnya adalah rahmat
jauh lebih ringan daripada membiarkan keja- dan belas kasih menyeluruh bagi semua ma-
hatan pencurian tumbuh subur menggurita di syarakat, sehingga mereka terbebas dari ber-
tengah-tengah masyarakat menebar teror ke- bagai bencana dan ancaman bahaya luar biasa
takutan dengan berbagai kejahatan dan ke- yang ditimbulkan oleh kedua bentuk kejahat-
mungkaran yang diakibatkan oleh pencurian. an tersebut. Mengorbankan beberapa gelintir
Baglan 5: FIQIH UMUiI FrqH rstAM JILTD 7

tangan dan kaki para pendosa dan pelanggar dan memperlakukannya dengan baik.
hukum Allah SWT adalah jauh lebih ringan Sebuah syariat yang seperti ini, tidak
daripada membiarkan kejahatan memakan ri- mungkin hukum-hukum yang diberlakukannya
buan korban nyawa, badan, dan harta orang- dalam masalah hukuman hadd dipahami seba-
orang tidak berdosa. gai hukuman yang keras dan kejam. Akan te-
Bahkan keras dan beratnya hukuman itu tapi sebaliknya, itu adalah sebuah rahmat dan
sendiri sebenarnya adalah sebuah rahmat dan kasih sayang bagi umat manusia secara umum.
belas kasih bagi orang-orang yang hawa nafsu- Hanya melihatdampak dan efek hukuman hadd
nya membisiki, menghasut, dan mengajaknya pada sekelompok kecil orang yang menjalani-
berbuat kejahatan. Karena keras dan beratnya nya, tanpa melihat pengaruh dan efeknya di da-
hukuman tersebut akhirnya bisa mencegahnya lam masyarakat secara keseluruhan, adalah se-
buah pandangan yang terbalik, bahkan mung-
i
dari melakukan keiahatan tersebut, sehingga
ia bisa terhindar dari terjatuh ke dalam iurang kin itu adalah sebuah pandangan yang bias,
kejahatan. |adi, sisi keras dan beratnya hukum- tendensius, mencurigakan dan menimbulkan
an itu hanya terbatas pada skala yang sempit tanda tanya. Karena yang diperhitungkan dan
dan terbatas. Sedangkan pada waktu yang sama dipertimbangkan adalah kemaslahatan umat
itu bisa membawa kepada sebuah rahmat dan manusia secara keseluruhan, bukan kemasla-
belas kasih yang sangat luas dan menyeluruh hatan para penjahat yang benar-benar terbuk-
bagi masyarakat luas. Bagaimana tidah karena ti keiahatannya tanpa ada suatu indikasi yang
syariat Islam adalah syariat rahmat dan belas meragukan [syubhat).
kasih. Bukankah Allah SWT telah berfirman, Meskipun begitu, sudah tidak asing lagi
bahwa Islam sangat berhati-hati dan tidak ge-
"Tlthenmu telah menetapkan atas diri-Nya
gabah dalam meniatuhkan suatu vonis hukum-
kasih sayong." (al-An'aam: 54)
an hadd kecuali jika memang benar-benar ter-
Allah SWT adalah ZatYangMaha Pengasih bukti secara yakin dan pasti bahwa terdakwa
dan Penyayang. Ini adalah ucapan yang selalu memang benar-benar bersalah melakukan su-
kita lantunkan di setiap waktu dan kesempat- atu kejahatan. Hal ini ditunjukkan oleh sikap
an tatkala kita berzikir dan menyebut Allah Islam yang super ketat dalam menetapkan cara
SWT. dan mekanisme pembuktian. Kemudian, Islam
Rasulullah saw. bersabda, juga menerapkan prinsip "yudra'u al-hadd bisy
syubuhaat' (suatu hukuman hadd ditolak dan
i;;1'Wio;t1
"Orang-orang yang penyayang,
tidak diiatuhkan jika masih ditemukan adanya
di- indikasi-indikasi syubhat).
^rr"ko
ZatYang Maha Penyayang.'a62
sayang oleh Semua itu bertujuan untuk menghindari
Bahkan Rasulullah saw. memerintahkan ke- penjatuhan suatu hukuman hadd kecuali ha-
pada kita semua untuk menyayangi binatang nya dalam kondisi-kondisi perkecualian saja,

162 HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi dari Abdullah lbnu Amr r.a dengan redaksi,

ii,r';ii qrt ;]!ntLjq-|i i'S'i* ,:'):J, €'r'#| ,r',\i C'vtt*'j ,r-St ,"*'r.ir-iSi
"Orang-orang yang penyayang, mereka disayang oleh ZatYang Maha Penyayang. Sayangilah makhlukyang ada di bumi, maka kamu
akan disayang oteh makhluk yang ada di tangit. Rahim adalah kata yang diambil dari nama Allah SWT yaitu Ar-Rahmaan (Maha
Penyanyang), barangsiapa menyambung silaturrahim, ia akan tersambung dengan rahmat Allah dan barangsiapa memutus ikatan
silaturrahim, ia akan terputus dari rahmat-Nya."
FIQLH ISLAM IILID 7

dan penjatuhannya cukup terbatas padakondi- nyebutkan sepuluh perbedaan antara hukum-
si-kondisi perkecualian tersebut sehingga bisa anhadd dan hukumanta'zir. Kesepuluh perbe-
tercapai efektivitas pengaruhnya dalam mence- daan tersebut adalah seperti berikut,163
gah dan mempersempit celah terjadinya tindak
7. PENENIUAN BENTUK DAN FOLANYA
kejahatan seoptimal mungkin. Bahkan ada se- Hukuman hadd dan qishas telah ditentu-
bagian bentuk hukuman hadd seperti hukum- kan dan ditetapkan bentuk serta polanya oleh
an dera -dengan berdasarkan prinsip-prinsip syara', baik bentuk hukumannya maupun jenis
syara'nya- lebih disukai oleh banyak pelaku dan kategori kejahatannya. Sehingga seorang
kemaksiatan daripada hukuman penjara baik hakim tidak memiliki kewenangan dan otori-
lama maupun sebentar. Adapun hukuman ra- tas untuk menentukannya sesuai dengan situ-
jam, itu semata-mata hanya suatu hukuman
asi dan kondisi pelaku kejahatan atau situasi
mati dengan cara terbuka dan terekspos yang dan kondisi kejahatan yang dilakukan.
melambangkan sebuah pelampiasan kemarah- Adapun hukuman ta'zir, maka penentuan
an masyarakat terhadap orang yang melaku- bentuk dan polanya diserahkan kepada peni-
kan kejahatan terhadap kehormatan. laian dan kebijakan hakim untuk memilih
Di antara yang perlu diperhatikan adalah, bentuk hukuman dan sanksi yang pas dan se-
Islam sebelum memberlakukan undang-un- suai dengan situasi dan kondisi terdakwa, ke-
dang hukuman hadd,terlebih dahulu member- pribadiannya, presedennya, catatan kriminali-
lakukan berbagai undang-undang dan pera- tasnya, tingkat efek:tivitas pengaruh suatu hu-
turan yang bisa mencegah seseorang terja- kuman terhadap dirinya, tingkatan kondisi ke-
tuh dalam tindak kejahatan. Seperti, Islam me- jahatannya dan seberapa jauh efek kejahatan
merintahkan untuk menutupi aurat, menge- itu terhadap masyarakat.
nakan hijab, melarang percampuran antara Akan tetapi, perlu dicatat bahwa kewe-
laki-laki dan perempuan, melarang laki-laki nangan dan otoritas penentuan dalam masalah
berduaduan dengan perempuan asing, meme- hukuman ta'zir yang diberikan kepada hakim
rintahkan untuk bersegera menikah, mela- ini memiliki batasan dan aturan-aturan yang
rang segala bentuk sarana dan media yang harus diperhatikan dan dipenuhi. Di antara
bisa menimbulkan godaan dan fitnah, meme- batasan dan aturan-aturan tersebut yang ter-
nuhi kebutuhan-kebutuhan manusia dengan penting adalah, memilih di antara bentuk-ben-
menyediakan kesempatan dan lapangan kerja, tuk hukuman ta'ziryangdiakui oleh syara' yang
solidaritas dan kesetia kawanan masyarakat, menurut penilaiannya sesuai dan tepat untuk
menganiurkan bekerja, serta menjadikan ta- dijatuhkan atas kasus-kasus tindakan yang di-
kaaful (solidaritas, saling membantu) sebagai Iaporkan kepadanya dan kasus-kasus tindakan
jalan untuk mengarah kepada kerja dan meng- itu termasuk kategori tindakan maksiat. Lebih
hasilkan bukannya malah membuat seseorang dari itu, seorang hakim Muslim haruslah orang
tetap dalam lingkaran kemiskinan, kemalasan, yang sangat adil.
dan bergantung kepada orang lain. Bahkah menurut ulama Malikiyah, ulama
Syafi'iah dan ulama Hanabilah, seorang hakim
PERBEDAAN ANTARA HUKUMAN HADD
harus orang yang sudah mencapai tingkatan
DAN HUKUMAN TA'ZIR
seorang mujtahid. Dengan begitu, jelas bahwa
Al-Qarafi, salah satu ulama Malikiyah me-
kewenangan dan otoritas yang diberikan ke-
163 Al-Furuuq,fuz 4, hlm. t77-t13
rsrAM IILID 7

pada hakim tersebut bukanlah kewenangan mar ibnul Khaththab r.a. Kemudian ia diiatuhi
yang bebas tanpa ada batasan dan kontrol, hukuman dera sebanyak seratus kali atas per-
atau kewenangan yang tidak memberikan ber- buatannya itu.
bagai jaminan terhadap para terdakvva, atau Lalu ada seiumlah orang yang meminta-
kewenangan yang berpotensi merugikan pihak kan pengampunan untuknya, lalu ia berkata,
terdaloara meskipun itu akibat kesalahan atau "lngatkanlah aku apa tuduhannya, karena aku
ketidalrtahuan hakim, jika memang tidak kare- lupa." Lalu ia pun diiatuhi hukuman dera se-
na sikapnya yang berpihah berat sebelah dan banyak seratus kali lagi, kemudian setelah itu
tidak netral atau karena kezalimannya.l6a sekali lagi ia dikenai hukuman dera seratus
Meskipun begitu, dalam hal ini bisa saja kali. Karena menurut prinsip asal, hukuman se-
negara membuat dan mengesahkan suatu pro- padan dengan kejahatan yang dilakukan. Kha-
duk undang-undang hukum pidana yang me- lifah Umar Ibnu Abdil Aziz berkata, "Hukuman
ngatur segala hal yang berkaitan dengan tin- dijatuhkan sesuai dengan kadar kemaksiatan
dak kriminal dan hukuman ta'zirnya, untuk dan kejahatan yang dilakukan."
selanjutnya diiadikan sebagai buku pedoman Imam Abu Hanifah mengatakan, hukum-
bagi para hakim. Karena menurut hukum an ta'zir tidak boleh sampai melebihi hukuman
asal, kewenangan dalam menentukan ben- haddterendah, yaitu empat puluh kali dera (ini
tuk hukuman ta'zir adalah diberikan kepada adalah hukuman haddbagi seorang budak da-
imam, yakni kepala negara apabila ia adalah lam kasus keiahatan menenggak minuman ke-
orang yang mencapai tingkatan muitahid dan ras dan qadzf), akan tetapi paling tidak harus
langsung menangani sendiri otoritas pengadi- dikurangi satu deraan.
lan. Sehingga apabila otoritas pengadilan dipe- Sementara itu, Imam asy-Syafi'i memiliki
gang oleh para hakim mewakili kepala negara, dua qaul. Dan yang paling sahih di antara ke-
maka dalam menialankan kewenangannya itu, dua qaultersebutadalah sama seperti pendapat
para hakim tersebut harus berpatokan pada Imam Abu Hanifah. Hal ini akan kami jelaskan
aturan perundang-undangan yang dibuat dan lebih jauh lagi dalam kajian tersendiri. Dalil
disahkan oleh kepala negara. yang mereka iadikan landasan pendapat ini ada-
Fuqaha sepakat, tidak ada batas minimal lah, sebuah hadits yang terdapat dalam Shahih
untuk suatu hukuman ta'zir. Akan tetapi, me- Bukhari dan Shahih Muslim,
reka berbeda pendapat seputar batas maksi-
mal hukuman to'zir. Ulama Malikiyah menga- :ri f €. lt;i rF' oi tvtt; 't
takan, hukuman taz'ir adalah tidak memiliki nr
batas. Dengan kata lain, tidak ada batas maksi-
mal untuk hukuman ta'zir. Hal ini berdasarkan
"Janganlah kamqt sekalian mendera lebfh
pada ijma' para sahabat dalam kasus bahwa dari sepuluh kali datam selain hulatman hadd.'a66

Ma'n Ibnu Zaidahl5s membuat surat palsu de- Penggunaan hadits ini sebagai landasan
ngan mengatasnamakannya pada Umar ibnul pendapat tersebut disanggah, bahwa hadis ter-
Khaththab r.a. dan memalsukan setempel U- sebut diinterpretasikan dan dipahami dalam

164 M"k lrh dengan tema 'At-Ta'ziir" yangditulis oleh Dr. Abdul Aziz Amir; hlm. 50.
155 N".p"k ya, ia adalah Ma'n lbnu Aus. la.bukanlah Ma'n yang terkenal dengan kemurahan hati dan kebiiaksanaannya itu. Ia iuga

,tt llIffi;ffr'lllllii"n-*,sa'i dari Abu Burdah r.a dengan redaksi,


ISTAM lrlrD 7

konteks hukuman pendisiplinan (ta'diib) kare- cuali iika menurut dugaan kuat sang imam, hu-
na suatu kemaslahatan yang pendisiplinan itu kuman selain cambuk seperti dengan teguran
dilakukan oleh selain hakim, seperti yang di- keras dan perkataan sudah bisa memberikan
lakukan seorang majikan terhadap budaknya, kemaslahatan. Dengan kata lain, bahwa hukum-
seorang suami terhadap istrinya, seorang ayah an ta'zir apabila itu adalah karena hak Allah
terhadap anaknya. Atau yang dimaksudkan oleh SWT (hak masyarakat umum) maka imam ti-
hadits tersebut adalah hukuman dera terhadap dakboleh meninggalkannya, akan tetapi iawa-
selain orang mukallaf, seperti hukuman dera jib melaksanakannya. Akan tetapi, di dalam-
terhadap anak kecil, orang gila dan binatang. nya boleh ada pemberian ampunan dan me-
Sementara itu, ulama Hanabilah16T menga- mintakan ampunan jika memang ada suatu ke-
takan, hukuman ta'zir yang dijatuhkan atas maslahatan menghendaki hal itu, atau pelaku
orang yang berstatus merdeka tidak boleh hing- sudah jera tanpa harus dihukum ta'zir.
ga mencapai hularman haddterendah bagi orang Adapun hukuman ta'zir karena menyang-
merdeka, kecuali dalam kasus hukuman ta2ir kut hak individu, maka individu yang menjadi
yang disebabkan oleh tindakan persetubuhan, korban boleh memberi ampunan atau menun-
maka hukumannya boleh mencapai seratus kali tut selain hukuman ta'zir. Hal ini bergantung
dera namun tanpa ditambah hukuman peng- pada adanya pelaporan perkara ke pengadilan.
asingan. Ada versi pendapat lain mengatakan, Akan tetapi, apabila korban menuntut dilak-
paling tidak harus dikurangi satu (sehingga sanakannya hukuman ta'zir, imam harus me-
menjadi sembilan puluh sembilan kali dera), laksanakannya, tidak boleh memberikan am-
dan boleh menguranginya lagi sesuai dengan punan, tidak boleh memintakan ampunan, dan
pertimbangan dan kebijakan sultan. tidak boleh menggugurkannya.
Imam asy-Syafi'i mengatakan, bagi imam,
2. PELAKSANAAN
hukuman ta'zir adalah tidak wajib, sehingga
Hukuman hadd,danqishas ketika wali kor-
terserah kepada dirinya, ia bisa melaksanakan-
ban tidak memberikan ampunan, maka pe-
nya atau tidak melaksanakannya. Hal ini ber-
nguasa wajib melaksdnakannya. Di dalamnya
dasarkan pada kisah yang terdapat dalam se-
tidak boleh ada pengampunan, pembebasan
buah hadits sahih, Rasulullah saw. tidak men-
(ibraa), memintakan ampunan (ryafaat) dan
jatuhi hukuman ta'zirkepad,a seorang sahabat
pengguguran karena alasan apa pun.
Anshar yang mengatakan perkataan tidak baik
Adapun hukuman ta'zir, maka ada perbe-
kepada beliau berkaitan dengan hak pengair-
daan pendapat di antara para ulama. Imam
an Az-Zub air r.a,'Apakah itu karena Zub ai r ada-
Malih Imam Abu Hanifah, dan Imam Ahmad
lah putra bibi Anda?!"158 Karena hukuman ta'-
[jumhur) mengatakan, apabila hukuman fa'zir zirtidak ditentukan, maka itu tidak wajib bagi
itu adalah untuk hak Allah SWT maka wajib
imam, sama seperti seorang ayah memukul
dilaksanakan sama seperti hukuman hadd,ke-

!,:rl q.f €'\it,;ie-' aiJ;i'i3.'t


"Seseorang tidak boleh dijatuhi hukuman lebih dari sepuluh kali dera kecuali dalam kasus hukuman hadd." Lihat, Nailul Authaar, luz
7,hlm.149
167
Al-qo*rr'id karya lbnu Raiab, hlm. 3:-:r; Al-Mughnii,luz},hlm.324
168 Lihat,
/VarI ul Authaan |uz hlm. 307; A'laam At-Muwaqqi'iin,luz 2, hlm. 99; Jaami' Al-ttshuut,lr,tz9, hlm. 565. Hadits ini diriwayat-
5,
kan oleh Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi dan an-Nasa'i dari Abdullah Ibnuz Zubair r.a.
Baglan 5: FIQIH UMUM ISLAM IILID 7

anaknya, seorang guru memukul muridnya, dan 4. PENGKRITERIAAN PELANGGARAN YANG


seorang suami memukul istrinya. 16e D'LA'ruKAN SEBAGAI KEMAKSIATAN
ATAUKAH TIDAK
Dasar yang melatarbelakangi perbedaan
pendapat antara hukuman hadd dan hukum- Hukuman ta'zir adalah sebuah pendisi-
an ta'zir dalam hal ini adalah, hukuman hadd plinan (ta'diib) yang keberadaannya mengi-
adalah murni untuk Allah SWT sedangkan qi- kuti mafsadah (kerusakan, dampak negatif)
shas adalah terkait dengan hak individu [kor- yang ditimbulkan. Dalam banyak kasus, sering
ban) sehingga ia boleh memberikan ampunan kali hukuman ta'zir dijatuhkan tanpa ada tin-
di dalamnya. Adapun hukuman ta'zir, ada yang dakan kemaksiatan, seperti ta'zir yangdilaku-
merupakan hak Allah SWT dan ada yang meru- kan dalam rangka mendisiplinkan dan mem-
pakan hak individu. perbaiki perilaku anak kecil, binatang dan
orang gila, karena apa yang mereka lakukan
3. PENYES'UAIAN DENGAN PR'NSiIP DASAR
tidak terkategorikan sebagai kemaksiatan.
ATAU KAIDAH UMUM
Hukuman ta'zir disesuaikan dengan prin- Adapun hukuman hadd, tidak diterapkan
sip dasar atau kaidah umum yang menetap- kecuali pada kasus tindakan yang masuk kate-
gori kemaksiatan berdasarkan hasil pengamat-
kan bentuk hukuman ta'zir yang dijatuhkan
an induktif yang dilakukan.
berbeda-beda sesuai dengan kejahatan yang
dilakukan. Adapun hukuman hadd,sifatnya te- 5. GUAURNYA HUKUMAN
tap dan pasti, tidak berbeda-beda dikarenakan Hukuman ta'zirterkadang bisa gugur mes-
perbedaan ukuran dan tingkat keseriusan ke- kipun kita berpegang pada pendapat yang me-
jahatan yang dilakukan. Hal ini berdasarkan ngatakan bahwa pelaksanaan hukuman taZir
bukti bahwa dalam kasus pencurian, syariat adalah wajib bagi imam. Seperti jika pelaku-
menyamakan antara pencurian harta sedikit nya adalah anak kecil atau pelakunya adalah
seperti hanya satu dinar dengan pencurian orang mukallaf namun pelanggaran yang di-
harta banyak seperti seribu dinar misalnya. lakukannya adalah sebuah pelanggaran yang
fuga, dalam kasus menenggak minuman remeh yang jika diiatuhi hukuman maka tidak
keras, syariat menyamakan hukuman hadd-nya mewujudkan apa yang dikehendaki dari pen-
antara pelaku yang menenggak hanya satu te- jatuhan hukuman itu. Sebab jika diiatuhi hu-
tes saja dengan pelaku yang menenggak ba- kuman yang ringan, hal itu tidak bisa memberi
nyak misalnya. Sedangkan dalam hukuman qi- efek jera. Namun, jika dijatuhi hukuman berat,
shas, syariat menyamakan antara pembunuh- itu tidak bisa dilakukan karena kasus kejahat-
an dengan korbannya adalah seorang ilmuwan an yang dilakukannya adalah kejahatan yang
yangsalih, bertakwa, pemberani dan pahlawan, remeh.
dengan kasus pembunuhan dengan korbannya Adapun hukuman hadd, jika memang sta-
adalah orang biasa. tusnya sudah wajib dan positil bagaimanapun
juga wajib dilaksanakan dan sama sekali tidak
bisa gugur karena alasan apa pun.

169 Punggun"rn hadits ini sebagai landasan dalil pendapat tersebut disanggah, bahwa hukuman ta'zir dalam kasus tersebut adalah
hak Rasulullah saw. sehingga beliau boleh saia tidak melaksanakannya. Hal ini berbeda dengan hukuman tn'zir yang merupakan
hak Allah SW'T., maka tidak boleh ditinggalkan. Argumentasi yang didasarkan pada alasan karena hukuman toZir tidak ditentukan
sehingga tidak waiib dilaksanakan, juga disanggah, bahwa sesuatu yang tidak ditentukan oleh syara' terkadang ada luga yang wajib,
seperti nafkah istri, nafkah kerabat, dan hak bagian seseorang dari harta baitul mal.
FIQLH ISLAlvt ltLtD 7

6. EFEK DAN PENCARUH TOBAT ini menyempurnakan perbedaan nomor per-


Sesungguhnya hukuman to'zir bisa gugur tama di atas.
karena pelaku bertobat, dan di sini tidak di- 9. MEPERHAT'KAN DAN MEMPERT'MBANE
ketahui adanya perbedaan pendapat. Adapun KAN TEMPAT DAN WAKTU TERIADINYA
hukuman hadd, sebagaimana yang akan kami KE AHATAN
jelaskan, maka tetap tidak bisa gugur karena Sesungguhnya bentuk hukuman ta'zir
tobat berdasarkan pendapat yang shahih me- bisa berbeda-beda sesuai dengan masa dan
nurut jumhur ulama selain ulama Hanabilah, tempat. Hukuman ta'zir di suatu daerah, bisa
kecuali dalam kasus kejahatan hiraabah (mem- jadi di daerah lain itu justru dianggap sebagai
begal) karena dalam ayat hiraabah Allah SWT bentuk penghormatan.
berfirman,
70, HAK ALIAH SWT DAN HAK HAMBA
"Kecuali orang-orang yang tobat (di an- Hukuman ta'zir ada dua macam, ada hu-
tara mereka) sebelum kamu dapat menguasai kuman ta'zir yangdijatuhkan demi memenuhi
(menangkap) mereka; maka ketahuilah bahwa- hak Allah SWT seperti tindak kejahatan ter-
sanya Allah Maha Pengampun lagi Maha Pe- hadap para sahabat, kejahatan terhadap Al-
nyayang." (al-Maa'idah: 34) Qur'an dan berbagai bentuk penghinaan ter-
7. PILIHAN
hadap kehormatan-kehormatan agama Islam
lainnya. Ada pula hukuman ta'ziryangdijatuh-
Hukuman ta'zir mengandung beberapa
kan demi memenuhi hak hamba, yakni hak in-
opsi pilihan secara mutlak. Adapun hukuman
dividu, seperti menghujat dan menghina sese-
hadd,maka tidak ada opsi pilihan di dalamnya
orang, memukul, dan sebagainya.
kecuali hukuman hadd dalam kejahatan hi-
Adapun huku man hadd, menurut para imam
raabah.
madzhab yang ada, semuanya merupakan hak
8. MEMPERHAT'KAN DAN MEMPERT'M. Allah SWT (hak publik) kecuali hukuman hadd
BANCKAN HAL.IIAL YANC MERINGANXAN. untuk kejahatan qadzf, maka di dalamnya ter-
Sesungguhnya bentuk dan tingkat hukum- dapat perbedaan pendapat seperti yang akan
an ta'zir bisa berbeda-beda bergantung pada dijelaskan di bagian mendatang.
kondisi pelaku, korban dan bentuk kejahatan- Di antara titik perbedaan antara hukuman
nya. Dalam arti, bentuk hukuman tu'zirbisaber- hadd dengan hukuman ta'zir menurut Imam
beda-beda bergantung kepada individu yang asy-Syafi'i adalah, kebinasaan (talafl yang ter-
terkait dan kejahatannya. Oleh sebab itu, da- jadi sebagai efek pelaksanaan hukuman hodd,
lam menjatuhkan vonis hukuman ta'zir harus statusnya adalah sia-sia (al-hadr, tidak ada
memerhatikan dan mempertimbangkan besar- pertanggungjawaban apa-apa terhadapnya, ti-
kecilnya kejahatan yang dilakukan, kondisi pe- dak ada kompensasi dan denda apa-apa). Akan
laku, dan korban. tetapi, jika suatu kebinasaan terjadi akibat su-
Adapun hukuman hadd, bentuknya tetap atu hukuman to'zir, itu mengharuskan adanya
dan tidak berbeda-beda karena perbedaan pe- pertanggungjawaban dan denda. Hal ini ber-
laku. Kondisi dan hal-hal yang meringankan ti- dasarkan pada sebuah kisah pada saat Umar
dak berpengaruh apa pun terhadap kejahatan ibnul Khaththab r.a. memanggil seorang pe-
yang ancaman hukumannya adalah hadd atau rempuan yang sedang hamil untuk mengha-
qishas. f ika diperhatikan, perbedaan kedelapan dap kepadanya.
r Baglan 5: FIQIH UMUM

Perempuan itu ketaktrtan hingga menye-


FIQLH ISI.AM JILID 7

dan perbuatan keii seperti yang ditegaskan


babkan kandungannya mengalami keguguran. dalamAl-Qur'an dan sunnah, komitmen dalam
Lalu Umar ibnul Khaththab r.a. pun meminta menjalankan kewajiban amar ma'ruf nahi
pandangan kepada Ali ibnu Abi Thalib r.a. ter- munka4 memperkuat hukum-hukum pokok
kait kejadian itu. Kemudian diputuskan bahwa dengan berbagai bentuk aturan dan sanksi per-
dalam kasus tersebut ditetapkan denda diyat data seperti status batal dan rusak dalam ma-
janin. Selanjutnya terdapat perbedaan, siapa- salah akad dan transaksi, serta dengan berba-
kah yang harus menanggung dan membayar gai aturan dan sanksi pidana seperti hukuman
diyattersebut. Ada pendapat mengatakan, bah- hadd, d,an hukuman ta'zirberupa teguran dan
wa yang harus menanggung dan membayar di- kecaman, penjara, serta pukulan yang tidak
yat tersebut adalah aaqilah-nya si pemimpin. menghinakan dan memalukan.
Ada versi pendapat lain mengatakan, pemba- Semua itu memiliki kontribusi yang kon-
yaran diyat itu diambilkan dari Baitul mal. struktif dalam menciptakan sebuah masyara-
Adapun menurut Imam Abu Hanifah, kat Islam yang bersih dan bersahaja dengan
Imam Malik dan Imam Ahmad, dalam hal ini tingkat angka kejadian kriminalitas yang sa-
tidak ada pertanggungjawaban dan denda apa ngat rendah serta menekan angka kejadian
pun secara mutlak. oleh sebab itu, jika ada perbuatan dosa-dosa besar secara signifikan.
seorang imam menjatuhkan hukuman hadd Fakta dan realita kehidupan umat Islam
atau hukuman ta'zir terhadap seseorang, lalu dalam perjalanan sejarahnya secara global
ia mati karena hukuman tersebut, maka darah- membuktikan kesempurnaan, kompetensi, dan
nya adalah sia-sia [mati konyol). Karena dalam kapabilitas sistem dan tatanan syariat Islam
kedua kasus tersebut [pelaksanaan hukuman tersebut. Karena jika dibandingkan dengan
hadd atau hukuman ta'zir), si imam adalah se- umat-umat lain dan negera-negara maju pada
bagai pihak yang diperintahkan untuk melak- masa sekarang ini yang di dalamnya terjadi
sanakan hukuman tersebut, sementara tindak- satu atau dua tindak kriminalitas dalam se-
an seseorang yang diperintahkan tidak teri- tiap detiknya, umat Islam adalah umat yang
kat dengan syarat harus adanya keselamatan paling rendah kecenderungan tindak krimi-
akibat.lTo nalitasnya.
Statistik angka kriminalitas di dalam ma-
syarakat Islam adalah tercatat yang paling ren-
POLITIK DAN KEBIJAKAN UNDANGUNDANG
dah selama mereka memegang teguh agama-
HUKUM PIDANA DALAM ISI.AM DAN
nya, berkomitmen terhadap akhlak Islam yang
PENGARUHNYA DALAM MEMPERBAIKI
kokoh serta mengikuti petunjuk Al-Qur'an,
MASYARAKAT
sunnah, dan perilaku generasi salafushshalih,
XATA PENGANTAR kecuali beberapa kejadian kriminalitas perse-
Sesungguhnya sistem dan tatanan syariat orangan (oknum) yang bersifat kasuistik ka-
Islam pada aspek penjelasan hal-hal yang di- rena adanya penyimpangan, kebodohan, sifat
haramkan dan dilarang, pada aspekkomitmen- primitif, atau dorongan-dortingan sikap fana-
nya dalam menindak dengan tegas tanpa pan- tisme politik, yang kesemuanya itu karena be-
dang bulu terhadap para pelaku kemungkaran lum sempurnanya pembentukan karakter Is-

770 Asy-Syarhul Kabiirkarya Ad-Dardir dan Haasyiyah Ad-Dasuqi, luz 4, hlm. 355; Raddul Muhtaar karya Ibnu Abidin, Juz 3, hlm. 196.
Lihat iuga, Risaalah At:Ta'ziir, hlm. 51 dan berikutnya.
rsrAM IrrrD 7

lam yang benar pada dirinya, serta pendidik- 8. Hukuman dan hak-hak asasi manusia da-
an, kesadaran dan pengetahuan keagamaan lam Islam.
yang memadai. 9. Legalitas tindak kriminal dan hukuman,
Setiap orang yang menelaah kajian ini, atau vonis kejahatan dan hukuman harus
yaitu politik dan kebijakan penerapan hukum- sesuai dengan hukum perundang-undang-
an dalam Islam dan pengaruhnya terhadap an, atau prinsip "tidak ada vonis kejahatan
perbaikan masyarakat, bisa mendapatkan ke- dan hukuman kecuali berdasarkan nash,"
yakinan yang cukup akan kebenaran hakikat dan dampaknya terhadap fenomena keja-
dan realitas tersebut, serta memahami akan ke- hatan.
sempurnaan dan kemurniannya melalui peng- 10. Hal-hal yang menjadi penghalang hukum-
amatan dan pengkajian terhadap prinsip-prin- an, hal-hal yang menjadi penghalang mun-
sip teoritis dan realita praktis di negara-nega- culnya pertanggungjawaban, sebab-sebab
ra yang menerapkan hukum-hukum syariat pembolehan, dan kemanusiawian hukum-
Islam. an.

RANCANGAN PEMBAHASAN 11. Berbagai hasil nyata perbaikan terbesar


t. Konsep-konsep dasar tentang tindak kri- politik hukuman dalam Islam.
minalitas dan keadaannya pada masa se-
7. KONSEP.KONSEP DASAR TINDAK
karang dikarenakan hilangnya kontrol KRIM'NALITAS DAN KONDISI KEIADIAN
agama. T'NDAK KR'MINALITAS PADA MASA
2. Prinsip-prinsip pokok politik dan kebi- SEKARANG SEBACAI AK'BAT HILANGNYA
jakan hukuman atau undang-undang pi- KONTROL AGAMA
dana Islam. Kejahatan adalah sebuah fenomena sosial
3. Macam-macam hukum syara' serta dua yang sudah ada sejak dahulu kala, akan terus
peran yang dimilikinya, yaitu peran pence- ada dan selalu mengalami perkembangan. Ke-
gahan (preventif) dan peran penanganan jahatan memiliki banyak dampak negatif dan
(rehabilitatif,). sangat merugikan. Kejahatan menurut pema-
4. Macam-macam hukuman dalam Islam dan haman manusia adalah, suatu tindakan me-
pengaruhnya dalam mencegah teriadinya nyimpang yang dilarang oleh undang-undang
kriminalitas. negara dan memiliki sanksi hukum, atau tin-
5. Implementasi prinsip-prinsip politik hu- dakan melawan perintah dan larangan un-
kum pidana Islam; sarana dan instrumen dang-undang.171
hukuman, target dan tujuannya, serta se- Pengertian dan konsep kejahatan selalu
berapa jauh efektifitasnya dalam menekan mengalami perkembangan dari satu masa ke
angka kriminalitas. masa yang lain, dan dari satu masyarakat ke
6. Prinsip-prinsip hukuman dalam syariat masyarakat.lain dalam periode yang sama.
Islam dan pengaruhnya dalam peringanan Jariimah (kejahatan, kriminal, pidana) dalam
hukuman. terminologi fiqih Islam biasa disebut jinayat
7. Hukuman hadd, hikmah, dan pengaruh dalam arti dan pengertian khusus. Al-Qadhi
penerapannya dalam mencegah kriminali- al-Mawardi mengatakan, jariimah adalah per-
tas. kara-perkara yang dilarang oleh agama dan

r7L Al-1arii^ah wat Tanmiyah karya Dr. Husni Darwisy Abdul Hamid, hlm. 13, 7S; Qaanuun Al-Ilquubaat, al-Qism al-Aam karya Dr.
Umar Said Ramadhan, hlm. 35
rIQLH ISI.AM JILID 7

Allah SWT mengancamnya dengan hukuman anggap sebagai sarana memberi pembelaan
hadd atau hukuman te'zir.r7z Sesuatu yang di- dan perlindungan kepada masyarakat dari an-
larang ada kalanya berupa tindakan melaku- caman bahaya kejahatan. Hukuman menurut
kan sesuatu yang dilarang atau meninggalkan arti dan pengertian terbarunya memainkan
sesuatu yang diperintahkan. fungsi dan peran perlindungannya terhadap
finayat dalam artinya yang umum adalah, masyarakat dalam tiga fase.
setiap perbuatan yang diharamkan secara sya- Pertama, fase pembuatan undang-undang
ra', baik apakah perbuatan itu dilakukan ter- pidana untuk memunculkan ketakutan terha-
hadap jiwa, harta atau yang lainnya' Ini adalah dap ancaman hukuman. Kedua, fase pengadil-
makna dan pengertian iariimah fkejahatan, kri- an, yakni ketika memutuskan vonis hukuman,
minal) menurut sebagian besar pakar hukum, untuk melindungi masyarakat dari kejahatan-
karena mereka menjelaskan kriteria iariimah kejahatan baru, meskipun vonis hukuman itu
dengan mengatakan, iariimah adalah setiap per- belum dilaksanakan. Ketiga, fase realisasi dan
buatan yang dilarang oleh undang-undang dan eksekusi vonis hukuman, yakni ketika dilaksa-
ada sanksi hukum yang ditetapkan untuknya. nakannya eksekusi hukuman yang telah divo-
Fenomena kejahatan adalah salah satu niskan, untuk memperbaiki dan merehabilitasi
stigma yang menempel pada komunitas ma- perilaku terpidana, sehingga ia tidak mengu-
syarakat yang diakibatkan oleh konflik dalam langi lagi kejahatannya.
memenuhi berbagai kebutuhan individu-indi- Dilihat dari aspek sosial, bentuk kejahatan
vidu yang tidak terbatas. Ide dan pikiran ten- bermacam-macam. Ada kejahatan terhadap
tang balasan atau hukuman muncul secara ala- harta milik, seperti delik pencurian, meracuni
mi dalam setiap kelompokkomunitas manusia, binatang ternak, pembakaran, kej ahatan terha-
meskipun ada keragaman dalam bentuknya, dap jiwa dan individu seperti memukul, mem-
atau keragaman sudut pandang dan orientasi bunuh dan merusak kehormatan, kejahatan
dalam menentukan tujuan dan maksud hukum- terhadap aturan dan ketertiban umum, keja-
an, apakah itu adalah sebagai bentuk balas den- hatan terhadap keamanan negara seperti me'
dam terhadap pelaku kejahatan, ataukah untuk lakukan pengrusakan dan meniadi agen mata-
menciptakan keadilan, ataukah untuk mem- mata, kejahatan terhadap agama dan pemeluk-
perbaiki dan meluruskan terpidana.173 nya seperti melakukan pengrusakan dan peng-
Namun pada kenyataannya, maksud dan hinaan terhadap tempat-tempat ibadah dan
tujuan dari suatu hukuman adalah kombinasi mengganggu orang-orang yang sedang menger-
jakan shalat, kejahatan terhadap keluarga se-
antara ketiga hal tersebut. Karena sanksi hu-
kuman dijatuhkan untukmemberikan efek jera perti menerlantarkan anak, perzinaan dan per-
dan rasa takut, untuk memperbaiki dan melu- selingkuhan, keiahatan moral seperti melaku-
ruskan [rehabilitasi) secara bersamaan, serta kan perbuatan-perbuatan tidaksopan dan me-
untuk mdmberikan rasa keadilan di hati ma- malukan di tempat-tempat umum.174
syarakat. Pada masa sekarang ini, kejahatan sangat be-

Pada akhirnya, perkembangan yang ada ragam dan bermacam-macam bentuknya, para
pelaku kejahatan pun semakin pinta4, kreatil
berujung pada pandangan bahwa hukuman di-

r72 AI-Ahkoo^ As-Sulthaniyyah, hlm. 211


173 Al-liror^ wa at-'lqaab Mrshr: karya Dr. Hasan Al-Mirshafawi, hlm. 231
fi
17 a
Al-1 orii^rh wat Tanmiyah, hlm. 2l-22
--

rstAM IILID 7 FQIH UMUfI

inovatif dan bahkan semakin berani. Mereka cara keii dan kejam.177 Banyak kalangan yang
melakukan berbagai kejahatan yang hampir ti- mulai menyerukan diberlakukannya kembali
dak pernah terbayang dalam benak dan pikir- hukuman mati.
an bahwa ada orang yang akan melakukannya, Konsumsi dan kecanduan narkoba sema'
seperti memperkosa perempuan padahal ia se- kin merebak, di Italia saja, korban meninggal
dang berjalan di ialan umum, menculik anak dunia akibat mengonsumsi narkoba meningkat
kecil dan kaum wanita untuk diperdagangkan hingga mencapai angka 500 korban. Data statis-
(traficking). tik Organisasi Kesehatan Internasional (WH0)
Kantor berita Reuters menyebutkan, seo- pada tahun 1985 M menunjukkan bahwa jum-
rangperwiratinggi dalam jajaran pasukan pen- lah pecandu narkoba di seluruh dunia menca'
jaga perbatasan di Bangladesh mengatakan, pai angka tiga puluh dua juta orang. Mufti Me-
personel pasukan penjaga perbatasan berha- sir meminta diberlakukannya hukuman mati
sil menyelamatkan sekitar enam puluh orang secara terbuka di hadapan publik terhadap
termasuk di antaranya adalah anak-anak dan para sindikat perdagangan narkoba, supaya
perempuan dari sindikat kej ahatan perdagang- bisa menjadi pelajaran dan memberikan efek
an manusia antarnegara untuk dipekerjakan jera, karena penyebaran narkoba di Mesiryang
sebagai pekerja seks dan ada yang dijadikan sangat tinggi.l78
sebagai objek perdagangan organ tubuh ma- Angka kriminalitas di Inggris terus menun-
nusia. Pemerintah, pada tanggal 1-7-1988 M jukkan angka peningkatan yang sangat signifi-
telah mengajukan rancangan undang-undang kan, begitu pula di Amerika Serikat, seperti pem-
ke parlemen yang berisikan tuntutan hukum- bunuhan, pencurian, pemerkosaan,dan peng-
an mati bagi para sindikatpelaku perdagangan aniayaan. Bahkan angka kriminalitas di Ameri-
perempuan.lTs ka serikat naik lebih dari sepuluh kali Iipat
Aktivitas sindikat perdagangan anak me- pada periode antara kurun waktu tahun 1950
nunjukkan tren terus meningkat tajam. Di du- dan 1964 sebagai efek kemajuan tingkat eko-
nia, setiap tahunnya ada satu iuta anak menjadi nomi di kota New York, Atlanta, dan Boston.
korban sindikat penculikan dan perdagangan Fenomena mengonsumsi narkoba tersebar di
anak.176 Sekarang ini, di dalam tubuh Zionis Eropa, Asia, dan Afrika. fumlah penderita HIV/
terdapat dua ribu anak Brazil hasil penculikan. AIDS atau perilaku seks menyimpang semakin
Zionis juga membekali Israel dengan enam be- meningkat tajam, hingga jumlah mereka di du-
las milisi yang bertugas mempelaiari teknik dan nia mencapai angka lebih dari sepuluh juta.17e
cara-cara melancarkan aksi penculikan anak. Angka kriminalitas penjarahan dan pe-
Di Prancis, selama beberapa bulan pada tahun rampasan di Inggris meningkat LZo/o pada ta-
1987 dan 1988, menghadapi sebuah fenomena hun 1987 M dan mencapai 45,000 kasus sebagai
sosial yang sangat mencekam dan menakutkan, dampak naiknya rata-rata tingkat kesej ahtera-
yaitu fenomena penculikan anak perempuan di an dan hilangnya kontrol agama. Karena per-
bawah usia sepuluh tahun dari tempat-tempat adaban modern yang jauh dari petunjuk Allah
umum untuk diperkosa kemudian dibunuh se- SWT, iauh dari agama dan ajaran-ajarannya,

175 Harian AI- Bayaan UniEmirat Arab, 2


/7 / 1988 M
17 6 Harian Al-lttihaad tJni Emirat Arab, 23 /6 /1988 M
t7 7
Harian Al - I ttiha a d tJni Emirat Arab,
30 / 4 / tgBS M, 3 / lO / 1988 M
178 HarianAI-FajrtJniEmiratArab,22/gllgilEM,HarianAl-tttihad,S/10/t988M
r7e Al-Mrlotloh Al-Arabiyyah li Ad-Diraasaat Al-Amniyyah Riyadh, bulan Dzulhiijah 1406 H/Agustus 1986 M, hlm. 106
Baglan 5: FIQIH UMUM
rsLAM )ILID 7

akan menghasilkan berbagai fenomena krimi- kan perilaku keiahatan. Namun sayangnya, pe-
nalitas menyimpang seperti itu serta memun- ran dan pengaruh ilmu humanoria dalam reali-
culkan berbagai paham filsafat materialisme tas kehidupan modern dan peradaban materi-
yang sesat. Semua itu memberikan sinyal akan alisme modern rata-rata lemah, padahal suatu
kehancuran bangunan peradaban modern yang ilmu pengetahuan seharusnya bisa berperan
berlandaskan pada materi belaka, mengenyam- dan memberi pengaruh dalam penurunan rata-
pingkan aspek moral, agama dan nilai-nilai ke- rata angka kejahatan. Di mana ada kebodohan,
manusiaan, serta keluar dari ialur keadilan, di situ angka kriminalitas tinggi.
persamaan, dan pemerataan.
Contoh, pada tahun 1986 M, jumlah peng- 2. PR//NSIP|PR/,NSIP DASAR PIOLIT,K DAN
huni penjara yang sedang menunggu kematian KEB'IAKAN HUKUM PIDANA
'SLAM
di Amerika Serikat mencapai catatan angka ter- Menurut pandangan para pakar filsafat
tinggi di negara tersebut. Rata-rata angka hu- hukum positil strategi pencegahan tindak kri-
kuman mati yang dilaksanakan terus menga- minalitas dan pengimplementasian fungsinya
lami peningkatan terus-menerus' Bukti-bukti menuntut adanya identifikasi target dan tu-
yang ada menunjukkan, pemberlakuan hukum- juan-tujuan politik hukum pidana serta harus
an mati di Amerika Serikat dilakukan secara terdefinisikan dengan kriteria-kriteria dasar
semena-mena, memihak, rasis, dan tidak adil. berikut,
Di antara narapidana yang menunggu hu-
a. Komprchenslf
kuman mati tersebut terdapat seiumlah pende-
Arti pengimplementasian strategi tersebut
rita gangiJuan jiwa atau keterbelakangan men-
adalah terhadap semua bidang politik dan ke-
tal, juga terdapat sejumlah orang yang umur-
bijakan hukum pidana dengan spesifikasi tin-
nya masih di bawah delapan belas tahun keti-
dak kriminal, hukuman, dan pencegahan'
ka mereka melakukan kajahatan. Kurang lebih
separuhnya adalah orang kulit hitam dan ba- b. lntegral
nyak di antara mereka yang divonis hanya se- Dalam arti, harus seialan dengan target,
mata-mata berdasarkan otoritas kehakiman. visi, misi dan tuiuan-tujuan politik, sosial dan
Berbagai studi dan penelitian yang dilakukan ekonomi.
menunjukkan bahwa pelaksanaan hukuman
c. Praktls
mati di Amerika Serikat dilakukan berdasar-
Strategi tersebut harus berlandaskan pada
kan pada diskriminasi rasial.lso
suatu metode praktis, misalnya memperhati-
Kemaiuan ilmu dan teknologi tidak bisa
kan seberapa jauh efektivitas hukuman dalam
menjadi faktor pencegah teriadinya berbagai
bentuk perampasan kebebasan seperti kurung-
tindak kriminalitas. Karena ilmu dan teknologi
an penjara disertai dengan kerja berat dalam
tersebut dipenuhi dengan warna dan corak
merealisasikan suatu target dan tujuan terten-
murni materialisme yang kebanyakannya iauh
tu, yaitu mempersiapkan terpidana supaya bisa
dari kecenderungan humanisme. Adapun ilmu-
kembali menjalani kehidupan sosial secara
ilmu humanoria itulah ilmu yang bisa mena-
normal.181
jamkan perasaan, emosi dan kesadaran, melu-
ruskan watak dan karakteL serta bisa mene-

180 L"po."n y"ng dipublikasikan oleh organisasi amnesti internsional, tahun 1986, hlm. 1
l8l At-lariimahwatTanmiyah,karya Dr' Husni Darwisy, hlm' 89
FIQLH ISTAM JILID 7

Kami melihat, kriteria-kriteria tersebut se- jadi warga negara yang baik dengan menjalani
luruhnya diakomodasi oleh sistem kebijakan kehidupannya berdasarkan jalan hidup yang
hukuman dalam lslam. Adapun kriteria per- benax, hanya sekelompok tipe manusia saja
tama, yaitu komprehensil maka seluruh aspek yang tidak bisa diluruskan dengan hukuman
kriminalitas kehidupan modern telah tercakup penjara.
dalam sistem pengharaman, pelarangan, pen- Lebih dari itu, sesungguhnya politik dan
cegahan, penentuan bentuk-bentuk kriminali- kebijakan pidana Islam memiliki lahan lain,
tas dan hukuman yang ada dalam Islam. Tidak yaitu yang tecermin pada sistem pencegahan
ada suatu perkara yang membahayakan kemas- tindak kejahatan sebelum terjadi, yaitu sistem
lahatan individu dan masyarakat umum kecu- pengawasan dan kontrol yang dikenal dengan
ali itu pasti diharamkan oleh syariat Islam dan sebutan amar ma'ruf nahi munkar yang di-
mengancamnya dengan hukuman akhirat atau berlakukan pada semua bidangkehidupan, ter-
hukuman di dunia. utama di pasar-pasar umum. Sebagaimana pula,
Adapun kriteria kedua, yaitu integral, maka menerapkan berbagai aturan, pola dan hukum-
sistem dan aturan penetapan bentuk-bentuk hukum syara'baik dalam bidang ibadah, mua-
tindak kriminal dan hukuman dalam Islam bisa malah maupun moral, memberikan pencerah-
merealisasikan seluruh target dan tujuan-tu- an kepada masyarakat tentang ajaran-ajaran
juan yang diharapkan, baik tujuan-tujuan poli- agama mereka, menuntun mereka ke jalan
tik, sosial maupun ekonomi, seperti hukuman yang lurus, menggunakan metode targhiib (pe-
bagi para pemberontak, penyamun, perbuatan mikatan) dantarhiib (penakutan) dengan meng-
zina, qadzf [menuduh orang lain telah berbuat gunakan ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits.
zina), pelanggaran terhadap harta dan indivi- Semua itu dipastikan akan membawa ke-
du seperti pencurian, penjambretan, penyero- pada terciptanya indMdu dan masyarakat yang
botan, pencopetan, penggelapan, penjarahan, baik, serta mampu menekan angka kejadian
pembakaran, dan sebagainya. kriminalitas. Karena semua itu memiliki dam-
Adapun sasaran praktis hukuman, itu tam- pak yang nyata pada edukasi, kultutl usaha
pak jelas sekali terlihat melalui implementasi pelurusan akhlak dan kehidupan sosial, pelu-
hukuman secara nyata selama itu dilakukan rusan tindakan menyimpang serta dorongan
dalam koridor aturan, kaidah dan norma-nor- positif ke arah kehidupan yang lebih baik dan
ma syariat dalam hal pelaksanaannya, penga- lebih lurus.
wasan dan pengarahannya, usaha-usaha reha-
bilitasi yang terus-menerus dalam penjara de- 3. MACAIWMACAM HUKUM SYARA'SERTA
PERAN PENCEGAHAN (PREVENT'F) DAN
ngan berbagai bentuk dan cara yang beragam
PENANGANAN (REHABIL'TATIF) YANG
mulai nasihat dan pengarahan, pemberian ber- DIMA'NKANNYA
bagai kegiatan positif, penyadaran, meningkat-
|ika diperhatikan, sesungguhnya hukum-
kan pemahaman dan kesadaran akan berbagai
hukum syara'bisa dikelompokkan menjadi dua,
dampak bahaya kejahatan. yaitu hukum-hukum pokok dan hukum-hukum
Karena penjara misalnya, dalam berbagai pendukung atau hukum-hukum penjera.
kasus kejahatan yang bentuk hukumannya ada-
Hukum-hukum pokok yang bersifat asasi
lah ta'zir, menjadi sebuah sarana dan media adalah hukum-hukum yang membentuk sis-
yang bisa mengubah para penghuninya men-
tem atau tatanan dasar syariat dalam koridor
jadi baik, berperilaku lurus dan kembali men-
pengharusan (perintah) dan pelarangan. Yang
Ba€lan 5: FIQIH UMUM
FrqH rsrAMlrLIDT

diinginkan dari pelarangan adalah, meniaga nal, seorang penguasa mungkin melakukan pe-
dan menjauhkan orang-orang dari perkara- langgaran terhadap suatu perianiian tanpa ada
perkara terlarang yang jika dilakukan maka alasan yang dibenarkan, ia tidak dijatuhi hu-
akan memunculkan kemudharatan yang nyata kuman atas perbuatannYa itu.
terhadap agama, jiwa, harta, akal atau kehor- Dalam masalah waris dan hak-hak umum,
matan. Oleh sebab itu, pengharaman perkara mungkin ada salah seorangahli waris yang me-
yang haram adalah bertujuan untuk menghin- lakukan kezaliman dengan mengambil sesua-
dari tindakan menimbulkan kemudharatan dan tu dari harta pusaka tanpa hah seorang per-
terkena kemudharatan. Banyak perkara yang di- sonil pasukan mengambil sesuatu dari harta
haramkan tidak memiliki ancaman hukuman di ghanimah tanpa hak, ia tidak mendapatkan hu-
dunia, akan tetapi hukumannya hanya hukum- kuman di dunia. Dalam masalah ahwaal syakh-
an di akhirat. shiyyah,terkadang ada seorang laki-laki mela-
Tindakan menyekutukan Tuhan, durhaka kukan suatu tindakan yang merugikan seorang
kepada kedua orang tua, memakan riba, me- perempuan, menghalang-halanginya dari me-
makan harta anakyatim dan melarikan diri dari nikah dengan seseorang yang sekufu (sedera-
tengah-tengah medan pertempuran yang ke- jat), atau meminang seorang perempuan yang
semuanya itu termasuk tujuh perbuatan dosa telah dipinang oleh orang lain dan ia tidak ter-
besa[ adalah tidak memiliki ancaman hukum- kena sangsi hukuman di dunia. Dalam ruang
an di dunia, kecuali apabila hakim melihatada- lingkup moral sosial, seseorangmungkin mela-
nya suatu kemaslahatan untuk menjatuhkan kukan ghibah, mengadu domba, atau berusaha
hukuman atas perbuatan-perbuatan tersebut memejahiiaukan seseorang yang tidak bersa-
karena telah mengganggu stabilitas tatanan lah, dan ia tidakterkena sanksi hukuman di du-
sosial yang ada. nia selama tindakannnya itu tidak terungkap.
Begitu juga halnya dalam bidang ibadah, Tidak adanya sanksi hukuman di dunia ti-
seseorang mungkin melakukan suatu keharam- dak lantas berarti boleh dilakukan, karena hu-
an di dalamnya, seperti mengerjakan shalat kuman dan siksa akhirat jauh lebih berat, lebih
dalam keadaan tidak suci, menggunjingkan keras, dan lebih lama. Oleh sebab itu, pengha-
orang ketika sedang berpuasa, melakukan ke- raman sesuatu yang haram merupakan sebuah
fasikan dan rafats (perkataan cabul dan tidak sistem pencegahan untukmenjauhkan diri dari
senonoh) ketika sedang melaksanakan ibadah teriatuh ke dalam jurang bahaya, kemudharat-
haji, membayar zakat dengan menggunakan an, kerusakan, keburukan dan pertikaian. Me-
harta yang berkualitas rendah, semua itu tidak renungi dan menyadari semua itu bisa mendo-
memiliki implikasi hukuman di dunia. rong seseorang untuk tetap berada.dalam rel
Dalam bidangmuamalah dan transaksi, se- yang benar dan menjauhi setiap hal yang di-
seorang terkadang melakukan kecurangan, pe- haramkan oleh agama, supaya ia tidak terjatuh
nipuan, pengeksploitasian, kezaliman, penim- ke dalam tindakan kriminal akibat melakukan
bunan dan monopoli, penyerobotan (ghashab), sesuatu yang diharamkan.
menawarkan penjualan atau pembelian kepa- Inilah ciri-ciri khusus yang menjadi keisti-
da seseorang yang sedang melakukan transak- mewaan syariat dan agama samawi Islam yang
si penjualan atau pembelian dengan orang lain, membedakannya dari semua bentuk sistem hu-
semua itu tidak memiliki implikasi hukuman kum positif yang tidak memberikan perhatian
di dunia. Dalam bidang hubungan internasio- kepada sesuatu yang terlarang kecuali jika se-
FrQLH IS[.A.M JILID 7

suatu itu memiliki implikasi yang mengganggu Hukum-hukum yang bersifat larangan ini
hubungan sosial. adalah bentuk hukum-hukum pencegahan atau
Bahkan ruang lingkup larangan dalam Is- preventif yang memiliki efek edukatif yang
lam juga mencakup hal-hal yang bersifat syub- nyata yang berfungsi mencegah kriminalitas
hat sebagai antisipasi iangan sampai teriatuh dan tindakan kriminal.
ke dalam iurang keharaman dan sesuatu yang Di antara hukum-hukum preventif terpen'
terlarang. Menjauhi hal-hal yang bersifat syub- ting seperti yang telah disinggung di atas ada-
hat adalah langkah yang lebih utama dan lebih lah konsep amar ma'ruf nahi munkar yang se-
selamat, supaya seseorang tidak teriatuh ke tiap Muslim dituntut untuk melakukannya se'
dalam tindakan kriminal. Rasulullah saw. ber- perti yang dinyatakan secara ielas dalam ba-
sabda, nyak ayat dan hadits, serta selalu disebut ber'
ulang-ulang pada setiap khutbah hari fumat
Lq;Y,v4i, i ,t;t:'yr,tiy^jr ir dan hari raya. Allah SWT berfirman,

"Hendaklah ada di antara kamu segolong'


an umat yang menyeru kepada kebaiikan, me'

e, -,At € e; ;, yi: :l.i i;' nyuruh kepadayang ma'ruf dan mencegah dari
yang munkar; merekalah orang-orang yang ber-
,*';.41 J'; ;|4tG tt4t e untung." (Ali Imraan: 104)

'oti,ti,f yeiii Rasulullah saw. bersabda,

* f,:'yili
Zr,gl, ..{ W.iip :y}1:u'*tcit,y
"sesungguhnya perkarayang halal dan per' iii,tus') d;; W. i iP :,ry
karayang haram adalahielas, di antara kedua'
ny a terdap at p erkara -p erkara y ang syubhat (sa -
g()'
mar) yang tidak dikbtahui oleh kebanyakan "Barangsiapa di antara kamu sekalian melihat
orang. Maka, barangsiapa meniauhi perkara- suatu kemunkaran, hendaklah ia mencegah ke-
perkara syubhat itu, berarti dirinya telah me- munkaran itu dengan tangannya, apabila ti'
nyelamatkan agama dan kehormatannya. Ba- dak mampu, dengan lisannya, apabila tidak
rangsiapa terjatuh ke dalam perkara syubhat, mampu, dengan lisannya dan itu adalah sele-
ia berpotensi jatuh ke dalam perkara haram, mah - Ie m ah ny a im an.'a83
sama seperti seseorang yang menggembala di Dalam sebuah hadits lain, Rasulullah saw.
sekitar lahan himaa, maka ia berpotensi ma- bersabda,
suk ke dalam kawasan himaa itu. Ketahuilah,
sesungguhnya setiap penguasa memiliki lahan
a
L_,;u" tbA
-e'

himaa. Ketahuilah, sesungguhnya kawasan hi' "Barangsiapa yang menffu kami, ia tidak
maa Allah adalah perkara-perkara yang diha- termasuk dari golongan kamL"
ramkan-Nya.'482

L82
HR Bukhari dan Muslim dari An-Nu'man lbnu Basyir r.a
183
HR. Ahmad, Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu Malah dari Abu Sa'id Al-Khudri r.a.
FIqLH ISLAM JITID 7

Perintah-perintah tersebut menjadi lan- pasar-pasar. Tugas seorang muhtasib adalah


dasan sistem pengawasan (hisbah) yang me- seperti instansi kepolisian atau kejaksaan.185
lindungi indMdu dan masyarakat dari bencana Tugas dan kewaiibanmuhtnsib dalam ruang
kejahatan. Hisbah atau pengawasan seperti lingkup amar ma'ruf nahi munkar mencakup
yang telah disinggung di atas adalah, menyeru penanganan terhadap perkara-perkara yang
kepada kebajikan ketika tampak ditinggalkan berkaitan dengan masyarakat banyak atau indi-
dan mencegah kemungkaran ketika tampak di- vidu,seperti penanganan terhadap perilaku me-
lakukan.lsa Atau, hisbah adalah sebuah tugas ninggalkan kewai iban-kewai iban umum aga-
keagamaan yang masuk ke dalam cakupan sis- ma, perilaku meninggalkan syiar-syiar agama
tem amar ma'ruf nahi munkar sebagaimana dan yang lainnya, menangani kondisi terbeng-
yang dinyatakan oleh lbnu Khaldun.l8s kelainya fasilitas dan prasarana umum berupa
Hisbah, meskipun sebuah kewajiban yang masjid dan ialan, menangani perilaku mengu-
bersifat umum bagi setiap Muslim. Namun, apa- lur dan menunda-nunda penunaian hak dan
bila hrsbah itu telah dijadikan sebagai sebuah utang menangani dan mengasuh anak-anakter-
sistem atau tugas, maka hukumnya berubah lanta[ serta memerintahkan untuk menikah-
menjadi fardhu ain bagi muhtasib (pihak yang kan pemuda dan pemudi.
ditunjukdan ditugasi menjalanlian fungsi amar Dalam masalah menangani hal-hal yang
ma'ruf nahi munkar) berdasarkan otoritas berkaitan dengan perkara-perkara yang dila-
dan tugas yang dibebankan kepadanya. Seo- rang, seoran gmuhtasibbertugas mencegah ma-
rangmuhtasib memegang sejumlah tugas yang syarakat dari sikap-sikap yang mencurigakan,
berhubungan dehgan dunia peradilan dan ke- karena Rasulullah saw. bersabda, "Tinggalkan-
polisian. Ia bertugas mempelaiari dan mena- lah apa yang kamu masih bimbang dan ragu
ngani berbagai perselisihan yang muncul yang terhadapnya menuiu perkara yang kamu tidak
membutuhkan petunjuk-petunjuk pembuktian, bimbang dan rag u terhadapny4asT seperti kon-
seperti kasus-kasus penipuan, tadliis (menyem- disi akhthilaath (campur baur) antara kaum
bunyikan cacat, kurangnya informasi) dan ke- perempuan dengan kaum laki-laki di masjid-
curangan pada penimbangan atau takaran. masjid dan tempat-tempat umum, perilaku me-
Berarti tugas dan fungsi seorang muhtasib nampakkan minuman keras dan malaahii (per-
hampir sama dengan hakim. Ia memberikan mainan, hiburan) yang diharamkan secara te-
sanksi pendisiplinan terhadap orang-orang rang-terangan, iuga mencegah berbagai bentuk
yang melakukan tindakan kemaksiatan secara transaksi yang dilarang seperti riba, transaksi
terang-terangan atau tindakan yangtidak men- jual beli yang rusak dan praktik-praktik yang
cerminkan etika Islam. Dengan demikian, se- dilarang dalam transaksi jual beli, seperti pe-
bagai orang yang bertugas melakukan penga- nipuan, tadliis (menyembunyikan cacat pada
wasan dan penanganan terhadap berbagai ka- barang yang dijual), curang dalam penakaran
sus kezaliman, seorang muhtasib bertanggung atau penimbangan.
jawab terhadap ketertiban umum, etika dan Adapun hukum-hukum yang menjadi in-
tata krama, serta keamanan di ialanan dan strumen pendukung untuk hukum-hukum po-

184 Al-Ahkoo^us Sulthaaniyyah karya Al-Mawardl hlm. 231


lBs Muqaddimoh tbnu Khaldun, hlm.575
186 Al-Ahkoo^us Sulthaanisryah karya Al-Mawardi, hlm. 231; Muqaddimoh lbnu Khaldun, hlm. 576
187 At-Ti.-idzi dan an-Nasa'i dari Al-Hasan Ibnu Ali r.a
HR.
FIqLH ISI.AM IILID 7

kok di atas, itu ada kalanya berupa hukum per- "Patutkah Kami menganggap orang-orang
data dan ada kalanya berupa hukum pidana. yang beriman dan mengerjakan amal yang sa-
Hukum perdata ada empat yaitu; batal, rusah leh sama dengan orang-orang yang berbuatke-
ditangguhkan (tidak berlaku efektif), dan tidak rusakan di muka bumi? Patutkah (pula) Kami
berlaku mengikat. Setiap akad yang tidak me- menganggap orang-orang yang bertqkwa sama
menuhi rukun atau syarat-syaratnya, ada ka- dengan orang-orang yang berbuat maksiat?"
lanya akad tersebut statusnya adalah batal, ru- (Shaad:28)
sa( ditangguhkan (mauquufl, atau tidak ber-
"Maka apakah patut Kami menjadikan
laku mengikat (g hairu I a azim).
orang-orang Islam itu sama dengan orang-
Sementara hukum pidana adalah, hukum-
orang yang berdosa (orang kafir)? Atau adakah
an hadd dan hukuman ta'zir. Hukum-hukum
kamu (b erbu at d emiki an), b ag aim an akah kamu
pendukung dengan kedua pembagiannya ter-
mengambil keputusan?" (al-Qalam: 35-36)
sebut diberlakukan dalam rangka melindungi
Sama sekali tidak adil, tidak rasional dan
dan menjamin terlaksananya hukum-hukum
pokok syariat di atas. tidak masuk akal orang yang bermaksiat sama
Dengan demikian, peran dan fungsi hu- dengan orang yang taat, orang yang menyim-
pang sama dengan orang yang lurus. Oleh ka-
kum-hukum syariat ada kalanya dalam bentuk
peran preventifatau pencegahan, ada kalanya rena itu, hari kiamat merupakan hari pemba-
lasan yang menjadi harapan orang-orang yang
berupa peran penanganan (rehabilitatif). Ke-
dua fungsi dan peran ini, yaitu pencegahan ditindas dan dianiaya di dunia. Imam Muslim
dalam Shahih-nya meriwayatkan dari Ubadah
[preventif, wiqaa'i) dan penanganan (rehabili-
tatif,'ilaaji), merupakan faktor atau media un- Ibnush Shamit r.a.,
Iuk memperbaiki, mencegah kejahatan dan pe-
rilaku menyimpang, seperti yang akan dijelas-
qi6ia # ew;it ry,'{t
kan di bagian mendatang. \i t;; v; rr":, ar., tf i i :ti d;
4. MACAfrLMACAM HUKUMAN DALAM i>;uYl i; *lltAtiport;;
rur
,SLAM DAN PENCARUHNYA DALAM
PENCEGAHAN KRIMINALITAS W;*1 ,y:At',;.;;lrtAP
Sanksi atau hukuman dalam syariat Islam ri!,,'.) .':
-,-i,.. . - ti l,'
ada dua, ada hukuman akhirat dan ada hukum- qwt is d;tW * il. J:b 4r;,:
an dunia. Hukuman akhirat kembalinya adalah
kepada otoritas dan kehendak Allah SWT. fika
berkehendah Dia menyiksa orang yang ber-
il I' dy;;rtf:',,*7ti*
laku maksiat atau peniahat. Dan iika berkehen- iL ,t:,-o\s& G;a
dah Dia mengampuni dan mengasihinya.Allah "Suafit ketika, kami berada bersama Rasu-
SWT Maha Pengampun dan Maha Penyayang, lullah dalam suatu majelis,lalu beliau bersabda,
dan Dia adalah sangat keras siksa-Nya. Seorang 'Kamu sekalian mengambil janji setia kepadaku,
Mukmin yang sejati jauh lebih takut kepada bahwa kamu sekalian tidak akan menyekutukan
hukuman akhirat dan siksa neraka daripada Allah tidak akan berzina, tidak akan mencuri,
hukuman dunia. Hukuman akhirat ditegaskan tidak akan membunuh jiwa yang diharamkan
oleh undang-undang kebenaran dan keadilan. oleh Allah kecuoli karena alasan yang benar.
Allah SWT berfirman,
Baglan 5: FIQIH UMUM FIqLH ISI..A.M JILID 7

Maka barangsiapa di antara kamu yang me' kan kekafiranmu itu'i Adapun orang-orang yang
menuhi dan mematuhi (hal-hal itu), paha- putih berseri mukanya, maka mereka berada
Ianya atas (tanggungan) Allah. Dan barang' dalam rahmat Allah (surga); mereko kekal di
siapayang melakukan pelanggaran terhadap se- dal amny a. I tul ah ay at- ay at Al I a h. Ka m i b a ca ka n

suatu dari perkara-perkara itu, lantas ia dihu- ayat-ayat itu kepadamu dengan benar; dan ti-
kum di dunio, hukuman itu merupakan kafa- adalah Allah berkehendak untuk menganiaya
rat (pelebur dosa pelanggaran itu) baginya, hamba-hamba-Nya."'(ali Imraan: 104-108)
dan barangsiapa yang melakukan pelanggar-
an terhadap sesuatu dari perkara-perkara itu,
HUKUMAN DI DUNIA DALAM ISLAM
kemudian Allah menutupinya, maka urusannya
Hukuman di dunia dalam syariat Islam ada
terserah kepada Allah. lika Dia berkehendak,
dua macam:
Allah memberikan ampunan kepadanya, dan
j ika berkehendak Allah menyiksenya."'
o HUDIIUD(HUKUMAN HADDI
Yaitu hukuman yang bentuk dan ukuran-
Banyak sekali ayat Al-Qur'an yang meng-
nya telah ditentukan dan ditetapkan oleh aga-
ungkapkan tentang prinsip keadilan yang ab-
ma berdasarkan nash-nash yang sharih (jelas,
solut tersebut, tentang keadilan Allah SWT ter-
eksplisit).188 Hukuman hadd iumlahnya sangat
hadap para hamba-Nya yang patuh, yang me-
terbatas, yaitu hanya ada lima macam menurut
lakukan pelanggaran dan keteledoran, para
ulama Hanafiyah, yaitu, hukuman hadd zina,
hamba-Nya yang menjadi duta kebaikan, hida-
hukuman hadd qadzf [menuduh orang lain te-
yah dan reformasi, atau yang meniadi para pe-
lah berbuat zina), hukuman hadd pencurian
nyeru kejelekan, kesesatan, dan kerusakan. Hal
yang mencakup hukuman hadd keiahatan hl-
itu agar menjadi motivasi untuk berlaku lurus,
raabah at:lu qath'uth thariiq [pembegalan, p€-
menjadi ancaman bagi para penjahat dan pe-
nyamunan), hukuman hadd menenggak kham4
laku kriminal. Allah SWT berfirman,
dan hukumanhadd mabuk karena menenggak
"Hendaklah ada di antara kamu segolong' minuman keras.
an umat yang menyeru kepada kebaiikan, me- Dalam hal ini, mereka hanya membatasi-
nyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari nya pada hukuman yang diberlakukan sebagai
yang munkar; merekalah orang-orang yang ber- hak Allah SWI, yakni demi menjaga kemasla-
undng. Dan janganlah kamu menyerupai orang- hatan dan kepentingan umum. Mereka tidak
orang yang berceraiberai dan berselisih sesu- memasukkan hukuman qishas sebagai bagian
dah datang keterangan yang ielas kepada me- dari kategori hukuman hadd,karena hukuman
reka. Mereka itulah orang-orangyang mendapat qishas diberlakukan demi menjaga dan meme-
siksa yang berat, pada hari yang di waktu itu nuhi hak hamba atau manusia (individu), atau
ada muka yang putih berseri, dan ada pula di dalamnya unsur hak hamba adalah lebih do-
muka yang hitam muram. Adapun orang'orang minan daripada unsur hakAllah SWT.
yang hitam muram mukanya (kepada mereka Sedangkan menurut jumhur ulama selain
dikatakan),'Kenapa kamu kafir sesudah kamu ulama Hanafiyah,lse hukuman hadd ada tujuh
berimanT Karena itu rasakanlah azab disebab- macam yaitu; hukuman hadd zina, hukuman

At-Mabsuuth karya As-sarakhsi, luz 9, hlm. 36; Fathul Qadiin |uz 4, hlm. 1-L2; Al-Badaa'iilttzT,hlm.33,Tabyiinul Haqaa'iqkarya
Az-Zaila'i, fuz 3, hlm. !63; Raddut Muhtaar alaa Ad-Durril Mukhtaan Juz 3, hlm. 154; Al-Lubaab Syarh Al-Kitaab,Juz2,hlm.72.
MawaahibulJaliilkarya Al-Haththab,luz 6, hlm.277;At-TaajwalIkIirTkaryaAl-Mawaq, |uz 6, hlm.277; Mughnil Muhtaai,luz4,hlm.
155; Haaysiyah Al-Bujairmi ala Al-Khathiib, fuz 4, hlm. l4O; Karyryaaful QinaaiNz 6,h1m.77.
rsr.AM IrLrD 7

hadd qadzf, hukuman hadd pencurian, hukum- keras dan bentuk hukuman rajam.
an hadd hiraabah, hukuman hadd menenggak Penentuan pola dan bentuk-bentuk hukum-
minuman keras mencakup khamr dan segala an hadd tersebut di atas karena berdasarkan
jenis minuman yang memabukkan, hukuman penilaian syara' terhadap berbagai dampak ba-
hadd qishas, dan yang ketujuh adalah hukum- haya keiahatan-kejahatan tersebut yang sangat
an hadd murtad. Pembagian ini berdasarkan besar dan langsung terkait dengan nilai-nilai
pertimbangan bahwa hukuman hadd adalah pokok kemanusiaan, yaitu menjaga dan melin-
hukuman yang telah ditentukan dan ditetap- dungi hak hidup [jiwa, nyawa), pemikiran ma-
kan oleh Allah SWT sehingga tidak boleh ada nusia (akal), kehormatan [hukuman haddzina
seorang pun yang melanggarnya, baik apakah dan qadzfl, harta [pencurian dan penyamun-
yang dimaksudkan dari hukuman itu adalah an), dan agama atau aqidah yang merupakan
untuk memenuhi hak Allah SWT yakni hak sesuatu paling berharga di alam wujud ini.
umum atau kemaslahatan dan kepentingan Syarat-syarat, aturan, dan batasan-batasan
masyarakat banyak, maupun untuk memenuhi penerapan dan pelaksanaan bentuk-bentuk hu-
hak manusia pribadi termasuk di antaranya kuman hadd di atas sangat banyak sekali dan
adalah qishas. Hukuman-hukuman itu disebut sangat ketat, sehingga di samping kemungkin-
huduud [hukuman hadd), karena hukuman- an penjatuhan vonis hukuman hadd dan pelak-
hukuman tersebut bisa mencegah seseorang sanaannya sangat langka sekali terjadi, pada
dari terjatuh ke dalam tindak kejahatan atau waktu yang sama itu sudah bisa menjamin da-
perbuatan dosa. lam pencegahan terjadinya kasus-kasus keja-
Dilihat dari sisi hukumannya itu sendiri, hatan yang sangat berbahaya tersebut. Fakta
semua bentuk hukuman hadd dimaksudkan dan realita menjadi bukti paling otentik yang
untuk menjaga dan melindungi hak masyarakat, menunjukkan kebenaran hal itu di negara-ne-
yaitu untuk pendisiplinan (ta'diib) dan mem- gara yang menerapkan hukuman hadd seperti
beri efek jera supaya tidak melakukan hal-hal kerajaan Arab Saudi misalnya.
yang menimbulkan mudharat bagi manusia, Tindak kejahatan yang ancaman hukuman-
demi untuk menciptakan keamanan, ketente- nya adalah hukuman hadd ada delapan menu-
raman dan stabilitas, menjaga hak-hak kehi- rut jumhu4 yaitu, zina, qadzf, menenggak mi-
dupan yang harus dihormati dan dilindungi, numan keras, pencurian, hiraabah, pemberon-
serta menjaga dan melindungi kehormatan, takan, murtad, dan pembunuhan sengaja yang
jiwa, akal dan harta benda.leo mengharuskan hukuman qishas, atas dasar per-
Di samping itu, di dalam hukuman hadd timbangan bahwa ancaman hukuman untuk ke-
juga ada hak syara'yang juga harus diperha- delapan kejahatan tersebut telah ditentukan
tikan dan diakomodic yaitu dalam kaitannya oleh syara'. Ibnu fazi al-Maliki mengatakan, tin-
dengan bentuk dan ukurannya yang telah di- dak kriminalitas yang diancam hukuman ada
tetapkan dan ditentukan, baik berdasarkan tiga belas yaitu; pembunuhan dan al-jarh (ke-
Al-Qur'an, yaitu bentuk hukuman hadd zina, kerasan fisik), zina, qadzf, menenggak khamr -
bentuk hukuman hadd qadzf, bentuk hukuman dengan pertimbangan bahwa setiap minuman
hadd pencurian, bentuk hukuman hadd hiraa- yang memabukkan disebut khamr- pencuri-
bah, dan qishas, atau berdasarkan hadits, yaitu an, pemberontakan, hiraabah, murtad, zindiq,
bentuk hukuman hadd menenggak minuman menghina dan menghujat Allah SWI menghi-

190 lbid
BaSIan 5: FIQIH UMUM ISLAM JILID 7

na dan menghuiat nabi dan malaikat, praktik tiap bentuk kejahatan yang tidak ada ancam-
sihir; meninggalkan shalat dan puasa.le1 an hukuman hadd dan kewajiban membayar
Adanya penambahan jumlah menurut pe- kafarat di dalamnya, baik apakah kejahatan
nilaian Ibnu fauzi di atas karena ia memasuk- itu berupa tindakan pelanggaran terhadap
kan bentuk-bentuk hukuman ta'zir yang tidak hak Allah SWT seperti makan di siang hari
dinyatakan secara eksplisit dalam Al-Qur'an bulan Ramadhan tanpa ada uzu4 meninggal-
dan hadits, akan tetapi hanya berdasarkan ha- kan shalat menurut pendapat jumhu4, melaku-
sil ijtihad fuqaha yang menjadi ijma'atau ber- kan pralitik-praktik riba, membuang najis
dasarkan pendapat kebanyakan fuqaha, de- dan semua hal yang membahayakan di jalan,
ngan catatan bahwa bentuk hukuman dalam maupun pelanggaran terhadap hak individu
kasus pembunuhan, zindiq, menghina dan atau manusia, seperti mencium atau men-
menghujat Allah SWT nabi dan malaikat, sihix, cumbui wanita asing yang tidak sampai pada
serta meninggalkan shalat dan puasa, adalah kategori zina, mencuri harta dengan jumlah
satu, yaitu hukuman mati. belum mencapai batasan yang mengharus-
kan dijatuhi hukuman hadd pencurian [ba-
o HUKUMAN TA'ZIR tas minimal pencurian yang sudah bisa dija-
Yaitu hukuman yang bentuk dan ukuran- tuhi hukum an hadd pencurian adalah satu dinar
nya tidak ditentukan oleh syaral akan tetapi atau sepuluh dirham menurut ulama Hanafi-
syara' memasrahkannya kepada kebiiakan ne- yah), pencurian terhadap harta yang tidak dis-
gara untuk menjatuhkan bentuk hukuman yang impan dan dijaga (al-hirz), melanggar amanat,
menurutnya sesuai dengan kejahatan yang di- suap, serta qadzf, penghinaan dan penghu-
lakukan dan bisa memberikan efek jera, de- jatan dengan menggunakan selain kata-kata
ngan memerhatikan dan mempertimbangkan qadzf.
keadaan individu yang bersangkutan, ruan& Ibnul Qayyim mengatakan, perbuatan mak-
waktu dan perkembangan yang ada, sehingga siat bisa dikelompokkan menjadi tiga. Pertama,
hal itu bisa berbeda-beda sesuai dengan ting- perbuatan maksiat yang pelakunya diancam de-
kat kemajuan dan peradaban masyarakat ser- ngan hukumanhaddtanpa ada kewajiban mem-
ta situasi dan kondisi manusia pada berbagai bayar kafarat, seperti pencurian, menenggak
ruang dan waktu. minuman keras, zina dan qadzf. Sehingga de-
Mayoritas bentuk hukuman yang terdapat ngan adanya hukuman hadd tersebut, maka
dalam undang-undang hukum positif adalah hukuman ta'zir sudah tidak diperlukan lagi di
masuk kategori hukuman ta'zir. Karena un- sini.
dang-undang hukum positiftersebut hanya se- Kedua, perbuatan maksiat yang pelakunya
mata sebuah bentuk pengaturan dan rumusan hanya terkena kewajiban membayar kafarat
yang di dalamnya dipertimbangkan hal-hal yang saja, tidak sampai terkena hukuman hadd, se-
sesuai dengan bentuk dan tingkat kejahatan perti melakukan koitus di siang hari bulan
serta kondisi pelaku kejahatan, dengan tuiuan Ramadhan menurut ulama Syafi'iyah dan ula-
untuk memberi efek jera dan perehabilitasian ma Hanabilah, kebalikan dari pendapat ulama
serta menciptakan suasana yang aman, DY?- Hanafiyyah dan ulama Malikiyah, juga seperti
man, dan tenteram. melakukan koitus pada saat sedang berihram.
Hukuman ta'zir diberlakukan terhadap se-

rer Al-qo*orniin At-Fiqihiyyah,hlm. 344


rsLAM lrlrD 7

Ketig a, tind,akan kemaksiatan yang pelaku- Kesimpulannya, penerapan bentuk-bentuk


nya tidak terkena ancaman hukuman hadd dan hukuman hadd dan hukuman ta'zir secarabe-
tidak pula terkena kewajiban membayar kaf- na4, tegas, dan sungguh-sungguh dengan me-
arat, seperti mencium perempuan asing, berd- merhatikan aturan, ketentuan dan syarat-sya-
uaan dengan perempuan asing, masuk ke tem- ratyang ada, serta memerhatikan dan memper-
pat pemandian tanpa menggunakan penutup timbangkan secara seksama keterpautan dan
tubuh, mengonsumsi bangkai, darah dan babi, perbedaan antara faktor-faktor yang mengha-
dan sebagainya. Bentuk kemaksiatan ketiga ini ruskan hukuman hadd dan faktor-faktor yang
pelakunya terkena ancaman hukuman te'zir, mengharuskan hukuman ta'zir, semua itu bisa
dan menurut jumhurulama, imam harus mem- membawa kepada terciptanya masyarakat yang
berlakukan hukuman taz'ir terhadap pe-laku- baik, aman, tenteram dan kondusil serta mam-
nya, tidak boleh membiarkannya. Sedangkan pu mengatasi fenomena kriminalitas secara gra-
menurut ulama Syafi'iyah, hal itu diserahkan dual.
kepada hasil ijtihad dan kebijakan imam an-
tara menjatuhkan hukuman ta'zir kepada pe- 5. PENGIMPLEMENTASIAN PRINSIP.PRINSIP
POLIT'K DAN KEBIIAKAN HUKUM PIDANA
laku ataukah tidak, sebagaimana pula bentuk
ISLAM
dan kadar hukuman ta'ziryangdijatuhkan ke-
Pengimplementasian prinsip-prinsip po-
pada pelaku juga diserahkan kepada hasil ijti-
kok politik hukum pidana Islam akan memper-
had dan kebijakan imam.1e2
lihatkan kepada kita semua tentang berbagai
Bentuk-bentuk hukuman ta'zir adalah se-
instrumen dan media hukuman serta hal-hal
perti, hukuman ta'zir dalam bentuk teguran
yang menjadi maksud dan tujuan dari pene-
dan peringatan keras, hukuman ta'zir dengan
rapan hukuman, dan seberapa jauh pengaruh-
dipenjara, pukulan, denda dengan harta, dan
nya dalam memberantas kejahatan, berdasar-
hukuman ta'zir dalam bentuk hukuman mati
kan gambaran berikut,
bagi residivis yang berulang kali melakukan
kejahatan dan tidak pernah merasa jera serta a. Memperbalki dan merehabllltasl perllaku
dalam kasus kejahatan terhadap keamanan ne- pelaku kelahatan.
gara, menjadi agen mata-mata, perilaku seks Maksud dan tujuan dari hukuman menu-
sesama jenis fsodomi,liwaoth), menghina dan rut pandangan hukum syariat dan pandangan
menghujat Nabi Muhammad saw. dan bentuk- hukum positif adalah meluruskan dan mere-
bentuk hukuman ta'zir lainnya yang menurut habilitasi perilaku pelaku kejahatan. Artinya,
hakim bisa memberi efek jera, sesuai dengan penderitaan yang dirasakan oleh orang yang
situasi dan kondisi masyarakat, ruangdanwak- rnenjalani hukuman itu sendiri sebenarnya bu-
tu, serta tingkat kemajuan dan peradaban. kanlah tuiuan. Akan tetapi, itu hanyalah media
Penerapan dan pemberlakuan bentuk- atau sarana untuk mencapai kepada sebuah tu-
bentuk hukuman tersebut secara benar tanpa juan, yaitu memperbaiki, meluruskan dan me-
memberi ruang sedikit pun kepada praktik- rehabilitasi perilaku pelaku kejahatan. OIeh se-
praktik rekayasa, perantara untuk meminta bab itu, tidak ada alasan untuk menyakiti dan
pembatalan hukuman [syafaat), dan praktik- merendahkan seorangterpidana, atau membe-
praktik suap, akan bisa menekan angka krimi- baninya dengan suatu pekerjaan berat di dalam
nalitas atau mencegahnya. peniara, selama hal itu tidak menjadi sebuah

192 A'laamul Muwaqqi'iin, 2,hlm. 99.


Juz
Baglan 5: FIQIH UMUM FIqLH ISLAM JILID 7

tuntutan dalam usaha memperbaiki dan melu- baih dan suri teladan yang baik, begitu pula
ruskan perilaku si terpidana.le3 langkah pemberian hukuman tidak selalu ha-
rus ditempuh.
b. Hukuman itu sendlrl sebenarnya
bukanlah tuluan yang dlmaksudkan Suatu pemberian hukuman dianggap sa-
ngat buruk dan sama sekali tidak bisa diterima
Begitu juga, hukuman itu sendiri sebenar-
dan tidak bisa dibenarkan jika tidak didahului
nya bukanlah menjadi tujuan yang diinginkan
dengan penjelasan, pemberitahuan dan peri-
menurut pandangan dan pengertian Islam. Hu-
ngatan sebelumnya. Sebagaimana pula, pahala
kuman bukanlah sarana yang pertama dan uta-
dan ganjaran tidak diberikan sebelum adanya
ma dalam melakukan perbaikan dan pelurus-
pentaklifan yang berlandaskan pada asas ter-
an terhadap individu dan masyarakat, serta
penuh i nya sifat a l - a h I iyya h [kel ayakan, kep an -
dalam menciptakan perubahan mendasar dan
tasan, kompetensi, kapabilitas) berupa akal yang
fundamental dalam kehidupan manusia dan
cukup dan kebalighan (kedewasaan) fisik, pe-
masyarakat. Melainkan, hukuman adalah sara-
mublikasian perintah dan larangan, penjelasan
na, langkah dan solusi paling terakhir setelah
tentang alasan-alasan dan hikmah yang ter-
semua cara dan solusi yang lain telah gagal dan
kandung dalam hukum-hukum agama. Setiap
tidak mampu mengatasi permasalahan yang
orang yang berakal tentunya mengecam ter-
ada, sebagaimana pengobatan dengan caraal-
hadap sikap menyalahkan, menegur dan men-
Kayyu [ditempel dengan besi yang dipanaskan)
cela, atau menjatuhkan suatu hukuman, tanpa
merupakan solusi dan langkah pengobatan ter-
didahului dengan penyampaian hidayah dan
akhir menurut kebiasaan masyarakat Arab pada
petunjuk atau peringatan sebelumnya.
masa lampau.
Oleh sebab itu, Allah SWT membeberkan
c. Adanya perlngatan dan pemberltahuan kepada manusia semua sarana dan media al-iq-
terlebih dahulu naa' (persuasif, peyakinan, penyadaran), argu-
Apabila kita ingin mencapai kepada mak- mentasi-argumentasi logis, petunjuk dan buk-
sud dan tujuan hukuman, maka harus ada pem- ti-bukti materil, tuntunan kepada keimanan
beritahuan dan penjelasan yang cukup untuk yang benar dan pengesaan Allah S\MT, meng-
memunculkan keyakinan dan kesadaran akan hancurkan semua bangunan paganisme dan
kebenaran suatu prinsip atau keyakinan dan ke- kemusyrikan.
sadaran untuk melaksanakan hukum dan atur- Kemudian Allah SWT juga menunjukkan
an serta patuh dan tunduk kepada syariat. Se- manusia kepada apayangbisa memberikan ke-
bagaimana suatu keimanan tidak sah dengan bahagiaan kepada mereka di dunia dan akhirat,
cara kekerasan dan paksaan tanpa dibarengi menunjukkan mereka kepada jalan-jalan ke-
dengan keberlanjutan dan kelanggengan ke- baikan, menyajikan penjelasan dengan berba-
imanan tersebut. gai bentuk dan gaya, menyajikan berbagai na-
fihad juga bukan harus dengan perang, sihat dan pelajaran, membuat perumpamaan
akan tetapi mungkin saja justru yang iauh le- dan contoh dari kisah umat-umat terdahulu,
bih berhasil dan efektif adalah dengan me- menarik perhatian untuk merenungi alam se-
nempuh cara-cara persuasif dan penyadaran mesta, menggugah akal dan pikiran, membang-
dengan menyajikan dalil dan argumentasi, de- kitkan hati dan perasaan, menyerukan keman-
ngan cara dakwah dan tuntunan, perkataan yang dirian kepribadian, memerangi segala bentuk

193 Al-lariimah watTanmiyah karya Dr. Hasan Darwiry hlm. 102


FIQLH ISTAM IITID 7 r--/;z(\.::=\ Baglan 5: FIQIH UilIUM
262r;ar
-<\=\\=oZ
warisan tradisi yang tidak baik dan taklid hanya menginginkan jabatan, kepemimpinan
buta kepada para leluhur, dalam rangka untuk dan kepentingan-kepentingan materi belaka.
melakukan perubahan terhadap aqidah yang Telah nyata bagi semua orang, sesuatu akan
rusak, melenceng atau hilang, dan memper- terjadi. Orang-orang yang berlaku teledor dan
baiki moral, meletakkan sistem dan aturan- berpaling dari seruan wahyu dan Al-Qur'an
aturan yang sesuai untuk kehidupan yang sen- untuk melakukan perbaikan dan melepaskan
tosa, bahagia, tenang dan damai, serta mem- diri dari kejahatan, mereka itu layak untuk di-
bebaskan diri dari kesemrawutan jahiliah dan beri pelajaran dan berhak untuk dihukum.
paganisme agama.

d. Gradualitas dalam melakukan perubahan DALIL.DALIL TENTANG KEHARUSAN


dan perbalkan ADANYA PEMBERIAN PENJELASAN DAN
Dalam menyampaikan penjelasan dan pe- PERINGATAN TERLEBIH DAHULU
ringatan, Al-Qur'an menerapkan metode gra- Banyak ayat Al-Qur'an yang menyatakan
dual dalam menempuh langkah-langkah per- secara gamblang tentang buruknya penjatuh-
baikan dan reformasi sosial dan individu. Al- an hukuman tanpa didahului dengan penjelas-
Qur'an tidak langsung mengagetkan manusia an dan peringatan sebelumnya. Allah SWT ber-
dengan poin-poin materi perubahan dan refor- firman,
masi dengan sekonyong-konyong.
"(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul
Akan tetapi, Al-Qur'an menjinakkan dan
melatih mereka untuk menerima hukum-hu- pembawa berita gembira dan pemberi peri'
kum syariat secara pelan-pelan dan memberi- ngatan supaya tidak ada alasan bagi manusia
kan kesempatan waktu yang tidak sedikit. Lalu membantah Allah sesudah diutusnya rasul-ra-
sul itu. All ah M aha p erkasa lag i M ahab ij aks an a."
ketika sikap keras kepala, angkuh dan membang-
kang menguasai para pemimpin, pemuka dan (an-Nisaa': 165)
pembesa4 mereka tetap saja berlaku sombong Kemudian AI-Qur'an menjelaskan segala
tidak mau mendengarkan kebenaran, memper- hal yang mementahkan alasan, dalih, bantahan
hatikan kepada yang lebih utama, berulang kali apologis, sikap menunda-nunda dan berlam-
mereka melakukan usaha-usaha mencelakai bat-lambat dalam merespons seruan perbaik-
kaum AI-Qur'an dan orang-orang beriman, me- an. Allah SWT berfirman,
nyiksa kaum lemah, melancarkan segala ben-
"sekiranya Kami binasakan mereka de'
tuk fitnah dan musibah kepada para kaum ber-
ngan suatu adzab sebelum Al-Qur'an itu (ditu-
iman yang lemah selama kurun waktu tiga be-
runkan), tentulah mereka berkata,'Ya Tuhan
las tahun di Mekah.
kami, mengapa tidak Engkau utus seorang ra'
Setelah mereka terus melakukan itu semua
sul kepada kami,lalu kami mengikuti ayat-ayat
dan yang lainnya, barulah turun ayat-ayat wah-
Engkau sebelum kami menjadi hina dan ren-
yu yang dipenuhi dengan kecaman, kekuatan
dah?"'(Thaahaa: 134)
dan ancaman, peringatan akan hukuman dan
Allah SWT mengemukakan alasan sebe-
siksa, peringatan akan disegerakannya hukum-
lum menimpakan siksa akhirat,
an dan siksaanyangpedih. Dengan begitu,Allah
SWT pun punya alasan terhadap para pembang- "setiap kali dilemparkan ke dalamnya se-
kang, orang-orangsombong, angkuh dan pemi- kumpulan (orang -orang kafir), penj ag a-peni a'
lik rencana jahat tersebut, orang-orang yang ga (neraka itu) bertanya kepada mereka, Apa-
FIQLH ISLAM TILID 7

kah belum pernah datang kepada kamu (di du- DALII.DALIL YANG MENUNJUKKAN
nia) seorang pemberi pering atan?' Mereka men' uNsuR TASAAMUH (TOLERANSI) DALAM
jawab,'Benqr ada, sesungguhnya telah datang HUKUMAN
kepada kami seorang pemberi peringatan, maka Di antara yang menunjukkan bahwa pan-
kami mendustakan(nya) dan kami katokan, Allah dangan syariat tidak langsung terfokus pada
tidak menurunkan sesuatu pun; kamu tidak lain penerapan dan pelaksanaan hukuman seperti
hanyalah di dalam kesesatan yang besar."'(al' yang telah kami jelaskan di atas adalah, dalam
Mulk B-9) tema penielasan tentang misi dan tugas para
Al-Qur'an secara jelas menyatakan bahwa rasul dan nabi, Al-Qur'an meletakkan hukum-
penerapan hukuman tidak mungkin teriadi se- an atau penggunaan kekuataan pada urutan
belum adanya pengutusan para rasul yang di- paling akhir dalam daftar bentuk-bentuk pen-
bekali dengan berbagai bentuk hidayah, pen- dekatan hukum dalam Islam. Allah SWT ber-
jelasan tentang asas-asas kehidupan yang lurus, firman,
asas-asas kemajuan dan kemakmuran, asas-
"sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-
asas peradaban, serta petunjuk kepada sistem
rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang
dan tatanan yang paling maju dan terbaik.
nyata dan telah Kami turunkan bersama mere-
Allah SWT berfirman,
ka Al-Kitab dan neraca (keadilan) supayo ma-
"Kami tidak akan mengadzab sebelum Kami nusia dapat melaksanokan keadilan. Kami cip-
mengutus seorang rasul." (al-Israa': 15) takan besi yang padanya terdapat kekuatan
Apakah kita mengatakan bahwa yang di- yang hebat dan berbagai manfaat bagi manu-
maksud rasul di sini adalah seorang utusan sia, (supaya mereka mempergunakan besi itu)
yang diutus membawa hidayah dan petunjuk dan supaya Allah mengetahui siapa yang me-
Tuhan, nasihat dan pelajaran-pelajaran dari nolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya pada-
Iangit, serta hukum perundang-undangan, dan hal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah
ini adalah yang benar dan terbetik langsung Mahakuat lagi Mahaperkasa." (al-Hadiid: 25)
dalam pikiran. Ini merupakan pendapat jum- Dalam ayat ini, Allah SWT menyebutkan
hur ulama, maupun kita mengatakan bahwa secara berurutan antara penurunan Al-Kitab,
rasul adalah akal seperti pendapat kelompok perintah berlaku adil dan penurunan (pencip-
Muktazilah. taan) besi. Hal ini untuk memberikan isyarat
Akal tidak lebih hanya sebagai salah satu bahwa Al-Kitab melambangkan kekuatan hu-
instrumen dan media hidayah Tuhan. Karena kum perundang-undangan (legislatif), keadil-
hidayah dan petunjuk bermacam-macam, ada an melambangkan kekuatan pengadilan (yudi-
hidayah Tuhan, taufik dan pertolongan-Nya, ada katif), dan yang terakhir yaitu penciptaan besi
hidayah dan petunjuk inderawi berupa pende- melambangkan kekuatan pelaksanaan dan pem-
ngaran, penglihatan dan hati, ada pula hidayah berlakuan (eksekutif) hukum perundang-un-
akal pikiran. Semua bentuk hidayah dan petun- dangan.
juk ini merupakan pendahuluan sebelum di- Hal itu dilakukan dapat dengan menjatuh-
berlakukannya hisab (perhitungan dan tuntut- kan hukuman terhadap para pelaku kejahatan
an pertanggungjawaban), hukuman, pentaklif- di dalam kawasan negara Islam, atau menjatuh-
an, pemberlakuan tatanan atau undang-undang kan hukuman terhadap kelompok non-Muslim
Tuhan. di luar batas wilayah negara Islam yang me-
rsrAM IrLrD 7

Iancarkan gangguan terhadap negara Islam, de- kesempatan untuk melakukan introspeksi dan
ngan menempuh ialan jihad dan penggunaan perbaikan internalyang muncul dari keinginan
senjata, serta dengan mempersiapkan kekuat- dan kesadaran pribadi, kesadaran untuk men-
an militer. Karena mempersiapkan kekuatan jauhkan diri dari tindakan kejahatan, penyesal-
militer biasanya bisa mencegah peperangan an dan tobat yang bisa menghapus dosa.
sebelum sempat terjadi. Bahkan, tobat menurut pendapat fuqaha
Imam lbnu farir ath-Thabari, salah satu Hanabilah, termasuk di antaranya adalah Imam
ulama tafsir terkemuka, ketika menafsiri ayat Ahmad bin Hanbal bisa menggugurkan semua
ini, mengatakan seperti berikut, "Dalam ayat bentuk hukuman berupa hukuman hadd dan
di atas, Allah SWT berfirman, 'Sesungguhnya bentuk-bentuk hukuman lainnya, tanpa disya-
Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan ratkan harus setelah menunggu berlalunya be-
membawa penerangan dan bukti-bukti yang berapa waktu untuk membuktikan kebenaran
jelas, ini adalah yang pertama. Dan Kami telah dan kesungguhan tobatnya. Hal ini berdasar-
menurunkan bersama para rasul itu Al-Kitab kan sabda Rasulullah saw. dalam sebuah ha-
yang memuat hukum-hukum dan syariat-sya- dits,
riat, ini adalah yang kedua. fuga neraca keadil-
an, ini adalahyangketiga, dan juga Kami menu-
'; att :F ;ir u +,3i
runkan besi, ini adalah yang keempat, karena " s es e orang y o rg t;r* b a:d ari o-oir,' r' r, -
r

besi memiliki kekuatan yang dahsyat dan ber- perti orang yang tidak memiliki doso.'aea
bagai manfaat bagi umat manusia, yaitu besi
f uga berdasarkan hadits,
yang mereka pergunakan ketika berhadapan
dengan musuh, dan bentuk-bentuk kemanfaat-
an besi lainnya."'
tilC uL:;1
"Tobat memotong dan membatalkan dosa
TOBAT sebelumnya.'aes
Sebagaimana peringatan, ancaman dan hu- fuga, karena pengguguran hukuman hadd
kuman Allah S\MT, sebelumnya telah didahului bisa memberi dorongan dan motivasi untuk
dengan pemberian hidayah dan petunjuk. Be- bertobat. Namun hal ini untuk selain hukum-
gitu pula ketika telah telanjur terjadi tindakan an hadd qadzf, karena hukuman hadd qadzf ti-
kejahatan atau dosa, maka rahmat-Nya menda- dak bisa gugu4 sebab itu adalah hak individu,
hului murka-Nya. Islam. Dalam setiap aturan Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan
perundang-undangannya, pandangannya tidak ulama, bahwa para pelaku kejahatan hiraabah
terfokus untuk langsung menjatuhkan hukum- [pembegalan dan penyamunan), apabila me-
an yang tegas terhadap para pendosa secara reka telah bertobat sebelum tertangkap, maka
seketika, akan tetapi Islam memberi mereka hukuman haddterhadap mereka yaitu hukum-

194 HR. Ibnu Malah, ath-Thabrani dalam kitab AI- Mu'jamul Kabiir dan Al-Baihaqi dari Abdullah lbnu Mas'ud r.a.
195
Y"rg populer adalah, bahwa tobat bisa sah dengan Islam, dan Islam memutus dan membatalkan dosa-dosa yang dilakukan se-
belum Islam, seperti yang terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh lbnu Sa'd dari az-Zubair dan dari Jubair lbnu Muth'im.
Hadits ini dimasukkan ke dalam kategori hadits dhaif oleh As-Suyuthi. Adapun hadits, "Tobat memotang dan membatalkan dosa
yang dilakukan sebelumnya," adalah tersebutkan dalam krtab Mughnil Muhtaal milik Al-Khathib, fuz 4, hlm. 1.84; dan dalam kitab
Al-Mughni karya Ibnu Qudamah, Juz 9, hlm. 201. Hadits ini dikuatkan oleh selumlah hadits semakna yang terdapat dalam kitab
Majma'Az-Zawaa'idJuz 1, hlm. 31; fuz 2, hlm. 199 dan berikutnya, di antaranya adalah hadits, "Menyesal adalah tobaT"yangdiri-
wayatkan oleh ath-Thabrani dalam lttab Al-Mu'jamush Shaghiir dari Abu Hurairah r.a dengan sanad yang terdiri dari para perawi
yang masuk kategori para perawi tsiqah, dan terdapat perbedaan penilaian terhadap mereka.
Baglan 5: HqlH UMUM ISIAM IILID 7

an mati, atau disalib, atau potong tangan serta syubhat pada tindakan, pada pelaku, atau pada
kaki secara silang, atau dibuang menjadi gugur objeknya, bisa menolak dan menggugurkan
berdasarkan ayat, hukuman hadd.rsT Hal ini berdasarkan hadits,

"Kecuali orang-orqng yang tobat (di anta-


ra mereka) sebelum kamu dapat menguasai
c ;b:t 65'>t ,.rr;:iJt' ,r$t trir"rt
c

(menangkap) mereka; maka ketahuilah bahwa-


;J:k"t c
sanya Allah Maha Pengampun lagi Maha Pe- "Tolaklah penjatuhan hukuman hadd de-
ny ay ang." (al-Maa'idah: 34)
ngan adanya syubhat. Tolak dan jauhkanlah
Rasulullah saw. sangat marah kepad aMa' iz pembunuhan (hukumon mati) dari koum Mus-
Ibnu Malik al-Aslami r.a. yang memberikan limin sebisa kamu.'4eB
pengakuan di hadapan beliau bahwa ia telah
berzina. Waktu itu beliau berpaling dari Ma'iz :ty ;,rtr"t t1 :lJiJt ca;)*)t t)L'',l
sebanyak tiga kali dan menampakkan kebenci-
an beliau terhadap ucapan dan pengakuannya
itu, bahkan beliau mengajarkan kepadanya un-
V;i
:,v L,; :4, e,:':
tuk mencabut kembali ucapan dan pengakuan- tF- oii
.t o, ?i c
F
,rc. '..1, . zt 2i
*t,f.;4-;l L'it Yt
,t c

nya itu dengan ucapan beliau kepadanya, "Mung-


-.
kin saja kamu baru sebatas merabanya, mung-
kin saja kamu hanya menciumnya!" Bahkan ke- "Tolaklah penjatuhan vonis hukuman hadd
!A'e.
tika Ma'iz melarikan diri di tengah-tengah pe- dari kaum Muslimin sebisa kamu. Apabila ada
laksanaan rajam terhadap dirinya, lalu para jalan keluar baginya, lepaskanlah ia. Sebab se-
sahabat mengejarnya hingga akhirnya berhasil orang imam yang keliru dalam memberikan
ditangkap dan dirajam lagi hingga mati, ketika ampunan itu adalah lebih baik ketimbang ke-
itu, beliau berkata kepada mereka, "Mengapa liru dalam menjatuhkan vonis hukumon."Tee
tidak kamu biarkan saja, siapa tahu ia bertobat Ibnul Mundzir mengatakan, seluruh ulama
lalu Allah pun menerima tobatnya itur'1e6 yang aku menghafal dari mereka bersepakat
bahwa hukuman hadd tertolak ftidak bisa di-
SYUBHAT (INDIKASI DAN PETUNJUK jatuhkan) oleh karena adanya syubhat. Oleh
YANG MERAGUKAN, KASUSNYA MASIH karena itu, barangsiapa berzina, mencuri atau
KABUR, TIDAK JELAS DAN TIDAK PASTI menenggak minuman keras, karena ia tidak
KEBENARANNYA) mengetahui bahwa perbuatan itu diharamkan,
ia adalah seperti orangyang baru masuk Islam
Syubhat dengan berbagai bentuk dalam
atau ia hidup di kawasan yang jauh dari ulama.
kaitannya dengan suatu kejahatan, baik apakah

195 HR. Abu Dawud dari Yazid Ibnu Nu'aim lbnu Hazzal dari ayahnya. Hadits ini iuga diriwayatkan oleh tmam Ahmad dan at-Tirmidzi
dari Abu Hurairah r.a.
r97 Fathutqadiirluz4,hlm. 140, t47;Al-Badaa'iiJuz7,hlm.36;HaasyiyahlbniAbidin,luz3,hlm. 165.
198 HR. Ibnu Adi dari Abdullah lbnu Abbas r.a. Hadits ini
iuga diriwayatkan oleh Musaddad dalam Musnadnya dalam bentuk riwayat
mauquuf pada Abdullah Ibnu Mas'ud r.a, dan ini adalah hadits hasan. Hadits ini iuga diriwayatkan oleh sejumlah ulama hadits lain-
nya dalam bentuk riwayat marluu' mursal.
199 HR. At-Tirmidzi, Hakim, dan al-Baihaqi dari Aisyah r.a dan dari yang lainnya. Di dalam sanadnya terdapat seorang perawi dhaif,
akan tetapi hadits ini memiliki seiumlah jalur periwayatan yang saling menguatkan antara satu dengan yang lainnya. Al-Baihaqi
mengatakan, riwayat hadits ini yang berbentotk mauquuflebih dekat kepada kebenaran.
FIQLH ISLAM JILID 7

Atau ada orang yang mengutangi mencuri dari Semuanya itu merupakan faktor dan se-
harta orang yang berutang kepadanya dengan bab yang bisa mencegah dari berlaku jahat. Se-
jumlah yang menyamai utang yang ada meski- bagaimana pula, menumbuhkan kesadaran aga-
pun utang itu ditangguhkan pembayarannya ma, menajamkan perasaan dan semangat ke-
(belum jatuh tempo). beragamaan, pendidikan moral yang ditanam-
fuga misalnya, ada seorang tamu mencuri kan oleh Islam dalam jiwa kaum Mukminin, se-
dari tuan rumah yang menjamunya, atau salah mua itu juga menjadi faktor yang bisa mele-
satu dari pasangan suami-istri mencuri dari mahkan dorongan melakukan suatu kejahatan,
pasangannya, atau seseorang mencuri dari sa- mencegah tindakan kemaksiatan, bahkan se-
lah satu kerabat mahramnya, atau seorang ter- mua itu bisa mencegah semua bentuk penyim-
tuduh mengaku dan mengklaim adanya ikatan pangan.
perkawinan antara dirinya dengan si perem- Tidak ada bukti lebih kuat yang menun-
puan, maka orang-orang tersebut tidak dija- jukkan itu semua dari sebuah fakta dan rea-
tuhi hukum an hadd,karena adanya kesyubhat- lita bahwa persentase angka kriminalitas di
an yang bisa menjadikan untuknya suatu dalih negara-negara Islam lebih rendah dan lebih
dan apologi. ringan dampak bahayanya dibandingkan de-
ngan angka kriminalitas di negara-negara maju
PERTIMBANGAN DAN PERKIRAAN
dan berperadaban modern dengan bentuk kri-
TERHADAP RISIKO DAN BAHAYA
minalitas yang beragam sebagaimana yang te-
Terdapat banyak motif psikis dan agama lah dijelaskan di bagian terdahulu.
yang muncul dari dalam diri seseorang sen-
diri yang mendorongnya untuk berhenti dari HARAPAN UNTUK MENDAPATKAN
melakukan suatu kesalahan. Hal itu adalah se- AMPUNAN
suatu yang bisa diterima menurut kacamata Dalam dunia peradilan, ketika dilakukan
adat kebiasaan dan kacamata hukum. pengkajian, penelitian, dan proses pengadilan
Di antara motif tersebut yang terpenting terhadap tuduhan yang diajukan, ada secercah
adalah perasaan menyesal, takut kepada hu- harapan yang terbentukyang diakui oleh syara'
kuman dan siksa Allah SWT kelak di akhirat, akan adanya putusan bebas karena tuduhan
takut kepada Allah SWT baik di kala sepi mau- yang ada tidak terbukti atau karena kurangnya
pun ramai, perasaan malu kepada Allah SWT bukti-bukti yang ada, atau amnesti dari hakim
dan kepada manusia, takut kepada pengawas- atau kepala negara, atau pihak penuntut [kor-
an kekuasaan atau negara, pertimbangan ter- ban) menggugurkan hak pribadinya yang ia
hadap berbagai risiko dan bahaya yang akan tuntut, atau dengan adanya putusan hakim un-
dialaminya ketika masuk ke dalam jurang pen- tuk menghentikan atau menangguhkan pelak-
jara, reputasi dan nama baik tercoreng karena sanaan hukuman, atau dengan adanya kewe-
duduk di kursi pesakitan, dampaknya terha- nangan dan otoritas melakukan estimasi dan
dap sumber penghasilan karena dicopot dari pertimbangan yang fleksibel yang diberikan
jabatannya atau dipecat dari pekerjaannya, ja- kepada hakim untukmengambil vonis hukum-
tuhnya martabat dan nama baik di mata ma- an yang lebih ringan, atau memutuskan untuk
syarakat, dan motif-motiflainnyayang bisa me- memberikan ampunan dalam ruang lingkup hu-
Iemahkan dan mengendurkan keinginan untuk kuman ta'zir bul<an hukuman hadd, atau ada-
melakukan suatu kejahatan. nya opsi pilihan antara hukuman haddyangle-
bih rendah atau yang lebih tinggi.
Baglan 5: FIQIH UMUM tstAM IrLID 7

Ruang lingkup tersebut cakupannya luas yaitu syirik, kufut atau munafik, hukumannya
meliputi beberapa j enis kejahatan. Bentuk-ben- tidak disegerakan di dunia sebagaimana yang
tuk hukuman yang tercantum dalam undang- telah kita ketahui bersama. Allah SWT menang-
undang hukum pidana dan yang diterapkan di guhkan putusan perkaranya kelak di alam a-
negara-negara Arab dan Islam, hampir semua- khirat, seialan dengan sunatullah (hukum alam,
nya masuk ke dalam cakupan kategori hukuman ketentuan Allah SWT) terhadap makhluk-Nya.
ta' zir.Sebagaimana, kemungkinan dan prospek Allah SWT berfirman,
adanya ampunan dari pihakpenuntut fkorban)
"Dan Tuhanmulah yang Maha Pengampun,
juga cukup besar, karena AI-Qur'an memang
Iagi mempunyai rahmat. Jikalau Dia mengazab
menganjurkan untuk memberikan ampunan
mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia
dan maaf. Allah SWT berfirman,
akan menyegerakan azab bagi mereka. Tetapi
"Den orang-orang yang menahan amarah- bagi mereka ada waktu yang tertentu (untuk
nya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah mendapat azab) yang mereka sekali-kali tidak
menyukai orqng-orang yang berbuat kebaiik' akan menemukan tempat berlindung darinya.
an." (alilmraan: 134) Dan (penduduk) negeri telah Kami binasakan
ketika mereka berbuat zalim, dan telah Kami
"Dan pemaafan kamu itu lebih dekat kepa-
tetapkan waktu tertentu bagi kebinosoan me-
da tahl a." (al-Baqarahz 237 )
reka." (al-Kahfi: 58-59)
Ini merupakan dalil yang jelas menunjuk-
HIKMAH DI BALIK BERVARIASINYA kan bahwa posisi keadilan tidaklah berada di
HUKUMAN atas rahmat atau sebaliknya, akan tetapi ke-
Hikmah Ilahiah menghendaki bahwa hu- adilan dan rahmat adalah dua hal yang saling
kuman dalam Islam sebagaimanayangtelah di- bergandengan. Namun rahmat berada di atas
sebutkan di atas ada dua macam, ada hukum- kekuatan dan rahmat Allah SWT meliputi se-
an akhirat dan ada hukuman dunia. gala sesuatu. Allah SWT berfirman,
Hukuman pertama, yaitu hukuman akhir-
"Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu."
at yang jauh lebih berat, lebih keras, dan lebih
Iama adalah ditangguhkan sampai akhir kehi-
(al-Araaf:156)
dupan manusia di muka bumi sebagaimana "Yo Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau
yang telah kita ketahui bersama. Penangguhan meliputi segala sesuatu." (Ghaafir: 7)
itu bertujuan untuk memberikan kesempatan
Sekalipun kejahatan syirik tidak memiliki
yang cukup kepada manusia sepanjang per-
ancaman hukuman dunia selama tidak diba-
jalanan hidup mereka untuk memperbaiki ke-
rengi dengan sikap permusuhan atau menye-
teledoran mereka, memperbaiki apa-apa yang
barluaskannya di antara manusia, namun su-
mereka rusah membenahi kesalahan-kesalah-
paya nantinya tidak ada bantahan dan kritikan
an mereka, berhenti dari melakukan setiap tin-
ketika menimpakan siksaan terhadap orang-
dakan pelanggaran yang membuat Allah SWT
'murka. orang musyrik dan guna menjauhkan penim-
paan siksaan itu sendiri, Allah SWT telah mem-
Mungkin yang paling urgen di antara hal-
berikan peringatan tegas dan keras supaya men-
hal yang harus diperhatikan di sini adalah, ben-
jauhi perbuatan syirik, menjadikan syirik se-
tuk kejahatan yang paling serius dalam Islam
bagai puncak kejahatan tertinggi, dan seba-
--

FIqLH ISLAM 7
'ILID
gai kepala kekufuran dan kedurhakaan. Al- nyak sekali, hukumannya juga ditangguhkan
Qur'an menyebut perangkat syirih yaitu arca, kelak di akhirat, seperti hasud, dengki, meng-
berhala, dan setan dengan sebutan thaghut. adu domba, melakukan provokasi di antara
Allah SWT berfirman, manusia, memejahijaukan orang yang tidak
bersalah secara aniaya, ghibah, durhaka ke-
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengam-
pada kedua orang tua, memberikan sumpah
puni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala
dan kesaksian palsu yang tidak terungkap, dan
dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa
sebagainya.
yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mem-
Adapun hukuman dunia, maksud dan tu-
persekutukan Allah, sungguh ia telah berbuat
juan yang dikehendaki sebenarnya bukanlah
dosa yang besar." (an-Nisaa': 48)
sebagai ajang penyiksaan, balas dendam, dan
"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) menimpakan kemudharatan. Akan tetapi, mak-
agama (lslam); sesungguhnya telah jelas jalan sud dan tujuan yang dikehendaki adalah se-
yang benar daripada jalan yang sesat. Karena bagai pencegahan, ancaman, memperbaiki, me-
itu barangsiapa yang ingkar kepada thaghut luruskan, dan memberikan efek jera. Bahkan
dan beriman kepada Allah, sesungguhnya ia Allah SWT tidak menimpakan hukuman dunia
telah berpegang kepada buhul tali yang amat terhadap orang-orang munafik meskipun ke-
kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha jahatan mereka dan dampakbahayanya sangat
Mendengar lagi Maha Mengetahur." (al-Baqa- besar bagi negara dan masyarakat, terutama
rah:256) pada saat-saat krisis dan perang. Al-fashshash
ar-Razi memiliki uraian yang sangat bagus ke-
" Dan orong-orang yang kafia pelindung -pe- tika menjelaskan hukuman akhirat bagi orang-
lindungnya ialah thaghuf." (al-Baqarah: 257) orang munafik dalam ayat, "Sesungguhnya
orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada
"Oreng-oreng yang beriman berperang di
tingkatanyang paling bawah dari neraka," (an-
jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berpe-
Nisaa': 145) seperti berikut,
rang di jalan thaghut." (an-Nisaa': 76)
"Meskipun hukuman dan ancaman siksa
Thaghut ialah apa saja yang disembah se-
akhirat bagi orang-orang munafik begitu be-
lain dari Allah SWT. Kemunafikan adalah dosa
rat, namun Allah SWT membedakan antara hu-
dan kejahatan yang besar seperti syirik. Oleh
kum-hukum orang munafik dengan hukum-
sebab itu, Allah SWT memberikan peringatan
hukum orang yang secara terang-terangan me-
dan ancaman keras terhadap orang-orang nampakkan kemusyrikan dan kekufuran mere-
munafik akan siksa yang sangat pedih yang
ka, yaitu orang-orang munafik tidak diperangi
menanti mereka. Allah SWT berfirman,
dikarenakan mereka menampakkan keimanan
" Sesung uhnya orang -orang munafik itu
g mereka meskipun itu hanya pura-pura saja,
(ditempatkan) pada tingkatan yang paling ba- dan Allah SWT memperlakukan mereka seba-
wah dori neraka. Dan kamu sekalbkali tidak gaimana kaum Muslimin lainnya dalam hal hak
akan mendapat seorang penolong pun bagi me- waris-mewarisi dan sebagainya."
reke." (an-Nisaa': 145) Hukuman dunia tidak diterapkan berda-
Begitu juga halnya dengan berbagai akhlak sarkan ukuran kejahatan, akan tetapi berdasar-
tercela yang sangat berpotensi menimbulkan kan kemaslahatan-kemaslahatan yang hanya
dampak keburukan dan kerusakan yang ba- Allah SWT Yang Mengetahui hakikatnya. Ber-
Baglan 5: FIQIH UMUM IStAivt JILID 7

dasarkan hal inilah, Allah SWT memberlaku- (menuduh orang lain telah berbuat zina) dan
kan hukum-hukum-Nya. Allah SWT menetap- pencurian, serta menyandarkannya kepada hu-
kan hukuman raiam terhadap orang yang ber- kuman akhirat. Begitu pula sah-sah saja Allah
zina yang berstatus muhshan dan hukuman SWT membedakan hukuman di antara kejahat-
rajam itu tidak bisa dihilangkan darinya kare- an-keiahatan tersebut dengan menetapkan ben-
na tobat. Tidakkah Anda lihat perkataan Rasu- tuk hukuman yang lebih berat terhadap sebagi-
lullah saw. tentangMa'iz dan al-Ghamidiyyah annya daripada bentuk hukuman yang ditetap-
setelah keduanya dirajam, "Sungguh ia telah kan terhadap sebagiannya yang lain. OIeh se-
bertobat dengan sebuah pertobatan yang sean- bab itu, rekan-rekan kami [ulama Hanafiyah)
dainya tukang abmaksu (orang yang memungut mengatakan, "Penetapan hukuman hadd tidak
pungutan liar dari orang-orang secara aniaya) boleh berdasarkan ukuran dan patokan-patok-
itu bertobat seperti tobatnya itu, pastilah ia an tertentu, akan tetapi harus berdasarkan
akan diampuni," Sedangkan kekufuran adalah tauqiif [nash)." Artinya, hukuman tidak bisa
kejahatan yang jauh lebih berat dibanding per- tertetapkan kecuali harus berdasarkan nash,
buatan zina, namun seandainya ada seseorang bukan berdasarkan ijtihad.".200
kafir; kemudian ia bertobat, maka tobatnya itu Hal ini sesuai dengan pandangan para pa-
diterima. Allah SWT berfirman, kar hukum, "Tidak ada kejahatan dan hukum-
an kecuali harus berdasarkan nash."
"Katakanlah kepada orang-orang yang ka-
fir itu,'Jika mereka berhenti (dari kekafirannya),
niscaya,Allah akan mengampuni mereka ten- KESADARAN YANG KUAT TENTANG
tang dosa-dosa mereka yang sudah lalu."'(al' PERLUNYA MEMBERSIHKAN DIRI DARI
Anfaal:38) DOSA
Tentang orang yang menuduh orang lain Syariat Allah SWT memiliki sebuah keisti-
telah berbuat zina (qadzfl, Allah SWT mene- mewaan, yaitu menumbuhkan kesadaran yang
tapkan hukuman terhadapnya berupa hukum- sangat kuat dalam diri seseorang akan berbagai
an cambuk sebanyak delapan puluh kali. Na- dampak bahaya kejahatan atau kemaksiatan,
mun, Allah SWT tidak menetapkan hukuman menumbuhkan kesadaran dan keinginan yang
hadd terhadap orang yang menuduh orang lain menggelora akan perlunya membersihkan diri
kafi4, padahal kafir jauh lebih berat dibanding dari noda-noda dosa, sehingga ia bersegera
zina. Allah SWT menetapkan hukuman hadd untuk mengakui kejahatan yang telah dilaku-
terhadap penenggak minuman keras, namun kannya, seperti yang dilakukan oleh seorang
Dia tidak menetapkan hukuman hadd terha- perempuan al-Ghamidiyyah ketika ia dengan
dap orang yang minum darah dan orang yang kesadaran dan keinginan sendiri memberikan
makan bangkai. pengakuan telah berbuat zina pada masa Ra-
Berdasarkan hal ini, jelas bahwa hukuman sulullah saw..
di dunia tidak diterapkan berdasarkan ukuran Begitu juga yang dilakukan oleh seorang
kejahatan. Karena menurut akal, sah-sah saia perempuan al-Asiif dan Maiz Ibnu Malik al-
Allah SWT tidak menetapkan hukuman hadd Aslami. Mereka bertiga dengan kesadaran dan
sama sekali terhadap perbuatan zina, qadzf keinginan sendiri memberikan pengakuan te-

200 Ahkoo^ul Al-fashshash, fuz l,hlm.26-27


Qur'ankarya
ISLAM 7 Baglan 5: FQIH UMUiI
'ILID
lah berbuat zina, dan mereka bertiga pun a- HIKMAH HUKUMAN ITU SENDIRI
khirnya dihukum rajam.201 Semua itu mereka Dari uraian di atas bisa diketahui, hikmah
lakukan karena didorong oleh sebuah kesadar- di balik hukuman hadd dan hukuman ta'zir da-
an akan perlunya membersihkan diri dari noda lam syariat Allah SWT memiliki maksud dan tu-
kemaksiatan. Kesadaran ini melahirkan rasa ta- juan-tuiuan yang jelas, yaitu meluruskan, mem-
kut untuk melakukan kejahatan, dan kesadar- perbaiki, dan merehabilitasi perilaku pelaku
an ini ditumbuhsuburkan oleh pengetahuan kejahatan, memberinya efek jera dan mencegah
akan karunia dan kemurahan Allah SWT untuk supaya tidak kembali mengulangi kejahatan-
tidak mengulang hukuman akhirat terhadap nya, memberikan efek jera dan rasa takut ke-
orang yang telah menjalani hukuman hadd di pada orang lain supaya tidak melakukan ke-
dunia. Menurut pendapat kebanyakan ulama jahatan-keiahatan tersebut yang mengganggu
selain ulama Hanafiyah yang menyatakan bahwa stabilitas keamanan dan kemaslahatan-kemas-
hukuman hadd bisa memulihkan dan mem- lahatan publik, melindungi masyarakat dari ber-
bersihkan seorang Muslim yang menjalani- bagai bentuk kekacauan dan kerusakan, mem-
nya, sehingga ia tidak akan terkena hukuman bersihkan jiwa-jiwa yang melakukan penyim-
lagi kelak di akhirat. Hal ini berdasarkan ha- pangan dari noda-noda dosa dan kemaksiatan
dits, yang mengotori dan mengontaminasi kejernih-
an hati dan kesucian jiwa, meneguhkan hati
ad q;irr € ki; ,F t" cwl; nurani, meningkatkan ketajaman hati dan pe-

tt\\ t ..tt :y,P ;# i J*l


q. :,1
rasaan kemanusiaan untukmenjaga dan meng-
hormati hak-hak orang lain, serta menjauhkan

ati;L G;t y rrt i'fi G a;i 0,) dari berbagai bentuk tindakan yang memba-
hayakan dan merugikan.
'^b G u
iC Jt;; ii n i';r Ibnu Taimiyah mengatakan, di antara ben-
tuk rahmat dan kasih sayang Allah SWT adalah,
"Barangsiapa melakukan suatu kejahatan diberlakukannya hukuman untuk berbagai ka-
yang diancam dengan hukuman hodd, lalu hu- sus kejahatan yang terjadi di antara manusia,
kuman hadd terhadapnya itu disegerakan di baik kejahatan terhadap jiwa [nyawa), keja-
dunia (lalu ia menjalani hukuman hadd itu), hatan terhadap fisik, kejahatan terhadap ke-
Allah adalah Zat Yang lebih Adil dan Pemurah hormatan, kejahatan terhadap harta, kejahat-
dari mengulang kembali penjatuhan hukuman an pembunuhan, kekerasan fisik [melukai),
terhadap hamba-Nya itu di akhirat. Barangsia- keiahatan menuduh orang lain berbuat zina
pa melakukan suatu kejahatan yang diancom (qadzfl, dan kejahatan pencurian. Allah SWT
dengan hukuman hadd, lalu Allah menutup- memberlakukan berbagai bentuk hukuman
nutupinya dan mengampuninya, maka Allah atas berbagai bentuk kejahatan tersebut de-
odalah Zat Yang lebih Pemurah dari kembali ngan sangat sempurna dan akurat yang me-
mengungkit sesuatu yang Dia telah mengam- ngandung kemaslahatan pencegahan, preven-
puni dan menghapusnya.'aoz tif dan menimbulkan efek jera.

Hal ini seperti yang ditegaskan oleh sejumlah hadits shahih yang terdapat dalam Shairh Bukhari, Shahih Muslim, Musnad Imam
Ahmad, Al-Muwaththa', ad-Daraquthni, dan yang lainnya.Lihat,laami'Al-Ushuul, Juz 4, hlm. 279; Nashbur Raayah,luz 3, hlm. 314;
Nailul Awthaar,luz 7, hlm. 111
HR. Ahmad, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim dari Ali lbnu Abi Thalib r.a. Lihat, laami' Al-Ushuul, f uz 4, hlm. 349.
IST.AM IILID 7

Namun, semua itu tetap dilakukan secara dari melakukan keiahatan-keiahatan dengan
proporsional dengan berlandaskan pada asas ancaman hukuman atau hadd syar'i tersebut,
keadilan dan tidak melampaui batas-batas pen- melindungi masyarakat dari berbagai bentuk
cegahan dan penjeraan yang berhak diterapkan tindakan negatif dan merusak, serta membe-
terhadap pelaku. Oleh sebab itu, Allah SWT baskan dari fenomena kriminalitas semaksi-
tidak memberlakukan hukuman potong lidah mal mungkin.
atau hukuman mati atas perbuatan berdusta,
2. Memperbaikl, merehabilitasi,
tidak memberlakukan hukuman pengebirian merestorasi, dan meluruskan
atas perbuatan zina, dan tidak pula member-
Di antara tujuan hukuman, memperbaiki
lakukan hukuman mati atas kejahatan pencu-
dan merehabilitasi jiwa, meluruskan pandang-
rian. Akan tetapi, Allah SWT memberlakukan
an dan kesadaran, meyakinkan dan menyadar-
hukuman bagi manusia atas berbagai kejahat-
kan terpidana akan kesalahannya, serta me-
an tersebut sesuai dengan Asma dan sifat-si-
lindungi masyarakat dari tabiat-tabiat yang bu-
fat-Nya, seperti kebijaksanaan, rahmat, kasih
ruk. Menghukum dan mendisiplinkan pelaku
sayang, kebaikan, dan keadilan-Nya agar ber-
kejahatan bukanlah bermaksud untuk balas
bagai musibah hilang, tidak ada ambisi dan
dendam terhadapnya. Al-Mawardi mengatakan,
dorongan untuk saling menganiaya, setiap ma-
hukuman hadd adalah teguran yang diberla-
nusia puas dan senang dengan apa yang telah
kukan oleh Allah SWT untuk memberikan efek
diberikan kepadanya oleh Sang Pemilik dan jera dan pencegahan dari melakukan sesuatu
Sang Penciptanya, sehingga ia tidak memiliki
yang dilarang dan perilaku meninggalkan per-
dorongan keinginan untuk merampas hak orang
kara yang diperintahkan.z04 Tentang
lain.2o3
hukuman ta Zirdan huku man hadd, Al-Mawardi
Berdasarkan uraian di atas, kita bisa men- juga me-ngatakan, bahwa hukuman ta'zir dan
jelaskan visi, misi dan tujuan-tujuan hukuman
hukuman hadd ad.alah untuk mendisiplinkan
dalam syariat Allah SWT secara ringkas seper- (ta'diib), memperbaiki, merehabilitasi, te-
ti berikut: guran, pence-gahan dan pemberian efek jera,
1. Pencegahan dan memberikan efeklera yang bentuk-nya berbeda-beda sesuai dengan
Penerapan dan pemberlakuan hukuman bentuk dosa dan kesalahan yang dilakukan.20s
syar'i bisa memberikan efek jera, baik bagi ter- 3. Memerangl kelahatan itu sendlrl
pidana sendiri maupun bagi orang-orang se-
Keiahatan, fakta, dan realitanya adalah me-
pertinya, sehingga ia tidak berani untuk me- nimbulkan mudharat terhadap jiwa, harta dan
ngulangi kejahatannya lagi. Hal ini memiliki masyarakat umum. Kejahatan adalah sebuah
kontribusi yang cukup besar dalam melemah- wabah yang sangat mematikan atau bagaikan
kan dan menekan angka kriminalitas. Karena kobaran api yang harus dibendung semaksi-
hikmah di balik hukuman atau huduud syar- mal mungkin supaya dampak buruknya tidak
'iyyah seperti yang telah diketahui adalah, menyebar dan merembet ke mana-mana, se-
memberikan efek jera dan mencegah manusia hingga manusia tidak berani untuk menerjang-

Lihat, Rrsaalah yang ditulis oleh lbnu Taimiyah tentang qiyas, hlm. 85; Rrsoalah tentang as-Sryaosah asy-Syar'iyyaft, hlm. 98. Hal yang
sama juga bisa Anda lihat dalam kitab, Qawaa'id Al-Ahkaamkarya Al:lzz Ibnu Abdissalam, )uz 1, hlm. 163-165; penjelasan lbnul
Qayyim dalam kitab, A'laam Al-Muwaqqi'iin,Juz 2, hlm. 95, 107 dan berikutnya
204
Al-Ahkaam As-Sulthaanfuah, hlm. 213
205
Ibid, hlm. 223
FIqLH ISTAM IILTD 7

nya, tidak menganggap remeh dan enteng un- hukuman qishash, atau lebih keras demi men-
tuk melakukan kejahatan, serta tidak justru me- ciptakan kemaslahatan umum dengan menjaga
nikmati perbuatan kejahatan yang dilakukan- dan melindungi harta, kehormatan, darah dan
nya. akal. Oleh sebab itu, tuntutan penghapusan hu-
Oleh sebab itu, hukuman terhadap tindak- kuman mati sama sekali tidak memberikan ke-
an kejahatan adalah hal yang sudah menjadi maslahatan dan nilai positif apa pun bagi sia-
keharusan, untuk memberantas dan mencera- pa pun, baik masyarakat umum maupun para
but kejahatan sampai ke akar-akarnya dari se- kerabat korban.
kitar masyarakat. Al-Mawardi mengatakan, 7a-
riimah [kejahatan, kriminalitas) adalah larang- 6. PRIN!,,IIP:PRINSiIP HUKUMAN DAIAM
an-larangan syara' yangAllah SWT mengancam SYARIAT ISLAM DAN PERANANNYA
DALAM MENURUNKAN POTENSI
pelakunya dengan hukuman hadd atauhukum-
KE AHATAN
an ta'zir. Dalam kasus tuduhan, jika tuduhan
Syariat Islam mengandung banyak prin-
itu tidak terbukti, maka ada proses pembebas-
sip-prinsip yang bisa menghilangkan berbagai
an dan pembersihan nama baik sesuai dengan
kekhawatiran terhadap pemberlakuan dan pe-
yang dikehendaki oleh politik dan kebijakan
nerapan syariat Islam pada aspek hukuman,
agama. Ketika tuduhan itu terbukti kebenaran-
serta bisa menghapus kesan dan persepsi seba-
nya, maka petunjuk dan arahan hukum-hukum
gian kalangan di negara-negara Arab, negara-
syara' harus dipenuhi.2o5
negara Islam, dan negara-negara non-Muslim
4. Mencegah dan mengellmlnasl tradlsl bahwa bentuk-bentuk hukuman dalam syariat
balas dendam serta memadamkan apl Islam adalah kejam, keras, bertentangan de-
amarah dl dada korban atau kerabatnya.
ngan nilai-nilai perikemanusiaan dan berten-
Balas dendam adalah sudah menjadi tra- tangan dengan kondisi kehidupan peradaban
disi dan kebiasaan yang lumrah berlaku pada modern. Prinsip-prinsip tersebut bisa dikata-
masa jahiliah. Keinginan untuk membalas den- kan sebagai piranti atau katup pengaman bagi
dam adalah salah satu karakter manusia, se- hak-hak sosial manusia, sebagai aturan dan
buah kebiasaan yang sangat buruk dan sangat garis-garis pembatas terhadap kebebasan da-
berpotensi memperluas area penyebaran api lam arti yang mutlak, serta sebagai tembok
kejahatan, dan biasanya menyebabkan orang- penghalang terhadap perilaku kejahatan.
orang selain pelaku kejahatan juga akan ikut
Prinsip-prinsip tersebut yang menjadi titik
terseret dan terkena imbasnya. Oleh sebab itu,
tolak berbagai bentuk hukuman dalam syariat
di antara kebijaksanaan Islam adalah, berse- Islam harus tertancap kuat dalam benak dan
gera untuk memberlakukan hukuman terha-
hati seorang pejabat penegak keadilan atau ha-
dap para pelaku kejahatan, demi mencegah kim dalam menjalankan peran dan fungsinya
timbulnya kebiasaan yang sangat buruk terse- dalam menetapkan dan mengambil suatu ke-
but dan memadamkan api amarah yangberko- putusan hukum.
bar di dalam dada korban atau kerabatnya.
Prinsip-prinsip syariat Islam tersebut ada-
Termasuk bentuk hikmah dan kebijaksa-
lah rahmat, keadilan, menjunjung tinggi kehor-
naan adalah, hukuman yang ditimpakan seje-
matan manusia, memelihara kemaslahatan dan
nis dengan kejahatan yang dilakukan seperti kepentingan umum dan individu atau hak-hak

206 Al-Ahkoo^ as-Sulthaan4aft,


hlm. 211
BagIan 5: FIQIH UMUM FrQLH rSLAM ltl,tD 7

masyarakat maupun hak-hak perseorangan, an hukuman dan pelaksanaannya adalah rah-


kesetimpalan dan kesepadanan antara keja- mat berskala umum bagi seluruh lapisan ma-
hatan dan hukuman yang dijatuhkan, berusaha syarakat, yaitu dengan melihat dan memper-
untuk tidak menjatuhkan vonis hukuman de- timbangkan kemaslahatan umum tanpa meli-
ngan berpegangan pada asas as-Satr [menu- hat kemaslahatan dan kepentingan individu
tup-nutupi suatu kemaksiatan) yaitu sekira- tertentu.
nya pelaku tidak melakukannya secara terang- Adapun toleransi, belas kasih, dan rasa
terangan dan tidak "memubliksikan" kefasik- iba kepada terpidana atau yang lebih terkenal
an, memberikan ampunan dalam beberapa kri- dengan istilah "ar-ra'fah bil muttaham" [rasa
teria kasus kejahatan yang j umlahnya cukup ba- kasihan kepada terdakwa) yang telah terbukti
nyak, menghindari penjatuhan hukuman hadd kejahatannya, sama sekali tidak diperhitung-
ketika kasusnya dibarengi dengan adanya un- kan dan harus dibuang jauh-jauh. Begitu pula
sur syubhat, lebih fokus untuk menjatuhkan halnya dengan keinginan membebaskan terpi-
vonis hukuman kepada para pelaku kriminal dana dari hukuman juga harus dibuang jauh-
yang melakukan tindak kriminalnya dengan jauh. Dalam penerapan hukuman haddkepada
terang-terangan dan bahkan merasa bangga pelaku zina, Allah SWT berfirman,
melakukan kemaksiatan, meremehkan nilai-
"Dan janganloh belas kosihan kepada ked-
nilai kemanusiaan serta menantang perasaan
uanya mencegah kamu untuk (menjalankan)
masyarakat, kesadaran, sistem, tatanan, dan
agoma Allah." (an-Nuur: 2)
etika-etika umum masyarakat.
ika satu kasus kriminal telah terbukti ter-
Prinsip rahmatatau belas kasih secara fun- f
jadi dan kasus tersebut telah dilaporkan kepa-
damental sangat diperhatikan dan dipertim-
bangkan oleh syara' tatkala meletakkan ben- da seorang hakim atau pengadilan, tidak ada
tuk-bentuk hukuman, karena Allah adalah Zat alasan untuk tidak melaksanakan hukuman
Yang benar-benar Maha Mengasihi hamba- kepada si terpidana.
hamba-Nya. Allah SWT berfirman, Adapun dalam hal keria sama berskala
umum demi menggapai kebaikan bersama,
"Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya
bahu-membahu demi kepentingan umum ser-
kasih sayang." (at-Taubah: 54) ta membela umat dalam menghadapi musuh
Allah SWT juga berfirman, asing, maka masyarakat Islam merupakan ma-
syarakat yang saling mengasihi, saling mem-
"Den rahmat-Ku meliputi segala sesuettt."
bantu, saling bekerja sama dan saling ber-
(al-ARaaf:156)
sinergi. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam
Allah SWT menggambarkan tugas Nabi- firman Allah,
Nya Muhammad saw. sebagai pembawa rah-
mat dan hidayah sebagaimana disebutkan da- "Muhammad itu adalah utusan Allah dan
lam firman-Nya, orong-orong yang bersama dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sa-
"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, me-
yang sesama mereke." (al-Fath: 29.)
lainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
Tidak hanya itu, ciri khas pribadi seorang
el am." (al-Anbiya a' : lO7)
Muslim adalah sayang kepada sesamanya. Ra-
Yang dimaksud dengan rahmatyang harus
sulullah saw. bersabda,
diperhatikan dan ditekankan dalam pemberi-
FIQIH ISTAM JITID 7

€ A t#j F1#; o;ry cegah orang-orang dari kemungkaran, mengo-


bati luka hati dan menghendaki keluhuran bagi

:a,eA?*";q)'u\ mereka, sebagaimana seorang ayah ketika men-


ta'diib fmenghukum dalam rangka mendidik
"Orang-orang yang penyayang akan disa-
dan mendisiplinkan) anaknya. Karena jika si
yangi ZatYang Maha Pengasih. (Oleh sebab itu), ayah mengurungkan niatnya untuk men-ta'diib
sayangilah orqng-orang yang berada di bumi, anaknya demi menuruti keinginan si ibu yang
maka kalian akan disayangi oleh orang-orang merasa kasihan dan iba kepada anaknya, nis-
(peng huni) langit.'2o7
caya si anak akan tergelincir dan meniadi anak
Rasulullah saw. juga bersabda, yang tidak baik perangainya. Sang ayah men-
ta'diib si anak tidak lain sebagai bentuk kasih
F':";'at i;;v ;Ulr ;'; \ ; sayang orang tua kepada si anak dan untuk
"Orang yang tidak menyayangi manusia memperbaiki perilakunya, meski tentunya
(sesamanya), maka tidak akan disayangi Allah
orang tua sangat berharap untuk mendidik si
anak tanpa menggunakan hukuman."z1o
51y7n08
Adapun keadilan, itu sudah menjadi tuntu-
Dalam hadits yang lain, Rasulullah saw.
tan neraca hukuman dan tuntutan kewajiban
juga bersabda,
penegak hukum untuk berkomitmen kepada
"t'q\Lz-*")l \ keadilan. Sehingga tidak ada kekacauan dalam
L'F neraca dan segala sesuatunya berjalan sesuai
"Rasa belas kasihan dan kasih sayang ti- aturan, juga agar jangan sampai para pelaku
dak akan dicabut kecuali dari orang yang ce- tindak kejahatan dan orang-orang yang berbu-
loka.'zoe at kerusakan di muka bumi bebas berkeliaran
Ibnu Taimiyah mengatakan, sesungguhnya dan melakukan keinginannya melakukan keru-
menegakkan hukuman hadd merupakan bagi- sakan tanpa ada yang mengawasi dan membe-
an dari ibadah sebagaimana jihad fi sabilillah. rikannya efek jera.
Perlu diketahui, penegakan hukum an hadd me- fuga, karena di antara prinsip dasar Islam
rupakan salah satu bentuk rahmat dan kasih adalah, setiap orangdiberikanbalasan atas per-
sayang Allah SWT terhadap para hamba-Nya. buatannya sendiri.lika baih dibalas baik. Jika
Seorang hakim atau penegak hukum harus be- buruk, balasannya pun buruk. Allah SWT ber-
nar-benar menegakkan hukuman hadd d,engan firman dalam menjelaskan tugas umum para
tegas, jangan sampai ia dihinggapi rasa iba da- nabi dan rasul,
lam menegakkan dan menialankan agama-Nya,
"Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-
sehingga bisa memicu dirinya tidak menegak-
rasul Kami dengan membawa buktibuktiyang
kan dan melaksanakan hukuman hadd itu.
nyata dan telah Kami turunkan bersamq mere-
Maksud dan tujuan penegakan hukuman
ka Al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya ma-
hadd adalahuntuk memberikan rahmat dan ka-
nusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami
sih sayang kepada makhluk dengan cara men-

207 HR. Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Hakim dari Abdullah Ibnu Umar r.a. Hadits ini adalah shahih.
208 HR. Ah-"d, Bukhari, Muslim, dan at-Tirmidzi dari farir lbnu Abdillah r.a. Hadits ini adalah shahih.
209 HR. Ah."d, Abu Dawud, at-Tirmidzi, lbnu Hibban, dan Hakim dari Abu Hurairah r.a. Hadits ini adalah hasan.
2r0 Ar-Siyooroh Asy-Syar'iyyah, karya Ibnu Taimiyah, hlm. 98
ISLAM JILID 7

turunkan (ciptakan) besi yang padanya terda- madd (pementan gan), taj riid (penelaniangan),
pat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat g hall dan ShiTI "zu Para sahabat melaksanakan
bagi manusia." (al-Hadiid: 25) hukuman cambuh namun tidak ada satu pun
Keadilan terhadap sesama manusia meru- dari mereka yang melakukannya dengan cara
pakan sesuatu yang melekat pada rahmat dan mementang maupun menelanjangi terpidana
kasih sayang sebagaimana yang telah dijelas- yang dihukum cambuk, akan tetapi terpidana
kan di bagian terdahulu. Rahmat dan kasih sa- menjalani hukuman cambuk tanpa dilepas ba-
yang posisinya tidak berada di atas keadilan iunya, bahkan ia menjalaninya dengan tetap
dan bukan pula keadilan berada di atas rahmat mengenakan satu atau dua pasang baju.212
sebagaimana pula hal ini telah disebutkan di Di antara bentuk manifestasi penjagaan ke-

bagian terdahulu. Hal ini berdasar pada ayat, hormatan manusia dan nilai-nilai perikemanu-
siaan adalah diharamkannya praktik-praktik
Tuhanmulah Yang Maha Pengampun,
" Dan
at:Tamtsiil (penyiksaan) atau praktik-pralitik
lagi mempunyai rahmat. Jika Dia mengazab me-
mutilasi bahkan terhadap musuh sekalipun.
reka karena perbuatan mereka, tentu Dia akan
Allah SWT berfirman,
menyegarakan azab bagi mereka, Tetapi bagi
mereko ada waktu yang tertentu (untuk men- "Don sesungguhnya telah Kami muliakan
dapat azab) yang mereka sekali-kali tidak akan anak-anak Adam."(Al-Israa': 70)
menemukan tempat berlindung daripadanya." Rasulullah saw. bersabda,
(al-Kahfi:58) I
-! I

,icyi 3-'itLt
.o, -
o'l'-r.r. o 11 t'_
Menjaga dan melindungi nilai-nilai peri- f:t:, l)P e.,l D g*
kemanusiaan merupakan salah satu prinsip da-
sar hukuman dalam Islam. Dalam syariat tidak
.o1..'.: oi-. oto,:
--rJJl to:->lJ r-bsr)
L't. l'
tit '4t1#6
ada sesuatu apa pun yang bertentangan dengan
perikemanusiaan. Syariat tidak memperboleh-
,./
4:>+-) - )s
'. (--
. c .b.
?i"€;('4',
kan seorang hakim atau penegakhukum mem- "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan un-
berikan dan menerapkan hukuman yang tidak tuk berbuat baik pada setiap sesuatu. Oleh se-
memedulikan nilai-nilai perikemanusiaan. Oleh bab itu, apabila kamu membunuh,lakukanlah
sebab itu, tidak diperbolehkan memberikan hu- dengan cara yang baik, dan apabila kamu me-
kuman dengan memukul anggota-angota tubuh nyembelih, maka sembelihlah dengan carayang
yang sensitifdan rentan bahaya yang jika sese- bail<, dan hendaknya salah seorang dari kamu
orang dicederai pada bagian-bagian dari ang- sekalian menajamkan pisaunya dan buatlah bi
gota tubuh itu. Hal itu bisa menyebabkan o- natang yang ia sembelih itu tidak merasakan
rang itu meninggal dunia, seperti muka, ke- sakit yang terlalu lema.'213
pala, dada, perut, kemaluan, dan organ-organ
Rasulullah saw. melarang mutslah (penytk-
reproduksi. Sebagaimana telah diriwayatkan
saan, mutilasi) dan an-Nuhbaa (peniarahan).
dari Abdullah Ibnu Mas'ud r.a., bahwasanya ia
Abu Bakar r.a. dalam wasiatnya kepada Yazid
berkata, "Tidak ada dalam umat ini (lslam)

211 HR. Ath-Thabrani. Al-Haitsami mengatakan, sanad atsar ini munqathi'(terputus). Di dalamnya terdapat seorang perawi bernama
Juwaibir, ia adalah seorang perawi dhaif. (Majma' Az-Zawaa'id, luz 6, hlm. 253). Ghall yaitu dengan membaca fathah huruf ghain,
mengikat leher dengan seutas tali atau dengan menggunakan yanglain. Shafad, artinya sama dengan ghall.
212
Al-Mrhodrdzab,luz2,hlm.270; Mughnil Muhtaaj,luz ,hlm. 190 danAl-Mughni,fuz 8, hlm.313 dan halaman setelahnya.
213 HR. Ah."d, Muslim, dan Ashhaab As-Sunan, dari Syaddad Ibnu Aus r.a.
--

FIqLH ISI.AM JILID 7

Ibnu Abi Suffan, berkata, "|anganlah kamu me- matan, meniaga harta dan kepemilikan. Kehi-
lakukan mutslah!' dupan manusia yang normal dan benar tidak
Menjaga kemaslahatan umum dan khusus akan bisa tercapai kecuali dengan terpenuhi-
[indMdu) atau hak-hak umum dan hak-hak pri- nya lima hal fundamental ini.
badi, merupakan ukuran dan patokan Islam Keseimbangan dan proporsionalitas anta-
dalam setiap sesuatu yang disyariatkan dan di- ra kejahatan dan hukuman merupakan dasar
tetapkan. pemberlakuan bentuk-bentuk hukuman dalam
Menjaga tatanan dan ketertiban umum me- Islam. Oleh sebab itu, hukuman tidakboleh me-
rupakan kewajiban fundamental dan sangat lewati batasan dan garis-garis yang telah dite-
prinsipil yang tidak ada seorang individu pun tapkan dan ditentukan oleh syariat. Rasulullah
memiliki kewenangan dan hak untuk menggu- saw. bersabda,
gurkannya atau memberikan ampunan di da- 6, .1, o.
lamnya atau mengabaikan penegakannya. Se-
il ..r
lJ> L.(J
bagaimana pula, publik tidak mempunyai hak "Barangsiapa yang memberikan hukuman
untuk merampas hak-hak pribadi individu se- kepada seseorang hingga mencapai batasan hu-
perti kepemilikan pribadi dan kebebasan yang kuman hadd padahal kejahatanyang dilakukan-
teratur. ny a buka nl ah kej ahata ny ang ma su k kateg ori ke-
Sebagaimanatelah dijelaskan di bagian ter- jahatan dengan ancaman hukuman hadd, maka
dahulu, hukuman haddterhadap berbagai ke- ia termasuk orang-orang yang telah melampau
jahatan serius seperti zina, pencurian, qadzf batas.'Zra
[menuduh orang lain melakukan perzinaan), Di antara prinsip-prinsip Islam.adalah ti-
dan mengonsumsi minuman keras dianggap dak boleh menuduhkan suatu kejahatan kepa-
sebagai bagian dari komponen-komponen po- da seseorang yang belum pasti kebenarannya.
kokkemaslahatan atau hak-hakkomunitas [pu- Menurut hukum asal, seorang tersangka adalah
blik) atau hak-hak Allah, sama seperti shalat, terbebas [tidak bersalah) sampai benar-benar
puasa, dan zakat. terbukti dan diputuskan secara sah bahwa dia
Malsud dan tujuan dari penerapan hukum- memang bersalah (asas praduga tidak bersa-
an hadd tersebut adalah untuk menegakkan lah).
agama, dan agama dalam hukum perundang- Qishas atau dimungkinkannya kesetimpal-
undangan Islam merupakan dasar tata aturan an dan kesepadanan antara kejahatan dengan
umum masyarakat. Kemaslahatan yang dica- hukuman merupakan syarat esensial dalam
nangkan Islam adalah lima hal fundamental hukuman, sehingga manusia merasa yakin dan
yang sangat prinsipil bagi setiap masyarakat, percaya kepada keadilan suatu putusan hukum.
yaitu lima hal yang menjadi visi, misi, maksud Agar hukuman dapat memberikan kontribusi
dan tujuan syariat yang sudah diketahui ber- dalam menimbulkan rasa takut dan efek jera un-
sama yaitu, menjaga agama atau aqidah, men- tuk melakukan kejahatan, sehingga tidak per-
iaga jiwa (nyawa) atau hak hidup, menjaga akal, lu adanya kekacauan, keributan, hujatan, dan
menjaga keturunan atau harga diri dan kehor- kritikan. Allah SWT berfirman,

214 HR. Ath-Thabrani dengan redaksi, "Barangsiapa mencambuk hingga mencapai jumlah combukan hukumon hadd." Dalam sanad
hadits ini terdapat dua perawi yang tidak dikenal Haitsami sebagaimana yang dia katakan. Hadits ini diriwayatkan pula oleh al-Bai-
haqi dari Nu'man lbnu Basyir r.a. Al-Baihaqi mengatakan, bahwayangmahfuuzh ini adalah hadits mursal. Hadits ini diriwayatkan
pula oleh Ibnu Najiyah dalam Fawaa'id-nya dan diriwayatkan pula oleh Muhammad lbnu Hasan dalam bentuk mursal. (Nashbur
Raayah, fuz 3, hlm. 354; Majma'Az-Zawaa'id,ltrz 6, hlm.281).
FIqLH ISTAM JILID 7

"Dqlam qishas itu ada fiaminan kelangsu- dalam kasus hukuman hadd sebelum masalah
ngan) hidup bagimu, wahai orang-orang yang atau kasusnya sampai kepada hakim adalah
berakal, supaya kamu bertakwa." (Al-Baqa- diperbolehkan. Hal itu bertujuan untuk menu-
rah: 179) tupi dan mencegah tersebarnya kekejian. Akan
Seorang penegak hukum Islam tidak me- tetapi, jika kasusnya telah telanjur sampai ke-
miliki orientasi dan "kegemaran" untuk men- pada hakim, haram hukumnya memberikan
jatuhkan hukuman, hal ini untuk memberikan syafaat dan mengabulkannya berdasar hadits,
'*
. r: , ! . t tr/ ' / oI .
kesempatan dan ruang kepada seseorang un- \
tt6 t j"o r; Of
'
a:.eli;' c.Jt-
o.
;',
tuk memperbaiki diri dan kesalahan-kesalah- ^l
.1)i ?.,
;
annya dengan sendirinya. Oleh sebab itu, sya- ,
riat memerintahkan untuk menutup-nutupi ke-
"Barang siapa yang syafaatnya (peranta- ^t',Li
salahan seseorang yang ia tidak melakukannya
ra, melobi supaya si terpidana dilepaskan
dengan terang-terangan. Dalam sebuah hadits
dan tidak dijatuhi hukuman) menghalangi
sahih disebutkan,
pelaksanaan suatu hukuman haddyang telah
ci o/
EJI
'!P. .i dle I\rl .:' lo! i'^,:'
t-fdt',t ditetapkan oleh Allah (yang telah divoniskan
terhadap seorang terpidana), berarti ia mela-

"Barangsiapa yang menutupi (aib) seo-


:t'ttt wan perintah Allah.'217
Kisah yang menceritakan tentang sikap
rang Muslim, Allah akan berkenan menutupi Rasulullah saw. yang mengecam dan meng-
(aib)nya'baik di dunia maupun di akhiraL'zrs ingkari tindakan Usamah Ibnu Zaid r.a., ketika
Dalam hadits lain disebutkan, dirinya ingin memberikan syafaat dalam kasus
pencurian yang dilakukan oleh seorang wanita
i /:Jr +1 6ir ';
c ''

i; it"f
zsz t,.o' t\, -,,
hr U Makhzumiyah adalah kisah yang sudah sangat
l' terkenal.218
Jk;*J' yi;t';3k Uriql
/ o

Suatu hukuman tidak dapat dijatuhkan


atau divoniskan kecuali memang jika benar-
^ri. € 4.;#- *.;'iry'it benar sudah tidak ada unsur-unsur syubhat
"eoror[rropo' rorn menutupi aurat (cela, yang diakui baik dalam tinjauan fiqih dan sya-
aib) sesama saudara Muslim, pada hari kiamat ra'. Hal ini berdasar pada hadits yang telah di-
kelak Allah okan berkenan menutupi aurat sebutkan di depan yaitu yang telah diriwayat-
(cela)nya. Barangsiapa yang membuko aurat kan oleh Ibnu Adi dari Abdullah Ibnu Abbas
(cela) saudaranya, Allah pun akan membuka r.a, "Tolak dan hindorilah penjatuhan hukuman
aurat (cela)nya sekalipun itu ia lakukan di hadd karena masih adanya syubhat [indikasi
dalam rumahnya.'2L6 indikasi yang meragukan, hal-hal yang menja-
dikan suatu kasus kejahatan masih kabur dan
Memberikan syafaat (menjadi perantara
tidak jelas)."
untuk melobi guna memintakan pengampunan)

215 HR. Muslim dalam Sha/rilh-nya dari Abu Hurairah r.a. Hadits ini diriwayatkan pula oleh at-Tirmidzi dan Hakim.
216 HR. Ibnu Majah dari lbnu Abbas r.a dalam bentuk marfuu'.
217 HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Hakim dari Abdullah lbnu Umar r.a. Hadits ini dimasukkan ke dalam kategori hadits shahih oleh Al-
Hakim.
218
HR. Ah-rd, Muslim, dan an-Nasa'i dari Aisyah r.a.
ISLAM IILID 7 BaElan 5: FIQIH UMUttl

Bagi pemilik hak khusu6 boleh memberi- nyebarkan pemikiran-pemikiran yang menim-
kan maaf dan ampunan terhadap pelaku pem- bulkan syubhat dan keraguan.
bunuhan atau pelaku kejahatan tersalah. Hal Dalam sebuah hadits disebutkan,
ini berdasar ayat, t z'.

"Balasan suatu kejahatan adalah kejahat-


6
,-.

u ,4wi ;r Gl
-trsiuir ..ii
o , .; ,, t .d

,,,r. .i .ri'.. ',Jt


,;;r; rrl .sii ui il
c . .lt
an yang serupq. Barangsiapa memaafkan dan ,..or/.

berbuat baik, pahalanya atas (tanggungan) r€*Pv A , O O// /O //

Allah," (asy-Syuuraa: 40) r*Jl 4-Le tiJi


fuga ayat tentang qishas, "Wahai sekalian manusia, barangsiapa me-
"Barangsiapa yang mendapat suatu pema- Iakukan sesuatu dari dosa-dosa ini dan ia me-
afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema- nutup-nutupinya, maka ia beroda dalam tutup
afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan Allah. Barangsiapa memperlihatkan suatu dosa
hendaklah (yang diberi maaf) mombayar (di- yang dilakukannya itu, maka akan kami laksa-
yat) kepada yang memberi maaf dengan cara nakan hukuman hadd kepadanya."
yang baik (pula)." (al-Baqarah: 178) Allah SWT menggambarkan orang-orang
Langkah pemberian pengampunan banyak yang memperlihatkan perbuatan jahat secara
diambil dalam lingkungan masyarakat Islam se- terang-terangan, orang-orang yang berdusta,
bab adanya berbagai usaha perdamaian, pe- dan menuduh oranglain dengan tuduhan palsu
nyelesaian masalah secara kekeluargaan dan serta membuat-buat kebohongan atas orang
adanya tradisi-tradisi yang berlaku di antara lain, sebagai mdsuh orang-orang Mu\min. Allah
kabilah serta tradisi-tradisi yang berlaku di SWT berfirman,
kampung-kampung. Ini adalah sebuah jalan
"Sesungguhnya orang-orang yang ingin
yang lebar untuk terbebas dari jerat hukum
agar (berita) perbuatan yang amat keji itu ter-
dan dorongan kepada rasa malu untukmelaku-
siar di kalangan orang-orang yang beriman,
kan tindak kejahatan bahkan pada tindakan
bagi mereka adzab yang pedih di dunia dan di
pembunuhan sekali pun. Pemberian maaf ha-
akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu
rus atas dasar kerelaan, kemauan dan inisiatif
ti dak meng etahui." (An-Nuur: 19)
sendiri, tidak boleh dengan cara paksaan atau
dengan langkah menghapus hukuman dari un- Pengawasan Allah SWT pada semua kea-
dang-undang yang ada. daan, baiktersembunyi maupun terang-terang-

Kasus kejahatan yang harus dikenai hukum-


an, atau menumbuhkan kontrol agama dan
an adalah kasus kejahatan dan kemaksiatanyang
menghidupkan hati nurani sebagaimana yang
dilakukan secara terang-terangan, tindakan me- telah disinggung di bagian terdahulu merupa-
nyebarkan kekejian, bersikukuh pada pengaku- kan salah satu faktor terpenting dalam pence-
gahan kriminalitas dan tindak kejahatan.
an telah melakukan kesalahan di hadapan ha-
kim, sikap memublikasikan diri telah keluar Ini merupakan unsur penting yang dapat
dari Islam yang hal itu berarti mengandung si- membantu seorang hakim dalam mengeluar-
kap menentang tatanan dan aturan masyarakag kan putusan hukum terhadap terdakwa dan
melakukan konspirasi terhadap masyarakat dan sebagai parameter untuk memperberat atau
kehormatan-kehormatannya, usaha-usaha me- memperingan hukuman yang divoniskan. Ka-
runtuhkan pilar-pilar aqidah Islam dengan me- rena barangsiapa yangtidak mau memperbaiki
Baglan 5: FIQIH UMUM rIqH ISLAlvt JILID 7

dirinya sendiri, sulit bagi negara atau masyara- pokan hilang dengan sendirinya meski kasus
kat untuk membuatnya baik. hukuman potong tangan yang dilaksanakan
Iika tujuan dari pemberian hukuman seba- pada kurun waktu dua puluh lima tahun lebih
gaimana yang telah kita ketahui bersama ada- belakangan ini tidak lebih dari enam belas ka-
lah untuk memperbaiki dan merehabilitasi se- sus. Begitu pula ketika negara Sudan menerap-
seorang, alangkah lebih baiknya jika perbaikan kan hukuman hadd pada tahun 1983 M, angka
itu melalui cara menjauhi segala sesuatu yang keiahatan menurun drastis. Sebaliknya, ketika
dapat menyebabkan seseorang jatuh ke dalam hukuman hadd ini dibekukan dan ditiadakan,
tindak kejahatan dengan berdasarkan pada kon- sebagai dampaknya kejahatan kembali mening-
trol dan kesadaran agama. Karena mencegah kat pesat.
lebih baik dari pada mengobati, menolak maf Hukuman hadd merupakan instrumen un-
sadah Iebih didahulukan dan diprioritaskan tuk menimbulkan efek iera dan perbaikan se-
daripada menarik kemaslahatan sebagaimana kaligus. Di samping sebagai sarana efektif un-
yang telah menjadi kaidah syar'iah umum. tuk pembelaiaran dan penataan moral masya-
Bahkan ketakutan kepada Allah SWT dan rakat. Akan tetapi, penulis melihat dan meng-
kekuatan hati nurani seorang Muslim telah sam- amati bahwa jika aspek hukuman hadd yang
pai pada suatu tingkatan yakni ketika ia berani paling keras adalah yang dikedepankan pada
untuk memilih mati tanpa keragu-raguan lagi langkah dan fase-fase awal penerapan syariat
demi untuk membersihkan dirinya dan men- Islam, sementara masih banyak berbagai per-
dapatkan ridha Tuhan. Apakah ada undang- sepsi keliru dan pandangan yang terlalu ber-
undang hgama lain atau tradisi-tradisi masya- lebihan dan bias masih menyertainya, itu bu-
rakat yang menyamai hal seperti ini? kan merupakan metode dan cara yang tepat.
Kesimpulan, prinsip atau kaidah-kaidah Bahkan hal itu pada saat terjadi perubahan po-
syariat di atas memberikan peran signifikan ros kekuasaan dan kepemimpinan negara bisa
dan kontribusi efektif dalam mencegah krimi- menimbulkan berbagai reaksi keras yang justru
nalitas, mengurangi, atau mengarahkannya ke- akan semakin memperburuk citra Islam seba-
pada arah yang tepat. gai agama, aqidah dan tatanan kehidupan, se-
bagaimana yang terjadi di Sudan di pertengah-
7. HUKUMAN HADD, H'I(MAHNYA, DAN an tahun delapan puluhan pada tahun 1985
PENGARUH PENERAPANNYA DALAM M setelah diterapkannya hukuman hadd pada
MENCEAAH KRIMINALITAS DI MASA tahun 1983 M. |uga kejadian tahun B0'-an di
SEKARANG INI
Pakistan setelah meledaknya pesawat yang di-
Sudah tidak diragukan lagi bahwa hakikat tumpangi presiden Zia'ul Haq yang menerap-
hukuman hadd adalahkeras. Akan tetapi, keras kan syariat Islam di negaranya. Karena syariat
terkadang bermanfaat dan diperlukan dalam Islam sesungguhnya adalah sebuah manhai
pencegahan, pemberian efek jera, dan perbaik- yang integral dan satu kesatuan yang tidak
an. Hukuman hadd lebih efektif dibanding de- bisa dibagi-bagi yang mencakup semua lini ke-
ngan hukuman ta'zir seperti penjara dan pu- hidupan, baik politih sosial kemasyarakatan,
kulan yang ringan. maupun perekonomian.
Bukti konkret dalam hal ini adalah apa Cara dan metode Islam dalam melakukan
yangterjadi di negaraArab Saudi yangkeaman- reformasi dan perbaikan dimulai dengan mem-
an sangat teriamin. Di negera ini tidak ada lagi berikan petunjuh pengarahan, penjelasan, per-
aksi pencurian. Kelompok dan sindikat peram-
rsLAM IILrD 7

suasi, dalil, alasan, argumentasi, dakwah dengan akarnya, juga supaya berbagai kesyubhatan
perkataan yang baik dan mauizhah hasanah, dan kerancuan yang beredar di tengah-tengah
bimbingan dengan cara yang halus jauh dari masyarakat akibat pengaruh berbagai panda-
kesan keras dan emosional dengan mengede- ngan materialisme yang jauh dari konsep pen-
pankan cara-cara persuasif dan dialogis de- jelasan agama yang bisa diterima tentang ber-
ngan pihak-pihak yang memiliki kecenderung- bagai fenomena alam pun hilang.
an untuk menerapkan undang-undang Barat fika pilar Islam telah berdiri, masyarakat
yang jauh dari filsafat, pandangan, paham dan relatif telah siap untukmenjalani kehidupan ber-
konsep-konsep Islam. dasarkan Islam, pandangan-pandangan positif
Dengan menggunakan langkah-langkah ke- terhadap prinsip dan hukum-hukum Islam te-
bijaksanaan dan menyebarkan nilai serta aiar- lah membudaya, ketika itu akan sangat mudah
an-ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat untuk mulai memberlakukan dan menerapkan
mampu untuk mengalihkan masyarakat beri- hukum dan syariat Islam yang integral dan
kut potensi positif yang dimilikinya dari tradisi komprehensif serta membuat sebuah konsep
dan warisan imperialisme serta paham-paham yang komprehensif untuk merealisasikan selu-
sekular Barat kepada keadilan Islam, rahmat- ruh hukum-hukum Islam dengan secepat mung-
nya yang komprehensif, kemudahannya serta kin tanpa harus dengan cara gradual terlebih
jaminan kebahagiaan individu dan masyarakat dahulu.
dalam kehidupan ini yang diberikan oleh Is- Adapun ketika undang-undang hukuman
lam. hadd dikeluarkan hanya secara formalitas be-
Tidak hanya itu, memperbaiki sistem eko- Iaka, sementara implementasi dan penerapan-
nomi, sosial dan politik adalah mutlak dibu- nya secara konkret ditangguhkan atau dibeku-
tuhkan dengan menjadikan sistem syura seba- kan, atau penerapan hukum Islam kita lakukan
gai asasnya serta meniadikan keadilan sebagai hanya terbatas pada aspek hukuman hadd-nya
pimpinan tertinggi yang mengawal dunia hu- saja, sementara masyarakat masih dalam ke-
kum dan politik secara konkret tidak hanya se- adaan kebingungan dan ketidaktahuan, kelapar-
kadar jargon semata, berusaha seoptimal mung- an dan kesengsaraan akibat kemiskinan, maka
kin dalam menciptakan kemakmuran ekonomi seperti itu sama sekali bukan termasuk syariat
yang mapan bagi seluruh elemen masyarakat, dan agama Allah yang diharapkan dalam selu-
meningkatkan taraf kehidupan dan keseiahte- ruh sendi kehidupan.
raan, pemerataan aset-aset kekayaan secara Bahkan jika penerapan syariat Islam hanya
adil, berusaha menghapus problematika ke- terbatas pada aspek hukuman hadd-nya saja,
miskinan, pengangguran dan buta huruf, me- barangkali hal itu justru akan menjadi bume-
ningkatkan tingkat pendidikan masyarakat, rang yang menyebabkan masyarakat lari men-
mengubah tradisi iahiliah yang ada dalam ma- jauh dari Islam, memperlihatkan kegagalan dan
syarakat, memperbaiki sistem pendidikan dan inkompetensi Islam, atau hal seperti itu meru-
media massa, baik tulis maupun elektronik pakan bentuk pelaksanaan hukum-hukum Is-
serta menghilangkan setiap bentuk kontradik- lam secara terpotong-potong. Padahal Allah
si dan paradoks yang ada di dalamnya. SWT telah berfirman,
Sehingga berbagai kerancuan pemikiran
'Apakah kamu beriman kepada sebogian
bisa lenyap, berbagai problematika yang diha-
dapi pemuda bisa tercerabut hingga ke akar- dari Al-Kitab dan ingkar terhadap sebagian
yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang
FIQLH ISLAM IITID 7

berbuat demikian daripadamu melainkan ke' bincangan tentang apa yang mereka namakan
nistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari dengan gerakan Islam fundamentalis. Mereka
kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang menuduh setiap orang atau kelompok yang
sangat berat. Allah tidak lengah dari opa yang menginginkan penerapan syariat Islam seba-
kamu perbuat." (Al-Baqarah: 85) gai orang-orang radikal, berhaluan garis keras
dan fanatih padahal sebenarnya justru mere-
8. HUKUMAN HADD DAN HAIGHAK ASAS' kalah orang-orang fanatikyang anti dan phobia
MANUSIA DAIAM ISLAM terhadap Islam dan pemeluknya. Atau mereka
Sebagian kalangan akademisi dan aktivis adalah orang-orang bodoh dan memiliki pan-
sosial di negara-negara Barat melihat bahwa dangan dangkal yang tidak memahami hakikat
hukuman hadd bertentangan dengan hak-hak Islam, sehingga mereka akan sangat mudah
asasi kehidupan dan kebebasan manusia serta terpengaruh oleh berbagai propaganda yang
bertentangan dengan perikemanusiaan. Badan tendensius dan berbagai pemikiran sesat yang
amnesti internasional menuntut dihapuskan- banyakberedar sehingga mereka akhirnya me-
nya hukuman mati dari undang-undang hukum mahami Islam secara keliru.
pidana di negara-negara modern. Sebagian ne- Pada tanggal 16 November 1988 di Adis
gara-negara Barat seperti Perancis, Italia, fer Abeba ibukota Ethiopia diadakan sebuah ke-
man, dan sebagian wilayah di Amerika Serikat sepakatan damai antara pemimpin partai Per-
memenuhi tuntutan dan kecenderungan terse- satuan Demokrasi Sudan Sayyid Muhammad
but dengan menghapus hukuman mati. Namun Utsman al-Mirghani dengan fhon Garang pe-
sebagian atau kebanyakan negara di dunia ti- mimpin gerakan pemberontak di Sudan Sela-
dak memenuhinya dengan tetap menerapkan tan, dengan ketentuan dibekukannya penerap-
hukuman mati. an syariat Islam di Sudan,2le
Tidak ketinggalan di negara-negara Arab, Sumber dari semua kecenderungan dan
sebagian pakar hukum positif terus mende- pandangan-pandangan di atas adalah satu ya-
ngungkan pemikiran-pemikiran seperti itu de- itu fanatisme anti-lslam dan melawan semua
ngan menyebut hukuman hadd atau syariat Is- hal yang bernuansa dan berbau Islam. Motif
lam dengan sebutan-sebutan yang tidak layak dan faktor-faktor yang mendorong semua itu
yang bisa jadi hal itu bisa menyebabkan mere- sudah jelas, yaitu ingin memperburuk citra
ka kafir. syariat Islam yang disebabkan oleh kebodohan
Tidakmau kalah, berbagai media informasi yang nyata tentang hukum syariat dan hakikat-
baik cetak maupun elektronik terutama siaran nya, atau karena tidak mengorelasikan antara
radio BBC London versi bahasa Arab juga te- sarana dan tujuan-tujuan hukum perundang-
rus menyebarkan isu-isu yang bias dan tenden- undangan, atau memandang hukum-hukum
sius menyangkut penerapan hukum-hukum sya- syariat secara parsial dengan hanya melihat
riat. Di negara-negara Barat, terj adi banyak per- salah satu sisinya saja tanpa memerhatikan

219 Kedua b"lah pihak sepakat untuk membekukan point-point hukum hadd dan seluruh point yang memiliki kaitan dengan hukuman
hadd yangterdapat dalam undang-undang yang dikeluarkan pada bulan September 1983. Kedua belah pihak iuga bersepakat un-
tuk tidak mengeluarkan undang-undang apa pun yang memuat seperti point-point yang telah dibekukan tersebut. Hal ini hingga
diadakannya muktamar konstitusi nasional dan keputusan final mengenai masalah undang-undang. Lihat, Harian Al'lttihaad Uni
Emirat Arab, edisi B Rabiuts Tsani 1409 H/17 November 1988 M. Kemudian radio London pada selasa sore tanggal 11 fumadal
Ula 1409 M/20 Desember 1988 M, memberitakan bahwa al-Jam'lryah at-Ta'siis[ryah (dewan pendiri) pada hari selasa itu tidak
menyetuiui kesepakatan di atas. Pada hari berikutnya,HarianAl-lttihoadjuga memberitakan hal ini.
_-

rstAM IILID 7

orientasi, visi, dan misi syariat Islam dan sisi- dihormati masyarakat. Meskipun nilai dan nor-
sisi lainnya dari hukum-hukum syariat. ma-norma perikemanusiaan yang disucikan te-
Oleh sebab itu, barangsiapa yang melihat lah mengalami pendistorsian di lingkungan ko-
suatu hukum Islam hanya dari sudut wasilah munitas negara Barat, sehingga apa yang kita
atau sarananya semata tanpa menghubungkan- sebut dengan kehormatan misalnya telah hi-
nya dengan tuiuan umum syariat, akan tam- langdari konsep-konsep moralitas umum mau-
pak kepadanya suatu celah kritik menurut pe- pun khusus di kalangan masyarakat Barat.
nilaian pribadinya melalui lingkungan tempat Orang yang melakukan pelanggaran terhadap
ia hidup, sebuah lingkungan yang asing dan norma dan nilai-nilai substansial masyarakat
jauh dari lingkungan Islam. Ketika itu, orang seperti itu berdasarkan pandangan yang benar
seperti ini akan segera mengatakan bahwa sya- dan lurus tidak akan bisa menjadi jera kecuali
riat Islam tidak layak untuk diterapkan di ma- dengan dikenai hukuman hadd yang telah di-
syarakat modern seperti sekarang ini, sebuah gariskan dalam syariat dan agama Allah SWT.
masyarakat yang memiliki kecenderungan in- Ketiga, bentuk-bentuk hukuman yang di-
dividualisme yang memihak. Orang seperti ini gariskan dalam hukum perundang-undangan
juga akan mengatakan bahwa hukuman hadd positif sebagai ganti hukuman hadd tidak da-
dalam syariat Islam adalah hukuman yang sa- pat mewujudkan tujuan dan harapan yang di-
ngat keras dan kejam atau bengis, menyiksa kehendaki. Sehingga yang terjadi adalah sema-
dan biadab dalam sangkaan, persepsi dan pan- kin merebaknya fenomena kejahatan, semakin
dangannya yang pendek dan sempit. banyak pelaku kriminal dan semakin banyak
Sejatinya, tuduhan dan klaim bahwa ter- bermunculan model dan bentuk perbuatan kri-
dapat kontradiksi antara hukuman hadd de- minal yang terkadang akal sehat sudah tidak
ngan hak-hak asasi manusia merupakan klaim dapat lagi memercayainya.
yang salah dan tidak bisa diterima karena alas- Keempat, Al-Qur'an telah mendeklarasikan
an-alasan berikut, hak-hak asasi manusia dengan sangat jelas dan
Pertama, Allah SWT ZatYang menggaris- tegas dalam ayat,
kan hukuman hadd dalam syariat adalah Zat
"Dan sesungguhnya telah Kami muliakan
Yanglebih Penyayangterhadap hamba-Nya dan
anak-anak Adam." (al-Israa': 70)
seluruh umat manusia dibanding diri mereka
sendiri. Dia adalah ZatYang lebih mengetahui Para fuqaha Islam merupakan para ilmu-
dan lebih paham terhadap apa yang lebih ber- wan yang paling tegas dan ketat dalam men-
manfaat dan lebih maslahat bagi mereka serta jaga kemuliaan dan kehormatan manusia yang

apa yang bisa memberikan kebaikan, keman- hal itu sangat ielas tergambar pada produk-
faatan, keamanan, dan ketenteraman bagi me- produk hukum yang mereka hasilkan. Mereka
reka. menggariskan banyak sekali aturan, kriteria
Kedua, seorang pelaku kejahatan yang me- dan batasan yang sangat banyak dan ketat yang

lakukan suatu tindak kriminal yang berhak men- harus dipenuhi dalam pelaksanaan dan pene-
dapatkan hukuman hadd adalah orang yang rapan hukuman hadd.
telah keluar dari batas-batas kemanusiaan yang Kita telah mengetahui bahwa dalam Islam
normal dan lurus. Orang seperti itu telah me- tidak ada istilah al-ghillu [membelenggu ter-
langgar norma-norma kehidupan yang lurus pidana), tajriid (menelanjangi terpidana) dan
dan telah menodai hal-hal yang disucikan dan iuga tamfsiil [mutilasi), dan bahwasanya ne-
rsr-A.M IrLrD 7

gara berkewajiban memberikan makanan, pa- ingkatan dan semakin merajalela. Tidak ada
kaian,220 dan tempat yang layak bagi orang yang dapat menghentikan semua itu kecuali
yang dipenjara, serta berhak untuk tidak men- syariatAllah SWT Sang Hakim Yang Mahabi-
dapatkan perlakuan kasal dan hal-hal lainyang jaksana dan Yang Mahaadil.
menjadi prinsip dalam menjaga kemuliaan Allah SWT berfirman tentang Al-Qur'an,
dan kehormatan manusia.
"Sesungguhnya telah datang kepadamu Ra-
Kelima, para penggiat hak-hak asasi manu-
sul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari
sia telah salah ketika beranggapan bahwa me-
isi Al-Kitab yang kamu sembunyikan, dan ba-
nerapkan hukuman Islam dengan berbagai sya-
nyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya
rat, aturan, ketentuan dan pertimbangan-per-
telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan
timbangannya yang adil, adalah bertentangan
kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah
dengan hak-hak asasi manusia. Mereka juga
telah keliru ketika berusaha untuk memberikan
Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti
keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (de-
rasa iba kepada seseorangtertentu padahal pada
ngan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-
kenyataannya orang tersebut bukanlah orang
orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang
yang harus dikasihani. Apa yang mereka laku-
terang benderang dengan seizin-Nya, dan me-
kan itu adalah justru menyelamatkan kepen-
nunjuki mereka ke jalan yang lunts." (al-Maa'-
tingan segelintir orang dengan mengorbankan
kepentingan umum serta tindakan mereka ter-
idah:15-16)
sebut berarti justru sebuah tindak pelanggar- Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman,
an terhadap kemaslahatan umum yang dapat
'Al-Qur'an itu adalah kitab yang Kami tu-
berakibat pada hilangnya keamanan dan stabi-
runkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan
litas, tersebarnya tero4 rasa takut, gelisah dan
bertakwalah agar kamu diberi rahmat." (al-
cemas terhadap keselamatan hak hidup yang
An'aam:155)
seharusnya dihormati, kebebasan, keselamat-
an harta benda dan aset-aset kepemilikan. Tanpa diragukan lagi, ini membutuhkan
Kesimpulan, hukuman hadd adalah instru- kepada keimanan terhadap risalah langit dan
men yang sangat jitu dan efektif dalam mem- petunjukAllah SWT.
basmi kejahatan dan para pelakunya. Di sam-
ping ia merupakan sarana yang sangat ampuh
9. LEGALITAS PENENTUAN SUATU
T'NDAKAN SEBACA' KEIAHATAN DAN
dan konstruktif untuk menebarkan keamanan
PEMBERIAN HUKUMAN, ATAU PR'NSIP
dan kedamaian, serta dapat "mengamputasi" "TIDAK ADA KE'AHATAN DAN HUKUMAN
kecenderungan untuk melakukan kejahatan. KECUALI BERDASARKAN NASH" DAN
Hal ini terbukti dengan sebuah kenyataan PENCARUHNYA TERHADAP FENOMENA
dan realita yang pahit dan menyedihkan di TINDAK
'GIMINAL
bebera-pa negara yang termodern sekalipun Sesungguhnya mengerti dan memahami
seperti Amerika Serikat dan Inggris dan neg- tindakan-tindakan apa sajayangdinyatakan se-
ara-ne-gara Barat lainnya. Di negara-negara bagai tindak pidana yang tercantum dalam hu-
tersebut keiahatan dan tindak kriminal ter- kum perundang-undangan negara hukum dan
hadap orang dan harta terus mengalami pen- mengetahui jenis ancaman hukuman yang di-

220 Tobyii, At-Haqaa'iq,karya Zaila'i, z 4, hlm. 182. cetakan Bulaq, 13 15 H


Ju
FIQLH ISLAM JILID 7

tetapkan yang dimuat dalam KUHB merupakan warga negara dalam berbuat dan berperilaku.
kontrol yang sangat kuat dalam mencegah se- Sebab jika kewenangan menentukan suatu per-
seorang dari melakukan tindak kejahatan serta buatan masuk kategori kriminal ataukah tidak
mencegah munculnya ide, pikiran, keinginan diserahkan kepada hakim, hal ini akan mem-
dan perencanaan untuk melakukan kejahatan. buat orang-orang dalam kebingungan. Selain
Karena itu, sistem-sistem demokrasi sa- itu, keadilan dan logika sejalan dengan prinsip
ngat menjunjung tinggi prinsip legalitas dalam ini sehingga negara tidak terjebak dalam pen-
penetapan suatu tindakan sebagai sebuah keia- jatuhan vonis hukuman kepada orang-orang
hatan dan ancaman hukumannya. Dalam arti, yang mereka tidak menyadari atau tidak me-
kewenangan dan otoritas menentukan suatu ngetahui kejahatan yang mereka lakukan.
perbuatan dikatakan sebagai kejahatan atau- Karena prinsip ini bisa menyebabkan hu-
kah tidak berada dalam otoritas legislator atau kum pidana mengalami stagnasi dan tidak
orang yang mendapatkan pelimpahan kewe- mampu merespons berbagai perkembangan
nangan dalam batas-batas yang telah ditentu- zaman yang mengalami perubahan drastis,
kan. maka para pakar hukum dan para hakim se-
Prinsip ini telah dideklarasikan oleh revo- cara umum memiliki pandangan perlunya me-
lusi Prancis dan dituangkan dalam dokumen ngurangi tingkat intensitasnya dan memberi-
"Deklarasi Hak-hak Asasi Manusia dan Warga kan kewenangan lebih luas kepada hakim da-
Negara" tahun 1789M pada poin ke delapan se- lam menetapkan vonis hukuman atau meng-
bagai respons terhadap seruan-seruan para fi- hentikan pelaksanannya dalam beberapa ka-
losof dan kaum intelektual yang mengecam ta- sus. Dengan catatan tidak sampai.melanggar
tanan yang memberikan kewenangan kepada prinsip utama, yaitu hakim tidak memiliki ke-
para hakim tanpa ada aturan dan ketentuan- wenangan dan otoritas tajriim [penilaian apa-
ketentuan baku sehingga menyebabkan terjadi- kah suatu tindakan masuk kategori pidana
nya berbagai bentuk penjatuhan vonis hukum- ataukah tidak).
an secara berlebihan dan merampas kebebas- Kami juga melihat beberapa pakar hukum
an individu. positif menuduh bahwa syariat Islam menye-
Hal ini juga digariskan dalam poin keem- rahkan dan membiarkan otoritas tajriim ke-
pat dari undang-undang pidana yang dikeluar- pada hakim. Pandangan dan tuduhan mereka
kan Napoleon tahun 1810 M. Prinsip ini akhir- ini dilatarbelakangi oleh kebodohan, kekeli-
nya juga diberlakukan pada bidang-bidang hu- ruan, kezaliman, dan fanatisme antisyariat Is-
kum yang lain. Prinsip ini kemudian dirumus- lam.
kan dan diformulasikan dalam istilah dunia hu- Menurut kami, kemunculan tuduhan ini
kum dan perundang-undangan dengan pernya- dilatarbelakangi oleh masalah yang bermuara
taan yang lebih singkat dan sederhana, yaitu, pada sisi aturan sistematikanya, yaitu tidak
"Tidak ada kejahatan dan tidak pula hukuman adanya upaya dari ahli fiqih kontemporer da-
tanpa nash (tidak ada suatu tindak kejahatan lam merumuskan undang-undang hukum khu-
dan tidak pula sanksi hukuman kecuali yang sus mengatur masalah tindak pidana dan sanksi
digariskan dan dicantumkan dalam kitab un- hukumnya. Padahal hal ini sangat mudah untuk
dong -undang hukum pidana)." dilakukan. Sebab tidak ada alasan apa pun se-
Hikmah dari prinsip ini adalah melindungi cara syara'yang menghalangi dan melarang di-
dan menjamin hak-hak individu dan kebebasan lakukannya perumusan undang-undang sema-
B'gIIAN 5: FIQIH UMUM ISI.AM IILID 7

cam ini. Tentunya mudah bagi para ahli fiqih ruskan setiap Muslim, baik laki-laki maupun
untuk merancang dan merumuskannya dalam perempuan untuk mempelajari dan mengeta-
beberapa bulan saja jika pemerintah yang ber- hui ajaran-aiaran agamanya secara mendasax,
kuasa,memperlihatkan kesiapan dan keserius- mengetahui kewajiban-kewaiiban yang harus
annya untuk menerapkan dan melaksanakan- dilaksanakannya, mengetahui halal dan haram,
nya. Beberapa produk hukum semacam ini te- mengetahui berbagai larangan, hukuman-hu-
lah benar-benar ditemukan di beberapa nega- kuman, ataupun balasan-balasan yang telah
ra Arab seperti Sudan, Libya, dan Uni Emirat ditetapkan dalam Islam. Karena di antara ke-
Arab. wajiban 'ain yang dituntut dari setiap orang
Akan tetapi, meskipun tidakada hukum per- Islam adalah paling tidak harus mengetahui
undang-undangan yang secara khusus meng- apa-apa yang diwajibkan untuk diketahui oleh
atur masalah tindak pidana, bukan berarti lan- setiap orang Islam. Oleh sebab itu, apologi ke-
tas hakim bebas mengambil keputusan dan teledoran kaum Muslimin untuk belajar dan
menjatuhkan hukuman. Dalam pandangan sya- mencari tahu tidak layak dijadikan sebagai
riat, pemberian hukuman ta'zir (bentuk-ben- alasan bahwa mereka tidak mengetahui mana
tuk hukuman yang tidak dinyatakan secara eks- yang boleh dan mana yang dilarang serta tidak
plisit,baikbentukmaupun besar-kecilnya), ada- mengetahui macam-macam hukuman hingga
lah dikembalikan kepada penilaian dan kebi- ada hukum perundang-undangan yang meng-
jakan pemerintah yang berkuasa atau negara. atur dan menjelaskannya. fadi, meskipun be-
Negara merumuskan beberapa peraturan dan lum ada produk hukum perundang-undangan
hukum perundang-undangan bagi para hakim pidana, namun itu tidak bisa dijadikan alasan,
dalam menjatuhkan hukuman-hukuman yang karena mempelaiari dan mengetahui ajaran
sejalan dengan perkembangan zaman, dan se- dan hukum-hukum Islam sudah menjadi ke-
suai dengan pandangan lembaga-lembaga khu- wajiban bagi setiap Muslim.
sus yang biasanya beranggotakan beberapa Selain itu, sumber-sumber hukum syariat
kaum intelektual dan ahli fiqih sesuai dengan baik Al-Qur'an maupun sunnah serta berbagai
tuntutan-tuntutan kepentingan dan kemasla- literatur yang ditulis para ahli fiqih baik yang
hatan umum, tuntutan zaman, dan perkembang- secara ringkas maupun paniang lebar banyak
an peristiwa. menjelaskan secara terperinci tentang setiap
Karena itu, hendaknya para pakar hukum bentuk kemaksiatan dan perbuatan-perbuatan
tersebut menyadari bahwa prinsip pelimpahan yang melanggar; dosa-dosa besar dan kecil, ber-
kewenangan kepada waliyyul amri dalam mela- bagai peringatan tentang bahaya pelanggaran
kukan estimasi dan penentuan hukuman ta'zir tersebut, menjelaskan sejauh manadampakne-
dalam Islam pada dasarnya merupakan prin- gatifnya, dan menielaskan hukuman-hukuman
sip perundang-undangan yang dijalankan oleh dunia dan akhirat yang ditetapkan untuknya.
negara yang harus dilakukan dalam koridor Dalam hukurn syariat, seorang hakim tidak
hukum-hukum syariat, seperti halnya bahwa mempunyai kewenangan dan otoritas untuk
setiap negara memiliki hak untuk meletakkan menetapkan suatu tindakan sebagai kejahatan
undang-undang yang mengatur urusan dalam dan berkreasi membuat model hukuman ber-
negeri yang diinginkannya. dasarkan keinginan dan hawa nafsunya. Hal ini
Para pakar hukum positif itu hendaknya sebagaimana banyak dipahami secara keliru
juga harus mengetahui bahwa Islam mengha- oleh sebagian orang. Kewenangan hakim dalam
ISLAM JILID 7

menentukan suatu tindakan sebagai kejahatan b erp aling dari p ering atan Kami, d an tidak meng -

dan menentukan vonis hukumannya harus di- ingini kecuali kehidupan duniawi." (an'Naim:
lakukan dalam koridor hukum-hukum syariat 28-2e)
dan sistem yang diterapkan negara. Tidak ada
'Andaikata kebenaran itu menuruti hawa
seorang Muslim pun yang mempunyai kewe-
nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi
nangan untuk merumuskan undang-undang
ini, dan segala sesuatu yang ada di dalamnya,
dan merancangnya karena legislator dalam sya-
sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada
riat adalah Allah SWT.
mereka kebanggaan (Al'Qur'an) mereka tetapi
Apa pun alasannya, hakim hanya mempu-
mereka berp'aling dori kebanggaan itu." (al'
nyai kewenangan estimasi dalam penerapan
Mukminuun:71)
dan pengaplikasian hukum saja berdasarkan si-
tuasi dan kondisi yang melatarbelakangi ter- Karena itu, syariat merumuskan sistem hu-
jadinya kejahatan tersebut dan pelakunya. Na- kum perundang-undangan yang integral dan
mun kewenangan ini hanya berlaku pada selain mendetail dalam setiap lini kehidupan, dan
hukuman qishas dan hukuman hadd yang hu- para ahli fiqih telah lebih dahulu mengenal
kum-hukumnya telah digariskan dengan jelas, prinsip "Tidak ada kejahatan dan hukuman ke-
akan tetapi kewenangan tersebut hanya dalam cuali berdasarkan nash."
ruang lingkup hukuman ta'zir. Dan produk un- Hal ini sebagaimana yang dapat kita lihat
dang-undang hukum pidana modern, sebagian pada dua prinsip utama kaidah fiqih berikut
besarnya dapat dimasukkan ke dalam kategori ini,
hukuman ta'zir. a. Tidakada hukum apa pun bagi perbuatan
Hal ini karena -sebagaimana yang telah orang-orang berakal sebelum ada nash.
kita ketahui bersama- bahwa syariatdatangde- b. Pada dasarnya segala sesuatu, perbuatan
ngan tujuan untuk memerangi hawa nafsu dan dan ucapan hukum asalnya adalah diper-
tendensi pribadi serta membongkar keegoisan bolehkan.
individual, sebagaimana yang disebutkan da- Kedua prinsip ini bersumber dari firman
lam beberapa ayat Al-Qur'an berikut, Allah,
"Janganloh kamu mengikuti apa yang kamu
"Kami tidak akan mengazab sebelum Kami
tidak mempunyai pengetahuan tentangnya."
mengutus seorang Rasul." (al-Israa': 150)
(al-Israa':36)
"Mereka tidak lain hanyalah mengikuti Firman Allah, .

sangkaan- sang kaan, dan apayang diing ini haw a "Dan tiadalah Tuhanmu membinasakan
nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota
petunjuk kepada mereka dari Tihan mereka." itu seorang Rasul yang membacakan qyqt-ayat
(an-Naim:23) Kami kepada mereka." (al'Qashash: 59)
"Mereke tidaklah mempunyai sesuatu pe- Dan firman Allah,
ngetahuan pun tentang itu. Mereka tidak lain
" (Mereka kami utus) selaku rasul-rasul pem'
hanyalah mengikuti persangkaan sedangkan se'
bawa berita gembira dan pemberi peringatan
sungguhnya persangkaan itu tiada berfaedah
agar supaya tidak ada alasan bagi manusia
sedikit pun terhadap kebenaran. Maka berpa'
memb antah All ah se sudah diutusny a ra sul -ra sul
linglah (wahai Muhammad) dari orang yang
ifu." (an-Nisaa': 165)
Baglan 5: FIQIH UMUM FIQLH ISLAM IILID 7

Nash-nash suci ini menyatakan secara te- menjelaskan batasan, syarat dan kriteria-kri-
gas bahwa tidak ada keiahatan kecuali setelah terianya. Adapun pokok hukum tersebut baik
ada penjelasan, dan tidak ada hukuman kecu- dari segi peringatan maupun pemberian sank-
ali setelah ada peringatan. si hukuman, maka muaranya adalah tetap ke-
Prinsip mendasar ini memberikan konse- pada hukum Allah SWT. Sebab suatu hasil ijti-
kuensi hukum bahwa tidak ada hukuman atas had bisa dikatakan sah apabila pengambilan
berbagai tindak kriminal yang terjadi semasa kesimpulan hukumnya berdasarkan dalil-dalil
jahiliah, baik berupa pembunuhan ataupun yang syariat.
lain seperti riba, zina, perampasan, peng-gha- Kemudian mengenai apa yang dikhawatir-
shab-an, dan berbagai kemunkaran lainnya me- kan para pakar hukum positif berupa penyim-
nurut jumhur. pangan yang terjadi pada prinsip "tidak ada
Dari penjelasan ini secara garis besar da- kejahatan dan tidak ada hukuman kecuali ber'
pat kita katakan bahwa syariat dan undang- dasarkan nesh," yaitu ketika hakim merujuk
undang hukum pidana positif mempunyai ke- pada qiyas dalam menetapkan suatu tindak ke-
samaan dalam hal. Apabila tidak ada peraturan jahatan yang belum ada suatu nash yang men-
yang melarang sesuatu, maka sesuatu itu hu- ielaskannya. Sehingga apa yang dikhawatirkan
kumnya boleh. Hanya saia, hukum pidana posi- ini sebenarnya telah dibahas tuntas oleh para
tif telah dikompilasikan dalam bentuk produk ulama ushul fiqih dari kalangan ulama Hanafi-
undang-undang (KUHP, criminal code). Sedang- yah dan para ulama yang sependapat dengan
kan hukum-hukum pidana yang terdapat da- mereka yang menyatakan dengan jelas bahwa
lam syariat belum dikompilasikan dalam se- tidak boleh mempergunakan qiyas dalam ma-
buah produk hukum perundang-undangan se- salah hukum an hadd danukuran-ukuran syar'i,
perti itu. Namun meskipun begitu, tidak sulit baik bagi para ahli fiqih maupun hakim. Mereka
bagi kita untuk mencarinya ketika diminta. Se- menetapkan bahwa tidak boleh menggunakan
bab pengharaman atau penentuan suatu tin- qiyas dalam masalah hukuman hadd, kafarat,
dakan sebagai kejahatan dan hukuman ada rukhsah, dan ukuran-ukuran. Karena qiyas ha-
kalanya bisa diambil dari teks-teks Al-Qur'an, nya memberi faedah dugaan kuat (zhann), se-
as-sunnah, ijma'para ulama, atau hasil ijtihad mentara zhann mengandung potensi salah, se-
para ulama mujtahid dalam kerangka teks- hingga penggunaannya mengandung unsur
teks agama dan ruh atau spirit hukum syariat syubhat. Oleh sebab itu, qiyas tidak dapat di-
Islam. gunakan untuk menetapkan suatu hukuman
Nash-nash syariat yang melarang atau ataupun untuk menetapkan suatu tindakan se-
mencegah suatu perbuatan terkadang disebut- bagai kejahatan yang tidak ada nash yang bisa
kan dengan jelas dan eksplisit seperti dalam dijadikan landasannya. Sebab peniatuhan hu-
masalah hukuman hadd (hukuman-hukuman kuman hadd dihindari karena masih adanya
yang telah ditentukan dan digariskan secara unsur syubhat. Kaidah ushul fiqih ini meru-
jelas baik bentuk maupun kadarnya), dan ter- pakan iaminan yang cukup dan kuat terhadap
kadang dipahami secara implisit melalui iiti- hak-hak dan kebebasan individu dalam bertin-
had para ulama yang kredibel. dak dan berperilaku.
Pada dasarnya peran ulama dalam hal ini Sedangkan kelompok yang memperboleh-
hanyalah sebatas menyingkap dan mengung- kan penggunaan qiyas dalam masalah hukum-
kap hukum-hukum Allah dalam suatu kasus, an hadd seperti ulama Malikiyah dan ulama
FIqLH ISTAM IILID 7

Syafi'iyah, mereka sebenarnya tidak membuat dung dua karakter; yaitu hukuman di dunia
produk hukum baru yang berdiri sendiri dalam dan hukuman di akhirat.
mengharamkan suatu keiadian. Akan tetapi, Hukuman-hukuman dunia bisa jadi dika-
yang mereka lakukan hanya menerapkan nash renakan melakukan sesuatu yang diharamkan
yang menjelaskan suatu kejadian terhadap ke- atau meninggalkan suatu kewajiban. Hukuman
jadian yang benar-benar serupa dan sama per- ini -sebagaimana yangtelah kita ketahui bersa-
sis dengan kejadian yang dinyatakan dalam ma- ada dua ienis, yaitu, hukuman yang telah
nash tersebut. Sehingga apa yang mereka laku- ditentukan bentuk dan kadarnya oleh syara'
kan hanya menerapkan dan mengaplikasikan dan hukuman yang belum ditentukan bentuk
nash tersebut terhadap berbagai kejadian. Se- dan kadarnya oleh syara'.
bab tidak semua kejadian dan kasus disebut- Hukuman yang telah ditentukan bentuk
kan dan dinyatakan dalam nash bahkan dalam dan kadarnya oleh syara'adalah berbeda-beda
undang-undang yang berlaku sekarang. karaktex, bentuh kadar, jenis dan kriteria-kri-
Dengan demikian, berarti qiyas yang me- terianya antara yang satu dengan yang lain
nurut hukum perundang-undangan tidak boleh bergantung bentuk dan besar-kecilnya keia-
digunakan baik dalam menetapkan suatu tin- hatan yang dilakukan serta kondisi pelaku
dakan sebagai kejahatan maupun dalam pem- keiahatan atau yang berbuat dosa atau yang
berian hukuman adalah tetap digunakan seca- melakukan kejahatan itu sendiri. Hal ini se-
ra syara'berdasarkan kesepakatan fuqaha. Se- bagaimana yang telah diielaskan oleh Ibnu
bab seorang mujtahid sama sekali tidak mem- Taimiyah dan Ibnul QaYYim.
punyai kewenangan membuat atau meletakkan Hukuman-hukuman yang kadar dan ben-
produk-produk hukum baru tentang pelarang- tuknya telah ditentukan oleh syarat, yaitu hu-
an dan hukuman terhadap perkara yang syara' kuman haddyangjumlahnya ada lima atau tu-
tidak mengizinkan bagi seorang mujtahid un- juh sebagaimana yang telah dijelaskan di bagi-
tuk melakukan hal itu. an terdahulu, adalah hukuman-hukuman yang
Untuk memberikan gambaran yang lebih disebutkan oleh Al-Qur'an dan as-sunnah de-
jelas tentang masalah ini, ada baiknya kita ie- ngan jelas, kemudian itu menjadi ijma' para
laskan kandungan hukum syariat Islam dalam sahabat dan para fuqaha setelahnya'
masalah sanksi hukuman seperti berikut, Alasan syara' menyebutkan hukuman-hu-
Sebenarnya tindak kejahatan dan hukum kuman tersebut dengan jelas dan pasti adalah,
pidana dalam syariat Islam telah ditentukan keinginan syara'untuk menancapkan tiang pan-
cang dan benteng fondasi yang kuat dalam ke-
secara jelas dan sudah diketahui secara men-
detail, baik dari segi tipe maupun bentuknya. hidupan masyarakat yang semua itu merupa-
kan kaidah dan prinsip-prinsip yangbaku demi
Yaitu semua perkara yang dilarang Al-Qur'an
atau as-sunnah ataupun yang telah di)elaskan menjamin terciptanya keamanan, stabilitas
dan ketenangan menyangkut keselamatan j iwa,
secara paniang lebar oleh para fuqaha.
Hukum pidana dalam syariat Islam -seba-
harta, kehormatan dan akal, menancapkan
agama tauhid yang bena4, mencegah tindakan
gaimana yang telah dijelaskan di bagian terda-
hina, menolak kerusakan, membasmi kecen-
hulu- di antaranya ada yang menyebabkan pe-
derungan dan keinginan buruh mengamputa-
lakunya berdosa dan berhak mendapatkan hu-
si semua faktor yang menyebabkan terjadinya
kuman di akhirat saja. Ada pula yang mengan-
persengketaan, berbagai penyakit sosial, dan
FrQIH rSr.AM ltl-tD 7

persengketaan, berbagai penyakit sosial, dan tentukan bentuk dan kadarnya oleh syara', yai-
tindakan amoral yang menyentuh esensial ke- tu yang dikenal dengan istilah hukuman te'zir,
hidupan sosial mereka yang mutlak membu- itu juga telah dikenal oleh setiap Muslim dan
tuhkan adanya sebuah sistem dan tatanan yang ia berkewaiiban mempelajari dan mengetahui
kuat, kokoh, lurus, dan tidak menyimpang. hukum-hukum dan ajaran agamanya.
Hakim tidakboleh menyimpang dari nash- Hukuman ta'ziir adalah, hukuman yang di-
nash agama dalam menetapkan suatu tindak- jatuhkan terhadap suatu kemaksiatan atau ke-
an sebagai kejahatan dan dalam menjatuhkan jahatan yang tidak ada ancaman hukuman hadd
vonis hukuman terhadap kejahatan-kejahatan dan tidak juga kafarat di dalamnya, baik keja-
yang bentuk dan kadar hukumannya telah di- hatan terhadap hak Allah SWX, yakni hak-hak
tetapkan dan ditentukan oleh syara'. Syara'ti- masyarakat umum [publik) seperti makan mi-
dak memperbolehkan pemberian ampunan num pada siang hari di bulan Ramadhan dengan
atau amnesti, memberikan syafaat (melobi su- sengaja, mengganggu stabilitas dan keamanan
paya pelaku kejahatan tidak dipidanakan), negara, melakukan spionase, meninggalkan sha-
shulh [berkompromi) dan tidak memprosesnya, lat, dan membuang najis dan sejenisnya di
menggugurkan dan membebaskannya, atau tempat-tempat umum, ataupun kejahatan ter-
mempertukarkannya dengan suatu kompen- hadap hak individu, seperti mengganggu pe-
sasi, syara'tidak memperbolehkan itu semua rempuan asing (bukan kerabatnya yang tidak
dalam kasus-kasus keiahatan dengan ancaman boleh dinikahi) namun tidak sampai pada per-
hukuman yang telah ditetapkan dan ditentukan setubuhan, mencium, meraba-raba bagian tu-
bentuk dan kadarnya oleh syara'kecuali hu- buhnya, memandanginya, berdua-duaan de-
kuman qishas, setelah kasusnya telaniur dila- ngannya dan sebagainya, mencuri harta yang
porkan kepada hakim. Hal ini dimaksudkan jumlahnya tidak mencapai nishab yang meng-
demi menjaga hak-hak masyarakat umum di haruskan pelakunya mendapatkan hukuman
dalam hukuman itu dan di dalam pelaksana- hadd (yaitu satu dinarl atau ada juga yang ber-
annya. pendapat seperempat dinar).
Hakim tidak mempunyai kewenangan un- Mencuri harta yang tidak terjaga dengan
tuk melakukan intervensi menyangkut masa- baik dan dengan semestinya, melakukan qadzf
lah hukuman-hukuman ini, kecuali dalam ben- dengan kata-kata selain zina dan kata-kata ma-
tuk mengeluarkan putusan hukum setelah ke- kian lainnya, memukul, menyakiti dalam ben-
jahatan yang telah dituduhkan dapat dibukti- tuk apa pun seperti seseorang yang mengata-
kan melalui cara-cara pembuktian yang diteri- kan kepada orang lain, "Wahai orang fasiq, wa-
ma secara syara'. Sebab kasus-kasus kejahatan hai pecundang, wahai pencuri, wahai penjahat,
dengan ancaman hukuman seperti ini bersen- wahai zindiq, wahai pemakan riba, wahai pemi-
tuhan langsung dengan tatanan umum yang num minuman keras, wahai keledai atau kuda
berlaku di masyarakat, yaitu tatanan umum atau banteng" di hadapan banyak orang, atau
yang menjadi visi, misi, dan tujuan-tujuan da- melakukan penyelewengan jabatan dan ama-
sar syariat atau lima hal utama yang syariat nat, menyia-nyiakan harta anak yatim, meng-
diturunkan guna menjaga dan melindunginya, abaikan agen (wakil) dan partne4 melakukan
yaitu agama, jiw4 kehormatan atau nasab, akal, penipuan dalamtransaksi, mempermainkanta-
dan harta benda. karan dan timbangan [mengurangi timbangan
Adapun hukuman-hukuman yang tidak di- bagi pembeli dan menambahkannya untuk pen-
FrqH ISLAM ltl-tD 7

jual), memberikan kesaksian palsu yang kepal- Kriteria ini, meskipun tampak umum dan
suannya terbongkaq, men)ruap, memutuskan masih global, yang tentunya berbeda dengan
hukum dengan selain syariat Allah karena me- apa yang diinginkan oleh hukum perundang-
remehkannya, merampas hak-hak rakyat, me- undangan modern yang mengharuskan rincian
lakukan aiakan-ajakan jahiliah dan fanatisme- dan keielasan teks redaksi atas setiap kejahat-
nya, dan berbagai pelanggaran sejenis lain- an dan hukumannya. Akan tetapi, kriteria ini
nya.22r merupakan sebuah kaidah fiqih global yang
Kita dapat meletakkan kriteria umum ten- bisa memberikan pemahaman dan meletakkan
tang hukuman ta'zir sebagai perundang-un- kerangka umum bagi kejahatan-kejahatan se-
dangan atau sebagai sebuah definisi secara lain kejahatan dengan ancaman hukuman had4
umum, yaitu segala bentuk perbuatan yang me- dan memungkinkan dengan mudah untuk men-
ngandung unsur pelanggaran terhadap iiwa, jelaskan paniang lebar untuk setiap bentuk ke-
harta, kehormatan, akal, ataupun agama yang iahatan secara tersendiri. Sebab sumber utama
tidak diancam dengan hukuman hadd. Tindak- rujukan hakim dalam menetapkan suatu keia-
an-tindakan tersebut mencakup semua keia- hatan -sebagaimana yang telah dijelaskan di
hatan berupa meninggalkan kewajiban keaga- depan- adalah syariat, bukan akal dan kecen'
maan maupun keduniawian ataupun melaku- derungan pribadi.
kan perbuatan yang diharamkan dan dilarang Dalam menetapkan setiap tindakan seba-
secara syara' demi kemaslahatan umum atau gai keiahatan, hakim pengadilan harus berpe-
khusus. doman pada perintah-perintah syariat dan la-
Ulama Hanafiyah menyebutkan kriteria rangan-larangannya yang terdapat, dalam Al-
singkat tentang kejahatan-keiahatan yang ber- Qur'an dan as-sunnah, serta memanfaatkan
hak mendapatkan hukuman ta'zir,yaitu setiap hasil ijtihad para ulama sebagai jalan penun-
orang yang melakukan kemunkaran, kesalah- iuknya.
annya tidak diancam dengan hukuman hadd- Segala sesuatu yang dianggap buruk atau
atau kemaksiatan yang tidak diancam dengan dilarang syariat, itu pasti buruk dan dilarang.
hukuman hadd, atau menyakiti dan menggang- Dan segala sesuatu yang dianggap baik oleh
gu seorang Muslim maupun non-Muslim tanpa syariat atau diperintahkan untuk melakukan-
alasan yang dapat dibenarkan baik berupa u- nya, itu pasti baik dan dianjurkan atau diperbo-

capan, perbuatan, maupun menggunakan isya- lehkan. Hal ini sebagaimana yang dinyatakan
rat dengan mata maupun tangan.z2z Atau de- para ulama ushul fiqih selain Mu'tazilah. Hu-
ngan ungkapan lain, kriteria suatu tindakan kum syariat selalu dilandasi prinsip menjaga
yang mengharuskan hukuman ta'zir adalah se- kemaslahatan umum dan menolak kemudha-
tiap orang yang melakukan kemunkaran atau ratan berskala umum. fika memang tidak ada
menyakiti orang lain tanpa alasan yang dapat kemaslahatan umum yang harus dijaga atau
dibenarkan; baik berupa ucapan, perbuatan, kemudharatan berskala umum yang harus di-
maupun isyarat, baik orang yang diganggu tolak, maka yang dipertimbangkan adalah ke-
atau disakiti tersebut seorang Muslim maupun maslahatan indMdu tanpa membahayakan dan
non-Muslim.223 merugikan orang lain.

221 Al-Boh, Ar-Raa'iq,ltz8, hlm. 240; Takmilah Al-Majmuu',luz 18, hlm. 361
222 Lih^t, Roddul Muhtaar'ala Ad-Durril Mukhtaar,l|z 3, hlm. 195 dan halaman setelahnya.
223 Llhat Al-Badaa'i', hlm. 63
iuz7,
FIQLH ISTAM JILID 7

Imam Ibnu Taimiyah membagi tindak ke- Malikiyah, dan sebagian ulama Syafi'iyah jika
jahatan dengan ancaman hukuman ta'zir dari keiahatan yang dilakukan sangat berbahaya
segi prinsip pentaklifan (pembebanan) men- dan bersentuhan langsung dengan masalah ke-
jadi dua bagian yaitu, amanan negara atau mengganggu ketertiban
Pertama, tindakan yang pelakunya dihu- umum, seperti memisahkan diri dari jamaah
kum karena melakukan perbuatan yang dila- kaum Muslimin, atau menyeru kepada selain
rang Allah seperti menipu, melakukan pemal- Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya, atau melaku-
suan, memberikan kesaksian palsu (yang kepal- kan spionase, atau menodai kehormatan se-
suannya itu terbongkar dan dilihat oleh hakim), orang perempuan secara paksa, jika memang
tidak bertanggung jawab terhadap amanah yang tidak ada cara lain untuk menghentikannya.22s
dipercayakan, tadliis (menyembunyikan cacat Hal ini menunjukkan bahwa hukuman-
pada barang yang ditransaksikan, informasi hukuman ta'zir tersebut juga telah dikenal
yang tidak lengkap, asymmetric information) dalam syariat Islam, dan telah banyak dijelas-
dan sebagainya. kan para ahli fiqih dalam beberapa karya mer-
Kedua, tindakan yang pelakunya dihukum eka. Akan tetapi mereka terkadang menyebut-
karena meninggalkan kewajiban atau enggan kannya secara global dan menyerahkan ke-
menunaikan hak dan hukumannya itu dimak- wenangan kepada hakim untuk memilih dan
sudkan untuk memaksanya supaya ia menunai- menentukan mana hukuman yang tepat yang
kan kewajiban atau haktersebut seperti hukum- bisa menciptakan kemaslahatan.
an bagi orang yang enggan menunaikan zakat. Hal ini tentunya memberikan elastisitas
Hukumah ini dimaksudkan agar orang tersebut dan semacam kebebasan kepada hakim serta
bersedia menunaikan zakat dan bukan mendo- memberinya kewenangan untuk melakukan
rongnya untuk tidak menunaikan zakat. Apa- estimasi hukuman bagi pelaku kejahatan.
bila telah menunaikan zakat, ia tidak berhak Terkadang para fuqaha juga menjelaskan-
mendapatkan hukuman. Begitu juga dengan pe- nya secara detail dan terperinci. Dengan demi-
menjaraan terhadap orang yang keluar dari Is- kian, buku-buku fiqih yang mereka tulis dapat
lam, jika bertobat, ia tidak berhak mendapat- dikatakan sebagai kitab perundang-undangan
kan hukuman. Hal yang sama juga berlaku hukum meskipun masih mempunyai sejumlah
pada orang yang enggan membayar utang yang kelemahan seperti tidak komprehensil tidak
mampu, jika bersedia melunasi utang-utang- sistematis, ringkas, pembagian bab dan pasal-
nya, maka dia tidak berhak mendapatkan hu- nya kurang baik. Hakim pengadilan sama se-
kuman.22a kali tidak boleh menjatuhkan putusan hukum
Hukuman-hukuman ta'zir biasanya berupa atau hukuman yang tidak dikenal secara syara'.
celaan dan teguran, penahanan, pengasingan, Adapun jika dalam buku-buku tersebut yang
dan pemukulan. Terkadang hukuman ta'zir da- terkadang tidak menjelaskan hukuman terten-
lam Islam bisa sampai berupa hukuman_mati tu bagi suatu kejahatan tertentu, maka ketika
menurut ulama Hanafiyah, sebagian ulama itu hakim dapat menentukan jenis hukuman

22a Lih^tAt-loriimahwaAt-'IlquubahfiAl-FiqhAl-lstaamii,karyaProf.MuhammadAbuZahrah,Juz l,hlm.122


225 LihatAt-Furuuq, karya Al-Qarafi, juz 4, hlm. 7gi Al-l'tishaam, karya Asy-Syathibi,
iuz 2, hlm. 1 20; Ath-Thuruq At-Hakiimah,karyalbnul
Qayyim, hlm. 101 dan halaman setelahnya; Ahkaam Al-Qur'aan, karya Al-f ashshash, f uz 2, hlm.4l2; Tabyiin AI-Haqaa'iq,fuz2,hlm.
207; Al-Mughni, iuz 9, hlm. 328; Radd Al-Muhtaor,luz 3, hlm. 196; Asy-Syarh Al-Kabiir, karya Ad-Dardiri,Juz 4, hlm. 355;,41-Mu-
hadzdzab,luz2,hlm.242; Ghaayah Al-Muntaha,luz 3, hlm.334; As-Siaasah Asy-Syar'iyyaft, karya Ibnu Taimiyah, hlm.ll4; AI-His-
bah,karya Ibnu Taimiyah, hlm.48
rsrAM IILID 7

yang sesuai dengan besar-kecilnya keiahatan Akan tetapi, para fuqaha berbeda pendapat
yang dilakukan, dengan memerhatikan kondi- mengenai batas maksimal dera.lmamAbu Ha-
si pelakunya. Sebab tujuan diterapkannya hu- nifah, Muhammad, ulama Syafi'iyah, dan ulama
kuman ta'zir ini adalah pencegahan dan pem- Hanabilah mengatakan, " Ta'zir ttdak boleh men-
berian efek jera. capai batas minimal hukuman hadd,yaituem'
Setiap manusia itu berbeda-beda dalam pat puluh kali deraan. Melainkan paling tidak
hal pencapaian maksud diterapkannya hukum- harus dikurangi satu deraan. Sehingga hukum'
an ta' zirterhadapnya. Sebab sering kali te{adi tin- annya tidak boleh lebih dari tiga puluh sembi-
dak kejahatan yang belum pernah dikenal ma- lan kali dera. Dengan alasan bahwasanya batas
syarakat sebelumnya, sesuai dengan konseku- minimal hukuman haddbagihamba sahaya ada'
ensi logis atas perkembangan ekonomi dan so- lah dera empat puluh kali."
sial yang terjadi. Para pelaku kriminal selalu Sementara itu, Abu Yusuf mengatakan, "Ti-
kreatif dan inovatif dalam melakukan berbagai dak boleh hingga mencapai delapan puluh kali
aksi mereka, menggunakan seribu satu macam dera, akan tetapi harus dikurangi lima deraan'
cara dan strategi untuk melancarkan sebuah Sehingga tidak boleh lebih dari tuiuh puluh
kejahatan. Hal ini sebagaimana yang diungkap- lima kali deraan. Dengan alasan bahwa batas
kan khalifah Umar Ibnu Abdul Aziz, "Pada sua- minimal hukuman haddbagi orang merdeka
tu ketika akan terjadi pada umat manusia pu- adalah delapan puluh kali deraan."227
tusan hukum berdasarkan besar-kecilnya keja- Sementara itu, ulama Malikiyah mengata-
hatan yang mereka lakukan."225 kan, "Boleh saja hukumanta'zir menyamai hu-
Apabila seorang hakim meniatuhkan vonis kuman hadd,leblh sedikit atau lebih banyak
hukuman dera, maka tidak ada batas minimal- sesuai dengan pertimbangan dan hasil iiti-
nya, yaitu satu deraan atau lebih. Hakim meng- hadil228
ambil langkah-langkah yang menurutnya bisa Penentuan lamanya masa penahanan atau
merealisasikan kemaslahatan dan efek jera. penjara diserahkan kepada penilaian hakim. Ba-
Adapun batas maksimalnya adalah tidak sam- gaimanapun juga, kita bisa mengeluarkan per-
pai melebihi suatu batas tertentu, yaitu harus aturan atau undang-undang umum yang menen-
kurang dari batas hukuman hadd dera paling tukan batasan-batasan minimal dan maksimal
sedikit yang ditetapkan syariat. Hal ini berda- setiap hukuman dan menjelaskan sejauh mana
sarkan hadits yang telah kami kemukakan di kewenangan hakim. Hal ini diserahkan kepada
depan, yang menyatakan, "Barangsiapa yang kebijakan dan hasil iitihad pemerintah yang
menjatuhkan hukuman hingga mencapai batas berwenang, dan tidak ada larangan untuk itu,
hukuman hadd sementara kasus keiahatannya baik secara syara'maupun nalar. Hal semacam
merupakan kasus kejahatanyang ancaman hu- ini dianggap baik sesuai dengan tradisi modern
kumannya bukonlah hukuman hadd, maka dia yangada. Kita dengan mudah dapatmembtlatru-
tel ah melakukan p elang g aran !' musan hukum perundang-perundangan syar'i

226
Lihat AI-Khatiifuh Ar-Raasyid Al-AadiI llmar lbnu Abdil Aziz, karya penulis
LihatAl-Badaa'i', iuz7,hlm.64; Fath Al-Qadiir f uz 4 hlm. 2L4; Tabyiin Al-Haqaa'iq,luz 3 hlm. 2O9; Nihaayah Al-Muhtaai'luz7 hlm.
227

lZ5; Al-Muhadzdzab,luzZ,hlm.288; AI-MugIrni, luz 8, hlm. 324; Ghaayah Al-Muntaha,luz 3, hlm. 335; As-Sryaasah Ary-Syar'iyyah,
karya Ibnu Taimiyah, hlm. 112; Ath-Thuruq Al-Hukmiyyah, hlm. 265
Lihat Asy-Syarh Al-Kabiir wa Haasyiyah Ad-Dasuqi,luz 4, hlm. 355
FrQLH rsr."dM JtLtD 7

yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan hatinya, melainkan hal itu harus tetap pada
zaman sekarang. Hal ini telah berhasil dilaku- koridor syariat, batasan-batasan dan kaidah-
kan dalam undang-undang pidana yang diam- kaidahnya, serta memanfaatkan buku-buku ten-
bil dari syariat Islam sebagaimana yang sudah tang hukuman-hukuman yang ditulis para fu-
pernah disinggung sebelumnya. qaha sebagai rujukan pengambilan keputusan.
Di antara kriteria dan karakteristik hukum- Semua ini akan dapat membantu dalam mem-
an ta'zir menurut ulama Hanafiyah dan ulama perbaiki perilaku peniahat, sehingga selanjut-
Syaf iyah adalah, hakim tidak waiib dan tidak ha- nya dapat menekan angka kejadian kriminali-
rus melakukannya, akan tetapi ia boleh mem- tas dan mencegahnya karena rasa takut terha-
berikan ampunan dan tidak melaksanakan hu- dap hukuman yang telah ditentukan.
kuman ta'zir selama kasusnya tidak menyang- Ini merupakan hal yang paling diinginkan
kut hak pribadi seseorang.z2e Hal ini sebagai- oleh para pakar hukum untuk mengurangi ting-
mana yang disabdakan Rasulullah saw kat ketajaman atau keketatan prinsip legalitas
. t, o o c 4/c z I < tindak kriminal (bahwa tidak ada kejahatan ke-
:_2.r-*Jt )l fdlr:" sL:Jl €st l_Fi cuali berdasarkan nash) dan memberikan ke-
aafkanlan' *r ritrpor-kesrtap an oron[ -
"M wenangan estimasi kepada hakim dalam men-
orang yang memiliki perilaku baik, kecuali ke- jatuhkan hukuman, seperti dengan memberi-
salahan-kesalahan yang mengharuskan huku- kan pengaturan dalam meniatuhkan hukuman
man hadd.'a3o antara batas maksimal dan batas minimal yang
kisarannya di antara kedua batas tersebut, mem-
Hal ini menunjukkari bahwa penerapan hu-
berikan kepercayaan kepada hakim untuk me-
kuman ta'zir ini memerhatikan dan memper-
nerapkan konsep "situasi dan kondisi yang me-
timbangkan kemaslahatan terpidana dan se-
ringankan," atau melimpahinya kewenangan
lama masih bisa diperingan maka hendaknya
penghentian pelaksanaan hukuman dalam kon-
diperingan.
disi tertentu.
Dari keterangan ini, jelaslah bagi kita bah-
Dengan kenyataan ini, ielas bahwa dalam
wa hukuman ta'zir memiliki karakter elastis
kaitan dengan hukuman ta'zir, sejak awal sya-
dalam penerapannya. Sehingga hakim mempu-
riat Islam telah memulainya dengan prinsip dan
nyai semacam kebebasan dan keleluasaan un-
teori-teori hukuman ta'zir yang paling ideal
tuk memilih jenis hukuman yang tepat atau
jauh sebelum sistem hukum perundang-un-
memberikan amnesti bagi pelaku ataupun men-
dangan kontemporer sampai kepadanya.
jatuhkan hukuman-hukuman yang berbeda an-
tara pelaku kejahatan satu dengan pelaku lain-
nya sesuai dengan situasi dan kondisi yang 70. HAL.HAL YANC MENGHAUNGI HUKUMAN
ATAU HAL.IIAL YANG MENCHALANG'
ada.
TU NTWAN PERTA NE C U N GIAWA BA N,
Namun sekali lagi, hakim sama sekali tidak FAKTOR.FAKTOR PEMBOLEHAN, DAN
memiliki kewenangan dan otoritas tajriim (me- KEMAN IIS IAW'AN HU'ru MAN
nentukan suatu tindakan sebagai tindak keja- Terkadang suatu hukuman terhalang un-
hatan) dan penentuan hukuman sekehendak tuk diterapkan karena adanya faktor-faktor ke-

LihatAl-Badaa'i', ittz7,hlm.64; Haasyiyah lbnu Abidin,Juz 3, hlm. 204; Mughni Al-Muhtnaj, J\z 4, hlm. 193; Qawaa'id Ad-Ahkaam,
karya Al-'lzz, juz 1, hlm. L58; Al-Muhadzdzab,Juz 2, hlm. 288
230
HR. Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa'i, Ibnu Adi, dan al-'Uqaili, dari Sayyidah Aisyah r.a. Hadits ini dimasukkan ke dalam kategori ha-
dits shahih oleh Ibnu Hibban.
ISTAM JILID 7 Bagran 5: FIQIH UMUM

manusiaan yang dapat mencegah terjadinya ke- mengakibatkan perbuatannya itu berubah
jahatan dan melindungi masyarakat dari ter- menjadi tindak pidana yang ia dituntut per'
jadinya kejahatan tersebut secara berulang. tanggungiawabannya, baik secara pidana mau-
Faktor-faktor tersebut terbagi dalam dua ka- pun perdata. Membela dan mempertahankan
tegori, diri merupakan salah satu faktor terpenting
a. Perkora-perkara yang menghalangi hukum- dalam mencegah terjadinya tindak kejahatan.
an atau hal-hal yang menghalangi tuntut' Tindakan mempergunakan hak dalam sya-
an pertanggungjawaban riat Islam seperti kerelaan korban yang hal itu
Ini adalah faktor personal karenatidak bisa menggugurkan hukuman qishas karena
terpenuhinya rukun atau unsur maknawi berarti di dalamnya mengandung unsur syub-
yang melatarbelakangi terjadinya keiahat- hat, juga seperti seseorangyang melakukan ke'
an, yaitu niat dan kesengajaan melakukan jahatan karena dipaksa, hal itu meniadikannya
kejahatan (atau maksud dan keinginan un- tidak bisa dikenai hukuman, fuga seperti orang
tuk melakukan kejahatan). Hal ini ada ka- yang dalam kondisi darurat dan terpaksa, se-
lanya karena pelaku tidak memiliki ahlty- mua ini seialan dengan prinsip memerhatikan
yah (kelayakan), masih kecil, atau belum unsur kemanusiawian hukuman. Oleh karena
mumayyiz dan gila, atau karena tidak ter- itu, menurut ulama Hanafiyah dan ulama Zha'
bentuknya keinginan dan kehendak secara hiriah, tidak ada qishas terhadap orang yang
alami, yaitu karena adanya paksaan. melakukan pembunuhan karena dipaksa. Begi-
b, Faktor-faktor pembolehan tu juga bagi perempuan yang dipaksa melaku-
Yaitu faktor-faktor eksternal suatu ke- kan perzinaan, ia tidak boleh dirajam menu-
jadian yang menyebabkan tidak terpenuhi- rut jumhur ulama. Hal ini berdasarkan firman
nya alasan tajriim sehingga tindakan sese- Allah,
orang dalam keiadian tersebut tidak bisa "Janganlah kamu paksa budak wanitamu
dianggap sebagai tindakan pidana sehing-
untuk melakukan pelacuran, sedang mereka
ga ia tidak dikenai sanksi hukuman meski-
mengingini kesucian, karena kamu hendak men-
pun sebenarnya tindakannya itu menurut
cari keuntungan duniawi. Barangsiapa yang
hukum asal adalah tindakan kejahatan, se-
memaksa mereka, sesungguhnya Allah adalah
perti tindakan membela diri yang sah dan
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (ke-
tindakan menggunakan suatu hak. pada mereka) sesudah mereka dipaksa (itu)."
Tindakan-tindakan membela diri merupa- (an-Nuur:33)
kan tindakan yang diperbolehkan menurut ke-
Hal yang sama juga berlaku bagi seorang
sepakatan fuqaha, sehingga orang yang mela-
lelaki yang berzina karena dipaksa menurut
kukan pembelaan dan mempertahankan diri
ulama Hanafiyah dan ulama Syafi'iyah. Dengan
tidak bisa dituntut pertanggungjawabannya,
alasan bahwa pemaksaan melahirkan syubhat,
baik dari segi pidana maupun perdata. Kecuali
sementara hukuman haddtidak dijatuhkan ka-
jika pembelaan diri tersebut dilakukan secara
rena ada unsur syubhat.231
berlebihan dan tidak proporsional, sehingga

23r Al-Bodor'i', Juz 7, hlm. 175 dan halaman setelahnya; Bidayaah Al-Mujtahid,luz2,hlm.3B9; Ary-Syarh Al-Ihbiir,karyaAd-Dardir, Juz
3,h1m.444; Al-Furuuq,karya Al-Qarafi ,llz2,hlm.2}8; Qawaa'id Al-Ahkaam, fuz 2, hlm. 132; Al-Qawaa'id, karya Ibnu Raiab, hlm.
2E6danhalamansetelahnya, KasysyaafAt-Qinao',ltrz4,hlm.98;Al-Mughni,hlm.545;A'laamal-Muwaqqi'iin,Juz4,hlm'1B3,yang
di-tahqiq oleh Abdul Hamid.
rsr.AM IrLrD 7

Orang yang dalam keadaan darurat dan 77. BERBACAI DAMPAK POSIT'F TERPENTING
terpaksa tidak boleh dijatuhi hukuman. Se- DARI PERAN REHABILITATIF KEBIJAKAN
bab Umar ibnul Khaththab r.a., menghentikan PENERAPAN HUIruMAN DAIAM
'SLAM
penerapan hukuman potong tangan ketika ter- Dari penjelasan di atas -dan ini merupakan
jadi kelaparan dan paceklik di masyarakat. Ia kalimat penutup dalam pembahasan ini- da-
mengatakan, "Aku tidak akan memotong ta- patlah kita pahami bahwa penerapan syariat
ngan pada tahun paceklik.'z3z Islam dalam bidang hukuman dan memerha-
Ibnul Qayyim menyebutkan, pernah suatu tikan prinsip-prinsip hukum pidana Islam da-
ketika dihadapkan kepada Umar ibnul Khath- pat mewujudkan tujuan dan target yang ingin
thab r.a. seorang perempuan yang dalam ceri- dicapai dari pemberlakuan hukuman. Tujuan
tanya wanita tersebut dalam keadaan kehaus- dan target yang dimaksud adalah memperbai-
an. Kemudian ia berpapasan dengan seorang ki perilaku dan kepribadian pelaku kejahatan
penggembala dan meminta air kepadanya, akan serta mencegah atau meminimalisasi angka ke-
tetapi penggembala tersebut enggan membe- jadian kriminal.
rinya air minum kecuali dengan syarat perem- Berikut ini kami sebutkan beberapa dam-
puan tersebut menyerahkan kehormatannya pak positif terpenting dari penerapan sistem
kepadanya. Mendengar permintaan penggem- hukum pidana dalam Islam:
bala tersebut, perempuan itu pun terpaksa a. Mewuiudkan efekiera dan rasa takut
menyanggupinya. Lalu Umar ibnul Khaththab Baik bagi pelaku kejahatan dan orang-
r.a. bermusyawarah dengan orang-orang me- orang sepertinya maupun bagi seluruh
ngenai masalah apakah perempuan tersebut di- masyarakat pada umumnya, memperbaiki
rajam ataukah tidak. Kemudian Imam Ali Ibnu sikap dan perilaku pelaku kejahatan ser-
Abi Thalib r.a. berkata, "Perempuan ini adalah ta mendidiknya supaya ia dapat kembali
dalam kondisi darurat dan terpaksa, maka aku menjalani kehidupan yang wajar sebagai
berpendapat untuk membebaskannya. Allah bagian dari anggota masyarakat yang baik
SWT berfirman, " B arang si ap a y ang d a lam ke - dan beretika. Hal ini sebagaimana yang
adaan terpaksa sedang dia tidak mengingin- akan saya jelaskan lebih mendetail dalam
kannya dan tidak pula melampaui batas, se- bagian mendatang.
sungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Penerapan dan penegakan hukuman
Maho Penyayang." (al-An'aam: 145) Mendengar hadd merupakan cara efektif untuk memi-
saran Imam Ali r.a. ini, maka Umar ibnul Khath- nimalisasi dan mencegah terjadinya tin-
thab r.a. pun lantas membebaskan perempuan dakan kriminal. Bukti paling kuat dan valid
tersebut.233 dari pernyataan saya ini adalah, penerap-
Hal ini sejalan dengan prinsip "tidak ter- an hukuman yang bersumber dari syariat
penuhinya unsur kesengaj aan, niat maksud dan Islam di Arab Saudi dan beberapa negara
keinginan melakukan kejahatan," implementasi Islam lainnya telah dapat menciptakan sta-
prinsip menghilangkan kesulitan, serta prinsip bilitas keamanan dan ketenteraman yang
menolak hukuman hadd karena mengandung tiada bandingnya di dunia. Di samping itu,
unsur syubhat. ketakutan akan adanya hukuman di akhi-

232 A'laam Al-Muwaqqi'iin,luz 3, hlm. 33, percetakan An-Nil Mesir


233
tbid
FIQLH ISLAM JILID 7
I
rat nanti dan juga siksa yang amat pedih d. Memperbaiki, meluruskan, dan menata I

di neraka fahannam dapat menumbuhkan kembali kepribadian pelaku keiahatan I

rasa takutyang menyelimuti jiwa sehingga Sebenarnya setiap orang merasakan


bisa mencegah seseorang dari melakukan betapa pahit dan buruknya suatu kondisi
kejahatan. dituntut untuk bertanggung jawab dan ha-
Pertobatan merupakan pintu yang se- rus menjalani hukuman. Ia merasakan dan
nantiasa terbuka demi kebaikan bagi para menyadari betul dampak negatifnya ter-
pelaku kemaksiatan dan para pelaku ke- hadap reputasi, nama baik dan prestisnya. I

jahatan. Selain itu, berbagai nasihat, bim- Oleh sebab itu, apabila ia sudah pernah
bingan, amar ma'ruf dan nahi munkar da- mendapatkan hukuman satu kali, hal itu bi-
lam kehidupan Islam, mendengarkan ce- asanya akan mendorongnya bertekad un-
ramah-ceramah dan khutbah fumat dan tuk tidak mengulangi keiahatannya untuk
dua hari raya serta berbagai ceramah da- kedua kalinya, sehingga ia pun menjadi
lam berbagai kesempatan merupakan fak- orang yang baik dan lurus.
tor yang sangat penting sekali dalam mem- Menciptakan masyarakat yang suci dan
perbaiki dan membangun perilaku masya- bersih dari fenomena keiahatan
rakat sekaligus memberikan efek iera dan Ini merupakan tujuan mendasar dari
rasa takut untuk berbuat jahat. kebijakan penerapan hukuman dalam Is-
b. Tidak memiliki kecenderungan "gemar lam. Sebab keamanan individu berarti juga
meniatuhkan vonis hukuman hadd' keamanan seluruh masyarakat. Hidup da-
Sesungguhnya mengambil prinsip me- lam kedamaian dan ketenteraman meru-
nutupi kesalahan selain orangyangterang- pakan tujuan dan dambaan setiap orang'
terangan melakukan kemunkaran dan Oleh sebab itu, menjatuhkan hukuman
prinsip menolak penjatuhan hukuman yang tepat dan sesuai merupakan cara pa-
ha d d l<ar ena mengandung unsur syubhat, ling efektif untuk melindungi kemaslahat-
dapat meminimalisasi kasus penjatuhan an masyarakat umum, lebih dari menjaga
hukuman dan dapat menghindari "kege- kemaslahatan individu atau orang terten-
maran" menjatuhkannya. tu.
Mencegah atau meminimalisasi angka Memahami berbagai bahaYa dan mem'
tindak kriminal berikan penyadaran serta pencerahan
Biasanya sulit dan bahkan tidak mung- bahwa "pencegahan lebih baik daripa'
kin bagi kita memberantas tuntas kejahat- da mengobati"
an dalamkomunitas masyarakatmanapun. Sebenarnya penerapan hukuman da-
Akan tetapi yang bisa dilakukan adalah me- lam syariat Islam adalah dilakukan secara
lemahkan dan meminimalisasinya dengan terbuka dan dipublikasikan untuk mem-
mengikuti prosedur yang benar dan dapat berikan efek jera kepada masyarakat, me-
mewujudkan tercapainya tujuan diberla- nyadarkan mereka untuk dapat melaku-
kukannya suatu hukuman, yaitu menjaga kan introspeksi diri, dan mempunyai ke-
stabilitas keamanan, membangun tatanan waspadaan bahwa apa yang mereka per-
sosial, mencegah teriadinya kekacauan, buat akan dimintai pertanggungjawaban
dan menjadikan potensi melakukan keia- yang berat dan mendapatkan ancaman hu-
hatan sangat sulit dilakukan. kuman yang keras. Sebab setiap orang ber-
FIQH ISlAtvt IIIID 7

gantung pada perbuatannya, pencegahan keamanan, para hakim pengadilan, pembi-


lebih baik daripada pengobatan, menutup ayaan para napi dan semua petugas yang
akses jalan yang berpotensi menjadi pintu berhubungan dengan lembaga ini dan se-
masuk kepada kerusakan merupakan ke- bagainya.
wajiban, dan menghindari kerusakan-ke- h. Mewuiudkan keamanan dan stabilitas
rusakan lebih dikedepankan dan dipriori- yang mapan
taskan daripada mewujudkan dan mena- Fenomena kejahatan selalu menimbul-
rik kemaslahatan. kan kecemasan, instabilitas, dan kegalau-
g. Menebarkan rasa takut kepada hukum- an yang tidak akan berkesudahan kecuali
an di dunia dan di akhirat akan dapat dengan diterapkannya hukuman yang te-
mewuiudkan banyak kebaikan dan ke- pat, keras, dan tegas.
maslahatan bagi masyarakat secara i. Meniaga eksistensi alam
umum Penerapan hukuman dalam syariat Is-
Di antaranya yang paling utama ada- lam seperti qishas atau hukuman mati me-
lah menjaga keamanan masyarakat, bisa rupakan cara yang paling efektif untuk men-
fokus pada peningkatan pembangunan dan jaga dan melindungi kehidupan dunia dan
produktivitas, menghemat energi, mene- jutaan nyawa umat manusia, serta menja-
kan pengeluaran anggaran belania untuk ga kelestarian spesies bernama manusia.
membiayai pemberantasan kejahatan. Sebab apabila seorang pembunuh menge-
Karena tindak kejahatan banyak me- tahui dan menyadari bahwa dia akan di-
nimbulkan kerugian harta benda dan me- bunuh jika melakukan pembunuhan, maka
nimbulkan kerusakan pada sumber-sum- dia akan mengurungkan niatnya untuk me-
ber kekayaan seperti pencurian, peng-gha- lakukan pembunuhan tersebut dan enggan
shab-an, pencopetan, korupsi, dan penipu- melaksanakannya. Dengan sikap semacam
an, atau mengakibatkan korban jiwa kare- ini, maka berarti dia telah menjaga hidup-
na pembunuhan atau penganiayaan fisik nya dan hidup orang lain.
yang menyebabkan korban lumpuh total Hal ini sebagaimana yang disebutkan
maupun sebagian, atau mengakibatkan ter- dalam firman Allah,
sia-siakannya berbagai energi dan potensi
sumber daya manusia karena para penja- "Dan dalam Qishas itu ada fiaminan
hat tersebut harus masuk peniara meski- kelangsungan) hidup bagimu wahai orang-
pun penjara di zaman modern ini menjadi orang yang berakal, supaya kamu bertak-
tempat peningkatan potensi produktivitas wa." (al-Baqarah: 179)

melalui berbagai macam pelatihan yang Melihat kenyataan ini, maka tuntutan
diajarkan kepada mereka agar mereka me- pencabutan hukuman mati merupakan ke-
miliki keterampilan dan pekerjaan.yang salahan fatal dan bertentangan dengan ke-
dapat menopang kehidupan mereka sete- maslahatan umum maupun khusus.
lah keluar dari penjara kelak. i. Membatasi, memblokin dan memper-
Di sana juga terdapat anggaran yang sempit ruang gerak keiahatan semak-
sangat besar yang harus dikeluarkan ne- simal mungkin
gara untuk membiayai pemberantasan ke- Membatasi dan mempersempit ruang
jahatan seperti membayar gaji para aparat gerak kejahatan merupakan bagian dari
FIqLH ISLAM JILID 7

tuiuan-tuiuan syariat dan prinsip-prinsip pun kejahatan itu teriadi di luar wilayah
penerapan hukum dalam Islam. Hal ini ter- negara Islam. Karena perbuatan yang di-
cermin dalam peringatan dan ancaman larang atau diharamkan tidak pernah ber'
yang dilontarkan Al-Qur'an terhadap tin- ubah sifatnya di mana pun perbuatan itu
dakan menyebarkan tindakan-tindakan ke- dilakukan. Dengan kata lain, perbuatan
kejian dalam masyarakat. yang dilarangatau diharamkan tetaplah di-
Hal ini sebagaimana yang disebutkan larang dan diharamkan meski di mana pun
dalam firman Allah, perbuatan itu dilakukan.
k. Mendukung dan membela masyarakat
"sesungguhnya orang'orang Yang i- dalam melawan keiahatan
ngin agar (berita) perbuatan yang amat Islam selalu memerhatikan semangat
keji itu tersiar di kalangan orang-orang ini dan membangunprinsip solidaritas dan
yang beriman, bagi mereka adzab yang pe' kerja sama sosial melawan kejahatan, atau
dih di dunia dan di akhirat." (an-Nuur: tanggung jawab bersama yang setiap indi-
1e) vidu diwajibkan untuk menjaga dan men'
f ika tindakan kekeiian merebak di
ma-
iunjung tinggi kemaslahatan kolelitif (ber-
syarakat, mereka akan berani dan tidak sama, umum) seolah-olah setiap individu
segan-segan melakukannya serta mereka adalah peniaganya dan dijadikan wakil da-
akan merasa enteng dan tanpa beban ke- lam menjaganya.
tika melakukannya. Selain itu, membatasi Inilah yang digambarkan oleh Rasu-
dan mempersempit ruang gerak kejahatan lullah saw. dalam sebuah haditq yang me-
juga tecermin pada prinsip bahwa vonis
ngisahkan tentang para penumpang kapal.
hukuman dalam konteks hukuman taZir Beliau bersabda,
harus bersifat perorangan, dalam arti se-
tiap putusan hukuman yang dikeluarkan
harus disesuaikan dengan setiap individu
,y V et st t;,,r,-2r- & €,al
frhr; ./kU {t; ,rb lt:];l $
o ) ' o. , , . tt
secara tersendiri berdasarkan perkiraan
l,
mana hukuman yang pas dan tepat bagi-
nya yang bisa menimbulkan efek jera bagi-
nya, sehingga hal ini bisa mengaktualisa-
) lr-rjl
?. v'.
o-
Jt.(.i wi#,6#i
'/.

sikan pemikiran atau ide kewenangan es- ;


'b
tJ'; et:)l qf&t 6yQ;,:l
timasi bagi hakim dalam menentukan je-
nis dan bentuk hukuman ta'zir dan bisa
G" y €v; Gt"; tSA #';'
mengikuti perkembangan zaman). Begitu
juga dengan tanggung jawab pribadi. Hal
r,lrr,i
J J
6iJ\- ;;,{';
J
:rV
t ,'; ; ti tt
- 9t
.- I

ini sebagaimana yang disebutkan dalam


firman Allah,
ti *:i i; \Li v :,y, t
r{r;
"seorang yang berdosa tidak akan me-
,;io',
(al-An'aam:164)
mikul dosa orang lain." "Perumpamaan orang yang meniaga
Lebih dari itu, hukuman statusnYa batasan dan larangan-larangan Alloh dan
adalah wajib diterapkan menurut iumhur orang yang terjatuh di dalamnya (melaku'
ulama selain Imam Abu Hanifah, meski- kannya) adalah seperti sekelompok pe'
ISLAM JILID 7

numpang kapal yang melakukan pengun- tingkat keseriusan kejahatan yang dilaku-
dian untuk menentukan siapa sajo yang kannya dan besar kecilnya dampak bahaya
mendapatkan tempat di atas dan siapa saio yang diakibatkan.23s
yang mendapatkan tempat di bawah. Apa' Kesimpulan, sesungguhnya hukuman-
bila penumpang kapal yang mendapatkan hukuman yang diberlakukan syariat Islam
bagian tempat di bawah ingin mengambil merupakan piranti yang efektif dalam mem-
air minum, mereka harus melewati penum- berantas kejahatan dan para penjahat, ser-
pang yang berada di bagian atas. Lalu me' ta merupakan sarana yang jitu dalam men-
reka berkata,'Jika kami membuat lubang ciptakan dan menebarkan stabilitas kea-
untuk mendapatkan jatah kami dan kami manan, kedamaian, dan pemberantasan ke-
tidak mengganggu orang di atas kami.' jahatan.
Jika para penumpang yang berada di ba' Hal ini dibuktikan dengan realitas ling-
gian atas membiarkan mereka melaku' kungan masyarakat yang di dalamnya di-
kan apa yang diinginken oleh para pe- terapkan dan diberlakukan syariat Islam.
numpang bagian bawah (mengabaikan per- Dengan bukti-bukti konkret ini, berbagai
mintaan mereka yang ada di bawah), me- kridh penentangan, pemburukan, dan pen-
reka semuanya akan binasa. Namun jika cemaran terhadap citra makna hukuman,
mereka (penumpang yang berada di atas) strategi penerapannya, dan macam-ma-
bersedia memberikan pertolongan (dengin camnya dalam syariat Allah, adalah tidak
memberikan air kepada penumpang yang perlu digubris dan diindahkan. Karena kri-
bemda di bawah), mereka akan selamat tikan, penentangan dan pencemaran ter-
semue,"234 hadap penerapan syariat Islam itu meru-
l. Meniaga hal-hal yang meniadi tuiuan pakan tuduhan dan anggapan-anggapan
dasar syariatatau lima prinsip utama yang tidak mendasa4 para pihak yang me-
Konsep syariat dalam masalah tajriim nyebarkannya adalah orang-orang yang
(menyatakan suatu tindakan sebagai keia- pemikirannya keliru dan melenceng, serta
hatan, pemidanaan) dan hukuman adalah bersumber dari kebodohan dan ketidak-
berdasarkan pada prinsip menjaga kemas- pahaman mereka tentang hakikat hukum-
lahatan-kemaslahatan mendasar dan fun- hukum syariat, dan sebuah tindakan Iebih
damental dalam Islam, yaitu agama, nyawa, mengedepankan kemaslahatan individu
akal, nasab, dan harta. Kelima hal ini meru- dengan mengorbankan kemaslahatan ko-
pakan kemaslahatan dan kepentingan-ke- lektif.
pentingan di mana suatu kehidupan umat
manusia tidak akan berjalan normal dan A. HUKUMAN HADDTINDAK PIDANA
stabil kecuali dengan lima perkara itu dan PERZINAAN
dengan melindunginya dari berbagai ben- KATA PENGANTAR
tuk pelanggaran. Sehingga pelanggaran ter- Zina merupakan perbuatan yang sangat
hadap lima perkara itu merupakan sebuah keji dan diharamkan.Zina termasuk dosa be-
kejahatan di mana pelakunya berhak men- sar. Para agamawan dari agama mana pun ber-
dapatkan hukuman yang sesuai dengan sepakat bahwa zina hukumnya haram dan ti-

234 HR. Bukhari dalam shahih-nya


235 At-Ta'riir *aal lttijaahaatAt-Jinaa'iyah Al-Mu'aashirah,karyaDr. Abdul Fattah Khidhir, hlm. 9
rsrAMI[rD 7

dak satu pun agama yang memperbolehkan- nayangtelah kami tegaskan dalam nkhriijter-
nya. Oleh sebab itu, hukumanhaddzinaadalah hadap hadits-hadits "Tuhfah Al- Fuqahaa'.'436
hukuman yang paling berat sebab zina meru- Para sahabat juga bersepakat tentang pen-
pakan tindakan kriminal terhadap kehormatan syariatan hukum rajam ini bagi pezina yang
dan nasab. Allah SWT berfirman, berstatus muhshan.
Hukuman h addzinamerupakan murni hak
"Janganlah kamu mendekati zina; Sesung-
Allah SWT yakni hak-hak masyarakat atau pub-
guhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
lik Sebab zina menyebabkan terjadinya pelang-
keji dan suatu jalan yang buruk." (al-Israa': 32)
garan terhadap keluarga, nasab atau keturunan,
Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman, serta sistem dan tatanan sosial.
Para Imam madzhab juga bersepakat bah-
"Dan orang-orang yang tidak menyembah
wa hukuman tidak boleh diterapkan kepada
tuhan yang lain beserta Allah dan tidak mem-
anak kecil dan orang gila. Hal ini berdasarkan
bunuh jiwa yang diharamkan Allah (membu-
sabda Rasulullah saw.,
nuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar,
dan tidak berzina, barangsiapa yang melaku-
kan demikion itu, niscaya dia mendapat (pem-
balasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipatg anda-
kan adzab untuknya pada hari kiomat dan dia .,,.;
akan kekal dalam adzab itu dalam keadaan ter-
''4t' )l
hine." (al-Furqaan: 68-69) "Pena (pentaklifan) diangkat dari tigi ka-
Dasar pensyariatan hukum hadd bagi pe- tegori orang, yaitu anak kecil hingga dewasa,
zina yang belum menikah (tidak berstatus orang yang tidur hingga bangun, dan orang
muhshan) adalah ayat, g ila hingga sembuh.'Z37

Seperti halnya zina adalah haram, liwaath


"Perempuan yang berzina dan laki-laki
(hubungan seks sesama jenis) juga diharam-
yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang
kan. Bahkan lebih keji daripada zina itu sen-
dari keduanya seratus kali dera." fan-Nuur: 2)
diri. Hal ini berdasarkan firman Allah,
Adapun hukuman rajam bagi pezina yang
berstatus muhshan, berdasarkan sunnah Ra- "Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (ke-
sulullah saw, dengan beberapa hadits yang se- pada kaumnya). (lngatlah) tatkala dia berkata
bagian mencapai derajat mutawatir. Di antara- kepada kaumnya, 'Mengapa kamu mengerja-
nya, Rasulullah saw., merajam Ma'iz dan seo- kan perbuatan keji itu, yang belum pernah di-
rangperempuan dari Bani Ghamid, sebagaima- kerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebe-
lummu."'(al-Araaft 80)

236
Lihat, Tuhfah Al-Fuqahaa', fuz 3, hlm. 188. Takhriij hadits ini akan kami kemukakan secara ringkas dalam pembahasan selaniut-
nya.
237
HR. Al-Bazzar dalam Musnad-nya dari Abu Hurairah na. Al-Haitsami mengatakan, dalam sanad hadits ini terdapat perawi ber-
nama Abdurrahman Ibnu Abdillah Ibnu Umar Ibnu Hafsh, ia adalah seorang perawi yang periwayatannya ditinggalkan (matruuk).
Hanya saia hadits tersebut diriwayatkan dari beberapa sahabat yang lain dengan berbagai redaksi yang berbeda, yang di antaranya
adalah yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan lbnu Majah, yang dimasukkan ke dalam kategori hadits
shahih oleh Hakim. Hadits ini diriwayatkan lbnu Hibban dengan redaksi , "Pena (pentaklifan) diangkat dari tiga orang; yaitu orang
yang tidur hingga bangun, anak kecil hingga dewasa, dan orang gila hingga sembuh." Hadits ini juga diriwayatkan dari lmam Ali
lbnu Abi Thalib r.a, Abu Qatadah r.a, Tsauban r.a dan Syaddad lbnu Aus r.a. Lihat, Nashb Ar-Raayah,ltrz 4, hlm. 161 dan halaman
setelahnya;,/aami'Al-Ushuul,Juz 4, hlm. 271dan349; Majma'az-Zawaa'id, Juz 6, hlm. 251:' Subul As-Salaam,luz 3, hlm. 180.
r
I
I
I FIqLH ISTAM IILID 7
I

Dalam ayat ini, Allah SWT menyebut /l- meskipun dilakukan antara laki-laki dengan
waath sebagai al-faahisyah atau perbuatan perempuan atau antara laki-laki dengan laki-
keji. laki. Imam Al-Baihaqi meriwayatkan dari Abu
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman, Musa al-Asy'ari r.a, "Rasulullah bersabda,

janganlah kamu mendekati perbuat-


"Dan ut riyi
iq.\
q ,Vlt ,y')t ;f tt\
an-perbuatan keji, baik yang tampak di anta'
ranya mqupun yang tersembunyi."
Allah SWT menyiksa kaum Luth a.s., de-
i -\rTii;tii;r
'Apabila seorang lelaki "mendatangi" laki-
ngan siksaan yang belum pernah ditimpakan laki, maka kedua-duanya telah berzina. Apabila
kepada siapa pun di dunia. seorang perempuan "mendatangi" perempuan,
Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw., ber-
maka ke du a- duany a telah b erzin a."z3e
sabda,
/ .o t.o. , J,.o,, Imam Al-Baihaqi juga meriwayatkan dari
a-,,_. ,tc./ o/
rriu b-) ,-* Watsilah, ia berkata, "Rasulullah saw, bersab-
J"Ur
"p .l&i-,-^Ls,t da,

^' )y,all (t*,.qtJu;


'Ap abila .kalian mendapati seseorang yang
melakukan perbuatan seperti halnya yang per- "sihaaq antar sesamq perempuan adalah
nah dilakukan kaum Luth, maka bunuhlah pe' zine.'240
laku dan,objeknyaiz3s Secara garis besa[ sesungguhnya mata
Imam al-Baihaqi meriwayatkan dari Abu merupakan kurir perzinaan. Rasulullah saw
Musa dengan redaksi, "Rasulullah bersabda, bersabda,

iv.t:4 ,plt ,ylt ;ttt\ Y.; :b"ltt,Llr,'..


oq; ;)trltt oq; Juili
. r'"i rr'o.o.
'Apabila seorang laki-laki "mendatangiT
Iakilaki, maka kedua-duanya berzina."
qi(1 ,i eu; Ora- CA\s
As-Sihaaq fhubungan seks sesama perem- m ataberzin a, ke duatang an b e rzin a,
" Kedua

puan, lesbian) hukumnya juga haram, dan pe- dan kedua kaki berzina, dan semuo itu diaktu-
lakunya berhak mendapatkan hukuman ta'zir alisasikan atau didustakan oleh kemaluan.'zar

HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Maiah, Ahmad, Al-Hakim, dan al-Baihaqi, dari Abdullah Ibnu Abbas r.a. Hadits ini juga diriwayat-
kan oleh al-Bazzar dalam Musnad-nya, tbnu Majah dan Hakim dalam Al-Mustadrak dari Abu Hurairah r.a dengan sanad yang lebih
lemah dari sanad riwayat yang pertama. Lihat, NashD Ar-Raayah,luz 3, hlm. 339 dan halaman setelahnya; /aami' Al'Ushuul, iuz 4,
hlm. 305 dan27t; At-Talkhiish Al'Habiir, hlm. 35.
HR. Al-Baihaqi, dari Abu Musa Al-Asy'ari r.a. Ibnu Haiar mengatakan, dalam sanadnya terdapat seorang perawi bernama Muham-
mad Ibnu Abdiffahman Al-Qusyairi. Dia adalah seorang perawi yang dianggap berdusta oleh Abu Hatim. Hadits ini juga diriwayat-
kan oleh Abu Al-Fath Al-Azdi dalam Adh-Dhu'afaa'dan ath-Thabrani dalam /l-Mu'jamul Kabiir melalui jalur sanad lain dari Abu
Musa r.a. Di dalam sanadnya terdapat perawi bernama Bisyr Ibnu Al-Fadhl Al-Bajali, ia adalah seorang perawi maihuul. Hadits ini
iuga diriwayatkan oleh Abu Dawud Ath-Thayalisi dalam Musnad-nya darinya. Lihat, , t-Talkhiish Al-Habiir hlm. 352.
HR. Abu Ya'la dengan sanad yang terdiri dari para perawi tsigalr. Imam Ath-Thabrani iuga meriwayatkannya dengan redaksi, '14s-
Sihaaq baina an-Nisaa' Zinan Bainahunna (Hubungan badan antara sesama perempuan merupakan zina di antara mereka)." Lihat,
Maj ma' Az-Zawaa'id, luz 6, hlm. 2 56.
247 sag beliau bersabda, "Telah ditetapkan atas bani Adam bagiannya dari zina dan
HR. Muslim dari Abu Hurairah r.a dari Rasulullah
pasti mereka pernah melakukannya. Zina kedua mata adalah memandang, zina kedua telinga adalah mendengar, zina mulut adalah
perkataan, zina kedua tangan adalah memegang, zina kedua kaki adalah berjalon, sementara hati menginginkan dan mengharap'
kannya, dan kemaluan membenarkan dan mengaktualisasikannya atau mendustakannyo." Bukhari dan Muslim meriwayatkannya
dari Abdullah lbnu Abbas r.a dengan redaksi lain. Sedangkan lmam Ahmad, Abu Ya'la, Al-BazzaX, dan ath-Thabrani juga meriwayat-
_-

rsrAM IrLrD 7

Di antara bukti-bukti yang menunjukkan kukanny4 ia dihukum ta'zirbul<an dihukum de-


bahwa mengendalikan pandangan mata hukum- ngan hukuman hadd. Sebab onani merupakan
nya wajib secara syara' adalah ayat, aktivitas yang diharamkan tanpa ada unsur me-
masukkan batang kemaluan, sehingga serupa
"Katakanlah kepada orqng laki-laki yang
dengan menyetubuhi perempuan asing pada se-
beriman, "Hendaklah mereka menahan panda-
lain kemaluannya.
ngonnya, dan memelihara kemaluannya; yang
Haram hukumnya menyetubuhi mayat dan
demikian itu adalah lebih sudi bagi mereka.
binatang berdasarkan ayat tersebut.za2 Dalam
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
pembahasan selanjutnya, kami akan memba-
yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wa-
has lebih detail tentang hukuman hadd-nya.
nita-wanita yang beriman, "Hendaklah mere-
kq menahan pandangannya, dan memelihara
RANCANGAN PEMBAHASAN
kemaluannya." (an-Nuur: 30-3 1)
Pembahasan tentang hukuman hadd zina
Karena itu, barangsiapa yang haram dise-
terdiri dari lima pembahasan seperti berikut,
tubuhi pada kemaluannya baik dalam konteks
1. Faktor-faktor yang menyebabkan dijatuh-
zina maupun liwaath, orang tersebut juga ha-
kannya hukuman hadd perzinaan dan pe-
ram disetubuhi pada selain kemaluannya. Hal
ngertian zina.
ini sebagaimana yang disebutkan dalam fir-
man Allah,
2. Syarat-syarat penjatuhan hukuman hadd.
3. Hukumanuntuktindakperzinaan(hukum-
"Dan orang-orang yang menjaga kemalu- an hadd zina).
annyo, kecuali terhadap istri-istri mereka atau 4. Penetapan dan pembuktian terjadinya per-
budakyang mereka miliki; maka sesungguhnya zinaan di hadapan hakim.
mereka dalam hal ini tiada tercela." (al-Muk- 5. Pelaksanaan eksekusi hukuman hadd (tata
minuun:5-6) cara dan mekanisme, kondisi orang yang
Allah SWT juga mengharamkan mastur- menjalani eksekusi hukuman hadd, dan
basi. Hal ini berdasarkan firman-Nya, tempat pelaksanaannya). Kemudian diikuti
dengan suplemen yang menjelaskan ten-
"Dan orang-orang yang menjaga kemalu- tang hukum liwaath, menyetubuhi bina-
annya, kecuali terhadap istrtistri mereka atau tang, dan menyetubuhi mayat.
budakyang mereka miliki; maka sesungguhnyo
mereka dalam hal ini tiada tercela." (al-Muk-
7. SEBAB DIIATUHKANNYA HU'<UMAN HADD
minuun:5-6) PERZ'NAAN DAN DEHNISI ZINA
Secara logika, masturbasi merupakan akti- Sesungguhnya sebab dijatuhkannya hu-
vitas yang menyebabkan terputusnya nasab kuman hadd zina adalah melakukan tindak ke-
atau garis keturunan. Apabila seseorang mela- jahatan perzinaan. Akan tetapi, para ahli fiqih

kannya -sanad Al-Bazzar dan Ath-Thabrani adalahjayiid (baik)- dari Abdullah lbnu Mas'ud r.a dengan redaksi, "Redua mata ber-
zina, kedua kaki berzina, kedua tangan berzina, dan kemaluan berzina." Lihat, Nashb Ar-Raayah,luV 4,hlm.248; At-Talkhiis Al-Ha-
biir, hlm. 324; Majma'Az-Zawaa'id,'l't26, hlm.256. Maksud dari ketentuan berzina atas umat manusia adalah pernyataan tentang
realitas manusia berdasarkan pengetahuan Allah Yang Maha Mengetahui segala kejadian dan tindakan, bukannya mengandung
arti mengharuskan. Tindakan dan perbuatan manusia pasti sesuai dengan pengetahuan Allah SWL Sebab pengetahuan Allah tidak
terbatas dan tidak pernah berubah.
Haasyiyah lbni Abidin, iuz 3, hlm. l7t; Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 268 dan halaman berikutnya; Haasyiyah Ad-Dasugr, juz 4, hlm.
3t6; Al-Mughnir, iuz 8, hlm. t87; Ghaayatul Muntahaa, |uz 3, hlm. 334.
FrqH ISLAM'.lrLIDT

telah merumuskan sejumlahbatasan dan krite- yang masih hidup dan menggairahkan dalam
ria secara detail, cermat dan akurat yang men- kondisi atas kemauan sendiri (tidak dipaksa)
jadi patokan dalam menentukan dan memvo- dan kehendak bebasnya di daarul hdl [kawas-
nis suatu tindakan sebagai tindakkriminal per- an negara Islam yang dikuasai oleh pemerin-
zinaan. Sebab prinsip yang berlaku dalam hu- tah atau pemimpin yang sah) oleh orang yang
kuman hadd secara umum adalah selama ma- berkewaiiban menialankan hukum-hukum Is-
sih bisa dihindari dan digugurkan, hendaknya lam, tidak mempunyai hakikat kepemilikan, ti-
dihindari dan digugurkan' Hal ini guna men- dak mempunyai hakikat tali pernikahan, tidak
jaga masyarakat agar tidak mendengar terja- mempunyai unsur syubhat kepemilikan, tidak
dinya tindakan keii seperti ini, terlebih men- mempunyai unsur syubhat tali pernikahan, ti-
jaga supaya jangan sampai menyebar dan me- dak mempunyai unsur syubhatberupa kondisi
wabah. f ika kriteria-kriteria tersebut tidak ter- samar dan kabur pada tempat kondisi samar
penuhi, maka hukumanhadd gugur. Ketika se- dan kabur pada kepemilikan maupun tali per-
seorang melakukan suatu persetubuhan de- nikahan sekaligus."2a6
ngan seorang perempuan yang masih syubhat,
maka ia mendapatkan hukuman ta'zir dan mem- Penlelasan definlsl dan hal'hal yang
bayar mahar. Sebab setiap persetubuhan yang terkecualtkan oleh krlterlakrlterla yang ada
terlarang tidak lepas dari'aqr (yakni, hukuman 7. Coitus (al'Wath'u)
Coitus atau persetubuhan, sebuah tindak-
atau hadd yang berfungsi untuk memberikan
efek jera), atau'uqfa3 (yakni, membayar ma- an yang telah dikenal, yaitu penetrasi batang
har sebagai kompensasi dalam kasus persetu- kemaluan laki-laki ke dalam lubang kemaluan
buhan yang syubhat).
perempuan sekadar ukuran hasyafah [kepala
penis). Persetubuhan yang mengharuskan hu-
kuman hadd adalah apabila hasyafah laki-laki
Pengertian Zlnazaa
dipenetrasikan ke dalam lubang kemaluan pe-
Zina menurut bahasa dan istilah syara'
rempuan. Sehingga iika penetrasi yang ada ti-
mempunyai pengertian yang sama, yaitu perse-
dak sampai pada batasan ini, seperti apabila
tubuhan yang dilakukan seorang laki-laki dan
hanya bermain-main di antara kedua paha atau
perempuan pada kemaluan depannyatanpa di-
bercumbu rayu saja, tidak ada hukuman hadd
dasari dengan tali kepemilikan dan syubhatke-
di dalamnya.
pemilikan.2as
Ulama Hanafiyah menyebutkan sebuah de- 2. Terlarang (haram)
finisi zina secara panjang lebar yang menjelas- Maksudnya, persetubuhan yang dilakukan
kan kriteria-kriteria zina yang mengharuskan oleh orang mukallaf (orang yang sudah baligh
hukuman hadd. dan berakal). Adapun persetubuhan yang di-
Mereka mengatakan, "Zir.a adalah koitus lakukan orang yang tidak mukallaf seperti
yang haram pada kemaluan depan perempuan anak kecil dan orang gila, maka tidak dianggap

243
LihatAl-Kitaab ma'a Al-Lubaab, luz 3, hlm. 22 dan28'
dalam bentukmamduudmenurut eiaan Neled'
244
Kata az-zinaditulis dalam bentuk maqshuur menurut eiaan penduduk Hijaz dan
Az-Zaila'i, iuz 3, hlm' 164'
245
Lihat Haaryiyah lbnu Abidin,luz 3, hlm. t54; Fath Al-Qadiir,fin4, hlm. 138; Tabyiin Al'Haqaa'iq,karya
disebutkan, apabila ada seorang letaki dari penduduk negeri lslam menyetubuhi perempuan
DalamAl-Muhadzdzab,i1,.zz,ilm. 266
pula berdasarkan kepemilikan atau syubhat
yang diharamkan baginya, tanpa didasari akad nikah atau syubhat akad nikah, bukan
baligh, atas kernauan sendiri (tidak dipaksa), dan mengetahui tentang hukum kehara-
kepemilikan, dan dia adalah berakal sehat,
muhshan, hukuman hadd'nya adalah raiam'
man berzina, maka ia harus mendapatkan hukuman hadd zina.lil<aia berstatus
LihatAt-Badaa'i',lttz7,hlm.33;Al-'InaayahSyarhAl-Hidaayah,luz4'hlm'138
FrqLH rsLAM ltl-tD 7

sebagai zina yang mengharuskan hukuman 5. Hidup


hadd. Sebab perbuatan anak kecil dan orang Kriteria ini mengecualikan persetubuhan
gila tidak bisa dikatakan haram dan terlarang yang dilakukan terhadap mayat, karena perse-
karena keduanya bukan orang mukallaf. tubuhan semacam ini juga sangat langka ter-
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah saw, jadi dan tidak akan dilakukan oleh orang yang
memiliki tabiat normal.
#tf ?*t&te3
,ft'#.,;; 6.Menggairahkan

"W,F:*tq:-a;tx tr eal
Kriteria ini mengecualikan perempuan
yang tidak menggairahkan seperti anak perem-

6i.il puan yang masih kecil dan belum mencapai


usia yang menarik gairah dan membangkitkan
"Pena (pentaklifan)
diangkat dari tiga ka-
nafsu syahwat. Sebab tabiat yang normal tidak
tegori orang, yaitu anak kecil hingga dewasa,zaT
bisa menerimanya.
orang yang tidur hingga bangun, dan orang gila
hingga sembuh." 7, Dalam keadaan atas kemauan sendiri
dan kehendak bebas (ikhtiyaar,f
Hadits ini telah kami kemukakan di de-
Pelaku persetubuhan haruslah orang yang
pan.
dalam keadaan mukhtaar [atas kemauan sen-
3, Poda kemaluan depan
diri, tidak dalam keadaan dipaksa), baik laki-
Kriteria ini mengecualikan persetubuhan
laki yang menyetubuhi maupun perempuan
pada kemaluan belakang, baik bagi laki-laki
yang disetubuhi. Oleh sebab itu, orang yang di-
maupun perempuan. Sebab persetubuhan yang
paksa berzina tidak berhak dikenai,hukuman
dilakukan pada selain kemaluan depan tidak
hadd.Para ulama bersepakat bahwa perempu-
dinamakan zina menurut Imam Abu Hanifah.
an yang dipaksa berzina tidak berhak menda-
Berbeda pendapat dengan kedua rekan Imam
patkan hukuman hadd.
Abu Hanifah (Muhammad dan Abu Yusuf), ula-
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah saw,
ma Syafi'iyah, ulama Malikiyah, dan ulama Ha-
nabilah.
4. Perempuan
t;fitq oe:3ti'tlAt ,ti ; e:
Kriteria ini mengecualikan persetubuhan
pada binatang. Sebab persetubuhan semacam
^);
"Diangkat dari umotku (tidak dicatat) tin-
ini sangat langka terjadi dan tidak disenangi dakan tersalah, lupa dan tindakan yang dipak-
oleh tabiat dan kejiwaan yang normal seperti
sakan kepada mereka untuk melakukannya.'2ag
yang telah kami jelaskan di depan.

247
Hadits ini dengan redaksi seperti ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Ali Ibnu Abi Thalib r.a. Di sana terdapat sejumlah riwayat
lain yang di antaranya adalah dengan redaksi, "hingga ia bermimpi basah," atau "hingga dia besar." Takhriij hadits ini telah dikemu-
kakan di bagian terdahulu. Lihat, Nashb ar-Raayah,Juz 4, hlm. 163
HR. Ath-Thabrani dari Tsauban r.a. Hadits ini mempunyai redaksi lain, yain), "sesungguhnya Allah mengampuni umatku dari tiga
perkara, kekeliruan, kelupaan, dan sesuatu yang dipaksakan kepada mereka untuk melakukannya." lmam an-Nawawi mengatakan,
hadits ini adalah hasan. Hadits ini dimasukkan ke dalam kategori hadits shahih oleh As-Suyuthi, namun penilaian As-suyuthi ini
tidak benar. Sebab Al-Haitsami mengomentari hadits ini dengan mengatakan bahwa dalam sanadnya terdapat perawi bernama
Yazid lbnu Rabi'ah ar-Rahabi, ia adalah perawi dhaif. Hadits ini iuga diriwayatkan oleh lbnu Majah, Ibnu Hibban, ad-Daraquthni,
ath-Thabrani dan al-Baihaqi dalam Al-Mustudrak dari hadis al-Auza'i, namun di sini ada perbedaan tentang dari siapa Al-Awza'i
meriwayatkannya. Ada yang mengatakan bahwa dia meriwayatkannya dari Abdullah Ibnu Abbas r.a dengan redaksi, "lnnallaaha
wadha'a." Al-Hakim, ad-Daraquthni, dan ath-Thabrani meriwayatkan dengan redaksi, "lnnallaaha tajaawaza." Lihat, At-Talkhiish
Al'Habiir,hlm. t09; Al-laami' ash-Shaghiir,luz2,hlm.24; Faidh Al-Qadiir, Juz 4, hlm. 34; Majma' az-Zawaa'id,luz 6, hlm. 250
Bagran 5: FIQIH UMUM FrqH rst"AM ltl-lDT

Adapun laki-laki yang dipaksa berzina, Abu Yusuf) mengatakan, orang yang dipaksa
maka ia tidak berhak mendapatkan hukuman tidak berhak mendapatkan hukuman hadd da-
hadd dan tidak pula hukuman taZir menurut lam kedua kasus di atas. Inilah pendapat yang
ulama Syafi'iyah. Pendapat ini menjadi pilihan mu'tamad dalam fatwa yang diberikan. Semen-
sebagian ulama Malikiyah berdasarkan hadits tara itu, Zufar mengatakan, dalam kedua kasus
tersebut dan karena adanya uzur pemaksaan. di atas, orang tersebut tetap dihukum hadd.zae
Ulama Hanabilah mengatakan, laki-laki ter- 8. Di daarul'adl
sebut berhak mendapatkan hukuman hadd. Se- Maksudnya, di daarul /slam [kawasan ne-
bab ketika batang kemaluannya bisa ereksi, gara Islam). Sebab waliyyul amri [penguasa ne-
maka hal ini menunjukkan tidak adanya unsur gara Islam) tidak mempunyai kewenangan atas
pemaksaan pada dirinya. daarul harb (negeri musuh) dan daarul baghyi
Pada awalnya Imam Abu Hanifah menga- (kawasan yang dikuasai oleh pemberontak).
takan, jikayang memaksa laki-laki tersebutada-
9. Oleh orang yang berkewajiban mema-
lah penguasa, maka ia tidak berhak mendapat
tuhi hukum-hukum Islam
hukuman hadd. Namun jika yang memaksa ada-
Yakni Muslim atau kafir dzimmi. Kriteria
lah selain penguasa, maka ia dihukum hadd se-
ini mengecualikan orang kafir harbi, sebab ia
bagai bentuk rstihsaan. Sebab menurut Imam
bukanlah orang yang berkewajiban mematuhi
Abu Hanifah, pemaksaan tidak dapat terwujud
dan berkomitmen terhadap hukum-hukum Is-
kecuali dari penguasa.
lam.
Adapun perzinaan yang dilakukan karena
70. Tidak mempunyai hakikat kepemilikan
dipaksa oleh selain penguasa, maka hal ini me-
nunjukkan tidak terpenuhinya unsur pemak- Kriteria ini mengecualikan persetubuhan
yang dilakukan oleh seseorang terhadap budak
saan, sebab mengandung unsur kesuka relaan
dari pelaku. Hal ini dibuktikan dengan situasi perempuan miliknya berdasarkan milkul yami-
dan kondisi yang terjadi yaitu menegangnya in [budak perempuan yang didapatkan dalam
alat kemaluannya dan menguatnya syahwat- peperangan dengan orang kafir), seperti me-
nya. nyetubuhi budak perempuan musytarakah
Namun kemudian Imam Abu Hanifah ber- [milik bersama dua orang atau lebih), budak
perempuan Majusi,2so budak perempuan yang
pendapat bahwa orang yang dipaksa berzina
murtad, budak perempu anmukaatabah, budak
tidak berhak mendapatkan hukuman hadd.
perempuan yang statusnya adalah mahramnya
Sebab kondisi menegangnya alat kemaluannya
karena persusuan atau karena hubungan per-
bisa jadi menunjukkan unsur kejantanan dan
nikahan atau karena al-Jam'u (budak perem-
bukan menunjukkan bahwa ia berkeinginan
puan miliknya yang statusnya adalah saudara
untuk melakukan hal itu. Sementara itu, kedua
perempuan istrinya atau bibi istrinya kepona-
sahabat Imam Abu Hanifah [Muhammad dan

Lihat, Al-Badaa), Juz 7, hlm. 34 dan 180; Haasyiyah lbnu Abidin, Ju;z 3, hlm. L73; Mughni Al-Muhtaaj,luz 4,hlm. 145; Al-Muhadzdz-
ab,lttz 2,hlm.267; Haasyiyah Ad-Dasuqi 'alaa Asy-Syarh Al-Kabiir,l<arya Ad-Dardir, juz 4, hlm. 3tB; Bidaayah Al-Mujtahid,ltz 2,
hlm.43l; Al-Mughnii,karya Ibnu Quddamah, fuz 8, hlm. 187 dan 205
Sudah maklum bahwa seorang Muslim tidak boleh menikahi perempuan Majusi (penyembah api) dan perempuan paganis, dan ti-
dak boleh pula menyetubuhinya karena statusnya sebagai budak milik dengan kepemilikan milkulyamiin (budak yang didapatkan
melalui peperangan dengan musuh yakni kaum perempuan musuh yang menjadi tawanan perang. Lihat Haosyiyah lbnu Abidin,luz
2, hlm. 398
_-

rsrArd IILID 7

kan istrinya).2s1 Bahkan meskipun persetubuh- dimiliki dengan akad pernikahan, seperti me-
an tersebut adalah haram dan ia mengetahui nyetubuhui istri yang sedang menstruasi, nifas,
hukum keharamannya itu.2s2 berpuasa, sedang ihram haji, atau perempuan
Pendapat yang sahih menurut ulama yang di-zhihaar atau di-iilaa' suaminya, maka
Syafi'iyah adalah, jika ada seseorang sebut saja ia tidak sampai dikenai hukuman hadd meski-
si A memiliki seorang budak perempuan yang pun persetubuhan tersebut adalah haram, ka-
statusnya adalah masih kerabat mahramnya rena adanya kepemilikan pernikahan.2s3
sendiri, lalu si A menyetubuhinya, maka tidak 72. Tidak ada syubhatkepemilikan
ada hukumanhadd baginya. Karena di sini si A Oleh sebab itu, apabila terdapat unsur
menyetubuhi budak perempuan yang menjadi syubhat kepemilikan atau pernikahan, pelaku
miliknya, sehingga ia tidak berhak mendapat- tidak dikenai hukuman hadd.Hal ini berdasar'
kan hukum an hadd,sama seperti menyetubuhi kan hadits, "Tolak dan hindarilah p enj atuhan hu-
budak perempuan yang sedang menstruasi. kuman hadd karena adanya unsur syubhqg.'QS4
Begitu juga menyetubuhi budak perempuan Meskipun hadits ini statusnya adalah mau-
yang menjadi milik bersama antara dirinya quuf,akantetapi mempunyai status hukum se-
dengan seseorang yang lain, ia iuga tidak ber- perti hadits marfuu',karena hukum an hadd me-
hak mendapatkan hukuman hadd. rupakan suatu hukuman yang sempurna dan
77. Tidak mempunyai hakikat tali perni- utuh sehingga mengharuskan tindak pidana
kahan tersebut juga harus sempurna, sementara ke-
Ini merupakan kriteria lain untuk menge- beradaan unsur syubhat pada tindak pidana
cualikan persetubuhan dengan perempuan yang tersebut menjadikannya tidak bisa flikatakan

z5l Budak yang secara otomatis langsung merdeka dengan sendirinya ketika ia meniadi milik seseorang adalah
iika orang yang memi-
likinya itu adalah orang yang memiliki garis keturunan utama dengannya, yaitu ayah, ibu, kakeh nenek dan seterusnya ke atas, dan
anak cucu, cicit dan seterusnya ke bawah. Seperti lika ada seorang budak sebut saja si A, lalu ia iatuh ke tangan si B, sementara si
B adalah anak atau cucu dari si A, maka si A di sini secara otomatis langsung merdeka dengan sendirinya.
252
Fath Al-Qadiir,luz 4, hlm. 14; Al-Badaa'i',luz 7, hlm. 35
253
Al-Badaa'i',ltz 7, hlm. 35; Fath Al-Qadiir, juz 4, hlm. 140
254
Az-Zaila'i mengatakan, hadits ini dengan redaksi seperti ini adalah haditsghariib. Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Baihaqi se-
cara mauquuf dari Ali lbnu Abi Thalib r.a. Lengkapnya adalah, "seorang Imam tidak boleh menyia-nyiakan hukuman hadd (tidak
menegakkannyaJ." Akan tetapi dalam sanadnya terdapat perawi bernama Al-Mukhtar Ibnu Nafi'. Mengenai perawi ini, Bukhari
mengatakan, ia adalah perawi m unkarul hadiiu (hadis yang diriwayatkan melalui ialurnya adalah masuk kategori hadits munkar).
Az-Zaila'i berkata lebih laniut, hadits yang paling dapat dipertanggungjawabkan tentang masalah ini adalah hadits Suryan Ats-
Tsauri dari Ashim dari Abu Wail dari Abdyllah lbnu Mas'ud r.a, ia berkata, "Iolakdan hindarilah penjatuhan hukuman hadd karena
masih adanya unsur syubhat. Hindarkanlah hukuman bunuh (mengqishah mati) dari koum Muslimin semampu kalion." Hadits ini
diriwayatkan oleh lbnu Adi dan Musaddad dalam Musnad-nya dalam bentuk mauguulpada Abdullah Ibnu Mas'ud r.a. Hadits ini
adalah hadits hasan. Hadits ini juga diriwayatkan oleh para ulama hadits yang lain dalam bentuk marJtru'dan mursal. Hadits ini
juga diriwayatkan dari Uqbah lbnu Amir r.a dan Mu'adz r.a dalam bentuk mouguul Hadits ini iuga diriwayatkan secara munqathi'
dan mauquuf pada Umar Ibnul Khaththab r.a. Dalam Musnad Imam Abu Hanifah disebutkan sebuah riwayat morJtu' dari Abdullah
Ibnu Abbas r.a dengan redaksi, "Totaklah penjatuhan hukuman hadd karena ada unsur syubhat " Hadits ini juga diriwayatkan oleh
Ibnu Maiah dengan sanad dhaifdari Abu Hurairah r.a dengan redaksi, "Tolaklah penjatuhan hukuman hadd selama kalian menemu'
kan alasan untuk menolaknya." At-Tirmidzi, Hakim, dan al-Baihaqi iuga meriwayatkannya dari Aisyah r.a dengan redaksi, "Tolak
dan hindarkanlah hukuman hadil dari kaummMuslimin semampu kalian." Akan tetapi dalam sanadnya terdapat seorang perawi
bernama Yazid Ibnu Abi Ziyad, ia adalah seorang perawi dhaif, sebagaimana yang dikatakan oleh at-Tirmidzi. Ad-Daraquthni dan
al-Baihaqi dalam .Sunan mereka berdua meriwayatkannya secara morfuu'. Al-Baihaqi mengatakan, riwayat yang mauquuf adalah
yang lebih dapat dipertanggungiawabkan. Hadis yang shahih tentang masalah ini adalah yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah,
at-Tirmidzi, Hakim, dan al-Baihaqi dari Aisyah r.a dengan redaksi, "Tolak dan hindarkanlah hukuman hadd dari kaum Muslimin
semampu kalian. Jika kalian melihat ada jalan keluar bagi seorang Muslim, bebaskanlah dia. Sebab kekeliruan seorang Imam dalam
memberikan pengampunan adalah lebih baik daripada kekeliruan dalam menjatuhkan hukuman." (Lihat Nashb Ar'Raayah, Juz 3,
hlm. 309 dan333t At-Talkhiish Al-Habiir,hlm. 352, Nailul Authaar, fuz 7, hlm. 104; SuDulus.Salaam,luz 4,hlm.15; Jaami'al-Ushuul,
fuz 4, hlm. 343; Majma' az-Zawaa'id, fuz 6, hlm. 248; Faidh Al-Qadiir,Juzt,hlm.227; Al-laami'Ash-Shaghiir,Juz l, hlm. 14
BaElan 5: FIQIH UMUM FIqLH ISIAM IILID 7

sempurna. Hal ini seperti persetubuhan se- tertetapkan. Oleh sebab itu, dalam semua ka-
orang ayah terhadap budak perempuan milik sus di atas, hukumanhaddtidak dapat dijatuh-
putranya, karena dalam persetubuhan ini ter- kan karena masih mengandung unsur syubhat
dapat unsur syubhat kepemilikan atau hah se- kepemilikan meskipun pelaku tahu bahwa per-
bab Rasulullah saw telah bersabda,"Kamu dan setubuhan yang dilakukannya tersebut adalah
hartamu adalah untuk ayahmu.'Zss haram.2s6
Begitu juga dengan persetubuhan yang di- 73. Syubhatpernikahan
lakukan oleh seorang majikan terhadap budak Maksudnya, terdapat unsur syubhat dalam
perempuan milik budak mukatabnya, sebab akad nikah. Seperti seseorang yang menyetu-
budak mukatab tetap berstatus sebagai budak buhi perempuan yang dinikahinya tanpa saksi
selama harga mukaatabah yang ada masih be- atau tanpa wali nikah, atau pernikahan semen-
Ium lunas meski hanya kurang satu dirham tara yaitu nikah mut'ah, maka pelaku tidak da-
sekalipun, sehingga budak mukaatab itu ma- pat dijatuhi hukuman hadd meskipun ia me-
sih menjadi milik majikannya, dan hal ini me- ngetahui dan meyakini keharamannya. Hal ini
munculkan unsur syubhat pada kepemilikan karena masih terjadi perbedaan pendapat di
hasil kerja si budak mukaatab tersebut. fuga kalangan para ulama mengenai boleh tidaknya
seperti persetubuhan yang dilakukan oleh se- pernikahan tanpa saksi atau tanpa wali nikah
orang majikan terhadap budak perempuan mi- atau nikah dengan akad sementara (mut'ah).
lik budaknya yang ma'dzuun [diizinkan untuk Perbedaan pendapat ini memunculkan unsur
bekerja mencari penghasilan), baik apakah ia syubhat.
adalah budak yang memiliki tanggungan utang Apabila ada seseorang menikah dengan
ataukah tidak. Apabila tidak memiliki tang- kerabat mahramnya karena ikatan nasab atau
gungan utang, maka budak perempuan terse- persusuan atau shahaarah [ikatan kerabat me-
but berarti milik majikannya. Dan apabila ia lalui jalur pernikahan) yang menetapkan peng-
memiliki tanggungan utang, berarti dirinya ada- haraman dinikahi untuk selamanya, atau me-
lah milik majikannya sehingga hasil kerianya nikahi dua perempuan bersaudara sekaligus,
juga menjadi milik majikannya. Akan tetapi di
atau menikahi wanita untuk yang kelima (se-
sini ada unsur syubhatnya karena budak mu- mentara istri pertama sampai keempat masih
katab dan budak ma'dzuun memiliki hak peng- tetap statusnya sebagai istri) atau menikah de-
gunaan terhadap budak perempuan miliknya ngan perempuan yang masih dalam masa id-
itu. dahnya dari lelaki lain, dan telah terjadi perse-
Begitu juga dengan menyetubuhi budak tubuhan setelah akad nikah, makatidakadahu-
perempuan yang menjadi ghanimah di daarul kuman haddbaginya menurut Imam Abu Hani-
harb atau setelah dibawa ke daarul Islam akan fah dan Ats-Tsauri meskipun ia mengetahui
tetapi sebelum dilakukan pembagian, karena keharamannya. Akan tetapi ia harus dihukum
di sini ada hak al-istiilaa'(penguasaan) yang ta'zir. Dengan alasan, terjadinya persetubuhan

Hadits ini diriwayatkan dari hadits fabir r.a, Aisyah r.a, Samurah tbnu fundub r.a, Umar lbnul Khaththab r.a, Abdullah lbnu Mas'ud
r.a dan Abdullah lbnu Umar r.a. Hadits Jabir r.a diriwayatkan oleh lbnu Maiah dengan sanad shahih. Hadits Aisyah r.a diriwayatkan
oleh Ibnu Hibban dalam Sh ahiih-nya. Hadits SarhUbh Ibnu fundub r.a diriwayatkan oleh Al-Bazzar dan Ath{habrani. Hadits Umar
Ibnul Khaththab r.a diriwayatkan oleh Al-Bazzai. Hadits Abdullah lbnu Mas'ud r.a diriwayatkan oleh Ath-Thabrani. Dan hadits
Abdullah Ibnu Umar r.a diriwayatkan oleh Abu Ya'laAl-Mushili. (Lihat Nashb Ar-Raayah, iuz 3, hlm. 337 dan halaman setelahnya.
Hanya saja pengertian kepemilikan dalam hadits ini dimaksudkan sebagai bentuk etika dan kebaktian, bukan kepemilikan dalam
pengertian yang sebenarnya. Sebab kepemilikan orang tua adalah berdiri sendiri dan terpisah dari kepemilikan anak)'
Lihat Al- Badaa' i', lurz 7, hlm. 35; Fath Al-Qadii r, lv 4, hlm. l4l.
rsrAM IrrrD 7

tersebut dikarenakan adanya suatu syubhat pada dasarnya menurut Imam Abu Hanifah jika
berupa gambaran sesuatu yang memperboleh- suatu pernikahan dilakukan oleh orang yang
kannya, yaitu akad nikah, sehingga persetubuh- memang telah mempunyai kelayakan dan kom-
an itu tidak mengharuskan hukuman hodd. petensi untuk melakukannya dan objeknya pun
Sementara itu, iumhur ulama yaitu ulama layak untuk menjadi objek tujuan-tujuan per-
Malikiyah, ulama Syafi'iyah, ulama Hanabilah nikahan, maka itu menghalangi dijatuhkannya
dan kedua rekan Imam Abu Hanifah (Muham- hukuman hadd, apakah pernikahan itu adalah
mad dan Abu Yusuf) mengatakan, hukuman halal ataupun haram, apakah keharaman itu
hadd wajib dijatuhkan dalam semua persetu- masih diperselisihkan maupun telah disepa-
buhan yang haram yang keharamannya itu ada- kati, dan apakah orang tersebut menduga bah-
lah untuk selamanya. Sebab pernikahan sema- wa pernikahannya itu adalah halal sehingga
cam itu adalah batal berdasarkan ijma'. Sedang- ia mengklaim adanya kesamaran dan ketidak
kan unsur syubhatnya tidak dianggap dan ti- jelasan maupun ia benar-benar mengetahui
dak diperhitungkan, sebab itu adalah syubhat keharamannya.
yang rusak (tidak diakui). Sedangkan persetu- Sedangkan menurut kedua rekan Imam
buhan yang hukumnya haram tapi tidak untuk Abu Hanifah [Muhammad dan Abu Yusuf) dan
selamanya seperti menikahi dan menyetubuhi jumhur mengatakan, apabila pernikahan ter-
seorang perempuan yang berstatus mahram- sebut adalah diharamkan untuk selamanya
nya berdasarkan hubungan pernikahan seper- atau keharamannya telah menjadi kesepakat-
ti saudara perempuan sang istri atau keharam- an, maka mengharuskan hukumanhadd. Sebab
annya masih diperselisihkan seperti pernikah- persetubuhan dalam pernikahan semacam ini
an tanpa saksi, maka tidak mengharuskan hu- dilakukan terhadap objek yang sudah tidak
kuman hadd. mengandung unsur kesyubhatan lagi, karena
Akan tetapi, ulama Malikiyah membatasi keharamannya sudah pasti, Namun jika keha-
hukum ini (hukuman hadd terhadap persetu- ramannya itu tidak untuk selamanya atau ke-
buhan berdasarkan pernikahan dengan perem- haramannya masih diperselisihkan, maka tida(
p.qan yang berstatus mahram karena hubungan ada hukumanhadd di dalamnya.zsT l

darah atau persusuan atau pernikahan kelima) Pendapat kedua rekan Imam Abu Hanifah
hanya pada kasus jika pelakunya mengetahui ini adalah pendapat yang lebih azhhar dan ini-
keharaman pernikahannya tersebut. Sedang- lah pendapat yang dijadikan landasan fatwa
kan jika pelakunya tidak mengetahui keharam- oleh ulama Hanafiyah. Akan tetapi penulis Ad-
annya, maka ia tidak berhak mendapatkan hu- Durr al-Mukhtaar mengatakan, 'Akan tetapi
kuman hadd. Ulama Syafi'iyah juga berpenda- pendapatyang diunggulkan dalam semua buku
pat bahwa pelaku persetubuhan tersebut tidak syarh adalah pendapat Imam Abu Hanifah. Se-
dijatuhi hukuman hadd jika ia tidak mengeta- hingga menggunakannya sebagai landasan fat-
hui keharamannya atau tidak mengetahui jika wa adalah lebih utama."zs8
perempuan yang dinikahinya tersebut adalah Ulama Syafi'iyah menuturkan, barangsiapa
mahramnya. menyewa perempuan untuk dizinai lalu dia pun
Sumber perbedaan pendapat ini adalah, berzina dengan perempuan tersebut, atau me-

Lihat Al-Badaa'i',luz7, hlm. 35 dan halaman setelahnya; Mughni Al-Muhtaaj,luz 4, hlm. 146; Al-Muhadzdzab, fuz 2, hlm. 268:' Al-
Miizaan, karya Asy-Sya'rani,luz2, hlm. 157; Haasyiyah Ad-Dasuqi,luz 3, hlm. 251 dan3l4; Al-Mughnii,luz 8, hlm. 182; AlFuruuq,
luz 4, hlm. L74; Rahmoh Al-Ummah,luz 2, hlm. 136
Haasyiyah lbni Abidiin,Juz 3, hlm. 168
FIQLH ISLAM JITID 7

nikah dengan perempuan yang masih kerabat Adapun syubhat pada tindakan (syubhat
mahramnya dan dia meyakini keharamannya, isytibaah),maka bisa terjadi dalam delapan ka-
maka ia harus mendapatkan hukuman hadd. sus apabila orang yang menyetubuhi menduga
Karena akad tersebut tidak mempunyai penga- kehalalannya. Adapun j ika dia mengatakan,'Aku
ruh dan efek apa pun dalam meniadikan si pe- tahu bahwa perempuan tersebut haram bagi-
rempuan boleh disetubuhi olehnya. Sehingga kui'maka dia harus dihukum hadd.
keberadaan akad tersebut sama dengan ketia- Kedelapan kasus tersebut adalah:
daannya. 1. Perempuan yang ditalak tiga selama ma-
74. Syubhat kesamaran dan kekaburan sih dalam masa iddah. Apabila suaminya
(syubhat isytibaah) menyetubuhinya, maka ia tidak dihukum
Syubhat adalah perkara yang menyerupai hadd jikaia menyangka bahwa perempuan
sesuatu yang tetap dan positif, akan tetapi se- tersebut masih halal baginya, karena per-
benarnya perkara itu tidak tetap dan tidak po- timbangan masih adanya tali pernikahan
sitif. Syubhat ada kalanya bisa terjadi pada menyangkut hak penisbatan nasab kepada
tindakan, sehingga disebut syubhat isytibaah, dirinya (yaitu yang dikenal dengan istilah
yakni kesyubhatan bagi orang yang tindakan masih adanya atsarul firaasy) dan pertim-
itu baginya adalah samar dan kabur, yakni ia bangan perempuan tersebut masih belum
tidak mengetahui secara pasti apakah tindak- boleh menikah dengan lelaki lain serta sang
an seperti itu boleh ataukah tidak, bukan bagi suami masih berkewajiban memberikan
orang yang tindakan itu sudah tidak samar nafkah dan tempat tinggal kepadanya.
dan tidak kabur baginya, karena ia telah me- 2. Perempuanyangditalakba'indenganmem-
ngetahuinya dengan jelas, sehingga jika ia me- berikan harta atau perempuan yang dikhu-
ngatakan,'Aku mengetahui bahwa hal itu ha- luk selama masih dalam masa iddah kare-
ram bagiku," maka ia dihukum hadd. na sebab dan pertimbangan-pertimbang-
Atau syubhat pada objek, dan disebut de- an yang sama seperti di atas.260
ngan syubhat hukmiyyah. Kesyubhatan ini da- Adapun kesyubhatan objek, bisa ditemukan
pat terwujud dengan adanya bukti yang me- dalam beberapa kasus, baik lelaki tersebut men-
nunjukkan peniadaan keharaman, baik apakah duga kehalalannya maupun ia mengatakan,
ia menduga kehalalannya atau pun sudah me- 'Aku tahu bahwa dia haram bagiku." beberapa
ngetahui keharamannya. kasus tersebut adalah:
Atau ada kalanya syubhatpada pelaku, dan Perempuan yang ditalakba'in dengan kata-
hal ini akan kami jelaskan dalam pembahasan kata kinayah seperti, "anti baa'in, anti bat-
selanjutnya.2se tah, anti batlah," maka ia tidak dihukum hadd,

259 l-Badaa'i',luz7, hlm. 36; Haaryiyah lbni Abidin,luz


Lihat, Fath At-Qadiir mo'a Al-lnaayah,luz 4,hlm. 140 dan halaman setelahnya; A

3, hlm. 165 dan halaman setelahnya.


260
Adapun keenam kasus yang lain adalah, budak perempuan milik ayah, budak perempuan milik ibu dan budak perempuan milik
istri. Karena sudah maklum bahwa biasanya seseorang memiliki semacam kebebasan untuk ikut menggunakan harta milik kedua
orang tua dan istrinya, di mana ia biasa ikut menggunakannya tanpa harus meminta ijin terlebih dahulu dan tanpa ada rasa sung-
kan. Kemudian ummul walad (budak perempuan yang melahirkan anak maiikannya) ketika si maiikan memerdekakannya selama
ia masih berada dalam masa iddah darinya karena adanya atsar al-Firaary. Kemudian seorang hamba sahaya ketika ia menyetu-
buhi budak perempuan milik maiikannya, sebab hamba sahaya biasanya memang agak bebas dalam ikut memanfaatkan harta ma-
iikannya. Lalu budak perempuan yang digadaikan ketika disetubuhi oleh murtahin (orang yang menerima gadaian) sebagaimana
yang disebutkan dalam riwayat yang telah disebutkan dalam pembahasan tentang hukuman hadd dan ini adalah riwayat yang
shahih. Sebab secara garis besaq, kepemilikan harta, yakni ketika binasa, menjadi sebab kepemilikan terhadap mut'ah.
FIQLH ISLAM IILID 7 Baglan 5: FIQIH UMUIII

karena para sahabat berbeda pendapat menge- melakukan persetubuhan tersebut.


nai apakah perempuan seperti ini tertalak ra1'i Hal ini seperti seorang perempuan yang
ataukah tertalak baa' in.261 diarak menuju seorang mempelai laki-laki. Ke-
Adapun kesyubhatan pelaku, bisa ditemu- mudian kaum perempuan mengatakan, "Perem'
kan dalam kasus seandainya ada seseorang me- puan ini adalah istrimui'padahal perempuan
lihat seorang perempuan berada di atas tempat tersebutbukanlah istrinya. Kemudian lelaki ter'
tidurnya, sehingga ia mengira bahwa perem- sebut menyetubuhinya. Dalam kasus ini ia ti-
puan tersebut adalah istrinya, lalu dia pun me- dak berhak mendapat hukuman hadd akan
nyetubuhinya. Atau ada orang buta yang me- tetapi ia harus membayar mahar.252
manggil istrinya lalu yang datang justru adalah Imam Abu Hanifah, Abu Yusuf, dan ulama
perempuan lain, lalu si buta ini menyetubuhi- Hanabilah mengatakan, dalam dua kasus di
nya karena ia mengira bahwa perempuan ter- atas, pelaku tetap dijatuhi hukuman hadd. Se-
sebut adalah istrinya, kemudian baru diketahui bab dugaan tidak dapat membenarkan perse-
bahwa perempuan tersebut ternyata bukan is- tubuhan yang dilakukan. Karena seharusnya ia
trinya melainkan orang lain, orang tersebut ti- wajib menunggu dan meneliti hingga ia benar'
dak berhak mendapatkan hukuman hadd me- benar mengetahui bahwa perempuan tersebut
nurut ulama Malikiyah, ulama Syafi'iyah, dan adalah istrinya. Dalam hal ini tidak ada syub'
Zufar dari kalangan ulama Hanafiyah. Dengan hat kecuali hanya keberadaan perempuan di
alasan ada uzuti yaitu sebuah dugaan yang atas ranjang lelaki tersebut, dan hal seperti ini
memperbolehkan dan mendorongnya untuk

Ulama Hanabilah (lihat, Al-Mughnii,Juz 6, hlm. 749) mengatakan, apabila ada seorang laki-laki menikah dengan maskawin berupa
budak perempuan, lalu ia menyetubuhi budak perempuan yang telah ia jadikan sebagai maskawin itu, sementara ia tahu bahwa
kepemilikannya atas budak tersebut telah hilang dan ia mengetahui bahwa budak perempuan tersebut sudah tidak boleh ia se-
tubuhi lagi, maka dia berhak mendapatkan hukuman hadd. Sebab dia menyetubuhi budak perempuan itu ketika sudah bukan
miliknya lagi, dan dia iuga berkewajiban membayar mahar kepada majikan budak perempuan tersebut (yaitu istrinya sendiri),
baik dia menyetubuhinya secara paksa maupun si budak perempuan tersebut memang mau ia setubuhi secara suka rela. Sebab
mahar tersebut adalah untuk maiikannya, bukan untuk si budak perempuan itu sendiri, sehingga tidak dapat gugur dengan adanya
kerelaan si budak perempuan itu dalam persetubuhan tersebut.
Adapun persetubuhan yang dilakukan oleh murtahin terhadap budak perempuan yang digadaikan kepadanya dengan sei,in pe-
miliknya yang telah menggadaikannya itu, dan murtahin mengaku tidak mengetahui kalau itu adalah diharamkan, maka dalam
hal ini terdapat dua versi pendapat di kalangan ulama Syafi'iyah. (Lihat, /l-Muhadzdzab,iuz 2, hlm. 268). Salah satu dari dua versi
pendapat itu menyatakan, pengakuannya tentang ketidah tahuannya itu tidak diterima kecuali iika ia adalah memang orang yang
bisa dimaklumi iika seandainya ia tidak mengetahui hukum-hukum syariat. Versi pendapat yang lain mengatakan, pengakuannya
itu diterima, sebab untuk mengetahui hukum seperti itu membutuhkan pemahaman fiqh yang mendalam.
261 K"li-, kasus lainnya adalah:
1. Budak perempuan milik anak laki-laki ke bawah. Karena adanya suatu hal yang menghendaki kepemilikan, yaitu hadits,
"Kamu dan hartamu adalah untuk ayahmu."
2. Budak perempuan yang diiual apabila disetubuhi oleh penlualnya sebelum dilakukannya al-qabdhu atau penyerah terimaan.
Sebab kepemilikan tangan (milkulyad) peniual di sini masih ada sehingga hal ini memunculkan syubhat, meskipun kepemi-
likan barangnya (milkur raqabah) di sini telah hilang dengan adanya akad iual beli yang dilakukan.
3. Budak perempuan yang diiadikan maskawin oleh majikannya dalam akad nikah. Kemudian budak tersebut disetubuhi oleh
sang suami (majikannya) sebelum si budak diserah terimakan kepada sang istri. Sebab kepemilikan tangan (milkul yad) sang
suami atas budak tersebut masih ada sehingga hal itu memunculkan syubhat, meskipun milkur raqabah sang suami atas bu-
dak tersebut telah hilang karena adanya akad nikah'
4. Budakperempuan milikbersama dua orang karena adanya kepemilikan pada separuhnya.
5. Budak perempuan yang digadaikan sebagaimana riwayat yang disebutkan dalam Kitab /4r-Rohn. Sebab akad penggadaian ini
telah membentuk hak kepemilikan, sehingga hukuman tidak dapat diiatuhkan, baik apakah hukum masalah ini masih kabur
baginya dan tidak ia ketahui dengan lelas maupun tidak. Hal ini diqiyaskan pada kasus apabila seseorang menyetubuhi budak
perempuan yang dibelinya, akan tetapi masih dalam masa khiyar untuk pihak peniual. Lihat Al''lnaayah 'ala Al-Hidaayah fi
Fath Al-Qadiir, |uz 4, hlm. 142.
262 Lih^t, Fath Al-Qadiir,luz 4,hlm.146
rsrAM JruD 7

tidak dapat dikatakan sebagai suatu syubhat [seperti si A memiliki seorang anak pe-
yang dapat menggugurkan hukuman hadd.263 rempuan dan si B juga memiliki seorang
Sementara itu, Muhammad mengatakan, anak perempuan, lalu si A menikahkan
apabila seorang suami yang buta memanggil anak perempuannya itu dengan si B de-
istrinya dengan mengatakan, "Wahai Fulanah," ngan ketentuan si B juga menikahkan anak
kemudian seorang perempuan menjawab de- perempuannya dengan si A, dan pernikah-
ngan mengatakan, 'Aku adalah Fulanah istri- an itu adalah tanpa mahar), pernikahan
mui'lalu ia pun menyetubuhinya, maka dia ti- tahliil (menikahi seorang perempuan yang
dak berhak mendapatkan hukuman hadd. De- telah tertalak tiga dengan maksud dan tu-
ngan alasan bahwa si buta ini tidak mempu- luan supaya si perempuan itu halal dini-
nyai cara untuk mengenali istrinya kecuali de- kahi kembali oleh mantan suaminya lagi),
ngan cara tersebut, sehingga dalam hal ini ia pernikahan tanpa wali, pernikahan tanpa
dimaklumi. saksi, menikahi saudara perempuan si is-
Adapun jika perempuan tersebut menja- tri pada saat si istri masih dalam masa id-
wab dengan tidak mengatakan, 'Aku Fulanahi' dah ba'in, pernikahan kelima ketika salah
maka si buta harus mendapatkan hukuman satu dari keempat istrinya masih berada
hadd. Dengan alasan bahwa si buta ini dapat dalam masa iddah, dan menikahi perem-
mengenali perempuan tersebut lebih jauh dari puan majusi. Ibnu Quddamah al-Hanbali
sekedar jawaban tersebut, sehingga itu tidak mengatakan, ini adalah pendapat keba-
bisa menjadi syubhat.25a nyakan ulama. Sebab perbedaan pendapat
Ularha Syafi'iyah dan ulama Malikiyah26s mengenai bolehnya persetubuhan dalam
mengatakan, syubhat dapat menolak penjatuh- kasus-kasus seperti ini merupakan suatu
an hukumanhadd. Syubhat ada tiga: syubhat, sementara kita tahu bahwa hu-
1. Syubhatpada pelaku, yaitu pelaku mengira kuman hadd ditolak karena adanya syub-
persetubuhan yang dilakukannya itu halal. hat. Ibnul Mundzir berkata, "Semua ulama
Seperti apabila dia menyetubuhi seorang yang kami menghafal dari mereka berse-
perempuan yang ia kira istrinya atau bu- pakat bahwa hukuman hadd ditolak kare-
dak perempuannya. na adanya syubhat."255

2. Syubhat pada objek atau perempuan yang Ulama Hanabilah menyetujui bahwa ben-
disetubuhi, seperti persetubuhan yang di- tuk syubhat kedua dan ketiga di atas dapat me-
lakukan oleh beberapa orang terhadap bu- nolak hukuman hadd. Adapun bentuk syubhat
dak perempuan milik bersama di antara pertama, yaitu syubhat pada pelaku, maka ti-
mereka. dak dapat menolak hukuman hadd.267

3. Syubhat pada sebab yang memperboleh-


Menurut ulama Syafi'iyah dan ulama Mali-
kan persetubuhan, seperti pernikahan yang kiyah, bentuk syubhat yang pertama dapat
masih diperselisihkan keabsahannya, mi- menolak hukuman hadd. Dengan alasan bah-
salnya nikah mut'ah dan nikah syighaar wa pelaku tidak berdosa karena dia meyakini

263 Lihat,At-Badaa'i',luz7,hlm.37;FathAl-Qadiir,luz4,hlm. I48;Al'Mughni,fuzS,hlm. 184


z6a lbid
265 qawaa'id Al-Ahkaam,karya Al:lzzlbnu Abdissalam,Juz2,hlm. 137; Al-Furuuq,Juz 4,hlm. L72.
266
At-Mughni,fuz 8, hlm. 184
267
Al-MughhnL, Juz B, hlm. 181-184
FIQLH ISTAM IILID 7

bahwa persetubuhan yang dilakukannya halal. Sedangkan hadd adalahfaktor-faktor yang mem-
Di sini, garis keturunan diikutkan kepadanya, bahayakan manusia yang tidak dapat dijatuh-
si perempuan yang disetubuhi itu wajib ber- kan kecuali ketika benar-benar ada mafsadah
iddah dan si pelaku berkewajiban membayar yang sempurna, utuh, dan murni.
mahar kepada si perempuan tersebut. Ketidaktahuan seseorang mengenai hu-
Adapun syubhat kedua, dapat menolak hu- kum haramnya berzina merupakan uzur syar'i
kuman hadd.Dengan alasan di dalamnya pela- jika orang tersebut adalah orang yang relatif
ku memiliki kepemilikan yang menghendaki baru masuk Islam, atau dia hidup di pedalam-
kehalalan, sedangkan kepemilikan orang lain an yang jauh dari ulama, atau orang tersebut
yang ada di dalamnya menghendaki keharam- gila lalu ketika sadar ia berzina sebelum ia me-
an. Sehingga mafsadah yang terjadi tidak sam- ngetahui hukum-hukum Islam.258
pai seperti mafsadah pada zina murni. Dalam
situasi seperti ini, terjadi kekaburan dan keti- 2. SYARAT.SYARAT HUKUMAN HADD ZINA

dakjelasan karena tidak ada sesuatu yang meng- Hukuman hadd zina tidak bisa dijatuhkan
hendaki penjatuhan hukuman hadd kepadanya kepada seorangpelaku zina baiklaki-laki mau-
meskipun ada sesuatu yang menetapkan hu- pun perempuan kecuali dengan beberapa sya-
kuman haddkarena adanya kepemilikan orang rat, yang beberapa di antaranya sudah dise-
lain di dalamnya. pakati dan sisanya masih diperselisihkan. Sya-
Adapun syubhat ketiga, maka unsur syub- rat-syarat tersebut ada sepuluh seperti beri-
hatnya bukan karena perbedaan pendapatpara kut,26e
ulama. Akan tetapi syubhatnya adalah timbul a. Pelaku adalah orang baliglt
dari terjadinya kontradiksi antara dalil-dalil Apabila pelakunya adalah anak kecil yang
yang mengharamkan dengan dalil-dalil yang belum baligh, ia tidak dapat dijatuhi hukuman
menghalalkan. Halal adalah perkara yang ada hadd berdasarkan kesepakatan ulama.
dalil yang menghalalkannya. Sedangkan haram
b. Pelaku adalah orang berakal
adalah perkara yang ada dalil yang mengha-
Apabila pelaku adalah orang gila, ia tidak
ramkannya, Salah satu dari keduanya tidaklah
dapat dijatuhi hukuman haddberdasarkan ke-
memiliki status lebih dibandingkan yang lain.
sepakatan ulama. Apabila ada orang yang ber-
Seperti kepemilikan salah satu dari dua orang
akal berzina dengan perempuan gila atau se-
yang ikut memiliki hak bagian pada budak
baliknya, lelaki yang gila berzina dengan pe-
perempuan milik bersama menghendaki halal,
rempuan berakal sehat, maka yang dijatuhi
sedangkan kepemilikan rekannya menghendaki
hukuman hadd adalah orang yang berakal dari
haram. t
keduanya. l
Penolakan hukuman hadd dikedepankan
iika memang benar-benar mengandung unsur c. Pelaku adalah seorang Musllm menurut
syubhat, karena kemaslahatan terbesar adalah ulama Mallklyah
terdapat dalam upaya manusia mencapai taraf Orang kafir tidak dijatuhi hukuman hadd
yangsempurna dalam pengabdiannya dan peng- jika berzina dengan perempuan kafir. Akan te-
hambaannya kepada Allah Yang Mahakuasa. tapi, ia harus dihukum ta'zir iika ia menam-

268 Lihat, Al-Muhadzdzab,


luz 2, hlm. 268
269 Lihat Al-qawaaniin Al-Fiqhgryah, hlm. 353 dan halaman
setelahnya; Al-Lubaab ma'a Syarh Al-Kitaab,luz 3, hlm. 1r9O-193; At-Mu-
hadzdzab,2,hlm.263,266, dan269; Ghaayah Al-Muntahaa, Juz 3, hlm. 319 dan halaman setelahnya.
ISLAM IILID 7

pakkan perbuatannya itu. Apabila ada orang hab empat menurut pendapat yang lebih sahih
kafir memaksa seorang perempuan Muslimah di kalangan ulama Syafi'iyah. Akan tetapi ia
untuk berzina [memerkosanya), si kafir terse- dikenai hukuman ta'zir. Sedangkan binatang
but dibunuh. Apabila si perempuan Muslimah yang menjadi objek persetubuhan itu sendiri
itu melakukan perzinaan tersebut secara su- tidak perlu dibunuh dan tetap boleh dimakan
karela, si kafir dihukum ta'zir. dagingnya menurut jumhur. Sementara menu-
Sementara itu, jumhur ulama mengatakan, rut ulama Hanabilah, binatang tersebut harus
hukuman hadd zina juga dijatuhkan kepada dibunuh dengan catatan harus ada dua saksi
pelaku kafir; akan tetapi ia tidak dihukum ra- laki-laki yang memberikan kesaksian bahwa
jam jika statusnya adalah muhshan melainkan pelaku menyetubuhi binatang tersebut, daging-
didera menurut ulama Hanafiyah. Sementara nya haram untuk dikonsumsi, dan pelaku ha-
itu, menurut ulama Hanabilah dan ulama Sya- rus menggantinya.
fi'iyah, hukuman haddzina dan hukumanhadd t. Perempuan yang dlzlnal harus
minum minuman keras tidak diiatuhkan ke- perempuan yang memang sudah blsa
pada pelaku kafir musta'man, karena hukum- dlsetubuhl
an hadd zina dan hukuman hadd menenggak Apabila perempuan yang dizinai adalah
minuman keras adalah hak Allah SWT [hak masih kecil yang anak kecil sepertinya belum
publik), sementara orang kafir musta'man atau bisa disetubuhi, maka kedua-duanya tidak di-
mu'aahad tidak memiliki kewajiban untuk ber- kenai hukuman hadd menurut ulama Hanafi-
komitmen terhadap hak-hak Allah SWT." yah. Seorang perempuan yang dizinai tidak di-
jatuhi hukuman hadd iika orang yang menzi-
d. Pelaliu melakukan pezinaan atas
kemauan sendlrl, tidak dalam keadaan nainya adalah belum baligh.
dlpaksa Sementara itu, jumhur mengatakan, orang
Fuqaha berbeda pendapat mengenai, apa- yang berzina dengan seorang anak perempuan
kah orang yang berzina karena dipaksa tetap yang masih kecil yang sudah memungkinkan
dikenai hukuman hadd? untuk disetubuhi tetap dikenai hukum hadd,
fumhur berpendapat2T0, tidak dikenai hu- meskipun si anak perempuan tidak berstatus
kuman hadd. Sementara ulama Hanabilah mukallaf. Karena pelaku sudah bisa dikatakan
berpendapat, ia tetap dikenai hukuman hadd, sebagai pelaku zina dan bisa dikenai hukuman
sebagaimana hal ini telah diketahui dalam hadd,sedangkan si anak perempuan maka ten-
penjelasan definisi. Perempuan yang dipaksa tunya ia tidak bisa dikatakan telah berzina dan
untuk berzina atau diperkosa tidak dikenai belum bisa dikenai hukuman hadd, sama se-
hukuman hadd. perti perempuan yang sedang tidur dan perem-
puan gila.271
e. Pezinaan yang dllakukan adalah dengan
manusla g. Pezlnaan yang dllakukan tanpa ada
Oleh sebab itu, apabila ada seseorang me- unsur syubhat dl dalamnya
nyetubuhi binatang, maka ia'tidak dikenai hu- fika persetubuhan yang dilakukan disertai
kuman hadd berdasarkan kesepakatan madz- dengan adanya unsur syubhat, hukuman hadd

Inilah pendapat yang difatlvakan di kalangan ulama Malikiah, dan ini adalah pendapat para ulama muhaqqiq semisal Ibnul Arabi
dan lbnu Rusyd, yang berbeda dengan pendapat kebanyakan dari mereka dan yang populer. Alasannya, karena ada uzul yaitu
pemaksaan seperti halnya perempuan. Lihat, Haasyiyah Ad'Dasuqi, Juz 4, hlm. 318.
Asy-Syarh Al-Kabiir,Juz 4, hlm. 314; Haasyiyah Qalyubi wa 'Itmairah,ltz 4,hlm.l79; Kasysyaaf AI-Qinaa',Juz 6, hlm. 99.
271
-=-

FrqLH rslAM lIuD 7

gugur. Seperti, apabila seseorang mengira pe- nurut ulama Malikiyah, dan pendapat yang
rempuan yang ada di hadapannya adalah is- raajih menyatakan bahwa orang yang tidak
trinya atau budak perempuan miliknya, maka mengetahui hukum keharaman berzina, orang
ia tidak dapat diiatuhi hukuman hadd menu- yang keliru, dan orang yang lupa tidak dapat
rut ulama Malikiyah dan ulama Syafi'iyah. Se- dijatuhi hukuman hadd, seperti orang yang
dangkan menurut Imam Abu Hanifah, Abu Yu- lupa telah menceraikan istrinYa.
suf, dan ulama Hanabilah, pelaku tetap diia- l. Perempuan Yang dlzlna! bukan
tuhi hukuman hadd.lni adalah yang disebut perempuan harbl dl daarul harb
dengan syubhat pada pelaku. (kawasan negeil musuh) atau daaru!
Begitu juga, orang yang melakukan perse- baghyi (kawasan yang dlkuasai oleh
kelompok pemberontak).
tubuhan setelah adanya akad nikah yang rusak
yang status hukumnya masih diperselisihkan, Ini adalah menurut ulama Hanafiyah se-

adalah tidak dikenai hukuman hadd berdasar- bagaimana yang telah dijelaskan di bagian ter-
dahulu. Adapun madzhab yang Iain berpenda-
kan kesepakatan ulama, seperti pernikahan
yang dilakukan tanpa wali, atau tanpa saksi' pat bahwa orang yang berzina dengan perem-
Hal ini dikarenakan adanya kesyubhatan pada
puan kafir h arbididaarulharb atauperempuan
akadnya. Oleh sebab itu, apabila akad nikah kafir harbi yang masuk ke dalam kawasan ne-
yang ada adalah rusak berdasarkan kesepakat-
geri Islam dengan jaminan keamanan adalah
an ulama seperti memadu dua orang perem- tetap dikenai hukum hadd.
puan bersaudara, menikah dengan perempuan I. Perempuan yang dlzinal adalah orang
kelima (dan keempat istri yang lain masih hi- hidup
dup dan masih dalam status sebagai istrinya), Orang yang menyetubuhi mayat tidak di-
menikah dengan perempuan yang masih ber- kenai hukuman hadd menurut jumhur ulama,
status mahram baik karena garis keturunan sedangkan pendapat yang populer dari ulama
maupun persusuan, atau menikahi perempuan Malikiyah mengharuskan dijatuhkannya hu-
yangmasih dalam masa iddah, rujuknya suami- kuman hadd kepadanya. Hal ini sebagaimana
istri yang telah tertalak tiga sebelum si istri yang akan dijelaskan di bagian mendatang.
menikah dengan lelaki lain, atau kasus-kasus Selain itu, disyaratkan pula harus terpe-
yang sejenis lainnya, maka dalam semua kasus nuhinya pengertian zina, yaitu memenestrasi-
ini, pelaku dikenai hukuman hadd.Kecuali iika kan hasyafah (kepala penis) yang asli (bukan
orang tersebut mengaku dan mengklaim tidak mainan atau yang lain) ke dalam lubang ke-
mengetahui bahwa pernikahan seperti itu ada- maluan bagian depan perempuan seperti yang
lah haram hukumnya, maka dalam hal ini ter- telah dikemukakan di bagian terdahulu.
dapat dua versi pendapat menurut ulama Ma- Adapun persetubuhan yang dilakukan
likiyah. pada kemaluan belakang atau liwaath, maka
h. Pelaku mengetahul hukum keharaman tidak mengharuskan hukuman hadd melain-
bezlna kan hukumanta'zir menurut Imam Abu Hani-
Apabila pelaku mengaku tidak mengeta- fah. Sedangkan menurut madzhab-madzhab
huinya, dan dia memang adalah orang yang yang lain termasuk di antara adalah dua rekan
dalam kondisi jika ia tidak mengetahui hukum Imam Abu Hanifah fMuhammad dan Abu Yu-
haram berzina maka itu waiar dan bisa diteri- suf), orang tersebut tetap dikenai hukuman
ma. Dalam hal ini ada dua versi pendapat me- hadd seperti hukuman hadd zina yang pelaku-
I
FIQLH ISI"AM JILID 7

nya melakukannya secara berulang-ulang atau "Perempuan yang berzina dan laki-laki
berstatus muhshan. Akan tetapi menurut ula- yang berzina, mako deralah tiap-tiap seorang
ma Malikiyah, orang yang melakukan sodomi dari keduanya seratus kali dera."(an-Nuur: 2)
dan yang menjadi objek sodomi harus dirajam 'Ulama
Malikiyah mengatakan, kafir dzim-
secara mutlak dengan catatan keduanya ber- mi dan kafir harbi tidak dijatuhi hukuman
status mukallaf.272 hadd zina. Sebab persetubuhan yang mereka
Adapun orang yang menyetubuhi perem- lakukan tidak disebut sebagai zina secara syara'.
puan pada selain kemaluan, seperti di sela-sela Sehingga menurut ulama Malikiyah, Islam me-
kedua paha atau seputar perut, maka hukum- rupakan syarat seorang pelaku perzinaan bisa
annya adalah ta'zir berdasarkan kesepakatan dikenai hukuman hadd, sebagaimana hal ini
para ulama, karena pelaku telah melakukan telah disinggung di bagian terdahulu. Para
sebuah perbuatan munkar yang syara' tidak ulama berbeda pendapat mengenai hukuman
menentukan suatu bentuk hukuman pasti ter- pengasingan, apakah hukuman dera dan hu-
hadapnya. Selain itu, disyaratkan juga persetu- kuman pengasingan kedua-duanya bisa dija-
buhan tersebut dilakukan di kawasan negeri tuhkan kepada pelaku perzinaan yang masih
Islam. Sehingga, orang yang melakukan perzi- lajang sekaligus?273
naan di daarul harb tidak terkena hukuman Ulama Hanafiyah mengatakan, hukuman
hadd,sebagaimana yang sudah pernah dijelas- pengasingan tidak dapat ditambahkan kepada
kan di bagian terdahulu. Hukuman zina tidak hukuman dera. Sebab Allah SWT menjadikan
dapat dijatuhkan kecuali setelah tindakan zina dera sebagai keseluruhan hukuman hadd zina.
itu benar-benar terbukti positif dengan pem- Sehingga jika seandainya kita juga mewajibkan
buktian berdasarkan pengakuan pelaku sen- hukuman pengasingan di samping hukuman
diri atau berdasarkan empat orang saksi laki- dera, itu berarti hukuman dera adalah hanya
laki yang adil, sebagaimana yang akan dijelas- sebagian dari hukuman hadd, sehingga hal ini
kan di bagian mendatang. merupakanbentukpenambahanterhadapnash,
sementara penambahan seperti ini berarti se-
3. HUKUMAN ZINA buah bentuk penasakhan, padahal penasakhan
Orang yang berzina ada kalanya berstatus nash tidak dapat dilakukan dengan khabar
muhshan, sehingga hukumanan hadd-nya ada- aahaad. Selain itu, pengasingan menjadikan
lah raiam, atau tidak berstatus muhshan se- pelaku zina berpotensi untuk melakukan per-
hingga hukuman hadd-nya adalah dera. zinaan lagi, karena ia berada di tempat penga-
singan jauh dari keluarga, kerabat, dan kenal-
a. Hukuman Hadd bagfi Pezlna yang Maslh
taJang yang tldak Berstatus Muhshan an, sehingga ia tidak khawatir kena malu.

Hukuman hadd bagi pezina yang masih Menurut ulama Hanafiyah, pengasing-
lajang adalah dera. Hal ini berdasarkan firman an bukanlah termasuk hukuman hadd zina.
Allah, Akan tetapi, kewenangan menjatuhkan hukum-

272 Lihat, Asy-Syarh Ash-shaghiir,luz 4, hlm. 456; Mughni Al-Muhtaaj,Juz 4, hlm. t44; Kasysyaaf AI-Qinaa',llz 6, hlm. 94.
273 Lihat, Al-Mabsuuth,karya As-sarkhasi, juz 9 ,hlm.44; Al-Badaa'i,iuz7 ,hlm.39; Fath Al-Qadiir,|uz 4,hlm. 134 dan 135; Mukhtashar
Ath-Thahaawi,hlm.262; Mughni Al-Muhtaaj,iuz 4,hlm. 147; Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 267 dan271; Haasyiyah Ad-Dasuqi,iuz 4,
hlm.313 dan322;BidaayahAl-Mujtahid,|uz2,hlm.427;Al-Muntaqa'alaaAl-Muwaththa',jtz7,hlm. 137;Al-QawaaniinAl-Fiqhi-
yyah,hlm.354; Asy-Syarh Ash-Shaghiir, iuz 4, hlm. 447; Al-Mughni karya lbnu Quddamah, juz 8, hlm. 166; Kasysyaaf AI-Qinaa', juz
6, hlm.90.
FIQLH ISTAM IILID 7

an pengasingan diserahkan kepada kebijakan dihukum rajam saja tanpa didera terlebih da-
imam atau pemimpin, sehingga jika dia meli- hulu. Hal ini berdasarkan sejumlah hadits yang
hat adanya kebaikan dan kemaslahatan untuk akan kami kemukakan dalam pembahasan be-
menjatuhkan hukuman pengasingan kepada rikut tentang rajam, Akan tetapi si perempuan
pelaku, maka ia mengasingkannya, sebagai- tidak boleh diasingkan sendirian, melainkan
mana imam juga bisa mengambil kebijakan harus ditemani suami ataupun mahramnya.
untuk memenjarakan orang tersebut hingga Hal ini berdasarkan sebuah hadits, yang me-
dia bertobat. nyebutkan, "Seorang perempuan tidak boleh
Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan ulama bepergian kecuali ditemani suami atau mah-
Hanabilah mengatakan, pelaku dihukum dera ramnya,'27s
dan sekaligus dihukum dengan diasingkan se- Pendapat ini diperkuat dengan kisah se-
lama satu tahun ke suatu kawasan dengan ja- orang pemuda buruh upahan, yang diriwayat-
rakyang sudah memperbolehkan untuk meng- kan Al-Jama'ah dari Abu Hurairah r.a. dan Zaid
qashar shalat. Hal ini berdasarkan sabda Rasu- Ibnu Khalid r.a., di mana dalam hadits tersebut
lullah saw, Rasulullah saw. menetapkan dera seratus kali

),; ;l it J*+ le 'Lr.i'Lt,i


t bagi pemuda yang berprofesi sebagai buruh
' t ,/
(JJ(JJ upahan tersebut dan mengasingkannya selama

:-lt, $ti ,
o.i.
aLa , JlJ 1
r/ iu,i*.p!5;i satu tahun. Sedangkan si perempuan dirajam.
Sementara itu, Imam Malik mengatakan,
')'J(.iv *
JJ,.
si lelaki diasingkan selama satu tahun, yakni
\. dipenjara di kawasan di mana dia diasingkan.
'Ambillah (hukum itu) dariku, ambillah Sedangkan si perempuan tidak diasingkan ka-
(hukum itu) dariku. Sungguh Allah SWT telah rena dikhawatirkan akan berzina lagi akibat
menentukan jalan bagi mereka (perempuan) pengasingan tersebut.
yaitu, perempuan lajang (yang berzina de- Imam asy-Syaukani276 mengatakan, "Yang
ngan lelaki lajang sama-sqma didera serqtus jelas, kesimpulannya adalah bahwa hadits-ha-
kali dan diasingkan setahun, sedangkan perem- dits mengenai diberlakukannya hukuman peng-
puan yang sudah menikah (yang berzina) de- asingan telah melampaui batas kemasyhuran
ngan lelaki yang sudah menikah harus didera yang diperhitungkan dan disyaratkan oleh ula-
sebanyak seratus kali dan dirajam.'274 ma Hanafiyah untuk hadits yang memuat hu-
Hanya saja kedua hadits ini tidak diguna- kum tambahan yang tidak tercantum di dalam
kan menurut mereka dan yang lainnya, akan Al-Qur'an. Oleh karena itu, tidak ada alasan
tetapi pezina yang berstatus muhshan hanya bagi mereka untuk tidak mengamalkannya. Se-

HR. Ahmad, Malik dalam /l-Muwaththa', Muslim, at-Tirmidzi, Abu Dawud, dan lbnu Maiah dari Ubadah lbnush Shamit r.a. (Lihat,
Jaami'Al-Itshuul, iuz 4, hlm. 264 Majma'Az-Zawaa'id,itz6,hlm.264; Nashb Ar-Raayah, iuz 3, hlm. 330; Nailul Awthaar,iuzT,hlm.
87; Subul As-Salaam, iuz ,hlm.4St At-Talkhiish Al-Habiir, hlm. 350).
Hadits ini diriwayatkan secara marfu'oleh Bukhari dan Muslim, dari Abu Sa'id Al-Khudri r.a dengan redaksi, "Seorang perempuan
tidak boleh bepergian selama dua hari kecuali ditemani suaminya atau mahramnya." Dalam redaksi riwayat lmam Muslim disebut-
kan, "Tiga hari." Dalam sebuah riwayat disebutkan dengan redaksi, "Iebih dari tiga hari," atat, "tiga hari ke atas." Ad-Daraquthni
meriwayatkannya dari Abu Umamah Al-Bahili r.a secara marfu' dengan redaksi, "Seorang perempuan tidak boleh bepergian selama
tiga hari atau berhaji kecuali ditemani suaminya." Imam Al-Bukhari dan Muslim iuga meriwayatkan hadits ini dengan beberapa
bentuk redaksi yang lain dari Abdullah Ibnu Umar r.a dan Abu Hurairah r.a. (Lihat NasftbAr-Raayah, juz3,hlm. 11; SubuIls-Salaam,
iuz 2, hlm. L83; Al-Jaami' Ash-Shaghiir,iuz 2, hlm. 200; dan At-Talkhiish Al-Habiir,hlm.35l').
Lihat, Nailul Awthaaq juz 7, hlm. 89
rsr.A.M ltl-tD 7

mentara mereka sendiri mengamalkan hadits- satu dari tiga orang, yaitu, orang yang telah
hadits yang tingkatannya lebih rendah dari men'ikah berzina, jiwa dengan jiwa (pem-
itu." bunuh), dan orang yang meninggalkan aga-
Dengan keterangan ini, jelaslah bahwa se- manya (murtad) yang memisahkan diri dari
seorang tidak bisa dikenai hukuman dera dan j ama' ah (kaum Muslimin).'478
hukuman rajam sekaligus berdasarkan kese- Di antaranya adalah hadits,
pakatan madzhab empat.
Sementara itu, ulama Zhahiriyah mengata- i* W At Jy, ;i ot'j,rti i>;r'01
kan, seseorang bisa dikenai hukuman dera dan
rajam sekaligus, berdasarkan hadits, "Perem- i+, A *ihilt ar !)3;i ,yt ,sii U
puan yang sudah menikah (yang berzina) de-
ngan lelaki yang sudah menikah kedua-duanya A ,L *;i i, ;,ti ii-:t pa.,Irr to.
) . -. o
harus didera sebanyak seratus kali dan dira-
jam!' J;i JW !'J
\;J
i511 olt ,-,t1( t-Lr jbst

b. Hukuman bagl Pezlna yang Berstatus


Muhshan
J; V os ;yt il,is r'1i' l@E 1,r
Para ulama selain Khawarij bersepakat ,tt ,b i,i :,;i U)i ::;t, ;i ti
bahwasanya hukuman bagi pezina yang ber-
status muhshan adalah rajam. Hal ini ber- UU 2',:.i':6 yZL e.iv i)l
dasarkan sejumlah dalil dari As-Sunnah yang
mutawatii; dalil ijma', serta dalil logika.z77
Adapun dalil dari as-Sunnah banyakhadits-
hadits yang menjelaskannya, Di antaranya ada-
lah sabda Rasulullah saw.,

\titY ii W. * Vir i;';^t't


5t/, ,>x yt a'
,s;, ;i'r'ltt
1.,*;v
:iit ;\;i af3 y\ u s.*;r ;r,
z"/
t-c,
o_,t;),lt *--rJ J.,6ti ,A\ pltt ;t"1t -..,
,a; A$ ,iv vJ)v -i'rnt ;f ti;
.
&?@El' i;',\';L'd';u
o

y...-JJ.
"Tidak halal (menumpahkan) darah seo- "Bahwasannya ada seorang laki-laki Badui
rang Muslim yang bersaksi bahwasannya tidak datang menemui Rasulullah lalu berkata,'Wa-
ada Tuhan selain Allah SWT dan bahwasanya hai Rasulullah, demi Allah sungguh saya me-
aku adalah utusan Allah kecuali terhadap salah minta kepada Anda untuk memutuskan hukum

277
Lih^t, Al-Mabsuuth, iuz 9, hlm. 37; Mughni Al-Muhnaj, iuz 4, hlm. 146; Fath At-Qadiix iuz 4, hlm. l2l; At-Munnqaa'alaa AI-
Muwaththa', juz 7, hlm. 132 dan halaman setelahnya; Nailul Awthaar,luz 7, hlm. 86; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 354 dan
halaman setelahnya.
278
HR. Bukhr.i dan Muslim dari Abdullah Ibnu Mas'ud. Hadits ini juga diriwayatkan dengan beberapa bentuk redaksi yang lain dari
Utsman bin Affan r.a, Aisyah r.a, Abu Hurairah r.a, Jabir r.a, Ammar lbnu Yasir r.a. (Lihat Nashb Ar-Raayah, juz 3, hlm. 317; Majma'
Az-Zawaa'id, iuz 6, hlm. 252; AI-Arba'iin An-Nawawiyyaft, hlm. 38).
--

rsLAM IrtrD 7

untukku dengan berdasarkan Kitabullah.' Lalu Begitu juga dengan kisah Ma'iz r.a., yang
orang yang berperkara dengan laktlaki Badui diriwayatkan dari berbagai jalur. Dalam riwa-
itu -dan ia lebih pintar daripada si Badui itu- yat tersebut diterangkan bahwa Ma'izr.a. meng-
berkata,'Ya, putuskanlah hukum perkara di an- aku di hadapan Rasulullah saw. bahwa dirinya
tara kami berdua ini menurut Kitabullah. Akan telah berzina, lalu beliau pun memerintahkan
tetapi, seb elumnya izinkanlah saya untuk berbi- supaya ia dirajam.2Eo
cara.' Lalu Rasulullah menjawab,'Silakan.' Lalu |uga kisah perempuan Ghamidiyah yang
ia pun berkata,'Putraku bekerja kepada orang mengaku telah berzina. Lalu Rasulullah saw.
ini, lalu putraku itu berzina dengan istrinya. pun merajamnya setelah perempuan tersebut
Dan saya diberi tahu, bahwa anakku itu horus melahirkan anak yang ada dalam kandungan-
dirajam. Lalu saya menebusnya dengan seratus nya.28',
ekor kambing dan seorang budak perempuan Umat Islam berijma'atas pensyariatan hu-
(waliidah). Lalu saya bertanya kepada orang- kum rajam. fuga,logika menghendaki pember-
orang berilmu, dan mereka menjawab, bahwa lakuan hukuman semacam ini. Karena zina
anakku itu didera seratus kali dan diasingkan yang dilakukan orang yang berstatus muhshan
selama setahun, sedang istri orang ini dirajam.' [sudah menikah) sangat buruk dan tercela, se-
Ra su lull ah b ers ab d a,' D emi Z at Yang j iw aku b er- hingga berhak mendapatkan balasan hukum-
ada di dalam genggaman-Nya, sungguh aku an dunia yang sangat berat.282
akan memberi putusan di antara kalian berdua
deng an Kitabullah, yaitu, tebusan berupa budak Syarat penjatuhan hukuman rajam, yaitu
perempuan dan kambing itu dikembalikan (ke- berstatus muhshan
padamu), sedang anakmu harus didera seratus Penjatuhan hukuman rajam disyaratkan
kali dan diasingkan selama setahun. Wahai U- harus terpenuhinya syarat ihshaan. Ihshaan se-
nais -ia adalah seorang laki-laki dari Aslam- cara bahasa adalah mencegah. Adapun secara
pergi dan temuilah istri orang ini. Tanyailah ia, syara'bisa memiliki pengertian beragama Is-
jika ia mengakuinya, maka rajamlah ia.' Lalu lam, baligh, berakal, merdeka, menjaga diri ( rf
Unais pun berangkat menemui perempuan
/oh), sudah menikah, dan yang terakhir adalah
tersebut,lalu ia pun mengaku. Lalu Rasulullah orang mukallaf dan berstatus merdekayangsu-
saw. pun memerintahkan untuk merajamnya, dah pernah melakukan senggama melalui per-
lalu ia pun dirajam."aTe nikahan yang sah. Pengertian ihshaan yang
terakhir inilah (orang mukallaf dan berstatus

HR. Bukhari, Muslim, Malik dalam /l-Muwaththa', Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan an-Nasa'i dari Abu Hurairah r.a dan Zaid
lbnu Khalid Al-luhani r.a. (Lihat NashD /r- Raayah, juz3,hlm.374; Jaami'Al-Ushuul,iuz4,hlm.296; At-Talkhiish Al-Habiir,hlm.522;
Subul As-Salaam, juz 4, hlm. 2 dan halaman setelahnya. Kata al-Asiif artinya adalah buruh upahan).
Hadits tentang Ma'iz ini diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Dawud dari Buraidah r.a. Juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Al-
Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi dan Abu Dawud dari Abu Hurairah r.a. fuga diriwayatkan oleh imam Muslim, Abu Dawud, Ahmad, dan
al-Baihaqi dari Jabir lbnu Samurah r.a. Juga diriwayatkan oleh imam Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi dari
Abdullah Ibnu Abbas r.a dan dimasukkan ke dalam kategori hadits shahih oleh at-Tirmidzi. f uga diriwayatkan oleh Imam Ahmad
dari Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a dan Buraidah r.a. Abu Ya'la, al-Bazzar, dan ath-Thabrani iuga meriwayatkannya dari Abu Bakar r.a.
Kesimpulannya, kisah Ma'iz r.a diriwayatkan oleh seiumlah sahabat, dan ini adalah hadits mutawatir. (Lihat/aami'Al-Ushuul,luz 4,
hlm.279 dan halaman setelahnya; Nail Al-Authaar, Juz 7, hlm. 95 dan 109; Majma' Az-Zawaa'id,luz 6,h1m.266; Nashb Ar-Raayah,
Juz 3, hlm. 314 dan halaman setelahnya; Subul As-Salaam, iuz 4, hlm. 6; At-Talkhiish Al-Habiir, hlm. 350; An-Na dzm Al-Mutanaatsir
min Al-Hadii* AI-Mutawaatir, hlm. 1B).
281
Kisah ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim dari Buraidah. Kisah ini iuga diriwayatkan Imam Ahmad dan Abu Dawud. (Lihat 1bi4
dan Nail Al-Authaar 7,hlm.lO9)
Lihat, Al-Uquubaat Asy-Syar'iiyah wa Asbaabuhaa, karya Ali Qura'ah, hlm. 3.
rIqLH ISLAM JILID 7

merdeka yang sudah pernah melakukan seng- Diriwayatkan dari Abu Yusuf bahwasanya
gama melalui pernikahan yang sah) yang dimak- dia tidak mensyaratkan kriteria atau syarat
sudkan di sini menurut ulama Syafi'iyah.z83 yang terakhir. Sehingga seorang Muslim diang-
Sementara itu, ulama Hanafiyah menga- gap sudah berstatus muhshan jika ia sudah
takan, ihshaan terbagi menjadi dua, yaitu ih- pernah menyetubuhi wanita kafir misalnya. Ini
shaan rajam dan ihshaan qadzf. Ihshaan rajam juga adalah pendapat ulama Syafi'iyah.z8s Me-
adalah satu istilah dalam syara'yang maksud- reka mengatakan, jika salah satu pelaku per-
nya adalah sudah terkumpulnya kriteria dan zinaan masih kecil sedang yang satunya sudah
sifat-sifat yang diperhitungkan oleh syara' un- baligh, atau salah satunya dalam keadaan ba-
tuk hukum wajibnya rajam. Kriteria dan sifat- ngun sedang yang satunya dalam keadaan ti-
sifat yang dimaksud ada tujuh yaitu, berakal, dur; atau salah satunya berakal sedang yang
baligh, merdeka, Islam, nikahyang sah, melaku- Iain gila, atau yang satu mengetahui tentang
kan dukhuul [persetubuhan) berdasarkan per- keharaman melakukan perzinaan sedang yang
nikahan yang sah yang sekiranya sudah me- lainnya tidah atau yang satu dalam keadaan ti-
wajibkan si pelaku untuk mandi meski dalam dak terpaksa sedang yang lain melakukan per-
persetubuhan itu tidak sampai terjadi ejakula- zinaan dalam keadaan terpaksa, atau yang satu
si, dan yang terakhir kedua suami-istri ketika Muslim sedang yang lainnya non-Muslim yang
melakukan persetubuhan memenuhi keenam musta'man, maka hukuman haddhanya wajib
kriteria dan sifat sebelumnya.zsa diberikan kepada pelaku yang sudah memiliki
fika ada salah satu kriteria dan syarat di kelayakan untuk mendapatkan hukuman hadd.
atas tidakterpenuhi, si pelaku zina hanyawaiib Sedangkan yang tidak layak mendapatkan hu-
dihukum cambuk berdasar firman Allah Srv\II, kuman hadd, maka tidak dihukum hadd. Ala-
sannya adalah dikarenakan yang memenuhi
"Maka deralah tiap-tiap seorang dari ke- syarat untuk mendapatkan hukuman haddha-
duanya seratus kali dera." (an-Nuur: 2) nya salah satunya, sedangkan yang lain tidak.
Konsekuensi syarat atau kriteria terakhir Sehingga hukuman haddhanya wajib diterap-
di atas adalah, jika ada seorang suami yang kan pada pihak yang memang memenuhi sya-
sudah baligh, berakal, merdeka dan Muslim, rat hukuman hadd saja, sedangkan untuk yang
menggauli istrinya yang saat itu masih kecil, satunya lagi tidak.
atau gila atau seorang budah maka sang suami Adapun jika salah satu dari dua orang yang
tersebut belum dianggap berstatus muhshan, melakukan perzinaan adalah berstatus muh-
selama dia tidak pernah bersenggama lagi de- shan sedang yang satunya lagi tidak berstatus
ngan sang istri setelah hilangnya faktor-faktor muhshan, maka yang muhshan harus dirajam
tersebut (kecil, gila atau budak). Karena ber- sedang yang tidak muhshan dicambuk dan di-
kumpulnya kriteria dan sifat-sifat di atas pada asingkan. Karena yang muhshan sendirian da-
kedua belah suami-istri menunjukkan kesem- lam mempunyai sebab harus dirajam sedang
purnaan keadaan keduanya, dan kesempurnaan yang tidak muhshan mempunyai sebab harus
keadaan keduanya ini menunjukkan syahwat dicambuk dan diasingkan,
keduanya tersalurkan dengan sempurna.

283 Mughni At-Muhtaaj,J\24, hlm. 146.


284 Al-Bodor'i',Juz4,hlm.37;HaasyiyahtbniAbidin,lv3,hlm. 163;FathAt-Qadiir,luz4,hlm.L30;Al-Mabsuuth,Juz9,hlm.39
28s Al-Mrhodrdrob, 2, hlm. 268
iuz
:I
I

rsrAM )rLrD 7

Perbedaan ulama seputar persyaratan lslam ada di dalam Taurat sebelum turunnya ayat ra-
untuk status ihshaan jam, kemudian hukum ini dinasakh.2se
Imam Abu Hanifah dan Imam Malik me- Sementara itu, Imam asy-Syafi'i, Imam Ah-
ngatakan, Islam merupakan salah satu syarat mad, dan Abu Yusuf mengatakan2e0, Islam tidak
Ihshaan. OIeh sebab itu, orang kafir dzimmi ti- termasuk syarat ihshaan rajam. Sehingga kafir
dak dikenai hukuman rajam ketika ia meminta dzimmi pun tetap diberikan hukuman haddzina
putusan hukum kepada kita kaum Muslimin. jika kasus peruinaannya dilaporkan kepada kita
Seorang wanita kafir dzimmi tidak bisa meng- pengadilan kaum Muslimin. fika seorang Mus-
ihshaan-kan seorang Muslim karena rajam me- lim menikahi wanita kafir dzimmi dan kedua-
rupakan penyucian diri. Seorang kafir dzimmi nya telah melakukan persetubuhan, keduanya
bukan termasuk orang-orang yang harus me- telah berstatus muhshan. Hal ini sebagaimana
nyucikan dirinnya. Bahkan mereka tidak akan yang diriwayatkan olehAbdullah Ibnu Umar r.a.,
suci kecuali di akhirat nanti dengan dimasuk- "Suatu ketika didatangkan kepada Rasulullah
kan ke dalam api neraka. Hal ini berdasar pada dua orang Yahudi yang telah berbuat zina. Be-
sabda baginda Nabi Muhammad saw., "Borang- liau lantas memerintahkan untuk merajam ke-
siapa yang menyukutukan Allah, maka ia tidak duanyal'fika seandainya Islam merupakan sya-
diangg ap b erstqtus muhshan.'zg5 rat seseorang berstaus muhshan, niscaya be-
Rasulullah saw. berkata kepada Ka'ab Ibnu liau tidak akan memerintahkan untuk mera-
Malik r.a ketika dia bermaksud menikahi seo- jam keduanya. fuga berdasar pada keumuman
rang wanita Yahudi, "Tinggalkanlah dia karena hadits, "Orang yang telah menikah (iika berzi-
wanita Yahudi tidak bisa meng-ihshaan-kan na) dengan orang yang telah menikah, maka
kAmU.D287 hukumannya adalah dilempari baiu.'Zel 1uga,
Ulama yang berpendapat seperti ini me- karena pensyaratan Islam bertujuan untuk
ngatakan, adapun hukuman rajam yang dikena- mencegah seseorang dari melakukan perzi-
kan oleh Rasulullah saw. kepada orang Yahu- naan, dan seluruh agama secara umum layak
di,288 itu adalah didasarkan pada hukum yang untuk digunakan sebagai pencegah umatnya

285 HR. Ishaq Ibnu Rahawaih dalam Musnad-nya dari Abdullah Ibnu Umar r.a. Dalam suatu riwayat, hadits ini diriwayatkan dalam
bentuk marTtru' dengan mengatakan, "dari Rasulullah." Dan dalam suatu riwayat lain diriwayatkan dalam bentuk mauquuf. Hadits
ini diriwayatkan oleh ad-Daraquthni dalam Sunan-nya melalui jalur Ishaq Ibnu Rahawaih. Kemudian ad-Daraquhtni mengatakan,
"Hadits ini tidak ada yang meriwayatkannya dalam bentuk marfuu'kecuali lshaq." Ada satu pendapat yang mengatakan bahwa
tshaq menarik kembali pendapatnya yangme-marfuu'-kan hadits ini, dan yang benar adalah, hadits ini adalah mauquuf. (Lihat
Nashb Raayah,iuz 3, hlm. 327i At-Talkhiish Al-Habiir, hlm.351).
287 HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya. Ad-Daruquthni dalam Sunan-nya dan lbnu Adi dalam Al-Kaamil meriwayatkan hadits
ini melalui ialur lbnu Abi Syaibah dari hadits Abu Bakar lbnu Abi Maryam dari Ali Ibnu Abi Thalhah dari Ka'b Ibnu Malik r.a, "Ke-
tika dia bermaksud menikahi seorang wanita Yahudi, Rasulullah berkata kepadanya, "langanlah kamu menikahinya karena wanita
Yahudi tidak bisa meng-ihshaan-kan dirimu." Ad-Daraquthni berkata, 'Abu Bakar lbnu Abi Maryam adalah seorang perawi dhaif.
Sedangkan Ali lbnu Abi Thalhah tidak pernah bertemu dengan Ka'b." (Lihat, Nashb /r-Raayah,iuz 3, hlm. 328).
288 HR. Ah-rd, Bukhari, Muslim, atrTirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan lbnu Majah dari Abdullah lbnu Umar r.a secara ringkas dan
paniang. Hadits ini diriwayatkan pula oleh Abu Dawud dari Abu Hurairah r.a yang di dalam sanadnya terdapat seorang perawi
majhuul. Hadits ini diriwayatkan juga oleh Hakim dari hadits Abdullah Ibnu Abbas r.a. Hadits ini diriwayatkan pula oleh al-Baihaqi
dari hadits Abdullah Ibnul Harits az-Zubaidi dengan sanad dhaif. Hadits ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Hibban dalam Shahlh-nya
dari Abdullah lbnu Umar r.a. (Lihat Nashb Raayah,iuz3,hlm.326; At-Talkhiish Al-Habiir, hlm. 351; dan Nailul Awthaar,juz 7, hlm.
e2).
28e Lihat,Al-Mabsuuth,ltz9,hlm.39-40; FathAt-Qadiir,juz4,hlm. 133;Al-Badaa'i',juz7,hlm.38;HaasyiyahlbnuAbidin,iuz3,hlm.
L63; Al-Miizaan, juz 2, hlm. LS4; Bidaayah Al-Mujtahid,iuz2,hlm.426; Haasyiyah Ad-Dasuqi, iuz 3, hlm.32O; Al-Qawaaniin Al'FiqhL
yah, hIm.355.
290 MughniAl-Muhtaaj,4,hlm.L47,At-Muhadzdzab,2,hlm.267,At-Miizaan,z,hlm. 154dan/l-Mughni,8,hlm. 153.
291 HR. Abu Dawud dari hadits Ubadah lbnush Shamit r. a, "Orang yang sudah pernah menikah berzina) dengan orang sudah meni-
fjika
kah, hukuman haddnya adalah didera seratus kali cambukan dan dilempari dengan batu (dirajam)."
ISLAM IILID 7

dari melakukan perzinaan, karena agama apa lahatan umum yaitu menolak dan menjauhkan
pun mengharamkan perzinaan. kerusakan dari mereka. Berdasarkan hal ini,
Kesimpulannya, para fuqaha sudah berse- maka:
pakat dalam lima syarat lhshaan yang menjadi 1. Hukuman haddzinaadalah hukuman hadd
pra syarat dapat dilaksanakannya hukuman yang tidak menerima kemungkinan adanya
rajam, yaitu, baligh, berakal, merdeka, peme- pengampun an, shulh fkesepakatan damai,
netrasian kepala penis dan sudah pernah me- kompromi) dan pembebasan setelah kasus-
lakukan persetubuhan berdasarkan nikah yang nya terbukti positif berdasarkan hujjah
sah, yakni si pezina laki-laki dan perempuan (pengakuan pelaku atau kesaksian empat
sudah pernah melakukan persetubuhan yang orang saksi laki-laki). Karena sebagaimana
mubah pada alat kelamin berdasarkan perni- telah disebutkan di atas, bahwa hukum-
kahan yang sah. an hadd zina adalah murni hakAllah SWT
Oleh sebab itu, seseorang tidak dianggap dan di dalamnya sama sekali tidak terda-
berstatus muhshan jika persetubuhan yang per- pat unsur hak hamba, sehingga tidatr< ada
nah dilakukannya adalah persetubuhan zina, seorang pun mempunyai kewenangan un-
persetubuhan dengan budaknya, persetubuh- tuk menggugurkannya.
an bukan pada alatkelamin, persetubuhan ber- 2. Di dalamnya berlaku prinsip hukum at-ta-
dasarkan akad pernikahan yang rusak atau daakhkhulzez. Sehingga jika seseorang me-
syubhat, persetubuhan pada saat siang bulan lakukan beberapa kali perzinaan, maka ti-
Ramadhan, persetubuhan ketika sang wanita dakwajib baginya kecuali satu kali hukum-
sedang haid, persetubuhan ketika sedang ber- an hadd saja. Karena tujuan dilaksanakan-
i'tikaf atau persetubuhan ketika sedang dalam nya hukuman hadd adalah untuk membe-
status berihram, persetubuhan berdasarkan rikan efek jera, dan tujuan ini bisa terpe-
pernikahan ketika masih musyrik, dan meski nuhi dengan satu kali hukuman hadd saja.
pernah melakukan akad pernikahan akan teta- Akan tetapi jika seseorang melakukan per-
pi belum pernah melakukan persetubuhan. zinaan, lalu ia dihukum hadd, kemudian
Para fuqaha berbeda pendapat mengenai setelah itu dia melakukan perzinaan kem-
syarat Islam, ada yang berpendapat Islam ada- bali, maka dia harus dihukum hadd lagi
lah sebagai syarat ihshaan dan ada sebagian untuk yang kedua kalinya. Karena jika be-
yang tidak mensyaratkannya. Di antara prasya- gitu berarti maksud dan tujuan yang di-
rat yang harus terpenuhi juga adalah, terpe- inginkan yaitu membuatnya jera pada hu-
nuhinya syarat-syarat di atas pada kedua be- kuman hadd pertama belum dapat terwu-
lah pihak suami maupun istri. jud dan tercapai, dengan bukti dia kemba-
Slfat hukuman hadd zlna li melakukan perzinaan untuk yang kedua
Hukuman hadd zinamerupakan murni hak kalinya, sehingga orang seperti itu harus
Allah S\MX, dalam arti hak masyarakat. Karena mendapatkan hukuman hadd lagi dengan
hukuman hadd zina diberlakukan untuk men- harapan efek jera yang menjadi tujuan di-
jaga kehormatan jangan sampai ternodai, juga laksakannya hukuman hadd dapat terca-
demi untuk melindungi kemaslahatan-kemas- pai."3

Yang dimaksud dengan prinsip at-tadaaakhul adalah, iika seseorang melakukan suatu tindak keiahatan berulang kali dan baru
terungkap pada aksi kejahatan yang terakhi4, sanksi hukum untuk masing-masing keiahatan tersebut antara satu dengan yang lain
saling terintegrasi sehingga pelaku hanya dikenai hukuman satu kali saja untuk semua tindak keiahatan yang dilakukannya itu.
Lihat, Al-Badaa'i', iuz 7, hlm. 55 dan halaman setelahnya.
rsLAM lrlrD 7

Perbedaan antara hak Allah dan hak Adaml mi), sedangkan setiap sesuatu yang tidak ada
(manusla, personal) seorang hamba pun yang bisa menggugurkan-
Hak Allah adalah perintah dan larangan- nya, maka seperti itu disebut hak Allah.
Nya. Adapun hakAdami adalah kemaslahatan- Terkadang hak Allah - yaitu sesuatu yang
kemaslahatan dan pentaklifan-pentaklifannya, tidak dapat digugurkan oleh hamba - ada yang
yaitu segala sesuatu yang seorang hamba me- disertai oleh hak Adami seperti pengharaman
miliki kewenangan untuk menggugurkannya. Allah terhadap akad-akad riba, akad-akadgha-
Adapun hak Allah adalah segala sesuatu yang rar (penipuan, risiko, spekulatif) dan akad-
tidak ada seorang hamba pun yang bisa meng- akad dengan objek yang tidak diketahui de-
gugurkannya. ngan jelas dan pasti. Allah mengharamkan akad-
Berkenaan dengan pembagian ini, pentak- akad seperti ini demi menjaga dan melindungi
lifan syariat bisa terbagi menjadi tiga yaitu:zea harta yang dimiliki oleh seorang hamba, dan
1. Hak Allah murni, seperti beriman dan ke- meniaga agar harta seseorang tidak hilang di-
haraman melakukan kekafiran. sebabkan akadgharardan akad dengan objek
2. Hak manusia murni, seperti utang piutang yang tidak diketahui dengan jelas dan pasti, se-
dan harga suatu barang. hingga objek akad secara keseluruhannya atau
3. Bagian ketiga ini masih diperselisihkan, sebagian besarnya tidak dapat dicapai, sehing-
apakah hakAllah yang lebih dominan atau- ga dengan demikian menyebabkan hilangnya
kah sebaliknya yang lebih dominan adalah harta secara sia-sia. Oleh sebab itu, Allah SWT
hak manusia, seperti hukuman hadd qadzf. melarang hamba-Nya menyia-nyiakan hartanya
Al-Qarafi mengatakan, "Yang kami maksud yang merupakan penopang vital bagi urusan
dengan hak hamba murni adalah jika seseorang
kehidupannya di dunia dan akhirat. Sehingga,
yang bersangkutan menggugurkannya, maka seandainya seorang hamba dengan sukarela
hak tersebut gugur; sebagaimana yang tampak menggugurkan haknya dalam akad-akad di
jelas dari uraian di atas. Ini adalah yang di- atas, maka kerelaannya itu sama sekali tidak
maksud dengan hak hamba murni, karena se- bisa memberi pengaruh apa-apa.
jatinya tidak ada suatu hak hamba, kecuali di Begitu juga, Allah SWT melarang hamba-
dalamnya juga terdapat unsur hak Allah, yaitu Nya untuk membuang hartanya ke tengah-te-
perintah-Nya untuk menyampaikan hak terse- ngah laut, menghamburkan dan menyia-nyia-
but kepada orang yang berhak mendapatkan- kannya tanpa ada kemaslahatan. Meskipun ia
nya. OIeh sebab itu, hak Allah belum tentu di rela dengan itu semua. Kerelaannya itu tidak
dalamnya mengandung hak hamba, namun ti- dianggap dan tidak diperhitungkan.
dak begitu sebaliknya, karena di situ ada hak Begitu juga,Allah SWT mengharamkan mi-
hamba maka di dalamnya pasti terdapat hak numan keras demi menjaga kemaslahatan akal
Allah. Untuk mengetahui dan mendeteksi apa- hamba, mengharamkan pencurian demi men-
kah suatu hak adalah hak Allah ataukah hak jaga hartanya, mengharamkan perzinaan demi
hamba adalah, dengan menggunakan patokan menjaga nasabnya, mengharamkan qadzf demi
keabsahan pengguguran, yakni setiap sesuatu menjaga harga diri dan kehormatannya, meng-
yang seorang hamba dapat menggugurkannya, haramkan pembunuhan dan melukai demi
maka seperti itu dinamakan hak hamba (Ada- menjaga keselamatan diri, anggota badan ser-

294 Al-Fururq,iuz L, hlm. 141 dan halaman berikutnya. Lihat juga, Qawaa'idul Ahkaamkarya Al:lzz lbnu Abdis Salam, juz Z,hlm. 66.
ISLAM IILID 7

ta fungsi anggota badan. Seandainya seorang dapatkan hukuman haddkarena adanya syub-
hamba rela menggugurkan haknya dari semua hat,2es juga karena berdasar pada sebuah ha-
hal di atas, kerelaannya itu tidak dianggap dan dits, "Umatku diampuni dalam tiga hal, kesala-
penggugurannya itu tidak dapat dilaksanakan. han, lupa dan perbuatanyang dilakukan karena
Semua ini dan hal-hal yang menyerupai- dipaksa.'2e6
nya yang mengandung kemahslahatan hamba Kesimpulannya, jumhur berdasarkan pen-
adalah hak Allah, karena semua hal di atas itu dapat yang lebih raajih mengatakan, orang yang
tidak dapat gugur dengan pengguguran. Hal- berzina karena dipaksa hanya terkena kewajib-
hal di atas itu juga memuat hak-hak hamba an membayar mahar saja, dan ia tidak dikenai
karena di dalamnya terdapat kemaslahatan-ke- hukuman hadd. Sedangkan ulama Hanabilah
maslahatan mereka dan menyelamatkan me- mengharuskan laki-laki tersebut untuk mem-
reka dari kerusakan. Banyak dari hukum-hu- bayar mahar dan juga sekaligus tetap menda-
kum syariat masuk kategori ini seperti rela ter- patkan hukuman hadd.
hadap kekuasaan orang-orang fasik, kesaksian
orang-orang buruk dan sebagainya. Allah SWT
4. PEMBUKTIAN DAN PENETAPAN TINDAK
PERZINAAN DI HADAPAN HAKIM
melarang dan mencabut kewenangan hamba
Para ulama telah bersepakat bahwa tindak
pada masalah-masalah seperti ini sebagai ben-
pidana perzinaan dapat ditetapkan berdasar-
tuk kasih sayang Allah SWT kepada hamba.
kan pengakuan dari pelaku atau berdasarkan
Apakah hukuman hadd dan kewailban kesaksian. Berbagai tindak pidana dengan an-
membayar mahar dlkenakan kepada caman hukuman hadd seperti zina, mencuri,
seorang laki-laki yang dlpaksa untuk membegal dan mengonsumsi minuman keras
melakukan zlna? tidak dapat ditetapkan dan dibuktikan dengan
Pendapatfinal ImamAbu Hanifah dan pen- berdasarkan pengetahuan hakim atas kejadi-
dapat kedua rekannya adalah, orang yang ber- an perbuatan itu baik pada saat proses penga-
zina karena dipaksa tidak dikenai hukuman dilan maupun sebelumnya. Karena hukuman
hadd, dan hanya berkewajiban membayar ma- hadd dihindari karena adanya syubhat dan di-
har. Karena jika hukuman hadd menjadi gugu[ sunnahkan untuk menutup-nutupinya.zeT
mahar menjadi satu hak yang harus diterima Adapun hikmah disyaratkannya hujjah
oleh si wanita.
[pengakuan atau kesaksian) untuk penjatuhan
Ulama Hanabilah dan sebagian ulama Ma- vonis hukuman sangatlah jelas, yaitu bahwa di
likiyah berpendapat bahwa laki-laki tersebut antara kesempurnaan hikmah dan rahmatAllah
harus membayar mahar dan mendapatkan hu- adalah Dia tidak menetapkan satu keputusan
kuman hadd. seseorang melakukan pelanggaran hukum ke-
Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan para cuali dengan adanya hujjah. Sebagaimana pula
muhaqqiq ulama Malikiyah berpendapat bah- Allah tidak akan menyiksa seseorang di akhi-
wa laki-laki tersebut hanya berkewajiban rnem- rat kelak kecuali setelah adanya hujjah. Huj-
bayar mahar saja dan dia tidak berhak men- jah yang digunakan sebagai dasar penjatuhan

Lihat, Bidaayah Al-Mujtahid, Juz 2, hlm. 319; Al-Badaa'i',ltz 7, hlm. 180; Haasyiyah lbnu Abidin, Juz 3, hlm. 172; Al-Muhadzdzab,
luz2,hlm.267.
296
HR. Ath-Thabrani dari Tsauban r.a.
297
Mughni Al-Muhtaaj,ittz 4, hlm. 397 dan149; Al-Miizaan karya Asy-Sya'rani, juz 2, hlm. 154; Al-Mughni, juz 8, hlm. 209; /l-Badaa'i',
itzT,hlm.52.
FIqH ISLAM IILID 7

vonis hukuman adakalanya dari mereka sen- ngaku adanya syubhat. Vonis hukum perzinaan
diri yaitu pengakuan, atau sesuatu yang men- tidak dapat dijatuhkan dan ditetapkan dengan
duduki kedudukan pengakuan yaitu pengakuan berdasarkan kehamilan terhadap seorang wa-
keadaan, barang bukti, dan fakta. Karena peng- nita yang sendirian yang tidak bersuami.
akuan keadaan, bukti, dan fakta lebih valid dan Adapun ulama Hanafiyah dan ulama Sya-
Iebih jujur daripada pengakuan lisan. fi'iyah tidak menetapkan vonis hukum perzina-
Oleh sebab itu, jika ada bukti dan fakta an dengan menggunakan qariinah fbukti pe-
konkret menunjukkan seseorang telah melaku- tunjuk, indikasi).
kan perbuatan pidana seperti bau minuman ke- Adapun bayyinah (kesaksian) adalah ke-
ras pada mulut terdakwa dan muntah-muntah saksian empat orang saksi laki-laki yang adil,
minuman keras, ditemukannya barang curian merdeka dan Muslim, atas suatu perzinaan de-
di rumah terdakwa atau disembunyikan di ba- ngan mengatakan, "Kami melihat laki-laki ter-
lik bajunya, tentu lebih layak untuk mendapat- sebut menyetubuhi wanita itu di kemaluannya
kan hukuman, daripada seorangterdakwa ber- sebagaimana masuknya peniti celak ke dalam
dasarkan suatu kesaksian bahwa si terdakwa tempat celak," sebagaimana ungkapan yang bi-
memberitahukan sendiri bahwa dirinya telah asa disebutkan oleh fuqaha.
melakukan suatu tindak pidana. Karena kesak- Dari keterangan ini dan dari apa yang di-
sian seperti ini mengandung kemungkinan be- tetapkan oleh ulama Hanafiyah, bisa dipahami
nar dan jujur dan ada kemungkinan pula bo- bahwa ada sejumlah syarat yang harus terpe-
hong atau palsu. Hal ini telah menjadi kese- nuhi dalam bayyinah, yang beberapa syarat di
pakatan di kalangan para sahabat meski ada antaranya yaitu baligh, berakal, laki-laki, mer-
sebagian fuqaha masih memperdebatkannya. deka, adil dan al-Ashaalah (orisinil) adalah sya-
Ada kalanya hujjah berasal dari selain rat-syarat bayyinah yang berlaku umum dalam
orang yang melakukan tindakan pidana, /aitu semua kasus pidana dengan ancaman hukum-
bayyinah (kesaksian). Hujjah berupa kesaksi- an hadd. Dan di antaranya lagi, yaitu syarat ti-
an ini disyaratkan saksinya harus orang-orang dak at-Taqaadum (kasusnya belum kadaluwar-
adil dan tidak mengandung indikasi yang me- sa) adalah khusus untuk kasus zina, pencurian
nimbulkan kecurigaan. Kedua syarat ini tentu dan mengonsumsi minuman keras. Sedang-
sudah menjadi suatu keniscayaan menurut na- kan syarat yang lain adalah khusus untuk ka-
lar dan fitrah yang normal, serta dapat benar- sus zina saja. Syarat-syarat tersebut adalah se-
benar mengaktualisasikan kemaslahatan.2es perti berikut,3oo
Para sahabat menjadikan kehamilan seba- L. Saksinya berjumlah empat orang saksi
gai bukti adanya perzinaan.zee Dan pendapat laki-laki dalam kasus zina berdasar ayat,
ini diikuti oleh ulama Malikiyah dan juga oleh
"D an (terhadap) p ara w anita yang me -
Ibnul Qayyim. Adapun ulama Hanabilah me-
ngatakan, seorang wanita yang hamil dihukum ngerjakan perbuatan keji, hendaklah ada
hadd l<arena zina sedang suaminya berada jauh
empat orang saksi di antara kamu (yang
meny aksikannya)." (an-Nisaa' : 1 5)
darinya, jika si wanita tidak mengklaim dan me-

298
A'laam Al-Muwaaqi'iin, juz 2, hlm. 100.
299
Ath-Thuruq Al-Hukmiyyah, hlm. 97 dan2l4; Asy-Syarh Al-Kabiirkarya Ad-Dardir; Al-Muntaqa'alaa Al-Muwaththa', Bab: Hadd Az-
Zinaa;Al-Muhadzdzab,ittz2,hlm.266; Al-Qawaaniin Al-Fiqhgryah, hlm. 356; Mathgalib Ulin Nuhaa, juz 6, hlm. 193.
LihatAl-Badaa'i', 7, hlm. 46 dan halaman setelahnya, Fath Al-Qadiir,4, hlm. 113, LGL-L77 dan Tabyiin Al-Haqaa'iq,3,hlm. L64.
FIQLH ISIAM JILID 7

" M eng ap a m ereka (y ang menu duh itu) sian orang perempuan menurut ulama Ha-
tidak mendatangkan empat orang saksi nafiyah selain Zufar.
atas berita bohong itu." (an-Nuur: 13) 4.
Tidak diterima kesaksian orang-orang fa-
"Dan oreng-orang yang menuduh wo-
sik dan orang-orang yang belum jelas ke-
nita-wanita yang baik-baik (berbuat zina)
pribadiannya yang tidak diketahui keadil-
dan mereka tidak mendatangkan empat
annya, karena bisa jadi orang tersebut ada-
orang-orang saksi," (an-Nuur: 4)
lah orang yang fasik. f ika ada empat orang
Maka oleh karena itu, jika tiga saksi telah laki-laki fasik memberikan kesaksian atas
memberikan kesaksian, sedang saksi ke- suatu kasus perzinaan, atau tampak bah-
empat mengatakan, 'Aku melihat kedua- wa mereka adalah orang-orang fasik, maka
nya di dalam satu selimut," dengan tidak mereka tidak dikenai hukuman hadd qa-
menambahkan kalimat lain yang meng- dzf, karena orang-orang fasik termasuk
arah pada kesaksian adanya perzinaan, orang yang bisa mendapatkan dan me-
maka ketiga saksi pertama menurut ulama nyampaikan suatu berita. Meski da'lam pe-
Hanafiyah dikenai hukuman hadd qadzf. nyampaian beritanya itu memiliki sisi ke-
Sedangkan saksi keempattidak dikenai hu- lemahan karena kefasikannya.
kuman hadd qadzf karena ia tidak menu- 5. Merdeka
duh zina.
Kesaksian hamba sahaya tidak dapat di-
fika ada sejumlah saksiyang jumlahnyaku- terima.
rang dari empat orang memberikan ke-
6. Islam
saksian di majelis persidangan atas suatu
Kesaksian orang-orang kafir dzimmi tidak
perzinaan, maka para ulama bersepakat
dapat diterima karena keadilan mereka ti-
mereka dijatuhi hukuman hadd qadzf.Ka-
dak dapat dipastikan.
rena Umar ibnul Khaththab r.a memberi-
7. Ashaalah [orisinil)
kan hukum anhadd qadzfkepada tiga orang
Kesaksian di atas kesaksian tidak dapat
saksi yang memberikan kesaksian bahwa
diterima. Begitu juga surat seorang hakim
Al-Mughirah melakukan perzinaan.301
kepada hakim yang lain, karena adanya
2. Mukallaf
unsur syubhat pada keabsahan terjadinya
Yaitu baligh dan berakal. Oleh sebab itu,
tindak pidana, sementara hukuman hadd
tidak diterima kesaksian anak kecil dan
tidak dapat ditetapkan jika masih me-
orang gila.
ngandung unsur syubhat.
3. Laki-laki
B. Kesamaan objek kesaksian
Kesaksian orang perempuan tidak diteri-
Yaitu keempat saksi yang ada semuanya
ma sama sekali sebagai bentuk pemuliaan
memberikan kesaksian atas tindakan yang
terhadap mereka para kaum perempuan
sama yang dilakukan di tempat yang sama
karena perzinaan adalah tindakan keji.
dan di waktu yang sama.
Adapun penetapan dan pembuktian status
9. Para saksi memberikan kesaksian mereka
muhshan dapat diputuskan dengan berda-
di satu majelis
sarkan kesaksian laki-laki beserta kesak-

301 B.rkha.i menyebutkan


hadits ini di dalam kitab shohift-nya.
FrqLH rsrAM IITID 7 Baglan 5: FIQIH UMUiI

Yakni, para saksi berada di majelis yang berapa rentang waktu tertentu dari saat
sama pada saat memberikan kesaksian. para sal<si menyaksikan tindak pidana yang
Oleh sebab itu, jika para saksi itu datang diperkarakan dengan tanpa adanya uzur
secara bergantian dan memberikan kesak- yang tampak, maka itu menunjukkan bah-
sian tidak secara bersama-sama di majelis wa kedengkianlah yang mendorong para
yang sama, kesaksiannya tidak dapat di- saksi tersebut untuk memberikan kesak-
terima, dan mereka dikenai hukuman hadd sian. Seperti perkataan Umar ibnul Khath-
qadzf berdasarkan perkataan Umar ibnul thab r.a., "|ika ada suatu kaum memberikan
Khaththab r.a., "f ika para saksi datang satu- kesaksian dalam suatu kasus pidana de-
satu seperti kedatangan Rabi'ah dan Mu- ngan ancaman hukuman hadd secara ti'
dhar; maka aku akan mendera mereka," dak segera [setelah mereka menyaksikan
Yakni yang dimaksud adalah mereka mem- perbuatan pidana itu), maka berarti me-
berikan kesaksian secara bersama-sama di reka memberikan kesaksian itu karena di-
satu majelis. Ini adalah menurut ulama Ha- latarbelakangi oleh kedengkian, sehingga
nafiyah. Sedangkan para fuqaha yang lain kesaksian mereka tidak dianggap."
tidak mensyaratkan syarat kesembilan ini. Apabila taqaadum [kadaluwarsa) karena
10. Terdakwa adalah orang yang kondisinya adanya uzur yang tampak, seperti tidak
memang memungkinkan untuk melakukan ada hakim di kawasan tempat terjadinya
persetubuhan. Oleh sebab itu, jika terdak- perkara, atau karena jarak perjalanan me-
wa adalah seorang laki-laki yang penisnya nuju ke tempat sang hakim sangatlah jauh
terpotong, kesaksian para saksi ditolak dan sehingga mengkhawatirkan keamanan ja-
tidak bisa diterima, dan mereka dikenai lannya, maka tidak ada penghalang untuk
hukuman hadd qadzf. menerima kesaksian yang seperti ini, Ada-
11. Terdakwa adalah orang yang mampu un- pun masalah berapa lama jeda waktu ta-
tuk mengajukan klaim adanya unsur syub- qaadum yang diperhitungkan di sini, me-
hat. Maka oleh karena itu, jika terdakwa nurut Imam Abu Hanifah diserahkan se-
adalah seorang yang bisu, maka kesaksian penuhnya kepada ijtihad hakim. Karena
para saksi tidak dapat diterima. Karena masing-masing orang mempunyai uzur
bisa saja terdakwa mengklaim adanya un- yang berbeda-beda tergantung ruang, wak-
sur syubhat andaikata dia dapat bicara. tu, dan lingkungan.
12. Kasusnya tidak kadaluwarsa ltaqaadum) Sementara itu, kedua rekan Imam Abu Ha-
tanpa adanya uzur yang tampak. Ini ada- nifah [Muhammad dan Abu Yusuf) me-
lah syarat dalam haddzina, pencurian dan ngatakan, jeda waktu taqaadum adalah
tindakan menenggak minuman keras seba- satu bulan atau lebih. Oleh karena itu, jika
gaimana telah disebutkan di bagian terda- rentangwaktunya masih kurang dari satu
hulu. Artinya adalah, tidak ada suatu ren- bulan, itu belum dapat dikatakan sebagai
tang waktu tertentu antara saat menyak- kadaluwarsa. Karena satu bulan adalah
sikan perbuatan pidana tersebut dengan jeda waktu terpendek, sehingga rentang
pemberian kesaksian. Hal ini bertujuan waktu yang kurang dari satu bulan masih
untuk menghindari adanya tuduhan dan tetap dianggap cepat dan segera.
timbulnya fitnah. Karena jika kesaksian 13. Para saksi yang ada masih tetap mempu-
yang ada diberikan setelah lewatnya be- nyai ahliyyah (kelayakan dan kompetensi
T
{i

rsrAM JrLrD 7

untuk memberikan kesaksian) sampai di- jam, maka ia tidak berkewajiban ikut mem-
laksanakannya hukum an hadd bayar diyat sedikit pun. Karena penging-
Seandainya mereka meninggal dunia, atau karan kesaksian tidak sama dengan me-
pergi tidak tahu ke mana, atau menjadi narik kembali kesaksian. Karena menarik
buta, atau murtad, atau menjadi bisu, atau kembali kesaksian adalah seperti jika se-
mereka dikenai hukuman hadd qadzf se- orang saksi mengatakan,'Aku membatal-
belum pelaksanaan hukuman hadd zina kan kesaksianku itui'304
yang sedang diperkarakan atau sebelum
kasus perzinaan yang ada diputuskan ber- Perbedaan para fuqaha seputar beberapa
dasarkan kesaksian mereka, maka gugur- syarat kesakslan atas kasus pezlnaan
lah hukumanhadd zina dari diri terdakwa. 1. Objekkesaksian adalah satu atau sama
fika hal-hal ini ditemukan pada diri para Para imam empat mengatakan, kesaksian
saksi ketika mereka memberikan kesaksi- empat orang saksi disyaratkan objeknya harus
an, kesaksian mereka tidak diterima. Begi- sama, yakni empat orang saksi tersebut mem-
tu juga ketika setelah memberikan kesak- berikan kesaksian atas satu perbuatan yang
sian, hal-hal tersebut muncul pada diri me- dilakukan di tempat dan waktu yang sama, se-
reka, maka kesaksian mereka menjadi ti- bagaimana hal itu nampak jelas menurut ula-
dak diterima.3o2 ma Hanafiyah.
Adapun jika hal-hal tersebut hanya dite-
lika kesaksian para saksi tersebut ternya-
mukan pada sebagian dari para saksi ter- ta berbeda-beda dan tidak sama, maka kesak-
sebtit, maka saksi-saksi yang lain berhak sian mereka tidak dapat diterima. Maka sean-
mendapatkan hukuman hadd qadzf. lika dainya dua saksi mengatakan bahwa si A me-
demikian, berarti para saksi kurang dari lakukan perzinaan di bagian tempat begini dari
empat orang. Dan jika saksi kurang dari rumah kecil ini misalnya, sedangdua saksiyang
empat oran& para saksi itu berhak men- lain mengatakan bahwa si A berzina di bagian
dapatkan hukuman hadd qadzf. tempat lain dari rumah tersebut, sementara
Ulama Syafi'iyah dan ulama Hanabilah me- sudut-sudut rumah tersebut antara yang satu
ngatakan bahwa kemunculan hal-hal terse- dengan yang lain saling berdekatan, atau dua
but pada diri para saksi setelah mereka orang saksi mengatakan bahwa si A berzina
memberikan kesaksian mereka adalah ti- pada hari sabtu, sedang dua saksi yang lain me-
dak memiliki pengaruh apa-apa.303 ngatakan bahwa si A berzina pada hari Ahad,
Seandainya setelah hakim memutuskan maka si A ini tidak dapat dikenai hukuman
vonis hukuman rajam kepada terdakwa hadd zina.
lalu ia pun dirajam, kemudian para saksi Begitu pula para saksi tidak berhak men-
tersebut menarik kembali kesaksian me- dapatkan hukuman hadd qadzf menurut jum-
reka, maka mereka harus menanggung di- hur ulama Hanafiyah, karena bagi para saksi,
yatnya. objek kesaksiannya tidak berbeda, karena bagi
fika seorang saksi mengingkari kesaksian- mereka kasus perzinaannya adalah satu. Ada-
nya setelah diputuskannya hukuman ra- pun menurut Zufan para saksi tersebut ber-

302 Al-Mobrrrth karya As-sarkhasi,


fuz 9, hlm. 50
303 Al-Mughnikarya Ibnu
Quddamah, iuz 8, hlm.207
304 Maima' Adh-Dhamaanaat,hlm. 360 dan halaman setelahnya
Baglan 5: FIQIH UMUttl
rsr.AM I[rD 7

hak dikenai hukuman hadd qadzf, karena ber- sian mereka tidak dapat diterima sebagaimana
arti jumlah saksi kurang dari empat, dan ber- telah dijelaskan di bagian terdahulu.
kurangnya jumlah saksi menyebabkan kesak- Sementara itu, Imam Malik dan Imam Ah-
sian yang ada berubah menjadi qadzf sama mad mengatakan, yang disyaratkan hanyalah
seperti halnya jika ada tiga orang memberikan kesamaan majelis persidangan saja. Oleh karena
kesaksian atas suatu perzinaan. itu, jika para saksi datang silih berganti sedang
Para ulama juga berbeda pendapat me- si hakim masih duduk di tempat duduknya di
ngenai jika dua saksi mengatakan bahwa si A majelis persidangan yang sama, kesaksian me-
melakukan perzinaan dengan si wanita di su- reka itu tetap dapat diterima. Adapun jika ke-
dut kanan dari rumah ini misalnya, sedang dua datangan sebagian saksi adalah setelah sang
saksi yang lain mengatakan bahwa perzinaan hakim berdiri dari tempat duduknya, berarti
itu terjadi di sudut kiri, padahal rumah yang mereka berubah status menjadi pelaku qadzf
dimaksud sangat sempit. Dalam hal ini, Imam [menuduh orang lain telah melakukan perzina-
Abu Hanifah dan Imam Ahmad mengatakan, an) dan mereka berhak mendapatkan hukum-
kesaksian tersebut dapat diterima, karena ada- anhadd qadzf.3o7
nya kemungkinan permulaan perzinaan itu di- Sementara Imam Asy-Syafi'i mengatakan,
lakukan di pojok kanan rumah dan berlanjut kesamaan majelis kesaksian tidak menjadi
serta berakhir di pojok kiri rumah. Adapun jika syarat, tidak dalam kedatangan para saksi dan
rumahnya sangat luas, maka kesaksian seperti tidak pula kumpulnya mereka di satu majelis
itu tidak dapat diterima, karena jika begitu ber- secara bersama-sama. Ketika mereka mem-
arti kesaksian tersebut disamakan dengan ke- berikan kesaksian zina meski secara silih ber-
saksian di dua rumah (tempat kejadiannya ti- ganti dan terpisah, yang satu pergi kemudian
dak sama).30s yang kedua baru datang begitu seterusnya,
Adapun Imam Malik dan Imam Asy-Syafi'i terdalnrra berhak mendapatkan hukuman hadd
mengatakan, kesaksian seperti ini tidak dapat zina. Hal ini berdasar pada firman Allah SWT
diterima dan kesaksian seperti ini tidak dapat
"Mengapa mereka (yang menuduhitu) ti-
menetapkan hukuman hadd zina karena me-
reka para saksi tidak bersepakat pada satu
dak mendatangkan empat orang saksl"' (an'
perzinaan.3o5
Nuur:4)
Dalam ayat ini tidak disebutkan para saksi
2. Pemberian kesaksian dilakukan secara
harus berada di satu majelis pada saat mem-
bersama-sama di satu maielis'
berikan kesaksian. Karena yang terpenting ada-
Imam Abu Hanifah mengatakan, disyarat-
lah kesamaan kesaksian para saksi, apakah
kan para saksi semuanya harus datang ber-
mereka memberikan kesaksian tersebut se-
sama-sama dan memberikan kesaksian secara
cara bersama-sama di satu majelis atau tidak
bersama-sama di satu majelis. fika mereka da-
secara bersama-sama di beberapa majelis, se-
tangnya silih berganti dan memberikan kesak-
bagaimana dalam kesaksian-kesaksian yang
sian satu per satu secara sendiri, maka kesak-
lain.3oB

305 Al-Bodor'i',Juz7 ,hlm. 49; Al-Mughni, f uz 8, hlm' 200; Fath Al-Qadiir,Juz 4, hlm' 167
306 MughniAt-Muhtaaj,luz4,hlm. 151; BidaayahAl-Mujtahid,lurzZ,hlm.430;Asy-SyarhAl-Kabiir,fuz4,hlm. 185
307 At-Mughni,Juz8,hlm. ?0O;Al-Muntaqaa'alaaAl-Muwaththa',luz7,hlm.144;Al-QawaaniinAl-Fiqhi1tyah,hlm.356
308 At-Mughni,fuz 8, hlm. 200; At-Miizaan, uz 2, hlm. 156
f
FrqLH rsLAM JtLtD 7

3. Ke-taqaadum-an kesaksian (kesaksian kinan yang dimaksud para saksi adalah perse-
y ang diberikan telah kadaluwarsa) tubuhan pada selain kemaluan, seperti misal-
Ulama Hanafiyah mengatakan, suatu ke- nya keduanya hanya melakukan mufaakhadzah
saksian tidak dapat diterima jika disampaikan [main-main di antara dua paha) saja.
setelah adanya jeda beberapa waktu dari ke- Adapun pertanyaan hakim tentang tempat
jadian perzinaan yang dipersaksikan, berdasar- terjadinya perzinaan, maka karena ada kemung-
kan perbedaan pendapatyang telah disebutkan kinan perzinaan tersebut terjadi di daarul harb
di atas. (kawasan negeri musuh) atau di daarul baghyi
Sementara itu, Imam Malih Imam Syafi'i (kawasan yang dikuasai oleh kelompok pem-
dan Imam Ahmad mengatakan, kesaksian da- berontak) menurut pendapat jumhur selain
lam kasus perzinaan, qadzf danmenenggakmi- ulama Syafi'iyah sebagaimana yang akan saya
numan keras dapat diterima meskipun kesak- jelaskan dalam bab hukuman hadd para pem-
sian itu diberikan setelah berlalunya beberapa berontak.
waktu yang lama dari kejadian. Hal ini berda- Adapun pertanyaan hakim tentang waktu
sarkan keumuman ayat kesaksian dalam per- terjadinya perzinaan, maka karena ada ke-
zinaan, juga karena hukuman hadd zinaadalah mungkinan para saksi menyaksikan perzinaan
sebuah hak yang tidak ada sesuatu yang mem- yang sudah lama terjadi [kadaluwarsa). Ada-
buatnya batal. Pengakhiran dan keterlambat- pun pertanyaan hakim tentang siapa wanita
an dalam pemberian kesaksian ada kalanya di- yang dizinai, ada kemungkinan wanita yang
karenakan adanya uzur ataupun karena se- disetubuhi adalah wanita yang seorang laki-
dang tidak ada di tempat, sementara hukuman laki tidak berhak mendapatkan hukuman hadd
hadd tidak dapat gugur hanya oleh sebab ada- karena menyetubuhinya, seperti wanita yang
nya suatu kemungkinan.3oe disetubuhi karena syubhat.

Peran haklm bersama dengan para saksi


- Pengalruan Melakukan Perzinaan
kasus pezlnaan Pengakuan telah melakukan perzinaan
fika syarat-syarat kesaksian di atas telah menurut ulama Hanafiyah adalah, seseorang
terpenuhi, dan para saksi telah memberikan yang sudah baligh dan berakal memberikan
kesaksiannya di hadapan hakim, maka sang pengakuan sebanyak empat kali di hadapan
hakim menanyai mereka tentang hakikat per- hakim dan di empat tempat bahwa dirinya te-
zinaan, tata cara perzinaan, tempat terjadinya lah melakukan perzinaan.
perzinaan, waktu terjadinya perzinaan dan sia- - Syarat-SyaratPengakuan
pa wanita yang dizinai.3lo Ulama Hanafiyah mensyaratkan sejumlah
Adapun pertanyaan hakim tentang haki- syarat untuk suatu pengakuan. Di antara sya-
kat perzinaan, ada kemungkinan yang dimak- rat-syarat tersebut ada yang berlaku umum
sudkan saksi bukanlah zina yang mengharus- untuk setiap pengakuan dalam semua kasus
kan pelakunya untuk mendapatkan hukuman pidana dengan ancaman hukuman hadd, ada
hadd zina seperti zina mata dan zina tangan sebagian lagi yang hanya berlaku khusus un-
misalnya. Adapun pertanyaan hakim tentang tuk pengakuan dalam sebagian kasus pidana
tata cara perzinaan, maka karena ada kemung- dengan ancaman hukuman hadd.

309 Al-Miirorn,luz2,hlm.i,.SB;Al-Mughni,Juz8,hlm.2o7;FathAl'Qadiir,Juz4,hlm. 161,


3r0 Al-Mobrrrth,luzg,hlm. 38; /l-Badaa'i',Juz7,hlm.49; Fath Al-Qadiir,luz 4, hlm. lLS; At'Mughni, Juz B, hlm. 200
FIQLH ISLAM JILID 7

Adapun syarat-syarat yang berlaku umum Adapun syarat-syarat pengakuan yang ha-
untuk setiap pengakuan dalam semua kasus nya berlaku khusus untuk beberapa bentuk
hukuman ha d d adalah:3lr tindak pidana dengan ancaman hukuman hadd
1. Baligh.Olehkarenaitu,pengakuananakke- adalah,
cil dalam suatu kasus pidana dengan an- L. Berulangnya pengakuan
caman hukuman hadd adalah pengakuan Yakni pengakuan diucapkan secara beru-
yang tidak sah. Karena perbuatan anak ke- lang-ulang sebanyak empat kali khusus da-
cil tidak bisa dianggap sebagai tindakan lam kasus zina saja, yaitu seseorang mem-
pidana. berikan pengakuan sebanyak empat kali
2. Dengan menggunakan ucapan lisan, suatu bahwa dirinya telah melakukan perzinaan,
pengakuan harus dengan menggunakan dan dia sendiri adalah orang yang sudah
perkataan, sehingga tidak cukup dengan baligh dan berakal. Hal ini bertujuan un-
hanya menggunakan tulisan atau isyarat. tuk mencari kepastian dan sebagai lang-
Oleh karena itu, pengakuan dari orang kah hati-hati dalam penegakan hukuman
yang bisu tidak dapat diterima, baik de- hadd.Hal ini juga didasarkan pada hadits
ngan tulisan maupun dengan isyarat. Ka- yang menceritakan tentang pengakuan
rena syariat menggantungkan wajibnya Ma' iz r.a., yang memberikan pengakuan se-
hukuman haddkepada adanya bukti yang banyak empat kali di hadapan Rasulullah
sangat valid, dan bukti tidak dapat valid saw.312 Ini adalah pendapat ulama Hanafi-
kecuali jika disampaikan dengan jelas.Se- yah dan ulama Hanabilah.313
mentara itu, ulama Syafi'iyah mengatakan, Sementara itu, ulama Malikiyah dan ula-
tertetapkannya hukuman hadd sudah cu- ma Syafi'iyah mengatakan3la, bahwa peng-
kup dengan pengakuan seseorang yang akuan dalam kasus pidana dengan ancam-
bisu dengan menggunakan isyarat bahwa an hukumanhadd cukup satu kali.3ls Kare-
dia telah melakukan perzinaan. na sangat tidak mungkin jika seseorang
3. Atas kemauan sendiri berdusta atas dirinya sendiri, dan tidak
Oleh karena itu, pengakuan orangyang di- mungkin juga seseorang mengakui suatu
paksa dalam suatu tindak pidana dengan perbuatan yang dapat menyebabkannya
ancaman hukuman hadd dan dalam masa- mendapatkan hukuman hadd.fuga, karena
lah menyangkut harta benda adalah tidak pengakuan merupakan satu bentuk pem-
dapat diterima. beritaan, dan berita tidak menjadi lebih
kuat dengan diulang-ulang.

317 Lihotol-Brdaa'i',luz7,hlm.49-51,Fathul
Qadir:4,haltlrT,danalMabsuthiuzghlmgl
312 HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, dan Abu Dawud
dari Abu Hurairah r,a. Hadits ini diriwayatkan pula oleh Muslim dan Ahmad
dari Buraidah r.a,Takhrij hadits ini telah diutarakan di bagian terdahulu. (Liharlaami'Al-Ushuul, juz 4, hlm.283 dan halaman
setelahnya; Nailul Authaar,iuz 7, hlm. 109)
313
AI-Mughni,iuz 8, hlm. 191 dan halaman setelahnya
314
Haasyiyah Ad-Dasuqi,iuz ,hlm. 318; z4l-Muntaqaa'alaa Al-Muwaththa',iuz7,hlm.l35; Al-Qawaaniin Al-Fiqhg4tah, hlm. 355; Mu-
ghni Al-Muhtaaj,juz 4, hlm. 150
315
Az-Zaniani salah satu ulama Syaf iyyah dalam kitab Takhriij Al-Furuu"alaa Al-Ushuul, hlm. 181 menjelaskan tentang arah kisah
Ma'iz yang di dalamnya disebutkan bahwa ia memberikan pengakuan sebanyak empat kali. Az-Zaniani juga menegaskan sebuah
kaidah umum, "Suatu kejadian kasuistik dengan pelaku teftentu yang di dalamnya Rasulullah saw. memutuskan suatu hukum ter-
tentu dan menyebutkan illatnya juga, maka keiadian itu tidak bisa digeneralisasikan, jika memang illat itu memungkinkan untuk
terkhusus bagi pelaku kejadian tersebut, menurut Imam Syafi'i." Pandangan dan prinsip ini berimplikasi bahwa suatu pengakuan
zina tidak disyaratkan harus berulang-ulang menurut Imam Syafi'i, sebagai bentuk penerapan qiyas, sebagaimana yang berlaku
dalam bentuk-bentuk pengakuan yang lain.
BaElan 5: HqlH UMUM ISLAM IITID 7

Dalam kisah al-Asifi Rasulullah saw ber- pengakuan cukup dilakukan hanya di satu
sabda," Wahai U nais -ia adal ah seo rang I aki - majelis.318
laki dari Aslam- pergi dan temuilah istri 3. Pengakuan harus di hadapan imam atau
orang ini. Tanyailah ia, jika ia mengakui- hakim
nya, maka rajamlah i4'615 sebagaimana ha- fika pengakuan tidak dilakukan di hadap-
dits ini telah disebutkan di atas. an imam atau hakim, pengakuan itu tidak
Ketika seorang wanita Ghamidiyah mem- diterima. Karena Ma'iz memberikan peng-
berikan pengakuan di hadapan Rasulullah akuannya di hadapan Rasulullah saw., fika
saw. bahwa dirinya telah melakukan perzi- ada beberapa orang saksi memberikan ke-
naan, beliau bersabda kepada wanita ter- saksian bahwa seseorang telah memberi-
sebut, "Celaka komu, pulanglah dan me- kan pengakuan sebanyak empat kali bah-
mintalah ampunankepado Allah dan berto- wa dirinya telah melakukan perzinaan dan
b at ke p o da-Nya. " Wanita itu berkata, "Saya pengakuan-pengakuan itu diutarakan di
melihatAnda sepertinya ingin menolak saya majelis yang berbeda-beda, namun itu di
sebagaimana yang pernah Anda lakukan hadapan orang yang tidak mempunyai
terhadap Ma'iz Ibnu Malik." Rasulullah wewenang untuk menegakkan hukuman
saw. kemudian bertanya, 'Apa yang kamu hadd, maka hakim tidak boleh menerima
maksud?" la menjawab, "la (saya) kini se- kesaksian ini. fika pelaku tersebut meng-
dang hamil karena berzina." Rasulullah ingkari pengakuannya, berarti ia menca-
saw. berkata, "Kemu hamil?" Ia menjawab, but kembali pengakuannya. fika dia tetap
"Ya." Lalu Rasulullah saw bersabda, "Hing- mengakui pengakuannya itu, kesaksian ter-
ga kamu melahirkan anakyang dalam kan- sebut tidak ada artinya apa-apa karena su-
dunganmu ittt,"317 dan hadits-hadits lain dah ada pengakuan.
yang semakna dengannya. 4. Dalam keadaan sadar ketika memberikan
2. Berbilangnya majelis pengakuan pengakuan telah berzina, mencuri, meneng-
Yaitu orang yang bersangkutan memberi- gak khamr (asy-Syurb), dan mabuk karena
kan pengakuan di empat majelis yang ter- menenggak minuman keras (selain khamrl
pisah dan berbeda. Karena Rasulullah saw. as-Sakar).
memperhitungkan jumlah majelis penga- Oleh karena itu, jika seseorang memberi-
kuan Ma'iz, yaitu sekiranya beliau keluar kan pengakuan telah melakukan salah satu
dari masjid pada setiap pengakuan yang dari keempat perbuatan tercela di atas se-
diberikan oleh Ma'iz, kemudian masuk dang dia dalam keadaan mabuk ketika
Iagi dan terus seperti itu berulang dan ber- memberikan pengakuannya itu, pengaku-
ulang hingga empat kali. Ini adalah pen- annya tersebut tidak sah.
dapat ulama Hanafiyah. 5. Orang yang memberikan pengakuan telah
Sementara itu, jumhur ulama mengatakan, melakukan perzinaan haruslah orang yang

376
HR. Bukkhari, Muslim, Ahmad dan Malik dalam Al-Muwaththa'dan yang lainnya dari Abu Hurairah r.a dan Zaid Ibnu Khalid Al-
|uhani r.a. TakhnT hadits ini telah disebutkan di bagian terdahulu. Hadits ini diriwayatkan pula oleh Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi,
an-Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu Maiah, Ahmad, dan al-Baihaqi.
3L7
HR. Muslim dan ad-Daraquthni dari Sulaiman lbnu Buraidah dari ayahnya. Ad-Daraquthni mengatakan, hadits ini adalah shahih.
(LihatJaami'Al-llshuul,luz 4, hlm. 279 dan halaman setelahnya; Nail Al-Authaar, iuz 7, hlm. lll; Nashb Ar-Raayah, iuz 3, hlm.
3t4)
318
B idaayah Al- M uj tahid, Juz 2, hlm. 430
ISLAM IILID 7
I
i

memang memungkinkan untuk melaku- ia telah melakukan perzinaan, sedangkan yang i

kan perzinaan. satunya lagi mengingkari dan menyangkalnya,


Oleh karena itu, jika ia adalah orangyangti- maka hukumanhaddzina hanya dikenakan ke- I

dak memungkinkan untuk melakukan per- pada yang mengaku saja.31e Karena Rasulullah
I
zinaan seperti orang yang terpotong penis- saw. dalam kisah al-i4sirlbersabda,'Anak laki-
nya, karena sudah tidak mempunyai "alat" lakimu berhak didera dan diasingkan selama
lagi, maka pengakuannya itu tidak sah. setahun. Wahai Unais pergi dan temuilah istri
Akan tetapi jika ia adalah orang yang ma- orang ini. Jika ia mengakuinya (telah melaku-
sih memiliki "alat", seperti orang impoten kan perzinaan), maka rajamlah dia.'820 Diriwa-
dan orang yang telah dikebiri, pengakuan- yatkan oleh Sahal Ibnu Sa'ad as-Sa'idi, bahwa-
nya dapat diterima karena "alatnya" masih sanya ada seorang laki-laki mengaku bahwa
ada. dia telah melakukan perzinaan dengan seorang
6. Orang yang dizinai adalah orang yang wanita. Rasulullah saw. kemudian mengutus
memiliki kemampuan untuk mengajukan seseorang untuk menemui wanita yang dimak-
klaim adanya syubhat, yaitu dia adalah sud. Namun wanita tersebut mengingkari dan
orang yang dapat berbicara. menyangkalnya, sehingga beliau pun akhirnya
Oleh karena itu, jika orang yang dizinai hanya menjatuhkan hukuman hadd zinakepa-
adalah orang yang tidak memiliki kemam- da laki-laki yang mengaku tersebut.321
puan untuk mengajukan klaim adanya Ketaqaad u man ( kekadal uwarsaan)
syubhat seperti orang yang dizinai adalah Pengakuan
seorang wanita bisu fberarti di sini yang Para ulama telah bersepakat bahwa peng-
memberikan pengakuan adalah pelaku laki- akuan yang taqaadum [kadaluwarsa) tidak
laki) atau laki-laki yang bisu [berarti di sini memberikan pengaruh apa pun pada keabsah-
yang memberikan pengakuan adalah pela- an pengakuan zina. Karena seseorang tidak
ku perempuan), maka pengakuannya tidak dicurigai menyimpan suatu motif tertentu ke-
dapat diterima. Karena ada kemungkinan tika ia memberikan suatu pengakuan yang me-
orang yang dizinai mengklaim bahwa per- rugikan dirinya sendiri. Dari itu, pengakuan se-
setubuhan yang dilakukannya adalah ber- seorang telah melakukan perzinaan tetap di-
dasarkan akad pernikahan, atau ia meng- terima meski pengakuan itu baru diberikan se-
ingkari dan menyangkal jika dia telah me- telah berlalunya beberapa waktu dari kejadian
lakukan perzinaan dengan si pengaku. perzinaan yang dilakukannya.322
Pengakuan adalah hullah yang terbatas Peran dan tugas seorang haklm terhadap
hanya pada orang yang mengaku sala orang yang memberlkan pengakuan telah
lhujjah qaashlruhl melakukan pezlnaan
fika ada dua orang laki-laki dan perempu- |ika seseorang mengaku telah melakukan
an yang melakukan persetubuhan zina, lalu perzinaan di hadapan seorang hakim, sang ha-
salah satunya memberikan pengakuan bahwa kim harus menunjukkan ekspresi tidak suka
3r9 Al-Bodoai',juz 7, hlm. 5t; Al-Mughni,luz 8, hlm. 207
320
Al-Muhodrdrab,Juz 2,hlm. 268
321 HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi,
an-Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu Maiah, Ahmad, dan al-Baihaqi dari Abu Hurairah r.a dan Zaid lbnu
Khalid al-Juhani r.a.
322 HR. Al-Baihaqi dengan seiumlah redaksi yang hampir
sama. Hadits ini diriwayatkan pula oleh Ahmad dan Abu Dawud. Di dalam
sanadnya terdapat nama Abdussalam Ibnu Hafsh. Ada catatan dan komentar tentang status perawi ini (muatakallam fiihi).
FIqLH ISTAM JILID 7

kepadanya atau mengusirnya. Hal itu dilaku- nya adalah berstatus muhshan, maka selanjut-
kan sampai tiga kali sebagaimana yang dilaku- nya hakim mananyainya apakah yang dimak-
kan oleh baginda Rasulullah saw. kepada Ma'iz sud dengan ihshaan itu? Karena ihshaan ada-
r.4.. lah suatu istilah tentang terpenuhinya sejum-
)ika orang tersebut tetap bersikukuh mem- lah syarat atau kriteria yang tidak semua
berikan pengakuan sampai empat kali, maka orang mengetahuinya. fika orang tersebut men-
menurut ulama Hanafiyah, seorang hakim ha- jelaskan tentang ihshaan dengan jelas sesuai
rus melihat dan menyelidiki keadaan orang ter- dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan sya-
sebut, apakah orang tersebut sehat akal dan riat, hakim baru memutuskan vonis rajam ke-
mentalnya ataukah sedang mengalami semacam pada sang pengaku ini dan memerintahkan
gangguan mental. Hal ini sebagaimana yang di- agar rajam dilaksanakan terhadap dirinya,323
lakukan oleh baginda Rasulullah saw. terhadap - MenarikKembaliPengakuan
Ma'iz r.a. dengan mengatakan,'Apakah kamu
Imam Abu Hanifah, Imam Syafi'i, dan
sedang mengalami gangguan pikiran atoukah
Imam Ahmad mengatakan, jika ada seseorang
kamu menderitn gila?" Rasulullah kemudian me-
mengaku di hadapan seorang hakim bahwa
merintahkan kepada sahabat untuk menemui
dirinya telah melakukan perzinaan, kemudian
kaum Ma'iz untuk menanyakan kepada mere-
dia menarik kembali pengakuannya tersebut
ka tentang keadaan Ma'iz yang sebenarnya.
setelah putusan vonis hukuman hadd dijatuh-
Setelah Rasulullah saw. tahu bahwa Ma'iz
kan, atau setelah dilaksanakannya eksekusi
memang sehat akalnya, beliau kemudian me-
hukuman hadd namun baru sebagiannya saja,
nanyai Ma'iz tentang apa arti dan hakikat per-
atau dia melarikan diri, maka hukuman hadd
zinaan itu, bagaimana cara berzina,tempat ter-
tersebut gugur dari dirinya.324 Hal ini seba-
jadinya perzinaan, dan siapa wanita yang di-
gai implementasi dari hadits, "Tolak dan hin-
zinainya. Hal ini karena sebab-sebab yang darilah penjatuhan hukuman hadd karena ada-
telah saya sebutkan dalam masalah kesaksian nya syubhat." Dalam kasus Ma'izr.a., Rasulullah
atas perzinaan.
saw. mengajarinya untuk menarik kembali pe-
fika orang yang memberikan pengakuan ngakuannya dengan bersabda kepadanya, 'Ba-
telah menjelaskan semuanya itu, selanjutnya rangkali kamu hanya menyentuhnya atau ba-
hakim menanyakan kepadanya tentang status rangkali kamu hanya menciumnya.'azs Rasu-
dirinya, apakah dia berstatus muhshan atau- lullah saw. juga bersabda kepada para sahabat
kah tidak? Karena hukum perzinaan berbeda yang mengejar Ma'iz ketika dia melarikan diri,
antara yang dilakukan oleh orang yang ber- "Kenape tidak kalian biarkan dia. Barangkali
status muhshan dengan yang tidak berstatus dia bertobat dan Allah pun menerima tobat-
muhshan. Apabila ia mengatakan bahwa diri- nya.'426

323 At-Mobrrrth,luz9,hlm.46;Al-Bailaa'i',Juz7,hlm.5L;FathAt-Qadiir,Juz4,hlm. 120;TabyiinAl-Haqaa'iq,Juz3,hlm. 155


32a FathAt-Qadiir,Juz 120; MughniAl-Muhtaaj,Juz4,hlm. 150;AlMuhadzdzab,fuz2,hlm.2Tl;Al-Mughni,JuzB,hlm. 197
,hlm.
325 HR. Al-H"kim dalam Mustadrak-nya dengan redaksi, "Barangkali kamu hanya menyentuh atou menciumnya?" darihadits Abdullah
Ibnu Abbas r.a. Hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari adalah dengan menggunakan redaksi, "Barangkali kamu hanya mencium
atau meraba atau hanya melihat?" Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya adalah dengan menggunakan
redaksi, "Barangkali kamu hanya mencium atau menyentuh atau melihat?" (Lihat, Nashb /r-Raayah, luz 4, hlm. 3L6; Subul As-Sa-
laam,itz hlm.8).
4,
325 HR. Abu Dawud dari Yazid Ibnu Nu'aim Ibnu Hazzal dari ayahnya. Hadits ini diriwayatkan pula oleh Ahmad, tbnu Majah, dan at-
Tirmidzi dari hadits Abu Hurairah r.a dengan menggunakan redaksi, "Kenapa kalian tidak membiarkannya." At-Tirmidzi berkata,
"lni adalah hadits hasan." {Lihat laami'Al-Ushuul,luz 4,hlm.287; Nail Al-Authaar, iuz 7, hlm. 102)
I
FIqH ISI.AM JILID 7 I

Adapun pendapatyang masyhur di kalang- mendatang. Sedangkan syarat yang khu' i

an ulama Malikiyah adalah, menarik kembali sus hanya untuk hukum an hadd raiam ada-
pengakuan karena adanya syubhat atau tidak lah, syaratbahwa perajam pertama adalah
karena syubhat seperti jika orang yang meng- para saksi. Dari sini seorang imam atau
aku tersebut berkata, 'Aku telah berbohong orang yang mewakilinya adalah pihak yang
atas diriku sendiri," atau,'Aku menyetubuhi melaksanakan hukuman hadd.Apabila hu-
istriku ketika ia sedang dalam keadaan berih- kuman hadd-nya adalah cambuk, maka
ram dan aku sangka seperti itu merupakan imam yang melaksanakan cambukan ter-
perzinaan," maka hukuman hadd gugur dari sebut atau dia menunjuk orang lain untuk
dirinya. Diriwayatkan dari Imam Malih dia me- menggantikan dirinya untuk melaksana-
ngatakan, penarikan kembali suatu pengakuan kan hukuman hadd tersebut.
adalah tidakbisa diterima kecuali jika penarik- Adapun jika hukuman hadd tersebut ada'
an kembali pengakuan itu adalah karena ada- lah rajam, maka disyaratkan agar orang
nya syubhat, hal ini sebagai implementasi dari pertama yang merajam adalah para saksi,
hadits, "Tidak ada uzur (alasan untuk menarik jika memang keputusan rajam tersebut
kembali) bagi orang yang telah mengaku."3z7 berdasarkan kesaksian. Adapun jika kepu-
Kesimpulannya, menarik kembali penga- tusan hukuman rajam tersebut ditetapkan
kuan adalah boleh menurut kesepakatan para berdasarkan pengakuan si pelaku zina sen-
ulama. diri, maka imam yang mengawali untuk
meraiam.328
5. PELAKSANMN E,.{SEKIISI HUKUMAN
HADD TERHADAP ORANG YANG BERZINA Perbedaan pendapat para ulama seputar
persyaratan bahwa para saksi adalah
a. Syarat€yarat Pelaksanaan Hukuman plhak yang pertama melemPar batu
Hadd
eksekusi ralam
Pelaksanaan eksekusi hukuman hadd ha'
Ulama Hanafiyah mengatakan, apabila
rus memenuhi sejumlah syarat berikut:
vonis hukuman rajam adalah ditetapkan
L. Ada beberapa syarat yang harus terpenuhi berdasarkan kesaksian, maka disyaratkan
untuk melaksanakan eksekusi hukuman
agar yang pertama kali melempar batu
hadd.Di antaranya ada syarat-syarat yang
eksekusi rajam adalah para saksi sebagai
bersifat umum mencakup semua bentuk
bentuk istihsaan. Hal ini berdasar pada
hukuman hodd, dan ada di antaranya lagi
satu riwayat dari Ali ibnu Abi Thalib r.a.,
yang bersifat khusus hanya untuk hukum-
bahwasannya ia berkata, "Para saksi mera-
anhadd rajam saja.
iam terlebih dahulu, kemudian imam, baru
Adapun syarat yang bersifat umum men-
kemudian orang-orang!'32e Kata tsumma
cakup semua bentuk hukuman hadd ada-
(kemudian) adalah menunjukkan arti tar-
lah imaamah (kepemimpinan, imam) seba-
tfib fpengurutan).
gaimana yang akan dijelaskan di bagian

327
Biilaayah At-Mujtahid,iuz 2, hlm. 430; Haasyiyah Ad-Dasuqi,ittz 4, hlm. 318.
328
Al-Badaa'i',fuz 7, hlm. 57 dan halaman setelahnya; Fath At-Qadiir,juz 4, hlm. L22 dan 124; Haasyiyah Ad-Dasuqi,luz 4, hlm' 320;
Bidaayah Al-Mujtahid, iuz 2, hlm. 428
329
HR. Al-Baihaqi dalam Sunan-nya dari Amir asy-Sya'bi. Hadtis ini diriwayatkan pula oleh Ahmad dalam Musnad-nya iluga
dari Asy-
Sya,bi. Dan diriwayatkan pula oleh lbnu Abi Syaibah dari Yazid lbnu Abi Laila dan dari Abdullah Ibnu Mas'ud r'a dari Ali lbnu
Abi
Thalib r.a dengan menggunakan beberapa redaksi yang berbeda. (Lihat, NashD / r-Raayah,juz 3, hlm. 319 dan halaman setelahnya;
Nail Al-Authaar,juz 7, hlm. 108)

I
,i
BaEIan 5: FIQIH UMUM ISLAM JILID 7

Perkataan Ali ibnu Abi Thalib r.a. ini dilon- lah selain imam. Karena menurut Imam
tarkannya di hadapan para sahabat, dan ti- Malih tidak ada satu pun hadits sahih atau
dak ada satu pun dari mereka yang meng- sunnah yang dapat digunakan sebagai da-
ingkarinya, sehingga ini dianggap sebagai sar dalil yang menjelaskan bahwa para
ijma'. fuga, diperhitungkannya syarat ini saksi adalah yang harus memulai pera-
adalah mengandung bentuk kehati-hati- jaman terlebih dahulu, kemudian imam
an sebagai usaha menghindari hukuman atau hakim, baru kemudian orang-orang
hadd.Karena para saksi, ketika mereka ha- umum.33o
rus menjadi orang pertama yang merajam, Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan ulama
barangkali akan merasa berat untuk me- Hanabilah mengatakan, jika suatu hukum-
lakukannya sehingga hal tersebut bisa men- an hadd rajam ditetapkan berdasarkan
dorong mereka untuk menarikkembali ke- bayyinah [saksi) maka menurut sunnah,
saksian mereka, sehingga hukuman hodd yang memulai merajam adalah para saksi,
rajam menjadi gugur dari diri terpidana. kemudian hakim kemudian oranglorang.
Oleh karena itu, jika ada sebagian dari para Karena para saksi ketika mereka tidak da-
saksi tersebut menolak untuk melakukan lam posisi memberikan kesaksian maka
perajaman, maka menurut Imam Abu mereka adalah orang-orang biasa sama
Hanifah dan Muhammad gugurlah rajam dengan orang-orang lain. Adapun hakim
tersebut, juga menurut satu versi riwayat atau imam adalah orang yang memiliki
dari Abu Yusuf. Karena keengganan para wewenang untuk menjalankan hukuman
saksi untuk merajam memunculkan spe- hadd.Danjuga karena rajam adalah salah
kulasi bahwa mereka berbohong dalam satu dari dua macam hukuman hadd per'
kesaksian mereka. zinaan sehingga ia disamakan dengan hu-
Hal ini berbeda dengan hukuman hadd kuman hadd cambuk yang tentunya tidak
cambuk, sehingga dalam hukuman hadd disyaratkan bahwa yang mencambuk per-
cambuh tidak disyaratkan para saksi ada- tama kali harus para saksi.331
lah yang memulai memberikan cambukan. 2. Hukuman hadd ndak boleh dilaksanakan
Karena mereka tidak mengetahui tata cara kecuali oleh Imam atau orang-orang yang
pencambukan yang benar. fuga, karena a- sudah diberikan mandat oleh Imam. Ini
tsar yang berasal dari Ali ibnu Abi Thalib adalah kesepatakan para ulama. Karena hu-
r.a. hanya khusus dalam hukuman hadd kuman hadd di zaman Rasulullah saw. ti-
rajam, sehingga hukuman hadd cambuk dak dilaksanakan kecuali dengan seizin be-
tetap disesuaikan dengan asal qiyas. liau. Hukuman hadd juga tidak dilaksana-
Sementara itu, ulama Malikiyah menga- kan pada zaman Khulafaurrasyidin kecu-
takan, jika imam menghadiri acara ekse- ali dengan seizin mereka. |uga dikarena-
kusi hukuman rajam, maka diperbolehkan kan hukuman hadd adalah hak Allah yang
baginya untuk mengawali merajam atau membutuhkan ijtihad dan tidak terjamin
boleh juga yang mengawali merajam ada- bisa bebas dari kemungkinan-kemungkin-

330
Al-qo*ooriinAl-Fiqhiyyah,hlm.356;SyarhAl-ItubiirwaHaasyiyatuhu,iuz4,hlm.320;MawaahibAl-laliil,i'az6,hlm.320cet. II
331 At-Bodoo'i',iuz7 dan halaman setelahnya; Fath Al-Qadiix juz 4, hlm. L22 dan L24; At-Muntaqaa'alaa Al-Muwaththa',iuzT ,
,hlm.57
hlm. 133; Bidaayah Al-Mujnhid, iuz 2, hlm. 438; Mughni Al-Muhtaaj, |uz A,hlm.152; Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 269 dan halaman
setelahnya; AI-Mughni, juz8, hlm. 159. Pendapat ini menurut ulama Hanafiyah sesuai dengan qiyas.
ISLAM IILID 7

an kesalahan dan penyelewengan, sehing- Akantetapi ulama Syafi'iyah dan ulama Ha-
ga oleh karena itu tidak dapat dilaksana- nabilah memperbolehkan pelaksanaan hu-
kan kecuali dengan seizin imam.332 kuman hadd cambuk ketika terhukum se-
3. Menurut ulama Hanafiyah, agar hukuman dang menderita sakit yang tidak dapat di-
hadd dapat dilaksanakan, maka disyarat- harapkan kesembuhannya.33s Mereka me-
kan para saksi harus tetap dalam kondisi ngatakan bahwa dalam keadaan seperti
memenuhi kriteria dan syarat-syarat kom- ini atau ketika terhukum terlalu kurus se-
petensi menjadi saksi (ahlryrah) ketika pe- hinggatidakmungkin dapatmenahan cam-
laksanaan hukuman hadd. Maka oleh ka- bukan, maka orang yang seperti itu dicam-
rena itu, jika kriteria dan syarat-syarat buk satu kali cambukan dengan menggu-
kompetensi tersebut ada yang hilang dari nakan satu tandan kurma yang bercabang
diri mereka seperti melakukan kefasiqan, seratus tangkai yang buahnya masih beru-
murtad, gila, buta, bisu, atau sifat-sifat lain- pa mayang (syimraakh).
nya yang menyebabkan kompetensi mere- Hal ini berdasar pada satu riwayat Sahl
ka untuk menjadi saksi hilang atau batal, ibnu Hunaif tentang seorang laki-laki yang
maka hukuman hadd menjadi gugur333 se- sedang sakit dan sangat kurus kerontang
bagaimana yang telah dijelaskan di bagian yang berhak mendapatkan hukuman hadd
terdahulu. Akan tetapi jumhur tidak men- cambuk karena berzina. Waktu itu, Rasu-
syaratkan hal ini. lullah saw menyuruh mereka untuk meng-
4. Sudah menjadi syarat yang disepakati para ambil satu tandan kurma yang bercabang
ulama agar pelaksanaan hukuman hadd seratus tangkai dengan buah yang masih
cambuk tidak mengandung potensi yang berupa mayang, lalu digunakan untuk me-
menyebabkan terpidana bisa meninggal mukulkannya sekali saja.336 f uga, dikarena-
dunia. Karena hukuman hadd cambuk ini kan tidak dimungkinkan untuk mencam-
dilaksanakan hanya bertujuan untuk mem- buk orang yang seperti ini dengan meng-
berikan efek jera dan tidak untuk membi- gunakan cemeti atau cambu[ karena bisa
nasakan. Oleh karena itu, tidak diperbo- mengancam keselamatan nyawanya, na-
lehkan melaksanakan hukuman hadd cam- mun pada waktu yang sama juga tidak bo-
buk pada saat cuaca sangat panas atau leh membiarkannya tanpa dihukum, kare-
sangat dingin, atau terhukum sedang sa- na hal itu berarti berujung pada tindakan
kit, nifas, atau sedang hamil. Karena jika tidak menegakkan hukuman hadd yang wa-
hukuman hadd cambuk dilaksanakan pada jib ditegakkan.
kondisi-kondisi seperti itu, dapat berpo- Adapun dhamaan atau pertanggungjawab-
tensi menyebabkan terhukum meninggal an atas meninggalnya terpidana karena
dunia. )uga, dikhawatirkan terhukum yang menjalani hukuman hadd cambuh ulama
sedang hamil ataupun janin yang berada Syafi'iyah mengatakan, apabila hukuman
di dalam kandungannya meninggal."n hadd dilaksanakan pada saat kondisi dan

332 juz7,hlm.57.
Al-Muhadzdzab, iuz 2, hlm. 269; Al-Badaa'i',
333
Al-Badaa'i', ju.z 7, hlm. 59.
334
Al-Badaa'ii juz7,hlm.59; Al-Mabsuuth, juz 9, hlm. 100; /l-Muhadzdzab,iuz 4, hlm. 270 dan halaman setelahnya.
335
Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 155; AI-Mu hadzdzab, juz 2, hlm. 27O dan halaman setelahnya; Haasyiyah Ad-Dasuqi, juz 4, hlm. 330;
Al-Qawaaniin Al-Fiqh[ryah,hlm.356; Al-Mughnr, juz B, hlm. 17l dan t73
336
HR. Ahmad dan lbnu Malah
Baglan 5: HqlH UMUM rIqLH ISTAM JILID 7

keadaan normal di mana hukuman boleh kecuali setelah kandungannya lahir. De-
dilaksanakan pada kondisi seperti itu, lalu ngan alasan, iika pelaksanaan hukuman te-
terhukum meninggal dunia karena dicam- tap dilaksanakan di saat dia mengandung
buk, maka tidak ada seorang pun yang hal itu dapat menyebabkan bayi yang di-
harus bertanggung jawab atas kematian- kandungnya ikut meninggal, padahal sang
nya itu. Karena hak dan kebenaran adalah bayi tidak berdosa. Sehingga melaksana-
yang telah membunuhnya. kan hukuman dalam keadaan seperti itu
Adapun jika pelaksanaan hukuman hadd tidak diperbolehkan. Perajaman harus di-
cambuk dilakukan di saat hukuman tidak tunda sampai bayi yang dikandung lahir.
boleh dilaksanakan, maka apabila terpida- Karena Rasulullah saw., menolak merajam
na adalah seorang wanita yang sedang wanita Ghamidiyah atau fuhaniyah ketika
hamil, dan sebab pencambukan tersebut dia mengatakan, "Sungguh demi Allah, li-
janin yang dikandungnya meninggal, maka hatlah saya ini sedang hamil." Rasulullah
di sini harus ada pertanggungjawaban atas saw. bersabda, "Jika memang kamu tidak
meninggalnya janin tersebut. Karena di sini mau menutupi dirimu sendiri dan tidak
janin adalah sesuatu yang statusnya di- mau menarik kembali pengakuan itu, maka
tanggung, dan status ini tidak dapat gugur pergilah hingga kamu melahirkan " Setelah
sebab jinayah (tindakan pidana) oranglain melahirkan, ia datang lagi sambil memba-
[dalam hal ini adalah ibunya). fika terhu- wa bayinya itu yang dibungkus di dalam
kum meninggal sebab dilaksanakannya hu- sepotong kain, lalu ia berkata, "lni saya
kuman hadd cambuk pada saat cuaca sa- telah melahirkan." Maka jawab Rasulullah
ngat panas atau sangat dingin, maka di saw., "Susuilah bayimu ini sampai kamu
sini tidak ada pertangungjawaban apa- menyapihnya." Tatkala ia telah menyapih-
apa atas meninggalnya terhukum terse- nya, maka ia datang lagi bersama anaknya
but. sambil membawa sepotong roti, lalu ia ber-
Sementara itu, jumhur mengatakan, tidak kata, "Wahai Rasulullah, saya telah menya-
ada pertanggungjawaban apa pun atas me- pihnya dan ia sudah makan." Lalu Rasulu-
ninggalnya terhukum hukuman hadd. Dan llah saw. menyerahkan bayi itu kepada se-
pembahasantentanghal iniakan diperjelas seorang dari kaum Muslimin. Kemudian
dalam pembahasan hukuman ta'zir. Rasulullah saw. menginstruksikan untuk
Adapun rajam, pelaksanaannya tidak di- menanamnya sebatas dada, dan memerin-
syaratkan harus terbebas dari kekhawatir- tahkan orang-orang untuk merajamnya,
an si terhukum meninggal. Karena rajam lalu mereka pun merajamnya!'337
adalah memang bentuk hukuman hadd
Poslsl terpldana yang menlalanl eksekusl
yang membinasakan kecuali jika si terhu-
hukum hadd
kum adalah seorang wanita yang sedang
fumhur ulama berpendapat bahwa orang
mengandung. Terhadap wanita seperti ini
yang dihukum rajam jika dia adalah seorang
tidak dapat dilaksanakan hukuman rajam
laki-laki, maka ia dieksekusi dengan berdiri,

Al-Badaa'ii iuz 7, hlm. 59; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 155; Haasyiyah Ad-Dasuqi,iuz 4, hlm. 330; Al-Mughni,juz B, hlm. L7t dan
173. Takhrij hadits Al-Ghamidiyah ini telah disebutkan di depan. Adapun lakhnT hadits Al-fuhaniyah akan disampaikan di bawah.
Namun dapat diketahui bahwa wanita al-Juhaniyah dan wanita Al-Ghamidiyah adalah orang yang sama, karena Ghamid adalah
salah satu klan dari fuhainah.
rsr."AM IrLrD 7

tidak diikat dengan apa pun, tidak dipegangi ta terhukum pada saat menjalanai eksekusi hu-
dan tidak pula ditanam (dikubur setengah ba- kumannya, pakaiannya tidak boleh dibuka.
dan). Vonis rajam tersebut ditetapkan berda- Sementara itu, ulama Syafi'iyah mengata-
sarkan bayyinah [saksi) ataupun berdasarkan kan, menurut pendapatyang lebih shahih ada-
pengakuannya sendiri. Hal ini sebagaimana lah jika terhukumnya adalah wanita, maka di-
yang dilakukan oleh baginda Rasulullah saw sunnahkan untuk menanamnya, jika memang
terhadap Ma'iz. Ketika dieksekusi, beliau tidak penetapan vonis hukuman rajamnya tersebut
menginstruksikan supaya Ma'zi ditanam.338 Se- adalah berdasarkan bayyinah [saksi). Alasan-
lain menanam terhukum rajam tidak ada dalil nyaadalahagarwanitatersebutdalam menj alani
syariat yang mengharuskannya juga karena eksekusi hukuman rajam tidak terbuka aurat-
bisa jadi si terhukum rajam itu lari dari tempat nya. Berbeda dengan jika penetapan vonis hu-
perajaman, sehingga pelariannya itu dianggap kuman rajamnya itu adalah berdasarkan peng-
sebagai bentuk penarikan kembali pengakuan- akuannya sendiri, maka ia tidak perlu ditanam,
nya. Dalam kisah Ma'iz, ia lari dari tempatyang agar ada kesempatan baginya untuk lari dari
sedikit ditemukan batu menuju ke tempat hukuman rajam tersebut jika dia ingin mena-
yang banyak ditemukan batu.33e rik kembali pengakuannya itu.
fika terpidana yang dihukum hadd adalah Sementara itu, ulama Malikiyah dan ula-
seorang wanita, ulama Hanafiyah mengatakan, ma Hanabilah mengatakan, terpidana wanita
imam diberikan kebebasan pilihan antara me- tidak boleh ditanam, karena tidak ada dasar
nanam wanita tersebut atau tidak menanam- dalil yang menetapkannya.
nya. Alasan diperbolehkannya menanam ka- Ibnu Rusyd mengatakan, yang dapat disim-
rena menanam akan lebih dapat menutupi pulkan adalah, hadits-hadits dalam niasalah ini
aurat si terhukum wanita tersebut. Telah diri- berbeda-beda. Pendapat yang masyhur di ka-
wayatkan, Rasulullah saw, menanam wanita langan ulama Malikiyah adalah orang yang
Ghamidiyah sampai batas kedua payudara- menjalani eksekusi hukuman rajam tidak perlu
nya,3ao Alasan tidak melakukan penanaman ka- ditanam. Adapun Imam Ahmad mengatakan3al,
rena jika alasan menanam adalah untuk menu- kebanyakan hadits mengatakan tidak adanya
tupi aurat terhukum, sebenarnya pakaiannya penanaman terpidana yang menjalani ekseku-
sudah dapat menutupi auratnya. Karena wani- si rajam. Karena Rasulullah saw tidak mena-

HR. Muslim, Ahmad dan Abu Dawud dari Abu Sa'id Al-Khudri r.a, ia berkata, "Ketika Rasulullah memerintahkan kepada kita untuk
merajam Ma'iz lbnu Malilg kami membawanya ke Baqii Sungguh demi Allah, waktu itu kami sama sekali tidak mengikat tubuh-
nya dan juga tidak membuatkan tanah galian untuk menonam tubuhnya. Akan tetapi ia hanya berdiri saja di depan kami. Lalu kami
melemparinya dengan tulang belulang dan khazaf (yaitu pecahan gerabah yang terbuat dari tanah liat). Kemudian ia mengaduh
kesakitan lalu lari kencang dan kami pun mengejarnya, hingga sampai ke Ardh Al-Harrah (yaitu suatu tempatyang banyak ditemu-
kan batu yang berwarna kehitam-hitaman). Komi kemudian melemparinya dengan menggunakan batu-batu tersebut sampai mati."
(Lihat Nashb /r- Raayoh, ittz 3, hlm. 32 5; N ail Al-Authaar, juz 7, hlm. 109)
AI-Mabsuuth,iuz 9, hlm. LS; Bidaayah Al-Mujuhid, juz2,hlm.429; Al-Muntaqaa'alaa AI-Muwaththa',iulz7,hlm.142; AI-Qawaanin
Al-Fiqhiyyah, hlm, 356; Haaryiyah Ad-Dasuqi, juz 4, hlm. 320; Munghil Muhtaaj, juz 4, hlm. L53; Al-Mughni, juz 8, hlm. 158; z4l-
Badaa'i',iuz 7, hlm. 59; Fath Al-Qadiir,iuz 4, hlm. 128.
HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya dari Abu Bakar r.a, "Bahwasanya Rasulullah saw merajam seorang wanita dan menanamnya
sampai batas kedua payudaranya!' Az-Zaila'i mengatakan, dalam sanad hadits ini terdapat seorang perawi majhuul.lmam Muslim,
Ahmad dan Abu Dawud iuga meriwayatkan hadits yang menceritakan tentang seorang wanita al-Ghamidiyah, dan dalam hadits
tersebut disebutkan, "Kemudian Rasulullah memerintahkan agar wanita tersebut ditanam sampai batas dadanya dan kemudian
memerintahkan orang-orang unark merajamnya." (Lihat Jaami' Al-Ushuul, juz 4, hlm. 294; Nashb Ar-Raayah, juz 3, hlm. 325; At-
Talkhiish Al-Habiir, hlm. 353; Nail Al-Authaar, juz 7, hlm. 109)
341
rbid
Baglan 5: FIQIH UMUM rsr.AM )rLrD 7

nam wanita fuhaniyah, Ma'iz dan tidak pula nalar. Adapun pidana meminum minuman ke-
dua orang Yahudi ketika mereka dieksekusi ra- ras itu sendiri adalah tertetapkan berdasarkan
jam!'3az syara' dan tidak tertetapkan berdasarkan akal.
Adapun dalam kaitannya dengan hukuman Oleh sebab itu, perzinaan diharamkan oleh
hadd cambuk, apakah terpidana harus berdiri seluruh agama yang ada, berbeda dengan me-
atau duduk ketika sedang menjalani eksekusi minum minuman keras. Di samping itu juga,
hukuman cambuh dalam hal ini ulama Hana- khamr diperbolehkan iika dalam keadaan ke-
fiyyah mengatakan, apabila terhukum adalah laparan yang tidak terhingga atau ketika dipak-
Iaki-laki, maka harus berdiri, sedangkan jika sa. Adapun perzinaan tetap tidak diperboleh-
wanita, maka dengan duduk. fika laki-laki, se- kan meski dalam keadaan dipaksa ataupun ke-
luruh pakaian bagian atas harus dibuka kecu- tika syahwat seseorang telah mengalahkan diri-
ali pakaian bagian bawah (izaar, maksudnya nya. Begitu juga, kewajiban hukuman cambuk
dalam keadaan telanjang dada). Laki-laki da- dalam kasus zina tertetapkan berdasarkan nash
lam menerima semua bentuk hukuman hadd Al-Qur'an. Adapun hukuman hadd meminum
dan hukuman ta'ziir kecuali hukuman hadd minuman keras adalah tertetapkan berdasar-
qadzf adalah dengan telanjang dada. Sedang- kan ijtihad.
kan dalam hukuman hadd. qadzf, maka cukup Adapun jika terpidana adalah wanita, pa-
dengan membuka hosywu danfarwu (semacam kaiannya tidak dibuka ketika sedang menjalani
jaket)l' hukuman hadd apa pun kecuali farwu'nyaka-
Adapun hukuman cambuk yang Paling rena membuka auratrya adalah haram. Sedang-
keras adalah, hukuman cambuk ta'zir iika se- kan kenapa farwu tetap dilepas, itu karena bisa
orang hakim melihat untuk melakukan hal itu menghalangi seseorang yang sedang dicambuk
dengan tujuan untuk memberi efek jera, ke- dari merasakan rasa sakit. Sedang menutup
mudian hukuman cambuk dalam kasus zina, aurat tetap dapat tepenuhi tanpa mengguna-
kemudian hukuman hadd cambuk dalam kasus kan farwu. Sehingga /arwu harus dibuka agar
menenggakminuman keras, kemudian hukum- efek jera yang dimaksudkan dan diinginkan
an hadd cambuk dalam kasus qadzf. Karena dari pelaksanaan hukuman bisa tercapai dan
tindakan zina lebih berat dosanya dibanding penimbulan efek iera dalam memberikan hu-
dengan perbuatan mengonsumsi minuman kuman adalah suatu keharusan.3a3
keras dan qadzf. Dan qadzf merupakan bentuk Sementara itu, Imam Malik mengatakan,
tindakan penisbatan zina, sehingga posisinya jika terhukum adalah laki-laki, dia harus duduk
di bawah zina yang sebenarnya. Iuga karena dan bukan dengan berdiri ketika sedang men-
keburukan zina tertetapkan secara syara' dan jalani eksekusi hukuman cambuk. Begitu juga

Keterangan bahwa Rasulullah saw. tidak menanam Ma'iz tertetapkan dalam sebuah riwayat valid yang berasal dari Abu Sa'id Al-
Khudri r.a sebagaimana telah diielaskan di depan. Adapun tidak ditananamnya wanita al-Juhaniyah, itu adalah diambil dari zahir
sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa'i dan Abu Dawud dari Imran lbnu Hushain r'a, bah-
wasanya ia berkata, "Rasulullah kemudian memerintahkan wanita fuhaniyah tersebut untuk diraiam. Sebelum diraiam, pakaian
wanita tersebut diikat dengan kencang kemudian beliau memerintahkan untuk merajam wanita itu. Setelah meninggal, Rasulullah
lantas menshalatinya." Hadits ini tidak menyebutkan bahwa beliau menanam wanita tersebut. Ibnu Hajar dalam,4t-Talkhiish men-
gatakan, ini adalah bentuk penggunaan dalil berdasarkan tidak adanya penyebutan, namun tidak ada penyebutan seperti itu belum
ientu menunlukkan tidak ada. Begitu juga dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Bukhari, dan Muslim dari Abdullah
Ibnu Umar r.a dalam kisah perajaman dua orang Yahudi yang juga tidak menyebutkan adanya penanaman. (Lihat At'Talkhiish AI'
Habiir,hlm.353;NailAt-Authaar,iuz7,hlm.92dan111; SubulAs-Salaam,juz4,hlm.LL;Jaami'Al-Ushuul,iuz4,hlm.277).
343
Al-Badaa'i',irtz7, hlm. 60; Tabyiin Al-Haqaa'iq, juz 3, hlm. 171; .41Mabsuuth, jrtz 9, hlm. 71 dan halaman setelahnya; Fath Al-Qadiir'
juz 4, hlm. 128.
rsr.AM IrtrD 7

dengan wanita, Ketika yang terhukum adalah b. Alat yang Digunakan dalam Pelaksanaan
laki-laki, pakaiannya dibuka ketika sedang men- Hukuman Hadd (Tata Gara Mencambuk
jalani eksekusi hukuman cambuk kecuali pa- dan Merajam)
kaian antara pusar dan kedua lututnya karena Hukuman hadd raiam dilaksanakan de-
perintah untuk menderanya adalah agar ceme- ngan menggunakan madar [tanah yang sudah
ti dapat menyentuh tubuhnya.3aa membatu) dan dengan menggunakan batu yang
Imam Syafi'i dan Imam Ahmad mengata- berukuran sedang (segenggaman). Tidak de-
kan, orang yang sedang dihukum hukuman ngan menggunakan batu kecil agar rasa sakit
hadd tidak boleh dibuka pakaiannya kecuali yang diderita sang terhukum tidak terlalu lama,
farwu atau jubah tebalnya karena pakaian je- dan tidak pula dengan menggunakan batu yang
nis ini harus dibuka. Sebab jika membiarkan terlalu besar yang menyebabkan sang terhu-
orang yang sedang dihukum hadd tetap me- kum meninggal terlalu cepat. Sehingga hukum-
ngenakan keduanya, mereka tidak akan mera- an atau pengajaran yang dimaksudkan tidak
sakan cambukan. Adapun selain kedua jenis pa- tercapai.3aT
kaian ini maka harus tetap dikenakan. Hal ini Adapun hukuman cambuk dilakukan de-
berdasarkan satu riwayat dari Abdullah ibnu ngan menggunakan cemeti atau cambuk yang
Mas'ud r.a. bahwasanya dia berkata, "Di dalam sudah lunak ujungnya dan dengan tidak mene-
umat ini tidak ada istilah madd (pementang- lentangkan si terhukum di tanah sebagaimana
an), tajriid [penelanjangan), ghal, dan shafd yang dilakukan dewasa ini, karena cara seper-
(pembelengguan)."3as ti itu adalah bid'ah. Algojo tidak boleh sampai
Para sahabat Rasulullah saw melaksana- mengangkat tangannya sampai di atas kepala-
kan hukuman cambuk, namun tidak ada satu nya.348 Karena dikhawatirkan akan nienyebab-
riwayat pun yang mengatakan bahwa mereka kan si terhukum meninggal atau sampai me-
menggunakan cara maddmaupun taTriid, tidak nyebabkan kulitnya terkepulas.
pula dengan membuka pakaian si terhukum, Algojo harus mencambuk dengan cambuk-
akan tetapi si terhukum tetap mengenakan an yang tidak terlalu keras dan tidak terlalu
satu atau dua pakaian.3a6 pelan, agar tidak sampai menyebabkan sang
Adapun hukuman rajam, jika yang terhu- terhukum meninggal namun pada waktu yang
kum adalah seorang wanita, para ulama telah sama arti memberikan efek jera juga tetap ter-
bersepakat bahwa wanita dihukum dengan capai.
duduk. Adapun laki-laki dirajam dengan cara Dalil atau dasar hukumnya adalah apa yang
berdiri menurut jumhurulama. Sedangkan me- telah dilakukan oleh Umar ibnul Khaththab r.a,
nurut Imam Malik laki-laki dirajam dengan Ali ibnu Abi Thalib r.a, dan Abdullah ibnu Mas-
duduk, sebagaimana yang sudah pernah dije- 'ud r.a., hal mana mereka melakukan cambukan
laskan di bagian terdahulu. hukuman h adddengancambukan di antara dua

344
Bidaayah Al-Mujnhid, juz2,hlm.429; Haasyiyah Ad-Dasuuqi,inz 4, hlm. 354.
345
HR' Ath-Thabrani. Haitsami mengatakan, sanad atsar ini munqathii di dalamnya terdapat seorang perawi bernama Juwaibi4, ia
adalah seorang perawi dhaif. (Majma' Az-Zawaa'id, iuz 6, hlm. 253). Al-Ghatl adalah mengikat leher dengan menggunakan tali
(membelenggu). Adapun Shalad iuga hampir sama dengan 6haIL
346
Al-Muhadzdzab, iuz 3, hlm. 270; Mughni Al-Muhtaaj,iuz4,hlm.l90; Al-Munghi,iuzS,hlm.313 dan halaman setelahnya.
347
Lihat, Mughni Al-Muhtoaj, julz 4, hlm. 153; Fath Al-Qadiir, juz 4, hlm. L26; Al-Muntaqaa'alaa Al-Muwaththa', iuz 7, hlm. 134; AI-Qa-
w aaniin Al- Fi qhlrya h, hlm. 35 6.
348
Hal ini berdasar pada apa yang dilakukan oleh Umar Ibnul Khaththab r.a, Ali lbnu Abi Thalib r.a dan Abdullah lbnu Mas'ud r.a,
bahwa mereka berkata kepada algojo, "tangan angkat tanganmu sampai terlihat putihnya ketiakmui'sebagaimana yang diriwayat-
kan oleh Al-Baihaqi. (Lihat,.4t-Talkhiish Al-Habiia hlm. 361).
ISLAM IILID 7

cambukan [sedang-sedang dengan tidak terla- kulan juga jangan sampai diarahkan ke ang-
lu keras dan tidak terlalu pelan).34e gota tubuh yang sensitif seperti wajah, kepala,
Perlu ditekankan di sini bahwa tidak ada dada, perut, serta alat-alat reproduksi.3sl
perbedaan pendapat di kalangan para ulama Ali ibnu Abi Thalib r.a, berkata kepada al-
bahwa hukuman hadd selain hukuman hadd me- gojonya, "Pukullah dia dan berikanlah setiap
minum minuman keras adalah dengan meng- anggota tubuh bagiannya. fangan pukul wajah
gunakan cemeti. Adapun hukuman hadd memi- dan alat kelaminnya!"3s2
num minuman keras, sebagian ulama ada yang Imam Malik mengatakan, dalam hukuman
mengatakan, hukumannya adalah dengan mem- hadd cambuk, yang dipukul adalah punggung
berikan tamparan menggunakan tangan, san- dan sekitarnya."3s3
dal, dan ujung pakaian. Hal ini berdasar pada Imam Syafi'i mengatakan, pemukulan di-
g
satu riwayat dari Abu Hurairah r.a bahwasanya lakukan merata pada bagian-bagian anggotaba-
It Rasulullah saw. ketika memberikan hukuman dan dengan memerhatikan agar jangan sam-
t
I kepada seorang laki-laki yang meminum mi- pai memukul wajah, alatkelamin, panggul, dan
numan keras, beliau bersabda, "Pukullah dia." anggota-anggota tubuh sensitif lainnya. Dalil-
r
I Abu Hurairah r.a. berkata, "Sebagian ada yang nya adalah perkataan Ali ibnu Abi Thalib r.a., di
t memukul laki-laki tersebut dengan tangannya, atas. fuga satu riwayat dari Umar ibnul Khath-
adayangdengan menggunakan sandal, dan ada thab r.a, bahwasanya ada seorang wanita yang
pula yang memukulnya dengan menggunakan baru saja melakukan satu tindakan keji diha-
pakaiannya."3so dapkan kepada Umar ibnul Khaththab r.a.,lalu
ia berkata, "Bawalah dia dan pukullah namun
c. Bagian Tubuh yang Dicambuk dalam Hu- jangan sampai merobek kulitnya." fuga, karena
kuman Hadd Cambuk
maksud dan tujuan dari pemberian hukuman
Ulama Hanafiyah mengatakan agar tempat hadd cambuk adalah memberikan efek jera bu-
pemukulan tidak pada satu bagian dari tubuh kan untuk membunuh si terhukum.3sa
saja. Karena seperti itu dapat menyebabkan Sementara itu Imam Ahmad mengatakan,
rusaknya anggota tubuh tertentu dan dapat seluruh tubuhnya harus merasakan pukulan ke-
merobek kulit. Pemukulan harus diarahkan ke cuali tiga tempat yaitu kepala, wajah, dan alat
beberapa bagian anggota tubuh yang berbeda- kelamin, baik apakah terhukum itu adalah laki-
beda seperti dua bahu, dua lengan atas, dua laki maupun perempuan. Karena selain ketiga
lengan bawah, dua betis, dan dua kaki. Pemu- anggota badan tersebut, bukanlah anggota ba-

3a9 HR. Al-B"ihaqi. Atsar ini iuga diriwayatkan oleh Abdurrazzaq dalam Mushannaf-nyadari Yahya lbnu Abi Katsir. Praktik mereka ini
diperkuat oleh apa yang diriwayatkan oleh Malik dalam Al-Muwaththa'dari Zaid lbnu Aslam r.a dari praktik Rasulullah saw, bah-
wasanya beliau meminta untuk sebuah cambuk yang tidak terlalu baru dan tidak pula terlalu usang untuk menghukum cambuk
seorang laki-laki yang mengaku telah melakukan perzinaan. (LihatJaami'Al-Ushuul, juz 4, hlm. 340; Nashb Ar-Raayah, juz 3, hlm.
323;At-TalkhiishAl-Habiir, hlm.361; NailAl-Authaar,juz 7, hlm. 114. Lihat pula,Al-Badaa'i',iuz7, hlm.60; FathAl'Qadiir, juz4,
hlm. 126; Tabyiin Al-Haqaa'iq, jlz 3, hlm. 169; Haagtiyah lbnu Abidin,juz 3, hlm. t61-; Mughni Al-Muhtaaj, iuz 4, hlm. L90; Al'Mu'
hadzdzab, juz2,hlm.287; Haasyiyah Ad-Dasuqi,iuz4,hlm.354; Al'Qawaaniin AI'Fiqhiyyah,hlm.346)'
350 HR. Ah*ad, Al-Bukhari dan Abu Dawud dari Abu Hurairah r.a. (Lihat Nail A l-Authaar,
iliiz 7 ,hlm. L37').
3Sl Al-Bodoo'i',iuz7,hlm.60;FathAt-Qadiir,juz4,hlm.L26;Al'Muhadzdzab,Z,hlm.270.
352
Al-H"itr"rni mengatakan, atsar ini yang diriwayatkan dalam bentuk marluu' adalah ghariib. Atsar ini diriwayatkan dalam bentuk
mauquufpada Ali lbnu Abi Thalib r.a. Atsar ini iuga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, Abdurrazzaq, Sa'id lbnu Manshur dan Al-
Baihaqi dari beberapa jalur periwayatan dari Ali lbnu Abi Thalib r.a. (Lihat Nashb Ar-Raayah, iuz 3, hlm. 324; Talkhiish Al-Habiir,
hlm. 361; .SuDul As-Salaam,iuz 4, hlm. 32).
3s3 Bidaayah Al-Mujtahid,iuz2,hlm.429; Haasyiyah Ad-Dasuqi,iuz4, hlm. 354.
3sa MughniAl-Muhtaaj,juz4,hlm.l54;Al-Muhadzdzab,juzZ,hlm.270; At-Miizaan,iuz2,hlm.L73.
ISLAM IILID 7

dan yang sensitif dan mematikan, sehingga sta-


tusnya serupa dengan punggung. Dalil mereka
nt,:lt fii't yat e3)Ar i6 Y

ini adalah perkataan Ali ibnu Abi Thalib r.a. ke-


pada sang algojo, "Pukullah dan jadikanlah dia liu'
merasakan sakit. Namun, jangan pukul kepala "Httkuman hadd tidak boleh dilaksanakan
dan wajah!"3ss di masjid. Dan orang tua tidakboleh dibunuh (di-
qishash) sebab (telah membunuh) anaknya.'ase
d. Tempat Pelaksanaan Eksekusl Hukuman
Hadd
Ulama Hanafiyah dan ulama Hanabilah
mengatakan, sebaiknya pelaksanaan eksekusi
semua bentuk hukuman hadd dilakukan di ha-
dapan orang banyak. Hal ini berdasar pada fir- t o .o
4rt;.r ,rv l.i-*rli ^-;Jl € w)-*)
tt 2,
man Allah SWX, JJ(
t.
"Hendaklah (pelaksanaan) hukuman mere-
tw
o

ka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-


orang yang beriman," (an-Nuur: 2.) "Jauhkanlah masjid-masjid kalian dari
Karenakan maksud dan tujuan pelaksana- anak-anak kecil kalian, orang-orang gila ka-
an hukuman hadd adalah untuk memberikan lian, suara keras kalian, jual beli kalian, pelak-
efek jera kepada manusia.3s6 sanaan hukuman hadd kalian. Berilah masjid
Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan ulama kalian w ew ang ian p ada hari J um at da,n b u atl ah
al - mathaahir di pintu-pintu ma sukny a.'460
Malikiyah mengatakan, disunnahkan agar pe-
laksanaan hukuman disaksikan oleh banyak Hal itu karena mengagungkan masjid ada-
orang minimal empat orang.3s7 lah wajib. Kita dilarang menghunus pedang di
fumhur ulama termasuk di antaranya ada- masjid. |uga, orang yang sedang menjalani hu-
lah ulama Hanafiyah, ulama Syafi'iyah dan ula- kuman hadd berpotensi mengeluarkan sema-
ma Hanabilah mengatakan3ss, hukuman hadd cam najis yang dapat mengotori masjid. Kita
tidak boleh dilaksanakan di masjid, berdasar- harus berhati-hati dalam masalah najis dan ha-
kan hadits, rus menyucikan masjid darinya.35l

355
Al-Mughni,iuz 8, hlm. 313 dan halaman setelahnya.
356
Al- Bada a' i', iuz 7, hlm. 60 ; Al- M ug hni, 8, hlm. 1 70.
357
Mughni Al-Muhtaaj,ivz 4,hlm.t52; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah,hlm.356; Al-Muhadzdzab, juz2,hlm.270.
358
Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 287; Al-Mabsuuth, juz 9, hlm. L0L; Al-Mughni, iuz 8, hlm. 313 dan halaman setelahnya.
359
HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim dari Abdullah Ibnu Abbas r.a. Dalam sanadnya terdapat seorang perawi bernama Ismail
Ibnu Muslim al-Makki seorang perawi dhaifkarena hafalannya. Hadits ini diriwayatkan pula oleh Abu Dawud, Hakim, Ibnu Sakan,
ad-Daruquthni, dan al-Baihaqi dari hadits Hakim Ibnu Hizam yang sanadnya tidak ada masalah. Hadits ini diriwayatkan juga oleh
Bazzar dari hadits Jubair Ibnu Muth'im r.a yang di dalam sanadnya terdapat seorang perawi bernama Al-Waqidi seorang perawi
dhaif karena ia melakukan pentadlisan. Hadits ini diriwayatkan pula oleh lbnu Majah dari hadis Amr lbnu Syu'aib dari ayahnya
dari kakeknya yang di dalam sanadnya terdapat seorang perawi bernama lbnu Lahi'ah. (Lihat Jaami' Al-Ushuul, luz 4, hlm. 346;
At-TalkhiishAl-Habiir,hlm.36L;Majma'Az-Zawaa'id,iluz6,hlm.286; SubulAs-Salam,iuz4,hlm.32').
ini diriwayatkan Musa dari Umair." Bazzar selaniutnya berkata,
HR. Bazzar dari hadits lbnu Mas'ud. Dia lantas berkata, "Hadits
"Umair tidak mempunyai sumber dalam meriwayatkan hadits lbnu Mas'ud." Hadits ini diriwayatkan pula oleh lbnu Maiah dan
ath-Thabrani dalam al-Kabiir-nya dari Abu Darda', Abu Umamah, dan Watsilah ibnu Al-Asqa'. Hadits ini diriwayatkan pula oleh
ath-Thabrani dalam al-Kabiir-nya dari Mu'adz. flihat NashD Ar- Raayah,Z,hlm. 492 dan At-Targhiib wa At-Tarhiib,1, hlm. 199)
367
AI-Badaa'i', Ibid
rsLAM jlLtD 7

/ l'o'
e. 'o ,i'r..'r.o,! o,
,p. ort*s,y
Hukum Jenazah Orang yan$ Menlnggal ' l!o...
Dunla Karena Menialanl Eksekusl Ralam JrUr r-/iu b_) Cy ,f
fumhur mengatakan, jika orang yang di- *. )j-il|1
rajam meninggal dunia, maka dimandikan, di-
"Jika kamu sekalian mendapati orang yang
kafani, dishalati dan dikuburkan.352 Karena Ra-
sulullah saw. bersabda mengenai mayat Ma'iz melakukan perbuatan kaum Luth (praktik ho-
moseks), bunuhlah orang yang menjadi subjek
r.a., "Lakukanlah terhadap (mayat)nya sebagai'
dan yang menj adi obj eknya."
mano yang kalian lakukan terhadap moyat-
mayat kalian.'863 Dalam sebuah redaksi disebutkan, "Rajam-
lah yang berada di bawah dan yang berada di
TIGA PEMBAHASAN PENUTUP atas,'865
7. HUKUM LIWAATH Sedangkan menurut ulama Syafi'iyah, hu-
Imam Malik, Imam Asy-Syafi'i, dan Imam kuman haddbagi pelaku liwaath adalah sama
Ahmad mengatakan, bahwa tindakan liwaath dengan hukuman hadd zina. fika pelaku ber-
mewajibkan seseorang mendapatkan hukum- status muhshan, wajib dirajam sedang jika pe-
an hqdd. Karena Allah SWT memperberat hu- lakunya adalah ghairu muhshan [tidak bersta-
kuman bagi pelakunya dalam kitab-Nya. Se- tus muhshan), wajib dicambuk dan diasingkan.
hingga pelakunya harus mendapatkan hukum- Hal ini berdasar pada satu hadits yang diriwa-
an hadd zina karena adanya makna perzinaan yatkan oleh Abu Musa al-Asy'ari r.a. bahwasa-
di dalamnya. nya Rasulullah saw. bersabda,
Sem6ntara itu, Imam Abu Hanifah menga-
takan, orangyang melakukan liwaath hanya di-
ut tiyi o,t
.ti W "Vlt ,F\t ;t ttt
)t*.\ vaii;ri1;t
hukum ta'ziir saja. Karena tindakan liwaathti-
dak sampai menyebabkan percampuran nasab,
dan biasanya tidak sampai menyebabkan per- 'Apabila seorang lelaki mendatangi laki-
seteruan yang sampai berujung pada pembu- laki, maka kedua-duanya telah berzina. Dan
nuhan pelaku, dan liwaath sendiri bukanlah apabila seorang perempuan mendatangi perem-
termasuk zina.36a puan, maka kedua-duanya telah berzina."
Hukuman hadd orang yang melakukan Karena hukuman hadd liwaath adalah hu-
liwaath menurut ulama Malikiyah dan ulama kuman hadd yang disebabkan oleh tindakan
Hanabilah dalam salah satu dari dua versi ri- persetubuhan, oleh karena itu harus dibeda-
wayat yang paling adzhar dari Imam Ahmad kan antara pelaku yang berstatus mushan de-
adalah dirajam. Baik pelakunya berstatus muh- ngan pelaku yang belum berstatus muhshan
shan maupun masih lajang. Hal ini berdasarkan karena diqiyaskan dengan hukuman haddzina
hadits, dengan persamaan keduanya sama-sama tin-

362
Al-Badaa'i', j'tz7,hlm.63; Al-Mughni, jttz 8, hlm. 166
353
HR. lbnu Abi Syaibah dalam Mushannofnya dari Buraidah. Hadits tentang dishalatinya jenazah Ma'iz juga diriwayatkan oleh
Bukhari dari labir lbnu Abdillah r.a, iuga diriwayatkan oleh az-Zubaidi dari Abu Umamah Ibnu Sahl r.a. (Lihat lVashD Ar-Raayah,juz
3, hlm. 320; Tuhfah Al-Fuqahaa',iuz 3, hlm. 192J
364
Al-'lnaayah'alaa Haamisy Fath Al-Qadiir, ju'z 4, hlm. 150
365
Haasyiyah Ad-Dasuqi, jlz 4,hlm.314; Al-Mughni, iuz 8, hlm. 187; Al-Muntaqaa 'alaa Al-Muwaththa', juz 7, hlm. 142; Al-Qawaaniin
Al-Fiqhiyyah,hlm.355
FIQLH ISLAM 7
'ILID
dakan memasukkan alat kemaluan yang diha- adalah binatang yang boleh dimakan dagingnya
ramkan ke dalam kemaluan orang lain yang maka tetap boleh disembelih dan dimakan da-
diharamkan.366 gingnya, menurut pendapat yang lebih sahih,
akan tetapi dimakruhkan karena adanya syub-
2. HUKUM MENCGAUL' BINATANG hat pengharamannya. fika binatang tersebut
Para imam madzhab empat telah bersepa- adalah milik orang lain, pelaku harus menang'
kat bahwa orang yang menggauli atau menda- gungnya jika binatang tersebut adalah jenis
tangi binatang hakim menjatuhinya hukuman binatang yang tidak boleh dimakan. Dan harus
ta'zir dengan bentuk hukuman yang sekiranya menanggung untuk mengganti sesuatu yang
bisa memberinya efek jera. Karena tindakan berkurang dari binatang itu karena disembe-
seperti ini adalah tindakan yang tidak akan di- lih jika binatang tersebut adalah jenis binatang
lakukan oleh orang yang normal, sehingga da- yang boleh dimakan. Karena dialah penyebab
lam hal ini tidak dibutuhkan usaha untuk mem- binatang tersebut rusak dan disembelih.
buatnya jera dengan menggunakan hukuman Ada satu versi pendapat di kalangan ulama
hadd, akantetapi cukup dihukum ta'zir. Hanafiyah yang mengatakan, binatang terse-
Dalam Sunan an-Nasa'i diriwayatkan dari but harus disembelih namun tidak boleh di-
Abdullah Ibnu Abbas r.a., makan dagingnya.

;a1r
e,cool

q?q$ *g
Sementara itu, ulama Hanabilah mengata-
kan, binatang tersebut wajib dibunuh. Baik apa-
"Tidak ada hukuman hadd bagi orang yang kah binatang tersebut dari jenis binatang yang
meng g auli binatang,'867 boleh dimakan maupun dari jenis binatang yang
Perkataan seperti ini tidak keluar dari mu- tidak boleh dimakan. Hal ini berdasar pada sab-
lut seorang sahabat kecuali berdasarkan tau- da Rasulullah saw.,
/c )hz I lloz // /// c.
qirldan berasal dari Rasulullah saw. Para ulama
berbeda pendapat mengenai binatang yang di-
L*dl lrEl-r o-;Jriu 4 & e) a
setubuhi. Ulama Malikiyah mengatakan, hu- arangsiap (t y ang " men datangi" b inatang,
"B

kum binatang masih seperti biasa sama seper- bunuhlah ia dan bunuhlah binatangnya.'468
ti binatang-binatang yang lain, boleh disembe- fika tetap membiarkan binatang tersebut
lih dan dimakan dagingnya, tidak diharamkan hidup, tentu akan mengingatkan kembali per-
dan tidak pula dimakruhkan. buatan keji tersebut dan membuat sang pe-
Ulama Syafi'iyah mengatakan, menurut milik binatang akan terus menanggung rasa
pendapatyang lebih sahih, binatang seperti ini malu.36e
tidak perlu disembelih. fika binatang tersebut

355
Al-Miizoan karya Asy-Sya'rani, juzZ,hlm. 157; Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 268; Mughni Al-Muhtaaj,iuz 4, hlm. 144; Takhriii Al'Fu'
ruu"alao Al-Ushuul hlm. 184
367
HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud. Dalam satu riwayat disebutkan dengan menggunakan redaksi, "Barangsiapa menggauli binotang
makatidakadahaddatasdirinya."(LihatJaami'At-Ushuut,juz4,hlm.20B;At-TalkhiishAl-Habiir,hlm.352; NailAl-Authaar,7,hlm.
1 18.
HR. Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, Abu Dawud dan lbnu Majah melalui jalur Amr Ibnu Abi Umar dari Abdullah Ibnu Abbas r.a'
Mengenai hadits ini, At-Tirmidzi berkata, "Kami tidak mengetahui hadits ini kecuali dari ialur Amr Ibnu Abi Umar." Abu Dawud
menilainya dhaif karena hadits Abdullah Ibnu Abbas r.a di atas, "Tidak ada hukuman hadd bagi orang yang menggauli binatang." At-
Tirmidzi mengatakan, "Hadits ini lebih shahih daripada hadits yang pertama. (Lihat referensi yang telah kami dijelaskan di depan,
Nashb Ar-Raayah, j,az3, hlm. 342; Majma'Az-Zawaa'id,iuz 5, hlm. 273).
Lihat Fath Al-Qadiir, juz 4, hlm. 152; At-Badaa'i',luz 7, hlm. 34; Haasyiyah Ad-Dasuqi, juz 4, hlm. 316; Al-Mughni, iuz 8, hlm' 189;
M ug hni AI - M uhta aj, iuz 4, hlm. 146; Al- M uhad zd za b, inz 2, hlm. 2 69
FrqLH rsLAM IILID 7

3. HUKUMAN HADD MENGGAULI MAYAT 7. PENSYARIATAN HUKUMAN HADD QADZE


SEBAB WNIBNYA DAN UKURANNYA
Ulama Malikiyah mengatakan, orang yang
menggauli mayat, baik pada kemaluan maupun a. Dlsyarlatkannya hukuman hadd qadzf
duburnya, ia berhak mendapatkan hukuman Qadzf adalah perbuatan yang diharamkan
hadd.Karena itu adalah bentuk tindakan per- dan merupakan salah satu dosa besar. Hal ini
setubuhan pada kemaluan anakAdam, sehing- sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah
ga menyerupai persetubuhan dengan manusia r.a bahwasanya Rasulullah saw. bersabda,
yang masih hidup. Selain perbuatan seperti itu
adalah perbuatan yang sangat besar dosanya
,it J;i U iu :6,1r e:^lr t#t.
karena melakukan perbuatan keji dan mengin- irt, .!'rr)i iv' tJ^ 6)
jak-injak kehormatan si mayat.370
"At
,F;'prj
, c' t c'

Jsil *t,oy.rt i; *1t


Sementara itu, ulama Hanafiyah, ulama Jt1 (.)t
Syafi'iyah, dan ulama Hanabilah berdasarkan "Fl: c ) c.

pendapat yang paling rajih menurut mereka,


mengatakan, orang yang menyetubuhi mayat
,>l:ia)31 -tb )
f)tii Clti 4t
tidak dihukuman hadd. Karena itu adalah tin- .:>xujr c,"-il
dakan yang tidak akan dilakukan oleh orang "Jauhilah tuiuh perkara yang membinasa-
yang memiliki tabiat normal dan waras, se-
kan (maksudnya dosa'dosa besar)." Para saha'
hingga tidak perlu memberikan efek jera kepa-
bat bertanya, 'Apa itu wahai Rasulullah?" Ra-
da pelaku dengan hukuman hadd, sama seper-
sulull ah m e nj aw a b, " M e ny ekutuka n All ah, si hin
ti orang yang meminum air kencing, sehingga membunuh j iw a yang diharamkan Allah kecuali
cukup diberi hukuman ta'zir dan dididik.371
karena alasan yang benar, memakan riba, me-
B. HUKUM AN HADD QADZF makan harta anakyatim, mundur atau lari dari
RANCANGAN PEMBAHASAN
medan perang dan qadzf (melontarkan tuduh-
an berzina) kepada orang-orang yang bailj men-
Penjelasan tentang hukuman hadd qadzf
jaga diri dan Mukmin.'g1z
terdiri dari enam pembahasan berikut:
l. Disyariatkannya hukuman hadd qadzf, se- Hukuman hadd qadzf disyariatkan berda-
bab wajibnya dan ukurannYa. sar pada firman Allah SWX,
2. Definisi.qadzf menurut bahasa dan penje- "O rang - orang y ang me nu duh wanita -w ani -
lasannya menurut tinjauan sYara'.
ta yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka
3. Syarat-syarat wajib hukuman hadd qadzf. tidak mendatangkan empat orang saksi, maka
4. Sifat hukumanhadd qodzf' deralah mereka (yang menuduh itu) delapan
5. Pembulrtian dan penetapan tindak pidana puluh kali dera, dan ianganlah kamu terima
qadzf. keksaksian mereka buat selama-lamanya. Me-
6. Kompetensi hakim dalam penetapan dan reka itulah orang-orang yang fasik." (an-Nuur:
pembuktian tindak Pidana qadzf. 4)

370 Haasyiyah Ad'Dasuqi,iuz4, hlm. 314


377 Al-Bodoo'i,,ittzt,hlm.34iAl-Mughni,juzB,hlm. t1t;MughniAt-Muhtaaj,julz4,hlm.L45 Al-Muhadzdzab,iu.z?,hlm.269
372 HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a. [Lihat, r-Tatkhiish Al-Habiir, hlm.355; At-llmaam karya lbnu Daqiq Al-'ld,
hlm.
518; N ail Al-Authaar, iuz 7, hlm. 252
FIQLH ISI."dM JILIDT Baglan 5: FIQIH UMUM

b. Sebab wallbnya hukuman hadd qadzf dak menyenangkan, yaitu adanya dampak dan
Hukuman hadd qadzfwajib dikenakan ke- pengaruh dari pelemparan dengan kedua hal
pada seseorang karena menuduh orang lain tersebut. Pelemparan dengan menggunakan
melakukan perzinaan. Karena itu adalah se- kedua hal itu sama-sama menimbulkan rasa
buah tindakan penisbatan perbuatan zina ke- sakit. Qadzf dapat membuat sakit orang lain
pada seseorang yang hal itu tentu dapat me- melalui perkataan. Qadzf disebut juga dengan
nyebabkan orangyang dituduh tercemar nama firyah yang artinya adalah al-iftiraa' [mem-
baiknya, sehingga orang yang menuduh harus buat-buat kebohongan) dan kedustaan,3Ta
menerima hukuman hadd demi merehabilitasi Adapun menurut istilah syara', qadzf ada-
nama baik orang yang telah dituduh dan mem- lah penisbatan yang dilakukan oleh seseorang
bersihkan reputasinya.3T3 terhadap orang lain kepada perbuatan zina,
atau pemutusan nasab seorang Muslim. De-
c. Ukuran hukuman hadd qadzf ngan istilah lain yang lebih spesifik, qadzf ada-
Ukuran atau kadar hukuman hadd qadzf lah penisbatan yang dilakukan oleh seseorang
adalah delapan puluh kali dera yang ukuran yang mukallaf terhadap orang lain yang merde-
ini telah ditetapkan oleh nash ayat di atas. fuga ka, orang baik-baih Muslim, baligh, berakal dan
adanya hukuman atau sanksi tambahan lain mampu (melakukan persetubuhan) dinisbat-
yang berbentuk hukuman moral, yaitu kesak- kan kepada perbuatan zina, atau pemutusan
sian orang tersebut tidak dapat diterima lagi nasab seorang Muslim. Ini adalah definisi qa-
selain dia dianggap sebagai orang yang fasik. dzf menurut ulama Malikiyah.3Ts
Sejak dia melakukan qadzf, maka kesaksian- Ulama Hanafiyah mendefinisikan qadzf
nya selamanya tidak akan dapat diterima sam- menjadi dua. Pertama, qadzf dengan menggu-
pai dia mau bertobat menurut pendapat selain nakan kata-kata zina secara jelas dan eksplisit.
ulama Hanafiyah. Kedua, qadzf yangtidak dengan menggunakan
kata-kata zina secara jelas dan eksplisit, tapi
2. DEF,N,S' QADZF MENURW BAHASA DAN diposisikan sama seperti kata-kata zina yang
PENAft' I RAN NYA M EN UR IIf TI NTAUAN jelas dan eksplisit, yaitu dengan menggunakan
SYARA' kata-kata yang menunjukkan arti menafikan
Qadzf secara bahasa artinya adalah me- nasab.375
lempar dengan menggunakan batu atau yang 1. Qadzf dengan menggunakan kata-kata zina
sejenis. Istilah ini kemudian digunakan untuk secara ielas dan eksplisit, yaitu menuduh
menunjukkan arti melempar dengan sesuatu oranglain telah berbuatzina dengan meng-
yang tidak menyenangkan, karena adanya sisi gunakan kata-kata zina yang jelas dan eks-
kesamaan antara batu dengan sesuatu yang ti- plisit yang zinayang dituduhkan itu tidak

373
Al-Badaa' i', inz 7, hlm. 40
374
Fath Al-Qadiir, juz 4, hlm. 190; Haasyiyah Ad-Dasuqi,juz 4, hlm. 324; Mughni Al-Muhtaaj, iuz 4, hlm. lS5; Al-Mughni, iuz 8, hlm.
2r5.
Lihat, Haasyiyah Ad-Dasuqi, iuz 4, hlm. 324. lbnu fazi dalam Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah hlm.342 mendefinisikan qadzf dengan
sebuah definisi yang lebih ringkas, yaitu, "Menuduh orang lain telah melakukan persetubuhan yang diharamkan melalui alat kela-
min ataupun melalui dubur (anus), atau menafikan nasab seseorang dari ayahnya (beda dengan menafikkan nasab seseorang dari
ibunya), atau dengan menggunakan bahasa yang lain yang mengarah kepada hal tersebut (sindiran)."
Penjelasan yang lebih detail dapat dilihat dalam,.4l-Badaa'i',iuz7,hlm.42 dan halaman setelahnya; Al-Mabsuuth, iuz 9, hlm. 199
danhalamansetelahnya; FathAl-QadiirwaAl-'lnaayah,juz4,hlm.l90dan202,TabyiinAI-Haqaa'iqkaryaAz-Zaila'i,juz3,hlm. 199
dan halaman setelahnya; Haasyiyah Ibni Abidin, juz 3, hlm. 185 dan halaman setelahnya.
FIqH ISLAM JILID 7

mengandung syubhat, jika orangyang me- kan nasab anak tersebut dari kedua bapak-
nuduh tersebut dapat mendatangkan em- ibunya. Padahal nasab anak tersebut tidak
pat orang saksi atau orang yang tertuduh mungkin dapat dinafikan dari ibunya karena
mengakuinya, maka tertuduh bisa terkena ibunyalah yang telah melahirkannya. Sehingga
hukuman haddzina. orang yang mengatakan seperti itu hanya ber-
2. Qadzf yang tidak dengan menggunakan bohong belaka.
kata-kata zina secara jelas dan eksplisit, Ini berbeda dengan jika ia berkata kepa-
tapi diposisikan sama seperti kata-kata da orang lain, "Kamu bukanlah anak ayahmu,"
zina yang jelas dan eksplisit, yaitu mena- maka ia berarti telah melakukan qadzf terha-
fikkan nasab seseorang dari ayahnya yang dap ibu sang anak. Karena perkataan seperti
sudah diketahui orang banyak, seperti de- ini tidak menafikan kelahiran sang anak dari
ngan mengatakan, "Kamu bukanlah anak ibunya, akan tetapi menafikan nasabnya dari
si A." Atau mengatakan, "Si A adalah bukan sang ayah. Padahal, menafikan nasab seseo-
ayahmu." Orang yang mengatakan perka- rang dari ayahnya adalah satu bentuk qadzf
taan seperti ini berarti telah melakukan terhadap sang ibu.
qadzf, karena seakan-akan dia mengata- Seandainya ada seseorang sebut saja si A
kan, "lbumu telah berzina." berkata kepada si B, "Kamu adalah anak si Fu-
Penjelasannya adalah, jika ada seseorang lan," sementara si Fulan di sini adalah'amm
berkata kepada orang lain, "Wahai pezina," atau (paman dari jalur ayah) atau khaal (paman
"Kamu telah berzina," atau "Kamu adalah pezi- dari jalur ibu) atau ayah tiri si B, dan si A me-
na," maka orangyang menuduh seperti ini ber- ngucapkan hal ini tidak dalam keadaan marah,
hak mendapatkan hukuman hadd qadzf.Kare' maka menurut ulama Hanafiyah ucapan se-
na dia telah menuduh orang lain telah melaku- perti ini tidak termasuk qadzf. Karena paman
kan perzinaan dengan menggunakan kata-kata baik dari jalur ayah atau dari jalur ibu disebut
zina yang jelas dan eksplisit. Begitu juga sean- ayah juga, begitu juga dengan ayah tiri. Hal ini
dainya ia berkata kepada orang lain, "Wahai berdasar pada firman Allah,
anak orang laki-laki pezinai'atau "Wahai anak
'Adakah kamu hadir ketika Ya'qub keda-
orang perempuan pezinai' (maksudnya, wahai
tangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata
anak hasil zina), maka ia berarti telah melaku'
kepada anak-anaknya,'Apa yang kamu sembah
kan qadzfterhadap ayah atau ibu anak terse-
sepeninggalku? "Mereka menjawab, "Kami akan
but.
menyembah Tuhan-mu dan Tuhan aabaa' kamu
Adapun jika ia berkata kepada orang lain,
(bapak-bapak kamu, nenek moyang kamu), Ib-
"Kamu bukanlah anak ibumu," maka ia tidak
rahim, Isma'il, Ishaq dan Ya'qub, (yaitu) Tuhan
dianggap telah melakukan qadzf. Karena per-
Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh
kataan seperti ini murni kebohongan. Sebab
kepada-Nya" (Al-Baqarah: 733) Ismail a.s ada-
ia menafikan nasab seseorang dari ibunya.
lah paman Nabi Ya'qub a.s, namun dalam ayat
Dan menafikan nasab seseorang dari ibunya
ini Isma'il disebut ayah atau Bapak Ya'qub a,s.
adalah sesuatu yang tidak mungkin. Karena
tentunya, yang telah melahirkan adalah ibu- Allah SWT juga berfirman tentang Nabi
nya. Begitu juga jika seandainya ia berkata ke- Yusuf a.s.,
pada orang lain, "Kamu bukanlah anak kedua "Dan ia menaikkan kedua ibu-bapaknya ke
orang tuamu." Karena perkataan ini menafi- atas singgasana." (Yuusuft 100)
rsLAM lrtlD 7 Baglan 5: HqH UMUM

Padahal menurut sebuah pendapat, yang hiperbola dalam memberikan sifat pada sesu-
dimaksud dengan kedua ibu-bapaknya di sini atu, seperti contoh kata, Allaamah yangber-
adalah ayah dan khaalah (bibi dari jalur ibu) arti sangat alim atau pintar dan sebagainya.
Yusuf a.s., fika bibi adalah ibu, maka paman fika demikian adanya, maka kata "zaaniyah"
adalah ayah. Allah SWT juga berfirman, yang diucapkan kepada seorang laki-laki se-
perti di atas tidak sampai memengaruhi sub-
"Ya Tuhanku sesungguhnya anakku terma-
stansi qadzf, sebagaimana jika seseorang me-
suk keluargaku." (Huud: 45)
ngatakan kepada seorang wanita, "Yaa Zaani"
Dikatakan dalam tafsir bahwa yang di- (tanpa menggunakan huruf ha') yang menurut
maksud anakku di dalam ayat ini adalah anak kesepakatan ulama, perkataan seperti ini me-
istrinya dari laki-laki lain (anak tiri). Namun wajibkan orang yang mengucapkannya men-
apabila perkataan seperti itu diucapkan dalam dapatkan hukuman hadd qadzf, karena perka-
keadaan marah sebagai bentukumpatan, maka taannya itu dianggap sebagai qadzf.
seperti itu termasuk qadzf. Adapun argumentasi Abu Hanifah dan
fika si A berkata kepada si B, "Kamu bu- Abu Yusuf adalah, orang tersebut melontar-
kanlah anak si Fulan," sementara si Fulan di kan qadzfkepada orang yang dikatainya seper-
sini adalah kakek si B, maka perkataan seperti ti itu dengan sesuatu yang tidak bisa dipahami,
ini tidak termasuk qadzf. Karena perkataan sehingga perkataannya itu sia-sia dan tidak di-
orang tersebut benar adanya, karena secara ha- anggap. Bukti atau alasan qadzftersebuttidak
kikat kakek memang bukanlah ayah. Kakekter- dapat dipahami adalah orang tersebut telah
kadang memang disebut sebagai ayah, namun menuduh seorang laki-laki dengan perbuatan
ini hanya sebutan secara majazi saja. seorang perempuan. Karena ha' dalam kata
fika seseorang mengatakan kepada seorang "zeaniyah" adalah ha' ta'niits [menunjukkan
laki-laki, " l/o a Zaaniyahi' [dengan tambahan ha' arti perempuan) sama seperti kata "dhaari-
di belakangnya), menurut Abu Hanifah dan Abu bah," (orang perempuan yang memukul) 'Qaa-
Yusuf ia tidak berhak mendapatkan hukuman tilah" [orang perempuan yang membunuh)
hadd qadzf,berbeda dengan pendapat Muham- dan "saariqah" (orang perempuan yang men-
mad dan Imam Syaf i. Argumentasi Muhammad curi) dan sebagainya, yang tentunya ya4g di-
dan Imam Syafi'i adalah, karena ha'dalam tata maksud adalah orang perempuan tidak mung-
bahasa Arab terkadang hanya sebagai shilah kin laki-laki.
tambahan dalam sebuah kalimat. Seperti da- Berbeda jika seseorang berkata kepada se-
lam firman Allah S\iVT "maa aghnaa'annii maa- orang perempuan, "Yaa Zoani" tanpa menggu-
Iiyah, halaka'annii sulthaaniyoh (hartaku se- nakan ha', karena membuang ha' pada kata
kali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Te- yang berstatus sebagai na'at (sifat) orang pe-
lah hilang kekuasaan dariku)." (al-Haaqqah: rempuan tidak sampai memengaruhi atau
29) Asalnya adalah "maolii" dan "sulthaanii" menghilangkan substansi qadzf. Karena ha'
sedangkan ha' pada kata"maaliyah" dan"sul- ta'niits terkadang memang dibuang, seperti
thaaniyah" tersebut adalah ha' tambahan. contoh al-haa'idh (wanita yang sedang haid),
fadi, jika ha' pada kata "zaaniyah" di atas al-haamil [wanita yang sedang hamil) dan
dibuang, maka berubah menjadi "zaanii," Dan yang lainnya.
terkadang ha' masuk dalam sebuah kata ada- Dari sini dapat dipahami, jika seseorang
lah untuk menunjukkan arti mubaalaghah atau berkata kepada istrinya, "Yea Zqen[" maka
FIqLH ISI.AM JILID 7

orang tersebut dihukum hadd qadzf menurut dan yang maliin, sehingga alasannya itu tidak
kesepakatan ulama Hanafiyah dan ulama Sya- diterima karena ia mengalihkannya dari arti
fi'iyah. yang biasa digunakan.
fika seseorang berkata kepada orang lain, Ulama Syafi'iyah mengatakan3TT lika sese-
"Ya a Zeani'," dengan menambahkan huruf ham- orang berkata kepada orang lain, "Zana'ta fi
zah di belakang kata dan yang ia maksudkan al-Jabali' maka perkataan ini tidak dianggap
adalah arti mendaki, tetap saja ia dikenai hu- sebagai bentuk qadzf jikamemang ia tidak ada
kuman hadd qadzf. Karena masyarakat umum niat untuk melakukan qadzf. Karena l<ata zin'u
tidak membedakan antara kata mahmuuz artinya adalah mendaki gunung, seperti per-
(yang diakhiri hamzah) dan maliin [yang di- kataan seorang penyair berikut,
akhiri huruf al-Liin, yaitu alif, wawu, dan ya'), .. ? ,o .e. e , . o .
dan sebagian orang Arab membaca bentuk J.*Jt eV ?t;:.Jt dL otts
katamaliin dengan bacaan mahmuuz [diakhiri "Naiklah kamu menuju kebaikan sebagai-
dengan hamzah) sehingga meskipun yang ia mana mendaki gunung."
maksudkan adalah arti mendaki, namun mak-
|ika seseorang mengatakan, "Zana'ta'ala
sudnya ini tidak diperhitungkan.
al-Jabal'maka ia dihukum hadd qadzf. Karena
fika seseorang berkata kepada orang lain, kata"'elae" tidak digunakan untuk menunjuk-
"Zana'tafi al-labalii'dan ia berdalih bahwa arti
kan arti kata mendaki atau menaiki, sehingga
yang dia maksudkan adalah mendaki gunung,
tidak dapat dikatakan "sha'ada 'ala al-Jabal,"
maka dalih dan apologinya itu tetap tidak di-
akan tetapi yang benar adalah "sha'ada fi al-Ja-
terima, sehingga menurut Imam Abu Hanifah
bal," dengan menggunakan kata "fi."
dan Abu Yusuf ia tetap berhak mendapatkan
hukuman hadd qadzf. Sedangkan menurut Mu-
fika ada seseorang berkata kepada orang
lain, "Ya lbna al-Qahbah," maka ia tidak diang-
hammad, dalih dan apologinya itu diterima se-
gap telah melakukan qadzf. Karena l<ata "al-qah-
hingga ia tidak berhak mendapatkan hukuman
bah" sebagaimana digunakan untuk menye-
hadd qadzf.
but wanita pezina, juga digunakan untuk me-
Dalil dan argumentasi Muhammad adalah,
nyebut seorang wanita yang mempersiapkan
kata "az-zinaa" yang berarti perbuatan keji
diri untuk melakukan perzinaan meski ia be-
adalah dengan tanpa hamzah diakhir kata.
lum berzina. Oleh sebab itu, ucapan seperti ini
Sedangkan l<ata "az-zin'u" dengan huruf ham-
tidak bisa dianggap sebagai qadzf karena me-
zah di akhir kata bermakna mendaki. fika ia
miliki dua kemungkinan arti.
beralasan bahwa yang ia maksudkan dari kata
Begitu juga jika ada seseorang berkata,
"zana'tq" adalah mendaki, berarti itu memang
"Wahai anak ad-da'Wahi juga tidak bisa dike-
sesuai dengan arti kata tersebut secara bahasa,
nai hukuman hadd qadzf. Kareria ad-da'iyyah
sehingga alasan itu diterima dan diperhitung-
adalah wanita yang dinisbatkan kepada suatu
kan.
kabilah yang wanita itu tidak memiliki nasab
Adapun dalil dan argumentasi Abu Hani-
dari kabilah tersebut. Sehingga ini berarti tidak
fah dan Abu Yusuf adalah, kata zina digunakan
menunjukkan bahwa wanita tersebut melaku-
dalam menamai sebuah perbuatan keji ditin-
kan perzinaan, karena ada kemungkinan na-
jau dari segi adat kebiasaan. Orang umum ti-
sabnya berasal dari kabilah yang lain.
dak membedakan antara kata yang mahmuuz

377 Al-Muhodrdrab,
iuz 2, hlm. 27 3
FIQLH ISLAM JILID 7

Akan tetapi jika kebiasaan telah berubah, matsindirannya itu ia maksudkan untuk qadzf,
dan ternyata menurut kebiasaan orang-orang, karena biasanya dampak negatifnya ringan. Se'
dua kata yang terakhir di atas yaitu "al-qahbah" hingga kapasitasnya disamakan dengan bahasa
dan " ad- da'il4toh "memang biasa digunakan un- kinayah yang mengandung kemungkinan arti
tuk menuduh orang lain telah melakukan per- qadzfdan sebagainya. Padahal seseorang tidak
zinaan, maka orang yang mengatakan perkata- dapat dihukum hadd hanya berdasarkan ke-
an seperti ini berhak mendapatkan hukuman mungkinan. Hal ini berdasarkan hadits, ?in-
hadd qadzf. dari dan tolaklah hukuman hadd karena masih
Ini semua adalah penjelasan seputar qadzf adanya unsur syubhat."
yang menggunakan kata-kata zina secara ie- Begitu juga seseorang tidak dihukum hadd
las dan eksplisit, atau qadzfyang tidak meng- qadzf jika kata-kata yang digunakannya adalah
gunakan kata-kata zina secara jelas dan eks- kata-kata musytarakah [satu kata yang memi-
plisit tetapi diposisikan seperti qadzf dengan liki lebih dari satu kemungkinan arti). Atau
menggunakan kata-kata zina secara jelas dan kata-kata yang secara jelas menunjukkan arti
eksplisit, atau kata-kata yang tidak bisa dikate- persetubuhan yang bukan zina.
gorikan sebagai qadzf.Lalu, sekarang bagaima- Contoh pertama, jika ada seseorang ber-
na hukum qadzf dengan menggunakan bahasa kata kepada seorang wanita, "Si A bersetubuh
kinayah dan sindiran? fawabannya adalah, denganmu dengan persetubuhan yang haram,"
atau, "Si Fulan melakukan tindakan tidak se-
a. Apakah Qadzfdengan Menggunakan
Kat+Kata Slndlran Meng5haruskan nonoh bersamamu." Atau seseorang berkata
Hukuman Hadt? kepada seorang laki-laki, "Kamu melakukan
Para ulama telah bersepakat bahwa jika
persetubuhan dengan si wanita itu dengan
qadzf adalah dengan menggunakan kata-kata persetubuhan yang haram," atau "Kamu ber-
yang jelas, maka dia wajib dihukumhadd qadzf.
jimak dengannya dengan jimak yang haram,"
maka orang yang mengatakannya tidak dikenai
Akan tetapi mereka berbeda pendapat jika
qadzf tersebut dengan menggunakan bahasa hukuman hadd qadzf. Karena terkadang suatu
persetubuhan memang haram namun bukan
sindiran, seperti, iika ada dua orang sedang
berseteru, lalu salah seorang di antara kedua- zina, sehingga qadzf-nya itu menyisakan ke-
nya berkata kepada yang lain, "Kamu bukanlah
mungkinan-kemungkinan. Hukuman hadd ti-
pezina," "Orang-orang tidak mengenalmu se- dak wajib jika masih ada unsur kemungkinan.
bagai pezina," dan "Wahai orang baik-baik Contoh kedua, jika ada seseorang berkata
anak orang dari hasil perkawinan baik-baiki' kepada seorang laki-laki, "Wahai kaum Luth,"
atau mengatakan,'Aku bukanlah pezina, ibuku atau, "Kamu telah melakukan perbuatan kaum
juga bukan pezina dan bapakku bukan pula Luth," maka ia tidak dikenai hukuman hadd.
pezinai'yang semuanya itu dikatakan dengan Karena kalimat pertama hanya menisbatkan
intonasi bahasa menyindir. seseorang kepada kaum Luth. Sedangkan kali-
Ulama Hanafiyah mengatakan, "Qadzf de' mat kedua hanya menuduh seseorang melaku-
ngan menggunakan bahasa sindiran tidak meng-
kan liwaath, sementara liwaath bukanlah zina
haruskan orang yang mengatakannya berhak menurut Imam Abu Hanifah berbeda dengan
pendapat kedua sahabatnya (Muhammad dan
mendapatkan hukuman hadd qadzf meski kali-
rsLAM )rLrD 7

Abu Yusuf) sebagaimana yang telah kami jelas- kalimatnya itu dengan penafsiran qadzf, maka
kan di bagian terdahulu.378 dia berhak mendapatkan hukuman hadd qadzf.
Ulama Malikiyah mengatakan, qadzf de' Karena kalimat yang seperti ini dianggap se-
ngan menggunakan bahasa sindiran mengha- perti kalimat kinayah. Qadzf dengan kinayah
ruskan seseorang mendapatkan hukuman hadd mengharuskan pengucapnya berhak menda-
qadzf, jika bahasa sindirannya tersebut mem- patkan hukuman hadd qadzf. Karena hal-hal
berikan pemahaman tuduhan berzina berda- yang di dalamnya kesaksian tidak diperhitung-
sarkan indikator-indikator yang ada, seperti kan, maka di dalamnya kinayah yang disertai
ketika sedang bertengkar misalnya. Contohnya dengan niat adalah dianggap seperti kalimat
adalah jika ada dua orang sedang berseteru, shariih sebagaimana talak dan pemerdekaan
lalu salah satunya berkata kepada yang lain, budak. fika orang yang mengucapkannya terse-
"Kalau saya sih bukan pezinai'atau, "Kalau aku but tidak berniat qadzf, maka dia tidak dikenai
sih memang sudah sangat terkenal." Karena hukuman hadd qadzf, baik kalimat sindiran
mengatakan kalimat sindiran seperti ini bagi tersebut diucapkan pada saat kondisi berteng-
kebanyakan orang sudah termasuk sangat be- kar maupun tidak. Karena seperti itu ada ke-
rat. mungkinan qadzf dan ada kemungkinan yang
Kalimat kinayah terkadang bisa menem- lain, Padahal hukuman hadd harus dihindari
pati posisi kalimat yang jelas dan eksplisit dan ditolak jika masih ada unsur syubhat.380
menurut adat kebiasaan penggunaannya, mes- Yang termasuk kinayah menurut ulama
ki kalimat tersebut digunakan pada selain tem- Syafi'iyah adalah seperti seseorang berkata ke-
patnya, yakni ucapan dalam bentuk isti'aarah pada orang lain, "Wahai faajir", "Wahai kha-
[metafora). Inilah yang dimaksud dengan per- biits," "Wahai orang yang baik anak orang baik-
kataan para sastrawan, "Bahasa kinayah lebih baik." fika semua kalimat ini diniatkan untuk
mengena daripada bahasa yang shariih [jelas)J' qadzf, maka orang yang mengatakannya ber-
Seperti itu pernah terjadi pada zaman Umar ib- hak mendapatkan hukuman hadd qadzf. Na-
nul Khaththab r.a., sehingga dia kemudian me- mun jika tidak berniat qadzf, dia tidak berhak
musyawarahkannya dengan para sahabat yang mendapatkan hukuman hadd qadzf, baik per-
lain, dan para sahabat pun berbeda pendapat kataan tersebut diucapkan pada saat sedang
dalam memberikan tanggapan terhadap peris- bertengkar maupun yang lain. Karena perka-
tiwa ini. Namun Umar r.a berpendapat orang taan seperti itu mengandung kemungkinan
yang melakul<an qadzf dengan menggunakan qadzf dan yang lain.
kalimat kinayah tersebut berhak mendapat- Sementara itu, ulama Hanabilah mengata-
kan hukuman hadd qadzf, sehingga Umar r.a kan, riwayat dari Imam Ahmad dalam masa-
pun kemudian mendera orang tersebut seba- lah qadzf dengan menggunakan sindiran ber-
gai hukuman hadd qadzf.37e beda-beda. Dalam satu versi riwayat, orang
Sementara itu, ulama Syaf iyah mengatakan, yang mengucapkannya tidak dikenai hukuman
kalimat sindiran jika diniatkan untuk qadzf hadd, dan ini adalah zahir perkataan al-Kharqi
dan orang yang mengucapkannya menafsirkan dan pendapat yang dipilih oleh Abu Bakar. Se-

378 t9t; Al-Badaa'i', i:uz 7,hlm. 42-44; Tabyiin Al-Haqaa'iq, iuz 3, hlm'
Lihat, Al-Mabsuuth, iuz 9, hlm. 120; Fath Al-Qadiir, iuz 4, hlm.
200
379 jlz2,hlm.432; Al-Muwaththa',iuz7,hlm.l5O; AI-
Bidaayah At-Mujtahid, Haasyiyah Ad-Dasuqi,iuz 4,hlm.327; Al-Muntaqaa'alaa
Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 357.
380
Al - M u ha d z d zab, juz 2, hlm. 27 3.
rsL"A"M JILID 7

dang dalam versi riwayat yang lain disebutkan


bahwa orang tersebut berhak mendapatl<an hu-
hadd qadzf satu kali saja. Seperti ia berkata,
"Kalian semua adalah pezinal'atau ia menga-
l
kuman hadd qadzf berdasarkan praktik Umar takan kepada masing-masing dari orang ba-
ibnul Khaththab r.a, di atas.381 nyak tersebut di satu majelis atau di beberapa
I
majelis yang beda, "Wahai pezinai'atau "Si Fu-
b. Qadzf Melakukan Llwaath lan adalah pezina, dan si Fulan adalah pezina."
Ulama Syafi'iyah mengatakan3sz, lika sese- Dalil mereka adalah, Hilal Ibnu Umayyah
orang berkata kepada orang lain, "Kamu telah menuduh istrinya telah melakukan perzinaan
melakukan liwaath," atau "Si A telah melakukan dengan Syarik ibnu Sahma'. Kemudian perka'
liwaath dengan kamu dan kamu melakukan- ranya dilaporkan kepada baginda Rasulullah
nya atas keinginan kamu sendirii' maka per- saw., lalu beliau memberlakul<an Ii' qan di anta-
kataan seperti ini termasuk bentuk qadzf. Ka- rakeduanya [Hilal ibnu Umayyah dan istrinya).
rena dia telah menuduh orang lain melakukan Lalu beliau pun tidak menjatghkan hukuman
hubungan seksual yang mengharuskan hukum- hadd qadzf kepada Hilal ibnu Umayyah pada-
anhadd, sehingga qadzfsepetti ini serupa de- hal ia melakukan qodzf terhadap Syarik Ibnu
ngan qadzfzina. Sahma' fdi samping dia juga telah menuduh is-
Jika seseorang berkata, "Wahai kaum Luthi' trinya).383 Karena qadzf adalah satu tindakan
dan yang ia maksudkan adalah, orang yang di- pidana yang mengharuskan hukuman hadd'
katainya itu menganut agama Nabi Luth a's., fika seseorang melakukan tindak pidana ber-
maka dia tidak dihukum hadd qadzf. Karena ulang-ulang, ia cukup mendapatkan satu kali
perkataannya itu memang mengandung ke- hukuman hadd saia. Sebagaimana jika sese-
mungkinan arti seperti itu' Namun jika yang orang mencuri barang milik beberapa orang
ia maksudkan adalah orang yang dikatainya atau berzina dengan beberapa orang wani-
itu telah melakukan perbuatan seperti perbu- ta.38a
atan yang telah dilakukan kaum Luth, maka dia Imam Syafi'i dan Zufar salah satu ulama
berhak mendapatkan hukuman hadd qadzf. Hanafiyah mengatakan, jika seseorang melem-
Qadzf melakukan liwaath mengharuskan hu- parkan qadzfkepada beberapa orang, maka ia
kuman hadd menurut jumhur selain ulama mendapatkan hukuman hadd qadzf sesuai de'
Hanafiyah. ngan jumlah orang-orang yang ia qadzf terse-
c. Qadzflerhadap Oran$ BanYak but. Apakah qadzfyangdilontarkannya itu ada-

Ulama Hanafiyah dan ulama Malikiyah me- lah kepada masing-masing dari mereka secara
ngatakan, iika seseorang melakukan qadzf ter- tersendiri dan satu-satu atau dengan menggu-
hadap sekelompok orang, maka ia dihukum nakan satu kalimat saia. Karena qadzf-nya itu

381 Al-Mughni, iuz 8, hlm. 222.


382 At-Muhrdrdrab,
iuz Z,hlm. 273'
sas ,* lO, t",1, a".i n"ait, nnas Ibnu Malik r.a dengan sanad yang terdiri dari para perawi trsqoh. Anas Ibnu Malik r'a berkata' "Ka-
sus li,aan pertamo kati datam Islam adatah bahwasanya Syirik-lbnu Sahma' dituduh oleh Hilat lbnu Umayyah telah berselingkuh
bayyinah (para saksi)' iika
(melakukan perzinaan) dengan istrinya. Lantas nasuiuilan saw. berkata kepada Hilal, "Datangkanlah
Atlah tahu bahwa aku adalah orang yang benar
tidak, punggungmu akan diiera." nrhl menjawab, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya
jujur. Altah pasti akan menurunkan ayat kepadamu yang menielaskan tentang kebebasan punggungku dari hadd"' Dan
dan Sungguh,
di hadapan Rasulullah
tak lama setelah itu, lna.n SW't pun menurunkan ayat ientang ti'aai, Keduanya kemudian saling me-li'aan
dan beliau pun kemudian r.nemisahkan keduaiya." Haditr ini di.i*ryrtkan oleh Bukhari dari Abdullah Ibnu Abbas r'a' (Lihat'
saw.
Nashb Ar-Raayah, luz 3, hlm.306; SubulAs-salaam,iuz 4, hlm' 16)
'Or-n
327; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah'
za+ 6rrurn,"iure,hlm. 111; Al-Badaa'i,,juz 7, hlm. 42 6an 56; Haasyiyah Ad-Dasuqi, iuz 4, hlm.
hlm. 358; Bidaayah Al-Mujtahid,iuzz,hlm.433; Asy'Syarh Al'Kabiir,itz 4'hlm'327
ISLAivt IILID 7

mencemarkan nama baik masing-masing dari praktik yang dilakukan Umar ibnul Khaththab
mereka semua, sehingga ia harus mendapat- r.a terhadap Abu Bakrah yang mengulang kem-
kan hukuman hadd qadzf sesuai dengan jum- bali qadzf-nya terhadap al-Mughirah.
lah mereka, sebagaimana jika ia meng-qadzf Akan tetapi, jika dia kembali mengulang
masing-masing dari mereka secara perseorang- qadzf-nya, namun dengan kasus zina yang lain,
an.38s sementara pelaksanaan hukuman hadd qadzf
Ulama Hanabilah mengatakan, jika orang yang pertama belum dilaksanakan terhadap-
tersebut me ng- qadzf orang banyak dengan satu nya, maka menurut pendapat yang sahih ia ha-
kalimat saja, maka dia berhak mendapatkan nya dihukum hadd qadzf satu kali saja. Karena
hukuman hadd qadzf satu kali saja, jika me- kedua hukuman hadd tersebut adalah dari je-
mang mereka semua atau salah satu dari me- nis yang sama dan korbannya pun sama pula,
reka menuntut hal itu. Hal ini berdasarkan sehingga kedua hukuman hadd tersebut me-
mutlaknya ayat, "Dan orang-orang yang me- ngalami tadhaakhul sebagaimana jika seseo-
nuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat rang berzina dan kemudian berzina lagi se-
zina)." (An-Nuur: 4) Ayat ini tidak membeda- mentara hukuman hadd zina pertama belum
bedakan antara meng-qadzf satu orang atau dilaksanakan terhadapnya.
meng-qadzf orang banyak, juga dikarenakan Sementara itu, ulama Malikiyah mengata-
qadzf-nya itu adalah satu kali saja, maka ia kan,388 barangsiap a meng-qadzl seseorang
hanya di-kenai satu hukuman hadd qadzf saja. berulang kali, maka berdasarkan kesepakatan,
Namun jika dia meng-qadzf banyak orang ia hanya dikenai satu hukuman hadd qadzf
tersebut dengan beberapa kali qadzf, maka ia saja, jika dia memang belum pernah dihukum
dikenai hukuman hadd qadzf sebanyak jum- hadd qadzf atas salah satu dari qadzf yang
lah mereka. Karena qadzf adalah hak Adami, berulang kali itu. Namun jika dia meng-qadzf
yang hak-hak Adami tersebut tidak dapat di- seseorang, lalu ia pun dihukum hadd qadzf,
tadaakhul-kan (diringkas menjadi satu), seper- kemudian ia melakukan qadzf lagi kepadanya,
ti masalah utang piutang dan qishas.385 Dalam maka ia dihukum hadd qadzflagi berdasarkan
arti, sebagian dari hak-hak itu tidak bisa me- kesepakatan ulama.
wakili sebagian yang lain, karena setiap hak Pendapat ini didukung oleh ulama Hana-
Adami harus dipenuhi. bilah.38e Mereka mengatakan, jika seseorang
berulangkali melakukan suatu tindak pidana
d. Mengulang-Ulang Qadzf sejenis yang diancam dengan hukuman hadd,
Ulama Syafi'iyah mengatakan,3sT lika orang yaitu seperti jika ia melakukan perzinaan, atau
yang melakukan qadzf mengulang kembali qa- pencurian, atau menenggak minuman keras be-
dzf-nya itu dengan qadzfyangsama yang sebe- berapa kali, maka hukuman hadd untuk tindak
lumnya ia telah mendapatkan hukuman hadd pidana yang dilakukan berulang kali itu meng-
qadzf atasnya, maka dia dihukum ta'zir,karena alami tadaakhul, sehingga ia hanya dihukum
ia telah menyakiti orang lain, dan ia tidak dihu- hadd satu kali saja. Namun jika tindak pidana
kum hadd qadzf kembali. Hal ini sebagaimana tersebut terdiri dari beberapa jenis dan di an-

385 -
Al M uhodrdz ab, iuz 2, hlm. 27 5 ; Al-M iiza a n, jtz2, hlm. 1 60
386
Al-Mughni,juz 8, hlm. 275 danhalaman setelahnya
387 juz
At-Muhodrdzab, 2, hlm. 27 S
388 Al-go*ooriinAl-Fiqhiyyah,hlm.35Tdanhalamansetelahnya;.Asy-SyarhAl-Kabiir,juz4,hlm.327
389 Ghaayah Al-Muntahaa,ilz3, hlm. 315
ISLAM IrtID 7

taranya ada tindak pidana pembunuhan, hu- anggap sebagai bentuk tindakan pidana.
kuman hadd-nya cukup dengan dibunuh (qi- Tidak ada perbedaan antara apakah penu-
shas). Namun jika di antaranya tidak ada tin- duh adalah seorang Muslim maupun seo'
dak pidana pembunuhan, ia harus dikenai hu- rang kafir yang memiliki beban kewajib-
kuman hadd untuk masing-masing tindak pi- an untuk berkomitmen menjaga hak-hak
dana tersebut dimulai dengan hukuman hadd kaum Muslimin, yaitu orang murtad, ka-
yang teringan, kemudian menginjak kepada fir dzimmi, dan kafir mu'aahad. Ulama Sya-
yang lebih berat begitu seterusnya. fi'iyah mensyaratkan orang yang menuduh
harus atas'inisiatif dan keinginan sendiri,
3, SYARAT.SYARAT WAJIBNYA HUKUMAN bukan karena dipaksa.
HADD QADZF 3, Ia tidak dapat mendatangkan empat orang
Ulama Hanafiyah menetapkan enam sya- saksi
rat supaya hukuman hadd qadzf bisa dijatuh- fika si penuduh dapat mendatangkan
kan terhadap seseorang. Di antara syarat-sya- empat orang saksi dan mereka memberi-
rat itu sebagiannya ada yang berhubungan de- kan kesaksian bahwa orang yang dituduh
ngan qaadzrl (pelaku, orang yang menuduh itu memang melakukan perzinaan, maka
zina), sebagiannya lagi berhubungan dengan si penuduh tidak terkena hukuman hadd
maqdzuuf (orang yang dituduh), sebagian yang qadzf. Hal ini berdasar pada firman Allah
lain berhubungan dengan keduanya, sebagian SWT,
lagi berhubungan dengan kalimat yang digu-
"Dan oreng-orang yang menuduh wa'
nakan, sebagiannya yang lain berhubungan de-
nita-wanita yang baik-baik (berbuat zina)
ngan lokasi tuduhan dan sebagian yang lain
dan mereka tidak mendatangkan empat
berhubungan dengan qadzf itu sendiri.
orang saksi, maka deralah mereka (yang
a. Syarat€yaral Qaadzif (Penuduh) menuduh itu) delapan puluh kali dera."
Terdapat enam syarat yang sudah disepa- (an-Nuur:4)3eo
kati oleh para ulama bagi orangyang menuduh, Imam Abu Hanifah mensyaratkan para
yaitu: saksi tersebut harus datang ke majelis per-
1. Berakal sidangan secara bersama-sama. Karena
Oleh sebab itu, perkataan orang gila jika seorang saksi datang sendiri satu per
tidak dianggap. satu, maka dia berubah meniadi orang
2. Baligh yang menuduh yang berhak mendapatkan
Oleh sebab itu, jika orang yang me- hukuman hadd qadzf, dan dia tidak lagi di-
nuduh adalah anak kecil, maka dia tidak sebut sebagai saksi. Dalam hal ini, tidak
terkena hukuman hadd sebagaimana jika ada ialan keluar kecuali dengan mensya-
orang yang menuduh adalah orang gila. ratkan kedatangan para saksi ke persidang-
Alasannya, karena hadd merupakan an harus bersama-sama. Adapun jumhur
sebuah hukuman, sehingga itu mengharus- tidak mensyaratkan ini. Ayat di atas bersi-
kan qadzf yang dilontarkan haruslah ma- fat mutlak, bahkan mendatangkan para
suk kategori tindak pidana, padahal per- saksi satu per satu secara tersendiri ada-
buatan anak kecil dan orang gila tidak di- lah yanglebih utama karena dengan begitu

390 Lihat, Al-8 adaa'i',


irrz 7, hlm. 4o
ISTAM IILID 7

akan menjauhkan dari adanya kecurigaan merdeka, Islam, dan ffih [menjaga diri)
dan konspirasi. dariberzina. Berdasarkan hal ini, hukuman
Ulama Hanafiyah memperbolehkan hadd qadzftidak dapat dijatuhkan dengan
seorang suami menjadi salah satu dari sebab tuduhan terhadap anak kecil, orang
empat orang saksi perzinaan tersebut. Se- gila, buda[ orang kafir dan orang yang ti-
mentara jumhur mengatakan, dalam kon- dak menjaga diri dari perzinaan.
disi seperti ini, yang diterapkan terhadap Adapun syarat berakal dan baligh ka-
sang suami adalah li'an, sedangkan tiga rena anak kecil dan orang gila tidak bisa
saksi lainnya dikenai hukuman hadd qadzf. dipersepsikan bahwa mereka akan mela-
Karena kesaksian atas suatu perzina-an kukan perzinaan. Sehingga tuduhan zina
merupakan bentuk qadzf [tuduhan mela- terhadap keduanya dianggap kebohongan
kukan perzinaan). belaka sehingga penuduh hanya berhak
4. Orang yang menuduh haruslah orang yang mendapatkan hukuman ta'zir dan bukan
berkewajiban mematuhi hukum-hukum hukuman hadd qadzf.
syariat, bukan seorangkafirharbi. Dia juga Adapun syarat merdeka, karena Allah
harus seseorang yang mengetahui bahwa SWT mensyaratkan orang yang dituduh
zina adalah diharamkan. harus berstatus muhshan (ihshaan al-
5. Harus atas kehendak dan keinginan sen- qadzfl ,yaitu dalam ayat qadzf, " D an orang -
diri orang yang menuduh wanita-wanitq muh-
Oleh sebab itu, seseorangyang melon- shanaat." (an-Nuur: 4) Yang dimaksud de-
tarkan qadzfkarena dipaksa tidak terkena ngan muhshanaatdi sini adalah wanitJ-
hukuman hadd. wanita yang merdeka bukan yang men-
6. Orang yang dituduh tidak memberikan jaga diri dari zina. Karena jika yang dimak-

izin kepada orang yang menuduh untuk sudkan adalah wanita yang menjaga diri
menuduh dirinya dari zina, berarti ada pengulangan sifat
Oleh sebab itu, jika si tertuduh mem- yang sama yang disebutkan pada kelan-
berikan izin kepada penuduh untuk menu- jutan ayat yang jatuh setelahnya.
duh dirinya, maka si penuduh itu tidak di- Adapun syarat Islam dan ffih (men-
kenai hukumanhadd karena adanya syub-
jaga diri) dari zina adalah berdasarkan
hat. Allah SWT berfirman, "Dan orang-orang
yang menuduh wanita-wanita muhshanaat
b. Syarat€yant Mqdzuuf (Orang yang
yang baik-baik, ghaafilaat dan lagi beri-
Dltuduh Bezlna)
man." (an-Nur: 23) Ghaafilaat adalah wa-
Menurut kesepakatan para ulama, orang
nita yang baik-baik yang menjaga diri dari
yang dituduh harus memenuhi dua syarat ya-
zina.
itu:3e1
Yang dimaksud dengan menjaga diri
1. Orang yang dituduh harus berstatus muh-
dari zina adalah orangyang dituduh selama
shan, baik laki-laki maupun perempuan.
ini sama sekali belum pernah melakukan
Syarat-syarat status muhshan dalam persetubuhan yang haram, belum pernah
kasus qadzf adalima yaitu, berakal, baligh,
melakukan persetubuhan dengan selain
391 Lihat,Al-Badaa'i', juz ibid; Fath Al-Qadiir,juz 4, hlm. L9!; At-Mabsuuth, juz9,hlm. 116; Tabyiin Al-Haqaa'iq, juz3, hlm. 200;
Haasyiyah lbni Abidin, juz 3, hlm. 1841, Al-Muhadzdzab, iuz 2,h1m.272 dan 276; Ad-Dardiir ma'a Ad-Dasuqt, iuz 4, hlm. 325 dan
halaman setelahnya; AI-Mughni, iuz 8, hlm. 215,227 dan halaman setelahnya.

E-
ISlAlvt IILID 7 Baglan 5: FlqlH UMUM

budaknya, atau tanpa pernikahan terlebih Madzhab ulama Syafi'iyah mengata-


dahulu atau melalui pernikahan namun kan,3ez jika ada orang tua menuduh anak-
dengan akad pernikahan yang rusak yang nya sendiri atau jika ada seorang kakek
status rusaknya itu sudah menjadi ijma' menuduh cucunya, maka si ayah atau si
ulama di masa salafussalih, seperti contoh kakek tidak berhak mendapatkan hukum-
melakukan persetubuhan dengan seorang anhadd qadzf. Karena hukuman haddada-
wanita karena syubhat, seperti ketika ma- lah sebuah hukuman yang wajib dilaksa-
lam pertamanya, perempuan yang diarak nakan karena adanya hak Adami. Oleh ka-
dan diserahkan kepadanya bukanlah istri- rena itu, orang tua tidak bisa dikenai hu-
nya yang baru ia nikahi, lalu ia pun menye- kuman hadd qadzfkarena menuduh anak-
tubuhinya. nya, sama seperti qishas.
Orang yang melakukan qadzf yang ia fika seorang suami menuduh istrinya,
tidak berhak mendapatkan hukuman hadd kemudian sang istri meninggal dunia se-
qadzf karena orang yang ia tuduh tidak mentara sang suami sudah mempunyai
berstatus muhshan qadzf, atau qadzf-nya anak dari istrinya itu, maka gugurlah hu-
itu dengan menggunakan bahasa sindiran kuman hadd qadzf terhadapnya. Karena
berdasarkan perbedaan pendapat di anta- dalam hal ini, penuntutan adalah menjadi
ra ulama mengenai hukum qadzf dengan hak anah sementara dia tidak mempunyai
menggunakan kata-kata sindiran sebagai- hak untuk menuntut bapaknya sendiri.
mana yang sudah pernah dijelaskan di Adapun jika sang istri mempunyai anak
atas, maka ia dihukum ta'zir. Karena dia lain dari hasil pernikahannya dengan laki-
telah menyakiti orang yang seharusnya ti- laki lain [sang suami mempuiryai anak
dak boleh disakiti. tiri), maka sang suami tersebut tetap dike-
2. Pihak yang dituduh jelas siapa orangnya. nai hukuman hadd qadzf, karena anak tiri
Oleh sebab itu, jika pihak yang ditu- memiliki hak untuk dilaksanakannya hu-
duh tidak jelas dan tidak diketahui secara kuman hadd tersebut, karena ia bukanlah
pasti orangnya, hukuman hadd tidak di- anak kandung.
berlakukan di sini. Seperti jika seseorang
c. Syarat€yarat Bersama Kedua Belah
menuduh orang banyak yang tidak jelas Pthak, Penuduh, dan Tertuduh
siapa saja mereka, atau ketika seseorang Sudah menjadi kesepakatan para ulama
berkata kepada orang banyak, "Di antara bahwa disyaratkan penuduh bukanlah ayah
kalian tidak ada yang berzina kecuali satu tertuduh, tidak pula kakeknya dan seterusnya
orang sajai' atau ia berkata kepada dua ke atas, penuduh bukan pula ibu tertuduh dan
orang, "Salah satu dari kalian berdua telah bukan pula neneknya begitu seterusnya ke atas.
melakukan perzinaan." Ketiga contoh ka-
fika penuduh adalah ayah tertuduh, atau
sus qadzf ini tidak mengharuskan orang kakeknya dan seterusnya ke atas, atau ibunya,
yang menuduh mendapatkan hukuman atau neneknya begitu seterusnya ke atas, maka
hadd qadzf untuk masing-masing dari tidak ada hukuman hadd qodzf di sini. Karena
orang banyak yang dituduh itu. Karena di adanya perintah syariat yang menuntut agar
sini tertuduh tidak jelas dan tidak diketa- berbuat baik kepada mereka. Sementara, jika
hui yang mana orangnya. di sini hukuman hadd tetap ditegakkan kepa-
392 At-Muhodrdzab, juz 2, hlm. 27 2 I

.l
ISLAM IITID 7

da mereka, itu berarti sebuah bentuk tindak- seakan-akan orang yan g meng- qadzftelah me-
an meninggalkan penghormatan dan pemulia- nyelesaikan qadzf-nya, sehingga oleh karena
an kepada orang tua yang diwajibkan oleh aga- itu statusnya hanya dianggap sebagai orang
ma.3e3 yang melakukan qadzf yang bersifat kira-kira
dan asumtif belaka, namun hakikat qadzf-nya
d. Syarat€yarat Kallmat Tuduhan
tidak ada, sehingga tidak ada kewajiban huku-
Kalimat qadzf disyaratkan harus berben-
man hadd qadzf di dalamnya,
tuk kalimat tuduhan perzinaan dengan meng-
gunakan bahasa yang jelas. Atau dengan meng- fika seseorang berkata kepada orang lain,
"fika kamu memasuki rumah itu, kamu adalah
gunakan bahasa yang diposisikan sama seper-
orang yang berzinai' lalu orang tersebut benar-
ti bahasa yang jelas. Penjelasan masalah ini
benar masukrumah tersebut, maka orangyang
telah dipaparkan pada pembahasan tentang
menuduh tersebut tidak dikenai hukuman
penjelasan qadzf memtrut syara' di atas.
hadd qadzf.
e. Syarat€yarat Tempat Terladlnya Qadzf Begitu pula jika seseorang berkata kepada
Disyaratkan bahwa tuduhan harus terjadi yang lain, "Kamu adalah orang yang berzina
di daarul hdl (kawasan negeri Islam). fika tu- besoki' atau berkata, "Kamu adalah orang yang
duhan terjadi di daarul harb (kawasan negeri berzina besok di awal bulan beginii'kemudian
musuh) atau di daarul baghyi [kawasan yang datanglah waktu atau bulan yang dimaksud,
dikuasai oleh pemberontak), maka hukuman maka saat itu orang yang menuduh tersebut
hadd qadzf tidak dapat dilaksanakan kepada tidak dikenai hukuman hadd qadzf.3es
penuduh. Karena imam adalah yang menegak- Kesimpulan, al-Qurthubi mengatakan,
kan hukuman hadd, padahal menurut iumhur qadzf menurut para ulama harus memenuhi
ulama, imam tidak mempunyai kekuasaan dan sembilan syarat yaitu:
wewenang atas daarul harb atau daarul bagh- 1. Dua syarat untuk orang yang menuduh,
yi.3ea Ulama Syafi'iyah mengatakan, jika penu- yaitu berakal dan baligh, karena kedua kri-
duh adalah salah seorang pemberontak, maka teria ini adalah dasar adanya taklif, dan di-
ia tetap dikenai hukuman hadd qadzf. karenakan taklif menjadi gugur tanpa ada
kedua kriteria ini.
f. Syarat€yatat Qadzf ltu Sendlri
Kalimat qadzf harus berbentuk mutlak
2. Dua syarat untuk bentuk tuduhannya, ya-
itu tuduhan terhadap seseorang bahwa
tanpa disertai dengan suatu syarat dan tidak
ia telah melakukan persenggamaan yang
pula disandarkan kepada waktu yang akan da-
mengharuskan ia mendapatkan hukuman
tang. Oleh karena itu, jika kalimat qadzf digan-
haddyaitu zina dan liwaath, atau menafik-
tungkan kepada suatu syarat atau disandarkan
kan nasab seseorang dari ayahnya, bukan
kepada satu waktu tertentu, maka tidak ada
tuduhan telah melakukan bentuk-bentuk
hukuman hadd qadzf di dalamnya. Karena pe-
kemaksiatan yang lain.
nyebutan syarat atau waktu seperti itu mence-
gah terjadinya qadzf seketika itu, dan ketika
3. Lima syarat untuk orang yang dituduh
(maqdzuufl, yaitu berakal, baligh, Islam,
syarat atau waktu yang disebutkan itu muncul,

Al'Badaa'i', jttzT,hlm.42; Al-Muhadzdzab, juz2,hlm.272; Ad-Dardiir ma'a Ad-Dasuqi, jttz 4,h\m.327,331; Al-Mughni, juz 6, hlm.
2t9.
394
Al-Badaa'i', juz 7, hlm.45.
395
Al-Badaa'i', juz 7, hlm.45.
FIQLH ISLAM IILID 7 Baglan 5: FIQIH UMUM

merdeka dan menjaga diri dari faahisyah gantinya yaitu berupa hukuman juga merupa-
(kekejian, perzinaan) yang ia dituduh de- kan haknya sebagaimana qishas.3es
ngannya, baik apakah dia menjaga diri dari Implikasi perbedaan pendapat ini adalah,
selain kekejian yang dituduhkan kepada- berdasar pada pendapat pertama yaitu madz-
nya itu atau pun tidak. hab ulama Hanafiyah, tertuduh tidak mem-
punyai hak untuk menggugurkan hukuman
4. STFAT HUKUMAN HADD QADZF
hadd qadzf,tidak mempunyai hak untuk mem-
Para ulama berbeda pendapat seputar si-
berikan pengampunan kepada penuduh, tidak
fat hukumanhadd qadzf, apakah termasuk hak
berhak untuk melakukan shulh [perdamaian,
Allah ataukah hak hamba [hak Adami)?3e6 kompromi) atau menukarkannya dengan sua-
Ulama Hanafiyah mengatakan, di dalam tu harta (yakni, jika memang perkaranya telah
hukuman hadd qadzf terdapat dua hall yaitu dilaporkan kepada hakim. Adapun sebelum
hak hamba dan hak Allah. Hanya saja di dalam- perkaranya dilaporkan kepada hakim, maka
nya hak Allah adalah yang lebih dominan. Ka-
hukuman hadd qadzf bisa gugur dengan ada-
rena qadzf adalah satu tindakan pidana atau nya pengampunan), Hukuman hadd qadzf iuga
kriminal yang bersentuhan dengan kehormat- tidak bisa diwaris, akan tetapi hukuman hadd
an dan harga diri, dan dalam penegakan hu- qadzf akangugur dengan sendirinya jika pihak
kuman hadd qadzfterhadap penuduh bisa ter- tertuduh meninggal dunia. Karena warisan ha-
cipta kemaslahatan umum, yaitu menjaga ke- nya berlaku pada sesuatu milik orang yang di-
maslahatan-kemaslahatan para hamba, men- waris yang ditinggalkannya baik itu berupa
jaga kehormatan dan menolak keburukan dari
kepemilikan atau berupa hak. Hal ini berdasar
diri mereka.3eT
pada hadits,
Adapun ulama Syafi'iyah dan ulama Hana- /' o /'
!;
.zz, z)z ,, / /

bilah mengatakan, hukuman hodd qadzfadalah di * -14


t;> ri Vt us
murni hak Adami yaitu murni hak orang yang "Borrrgriopo suatu harta
dituduh. Karena qadzfadalah kejahatan terha- ^"ninggalkan
atau hah maka itu adalah untuk ahli waris'
dap kehormatan tertuduh. Karena kehormat- nyq.'499
annya adalah haknya, maka oleh karena itu,

yang dimaksud dengan hak hamba adalah jika hak tersebut digugurkan oleh orang yang memilikinya, maka gugurlah hak tersebut
pun
seperti utang dan harga suatu barang. Adapun yang dimaksud dengan hak Allah adalah hak yang tidak ada seorang hamba
yang mempunyai kewenangan untuk menggugurkannya. (Al-Furuuq,iuz 1, hlm. 141J'
Fath Al-Qadiir, juz 4, hlm. 194; Al-Badaa'i', juz 7, hlm. 56; Haasyiyah lbnu Abidin,irtz 4, hlm. 189; /l-Mabsuuth,inz 9, hlm' 113.
397
398
At-Muhadzdzab, iuz 2, hlm. 274 dan halaman setelahnya; / l-Miizaan, juz2,hlm. 160 dan halaman setelahnyal. Al-Mughnt, iuz 8,
hlm'
217, 279, 230, 233 dan 236.
HR. tiukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a dari Rasulullah saw, bahwasanya dalam salah satu khutbahnya beliau bersabda, ?a-
mngsiapa meninggalkan harta atau hak maka itu adalah untuk ahli warisnya. Dan barangsiapa meninggalkan al-kallu
(keluarga,
anik-anak dan istri yang masih membutuhkan naftah) atau meninggalkan utang, maka al'kallu dan utangnya itu adalah meniadi
tanggunganku." Dalam satu riwayat dengan menggunakan redaksi, "Barangsiapa meninggalkan harta, itu untuk ahli warisnya.
Dan
barang siapa meni ngg alkan al'kallu, itu meniadi tangg unganku."
Hadits yang serupa iuga diriwayatkan oleh ath-Thabrani dari Salman hanya saja ada tambahan redaksi, "Dan
juga meniadi tang-
gungan para pemimpin setelahku (yang diambilkan) dari baitul maal kaum Muslimin." Dalam sanadnya terdapat perawi bernama
Abdullah lbnu Sa'id al-Anshari, seorang perawi mafruuk. Hadits serupa iuga diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dari Abu Umamah
r.a,
Abu Dawud, an-Nasa'i, dan lbnu Majah meriwayatkan dari al-Miqdam lbnu Ma'di Kariba r'a, dia berkata, "Rasulullah bersabda,
,,Barangsiapa meninggalkan al-kallu, maka mereka menjadi nnggunganku, dan barangsiapa meningalkan harta, harta itu bagi ahli
warisnya. Dan aku adalah pewaris orang yang tidak mempunyai ahli waris, aku yang membayarkan diyat dan ursy yong meniadi
yang
kewajibannya dan aku mewarisinya. Khaal (paman dari jalur ibu) adalah pewaris orang yang tidak mempunyai ahli waris, ia
mem-bayarkan diyat dan ursy yang menjadi kewajibannya dan ia mewarisinya (hartanya)." (Lihat, Nashb /r'Raayah, iuz 4, hlm.
58;
At-Tatkhi ish Al H a biir, hlm. 251;
- N ail Al-Autha o r, 5, hlm. 2 3 8)
rsrAM lrrrD 7

Padahal hukuman hadd qadzf menurut menyedekahkan kehormatanku (maksudnya, ti-


ulama Hanafiyah bukan hak orang yang di- dak menuntut orang yang telah melanggar ke-
waris (orang yang dituduh). Karena yang le- hormatannya supaya dihukum)."' Menyedekah-
bih dominan di dalamnya adalah hakAllah, se- kan kehormatan tidak lain adalah dengan mem-
hingga ahli warisnya tidak dapat mewarisi hak berikan ampunan,
hadd qadzf tersebut. Di dalam hukuman hadd Adapun prinsip tadaakhul, menurut me-
qadzf berlaku prinsip tadaakhul, seperti qadzf reka tidak bisa berlaku dalam hukuman hadd
terhadap orang banyak, sehingga oleh karena qadzf, sehingga seandainya ada seseorang me-
itu hukuman hadd-nya hanya satu kali saja ke- lakukan qadzf terhadap sejumlah orang ma-
tika pelaku berulang kali melakukan qadzf se- sing-masing secara tersendiri, maka ia dikenai
bagaimana telah kami jelaskan di bagian ter- hukuman hadd qadzfsebanyak jumlah mereka.
dahulu. Hal ini sebagaimana yang telah kami jelaskan
fika orang yang dituduh meminta kepada penjabarannya di bagian terdahulu secara ter-
hakim supaya penuduh diminta bersumpah, perinci.
maka hakim tidak bisa mengabulkan tuntut- fika ada seseorang mengajukan gugatan
an dan permintaan si tertuduh tersebut, seba- bahwa si A misalnya telah meng-qadzf-nya,
gaimana yang berlaku dalam hukuman hadd maka si A dituntut untuk bersumpah, karena
zina. Yang sama dengan hukuman hadd qadzf hadd qadzf adalah hak Adami sama seperti
adalah hukuman hadd zina, hukuman hadd utang.
menenggak minuman keras dan hukuman hodd Adapun madzhab ulama Malikiyah, di da-
mencuri.'Sedangkan jika berdasar pada pen- lamnya ada perbedaan pendapat. Karena per-
dapat kedua yaitu madzhab ulama Syafi'iyah kataan Imam Malik berbeda-beda. Satu ketika
dan ulama Hanabilah, tertuduh boleh menggu- dia berpendapat sebagaimana pendapat Imam
gurkan hukuman hadd qadzf, membebaskan, Syafi'i yaitu bahwasanya hukuman hadd qadzf
memberikan pengampunan, melakukan shulh adalah hak Adami sehingga diperbolehkan si
serta mempertukarkannya, meskipun kasus- tertuduh memberikan pemaafan, dan ini ada-
nya telah dilaporkan kepada hakim. fuga, hak lah pendap atyang azhhar menurut Ibnu Rusyd.
penuntutan hukuman hadd qadzf dapat diwa- Sedangkan dalam kesempatan yang lain, Imam
ris, karena hukuman hadd qadzftermasuk hak Malik mengatakan, hukuman hadd qadzf me-
Adami. ngandung dua hak, yaitu hak Allah SWT dan
Adapun hadits yang akan kami sebutkan hak Adami. Hanya saja hak imam di dalamnya
yang diriwayatkan oleh Shafwan, maka hadits Iebih dominan jika kasusnya telah dilaporkan
tersebutadalah dalam masalah hukuman hadd kepadanya.
mencuri dan hukuman hadd mencuri adalah Oleh sebab itu, jika kasusnya telah sampai
hakAllah SWT. kepada seorang imam, maka pihak tertuduh
Dalil ulama Syafi'iyah dan ulama Hanabi- tidak mempunyai hak untuk memberikan pe-
lah adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnus maafan dan pengampunan, kecuali jika pihak
Sunni bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, tertuduh mempunyai niat untuk menutup-
'Apakah salah satu dari kalian tidak mampu nutupi dirinya, Hal ini sebagai bentuk me-
(melakukan) seperti yang telah (dilakukan) menangkan dan memprioritaskan hak waliyyul
Abu Dhamdham yang telah mengatakan, Aku amri ketika kasusnya telah sampai kepadanya.
BaElan 5: FlQlll UMUIII
ISLAivt IILID 7

Hal ini diqiyaskan kepada sebuah atsar atau wakilnya, karena kasus tersebuttelah ber-
yang menceritakan tentang kasus pencurian,aoo ubah menjadi hakAllah SWT.
yaitu Rasulullah saw. bersabda pada kejadian
pencurian sorban milik Shafwan, "Kenapa ti- 5, PEMBU'<TIAN DAN PENETAPAN KASIIS
dak tadi -kamu memaafkannya- sebelum kamu QADZF
membawanya kepadaku?" dan beliau pun ti- Bagi hakim, pembulrtian dan penetapan su-
dak memenuhi perkataan Shafwan, "Sesung- atu tindakan pidana dengan ancaman hukum-
guhnya yang saya kehendaki bukan seperti anhadd bisa dilakukan berdasarkan bayyinah
ini (pemotongan tangan si pencuri), Sorbanku [saksi) atau pengakuan, dengan ketentuan ter-
aku sedekahkan kepadanya."aol penuhinya sejumlah syarat-syarat tertentu. Di
Versi pendapat pertama adalah yang masy- antara syarat-syarat tersebut ada yang me-
hur dari Imam Malik dan yang rajih dalam nyangkut sarana pembuktian itu sendiri, yaitu
madzhabnya. Oleh karena itu, menurut Imam sarana pembuktian berupa bayyinah atau pe-
Malik, pihak yang dituduh boleh memberikan ngakuan. Dan sebagian yang lain merupakan
pengampunan kepada orang yang telah menu- syarat yang menjadi penentu boleh tidaknya
duhnya sebelum kasusnya sampai kepada imam hakim melakukan proses hukum pembuktian
atau wakilnya, atau meskipun setelah kasus- terhadap kasus yang ada dengan mengguna-
nya sampai kepada imam atau wakilnya tapi kan sarana-sarana pembuktian di atas, yaitu
pihak yang dituduh berniat ingin menutup- syarat adanya al-khushuumah,aoz yakni pela-
nutupi dan menyelamatkan dirinya, seperti ada poran perkara dan pengaiuan tuntutan.
kekhawatiran dalam dirinya bahwa jika tuduh- Al-khushuumah maknanya adalah menga-
an tersebut tetap dilaniutkan prosesnya, bisa jukan laporan perkara dan tuntutai. Khushuu-
jadi sang penuduh dapat mendatangkan bayyt mah tidak menjadi pra syarat dalam hukuman
nah (para saksi) bahwa dia benar-benar telah hqdd zina dan menenggak minuman keras.
melakukan perzinaan. Adapun jika iatidakber- Akan tetapi khushuumah menjadi pra syarat
niat dan menginginkan untuk menutupi diri- dalam hukuman hadd pencurian sebagaimana
nya, ia tidak boleh memberikan pengampunan yang akan saya jelaskan di bagian mendatang.
kepada orang yang telah menuduhnya setelah Khushuumah juga menjadi pra syarat dalam
kasus tuduhan tersebut sampai kepada imam penetapan hukuman hadd qadzf berdasarkan
kesaksian dan pengakuan.

Lihat, Bidaayah Al-Mujtahid,itilz 2, hlm. 433 dan halaman setelahnya;.41-Muntaqaa'alaa Al-Muwaththa',iuz 7, hlm' 148; Haasyiyah
Ad-Dasuqi,iuz 4, hlm. 331; Al-Furuufkarya Al-Qarafi, juz 1, hlm. L4l; At-Qawaaniin Al'Fiqhltyah, hlm. 358; Tahdziib Al-Furuuq,iuz
l,hlm. L57; Al-Furuuq, j:uz 1, hlm. 141 dan luz 4, hlm. 175.
401
HR. Ahmad, Malik dalam /l-Mu waththa', at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu Maiah dari Shafi,van Ibnu Umayyah r.a. Hadits
ini dimasukkan ke dalam kategori hadits shahih oleh Ibnul farud dan Al-Hakim. Riwayat AI -Muwaththa' tentang kisah ini adalah,

j\:rrd altr 'or1^; *Y i;t;, :;v'a;: ;ri i;r;, j;ii .t ::tt 1iu uit rfi 5. :'trt, ii # oA. p ; iyI ,U*i i i,rt; i,i
.;p.i:iii;\*W:'t;;iut'n";*i),i-,c.t;3tili)'ov;ttu;ik{n:'iieisl'i-;:, ltWl'.,);:
"Dikatakai kepada Shafwan lb'nu llmayyah, bahwa barangsiapa tidak berhiirah, mako dia akan binasa, Maka Shafwdn pun kemu-
dian berhijrah ke Madinah. Setelah sampai di Madinah, dia tidur di masjid dengan berbantalkan sorbannya. Lalu datanglah seorang
pencuri dan mengambil sorbannya itu. Namun Shafwan berhasil menangkop pencuri tersebut dan lantas menghadapkannya kepada
baginda Rasulullah. Latu Rasulullah saw memberikan perintah agar tangan si pencuri tersebut dipotong. Mendengar keputusan bag'
inia Rasulullah itu, Shafwan berkata, 'sesungguhnya bukan itu yang saya inginkan wahai Rasulullah. Sorbanku itu aku sedekahkan
kepadanya.' Mendengar itu, Rasulutlah bersabda, 'Kenapa tidak tadi -kamu memaafkannya- sebelum kamu membawanya mengha'
dap kepadaku?"'(Lihat, Tanwiir al-Hawaalik Syarh Muwaththa' Malik,iuz3,hlm.49; laami'al-llshuul,juz 4, hlm' 342; Maima'az'
Zawaa'id,iuz 6,h1m.276; Nashb ar-Raayah, juz 3, hlm. 368; SubulAs-Salaam,ittz 4, hlm. 25).
Al.Badaa'i',iuz 7, hlm.46 dan 52.
ISLAM IILID 7

Adapun menurut Imam Syafi'i, khushuu- tuduh melakukan zina (maqdzuufl adalah ti-
mah menjadi prasyarat dalam hukuman hadd dakmelakukan khushuumah. Karena jika mela-
qadzfkarena hukuman hadd qadzfadalah mur- kukan khushuumah, maka itu akan menyebab-
ni hak Adami. Oleh karena itu, di dalamnya di- kan tersiarnya tindak kekejian. Sehingga ia
syaratkan harus ada pelaporan perkara dan disunnahkan untuk tidak melakukannya. Begi-
pengaj uan tuntutan (khushuumah) sebagaima- tu juga, memaafkan dan tidak jadi melakukan
na syarat ini juga berlaku dalam kasus hak-hak khushuumah adalah lebih utama. Hal ini ber-
Adami yang lainnya. Hadd qadzf menjadi gu- dasar firman Allah SWT
gur jika pihak yang dituduh (maqdzuufl mem-
"Dan pemaafan kamu itu lebih dekat kepa-
berikan maaf dan ampunan. Hal ini berdasar-
da takwa. Dan janganlah kamu melupakan ke-
kan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnus Sunni
utamaan di antara kamu." (Al-Baqarah:237)
bahwasanya Rasulullah saw. bersabd a,'Ap akah
salah satu dari kalian tidak mampu (melakukan) Ketika kasusnya dilaporkan kepada hakim,
seperti yang telah (dilakukan) Abu Dhamdham dianjurkan bagi hakim supaya membujuk pi-
yang telah mengatakan, Aku menyedekahkan hak tertuduh agar tidak melakukan tuntutan
kehorm atanku. "' M enyedekahkan kehormatan dan gugatan.aoa
tidak lain adalah dengan memberikan ampun- Orang yang berhak melakukan khushuumah
an dan pemaafan. dan yang tidak
Adapun menurut ulama Hanafiyah, khu- Pihak yang d i-qadzf (maqdzuuf,pihak yang
shuumah menjadi prasyarat dalam hukuman dituduh melakukan zina) ada kalanya dia ma-
hadd qadzf, dikarenakan hukuman hadd qadzf sih hidup ketika terjadi qadzf dan ada kalanya
meski yang lebih dominan di dalamnya adalah dia sudah meninggal. fika saat itu dia masih
hak Allah, namun di dalamnya juga terdapat hidup, tidak ada seorang pun yang memiliki
hak seseorang (korban, pihak yang dituduh). hak melakukan khushuumah kecuali hanya di-
Karena ia mendapatkan manfaat dari hukum- rinya, tidak ada seorang pun yang memiliki
an hadd qadzfberupa kehormatannya terjaga. hak itu meskipun itu adalah anak atau orang
Sehingga di dalamnya disyaratkan harus ada tuanya sendiri, apakah saat itu dia sedang ada
pengajuan laporan dan tuntutan (khushuumah) di tempat ataupun sedang tidak ada. Karena
berdasarkan pertimbangan sisi ini, yaitu sisi jika dia masih hidup pada saat terjadi qadzf,
hak Adami yang ada di dalamnya. Karena hak dialah yang sejatinya menjadi tertuduh dan
pribadi seseorang tidak bisa tertetapkan kecu- yang menanggung aib dan malu sehingga dia
ali dengan adanya tuntutan dan gugatan yang sendirilah yang mempunyai hak khushuumah.
ia ajukan.ao3 Menurut Imam Abu Hanifah dan Muham-
Penulis akan membahas khushuumah dari mad, pihak yang dituduh boleh menunjuk se-
dua sisi, yaitu sisi hukum khushuumah dan sisi seorang sebagai wakilnya dalam melakukan
siapa yang berhak mengajukan khushuumah khushuumah, yaitu dengan menunjuk orang
dan siapa yang tidak berhak lain sebagai wakilnya untuk melakukan pem-
Hukum khushuumah atau pengaluan buktian berdasarkan bayyinah. Adapun menu-
dakwaan dan tuntutan rut Abu Yusuf adalah tidak boleh, karena da-
Yang lebih baik bagi seseorang yang di- lam hukuman hadd dan qishas menurutnya

403
Al - B a d a a' i', iuz 7, hlm. 52 ; Al - M u h a d z dza b, juz 2, hlm. 27 4
40+
Al- Badaa' i', ituz 7, hlm. 52
FIqLH ISLAM )ILID 7 BaElan 5: FIQIH UMUtll

tidak boleh ada pewakilan. Dalil dan argumen- tidak ada satu pun dari orang tua ke atas dan
tasinya adalah, sebagaimana pewakilan tidak anak ke bawah yang memiliki hak khushuumah
diperbolehkan dalam pengambilan hak pelak- di dalamnya. Karena hukuman hadd qadzf se'
sanaan hukuman hadd qadzf, maka begitu pula bagaimana kita ketahui bersama, bukanlah se-
pewakilan tidak diperbolehkan dalam pem- suatu yang dapat diwarisi.
buktian dan penetapan hukuman hadd qadzf, Begitu pula, hak khushuumah sama sekali
karena pembuktian dan penetapan adalah ak- tidak bisa dimiliki oleh saudara, paman dan
ses atau jalan yang ditempuh untuk mendapat- bibi si maqdzuufbaik paman dan bibi dari arah
kan hak pelaksanaan hukuman hadd qadzf. bapak maupun dari arah ibu. Karena meski
Sedangkan dalil dan argumentasi Imam mereka merasa tersakiti dan terganggu dengan
Abu Hanifah dan Muhammad adalah, ini harus adanya tuduhan zina tersebut yang diarahkan
dibedakan antara penetapan dan pembuktian kepada kerabat mereka itu, akan tetapi qadzf
dengan pengambilan hak pelaksanaan hukum- tersebut tidaklah menimpa mereka baik ben-
an. Yaitu tidak diperbolehkannya pewakilan tuk maupun substansinya, karena mereka bu-
dalam pengambilan pelaksanaan hukuman ka- kanlah bagian dari diri si maqdzuuf [sebagai-
rena adanya syubhat di dalamnya, sementara mana anak ke bawah) dan si maqdzuuf bukan
kesyubhatan tersebut tidak ditemukan dalam pula bagian dari diri mereka (sebagaimana
pembuktian dan penetapan.4os ayah ke atas).
Adapun jika pihak maqdzuuf adalah orang Adapun cucu dari anak perempuan, maka
yang sudah meninggal pada saat qadzf, maka ada perbedaan pendapat di dalamnya. Menu-
hak khushuumah ada di tangan orang tua ke rut Muhammad, mereka tidak berhak terha'
atas (kakek dan seterusnya) dan anak ke ba- dap hak khushuumah. Karena cucu dari anak
wah (cucu dan seterusnya). Karena esensi qadzf perempuan dinasabkan kepada ayahnya dan
yaitu menimpakan aib dan malu, juga menimpa tidak kepada kakeknya (ayah ibu mereka). Se-
orang tua dan anak orang yang dituduh. Karena hingga dengan menuduh kakeknya itu bukan
orang tua dan anak merupakan bagian dari diri berarti mereka para cucu dari anak perempu-
seseorang. Tuduhan terhadap seseorang juga an ini juga secara substansi ikut tertuduh.
berarti menuduh kepada orang-orang yang men- Adapun menurut Abu Hanifah dan Abu
jadi bagian dari dirinya [anak ke bawah) dan Yusuf, mereka berhak terhadap hak khushuu-
orang-orang yang dirinya bagian dari diri me- mah.Karena hubungan yang hakiki antara ter-
reka forang tua ke atas) sehingga qadzf dari tuduh dengan cucu-cucunya dari anak perem-
segi substansinya berarti juga menimpa mere- puannya masih tetap ada dengan perantara
ka para anggota keluarga tertuduh (orang tua ibu mereka. Sehingga secara substansi mereka
dan anak). Adapun orang yang sudah mening- ikut meniadi tertuduh.aoT
gal tidak terpengaruh oleh efek qadzf, karena Ditekankan di sini bahwa para kerabatter-
dia sudah tidak lagi merasa dipermalukan de- tuduh yang bisa mendapatkan hak khushuu'
ngan adanya qadzf tersebut.ao6 mah di atas posisi mereka adalah sama dan
fika ketika terjadinya qadzf, si maqdzuuf sederajat, dalam arti tidak ada yang lebih pri-
masih hidup kemudian meninggal dunia, maka oritas dan tidakharus diurutkan sesuai dengan

405 Al-Bodoo'il 6, hlm. 2L; Fath Al-Qadiir, jurz4,hlm.l97; Al'Mabsuuth,inzg, hlm. 113
iuz
406 Al-Bodoo'il 6, hlm. 21 dan juz 7, hlm. 55; Haasyiyah lbnu Abidin, jnz4, hlm. 187; Fath At'Qadiir,iuz 4, hlm. 195.
iuz
407 Al-Bodoo'ii juz 7, hlm. 55; Al-Mabsuuth, juz9,hlm.IL2
FrQLH rSLAM JtLrD 7

tingkat kedekatan hubungan kekerabatannya, tai dengan kehadiran maqdzuufdan kehadiran


sehingga kerabat yang Iebih dekat dan yang wali korban dalam pengambilan hak qishas.
lebih jauh di antara mereka posisinya adalah Karena pegambilan hak hukuman hadd keti-
sama dalam hal hak khushuumah. Karena hak ka tidak disertai dengan kehadiran orang yang
khushuumah ini tertetapkan untuk mereka se- mewakilkan, adalah pengambilan hak hukum-
jak awal, dalam artian bukan mereka dapatkan an hadd yang disertai adanya syubhat. Karena
melalui jalur pewarisan dari si mayat yang di- bisa jadi jika maqdzuulhadir di acara pelaksa-
tuduh. naan hukuman hadd qadzf tersebut, dia akan
Zufar mengatakan, dalam hal ini harus di- mengakui dan membenarkan apa yang ditu-
perhatikan urutan kedekatan kekerabatan. Ka- duhkan oleh penuduh kepadanya. Dan hukum-
rena aib dan malu yang ditanggung oleh kera- anhaddtidak boleh dilaksanakan ketika masih
bat yang lebih dekat adalah lebih besar diban- menyisakan syubhat.alo
ding yang ditanggung oleh kerabat yang lebih fika tertuduh telah datang, waliyyul amri
jauh.ao8 (pemimpin, pemerintah) atau wakilnya adalah
Ulama Malikiyah, ulama Syafi'iyah, dan ula- yang melaksanakah hukuman hadd qadzf, ka-
ma Hanabilah menetapkan,aoe bahwasanya hak rena eksekusi hukuman hadd qadzf menuntut
qadzf turun kepada ahli waris. |ika ahli waris suatu pengetahuan dan keahlian tertentu. Ada-
pihak yang dituduh ada dua orang, lalu salah pun qishas, yang melaksanakan eksekusi ada-
satu memberikan maaf dan pengampunan ke- lah wali darah (wali korban) atau orang yang
pada penuduh, maka yang lain berhak penuh ia tunjuk untuk mewakilinya karena ketidak-
atas hakhukuman hadd.Halini demi untuk me- mampuan sang wali dan rasa miris yang dira-
menuhi tujuan dari diberlakukannya hukuman sakannya, namun tetap harus di bawah penga-
hadd, yaitu memberikan efek jera. fika pihak wasan hakim.
tertuduh tidak mempunyai ahli waris, maka Apabila maqdzuuf (orang yang dituduh
hak hukuman hadd menjadi milik kaum Mus- melakukan zina) menuntut ditegakkannya hu-
Iimin dan yang mengambil hak hukuman hadd kuman haddterhadap penuduh, keduanya pun
itu adalah sultan. berperkara di depan hakim, dan hakim pun a-
khirnya memutuskan vonis hukuman haddke-
a. Pewakllan dalam Mengambl! Hak pada penuduh, kemudian maqdzuulmening-
Hukuman Hadd
gal dunia, atau ia meninggal dunia sebelum
Kita telah tahu perbedaan pendapat di ka-
melakukan penuntutan, atau ia meninggal du-
langan ulama Hanafiyah dalam hal pewakilan nia setelah dilaksanakannya sebagian hukum-
dalam pembuktian dan penetapan (i*baat) an hadd,maka batallah hukuman hadd itu. Mes-
hukuman hadd,lalu apakah pewakilan dalam ki hadd yang masih tersisa baru dilaksanakan
pengambilan hak hukuman hadd adalah sah?
itu baru satu kali cambukan, tetap hadd tidak
Ulama Hanafiyah bersepakat bahwa pe- dilanjutkan.
wakilan dalam mengambil hak hukuman hadd Tidak ada seorang pun yang berhak untuk
dan qishas adalah tidak sah. Oleh karena itu, melanjutkan penuntutan tersebut atau melan-
pengambilan hak hukuman hadd harus diser-

4oB
Al-Bodoo'ii juz 7, hlm. 55.
409 Tok^ilrh Al-Majmuu',inz8, hlm. 201; AI- Muhadzdzab, jtrzZ,hlm.275; Asy-Syarh Al-Kabiir,iuz 4,hlm. 331
470 Al-Bodro'il juz 7, hlm. 55
ISLAM IILID 7

jutkan untuk mengambil hak hukuman hadd kan kesaksian atas adanya tindak pidana qadzf
tersebut, dan ketika itu menurut ulama Hanafi- yang diperkarakan, maka kesaksian mereka itu
yah kesaksian penuduh tidak batal [jika suatu masih dapat diterima. Berbeda dengan kasus-
ketika ia menjadi seorang saksi dalam suatu kasus pidana dengan ancaman hukuman hadd
kasus, maka kesaksiannya itu tetap diterima). yang lain sebagaimana yang sudah kita keta-
Karena yang lebih dominan dalam hukuman hui bersama.
hadd qadzf adalah hak Allah SWT, sehingga ti- Alasan dibedakannya hukuman hadd qadzf
dak dapat diwariskan sebagaimana telah kita dengan yang lain dalam hal ini adalah, pe-
ketahui bersama.all nundaan dan keterlambatan dalam memberi-
Adapun Imam Syafi'i dan Imam Ahmad kan kesaksian dalam hukuman hadd qadzf ti-
mengatakan, para ahli waris menggantikan po- dak mengandung indikasi yang menunjukkan
sisi tertuduh dalam pembuktian dan penetap- adanya rasa benci dan persangkaan yang ti-
an serta pengambilan hak hukuman hadd qadzf. dak-tidak. Karena dalam kasus pidana qadzf
Karena hukuman hadd qadzfadalah murni hak disyaratkan harus ada pelaporan perkara
Adami, sehingga apa yang berhubungan de- dan pengajuan tuntutan, sehingga bisa saja
ngan hukuman hadd qadzf seperti hak khusuu- tertundanya kesaksian tersebut adalah di-
mah,melanjutkan proses khushuumah dan pe- karenakan pihak maqdzuuf terlambat dalam
ngambilan hak hukuman hadd adalah dapat mengajukan laporan perkara dan gugatan.ala
diwarisi.al2
c. Syarat€yarat Pengakuan Telah
Melakukan Qadzf
b. Syarat€yanl Bayyinah untuk Pembuk- Begitu juga syarat-syarat pengakuan telah
tian dan Penetapan Kasus Qadzf
melakukan qadzf adalah sama dengan syarat-
Syarat-syarat bayyinah (saksi) yang diaju-
syaratumum pengakuan dalam kasus-kasus pi-
kan oleh maqdzuuf dalam pembuktikan dan pe-
dana dengan hukuman haddyang lainnya, ya-
netapan ad anya qadzf,adalah sama dengan sya-
itu baligh dan dapat berbicara. Oleh karena itu,
rat-syarat umum bayyinah yang berlaku dalam pengakuan anak kecil dalam pidana dengan
semua kasus pidana dengan hukuman hadd
ancaman hukuman hadd adalahtidak dapat di-
sebagaimana yang telah dijelaskan di depan,
terima. Begitu juga dengan pengakuan orang
yaitu,laki-laki dan ashaalah [orisinil), Oleh ka- yang bisu, baik dengan melalui tulisan maupun
rena itu, kesaksian wanita, kesaksian atas ke-
isyarat, sebagaimana hal ini telah dijelaskan di
saksian dan surat hakim adalah tidak dapat
dalam pembahasan hadd zina.
diterima.al3
Menurut kesepakatan ulama, pengakuan
Dalam hukuman hadd qadzf tidak disya-
telah melakukan qadzf tidak disyaratkan harus
ratkan harus tidak taqaaadum [kadaluwarsa).
berbilang, akan tetapi satu kali sudah cukup.
|ika para saksi sangat terlambat dalam waktu Begitu juga, tidak disyaratkan harus belum ka-
yang cukup lama dalam memberikan kesaksi-
daluwarsa.als
an mereka, kemudian mereka pun memberi-

4rr Al-Bodoo'i',ivz7,hlm.55;FathAl-Qadiir,juz ,hlm.L97;Al-Mabsuuth,juzg,hlm. 114


412 Al-Muhodrdzab, juz7,hlm. 46
4L3 Al-Mobrrrth,
iuz 9,hlm. 111
414 Al-Bodor'i', juz z,hlm. 46
4rs Al-Bodoo'i', juz 7,hlm. 49-50
Baglan 5: FIQIH UMUM rstAM IrLID 7

d. Penetapan dan Pembuktlan Tlndak tidak dapat ditegakkan dan diputuskan dengan
Pldana Qadzf dengian Berdasarkan berdasarkan sesuatu yang statusnya menggan-
Pengetahuan Haklm tikan posisi sesuatu yang lain.al7
Ulama Hanafiyah bersepakat, tindak pi- Adapun Imam Malik dan Imam Syafi'i me-
dana qadzf dapat dibuktikan dan ditetapkan ngatakan bahwa qaadzif diminta untuk ber-
dengan berdasarkan pengetahuan hakim di sumpah. fika dia menolak untuk bersumpah,
masa dan tempat persidangan. Namun ulama sumpah tidak dikembalikan lagi kepada maq-
Hanafiyah berbeda pendapat mengenai pene- dzuuf (maksudnya, jika ternyata qaadzif tidak
tapan dan pembuktian tindak pidana qadzf de- bersedia untuk bersumpah, maka pihak maq-
ngan berdasarkan pengetahuan hakim di se- dzuuf tidakganti diminta untuk bersumpah).
Iain masa dan tempat persidangan.al6 Ulama Imam Ahmad mengatakan, "Pihak qaadzif
Hanafiyah generasi pertama mengatakan bo- diminta untuk bersumpah. Dan jika dia meno-
leh. Sedangkan ulama Hanafiyah generasi ter- lak untuk bersumpah, maka sumpah tidak di-
akhir mengatakan tidak boleh secara mutlak kembalikan kepada maqdzuuf. Dalam hal ini
dalam kasus-kasus yang dipersengketakan, de- hakim memutuskan bahwa qaadzif enggan un-
ngan alasan kondisi dunia peradilan sangat ko- tuk bersumpah, sehingga keputusannya adalgh
rup. sesuai dengan gugatan dan tuntutan pihak maq-

e. Penuduh Dlminta untuk Bersumpah dan dzuuf.arg


Slkap Nukuul (Sikap tldak Bersedla Alasan mendasar yang melatarbelakangi
Untuk Bersumpah pada Saat Diminta perbedaan pendapat antara ulama Hanafiyah
Bersumpah) dengan jumhur adalah, apakah hukuman hadd
f ika pihak
aqdzuuftidak mempunyai bay-
m qadzf adalah murni hakAdami sehingga di da-
yinah atas kasus pidana qadzfyangdiperkara- lamnya berlaku istihlaaf (pihakmaqdzuuf me-
kannya dan ia meminta kepada hakim agar pi- nuntut supaya pihak qaadzif bersumpah) se-
hak penuduh (qaadzif, pihak yang menuduh bagaimana yang berlaku dalam kasus hak-hak
maqdzuufl diminta bersumpah atas qadzfyang Adami yang lainnya, ataukah hukuman hadd
dilontarkannya, maka menurut ulama Hanafi- qadzf di dalamnya terdapat dua hak yaitu hak
yah hal itu tidak bisa dilakukan, yakni pihak Allah dan hak Adami namun hak Allah adalah
penuduh tidak bisa diminta untuk bersumpah. yang lebih dominan sehingga di dalamnya ti-
Karena maksud dari permintaan untuk ber- dak berlaku istihlaaf. Hal ini telah dijelaskan
sumpah supaya bisa diperoleh putusan hukum pada pembahasan tentang sifat hadd qadzf.
bahwa pihak yang bersangkutan telah meng-
ambil sikap nukuul ketika ia tidak bersedia 6. KEWENANCAN DAN KOMPETENSI
SEORANA HAKIM DALAM PENETAPAN
untuk bersumpah pada saat ia diminta untuk
DAN PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA
bersumpah. Sikap nukuul menempati posisi
QADZF
pengakuan (disamakan dengan pengakuan; da-
|ika gugatan kasus pidana qadzf dilapor-
lam arti dirinya berarti mengakui bahwa diri-
kan kepada hakim, adakalanya pihak qaadzif
nya tersebut memarig melakukan tindak pida-
mengingkari dan menyangkalnya, dan adaka-
na yang diperkarakan). Padahal hukuman hadd
lanya dia mengakuinya. |ika dia mengingkari

416 Al-Badoa'ii juz7,hlm.54;Al-Mabsuuth, juz 9, hlm. 108


417 At-Mobrruth karya As-sarkhasi, juz 9, hlm. 105; .4/-Ba daa'i', juz 7, hlm. 52
+rB Al-qororriin At-Fiqhiyyoh, hlm. 358
rSLAM IILID 7

dan menyangkal, pihak maqdzuuf meminta ke- da dengan penahanan, karena penahanan me-
pada hakim tangguhan waktu untuk menda- mang diberlakukan dan disyariatkan sebab ada-
tangkan bayyinah dan ia mengaku bahwa diri- nya suatu persangkaan dan tuduhan.
nya mempunyai bayyinah di tempat tersebut Kedua rekan Imam Abu Hanifah (Muham-
atas qadzf yang dilontarkan kepadanya itu, mad dan Abu Yusuf) dan ulama Syafi'iyah me-
hakim harus memberikan waktu tunda ke- ngatakan, hakim dapat meminta seorang pen-
pada pihak maqdzuuf sampai acara persidang- jamin yang menjamin diri pihak qaadzif sam'
an tersebut selesai (sampai hakim berdiri dari pai tiga hari agar pihak maqdzuuf dapat men'
tempat duduknya). Selama penundaan waktu datangkan bayyinah, dan tidak perlu menahan
tersebut, qaadzif harus ditahan.ale fika pihak qaadzif. Karena.seperti itu tidak sampai meru-
maqdzuuf dapat mendatangkan bayyinoh se- gikan pihak qaadzif, oleh karena itu, boleh me-
belum majelis persidangan itu selesai [sebe- minta seorang penjamin sebagaimana yang ber-
lum hakim berdiri dari tempat duduknya), laku dalam kasus harta benda. Jika penahanan
maka apa yang dimaksudkan dan diinginkan diperbolehkan dalam kasus pidana hadd,pen-
telah tercapai. Namun jika tidah pihak qaadzif jaminan tentunya akan lebih diperbolehkan
dibebaskan dari tahanan. lagi, karena arti peyakinan dan pemastian [ls-
Menurut Abu Hanifah, selama masa me- tiitsaaq) dalam penahanan adalah lebih besar
nunggu sampai berakhirnya persidangan itu, dibanding penjaminan. Sehingga ketika pena-
tidak boleh ada permintaan supaya qaadzif hanan diperbolehkan, maka penjaminan tentu
mengajukan seorang penjamin yang menjamin lebih diperbolehkan lagi.a2l
dirinya [akan tetapi, caranya adalah qaadzif Adapun batasan tiga hari adalahdikarena-
harus ditahan -baca dibuntuti dan diawasi kan tiga hari adalah waktu yang sebentar ber-
selama masa menunggu tersebut). Karena dasar pada firman Allah SWT
maksud dari penjaminan adalah menempat-
janganlah kamu mengganggunya de-
"Dan
kan penjamin pada posisi orang yang dijamin
ngan gangguan apa pun yang akan menyebab-
dalam memenuhi hukuman hadd.Padahal da-
kan kamu ditimpa adzab yang dekat. Mereka
lam hukuman hadd dan qishas hal itu tidak
membunuh unta itu, maka berkata Shaleh,'Ber-
dapat dilakukan. fuga, karena penjaminan ada-
sukarialah kamu sekalian di rumahmu selama
lah untuk tujuan istiitsaaq (peyakinan, pemas-
tiga hari, itu adalah ianii yang tidak dapat di-
tian) sedangkan hukumanhadd adalah berlan-
dustakan."' (Huud: 64'65)
daskan pada prinsip sebisa mungkin dihindari
dandigugurkan. Rasulullahsawbersabda,'Hin- |ika pihak maqdzuuf berkata,'Aku tidak
darkanlah penjatuhan huktman hadd dari kaum mempunyai bayyinahi' atau, " Bayyinah yang
Muslimin semampu kalian!'4zo Sehingga rstii- aku punyai hilang," atau, "Bayyinah yang aku
tsaaq dengan menggunakan penjaminan tidak punyai berada di luar daerahi'maka menurut
sesuai dengan karakter hukuman hadd.Berbe' kesepakatan para ulama, hakim harus mele-

Maksud ditahan di sini adalah terus dibuntuti dan diawasi, yakni dikatakan kepada pihak penggugat (yaitu maqdzuuf), "Terts
419

buntuti dan awasi dia selalu." Karena penahanan adalah sebuah sanksi hukum, dan keberadaan tuduhan semata tidak dapat me-
nyebabkan seseorang harus menerima sanksi hukum. (AI-Mabsuuth,iuz 9, hlm. 106)
Takhry hadits ini sudah disebutkan di depan dari Aisyah r.a. Hadits ini sanadnya dhaif. Dan yang lebih shahih adalah, hadits ini
adalah mauquufpada sekelompok sahabat seperti Umar Ibnul Khaththab r.a, Ali Ibnu Abi Thalib r.a, Abdullah Ibnu Mas'ud r.a,
Uqbah Ibnu Amir r.a dan Mu'adz r.a.
427 Al-Mobruuth, juz9,hlm. 105;.4I-8a daa'i',iuz7,hlm.53; Al-Muhadzdzab,iuzZ,hlm.273
ISIAlvt IITID 7

paskan pihak qaadzif dan tidak menahannya dan membuntuti qaadzif, dan dikatakan ke-
karena sudah tidak ada lagi persangkaan dan padanya, "Suruhlah seseorang untuk menemui
tuduhan.a22 saksi-saksimu dan datangkanlah mereka ke
sini." Menurut Abu Hanifah di sini tidak boleh
a. Slkap Haklm Terhadap Qaadzlf Selelah
mengambil seorang penjamin darinya. Karena
QadzfTetbukll
jika ada penangguhan lagi sampai akhir majelis
lika m o qdzuuf dapat mendatangkan b ayyt
persidangan berikutnya, itu dapat mencegah
nah [saksi) atas kebenaran tindak pidana qadzf
dari dilaksanakannya hukuman hadd setelah
terhadap dirinya, atau pihak qaadzifmengakui
kasusnya terbukti.
hal itu, maka yang harus dilakukan hakim ada-
Sementara itu, Muhammad dan Abu Yusuf
lah berkata kepada qaadzif, "Datangkan baltyi-
mengatakan, pihak qaadzif diberi tangguhan
nah atas kebenaran perkataanrnu."
waktu sampai dua atau tiga hari dengan me-
lika qaadzif dapat mendatangkan empat
minta seorang penjamin. Karena bisa jadi per-
orang saksi mata atas kejadian perzinaan yang
kataan qaadzif bahwa dia mempu nyai bayyinah
dimaksudkan, atau atas pengal<uan maqdzuuf
di kota tersebut adalah benar. Barangkali juga
di hadapan imam sebanyak empat kali bahwa
saat itu dia belum bisa mendatangkan baltyinah
dia memang telah melakukan perzinaan, maka
tersebut sehingga butuh kepada penundaan Iagi
qaadzifterbebas dari hukuman hadd qadzfdan
hingga persidangan berikutnya dengan memin-
dilaksanakanlah hukum an hadd zina terhadap
ta seorang penjamin agar haknya tidak hilang.
maqdzuuf. Karena telah terbukti kebenaran
a perkataan qaadzif.az3 Diriwayatkan dari Muhammad, bahwasa-
nya dia mengatakan, jika pihak qaadzif meng-
lika' q a a d z ifti dak dapat m endatangka n b ay -
g,
klaim bahwa dia mempunyai bayyinah di kota
,:,
yinah, maka dilaksanakanlah hukuman hadd
tersebut, namun ia tidak menemukan seseo-
qadzfterhadapnya. Hal ini berdasar pada fir-
rang yang dapat dimintainya tolong untuk me-
manAllah SWT
nemui para saksinya itu, maka hakim meme-
"Den orang-orang yang menuduh wanita- rintahkan beberapa petugas keamanan un-
wanita yang baik-baik.(berbuat zina) dan me- tuk menyertai qaadzrl tersebut untuk men-
reka tidak mendatangkan empat orang saksi, emui para saksinya.aza Tugasnya agar qaadzif
maka deralah mereka (yang menuduh itu) de- tersebut tidak sampai melarikan diri. fika
lapan puluh kali dera." (an-Nuur: 4) ternyata qaadzif tidak dapat mendatangkan
saksi-saksinya, dia berhak dikenai hukuman
lika qaadzifmeminta tangguhan waktu ke-
pada hakim dengan mengatakan, "Saksi-saksi- hadd qadzf.
ku sedang tidak ada di tempat atau berada di Ketika pihak qaadzif baru mendapat-
luar kotai' maka hakim tidak boleh memberi- kan sebagian hukuman hadd qadzf, kemudian
nya tangguhan waktu. para saksinya datang dan memberikan kes-
aksian atas kebenaran tuduhan pihak qaadzif,
fika dia mengatakan, "Saksi-saksiku di kota
inii'maka hakim boleh memberikan tangguhan maka bayyinah ini dapat diterima dan huku-
waktu sampai persidangan tersebut selesai, man hadd qadzf yang belum sempat dilak-
dan di sini maqdzuulharus selalu mengawasi sanakan menjadi batal, dan kesaksiannya ti-

a22
tbid
423
At-Badaa'il juz 7, hlm. 53
424 Syurathadalah sekelompok orang yang ditugaskan
untuk memantau keamanan wilayah. satuannya disebut Syurthi
rrQLH rsLAM ltLrD 7

dak batal (jika suatu ketika ia menjadi seorang kan satu tuduhan bohong dan aku tidak mem-
saksi dalam slratu kasus, maka kesaksiannya buat kebohongan atas istriku. Karena aku ada-
itu diterima), sehingga selanjutnya maqdzuuf lah orang yang mengatakan dengan jujur dan
dihukum hadd zina. benar bahwasanya dia telah melakukan zina|
fika pihak qaadzif telah selesai menerima sehingga boleh baginya untuk melakukan li-
keseluruhan hukuman hadd qadzf, kemudian 'aan,
para saksinya baru datang dan memberikan
kesaksian atas kebenaran apa yang dituduh-
c. Hal-Halyang Dapat Menggugurkan
Hukuman Hadd Qadzf
kannya, maka kesaksian para saksi ini dapat
Hukuman hadd qadzf bisa gugur karena
diterima. Adapun konsekuensi dari diterima-
salah satu dari tiga hal berikut:
nya kesaksian para saksi ini adalah, qaadzif
mendapatkan kembali sifat'adaalah-nya dan
1. Tuduhan perzinaan terhadap maqdzuuf
telah bisa dibuktikan dengan berdasarkan
diterimanya kesaksiannya (jika sewaktu-wak-
saksi atau pengakuan maqdzuufbahwa di-
tu ia menjadi saksi). Karena menjadi jelaslah
rinya memang telah berzina.
bahwa dia mendapatkan hukuman hadd qadzf
tersebut bukan karena hakikat qadzfyangdia 2. Pihak maqdzuuf memberikan maaf dan
lontarkan, karena sudah menjadi jelas bah- ampunan kepada pihak qaadzif menurut
wa tertuduh (maqdzuufl bukan lagi menjadi ulama Syafi'iyah. Karena menurut mereka,
hodd qadzfadalah termasuk hak Adami.
orang yangmuhshan. Karena salah satu syarat
ihshaan dalam kasus qadzf adalah 'ffih atau 3. Adanya li'aanyangterjadi di antara kedua
menjaga diri dari perbuatan zina. Sementara suami-istri, berdasar firman Allah SWT
telah terbukti berdasarkan kesaksian para sak- yang menuduh istrinya
"Dan orang-orang
si bahwa ia melakukan perbuatanzina, sehing-
(berzina), padahal mereka tidak ada mempu-
ga qaadzif tidak menjadi orang yang tertolak
nyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka
kesaksiannya.n's
kesaksian orang itu ialah empatkali bersumpah

b. Ll'aan Setelah Pembuktlan dan dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah
Penetapan Qadzf termasuk orang-orang yang benar," (an-Nuur:
Ulama Syafi'iyah mengatakan,az5 lika seo- 6)
rang wanita mengajukan gugatan bahwa sua-
minya telah melontarkan qadzf kepadanya, C. HUKUMAN HADDTINDAK PIDANA
PENCURIAN
sementara sang suami mengingkari dan me-
RANCANAAN PEMBAHASAN
nyangkalnya, lalu ada dua orang saksi yang
memberikan kesaksian bahwa sang suami me- Penjelasan seputar hukuman hadd pen-
mang telah melontarkan qadzfkepada istrinya, curian terdiri dari enam pembahasan seperti
maka sang suami boleh melakukan li'aan. Ka- berikut,
rena pengingkaran dan penyangkalannya itu ti- 1. Definisi pencurian, hukumnya dan status
dak mendustakan zina yang di-li'aan-kannya, hukuman hadd-nya.
karena ia mengatakan, "Yang aku ingkari dan 2. Syarat-syarat tindak kejahatan pencurian
sangkal adalah tindakan qadzf yaitu melaku- yang sudah bisa dikenai hukuman hadd.

a25 Lihat,Al-Badaa'i', juz7, hlm. 53 dan halaman setelahnya; Tabyiin Al-Haqao'iq,iuz3,hlm L99
426
Al-Mrhodrdzab, iuz 2, hlm. 27 6
FrqLH rsrAM lrl-tD 7

3. Pembuktian tindak kejahatan pencurian pencurian malam hari yang pelakunya tidak
serta pengajuan laporan perkara dan dak- terkena hukuman hadd potong tangan, karena
waan pencurian. banyak aksi pencurian diakhiri dengan perge-
4. Perkara-perkara yang bisa menggugurkan lutan dan pertengkaran antara si pencuri de-
hukuman hadd pencurian setelah hukum- ngan si korbari, karena waktu malam adalah
an itu statusnya sudah meniadi positif. waktu ketika seseorang kesulitan untuk se-
cepatnya mendapat pertolongan.
7. DEF/,N[S/ PENCURIAN, HUKUMNYA, DAN Lalu, apakah unsur diam-diam dan sembu-
SIFAT ATAU STATIISi HUKUMAN HADD.'YYA nyi-sembunyi di sini yang diperhitungan ada-
Ileflnlsi lah berdasarkan anggapan dan dugaan si pen-
Pencurian adalah mengambil harta orang curi bahwa si pemilik rumah tidak mengetahui
lain dari penyimpanannya yang semestinya se- kedatangan dan keberadaannya, ataukah ber-
cara diam-diam dan sembunyi-sembunyi, Di dasarkan anggapan salah satu dari keduanya
antara bentuk penggunaan kata ini adalah, lstl-
(si pencuri atau si tuan rumah) meskipun itu
raaqus sam'f [mencuri denga4, menyadap pem- adalah si tuan rumah sendiri? Hal ini terdapat
perbedaan pendapat di antara ulama Hanafi-
bicaraan) dan musaaraqotun nazhar [mencuri
pandang). yah. Implikasi perbedaan pendapat di sini ter-
lihat dalam kasus seandainya si pencuri men-
Unsur atau syarat sembunyi-sembunyi
duga bahwa si tuan rumah mengetahui keber-
t' yang diperhitungkan dan harus terpenuhi di
adaan aksinya, padalah si tuan rumah sebenar-
sini adalah, pada saat permulaan dan akhir
nya tidak mengetahuinya, sehingga unsur sem-
aksi pen[ambilan barang yang dicuri jika pen-
bunyi-sembunyi di sini adalah menurut ang-
curian itu dilakukan pada saat-saat siang hari
gapan dan dalih situan rumah, bukan menurut
hingga waktu Isya. fadi, aksi pencurian yang
dugaan si pencuri.
dilakukan antara siang hari hingga waktu isya
yang mengharuskan hukuman hadd potong Dalam kasus seperti ini, az-Zaila'i berpen-
tangan adalah, pencurian itu dilakukan secara dapat, si pencuri tidak dipotong tangannya, ka-
sembunyi-sembunyi sejak awal hingga akhir rena syarat pencurian yakni unsur sembunyi-
aksi. Namun, jika pencurian itu dilakukan sembunyinya adalah menurut anggapan dan
pada malam hari [setelah waktu Isya), maka dugaan si pencuri, sementara dalam kasus ter-
unsur sembunyi-sembunyi cukup pada saat sebut, si pencuri mengira kalau si tuan rumah
permulaan aksi pengambilan saja, sehingga mengetahui keberadaan aksinya. Sementara
seandainya si pencuri masuk ke suatu rumah
itu, dalam kitab, al-Khalaashah, kitab al-Mu-
pada malam hari secara sembunyi-sembunyi, hiith, dan kitab, adz-Dzakhiirah disebutkan
kemudian ia melakukan aksi pengambilan ba- bahwa si pencuri dipotong tangannya, karena
rang secara terang-terangan meskipun setelah unsur sembunyi-sembunyi dalam tindakan
pencurian cukup menurut anggapan salah sa-
terlebih dahulu bertengkar dengan si tuan ru-
mah, maka ia tetap dihukum potongan tangan tunya.
berdasarkan prinsip al-istihsaan. Adapun jika si pencuri mengira bahwa si
Sebab seandainya di sini unsur sembunyi-
pemilik barang tidak mengetahui keberadaan-
nya, padahal sebenarnya si pemilik barang itu
sembunyi juga diperhitungkan dan disyaratkan
harus hingga akhir aksi pencurian dan peng- mengetahuinya, maka si pencuri dipotong ta-
ambilan harta, tentunya banyak sekali kasus ngannya, karena mencukupkan pada dugaan
ISLAM IILID 7

si pencuri bahwa si pemilik tidak mengetahui orang yang mengambil harta orang lain secara
keberadaan aksinya. Begitu iuga jika kedua- tidak benar dan tidak terlihat kalau sebenar-
duanya sama-sama tidak mengetahui. fika ke- nya ia mengambil hartanya serta berpura-pura
dua-duanya sama-sama mengetahui terjadinya juiur kepada pemiliknya.
pengambilan, dalam arti si pencuri tahu bahwa Al-muntuhib adalah al-mughiir (orang yang
si pemilik barang mengetahui aksinya dan si menyerang), diambil dari asal kata "an-nuhbah"
pemilik barang memang mengetahui adanya yang berarti menyerang dan merampas [men-
aksi si pelaku itu, maka di sini tidak ada po- jarah). Yang dimaksudkan di sini adalah, orang
tong tangan.a2T yang merampas harta orang lain dengan cara
Ulama sepakat, tidak ada hukuman /radd paksa dan sewenang-wenang.a3o
pada kasus kejahatan perampasan, mengkhia- Pendapat ulama Hanabilah menyatakan,
nati amanah, penjambretan, penjarahan, dan seseorang yang meminjam sesuatu dari orang
penyerobotan. Hal ini berdasarkan hadits, lain, lalu ia mengingkari dan menyangkal jika
dirinya pernah meminjam sesuatu itu darinya
iE
\_ ,tJ..J'lr y, rldt ,b e dan nilainya mencapai batas nishab hukuman
"..
"Tidak ada hukuman potong tangan bagi hadd potong tangan, maka ia dijatuhi hukum-
kh i a n a t (ko ru p to r) d an al - m ukhta li s (pen-
p e ng an potong tangan. Namun hukuman potong
jambret).'428 tangan tidak dijatuhkan kepada orang yang
mengingkari dan menyangkal barang titipan
U'*;at 'b A [menyangkal dan mengingkari jika dirinya per-
nah dititipi sesuatu). Artinya, menurut mereka
"Tidak ada hukuman potong tangan bagi
al - mu ntah ib (p e nj a r a h ).'aze orang yang mengkhianati barang titipan tidak
dikenai hukum potong tangan. Sedangkan me-
Al-ikhtilaas (penjambretan) yakni menca-
nurut jumhur ulama, hukum potong tangan
ri kelengahan si pemilik harta,lalu dengan se-
tidak dijatuhkan kepada orang yang menging-
cepat kilat menyambar hartanya dan langsung
kari barang pinjaman dan tidak pula orang
lari.
yang mengingkari barang titipan.
Al-khaa'in (pengkhianat, koruptor) yakni
Perbedaan antara pencuri yang dijatuhi
orang yang menyembunyikan sesuatu dalam
hukum potong tangan dengan penjambret, pen-
dirinya yang tidak sesuai dengan apa yang ia jarah, dan penyerobot yang tidak dijatuhi hu-
tampakkan. Yang dimaksudkan di sini adalah,
kum potong tangan adalah seperti berikut:a31
427
Lihat,Ad-Durrul Mukhtaar wa Raddul Muhtaaniuz3,hlm.2l2; Al-'lnaayah wa Fathul Qadiir; juz 4, hlm. Zt9;Tabyiinul Haqaa'iq, juz
3,hlm.212.
428
Ini adalah sebuah hadits kuat yang diriwayatkan oleh Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah. Hadits ini dima-
sukkan ke dalam kategori hadits shahih oleh at-Tirmidzi dan Ibnu Hibban. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Hakim dan al-Baihaqi
dari fabir lbnu Abdillah r.a dengan redaksi, "Tidak ada hukuman potong tangan bagi pengkhianat (koruptor), penjarah dan
penjambret." Dalam sebuah redaksi disebutkan, "Tidak ada hukuman potong tangan bagi penjambret dan pengkhianat (korup-
tor)." Dalam riwayat Abu Dawud disebutkan dengan redaksi, "Tidak ada hukuman potong tangan bagi penjarah. Barangsiapa
yang melakukan peniarahan secara terang-terangan, moka ia bukan termasuk golongan kamr'." Hadits ini juga diriwayatkan
oleh ath-Thabrani dalam Al'Mu'jamul Awsath" dari Anas Ibnu malik r.a dengan redaksi, "Tidak ada hukuman potong tangan
bagi peniarah, penjambret dan pengkhianat (korupnr)." Lihat,Jaami' Al-Ilshuul, juz 4, hlm. 321; Nashbur Raayah,
iuz 3, hlm. 363;
At-Talkhiishul Habiir hlm. 356, Nailul Awthaar, iuz7, hlm. 130, .Subulus Salaam,juz 4, hlm. 33.
429
Ini adalah riwayat Abu Dawud dari labir r.a, seperti yang telah dijelaskan dalam catatan hadits di atas.
430
Al'Mabsuuth, juz 9, hlm. L33; Al-Badaa'ii iuzT hlm.65; Fathul Qadii4 juz 4 hlm. 233; Haasyiyah lbni Abidin,juz 3 hlm. 208; Haasy-
iyah Ad-Dasuqi, juz 4 hlm. 355; Al-Muhadzdzab, iuz 2, hlm.289; Al-Miizaan, juz 2 hlm. L72; At-Mughnii, juz B, hlm. 227; Mughnit
Muhtaaj' iuz 4 hlm. L7L; Al-Qawaaniin Al-Fiqhgryah, hlm. 360; Ghaayatul Muntahaa, iuz 3 hlm. 336.
431
A'laamul Muwaqqi'iin: 2 /61dan halaman berikutnya.
rsLAM IITID 7

Pencuri tidak mungkin untuk dihindari, yak untuk tidak dijatuhi hukum potong tangan
karena ia akan melakukan cara apa saja un- jika dibandingkan dengan pelaku penjarahan.
tuk bisa masuk dan mencuri, seperti membo- fadi, jika pelaku penjarahan saia tidak dijatuhi
bol rumah, merusak tempat penyimpanan, hukum potong tangan, secara prioritas hukum
merusak gembok, dan sebagainya. Pemilik ba- potong tangan juga tidak diterapkan terhadap
rang tidak bisa menjaga dan melakukan ke' pelaku penyerobotan. Apabila ketiga pelaku ke-
waspadaan lebih dari yang telah ia lakukan. iahatan tersebut (peniambret, peniarah, dan
Seandainya tidak diberlakukan potong tangan, penyerobot) tidak dijatuhi hukum potong ta-
tentunya akan banyak sekali pencurian, se- ngan, kejahatan mereka bisa dicegah dengan
hingga menimbulkan dampak kemudharatan menjatuhi mereka hukuman pukul, diberi pe-
dan bencana yang luar biasa gara-gara ulah lajaran dan dipenjara dalam waktu lama, serta
para pencuri. Hal ini berbeda dengan pelaku hukuman dalam bentuk denda harta.
penjarahan, penjambretan, dan pencopetan.
a. Hukum Pencurlan
Karena pelaku penjarahan melakukan aksinya
Sumber pokok yang meniadi landasan
secara terang-terangan di depan mata banyak
pensyariatan hukuman hadd pencurian adalah
orang, sehingga memungkinkan bagi mereka
ayat,
untuk menangkapnya dan menyelamatkan hak
korbannya, atau memberikan kesaksian di ha- "Laki-laki yang mencuri dan perempuan
dapan hakim. yqng mencuri, potonglah tangan keduanya (se-
Adapun penjambret, ia melakukan aksi- bagai) pembalasan bagi apa yang mereka ker-
nya dengan memanfaatkan kelengahan si kor- jakan dan sebagai siksaan dari Allah. Allah Ma-
ban dan kelengahan orang lain, sehingga hal haperkasa lagi Mahabiiaksana." (al-Maa'idah:
itu tidak lepas dari adanya unsur keteledoran 38.)
yang menjadikan si penjambret bisa melaku- Rasulullah saw. bersabda,
kan aksinya. fika tidak, maka dengan adanya
kewaspadaan dan kehati-hatian yang maksi-
mal, maka tidak mungkin akan terjadi penjam-
or, sytls C\ 5r$ uit c.tsi *t
,3,,bt
V. ;t; 6y, i;; e/t tr
bretan. Dapat dikatakan bahwa penjambret ti-
dak sama seperti pencuri, akan tetapi ia lebih
mirip dengan pengkhianat (koruptor). Di sam-
ping itu juga, penjambret biasanya mengambil "At
y rlvi :i.rj) €) .i'A;
"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya
harta yang tidak dalam penyimpanan dan pen-
orang-orang sebelum kalian meniadi binasa ada-
jagaan yang semestinya, karena si penjambret
Iah disebabkan apabila ada seorang yang me-
mengambil kesempatan dari kelengahan dan
miliki kedudukan di antara mereka mencuri,
menjambret harta korban saat korban membi-
maka mereka membiarkannya saia dan tidak
arkan harta itu. Bentukkejahatan seperti ini bi-
menindaknya. Namun apabila ada orang yang
asanya mungkin untuk dihindari dan diwaspa-
lemah di antara mereka yang mencuri, maka
dai. Penjambret posisinya bisa dikatakan sama
mereka memotong tangannya-dalam sebuah
seperti penjarah.
riwayat disebutkan dengan redaksi- maka me'
Adapun pelaku penyerobotan, masalahnya
sudah jelas dan tentunya secara nalar lebih la-
_....-

ISr.MIrtrD7 Baglan 5: FIQIH UMUII

reka menegakkan hukuman hadd potongan ta- maka si korban pencuriantidakboleh lagi men-
ngan terhadapnya.'43z denda si pencuri tersebut. Karena Syaari' [Allah
Apabila suatu kasus kejahatan pencurian SWT atau Rasulullah sawltidak menyinggung-
terbukti kebenarannya, maka yang sebenarnya nyinggung masalah hukuman denda. Oleh ka-
harus dilakukan adalah menjatuhkan hukum rena itu, jika sudah dijatuhi hukum potong ta-
pot0ngtangan terhadap pelakunya, karena pen- ngan, maka tidak ada lagi suatu hukuman yang
curian adalah sebuah keiahatan. Apabila tidak lain, Allah SWT berfirman,
sampai ada keharusan menjatuhinya hukum
"Laktlaki yang mencuri dan perempuan
potong tangan, maka hukuman yang dijatuh-
yang mencuri, potonglah tangan keduanya (se-
kan kepadanya adalah denda ganti rugi.
bagai) pembalasan bagi apa yang mereka ker-
Selanjutnya, para ulama berbeda pendapat,
j akani' (Al-Maa'idah: 3 B)
apakah hukuman denda ganti rugi dan hukum
potong tangan kedua-duanya bisa dijatuhkan Dalam ayat ini, Allah SWT menjadikan po-
tong tangan sebagai keseluruhan hukuman, se-
sekaligus kepada pelaku?
hingga jika seandainya kita juga mengharuskan
Tidak ada perbedaan di antara ulama, apa-
hukuman denda, maka tentunya hal itu berarti
bila pelaku pencurian telah dijatuhi hukum po-
bahwa potong tangan hanyalah sebagian dari
tong tangan, sementara barang curiannya ma-
hukuman, dan itu berarti menasakh nash Al-
sih ada, maka barang itu dikembalikan kepa-
da pemiliknya, karena barang itu tetap seba- Qur'an.a33 Rasulullah saw. bersabda,

gai hak miliknya. Apabila barangnya ternyata


sudah hilang atau rusak, para ulama berbeda
x 'a-Stt
ettt
pendapat seputar apakah si pencuri itu juga 'Apabilo seorang pencuri telah dihukum
didenda ataukah tidak? potong tqngan, maka tidak ada lagi denda atas
Ulama Hanafiyah berpendapat, apabila ba- dirinya.'a3a
rang yang dicuri telah hilang si pencuri tidak Sementara itu, ulama Malikiyah berpen-
bisa dijatuhi hukuman denda dan hukuman po- dapat, apabila si pencuri adalah orang yang
tong tangan sekaligus. Oleh karena itu, apabila mampu ketika menjalani hukum potong ta-
si korban pencurian memilih untuk menden- ngan, maka ia dijatuhi hukum potong tangan
da si pencuri, maka si pencuri tidak dipotong sekaligus dikenai denda, sebagai bentuk pem-
tangannya, yakni jika memang perkaranya be- beratan atas dirinya. Namun jika ia adalah
lum diajukan kepada hakim. Apabila si korban orang yang tidak mampu, maka ia tidak dike-
pencurian memilih supaya si pencuri dipotong nai tuntutan untuk mengganti nilai barang
tangannya dan hukuman itu pun dilaksanakan, yang dicuri, sehingga ia tidak dikenai denda

HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, Abu Dawud, dan an-Nasa'i dari Aisyah r.a. Hadits ini juga diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam
kitab Al-Mu'iamul Awsath, dari Ummu Salamah r.a dengan sanad yang terdiri dari para pe rawi tsiqah. Lihat,
Jaami'ul llshuul, iuz 4,
hlm. 314; Majma'uz Zawaa'id, ittz 6, hlm. 259; Naitul Awthaarjuz 7, hlm. L3L, L36
Al-Mabsuuth, juz 9, hlm. 156; Al-Badaa'ii iuzT hlm.84; Fathut Qadiir juz 4 hlm. 26l; Majma'Adh-Dhamaanaat, hlm. 203; Tabyiinul
Haqaa'iq, iuz 3 hlm. 231.
Az-Zaila'i memberikan catatan tentang hadits, "Tidak ada denda atas seorang pencuri setelah tangannya dipotong," bahwa hadits ini
dengan redaki seperti ini adalah hadits gharir'b, begitu juga hadits dengan redaksi seperti di atas. Hadits senada
iuga diriwayatkan
oleh an-Nasa'i dalam Sunan-nya dari Abdurrahman Ibnu Auf r.a, bahwasannya Rasulullah saw. bersabd a, "seorang pencuri tidak
dikenai denda jika ia telah menjalani hukuman hadd." An-Nasa'i mengatakan, bahwa ini adalah hadits mursal dan tidak fsaabif
[tidak kuat). Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Baihaqi dan ia menyebutkan bentuk illat (cacat) lain yang terdapat pada hadits
ini. Hadits ini diriwayatkan oleh ad-Daraquthni dalam Sunon-nya dengan redaksi, "Tidak ada denda atas seorang pencuri setelah
tangonnya dipotong." Lihat, Jaami'ul Ushuul, iuz 4,h1m.327; Nashbur Raayah, luz 3, hlm. 375; Subulus Salaam,
itz 4,h1m.24.
ISLAM IILID 7

akan tetapi ia hanya dijatuhi hukuman potong tusnya berubah menjadi hak milik orang
tangan saja, sebagai bentuk peringanan bagi yang didenda, dan status ini berlaku surut ke
dirinya, karena ia memiliki dalih untuk dimak- belakang yaitu semeniak si terdenda melaku-
lumi dikarenakan kondisinya yang miskin dan kan suatu hal yang menyebabkan dirinya ha-
butuh.a3s rus menanggung denda tersebut (seperti si A
Di pihak lain, ulama Syafi'iyah dan ulama merusakkan suatu barang milik si B, lalu si A
Hanabilah berpendapat, seorang pencuri di- di denda untuk mengganti barang itu, maka
jatuhi hukum potong tangan sekaligus denda, dengan adanya denda itu, maka barang itu sta-
sehingga apabila barangnya masih ada, maka tusnya berubah menjadi hak milik si A dan sta-
dikembalikan kepada pemiliknya. Apabila ba- tus ini berlaku surut ke belakang semenjak si
rangnya telah binasa, maka harus mengemba- A merusakkan barang tersebut).
likan gantinya, Oleh karena itu, apabila barang Menurut ulama Hanafiyah, hukum po-
yang dicuri binasa di tangan si pencuri, ia ha- tong tangan dan denda ganti rugi tidak bisa
rus menggantinya, jika barang itu termasuk dijatuhkan kedua-duanya. Sebab, seandainya
kategori barang mitsli, ia harus mengganti de- si pencuri juga didenda, itu berarti barang
ngan barang yang serupa. Apabila barang itu yang dicurinya berubah status menjadi milik-
termasuk kategori barang qiimiy, maka ia nya dan status ini berlaku surut ke belakang
mengganti nilainya, baik apakah si pencuri itu semenjak ia mengambil dan mencuri barang
orang mampu maupun orang miskin, apakah tersebut, sehingga jika begitu, berarti ia dihu-
ia dipotong tangannya maupun tidak. Karena kum potong tangan karena mengambil barang
potong tangan tidak menghalangi keharusan miliknya sendiri, dan itu tentunya tidak boleh.
untuk menyerahkan denda ganti rugi, karena Sementara itu,lmam Syafi'i dan yang lain-
sebab dan motif masing-masing hukuman itu nya mengatakan, barang-barang yang diberla-
(potong tangan dan denda) adalah berbeda. kukan denda ganti rugi terhadapnya, maka ba-
Keharusan hukuman denda ganti rugi adalah rang itu statusnya tidak bisa berubah menjadi
demi hak Adami, dan keharusan hukum po- hak milik orang yang didenda, sehingga hukum-
tong tangan adalah demi hak Allah SWT, se- an potong tangan dan denda bisa dijatuhkan
hingga masing-masing dari keduanya tidak sa- kedua-duanya karena motif masing-masing hu-
ling menghalangi, sama seperti diyat dan ka- kuman itu berbeda dan penanggungan denda
farat, atau hukuman dan denda ganti rugi nilai itu tidak disandarkan ke waktu pengambilan
dalam kasus membunuh binatang buruan ta- dan pencurian.a37
nah haram milik seseorang.a35 Pendapatyangraajih dan jelas adalah pen-
f ika diperhatikan, maka sumber
perbedaan dapat ulama Syafi'iyah dan ulama Hanabilah,
pendapat antara ulama Hanafiyah dengan ula- dikarenakan sebab dan motif masing-masing
ma selain mereka adalah kaidah kepemilikan dari hukuman potong tangan dan hukuman
terhadap barang yang diberlakukan denda denda itu adalah berbeda, juga karena hadits
ganti rugi terhadapnya. Menurut ulama Hana- yang dijadikan sebagai sandaran ulama Hana-
fiyah, barang-barang yang diberlakukan denda fiyyah adalah hadits dha'if.
ganti rugi terhadapnya, maka barang itu sta-

435 Bidaayatul Mujtahid,juz 2, hlm. 442; Haasyiyah Ad-Dasuqi, hlm. 346 dan berikutnya; Al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah, hlm. 360.
436
Al-Mrhodrdrab,juz2,hlm.284;Al-Mughnii,iuz8,hlm.270; GhaayatulMuntahaa,iuz3,hlm.344
437 Tokhriil At-Furuu' ala Al-Ilshuull<arya Az-Zanjani, hlm. 107
ISLAM 7
'ILID
Berulangulangnya tlndakan pencurlan yang ibnu Abi Thalib r.a. pun hanya menghukumnya
dllakukan dengan dipukul dengan sepotong kayu dan
Ulama sepakat, dalam kasus pencurian memenjarakannya.a3E Hal senada juga diriwa-
pertama, si pelaku dipotong tangan kanannya. yatkan dari Umar ibnul Khaththab r.a.,a3e Ini
Apabila ia mencuri lagi, maka yang dipotong adalah bentuk al-lstihsaan.
adalah kaki kirinya. Selanjutnya, para ulama Sementara itu, ulama Malikiyah dan ulama
berbeda pendapat seputar pemotongan tangan Syafi'iyah berpendapat, apabila si pencuri itu
kirinya jika ia melakukan pencurian untuk ke- melakukan pencurian untuk ketiga kalinya,
tiga kalinya, dan pemotongan kaki kanannya maka tangan kirinya yang dipotong. Kemudian
ketika ia melakukan pencurian untuk yang ke- apabila ia melakukan pencurian lagi untuk
empat kalinya. yang keempat kalinya, maka kaki kanannya
Ulama Hanafiyah dan ulama Hanabilah yang dipotong. Kemudian jika melakukan pen-
berpendapat, setelah tangan kanan dan kaki curian lagi, maka dijatuhi hukuman ta'zir.aa0
kirinya dipotong jika si pencuri melakukan pen- Karena perbuatannya itu adalah sebuah ke-
curian lagi, maka ia tidak dijatuhi hukuman maksiatan yang tidak ada hukuman hadd
potong lagi, akan tetapi ia hanya didenda, di- lagi maupun kafarat di dalamnya, maka ia
jatuhi hukuman ta'zir dan dipenjara hingga ia dihukum ta'zir. Dalil yang dijadikan landasan
bertobat. Hal ini berdasarkan apa yang diri- untuk memotong tangan dan kaki yang lain ke-
wayatkan dari Ali ibnu Abi Thalib r.a., bahwa tika melakukan pencurian yang ketiga dan ke-
ada seorang pencuri dihadapkan kepadanya, empat kalinya adalah, hadits yang diriwayat-
lalu ia pun memotong tangannya. Kemudian si kan oleh Abu Hurairah r.a., bahwasanya Rasu-
pencuri itu melakukan pencurian lagi,lalu di- lullah saw. bersabda terkait pencuri,
hadapkan lagi kepadanya, lalu ia pun memo- ,io ,,ti2,: '--. o., '-.
,!.t..,ori2,:
,t; iu a;
o

tong kakinya. Kemudian untuk ketiga kalinya, d*, t'ribsb oL ';: ;* t";.t
o\
si pencuri itu dihadapkan lagi kepadanya da- ,or,i2,: '-,, :, ,!, r,. ,ot,'2,: '.,. :, "i
lam kasus pencurian juga,lalu ia pun berkata,
tt )aev Of OL f o+ tlrJeev Of OL f
'Aku tidak akan menjatuhi hukum potong lagi 'fi..,
terhadapnya. Karena jika aku memotong ta-
ngan yang satunya lagi, maka dengan apa ia 'Apabila ia mencuri, potonglah tangannya,
akan makan dan dengan apa ia akan memba- Kemudian apabila ia mencuri lagi, potonglah
suh dan mengusap. fika aku potong kaki yang kakinya. Kemudian apabila ia mencuri lagi, po-
satunya lagi, maka dengan apa ia akan berja- tonglah tangannya. Kemudian apabila ia men-
lan. Sungguh, aku malu kepada Allah." Lalu Ali curi lagi, potonglah kakinya.'aal

Diriwayatkan oleh Muhammad lbnul Hasan dalam kitab /l-Aatsoar dari Ali lbnu Abi Thalib r.a. Ad-Daraquthni meriwayatkannya
melalui jalur Muhammad Ibnul Hasan dengan sanad dan redaksi miliknya. ]uga diriwayatkan oleh Abdurrazzaqdalam Al-Mushan-
nal Redaksi yang disebutkan di atas adalah redaksi riwayat al-Baihaqi dari Ali lbnu Abi Thalib r.a. Lihat, Nashbur Raayah, iu.z 3,
hlm.374
439
Al-Badaa'iiitz 7, hlm. 86; Fathul Qadiir iuz 4, hlm. 248 Al-Mughnii, iuz 8, hlm. 264; Ghaayatul Muntahaa, juz 3, hlm. 343
440 juz2,hlm.443; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 178; Al-Muhadzdzab, iuz2,
Asy-Syarhul Kabiin iuz 4, hlm. 332; Bidaayatul Mujnhid,
hlm. 283 ; Al-Qawaaniin Al- Fiqhiyyah, hlm. 360
44L
HR. Ad-Daraquthni dalam Sunan-nya dari Abu Hurairah r.a. Di dalam sanadnya terdapat seorang perawi bernama al-Waqidi, ia
adalah seorang perawi fiihi maqaal (ada catatan tentang dirinya). Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam Syafi'i dari sebagian
sahabatnya dari Abu Hurairah r.a dalam bentuk riwayat marfuu'. Ath:lhabrani dan ad-Daraquthni juga meriwayatkan hadits yang
terkait dengan tema yang sama dari Ishmah Ibnu Malik dengan sanad dhaif. Lihat, Nashbur Raayah, Juz 3, hlm. 368, Atlalkhiishul
Habiinhlm.357.

L
Baglan 5: FIQTH UMUM rsrAM IrLrD 7

Ini juga hukum yang dipraktikkan oleh perbedaan ini terkandung kemaslahatan dan
Abu Bakar ash-shiddiq r.a. dan Umar ibnul hikmah yang sangat agung. Dalam kedua kasus
Khaththab r.a.aa2 ini, agama bersikap proteksionis dan sangat
Karena tidak ada hadits sahih yang me- berhati-hati menyangkut masalah harta dan
nyangkut permasalah ini, maka pada masa se- anggota tubuh. Di satu sisi, agama menetapkan
karang ini tidak apa-apa jika mengambil pen- pemotongan tangan dalam kasus pencurian
dapat ulama Hanafiyah dan ulama Hanabilah. seperempat dinar atau lebih, demi menjaga
Hikmah di balik pemotongan tangan dan dan melindungi harta, sekaligus memandang
kaki adalah, pelaku pencurian dalam melaku- hina, remeh dan rendah terhadap tangan ketika
kan aksinya sangat mengandalkan kaki dan tangan itu berlaku jahat dan hina (dengan di-
tangannya, ia mengambil barangcurian dengan gunakan untuk mencuri). Di sisi lain, agama
menggunakan tangannya dan ia berjalan de- menetapkan diyat tangan pada saat tangan itu
ngan menggunakan kakinya karena itu anggota dianiaya sebanyak lima ratus dinat demi men-
tubuh yang dipotong adalah tangan dan kaki. jaga dan melindungi tangan. Di waktu yang
Lalu mengapa pemotongan yang dilakukan sama sebagai bentuk pengakuan terhadap ur-
adalah dengan cara silang [tangan kanan, ke- gensitas tangan serta betapa berharganya ang-
mudian jika mencuri lagi, maka yang dipotong gota tubuh yang bernama tangan itu ketika
adalah kaki kirinya), yakni agar ia masih bisa tangan itu adalah tangan yang mulia.aaa
mendapatkan fungsi organ tangan dan kaki, Ada sebagian orang bertanya-tanya de-
hanya saja sudah tidak sesempurna seperti se- ngan nada menyindir. Sebagian orang tersebut
mula.aa3' adalah Abul Ala' al-Ma'arri-aas dengan berka-
ta,
b. Perbedaan Sudut Pandang dalam Meni-
"sebuah tangan ditebus dengan diyat se'
lai dan Menghargai Tangan dalam Kasus
Pencurlan dan dalam Kasus DtYat banyak lima ratus dinar. Lalu, kenapa sebuah
Tangan pencuri dipotong jika harta yang ia tangan dipotong hanya gara-gara (mencuri)
curi mencapai nilai seperempat dinar. Sedang- seperempat dinar."
kan dalam kasus penganiayaan yang mengaki- "ltu adalah sebuah kontradiksi, dan kita ti-
batkan tangan korban lumpuh atau putus, pe- dak bisa berbuat apa-apa kecuali hanya diam
laku penganiayaan dikenakan denda ganti rugi terhadapnya dan berlindung kepada Tuhan
separuh diyat yaitu lima ratus dinar. Di balik kita dari ketercelaan."

Ahmad dan at-Tirmidzi meriwayatkan dari Hudzaifah r.a, bahwasannya Rasulullah saw. bersabda, "Jadikanlah dua orang setelahku
sebagai anutan, Abu Bakar ash-shiddiq r.a dan Umar lbnul Khaththab r.a,"
443
Mughnil Muhtaaj,Juz4, hlm. 178
444
A'laamul Muwaqqi'iin, iuz 2, hlm. 63
445
Namun, yang nampak adalah pertanyaan-pertanyaan dengan nada sindiran dan meragukan itu adalah berasal dari sebagian orang
Zindiq, berdasarkan indikasi adanya jawaban dan sanggahan yang diberikan oleh Imam Syafi'i terhadap pertanyaan dengan nada
sindiran dan meragukan itu. Karena sudah diketahui bersama, bahwa al-Ma'arri hidup setelah masa Imam Syafi'i. Nampaknya iuga,
pertanyaan-pertanyaan dengan nada sindiran meragukan dan protes itu berulang kali diutarakan oleh sebagian orang Zindiq, luga
oleh al-Ma arri pada dua masa yang berbeda, berdasarkan indikasi adanya iawaban dan sanggahan yang diutarakan oleh Syamsud-
din al-Kurdi terhadap al-Ma'arri seperti berikut,
"Ratakan kepada al-Ma'arri, sungguh sesuatuyang sangatmemalukan dan tercela. Kebodohan seorang pemuda, sementara ia adalah
orang yang "telanjang" tanpa mengenakan baiu ketakwaon'"
"Kekuatan akal pemikiran tidak layak mencela dan mengkritik hukum agama, karena syiar dan hukum-hukum agama tidak bisa
dicemarkan dan dicela dengan syair."
"Nilai tangan adalah lima ratus dinar. Namun jika tangan itu melakukan pelanggaran, maka nilainya tidak sepadan dengan satu
dinar."
FrqLH rstAM IrLrD 7

Lalu ada sebagian fuqaha yang memberi- kaki, berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh
kan jawaban dan sanggahan, bahwa tangan sa- Ibnul Mundzir dari Umar ibnul Khaththab r.a.,
ngat berharga ketika tangan itu baik dan dapat bahwasannya ia memotongkaki mulai dariper-
dipercaya. Namun ketika tangan itu telah ber- gelangan kaki. Al-Baihaqi meriwayatkan dari
khianat, tangan itu menjadi hina dan remeh, Ali ibnu Abi Thalib r.a., bahwasannya ia memo-
fawaban ini dituangkan dalam dua bait syair tong kaki mulai dari kelingking kaki,447 se-
berikut ini, hingga kaki itu masih memiliki tumit untuk
berpijak. Ini adalah pendapat Abu Tsaur. Akan
"Sebuah tangan ditebus dengan diyat se-
tetapi, pendapat yang raajih dan masyhur ada-
banyak lima ratus dinar. Akan tetapi, tangan
lah, bagian tangan yang dipotong yakni dari
dipotong hanya gara-gara (mencuri) seperem-
pergelangan tangan dan bagian kaki yang di-
pat dinar."
potong yakni dari pergelangan kaki.
"Kemuliaan sikap amanah menjadikan ta- Setelah dipotong menurut sunnah, tangan
ngan itu berharga, dan kehinaan sikap khianat atau kaki si pencuri yang dipotong itu dika-
menjadikannya murah dan tidak berharga. lungkan ke lehernya. Hal ini berdasarkan ha-
Maka, pahamilah dengan baik hikmah Sang dits yang diriwayatkan oleh Fadhalah Ibnu
Pencipta." 'Ubaid r.a., ia berkata,
Diriwayatkan bahwa Imam Syafi'i menang- ..1 rt, o .,
li ' \
gapi dan menyanggah pernyataan seperti di
'.fl n!.
o-'o* r:l,Lii ot6. @g nt Jyt
/ ,. . Gl
atas dengan berkata seperti berikut,

"Di sana, ada tangan yang teraniaya, se-


'Ada seorang pencuri dihadapkan kepada
hingga nilainya sangat mahal. Dan di sini, ada
Rasulullah lalu tangannya dipotong, kemudian
tangan yang menganiaya, sehingga tangan itu
Rasulullah menginstrul<sikan supaya tangannya
menjadi hina, remeh, dan tidakmemiliki nilai di
itu digantungkan di lehernya."
mata Sang Pencipta."
Hal itu dilakukan supaya bisa memberi
c. Bagan darlTangan yang Dlpotong efekjera dan takut kepada orang-orang. Begitu
fumhur ulama mengatakan, bagian dari juga, luka bekas potongan itu hendaknya juga
tangan yang dipotong mulai dari pergelangan diobati, berdasarkan hadits yang diriwayatkan
tangan, berdasarkan hadits yang menyatakan oleh Abu Hurairah r.a,
bahwa Rasulullah saw. memotong tangan pen-
curi dari pergelangan tangannya.a45 Ada sejum- U tit-'t:i o; g:? Ef W o;t i'i
lah ulama yang berpendapat, yang dipotong

'i;,J;i o; J;t
\ / cl '- d \

-r; r"ri o1 ,.i,r


'

hanyalah jari jemari tangan saja. Jt;,i


^t
Sedangkan bagian kaki yang dipotong me-
nurut jumhur ulama adalah, dari pergelangan
(-
t :3;ilr iv, ,i; fi'syYgp

Terkait pendapat ini, terdapat sejumlah hadits, di antaranya adalah, hadits yang diriwayatkan oleh ad-Daraquthni dari Amr Ibnu
Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya tentang kisah seorang pencuri rida' milik Shafiivan Ibnu Umayyah r.a, dan di dalamnya dise-
butkan, "Kemudian diperintahkan supaya tangan si pencuri itu dipotong pada pergelangan tangannya." Di antaranya lagi adalah,
hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Adi dari Abdullah Ibnu Amr r.a, ia berkata, "Rasulullah memotong tangan seorang pencuri
mulai pergelangan tangannya." Di antaranya lagi adalah, hadits yang diriwayatkan oleh lbnu Abi Syaibah dari Raia' Ibnu Haiwah,
"Rasulullah memotong kaki pada pergelangannya." Ini adalah hadits mursal. Lihat, lVashbur Raayah, ilz 3, hlm. 37.
Al-Mabsuil{h, juz 9, hlm. 133; Al-Badaa'ii iuz 7 hlm. 98; Bidaayatul Mujtahid, juz 2,h1m.443; Haryiyah Ad-Dasuqi, iuz 4,h1m.332;
Mughnil Muhtaaj, juz 4 hlm. L78; Al-Mughnii, juz 8, hlm. 259
-\

ISLAM JILID 7

t an damai (shulh) atau pembebasan. Oleh kare-


lo I
ojA-->l
o. Oa

t' t-i$u q r,,!l :iui .,;ur


na itu, jika seorang hakim telah memerintah'
kan untuk memotong tangan seorang pencuri,
:JI4, q ;tr'#:c,$, lalu si korban pencurian mengampuni si pen-
curi, maka pengampunan itu batal dan sia-sia.
frr
Karena keabsahan suatu pengampunan ada-
"Diriwayatkan aaii inu Hu'rairah r.a., bah' lah dengan ketentuan jika sesuatu yang di-
wqsannya ado seseorang mencuri sebuah man' ampuni itu adalah hak orang yang memberi-
tel,lalu ia dihadapkan kepada Rasulullah. Lalu kan pengampunan, sementara pemotongan ta-
mereka b erkatq,'Wahai Rasulullah sesungguh- ngan adalah murni hak Allah SWT. Bertolak
nya orang ini telah mencuri.' Lalu Rasulullah dari sinilah, ulama Hanafiyah menetapkan se-
berkata, Aku tidak mengira ia telah mencuri.' buah kaidah yang berbunyi, "Kesepakatan da-
Lalu si pencuri menjawab, 'Betul, saya telah mai dengan obieknya adalah hukuman hadd
mencuri wahai Rasulullah.' Rasulullah lalu ber' (dengan kata lain, dengan al-mushaalah'anhu
sabda,'(Kalau begitu) bawalah ia dan potong- berupa hukuman hadd) adalah batal dan sia-
lah (tangannya), kemudian obati' Setelah itu tirrt449
bawalah ia ke mari.'setelah dipotong (tangan- Berdasarkan hal ini,aso maka dalam hukum-
nya), ia pun dibawa kembali menghadap Rasu- an hadd pencurian berlaku prinsip at-tadaa-
lullah. Lalu beliau berkata kepadanya,'Ber- khul. Artinya, jika ada seseorang telah melaku-
tobatlah kamu kepada Allah.' Ia pun kemudian kan sejumlah aksi pencurian, lalu semua atau
menyatalgn, 'sungguh saya telah bertobat ke- sebagian dari kasus-kasus pencurian yang di-
p a d a All ah.' Ke mu di an Ra sulull ah b e r d o a untuk- lakukannya itu dilaporkan kepada hakim, maka
nya,'semoga Allah menerima tobqtmu."' hukuman hadd yangdijatuhkan kepadanya ha-
Al-Hasmu (mengobati lu\a dan menghen- nyalah satu hadd saja untuk semua pencurian
tikan pendarahan) adalah, d"ngrn cara per- yang dilakukan tersebut. Karena, seiumlah ke-
tama-tama memasak minyak hingga mendidih jahatan yang dilakukan oleh seseorang dan ke-
dengan baik, kemudian bagian tangan yang jahatan-kejahatan itu adalah sejenis, maka hu-
luka bekas potongan itu dicelupkan ke dalam kuman hadd yang dijatuhkan kepadanya cu-
minyak tersebut, supaya pendarahan yang ter- kup satu hadd saia, seperti yang terjadi dalam
jadi bisa berhenti.aa8 Adapun menyangkutupah kasus zina. Karena maksud dan tuiuan dari pe-
tukang potong tangan dan harga minyak terse- negakan hukuman hadd adalah untuk membe-
but, itu menjadi tanggung jawab si pencuri ri pelajaran dan efek iera, dan itu sudah bisa
yang dihukum potong tangan tersebut. terwujud dengan satu hadd saja.
Apabila vonis hukuman hadd telah positif
d. Stfat Hukuman Hadd Pencurlan dijatuhkan di hadapan penguasa [hakim), maka
Berdasarkan kesepakatan, hukum an hadd tidak boleh ada pengampunan terhadapnya
pencurian adalah murni hakAllah SWT, sehing- dan tidak boleh pula ada syafaat (perantaraan
ga jika statusnya sudah positif, maka tidak me- dan melobi untuk memintakan ampunan) ter-
miliki celah adanya pengampunan, kesepakat- hadapnya. Karena hukuman hadd disini adalah

448 hIm.343.
At-Mrhodrdrab, juz2,hlm.2B3; Ghaayatul Muntahaa, iuz 3,
44e Al-Faraa'id Al-Bahiyyah eawaa'id Al-FiqhisyahkaryaSyaikh Mahmud Hamzah, hlm. 147.
fil
450 Al-Brdaa'ij juz 7, hlm. SS,86; Al-Mabsuuth,itzg, hlm. 185,Al-Muhadzdzab, ju22,h1m.263,283.
ISLAM IILID 7

untuk Allah SWT, oleh karena itu tidak boleh syarat- syar at a I- a h I iyya h (kelayakan dan kepa-
ada pengampunan dan syafaat terhadapnya. tutan) untuk dijatuhi vonis hukum potong ta-
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan ngan, yaitu berakal, baligh, melakukan pencu-
oleh Aisyah r.a., ia berkata, rian itu atas kemauan dan kesadaran sendiri
[tidak dipaksa) dan mengetahui bahwa hukum
tlY; * :,;( g:2 El w o;r i'i mencuri adalah haram. Oleh karena itu, apa-

j ,iuti : * t c ,yt Jii t:-


bila pelaku pencurian adalah anak kecil atau

r, . o ",/ c/. t c la
.-;! J^r.-. .;, UIU gt^f
Oz I ) c t, z o
orang gila, ia tidak bisa dijatuhi hukuman hadd
potong tangan, berdasarkan hadits,
.Jr-Jl k+
*''#o*'*y*t&'e3
/z zt/oz o. n o,, ..;:,io. ri,-o
'Ada seorang pencuri dihadapkan kepada
Rasulullah saw.lalu beliau memerintahkan su-
paya tangannya dipotong. Lalu dikatakan ke- Y;;*1d-
. - dt ,, f ) h. .,:- dJ:tuJl
Jl
pada beliau, 'Wahai Rasulullah, kami tidak me- "Pentaklifan tidak diterapkan pada tiga
nyangka jika Anda akhirnya akan memerintah- orang, yaitu, anak kecil hingga ia baligh, orang
kan seperti itu.' Lalu beliau bersabda, 'seandai- gila hingga ia sembuh, dan orang yang sedang
nya Fathimah binti Muhammad mencuri, nis- tidur hingga ia terbangun."
caya aku akan menegakkan hukuman hadd ter-
Karena potong tangan adalah bentuk hu-
hadapnya."asr
kuman, sementara hukuman dijalankan karena
Az-Zubair r.a. berkata, 'Apabila suatu ke- adanya kejahatan. Sedangkan tindakan anak
jahatan yang diancam dengan hukuman hadd kecil dan orang gila tidak disebut sebagai ke-
telah sampai ke hadapan sultan, maka Allah jahatan,
SWT melaknati orang yang menjadi perantara Begitu juga, hukum potong tangan tidak
memintakan pengampunan dan orang yang bisa dijatuhkan kepada seorang pelaku pencu-
memberikan pengampunanr'4sz rian yang ia melakukan aksi pencurian itu ka-
rena dipaksa. Begitu juga, hukum potongan
2. SYARAT.SYARAT SUATU PENCURIAN tangan tidak bisa dijatuhkan terhadap sese-
YANG M ENGHARIISKAN HUKUMA'V HADD orang yang mencuri sesuatu karena ia tidak
Penegakan hukuman hadd pencurian me- mengetahui kalau mencuri adalah haram kare-
miliki sejumlah syarat dan ketentuan yang ha- na ia adalah orang yang relatif masih baru da-
rus terpenuhi. Syarat dan ketentuan itu ada lam memeluk Islam.
yang terkait dengan pelaku, ada yang terkait Apabila ada suatu aksi pencurian yang di-
dengan harta yang dicuri, ada yang terkait de- lakukan oleh sekelompok orang yang melibat-
ngan korban pencurian, ada yang terkait de- kan seorang anak kecil atau orang gila, mereka
ngan tempat kejadian perkara (TKP). semua tidak dijatuhi hukuman potong tangan
a. Syarat€yarat Pelaku Pencurlan menurut Imam Abu Hanifah dan Zufar. Semen-
tara itu, Abu Yusuf berpendapat, yang diper-
Seorang pelaku pencurian bisa dijatuhi vo-
timbangkan dan diperhitungkan dalam kasus
nis hukum potongtangan apabila ia memenuhi
seperti ini adalah tindakan mengeluarkan ba-

a51
HR. Ah."d, Bukhari, dan Muslim. Lihat, Naitul Authaal juzT, hlm. 135 dan halaman berikutnya.
452 HR.MalikdalamkitabAl-Muwathtfta'dariRabi'ahlbnuAbiAbdirrahman.Lihat,NaitulAuthaanitzT,hlm.
l35danhalamanberi-
kutnya.
ISLAM IILID 7

. ). o ,
rang yang dicuri. Apabila yang mengeluarkan
barang tersebut adalah si anak kecil atau orang
tri$:t c, ot;5\ iu;r ?,
.9 il/.,
ol c/
:,rl e)
,'
t

gila tersebut, maka hukuman potong tangan ti- ot'


a-)9
dak dijatuhkan kepada mereka semua. Namun
j ika yang mengeluarkan barang tersebut adalah "Ilmatku diampuni dalam tiga hal, yaitu,
anggota lain selain si anak kecil atau orang gila perbuatan tersalah, lupa, dan perbuotan yang
itu, maka yang tidak diiatuhi hukuman potong dilakukan karena dipaksa,"
tangan hanya si anak kecil atau orang gila ter- Penegakan hukuman hadd tidakdilakukan
sebut, sedangkan anggota lainnya tetap dija- terhadap kafir harbi, karena ia adalah orang
tuhi hukuman potong tangan. Karena menge- yang tidak berkeharusan untuk berkomitmen
luarkan barang dari tempat penyimpanan dan mematuhi dan memelihara hukum-hukum
penjagaannya adalah yang statusnya sebagai Islam. Terkait dengan orang kafir musta'man
tindakan pokok dalam pencurian, sedangkan fkafir yang meminta suaka) dan muhaadin
tindakan membantu posisinya hanya seperti [kafir yang menjalin perjanjian genjatan senja-
sesuatu yang statusnya mengikuti' ta), maka mereka memiliki duaversi pendapat.
Argumentasi Imam Abu Hanifah dan Zufar Pertama, hukuman hadd pencurian tidak di-
adalah, tindakan pencurian tersebut adalah tegakkan terhadap kafir musta'man dan mu'
satu dan itu dilakukan oleh orang yang layak haadin, karena hukuman hadd itu adalah mur-
dijatuhi hukuman potong tangan dan orang ni hak Allah SWT, sehingga hukuman hadd itu
yang tidak bisa dijatuhi hukum potong tangan, tidak dilaksanakan terhadapnya sama seperti
Oleh sebab itu, hukum potong tangan itu tidak hukuman haddmenenggak minuman keras dan
dijatuhkan kepada semuanya, sama seperti se- hukuman hadd zina. Kedua, hukuman hadd ter-
orang pelaku sengaia dan seorang pelaku ter- sebut juga harus diterapkan terhadapnya, ka-
salah ketika mereka berdua sama-samaterlibat rena itu adalah hukuman hadd yang harus di-
dalam suatu kejahatan. Di sini, mengeluarkan terapkan untuk melindungi hak Adami, se-
barang curian bisa dikatakan dilakukan oleh hingga tetap harus ditegakkan juga terhadap-
semua anggota sindikat pencurian itu dilihat nya sama seperti hukuman hadd qadzaf.
dari sisi makna atau substansinya.as3 Sementara itu, ulama Malikiyah menam-
Syarat baligh dan berakal untuk pelaku bahkan syarat lain lagi, yaitu pelaku pencurian
pencurian yang dijatuhi hukuman hadd potong bukanlah orang tua dari si korban pencurian'
tangan sudah menjadi kesepakatan. Ulama Sya- Oleh sebab itu, seorang ayah tidak dijatuhi hu-
fi'iyah dan ulama Hanabilah menambahkan dua kuman potong tangan karena mencuri harta
syarat lagi, yaitu pelaku melakukan aksi pen- anaknya, karena kuatnya unsur syubhat di da-
curiannya itu atas kemauan dan kesadaran lamnya berdasarkan hadits |abir r.a. yang diri-
sendiri (tidak karena dipaksa) dan ia adalah wayatkan oleh Ibnu Maiah,
orang yang harus mematuhi dan memelihara . 1 z ltz z ct

hukum-hukum Islam. Hukuman hadd tidak d1*! Ct-1 -;i


bisa dijatuhkan kepada seorang pencuri yang "Kamu dan hartamu aaarun unru* orong
melakukan aksi pencuriannya itu karena di- tuomu."
paksa, berdasarkan hadits,

453 At-Bodoo'ij 7 hlm. 67; Tabyiinul Haqaa'iqkarya Az-Zailai'tu iuz 3, hlm. 2LL; Fathul Qadiic iuz 4,hlm.22O; Al-Muhadzdzab' iuz2
iuz
hlm. 27 7 ; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 359.
ISI/A,M IITID 7

Imam Syafi'i, Imam Ahmad, dan Imam Yang dimaksud dengan harta adalah,
Malik memasukkan kakek ke dalam cakupan sesuatu yang memang dicari oleh manu-
syarat ini, sehingga seorang kakek tidak di- sia dan mereka menganggapnya sebagai
jatuhi hukuman potongtangan karena mencuri harta. Karena hal itu memberikan kesan
harta cucunya. Imam Abu Hanifah memasuk- bahwa sesuatu itu sangat berharga dan
kan setiap kerabat mahram ke dalam cakupan bernilai menurut mereka. Sedangkan se-
syarat ini, sehingga seseorang tidak dijatuhi suatu yang tidak mereka cari-cari, itu ber-
hukuman potongtangan karena mencuri harta arti sesuatu yang remeh, dan hukum po-
kerabat mahramnya. Selanjutnya, mereka ber- tong tangan tidak diterapkan pada pencu-
beda pendapat dalam kasus pencurian yang rian sesuatu yang remeh, sebagaimana
dilakukan oleh seorang suami atau isteri ter- yang berlaku pada masa Rasulullah saw.
hadap harta pasangannya, seperti yang akan Sedangkan yang dimaksud dengan
kami jelaskan di bagian mendatang. memiliki nilai di sini adalah, sesuatu yang
Ulama Malikiyah juga menambahkan sya- memiliki nilai yang harus ditanggung un-
rat lain lagi, yaitu si pencuri melakukan aksi tuk diganti oleh orang yang merusakkan-
pencuriannya itu tidak karena ia terpaksa me- nya ketika ia melakukan pelanggaran ter-
lakukannya karena lapar. hadapnya.
Ulama Hanabilah menambahkan syarat Berdasarkan hal ini, maka jika ada
lain lagi, yaitu si pencuri mengetahui barang seseorang mencuri bayi yang berstatus
yang dicurinya dan mengetahui bahwa ia di- merdeka, ia tidak dijatuhi hukuman po-
haramkan mengambilnya, dengan memperha- tong tangan, akan tetapi ia hanya dijatuhi
tikan dan mempertimbangkan terhadap apa hukuman ta'zi4 karena orang merdeka bu-
yang ada dalam dugaan orang mukallaf [ba- kanlah harta.ass Begitu juga, seandainya
ligh berakal). Adapun jika ada seorang anak ada seseorang mencuri minuman keras,
mencuri harta salah satu orang tuanya, maka babi, atau kulit bangkai, ia juga tidak di-
menurut ulama Malikiyah, ia tetap dikenai hu- jatuhi hukuman potong tangan. Karena
kuman potong tangan. Sedangkan menurut minuman keras dan babi bagi seorang
ulama madzhab yang lain, ia tidak dikenai hu- Muslim adalah sesuatu yang tidak memi-
kuman potong tangan, karena lumrahnya anak liki nilai, sedangkan kulit bangkai adalah
memang biasa mengambil harta orang tuanya, sesuatu yang tidak memiliki sifat kehar-
sehingga di dalamnya terdapat unsur syubhat taan atau finansial. Ini adalah syarat yang
untuk menggugurkan hukuman hadd. telah disepakati. Begitu juga, hukuman po-
tong tangan tidak dijatuhkan kepada se-
b. Syarat€yarat Sesuatu yang Dlcurl seorang yang mencuri alat-alat malaahii
Ada sejumlah syarat yang harus terpenuhi seperti alat musik tiup, atau mencuri pa-
dalam sesuatu yang dicuri. Syarat-syarat terse- tung, arca, dan salib, karena semua itu ti-
but adalah: dak memiliki nilai sehingga tidak boleh di-
gunakan, dan menghilangkan kemaksiat-
1, Sesuatuyang dicuri berupa harta yang
an adalah perkara yang dianjurkan.
memiliki nilai (mutaqawwim)asa

454
Al-Badaa'ii iuzT hlm.67; Al-Muhadzdzab,luz 2 hlm. 280 dan halaman berikutnyat Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 359; Ghaayaal
Muntahaa, juz 3, hlm. 336.
455
Fathul Qadiir, juz 4, hlm.230.
I
FIqLH ISI.AM )ILID 7

2. Harta yang dicuri harus mencapai ba' "Tangan seorang pencuri tidak dipo-tong
tas nishab pencurian kecuali dalam pencurian seharga se-
Seseorang yang mencuri sesuatu yang buah perisai." Waktu itu, sebuah perisai di-
remeh tidak dikenai hukuman potong ta- taksir nilai harganya adalah sepuluh dir-
ngan. Selanjutnya, fuqaha berbeda penda- hAm.il4s9

pat seputar berapa kadar nishab pencu- Sementara itu, jumhur dari ulama Ma-
rian itu. Ulama Hanafiyah berpendapat, likiyyah, ulama Syafi'iyah dan ulama Hana-
kadar nishab pencurian adalah satu dinar bilah berpendapat bahwa nishab pencuri-
atau sepuluh dirham, atau sesuatu yang an adalah seperempat dinar syar'i atau
senilai dengan satu dinar atau sepuluh dir- tiga dirham syar'i murni,a60 atau yang se-
ham.as6 Hal ini berdasarkan hadits, nilai dengan itu. Hanya saja, menurut ula-
'c)
c. ma Malikiyah dan ulama Hanabilah, pe-
dJ: v naksiran nilai harga untuk barang-barang
"Tidak ada potong tangan dalam ka- curian selain emas dan perak, adalah de-
sus pencurian yang masih di bawah sepu- ngan menggunakan patokan dirham, se-
luh dirham.'as7 dangkan menurut ulama Syafi'iyah adalah

rF €. ti )u'. q. vf ,f' &i t dengan menggunakan patokan seperem-


pat dinar. Dalil mereka adalah hadits,

et.,; tLvi h, i) ,i it|w


"Tangen tidak dipotong kecuali da-
lam pencurian satu dinar, atau sepuluh
" Tang an seo r r; n-;
"?*
rfri, o * fi o *
lam kasus pencurian seharga seperempat
dirham.'asg
dinar ke ates.'461
;;;tfe"tyo.,rtti#t tfi' U ,:;. ,i ,rbi@
ar J;t:,1
, ,.. --
o. . zez !o?
tAl ,;) r,:-*t/ J-t. e I rrf dU
1,2. z .e.t
o
,/ I
ett;
455
Al-Mabsuuth, juz 9, hlm. 137; Al-Badaa'i', iuz 7, hlm. 77; Fathul Qadiiritz 4, hlm. 220'
457
HR. Ahmad dari Abdullah lbnu Amr r.a, ia berkata, "Rasulullah bersabda, 'Tidak ada potong tangan dalam kasus pencurian kurang
dari sepuluh dirham."'Di dalam sanadnya terdapat seorang perawi bernama Nashr Ibnu Bab, ia adalah seorang perawi yang dima-
sukkan ke dalam kategori perawi dhaif oleh jumhuI sementara imam Ahmad menilai bahwa ia adalah perawi laa Da sa Dihi. Hadits
ini juga diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dari Abdullah Ibnu Mas'ud r.a dengan redaksi, "Tidak ada potong tangan kecuali dalam
kasus pencurian sepuluh dirham." Lihat, Majma' Az-Zawaa'id, iuz 6,h1m.273; Nashbur Raoyah, iuz 3, hlm. 359.
Ini adalah sebuah atsar dari Abdullah lbnu Mas'ud r.a yang diriwayatkan oleh Abdurrazzaq dalam Mushannafrrya, iuga oleh Ath-
Thabrani memalui ialurnya dalam Mu'iamnya. lni adalah sebuah riwayat mauquuf sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Haitsami.
Di dalam sanadnya terdapat seorang perawi bernama al-Qasim Abu Abdirrahman, ia adalah seorang perawi dhaif, namun ada
sebagian kalangan yang menilainya sebagai perawi tsigah. Lihat, Majma' Az-Zawaa'id, iuz 6,h1m.273; Nashbur Raayah, juz 3, hlm.
360. Abu Dawud dalam Sunannya meriwayatkan dari Abdullah Ibnu Abbas r.a, "Bahwasannya Rasulullah saw, memotong tangan
seseorang yang mencuri sebuah perisai senilai satu dinar atau sepuluh dirham." lni adalah hadits marfuu'. Lihat, /VoshburRaayah,jttz
3, hlm. 358.
HR. lbnu Abi Syaibah dari Abdullah lbnu Amr r.a dengan redaksi, "Tangan pencuri tidak dipotong dalam kasus pencurian kurang
dari harga sebuah perisai." Abdullah lbnu Amr r.a berkata, "Harga sebuoh perisai adalah sepuluh dirham." An-Nasa'i meriwayatkan
dari Aiman Ibnu Ummi Aiman Al-Habasyiyyah r,a, ia berkata, "Rasulullah saw, tidak memotong tangan pencuri kecuali dalam pen'
curian seharga sebuah perisai, dan harga sebuah perisai waktu itu adalah satu dinar." Dalam sebuah riwayat disebutkan, "sepuluh
dirham." Lihat, Jaami' Al-Ushuul, juz 4, hlm. LL3; Nashbur Raayah, jttz 3, hlm. 359.
Sudah diketahui bersama, bahwa menurut mereka, satu dinar adalah dua belas dirham. Satu dirham adalah,2.975 gram. Sedang-
kan menurut ulama Hanafiyah, satu dinar adalah sepuluh dirham. Dan karena mitsqal atau dinar sepadan dengan 1-] dirham, maka
satu dinar berarti 4.45 gram.
46r
HR. Ahmad, Malik, Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan lbnu Majah dari Aisyah r.a dengan redaksi yang be-
ragam, di antaranya adalah redaksi riwayat Bukhari yang berbunyi, "Tangan (pencuri) itu dipotong, karena (mencuri) sesuatu (se'
FIQLH ISTAM IILID 7

"Rasulullah memotong tangan dalam antara dirham yang besar dan dirham
kasus kejahatan pencurian berupa sebuah yang kecil pada masa Rasulullah saw..
perisai seharga tiga dirham.'a62 Lalu, apakah dirham-dirham itu ha-
Tiga dirham adalah seperempat dinar.a53 rus dalam bentuk kepingan yang telah
Dari uraian di atas, tampak bahwa dicetak? Imam Abu Hanifah mengatakan,
sumber perbedaan pendapat antara ulama apabila ada seseorang mencuri sepuluh
Hanafiyah dengan jumhur adalah, penak- dirham, meskipun itu masih dalam bentuk
siran nilai harga perisai yang si pencurinya logam perak lantah namun biasa diguna-
dipotong tangannya pada masa Rasulullah kan oleh orang-orang dalam transaksi me-
saw.. Ulama Hanafiyah mengatakan, harga
reka, maka si pencuri dipotong tangannya.
perisai itu adalah satu dinar; sementara Karena yang penting dan diperhitungkan
yang lainnya mengatakan harganya adalah adalah, unsur laku dan biasa digunakan
seperempat dinar. Namun melihat hadits- dalam transaksi oleh orang-orang. Dalil
hadits yang ada, pendapat iumhur adalah dan argumentasinya adalah, kemutlakan
yang lebih kuat karena didukung oleh ha- hadits yang menceritakan tentang penja-
dits-hadits sahih. tuhan hukum potong tangan dalam pencu-
rian sepuluh dirham. Dalil dan argumen-
Sifat dan kriteria-kriteria nishab pencu- tasi ini disanggah, bahwa kemutlakan itu
rian terbatasi dengan kelumrahan dan adat ke-
Ulama Hanafiyah mengatakan, disya- biasaan yang berlaku, sehingga kemutlak-
ratkan dirham-dirham itu adalah dirham an hadits itu dimaknai dan dipahami dalam
yang bagus. Oleh karena itu, jika ada se- konteks adat kebiasaan yang birlaku.
seorang mencuri dirham-dirham yang je- Sementara itu, Abu Yusuf, Muhammad,
lek dan tidak murni, atau mencuri harta dan al- Kurkhi berpendapat, hendaknya dir-
selain dirham, ia tidak dijatuhi hukum po- ham-dirham itu dalam bentuk kepingan
tong tangan selama sesuatu yang ia curi mata uang yangtelah dicetak. Karena kata-
itu belum mencapai nilai harga sepuluh kata dirham dalam hadits tersebut dipa-
dirham bagus. hami dan dimaknai sebagai dirham yang
fuga, disyaratkan bahwa dirham-dir- telah dicetak dilihat dari kaca mata adat
ham itu beratnya adalah tuiuh mitsqal.a5a kebiasaan. Ini adalah sesuai dengan zahir
Karena kata dirham ketika disebutkan se- riwayat yang lebih sahih. Inilah pendapat
cara mutlak, artinya adalah dirham yang jumhur ulama. Karena itu, jika ada seseorang
seperti itu dengan ukuran tengah-tengah mencuri logam perak yang masih berben-

hargi) ieperempat dinar ke atas." Di antaranya adalah redaksi riwayat imam Muslim yang berbrnyi, "Tangan seorang pencuri tidak
dipotong kecuali dalam kasus pencurian (seharga) seperempat dinar ke atas." Lihat, Jaami' Al-Ushuul, iuz 4, hlm. 310; Subulus.Sa-
laam, juz 4,hlm. LB; Nailul Authaan jluz7,hlm. L24; At-Talkhiishul Habiin hlm. 355.
HR. Bukhari, Muslim, Al-Muwaththo', Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan an-Nasa'i dari Abdullah lbnu Umar r.a, "Rasulullah memotong
tangan seorang pencuri dalam kasus kejahatan pencurian berupa sebuah perisai seharga tiga dirham." Lihat, laami' Al-Ushuul, irtz 4,
hlm. 311; Subulus Salaam,ln 4, hlm. 18; lVailu I Authaar, iuz7 ,hlm.l24; At-Talkhiishul Habiin hlm. 355; Nashbur Raayaft; iuz 3, hlm.
355.
Al-Muntaqaa ala Al-Muwaththa', iuz7, hlm. 156; Bidaayatut Mujtahid, juz 2, hlm. 437; Haasyiyah Ad-Dasuqi, iuz 4, hlm. 333;.41-
Muhadzdzab, iuz 2, hlm. 277; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 158; Al-Mughnii, iuz 8, hlm. 240; Al'Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 359;
Ghaayatul M untahaa, iuz 3, hlm. 33 7.
Satu mitsqal adalah 1 | dirham. Dalam syorh Ad-Dumairi disebutkan, bahwa setiap dirham adalah enam dawaaniiq, dan setiap
sepuluh dirham adalah tujuh mitsqaal, sementara ukuran mitsqaal tidak berubah baik pada masa jahiliah maupun pada masa
Islam. Lihat, Subulus Salaam, iuz 2, hlm. t28; Al-Ahkaam As-Sulthaaniyyah karya Abu Ya'la, hlm. 159.
-\

FIqLH ISTAM JILID 7

tuk lantah atau mencuri potongan emas Dari dua versi riwayat tersebut, riwa-
atau perak yang berbentuk batangan dan yat yang zahir menyebutkan, si pencuri
ni-lainya kurang dari sepuluh keping dir- tidak dipotong tangannya. Karena berku-
ham yang telah dicetah maka ia tidak di- rangnya harga tersebut menimbulkan syub-
jatuhi hukuman potong tangan. Namun hat atau kecurigaan bahwa harga sesua-
jika nilainya telah mencapai sepuluh ke- tu yang dicuri itu telah mengalami penu-
ping dirham atau lebih, maka si pencuri runan pada saat dicuri. Sebab, barangnya
dipotong tangannya.a6s masih utuh seperti semula, tidak meng-
alami perubahan apa pun. Oleh karena itu,
Nilai harga mana yang diperhitungkan penurunan harga yang baru terjadi itu ada-
untuk sesuatu yang dicuri lah seperti penurunan harga yang telah
]umhur ulama Hanafiyah berpenda- terjadi pada saat pencurian. Berbeda jika
pat, sesuatu yang dicuri nilai harganya ha- yang berkurang adalah barangnya, itu ber-
rus mencapai sepuluh dirham semenjak di arti barangnya mengalami perubahan de-
curi hingga pelaksanaan hukuman potong ngan binasanya sebagiannya, dan kebina-
tangan. Oleh karena itu, apabila sesuatu saan itu menjadi tanggungan si pencuri,
yang dicuri berkurang, ada kalanya yang sehingga tidak mungkin diasumsikan bah-
berkurang adalah barangnya itu sendiri wa kebinasaan itu telah ada pada saat pen-
atau harganya. curian.
Apabila nilai sesuatu yang dicuri itu Sementara itu, diriwayatkan dari Mu-
berkurang dikarenakan berkurangnya ba- hammad bahwa yang diperhitungkan ada-
rangnya, seperti barangnya mengalami ca- lah nilai barang yang dicuri pada saat di-
cat atau ada bagiannya yang hilang maka si ambil dan dikeluarkan dari penyimpanan-
pencuri tetap dikenai hukuman hadd pen- nya (al-hirzu). Sehingga setelah adanya
curian. Karena berkurangnya barangnya pengambilan itu, jika nilai harganya berku-
itu adalah berarti binasanya sebagian se- rang, itu sama sekali tidak diperhitungkan
suatu yang dicuri, sementara sesuatu yang dan sama sekali tidak berpengaruh apa-
dicuri meskipun semuanya binasa, maka apa, diqiyaskan kepada kasus jika yang ber-
itu tetap tidakbisa menggugurkan hukum- kurang adalah barangnya. fadi, yang pen-
an hadd pencurian. Secara prioritas jika ting dan yang diperhitungkan adalah, ni-
yang binasa hanya sebagiannya, tentunya lai harganya pada saat diambil.a55 Ini juga
juga tidak bisa menggugurkan hukuman adalah pendapat Imam Malik, Imam Syafi'i,
hadd pencurian. dan Imam Ahmad bin Hanbal. Menurut
Apabila yang berkurang adalah harga- penilaian saya, ini adalah pendapat yang
nya saja, sementara barangnya masih utuh, lebih tepat, karena unsur kriminalitasnya
seperti sebelumnya harganya adalah se- telah terpenuhi pada saat pencurian.
puluh dirham, lalu mengalami penurunan Perbedaan pendapat ini juga berlaku
menjadi delapan dirham saja misalnya, di dalam kasus seandainya ada seseorang me-
sini ada dua versi riwayat. lakukan pencurian di suatu daerah, namun

Al-Mabsuuth, juz 9, hlm. L38; Fathul Qadiir juz 4, hlm. 222; Haasyiyah lbnu Abidin, iuz3,hlm.2tL; Al-Badaa'ii iuzT,hlm.78; Mugh'
nil Muhtaaj, juz 4, hlm. 158.
Al-Badaa'i', juz7,hlm.79; Al-Muntaqaa ala Al-Muwaththa) juz 7, hlm. 158.
ISLAM IILID 7

ia tertangkap di daerah lain, maka menu- dan masing-masing dari mereka menda-
rut zahir riwayat, ia tidak dipotong tangan- patkan hasil curian yang mencapai nishab,
nya selagi di kedua daerah tersebut nilai masing-masing dari mereka dijatuhi hu-
barang yang dicurinya itu tidak mencapai kuman had d potong tangan.
sepuluh dirham. Adapun jika yang mencapai nishab
adalah gabungan dari keseluruhan hasil
Nishab pencurian itu harus dori satu pe-
curian mereka, maka Imam Abu Hanifah
nyimpanan (al-hirzu)
dan Imam Syafi'i berpendapat, tidak ada
Nishab pencurian yang mengharus-
seorang pun dari mereka yang dipotong
kan hukuman hadd potong tangan harus
tangannya.a5s Karena masing-masing dari
diambil dan dicuri dari satu penyimpan-
mereka tidak mencuri sesuatu yang men-
an, baik apakah sesuatu yang dicuri itu
capai nishab, sehingga tindak kriminal ma-
milik satu orang atau milik sekelompok
sing-masing dari mereka belum sampai
orang, karena itu adalah satu aksi pencu-
mengharuskan hukuman yang sempurna,
rian. Berdasarkan hal ini, seandainya si
sama seperti jika masing-masing dari me-
pencuri mencuri lima dirham dari sebuah
reka melakukan pencurian seorang diri
rumah si A dan mencuri lima dirham lagi
dengan sesuatu yang dicuri belum men-
dari rumah yang lain, ia tidak dikenai hu-
capai nishab. Rasulullah saw. bersabda,
kuman potong tangan, karena itu adalah "Tangan seorang pencuri tidak dipotong ke-
dua aksi pencurian yang berbeda dari dua
cuali dalam pencurian seperempatdinar ke
tempat penyimpanan yang berbeda, maka
etas,"
tidak ada motif yang mengharuskan pemo-
Ini adalah dalil dan argumentasi Imam
tongan tangan di dalam kedua pencurian
Syafi'i. Akan tetapi, hukum ini berbeda de-
itu.
ngan hukum kriminal pembunuhan yang
Begitu juga, jika si pencuri mencuri
dilakukan bersama-sama oleh sekelompok
sepuluh dirham, namun jumlah sepuluh
orang. Karena jika seandainya masing-ma-
dirham yang ia curi itu tidak dalam satu
sing dari mereka tidak dikenai hukuman
kali aksi pencurian, akan tetapi dalam dua
qishas, tentunya pembunuhan yang dila-
kali aksi pencurian misalnya (dalar4 aski
kukan secara bersama-sama seperti itu
pencurian yang pertama, ia mencuri se-
berpotensi dijadikan sebagai cara atau trik
banyak enam dirham misalnya, lalu pada
untuk menghindarkan diri dari qishas.
waktu yang lain, ia mencuri lagi sebanyak
Berbeda dengan kasus pencurian, ka-
empat dirham misalnya), ia tidak dikenai
rena ketika hukuman potong tangan tidak
hukuman potong tangan. Karena sesuatu
dijatuhkan kepada masing-masing dari
yang dicuri, dalam setiap aksi pencurian-
orang yang ikut terlibat dalam pencuri-an
nya kurang dari nishab.a6T
satu nishab, maka hal itu tidak berpo-
Aksi pencurian yang melibatkan beber- tensi dijadikan sebagai cara untuk meng-
apa orang hindarkan diri dari terkena hukuman po-
Ulama sepakat, jika ada sejumlah tong tangan, karena sedikitnya bagian
orang terlibat dalam suatu aksi pencurian, yang didapatkan masing-masing dari me-

467
Al B, d o o' ii iuz 7, hlm. 7 9 ; H aa ryiy ah I b nu Ab idin, iuz 3, hlm. 2t2.
-

468 Al-Badaa'iiiuz7,hlm.79;FathulQadiirjuz4,hlm.225;MughnilMuhtaaj,iuz3,hlm.
160;AI-Muhadzdzab,juz2,hlm.277.
I
FIqLH ISLAM JILID 7

reka, sehingga sindikat pencurian yang atu yang dicuri ditaksir sesuai dengan ni-
terdiri dari beberapa orang tentunya tetap lainya padd hari aksi pencurian. Yang di-
terdorong untuk mencuri yang jauh lebih perhitungkan dan dijadikan pdtokan ada-
banyak supaya bagian masing-masing cu- lah nilainya pada hari pencurian.a6e
kup banyak, dan ketika mereka mencuri Ulama Hanabilah mengatakan, apa-
lebih dari satu nishab sekiranya masing- bila ada sekelompok orang secara ber-
masing bisa mendapatkan bagian lebih ba- sama-sama terlibat dalam aksi pencuri-
nyakyang mencapai satu nishab, maka ma- an yang nilainya mencapai tiga dirham,
sing-masing dari mereka dijatuhi hukum- maka mereka semua dipotong tangannya,
an potong tangan. karena alasan demi menjaga dan melin-
Menurut ulama Hanafiyah, sesuatu dungi harta. Karena satu orang dan bebe-
yang dicuri ditaksir sesuai dengan nilai- rapa orang posisinya sama saja dilihat dari
nya pada hari penetapan hukuman potong aspek pelanggaran dan perusakan terha-
tangan, atau dengan kata lain, yang diper- dap penyimpanan dan penjagaan kepemi-
hitungkan dan dijadikan patokan adalah likan. Pencurian yang mencapai nishab
nilainya pada hari penetapan hukuman po- adalah sebuah perbuatan yang mengha-
tong tangan. ruskan hukuman potong tangan, sehingga
Sementara itu ulama Malikiyah me- dalam hal ini sama saja antara dilakukan
ngatakan, apabila ada dua orang atau le- oleh satu orang atau oleh sekelompok
bih bekerja sama dalam melakukan aksi orang, sama seperti qishas.
pencurian yang mencapai nishab, jika ma- Ibnu Qudamah dalam kitabAl-Mughni
sing-masing dari mereka sebenarnya mam- berkata, "Pendapat Imam Abu Hanifah dan
pu untuk membawa barang curian itu sen- Imam Syafi'i lebih aku sukai. Karena pen-
diri, maka tidak ada di antara mereka jatuhan hukuman potong tangan dalam
yang dijatuhi hukuman potong tangan. kasus pencurian yang dilakukan oleh seke-
Iika tidah yaitu untuk mengeluarkan dan lompok orang seperti itu tidak ada nash-
membawa pergi barang curian itu, mereka nya, juga tidak semakna dengan yang di-
butuh bekerja sama dan tidak bisa dilaku- nash dan disepakati, maka oleh karena itu,
kan hanya oleh satu orang saja di antara tidak ada keharusan untuk menetapkan
mereka, maka mereka semua dijatuhi hu- hukuman potong tangan dalam kasus se-
kuman potong tangan, dan mereka sama perti itu. Sikap hati-hati dengan menggu-
seperti jika mereka membawanya di atas gurkan hukuman potongtangan dalam ka-
punggung hewan kendaraan. Mereka se- sus seperti itu lebih utama daripada si-
mua dijatuhi hukuman potongtangan apa- kap hati-hati dengan mengharuskan dan
bila mereka saling membantu dalam meng- menjatuhkan hukuman potong tangan di
angkat barang curian ke atas punggung dalamnya. Karena hukuman itu termasuk
hewan kendaraan tersebut. hukuman hadd yang prinsipnya adalah
Menurut ulama Malikiyah, ulama sebisa mungkin ditolak dan dihindari de-
Syafi'iyah, dan ulama Hanabilah nilai sesu- ngan adanya syubhat."aTo

Haasyiyah ad-Dosuqi, ju2 3, hlm. 335; Bidaayatul Mujtahid, juz 2, hlm. 439, Al-Muntaqaa ala Al-Muwaththa', juz 7,hlm. 178; Al-Qa-
waaniin Al- Fiqhiyyah, hlm. 359.
+70
Al-Mughni, juz8,hlm.282; Ghaayatul Muntahaa,iuz 3, hlm.337 dan setelahnya.
ISLAM IILID 7 Baglan 5: FIQIH UIUIUM

3, Sesuatu yang dicuri harus berupa se' dangkan secara syara', artinya, sesuatu
suatu yang memang disimpan dan di- yang biasanya didirikan untuk menjaga
jaga (unsur al-hirzu), dan penjagaan dan menyimpan harta, seperti rumah, toko,
serta penyimpanan itu memang dimak- kemah, dan orang.a7z Al-hirzu ada dua ma-
sudkan: cam:
Sumber dalil pensyaratan yang telah a. Al-Hirzu yang memang fungsi asalnya
disepakati ini adalah hadits, adalah tempat untuk meletakkan, me-
nyimpan, dan melindungi harta, yaitu
t ,1. t. .t o/
'-, ;*Jl ar r i.r
lJ.J.JJ. cf \P. \-
; ',t;'l setiap tempat yang memang disedia-
kan untuk meniaga, menyimpan, dan
,?tit. ,t, . 'g;:t o.1 to .i t
*uP |ri tit; melindungi harta benda, serta dila-
rang memasukinya kecuali harus de-
u;tt ,1 2t;t lri rit; ngan izin, seperti rumah, toko, kemah,
gudang, dan sebagainya.
"Tidak ada hukuman potong tangan
(karena mencuri) buah kurma dan ka- lenis al-hirzu ini secara otomatis ada-
tsar hingga buah itu telah diletakkan di
lah sebagai tempat untuk menyim-
pan dan menjaga harta benda, baik
dalam al-j ariin (keranjang pengeringan).
Apabila buah itu telah diletqkkan dalam ada penjaganya maupun tidall juga
pintunya tertutup maupun terbuka.
al-jariin, lalu ada orang yang mencurinya,
Karena bangunan tersebut memang
maka ia dijatuhi hukuman potong to-
ngan." Dalam sebuah riwayat disebutkan,
didirikan dengan maksud dan tujuan
Apabila telah diletakkan dalam al-muraah
untuk menjaga dan melindungi harta
(kandang ata u a I -j a rii n."47 |
benda, sehingga dengan sendirinya
)
bangunan itu dianggap sebagai tem-
Al-hirzu secara bahasa artinya, tem-
pat penyimpanan dan penjagaan harta
pat menyimpan dan menjaga sesuatu. Se-

471
Kata al-muraah artinya adalah, tempat menyimpan dan meniaga unta, sapi dan kambing pada malam hari (kandang). Sedangkan
at-jariin artinya adalah keranjang tempat mengeringkan buah kurma, fungsinya sama seperti al-baidar (tempat untuk menimbun
biji gandumJ. Kata al-katsar artinya adalah, bagian berwarna putih dan lembek dari jantung pohon kurma, atau bagian yang be-
rada di sekitar ujung kepala pohon kurma, rasanya manis dan tidak berserat, besarnya ada yang mencapai berat satu kilogram
atau lebih tergantung besar kecilnya kepala pohon kurma. Tentang hadits ini, az-Zailai'i memberikan catatan, hadits ini dengan
redaksi tersebut adalah ghariib. Di antara hadits yang senada adalah, hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, an-Nasa'i, dan
Ibnu Majah dari Amr Ibnu Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya , "Rasulullah ditanya tentang buah-buahan yang masih tergantung (di
pohon). Beliau menjawab, 'Barangsiapa yang memang dalam keadaan butuh, lalu ia hanya memakannya saia tanpa mengambilnya
dan menyembunyikannya di balik pakaiannya, maka tidak ada apa-apa atas dirinya. Dan barangsiapa mencuri sesuatu daripadanya
sesudah buah itu disimpan di dalam keranjang pengeringan dan apa yang ia curi itu mencapai harga sebuah perisai, maka ia harus
dipotong (tangannya)."'lmam Malik dalam kitab Al-Muwaththa'dan Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dari Abdullah Ibnu Abdirrah'
man lbnu Abi Husain Al-Makki, bahwasannya Rasulullah saw. bersabda, "Tidak ada potong tangan dalam kasus pencurian buah
kurma yang masih tergantung di pohonnyo, dan tidak pula pada kasus pencurian binatang ternakyang masih berada di perbukitan
(tempat penggembalaannya, kambing yang dijaga dan dilindungi dengan bukit). Apabila buah kurma itu telah diletakkan dalam al
jariin (keranjang tempat pengeringan buah kurma) dan atau binatang ternak itu telah dimasukkan ke dalam al-muraah (kandang),
maka jika ada orang yang mencurinya dan curiannya itu mencapai harga sebuah perisai, maka ia dipotong tangannya," lni adalah
hadits mu dhal. Hadits, "Tidak ado potong tangan dalam kasus pencurian buah kurma dan katsan" itrga diriwayatkan oleh at-Tir-
midzi dari al-Laits lbnu Sa'd, juga oleh An-Nasa'i dan Ibnu Maiah dari Sufyan lbnu Uyainah dari hadits Rafi' Ibnu Khadii. Juga oleh
lbnu Hibban dalam Shahihnya, Ath-Thabrani dalam Mu'iamnya, juga oleh imam Ahmad, Ad-Daraquthni, Al-Hakim dan Al-Baihaqi'
Lihat,Jaami'Al-Ilshuul,juz4,hlm.318danhalamanberikutnya; SubulusSalaam,juz4,hlm.23;NailulAuthaa4iuzT,hlm.t2T;At-
Talkhiishul Habiin hlm. 356; Nashbur Raayah, juz 3, hlm. 362.
Perlu dicatat, bahwa madzhab empat sepakat bahwa patokan al-Hirzu dikembalikan kepada adat kebiasaan yang berlaku. Lihat,
Bidaayatul Mujtahid, iuz 2, hlm. 440,A\-Ilmm, iuz 6, hlm. 135 dan halaman berikutnya; Al-Mughni, iuz B, hlm.249; Ghaayatul
Muntahaa, iuz 3, hlm. 339; Fathul Qadiir juz 4, hlm. 238; Al-Muhadzdzab, iuz2,hlm.2B0; Al-Qawaaniin Al'Fiqhiyyah,hlm.360.
FIqLH ISLAM IILID 7

benda. Karena Rasulullah saw. meng- sebuah iring-iringan hewan kendara-


gantungkan hukuman potong tangan an yang saling diikat antara satu de-
kepada unsur peletakan di keranjang ngan yang lainnya, maka ia tidak di-
atau kandang, tanpa menyebutkan sya- jatuhi hukuman potongtangan. Karena
rat harus ada penjaganya supaya itu dalam kasus ini, yang ia ambil adalah
bisa disebut al-hirzu. tempat penyimpanannya itu sen-
b. Al-hirzu yang fungsi dasarnya sebe- diri (yaitu kantong pelana), semen-
narnya bukan untuk menyimpan dan tara di sini tempat penyimpanan itu
menj aga harta benda, yaitu setiap tem- sendiri posisinya tidak dalam kondisi
pat yang tidak disediakan untuk men- disimpan dan dijaga.
jaga, menyimpan, dan melindungi Keberadaan kantong pelana di atas
harta benda, siapa pun boleh masuk punggung binatang itu belum bisa di-
ke dalamnya tanpa harus ada izin, se- katakan bahwa kantong pelana itu po-
perti masjid, jalan, dan padang pasir. sisinya disimpan dan dijaga, karena
Bentuk al-hirzu yang kedua ini, hu- punggung binatang kendaraan bukan-
kumnya sama seperti padang pasi4 lah tempat yang dimaksudkan untuk
jika di sana tidak adh penjaganya. Apa- penyimpanan dan penjagaan. Sebab
bila di sana ada seseorang yang men- maksud dan tujuan si sopir binatang
jaga yang berada dekat dengan harta kendaraan tersebut adalah menempuh
benda yang ada yang memungkinkan perjalanan, bukan menjaga dan me-
bagi dirinya untuk menjaga dan me- lindungi, ia hanya menjaga dan me-
lindunginya, maka itu disebut al- ngontrol binatang yang tali kekang-
hirzu, apakah si penjaga itu tertidur nya berada di tangannya saja.
maupun terjaga. Karena Rasulullah Ini adalah pendapat ulama Hanafi-
saw. memotong tangan seseorang yang yah. f ika diperhatikan secara saksama,
mencuri rida' milik Shafiryan yang saat nampak bahwa pendapat ini menye-
itu Shafwan sedang tertidur.aT3 suaikan dengan adat kebiasaan yang
Unsur al-hirzu dalam kasus pencurian berlaku, sementara adat kebiasaan
yang mengharuskan hukuman potong ta- yang berlaku pada zaman kita seka-
ngan adalah syarat yang telah disepakati, rang ini adalah bahwa sopir kafilah
sehingga hukuman potong tangan tidak juga dituntut untuk menjaga dan me-
dijatuhkan hingga harta yang dicuri ter- lindungi barang-barang yang diang-
ambil dan terpisah dari keseluruhan al- kut.
hirzu. Berdasarkan hal ini, bisa diketahui Sementara itu, ketiga imam madzhab
hukum bentuk-bentuk kasus pencurian be- yang lain berpendapat, bahwa si sopir
rikut, berposisi sebagai penjaga dan penga-
a. Seandainya ada orang mencuri kan- was semua binatang kendaraan yang
tong pelana yang terdapat di atas dikendalikannya, yaitu ketika sekira-
punggung hewan kendaraan yang se- nya ia bisa melihat binatang-bintang
dang berjalan bersama-sama dalam itu ketika ia menoleh ke arahnya. fadi,

Al-Mabsuuth,iuz 9, hlm. 150 dan halaman berikutnya; Tabyiinul Haqaa'iqkarya Az-Zaila'i,inz3,hlm.22l; Fathul Qadiin juz 4, hlm.
24O; Al-Badaa'ii jttz 7 ,hlm.73. Takhriijhadits ini telah disebutkan pada pasal hadd qadzaf.
rsrAM IILID 7

meskipun tujuannya adalah menem- pengambilan jika aksi pencurian di-


puh perjalanan, namun ia juga bermak- lakukan pada siang hari.
sud menjaga dan mengawasi. Adapun jika aksi pencurian itu ber-
Oleh karena itu, jika kantong pelana langsung pada malam hari, menurut
yang berada di atas punggung bina- ulama Hanafiyah, si pencuri dipotong
tang kendaraan itu ternyata sangat be- tangannya, sebagai bentuk al-lstih-
rat, lalu si pencuri itu mengeluarkan soan. Karena untuk kasus pencurian I
I
dan mengambil barang-barang yang yang berlangsung pada malam hari,
ada di dalamnya, maka ia dijatuhi hu- maka unsur al-khifyah cukup pada
kuman potong tangan, karena kantong awal aksinya saja, tidak harus hingga
pelana fungsinya adalah sebagai tem- akhir aksi. Karena aksi-aksi pencuri-
pat penyimpanan dan penjagaan ba- an pada malam hari, sebagian besar-
rang-barang yang ada di dalamnya.aTa nya akan berujung pada pemaksaan
b. Apabila pemilik barang yang dicuri dan kekerasan, atau disertai dengan
telah lebih dahulu mengetahui ada- ketakutan dan ketidakberanian si
nya aksi pencurian sebelum barang- korban untuk melakukan perlawanan,
nya itu diambil dan dikeluarkan dari karena tidak mudah untuk memin-
tempat penyimpanannya, lalu ia ber- ta bantuan dan pertolongan pada te-
hasil mengambil kembali barangnya ngah malam hari.
itu dari si pencuri, maka si pencuri c. Apabila si pencuri melemparkan ba-
tidak dipotong tangannya, karena di rang curiannya ke lual lalu barang itu
sini belum terjadi aksi pengeluaran ditemukan oleh si pemiliknya dan ia
barang dari tempat penyimpanannya. mengambilnya, maka si pencuri tidak
Adapun jika si pemilik barang tidak dikenai hukuman potong tangan. Ka-
berhasil mengambil kembali barang- rena ketika ia keluax, barang curian-
nya itu karena tidak berani melaku- nya tidak berada dalam genggaman
kan perlawanan terhadap si pencuri, tangan dan kekuasaannya, karena ba-
atau ia tetap tidak berhasil mengam- rangnya berada di tangan dan kekua-
bilnya kembali meskipun ia telah me- saan orang lain.
lakukan perlawanan terhadap si pen- Apabila si pencuri melemparkannya
curi dengan menggunakan senjata dari tempat penyimpanannya, kemu-
atau yang lainnya, maka dilihat, apa- dian ia keluar lalu mengambilnya,
bila aksi pencurian itu berlangsung maka ia dijatuhi hukuman potong ta-
pada siang hari, maka si pencuri tidak ngan, dan pendapat ini sudah men-
dipotong tangannya seperti yang telah jadi kesepakatan, kecuali Zufar yang
dijelaskan di bagian terdahulu. berpendapat sebaliknya. Karena me-
Di antara syarat-syarat pencurian ada- nurutnya, dalam kasus seperti itu, ba-
lah harus ada unsur al-Khifyah (sembu- rang tersebut hukumnya dianggap ber -

nyi-sembunyi, tidak ketahuan) sejak ada dalam genggaman dan kekua-


awal hingga akhir aksi pencurian dan saannya, sementara pelemparan itu

474 TabyiirutHaqaa'iqkaryaAz-Zaila'i,iuz3,hlm.224;FathulQadiinjuz4,hlm.246;At-Badaa'iiiuz7,hlm.74.
ISIr{"M IILID 7

hanyalah salah satu cara dan siasat yang bertugas masuk itu mengeluar-
untuk menyempurnakan aksi pencu- kan tangannya dari al-Hirzu,lalu ba-
rian. Dalil dan argumentasi Zufar ada- rangya ia operkan ke temannya yang
lah, hanya sekadar melemparkan be- berada di lua4 maka yang dijatuhi hu-
lum bisa mengharuskan hukuman po- kuman potongtangan hanyalah si pen-
tong tangan, sebagaimana jika sean- curi yang bertugas masuk ke dalam
dainya si pencuri keluar; namun tidak tersebut, sedangkan rekannya yang
mengambil kembali barang yang ia bertugas di luar tidak dikenai hukum-
lemparkan tersebut.aTs an potong tangan. Namun apabila
d. Apabila ada suatu aksi pencurian yang si pencuri yang bertugas di luar itu
dilakukan oleh dua orang dengan cara memasukkan tangannya ke dalam al-
membobol tembok misalnya, lalu salah hirzu dan mengambil barangnya, ke-
satunya bertugas masuk ke dalam un- dua-duanya tidak dikenai hukuman
tuk mengambil barang lalu ia oper- potong tangan, karena si pencuri yang
kan atau lemparkan ke temannya berada di dalam tidak melakukan tin-
yang berada di luar. Imam Abu Hani- dakan mengeluarkan, sedangkan re-
fah berpendapat, kedua-duanya tidak kannya yang bertugas di luar tidak
dikenai hukuman potong tangan, ka- melakukan tindakan hatkul hirzi, se-
rena pembobolan tembok dan penge- hingga tindakan yang dilakukan oleh
luaran barang yang aksi pencurian itu masing-masing dari keduanya belum
tidak bisa sempurna kecuali dengan bisa dikatakan sebagai pencurian yang
penggabungan kedua hal itu menurut sempurna.
adat kebiasaan, kedua hal itu tidak Sementara itu, Abu Yusuf mengata-
dilakukan secara sendirian oleh ma- kan, apabila si pencuri yang bertu-
sing-masing dari mereka berdua. Se- gas masuk itu mengeluarkan tangan-
bab ketika barang curian itu dikelu- nya, maka hukuman potong tangan di-
arkan posisinya tidak berada dalam jatuhkan kepadanya. Adapun rekan-
genggaman dan kekuasaan si pencuri nya yang bertugas di luar; maka apabi-
yang bertugas masuk itu, sementara la ia memasukkan tangannya ke dalam
si pencuri yang bertugas di luar tidak dan mengambil barangnya, kedua-
melakukan pelanggaran terhadap un- duanya dikenai hukuman potong ta-
sur penyimpanan dan penjagaan (hat- ngan. Karena menurut Abu Yusuf, da-
kul hirzi), sehingga aksi dan tindakan lam kasus pencurian yang mengha-
yang dilakukan oleh masing-masing ruskan hukuman potong tangan tidak
dari mereka berdua belum bisa di- disyaratkan harus ada unsur tindakan
anggap sebagai bentuk pencurian yang masuk ke dalam al-hirzu.a76
sempurna. Ini adalah pendapat yang Sementara itu, ulama Malikiyah, ula-
raajih menurut ulama Hanafiyah. ma Syafi'iyah, dan ulama Hanabilah
Sementara itu, Muhammad ibnul Ha- mengatakan, yang dijatuhi hukuman
san mengatakan, apabila si pencuri potong tangan hanya si pencuri yang

47s Fathul gadii1 iuz 4, hlm. 244; Mughnil Muhtaaj, iuz 4,hlm.172.
476 Al-Mobruuth,iuzg,hlm. 147; Fathul hlm. 243t Al-lkhtiyaar, iuz 4, hlm. 106.
Qadiir itz 4,
rsLAM IJrrD 7

masuk ke dalam saja, sedangkan yang ma dari pencurian adalah mengam-


bertugas di luar tidak dikenai hukum- bil harta, bukan masuk ke dalam al-
an potong tangan. Karena si pencuri hirzu.a7e
yang bertugas masuk itulah yang me- Sementara itu, Imam Malik mengata-
ngeluarkan barang ditambah ia juga kan, yang dipotong tangannya hanya-
ikut dalam aksi pembobolan tem- lah yang mengeluarkan barang saja,
bok.a77 karena ia adalah yang sebenarnya se-
e. Apabila ada dua orang melakukan bagai pencuri. Sementara itu, ulama
aksi pencurian dengan membobol atau Syafi'iyah mengatakan, apabila kedua-
melubangi tempat penyimpanan [ol- duanya sama-sama ikut terlibat da-
hirzu),lalu salah satunya masuk ke lam membuat lubang, namun yang
dalam, lalu mendekatkan barang yang bertugas mengeluarkan barangnya ha-
akan dicuri itu ke lubang tersebut, lalu nya salah satunya saja, atau yang
ia biarkan. Lalu rekannya yang berada membuat lubang hanya salah satunya
di luar memasukkan tangannya lewat saja, lalu ia meletakkan barang yang
lubang tersebut, lalu mengambil dan akan dicuri di dekat lubang, lalu yang
mengeluarkan barang itu dari al-hirzu mengeluarkan barang itu adalah re-
tersebut. kannya yang lain, maka yang dipotong
Imam Abu Hanifah dan Muhammad tangannya adalah yang mengeluarkan
mengatakan, kedua-duanya tidak ter- barang tersebut. Akan tetapi, jika ia
kena hukuman potong tangan. Karena meletakkan barangnya di tengah-te-
si pencuri yang bertugas masuk tidak ngah lubang lalu barang itu diambil
melakukan tindakan mengeluarkan oleh rekannya yang berada di luar; se-
barangnya, sedangkan rekannya yang mentara barang yang dicuri itu men-
berada di luar tidak melakukan aksi capai dua nishab pencurian, maka me-
hatkul hfrzi, sehingga tindakan yang nurut pendapat yang azhhar, kedua-
dilakukan oleh masing-masing dari ke- duanya tidak dikenai hukuman potong
duanya belum bisa disebut pencurian. tangan. Seandainya ada seseorang
Menyangkut permasalahan seperti ini, membuat lubang lalu ada orang lain
Ali ibnu Abi Thalib r.a. berkata,'Apa- mengeluarkan barang curian yang ada,
bila si pencuri cerdik ia bisa tidak ter- maka tidak ada yang terkena hukum-
kena hukuman potong tangan."a78 an potong tangan.aso
Sementara itu, Abu Yusuf mengata- Sementara itu, Imam Ahmad menga-
kan, yang dijatuhi hukuman potong ta- takan, kedua-duanya sama-sama dike-
ngan ada-lah si pencuri yang berada nai hukuman potong tangan, karena
di luar; karena maksud dan tujuan uta- mereka berdua sama-sama terlibat da-

Haasyiyah Ad-Dasuqi, juz 4, hlm. 343; //- Muhadzdzab, juz 2, hlm. 279; Al-Mughni, juz 8, hlm. 284; Ghaayatul Muntahaa, iuz 3, hlm.
338.
478
Ini adalah seperti yang dikutip oleh ulama Hanafiyah dalam karya-karya mereka. Namun hal itu masih perlu diteliti lebih lanlut lagi
untuk membuktikan kebenaran dan keabsahan ungkapan tersebut.
479
Al-Mabsuuth,ilz 9, hlm. 147; Fathul Qadiir; juz 4, hlm. 245; Tabyiinul Haqaa'iqkarya Az-Zaila'L iuz3,hlm.223.
480
Haasyiyah Ad-Dasuqr, iuz 4, hlm.343; Bidaayatul Mujtahid, juzZ,hlm.440;Al-Muhadzdzab, iuz 2, hlm.2B0; Mughnil Muhtaai,iuz4,
hlm. 171 dan halaman berikutnya.
FIqLH ISTAM JILID 7

lam melakukan tindakan hatkul hirzi Namun iika dilihat dari kacamata al-
dan pengeluaran barang, maka oleh istihsaan, menurut ulama Hanafiyah,
karena itu, kedua-duanya terkena hu- mereka semua dijatuhi hukuman po-
kuman potong tangan, sama seperti tong tangan. Karena membawa keluar
jika seandainya mereka berdua bersa- dan pergi barang curian berlangsung
ma-sama mengangkatnya lalu menge- atas kerja sama mereka semua, dan
Iuarkannya.asl biasanya, memang seperti itulah aksi
Menurut penulis, ini adalah pendapat pencurian yang dilakukan oleh seke-
yang paling sahih, karena adanya ke- lompok orang. Ini iuga pendapat ula-
terlibatan dalam aksi pencurian terse- ma Hanabilah.aE3
but. Perbedaan pendapat ini juga ber- Perbedaan pendapat ini juga terjadi
laku dalam kasus seandainya ada se- dalam kasus jika mereka membawa
seorang masuk ke dalam al-hirzu,lalu barang hasil curian itu dengan meng-
ia mengumpulkan barang-barang yang gunakan binatang kendaraan misal-
ada di dekat lubang kemudian ia ke- nya hingga barang itu berhasil diba-
luan lalu dari luar ia memasukkan ta- wa keluar dari tempat penyimpanan,
ngannya ke dalam dan mengeluarkan maka dilihat dari kacamata al-istih-
barang-barang itu. saan, mereka tetap terkena hukuman
f. Apabila ada sekelompok pencuri ma- potong tangan.
suk ke dalam sebuah rumah, lalu me- g. Ath-Tharraar [pencopet) dan on-
'reka menggasak harta benda dan mem- Nabbaasy (pencuri kain kafan orang
bawanya keluar; namun yang mem- mati).
bawa dan memikul barang-barang ga- Ath-Tharraar adalah orang yang rne-
sakan itu keluar hanya salah satu nyobek kantong atau dompet lalu me-
atau dua orang saja di antara mereka, ngambil isinya, atau ia mengambil isi-
sementara yang lainnya keluar tan- nya setelah kantong atau dompet itu
pa membawa apa-apa, maka menurut jatuh, sebagaimana definisi yang diu-
ulama Hanafiyah, secara qiyas yang di- tarakan oleh ulama Hanabilah. Fuqa-
potong tangannya hanya orang yang ha sepakat bahwa pencopet dijatuhi
membawa dan memikul barang-ba- hukuman potong tangan ketika har-
rang itu saja, karena suatu aksi pen- ta yang dicopetnya mencapai nishab
curian tidak bisa di-katakan sebagai pencurian.ae Ini adalah pendapat yang
pencurian kecuali dengan membawa sejalan dengan kemaslahatan. Ath-
keluar dan membawa pergi barang tharraar fpencopet) adalah orang
curian setelah diambil. Ini juga pen- yang mencuri dari saku atau al-kum-
dapat Zufar, ulama Malikiyah dan ula- mah,ass atau kantong yang dibawa oleh
ma Syafi'iyah.a8z seseorang, baik dengan cara memo-
a87
Al-Mughni,iuz 8, hlm. 283 dan halaman beriku tnya; Ghaayatul Muntahaa,juz 3, hlm. 338.
482 Asy-Syorhut Kabiin iuz 4,hlm. 335; /I-Umm, iuz 6, hlm. L37; Mughnil Muhtaaj, iuz 4,hlm. 172.
a83 Fothil qodiir
iuz 4,h1m.244; At-Mugftnii, juz & hlm. 283.
484 Fothrlqodiiriuz4,hlm.24S;Al-Badaa'iijuz7,hlm.76;HoasyiyahlbnuAbidin,juz3,hlm.224;MukhtasharAth-Thahawi,hlm.27t;
Bidaayatul Mujnhid, iuzZ,hlm. 440i Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 279; Al-Mughnir, juz 8, hlm. 256; Ghaayatul Muntahaa, juz 3, hlm.
336.
485
Al-Ku^^oh, dengan huru f kaf dibaca dhammah dan huru f mim dibaca tasydid, artinyaadalah tempat masuk dan keluarnya tangan
FIqLH ISLAM JILID 7

tongnya, merobeknya atau dengan me- d,ari al-hirzu. Namun jika tali pengi-
masukkan tangan ke dalamnya. katnya dilepas, dirham-dirham terse-
Hanya saja, ulama Hanafiyah membe- but tetap berada di bagian dalam al-
rikan klasifikasi terkait cara pencopet- kummah, sehingga untuk mengambil
an yang dilakukan. Apabila aksi pen- dirham-dirham tersebut ia harus me-
copetan dilakukan dengan cara me- masukkan tangannya k e dalam al'kum-
motong, sementara dirhamnya diikat- mah. la dikenai hukuman potong ta'
kan di bagian luar al-kummah, bukan ngan, karena berarti ia mengambilnya
di bagian dalamnya, maka si pencopet dari al-hirzu.
tidak dikenai hukuman potong tangan Kesimpulannya, ulama HanafiYah
Karena yang berposisi sebagai al-hir' menghendaki adanya unsur al-hirzu
zu adalah sementara sete-
al - kumm ah, secara konkret dan dalam bentuk
lah dilakukan pemotongan, dirhamnya yang sesungguhnya. Namun Yang le-
ternyata berada di bagian luar al- bih utama adalah mengambil Penda-
kummah, bukan di bagian dalamnYa, pat jumhuf, demi mengantisiPasi
sehingga di sini tidak ditemukan un- dan menghindari risiko dan ancam-
sur pengambilan dari dalam al-hirzu. an bahaya para pencuri yang berba-
Apabila dirhamnya diikat di bagian haya tersebut.
dalam ql-kummah, maka si pencopet Sedangkan an -nabbaasy adalah, pen-
dikenai hukuman potong tangan. Kare- curi kain kafan orang mati. Fuqaha
na setelah dilakukannya pemotong- berbeda pendapat seputar hukumnya'
an, dirhamnya berada di bagian da- Imam Abu Hanifah dan Muhammad
lam al-kummah, sehingga pencopetan mengatakan, ia tidak dikenai hukuman
yang dilakukan itu berarti dengan potong tangan, meskipun kuburannya
cara mengambil dirham itu dari al- berada dalam sebuah bangunan Yang
hirzu, yaitu al-kummah tersebut, oleh terkunci menurut pendapat yang as-
karena itu, ia dijatuhi hukuman Po- hahh. Karena kuburan itu sendiri se-
tong tangan. benarnya bukanlah al-hirzu, karena
Apabila pencopetan itu dilakukan de- biasanya kuburan memang tidak digu-
ngan cara melepas tali ikatannya, di- nakan untuk menyimpan harta ben-
lihat jika talinya dilepas, maka dir- da.486,

ham-dirhamnya menjadi berada di Sementara itu, ulama MalikiYah,


bagian luar al-kummah, seperti jika ulama Syafi'iyah, ulama Hanabilah
simpul talinya dikencangkan dari ba- dan Abu Yusuf mengatakan, ia dijatuhi
gian dalam al-kummah, maka si pen- hukuman potong tangan, karena ia
copet tidak dikenai hukuman potong adalah pencuri atau disamakan de-
tangan, karena itu berarti ia mengam- ngan pencuri harta orang yang masih
bil dirham-dirham tersebut bukan

dari balu (lengan), namun yang dimaksudkan di sini adalah, sesuatu yang dikenakan yang difungsikan untuk menyembunyikan
sesuatu. Sedangkan iika huruf kaf nya dibaca kasrah, maka artinya adalah seludang mayan& seludang bunga atau seludang buah
kurma.
486 Al-Mobrrrth,luz9,hlm. 159;Al-Badaa'iijuz7,hlm.69;HaaryiyahlbnuAbidin,iv3,hlm.2lg; MukhtosharAth-Thahawi,hlm.273;
Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyah, hlm. 359; Ghaayatul Muntahoa,|uz 3, hlm.340.

__J
Batlan 5: FIQIH UMUM FIqLH rSrAM lrlrD 7

hidup, sementara Allah SWT telah ber- an potong tangan, karena kuburan
firman, yang terletak di daerah seperti itu ti-
dak bisa dikatakan sebagai al-hirzu
"Laki-laki yang mencuri dan pe-
untuk kain kafan tersebut, dan pengu-
rempuan yang mencuri, potonglah ta-
buran seseorang di tempat seperti itu
ngan keduanya (sebagai) pembalas-
tidak lain adalah karena terpaksa, ber-
an bagi apa yang mereka kerjakan beda dengan pemakaman yang ter-
dan sebagai siksaan dari Allah. Dan
letak dekat dengan pemukiman pen-
Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksa-
duduk. Pendapat yang raajih ada-
na," (al-Nlaa'idah: 3 8,)
lah pendapat jumhur; demi mencegah
Aisyah r.a. berkata, "Oreng yang me-
tindakan-tindakan yang sangat hina
lakukan pencurian terhadap orang- seperti itu.
orang yang telah mati sama seperti
h. Ad-Daar [rumah) milik bersama be-
orang yang melakukan pencurian ter-
berapa orang. Apabila ada sebuah ru-
hadap orang-orang yang masih hi-
mah milik beberapa orang, seperti ru-
dup!a87
mah yang terdiri dari sejumlah ka-
Al-Barra' ibnu Azib r.a. meriwayatkan, mar atau ruangan yang disewakan ke-
Rasulullah saw. bersabda, "Barang- pada sejumlah orang, lalu ada salah
siapa membakan kami akan memba-
satu kamar atau ruangan tersebut
karnya. B arang siapa menengg elam- mengalami pencurian. Menurut ula-
kan, kami akan menenggelamkannya. ma Hanafiyah, si pencuri dikenai hu-
Dan barangsiapa yang mencuri kain kuman potong tangan apabila rumah
kafan orang mati, kami akan memo- tersebut adalah rumah yang besa4 se-
tong tangannya.'*88
kiranya penghuni setiap kamar atau
Kuburan adalah tempat penyimpanan ruangannya sudah cukup dengan ka-
untuk kain kafan, karena hanya kain mar atau ruangan tempat tinggalnya
kafanlah yang perlu untuk ditinggal- dan tidak membutuhkan lagi halaman
kan di dalam kuburan, bukan yang tengah rumah tersebut.
lainnya, dan untuk menyimpan dan Begitu juga, menurut ulama Hanabi-
melindungi kain kafan, memang cu- lah, si pencuri dikenai hukuman po-
kup seperti itu.ase
tong tangan jika pintunya dalam ke-
Hanya saja, dalam hal ini ulama Sya- adaan tertutup. Sedangkan menurut
fi'iyah mengecualikan kuburan yang Imam Malik dan Imam Syafi'i, si pen-
berada di tengah padang pasir atau curi dikenai hukuman potong tangan
tanah kosong yang jauh dari pemu- jika ia membawa keluar barang curi-
kiman penduduk, maka si pencuri annya itu dari kama[ meskipun ia ti-
kain kafannya tidak dikenai hukum-

487
HR. Ad-Daraquthni dari hadits Amrah dari Aisyah r,a.
488
HR. Al-Baihaqi dalamAl-Ma'rifah. Al-Baihaqi mengatakan, di dalam sanadnya terdapat sebagian perawi yang tidak diketahui secara
jelas statusnya. Ad-Daraquthni meriwayatkan dari Aisyah r.a, ia berkata, "Orang yang melakukan pencurian terhadap orang-orang
yang telah mati sama seperti orang yang melakukan pencurian terhadap orang-orang yang masih hidup." Lihat, At-Talkhiishul Habiin
hlm. 356, 358; Nashbur Raayah, ilz 3, hlm. 366.
Bidaayatul Mujtahid,iuz2,hlm.440; Al-Muhadzdzab, jtz2,hlm.278; HaasyiyahAd-Dasuqi, juz4,hlm.340; Mughnil Muhtaaj, juz4,
hlm. L69 ; Al- M ughni, jluz 8, hlm. 27 2.
FIQLH ISLAM JILID 7

dak membawanya keluar dari dalam tiap tempat yang biasanya digunakan
ruangan rumah tersebut.aeo untuk menyimpan dan meletakkan
i. Barang-barang yang berada di pasan harta benda.
Menurut ulama Hanafiyah, pencuri- Sementara itu, Imam Ahmad menga'
nya dikenai hukuman potong tangan takan, si pencuri dikenai hukuman po-
apabila ia melakukan aksi pencuri- tong tangan apabila pasar tersebut
annya pada malam hari. Namun jika ada penjaganya, atau ada orang Yang
ia melakukan aksi pencuriannya itu menjaga dan mengawasi barang-ba'
pada siang hari, ia tidak dikenai hu- rang yang ada.ael
kuman potong tangan, karena unsur
al-hirzu pada siang hari tidak dalam 4. Sesuatu yang dicuri berupa benda yang
bentuknya yang sempurna disebab- bisa disimpan dalam iangka lama dan
kan biasanya ada izin masuk pada tidak cepat rusak atau busuk
siang hari. Imam Abu Hanifah dan Muhammad
Sementara itu, ulama Malikiyah dan mengatakan, apabila barang yang dicuri
ulama Syaf iyah mengatakan, hukuman mencapai nishab namun barang itu terma-
potongtangan diterapkan terhdap pen- suk sesuatu yang cepat rusak atau busuh
curi yang mencuri barang dari kios maka tidak ada potong tangan di dalam-
para pedagang atau pasar apabila ba- nya, seperti buah anggu4 buah tin, buah
rang-barang yang ada telah dikumpul- quince, kurma ruthab, sayur-sayuran, roti
kan menjadi satu oleh para pemiliknya dan jenis-jenis makanan basah lainnya,
dan diletakkan di ruangan tempat pe- berbagai jenis makanan masakan, daging
nyimpanannya, atau telah dimasuk- yang masih segar atau daging kering, nabi-
kan ke dalam wadahnya yang barang- idz yang halal, juice, susu dan sebagainya,
barang itu biasanya memang disim- baik apakah itu dicuri dari al-Hirzu mau-
pan di dalamnya, karung misalnya. pun tidah karena barang'barang seperti
Hal ini berdasarkan adat kebiasaan itu tidak bisa disimpan dalam waktu yang
yang berlaku dalam hal penyimpanan lama. Dalil yang dijadikan landasan pen-
barang-barang dagangan di pasar. Ber- dapat ini adalah hadits,
dasarkan hal ini, menurut penulis hu-
kuman potong tangan diberlakukan
terhadap pencuri mobil yang diparkir
f o'r e$t
"Tidak ada hukuman potong tangan
di jalan pada masa sekarang ini, ka- (karena mencuri) buah kurma dan ka'
rena pada masa sekarang ini, jalan tsar,'t492
memang sudah menjadi al-hirzu un- Barang-barang seperti itu biasanya
tuk mobil, karena al-hirzu adalah se- juga tidak dianggap sebagai harta, se-

4e0 Fathil qadiin jv 4,h1m.243; Al-Muhadzdzab,juz 2, hlm. 280; Al-Muwaththa', juz 3, hlm. 50; AI-Um m, |uz 6, hlm. 136. L39; Al'Mu'
ghni, iuz8, hlm. 256.
4et Fathdqadiirjuz ,hlm.242;Al-Muwaththa',iuz3,hlm.50;Al-Ilmm,jtz6,hlm. 135;At-MughnLitz8,hlm.249-250.
492 At"-Tro^oradalah buah kurma yang masih berada di tangkai pohonnya sebelum dipetik dan disimpan. Arti kata ini bersifat umum
mencakup buah kurma ruthab (yang masih basah), buah kurma kering, buah anggur baik yang masih basah maupun sudah kering,
dan buah-buah lainnya. Kata al-Katsar artinya adalah daging pohon kurma yang terletak di bagian tengah kepala pohon kurma.
Lihat, .Subu/us.Sa laam, |uz 4,h1m.23; Al-Muntaqaa 'ala Al-Muwaththa', iuzT , hlm. 182'

I
1
FIQLH ISI.AM JILID 7

hingga bagi manusia tidak begitu ber- tangkapan buruan, kaca dan sebagainya.
harga dan termasuk sesuatu yang remeh Hal ini berdasarkan keumuman ayat,
karena berisiko cepat rusak. Oleh sebab
"Laki-laki yang mencuri dan perem-
itu, bisa dikatakan serupa dengan sesuatu
puan yang mencuri, potonglah tangan ke-
yang tidak disimpan dan dijaga (ghairu
duanya." (a-Maa'idah: 38)
muhraz). Apabila sesuatu yang dicuri ter-
masuk barang yang bisa tahan lama dari Selain itu, barang-barang seperti itu
tahun ke tahun, sehingga bisa untuk di- biasanya memang termasuk harta yang
simpan dalam jangka waktu lama, seper- dicari dan diingini, sehingga pelaku pen-
ti buah walnut, badam, kurma kering, curiannya juga harus dikenai hukuman
jenis-jenis buah yang kering, cuka dan potong tangan jika telah memenuhi syarat
sirup, si pencuri dikenai hukuman potong dan ketentuan-ketentuan pencurian,4es se-

tangan.ae3
perti diambil dan dicuri dari tempat pe-
Sementara itu, Abu Yusuf berpenda- nyimpanannya,
pat, si pencuri tetap dikenai hukuman po-
tong tangan meskipun barang yang di- Pencurian buah yang masih berada di
curinya termasuk sesuatu yang tidak bisa tangkaipohonnya
disimpan dalam jangka waktu lama. Ka- Ulama sepakat, hukuman potong ta-
rena barang-barang seperti itu bagaimana ngan tidak diterapkan pada kasus pencu-
pun juga adalah dimanfaatkan dan me- rian buah yang masih berada di tangkai
manfaatkannya adalah boleh menurut sya- pohonnya atau biji gandum yang masih
ra' secara mutlak. Barang itu masuk ka- berada di tangkai pohonnya apabila me-
tegori harta, sehingga si pencurinya juga mang buah itu tidak dalam status muhraz
dikenai hukuman potong tangan, seperti (dijaga dan dilindungi). Oleh sebab itu,
dalam kasus pencurian harta benda lain- apabila buah itu statusnya sudah muhraz,
nya.nen Ini adalah pendapat yang sejalan pencurinya dikenai hukuman potong ta-
dengan situasi dan kondisi pada zaman ngan. Untuk menentukan bentuk al-hirzu
sekarang ini, karena buah-buahan pada terhadap buah tersebut, itu dikembalikan
masa sekarang termasuk harta yang sa- kepada adat kebiasaan yang lumrah ber-
ngat penting dan berharga, bukan se- laku, sehingga apa yang orang-orang ang-
suatu yang remeh seperti yang berlaku gap itu adalah sebagai al-hirzu terhadap
pada masa lampau. buah tersebut, maka pencurinya dipo-
Sementara itu, ulama Malikiyah, ula- tong.
ma Syafi'iyah, dan ulama Hanabilah me- Apa yang mereka anggap itu bukan
ngatakan, hukuman potong tangan diber- sebagai al-hirzu untuk buah tersebut, pen-
lakukan dalam setiap kasus pencurian har- curinya tidak dikenai hukuman potong
ta benda yang boleh diperjualbelikan dan tangan. Karena syara' menunjukkan diper-
dipertukarkan, baik itu berupa makanan, hitungkannya unsur al-hirzu dalam kasus
pakaian, binatang, bebatuan, kayu, hasil pencurian, namun syara' tidak memberi-

493 Al-Mrbruuth,juzg,hlm.
153;FathulQadiiniuz4,hlm.22T;Al-Badaa'iijuz7,hlm.69.
494 Ibid
495 Bidooyotut Mujtahid, juz
2, hlm. 441; Al-Miizaan, juz 2, hlm. 162; Al-Muhadzdzab, iuz 2, hlm. 272 dan halaman berikutnya; .AI-
Mughni,.juz 8, hlm. 246; Nailul Authaar, iuz 7, hlm. 128; Ghaayatul Muntahaa, juz 3, hlm. 337,34L

E-
ISLAM ]IIID 7

kan patokan atau bentuk bal<u al-hirzu,


sehingga untuk menentukannya adalah
kembali kepada adat kebiasaan yang ber- "Barangsiapa yang memang dalam ke'
laku. adaan butuh,lalu ia hanya memakannya
Imam Syafi'i mengatakan, sesungguh- secukupnya saja tanpa mengambilnya dan
nya hadits, "Tidak ada potong tangan da- menyembunyikannya di balik pakaiannya,
lam pencurian buah," konteksnya adalah maka tidak ada apa-apa atas dirinya. Ba-
kebiasaan penduduk Madinah kala itu rangsiapa yang mengambil dari buah itu
yang memang biasanya mereka tidak men- dan membawanya pergi maka ia didenda
jaga dan melindungi perkebunan kurma dua kali lipat dari apa yang ia ambil itu
mereka, sehingga tidak adanya hukuman dan ia dihukum. Dan barangsiapa mencuri
potong tangan dalam pencurian buah ka- sesuatu daripadanya sesudah buah itu di'
rena tidak memenuhi unsur al-hirzu. Oleh simpan di dalam keranjang pengeringan
karena itu, apabila kebunnya dilindungi dan apa yang ia curi itu mencapai har-
dengan cara dipagari dengan semacam ga sebuah perisai, ia harus dipotong (ta-
tembok atau bentuk-bentuk pagar lainnya ngannya).'ae6
misalnya, maka kasus pencurian buah di-
Oleh sebab itu, apabila buah kurma
kebun yang dilindungi tersebut sama se-
atau biji gandum telah benar-benar kering
perti pencurian harta benda lainnya yang
telah dipetik dan diletakkan dalam ke-
dijaga dan dilindungi. Akan tetapi, menu-
ranjang, kemudian dicuri, maka si pelaku
rut iumhun apabila ada seseorang men- pencurian itu dipotong tangannya. Karena
curi buah kebun yang tanpa ada unsur
buah kurma atau biii gandum itu telah
al-hirzu di dalamnya, ia harus membayar
berubah benar-benar menjadi harta mut-
ganti rugi sesuai dengan nilai harga buah
lak dan bisa disimpan dalam jangka wak'
yang dicurinya.
tu yang lama. Hal ini sebagaimana yang
Sementara itu, ulama Hanabilah me-
diisyaratkan oleh Rasulullah saw. dalam
ngatakan, ia waiib mengganti nilai harga
sabda beliau,
buah yang dicurinya itu dua kali lipat, ber-
dasarkan hadits,
6r.o: -.,.
t .l t. ot o/
,u.-dtqt-e f 'ttreU\
1,ot
{rr* .
v\r}u,.
-* ool* iWl j1
qt ,y .gat *;;itili
"Tidak ada hukuman potong tangan
6r;
ol.i to Or /
!1, 4i, 9L_* G ? ',1 I 4.& i,'.i )i
o 1 C2 ,

,. (karena mencuri) buah kurma dan ka-


tsar hingga buah itu telah diletakkan di
&i t i ^- ,t; Uji.-.l,Jl) Albit'j dalam al-j ariin (keranjang pengeringan).

HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud, an-Nasa'1, dan lbnu Majah dari Amr Ibnu Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya. At-Tirmidzi meriwayat-
kan dari Abdullah lbnu Umar sebuah hadits m arfuu', Apabila salah seorang di antara kamu sekalian melewati sebuah kebun kurmo,
maka iaboleh memakannya,namun jangonlah ia mengambilnyolaluiamasukkankebalikbajunyo."At-Tirmidzi mengatakan, bahwa
ini adalah haditsgharirb, sementara Baihaqi mengatakan, ini adalah hadits laoyoshrlrhu (tidak shahih). Hadits ini iuga diriwayatkan
melalui seiumlah jalur lain yang tidak kuat. Ibnu Hajar mengatakan, yang benar adalah, hadits tersebut berdasarkan keseluruhan
jalur-jalur periwayatannya bisa mencapai deraiat shahih, padahal dalam banyak hukum permasalahan lain, para ulama berdalil
dengan hadis-hadits yang memiliki derajat lebih rendah dari hadits tersebut.Lihat,Jaami'Al-Ushuul, iuz 4, hlm. 318 dan juz 11,
hlm. 296; Subulus Salaam, iuz 3, hlm. 97; Nailul Authaan luz7,hlm, L27; Nashbur Raayah, iuz 3, hlm. 363.
rsLAM IrrrD 7

Apabila buah itu telah diletakkan dalam orang, sehingga tidak termasuk sesuatu
al-jariin,lalu ada orang yang mencurinya, yang remeh, yaitu seperti barang-barang
ia dijatuhi hukuman potong tangan.'ae7 yang mereka kecualikan di atas.
Barang-barang seperti itu juga terma-
5, Barang yang dicuri bukan termasuk se-
suk sesuatu yang statusnya adalah milik
suatu yang asalnya adalah harta mu-
umum yang setiap orang boleh mengam-
bah (sesuatu yang siapa pun boleh ikut
bilnya. Oleh karena itu, melihat unsur
mengambilnya)
syubhat yang ada di dalamnya untuk se-
Apabila barang yang dicuri termasuk
tiap orang yang barang-barang itu telah
sesuatu yang asalnya adalah harta mubah,
berubah menjadi miliknya, maka si pen-
seperti burung, jerami, kayu, bambu, bina-
curinya tidak dikenai potong tangan, ka-
tang buruan, rerumputan, ikan, arsenik,
rena memerhatikan dan mempertim-
tanah liat merah, batu kapur; bata merah,
bangkan status asal barang-barang terse-
aran& garam, batu marmer dan kaca kare-
but (yaitu barang mubah).ae8
na mudah pecah, maka para ulama berbe-
Perlu digarisbawahi di sini, dalam
da pendapat seperti pada syarat sebelum-
kaitannya dengan syarat yang satu ini,
nya (syarat nomor empat).
alasan yang dijadikan patokan atau pijak-
Ulama Hanafiyah mengatakan, tidak
an Imam Abu Hanifah adalah, sifat kere-
ada hukuman potong tangan dalam pen-
mehan dan tidak memiliki sifat kehartaan,
curian barang yang asalnya adalah barang
bukan statusnya yang mubah, karena sta-
mubah di dalam kawasan negeri Islam,
tus mubah juga terdapat pada logam tam-
seperti barang-barang tersebut di atas. Na-
bang emas dan perak.
mun, mereka mengecualikan kayu atau po-
Berdasarkan hal ini, apabila barang-
hon jati, kayu eboni, kayu cendana, tandan
barang seperti di atas telah berubah men-
kurma, dan kayu jadi. Dalil dan argumen-
jadi harta kekayaan yang diperhitungkan,
tasinya adalah, barang-barang seperti itu
si pencurinya dijatuhi hukuman potong
tidak dicari untuk dimiliki dan dijadikan
tangan.
harta benda oleh orang-orang, akan tetapi
Sementara itu, ulama Malikiyah,
barang-barang seperti itu banyak ditemu-
ulama Syafi'iyah dan ulama Hanabilahaee
kan di mana-mana dan melimpah. Ba-
mengatakan, hukuman potong tangan di-
rang-barang seperti itu termasuk kate-
gori harta mubah, sehingga bagi orang- berlakukan terhadap pelaku pencurian
harta benda, baik apakah harta benda itu
orang tidak begitu berharga, sehingga itu
berupa sesuatu yang asalnya adalah ba-
termasuk sesuatu yang remeh sama se-
rang mubah, seperti binatang buruan, ait;
perti tanah, kecuali yang memiliki nilai
kayu, rerumputan dan bahan-bahan tam-
harga tinggi, karena biasanya yang memi-
bang, maupun sesuatu yang asalnya me-
liki nilai tinggi memang dicari dan dija-
mang bukan barang mubah, berdasarkan
dikan sebagai harta benda oleh orang-

497
Lihat,laami'Al-Ushuul, iuz 4, hlm. 318
498
Al-Mabsuuth,iuz 9, hlm. 153; AI-Badaa'ii jtzT,hlm.68; Haasyiyah Ibnu Abidin, j:uz3,hlm.217; Fathul Qadiir iuz 4,hlm.226; Tabyii-
nul Haqaa'iq, iuz 3, hlm. 219.
Haasyiyah Ad-Dasuqi, juz 4, hlm. 334; Bidaayatul Mujtahid, itrz 2, hlm. 441; Al-Miizaan, juz 2, hlm. 767; Al-Muhadzdzab, iu.z 2, hlm.
278; Al-Mughni, iuz 8, hlm. 246; Al-Muntaqa ala Al-Muwaththa', irtz 7, hlm. 156; Ghaayatul Muntahaa, iu.z3,hlm.337; Al-Qawaaniin
Al-Fiqhiyyah, hlm. 359.
rsr.AM IrUD 7 Batlan 5: HqlH UMUM

keumuman ayat yang menjelaskan tentang tasi atau asumsi apologis atau pada suatu
hukuman hadd pencurian, serta keumum- unsur syubhat, maka pengambilannya itu
an riwayat-riwayat yang menjelaskan ten- tidak bisa disebut sebagai kejahatan mur-
tang persyaratan nishab pencurian. |uga, ni, sehingga tidak sesuai untuk dijatuhi
karena itu adalah harta yang muhraz (di- hukuman murni.sol
simpan, dijaga, dan dilindungi oleh pemi- Berdasarkan syarat ini, hukuman hadd
liknya).s0o Ini adalah pendapat yang me- potong tangan tidak diberlakukan pada
nurut saya lebih raajih, karena barang- bentuk-bentuk harta seperti berikut:
barang tersebut memang dicari dan dija- a. Semua bentuk harta benda mubah
dikan sebagai harta kekayaan oleh orang- yang tidak milik siapa pun.
orang dan mereka juga menyimpannya. b. Harta benda milik kafir harbi musta:
man di negeri Islam, maka pencurinya
6. Harta yang dicuri adalah harta yang tidak dijatuhi hukuman potong ta-
dilindungi, yang pencurinya tidak me- ngan berdasarkan prinsip al-istihsaan.
miliki hak untuk mengambilnya, tidak Karena itu adalah harta yang meng-
memiliki alasan atau interpretasi apo- andung unsur syubhat harta mubah.
logis (ta'wil) yang bisa menjelaskan ke- Namun, jika dilihat dari kaca mata
napa ia mengambilnya dan tidak pula qiyas, si pencuri itu tetap dijatuhi
memiliki syubhat dalam pengambilan- hukuman potong tangan, karena itu
nya terhadap harta itu adalah harta yang telah berubah sta-
Sebab yang melatarbelakangi pene- tusnya menjadi harta yang dilindungi
tapan syarat dan ketentuan yang satu ini dikarenakan jaminan keamanan yang
adalah, potong tangan adalah murni hu- telah diberikan kepada si kafir harbi
kuman, sehingga juga menghendaki ha- itu, oleh karena itu, harta milik si kafir
rus ada kejahatan pidana murni di balik harbi musta'man itu juga harus digan-
penjatuhan hukuman tersebut, sementara ti dalam kasus perusakan oleh orang
seseorang yang mengambil sesuatu yang yang merusakkannya sama seperti har-
ia memang memiliki hak untuk mengam- ta milik kafir dzimmi.
bilnya tentunya itu sama sekali tidak dise- c. Harta milik seorang Muslim atau har-
but sebagai tindak kejahatan, sehingga ta milik seorang kafir dzimmi ketika
itu tidak menghendaki adanya hukuman dicuri oleh orang kafir harbi, karena
terhadapnya. Begitu juga, seseorang yang ia memiliki keyakinan dan pandang-
mengambil sesuatu yang ia melandaskan an bahwa harta seorang Muslim atau
pengambilannya itu pada suatu interpre-

Az-Zanjani Asy-Syafi'i dalam kitab Takhriijul furuu'ala Al-llshuul hlm. 186 mengatakan, istishhaab atau langkah kembali kepada
hukum umum ketika tidak ditemukan dalil yang bersifat khusus dan spesifik adalah langkah yang memang harus ditempuh menu-
rut ulama yang berpendapat untuk menggunakan dalil umum. Berdasarkan hal inilah, Imam Syafi'i melandaskan sebagian besar
masalah-masalah pencurian. Berdasarkan hal ini, maka bisa diambil pengertian bahwa menurut lmam Syafi'i, hukuman hadd po'
tong tangan juga berlaku terhadap kasus pencurian barang yang asalnya adalah sesuatu yang mubah, dengan berpegangan pada
keumuman ayat,"Lakilakiyang mencuri dan perempuanyang mencuri, potonglah tangan keduany4" (al-Maa'idah: 38). Keumuman
ayat ini menghendaki penetapan hukuman potong tangan pada setiap sesuatu yang orang yang mengambilnya disebut pencuri,
maka setiap orang yang disebut pencuri, maka ia dijatuhi hukuman potong tangan berdasarkan hukum keumuman kecuali yang
dikecualikan oleh dalil.
501
Al-Ilquubaat asy-Syar'iyyah wa asbaabuhaa karya Ali Qura'ah, hlm. 146 dan halaman berikutnya; Al-Badaa'ii iuz 7, hlm.70-72;
Fathul Qadiir juz 4, hlm. 229 dan halaman berikutnya; Al-Mabsuuth, iuz 9, hlm. 152, 178; Ghaayatul Muntahaa, juz 3, hlm. 341.
Baglan 5: FIQIH UMUM rsLAM IITID 7

harta orang kafir dzimmi adalah mu- bab hukuman potong tangan tidak di-
bah baginya. jatuhkan dalam kasus pencurian sese-
d. Harta milik anggota pemberontak ke- orang terhadap suatu harta yang se-
tika dicuri oleh orang yang adil [taat bagian dari keseluruhan harta itu ada-
dan loyal kepada pemimpin, pengua- lah haknya dalam bentuk yang masih
sa atau pemerintah yang sah), kare- umum [seperti sepertiganya atau se-
na bagi orang yang adil, harta milik perempatnya misalnya).
anggota pemberontak bukanlah harta Namun jika utang itu ditangguhkan
yang dilindungi. Begitu juga sebalik- pembayarannya (belum jatuh tempo),
nya, harta orangyangadil ketika dicuri maka berdasarkan prinsip al-lstihsaan
oleh anggota pemberontak, karena ia ia iuga tidak dikenai hukuman potong
mengambilnya dengan berdasarkan tangan, dengan alasan bahwa hak
pada interpretasi dan anggapan apolo- mengambil itu, meskipun belum
gisnya bahwa ia boleh mengambilnya. tertetapkan sebelum utang yang ada
e. Harta yang dicuri dari orang yang jatuh tempo, hanya saja di sini sudah
berutang dengan penjelasan seperti ditemukan sebab tertetapkannya hak
berikut, mengambil, yaitu utang tersebut. Ada-
Apabila yang dicuri oleh orang yang pun jangka waktu penangguhan pem-
mengutangi dari harta orang yang ber- bayaran yang ada, maka itu hanya
utangkepadanya itu adalah sejenis de- berpengaruh pada penundaan pena-
,ngan haknya [sejenis dengan harta gihan, bukan pada gugurnya utang,
yang ia utangkan kepadanya), seperti karena utangnya memang belum di-
harta yang ia utangkan adalah berupa bayar.
uang sebanyak sepuluh dirham misal- Oleh sebab itu, keberadaan sebab ter-
nya, lalu ia mencuri sepuluh dirham sebut memunculkan syubhat, semen-
dari orang yang berutang kepadanya tara keberadaan syubhat mencegah
itu, sementara utang itu memang te- penjatuhan hukuman hadd. Namun
lah jatuh tempo pembayarannya, ia jika dilihat dari sudut pandang qiyas,
tidak dijatuhi hukuman potong ta- maka ia dijatuhi hukuman potong ta-
ngan, karena pengambilannya terha- ngan. Alasannya, jika suatu utang be-
dap uang sebanyak sepuluh dirham lum jatuh tempo pembayarannya, pi-
dari orang yang berutang kepadanya hak yang mengutangi belum memiliki
itu adalah boleh baginya. Sebab ia hakmengambil dari harta orangyang
mendapatkan sesuai dengan jenis se- berutang, sehingga kasusnya menjadi
suatu yang menjadi haknya, sehingga sama seperti jika seandainya yang
ia boleh mengambilnya. mencuri adalah orang lain, bukan
Bahkan jika sekalipun yang ia curi itu orang yang mengutangi, sehingga ia
lebih dari sepuluh dirham, ia tetap ti- dijatuhi hukuman potong tangan.
dak dikenai hukuman potong tangan, Apabila yang dicuri oleh orang yang
karena sebagian dari keseluruhan yang mengutangi itu adalah berbeda jenis-
ia ambil itu adalah haknya dalam ben- nya dengan jenis haknya, seperti jika
tuk yang masih umum (syuyuu), se' harta yang ia utangkan berupa uang

E-
FIqLH ISLAM JILID 7 BaETan 5: FIqH UMUM

sebanyak sepuluh dirham misalnya, sebut, yaitu ia mengambilnya untuk


lalu ia mencuri satu keping dinar atau dibaca. Ini juga adalah pendapat ula-
mencuri barang dagangan, maka ia ma Hanabilah.
dikenai hukuman hadd potong tangan, Sementara itu, Imam Malik, Imam Sya-
sebagaimana yang disebutkan oleh al- fi'i, danAbuYusuf mengatakan, si pen-
Kurkhi. Karena di sini, ia berarti telah curi tetap dikenai hukuman potongta-
mengambil suatu harta yang ia tidak ngan, karena mushaf termasuk harta
memiliki hak untuk mengambilnya. yang memiliki nilai. Namun berdasar-
Namun dalam Kitaab as-Sariqah dise- kan pendapat yang lebih sahih, ulama
butkan bahwa ia tidak dikenai hukum- Syafi'iyah mengecualikan pencuri-
an potong tangan, ini adalah pendapat an mushaf yang diwakafkan untuk di-
Abu Yusuf dan Imam Syafi'i.soz baca, maka si pencurinya tidak dike-
Ibnu Abidin berkata, "Pendapat yang nai hukuman potong tangan, sama se-
menyatakan bahwa pihak yang meng- perti pencurian terhadap Baitul Mal,
utangi tidak boleh mengambil sesu- karena adanya unsur syubhat di da-
atu dari harta orang yang berutang lamnya.soa
yang sesuatu itu berbeda jenis dengan g. Pencurian gendang, seruling, salib,
haknya (utang yang ada), itu memang peralatan dadu, catu[ dan semua ben-
sesuai untuk diterapkan pada masa tuk barang-barang peralatan al - I ahwu,
mereka -yakni masa ulama Hanafi- pencurinya tidak dikenai hukuman
yah generasi awal- karena masyara- potong tangan, karena ia memiliki
kat pada masa itu masih memiliki ke- asumsi dan interpretasi bahwa de-
sadaran sangat tinggi untuk menunai- ngan ia mengambilnya, ia bisa mence-
kan hak dan kewajiban. Namun untuk gah pemiliknya dari kemaksiatan
masa sekarang, fatwanya adalah orang dan kemungkaran.
yang mengutangi boleh mengambil
harta mana pun yang memungkinkan 7. Pelaku pencurian tidak memiliki hak
bagi dirinya untuk mendapatkannya milik pada sesuatu yang dicurinya dan
dari harta milik orang yang berutang tidak pula memiliki interpretasi apolo-
kepadanya, terutama di wilayah kita gis kepemilikan terhadapnya, atau ada-
sekarang ini, di mana kesadaran orang- nya unsur ke syubhatan kepemilikan ter-
orang untuk menunaikan hak dan ke- hadapnya (tidak ada unsur kesyubhat-
wajiban sangat rendah sekali."s03 an kepemilikan terhadap sesuatu yang
f. Pencurian mushaf [Al-Qur'an) dicuri)
Pencurinya tidak dikenai hukuman po- Sebdb dan alasan yang melatarbela-
tongtangan, karena ia memiliki alasan kangi penetapan syarat yang telah disepa-
dan asumsi apologis yang melandasi kati ini adalah, sama seperti yang dise-
pengambilannya terhadap mushaf ter- butkan pada syarat sebelumnya (syarat

s02 Fathul qadiin juz 4,hlm. 236; Mughnit Muhtaaj, iuz 4,hlm. L62; Al-Muhadzdzab, juz Z,hlm. 282
503 R ddul Mrhtaar,iuz3,hlm. 220
504 Al-Mughni,
iuz 8, hlm. 247; Ad-Durrut Mukhtaanjuz 3, hlm. 2L8; At-Mabsuuth, iuz9,hlm. 152; Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 1.63;
Takmilatul Majmuui juz 18, hlm. 337; Ghaayatul Muntahaa, juz 3, hlm. 337; AI-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 359
FIQLH ISLAM JILID 7

nomor enam), yaitu jika kondisinya seper- ga ia juga memilik hak di dalamnya. Da-
ti itu, berarti kejahatan yang ada adalah lilnya adalah, Umar ibnul Khaththab r.a.
tidak utuh, sehingga kejahatan itu juga ti- tidak memotong tangan seseorang yang
dak menghendaki adanya hukuman yang mencuri dari Baitul mal. Pada suatu ke-
utuh juga. tika, salah satu pegawainya mengirim su-
Berdasarkan hal ini, hukuman potong rat kepadanya untuk menanyakan tentang
tangan tidak dikenakan terhadap seseorang seseorang yang mencuri dari Baitul Mal,
yang mencuri sesuatu yang ia pinjamkan, lalu Umar ibnul Khaththab r.a. berkata, "fa-
ia gadaikani atau ia sewakan kepada orang ngan kamu potong tangannya, karena ti-
lain, karena sesuatu itu adalah miliknya. dakada satu orangpun kecuali ia memiliki
Hukuman potong tangan juga tidak dike- hak di dalamnya."
nakan terhadap seseorang yang mencuri Asy-Sya'bi meriwayatkan, ada seorang
harta dari seseorang, namun harta itu ada- laki-laki mencuri dari Baitul mal, lalu ke-
lah milik bersama antara dirinya dengan jadian itu sampai kepada Ali ibnu Abi Tha-
orang tersebut, karena ia juga memiliki lib r.a.,lalu ia pun berkata, "Sesungguhnya
hak di dalam harta itu. Hukuman potong ia memiliki hak di dalamnya," dan ia pun
tangan juga tidak dikenakan terhadap se- tidak memotong tangan si pencuri terse-
seorang yang mencuri harta anaknya, cu- but. Apabila ada orang kafir dzimmi men-
cunya, cicitnya dan terus ke bawah, kare- curi dari Baitul mal, ia dikenai hukuman
na ia memiliki alasan dan interpretasi potong tangan, karena ia tidak ikut memi-
apologis atau kesyubhatan kepemilikan di liki hak di dalamnya.
dalamnya, berdasarkan hadits, "Komu don Apabila ada orang miskin mencuri
hartamu adalah untuk orang tuamu." dari hasil sesuatu yang diwakafkan untuk
Begitu juga, hukuman potong tangan masyarakat miskin, ia tidak dikenai hu-
tidak dikenakan terhadap seseorang yang kuman potong tangan, karena ia ikut me-
mencuri harta orang tuanya, atau kakek- miliki hak di dalamnya. Namun jika yang
nya dan terus ke atas, karena adanya ke- mencuri adalah orang kaya, ia dikenai hu-
lumrahan berlaku bahwa seorang anak kuman potong tangan, karena ia tidak ikut
atau cucu biasanya memiliki semacam ke- memiliki hak di dalamnya.
bebasan dan kelonggaran untukkeluar ma- Kesimpulannya, hukuman potong ta-
suk al-hirzu milik orang tua atau kakek- ngan tidak diterapkan pada kasus pencu-
nya.s0s Yakni, hukuman potong tangan ti- rian sesuatu yang di dalamnya mengan-
dak diberlakukan terhadap seseorang yang dung unsur syubhat berdasarkan hadits,
mencuri harta anak atau cucunya begitu "Tolaklah hukuman hadd dengan adanya
seterusnya ke bawah, atau mencuri harta unsur syubhat." lni adalah pendapat ulama
orang tua atau kakeknya begitu seterus- Hanafiyah, ulama Syafi'iyah, dan ulama
nya ke atas. Hanabilah.
Begitu juga, hukuman potong tangan Sementara itu, Imam Malik mengata-
tidak dikenakan terhadap seseorang yang kan, si pencuri itu tetap dikenai hukuman
mencuri dari Baitul mal. Karena harta Bai- potong tangan berdasarkan keumuman
tul mal adalah harta milik umum, sehing-
505 At-Badaa' ii jttz 7, hlm. 7 0; Fathut Qadiin juz 4,hlm. 238
IStAJvt IILID 7

ayat Al-Qu.rrn506 yang menunjukkan ke- menjadikan tempat tersebut sudah tidak
harusan hukuman potong tangan terha- bisa dikatakan sebagai al-hirzu bagi si pen-
dap setiap pencuri. curi yang bersangkutan tersebut.sos Ini su-
dah menjadi kesepakatan keempat madz-
8, Si pelaku pencurian bukanlah orang hab yang ada. Hanya saja, Imam Malik,
yang diberi izin untuk masuk ke dalam dalam kasus pencurian yang dilakukan
al-hirzu, atau di dalamnya terdapatun- oleh si pembantu tersebut, supaya ia tidak
sur kesyubhatan adanya izin dikenai hukuman hadd pencurian, maka
Apabila ada seseorang mencuri dari disyaratkan ia adalah yang memang lang-
hartakerabatmahramnya,s0l atau dari sua- sung melakukan sendiri tugas-tugas seba-
mi atau istrinya, ia tidak dikenai hukuman gai pembantu dan pelayan yang ada.
potong tangan. Karena biasanya ia boleh Imam Ahmad, dalam sebuah versi ri-
keluar masuk tanpa harus izin, dan kebia- wayat darinya, sepakat dengan pendapat
saan yang berlaku adalah adanya sema- Imam Abu Hanifah bahwa hukuman po-
cam bentuk kebebasan dan kelonggaran tong tangan tidak dikenakan terhadap se-
dalam menggunakan harta di antara pa- orang suami atau istri yang mencuri harta
sangan suami-istri, sehingga di dalamnya pasangannya.
terdapat unsur syubhat adanya izin, se- Berdasarkan pendapat yang azhhar,
hingga makna atau substansi unsur al- Imam Syafi'i mengatakan, hukum potong
hirzu tidak terpenuhi dalam kasus-kasus tangan tetap harus dikenakan terhadap se-
seperti ini. Secara garis besaq, ini adalah seorang yang mencuri harta kerabatnya
syarat yang telah disepakati. dan terhadap suami atau istri yang men-
Begitu juga, hukuman potong tangan curi harta pasangannya, jika memanghar-
tidak dikenakan terhadap seorang budak ta yang dicuri itu disimpan dan dijaga dari
pelayan atau pembantu sebuah keluarga dirinya, kecuali orang tua ke atas dan anak
yang mencuri barang mereka, seorang ke bawah. Hal ini berdasarkan keumuman
tamu yang mencuri barang milik tuan ru- ayat tentang pencurian dan riwayat-riwa-
mah, juga tidak dikenakan terhadap sese- yat seputar pencurian yang ada. Seperti
orang yang dipekerjakan yang mencuri bentuk menyamakan kerabat dekat se-
dari tempat yang ia diizinkan masuk ke perti saudara perempuan dan 'ammah
dalamnya oleh orang yang mempekerja- (bibi dari jalur ayah) dengan kerabatyang
kannya. Karena adanya izin masuk di sini, jauh.

Al-Mughni, juz8,hlm.277; Fathul Qadiiniuz4,hlm.235; Hasyiyah Ibni Abidin'ala Ad-Durril Mukhtaar,iuz3,hlm.220; Al-Mabsuuth,
juz 9, hlm. LBB; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 153; Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 2BL; Ghaayatul Muntahaa, iuz 3, hlm. 341. Perlu di-
catat, bahwa ulama Syafi'iah memiliki klasifikasi terkait pencurian dari harta baitul mal yang klasifikasi itu diunggulkan oleh Imam
Nawawi, yaitu barangsiapa mencuri dari harta baitul maal, maka jika harta baitul maal itu telah dipilah-pilah dan diperuntukkan
bagi suatu kelompok masyarakat tertentu seperti kaum kerabat Rasulullah saw. dan masyarakat miskin, sementara ia tidak ma-
suk kategori kelompok masyarakat tersebut, ia dikenai hukuman potong tangan, karena berarti di sini tidak ada unsur syubhat.
Namun jika harta baitul mal itu tidak dibagi dan dipilah-pilah diperuntukkan bagi kelompok masyarakat tertentu, maka pendapat
yangashahh adalah, jika ia memang ikut memiliki hak di dalamnya, seperti harta yang dialokasikan untuk berbagai kemaslahatan
umum, iuga seperti harta sedekah sementara ia termasuk orang miskin misalnya, ia tidak dikenai hukuman potong tangan. Namun
jika ia tidak ikut memiliki hak di dalamnya, ia dikenai hukuman potong tangan, karena tidak adanya unsur syubhat di dalamnya.
507
Kerabat mahram seseorang adalah, jika salah satunya lakilaki dan yang satunya lagi perempuan, ia tidak boleh menikahinya
karena adanya ikatan kekerabatan di antara keduanya itu.
508
Al-Badaa'ii iuz 7, hlm. 70,751, Ad-Durrul Mukhtaar iuz 3, hlm. 221; Al-Mabsuuth, jrrz 9, hlm. 15L; Al-Muhadzdzab, iu.z 2,hlm.280;
Tabyiinul Haqaa'iqkarya Az-Zaila'r, ju23,hlm.220,222; Al-Qawaaniin AI-Fiqhiltyah, hlm.359.
Baglan 5: FIQIH UMUM ISIAM IILID 7

fuga karena akad nikah adalah akad kucing yang di lehernya terdapat kalung
atas suatu kemanfaatan, sehingga keber- emas atau perak, atau mencuri sebuah
adaannya tidak memiliki pengaruh dalam mushaf yang berhiaskan emas dan yaqut,
hal penolakan penjatuhan hukuman hadd, atau mencuri seorang bayi yang bersta-
sama seperti akad ijaarah (mempekerja- tus merdeka yang mengenakan perhiasan
kan orang lain dengan upah) yang keber- atau pakaian sutera, atau mencuri wadah
adaannya tidak bisa menolak penjatuhan yang terbuat dari emas atau perak yang
hadd terhadap orang yang dipekerjakan di dalamnya terdapat minuman, atau air
ketika ia mencuri harta orang yang mem- atau makanan, maka menurut Imam Abu
pekerjakannya yang harta itu memang di- Hanifah, Muhammad, Ahmad, dan sebuah
simpan dan dijaga dari dirinya, atau seba- versi pendapat ulama Syafi'iyah, si pelaku
liknya, yaitu ketika orang yang mempe- tidak dikenai hukuman potong tangan. Ka-
kerjakan mencuri harta orang yang dipe- rena barang yang dimaksudkan dan dii-
kerjakannya yang harta itu ia simpan dan nginkan oleh si pelaku untuk dicuri adalah
ia jaga dari dirinya.soe anjing, kucing mushaf, bayi, atau wadah
Imam Malik sependapat dengan Imam makanan dan minuman yang terbuat dari
Syafi'i dalam memberlakukan hukuman emas atau perak tersebut, sedangkan ka-
potong tangan dalam kasus pencurian lung emas, perhiasan, makanan, atau mi-
yang dilakukan oleh seorang suami atau numan tersebut statusnya adalah mengi-
istri terhadap harta pasangannya. Namun kuti barang tersebut, dan jika pencurian
pendapat yang masuk akal adalah pen- terhadap barang yang memang diinginkan
dapat yang pertama, karena biasanya ada dan dimaksudkan untuk dicuri itu tidak
semacam kemakluman dan toleransi da- berkonsekuensi hukuman potong tangan
lam hal saling mengambil harta di antara bagi si pelaku karena unsur kehartaan
para kerabat. barang tersebut tidak terpenuhi, maka
hukuman potong tangan juga tidak diber-
9. Barang yang dicuri memang yang di-
lakukan karena keberadaan harta yang
inginkan dan dimaksudkan untuk di- mengikuti atau menempel pada barang
curt obh si pelaku, bukan sesuatu yang
tersebut.
statusnya mengikuti barang yang di-
Sementara itu, Abu Yusuf dan sebuah
maksudkan untuk dicuri
versi pendapat ulama Syafi'iyah yang lain
Oleh sebab itu, seandainya ada sese-
menyatakan, hal di atas tidak menjadi
orang mencuri seekor anjing atau seekor

509
Mughnil Muhtaaj,juz 4, hlm. 162. Perlu digarisbawahi di sini, ulama Syafi'iah memberikan catatan bahwa pemberlakuan huku-
man potong tangan terhadap istri yang mencuri harta suaminya adalah, iika memang pada saaf melakukan aksi pencurian, si istri
tidak memiliki suatu hak yang menjadi kewajiban si suami untuk memenuhinya. Namun apabila pada saat itu, si istri memiliki hak
nafkah dan tempat tinggal yang menjadi kewajiban si suami, maka pendapat yang tepat dan terarah adalah, si istri tidak dikenai
hukuman potong tangan apabila ia melakukan itu dengan maksud dan tujuan untuk mendapatkan pemenuhan haknya. Hal ini
sama seperti yang berlaku dalam kasus seseorang yang mengutangi mencuri harta orang yang berutang ketika utang itu telah jatuh
tempo. Barangkali Imam Syafi'i dalam ki+.ab Al-Umm juz 3, hlm. 139 dalam hal ini lebih cenderung untuk tidak menetapkan huku-
man potong tangan secara mutlak karena adanya unsur syubhat. Sementara itu, Imam Malik dalam kitab,4l-Muwaththa' jtz3,hlm.
52 mengatakan, apabila seorang suami atau istri mencuri harta pasangannya dari suatu tempat penyimpanan yang khusus untuk
dirinya, seperti dari sebuah rumah yang tidak diiadikan sebagai tempat tinggal bersama mereka berdua, atau mencuri sesuatu mi-
lik pasangannya yang disimpan dan dijaga dari dirinya, maka ia dikenai hukuman potong tangan. Sementara itu, dalam kaitannya
dengan masalah ini, ada dua versi riwayat dari imam Ahmad (Al-Mughni, juz8,hlm.276). Versi riwayat pertama mengatakan, ia
tidak dikenai hukuman potong tangan, sama seperti pendapat imam Abu Hanifah. Versi riwayat yang kedua menyatakan, ia dikenai
hukuman potong tangan, sama seperti pendapat lmam Malik.
FrqLH rsLAM lrl-tD 7

syarat penjatuhan hukuman potong ta- suatu, tangan mitra yang berstatus sebagai
ngan terhadap si pelaku pencurian, kare- mudhaarib.
na yang diinginkan dan dimaksudkan oleh c. Tangan yang menanggun& seperti tangan
si pelaku adalah mencuri harta yang me- orang yang mengghashab, tangan orang
nempel atau berada pada barang tersebut. yang memegang barang berdasarkan pena-
fuga karena jika memang makanan atau waran pembelian, dan tangan orang yang
minuman yang berada dalam wadah yang menerima gadaian.
terbuat dari emas atau perak tersebut Oleh sebab itu, seseorang yang mencuri
atau bentuk-bentuk harta lainnya di atas barang yang berada di tangan orang-orang ter-
memang tidak bisa dijadikan alasan untuk
sebut, ia dikenai hukuman potong tangan. Hu-
menjatuhkan hukuman potong tangan ter- kuman potong tangan tidak bisa dikenakan ter-
hadap pelaku (karena alasan harta-harta hadap seseorang yang mencuri barang hasil
tersebut statusnya adalah mengikuti ba- curian seorang pencuri yang lain. Karena ta-
rang asal yang dimaksudkan untuk dicuri),
ngan pencuri atas barang curiannya adalah
maka makanan atau harta yang lainnya itu
tangan yang tidak sah, sehingga mengambil ba-
dianggap tidak ada, sehingga selanjutnya rang tersebut dari tangannya adalah seperti
yang diperhitungkan adalah pengambilan
mengambil barang itu dari jalan.s11
wadah tersebut secara tersendiri, sehing-
ga si pelaku dikenai hukuman potong ta-
d. Syarat€yarat Tempat Kejadian
ngan karenanya.slo
Perkara (TKP), Kawasan, atau Tempat
Penulis melihat bahwa ini adalah pen- Berlangsungnya Aksi Pencurian
dapatyangmasukakal dan rasional jika saj a Dalam hal ini, disyaratkan aksi pencurian
tidak ada unsur syubhat pada aksi pen- yang dilakukan harus terjadi di kawasan daa-
curian seperti itu, yaitu aksi pencurian itu rul 'adl (kawasan negeri Islam yang dikuasai
mengandung dua. unsu[ yaitu unsur pen- oleh pemerintahan yang sah, bukan kawasan
curian terhadap sesuatu yang bisa men- musuh dan bukan kawasan yang dikuasai oleh
jadikan si pelaku terkena hukuman potong
kelompok pemberontak atau separatis). Oleh
tangan karenanya, dan unsur pencurian sebab itu, jika seseorang melakukan pencuri-
terhadap sesuatu yang si pelaku tidak bisa an di kawasan daarul harbi (kawasan musuh)
dikenai hukuman potong tangan karena- atau di kawasan daarul baghyi (kawasan yang
nya. dikuasai oleh kelompok pemberontak atau se-
paratis), ia tidak dikenai hukuman potong ta-
c. Syarat€yarat Korban Pencurian
ngan. Karena imam [pemerintah) tidak me-
Dalam hal ini, disyaratkan korban pencu-
miliki kekuasaan dan kewenangan (wilaayah)
rian memiliki "tangan" yang sah atas barang
atas selain daarul hdl. Sehingga pencurian ter-
yang dicuri. Tangan yang sah ada tiga macam:
sebut tidak bisa berkonsekuensi hukuman po-
a. Tangan kepemilikan.
tong tangan terhadap pelakunya.sl2
b. Tangan amanat, seperti tangan orang yang
dititipi, tangan orang yang meminjam se-

5 r0 ii juz 7, hlm. 7 9 ; Al-M uhadzdz ab, juz 2,hlm. 28 1.


Al - B o do o'
5rr At-Bodoo'ij juz 7, hlm.80
572 Al-Badaa'ij juz
7, hlm.8o
FIqLH ISI.I.M IILID 7

3, PEMBU'$IAN KE AHATAN ENCURIAN karena itu, jika ada sejumlah orang yang
Bagi seorang hakim, pembuktian suatu ke- memberikan kesaksian bahwa si A misal-
jahatan pencurian bisa didapatkan melalui sa- nya telah mencuri harta si B yang orang-
lah satu dari dua hal, yaitu bayyinah (saksi), nya sedang tidak ada tanpa adanya lapor-
atau pengakuan pelaku. an perkara dan pengajuan gugatan dari si
B, maka persaksian mereka itu tidak bisa
a. Syarat€y aral, Bayyl nah diterima. Akan tetapi, di sini, si pencuri,
Suatu baltyinah bisa diterima harus me- yaitu si A ditahan, karena kesaksian mere-
menuhi sejumlah syarat umum yang bisa dike- ka itu memunculkan kecurigaan, dan pe-
tahui pada bab syahaadah (kesaksian), dan se- nahanan terhadap seseorang boleh dilaku-
jumlah syarat khusus terkait hukuman hadd kan berdasarkan adanya kecurigaan terha-
dan qishas. Syarat-syarat khusus tersebut ada- dapnya.
lah:s13 Perlu digarisbawahi di sini, hak mengaju-
l. Laki-laki kan dalo,vaan dan laporan perkara tertetapkan
Kesaksian orang perempuan tidak bisa bagi orang yang memiliki tangan yang sah su-
diterima dalam kasus hukuman hadd dan paya ia mendapatkan hak kewenangan dan ke-
kuasaan untuk meminta kembali barang yang
2. dicuri itu ke tangannya, juga supaya ia men-
Kesaksian orang fasik tidak bisa di- dapatkan hak atas penjatuhan hukuman po-
terima dalam kasus. tong tangan menurut jumhur ulama Hanafi-
3. Al-Ashaalah (orisinil) yah. Karena tangan si pemilik barang, tangan
Persaksian atas persaksian adalah ti- orang yang diamanati barang, atau tangan
dak bisa diterima dalam kasus hukuman orang yang menanggung denda barang itu ada-
hadd dan qishas, karena adanya unsur lah tangan-tangan yang sah. Sementara peng-
syubhat. ajuan dalarraan dan laporan perkara posisinya
4. Kasus atau kejadiannya belum kadaluwar- adalah untuk mencuatkan dan membuka ke-
sa, kecuali dalam kasus hukuman hadd beradaan aksi pencurian.
qadzf dan qishas. fika aksi pencurian itu telah mencuat ke
fika ada sejumlah orang memberikan permukaan danterbukakeberadaannya dengan
kesaksian atas suatu kasus pencurian se- adanya pengajuan dakwaan dan laporan orang-
telah berlalu beberapa lama, maka kesak- orang pemilik tangan yang sah tersebut, maka
sian mereka itu tidak bisa diterima, karena si pencuri di potong tangannya, dengan kata
adanya unsur syubhat. lain, seorang pencuri bisa dijatuhi vonis po-
5. Adanya pengajuan daloaraan dan memper- tong tangan jika ada pengajuan daloanan dan
karakan (khushuumah) oleh pemilik ta- laporan perkara oleh salah satu dari mereka
ngan yang sah, seperti dari pemilik tangan yang memiliki tangan yang sah tersebut, ber-
kepemilikan, pemilik tangan amanat, atau dasarkan ayat, "Laki-laki yang mencuri dan pe-
pemilik tangan yang menanggung denda, rempuan yang mencuri, potonglah tangan ke-
seperti yang telah disebutkan di atas. Oleh duanya." (al-Maa'idah: 38)

513
Al-Mabsuuth,iuzg,hlm. L69;FathulQadiinjuz4,hlm.223,225;Al-Badaa'iijuz7,hlm.8L;TabyiinulHaqaa'iql<aryaAz-Zaila'i,iuz
3, hlm. 213; Hasyiyah lbni Abidin, juz 3, hlm. 213; Ghaayatul Muntahaa, iuz 3, hlm. 342; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 360 dan
halaman berikutnya.
FIqLH ISLAM JILID 7

Sementara itu, Zufar mengatakan, terkait si A sama seperti ia mengambil barang itu dari
hak atas potong tangan, yang diperhitungkan jalanan.
hanyalah pengajuan daloryaan dan laporan per- Adapun terkait hak meminta dan menda-
kara oleh si pemilik barang yang dicuri (si pe- patkan kembali barang itu, dalam hal ini ada
milik tangan kepemilikan), bukan yang lain- dua versi riwayat. Versi riwayat pertama me-
nya. Oleh karena itu, seorang pencuri tidak netapkan, si pencuri yang pertama, yaitu si
bisa dipotong tangannya hanya berdasarkan A berhak untuk meminta dan mendapatkan
dakwaan dan laporan perkara pemilik tangan kembali barang tersebut, karena bisa saja pe-
amanat atau pemilik tangan yang menanggung. milik sah barang itu memilih untuk meminta
Karena tangan selain pemilik barang secara mendenda si A dan tidak ingin meniatuhkan
asal bukanlah tangan yang sah. Akan tetapi, hukuman potong tangan terhadapnya, sehing-
pemilik tangan amanat dan pemilik tangan ga jika begitu si A tentunya butuh untuk me-
yang menanggung hanya memiliki kewenang- minta dan mendapatkan kembali barang itu
an mengajukan laporan perkara dan daloaraan dari tangan si pencuri yang kedua, yaitu si B,
supaya memungkinkan bagi mereka untuk untuk selanjutnya ia serahkan kepada pemi-
mengembalikan barang tersebut kepada pemi- liknya yang sah, sehingga dirinya bisa terbe-
liknya. Sehingga tertetapkannya hak mengaju- bas dari menanggung denda. Sedangkan versi
kan dalanraan dan laporan perkara (khushuu- riwayat kedua menyatakan, bahwa si pencuri
mah) bagi mereka adalah berdasarkan ialur yang pertama itu, yaitu si A tidak memiliki hak
darurat, sementara sesuatu yang tertetapkan untuk meminta dan mendapatkan kembali ba-
berdasarkan kedaruratan, statusnya dianggap rang tersebut, karena ia tidak memiliki tangan
tidak ada di luar zona kondisi kedaruratan yang sah terhadap barang tersebut.sia
tersebut karena illat atau alasan tertetapkan- Perlu diperhatikan, pendapat ulama Sya-
nya hak itu tidak ditemukan, yaitu kondisi ke- fi'iyah dan pendapat ulama Hanabilah menu-
daruratan. rut versi riwayat yan g azhhar dari dua riwayat
Adapun dalam kasus ada seseorang sebut yang ada, adalah sama seperti pendapat ulama
saja si A mencuri suatu barang, lalu barang Hanafiyah, dalam hal bahwa hadd potong ta-
itu dicuri dari tangan si A oleh seorang pen- ngan butuh adanya gugatan dan daloaraan kor-
curi lain sebut saia si B, maka berdasarkan ban pencurian. Karena menurutmereka, unsur
kesepakatan ulama Hanafiyah, dakwaan dan hak Adami dalam hadd potong tangan adalah
pemerkaraan oleh si pencuri yang pertama itu, yang lebih dominan.sls
yaitu si A tidak diperhitungkan dan tidak bisa Sementara itu, Imam Malik mengatakan,
dijadikan dasar untuk memotong tangan si hadd potong tangan tidak butuh adanya tun-
pencuri yang kedua, /aitu si B. Karena tangan tutan dari korban pencurian, demi melindungi
si A terhadap barang tersebut bukanlah tangan hak msyarakat dan menjaga harta benda me-
kepemilikan, bukan tangan yang menanggung reka.s16 Bagi seorang hakim, tindak kejahatan
dan bukan pula tangan amanat, sehingga peng- pencurian tidak bisa ditetapkan hanya dengan
ambilan barang tersebut oleh si B dari tangan berdasarkan sikap terdalaara yang tidak berse-

5L4 Al-Bodoo'ij juz 7, hlm. 83- 84; Fathut Qadiit juz 4, hlm. 255 dan halaman beriku tnya; Tabyiinul Haqaa'iqkarya Az-Zaila'i, juz 3, hlm.
228.
SLS
Al-Mrhodrdrab, iuz 2,hlm. 282 dan halaman be rikutnya; Al-Mugftni, juz 8, hlm. 273; Ghaayatut Muntahaa,iuz 3, hlm. 342.
s76 Bidaayatul Mujtahid,
iuz 2, hlm. 443.
FIQLH ISLAM JILID 7

dia untuk bersumpah (nukuut). fuga tidak bisa sus pencurian berdasarkan b ayyinah.
ditetapkan berdasarkan pengetahuan hakim Sementara itu, Abu Yusuf mengatakan, da-
pada masa persidangan atau sebelumnya. lam kasus pencurian yang ditetapkan berda-
sarkan pengakuan si pelaku sendiri, maka dak-
b. Syarat€yarat Pengakuan waan dan tuntutan dari korban tidak meniadi
Bagi seorang hakim, kasus keiahatan pen- syarat dan keharusan untuk menjatuhkan hu-
curian bisa tertetapkan berdasarkan pengaku- kuman potong tangan terhadap si pelaku. Ka-
an si pelaku pencurian itu sendiri. Karena se- rena seseorang tidak dicurigai menyimpan
seorang tidak dicurigai menyimpan motif-mo- motif-motif tertentu di balik sikapnya yang de-
tif tertentu ketika dengan sendirinya ia mem- ngan sendirinya memberikan pengakuan ten-
berikan pengakuan tentang sesuatu yang ius- tang sesuatu yang merugikan dirinya.slT
tru merugikan dirinya. Pelaksanaan hukuman
potong tangan sudah bisa dilakukan hanya ber-
4. HAL.HALYANG BISA MENGGUOURKAN
dasarkan satu kali pengakuan saja menurut HUKUMAN HADD SEnELAH STATIISNYA
Imam Abu Hanifah, Muhammad, dan jumhur PIOSITIF (SErE,,AH DIIA1UHKANNYA PU
ulama. TIISiAN VON'S BERSALAH)
Sementara itu, Abu Yusuf dan ulama Ha- Hukuman haddbisa gugur karena sejum-
nabilah mengatakan, dalam kasus pencurian lah hal, yaitu:s18
yang ditetapkan berdasarkan pengakuan si pe- a. Korban pencurian menyangkal pengakuan
laku sendiri, maka si pelaku pencurian itu be- si pelaku pencurian bahwa ia telah men-
lum bisa dikenai hukuman potong tangan ke- curi hartanya, seperti si korban berkata
cuali dengan pengakuan sebanyak dua kali, se- kepadanya, "Kamu tidak mencuri dariku."
bagaimana kasus pencurian yang ditetapkan b. Korban pencurian menyangkal bayyinah'
berdasarkan saksi, maka iumlah saksi juga ha- nya, seperti ia berkata, "Para saksiku itu
rus dua orang saksi. memberikan kesaksian palsu."
Menurut Imam Abu Hanifah dan Muham- c. Si pelaku pencurian mencabut-dan meng-
mad, dalam kasus pencurian yang ditetapkan anulir kembali pengakuannya bahwa diri-
dan diputus berdasarkan pengakuan si pelaku nya telah mencuri, maka jika ia mencabut
sendiri, maka disyaratkan iuga harus ada dak- dan menganulir kembali pengakuannya itu,
waan dan sikap memperkarakan oleh korban maka ia tidak dipotong tangannya, namun
pencurian. Oleh karena itu, apabila ada seo- harus menanggung harta yang ada, kare-
rang pencuri memberikan pengakuan bahwa na pencabutan dan penganuliran kembali
ia telah mencuri harta si Fulan, namun si Fulan terhadap suatu pengakuan bisa diterima
itu orangnya sedang tidak ada, maka si pelaku dalam kaitannya dengan hukuman hadd,
itu belum bisa dikenai hukuman potongtangan namun tidak bisa diterima dalam kaitan-
selama si Fulan korban pencurian itu tidak ha- nya dengan harta. Karena dalam hal ini,
dir dan mengajukan dakraraan serta tuntutan, sikap si pelaku itu memunculkan syubhat
sebagaimana yang juga ditetapkan dalam ka- pada pengdkuannya itu, sementara hukum-

5r7
Al-Badaa'ii iuz 7, hlm.83-84; Fathul QailiiX juz 4, hlm. 255 dan halaman berikutnya; Tabyiinul Haqaa'iql<arya Az-Zaila'i, juz 3, hlm.
228;Al-Mabsuuttr, juz9,hlm. L82;Al-Muhadzdzab,iuz2,hlm.282;GhaayatulMuntahaa,iuz3,hlm.S42;Al-QawaaniinAl'Fiqhiyyah,
hIm.361.
518
Al-Badaa'ii iuz 7, hlm. 88 dan halaman berikutnya; Fathul Qailiir juz 4, hlm. 255 dan halaman berikutnya; Tabyiinul Haqaa'iq, iuz
3,h1m.229 dan halaman berikutnYa.
FIQLH ISI.AM IILID 7

an hadd bisa gugur dengan adanya syub- ke hadapan hakim, maka pengembalian ba-
hat, namun keberadaan syubhat itu tidak rang yang dilakukan setelah itu tidak bisa
bisa menggugurkan harta yang ada. menggugurkan hukum an hadd.
d. Si pelaku pencurian telah mengembalikan e. Harta yang dicuri statusnya telah berubah
barang yang dicurinya kepada pemiliknya menjadi hak milik si pencuri sebelum per-
sebelum kasusnya dilaporkan ke hadapan karanya diajukan dan dilaporkan ke maje-
hakim menurut Imam Abu Hanifah, Mu- lis persidangan, tanpa ada perbedaan pen-
hammad dan salah satu dari dua versi ri- dapat lagi di dalamnya. Namun jika ber-
wayat dari Abu Yusuf. Sedangkan versi ri- ubahnya status barang tersebut menjadi
wayat yang lain darinya menyatakar, p€- milik si pencuri itu teriadi setelah perka-
ngembalian barang kepada pemiliknya se- ranya dilaporkan dan sampai ke hadapan
belum perkaranya diajukan ke hadapan hakim namun sebelum dilakukannya "pe-
hakim itu tetap tidak bisa menggugurkan ngetukan palu" keputusan hukum, maka
hukuman hadd. Karena tindak pencurian para fuqaha berbeda pendapat. Imam Abu
telah terjadi dalam bentuk yang sudah Hanifah dan Muhammad berpendapat, hu-
mengharuskan hukuman hadd potong ta- kuman hadd tetap bisa gugur karenanya,
ngan, sehingga adanya pengembalian ba- sama seperti ketika si korban pencurian
rang setelah itu tidak berpengaruh apa- menghibahkan atau menjual barang mi-
apa terhadap status dan eksistensi pencu- liknya yang dicuri itu kepada si pencurinya
rian yang telah ada. sebelum dilakukan proses pengadilan atau
Dalil dan argumentasinya adalah, dakwaan setelahnya namun belum sampai dikeluar-
dan memperkarakan (kh ushuumah)adalah kannya keputusan hukum.
syarat untuk memunculkan kasus pencu- Sementara itu, Abu Yusuf, Imam Syafi'i,
rian ke permukaan bagi hakim, dan ketika Imam Ahmad, dan Imam Malik berpenda-
si pelaku mengembalikan barang yang di- pat, apabila si korban menghibahkan ba-
curinya itu kepada pemiliknya, makaunsur rang yang dicuri itu kepada si pencurinya
khushuumah yang ada menjadi batal, ber- setelah dilakukannya proses pengadilan,
beda jika memang kasusnya telah dilapor- yakni setelah perkaranya diajukan dan di-
kan ke hadapan hakim, karena yang dike- laporkan kepada hakim, hal itu tidak bisa
hendaki adalah adanya khushuumah bukan menggugurkan hukum anhadd. Hal ini ber-
keberlangsungan dan kebersinambungan dasarkan hadits, " Rasulullah memerintah-
eksistensi khushuumah tersebut. Berda- kan untuk memotong tangan si pencuri
sarkan hal ini, pengembalian barang yang rida' milik Shafwan ibnu Umayyah. LaIu
dicuri setelah perkaranya diajukan dan di- ketika Shafwan berkata,'Sebenarnya saya
laporkan ke hadapan hakim serta diteri- tidak menginginkan hal itu. Sekarong
ma dan didengarnya bayyinah tidak bisa rida'ku itu aku sedekahkan kepadanya,'
menggugurkan hukum an hadd, apakah pe- maka Rasulullah pun bersabda, 'Kenapa
ngembalian barang itu sebelum dilakukan- tidak tadi sebelum kamu datang mengha-
nya proses pengadilan maupun setelahnya. d a p ka n ny a ke p a d a ku ? "6re
Intinya, selama perkaranya sudah sampai
519
Al-Muhodrdrob,iuz},hlm.282;At-Badaa'iijlz7,hlm.89;GhaayatulMuntahaa,juz3,hlm.33T;Al-Muntaqa'ataAt-Muwaththa',juz
7, hlm. 162. Hadits tersebut diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, An-Nasa'i, Abu Dawud dan Ibnu Majah dari hadits Abdullah Ibnu Abbas
r.a.
rsrAM ltl-tD 7

Dalil dan argumentasi Imam Abu Hanifah seandainya hukuman hadd itubelum dipu-
dan Muhammad adalah, kepemilikan ter- tuskan.
hadap barangyang dihibahkan adalah ter-
tetapkan dan meniadi positif mulai sejak
- Menyambung Kembali Anggota Tubuh
yang Telah Dipotong dalam Suatu Hu'
barang yang dihibahkan itu diserahterima-
kuman Hadd
kan. Berarti, ketika barang yang dicuri itu
Saya telah mengaiukan sebuah tulisan ha-
dihibahkan oleh si pemiliknya kepada si
sil kajian kepada M ajma' al- Fiqh al-l slami (Lem-
pencuri, maka kepemilikan si pencuri ter-
baga Fiqh Islam) di feddah tahun L4L0H/L990
hadap barang tersebut mulai sejak ia me-
M pada putaran muktamarnya yang keenam.
megang dan mengambil barang tersebut
Kesimpulan tulisan tersebut adalah, tidak bo-
sebagai implikasi prinsip "berlaku surut
leh melakukan operasi penyambungan kembali
ke belakang." Keberadaan status barang
anggota tubuh yang telah dipotong dalam hu-
yang dicuri itu sebagai milik si pencuri da-
kuman qishas, demi menghormati dan mem-
lam arti yang sesungguhnya atau dengan
perhatikan kemaslahatan korban. Begitu iuga,
adanya unsur syubhat, mencegah dilaku-
tidak boleh menyambungkan kembali anggota
kannya potong tangan terhadapnya. Oleh
karena itu, si pencuri itu tidak dikenai hu-
tubuh yang telah dipotong dalam suatu hu-
kuman hadd yang murni hak individu seorang
kuman potong tangan sebelum perkaranya
hamba.
diproses di pengadilan [sebelum perkara-
nya dilaporkan dan diajukan ke hadapan Namun saya berpandangan bahwa boleh
hakirn). menyambung kembali anggota tubuh yang te-
lah dipotong jika kasus kejahatannya ditetap-
Begitu juga si pencuri tidak dikenai hu-
kan berdasarkan pengakuan si pelaku sendiri,
kuman potongtangan meskipun setelah di-
karena ia boleh mencabut dan menganulir kem-
lakukannya pengadilan. Karena pengadil-
bali pengakuannya itu. Begitu iuga ketika ka-
an terhadap terpidana dalam masalah hu-
sus kejahatannya ditetapkan berdasarkan sak-
kuman hadd adalah pelaksanaan eksekusi
si yang kejahatan itu terkait hak-hak Allah SWT,
hukuman hadd tersebut, sehingga selama
seperti dalam kasus hukuman haddpencurian,
eksekusi hukuman hadd belum dilaksana-
hukuman hadd hiraabah (pembegalan, penya-
kan dalam artiyangsesungguhnya, itu ber-
munan), hukuman hadd zina dan hukuman
arti seakan-akan hukuman hadd itubelum
hadd murtad, ketika si terpidana bertobat.
diputuskan. fika hukuman hadd itu belum
diputuskan, si pencuri itutidakdikenai hu- Akan tetapi, kasus-kasus penyambungan
kuman potong tangan (karena barangnya kembali anggota tubuh tersebut sangat sedikit
atau langka, supaya para pelaku kejahatan dan
telah berubah status menjadi miliknya ka-
rena dihibahkan kepadanya misalnya). Be- kriminal tidak berani untuk melakukan aksi-
gitu juga ketika barang itu berubah status- nya. Namun kemudian penulis menyetujui ke-
putusan Majma' al-Fiqh al-lslami yang mene-
nya menjadi miliknya sebelum eksekusi po-
tong tangan itu belum dilaksanakan terha- tapkan tidak boleh, supaya penerapan hukum-
dapnya. Artinya, dalam hal ini mereka mem-
an hadd tidak menjadi sia-sia atau dijadikan
perhitungkan keberadaan hukuman hadd main-main dan terkesan tidak serius. fuga, agar
yangbelum dilaksanakan, sebagaimana j ika pemberlakuan hukuman hadd tetap bisa mem-
berikan berbagai efek dan pengaruhnya, yaitu
rsr-A.M IrrrD 7

supaya si terpidana merasa kapok dan jera, D. HUKUMAN HADD UNTUK KASUS
serta supaya orang-orang juga merasa takut KE'AHATAN AL.HIRAABAH AT AU
dan tidak berani melakukan aksi-aksi kejahat- QATH'UTH THARIIQ DAN HUKUM
an serupa. Berikut ini saya kutipkan kembali KELOMPOK AL.BUGHAAT
teks keputusan Majma' al-Fiqh al-lslami de-
KATA PENGANTAR
ngan nomor 60/9/6,
7. Secara syara', tidak boleh menyambung Ini adalah hukuman hadd keempat di an-
kembali anggota tubuh yangterpotong da- tara macam-macam hukuman hadd yang ada.
lam kasus pelaksanaan hukuman hadd,su- Di sini, kami juga akan membicarakan tentang
paya bekasnya tetap ada secara permanen, hukum kelompok pemberontak dan separatis,
sehingga dengan begitu hukuman dan tu- karena adanya sisi kemiripan antara tindak
juannya yang ditetapkan oleh syara'bisa kejahatan pembegalan dan tindak kejahatan
terealisasi secara penuh dan utuh, mence- pemberontakan. Para pembegal adalah, orang-
gah munculnya sikap tidak serius dalam orang yang melakukan penyerangan tanpa me-
pelaksanannya, serta menghindarkan diri miliki suatu landasan alasan interpretasi [at-
dari berbenturan dengan hukum syara'se- Ta'wiil). Sedangkan pemberontak atau separa-
cara lahiriah. tis adalah orang-orang yang melakukan aksi
2. Mengingat dan menimbang bahwa qishas penyerangan dengan berdasarkan pada suatu
(menghukum dengan bentuk hukuman alasan interpretasi.
yang sama dengan bentuk kejahatan yang Ulama Hanafiyah menyamakan hukuman
dilakukan) diberlakukan demi menegak- hadd aksi kejahatan al-hiraabah (pembegalan,
kan keadilan, memperlakukan korban se- qath'uth thariiq) dengan hukuman hadd aksi
cara adil dan memberinya rasa keadilan, kejahatan pencurian (sariqah). Karena pembe-
menjaga dan melindungi hak hidup ma- galan disebut aksi pencurian besar. Hanya saja,
syarakat, serta menciptakan stabilitas ke- kejahatan pembegalan bukanlah bentuk keja-
amanan dan ketenteraman, maka tidakbo- hatan pencurian yang mutlak. Karena pencu-
leh menyambung kembali anggota tubuh rian adalah mengambil secara sembunyi-sem-
yang dipotong karena qishas, kecuali da- bunyi dan diam-diam sebagaimana yang lang-
lam kasus-kasus berikut, sung terlintas di benak ketika mendengar kata
a. Setelah dilaksanakannya qishas, pihak pencurian. Penyebutan kejahatan pembegalan
korban mengizinkan anggota tubuh dengan sebutan pencurian adalah penyebutan
terpidana yang telah dipotong itu di- yang bersifat majaz, karena pembegalan juga
sambungkan kembali. mengandung unsur sembunyi-sembunyi, yaitu

b. Anggota tubuh korban yang dipotong sembunyi-sembunyi dari pengawasan imam


(pemerintah, penguasa) atau dari para petu-
oleh terpidana masih bisa disambung-
gas penjaga keamanan ialan.
kan kembali.
Oleh sebab itu, aksi kejahatan hiraabah
c. Boleh menyambung kembali anggota
tubuh yang dipotong karena hukuman atau pembegalan juga disebut pencurian, di-
karenakan pembegalan adalah mengambil har-
hadd atau qishas, ketika terjadi keke-
ta secara sembunyi-sembunyi dari petugas ke-
liruan pada keputusan hukumyang di-
tetapkan atau pada pelaksanaan ekse- amanan pemerintah. Sedangkan menamakan
pembegalan dengan pencurian "besar" karena
kusinya.
FrqH rsr"{M ltLtDT

dampak mudharatnya tidak hanya menimpa "Sesungguhnya pembalasan terhadap


para pemilik harta yang dirampas saja, akan orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-
tetapi juga menimpa semua masyarakat secara Nya dan membuat kerusakan di muka bumi,
umum. Oleh karena itu, ancaman hukuman hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau di-
hadd-nya diperberat. Sedangkan ancaman hu- potong tangan dan kaki mereka secara silang,
kuman hadd untuk kejahatan pencurian biasa atau dibuang dari negeri (tempat kediaman-
yang disebut dengan aksi pencurian kecil ada- nya). Yang demikian itu (sebagai) suatu peng-
lah lebih ringan, karena dampak mudharatnya hinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat
hanya menimpa pemilik harta yang dicuri mereka beroleh siksaan yang besar." (al-Maa'-
saja.s2o idah:33)
Pembicaraan seputar hukuman hadd un- Ulama sepakat, barangsiapa membunuh
tuk kasus kejahatan pembegalan dibagi dalam seseorang dan mengambil hartanya, maka hu-
lima pembahasan seperti berikut: kuman hadd harus ditegakkan terhadapnya.
1. Definisi quththaa'uth thariiq atau al-Mu- Hukuman itu tidak bisa gugur karena ada am-
haaribiin (begal), dan rukun atau elemen- punan dari wali korban yang dibunuhnya dan
elemen kejahatan pembegalan. diambil hartanya, Berbeda dengan kasus pem-
2. Syarat-syarat pembegalan. bunuhan biasa. Ibnul Mundzir berkata, "Setiap
3. Pembuktian kejahatan pembegalan. ulama yang aku menghafal darinya sepakat
4. Hukum-hukum begal. atas hal itu?szl

5. Perkara-perkara yang bisa menggugurkan fadi keiahatan al-hiraabah (pembegalan,


hukuman hadd pembegalan dan implikasi- penyamunan, perampokan) adalah setiap tin-
implikasinya. Kemudian akan dilanjutkan dakan dan aksi yang dilakukan dengan maksud
dengan pembahasan seputar definisi dan dan tuiuan untuk mengambil harta dalam ben-
hukum-hukum pember ontak (bug haat, se- tuk yang biasanya korbannya tidak mungkin
paratis). untuk meminta bantuan dan pertolongan.s2z

7. DEFINIS' QUTHTHAA'UTH THARIIQ ATAU b. Rukun atau demen+lemen pembegalan


AL-MUHAARIBIN (BECA L, PENYAM UN), Rukun pembegalan adalah, melakukan pe-
DAN RUKUN ATAU ELEMEI*ELEMEN KEIA. nyerangan dan penghadangan terhadap orang
HATAN PEMBEGAIAN yang lewat di jalan untuk mengambil dan me-
a. Deflnlsl begal (qaathl'uth tharllq atau rampas hartanya dengan cara-cara kekerasan
al-Muhaarlbl dan paksaan dalam bentuk yang menyebab-
Begal atau penyamun adalah, setiap orang kan korban terhalang jalannya dan tidak bisa
yang darahnya dilindungi sebelum ia melaku- meneruskan perjalanannya, baik apakah itu di-
kan hiraabah fpenyerangan untuk membegal lakukan oleh sekelompok orang atau hanya
dan menyamun), yaitu orang Muslim atau ka- oleh satu orang saja, apakah penyerangan dan
fir dzimmi. Dasar syariat hukuman hadd untuk penghadangan itu dilakukan dengan menggu-
kejahatan pembegalan adalah ayat, nakan senjata tajam atau yang lainnya berupa

520
Fathul Qadiir ma'a Al-'lnaayah, juz 4, hlm. 268
SzL
Al-Miizaan, juz 2, hlm. 168; Bidaayotul Mujtahid, iuz 2, hlm. 445; Hasyiyah Ad-Dasuqi, iuz 4, hlm. 350; Al-Muhadzdzab, iuz 2, hlm.
284; Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 183; /l-Mughni,luz 8, hlm. 290.
522
Tabshiratul Hukkaamfi Ushuul al-Aqdhiyahwa al-Ahkaam karya lbnu Farhun, iuz 2, hlm.27L
FrqH rsr.AM ltl-tDT

tongkat batu, balokkayu, dan sebagainya.Apa- Begitu juga, menurut zahir riwayat dari
kah penyerangan dan penghadangan itu dilaku- ImamAbu Hanifah, pelaku juga disyaratkan ha-
kan oleh seluruh sindikat kelompok pembegal rus orang laki-laki, sehingga jika dalam suatu
atau hanya dilakukan sebagiannya sedangkan kelompok pembegal, di antaranya terdapat ang-
sebagian yang lain bertugas membantu dan gota seorang perempuan, maka anggota pem-
mengambil harta yang ada. Karena suatu aksi begal yang perempuan itu tidak dikenai hu-
kejahatan pembegalan hanya bisa terjadi dan kuman hadd berdasarkan riwayat yang masy-
berhasil dengan melakukan keseluruhan per- hur. Alasannya, rukun pembegalan (yaitu, pe-
kara-perkara tersebut, sama seperti dalam aksi nyerangan dan penghadangan terhadap orang
pencurian, juga karena memang yang biasanya yang lewat di jalan dengan cara-cara kekerasan
dilakukan oleh kelompok-kelompok pembe- dan paksaan) biasanya tidak bisa ditemukan
gal.u" dari kaum perempuan, karena kelembutan hati
Berdasarkan hal ini, bisa diketahui bahwa mereka dan kerangka serta postur tubuh me-
para pembegal atau perampok merupakan se- reka yang lemah, sehingga kaum perempuan
kelompok orang yang memiliki kekuatan dan tidak sesuai dengan dunia perang dan keke-
semacam kekuasaan yang sekiranya membuat rasan.
korbannya tidak bisa melakukan perlawanan Ath-Thahawi mengatakan, kejahatan pem-
terhadap mereka, yang mereka memiliki mak- begalan atau perampokan, laki-laki dan pe-
sud dan niat menghadang jalan untuk membe- rempuan adalah sama. Karena hukuman hadd
gal dan merampok dengan menggunakan sen- pembegalan harus ditegakkan baik terhadap
jata atau yang lainnya. laki-laki maupun perempuan, sama seperti ben-
tuk-bentuk hukuman hadd lainnya. Di bagian
2. SYARAT.SYARAT PEM BEGAIAN mendatang akan dijelaskan lebih lanjut ten-
Hukuman hadd untuk keiahatan pembe- tang pendapat-pendapat lainnya.
galan bisa diiatuhkan kepada pelaku jika telah Adapun jika ada sejumlah orang laki-laki
memenuhi sejumlah syarat. Di antaranya, ada yang ikut melakukan pembegalan dengan se-
syarat-syarat untuk pelaku pembegalan, syarat- orang perempuan, maka menurut Imam Abu
syarat korban yang dibegal, syarat-syarat bagi Hanifah dan Muhammad, mereka tidak dikenai
kedua-duanya, syarat-syarat harta yang dibe- hukuman hadd, apakah mereka ikutmelakukan
gal, dan ada syarat-syarat TKP (tempat kejadi- aksi secara langsungbersama si perempuan itu
an aksi pembegalan). maupun tidak langsung. Karena di sini, sebab
yang mengharuskan hukuman hadd adalah
a. Syarat€yarat Pelaku Pembeglalan satu, yaitu pembegalan, sementara pembega-
Syaratnya adalah, ia haruslah orang yang lan itu muncul dari orang yahg ia bisa dikenai
berakal dan baligh, Oleh karena itu, apabila pe- hukuman hadd (yaitu para laki-laki tersebut)
lakunya adalah anak kecil atau orang gila, tidak dan dari orang yang ia tidak bisa dikenai hu-
ada hukuman hadd atas dirinya. Karena hadd kuman hadd. Sehingga hal itu menyebabkan
adalah sebuah hukuman yang menghendaki hukuman hadd itu menjadi tidak bisa dijatuh-
harus ada suatu kejahatan di baliknya, semen- kan sama sekali, sama seperti jika di dalam ke-
tara tindakan anak kecil atau orang gila tidak lompok pembegal di antara mereka terdapat
bisa dikategorikan sebagai kejahatan. seorang anak kecil atau orang gila.

323 Al-Bodoo'iiitzT,hlm.g0danhalamanberikutnya; FathulQadiir,iuz4,hlm.26S;At-Mabsuuth,juzg,hlm. 195.


FrQLH rSrAM ltl-tD 7

Sementara itu, Abu Yusuf membedakan b. Syarat€yarat Korban Pembegalan


antara anak kecil dengan orang perempuan. Syarat-syaratnya ada dua, yaitu:
Ia mengatakan, dalam kaitannya dengan anak L. Korban pembegalan adalah orang Muslim
kecil, apabila yang secara langsung melakukan atau kafir dzimmi. Sehingga apabila kor-
aksi pembegalan adalah si anak kecil, maka bannya orang kafir harbi musta'man, pe-
anggota lainnya yang sudah masuk kategori laku pembegalan tidak dikenai hukuman
orang mukallaf yang tidak melakukan aksi itu hadd. Karena kehormatan dan keterlin-
secara langsung tidak dikenai hukuman hadd. dungan harta kafir harbi musta'man ada-
Adapun dalam kaitannya dengan orangperem- lah tidak mutlah akan tetapi di dalamnya
puan, apabila yang secara langsung melaku- terdapat unsur syubhat kemubahan.
kan aksi pembegalan adalah si perempuan itu, 2. Tangan korban pembegalan atas harta
maka anggota komplotan yang laki-laki tetap yang dirampas adalah tangan yang sah,
dikenai hukuman hadd. yaitu berupa tangan kepemilikan, tangan
Tidak dikenakannya hukuman hadd pem- amanat atau tangan yang menanggung, se-
begalan terhadap pelaku perempuan bukanlah bagaimana yang sudah pernah dijelaskan
karena tidak memenuhi syarat al-ahliyyah (ba- di bagian terdahulu. Oleh karena itu, jika
ligh dan berakal), tapi karena orang perempu- tangannya tidak seperti itu, seperti tangan
an juga termasuk orang mukallaf. Sebab, bi- pencuri misalnya, pelaku pembegalan ti-
asanya orang perempuan tidak bisa melaku- dak dikenai hukuman hadd.s26
kan kekerasan dan penyerangan, atau bisa tapi
tingkat eskalasinya lemah, sementara alasan c. Syarat€yarat Gabungan Antara Pelaku
Pembegalan dan Korbannya
ini tidak ditemukan pada orang laki-laki. Oleh
sebab itu, para anggota yang laki-laki dari Disyaratkan bahwa komplotan pelaku
komplotan pembegalan tersebut tetap dikenai pembegalan tidak ada di antara anggotanya
hukuman hadd.sza Namun, Ibnu Abidin, dalam yang masih termasuk kerabat mahram para kor-

Hasyiyah-nya (juz 3, hlm. 232) menyatakan ban pembegalan itu sendiri. Apabila di antara
secara tegas, bahwa menurut zahir riwayat, mereka terdapat anggota yang masih termasuk
perempuan dan laki-laki adalah sama dalam kerabat mahram korban pembegalan, maka hu-
kasus kejahatan pembegalan, hanya saja pe- kuman haddtidak dikenakan terhadap mereka.
rempuan tidak sampai dihukum salib. Karena di antara mereka, terdapat orang yang
Sementara itu, jumhur ulama tidak mem- masih termasuk kerabat mahram korban. Se-
bedakan antara pelaku laki-laki dan pelaku pe- bab atau alasan kenapa hukuman hadd tidak
rempuan, sehingga hukuman hadd pembegal- dijatuhkan kepada mereka biasanya di antara
an dikenakan terhadap seluruh pelaku pembe-
sesama kerabat mahram ada semacam kebe-
galan yang mukallaf dan memiliki kewajiban basan untuksalingmenggunakan harta dan ke-

komitmen mematuhi aturan dan hukum-hu- luar masuk al-hirzu (tempat peletakan dan pe-
kum agama, sekalipun ia adalah orang perem- nyimpanan harta)7 karena biasanya para kera-
puan.s2s bat mahram memang saling memberi izin un-
tuk itu.

524
Al-Badaa'ii iuz 7, hlm. 9L', Al-Mabsuuth, iuz 9, hlm. 197; Mukhnshar Ath:Thahawi, hlm.277
525
Ghaayatul Muntahaa,iuz 3, hlm. 344; Al-Qawaaniin At-Fiqhiyyah,hlm.362; At-Muhadzdzab, iuz2,hlm.284
s26
Al-Badaa'ii iuz 7, hlm. 9L
FIqLH ISI..A.M JILID 7

Ulama Hanafiyah berbeda pendapat de- dibunuh itu boleh memberikan ampunan ter-
ngan ulama madzhab-madzhab yang lain ter- hadap si perempuan tersebut sehingga ia tidak
kait syarat yang satu ini, juga terkait syarat jadi diqishas.
pelaku pembegalan harus laki-laki dan terkait Apabila pelaku langsung aksi pembegal-
kasus aksi komplotan pembegalan yang meli- an tersebut adalah anak kecil atau orang gila,
batkan anak kecil atau orang gila. tidak ada seorang pun di antara anggota kom-
Sebagaimana yang sudah pernah dising- plotan tersebut yang dikenai hukuman hadd.
gung di atas, ulama Hanafiyah mengatakan, Namun, apabila pelaku langsung aksi pembe-
komplotan pelaku aksi pembegalan disyarat- galan tersebut adalah anggota komplotan yang
kan mereka semua harus orang-orang asing [ti- lain selain si anak kecil atau orang gila terse-
dak ada di antara mereka yang masih kerabat but, hukuman hadd dikenakan terhadap para
mahram korban pembegalan), mukallaf [ber- anggota komplotan yang berakal dan sudah
akal dan baligh) dan laki-laki. Sehingga jika baligh, sedangkan si anak kecil atau orang gila
salah satu di antara mereka ada yang masih tersebut tidak dikenai hukuman hadd.
kerabat mahramnya orang yang menjadi kor- Dalil dan argumentasinya adalah, tindakan
ban pembegalan, atau anak kecil, atau orang yang menjadi unsur pokok aksi pembegalan
gila, hukuman hadd tidak bisa dikenakan ter- adalah al-qath'u [penghadangan dan memutus
hadap mereka menurut Imam Abu Hanifah dan jalan), sedangkan tindakan hanya sekadar mem-
Muhammad, Alasannya, hadd adalah sebuah bantu statusnya adalah seperti sesuatu yang
hukuman dan suatu hukuman menghendaki posisinya sebagai pengikut, sehingga apabila
adanya tindak kejahatan, sementara tindakan yang melakukan langsung aksi al-,qath'u itu
anak kecil atau orang gila tidak bisa dikatego- adalah si anak kecil, berarti ia adalah orang
rikan sebagai kejahatan, sebagaimana yang su- yang melakukan tindakan yang menjadi unsur
dah pernah disinggung di bagian terdahulu. pokok. |ika tindakan pokoknya tidak bisa me-
Adapun orang perempuan, maka aksi pembe- munculkan implikasi hukuman hadd (karena
galan tidak bisa muncul dari dirinya karena yang melakukannya adalah anak kecil), maka
perempuan adalah makhluk yang lemah. bagaimana bisa tindakan yang statusnya ha-
Sementara itu, Abu Yusuf mengatakan, nya sebagai pengikut tindakan pokok tersebut
yang diperhitungkan dan menjadi patokannya berimplikasi hukuman hodd. Adapun jika yang
di sini adalah siapa pelaku langsungnya pada melakukan langsung aksi penghadangan itu
aksi pembegalan. Dalam arti, apabila yang me- adalah orang yang sudah baligh, berarti ia me-
lakukan langsung aksi pembegalan tersebut lakukan tindakan yang menjadi unsur pokoh
adalah si perempuan tersebut, maka anggota sehingga ia tentunya bisa dikenai hukuman
komplotan yang laki-laki dikenai hukuman hadd.sz7
hadd, namun si perempuan tersebut tidak di- Sementara itu, ulama Malikiyah, ulama
kenai hukuman hadd. Namun, jika dalam aksi Syafi'iyah dan ulama Hanabilah mengatakan,
pembegalan tersebut si perempuan itu mem- hukuman hadd pembegalan tetap tidak bisa
bunuh salah seorang korbannya, maka ia di- gugur dari diri para pelaku meskipun di antara
bunuh sebagai hukuman qishas, bukan sebagai mereka terdapat pelaku anak kecil, orang gila
hukuman hadd, sehingga wali si korban yang atau orang yang masih termasuk kerabat mah-

527 At-Bodoo'iiiuz7,hlm.67,9l;FathulQadiiriuz4,hlm.2T3;TabyiinulHaqaa'iq,juz3,hlm.239;Al-Mabsuuth,iuz9,hlm.203
rsr.AM IrLrD 7

ram korban pembegalan. Karena keberadaan melakukan pembunuhan dan perampasan har-
anak kecil, orang gila, atau kerabat mahram ta, sedangkan ada sebagian yang lain hanya
tersebut, meskipun itu memang bisa memun- berposisi sebagai ar-rid'u saja, maka bagaimana
culkan kesyubhatan, namun kesyubhatan itu pun juga, anggota yang hanya berposisi sebagai
hanya khusus untuk mereka bertiga, sehingga ar-rid'u tersebut tetap terkena hukum sebagai
hukuman hadd tidak bisa gugur dari anggota pembegal, karena yang penting di sana sudah
komplotan yang lain, sama seperti dalam ka- ada aksi pembegalan, apakah di antara mereka
sus jika mereka ikut terlibat bersama-sama ada yang ikut melakukan pembunuhan secara
dalam aksi menyetubuhi seorang perempuan. langsung maupun tidak.s2e
Berdasarkan hal ini, hukuman hadd tidak Sementara itu, ulama Syafi'iyah mengata-
dikenakan terhadap si anak kecil atau orang kan, apabila keberadaan ar-rid'u di tengah-
gila tersebut, meskipun ia ikut melakukan pem- tengah komplotan pembegal itu hanya seba-
bunuhan dan pengambilan harta secara lang- tas untuk memperbanyak jumlah komplotan
sung. Karena anak kecil dan orang gila adalah saja, supaya jumlah mereka tampak banyak
orang yang tidak bisa dikenai hukuman hadd. itu saja, tidak lebih dari itu, maka ia hanya
Namun mereka berdua harus menanggung den- dikenai hukuman ta'zir d,engan dipenjara, di-
da harta yang ia ambil dan denda itu dibayar- asingkan dan sebagainya. Karena dalam aksi
kan dari harta milik mereka berdua. Sedang- kej ahatan a l-muha arabah (pembegalan), point-
kan diyat korban mati yang ia bunuh menjadi nya adalah pada pelaku langsung, bukan pada
tanggungan'aaqilah-nya, lakni kerabat'asho- orang yang posisinya hanya sebagai ar-rid'u
bah-nya. saja.s3o
Adapun orang perempuan, apabila ia ikut
terlibat bersama-sama dengan para komplot-
e. Syarat€yarat Sesuatu (Harta) yang
Dibegal
an pembegalan, maka ia tetap terkena hukum
Syarat-syaratnya sama seperti syarat-sya-
pembegalan, karena ia bisa dikenai hukuman
rat harta yang dicuri dalam kejahatan pencuri-
hadd d,alamkasus pencurian, maka begitu juga,
an. Secara singkat, syarat-syarat tersebut ada-
ia bisa dikenai hukuman pembegalan sama se-
lah, berupa harta yang memiliki nilai (muta-
perti orang laki-laki, sehingga apabila ia ikut
qawwim), dilindungi, tidak ada seorang pun
membunuh dan mengambil harta korbannya,
yang memiliki hak mengambilnya, tidak pula
maka ia dijatuhi hukuman mati sebagai hukum-
memiliki ta'wil [alasan berdasarkan suatu in-
anhadd (bukan sebagai hukuman qishas).s28
terpretasi) untuk mengambilnya, dan tidak
d. Hukum ar-Rid'u(Orangyang lkut pula memiliki unsur kesyubhatan dalam peng-
Membantu Aksi Pembegalan) ambilannya, milik seseorang yang si pelaku
Para ulama j uga berbeda pendapat seputar pembegalan tidak memiliki hak milik di dalam-
hukum ar-rid'u. Ulama Hanafiyah, ulama Mali- nya, tidak pula memiliki ta'wil kepemilikan ter-
kiyah, dan ulama Hanabilah mengatakan, apa- hadapnya dan tidak pula memiliki kesyubhat-
bila ada komplotan pembegal berkumpul,lalu an kepemilikan terhadapnya, harta itu dijaga
ada sebagian dari mereka yang ikut langsung dan disimpan (muhraz), harta itu tidak mengan-

sza
Hasyiyah ad-Dasuqi, iuz 4, hlm. 348; Mughnil Muhtaaj,iuz 4, hlm. 180; 41-Miizaan, juz 2, hlm. t69; Al-Mughni, juz8,hlm.297
529
HasyiyahAd-Dasuqr, iuz 4, hlm.34B; Mughnil Muhtaaj, juzA,hlm.l80;Al-Miizaan,iuz2,hlm.169; Al-Mughni, iuz 8, hlm.297; Fathul
Qadiin juz 4, hlm. 27 l; AI- Qawaaniin AI- Fiqhiltyah, hlm. 362
Mughnil Muhtaaj, inz 4,hlm. lB2; Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 285
_.l-

ISIAM IILID 7

dung unsur kesyubhatan sebagai harta mubah, dan tercegat di wilayah kawasan berpen-
jumlahnya mencapai nishab penuh untuk ma- duduk. Sebab, biasanya orang-oraniakan
sing-masing anggota pelaku pembegalan, ya- memberikan pertolongan kepada korban,
itu sepuluh dirham atau yang senilai dengan sehingga bisa dikatakan bahwa pengha-
itu.s31 dangan dan perampasan harta di jalan
yang dilakukan di wilayah kawasan ber-
t. Syarat€yarat TemPat Keiadian penduduk lebih mirip dengan tindakan
PembeElalan pengghashaban, dan hukumannya adalah
Syaratnya ada tiga, Yaitu: hukuman ta'zir dan mengembalikan harta
1. Aksi pembegalan itu dilakukan di dalam yang dirampas.
kawasan negeri Islam. Olehkarena itu, apa- Ini adalah pendapat yang didasarkan pada
bila aksi pembegalan itu dilakukan di da- pertimbangan prinsip al'istihsaan s32 Ini
lam kawasan daarul harb (negeri musuh), adalah zahir riwayat menurut ulama Ha-
maka hukuman hadd pembegalan tidak nafiyyah, akan tetapi pendapat yang difat-
bisa dikenakan terhadap pelakunya. Kare- wakan adalah pendapat yang menyatakan
na imam (pemimpin, pemerintahan Islam) sebaliknya, sebagaimana yang akan dije-
tidak memiliki kewenangan dan kekuasa- laskan di bawah ini.
an di daarul harb, sehingga ia tidak memi- Sementara itu, Abu Yusuf, ulama Maliki-
liki kompetensi untuk menegakkan hukum- yah, ulama Syafi'iyah, dan pendapatyang
anhadd di dalamnYa. mu'tamad di kalangan ulama Hanabilah
2. Aksi pembegalan itu dilakukan di luar wi- menyatakan, aksi pencegetan dan peram-
layah kawa sanql-mishr [perkotaan, kawas- pasan harta bisa dihukumi sebagai aksi
an berpenduduk) menurut ulama Hanafiy- kejahatan pembegalan, apakah aksi itu di-
yah generasi awal. lakukan di wilayah kawasan berpenduduk
Para ulama berbeda pendapat seputar maupun di luar wilayah kawasan berpen-
apakah suatu aksi kejahatan penghadang- duduk. Dalam hal ini, Abu Yusuf menda-
an bisa disebut sebagai aksi kejahatan sarkan pendapatnya pada logika qiyas, ya-
pembegalan iika itu dilakukan di wilayah itu di sini sudah ditemukan tindakan yang
kawasan berpenduduk ataukah tidak' menjadi sebab hukuman hadd, yaitu pen-
Imam Abu Hanifah, Muhammad, dan za- cegatan dan perampasan harta, maka pe-
hir perkataan Imam Ahmad menyatakan, lakunya jugaharus dikenai hukuman hodd,
suatu aksi kejahatan penghadangan jalan sama seperti seandainya itu dilakukan di
dan perampasan harta tidak bisa dihu- luar wilayah kawasan berpenduduk.
kumi sebagai aksi keiahatan pembegalan Ibnu Abidin mengatakan, para ulama pe-
kecuali jika itu dilakukan di luar wilayah muka memfatwakan riwayat Abu Yusuf
kawasan berpenduduk. Karena suatu peng- yang menghendaki bahwa aksi kejahatan
hadangan dan pencegatan (al-qath'u) ti- pembegalan bisa terjadi di wilayah kawas-
dak bisa terjadi tanpa adanya kondisi ke- an berpenduduk baik dilakukan pada ma-
terhadangan dan ke-tercegatan, sementa- lam hari maupun siang hari, baik menggu-
ra suatu ialan tidakbisa menjadi terhalang nakan senjata maupun tidak' Hal ini demi

531 At-Bodoo'ii
iuz 7,hlm. 92
532 At-Bodoo'iiittzZ,hlm.gZ;Al-Mabsuuth,iuz9,hlm.20l;Al-Hidaayahma'aFathilQadiir,iuzA'hlm'274
FrqH rsr"AM ltLtD 7

menolak keburukan para pelaku peram- nifah dan Muhammad. Adapun menurut
pasan harta dengan cara-cara kekerasan Abu Yusul.hal ini tidak menjadi syarat.
dan menimbulkan kerusakan.s33 Pada penjelasan syaratkedua di atas, kami

fumhur ulama juga mendasarkan penda- telah menielaskan dalil masing-masing,


patnya pada alasan dan logika yang sama, bahwa yang difatwakan adalah pendapat
yaitu diharamkannya tindakan menentang Abu Yusuf.s3s
hukum-hukum Allah SWT dan melanggar
batas-batas ketentuan-Nya adalah tidak 3, PEMBUKTIAN DAN PENETAPAN VONIS
berbeda apakah itu dilakukan di dalam wi- KEIAHATAN PEMBECALAN
layah kawasan berpenduduk ataukah di Bagi hakim, aksi kejahatan pembegalan
luar wilayah kawasan berpenduduh sama bisa ditetapkan dengan bayyinah (saksi) atau
seperti bentuk-bentuk tindakan kemaksi- dengan pengakuan pelaku sendiri, setelah ada-
atan lainnya seperti zina, menenggak mi- nya pengajuan perkara dan dakwaan oleh kor-
numan keras dan sebagainya.s3a ban yang memiliki tangan yang sah. Aksi ke-
Hanya saja, ulama Syaf iyah mengatakan, jahatan pembegalan tidak bisa ditetapkan ha-
bahwa dalam hal ini, disyaratkan pelaku nya berdasarkan pengetahuan hakim terha-
pembegalan memangmemilikipotensi,po- dap aksi kejahatan tersebut, dan tidak pula
sisi dominan dan kekuatan untuk menga- hanya berdasarkan pada sikap an-nukuul (ti-
lahkan dan menundukkan (mughaala- dak bersedia bersumpah oleh terdalora),s36 se-
bah), namun tidak disyaratl<an pelakunya perti yang teftetapkan pada kasus kejahatan
harus,berbilang. Sementara mughaalabah pencurian. Menurut ulama Hanabilah dan Abu
atau kemampuan dan kekuatan untuk me- Yusuf, apabila penetapan kejahatan pembegal-
ngalahkan dan menundukkan bisa teriadi an didasarkan pada pengakuan pelaku, maka
apabila iauh dari wilayah kawasan ber- disyaratkan pengakuan tersebut harus seba-
penduduk, bukan berada di dekat wilayah nyak dua kali.s37
kawasan berpenduduk. fika seseorangber-
teriak minta tolong, orang-orang akan me- 4. HUKUMAN BAGI PEIAKU KUAHATAN
nolongnya. Mughaalabah bisa terjadi di PEMBEGAIAN
wilayah kawasan berpenduduk ketika sul- Para ulama berbeda pendapat seputar hu-
tan yang meniadi penguasa lemah. kuman pembegal, apakah bentuk-bentuk hu-
3. Tempat dilakukannya aksi pembegalan kuman yang disebutkan dalam ayat muhaara-
berjarak satu jarak perjalanan (masiiratu bah (al-Maa'idah: 33) adalah bersifat pilihan,
safar) dari wilayah kawasan berpenduduk, ataukah diurutkan sesuai dengan kadar keja-
Apabila iaraknya lebih dekat dari itu, me- hatan yang dilakukan oleh pembegal?
reka tidak bisa disebut sebagai pembegal. Ulama Hanafiyah, ulama Syaf iyah dan ula-
Ini adalah syarat menurut Imam Abu Ha- ma Hanabilah mengatakan, tingkatan hukuman

533
Raddul Muhtaar; juz 3, hlm. 232; lihat juga, iuz 1, hlm. 815
534
Hasyiyah ad-Dasuqi, iuz 4, hlm. 348; Mughnil Muhtaaj,iuz 4,hlm. LBL; Al-Muhadzdzab, iuz 2, hlm. 284; Al-Mughni, juz 8, hlm. 287;
Bidaayatul Mujtahid, iuz 2, hlm. 445; Al-Qawaaniin Al-FiqhiSryah, hlm. 362
535
Al- B a da a' ii ituz 7, hlm. 92
536
Al-Badaa'ii iuz7,hlm.92. An-Nukuul adalah, sikap terdakwa yang tidak bersedia untuk bersumpah ketika hakim memintanya un-
tuk bersumpah
537
Ghaayatul Muntahaa,iuz 3, hlm.344
FIqLH ISLAM IILID 7

haddpembegalan adalah sesuai dengan urutan ruskan ia diiatuhi hukuman haddyangsampai


yang disebutkan pada ayatmuhaarabah terse- membuat dirinya mati, hukuman hadd yang
but. Karena hukuman harus sesuai dengan kadar tidak sampai membuat dirinya mati itu sudah
tingkatan kejahatan. Namun selanjutnya, me- tercakup dalam hukuman hadd yang sampai
reka berbeda pendapat tentang bentuk urutan membuatnya mati, sehingga yang diiatuhkan
tingkatan hukuman-hukuman tersebut. kepadanya hanya hukuman hadd yang sampai
Ulama Hanafiyah mengatakan, apabila membuat dirinya mati saja. Seperti seseorang
para pelaku hanya merampas hartanya saja, terkena hukuman haddpencurian dan hukum-
maka mereka dipotong tangan dan kakinya se- anhadd rajam, maka yang dilaksanakan terha-
cara bersilang. Apabila mereka hanya membu- dapnya hanyalah hukuman rajamnya saja.
nuh saja, mereka diiatuhi hukuman mati saja. Pendapat dan pandangan Muhammad dan
Apabila mereka membunuh dan merampas Abu Yusuf di atas disanggah oleh Imam Abu
hartanya, imam bisa memilih, antara memo- Hanifah dan Zufar dengan mengatakan, keja-
tong tangan dan kaki mereka secara bersilang hatan tersebut memang satu, akan tetapi hu-
kemudian menghukum mati mereka atau me- kuman potong tangan dan kaki secara bersi-
nyalib mereka, atau tidak memotong tangan lang disertai dengan hukuman mati juga meru-
dan kaki, akan tetapi langsung dihukum mati pakan satu paket hukuman, bukan dua paket.
atau disalib. Hanya saja satu paket hukuman itu diperberat
Apabila mereka hanya menakut-nakuti saja karena kejahatan pembegalan adalah kejahat-
tanpa sampai membunuh dan mengambil har- an yang mengancam keselamatan nyawa seka-
tanya, maka mereka dibuang dan diasingkan, ligus keselamatan harta.
yakni dipenjara dan dihukum ta'zir.s38 Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan ulama
Bentuk hukuman yang disebutkan pada Hanabilah mengatakan, apabila para pelaku
kasus ketiga di atas (yaitu pembunuhan diser- hanya merampas hartanya saja, hukumannya
tai perampasan harta) adalah pendapat Imam adalah dipotong tangan dan kakinya secara ber-
Abu Hanifah dan Zufar. silang. Apabila mereka hanya membunuh saja
Sementara itu, kedua rekan imam Abu Ha- tanpa disertai dengan perampasan dan peng-
nifah fMuhammad dan Abu Yusuf) menyata- ambilan harta, maka mereka dihukum mati
kan, imam menjatuhi pelakunya hukuman tanpa harus disalib. Apabila mereka membu-
mati atau hukuman salib tanpa harus disertai nuh disertai dengan perampasan harta, maka
hukuman potong tangan dan kaki secara ber- mereka dihukum mati dan disalib. Apabila me-
silang. Sebab, kejahatannya adalah satu, yaitu reka hanya menakut-nakuti saja, maka mereka
pembegalan. Hukuman hadd-nyajuga satu, bu- dibuang dan diasingkan.s3e
kan dua. |ika ada seseorang melakukan dua ke- Mereka melandaskan pola urutan ini pada
jahatan salah satunya mengharuskan ia diia- apa yang diriwayatkan dari Abdullah ibnu Ab-
tuhi hukuman hadd yang tidak sampai mem- bas r.a. tentang kisah Abu Burdah al-Aslami.sao
buat dirinya mati dan yang satunya mengha- Berdasarkan hal ini, berarti ulama Syafi'iyah

Al-Badaa'ii juz7, hlm.93; FathuI Qadiin juz4,hlm.270;Tabyiinul Haqaa'iq,iuz3,hlm.235; Al'Mabsuuth,i:uz9,hlm.L95; Mukhtashar


Ath-Thahawi,hlm.276; Haaqtiyah lbnu Abidin, iuz 3, hlm.233 dan halaman berikutnya.
539
Al-Muhadzdzab,luz 2, hlm. 248; Mughnil Muhtaaj, |uz 4, hlm. 81 dan halaman berikutnya; Al-Mughni, iuz 8, hlm' 288; As-Siyaasah
Asy-Syar'iyyah karya lbnu Taimiyya[ hlm.78
540 r.a dalam Musnad-nya dengan sanad yang di dalamnya terdapat
/tsar ini diriwayatkan oleh Imam Syafi'i dari Abbdullah lbnu Abbas
seorang perawi bernama Ibrahim Ibnu Muhammad Abu Yahya, seorang perawi dhaif. Afsar ini juga diriwayatkan oleh al-Baihaqi
ISLAlvt IILID 7

dan ulama Hanabilah hanya berbeda pendapat 2. Adapun jika pelaku sampai membunuh, ia
dengan ulama Hanafiyah pada kasus ketiga juga dibunuh (dihukum mati).lmam tidak
saja (yaitu membunuh disertai dengan peram- memiliki pilihan untuk menjatuhinya hu-
pasan dan pengambilan harta). kuman potong tangan dan kaki secara ber-
Sementara itu, imam Malik mengatakan,sal silang, akan tetapi ia hanya memiliki pi-
bahwa penentuan mana bentukhukuman hadd lihan antara menjatuhinya hukuman mati
yang dijatuhkan kepada pelaku pembegalan atau hukuman salib.
adalah dikembalikan kepada ijtihad dan per- 3. fika pelaku hanya mengambil dan meram-
timbangan imam serta meminta pertimbangan pag harta saja tanpa disertai pembunuhan,
dan pendapat para fuqaha, mana bentuk hu- maka imam bisa memilih mana bentukhu-
kuman haddyang menurutnya lebih tepat dan kuman hadd yangmenurut pandangannya
efektif, serta hal itu tidak boleh berdasarkan lebih efektif antara apakah menjatuhinya
pada ego pribadi sang imam. Oleh karena itu, hukuman mati, hukuman salib, hukuman
ada beberapa hal yang harus kita ketahui: potong tangan dan kaki secara bersilang,
L. Apabila pelaku hanya menakut-nakuti dan atau hukuman dibuang dan diasingkan, na-
meneror saja, imam bisa memilih antara mun jangan sampai ia memilih salah satu
menjatuhinya hukuman mati, hukuman di antara bentuk-bentuk hukuman terse-
salib, hukuman potongtangan dan kakinya but menurut selera dan ego pribadi.
secara bersilang, ataukah hukuman pem- Dalil dan argumentasi pendapat Imam Ma-
buangan dan pengasingan disertai dengan lik di atas adalah, huruf sambung "aw" (atau)
hukuman dipukul, dengan klasifikasi se- pada ayat 33 surah al-Maa'idah, secara bahasa
perti berikut, menghendaki arti pilihan, sama seperti pada
Apabila pelaku adalah orang yang cerdik, ayat,
pandai, memiliki pengaruh dan kekuatan,
maka orientasi ijitihadnya adalah menja- "Maka kaffarat (melanggar) sumpah itu,
tuhinya hukuman mati atau hukuman sa- ialah memberi makan sepuluh orang miskin,
lib, karena hanya meniatuhinya hukuman yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan
potong tangan dan kaki secara bersilang kepada keluargamu, atau memberi pakaian ke-
belum bisa efektif menolak kemudharat- pada mereka atau memerdekakan seorang bu-
annya. Apabila ia bukan orangyang cerdik dak." (al-Nlaa'idah: 891 s+z
dan pandai, akan tetapi hanya memiliki ke- Perlu digarisbawahi di sini, jumhur ulama
kuatan dan keberanian, ia dijatuhi hukum- berpendapat bahwa huruf sambung "aw" ter-
an potong tangan dan kaki secara bersi- sebut adalah menunjukkan arti at-tanwii' (di-
lang. Namun, apabila ia tidak memiliki se- versifikasi, variatisasi), sehingga hukumannya
mua sifat-sifattersebut, ia dijatuhi hukum- disesuaikan dengan bentuk kejahatan sebagai-
an yang paling ringan, yaitu dipukul, di- mana yang telah dijelaskan di atas.
buang dan diasingkan.

dari Abdullah lbnu Abbas r.a menyangkut ayat 33 surah al-Maa'idah. ^Atsar ini iuga diriwayatkan oleh Imam Ahmad Ibnu Hanbal
dalam Talsir-nya dari Abu Mu'awiyah dari Haiiaj dari Athiyyah. Imam Syafi'i mengatakan, perbedaan bentuk hukuman hadd bagi
pelaku pembegalan adalah berdasarkan perbedaan tingkat aksi yang mereka lakukan. Lihat, At-Talkhiishul Habiir hlm. 358 dan
halaman berikutnya, N ailul Awth aar, iuz 7m hlm. 1 5 2.
541
Al-Muntaqaa'ala Al- Muwaththa', iuz 7, hlm. L7 2; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 363
542
Lihat, Haaryiyah Ad-Dasuqi, iuz 4, hlm. 349; Bidaayatul Mujtahid, iuz 2, hlm. 445 dan halaman berikutnya; Al-Qawaaniin Al-
Fiqhlryah, hIm.363.
ISLAM IILID 7

a. Tata Cana, Waktu, dan Jang;ka Waktu nya, Allah SWT mendahulukan penyebutan hu-
Pelaksanaan Eksekusi Hukuman Salib kuman dibunuh sebelum penyebutan hukum-
Abu Yusuf dan Al-Kurkhi mengatakan, tata an salib. Sementara penyaliban pelaku dalam
cara pelaksanaan eksekusi hukuman salib ada- keadaan masih hidup adalah sebuah bentuk
lah, pelaku pembegalan disalib dalam keadaan penyiksaan dan mutslah,saa sementara, Rasulu-
hidup-hidup pada sebuah kayu yang ditancap- llah saw. melarang al-mutslah dan penyiksaan
kan di atas tanah dengan bagian bawah diberi terhadap binatang dalam sabda beliau,
tempat untuk injakan kaki terdakwa dengan ., ,i: orc,7
cara seluruh tubuhnya diikat pada kayu salib
tersebut dan kedua tangannya dipentangkan
l3;.->l-o f:2q) tilj ziatt+,u #ttt
'^;t:t
dan diikat pada kayu yang menjulur ke kanan
dan ke kiri, kemudian ia baru dibunuh dalam 'Apabila kamusekalian membunuh, bunuh-
kondisi tersalib hidup-hidup seperti itu seperti lah dengan cara yang baih dan apabila kamu
dengan cara ditusuk dengan tombak misalnya sekalian menyembelih, sembelihlah dengan cara
sebelum ia mati dengan sendirinya. Penyaliban yang baik.'6as
adalah sebuah hukuman yang disyariatkan un-
Tujuan penyaliban terdakwa setelah sebe-
tuk memperberat hukuman, sementara hu-
lumnya ia dihukum bunuh adalah sebagai ben-
kuman tentunya dijatuhkan kepada orangyang
tuk pembalasan serta memberikan efek iera,
masih hidup, karena orang yang telah mati su-
rasa takut, dan pelajaran kepada orang-orang.
dah tidak bisa menjadi sasaran hukuman.
fangka waktu penyaliban menurut jumhur ula-
Penyaliban pelaku tersebut bukanlah se-
ma adalah tiga hari, jasadnya tidak boleh di-
buah bentuk kategori al-mutslah yang dilarang,
biarkan tersalib lebih lama dari itu.
karena yang dimaksud dengan al-mu*lahyang
Sementara itu, Imam Ahmad mengatakan,
dilarang adalah menyiksa dengan memotong-
jangka waktu lamanya penyaliban disesuaikan
motong sebagian anggota tubuh. Ini adalah
dengan jangka waktu sesuatu yang dalam jang-
pendapat yang ashahh dalam madzhab Hanafi
ka waktu itu sudah bisa disebut sebagai penya-
dan pendapat yang raaiih menurut ulama Ma-
liban. Ibnu Qudamah mengatakan, yang benar
likiyyah.sa3
adalah penyaliban harus ditentukan batas wak-
Sementara itu, Asyhab salah satu ulama
tunya sebagaimana yang disebutkan oleh al-
Malikiyah, ulama Syafi'iyah, ulama Hanabilah,
Kurkhi. fangka waktunya itu disesuaikan de-
dan ath-Thahawi salah satu ulama Hanafiyah
ngan kadar lama yang sudah bisa membuat pe-
mengatakan, penyaliban dilakukan setelah pe-
nyaliban itu dilihat dan diketahui orang banyak
laku dihukum mati. Karena dalam penyebutan-
secara luas.

pada
AI-Badaa'iii,tz7,hlm.95; Fathul Qadiiniuz 4, hlm. 271; Al-Mabsuuth, iuz 9, hlm. 196; dan referensi-referensi yang disebutkan
pembahasan seputar hukum an haddbagi para pelaku pembegalan di atas
544
At-Muhadzdzab,juz 2, hlm. 248; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 81 dan halaman berikutnya; Al-Mughni,luz B, hlm. 288; As-Siyaasah
Asy-Syar'iyyah karya lbnu Taimiyyah, hlm. 78; Al-Muntaqa 'ala Al-Muwaththa', iuzT 'hlm' 172
HR. Muslim, Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud dan Ibnu Maiah dari Syadad Ibnu Aus r.a dengan redaksi,
545
,,sesungguhnya Allah SWT. tetah mewajibkan untuk berbuat baik kepada segala sesuatu. Oleh karena itu, apabila kamu sekalian
membunuh, bunuhlah dengan cara yang bail<, dan apabila kamu sekalian menyembelih, sembelihlah dengan cara
yang baih hendak'
lah salah seorang dari kamu sekalian menajamkan pisaunya ftetika hendak menyembelih) dan hendaklah ia membiarkan binatang
sembelihannya itu hingga benar-benar mati (atau hendaktah menyembelihnya dengan cepat dan kuat supaya cepat mati, sehingga
binatang teisebut tidii terlatu lama merasakan sakit)." Lihat, Al-Jaami'Ash-Shaghiin iuz 1, hlm. 71; Al-Arba'iin An-Nawawiyyah,
hlm. 41; Nailul Awthaan iuz 8, hlm. 141.
8a!!an 5: FIQIH UMUM FIqLH ISLAM IILID 7

b. AtNalyu ( Pengaslngan) Sementara. itu, ulama Syafi'iyah mengata-


An-nafyu menurut ulama Hanafiyah arti- kan, an-nafyu di sini maksudnya adalah, imam
nya adalah menahan dan memenjarakan. Ka- memenjarakan para pelaku pembegalan hing-
rena penjara mengandung unsur membuang ga tampak bahwa mereka telah tobat, atau
dari muka bumi dan keluar dari dunia dengan menjatuhi mereka hukuman ta'zir dalamben-
tetap dalam keadaan hidup kecuali dari tem- tuk hukuman yang menurutnya bisa memberi
pat di mana seseorang di penjara. Kondisi se- efek jera terhadap mereka.sas Adapun at-tagh-
macam ini menurut istilah orang-orang dise- riib dalam hukuman haddzinamaksudnya ada-
but pembuangan dari muka bumi dan keluar lah, membuang ke wilayah lain sebagaimana
dari dunia, sebagaimana perkataan sebagian yang telah disebutkan di bagian terdahulu.
orang yang hidup di dalam penjara, Sementara itu, ulama Hanabilah mengata-
kan, an-nafyu adalah mengusir para pelaku
"Kami keluar dari dunia sementara kami pembegalan dan tidak membiarkan mereka
masih termasuk dari penduduk dunia. Kami, di bisa berdiam di suatu wilayah pun, sehingga
dunia ini adalah orang yang masih hidup bukan mereka hidup menjadi gelandangan tanpa tem-
dan juga bukan orang meti." pat tinggal. Hal ini berdasarkan pada apa yang
'Apabila pada suatu hari ada petugas lapas diriwayatkan dari al-Hasan dan az-Zuhri, bah-
datang kepada kami karena suatu keperluan, waan-nafyu adalah mengusir para pelaku pem-
kami merasa heran dan berkata, Ada orang da- begalan dari semua wilayah dan kawasan, se-
tang dari dunia."' hingga mereka tidak bisa tinggal di suatu wi-
layah pun dan menjadikan mereka hidup meng-
Adafun at-taghriib (pembuangan), itu bisa
gelandang.sae Adapun at-taghriib dalam hukum-
menimbulkan gangguan dan kemudharatan
an hadd zina maksudnya adalah, sama seperti
bagi negeri lain, memberikan kesempatan ke-
yang dikatakan oleh ulama Syafi'iyah di atas.
pada terpidana untuk kabur dan lari ke negeri
musuh (daarul harb) dan itu sama saia dengan c. Slfat Hukuman Pembeglalan
menempatkannya pada situasi di mana ia ber- Hukuman hadd pembegalan adalah murni
potensi terancam kufur.sa6
hak Allah SWT sehingga di dalamnya berlaku
Sementara itu, ulama Malikiyah menga- prinsip at-tadaakhul (yaitu, apabila ada pelaku
takan, an-nafyu adalah membuangnya dari wi- pembegalan telah melakukan beberapa kali
layah tempat ia berada ke wilayah lain dan pembegalan, kemudian setelah itu baru ter-
memenjarakannya di sana hingga ia tampak tangkap, maka hukuman hadd yang dijatuhkan
sudah tobat. |arak antara dua wilayah terse- kepadanya hanya satu kali), tidak memiliki ce-
but adalah, jarak minimal perjalanan yang lah adanya pengampunan, pengguguran, atau
sudah memperbolehkan untuk mengqashar kesepakatan damai (ash-shulh) terhadapnya,
shalat.saTAn -Nafyu di sini adalah semakna de-
sama seperti yang berlaku dalam hukuman
ngan at-taghrifb dalam hukuman hadd zina, haddpencurian yang telah dijelaskan di bagian
yaitu dipenjara di kawasan lain.

Al-Badaa'ii juz 7, hlm. 95; Fathul Qadiir juz 4,h1m.270; Al-Mabsuuth, iuz9, hlm. 135 dan halaman berikutnya; Tabyiinul Haqaa'iq,
iuz 3, hIm.236.
Haasyiyah Ad-Dasuqi, juz4,hlm.349; Bidaayawl Mujtahid,iuz2,hlm.446; Al-Qawaaniin Al-Fiqhgryah,hlm.363; Al-Muntaqa'ala AI-
Muwaththa', juz 7, hlm. 173.
548
Mughnil Muhtaaj, iuz 4,hlm. LBl; Al-Muhadzdzab, ittz2,hlm.284.
549
Al-Mughnii, iuz 8, hlm.294
--

ISLjA,M IITID 7

terdahulu. Adapun mengenai apakah pelaku rus ditanggung dengan membayar denda ganti
pembegalan bisa dikenai denda berikut hu- ruginya apabila sudah rusak sama seperti jika
kuman hadd pembegalan sekaligus, dalam hal si terpidana tidak dikenai hukuman hadd.Hu'
ini para ulama berbeda pendapat. kuman hadd dan pendendaan adalah dua hak
Fuqaha sepakat, apabila para pembegal yang harus dipenuhi untuk orang yang berhak
mengambil dan merampas harta korbannya terhadapnya. Oleh karena itu, hukuman hadd
dan hukuman hadd telah ditegakkan terhadap dan hukuman denda kedua-duanya bisa diia-
mereka, dan apabila harta yang mereka ram- tuhkan sekaligus, sama seperti hukuman dan
pas itu masih ada, maka dikembalikan kepada denda ganti rugi nilai dalam kasus membunuh
pemiliknya. Apabila harta itu sudah rusak atau binatang buruan tanah haram milik seseo-
sudah tidak ada lagi, ulama Hanafiyah menga- rang.ss2
takan, seseorang tidak bisa dikenai hukuman
hadd sekaligus denda. Hal ini berdasarkan ha-
5. PERKARA.PERKARA YANG BISA
dits, MENGGUGURKAN HUKUMAN HADD
'Apabila hukuman hadd telah ditegakkan PEMBEGALAN DAN IMPLIKASh
terhadap seorang pencuri, maka tidak ada IMPLIKASINYA
tanggungan denda lagi atas dirinya.'6s0 Hukuman hadd pembegalan bisa gugur
Karena pemberian denda berarti meng- karena beberapa hal:
hendaki pemilikan (maksudnya, jika seorang 1. Korban pembegalan menyangkal pengaku-
pembegal misalnya dikenai denda ganti rugi ansipelakubahwaiatelahmelakukanpem-
atas harta yang dirampasnya, maka harta yang begalan terhadapnya
ia rampas itu statusnya berubah menjadi mi- 2 Si pelaku pembegalan mencabut dan
liknya dan status ini berlaku surut ke belakang, menganulir kembali pengakuannya.
sehingga harta itu berubah menjadi miliknya 3. Korban pembegalan menyangkal bayyinah-
sejak ia merampasnya), sementara kepemilik- nya.
an menghalangi penjatuhan hukuman hadd. 4. Harta yang dirampas dan dibegal status-
Oleh karena itu, hukuman hadd dan penden- nya berubah meniadi hak milik si pembe'
daan ganti rugi kedua-duanya tidak bisa dija- gal sebelum perkaranya diaiukan dan dila-
tuhkan kepada terpidana sekaligus.ssl porkan ke hakim atau meskipun setelah
Sementara itu, ulama Malikiyah, ulama perkaranya diajukan dan dilaporkanke ha-
Syafi'iyah, dan ulama Hanabilah mengatakan, kim menurut jumhur ulama Hanafiyah,
hukuman hadd dan hukuman pendendaan ke- berbeda dengan pendapat ulama yang lain,
dua-duanya bisa dijatuhkan sekaligus, sama sama seperti yang disebutkan pada masa-
seperti yang berlaku dalam pencurian. Karena lah pencurian di atas.
harta adalah barang yang harus ditanggung 5. Pelaku pembegalan telah bertobat sebe-
dengan cara dikembalikan jika seandainya ba-' lum ia berhasil ditangkap. Hal ini berda-
rangnya masih ada. Begitu pula harta itu ha- sarkan ayat,

550 R"d"kri yang benar untuk hadits mursal ini adalah, "seorang pencuri tidak dikenai hukuman tanggungan denda apabita ia telah
dikenai hukuman hadd." Takhri, hadits ini telah disebutkan di bagian terdahulu.
551 Al-Badoo'ii
iuz 7,hlm. 95
Ssz Haasyiyah Ad-Dasuqi, jr,tz4, hlm.350; Mughnil Muhtaaj, juz4,hlm.l82; Al-Mughnii,
luz 8, hlm. zgs,2ga
rsr.AM rrlrD 7

"Kecuali orang-orang yang tobat (di untuk bentuk luka yang tidak memungkinkan
antara mereka) sebelum kamu dapat me- untuk dilakukan qishas terhadap pelakunya, ia
nguasai (menangkap) mereka, ketahuilah wajib membayar ursy.ss4
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penya-
yang." (At-Maa'idah: 34)
- Al-bughaah (Kelompok Pemberontalg
Separatis)
Ini sudah menjadi kesepakatan para
imam.ss3 a. Deflnlsi ahBagfiyu (Tindakan Pemberon
Gugurnya hukuman hadd karena pelaku-
takan, Separatisme)
Kata al-baghyu secara bahasa bisa berarti
nya bertobat atau karena hukuman hadd itu
ath-thalab fmencari, menginginkan), seperti
tidak bisa dijatuhkan kepadanya karena suatu
dalam ayat,
hal, yaitu belum memenuhi syarat-syarat ter-
kena hukumanhadd seperti harta yang diambil "Musa berkata, "Itulah (tempat) yang kita
tidak mencapai nishab misalnya. Implikasinya cari." (Al-Kahfi:64)
adalah, apabila hartanya masih ada, maka ha- Atau bisa berarti at-ta'addii [melanggar,
rus dikembalikan kepada pemiliknya. Apabila melampaui batas). Sedangkan menurut istilah
sudah binasa atau habis karena digunakan, ha- fuqaha sebagaimaira definisi yang diutarakan
rus digantinya. oleh Ibnu Arafah al-Maliki adalah, sikap tidak
Apabila pelaku pembegalan membunuh mau tunduk dan patuh kepada orang yang
korbannya dengan menggunakan senjata tajam, menjadi pemimpin sah dalam selain kemaksi-
menurut ulama Hanafiyah, ia wajib diqishas. atan dengan menggunakan kekerasan, meski-
Apabila pelaku pembegalan membunuh kor- pun sikap itu diambil berdasarkan suatu alas-
bannya dengan menggunakan semacam tong- an interpretasi [penta'wilan).sss
katatau batu, maka 'aaqilah si pelaku menang- Al-baghyu adalah haram berdasarkan ha-
gung diyat untuk para ahli waris korban yang
dits,
dibunuh tersebut. Sedangkan menurut jumhuX,
o

,4. o*aj u
.l/z zz/ oz
dalam pembunuhan sengaja, maka yang wajib L,Ql
adalah hukum qishas, apakah pembunuhan itu
i';';'a# ^)" yri^t
dengan menggunakan senjata tajam maupun
dengan yang lainnya.
*t;ia"yu'''Jn,G:d oG ui
Apabila para pelaku pembegalan melukai "Barangsiapa mencabut tangannya dari ke-
korbannya, maka bentuk-bentukluka yang me- patuhan kepada pemimpinnya, kelak pada hari
mungkinkan untuk dilakukan qishas (meng- kiamat, ia datang dalam keadaan ia tidak memi
hukum dengan bentukyang sama dengan yang liki suatu hujjah pun. Barangsiapa mati dalam
dilakukan oleh pelaku terhadap korban) ter- keadaan dirinya memisahkan diri dari jamaah,
hadap pelakunya, maka ia diqishas. Sedangkan maka ia mati dengan kemation jahiliyah.'6s6

553 At- Bodoo' ii iuz 7, hlm. 9 6; Al-M untaq aa' ala Al-M uw aththa', iuz 7, hlm. 17 4
554 Al-Bodoo'il juz7,hlm.96;Al-QawaaniinAl-Fiqhiyyah,hlm.363;AI-Muhadzdzab,juz},hlm.2B5;FathulQadiiniuz4,hlm.2Tl
"'" HaaryiyahAd-Dasuqi, iuz 4, hlm. 298
556 Hrdit -hrdits yang
semakna dengan ini jumlahnya sangat banyak, di antaranya adalah, Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Mus-
lim dan an-Nasa'i dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, "Rasulullah bersabda,'Barangsiapa keluar dari kepatuhan (kepada pemimpin)
dan memisahkan diri dari jamaah, lalu ia mati, mako ia mati dengan kematian jahiliah."'Hadits yang diriwayatkan oleh Hakim dari
Abdullah Ibnu Umar r.a dengan redaksi,
"Barangsiapa keluar dan memisahkan diri dari jamaah, sungguh ia telah melepas simpul tali lslam dari lehernya hingga ia kembali
mengikatkannya. Dan barangsiapa mati dalam keadaan dirinya tidak berada di bawah kepemimpinan seorang pemimpin jamaah,
FIQLH ISIAM JITID 7 Baglan 5: FlqH UMUM

Dalam hadits lain, Rasulullah saw. ber- halalkan darah kaum Muslimin dan menawan
sabda, para perempuan mereka.
Sementara itu, ulama Malikiyah mendefi-
L Ar ;>at r:l;
"p ; nisikan al-bughaat seperti berikut, orang-orang
"Barangsiafa seniata terha- yang memerangi kaum Muslimin dengan ber-
^rrgingiot
dap kami, ia bukan termasuk dari golongan dasarkan pada suatu paham dan interpretasi
kami.'6s7 seperti kelompok-kelompok sesat semisal Kha-
Ulama Hanafiyah mendefinisikan al-bu- warii dan yang lainnya. Mereka melakukan
ghaat fkelompok pemberontak) seperti beri- pembangkangan dan pemberontakan terhadap
kut, suatu kaum yang memiliki kekuatan dan pemimpin kaum Muslimin, atau tidak bersedia
kawasan tempat pertahanan, mereka bersebe- untuk tunduk dan patuh kepadanya, atau tidak
rangan dengan kaum Muslimin dalam sebagian bersedia menunaikan suatu hak yang menja-
hukum berdasarkan sebuah pemahaman dan di kewajiban mereka seperti zakat dan semi-
interpretasi [ta'wil), menguasai suatu kawasan, salnya.sse

membentuk sebuah komunitas tersendiri dan Sementara itu, definisi al'bughaat menu-
menjalankan hukum-hukum mereka, seperti rut ulama Hanabilah adalah, orang-orang yang
kaum Khawarij dan yang lainnya. menentang dan memberontak kepada imam
Adapun Khawarij atau kelompok al-Haru- meskipun imam tersebut adalah imam yang
riyah adalah, sekelompok orang yang menen- tidak adil, dengan berlandaskan pada suatu
tang dan memberontak terhadap Ali ibnu Abi paham dan interpretasi sebagai pembenaran
Thalib r.a., mereka menghalalkan darah Ali sikap memberontak mereka itu. Mereka memi-
ibnu Abi Thalib r.a., menghalalkan darah dan liki kekuatan dan senjata, meskipun di antara
harta benda kaum Muslimin, dan menghalal- mereka tidak ada orang yang dipatuhi. Tindak-
kan untuk menawan para wanita kaum Mus- an pembangkangan dan pemberontakan ter-
limin, mereka mengafirkan para sahabat Ra- hadap imam adalah haram, meskipun imam
sulullah saw. dan memiliki pendapatbahwa se- tersebut adalah imam yang tidak adil.s60
tiap dosa adalah kufur.sss Mereka memiliki si- Perbedaan antara al-baaghii (pemberon-
kap sangat keras, pandangan ekstrem, konser- tak) dengan al-nuhaarib (pembegal) adalah,
vatif dan terlalu berlebihan dalam beragama. pembegal melakukan penyerangan dan pem-
Adapun kelompok pemberontak selain bangkangan karena kefasikan dan kemaksiat-
Khawarij, mereka tidak separah seperti sikap an tanpa berlandaskan pada suatu interpretasi.

Khawarij dan tidak sampai bersikap meng- Sedangkan al-baaghii (pemberontak) adalah

k *rtlr"ry, lt drtrh k tian jahiliah.'lladits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Bukhari, dan Muslim dari Abdullah Ibnu
Abbas r.a, ia berkata, "Rasulullah bersabda,'Barangsiapa melihat sesuatu yang ia benci dari diri pemimpinnya, hendaklah ia meng'
hadapinya dengan sikap sabar, karena barangsiapa memisahkan diri dari jamaah meski hanya satu iengkal, lalu ia mati, maka kema-
tiannya itu adalah kematian jahiliah."'Dalam sebuah redaksi disebutkan, "Barangsiapa membenci sesuatu dari diri pemimpinnya,
hendaklah ia menghadapinya dengan sikap sabar, karena sesungguhnya tidak ada seorang pun yang keluar memisahkan diri dai
pemimpinnya meski hanya sejengkal, lalu ia mati dalam keadaan tetap seperti itu, kecuali kematiannya itu adalah kematian iahiliah."
Di antaranya lagi adalah hadits yang diriwayatkan dari Abu Dzarr r.a, Mu'awiyah r.a, Abu Darda' r.a dan masih banyak lagi yang
lainnya. Lthat;Jaami'ul Ushuul, iurz 4, hlm. 256; Majma'uz Zawaa'id, juz 5, hlm. 219, 220,224; NaiIuI Awthaar juz 7, hlm. 17L' 173.
557 HR. Ah.rd, Bukhari, dan Muslim dari hadits Abdullah Ibnu Umar r.a dan Abu Musa al-Asy'ari r.a. Hadits ini iuga diriwayatkan oleh
Imam Muslim dari hadits Abu Hurairah r.a dan Salamah lbnul Akwa' r.a. Lihat, NaiIuI Awthaar, juz 7, hlm. 173; Subulus Salaam, ittz
3,h1m.257.
558 Fathul gadiir,
itz 4,hlm. 408 dan halaman berikutnya; Tuhfatul Fuqaha) iuz 3, hlm. 251; Haasyiyah Ibni Abidin, iuz 3, hlm. 338
ssg Al-qr*ooriin At-Fiqhiyyah, hlm. 363
560 Ghooyotut Muntahaa,iuz 3, hlm. 348 dan halaman berikutnya
ISL"{M IrLID 7

orang yang melakukan penyerangan dan pem- mereka kalah, dan boleh membunuh para
bangkangan dengan berlandaskan pada suatu anggota kelompok pemberontak tersebut
hasil pemahaman interpretasi yang bisa dite- yang sudah melarikan diri dan anggota
rima. Apabila seorang pemberontak tertangkap mereka yang tertangkap.
dan ia tidak bertobat, ia tidak dikenai hukuman Ulama Hanafiyah memiliki pendapat
hadd hiraabah (pembegalan) dan harta yang yang berbeda dengan pendapat jumhur fu-
pernah dirampasnya tidak diambil kembali qaha terkait anggota kelompok pemberon-
darinya meskipun ia adalah orang yang mam- tak yang terluka, yaitu bahwa menurut ula-
pu, kecuali jika ditangannya masih ada suatu ma Hanafiyah, anggota mereka yang ter-
harta rampasan yang masih utuh, maka harta luka boleh langsung dibunuh sekalian.s62
itu dikembalikan kepada pemiliknya.s6l 6"- Imam tidak boleh memulai dan mendahu-
lompok pemberontak memiliki kekuatan dan lui menyerang mereka hingga mereka me-
pertahanan di suatu tempat yang diiadikan se- mang mulai melakukan penyerangan ter-
bagai markas tempat mereka berlindung. lebih dahulu, karena memerangi mereka
b. HukunrHukum Kelompok Pemberontak itu adalah bertujuan untuk menolak an-
caman bahaya mereka. Dalil hukum-hukum
1. Memerangi mereka dan meminta mereka
ini adalah, ayat,
bertobat
Apabila kelompok pemberontak su- "Kalau ada dua golongan dari mereka
dah tidak memiliki kekuatan dan pertahan- yang beriman itu berperang hendaklah
an, imam menangkap mereka dan memen- kamu damaikan antara keduanya! Tapi
jarakannya hingga mereka bertobat. kalauyong satu melanggar perjanjian ter-
Apabila mereka dalam kondisi siap hadap yang lain, hendaklah yang melang-
siaga untuk berperang, memiliki tempat gar perjanjian itu kamu perangi sampai
pertahanan dan senjata, maka imam ter- surut kembali pada perintah Allah. Kalau
lebih dahulu mengambil langkah-langkah dia telah surut, damaikanlah antara ke-
persuasif untuk mengajak mereka kembali duanya menurut keadilan, dan hendaklah
patuh, kembali bergabung ke daarul'adli kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah
(negara kesatuan Islam) dan kembali ke- mencintqi orang-orang yang berlaku adil."
pada pendapat dan pemahaman jamaah, (Al-Huiuraat:9)
sama seperti langkah pertama yang diam-
Rasulullah saw. berkata kepada Ali
bil dalam menghadapi ahlul harbi (musuh
ibnu Abi Thalib r.a., "Sesltngguhnya kamu
kaum Muslimin). Apabila mereka tidak
berperang berdasarkan atas ta'wil, seba-
mengabaikan ajakan tersebut, maka ahlul
g aimana kamu b e rp erang b erda sarkan ata s
'adli (kaum Muslimin yang patuh kepada
at-tanziil fditurunkannya Al-Qur'an).'6ot
pemerintah) memerangi mereka hingga

551
Al- Muqaddimaat al-Mumahhidaat, jl.rz 3, hlm. 236
562
Haasyiyah Ad-Dasuqi, juz 4,h1m.300; Mughnil Muhtaaj, juz4,hlm.727; Al-Mugftnir, juz 8, hlm. ll4; Al-Kitaab ma'a Al-Lubaab,iuz 4,
hlm. 154 dan halaman berikutnya
HR. Ahmad dengan sanad hasan dari Abu Sa'id al-Khudri r.a, ia berkata, "Suatu ketika, kami berada bersama Rasulullah saw. lalu
beliau bersabda, "Sesungguhnya di antara kamu sekalian terdapat orang yang berperang atas landasan hasil pemahaman dan inter-
pretasinya terhadap.Al-Qur'an, sebagaimana aku berperang atas dasar diturunkannya Al-Qur'an." Dalam sebagian riwayat disebut-
kan dengan redaksi bahwa Rasulullah saw. menyebutkan secara ielas siapa yang beliau maksud dengan perkataan beliau tersebut,
yaitu Ali lbnu Abi Thalib r.a. Lihat, Majma'uz Zawaa'id, iuz 6,hlm.244,iuz 9, hlm. 133.
_l-

rsr.AM IrrrD 7

Perseniataan dan kuda milik kelom- konflik horizontal, termasuk di dalamnya


pok pemberontak boleh disita dan diram- adalah para sahabatyang sebelumnya per-
pas untuk digunakan iika memang kaum nah ikut dalam perang Bad4, bersepakat
Muslimin membutuhkannya. Seorang yakni dalam berbagai konflik yang mereka
iniam boleh melakukan hal itu terhadap lalui seperti perang f amal dan perang Shif-
harta orang yang adil [patuh kepada pe- fin bahwa hukuman hadd tidak ditegak'
mimpin dan pemerintah) jika memang kan terhadap seseorang yang menghalal-
kondisi yang ada membutuhkan hal itu, kan kemaluan yang haram yang hal itu ia
maka secara prioritas hal itu tentunya juga landaskan suatu hasil pemahaman inter'
boleh dilakukan terhadap pemberontak. pretasi dari Al-Qur'an. Bahwa hukuman
Adapun harta benda mereka, maka mati tidak ditegakkan terhadap seseorang
imam menahan dan menyitanya dari ta- yang mengalirkan darah yang diharamkan
ngan mereka hingga mereka tidak lagi me- yang dilandaskan pada suatu hasil pema-
lakukan pemberontakan. Apabila mereka haman interpretasi dari Al-Qur'an.
sudah tidak bersikap memberontak lagi, Seseorang tidak dikenai sanksi denda
maka harta mereka itu baru dikembalikan ganti rugi atas harta yang ia rusak yang hal
kepada mereka lagi. Harta benda mereka itu ia landaskan pada hasil pemahaman in-
tidak bisa dimiliki dengan berdasarkan pe- terpretasi dari Al-Qur'an. s6s f uga, karena al-
nundukan terhadap mereka, karena me- Bughaat (kelompok pemberontak) adalah
reka adalah orang-orang Islam.s6a suatu kelompok yang mengambil sikap
2. Apakah mereka dikenai sanksi denda gan- menentang dan tidak mau tunduk dengan
ti rugi dan tuntutan pertanggungiawaban menggunakan jalur kekerasan yang sikap
atas jiwa dan harta benda yang mereka ru- itu dilandaskan pada suatu pemahaman
sak interpretasi yang bisa diterima, maka oleh
Ulama Hanafiyah, ulama Malikiyah, ula- karena itu, mereka tidakmenanggung den-
ma Hanabilah, dan ulama Syafi'iah berda- da dan tuntutan pertanggungjawaban atas
sarkan qaul yang azhhar dari dua qaul apa yang mereka rusak. fika mereka dike-
milik mereka menyatakan bahwa kelom- nai sanksi denda ganti rugi dan tuntutan
pok pemberontak yang melandaskan si- pertanggungjawaban, hal itu justru akan
kap pemberontakannya pada suatu pema- semakin membuat mereka tidak mau kem-
haman dan interpretasi. Mereka tidak di- bali ke pengkuan pemerintah yang sah.
kenai denda ganti rugi dan tuntutan per- Oleh karena itu, pemberian denda tersebut
tanggungjawaban atas iiwa dan harta ben- tidak diberlakukan, sama seperti terhadap
da yang mereka rusak saat berkecamuknya ahlul harbi (kafir harbi).
perang. Ulama iuga sepakat, bahwa ahlul adli
Hal ini berdasarkan apa yang diriwa- (kaum Muslimin yang taat dan patuh ke-
yatkan oleh az-Zuhri,iamengatakan, mayo- pada pemerintahan Islam) jika mereka
ritas terbesar umat Islam pada saat terjadi membunuh kelompok pemberontak, ia ti-

Al-Badaa'ii juz 7, hlm. 140 dan halaman berikutnya; Fathul Qadiit iuz 4, hlm. 409 dan halaman berikutnya; Al-Mabsuuth, iuz 10,
hlm. 124 dan halaman berikutnya; Tabyiinul Haqaa'iq, iuz 3, hlm. 295; II- Kitaab ma'a Al-Lubaab, juz 4,hlm. 155.
Riwayat ini disebutkan oleh Imam Ahmad dalam riwayat al-Atsram, dan ia menjadikannya sebagai landasan hujjah.Lihat, Nailul
Awthaan luz 7, hlm. 169.
FrQIH rSrAM JrLrD 7

dak berdosa dan tidak pula terkena kewa- imam dalam memungut kharaaj dan'usyr
jiban membayar kafarat, juga ia tidak ter- didasarkan pada perlindungan yang ia be-
kena denda ganti rugi atas harta benda ke- rikan, sementara imam tidak berhasil mem-
lompok pemberontak yang ia rusak. Hal berikan perlindungan kepada penduduk
ini berdasarkan riwayat az-Zuhri di atas. kawasan tersebut.
Dalam hal ini, ahlul'adliberarti melakukan Apabila kelompok pemberontak ter-
sesuatu yang memang ia diperintahkan un- sebut men-tasharuf-l<an harta hasil pungut-
tuk melakukannya, membunuh orang yang an kharaaj dan'usyr tersebut sesuai de-
memang Allah SWT halalkan untuk mem- ngan sasarannya yang sebenarnya, itu su-
bunuhnya dan memerintahkan untuk me- dah mencukupi bagi para penduduk ka-
meranginya. Begitu juga, harta benda mi- wasan tersebut, sehingga mereka sudah ti-
lik pemberontak yang ia rusakkan status- dak memiliki beban kewajiban apa-apa, se-
nya adalah rusak dengan sia-sia, dalam bab hak yang ada telah sampai kepada
arti ia tidak dikenai denda ganti rugi, sama pihak yang berhak mendapatkannya. Na-
seperti iiwa pemberontak yang ia bunuh. mun apabila kelompok pemberontak ter-
Karena apabila ia tidak dikenai sanksi apa- sebut tidak men-tash aruf kannya pada sa-
apa atas jiwa pemberontak yang ia bunuh, saran yang sebenarnya, maka penduduk
maka secara prioritas, ia iuga tidak dikenai kawasan tersebut diberi fatwa hendaknya
sanksi denda ganti rugi atas hafta pembe- mereka kembali membayar kharaaj dan
rontak yang ia rusak.s66 'usyr, karena apa yang telah mereka bayar-
Apabila kelompok pemberontak atau kan sebelumnya kepada kelompok pembe-
kelompok adil saling merusak harta benda rontak tersebut belum sampai kepada sa-
sebagian yang lainnya, sebelum kelompok saran yang sebenarnya.s6T
pemberontak sempat memiliki kekuatan 3. Hukuman untuk berbagai kejahatan yang
pertahanan di suatu tempat, atau setelah dilakukan oleh kelompok pemberontak
mereka kalah, maka mereka dikenai den- Apabila kelompok pemberontak me-
da atas apa yang mereka rusakkan berupa lakukan pencegatan dan pembegalan ter-
jiwa dan harta benda. Karena pada kondisi hadap ahlul 'adli yang sedang melakukan
seperti itu, mereka berarti sudah meniadi perjalanan, mereka tidak dikenai hukum-
bagian dari penduduk negeri Islam, se- anhadd. Karena mereka memiliki suatu pe-
hingga iiwa dan harta mereka statusnya mahaman interpretasr, yang berdasarkan
dilindungi. hal itu, mereka menganggap bahwa harta
Kharaaj dan'usyr yang dipungut oleh benda ahlul'adli adalah halal bagi mereka
kelompok pemberontak dari kawasan yang dan mereka memiliki kekuatan dan tem-
berhasil mereka taklukkan, maka imam ti- pat yang menjadi markas pertahanan me-
dak memungut lagi kharaaj dan 'usyr dari reka.
penduduk kawasan tersebut untuk kedua Seandainya ada seorang anggota pem-
kali. Karena kekuasaan dan kewenangan berontak melakukan pencurian terhadap

Al-Mabsuuth, iuz 10, hlm. 128; Al-Badaa'ii iuz 7 , hlm. 141; Fathul Qadiin juz 4, hlm. 4L4; Bidaayatul Mujtahid, juz 2, hlm. 448;
HaasyiyahAd-Dasuqi,juz4,hlm.300;Al-QawaaniinAl-Fiqhiyyah,hlm.364;Al-Muhadzdzab,jnzZ,hlm.220; MughnilMuhtaaj,juz
A,hlm.l25; Al-Mughnii, juzB,hlm.lL3; Kasysyaaful Qinaai juz 4, hlm. 128; Syarh Shahih Muslim karya An-Nawawi iuz7,hlm.l7O;
Ghaayawl Muntahaa,iuz 3, hlm.351
Al-Kitaab ma'a Al-Lubaab, iuz 4, hlm. 156
FIqLH ISTAM }ILID 7

harta salah seorang ahlul'adli, imam tidak orang tersebut adalah halal baginya, kare-
bisa menjatuhinya hukuman potong ta- na dalam kondisi seperti ini, berarti ia ti-
ngan, karena imam tidak memiliki kekua- dak berada dalam tempat berlindung dan
saan dan kewenangan atas daarul baghyi tempat pertahanannya.sue
[kawasan yang dikuasai oleh kelompok Secara garis besar bisa dikatakan, bah-
pemberontak), iuga berdasarkan riwayat wa menurut ulama Syafi'iyah, dalam masa-
az-Zuhri di atas. lah tanggungan terhadap iiwa dan harta
Secara garis besar bisa dikatakan, me- bendaserta dalam masalahhukumanhadd,
nurut ulama Hanafiyah, hukuman hadd dalam selain kondisi berkecamuknya kon-
tidak bisa ditegakkan terhadap kelompok flik dan perang, status pemberontak sama
pemberontak karena imam tidak memi- seperti ahlul'adli. Apabila seorang pembe-
liki kekuasaan dan kewenangan atas dao- rontak melakukan kejahatan pembunuh-
rul baghyi. Ulama Malikiyah dan ulama an, maka pendapat yang sahih menurut
Hanabilah sependapat dengan ulama Ha- ulama Syafi'iyah adalah, ia tidak lantas ha-
nafiyah dalam hal bahwa kelompok pem- rus dihukum bunuh, akan tetapi boleh
berontak tidak menanggung denda atas memberinya ampunan. Hal ini berdasar-
jiwa dan harta benda yang mereka rusak- kan perkataan Ali ibnu Abi Thalib r.a. se-
kan di tengah-tengah berkecamuknya kon- telah ia terluka akibat serangan Ibnu Mul-
flik, dan mereka tidak dikenai hukuman jim, "Berilah ia makan, minum, dan pen-
hadd.s68 jarakanlah ia. Apabila aku masih diberi
Sementara itu, Imam Syafi'i mengata- kesempatan hidup, aku adalah wali darah-
kan, seorang anggota pemberontak apa- nya. fika mau aku akan memberi ampunan,
bila mereka mengambil sesuatu dari harta dan jika mau, aku akan meng-qishas-nya
kaum Muslimin, maka ia dikenai hukuman [membalasnya dengan sesuatu yang sama
potong tangan, meskipun itu ia lakukan di dengan yang dilakukan).s70
kawasan kekuasaan kelompok pemberon- 4. Perbedaan antara memerangi kelompok
tak. Karena berarti ia adalah orang yang pemberontak dengan memerangi kaum
melakukan keiahatan, sehingga sama saja musyrikin
apakah ia memiliki kawasan yang menja- at (kelompok pemberontak),
Al- Bugha
di markas pertahanan dan perlindungan berdasarkan kesepakatan fuqaha sebagai-
maupun tidak. Karena seorang pelaku ke- mana yang telah kita ketahui bersama, ada-
jahatan seharusnya berhak untuk diper- lah orang-orang yang melakukan pembang-
berat, bukan justru diberi keringanan. kangan dan pemeberontakan terhadap
Apabila seorang pemberontak men- imam dengan maksud dan tujuan untuk
curi harta orang adil [orang yang patuh menggulingkannya, atau tidak mau tun-
kepada pemimpin atau pemerintah Islam duk dan patuh kepadanya, atau tidak mau
yang sah) di kawasan daarul lslam, maka menunaikan hak yang menjadi kewaiiban
ia dipotong tangannya, meskipun ia me- mereka, yang semua itu mereka lakukan
miliki pandangan dan asumsi bahwa harta dengan berdasarkan pada suatu landasan

568
Al-Qawaaniin Al-Fiqh$ryah, hlm. 364; Al-Mug hni, iuz 8, hlm. 1 13
569
Al-Badaa'ii itz7,hlm. L4l: Tuhfatul Fuqaha', iuz3,hlm.2S2; Al-Muhadzdzab,iuz2'h1m.221
570
Al-Muhadzdzab,juz 2, hlm. 221 Mughnil Muhtaaj,iuz4,hlm.L29, jlzZ,hlm.277 dan halaman berikutnya
FrQLH rSrAM lrLrD 7

pemahaman interpretasi. Poin inilah [me- mereka dengan api, kita tidakrboleh men-
reka melakukan tindakan pemberontakan jadikan kaum perempuan dan anak-anak
dan perlawanan terhadap imam tersebut mereka sebagai tawanan dan kita tidak
didasarkan pada suatu pemahaman in- boleh merampas harta benda mereka, ka-
terpretasi) yang :membedakan kelompok rena mereka adalah tetap orang-orang Is-
pemberontak dengan kelompok muhaarib lam.
(pembegal). Memerangi kaum musyrik harbi sama
Menurut ulama Malikiyah, terdapat se- seperti memerangi kelompok pemberon-
belas titik perbedaan yang membedakan tak kecuali dalam lima hal, yaitu mereka
antara hukum memerangi kelompok pem- boleh tetap dikejar dan diperangi meski
berontak dengan hukum memerangi kaum mereka telah mundur dan melarikan,diri,
musyrikin, sebagaimana yang dij elaskan boleh sengaja untuk membunuh mereka,
oleh Al-Qarafi al-Maliki.!7l Maksud dan tu- mereka dituntut atas darah dan harta ben-
juan memerangi mereka adalah untuk da yang mereka binasakan baik pada saat
mencegah mereka bukan untuk membu- berkecamuknya perang maupun dalam ke-
nuh mereka, tidak boleh mengejar dan sempatan yang lain, boleh menahan me-
membunuh mereka yang telah melarikan reka yang tertangkap untuk dilakukan aI-
diri, anggota mereka yang terluka tidak Istibraa'terhadap mereka, kharaaj dan za-
boleh dibunuh sekalian, mereka yang ter- kat yang mereka pungut dari orang Islam,
tawan tidak boleh dibunuh, harta mereka maka itu tidak bisa menggugurkan kewa-
tidak boleh diambil sebagai harta ghani- jiban orang Islam tersebut, sama seperti
mah, kaum perempuan dan anak-anakme- jika yang mengambil dan memungutnya
reka tidak boleh dijadikan tawanan, tidak adalah orang yang mengghashab.
boleh meminta bantuan dari orang musy-
rik untuk memerangi mereka, kita tidak E. HUKUMAN HADD ASY.SYURB,
boleh melakukan kesepakatan damai de- HUKUMAN HADD A&SUTR, DAN
ngan mereka dengan perjanjian mereka MACAM.MACAM MINUMAN
membayar sejumlah harta kepada kita, RANCANGAN PEMBAHASAN
tidak boleh menyerang mereka dengan Pembahasan seputar tema hukuman hadd
manjaniq, kebun-kebun mereka tidak bo- menenggak khamr (hadd asy-syurb) dan hu-
leh dibakax, dan pohon-pohon milik me- kuman hadd mabuk karena menenggak mi-
reka tidak boleh ditebang. numan keras selain khamr berdasarkan istilah
Pendapat yangmu'tamad dalam madz- ulama Hanafiyah. Berikut pendapat selain ula-
hab Maliki adalah, seorang imam boleh me- ma Hanafiyah, dibagi menjadi beberapa bagi-
merangi kelompok pemberontak dengan an pembahasan seperti berikut:
menggunakan pedang, panah, manjaniq, L. Definisi hukuman hadd menenggak khamr
dengan menenggelamkan, membakar; me- dan hukuman hadd mabuk karena meneng-
mutus suplai bantuan dan air, kecuali jika gak minuman keras selain khamc definisi
di antara mereka terdapat kaum perem- mabuk syarat-syarat penjatuhan hukuman
puan dan anak-anah maka kita tidak bo- hadd dan kadarnya.
leh memerangi mereka dengan melempari

57r Al-Fururq,juz4,hlm. 171.Lihatjuga Al-QawaaniinAl-Fiqhiyyah,hlm.364;Asy-SyarhutKabiir,iuz4,hlm.2gg


_-

FIQLH ISLAM JILID 7

2. Macam-macam minuman yang diharam- ;r$6',:Ar i


3.
kan dan yang diperbolehkan.
Hukum-hukum khamr.
,
"Barangsiapa menenggak khamr, deralah
"'-
tRaT
'i
4. Hukum-hukuman minuman memabukkan lo.
selain khamr. Khamn sebagaimana yang akan kami je-
5. Pembuktian dan penetapan vonis kejahat- laskan adalah, air anggur yang mengalami pe-
an menenggak minuman keras, ragian. Disebut khamc ada kalanya karena
6. Berbagai bahaya narkoba dan hukum-hu- minuman itu bisa menutup akal, atau karena
kumnya dalam Islam. minuman itu memenuhi akal, atau karena mi-
numan itu mengalami peragian dengan sendi-
7. DEF/Ifl,SI HUKUMAN HADD MENENGGAK ri, supaya tidak ada sesuatu yang masuk ke
KHAMR DAN HUKUMA'YHADD MABUK dalamnya dan merusaknya.
KARENA MENENGAAK MINUMAN KERAS Adapun hukuman hadd as-sukradalah, hu-
SELAIN KHAMR kuman hadd untuk kondisi mabuk dikarena-
Ulama Hanafiyah menetapkan dua ben- kan menenggak minuman keras selain khamrsT3
tuk hukuman hadd atas keiahatan menenggak yang akan dijelaskan di bagian mendatang.
minuman yang diharamkan, yaitu hukuman me- Sementara itu, jumhur ulama tidak mem-
nenggak khamr dan hukuman mabuk karena bedakan antara menenggak khamr dan meneng-
menenggak minuman keras selain khamr. Hu- gak minuman keras lainnya. Mereka mengata-
kuman hadd asy-syurb adalah yang khusus di- kan, setiap minuman yang iika banyak bisa
jatuhkan karena menenggak khamr, sehingga memabukkan, maka meskipun sedikit tetap
pelaku tetap dikenai hukuman hadd asy-syurb haram, dan itu adalah khamc hukumnya sama
tersebut, apakah kadar khamr yang ia minum seperti minuman keras yang terbuat dari air
hanya sedikit maupun banyak. Penjatuhan hu- anggur dalam hal pengharamannya dan keha-
kuman hadd ary-Syurb ini tidak harus dengan rusan peminumnya untuk dikenai hukuman
syarat si pelaku sampai mabuk, sehingga ia hadd.s74 Hal ini berdasarkan hadits,
tetap dikenai hukuman hadd asy-syurb,apakah
yang ia minum hanya sedikit maupun banyak,
apakah ia mabuk maupun tidak. Rasulullah
rt; #.lE:F f*,ls
"setiap memabuit an oaoun
saw. bersabda, ^rinu^inyrngadalah
khamn dan setiap khamr hQram.'E7s

572 H"dis ini diriwayatkan dari dua belas sahabat, mereka adalah, Abu Hurairah r.a, Mu'awiyah r.a, Abdullah Ibnu Umar r.a, Qabishah
Ibnu Dzu'aib r.a, fabir r.a, Syarid lbnu Suwaid r.a, Abu Sa'id al-Khudri r.a, Abdullah Ibnu Amr r.a, Jarir Ibnu Abdillah Al-Bajali r.a,

Abdullah lbnu Mas'ud r.a, Syurahbil lbnu Aus r.a, dan Ghuthaif Ibnul Harits r.a. Hadits Abu Hurairah r.a diriwayatkan oleh an-Nasa'i,
Abu Dawud, dan Ibnu Malah. Hadits Mua'wiyah r.a diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah' Hadits Abdullah
Ibnu Umar r.a dan hadits labir r.a diriwayatkan oleh an-Nasa'i. Hadits Qabishah Ibnu Dzu'aib r.a diriwayatkan oleh Abu Dawud.
Hadits Abu Sa'id al-Khudri r.a diriwayatkan oleh Ibnu Hibban. Hadits Ghuthaif Ibnul Harits r.a diriwayatkan oleh Al'Bazzar. Hadits-
hadits para sahabat lainnya diriwayatkan oleh Hakim. Dengan begitu, hadits ini termasuk kategori hadits mutawatir. Lihat, Nash-
burRaayah,juz3,hlm.345danhalamanberikutnya;laami'ulllshuul,jttz4,hlm.333danhalamanberikutnya; Majma'uzZawoa'id,
juz 6, hlm. 277; Nailul Awthaar, iuzT ,hlm. L46
573 Al-Badaa'ii juz7,hlm.39; Fathut
Qadiia juz 4, hlrn. 178; Tabyiinut Haqaa'iqjuz 3, hlm. 195
574 BidaayatulMujtahiit,luzZ,hlm.434;MughnilMuhtaaj,iuz4,hlm.LST;AI-MughniLiuzE,hlm'304;Al-Muhadzdzab,iuz2,hlm.286;
Al-Muntaqaa' ala Al-Muwaththa', irtz 3, hlm. L47
575 H"dit, ini dengan redaksi seperti ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dan ad-Daraquthni dari Abdullah Ibnu Umar r'a' Hadits ini
juga diriwayatkan oleh imam Ahmad, Imam Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Abu Dawud dengan redaksi, "Setiap minumanyang
memabukkan adalah khamr dan setiap minuman yang memabukkan adalah haram." Begitu iuga, hadits ini diriwayatkan iuga oleh
lbnu Hibban, Abdurrazzaq, dan ad-Daraquthni. Hadits ini iuga diriwayatkan dari selumlah sahabat lainnya, seperti Anas lbnu Malik
ISLAM IILID 7

Ileflnlsl dan krlterla mabuk Kebanyakan ulama terkemuka cenderung


Imam Abu Hanifah mengatakan, kondisi kepada pendapat Muhammad dan Abu Yusuf
mabuk yang berimplikasi hukuman hadd as- tersebut, dan fatwa yang diberikan juga ber-
.Sukr dan hukum haram adalah, kondisi mabuk dasarkan pada pendapat keduanya itu seba-
yang menghilangkan akal, sekiranya orang gaimana yang ditegaskan oleh pengarang kitab
yang mabuk sudah tidak ingat dan tidak pa- Tanwiirul Abshaar dan yang lainnya.sT6 Ini juga
ham apa-apa, tidakbisa memahami perkataan, pendapat selain ulama Hanafiyah.
tidak bisa membedakan antara orang laki-laki Syarat-syarat hukuman hadd menenggak
dan orang perempuan, dan tidak bisa mem- mlnuman keras
bedakan mana bumi dan mana langit. Karena Ada delapan syarat supaya hukuman hadd
hukuman hadd dijatuhkan terhadap pelaku menenggak minuman keras bisa dijatuhkan.sTT
yang melakukan suatu kejahatan yang meng- Kedelapan syarat tersebut adalah:
haruskan ia dijatuhi hukuman hadd tersebut 1. Pelakunyaberakal.
adalah ketika tindakan itu dilakukan dalam
Oleh karena itu, jika pelakunya adalah
bentuknya yang optimal. Hal ini sebagai lang-
orang gila, ia tidak dikenai hukuman hadd.
kah untuk menghindari penjatuhan hukuman
2. Baligh.
/radd sebisa mungkin, berdasarkan hadits, "?o-
Oleh karena itu, jika pelakunya adalah anak
lak dan hindarilah penjatuhan hukuman hadd
kecil, ia tidak dikenai hukuman hadd.
karena adanya syubhat." Berdasarkan hal ini,
maka kondisi mabuk yang dikenai hukuman
3, Muslim.
Oleh karena itu, jika pelakunya adalah
hadd adalah kondisi mabuk yang mencapai
orang kafi4 ia tidak dikenai hukuman hadd
puncaknya dan benar-benar mabuk total.
dan ia tidak dilarang dari menenggak mi-
Sementara itu, Muhammad, Abu Yusuf,
numan keras.
dan para imam yang lain mengatakan, orang
mabuk adalah orang yang kebanyakan perka-
4. Ia meminum minuman keras itu atas ke-
mauan dan keinginan sendiri, tidak dalam
taannya adalah igauan dan halusinasi, serta
kondisi dipaksa.
tidak jelas apa yang dikatakan. Karena inilah
kondisi mabuk menurut istilah dan pengerti- 5. Ia meminum minuman keras itu bukan
an umum orang-orang. Karena orang mabuk karena terpaksa dan darurat untuk meng-
menurut istilah dan pengertian umum orang- hilangkan sesuatu yang menyumbat teng-
gorokannya.
orang adalah sebutan untuk orang yang bica-
ranya mengigau, tidak jelas, dan ngelantuq, ti- 6. Ia tahu bahwa apa yang ia minum itu
dak tahu mana baju miliknya dan mana baju adalah minuman keras.
orang lain, tidak tahu mana sendalnya dan Oleh karena itu, apabila ia meminumnya
mana sendal orang lain. karena mengira itu adalah minuman lain

r.a, Umar lbnul Khaththab r.a, Qurrah Ibnu Iyas r.a, Qais Ibnu Sa'd lbnu Ubadah Al-Anshari r.a, Maimunah r,a, Abu Musa al-Asy'ari
r,a dan yang lainny4 bahkan jumlah perawi hadits ini mencapai angka dua puluh enam sahabat yang kami hitung dalam takhriij
hadits-hadis Tuhfatul Fuqaha', juz 3, hlm. 449. Maka oleh karena itu, hadits ini termasuk kategori hadits mutawatir. Lihat juga,
NashburRaayah, juz4,hlm.295;At-TalkhiishulHabiinhlm.359; Majma'uzZawaa'id,j!25,hlm.57; NailulAwthaanjuzB,hlm. 173
576
Mukhtashar Ath-Thahawi, hlm. 278; Al-Badaa'ii juz 5, hlm. llB; Fathul Qadiir, jluz 4, hlm. 187; Haaryiyah lbni Abidin, juz 3, hlm.
181
s77
Al-Qawaaniin Al-Fiqhgryah,hlm.36L; Al-Mughnii, juz B, hlm. 308; /l-Muhadzdzab, iuz 2, hlm. 286; Al-Lubaab ma'a Al-Kitaab, juz3,
hlm. 193; Ghaayatul Muntahaa,iuz 3, hlm.330
FIQLH ISLAM IILID 7

bukan minuman keras, ia tidak dikenai hu- hukuman hadd terhadapnya, karena ia ti-
kuman hadd. daktahubahwa itu diharamkan, dan ia pun
7. Ia tahu bahwa minuman keras adalah di- tidak ada niat dan kesengajaan melakukan
haramkan. kemaksiatan dengan meminum minuman
Oleh karena itu, apabila ia mengaku bahwa tersebut, karena memang ia tidak tahu.
ia tidaktahu iika minuman keras adalah di- Kondisinya mirip seperti kasus seseorang
haramkan, maka dalam hal ini ulama Ma- yang menikah, namun perempuan yang di-
likiyah berbeda pendapat, apakah peng- boyong kepadanya ternyata perempuan
akuannya itu bisa diterima ataukah tidak. lain bukan perempuan yang ia nikahi. Ini
Sementara itu, selain ulama Malikiyah adalah pendapat seluruh ulama.
mengatakan, pengakuannya itu tidak bisa
diterima, apabila iaadalah orangyangtum- Kadar ukuran hukuman fiadd
buh dan hidup di tengah-tengah masyara- |umhur fuqaha mengatakan, hukuman hadd
kat Muslim. asyu-Syurb (menenggak khamr) dan hukuman
8. Madzhab dan pendapat yang diikutinya hadd as-sukr (mabuk karena menenggak mi-
memang mengharamkan apa yang ia mi- numan keras selain khamr) adalah didera se-
num tersebut. banyak delapan puluh kali dera.s78 Hal ini ber-
Oleh karena itu, apabila ada seseorang dasarkan perkataan Ali ibnu Abi Thalib r.a., 'Apa-

meminum minuman nabiidz, sementara ia bila seseorang menenggak minuman keras, ia


termasuk orang yang memiliki pendapat akan mabuh ketika ia mabuk, maka ia dalam
bahwa nabiidz adalah minuman halal, maka keadaan tidak sadar, dan ketika ia dalam ke-
dalam hal ini para ulama berbeda penda- adaan tidak sadac maka ia akan berkata dusta
pat, apakah ia tetap dikenai hukumanhadd dan menuduh dengan tuduhan tidakbenax, dan

ataukah tidak. Ulama Hanabilah menutur- hukuman orang yang berdusta dan menuduh
kan, bahwa hukuman hadd atas tindakan orang lain telah berbuat zina adalah dera se-
menenggak minuman-minuman yang me- banyak delapan puluh kali."s7e Dan waktu itu
mabukkan adalah diiatuhkan atas seseo- tidak ada seorang sahabat pun yang menging-
rang yang meminumnya jika memang ia kari dan tidak menyetujuinya, sehingga hal itu
tahu bahwa meminum minuman itu dalam berarti suatu ijma'.s80
jumlah yang banyak akan menyebabkan Sementara itu, ulama Syafi'iyah mengata-
mabuk Adapun jika ia tidak tahu, tidak ada kan, hukuman hadd menenggak khamr dan mi-

Fathul Qadiinjuz 4, hlm. 185; Al-Badaa'ij iuz 5, hlm. Ll3; Tabyiinul Haqaa'iq, i:uz 3, hlm. 198; Bidaayatul Mujtahid, iuz 2, hlm. 435;
Haasyiyah Ad-Dasuqi, jlz 4, hlm. 354; At-Muntaqaa 'ala Al-Muwaththa', iuiz 3, hlm. 143; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 361; .4I
Mughnii, iuz 8, hlm. 304; Nailul Awthaan inzT ,hlm. t44
HR. Ad-Daraquthni, dan riwayat senada iuga diriwayatkan oleh Imam Malik dan Imam asy-Syafi'i dari Tsaur Ibnu Zaid ad-Daili. Ini
adalah riwayat munqathi', karena sudah tidak diperselisihkan lagi bahwa Tsaur tidak hidup pada masa Umar lbnul Khaththab r'a
(perkataan Ali Ibnu Abi Thalib r.a ini adalah menyangkut permintaan pqndapat oleh Umar r.a dari Ali r.a terkait hukuman hadd
orang yang menenggak minuman keras). Akan tetapi, an-Nasa'i dan Hakim meriwayatkannya melalui lalur lain dalam bentuk
riwayat maushuul dari Tsaur dari Ikrimah dari Abdullah Ibnu Abbas r,a. Perkataan ini juga diriwayatkan oleh Abdurrazzaq dari
Ikrimah tanpa menyebutkan nama Abdullah lbnu Abbas r.a.Lihat,Jaami'ul Ushuul, iuz 4, hlm. 33L,At+alkhiishul Habiin hlm. 360;
Nailul Awthaan iuz 7, hlm. 144. Lihat luga hadits As-Sa'ib lbnu Yazid dan yang lainnya terkait tema yang sama pada kitab, IVashbur
Raayah,juz 3, hIm.351.
Klaim ilma' di sini tidak bisa diterima. Karena para sahabat sendiri berselisih pendapat seputar hukuman hadd menenggak minu-
man keras pada masa sebelum dan setelah jabatan kekhilafahan dipegang oleh Umar lbnul Khaththab r.a, sementara tidak ada
riwayat dari Rasulullah saw. yang menunjukkan kadar tertentu untuk hukuman hadd menenggak minuman keras. Lihat, Nailu/
Awthaan juz7,hlm. L42.
ISL"{M JILrD 7

numan keras lainnya adalah empat puluh kali Khamr atau minuman keras diharamkan
dera. Karena Rasulullah saw. tidak memberi- pada tahun delapan hijriah, sebagaimana yang
kan penjelasan secara pasti dan tertentu ten- dinyatakan oleh al-Hafizh ibnu Haiar dalam
tang hukuman hadd-nya. Akan tetapi, beliau kitab Fathul Baarii.
hanya memukul orangyang mabuk dengan pu- Berdasarkan zahir nash, deraan dalam hu-
kulan yang tidak tertentu, sebagaimana yang kuman haddminuman keras dilakukan dengan
diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a..s81 Lalu me- tangan, sandal, dan ujung pakaian, sebagaima-
reka pun mengira-ngirakannya dengan empat na yang dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah
puluh kali pukulan. Anas Ibnu Malik r.a meri- r.a di atas. Cemeti yang digunakan untuk men-
wayatkan, dera adalah cemeti yang berbentuk sedang,
terpidana dicambuk dengan cara tidak boleh
*/u, ltt €. JA W 4t i'G dipentang, tidak boleh ditelanjangi, dan tidak
.o.oi diikattangannya. Hal ini berdasarkan pada apa
4)i)4"
r

yang diriwayatkan dari Abdullah ibnu Mas'ud


r.a., bahwasanya ia berkata, "Di dalam umat ini
"Rasulullah memukul orang yang me-
minum arak dengan pelapah kurma dan sen- tidak ada yang namanya pementangan (pem-
dal sebanyak empat puluh kali.'682
bentangan), penelanjangan, pembelengguan,
dan pemborgolan." Takhrijperkataan ini telah
Ali Ibnu Abi Thalib r.a. berkata, disebutkan di bagian terdahulu.

*;.)i k ;: *i,;:i w C'u; 2 MACAM.MACAM M'NUMAN


a. MacarnMacam Minuman yang
I .i '... $o, t,'-, .o.,.i 1,t, Diharamkan
o lt
,JI,
("i' !->l lJ-orLJr ;.rt-e.r P)
Macam-macam minuman yang diharam-
"Rasulullah mendera sebanyak empat kan ada tujuh,ssa yaitu:
puluh kali, Abu Bakar mendera sebanyak L. Khamar
empat puluh kali, dan Umar ibnul Khath- Khamar adalah sebutan untuk air ang-
thab mendera sebanyak delapan puluh kali. gur yang tidak mengalami proses pema-
Semuanya itu adalah sunnah, dan yang lebih sakan dengan api. Setelah air anggur itu
kusenangi adalah empat puluh kali.'683 mengalami proses mendidih secara opti-

HR. Ahmad. Bukhari, dan Abu Dawud dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, "Ada seorang laki-laki yang menenggak minuman
keras dihadapkan kepada Rasulullah lalu beliau bersabda, 'Pukullah ia.' Lalu di antara kami ada yang memukulnya
dengan tangan, ada yang memukulnya dengan sandal dan ada pula yang memukulnya dengan pakaian. Kemudian ketika
orang itu telah selesai menjalani hukumannya dan berlalu pergi, sebagian di antara mereka ada yang berkata, "Semoga Allah
menghinakan kamu." Lalu Rasulullah saw. bersabda, "langanlah kamu sekalian berkata seperti itu, janganlah kamu
sekalian membantu mereolisasikan maksud dan tujuan setan untuk menghinakan dan mengalahkan diri si penenggak minuman
keras itu." Lihat, Nailul Awthaar juz 7, hlm. 138. Hadits ini dikuatkan oleh sebuah hadits yang akan disebutkan di bagian mendatang
dari Ali Ibnu Abi Thalib r.a tentang tanggung jawab terhadap kasus kematian orang yang dihukum ta'zir.
HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, dan Abu Dawud dari Anas lbnu Malik r.a, "Bahwasannya ada seorang laki-laki yang meneng-
gak minuman keras dihadapkan kepada Rasulullah. Lalu beliau menderanya dengan pelepah kurma sekitar empat puluh
kali -dalam sebuat riwayat disebutkan dengan redaksi "lalu beliau menderanya dengan dua batang pelepah kurma sekitar
empat puluh kali- dan hal yang sama juga dilakukan oleh Abu Bakar," Lihat, laami'ul Ushuul, ittz 4,hlm.330,At-Talkhiishul
Habiirhlm.360; Nailul Awthaar,iuzT, hlm. 138
HR. Muslim dari hadits Hushain lbnul Mundzir dari perkataan Ali lbnu Abi Thalib r.a. Lihat, Af-Talkhiishul Habru hlm. 360; Nailul
Awthaan juz 7, hlm. 138. Sedangkan dalam kitab fiqh, anda bias melihatnya pada kitab, Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. t89; Al-Mu-
hadzdzab, juz 2, hlm. 286 dan halaman berikutnya; As-Siyaasah Asy-Syar'iyyahl<arya Ibnu Taimiyyatr, hlm. 105
Lihat kitab Nataijul Afkar Takmilatu Fathil Qadiin juz 8, hlm. 152 dan halaman berikutnya, Al-Badaa'ii juz 5, hlm. 112; Haasyiyah
lbni Abidin, iuz 5, hlm. 318 dan halaman berikutnya; Al-Mabsuuth, iuz24,hlm.13 dan halaman berikutnya.
-..-

rsr.AM IrLrD 7 B.8lrn 5: FIQIH UMUlll

mal dan mengeluarkan buih, lalu proses mar dan berjudi itu, dan menghalangi
mendidih itu berakhir dan buihnya itu te- kamu dari mengingat Allah dan sembah-
lah hilang sehingga kdmbali menjadi ber- yang; maka berhentilah kamu (dari me-
sih lagi. Ini adalah definisi khamar menu- ng erj akan pekerj aan ituJ." (al-Maa'idah:
rut Imam Abu Hanifah. Unsur memabuk- e0-e1)
kan di dalamnya belum bisa optimal kecu- Ayat ini turun sebagai fase keempat
ali setelah air anggur itu mengalami proses atau terakhir dari fase-fase gradual dalam
pembuihan, sehingga air anggur itu belum proses perialanan pengharaman khamar.
bisa dikatakan telah menjadi khamar se- Adapun fase pertama, kedua, dan ketiga
belum mengalami pembuihan. secara berurutan adalah ayat-ayat berikut
Sementara itu, dua rekan Imam Abu
"Dan dari buah korma dan anggun
Hanifah (Muhammad dan Abu Yusuf) dan
kamu buat minimuman yang memabuk-
ketiga imam yang lain (lmam Malik, Imam
kan dan rezeki yang baik Sesunggguhnya
Syafi'i, dan ImamAhmad) mengatakan, apa-
pada yang demikian itu benar-benar ter-
bila air anggur itu telah mengalami proses
pendidihan secara optimal, itu sudah bisa dapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang
yang memikirkan." (an-Nahl: 67)
disebut khamaf, meskipun proses pendi-
dihan itu belum berakhir. Karena unsur "Mereka bertanya kepadamu tentang
memabukkan di dalamnya sudah bisa ter- khamar dan judi. Katakanlah, "Pada ke-
wujud meskipun belum sampai mengelu- duanya terdapat dosa yang besar dan be-
arkan buih. Ini adalah definisi yangazhhar berapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa
menurut ulama Hanafiyah dalam rangka keduanya lebih besar dari manfaatrTya."
antisipasi dan menutup celah-celah yang (al-Baqarahz2l9)
bisa membawa kepada kerusakan.
"Hai orang-orang yang beriman, ja-
Air anggur yang telah mengalami pro-
nganlah kamu shalat, sedang kamu dalam
ses pendidihan atau telah didiamkan se-
keadaan mabuk, hingga kamu mengerti
lama tiga hari tiga malam, statusnya telah
apa yang kamu ucapkary" (an-Nisaa': 43)
menjadi haram dan najis. Dalil pengharam-
an khamr dan hikmahnya adalah ayat,
Hikmah pengharaman khamr jelas, ya-
itu menjauhkan manusia dari kemudha-
"Hai orang-orang yang beriman, se-
ratan dan kerusakan. Karena khamr ada-
sungguhnya khaman berjudi, (berkorban
lah ummul khabaa'its [inti dan sumber se-
untuk) berhala, mengundi nasib dengan
gala perbuatan keji).
panah, adalah termasuk perbuatan setan.
Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
2. As-Sakar
Yaitu air rendaman tamar [kurma yang
agar kamu mendapat keberuntungan. Se-
sudah matang dan mengering) yang ma-
sungguhnya setan itu bermaksud hendak
sih empuk yang tidak mengalami proses
menimbulkan permusuhan dan kebencian
pemasakan dengan api, atau air ruthabsBs
di antara kamu lantaran (meminum) kha-

Ruthab adalah buah kurma yang benar-benar telah matang sebelum meniadi tamar (kamus r{l-Mishbahul Munir). Sedangkan al-
Balah adalah buah kurma yang masih agak mentah pada awal proses pematangan (sudah enak dimakan, rasanya manis-manis
sepat). Nama-nama buah kurma secara berurutan adalah seperti berikut, tiala', kemudian khalal, kemudian baloh, kemudian busr,
kemudian ruthoD, kemudian tamr, Az-Zahwu artinya adalah Dusr yang sudah mulai berwarna, dikatakan, ketika warna merah dan
kuning mulai nampak pada buah kurma, makaunsur az-zahwu (segar) telah muncul di dalamnya.
Ba8lan 5: FIQIH UMUM FIqLH ISTAM JILID 7

(kurma yang sudah matang tapi masih ba- dari meminumnya adalah untuk mencari
sah) yang tidak mengalami proses pema- kesenangan dan rasa sensasi kehikmatan,
sakan dengan api ketika telah mengalami dan inilah yang diinginkan oleh mayoritas
proses pendidihan secara optimal, menge- orang-orang yang meminumnya. Namun
luarkan buih dan proses pendidihan itu te- apabila maksudnya adalah untuk memu-
lah berakhir menurut imam Abu Hanifah. lihkan kekuatan fisik atau pengobatan,
Sedangkan menurut dua rekan Imam dan ini adalah sangat langka sekali, maka
Abu Hanifah (Muhammad dan Abu Yusuf) itu boleh. Sedangkan menurut para imam
dan para imam yang lain, ketika sudah mu- yang lain, hukumnya adalah haram secara
lai mengalami proses pendidihan, meski- mutlak.
pun itu belum selesai, sebagaimana perbe- 6. Al - B a a d z a q atau al - M un a sh s h af
daan pendapat di atas. Minuman nabiidz Yaitu air anggur yang dimasak tidak
tamr ketika tidak dimasak dengan api, itu terlalu lama hingga air yang berkurang ti-
adalah minuman as-sakar, sebagaimana dak sampai dua pertiganya, baik apakah
yang ditegaskan oleh Qadhi Zadah dalam yang berkurang itu masih di bawah se-
kitab Nataa' ij uI Afkaar. pertiganya atau separuhnya, dan meniadi
3. Al-Fadhiih. minuman yang memabukkan. Dalil yang
Yaitu sebutan untuk air busrss5 yang menunjukkan keharaman air anggur yang
kering ketika mengalami proses pendidih- dimasak tersebut yang sisanya masih di
an secara optimal dan mengeluarkan buih,
atas sepertiganya adalah, apa yang diri-
atau'meskipun belum mengeluarkan buih, wayatkan dari Umar ibnul Khaththab r.a.,
berdasarkan perbedaan pendapat di atas. bahwasannya ia menghalalkannya jika
yang berkurang mencapai dua pertiga dan
Disebut/adhiih, karena busr tersebut dire-
masih tersisa sepertiga. Selama yang ber-
mukkan.
kurang tidak mencapai dua pertiga, maka
4. Naqii'zabiib
kekuatan memabukkan yang dimiliki air
Yaitu air hasil rendaman zabib (anggur
anggur tersebut masih ada.
kering) yang direndam dalam air hingga
rasa manisnya keluar tanpa melalui pro- 7. Al-Jumhuri
Yaitu air minum ath-Thalaa'yang di-
ses pemasakan dengan api, dan sudah me-
tambahi air lagi hingga tingkat kekental-
ngeluarkan buih, atau belum mengeluar-
annya hilang dan iumlah volumenya men-
kan buih berdasarkan perbedaan pendapat
capai jumlah volume asal, kemudian di-
di atas.
masak lagi sekadarnya dan tidak terlalu
5. Ath -Th al a a' atau al - M uts al I ats
lama, dan menjadi minuman yang mema-
Yaitu air anggur yang dimasak dengan
bukkan. Menurut Imam Abu Hanifah dan
api hingga berkurang dua pertiga dan ter-
Abu Yusul hukumnya adalah haram apabi-
sisa sepertiga saja dan menjadi minuman
la tujuan dari meminumnya adalah untuk
yang memabukkan, berdasarkan definisi
mencari kesenangan dan rasa sensasi ke-
yang benar menurut ulama Hanafiyah.
nikmatan, sedangkan menurut para imam
Menurut Imam Abu Hanifah dan Abu Yusul
yang lain, hukumnya adalah haram secara
hukumnya adalah haram apabila tujuan
mutlak.

Busr adalah buah kurma yang sudah segar sebelum meniadi ruthab. Kata ot-Iamr adalah isim jenis yang bisa mencakup arti kurma
yang sudah kering, kurma ruthab dan kurma b usr.Lihat, Al-Mishbaahul Muniir, Al-Muntaqaa ala Al-Muwaththq', |uz3, hlm. 149.
ISLAM IILID 7

b. MacarrMacam Mlnuman Halal Menurut bukkan disebut al-ji'ah, dan nabiidz ja-
Sebuah Pendapat yang Lemah, Yaitu gung ketika memabukkan disebut al-mir-
Pendapat lmam Abu Hanifah dan Abu zu. Meskipun begitu, hukumnya adalah
Yusuf halal menurut Imam Abu Hanifah selama
Macam-macam minuman tersebut ada em- yang diminum jumlahnya tidak mencapai
pat jika maksud dan tujuan dari meminumnya jumlah yang bisa memabukkan,sss seba-
adalah untuk memulihkan kekuatan, melezat- gaimana yang akan dijelaskan di bagian
kan makanan dan pengobatan, yaitu:s87 mendatang.
L. Nabiidz tamr dan zabib apabila dimasak 4.Ath-thalaa' atau al-mutsallats dari air ang-
secara normal, yaitu hingga matang, yakni gu4, meskipun mengental, yaitu air anggur
dimasak sekadarnya saja. Hukumnya ada- yang dimasak hingga dua pertiganya hi-
lah halal meskipun airnya kental apabila lang dan tersisa sepertiganya. Hukum me-
minumnya adalah tanpa ada maskud dan minumnya adalah halal menurut Imam
tujuan untuk mencari kesenangan dan sen- Abu Hanifah dan Abu Yusuf apabila mak-
sasi kenikmatan, serta tidak sampai me- sud dan tujuan meminumnya adalah un-
mabukkan. Oleh karena itu, apabila seseo- tuk melezatkan makanan, pengobatan,
rang meminumnya dalam jumlah yang me- atau memulihkan kekuatan untuk men-
nurut dugaan kuatnya itu akan memabuk- jalankan ketaatan kepada Allah SWT.
kan, hukum gelas terakhir yang jika ia me- Pendapat yang terpilih menurut ulama
minumnya, ia akan mabuk adalah haram. Hanafiyah adalah haram hukumnya memi-
Karena mabuk adalah haram, apa pun mi- num keempat macam minuman di atas secara
numannya. mutlah berdasarkan pada pendapat'Muham-
2. Campuran antara tamr dan zabib apabila mad, sebagaimana yang akan dijelaskan di ba-
dimasak secara normal dan sekadarnya gian mendatang.
saja, meskipun airnya mengental. Hukum
meminumnya adalah halal apabila maksud
3. HUKUM.HUKUM KHAMAR (MINUMAN
dan tujuannya adalah bukan untuk men- KERAS)
cari kesenangan dan sensasi kenikmatan, Ada sejumlah hukum yang terkait dengan
seperti untuk tujuan memulihkan kekuat-
khamr. Hukum-hukum tersebut adalah seperti
an atau melezatkan makanan.
berikut:s8e
3. Nabiidz madu, buah tin, biji gandum dan a. Haram meminumnya, baik sedikit maupun
jagung. Hukumnya adalah halal, baik dima-
banyak, kecuali dalam keadaan darurat, ka-
sak maupun tidah iika tujuan dan maksud
rena khamr adalah benda yang diharam-
meminumnya adalah bukan untuk men-
kan. Allah SWT berfirman,
cari kesenangan dan sensasi kenikmatan.
Nabiidz madu jika memabukkan disebut "Hai orang-orang yang beriman, se-
al-bit'u, nabiidz biji gandum jika mema- sungguhnya khamar, berjudi, (berkorban

587 Ailasyiyah ibni Abidin: 3/ 322


588 At-Badaa'i', jnz 5, hlm. lL7
589 Al-Mobrrrth, juz 24, hlm. 2 dan halaman berikutnya; Al-Badaa'iijuz 5 hlm. LLZ danhalaman berikutnya; Nataa'ijut Afkaar, jtz 8
hlm. 155 dan halaman berikutnya; Haasyiyah lbni Abidin, juz 5 hlm. 319;AlMuhadzdzab, jnz2,hlm,286 dan halaman berikutnya;
AI-Mughnii,itrz 8, hlm. 304; /l-Qawaaniin Al-Fiqhiltyah, hlm. 361
FIqH ISTAM JILID 7

tz t
untuk) berhala, mengundi nasib dengan
panah, adalah kotor dan keji termasuk
perbuatan setan." (Al-Maa'idah: 90)
Wi;Ui;VWiar
"Sesungguhnya Allah tidak menjadi-
.il

Allah SWT menyebutnya sebagai ar- kan kesembuhan kamu sekalian pada se-
RUsu (kotoc keji).lni menunjukkan bahwa suatu yang Dia haramkan atas kamu se-
khamar adalah sesuatu yang diharamkan kalian.'6eL

karena bendanya itu sendiri. Hadits ini menunjukkan diharamkan-


Rasulullah saw. bersabda, nya pengobatan dengan sesuatu yang di-
,/ haramkan oleh Allah SIvlIX, dan Dia tidak
kqt menjadikan kesembuhan pada sesuatu
"'4, yang diharamkan-Nya. Karena khamr di-
haramkan, ini menunjukkan diharamkan-
nya pengobatan dengan menggunakan
"Khemar diharamkan karena benda'
khamar.
nya itu sendiri, baik sedikit maupun banyalg Seseorang tidak boleh memberi mi-
dan diharamkan setiap yang memabukkan num anak-anak kecil dengan khamar. Apa-
dari setiap minuman,'6eo bila ia melakukan hal itu, maka yang me-
Hanya saja, apabila dalam keadaan da- nanggung dosanya adalah dirinya, bukan
rurat kehausan atau dipaksa, maka diberi- si anak kecil tersebut, karena khithaab
kan rukhshah untuk meminumnya sesuai atau pesan pengharaman khamar adalah
dengan kadar kedaruratan tersebut. dituiukan kepadanya. Rasulullah saw. ber-
Tidak boleh memanfaatkan khamar sabda,
untuk tuiuan pengobatan dan yang lain-
nya. Karena Allah SWT tidak menjadikan / 'i
ng ,:At JrG
kesembuhan kita pada sesuatu yang Dia "Orang yang menenggak khamar ada-
haramkan atas kita. Rasulullah saw. ber- lah seperti orang yang menyembah dan
sabda,
memuj a - muj a b erhola.'6ez

HR. Al-Uqaili dari hadits Ali Ibnu Abi Thalib r.a dengan redaksi, "Khamr adalah diharamkan karena bendanya itu sendiri (bi 'ainihaa),
dan setiap yang memabukkan dari setiap minuman." Ada versi redaksi riwayat lain dengan menggunakan kata, "li'ainihaa (karena
barangnya itu sendiri)." Hadits ini ma'luul (mengandung illot, cacat) oleh keberadaan perawi bernama Muhammad Ibnul Furat.
Hadits ini iuga diriwayatkan oleh an-Nasa'i dalam bentuk riwayat mauquufpada Abdullah lbnu Abbas r.a. Hadits ini diriwayatkan
oleh al-Bazzar dalam bentuk riwayat mauquufjuga, begitu iuga oleh ath-Thabrani dalam Mu'jam-nya dalam bentuk riwayat mau-
guulpada Abdullah Ibnu Abbas r.a. Ath-Thabrani iuga meriwayatkan hadits serupa dari Abdullah Ibnu Abbas r.a melalui jalur Ibnul
Musayyab dalam bentuk riwayat matfuu'. Hadits ini iuga diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dalam kitab /IHilyah. Ad-Daraquthni meri-
wayatkan hadits ini dalam kitab Sunan-nya dari Abdullah Ibnu Abbas r.a dalam bentuk riwayat mauquuf.lamengatakan, bahwa ini
adalah yang benar dari Abdullah Ibnu Abbas r.a, karena diriwayatkan dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda, "Setiap minuman
yang memabukkan adalah haram." Lihat, Nashbur Raayah, juz 4, hlm. 306 dan halaman berikutnyat Majma'uz Zawaa'id, iuz 5, hlm.
53. Kata as-Sakar artinln adalah setiap sesuatu yang memabukkan, dan biasanya kata ini digunakan untuk menyebut minuman
nabiidz ruthab.
591 HR. Al-Brihaqi dan dimasukkan ke dalam kategori hadits shahih oleh lbnu Hibban. Hadits ini iuga diriwayatkan oleh imam Ahmad
dari Ummu Salamah r.a. Hadits ini iuga diriwayatkan oleh Bukhari dalam bentuk riwayat mu'allaq dari Abdullah lbnu Mas'ud r.a
dan dimasukkan ke dalam kategori hadits shahih oleh as-Suyuthi.
592 HR. Al-Bazzar dari Abdullah lbnu Amr lbnul Ash r.a dalam bentuk riwayat marfuu'. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Malah
dari Abu Hurairah r.a dengan redaksi, "Pecandu khamr adalah seperti penyembah dan pemuja berhala." Dalam Shahih lbnu Hibban
diriwayatkan hadits serupa dari Abdullah Ibnu Abbas r.a. Hadits ini iuga diriwayatkan oleh Imam Ahmad , al-Bazzar, dan ath-Thab-
rani dari Abdullah lbnu Abbas r.a dengan redaksi, "Pecandu khamr, apabila ia matl maka ia menghadap Allah sebagai penyem-
bah berhala." Sanad milik imam Ahmad terdiri dari para perawi hadits shahih. Lihat, Nashbur Raayah, iuz 4, hlm. 298; Majma'uz
Zawaa'id, iuz 5, hlm. 70,74; Nailul AwthaaniuzB,hlm. 169.
rs[AM JrLrD 7

Rasulullah saw. juga bersabda, untuk) berhala, mengundi nasib dengan


panah, adalah termasuk perbuatan setan.

Y,@'ii:A Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu


ag ar kamu mendapat keberuntungan.tses
"Khamr adalah pangkal segala per-
buatan keji.'6e3 c. Haram atas setiap Muslim melakukan pe-
milikan terhadap khamar dengan segala ben-
Rasulullah saw. juga bersabda,
tuk kepemilikan, seperti jualbeli, hibah
t#u., Wt;) ya.rv: 'r*.:t xut d dan yang lainnya. Karena semua itu terma-
suk bentuk pemanfaatan terhadap khamai
lc

vs;
I z
t.Ar+*t1 Urye't qrL,:;') sementara pemanfaatan khamar adalah di-
haramkan atas setiap Muslim. Rasulullah
,* pr^xli#,-11) saw. bersabda,

'Allah melaknat khamar itu sendiri, pe-


minumnya, penuangnya, penjualnya, pem-
* X,:' A; iji i ju; ar i1
belinya, orang yang membuat perasannya, y;" t{J,
/c t'c , ln.o

orang yang meminta dibuatkan perasan-


, ,
oJ;.e1 4J)l
:': 'st3i
yang
nya, orang yang membawanya, orang
dibawakan dan orang yang memakan dari
oP ) 6.<;:i t1:; \)
(rJe.' q.'A
hasil bisnis khamar.'6ea air^ir
b. Orangyangmenghalalkankhamaf,makaia
"Wahai penduduk Madinah, sesung-
menjadi kafic karena keharaman khamar
g uhnya Allah telah menurunkan ay at p eng -
tertetapkan berdasarkan dalil yang qath'i
(pasti), yaitu nash Al-Qur'an pada ayat haraman khamar. Maka barangsiapa yang
yang telah disebutkan di atas, ayatini telah sampai kepadanya, sementa-
ra ia masih memiliki sesuatu dari khaman
"Hai orang-orang yang beriman, se- janganlah ia meminumnya dan jangan
sungguhnya khamar, berjudi, (berkorban pula ia menjualnya." Lehl mereka pun me-

593
HR. An-Nasa'i dari Utsman lbnu Affan r.a dalam bentuk riwayat mauquuf. Begitu iuga, oleh lbnu Abi Ad-Dunya dan al-Baihaqi
dalam Sunan-nya dalam bentuk riwayat mauquuf pada Utsman r.a, dan ini adalah yang lebih shahih, ia berkata, "Saya mendengar
Rasulullah bers abda,'lauhilah khamr, karena sesungguhnya khamr adalah pongkal segala kekejian."'Di dalam hadits ini disebutkan
kisah tentang seorang laki-laki pada masa dahulu. Ath-Thabrani meriwayatkan dari Abdullah lbnu Abbas r.a dari Rasulullah saw,
beliau bersabda, "Khamr adalah pangkal perbuatan keji dan dosa besar yang paling besar. Barangsiapa menenggak khamn maka ia
akan terjerumus menyetubuhi budaknya, khaalahnya (bibi dari jalur ibu) dan 'ammahnya (btbi darl jalur ayah." Di dalam sanadnya
terdapat seorang perawi da'if. Lihat, /Voshbur Raayah, juz 4,h1m.297; Maima'uz Zawaa'id,iuzS,hlm.67; At-Talkhiishul Habiinhlm.
360.
HR. Abu Dawud dari Abdullah lbnu Umar r.a dan dimasukkan ke dalam kategori hadits shahih oleh Ibnus Sakan. Hadits ini iuga diri-
wayatkan oleh lbnu Majah dengan tambahan, "...dan orang yang memakan dari hasil bisnis khamr" Hadits senada juga diriwayatkan
oleh at-Tirmidzi dan lbnu Majah dengan sanad yang terdiri dari para perawi tsiqai, dari Anas lbnu Malik r.a dengan adanya tamba-
han, "orang yang membelinya dan orang yang dibelikan." Jtga, hadis yang diriwayatkan oleh Ahma4 Ibnu Hibban, dan Hakim dari
Abdullah Ibnu Abbas r.a, iuga dari Abdullah Ibnu Mas'ud r.a yang disebutkan oleh Ibnu Abi Hatim dalam kitab /I-?laL Hadits ini juga
diriwayatkan oleh al-Bazzar dan ath-Thabrani, dengan sanad yang di dalamnya terdapat seorang perawi dhaif. fuga hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abu Hurairah r.a dalam bentukriwayat marfuuj juga dari Abdullah Ibnu Umar r.A "Sesungguh-
nya Allah mengharamkan khamr dan hasil dari bisnis khamr, mengharamkan bangkai dan hasil dari bisnis bangkai, mengharamkan
babi dan hasil dari bisnis babi." Lihat, Majma'uz Zawaa'id, iuz 5, hlm, 73; At-Talkhiishul Habr'ir hlm. 359. Dalam sebagian riwayat
disebutkan dengan redaksi, "Sesungguhnya Rasulullah saw, melaknati, dl-Hadiia (buka4 scsungguhnya Allah melaknati)."
Al-Maa'idah:90
BaElan 5: FIQIH UMUM FrqLH rsr.-AM lrl-tD 7

numpahkan khamar di jalan-jalan kota shalat lhrena Allah SWT menyebut khamar
Madinah.'6e6 dengan sebutan ar-rijsu [kotoran) dalam
Rasulullah saw bersabda, ayat 90 surah al-Maa'idah. Secara zahirl
yang dimaksud dari kata ar-rijsu memang

wir w." 1; 6ir 31


adalah najis maknawi, bukan najis mate-
ri.se8 Hanya saia, perintah untuk menjauhi
"S e a s esu atuy ang'etrui
su ng g uh ny dalam ayat tersebut menghendaki untuk
SWT mengharamkan meminumnya, maka benar-benar menghindari dan menjauhi
Dia juga mengharamkan menjualnyai6e7 khamar. fumhur ulama menetapkan kena-
Hanya saja, khamarbisa diwarisi kare- jisan khamar dan segala macam hal yang
na kepemilikan terhadap suatu warisan memabukkan yang berbentuk cair di atas
adalah tertetapkan secara syara'tanpa ada pengharaman menenggaknya, supaya be-
campur tangan manusia, sehingga hal itu nar-benar dijauhi dan jangan sampai de-
tidak masuk kategori pemilikan dan kepe- kat-dekat kepada apa yang namanya mi-
milikan. Khamar, jika memang merupakan numan keras.see Dalil yang menunjukkan
sesuatu yang tidak memiliki nilai (ghairu kenajisan khamar adalah hadits Abu Tsa'-
mutaqawwim, tidak halal digunakan), na- labah al-Khusyani r.a., ia berkata,
mun secara garis besar termasuk harta
yang bisa dimiliki.
j?Ui -,tK ,bi ,r'r\ r.i1 ,.i,r ,s;', r,
d. Orang yang merusakkannya tidak terkena
denda ganti rugi apabila khamar itu milik
c ,.'i .o1
e.' P f,*.)
olo.,. o

oL :J$ r;$i €
seorang Muslim. Karena khamar bagi seo- o.

rang Muslim adalah tidak memiliki nilai,


6j*u tsJu! I 0!i
'S
meskipun baginya khamar tetap bisa dika- z llz

takan sebagai harta.


.k+i r_rlf_r

Khamar adalah naiis mughallazhah, hingga " Wah a i Ra s ulull ah,s e s u ng g uh ny a ka m i


menurut ulama Hanafiyah, apabila khamar berada di negeri ahli kitab, apakah kami
mengenai bagian baju dengan ukuran le- boleh makan di bejana dan wadah mere-
bih besar dari dirham, maka baiu itu ti- ka?" Rasulullah menjawab, Apabila kamu
dak boleh digunakan untuk menunaikan sekalian bisa mendapatkan wadah selain

Hadits-hadits yang menjelaskan tentang pengharaman khamr masuk kategori hadits mutawatir. Di antaranya adalah, hadits yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Sa'id al-Khudri r.a dengan redaksi, "sesungguhnya Allah telah mengharamkan khamri
maka barangsiapa yang ayat ini telah sampai kepadanya, sementara ia masih memiliki sesuatu dari khamn maka janganlah ia me-
minumnya dan jangan pula ia menjualnya." LaIu orang-orang pun berdatangan sambil membawa semua khamr yanqmereka miliki
ke jalan-jalan kota MadinalL lalu mereka pun menumpohkannya." Di antaranya lagi adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ah-
mad dari Aisyah r.a, "Setiap yang memabukkan adalah haram, dan apa yang satu al-Farq darinya memabukkan, moka jika hanya se-
genggam tangan pun tetap haram." Kata "al-Farq" dengan hurufra' dibaca sukun atinya adalah, seratus dua puluh rithl. Sedangkan
jika dengan huruf ra' dibaca fathah (al-Faraq), arnnya adalah enam belas rithl. Di antaranya lagi adalah hadits yang diriwayatkan
oleh Imam Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan lbnu Majah dari f abir r.a, "Sesuatu yang jika banyak memabukkan, maka
sedikitjuga tetop haram." Lihat, IVashDurRaayah, jttz 4,hlm. 296 dan halaman berikutnya; Molma'uz Zawaa'id, iuz 5, hlm. 5l; Nailul
Awthaan iuz 8, hlm. L69; Faidhul Qadiir jvS,hlm.420.
HR. Ahmad, Muslim, dan an-Nasa'i dari Abdullah Ibnu Abbas r.a. Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Humaidi dalam Musnad-nya
dari Abu Hurairah r.a. Lihat, Nailul Awthaan iuzB, hlm. 169.
598
Tafsir Al-Manar, luz 7, hlm. 58
599
Al-Fiqh ala Al-liladzaahib Al-Arba'ai, iuz 1, hlm. 18; Haoryiyah Qalyubi wa Umairah 'ala Syarh Al-Mahalli 'ala Al-Minhaaj, juz L,hlm.
68.
FIqLH ISI.AM IILID 7

milik mereka, jangan kamu makan di wa- dari diri mereka, akan tetapi dikarenakan
dah mereka. Namun jika memang kamu mereka menggunakan wadah mereka itu
tidak menemukannya, komu boleh meng- untuk memasak babi dan untuk meminum
gunakan wadah milik mereka, akan teta- khamar.
pi cuci dulu, baru setelah itu kamu boleh Apabila ada binatang ternak diberi mi-
m eng g un akanny a untuk m akan."' num dengan khamar; kemudian binatang
Dalam riwayat Abu Dawud disebut- itu disembelih. fika binatang itu disembe-
kan, lih sesaat setelah pemberian minum terse-
but, binatang itu halal tanpa ada unsur

7.'bl ,cGt
cl.
i,;.rh1" ,ij t kemakruhannya. Karena dengan begitu,
e. berarti khamar yang diminumkan kepada
',:At
€ €.it;A:,,At er,ti binatang tersebut masih berada dalam

t;k e;', it '€ffi )t't l;, iw perutnya belum menyeba4 sehingga bisa
disucikan dengan dicuci. Apabila penyem-

6,; ry3; p :tt: t;.?\ W UK ,,


belihannya itu setelah berlalunya satu hari
atau lebih dari waktu pemberian minum
,/c z ll . .o . , o ,
tersebut, maka menurut ulama Hanafiyah,
J_r-its tJJtj ,LJr{ lat Z-_rls
binatang itu tetap halal, namun disertai
"S esung g uhny a kami hi dup b ertetang - dengan kemakruhan, karena ada kemung-
ga dengan ahli kitab, sementara mereka kinan khamar yang diminumkan tersebut
menggunakan periuk mereka untuk me- telah menyebar ke urat-urat tubuhnya.
masak babi dan menggunakan wadah me- Seandainya ada biji gandum teren-
reka untuk meminum khamar." Lalu Rasu- dam dalam khamar, kemudian biji gandum
lullah bersobda, 'Apabila kamu sekalian itu dicuci hingga rasa dan bau khamarnya
bisa mendapatkan wadah selain milik me- hilang biji gandum itu halal dimakan. Na-
reka, gunakanlah'wadah itu untuk makan mun, apabila pada biji gandum itu masih
dan minum. Namun jika memang kamu ti- ditemukan rasa dan bau khamaa biji gan-
dak menemukannya, kamu boleh meng- dum itu tidak halal dimakan.
gunakan wadah milik mereka, akan teta- f. Orang yang menenggak khamat maka ia
pi cuci dulu, baru setelah itu kamu boleh dihukum hadd,apakah yang ia minum ha-
menggunakannya untuk makan dan mi- nya sedikit maupun banyak. Hal ini ber-
num.t'6O0 dasarkan hadits,

^bt:;r'*f ;
Asy-Syaukani mengatakan, perintah
untuk mencuci lebih dulu dalam hadits ;G
Abu Tsa'labah r.a. di atas bukan karena wa- "sesuatuyang jika'trnyot memabuk-
dah itu terkena bekas hal-hal yang basah kan, maka sedikit juga tetap haram.'601

500
HR. Ad-Daraquthni. Lihat, Nashbur Roayah, juz 1, hlm. 95; Nailul Awthaar fitz 1,hlm. 19
601
Hadits ini diriwayatkan dari sembilan sahaba! mereka itu adalah, Abdullah Ibnu Amr r.a, Jabir r.a, Sa d lbnu Abi Waqqash r.a, Ali
Ibnu Abi Thalib r.a, Aisyah r.a, Abdullah Ibnu Umar r.a, Khawat lbnu fubair r.a, Zaid Ibnu Tsabit r.a dan Anas Ibnu Malik r.a. Hadits
Abdullah lbnu Amr r.a diriwayatkan oleh an-Nasa'i, Ibnu Majah, dan yang lainnya. Hadits Jabir r.a diriwayatkan oleh ad-Daraquthni,
Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan dimasukkan ke dalam kategori hadits shahih oleh Ibnu Hibban. Hadits
Aisyah r.a diriwayatkan oleh Abdu Dawud, at-Tirmidzi dan yang lainnya. Hadits Abdullah Ibnu Umar r.a diriwayatkan oleh Ishaq
Ibnu Rahawaih dalam Musnad-nya dan ath-Thabrani dalam Mu'jam-nya. Hadits Khawat lbnu Jubair r.a diriwayatkan oleh Hakim
rsr.r.M ltl,tD 7

fuga berdasarkan ijma' para sahabat banyak delapan puluh kali, dan semuanya
atas hal itu.502 itu adalah sunnah."6o3
fika ada seseorang menenggak khamar h. Apabila khamarberubah menjadi cuka de-
dicampur dengan ai4, apabila yang lebih ngan sendirinya, cuka tersebut halal di-
dominan adalah unsur khamrnya, ia tetap konsumsi tanpa diperselisihkan lagi. Hal
dikenai hukuman hadd. Namun apabila ini berdasarkan hadits,
yang lebih dominan adalah unsur campur- A z e -t to . c

an airnya, hingga rasa dan bau khamrnya J..Jt pt:)t f


hilang, ia tidak dikenai hukuman hadd, " sebaik-baik lauk adalah cuka.'6oa
namun air yang tercampur dengan khamr Perubahan khamar menjadi cuka bisa
tetap haram diminum, karena berarti air diketahui dengan adanya perubahan rasa
tersebut mengandung unsur-unsur khamr dari rasa pahit menjadi rasa asam, sekira-
dengan senyatanya. nya rasa pahitnya sudah hilang sama sekali
g. Sesungguhnya kadar ukuran hukuman menurut Imam Abu Hanifah. Oleh karena
hadd menenggak khamar dan hukuman itu, apabila masih ada sisa rasa pahitnya,
hadd as-sukr [mabuk karena menenggak itu belum halal dikonsumsi. Karena menu-
minuman keras selain khamar) adalah dela- rut Imam Abu Hanifah, khamar belum bisa
pan puluh kali dera untuk orang merdeka, dikatakan telah berubah menjadi cuka ke-
berdasarkan praktik sahabat dan peng- cuali setelah makna kecukaannya benar-
qiyasan mereka dengan hukuman hadd benar telah sempurna dan benar-benar
qadzf sebagaimana yang telah kita ketahui menjadi cuka secara total, sebagaimana
bersama. Ini adalah pendapat iumhur ula- air anggur belum bisa dikatakan telah
ma. Sementara itu, ulama Syafi'iyah menga- menjadi khamar kecuali setelah makna ke-
takan, hukuman hadd menenggak khamar khamarannya benar-benar telah sempur-
atau minuman keras adalah empat puluh na dan benar-benar telah meniadi khamar
kali dera bagi orang merdeka. Karena Uts- secara total.
man lbnu Affan r.a. mendera al-Walid ibnu Sementara itu, kedua rekan Imam Abu
Uqbah sebanyak empat puluh kali. Ali ibnu Hanifah [Muhammad dan Abu Yusuf) me-
Abi Thalib r.a. juga berkata, "Dalam kasus ngatakan, khamar sudah bisa dikatakante-
menenggak khama[ Rasulullah mendera lah berubah menjadi cuka dengan mun-
pelakunya sebanyak empatpuluh kali, Abu culnya sedikit rasa asam pada khamar ter-
Bakar mendera sebanyak empat puluh sebut, karena munculnya indikasi unsur
kali, Umar ibnul Khaththab mendera se- kecukaan pada khamar itu sudah cukup, se-

dan yang lainnya. Hadits Sa'd lbnu Abi Waqqash r.a diriwayatkan oleh an-Nasa'i dan ad-Daraquthni. Hadits Ali Ibnu Abi Thalib r.a
diriwayatkan oleh ad-Daraquthni. Hadits Zaid Ibnu Tsabit r.a diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam Mu'jam-nya. Hadis Anas Ibnu
Malik r.a diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Ya'la, dan yang lainnya. Hadits ini termasuk hadits mutawatir. Lihat, IVashbur Raayah, irtz
4, hlm. 301 dan halaman berikutnya; Majma'uz Zawaa'id, iu;z 5, hlm. 56 dan halaman berikutnya; Nailul Awthaan iuz 8, hlm. 179;
Subulus Salaam, juz 4, hlm. 35; At-Talkhiishul Habiir hlm. 359.
602
Tafsir Al-ManaD inzT ,hlm.77
603
Kisah penderaan al-Walid Ibnu Uqbah diriwayatkan oleh al-Baihaqi. Sedangkan perkataan Ali lbnu Abi Thalib r.a diriwayatkan oleh
Imam Muslim dari Hushain lbnul Mundzir.
HR. Muslim, Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah dari Jabir Ibnu Abdillah r.a. Hadits ini iuga diriwayatkan
oleh Muslim dan at-Tirmidzi dari Aisyah r.a oleh Hakim dari Ummu Hani' r.a, dan oleh al-Baihaqi dari Ummu Aiman r.a. Lihat, /Vash-
bur Raayah, iuz 4, hlm. 310; Al-Maqaashid Al-Hasanah,hlm.447; Al-Jaami'Ash-Shaghiir, juz 2, hlm. 188'
FIqH ISLAM IILIDT

bagaimana air anggur sudah dikatakan te- bagian atasnya juga ikut menjadi suci se-
lah berubah menjadi khamar dengan mun- cara otomatis, dan ini adalah yang difat-
culnya indikasi unsur khamar di dalamnya. wakan.606
Adapun apabila khamar itu sengaja di- Sementara itu, Imam Syafi'i mengata-
proses dan diubah meniadi cuka oleh pe- kan, tidak boleh mengubah khamar men-
miliknya dengan cara mencampurnya de- jadi cuka dengan cara diproses dan dio-
ngan cuka, garam atau lain sebagainya hing- lah, sehingga khamar tersebut tetap tidak
ga khamar itu berubah rasanya menjadi suci. Alasannya, karena kita diperintah-
asam, cuka itu juga halal dikonsumsi.ladi, kan untuk menjauhi dan menghindari
memproses khamar supaya menjadi cuka khamar. Apabila kita sengaia memproses
menurut jumhur adalah boleh, diqiyaskan dan mengolah khamar menjadi cuka, itu
dengan penyamakan kulit, karena penya- berarti bentuk sikap mendekati khamar
makan menjadikan kulit itu suci. fuga ber- untuk tujuan dijadikan sebagai harta. Ini
dasarkan hadits, yang bertentangan dengan perintah untuk
e t c. t , c, t/ ,c/ menjauhinya. f uga, karena sesuatu yang di-
Se J* 5t- r- masukkan ke dalam khamar supaya kha-
mar itu menjadi cuka, sesuatu itu berarti
"Sebaik-baik cuka kamu sekalian ada-
terkena najis. Setelah khamar itu men-
lah cuka khamar kamu sekalian.'6os
fuga hadits,
iadi cuka, maka sesuatu itu membuat
cuka tersebut menjadi najis.607
"Sebaik-baik lauk adalah cuka." Apabila khamar dipindahkan dari tem-
Rasulullah saw. tidak membedakan pat yang teduh ke tempat yang bisa terkena

antara cuka khamr yang mengalami per- matahari atau sebaliknya,lalu khamar itu
ubahan menjadi cuka dengan sendirinya berubah menjadi cuka dengan sendirinya,
dan cuka khamar yang memang sengaja cuka itu halal dikonsumsi menurut jum-
diolah dan diproses untuk dijadikan cuka. hur. Hal itu iuga menurut ulama Syafi'iyah
Mengolah dan memproses khamar menjadi berdasarkan pendapat yang ashahh.
cuka berarti menghilangkan sifat yang me-
rusak dari khamar tersebut dan menjadi- 4. HUXUIhI.HUKUM MINUMAN YANC
kan di dalamnya sifat yang baik, sementa- MEMABUKKAN LA'NNYA SEIAIN KHAMAR
ra memperbaiki tentunya diperbolehkan. Minuman keras atau minuman yang me-
Apabila khamar telah berubah menja- mabukkan selain khamar bisa dibagi menjadi
di cuka, maka wadah yang menjadi tem- tiga kelompok seperti berikut:
pat khamar tersebut juga meniadi suci, a. Kelompok Pertama, Minuman Mema-
dan bagian atas wadah itu juga bisa men- bukkan yang Rata-Rata tidak Dimasah
jadi suci dengan dibasuh memakai cuka yaitu, minuman as-sakar, al-fadhiih yang
tersebut. Ada pendapat yang mengatakan, tidak dimasak, al-baadzaq yang dimasak

HR. Al-Baihaqi dalam Al-Ma'rifa dari tabir r.a. Al-Baihaqi mengatakan, hadits ini diriwayatkan seorang diri oleh al-Mughirah lbnu
Ziyad, dan ia bukanlah seorang perawi yang kuat. Perlu dicatat, bahwa pendudukHijaz menyebut cuka anggur dengan nama cuka
khamr. Lihat, Nashbur Raayah, juz 4, hlm. 311.
506
Al-Mabsuuth, juzZ4,hlm.7; Al-Badaa'ii juz 5 hlm. 113 dan halaman berikutnya; Nataa'ijul Aftaari iuz I hlm. 166; Haasyiyah lbni
Abidin,iuz 5 hlm.320.
607 jrz1,hlm.72
Haasyiyah Qalyublwa Umairah'ala Syarh Al-Jalal Al-Mahalli'ala Al-Minhoaj liAn-Nawawi,
rsr.AM IrrrD 7

naqii'zabib (rendaman zabib) dan naqii' sampai ia mabuk. Karena nash hadits
tamr tanpa dimasak (keterangan seputar di atas, "dan setiap yang memabukkan
nama-nama minuman ini sudah pernah di- dari setiap minuman" mengharamkan
sebutkan di bagian terdahulu). mabuk dan menjadikannya seperti ke-
Hukum-hukum yang terkait dengan haraman khamar. Hal-hal yang kare-
ienis-jenis minuman kelompok yang per- nanya khamar diharamkan dalam ayat,
tama ini adalah seperti beriku!5o8 "Sesungguhnya setan itu bermaksud
1. Haram diminum sedikit maupun ba- hendak menimbulkan permusuhan dan
nyak berdasarkan kesepakatan ulama. kebencian di antara kamu lantaran
Hal ini berdasarkan hadits, (meminum) khamar dan berjudi itu,
"Khamar adalah dari dua pohon d an meng halang i kamu dari meng ing at

ini.'6oe Allah dan sembahyang; maka berhen-


tilah kamu (dari mengerjakan peker-
Maksudnya adalah, pohon kurma dan
jaan itu)," (At-Maa'idah: 91) hal-hal
anggur. Ienis-j enis minuman kelompok
pertama ini ada kalanya terbuat dari
tersebut bisa terjadi karena kondisi
mabuk dari setiap minuman. Oleh ka-
kurma atau anggur. fika minuman ini
rena itu, Ali ibnu Abi Thalib r.a. berka-
dimasak hingga volumenya berkurang
ta, "Hukuman hadd untuk yang mema-
dan berkurangnya itu tidak mencapai
bukkan dari minuman nabiidz adalah
dua pertiganya, sehingga yang tersisa
delapan puluh kali dera, dan untuk
masih lebih dari sepertiganya, maka
khamar baik sedikit maupun banyak
keharamannya masih tetap ada.
adalah delapan puluh kali dera."
2. Orang yang menghalalkannya tidak
sampai menjadi kafir; akan tetapi ia
4. Kadar hukuman hadd-nya adalah dela-
pan puluh kali dera menurut jumhur
adalah orang yang menyesatkan. Kare-
sebagaimana yang telah kita ketahui,
na tingkat keharamannya masih ber-
ada di bawah keharaman khamar, ka-
sedangkan menurut ulama Syafi'iyah
adalah hanya empat puluh kali dera.
rena keharamannya tertetapkan ber-
dasarkan dalil yang tidak qatht yaitu 5. Haram menggunakannya untuk peng-
berupa sejumlah hadits aahaad dan obatan. Abdullah ibnu Mas'ud r.a. dita-
sejumlah otsar dari sahabat. nya tentang pengobatan dengan meng-

3. Menurut ulama Hanafiyah, orang gunakan minuman yang memabukkan,


yang meminumnya hanya sedikit ti- lalu ia menjawab, "Sesungguhnya Allah
dak sampai dikenai hukuman hadd, tidak menjadikan kesembuhan kalian
akan tetapi yang dikenai hukuman pada apa yang Dia haramkan atas ka-
Iian'i'610
hadd adalah orang yang meminumnya

608
Al-Mabsuutlt, iuz 24, hlm, 4; Al-Badaa'ii iuz 5 hlm. 114 dan halaman berikutnya; Nataa'ijul Aftoan iuz t hlm. 158 dan halaman
berikutnya
609
HR. Ahmad,Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu Maiah dari Abu Hurairah r.a dari Rasulullah saw. beliau bersabda,
"Khamr adalah dari dua pohon inL kurma dan anggur." Lihat, Nashbur Raayah, jtz 4, hlm. 295; Nailul Awthaar, juzB,hlm.172
510
HR. Abdurrazzaq, Ath-Thabrani dalam Mu'jamnya dan lbnu Abi Syaibah dari Abdullah lbnu Mas'ud r.a, ia berkata, "Sesungguh-
nya Allah sekali-kali tidak meniadikan kesembuhan kalian pada apa yang Dia haramkan aas kalian." Riwayat ini disebutkan oleh
Bukhari dalam bentuk riwayat mu'allaq dari Abdullah Ibnu Mas'ud r,a. Perkataan ini juga diriwayatkan oleh Baihaqi dan Ibnu Hib-
ban, dan ia memasukkannya ke dalam kategori riwayat shahih. Perkataan ini iuga diriwayatkan oleh Ahmad dari Ummu Salamah
r.a dari Rasulullah saw. beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan kalian pada aW yang Dia haramkan
FrqLH rsr.-dM JtLtD 7

6. Menurut Imam Abu Hanifah, boleh bukan termasuk harta yang memiliki
menjualnya namun makruh, dan nilai. Karena harta yang memiliki nilai
orangyang merusakkannya juga ter- adalah, harta yang boleh dimanfaat-
kena denda. Karena jual beli adalah kan secara hakikat dan secara syara',
penukaran sesuatu yang disenangi de- sementara jenis-jenis minuman terse-
ngan sesuatu yang disenangi, dan je- but adalah tidak boleh dimanfaatkan.
nis-jenis minuman tersebut adalah di- 7. Menyangkut masalah kenajisan jenis-
senangi, hanya saja jika menyangkut jenis minuman tersebut, ada dua ver-
khamr, meskipun khamr memangter- si riwayat dari Imam Abu Hanifah,
masuk sesuatu yang disenangi, namun Versi riwayat yang ra aj ih menganggap
tetaptidakboleh diperj ual-belikan ber- bahwa kenajisan ienis-jenis minuman
dasarkan nash hadits di atas, "Wahai tersebut, adalah najis mughallazhah
penduduk Madinah, sesungguhnya (berat) sama seperti kenaiisan kha-
AIIah telah menurunkan ayat peng- mar. Karena jenis-jenis minuman ter-
haraman khaman maka barangsiapa sebut haram diminum sedikit maupun
yang ayat ini telah sampai kepadanya, ba-nyak, maka jika ada pakaian yang
sementara ia masih memiliki sesuatu terkena minuman tersebut dan ba-
dari khamn janganlah ia meminum' gian yang terkena adalah lebih besar
nya dan jangan pula ia menjualnya." dari ukuran satu keping dirham, itu
Nash hadis ini menyebutkan masalah tidak bisa dimaafkan dan tidak bisa
khamar, Oleh karena itu, hadits terse- ditolerir (ghairu ma'fuw'anhu).
but hanya terbatas pada apa yang di- Sedangkan versi riwayatyang lain me-
nash di dalamnya, nilai bahwa kenajisannya adalah najis
Di samping itu, riwayat-riwayat yang mukhaffafah (ringan). Oleh karena itu,
ada menyangkut masalah halal dan pakaian yang terkena minuman terse-
haramnya jenis-jenis minuman ini sa- but, selama bagian yang terkena ma-
ling kontradiktif. Imam Abu Hanifah sih di bawah seperempat pakaian ter-
menyatakan keharaman meminum- sebut, itu masih dimaafkan dan ditole-
nya sebagai langkah kehati-hatian, na- rir menurut ulama Hanafiyah. Sehing-
mun keharaman meminumnya itu ti- ga dengan begitu, kenajisannya tidak
dak sampai membatalkan sifat kehar- sama dengan kenajisan khamar. Ke-
taannya sebagai langkah kehati-hati- naiisan khamar ditetapkan berdasarkan
an. Karena langkah kehati-hatian ti- syara', yaitu yang ditunjukkan oleh
dak berlaku dalam pembatalan hak- kata rr,lsun pada ayat 90 surah al-
hak manusia. Maa'idah. Kenajisan yang disebutkan
Sementara itu, kedua rekan Imam Abu dalam ayat ini hanya khusus untuk
Hanifah (Muhammad dan Abu Yusuf) apa yang disebut khamar. Diriwayat-
mengatakan, memperjualbelikan je- kan dari Abu Yusuf, bahwa yang na-
nis-jenis minuman tersebut adalah ti- iis adalah jika terkena dalam ukuran
dak boleh sama sekali dan orang yang yang terlalu banyak (faahisy), karena
merusakkannya tidak terkena denda. tingkat keharamannya berada di ba-
Karena jenis-jenis minuman tersebut wah tingkat keharaman khamar. As-
rsr.AM IrLrD 7

Sarakhsi memilih bahwa kenajisan as- halal, sedangkan satu gelas yang terkahin
akar dannaqii'zabib adalah najis mu- yaitu gelas kelima adalah haram). Apabila
khaffafah. Namun yang difatwakan ada- si peminumnya mabuk, maka ia dijatuhi
lah, kenajisannya sama seperti kena- hukuman hadd. Boleh memperjualbeli-
jisan khamar.511 kannya, memilikkannya, dan orang yang
b. Minuman al-Llutsallats atau ath'Tha' merusakkannya terkena denda. Dalil yang
Iaa) Minuman al-lumhuri dan Air Ren- mereka berdua iadikan landasan dalam
daman Zabib dan Tamar yang Dimasak hal ini adalah, sebuah hadits dan sejum-
Sekadarnya lah atsar. Hadits tersebut adalah, hadits
Yakni, perasan anggur yang dimasak yang diriwayatkan dari Abdullah Ibnu
hingga berkurang dua pertiga dan tersisa Umar r.a., "Bahwasanya Rasulullah disu-
sepertiga, air rendaman tamar dan zabib guhi nabiidz,lalu beliau menciumnya dan
ketika dimasak meski tidak sampai ber- mengernyitkan wajah beliau karena keras
kurang hingga dua pertiga, ini adalah je- dan menyengatnya nabiidz tersebut. Lalu
nis-jenis minuman kelompok kedua. beliau meminta sejumlah ain lalu beliau
Hukum jenis-jenis minuman kelom- tuangkan dan campurkan ke nabiidz terse'
pok kedua ini menurut Imam Abu Hanifah but, lalu beliau meminum sebag iannya.'612
dan Abu Yusuf adalah, boleh diminum da- Adapun dalil yang berupa atsar di an-
lam kadar yang sedikit yang belum sam- taranya adalah atsar yang diriwayatkan
pai memabukkan Namun jika sampai ka- dari Umar ibnul Khaththab r.a., bahwasa-
dar yang memabukkan maka gelas tera- nya ia meminum nabiidz yang kental. Di
khir yang bisa menjadikan si peminum- antaranya lagi adalah atsar yang diriwa-
nya mabuk adalah haram [misalnya, jika yatkan dari Ali ibnu Abi Thalib r.a., bahwa-
meminumnya hanya empat gelas, tidak sanya ia menerima tamu sejumlah oran&
sampai membuat si peminumnya mabuk. lalu beliau menyuguhi mereka minuman,
Namun jika ia tambah lagi satu gelas, ia lalu ada sebagian di antara mereka yang
bisa mabuh maka yang empat gelas itu sampai mabuk, lalu ia pun menjatuhinya

atas kalian." Abu Dawud meriwayatkan dari Abud Darda' r.a, ia berkata, "Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya Allah SWT menu'
runkan penyakit dan obat, dan Dia menjadikan untuk setiap penyakit ada obatnya, berobatlah kamu sekalian, dan janganlah kamu
sekalian berobat dengan menggunakan sesuatu yang haram."' Ahmad, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan lbnu Hib-
ban meriwayatkan dari Wa'il lbnu Hujr, "Bahwasannya Thariq lbnu Suwaid bertanya kepada Raiulullah tentang khamf lalu beliau
melarangnya. Lalu Thariq lbnu Suwaid r.a berkata, "saya membuafi'rya untuk obat." Lalu Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya
khamr bukanlah obat, akan tetapi penyakit." Hadits ini dimasukkan ke dalam kategori hadits shahih oleh at-Tirmidzi. Lihat /Vash-
bur Raayah, juz 4, hlm. 299; Majma'uz Zawaa'id, juz 5, hlm. 72; Nailul Awthaan iuz 8, hlm. 203; Subulus Salaam, juz 4,h1m.36; At'
Talkhiishul Habiir hlm. 359.
6tl Al-Badaa'ii iuz 5 hlm. L15; Nataa'ijul AJkaar; juz 8 hlm. L60; Raddul Muhtaar, jtuz 5 hlm. 321
612
HR. Ath-Thabrani dengan sanad yang di dalamnya terdapat seorang perawi bernama Hud lbnu Aththab, ia adalah seorang perawi
dhaif. Hadits ini dikuatkan oleh hadits yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dari Al-Muththalib Ibnu Abi Wada'ah, "Bahawasannya
Rasulullah saw. disuguhi wadah yang berisikan minuman, lalu beliau menuangkan air ke dalamnyo, hingga minuman itu cair, kemu-
dian beliau meminum sebagian darinya." Dalam sanadnya terdapat seorang perawi dhaif. Al.Uqaili meriwayatkan dari Ali lbnu Abi
Thalib r.a, ia berkata, "Rasulullah melakukan sa'i antara Shafa dan Marwa selama satu minggu, kemudian beliau istirahat dengan
bersandar pada sebuah tembok Makkah, lalu beliau berkata,'Apakah ada air minumT" LaIu beliau disuguhi satu wodah nabiidz, lalu
beliau mengernyitkan muka beliau dan menolaknya. LaIu ada seorang laki-laki dari keluarga Hathib menghampiri beliau dan berka'
ta, "Wahai Rasulullah, iu adalah minuman penduduk Mekah." Lalu beliau pun menuangkan air ke nabiidz tersebut, kemudian beliau
pun minum. Kemudian beliau bersabda, "Khamr diharamkan karena bendanya itu sendiri, dan diharamkan pula yang memabukkan
dari segala sesuaru." Di dalam sanad hadits ini terdapat seorang perawi dhaif. Sanad hadits ini dianggap cacat karena keberadaan
perawi bernama Muhammad lbnul Furat, ia adalah perawi munkarul hadiits (hadits yang diriwayatkannya masuk kategori hadits
munkar). Lihat, Majma' Az-Zawaa'id, iuz 5, hlm. 66; Nashbur Raayah, iuz 4, hlm. 306.
FIqLH ISLAM 7
'ILID
hukuman hadd.Lalu orang yang ia hukum lah yang difatwakan di kalangan ulama Ha-
hadd itu protes dan berkata,'Anda menyu- nafiyyah.
guhi kami minuman, namun kemudian jus- Di pihak lain, ulama Malikiyah, ulama
tru anda menjatuhi saya hukuman hadd?" Syafi'iyah, dan ulama Hanabilah berpenda-
Ali ibnuAbi Thalib r.a. pun menjawab,'Aku pat, setiap minuman yang jika banyak me-
menghukummu karena kamu mabuk."613 mabukkan, sedikit darinya juga tetap ha-
Sebenarnya, atsar ini tidak sahih karena ram, dan orang yang meminumnya dike-
dalam sanadnya terdapat seorang perawi nai hukumanhadd apabila ia adalah orang
mudallis dan dhaif. mukallaf dan ia meminumnya atas keingin-
Imam Abu Hanifah memasukkan ke- an sendiri, bukan karena dipaksa. Hal ini
halalan minuman al-mutsallats sebagai ba- berdasarkan hadits,
gian dari tanda-tanda madzhab Ahlussun- L tt
nah wal famaah. Ia mengatakan, termasuk it;;yiF
i,.' o
#,ls
sunnah adalah, kamu mengutamakan dua 'setiop yirg
memabukkan' a'dalah di'
syaikh, mencintai menantu, mengusap sebutkhamn dan setiap khamr adalah ha-
khuff, dan tidak mengharamkan nabiidz ram."
al-jarr (minuman al-Mutsallats atau ath-
Thalaa). Namun kehalalan meminumnya :fit'f,."1 C N';'€Wl
hanya terbatas pada kadar yang sedikit,
'Aku melarong ko^u sekatian dari
atau maksud dan tujuan dari meminum-
yang sedikit dari sesuatuyang jika banyak
nya adalah untuk memulihkan stamina
memabukkan."
dan kekuatan untuk melakukan ketaatan
kepada Allah SWT, atau untuk pengobatan,
atau untuk melezatkan makanan. Adapun
rGlJp;,y.gic
I
jika maksud dan tujuan dari meminum- "Sesuatu yangjika banyak memabuk-
nya adalah untuk mencari kesenangan dan kan, maka sedikit darinya juga tetap ha'
mendapatkan sensasi kenikmatan, maka ram.'674
hukumnya haram. Hadits ini dimasukkan ke dalam kate-
Sementara itu, Muhammad mengata- gori hadits sahih oleh at-Tirmidzi.
kan, kedua ienis minuman tersebut adalah
tidak halal, akan tetapi orang yang me- c. KelompokKetiga, lenis-fenis Minuman
minumnya tidak dikenai hukuman hadd Halal Menurut Sebuah Pendapat yang
selama ia.fif,ak sampai mabuk. Hal ini ber- Lemah
dasarkan hadits, "Sesuatuyang jika banyak Yaitu campuran antara tamr dan zabib
memabukkan, moka sedikit darinya juga yang dimasak dan minuman yang terbuat
tetap haram." Pendapat Muhammad ini- dari selain anggur dan kurma.

613
Al-Mabsuuth, juz 24, hlm. L5; Al-Badaa'ii juz 5 hlm. tL6; Nataa'ijul Afkaar, juz 8 hlm. 162. Kisah ini diriwayatkan oleh ad-Da-
raquthni dalam Sunan-nya, juga oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafrrya dari asy-Sya bi. Hal senada juga diriwayatkan oleh ad-
Daraquthni dari Umar Ibnul Khaththab r.a iuga oleh Al-Uqaili dari Umar Ibnul Khaththab r.a juga. Riwayat ini memiliki selumlah
,alur periwayatan yang lain yang disebutkan oleh Ibnu Abi Syaibah, iuga terdapat dalam kitab Al-Athraaf dan disebutkan luga oleh
Abdurrazzaq dalam Mushannaf-nya. Liha! IVashbur Raayah, juz 3, hlm. 350. Perlu dicatat bahwa riwayat kisah ini tidak kuat.
6t4
Mughnil Muhuaj, juz 4, hlm. 187; Al-Muhadzdzab, iuz 2, hlm. 286; Bidaayatul Mujtahid luz 2, hlm. 434 dan halaman berikutnya;
Al-Mughnii, iuz 8, hlm. 304
rrqlH rsr.-AM trl.rD 7

Keempat jenis minuman yang halal me- Berbeda jika mabuknya karena memi-
nurut sebuah pendapat yang lemah yang num minum an al-mutsallats, iadikenai hu-
sudah pernah disebutkan di bagian terda- kuman hadd,karena kondisi mabuk yang
hulu, seperti campuran air rendaman an- dialaminya itu teriadi karena ia mengon-
tara zabib dan tamax, al-mizr, al-bit'u, al- sumsi sesuatu yang dilarang, yaitu gelas
ji'ah, dan al-mutsallats iika maksud dan tu- terakhir dari minuman al-mutsallats yang
juan dari meminumnyaadalah untukpeng- membuatnya mabuk.
obatan, bukan untuk mencari kesenangan Inti dari perbedaan di antara ketiga
dan sensasi kenikmatan, maka boleh, baik kelompok jenis minuman di atas adalah,
sedikit maupun banyak, selama yang di- kelompok pertama adalah haram, baik se-
minum tidak sampai membuatnya mabuk. dikit maupun banyak, dan orang yang me-
Orang yang meminumnya tidak dikenai hu- minumnya hingga mabuk dikenai hukum-
kuman hadd, sekalipun ia sampai mabuk. an hadd. Kelompok kedua, yang diharam-
Ini pendapat Imam Abu Hanifah dan Abu kan hanyalah iumlah yang memabukkan
Yusuf. Alasannya, karena jenis-jenis mi- saia, dan orang yang mabuk karenanya di-
numan ini tidak mengandung unsur atau kenai huku man hadd. Kelompok ketiga, ha-
makna kekhamaran, karena sifatnya tidak lal meminumnyaiika tuiuannya adalah un-
keras. fuga, karena Rasulullah saw. bersab- tuk pengobatan dan memulihkan stamina,
da, "Khamr adalah dari dua pohon ini, yak- meskipun sampai memabukkan. Menurut
ni pohon kurma dan anggur." Imam Abu Hanifah dan Abu Yusuf, orang
Di sini, Rasulullah saw. menyebut kata yang mabuk karenanya tidak dikenai hu-
khamar dengan menggunak an lam al-j ins kuman hadd.
(al-khamru), yang berarti menghendaki Salah satu rekan Imam Abu Hanifah,
bahwa sifatkhamarnya hanya terbatas pada yaitu Muhammad secara tegas mengharam-
minuman yang terbuat dari buah kedua kan keempat ienis minuman yang menu-
pohon tersebut. Adapun orang yang me- rut Imam Abu Hanifah dan Abu Yusuf ada-
minumnya tidak sampai dikenai hukuman lah halal, yaitu minuman yang dibuat dari
hadd, sekalipun ia meminumnya sampai madu, buah tin dan sebagainya, baik sedikit
mabuk karena itu adalah kondisi mabuk maupun banyah tetap haram menurut Mu-
yang terjadi karena mengonsumsi sesuatu hammad. Pendapat yang ashahh adalah,
yang mubah. Oleh karena itu, kondisi ma- orang yang mabuk karena minuman terse-
buk tersebut tidak sampai berimplikasi hu- but dikenai hukuman hadd, dan ini adalah
kuman hadd, sama seperti kondisi mabuk pendapat yang difatwakan dalam madzhab
karena mengonsumsi al-banju (ienis ta- Hanafi.6ls
naman medis yang digunakan untukmem- Sementara itu, ketiga imam yang lain
bius). (lmam Malik, Imam Syafi'i, dan Imam Ah-

Sebagian kalangan peminat minuman bir dan yang sejenisnya mengira bahwa jika hanya sedikit adalah halal menurut madzhab
Hanafi. Namun, sebenarnya, baik sedikit maupun banyak adalah haram menurut pendapat semua madzhab yang ada dan ber-
dasarkan kesepakatan seluruh ulama Hanafiah. Karena perbedaan pendapat seputar apa yang disebut minuman halal, hanya ter-
batas pada kasus iika tuiuan meminumnya adalah untuk memperkuat dan memulihkan stamina tubuh yang lemah. Adapun jika
maksud dan tujuan dari meminumnya adalah untuk mencari kesenangan dan sensasi kenikmatan seperti yang dilakukan oleh
mereka para peminat bir, itu adalah haram, meskipun hanya sedikit, bahkan meskipun hanya satu tetes sekalipun . Lihat, Al-Fiqh
ala Al-Madzaahib Al-Arba'ah, juzz, catatan pinggir hlm. 7.
_=-

FrqLH ISLT.M ltl-tD 7

mad) mengatakan, peminumnya dikenai haram, seperti al-Baniu, ganja, marijuana, opi'
hukuman hadd,baik ia hanya minum se- um dan jenis-ienis narkoba lainnya, karena ba-
dikit maupun banyak.616 Hal ini berdasar- han-bahan tersebut mengandung bahaya yang
kan hadits, nyata dan pasti, sementara dalam Islam tidak
t, ada yang namanya kemudharatan dan menim-
itr.
,l ,.> .a>
,
o '.
,ls:# fl,/ ,y bulkan kemudharatan (laa dharara wa laa dhi
"setiap yang memabukkan disebut raara). Akan tetapi, tidak ada hukuman hadd
khaman dan setiap khamar adalah haram." bagi pemakainya, karepa bahan-bahan terse-
but tidak enak dan tidak memberikan rasa se-

"sesuatu yang
i';tp;y'$icjika banyak memabuk-
perti yang diberikan oleh minuman keras, iuga
sedikit dari pemakaian bahan-bahan itu tidak
menimbulkan dorongan untuk mengonsumsi-
kan, sedikit darinya juga tetap haram." nya dalam iumlah yang banyak. Pemakainya
3t hanya dikenai hukuman ta'zir, karena bahan-
it; *iqt? 'ri1
,y bahan itu membahayakan. Hal ini berdasarkan
pada apa yang diriwayatkan oleh Abu Dawud
"setiap minuman yang memabukkan,
dari Ummu Salamah r.a., ia berkata,
itu adalah haram."

brt'F J,at ,yit'.F --:ir a'ot -fr:#'Y eft!$B1' ;;',i


"Rasulullah melarang dari setiap yang me'

/tqtt'#HtEtt'# ?rjl mabukkan dan membius."


Halal menggunakan sedikit yang berman-
f-! ,ls e €Ai vlr t';; faat dari al-banju dan bahan-bahan narkotika
"S"rTnggunnya khamar bisa terbuat lainnya untuk tujuan medis dan sebagainya.
dari anggun madu, zabib, hinthah (gan- Karena keharaman barang-barang narkotika
dum), dan taman dan aku melarang kamu seperti itu bukan karena bendanya itu sendiri,
sekalian dari setiap yang memabukkan.'6r7 akan tetapi karena bahaya dan kemudharatan-
nya.61e

- Al-Hasyiisy (Ganja, lfioriiuana), al'Af' - KopidanRokok


yuun (Opium), dan al'Baniu (Narko' Pengarang kitab Al:UbaD salah satu ulama
tika, Tumbuhan yang lWengandung Obat Syafi'iyah, pernah ditanya tentang kopi, lalu ia
Bius)618
menjawab, hukum suatu wasilah sesuai dengan
Di samping minuman keras, setiap bahan maksud dantujuannya, apabilawasilah itu ber-
yang bisa menghilangkan kesadaran akal juga tujuan untuk mendukung dalam melaksanakan

Nailul Awthaarjuz 7, hlm. 140; Al-Badaa'ij juz 5 hlm. 117; Nataa'ijul Aftaa4 iuz 8 hlm. 160 dan halaman berikutnya; Haasyiyah lbni
616

Abidin, iuz 5 hlm. 322 dan halaman berikutnya.


HR. Ahmad, at-Tirmidzi, Abu Dawud, dan lbnu Majah dari an-Nu'man lbnu Basyir r.a. Dalam riwayat Imam Ahmad dan Abu
617

Dawudterdapattambahan, "danakumelarangkamusekaliandarisetiapyangmemabukkan."Lihat,At:fakhiishulHabiinhlm.359;
Majma'uz Zawaa'id, iuz 5, hlm. 55; Nailul Awthaa1 iuz 8, hlm. 173
618
Al-Banj d,alam bahasa Arab disebut syaikraan, yaitu tumbuhan yang membuat pusing dan tidak sadarkan diri (obat bius, nar-
kotika)
619
Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. L87; Al-Mambsuuth, juz 24, hlm. 9; Haasyiyah lbni Abidin, juz 5, hlm. 325, Fathul Qadiin iuz 4' hlm.
184
FIqLH ISLAM IILID 7

ibadah, wasilah itu adalah ibadah. Atau untuk kal berbagai dalil yang digunakan oleh pihak-
mencapai sesuatu yang mubah, wasilah itu pihak yang memperbolehkan rokok.
adalah mubah. fika untuk mencapai sesuatu Dalil-dalil keharaman rokok tersebut se-
yang dimakruhkan, wasilah itu juga makruh. cara singkat adalah seperti berikut:
Dan bila untuk mencapai sesuatu yang haram, L. Rokok termasuk sesuatu yang kotor dan
wasilah itu juga haram. Pengklasifikasian ini buruk (al-khabaa'its) yang diharamkan
didukung oleh sebagian ulama Hanabilah. berdasarkan nash Al-Qur' an. AI- Khabaa' its
Syaikh Mar'i ibnu Yusuf al-Hanbali, penga- adalah, setiap sesuatu yang dibenci oleh
rang kitab Ghaayatul Muntahaa mengatakan, jiwa dan merasa jijik terhadapnya.
yang terlintas adalah kehalalan mengonsumsi 2. Tanpa diragukan lagi, rokok sangat ber-
rokok dan kopi, namun yang lebih utama bagi bahaya bagi tubuh secara nyata, dan tidak
orang yang memiliki muru'ah adalah lebih ada kesamaran lagi pada masa sekarang
baik meninggalkannya dan tidak mengonsum- bagi orang-orang yang bija( karena rokok
sinya.62o termasuk penyebab utama kanker paru-
Namun, sejatinya hukum rokok paling ti- paru, jantung dan berbagai penyakit yang
dak adalah makruh atau makruh tahrfim. Bisa sangat berbahaya lainnya.
saja, hukum rokok mencapai tingkatan hukum 3. Asap rokok yang kotor dan baunya yang ti-
haram, apabila memang kemudharatannya ter- dak sedap sangat mengganggu bagi orang-
hadap jiwa atau harta benar-benar nyata ada- orang yang tidak mengonsumsinya, seper-
nya, atau si perokok membutuhkan harta untuk ti istri, suami, atau orangyang ada di dekat
memenuhi nafkah dirinya dan keluarganya. orang yang merokok.
Ulama al-lbadhiyyah secara tegas mengha- 4. Bau rokok yang tidak sedap sangat meng-
ramkan tembakau, karena tembakau termasuk ganggu para malaikat juru tulis dan para
barang yang kotor dan buruk (al-khabaa'i*). malaikat yang mulia lainnya.
Negara Iran pada tahun 1991 M mengeluarkan 5. Rokok membahayakan keagamaan orang
perintah pelarangan dan pengharaman temba- yang mengonsumsinya, serta melalaikan-
kau serta larangan mengangkat pegawai dari nya dari hal-hal yang bisa mengangkat de-
para perokok. Syaikh Muhammad ibnu fa'far rajatnya.
al-Kattani dalam kitabnya yang beriudul Hu- 6. Berdasarkan pengalaman dan pengamat-
kum merokok menurut para imam madzhab an, rokok merusak serta memperlemah tu-
empat danyang lainnya 52lmenyebutkan tujuh buh'dan fisik.
belas dalil keharaman rokok dan memaparkan
7. Rokok, di samping memperlemah, yakni
berbagai dampak kerusakan yang diakibatkan
membius kelopak mata dan anggota tubuh,
oleh rokok. Fatwa para ulama madzhab Islam
terkadang luga Lisa menimbulkan kondisi
menyebutkan keharaman rokok dan menyang-
mabuk bagi sebagian orang pada awal-

620 Ghaayatut Muntahaa, juz3, hlm. 33 1.


621 HR. Ath-Thabrani, Abdurrazzaq dan Ishaq Ibnu Rahawaih dari Abu Majid Al-Hanafi, ia berkata, 'Ada seorang
laki-laki datang mem-
bawa keponakannya yang sedang mabuk kepada Abdullah lbnu Mas'ud r.a, lalu Abdullah Ibnu Mas'ud r.a berkata, "Goyang-goyang-
kanlah tubuhnya supaya ia sadar dan ciumlah bau mulutnya." Lalu orang-orang pun melakukannya, lalu Abdullah Ibnu Mas'ud r.a
memasukkannya ke dalam penjara. Kemudian keesokan harinya, Abdullah Ibnu Mas'ud r.a membawa orang itu, lalu ia meminta
cambuk dari tandan kurma, lalu buahnya dibuang lalu tandan itu ditumbuk-tumbuk hingga menjadi agak lemas, kemudian ia
berkata kepada tukang cambuk, "Cambuklah ia, dan berilah setiap anggota tubuh haknya." Liha! Nashbur R aayah, juz 3, hlm. 349;
Majma'uz Zawaa'id, ilz 6, hlm. 27 S, 27 9.
FIqLH ISLAM IILID 7

awal dirinya mencoba mengisap rokok se- kara-perkara baru yang diada-adakan da'
mentara Rasulullah saw. telah melarang se- Iam agama, karena setiap perkara baru
gala sesuatu yang memabukkan dan mem- yang diada-adakan dalam agama adalah
bius. bid'ah, dan setiap bid'ah adalah kesesatan,
B. Merokok merupakan tindakan pemubazir- dan setiap kesesatan adalah neraka tem-
an dan penyia-penyiaan harta dengan meng- patnya."
gunakannya dalam hal yang tidak membe- 16. Rokok mengandung bahan sejenis alkohol
ri faedah keagamaan maupun faedah du- yang membuat kecanduan, sehingga jika
niawi. tidak merokok seseorang yang biasa me-
9. Merokokberbenturan dengan fitrah manu- rokok akan merasa tidak tenang, kacau,
sia, menyebabkan kebimbangan, keraguan gelisah dan merasa tersiksa, sehingga ia
dan ketidaktenangan hati, karena merokok akan kembali untuk merokok lagi dan ti
adalah perbuatan yang masih diragukan dak mampu untuk meninggalkannya. Se-
dan syubhat. Barangsiapa meniauhi per- tiap sesuatu yang mengandung bahan al-
kara-perkara syubhat, berarti iatelah men- kohol yang membuat kecanduan adalah
jaga agama dan kehormatannya. Kebaikan dilarang, berdasarkan ayat yang di dalam-
(al-birru) adalah, sesuatu yang jiwa dan nya Allah SWT menjelaskan tentang kha-
hati merasa tenang terhadaPnYa. mar surga, bahwa, "Tidak ada dalam kha-
10. Merokok berarti memakan sesuatu yang mar itu alkohol dan mereka tiada mabuk
terbakar dan unsur-unsur yang terdapat kare n a - ny a. " (Ash-Sha affaatz 47 )
dalam rokok meresap ke tenggorokan se- 17. Suatu masalah yang masih diragukan, apa-
tiap kali perokok mengisaPnYa. kah halal ataukah haram, dan'kita tidak
11. Merokok berarti memakan api yang ber- menemukan suatu nash yang menjelaskan
campur dengan bahan pembakarnYa, Ya- hukumnya dari Rasulullah saw., maka yang
itu kertas rokok. dijadikan pegangan menyangkut masalah
12, Merokok bisa merusak kealamiahan fisik, itu adalah amal orang-orang yang memi'
karena rokok mengeringkan dan memba- liki ketakwaan, kewara'ian, dan menjauhi
kar kelembapan tubuh. perkara-perkara syubhat.
13. Merokok merupakan perbuatan main-
main dantanpa guna, dan itu adalah haram 5. PEMBUKTIAN DAN PENETAPAN T'NDAK
KEIAHATAN MENENGGAK KHAMAR DAN
hukumnya menurut ulama Hanafiyah.
MINUMAN KERAS LAINNYA
L4.Para raja dan sultan Islam di Turki,
Maroko, Sudan dan penguasa kawasan- fumhur fuqaha sepakat, tindak kejahatan
menenggak khamar dan minuman keras lain-
kawasan Islam lainnya, bahkan para raja
nya bisa dibuktikan dan ditetapkan berdasar-
di Eropa melarang rokok.
kan kesaksiair dua orang laki-laki Muslim dan
15. Rokok termasuk bid'ah dan perkara baru
adil yang mereka berdua memberikan kesak-
yang diada-adakan dalam agama setelah
sian bahwa si tertuduh mabuh atau berdasar-
tiga abad pertama masa kebaikan dan ke-
kan pengakuan si pelaku sendiri dan cukup de-
emasan Islam, bahkan setelah sepuluh
ngan pengakuan satu kali saja. Dalam kasus
abad pertama Islam. Abu Dawud meriwa-
menenggak minuman keras, kesaksian orang
yatkan dari al-lrbadh ibnu Sariyah r.a',
perempuan beserta orang laki-laki tidak bisa
"Waspadalah kamu sekalian terhadap per-
rsr."A.M IrLrD 7

diterima. Dalam pengakuan atau kesaksian ter- itu di hadapan hakim. Karena Abdullah lbnu
sebut, cukup dengan ucapan, "Si Fulan meneng- Mas'ud r.a. pernah mendera seorang laki-laki
gak khamar." yang dari mulutnya tercium bau minuman ke-
Sementara itu, Abu Yusuf dan Zufar ber- ras.622 fuga sebagai bentuk menyerupakan ke-
pendapat, jika kasusnya ditetapkan berdasar- saksian dengan berdasarkan bau dengan ke-
kan pengakuan, maka disyaratkan pengakuan- saksian berdasarkan suara.623
nya itu sebanyak dua kali dalam dua majelis Sementara itu, ulama Hanafiyah, ulama Sya-
[kesempatan). Hal ini didasarkan pada per- fi'iyah dan ulama Hanabilah mengatakan, hu-
timbangan bahwa jika berdasarkan kesaksian, kuman hadd tidak dijatuhkan terhadap seseo-
saksinya harus dua orang. Begitu iuga, jika ber- rangyang mulutnya mengeluarkan bau minum-
dasarkan pengakuan, pengakuan itu juga ha- an keras atau muntah-muntah minuman keras.
rus sebanyak dua kali. Karena munculnya bau minuman keras dari
Menurut Imam Abu Hanifah dan Abu Yu- mulutnya itu bisa saja ia hanya berkumur de-
suf, suatu pengakuan atau kesaksian sudah ti- ngan minuman keras atau ia meminumnya ka-
dakbisa diterima lagi setelah bau minuman ke- rena mengira itu adalah air biasa, lalu ketika
ras dari si peminumnya hilangdan kejadiannya sudah di mulutnya, ia memuntahkannya lagi.
telah kadaluwarsa. Sementara itu, Muhammad Atau ia mengira bahwa itu adalah minuman
berpendapat bahwa si tertuduh tetap dikenai yang tidak memabukkan, atau ia meminumnya
hukuman hadd meskipun pengakuan atau ke- karena dipaksa, atau terpaksa karena dalam ke-
saksian yang diajukan adalah setelah hilangnya adaan darurat, atau ia meminumnya secarater-
bau minuman keras dari si peminumnya. Na- salah dan tidak sengaja, atau bisa saja ia hanya
mun, khusus untuk kasus menenggak minum- minum jus apel, karena jus apel memiliki bau
an keras yang ditetapkan berdasarkan kesaksi- seperti bau khamar.
an, kesaksiannya itu harus diajukan selambat- Karena adanya kemungkinan-kemungkin-
lambatnya kurang dari satu bulan. an seperti itu, hukuman hadd tidak bisa dija-
tuhkan sebab adanya unsur keraguan, karena
Pembuktlan dan penetapan kasus hukuman hadd tidak bisa dijatuhkan apabila
menenggak minuman keras dengan
mengandung unsur syubhat. Hukuman hadd
berdasarkan pada bau minuman keras
juga tidak bisa dijatuhkan hanya berdasarkan
Dalam hal ini, para ulama berbeda penda-
pada sepengetahuan hakim saja akan kejadian
pat. Ulama Malikiyah mengatakan, hukuman
kasus yangada.62a
hoddbisa dijatuhkan dengan berdasarkan pada
Perlu digarisbawahi di sini, pelaksanaan
bau minuman keras jika memang ada dua o-
eksekusi hukuman hadd tidak dilakukan keti-
rang saksi yang adil, yang mencium bau mi-
ka si terpidana masih dalam keadaan mabuh
numan keras itu dari mulut si peminum atau ia
akan tetapi harus ditunda hingga ia sadarl
muntah-muntah minuman keras, lalu mereka
berdasarkan kesepakatan para imam madzhab
berdua memberikan kesaksian berdasarkan hal
yang ada, supaya maksud dan tujuan dari hu-

622
Haasyiyah Ad-Dasuqi, jttz 4 hlm. 353; Al-Muntaqa ala Al-Muwatthta', iuz 3,hlm. L42; Bidaayatul Mujtahid, juz 2,hlm. 436; Al-Qa-
waaniin Al- Fiqhiyyah, hlm. 362.
623
Fathul Qadiin iuz 4, hlm. 180, 186; Tabyiinul Haqaa'iq, juz3,hlm. L96; Al-Kitaab ma'a Al-Lubaab, juz 3, hlm. 193; Mukhtashar Ath-
Thahawi, hlm. 280; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 190; Al-Mughnir, juz 8, hlm. 309; Haaryiyah Al-Bajuri ala Matni Abi Syujai iuz 2,
hlm.246; Ghaayatul Muntahaa, jrz 3, hlm.330.
At:Tadaakhul adalah, seorang pelaku kejahatan hanya dikenai satu bentuk hukuman atas sejumlah tindak kriminal yang dilakukan-
nya.
ISrAM JITID 7

kuman tersebut bisa tercapai, yaitu memberi yang berdampak cepat dari iiwa manusia dan
efek jera. yang lainnya adalah sesuatu yang terpuji dan
baik.
6. BERBAGAI BAHAYA NARKOBA DAN Sebagaimana pula, ia juga pasti sadar betul
HU'ruM.HUKUM NYA DALAM ISLAM bahwa menolak mafsadah dan kemudharatan
Aturan dan syariat-syariat Tuhan yang di- yang dominan dan potensial adalah lebih di-
tutup oleh syariat Islam, dalam hukum perun- prioritaskan daripada mendatangkan kemasla-
dang-undangannya untuk mengatur dan me- hatan yang tidak potensial, sebagaimana yang
nata kehidupan dan tingkah laku manusia. Mak- dikatakan oleh Al-lzz lbnu Abdis Salam dalam
sud dan tujuan utama yang diinginkan tidak mukaddimah kitab Qawaa'idul Ahkaam fii Ma-
lain adalah menciptakan kemaslahatan dan ke- shaalih al-Anaam.
manfaatan manusia yang hakiki, serta men- Orang-orang bijak dan semua undang-un-
jauhkan segala bentuk kemudharatan, keru- dang, satu kata dalam hal ini. Oleh karena itu,
sakan, menjauhkan berbagai bentuk bahaya darah, kemaluan, hartabenda, dan kehormatan
dan kejelekan. Hal ini bisa dibuktikan berda- adalah perkara-perkarayang dihormati dan di-
sarkan penelitian dan pengamatan secara utuh lindungi. Semua agamayangada sepakat dalam
dan komprehensif terhadap setiap apa yang di- hal menjaga dan melindungi lima perkara po-
bawa oleh Al-Qur'an, berupa hukum-hukum kok, yaitu agama, akal, jiwa, nasab atau kehor-
ibadah, muamalat, jinayat, hubungan sosial matan, dan harta. Agama-agamayang memiliki
pribadi maupun umum. Kita tidak mendapati sumber dari Tuhan mengarahkan untuk meng-
sesuatu yang diperintahkan secara syaral baik gapai yang terbaik berupa perkataan, amal per-
yang bersifat wajib maupun sunnah, kecuali di buatan, etika, dan moral. Begitu juga, dalam du-
dalamnya pasti terdapat kebaikan bagi indi- nia medis, para dokter ketika menghadapi dua
vidu dan kelompok atau kebaikan pribadi dan p enyakit yang sal in g ko ntra diktif, mereka akan

umat. Kita tidak mendapati sesuatu yang di- memprioritaskan untuk menghilangkan salah
larang secara syara', baik yang bersifat haram satu dari dua penyakit itu yang lebih berba-
maupun makruh, kecuali di dalamnya pasti ter- haya dengan tetap membiarkan penyakit yang
dapat kejelekan atau indikasi kuat kejelekan lebih ringan.
bagi seseorang dan manusia secara keseluruh- Dari titik tolak inilah, syariat Islam meme-
an. rangi dan mengharamkan segala hal yang me-
Akal pikiran yang objektif yang tidak ter- mabukkan dan segala bentuk narkoba dengan
pengaruh oleh ego dan hawa nafsu, oportunis- berbagai macam dan jenisnya yang beragam.
me dan kepentingan sesaat yang tidak pasti, Karena barang-barang itu mengandung bahaya
akan memahami betul mana kemaslahatan yang yang nyata bagi manusia; kesehatan, akal, ke-
murni dan mana kemudharatan yang nyata, hormatan, reputasi, prestis, dan nama baiknya.
serta pasti akan mendukung penuh apa yang Ibnu Majah dan ad-Daraquthni meriwayatkan
dibawa oleh syariat langit. Karena setiap orang dalam bentuk riwayat musnad,juga Imam Ma-
yang berakal tentu mengetahui secara jelas lik dalam kitab Al-Muwaththa' dalam bentuk ri-
bahwa menciptakan kemaslahatan-kemasla- wayat mursql dari Abu Sa'id al-Khudri r.a. bah-
hatan yang murni atau yang memiliki dampak wasanya Rasulullah saw. bersabda, "Laa dha-
jangka panjang, serta menolak dan menjauh- rarq wa laa dhiraara." lni adalah hadits hasan.
kan segala bentuk mafsadah yang murni atau Maksud hadits ini adalah, tidak boleh me-
FrqlH rsr"AM IrLrD 7

nimbulkan kemudharatan dan bahaya terha- dudukan dan kehormatan seseorang sekira-
dap diri sendiri atau orang lain. Oleh karena nya keiiwaan dan kepribadiannya akan tergon-
itu, seseorang tidak boleh membahayakan diri- cang ia akan menjadi objekcemoohan dan sin-
nya sendiri atau orang lain tanpa alasan yang diran, serta menjadi sasaran empuk berbagai
benar dan tanpa adanya tindak keiahatan se- macam penyakit,
belumnya. fuga, tidak boleh membalas kemu- Adapun dampak bahayanya bagi keluarga
dharatan dengan kemudharatan yang lain, ka- adalah, berbagai perlakuan buruk yang diteri-
rena itu, apabila ada seseorang mencaci-maki ma oleh istri dan anak-anak. Rumah tangga ber-
kamu, janganlah kamu balas dengan mencaci- ubah menjadi bagai neraka yang tak terperi-
maki dirinya. fika ada seseorang menimpakan kan akibat pertengkaran, ketegangan, gejolak,
kemudharatan terhadap diri kamu, janganlah umpatan, caci-maki, dan kata-kata cerai yang
kamu balas dengan menimpakan kemudharat- kerap meluncur dari mulut, suara pecah ba-
an juga terhadap dirinya. Akan tetapi tempuh- rang-barang di rumah, anak dan istri telantar;
lah jalur hukum untuk menuntut hak kamu di tidak peduli lagi terhadap nafkah rumah tang-
hadapan hakim, tanpa saling balas mencaci- ga. Bahkan, pengonsumsi minuman keras dan
maki. obat-obatan terlarang, berpotensi melahirkan
Dalam kitab Injil yang beredar sekarang anak-anakyang cacat fisik atau mental. Semua
disebutkan perkataan Sayyid al-Masih a.s., itu saya lihat dan saksikan sendiri pada banyak
"Para pemabuk dan pezina, mereka tidak bisa anak-anak dari orang tua pecandu minuman
masuk ke dalam kerajaan langit." Ketika ma- keras dan obat-obatan terlarang.
buk dan zina adalah dua perkara yang dilarang Adapun dampak bahaya dan kerugian
karena bahaya dan kejelekannya, begitu juga umumnya adalah, tampak ielas pada penyia-
dengan narkoba dan obat-obatan terlarang nyiaan harta dalam jumlah yang luar biasa tan-
yang sangat berbahaya bagi akal pikiran, meru- pa memberikan timbal balik keuntungan apa
sak jiwa, hati nurani, dan perasaan. Sudah kita pun, terbengkalainya berbagai kemaslahatan
pahami bahwa dampak bahaya mengonsumsi dan keria, keteledoran dalam menunaikan ber-
minuman keras, narkoba, dan obat-obatan ter- bagai tugas dan kewaj iban, terganggunya stabil-
larang adalah sangat luas dan multidimensial, itas umum, baik yang terkait dengan kemasla-
tidak hanya membahayakan bagi pemakainya hatan-kemaslahatan negara, lembaga, organi-
saja, akan tetapi juga bagi keluarga, anak-anah sasi, tempat kerja, maupun individu.
masyarakat, dan umat. Di samping itu, kondisi mabuk dan kecan-
Adapun bahaya bagi si pemakai sendiri duan sangat berpotensi mendorong pelakunya
adalah, dampaknya yang sangat buruk bagi tu- melakukan berbagai tindak kriminal terhadap
buh dan akal sekaligus. Karena minuman keras jiwa, harta, dan kehormatan. Bahkan dampak
dan obat-obatan terlarang memiliki kekuatan bahaya narkoba dan obat-obatan terlarang le-
merusak yang sangat dahsyat terhadap kese- bih berat dari dampakbahaya minuman keras,
hatan, saraf, akal, pikiran, berbagai organ pen- karena narkoba dan obat-obatan terlarang me-
cernaan dan sebagainya berupa berbagai ba- rusak nilai-nilai moral.
haya yang sangat dahsyat bagi tubuh secara
keseluruhan. Tidak hanya itu saja, dampak ba-
a. MacarrMacam Narkoba dan Hukumnya
Menurut Syara'
haya minuman keras dan obat-obatan terla-
Narkoba dan minuman keras sangat be-
rang juga menyerang reputasi, nama baik, ke-
ragam macam dan jenisnya. Para pemakainya
_-

FIQLH ISTAM IILIDT

begitu kreatif menciptakan berbagai jenis dan di atas. Bahkan terkadang bahaya narkoba
nama-nama minuman keras dan narkoba. Bah- dan obat-obatan terlarang melebihi baha'
kan ada sebagian dari mereka meracik sendiri ya minuman keras, karena narkoba dan
bahan-bahan tertentu yang bisa memberikan obat-obatan terlarang merugikan ekono-
efek yang sama dengan yang didapat dari mi- mi dan amal usaha umat dengan kerugian
numan keras dan narkoba. Semuanya itu me- yang sangat besat merusak akal pikiran,
miliki hukum yang sama, yaitu haram, disebab- menghalang-halangi dari mengingat Allah
kan oleh dampak bahaya pasti yangterkandung SWT dan dari mengeriakan shalat. Narko-
di dalamnya. ba dan obat-obatan terlarang sangat mem-
Di antara jenis-jenis narkoba yang paling bahayakan bagi akal, tubuh, agama, dan
terkenal adalah, ganja, opium, kokain, morfin, akhlak Setiap sesuatu yang bendanya itu
al-banju (mariiuana, tumbuhan beracun yang sendiri berbahaya atau setiap sesuatuyang
di dunia medis digunakan untuk obat bius), memiliki dampak bahaya, itu adalah ha-
buah pala, al-bursy [racikan kombinasi antara ram. Di antara hal-hal yang keharamannya
opium dan al-banju), al-qaat (ienis tumbuh- jelas dan pasti adalah perkara-perkara
tumbuhan yang dikonsumsi dengan cara di- yang membahayakan dan merugikan.
kunyah-kunyah. fika sedikit bisa memberikan 2. Imam Ahmad dalam Musnad-nyadan Abu
efek seseorang meniadi giat dan bersemangat, Dawud dalam .Sunan-nya meriwayatkan
akan tetapi jika banyak, akan membuatnya le- dari Ummu Salamah r.a., ia berkata,

*i#"1, *@El' ,:;,,i


mah, malas dan enggan melakukan aktivitas)
dan sebagainya, baik yang dikonsumsi dengan
cara disuntikkan, dikunyah, dihirup, dan seba- "Rasulullah melarang setiap sesuatu
gainya. yang memabukkan dan melemahkan (mu'
Hukum narkoba dan penyalahgunaan obat-
fattir)."
batan terlarang adalah haram selain untuk tu- Al-mufattir adalah setiap sesuatu yang
juan medis dalam kondisi terpaksa atau butuh
memiliki efek melemahkan, melesukan, dan
dan selain untuk campuran bumbu masak da- membius. Ibnu Hajar mengatakan, hadits
lam iumlah yang sedikit saja, seperti sedikit ini secara khusus mengandung dalil di-
buah lada untuk campuran bumbu masak dan haramkannya hasyiisy (ganja, marijuana),
pelezat masakan untuk merangsang selera. Ke-
karena hasyiisy memiliki efek memabuk-
haraman narkoba dan penyalahgunaan obat- kan, membius, dan melemahkan. Dalam
obatan terlarang sama seperti keharaman mi-
sebuah hadits lain yang diriwayatkan oleh
numan keras yang diharamkan berdasarkan Abu Dawud dari Abdullah Ibnu Abbas r.a,
nash-nash Al-Qur'an dan hadits yang bersifat
disebutkan, "Setiap mukhammir (sesuatu
qath'i fpasti). yang bisa-menutupi dan menghilangkan ke-
Dalil-dalil keharaman mengonsumsi nar- sadaran akal) dan setiap sesuatu yang me-
koba dan penyalahgunaan obat-obatan terla- mabukkan adalah haram." Al-mukhammir
rang sangat banyak, di antaranya adalah seba- adalah setiap sesuatu yang menutupi dan
gaimana berikut: menghilangkan kesadaran akal.
L. Narkoba dan obat-obatan terlarang me- 3. Al-Qarafi dan Ibnu Taimiyyah mencerita-
miliki dampak bahaya dan kerugian yang kan adanya ijma' atas diharamkannya ha-
sangat besar seperti yang telah disebutkan qyr'r.qy. Ibnu Taimiyyah mengatakan, barang-
FIqLH ISLAM IILID 7

siapa menghalalkan hasyiisy, sungguh ia te- Hasyiisy ini mengandung ancaman bahaya
lah kafir. Para imam madzhab empat me- bagi agama, akal, moral dan watak seseoran&
mang tidak menyinggung masalah hukum merusak dan mengganggu kenormalan tabiat
h a syii sy,l<arena memang h aqyiry belum di- keiiwaannya, hingga membuat banyak orang
kenal pada zaman mereka. Haryiisy baru yang mengonsumsinya bisa menjadi gila, dan
dikenal pada akhir abad keenam dan awal berbagai dampak bahaya lainnya yang justru
abad ketuiuh pada saat munculnya negeri tidak ditimbulkan oleh minuman keras. Ha-
Tartar. syiisy memiliki berbagai dampak kerusakan
4. Ibnu Taimilyah dalam kitab Al-Fataawaa yang tidak ditemukan dalam minuman keras.
Al-Kubraa mengatakan, setiap yang bisa Oleh karena itu, secara prioritas, hasyiiqr ten-
menghilangkan kesadaran akal, itu adalah tunya lebih diharamkan lagi. Kaum Muslimin
haram, meskipun tidak sampai memberi sepakat bahwa mabuk karena mengonsumsi
efek sebuah kondisi "fly!' Karena menghi- haryiisy adalah haram.
langkan kesadaran akal adalah haram ber- Barangsiapa menghalalkan hasyiisy dan
dasarkan iima' kaum Muslimin, maksud- menganggapnya halal, ia diminta untuk ber-
nya kecuali untuk suatu maksud dan tu- tobat. fika setelah diminta untuk bertobat, ia
juan yang diterima dan diperhitungkan se- tetap tidak mau bertobat, maka ia dihukum
cara syara'. bunuh sebagai orang murtad, sehingga jena-
Dalam kitab As-.Sly a a s ah a sy -Sy a r' iyy a h zahnya tidak dishalati dan tidak dikuburkan
Ibnu Taimilyah juga mengatakan,hasyiisy ada- di pemakaman kaum Muslimin. Sedikit dari
lah harain dan orang yang mengonsumsinya hasyiisy juga tetap haram berdasarkan nash-
dikenai hukuman hadd sama seperti orang yang nash yang menunjukkan keharaman khamar
meminum minuman keras. Bahkan hasyiisy dan keharaman setiap yang memabukkan.
lebih buruk dari minuman keras, berdasarkan Dalam hal ini, Ibnul Qayyim mendukung
pertimbangan bahwa haqyiiqy merusak akal dan penuh gurunya, Ibnu Taimiyyah terkait semua
tabiat, hingga membuat seorang laki-laki bisa itu. Dalam kitab Zaadul Ma'aad,lbnul Qayyim
bertingkah kebanci-bancian, dan berbagai dam- menegaskan, khamar mencakup setiap bahan
pak kerusakan lainnya, hasyiisy juga dapat meng- yang memabukkan, baik yang berbentuk cair
halang-halangi dari mengingat Allah SWT dan maupun padat, baikberupa hasil perasan buah
dari mengerjakan shalat. Oleh karena itu, ha- maupun yang dimasak termasuk di antaranya
qyfi.qy masuk ke dalam kategori apa yang di- adalah luqmatul fisq wal fujuur (sesuap kefa-
haramkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya be- sikan dan kemaksiatan, maksudnya adalah ha-
rupa khamr dan segala yang memabukkan. qyitsy). Karena semua itu masuk kategori kha-
mar berdasarkan nash hadits Rasulullah saw.
fuga, di berbagai tempat dalam fatwa-fat-
wa Ibnu Taimiyyah berulang kali disebutkan, yang sahih dan jelas, sanadnya sangat kuat dan
bahwa hasyiisy ini yang terlaknat barangnya, tidak memiliki celah kritikan, matan, atau re-
pemakainya, dan orang-orang yang menghalal- daksinya pun sangat jelas tanpa mengandung
kannya, yang membawa kepada murka Allah unsur ijmaal (keglobalan), yaitu, "setiap yang
SWf, murka Rasul-Nya dan murka para ham- memabukkan adalah khamar." |uga, berbagai
ba-Nya yang beriman, yang membawa pemi- pern)rataan yang sahih yang bersumber dari para

liknya kepada siksa Allah SWT. sahabatyang mulia, yang mereka adalah orang-
orang yang paling tahu dan mengerti tentang
FIqH ISLAM JILID 7 Baglan 5: FIQIH UIIUM

pesan Rasulullah saw dan maksudnya, yaitu gi bahwa al-qaattidak memiliki efek membius,
khamar adalah setiap sesuatu yang menutupi akan tetapi iustru bisa merangsang semangat
akal. serta menyegarkan daya ingat dan berfikir. Na-
fika diasumsikan, bahwa perkataan Rasu- mun, semua itu hanyalah khayalan, omong ko-
lullah saw. secara lahiriah tidak mencakup se- song dan sama sekali tidak bena4 karena yang
tiap perkara yang memabukkan, namun tentu- diperhitungkan adalah efek dan dampaknya.
nya qiyasyangsahih dan jelasyangdi dalamnya Dunia kedokteran membuktikan bahwa tana-
perkara asal dan perkara cabang sama persis man al-qaat termasuk tanaman yang mengan-
dilihat dari segala sudut dan aspek, menetap- dung bius dan berbahaya. Hal yang sama juga
kan kesamaan di antara berbagai jenis barang ditegaskan dalam keputusan Organisasi Kese-
yang memabukkan. Membedakan antara ienis hatan Internasional IWHO).
satu dengan jenis yang lain, merupakan bentuk Di antara bahaya dan dampak buruknya
pembedaan antara dua hal yang serupa persis yang jelas terlihat adalah, masyarakat Yaman
dari segala sisi dan aspeknya. termasuk masyarakat yang terbelakang dan
Dalam kitab ^SubuIus Salaam, Ash-Shan'ani tertinggal, ekonomi mereka stagnan, mereka
mengatakan, sesungguhnya segala sesuatu yang sibuk membeli dan mengonsumsi al-qaat se-
memabukkan adalah haram, apa pun jenis dan jak pertengahan hari hingga tengah malam. Ke-
bentuknya, meskipun bukan berbentuk mi- uangan mereka banyak tersedot untuk mem-
numan, seperti hasyiisy misalnya. Sebagian ula- beli dan mendapatkan al-qaat. Perhatian dan
ma Hanafiyah mengatakan, barangsiapa me- usaha mereka lebih terfokus pada pengemba-
ngatakan bahwahasyiisy adalah halal, ia adalah ngan pertanian tanaman al-qaot dengan me-
orang zindiq dan pembuat bid'ah. ngorbankan berbagai bidang pertanian lain-
Al-Hafizh ibnu Hajar mengatakan, barang- nya.
siapa mengatakan, bahwa hasyiiryah tidak me- Abu Bakar al-Muqri asy-Syafi'i berpenda-
mabukkan, akan tetapi hanya membius, ia ada- pat bahwa tanaman al-Qaat adalah haram. Ia
lah orang yang sok tahu dan keras kepala. Ka- berkata, "Dari pengalaman mengonsumsi, saya
rena, hasyiisy memiliki efek yang sama dengan merasakan sendiri dampak bahaya dan dam-
khamax, yaitu kondi si "fly." pak buruknya pada tubuh dan agama saya,
Ibnul Baithar menyebutkan, bahaya dan sehingga akhirnya saya meninggalkannya dan
dampak buruk hasyiisy sangat banyak sekali. berhenti total dari mengonsumsinya." Para
Ada sebagian ulama yang menghitung sebagi- ulama menyebutkan,'Al'Madharraat min asy-
an darinya hingga mencapai angka seratus dua haril muharramaat" (bahwa hal-hal yang me-
puluh bahaya dan dampak buruk hasyiisy,baik nimbulkan mudharat adalah termasuk perka-
terhadap agama maupun dunia. Ibnul Baithar ra-perkara haram yang paling jelas dan gam-
juga mengatakan, macam-macam bentuk ba- blang). Di antara bahaya dan dampak buruk
haya dan dampak buruk hasyiisy juga ditemu- mengonsumsi tanaman al'qaot adalah, orang
kan dalam opium, bahkan bahaya dan dampak yang mengonsumsinya akan merasakan sen-
buruk opium lebih banyak lagi daripada hay- sasi tenang, rileks, damai, dan hilang kesedih-
sirsy. annya, kemudian dua jam setelah mengonsum-
Adapun tumbuhan al-qaat hukumnya juga sinya, ia akan terhinggapi suasana hati yang
haram. Tumbuhan ini banyak dikonsumsi oleh sedih, galau dan tidak karuan rasanya, iuga
masyarakat Yaman, sehingga mereka berapolo- muncul dorongan perilaku yang tidak baik.
FrQLH rSLAM ltLtD 7

Pakar fiqh Hamzah an-Nasyiri iuga meng- larang yang berhasil disita, menjatuhi hukum-
haramkan al-qaat dengan berlandaskan pada an penjara dan bentuk hukuman lainnya ter-
hadits Ummu Salamah r.a. di atas, "Rasulullah hadap para penyelundup dan pengedar.
melarang setiap yang memabukkan dan mufat-
tir." Al-mufattir adalah sesuatu yang menim- b. Blsnis Narkoba dan Obat-Obatan
bulkan kondisi lemah dan tidak berdaya pada Terlarang
tubuh. Bisnis narkoba dan obat-obatan terlarang,
Kesimpulannya, setiap ienis dan bentuk baik membeli, menjual, menyelundupkan, me-
narkoba dan obat-obatan terlarang yang te- ngedarkan dan memasarkan adalah haram,
rus bermunculan setelah enam abad pertama sama sepefti keharaman mengonsumsi itu sen-
adalah haram sama seperti minuman keras. diri. Karena wasilah, menurut syariat, hukum-
Karena semuanya memiliki efek menutupi dan nya mengikuti hukum maksud dan tujuan dari
mengacaukan kesadaran akal. Semua bahaya wasilah tersebut. Menutup setiap celah yang
dan dampak buruk minuman keras ada pada bisa menjadi pintu masukkepada perkarayang
semua jenis narkoba dan obat-obatan terla- diharamkan adalah sebuah kewajiban dan ke-
rang, dan bahkan jauh lebih banyak dan lebih harusan semaksimal mungkin. Karena peda-
besar. Oleh karena itu, bahaya dan dampak gang narkoba, berarti ia membantu memper-
buruknya jauh lebih besar dan berat daripada mudah penyebaran dan pemakaiannya. Oleh
minuman keras, karena bahaya dan dampak karena itu, hasil dari memperdagangkan nar-
buruknya begitu luas dan multidimensial, ti- koba adalah haram, tindakan memperdagang-
dak hanya terhadap pemakainya saja, akan te- kannya adalah sebuah tindakan sesat, berbis-
tapi juga terhadap orang lain dan masyarakat nis narkoba berarti membantu tindakan ke-
luas, baik bahaya dan dampak buruk materi, maksiatan, dan transaksi jual beli yang dilaku-
kesehatan maupun moral. kan adalah batal dan tidak sah. Allah SWT ber-
Tidak diragukan lagi, bahwa syariat Islam firman,
mengharamkan segala bentuk mafsadah dan
"Tolong -menolonglah kamu dalam (meng er-
kemudharatan, memperbolehkan perkara yang
jakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-
mengandung berbagai kemaslahatan yang ha-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggar-
kiki dan murni atau potensial dan dominan.
an." (al-Nlaa'idah:2)
Adapun apa yang mereka kira dan asumsikan
sebagai kemaslahatan dan kemanfaatan, maka Dengan begitu, larangan memperjualbeli-
semua itu hanyalah khayalan, omong kosong kan khamar dan menghukumi batal transaksi
dan kebohongan yang menipu. jual beli tersebut, mencakup jual beli narkoba
Oleh karena itu, semua lembaga dan or- dan obat-obatan terlarang. Karena semua itu
ganisasi dunia melarang narkoba dan segala masuk kategori membantu kemaksiatan, ber-
bentuk penyalahgunaan obat-obatan terlarang. konspirasi dalam usaha merusakgenerasi muda
Kita tidak menemukan suatu konsensus inter- dan umat, menghancurkan akhlak moral dan
nasional seperti yang kita lihat pada konsen- nilai-nilai umat, merusak ekonomi umat dan
sus dan kesepakatan untuk memerangi segala menjadikannya lemah di hadapan umat-umat
bentuk narkoba, penyalahgunaan obat-obatan lain. Keuntungan bisnis narkoba yang memang
terlarang, penyelundupan dan pengedarannya, sangat menggiurkan merupakan sebuah sebab
menghancurkan narkoba dan obat-obatan ter- dan faktor yang nyata dalam konspirasi meng-
FIQI]H ISI.AM JILID 7

hancurkan eksistensi umat, meluluhlantakkan "sesungguhnya orang yang menahan


usaha dan keria keras putra-putra umat, peng- dan menimbun buah anggur pada masa
khianatan terhadap umat, serta memiliki kon- panen, supaya ia bisa meniualnya kepada
tribusi besar dalam menyebabkan keterbela- orang yang menjadikannya sebagai bahan
kangan dan ketertinggalan umat serta dalam untuk membuat khaman sungguh ia telah
menjadikan bangunan umat tidak bisa kokoh menj erumuskan dirinya ke dalam neraka."
dan stabil. Hadits ini merupakan dalil yang jelas
atas keharaman menanam hasyiisy, al-
c. Usaha Pertanlan Tanaman Hasyllsy qaat dan segala jenis tanaman yang bisa
(Ganfa, Mar[uana), al-Khacykhaaey dijadikan bahan pembuatan opium, hero'
(Poppy, Selenls Tanaman Oplum)'
in, kokain, dan sebagainya.
Memproduksl Oplum, Kokaln, dan
Heroln
4. Imam Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu
Dawud, dan Ibnu Maiah meriwayatkan dari
Setiap sesuatu yang bisa membawa kepa-
Abdullah Ibnu Mas'ud r.a,
da keharaman, hukumnya juga haram. Setiap
sesuatu yang memberikan kontribusi pada ke-
maksiatan, itu juga disebut kemaksiatan. Oleh
k'i3 c)t E @E l' ,S;; g
karena itu, menanam tanaman hasyir'sy dan
yang lainnya, memproduksi bahan-bahan nar-
sulullah
" S e sung g uhny a Ra
q,s.,
aknat
i:",
m el
koba, ikut memberikan kontribusi dalam pro-
ses penjagaan, perawatan, pengepakan, penye- orang yang memakan (mengambil) riba,
lundupan, pendistribusian, semua itu adalah orang yang memberi.riba, dua orang yang
haram menurut syara', aturan dan agama Allah menjadi saksi untuk transaksi riba dan

SWX, karena alasan-alasan berikut,


juru tulisnya."
L, Sesungguhnya menanam sesuatu yang Redaksi riwayat an- Nasa'i berbunyi,
membawa kepada keharaman, itu diang-
y 't;rt; ,!u,t tr:b
gap sebagai sebuah sikap setuiu yang nyata lu;. J;
dari para penanamnya terhadap penggu-
naan sesuatu tersebut serta memperda-
yq'i;'w
"Orang yang memakan (mengambil)
gangkannya. Sikap setuiu terhadap ke-
mungkaran atau kemaksiatan adalah se- riba, orang yang memberikan riba, dua
buah kemaksiatan dan kemungkaran juga. orang yang menjadi saksi di dalam tran'
saksi riba dan juru tulisnya, apabila mere'
2. Dari penjelasan di atas bisa diketahui, se-
ka mengetahui bahwa transaksi itu adalah
tiap sesuatu yang memiliki kontribusi ter-
transaksi riba, mereka semua dilaknati le-
hadap suatu kemaksiatan adalah kemak-
siatan juga, sebagaimana menanam ber- wat lisan Muhammad kelak di hari kia-
maL"
bagai tanaman yang bisa dijadikan bahan
narkoba adalah sebuah kemaksiatan. Mereka adalah empat kelompok orang
3. Abu Dawud dalam Sunan-nya meriwayat- yang dilaknati terkait masalah riba.
kan dari Abdullah Ibnu Abbas r.a., bahwa- Abu Dawud dan Hakim meriwaYatkan
sanya Rasulullah saw. bersabda, dari Abdullah ibnu Umar r.a., Rasulullah
saw. bersabda,
Baglan 5: FIQIH UMUM FrQLH rSrAM ItLtD 7

1. Allah SWT berfirman,


\#qr WV) ya.rv:'r:Ar Xut d
, / . t/.r.
"Janganlah sebagian kamu memakan
w,r;, VWs harta sebagian yang lain di antara kamu
z lo zoz
dengan jalan yang batil." fAl-Baqarah:
k ; Jfl; d*J! ilfJlJ 1BB)
'Allah melaknat khamar itu sendiri, pe- Memakan harta orang lain dengan cara
minumny a, p enuang nya, p enj u alnya, p e m- yang batil mencakup kejahatan pencurian,
belinya, orang yang membuat perasannya, pengkhianatan (korupsi), kezaliman, peng-
orang yang meminta dibuatkan perasan- ghashab-an, taruhan, judi, segala bentuk
nya, orang yang membawanya, orang yang transaksi yang diharamkan seperti jual
dibawakan dan orang yang memakan dari beli yang diharamkan dan bentuk-bentuk
hasil bisnis khamar." perniagaan yang diharamkan lainnya, se-
Persepsi yang langsung tebersit da- tiap bentuk pelayanan yang diberikan da-
lam benak adalah, yang dilaknat hanya- lam tindakan kemaksiatan dan kemunkar-
lah orang yang memakan riba dan orang an serta segala hal yang diharamkan oleh
yang meminum khamac bukan yang lain- syara', sekalipun pemiliknya setuju.
nya. Akan tetapi, dalam masalah riba, sya- 2. Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dari Ab-
ra' secara jelas mengharamkan tindakan dullah lbnu Abbas r.a., bahwasanya Rasu-
tiga orang lainnya selain pemakan riba, lullah saw. bersabda,
dan dalam masalah khamac syara' meng-
haramkan tindakan sembilan orang lain- # i; W t;tst,y: ;-ir'01
nya selain khamar itu sendiri. Karena me- "Sesungguhnya jika Allah mengharam-
reka semua menjadi sebab dalam suatu kan sesuatu, Dia juga mengharamkan har-
kemaksiatan, dan penolong dalam suatu ga hasil dari bisnis sesuatu itu."
tindakan haram. Pihak yang ikut menjadi
Setiap hal yang Allah SWT mengha-
faktor penyebab atau pihak yang mem- ramkan pemanfaatannya, Dia juga meng-
berikan bantuan dan kontribusi, hukum-
haramkan pemanfaatan sesuafu yang men-
nya sama seperti pelakunya. jadi penukar atau harganya. Hal ini berda-
Berdasarkan hal ini, pengeda4, peda- sarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam
gang, penyelundup, dan setiap pihak yang
Ahmad, Muslim, dan an-Nasa'i dariAbdul-
memiliki peran dalam pemakaian narkoba, lah lbnu Abbas r.a, juga oleh al-Humaidi
mereka semua juga termasuk orang yang dari Abu Hurairah r.a, terkait masalah jual-
melakukan pebuatan dosa besal orangyang
beli minum"n k".rr,
melakukan keharaman dan kemungkaran
t..o, ,o, ,r. I
berat. k"i fi t..o:
4.P fi -11,
q$r,-:!
"S esungg uhny a se su atu y ang dih aram-
d. Hasll Keuntungan darl Blsnls Narkoba
kan untuk diminum, maka juga diharam-
Keuntungan yang didapatkan oleh setiap
kan m e m p e rj u a I b e li ka nny a."
pihakyang ikut berbisnis dan melakukan tran-
Imam Muslim dan yang lainnya meri-
saksi narkoba, semuanya adalah harta yang ha-
ram, berdasarkan hal-hal berikut:
wayatkan dariAbu Sa'id al-Khudri r.a, bah-
wasanya Rasulullah saw bersabda,
rrqLH rsr."A.M lrl,rD 7

1"r^
f*i"i *'Ft i; Jcu
'ar it maka hukumnya disamakan dengan khamar da-
lam hal kenajisannya dan sanksi hukuman hadd

,evt i';+:l' t? W;*j ^':)\ bagi pengonsumsinya, sama seperti roti ketika
dicairkan dan dilarutkan serta menjadi seperti

atWi'tL ors A,1;6r


'r- -
Wv,Jti o
itu, yaitu memilik sifat keras dan mengeluar-
kan buih, bahkan opium yang diolah seperti itu
t^6r-; U-dt e-h bisa lebih berat daripada minuman keras.
Fuqaha sepakat bahwa pengonsumsi nar-
"sesungguhnya Allah *toi
ramkan khamar, barangsiapa yang ayat
^rrgio- koba tanpa ada uzur dan alasan yang dibenar-
kan seperti untukkepentingan pengobatan me-
ini (yakni, ayat 9 0 surah al-Maa' idah) telah
dis, maka ia dikenai sanksi hukuman ta'zir.Hu-
sampai kepadanyq sementara ia masih me'
kuman ta'zir tersebut bisa dengan kecam-
miliki sesuatu dari khamari janganlah ia me-
an, dipukul, dipenjara, dipublikasikan, dikenai
minumny a dan j ang an pula ia menj ualny a."
sangsi denda berupa harta, dan bentuk-bentuk
Lalu orang-orang pun berdatangan sambil
hukuman ta'zirlainnya sesuai dengan kebijak-
membawa semua khamaryang mereka mi-
an hakim yang menurutnya bisa memberi efek
liki jalan-jalan kota Madinah,lalu me-
ke
jera baik bagi pelaku dan orang lain supaya ti-
reka pun menumpahkannya."
dak berani melakukan kejahatan dan kemun-
Abu Dawud meriwayatkan dari Abu karan.
Hurairah r.a dalam bentuk riwayat marfu: Fuqaha Hanafiyah dan Malikiyah memper-

iT', t4q ',:At ii.irr it


bolehkan hukuman ta'zir itu sampai berupa
z4;Jt
hukuman bunuh. Mereka menyebutnya de-
'#r'r$, r"r'r t-;, ngan istilah hukuman bunuh sebagai bentuk
kebijakan yang pas dan tepat. Artinya, jika me-
" sesung guhnyo eioi meng haramkan
mang hakim melihat adanya kemaslahatan di
khamar dan hasil dari bisnis khamar, meng- dalamnya dan jenis kejahatan yang dilakukan
haramkan bangkai dan hasil dari bisnis memang ancaman hukumannnya adalah hu-
bangkai, mengharamkan babi dan hosil kuman bunuh, seperti dalam kasus si pelaku
dari bisnis babi." berulang kali melakukannya atau mencandu
minuman keras dan narkoba, biasa dan selalu
e. Sanksi Hukum bagl Pengonsumsl melakukan tindak kriminal atau perilaku me-
Narkoba
nyimpang berupa melakukan hubungan seks
Ibnu Taimiyyah, sebagaimana yang sudah dengan sesama jenis, atau pembunuhan de-
pernah disinggung di atas, menegaskan bahwa ngan batu, tongkat, atau kayu.
hukuman hadd menenggak minuman keras Ini bisa diladikan dalil atau landasan bagi
juga dikenakan terhadap orangyang mabukka-
apa yang difatwakan oleh sebagian mufti pada
rena mengonsumsi hasyiisy, karena hasyiisyme- masa sekarang berupa usulan rancangan un-
nimbulkan daya tarik dan efek ketagihan. |adi, dang-undang yang menetapkan hukuman mati
menurut Ibnu Taimiyyah, patokan hukumnya bagi para pelaku kejahatan narkoba. Hal ini
adalah unsur daya tarik dan efek ketagihan. bisa menjadi dukungan bagi pemerintah dalam
Sementara itu, ulama Syafi'iyah berpenda- memerangi narkoba dan memberikan efek ta-
pat, opium dan yang lainnya, apabila dilarutkan, kut dan jera bagi setiap orang yang memperda-
memiliki sifat keras dan mengeluarkan buih,
FIqH ISIAM IILID 7

gangkan, mengedarkan, atau menyelundupkan nya itu semuanya adalah murni hakAllah SWT.
narkoba. Kedua, ancaman hukuman hadd-nya itu adalah
Pada masa sekarang, mafia-mafia narkoba murni hak Adami. Ketiga, campuran, ada yang
dan jaringannya sudah menjadi ancaman yang untuk hak Allah SWT dan ada yang untuk hak
sangat serius bagi negara-negara di dunia. Adami.62s
Oleh karena itu, harus ada sikap tegas dengan 1. Kelompok pertama, ada dua macam,
menerapkan hukuman yang seberat-beratnya a. Di antara hukuman hadd tersebut ter-
dan sekeras-kerasnya kepada mereka, untuk dapat hukuman hadd bunuh, seperti
melindungi masyarakat dari berbagai ancam- seseorang melakukan kejahatan pen-
an bahaya narkoba yang luar biasa. curian, perzinaan sementara ia bersta-
Tidak diragukan lagi bahwa menghancur- tus muhshan, menenggakminuman ke-
kan narkoba yang berhasil ditangkap dan di- ras, membunuh dalam aksi pembega-
sita oleh negara adalah wajib hukumnya se- lan. Dalam hal ini, para ulama berbeda
cara syara'. Karena sesuatu yang berbahaya itu pendapat.
sendiri, harus dibasmi dengan berbagai cara Ulama Hanafiyah, ulama Malikiyah,
dan menghukum pihak-pihak yang bermain- dan ulama Hanabilah mengatakan, da-
main dengannya. lam hal ini berlaku prinsip at-tadaa-
Saya memiliki pandangan perlunya ada ke- khul pad,a semua hukuman hadd un-
sepakatan dan perjanjian internasional untuk tuk kasus-kasus kejahatan tersebut, se-
mencegah perdagangan, peredaran dan penye- hingga si terpidana dihukum haddbu-
lundupan narkoba, menghukum para penjual, nuh saja, sedangkan hukuman-hukum-
pengedar dan perantaranya. Begitu juga, saya an hadd lainnya gugur dan sudah ter-
memiliki pandangan perlunya sebuah undang- integrasikan ke dalam hukuman bunuh
undang bersama di antara negara-negara Arab itu. Hal ini berdasarkan pernyataan Ab-
dan Islam yang menyatakan pemberlakuan hu- dullah ibnu Mas'ud r.a., 'Apabila ada
kuman yang berat bagi semua pihak yang me- dua hukuman hadd berkumpul dan sa-
lakukan kejahatan narkoba, baik para penjual, lah satunya adalah hukuman hadd di-
pengeda4, perantara, pemakai, dan para penye- bunuh, maka yang dilaksanakan cukup
lundupnya. hukuman hadd dibunuh saja."
Ibrahim an-Nakha'i mengatakan bah-
- Suplemen Terkait Masalah Hukuman
wa yang dijatuhkan cukup hukuman
Hadd
hadd dibunuh saja, karena semua hu-
a. Prinsip at-Tadaakhul pada Hukuman kuman hadd tersebut adalah murni
Hadd
hak Allah SWT yang tujuannya adalah
Apabila ada seseorang melakukan sejum-
untuk memberi efek jera terhadapnya,
lah kejahatan yang kesemuanya itu ancaman
dan jika ia dihukum bunuh, maka ten-
hukumannya adalah hukuman hadd,maka d,a-
tunya tidak dibutuhkan lagi untuk
lam hal ini bisa dibagi menjadi tiga kelompok.
memberinya efek jera.
Pertama,ada kalanya ancaman hukuman hadd-

625 Ur"i"nnyrsecaralebihlengkapbisadilihatpada,,4I-Badaa'iijlrz7hlm.62;FathulQadiiajuz4hlm.20S;TabyiinutHaqaa'iq,itz3,
hlm. 207; Haaqtiyah Ad-Dasuqi, juz 4 hlm. 347; Al-Munnqaa ala Al-Muwaththa', iuz 3, hlm. 145; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm.
362; Mughnil Muhuaj,iuz 4 hlm. 184; Al-Miizaan karya Asy-Sya'rani,iuz2, hlm. 169; Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 288; Takmilatul
Majmuui itz 18, hlm. 351; Haasyiyah Asy-Syarqawi, juz 2, hlm. 427; Al-Mughnii juz 8, hlm. 298
--

ISLAM IILID 7 BrEl.n 5: FIQIH UMUIYI

Sementara itu, Imam Syafi'i mengata- kuman hadd potong tangan untuk ka-
kan, semua hukuman hadd tersebut sus pembegalan mengal ami at-Tadaa'
harus dipenuhi. Karena suatu hukum- khul, karena anggota tubuh yang di-
an hadd yang harus ditegakkan yang potong adalah sama.
keberadaannya tanpa disertai dengan Sementara itu, ulama Malikiyah me-
adanya hukuman haddlain berupa di- ngatakan, dalam contoh kasus di atas,
bunuh, maka hukuman hadd itu juga yang dilaksanakan terlebih dahulu
harus ditegakkan ketika disertai de- adalah hukuman hadd potong tangan,
ngan hukuman hadd lain berupa di- baru kemudian hukuman hadd cam-
bunuh, seperti potong tangan sebagai buk.
hukuman qishash. Karena semua hu- Sementara itu, ulama HanafiYah me-
kuman hadd itu muncul dikarenakan ngatakan, dalam masalah mana hu'
sejumlah sebab yang berbeda, hukum- kuman hadd yang lebih dahulu dilak-
an-hukuman hadd itu tidak bisa meng- sanakan, maka itu diserahkan kepada
alami at-Tadaakhul. kebijakan hakim. Ia bisa memilih un-
b. Di antara hukuman hadd tersebut ti- tuk melaksanakan huku man hadd per -
dak terdapat hukuman hadd bunuh, zinaan terlebih dahulu, ataukah hu-
seperti seseorang melakukan sejum- kuman ha dd pencurian. Hukum an ha dd
lah tindak kejahatan berupa pencuri- menenggak minuman keras dilaksa-
an, perzinaan (dan ia tidak berstatus nakan paling terakhir. Karena hukum-
muhshan) dan menenggak minuman an had d perzinaan dan hukum an hadd
keras, maka dalam hal ini tidak ada pencurian ditetapkan berdasarkan
perbedaan pendapat di antara ulama, nash Al-Qur'an, sementara hukuman
bahwa hukuman hadd untuk kasus- hadd menenggak minuman keras ter-
kasus kejahatan itu tidak bisa meng- tetapkan berdasarkan ijtihad. Namun,
alami at-tadaakhul dan harus dilaksa- semua hukuman hadd itu, pelaksana-
nakan semuanya. annya tidakboleh sekaligus dalam satu
Menurut ulama Syafi'iyah dan ulama waktu. Akan tetapi, masing-masing di-
Hanabilah, di sini yang lebih didahulu- laksanakan setelah si terpidana sem-
kan pelaksanaannya adalah hukuman buh dari bekas hukuman hadd yang
haddyangpaling ringan, lalu yang agak sebelumnya, supaya hukuman hadd
berat dan begitu seterusnya. Sehingga yang dilaksanakan terhadapnya tidak
dalam contoh kasus ini, yang dilaksa- berakibat kematiannya
nakan terlebih dahulu adalah hukum- 2. Kelompok kedua, yaitu sejumlah hukuman
an hadd menenggak minuman keras, hadd yang kesemuanya adalah murni un-
kemudian hukuman haddzina, kemu- tuk hak Adami, yaitu hukuman hadd qishas
dian yang terakhir baru hukuman hadd dan hukum an hadd qadzf [menuduh orang
potong tangan untuk kasus pencurian- lain berbuat zina) berdasarkan pendapat
nya. fika di sini ada tambahan hukum- jumhur ulama. Adapun menurut ulama
an potong tangan karena kasus pem- Hanafiyah, hukuman hadd qadzaf terdiri
begalan, maka hukuman hadd potong dari dua unsul yaitu hak Allah SWT dan
tangan untuk kasus pencurian dan hu- hak hamba (hak Adami), hanya saja, hak
FrqLH rsrAM ltLtD 7

Allah SWT di dalamnya lebih dominan, se- lah hakAdami, maka oleh karena itu, tidak
bagaimana yang telah kita ketahui bersa- bisa gugur karena berkumpul dengan hu-
ma. Dengan begitu, berarti hukuman hadd kuman hadd bunuh.
qadzf menurut ulama Hanafiyah masuk Ulama Hanafiyah mengatakan, hukuman
ke kelompok pertama, sehingga pelaksa- hadd selain hukuman hadd bunuh bisa
nannya didahulukan daripada hukuman terwakili oleh hukuman haddbunuh terse-
hadd yang lainnya, karena di dalamnya but. Dalam hal ini, mereka berlandaskan
mengandung unsur hak hamba juga. pada perkataan Abdullah ibnu Mas'ud r.a,
Ulama Malikiyah mengatakan, setiap hu- di atas, juga mengqiyaskannya dengan hu-
kuman hadd, apabila berkumpul dengan kuman hadd kelompok pertama.
hukuman hadd bunuh seperti murtad, qi- 3. Kelompok ketiga, yaitu berkumpulnya se-
shas atau pembegalan, maka hukuman jumlah hukuman hadd yang sebagiannya
hadd tersebut sudah terwakili oleh hukum- merupakan hakAllah SWT dan sebagiannya
anhadd bunuh tersebut. Kecuali hukuman lagi merupakan hak Adami. Kelompok ke-
hadd qadzf, maka apabila ada hukuman tiga ini terbagi menjadi tiga macam,
hadd qadzf berkumpul dengan hukuman a. Di antara hukuman-hukuman hadd
hadd bunuh, maka hukuman hadd qadzf itu tidak ada hukuman hadd bunuh.
itu harus dipenuhi terlebih dahulu, kemu- Ulama Hanafiyah, ulama Malikiyah,
dian baru dilaksanakan hukuman hadd bu- ulama Syafi'iyah dan ulama Hanabilah
nuh. Oleh karena itu, apabila berkumpul mengatakan, semua hukuman hadd
hukuman hadd zina (muhshan), hukuman itu dipenuhi dan dilaksanakan. Hanya
hadd menenggak minuman keras dan hu- saja, ulama Malikiyah mengatakan,
kuman hadd pencurian, maka hukuman jika di antaranya terdapat hukuman
hadd menenggak minuman keras dan hu- hadd menenggak minuman keras dan
kuman hadd pencurian itu gugur dan ter- hukuman hadd qadzf, maka terjadi at-
wakili oleh hukuman hadd bunuh fzina tadaakhul di antara keduanya, dalam
muhshan). arti yang dilaksanakan hanya salah
Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan ulama satunya saja dan itu sudah mewakili
Hanabilah mengatakan, semua hukuman yang satunya lagi, dengan alasan bah-
hadd yang ada harus dipenuhi semuanya, wa maksud dan tujuan dari dua hukum-
dan caranya adalah dengan melaksanakan an hadd itu adalah satu, yaitu mence-
hukuman hadd yangpaling ringan terlebih gah tindakan melakukan al-ifriraa' (ke-
dahulu, kemudian dilanjutkan dengan hu- bohongan).
kuman hadd qadzf, kemudian hukuman b. Di antara hukuman-hukuman hadd
hadd potong tangan, kemudian yang ter- itu terdapat hukuman hadd bunuh.
akhir baru hukuman hadd bunuh. Karena f umhur ulama mengatakan, hukuman-
semua hukuman haddtersebut adalah hak hukuman hadd yang untuk hak Allah
Adami yang memungkinkan untuk dipe- SWT terwakili oleh hukuman hadd
nuhi dan dilaksanakan, sehingga wajib di- bunuh tersebut. Adapun hukuman-hu-
laksanakan dan dipenuhi, sama seperti hak- kuman hadd yang untuk hak hamba,
hak Adami yang lain. Karena hukuman semuanya dilaksanakan.
hadd selain hukuman hadd bunuh itu ada- Sementara itu, Imam Syafi'i menga-
rsLAM IrLID 7

takan, semua hukuman hadd yang ada tang menghadap kepada beliau kecuali tentu-
dipenuhi dan dilaksanakan semuanya. nya ia adalah orang yang telah bertobat. Begitu
Karena hukuman-hukuman hadd itu juga, dengan hukuman-hukuman hadd lainnya,
memiliki sebab-sebab sendiri, sehing- karena tidak ada nash menyangkut penggugu-
ga tidak bisa saling mewakili. ran hukumanhadd dari para pelaku kejahatan
c. Di dalamnya terdapat dua hak yang tersebut.
sama di satu objek. Oleh karena itu, Al-Kasani, dalam kitab Al-Badaa'i menge-
apabila ada dua hak berkumpul, salah cualikan hukuman hadd pencurian biasa, hal
satunya adalah hak Allah SWT dan itu bisa gugur oleh tobatnya si pencuri sebe-
yang satunya lagi adalah hak Adami, lum ia dihadapkan kepada hakim dan dengan
seperti qishas dengan rajam karena syarat ia mengembalikan harta yang dicurinya
kasus perzinaan. Maka menurut ula- kepada pemiliknya. Ibnu Abidin mengatakan,
ma, yang didahulukan adalah qishas, yang zahir adalah tobat tidak bisa menggugur-
karena kuatnya hak Adami, dan de- kan hukuman hadd yang telah diputus positif
ngan itu pula, hak Allah SWT sudah oleh hakim setelah perkaranya sampai kepa-
terakomodasi juga. danya. Adapun sebelum itu, hukuman hadd bisa
gugur oleh tobatnya si pelaku, bahkan dalam
b. Pengguguran Hukuman Hadd dengan kasus pembegalan sekalipun.
Tobat Sementara itu, Imam Ahmad menurutver-
Apabila para pelaku kemaksiatan dan ke- si riwayat yang azhhar dari dua riwayat dari-
jahatan selain pelaku kejahatan pembegalan, nya mengatakan bahwa tobat bisa menggugur-
seperti penenggak minuman keras, pezina dan kan hukumanhadd dari diri si pelaku tanpa di-
pencuri, bertobat, maka menurut ulama Hana- syaratkan harus disertai dengan persyaratan
fiyah, ulama Malikiyah, dan berdasarkan pen- berlalunya waktu [untuk membuktikan kebe-
dapat yang azhhar menurut ulama Syafi'iyah, naran dan kesungguhan tobatnya itu). Hal ini
hukuman hadd tetap tidak bisa gugur karena- berdasarkan hadits,
nya, apakah hal itu setelah perkaranya sampai ti ,::
kepada hakim maupun sebelumnya. Karena 4J l*r)
Rasulullah saw. tidak menggugurkan hukum- "Seseorang yang bertobat dari dosa, maka
an hadd dari diri Ma'iz r.a, tatkala dirinya da- ia seperti orang yang tidak memiliki dosa.'626
tang menghadap kepada beliau dan memberi-
fuga berdasarkan hadits,
kan pengakuan bahwa dirinya telah berzina.
Tidak diragukan lagi bahwa Ma'izr.a, tidak da- qtr v ui L';i
HR. Ibnu Majah, ath{habrani dalam kitab Al-Mu'jamul Kabiir dan al-Baihaqi dari Abdullah Ibnu Mas'ud r.a. Sanad milik Ath-Thab-
rani terdiri dari para perawi hadits shahih hanya saja perawi yang bernama Abu Ubaidah perawi yang meriwayatkan hadits ini
dari ayahnya, Abdullah, tidak mendengar darinya. Hadits ini iuga diriwayatkan oleh Ibnu Abid Dunya dan al-Baihaqi dalam bentuk
riwayat marfuu' juga dari hadits Abdullah lbnu Abbas r.a. Di dalamnya terdapat tambahan, "dan orang yang beristighfar meminta
ampunan dari suatu dosa, sementara ia tetap saja melakukannya, maka ia sama saja seperti orang yang meledek Tuhannya." Hadits
dengan tambahan seperti ini juga diriwayatkan dalam bentuk m auquuf,danbarangkali riwayatyangmauquufiniadalah yang lebih
mendekati kebenaran, bahkan riwayat raajih, sebagaimana yang dinyatakan oleh al-Mundziri. Ath-Thabrani meriwayatkan dari
Abu Sa'id al-Khudri r.a, bahwasannya Rasulullah saw. bersabda, "Penyesalan adalah nbat, dan orang yang bertobat dari suatu dosa
bagaikan orang yang tidak memiliki dosa." Al-Haitsami memberikan komenta[ "Di dalam sanadnya terdapat seiumlah perawi yang
aku tidak mengenalnya." LihatAt-Targhiib wa at-Tarhiib,iuz4,hlm.97; Al-Maqaashid Al-Hasanah,hlm.152; Majma'uz Zawaa'id,inz
10, hlm. 200.
FIqLH ISTAM JILID 7

"Tobat mengamputasi dan membatalkan Ulama Hanafiyah berpandangan, apabila


dosa sebelumnya.'627 hukuman haddtelah dijatuhkan kepada si ter-
pidana di dunia, kelak di akhirat ia tidak dike-
fuga, karena pengguguran hukuman hadd
bisa memberi dorongan dan motivasi untuk nai hukuman lagi. Hal ini berdasarkan hadits,
bertobat. Namun hal ini untuk selain hukuman
hadd qadzf, karena hukuman hadd qadzf tidak
ad qjirr
'?. ,J k,f J;L G eAl a
bisa gugul, sebab itu adalah hak Adami (hak
individu).
;.,,yi
eiPt:y *'e'tf',y J*i
Berdasarkan uraian di atas, tampak bahwa suatu
"Barang siapa melakukan kejahatan
tidak ada ijma' dalam masalah ini, tidak seperti yang diancam dengan hukuman hadd,lalu hu-
yang diduga oleh sebagian kalangan. kumanhadd terhadapnya itu disegerakan di du-
Adapun huku man ha dd muhaarab ah (pem- nia (Ialu ia menjalani hukuman hadd itu), maka
begalan), maka tidak ada perbedaan pendapat Allah adalah Zat Yang lebih adil dan pemurah
di kalangan ulama, bahwa para pelaku kejahat- dari mengulang kembali penjatuhan hukuman
an hiraabah (pembegalan, penyamunan) apa- terhadap hamba-Nya itu di akhirat.'62e
. c < i / a/ t t, ol
bila mereka telah bertobat sebelum tertangkap,
LGt^! .rl;t f : JJr-Jl
maka hukuman hadd terhadap mereka gugu[
berdasarkan ayat,628 "Hukumen hadd merupakan kafarat (pe'

"Kecuali orang-orang yang tobat (di an'


lebur dosa pelanggaran itu) bagi terpidana
y ang menj alaniny a.'630
tara mereka) sebelum kamu dapat menguasai
(menangkap) mereka; maka ketahuilah bahwa' Hukuman hadd bagi orang yang mening-
sanya Allah Maha Pengampun lagi Maha Pe' galkan shalat dan hukuman hadd bagi orang
ny ay ang." (Al-Maa'idah: 34) yang murtad bisa gugur dengan tobat yang
sungguh-sungguh, juju4, dan nashuh.

627
Yang populer adalah, tobat bisa sah dengan Islam, dan Islam memutus dan membatalkan dosa-dosa yang dilakukan sebelum Is-
lam, seperti yang terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh lbnu Sa'd dari Az-Zubair dan dari Jubair lbnu Muth'im. Hadits ini
dimasukkan ke dalam kategori hadits dhaif oleh As-Suyuthi. Hadirs, "Tobat mengamputasi dan membatalkan dosa yang dilakukan
sebelumnya," tersebutkan dalam kitab Mughnil Muhtaaj karya al-Khathib, juz 4, hlm. 184; dan dalam kitab Al-Mughni karya Ibnu
Qudamah, iuz 9, hlm. 201. Hadits ini dikuatkan oleh seiumlah hadits semakna yang terdapat dalam kitab Majma'Az-Zawaa'id iuzl,
hlm. 31; juz 2, hlm. 199 dan berikutnya, di antaranya adalah hadits, "Menyesal adalah tobal" yangdiriwayatkan oleh ath-Thabrani
dalam kitab A|- Mu'jamush Shaghiir dari Abu Hurairah r.a dengan sanad yang terdiri dari para perawi yang masuk kategori para
perawi fsiqah, dan terdapat perbedaan penilaian terhadap mereka. Lihat Majma' az-Zawaa'id juz 10, hlm. 199.
Lihat,Al-Badaa'ii juzT hlm.96; Fathul Qadiixiuz4hlm.2T2; Raddul Muhtaar juz 3, hlm. L54. Al-Furuuq karya Al-Qarafi, juz 4, hlm.
l8l; Mughnil Muhtaaj, iuz 4 hlm. 184; AbMuhadzdzab, iuz 2, hlm. 285; Al-Miizaan, juz 2 hlm. 169; Haaryiyah Qalyubi wa Umairah
'ala Syarh Al-Mahalli 'ala Al-Minhaaj, juz 4, hlm. 201; Al-Mughnii, juz B, hlm. 295 dan halaman berikutnya; Al-Qawaaniin Al-Fiqht
yyah,hlm.357 ,362 dan halaman berikutnya; As-Srya asah Asy-Syar'iyyah karya lbnu Taimiyab hlm. 67; A'laamul Muwaqqi'iin, inz 2
hlm. 78, iuz 3, hlm. 19, dan juz 4, hlm. 398; Ihyaa' Itluumiddiin karya Al-Ghazali, iuz 4 hlm. 14 dan halaman berikutnya; Ghaayatul
Muntahaa, iuz 3 hlm. 345 dan halaman berikutnya.
629 HR. Ah-"d, at-Tirmidzi, Ibnu Maiah dan Al-Hakim dari Ali Ibnu Abi Thalib r.a, "Barangsiapa melakukan suatu kejahatan yang dian'
cam dengan hukuman hadd, lalu hukuman hadd terhadapnya itu disegerakan di dunia Qalu ia menjalani hukuman hadd itu), maka
AIIah adalah ZatYang lebih adil dan pemurah dari mengulang kembali penjatuhan hukuman terhadap hamba-Nya itu di akhirat. Dan
barangsiapa melakukan suatu kejahatan yang diancam dengan hukuman hadd, Ialu Allah SWT menutup'nutupinya dan mengampu'
ninya, maka Allah adalah ZatYang lebih pemurah dari kembali mengungkit sesuatu yang Dia telah mengampuni dan menghapusnya."
LihatJaami'Al-Ushuul, juz4,hlm.349; Al-Jaami'ush Shaghiiri juz2,hlm.164.
630 Banyak hadits lain yang semakna dengan hadits ini, di antaranya adalah, hadits yang diriwayatkan oleh ath-Thabrani dan Ahmad
dari Khuzaimah lbnu Tsabit r.a, bahwasannya Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa melakukan sesuatu dari perkara-perkara
yang dilarang, Iantas ia dihukum hadd, maka hukuman hadd itu merupakan kafarat (pelebur dosa itu) baginya." Dalam sebuah
riwayat disebutkan dengan redaksi, "Barangsiapa melakukan suatu perbuatan dosa, lantas ia dihukum hadd atas perbuatan dosa
itu, maka hukuman hadd itu merupakan kafarat (pelebur) dosa itu." Di dalam sanadnya terdapat seorang perawi yang tidak
--

FIqLH ISLAM JILID 7

- Orang yang Pernah Menjalani Hukuman pertobatannya pelaku qadzfharts disertai de-
Hadd karena Melakukan Tindak Keja- ngan ucapan lisan, padahal tobat merupakan
hatan Qadzf, Apabila Ia Telah Bertobat, amal perbuatan hati, adalah, karena hal itu me-
Apakah Kesaksiannya ltu Bisa Diterima miliki konsekuensi hukum syara', yaitu supaya
Ulama Hanafiyah dan jumhur ulama ber- kesaksiannya bisa diterima lagi ketika ia ber-
beda pendapat seputar hal ini. Ulama Hanafi- tobat, sehingga dalam hal ini, hakim harus me-
yah mengatakan, kesaksian orang seperti itu ngetahui pertobatannya itu, supaya hakim bisa
tidak diterima lagi selamanya, sekalipun ia kembali menerima kesaksiannya lagi.
telah bertobat dan memperbaiki perilakunya. Hal yang melatarbelakangi perbedaan pen-
Berdasarkan hal ini, tobat menurut ulama Ha- dapat antara jumhur ulama dengan ulama Ha-
nafiyah adalah amal perbuatan hati antara nafiyyah dalam masalah ini adalah, perbedaan
seoranghamba dengan Tuhannya, sehingga su- pandangan mereka dalam memahami ke mana
atu pertobatan tidak harus tampak dan terli- kembalinya istitsnaa' (pengecualian) yang ter-
hat oleh kita. Karena tidak ada suatu hukum dapat dalam ayat, "Dan orang-orang yang me-
praktis yang menjadi konsekuensi pertobatan nuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat
tersebut. zina) dan mereka tidak mendatangkan empat
Sementara itu, jumhur ulama mengatakan, orang saksi, maka deralah mereka (yang me-
apabila orang tersebut telah bertobat, setelah nuduh itu) delapan puluh kali dera, dan ja-
ia memberikan suatu kesaksian, kesaksiannya nganlah kamu terima kesaksian mereka buat
itu bisa diterima. Tobatnya pelaku kejahatan selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-
qadzf adalah dengan cara ia mendustakan di- orang yang fasik, kecuali orang-orang yang
rinya sendiri. Al-lshtukhri, salah satu rekan bertobat sesudah itu dan memperbdiki (diri-
Imam Syafi'i menielaskannya, yaitu seperti ia nya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengam-
berkata, "Saya berbohong di dalam apa yang pun lagi Maha Penyayang." (an-Nuur: -5)
saya katakan dan tuduhkan itu, dan aku tidak Apakah pengecualian itu [kecuali orang-
akan kembali melakukannya lagi." orang yang bertobat sesudah itu dan memper-
Abu Ishaq al-Marwazi, salah satu rekan baiki dirinya) kembalinya kepada ke seluruh su-
asy-Syafi'i, mengatakan, pertobatannya itu ti- sunan kalimat sebelumnya, sehingga tertolak-
dak boleh dengan menggunakan kata-kata, nya kesaksian dan sifat kefasikan kedua-dua-
"Saya berbohongi' karena bisa saja perkataan nya bisa hilang dan terhapus dengan adanya
dan tuduhannya itu sebenarnya adalah benaf,, pertobatan. Ataukah pengecualian itu hanya
sehingga iika ia berkata, "Saya berbohong" ber- kembali kepada susunan kalimatyang terakhi4,
arti itu adalah sebuah kebohongan, dan kebo- yaitu kefasikan saja. Perbedaan dalam meman-
hongan adalah maksiat, sementara pertobatan dang dan memahami status pengecualian se-
dari suatu kemaksiatan tidak bisa dilakukan perti ini dilatarbelakangi oleh sebuah masalah
dengan cara melakukan kemaksiatan yang lain. dalam ushul fiqih yang terkenal, yaitu apakah
Akan tetapi, pertobatannya adalah dengan cara pengecualian yang jatuh setelah beberapa su-
ia berkata, "Qadzf itu batal, saya menyesal atas sunan kalimat yang terhubung dengan kata
apa yang aku ucapkan dan tuduhkan itu, dan sambung adalah kembali kepada seluruh su-
saya mencabutnya kembali, serta tidak akan sunan kalimat tersebut, ataukah hanya kem-
kembali mengulanginya lagi." bali kepada susunan kalimatyang paling akhir
Alasan kenapa Imam Syafi'i mensyaratkan saia?
ISLAM IILID 7

Ulama Hanafiyah mengatakan, kesaksian gur dengan tobat, sebab hukuman hadd qadzf
seseorang yang pernah dijatuhi hukuman hadd di dalamnya menyangkut hak hamba (hak Ada-
karena kasus qadzf tidak bisa diterima sela- miJ, sehingga harus dilaksanakan dan dipe-
manya, karena pengecualian dalam ayat terse- nuhi. /stitsnao'dalam ayat tersebut adalah te-
but hanya terkhusus untuk susunan kalimat tap pada zahirnya, yaitu kembali kepada ter-
yang terakhir saja. Karena susunan kalimat tolaknya kesaksian dan sifat fasik sehingga de-
yang terakhir itu adalah susunan kalimat baru ngan adanya tobat maka sanksi moral berupa
dalam bentuk kalimat berita, yang terputus tertolaknya kesaksian dan sifat fasik menjadi
dari susunan kalimat sebelumnya yang dise- hilang. Ini adalah yang ditetapkan oleh az-Za-
butkan untuk mengantisipasi munculnya per- makhsyari, dan ini adalah pendapat kebanyak-
sepsi keliru bahwa tindakan qadzf tidaklayak an tabi'in dan fuqaha al-Amshaar selain ulama
meniadi sebab untuk hukuman tersebut. Hanafiyah.93r
Argumentasi ini disanggah, bahwa alasan Selanjutnya, para fuqaha berbeda penda-
hukuman tersebut karena kefasikan mereka, pat seputar kapan kesaksian orang yang mela-
dan kefasikan menjadi sebab tertolaknya ke- kukan kejahatan qadzf mulai ditolak dan tidak
saksian. fadi, tertolaknya kesaksian posisinya diterima. Imam Abu Hanifah dan Imam Malik
adalah sebagai akibat atauma'luul. Apabila ke- mengatakan, kesaksiannya tidak ditolak kecu-
fasikan yang posisinya sebagai sebab tersebut ali setelah dijalankannya eksekusi hukuman,
hilang dan terhapus dengan tobat, konsekuen- yaitu dera terhadapnya. Alasannya, karena mes-
si logisnya adalah tertolaknya kesaksian yang kipun huruf sambung wawu pada ayat di atas
posisinya adalah sebagai ma'luul'nyajuga ikut tidakmesti menunjukkan arti urut, akan tetapi
terhapus. Karena suatu hukum hilang dengan jika dilihat zahir ayat tersebut yang penyebut-
hilangnya alasan (illat) hukum tersebut. annya adalah secara urut, maka hukumnya di-
fumhur ulama, yaitu ulama Malikiyah, ula- pahami sesuai dengan urutan tersebut.
ma Syaf iyah dan ulama Hanabilah mengatakan, Sementara itu, Imam Syafi'i mengatakan,
kesaksian orangtersebutbisa diterima kembali tertolaknya kesaksian orang tersebut tidak
dengan dirinya bertobat. Karena rstitsnaa' da- bergantung kepada pelaksanaan eksekusi hodd
lam ayat tersebut kembalinya adalah kepada tersebut. Karena zahir ayat menunjukkan, ka-
ketiga susunan kalimat sebelumnya yang sa- pan ia menuduh seseorang telah melakukan
ling terhubung dengan kata sambung wawu, perzinaan dan ia tidak mampu mendatang-
sehingga tertolaknya kesaksian bisa hilang dan l<an bayyinah (saksi), maka ia berhak men-
terhapus dengan tobat sebagaimana kefasikan. dapatkan tiga sanksi yang ada, yaitu sanksi
Akan tetapi, hukuman hadd qadzf tidak bisa berupa hukuman hadd, sanksi berupa kesaksi-
gugur dengan adanya tobat, karena adanya annya tidak diterima dan sanksi tafsiiq [stigma
ijma'bahwa hukuman hadd qadzftidak bisa gu- sebagai orang fasik).

disebutkan namanya, namun para perawi yang lain adalah para perawi tsiqah. Hadits yang semakna dengan itu juga diri-
wayatkan oleh ath-Thabrani dari Abdullah lbnu Umar r.a dalam bentuk riwayat marfuu', dan di dalam sanadnya terdapat
seorang perawi matruuk. Di dalam Syarah al-Bukhari karya Al-Qasthalani, iuz 7, hlm. 380 disebutkan, bahwa hukuman
hadd adalah kafarat. Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim membuat sebuah bab dengan iudul "Hukuman hadd adalah
kafarat bagi terpidana yang menjalaninya," yaito ketika mensyarah hadits Ubadah Ibnush Shamit r.a yang akan disebutkan
pada pembahasan mendatang. Lihat, Maima'uz Zawaa'id, iuz 6, hlm. 265.
531 Tokhriiirl Furuu' 'ala Al-Ushuuf hlm. 207 dan halaman berikutnya; Tafsiir aayaat al-Ahkaam bi Al-Azhar juz 3, hlm. 131 dan hala-
man berikutnya, cet. Tahun l9S3; Al-Muharrar fi Fiqh Al-Hanbali, iuz 2, hlm. 25 1 dan halaman berikutnya.
rsrr.M IrLrD 7

- Apakah Tobat Bisa lulenggugurkan Qi- terkait dengan hak korban yang dibunuhnya,
shash danDiyat? sehingga kelak di akhirat, si korban itu mem-
Apabila seseorang terbukti membunuh, perkarakan dan menuntut dirinya. Adapun ke-
maka sanksi hukumannya ada kalanya berupa zaliman si pelaku terhadap dirinya sendiri, ya-
qishas, atau diyat. Qishas tidak bisa gugur ke- itu dengan dirinya melakukan suatu kemaksi-
cuali dengan adanya pengampunan dari wali atan, maka itu sudah gugur dengan adanya
korban dengan meminta kompensasi berupa tobat.632
diyatatau tanpa meminta kompensasi apa pun. Sementara itu, Imam Nawawi dan keba-
fadi, qishas atau diyat tidak bisa gugur dengan nyakan ulama mengatakan, bahwa zahir dalil-
tobat, karena masalahnya terkait hak individu dalil syara'memberikan suatu pengertian bah-
wali korban. Berdasarkan hal ini, tobatnya pe- wa apabila si pelaku pembunuhan itu telah
laku pembunuhan tidak Sah kecuali dengan di- bertobat, maka ia sudah tidak menghadapi
rinya menyerahkan diri untuk diqishas, atau tuntutan hukuman kelak di akhirat. Hadits-
membayar diyatketika ia diampuni atau ketika hadits yang ada menunjukkan, bahwa ia tidak
kasusnya adalah pembunuhan tersalah. lagi dituntut. Di antaranya adalah hadits yang
Tobatnya pelaku pembunuhan tidak bisa diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim tentang
hanya dengan beristighfar meminta ampunan kisah tobatnya seorang pelaku pembunuhan
kepada Tuhan dan rasa penyesalan saja, akan seratus orang pada masa umat terdahulu dan
tetapi sangat bergantung kepada usaha menda- Allah SWT menerima tobatnya itu.633
patkan kerelaan dari keluarga korban, yaitu de-
ngan cara apabila kasus pembunuhannya ada-
- Pengguguran Hukuman Ta'zir dengan
Tobat
lah pembunuhan sengaja, maka harus dengan
cara bagaimana supaya keluarga korban bisa
Dalam kesempatan pembahasan sepu-
melakukan qishas terhadapnya, sehingga se- tar pengaruh tobat terhadap hukuman yang
lanjutnya, terserah kepada keluarga korban, telah ditentukan bentuk dan kadarnya oleh
syara' (hukuman hadd dan qishas), maka ada
mereka bisa memilih'untuk mengqishasnya,
baik-nya juga untuk membicarakan pengaruh
atau jika mau mereka bisa mengampuninya
secara cuma-cuma tanpa meminta diyat atau
tobat terhadap hukuman yang tidak diten-
kompensasi apa pun. Apabila mereka meng-
tukan bentuk dan kadarnya oleh syara', yaitu
ampuninya, tobatnya itu baru mencukupi bagi hukuman ta'zir.
dirinya, dan dengan adanya pengampunan itu, Dari pembahasan seputar pandangan-pan-
berarti ia telah terbebas dari hukuman di du- dangan fuqaha menyangkut masalah penggu-
nia. Lalu apakah hal itu juga berarti ia terbebas guran hukuman hadd dengan tobat, maka da-
dari pertanggungjawabannya kepada Allah lam kaitannya dengan masalah hukuman ta2ir,
SWT?
perlu adanya pengklasifikasian dan pembeda-
Dalam hal ini, Ibnu Abidin mengungkap-
an antara hukuman ta'zir menyangkut hak
Allah SWT dan hukuman ta' zir menyangkut hak
kan bahwa kezalimannya itu tetap belum bisa
gugur dengan tobat, karena di sini masalahnya Adami atau hakindividu.63a Karena definisi dan

632 Roddut Mukhtaar, juzs, hlm. 389


633 HR. Abu Sa'id Al-Khudri r.a. Lihat, Riyaadhush Shaatihiin, hlm. 14; Kitab at-Tawwaabiinkarya lbnu Qudamah, hlm. 85, cet. Dam-
askus
634
R ddrt Muhtaar, iuz3, hlm. 190, lg8,2}4 dan halaman berikutnya, iuga halaman 2o9; Nihaayatul Muhtaaj,juz 7, hlm. !75; Risaa-
lah At-Ta'ziirkarya Dr. Abdul Aziz Amir, hlm. 41, 436-441
FIQLH ISLAtvt IILID 7

kriteria ta'zir adalah, setiap orang yang me- nafiyyah dan ulama Syafi'iyah. Akan tetapi, ter-
lakukan suatu kemunkaran atau menyakiti dapatsejumlah pernyataan dari sebagian fuqa-
orang lain tanpa alasan yang benar dengan ha yang secara umum memberikan pengertian
ucapan, perbuatan, atau isyarat. Oleh karena bahwa hukuman ta'zir secara mutlak bisa gu-
itu, hukuman ta'zir ada kalanya adalah hak gur dengan tobat berdasarkan kesepakatan
Allah SWT, hak manusia, atau campuran di an- fuqaha.
tara keduanya namun unsur salah satunya le- Al-Qarafi al-Maliki berkata, "Sesungguhnya
bih dominan. ta'zirbisa gugur dengan tobat dan saya tidak
Apabila hukuman ta'zir itu adalah murni mengetahui adanya perbedaan pendapat di
untuk hak manusia, atau unsur hak manusia dalamnya."63s
di dalamnya lebih dominan, seperti hukuman Pengarang kitab AI-Bahr Az-Zakhkhaar
ta'zir atas kasus cacian, umpatan, penyerangan mengatakan, hukuman ta'zir bisa gugur de-
dan pemukulan tanpa alasan yang bena4 pe- ngan tobat, dan hal ini mendekati ijma'kaum
malsuan, memberikan kesaksian palsu dan se- Muslimin pada masa sekarang karena banyak-
bagainya berupa tindakan-tindakan pelanggar- nya kasus perlakuan yang tidak baik di antara
an yang berdasarkan pada adanya laporan per- sesama mereka, dan tidak diketahui ada sese-
kara dan gugatan seseorang, maka hukum- orang yang tetap menuntut hukuman ta'zir
an ta'zir atas bentuk-bentuk perbuatan itu ti- atas orang lain yang telah meminta maaf ke-
dakbisa gugur dengan tobat, sebagaimana pula padanya dan meminta ampunan. fuga tidak di-
tidak bisa gugur dengan pengampunan yang di- ketahui ada seseorang tetap dikenai hukum-
berikan oleh hakim kecuali jika memang si kor- an ta'zir setelah ia mengakui telah melaku-
ban berlapang dada memberikan maaf. kan perbuatan dosa ringan dan ia telah ber-
Adapun jika hukuman ta'zir itu adalah tobat. fika hukuman ta'zir tetap diberlakukan,
murni untuk hak Allah Sffi seperti hukum- tentunya akan banyak sekali orang-orang baik
an ta'zir atas tindakan tidak berpuasa pada yang terkena hukuman ta'zir, karena keba-
bulan Ramadhan secara sengaja tanpa ada nyakan dari mereka tentu pada suatu waktu
uzu[ meninggalkan shalat, memakan riba, ha- pernah melakukan suatu dosa yang tampak
dir di perjamuan khamar dan majelis-majelis pada sua-tu perkataan atau tindakan.636
kefasikan, atau hukumanta'ziryang unsur hak Kemungkinan, yang dimaksudkan oleh per-
Allah SWT di dalamnya lebih dominan, seper- nyataan-pernyataan seperti di atas adalah hu-
ti bercumbu dengan perempuan yang bukan kuman ta' zir menyangkut hak Allah SWT. Kare-
istrinya namun tidak sampai pada tingkatan na perbedaan yang ada antara hukuman faZir
jimal seperti mencium, memeluh berdua-dua- dan hukumanhadd adalah terkait hak-hakAllah
an dengannya dan sebagainya, maka hukuman SWT. Adapun yang terkait hak-hak individu, ti-
ta2ir untuk kasus-kasus seperti ini bisa gu- dakbisa gugur kecuali dengan pemberian maaf
gur dengan tobat, sebagaimana pula juga bisa atau pengguguran oleh korban, sebagaimana
gugur dengan ada-nya pengampunan dari ha- yang telah diketahui. Karena fuqaha telah me-
kim. negaskan bahwa hak-hak Adami yang dilang-
Perincian dan pengklasifikasian ini sebe- gar tidak bisa gugur dengan tobat selama hak-
narnya adalah menurut pendapat ulama Ha- hak yang dilanggar itu tidak dikembalikan ke-

63s Al-Fu*rq,iuz 4, hlm. 181


636
Al-Bahrw zokhkhaar, juz 5, hlm. 21 1
ISLAM JILID 7

pada pemiliknya, sebagaimana pulaAllah SWT dangan di atas pada keumuman ayat-ayat hu-
tidak berkenan memberi ampunan kecuali jika kuman dan siksaan yang menunjukkan bahwa
pihak yang teraniaya bersedia memberikan seorang pendosa berhak mendapatkan siksa
maa[, dan Allah SWT tidak pula berkenan meng- di neraka, seperti ayat,
gugurkannya kecuali jika pihak yang teraniaya
"Barangsiapa yang membunuh seorang
berkenan menggugurkannya.53T
mukmin dengan sengaja, balasannya ialah Ja-
Di bagian mendatang akan disebutkan pen-
hannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka
jelasan lebih lanjut tentang tema pengguguran
kepadanya, dan mengutukinya serta menyedia-
hukuman dengan tobat.
kan azab yang besar baginya." (an-Nisaa': 93)

c. Apakah Hukuman Hild BerfungSl untuk fuga, seperti firman Allah SWT tentang
az-Zawaafir ataukah BerfungSl untuk aF para pelaku pembegalan setelah penyebutan
tawaablf? hukuman mereka di dunia,
Sesungguhnya maksud dan tujuan dari
"Yang demikian itu (sebagai) suatu penghi-
pensyariatan hukuman hadd d,an hukuman ta'-
naan untuk mereka di dunia, dan di akhirat me-
zir adalah untuk memberi pelajaran dan efek
reka b ero I eh siks a an y ang b es ar." (al- Maa' idah:
jera kepada manusia serta mencegah mereka
33)
dari melakukan perkara-perkara yang dilarang
dan meninggalkan perkara-perkara yang dipe- Allah SWT memberitahukan bahwa mere-
rintahkan demi mencegah terjadinya kerusak- ka mendapatkan hukuman di dunia dan hu-
an di muka bumi serta mencegah tindakan me- kuman akhirat kecuali orang yang bertobat.
nimbulkan kemudharatan kepada orang lain Dengan demikian, tobatmenggugurkan hukum-
baik secara individu maupun kelompok.638 an akhirat dari dirinya.53e

Akan tetapi, ada perkara lain yang masih Sementara itu, kebanyakan ulama menga-
diperdebatkan oleh para fuqaha, yaitu, apakah takan, bahwa hukuman-hukuman yang ditetap-
hukuman akan dijatuhkan lagi kepada seorang kan syara', di samping memang secara pokok
pelaku kejahatan kelak di akhirat, sementara bertujuan untuk memberi pelajaran dan efek
ketika di dunia ia telah menialani hukuman? jera di dunia, iuga bagi seorang Muslim, hu-
Ulama Hanafiyah mengatakan, sesung- kuman-hukuman tersebut berfungsi sebagai
guhnya hukuman hadd dan hukuman ta'zir al-j aw aabir (restorasi, penambalan, pengganti-

hanya disyariatkan untuk memberi pelajaran an) untuk gugurnya hukuman akhirat apabila
dan efek jera kepada para pelaku kemirksiatan ketika di dunia hukuman itu telah dipenuhi
berupa merusak hubungan suami-istri, penyia- dan diialani, sedangkan bagi orang kafir hanya
nyiaan nasab, merusak kehormatan, merusak sebagai zawaajir. Oleh karena itu, apabila su-
harta benda, merusak akal dan merusak jiwa. atu hukuman telah dilaksanakan terhadap se-
Ketersucian dari dosa di akhirat tidak bisa ter- orang Muslim ketika di dunia, hal itu akan me-
jadi kecuali dengan tobatnya si pelaku kejahat- lindunginya dari hukuman dan siksa akhirat
an. Dalam hal ini, mereka melandaskan pan- kelak. fadi, pemberlakuan hukuman di dunia

637
Ahkaamul Qur'anl<arya lbnul Arabi, juz 2, hlm. 600; Tafsir Al-Qurthubr, iuz 18, hlm. 200
638
Al-Ahkaam As-Sulthaaniyyah karya Al-Mawardi, hlm. 2L3; Fathul Qadiin iuz 4,hlm. lL2; Tabyiinul Haqaa'iqlarya Az-Zaila'i, iuz 3,
hlm. 163
Fathul Qadiir jlz4,hlm.LlZ;Tabyiinul Haqaa'iql<aryaAz-Zaila'Lituz3,hlm.L63;Al-BahrAr-Raa'iq, jrtzS,hlm.3;Ad-Durrul Mukhn-
ar wa Haasyiyah lbni Abidin, jrz 3, hlm. 754; Ahkaamul Qur'an l<arya Al-Jashshash, iuz Z,,hlm. 4t2.
FIQLH ISIAM JILID 7

memiliki maksud dan tujuan ganda. Hal ini kutukan Allah, tidak akan berzina, tidak akan
berdasarkan hadits yang sudah pernah dise- mencuri, tidak akan membunuh jiwa yang dt
butkan di atas, haramkan oleh Allah kecuali karena alasan
yang benar. Maka barangsiapa di antara
" Barangsiapa melakukan suatu keiahatan kamu yang memenuhi dan mematuhi (hal-
yang diancam dengan hukuman hadd,lalu hu'
hal itu), pahalanya atas (tanggungan) Allah
kuman hadd terhadapnya itu disegerakan di dan barangsiapa yang melakukan pelanggaran
dunia (lalu ia menjalani hukuman hadd itu), terhadap sesuatu dari perkara-perkara itu, lan-
Allah adalah Zat Yang lebih adil dan pemurah tas ia dihukum di dunia, maka hukuman itu
dari mengulang kembali penjatuhan hukuman merupakan kafarat (pelebur dosa pelanggar-
terhadap hamba-Nya itu di akhirat." an itu) baginya, dan barangsiapa yang me-
Dalam sebuah riwayat disebutkan, Ialatkan pelanggaran tcrhadap sesuatu dari per-
kara-perkara itu, kemudian Allah menutupi-
"Barang siapa melakukan suatu perbuatan
nya, maka urusannya terserah kepada Allah
dosa,lalu ia dihukum di dunia, maka ia tidak j ika berkehendak maka Allah. memberikan am-
akan dihukum lagi atas dosa itu kelak di akhi-
punan kepadanya, dan jika berkehendak maka
rat."
Allah me ny i ks a ny a.'6ao
|uga, berdasarkan hadits yang diriwayat-
kan oleh al-Bukhari dan Muslim dari Ubadah
- Kaidah az-Zawaaiir dan al-lawaabir
Ibnush Shamit r.a., ia berkata,
dalam Syariat
te €,WAt Jy,'{& # Al-lzz bin Abdis Salam, Al-Qarafi dan pe-
Ai! ngarang kitab Tahdziibul Furuug5al mengata-
Y G; \, W;rr.. tf -*t i Ji t; kan, al-jawaabir disyariatkan untuk menarik
dan mengganti kemaslahatan-kemaslahatan
yang hilang dan terlewatkan. Az-zawaajir.di-
syariatkan untuk menolak berbagai mafsadah
[kerusakan). Maksud dan tujuan dari al-jawaa-
bir adalah, menambal, merostarsi dan meng-
ganti berbagai kemaslahatan hak-hak Allah

of .lr ,)Lryb {p ar ;';i ui b t* SWT dan hak-hak para hamba-Nya yang ter-
lewatkan. Orang yang menanggung kewajiban
t.1. , ' untuk melakukan penambalan, penggantian,
q-!c cW a:.e W c.V
dan perbaikan (restorasi) tidak mesti selalu
"Suatu ketika, kami berada bersama Rasu-
orang yang melakukan dosa.
lullah dalam suatu majelis, lalu beliau bersab' Keduanya dapat terbedakan dari empat
da,'Kamu sekalian mengambil janji setia kepa- sisi,
daku, bahwa kamu sekalian tiada akan menye-

HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, dan an-Nasa'i dari Ubadah Ibnush Shamit r.a.Lihat,Jaami'Al-Ushuul, juz 1, hlm. l6Li Syarh
Shahih Muslim karya an-Nawawi, juz 11, hlm. 223 dan halaman berikutnya; /I-Qasthalni Syarh Al-Bukhari, jrtz 7, hlm. 380; Mughnil
Muhtaaj,iuz 3 hlm.359 dan jluz 4,hlm.2; Haasyiah Al-Bujairmi'ala Al-Khathib Asy-Syarbini'ala Al-Minhai,bab al-Huduud; Al-Umm
karya Imam Syafi'i,bab al-Huduud; Asy-Syarhul Kabiirkaryaad-Dardir; iuz 4, hlm. 136; Qawaa'idul Ahkaaml<arya Al-lzz Ibnu Abdis
Salam, f uz 1, hlm. 150; Ghaayatul Muntahaa, juz 3, hlm. 315.
Qawaa'idul Ahkaoml<arya Al-lzz lbnu Abdis Salam, juz 1, hlm. 150 dan halaman berikutnya; z{l-Furuuq,
juz 1, hlm. 213; Tahdziibul
Furuuq,iuz 1, hlm. 211.
rsLAM IrUD 7

Az-zawa aj ir disyariatkan untuk mencegah ingat, juga diberlakukan terhadap anak


teriadinya m afsadah [kerusakan) yangme- kecil dan orang gila. Berbeda dengan az-
miliki potensi untukterjadi. Sedangkan al- zawaajir, karena sebagian besar az-zawa-
jawaabir disyariatkan untuk men5rusul, me- aiir tidak diberlakukan kecuali terhadap
ngejar; dan mengganti kemaslahatan-ke- pelaku kemaksiatan untuk memberikan
maslahatan yang terlewatkan. efek jera terhadap mereka supaya tidak
b. Sebagian besar az-zawaajir diberlakukan melakukan lagi kemaksiatan.
terhadap para pelaku kemaksiatan untuk c. Sebagian besar az-zawaajir ada kalanya
memberikan pelajaran dan efekiera terha- berupa hukuman hadd dan ada kalanya
dap mereka supaya tidak melakukan per- berupa hukuman ta'zir.Oleh karena itu, az-
buatan kemaksiatan lagi, juga terhadap zawaajir tidak dilaksanakan sendiri oleh
orang-orang selain mereka supaya tidak orang yang az-zawaajir itu ditujukan ke-
berani melakukan perbuatan yang sama. padanya, akan tetapi yang melaksanakan-
Namun, terkadang az-zawaajir iuga diber- nya adalah pemimpin ditujukan kepada
lakukan meski tidak disertai dengan ada- orang yang dikenai az-zawaa.lir. Sedang-
nya suatu tindakan yang bisa dikategori- kan kalau al-jawaabir, dilaksanakan sen-
kan sebagai kemaksiatan, seperti yang ter- diri langsung oleh pihak yang al-jawaabir
dapat pada usaha mendidik dan mendisi- tersebut ditujukan bagi mereka.
plinkan anak kecil dan orang gila. Karena Terdapat perbedaan pendapat seputar be-
kita menghukum dan memberi pelajaran berapa bentuk kafarat, apakah itu masuk
kepada anak kecil dan orang gila bukan ka- kategori az-zawaojir karena mengandung
rena tindakan kemaksiatan yang mereka unsur beban tanggungan harta dan yang
lakukan, akan tetapi karena untuk mem- lainnya, ataukah masuk kategori al-jawaa-
perbaiki dan meluruskan perilaku mere- bir karena kafarat tersebut merupakan
ka. fuga, seperti tindakan represif terha- bentuk ibadah yang tidak sah kecuali ha-
dap para pembangkang dan pemberontak rus dengan disertai niat, sementara suatu
demi untuk mencegah terpecah belahnya ibadah untuk mendekatkan diri kepada
persatuan dan kesatuan, meskipun tindak- Allah SWT tidak bisa disebut sebagai ben-
an mereka tidak dikategorikan sebagai per- tuk hukuman pembela jaran (az-zajr).
buatan dosa, karena mereka melakukan itu Berbeda dengan hukuman hadd dan hu-
berdasarkan suatu interpretasi (ta'wil). kuman ta'zir yang memang bukan meru-
Sedangkan sebagian besar al-jawaabir di- pakan bentuk ibadah, karena yang melak-
berlakukan terhadap orang yang tidak ter- sanakannya bukanlah orang yang dikenai
kategorikan sebagai pelaku dosa. Hal ini az-zawaajir sebagaimana yang telah dike-
berdasarkan bukti bahwa al-jawaabir di- tahui. Zahirnya adalah, kafarat masuk ka-
berlakukan dalam kasus-kasus tindakan tegori al-jawaabir, karena kafarat meru-
tersalah (tidak sengaia) dan tindakan se- pakan bentuk ibadah dan tindakan men-
ngaja, tindakan yang dilakukan dalam ke- dekatkan diri kepada Tuhan yang tidak
adaan tidak tahu dan tindakan yang dilaku- sah kecuali dengan niat.
kan dalam keadaan tahu, serta tindakan d. Sesungguhnya yang menjadi lahan aI-
yang dilakukan dalam keadaan lupa dan jawaabir adalah jiwa (nyawa), anggota tu-
tindakan yang dilakukan dalam keadaan buh, kemanfaatan dan fungsi anggota tu-
FIQLH ISTAM IILID 7

buh,luka, ibadah, harta benda, dan keman- Contoh bentuk-bentuk al-jawaabir yang dise-
faatan. Sedangkan yang menjadi lahan az- butkan di atas adalah:
zawaajir adalah berbagai tindak kejahatan 1. Al-jawaabir terkait masalah ibadah.
dan pelanggaran. Dalam kitab Bidaayotul . Yaitu seperti tayamum, sujud sahwi,
Mujtahid6az karya Ibnu Rusyd disebutkan, shalat sunnah dengan tidak menghadap ke
tindak kejahatan yang diancam dengan hu- qiblat ketika sedang di tengah-tengah me-
kuman hadd ada lima, yaitu, nempuh perjalanan, shalat dengan meng-
1. Kejahatan terhadap fisik, atau jiwa hadap ke arah musuh dalam shalat khauf
[nyawa) dan anggota tubuh, yaitu ke- ketika situasi dan kondisi yang ada me-
jahatan yang disebut dengan kejahat- maksa untuk melakukan hal itu, menambal
an pembunuhan dan kekerasan fisik dan mengganti puasa Ramadhan dengan
(al-jarh). membayar fidyah bagi orang yang telah
2. Kejahatan terhadap kemaluan, /aitu lanjut usia, puasa, memberi makan dan
yang dikenal dengan perzinaan. memotong hewan dam karena melakukan
3. Kejahatan terhadap harta benda. fika suatu larangan haji.
kejahatan itu berupa pengambilan har- Perlu dicatat di sini bahwa shalat ti-
ta dengan menggunakan cara kekeras- dak bisa ditambal dan diganti kecuali de-
an, maka disebut hiraabah (pembegal- ngan suatu amal fisik. Harta benda tidak
an, perampokan) jika itu dilakukan bisa ditambal dan diganti kecuali dengan
tanpa berdasarkan ta'wil. fika itu di- tambalan berupa harta, haii dan umrah
lakukan dengan berdasarkan ta'wil, ada kalanya bisa ditambal dan direstorasi
maka disebut pemberontakan [al- dengan amal fisik seperti dengan puasa
baghyu). Apabila itu berupa pengam- dan ada kalanya ditambal dan direstorasi
bilan harta dari tempat penyimpanan- dengan tambalan berupa harta yaitu de-
nya secara mughafashah6a3 dan me- ngan memotonghewan dam dan memberi
manfaatkan kelengahan pemiliknya, makan. Puasa ada kalanya bisa ditambal
itu disebut pencurian. fika itu berupa dan diganti dengan puasa bagi orang yang
pengambilan harta dengan mengguna- meninggal dunia dalam keadaan masih
kan dan memanfaatkan status tinggi memiliki tanggungan kewajiban puasa,
dan kekuatan kekuasaan, itu disebut dan ada kalanya ditambal dan diganti de-
peng-ghashab-an. ngan tambalan berupa harta seperti de-
4. Kejahatan terhadap kehormatan, yaitu ngan membayar fidyah bagi orang yang
yang dikenal dengan sebutan qadzf. telah laniut usia.
5. Kejahatan berupa tindakan pelang- 2. Al-jawaabirterkait masalah harta benda.
garan dengan menghalalkan makanan Secara prinsip adalah dengan mengem-

dan minuman yang diharamkan oleh balikan harta benda itu sendiri kepada
syara'. Dalam hal ini, terdapat hukum- pemiliknya jika memang memungkinkan.
an hadd terhadap tindakan meneng- Apabila seseorang telah mengembalikan
gak minuman keras, dan ini adalah harta benda itu kepada pemiliknya dalam
hukuman hadd yangtelah disepakati. keadaan utuh, lengkap, dan sempurna spe-

642
Bidaayatul Mujtzhid, juz 2, hlm.387
643
Maksudnya secara diam-diam
ISIAM JILID 7

sifikasinya seperti semula, ia sudah terbe- ganti nilai (harga sewa) kemanfaatan per-
bas dari kewajiban dan tanggung jawab- kampungan atau rumah tersebut selama
nya. Namun, apabila harta itu ia kemba- dalam peng-g ha shab -an. Sedangkan me-
likan dalam keadaan tidak utuh dan tidak nurut ulama Hanafiyah, peng-ghashab ti-
sempurna spesifikasinya seperti semula, dak menanggung untuk mengganti nilai
kekurangannya itu ditambal dan diganti kemanfaatan (biaya sewa) barang yang
dengan nilainya, karena spesifikasi tidak di-ghashab-nya, kecuali yang di-ghashab-
termasuk kategori harta mitsli sehingga nya itu adalah harta milik anak yatim atau
harus diganti dengan nilainya. harta wakafan, atau harta yang memang
3. Al-Jawaabirterkait masalah kemanfaatan. diperuntukkan untuk dieksploitasi dan di-
Kemanfaatan ada dua macam. Perta- bisniskan menurut pendapat ulama Hana-
ma, kemanfaatan yang diharamkan seper- fiyah generasi terakhir.
ti kemanfaatan alat-alat al-malaahii, ke- 4. Al-jawaabir dalam masalah jiwa, anggota
manfaatan kemaluan yang diharamkan, ra- tubuh, kemanfaatan dan fungsi anggota
baan, sentuhan, ciuman dan pelukan yang tubuh, serta luka.
diharamkan, maka kemanfaatan ini tidak Dalam hal ini, apa yang ditetapkan
ditambal dan tidak diganti sebagai bentuk oleh syara'berupa diyat, kafarat, atau hu-
penghinaan dan perendahan terhadapnya, kuumah (ganti rugi luka yang ditimbulkan
sebagaimana tidak ada penambalan dan sesuai dengan penilaian hakim), itu ma-
ganti terhadap barang-barang najis, ka- suk kategori al-jawaabir. Sedangkan apa
rena barang-barang najis adalah barang yang ditetapkan oleh syara'berupa qishas,
yang hina dan rendah. dipukul, dipenjara, atau pembelajaran fta'-
Kedua, kemanfaatan yang mubah dan diib), itu masuk kategori az-zawaajir.
memiliki nilai, maka kemanfaatan seperti Prlnslp agsatr (menutupnutupi) dan
ini ditambal dan diganti dalam akad-akad syafa'at (menladl perantara untuk
yang rusak, dan akad-akad yang sah dalam melakukan lobl supaya terpldana tldak
kasus rusaknya barang di tangan orang difatuhl hukuman) dalam masalah hukuman
yang melakukan pelanggaran terhadapnya hadd
seperti tangan peng-ghashab. Karena sya- Menutup-nutupi orang yang melakukan
ra' menetapkan bahwa kemanfaatan yang suatu kemaksiatan yang memiliki ancaman hu-
mubah sama dengan harta yang memiliki kuman hadd adalah dianjurkan secara mutlak
nilai, oleh karena itu, tidak ada perbedaan selama perkaranya belum sampai dilaporkan
antara penambalan terhadapnya karena kepada imam.6aa Hal ini berdasarkan hadits
akad seperti akad sewa, dan penambalan yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan Hakim
terhadapnya karena rusak dan perusakan dari Abu Hurairah r.a.,
serta membuat pemiliknya tidak bisa me- _o _ c0

manfaatkannya. Karena kemanfaatan ada-


;rrYl; EJI d,n' i';t * J-';; u
,
lah yang diinginkan dan dimaksudkan dari "Barangsiapa yang menutupi (aib) seo-
semua harta benda. Oleh karena itu, ba- rang Muslim, Allah akan berkenan menutupi
rangsiapa meng-ghasftab suatu perkam- (aib)nya baik di dunia maupun di akhirat."
pungan atau suatu rumah, ia harus meng-
fuga hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu
644 Noilul A*thaar, iuz7,hlm. 136
FrqH rstAMIrLrD 7

Majah dari Abdullah ibnu Abbas r.a. dalam


,4\\ ,y'u.F 4\\ €.:)fi"G
o

bentuk riwayat marfuu', ,/


i;tf
i;- 'lut ;*, nu-:ir ^ni it'i 'l A t^? ,4)l \',jx ol
3k # :tr .* ".r,:.:q.'
"',,r(
, ) l+
di
"Suaht hukuman hadd yang dilaksanakan
muka bumi ini adalah lebih baik bagi pen-
oc,t
.." 9.
al-,hiu- 6,- n;ys:&l duduk bumi daripada mereka diberi hujan se-
"Barangsiapa menutupi aurat (cela, aib) lama empat puluh haril647
saudaranya sesama Muslim, maka pada hari kt Rasulullah saw. mengingkari dan menge-
amat kelak Allah akan berkenan menutupi au- cam terhadap seseorang yang berusaha mem-
rat (cela)nya. Dan barangsiapa yang membuka berikan syafaat fmelobi) supaya si terpidana
aurat (cela, aib) saudaranya Allah pun akan tidak dikenai hukuman hadd, dan beliau me-
membuka aurat (cela)nya sekalipun itu ia laku- larang sikap dan tindakan seperti itu. Aisyah
kan di dalam rumahnya." r.a berkata,
Di bagian mendatang pada kajian seputar
masalah kesaksian akan disebutkan dalil-dalil iU',iat'#**r*i11t us
JL
'.-
lainnya.
Haram hukumnya memberi dan menerima i6i'is;ti*y,W ei ;e
syafaat (perantara untuk melakukan lobi su-
paya terpidana tidak dijatuhi hukuman) dalam Jti, :@\L utti;;i'.:r. |;K rt S
kasus hukuman hadd setelah perkaranya sam-
pai kepada hakim.5as Adapun jika perkaranya e'& ltrlY 'i;;iu'@p 4tI
?'Wdtiu
belum sampai kepada hakim, maka itu boleh.
Hal ini berdasarkan hadits, a "v, r !':ri i
,ti
.4
\.
d.!l )
t t o l.
rJ>
' , rt,,/.'
..,. J.> d3: 4,:cU n
o1,. cz
.:Jb
r\;<t$ oc n it; *t ,jui l2;
JE J J,f
&:t'; tsyri;i rr.lt pi a;6y
'J
,; \, i.. t
oll :u:a..
:l' €.
" Barang siapa yang syafaatnya (perantara,
{tt i :r'*€ltt;#At
melobi supaya si terpidana tidak dijatuhi hu-
kuman) menghalangi pelaksanaan suatu hu-
{ ,*at t;i- J^iA J,UJ & a*t)
; ,o 'u o
kuman hadd yang telah ditetapkan oleh Allah
(yang telah divoniskan terhadap seorang terpi-
\- jy-)l
dana), berarti ia melawan perintah Allah.'646 'Ada seorang perempuan Makhzumiyah me-
minjam sebuah barang,lalu kemudian ia meng-
f uga berdasarkan hadits,

545
Ghaayatul Muntahaa,iuz 3, hlm.312
646
HR. Ahmad dan Abu Dawud dari Abdullah Ibnu Umar r.a. Hadits ini luga diriwayatkan oleh Hakim dan ia memasukkannya ke dalam
kategori hadits shahih. Hadits ini juga diriwayatkan oleh lbnu Abi Syaibah dari Abdullah Ibnu Umar r.a melalui ialur lain yang
shahih dalam bentuk riwayat m auquufpada Abdullah lbnu Umar r.a. Hadits senada juga diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam AI-
Mu'jamul Awsatlr dari Abu Hurairah r.a dalam bentukiwayatmarfuuj dan di dalamnya disebutkan dengan redaksi, "Maka ia telah
menentang Allah di dalam keraiaan-Nya." Lihat, Nailul Awthaar,iuz 7, hlm. 107.
HR. An-Nasa'i dan Ibnu Maiah dari Abu Hurairah r.a. Lihat,,iVar?ul Awthaan juz 7, hlm. 107
FIQIH ISLAM IILID 7

ingkarinya. Maka oleh Rasulullah diperintah- a. Dua macam hukuman dalam Islam
kan supaya dipotong tangannya. Lalu keluarga- b. Maksud dan tujuan dari hukuman
nya menemui Usamah ibnu Zaid r.a. supaya ber- c. Kebutuhan akan hukuman
sedia melobi Rasulullah agar perempuan itu ti- d. Filosofi tobat, atau apakah suatu tobat
dak dipotong tangannya. Usamah pun melobi memiliki implikasi terhadap kemasla-
Rasulullah saw. supaya perempuan tersebut hatan yang diinginkan dari suatu hu-
jangan dipotong tangannya. Rasulullah ber- kuman
kata kepada Usamah, 'Hai Usamah, apakah e. Klasifikasi kemaksiatan yang ditobati
kamu ingin memintakan ampunan di dalam dan bagaimana mekanisme dan tata
masalah hukuman hadd yang telah ditentukan cara bertobat dari kemaksiatan terse-
oleh Allah?' Kemudian Rasulullah berdiri me- but
nyampaikan khutbah,'Sesungguhnya umat se- - Klasifikasipertama,pengklasifi-
belum kamu sekalian itu menjadi binasa lantar- kasian dosa menjadi dua, yaitu,
an apabila di kalangan mereka ada seorang dosa kecil dan dan dosa besar
terhormatyang mencuri, maka mereka membi- - Klasifikasikedua,pengklasifikasi-
arkannya. Tetapi kalau kebetulan yang mencuri an dosa menjadi dua, yaitu dosa
itu dari kalangan orang yang lemah, mereka po- yang terkait dengan hak AIIah
tong tongannya. Demi Zat Yang jiwaku berada SWT dan yang kedua adalah dosa
di dalam genggaman-Nya, sungguh seandainya yang terkait dengan hak hamba
Fathimah putri Muhammad yang melakukan- (hakAdami)
ny a, p a s ti a ka n ku p oto n g ta n g a nny a.' B eg itul a h,
lalu Rasulullah pun memotong tongan perem- Pengaruh tobat yang sunggulrsdngguh
puan M akhzumiyah int.' t648 terhadap sanksl hukum akhirat
1. Tobatnya orang kafir
. KONSEP TOBAT DAN IMPLIKASINYA 2. Tobatnya orang munafik
TERHADAP SANKSI HUKUM 3. Tobatnya orang zindiq

Rancangan pembahasan 4. Tobatnya pelaku bid'ah


o Konsep tobat . Pengaruh tobat terhadap sanksl hukum
1. Motivasi tobat dunia
2. Definisi tobat Kata pengantar
3. Syarat-syarat tobat 1. Pandangan fuqaha seputar masalah peng-
4. Hukum tobat menurut syara' guguran hukuman hadd dengan tobat
a. Tobat wajib dilakukan segera a. Hukuman karena tindakan murtad dan
b. Hal-hal yang ditobati dan kapan tobat pemberontakan
itu diterima b. Hukuman qadzf
c. fanii yang terjamin akan didapatkan c. Hak-hak personal manusia
dengan diterimanya tobat d. Hukuman zina, pencurian dan me-
d. Kehendak Tuhan dalam pengampun- nenggak minuman keras
an dosa 2. Apakah tobat bisa menggugurkan qishas
5. Tobatdanhukuman dan diyat?

648 HR. Muslim, an-Nasa'i, dan Ahmad dari Aisyah r.a. Lihat, Naitul Awthaanjuz 7, hlm. 131
rsLAMrltrD 7

3. Pengguguran hukuman ta'zir dengan to- syahwat tersebut. Karena kebiasaan merupa-
bat kan tabiat kedua, dan melepaskan diri dari ke-
Penutup biasaan merupakan perkara yang sangatberat.
. KONSEPTOBAT fuga, biasanya manusia tergesa-gesa dalam se-
gala urusan dan lebih suka terhadap hal-hal
1. Motlvasi Tobat
yang instan dan cepat, tanpa mau menunggu
Manusia, secara naluri, meskipun memang
sesuatu yang ditangguhkan dengan sedikit ke-
memiliki kecenderungan kepada kejelekan dan
sabaran, kecermatan, pemikiran, pemahaman,
melakukan dosa dan kemaksiatan, namun bia-
dan perencanaan.
sanya ia juga akan menyadari bahaya penyele-
Oleh karena itu, Al-Qur'an mencoba me-
wengan yang dilakukannya dan bahaya perila-
narik dan menggugah perhatian manusia ke-
kunya yang menyimpang. Ia akan segera mem-
pada tabiat mereka,
benahi dan mengoreksi langkahnya untuk bisa
mendapatkan ketenangan hati, terlepas dari "Sekali-kali janganlah demikian. Sebenar-
gejolak jiwa, kegelisahan dan kesedihan yang nya kamu (hai manusia) mencintai al-'aajilah
muncul dalam hati setelah melakukan tindak- (hal yang segera, kehidupan dunia), dan me-
an yang menyimpang. ninggalkan (kehidupan) akhirat." (al-Qiyaa-
Ia berupaya memenuhi panggilan hati nu- mah,2O-21)
rani dan penyesalan atas terierumusnya ke da-
"Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih
lam kemaksiatan, terdorongoleh kesadaran ke-
kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat
beragamaan yang memang sudah menjadi se-
adalah lebih baik dan lebih kekal." (al-Alaa:
buah fitr;h yang tertanam dalam jiwa manu-
sia, pengharapan untuk meraih pengampunan
t6-17)
dari Allah SIv\If,, dan takut kepada ancaman hu-
kuman penguasa yang memerintah di dunia. 2. Ilefinisi Tobat
Membebaskan diri dari kesalahan dengan Kata tobat adalah sebuah ungkapan ten-
bertobat merupakan bukti petunjuk akan ke- tang suatu rasa penyesalan yang selanjutnya
kuatan kehendah jauhnya pandangan ke de- memunculkan tekad dan keinginan kuat untuk
pan dan luasnya cakrawala akal pikiran. Ke- tidak kembali melakukan atau tidak mengu-
napa hal itu meniadi bukti petunjuk akan ke- langi suatu kesalahan.64e Tobat bisa teraktuali-
kuatan kehendak jauhnya pandangan ke de- sasikan dengan cara seseorang meninggalkan
pan dan luasnya cakrawala akal pikiran, yaitu perbuatan yang tercela menurut syara' dan
karena di sana terdapat pengaruh yang begitu akal atau dengan meninggalkan perbuatan me-
kuat dari berbagai bentuk godaan dan hasrat langgar kewajiban dengan seketika, menyesali
syahwat yang mendorong kepada perilaku me- apa yang telah lalu dan bertekad kuat untuk
nyimpang. meninggalkannya dan tidak melakukannya di
Terlebih lagi apabila seseorang telah ter- masa mendatang.6s0 Rasulullah saw bersabda,

biasa memenuhi dorongan godaan dan hasrat " P eny esalan ad alah tob at.'6sr

649 thyoo' Illuumiddiin karya Al-Ghazali, itz 4,hlm. 3, 30


650 Ruuhul Ma'aanii karya Al-Alusi, iuz 25, hlm. 35 dan berikutnya
651 HR. lbnu Maiah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim dari hadits Abdullah lbnu Mas'ud r.a. Sanadnya dinilai shahih oleh Hakim. Hadits ini
juga diriwayatkan oleh lbnu Hibban dan Hakim dari hadits Anas r.a. Al-Hakim menyatakan, bahwa ini adalah hadits shahih sesuai
dengan standar keshahihan Bukhari-Muslim.
rsLAM ltLtD 7

Sebenarnya, kata tobat secara bahasa arti- nya antara seseorang dengan Tuhannya, de-
nya adalah ar-rujuu'(kembali), dan kembali di ngan syarat-syarat tobat dalam kasus kemak-
sini tidak mesti dari suatu dosa. siatan yang urusannya menyangkut hak-hak
Sedangkan secara syaral tobat adalah , er-r.u- manusia.
7uu'(kembali, berhenti) dari kebengkokan me- Apabila kemaksiatan yang dilakukan urus-
nuju kepada ketentuan-ketentuan jalan yang annyahanyaantara si pelaku dengan Tuhannya,
lurus.5sz Adapun penyesalan dan ketetapan hati tanpa menyangkut hak pribadi seseorang yang
untuk tidak mengulangi lagi, itu termasuk el- lain, dengan kata lain, kemaksiatan yang me-
emen dan komponen-komponen dasar ar-ru- nyangkut hak-hak Allah SWT syarat tobatnya
juu' yang benar dan sah yang bisa dinilai se- ada tiga:
bagai sikap sungguh-sungguh dan jujur dalam 1. Melepaskan diri dan berhenti (al-iqlaa)
melepaskan diri dari kemaksiatan. dari kemaksiatan dengan seketika.
Motivasi atau faktor yang mendorong un- 2. Menyesali (an-nadm) tindakan kemaksiat-
tuk mengambil sikap ar-rujuu'tersebut diser- an dan pelanggaran yang telah dilakukan.
tai dengan penyesalan dan ketetapan hati un- 3. Berketetapan hati (al-'azm) untuk tidak
tuk tidak mengulangi lagi, baik secara agama kembali melakukan kemaksiatan yang sama
atau pribadi, adalah harus motivasi atau faktor selamanya di masa mendatang.
berupa sesuatu yang bersifat murni personal
Oleh karena itu, tobat memiliki tiga ele-
disertai dengan adanya kemampuan dan ke-
men atau komponen pokok, yaitual-iqlaa'(me-
inginan serta kesadaran sendiri. Oleh karena
lepaskan diri dan berhenti), an-nadm [menye-
itu, seandainya ia mengambil sikap ar-rujuu'
sal), dan yang ketiga adalah al-'azm [tekad dan
tersebut karena motivasi lain, seperti karena
ketetapan hati). Apabila salah satu dari ketiga
memang fisiknya sudah lemah, karena sanksi
elemen ini tidak terpenuhi, tobat tersebut ti-
denda, karena ancaman penjara, atau paksaan
dak sah. Hanya saja, orang yang memang kon-
dari negara, maka tobat tersebut tidak bisa
disinya membuatnya sudah tidak mampu lagi
memberikan dan membuahkan implikasi kea-
untuk memenuhi elemen al-'azm danal-iqlaa',
gamaan yang diharapkan terutama dihapus-
seperti tobatnya orang buta dari melihat per-
kannya dosa dan kesalahan kelak di akhirat.
kara yang diharamkan untuk dilihat, dan to-
Sekalipun itu bisa memberikan implikasi du-
batnya orang yang kelaminnya terpotong dari
niawi yang menjadi perhatian pemerintah, ya-
melakukan zina, maka tobatnya cukup dengan
itu menekan angka kriminalitas, menciptakan
an-nadm (penyesalan) saja.
keamanan, ketenteraman, dan menjaga stabili-
Prinsip mengatakan, "al-Maisuur laa yas-
tas.
quthu bil ma'suur" [sesuatu yang mudah dan
3. Syarat€yarat Tobat memungkinkan untuk dilakukan tidak bisa
Supaya suatu tobat bisa sah, para ulama5s3
lantas menjadi gugur karena ada sesuatu yang
menetapkan sejumlah syarat tertentu. Syarat- sulit dan tidak memungkinkan untuk dilaku-
syarat tobat tersebut tidak sama antara tobat kan) yang artinya adalah, sesuatu yang dimam-
pui tidak bisa menjadi gugur karena ada sesu-
dalam kasus kemaksiatan yang urusannya ha-

6s2
A!-tqroo'1i Hitli Atfaadz Abi Syujai iuz2, hlm. 131
6s3 At-lhyoo'karya Al-Ghazali, jrz 4, hlm.
30 dan berikutnya; Qawaa'idul Ahkaam karya Al-lzz lbnu Abdis Salam, juz l, hlm. 187;
RiyaadhushShaalihiin karyaan-Nawawi, hlm. LL;TafsirAl-Qurchubi, juz 5, hlm.91; Al-lqnaa'fiHilliAlfaadzAbiSyujaiiuz2,hlm.
131
FIQLH ISLAM JILID 7

atu yang tidak dimampui, sebagaimana seba- saw. dan berkata, "Ya Allah, hamba meminta
gian dari rukun-rukun shalatyang masih mam- ampunan kepada-Mu dan hamba bertobat ke-
pu dilakukan tidak lantas menjadi gugur hanya pada-Mu," lalu ia pun takbir. Kemudian setelah
karena ada sebagian rukun lainnya yang tidak orang itu selesai shalat, Ali ibnu Abi Thalib r.a,
mampu dilakukan dan dipenuhi. Hal ini se- berkata kepadanya, "Sesungguhnya cepatnya
bagai bentuk implementasi hadits, lisan dalam beristighfar adalah tobahrya orang-
o t /.o t lo )oz io. c I lozz z orang pendusta. Tobat kamu itu butuh untuk
,:-L:-t V a:, tib fL..{yl tSt. ditobati." Lalu orang itu berkata, "Wahai Amirul
'Apabila aku memerintahkan kamu seka- Mukminin, lantas apakah tobat itu?"
lian suatu perkara, laksanakanlah sesuai de- Ali ibnu Abi Thalib r.a. berkata, "Tobat
ng an yang kemampuanmu,tt6s4 adalah sebuah kata yang memiliki enam sub-
stanti, yaitu, penyesalan terhadap dosa-dosa
Maksudnya adalah, apabila aku memerin-
yang telah lalu, mengulang kewajiban-kewa-
tahkan suatu perkara kepada kamu sekalian,
jiban yang pernah terlantarkan, mengemba-
maka laksanakanlah dari perkara itu sesuai
likan hak-hak yang dilanggar secara aniaya,
kemampuanmu.
meleburkan jiwa dalam ketaatan sebagaimana
Apabila kemaksiatan yang dilakukan ter-
kamu pernah merawat dan menumbuhkannya
kait dengan hak pribadi manusia, maka syarat-
dalam kemaksiatan, menjadikan jiwa merasa-
syarat tobatnya ada empat, laitu tiga syarat
kan pahitgetirnya ketaatan sebagaimana kamu
seperti di atas, ditambah satu syarat lagi, yaitu
pernah menj adikannya merasakan manisnya
keluar dari kelaliman dengan membebaskan
kemaksiatan, dan tangisan sebagai ganti setiap
diri dari hak orang lain yang dilanggar. Apabi-
tertawa yang pernah kamu lakukan."6ss
la kemaksiatan itu berupa pengambilan harta
Tobat yang memenuhi syarat-syaratnya
atau lain sebagainya tanpa hah maka ia harus
secara sempurna dan utuh itulah yang dina-
mengembalikannya kepada pemiliknya. Apa-
makan taubatan nashuhaa yang diisyaratkan
bila kemaksiatan itu berupa qadzf [menuduh
dalam ayat
seseorang telah berbuat zina tanpa bayyinah)
dan sebagainya, maka ia harus mempersila- "Hai orang-orang yang beriman, bertobat-
kan dirinya kepada orang yang ia tuduh supa- lah kepada Allah dengan taubatan nashuhao."
ya orang tersebut bisa menuntut haknya atau (at-Tahriim:8)
meminta pengampunan dan maaf kepadanya.
Apabila kemaksiatan itu berupa ghibah (meng- "Sesungguhnya Aku Maha Peng ampun bagi
guniing), maka ia meminta maaf kepada orang orang yang bertobat, beriman, beramal saleh,
yang ia gunjing. kemudian tetap di jalan yang benar." (Thaa-
Bentuk tobat yang paling sempurna adalah haa:82)
seperti yang digariskan olehAli ibnuAbi Thalib Keragaman dan perbedaan pendapat para
r.a, dalam sebuah kisah yang diriwayatkan oleh ulama dalam mendefinisikan taubatan nashu-
fabir r.a., "Pada suatu ketika ada seorang laki- haa ini yang mencapai dua puluh tiga pendapat
laki badui masuk ke dalam masjid Rasulullah hanyalah perbedaan pada bentuk luar peng-

654 R.drk i hadits ini adalah,".Sesuatu yang aku melarang kamu sekalian dari sesuatu itu, maka jauhi dan tinggalkanlah, dan sesuatu
yang aku perintahkan kepada kamu sekalian, maka laksanakanlah dari sesuatu itu sesuai yang kamu mampui." HR. Bukhari dan
Muslim dari Abu Hurairah r.a.
6ss To1ri, Al-AIusr, juz 25, hlm. 36
ISLAM IILID 7

ungkapannya saja, namun substansinya sama. mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan
Di antara pendapat-pendapat tersebut adalah, m e mb e r i ke n ikm ata n y ang b aik (teru s- m eneru s)
apayang dikatakan oleh al-Qurthubi, " Taubatan kepadamu sampai kepada waktu yang telah dt
nashuhaa tercakup dalam empat hal, yaitu, is- tentukan dan Dia akan memberikan kepada
tighfar dengan lisan, berhenti dan menjauhkan tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan
dengan badan, menanamkan tekad untuktidak (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling,
kembali melakukan dalam jinaan [hati), dan maka sesungguhnya aku takut kamu akan di'
meninggalkan jeleknya para teman."6s6 timpa siksa hari kiamat." (an-Nuur: 31)

"Hai orang-orang yang beriman, bertobat'


4. Hukum Tobat Menurut Syara'
lah kepada Allah dengan taubatan nashuhaa."
a. ToMt Wafib Dilakukan Segera
(at-Tahriim:8)
Sumber-sumber syariat dalam Al-Qur'an,
hadits dan ijma'umat Islam, satu kata dalam "sesungguhnya tobat di
sisi Allah hanyalah
hal kewajiban untuk bersegera bertobat seke- tobat bagi orang-orang yang mengeriakan ke-
tika sesaat setelah terjadinya tindakan kemak- jahatan lantaran kejahilan, yang kemudian me'
siatan. Barangsiapa menundanya untuk bebe- reka bertobat dengan segera, mereka itulah
rapa waktu, ia dianggap telah melakukan ke- yang diterima Allah tobatnya; dan Allah Maha
maksiatan karena sikap penundaan tersebut.ssT Mengetahui lagi Mahabijaksana." (an'Nisaa':
Hal itu supaya maksud dan tujuan yang lebih L7)
sempurnayangdiinginkan dari suatutobatbisa
"Jika mereka bertobat, itu adalah lebih baik
terwujud dengan terbebasnya diri dari berba-
b og i mereka." (at-Taubah: 7 4)
gai dosa, menggapai maghfirah dan ampunan
Tuhan di akhirat. " Barang siapa yang meng erj akan kei elekan
Selain itu untuk menggapai kerelaan ma- atau menganiaya dirinya, kemudian ia mohon
nusia di dunia, membersihkan masyarakat dari ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati
kriminalitas, mencegah perbuatan menyim- Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayangi'
pang, dan berbagai bentuk kemaslahatan lain- (an-Nisaa': 110)
nya yang menjadi konsekuensi suatu tobat
Sedangkan di antara contoh hadits-hadits
yang hal itu bisa dipahami dari anjuran untuk
yang mempertegas Al-Qur'an atau memperje-
bertobat yang banyak sekali disebutkan secara
las sebagian hukum-hukum yang terkandung
berulang-ulang dalam Al-Qur'an dan hadits
di dalamnya adalah,
Nabi Muhammad saw
Di antaranya adalah ayat,
€9\,1;r'
,it ;;;\ 4!tt
,O/ . c ./ o
"Bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, '*
i J," L)-. ',,'
l)
hai orang-orang yang beriman supaya kamu
beruntung." (an-Nuur: 31) "sungguh demi Allah, aku beristigfar me-
minta ampunan kepada Allah dan bertobat
"Hendaklah kamu meminta ampun kepada kepada-Nya lebih dari tujuh puluh kali dalam
Tuhanmu dan bertobatkepada-Nya. (Jika kamu sehari.'6sB

6s6 Ta|rir at-qurthubi, iuz18, hlm. 198


657 qawoo'idut Ahkaam,juz 1, hlm. 188; Riyaadhush Shaalihiin, hlm. 12; Tafsir Al-Qurthubi, jttz L1,hlm. 197
658 HR. Bukhari dari Abu Hurairah r.a.
BaSIan 5: FIQIH UMUM rsLA"M JILID 7

t lc , / I Di antara hadits lainnya yang sangat men-


7 ,1,
o o
r-l.J crl . -rU o))tttr ,.l)
!P' !'J)':; +n 6t:. O.O
dorong kepada pertobatan adalah,
i J-. Ut. a*Jl e Jl o.
, . / .r ,/\J- i; -) 0 ..r.J
J;
"Wahai sekalian manusia, bertobatdan ber-
istighfar meminta ampunan lah kamu sekalian
kepada Allah. Sesungguhnya aku bertobat se- "Sungguh, Allah lebih berbahagia oleh se-
banyak seratus kali dalam sehori.'6se bab tobatnya seorang hamba-Nya daripada ke-
Para ulama mengambil konklusi dari ke- bahagiaan yang dirasakan oleh salah seorang
dua hadits ini, bahwa seseorang yang telah ber- dari kamu sekalian yang tiba-tiba menemukan
tobat, ketika ia teringat akan dosanya yang te- kembali untanya, setelah ia sempat kehilangan
lah ia tobati itu, maka disunnahkan baginya unta tersebut di tengah padang pasir.'661
untuk memperbarui rasa penyesalannya atas
perbuatan dosa yang pernah ia lakukan terse- b. HahHal yang DttoWl dan Kapan ToMt
but serta memperbarui ketetapan hati dan te- Itu Dlterlma
kadnya untuk tidak melakukan perbuatan yang Tobat wajib dilakukan dari semua dosa
sama. Bahkan tobat itu sendiri tidak harus se- dan kemaksiatan. Apabila seseorang hanya
lalu dari suatu dosa sebagaimana yang sudah baru bertobat dari sebagian dosa dan kemak-
pernah saya sebutkan di bagian terdahulu, se- siatannya saja, maka tobatnya dari sebagian
hingga dengan begitu, kedua hadits di atas ti- dosa dan kemaksiatannya itu tetap sah menu-
dak berarti bahwa Rasulullah saw. melakukan rutAhlus Sunnah dan ia masih memiliki beban
dosa sebanyak tujuh puluh kali atau seratus tanggungan dosa dan kemaksiatan sisanya.662
kali dalam sehari. Yang dimaksud dengan dosa adalah, se-
Akan tetapi, arti kedua hadits tersebutada- tiap perkara yang tidak sesuai dengan perin-
lah, memperbarui dan mengulangkembali per- tah Allah SWT dalam hal meninggalkan atau
tobatan dari sebuah dosa kecil,550 dan meng- melakukan.oos pi antara dalil yang menunjuk-
anggap serius sebuah tindakan keteledoran kan bahwa tobat bisa dilakukan dari segala
atau tindakan melakukan suatu kesalahan se- bentuk sikap melanggar dan menyalahi hukum-
kecil apa pun itu, sebagai tuntunan, pengajar- hukum Islam adalah ayat,
an, bimbingan dan petuniuk bagi umat, serta
di sisi Allah hanyalah
"Sesungguhnya tobat
membuka pintu tobat bagi umat, masing-
tobat bagi orang-orang yang mengerjakan ke-
masing sesuai dengan posisi, kedudukan dan jahatan lantaran kejahilan,yang kemudian me-
tingkat tanggung jawabnya baik yang bersifat
reka bertobat dalam waktu dekat (dengan se-
umum atau khusus. Adapun Rasulullah saw., gera), maka merekaitulah yang diterima Allah
sesungguhnya Allah SWT telah mengampuni
tobatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Ma-
beiiau dari segala sesuatu.
habij aksana. " (an-Nisaa' : 1 7)

559 HR. Muslim dari al-Aghar lbnu Yasar al-Muzani r.a.


660 qawaa'idul Ahkaaml<aryaAl-lzz lbnu Abdis Salam, juz 1, hlm. 287 dan berikutnya; Al-lqnaa'fi Hilli Atfaadz Abi Syuja'Asy-Syarbini,
juz 2, hlm. 131
661 HR. Bukhari dan Muslim dari Anas Ibnu Malik r.a.
662 Riyaadhush Shaalihiin,hlm. 12; Tafsir al-Qurthubr, juz 5, hlm. 90
663 Al-lhyaa'karya Al-Ghazali, juz 4, hlm. 14
FrqLH rsLAM ltl-rDT Baglan 5: FIQIH Uillrt

Ayat ini mencakup kufur dan segala ben- hak mengatakan, setiap waktu sebelum kema-
tuk kemaksiatan dan pembangkangan lainnya. tian, maka itu adalah dekat.557
Karena setiap orang yang bermaksiat kepada Dalam sebuah hadits lain disebutkan,
Allah SWT, maka ia disebut jahil sampai ia ber-
"Tidak ada seorang hamba yang bertobat
henti dari melakukan perbuatan maksiat ter-
satu bulan sebelum kematiannya, kecuali Allah
sebut. Qatadah menyebutkan bahwa para sa-
habat Rasulullah saw. beriima', bahwa setiap menerima tobatnya yang lebih dekat lagi dari-
pada itu. Tidak ada seorang hamba yang ber-
dosa yang dilakukan oleh seseorang, maka itu
adalah bentuk kejahilan baik itu dilakukan tobat sehari atau sesaat sebelum kematiannya
dengan sengaja maupun tersalah [tidak dise- dan Allah mengetahui tobatnya itu dan ia me-
ngaja).654
mang benar-benar ikhlas dan tulus kepada-
Nya, kecuali Dia menerima tobatnya itu.'668
Diharuskannya tobat dengan segera ada-
lah prinsip dasarumum. Namun, meskipun be- Para ulama mengatakan, suatu tobat sah
gitu, tobat yang dilakukan oleh seseorang ka- iika dilakukan sebelum datangnya kematian,
pan pun itu selama ia masih hidup, maka to- meskipun itu dilakukan sehari sebelum ke-
batnya itu bisa diterima, sebagai bentuk karu- matian. Karena pada waktu itu, harapan un-
nia, kemurahan, rahmat, kelonggaran dan ke- tuk memperbaiki diri seseorang masih tetap
mudahan dari Allah SWT. fuga sebagai bentuk ada, juga pada waktu itu rasa penyesalan dan
membuka pintu pengharapan dan menjauhkan ketetapan hati yang kuat untuk meninggalkan
sikap putus asa dari jiwa, karena, "Setiap anak perbuatan yang buruk masih bisa diterima.sse
cucu Adam pasti banyakberbuatkesalahan dan Adapun orang yang sudah dalam kondisi
kekeliruan, dan sebaik-baik orang yang banyak tidak ada harapan dan kemungkinah lagi un-
berbuat kesalohan adalah yang bersedia untuk tuk hidup, seperti Fir'aun yang baru beriman
b any ak- b any a k b erto ba t.'66s ketika berada dalam keadaan tenggelam di te-
Hal ini ditunjukkan oleh hadits, ngah luapan ain maka tobat atau pernyataan
c cltc/ / o/a ,.c.tA. \ 4 beriman ketika dalam kondisi dan situasi se-
u
lJ' \i ,h
-.11
-P* ol perti itu sudah tidak ada gunanya lagi. Karena
"Sesungguhnya 'J
kondisi seperti itu adalah kondisi di mana pen-
Allah akan menerima tobat
taklifan sudah tidak ada lagi. Allah SWT berfir-
seorang hamba selama ia belum mengeluarkan
man tentang kisah Fir'aun,
suara nazai'666
Maksudnya adalah selama nyawanya be- "Dan Kami memungkinkan Bani Israil me-
lum sampai ke kerongkongan. Iintasi laut,lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan
Ikrimah menafsirkan potongan ayat, "yang bala tentaranya, karena hendak menganiaya
kemudian mereka bertobat dalam waktu dekat dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu
(dengan segera)," bahwa dunia keseluruhan- telah hampir tenggelam berkatalah dia,'Saya
nya adalah qariib (dekat, segera). Adh-Dhah- percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tu-

66a Trlri, Al-qurthubi,iuz 5, hlm. 92


665 At-Tirmidzi, lbnu Majah, dan Hakim dari hadits Anas Ibnu Malik r.a. Al-Hakim menyatakan, bahwa sanad hadits ini shahih.
HR.
666 HR. Ah*"d, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim dari hadits Abdullah lbnu Umar r.a.
657 ToSri, Ibru Ka*ir,
iuz 1, hlm. 463; Tafsir Al-Qurthubr, juz 5, hlm. 92; Tafsir Al-Kasysyaaf, iuz 1, hlm. 386
568 H"l ini disebutkan oleh Al-Hafizh Abu Bakar lbnu Murdawaih dari hadits Abdullah Ibnu Umar r.a.
66e ToSri, Al-qufthubi,iuz 5, hlm. 92
rsr.A.M IItrD 7

hon Yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya Syaikh Muhammad Abduh mengatakan,
termasuk orang-orang yang berserah diri (ke- yang dimaksud dengan "waktu dekat" adalah
pada Allah).'Apakah sekarang (baru kamu per- saat gejolak syahwat dan hawa nafsu telah me-
caya), padahal sesungguhnya kamu telah dur- reda, atau saat luapan amarah telah mereda
haka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang- serta kesadaran, kebijaksanaan dan akal sehat-
orang yang berbuat kerusakan."'(Yuunus: 90, nya telah kembali lagi. Maka, zahir potongan
e1) ayat, "min qariib (dalam waktu dekat)" adalah
Hal ini dipertegas lagi oleh ayat lain yang menielaskan tentang waktu di mana suatu to-
membicarakan tema yang sama, yaitu, bat bisa diterima secara pasti.
Adapun ayat selanjutnya, yaitu ayat dela-
"Dan tidaklah tobat itu diterima Allah pan belas, "Dan tidaklah ab* iar diurima Allah
dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan
(yang) hingga apabila datang ajal kepada se- (yang) hingga apabila datang ajal kepada se-
seorang di antara mereka, (barulah) ia menga- seorang di antara mereka, (barulah) ia menga-
takan,'Sesung g uhnya say a bertobat sekarang.' takan,'S esungg uhny a saya b ertob at sekarang.'
Dan tidak (pula diterima tobat) orang-orang Dan tidok (pula diterima tobat) orang-orang
yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. yang mati sedang mereko di dalam kekafiran.
Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa
yang pedih."' (An-Nisaa': 180) yang pedih."
Kedua ayat di atas menunjukkan tidak di- Ayat ini menjelaskan tentang waktu di
terimanya pertobatan yang baru dilakukan ke- mana suatu pertobatan seorang pendosa sama
tika telah berada dalam kondisi sudah tidak ada sekali sudah tidak diterima lagi. Adapun batas
pengharapan hidup lagi. Ini adalah pendapat waktu yang terletak di antara dua waktu terse-
Abdullah Ibnu Abbas r.a., Ibnu Zaid dan ium- but, di sini tidak disinggung-singgung dan itu
hur ulama tafsir.6To adalah batas waktu pengharapan dan kekha-
Akan tetapi, ada sekelompok dari ulama watiran. Oleh karena itu, semakin dekat wak-
Hanafiyah mengatakan, pertobatan yang baru tu pertobatan dari waktu ketika seseorang me-
dilakukan dalam kondisi sudah tidak ada peng- lakukan dosa, maka pengharapan untuk diteri-
harapan hidup lagi masih tetap diterima. Na- ma tobatnya semakin kuat dan lebih dominan.
mun tidak begitu halnya dengan keimanan yang Semakin jauh waktu pertobatannya dengan
baru dinyatakan dalam kondisi sudah tidak ada bersikap terus saja melakukan dosa, masa bo-
pengharapan hidup lagi, maka pernyataan kei- doh dan menunda-nunda, maka kekhawatiran
manan tersebut sudah tidak diterima lagi. Hal akan tidak diterimanya tobat adalah yang se-
ini berdasarkan ayat, makin kuat dan lebih dominan.672

"Dan Dia-Iah Yang menerima tobat dari c. lanl yangfertamln akan Dldapatkan
hamba -hamb a- Ny a dan memoafkan kesalahan - dengan Dfteilmanya ToM
kesalahan dan mengetahui apayang kamu ker- Allah SWT menianjikan ampunan bagi o-
jakan,'677 rangyang menjauhi dosa-dosa besa[

670
Tafsir Al-QurthuDi, juz 5, hlm. 93
671
Lihat,Ad-Durrul Mukhnan iuz 3, hlm.317
672
Tafsir Al-Manaar iuz 4, hlm. 440 dan halaman berikutnya, 448
_-=-

FIqLH ISTAM IILID 7

"Jika kamu menjauhi dosa-doso besar di akan memenuhinya, bahwa Dia menerima per-
antarq dosa-dosa yang dilarang kamu menger- tobatan yang dilakukan dengan memenuhi sya-
jakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesa- rat dan ketentuan-ketentuan yang bisa menja-
lahanmu dan Kami masukkan kamu ke tempat dikan suatu pertobatan menjadi sah, yaitu em-
yang mulia." (an-Nisaa': 31) pat syarat yang telah disebutkan di atas.
Apabila kamu sekalian menjauhi dosa- Adapun secara akal, menerima suatu per-
dosa besar dari dosa-dosa yang dilarang kamu tobatan sama sekali bukan menjadi kewajiban
mengerjakannya, niscaya Kami hapus dosa- bagi Allah SWT berbeda dengan pendapat ke-
dosa kecil kamu dan Kami masukkan kamu ke lompok Muktazilah. Karena di antara syarat
dalam surga, sebagai balasan atas sikap sabar pihak yang mewajibkan adalah, ia lebih tinggi
dan tabah dalam menjauhi dosa-dosa besar. posisi dan derajatnya daripada orang yang ke-
Ini juga berarti sebuah motivasi untuk tetap wajiban itu ditetapkan atas dirinya, sementara
konsisten berada di jalan kebenaran dan kelu- Allah SWT adalah Sang Pencipta makhluh Sang
rusan. Pemilik makhluk dan Zat Yang menetapkan
Ini adalah pengabaran dari Allah SWT dan pentaklifan kepada makhluk. Oleh karena itu,
Dia adalah ZatYang Mahabenar dan Maha Me- tidak bisa dikatakan bahwa ada sesuatu yang
nepati janii-Nya, bahwa Dia menerima tobat wajib atas diri-Nya, Mahasuci Dia dari semua
para hamba-Nya yang bermaksiat. itu.573

Hal senada juga dinyatakan dalam ayat,


d. Kehendak Tuhan dalam Pengpmpunan
"Tidakkah mereka mengetahui, bahwasa- Dosa
nya Alloh menerima tobat dari hamba-hamba- Terkadang bisa jadi Allah SWT'mengam-
Nya," (at:laubah: 104) puni dosa-dosa, baik yang kecil maupun yang
besac tanpa ada syarat dan ketentuan apa pun
"Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun
seperti syarat bertobat dari dosa-dosa besar
bagi orang yang bertobat, beriman, beramol
dan menjauhi dosa-dosa kecil. Hal ini berda-
saleh, kemudian tetap di jalan yang benar."
sarkan ayat,
(Thaahaa: 82)
Al-Qurthubi mengatakan, pengabaran oleh "Dan Dia-lah Yang menerima tobat dari
Allah SWT tentang hal-hal yang Dia wajibkan hamba-homba-Nya dan memaafkan kesalahan-
atas diri-Nya berarti bahwa hal-hal tersebut kesalahan dan mengetahui apayang kamu ker-
pasti akan terpenuhi. Dilihat dari sisi aqidah, j akan," (Asy Syuraa' : 2 5)
maka sejatinya secara akal tidak ada sesuatu Yakni, Allah SWT menerima tobat di masa
apa pun yang wajib atas Allah SWT. Adapun yang akan datang dan mengampuni kesalahan-
berdasarkan wahyu yang ada, maka zahirnya kesalahan pada masa lalu secara mutlah baik
adalah diterimanya pertobatan hamba yang yangkecil maupun yangbesa4 bagi orangyang
bertobat. Kesimpulannya, ayat-ayat di atas me- dikehendaki-Nya.57a Kehendak Allah SWT ada-
ngandung sebuah janji dari Allah SWT dan Dia lah sesuai dengan hikmah-Nya dan sejalan de-
tidak akan mengingkari janji-Nya dan pasti ngan sunnah-sunnah-Nya.

673 Tr|ti, N-qurthubi,juz5, hlm. 90 dan halaman berikumya


674 To|ti, Al-Alusi,
iuz2S,hlm. 36; Tafsir Al-QurthuDi iuz 5, hlm. 90

I
FIqLH ISI.AM IILID 7

Dalam ayat lain, disebutkan bahwa perbu- di atas seiatinya mengomparasikan antara per-
atan syirik dan menyekutukan Allah SWT ter- buatan syirik dengan yang selain syirik. Per-
kecualikan dari apa yang diampuni-Nya. Yang buatan syirik pasti berimplikasi siksa tidak bisa
dimaksud dengan syirik adalah, kafir secara tidah karena syirik merusak jiwa manusia. Ada-
mutlak yang mencakup kekafiran Yahudi dan pun dosa-dosa selain syirih pengampunannya
yang lainnya. Hal itu karena syirik melahirkan adalah sesuatu yang sangat mungkin sesuai de-
segala bentuk ketercelaan dan kekejian yang ngan kehendak Tuhan. Karena dosa selain syi-
menghancurkan individu dan masyarakat. rik tidak sampai menyamai tingkatan syirik di
Allah SWT berfirman, dalam merusak jiwa manusia.676
Kesimpulan akhir terkait masalah dihapus-
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengam-
kannya dosa dan tidak dijatuhkannya hukuman
puni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala
atas dosa itu di akhirat adalah, hal itu sangat
dosa yang selain dari (ryirik) itu, bagi siapa
bergantung kepada orientasi jiwa, kekuatan,
yang dikehendaki-Nya." (an-Nisaa': 48)
dan dominasi iman dalam hati.lni adalah pen-
Yakni, pengampunan perbuatan kemaksi-
dapat Al-Ghazali577 dan diikuti oleh Imam Mu-
atan bukanlah bagi setiap manusia, akan tetapi
hammad Abduh.678 Oleh karena itu, barangsia-
bagi orang yang dikehendaki oleh Allah SWT pa yang keimanannya bena4 orientasi, tekad,
dari para hamba-Nya yang mendapat taufik dan keinginannya tertuju kepada penjauhan
dan petunjuk kepada keimanan, pertobatan, dan pengekangan diri dariberbagai kemaksiat-
dan amal saleh.67s
an, ia berhak mendapatkan ampunan dan ke-
erbuatan- p erbu atan yang
"S esung guhny a p ridhaan.
baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-per- Adapun tindakan merugikan dan melang-
buatanyang buruk" (Huud: 114) gar hak-hak orang lain, baik hak yang terkait
dengan harta maupun hak moral, itu dianggap
"Katakanlah,'Hai hamba-hamba-Ku yang
seperti syirik dalam hal tidak bisa diampuni
melampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
kecuali pemilik hakyang dilanggar dan dirugi-
janganlah kamu berputus asa dari rahmatAllah.
kan itu menggugurkan hak pribadinya. Rasu-
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa se'
lullah saw. bersabda,
muanya. Sesungguhnya Dia-IahYang Maha Peng-
4,..
ampun lagi Maha Penyayang." (az-Zumar:.53) |
ii[
. i
V tll3,l:
i.//

,y: ,
o' \, 'o
dll *.e
t
driyl
'rii
Yakni, pendapat sekelompok ulama yang ',1/'i
:rr'.:, i,. .','o,'
L iittJr)rJl-c1);tl:,iq
menyatakan bahwa lengampunan yang dimak- Itr.i ta airt
sudkan dalam ayat-ayat di atas adalah dengan
syarat dan ketentuan harus dengan tobat, su-
paya tidak muncul persepsi keliru bahwa Al-
ar ifi v .sjr ir;lr u:;ri *r i?{, t
t... o
Qur'an mengandung bujukan dan memuncul- ,-an V ar .i1" ,piVar i6 ,ru,i'4u
kan keberanian untuk berbuat maksiat. Na-
mun, pada hakikatnya, di atas itu semua, ayat
c.,
-rii
!r, r* u il" Jrl') " ,*. l'p- ;ti

675
Tafsir lbnu Katsir iuz t, hlm. 508-511; Tafsir Al-Kasysyaaf, jnz 7,h1m.424
676
Tafsir Al-AlusL juz 5, hlm. 52; Tafsir Al-Manaar, irtz 5, hlm. 150
677
Al-lhyaa,iuz 4, hlm. 14-20
678
Tafsir AbManaar juz 5, hlm. 51
=-

FIqLH rSLAM ltLrD 7

iA , ,5ir ir;,i t cii" .^Ar e, it ir 5. Tobat dan Hukuman


a, Dua Macam Hukuman dalam lslam
o.
I toz
4J r '*J I 4.i.J ytiittu? * At
l' .
t^J 4--4r
,
Sebagaimana yang telah diketahui, syariat
Islam menetapkan dua macam sanksi hukum
;"\
f&l itV tS; D,; )i s; r; tr u l,
atas tindak kejahatan, yaitu sanksi hukum du-
nia dan sanksi hukum akhirat. Sanksi hukum
otinl eir;t:, ot )i*.i 7t '* ,pi dunia adalah, hukuman yang dilaksanakan dan
diberlakukan oleh kekuasaan sementara yang
n# :v'&$Lit afiv sl'
O Ol
.

1,.
memerintahdi dunia. Sedangkan sanksi hukum
akhirat adalah, hukuman yang dijatuhkan oleh
il;'l u"tAtti Allah SWT kepada pelaku kemaksiatan kelak
"Buku catatan amal di
Allah ada tiga.sisi di alam akhirat seperti hukuman berupa siksa
Pertama, buku catatan amal yang Allah tidak neraka dan sebagainya.
menghiraukannya. Kedua, buku catatan amal Tindak kejahatan yang mengharuskan hu-
yang Allah tidak akan membiarkan sesuatu apa kuman di dunia yang telah ditetapkan, sebagai-
pun darinya. Ketiga, buku catatan amal yang mana yang sudah pernah disebutkan di bagian
Allah tidak akan mengampuninya. Adapun buku terdahulu, ada tiga belas, yaitu, pembunuhan,
catatan amal yang Allah tidak akan mengam- kekerasan fisik (al-jarh), zina, qadzf, meneng-
puninya adalah, amal perbuatan menyekutukan gak minuman keras, pencurian, pemberontak-
Allah. Dia berfirman,'Sesungguhnya Allah tidak an (al-baghyu), hiraabah [pembegalan, penya-
akan mengampuni dosa syirik.'fan-Nisaa': 48) munan), murtad, zindiq, menghujat^Sllah SWT,
Dalam ayat lain, Dia berfirman,'Sesungguhnya para nabi dan malaikat, praktik-praktik sihi4,
orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) perbuatan meninggalkan shalat dan puasa.680
Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepa- Sebab dan alasan di balik keragaman hu-
danya surg a.' fal-Maa'id ah: 7 2). Adapun buku kuman dalam Islam adalah, perlindungan yang
catatan amal yang Allah tidak menghiraukan nyata terhadap tatanan, moral dan kebaikan,
sesuatu pun darinya, itu adalah amal perbuat- serta menekan dan membasmi kejelekan dan
an seorang hamba yang menganiaya dirinya perkara-perkara yang tercela. Barangsiapa ber-
sendiri dalam perkara yang urusannya hanya hasil lepas dari jerat hukum penguasa semen-
antara dirinya dengan Allah, berupa puasa satu tara di dunia karena kelengahan si penguasa,
hari yang ditinggalkannya atau shalatyang ti- atau karena keberhasilannya dalam melakukan
dak dikerjakannya, sesungguhnya jika berke- rekayasa dan tipu muslihat.
hendah Allah akan mengampuninya. Adapun Hal lain karena tidak terpenuhinya sarana
buku catatan amal yang Allah tidak akan mem- dan instrumen pembuktian yang diperlukan,
biarkqn sesuatu pun darinya, itu adalah amal atau karena tindak kejahatannya tidak memi-
perbuatan menganiayq sesema, dan da-lam liki ancaman sanksi hukum dalam undang-un-
hal ini, harus ada balasan qrshas (menghukum dang yang berlaku seperti berdusta, iri, deng-
pelaku seperti yang ia lakukan terhadap kor- ki, ghibah, mengadu domba, dan sebagainya, ia
ban), tidak bisa tidak."67e pasti akan terierat sanksi hukum atas semua

679 HR. Ah-rd, ath-Thabrani, dan Hakim dari hadits Aisyah r.a. Hadits ini dimasukkan ke dalam kategori hadits shahih oleh Hakim.
680 ALqo*ooniin
Al-Fiqhiyyoh karya lbnu Jazi, hlm. 344
Baglan 5: FIQIH UMUM FIqLH ISI.AM JILID 7

pelanggaran-pelanggaran yang pernah dilaku' Di hadapan aliran hukum konvensional


kannya itu kelak di alam akhirat di hadapan yang melandaskan hak pembalasan pada asas
Sang Hakim Yang Mahaadil Yang tidak ada su- manfaat kepentingan masyarakat melalui me-
atu apa pun yang tersembunyi bagi-Nya, baik kanisme pencegahan atau preventif di masa
yang ada di bumi maupun yang ada di langit. mendatang, kita melihat para fuqaha Islam me-
Sebagaimana balasan akhirat memiliki netapkan bahwa asas atau muara bentuk-ben-
ciri khas berupa pemberian pahala bagi orang- tuk hukuman yang diterapkan oleh syara'ada-
orang saleh sebagai balasan atas perbuatan baik lah, kemaslahatan dan kebahagaiaan umum
yangmereka keriakan. Hal ini memberi dorong' manusia.681 Oleh karena itu, setiap hal yang
an untukberkomitmen kepada perbuatan baik bisa menciptakan kemaslahatan-kemaslahat-
berkomitmen untuk terus berada dalam kelu- an umat manusia, maka itu adalah disyariat-
rusan dan melakukan amal perbuatan yang kan dan diperintahkan.
baik di dunia. Tobat yang bersungguh-sungguh Karena maksud dan tuiuan pokok dari
bisa membantu dan memberikan kontribusi da- pemberlakuan hukuman hadd dan hukuman
lam penegakan sanksi hukum di dunia dengan ta'zir adalah memberikan pelajaran dan efek
dorongan yang dimunculkannya dalam diri si jera kepada manusia supaya mereka tidak me-
pelaku kejahatan untuk memberikan pengaku- lakukan perkara-perkara yang dilarang dan ti-
an di hadapan hakim. dak meninggalkan perkara-perkara yang di-
Tobat bisa menggugurkan hukuman akhir- perintahkan, demi mencegah kerusakan di
at, sehingga dengan begitu, tobat memberikan muka bumi dan mencegah tindakan menim-
kontribusi dalam memperbaiki dan merehabi- bulkan kerugian dan kemudharatan kepada in-
litasi diri si pelaku keiahatan, menyelamatkan- dividu dan masyarakat.6s2 Ibnu Abidin me-
nya dari iurang kesalahan dan kekeliruan yang ngatakan, sesungguhnya hal pokok syariat se-
pernah dilakukannya, dan menjadikannya da- telah kaidah-kaidah iman adalah, menekan
lam golongan orang-orang saleh. Sehingga, se- dan mencegah anasir-anasir kerusakan, demi
cara otomatis maksud dan tujuan pokok dari untuk menjamin keberlangsungan eksistensi
pemberlakuan sanksi hukum bisaterwujud de- alam.ffi3
ngan sendirinya. Di antara hal yang menggambarkan bah-
wa penciptaan kemaslahatan itulah yang men-
b. Maksud dan Tutuan darl Hukuman
Fiqh Islamsebagaiasasumum,bertemude- iadi perhatian dan tujuan utama syariat dalam
pemberlakuan hukuman adalah, syariat mela-
ngan prinsip, sistem dan tatanan terbaik yang
rang setiap wasilah dan sarana yang bisa mem'
berhasil dicapai oleh dua aliran atau kecende-
bawa kepada tindakan kejahatan seperti me-
rungan pandangan hukum, yaitu aliran hukum
ngonsumsi minuman keras dan narkoba, bah-
konvensional dan aliran hukum positil dalam
kan lebih dari itu, syariat menganggap bahwa
mendefinisikan dan menetapkan asas hakpem-
wasilah dan sarana itu sendiri juga adalah ke-
balasan dan fungsi-fungsi hukuman menurut
jahatan.$a Berbagai implementasi prinsip sad-
hukum perundang-undangan.

AI-Jariimahwalltquubohfil FiqhAl-Islamr, MuhammadAbu Zahrah, hlm.32 dan berikutnya, cet.Anglo Mesir;ll-Qishashfisy Syari'ah
Al-lslaamiSryah, Syaikh Ahmad lbrahim, hlm.247 dan berikutnya
Lihat, Al-Ahkaam As-Sulthaaniyyah, Al-Mawardi, hlm. 213; Fathul Qadiin juz 4, hlm. l.LZ; Tabyiinul Haqaa'iqkarya Az-ZaildU iuz3,
hlm. 163; /l-Bahr Ar-Raa'iq, juz 5, hlm. 3; Ahkaamul Qur'an karya Al-|ashshash, iuz 2,h1m.412
583
Haasyiyah Raddil Muhtaar'ala Ad-Durril Mukhtaar, iruz 3,hlm. 252
684
Al-Qishash fisy Syari'ah Al-lslaamiyai, Syaikh Ahmad lbrahim, hlm. 21
FIQLH ISLAM JILID 7

dudz dzaraa'i'(menutup celah-celah yang ber- c. Kebutuhan akan Hukuman


potensi bisa menjadi pintu masuk kepada per- Dalam diri setiap orang terdapat dua ke-
kara yang dilarang) memperkuat hal tersebut. cenderungan, yaitu kecenderungan baik dan
Perzinaan misalnya adalah haram, dan melihat kecenderungan buruk. Karena kebaikan ada-
aurat perempuan asing adalah juga haram, ka- lah jalan menuju perubahan yang lebih baik,
rena itu bisa membawa kepada perzinaan. kemajuan dan kebahagiaan, maka sudah men-
Kemudian, di hadapan aliran hukum neo- jadi keharusan untuk terus memperkuat do-
konvensional yang menyatakan, asas hak pem- rongan dan motivasi-motivasi kebaikan dalam
balasan dan hukuman adalah keadilan mutlak diri setiap orang serta memperlemah dorong-
dan murni terlepas dari pemikiran kemanfaat- an-dorongan kejelekan dalam dirinya. Sehing-
an, maka fuqaha Islam menegaskan perlunya ga, sudah menjadi keharusan untuk member-
adanya kesesuaian antara kejahatan dan hu- lakukan hukuman, karena itu bisa membantu
kuman ta'zir, namun tanpa memisahkan prin- dalam melawan dan mengekang kecenderung-
sip keadilan dari prinsip menciptakan kemas- an kepada kejelekan serta mendorong keterta-
lahatan. Hukuman tidak lain bertujuan untuk rikan kepada kebaikan.
menciptakan dan memberikan rasa keadilan Ketika itu, penerapan sanksi hukum terha-
serta melindungi kemaslahatan-kemaslahatan dap para pelaku kejahatan dianggap telah mam-
sosial yang permanen. pu merealisasikan prinsip rahmat umum. Rah-
Di hadapan aliran hukum positif yang me- mat umum pada hakikatnya adalah keadilan
miliki kesamaan dengan aliran hukum konven- dan keadilan yang hakiki adalah rahmat yang
sional pada aspek asasnya yang dilandaskan hakiki itu sendiri. Hal ini berarti bahwa rah-
pada p.rinsip kemanfaatan, dan menegaskan mat dan keadilan dalam syariat Islam adalah
untuk memerhatikan dan mempertimbang- dua hal yang saling terkait yang tidak bisa ter-
kan sosok pelaku kejahatan guna menilai pisahkan bagaikan dua sisi mata uang.eas pr6-
ting-kat bahaya ancamannya dan seberapa mat tidak berada di atas keadilan, begitu juga
jauh tingkat dirinya bisa menerima untuk di- keadilan tidak berada di atas rahmat atau hu-
perbaiki, kita melihat para fuqaha Islam se- kum. Hal ini ditunjukkan secara jelas oleh ayat,
cara jelas dan tegas juga menetapkan hal yang
sama ketika hakim menetapkan suatu bentuk "Dan Tuhanmulah yang Maha Pengampun,
hukuman ta'zir bagi kejahatan yang terjadi lagi mempunyai rahmat. Andaikata Dia meng-
yang dilakukan sesuai dengan tinggi rendahn- hukum mereka karena perbuatan mereka, ten-
ya tingkatan kejahatan dan tingkatan pelaku. tu Dia akan menyegerakan adzab bagi mereka.
Sebagaimana pula, fuqaha kita juga memi- Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu
Iiki keistimewaan yang bersifat prinsipil baik (untuk mendapat adzab) yang mereka sekali-
dalam kaitannya dengan hukuman hadd mau- kali tidak akan menemukan tempat berlindung
pun hukuman te'zir, berupa pembukaan pintu dari padanya." (al-Kahfi: 58)
pertobatan dari berbagai tindak pelanggaran, Apabila keadilan menghendaki disegera-
supaya si pelaku bergegas untuk memperbaiki kannya hukuman di dunia, sesungguhnya rah-
dirinya sendiri yang di dorong oleh sebuah ke- mat menghendaki penangguhannya untuk
sadaran, keinginan sendiri, dan kebebasan pe- membuka bagi setiap insan dalam kehidupan
mikiran.

685 At-lariimah wat


Uquubah fit Fiqh Al-lstami,Muhammad Abu Zhhrah, hlm. 32 dan berikutnya
rsLAM lruD 7

ini pintu harapan, tobat, dan menjauhi tindak- Dalam l<ttab Al- Muwaafaqaal asy-Syathibi
an pelanggaran. Dengan begitu, tobat merupa- menyatakan, sesungguhnya hukum-hukum sya-
kan salah satu dampak rahmat yang wajib di- riat diberlakukan tidak lain dan tidak bukan
perhatikan dalam pemberlakuan sanksi hukum adalah untuk kemaslahatan manusia. Di mana
disertai dengan tetap memerhatikan keadilan. ditemukan kemaslahatan, di situlah ditemukan
Ini adalah esensi risalah Islam. Allah SWT ber- syariat Allah SWT.
firman,
"Dan tidaklah Kami mengutus komu, me- d. Filosofi ToMt, atau Apakah Suatu Tobat
lainkon untuk (menjadi) rahmat bagi semesta Memiliki lmpllkasi terhadap Kemasl*
hatan yang DiinElinkan dariSuatu Hu-
alam." (al-Anbiyaa': 107)
kuman
Ibnul Qayyim mengatakan, sesungguhnya Sebagaimana yang telah dikenal, sesung-
landasan dan asas syariat adalah hikmah dan guhnya target syariat Islam di dalam hukum-
kemaslahatan-kemaslahatan hamba di dunia hukum yang ditetapkannya adalah melindungi
dan akhirat. Syariat keseluruhannya adalah ke- kemaslahatan-kemaslahatan dunia dan menja-
adilan, rahmat, kemaslahatan, dan hikmah.686 ga tuiuan-tujuan akhirat. Bahkan, pada hakikat-
Ibnu Taimiyyah mengatakan, di antara ben- nya dunia adalah ladang akhirat, sebagaimana
tuk rahmat Allah SWT adalah Dia mensyari- yang disebutkan dalam sebuah atsar.
atkan sanksi hukum bagi berbagai kejahatan Berdasarkan kenyataan ini, tidak bisa di-
yangterjadi di antara sesama manusia, baikke- persepsikan bahwa tobat bisa menjadi sebab
jahatan terhadap jiwa, fisik, kehormatan, har-
tersia-siakannya kemaslahatan publik dalam
ta benda, pembunuhan, kekerasan fisih qadzf, penerapan sanksi hukum, tidak pula menjadi
dan pencurian. Allah SWT memola dan mem- sarana yang bisa memunculkan godaan dan ke-
berlakukan berbagai bentuk hukuman atas ber- beranian yang mendorong atau mempermudah
bagai bentuk kejahatan tersebut dengan sa- untuk melakukan kemaksiatan. Akan tetapi jus-
ngat sempurna dan akurat yang mengandung tru sebaliknya, tobat yang benar dan sungguh-
kemaslahatan pencegahan, preventif, pembe- sungguh sangat membantu dalam mencerabut
lajaran, dan pemberian efek jera. Namun, se- akar kejahatan. Karena jika tujuan utama hu-
mua itu tetap dilakukan secara proporsional kuman adalah memperbaiki dan merehabili-
dengan berlandaskan pada asas keadilan dan tasi diri pelaku kejahatan, sesungguhnya tobat
tidak melampaui batas-batas pencegahan dan lebih kuat pengaruhnya dalam merealisasikan
pemberian efek jera yang berhak diterapkan maksud dan tujuan tersebut, karena tobat mun-
terhadap pelaku.587 cul dari motivasi pribadi dan kesadaran diri
Al-lzz ibnu Abdis Salam memaparkan de- sendiri. Oleh karena itu, tobat membuka pintu
ngan sangat baik dengan analisis yang cermat harapan bagi para pelaku kesalahan dan men-
dan akurat tentang dampak-dampak kerusak- dorong mereka untuk terjun ke kancah kehi-
an tindak kejahatan yang karenanya diberla- dupan dengan semangat positif yang baru serta
kukanlah hukuman hadd dan hukuman raZir dengan energi dan efektivitas yang produktif.
untuk memberi pelajaran dan efek jera.688

646 A'laamul Muwaqqi'iin,juz 3, hlm. 14


687 Lih"t, ditulis oleh tbnu Taimiyah tentang qiyas, hlm. 85; Rrsaalah tentan g as-siyaasah asy-Syar'iyyah,hlm.98
Rr'saalah yang
688 gawaa'id Al-Ahkaamkarya Al:lzz Ibnu Abdis Salam, juz 1, hlm. 163-165
FrqLH rsr.AM ltl'tD 7

Kemudian, berdasarkan kesepakatan fu- sar maupun dosa kecil, mulai dari kejahatan
qaha sebagaimana yang akan kami jelaskan di kafir atau menyekutukan Tuhan sampai perka-
bagian mendatang, peran tobat hanya terbatas ra terlarang yang paling rendah tingkatannya.
pada kondisi ketika kasus keiahatan belum di- Yang dimaksud dengan dosa kecil adalah, dosa
laporkan dan diaiukan ke persidangan dan yang dilakukan karena ada suatu situasi yang
pada kasus yang murni menyangkut hak-hak bersifat insidentil seperti gejolak atau luapan
publik semata (yakni, menyangkut hak Allah emosi dan memuncaknya hawa nafsu yang ti-
SWT menurut istilah yang digunakan oleh dak terkendali, yang kemudian diikuti dengan
para fuqaha). Oleh karena itu, apabila kasus- perasaan bersalah dan penyesalan diri yang
nya telah dibawa ke hadapan hakim, tobat itu menghapus sifat al-ishraar (terus-menerus
sama sekali sudah tidak memiliki pengaruh dalam kemaksiatan),68e seperti melihat perem-
yang bisa berimplikasi pada pengguguran hu- puan asing (perempuan yang bukan kerabat
kuman. mahramnya), memukul pembantu tanpa salah,
Begitu juga, apabila kasus kejahatan yang mendengarl<an al-malaahii (lagu dan musik),
ada menyangkut hak pribadi individu, maka bermain dadu, duduk-duduk dengan para pe-
hadd (hukuman yang telah ditetapkan bentuk nenggak minuman keras dan orang-orang fa-
dan kadarnya oleh syara') tidak bisa digugur- sih dan berdua-duaan dengan perempuan a-
kan dengan tobat dan tidak pula dengan yang sing.
lainnya seperti pembebasan (ibraa), pengam- Ungkapan para ulama dalam mendefinisi-
punan, pelepasan hak (tanaazul), kompromi kan dosa besar sangat beragam.
damai (shulh) dan mu' aaw adhah (pertukaran). Abdullah ibnu Umar berkata, "Setiap per-
kara yang dilarang, itu adalah dosa besar."
e. Klaslffkasl Kemakslatan yang DltoMtt
Ada seorang sahabat lain berkata, "Setiap
dan Bagplmana Mekanlsme dan Tata
Cara BeiloM darl Kemakslatan perkara yang Allah mengancamnya dengan
Ter*but siksa neraka, maka itu adalah dosa besar."
Tema ini mencakup dua hal. Pertama,ka- Ada sebagian generasi salaf berkata, "Se-
tegori dosa menjadi dua, yaitu dosa kecil dan tiap perkara yang diancam dengan hukuman
dosa besar. Kedua, kategori dosa menjadi dua, hadd didunia, itu adalah dosa besar."5eo
yaitu dosa yang menyangkut hak Allah SWT Sedangkan dari kalangan selain sahabat,
[hak publik) dan dosa yang menyangkut hak seperti Adz-Dzahabi, ia berkata, "Dosa besar
Adami. adalah, setiap perkara yang dilarang oleh Allah
dan Rasul-Nya dalam Al-Qur'an, hadits dan at-
- Klasifikasi Pertama, Pengklasifikasian Dosa
sar generas i salafush shalihin.Oer
Menjadi Dua, Yaitu Dosa Kecil dan Dosa
Dalam kitabnya Al-Kabaa'in adz-Dzahabi
Besar
menyebutkan tujuh puluh dosa besar dan di
Dalam Islam, setiap kemaksiatan bisa di-
antara yang terpenting adalah, menyekutukan
lakukan pertobatan. Baik itu termasuk dosa be-

Diriwayatkan dari Abdullah Ibnu Abbas r.a, bahwasannya ada seorang laki-laki berkata kepadany4 'Apakah dosa besar itu ada
tuluh?" Lalu Abdullah lbnu Abbas r.a berkata,'Yang lebih benar adalah, dosa besar mencapai angka tuiuh ratus, karena tidak ada
yang namanya dosa kecil ketika disertai dengan sikap al-ishraar (terus menerus dalam kemaksiatan) dan tidak ada yang namanya
dosa besar ketika dibarengi dengan istighfar meminta ampunan." Lihat, Tafsir Al-Kasysyaal juz 1, hlm. 394; Tafsir Al-Manaar, iuz 5,
hlm. 50; Al-Ilrlaa',iuz 4, hlm. 28 dan halaman berikutnya
690
Al-lhyaa', juz 4, hlm. 15, cet. Al-Utsmaniyyah Mesir
59L
Kitaab Al-Kabaa'ir; karya Adz-Dzahabi, hlm. 7
rsLAM ]rrrD 7

Tuhan, membunuh jiwa yang diharamkan oleh rikan kesan dan citra bahwa orang yang
Allah SWT kecuali dengan alasan yang bena4, melakukannya adalah orang yang kurang
sihir [klenik), memakan riba, memakan harta memiliki kepedulian terhadap agama ser-
anak yatim, melarikan diri dari medan pepe- ta tipisnya kesadaran keberagamaannya,
rangan, melontarkan tuduhan telah berbuat maka kejahatan itu membatalkan sifat
zina kepada wanita baik-baik yang tidak per- 'adaalah (adil).
nah terlintas di benaknya untuk melakukan 4. Al-Qadhi Abu Sa'id al-Harawi menyebut-
itu dan lagi beriman,6e2 durhaka kepada kedua kan, dosa besar adalah setiap perbuatan
orang tua, memberikan kesaksian palsu, per- yang dinash keharamannya oleh Al-Qur'-
buatan zalim, pengkhianatan, tidak menepati an, setiap jenis kemaksiatan yang dian-
janji, sumpah ghamuus (sumpah palsu yang cam dengan hukuman hadd seperli pem-
memang disengaja dan dimaksudkan), suap, bunuhan dan yang lainnya, meninggalkan
judi dan taruhan, zina, pencurian, menenggak kewajiban agama yang diperintahkan un-
minuman keras, peng-ghashab-an (penyero- tuk dilaksanakan dengan segera, dan dus-
botan), menyakiti dan mencaci-maki orang ta dalam kesaksian, periwayatan, dan sum-
lain. . pah.
Para ulama tafsir ketika menafsirkan ten- Apabila pendapat yang kedua adalah pen-
tang dosa besa4 mereka menyebutkan sejum- dapat kebanyakan ulama tafsi[ maka pendapat
lah pandangan dan pendapat, di antaranya yang ketiga adalah pendapat yang paling uta-
yang terpenting ada empat seperti berikut:5e3 ma untuk diterima, karena pendapat ketiga
1. Dosa besar adalah perbuatan kemaksiatan tersebut disetujui oleh al-Ghazali dan dinilai
yang diancam dengan hukuman hadd. bagus oleh ar-Razi.6ea
2. Dosa besar adalah kemaksiatan yang pe- fadi, dosa besar adalah, setiap tindakan
lakunya diancam dengan siksa yang berat yang rnengindikasikan dan mengesankan si-
berdasarkan nash Al-Qur'an atau hadits. kap meremehkan agama dan tidak memedu-
3, Imam al-Haramain dan yang lainnya me- likannya.6es
ngatakan, setiap kejahatan yang membe-

592 K"tuluh dosa ini adalah yang disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a.
693 TgSri, lbn, Katsin 1, hlm. 487, cet. Al-Babai al-Halabi
iuz
59a
lafri. el-uanaa4 iuz 5, hlm. 49
595
Abu Thrlib al-Makki mengklasifikasikan dosa besar menjadi tujuh belas. Empat di antaranya adalah perbuatan hati, yaitu menye-
kutukan Tuhan, terus-menerus di dalam bermaksiat kepada-Nya, sikap putus asa dari rahmat-Nya, dan merasa aman dari anca-
man-Nya. Empat yang lain adalah perbuatan lisan, yaitu, memberikan kesaksian palsu, melemparkan tuduhan telah berbuat zina
kepada orang baik-baik, sumpahghamuus (sumpah palsu dengan sengaja), dan sihir. Tiga di antaranya terkait dengan perut, yaitu,
menenggak minuman keras, memakan harta anak yatim secara aniaya, memakan riba sementara itu tahu bahwa itu adalah riba.
Dua di antaranya adalah terkait dengan kemaluan, yaitu zina dan hubungan seks sesama ienis. Dua lagi terkait dengan tangan, yaitu
pembunuhan dan pencurian. Satu lagi terkait dengan kaki, yaitu lari dari kancah medan pertempuran. Dan satu lagi terkait dengan
fisik secara keseluruhan, yaitu durhaka kepada kedua orang tua. Al-Ghazali memberikan catatan terhadap pengklasifikasian ini,
yaitu bahwa pengklasifikasian tersebut tidak lengkap dan masih memungkinkan adanya penambahan. Selanjutnya, Al-Ghazali
mengatakan, dosa besar bias dikelompokkan meniadi tiga tingkatan. Pertama, perkara yang menghalangi dari mengenal Allah
SWT. dan para rasul-Nya, yaitu kafif, kemudian diikuti dengan sikap merasa aman dari adzab Allah SWT. dan sikap berputus asa
dari rahmat-Nya, kemudian semua bentuk bid'ah yang terkait dengan Zat Allah SWI, sifat-sifat-Nya dan pekeriaan-pekeriaan-Nya.
Tingkatan kedua, adalah kemaksiatan-kemaksiatan yang terkait dengan jiwa. Dan tingkatan ketiga adalah kemaksiatan-kemaksi-
atan yang terkait dengan harta benda. Kemudian, Al-Ghazali memaparkan bentuk-bentuk kejahatan lainnya. Lihat, lhyaa' Uluumid-
diin,iuz4, hlm. 15-20.
FIQLH ISTAM )IIID 7

- Klasiftkasi Kedua, Pengklasifikasian Dosa an hati untuk tidak mengulanginya lagi secara
Menjadi Dua, Yaitu Dosa yang Terkait de- tulus dan sungguh-sungguh, Namun, apabila
ngan Hak Allah SWT dan yang Kedua ada- ia diampuni dari kejahatan pembunuhan yang
lah Dosa yang Terkait dengan Hak Hamba dilakukannya dengan ketentuan ia harus mem-
(HakAdami)6e6 bayar denda berupa harta, maka ia harus mem-
Dosa dan kemaksiatan bisa dikategorikan bayarnya jika memang ia mendapatkan harta
menjadi dua lagi, yaitu dosa yang urusannya yang bisa digunakan untuk membayar. Allah
antara hamba dengan Allah SWT dan dosa SWT berfirman,
yang menyangkut hak-hak individu.6eT "Maka barangsiapa yang mendapat suatu
Dosa dan kemaksiatan yang menyangkut pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang
hak Allah SWT adalah seperti, perbuatan me- memaafkan) mengikuti dengan cara yang bailg
ninggalkan shalat dan puasa. Pertobatan dari dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar
dosa dan kemaksiatan seperti ini belum sah kepada yang memberi maaf dengan cara yqng
hingga di samping sikap menyesalinya, juga ha- baik (pula)." (al-Baqarah: 178)
rus ditambah dengan mengqadha shalat dan Begitu pula halnya dengan para penenggak
puasa yang pernah ditinggalkannya. minuman keras, pencuri dan pezina ketika me-
Sedangkan dosa dan kemaksiatan yang reka mengadakan perbaikan dan bertobat,
menyangkut hak hamba adalah seperti tidak maka menurut pendapat sebagian ulama, hu-
membayar zakat, membunuh, meng-ghashab kuman hadd gugur dari diri mereka, sebagai-
harta dan melanggar kehormatan. Pertobatan mana yang akan dijelaskan lebih lanjut di ba-
dari dosa dan kemaksiatan seperti ini adalah gian mendatang.
harus dengan mengembalikan hak yang telah Apabila dosa dan kemaksiatan yang dilaku-
dilanggar kepada pemiliknya. Dalam kasus ti- kan menyangkut kemaslahatan-kemaslahatan
dak membayar zakat, maka tobatnya harus de- hamba, maka pertobatan darinya tidak sah ke-
ngan mengqadha'. Dalam kasus pembunuhan, cuali dengan mengembalikan kemaslahatan
maka tobatnya adalah dengan menyerahkan itu kepada pemiliknya dan melepaskan dirinya
diri supaya ia bisa diqishas, jika memang pem- dari kemaslahatan milik orang lain tersebut
bunuhan yang dilakukannya memang meng- -baik itu berupa benda maupun yang lainnya-
haruskan dirinya diqishas. Dalam kasus keja- jika ia memang mampu untukmengembalikan-
hatan qadzf (menuduh orang lain telah ber- nya. Apabila belum mampu, ia harus bertekad
buat zina tanpa bayyinah), maka tobatnya de- dan berketetapan hati untuk mengembelikan-
ngan mempersilakan punggungnya untuk di- nya secepatnya ketika ia telah mampu.
cambuk jika memang pihak yang dituduh me- -Apabila dosa dan kemaksiatan yang dila-
nuntut hal itu. kukan itu menimbulkan mudharat dan keru-
Apabila si pelaku diampuni dari kejahatan gian bagi orang lain, maka caranya ia harus
berupa qadzf atau pembunuhan yang dilaku- menghilangkan kemudharatan itu dari orang
kannya itu secara cuma-cuma, pertobatannya tersebut, kemudian meminta maaf kepadanya
cukup dengan rasa menyesal dan berketetap- beristighfar meminta ampunan. Apabila orang

696 To[ti, Al-qurthubi, jrlz 18m hlm. 199 dan halaman beriku tnya; Ihyaa' lJluumiddiin,iuz 4, hlm. 14
697 Y^ngdimaksud
dengan hak Allah SWT. adalah hak yang bersentuhan dengan masyarakat umum, yaitu hak yang menyangkut ke-
baikan dan kepentingan publik secara umum. Hak ini dinisbatkan kepada Allah S\A/L karena urgensitasnya yang sangat besar dan
kebaikannya yang bersifat menyeluruh. Adapun hak hamba adalah, hak pribadi, yaitu hak yang hanya menyangkut kemaslahatan
pribadi secara individu, seperti keharaman harta orang lain, darahnya dan kehormatannya.

I
rsrAM IrLtD 7

tersebut memaafkannya, maka ia sudah terle- tang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan
pas dari dosa. jika mereka kembali lagi sesungguhnya akan
Apabila ada seseorang melakukan perbu- berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah terha-
atan yang tidak baik kepada orang lain, seperti dap) orang -orang dahulu."'(al-Anfaal: 38)
meneror dan menakut-nakutinya tanpa alasan
"Katakanlah,'Hai hamba-hamba-Ku yang
yang benar; atau membuatnya bersedih, atau
malampaui batas terhadap diri mereka sendi-
menamparnya tanpa alasan yang bena4, atau
ri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat
mencambuknya, atau melecehkannya dengan
Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-
mengumpat, mencaci maki dan menjelek-jelek-
dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang
kan dirinya dengan bentuk pelecehan yang ti-
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."'(az-
dak sampai diancam dengan hukuman hadd,
Zumar:53)
kemudian ia menyesal dan meminta maaf ke-
pada orang yang disakitinya tersebut dan ber- Yakni dengan syarat harus bertobat menu-
ketetapan hati untuk tidak mengulanginya lagi, rut pendapat Az-Zamakhsyari dan yang lain-
lalu orangyang disakitinya itu pun memaafkan, nya.
maka ia sudah terlepas dari dosa tersebut. Imam Muslim meriwayatkan dari hadits
Amr ibnul Ash r.a., ia berkata,
B. PENGARUH TOBAT YANG SUNGGUH.
SUNGGUH TERHADAP SANKSI HUKUM
Ul Ui,t iy-,fi nt g tu
,31
(t'
AKHIRAT
l.
L4+ti i)u r;i:,i)iJ
.

Sebagaimana yang telah disebutkan di ba-


gian terdahulu, tobat yang nashuh secara pasti :Jti .l:'F u- ,l: C :Jti .,Sq &$i
berimplikasi pengguguran sanksi hukum ke- / , -cz a ,o'. o'. ; r,'. ,or
maksiatan yang urusannya antara hamba dan fri bp.: :)v .b;;i .ri ,:iji :.:.li
iirii 'i et; Yi ,ie A rt ii ,Ji
Tuhannya, karena tobat menggugurkan konse-
kuensi kemaksiatan,6es sekalipun itu adalah ke-

ots c i# i$t itii * ots c i-+a


maksiatan dan kejahatan terbesar yaitu kafir
atau menyekutukan Tuhan. Karena Allah SWT
mengampuni setiap dosa hambayangmau ber-
tobat kecuali jika ia bersikap terus-menerus
.ili .rt-f 6;y- ?t oiiW
dalam kemaksiatan tersebut, Allah SWT sudah 'Ketika Allahtelah menjodikan Islom dalam
tentu tidak berkenan mengampuninya.6ee Allah hatiku, saya pun datang menemui Rasulullah
SWT berfirman, dan berkato,'Wahai Rasulullah, bukalah tang an
Anda, saya akan mengambil baiat (janji setia)
"Yang Mengampuni dosa dan Menerima to- kepadamu. 'Lalu tatkala beliau sudah membu-
bat." (Ghaafir:3) ka tangan, saya pun menggenggam kembali
tanganku. Melihat hal itu, beliau pun berkata,
"Katakanlah kepada orang-orang yang ka-
Ada apa denganmu?'Lalu saya pun menjawab,
fir itu,'Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), 'Saya ingin mengajukan syorat.' Beliau berkata,
niscaya Allah akan mengampuni mereka ten-
'Syarat apa?'Saya pun menjawab, Allah berke-

698
Mughnil Muhnaj, juz4, hlm. 184
599
Tafsir AI-AIusi, juz 5, hlm. 52; Tafsir Al-Kasysyaaf, juz 1, hlm. 401, iuz 3, hlm. 36
FIQLH ISIAM 7
'IIID
) z lnoz
nan mengampuniku.' Lalu beliau pun bersabda,
'Tidakkah kamu tahuwahai Amn bahwasannya
Ldi t, e,'i a{jJt
Islam mnghapus apa-apa (dosa) yang dilaku-
"Tobat mengamputasi dan membatalkan
kan sebelum Islam, bahwa hijrah menghapus dosa sebelumnya.'703
apa-apa yang dilakukan sebelum hijrah, dan Berikut ini, kami sebutkan beberapa con-
bahwasannya hajl menghapus apa-apayang di- toh pertobatan para pelaku kemaksiatan.
I alakan s eb elum h aj i.' "
7. TOBATNYA ORANA
Hal ini diperkuat oleh banyak hadits lain, '$FIR
Kafir atau syirik ada kalanya dalam bidang
di antaranya adalah, uluhiah atau rububiaft. Syirik dalam bidang
';jtt ;3 riir a *6t uluuhiah adalah, mempersepsikan adanya ke-
kuasaan, kekuatan dan pengaruh di balik sebab
"seseorang y*g
ur-nobaldari riro* ioro akibat dan hukum-hukum alam untuk selain
adalah seperti orang yang tidak memiliki Allah SWT serta setiap ucapan dan tindakan
dosa.'qoo yang muncul dari persepsi tersebut. Sedang-

#'iitst €G.ti;8 & iti;i


o).1 .
i kan syirik dalam bidang rubuubiah adalah,
mengambil suatu hukum agama dan masalah

€q; rtr halal haram dari manusia tanpa berlandaskan


pada wahyu.Toa
'Andaikata kamu sekalian melakukan ke-
Tobatnya orang musyrik atau kafir adalah
salahan hingga menumpuk-numpuk mencapai
dengan cara mendeklarasikan keislaman diri-
langitbanyaknya, kemudian kamu sekalian ber-
nya dan pengikraran terhadap keesaan Tuhan
tobat, maka niscaya Allah SWT akan menerima
(tauhid uluuhiyyah dan tauhid rubuubiyyah),
tobat komu igu.'loo7
baik apakah itu dilakukan dengan didahului

6&' G:ttii f i:*,:*


oleh adanya penundukan oleh hakim maupun
u!', tidak. Karena tidak adanya penundukan bukan
o)j)1oi*
cltl otz 1 t ) ca // / ta, a. . r.,

rd ,+ pr.
,.
/oJ1 meniadi syarat pertobatan orang kafir. Tauhid
^t
"Demi ZatYang jiwaku berada dalam geng-
yang menjadi lawan syirik adalah, sebuah ung-
kapan tentang pemerdekaan dan pembebasan
gaman-Nya, andaikata kamu sekalian tidak me-
diri seseorang dari belenggu perbudakan meng-
lakukan perbuatan dosa, tentu Allah okan meng -
hamba kepada siapa pun dari manusia dan ke-
hilangkan kamu sekalian dan mengganti kitmu
pada setiap sesuatu yang ada di langit maupun
sekalian dengan kaum lain yang melakukan per-
bumi, serta meniadikan dirinya merdeka, mu-
buatan dosa, lalu mereka meminta ampunan
lia, dan bermartabat.
kepada Allah,lalu Alloh pun mengampuni me-
Kemudian tidak tunduk dengan ketunduk-
reke,'ooz
an penghambaan mutlak kecuali kepada Zat

HR Ibnu Majah dan ath-Thabrani dari hadits Abdullah lbnu Mas'ud r,a. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunya dan
Al-Baihaqi dalam bentuk riwayat marfuu' ju1a dari hadits Abdullah lbnu Abbas r.a dengan tambahan, "Dan omng yang beristigfar
meminta ampunan dari suatu dosa, namun ia tetap saja berada dalam dosa itu, maka ia sama saja seperti menghina dan memper-
mainkan Tuhannya,"
701
HR. Ibnu Maiah dengan sanad jalyid dari Abu Hurairah r.a.
702
HR. Muslim dan yang lainnya dari Abu Huralrah r.a.
703
Hadits ini disebutkan oleh sebagian dari kalangan fuqaha, namun saya tidak mendapati takhriij-nya, Penjelasan mengenai hadits
ini telah dkcbutkan pada bagian terdahulu.
Tafsir Al-Manaar iuz 5, hlm. 148
rsr.-A,M I[rD 7

Yang kepada sunnah dan ketentuan-Nyalah se- orang munafik menyembunyikan kekufuran
mua alam semesta yang ada tunduk dengan dan tipu muslihat terhadap kaum Muslimin,
apa yang Dia tetapkan di alam semesta ini be- mencari-cari kesempatan untuk mencelakai
rupa sebuah sistem yang mengaitkan antara dan menimpakan marabahaya kepada mereka
sebab-akibat. Sehingga hanya kepada sunnah- serta melakukan berbagai kejahatan dan ke-
Nya yang bijaksana ia tunduk dan hanya ke- jelekan dengan dorongan dan motivasi kemu-
pada syariat-Nya yang adil ia mengikuti. Ke- nafikan lahiriahnya dan kebusukan yang ter-
tundukan ini tidak lain karena hasil pemikiran sembunyi dalam dirinya. Karena itu, orang mu-
akal dan hati sanubarinya, bukan karena ikut- nafik memang layak dan berhak mendapatkan
ikutan kepada orang-orang semisalnya.Tos siksa dua kali lipat, dan tempatnya adalah di
Diterimanya pertobatan orang kafir sudah bagian terendah dari neraka.
menjadi kesepakatan, demi untuk membuiuk Pertobatan orang munafik adalah dengan
dan memunculkan ketertarikan serta kesenang- cara membersihkan jiwanya, mengadakan mu-
an kepada Islam.705 fuga berdasarkan ayat, jaahadah terhadap iiwanya semaksimal mung-
kin, meminta ampunan dari apa yang tidak ia
"Katakanlah kepada orqng-orang yang ka-
mampui dan sanggupi, meninggalkan kekufur-
fir itu,'Jika mereka berhenti (dari kekafirannya),
an lahir dan batin, mengikrarkan keimanan
niscaya AIIah akan mengampuni mereka ten' kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Tobatnya
tang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan orang munafik memiliki kemungkinan dan po-
jika mereka kembali lagi sesungguhnya akan
tensi untuk diterima, berdasarkan ayat,
berlaku (!<epada mereka) sunnah (Allah terho'
dap) orang-orang dahulu."' (al-Anfaal: 38) "Dan menyiksa orang munafik jika dike-
hendakiNya, atau menerima tobat mereka. Se-
2. TOBATNYA ORANA MUNAHK sungguhnya AIIah adalah Maha Pengampun
Ntfaaq atau kemunafikan adalah, menam- lag i M aha Peny ayang." (al- Ahzaabz 24)
pakkan keimanan dengan lisan dan menyem-
bunyikan kekufuran dalam hati.707 Orang mu- "Dan (ada pula) orang-orang lain yang
nafik, yaitu orang yang menyembunyikan keku- mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencam-
furan dalam hatinya dan menampakkan keis- purbaurkan pekerjaan yang baik dengan peker-
lamannya, atau dengan kata lain, orang yang jaan lain yang buruk Mudah-mudahan Allah
berpura-pura Islam, namun hatinya tetap kafir, menerima tobat mereka. Sesungguhnya Allah
adalah orang yang jauh lebih berbahaya bagi Maha Pengampun lagi maha Penyayang." (at-
kaum Muslimin daripada orang kafir. Karena Taubah:102)

7os Tolri, Al-Monaari juz5, hlm. 149


706
. Al-Furruqkarya Al-Qarafi, juz 4, hlm. 181
707 At-Ta'riipat karya Al-Jurjani, hlm. 219. Perbedaan antara orang zindiq, orang munafik orang dahriy dan orang mulftid, meskipun
mereka semua memiliki kesamaan pada segi menyembunyikan kekufuran, adalah, bahwa kalau orang munafik adalah, orang yang
tidak mengakui kenabian Nabi Muhammad saw Orang dahriy, di samping tidak mengakui kenabian Nabi Muhammad saw. iuga
mengingkari penyandaran semua keiadian kepada Sang Pencipta, Allah SWL Orangmulhid adalah, orang yang melenceng dari
alaran syariat yang lurus dan cenderung kepada salah satu orientasi kekufuran, baik apakah ia mengakui kenabian Nabi Muham-
mad saw. maupun tidah baik apakah ia secara terang-terangan menampakkan kekufurannya maupun menyembunyikannya, baik
apakah ia sudah pernah masuk Islam maupun tida[ sehingga oleh karena int, ilhaad merupakan aliran kafir yang paling luas
cakupannya. Adapun zindiq adalah, orang yang menafikan wuiud Tuhan Sang Pencipt4 Allah SWT. atau orang yang mengadakan
sekutu bagi-Nya, atau orang yang mengingkari hikmah-Nya, atau dengan kata lain sebagaimana keterangan yang terdapat dalam
Htab Fathul Baarii orang zindiq adalah, orang yang tidak memeluk suatu agama (atheisJ. Lihat, Raddul Muhtaar, inz3, hlm. 324.
ISLAM IILID 7

'Ada (pula) orang-orang lain yang ditang- tobat. Apabila ia mengaku bertobat sekalipun,
guhkan sampai ada keputusan AIIah; adaka- itu tetap tidak diterima, karena sudah diketa-
lanya Allah akan mengadzab mereka dan ada- hui kebiasaannya, yaitu suka berpura-pura to-
kalanya Allah akan menerima tobat mereka.. bat supaya ia bisa terhindar dan terlindungi.
Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana;' Namun, dalam hal ini Imam Malik mengecu-
(at-Taubah:106) alikan orang yang datang dalam keadaan telah
bertobat sebelum tampak dan terungkap ke-
3. TOBATNYA ORANG ZtNDtQ zindiqannya, maka pertobatannya itu bisa di-
Orang zindiq adalah orang-orang ateis terima.711
yang mengingkari wujud Tuhan dan berpan- Sedangkan pendapat yang difatwakan da-
dangan bahwa alam semesta ini ada dengan lam madzhab Hanafi adalah, orang zindiq apa-
sendirinya secara kebetulan.Tos bila ia tertangkap sebelum ia bertobat, kemu-
Ulama Malikiyah mengatakan, orang zin- dian setelah itu ia baru bertobat, maka perto-
diq adalah, orang yang pura-pura menampak- batannya itu tidak diterima dan ia dihukum
kan keislaman dan menyembunyikan kekufur- bunuh. Adapun apabila ia tertangkap setelah ia
an.709 bertobat, maka pertobatannya itu diterima.7lz
Ulama Malikiyah mengatakan, orang zin- Pengarang kitab AI-Bahr Az-Zakhkhaar
diq adalah, orang yang tidak memeluk suatu mengatakan bahwa akan tetapi yang lebih de-
agama.71o
katkepada kebenaran adalah, berpatokan pada
Para ulama masih memperdebatkan ten-
kondisi lahiriahnya, meskipun kondisi batin-
nya tidak diketahui dengan jelas. Hal ini ber-
tang tobatnya orang zindiq. Ulama al-'ltrah dari
dasarkan sabda Rasulullah saw. kepada seseo-
kalangan Zaidiah,lmam Abu Hanifah, Muham-
rang yang meminta izin kepada beliau untuk
mad, dan Imam Syafi'i mengatakan, pertobatan
membunuh seorang munafik, "Bukankah ia
orang zindiq diterima dan ia tidak dibunuh.
bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan
Hal ini berdasarkan pada keumuman ayat,
Allah.'ttt3
"Katakanlah kepada orang-orang yang ka-
4. TOBATNYA PELAKU BID'AH
fir itu,'J ika mereka berhenti (dari kekafirannya),
niscaya Allah akan mengampuni mereka ten-
Mubtadi' adalah, orang yang mengada-
adakan suatu perkara baru dalam Islam yang
tang dosa-dosa mereka yang sudah lalu."'(al-
sebenarnya perkara itu tidak termasuk bagian
Anfaal:38)
dari Islam, tidak dipraktikkan oleh sahabat
Sementara itu, Imam Malik, Abu Yusuf, dan
dan tabi'in, dan bukan pula perkara yang dike-
al-fashshash mengatakan, pertobatan orang
hendaki oleh suatu dalil syar'i. Atau, ia adalah
zindiq tidak diterima, sehingga apabila ada
orang yang memiliki suatu pendapat yang ber-
orang zindiq tertangkap, maka ia langsung di-
seberangan dengan aqidah ahlussunnah wal
bunuh saja dan tidak perlu diminta untuk ber- jama'ah.71a

7oB
Al-Munqidz min adh-Dhalaa/ karya Al-Ghazali, hlm. 10
7 09Al-qorooniin Al-Fiqhiyyah,hlm. 355
7Lo Roddul Mrhtaan
itz 3,hlm. 20L, 324
7-77^
Al-Bahruz Zakhkhaaniuz 5, hlm. 207; Al-Qawaaniin At-Fiqhiyyah,hlm. 365
/ Lz
Ad-Durrul Mukhtaar wa Raddul Muhtaaniuz 3, hlm. 324
]13 H"ait ini diriwayatkan oleh Muslim dari Al-Miqdad tbnul Aswad r.a.
774 At-Ta'rii1aat, karya al-Juriani,
hlm.37; Raddul Muhtaar juz 3, hlm. 201
rsrAM IrLID 7

Apabila dengan kebid'ahannya, ia meniadi ishraar (terus-menerus) dalam kemaksiatan,


seseorang yang mengingkari suatu perkara tidak mempermainkan dan memanipulasi Is-
yang sudah maklum secara mutawatir dan su- lam, dan tidak tetap berada dalam kekufuran
dah menjadi suatu keniscayaan syariat maka sebelum datangnya kematian. Inilah yang di-
dengan kebid'ahannya itu, ia menjadi kafic se- isyaratkan oleh Al-Qur'an dalam tiga ayat beri-
perti sekte al-Mujassimah atau al-Musyabbih- kut,
ah yang menyerupakan, menggambarkan, mem- "Dan fiuga) orang-orang yang apabila me-
personifikasikan, dan menyimbolkan sesem- ngerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri
bahan mereka dengan wujud manusia yang sendiri, mereka ingat akan Allah,lalu memohon
memiliki jisim (fisik), atau orang-orang yang ampun terhadap dosa-dosa mereka dan tidak
menuhankan salah seorang manusia. ada yang dapat mengampuni dosa selain dari
Adapun jika ia tidak sampai menjadi kafir pada Allah, dan mereka tidak meneruskan per-
dengan kebid'ahannya itu, berarti ia adalah buatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui."
orang yang sesat dan fasik, seperti orang- (Ali Imraan: 135)
orang penganut bid'ah dan hawa nafsu yang
"Sesungguhnyq orang -orang yang beriman
berseberangan dengan ahlussunnah wal jama'-
kemudian kafir, kemudian beriman (pula), ka-
ah atau sirah salafush shalih dalam sebagian
mudian kafir lagi, kemudian bertambah kekafi-
permasalahan aqidah, semisal sekte Al-Qadar-
rennyq, maka sekali-kali Allah tidak akan mem-
iyyah yang mengatakan bahwa manusialah
beri ampunan kepada mereka, dan tidak (pula)
yang menciptakan sendiri pekerjaan dan tin-
menunjuki mereka kepada jalan yang lurus."
dakan-tindakan yang dilakukannya, juga seper-
Dan ayat, "Sesungguhnya orang-orang yang
ti kelompok al-Khawarij yang mengkafirkan
menjadi kafir lagi sesudah beriman, kemudian
Ali ibnu Abi Thalib r.a., Mu'awiyah r.a., Abdur-
bertambah kekafirannya, sekaltkali tidak akon
rahman Ibnu Auf r.a., dan sejumlah sahabat
diterima tobatnya; dan mereka itulah orang-
lainnya.
orang yang sesat." fan-Nisaa't 137)
Pertobatan mubtadi' adalah, dengan cara
meninggalkan kebid'ahannya, mematuhi dan "Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan
berkomitmen terhadap aqidah yang benar. Ti- mati sedang mereka tetap dolam kekafirannya,
dak ada suatu penghalang untuk menerima maka tidaklah akan diterima dari seseorang di
pertobatan mubtadi',meskipun ia sampai men- antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun
jadi kafir karena kebid'ahannya itu. Karena lo- dia menebus diri dengan emqs (yang sebanyak)
gika akal melihat hal itu bisa diterima, begitu itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan
juga, zahir syara' dan keumuman ayat-ayat Al- sekali - kali m ereka ti dak m emp erol eh p en olong."
Qur'an menunjukkan dimungkinkannya per- (Ali Imraan: 90) Dan oyat, "Sesungguhnya
tobatan orang-orang kafir dan orang-orang orang-orang kafir dan mereka mati dalam ke-
musyrik untuk diterima.Tls adaan kafir, mereko itu mendapat laknat Allah,
Kesimpulannya, diterimanya tobat di alam para malaikat, dan manusia seluruhnya." (al-
akhiratadalah dengan syarattidakada sikap a1- Baqarah: 161)

7 15 At - t' tirho o karya asy-Syath ibi, iuz 2, hlm. 27 I


^
rsr.A.M IrLrD 7

C. PENGARUH TOBAT TERHADAP SANKSI 3. HUKUMAN TA'ZIR


HUKUM DUNIA Yaitu hukuman yang disyariatkan dan di-
NA1A PENGAMAR berlakukan terhadap suatu kemaksiatan atau
Hukuman dunia bisa dibagi manjadi tiga keiahatan yang tidak memiliki ancaman sanksi
dilihat dari aspek atau sudut pandang jenis ke- hukuman hadd maupun sanksi pembayaran
maslahatan yang ingin dicapai dari hukuman kafarat, baik apakah keiahatan itu terhadap
tersebut, yaitu,715 hak Allah SWT seperti makan pada siang hari
bulan Ramadhan, meninggalkan shalat, mem-
7. HUKUMAN HADD
buangkotoran di jalanan dan sebagainya, mau-
Yaitu hukuman yang telah ditetapkan ben- pun terhadap hak personal individu, seperti
tuk dan kadarnya secara syara'yang mesti di- berbagai bentuk caci maki, memukul, menya-
laksanakan sebagai hak Allah SWT dalam sya- kiti dalam bentuk apa pun, dan sebagainya be-
riat, yakni hukuman yang dituntut oleh kemas- rupa berbagai bentuk kejahatan pelanggaran
lahatan umum, yaitu menolak dan menghin- terhadap harta dan jiwa yang tidak memiliki
darkan kerusakan dari manusia, serta men- ancaman hukuman hadd.
ciptakan proteksi dan keselamatan bagi mere-
Mayoritas kejahatan dan tindak kriminal
ka. Hukuman hadd diterapkan terhadap tujuh
yang dinyatakan dalam undang-undang hukum
bentuk kejahatan, yaitu, zina, qadzf (menuduh pidana Mesir dan Suriah adalah masuk ke da-
orang lain telah berbuat zina tanpa bayyinah),
lam kategori sanksi hukum ta'zir syar'i, baik
menenggak minuman keras, pencurian, hiraa-
apakah itu jinayat (kriminal) dan pelanggaran
bah [pembegalan, penyamunan), riddah (ke-
hukum yang merugikan dan mengganggu ke-
murtadan), dan yang ketujuh adalah al-baghyu
maslahatan umum, atau yang menimpa perse-
(pemberontakan).
orangan, maupun berupa pelanggaran-pelang-
garan biasa.
2. Q'SHAS DAN DIYAT
Berikut ini, kami akan membicarakan se-
Qishas adalah, menghukum pelaku keja-
putar pengaruh dan dampak tobat terhadap
hatan pembunuhan atau kekerasan fisik beru-
pa pemotongan anggota tubuh atau melukai bentuk-bentuk hukuman di atas.
yang dilakukan secara sengaja, dengan bentuk 1. PandanElan Fuqaha Seputar Masalah
hukuman yang sama seperti yang ia perbuat Pengguguran Hukuman Hadd deng;an
terhadap korban. Tobat
Sedangkan diyat adalah, kompensasi beru- Fuqaha sepakat, apabila suatu kasus ke-
pa harta yang wajib dibayarkan sebagai ganti jahatan dengan ancaman hukuman hadd telah
rugi jiwa. dilaporkan kepada waliyytrl amri atau instansi
yang berwenang yaitu hakim, kemudian sete-
Qishas disyariatkan demi memerhatikan
dan memenuhi dua ha[ yaitu hak umum pub-
lah itu terpidana bertobat dari kejahatan yang
lik pada pokok hukumannya itu sendiri, dan dilakukannya itu, maka hukuman hadd tidak
bisa gugur dari dirinya, sehingga huku man h a d d
hak khusus korban pada jenis atau bentuk hu-
kumannya.
itu tetap harus ditegakkan terhadapnya meski-
pun waktu itu ia telah bertobat, baik kejahat-

7L6 At-Tasyrii'At-Jinaa'i Al-lslamr, karya Abdul Qadir Audah, iuz 1, hlm. 78 dan halaman berikutnya
FIqLH ISI.AM IILIDT

annya itu berupa pembegalan, pencurian, per- Dalam Sunan Abu Dawud dan Sunan an'
zinaan, qadzf maupun yang lainnya. Nasa'i diriwayatkan dari Abdullah ibnu Amr
Pada kondisi seperti ini, hukuman hadd r.a., bahwasannya Rasulullah saw. bersabda,
tidak boleh dibatalkan, tidak dengan pengam- "saling memaafkanlah kamu sekalian di dalam
punan, syafaat (perantara, lobi), hibah, dan ti- masalah hukuman hadd yang terjadi di antara
dak pula dengan yang lainnya.717 Karena keja- kamu, tetapi kalau kasusnya telah sampai ke'
hatan tersebut menyangkut kemaslahatan pub- padaku, maka hukuman hadd itu harus dilak-
lik, sementara tindakan dan kebiiakan seorang sanakan."
pemimpin harus berada pada koridor kemas- Fuqaha iuga sepakat, apabila ada seorang
lahatan umum. Hal ini ditunjukkan oleh ha- penyamun (muhaarib) bertobat sebelum ia
dits, bahwasannya Rasulullah saw. tidak me- berhasil ditangkap oleh penguasa, maka tobat-
nerima pemberian maaf dan ampunan terha- nya itu diterima, yaitu dengan cara ia datang
dap pelaku pencurian rida'milikShafwan ibnu menghadap kepada penguasa dengan sukarela
Umayyah r.a., dan beliau berkata kepada Shaf- atas keinginan dan kesadaran sendiri, lalu me-
wan Ibnu Umayyah r.a., "Kenapa tidak tadi se' nyatakan pertobatannya di hadapan penguasa
belum kamu membawanya kepadaku?" Kemu- itu. Ketika itu, ia juga sudah tidak bisa dipen-
dian, Rasulullah saw. pun melaksanakan ekse- jara, karena pemenjaraan adalah bertuiuan su-
kusi hukuman potong tangan terhadap si pen- paya orang yang dipeniara bertobat, semen-
curi tersebut.718 tara di sini si pembegal itu telah bertobat, se-
Maksud Rasulullah saw. adalah, seandai- hingga tidak ada alasan lagi untuk memenja-
nya pemberian ampunan dan maaf itu kamu rakannya.Tle Dalilnya adalah ayat,
berikan sebelum kamu datang membawa diri'
"Kecuali orang-orang yang tobat (di an-
nya kepadaku, maka tentunya pemberian am-
tara mereka) sebelum kamu dapat menguasai
punan dan maafmu itu dapat diterima dan bo-
(menangkap) mereka; maka ketahuilah bahwa-
leh.
sanya Allah Maha Pengampun lagi Maha Pe-
Dalam kitab Al-Muwaththa' disebutkan
ny ay ang." (al-Maa'idah: 34)
dari Utsman Ibnu Affan r.a, bahwasannya ia
berkata,'Apabila kasus kejahatan dengan an- Ayat ini memberikan pengertian konotasi,
caman hukumanhaddtelah sampai kepada sul- bahwa apabila si pembegal itu baru bertobat
tan, maka Allah SWT melaknat syaafi'(orang setelah dirinya tertangkap, maka tidak ada su-
yang memintakan syafaat, perantara yang me- atu sanksi hukum apa pun yang gugur darinya,
lobi untuk memintakan ampunan) d,anmusya' sehingga ia tetap dikenai sanksi hukum pem-
begalan, karena tobatnya itu ia lakukan setelah
ffi' (orang yang menerima dan mengabulkan
syafaat, orang yang mengampuni berdasarkan
dirinya tertangkap. Sebab apabila ia bertobat
syafaat yang diaj ukan)." sebelum tertangkap, zahirnya menunjukkan

7L7
As-Siyaasah Ary-Syar'iyyahkaryalbnuTaimiyah, hlm.66; Raddul Muhtaarkaryalbnu Abidinr iuz 3, hlm. 154; /l-Bahr Az-Zakhkhaar
juz hlm. 158.
5,
7L8
HR. At-Tirmidzi, An-Nasa'i, Abu Dawud dan lbnu Majah dari hadits Abdullah lbnu Abbas r.a.
719
Al-Badaa'ii juz7,hlm.96; Fathul Qadiin juz 4, hlm. 272; Ahkaamul Qur'ankarya Al-Jashshash, juz 2,hlm. 413; Al-Muntaqaa 'ala Al'
Muwaththa', jtz7,hlm.t74; Bidaayatul Mujtahid,iuzZ,hlm.447;Ahkaamul Qur'anlaryalbnul Arabi,luz 2, hlm.600; z4l-Qawaaniin
At-Fiqhlryah, hlm. 363; Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 183; Takmilatul Majmuui iuz 18, hlm. 342; Al-Mughni karya Ibnu Qudamah,
juz 8, hlm. 295; A'laamul Muwaqqi'iin, juz 2, hlm. 78; Ghaayatul Muntahaa, juz 3, hlm. 345i As-Siyaasah Asy-Syar'i1yah karya Ibnu
Taimiyyah, hlm. 68; Kasysyaaful Qinaai ln 6,hlm.l24; Al-Ifshoah, hlm. 424; Al-Khilaaf fil Fiqh karya Ath-Thusi, iuz Z,hlm. 482; Al'
Mukhtashar An-Naafii fi Fiqhil lmaamiyyah, hlm. 304; /I-Bahr Az-Zakhkhan juz 5, hlm. 202; Syarhun Nail, iuz 7, hlm. 543
FrqLH rsLAM ltl'tD 7

bahwa tobatnya itu memang ikhlas dan tulus, Di sana masih terdapat sejumlah pendapat
juga bertujuan untuk membujuk supaya ia ter- lainnya. Al-Hadi dari kalangan ulama Zaidiah,
tarik untuk bertobat sebelum tertangkap. dan ulama lbadhiah berpendapat, apa yang te-
Namun, apabila ia baru bertobat setelah lah dirusakkan oleh si pembegal itu juga gu-
tertangkap, zahirnya menunjukkan bahwa ia gur dengan pertobatannya tersebut, meskipun
melakukan tobatnya itu adalah dengan mak- apa yang ia rusakkan itu merupakan hak per-
sud untuk menghindarkan dirinya dari sanksi sonal manusia, seperti jiwa, harta, atau pem-
hukuman hadd, dan di sini sudah tidak dibu- bunuhan. Hal ini berdasarkan keumuman ayat
tuhkan lagi pembujukan untuk bertobat, ka- di atas, "Kecuali orang-orang yang tobat (di an-
rena dirinya memang sudah tidak memiliki taro mereka) sebelum kamu dapat menguasai
kemampuan dan kesempatan untuk melaku- (menangkap) mereka; maka ketahuilah bohwa-
kan aksi perusakan dan pembegalan, sebab sanya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penya-
sudah tertangkap. yang." (al-Maa'idah: 34)
Adapun tentang masalah apa yang gugur Ada sebagian ulama lainnya berpendapat,
dari diri si pembegal itu dengan pertobatan pertobatannya itu menggugurkan semua hak-
yang dilakukannya sebelum ia tertangkap ter- hak Allah SWT, akan tetapi ia tetap dimintai
sebut, maka dalam hal ini para ulama berbeda pertanggungjawaban terkait kej ahatan yang di-
pendapat.720 Fuqaha Hanafiyah, fuqaha Maliki- lakukannya terhadap darah (yaitu pembunuh-
yah, fuqaha Syafi'iyah, fuqaha Hanabilah, fuqa- an, pemukulan, dan luka fisik) dan harta benda
ha Imamiyah, dan fuqaha Zaidiyah berdasarkan jika harta benda yang ia rampas itu masih ada
pendapat yang paling raajih menurut mereka, di tangannya, namun ia tidak diminta,pertang-
menyatakan bahwa yang gugur dengan perto- gungan denda apabila harta benda itu sudah
batan si muhaarib (pembegal, penyamun) itu tidak ada barangnya lagi. Ini adalah sebuah
adalah hak-hakAllah SWT yang dilanggar oleh versi pendapat Imam Malik.
si pembegal itu seperti hukuman haddzina,hu- Ada sebagian ulama lainnya berpendapat,
bungan seks sesama jenis, pencurian dan me- pertobatannya itu menggugurkan seluruh hak-
nenggak minuman keras, karena itu adalah hu- hakAllah SWT dan hak-hakAdami berupa har-
kuman hadd sebagai hak Allah SWT sehingga ta benda dan darah, kecuali harta benda yang
menjadi gugur dengan adanya pertobatan se- barangnya masih ada di tangannya. Ini adalah
perti hukuman hadd pembegalan (muhaara- pendapat Al-Laits ibnu Sa'd dan diunggulkan
bah). oleh lbnu farir ath-Thabari.727
Sebab dengan menggugurkan hukuman Ada sebagian ulama yang memiliki pen-
hadd tersebut bisa membujuk dan menarik dapat yang lebih keras lagi, yaitu pertobatan si
si pembegal untuk bertobat. Sedangkan keja- pembegal itu hanya menggugurkan hukuman
hatannya yang menyangkut hak-hak personal haddpembegalan saja, sedangkan selain itu be-
manusia, itu tidakbisa gugun seperti hukuman rupa hak-hak Allah SWT dan hak-hak Adami,
hadd qadzf, qishas dan tanggungan denda har- maka ia tetap diminta pertanggungjawaban. Ini
ta benda. Karena tidak ada dalil yang menun- adalah sebuah versi pendapat ulama Syafi'iyah
jukkan penggugurannya dengan pertobatan. dan sebuah versi pendapat Imam Malik.

720 rbid
7zt To6i, Ath,thabari, juz1, hlm. 287 dan halaman berikutnya; Syarh At-Azhaaa juz 4, hlm. 378; Syarh An-Nail, )uz7 ,hlm. 643.
Baglan 5: FIQIH UMUM FIqLH ISTAM IILID 7

a. Hukuman Karena Tlndakan Muftad dan bat itu dilakukan tiga kali sebelum ia diekse-
Pembrontakan kusi.Tz3Apabila ia bertobat, maka pertobatan-
Kemurtadan adalah tindakan seseorang nya itu diterima, namun jika ia tetap tidak mau
yang meninggalkan agama Islam dan melaku- bertobat, ia baru dieksekusi.
kan perlawanan terhadapnya setelah sebelum- Ulama az-Zaidiyah dan para imam madz-
nya ia memeluknya. hab menambahkan, barangsiapa yang beru-
Sedangkan al-baghyu atau pemberontak- lang kali murtad,lslam lagi, murtad lagi,lslam
an adalah sikap seseorang yang keluar dari ke- lagi hingga berulang-ulang, tobatnya tetap di-
tundukan dan kepatuhan kepada pemimpin terima. Hal ini berdasarkan ayat,
(pemerintah) dengan melakukan perlawanan
"Katakanlah kepada orang-orang yang ka-
dan revolusi bersenjata, atau pembangkangan
fir itu, 'Jika mereka berhenti (dari kekafiran-
terhadap pemimpin dengan menggunakan ke-
nya), niscaya Allah akan mengampuni mereka
kerasan.
tentong dosa-dosa mereka yang sudah lalu."'(al-
Fuqaha sepakat, apabila ada seorang pem-
Anfaal:38)
berontak bertobat, maka hukuman pemberon-
takan [yaitu diperangi dan dibunuh) gugur dari Ayat ini tidak merinci dan mengklasifikasi
dirinya dan ia tidak dikenai lagi hukuman ter- antara orang yang berulang kali melakukan
sebut. Karena maksud dan tujuan dari penghu- hal itu atau yang tidak.72a
kuman terhadapnya adalah menciptakan ke- An-Nasa'i menyebutkan dari Abdullah ib-
patuhan dan keloyalan kepada pemerintah dan nu Abbas r.a., ia berkata, 'Ada seorang laki-laki
meningghlkan sikap memberontak.Tzz dari kaum Anshar masuk Islam, kemudian ia
Sebagaimana pula, hukuman bagi orang murtad dan bergabung dengan kaum musy-
murtad (yaitu dibunuh dan disita aset-aset ke- rikin. Kemudian ia menyesal,lalu ia mengutus
kayaan miliknya) juga gugur dengan dirinya seseorang untuk menemui kaumnya dan ber-
bertobat dengan melepaskan diri dari semua kata,'Tanyakanlah kepada Rasulullah apakah
agama selain Islam atau dari aliran kafir yang saya masih memiliki kesempatan bertobat?"'
ia sempat berpindah kepadanya. Sebab tujuan Lalu kaumnya itu pun datang menghadap Ra-
yang dikehendaki adalah kembalinya dirinya sulullah saw. dan berkata,'Apakah ia masih
kepada Islam. Ulama Malikiyah berpendapat memiliki kesempatan bertobat?" Lalu turun-
bahwa sebelum dilaksanakannya eksekusi, di- lah beberapa ayat dari surah Ali Imran yang a-
anjurkan untuk memintanya bertobat dan kem- khir surah itu adalah,Tzs "...kecuali orang-orang
bali kepada Islam lagi, karena masih ada ke- yang tobat sesudah (kafir) itu dan mengadakan
mungkinan ia bersedia untuk kembali masuk perbaikan. Karena sesungguhnya Allah Maha
Islam lagi. Sementara itu, jumhurfuqaha meng- Pengampun lagi Maha Penyayang." Abdullah
haruskan prosedur meminta dirinya berto- ibnu Abbas r.a., berkata, "Lalu diutuslah sese-

722
Fathul Qadiin juz 4, hlm. 409; Ad-Durrul Mukhtaar wa Raddul Muhtaa4 juz 3, hlm. 340; Asy-Syarhul Kabiir l<arya Ad-Dardic juz 4,
hlm. 2 99; M u g h n il M uhtaaj, iuz 4, hlm. 127 ; Al - M ug hnii, iuz 8, hlm. 1 1 4
723
Al-Mabsuuth karya As-Sarakhsi, juz 10, hlm. 98; Fathul Qadiir iuz 4, hlm. 385; Al-Badaa'ii iuz7,hlm. t34; Tabyiinul Haqaa'iq, |uz
3, hlm. 284; Bidaayatul Mujtahid, iuzZ,hlm.448; Asy-Syarhul Kabiirkarya Ad-Dardir, juz 4, hlm. 3O4; Mughnil Muhtaaj, inz ,hlm.
t39; Al-Mughnir, juz 8, hlm. t24; Kasysyaaful Qinaai iuz 6,hlm. L44; Al-Qawaaniin Al-Fiqhryyah, hlm. 364; Syarhun Nail, itzT,hlm.
643
724
Al-Bahr Az-Zakhkhaar, iuz 5, hlm. 208
725
Ayat-ayat tersebut adalah, ayat 86-89
rsrAM IrLrD 7

orang kepada laki-laki itu untuk menyampai- an hadd yang terkait dengan hak Allah
kan berita tersebut, lalu ia pun kembali masuk SWT seperti hukuman haddzina, pencu-
Islam." rian, dan menenggak minuman keras, baik
apakah tobatnya itu dilakukan setelah ka-
b. Hukuman Qadzf susnya sampai ke hadapan hakim maupun
Ulama sepakat bahwa pertobatan pelaku sebelumnya. Dalam hal ini, mereka melan-
kejahatan qadzf tidak bisa menggugurkan hu- daskan pendapat tersebut pada sejumlah
kuman hadd qadzf, karena itu menyangkut hak dalil berikut ini,
Adami.726
a. Keumuman ayat-ayat Al-Qur'an yang
menetapkan hukuman bagi para pe-
c. Hak-Hak Personal Manusla
laku kemaksiatan tersebut, seperti
Dari pemaparan di atas, bisa diketahui
ayat,
bahwa hak-hak Adami tidak bisa gugur dengan
"Perempuanyang berzina dan laki
adanya pertobatan selagi hak-hak yang dilang-
laki yang berzina, deralah tiap-tiap se-
gar itu belum dikembalikan kepada para pe-
orang dari keduanya seratus dali dere,"
miliknya. Sebagaimana pula, Allah SWT tidak
(an-Nuur:2)
berkenan mengampuni tindak pelanggaran ter-
"Lakilaki yang mencuri dan pe-
hadap hak-hak Adami itu kecuali jika para pe-
rempuan yang mencuri, potonglah ta-
miliknya memberikan ampunan dan maal dan
ng a n ke d u a ny a," (al-lvlaa'idah : 3 8)
hak-hak itu tidak bisa gugur kecuali jika pemi-
liknya berkenan menggugurkannya.TzT Masing-masingdari kedua nash di
atas bersifat umum mencakup pelaku
d. Hukuman Zlna, Pencurlan, dan yang bertobat dan yang tidak bertobat.
Menenggak M lnuman Keras Dalam hal ini, tidak ada yang dikecua-
Fuqaha berbeda pendapat seputar peng- likan kecuali hanya hukuman hadd ht
guguran hukuman hadd untuk kasus-kasus ke- r a a b a h (p emb e galan, p e nya m un a n) se -
jahatan tersebut dengan tobatnya si pelaku. bagaimana yangtelah kami jelaskan di
Dalam hal ini terdapat dua pendapat. atas. Hukuman haddkarena mening-
1. Pendapat pertama galkan shalat seandainya pelakunya
Ulama Hanafiyah,7z8 ulama Malikiyah, bertobat, tentunya ia tidak dihukum
ulama Syafi'iyah, ulama Zhahiriyah, ulama bunuh, sekalipun perkaranya telah
Zaidiyah, dan ulama lbadhiyah berdasar- sampai kepada hakim. Karena hukum-
kan pendapat yang paling raajih menurut an terhadapnya adalah atas sikapnya
mereka,Tze menyatakan bahwa tobat ti- yang terus-menerus meninggalkan
dak bisa menggugurkan hukuman-hukum- shalat, bukan karena tindakannya

726
Bidaayatul Mujtahid, juzZ,hlm.434; Al-Mughnii,iuz 8, hlm. 296
727
Ahkaamul Qur'an karya lbnul Arabi, iuz 2, hlm. 600; Tafsir Al-Qurthubi, juz LB, hlm. 200
728
Al-Kasani, dalam kitab, Al-Badaa'i"'mengecualikan hukuman ftadd pencurian biasa, menurutnya itu bisa gugur oleh tobatnya si
pencuri sebelum ia tertangkap dan dihadapkan kepada hakirh dan dengan syarat ia mengembalikan harta yang dicurinya kepada
pemiliknya, berbeda halnya dengan hukuman-hukuman hadd lainnya. Alasannya adalah karena unsur khushuumah (pelaporan
dan gugatan) merupakan syarat dalam melakukan proses hukum terhadap kasus pencurian kecil (pencurian biasa) dan pencurian
besar (pembegalan), sementara khushuumah berakhir dengan tobatnya si pelaku pencurian.'
729 Fathilqadiiriuz4,hlm,272;At-Badaa'iiiuz7,hlm.96;Ad-DurrulMukhtaar,juz3,hlm. 154;Al-FuruuqkaryaAl-Qarafi,iuz4,hlm.
181; Tafsir Al-Qurchubi, iuz 6, hlm. 174 dan halaman berikutnya; Mughnil Muhtaaj, iuz 4,hlm. L84: Al-Muhadzdzab, juz2, hlm. 285;
Hasyiyah Al-Qalyubi wa Umairah, jurz 4,hlm.20L; Al-Qowaaniin Al-Fiqhiyryah, hlm. 362; Syarhun Nail, iuz 7, hlm. 650; Al-Muhallaa,
iuz 11, hlm. L56-159; Al-Bahr Az-Zakhkhaar; juz 5, hlm. 158.
BaSIan 5: FIQIH UMUM FrqLH rsr.AM trLrDT

yang pernah meninggalkan shalat se- c. Hukuman hadd adalah sebagai bentuk
belumnya. Begitu juga, apabila ada kafarat, oleh karena itu tidak bisa gu-
orang kafir melakukan zina, kemudi- gur karena tobat sama seperti kafarat
an ia masuk Islam, ia tidak dikenai hu- sumpah dan kafarat pembunuhan. Se-
kuman hadd zina. andainya hukuman ha d d bisa digugur-
b. Rasulullah saw melaksanakan hukum- kan dengan tobat, tentunya hal itu
an haddterhadap pelaku perzinaan dan memberikan peluang sangat besar ke-
pelaku pencurian yang datang meng- pada setiap penjahat untuk menggu-
hadap beliau dalam keadaan bertobat, gurkan hukuman hadd dari dirinya de-
yaitu beliau merajam Ma'izr.a. dan pe- ngan mengaku bertobat. Hal ini tentu-
rempuan Ghamidiyyah serta memo- nya menimbulkan semacam dorongan
tong tangan seseorang yang memberi- untuk berani melakukan keiahatan
kan pengakuan telah mencuri. Mereka dan kerusakan.
datang menghadap kepada Rasulullah d. Hukuman-hukuman hadd ini [pencu-
saw. dalam keadaan bertobat meminta rian, zina, dan menenggak minuman
pembersihan diri dengan dilaksana- keras) tidak bisa diqiyaskan dengan
kannya hukuman hadd terhadap diri hukuman hadd hiraaboh fpembegal-
mereka. Hal ini ditunjukkan oleh fakta an, penyamunan), karena pelaku ke-
bahwa Rasulullah saw menyebut tin- jahatan-kejahatan tersebut posisinya
dakan mereka yang datang meminta telah dikuasai (tertangkap), sehingga
supaya dirinya dihukum hadditu seba- tobat yang dilakukan tidak bisa meng-
gai tobat. Beliau bersabda mengenai gugurkan hukuman hadd yang telah
perempuan Ghamidiyyah tersebut,'74 ditetapkan, sama seperti tobatnya pe-
telah b ertob at deng an p ertob atan y ang laku pembegalan setelah ia tertang-
seandainya dibagikan di antara pendu- kap, tobatnya itu tidak bisa menggu-
duk Madinah, niscaya akan mencukupi gurkan hukuman hadd pembegalan
bagi mereka semua.'o3o Amr Ibnu Sa- dari dirinya.
murah r.a. datang menghadap Rasulu- 2. Pendapatkedua
llah saw. dan berkata, "Wahai Rasu- Ulama Hanabilah berdasarkan penda-
lullah, saya telah mencuri seekor unta pat yang lebih raajih menurut mereka,731
milik bani Fulan, maka bersihkanlah ulama Syiah Imamiyah,732 sebagian ula-
diri saya." Lalu, Rasululiah saw. pun ma Malikiyxh,733 sebagian ulama Maliki-
melaksanakan hukuman hadd terha-
dap dirinya.

730
HR. famaaah kecuali Bukhari dan lbnu Maiah dari hadits Imran Ibnu Hushain r.a,
73t Al-Mughnii,iuz8,hlm.296; GhaayotulMuntahaa,ln3,hlm.345, IbnuTaimiyahdalamFataawaa-nya, juz4,hlm,253mengatakan,
barangsiapa terkena hukuman hadd zina, pencurian atau menenggak minuman keras, lalu ia bertobat sebelum perkaranya di-
laporkan kepada imam, maka yang shahih adalah hukuman hadil itl gugur dari dirinya, sebagaimana gugurnya hukuman hadd
hiraabah dari diri muhaarib (pelaku pembegalan) ketika ia bertobat sebelum ia tertangkap berdasarkan ijma'.
AthrThusi mengatakan, setiap orang yang terkena suatu hukuman hadd yang menyangkut hak Allah SWT. berupa huku-
man hadd menenggak minuman keras, zina atau pencurian, kecuali hukuman hadd hiraabah, kemudian ia bertobat sebelum
diaiukannya bayyinah (saksi) atau dirinya, maka hukuman hadd itu menjadi gugur. Liha! Al-Khilaaf fi AI'Fiqh, iuz Z,hlm. 482, Al-
Mukhtashar An-Naafi' fi Fiqh AI-lmaamiyyah, hlm. 297-303.
Ibnu Abidin, salah satu ulama Hanafiah, mengatakan, secara zahi[ tobat tidak bisa menggugurkan hukuman hadd yang telah tetap
dan positif di hadapan hakim setelah perkaranya dilaporkan kepadanya. Adapun iika tobat tersebut dilakukan sebelum itu, maka
Frq[H rsrAM ltl-tDT

yah,73a sebagian ulama Syafi'iyah73s dan se-


O/
,, C.../
le- -4\)l olr :JE
\

bagian ulama Zaidiyah,736 mengatakan bah-


.ii; :Ju .tiJ 4;
wa tobat bisa menggugurkan hukuman
hadd zina, pencurian, dan menenggak mi-
.cl6te-t)i
"Ketika saya sedang berada ber-
numan keras dari para pelakunya tanpa ha-
sama Rasulullah tiba-tiba ada seorang
rus dengan syarat berlakunya beberapa
laki-laki datang menghadap beliau lalu
waktu, yang tobat itu mereka lakukan se-
berkata,'Wahai Rasulullah, sungguh
belum perkaranya sampai kepada hakim,
saya telah berbuat dosa yang meng-
atau sebelum mereka tertangkap, atau se-
haruskan hukuman hadd. Oleh kare-
belum diajukannya bayyinah (saksi) dan
na itu, laksanakanlah hukuman hadd
menjadi tetap dan positifnya hukuman
atas diriku." Nomun Rasulullah tidak
hadd atas mereka. Dalam hal ini, mereka
menanggapi dan tidak menanyakan
melandaskannya pada sejumlah dalil dan
qpa-apq kepadanya. Anas r.a. melon-
argumentasi berikut,
jutkan ceritanya,'Kemudian datanglah
a. Dalam Sh ahih Bukhari dan Shahih Mus-
waktu shalat, lalu orang tersebut shalat
/im diriwayatkan dari hadits Anas r.a.,
bersama Rasulullah. Setelah selesqi
ia berkata,
shalat, laki-laki tersebut berdiri meng-

;;t;r iW 'rL J;? hampiri Rasulullah saw. dan berkata,


,y, *1rr 'Wahai Rasulullah, sungguh saya telah
6, ) o.l
berbuat dosa yang mengharuskan hu-
l"t-> t ..21 ;i) '!t'j;, u'
'ju; kuman hadd. Oleh karena itu,'laksana-
tr,1,
,.{9o. r. t^ 1.
:slte
,1i
d,l*r
t; CG
dJU kanlah hukuman hadd yang tercan-
tum di dalam Kitabullah atas diriku.'
w v"L n 6r, t'
)l *-c
,t6
lt
6>t-aJl .> -P) Kemu di an Ra sulullah b ertany a kep ada-
nyo, 'Bukankah kamu telah shalat ber-

|\iui:t,J;rt W 4t ,2i st sama kami tadi?' Ia menjawab, 'Ya.'


Lalu Rasulullah bersabda,'Sesungguh-
*i U::ti;, t ,ia ,y1t nya Allah telah mengampuni dosa-
'i
A 'i6
ir its E;t, tt; mu."'
Hadits ini mengandung dalil yang
menunjukkan bahwa orang bertobat

hukuman hadd bisa gugur dengan tobat tersebut bahkan bagi para pelaku pembegalan sekalipun, baik apakah itu sebelum para
pelaku pembegalan tersebut melakukan keiahatan terhadap jiwa, anggota tubuh, atau harta, maupun setelah ia melakukannya. Di-
kutip dari Syarh Al-Asybaah, bahwasannya jika penenggak minuman keras bertobat dengan tobatan nashuha, maka saya berharap
ia tidak dihukum di akhirat, karena menenggak minuman keras tidaklah lebih berat dari kekafiran dan kemurtadan, sementara
kekafiran dan kemurtadan bisa hilang dan terhapus dengan masuk Islam dan tobat.Lihat, Raddul Muhtaar, iuz 3, hlm. 154.
734
Al-Furuuq karya Al-Qarafi, juz 4, hlm. 181. Di dalamnya, ia mengatakan, "Sesungguhnya hukuman hadd tidak bias menjadi gugur
karena tobat menurut pendapat yang shahih kecuali kasus kejahatanhiraabah." Pekataan ini menunjukkan adanya versi pendapat
lain yang mengatakan sebaliknya, yaitu bisa gugur.
735
Imam Syafi'i memiliki sebuah versi pendapat yang menyatakan bahwa hukuman hadd untuk kasus-kasus kejahatan tersebut (zina,
pencurian dan menenggak minuman keras) bisa gugur dengan tobat, diqiyaskan kepada hukuman hadd hiraabah. Akan tetapi,
Imam Nawawi mengatakan, hukuman-hukuman hadd selain hukuman hadd hiraabah tidak bisa gugur dengan tobat berdasarkan
pendapat yang azhhar. Lihat, Mughnil Muhtaaj, |uz 4, hlm. 184; Takmilatul Majmuui iulz 18, hlm. 343; Al-Muhadzdzab, ilz 2,hlm.
285.
736
Dalam kitab A1-Waafii fil Fiqh disebutkan, menurut ulama Zaidiah, hukuman /radd zina bisa gugur dengan tobat, berdasarkan kisah
Ma'iz r.a. Lihat,Al-BahrAz-Zakhkhaan iuz 5, hlm. 158
rsr/.M IrLrD 7

diampuni oleh Allah SWT dan dalam "Dan terhadap dua orang yang
hal ini penegakan hukuman hadd atas melakukan perbuatan keji di antara
dirinya sudah tidak diperlukan lagi se- kamu, maka berilah hukuman kepada
lama ia memang telah mengakuinya. ke d u any a. Ke mu di an j i ka ke du any a b e r -
b. Rasulullah saw. bersabda, tobat dan memperbaiki diri, biarkan-
/ o. / oe . , Cz lah mereka. Sesungguhnya Allah Mahq
,,J
+i Y ,5:"Jt J" +3.41 Penerima tobat lagi Maha Penyayang."
"Oreng yang bertobat dari dosa (an-Nisaa': 16)
adalah seperti orang yang tidakmemi- fuga pengguguran hukuman hadd
liki dosa." pencurian dengan tobat dalam ayat,
Barangsiapa yang tidak memiliki "Barangsiapa bertobat (di antara
dosa, maka tidak ada hukuman hadd pencuri-pencuri itu) sesudah melaku-
atas dirinya. Ketika diberitahukan bah- kan kejahatan itu dan memperbaiki
wa Ma'iz r.a. lari pada saat sedangmen- diri, sesungguhnya Allah menerima to-
jalani eksekusi rajam, Rasulullah saw. batnya. Sesungguhnya Allah Mahq
bersabda, "Kenapa tidak kamu biarkan Pengampun lagi Maha Penyayang."
ia bertobat,lalu Allah menerima tobat- (al-Maa'idah: 39)
nya itu?" d. Tidak ada perbedaan antara hukum-
Hukuman hadd yang tetap dilak- an hadd hiraabah (pembegalan, pe-
sanakan terhadap diri Ma'iz r.a., mes- nyamunan) dan hukuman-hukuman
kipun ia telah bertobat adalah sebagai hadd lainnya. Oleh sebab itu, apabila
jawaban dan respon terhadap apa tobat bisa menggugurkan hukuman
yang ia pilih sendiri sebagaimana pi- hadd hiraabah, tentunya tobat juga da-
lihan yang dilakukan oleh seorang pe- pat menggugurkan hukuman haddke-
rempuan Ghamidiyyah. Ibnu Taimiy- jahatan yang tingkatannya di bawah
yah mengatakan, sesungguhnya hu- kejahatan hiraabah. Padahal kita tahu
kuman hadd adalah berfungsi untuk bahwa kejahatan hiraabah termasuk
membersihkan, begitu juga tobat ber- kejahatan yang dampak kemudharat-
fungsi untuk membersihkan, semen- an dan pelanggaran pelakunya adalah
tara mereka berdua [Ma'iz r.a. dan se- sangat berat. Allah SWT berfirman,
orang perempuan Ghamidiyyah) lebih "Katakanlah kepada orang-orang
memilih untuk membersihkan dirinya yang kafir itu,'Jika mereka berhenti
dengan hukuman haddketimbang ha- (dari kekafirannya), niscaya Allah akan
nya dengan tobat dan mereka berdua mengampuni mereka tentang dosa-
tidak mau kecuali membersihkan diri- dosa mereka yang sudah lqlu."'[al-An-
nya dengan hukuman hadd,makaRa- faal:38)
sulullah saw. pun memenuhi keingin- Ibnul Qayyim mengatakan bah-
an dan pilihan mereka berdua itu.737 wasanya Allah SWT menjadikan hadd
c. Al-Qur'an secara tegas menjelaskan sebagai hukuman bAgi para pelaku ke-
pengguguran hukuman hadd zina de- jahatan dan Dia menghilangkan hu-
ngan tobat dalam ayat, kuman dari orang yang bertobat se-

A' laamul Muwaqqi'iin, |uz 2, hlm. 7 9


FIqLH ISI.AM JILID 7

bagai syara' dan ketentuan-Nya. Oleh Pendapat kedua mengatakan, usa-


karena itu, menghukum orang yang ha melakukan perbaikan diri juga di-
bertobat sama sekali bukan termasuk perhitungkan dan dipertimbangkan di
dari syara' dan ketentuan-Nya.738 sini, bukan hanya dengan tobat sema-
Kata akhic bahwasannyazahirAl- ta. Hal ini berdasarkan ayat,
Qur'an, sunnah dan berdasarkan prin- "Kemudian jika keduanya bertobat
sip as-satr (menutup-nutupi kesalah- dan memperbaiki diri, maka biarkan-
an orang lain) dalam Islam, mendu- lah mereka. Sesungguhnya Allah Maha
kung pendapat yang kedua yang me- Penerima tobat lagi M aha Penyayang !'
nyatakan gugurnya hukuman hadd de- (an-Nisaa':16)
ngan tobat apabila hukuman hadd itu 'Barangsiapa bertobat (di antara
murni menyangkut hak Allah SWT pencuri-pencuri itu) sesudah melaku-
yakni menyangkut hak dan kemasla- kan kejahatan itu dan memperbaiki
hatan publih dan bukan menyangkut diri, maka sesungguhnya Allah meneri-
hak-hak pribadi individu. Pendapat ini m a to b a tny a. S e sung g u h ny a All a h M a h a
tidak mengandung sinyalemen yang Peng ampun lag i Maha Penyay ang." (al-
bisa mengganggu dan mengancam ke- Maa'idah:39)
maslahatan masyarakat umum. Sebab, Berdasarkan pendapat kedua ini,
orang yang bertobat berarti ia justru di sini j uga disyaratkanberlalunya j ang-
telah mewui udkan kemaslahatan yang ka waktu tertentu yang lamanya jang-
diinginkan tersebut, terlebih lagi jika ka waktu itu sudah cukup bisa digu-
kita lihat dan perhatikan adanya per- nakan untuk mengetahui dan mem-
syaratan tobat tersebut haruslah to- buktikan kesungguhan, ketulusan, dan
bat yang sungguh-sungguh, tulus, dan keseriusan tobatnya tersebut, namun
nashuh. berapa lamanya di sini tidak ditentu-
Ulama Hanabilah mengatakan, jika kan dan dipastikan harus sekian wak-
kita mengatakan bahwa hukuman hadd tu.73e

bisa gugur dengan tobat, maka apa- 2. Apakah Tobat Bisa Menggugurkan
kah itu cukup hanya dengan tobat se- Qlshash dan Dlyat?
mata ataukah harus disertai dengan Apabila suatu kejahatan pembunuhan te-
melakukan perbaikan diri? Dalam hal lah terbukti, maka pelakunya ada kalanya di-
ini terdapat dua versi pendapat. kenai qishas atau iuga dikenai diyat. Qishas ti-
Pendapat pertama, hukuman hadd dak bisa gugur kecuali dengan adanya peng-
bisa gugur dengan hanya tobat sema- ampunan dari para wali korban, baik mereka
ta. Ini adalah zahir pendapat rekan- memberikan pengampunan itu dengan me-
rekan kami, karena itu adalah tobat minta diyat maupun secara cuma-cuma tanpa
yang bisa menggugurkan hukuman meminta suatu apa pun. Oleh sebab itu, qishas
hadd, maka tobat itu serupa dengan atau diyat tidak bisa gugur dengan tobat, kare-
tobatnya muhaarib [pelaku pembegal- na kasusnya menyangkut hak personal para
an) sebelum ia tertangkap. wali korban

738
A'laamul Muwaqqi'iin,iuz?,hlm.78, juz 3, hlm. 19, dan iuz 4, hlm.39B
739
AI-Mughnii, iuz B, hlm. 296 dan halaman berikutnya
ISLAM IILID 7

Berdasarkan hal ini, pertobatan pelaku wa apabila si pelaku pembunuhan itu telah ber-
pembunuhan tidak sah kecuali harus disertai tobat, ia sudah tidak menghadapi tuntutan hu-
dengan ia menyerahkan diri supaya memung- kuman kelak di akhirat. Hadits-hadits yang
kinkan untuk diqishas, atau untuk membayar ada menunjukkan bahwa ia tidak lagi dituntut.
diyat ketika ia diampuni oleh para wali korban Di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan
atau ketika kasus pembunuhannya itu adalah oleh Bukhari dan Muslim tentang kisah to-
pembunuhan tersalah. batnya seorang pelaku pembunuhan seratus
Tobatnya pelaku pembunuhan tidak hanya orang pada masa umat terdahulu dan Allah
dengan beristighfar meminta ampunan kepada SWT menerima tobatnya itu.7a1
Tuhan dan perasaan menyesal saia, akan teta-
pi sangat bergantung kepada pemuasan dan 3. Pengguguran Hukuman Ta'zlr dengpn
perelaan hati para wali korban dengan cara Tobat
apabila kasus pembunuhannya adalah pembu- Dari pembahasan seputar pandangan fuqa-
nuhan secara sengaja, maka ia harus menye- ha menyangkut masalah pengguguran hukum-
rahkan diri supaya memungkinkan bagi mere- an hadd dengan tobat, maka dalam kaitannya
ka untuk menuntut qishas terhadap dirinya, dengan masalah hukuman te'zir, perlu adan-
sehingga selanjutnya terserah kepada mereka, ya pengklasifikasian dan pembedaan antara
|ika mau, mereka bisa memilih untuk mengqi- hukuman ta' zir menyangkut hak Allah SWT dan
shasnya, atau mengampuninya secara cuma- hukuman ta ZirmenyangkuthakAdami atau hak
cuma. Apabila mereka bersedia mengampuni- individu.Taz Karena definisi dan kriteria ta'zir
nya, maka tobatnya itu baru mencukupi. Dan adalah, setiap orang yang melakukan su-
dengan pemberian ampunan itu, ia terbebas atu kemungkaran atau menyakiti orang lain
dari hukuman di dunia. tanpa hak dengan ucapan, perbuatan atau isya-
Lalu, apakah itu iuga bisa membebaskan rat. Oleh karena itu, hukuman ta'zir ada ka-
dirinya dari pertanggungiawaban antara diri- lanya adalah hakAllah SWT hak individu, atau
nya dengan Allah SWT? campuran di antara keduanya namun unsur
Dalam hal ini, Ibnu Abidin mengungkap- salah satunya lebih dominan.
kan, kezalimannya itu tetap belum bisa gugur Apabila hukuman ta'zir itu adalah mur-
dengan tobat, karena di sini masalahnya terkait ni untuk hak individu, atau unsur hak in-
dengan hakkorban yang dibunuhnya, sehingga dividu di dalamnya lebih dominan, seperti
kelak di akhirat, si korban itu memperkarakan hukuman ta'zir atas kasus cacian, umpatan,
dan menuntut dirinya. Adapun kezaliman si penyerangan dan pemukulan tanpa hak, pe-
pelaku terhadap dirinya sendiri, yaitu dengan malsuan, memberikan kesaksian palsu dan
dirinya melakukan suatu kemaksiatan, itu su- sebagainya berupa tindakan-tindakan pelang-
dah gugur dengan tobat.Tao garan yang kasus-nya baru bisa diproses jika
Sementara itu, Imam Nawawi dan keba- ada laporan dan gugatan seseorang (korban),
nyakan ulama mengatakan, bahwa zahir dalil- maka hukuman ta'zir atas bentuk-bentuk per-
dalil syara'memberikan suatu pengertian bah- buatan itu tidak bisa gugur dengan tobat, se-

740
Raddul Mukhnar iuz 5, hlm.389
741
HR. Abu Sa'id Al-Khudri r.a. Lihat, Riyaadhush Shaalihiin, hlm. 14; Kitab At-Tawwaabiin karya Ibnu Qudamah, hlm. 85, cet. Dam-
askus. Lihat iuga, Fataawoa lbni Taim[ryah, iuz 4, hlm. 184 dan halaman berikutnya
742
Raddul Muhtaar; iuz 3, hlm. 190, 198,204 dan halaman berikutnya, iuga halaman 209; Nihaayatul Muhtaaj, iuz 7, hlm. 175; Risoa-
loh At-Ta'ziirkarya Dr. Abdul Aziz Amir, hlm.41, 436-441
rsrAM IILID 7

bagaimana pula tidak bisa gugur dengan pen- kepadanya dan meminta ampunan. fuga tidak
gampunan yang diberikan oleh hakim kecuali diketahui ada seseorang tetap dikenai hukum-
jika memang si korban berlapang dada mem- an ta'zir setelah ia mengakui telah melakukan
berikan maaf. perbuatan dosa ringan dan ia telah bertobat.
Adapun apabila hukuman ta'zir itu ada- fika hukuman ta'zir tetap diberlakukan, tentu-
lah murni untuk hak Allah SWT seperti hu- nya akan banyak sekali orang-orang baik yang
kuman ta'zir atas tindakan tidak berpuasa terkena hukuman ta'zir, karena kebanyakan
pada bulan Ramadhan secara sengaja tanpa dari mereka tentu pada suatu waktu pernah
ada uzu4, meninggalkan shalat, memakan riba, melakukan suatu dosa yang tampak pada sua-
hadir di perjamuan khamar dan majelis- tu perkataan atau tindakan.Taa
majelis kefasikan, atau hukuman ta'zir yang Kemungkinan, yang dimaksudkan oleh per-
unsur hak Allah SWT di dalamnya lebih domi- nyataan-pernyataan seperti di atas adalah hu-
nan, seperti bercumbu dengan perempuan kuman ta'zirmenyangkut hakAllah SWT. Kare-
yang bukan isteri-nya namun tidak sampai na perselisihan yang ada antara hukuman fa'-
padatingkatan jima( seperti mencium, meme- zir dan hukuman hadd adalah terkait hak-hak
luk, berdua-duaan dengannya dan sebagainya, Allah SWT. Adapun yang terkait hak-hak in-
maka hukuman ta'zir untuk kasus-kasus se- dividu, tidak bisa gugur kecuali dengan pem-
perti ini bisa gugur dengan tobat, sebagai- berian maaf atau pengguguran oleh korban,
mana pula juga bisa gugur dengan adanya sebagaimana yang telah diketahui. Karena fu-
pengampunan dari hakim. qaha telah menegaskan bahwa hak-hak Adami
Perincian dan pengklasifikasian ini sebe- yang dilanggar tidak bisa gugur dengan tobat
narnya adalah menurut pendapat ulama Ma- selama hak-hak yang dilanggar itu tidak dikem-
likiyah dan ulama Syafi'iyah. Akan tetapi, ter- balikan kepada pemiliknya, sebagaimana pula
dapat sejumlah pernyataan dari sebagian fu- Allah SWT tidak berkenan memberi ampun-
qaha yang secara umum memberikan penger- an kecuali jika pihak yang teraniaya bersedia
tian bahwa hukuman ta'zir secara mutlak bisa memberikan maaf, dan Allah SWT tidak pula
gugur dengan tobat berdasarkan kesepakatan berkenan menggugurkannya kecuali jika pihak
fuqaha. yang teraniaya berkenan menggugurkannya.
Al-Qarafi al-Maliki berkata, "Sesungguh-
PENWUP
nya ta'zir bisa gugur dengan tobat dan saya
Dari kajian ini, tampak bahwa tobat ada-
tidak mengetahui adanya perbedaan pendapat
lah sebuah konsep dan sistem yang sangat ur-
di dalamnya."7a3
gen dan akurat dalam syariat Islam. Karena to-
Pengarang kitab Al-Bahr Az-Zakhkhaar bat bisa mengungkap suatu kejahatan dengan
mengatakan, hukuman ta'zir bisa gugur de-
motivasi yang ditimbulkannya dalam diri pela-
ngan tobat, dan hal ini mendekati ijmalkaum
ku untuk segera memberikan pengakuan di ha-
Muslimin pada masa sekarang karena banyak- dapan hakim akan kemaksiatan dan kejahatan
nya kasus perlakuan yang tidak baik di an- yangtelah dilakukannya. Ketika itu, hakim bisa
tara sesama mereka, dan tidak diketahui ada menjatuhkan vonis hukuman kepadanya, seba-
seseorang yang tetap menuntut hukuman ta'- gaimana yang pernah dipraktikkan oleh Rasu-
zir atas seseorang yang telah meminta maaf lullah saw. terhadap seseorang yang datang
743 Al-Fururqjuz 4, hlm. 181
744 Al-Boh*, Zakhkhaaniuz 5, hlm. 211
BaEtran 5: FIQTH UMUM FIqLH ISLAM IILID 7

menghadap beliau dan memberikan pengaku- majelis persidangan. Adapun jika kejahatan
an bahwa dirinya telah melakukan perzinaan. yang dilakukan terkait dengan hakpribadi (hak
Ini adalah pendapat Ibnu Taimiyah dan Ibnul individu) atau kasusnya telah diadukan dan
Qayyim. dihadapkan ke majelis persidangan, tentunya
Tobat juga bisa membantu dalam usaha berdasarkan asas keadilan dan logika, tobat
menekan angka kriminalitas. Karena dengan yang ada tidak bisa menggugurkan sanksi hu-
tobat, pelaku kejahatan akan melakukan per- kuman, demi memadamkan api fitnah, men-
baikan diri dan mengembalikan hakyangtelah jauhkan kemudharatan dari korban, meredam
dilanggarnya kepada pemiliknya atas motivasi dan menyembuhkan penderitaan pihak yang
dan kesadaran dari dalam diri sendiri, ketika tertimpa musibah, serta mencerabut kejahat-
tobat yang dilakukan itu memenuhi syarat- an, sehingga tidak ada seorang pun yang berani
syarat yang ditetapkan oleh syara', sehingga melakukan pelanggaran dan penganiayaan ter-
tobat itu menjadi sebuah tobat yang benar- hadap hak-hak orang lain, baik terhadap jiwa,
benar dilakukan dengan tulus, sungguh-sung- harta, ataupun kehormatan.
guh, dan nashuh. Ini adalah pendapat ulama Hanabilah,
Kemudian, tobat juga bisa menjadi sebuah Syiah Imamiyah, dan sebagian ulama madzhab-
dalil dan bukti akan eksistensi keloyalitasan madzhab yang lain dalam batasan koridor tiga
dan kepatuhan politih sehingga banyak darah hukuman h a dd, yaitu hukuman hadd zina, pen-
yang bisa terselamatkan dan tidak ada kehor- curian dan menenggak minuman keras. Dan ini
matan manusia yang terlanggar dalam usaha tampaknya juga pendapat para fuqaha dalam
memperkuat dan mempertahankan suatu pe- kaitannya dengan hukuman ta'zir dan hukum-
merintahan. Sehingga dengan begitu, umatter- an-hukuman hadd lainnya.
selamatkan dari bencana dan tragedi besar Hal itu tentunya mengandung kemasla-
yang pernah dialaminya pada masa lampau ke- hatan bagi orang-orang yang beriman kepada
tika sebagian penguasa melakukan langkah ke- syariat-syariat Islam pada saat saat hukuman
bijakan politik represif dan penindasan terha- hadd tidak diberlakukan dan difungsikan. Ti-
dap lawan-lawan politik mereka. Contoh kon- dak ada pilihan bagi seorang Mukmin yang tu-
kretnya adalah seperti tobatnya para kelom- lus selain tobat untuk menghapus kesalahan-
pok pemberontak kelompok-kelompok sepa- kesalahannya.
ratis, dan para penyamun. Hanya Allah SWT ZatY ang memberi taufik
Tobat juga bisa menjadi sebuah jalan yang dan petunjuk kepada jalan yang lurus. At-Tir-
mudah untuk mengembalikan sikap menghor- midzi meriwayatkan dari Anas r.a., ia berkata,
mati aqidah dan tatanan hukum Islam, seperti "Saya mendengar Rasulullah bersabda,
tobatnya orang-orang munafik, murtad, dan
zindiq.
Karena semua alasan dan pertimbangan
U";; Y ,Luli;\ u.t 6 )rkj titi it lv
:

tersebut, penulis cenderung kepada pendapat tt cy otE Y' J; 4) L'r' e;t)


,t-i-:)r i)G cf.;; Ji 'j itT u.t 6- ;.ti
yang menyatakan pengguguran hukuma n had d
dan hukumanta'zir dengan tobat apabila keja-
hatan yang dilakukan terkait erat dengan ke-
S.t t- ).2 dJJ .>'r;i
maslahatan masyarakat umum fhak Allah SWTJ itl ;t:.i U}A ;:
selama kasusnya belum sampai diadukan ke
ryiq,i; a\\7t7dirtl
FIqLH ISLAM IITID 7 Baglan 5: FIQIH UMUiI

kumnya, serta meruntuhkan dan menghapus


iJie ?frwt?AXi^* ai',,Jo amal-amal yang pernah dilakukan iika kemur-

\L ir i t; u; ,>,i ri :':u:1 tadan itu terus berlangsung sampai mati me-


nurut ulama Syafi'iyah, sedangkan menurut
ulama Malikiyah sejak kemurtadan itu terjadi.
'7itt;u, , Allah SWT berfirman,
'Allah SWT berfirman,'Wahai onak cucu
"Barangsiapa yang murtad di antara kamu
Adam, selama kamu memanjatkan doa kepada-
dari agamanya,lalu dia mati dalam kekafiran,
Ku dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan
mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia
mengampuni dosa dan kesalahan yang kamu
dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni
lakukan dan Aku tidak peduli. Wahai anak neraka, mereka kekal di dalamnya." (al-Baqa-
cucu Adam, andaikata dosa-dosamu mencapai
rahzZLT)
setinggi langit, kemudian kamu meminta am-
Sedangkan secara syara', riddah adalah ke-
punan kepada-Ku, Aku akan mengampuni dan
luar meninggalkan Islam dan beralih kepada
Aku tidak peduli. Wahai anak cucu Adam, se-
kekafiran, baik itu dilakukan dengan niat, de-
andainya kamu menghadap kepada-Ku dengan
ngan melakukan suatu perbuatan yang men-
membawa dosa dan kesalahan hampir sepenuh
jadikannya kafi4, ataupun dengan perkataan,
bumi, kemudian kamu menghadap kepada-Ku
baik apakah perkataan itu diucapkan sebagai
dalam keadaan kamu tidak menyekutukan-Ku
bentuk pencemoohan dan memperolok, ke-
dengan sesuatu, niscaya Aku mendatangimu
durhakaan, atau keyakinan.
dengan membawa ampunan hampir sepenuh
bumi pula."' Berdasarkan hal ini, orang murtad adalah
orang yang keluar meninggalkan Islam berpin-
dah kepada kafi4, seperti orang yang menging-
F. HUKUMAN HADD RIDDAH kari wujud Sang Pencipta, menafikan para ra-
(KEMURTADAN} DAN HUKUM. sul, mendustakan seorang rasul, menghalalkan
HUKUM ORANG MURTAD perkara yang haram berdasarkan ijma'seperti
Pembicaraan di sini adalah mengenai zina, hubungan seks sesama jenis, menenggak
makna dan pengertian riddah (kemurtadan), minuman keras dan zalim, atau mengharam-
syarat-syaratnya dan hukum-hukum orang kan perkara yang halal berdasarkan ijma' se-
murtad, yaitu hukum memerangi dan mem- perti iual-beli, nikah, atau menafikan sesuatu
bunuh orang murtad, hukum mengambilalih yang waiib yang sudah menjadi ijma' seperti
kepemilikan aset-aset kekayaannya dan pen- menafikan satu rakaat dari shalat lima waktu,
ta sharufan-nya, dan hukum warisnya. atau meyakini wajibnya suatu perkara yang
7. MAI$A DAN PENGERT'AIYRIDDAH sebenarnya tidak wajib berdasarkan ijma' se-
(KEMURTADAN) perti menambah satu rakaat pada ihalat lima
Kata riddah, secara bahasa artinya adalah waktu, atau meyakini wajibnya puasa pada se-
meninggalkan sesuatu menuju kepada sesua- bagian dari bulan Syawwal, atau berazam un-
tu yang lain. Tindakan riddah merupakan ke- tuk kafir besok, atau ragu-ragu di dalamnya.
kafiran yang paling buruk dan paling berat hu- Contoh perbuatan yang menjadikan pela-
kunya kafir adalah, melemparkan mushaf atau
FIqLH ISLAM IILID 7

kitab hadits ke atas kotoran, bersujud kepada Adapun penyihia apabila tertangkap, ia di-
arca, patung, atau matahari.Tas hukum bunuh sama seperti orang kafir. Lalu
Kesimpulannya, riddah memiliki tiga se- apakah tobatnya diterima ataukah tidak hal
bab sentral, faitu: ini masih diperselisihkan oleh para ulama.
1. Mengingkari suatu hukum yang telah men- Adapun orang yang menghujat Allah SWT
iadi ijma' dalam Islam, seperti menging- atau Nabi Muhammad saw. atau salah seorang
kari wajibnya shalat, puasa, zakat, dan haji, malaikat, atau salah seorang nabi, maka apabi-
mengingkari pengharaman minuman ke- la ia adalah seorang Muslim, ia dihukum bunuh
ras dan riba, mengingkari jika Al-Qur'an berdasarkan kesepakatan ulama. Namun me-
adalah firman Allah SWT. reka masih berselisih pendapat seputar apa-
2. Melakukan suatu perbuatan orang-orang kah dalam hal ini perlu dilakukan proses al-ls-
kafiq, seperti melemparkan mushaf ke atas titaabah fmeminta dirinya bertobat) terlebih
kotoran dengan sengaja, begitu pula de- dahulu ataukah tidah dan pendapat yang masy-
ngan kitab-kitab tafsir dan hadits, iuga se- hur menurut ulama Malikiyah adalah tidak
perti bersujud kepada patun& melakukan perlu. Apabila ia orang kafic jika hujatannya
suatu ritual orang-orang kafir atau sesua- itu adalah terhadap selain hal yang ia kufur
tu yang menjadi ciri khas orang-orang ka- terhadapnya, maka ia dihukum bunuh. Namun
fir dalam hal pakaian dan minuman. jika hujatannya itu adalah terhadap hal yang ia
3. Keterlepasan dari Islam dengan menghujat kafir terhadapnya, ia tidak dihukum bunuh.7a6
Tuhan, menghujat seorang nabi, menghu-
jat agama, memperbolehkan ketelanjang- 2. SYARAT.SYARAT SAH KEMURTADAN
an perempuan dan melarang hijab. Ulama sepakat bahwa suatu kemurtadan
bisa dinyatakan sah apabila memenuhi dua
Orang Murtad, Orang Zindiq, Penghujat, syarat:
dan Penyihir a. Berakal
Orang murtad adalah, orang mukallaf yang Oleh karena itu, oranggila dan anakke-
keluar dari Islam atas kemauan sendiri, baik cil yang belum berakal (belum mumayyiz)
dengan menyatakan kafir secara jelas, atau de- tidak bisa dinyatakan teldh murtad. Kare-
ngan suatu pernyataan yang menunjukkan ke- na berakal adalah termasuk salah satu sya-
kafiran, atau dengan suatu perbuatan yang me- rat al-ahliltyah [kelayakan, kepatutan) da-
ngandung kekafiran. am masalah aqidah dan yang lainnya.
Orang zindiq adalah, orang yang pura- Adapun orang mabukyang hilang akal-
pura menampakkan keislaman dan menyem- nya, maka kemurtadannya dianggap tidak
bunyikan kekafirannya. Apabila ia tertan gkap, sah menurut ulama Malikiyah sebagai ben-
ia langsung dihukum bunuh, tidak perlu di- tukal-rstfhsoan. Karena masalahnya di sini
minta bertobat terlebih dahulu, dan pengaku- adalah terkait dengan keyakinan dan niat,
an dirinya telah bertobat tidak diterima kecu- sementara orang yang sedang dalam kon-
ali jika ia datang untuk bertobat sebelum ter- disi mabuk keyakinan dan niatnya tidak
kuak kezindiqannya. sah, sehingga ia serupa dengan orangma'-

745
Mughnil Muhtaaj,iuz4, hlm. 133 dan halaman berikutnya; Al-Lluhadzdzab, juz 2, hlm. 288:, Ghaayotul Muntahaa, iuz 3, hlm. 332;
Al-Mughnii, iuz B, hlm. 123,13Li Fathul Qadiin iuz 4 hlm. 385; Haasyiyah Ad-Dasuqi ala Syarh Al-Kabiir jtuz 4, hlm. 301
746
Al-QawaaniinAl-Fiqhiyyafu hlm.364 dan halaman berikutnya; Ghaayatul Muntahaa,iuz 3, hlm.359, 362
FIQLH ISTAM IILID 7

tuuh (idiot).luga, karena ia adalah orang dan ulama Hanabilah, bukan termasuksya-
yang hilang akalnya, sehingga kemurtad- rat sahnya kemurtadan. Sehingga oleh ka'
annya dianggap tidak sah, sama seperti rena itu, kemurtadan anak kecil yang su-
orang yang sedang tidur. fuga, karena da- dah mumayyiz tetap dianggap sah. Akan
lam kondisi seperti itu, ia bukan orang mu- tetapi menurut Imam Abu Hanifah dan
kallaf sehingga kemurtadannya tidak sah, Muhammad, ia tidak dihukum bunuh dan
sama seperti orang gila.7a7 tidak dipukul, akan tetapi ia dipaksa untuk
Sementara itu, ulama Syafi'iyah berda. masuk Islam pada saat dirinya baligh,Tae
sarkan pendapat madzhab mereka, dan dipenjara, dan dihukum pukul fcambuk).
ulama Hanabilah berdasarkan salah satu fika kemurtadannya dihukumi sah, berarti
dari dua versi riwayat dari imam Ahmad apabila ia telah memiliki isteri, maka is-
yang azhhar, menyatakan bahwa kemur- terinya itu terlepas dan tertalak dari diri-
tadan dan keislaman orang yang sedang nya. fuga, ia tidak dikenai sanksi hukuman
dalam kondisi mabuk yang kemabukan- orang murtad, karena ia belum termasuk
nya itu memang disengaja adalah tetap orang yang memiliki kelayakan untuk di-
sah, sebagaimana pula talak dan berbagai kenai kewajiban hukuman di dunia.
pen-tasharufan-nya yang lain juga sah. Sementara itu, Imam SYafi'i dan Abu
fuga, karena para sahabat menetapkan Yusuf mengatakan, baligh adalah terma-
atas diri seseorang yang mabuk hukuman suk syarat sahnya kemurtadan. Oleh kare-
hadd al-firyah (membuat-buat kebohong- na itu, kemurtadan anak kecil yang sudah
an, menuduh orang lain telah berbuat zina mumayyiz adalah tetap tidak sah, sebagai-
tanpa bayyinah) yang ia buat-buat ketika mana orang gila, karena mereka berdua
dirinya sedang dalam kondisi mabuk. termasuk orang yang tidak mukallaf. Oleh
Para sahabat memosisikan tindakan karena itu, ucapan dan keyakinan mereka
yang menyebabkan pelakunya sangat ber- berdua tidak dianggap dan tidak diperhi-
potensi membuat-buat kebohongan dan tungkan. Yakni, menurut Imam Syafi'i dan
menuduh orang lain berbuat zina (yaitu Abu Yusuf, keislaman anak kecil yang su-
tindakan mabuk), pada posisi tindakan dah mumayyiz berarti juga belum sah. Hal
membuat-buat kebohongan dan menuduh ini berdasarkan hadits,
orang lain berbuat zina itu sendiri.748 Akan "Pentaklifan diangkat dari tiga orang,
tetapi, orangyang murtad ketika dalam ke- yaitu, anak kecil hingga ia baligh, orang
adaan mabuk tersebut tidak langsung di- tidur hingga ia terbangun, dan orang gila
hukum bunuh, akan tetapi ia diminta ber- hingga ia sembuh."
tobatterlebih dahulu setelah dirinya sadar Sebagaimana keterangan yang terda-
selama tiga hari, pat dalam Fathul Baarii dan yang lainnya,
Adapun baligh, menurut Imam Abu Abu Hanifah akhirnya kembali kepada pen-
Hanifah, Muhammad, ulama MalikiYah, dapat Abu Yusuf.

747 At-Badaa'iijuz7,hlm.1134;Ad-DurrulMukhnaniuz3,hlm.3lldanhalamanberikutnya
748 Mughnit Muhtaaj,
irtz 4,hlm.137; Al-Mughnii, iuz8, hlm. 147 dan halaman berikutnya
749 H^l ini sama seperti anak kecil yang dihukumi sebagai orang Muslim mengikuti kedua orang tuanya, kemudian ia mencapai usia
akil baligh sebagai orang kafi4, namun setelah baligh itu tidak di dengar dari dirinya suatu pernyataan kemurtadan, maka dalam
hal ini ia dipaksi untuk Islam dan ia tidak dihukum bunuh. Apabila ia telah menyatakan Islam setelah baligh, kemudian ia murtad,
maka ia baru bisa dihukum bunuh. Lihat, Ad-Durrul Mukhtaarwa Raddul Muhtaar juz 3, hlm. 335.
lSLAlvt IILID 7

fumhur ulama selain ulama Syafi'iyah b. Atas kemauan dan keinginan sendiri.
mengatakan, keislaman anak kecil yang su- Oleh karena itu, kemurtadan orang
dah mumayyiz adalah sah. Hal ini berda- yang dipaksa adalah tidak sah berdasar-
sarkan hadits, kan kesepakatan ulama, selama hatinya
masih tetap tenang dan kokoh pada ke-
"setiap anak terlahir dalam keadaan
imanan, sebagaimana yang sudah pernah
menetapi fitrah. 'qso
disinggung pada pembahasan seputar aI-
uga, berdasarkan hadits,
f
ikraah (paksaan).7s2
"Barang siapa mengucapkan kalimat,
laa ilaaha illallaah, maka ia masuk sur' 3, HU'ruM.HUKUM ORANG MURTAD
$a,'ost a. Hukuman Bunuh bagi Orang Murtad
Kesimpulannya, menurut jumhur ula- Orang murtad tidak dibunuh kecuali jika
ma, keislaman dan kemurtadan anak kecil ia adalah orang baligh, berakal, tidak bertobat
yang sudah mumayyiz adalah sah. Sedang- dari kemurtadannya dan kemurtadannya itu
kan menurut ulama Syafi'iyah, keislaman tertetapkan dan terbukti dengan pengakuan
dan kemurtadan anakkecil yang meskipun atau kesaksian. Ulama sepakat bahwa orang
sudah mumayyiz adalah tidak sah. murtad dihukum bunuh, berdasarkan hadits,
Dalam hal ini, penulis mengunggulkan
pendapat jumhur terkait masalah keislam- :r*tiA,JT.";
an anak kecil yang sudah mumayyiz, ber- "Barangsiapa menukar agamanya, bunuh'
dasarkan dalil keislaman Ali ibnu Abi Tha-
lah ia.'os3
lib r.a. ketika ia masih kecil. Terkait masa-
f uga berdasarkan hadits,
lah kemurtadan anak kecil yang sudah mu-
mayyiz, maka yang lebih utama adalah Jir e,yi .s.r-! yf
i;J{ Y # urt
mengambil pendapat Imam Syafi'i dan Abu
Yusuf, yaitu kemurtadannya tidak sah, ka- 3;a' :L o;a'r'4r,'fiii *,tlt
rena tidak ada pentaklifan sebelum ba-
ligh. ;tA
Adapun laki-laki, maka bukan terma- "Tidak halal (menumpahkan) aoirn ,"o'
suk syarat sahnya kemurtadan berdasar- rang Muslim kecuali terhadap salah satu dari
kan kesepakatan ulama. Oleh karena itu, tiga orang, yaitu, orang yang telah menikah
kemurtadan orang perempuan adalah sah. yang berzina, jiwa dengan jiwa (pembu-

HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Malik dalam kitab Al-Muwaththa'. At-Tirmidzi dan Abu Dawud dari Abu Hurairah r.a dengan redaksi,
"Tidak ada seorang anak pun melainkan ia terlahir dalam keadaan menetapi fitrah, al-Hadiits." Hadits ini iuga diriwayatkan oleh
Abu Ya'la, ath-Thabrani, dan al-Baihaqi dari Al-Aswad lbnu Sari' r.a dengan redaksi, "Setiap anak terlahir dalam keadaan menetapi
juz 7, hlm. 200; Al-laami'ush Shaghiin juz 2, hlm' 94. Yang
fitrah, al-Hadiits." Lihat,Jaami'ut ltshuul, juz 1, hlm. 178; Nailul Awthaan
dimaksud dengan fitrah adalah, bahwa ia dalam keadaan tersiapkan untuk Islam.
75L
Al-Badaa'i', juz 7, hlm. L34; Mughnil Muhtaaj, inz ,hlm.137; Al-Mughnii,luz B, hlm. 133, 145 dan halaman berikutnya. Hadits ini
diriwayatkan oleh Al-Bazzar dari Abu Sa id Al-Khudri r.a. Ini adalah hadits shahih mutawatir yang diriwayatkan dari tiga puluh
empat sahabat dengan redaksi, "Barangsiapa mengucapkan, laa ilaaha illallaah, maka wajib bagi dirinya surga." Lihat, An'Nazhm
Al-Mutanaatsir min Al-Hadiits Al-Mutawaatir,l<arya Al-Kattani, hlm.28; Al-Jaami'ush Shaghiir iuz2,hlm. L77; Majma'Az-Zawaa'id,
luz 10, hlm.81 dan halaman berikutnya.
752
At-Bailaa'i', iuz 7, hlm. 134; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. L37; Al-Mughnii, iuz 8, hlm. 145; Ghaayatul Muntahaa, iuz 3, hlm. 353,
358
753
HR. Al-Jamaa'ah kecuali imam Muslim. Hadits ini iuga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan Abdur Razzaq dari lkrimah dari
Abdullah lbnu Abbas r.a. Takhriij hadits ini telah disebutkan di bagian terdahulu. Lihat, Nailul Awthaan iuz 7, hlm. 190.
rstAM JrrrD 7 Baglan 5: FIQIH UMUM

nuh), dan orang yang meninggalkan aga- Sementara itu, ulama Malikiyah menga-takan,
manya (murtad) yang memisahkan diri dari orang perempuan yang murtad tidak di-
j amaah (kaum Muslimin).'asa hukum bunuh, akan tetapi ia harus dipaksa un-
Ulama berijma'bahwa orang murtad ha- tuk kembali kepada Islam dengan cara dipen-
jara sampai ia bersedia masuk Islam lagi atau
rus dihukum bunuh, begitu pula dengan perem-
puan murtad menurut jumhur ulama selain mati. Karena ia telah melakukan suatu keja-
hatan yang sangat besar dan berat. Setiap tiga
ulama Malikiyah. Hal ini berdasarkan hadits
yang menceritakan, bahwasannya ada seorang hari sekali, ia dikenai hukuman pukul untuk
perempuan bernama Ummu Marwan murtad memberi tekanan lebih dalam usaha memaksa
dan keluar dari Islam, lalu hal itu pun sampai dirinya untuk kembali kepada Islam. Seandai-
kepada Rasulullah saw. lalu beliau memerin- nya ada seseorang membunuh perempuan itu,
tahkan supaya ia diminta untuk bertobat, dan orang yang membunuhnya itu tidak terkena
jika tidak mau bertobat, maka ia dibunuh.Tss sanksi apa-apa, karena adanya unsur syubhat.
Dalil yang mereka jadikan landasan pendapat
Dalam sebuah hadits Mu'adz r.a, disebut-
ini adalah hadits, "Janganlah kamu membunuh
kan, "Bahwasqnnya Rasulullah tatkala mengu'
perempuan."
tusnya ke Yaman, beliau berpesan kepadanya,
'Siapa saja orang laki-loki yang murtad dari Is' Dalam sebuah hadits sahih yang lain dise-
lam, maka serulah ia untuk bertobat dan kem- butkan bahwasannya Rasulullah saw. melarang
bali kepada Islam, apabila ia bersedia bertobat membunuh kaum perempuan. Karena hukum
dan kembali kepada Islam, maka biarkanlah bunuh itu bertujuan untuk mencegah ancaman
ia, Namun apabila ia tetap tidak mau bertobat tindakan memerangi Islam oleh si murtad bu-
dan tidak mau kembali kepada lslam, bunuhlah
kan karena kekafirannya. Oleh karena itu, hu-
ia. Siapa saja orang perempuan yang murtad kum bunuh bagi orang murtad adalah hanya
dari Islam, maka serulah ia untuk bertobat ditujukan kepada orang murtad yang memiliki
potensi dan kemampuan untuk melakukan pe-
dan kembali kepada lslam, apabila ia bersedia
bertobat dan kembali kepada Islam, maka biar- nyerangan dan perang kepada Islam, yaitu o-
kanlah ia. Namun, apabila ia tetop tidak mau rang laki-laki bukan orang perempuan, karena
bertobat dan tidak mau kembali kepada Islam, struktur fisik orang perempuan tidak memiliki
potensi untuk melakukan hal itu.7s7
bunuhlah ir.'l456
Al-Hafizh ibnu Hajar berkata, "Sanad ha- Adapun menyangkut masalah prosedur ts-
dits ini hason, dan hadits ini merupakan nash titaab ah [meminta untukbertobat) sebelum di-
untuk permasalahan yang masih diperselisih- lakukannya eksekusi terhadap si murtad, maka
kan, maka oleh karena itu, hadits inilah yang menurut ulama Malikiyah, prosedur istitaa-
harus menjadi rujukan." boh itu dianjurkan untuk dilakukan, yaitu si
murtad diminta untuk bertobat dan menawar-

754 HR. Bukhari dan Muslim dari Abdullah lbnu Mas'ud r.a. Lihat, Subulus Salaam,juz 3, hlm. 231; Al-Ilmaam, hlm. 443
755 HR. Ad-Daraquthni dan al-Baihaqi dari fabir r.a, sanad hadits ini dhaif. Hadits ini iuga diriwayatkan oleh al-Baihaqi dari ialur yang
lain yang dhaif luga dari Aisyah r.a. Lihat, NailulAwthaar iuz 7, hlm. 192; Nashbur Raayah,iuz 3, hlm.458; Talkhiishul Habiir,iuz4,
hlm.49.
756 HR. Ath-Thabrani dalam Mu'jamnya dari Mua'dz Ibnu
Jabal r.a. Al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan, bahwa sanad hadits ini hasan.
Lihat, N ailul Awtha ar, juz 7, hlm. 19 3 ; N ashbu r Ra ay ah, juz 3, hlm. 457 .

757 Al-Mobruuth,iuzl1,hlm.gSdanhalamanberikutnya;FathulQadiinjuz4,hlm.385danhalamanberikutnya;/l-Badaa'iiiuz7,hlm.
134; Tabyiinut Haqaa'iqkarya Az-Zailzlt, juz 3, hlm. 384 dan halaman berikutnya; Ad-Durrul Mukhtaor wa Raddul Muhtaan iuz3,
hlm.312,326
ISLAM IILID 7

kan Islam kepadanya, karena ada kemungkin- Umar ibnul Khaththab r.a. itu menunjukkan
an ia bersedia untuk masuk Islam lagi. Namun, bahwa prosedur istitaab adalah wajib dan ha-
prosedur itu tidak wajib dan tidak menjadi se- rus dilakukan.
buah keharusan, karena dakwah Islam telah Tata cara dan mekanisme pertobatan orang
sampai kepadanya. murtad adalah, ia berlepas diri dari semua aga-
Selanjutnya apabila ia bersedia untukkem- ma selain Islam. Seandainya ia hanya berlepas
bali kepada Islam lagi, maka itu disambut de- diri dari kekafiran yang sebelumnya ia berpin-
ngan baik. Namun, apabila ia tidak bersedia, dah kepadanya, itu sudah cukup, karena mak-
maka imam mencermati dan mengkaji perka- sud dan tujuan yang diinginkan sudah terwu-
ranya. Apabila ia mencoba merenungi dan ber- jud. )adi, tobatnya orang murtad dan setiap
pikir-pikir untuk bertobat, atau dirinya memin- orang kafir adalah dengan mengucapkan dua
ta waktu penangguhan, maka ia diberi kesem- kalimat syahadat.Tse
patan selama tiga hari. Namun, apabila ia tidak Sementara itu, jumhur ulama mengatakan,
mencoba merenungi dan berpikir-pikir untuk sebelum orang laki-laki murtad dan orang pe-
tobat, atau dirinya tidak meminta penangguh- rempuan murtad dihukum bunuh, maka wajib
an, maka ia langsung dihukum bunuh. Hal ini untuk melakukan prosedur lstitaqbah (memin-
berdasarkan apa yang diriwayatkan dari Umar tanya bertobat) sebanyak tiga kali terlebih da-
ibnul Khaththab r.a., "Umar ibnul Khaththab hulu. Hal ini berdasarkan hadits Ummu Marwan
menemui seorang laki-laki dari pasukan kaum di atas, dan apa yang bersumber dari Umar ib-
Muslimin,lalu bertanya,'Apakah ada suatu be- nul Khaththab r.a. yang menyatakan kewajiban
rita yang langka?" Laki-laki itu menjawab, "Be- untuk melakukan prosedur istitaabah terlebih
na4 ada seorang laki-laki kafir kepada Allah dahulu. Hal ini tidak bertentangan dengan la-
setelah dirinya Islam, lalu kami membunuh- rangan membunuh kaum perempuan yang di-
nya." jadikan sebagai landasan dalil ulama Malikiy-
Mendengar berita itu, Umar ibnul Khath- yah. Karena, hadits larangan membunuh kaum
thab r.a. pun berkata, "Kenapa tidak kalian ta- perempuan tersebut dipahami dalam konteks
han orang itu selama tiga hari dan kamu beri perempuan kafir harbi, sedangkan hadits Um-
makan sepotong roti setiap harinya, siapa tahu mu Marwan tersebut dipahami dalam konteks
ia bertobat." Kemudian Umar ibnul Khaththab perempuan murtad.T6o
r.a berkata lagi, "Ya Allah, sesungguhnya ham- Kesimpulannya, prosedur istitaabah [me-
ba tidak hadir pada kejadian itu, tidak meme- minta si murtad untuk bertobat dan kembali
rintahkan hal itu (langsung membunuh orang kepada Islam) hukumnya hanya bersifat sun-
murtad tersebuttanpa ditahan selama tiga hari nah dan anjuran bukan merupakan sebuah ke-
terlebih dahulu untuk diminta bertobat), dan harusan menurut ulama Malikiyah.751 Sedang-
hamba tidak menyetuj uinya."TsB kan menurut jumhur; prosedur itu hukumnya
Hanya saja, Al-Kamal ibnul Hammam me- wajib dan merupakan sebuah keharusan. OIeh
ngatakan bahwa zahir pernyataan cuci tangan karena itu, apabila ada suatu perkara yang

758
HR. Malik dalam kitab AI-Muwaththa) Imam Syafi'1, dan Al-Baihaqi melalui jalurnya dari Muhammad Ibnu Abdillah Ibnu Abdil Qa-
dir, ia berkata, 'Ada seorang laki-laki utusan Abu Musa al-Asy'ari datang menghadap Umar Ibnul Khaththab." Lihat, Nailul Awthaar
juz 7, hlm. t9l; Nashbur Raayah, iuz 3, hlm. 460
759
Al-Lubaab Syarh Al-Kitaab, juz 4, hlm. 149; Ghaayatul Muntahaa, iuz 3, hlm. 360
760
Bidaayatul Mujtahid, juz2,hlm.448: Afli-Syarhul RabiirkaryaAd-Dardi4, juz 4, hlm.304, Mughnil Muhtaaj, jvz4, hlm. l-39 dan hala-
man berikutnya; Al-Mughnii, iuz 8, hlm. 124 dan halaman berikutnya; Ghaayatul Muntahaa, iuz 3, hlm. 358
761
Al-Kitaab ma'a Al-Lubaab, iuz 4, hlm. 148
ISrAM JITID 7

memang masih sama4 belum jelas dan masih tidak diperselisihkan lagi bahwa apabila ia mati
kabur bagi si murtad itu yang kemungkinan atau dibunuh atau bergabung dengan daarul
itu menjadi motif yang melatarbelakangi ke- harb, mal<aharta bendanya hilang dari kepemi-
murtadannya tersebut, maka harus dijelaskan likannya, atau dengan kata lain kepemilikannya
terlebih dahulu kepadanya, karena zahirnya se- terhadap harta benda itu hilang.
seorang tidak murtad kecuali karena memang Selanjutnya, para ulama berselisih penda-
ada suatu hal yang belum jelas dan masih ka- pat seputar apakah hilangnya kepemilikan si
bur baginya. murtad dari harta bendanya karena mati, di-
Menurut ulama Malikiyah, dianjurkan un- bunuh, atau bergabung dengan daarul harbitu
tuk menahan si murtad itu selama tiga hari berlaku semenjak kemurtadannya, yakni ber-
dan setiap harinya ia diminta untuk bertobat laku surut ke belakang semenjak kemurtadan-
dan kembali kepada Islam. Sehingga apabila nya, ataukah hanya semenjakterjadinya sebab-
selama tiga hari itu, ia akhirnya masuk Islam sebab tersebut [mati, dibunuh, atau bergabung
lagi, maka ia dilepaskan, namun jika selama dengan daarul harb).
tiga hari itu ia tetap dalam kemurtadannya Imam Abu Hanifah (dan pendapatnya ini
dan tidak kembali lagi kepada Islam, maka ia adalah pendapat yang shahih dalam madzhab
dihukum bunuh, berdasarkan hadits, "Berang' Hanafi), Imam Syafi'i berdasarkan pendapat
siapa menukar agamanya, bunuhlah io.t462 yangazhar dari ketiga pendapatnya,lmam Ma-
Orang yang berwenang melakukan ekse- lik berdasarkan pendapat yang raaiih dalam
kusi mati terhadap si murtad adalah imam atau madzhabnya, dan zahir pernyataan Imam Ah-
wakilnya. Apabila ada seseorang membunuh si mad mengatakan bahwa dengan kemurtadan-
murtad itu tanpa seizin imam atau wakilnya, nya itu, semua aset kekayaan orang murtad
berarti ia telah melakukan tindakan tidak baik statusnya langsung menjadi mauquuf (digan-
dan ia dikenai hukuman ta'zir, akan tetapi ia tungkan), yakni ia dikenai status al-hair (la-
tidak terkena sanksi dan tuntutan pertang- rangan mentasharufkan harta, aset-asetnya di-
gungjawaban apa-apa atas pembunuhan itu, bekukan) sampai nasib akhirnya benar-benar
sekalipun pembunuhan itu ia lakukan sebelum jelas dan pasti.
si murtad itu menjalani proses istitaabah atau Apabila ia kembali kepada Islam lagi, maka
sekalipun si murtad itu adalah anak kecil yang jelas bahwa aset itu tetap menjadi miliknya.
sudah mumayyiz. Kecuali jika si murtad itu Namun apabila ia mati atau dibunuh ketika ia
bergabung dengan daarul harb, maka siapa masih murtad, atau ia bergabung dengan daa-
pun boleh membunuhnya dan mengambil apa rul harb dan bergabungnya dirinya ke daarul
yang ada bersamanya. harb itu sudah disahkan dengan putusan hu-
kum pengadilan, maka jelas bahwa kepemilik-
b. Hukum Harta Kekayaan Orang Murtad annya hilang dari aset dan harta bendanya itu,
dan Berbaglai Pentasharufannya atau dengan kata lain kepemilikannya terhadap
Sudah tidak diperselisihkan lagi, bahwa apa- aset dan harta bendanya itu hilang dan hukum
bila orang murtad kembali masuk Islam lagi, ini berlaku surut ke belakang, yakni hilangnya
harta bendanya tetap menjadi miliknya berda- kepemilikannya itu berlaku semeniak ia mur-
sarkan kepemilikan sebelumnya. Begitu juga, tad.

762 HR. Bukhari, Abu Dawud, an-Nasa'i, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad dari Abdullah lbnu Abbas r.a. Takhriij hadits ini
telah disebutkan di bagian terdahulu
FIqH ISI.AM JILID 7

Menurut Imam Abu Hanifah, harta kekaya- terlindungan harta mengikuti keterjagaan dan
an yang ia peroleh ketika ia masih Islam, itu keterlindungan j iwa, sehingga kepemilikannya
berpindah kepada ahli warisnya yang Islam ka- terhadap harta bendanya menjadi hilang. |uga,
rena kemurtadannya itu diposisikan seperti ke- karena orang murtad dalam posisi terancam
matiannya, sehingga dengan begitu, di sini su- untuk dibunuh, dan pembunuhan berujung ke-
dah terpenuhi syarat waris antara Muslim de- pada kematian, sementara status kepemilikan
ngan Muslim lainnya. Sedangkan harta kekaya- seseorang menjadi hilang karena kematian di-
an yang ia peroleh ketika ia telah murtad, sta- rinya, danhukum ini berlaku surutke belakang,
tusnya menjadi harta fai'bagi kaum Muslimin yaitu sejak terjadinya sebab yang membawa
dan dimasukkan ke dalam Baitul mal. Karena kepada kematian.
harta kekayaan yang ia peroleh ketika telah Berdasarkan pertimbangan adanya ke-
murtad, itu berarti harta kekayaan yang di- mungkinan ia kembali kepada Islam lagi, kita
peroleh oleh seseorang yang dimubahkan da- menetapkan bahwa hilangnya kepemilikannya
rahnya yang di dalamnya tidak terdapat suatu itu tidak langsung terjadi seketika, akan tetapi
hak seorang pun, sehingga statusnya adalah diberhentikan dan ditangguhkan sementara
menjadi harta fai' seperti harta benda milik ka- waktu sampai jelas dan pasti sikap akhirnya.
fir harbi. Apabila ia kembali kepada Islam lagi, jelas bah-
Begitu pula halnya dengan berbagai pen- wa kemurtadan itu tidak lagi menjadi sebab
tasharufan [kontrak, akad) yang ia lakukan ke- hilangnya kepemilikan. Apabila ketika masih
tika telah murtad, seperti jualbeli, hibah, wa- murtad, ia mati atau dibunuh atau bergabung
siat, dan sebagainya, statusnya |uga mauquuf dengan daarul harb (musuh), jelas bahwa ke-
menurut Imam Abu Hanifah. Apabila ia kembali murtadannya itu berarti bisa menjadi sebab
lagi kepada Islam, ielas pentasharufannya itu hilangnya kepemilikannya tersebut dan hukum
sah. Apabila ia mati atau dibunuh ketika dalam hilangnya kepemilikan ini berlaku surut ke be-
keadaan masih murtad, pentasharufannya itu lakang yakni berlaku sejak terjadinya kemur-
batal. Hanya saja, ulama Syafi'iyah mengatakan, tadan, dan suatu hukum (akibat) tidak terting-
apabila pentasharufan yang dilakukannya itu gal dari sebabnya.
merupakan pentasharufan yang memungkin- . Sementara itu, dua rekan Imam Abu Hani-
kan untukdi-mauquuf-kan seperti wasiat, maka fah (Muhammad dan Abu Yusuf) dan ulama
pentasharufan itu mauquuf, namun apabila Hanabilah berdasarkan pendapat yang raajih
pentasharufannya itu merupakan pentasharuf- menurut mereka menyatakan bahwa kepemi-
an yang tidak memungkinkan untuk di-mau- likan orang murtad tidak lantas hilang begitu
quuf-kan, seperti jual beli, hibah, dan rahn (ga- saja hanya semata-mata karena kemurtadan-
dai), maka pentasharufan itu batal. Karena ula- nya saja, akan tetapi hilangnya kepemilikan-
ma Syafi'iyah berpendapat bahwa me-mauquuf nya itu terjadi karena kematian atau dibunuh.
-kan akad adalah batal dan tidak sah. Karena dampak kemurtadan hanya berimpli-
Dalil dan argumentasi ulama Syafi'iyah ada- kasi pada status darahnya, yaitu berubah men-
lah, orang yang murtad keterjagaan dan keter- iadi mubah, bukan pada status kepemilikan-
lindungan {'ishmah) jiwanya hilang karena ke- nya, sama seperti orangyangterkena vonis hu-
murtadannya itu karena ia harus dibunuh. Be- kuman rajam dan qishas. Iuga,karena ia ma-
gitu pula keterjagaan dan keterlindungan har- sih berstatus mukallaf, sehingga ia memiliki
tanya juga hilang karena keterjagaan dan ke- al-ahliyyah (kelayakan, kepatutan) yang sem-
ISLAM IILID 7

purna, makanya eksistensi kepemilikannya di- nya mati atau dibunuh dalam keadaan masih
hukumi masih tetap ada. murtad, maka pentasharufannya batal, sebagai
Hilangnya 'ishmah (keterjagaan dan keter- bentuk pemberatan atas dirinya dengan terpu-
lindungan) jiwa tidak mesti harus berkonse- tusnya pahalanya, berbeda dengan pentasha-
kuensi hilangnya kepemilikan, berdasarkan da- rufan orang yang sedang sakit.
lil dan bukti bahwa orangyang dikenai hukum- Adapun kedua rekan Imam Abu Hanifah
an rajam dan sebagainya adalah orang yang 'tsh- [Muhammad dan Abu Yusuf) mengatakan, ke-
mah jiwanya hilang, namun kepemilikannya pemilikan orang murtad langsung hilang dari
masih tetap ada, tidak ikut hilang. harta bendanya dengan semata-mata dirinya
Hanya saja, ulama Hanabilah mengatakan, bergabung dengan daarul harb, sama seperti
seandainya orang murtad tersebut bergabung jika ia mati atau dibunuh, dan harta bendanya
dengan daarul harb (musuh yang memerangi itu berpindah kepada ahli warisnya. Berbagai
Islam), kepemilikannya iuga tetap tidak hilang, pentasharufan yang dilakukannya terhadap har'
akan tetapi yang berlaku hanya dimubahkan tanya dianggap berlaku efektif (naafidz).
bagi siapa pun untuk langsung membunuhnya Hanya saja, Abu Yusuf mengatakan, berba-
tanpa harus didahului dengan prosedur istitaa- gai pentasharufan yang dilakukannya berlaku
bah terlebih dahulu. Dan bagi orang yang ber- efektif sama seperti pentasharufan orang-orang
hasil membunuhnya, ia boleh mengambil harta biasa pada umumnya yang sehat fisiknya, kare-
benda si murtad tersebut. Karena dengan diri- na memungkinkan bagi dirinya untuk kembali
nya bergabung dengan daarul harb, statusnya kepada Islam, sehingga ia akhirnya bisa terbe-
telah berubah menjadi kafir harbi dan hukum bas dari dibunuh. Adapun orang yang sedang
dirinya juga sama seperti hukum kaum kafir sakit, maka tidak memungkinkan bagi dirinya
harbi lainnya. Dan ketika itu, status pentasha- untuk menolak dan menjauhkan sakitnya itu
rufan yang dilakukan oleh si murtad itu ditang- dari dirinya, sehingga, tidakada kemiripan dan
guhkan dan digantungkan (mauquufl. keserupaan di antara keduanya [orang murtad
Ibnu Muflih al-Hanbali dalam kitab.A l'Mub- dan orang sakit).
di' mengatakan, berdasarkan pendapat madz- Sementara itu, Muhammad mengatakan,
hab, berbagai pentasharufan yang dilakukan pentasharufan yang dilakukan oleh orang mur-
oleh si murtad berupa iualbeli, hibah, wakaf, tad berlaku efektif sama seperti orang yang se-
dan sebagainya statusnya adalah mauquuf.Ka- dang menderita sakit maradhul maur (sakit ke-
rena itu adalah masalah harta yang menyang- ras, penyakityang mematikan), dalam arti der-
kut hak orang lain, oleh karena itu, statusnya ma yang dilakukannya tidak berlaku efektif ke-
ditangguhkan, sama seperti derma yang dila- cuali hanya pada batasan sepertiga dari harta
kukan oleh orang yang sedang sakit. Penda- kekayaannya. Karena orang murtad dalam ke-
pat madzhab menyatakan, si murtad itu dila- adaan terancam mati dengan dilaksanakannya
rang melakukan pentasharufan terhadap har- hukum bunuh atas dirinya, sehingga ia serupa
ta tersebut, untuk selanjutnya dilihat. dengan orang yang sedang sakit maradhul
Apabila ia akhirnya kembali kepada Islam maut.
lagi, kepemilikan dan berbagai pentasharufan- Perlu diperhatikan di sini, perbedaan pen-
nya menjadi positif dan sah. Namun iika ia ti- dapat antara Imam Abu Hanifah dan kedua re-
dak kembali lagi kepada Islam, berbagai pen- kannya itu (Muhammad dan Abu Yusuf) hanya
tasharufannya itu batal. Yakni, apabila ia akhir- menyangkut orang murtad laki-laki. Adapun
rsr.AM rrlrD 7

orang muftad perempuan, kepemilikannya ti- an daarul /slam (negeri Islam), maka harta ke-
dak hilang dari harta bendanya tanpa ada per- kayaan yang ia dapatkan ketika ia masih Islam
bedaan pendapat di antara mereka. Pentasha- berpindah kepada ahli warisnya. Sedangkan
rufannya terhadap harta bendanya berlaku e- harta kekayaan yang ia dapatkan selama diri-
fektif, karena menurut mereka, orang perem- nya murtad, statusnya menjadi harta fai' dan
puan murtad tidak dihukum bunuh, sehingga dimasukkan ke dalam Baitul mal. Karena hu-
kemurtadannya itu tidak bisa menjadi sebab kum waris berlaku surut ke belakang, sehing-
hilangnya kepemilikannya dari harta benda- ga harta kekayaan yang ia dapatkan ketika ia
nya. Ihrena itu, pentasharufannya terhadap har- masih Islam bisa diwarisi oleh ahli warisnya,
ta bendanya berlaku efektif.753 karena itu ia dapatkan sebelum dirinya mur-
tad, sehingga hukum waris berlaku surut ke
c. Hukum Warls Orang Murtad belakang terkait harta yang didapatkan ketika
Apabila ada orang murtad meninggal dunia masih Islam.
atau dibunuh, pertama-tama yang dilakukan Sedangkan harta kekayaan yang ia dapat-
adalah melunasi utang-utangnya, tanggungan kan selama dirinya murtad, statusnya menjadi
denda keiahatannya, nafkah isteri dan kerabat- harta fai', karena kepemilikannya hilang kare-
nya. Karena semua itu adalah hak-hak yang ti- na kemurtadannya itu, sehingga harta yang ia
dak boleh dilalaikan. dapatkan selama dirinya murtad itu berarti ti-
Sedangkan sisa dari hartanya yang ada, dak ada pemiliknya, makanya tidak bisa diwa-
statusnya adalah sebagai harta fai' bagi kaum risi. Sebab, di sini tidak mungkin dikatakan bah-
Muslimin dan dimasukkanke dalam Baitul Mal. wa hukum waris berlaku surut ke belakang un-
Ini adalah pendapat ulama Malikiyah, ulama tuk hasil yang didapatkan selama murtad, ka-
Syafi'iyah, dan ulama Hanabilah.764 Hal ini ber- rena hasil yang ia dapatkan selama murtad itu
dasarkan hadits, tidak dianggap.
Sementara itu, kedua rekan Imam Abu Ha-
(t:Jt i6lltoi.'tt t6Jt,:1;r u;r nifah (Muhammad dan Abu Yusuf) mengatakan,
"Orang Muslim tidak bisa mewarisi orang seluruh harta kekayaan orang murtad itu men-
jadi milik ahli warisnya, baik harta yang dida-
kafia dan orang kaflr tidak bisa mewarisi orang
patkan sebelum murtad maupun harta yang di-
Muslim.'o6s
dapatkan setelah murtad. Karena kaidahnya
Sementara itu, Imam Abu Hanifah menga-
menurut mereka berdua adalah, bahwa kepe-
takan, apabila orang murtad meninggal dunia
milikan orang murtad tidak hilang dari harta
atau dibunuh atau bergabung dengan doarul
kekayaannya, akan tetapi masih. tetap, karena
harb (kaum kafir yang memusuhi dan meme-
sebagaimana yang telah kita ketahui, ia adalah
rangi Islam), sementara ia meninggalkan se-
orangyang memiliki kelayakan, kepatutan, dan
jumlah harta kekayaan yangterdapatdi kawas-
kompetens i (al-ahl$yah) untuk memiliki.

Lihat, Al-Mabsuuth karya As-Sarakhsi, juz 10, hlm. L01; Al-Kitaab ma'a Al-Lubaab, iuz 4, hlm. 150 dan halaman berikutnya; Fathul
Qadiir, juz 4, hlm. 390-397; Al-Badaa'ii juz 7, hlm. L36; Tabyiinul Haqaa'iq, itz 3, hlm. 285; Ad-Durrul Mukhtaan iuz 3, hlm. 328;
Asy-Syarhul Kabiirlarya Ad-Dardir, iuz 4, hlm. 305 dan halaman berikutnya; Mughnil Muhaaj, iuz 4, hlm. 142; Al-Mughnii, jt;.z 8,
hlm. 128 dan halaman berikutnya,' Ghaayaul Muntahoa, juz 3, hlm. 361; AI-Mubdi'Syarh Al-Muqni'l<arya Ibnu Muflih, salah seorang
pakar seiarah dari kalangan ulama Hanabilah,916-984; cet. Al-Maktab Al-lslami Damaskus
Asy-Syarhul Kabiirlarya Ad-Dardir, iuz 4, hlm. 304; Mughnil Muhtaoj, juz 4, hlm. 142; Al-Mughnii, juz 8, hlm. 128 dan halaman
berikutnya
HR. Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu maiah dari Usamah Ibnu Zaid r,a Ini adalah hadits shahih. Lihat, ?al-
khiishul Habiin iuz 3, hlm. 84; Subulus Salaom, juz 3, hlm. 98; Al-llmaam, hlm. 388
ISLA.M IItrD 7 Baglan 5: HqlH UMUM

fika ia mati atau mengalami sesuatu yang nya si murtad itu, ahli waris memenuhi syarat
semakna dengan kematian, maka harta keka- dan ketentuan kelayakan dan kepatutan untuk
yannya itu otomatis berpindah ke tangan ahli mewarisi, meskipun setelah itu, kelayakan dan
warisnya. Hukum pewarisan dianggap berlaku kepatutan itu hilang dari dirinya. Apabila ke-
surut ke belakang, yaitu ke masa sesaat sebe' tika orang yang bersangkutan murtad, ahli wa-
lum dirinya murtad, sehingga itu meniadikan risnya memiliki kelayakan dan kepatutan untuk
seakan-akan harta kekayaannya itu ia dapat- mewarisi, maka ia berhak mewarisi, meskipun
kan ketika masih Islam lalu diwarisi oleh ahli setelah itu, kelayakan dan kepatutan dirinya
warisnya ketika masih Islam, sehingga di sini untuk mewarisi itu hilang dari dirinya.
terpenuhi syarat pewarisan seorang Muslim Versi riwayat kedua mengatakan, kelayak-
dari seorang Muslim. an dan kepatutan untuk mewarisi itu harus
Kemudian Imam Abu Hanifah berbeda tetap ada dan dimiliki sampai si murtad yang
pendapatdengan kedua rekannya [Muhammad diwarisi itu mati atau dibunuh. Oleh karena itu,
dan Abu Yusuf) seputar status ahliyyatul wa- barangsiapa memiliki kelayakan dan kepatut-
raatsah [kelayakan dan kepatutan mewarisi) an untuk mewarisi pada saat kemurtadan o-
yang dimiliki oleh ahli waris, apakah status rang yang diwaris, yaitu ia seorang Muslim
ahli waris itu yang diperhitungkan adalah pada dan merdeka, dan kelayakan itu terus ia miliki
saat kemurtadan orang yang diwarisi ataukah sampai si murtad yang diwaris itu mati atau
pada saat meninggalnya orang murtad yang di- bergabung dengan daarul harb, maka ia ber-
warisi itu? hak mewarisi.
Kedua rekan Imam Abu Hanifah mengata- Pendapat yang lebih sahih sebagaimana
kan, yang diperhitungkan adalah status ahli yang disebutkan dalam kitab Al-Mabsuuth ada'
waris pada saat meninggalnya atau dibunuh- lah, yang diperhitungkan adalah status ahli wa-
nya si murtad yang diwarisi itu. Karena menu- ris pada saat si murtad yang diwaris itu mati
rut mereka berdua, hilangnya kepemilikan atau dibunuh, atau bergabung dengan daarul
orang murtad adalah terjadi dengan kematian harb. Karena sesuatu yang baru muncul setelah
dirinya atau dengan hal yang semakna dengan terbentuknya sebab kepemilikan, namun sebab
kematian. Oleh karena itu, apabila ahli waris- itu belum sempurna, adalah sama seperti se-
nya memenuhi syarat dan ketentuan kepatut- suatu yang baru muncul pada saat munculnya
an dan kelayakan untuk mewarisi (ahliyyatul pokok sebab. Misalnya, tambahan yang terlahir
waraatsah), yaitu berstatus Muslim dan mer- dari barang yang dijual seperti anak dan buah
deka pada saat si murtad itu meninggal dunia sebelum pihak pembeli melakukan al-qabdhu
atau mengalami hal yang semakna dengan ke- (serah terima) terhadap barangyang dijual itu,
matian, maka ia berhak mewarisi. Iika tidah maka tambahan itu diikutkan kepada barang
maka tidak berhak mewarisi. yang dijual, sehingga statusnya juga termasuk
Adapun Imam Abu Hanifah, ada dua versi barang yang menjadi objek akad, seakan-akan
riwayat dari d iri nya. Ve rs i riwayat p ertama m e- tambahan itu telah ada ketika awal akad, dan
ngatakan, yang diperhitungkan adalah status harga yang disepakati berarti harga untuk ke-
ahli waris pada saat kemurtadan si murtad yang seluruhannya, yaitu barang yang dijual berikut
diwaris. fadi, yang penting, pada saat murtad- tambahannya itu.765

766 Al-MobruurhkaryaAs-Sarakhsi,juz10,hlm. l02;FathulQadiir,iuzA,hlm.391;AI-Badaa'iiinz7,hlm. 138;TabyiinulHaqaa'iq,i,,tz


3, hlm. 286l. Ad- Durrul M ukhtaar, jrz 3, hlm. 328
rSLAM IrrrD 7

Apabila ada orang murtad bergabung de- Karena kepemilikan si murtad itu belum hilang
ngan daarul harb dan hakim pun mengeluar- kecuali ketika telah dikeluarkannya keputusan
kan keputusan resmi yang menyatakan hal itu, resmi dari hakim yang mengukuhkan keberga-
maka utang-utangnya yang belum jatuh tempo bungannya dengan daarul harb, sementara ha-
berubah menjadi telah jatuh tempo, dan harta nya sekadar baru bergabung saja dan belum
kekayaan yang ia dapatkan ketika masih Islam dikukuhkan secara resmi oleh keputusan ha-
dipindahkan ke tangan ahli warisnya yang Is- kim dianggap baru seperti orang yang hilang.
lam menurut ulama Hanafiyah. Ini adalah pendapat yang lebih raajih.
Sementara menurut Muhammad, yang di-
- Apakah Bergabungnya Orang Murtad ke
perhitungkan adalah status ahli waris pada saat
Daarul Horb Baru Dianggap Resmi dengan
si murtad itu bergabung dengan daarul harb,
SyaratJika Memang Telah Dikukuhkan oleh
meskipun belum dikukuhkan secara resmi oleh
Keputusan Hakim Ataukah Tidak?
hakim. Oleh karena itu, apabila si ahli waris
Dalam hal ini ada dua versi riwayat menu-
memiliki ahliyyatul waraatsah ketika si mur-
rut ulama Hanafiyah. Versi riwayat pertama tad itu bergabung dengan daarul harb meski-
mengatakan, bergabungnya orang murtad de-
pun belum dikukuhkan secara resmi oleh ha-
ngan daarul harb baru bisa dianggap resmi jika
kim, maka ia berhak mewaris. Karena berga-
telah dikukuhkan oleh keputusan hakim, kare-
bungnya si murtad dengan daarul harb itulah
na masih ada kemungkinan ia akan kembali
yang menjadi sebab hilangnya kepemilikannya,
lagi ke daarul Islam. Namun zahir riwayatyang
makanya kepemilikannya menjadi hilang de-
ada menyatakan sebaliknya, yaitu bahwa res-
ngan dirinya bergabung dengan daarul harb
minya si murtad bergabung dengan daarul harb
meskipun belum dikukuhkan secara resmi oleh
itu tidak membutuhkan pengukuhan dan ke-
hakim. Sementara, keputusan hakim itu hanya
putusan hakim.
bertujuan untuk mengukuhkan dan meresmi-
Hanya saja, terkait masalah ketika berga-
kan statusnya yang bergabung dengan daarul
bungnya si murtad itu dengan daarul harb di-
harb dengan menetapkan tidak adanya lagi
kukuhkan dengan keputusan resmi hakim, ke-
kemungkinan dirinya akan kembalike daarul
dua rekan Imam Abu Hanifah berbeda penda-
Islam.
pat seputar status ahliyyatul waraatsoh ahli wa-
Seandainya kita mengasumsikan bahwa si
ris, apakah yang diperhitungkan adalah ahliy-
murtad, setelah bergabung dengan daarul harb,
yatul waraatsah ahli waris pada saat dikeluar-
dirinya kembali ke daarul Islam, maka apabila
kannya keputusan resmi hakim bahwa ia ber-
kembalinya dirinya itu terjadi sebelum dike-
gabung dengan daarul harb ataukah ketika si
luarkannya keputusan resmi dari hakim yang
murtad itu bergabung dengan doarul harb mes-
mengukuhkan kebergabungan dirinya dengan
kipun itu belum dikukuhkan secara resmi oleh
daarul harb, maka status harta kekayaannya
keputusan hakim?
tetap seperti semula, yaitu tetap menjadi mi-
Menurut Abu Yusuf, yang diperhitungkan liknya.
adalah status ahli waris pada saat dikeluarkan-
Namun, apabila kembalinya dirinya itu ter-
nya keputusan resmi yang menyatakan bahwa
jadi setelah dikeluarkannya keputusan resmi
si murtad itu bergabung dengan daarul harb.
dari hakim yang mengukuhkan kebergabungan
Oleh karena itu, apabila pada saat dikeluarkan-
dirinya dengan daarul harb, iajuga tetap lebih
nya keputusan resmi itu, ahli waris memiliki
berhak terhadap hartanya yang telah ada di
ahliyyatul waraatsah, maka ia bisa mewarisi.
rsLq,M IITID 7

tangan ahli warisnya, namun ia bisa mengam- kepada orang ketiga atau telah dikonsumsi,
bilnya kembali dengan cara menempuh ialur maka si murtad tidak berhak untuk meminta
hukum pengadilan. Karena keputusan resmi ganti kepada si ahli warisnya itu.767
hakim yang mengukuhkan kebergabungan di- - Utang-Utang si Murtad
rinya dengan daarul harb mengubah hartanya
Adapun utang-utang si murtad, maka
meniadi milik ahli warisnya, maka oleh karena
utang-utangnya pada saat ia masih Islam dilu'
itu, kepemilikan harta itu tidak bisa kembali nasi dengan menggunakan hartanya yang ia
lagi ke tangannya kecuali dengan berdasarkan peroleh ketika masih Islam, sedangkan utang-
keputusan hakim juga atau dengan berdasar'
utangnya pada saat ia telah murtad, maka di-
kan sikap saling setuju antara dirinya dengan
lunasi dengan hartanya yang ia peroleh pada
ahli warisnya.
saat ia telah murtad. Ini adalah sebuah versi
Apabila harta yang berada di tangan ahli riwayat dari Imam Abu Hanifah dan pendapat
waris itu telah telanjurkeluar dari kepemilikan Zufar.
si ahli waris baik karena telah dimilikkan lagi

767 Al-Mobruuth karya as-Sarakhsi, juz 10, hlm. 103; Fathul Qadiir iuz 4, hlm. 391; Al'Badaa'tj iuz 7, hlm. 138; Tabyiinul Haqaa'lq' i'uz
3, hlm. 288; /d-Durrul Mukhtaor iuz 3, hlm. 331
rsr.-A.M )rrrD 7

BAB KEDUA
HUKUMAN TA'ZIR

Setelah selesai membahas seputar huduud Ta'zir secara bahasa, artinya adalah aI-
(hukuman hadd), yaitu hukuman yang telah man'u (mencegah, melarang, menghalangi). Di
ditentukan bentuk dan ukurannya oleh syara', antara bentuk penggunaannya adalah ta'zir
maka selanjutnya kami akan membahas sepu- yang berarti an-nushrah [membantu, meno-
tar tema sanksi hukum berbagai tindak keja- long), karena pihak yang menolong mencegah
hatan yang syara' tidak menentukan hukum- dan menghalangi pihak musuh dari menyakiti
an hadd-nya, yaitu yang lebih dikenal dengan orang yang ditolongnya. Kemudian kata ta'zir
istilah td'zir. Di sini, secara ringkas kami akan lebih populer digunakan untuk menunjukkan
membicarakan tentang definisi ta'zir, syarat- arti memberi pelajaran dan sanksi hukuman
syarat wajibnya, ukuran dan sifatnya, meka- selain hukuman hadd. Karena hukuman ta'zir
nisme pembuktian tindak kejahatannya, dan mencegah pelaku kejahatan dari mengulangi
denda atas kematian orang akibat dihukum kembali kejahatannya.
te'2ir.768 Sedangkan secara syara', ta'zir adalah hu-
kuman yang diberlakukan terhadap suatu ben-
t. DEFtNtSt rA'ZIR, KEJAHATAN-
tuk kemaksiatan atau kejahatan yang tidak di-
KEJAHATAN YANG TERANCAM DENGAN
ancam dengan hukuman hadd dan tidak pula
HUKUMAN TA'ZIR, PIHAK YANG
kafarat T6e baik itu keiahatan terhadap hak Allah
MELAKSANAKAN HUKUMAN TA'ZIR
swt. seperti makan pada siang hari bulan Ra-
DAN BENTUK HUKUMAN TA'ZIR

764
Untuk meryetahuinya secara lebih luas dan detail, silakan baca disertasi doknr yang ditulis oleh Abdul Aziz Amir dengan judul At-
Ta'ziir fi Asy-Syari'ah AI-lslamiyyah" cet Al-Babai Al-Halabi.
769
Kemsaksiatan terbagi menladi tiga kategori. Pertama, perbuatan maksiat yang pelakunya diancam dengan hukuman hadd tanpa
ada kewaliban membayar kafarat, seperti pencurian, menenggak minuman keras, zina dan qadzaf. Sehingga dengan adanya hu-
kuman hadd tersebut, maka hukuman ta'zir sudah tidak diperlukan lagi di sini. Kedua, perbuatan maskiat yang pelakunya han-
ya terkena kewajiban membayar kafarat saia, tidak sampai terkena hukuman hadd, seperti melakukan hubungan di siang hari
bulan Ramadhan menurut ulama Syafi'iah dan ulama Hanabilah, kebalikan dari pendapat ulama Hanafiah dan ulama Malikiah,
juga seperti melakukan hubungan pada saat sedang berihram. Ketiga, tindakan kemaksiatan yang pelakunya tidak terkena anca-
man hukuman hadd dan tidak pula terkena kewajiban membayar kafarat, seperti mencium perempuan asing berduaan dengan
perempuan asing, masuk ke tempat pemandian tanpa menggunakan penutup tubuh, mengonsumsi bangkai, darah, babi, dan lain
sebagainya. Bentuk kemaksiatan ketiga ini pelakunya terkena ancaman hukuman ta'2i4, dan menurut jumhur ulama, imam harus
memberlakukan hukuman taz'ir terhadap pelakunya, tidak boleh membiarkannya. Sedangkan menurut Imam Syafi'i, hal itu dis-
erahkan kepada hasil ijtihad dan kebijakan imam antara menjatuhkan hukuman ta'zir kepada pelaku ataukah tidak, sebagaimana
FIQLH ISLAM JILID 7

madhan tanpa ada uzu4770 meninggalkan sha- hongan itu justru berbalik kepada si penuduh
lat menurut jumhur ulama, riba, membuang tersebut. Namun, ada sebagian ulama Hanafiah
najis, kotoran dan lain sebagainya di jalanan, mengatakan, menurut tradisi kami, ia tetap
maupun kejahatan terhadap hakAdami, seperti dikenai hukuman ta'zir, dan ini adalah yang
bercumbu dengan perempuan yang bukan is- sesuai dengan zaman kita sekarang ini, apabila
terinya namun tidak sampai pada jimal men- perkataan-perkataan seperti itu memang ter-
curi dengan jumlah curian yang belum menca- masuk perkataan yang menyakitkan, dan ha-
pai batas nishab pencurian, pencurian tanpa kim meniatuhinya hukuman ta'zir berdasar'
mengandung unsur al-Hirzu (harta yang dicuri kan permintaan dan gugatan orang yang dihu-
tidak berada pada tempat penyimpanan yang jat dan dicaci maki. Pandangan ini771 dikuat-
semestinya), mengkhianati amanat [korupsi), kan oleh pernyataan ulama Syafi'iyah yang me-
suap, pencemaran dan tuduhan selain zina be- ngatakan, bahwa di antara perkataan yang di-
rupa berbagai bentukhujatan, pemukulan, dan kenai hukuman ta'zir adalah, perkataan se-
berbagai bentuk tindakan menyakiti orang lain, seorang kepada orang lain, "Hai fasik, hai kafin
seperti berkata kepada seseorang, "Hai orang hai penjahat, hai orang sial, hai anjing hai kele-
fasik" "Hai orang kotoC'"Hai pencuri," dan lain dai, hai kambing hai orang Rafidhi, hai orang
sebagainya. buruh hai pembohong, hai pengkhianat, hai
Ali Ibnu Abi Thalib r.a ditanya tentang per- mucikari, hai germo."772
kataan seseorang kepada seseorang yang lain, Pihak yang berwenang melaksanakan hu-
"Hai orang fasik " "Hai orang kotor." Ali lbnu Abi kuman ta'zir adalah waliyyul amri [pemerin-
Thalib r.a menjawab, "ltu adalah perkataan- tah) atau wakilnya. Hukuman ta'zir bisa ber'
perkataan kotor dan diancam dengan hukum- bentuk pukulan, penjara, kecaman dan lain se-
anta'zir, namun tidak sampai diancam dengan bagainya sesuai dengan kebijakan dan panda-
hukuman hadd." ngan waliyyul amri yang menurutnya itu bisa
Di antara bentukkejahatan dengan ancam- memberikan efek jera sesuai dengan kondisi
an hukuma n ta'zir adalah, kejahatan yang tidak dan keadaan manusia.
sampai diancam dengan hukuman qishas, me-
nyetubuhi isteri pada duburnya, menyetubuhi KAPAN PENAHANAN MULAI DISYAR'ATKAN
DAN D'BERLAKUKAN?
isteri ketika sedang haidh, penjarahan, peng-
ghashaban dan penjambretan. Sekelompok fuqaha menyatakan disyari-
Seandainya ada seseorang berkata kepada atkannya penahanan. Hal ini berdasarkan ha-
orang lain, "Hai anjingi' "Hai babi," "Hai kele- dits yang menceritakan bahwasannya Rasulu-
daii'"Hai banteng," maka menurut asal madz- llah saw. menahan seoranglaki-laki dalam sua-
hab Hanafiyah, ia tidak dikenai hukuman to'zir. tutuhmah [dalmman, kecurigaan), kemudian ia
dilepaskan.TTs lni adalah pemeniaraan fpena-
Karena itu adalah bentuk tuduhan dengan se-
suatu yang tidak mungkin, sehingga aib kebo- hanan) antisipatif. Rasulullah saw. bersabda,

pula bentuk dan kadar hukuman ta'zir yang dijatuhkan kepada pelaku juga diserahkan kepada hasil iitihad dan kebiiakan imam'
Lihat, Alaamul Muwaqqi'iin, juz 2,hlm. 99.
770 Ul"-" Hanabilah menyebutkan, bahwa orang yang menenggak minuman keras pada siang hari bulan Ramadhan, disamping ia
dikenai hukuman hadd menenggak minuman keras, ia juga dikenai hukuman ta'zir berupa dicambuk sebanyak dua puluh kali.
771
Al-Brh. A.-Raa'iq, juz 8, hlm. 240
772 T"k-il"tul Majmuul iuz 18, hlm. 361
773 HR. Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan an-Nasa'i dari Bahz lbnu Hakim. At-Tuhmah adalah suatu dalnrraan yang dituiukan ke-
pada seseorang. Lihat, Nailul Awthaa4, iuz 7, hlm. 150.
FIQH ISlAivt IIIID 7

^;rk* ekonominya. Kemudian, jika memang su-


t., tt ,
ai
at.f 1 Ls dah didapatkan hasil pembuktian dan pe-
"Sikap menunda-nunda pembayaran utang mastian itu bagaimana sebenarnya kondi-
oleh orang yqng mampu bisa membuat dirinya si ekonominya, apakah ia termasuk orang
boleh diadukan dan dipenj arakan.'q7 a mampu ataukah tidah maka baru dipu-
tuskan sesuai dengan hasil pembuktian
Ada riwayat menyatakan bahwa Umar ib-
dan pemastian itu.
nul Khaththab r.a memiliki semacam rumah ta-
5. Pemenjaraan terhadap pelaku kejahatan
hanan dan kebijakan ini diikuti oleh Utsman
sebagai hukuman ta'zir untuk memberi
ibnu Affan r.a dan Ali Ibnu Abi Thalib r.a.
pelajaran dan efek jera kepada dirinya su-
Ulama Hanafiyah melandaskan pensyariat-
paya tidak mengulangi lagi perbuatan mak-
an pemenjaraan pada ayat, "aw yunfau minal
siat kepada Allah swt.
ardh (atau dibuang dari negeri tempatkediam-
6. Memenjarakan seseorang yang tidak ber-
annya)." (Al-Maa'idah: 33) Mereka mengata-
sedia melakukan suatu pen-tasharuf-an
kan bahwa yang dimaksud dengan an-nafyu
yang wajib ia lakukan yang pen-tasharuf-
(pembuangan) dalam ayat ini adalah memen-
an itu tidak bisa diwakilkan, yaitu berupa
jarakan-nya.77s
hak-hak hamba, seperti memenjarakan se-
Penahanan atau pemenjaraan diberlaku-
seorang yang masuk Islam, sementara ia
kan pada delapan kasus, sebagaimana yang di-
beristerikan dua perempuan bersaudara
jelaskan oleh Al-Qarafi al-Maliki,776
atau beristerikan sepuluh isteri atau beris-
L. Penahanan terhadap pelaku kriminal ka-
terikan dua orang perempuan yang terdiri
reni korbannya sedang tidak ada, dengan
dari ibu dan anak perempuannya, semen-
tujuan untuk menjaga objek qishas.
tara ia tidak bersedia untuk menentukan
2. Penahanan selama satu tahun terhadap
mana yang ia pilih.
budak yang kabur dari majikannya, seba- T. Menahan orang yang memberikan suatu
gai bentuk penjagaan terhadap harta de-
pengakuan tentang sesuatu yang tidak je-
ngan harapan suatu saat siapa tahu maji-
las dan tidak dipastikan, baik berupa ba-
kan pemilik budak itu bisa diketahui.
rang yang sudah berwujud konkret [tidak
3. Penahanan terhadap orang yang tidak dalam bentuk tanggungan utang) atau be-
mau memenuhi suatu hak yang menjadi rupa sesuatu tanggungan, sementara ia ti-
kewajibannya, dengan tujuan untuk me- dak bersedia untuk menentukan dan men-
maksa supaya dirinya mau memenuhi hak jelaskan sesuatu itu, maka ia dipenjarakan
tersebut. hingga ia menj elaskan dan menentukannya
4. Menahan seseorang yang keadaan ekono- dengan berkata, "Barang yang saya mak-
minya masih belum diketahui secara jelas sudkan dalam pengakuanku itu adalah baju
apakah ia orang mampu ataukah tidah de- ini," atau "binatang ini," dan lain sebagai-
ngan tujuan untuk membuktikan dan me- nya, atau "Sesuatu yang saya maksudkan
mastikan bagaimana sebenarnya kondisi dalam pengakuanku itu adalah satu dinar

HR. Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa'i dan Ibnu Majah dari Amr Ibnu As-Syarid r.a. Kata al-layyu artinya adalah al-mathal (menunda-
nunda, mengulur-ulurJ, al-Waaiid artinya adalah orang yang mampu. Yuhillu maksudnya adalah, menjadikan dirinya boleh disebut
sebagai orang yang zalim. 'lrdhahu maksudnya adalah mengadukannya, 'uquubatahu maksudnya adalah memenjarakannya.
775
Tabyiinul Haqaa'iq, juz 3, hlm. 207; Ahkaamul Qur'an karya Al-fashshash,iuz2, hlm. 412, Al-Mughnii, iuz 9, hlm. 328
776
Al-Furuuq, iuz 4, hlm. 79; Al-l'tishaam, juz 2, hlm. 120. Lihat juga, Ath-Thuruq Al-Hukmiyyah karya lbnul Qayyim, hlm. 101. dan
halaman berikutnya
ISLAJVt IILID 7

dalam bentuk utang yang berada dalam tuk hukuman bunuh seperti terhadap pelaku
tanggunganku." kejahatan yang berulang kali melakukan keja-
B. Memenjarakan seseorang yang tidak ber- hatan atau terbiasa melakukan kejahatan [re-
sedia menunaikan suatu hak Allah swt. sidivis), atau liwath fseks sesama jenis atau
yang penunaian hak itu tidak bisa diwakil- sodomi), atau pembunuhan dengan benda tum-
kan menurutulama Syafi'iyah, seperti pua- pul menurut ulama Hanafiyah. Hukuman taZir
sa. Sedangkan menurut ulama Malikiyah, dalam bentuk hukuman bunuh itu dikenal de-
orang tersebut dihukum bunuh, sama se- ngan istilah al-qatlu siyaasatan, yakni hukum-
perti orang yang tidak mau menunaikan an ta'zir dalam bentuk hukuman mati apa-
shalat. bila hakim melihat adanya kemashlahatan di
Al-Qarafi mengatakan, pemenjaraan atau dalamnya dan kejahatan yang dilakukan ada-
penahanan tidak boleh diberlakukan pada se- lah sejenis dengan kejahatan yang diancam de-
lain kedelapan kasus di atas. Pemenjaraan juga ngan hukuman bunuh.
tidak boleh dilakukan menyangkut suatu ka- Berdasarkan hal ini, kebanyakan ulama Ha-
sus yang berkaitan dengan suatu hak apabila nafiyah memfatwakan untuk membunuh orang
hakim bisa menempuh cara lain yang bisa kafir dzimmi yang gemar menghujat Nabi Mu-
menjadikan hak itu terpenuhi. Oleh karena itu, hammad saw. meskipun setelah tertangkap, ia
apabila ada orang yang berutang tidak berse- masuk Islam. Mereka mengatakan, ia dihukum
dia membayar utangnya itu, sementara harta bunuh sebagai bentuk kebijakan (siyaasah).
kekayaan miliknya bisa diketahui, kita tidak Sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Qadhi
boleh mengambil langkah memenjarakannya, Iyadh dalam kitab Asy-Syifaa, u,lama berijma'
akan tetapi kita langsung mengambil dari har- bahwa apabila ada seorang muslim menghujat
tanya itu sesuai dengan besaran jumlah utang Nabi Muhammad saw. maka ia harus dibunuh.
yang harus ia bayar. Hal ini berdasarkan ayat,
Begitu juga jika kita sudah memegang har- "Sesungguhnyq orang-orang yang menya-
tanya, atau rumahnya, atau sesuatu miliknya kiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknat-
yang bisa dijual untuk membayar utangnya, inya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan
baik itu berupa barang gadaian atau yang lain- baginya siksa yang menghinakan." (al-Ahzaab:
nya, maka kita langsung menggunakannya un-
s7)
tuk melunasi utangnya, tidak boleh memenja-
rakannya. Karena jika kita hanya memenjara-
Mereka juga mengatakan, imam bisa meng-
kannya saja, itu berarti membiarkan dirinya
ambil kebijakan dengan menjatuhkan hukum-
terus dalam kezalimannya dan membiarkan
an bunuh terhadap seorang pencuri yang ber-
adanya kemungkaran.
ulang kali melakukan kejahatan pencurian (re-
sidivis) dan orang yang berulang kali melaku-
HUKUMAN TA'ZIR DALAM BENTUK HUKUMAN
kan kejahatan pencekikan, karena ia berarti
BUNUH (MAT|) SEBAGAI SUATU BENTUK l<E-
BIIA'$N orang yang berbuat kerusakan di muka bumi.
Begitu juga halnya dengan setiap orang yang
Ulama Hanafiyah dan ulama MalikiyahTTT
ancaman kejahatan dan kejelekannya tidak
memperbolehkan hukuman ta'zir dalam ben-

777 R"ddul Muhtaar karya Ibnu Abidin, juz 3, hlm. 196; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardi4, juz 4, hlm. 355
rsLAM IILrD 7

bisa dicegah kecuali dengan dibunuh, maka 4o , /c


t/. et z o I , 1,.
ia boleh dihukum bunuh sebagai suatu kebi- *lt ,lrt- .F t' *l>-el .l;-c ..-rr#
jakan.
Begitu juga hukum bunuh dijatuhkan ke- -;irU gl$ J$:)l;uiiut
pada penyihir menurut kebanyakan ulama,
juga terhadap orang zindiq yang menyebarkan
;gINil
dan mempropagandakan kezindiqkannya, ke- "Suatu ketika, pada saat Rasulullah sedang
tika ia tertangkap, meskipun ia bertobat. At- dalam suatu perjolanan, ada seorang mato-mota
Tirmidzi meriwayatkan dari fundub r.a dalam dari kaum musyrik datang kepada beliau, lalu
bentuk riwayat mauquuf dan marfuui " Httkum- mata-mata itu duduk di qntara pqra sahqbat, ke-
an hadd penyihir adalah dipukul dengan pedang mudian menyelinap pergi. Lalu Rasulullah ber-
(dihukum bunuh)." kata,'Cari mata-mata itu, lalu bunuhlah ia.' Sa-
Ulama Malikiyah, ulama Hanabilah, dan lam ah Ib nul Akw a' mel anj utka n c erita ny a,' L alu,
yang lainnyaTTs memperbolehkan untuk men- saya pun berhasil mengejar mata-mata itu,lalu
jatuhkan hukuman bunuh terhadap seorang saya pun membunuhnya dan mengambil salab-
muslim yang menjadi mata-mata musuh kaum nya (barang-barang yang ada pada diri si mata-
muslimin. Sementara itu, Imam Abu Hanifah mata itu), lalu Rasulullah memberiku bagian
dan Imam Syafi'i tidak memperbolehkannya. lebih dari salab tersebus.'t47e
Sekelompok rekan Imam Syafi'i, imam Ahmad Barangsiapa yang ancaman kerusakan yang
danyanglainnya memperbolehkan untukmen- dibuatnya di muka bumi tidak bisa dicegah ke-
i6tuhkan hukuman bunuh terhadap orang yang cuali dengan dirinya dibunuh, ia boleh dihu-
mempropagandakan kebid'ahan yang berten- kum bunuh, seperti provokator yang meme-
tangan dengan Al-Qur'an dan sunah. cah-belah persatuan dan kesatuan kaum Mus-
Fuqaha sepakat, bahwa orang kafir harbi limin, dan orang yang mempropagandakan ke-
yang menjadi mata-mata dijatuhi hukuman bu- bid'ahan dalam agama. Allah swt. berfirman,
nuh. Adapun kafir mu'aahad dan kafir dzimmi,
"Oleh kareno itu, Kami tetapkan (suatu hu-
apabila ia menjadi mata-mata, maka Imam Ma-
lik dan al-Awza'i mengatakan, perjanjian dan kum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapayang
jaminan perlindung yang diberikan kepadanya membunuh seorang manusia, bukan karenq o-
menjadi batal karenanya. Sedangkan dalam rang itu (membunuh) orqng lain, atau bukan
madzhab Syafi'iyah, hal itu masih diperselisih- karena membuat kerusakan di muka bumi,
kan. Dalam sunah terdapat suatu keterangan maka seakan-akan dia telah membunuh mqnu-
sia seluruhnya." (al-Maa'idah: 3 2)
yang menunjukkan boleh menghukum bunuh
orang kafir musta'man atau kafir dzimmi yang Diriwayatkan dalam sebuah hadits sahih,
menjadi mata-mata. Salamah Ibnul Akwa' r.a bahwasannya Rasulullah saw. bersabda,
berkata, ,-c 14z
,to
L:€i" rr)l l.;J:tU

r€';t,ff't*W "lt
-l

t>-tl
'Apabila ada dua khalifah dibaiat, bunuhlah

778
As-Siyaasah Asy-Syar'iyyah karya Ibnu Taimiyyah, hlm. 1.14; Al-Hisbah karya Ibnu Taimiyyah, hlm. 48; Ghaayatul Muntahaa, juz 3,
hlm. 334, Al-Muhadzdzab, inz 2, hlm. 242
779
HR. Ahmad, Bukhari, dan Abu Dawud dari Salamah Ibnul Akwa' r.a. Lihat, Nailul Awthaar; juz7,hlm.7
FIqLH ISI."{M JILID 7

khalifoh yang lain (yang terakhir) dari kedua- pasan) harta.780 Karena hal itu, memberikan pe-
nyai' luang kepada orang-orang zalim untuk meng-
Imam Muslim dalam Shahih-nya meriwa- ambil dan merampas harta orang-orang lalu
yatkan dari Arfajah al-Asyja'i r.a, bahwasannya menggunakannya untuk kepentingan dirinya
Rasulullah saw. bersabda, sendiri. Ibnu Taimiyah dan muridnya, Ibnul
Qayyim menetapkan bahwa hukuman ta'zir da-
nr_.:t,
/ l/ "trt J.
, U t;ii €vt A lam bentuk sanksi materil hanya diberlakukan
dalam beberapakasus tertentu saja dalam madz-
il:tu €r;vJ, 3";'ti {v; "6k- i1 hab Imam Malik berdasarkan pendapat yang
masyhur darinya, madzhab Imam Ahmad dan
'Apabila kamu sekalian telah bersatu di ba-
salah satu dari dua qaul Imam Syafi'i, sebagai-
wah kepemimpinan satu orang, lalu ada sese-
mana yang ditunjukkan oleh sunah Rasulullah
orang datang kepada kamu sekalian ingin me-
saw. seperti perintah beliau untuk melipatgan-
mecah-belah persatuan dan kesatuan kamu se-
dakan denda atas pencurian buah yang masih
kalian, bunuhlah ia."
tergantung dipohonnya dan pencurian al-Ka-
Rasulullah saw. memerintahkan untuk tsar yang tidak sampai diancam dengan hu-
membunuh seorang laki-laki yang sengaja kuman potong tangan, mengambil separuh
mengada-adakan kedustaan terhadap beliau. harta milik orang yang tidak mau membayar
Dalam Musnad-nya, Imam Ahmad meriwa- zakat.
yatkan dari Dailam al-Himyari r.a, bahwasa-
fuga, seperti langkah kebijakan Umar ib-
nya ia bertanya kepada Rasulullah saw ten- nul Khaththab r.a yang membakar tempat yang
tang seseorang yang melakukan kejahatan me- digunakan untuk menjual minuman keras, dan
nenggak minuman keras untuk keempat kali- masih banyak lagi yang lainnya. Barangsiapa
nya, lalu beliau bersabda, 'Apabila ia tidak me- yang mengatakan secara mutlak -seperti Imam
ninggalkan perbuatannya itu, bunuhlah ia." Nawawi danyanglainnya- bahwa hukuman da-
Kesimpulannya, boleh mengambil langkah lam bentuk sanksi materil telah dinasakh, maka
kebij akan hukum dengan menj atuhkan hukum- ia telah melakukan kekeliruan dalam penukilan
an bunuh terhadap para residivis, pecandu mi- pendapat para imam dan menjadikannya se-
numan keras, orang-orang yang mempropa- bagai landasan dalil,781
gandakan kerusakan dan kejelekan, penjahat
keamanan negara, dan lain sebagainya. MAKSUD HUIruMAN TA'ZIR T'ENCAN HARTA
Diriwayatkan dari Abu Yusul bahwa boleh
HUKUMAN TA'ZIR DENGAN (PENAAMBILAN
bagi seorang sultan untuk menghukum ta2fr
DAN PENYITAAN) HARTA
dengan cara mengambil harta orang yang di-
Berdasarkan pendapat yang raajih menu-
hukum. Yang dimaksud hukuman ta'zir dengan
rut para imam, tidak boleh menghukum taZir
cara mengambil harta orangyang dihukum ber-
dalam bentuk pengambilan (penyitaan, peram-
dasarkan pendapat ulama yang memperboleh-

Al-Badaa'i', iuz 7, hlm. 63; Fathul Qadiir; juz 4, hlm. 222; Tablinul Haqaa'iq, juz 3,h1m.207; Haasyiyah lbni Abidin, juz 3, hlm. 195
dan halaman berikutnya; Mughnil Muhtaai, luz 4, hlm. 191; Al-Muhadzdzab, iuz 2, hlm. 288; Haasyiyah Ad-Dasuqi, juz 4, hlm. 354;
Al-Mughnii, iuz B, hlm. 324; Alaamul Muwaqqi'iin, juz 2, hlm. 99; Al-l'tishaam karya Asy-Syathibi, juz 2, hlm. 123 dan halaman
berikutnya. cet. As-Sa'adah
Lihat, Syarh Shahih Muslim karya Imam Nawawi, iuz 12, hlm.218; Al-Hisbah fil Islam karya Ibnu Taimiyah, hlm.49 dan halaman
setelahnya; Alaamul Muwaqqi'iin, iuz 2, hlm. 98; Ath-Thurug Al-Hukmiyyah karya Ibnul Qayyim, hlm. 256 dan halaman berikutnya.
Lihat juga, At{a'ziir fi Asy-Syari'ah Al-lslamiyyah, Abdul Aziz Amir, hlm. 32 dan halaman berikutnya.
rsLAM )rLrD 7

kannya adalah, menyita sementara sesuatu dari sakannya), at-taghyiir (sanksi materil dengan
harta orang yang dihukum, supaya ia iera dan cara mengubah barangnya), dan yang ketiga
tidak mengulangi kembali kesalahannya, untuk adalah, at-tamliik (sanksi materil dalam ben-
kemudian hakim mengembalikan lagi harta tuk pemilikan).78'
yang disita itu kepadanya, bukan disita lalu di-
7,. Al-ltlaaf
gunakan sendiri oleh hakim atau dimasukkan
Yaitu sanksi materil dengan cara merusak
ke dalam baitul maal sebagaimana yang diper-
objek-objek kemungkaran berupa benda dan
sepsikan oleh pihak-pihak yang berlaku zalim.
sifat, seperti merusak bahan-bahan patung de-
Karena tidak boleh bagi seorang pun mengam'
ngan cara memecahkannya dan membakarnya,
bil harta orang lain tanpa berdasarkan sebab
menghancurkan alat-alat malaahi menurut ke-
yang legal.
banyakan fuqaha, memecah dan merobek wa-
Ibnu Abidin mengatakan, saya melihatbah-
dah tempat minuman keras, membakar kedai
wa hakim boleh menyita sementara harta si pe-
penjualan minuman keras berdasarkan penda-
laku kejahatan. Apabila memang si pelaku ke-
pat yang masyhur dalam madzhab Imam Ah-
jahatan itu sudah tidak bisa diharapkan tobat-
mad dan Imam Malik, dan lain sebagainya.
nya, hakim boleh men-tasharufkan dan mem-
Hal ini berdasarkan praktik yang pernah di-
pergunakan harta sitaan itu untuk suatu ke-
lakukan oleh Khalifah Umar Ibnul Khaththab
maslahatan.
r.a yaitu ia membakar kedai penjual minuman
Adapun pengambil alihan (mushaadarah,
keras, juga berdasarkan praktik yang pernah
penyitaan harta secara permanen dan tidak di-
dilakukan oleh khalifah Ali Ibnu Abi Thalib r.a
kembalikan lagi kepada pemiliknya) oleh sul-
yang pernah membakar suatu perkampungan
tan terhadap harta para pemilik harta, maka
yang menjajakan minuman keras, karena tem-
itu tidakboleh dilakukan kecuali terhadap para
pat penjualan minuman keras sama seperti
pegawai baitul maal dengan ketentuan harta
wadahnya.
yang diambil alih itu harus dikembalikan lagi
fuga seperti praktik Khalifah Umar Ibnul
kebaitul maal.782 Umar Ibnul Khaththab r.aper-
Khaththab r.a yang menumpahkan susu yang
nah mengambil-alih kembali makanan dari ta-
dijual yang telah dicampur dengan air. Ini ada-
ngan orang yang meminta-minta ketika Umar
lah yang difatwakan oleh sekelompok fuqaha.
r.a melihat iumlahnya melebihi dari jumlah
fuga seperti membinasakan barang-barang in-
yang mencukupinya. Harta kekayaan yang di-
dustri yang palsu seperti pakaian yang kwali-
dapatkan dengan cara-cara ilegal dan tidak sah
tas tenunannya buruk.
juga boleh disita dan diambil-alih secara per-
manen. 2. At-Tag|hyiir
Sanksi materil terkadang hanya dilakukan
MACAIWMACAM SANKSI MATERIL dengan cara mengubah barangnya, seperti la-
MENURIT| IBNU TAIMIYAH rangan Rasulullah saw. memecah logam mata
Sanksi materil menurut pendapat lbnu Tai- uang yang laku dan beredar di antara kaum
miyyah ada tiga macam, yaitu, a/-itlaol(sanksi muslimin,Tsa seperti dinar dan dirham, kecuali
materil dengan cara merusak dan membina- jika pada logam dinar atau dirham itu terdapat

782 Hasyiyah Ibni Abidin, juz 3, hlm. 195 dan halaman berikutnya.
783
Al-Hirbrh fil Islam karya lbnu Taimiyah, hlm. 52 dan halaman berikutnya.
784 HR. Abu Dawud dari Abdullah lbnu Umar r.a.
ISLAM JILID 7

suatu masalah (seperti palsu, tidak murni, cam- (binatang hilang yang lari dari pemiliknya)
puran), jika pada pada logam mata uang dinar yang disembunyikan, bahwa orang yang me-
atau dirham itu terdapat suatu masalah, logam nyembunyikannya didenda dua kali lipat.
mata uang itu dipecah. Sekelompok ulama semisal Imam Ahmad
fuga, seperti apa yang dilakukan oleh Ra- dan yang lainnya berpendapat seperti ini. Da-
sulullah saw. terhadap patung yang terdapat di lam kasus unta milik seorang Arab badui yang
rumah beliau, dan terhadap tirai penutup yang diambil oleh para budak yang sedang kelapar-
bergambar patung, yaitu beliau memerintah- an, Umar ibnul Khaththab r.a dan yang lainnya
kan untuk memenggal kepala patung tersebut melipatgandakan sanksi denda kepada majikan
sehingga bentuknya menjadi seperti pohon, pemilik para budak itu dan menghindarkan me-
juga memerintahkan untuk memotong tirai pe- reka dari hukum potong tangan.
nutup itu hingga menjadi dua lalu digunakan Dalam kasus seorang muslim yang mem-
untuk alas tikar kaki. bunuh seorang kafir dzimmi dengan pembu-
Ulama sepakat untuk menghilangkan dan nuhan sengaja, Utsman ibnu Affan r.a melipat-
mengubah setiap benda atau ta'liif (formasi, gandakan diyat yang harus dibayarkan oleh si
susunan, konstruksi) yang diharamkan, seper- pelaku, sehingga ia harus membayar diyat se-
ti memisah dan memotong-motong alat-alat cara utuh, karena menurut hukum asal, diyat
malaahii, mengubah gambar yang berbentuk. kafir dzimmi adalah separuh diyat seorang mus-
Akan tetapi, para ulama berbeda pendapat lim. Kebijakan ini diambil oleh Imam Ahmad
seputar boleh tidaknya merusak tempat ba- ibnu Hanbal.
rang-barang seperti itu sekaligus. Ibnu Taimi- Ulama MalikiyahTss memperbolehkan sank-
yah mengatakan, bahwa yang benar adalah si hukum dengan harta apabila kejahatan yang
boleh, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Al- dilakukan oleh terpidana adalah terhadap har-
Qur'an, sunah, dan ijma'salaf, dan ini adalah ta itu sendiri atau terhadap pengganti harta itu.
zahir madzhab Imam Malih Imam Ahmad, dan Oleh karena itu, apabila ada seseorang mem-
yang lainnya. buat za'faran palsu, maka ia dikenai sanksi da-
lam bentuk za'faran itu disedekahkan kepada
3. At-Tamlitk
orang-orang miskin. Apabila ada seorang mus-
Seperti apa yang diriwayatkan oleh Abu
lim membeli minuman keras dari seorang Nas-
Dawud dan para pemilik kitab hadits as-Su-
rani, maka wadah minuman keras itu dipecah
nan lainnya dari Rasulullah saw. tentang se-
dengan kerugian atas si muslim tersebut, se-
seorang yang mencuri dari buah yang masih
dangkan harganya disedekahkan, sebagai pem-
tergantung di pohonnya sebelum diletakkan di
belajaran bagi si Nasrani itu apabila ia belum
dalam keranjang, bahwa ia dihukum cambuk
menyerahkannya.
dan didenda dua kali lipatnya, fuga tentang se-
seorang yang mencuri binatang ternak sebe-
DUA MACAM SANKSI DENDA DIL'HAT DARI
lum dimasukkan ke dalam kandangnya, bahwa SISI PASTI TIDAKNYA KADAR UKURANNVA
ia dihukum cambuk dan didenda dua kali li- Sanksi denda atau hukuman materil seba-
patnya. Begitu pula, keputusan hukum Umar
gaimana yang dijelaskan oleh Ibnul Qayyim786
Ibnul Khaththab r.a terkait masalah dhaallah ada dua macam, yaitu sanksi denda yangmadh-

785
Al-l'tirhrrm karya Asy-syathibi, juz 2,hlm. L24.
785
Alrr-rl Muwaqqi'iin, ju z Z,hlm. 98.
rsr.AM IILID 7

buuth [yang sudah pasti kadar ukurannya) dan seorang isteri yang nusyuz dalam bentuk ia ti-
sanksi denda ghairu madhbuuth [yang belum dak berhak mendapatkan nafkah dan pakaian,
pasti kadar ukurannya). Sanksi denda madh' Sedangkan sanksi denda atau hukuman
buuth adalah, sanksi denda yang sebanding materil ghairu madhbuuth adalah, sanksi den-
dengan sesuatu yang dirusakkan, ada kalanya da yang tidak pasti kadar ukurannya, akan te-
menyangkut hak Allah swt. seperti membina- tapi penentuannya diserahkan kepada kebijak-
sakan (membunuh) binatang buruan pada saat an dan ijtihad para imam sesuai dengan kemas-
sedang dalam status berihram, atau menyang- lahatan. Oleh karena itu, syariat tidak mem-
kut hak Adami seperti tindakan merusakkan berikan penjelasan dan perintah secara umum
hartanya. Allah swt. menjelaskan bahwa pen- dan tidak pula menetapkan kadar ukurannya.
dendaan atas binatang buruan pada saat se- Dalam hal ini, para fuqaha berbeda pen-
dang berihram adalah termasuk ke dalam ca- dapat, apakah hukum sanksi denda ini dinaskh
kupan hukuman, ataukah masih tetap berlaku? Namun yang be-
nar adalah, masalahnya disesuaikan dengan ke-
"Hai orang -orang yang beriman, i ang anlah
maslahatan dan dikembalikan kepada kebiiak-
kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu
an dan hasil ijtihad para imam di setiap ruang
sedang ihram. Barangsiapa di antara kamu mem'
dan waktu sesuai dengan kemaslahatan. Kare-
bunuhnya dengan sengaja, dendanya ialah meng-
na memang tidak ada dalil yang menunjukkan
ganti dengan binatang ternak seimbang dengan
penaskhan bentuk sanksi denda yang kedua
buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua
ini, sementara Khulafaur Rasyidin dan para
orang yang adil di antara kamu sebagai hadyan
imam setelahnya mempraktikkan dan mem-
yang dibdwa sampai ke Ka'bah atau (dendanya)
berlakukannya.
membayar kaffarat dengan memberi makan
orang-orang miskin atau berpuasa seimbang !I. SYARAT€YARAT WAJIB HUKUMAN TA'ZIR
dengan makanan yang dikeluarkan itu, supaya
Syarat supaya hukuman ta'zir bisa diia-
dia merasakan akibat buruk dari perbuatan'
tuhkan adalah hanya syarat berakal saja. Maka
ny a." (al-Maa'idah: 9 5)
oleh karena itu, hukuman ta'zir bisa dijatuh-
Termasuk di antaranya adalah memberi kan kepada setiap orang yang berakal yang
sanksi hukuman dalam bentuk sesuatu yang melakukan suatu kejahatan yang tidak memi-
berlawanan dengan maksud dan tujuan yang liki ancaman hukuman hadd, baik laki-laki
diinginkan oleh si pelaku kejahatan dari ke- maupun perempuan, muslim maupun kafir, ba-
jahatan yang dilakukannya itu, seperti meng- ligh atau anak kecil yang sudah berakal [mu-
hukum pelaku pembunuhan terhadap orang mayyiz). Karena mereka semua selain anak
yang diwarisnya dalam bentuk ia tidak bisa kecil adalah termasuk orang yang sudah me-
mendapatkan bagian warisan dari harta pusa- miliki kelayakan dan kepatutan (al-ahlwah)
ka orang yang ia bunuh tersebut, menjatuhkan untuk dikenai hukuman. Adapun anak kecil
sanksi hukum kepada pelaku pembunuhan ter- yang sudah mumayyiz, maka ia di-ta'zir, na-
hadap orang yang memberi harta wasiatan ke- mun bukan sebagai bentuk hukuman, akan te-
padanya dalam bentuk hukuman berupa wa- tapi sebagai bentuk mendidik dan memberi
siat itu batal dan tidak bisa direalisasikan, juga pelaj aran (ta' diib1.7 87
seperti menjatuhi sanksi hukuman kepada

787 Al-B"d"r'i',
itz 7,hlm. 63
rsrAM IrLrD 7

Patokan dan kriteria hukuman ta'zir ada- berat dan hendaknya dipublikasikan kepada
lah, setiap orang yang melakukan suatu ke- khalayak ramai bahwa ia adalah germo, su-
mungkaran atau menyakiti orang lain tanpa paya masyarakat mengetahuinya.
hak (tanpa alasan yang dibenarkan) baik de- Hukuman ta'zir dalam bentuk dera, batas
ngan ucapan, perbuatan atau isyarat baik kor- minimalnya adalah tiga kali cambukan, namun
bannya adalah seorang muslim maupun orang bisa saja lebih sedikit dari tiga sesuai dengan
kafir.788 individu pelaku. Tidak ada batas terendah un-
tuk hukumanta'zir.
KADAR UKURAN HUKUMAN TA'ZIR Adapun tentang masalah batas maksimal
Hukuman faZir disesuaikan dengan ukur- hukuman ta'zir, para ulama berbeda penda-
an kejahatan yang dilakukan dan kadar tingkat- pat.
an pelakunya sesuai dengan hasil ijtihad ha- Imam Abu Hanifah, ulama Syafi'iyah dan
kim, ada kalanya dalam bentuk teguran dan ulama Hanabilah mengatakan, hukuman taZir
bentakan, dipenjara, ditampar; atau sampai di- tidak boleh sampai melebihi hukuman hadd
hukum bunuh seperti dalam kasus kejahatan terendah, akan tetapi paling tidak harus diku-
sodomi menurut ulama Malikiyah,Tse atau de- rangi satu dera. Menurut ulama Syafi'iyah, hu-
ngan dicopot dan diberhentikan dari jabatan- kuman hadd terend,ah bagi orang yang bersta-
nya, menyuruhnya berdiri dan pergi dari maj- tus merdeka adalah empat puluh kali dera, ini
lis, mendiskreditkan dan menghinakannya se- adalah hukuman hadd menenggak minuman
perti dengan ucapan, "Hai zalim, hai orang keras. Sedangkan menurut ulama yang lain, hu-
yang melampaui batas." Tidak apa-apa meng- kuman dera sebanyak empat puluh kali adalah
hukum ta'zir dengan mencoreng-coreng wa- untuk orang yang berstatus budah yaitu hu-
jahnya, diarak ramai-ramai disertai dengan kuman hadd qadzf bagi budak. Hal ini berda-
menyebut-nyebut kesalahan dan kejahatannya sarkan hadits,
serta me-mukulinya.
.o ,o11, . ,ti n, oi .6. '1, o.
Boleh juga dengan menyalibnya, namun
ia tidak boleh dihalang-halangi dari makan
drJ*r^Jl U)#"f€to &y
"Barangsiapa menghukum hingga menca-
dan berwudhu, dan ia mengerjakan shalat de-
ngan isyarat dan ia tidak perlu mengulang pai batas hukuman hadd dalam kasus kejahat-
qn yang tidak diancam dengan hukuman hadd,
kembali shalatnya itu. Haram hukumnya meng-
hukum ta'zir dengan mencukur jenggotnya, ia berarti termasuk orang yang melampaui ba-
tes,to9o
memotong anggota tubuhnya, melukai tubuh-
nya, juga tidak boleh dengan merampas harta- fuga, karena hukuman sesuai dengan ka-
nya dan me-rusaknya menurut ulama Hanabi- dar ukuran kejahatan dan kemaksiatan, dan
lah. Mucikari atau germo dihukum ta'zir yang bentuk-bentuk kemaksiatan yang telah dijelas-

788 R"ddul Muhtaar;


iuz 3, hlm. 199, 203,206;Takmilatul Majmuu', juz 18, hlm. 357
789 Al-q"*"rniin
Al-Fiqhiyyah karya Ibnu fazi, hlm. 358.
790 HR. Al-B"ihaqi dari an-Nu'man lbnu Basyir r.a.
Al-Baihaqi mengatakan, yang mahfuuzh bahwa ini merupakan hadits mursal. Hadits
ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Najih dalam Al-Fawaa'id. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Muhammad Ibnul Hasan dalam ben-
tuk riwayat mursal. Hadits ini juga diriwayatkan oleh ath-Thabrani dengan redaksi, "Barangsiapa menjatuhi hukuman dera yang
jumlahnya sama dengan jumlah deraan hukuman hadd padahal sebenarnya kasus kelahatannya bukanlah kasus kejahatan yang
diancam dengan hukuman hadd, maka ia termasuk orang yang melampaui batas." Al-Haitsami mengatakan, dalam sanadnya ter-
dapat perawi bernama Muhammad Ibnul Husain al-|ashshash dan Al-Walid lbnu Utsman, paman Mis'ax, keduanya adalah perawi
yang tidak saya kenal, sedangkan para perawi lainnya adalah para perawi tsiqah. Lihat, Nashbur Raayah, juz 3, hlm. 354, Maima uz
Zawaa'id, juz 6, hlm. 281.
Baglan 5: FIQIH UMUM FIQLH ISLAM IITID 7

kan dan ditetapkan hukuman hadd-nya adalah dan memenjarakannya. Kemudian Umar ibnul
kemaksiatan yang lebih besar daripada ben- Khaththab r.a menderanya sebanyak seratus
tuk-bentuk kemaksiatan yang lainnya. Oleh ka- kali lagi, kemudian setelah itu sekali lagi Umar
rena itu, hukuman untuk selain bentuk-bentuk ibnul Khaththab r.a menderanya sebanyak se-
kemaksiatan tersebut tidak boleh sampai me- ratus kali lagi dan mengasingkannya.Tez Sebab
nyamai hukuman untuk bentuk-bentuk kemak- menurut prinsip asal, hukuman sepadan de-
siatan tersebut. ngan kejahatan yang dilakukan. Khalifah Umar
Sementara itu, Abu Yusuf mengatakan, hu- ibnu Abdil Aziz juga berkata, "Hukuman dija-
kuman ta'zirtidakboleh sampai delapan puluh tuhkan sesuai dengan kadar kemaksiatan dan
kali deraan, akan tetapi hendaknya dikurangi kejahaan yang dilakukan." Hukuman dera yang
lima deraan. Karena haddyangdisebutkan da' dijatuhkan oleh Umar ibnul Khaththab r.a ter-
lam hadits di atas dipahami dalam konteks o- hadap Ma'n adalah atas sejumlah kasus keja-
rang merdeka. Karena orang merdekalah yang hatan, yaitu memalsukan cincin, mengambil
menjadi objek pokok yang dimaksudkan da- harta dari baitul mal, dan memberikan contoh
lamkhithaab (pesan agama), sementara selain yang tidak baik bagi orang lain.
orang merdeka statusnya adalah obiek tam' Pendapat ulama Malikiah ini juga diper-
bahan.7e1 Abu Yusuf mengambil pendapat Ali kuat oleh apa yang diriwayatkan dari Ali Ibnu
ibnu Abi Thalib r.a, yaitu delapan puluh kali de- Abi Thalib r.a, bahwasannya ia menjatuhkan hu-
raan itu dikurangi lima untuk hukuman ta'zir. kuman dera sebanyak sembilan puluh delapan
Sementara itu, ulama Malikiah mengata- kali terhadap seseorang yang berdua-duaan de-
kan, imam boleh menghukum ta'zir dengan ngan perempuan lain namun tidak sampai me-
jumlah deraan berapa pun juga sesuai dengan lakukan zina.
kebijakan dan hasil ijtihadnya, meskipun me-
lebihi hukuman hadd tertinggi sekalipun. S'FATSIFAT HUKUMAN TA' ZIR
Hukuman ta'zir boleh sama dengan huku- Hukuman ta' zir memiliki sej umlah sifat.7e3
man hadd,lebih sedikit atau lebih banyak ses- Di antaranya, hukuman ta'zir menurut ulama
uai dengan kebijakan dan hasil ijtihad imam. Malikiyah dan ulama Hanabilah adalah hakAllah
Hal ini berdasarkan pada kasus Ma'n ibnu swt.yangwajib dipenuhi apabila imam melihat
Aus yang memalsukan cincin baitul maal, ke- untukmenjatuhkannya. Oleh karena itu, secara
mudian ia membawa cincin palsu itu untuk garis besa4, hakim tidak boleh menggugurkan
me-nemui pengurus baitul maal dan mengam- hukuman to'zir,karena itu adalah hukuman un-
bil sejumlah harta dari dalamnya. tuk memberi efek jera yang diberlakukan un-
Ketika kasus pemalsuan itu sampai kepa- tuk memenuhi hakAllah swt. karena itu, wajib
da Umar ibnul Khaththab r.a, ia pun menja- ditegakkan seperti hukuman hodd.
tuhinya hukuman dera sebanyak seratus kali

Al-Badaa'i', iuz 7, hlm. 64; Fathul Qadiix, juz 4, hlm. 214; Tabyiinul Haqaa'iq, juz 3, hlm. 209; Haasyiyah Ibni Abidin, juz 3, hlm' 190,
198 dan halaman berikutnya, 2O4 dan halaman berikutnya; Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 193; Al-Muhadzdzab, iuz 2, hlm. 288;
Al-Mughnii, luz 8, hlm. 324; Takmilatul Maimuu', juz 18, hlm. 357; Ghaayatul Muntaha4 iuz 3, hlm. 333, 335; As-Siyaasah Asy-
Syar'iyyah karya Ibnu Taimiyyah, hlm. 112; Ath-Thuruq Al-Hukmiyyah, hlm. 265; Nihaayatul Muhtaaj, iuz 7,hlm. l7S
792
Haasyiyah Ad-Dasuqi ala Syarh Al-Kabiit iuz 4, hlm. 355; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 358. Kisah Ma'n ini disebutkan, oleh Ibnu
Qudamah dalam kitab, Al-Mughnii, iuz 8, hlm. 325
793
Al-Mughnii, luz 8, hlm. 326; Ghaayatul Muntahaa, juz 3, hlm. 333; Al-Badaa'i', juz 7 ,hlm. 64; Haasyiyah Ibni Abidin, iuz 3, hlm. 204
dan halaman berikutnya; Mughnil Muhtaa,, iuz 4, hlm. 193; Qawaa'idul Ahkaam, juz 1, hlm. 158; Al-Muhadzdzab,iuz 2, hlm. 2BB
FIqLH ISLAM JITID 7

Sedangkan menurut ulama Syafi'iyah, hu- shalatbersama kami?' Lakilaki iru pun berkata,
kuman ta'zir sifatnya tidak wajib. Oleh karena 'Ya.' Lalu beliau pun membacakan kepadanya
itu, hakim bisa saja tidak melaksanakannya se- ayat,'Dan dirikanlah sembahyang itu pada ke-
lama kasusnya tidak menyangkut hak Adami. dua tepi siang (pagi dan petang) dan pada ba-
Dalam hal ini, berarti ulama Syaf iyah sepen- hag ian p ermulaan darip ada malam. S esung g uh-
dapat dengan ulama Hanafiyah. Hal ini berda- nya perbuatan-perbuatan yang baik itu meng-
sarkan hadits, hapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang
bttntk',o95
i j$t \t et'-u :qt q tt t.J.ri f laki-
uga, berdasarkan hadits,'Ada seorang
laki memprotes pembagianyang dilakukan oleh
"MaaJkanlah kesilapan-kesilapan orang-
Rasulullah dan berkata,'Sesungguhnya ini ada-
orang yang memiliki perilaku baik kecuali ke- 7e6
lah p emb ag ianyang tidakkarena Allahswt Na-
salahan- kes alahan y ang meng haruskan hukum-
mun, Rasulullah saw. tidak menghukum toZfr
an hadd.'aea
laki-laki tersebut. Oleh karena itu, seandainya
fuga, berdasarkan hadits, hukuman ta'zir memang hukumnya wajib di-

lt J;: (. ,Jw'W dt JL.,br;c


laksanakan dan tidak boleh ditinggalkan, ten-
tunya Rasulullah saw akan menghukum ta'-
61Li it o3:, W.(f;i;L1 ii;r *1 ;1
o', .., , .l-,t'
zir laki-laki itu atas ucapannya tersebut.
Hal ini dikuatkan lagi oleh kisah,
{,i ,V: J$ r;1 J&i'@jW }r iw 'rL ';;')t
"7Qt;'ic,*.,lt'o\"
,"Jt
V) . t''t ;;v ,Gi\ u l-,'oi
l'

"Bahwasannya ada seorang laki-laki da-


* ;;Jt Arltrin a1t;,st 41 ,f W
tang menghadap Rasulullah lalu berkata,'Wa-
hai Rasulullah, sesungguhnya saya telah ber-
y ;.ti 7;t:tr .f ,&rt-Yt iA
senang-senang dan bercumbu rayu dengan se-
orang wanita, namun tidak sampai menyetu- .cc'.l".

buhinya. Lalu beliau menjawab, Apakah kamu .!tG JLitar ,r)i ? ,';3t_*t ;).
HR. Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa'i, Ibnu Adi, dan al-Uqaili dari Aisyah r.a. Al-Uqaili mengatakan, hadits ini memiliki beberapa jalur
periwayatan yang kesemuanya tidak ada yang kuat. Ibnu Thahir menyebutkan hadits ini dari Anas r.a. Ibnu Thahir berkata, "Sanad
ini batil." Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam Syafi'i dan Ibnu Hibban, iuga oleh Ibnu Adi dan Al-Baihaqi dari hadits Aisyah r.a,
dengan redaksi, "Maafkanlah kekeliruan dan kesilapan para pemilik perilaku baik." Ibnu Hibban memasukkan hadits ini ke dalam
kategori hadits sahih. Imam Syafi'i berkata, "Saya mendengar dari ulama yang mengetahui hadits ini, berkata, "Hendaknya dimaaf-
kan kesilapan seseorang yang memiliki perilaku baik (dzul hai'ah), selagi itu tidak menyangkut hukuman hadd." Tentang maksud
kata dzul hai'ah, Imam Syaf i mengatakan, maksudnya adalah orang yang tidak ada hal-hal yang mencurigakan pada dirinya.
Hadits ini iuga diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam kitab Al-Mu'iamul Awsath dengan sanad yang terdiri dari para perawi tsiqah
dengan redaksi, "Maafkanlah kesilapan dan kesalahan orang-orang yang mulia." Hadits semakna luga diriwayatkan dari Abdullah
Ibnu Mas'ud r.a,Zaid Ibnu Tsabit r.a dan Abdullah Ibnu Abbas r.a. Lihat, At-Talkhiishul Habiir, hlm. 361; Jaami'ul Ushuul, juz 4, hlm.
344; Maima'uz Zawaa'id, juz 6,h1m.282; Nailul Awthaat iuz 7, hlm. 135.
Huud: 114. Hadits ini diriwafatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas Ibnu Malik r.a. Hadir serupa iuga diriwayatkan oleh Ahmad
dan Muslim dari hadits Abu Umamah r.a. Hadits dengan tema yang sama juga diriwayatkan oleh Muslim, at-Tirmidzi, Abu Dawud
dan an-Nasa'i dari Abdullah lbnu Mas'ud r.a. Lihat, Alaamul Muwaqqi'iin, juz 2, hlm. 78; Nailul Awthaar juz 7, hlm. 100.
Yaitu tatkala Rasulullah saw. lebih memprioritaskan seiumlah orang muallal yaitu sejumlah orang dari Quraisy yang masuk Islam
pada keladian fathu Makkah (ditaklukkan dan dikuasainya kota Mekah oleh Rasulullah saw.) dengan keislaman yang masih lemah.
Lalu ada seorang laki-laki bernama Mu'aftib lbnu Qusyair dari bani Amr lbnu Auf, ia termasuk salah satu orang munafil! berkata,
"Sungguh, ini adalah pembagian yang ia tidak adil di dalamnya dan tidak dilakukan karena Allah swt." HR. Ahmad, Bukhari, dan
Muslim dari Abdullah Ibnu Mas'ud r.a. Lihat, Nailul Awthaaf, iuz 7, hlm. 290 dan berikutnya.
FrQLH ISLAM ltLIDT

menerima (an'Nisaa' : 6 5)
eng an sep enuhny a,'
,&j;:\\ +r, d

adalah turun berkenaan dengan hol ini."qeg


r ), ro.1oi.i
ri O_rs G) oP Seandainya hukuman ta'zir memang hu-
to
t .
kumnya wajib dilaksanakan dan tidak boleh di-
o/ 2tt o,
J\e; s; it;st Gt i
Ot tc,'.
.!rj4Jr ,-*.t tinggalkan, tentunya Rasulullah saw akan meng-
hukum ta'zirlaki-laki itu atas ucapannya terse-
._o
aiYt U\ 4)'i:f,.)t iui but.

!;s;J. i'ii \ e, >\) a1i ,:i


Kesimpulannya, apabila kasus kejahatan-
riya menyangkut hak Allah swt. seperti kasus
kejahatan melanggar kewajiban-kewaiiban aga-
'f'+.'fu t:)
c ).o,
ma, maka hukuman ta'zirtidakharus dan tidak
"Bahwasannya Az-Zubair r.a dan seorang wajib dilaksanakan. Adapun jika kasusnya me-
laki-laki dari kaum Anshar berseteru tentang air nyangkut hak Adami dan pihak korban yang
bah al-Harrah7eT yang digunakan untuk meng- haknya dilanggartidakmemberi maal maka hu-

airi ladang kurma. Lalu laktlaki dari Anshar kuman ta'zir terhadap pelaku wajib dan harus
itu berkata kepada az-Zubain 'Wahai Zubain dilaksanakan.
biarkanlah air itu mengalir.' Namun Zubair r.a. Adapun ulama Hanafiah mengatakan bah-
tidak bersedia melakukannya. Lalu mereka ber' wa hukumanta'zir apabila kasusnya menyang-
dua mengajukan masalah itu kepada Rasulullah kut hak Adami [hak pribadi individu), wajib
saw. Lalu beliau pun berkata kepado az-Zu- dan harus dilaksanakan, tidak boleh ditinggal-
bain'Wahai az-Zubain airilah lahanmu, kemu- kan. Karena hakim sama sekali tidak memiliki
dian alirkanlah air itu ke lahan tetanggamu.' kewenangan untuk menggugurkan hak Adami.
Lalu laki-laki dari kaum Anshar itu berkata, Adapun jika kasusnya menyangkut hak Allah
'Wahai Rasulullah, Anda memutuskan seperti swt., masalahnya dipasrahkan kepada kebijak-
itu karena ia adalah putra bibimu.' Mendengar an dan pandangan imam. Apabila imam meli-
ucapan itu, roman muka Rasulullah langsung hat adanya kemaslahatan untuk menegakkan
berubah (karena marah), lalu berkata kepada hukuman ta'zir terhadap pelaku, maka ia me-
az-Zubain'sirami dan airilah kebunmu hingga laksanakannya. Apabila ia tidak melihat ada-
mencapai batas al-jadzr.' Az-Zubair berkato, nya kemaslahatan untuk menegakkan hukum-
'Sungguh, aku memiliki dugaan kuat bahwa an ta'zir kepada pelaku atau ia mengetahui
ayat,'Maka demi Tuhanmu, mereko (pada haki- bahwa pelaku sudah jera dan kapok tanpa ha-
katnya) tidak beriman hingga mereka menia- rus dihukum ta'zir, maka ia boleh tidak melak-
dikan kamu hakim terhadap perkara yang me- sanakannya.
reka perselisihkan, kemudian mereka tidak me- Hal ini berarti, dalam kasus yangmenyang-
rasa dalam hati mereka sesuatu keberatan ter- kut hak Allah swt. pemberian maaf dan tidak
hadap putusanyang kamu berikan, dan mereka itd diserahkan kepada kebijakan dan pandang-

797 Sebuah kawasan berbatu hitam terletak di Madinah.


798 HR. Bukhari dan Muslim. Hadits ini
iuga diriwayatkan oleh Imam Malik dalam kitab Al-Muwaththa' dari Abdullah Ibnuz Zubair r.a.
Lihat, Iaami'ul Ushuul, 10 hlm. 555. Yang dimaksd dengan kalimat, "sirami dan airilah kebunmu hingga mencapai batas al-iadzr,"
adalah hingga mencapai batas penyiraman yang maksimal. Al-Jadzr artinya adalah pangkal atau akar setiap sesuatu. Ada yang
mengatakan, maksudnya adalah hingga airnya mencapai pangkal kebun. Ada catatan bahwa riwayat hadits yang menggunakan
huruf dal, "hattaa yarli'a ilal iadri," yakni sampai ketinggian mata kaki.
ISLAM IILID 7

an imam. Ungkapan Al-Kamal Ibnul Hammam zina, kemudian cambukan dalam hukuman
dalam hal ini adalah seperti berikut, "Hukum- hadd menenggak minuman keras, kemudian
an ta'zir yang sudah positif (kasunya sudah cambukan dalam hukuman hadd qadzf 800
se-
sampai kepada imam dan terbukti) dalam ka- bagaimana yang telah dijelaskan di bagian
sus yang menyangkut hak Allah swt. maka terdahulu.
imam harus melaksanakannya, ia tidak boleh
menggugurkannya kecuali jika ia mengetahui III. MEKANISME PENETAPAN DAN
bahwa terdakwa sudah kapok dan jera sebe- PEMBUKTIAN KASUS KEJAHATAN DENGAN
ANCAMAN HUKUMAN TA'ZIR
lum itu."7ee
Menurut ulama Hanafiah, mekanisme pe-
Berdasarkan pandangan bahwa hukuman
netapan dan pembuktian kasus kejahatan de-
ta'zir adalah hak hamba menurut ulama Sya-
ngan ancaman hukuman ta'zir sama seperti
fi'iyah, implikasinya adalah, dalam hukuman
mekanisme pembuktian dan penetapan hak-
ta'zir memiliki kemungkinan untuk terjadinya
hak hamba Iainnya, yaitu, pengaku an, bayyinah
pemberian maaf, shulh (kesepakatan damai,
rekonsiliasi, kompromi) dan ibraa' (pembebas- [saksi), an-nukuul (tidak mau bersumpah), dan
berdasarkan sepengetahuan hakim akan kebe-
an). Hukuman ta'zir bisa diwarisi seperti qi-
naran kasus yang terjadi. Di dalam kasus de-
shas dan hak-hak hamba lainnya. Hukuman
ngan ancaman hukuman ta'zir, kesaksian o-
ta'zir tidak bisa mengalami at-tadaakhul (pe-
rang perempuan bersama dengan kesaksian
ngertian at-tadaakhul sudah sering disinggung
orang laki-laki bisa diterima, juga kesaksian
di bagian terdahulu), karena at-tadaakhul ti-
atas kesaksian, dan tulisan surat hakim ke-
dak bisa terjadi dalam hak-hak hamba.
pada hakim yang lain. Di bagian mendatang,
Dalam hukumanta'zir juga bisa berlaku ka-
tepatnya pada pembahasan seputar masalah
faalah (penjaminan). Karena penjaminan ada-
qadha' [pengadilan), akan disebutkan bahwa
lah bertujuan untuk memperkuat dan memper-
pendapat yang difatwakan adalah, pada masa
kukuh (at-tautsiiq). Sementara hukuman taZir
kita sekarang ini, hakim secara mutlak tidak
adalah hak hamba, maka at-tautsiiq cocok dan
boleh menetapkan keputusan hukum suatu ka-
bisa diberlakukan terhadapnya, berbeda de-
sus perkara berdasarkan sepengetahuan diri-
ngan hukumanhadd berdasarkan pokok pikir-
nya sendiri akan kebenaran perkara yang di-
an Imam Abu Hanifah.
tanganinya.
Sifat hukuman ta'zir yang kedua adalah
Misalnya, terjadi suatu kasus perkara, dan
pukulan cambuk dalam hukuman ta'zir ada-
hakim yang menanganinya memang mengeta-
lah yang paling keras, karena secara kuanti-ta-
hui bahwa perkara itu memang benar terjadi,
tif, hukuman ta'zir memungkinkan untuk di-
maka ia tidak boleh memutuskan hukum per-
peringan dengan dikurangi jumlah cambukan-
kara tersebut dengan berdasarkan pada sepe-
nya, maka secara kualitatif tidak boleh dipe-
ngetahuan dirinya itu. Hal ini demi mencegah
ringan sifat pukulannya, supaya maksud dan
adanya kecurigaan dan menutup celah-celah
tujuan dari hukuman yang diinginkan tetap
yang bisa menjadi pintu masuk kepada sesuatu
bisa tercapai, yaitu memberi efek jera. Kemu-
yang terlarang, dikarenakan rusaknya morali-
dian, kualitas cambukan pada tingkatan beri-
tas para hakim pada masa sekarang.
kutnya adalah cambukan dalam hukuman hadd

]99 nr*,rt Qadii4,


800 Fathul
iuz 4, hlm.Lt}-Zl3;Haasyiyah lbni Abidin, juz 3, hlm. 205.
Qadiir; iuz 4, hlm. 216 dan halaman berikutnya; Tabyiinul Haqaa'iq, iuz 3, hlm.210; Haasyiyah lbni Abidin, iuz 3, hlm. 199.
Baglan 5: FIQIH UMUM FrqLH rsr.AM lrl-tDT

Diriwayatkan dari ImamAbu Hanifah, bah- orang yang dihukum hadd gara-gara hukuman
wa kesaksian orang perempuan tidak bisa di- hadd yang dijalaninya itu, karena hak dan ke-
terima dalam kasus perkara dengan ancaman benaran telah membunuhnya. Apakah hukum-
hukuman ta'zir. Al-Kasani mengatakan bahwa an hadd itu berupa hukuman hadd dicambuk
yang sahih adalah pendapat yang pertama, ka- maupun hukuman hadd potong tangan, apa-
rena itu adalah murni hak hamba, sehingga kah penderaan itu dilakukan pada cuacayang
bisa dibuktikan dan dikuakdengan mekanisme sangat dingin atau sangat panas maupun tidak,
yang digunakan untuk membuktikan dan me- baik apakah penderaan itu dilaksanakan keti-
nguak hak-hak hamba lainnya.sol ka si terpidana dalam keadaan sakit yang bisa
diharapkan kesembuhannya maupun tidak.
IV. PERTANGGUNGJAWABAN ATAS KASUS Kecuali jika terpidana itu adalah seorang
KEMATIAN TERPI DANA GARA.GARA perempuan yang sedang hamil, lalu janin yang
DIHUKUM TA'ZIR ATAU DIHUKUM HADD
berada dalam kandungannya mati, maka ha-
Ulama Hanafiyah, ulama Malikiyah, dan rus ada pertanggungjawaban atas kematian ja-
ulama Hanabilah mengatakan, apabila ada se- nin tersebut. Karena janin tersebut statusnya
orang imam menghukum ta'zir atau menghu- adalah tertanggun& maka keteranggungannya
kum haddseseorang,lalu orang itu mati akibat itu tidak bisa gugur karena kejahatan orang
hukuman ta'zir atau hukuman hadd yang di- lain. Sedangkan kematian orangyang dihukum
jalaninya itu, maka tidak ada kewajiban per-
ta'zir gara-gara hukuman ta'zir yang dijalani-
tanggungjawaban apa-apa atas imam tersebut. nya itu, harus ada pertanggungjawaban terha-
Karena ta'zir adalah hukuman yang memang dap kematiannya itu.
diberlakukan secara konstitusional untuk mem- Hal ini berdasarkan apa yang diriwayat-
beri efek jera. Oleh karena itu, tidak ada per- kan dari Ali ibnu Abi Thalib r.a, bahwasannya
tanggungjawaban apa-apa jika ada orang yang ia berkata, "Ketika saya melaksanakan suatu
mati karena hukuman tersebut sama seperti hukuman hadd terhadap seseorang lalu ia mati
hukuman hadd. lmam juga diperintahkan dan karenanya, saya tidak akan merasa bersedih
dituntut untuk menegakkan hukum-an hadd karena tidak ada diyat atas kematiannya itu,
dan hukuman te'zir, dan orang yang melaksa- kecuali terhadap penenggak minuman keras,
nakan apa yang diperintahkan kepa-danya se- karena seandainya ia sampai mati (karena hu-
suai dengan ketentuan yang berlaku tidak ha- kuman hadd itu), maka saya akan membayar
rus terikat dengan syarat as-salaamah (mem- diyatnya. Halyang demikian itu karena sesung-
perhatikan keselamatan).802 guhnya Rasulallah tidak memberikan tuntun'
Imam Syafi'i mengatakan, imam tidak wa- an dan ketentuan pasti untuk hukuman hadd
jib bertanggung jawab apa-apa atas kematian
menenggak minuman keras itu.'ao3
801
Al-Badaa'i', juz 7, hlm. 65; Haasyiyah Ibni Abidin, iuz 3, hlm. 205.
Fathul Qadiir, iuz 4,h1m.217; Tabyiinul Haqaa'iq, juz 3, hlm. 211; Haasyiyah Ibni Abidin, juz 3, hlm. 208; Haasyiyah Ad-Dasuqi, juz
802

4, hlm. 355; Al-Mughnii, iuz 8, hlm.310 dan halaman berikutnya; Majma'udh Dhamaanaat, hlm. 201'
HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Maiah. Dalam riwayat Abu Dawud dan lbnu Majah disebutkan dengan redaksi,
"Saya tidak membayar diyatnya," atau, "Saya tidak akan membayar diyat kematian seseorang gara-gara hukuman hadd yang aku
jatuhkan kepadanya, kecuali penenggak minuman keras. Hal itu dikarenakan, Rasulullah saw. tidak memberikan suatu tuntunan
dan ketentuan hukuman pasti untuknya, akan tetapi hukuman itu adalah pendapat yang kami kaAkan sendiri." Maksud, "tidak
memberikan suatu tuntunan.dan ketentuan hukuman pasti" adalah, Rasulullah saw. tidak menentukan ukuran dan waktunya den-
gan ucapan dan sabda beliau. Di sini terkandung dalil, bahwa untuk kasus kejahatan minuman keras tidak ada hukuman hadd yang
pasti dan ditentukan dari Rasulullah saw. maka oleh karena itu, hukumannya itu masuk kategori hukuman a'zir; sehingga apabila
si terpidana mati gara-gara hukuman itu, maka imam bertanggung jawab terhadap kematiannya itu. Lihat, Subulus Salaam, juz 4,
hlm. 38; Nailul Awthaal juz 7, hlm. 143; Nashbur Raayah, juz 3, hlm. 352; laami'ul Ushuul, iuz 4, hlm. 337.
FrQLH rSr.AM ltLtD 7

Maksudnya, Rasulullah saw. tidak membe- tuk mendidik dan mendisplinkan [ta'diib), bu-
rikan tuntunan tentang berapa kadar dan jum- kan membinasakan.
lah deraan bagi penenggak minuman keras, Kemudian, jika ternyata hukuman ta'zir
akan tetapi, hukuman dera bagi penenggak mi- itu mengakibatkan kebinasaan, jelas bahwa
numan keras yang pernah dilakukan oleh Ra- hukuman ta'zir itutelah melampaui batas yang
sulullah saw. beragam dan semuanya boleh, di legal dan semestinya. Apabila kebinasaan yang
antaranya Rasulullah saw. menghukum hodd terjadi itu adalah karena suatu pukulan dalam
penenggak minuman keras dengan hukuman bentuk yang biasanya memang pukulan seper-
dera sebanyak empat puluh kali deraan seba- ti itu mematikan, wajib ada qishas di dalamnya
gaimana yang diriwayatkan oleh Ali ibnu Abi apabila si pemukul itu bukan ayah atau kakek
Thalib r.a sendiri,soa dan jumlah ini sudah di- orang yang dipukul. Namun, apabila pukulan itu
sepakati dan tidak diperselisihkan lagi. adalah dalam bentuk yang biasanya tidak me-
Akan tetapi, yang masih diperselisihkan matikan, maka yang wajib adalah diyat pem-
oleh para ulama adalah menambah deraan itu bunuhan syibhul'amdi (mirip sengaja) yang
lebih dari empat puluh kali. f adi, dengan begitu dipikul oleh'aaqilah (kerabat ashabat) si pe-
yang sebenarnya dimaksudkan dari hadits Ali mukul.
ibnu Abi Thalib r.a tersebut bukanlah masalah
seseorangyang mati karena menjalani hukum- HAK MENDID'K DAN MENDISIPLINKAN
an hadd dera tersebut, karena Rasulullah saw. (TA'Dt'st
menjatuhkan hukuman hadd dalam kasus mi- Adapun apabila ada seorang ayah memu-
numan keras. kul anaknya dengan tujuan untuk mendidik dan
Dengan demikian, yang dimaksud dengan memperbaiki (ta'diib) akhlak dan perilakunya,
perkataanAli ibnuAbi Thalib r.a, "Seandainya ia atau seorang suami memukul isterinya, atau
mati karenanya, aku akan membayar diyatnya," seorang guru memukul anak didiknya dengan
adalah, mati karena didera lebih dari empatpu- tujuan untuk mendidik dan memperbaiki akh-
luh kali. fika deraannya lebih dari empat puluh laknya, lalu langkah ta'diib yang legal dan sah
kali, itu berarti adalah bentuk hukuman ta'zir. itu berakibat fatal, maka imam Abu Hanifah
fuga, karena ta'zir adalah deraan yang penen- dan Imam Syafi'i mengatakan bahwa dalam
tuannya diserahkan kepada kebijakan dan ha- kasus-kasus tersebut, pelaku pemukulan tetap
sil ijtihad imam. Apabila itu berujung pada ke- harus bertanggung jawab. Dalil mereka ber-
binasaan, imam bertanggung iawab terhadap dua telah kita ketahui pada kasus sebelumnya
hal itu, sama seperti pukulan seorang suami di atas. Karena itu merupakan suatu bentuk
terhadap isterinya. Karena hukuman ta'zir di- ta'diib yang mubah, maka harus terikat de-
syaratkan harus berakhir dengan selamat, de- ngan syarat dan ketentuan harus memperhati-
ngan berdasarkan pertimbangan bahwa mak- kan dan menjaga keselamatan seperti lewat di
sud dan tujuan hukuman ta'zir itu adalah un- jalan dan lain sebagainya.

804 HR Muslim tentang kisah Al-Walid lbnu


Uqbah yang ada seorang laki-laki memberikan kesaksian bahwa Al-Walid Ibnu Uqbah
muntah-muntah minuman keras, lalu Rasulullah saw. memerintahkan supaya ia dihukum dera, sebagaimana yang dikisahkan oleh
Hushain Ibnul Mundzi4, sementara waktu itu Ali Ibnu Abi Thalib r.a menghitung iumlah deraannya dan ternyata jumlahnya seban-
yak empat puluh kali deraan. Kemudian Ali Ibnu Abi Thalib r.a berkata, "Rasulullah mendera sebanyak empat puluh kali, Abu Bakar
mendera sebanyak empat puluh kali, dan Umar Ibnul Khaththab mendera sebanyak delapan puluh kali. Semuanya itu adalah su-
nah, dan yang lebih kusenangi adalah yang ini (empat puluh kali)." Lihat, Subulus Salaam, juz 4, hlm. 30; Nailul Awthaar, luz 7, hlm.
138; At-Talkhiishul Habiil hlm. 360.
BaEIan 5: FIQIH UMUM rsLAM IrrrD 7

Sementara itu,lmam Malih Imam Ahmad, rintahkan shalat dan memukul si anak supa-
dan kedua rekan Imam Abu Hanifah (Muham- ya mau shalat iika memang itu dibutuhkan.
mad dan Abu Yusuf) mengatakan, tidak ada Dalam hal ini, status ibu sama seperti ayah se-
pertanggungjawaban apa pun atas si pelaku lama masa-masa pengasuhan dan perawatan.
pemukulan dalam kasus-kasus tersebut. Kare- Seorang ayah tidak boleh menghukum taZir
na ta'diib adalah langkah yang legal dan sah anaknya yang sudah balig meskipun ia adalah
dengan tujuan untuk membuat jera dan kapok orang yangsafiih (perilaku dan pikirannya ku-
maka tidak ada pertanggungjawaban apa pun rang dewasa).
terhadap kecelakaan yang menimpa orang yang Seorang majikan pemilik budak boleh
menjalani ta'diib tersebut, sama seperti dalam menghukum ta'zir budaknya, baik dalam ka-
kasus hukuman hadd.sos sus pelanggaran yang dilakukan oleh si budak
terhadap hak si majikan sendiri atau terhadap
HUKUMAN TA' ZIR ADALAH KEWENANCAN Allah swt.
IMAM Seorang suami boleh menghukum taZir
Sebagaimana hukuman hadd, hukuman isterinya ketika si isteri nusyuz atau untuk me-
ta'zir iuga dipasrahkan kewenangannya kepa- merintahkan si isteri supaya menunaikan hak
da imam. Tidak ada seorang pun yang memi- Allah swt. ketika si isteri tidakmenunaikannya,
liki hak dan kewenangan menghukum taZir seperti shalat, puasa Ramadhan, dalam bentuk
kecuali tiga orang, yaitu, ayah, majikan pemilik hukuman ta'ziryangmenurut penilaian si sua-
budah dan suami. mi sesuai untuk usaha memperbaiki perilaku
Seorang ayah berhak melakukan ta'diib si isteri, Karena semua itu masuk kategori
terhadap anaknya yang masih kecil dan meng- mengingkari perkara mungka4, sementara sua-
hukum ta'zir si anak dalam rangka untuk men- mi termasuk kelompok orang yang dibebani
didih memperbaiki akhlaknya supaya si anak untukmelakukan amarmakruf dan nahi mung-
berakhlak mulia dan supaya ia meniauhi akh- kar.805
lak yang tidak baih juga ketika untuk meme'

Lihat, Al-Mabsuuth karya As-sarakhsi, juz 16, hlm. 13; Al-Muhadzdzab, iuz Z,hlm. 27L,289; Nailul Awthaa[ iuz 7, hlm' 140-L45;
Al-Miizaan, juz Z,hlm.172 Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 191, 199 dan halaman berikutnya; Al-Mughnii, juz 8, hlm.327; Ad-Durrul
Mukhtaar, iuz 5, hlm.401; Durarul Hukkaam, iuz 2, hlm. 77; Ghaayatul Muntahaa, juz 3, hlm. 285; Rahmatul Ummah bi Haamisy
Al-Miizaan, juz 2, hlm. 160.
Subulus Salaam, iuz 4, hlm. 38; Al-Muhadzdzab,iuz2,hlm.275.
rstAM IrLrD 7 Baglan 4: KEPEMILIKAN DAI{ BERBAGAI KARAXTERISTIXI{Y

BAB KETI GA
BERBAGAI BENTUKJINAYAT DAN SANKSI
;HUKUMNYA
QISHAS DAN DIYAT

RANCANGAN PEMBAHASAN KATA PENGANTAR

finayat merupakan tema pembahasan 7, DEF,N'S' IINAYAT


yang cukup panjang, memiliki banyak sub tema Jinayat atau jarimah secara bahasa arti-
yang bervariasi dan perincian yang cukup luas, nya adalah dosa atau maksiat, atau setiap ke-
Secara garis besa4, tema jinayat mungkin bisa jelekan yang dilakukan oleh seseorang.
dikelompokkan menjadi beberapa kategori Sedangkan menurut istilah syaral iina-
yang rancangan pembahasannya dibagi men- yat memiliki dua pengertian atap termi-
jadi lima pasal seperti berikut, nologi, umum dan khusus. Pengertian umum
1. |inayat terhadap jiwa (pembunuhan den- jinayat adalah, setiap tindakan yang diharam-
gan berbagai macamnya, hukuman qishas kan secara syara', baik itu terhadap jiwa, har-
dan diyat). ta atau yang lainnya.807 Al-Mawardi8o8 mende-
2. finayat terhadap fisik (memecahkan tu- finisikannya seperti berikut, jarimah adalah,
lang, pelukaan, diyat dan ursy). pantangan-pantangan (mahzhuur) syara' yang
3. Iinayat terhadap jiwa yang belum sempur-
Allah swt. mengancamnya dengan hukuman
na (jinayatterhadap janin atau penggugur- hadd atau ta'zir. Pantangan ada kalanya dalam
an janin). bentuk melakukan sesuatu yang dilarang atau
4. Kasus-kasus kecelakaan dengan penyebab meninggalkan sesuatu yang diperintahkan.
atau secara tidak langsung (jinayat bina- Sedangkan pengertian khusus jinayat, ya-
tang, jinayat tembok yang miring). itu pengertian khusus para fuqaha adalah, se-
5. Mekanismepembuktianiinayat(kesaksian, tiap pelanggaran atau penganiayaan terhadap
pengakuan, qasaamah dan seterusnya).
jiwa manusia atau anggota tubuhnya, yaitu
pembunuhan, pelukaan atau pencederaan [al-
Jarh) dan pemukulan.soe Tema ini dibicarakan

Jinayat menurut pakar hukum perundang-undangan memiliki pengertian lain, yaitu, kejahaan dengan ancaman hukuman mati,
atau hukuman kerja berat seumur hidup atau sementara, atau hukuman penjara mulai dari tiga tahun hingga lima belas tahun.
808
Al-Ahkaam As-Sulthaaniyyah, hlm. 2ll.
809
Tabyiinul Haqaa'iq karya Az-Zaila'i, juz 6, hlm.97.
FrQllH rsrAM ltLtD 7

oleh para fuqaha ada kalanya dengan judul ?i- ij haadh)menurut istilah para pakar hukum per-
taabul j inaayoat" seperti ulama Hanafiah, atau undang-undangan. Dikatakan seperti itu, kare-
dengan judul ?itaabul jiraah" seperti ulama na janin dianggap bagian dari ibunyayangpada
Syafi'iyah dan ulama Hanabilah yang menilai kenyataannya tidak bisa terpisah dari ibunya.
bahwa jiraahah (pelukaan, pencederaan) ada- Namun dari sisi lain, janin dianggap seba-
lah sebab yang dominan dalam suatu tindak gai jiwa yang berdiri sendiri berdasarkan per-
penganiayaan. timbangan masa yang akan datang. Karena ja-
Namun, penggunaan judul "kitaabul ji- nin memiliki kehidupan tersendiri dan ia siap
reah" untuk tema jinayat dikritik oleh para untuk terpisah dari diri ibunya setelah bebera-
pensyarah dengan mengatakan,sl0 bahwa peng- pa waktu dan menjadi makhlukyang memiliki
gunaan judul "kitaabul jinaayaat" adalah yang wujud tersendiri.s12
lebih tepat, karena lebih umum bisa mencakup |inayat terhadap jiwa berdasarkan ada ti-
kejahatan pelukaan dan yang lainnya seperti daknya niat dan maksud terbagi menjadi tiga,
pembunuhan dengan benda tumpul semisal yaitu, pembunuhan disengaja (al-'amd), perl-
tongkat dan batu, pembunuhan dengan racun bunuhan mirip disengaja (syibhu'amdin), dan
dan sihir (santet). yang ketiga adalah pembunuhan tersalah [kha-
Atau ada yang membahasnya dalam judul tha', tidak disengaja). Apabila kejahatan atau
imaa"'(darah) seperti ulama Malikiah, ka-
" ad- D penganiayaan yang dilakukan itu memang di-
rena lebih melihat pada dampak atau akibat 'maksudkan dan diinginkan oleh pelaku dan
rata-rata kejahatan. tindakan kejahatannya itu pun memunculkan
akibat yang memang diinginkan dan diperki-
2. MACAM.MACAM IINAYAT rakan, maka kejahatan itu disebut kejahatan
Secara umum, jinayat ada dua macam,811 disengaja.
pertama, jinayat terhadap binatang dan ben- Adapun jika kejahatan dan penganiayaan
da-benda mati yang biasanya dibahas dalam itu memang diinginkan dan dimaksudkan oleh
bab pengghashaban dan pengrusakan (al-it- pelaku, tapi akibat yang ditimbulkannya sebe-
Iaafl. Kedua, jinayat terhadap manusia, dan narnya tidak ia inginkan dan maksudkan, atau
ini adalah objek pembahasan yang akan kita dengan kata lain di luar keinginan dan perki-
bicarakan di sini. raannya, itu adalah kejahatan mirip disengaja.
f inayat terhadap manusia berdasarkan ting-
Sedangkan apabila ia sama sekali tidak ber-
kat ukuran beratnya ada tiga macam. Pertama, maksud melakukan penganiayaan, itu disebut
jinayat terhadap jiwa (nyawa), yaitu pembunuh- kejahatan tersalah.
an. Kedua, jinayat atau kekerasan terhadap
fisik, yaitu pemukulan dan pencederaan (al- PASAL PERTAMA
jarh). Ketiga, jinayat terhadap sesuatu yang JINAYAT TERHADAP JIWA MANUSIA
jika di lihat dari satu sisi, maka itu adalah jiwa, (PEMBUNUHAN DAN SANKSI HUKUMNYA)
namun jika dilihat dari sisi lain bukan, yaitu
Pasal ini dibagi menjadi empat pemba-
jinayat terhadap janin, atau pengguguran (a1-
hasan seperti berikut,

810 Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm.2.


811 Al-Brdr".i', jttz 7, hlm. 233.
812 Kasyful Asraar'ala Ushuul Al-Bazdawi, hlm. 1359 dan berikutnya, cet. Husain Hilmi.
ISLAM IILID 7

1. Pengertian pembunuhan, pengharaman- "Dan janganlah kamu membunuh jiwa


nya dan macam-macamnya. yang diharamkan Allah (membunuhnya), me-
2. Pembunuhan disengaja dan sanksi hukum- lainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan
nya. barangsiapa dibunuh secara zalim, sesungguh-
3. Pembunuhan mirip disengaja dan sanksi nya Kami telah memberi kuasa kepada ahli wa-
hukumnya. risnya, tetapi janganlah ahli waris itu melam-
4. Pembunuhan tersalah dan sanksi hukum- paui batas dalam membunuh. Sesungguhnya
nya. ia adalah orang yang mendapat pertolongan."
(al-Israa': 33)
Kejahatan putra Adam (Qabil) menunjuk-
t. DEFtNtSt PEMBUNUHAN, PENGHARAM-
kan bahwa pembunuhan adalah tindakan pe-
ANNYA, DAN MACAM.MACAMNYA
langgaran dan penganiayaan terhadap kema-
A. Definisi
nusiaan. Allah swt. berfirman,
Pembunuhan adalah suatu tindakan yang
menghilangkan nyawa atau mematikan.813 Atau, "Oleh karena itu, Kami tetapkan (suatu hu-
suatu tindakan oleh manusia yang menyebab- kum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapayong
kan hilangnya kehidup?h,814 yakni tindakan membunuh seorang manusia, bukan karena
yang merobohkan formasi bangunan yang di- orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan
sebut manusia. karena membuat kerusakan di muka bumi,
maka seakan-akan dia telah membunuh manu-
B. Pengharaman tlndakan pembunuhan sia seluruhnya. Barangsiapa yang memelihara
Tindakan pembunuhan apabila disengaja kehidupan seorang manusia, seolah-olah dia
dan bersifat menganiaya (tanpa alasan yang di- telah memelihara kehidupan manusia semua-
benarkan) merupakan sebuah kejahatan yang nya. Dan sesungguhnya telah datang kepada
sangat berat dan termasuk salah satu dari tu- mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa)
juh dosa besar yang berkonsekwensi pelaku- keterangan-keterangan yang jelas, kemudian
nya berhak mendapatkan hukuman di dunia banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-
dan akhirat, yaitu qishas dan neraka fahan- sungguh melampaui batas dalam berbuatkeru-
nam. Karena pembunuhan merupakan sebuah sakan dimuka bumi." (al-Maa'idah: 32.)
bentuk penganiayaan dan pelanggaran ter- Dalil pemberlakuan qishas adalah ayat,
hadap ciptaan Allah swt. di muka bumi yang
mengancam keamanan publik dan kehidupan "Hai orang-orang yang beriman, diwajib-
masyarakat. kan atas kamu qishas berkenaan dengan orang-
Dalam Al-Qur'an terdapat banyak sekali orang yang dibunuh; orang merdeka dengan
ayat yang menjelaskan tentang pengharaman orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wa-
tindakan pembunuhan, di antaranya adalah, nita dengan wanita.Els Maka barangsiapa yang

813 Mughnil Muhtaaj,


iuz 4, hlm. 3.
814 Trk-il"t, Fathil
eadiir, iu z 8,h1m.244.
815 Ayat ini menetapkan prinsip al-mumaatsalah (kesepadanan, kesamaan) dalam qishash ketika yang dikehendaki adalah membunuh
si pelaku pembunuhan, serta menetapkan larangan sikap melampaui batas dan aniaya, yaitu tidak boleh membunuh selain pelaku
pembunuhan. Semua ini demi mencegah dan menghapus tradisi balas dendam yang marak pada masa jahiliyah. Ulama Hanafiah
berpandangan, bahwa potongan ayat, "orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita"
posisinya adalah memperkuat (ta'kiidl permulaan ayat, maka oleh karena itu, tidak boleh menghukum bunuh selain pelaku pem-
bunuhan, akan tetapi yang dihukum bunuh hanya si pelaku pembunuhan saja, bukan yang lainnya. Berdasarkan hal ini, maka ayat
FIQLH rSrAM lrLtD 7

mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, Sunah Nabawiyyah menjelaskan bentuk-


hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti de- bentuk pembunuhan yang diizinkan secara sya-
ngan cara yang baik, dan hendaklah (yang di- ra', yakni bagi hakim bukan bagi perindividu.
berima'af) membayar (diat) kepadayang mem- Rasulullah saw. bersabda,
beri ma'af dengan cara yang baik (pula). Yang o .1 . oi r-c_
demikian itu adalah suatu keringanqn dari Tu-
han kamu dan suatu rahmat. Barangsiapayang
)l .J! Y .rl J-€3- {*- urt i; t; t
Y

Uii il
o

melampaui batas sesudah itu, maka baginya t( 6-vU. rl


t#r d,)j I' J;,
3:,A; oa.,: !ra\ u;:,u alt, ;t1t
siksa yang sangat pedih. Dan dalam qishas itu
oda (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai
orang-orang yang berakal, supaya kamu ber-
4;G,JJ
ta l<ut e." [al- Baqarah: 17 8 - 17 9)

Hukum qishas juga diberlakukan dalam "Tidak halal (menumpahkan) aoirn ,ro'-
syari'at-syariat samawi terdahulu seperti sya- rang muslim yang bersaksi bahwasannya tia-
riat Yahudi. Hal ini berdasarkan ayat, da Tuhan selain Allah swt. dan bahwasannya
aku adalah utusan Allah swt. kecuali terhadap
"Dan Kami telah tetapkan terhadap mere- salah satu dari tiga orang, yaitu, orang yang
ka di dalamnyasrO bahwasanya jiwa (dibalas) telah menikah yang berzina, jiwa dengan
dengan jiwa, mata dengan mata, hidung de- jiwa (pembunuh), dan orang yang mening-
ngan hidung, telinga dengan telinga, gigi de- galkan agamanyq (murtad) yang memisah-
ngan gigi, dan luka luka (pun) ada qishasnya. kan diri dari jamaah (kaum muslimin).'817
Barangsiapa yang melepaskan (hak qishas)nya,
Dalam sebuah riwayat disebutkan,
maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus

iF o\ l.Gv vr -r;. u;t i;J.i Y


dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan
perkara menurut apa yang diturunkan Allah,
l// l/
mereka itu adalah orang-orang yang zalim." oi o.: ttoi oi . ' t o. t

(al-Maa'idah: 45) h,* P st,l


,
or*)r J! U I .l e)-l l*r
,z
J
ot

J \'
o
C
'oz

Al-Qur'an juga menegaskan adanya hukum-


an akhirat bagi pelaku pembunuhan dengan
sengaja, "Tidak halal (menumpahkan) darah sese-
f
orang, kecuali tiga orang, yaitu orang yang
"Barangsiapa yang membunuh seorang berzina sesudah muhshan (kawin), atau orang
mukmin dengan sengoja, balasannya ialah Ja- yang kafir sesudah masuk Islam (murtad), atau
honnam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka orang yang membunuh jiwa tanpa alasan yang
kepadanya, dan mengutukinya serta menyedia- benar."
kan azab yang besar baginya." (an-Nisaa': 93)

ini berarti sama sekali tidak memberikan pengertian bahwa orang merdeka tidak dihukum bunuh ketika ia membunuh budak, atau
orang laki-laki tidak dihukum bunuh ketika ia membunuh orang perempuan, atau sebaliknya. Akan tetapi, setiap pembunuh, maka
ia tetap berhak dikenai hukuman bunuh, siapa pun korban yang dibunuhnya. Sementara itu, ulama Malikiah dan ulama Syafi'iah
berpandangan, dalam ayat ini Allah swt. menetapkan persamaan (al-Musaawaah) dalam qishash, kemudian Dia menjelaskan ben-
tuk persamaan yang diperhitungkan, yakni orang merdeka persamaannya adalah dengan orang merdeka, budak dengan budak,
dan orang perempuan dengan orang perempuan. Akan tetapi, ijma' menunjukkan bahwa orang laki-laki tetap dihukum bunuh
(diqishas) karena membunuh orang perempuan.
815 Kit"b rru."t
817 HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, An-Nasa'i, Abu Dawud, lbnu Majah, dan Ahmad dari Abdullah Ibnu Mas'ud r.a.
tsLAM IILID 7

Banyak sekali riwayat hadits yang menje- ja mengharuskan hukuman qishas kecuali jika
laskan diharamkannya pembunuhan dan bu- ada pengampunan.
nuh diri, diharamkannya menumpahkan darah, Ulama berijma' atas pengharaman tindak
melanggar harta benda orang lain dan kehor- pembunuhan. Apabila ada seseorang melaku-
matannya. Di antaranya adalah, kanpembunuhan dengansengaia, makaiamen-
oe 6 iul\- ,'L Di .-"ar'6 jadi orang fasik dan urusannya terserah kepa-
t!-iJr Jtl; i ,. y,, ,r
.
da Allah swt. fika berkehendah Allah swt. me-
nyiksanya, dan jika berkehendah maka Allah
"Membunuh seorang mukmin adalah lebih
swL mengampuninya. Tobat orang yang mela'
serius di slsi Allah swt. daripada hilangnya
kukan kejahatan pembunuhan adalah tetap di-
dunia.'478
, . ). ,
terima menurut pendapat kebanyakan ulama,
/
i",3 1; i<tr E;ii €;v, ol ' o
berbeda dengan pendapat Abdullah ibnu Ab-
bas r.a.822 Hal itu berdasarkan ayat,
trA
iy ,1.,i if e,"; S:,
"sesungguhnya darah dan harta benda se-
"sesungg uhnya Allah tidak meng ampuni
dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia,
bagian dari kamu sekalian adalah haram atas dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik
sebagian dari kamu sekalian yang lain, sama bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa
seperti keharamannya pada hari kamu seka- yang mempersekutukan (sesuatu) deng an Allah,
lian ini, di bulan kamu sekalian ini dan di negeri maka sesungguhnya ia telah tersesat seiauh-
kamu sekalian ini.'ale jauhnya." (an-Nisaa': 116.)

,*;rl .irt{ irr''n


cr.;.-;lt '6nr trli.t Dalam ayat ini, Allah swt. mehielaskan
bahwa diterima tidaknya suatu tobat dari pem-
: .,
.&--r}r -"-JuYt tur i;;t 4,Jnt bunuhan dan yang lainnya adalah terserah ke-
pada kehendak-Nya.
"lauhilah tulrn p"r*ora yang membinaso- Dalam ayat lain, Allah swt. iuga berfir-
kan, yaitu, menyekutukan Allah swt, sihin mem- man,
bunuh jiwa yang diharomkan Allah swt. kecuali
dengan alasan yang benar.'azo "Katakanlah,'Hai hamba'hamba-Ku yang
malampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
Sunah Nabawiah mendefinisikan sanksi
janganlahkamu berputus asa dari rahmatAllah'
hukum tindak pembunuhan dengan sengaja,
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa se-
clc,o 5 z zlozc 4o tl/o to.c/
muanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pe-
J-r:i"lt Js * Ji U:riJl -r^,Jl
ngampun lagi Maha Penyayang."'(az'Zutmar:
"Pembunuhan dengan sengaia hukuman- s3)
nya adalah qawad (qishos), kecuali iika wali Hadits yang mengisahkan tentang sese-
korban yang dibunuh memberi ompunan.'az|
orang yang telah membunuh seratus jiwa,lalu
Yakni, tindak pembunuhan dengan senga- ia bertobat dari kejahatannya itu, adalah se-

818 HR. An-N"sa'i dan Adh-Dhiya' dari Buraidah r.a.


819 HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Bakrah r.a.
820 HR. Al-Brkhari, Muslim, Abu Dawud dan An-Nasa'i dari Abu Hurairah r.a.
821 HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Musnadnya dan Ishaq Ibnu Rahawaih dalam Musnadnya dari Abdullah Ibnu Abbas r.a.
822 Al-Mughnii,
iuz 7, hlm. 636.
ISLAM IIrrD 7

buah hadits yang telah masyhur dan populer bersifat menganiaya dan melangga4, sedangkan
yang secara jelas menyatakan bahwa tobatnya orang yang dibunuh adalah seorang mukmin
orang tersebut diterima.823 atau orang kafir yang diberi jaminan kea-man-
Adapun ayat yang menyebutkan kekalnya an. Karena 'ishmah (keterlindungan dan ke-
seorangpembunuh dalam neraka (ayat93 dari terjagaan) bisa dengan keimanan atau dengan
surah an-Nisaa'), maka ayat ini dipahami da- jaminan keamanan, dan ini adalah 'ish-mah
lam konteks seorangpelaku pembunuhan yang yang khusus.
tidak bertobat, atau dipahami dalam konteks Pembunuhan yang hukumnya makruh ada-
bahwa itu adalah balasannya ketika Allah swt. lah, pembunuhan yang dilakukan oleh seorang
berkehendak untuk membalasnya, dan ia juga mujahid terhadap kerabatnya yang kafir ketika
bisa diampuni apabila Allah swt. menghen- kerabatnya itu bukanlah orang yang menghu-
dakinya. jat Allah swt. atau Rasul-Nya.
Perlu digarisbawahi di sini, diharamkan- Pembunuhan yang hukumnya sunah ada-
nya tindak pembunuhan adalah jika pembu- lah, pembunuhan yang dilakukan oleh seorang
nuhan itu adalah pembunuhan yang bersifat mujahid terhadap kerabatnya yang kafir ketika
aniaya (tanpa alasan yang benar), berbeda de- kerabatnya itu adalah orang yang menghujat
ngan pembunuhan selain yang bersifat aniaya, Allah swt. atau Rasul-Nya.
yaitu pembunuhan berdasarkan alasan yang Pembunuhan yang hukumnya mubah ada-
benar (al-qatlu bil haqq), seperti membunuh lah, membunuh orang yang berhak diqishas,
pelaku pembunuhan dan membunuh orang atau pembunuhan seorang imam terhadap mu-
murtad. Oleh karena itu, secara umum, pem- suh yang tertawan, karena seorang imam bisa
bunuhan ada dua macam. Pertama, pembu- memilih untuk membunuh musuh yang men-
nuhan yang diharamkan, yaitu setiap bentuk jadi tawanan jika ia melihat adanya kemasla-
pembunuhan yang bersifat melanggar dan hatan di dalamnya. Di antaranya lagi adalah,
menganiaya. Kedua,pembunuhan dengan alas- membunuh dalam rangka membela diri dalam
an yang benar (al-qatlu bil haqq). Ulama Sya- koridor patokan dan kriteria-kriteria pembe-
fi'iyah melihat, bahwa hukum pembunuhan laan diri yang sah.
bisa dibagi menjadi lima, yaitu wajib, haram, Ulama Hanafiyahszs memasukkan pembu-
.

makruh, manduub [sunah) dan mubah.82a nuhan berikut ke dalam kategori pembunuhan
Pembunuhan yang hukumnya wajib ada- yang hukumnya mubah, )raitu seandainya ada
lah, membunuh orang murtad apabila ia tidak seorang suami masuk rumah, lalu tiba-tiba ia
mau bertobat, membunuh kafir harbi apabila mendapati isterinya atau mahramnya berdua-
ia tidak mau masuk Islam atau tidak mau duan dengan laki-laki lain dan menzinahinya,
membayar jizyah. lalu ia membunuh laki-laki itu, maka itu boleh
Pembunuhan yang hukumnya haram ada- baginya dan ia tidak terkena qishas. Ini juga
lah, membunuh setiap orang yang darahnya merupakan pendapat ulama Hanabilah, ulama
terlindungi dan tidak boleh ditumpahkan tan- Syafi'iyah dan ulama Malikiyah.826
pa alasan yang bena4, yakni pembunuhan yang Apabila perzinahan itu dilakukan atas da-

823
Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Sa'id al-Khudri r.a. Lihat, faami'ul Ushuul karya Ibnul Atsi4, juz 3, hlm.
68.
824
Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm.3.
825
Ad-Durrul Mukhtaar wa Raddul Muhtaa4, juz 3, hlm. L97 , juz 5, hlm. 397.
826
Al-Mughnii, juz 8, hlm. 332; Al-Muhadzdzab, juz2,hlm.225; Asy-syarhul Kabii4, juz 4, hlm. 357.
ISTAM JITID 7

sar suka sama suka, maka ia boleh membunuh Karena sengaja maknanya adalah al-
kedua-duanya menurut ulama Hanafiyah dan qashdu [maksud, niat, menghendaki) dan
ulama Hanabilah. Apabila perzinahan itu ter- ini adalah sesuatu yang tersembunyi yang
jadi karena paksaan (perkosaan), maka ia ha- tidak mungkin bisa dilihat dan diketahui
nya boleh membunuh yang laki-lakinya saja kecuali dengan cara dideteksi dengan ber-
dan darahnya sia-sia (mati konyol, tidak ada dasakan pada sesuatu yang menunjukkan
qishas) apabila memang isterinya itu dalam adanya al-qashdu tersebut, yaitu penggu-
kondisi tidak mampu untuk menyelamatkan naan alat-alatyang mematikan. Oleh kare-
diri dengan berteriak atau melawan' na itu, alatyang digunakan dijadikan seba-
Apabila ada seseorang mendapati seorang gai barometer yang mengindikasikan ke-
laki-laki "berdua-duaan" dengan seorang pe- beradaan al'qashdu tersebut, sebagaima-
rempuan yang tidak halal baginya, maka ia bo- na as-safar (bepergian) adalah barometer
leh membunuh laki-laki itu jika memang ia yang mengindikasikan keberadaan ma-
tahu dan yakin bahwa laki-laki itu tidak akan syaqqah (kepayahan).
jera dan kapok hanya dengan diteriaki atau di- 2. Pembunuhan mirip sengaia(syibhul'amdl).
pukul dengan selain senjata tajam' Apabila ia Menurut Imam Abu Hanifah, Yaitu Pe-
tahu dan yakin bahwa laki-laki itu sudah jera laku memang sengaja memukul orang lain
dan kapok hanya dengan diteriaki atau dipu- dengan sesuatu yang bukan senjata dan
kul dengan selain senjata, maka ia tidak boleh bukan pula dengan sesuatu yang disama-
membunuhnya. kan dengan senjata, yakni dengan sesuatu
yang tidak merobek dan misahkan bagian-
G. Macanrmacam pembunuhan bagian tubuh, seperti dengan mengguna-
Menurut pendapat ulama Hanafiah kan tongkat, batu dan kayu yang besar,
Ulama Hanafiyahs2T mengatakan bahwa yakni pembunuhan dengan benda tumpul
pembunuhan ada lima macam, disengaja [te- dianggap sebagai pembunuhan mirip se-
rencana), mirip disengaja, tersalah, pembunuh- ngaja, karena benda tumpul itu biasanya
an yang berlaku seperti pembunuhan tersalah, tidak untuk membunuh, sedangkan mak-
dan yang kelima adalah pembunuhan dengan sud dan tujuannya adalah untuk at-ta'diib
sebab. (menghukum, memberi pelajaran)' Fatwa
l. Pembunuhan sengaja. yang ada adalah berdasarkan pendapat
Yaitu pelaku pembunuhan Yang me- imam Abu Hanifah.
mang sengaja dan bermaksud menghan- Sementara itu, kedua rekan ImamAbu
tam orang lain dengan senjata, seperti de- Hanifah [Muhammad dan Abu Yusuf) me-
ngan pedang, pisau, tombak dan peluru, ngatakan, pembunuhan dengan bendatum-
atau dengan sesuatu yang disamakan de- pul seperti dengan batu besar atau kayu
ngan senjata dalam hal bisa merobek ba- besar adalah masuk kategori pembunuhan
gian-bagian tubuh, seperti kayu dan batu sengaja. Sedangkan pembunuhan mirip se-
yang dilancipkan dan ditajamkan, api, dan ngaja adalah, pelaku memang bermaksud
jarum yang ditusukkan pada bagian tubuh dan sengaja memukul orang lain, namun
yang sensitif dan mematikan. dengan menggunakan sesuatu yang biasa-

827 T"k-ilrtu Fathil hlm. 233; Ad-Durrul Muhtaar, 5, hlm. 375; Al-
Qadiir, juz 8, hlm. 244 danhalaman berikutnya; Al-Badaa'i', iuz 7,
Lubaab Syarh Al-Kitaab, juz 3, hlm. 141.
FIqLH ISlAJvt llLlD 7

nya tidak mematikan, seperti batu dan kayu binatang buruan, lalu lemparannya itu
yang berukuran kecil, atau seperti tongkat meleset dan justru malah mengenai
kecil, atau dengan tamparan. manusia, atau ia ingin memanah se-
Berdasarkan hal ini, pemukulan de- seorang, lalu malah lemparannya itu
ngan menggunakan sesuatu yang biasa- mengenai orang lain. Yakni kesalahan
nya tidak sampai membinasakan seperti itu terjadi pada alat yang ditembak-
dengan tongkat kecil, batu kecil, cemeti, kan.
dan tamparan, disepakati di antara para 4. Pembunuhan yang diberlakukan seperti
imam ulama Hanafiah bahwa itu adalah pembunuhan tersalah.
masuk kategori pembunuhan mirip senga- Yaitu pembunuhan yang terjadi kare-
ja. Namun mereka berbeda pendapat jika na sesuatu yang dimaklumi dan dimaaf-
yang digunakan adalah batu besa4, kayu kan secara syara', seperti seseorang yang
besar dan lain sebagainya seperti men- sedang tidur membalikkan tubuhnya, lalu
jungkalkannya dari atas atap atau dari menimpa orang lain hingga menyebabkan
atas bukit yang tidak ada harapan orang orang itu mati.
tersebut bisa selamat, maka menurut Imam 5. Pembunuhan dengan sebab fpembunuhan
Abu Hanifah, itu masuk kategori pembu- secara tidak Iangsung).
nuhan mirip sengaja, sedangkan menurut Yaitu pembunuhan yang terjadi de-
kedua rekannya, itu masuk kategori pem- ngan suatu perantara tidak langsung, se-
bunuhan sengaja. perti ada seseorang membuat suatu galian
3. Pembunuhantersalah. atau menggali sumur di atas tempat yang
Yaitu pembunuhan yang sama sekali bukan miliknya, atau di jalan umum tan-
tidak disengaja dan tidak dimaksudkan. pa seijin pihak pemerintahan yang ber-
Pembunuhan tersalah ada dua macam, wenang, lalu ada orang lain terjatuh ke
a. Pembunuhan tersalah karena kesalah- dalamnya dan mati, atau menaruh batu
an maksud atau dugaan pelaku, yaitu atau kayu di tengah jalan, lalu ada sese-
seperti seseorang memanah atau me- orang tersandung batu atau kayu tersebut
nombak sesuatu yang dikiranya itu lalu mati. fuga seperti para saksi pembu-
adalah binatang buruan, namun ter- nuhan ketika mereka menarik kembali ke-
nyata itu adalah manusia, atau ia me- saksian mereka itu setelah terpidana su-
ngira bahwa itu adalah orang kafir dah diqishas.828
harbi, namun ternyata itu adalah o-
rang Islam. Yakni, kesalahan itu ter- Menurut pendapat mayoritas ulama
jadi pada perbuatan hati,yaitu maksud
Menurut mayoritas ulama, termasuk di an-
dan niat. taranya adalah ulama Syafi'iyah dan ulama Ha-
b. Pembunuhan tersalah karena kesalah- nabilah,sze pembunuhan ada tiga macam, yaitu
an pada tindakannya itu sendiri, yaitu pembunuhan sengaja, pembunuhan mirip se-
seperti ada seseorang memanah atau ngaja,830 dan pembunuhan tersalah.
menombak suatu sasaran atau seekor

828
Al-Badaa'i', juz 7, hlm. 139.
829
Al-Mughnii, juz 7, hlm. 636 dan halaman berikutnya; Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 3.
830
Disebut mirip sengaja, karena memang memiliki kemiripan dengan pembunuhan sengaia pada unsur maksud (kesengaiaan) yang
ada di dalamnya. Pembunuhan mirip sengaja juga disebut, tersalah sengaia, sengaja tersalah, dan tersalah mirip sengaja.
FrqH ISIAMIIIID 7

Pembunuhan sengaja. itu tidak parah dan terus berlanjut hingga


Yaitu sengaja melakukan suatu tindak- berujung pada kematian.
an melampaui batas dan penganiayaanter- Apabila pukulan yang dilakukan itu
hadap seseorang yang memang orang itu tidak memenuhi kriteria tersebut di atas,
adalah yang dimaksudkan dan diinginkan pembunuhan itu masuk kategori pembu-
sebagai sasaran tindakan itu, dengan meng- nuhan sengaja, karena tindakan-tindakan
gunakan sesuatu yang biasanya memang seperti itu biasanya berubah meniadi me-
mematikan yang sesuatu itu bisa melukai matikan. Dalam kasus pembunuhan mirip
dan mencederai [tajam), atau dengan se- sengaja, pelakunya tidak terkena ancaman
suatu yang tumpul, baik secara langsung qishas, akan tetapi hanya berkewajiban
maupun dengan sebab perantaraan, se- membayar diyat mughallazhah (diyat be-
perti dengan menggunakan besi, senjata, rat) yang akan kami jelaskan pada pemba-
kayu besa4, jarum yang ditusukkan pada hasan seputar diyat.
bagian yang sensitif dan mematikan atau 3. Pembunuhantersalah.
pada bagian yang tidak mematikan seper- Yaitu pembunuhan yang terjadi tanpa
ti pada paha dan pantat ketika tusukan ja- ada maksud, keinginan dan kesengajaan
rum itu mengakibatkan bengkak dan rasa sama sekali baik tindakannya itu sendiri
sakit yang terus berlanjut hingga beru- maupun korbannya, seperti ada seseorang
jung pada kematian, atau seperti memo- terjatuh dan menimpa orang lain lalu orang
tong jari seseorang dan lukanya itu me- yang tertimpa itu mati, atau bermaksud
nyebar hingga menyebabkan kematian. melempar suatu pohon atau binatang,lalu
2. Pembunuhan mirip sengaja. lemparan itu justru mengenai orang lalu
Yaitu sengaja melakukan suatu tindak- mati, atau bermaksud melempar seseo-
an melampaui batas dan penganiayaan ter- rang, namun malahlemparan ituiustru me-

hadap seseorang yang memang orang itu ngenai orang lain yang tidak dimaksud-
adalah yang dimaksudkan dan diinginkan kan,lalu ia mati.
sebagai sasaran tindakan itu, dengan meng- Karena pembagian macam-macam
gunakan sesuatu yang biasanya tidak me- pembunuhan yang kedua ini (pembagian
matikan, seperti memukul atau melempar- macam-macam pembunuhan menurut ke-
nya dengan batu yang ringan, dengan tam- banyakan ulama) adalah yang paling ma-
paran tangan, dengan cambuk atau tongkat syhur dan populex, maka pembagian ini-
yang kecil atau ringan, sementara pukulan lah yang akan saya pergunakan selanjut-
yang dilakukan tidak bertubi-tubi, dan ti- nya dalam membahas lebih lanjut macam-
dak pada bagian tubuh yang sensitif dan macam pembunuhan dan sanksi hukum-
mematikan, atau orang yang dipukul itu nya.

adalah anak kecil atau orang yang kondisi Menurut pendapat madzhab Maliklyah yang
fisiknya lemah, kematian orang itu tidak populef3l
didukung oleh cuaca dingin atau panas, Menurut pendapat madzhab Malikiah yang
dan sakit yang diakibatkan oleh pukulan populer; pembunuhan ada dua macam, yaitu

831 Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardir beserta Ad-Dasuqi,


luz 4, hlm. 242; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 344; Bidaayatul Muitahid,
juz 2, hlm. 390.
FIQLH rSLAM ltl,tD 7

pembunuhan sengaja dan pembunuhan tersa- menimpa orang lain hingga mengakibatkan
lah. Karena hanya kedua macam pembunuhan orang yang tertimpa itu mati, atau ada orang
inilah yang disebutkan dalam Al-Qur'an un- bermaksud melempar binatang buruan, na-
tuk menjelaskan hukum kedua macam pem- mun justru lemparan itu mengenai orang.
bunuhan. Sehingga, barangsiapa membuat pe- Adapun pembunuhan mirip sengaja ada-
nambahan macam-macam pembunuhan se- lah, pelaku memang bermaksud memukul o-
lain dari itu, maka berarti ia telah melakukan rang yang bersangkutan tapi tidak bermaksud
penambahan terhadap nash. Imam Malik sen- untuk membunuhnya. Namun yang masyhur
diri mengingkari adanya pembunuhan yang di- menurut mereka adalah, pembunuhan yang
sebut pembunuhan mirip sengaja. terjadi seperti ini adalah sama seperti pem-
Pembunuhan sengaja adalah, pelaku me- bunuhan sengaja.832
mang bermaksud dan bersengaja untuk mem- fika diperhatikan dari semua uraian di
bunuh secara langsung dengan menggunakan atas, bisa diketahui ada sebagian bentuk pem-
benda tajam atau benda tumpul. Atau secara bunuhan yang fuqaha sepakat itu memang ma-
tidak langsung tetapi dengan sebab peranta- sukkategori pembunuhan sengaja seperti pem-
raan seperti dengan melakukan pembakaran, bunuhan dengan menggunakan senjata. Fuqa-
peneggelaman atau pencekikan, atau dengan ha juga sepakat dalam masalah pembunuhan
racun dan lain sebagainya. Atau dengan cara ti- tersalah. Ada tiga kasus yang masih diperse-
dak memberi makan dan minum dengan mak- lisihkan oleh fuqaha, yaitu pembunuhan mi-
sud supaya orang yang bersangkutan mati, lalu rip sengaja, pembunuhan yang diberlakukan
orang itu pun akhirnya mati, atau hanya ber- sama seperti pembunuhan tersalah, dan pem-
maksud melakukan penyiksaan semata, baik bunuhan dengan sebab perantaraan.
dengan menggunakan sesuatu yang biasanya Sebagaimanapula, dalammenetapkanapa-
mematikan maupun dengan menggunakan se- kah pembunuhan itu adalah pembunuhan se-
suatu yang biasanya tidak mematikan apabila ngaja atau pembunuhan mirip tersalah, fuqa-
penyiksaan itu dilakukan karena untuk menga- ha melandaskannya pada alatyang digunakan,
niaya atau karena marah, bukan karena untuk dengan berdasarkan pada pertimbangan bah-
mendidik dan memberi pelajaran (ta'diib). wa hlat yang digunakan itulah yang menjadi
Oleh karena itu, apabila kematian orang bukti materil yang menunjukkan ada tidaknya
yang bersangkutan disebabkan oleh pukulan unsur maksud dan kesengajaan. Namun, pada
yang dilakukan karena main-main atau untuk masa kita sekarang ini di mana cara, gaya dan
mendidik dan memberi pelajaran, maka pem- bentuk-bentuk pembunuhan sangat beragam,
bunuhan itu masuk kategori pembunuhan ter- maka harus dilakukan penelitian secara kom-
salah jika pemukulan yang dilakukan itu de- prehensif terhadap seluruh situasi dan kon-
ngan menggunakan semisal tongkat, bukan de- disi yang melingkupi kejadiannya serta semua
ngan menggunakan semisal pedang. petunjuk dan indikasi-indikasi yang ada, un-
Sedangkan pembunuhan tersalah adalah, tuk menentukan dan mengetahui niat pelaku,
pelaku sama sekali tidak bermaksud memukul apakah ia memang memiliki niat dan kesenga-
dan tidak pula bermaksud membunuh orang jaan untuk membunuhnya ataukah tidak.
tersebut, seperti ada seseorang terjatuh dan

Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 345.


ISLAM IITID 7 Baglan 5: FIQTH UMUM

II. PEMBUNUHAN SENGAJA DAN SANKSI kafir harbi,83s atau orang kafir musta'man835 di
HUKUMNYA negeri Islam. Karena 'ishmah [keterlindungan
Di sini, ada dua hal yang akan dibahas, darah dan keselamatan) orang musta'man bu-
yaitu rukun atau elemen-elemen dasar pem- kanlah bersifat mutlak dan permanen, akan
bunuhan sengaja, dan sanksi hukum pembu- tetapi hanya bersifat sementara selama ia
nuhan sengaja. tinggal di negeri Islam, karena sebenarnya
kafir musta'man adalah orang kafir harbi yang
A. RUKUN ATAU ELEMENELEMEN DASAR masuk ke negeri Islam untuk suatu keperluan
PEMBUNUHAN SENGAIA sementara, kemudian ia akan kembali lagi ke
Elemen dasar pembunuhan sengaja ada negeri asalnya.
tiga. Pertama, korban yang dibunuh adalah ma- Oleh karena itu, keterlindungan darahnya
nusia hidup yang terlindungi darahnya (ma1 itu mengandung unsur syubhat kemubahan
shuum). Kedua, pembunuhan atau kematian- dengan keterkembalian dirinya ke daarul harb.
nya itu adalah sebagai akibat tindakan pelaku. Maka oleh karena itu, orang yang membunuh-
Ketiga, pelaku memang bermaksud, menghen- nya dengan sengaja tidak diancam qishas, akan
daki dan menginginkan kematian korban.833 tetapi hanya dikenai hukuman ta'zir, karena
Penjelasan lebih lanjut mengenai ketiga ele- tindakannya itu telah melanggar kemaslahat-
men dasar ini adalah seperti berikut, an hakim.
Begitu juga, menurut jumhur ulama, tidak
1. Rukun pertama, korban yang dibunuh
ada qishas atas tindakan pembunuhan terha-
adalah manusia hidup yang terlindungi
darahnya dap pemberontak atau separatis,837 karena ia
adalah orang yang tidak memiliki 'ishmah, dan
Tindak pembunuhan sengaja yang dian-
keyakinan ahlul'adli (jama'ah kaum muslimin
cam dengan qishas adalah, pembunuhan yang
di negeri Islam yang masih patuh dan loyal ke-
terjadi karena tindakan pelanggaran dan peng-
pada pemimpin tertinggi) bahwa darah pem-
aniayaan terhadap seorang manusia yang di-
berontak adalah mubah fboleh dialirkan). Ke-
lindungi darahnya selamanya.834 Maka oleh ka-
mubahan darah pemberontak ini menurut se-
rena itu, tidak ada qishas atas suatu tindakan
lain ulama H anafiyahs3s hanya berlaku ketika se-
penganiayaan terhadap selain manusia, terha-
dang terjadi pertempuran antara kelompok
dap orang yang telah meninggal dunia, atau
pemberontak dengan kelompok ahlul'adli.
terhadap selain orangyangtidak dilindungi da-
Sedangkan menurut ulama Hanafiah ke-
rahnya dengan perlindungan sementara atau
mubahan darah pemberontak adalah bersifat
tidak permanen seperti orang murtad, orang

833
At-Tasyrii'Al-Jina'i Al-lslami karya Abdul Qadir Audah, iuz 2,hlm.12 dan halaman berikutnya'
834
Al-Badaa'i', iuz 7, hlm. 336, 252; Ad-Durrul Muhtaa6, juz 5, hlm. 375; Al-Lubaab Syarh Al-Kitaab, iuz 3, hlm. 143; Mughnil Muhtaaj,
juz 4, hlm.8.
835
Harbi, yaitu musuh, adalah orang yang beraviliasi kepada negeri yang memerangi, atau orang yang antara kita dan negerinya ter-
iadi permusuhan dan peperangan. Ijma' menyatakan bahwa darah dan harta orang harbi adalah mubah.
836
Yaitu orang yang masuk negeri Islam dengan laminan keamanan sementara kurang dari satu tahun.
437
Pemberontak atau separatis adalah orang yang memiliki kekuatan dan daerah kekuasaan yang melakukan pemberontakan dan
perlawanan terhadap pemimpin dengan tujuan untuk melengserkannya yang tindakannya itu mereka landaskan pada suatu ben-
tuk interpretasi terhadap suatu nash agama yang interpretasi itu memang bisa diterima.
838
Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardi4, juz 4, hlm. 300; Al-Muhadzdzab,iuz2,hlm.220; Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 125; Al-Mughnii,
juz 8, hlm. 113 dan halaman berikutnya. Ibnu Qudamah mengatakan, yang shahih adalah, bahwa dimubahkan untuk membunuh
kelompok Khawarij, sehingga tidak ada qishash atas orang yang membunuh salah satu anggota kelompok Khawarii dan tidak ada
denda pertanggung iawaban atas orang yang merusakkan hartanya.
FIqLH ISLAM

mutlak hanya karena semata-mata sikap mem- hadap orang Islam dihukum bunuh fqishas)
berontaknya itu kapan pun dan di manapun, meskipun orang Islam yang dibunuh itu bera-
dengan kata lain, dengan dirinya mengambil da di daarul harb. Dampak perbedaan di anta-
langkah memberontak maka sejak saat itu se- ra dua pandangan di atas nampak pada kasus
cara otomatis ia tidak lagi memiliki 'ishmah pembunuhan terhadap orang Islam di daarul
dan darahnya menjadi mubah.83e harb.
Asas yang menjadi barometer ada-tidak- Adapun menyangkut masalah waktu yang
nya 'ishmah menurut ulama Hanafiahsao ada- dijadikan sebagai barometer untuk menentu-
Iah keberadaan di dalam kawasan negeri Is- kan diperhitungkannya status 'ishmah, maka
lam. Oleh karena itu, orang Islam, orang kafir dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat
dzimmi dan orang kafir musta'man adalah antara imam Abu Hanifah dan kedua rekannya
orang-orang yang dilindungi darahnya dikare- (Muhammad dan Abu Yusuf)843. Imam Abu Ha-
nakan keberadaan mereka di negeri Islam. nifah berpendapat, bahwa waktu yang dijadi-
Adapun kafir harbi dan orang Islam yang be- kan sebagai barometer untuk menentukan di-
rada di daarul harb (negeri musuh), darahnya perhitungkannya status 'ishmah adalah pada
tidak terlindungi dan tidak ada sanksi hukum saat tindakan, yakni tindakan pelaku pembu-
terhadap orangyang membunuhnya, karena ia nuhan, bukan yang lainnya.
berada didaarulharb. Oleh karena itu, apabila si A menembak si
Adapun menurut jumhur selain ulama Ha- B hingga menyebabkan si B terluka, kemudian
nafiah,sal asas yang menjadi barometer ada ti- setelah terluka itu si B murtad misalnya, lalu
daknya 'ishmah adalah, Islam atau jaminan ke- ia mati dalam keadaan masih murtad, maka
amanan. Oleh karena itu, orang Islam, orang dalam hal ini si A tidak dikenai sanksi hukum
kafir dzimmi, orang kafir musta'man dan orang qishas. Karena tindakan seorang pelaku keja-
kafir yang mengadakan perjanjian genjatan hatan belum bisa dikatakan sebagai tindakan
senjata, adalah orang-orang yang dilindungi, pembunuhan kecuali ketika korbannya mati,
ada kalanya karena keislaman bagi orang Islam sementara dalam contoh di atas, kematian kor-
meskipun ia sedang berada di daarul harb, ban yaitu si B terjadi ketika ia dalam kondisi
atau karena adanya jaminan keamanan bagi di mana ia sudah tidak memiliki 'rshmah, atau
orang kafir dzimmi, orang kafir musta'man dengan kata lain tindakan yang dilakukan si A
dan orang kafir yang mengadakan perjanjian terhadap si B itu baru menjadi tindakan pem-
genjatan senjata, sehingga darah dan harta bunuhan pada saat si B sudah tidak memiliki
benda mereka tidak boleh diganggu, dan orang 'ishmah,maka oleh karena itu, darah si B adalah
yang melakukan pembunuhan secara sengaja sia-sia dan si A tidak bisa dikenai qishas.
terhadap mereka, ia dikenai sanksi hukum. Akan tetapi, menurut Imam Abu Hanifah,
Hanya saja, menurut mereka seorang mus- si A dikenai sanksi hukum membayar diyat,
lim tidak diqishas karena membunuh orang karena si A harus bertanggung jawab terha-
kafirsaz sebagaimana yang akan diketahui di dap luka yang ditimbulkannya pada diri si B
bagian mendatang. Pelaku pembunuhan ter- pada saat si B masih memiliki 'ishmah, yaitu

839
Al-Badaa'i', juz 7, hlm. 236.
840
Takmilatul Fathi, luz 8, hlm. 255; Al-Badaa'i', juz 7,hlm.252; Al-Lubaab ma'a Syarh Al-Kitaab, juz 3, hlm. 144.
841
Asy-Syarhul Kabiir ma'a Ad-Dasuqi, iuz ,hlm. 239; Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. L4; Al-Mughnii, juz 7 ,hlm. 648.
842
Al-Mughnii, juz 7,hlm. 652.
843
Al Bada'i: 7 / 253, atTasyri'ul Jina'il lslami:2/23 dan berikutnya.
FIQLH ISIAM IILID 7

pada saat si A menembak si B, karena pada nentuan waktu yang dijadikan sebagai baro-
saat ditembak oleh si A, si B masih berstatus meter untuk memperhitungkan status 'ishmah
Muslim, belum murtad, karena kemurtadan- ketika penembakan. Imam Abu Hanifah me-
nya baru terjadi setelah ia terluka. ngatakan, bahwa yang diperhitungkan adalah
Serirentara itu, kedua rekan Imam Abu Ha- status korban pada waktu penembakan, bukan
nifah berpandangan bahwa waktu yang dija- pada waktu tembakan itu mengenai dirinya.
dikan sebagai barometer untuk menentukan fadi, yang diperhitungkan menurut Imam Abu
diperhitungkannya status 'ishmah adalah pada Hanifah adalah, apakah ketika penembakan
waktu pelaku melakukan tindakannya sekali- dilakukan, korban berstatus memiliki 'ishmah
gus pada waktu korban mati. Karena tindakan ataukah tidak. Karena seseorang dimintai per-
itu memiliki keterkaitan dengan pelaku dan tanggungjawaban terhadap tindakan yang di-
korbannya, karena tindakan itu adalah tindak- lakukannya, dan di sini ia tidak melakukan
an pelaku dan dampaknya muncul pada diri si tindakan apa-apa kecuali hanya penembakan
korban dengan dirinya mengalami kematian. saja.
Oleh karena itu, unsur 'ishmah harus diper- Sementara itu, kedua rekan Imam Abu Ha-
hitungkan pada kedua waktu tersebut. Dalam nifah mengatakan, yang diperhitungkan ada-
contoh kasus di atas, pelaku tidak terkena hu- lah status korban pada waktu tembakan itu
kuman qishas juga tidak terkena sanksi hukum me-ngenai dirinya, bukan pada waktu pelepas-
membayar diyat menurut Muhammad dan Abu an tembakan. Karena dalam hal ini, yang prin-
Yusuf. Karena meskipun pada waktu pelaku sip dan yang dijadikan pegangan adalah keru-
melakukan tindakannya itu, korbannya masih sakan yang ditimbulkan oleh tindakan penem-
memiliki 'ishmah [yaitu masih berstatus Mus- bakan, bukannya penembakan itu sendiri, dan
lim), namun pada saat korban mati, ia sudah kerusakan itu adalah terjadi pada saat tem-
tidak memiliki'ishmah (yaitu sudah murtad). bakan itu mengenai korban.
Berdasarkan uraian di atas, berarti Imam Oleh karena itu, seandainya si A menem-
Abu Hanifah dan kedua rekannya sepakat bah- bak si B,lalu si B murtad sebelum sampai tem-
wa dalam contoh kasus di atas, pelaku tidak bakan si A itu mengenai dirinya, maka menurut
dikenai hukum qishas, namun mereka berbe- Imam Abu Hanifah si A terkena sanksi hukum
da pendapat tentang apakah ia terkena sanksi kewajiban membayar diyat, karena pada saat
hukum harus membayar diyat ataukah tidak. tembakan dilepaskan, si B masih berstatus
Menurut Imam Abu Hanifah, ia harus mem- memiliki 'ishmah, meskipun ketika tembakan
bayar diyat, sedangkan menurut kedua rekan- itu mengenai dirinya, ia sudah tidak memiliki
nya tidak. 'ishmah. Sedangkan menurut kedua rekannya,
Sementara itu, di pihak lain, Zufar berpen- si A tidak dituntut membayar diyat, karena
dapat bahwa waktu yang dijadikan sebagai ba- pada saat tembakan itu mengenai si B, ia su-
rometer untuk menentukan diperhitungkan- dah berstatus tidak memiliki 'ishmqh.
nya 'ishmah adalah pada waktu korban mati, Selain ulama Hanafiyah fl mam Malik, Imam
bukan yang lainnya. Syafi'I, dan Imam Ahmad)saa sependapat de-
Begitu juga, Imam Abu Hanifah berselisih ngan pandangan kedua rekan imam Abu Hani-
pendapat dengan kedua rekannya seputar pe- fah dalam hal bahwa waktu yang dijadikan se-

844 Asy-Sya.hul Kabiir karya Ad-Dardi4, 4, hlm. 238 dan halaman berikutnya, 249; Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 23; Al-Mughnii, juz
luz
7, hlm.653-656.
ISIAM IrLrD 7

bagai barometer untuk menentukan diperhi- masuk suatu tindakan yang tidak bisa meng-
tungkannya 'ishmah adalah pada waktu pelaku akibatkan kematian, maka si pelaku tidak bisa
melakukan tindakannya sekaligus pada waktu dianggap sebagai pembunuh.
korban mati. Tindakan yang bisa membunuh bisa be-
Oleh karena itu, disyaratkan status korban rupa pukulan atau perlukaan, penggorokan,
harus memiliki 'ishmoh mulai ketika ia dipukul pembakaran, pencekikan, peracunan dan lain
atau dilukai sampai ia mati. Seandainya ada sebagainya.sas Pembahasan seputar elemen da-
orang memotong tangan seorang muslim, lalu sar yang kedua ini terdiri dari dua hal, yaitu
si muslim itu murtad, kemudian setelah mur- alat pembunuhan yang digunakan dan tindak-
tad itu, ia mati akibat luka potong tangannya an yang membentuk pembunuhan sengaja.
itu, maka jiwanya [nyawanya) itu sia-sia, yakni
pelakunya tidak terkena qishas, tidak terkena Alat pembunuhan yang digunakan
kewajiban membayar diyat dan tidak pula ter- Alat-alat pembunuhan yang digunakan
kena kewajiban kafarat, karena itu adalah nya- berbeda-beda tingkat kekuatan efek dan dam-
wa orang murtad yang statusnya tidak memi- paknya terhadap tubuh serta tingkat sensitivi-
liki'ashmah dan tidak pula tertanggung. tas tubuh terhadap pengaruh alat-alat terse-
Akan tetapi, selain ulama Hanafiah berbe- but. Oleh karena itu, fuqaha menentukan hu-
da pendapat seputar penentuan waktu yang kum dan dampak tertentu untuk setiap dari
dijadikan sebagai barometer untuk memper- alat-alat tersebut. Mereka berselisih pendapat
hitungkan status 'ishmah ketika penembakan. seputar tingkat urutan alat-alat tersebut seba-
Ulama Malikiah dan ulama Syafi'iyah berpen- gaimana yang secara garis besar sudah per-
dapat bahwa yang diperhitungkan adalah sta- nah saya singgung pada penjelasan tentang
tus korban pada waktu pelepasan tembakan, macam-macam pembunuhan di atas.
bukan pada waktu tembakan itu mengenai
korbannya. Sedangkan ulama Hanabilah ber- Menurut pendapat ulama Hanafiyahsa6
pendapat, yang diperhitungkan adalah status Imam Abu Hanifah mensyaratkan bahwa
korban pada waktu tembakan itu mengenai alat yang digunakan dalam pembunuhan se-
dirinya, bukan pada waktu pelepasan tem- ngaia harus berupa sesuatu yang biasanya
bakan. memang mematikan dan penggunaannya me-
mang dalam bentuk yang membunuh dan me-
2. Rukun kedua, pembunuhan atau kema matikan, yaitu setiap alat yang bisa menyayat
tlan korban itu adalah sebagai akibat luka [tajam) atau menusuk (lancip) yang me-
tindakan pelaku
miliki ketajaman dan mengoyak, baik itu besi,
Suatu kejahatan tidak dianggap sebagai timah, tembaga, kayu yang ditajamkan, batu
pembunuhan kecuali jika pelaku melakukan yang ditajamkan, atau lain sebagainya seperti
suatu tindakan yang tindakan itu memang bisa pedang senapan, pisau, tombak, anak panah,
menimbulkan kematian. Oleh karena itu, apa- jarum yang ditusukkan pada bagian tubuh
bila kematian korban karena suatu tindakan yang sensitif dan mematikan, atau benda-ben-
yang tidak mungkin untuk dinisbatkan kepada
da yang bisa berfungsi seperti fungsi benda-
pelaku, atau tindakan yang dilakukannya ter- benda tersebut seperti api, kaca, kulit bambu,
84s At-Tasyrii'Al-Jinaa'i Al-lslami,
karya Abdul Qadir Audah ,iuzZ,hlm.25.
846
Al-B"drr'i', juz7,hlm.233 dan halaman berikutnya; Tabyiinul Haqaa'iq, iuz 5, hlm.97 dan halaman berikutnya; Takmilatu Fathil
Qadiir: juz I,hlm.244; Ad-Durrul Mukhtaar wa Raddul Muhtaar, iuz 5, hlm. 375.
FIqLH ISLAM JILID 7

batu api [batu baiduri) yang ditajamkan, tom- bunuh korban, namun dengan mengguna-
bak atau anak panah yang tidak bermata dan kan tongkat kecil, atau batu kecil, atau de-
lain sebagainya. ngan tamparan, atau dengan cambukyang

fuga, baik apakah besi dan logam-logam ia pukulkan hanya satu atau dua kali saja
tambang lainnya itu tajam yang bisa memo- dan pukulannya itu pun tidak bertubi-tubi,
tong, maupun tumpul yang bisa meremukkan, atau dengan benda-benda yang biasanya
seperti tiang, bandul timbangan, punggung tidak mematikan.
kampak, batu api dan lain sebagainya. - Memukul korban dengan cambuk kecil de-
Adapun alat pembunuhan mirip sengaja ngan pukulan yang bertubi-tubi hingga
adalah, setiap alat yang biasanya mematikan, korban mati. Ada yang mengatakan, bah-
akan tetapi tidak bisa menyayat luka atau me- wa kasus kedua ini menurut kedua rekan
nusuk seperti kayu balok besar dan batu be- imam Abu Hanifah adalah masuk kategori
rat, namun tindakan yang dilakukan tidak di- murni pembunuhan sengaja.
maksudkan untuk membunuh seperti mem- Namun Imam Abu Hanifah berselisih pen-
beri pelajaran (ta'diib) dan lain sebagainya. dapat dengan kedua rekannya dalam dua ka-
Apabila tindakan yang dilakukan itu memang sus pembunuhan yang lain berikut ini,
dimaksudkan untuk membunuh, maka itu ma- - Alat yang digunakan berupa tongkat besar;
suk kategori pembunuhan sengaja. batu besa4 alu [alat penumbuk) besar'
Dalil yang dijadikan oleh imam Abu Hani- - Menceburkan korban ke dalam sumuL
fah sebagai landasan pendapatnya di atas ada- atau mendorongnya dari atap rumah atau
lah hadits, dari atas bukit dan tidak ada harapan kor-
o / ,o o ,7 ban akan selamat.
+i !t*Jl _t, ,o )l
I t o 6 t,
)t Lp -diJt .rl
, -b.,t)l Menurut Imam Abu Hanifah, kedua kasus

a,h e Srxi w'llt ,*J* t*ilt


pembunuhan ini adalah masuk kategori pem-
bunuhan mirip sengaja. Sedangkan menurut
r;3v;i kedua rekannya [Muhammad dan Abu Yusuf),
kedua kasus pembunuhan ini masuk kategori
"lngotlah sesungguhnya korban terbunuh
pembunuhan sengaja. Ulama Hanafiyah menga-
dengan pembunuhan tersalah mirip sengaia,
takan,sas yang sahih adalah pendapat Imam
yaitu orang yang dibunuh dengon cambuk atau
Abu Hanifah dan pendapatnya itulah yang di-
tongkat, diyatnya adalah seratus ekor unta,
fatwakan dalam kasus pembunuhan mirip se-
empqt puluh di antaranya qdalah unta yang di
ngaja.
dalam kandungannya terdapat anak'anak-
Adapun menenggelamkan dalam air yang
nya (unta yang sedang bunting).'Ea7
sedikit dan orang yang ditenggelamkan mati,
Imam Abu Hanifah sependapat dengan ke- itu tidak masuk kategori pembunuhan sengaja
dua rekannya bahwa dua kasus pembunuhan dan tidak pula masuk kategori pembunuhan
berikut ini adalah termasuk kategori pembu- mirip sengaja berdasarkan kesepakatan ulama
nuhan mirip sengaja, Hanafiyah.
- Pelaku memang bermaksud untuk mem-

847 HR. An-Nrsa'i, Abu Dawud, lbnu Maiah dan Ahmad dari Abdullah Ibnu Amr r'a.
848 Rrddrl Muhtaar, juz hlm' 101.
iuz 5, hlm. 376; Al-Lubaab Syarh Al-Kitaab, juz 3, hlm. 142; Tabyiinul Haqaa'iq,
6,
B,g|an 5: FIQIH UMUM ISLAM ]ILID 7

Menurut pendapat ulama Syafi'iyah dan laku menggunakan senjata api atau senjata
ulama Hanabilah putih seperti pedang dan lain sebagainya, atau
Ulama Syafi'iyah dan ulama Hanabilahsae dengan menggunakan benda logam atau ben-
cukup mengatakan bahwa alat yang diguna- da selain logam yang memiliki ketajaman yang
kan dalam pembunuhan sengaja adalah beru- bisa menyayat dan memotong kulit dan da-
pa alat yang memang biasanya mematikan, ging, atau maufsl seperti benda yang ujung-
baik itu berupa benda tajam maupun benda nya lancip dan anak panah, atau jarum yang di-
tumpul. tusukkan pada bagian tubuh yang sensitif dan
Benda tajam adalah benda yang bisa me- mematikan.
motong dan masuk ke dalam tubuh seperti Atau pelaku menggunakan benda yang
pedang, pisau dan logam-logam tambang lain- biasanya mematikan seperti tongkat yang be-
nya seperti besi, timah, tembaga, emas dan rat, tiang, kayu balok besa4 batu, atau dengan
perak, atau selain logam tambang seperti kaca, menggunakan alat yang banyak kasus kema-
batu, bambu, dan kayu yang memiliki bagian tian karenanya seperti tongkat, cambuk, batu
yang tajam dan bisa memotong. Dalam peng- kecil, jotosan dan tamparan yang dilakukan
gunaan benda tajam, tidak memandang harus secara bertubi-tubi hingga korban mati, atau
adanya dugaan kuat bahwa tindakan yang di- memukulnya pada bagian tubuh yang sensitif
lakukan dengan menggunakan benda tajam dan mematikan. Atau alat yang digunakan itu
itu memang bisa membunuh dan mematikan. terkadang bisa sampai mematikan dalam se-
Buktinya, jika si A memotong daun telinga atau bagian situasi dan kondisi seperti dalam kasus
jari si B, lalu si B mati, itu tetap masuk kategori orang yang dipukul adalah orang yang fisiknya
pembunuhan sengaja. lemah karena sakit atau masih kecil, atau pada
Benda tumpul adalah benda yang tidak cuaca sangat panas atau sangat dingin, atau
memiliki ketajaman yang bisa menyayat dan sakit yang ditimbulkan cukup berat hingga
menusuh seperti tongkat dan batu. Apabila berujung pada kematian.
benda tumpul yang digunakan memang ter- Maka oleh karena itu, apabila pelaku meng-
masuk benda tumpul yang biasanya memati- gunakan alat yang biasanya tidak mematikan
kan, yakni jika benda tumpul itu digunakan, sep'erti pukulan dengan cambuk atau tongkat
maka dugaan kuat korban akan mati, maka yang ringan dan pukulannya itu tidak bertubi-
pembunuhan itu masuk kategori pembunuhan tubi, dan pukulannya itu tidak pada bagian tu-
sengaja yang pelakunya terancam hukuman buh yang mematikan, atau orang yang dipukul
qishas. Namun apabila benda tumpul yang di- itu bukanlah anak kecil atau orang yang kondi-
gunakan merupakan benda tumpul yang bia- si fisiknya lemah, dan kondisi cuaca panas atau
sanya tidak mematikan, maka pembunuhan dingin tidak memiliki kontribusi mendukung
itu masukkategori pembunuhan mirip sengaja kematian korban, dan sakit yang ditimbulkan
dan pelakunya dituntut untuk membayar di- pun tidak berat yang berujung pada kematian,
yat. maka pembunuhan itu masuk kategori pem-
Berdasarkan hal ini, pembunuhan dikata- bunuhan mirip sengaja.
kan sebagai pembunuhan sengaja apabila pe-

849
Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 3-4; Al-Mughnii, iuz 7, hlm. 637-640; Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 175; Kasysyaaful Qinaa', juz 5, hlm.
587.
850
bisa mengoyak dan melubangi tubuh
FrqH rsL"{M JITID 7

Dalil ulama Syafi'iyah danulama Hanabilah benda tumpul lainnya diqiyaskan dengannya.
adalah, hadits yang sama dengan yang dijadi- Hal ini menunjukkan pensyariatan qishas da-
kan sebagai dalil oleh ulama Hanafiah di atas, lam kasus pembunuhan dengan benda tumpul.
yaitu, " I ng atlah se sung g uhny a korb an terbunuh
Menurut pendapat ulama MallklYah
dengan pembunuhan tersalah mirip sengaia,
Menurut ulama Malikiah, alat dalam pem-
yaitu orang yang dibunuh dengan cambuh
bunuhan sengajass2 adalah, setiap alatyangbia-
tongkat, atau batu, diyatnya adalah seratus
sanya mematikan seperti benda tajam semisal
ekor unta, empat puluh di antaranya adalah
senjata tajam, dan benda tumpul semisal batu,
unta yang di dalam kandungannya terdapat
atau berupa alat yang yang biasanya tidak me-
anak-anaknya (unta yang sedang bunting)."
matikan seperti tongkat, cambuk dan lain se-
Mereka mengatakan, hadits ini dipahami dalam
bagainya, baik apakah pelaku memukul atau
konteks alat yang digunakan adalah benda
menghantam korban itu memang bermaksud
tumpul kecil, karena hadits ini menyebutkan
untuk membunuhnya, maupun tidak bermak-
tongkat, cambuh dan batu yang disebutkan
sud untuk membunuhnya akan tetapi hanya
setelahnya. Hal ini berarti, hadits ini menun-
sekadar bermaksud untuk memukulnya saja,
jukkan bahwa Rasulullah saw. menghendaki
atau ia membunuh seseorang yang ia kira Zaid
benda-benda yang serupa dengan tongkat dan
namun ternyata ia adalah Amr. Apabila pukul-
cambuk. Mereka juga berdalil dengan hadits
an yang dilakukan itu adalah pukulan yang ber-
lain, yaitu,
sifat penganiayaan atau karena marah untuk
"Bahwasanya ada seorong lakilaki Yahudi selain tujuan mendidik dan memberi pela-
meremukkan kepala seorang perempuon muda jaran (ra'diib), maka pelakunya dikertai qawad
di antara duabatu. Lantas ditanyakan kepada si (qishas).8s3
perempuan itu, yang melakukan tindak'
"Siapa Tindakan yang disamakan seperti pukulan
an ini terhadapmu? Apakah si Fulan, ataukah si atau hantaman adalah, membaka[ menengge-
Ftllon," hingga ketika disebutkan nama seorang lamkan, mencekih meracuni, tidak memberi
lakilaki Yahudi, perempuan itu mengangguk- makan atau minum, apakah pelaku bermaksud
kan kepala. Lantas didatangkanlah laki-laki Ya- dan menginginkan kematian korbannya mau-
hudi itu,lalu ia pun mengaku. Lalu Rasulullah pun hanya sekadar bermaksud untuk mendi-
memerintahkan agar laktlaki Yahudi itu diqi- dik dan memberi pelajaran.
shas, lalu kepalanya pun diremukkan dengan Oleh karena itu, apabila pukulan atau han-
duq buah batu.'asr taman yang dilakukan adalah dilakukan dengan
Mereka mengatakan, berdasarkan hadits main-main dan bergurau atau bertujuan un-
ini, jelas bahwa qishas berlaku dalam kasus tuk mendidik dan memberi pelajaran (tq'diib),
pembunuhan dengan benda tumpul berdasar- maka itu adalah pembunuhan tersalah [tidak
kan nash, dan pembunuhan dengan benda-

851
HR. Al-famaah (Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu Maiah, dan Ahmad dari Anas Ibnu Malik r.a. Hadits ini
juga menunjukkan bahwa orang laki-laki dibunuh (dihukum mati) sebab membunuh orang perempuan, dan ini menjadi iima'
ulama. Hadits ini juga menunjukkan bahwa boleh mengqishas dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh pelaku terhadap
korban yang ia bunuh, dan ini adalah pendapat jumhur ulama.
852
Asy Syarhul Kabir karya Ad Dardir dan ad Dasuqi: filid 4/242,a\ Qawaninul Fiqhiyyah: hal 344.
853
Qawad artinya adalah qishas. Qishas disebut dengan qawad, karena biasanya pelaku kelahatan pembunuhan
yang akan diqishash
biasanya mereka menggiringnya (yang dalam bahasa Arab, menggiring adalah arti dari kata qaada yaquudu) dalam keadaan dir-
inya atau tangannya diikat dengan sesuatu seperti tali dan lain sebagainya. Lihat, Al-Mughnii, juz 7, hlm. 683; Raddul Muhtaal juz
5, hlm.376.
ISLAM IILID 7

sengaja, tidakterencana) jika pukulan atau han- a. Pembunuhan dengan menggunakan


taman itu dilakukan dengan semisal tongkat bu- benda talam
kan dengan semisal pedang. |uga, seperti sean- Benda tajam adalah setiap alat yang
dainya ada seseorang terjatuh dan menimpa bisa menyayat atau menusuk yang bisa me-
orang lain lalu orang yang tertimpa itu mati, ngoyak tubuh, seperti berbagai bentuk sen-
atau menembak binatang buruan lalu tembak- jata api pada masa sekarang ini, senjata
an itu malah justru mengenai orang. putih [pedang, pisau dan sejenisnya), kayu
Semua hal di atas adalah berlaku jika pe- dan batuyangditajamkan, kaca, tulang dan
lakunya adalah selain ayah. Adapun jika pela- lain sebagainya.
kunya adalah seorang ayah, maka ia tidak di- Hampir bisa dikatakan bahwa fuqaha
hukum bunuh karena membunuh anaknya se- sepakat bahwa pembunuhan dengan meng-
lama ia tidak sengaja dan tidak bermaksud gunakan benda tajam adalah pembunuhan
untuk menghilangkan nyawa anaknya itu, se- sengaja yang diancam dengan hukuman qi-
perti ia menelentangkannya lalu menyembe- shas, dengan tetap memperhatikan patok-
lihnya. an dan kriteria pembunuhan yang diancam
Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa dengan hukuman qishas yang dijelaskan
menurut Imam Malih pembunuhan hanya ada oleh masing-masing madzhab yang ada
dua macam sebagaimana yang sudah pernah seperti yang telah dijelaskan di atas. Ula-
disinggung di bagian terdahulu, yaitu pembu- ma Hanafiyah mensyaratkan bahwa ben-
nuhan sengaja dan pembunuhan tersalah (ti- da tajam yang digunakan itu memang bi-
dak sengaja), tidak ada yang namanya pem- asanya mematikan dan tindakan yang di-
bunuhan mirip sengaja,Imam Malik menging- lakukan dengan menggunakan senjata ta-
kari adanya pembunuhan yang disebut pem- jam itu biasanya memang membunuh dan
bunuhan mirip sengaja. Ia mengatakan, dalam mematikan.
Al-Qur'an yang ada hanya pembunuhan senga- Sedangkan ulama Syafi'iyah dan ula-
ja dan pembunuhan tersalah. Adapun pembu- ma Hanabilah berpendapat cukup benda
nuhan mirip sengaja, menurut kami itu tidak yang digunakan itu adalah benda tajam,
ada. Dalam hal ini, Imam Malik memasukkan jadi yang penting benda yang digunakan
pembunuhan mirip sengaja ke dalam kategori adalah benda tajam tanpa harus ada syarat
pembunuhan sengaja. dan ketentuan adanya dugaan kuat bahwa
tindakan yang dilakukan dengan meng-
Tindakantindakan yang membentuk penr gunakan benda tajam itu mematikan [se-
bunuhan sengSaia perti si A memotong daun telinga atau jari
Secara garis besa4 pembunuhan sengaja si B, lalu si B mati, maka ini tetap disebut
yang diancam dengan qishas ada sembilan ma- pembunuhan sengaja, karena alat yang di-
cam atau bentukssa, meskipun ada sebagian gunakan adalah benda tajam, meskipun pe-
di antaranya yang masih diperselisihkan oleh motongan daun telinga atau jari seperti
para fuqaha. Kesembilan bentuk pembunuhan itu biasanya tidak mematikan).
sengaja tersebut akan kami bahas di sini beri- Sementara itu, ulama Malikiyah tidak
kut penjelasan tentang mana pendapat yang mensyaratkan apa pun terkait alat berupa
lebihraajih untuk masa sekarang ini. benda tajam dalam pembunuhan sengaja,

854 Lih"t Kasyaful


Qani': lilid 5/587 dam halaman berikutnya. Dan kitab al Mughni: Jilid: 7 hal:637 -646.
lSLAivt IILID 7

akan tetapi cukup yang penting ada unsur mematikan itu tetap masuk kategori pem-
penganiayaan di dalamnya. bunuhan sengaja apabila pelaku menusuk-
Berdasarkan hal ini, apabila pelaku me- kan jarum itu dengan sangat berlebihan,
lukai korban dengan luka menganga yang karena tusukan seperti ini menimbulkan
cui<up besa4 itu masuk kategori pembu- sakit yang cukup berat dan membawa ke-
nuhan sengaja berdasarkan kesepakatan pada kematian.
ulama. Apabila ia hanya melukai korban- Begitu juga, apabila tusukan jarumnya
nya dengan luka yang berukuran kecil na- itu hanya sekadarnya saja atau perlukaan
mun pada bagian tubuh yang berbahaya yang ada tidak parah, namun itu terus ber-
dan mematikan seperti pada mata, jantung lanjut hingga berujung pada kematian,
atau pinggang dengan menggunakan ja- maka itu tetap masuk kategori pembu-
rum atau duri, itu juga masuk kategori nuhan sengaja dan pelakunya terancam qi-
pembunuhan sengaja berdasarkan kese- shas. Namun apabila korban langsung mati
pakatan ulama. seketika, maka ada dua versi pendapat
Apabila alat yang digunakan adalah pertama pelakunya tidak diancam qishas.
semisal jarum pada bagian tubuh yang ti- Kedua mengatakan sebaliknya, yaitu pela-
dak berbahaya dan tidak mematikan, se- kunya terancam qishas. Dengan begitu,
perti pada paha atau pantat, maka itu bisa diketahui bahwa ulama Syafi'iyah dan
adalah pembunuhan mirip sengaja menu- ulama Hanabilah sependapat dalam kasus
rut ulama Hanafiyah. Karena jarum adalah penggunaan jarum.
alat yang digunakan untuk menjahit dan Sementara itu, Imam Malik.menjadi-
tidak biasanya digunakan untuk membu- kan perlukaan dan tusukan jarum tetap se-
nuh.sss Sedangkan menurut ulama Syafi'- bagai pembunuhan sengaja, baik itu pada
iyah,8s6 itu bisa masuk kategori pembu- bagian tubuh yang mematikan maupun ti-
nuhan sengaja apabila bagian tubuh yang dah selama tindakan yang dilakukan oleh
ditusuk dengan jarum itu mengalami pem- pelaku bukan karena bergurau atau bertu-
bengkakan finfeksi) dan terasa menyakit- juan untuk mendidik dan memberi pelajar-
kan sekali yang hal itu terus berlanjut an [ra'diib1.8s8
sampai berujung pada kematian.
b. Pembunuhan dengan benda tumpul atau
Apabila tusukan jarum itu tidak me- benda yang tidak taiam
nimbulkan bekas dan efek, yaitu sakityang Benda tumpul adalah benda yang ti-
ditimbulkan tidak begitu berat, tapi kor- dak tajam seperti tongkat dan batu. Fuqa-
ban langsung mati seketika, itu masuk ka- ha berbeda pendapat seputar apakah pem-
tegori pembunuhan mirip sengaja, dan ada bunuhan dengan benda tumpul terancam
versi pendapat mengatakan bahwa itu ma- dengan hukuman qishas karena itu adalah
suk kategori pembunuhan sengaja. pembunuhan sengaja, ataukah terkena ke-
Sementara itu, menurut ulama Hana- wajiban membayar diyatkarena itu adalah
bilah,8s7 tusukan dengan jarum pada ba- pembunuhan mirip sengaja.
gian tubuh yang tidak berbahaya dan tidak

855 R ddrl Muhtaa4, juz 5, hlm. 375.


856 Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm.4-5.
8s7 Al-Mughnii, juz 7, hlm. 637 -638.
858 Ary-syarhul Kabii4, juz 4, hlm.242
FIQLH ISLAM JILID 7

Imam Abu Hanifah mengatakan, pem- Sedangkan pendapat ulama Syafi'iyah


bunuhan dengan benda tumpul kecuali dan ulama Hanabilahs6l mengatakan, pem-
besi dan yang sejenis dengan besi seperti bunuhan dengan benda tumpul yang bia-
tembaga da nsunj atul mizansse,adalah pem- sanya mematikan, baik ukurannya itu be-
bunuhan mirip sengaja.860 Pengecualian sa1, maupun kecil dan pukulannya dilaku-
besi di sini karena besi memiliki fungsi se- kan pada bagian tubuh yang mematikan
perti senjata, berdasarkan ayat "Dan Kami atau ketika korbannya sedang dalam kon-
turunkan besi yang padanya terdapat ke- disi sakit atau pada saat cuaca sangat pa-
kuatan yang hebat dan berbagai manfaat nas atau sangat dingin, atau pukulannya
bagi manusfa." (al-Hadiid: 25) dilakukan bertubi-tubi itu masuk kategori
Dalilnya adalah hadits, "Ingatlah se- pembunuhan sengaja. Hal itu karena ben-
sungguhnya korban terbunuh dengan pem' da tumpul itu dengan penggunaan seperti
bunuhan tersalah mirip sengaja, yaitu o- itu biasanya memang mematikan, juga ber-
rang yang dibunuh dengan cambuk atau dasarkan pada keumuman ayat yang me-
tongkat, atau batu diyatnya adalah sera- nunjukkan keharusan qishas dalam kasus
tus ekor unta, empat puluh di antaranya kejahatan pembunuhan. f uga berdasarkan
adalah unta yang di dalam kandungan- hadits yang menceritakan bahwa Rasu-
nya terdapat anak-anaknya (unta yang lullah saw. menjatuhkan hukuman qishas
sedang bunting)." Dalam hadits ini, Rasu- terhadap seorang Yahudi yang telah mem-
lullah saw. menetapkan diyat dalam kasus bunuh seorang perempuan dengan meng-
pernbunuhan seperti itu, maka berarti itu gunakan batu.
adalah pembunuhan mirip sengaja, bukan Berdasarkan hadits, "Barangsiapa
pembunuhan sengaja. mempunyai (keluarga) yang dibunuh, ia
Sementara itu, kedua rekan Imam Abu boleh memilih salah satu di antaro dua pi-
Hanifah (Muhammad dan Abu Yusuf) me- lihan, boleh ia menuntut diyat dan boleh
ngatakan, pembunuhan dengan benda tum- pula menuntut hukuman qishas.'862 Ada-
pul seperti batu besar atau kayu besar pun hadits yang dijadikan sebagai landas-
'
apabila ia termasuk benda yang biasanya an dalil oleh Imam Abu Hanifah, maka itu
mematikan masuk kategori pembunuhan dipahami dalam konteks alat yang digu-
sengaja. Karena ketika benda seperti itu nakan adalah benda tumpul kecil, karena
biasanya memang mematikan, maka sta- hadits ini menyebutkan tongkat, cambuk,
tusnya sama seperti alat yang memang di- dan batu yang disebutkan setelahnya. Hal
gunakan untuk membunuh. Oleh karena ini berarti, hadits ini menunjukkan bahwa
itu, apabila benda tumpul itu tidak terma- Rasulullah saw. menghendaki benda-ben-
suk benda yang biasanya mematikan, pem- da yang serupa dengan tongkat dan cam-
bunuhan itu masuk kategori pembunuhan bu( sebagaimana hal ini sudah pernah di-
mirip sengaja, meskipun pukulan yang di- singgung pada bagian terdahulu.
lakukan bertubi-tubi.

859
Bandul timbangan
860
Ad-Durrul Mukhtaar wa Raddul Muhtaar; juz 5, hlm. 375; Al-Lubaab Syarh Al-Kitaab, iuz 3, hlm. 141 dan halaman berikutnya.
861
Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm.4; Al-Mughnii, luz 7, hlm. 638.
862
HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad dari hadits Abu Hurairah r.a.
rsr."A.M IrLrD 7 Baglan 5! FIQIH UMUM

Sementara itu, ulama Malikiyah me- harus berupa pembunuhan secara lang-
ngatakan,863 pembunuhan dengan benda sung bukan pembunuhan secara tidak lang-
tumpul masuk kategori pembunuhan se- sung melalui sebab perantaraan (at-tasab-
ngaja, apakah benda tumpul itu termasuk bub).
benda yang biasanya memang mematikan Tindakan pembunuhan secara lang-
maupun tidah selama tindakan yang di- sung dapat dilakukan oleh satu orang pe-
lakukan adalah bersifat aniaya, bukan ka- laku saja atau dari sekelompokorang. Apa-
rena bergurau atau karena untuk mendi- bila pembunuhan yang terjadi adalah di-
dik dan memberi pelajaran (ta'diib). lakukan oleh satu orang pelaku sendiri,
Sebenarnya, orang yang mencermati maka hanya ia yang diqishas. Adapun jika
kasus-kasus pembunuhan sengaja yang pembunuhan itu dari sekelompok orang
bersifat menganiaya berikut situasi dan yang mereka sama-sama terlibat dalam
kondisi yang melingkupinya berupa kema- tindak keiahatan yang dilakukan, maka
rahan, kebencian, dan emosi yang tidak ada kalanya keterlibatan itu terjadi secara
terkendali akan mengunggulkan penda- berurutan dan bergantian atau ada kala-
pat ulama Malikiyah dalam kasus pem- nya dilakukan secara bersama-sama seka-
bunuhan dengan benda tajam atau benda ligus dalam waktu yang bersamaan.
tumpul.
c Menghukum qlshas *kelompok
c. Pembunuhan secala langsung
orung karcna membunuh satu oran$
Pembunuhan secara langsung adalah (pelakunya banyak *dangkan
tindakan yang berakibat pada kebinasaan kofuannya satu orang!)
secara langsung tanpa ada suatu peranta- Berdasarkan kesepakatan para imam
raan dan tindakan itu adalah yang menjadi madzhab empat, secara syara'wajib menghu-
penyebab langsung kematian. Pembunuh- kum qishas sekelompok orang karena mem-
an secara langsung yakni pelaku melaku- bunuh satu orang. Hal ini dalam rangka sad-
kan suatu tindakan yang berakibat lang- dudz dzaraa'i'(menutup celah-celah yang bisa
sung pada kebinasaan tanpa ada suatu berpotensi dijadikan sebagai pintu masuk ke-
perantaraan, terhadap seseorangyang me- pada sesuatu yang terlarang). Karena jika me-
mang orang itu adalah yang ia maksudkan reka tidak diqishas semuanya, tentunya itu
dan ia inginkan,s6a seperti melukai atau akan berdampak pelaksanaan hukum qishas
menyembelih dengan pisau dan mencekih tidak bisa dilakukan. Sebab jika demikian, tin-
karena tindakan-tindakan seperti ini sen- dakan pembunuhan dengan cara dilakukan se-
diri adalah yang mengakibatkan kematian cara bersama-sama akan dijadikan sebagai trik
korban. dan rekayasa untuk terhindar dari jeratan hu-
Fuqaha sepakat, pembunuhan secara kuman qishas, Di samping itu, banyak kasus
langsungmengharuskan qishas. Ulama Ha- pembunuhan yang terjadi dilakukan secara
nafiyah mensyaratkans6s bahwa tindakan bersama-sama oleh sekelompok orang, karena
pembunuhan yang mengharuskan qishas biasanya suatu kasus pembunuhan tidak ter-

863 Haasyiyah Ad-Dasuuqi 'ala Asy-Syarh Al-Kabiir, juz 4, h\m.242.


864 Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm.5.
86s ArB^d^'ir71239
FIqLH ISTAM JILID 7

jadi kecuali dilakukan dengan cara berkerja yang berisikan supaya mereka semua dihu-
sama oleh sekelompok orang. kum bunuh (diqishas). Umar Ibnul Khaththab
Para sahabat cepat tanggap dalam meng- r.a berkata, "Demi Allah, seandainya penduduk
antisipasi permasalahan seperti ini, sehingga Shan'a' ikut bersama-sama membunuh anak
mereka mengeluarkan fatwa qishas menyelu- itu, sungguh aku pasti akan menghukum bunuh
ruh terhadap semua anggota komplotan pem- mereka semua."866
bunuhan. Kejadian perta-ma kali kasus seperti Hukum kedua bentuk kasus kejahatan
ini terjadi pada masa kekhilafahan Umar Ibnul pembunuhan yang dilakukan oleh sekelompok
Khaththab r.a, yaitu ada seorang suami me- orang (pembunuhan berjamaah) bisa dilihat
ninggalkan isterinya di kota Shan'a' bersama pada uraian berikut ini,867
dengan seorang anak dari isterinya yang lain.
1. Pembunuhan secara langsung yang
Lalu, si isteri itu memiliki pria idaman lain dan
mellbatkan beberapa orang yang teriadi
melakukan hal yang tidak baik. Perbuatan itu secara bergantian dan berurutan
pun diketahui oleh si anak tersebut.
Seperti si A melukai perut si B, kemudian
Si isteri itu kemudian berkata kepada pria datang si C lalu menyayat lehernya, maka yang
idaman lainnya itu, 'Anak ini telah mengeta- diqishas adalah pelaku yang kedua, yaitu si
hui perbuatan kita, karena itu, bunuhlah ia." C apabila itu adalah pembunuhan sengaja,
Namun, si laki-laki itu menolak, hingga me- namun apabila itu adalah pembunuhan ter-
nyebabkan si isteri itu pun "ngambek" dan ti- salah, sanksinya adalah membayar diyat yang
dak mau berhubungan lagi dengan si laki-laki ditanggung oleh 'aaqilah [kerabat ashabah)
itu, sehingga si laki-laki itu pun akhirnya me- si C. Karena di sini, si C adalah pelaku pem-
menuhi permintaan si isteri itu untuk mem- bunuhan, bukan si A, namun si A hanya dikenai
bunuh anak tersebut. Lalu ia pun melakukan hukuman ta'zir saja.
pembunuhan terhadap si anak itu bersama-
Tindakan yang dilakukan oleh si A dan si
sama dengan seorang laki-laki lain, si isteri itu
C dalam contoh kasus ini terjadi secara tersen-
sendiri dan pembantunya dengan cara memu- diri dan terpisah. Artinya, tindakan yang dila-
tilasi si anak dan menceburkannya ke dalam kukan si A adalah tindakan yang berdiri sen-
sumur. Kemudian kejadian itu pun terungkap diri dan terpisah tanpa ada sangkut pautnya
dan tersebar luas. dengan tindakan yang dilakukan si C, mereka
Setelah kejadian itu, AmirYaman menang- berdua tidak berkomplot dan tidak bekerja
kap laki-laki itu dan ia pun mengakui perbuat- sama serta sama sekali tidak ada kesepakatan
annya, kemudian para pelaku yang lain pun sebelumnya di antara mereka berdua, jadi, tin-
ikut mengakui perbuatan mereka itu. Amir dakan yang dilakukan oleh si A adalah kasus
Yaman kemudian mengirim sepucuk surat ke- tersendiri, dan tindakan yang dilakukan oleh
pada Umar Ibnul Khaththab r.a,lalu Umar Ib- si C adalah kasus tersendiri yang lain.
nul Khaththab r.a pun mengirim surat balasan

HR. Imam Malik dalam kitab Al-Muwaththa' dari Sa'id Ibnul Musayyab, bahwasannya Umar Ibnul Khaththab r.a menghukum bunuh
sekelompok orang yang berjumlah lima atau tujuh karena mereka telah bersama-sama melakukan kejahatan pembunuhan terha-
dap seorang laki-laki, dan ia berkata, "Demi Allah, seandainya penduduk Shan'a' ikut bersama-sama membunuh orang itu, sungguh
aku pasti akan menghukum bunuh mereka semua." Riwayat ini iuga diriwayatkan oleh Muhammad Ibnul Hasan dari lmam Malik
dalam Muwaththa'-nya, oleh Imam Syafi'i dalam Musnad-nya, al-Bukhari dalam Shahih-nya, Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf-
nya, ad-Daraquthni dalam Sunan-nya, ath-Thahawi dan al-Baihaqi.
Al-Badaa'i', iuz 7,hlm.238; Takmilatul Fathi, iuz 8, hlm. 278; Al-Lubaab Syarh Al-Kitaab, juz 3, hlm. 150; Ad-Durrul Mukhtaar, iuz 5,
hlm. 394 dan halaman berikutnya; Tabyiinul Haqaa'iq, iuz 6, hlm. 114 dan halaman berikutnya.
FIqLH ISLAM JITID 7

2. Pembunuhan secara langsung yang mell- "Disyaratkan bahwa tindakan yang dilakukan
batkan beberapa orang yang dllakukan oleh masing-masing dari orang yang terlibat
secata bersam+sama adalah tindakan pembunuhan secara langsung,
Seperti korban mengalami sejumlah luka seperti masing-masing dari mereka melukai
secara bersamaan dari sejumlah pelaku, jadi korban dengan luka yang memiliki efek mem-
masing-masing dari pelaku melukai si korban bunuh (dalam artian, perlukaan yang dilaku-
dengan lukayang membinasakan, atau masing- kan oleh salah satu saja di antara mereka se-
masing dari mereka menembakkan senjata api benarnya sudah bisa membunuh)."
ke diri korban dan tembakan itu mengenai si At-Tamartsasyi mengatakan,'Apabila ada
korban dalam bentuk yang mematikan. Menu- sejumlah orang yang ikut melakukan pembu-
rut ulama Hanafiyah, masing-masing dari para nuhan terhadap satu orang, maka mereka se-
pelaku itu dikenai hukuman qishas apabila me- mua dihukum bunuh (qishas) jika masing-ma-
reka secara langsung melakukan pembunuhan sing dari mereka ikut melukai korban dengan
itu, karena dengan begitu, masing-ma-sing dari luka yang membinasakan [artinya, perlukaan
mereka berarti dianggap sebagai pelaku pem- yang dilakukan oleh salah satu saja di antara
bunuhan sengaja. mereka sebenarnya sudah bisa membunuh
Dari sini, nampak bahwa ulama Hanafiyah dan mematikan), jika tidak maka tidak." Yakni,
tidak membedakan antara kondisi tawaafuq menurut ulama Hanafiyah, yang diperhatikan
(tindakan pembunuhan yang melibatkan dua dan diperhitungkan adalah adanya unsur tin-
orang atau lebih terhadap satu korban yang dakan pembunuhan secara langsung [tindakan
keterlibatan itu terjadi secara kebetulan se- masing-masing dari mereka itu adalah tindak-
mata tanpa ada konspirasi, perkomplotan dan an yang mematikan dan membun.rh, dengan
kesepakatan di antara mereka sebelumnya) kata lain, tindakan yang dilakukan oleh salah
dan kondisi tamaalu' [menurut istilah ulama satu saja di antara mereka sebenarnya sudah
Malikiyah, yaitu, tindakan pembunuhan yang bisa membunuh dan mematikan).
melibatkan dua orang atau lebih terhadap satu Sementara itu, jumhur (ulama Malikiyah,
korban yang sebelumnya mereka memang te- ulama Syafi'iyah, dan ulama Hanabilah)868 me-
lah berkonspirasi dan melakukan kesepakatan ngatakan, hukuman qishas dijatuhkan terha-
untuk melakukan kejahatan tersebut). dap sekelompok orangyangterlibat dalam pem-
fadi, menurut ulama Hanafiyah, yang pen- bunuhan terhadap satu orang meskipun me-
ting dan yang dijadikan patokan adalah tin- reka tidak berkomplot dan tidak melakukan
dakan yang dilakukan oleh masing-masing dari kesepakatan sebelumnya dalam pembunuhan
mereka itu mengenai sasaran dan tindakan tersebut jika memang tindakan masing-masing
yang dilakukan oleh masing-masing itu adalah dari mereka itu bisa membunuh dan memati-
mematikan, dalam arti tindakan yang dilaku- kan. fadi, menurut jumhur, yang penting dalam
kan oleh salah satu saja di antara mereka se- kasus yang tidak ada kesepakatn sebelumnya
benarnya sudah bisa membunuh dan mema- di antara mereka adalah tindakan masing-
tikan. Hal ini berdasarkan pernyataan ulama masing dari mereka itu memang mematikan,
Hanafiyah dalam kasus pembunuhan sengaja, dalam arti tindakan salah satu dari mereka

868 Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir,


Juz 4, hlm. 245; Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 12, 20,22; Al-Mughnii, iuz 7, hlm. dan halaman
berikutnya; Kasysyaatul Qinaa', juz 5, hlm. 598; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah karya lbnu fazi, hlm. 345; Bidaayatul Muitahid, iuz 2,
hlm.392.
rsLAM lrrrD 7

saia sebenarnya sudah bisa membunuh dan melakukan eksekusi pembunuhan hanya satu
mematikan. orang saja dari mereka, jika memang anggota
fadi, dalam kasus ini jumhur sependapat yang lainnya yang tidak ikut melakukan aksi
dengan ulama Hanafiyah. Adapun jika mereka tersebut sebenarnya dalam kondisi bersiap un-
melakukan pembunuhan itu memang sudah tuk melakukan aksi, meskipun akhirnya yang
ada kesepakatan sebelumnya. Mereka memang mengeksekusi hanya satu orang saja sedang-
berkomplot untuk melakukan pembunuhan kan yang lainnya hanya melihat dan menga-
itu, sekalipun tindakan masing-masing dari mati saja.
mereka itu tidak bisa membunuh dan mema- Dari uraian di atas, nampak perbedaan
tikan. Dalam arti, meskipun tindakan salah pendapat antara jumhur dengan ulama Hanafi-
satu dari mereka sebenarnya tidak bisa sam- yah adalah dalam kasus pembunuhan dengan
pai membunuh dan mematikan, mereka tetap adanya unsvr at-tamaalu' (karena ulama Hana-
diqishas semuanya jika mereka semua me- fiyah tidak membedakan antara kasus pem-
mang bermaksud dan bersengaja melakukan bunuhan dengan adanya unsur at-tamaalu'di
tindakan itu, seperti mereka bersama-sama dalamnya dan kasus pembunuhan yang tidak
memukuli korban dengan cambuk atau batu ada unsur at-tamaalu'di dalamnya). Akan te-
kecil, lalu si korban itu mati. Hal ini supaya tapi, saya pribadi lebih mengunggulkan pen-
perkomplotan dan konspirasi tidak bisa dija- dapat jumhur; karena sesuai dengan praktik
dikan sebagai helah atau trik untuk terhindar yang dilakukan oleh Umar ibnul Khaththab
dari ancaman qishas. r.a, yaitu ia mengqishas tujuh orang dari pen-
Kesirnpulan menurut jumhur adalah, apa- duduk Shan'a' yang melakukan pembunuhan
bila pembunuhan yang melibatkan beberapa terhadap satu orang, dan sahabat berijmak
orang itu adalah pembunuhan tanpa ada unsur atas praktik Umar Ibnul Khaththab r.a terse-
at-tamaalu' (berkomplot, konspirasi), maka but.
mereka semua bisa diqishas apabila memang Kesimpulannya, apabila mereka semua
tindakan masing-masing dari mereka itu ada- ikut secara langsung dalam pembunuhan ter-
lah tindakan yang sudah bisa mematikan dan sebut, mereka semua dihukum bunuh berda-
membunuh, Sedangkan jika kasus pembunuh- sarkan kesepakatan madzhab-madzhab yang
an itu adalah pembunuhan dengan adanya ada,
unsur at-tamaalu) mereka semua tetap diqi- Adapun orang yang terlibat tidak secara
shas, sekalipun tindakan yang dilakukan ma- langsung dalam pembunuhan yang terjadi,
sing-masing dari mereka itu sebenarnya tidak akan tetapi ia hanya setuju dan sepakat untuk
bisa membunuh dan mematikan. Ini adalah membunuh korban tanpa ikut hadir dalam
pendapat yang lebih sahih menurut ulama aksi eksekusinya atau atau ikut memberikan
Syafi'iyah dan ulama Hanabilah. Hanya saja, me- bantuan kontribusi dalam pembunuhan itu
reka berbeda pendapat dengan ulama Maliki- namun ia tidak ikut melakukan aksinya, maka
yah dalam hal persyaratan masing-masing dari ia dihukum to'zir d,an hukum ta'zir itu bisa
mereka memang ikut melakukan tindakan ke- sampai berbentuk hukuman bunuh apabila
jahatan tersebut. imam menghendakinya menurut selain ula-
Sedangkan menurut ulama Malikiyah, hal ma Malikiah. Sedangkan menurut ulama Mali-
itu tidak menjadi syarat, akan tetapi yang pen- kiyah, ia iuga tetap dihukum dengan qishas.
ting mereka ikut hadir di sana, meskipun yang
FIqLH rSLAM ltl'tDT

Apa yang dlmaksud dengan at-tamaalu' dari mereka sedangkan yang lainnya hanya
(berkomplot, pengroyokan, konspirasl) itu melihat dan mengawasi saja misalnya, namun
Perlu dicatat bahwa fuqaha berbeda pen- dengan syarat jika memang seandainya waktu
dapat dalam mendefinisikan makna at-ta- itu mereka dimintai untuk membantu dalam
maalu'.86e melaksanakan aksi itu, maka mereka akan
UIama Hanafiyah, ulama Syafi'iyah, dan ula- membantu.
ma Hanabilah berdasarkan pendapat yang le- Menurut ulama Malikiyah, orang-orang
bih raajih menurut mereka, mengatakan bah- yang terlibat dalam suatu aksi pembunuhan
wa at-tamaalu' menurut istilah mereka adalah, yang sebelumnya tidak ada kesepakatan dan
kesamaan keinginan para pelaku dalam suatu perkomplotan di antara mereka, maka mereka
tindakan meskipun tidak didahului dengan semua tetap dihukum bunuh, jika memang
adanya kesepakatan di antara mereka sebe- mereka ikut memukul secara sengaja dan ani-
lumnya, sekiranya mereka bersama-sama me- aya dan korban mati di tempat itu juga, semen-
lakukan tindakan kejahatan itu secara spontan tara pukulan-pukulan yang mereka lakukan ti-
meski tanpa didahului dengan adanya rencana dak bisa terbedakan antara satu dengan yang
atau kesepakatan sebelumnya [pengroyokan lainnya, atau bisa terbedakan akan tetapi tidak
yang terjadi secara spontan). diketahui mana pukulan yang mematikan dan
fadi menurut mereka, at-tomaalu' memi- membunuh.
liki makna lebih luas, mencakup pengroyokan
yang berarti tidak ada kesepakatan atau pe- o MenEfiukum qishas se*orang yang
rencenaan sebelumnya, dan mencakup per- melakukan pmbunuhan terhadap
sej umlah orung ( pelaku pembu,tuhannya
komplotan atau konspirasi yang berarti sebe-
hanya satu orang, sedangkan korMnnya
lumnya telah ada kesepakatan). lebih dari satu orang)
Sementara itu, ulama Malikiyah mengata-
Hukum qishas juga dijatuhkan kepada se-
kan, at-tamaalu' adalah bersepakat dan ber-
seorang karena membunuh beberapa orang.
komplot, yaitu, ada dua orang atau lebih yang
Menurut ulama HanafiyahsT0 dan ulama Mali-
bermaksud untuk membunuh seseorang dan kiyah,871 dalam hal ini, yang dikenakan kepada-
memukulinya. fadi, at-tamaalu' menghendaki
nya hanya hukuman qishas saja, tidak ada tam-
adanya kesepakatan yang dilakukan sebelum-
bahan sanksi denda berupa harta apa pun [satu
nya untuk melakukan suatu aksi bahwa af- nyawa pelaku sudah bisa membayar semua
tawaafuq fpengroyokan yang terjadi secara nyawa korban yang ia bunuh). Oleh karena itu,
spontan dan kebetulan) dalam suatu aksi pe-
sanksi hukum dalam kasus pembunuhan de-
langgaran tidak dianggap sebagai at-tamaalu'.
ngan pelaku satu orang dan korbannya lebih
Akan tetapi, mereka semua tetap dihukum dari satu hanyalah qishas saja. Karena jika ada
bunuh apabila mereka memangmemiliki mak-
sekelompok orang melakukan pembunuhan ter-
sud dan niat untuk melakukan aksi serta hadir
hadap satu orang, mereka semua dihukum bu-
dalam aksi tersebut, meskipun akhirnya yang
nuh karena membunuh satu orang itu.
melaksanakan aksinya hanya salah satu saja

869
Asy-Syarhul Kabiir ma'a Ad-Dasuqi, juz 4, hlm. 245; Asy-Syarhush Shaghii4, juz 4, hlm. 344. Lihat juga, At-Tasyrii'Al-Jinaa'i Al-
Islami, karya Abdul QadirAudah, juz2,hlm.39-42,126 dan halaman berikutnya.
870
Al-Badaa'i', iuz 7,hlm.239; Ad-Durrul Mukhtaar, iuz 5, hlm. 395; Tabyiinul Haqaa'iq, juz 5, hlm. 115.
871
Al-Mughnii, iuz 7, hlm. 699; Al-Miizaan Al-Kubraa karya Asy-Sya'rani, juz 2, hlm. 143; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 345.
rsLAM l[rD 7

Begitu juga jika yang terjadi adalah seba- korban yang pertama itu adalah yang memang
liknya, yaitu mereka dibunuh oleh satu orang, paling dahulu muncul. Apabila pembunuhan
maka ia dihukum bunuh karena membunuh terhadap mereka itu ia lakukan secara bersa-
mereka. Sama seperti jika pelakunya satu o- maan, seperti ia melukai mereka semua pada
rang dan korbannya juga satu orang, dan hak waktu yang sama atau masalahnya kabur dan
para wali korban yang dibunuh sudah bisa ter- tidak jelas apakah secara bersamaan ataukah
penuhi semuanya. Oleh karena itu, jika kita secara urut, maka si pelaku diqishas untuk
mengharuskan juga sanksi denda berupa har- membayar salah satu nyawa dari nyawa-nyawa
ta, itu berarti tambahan atas qishas, dan ini para korban itu dan cara untuk menentukan
tidak boleh. Penulis pribadi lebih cenderung yang mana adalah harus dengan cara diundi,
kepada pendapat ini. sedangkan untuk yang lainnya dibayar dengan
Sementara itu, ulama Syafi'iyah87z menga- diyat. Karena di sini, sudah tidak dimungkink-
takan, satu nyawa hanya cukup untuk mem- an lagi untuk melakukan qishas lagi terhadap-
bayarsatu nyawa saja, apakah parawali korban nya, karena ia sudah diqishas dan mati, sama
sepakat untuk menuntut qishas maupun tidak. seperti jika pelaku mati terlebih dahulu sebe-
Karena unsur mumaatsalah (kesepadanan) lum sempat diqishas.
adalah menjadi syarat dalam qishas, semen- Sementara itu, ulama Hanabilah mengata-
tara tidak ada yang namanya mumaatsalah an- kan,873 apabila para wali korban itu sepakat
tara satu orang dengan beberapa orang. Oleh untuk mengqishas pelaku, maka pelaku diqi-
karena itu, nyawa satu orang pelaku tidak bisa shas dan itu sudah cukup. Namun apabila ada
membayar semua nyawa para korban yang ia di antara mereka yang menuntut qishas dan
bunuh, akan tetapi nyawa satu orang pelaku ada yang menuntut diyat, pelaku diqishas un-
itu hanya bisa membayar satu nyawa saja dari tuk memenuhi hak wali yang menuntut qishas.
korban-korbannya, sedangkan nyawa-nyawa Sedangkan yang lainnya dibayar dengan diyat
yang lain diganti dengan diyat. Status para yang diambilkan dari harta milik si pelaku,
wali korban-korban itu yang sama-sama me- apakah ia membunuh mereka secara bersama-
miliki hak menuntut qishas tidak lantas bisa an sekaligus maupun tidak. Dalil mereka ada-
menyebabkan hak-hak mereka saling terwa- lah hadits,
kili (at-tadaakhul) sama seperti bentuk hak-
"Barangsiapa mempunyai [keluarga) yang
hak lainnya.
dibunuh, ia boleh memilih salah satu di antara
Berdasarkan hal ini, apabila ada seseorang
dua pilihan, boleh ia menuntut hukuman mati
melakukan pembunuhan terhadap beberapa a
(qi sh a s), atau m e nuntut diy at.'87
orang secara urut, maka ia diqishas untuk
membayar nyawa korban yang pertama kali fuga, karena kejahatan yang berjumlah le-
ia bunuh jika memang tidak ada pengampun- bih dari satu tidakbisa mengalami at-tadaakhul
an untuknya dari wali korban itu, karena hak [hukuman untuk salah satunya sudah bisa me-

872 Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 22; Al-Muh adzdzab,iuz2, hlm. 183
873
Al-Mughnii, iuz 7, hlm.699 dan halaman berikutnya.
87a Trkhriil hadits ini sudah pernah disinggung di bagian terdahulu secara global. Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim,
at-
Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, lbnu Majah, dan Ahmad dari hadits Abu Hurairah r.a dengan redaksi, "Barangsiapa mempunyai
(keluarga) yang dibunuh, ia boleh memilih salah satu di antara dua pilihan, boleh ia menuntut diyat atau menuntut hukuman
mati." Redaksi riwayat at-Tirmidzi berbunyi, "Boleh ia memilih untuk memaafkan atau menuntut hukuman mati (qishas)." Dalam
sebuah riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Maiah dari Abu Syuraih al-Khuza'i r.a disebutkan, "la boleh milih salah satu di
ISIAM IILID 7

wakili hukuman kejahatan-kejahatan yang lain) 3. Urfiy, seperti menyajikan makanan bera-
dalam kasus kejahatan tersalah, maka begitu cun, menggali sumur di jalan yang dilewati
juga ketika kasus kejahatan itu adalah kasus korban dan menutupi lubangnya.
kejahatan sengaja. Secara garis besa4, hukum pembunuhan
dengan sebab (pembunuhan secara tidaklang-
d. Pembunuhan dengpn sebab peralilaraan sung) menurut ulama HanafiyahsT6 adalah, pe-
(pembunuhan secara tidak langsung)
lakunya tidak terkena ancaman qishas. Karena
Pembunuhan dengan sebab perantaraan pembunuhan dengan sebab perantaraan tidak
adalah suatu tindakan yang memiliki kontribu- sama tingkatannya dengan pembunuhan secara
si pada terjadinya kebinasaan namun tindak- langsung, sementara hukuman qishas adalah
an itu bukan yang memunculkan kebinasaan berbentuk pembunuhan secara langsung. Oleh
yang terjadi. Tindakan itu memiliki kontribusi karena itu, barangsiapa membuat suatu galian
pada terjadinya kematian seseorang, namun atau membuat sumur di tengah jalan, lalu ada
tindakan itu sendiri bukan yang memuncul- orang yang terperosok ke dalamnya dan mati,
kan kematian itu, akan tetapi dengan adanya maka si pembuat lubang atau sumur itu tidak
suatu perantaraan, seperti menggali sumur di dikenai qishas, karena tindakan penggalian
jalan umum tanpa seizin dari pemerintah yang itu adalah berarti pembunuhan dengan sebab
berwenang dan menutupi lubangnya, sekira- perantaraan bukan pembunuhan secara lang-
nya ada orang yang lewat terjatuh ke dalam- sung. Sebagaimana qishas juga tidak dikena-
nya dan mati, juga seperti memberikan kesak- kan terhadap para saksi yang memberikan ke-
sian palsu atas seseorang yang tidak bersalah saksian palsu dalam kasus pembunuhan keti-
bahwa ia telah melakukan pembunuhan, me- ka mereka menarik kembali kesaksian mereka
lakukan paksaan terhadap seseorang untuk itu setelah si terpidana telah telanjur dihukum
membunuh seseorangyang lain, penjatuhan ke- bunuh (diqishas).
putusan hukuman mati yang tidak juju4, dan Adapun dalam kasus pemaksaan untuk
ketidakadilan seorang hakim terhadap sese-o- melakukan pembunuhan, menurut ulama Ha-
rang. nafiah, di sini tetap ada ancaman qishas, kare-
Dalam hal ini, sebab ada tiga macam,87s na itu adalah pembunuhan secara langsung.
1. Hissiy, seperti pemaksaan untuk melaku- Namun yang dikenai ancaman qishas bukanlah
kan pembunuhan. pihak yang dipaksa, akan tetapi yang dikenai
2. Syar'i, seperti memberikan kesaksian pal- ancaman qishas adalah pihak yang memaksa.
su atas seseorang yang tidak bersalah bah- Karena pemaksaan membuat pihak yang di-
wa ia telah melakukan pembunuhan, pen- paksa menjadi "alat" di tangan pihak yang me-
jatuhan vonis hukuman mati yang tidak maksa, sementara tidak ada qishas terhadap
jujur dari seorang hakim terhadap sese- "alat."
orang.

antara tiga hal, boleh ia menuntut qishas, atau mengambil diyat, atau memberi maaf." Abdullah Ibnu Abbas r.a berkata, "Pemaafan
maksudnya adalah menerima diyat untuk pembunuhan disengaja dan mengikuti dengan cara yang bai[ yaitu penuntutnya mengi-
kuti dengan cara yang baik dan pihak yang dituntut membayarkan tuntutan diyat itu kepada si penuntut dengan cara yang baik
pula."
875
Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 5.
876
Takmilatul Fathil Qadiic iuz 8, hlm. 253; Al-Badaa'i', iuz 7,hlm.239; Tabyiinul Haqaa'iq karya Az-Zaila'i, juz 6, hlm. 101 dan hala-
man berikutnya.
rsr.A.M IrLrD 7

Sementara itu, jumhur selain ulama Ha- rupa dengan "alat," sementara tidak ada qishas
nafiyahsTT mengatakan, pelaku pembunuhan de- atas "alat,"
ngan sebab perantaraan tetap diancam dengan Sementara itu, Abu Yusuf mengatakan bah-
qishas apabila si pelaku memang sengaja dan wa baik pihak yang dipaksa maupun pihak
bermaksud untuk mencelakai dan korban yang yang memaksa sama-sama tidak dituntut qi-
ia maksudkan pun memang celaka dan binasa shas karena adanya syubhat. Alasannya ada-
dengan sebab perantaraan yang dibuatnya itu, lah, karena pada faktanya pihak pemaksa bu-
seperti dalam kasus pembuatan galian, penarik- kanlah yang melakukan pembunuhan, akan
an kembali kesaksian oleh para saksi, peracun- tetapi ia hanya sebagai penyebab terjadinya
an, dan pemaksaan. pembunuhan itu, sedangkan yang melakukan
Di sini, harus dijelaskan lebih lanjut me- pembunuhan itu faktanya adalah pihak yang
ngenai tindak pemaksaan untuk melakukan dipaksa.
pembunuhan dan tindakan peracunan. Sedangkan Zufar berpendapat bahwa pi-
hak yang dikenai hukuman qishas adalah pi-
. Tindak pemaksaan untuk melakukan hak yang dipaksa, karena fakta dan realitanya
pembunuhan pembunuhan itu dilakukan oleh dirinya.
Apabila si A memaksa si B untuk mem- Dengan begitu, bisa diketahui bahwa dalam
bunuh si C misalnya, dan dalam pemaksaan itu, madzhab Hanafi terdapat tiga pendapatsTe dan
si A mengancam si B jika ia tidak mau, maka yang paling raajih adalah pendapat yang per-
si A akan mencelakai dirinya atau hartanya. tama.
Dalam hal ini Imam Abu Hanifah dan Muham- Di pihak lain, jumhur (ulama Malikiah,
mad mengatakan, bahwa yang diqishas adalah ulama Syafi'iyah menurut pendapat yang azh-
pihak yang memaksa, yaitu si Au bukan pihak har menurut mereka dan ulama Hanabilah)880
yang dipaksa yaitu si B. Hal ini berdasarkan mengatakan bahwa di sini, pihak yang memak-
hadits, sa dan pihak yang dipaksa keduanya sama-
"Umotku diampuni dan dimaafkan dalam sama diqishas. Alasannya adalah, karena pi-
hak yang memaksa adalah pihak yang menjadi
tiga hal, yaitu kesilapan, lupa dan dipaksa.'878
penyebab dalam pembunuhan itu, sedangkan
fuga karena pihak yang dipaksa posisinya pihak yang dipaksa pada faktanya adalah pi-
hanya semata-mata sebagai "alat" pihak yang
hak yang menjalankan pembunuhan secara se-
memaksa, sebab pada esensinya yang mem-
ngaja dan aniaya, serta ia lebih memenang-
bunuh adalah pihak pemaksa. Sedangkan yang
kan dan mengedepankan keselamatan dirinya
muncul dari pihakyang dipaksa hanya gamba-
dari ancaman pihak pemaksa dengan mengor-
ran tindakan pembunuhan saja, sehingga da-
bankan jiwa orang lain dengan dirinya berse-
lam kondisi seperti ini, pihak yang dipaksa se-
dia menjalankan paksaan pembunuhan terha-

877
Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, juz 4, hlm. 243,246; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 6; Al-Mughnii, juz 7, hlm. 645; Al-Muhadz-
dzab, iuz 2, hlm. 176 dan halaman berikutnya; Kasysyaaful Qinaa', juz 5, hlm. 591-593, 601 dan halaman berikutnya.
878
HR. Ibnu Majah dari Abu Dzarr r.a, juga oleh ath-Thabrani dan Al-Hakim dari Abdullah lbnu Abbas r.a, iuga oleh ath-Thabrani dari
Tsauban r.a dengan redaksi, "Sesungguhnya Allah mengampuni dan memaafkan ummatku dalam tiga hal, yaitu kesilapan, keadaan
lupa dan keadaan dipaksa."
879
Takmilatu Fathil Qadiic juz7,hlm.302; Al-Badaa'i', juz 6, hlm. 179; Al-Lubaab Syarh Al-Kitaab,inz 4,hlm.lL2.
880
Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardiq, juz 4, hlm. 244, Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 9; Al-Mughnii, iuz 7, hlm. 645; Al-Muhadzdzab, jrtz
2,hlm.l77; Kasysyaaful Qinaa', iuz 5, hlm.601 dan halaman berikutnya.
FrQLH rSLAM ltLtD 7

dap orang lain itu. Penulis sesungguhnya lebih adalah dalam kondisi dipaksa untuk mereali-
mengunggulkan pendapat ini. sasikan tindakan yang dipaksakan kepadanya
Akan tetapi, seandainya ada seseorang se- tersebut. Sedangkan dalam kasus perintah,
but saja si A berkata kepada si B, "Bunuhlah orang yang melaksanakan apa yang diperin-
aku, jika kamu tidakmau, maka aku akan mem- tahkan kepadanya adalah tidak dalam kondisi
bunuhmu," maka dalam hal ini si B tidak dikenai terpaksa, akan tetapi dalam melaksanakan
ancaman qishas ketika ia benar-benar mem- perintah itu, posisinya adalah mukhtaar (atas
bunuh si A menurut ulama Syafi'iyah. Karena kemauan sendiri, tidak dalam kondisi dipak-
di sini ada unsur syubhat yaitu paksaan, dan sa). Oleh karena itu, ada pengklasifikasian da-
hukuman hadd ditolak dan dihindari de-ngan lam hukumnya seperti berikut,
adanya syubhat. - Apabila pihak yang diperintah adalah ti-
Adapun jika si A memaksa si B supaya dak mumayyiz seperti anak kecil atau o-
membunuh dirinya sendiri [melakukan bunuh rang gila, maka pihakyang memerintah ti-
diri), seperti si A berkata kepada si B, "Bu- dak terkena ancaman qishas menurut ula-
nuhlah dirimu sendiri, jika tidak, aku akan ma Hanafiyah, karena itu masuk kategori
membunuhmu," lalu si B pun membunuh di- pembunuhan dengan sebab perantaraan,
rinya sendiri, maka di sini tidak ada ancaman sementara tidak ada qishas dalam kasus
qishas, karena contoh seperti ini tidak masuk pembunuhan dengan sebab perantaraan,
kategori pemaksaan (ikraah),sehingga si B se- akan tetapi yang ada hanyalah sanksi mem-
akan-akan melakukan bunuh diri itu atas ke- bayar diyat sebagaimana yang telah kami
inginan dan kemauan sendiri menurut penda- jelaskan pada bagian terdahulu. .
pat ulama Syafi'iyah. Sementara itu, jumhur [ulama Mali-
Perlu diperhatikan bahwa paksaan untuk kiyah, ulama Syafi'iyah, dan ulama Hana-
melakukan pembunuhan tetap tidakbisa men- bilah)881mengatakan, bahwa di sini pihak
jadi sebab pembunuhan itu boleh dilakukan, yang memerintahkan dituntut qishas, ka-
akan tetapi si pelaku yang dipaksa tetap ber- rena ia adalah yang menjadi sebab dalam
dosa jika ia melakukannya berdasarkan kese- pembunuhan itu, sementara di sini pihak
pakatan ulama, sebagaimana pula perbuatan yang melakukan langsung pembunuhan
zina juga tetap tidak diperbolehkan meskipun itu statusnya hanya semata-mata sebagai
karena dipaksa [dua perbuatan ini termasuk "alat" yang bisa dikendalikan oleh pihak
perbuatan yang hukumnya tetap haram seka- yang memerintah sesuka hatinya (karena
lipun dalam kondisi dipaksa). ia masih anak-anak yang belum mumayyiz
atau orang gila).
. Perlntah untuk melakukan pembunuhan - Apabila pihakyang diperintah adalah anak
Fuqaha membedakan antara pemaksaan yang sudah mumayyiz, atau orang yang
untuk melakukan pembunuhan dan perintah sudah besa6 dewasa dan berakal, maka di-
untuk melakukan pembunuhan, karena kara- klasifikasi, apakah pihak yang memerin-
kter kedua bentuk kasus ini adalah berbeda. tah memiliki kekuasaan dan dominasi atas
Dalam kasus paksaan, orang yang melaksana- pihak yang diperintah ataukah tidak.
kan tindakan yang dipaksakan kepadanya itu Apabila pihak yang memerintah tidak me-

Bidaayatul Mujtahid, juz 2, hlm. 388 dan halaman berikutnya; Al-Mughnii, juz 7,h\m.757; Al-Muhadzdzab, juz2,hlm.777;Kasysy-
aaful Qinaa', juz 5, hlm.602 dan halaman berikutnya; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 345.
rsLAM IrrrD 7

miliki kekuasaan dan dominasi atas pihak bunuhan secara aniaya itu dihumumta'zir,
yang diperintah, maka Imam Malih Imam karena ia telah melakukan kemaksiatan.
Syafi'i, dan Imam Ahmad882 mengatakan Namun apabila pihak yang diperintah
bahwa di sini yang diqishas adalah pihak tidak tahu bahwa pembunuhan yang dipe-
yang diperintah, sedangkan pihak yang rintahkan itu ternyata pembunuhan tanpa
memerintah dihukum ta'zir. alasan yang benar (tanpa hak), maka yang
Apabila pihak yang memerintah memiliki diqishas adalah pihak yang memerintah,
kekuasaan dan dominasi atas pihak yang karena ada alasan dan dalih yang men-
diperintah, seperti kekuasaan dan domi- jadikan tindakan pihak yang diperintah
nasi seorang ayah atas anaknya yang ma- itu bisa dimaklumi, yaitu kewajiban me-
sih kecil, juga seperti kekuasaan dan do- matuhi dan taat kepada pemimpin dalam
minasi seorang penguasa atas para ba- selain kemaksiatan, karena zahirnya, seo-
wahannya. Sekiranya pihak yang diperin- rang pemimpin tidak memerintahkan ke-
tah takut akan dibunuh oleh pihak yang cuali terhadap perkara yang benar,
memerintah apabila ia tidak mematuhi Sedangkan menurut Imam Abu Hani-
dan melaksanakan perintah itu, maka me- fah,885 tidak ada ancaman qishas atas pi-

nurut Imam Malik,883 di sini kedua-duanya hak yang memerintah kecuali jika dalam
sama-sama diqishas baik pihak yang me- perintahnya itu ia adalah orang yang me-
merintah maupun pihak yang diperintah, maksa, sebagaimana pula tidak ada ancam-
karena perintah seperti ini dianggap sama an qishas atas pihak yang diperintah apa-
seperti paksaan [sementara orang yang bila perintah itu berasal dari orang yang
memaksa dan orang yang dipaksa sama- memang memiliki hak dan kewenangan
sama dituntut qishas). untuk memerintah. Karena perintah atau
Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan izin adalah suatu bentuk syubhat yang
ulama HanabilahEsa mengatakan, apabila bisa menghindarkan diri si pelaku dari
pihak yang diperintah tahu bahwa pem- ancaman qishas. Oleh karena itu, apabila
bunuhan yang diperintahkan kepadanya perintah itu berasal dari orang yang ti-
itu adalah pembunuhan tanpa hak (tanpa dak memiliki hak dan kewenangan untuk
alasan yang benar), maka yang diqishas memerintah, maka pihak yang diperintah
adalah dirinya, karena ia tidak memiliki dikenai ancaman qishas.
alasan dan dalih yang bisa diterima dan
dimaklumi. Hal ini berdasarkan hadits, "Ti-
. Peracunan
Peracunan adalah sebab perantaraan un-
dak ada ketaatan kepada makhluk dalam
kemaksiatan kepada Sang Khaliq.^tt Se- tuk membunuh jiwa, oleh karena itu, tidak ada
dangkan pihak yang memerintahkan pem-
qishas di dalamnya menurut ulama Hanafi-
yah.88' Barangsiapa melakukan rencana tidak

Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardiq, juz 4, hlm .244,Bidaayatul Muitahid, iuz 2, hlm. 388 dan halaman berikutnya; Al-Mughnii, juz 7,
hlm. 757; Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 177; Kasysyaaful Qinaa', juz 5, hlm. 602 dan halaman berikutnya; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah,
hlm.345.
883
Bidaayatul Muitahid, juz 2, hlm. 389
884
Al-Muhadzdzab, juz2,hlm.177; Kasysyaaful Qinaa', juz 5, hlm' 602 dan halaman berikutnya'
885
HR. Al-Hakim dan Ahmad dan Musnad-nya dari Imran lbnu Hushain r.a dan dari al-Hakam lbnu Amr al-Ghifari r.a.
885
Al-Badaa'i', juz 7, hlm. 236.
887
Tabyiinul Haqaa'iq karya Az-Zaila'|ittz 6, hlm. 101; Ad-Durrul Mukhtaax, juz 5, hlm. 385.
rsr.AM IrLrD 7

baik terhadap seseorang dengan memberi ra- nya, maka tidak ada sanksi apa-apa atas diri-
cun pada makanan atau minuman, lalu orang nya karena ada alasan yang membuatnya bisa
itu pun memakan makanan atau meminum mi- dimaklumi dan dimaafkan, yaitu ketidaktahu-
numan yang telah diberi racun itu dan ia pun an dirinya itu. Begitu juga, tidak ada sanksi hu-
mati karenanya sementara itu tidak tahu kalau kum apa-apa atas pihak yang menyuguhkan,
makanan atau minuman itu telah diberi ra- apabila pihak yang disuguhi mengambil dan
cun, maka tidak ada qishas dan tidak ada pula mengkonsuminya padahal ia tahu bahwa apa
sanksi diyat atas si pelaku itu. Akan tetapi, ia yang disuguhkan kepadanya itu adalah racun,
harus beristighfar meminta ampun (bertobat), karena jika begitu berarti ia membunuh diri-
dipenjara dan dihukum te'zir, karena dirinya nya sendiri.
telah melakukan tindakan kemaksiatan dengan Begitu juga, menurut ulama Hanabilah,seo
melakukan suatu perbuatan yang menjadi se- peracunan dianggap sebagai bentuk pembu-
bab perantaraan jiwa orang lain terbunuh ser- nuhan sengaja dengan ancaman hukuman qi-
ta ia telah melakukan mengelabui si korban. shas apabila bentuk peracunan seperti yang
Adapun jika kasusnya adalah pemaksaan dilakukan itu biasanya memang mematikan.
untuk menenggak racun, seperti si A menuang- Karena peracunan sering kali dijadikan seba-
kan racun ke dalam tenggorokan si B secara gai cara untuk melakukan pembunuhan, oleh
paksa, atau si A memberikan racun kepada si B karena itu, pelakunya diancam dengan hukum-
dan memaksanya untuk meminumnya hingga an qishas. fuga berdasarkan hadits,
akhirnya si B punterpaksa meminum racun itu,
"Bohwasannya ada seorang perempuan
tindakan ini masuk kategori pembunuhan mi-
Yahudi membawakan makanan berupa seekor
rip sengaja, karena pembunuhan itu dilakukan
kambing yang telah diberi racun kepada Rasu-
dengan menggunakan alat yang tidak melukai.
Oleh karena itu, tidak ada qishas di dalamnya
lullah. Lalu beliau pun memakon dari daging
kambing itu, dan termasuk di antara yang ikut
menurut Imam Abu Hanifah, akan tetap hanya
ada sanksi kewajiban membayar diyatyang di-
memakannya adalah Bisyr lbnul Barra' lbnu
yat itu ditanggung oleh'aaqilah si pelaku.888 Ma'rur. Lalu ketika Bisyr lbnul Barra' mati,
Rasulullah pun mengutus seseorang untuk me-
Sedangkan menurut ulama Malikiyah,tt' pe-
nangkap perempuan Yahudi itu, dan ia pun
racunan atau menyuguhkan sesuatu yang be-
meng akui perbuatannya. Kemudion Rasulullah
racun adalah tindakan yang diancam dengan
memerintahkan supaya perempuan Yahudi itu
hukuman qishas apabila orangyang mengkon-
dihukum bunuh.'ael
sumsinya mati dan orang yang menyuguhkan
tahu bahwa apa yang ia suguhkan itu adalah Sedangkan menurut ulama Syafi'iyah,8ez
racun atau beracun, jika ia tidak mengetahui- peracunan terhadap anak kecil yang belum

888 Ad"pun menurut pendapat


kedua rekan imam Abu Hanifah (Muhammad dan Abu Yusuf), maka ada sebagian fuqaha yang men-
gatakan, menurut mereka berdua itu masuk kategori pembunuhan mirip sengaja juga. Namun ada sebagian fuqaha yang men-
gatakan. bahwa menurut mereka berdua, ada pengklasifikasian di dalamnya, yaitu apabila racun yang dimasukkan itu dalam kadar
yang memang biasanya mematikan, itu pembunuhan masuk kategori pembunuhan sengaja. Namun, jika jumlah racun yang dima-
sukkan adalah dengan kadar yang biasanya tidak sampai mematikan, itu masuk kategori pembunuhan tersalah sengaia (mirip
sengala).
889
Asy-Syarhul Kabiir ma'a Ad-Dasuqi, iuz 4, hlm.244.
890
Al-Mughnii, iuz 7,hlm.643; Kasysyaaful Qinaa', iuz 5, hlm. 591 dan halaman berikutnya.
891
HR. Abu Dawud dari Abu Hurairah r.a. Lihat juga, Siirah lbni Hisyam, iuz 2, hlm. 338.
892
Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 6; Al-Muhadzdzab,Z,hlm. L76.
rsLAM IrtID 7

mumayyiz [masih di bawah usia tujuh tahun) . Kasu*kasus keterllbatan pelaku


dan orang gila adalah dianggap sebagai pem- dengian sebab perantaraan (pelaku ttdak
bunuhan sengaja dengan ancaman hukuman langsunE) dengAn pelaku langsung
qishas. Begitu juga, jika pelaku secara paksa dalam kejahatan pembunuhan
meminumkan racun kepada orang yang sudah Di atas, kami telah menjelaskan tentang
baligh dan berakal, lalu ia pun mati, maka pe- keterlibatan beberapa orang secara langsung
laku dikenai ancaman hukuman qishas, ka- dalam tindak kejahatan, yaitu pada pemba-
rena racun adalah suatu sebab yang biasanya hasan seputar menghukum qishas beberapa
memang membunuh dan mematikan. Apabila orang karena membunuh satu orang. Di sini,
pelaku menyuguhkan racun kepada anak yang kami akan menjelaskan kasus pembunuhan
sudah mumayyiz atau kepada orang yang su- yang melibatkan pelaku dengan sebab peran-
dah baligh dan berakal namun dengan tanpa taraan (mutasabbib, pelaku tidak langsung)
paksaan, sementara yang disuguhi tidak me- dan pelaku langsung. Sebagaimana pula, pada
ngetahui bahwa makanan yang disuguhkan ke- pembahasan berikutnya nanti, kami akan men-
padanya itu beracun. jelaskan kasus pembunuhan yang melibatkan
Menurut pendapat yang lebih sahih, ini pelaku yang memliki kelayakan untuk dihu-
termasuk bentuk pembunuhan mirip sengaja kum qishas dan pelaku yang tidak memiliki
dengan ancaman hukuman membayar diyat kelayakan untuk dihukum qishas.
saja, bukan qishas. Karena orang yang disu- Adapun kasus pembunuhan yang melibat-
guhi itu mengambil dan mengonsumsi ma- kan pelaku dengan sebab perantaraan (mu-
kanan beracun itu atas kemauan sendiri tanpa tasabbib, pelaku tidak langsung) dan pelaku
ada unsur paksaan. langsung, maka penetapan hukumnya dilaku-
Kesimpulannya, tindakan meracuni masuk kan dalam koridor kaidah umum fiqih yang di-
kategori pembunuhan sengaja menurut ulama tetapkan oleh fuqaha pada tema adh-dhamaan
(pertanggungj awaban).8e3 Di antaranya adalah,
Malikiah dan ulama Hanabilah. Sedangkan me-
nurut ulama Syafi'iah, tindakan meracuni ma- keterlibatan pihak yang memegangi korban
suk kategori pembunuhan sengaja apabila di- dengan pihak yang membunuh, keterlibatan
lakukan dengan paksaan, atau orang yang di- orangyangmenunj ukkan [memberitahukan ke-
racuni adalah anak kecil yang belum mumay- beradaan korban) dengan orang yang ditun-
yiz atau orang gila. Sedangkan apabila tanpa juki [diberi tahu), keterlibatan orang yang
ada unsur pemaksaan, masuk kategori pem- membuat galian dengan orang yang mendo-
bunuhan mirip sengaja. Sementara itu, menu- rong dan menjerembabkan korban ke dalam
rutulama Hanafiyah, apabila ada unsur pemak- lubang itu, dan keterlibatan orang yang me-
saan, itu masuk kategori pembunuhan mirip lempar seseorang dari suatu ketinggian de-
sengaja (sehingga tidak ada ancaman hukum- ngan orang yang menunggu di bawah yang
an qishas, akan tetapi hanya membayar diyat menyambut orang yang dilemparkan itu de-
yang ditanggung oleh 'aaqilah si pelaku), dan ngan sabetan pedang sebelum tubuhnya me-
apabila tanpa ada unsur pemaksaan, maka me- nyentuh tanah.
nurut ulama Hanafiyah sanksi hukumnya ha-
nya di-ta'zir.

893 Lihrt kitrb Nazhariyyatudh Dhamaan hlm. 44 dan berikutnya, 188 dan berikutnya.
FIQLH ISlAlvt ltLlD 7

a. Pihak yang brtanggung hanya plahu ftindakannya itu tidak bersifat mengani-
langsung saJa. aya dan melanggar)."
Pelaku langsung (muboaayir) adalah, pe- 2. Apabila kasusnya melibatkan pelaku lang-
laku yang tindakannya menimbulkan kema- sung dan mutasabbib (pelaku tidak lang-
dharatan secara langsung tanpa ada peranta- sung, pelaku dengan sebab perantaraan),
raan, yakni tanpa ada campur tangan tindakan maka hukumnya disandarkan kepada pe-
orang lain yang dalam keadaan tidak dipaksa. laku langsung (maksudnya, ia yang harus
Pelaku langsung bertanggung jawab terhadap bertanggung jawab).
perbuatannya dalam koridor dua kaidah yang Pelaku langsungadalahyangharus ber-
ditetapkan oleh ulama Hanafiah. Kedua kaidah tanggung jawab apabila tindakannya ada-
itu adalah, lah yang paling kuat efek dan perannya da-
1. Pelaku langsung adalahyang bertanggung lam menimbulkan pencelakaan tersebut,
jawab meskipun ia tidak sengaja. sedangkan tindakan pelaku tidak langsung
Barangsiapa melakukan pembunuhan hanya memiliki efek dan peran yang le-
dengan menggunakan senjata tajam, ia ha- mah yang tidak bisa sampai membinasa-
rus mempertanggungjawabkan perbuat- kan seandainya sendiri. Seperti, ada orang
annya itu dengan diqishas apabila pem- sebut saja si A membuat galian lubang atau
bunuhan itu adalah pembunuhan sengaja sumur di jalan umum tanpa seijin peme-
dan aniaya. Barangsiapa melakukan pem- rintah yang berwenan& lalu da-tang si B
bunuhan dengan selain senjata tajam, se- ke tempat galian itu dan di sana si B men-
perti dengan batu atau kayu, maka ini ma- dorong dan menceburkan si C \e dalam
suk kategori pembunuhan mirip sengaja, galian lubang itu, atau si B menceburkan
atau menembak seekor burung tapi malah seekor binatang ke dalamnya.
nyasar dan mengenai orang maka ini ada- Dalam kasus seperti ini, si B adalah
lah pembunuhan tersalah, atau ada orang pihak yang harus bertanggung jawab, ya-
sedang tidur lalu ia membalikkan tubuh- itu harus membayar diyat untuk nyawa
nya dan menindih orang lain hingga me- si C atau denda ganti rugi untuk binatang
nyebabkannya mati atau ada orang terja- yang ia ceburkan, karena dirinyalah yang
tuh dari atas tembok lalu menimpa orang secara langsung melakukan pencelakaan
lain di jalan hingga menyebabkan orang itu tersebut, sedangkan si penggali lubang itu
mati maka ini adalah pembunuhan yang yaitu si A hanyalah sebagai mutasabbib
diberlakukan sama seperti pembunuhan saja. Karena galian sumur yang ia buat itu,
tersalah. meskipun memang bisa membawa kepada
Dalam kasus-kasus ini, pelakunya di- celaka, akan tetapi penggalian itu itu sen-
mintai pertanggungjawaban dengan ter- diri tidak bisa menimbulkan celaka de-
kena sanksi membayar diyat.sea Yang lebih ngan sendirinya selama tidak ada tindak-
tepat adalah, jika kaidah ini berbunyi, "Pe- an pendorongan dan penceburan yang di-
laku langsung adalah yang bertanggung lakukan oleh si B yang merupakan pelaku
jawab meskipun ia tidak melampaui batas langsung.8es

894
Maima'udh Dhamaanaat, hlm. 146-154, 16l,165l. faami'Al-Fushuuliin karya Ibnu Qadhi Samawah, juz 2, hlm. LL3,124 dan hala-
man berikutnya; Al-Asybaah wa An-Nazhaa'ir karya Ibnu Naiim, juz 2, hlm. 99; Ad-Durrul Mukhtaa[ juz 5, hlm. 375-377.
895
Al-Mabsuuth karyaAs-Sarakhsi,iuz26, hlm. 185; Al-Badaa'il iuz 7, hlm.275; Ad-Durrul Mukhtaa4, juz 5, hlm.422; Majma'udh
Dhamaanaa! hlm. 153; Jaami'Al-Fushuuliin karya lbnu Qadhi Samawah, iuz 2, hlm. 115.
FrqLH rsLAM ltLtD 7

Contoh lain misalnya, ada orang se- diancam qishas apabila pembunuhan yang
but saja si A memberitahukan kepada si B ia lakukan itu adalah dengan seniatataiam.
tentang di mana keberadaan si C, lalu si B Karena dirinyalah yang melakukan tindak-
pun menda-tangi si C dan membunuhnya. an pembunuhan itu secara langsung. Se-
Menurut Imam Abu Hanifah, dalam kasus dangkan pihak yang memegangi, yaitu si
ini, yang harus bertanggung jawab adalah A diancam hukuman ta'zir namun tanpa
si B. dipenjara.
Ulama Syafi'iyah dan ulama Hanabi- Sementara itu, ulama Syafi'iYah dan
lah8e6 membuat contoh perumpamaan un- pendapat yang raajih menurut Imam Ah-
tuk kaidah ini dengan orang sebut saia si madsee mengatakan bahwa yang diqishas
A me-nangkap dan memegangi si C,lalu si adalah yang melakukan pembunuhan se-
B yang melakukan pembunuhan terhadap cara langsung, dalam contoh kasus di atas
si C itu, atau si A membuat galian sumu4 adalah si B. Sedangkan orang yang me-
lalu datanglah si B dan ia mendorong dan megangi korban, yaitu si A dihukum taZir
menceburkan si C ke dalam sumur itu, menurut ulama Syafi'iah sesuai dengan
atau si A melempar si C dari tempat yang kebijakan hakim berapa lama ia dita'zir.
tinggi, lalu di bawah, si B menyambut tu- Sedangkan ulama Hanabilah mengatakan,
buh si C sebelum sampai iatuh ke tanah de- si A itu dipenjara hingga mati. Hal ini ber-
ngan sabetan pedang misalnya hingga ter- dasarkan hadits,
potong menjadi dua misalnya, maka dalam
'Apabila ada dua orang, yang satunYa
contoh kasus-kasus ini, hanya si B yang ha-
bertugas memegangi korban, lalu yang
rus bertanggung jawab untuk diqishas.seT
satunya bertugas membunuhnya, maka
Berdasarkan hal ini, seandainya ada
orang yang membunuh itu dibunuh (di-
orang sebut saja si A memegangi si C su-
hukum mati) dan orang yang memegangi
paya si B bisa membunuhnya, yang harus
dipenjara.'ooo
bertanggung jawab di sini adalah si B saja
menurut ulama Hanafiyah,ses sehingga ia Iuga hadits,

Al-Muhadzab: 3/192 dan halaman berikutnya. Mughnil Mukhtai: 4/B dan halaman berikutnya, al Mughni:7/684, dan Kasyaful
QInaa': 5/601.
897 Ini adalah yang dikenal dengan tindakan-tindakan yang memiliki peran dalam hilangnya nyawa dengan syarat. Karena tindakan
yang memiliki peran dalam hilangnya nyawa ada kalanya, pertama, peran langsung, yaitu tindakan yang secara langsung mengaki-
batkan kebinasaan. Kedua, ada kalanya peran sebagai syarat, yaitu tindakan yang tidak mengakibatkan kebinasaan, akan tetapi
kebinasaan yang te4adi adalah diakibatkan oleh tindakan lain namun tindakan lain itu baru bisa mengakibatkan kebinasaan itu
jika ada tindakan yang pertama tersebut, seperti tindakan pembuatan lubang dengan tindakan terierumus ke dalam lubang itu.
Tindakan pembuatan lubang itu sendiri tidak mengakibatkan kebinasaan, akan tetapi yang mengakibatkan kebinasaan adalah
tindakan terlerumus ke dalam lubang itu. Namun seandainya tidak ada lubang itu, maka kebinasaan itu tidak akan terjadi. Oleh
karena itu, tindakan seperti ini disebut syarat. Misalnya yang lain adalah, tindakan memegangi korban sedangkan yang melakukan
tindakan membunuh adalah orang lain. Ketiga, tindakan yang berperan sebagai sebab, yaitu tindakan yang berperan dalam ter-
palsu yang menyebabkan orang yang
ladinya kebinasaan, namun tidak secara langsung, seperti tindakan memberikan kesaksian
tidak bersalah dihukum mati. Tindakan memberikan kesaksian palsu ini berperan dalam keluarnya keputusan hukuman mati,
namun kesaksian itu sendiri tidak bisa mendatangkan kematian, akan tetapi yang mendatangkan kematian itu adalah tindakan
algoio. Lihat, Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm.6'
898
Al-B"d""'i', juz 7, hlm. 274; Ad-Durrul Mukhtaar wa Raddul Muhtaar, juz 5, hlm. 384.
899 Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 8; Al-Muhad zdzab,
inz 2,hlm. 17 6; Al-Mughnii, juz 7, hlm. 755.
900 HR. Ad-Daruquthni dari Abdullah Ibnu Umar r.a, dan ini adalah hadits mursal. Hadits ini iuga diriwayatkan oleh Imam Syafi'i dari
praktik Ali Ibnu Abi Thalib r.a. Dalam kitab Buluughul Maraam disebutkan, sanadnya terdiri dari para perawi tsiqah dan dimasuk-
kan ke dalam kategori riwayat shahih oleh lbnul Qaththan.
FrQLH rSLAM ltl'tDT

"Di antara manusia yang paling ang- b. Plhak yang bftanggungJawab hanya
kuh terhadap Allah adalah, orang yang mutasabbib (renyeMb, pelaku ttdak
membunuh (mengqishas) selain pelaku lanElsun$) saia.
pembunuhan, ateu orang yang pada masa Mutasabbib adalah, pihak yang melakukan
hlslam menuntut kembali darah yang ter- suatu tindakan yang biasanya bisa mengaki-
alirkan pada masa jahiliah, atau berdus- batkan kerusakan atau kebinasaan sesuatu.
ta dalam suotu mimpi (mengaku-ngaku Tindakan itu sendiri sebenarnya bukan yang
bermimpi sesuatu padahal sebenarnya ia secara langsung memunculkan kebinasaan ter-
tidak bermimpi sesuatu itu).'oor sebut, akan tetapi melalui perantaraan sesu-
Akan tetapi, ulama Malikiyaheoz me- atu yang lain yaitu tindakan orang lain yang
ngatakan, apabila terjadi kasus pembunuh- melakukannya dengan keinginan sendiri.
an yang melibatkan pelaku langsung dan Apabila tindakan pihak mutasabbib diang-
pe-laku dengan sebab perantaraan (pelaku gap sebagai tindakan yang melanggar dan me-
tidak langsung), maka kedua-duanya di- 'lampaui batas, maka hanya dirinya saja yang
hukum qishas semuanya, sehingga apabila bertanggung jawab. Hal ini berdasarkan kai-
si A memegangi si C lalu si B yang melaku- dah, "Mutasabbib tidak dituntut bertanggung
kan pembunuhan, maka si A (yang bertu- jawaban kecuali jika ia melakukan tindakan
gas memegangi) dan si B (yang bertugas yang melanggar"apakah itu memang sengaja
membunuh) kedua-duanya sama-sama ha- maupun tidak. Atau berdasarkan kaidah, "Su-
rus bertanggung jawab. atu tindakan disandarkan dan dinisbatkan ke-
pada mutasabbib apabila tidak ada perantara-
fuga seperti si A menunjukkan kepa-
da si B tentang di mana keberadaan si C, an yang menengahi" yaitu ketika tidak'dimung-

lalu si B pun membunuh si C, karena sean- kinkan untuk menuntut pertanggungjawaban


dainya si A tidak menunjukkan dan mem- dari pelaku langsung karena pelaku langsung
beritahukan kepada si B tentang di mana adalah orang yang tidak mungkin diminta ber-
keberadaan si C, maka tentunya si C tidak tanggung jawab atau pelaku langsungnya ti-
akan terbunuh, hal ini diqiyaskan dengan dak ada atau tidak diketahui, atau tindakan
pelaku yang bertugas memegangi korban. mutasabbib lebih kuat efek dan lebih dominan
Begitu juga, menurut ulama Malikiah, si daripada tindakan pelaku langsung.
pembuat lubang dan si pelaku penceburan Oleh karena itu, apabila ada seseorang me-
korban ke dalam lubang galian itu, kedua- nyerahkan sebilah pisau kepada seorang anak
nya sama-sama diqishas. kecil dan memintanya untukmemegangkan pi-
Kesimpulannya, pelaku langsung ada- sau itu untuk dirinya, lalu pisau itu terjatuh
lah yang bertanggung jawab apabila tin- dan mengenai diri si anak hingga melukainya,
dakannya adalah yang lebih dominan dari- maka yang harus bertanggung jawab (untuk
pada tindakan pelaku tidak langsung. membayar diyat) adalah orang yang menye-
rahkan pisau tersebut. Karena tindakan pe-
901
HR. Ahmad, ad-Daruquthni, ath-Thabrani, dan Hakim dari hadits Abu Syuraih al-Khuza'i r.a. Hadits semakna juga diriwayatkan oleh
sejumlah ulama hadits lain dari Aisyah r.a dan Abdullah Ibnu Abbas r.a.
Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardiq, juz 4, hlm. 245 dan halaman berikutnya. Akan tetapi, dalam kasus yang dibinasakan atau diru-
sakkan adalah harta benda, maka yang bertanggung jawab untuk menggantinya hanya pihak yang dipaksa untuk membinasakan
harta orang lain, sedangkan pihak yang memaksa tidak ikut bertanggung iawab menggantinya. Iuga pihak yang merusakkan harta
itu dengan cara menceburkannya ke dalam galian lubang sedangkan pihakyang membuat galian lubang itu tidak ikut bertanggung
jawab.
FIqH ISLAM JILID7

nyebab di sini mengandung unsur tindakan bayar dryaQ di sini adalah yang mendorong
melampaui batas dan melanggaq, karena si yaitu si A, karena orang yang didorong yaitu si
anak kecil itu tidak melakukan suatu tindakan B posisinya hanya seperti "alat" dan kaidahnya
tertentu secara langsung. Oleh karena itu, ia di sini adalah, "orang yang didorong statusnya
tidak bertanggung jawab, sementara tabiat pi- adalah hanya seperti alat terkait masalah per-
sau itu sendiri sebenarnya memang alat yang tanggungjawaban."
bisa melukai. Seandainya ada seseorang tersandung se-
Barangsiapa melemparkan seekor ular ke bongkah batu yang tidak diketahui siapa yang
tengah jalan, lalu ular itu menggigit seseorang meletakkan batu itu hingga menyebabkan ia
tanpa ada unsur campur tangan tindakan pe- terjatuh ke dalam sumur misalnya, maka di
rantaraan yang lain akan tetapi hanya semata- sini yang harus bertanggung jawab menang-
mata karena pelemparan ular itu ke tengah ja- gung diyatnya adalah si pembuat sumur itu,
lan, lalu orang itu pun mati, maka si pelempar karena tidak diketahui siapa pelaku langsung-
ular itu harus bertanggungiawab menanggung nya, juga karena si pemilik sumur itu adalah
diyat orang tersebut, karena dirinya adalah mutasabbib [yang melakukan tindakan yang
orang yang melakukan pelanggaran dalam tin- menjadi sebab).
dakan penyebab tersebut. Barangsiapa menggali sumur di rumah-
fuga seperti, ada seseorang melemparkan nya dan menutupi lubangnya, atau mengikat
kalajengking atau binatang semacam itu ke seekor anjing di dekat pintu rumah, kemudian
arah seseorang atau binatang, lalu kalajeng- ia mengizinkan seseorang untuk masuh lalu
king itu membinasakan orang tersebut atau orang itu terjatuh ke dalam sumur itu atau
binatang tersebut, maka si pelempar harus digigit oleh anjing tersebut, lalu ia pun mati,
bertanggung jawab. maka ia harus bertanggung jawab [yaitu mem-
Dalam kasus para saksi yang memberikan bayar diyat menurut ulama Hanafiah dan ber-
kesaksian palsu atas orang yang tidak bersalah dasarkan pendapat yang lebih sahih menurut
bahwa dirinya telah melakukan pembunuhan ulama Syafi'iyah).e03
sehingga ia akhirnya dihukum mati, maka para Kesimpulannya, pihak mutasabbib [pihak
saksi itu harus bertanggung jawab menanggung yang melakukan tindakan yang menjadi se-
diyatnya menurut ulama Hanafiyah. Sedang- bab, pelaku tidak langsung) adalah yang harus
kan menurut selain ulama Hanafiyah, para sak- bertanggung jawab apabila tindakannya yang
si itu juga diqishas, karena mereka telah mela- menjadi sebab itu lebih dominan daripada tin-
kukan tindakan yang menjadi sebab matinya dakan pelaku langsung.
orang yang tidak bersalah tersebut, meskipun
yang melakukan langsung dalam penjatuhan c. Mutasabbtb dan pelaku langsung kedu*
hukuman mati terhadap orang yang tidak ber- nya samtsama ikut beftanglElunEl iawab.
salah itu adalah hakim. Mutasabbib ikut bertanggung jawab ber-
Seandainya si A mendorong si B lalu me- sama pelaku langsung apabila tindakan yang
nimpa si C hingga mengakibatkan si C remuh dilakukan mutasabbib itu sendiri sebenarnya
maka yang harus bertanggung jawab (mem- sudah bisa memberikan efek pengrusakan mes-

903
Al-Mrbruuth karya As-sarakhsi, iuz 16, hlm. 14 dan halaman berikutnya, iuz 26, hlm. 185; Al-Badaa'i',iuz7,hlm.273; Majma'udh
Dhamaanaat karya Al-Baghdadi, hlm. 168; Al-Muhadzdzab, iuz 2, hlm. 193; Al-Asybaah wa An-Nazhaa'ir karya Ibnu Najim,
juz 1,
hlm. 197.
FrqH rsLAM ltLtDT

kipun tanpa ada perantara berupa tindakan bunuhan terhadap korban, ulama Malikiyah
pelaku langsung, yakni ketika kekuatan atau memiliki pendapat yang berbeda dengan pen-
potensi sebab dan kekuatan tindakan langsung dapat ulama madzhab yang lain, yaitu kedua-
seimbang, atau ketika efek keduanya adalah duanya sama-sama diqishas, karena pelaku
seimbang, dalam hal ini, keduanya sama-sama yang bertugas memegangi korban adalah se-
ikut bertanggung jawab. Seperti ada dua orang bagai muta-sabbib dan rekannya yang bertu-
sebut saja si A dan si B, kedua-duanya sama- gas membunuh adalah sebagai pelaku lang-
sama mengendalikan seekor binatang kenda- sung, sebagaimana hal ini telah kami jelaskan
raan hanya saja si A berada di atas punggung di atas.
binatang kendaraan itu sedangkan si B di
bawah menggiring binatang itu dari belakang, d. Kasus pemfutnuhan yang melibatkan
maka kerusakan yang diakibatkan oleh bina- pelaku yang memiliki kelayakan untuk
tang itu menjadi tanggung jawab bersama me-
dlhukum qishas dan pelaku yang tidak
memillki kelayakan untuk dihukum
reka berdua, karena tindakan menggiringbina-
qishas.
tang itu sendiri bisa mengakibatkan terjadinya
Kaidah yang ditetapkan dalam kasus ini
kerusakan meskipun di sana tidak ada orang
menurutulama Hanafiyah adalah, "hukuman qi-
yang menaikinya.
shas tidak bisa terbagi-bagi."eo+ Oleh karena
Begitu juga jika ada seseorang mencam-
itu, seandainya ada dua orang bersama-sama
buk seekor binatang tunggangan supaya inau
terlibat dalam tindak pembunuhan, salah satu-
berlari atas perintah orangyang menunggangi-
nya termasuk orang yang memiliki kelayakan
nya, maka kerusakan yang diakibatkan oleh
untuk dijatuhi hukuman qishas seandainya ia
binatang tunggangan itu menjadi tanggung ja-
melakukan sendiri kejahatan itu. Sedangkan
wab mereka berdua, karena orang yang men-
yang satunya lagi adalah orang yang tidak
cambuk binatang tunggangan supaya mau ber-
bisa dijatuhi hukuman qishas seandainya ia
jalan posisinya sama seperti orang yang meng-
melakukan sendiri kejahatan itu karena ia ti-
giring.
dak memenuhi syarat-syarat kelayakan untuk
Menurut jumhur selain ulama Hanafiyah,
dijatuhi hukuman qishas seperti yang akan di-
dalam kasus paksaan untuk melakukan pem- jelaskan di bagian mendatang.
bunuhan, baik pihak yang memaksa maupun
Misalnya keterlibatan seorang anak kecil
pihak yang dipaksa keduanya sama-sama diqi-
dengan orang yang sudah baligh, keterlibatan
shas, karena pihakyang dipaksa pada faktanya
orang gila dengan orang yang berakal, keter-
adalah pihak yang menjalankan pembunuhan
libatan pelaku tersalah dengan pelaku senga-
secara langsung, sedangkan pihak yang me-
ja,eos atau keterlibatan seorang ayah dengan
maksa adalah pihak yang menjadi penyebab-
orang lain dalam kasus pembunuhan terha-
nya (mutasabbib), sebagaimana yang sudah
dap anaknya, atau keterlibatan suami dengan
pernah disinggung pada bagian terdahulu.
orang lain dalam kasus pembunuhan terhadap
Dalam kasus pembunuhan yang melibat-
isterinya dan si suami itu sudah memiliki anak
kan dua orang, salah satunya memegangi kor-
dari isteri yang dibunuhnya itu, atau keterli-
ban dan yang satunya yang melakukan pem-
batan seorang manusia dengan binatang buas

90a Lihat, Ad-Durrul Mukhtaar; juz 5, hlm. 380; juga kitab Nazhariyyah adh-Dhamaan, hlm. 304.
905 At", salah satunya menggunakan pedang sedangkan yang satunya lagi menggunakan tongkat menurut imam Abu Hanifah, karena
keterlibatan seseorang dengan menggunakan tongkat meniadikan dirinya sebagai pelaku pembunuhan mirip sengaja.
Ba8lan 5: FTQIH UMUM FIQLH ISLAM IITID 7

atau ular dalam mematikan seorang manusia, adalah 'aaqilah masing-masing. Sedangkan se-
seperti ada seseorang dilukai oleh seekor bi- paruhnya lagi ditanggung oleh pelaku yang su-
natang buas atau digigit oleh seekor ular dan dah baligh dan pelaku sengaja dan itu dibayar
ada orang lain yang juga ikut melukai korban dari harta mereka berdua sendiri. Dalam kasus
tersebut secara sengaja, lalu si korban itu pun keterlibatan seseorang dengan binatang buas
mati karenanya, atau ada seseorang melukai dan keterlibatan orang lain dengan seseorang
dirinya sendiri dan ada orang lain yang juga yang melukai dirinya sendiri, maka ada dua
melukainya, lalu ia mati. versi pendapat mengenai apakah orang terse-
Dalam kasus-kasus seperti ini, tidak ada but diqishas ataukah tidak.
seorang pun yang harus diqishas menurut Salah satu versi yang lebih sahih menya-
madzhab Hanafi dan madzhab Hanbali,e06 baik takan, tidak ada qishas atas dirinya, sedangkan
yang memenuhi syarat-syarat kelayakan un- versi yang kedua mengatakan sebaliknya. Ada-
tuk dikenai hukuman qishas maupun yang ti- pun keterlibatan orang lain dengan seorang
dak memenuhi syarat-syarat tersebut karena ayah dalam kasus pembunuhan terhadap anak-
suatu alasan syar'i, sebab di sini terdapat un- nya, maka orang lain itu dikenai hukuman qi-
sur syubhatpada tindakan masing-masing dari shas sama seperti jika ia terlibat dengan orang
kedua pelaku dan hukuman qishas tidak bisa lain bukan dengan si ayah korban.
dijatuhkan dengan adanya syubhat, akan teta- Sementara itu, ulama Syafi'iyaheo7 memi-
pi mereka berdua harus menanggung diyatnya liki bentuk pengklasifikasian yang lain seperti
dengan ketentuan pelaku yang memiliki kelay- berikut, apabila ada dua orang terlibat ber-
akan dan kepatutan (ahliyyah) untuk dikenai sama-sama dalam suatu tindak pembunuhan
hukuman qishas, maka diyatnya dibayarkan terhadap seseoran& salah satunya terkatego-
dari hartanya sendiri. rikan pelaku sengaja sedangkan yang satunya
Sedangkan pelaku yang tidak memiliki ke- lagi terkategorikan pelaku tersalah atau pe-
layakan untuk diqishas seperti pelaku tersalah, laku mirip sengaja, maka pelaku sengaja itu
maka yang menanggung diyatnya adalah'aaq- tidak dijatuhi hukuman qishas, karena adanya
ilah-nya.lni adalah menurut ulama Hanafiyah unsur syubhat di dalamnya. Mereka berdua
dalam selain kasus keterlibatan seorang ayah, hanya terkena sanksi membayar diyat dengan
adapun dalam kasus keterlibatan seorangayah cdra dibagi dua, separuhnya ditanggung oleh
dengan orang lain dalam tindak pembunuhan si pelaku sengaja dalam bentuk diyat mughal-
terhadap anaknya, maka kewajiban diyat me- lazhah (berat) sedangkan separuhnya lagi di-
reka berdua diambilkan dari harta mereka ber- tanggung oleh pelaku tersalah atau mirip se-
dua sendiri, karena seorangayah jikaia melaku- ngaja dalam bentuk diyatmukhaffafah (ringan).
kan sendiri pembunuhan itu, ia berkewajiban Sedangkan dalam kasus pembunuhan se-
membayar diyat dari hartanya sendiri. seorang yang melibatkan dua orang yang salah
Sedangkan menurut pendapat ulama Ha- satunya adalah ayah si korban yang dibunuh
nabilah, pelaku anak kecil dan pelaku tersalah itu sendiri, maka orang lain tersebut dijatuhi
berkewaiiban membayar separuh diyat dan hukuman qishas [ini sama seperti pendapat
yang menanggung dan harus membayarnya ulama Hanabilah di atas), atau kasus pembu-

906
Al-Badaa'i', iuz 7, hlm. 235; Al-Fataawaa Al-Hindiyyah, iuz 6, hlm. 4; Ad-Durrul Mukhtaar wa Raddul Muhtaar, juz 5, hlm. 397; Al-
Mughnii, juz 7,htm.676,677 dan 681; Kasysyaatul Qinaa', iuz 5, hlm.605.
907
Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 20; Al-Muhadzdzab,iuz2,hlm. L74.
IStAlvt IILID 7

nuhan yang melibatkan dua orang yang salah Di pihak lain, ulama Malikiyahe0e menga-
satunya adalah si korban sendiri seperti ia me- takan, apabila ada suatu tindak kejahatan pem-
lukai dirinya sendiri dan ada orang lain yang bunuhan yang melibatkan dua orang pelaku,
juga ikut melukai dirinya lalu ia rnati karena salah satunya terkategorikan pelaku sengaja
dua perlukaan itu, maka orang lain itu juga di- dan yang satunya lagi terkategorikan pelaku
jatuhi hukuman qishas. tersalah, atau salah satunya adalah orang yang
Begitu juga, ancaman hukuman qishas di- sudah berstatus mukallaf yang terkategorikan
terapkan terhadap pelaku yang terlibat dengan pelaku sengaja dan yang satunya lagi tidak ber-
seseorangyang melakukan pembelaan diri me- status mukallaf seperti anak kecil atau orang
lawan (sha'il) e08 berdasarkan pendapat yang gila, maka apabila mereka berdua memang te-
azhhar, pelaku yang terlibat dengan pelaku lah berkomplot (tamaalu') untuk membunuh
anak kecil yang sudah mumayyiz atau orang korban, maka pelaku yang terkategorikan pe-
gila, serta terhadap pelaku yang terlibat den- laku sengaja itu terancam hukuman qishas.
gan pelaku berupa binatang buas atau ular Sedangkan pelaku yang terkategorikan pe-
yang biasanya mematikan. Ini karena adanya laku tersalah atau pelaku yang tidak berstatus
tindak kejahatan yang ia lakukan yaitu pem- mukallaf [yaitu anak kecil atau orang gila),
bunuhan sengaja. maka terkena ancaman kewajiban membayar
Adapun mengapa ancaman hukuman qi- separuh diyat dan yang bertanggung jawab un-
shas tidak diterapkan terhadap pelaku yang tuk membayarnya adalah 'aaqilah-nya, karena
kedua [yaitu orang yang melakukan pembe- kesengajaan anak kecil adalah sama seperti ke-
laan diri melawan penjahat yang berniat jahat salahannya [ketidaksengajaannya). Hal ini demi
terhadap dirinya, hartanya atau kehormatan- menciptakan kemaslahatan dan melindungi da-
nya, pelaku anak kecil yang mumayyiz, dan rah. fadi, masing-masing dari kedua pelaku itu di-
pelaku orang gila), itu karena adanya uzur atau anggap seakan-akan melakukan kejahatan pem-
alasan yang hanya khusus untuk diri pelaku bunuhan itu sendiri-sendiri.
yang kedua itu, sehingga uzur atau alasan itu Apabila mereka berdua sebelumnya tidak
tidak bisa "menular" kepada dirinya, makanya berkomplot untuk membunuh korban dan ke-
ia tetap terkena ancaman hukuman qishas se- dua-duanya memang bermaksud dan berse-
bagai balasan atas tindakannya. ngaja untuk membunuh korban atau yang ber-
B erdasarkan pendapat yang azhhar menu- maksud dan bersengaja untuk membunuh kor-
rut ulama Syafi'iah, barangsiapa melemparkan ban hanya pelaku yang dewasa saja, maka da-
seseorang ke dalam air yang menenggelam- lam hal ini pelaku dewasa terkena sanksi ke-
kan seperti laut misalnya lalu orang itu ditelan waj iban membayar diyat dengan menggunakan
oleh ikan paus, pelaku pelemparan itu dian- hartanya sendiri [ia sendiri yang menanggung-
cam dengan hukuman qishas, karena kejadian nya). Sedangkan untuk pelaku yang masih ber-
itu adalah disebabkan olehnya. Adapun jika status anak-anak itu terkena sanksi kewajiban
airnya tidak menenggelamkan, tidak ada anca- membayar separuh diyat akan tetapi yang me-
man qishas terhadapnya. nanggung dan berkewajiban membayarkan di-

908 o."rrg y"ng berniat


iahat terhadap dirinya, hartanya atau kehormatannya
909 Bidaayatul Muitahid, 4, hlm. 246 dan
luz 2, hlm. 389,405; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir dan Haasyiyah karya Ad-Dasuqi, iuz
halaman berikutnya.
FIqLH ISLAM IILID 7

yat itu adalah 'aaqilah-nya. Pendapat ini sama Kedua versi pendapat itu adalah, versi per-
seperti pendapat ulama Hanafiyah. tama mengatakan tidak ada ancaman qishas ter-
Apabila pembunuhan yang mereka ber- hadap si pelaku yang terlibat itu, akan tetapi ia
dua lakukan terhadap korban itu masuk kate- hanya terkena sanksi berupa kewajiban mem-
gori pembunuhan tersalah, atau yang masuk bayar separuh diyat yang harus ia bayar sen-
kategori pembunuhan tersalah adalah pembu- diri dengan menggunakan hartanya (bukan di-
nuhan yang dilakukan oleh pelaku yang de- tanggung oleh'aaqilah-nya), didera sebanyak
wasa, maka masing-masing dari mereka ber- seratus kali dan dipenjara selama satu tahun.
dua terkena sanksi hukum berupa kewajiban Versi kedua mengatakan sebaliknya yaitu
membayar diyat dengan cara dibagi dua, se- qishas. Namun yang raajih dalam kasus yang
hingga masing-masing berkewajiban memba- keempat adalah, si pelaku terancam hukuman
yar separuh, namun yang menanggung dan qishas apabila kasusnya adalah pembunuhan
berkewaj iban membayarkannya adalah' aa qi' sengaja, adapun jika kasusnya adalah pembu-
Iah masing-masing. nuhan tersalah, maka ia terkena sanksi kewa-
Dalam kasus pembunuhan yang melibat- jiban membayar diyat, akan tetapi setelah di-
kan dua pihak yang tidak ada unsur tamaalu' lakukan proses al-qasaamah [sumpahnya lima
sebelumnya di antara mereka berdua, maka puluh orang). Sedangkan untuk ketiga kasus
menurut ulama Malikiyah ada dua versi pen- yang lain, kedua versi pendapat di atas po-
dapat jika kasus tersebut adalah salah satu dari sisinya setara, tidak ada yang lebih kuat. Pen-
empat perkara seperti berikut, yaitu, pelaku dapat ulama Malikiah mungkin adalah penda-
yang terlibat dengan binatang buas, pelaku pat yang paling raajih dibandingkan pendapat
yang terlibat dengan korban sendiri yaitu kor- madzhab-madzhab lain, demi menjaga dan me-
ban melukai dirinya sendiri dengan luka yang lindungi darah [nyawa).
parah yang biasanya akan berujung pada ke-
matian kemudian pada waktu yang sama ada e. Melemparkan ke dalam suatu kondlsi
orang lain yang dewasa yang juga ikut melu- dan situasi yang membinasakan
kainya dengan maksud dan tujuan ingin mem- Apabila ada orang sebut saja si A mengu-
bunuhnya, pelaku yang terlibat dengan pelaku rung si B bersama dengan seekor singa atau
lain yang berstatus kafir harbi, dan yang keem- harimau dalam sebuah tempat yang sempit se-
pat adalah pelaku yang terlibat dengan pelaku perti zubyahelo dan lain sebagainya, atau di de-
lain yang bukan berupa manusia. Akan tetapi pan anjing lalu anjing itu menggigitnya, atau
berupa kondisi sakit setelah si korban dilukai melemparkan semacam binatang berbisa se-
seperti si A melukai si B kemudian si B men- perti ular atau kalajengking ke arahnya lalu
derita suatu penyakit yang biasanya bisa sam- binatang berbisa itu memagutnya, apakah tin-
pai membuatnya mati kemudian si B akhirnya dakan seperti ini dianggap sebagai pembunuh-
memang mati. Namun, tidak diketahui apakah an sengaja sehingga pelakunya harus dituntut
kematiannya itu karena perlukaan yang dila- untuk bertanggung jawab ataukah tidak ditun-
kukan oleh si A itu ataukah karena penyakit tut untuk bertanggung jawab? Dalam hal ini
yang dideritanya itu. ada tiga versi pendapat dalam madzhab-madz-
hab yang ada.

910 Zubyrh artinya suatu galian lubang berbentuk menyerupai sumur atau suatu galian lubang di suatu tempat yang agak tinggi yang
digunakan untuk menlebak singa.
rstAM IrLrD 7 Baglan 5: FQIH UMUM

Ulama Hanafiyahell mengatakan, tidak ada itu tidak masuk kategori pembunuhan sengaja
qishas dan tidak ada pula diyat dalam kasus sehingga tidak ada ancaman qishas terhadap
seperti di atas, akan tetapi pelakunya hanya pelaku. Karena dalam kasus seperti ini, posisi
dihukum te'zir, didera, dan dipenjara hingga binatang buas itu adalah sebagai alat si pelaku,
mati. Ada versi riwayat dari Imam Abu Hani- sehingga tindakan yang dilakukan oleh bina-
fah, bahwa pelakunya dikenai sanksi untuk tang itu berarti itu juga tindakan si pelaku.
membayar diyat. Apabila tindakan itu dilaku- Berdasarkan hal ini, jika si korban dilem-
kan terhadap seorang anak kecil, maka pelaku- parkan ke arah binatang buas seperti singa ke-
nya terkena sanksi untuk membayar diyat. adaan terikat kedua tangannya, lalu singa itu
Apabila ada seseorang mengikat seorang membunuhnya, ini masuk kategori pembunuh-
anak kecil dan ia biarkan di bawah panasnya an sengaja. Begitu juga, jika pelaku mengurung
terik sinar matahari atau ia biarkan kedinginan korban di suatu tempat yang sempit bersama
hingga si anak kecil itu mati, maka si pelaku dengan seekor ulax,lalu ular itu pun mematuk
terkena sanksi diyat dan yang menanggung un- si korban hingga mengakibatkannya mati, ini
tuk membayarnya adalah'aaqilahnya. juga masuk kategori pembunuhan sengaja.
Ulama Malikiyahel2 mengatakan, tindakan fuga, jika korban disengat oleh seekor kalajeng-
yang bersifat menganiaya dan melanggar da- king yang mematikan, itu juga masuk kategori
Iam kasus seperti itu adalah masuk kategori pembunuhan sengaja.
pembunuhan sengaja dan pelakunya terancam Menurut penilaian kami, pendapat ulama
hukuman qishas. Apakah tindakan yang dila- Malikiyah dan ulama Hanabilah di atas adalah
kukan binatang tersebut terhadap korban bi- pendapatyang lebih utama. Sementara itu, ula-
asanya memang mematikan seperti gigitan dan ma Syafi'iyahela mengatakan, apabila ada sese-
terkaman atau tidah namun korban mati ka- orang mengurung orang lain dalam sebuah pe-
rena ketakutan. Dalam kasus seperti ini, pen- rangkap atau bilik kecil bersama dengan se-
gakuan pelaku bahwa ia melakukan hal itu ha- ekor binatang buas, atau memancing-mancing
nya main-main dan bergurau saja adalah tidak binatang buas itu supaya mengejar dan me-
bisa diterima. nerkam korban, atau memeganginya dan se-
Begitu juga, ulama Hanabilahel3 mengata- ngaja memperlihatkannya kepada orang gila,
kan bahwa tindakan seperti itu masuk kate- lalu binatangbuas atau oranggila itu pun mem-
gori pembunuhan sengaja dengan ancaman hu- bunuhnya, maka dalam hal ini si pelaku dian-
kuman qishas apabila binatang buas atau bina- cam hukuman qishas. Karena binatang buas
tang berbisa itu melakukan suatu hal terhadap secara insting akan membunuh seseorang yang
korban yang memang biasanya itu mematikan, berada bersamanya dalam suatu tempat yang
atau binatang itu melakukan suatu tindakan sempit.
yangtindakan seperti itu bisa mematikan. Oleh Adapun jika pelaku mengikat korban lalu
karena itu, apabila binatang itu melakukan su- membuangnya di daerah yang banyak bina-
atu tindakan terhadap korban yang seandai- tang buasnya, lalu ada binatang buas datang
nya tindakan itu dilakukan oleh manusia maka dan membunuh korban, maka dalam kasus ini

911 Ad-Du.rul Mukhtaaq, juz 5, hlm. 386.


912 Ary-Sy".hul Kabiir karya Ad-Dardiq, iuz 4, h1m.244.
913 Al-Mughnii, juz 7, hlm.641 dan halaman berikutnya; Kasysyaaful Qinaa', iuz 5, hlm. 589 dan halaman berikutnya.
914 Nihaayatul Muhtaaj karya Ar-Ramli, iuz 7, hlm. 14; Al-Muhadzdzab, juz2,hlm.176; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm.9.
ISIAM IILID 7

pelakunya tidakterancam hukuman qishas, ka- logam yang meleleh, tungku yang dipanaskan
rena tindakan yang ia lakukan itu bukan meru- meskipun di dalamnya tidak ada api."t
pakan sebab yang potensial dan pasti untuk Adapun penenggelaman ke dalam air ba-
terjadinya kejadian itu. nyak menurut Imam Abu Hanifah adalah ma-
Apabila pelaku mengikat korban dan mem- suk kategori pembunuhan mirip sengaia, ka-
buangnya di tempat yang banyak terdapat ulaq, rena itu sama seperti pembunuhan dengan
lalu korban pun dipatuk ular dan mati, maka benda tumpul. Sedangkan menurut kedua re-
pelaku tidak terancam hukuman qishas, baik kan Imam Abu Hanifah (Muhammad dan Abu
tempat tersebut luas maupun sempit. Alasan- Yusuf), penenggelaman masuk kategori pem-
nya adalah, karena ular biasanya lari dan takut bunuhan sengaia dengan ancaman hukuman
kepada manusia, sehingga tindakan membiar- qishas, karena penenggelaman termasuk suatu
kan korban di tempat tersebut bukanlah sebab tindakan yang biasanya memang mematikan
potensial dan pasti untuk terjadi pematukan dan penggunaan cara seperti itu merupakan
dan pembunuhan oleh ular terhadap si korban indikasi kuat yang menunjukkan adanya un-
tersebut. Berbeda dengan binatang buas, kare- sur kesengajaan si pelaku.el6 Pendapat mereka
na binatang buas akan menerkam orang yang berdua ini ditunjukkan oleh hadits,
berada bersamanya dalam suatu tempat yang
"Barangsiapa menenggelamkan, kami akan
sempit, bukan pada suatu kawasan yang luas,
meneng g elamkanny a pula.'or7
Apabila pelaku sengaja menyodorkan kor-
ban supaya digigitatau diterkam oleh binatang Hal ini apabila air yang ada adalah banyak
buas atau dipatuk oleh ular yang gigitan atau dan melimpah sekiranya tidak ada kemung-
patukan seperti itu biasanya memang memati- kinan untuk bisa selamat. Adapun jika airnya
kan, maka pelaku terkena ancaman hukuman hanya sedikit yang biasanya tidak mematikan,
qishas. Karena dengan demikian, si pelaku me- atau airnya memang banyak akan tetapi ada
mang mendorong dan memaksa binatang buas kemungkinan untuk bisa selamat dengan cara
atau ular itu untuk membunuh korban. berenang ke tepian, sementara korban yang
dilemparkan ke air itu memiliki kemampuan
f. Penenggelaman dan pembakaran yang cukup baik untuk berenang, maka pem-
Ulama Hanafiyah membedakan antara tin- bunuhan ini tidak sampai dikategorikan seba-
dakan pembakaran dan tindakan penenggelam- gai pembunuhan mirip sengaja berdasarkan ke-

an. Pembakaran menurut mereka masuk kate- sepakatan ulama Hanafiah.


gori pembunuhan sengaia, karena api memi- Sementara itu, ulama Malikiyahels menga-
liki efeksama seperti senjatatajam dalam men- takan, pembakaran dan penenggelaman adalah
cabik-cabikbagian-bagiantubuh, membelahku- masuk kategori pembunuhan sengaja dengan
lit, dan bekerja seperti kerja penyembelihan. ancaman hukuman qishas apabila penengge-
Di antara benda-benda yang mereka samakan laman itu bersifat menganiaya, atau hanya ber-
dengan api adalah, air mendidih atau air panas, gurau main akan tetapi korban yang dilem-

915
Ad-Durrul Mukhtaar wa Raddul Muhtaar, juz 5, hlm. 375,386;
976
Nataa'iiul Afkaar; Takmilatu Fathil Qadiia juz 8, hlm. 245 dan halaman berikutnya. Ad-Durrul Mukhtaar wa Raddul Muhtaar, iuz 5,
hlm. 385; Nataa'ijul Afkaar, ittz I, hlm. 267 .
917
HR. Al-Baihaqi dari hadits al-Barra' Ibnu Azib r.a, akan tetapi dalam sanadnya terdapat seorang perawi yang tidak diketahui status-
nya.
918
Asy-Syarhul Kabiir waad Dasuqi, iuz 4,h1m.243.
FrQLH rSr."A,M IrrrD 7

parkan ke air itu adalah orang yang tidak bisa caman hukuman qishas. Oleh karena itu, apa-
berenang atau korban adalah orang yang bisa bila airnya sedikit dan tidak menenggelamkan,
berenang namun penceburan itu bersifat ania- lalu tubuh si korban dimakan oleh ikan paus,
ya akan tetapi kemungkinan besar biasanya si tidak ada ancaman qishas di dalamnya, akan
korban tidak akan bisa selamat karena cuaca tetapi ia terkena sanksi kewajiban membayar
yang sangat dingin atau karena jarak untuk diyat pembunuhan mirip sengaja menurut ula-
bisa sampai ke tepian terlalu jauh, sehingga si ma Syafi'iyah dan ulama Hanabilah karena kor-
korban tenggelam. ban binasa akibat tindakannya.
Apabila penenggelaman itu dilakukan ter- Apabila korban sebenarnya mampu untuk
hadap korban yang bisa berenang dengan baik menyelamatkan diri dari tenggelam dengan be-
dan pelemparan dirinya ke dalam air itu adalah renang atau bertautan kepada perahu, namun
main-main dan bergurau, maka si pelaku ter- ia tidak melakukannya, dalam hal ini tidak ada
kena sanksi membayar diyat mukhaffafah [ri- qishas dan tidak pula diyat. Nyawanya hilang
ngan) bukan diyat mughallazhah [berat). sia-sia menurut ulama Hanabilah dan berda-
Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan ulama sarkan pendapat yang azhhar menurut ulama
Hanabilahele mengatakan, apabila ada seseo- Syafi'iyah karena ia membinasakan dirinya
rang melemparkan orang lain ke dalam api sendiri.
atau air yang tidak memungkinkan bagi kor- Begitu juga, berdasarkan pendapat yang
ban untuk menyelamatkan diri karena saking azhhar menurut ulama Syafi'iyah, pelaku tidak
banyaknya api atau airnya atau karena ia tidak terkena sanksi pembayaran diyatapabila ia me-
mampu menyelamatkan diri karena ia tidak lemparkan korban ke dalam api yang memung-
memiliki kemampuan yang baik untuk bere- kinkan bagi si korban untuk menyeiamatkan
nang atau ia memiliki kemampuan yang baik diri, akan tetapi justru ia hanya berdiam saja
untuk berenang akan tetapi ia dalam kondisi di dalam kobaran api itu hingga ak-hirnya ia
terbelenggu atau lemah atau sedang sakit atau pun mati. Sedangkan menurut ulama Hanabi-
masih anak-anah lalu korban pun mati, tinda- lah, apakah pelaku terkena sanksi diyat atau-
kan seperti ini masuk kategori pembunuhan kah tidak, maka ada dua versi pendapat dan
sengaja dengan ancaman qishas. versi pendapat yang benar adalah, si pelaku
Apabila pelaku melemparkan korban ke tetap terkena sanksi kewajiban membayar di-
dalam airyang menenggelamkan,lalu si korban yat, karena ia telah melakukan suatu kejahatan
ditelan oleh ikan paus, maka pelaku terkena an- dengan tindakan pelemparan yang bisa mem-
caman hukuman qishas berdasarkan pendapat bawa kepada kebinasaan.
yangazhhar menurut ulama Syafi'iyah, karena Pendapat ulama Syafi'iyah dan ulama Ha-
berarti pelaku melemparkan korban ke dalam nabilah adalah yang lebih tepat untuk diikuti
situasi dan kondisi yang membinasakan. dan pendapat ulama Malikiyah juga tidak ter-
Sedangkan menurut ulama Hanabilah ada lalu jauh berbeda. Karena tindakan yang dila-
dua versi pendapat dan yang paling sahih dari kukan oleh pelaku yang bersifat aniaya seperti
kedua versi itu adalah, si pelaku terkena an- ini biasanya adalah memang mematikan.

919 Mughnil Muhtaaj, juz


4, hlm. B; Nihaayatul Muhtaaj, juz 7, hlm. 10; Al-Mughnii, juz 7, hlm.64L; Al-Muhadzd zab, jtrz2,hlm.176,l92;
Kasysyaaful Qinaa', iuz 5, hlm. 590.
rsrAM IrLrD 7

g. Pencekikane2o dan bergurau semata atau untuk memberi pe-


Pencekikan menurut Imam Abu Hanifah lajaran dan mendidik(ta'diib), itu masuk kate-
adalah masuk kategori pembunuhan mirip se- gori pembunuhan tersalah.
ngaja dengan ancaman sanksi membayar diyat. Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan ulama
Karena pencekikan bukanlah peralatan dan Hanabilahez3 mengatakan, pencekikan masuk
perlengkapan pembunuhan, sementara syarat kategori pembunuhan sengaja dengan ancam-
suatu pembunuhan bisa dikatakan sebagai pem- an hukuman qishas apabila pencekikannya itu
bunuhan sengaja menurut Imam Abu Hanifah dilakukan dalam jangka waktu yang biasanya
adalah alat yang digunakan memang berupa pencekikan selama jangka waktu seperti itu me-
alat yang biasanya membunuh dan mematikan mang mematikan, lalu korban pun mati, yakni
serta termasukperalatan dan perlengkapan un- seperti pendapat Muhammad dan Abu Yusuf.
tuk membunuh (tindakan yang dilakukan oleh Apabila pencekikannya itu dilakukan dalam
pelaku terhadap korban dengan menggunakan jangka waktu yang biasanya pencekikan se-
senjata tersebutadalah tindakan yang memang lama jangka waktu seperti itu tidak memati-
mematikan). kan, lalu korban ternyata mati, ini masuk kate-
Sedangkan menurut kedua rekan imam gori pembunuhan mirip sengaja, kecuali jika
Abu Hanifah (Muhammad dan Abu Yusuf), tin- menurut adat kebiasaan pencekikan seperti
dakan itu masuk kategori pembunuhan senga- itu adalah pencekikan ringan. Pencekikan yang
ja dengan ancaman hukuman qishas. Karena tidak terbayangkan sampai menyebabkan ke-
menurut mereka berdua, pencekikan merupa- matian, maka tidak ada pertanggungjawaban
kan saraha yang menjadi peralatan dan per- apa pun atas pelaku, karena tindakannya itu
lengkapan untuk membunuh, yaitu dengan statusnya sama seperti hanya menyentuhnya
syarat, si pelaku mencekik korban dalam jang- saja.
ka waktu yang biasanya seseorang akan mati Apabila pelaku mencekik korban dan me-
jika dicekik selama itu. Apabila syarat ini tidak ninggalkannya dalam keadaan kesakitan mi-
terpenuhi, maka tidak ada qishas atas si pelaku salnya hingga akhirnya si korban mati, pelaku
berdasarkan kesepakatan ulama Hanafiyah.ezl terancam hukuman qishas. Karena kematian
Sementara itu, ulama Malikiyahez2 menga- korban adalah sebagai efek dari tindakan keja-
takan, pencekikan adalah masukkategori pem- hatannya. Namun apabila si korban masih bisa
bunuhan sengaja, baik apakah pelaku memang bernafas dan sehat kembali, kemudian ia mati,
sengaja dan menginginkan kematian korban maka tidak ada ancaman qishas di dalamnya,
dan korban pun akhirnya memang mati mau- karena zahirnya kematiannya bukan karena
pun hanya bermaksud dan menginginkan un- pencekikan tersebut.
tuk menyiksanya semata, selama tindakannya Pendapat selain ulama Hanafiyah adalah
itu bersifat aniaya dan melanggar. Apabila tin- yang lebih tepat sebagai antisipasi menutup
dakannya itu hanya bertujuan untuk main-main celah-celah yang bisa dijadikan sebagai pintu

Al-Khaniq dengan hurufnun dibaca kasrah dan tidak boleh dibaca sukun, adalah kata mashdar dari kata kerja khanaqa mengikuti
wazan kata nashara, artinya adalah mencekil! yaitu menahan nafas seseorang dan mencegah keluarnya udara dari paru-paru, baik
dengan penggantungan, dengan menggunakan kedua tangan, tali, atau bantal. Sedangkan kata khinaaq dengan huruf kha' dibaca
kasrah, artinya adalah tali yang digunakan untuk mencekik
92L
Ad-Durrul Mukhtaar wa Raddul Muhtaar; juz 5, hlm. 385 dan halaman berikutnya.
922
Asy-Syarhul Kabiir wa Haasyiyah Ad-Dasuqi, iuz 4,h1m.242.
923
Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm.6; Al-Mughnii,irtzT, hlm.640.
FIqH ISLAM JILID 7

masuk oleh para pelaku kejahatan untuk ter- tikan.eza


hindar dari sanksi hukum. Sementara itu, ulama Malikiyahe2s menilai
bahwa pembunuhan seperti itu masuk kate-
h. Pembunuhan dengan cara gori pembunuhan sengaja sama seperti pence-
menelantarkan atau menyekap korban kikan, selama tindakan itu bersifat aniaya dan
tanpa memberinya makan dan minum
melanggar.
Apabila ada seseorang menyekap orang
Sedangkan ulama Syafi'iyah dan ulama Ha-
lain di suatu tempat tanpa ia beri makan dan nabilahe25 menilai bahwa pembunuhan seperti
minum, atau semacam selimut untuk mengha-
itu adalah masukkategori pembunuhan sengaj a
ngatkan tubuh pada musim dingin, hingga o-
dengan ancaman hukuman qishas apabila pe-
rang tersebut mati karena kelaparan, kehaus-
nyekapan seperti itu berlangsung dalam jang-
an, atau kedinginan, dan penyekapan seperti
ka waktu tertentu yang jika orang seperti kor-
itu berlangsung dalam jangka waktu yang bi- ban itu disekap seperti itu dalam jangka waktu
asanya memang bisa mengakibatkan kematian,
tersebut, biasanya akan mati karena kelaparan
sementara korban tidak bisa meminta perto-
atau kehausan. fika demikian nampak bahwa
longan, untuk hal ini ada sejumlah pendapat
memang ada kesengajaan dan maksud untuk
seperti berikut,
membinasakan korban. Allah swt. menetapkan
Imam Abu Hanifah mengatakan, si pelaku suatu hukum alam bahwa jika ada orang yang
penyekapan tidak terkena tuntutan pertang- disekap seperti itu dalam jangka waktu seper-
gungjawaban apa pun sebab kematian itu ter- ti itu, ia akan mati. Oleh karena itu, apabila
jadi akibat lapar dan sejenisnya, bukan karena
pelaku melakukan penyekapan sepe$i itu da-
penyekapan.
lam jangka waktu seperti itu pula, berarti ia
Sementara kedua rekan Imam Abu Hani- memang sengaja dan bermaksud untuk mem-
fah fMuhammad dan Abu Yusuf) mengatakan, bunuh korban. Ini adalah pendapat yang mo-
pelaku penyekapan tersebut harus membayar derat dan tengah-tengah.
diyat, karena itu masuk kategori pembunuhan Panjang-pendeknya jangka waktu terse-
mirip sengaja. Sebab, makanan, minuman dan but berbeda-beda sesuai dengan tingkat ke-
kehangatan termasuk kebutuhan pokok bagi kuatan korban yang disekap dan kondisi cu-
manusia yang sangat berperan dalam meniaga aca. Karena kondisi tidak bisa mendapatkan
hidup manusia. Barangsiapa menghalangi se- air pada musim panas tentunya tidak sama se-
seorang dari mendapatkan kebutuhan pokok perti kondisi tidak bisa mendapatkan air pada
seperti itu, berarti ia membinasakan orang ter- musim dingin.
sebut. Mereka berdua tidak menganggap tin-
Oleh karena itu, apabila jangka waktu pe-
dakan seperti itu sebagai pembunuhan sengaja,
nyekapannya belum membua torang mati jika
karena itu penyekapan tersebut menurut pe-
disekap dalam waktu tersebut, menurut ulama
nilaian mereka berdua bukan termasuk sarana
Hanabilah, pembunuhan itu masuk kategori
yang biasanya memang menjadi peralatan un-
pembunuhan mirip sengaja. Sementara itu,
tuk membunuh, meskipun tindakan itu sen- Imam Nawawi dalam kitab Al-Minhaai mem-
diri merupakan sarana yang biasanya mema- buat klasifikasi untuk kasus seperti ini, yaitu
924 Ad-Du..ul Mukhtaar wa Raddul Muhtaar, juz 5, hlm. 386; At-Tasyrii'Al-finaa'i karya Abdul
Qadir Audah, iuz 2,h1m.73.
925 Asy-Syarhul Kabiir wa Haasyiyah Ad-Dasuqi, juz 4, hlm. 242.
926 NihrryatulMuhtaaj karyaAr-Ramli,ilzT,hlm.Tdanhalamanberikutnya;Al-Muhadzdzab,juzZ,hlm.lT6;MughnilMuhtaai,juz4,
hlm. 5 dan halaman berikutnya; Al-Mughnii, juzT,htm.643.
ISTAM IILID 7

apabila sebelum penyekapan tersebut, korban karena kaget dan takutnya ia mengalami
belum dalam kondisi kelaparan atau kehausan, keguguran atau hilang ingatannya.
itu masukkategori pembunuhan mirip sengaja. - Seandainya ada seseorang sebut saja si
Namun jika sebelum disekap, korban memang A melemparkan seekor ular ke arah si B,
sudah dalam kondisi kelaparan atau kehausan meskipun ular itu adalah ular yang sudah
dan si pelaku penyekapan mengetahui kondisi mati, lalu si B pun mati karena kaget dan
itu, itu masuk kategori pembunuhan sengaja, takut.
karena jika begitu, nampak bahwa ia memang Dalam kasus-kasus seperti di atas, pelaku
sengaja dan memiliki maksud untuk membi- tidak terkena sanksi kewajiban membayar di-
nasakan korban. yat menurut ulama Hanafiyah, karena apa yang
dilakukannya itu adalah suatu sebab yang be-
i. Pembunuhan dengfan menakut-nakuti lum pasti menimbulkan akibat seperti itu. Tin-
atau meneror
dakan tersebut belum cukup menjadi suatu se-
Terkadang, suatu pembunuhan terjadi ka-
bab yang mengharuskan pelaku bertanggung
rena suatu tindakan yang bersifat maknawi (ab- jawab sebab tersebut tidak secara pasti men-
strak) bukan karena suatu tindakan konkret, jadi sebab untuk akibat yang terjadi. Hal ini
seperti tindakan menakut-nakuti dan meneroL jika tindakan menakut-nakuti itu bukan dalam
teriakan yang sangat keras, dan lain sebagai- bentuk tindakan tiba-tiba yang mengagetkan.
nya seperti contoh berikut,
Apabila tindakan berupa teriakan dan lain se-
- Barangsiapa menghunus pedangnya dan bagainya itu dilakukan secara tiba-tiba dan
mengacungkannya ke arah seseorang, atau mengagetkan, lalu korban jatuh karena kaget
menjuntaikannya dari suatu ketinggian, dengan teriakannya itu, atau pelaku berkata,
lalu orang itu mati atau menjadi hilang "Hei jatuh" lalu korban pun kaget dan jatuh,
ingatannya karena ketakutan. pelaku dianggap melakukan pembunuhan mi-
- Barangsiapa meneriaki seorang anak ke- rip sengaja, sehingga ia terkena sanksi hukum
cil, orang gila, atau orang idiot dengan te- berupa kewajiban membayar diyat.e27
riakan yang sangat keras dan kencang, se- Sementara itu, ulama Malikiyahe2s menga-
mentara mereka sedang berada di atas takan, pelaku dalam contoh kasus-kasus di
semacam tembok atau di atas suatu ke- atas selain kasus keguguran dianggap sebagai
tinggian,lalu ia pun terjatuh karena kaget pelaku tindakan pembunuhan sengaja yang di-
dan mati atau hilang ingatannya. ancam dengan hukuman qishas, apabila apa
- Seandainya ada seseorang dengan secara yang ia lakukan itu bersifat aniaya. Adapun jika
tiba-tiba mengagetkan orang baligh dan itu ia lakukan hanya untuk main-main dan ber-
berakal dengan meneriakinya, hingga me- gurau atau untuk tujuan ta'diib [mendidik dan
nyebabkan ia mati atau hilang ingatan. memberi pelajaran), ia hanya terkena sanksi
- Seandainya ada seorang hakim memang- kewajiban membayar diyat.
gil seorang perempuan yang sedang hamil Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan ulama
untuk hadir ke majelis persidangan, lalu Hanabilaheze mengatakan, apabila pelaku me-

927
Ad-Durrul Mukhtaa4, juz 5, hlm. 397; Maima'udh Dhamaanaat, hlm. 172; Al-La'aali' Ad-Durriyyah bi Haamisyi faami'Al-Fushuuliin,
jtz2,hlm.ll2.
928
Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, juz 4, hlm.244 danhalaman berikutnya.
929 Al-Ahk"r. As-sulthaaniyyah karya Al-Mawardi, hlm. 230; Al-Muhadzdzab,
iuz 2, hlm. 192; Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 4; Al-
Mughnii, iuz 7, hlm.832 dan halaman berikutnya.
ISLAM IILID 7 BaE[an 5: FIQIH UMUM

lakukan tindakannya itu secara sengaja, itu nya. Karena apa yang terjadi itu menurut adat
masukkategori pembunuhan mirip sengaja de- kebiasaan tidak menjadi sebab kebinasaannya.
ngan sanksi hukum membayar diyat. fika ia Sedangkan ulama Hanabilah mengatakan
melakukan itu semua tidak dengan sengaja, itu bahwa pelaku [dalam contoh di atas adalah
masuk kategori pembunuhan tersalah. Karena seorang hakim) juga harus menanggung untuk
itu adalah tindakan yang menjadi sebab kebi- membayar diyatnya, karena ia telah membuat-
nasaan korban. nya kaget dan ketakutan, sehingga berarti ia
Ulama Syafi'iyah sepakat dengan pendapat menjadi penyebab kematiannya.
ini dalam kasus yang korbannya adalah anak Adapun kisah Umar ibnul Khaththab r.a.
kecil. Sedangkan jika korbannya adalah orang tersebut adalah, "Umar ibnul Khaththab meng-
yangsudah balig, maka ada duaversi pendapat utus seseorang untuk memanggil seorang pe-
dalam madzhab Syafi'iyah. Versi pertama, pe- rempuan mughiibah yang sedang hamife3olalu
laku terkena sanksi membayar diyat, karena perempuan itu berkata, Aduh, ada urusan apa
pelaku harus mempertanggungjawabkan tin- antara saya dengan Umar."' Ketika ia sedang di
dakannya selama tindakannya itu memangme- tengah perjalanan, tiba-tiba ia merasakan sakit
ngakibatkan suatu kematian, dan dalam ma- hendak melahirkan,lalu ia pun melahirkan ja-
salah kaget karena teriakan secara tiba-tiba, nin yang ada dalam kan-dungannya itu, lalu
orang balig tidak beda dengan anak kecil. jabang bayi itu menangis sebanyak dua kali,
Versi kedua, pelaku tidak terkena sanksi kemudian mati. Lalu Umar ibnul Khaththab r.a.
membayar diyat, karena orang yang sudah bermusyawarah meminta pertimbangan pen-
baligh biasanya memiliki kemampuan untuk dapat kepada para sahabat. Ada sefagian di
mengontrol suasana dirinya, sehingga biasa- antara mereka mengutarakan pendapat,'Anda
nya ia tidak mudah untuk begitu kaget, meski- tidak menanggung apa-apa, karena Anda ada-
pun memang kadang kala ia tetap bisa kaget lah seorang penguasa danmu'addib [pendidik,
juga, namun sesuatu yang bersifat kadang kala pendisiplin)."
dan langka tidak bisa dijadikan barometer hu- Waktu itu, Ali ibnu Abi Thalib r.a. terdiam
kum. saja,lalu Umar ibnul Khaththab r.a. pun meng-
Hanya saja, kedua madzhab ini [madzhab hampirinya dan berkata,'Apa pendapatmu wa-
Syafi'iyah dan madzhab Hanabilah) berbeda hai Abul Hasan?" Lalu Ali ibnu Abi Thalib r.a
pendapat dalam kasus keguguran karena ka- pun angkat bicara, 'Apabila mereka itu berkata
get dan takut. Apabila si perempuan menga- berdasarkan pendapat mereka, sesungguhnya
lami keguguran, maka kedua madzhab ini se- pendapat mereka itu keliru. Namun jika mere-
pakat bahwa pelaku harus bertanggung jawab ka mengatakan itu karena untuk menyenang-
terhadap keguguran janin itu apabila janin itu kan hatimu dan menariksimpatimu, berarti me-
gugur dalam keadaan mati. Hal ini berdasar- reka tidak menginginkan kebaikan bagi Anda.
kan kisah Umar ibnul Khaththab r.a. yang akan Sesungguhnya diyat janin itu menjadi tang-
disebutkan di bagian mendatang. Adapun jika gung jawab dan kewajibanmu, karena Anda te-
si perempuan takut dan kaget lalu mati, ulama lah membuat si perempuan itu kaget dan ta-
Syafi'iyah mengatakan bahwa pelaku tidak me- kut, sehingga ia melahirkan janinnya sebelum
nanggung kewajiban untuk membayar diyat- waktunya [prematur) dan mengalami kegugur-

Perempuan mughiibah adalah, perempuan yang suaminya pergi. Bandingannya dalah, musyhid, yaitu perempuan yang suaminya
ada.
rsrAM IrLID 7

an," Lalu Umar ibnul Khaththab r.a. pun berka- diketahui, selanjutnya fuqaha menetapkan su-
ta, "Sungguh aku meminta kamu jangan beran- atu barometer berupa indikasi lahiriah yang
jak dulu hingga kamu membagi diyat itu atas bisa diketahui untuk mendeteksi apakah pem-
kaummu [yakni Quraisy)." bunuhan itu sengaja ataukah tidak, yaitu alat
yang digunakan. Karena seorang pelaku keja-
3. Rukun ketiga, alAashdul jinaa'i(niat hatan biasanya memilih alat yang sesuai un-
dan target kejahatan, pelaku memang tuk melaksanakan tindak kejahatan yang ia
bermaksud, mengfendaki, dan meng-
inginkan. Maka oleh karena itu, penggunaan
inginkan kematlan korban atau sengSia
alat yang biasanya mematikan adalah indikasi
melakukan aniaya terhadapnya dengan
suatu tlndakan yang biasanya mematl- luar yang menunjukkan niat pelaku, dan ini
kan) adalah bukti materil yang biasanya tidak akan
Menurut jumhur fuqaha [ulama Hanafi- bohong karena indikasi itu adalah dari diri
yah,e31 ulama Syafi'iyah,e3z dan ulama Hanabi- si pelaku sendiri bukan dari orang lain. Oleh
lahe33) suatu pembunuhan tidak bisa disebut karena itu, fuqaha mensyaratkan bahwa alat
sebagai pembunuhan sengaja kecuali jika pe- yang digunakan adalah alat yang biasanya me-
laku memangmemiliki rencana, target, dan ke- mang mematikan. Karena alat itu adalah bukti
inginan membunuh korban, atau memukul- yang menunjukkan adanya niat dan maksud
nya dengan suatu tindakan yang menghilang- membunuh pada diri si pelaku.e3a
kan nyawa (yakni, sengaja dan berniat untuk Adapun ulama Malikiyahe3s menyatakan
melakukan perbuatan aniaya dengan suatu tin- bahwa ancaman qishas bisa diterapkan dengan
dakan ying biasanya memang mematikan). syarat yang penting ada unsur aniaya dan pe-
Apabila rukun ketiga ini tidak terpenuhi, tin- langgaran dalam tindakan kejahatan yang di-
dakannya itu tidak bisa disebut sebagai pem- lakukan. Mereka tidak mensyaratkan pelaku
bunuhan sengaja. Seandainya pelaku hanya ber- memang memiliki niat dan maksud untuk
maksud untuk menganiaya korban saja tanpa membunuh. Apakah pelaku memang memi-
bermaksud untuk menghilangkan nyawanya, liki maksud dan keinginan untuk membunuh
dengan melakukan suatu tindakan terhadap- korban maupun ia hanya bermaksud untuk
nya yang biasanya tindakan seperti itu tidak menganiaya korban saja tanpa ada niat dan ke-
mematikan, tindakannya itu masuk kategori inginan untuk membunuhnya, itu tetap masuk
pembunuhan mirip sengaja. kategori pembunuhan sengaja.e36 Oleh karena
Karena maksud atau niat ini adalah suatu itu, apabila pelaku melakukan tindakannya itu
perkara batin yang tersembunyi dan tidak bisa hanya karena main-main dan bergurau atau

937
Tabyiinul Haqaa'iq, juz 6, hlm.97, 100; Ad-Durrul Mukhtaar wa Raddul Muhtaar juz 5, hlm. 375.
932
Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm 3, al Muhadzab:2/172, Al-Ahkaam As-Sulthaaniyyah karya Al-Mawardi, hlm.222; Al-Muhadzdzab, iuz
Z,hlm.l72; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 3.
933
Kasysyaaful Qinaa', iuz 5, hlm. 587; Al-Mughnii, juz 7,hlm. 637.
934
At-Tasyrii'Al-Jinaa'i Al-lslami, karya Abdul Qadir Audah, iuz2,hlm.79 dan halaman berikutnya.
935
Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardir dan Haasyiyah Ad-Dasuqi, juz 4, hlm .237 ,242.
936
Oleh karena itu, pendapat madzhab Malikiah dalam hal ini cakupannya cukup luas hingga mencakup apa yang menurut istilah
para pakar hukum dikenal dengan sebutan "al-Qashdul lhtimaaliy" fniat dan maksud yang bersifat kemungkinan) dalam keiahatan
pembunuhan sengaja, yaitu bahwa pelaku bertanggung jawab terhadap setiap hal yang diproyeksikan bisa terjadi dari perkara-
perkara yang memang mungkin untuk terjadi. Bahkan lebih jauh lagi, pendapat ini tidak hanya mencakup apa yang disebut niat
dan maksud yang bersifat kemungkinan tersebut, akan tetapi juga mencakup apa yang dibayangkan oleh pelaku mungkin untuk
teriadi atau tidak mungkin teriadi. Karena pembunuhan sengaia menurut ulama Malikiah adalah, setiap tindakan yang dilakukan
dengan maksud untuk menganiaya korban semata, meskipun ia tidak ada maksud dan keinginan sama sekali untuk membunuh
korban.
ISIAM IrLID 7

ta'diib (mendidik memberi pelajaran, mendi- an atau izin untukdibunuh itu menjadikan
siplinkan), itu masuk kategori pembunuhan pembunuhan itu boleh. Berdasarkan hal
tersalah, karena tidak ada unsur aniaya dan ini, selanjutnya fuqaha berbeda pendapat
pelanggaran di dalamnya. seputar masalah sanksi hukum bagi pelaku
.i Target sasaranyang spesifik dan yang pembunuhan yang diberi izin oleh korban
tidakspesifik sendiri untuk membunuhnya, seperti jika
Menurut ulama Hanafiyah dan ulama si A berkata kepada si B, "Bunuhlah saya,"
Hanabilahe3T tidak ada perbedaan antara lalu si B pun membunuh si A.
target sasaran yang spesifik dan yang ti- Ulama Hanafiah kecuali Zufare3e me-
dak spesifik, baik pelaku bermaksud mem- ngatakan, pembunuhan seperti itu masuk
bunuh korban tertentu atau ia menyerang kategori pembunuhan mirip sengaja yang
sekelompok orang tanpa menginginkan mengharuskan pelaku untuk membayar
orang tertentu sebagai sasarannya dari diyat. Karena adanya izin dari si korban
sekelompok orang tersebut, itu tetap ma- sendiri tersebut memunculkan syubhat,
suk kategori pembunuhan sengaja. sementara hukuman haddtermasuk di an-
Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan taranya adalah qishas dihindari penjatuh-
ulama Malikiyahe3s membedakan antara ke- annya dengan adanya syubhat. Sedangkan
dua bentuk target sasaran tersebut. Apa- Zufar berpendapat, keberadaan izin terse-
bila target sasaran yang diinginkan pelaku but tidak layak dijadikan sebagai syub-
adalah orang tertentu, itu masuk kategori ha! sehingga hukuman qishas tidak bisa
pembunuhan sengaia. Namun iika tidak dihindari dengan berdasarkan keberada-
itu masuk kategori pembunuhan mirip se- an izin tersebut, sehingga pelaku tetap ter-
ngaja menurut ulama Syafi'iyah, sedang- kena ancaman qishas.
kan menurut ulama Malikiyah masuk ka- Sementara itu, ulama Malikiyaheao me-
tegori pembunuhan tersalah. ngatakan, keberadaan izin seperti itu tidak
* Reladibunuh atau memberi izin untuk menghalangi peniatuhan ancaman qishas,
dibunuh sehingga pelaku tetap terkena ancaman
Sebagian fuqaha berpandangan bahwa qishas.
rela atau pemberian izin untuk dibunuh Sedangkan ulama Syafi'iyah berdasar-
tetap tidak bisa memperbolehkan pembu- kan pendapat yang azhhar menurut mere-
nuhan tersebut, karena manusia pada ha- ka dan ulama Hanabilaheal mengatakan,
kikatnya bukanlah pemilik jiwa dan diri- dalam hal ini tidak ada qishas dan tidak
nya, akan tetapi jiwa manusia adalah milik pula diyat, darah atau perlukaan korban
Allah swL Oleh karena itu, keterlindungan itu adalah sia-sia, karena hak jiwanya ada-
('ishmah) jiwa tidak boleh dilanggar dan lah miliknya, sementara ia memberikan
dihalalkan kecuali berdasarkan apa yang izin untrik merusaknya, sama seperti jika
telah dinash oleh syara'. Sementara ada ia memberikan izin kepada seseorang un-
fuqaha lain berpandangan, adanya kerela- tuk merusak hartanya.

937 Ad-Dr..rl Mukhtaa[ juz 5, hlm. 375; Kasysyaaful juz 5, hlm. 587.
Qinaa',
938 Asy-syarhulKabiirkaryaAd-Dardir,juz4,hlm.243danhalamanberikutnya,MughnilMukhtai:4/4,danNihayatulMukhtaj:7/4
939 Al-B"d""'i', juz 7, hlm. 236; Ad-Durrul Mukhtaaq, juz 5, hlm. 388.
940 Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardic iuz 4, hlm. 240.
941 Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 11; Kasysyaaful Qinaa', iuz 5, hlm.602 dan halaman berikutnya.
rsrAM JrLrD 7

B. SANKSIHUKUM T'NDAK PIDANA a. Hukuman pokok peftama yang telah


PEMBUNUHAN SENGNA menjadi kesepakatan fuqaha, yaltu
Sanksi hukum tindak pidana pembunuhan qishas
sengaja adalah, hukuman yang diterapkan atas Pembicaraan mengenai qishas mencakup
tindak kejahatan terhadap jiwa. Pembunuhan pembahasan tentang makna dan definisinya,
sengaja memiliki sejumlah ancaman hukuman pensyari'atannya, perbedaan antara qishas dan
yang bisa dikategorisasikan menjadi tiga, yai- hukuman-hukuman hadd lainnya, syarat-sya-
tu, hukuman pokok, hukuman cadangan peng- ratnya, perkara-perkara yang menghalangi hu-
ganti hukuman pokok, dan hukuman konse- kuman qishas, seberapa jauh tingkat kepastian
kuensi. hukuman qishas, siapa pihak yang memiliki
Fuqaha sepakat bahwa pelaku pembunuh- hakterhadap qishas, kewenangan tuntutan pe-
an secara sengaja terkena ancaman tiga hal. menuhan hukuman qishas, tata cara atau me-
Pertama, dosa besar karena adanya keterang- kanisme pelaksanaan eksekusi hukuman qi-
an dalam Al-Qur'an bahwa pelakunya kekal da- shas, dan perkara-perkara yang bisa menggu-
lam neraka jahannam. Kedua, qishas, berda- gurkan hukuman qishas.
sarkan keterangan dalam Al-Qur'an tentang qi- o Pengertian qishas
shas. Ketiga, terhalang dari mendapatkan hak Kata a/-qishaash dan al-qashash se-
waris, berdasarkan hadits, cara bahasa artinya adalah mengikuti je-
jak. Kata ini digunakan untuk menunjuk-
"Orang yang membunuh tidak mendapat
kan arti hukuman, karena orang yang me-
waris ape pun."
nuntut qishas mengikuti jejak kejahatan
1. Hukuman pokok pelaku kejahatan lalu membalasnya de-
ngan melukainya misalnya. Kata ini juga
Syara' menyatakan secara tegas tentang hu-
berarti mumaatsalah (kesepadanan, kesa-
kuman pokok atas tindak pidana pembunuh-
maan). Dari arti inilah, pengertian hukum-
an sengaja, yaitu qishas atau juga biasa disebut
an qishas secara syara'diambil, yaitu mem-
qawad.eaz Qishas merupakan hukuman yang
balas atau menghukum pelaku sama de-
telah menjadi kesepakatan fuqaha. Ulama Ha-
ngan apa yang telah ia lakukan, yaitu di-
nafiyah mengatakane43, ancaman hukuman ke-
bunuh.
sengajaan adalah qawad yang tidak bisa di-
Ancaman hukuman qishas diterapkan
ganti dengan harta kecuali berdasarkan per-
baik apakah pembunuhan yang dilakukan
setujuan.
disertai dengan perencanaan sebelumnya
Ulama Syaf iyah menambahkan sebuah hu-
atau pengintaian maupun tidak.
kuman lain untuk pembunuhan sengaja, yaitu
kafarat diqiyaskan kepada hukuman pembu- o Pensyari'atan hukuman qishas
nuhan tersalah yang dinash secara tegas oleh Pensyariatan hukuman qishas terte-
Al-Qur'an. tapkan berdasarkanAl- Qur' an, sunah, ij mal
dan nalar.

Qishas disebut dengan qawad, karena biasanya pelaku keiahatan pembunuhan yang akan diqishas biasanya mereka menggir-
ingnya [yang dalam bahasa Arab, menggiring adalah arti dari kata qaada yaquudu) dalam keadaan dirinya atau tangannya diikat
dengan sesuatu seperti tali dan lain sebagainya ke tempat pelaksanaan eksekusi.
Ad-Durrul Mukhtaaq, iuz 5, hlm.376
ISTAM IILID 7 Baglan 5: FIQIH UMUM

Adapun dari Al-Qur'an terdapat ba- orang yang meninggalkan agamanya


nyak ayat yang menyatakan tentang hu- (murtad) yang memisahkan diri dari
kuman qishas sebagaimana yang sudah j ama' ah (kaum muslimin).'oaa
pernah disinggung sebelumnya, di antara- Di antaranya lagi adalah hadits Abdul-
nya adalah ayat, lah ibnu Abbas r.a. dalam bentuk marfuui

"Hai orang-orqng yang beriman, di- o // i.:,ti,ro, ',1 o/.


'Ja )-f )# t.t*-o ):c 6'e3

it* y
wajibkan atas kamu qishas berkenaan de-
$. , ,o ) o,
ngqn orang-orqng yang dibunuh," (al-Baa- ^
,-9te a:a I a, t'^:,.'i
qarah: 187) io. / /

"Kami telah tetapkan terhadap mere-


J.r, )-:
"Barang siapa dibunuh secara sengai a,
ka di dalamnya (Taurat) bahwasanyaiiwa
maka hukuman bagi pelakunya adalah qi'
(dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata,
shas. Dan barangsiapa meniadi pengha-
hidung dengan hidung, telinga dengan te-
lang dari pelaksanaan qishas, maka bagi-
linga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun)
nya laknat dan murka Allah. Tidak diterima
ada qishasnya." (al-Maa'idah: 45)
darinya tobat dan tidak pula tebusan.'oas
"Dqlom qishas itu ada [jaminan ke-
langsungan) hidup bagimu, hai orang- Umat telah berijma' atas tertetapkan-
orong yang berakal, supqya kamu bertak- nya hukuman qishas. Nalar dan akal pikir-
wa." (al-Baqarah: 179) an juga menghendaki pemberlakuan hu-
Dalam sunah, terdapat pula banyak kuman qishas, ada kalanya sebagai bentuk
hadits yang menjelaskan tentang hukum- keadilan dengan membalas pelaku dengan
an qishas, di antaranya adalah, balasan yang sama dengan keiahatan yang
dilakukannya, ada kalanya demi kemashla-

^t,
oi
,)l J-6"!
).o.

_2a
&/ ^, U.,\
4/
o

i; E\ hatan menciptakan keamanan umum, me-


lindungi darah, memelihara jiwa dan mem-
d/)4., 6CU. yt ar J;t ;,1 xt'tt beri efek jera terhadap para pelaku keja-
, o- c^ - a hatan, dan semua itu tidak bisa tercapai
r;!t. ,;llt) G.t)t ,#l
- ^
.+.rl Srt lt) kecuali dengan qishas. Oleh karena itu, ti-
dak perlu mendengarkan berbagai kritik-
a;G,$ Srdt an, tuduhan dan persepsi keliru yang me-
"Tidak halal (menumpahkan) darah nyatakan bahwa qishas merupakan ben-
seorang muslim yang bersaksi bahwasan- tuk usaha baru penghancuran bangunan
nyq tiada Tuhan selain Allah dan bahwa- kemanusiaan. Padahal yang teriadi adalah
sqnya aku adalah utusan Allah kecuali ter- justru sebaliknya, pemberlakuan hukum-
hadap salah satu dari tiga orang, yaitu, an qishas bisa menjamin terlindunginya
orang yang telah menikah yang berzi' hak hidup bagi seluruh komponen masya-
na, jiwa dengan jiwa (pembunuh), dan rakat,

944 HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad dari hadits Abdullah Ibnu Mas'ud r.a.
945 HR. Ab, Dawud dan An-Nasa'i.
FrqLH rsrAM ltl.tDT

"Dan dalam qishas itu ada fiaminan kuman qishas itu, karena kemanfaatan hukum-
kelangsungan) hidup bagimu, hai orang- an qishas hanya bagi orang-orang yang masih
orang yang berakal, supaya kamu bertak- hidup supaya mereka berhenti dari tindakan
wa." (al-Baqarah: 179) pembunuhan. Perhatikan ayat berikut ini,

"Delam qishash itu ada (jaminan kelang-


Apakah qishas meng;hapus dosa
pembunuhan? sungan) hidup bagimu, hai orang-orqng yang
Para ulama berbeda pendapat seputar ma- berakal, supaya kamu bertakwa." (Al-Baqarah:
salah iniea6 sebagaimana pula mereka juga ber- t7e)
beda pendapat seputar masalah apakah hu-
kuman hadd itu posisinya adalah sebagai zawaa-
o Perbedaan antara qishas dengan
bentuk-bentuk hukuman hadd lainnya
iir (hukuman untuk memberi efek jera) atau- Hukuman hadd seperti hukuman hadd zina
kah sebagai jawaabir (menambal dan meng-
dan hukuman hadd menenggak minuman ke-
ganti kekurangan).
ras merupakan murni hak Allah swt. yakni
fumhur ulama mengatakan bahwa qishas
murni hak masyarakat umum atau publik, se-
yang dijalani oleh pelaku atau ampunan yang
mentara hukuman qishas adalah hak pribadi
diberikan kepadanya itu bisa menghapus dosa
manusia (hak individu, hak Adami). Menurut
pembunuhan yang dilakukannya, karena, " Hu-
ulama Hanafiyah dan ulama Malikiah, qishas
kuman hadd adalah sebagai kafarat bagi para
juga mengandung hak Allah swt. yakni hak ma-
terpidana yang menjalaninya.'oa7 Hal ini bersi-
syarakat umum atau publik, dan hukuman hadd
fat umum mencakup semua tindakan kejahat-
qadzf mengandung dua hak, yaitu hak Allah
an dengan ancaman hukuman hadd.lmam Na-
swt. [hak masyarakat umum atau publik) dan
wawi mengatakan, zahir dalil-dalil syara' meng-
hak hamba fhak individu, hak Adami). Berda-
hendaki bahwa pelaku kejahatan yang telah
sarkan hal ini, ulama Hanafiyah menyebutkan
menjalani hukuman hadd di dunia, maka ia ti-
tujuh perbedaan antara hukuman hadd de-
dak akan dituntut lagi kelak di akhirat.
ngan qishas seperti berikut,eas
Sementara itu, ulama Hanafiyah mengata-
1. .Qishas bisa diwarisi, sedangkan hadd ti-
kan, hukuman qishas yang dijalani oleh pelaku
dak bisa diwarisi.
atau pengampunan yang diberikan kepadanya
tidak bisa menghapus dosa pembunuhan yang
2. Boleh ada pengampunan dalam qishas, se-
mentara dalam hukuman hadd tidak boleh
dilakukannya. Karena korban yang dibunuh ti-
ada pengampunan.
dak mendapatkan manfaat apa-apa dari hu-

946 Lih"t, Haasyiyah Ad-Dasuqi'ala Asy-Syarh Al-Kabiic


iuz 4, hlm. 239; Raddul Muhtaa4, iuz 5, hlm.3B9.
947 Frq"h" menyebutkan perkataan ini sebagai hadits. lmam Muslim dalam Shahih-nya meriwayatkan hadits yang semakna dengan
perkataan tersebut dari Ubadah r.a, "Barangsiapa yang melakukan sesuatu dari perkara-perkara itu (yakni kemaksiatan seperti
pencurian, perzinaan dan pembunuhan), lalu ia dihukum karenanya, maka hukuman itu menjadi kafarat baginya." Ada sejumlah
hadits lain yang juga semakna dengan hal ini, di antaranya adalah, hadits yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan dimasukkan ke
dalam kategori hadits sahih oleh Hakim dari Ali Ibnu Abi Thalib r.a yang di antara isinya adalah, "Barangsiapa melakukan suatu
keiahatan yang diancam dengan hukuman hadd, lalu hukuman hadd terhadapnya itu disegerakan di dunia (lalu ia menjalani huku-
man hadd itu), maka Allah adalah Zat Yang lebih adil dan pemurah dari mengulang kembali penjatuhan hukuman terhadap hamba-
Nya itu di akhirat." Hadits ini juga diriwayatkan oleh ath-Thabrani dengan sanad hasan dengan redaksi, "Barangsiapa melakukan
suatu keiahatan yang diancam dengan hukuman hadd, lalu hukuman hadd itu ditegakkan terhadapnya, maka itu menjadi kafarat
baginya." Ath-Thabrani meriwayatkan dari Abdullah Ibnu Umar r.a dalam bentuk riwayat marfuu', "Tidaklah seseorang yang dihu-
kum sebab suatu dosa, melainkan Allah swt. menjadikan hukumannya itu sebagai kafarat (pelebur) dosa yang dikerjakannya itu."
Lihat, Nailul Awthaal, iuz 7, hlm.50, 53.
948 Ad-Dur.rl Mukhtaar wa Raddul Muhtaar, juz 5, hlm. 390, kutipan dari kitab Al-Asybaah wa An-Nazhaa'ir karya Ibnu Naiim.
FIqLH ISLAM IILID 7

3. Unsur kadaluarsa tidak meniadi pengha- 7. Apabila hakim mengetahui sendiri suatu
lang diterimanya kesaksian dalam kasus kejadian pembunuhan dengan ancaman
pembunuhan, berbeda dengan kejahatan hukuman qishas, ia bisa memutuskan ber-
dengan ancaman hukuman hodd selain dasarkan pengetahuannya itu, sementara
hadd qadfz. |ika kasusnya telah kadalu- hal ini tidak bisa dilakukan dalam hukum-
wirsa, maka suatu kesaksian tidak bisa an hadd. Ini adalah menurutpendapatula-
diterima lagi di dalamnya. Ukuran kada- ma Hanafiyah generasi terdahulu. Semen-
luarsa dalam kasus menenggak minuman tara ulama Hanafiyah generasi akhir tidak
keras adalah hilangnya bau minuman ke- memperbolehkan hal itu secara mutlak se-
ras dari mulut pelaku, sedangkan untuk bagai antisipasi terhadap para hakim ko-
kasus kejahatan lainnya adalah jika.telah . rup, baik dalam hukuman qishas, hukum-
lewat satu bulan. an hadd maupun dalam pengambilan ke-
4. Boleh memberikan syafaat (menjadi per- putusan hukum menyangkut masalah har-
antara guna melobi untuk memintakan ta benda dan yang lainnya.
pengampunan) dalam qishas. Sedangkan Ada sebagian ulama Hanafiyah yang
dalam hukuman hadd apabila kasusnya te- menambahkan tiga perbedaan lagi, yaitu,
lah sampai kepada hakim maka pemberi- 8. Tuntutan pelaksanaan eksekusi hukuman
an syafaat tidak boleh dilakukan. Adapun hadd harus lewat perantara hakim. Ada-
jika kasusnya belum sampai kepada ha- pun hukuman qishas, wali korban boleh
kim dan belum positil boleh memberikan melaksanakan eksekusi hukuman qishas
syafaat di dalamnya untuk membebaskan sendiri dengan syarat tetap berada dalam
terdakwa.eae pengawasan hakim.
5. Dalam hukuman qishas disyaratkan harus g. Hak qishas boleh ditukarkan dengan su-
ada pengajuan dalnrraan dan tuntutan ke atu pengganti, sementara hal ini tidak bo-
pengadilan dari wali korban. Adapun hu- leh dilakukan terhadap hukuman haddter-
kuman hadd selain hukuman hadd qadzf masuk hukuman hadd qadzf. Namun ula-
dan pencurian, maka tidak disyaratkan ha- ma Syafi'iyah memperbolehkan untuk me-
rus ada pengajuan dakwaan dan tuntutan nukar hak hukuman hadd qadzf dengan
dari korban, akan tetapi dengan sistem suatu pengganti.
hisboh sudah cukup. 10. Apabila hukuman hadd ditetapkan berda-
6. Hukuman qishas bisa ditetapkan berda- sarkan pengakuan pelaku, si pelaku boleh
sarkan bahasa isyarat atau bahasa tulisan mencabut dan menganulir kembali peng-
orang bisu, sementara hukuman hadd ti- akuannya itu, sementara pencabutan kem-
dak bisa, karena bahasa isyarat dan tulisan bali pengakuan seperti itu tidak bisa di-
mengandung unsur syubhat. lakukan dalam kasus kejahatan dengan an-
caman hukuman qishas.

Pemberian syafaat (meniadi perantara guna melobi untuk memintakan ampunan dan membebaskan terdakwa) boleh dilakukan
terhadap orang-orang yang memiliki kebutuhan yang mubah seperti untuk menolak kezaliman, membebaskan dari kesilapan, atau
memberikan pengampunan dari suatu kejahatan yang tidak diancam dengan hukuman hadd apabila pelaku bukan lah residivis
yang terus menerus melakukan kejahatan, apabila ia adalah seorang residivis maka tidak boleh hingga ia iera dan kapok serta ber-
henti dari melakukan kejahatan lagi. Dalil diperbolehkannya memberikan syafaat adalah hadits, "Berikanlah syafaat, maka kamu
akan mendapat pahala." Namun hadits ini tidak mencakup hukuman hadd, karena di sana ada sejumlah hadits yang melarang pem-
berian syafaat dalam kasus kejahatan dengan ancaman hukuman hadd, seperti hadits Aisyah r.a tentang kisah seorang perempuan
Makhzumiyah yang melakukan pencurian dan ditolaknya pensyafaatan Usamah r.a untuknya oleh Rasulullah saw. dengan sabda
beliau, "Wahai Usamah, apakah kamu akan melakukan pensyafaatan dalam kasus kejahatan dengan ancaman hukuman hadd?!"
Baglan 5: FIQIH Utllutll FIqH ISLAM IILID 7

o Syarat-syaratqishas diharamkan, ia tetap terkena ancaman qi-


Ada sejumlah syarat yang harus terpenuhi shas berdasarkan kesepakatan keempat
supaya hukuman qishas bisa ditetapkan. Sya- madzhab yang ada.esl Sebab kondisi ma-
rat-syarat tersebut ada yang terkait dengan pe- buk tidak menghilangkan status pentaklif-
laku, ada yang terkait dengan korban, ada yang an. Oleh karena itu, semua hukum syara'
terkait dengan tindakan pembunuhan itu sen- tetap diberlakukan terhadap orang yang
diri dan ada pula yang terkait dengan wali kor- mabuh semua pernyataan yang dikeluar-
ban. kannya baik dalam masalah akad seperti
jual-beli, pengguguran seperti talak dan
- Syarat-syarat pelaku pembunuhan pengakuan, semuanya dianggap sah. Kon-
Ada empat syarat yang harus terpenuhi disi mabuk hanya kehilangan maksud dan
pada diri pelaku pembunuhan yang bisa di- niat saja, bukan pernyataan yang dikeluar-
jatuhi hukuman qishas. Keempat syarat terse- kan.
but adalah seperti berikut,eso Oleh karena itu, jika ada orang ma-
1. Pelaku harus berstatus mukollaf (baligh buk mengeluarkan kata-kata kufuc maka
dan berakal). Oleh karena itu, hukuman qi- berdasarkan prinsip istihsaan ia tidak di-
shas maupun hukuman hadd tidak bisa di- anggap murtad menurut ulama Hanafiah.
jatuhkan terhadap pelaku anak kecil atau Orang mabuk yang melakukan pembunuh-
orang gila"Karena qishas adalah hukuman, an tetap dikenai ancaman hukuman qishas,
sementara anak kecil dan orang gila tidak karena qishas adalah hak Adami, juga diq-
termasuk orang yang memiliki kelayakan iyaskan dengan diberlakukannya hukum-
dan kepatutan untuk dihukum. Karena hu- an hadd menenggak minuman keras ter-
kuman dijatuhkan terhadap seseorang ka- hadapnya, juga sebagai antisipasi terha-
rena suatu kejahatan yang dilakukan, se- dap para penjahat pembuat kerusakan.
mentara tindakan yang dilakukan oleh Seandainya orang mabuk yang mela-
anak kecil dan orang gila tidak bisa dise- kukan pembunuhan tidak dikenai ancam-
but sebagai kejahatan. Begitu juga dengan an hukuman qishas, maka orangyangingin
seseorang yang hilang kesadaran akalnya berbuat jahat akan memanfaatkan hal itu
karena suatu sebab yang bisa dimaklumi dengan cara terlebih dahulu menenggak
seperti orang tidu4, orang pingsan dan lain minuman keras hingga mabuk, lalu ia baru
sebagainya. Karena mereka termasuk o- melakukan pembunuhan, perzinaan, dan
rang-orang yang tidak memiliki maksud pencurian, supaya ia aman dari ancaman
dan niat yang sah, karenanya mereka sama hukuman dan dosa. Hal itu justru akan
seperti pelaku pembunuhan tersalah. menjadikan tindakan kemaksiatannya [ya-
Adapun pelaku pembunuhan bagi yang itu menenggak minuman keras) dapat men-
mabuk karena menenggak minuman yang jadi sebab gugurnya ancaman hukuman di
dunia dan akhirat dari dirinya.

Al-Badaa'i', iuz 7, hlm. 234 dan halaman berikutnya; Ad-Duurul Mukhtaar, iuz 5, hlm.378; Haasyiyah Asy-Syalabi'ala Tabyiinil
Haqaa'iq, iuz 6, hlm. 98; Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardix, iuz 4, hlm. 242; Bidaayatul Muitahid, juz 2, hlm. 388; Al-Qawaaniin
Al-Fiqhiyyah, hlm. 345; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 15; Al-Mughni, iuz 7 ,hlm. 664 dan halaman berikutnya; Al-Muhadzdzab, juz
2,hlm.L73; Kasysyaaful Qinaa', iuz 5, hlm.606.
Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, juz 4, hlm. 237; At-Talwiih'ala At-Taudhiih, juz 2, hlm. 186; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm.
345; Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 5; Al-Mughni, iuz 7, hlm. 665; Al-Muhadzdzab, juz 2,hlm. 1731, Kasyful Asraar 'ala Ushuul Al-
Bazdawi, juz 2, hlm. 147 2- 147 5.
FrQLH rStAM ltl.,tD 7

2. Pelaku memang sengaja dan bermaksud laku korban, bukan bertujuan untuk mem-
untuk membunuh, yakni menginginkan bunuhnya.
untuk menghilangkan nyawa korbannya. 4. Menurut ulama Hanafiyah, pelaku ketika
Oleh karena itu, apabila tindakan pembu- melakukan tindakan pembunuhannya ada-
nuhan yang dilakukannya adalah tersalah, lah dalam kondisi mukhtaar [atas keingin-
maka tidak ada ancaman qishas atas diri- an dan kemauan sendiri, tidak dalam kon-
nya. Hal ini berdasarkan hadits, "Sengaja disi dipaksa). Oleh karena itu, tidak ada
qncamannya adalah qishas.'osz Yakni, pem- ancaman qishas atas pelaku pembunuhan
bunuhan sengaja mengharuskan hukuman yang melakukan pembunuhannya itu ka-
qishas. Hadits ini mensyaratkan unsur ke- rena dipaksa menurut ulama Hanafiah ke-
sengajaan supaya pelaku bisa dikenai hu- cuali Zufar. Sementara itu, jumhur ulama
kuman qishas. Sementara itu, ulama Mali- berpendapat bahwa si pelaku berikut o-
kiyah tidak mensyaratkan unsur kesenga- rang yang memaksanya keduanya sama-
jaan itu sendiri, akan tetapi cukup adanya sama diqishas sebagaimana yang sudah
unsur tindakan yang bersifat aniaya dan pernah dijelaskan pada bagian terdahulu.
melanggar.
3. Kesengajaan dan keinginan untuk membu- - Syarat-syarat korban yang dibunuh
nuh itu harus murni, yakni tidakterkeruh- Pelaku pembunuhan bisa dikenai hukum-
kan dengan adanya syubhat yang mengin- an qishas apabila korban yang dibunuhnya me-
dikasikan bahwa pelaku tidak memiliki ke- menuhi sejumlah syarat seperti berikut es3
inginan untuk membunuh. Karena Rasu- L. Korban adalah orang yang berstatus mah-
lullah saw. dalam hadits di atas mensya- qunud damesa, yakni diharamkan melaku-
ratkan harus ada unsur kesengajaan se- kan pelanggaran dan penganiayaan terha-
cara mutlak. Hal ini berarti menghendaki dap hidupnya. Oleh karena itu, seorang
bahwa kriteria kesengajaan itu harus be- muslim atau orangkafirdzimmi ketika me-
nar-benar murni dan sempurna, semen- lakukan pembunuhan terhadap orang ka-
tara kemurnian dan kesempurnaan unsur fir harbi, orang murtad, pezina yang ber-
kesengajaan tersebut tidak bisa terwujud status muhshan,orangzindiq, atau seorang
jika masih ditemukan adanya syubhatyang anggota kelompok pemberontak, maka ia
mengindikasikan bahwa pelaku Tidak me- tidak terancam hukuman qishas. Karena
miliki keinginan dan maksud untuk mem- orang-orang tersebut adalah orang yang
bunuh, seperti dalam kasus seseorang me- status darahnya halal dialirkan, karena
mukuli orang lain secara berulang-ulang status sebagai kafir harbi, kemurtadan,
dalam bentuk pemukulan yang biasanya zina muhshan dan tindakan pemberontak-
tidak mematikan yang ia bertujuan hanya an merupakan sebab yang menjadikan da-
untuk mendidik dan mendisiplinkan peri- rah seseorang halal dialirkan.

952
HR. Ibnu Abi Syaibah dan Ishaq Ibnu Rahawaih dalam Musnad mereka berdua dari hadits Abdullah Ibnu Abbas r.a dengan redaksi,
"Pembunuhan sengaja hukumannya adalah qishas kecuali jika wali korban memberikan maafdan ampunan."
953
Al-Badaa'i', iuz 7, hlm. 235 dan halaman berikutnya; Ad-Duurul Mukhtaax, iuz 5, hlm. 378; Takmilatu Fathil Qadiia iuzB,hlm.2S4
dan halaman berikutnya; Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardix, iuz 4, hlm. 237 ,242 dan halaman berikutnya; Mawaahibul Jaliil, juz 6,
hlm.232; Bidaayatul Mujtahid, juz 3, hlm.391; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 345; Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 15 dan halaman
berikutnya; Al-Mughni, juz 7,htm.648,652, 657; Al-Muhadzdzab,iuz2, hlm. 173; Kasysyaaful Qinaa', juz 5, hlm. 585, 587,607; Ar-
Raudhah karya imam An-Nawawi, juz9, hlm. 148.
954
Darahnya terlindungi.
rsrAM JILID 7

Status keterlindungan d arah ('ishmah) ancam hukuman qishas, karena status 'rsh-
menurut ulama Hanafiyah sebagaimana )xang mah yang dimiliki oleh kafir musta'man
sudah pernah dijelaskan pada bagian ter- adalah bersifat sementara hanya selama
dahulu adalah bisa didapatkan dengan dua ia berada dalam jaminan keamanan (yaitu
hal yaitu Islam dan berdomisili di daarul selama ia masih berada di kawasan daa-
lslam fkawasan negeri Islam). Oleh kare- rul Islam), bukan bersifat permanen. Oleh
na itu, apabila ada orang masuk Islam di karena itu, di dalam darahnya terdapat
kawasan daarul harb dan ia tetap ber- unsur syubhat mubah dialirkan.
domisili di sana, jika ada orang yang mem- ' f umhur ulama sependapat dengan ula-

bunuhnya di sana, orang itu tidak terkena ma Hanafiyah untuk syarat yang satu ini
ancaman hukuman qishas. Karena kesem- (yaitu, status 'ishmah bagi orang yang ter-
purnaan status keterlindungan darah ada- lindungi darahnya harus bersifat perma-
lah harus dengan 'ishmah muqawwamah nen). Karena jumhur mengatakan, bahwa
dan'ishmah mu'atstsamah. Keislaman ha- seorang muslim tidak dihukum qishas ka-
nya baru bisa memberikan'ishmah mu'ats' rena membunuh orang kafif, baik orang ka-
tsamah,sedangkan'ishmah muqawwamah fir itu adalah kafir musta'man, kafir dzim-
bisa didapatan dengan berdomisili di daa- mi atau pun kafir mu'aahad. Karena status
rul lslam.ess terlindunginya darah orang kafir tidak ber-
Adapun status'ishmah (keterlindung- sifat permanen, sehingga memiliki keseru-
an darah) menurut jumhur (selain ulama paan dengan kafir harbi.es5
Hanafiah) adalah ada kalanya dengan ke- 2. Korban bukanlah bagian dari pelaku yang
islaman atau dengan jaminan keamanan membunuhnya, yakni tidak ada ikatan na-
berdasarkan akad dzimmah (menjadi kafir sab kebapakan dan keanakan antara kor-
dzimmi) atau perjanjian genjatan senjata. ban dan pelaku. Oleh karena itu, orang tua
Oleh karena itu, barangsiapa membunuh (bapak, kakeh ibu nenek dan seterusnya
seorang muslim di daarul harb secara se- ke atas) tidak dikenai hukuman qishas ka-
ngaja dan ia tahu bahwa orang tersebut rena membunuh anah cucu dan seterus-
adalah seorang muslim, maka ia terkena nya ke bawah. Hal ini berdasarkan hadits,
ancaman hukuman qishas, baik ia sudah "Orang tua tidak dihukum qishas karena
berhijrah ke daarul lslam mapun belum. membunuh anaknya.'os7 Ibnu Abdil Barr
Ulama Hanafiyah secara tegas menya- mengatakan, ini adalah hadits masyhur
takan bahwa status 'ishmah bagi orang dan mustafiidh menurut para ulama Hijaz
yang terlindungi darahnya harus bersifat dan lrak. Hadits ini masyhu[ diterima, dan
permanen. Hal ini berarti mengecualikan dipraktikkan, sehingga tidak butuh lagi
kafir musta'man, sehingga barangsiapa kepada pengisnadan di dalamnya, bahkan
membunuh kafir musta'man, ia tidak di- mempermasalahkan pengisnadan hadits

955 P.addul Muhtaa4, juz 5, hlm. 378.


955 Al-Mughnii,
iuz 7, hlm.652 dan halaman berikutnya; Al-Muhadzdzab,ittzZ,hlm.24l.
957 HR. At-Tirmidzi, an-Nasa'i dan lbnu Maiah dari Umar Ibnul Khaththab r.a. Ada celah pada sebagian dari sanad hadits ini yang
dikritik, sementara al-Baihaqi dan Hakim menilai sahih terhadap sebagian jalur periwayatn hadits ini. Hadits ini juga diriwayat-
kan dari beberapa orang yang lain, yaitu Abdullah lbnu Abbas r.a, Suraqah Ibnu Malik r.a dan Amr lbnu Syu'aib dari ayahnya dari
kakeknya.
ISLiA.M lll-lD 7

yang seperti ini ditambah dengan kemasy- juan untuk mendidih karena marah, atau
hurannya justru suatu tindakan yang di- melemparnya dengan pedang atau tong-
buat-buat dan terlalu memaksakan.ess kat, hingga mengakibatkan si anak mati, ia
Qishas terhadap orang tua iuga me- tidak dikenai hukuman qishas.
ngandung unsur syubhat yang datang dari Fuqaha sepakat bahwa jika yang ter-
hadits, "Kamu dan hartamu adalah untuk jadi adalah sebaliknya, yaitu seorang anak
ayahmu.'ose Sementara hukuman qishas di- membunuh orang tuanya, maka si anak
hindari dengan adanya syubhat. fuga, kare- 'tetap terkena ancaman hukuman qishas,
na berbagai perintah yang mengharuskan berdasarkan keumuman pemberlakuan hu-
untuk berbuat baik dan berbakti kepada kuman qishas dan ayat-ayat qishas yang
kedua orang tua menghendaki larangan menunjukkan bahwa hukuman qishas di-
penjatuhan qishas terhadap kedua orang terapkan terhadap setiap pelaku pembu-
tua. Orang tua adalah yang menjadi sebab nuhan kecuali kasus pembunuhan yang di-
keberadaan anak, karena itu seorang anak kecualikan berdasarkan hadits di atas.,e61
tidak boleh menjadi sebab penghapusan Alasan pembedaan antara orang tua
dan pembinasaan kebdradaan orang tua. dengan anak dalam hukum ini adalah, ke-
Apabila orang tua tidak dikenai hukuman kuatan ikatan kasih sayang antara orang
qishas karena membunuh anaknya, berar- tua dan anak, hanya Saja kekuatan kasih
ti ia wajib untuk membayar diyat. sayang orang tua terhadap anak adalah ka-
Hukum ini telah meniadi kesepakatan sih sayang yang murni tanpa ada kecuri-
di antara para imam madzhab yang ada,e60 gaan terkotori dengan suatu kqinginan
hanya saja ulama Malikiah mengecualikan dan tendensi materil terselubung, sehing-
satu kasus, yaitu apabila benar-benar ter- ga oleh karena itu, kasih sayang orang tua
bukti secara nyata bahwa si orang tua itu kepada anak adalah memang benar-benar
memang sengaja dan ingin membunuh a- murni dan orisinil untuk diri si anak bukan
naknya serta tidak ada syubhat yang meng- untuk suatu kepentingan pribadi orang
indikasikan bahwa ia hanya ingin mendi- tua, sehingga hal ini tentu saja secara na-
dik dan memperbaiki perilaku si anah se- luri orang tua akan selalu berusaha men-
perti ia menelentangkan si anak lalu me- jaga dan melindungi keselamatan jiwa
nyembelihnya, menusuk perutnya, atau anaknya. Beda halnya dengan kasih sayang
memotong anggota tubuhnya. fika begitu, anak kepada orang tua yang bisa saja ada
si orangtuatetap dikenai ancaman hukum- kecurigaan adanya suatu keinginan dan
an qishas berdasarkan keumuman pem- tendensi terselubung di balik itu. Yakni
berlakuan qishas di antara kaum muslim- menunggu-nunggu dan mengharapkan
in. Oleh karena itu, apabila si orang tua suatu kemanfaatan, karena harta kekaya-
memukul anaknya dengan maskud dan tu- an orang tuanya akan menjadi miliknya

958
Al-Mughnii, iuz 7, hlm. 666.
959
HR. Ibnu Majah dari Jabir r.a, iuga diriwayatkan oleh ath{habrani dari Samurah r.a dan Abdullah lbnu Mas'ud r.a. Ini adalah hadits
dha'iif.
Al-Badaa'i', iuz 7, hlm. 235; Takmilatu Fathil Qadiir, juz 8, hlm. 258 dan halaman berikutnya; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir,
iuz 4, hlm. 242; Bidaayatul Mujtahid, iuz 2,hlm. 293; Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 18; Al-Mughni, juz 7 ,hlm. 666; Al-Muhadzdzab,
iuz 3, hlm. 174; Al-Ahkaam As-Sulthaaniyyah karya Al-Mawardi,hlm.222.
961
Ibid
FIqLH ISLAM JILID 7

setelah orang tuanya meninggal dunia. nya, apabila ada seseorang di antara me-
Hal itu bisa meniadikan seorang anak ti- reka memberikan suaka atau iaminan ke'
dak begitu peduli untuk menjaga dan me- amanan kepada musuh dari orang kafir,
lindungi keselamatan hidup orang tuanya, maka mereka semua harus menghormati
sehingga berarti kasih sayangnya si anak dan menjaga suaka itu, mereka tidqk bo-
kepada orang tuanya adalah tidak murni leh mengganggu musuh yang diberi suaka
untuk diri orang tuanya. Akan tetapi, un- tersebut, meskipun orang yang memberi
tuk suatu kepentingan pribadi si anak, se- suaka itu adalah orong yang lemah dan
hingga bisa saja terjadi si anak itu mem- rendah di antara mereka). lngatlah seo-
bunuh orang tuanya. rang mukmin tidak dihukum mati lantar-
fumhur [selain ulama Hanafiyah),e62 an membunuh orang kafir!,e6a
mensyaratkan bahwa status korban ada- 6/ lt -l zo) z

lah sepadan dengan status pelaku pada sisi r*. r Jir{ Y


keislaman dan kemerdekaan. Oleh karena
"Tidaklah dibunuh (diqishas) orang
itu, seorang muslim tidak dihukum qishas
merdeka sebab membunuh budak.",e6s
karena membunuh orang kafia juga orang
merdeka tidak dihukum qishas karena |uga perkataan Ali ibnu Abi Thalib
r.x.,
membunuh budak. Hal ini berdasarkan
hadits, "Termosuk sunah (Rasulullah) adalah

,r*
"seorang muslim tidak dibunuh (diqi-
Je'\
orang merdeka tidak dihukum qishas se-
bab membunuh budak.'o66
Sementara itu, ulama Hanafiyahe6T
dak mensyaratkan kesepadanan antara
ti-
shas) lantaran membunuh orang kafir.",e63
I z
korban dengan pelaku dalam hal kemer-
/o./
g: ;il-) {iG'.'vt(3 o't:t::it
o 6. o)). dekaan dan agama, tetapi atas dasar ke-
manusiaan. Hal ini berdasarkan keumum-
Y vi pu;i an ayat-ayat qishas yang tidak membe-
dakan antara jiwa satu dengan jiwa yang
"Orang-orang mukmin itu setara da-
lain, seperti ayat, "Hai orang-orong yang
rah mereka. Mereka adalah bagaikan beriman, diwajibkan atas kamu qishas ber-
satu tangan menghadapi orang-orang se'
kenaan dengan orang-orang yang dibu'
lain mereka. Orang-orang lemah di antara
nuh," (Al-Baqarah: 178) juga ayat, "DQn
mereka boleh berusaha (memberikan sua'
Kami telah tetapkan terhadap mereka di
ka, jaminan keamanan) dengan mendapat
dalamnya (Taurat) bahwasanya iiwa (di'
tanggungan $aminan) mereka (maksud-
balas) dengan jiwa," (Al'Maa'idah: 45)

Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardix, iuz 4, hlm .238,241; Bidaayatul Mujtahid, iuz 2, hlm. 391; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 345;
Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 15; Al-Mughni, iuz 7, hlm. 652,658; Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 173; Kasysyaatul Qinaa', iuz 5, hlm.
609
HR. Ahmad, Ibnu Majah, Abu Dawud dan at-Tirmidzi dari hadits Amr lbnu Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya. Hadits ini iuga diri-
wayatkan oleh Bukhari, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ahmad dari hadits Abu luhaifah r'a.
964
HR. An-Nasa'i, Abu Dawud dan Ahmad dari hadits Ali lbnu Abi Thalib r.a.
965
HR. Ad-Daraquthni dan al-Baihaqi dari Abdullah Ibnu Abbas r.a dalam bentuk riwayat marfuu'.
966
HR. Ahmad dengan sanadnya dari Ali lbnu Abi Thalib r.a. Hadits ini iuga diriwayatkan oleh al-Baihaqi'
967
Al-Bada'i', iuz 7,hlm.237; Tabyiinul Haqaa'iq, juz 6, hlm. 102 dan halaman berikutnya.
rsrAM IILID 7

juga berdasarkan keumuman hadits, "Pem- Lalu ayatini diturunkan guna mengha-
bunuhan sengaja hukumannya adalah qi- pus tradisi yang zhalim tersebut dan me-
shas." negaskan bahwa yang harus diqishas ha-
Demi untuk melindungi hak hidup, nyalah orang yang membunuh korban saja
dan memberlakukan hukuman qishas ter- bukan orang lain. Ayat ini sama sekali ti-
hadap orang Islam karena membunuh o- dak memberikan pengertian bahwa orang
rang kafir dzimmi tentu lebih bisa menja- merdeka tidak dihukum qishas karena
min tercapainya tujuan itu daripada ha- membunuh budak, atau orang laki-laki ti-
nya antara orang Islam dengan orang Is- dak dihukum qishas karena membunuh
lam saja, karena adanya permusuhan aga- orang perempuan. Sementara itu, jumhur
ma antara orang Islam dengan orang ka- mengatakan, sesungguhnya Allah swt.
fir dzimmi berpotensi memicu tindakan mengharuskan al-Musaawaah ftesepadan-
pembunuhan. an, persamaan) dalam qishas, kemudian
Diriwayatkan bahwasannya Rasulu- Allah swt. menjelaskan bentuk al-musaa-
llah saw. menghukum qishas seorang waah yang diperhitungkan, yaitu orang
Muslim karena ia membunuh orang kafir merdeka padanannya adalah orang mer-
dzimmi dan beliau bersabda, 'Aku adalah deka, budak padanannya adalah budak
sebaik-baik orang yang menepati dzim- dan orang perempuan padanannya adalah
mah fiaminan keamanan)nya.'out Iuga, orang perempuan. Akan tetapi, ijma'telah
karena budak adalah manusia juga yang terbentuk bahwa orang laki-laki tetap di-
terlindungi darahnya, maka oleh kare- hukum qishas karena membunqh orang
na itu, ia serupa dengan orang merdeka, perempuan.
sementara qishas hanya menghendaki Iadi, titik poin yang dijadikan sebagai
syarat kesepadanan dalam hal'ishmah. landasan dalil menurut jumhur adalah
Adapun maksud dari potongan ayat, kata, "qishas" yang menghendaki arti ke-
"...orang merdeka dengan orang merdeka, sesuaian dan kesepadanan dalam pembu-
hamba dengan hamba, dan wanita dengan nuhan dengan ancaman qishas. Sedangkan
wenito," maka ulama berselisih pendapat. titik poin yang dijadikan sebagai landasan
Ulama Hanafiah mengatakan, maksud dan dalil menurut ulama Hanafiah adalah kata
tujuan dari potongan ayat ini adalah un- al-qatlaa" (orang-orang yang dibunuh) yang
tuk menolak tradisi yang dijalankan oleh menghendaki bahwa yang harus diqishas
sebagian suku, yaitu apabila ada budak adalah orang yang melakukan pembunuh-
mereka yang dibunuh, mereka tidak akan an bukan yang lainnya.
mau keculai nyawa orang merdeka seba- Adapun hadits, "Seorang muslim ti-
gai bayaran nyawa budak tersebut. Sean- dak dibunuh (tidak dihukum qishas) ka-
dainya ada seorang perempuan mereka rena membunuh orang kafir, begitu pula
yang dibunuh, mereka tidak akan mau ke- (tidak boleh dibunuh) orang yang memiliki
cuali nyawa seorang laki-laki sebagai ba- (diberi) jaminan keamanan (mu'aahad)
yarannya sebagaimana keterangan yang yang berada di dalam jaminan keamanan-
terdapat dalam hadits Asy-Sya'bi. nya itu."

HR. Ad-Daraquthni dalam Sunannya dari Abdullah lbnu Umar r.a melalui jalur Abdurrahman lbnu al-Bailamani, ini adalah hadits
dha'if. Hadits ini juga diriwayatkan dalam bentuk mursal oleh Muhammad Ibnul Hasan, Imam Syaf i, Abdurrazzaq, dan Abu Dawud
melalui jalur al-Bailamani.
FIqH ISTAMIILID 7

Menurut ulama Hanafiyah, makna ha- kafir dzimmi, maka orang Islam atau orang
dits ini adalah, orang Islam tidak dihukum kafir dzimmi itu tidak dikenai hukuman qi-
qishas karena membunuh orang kafir har- shas. Di sini tidak bisa dikatakan sebagai-
bi, dan begitu pula orang kafir mu'aahad mana pendapat jumhux, bahwa kalimat ke-
tidak dihukum qishas karena membunuh dua dari hadits di atas adalah, "dan orang
orang kafir harbi [jadi, menurut ulama Ha- kafir mu'aahad tidak boleh dibunuh" da-
nafiyah, kalimat yang kedua ini statusnya lam artian bahwa kalimat kedua ini sta-
adalah di-'athaf-kan kepada kalimat yang tusnya adalah kalimat permulaan, bukan
pertama, yaitu orang Islam tidak dihukum di-' athaf-kan kepada kalimat sebelumnya.
qishas karena membunuh orang kafir har- Kenapa tidak bisa dikatakan seperti ini,
bi). Karena yang dimaksudkan dengan kata karena hadits tersebut adalah dalam kon-
"orangkafir" dalam hadits ini adalah orang teks menjelaskan tentang kasus pembu-
kafir harbi, dengan bukti dijadikannya o- nuhan yang pelakunya tidak bisa dikenai
rang kafir harbi sebagai bandingan kafir hukum qishas bukannya menjelaskan ten-
mu'aahad yang disebutkan sesudahnya, tanglarangan membunuh. Oleh karena itu,
karena sudah menjadi ijma'bahwa orang kalimat yang kedua (yang di-'athaf-kan,
kafir mu'aahad dihukum qishas karena ma'thuufl sama seperti kalimat yang per-
membunuh sesama orang.kafir mu'aahad tama (yang di' athafi , ma'thuuf ' alaih).
yaitu orang-orang kafir dzimmi. Ulama Hanafiah juga memperkuat pan-
Oleh karena itu, kata "orangkafir" pada dangan mereka itu dengan qiyas, yakni ta-
kalimat yang pertama, yaitu kalimat yang ngan orang Islam dipotong ketika ia mela-
di'athafi (ma'thuuf 'alaihi) juga yang di- kukan pencurian terhadap harta milik o-
maksudkan adalah kafir harbi sama seper- rang kafir dzimmi. Apabila keharaman har-
ti kata "orang kafir" pada kalimat yang ke- ta orang kafir dzimmi sama seperti keha-
dua atau kalimat yang di'athafkan (ma'- raman harta orang Islam, maka keharam-
thuufl. Karena sudah disepakati bahwa si- an darah orang kafir dzimmi juga sama se-
fat (di sini adalah kata harbi) ketika ja- perti keharaman darah orang Islam.
tuh setelah beberapa kata yang berbilang, Akan tetapi, jumhur menyanggah ar-
maka sifat itu adalah untuk semua kata gumentasi dan dalil-dalil ulama Hanafiah
itu. )adi, susunan kalimat hadits di atas di atas. fumhur mengatakan, bahwa hadits,
asalnya adalah, "Orang Islam tidak dihu- 'Aku adalah sebaik-baik orang yang me-
kum qishas karena membunuh orang kafir nepati dzimmah (jaminan keamanan)
harbi, dan orang kafir mu'aahad juga tidak nya," adalah hadits dhaif. Iuga, terdapat
dihukum qishas karena membunuh orang unsur kesyubhatan pada darah orang
kafir harbi. Karena orang kafir mu'aahad kafir dzimmi dikarenakan adanya keka-
atau dzimmi apabila membunuh orang ka- ' firan yang memperbolehkan suatu da-
fir mu'aahad atau dzimmi, maka ia dihu- rah dialirkan, sementara qishas tidak
kum qishas." dijatuhkan ketika dibarengi dengan ada-
Yang dimaksud dengan kata "orang ka- nya syubhat.
fir" dalam hadits di atas adalah orang kafir Sedangkan potongan hadits,'1..0e-
harbi, karena orang kafir harbi lah yang gitu pula (tidak boleh dibunuh) orang yang
jika dibunuh oleh orang Islam atau orang memiliki (diberi) jaminan keamanan (mu'-
FrqLH rsLAM ltl-tD 7

aahad) yang berada di dalam jaminan ke- Dalam selain kasus di atas, fuqaha se-
amanannya itu," adalah kalimat sempurna pakat bahwa orang laki-laki dibunuh [di-
yang tidak membutuhkan untuk dikira- hukum qishas) karena membunuh orang
kirakan bentuk asalnya. Oleh karena itu, perempuan, orang dewasa dibunuh [dihu-
ini adalah kalimat permulaan yang berdiri kum qishas) karena membunuh anak ke-
sendiri (musta'nafah) untuk menjelaskan cil, orang berakal dibunuh [dihukum qi-
bahwa darah orang kafir dzimmi dan kafir shas) karena membunuh orang gila, orang
mu'aahadtidakboleh dialirkan selama me- alim dibunuh (dihukum qishas) karena
reka tetap komitmen pada perjanjian yang membunuh orang bodoh, orang terhormat
disepakati. Seandainya diasumsikan bah- dibunuh (dihukum qishas) karena mem-
wa kita menyetujui bahwa kalimat kedua bunuh orang biasa, orang yang utuh fisik-
dari hadits tersebut statusnya memang di- nya dibunuh [dihukum qishas) karena
'athaf-kan, namun itu tidak berarti bahwa membunuh orang cacat. Yakni, tidak di-
kedua kalimat tersebut sama dalam semua syaratkan kesepadanan dalam hal jenis ke-
sisinya, akan tetapi hanya sama dalam po- lamin, berakal, kebaligan, kemuliaan dan
kok penafian (tidak boleh dibunuh) saja. kehormatan, dan keutuhan fisik.e6e
Seandainya diasumsikan bahwa kita
menyetujui kata yang dibuang, yaitu kata, Apakah seorang pemberontak dihukum qi-
"karena membunuh orang kafir harbi" pada shas karena membunuh al-'adl (orang yang
loyal dan setia kepada pemerintah) dan se
kalimat yang kedua, namun tidak bisa di-
baliknya?
setujui bahwa kata "orang kafir" pada kali-
Ulama Hanafiyah,eTo ulama Malikiy:ah,e71 dan
mat yang pertama dibatasi keumumannya
ulama HanabilaheT2 menurut sebuah versi pen-
dengan sifat "harbi." Adapun qiyas yang di-
dapat yang raajih mengatakan, seorang pem-
utarakan oleh ulama Hanafiah tersebut itu
berontak tidak dibunuh [tidak dihukum qi-
adalah sebuah pengqiyasan yang berlawan-
shas) karena membunuh orang al-'adl. Begitu
an dengan nash, yaitu h adits, " Orang I slam
juga sebaliknya, orang al-'adl tidak dibunuh
tidak dibunuh (tidak dihukum qishas) (tidak dihukum qishas) karena membunuh se-
karena membunuh orang kafiri' Kemu-
orang pemberontak. Karena bagi pemberontak,
dian hukuman hadd pencurian adalah
darah orang al-'adl menurut pandangan dan
terkait hak Allah swt. Sedangkan huku- persepsinya adalah tidak terlindungi dan be-
man qishas memberikan kesan penger-
gitu juga sebaliknya. Bagi orang ol-'adl, darah
tian al- musaawaah (kesamaan, kesepa-
pemberontak menurut pandangannya adalah
danan), sementara tidak ada yang na-
tidak terlindungi, karena masing-masing meng-
manya al-musaawaah antara orang Is-
anggap bahwa darah lawannya adalah halal ber-
lam dengan orang kafir.
dasarkan suatu hasil interpretasi (ta'wil).

969 Al-B"d""'i', juz 7, hlm. 235; Bidaayatul Muitahid, juz 2,h1m.293; Al-Mughni, iuz 7, hlm. 648; Al-Muhadzdzab, juz hlm. 174;Kasy-
3,
syaaful Qinaa', juz 5. hlm. 609.,h1m.222.
970 Al-B"d""'i', jriz 7,hlm. 236.
971 Al-qr-""niin Al-Fiqhiyyah, hlm. 364;
Asy-syarhul Kabiir wa Ad-Dasuqi, juz 4, hlm. 300.
972 Al-Mughnii, juz
8, hlm. 115; Ghaayatul Muntahaa, iuz 3, hlm. 350. Ibnu Qudamah mengatakan bahwa terkait masalah ini terdapat
dua versi pendapat. Versi pertama mengatakan, tetap dikenai hukuman qishas, karena mereka berdua statusnya adalah sebanding
dan terlindungi darahnya. Versi kedua mengatakan, tidak dikenai hukuman qishas, karena membunuh kelompok pemberontak
merupakan masalah yang masih diperselisihkan di antara para imam, sehingga hal itu menjadi syubhat yang menolak penjatuhan
hukuman qishas, karena hukuman qishas termasuk hukuman yang ditolak dan dihindari penjatuhannya ketika ada syubhat.
FrqLH rsr."AM ltl-tD 7

Az-Zuhri mengatakan, terjadi fitnah dan setelah ia terluka akibat serangan Ibnu Muljim,
konflik horisontal sementara waktu itu masih "Berilah ia makan, minum dan penjarakanlah
banyak para sahabat, lalu mereka bersepakat ia. Apabila aku masih diberi kesempatan hi-
bahwa setiap darah yang dianggap halal dialir- dup, aku adalah wali darahnya. fika mau, aku
kan berdasarkan suatu interpretasi (ta'wil) akan memberi ampunan. Dan jika mau, aku
terhadap ayat-ayat Al-Qur'an adalah maudhu' akan mengqishasnya (membalasnya dengan
(dibiarkan, tidak ada qishas, diyat maupun ka- sesuatu yang sama dengan yang dilakukan),
farat untuknya). dan apabila aku mati, bunuhlah (qishaslah) ia
Sementara itu, ulama Syafi'iyahe73 menga- dan jangan kamu cincang tubuhnya."
takan, bahwa seorang pemberontak dibunuh Imam Syafi'i dan ulama Hanabilah menga-
(dihukum qishas) karena membunuh orang takan, dimakruhkan bagi orang al-'adl mem-
al-'adl dan begitu juga sebaliknya, orang al-'adl bunuh seorang pemberontakyang masih kera-
dibunuh fdihukum qishas) karena membunuh batnya. Imam Syafi'i menambahkan, kawasan
seorangpemberontak, jika pembunuhan itu di- yang dikuasai oleh kelompok pemberontak
lakukan di luar peperangan (ketika sedang ti- hukumnya tetap masuk wilayah hukum daarul
dak berperang). Karena jika begitu, berarti Islam, sehingga apabila di sana terjadi suatu
korban yang dibunuh adalah orang yang ter- tindak kejahatan yang mengharuskan ditegak-
lindungi darahnya secara mutlak. Karena sta- kannya hukuman hadd, imam harus melaksa-
tus sebagai seorang muslim menjadikan da- nakannya ketika ia telah menguasai wilayah
rah pemberontak tidak boleh dialirkan di luar tersebut.
peperangan. Status hukum pemberontak ter-
kait pertanggungjawaban terhadap jiwa, har- Pembunuhan tipu musllhat (qatlul ghlllahl
ta, dan hadd, di luar peperangan adalah sama Yaitu suatu pembunuhan dengan tujuan
seperti status hukum orang ab'adl. untukmengambil harta si korban, apakah pem-
Oleh karena itu, apabila mereka meru- bunuhan itu dilakukan secara diam-diam se-
sakkannya di luar peperangan, mereka ha- perti si pelaku membujuk dan mengelabuhi si
rus mempertanggungj awabkannya, namun korban dengan mengajaknya ke suatu tempat,
jika itu dilakukan ketika sedang dalam pe- lalu di tempat itu ia membunuhnya untuk meng-
perangan, mereka tidak dimintai pertang- ambil harta si korban, maupun pembunuhan itu
gungjawaban. Akan tetapi, yang sahih me- dilakukan secara terang-terangan dalam kon-
nurut ulama Syafi'iyah adalah,e7a menghu- disi yang si korban tidak bisa meminta per-
kum qishas si pemberontak yang melaku- tolongan. Bentuk pembunuhan kedua ini (ya-
kan pembunuhan terhadap orang al-'adl itu pembunuhan secara terang-terangan un-
itu bukan merupakan sebuah keharusan, tuk mengambil dan merampas harta korban)
akan tetapi boleh mengampuninya. Hal ini terkadang disebut dengan hiraabah fpembe-
berdasarkan perkataan Ali Ibnu Abi Thalib r.a galan).e7s

973
Al-Muhrd, dzab, juz2,hlm.22L; Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 128 dan halaman berikutnya.
974 P"rg".rng kitab Mughnil Muhtaaj mengatakan, pendapat yang raajih di antara kedua versi pendapat ulama Syafi'iah sebagaimana
yang dikatakan oleh al-Balqini adalah, seorang pemberontak yang melakukan pembunuhan terhadap orang al-'adl, maka ia tetap
dikenai hukuman qishas.
975 Ibnu
Qudamah mendefinisikan pembunuhan dengan tipu muslihat ini seperti berikut, pelaku memperdaya dan mengelabuhi
korban dengan mengajaknya masuk ke dalam suatu rumah atau lain sebagainya, lalu di sana ia membunuhnya dan mengambil
hartanya. Ibnu Qudamah menuturkan, ini adalah definisi menurut lmam Malik.
rsLA.M lrLrD 7

Pembunuhan seperti ini hukumnya sama orang yang membuat galian itu terkena sanksi
seperti bentuk pembunuhan yang lainnya me- hukum berupa kewaj iban membayar diyat. f uga
nurut jumhureT6 [selain ulama Malikiyah) da- seperti, para saksi dalam kasus pembunuhan
lam hal boleh menuntutqishas dan boleh mem- menarik kembali kesaksian mereka padahal si
berikan ampunan, serta disyaratkan kesepa- terpidana telah telanjur dihukum qishas, maka
danan (takaafu') antara pelaku dengan kor- para saksi itu terkena sanksi hukum berupa
bannya. kewajiban membayar diyat. Karena mereka ti-
Sementara itu, ulama Malikiyah mengata- dak melakukan pembunuhan secara langsung,
kan, pelaku dihukum bunuh bukan sebagai akan tetapi mereka hanya melakukan suatu hal
hukuman qishas, akan tetapi karena tindakan yang menjadi sebab terjadinya pembunuhan
membuat kerusakan dan tindakan hiraabah (hukuman qishas) terhadap si terpidana.
[pembegalan). Dan dikarenakan hukuman bu- Sementara itu, selain ulama Hanafiyah ti-
nuh yang dijatuhkan kepada pelaku adalah ka- dak mensyaratkan syarat ini. Akan tetapi, se-
rena tindakan membuat kerusakan dan tindak- cara garis besar mereka hanya mengatakan, pe-
an hiraabah, bukan sebagai qishas, maka ula- laku pembunuhan dengan sebab (secara tidak
ma MalikiyaheTT berpendapat, di dalamnya ti- langsung) tetap dihukum qishas sama seperti
dak disyaratkan unsur kesepadanan, sehingga jika pembunuhan itu dilakukan secara lang-
si pelaku tetap dihukum bunuh meskipun ko- sung, karena kedua bentuk pembunuhan ini
rbannya adalah seorang budak sedangkan ia adalah serupa, sebagaimana yang sudah per-
adalah orang merdeka, atau korbannya adalah nah dijelaskan pada bagian terdahulu yang ke-
orangkafir sedangkan ia (pelaku) adalah orang simpulannya adalah seperti berikut.,

Islam, serta di dalamnya tidak boleh ada peng- Menurut jumhu4, hukuman qishas tetap
ampunan dan tidak pula kompromi berdamai di(6nakan terhadap pelaku pembunuhan de-
(shulh), kompromi damai yang dilakukan oleh ngan sebab hr'ssry seperti tindakan memaksa
wali korban tidak bisa diterima, dan kewenang- seseorang untuk melakukan pembunuhan,
an sepenuhnya berada di tangan imam. atau dengan sebab syar'i seperti para saksi
yang memberikan kesaksian palsu dalam ka-
- Syarat-syarat tindakan pembunuhan itu sus pembunuhan hingga menyebabkan ada
sendiri orang yang tidak bersalah dihukum qishas,
Ulama HanafiyaheTs mensyaratkan, tindak- juga dalam beberapa kasus pembunuhan de-
an pembunuhan yang mengharuskan qishas ngan sebab 'ury' seperti menyuguhkan makan-
haruslah tindakan pembunuhan secara lang- an yang telah diberi racun kepada anak kecil
sung, bukan pembunuhan dengan sebab [pem- atau orang gila. Mereka berbeda pendapat da-
bunuhan secara tidak langsung). Apabila pem- lam kasus peracunan terhadap anak yang su-
bunuhan yang dilakukannya adalah dengan dah mumayyiz atau terhadap orang yang su-
sebab, di dalamnya hanya ada kewajiban mem- dah baligh dan berakal. Ulama Malikiah dan
bayar diyat. Contohnya, ada orang membuat ga- ulama Hanabilah mengatakan, pelakunya di-
lian sumur di tengah jalan, lalu ada orang le- kenai hukirman qishas. Sedangkan ulama Sya-
wat dan terjatuh ke dalamnya lalu mati, maka fi'iyah berdasarkan pendapat yang paling roa-

976 Al-Mughnii, 7, hIm.648.


iuz
977
Ary-Sy"rhul Kabiir ma'a Ad-Dasuqi, iuz 4 ,h\m.238,242.
978 Al-Brd"r'i',
iuz 7,hlm. 239.
FIqLH rSrAM lrLrD 7

iih mengatakan, pelaku tidak dikenai hukum- Mereka juga berselisih pendapat seputar
an qishas, akan tetapi hanya dikenai sanksi hu- kasus pembunuhan yang melibatkan dua o-
kum berupa membayar diyat (diyat pembu- rang atau lebih, namun yang melaksanakan
nuhan mirip sengaja). pembunuhan secara langsung hanya sebagian
Sebagaimana pula mereka juga berbeda dari mereka saja, sedangkan yang lainnya ha-
pendapat dalam kasus pembunuhan yang ter- nya terlibat secara tidak langsung, seperti si A
jadi karena suatu lantaran syarat [yaitu tindak- bersepakat dengan si B atau mengagitasi si B
an yang sebenarnya tidak berefek pada kebi- untuk membunuh si C, namun yang melakukan
nasaan dan tidak pula mengakibatkan terja- aksi pembunuhan secara langsung hanya-lah
dinya kebinasaan. Tetapi kerusakan atau ke- si B saja, maka dalam hal ini si A hanya dikenai
binasaan yang terjadi adalah dikarenakan su- hukuman ta'zir sedangkan yang diqishas han-
atu tindakan lain yang baru memiliki efek mem- ya si B saja menurut para imam selain Imam
binasakan jika ada tindakan yang menjadi Malik.
syarat tersebut). Begitu juga jika si A ikut terlibat secara ti-
Seperti si A membuat suatu galian, lalu dak langsung memberikan bantuan kepada si
si B datang bersama si C ke tempat galian itu B dalam aksi pembunuhannya terhadap si C,
dan si B menjerumuskan si C ke dalamnya, namun yang melakukan pembunuhan secara
juga seperti si A memegangi si C lalu si B yang langsung adalah si B, sedangkan si A tidah
bertugas membunuh si C, atau si A menunjuk- maka menurut para imam selain imam Malik
kan dan memberitahukan kepada si B tentang yang diqishas hanya si B sedangkan si A ha-
di mana tempat keberadaan si C lalu si B pun nya dikenai hukuman te'zir, adapun menurut
mendatangi si C dan membunuhnya [dalam Imam Malik, maka mereka berdua sama-sama
contoh kasus-kasus seperti ini, tindakan si A dikenai hukuman qishas,eTe
disebut tindakan yang statusnya adalah seba-
gai syarat, karena tindakannya itu sendiri se- - Syaratwali korban yang dibunuh
benarnya sama sekali tidak memiliki efek mem- Untuk wali korban yang dibunuh sebagai
bunuh dan tidak pula bisa mengakibatkan ke- pemilik hak qishas, ulama Hanafiyahes0 men-
matian, akan tetapi yang memiliki efek mem- syaratkan, ia harus diketahui identitasnya dan
bunuh dan yang mengakibatkan kematian ada- jelas siapa orangnya. Apabila wali korban tidak
lah tindakan si B, namun meskipun begitu, tin- diketahui siapa orangnya, tidak wajib qishas
dakan pembinasaan yang dilakukan si B itu ti- karena maksud dan tujuan dari penetapan qi-
dak akan bisa terwujud kecuali dengan keber- shas adalah untuk memenuhi hak wali korban.
adaan tindakan si A tersebut). Sementara pemenuhan hak bagi orang yang ti-
Dalam kasus seperti ini, selain ulama Ma- dak diketahui identitasnya dan siapa orangnya
likiyah mengatakan bahwa yang dihukum qi- adalah tentunya tidak bisa dilakukan, karena
shas hanya si B saja, sedangkan si A hanya di- memangtidak diketahui siapa pemilik hakter-
kenai hukuman ta'zir. Sementara itu, ulama sebut. Namun para imam yang lain tidak se-
Malikiyah mengatakan, si B dan si A kedua- pendapat dengan ulama Hanafiah dalam pe-
nya sama-sama dikenai hukuman qishas. netapan syarat ini.

979
At-Tasyrii' Al-Jinaa'i Al-lslaami, juz 2,hlm.132.
980
Al-Brd""'i', iuz 7, hlm. 240.
FIqLH ISI.-A.M 7 BaSlan 5: FIQIH UMUM
JILID

o Perkara-perkarayangmenghalangi tujui untuk membunuh seseorang namun


qishas tidak ikut hadir langsung menyaksikan
Dari pembahasan seputar syarat qishas aksi pembunuhan yang dilakukan, atau
di atas, bisa diambil suatu pemahaman bahwa ikut mengagitasi atau memberikan ban-
ada sejumlah kasus pembunuhan yang di da- tuan dalam suatu aksi pembunuhan, na-
lamnya tidak bisa diberlakukan hukuman qi- mun tidak ikut secara langsung melaku-
shas. )umlahnya ada enam kasus yang mungkin kan pembunuhan tersebut. Dalam kondisi
untuk dimasukkan ke dalam cakupan konsep seperti ini, pihak yang tidak secara lang-
syubhat yang menjadi dasar alasan ditolaknya sung ikut membunuh tidak dikenai hu-
penjatuhan hukuman hadd termasuk di anta- kuman qishas, akan tetapi hanya dikenai
ranya adalah hukuman qishas. Keenam kasus hukuman ta'zir menurut jumhur fuqaha.
tersebut adalah seperti berikut: Hal ini berbeda dengan pendapat ula-
1. Kasus pembunuhan orang tua [ayah, ibu, ma Malikiah yang mengatakan, bahwa o-
kakek nenek dan seterusnya ke atas) ter- rangyang ikuthadir dan menyaksikan atau
hadap anah cucu, cicit dan seterusnya ke membantu namun tidak ikut secara lang-
bawah. Hanya saja, ulama Malikiah menge- sung dalam pembunuhan yang dilakukan
cualikan satu hal, yaitu apabila orang tua seperti ia hanya mengawasi, atau hanya
tersebut memang benar-benar terbukti se- ikut menjaga pintu atau mengamankan
cara nyata bahwa ia memang benar-benar jalan, maka ia tetap ikut dikenai hukuman
sengaja dan memang memiliki maksud qishas.
untuk membunuh si anak. Adapun ikatan Adapun dalam kasus pembunuhan
suami-istri tidak bisa meniadi penghalang yang melibatkan sejumlah orang dan me-
penjatuhan hukuman qishas berdasarkan reka semua ikut membunuh korban secara
kesepakatan keempat madzhab yang ada langsung, maka mereka semua dikenai hu-
[seorang suami tetap dihukum qishas ka- kuman qishas berdasarkan kesepakatan
rena membunuh istrinya, atau sebaliknya) fuqaha.
berbeda dengan pendapat az-Zuhri dan al- 4. Pembunuhan dengan sebab fpembunuhan
Laits Ibnu Sa'd.e81 secara tidak langsung) menurut ulama Ha-
2. Kasus pembunuhan dengan korban yang nafiyah, berbeda dengan pendapat selain
tidaksepadan dan tidaksebandingtingkat- mereka.
annya dengan pelaku dalam hal keislaman 5. Wali korban yang dibunuh tidak diketahui
dan kemerdekaan menurut jumhur fuqaha identitasnya dan siapa orangnya menurut
selain ulama Hanafiah. Adapun orang kafi4, ulama Hanafiyah, berbeda dengan penda-
maka mereka diqishas karena membunuh pat selain mereka.
sesama orang kafir tanpa pengecualian, ka- 6. Pembunuhan yang dilakukan di kawasan
rena itu, orang kafir dzimmi dihukum qi- daarul harb menurut ulama Hanafiyah,
shas karena membunuh orang kafir dzim- berbeda dengan pendapat selain mereka.
mi, majusi, harbi, atau musta'man.
Menurut ulama Hanafiah, hukuman qishas
3. Status hanya terlibat secara tidak lang- tidak dijatuhkan terhadap seseorang yang
sung, yaitu ikut menyepakati dan menye- membunuh orang Islam di kawasan daarul

e81 Al-Mrghnii, juz7,hlm. 668.


FIqH ISLAM JILID 7

harb,karena imam tidak memiliki kewenang- shas kecuali jika wali korban yang dibunuhnya
an dan kekuasaan atas kawasan daarul harb, memberikan maaf kepadanya. Lalu apabila
baik apakah korban tersebut adalah orang wali korban memberikan maaf, maka apakah
yang dirinya masuk Islam di kawasan daarul pelaku berkewajiban membayar diyat ataukah
harb dan belum berhijrah ke daarul Islam, tidak?
maupun orang Islam yang sebenarnya dari Ulama Hanafiyah, ulama Malikiyah, ula-
penduduk dqarul Islam akan tetapi ia sedang ma Syafi'iyah berdasarkan zahir madzhab
masuk ke kawasan daarul harb dengan jamin- merekayan graajih menurutmereka, dan se-
an keamanan atau ijin seperti seorang peda- buah versi riwayat dari Imam Ahmades3 me-
gang atau orang Islam yang menjadi tawanan nyatakan, tindak pembunuhan sengaja an-
musuh. caman hukumannyayang pasti dan terten-
Sementara itu, menurutkedua rekan Imam tu adalah hanya qishas semata, berdasar-
Abu Hanifah [Muhammad dan Abu Yusuf), pe- kan ayat, "Hai orang-orang yang beriman,
laku tetap dikenai ancaman hukuman qishas diwajibkan atas kamu qishas berkenaan de-
karena membunuh orang Islam yang sedang ngan orang-orang yqng dibunuh.'oa+ 1Al-Ba-
berada di daarul haarb karena untuk berda- qarah: l7A) Ayat ini memberikan penger-
gang atau karena menjadi tawanan, karena tian bahwa hukuman yang pasti dan terten-
mereka berdua tetap sebagai pendudukdaarul tu untuk kasus pembunuhan sengaja hanya-
Islam, sementara kondisi ketertawanan adalah lah qishas saja. fuga berdasarkan hadits,
kondisi yang bersifat baru dan insidentil. "Barangsiapa membunuh secara sengaja, an-
Sedangkan menurut Imam Abu Hanifah, caman hukumannya adalah qishas.'ogs
apabila korban yang dibunuh adalah si peda- fuga, karena qishas adalah pengganti se-
gang tersebut, pelaku wajib membayar diyat- suatu yang dirusakkan, maka hukumannya
nya. Sedangkan jika yang dibunuhnya adalah adalah dengan sesuatu yang sejenis, sama se-
si tawanan, ia tidak terkena kewajiban mem- perti kasus-kasus pengrusakan yang lainnya
bayar diyatnya. Karena tawanan statusnya ada- [jadi, menurut pendapat ini, hukuman yang si-
lah orang yang ditaklukkan di bawah kekua- fatnya pasti dan tertentu untuk kasus pembu-
saan penduduk daarul harb, sehingga posisi- nuhan sengaja hanyalah qishas saja. Sedang-
nya mengikuti mereka, sehingga seakan-akan kan diyat hanyalah sebagai ganti qishas ketika
ia tidak lagi memiliki nilai.e82 Sementara itu, se- wali korban memaafkan dengan meminta di-
lain ulama Hanafiyah berpendapat bahwa da- yat. fika wali korban memaafkan tanpa me-
lam semua kasus ini, pelaku tetap terkena an- minta diya! pelaku tidak wajib dan tidak di-
caman hukuman qishas sebagaimana yang su- paksa untuk membayar diyat, akan tetapi ia
dah pernah dijelaskan di bagian terdahulu. boleh memberikannya atas dasar keinginan
dan kemauannya sendiri)
o Seberapa iauh tingkat keharusan hu-
kuman qishas Di sini, ada baiknya untuk menyebutkan
teks pernyataan ulama Syafi'iyah menyangkut
Seorang pelaku pembunuhan harus diqi-

982
Al-Badaa'il iuz 7 ,hlm. 133,237 .
983
Al-Badaa'i', juz 7, hlm. 241; Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardir,iuz 4, hlm. 239; Bidaayatul Mujtahid, juz 2, hlm. 394; Mughnil
Muhtaaj, juz 4, hlm. 48; Al-Mughni, juz 7, hlm. 752; Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. LBB; Ad-Durrul Mukhtaar, iuz 5, hlm. 376; Kasysy-
aaful Qinaa', juz 5, hlm. 633.
984
Muiibul Amd
985
HR. Abu Dawud dan yang lainnya dengan sanad sahih.
FIQLH IST.{M IILID 7

masalah ini, yaitu, "Tindakan penganiayaan dan arti diyat tersebut adalah sebagai ganti qishas.
pelanggaran yang dilakukan secara sengaja hu- Seandainya wali korban berjumlah lebih dari
kumannya yang pasti dan tertentu adalah qi- satu orang,lalu ada salah satu di antara mereka
shas, sementara diyat hanyalah sebagai ganti yangtelah keburu mengqishas pelaku sebelum
ketika qishas itu gugur." para wali yang lain mengutarakan pendapat
Dalam sebuah pendapat dinyatakan, an- dan keinginan mereka, maka hak qishas para
caman hukuman yang pasti dan tertentu untuk wali yang lain itu telah gugur dan mereka juga
tindakan penganiayaan dan pelanggaran yang tidak bisa menuntut diyat. Status diyat yang
dilakukan secara sengaja adalah salah satu dari dianggap sebagai ganti qishas berkonselonren-
keduanya (qishas atau diyat) dalam bentuk si bahwa hakim tidak boleh menjatuhkan hu-
mubham (tidak pasti dan tidak tertentu yang kuman sekaligus gantinya sebagai balasan un-
mana, sehingga iika qishas gugu[ maka terpi- tuk satu tindakan kejahatan.
dana tetap berkewajiban membayar diyat). Sementara itu, ulama Hanabilah berdasar-
Berdasarkan kedua pendapatini, wali kor- kan versi riwayat yang lain dari Imam Ahmad
ban boleh memberikan maaf dengan meminta dan ini adalah versi riwayat yang raaiih menu-
ganti diyat tanpa harus berdasarkan persetu- rut mereka,es6 dan sebuah versi pendapat ula-
juan pelaku. Berdasarkan pendapat yang per- ma Syafi'iyah menyatakan, bahwa qishas bu-
tama, seandainya wali korban memberikan kanlah hukuman yang wajib 'ain dan tertentu
maaf secara mutlak tanpa menyebutkan bah- untuk kasus pembunuhan sengaja, akan tetapi
wa ia meminta diyat sebagai gantinya, maka ancaman hukuman yang wajib untuk pembu-
pendapat madzhab menyatakan jika demikian, nuhan sengaja adalah salah satu dari dua hal,
pelaku tidak wajib membayar diyat. yaitu qishas atau diyat. Iadi, wali korban bisa
Berdasarkan pendapat ini, ulama Hanafi- memilih untuk menentukan antara qishas atau-
yah, ulama Malikiah dan ulama Syafi'iyah ber- kah diyattanpa harus berdasarkan persetuiuan
dasarkan pendapat madzhab menyatakan, se- pelaku (jadi, menurut pendapat ini, ancaman
andainya wali korban memberikan maaf seca- hukuman pembunuhan sengaja adalah, salah
ra mutlak tanpa menyebutkan bahwa ia me- satu dari dua hal, yaitu qishas atau diyat.
minta diyat sebagai gantinya, pelaku tidak wa- Wali korban bisa memilih untuk me-
jib untuk membayar diyat, akan tetapi ia boleh nentukan mana yang diinginkannya, apa-
memberi diyat atas kemauan dan keinginan kah qishas ataukah diyat. Mana yang ia pi-
sendiri sebagai imbalan pemaafan yang telah lih, itulah yang menjadi wajib dan harus di-
diberikan kepadanya. Wali korban boleh mem- laksanakan. Sehingga seandainya ia mem-
berikan maaf secara cuma-cuma atau menuntut berikan maaf kepada pelaku secara mut-
qishas, yakni apabila ia memang ingin meng- lak tanpa menyebutkan bahwa ia menun-
ambil pembalasan, maka yang bisa ia lakukan tut diyat, maka pelaku tetap berkewajiban
hanya dengan qishas bukan dengan diyat. untuk membayar diyat). Sedangkan hukum-
Wali korban boleh memberikan maaf de- an ta'zir dianggap sebagai ganti diyat. Dalil
ngan meminta ganti berupa diyat atau lebih mereka adalah ayat, "Barangsiapa yang men-
banyak dari diyat atau lebih sedikit dengan dapat suatu pemaafan dari saudaranya, hen'
persetujuan pelaku, dan ketika itu, maka ber- daklah (yang memaafkan) mengikuti de-

985 K"syrya"ful 5, hlm. 533.


Qinaal iuz
rsrAM IIIID 7

ngan cara yang baik, dan hendaklah (yang yang baik, dan hendaklah (yang dimaafkan)
diberi maaf) membayar (diat) kepada yang membayar (diyat) kepada pemberi maaf de-
memberi maaf dengan cara yang baik (pula)." ngan cara yang baik pula," maksud mengikuti
(al-Baqarah: 178) dengan carayang baik,yaitu penuntutnya meng-

Dalam ayat ini, Allah swt. menetapkan ke- ikuti dengan cara yang baik dan pihak yang db
harusan untuk mengikuti dengan semata-mata tuntut membayarkan tuntutan diyat itu kepada
adanya pemberian maaf. SeandainyaAllah swt. si penuntut dengan cara yang boik pula, yang
menetapkan bahwa yang waiib dan tertentu demikian itu merupakan suatu keringanan dari
adalah qishas saja, maka tentunya itu berarti Tuhan kalian dan suatu rahmat, yakni keri-
diyat tidak wajib ketika pemaafan yang diberi- nganan dan rahmat dari apa yang diwajibkan
kan adalah berbentuk mutlak (tanpa menye- atns orang -orang sebelum kalion."(Al-Baqarah:
butkan permintaan diyat sebagai gantinya). Ke- 1781sat
mudian di samping itu, status diyat adalah sa- fuga hadits yang diriwayatkan dari Abu
lah satu dari dua pengganti jiwa, bukan sebagai Hurairah r.a dalam bentuk riwayat marfui
pengganti untuk penggantinya jiwa [qishas).
Adapun hadits, "Barangsiapa membunuh ,s;; oi Ct u:Fr F"'* M f ,y a
secara sengaja, maka hukumannya adalah qi
shas," maka maksudnya adalah wajibnya qi-
.'t
)L,J ji
"Borangsiapa mempunyai (keluarga) yang
shas. Pembunuhan berbeda dengan kasus-ka-
sus pengrusakan lainnya, karena pengganti un-
dibunuh, maka ia boleh memilih salah satu di
tuk sesuattr yang dirusakkan selain jiwa adalah antarq dua pilihan, boleh ia menuntut diyat,
tidak memandang apakah ada maksud dan ke- atau menuntut hukuman qishas.'oBg
sengajaan ataukah tidak, berbeda halnya de- Pendapat ini berkonsekuensi bahwa sean-
ngan kasus pengrusakan iiwa (pembunuhan). dainya wali korban memberikan maaf untuk
Ulama Hanabilah menambahkan seiumlah tidak menuntut qishas secara mutlak (tanpa
dalil dan argumentasi lain. Di antaranya adalah menyebutkan bahwa dirinya meminta diyat se-
perkataan Abdullah Ibnu Abbas r.a, bagai gantinya), maka diyat tetap wajib diba-
yarkan oleh pelaku. Karena hukuman yangwa-
"Hukumyang berlaku bagi Bani lsraelwak- jib tidak tertentu, akan tetapi salah satu dari
tu itu hanya ado hukuman qishas saja dan tidak dua hal, yaitu qishas atau diyat, sehingga apa-
b erlaku diy at. Lalu Allah b erfirman dituj ukan ke'
bila wali korban tidak menginginkan hukum-
pada umatini, "Hai orang-orang yang beriman, an yang satunya, maka hukuman yang satunya
diwajibkan atas kamu qishas berkenaan dengan yangwajib. Apabila wali korban memilih diyat,
orang-orang yang dibunuh; orang merdeka den' maka gugurlah qishas. Apabila ia memilih qi-
gan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan shas maka qishas itulah yang menjadi wajib
wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang untuk dilakukan. Untuk kasus yang terakhir ini
mendapat suatu pemaafan dari saudaranya," [yaitu ketika wali korban telah memilih qi-
pemaafan maksudnya adalah menerima diyat shas), maka apakah setelah itu ia boleh meng-
untuk pembunuhan disengaja, "maka hendak- ganti dan menganulirnya dengan memberikan
lah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara maaf dengan meminta diyat?

987
HR. Bukhari.
988
HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa'i dan Abu Dawud dari Abu Hurairah r.a.
FIqLH ISLAM JILID 7

Al-Qadhi Abu Ya'la mengatakan, ia boleh Menurut ulama Malikiah, seorang perem-
melakukan hal itu, karena posisi hukuman qi- puan terkadang bisa menjadi pihak pemilik
shas adalah yang tertinggi, sehingga ia boleh hak qishas dengan tiga syarat,
berpindah ke hukuman yang lebih rendah, se- - Ia adalah orangyang mendapatkan bagian
hingga dengan begitu, hal itu statusnya adalah warisan dari harta korban, seperti anak
sebagai ganti qishas. Namun ada kemungkinan, perempuan atau saudara perempuan. Hal
hal itu tidak bisa ia lakukan, karena dengan ini berarti mengeluarkan'ammah [bibi
dirinya memilih qishas, berarti ia telah meng- dari jalur ayah), khaalah (bibi dari jalur
gugurkan diyat, sehingga ia tidak bisa kembali ibu) dan para kerabat perempuan dzawul
lagi kepada diyat yang telah gugur itu. arhaam.
- Tidak ada ahli waris 'ashabah yang me-
o Pemilik hak terhadap qishas nyamainya dalam hal tingakatan dan ke-
Pemilik hak terhadap qishas atau wali da- kuatan kekerabatannya sekaligus, yaitu
rah (wali korban yang dibunuh) menurut ula- jika memang tidak ditemukan sama sekali
ma Hanafiyah, ulama Hanabilah dan menurut ahli waris 'ashabah yang menyamainya
pendapat yang shahih menurut ulama Syafi'- dalam hal tingkatan dan kekuatan keke-
iyahese adalah, setiap ahli waris korban yang rabatannya sekaligus, atau ada tapi ting-
mewarisi hartanya, baik apakah ia adalah ahli katannya lebih rendah darinya, seperti
waris yang masuk ke dalam kategori dzawul paman dengan anak perempuan atau sau-
furuudh [yang memiliki bagian secara terten- dara perempuan. Sehingga dengan begitu,
tu) maupun ahli waris 'ashabah, yakni semua anak perempuan tidak bisa memiliki hak
ahli waris baik laki-laki, perempuan, suami menuntut qishas dan tidak bisa ikut cam-
dan istri. pur dalam penuntutan qishas atau pem-
Sementara itu, ulama Malikiyaheeo menga- berian maaf jika ada anak laki-laki, begitu
takan, pihak pemilik hak qishas adalah kera- juga saudara perempuan ketika ada sau-
bat'ashabah laki-laki, yakni semua ahli waris dara laki-laki. Berbeda jika yang ada ada-
'ashabah bin nafsi dengan memprioritaskan lah saudara perempuan sekandung de-
yang paling dekat lalu yang di bawahnya be- ngan saudara laki-laki seayah, maka si sau-
gitu seterusnya kecuali kakek dan saudara dara perempuan sekandung itu memiliki
laki-laki, maka mereka berada pada tingkatan hak untuk ikut campur dalam masalah pe-
yang sama dalam hal hak qishas dan pembe- nuntutan qishas atau pemberian maaf, ka-
rian maaf. Oleh karena itu, anak perempuan, rena meskipun mereka berdua sama ting-
saudara perempuan, suami atau istri tidakbisa katannya, namun kekuatan kekerabatan
ikut campur dalam masalah qishas. Karena qi- saudara laki-laki seayah itu lebih rendah
shas adalah untuk menghilangkan aib, maka darinya.
oleh karena itu terkhusus hanya bagi ahli - Seandainya diasumsikan ia adalah laki-
waris'ashabah sama seperti perwalian dalam laki, maka ia menjadi ahli waris 'ashabah.
pernikahan. Oleh karena itu, saudara perempuan se-

Al-Badaa'i', juz 7, hlm. 242 dan halaman berikutnya; Ad-Duurul Mukhtaax, juz 5, hlm.383; Haasyiyah Asy-Syalabi'ala Tabyiinil
Haqaa'iq, juz 6, hlm. 114; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 39 dan halaman berikutnya; Al-Mughni, juz 7,hlm.739,743; Al-Muhadzdz-
ab, juz 2, hlm. 183; Kasysyaaful Qinaa', juz 5, hIm.621.
Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardi4, juz 4, hlm. 256; Bidaayatul Mujtahid, iuz 2, hlm. 395; Asy-syarhush Shaghiir; juz 4, hlm. 358.
ISLAM IILID 7

ibu, istri dan nenek dari ibu tidak memiliki Pendapat kedua, milik ulama Syafi'iyah,
hak suara dan ikut campur tangan dalam ulama Hanabilah berdasarkan zahir pendapat
masalah qishas.eel Seorang ibu, memiliki madzhab Hanbali, dan kedua rekan Imam Abu
hak suara dan campur tangan dalam ma- Hanifah (Muhammad dan Abu Yusuf),"' me-
salah penuntutan qishas, karena jika se- ngatakan bahwa hak qishas tertetapkan untuk
andainya diasumsikan ia adalah laki-laki, masing-masing dari mereka dalam bentuk hak
maka ia adalah ayah, namun jika masih
- bersa'ma. Karena menurut pendapat kedua ini,
ada ayah, maka ibu tidak memiliki hak hak qishas pada dasarnya adalah milik korban
suara dan ikut campur tangan dalam ma- yang dibunuh, karena itu ia tidak bisa menuntut
salah qishas, karena jika masih ada ayah, sendiri pemenuhan haknya itu karena ia telah
berarti ada waris 'ashabah yang seban- mati. Selanjutnya posisinya digantikan oleh
ding dengannya. ahli warisnya dan hak itu diwarisi oleh mereka
Apabila ahli waris berbilang flebih dari darinya, sehingga status hak itu adalah milik
satu), apakah hak qishas bagi masing-masing bersama di antara mereka (masing-masing
dari mereka adalah dalam bentuk hak yang dari mereka sama-sama memiliki bagian dari
berdiri sendiri ataukah dalam bentukhakyang hak itu), sebagaimana harta pusaka pening-
bersifat komunal (hak bersama, syarikah)? Da- galannya juga menjadi milik bersama mereka
lam hal ini terdapat dua versi pendapat. (masing-masing dari mereka sama-sama me-
Pendapat pertama, yaitu milik Imam Abu miliki bagian hak dari harta pusaka itu).
Perbedaan pendapat ini selanjutnya juga
Hanifah dan Imam Malik,eez mengatakan bah-
wa hak qiShas tertetapkan bagi setiap ahli wa- berkonsekuensi munculnya perbedaan penda-
pat dalam kasus ketika di antara para wali da-
ris secara tersendiri dan utuh, karena qishas
adalah hak mereka sejak awal dan asli (bukan
rah (wali korban) pemilik hak qishas itu ter-
didapatkan dari tangan orang lain) dengan ke- dapat anak kecil, atau orang yang sedang tidak
matian korban, sebab maksud dan tujuan qishas
ada di tempat, atau orang gila, maka apakah
penuntutan pemenuhan hak qishas harus me-
adalah mengambil pembalasan dan mengobati
kemarahan hati, sementara hal ini tidak dibu- nunggu sampai si anak itu mencapai usia ba-
ligh, atau sampai orang yang sedang tidak ada
tuhkan oleh orang yang sudah mati.
Selain itu, hak qishas termasuk bentuk hak
di tempat itu hadir dan pulang atau sampai
orang gila itu sembuh?
yang tidak bisa terbagi-bagi, dan sesuatu hak
yang tidak bisa terbagi-bagi ketika hak itu ter- fika berdasarkan pendapat yang pertama,
maka tidak perlu menunggu, dan hak penuntut-
tetapkan untuk sejumlah oran& maka hak itu
an pemenuhan qishas itu adalah untukmereka
tertetapkan bagi masing-masing secara utuh,
yang sudah dewasa dan berakal. Adapun jika
seakan-akan tidak ada orang lain yang ikut
di antara mereka terdapat orang yang sedang
memiliki hak itu selain dirinya, seperti perwa-
lian menikahkan dan perwalian pemberian ke-
tidak ada di tempat, maka harus menunggu
kepulangannya, karena ada kemungkinan ia
amanan.
akan memberikan maaf.

991
Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardiq, juz 4, hlm. 258; Asy-Syarhush Shaghiix, iuz 4, hlm. 360 dan halaman berikutnya.
992
Al-Badaa'i', iuz 7, hlm. 242 dan halaman berikutnya; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, |u[ +, hlm. 257; Asy-syarhush Shaghiir
karya Ad-Dardir, juz 4, hlm. 360.
993
Al-Badaa'i', juz 7 ,hlm.242; Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 40; Al-Mughni, juz 7, hlm. 739; Al-Mthadzdzab,iuz2, hlm. 188; Kasysyaaful
Qinaa', juz 5, hlm. 621.
FIqH rSIAM ltl-tD 7

Adapun jika berdasarkan pendapat yang hingga sultan tidak memiliki kewenangan un-
kedua, maka harus menunggu dan mereka tuk melakukan hal itu.ees
yang dewasa atau yang ada di tempat tidak o Kewenangan untuk menuntut peme-
boleh langsung menuntut pemenuhan hak qi- nuhan hakqishas
shas, akan tetapi mereka harus menunggu Membicarakan tentang siapa yang memi-
sampai si anak itu balig, atau sampai si gila itu liki kewenangan untuk menuntut pemenuhan
sembuh, atau sampai orang yang sedang tidak hak qishas perlu ada perincian sesuai jumlah
ada di tempat itu pulang. fika begitu, pelaku pihak yang memiliki hak qishas apakah hanya
pembunuhan itu untuk sementara dipenjara satu orang atau berbilang flebih dari satu
terlebih dahulu menunggu hingga si anak itu orang).
balig, atau sampai si gila itu sembuh, atau sam-
pai orang yang sedang tidak ada di tempat itu 1. Apabila pihak yang memiliki hak qishas
pulang, dan si pelaku tidak boleh dibebaskan hanya satu orang, maka ada kalanya ia su-
dengan menggunakan jasa pihak penjamin. dah dewasa atau masih anak-anak.
Apabila korban tidak memiliki ahli waris a. Apabila ia adalah orang yang sudah de-
sama sekali, fuqaha sepakatbahwa perkaranya wasa, ia bisa menuntut pemenuhan hak
diserahkan ke tangan sultan, berdasarkan kai- qishas, berdasarkan ayat,
dah, " Sultan (pemimpin, penguasa) adalah wali "Barangsiapa dibunuh secara za-
bagi orang yang tidak memiliki waltosa Se- lim, sesungguhnya Kami telah memberi
hingga urusannya terserah kepada kebijakan kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi
sultan, mana yang menurut penilaiannya lebih janganlah ahli waris itu melar4paui ba-
baik dan memberikan mashlahat apakah meng- tas dalam membunuh, Sesungguhnya ia
qishasnya atau mengampuninya dengan me- ad al ah orang y a ng m e n d a p at p e rto Io ng -
minta ganti harta, maka itulah yang dilakukan. on." (Al-Israa': 33)
Karena hak qishas di sini berarti statusnya b. Apabila ia adalah masih anak-anak atau
adalah milik kaum muslimin secara umum, se- orang gila, maka ada dua veri pendapat
hingga imam harus melakukan apayangmenu- di kalangan para pemuka ulama Hanafi-
rut penilainnya itu lebih baik dan memberikan yah mengenai apakah harus menunggu
kemashlahatan, karena, "Tindakan dan lang- hingga si anak baligh atau hingga si gila
kah-langkah kebijakan seorang pemimpin yang itu sembuh.ee5 Versi pendapat pertama
menyangkut urusan rakyat, maka barometer- mengatakan ditunggu hingga si anak ba-
nya adalah kemashlahatan." ligh atau hingga si gila sembuh. Sedang-
Oleh karena itu, di sini sultan tidak boleh kan versi kedua mengatakan tidak perlu
memberikan maaf secara cuma-cuma tanpa me- menunggu, akan tetapi tuntutan pemenu-
minta ganti harta, karena itu merupakan ben- han hak qishas itu diwakili oleh hakim.
tuk kebiiakan yang sama sekali tidak mengan- Ulama MalikiyaheeT mengatakan, tidak
dung kemashlahatan bagi kaum muslimin, se- perlu menunggu, akan tetapi kewenang-

Ini adalah nash sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan lbnu Majah dari Aisyah r.a, dan dimasukkan ke
dalam kategori hadits hasan oleh at-Tirmidzi. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ahmad dan dimasukkan ke dalam kategori hadits
shahih oleh Hakim dan Ibnu Hibban.
995
Al-Badaa'i', iuz 7,hlm.245; Al-Mughni, juz 7,hlm.754; Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 188.
996
Al-Badaa'i', iuz 7, hlm. 243.
997
Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardiq, iuz 4, hlm. 258.
Baglan 5: FIQIH UMUM FIQH ISlAlvt ltLlD 7

an yang ada diberikan kepada wali atau ahli waris sama-sama memiliki bagian un-
washiy (orang yang ditunjuk untuk meng- tuk mengambil dan mendapatkan hak si
asuh dan mengelola harta anakyatim atau mayat, sebagaimana yang juga berlaku da-
orang gila) si anak atau si gila itu untuk lam kasus hak berupa harta.
mengambil sikap mana yang mengandung fika qishas adalah hak asal dan ori-
kemashlahatan apakah menuntut qishas sinil ahli waris sejak awal dan bersifat in-
ataukah meminta diyat secara utuh. dependen (sebagaimana pendapat Imam
Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan Abu Hanifah dan Imam Malik), berarti sta-
ulama Hanabilahee8 mengatakan, harus me- tus kepemilikan masing-masing dari se-
nunggu hingga si anak baligh atau hingga tiap ahli waris terhadap hak qishas adalah
si gila sembuh. Karena penetapan hak qi- secara utuh dan berdiri sendiri.
shas adalah bertujuan untuk mengambil Akan tetapi, ulama Hanafiah mensya-
balas dan mengobati luka hati, maka oleh ratkan bahwa pada saat pengambilan pe-
karena itu, hak qishas sepenuhnya dise- menuhan hak qishas, mereka semua ha-
rahkan kepada pilihan orang yang memi- rus hadir; tidak boleh ada di antara me-
liki hak itu. Karena jika tuntutan pemenuh- reka yang masih belum hadir; karena ada
an hak qishas dilakukan oleh orang lain, kemungkinan pihak yang belum hadir itu
baik apakah itu wali, hakim, atau ahli wa- memberikan maaf. Maka oleh karena itu,
ris lainnya, maka maksud dan tujuan dari apabila ada salah satu di antara mereka
penetapan hak qishas itu belum bisa ter- yangtelah lebih dulu membunuh si pelaku,
capai. maka hak qishas berarti telah terpenuhi
untuk mereka semua menurut ulama Ha-
2. Apabila pihak yqng memiliki hak qishas
nafiah, karena hukuman yang wajib dan
adalah berbilang (lebih dari satu orang),
tertentu untuk pembunuhan sengaja ada-
maka ada kalanya mereka semua adalah
lah hanya qishas saja, sehingga mereka
orang-orang yang sudah dewasa, atau ada
yang lain sudah tidak memiliki hak untuk
kalanya ada di antara mereka yang masih
menuntut suatu ganti berupa harta. Akan
anak-anak.
tetapi, pihak yang keburu membunuh pe-
Apabila mereka semuanya adalah orang-
laku itu dikenai hukuman ta'zirkarena si-
orang yang sudah dewasa dan mereka se-
kapnya itu.
mua ada di tempat, masing-masing dari
Sementara itu, ulama Hanabilah dan
mereka memiliki kewenangan dan kekua-
pendapat yang azhhar menurut ulama Sya-
saan untuk menuntut pemenuhan hak qi-
fi'iyaheee menyatakan, pihak yang menda-
shas. Sehingga jika ada salah satu di antara
hului membunuh pelaku itu tidak dikenai
mereka yang telah membunuh si pelaku,
qishas. Akan tetapi mereka yang lainnya
hak qishas berarti telah terpenuhi untuk
berhak mendapatkan bagian mereka dari
mereka semua. Karena jika qishas adalah
diyat yang diambil dari harta peninggalan
hak si mayat [korban yang dibunuh, seba-
pelaku, karena gugurnya hak mereka itu
gaimana pendapat Muhammad, Abu Yusuf,
tidak terjadi atas keinginan dan kemauan
dan ulama yang sependapat dengan me-
mereka sendiri.
reka berdua) berarti masing-masing dari
998
Al-Mughni, juz 7 ,hlm.739; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 40.
999
Al-Mughni, juz 7,hlm.74L; Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 41.
rsrAM IrLrD 7 BaElan 5: FIQIH UMUM

Adapun kenapa hak mereka dari di- lib r.a dari Ibnu Muljim, yang pada waktu
yat itu diambilkan dari harta peninggalan itu ada di antara ahli waris Ali ibnu Abi
pelaku bukan dari harta pihakyang menda- Thalib r.a yang masih kecil. Adapun jika
hului membunuh pelaku berdasarkan pen- di antara mereka terdapat orang yang
dapat yang lebih raajih, itu karena pihak sedang tidak ada di tempat, maka harus
yang lebih dulu mendahului membunuh menunggu kepulangannya, karena ada ke-
pelaku itu juga berarti ada tindakannya mungkinan ia memberikan maaf, sehingga
yang berada di luar haknya dan posisinya di sini muncul syubhat, sementara qishas
ketika itu sama seperti orang luar. Sean- tidak bisa dilakukan jika masih ada unsur
dainya ada orang luar yang lebih dulu mem- syubhat yang menyertainya.
bunuh pelaku, mereka [ahli waris korban) Berbeda dengan anak kecil, karena ke-
mengambil diyatnya dari harta peninggal- mungkinan pemberian maaf darinya ada-
an si pelaku yang dibunuh orang luar itu lah tidak mungkin diharapkan pada saat
bukan dari harta orang luar yang mem- dilakukan pengambilan pemenuhan hak
bunuh pelaku tersebut. qishas, karena anak kecil belum memiliki
b. Adapun apabila di antara mereka para pe- kelayakan dan kompetensi untuk membe-
milik hak qishas itu terdapat anak kecil, rikan pemaafan. Menurut ulama Maliki-
atau orang yang sedang tidak ada di tem- yah, keharusan menunggu kepulangan o-
pat, atau orang gila, menurut Imam Abu rang yang sedang tidak ada di tempat ada-
Hanifah dan Imam Malih1000 tidak perlu lah jika memang ia berada di suatu tempat
menunggu sampai si anak balig atau sam- yang dekat sekiranya jika pihak yang ha-
pai si gila sembuh, akan tetapi pengambil- dir ingin mengambil hak qishas, beritanya
an pemenuhan hak qishas itu bisa lang- bisa sampai kepadanya. Adapun jika ia ber-
sung dilakukan oleh mereka yang sudah ada di tempat yang sangat jauh, tidak mung-
dewasa dan berakal.1001 Karena hak qishas kin beritanya bisa sampai kepadanya se-
itu tertetapkan untuk mereka sejak awal perti ia adalah orang yang menjadi tawan-
(maksudnya hak qishas itu memang se- an musuh atau ia adalah orang hilang yang
cara asal memang hak mereka sejak awal tidak diketahui keberadaan dan nasibnya,
mula, bukannya hak si mayat yang berpin- maka tidak perlu ditunggu.
dah ke tangan mereka) dalam bentukutuh Menurut ulama Hanafiah dan ulama
dan independen. Malikiah, ayah atau kakek bisa mengambil
Qishas adalah hak yang tidak bisa ter- pemenuhan hak qishas atas nama si anak.
bagi-bagi karena hak qishas tertetapkan Ulama Malikiah menambahkan bahwa ke-
oleh suatu sebab yang juga tidak bisa ter- wenangan ini juga bisa diberikan kepada
bagi-bagi, yaitu ikatan kekerabatan. Hal ini washiy (pihak yang ditunjuk untuk meng-
dikuatkan oleh praktikyang dilakukan oleh asuh dan mengelola harta anak yatim)
al-Hasan r.a. ketika ia mengambil hak qi- juga.
shas untuk ayahandanya Ali ibnu Abi Tha-

1000
Al-Brd"r'i',iuz7,hlm.243 dan halaman berikutnya; Ad-Duurul Mukhtaa4, juz 5, hlm. 383; Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardi4, iuz
4, hlm. 257 ; Takmilatu Fathil Qadiir, juz B, hlm. 2 65.
1001
Jni menurut ulama Malikiah adalah apabila penyakit gila yang dideritanya adalah permanen. Adapun jika penyakit gilanya itu
bersifat temporal sehingga kadang-kadang ia sembuh, maka harus ditunggu hingga ia sadar dan sembuh, sebagaimana lika ia
adalah orang yang sedang pingsan, maka ditunggu hingga sadar.
FIqLH ISLAM IILID 7

Sementara itu, Muhammad, Abu Yu- o Mekanisme pelaksanaan eksekusi


suf, ulama Syafi'iyah dan ulama Hana- qishas
bilah1002 mengatakan, harus menunggu dan Dalam hal ini ada dua versi pendapat se-
mereka yang dewasa atau yang ada di tem- perti berikut,
pat tidak boleh langsung menuntut peme- 1. Ulama Hanafiyah dan pendapat yang lebih
nuhan hak qishas, akan tetapi mereka ha- sahih menurut ulama Hanabilah1oo3 me-
rus menunggu sampai si anak itu baligh, nyatakan bahwa eksekusi qishas mati ti-
atau sampai si gila itu sembuh, atau sam- dakboleh dilakukan kecuali dengan meng-
pai orang yang sedang tidak ada di tempat gunakan pedang,'00a apakah kejahatan
itu pulang. Karena qishas adalah hak milik pembunuhan yang dilakukan terpidana
bersama di antara mereka dan salah satu di adalah dengan menggunakan pedang dan
antara mereka tidak memiliki kewenang- lain sebagainya, dengan menggunakan ses-
an sama sekali untuk membatalkan hak uatuyangsesuatu itu sendiri memangsebe-
yang lain, maka oleh karena itu pengam- narnya diharamkan seperti sihi4, tegukan
bilan pemenuhan hak qishas itu harus di- minuman keras dan sodomi, dengan meng-
tunda sampai si anak balig sampai si gila gunakan benda tumpul seperti batu dan
sembuh, atau sampai orang yang sedang tongkat, dengan menggunakan cara pe-
tidak hadir itu datang. nenggelaman, pembakaran, dengan cara
Seorang wali baik itu ayah atau kakeh peruntuhan tembok hingga menimpa kor-
washiy, atau pun hakim sama sekali tidak ban, penyekapan, pencekikan, pemotong-
menliliki kewenangan untuk mengambil an suatu anggota tubuh korban kemudian
pemenuhan qishas itu atas nama si anak menyabet lehernya, maupun dengan meng-
atau si gila. Karena penetapan hak qishas gunakan bentuk-bentuk kejahatan terha-
adalah bertujuan untuk mengambil balas, dap korban selain yang disebutkan di atas
mengobati luka hati dan meredam amarah, lalu korban pun mati, serta telah meme-
sementara maksud dan tujuan ini tidak nuhi syarat-syarat qishas berdasarkan pen-
bisa terpenuhi jika tuntutan pemenuhan dapat masing-masing madzhab sebagai-
hak qishas itu dilakukan oleh orang lain, mana yang sudah dijelaskan di bagian ter-
baikapakah itu wali, hakim, atau yanglain- dahulu.
nya. Berbeda halnya dengan diyat, karena Oleh karena itu, barangsiapa yang me-
jika sanksi hukumnya adalah diyat, maka miliki hak untuk mengqishas, ia harus me-
maksud dan tujuannya bisa tercapai dan lakukannya dengan pedang, sehingga ke-
terpenuhi meskipun yang mengambilnya tikaterpidana pelaku pembunuhan itu me-
adalah si ayah atau yang lainnya itu, bukan lakukan pembunuhannya dengan menggu-
si anak atau si gila sendiri. nakan selain pedang ia tetap dieksekusi
dengan menggunakan pedang tidak bo-
leh dengan menggunakan cara yang sama

1002
T"ktnil"t, Fathil Qadii4, juz 8, hlm. 265; Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm.40; Al-Mughni, juz 7,hlm.740dan halaman berikutnya; Kasy-
syaaful Qinaa', iuz 5, hlm.621.
1003
Al-B"drr'il iuz 7, hlm. 245; Ad.Duurul Mukhtaar, juz 5, hlm. 382; Haasyiyah Asy-syalabi'ala Tabyiinil Haqaa'iq, iuz 6, hlm. 98; Al-
Mughni, iuz 7, hIm.585,688; Kasysyaatul Qinaa', iuz 5, hlm.628.
1004
Ul"-" H"nafiah mengatakan, yang dimaksud dengan pedang di sini adalah seniata.
FIQLH ISTAM IILID 7 Bag|an 5: FIQIH UMUM

seperti yang dilakukan oleh pelaku terha- ban memang lebih memilih untuk meng-
dap korban tersebut, karena itu merupa- gunakan pedang, tidak menggunakan cara
kan bentuk mutslah (penyiksaan, menyik- yang sama seperti yang. digunakan oleh
sa korban dengan memotong anggota tu- pelaku ketika membunuh korbannya, maka
buhnya, menyayat-nyayat tubuhnya dan itu boleh bahkan lebih utama, sebagai ben-
lain sebagainya sebelum atau sesudah di- tuk sikap keluar dari sesuatu yang masih
bunuh, mutilasi), sementara tindakan muts- diperselisihkan menuju kepada sesuatu
lah adalah dilarang, karena mutslah me- yang disepakati.
nambah bentuk penyiksaan. Menurut mereka, apabila pembunuh-
Akan tetapi, jika wali darah (wali kor- an yang dilakukan oleh pelaku adalah de-
ban yang berhak menuntut pemenuhan ngan menggunakan sihiratau dengan meng-
qishas) membunuh pelaku dengan melem- gunakan minuman keras atau dengan so-
parkannya ke dalam sumu[ atau membu- domi, maka eksekusi qishasnyaharus meng-
nuhnya dengan menggunakan batu, atau gunakan pedang. Karena cara-cara seperti
dengan bentuk pembunuhan yang lain, itu adalah suatu tindakan yang diharam-
maka ia dikenai hukuman ta'zir dania su- kan, karena itu eksekusinya wajib dengan
dah dianggap telah mendapatkan peme- menggunakan pedang, tidak boleh dengan
nuhan haknya untuk mengqishas. Mereka menggunakan cara-cara seperti itu.
melandaskan pendapat ini pada hadits, Begitu juga, menurut ulama Malikiyah,
eksekusi qishas juga harus dengan meng-

#tr,t1;;,t gunakan pedang jika ketika carT pembu-


nuhan yang dilakukan oleh pelaku terha-
"Tidqk ada pelaksanaqn eksekusi qa-
dap korbannya juga digunakan untuk
wad (qishas) kecuali dengan mengguna-
mengeksekusinya maka itu akan memper-
kan pedang.'aoos
lama dirinya tersiksa menahan rasa sakit,
2. Ulama Malikiyah dan ulama Syafi'iyah1006 atau ketika kasus pembunuhannya itu di-
mengatakan, terpidana hukuman qishas tetapkan melalui mekanisme al-qa saamah.
dieksekusi dengan cara yang sama dengan Sementara itu, jika kasus pembunuhannya
cara pembunuhan yang ia lakukan terha- dengan menggunakan api atau racun, ula-
dap korban, baik itu dengan mengguna- ma Malikiyah berbeda pendapat. Ada yang
kan benda tajam seperti besi atau pedang, berpendapat ia dieksekusi dengan pedang.
dengan menggunakan benda tumpul se- Dan ada pula yang berpendapat, ia diek-
perti batu, dengan cara melemparkan kor- sekusi dengan cara yang sama seperti yang
ban dari tempat ketinggian, pembunuhan ia lakukan terhadap korban, yaitu dengan
dengan cara mencekik, dengan cara me- api atau racun, dan ini adalah pendapat
nyekap dan tidak memberi makan dan mi- madzhab Maliki yang masyhur.
num, penenggelaman, pembakaran dan Ulama Malikiyah dan ulama Syafi'iyah
yang lainnya. Akan tetapi, apabila wali kor-
melandaskan pendapat mereka di atas

1005
HR. Ibn, Majah dan al-Bazzar dalam Musnad-nya, dan ia berkata, "Saya tidak mengetahui ada orang yang mengisnadkan hadits ini
dengan pengisnadan yang lebih bagus dari isnad ini." Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah, al-Baihaqi, dan ad-Daraquthni
dari an-Nu'man Ibnu Basyir r.a melalui lebih dari satu ialur. Imam Ahmad mengatakan, sanad hadits ini tidak bagus.
1006
Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardiq, iuz 4, hlm. 265; Bidaayatul Muitahid, iuz 2, hlm. 396; Asy-Syarhush Shaghiir; iuz 4, hlm. 369;
Mughnil Muhtaaj, juz 4,h\m.44; Al-Muhadzdzab, iuz 2, hlm. 186; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah karya Ibnu ]azi, hlm. 345.
BaSIan 5: FIQIH UMUM FIqH ISIAM JILID 7

pada sejumlah dalil dari Al-Qur'an, sunah, Sedangkan secara nala4, qishas mak-
dan dalil nalar. nanya adalah mumaatsalah [keserupaan,
Adapun dalil dari Al-Qur'an, di anta- kesepadanan) dalam tindakan. Oleh kare-
ranya adalah ayat, na itu, qishas harus dilaksanakan terhadap

"Jika kamu memberikan balasan, ba- pelaku dalam bentuk yang sama dengan
laslah dengon balasan yang sama dengan tindakan yang ia lakukan terhadap kor-
siksaan yang ditimpakan kepadamu." (an- ban. Kemudian, maksud dan tujuan qishas
Nahl:126) adalah mengambil balas, mengobati luka
"Oleh sebab itu, barangsiapa yong hati dan meredam kemarahan, sementara
menganiaya kamu, balaslah ia dengan ba- maksud dan tujuan yang diinginkan ini ti-
lasan yang sama dengan penganiayaan dak bisa tercapai kecuali jika pelaku juga
yang ia lakukan terhadapmu. Bertakwa- dibunuh dengan cara yang sama seperti
yang ia lakukan terhadap korban. Adapun
lah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa
Allah beserta orang-orang yang bertak- hadits yang melarang tindakan mu-tslah
wa." (al-Baqarah: 194) [penyiksaan, mutilasi), itu dipahami da-
lam konteks orang yang memang harus di-
"Balasen suatu kejahatan adalah ke- bunuh, bukan orang yang dibunuh seba-
jahatan yang serupa." (asy-Syuuraa: 40) gai balasan hukuman setimpal.
Sedangkan dalil dari sunah di antara-
nya adalah hadits,
- Pelaksanaan eksekusi qishas yang dilaku-
kan langsung oleh wali korban sendiri
t,.2"i'-.', c./ l,,o.n.
'-a, o,
ow-P o-P ,ys ow; Of ,t' Pelaksanaan eksekusi qishas dengan pe-
dang dan lain sebagainya terkadang dengan
"Barangsiapa yong membakar, kami
menggunakan jasa algojo spesialis apabila pi-
akan membakarnya dan barangsiapa me- hak yang berhak terhadap qishas tidak ber-
nenggelamkan maka kami akan meneng- sedia untuk melakukannya sendiri, atau ter-
gelamkannya.'aoo7
kadang dilakukan sendiri oleh wali darah [ahli
fuga berdasarkan hadits, waris korban yang berhak terhadap qishas).
a/
o Akan tetapi, jika yang melakukan eksekusi ada-
$ .itt (UF
u ol / / .c.
.c/ I

,Y. €)J+- tls


dts
)z . t-
i/
8t lah pihak yang berhak terhadap qishas sendi-
/O
,/ ri, maka itu harus dengan pengawasan hakim.
,r-"r!r ,f \G t4 .tr Karena prinsip syara' yangtelah disepakati me-
nyatakan, bahwa pelaksanaan eksekusi hukum-
"Bahwasanya nabi saw meremukkan
an hadd, qishas dan hukum an ta'zir ad.alah ter-
kepala orang yahudi dengan kedua batu
masuk fungsi dan kewenangan khusus imam,
yang merupakan qishas karena dia telah
sehingga pada saat dilakukannya pelaksanaan
membunuh seorang jariyah anshar de-
hukuman disyaratkan harus dengan pengawas-
ngan menggunakan fluq gqlr.'t4oog
an imam.looe

1007
HR. Al-Baihaqi di dalam Sunan-nya dari hadits al-Barra' Ibnu Azib r.a. Akan tetapi, di dalam sanad hadits ini terdapat perawi ma-
jhuul (yang tidak diketahui statusnya) seperti Bisyr dan yang lainnya.
1008
HR. Al-Brkhari dan Muslim dari hadits Anas lbnu Malik r.a.
1009
Lih"t, Al-Badaa'i', juz 7, hlm. 96; Ad-Durrul Mukhtaac juz 5, hlm. 389 dan halaman berikutnya; Hujjatullaah Al-Baalighah, iuz 2, hlm.
132; Asy-Syarhul KabiirkaryaAd-Dardi4, juz 4, hlm.354; Mughnil Muhtaai,iuz2,hlm.27 7 dan juz 4, hlm.31; Al-Mughnii, juz 7, hlm.
690; Kasysyaaful Qinaa', iuz 5, hlm. 526; Al-Muhadzdzab, juz2,hlm.184; Al-Ahkaam As-Sulthaaniyyah karya Al-Mawardi, hlm. 14.
FIQLH ISIAM IILID 7

Keterlibatan langsung wali korban dalam Karena tujuan dari penggunaan pedang da-
pelaksanaan eksekusi qishas adalah sebagai lam pelaksanaan eksekusi mati karena pedang
salah satu cara meredam kesedihan, amarah adalah alat yang paling cepat untuk membu-
dan kebenciannya, sehingga jiwanya pun ter- nuh dan cara yang paling mudah dan simpel
obati dan merasa tenang, juga bisa mencegah untuk meminimalisasi rasa sakit dan ketersik-
terj adinya konfl ik kekerasan antara anggota ke- saan. Karena itu, secara syara'tidak ada larang-
luarganya dengan anggota keluarga terpidana. an untuk menggunakan alat atau cara lain yang
Allah swt. berfirman, lebih cepat dari pedang,lebih bisa meminimal-
isir rasa sakit dan lebih jauh dari kesan penyik-
"Barongsiopa dibunuh secara zalim, se-
saan (mutslah), seperti mifshalah yang terma-
sungguhnya Kami telah memberi kekuosaan suk bentuk senjata tajam, kursi listrik yang
kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli bisa cepat membuat terpidana pingsan,1011 de-
waris itu melampaui batqs dalam membunuh. ngan cara hukum gantung karena tidak ada
Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat
darah yang teralirkan dan dimaksudkan untuk
pertolongan " (Al-Israa': 33)
menghentikan kerja fungsi jantung, atau hu-
Apabila pelaku diserahkan kepada wali kuman mati dengan menggunakan gas bera-
darah [wali korban, ahli waris korban yang cun tertentu yang mirip dengan obat bius.
memiliki hak qishas) untuk dilakukannya ek-
sekusi qishas terhadapnya, hakim harus me- o Perkara-perkara yang bisa menggugur-
wanti-wanti kepada wali darah itu agar jangan kan hukuman qishas
melakukan hal-hal yang tidak seharusnya ter- Hukuman qishas bisa menjadi gugur ka-
hadap pelaku, tidakboleh melakukan berbagai rena salah satu dari empat hal berikut, yaitu,
tindak penindasan terhadapnya dan tidak bo- pelaku keburu meninggal dunia, adanya pe-
leh memutilasinya setelah diqishas.1010 maafan, adanya kompromi damai (shu/h), dan
Berdasarkan hal ini, apabila wali darah i- yang keempat adalah pelaku mewarisi hak qi-
ngin melakukan sendiri pelaksanaan ekseku- shas yang sedianya akan dilaksanakan terha-
si terhadap terpidana, maka disyaratkan dua dapnya.1012 Penjelasan lebih lanjut adalah se-
hal, perti berikut,
L. Hal itu atas seizin imam.Iika tidak ia dike- 1. Pelaku meninggal dunia [objek qishas su-
nai hukuman ta'zir. dah tidak ada)
2. Qishas yang dilakukan adalah qishas mati Apabila terpidana hukuman qishas
(kasusnya adalah pembunuhan), bukan keburu meninggal dunia, atau ia dibunuh
qishas untuk kasus kejahatan berupa pen- secara aniaya tanpa hak (tanpa alasan
cederaan dan pemotongan anggota tubuh. yang benar), atau ia dibunuh berdasarkan
alasan yang benar karena ia murtad atau
- Eksekusi qishas (hukuman mati) dengan karena ia diqishas, maka qishas yang ada
menggunokan alat selain pedang menjadi gugur, karena objek qishas adalah

1010
Asy-Sy"rhul Kabiir karya Ad-Dardi4, luz 4, hlm. 259.
1011At-Tasy.ii'Al-Jinaa'i
Al-lslami, karya Abdul Qadir Audah , juz2,hlm.154, mengutip dari komisi fatwa Al-Azhar; Al-Madkhal Al-Fiqhi
katla / 328.
Az-Zarqa', F
1012
hlm. 246 danhalaman berikutnya; Ad-Durrul Mukhtaar; juz 5, hlm. 394; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardil, juz
Al-Brd""'i', iuz 7,
4,h\m.262 dan halaman berikutnya; Asy-syarhush Shaghiir, juz 4, hlm.366 dan halaman berikutnya.
Badan 5: FIQIH rsrAM IrLrD 7

jiwa terpidana, sementara jiwanya sudah an sengaja hanya qishas semata, hanya
hilang melayang. saja ulama Syafi'iyah mengatakan bahwa
Dalam kondisi seperti ini, apakah di diyat menjadi ganti qishas ketika qishas
sini masih ada kewajiban membayar diyat itu gugur karena ada pemaafan atau yang
yang diambilkan dari harta si terpidana lainnya seperti si terpidana meninggal du-
yang telah mati itu ataukah tidak? nia. fika begitu, hak korban ganti tertetap-
Ulama Hanafiah dan ulama Maliki- kan di dalam diyat. Karena sesuatu yang
yah1013 mengatakan bahwa apabila qishas tertanggung dengan dua sebab sebagai
gugur karena si terpidana keburu mening- bentuk ganti, maka apabila salah satunya
gal dunia, maka tidak ada kewajiban diyat tidak bisa tercapai, maka yang satunya
yang diambilkan dari harta peninggalan lagi adalah yang menjadi tertetapkan, se-
si terpidana. Karena qishas adalah sesuatu perti sesuatu yang memiliki padanan
yang bersifat wajib 'ain atas si terpidana [mitslrJ.1o1s
fmaksudnya, menurut mereka, kasus pem- Diyat menjadi wajib jika wali darah
bunuhan sengaja hukumannya yang wajib fwali korban) memilih dan berkeinginan
hanya satu, yaitu qishas sebagaimana yang untuk memberikan maaf dengan meminta
sudah pernah dijelaskan di bagian terda- ganti berupa diyat, bukan atas dasar per-
hulu). Apabila si terpidana meninggal du- setujuan terpidana. Dengan demikian, nam-
nia, gugurlah wajib 'ain itu. Wali darah ti- pakbahwa ulama Syafi'iyah dan ulama Ha-
dak bisa mengambil diyat kecuali atas ke- nabilah menetapkan bahwa ketika terjadi
relaiin dan persetujuan si terpidana. Diyat kasus si terpidana hukuman qishas lebih
tidak menjadi wajib kecuali atas persetu- dulu meninggal dunia, maka masih tetap
juan dan keinginan si terpidana. ada kewajiban membayar diyat yang di-
Sementara itu, ulama Hanabilahl0la ambilkan dari harta peninggalan si terpi-
mengatakan, ketika qishas menjadi gugur dana.
karena meninggalnya si terpidana, maka 2. Pemaafan
wali darah masih tetap memiliki hak un- Pembicaraan seputar pemberian maaf
tuk meminta diyat. Karena hukuman yang oleh wali korban terhadap si terpidana
wajib untuk kasus pembunuhan sengaja hukuman qishas mencakup, pensyariatan
adalah salah satu dari dua hal, yaitu qi- memberi maaf, rukunnya, pengertian dan
shas atau diyat, bukan qishas saja. Se- syarat-syaratnya, serta hukum-hukumnya.
hingga, apabila wali darah memilih untuk
mengambil diyat, diyat itu menjadi wajib Pensyari'atan memberi maaf
untuk dibayarkan sekalipun si terpidana Boleh memberikan maaf dan tidak meng-
tidak setuju. qishas terpidana, dan ini adalah yang lebih
Meskipun pendapat yang raaj ih dalam mulia daripada mengambil qishas.1015 Hal ini
madzhab Syafi'i adalah, hukumanyangpas- berdasarkan ayat,
ti dan wajib 'ain untuk kasus pembunuh-

1013
Al-B"d"r'i', juz 7, hlm. 246 danhalaman berikutnya; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardic juz 4, hlm. 239.
1014
K"sysy""ful Qinaa', juz 5, hlm.633.
1015
Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm.48; Nihaayatul Muhtaaj, iuz 7, hlm.48; Al-Muhadzdzab, juz2, hlm. 188, Al-Mughnii, juz7,hlm.742;
Kasysyaaful Qinaa', juz 5, hlm.633.
rsrAM IItrD 7

"Hai orang-orong yang beriman, diwaiib-


kan ataskamu qishas berkenaan dengan orang' -'au + ii'tt
orang yang dibunuh; orang merdeka dengan "Tidaklah adarrruotuyon[ di aio.nyooao
orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wa- ketentuan qishas yang dilaporkan kepada Ro'
nita dengan wanita. Barangsiapa yang menda- sulullah melainkon beliou selalu memerintahkan
pqt suatu pemaafan dari saudaranya, hendak- untuk memberikan maaf di dalamnya.'40r6
lah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara Diriwayatkan dari Abud Darda' r.a, ia ber-
yang bails dan hendaklah (yang diberi maaf) kata, "Saya mendengar Rasulullah saw, ber-
membayar (diyat) kepada yang memberi maaf sabda,
dengan cara yang baik (pula). Yang demikian
itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu
dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melam-
rr;*:y €if)eG f i"
t-n.,,'. , o1 trzt r!,

1., z roz i ,,:.,. i.,r.:.


o

paui batos sesudqh itu, baginya siksa yang sa- A3*' \ a;-e *) a;t, +., ill +lij Y! t
ngat pedih." (al-Baqarah: 178) "i,orirnseseorang yo7'g trrt ,"r'-
Dalam ayat lain, Allah swt. berfirman,
"ro
(dianiaya
uatu musibah pada tubuhnya oleh
seseorang yang menetapkan bagi dirinya hak
"Dan luka luka (pun) ada qishasnya. Ba'
untuk menuntut hukuman terhadap orang itu)
rangsiapa yang melepaskan (hak qishas)nya,
lalu ia mensedekohkannya (memberikan maaf,
maka melepaskan hak itu (meniadi) penebus
melepaskan hak untuk menuntut hukuman itu)
dosa baginya." (al-Maa'idah: 450)
melainkan Allah mengangkat deraiatnya satu
Dalam ayat lain, Allah swt. berfirman ter- derajat dan menghapuskan dari dirinya satu
kait masalah menggugurkan hak pada sesuatu dosa,'4017
dari mahar sebelum si suami mengumpuli si
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bah-
istri,
wasannya Rasulullah saw. bersabda,
"Jika kamu menceraikan istri-istrimu sebe-
lum kamu bercampur dengan mereka, padahal t\\ar lir; ol"jJ,-}\',v';
sesungguhnya kamu sudah menentukan mahar'
"Tidaklah seseorang memberikan maaf
nya, bayarlah separuh dari mahar yang telah
atas suatu tindakan aniaya, melainkan Allah
kamu tentukan itu, kecuali iika istri-istrimu itu
swt. memberikan tambahan kemuliaan ke'
memaafkan (tidak menuntutnya) atau dimaaf'
padanya.'a018
kan oleh orang yang memegang ikatan nikah,
dan pemaafan kamu itu lebih dekat kepada tak- Keberadaan qishas yang bisa gugur de-
wa." (al-Baqarah: 237) ngan adanya pemaafan merupakan sebuah
Sedangkan dalil dari sunah di antaranya kesitimewaan tersendiri bagi hukum perun-
adalah perkataan Anas Ibnu Malik r.a, dang-undangan Islam. Karena dengan begi-
tu, kasus-kasus realisasi eksekusi hukuman

,rqtyr? @ l' );t J\e3G


yang sangat krusial ini bisa menjadi minimal,
sekaligus maksud dan tujuan dari hukuman ini

1016 ini laa ba'sa bihi (tidak ada masalah)'


HR. An-Nrsa'i, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad. Sanad hadits
1017 "lni adalah hadits ghariib dan saya tidak mengetahuinya kecuali dari ialur
HR. At{irmidzi dan lbnu Majah. At-Tirmidzi berkata,
ini."
1018
HR. Ahrn"d, Muslim dan At-Tirmidzi, dan ia memasukkan hadits ini ke dalam kategori hadits shahih.
Bagran 5: FIQIH UMUM IStAlvt IILID 7

tetap bisa tercapai, yaitu menjaga hak hidup, '. ti. ,i -


mencegah tradisi balas dendam, menghilang-
J>L rJl .*,^,
kan kemarahan, kebencian dan dendam kesu- '';; Jl ':5"' \j)l
mat dari dalam jiwa. J '
'J.'J

"Barangsiopa mempunyai (keluarga) yang


Rukun pemaafan dibunuh, maka ia boleh memilih salah satu di
Yaitu, orang yang memaafkan berkata, antara dua pilihan, boleh ia mengambil diyat,
"Saya memaafkan, saya gugurkan, saya bebas- atau meng ambil qishas."
kan, atau saya hibahkan," dan lain sebagai-
nya.101e Sya rat-syalat pemaafan
Ada dua syarat yang harus terpenuhi da-
Pengertian pemaafan lam pemaafan, yaitu,l022
Menurut ulama Hanafiah dan ulama Ma- L. Pihak yang memberi maaf adalah orang
likiah,1020 al-'afwu atau pemaafan adalah, meng- baligh dan berakal.
gugurkan qishas secara cuma-cuma. Adapun Pemaafan anak kecil atau orang gila
melepaskan hak qishas sebagai imbalan diyat, adalah tidak sah. Karena pemaafan adalah
ini masuk kategori shulh fkompromi, kesepa- bentuk pen-tasharuf-an yangmurni meru-
katan damai), bukan pemaafan. Karena lang- gikan bagi mereka berdua. Oleh karena itu,
kah wali korban yang melepaskan hak qishas mereka tidak memiliki kewenangan un-
sebagai imbalan diyat tidak bisa terlaksana tuk melakukannya, sama seperti talak dan
dan berlaku efektif kecuali jika si terpidana hibah.
menerima dan setuju untuk membayar diyat. 2. Pemaafan itu diberikan oleh pihak pemi-
Sehingga menurut mereka, diyat tidak bisa ter- lik hak qishas, karena pemaafan adalah
tetapkan kecuali dengan kesepakatan kedua menggugurkan hah dan pengguguran hak
belah pihall yaituwali korban dan si terpidana. oleh pihak yang tidak sebagai pemilik hak
fadi, yang bisa dilakukan oleh wali korban ha- itu tentunya tidak bisa diterima.
nyalah mengambil qishas, atau memberikan Pihak pemilik hak untuk memberikan
maaf tanpa diyat kecuali jika si terpidana rela pemaafan adalah ahli waris baik laki-laki
dan setuju untuk memberi diyat. maupun perempuan menurut jumhu4 se-
Sedangkan pemaafan menurut ulama Sya- dangkan menurut ulama Malikiah hanya
fi'iyah dan ulama Hanabilah1021 adalah, melepas kerabat ashabah laki-laki.
hak qishas secara cuma-cuma atau melepas hak Berarti pihak yang tidak memiliki hak
qishas dan beralih kepada diyat. fadi, wali da- untuk memberikan pemaafan adalah, o-
rah fwali korban) bisa memilih, antara meng- rang luar selain ahli waris menurut jum-
ambil hak qishas, atau mengambil diyat, baik hur. Sedangkan menurut ulama Malikiah
apakah si terpidana setuju maupun tidak. Hal adalah selain kerabat ashabah laki-laki.
ini berdasarkan hadits, Begitu juga ayah atau kakek menyangkut

1019
Al-Brd"r'i', inz T, hlm. 246.
1020
T"byiinrl Haqaa'iq, iuz 6, hlm. 107 dan halaman berikutnya, 113; Al-Badaa'i', iuz 7,h\m.247; Bidaayantl Mujtahid, juz 2,h1m.394;
Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, juz 4, hlm. 252; Asy-Syarhush Shaghiia iuz 4, hlm. 368.
1021
Mughnil Muhtaaj, iuz 4,h1m.49; Kasysyaaful Qinaa', iuz 5, hlm. 633.
1022
Al-Brdrr'i', iuz 7, hlm. 24.6; Bidaayaltl Muitahid, juz 2, hlm. 395; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardi5, iuz 4, hlm. 258 dan halaman
berikutnya; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm.48; Kasysyaaful Qinaa', juz 5, hlm. 634; Al-Mughnii, juz 7,hlm.743.
FIQLH ISI.A.M ITLID 7

hak qishas milik si anak yang masih kecil ambil diyat kecuali melalui jalur kesepa-
juga tidak memiliki hak dan kewenangan katan damai atau kompromi (shulh), yakni
untuk memberikan maaf atas nama si supaya ia tetap bisa mendapatkan diyat,
anak menurut ulama Hanafiyah dan ulama maka harus melakukan kesepakatan ter-
Malikiyah. Karena si anak adalah si pemi- lebih dahulu dengan si terpidana bahwa
lik hah sementara ayahnya atau kakeknya ia setuju untuk membayar diyat. Karena
hanya memiliki kewenangan untuk men- hukuman yang bersifat wajib 'ain dan ter-
gambil qishas saja atas nama si anak. tentu untuk kasus pembunuhan sengaja
Sedangkan untuk pemberian maaf, menurut mereka hanyalah qishas saja.
mereka berdua tidak memiliki kewenang- Akan tetapi, meskipun begitu wajib 'ain-
an untuk melakukannya atas nama si anak. nya qishas ini tidak lantas menafikkan
Karena pemberian maaf adalah bentuk bahwa si wali boleh untuk memberikan
pen-tasharuf-an yang murni merugikan, maaf secara cuma-cuma, atau mengambil
maka oleh karena itu, mereka berdua ti- diyat dengan persetujuan si terpidana.
dak memiliki kewenangan untuk melaku- Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan
kannya atas nama si anak dan hanya si ulama Hanabilahl02a mengatakan, wali kor-
anaklah satu-satunya yang berhak untuk ban memiliki hak mutlak dalam pembe-
memberikan maaf setelah ia balig, bahkan rian maaf. Apabila ia memilih memberi
hakim sendiri sekalipun tidak memiliki ke- maaf untuk tidak mengambil qishas, gu-
wenangan untuk memberikan maaf atas gurlah qishas itu. fika ia memilih memberi
nama si anak. Sebabnya, karena pemaafan maaf dengan ganti berupa diyat, mau tidak
artinya adalah melepas hak secara cuma- mau si terpidana harus menerima itu dan
cuma. ia harus membayar diyat tersebut.
Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan Hal ini berdasarkan hadits yang diri-
ulama Hanabilah memperbolehkan si ayah, wayatkan oleh al-Baihaqi dari Mujahid dan
si kakek, atau hakim untuk memberikan yang lainnya, "Dalam syariat Nabi Musa
pemaafan atas nama si anak, namun de- hanya ada qishas saja bagi mereka, se-
ngan syarat pemaafan itu tidak cuma- mentara itu dalam syariat Nabi Isa han-
cuma, akan tetapi dengan adanya kom- ya ada diyat saja, lalu Allah memberi-
pensasi berupa harta. kan keringanan kepada umat ini (umat
Islam) dan memberinya kebebasan me-
Hukunrhukum pemaafan milih antara dua hal tersebut, yaitu qi-
a. Pengaruh atau implikasi pemaafan pada shas ataukah diyat." Karena hanya me-
pengguguran qishas dan diyat. netapkan dan mewajibkan salah satu-
Menurut ulama Hanafiyah dan ulama nya saja tentunya itu mengandung ma-
Malikiyah,1o23 implikasi atau konsekuensi syaqqah (berat), juga karena si terpi-
pemberiaan maaf adalah pengguguran qi- dana statusnya adalah orang yang ter-
shas secara cuma-cuma. Pihak yang mem- hukum, sehingga persetujuannya tidak
beri maaf tidak memiliki hak untuk meng- diperhitungkan.

1023
Al-Budaa'i', juz7,hlm.24[ Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, juz Aahlm.239 dan halaman berikutnya.
102a
Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 48; Al-Mughnii , iuz7,him.743; Kasysyaaful Qinaa', juz 5, hlm. 633 dan halaman berikutnya; Al-Mu-
hadzdzab, juz 2, hlm. 1BB.
Baglan 5: FIQIH UMUM rsrAM IILrD 7

Apabila wali korban memberikan maaf bunuh [mengqishas). fuga berdasarkan


secara mutlak tanpa menyinggung-nying- ayat,
gung masalah diyat apakah ia memintanya
"Barangsiopq yqng mendapot maof
ataukah tidak, maka pendapat madzhab
dari saudaranya, hendaklah (yang me-
Syafi'iyah mengatakan, jika begitu, tidak
maafkan) mengikuti dengan cara yang
ada diyat. Karena yang menjadi wajib se-
baik, dan hendaklah (yang diberi maaf)
cara tertentu (wajib 'ainJ yakni tindakan
pembunuhan sengaja dengan hukuman
membayar (diyat) kepada yang mem-
b eri ma af deng an cara y ang b aik (pul a)."
qishas berdasarkan pendapat yang raa-
(al-Baqarah: 178)
7ih menurut ulama Syafi'iyah, bukan diyat.
Sementara pemaafan maknanya adalah Yakni, mengikuti harta [diyat), dan ini
pengguguran sesuatu yang sudah tetap memberikan suatu pemahaman bahwa
dan positif bukannya menetapkan sesuatu diyat menjadi wajib dengan adanya pema-
yang tidak ada. afan,1026

Begitu juga dengan ulama Malikiyah, b. Efek pemaafan terhadap hak orang lain
mereka berpendapat bahwa di sini tidak [selain yang memaafkan) ketika wali da-
ada diyat untuk wali yang memberi maaf rah berjumlah lebih dari satu, atau wali
secara mutlak itu, kecuali jika ada indikasi darah hanya satu orang.
tertentu yang menunjukkan sepertinya ia Apabila wali darah memberikan maaf
menginginkan diyat. fika demikian, ia di- dan jumlah wali darah hanya satu orang,
minta untuk bersumpah guna menetap- maka itu sudah memiliki implikasi, yaitu
kan dan memastikan keinginannya yang apabila pemaafan itu dalam bentuk mut-
sebenarnya, apakah memang benar ia me- lah maka implikasinya berarti darah si ter-
nginginkan diyat ataukah tidak.102s pidana berubah menjadi terlindungi, se-
Sementara itu, menurutulama Hanabi- hingga apabila si wali itu mencabut dan
lah, dalam kasus seperti di atas [wali kor- menganulir kembali pemaafan itu dan
ban memberikan maaf secara mutlak tan- membunuh si terpidana, maka si wali di-
pa menyinggung-nginggung masalah diyat anggap telah melakukan tindak pidana
apakah ia memintanya ataukah tidak) te- pembunuhan sengaja, berdasarkan keu-
tap ada kewajiban diyat, karena pemaafan muman hukum perundang-undangan dan
itu tentunya adalah pemaafan untuk tidak ayat-ayat qishas yang tidak membedakan
mengqishas, karena pemaafan adalah se- antara individu dengan individu yang lain
bagai bandingannya balas dendam, semen- dan tidak pula membedakan antara suatu
tara balas dendamnya adalah dengan mem- kondisi dengan kondisi yang lain. Karena

1025
Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardi4, iuz 4,h1m.240.
1026
Lrlu, apakah pemaafan kepada terpidana itu hanya membebaskan dirinya di dunia saja, ataukah ia iuga terbebas dari urusan per-
tanggung jawabannya kepada Allah swt? Ulama Hanafiah mengatakan, dengan adanya pemaafan itu, maka si terpidana terbebas
dari qishas dan diyat, akan tetapi ia tetap tida bisa terbebas dari kezalimannya, meskipun dengan tobat sekalipun, karena masih
ada hak si korban yang terkait dengan dirinya. Ef6k tobat hanya terhadap pengguguran tindakan penganiayaan si terpidana terha-
dap dirinya sendiri dengan dirinya bernai melakukan kemaksiatan membunuh fmaksudnya, dengan dirinya melakukan kemaksi-
atan itu, maka berarti ia juga menzalimi dirinya sendiri, dan kezaliman inilah yang bisa gugur dengan dirinya bertobat. Sedangkan
penganiayaan dan kezaliman yang ia lakukan terhadap si korban, itu tetap belum bisa gugur dengan tobat, karena itu menyangkut
hak Adami si korban yang dibunuhnya). Sementara itu, jumhur berpendapat bahwa dengan adanya pemaafan itu, maka si terpi-
dana sudah terbebas baik di dunia maupun di akhirat. Lihat, Raddul Muhtaax, juz 5, hlm. 389.
ISLAM IILID 7 Baglan 5: FIQIH UMUM

dengan adanya pemaafan tersebut, berarti memaafkan secara cuma-cuma, ia tidak


status si terpidana telah berubah menjadi mendapatkan apa-apa.
orang yang terlindungi darahnya.'l" Akan tetapi menurut ulama Maliki-
Apabila pemaafan itu dibarengi de- yah, gugurnya qishas karena ada pemaafan
ngan ketentuan pembayaran diyat, si ter- dari salah seorang wali itu dengan syarat
pidanawajib untukmembayardiyatitu jika dan ketentuan bahwa si wali yang mem-
memang penetapan diyat itu berdasarkan berikan maaf itu sepadan tingkatan ke-
persetujuan si terpidana menurut ulama kerabatannya dengan para wali yang lain
Hanafiyah dan ulama Malikiyah, atau mes- atau lebih tinggi tingkatannya atau lebih
ki tanpa persetujuan si terpidana menurut tinggi status keberhakannya. Apabila ia le-
ulama Syafi'iyah dan ulama Hanabilah, se- bih rendah tingkatannya atau status ke-
bagaimana yang sudah pernah dijelaskan berhakannya dibanding para wali yang
di bagian terdahulu. lain yang tidak memaafkan, seperti sau-
Adapun jika wali darah berjumlah le- dara laki-laki se-ibu dengan saudara laki-
bih dari satu orang, lalu ada salah seorang laki seayah, maka pemaafannya itu tidak
di antara mereka memberikan maaf, maka diperhitungkan.lo2s
qishas berarti gugur dari diri si terpidana, Apabila ada salah seorang dari para
karena qishas adalah sesuatu yang satu wali darah memberikan maaf,lalu ada sa-
dan tidak bisa terbagi-bagi, sehingga tidak lah seorang dari wali darah yang lainnya
bisa dibayangkan ada sebagiannya yang membunuh si terpidana, maka tidak ada
terpenuhi dan sebagiannya lagi tidah dan qishas atas si wali darah yang membu-
bagi para wali yang lain tetap memiliki nuh si terpidana itu menurut ulama Hana-
hak bagian mereka dari diyat. fiyah1oze karena adanya unsur syubhat
Hal ini berdasarkan apa yang diriwa- apabila memang si wali yang membunuh
yatkan dari sekelompok sahabat, yaitu si terpidana itu tidak mengetahui kalau
Umar ibnul Khaththab r.a, Abdullah Ibnu ada wali lain yang telah memberikan maaf,
Mas'ud r.a, dan Abdullah ibnu Abbas r.a, atau tahu kalau ada wali lain yang telah
bahwasannya dalam kasus ada sebagian memberikan maaf namun ia tidak tahu
wali yang memberikan maaf, para sahabat kalau membunuh si terpidana yang telah
itu menetapkan bahwa sebagian para wali dimaafkan itu diharamkan.
yang lain yang tidak memberikan maaf itu Sementara itu, ulama Syafi'iyah, ula-
tetap memiliki hak bagian mereka dari ma Hanabilah dan 716r.1030 mengatakan,
diyat. Sedangkan untuk si wali yang mem- si wali yang membunuh si terpidana itu
berikan maaf, maka apabila ia memaafkan dikenai hukuman qishas apabila memang
dengan meminta diyat, ia juga mendapat- ia sudahtahu kalau ada wali lain yang telah
kan bagiannya dari diyat. Namun jika ia memberikan maaf, karena dengan begitu

1027
Af-8"d""'i',iuz7,hlm.247; Ad-Durrul Mukhtaa4, juz 5, hlm. 394; Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, juz 4, hlm. 240; Asy-Syarhush
Shaghiir, juz 4, hlm. 366 dan halaman berikutnya; Al-Mughnii, juz 7,hlm.745; Kasysyaaful Qinaa', juz 5, hlm. 634; Al-Muhadzdzab,
juz 2, hlm. 1BB.
1028
Al-B"d"r'i', jtz7,hlm.247; Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardic juz 4, hlm.261 dan halaman berikutnya; Asy-syarhush Shaghiir, iuz
4, hlm. 364; Al-Mughnii, juz 7,hLm.744; Kasysyaaful Qinaa', luz 5, hlm. 634; Al-Muhadzdzab, luz 2, hlm. L89.
1029
Al-B"d"r'i', iuz 7, hlm. 248.
1030
Al-Brdr"'i',iuz7,hlm.248; Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 41; Syarh Al-Mahalli 'ala Al-Minhaai, iuz 4, hlm. 122; Al-Mughnii, luz 7, hlm.
744; Kasysyaaful Qinaa', iuz 5, hlm. 6 3 3; Al-Muhadzdzab, iuz 2, hlm. lB 4.
ISLAM IILID 7

berarti ia telah membunuh jiwa tanpa hak hak untuk menjatuhkan hukuman ta'zir
[tanpa alasan yang benar), karena keter- terhadap terpidana yang telah dimaafkan
lindungan darah ('ishmah) si terpidana te- dalam kasus kejahatan dengan ancaman
lah kembali lagi kepadanya dengan ada- hukuman hadd. Karena rehabilitasi, pelu-
nya pemaafan tersebut. rusan, dan perbaikan adalah termasuk ba-
c. Setelah wali korban memaafkan si terpi- gian dari hak-hak kemashlahatan umum.
dana, apakah masih ada suatu hak untuk Abu Ya'la Al-Hanbali103s mengatakan
sultan (penguasa, pemerintah) terhadap seputar masalah hak legal pemerintah un-
si terpidana itu? tuk melakukan rehabilitasi, perbaikan dan
Apabila wali korban telah memberi- pelurusan perilaku, bahwa zahir pernya-
kan maaf secara mutlak kepada si terpi- taan Imam Ahmad menunjukkan bahwa
dana tindak pidana pembunuhan sengaja, hukuman sudah gugur dari diri si terpi-
maka pemaafan itu sah. Menurut ulama dana tersebut. Namun ada kemungkinan
Hanafiyah dan ulama Malikiah, sultan ma- tidak gugu4 sehingga pemerintah tetap
sih memiliki hak untuk menghukum taZir bisa menghukum ta'zir si terpidana untuk
si teryidana. Karena qishas mengandung meluruskan dan memperbaiki perilaku-
dua unsu4 yaitu hak Allah swt. fbaca: hak nya.'036
masyarakat umum, hak umum, hak publik) d. Pemaafan oleh si korban pembunuhan se-
dan hak korban. Selanjutnya, ulama Mali- ngaja itu sendiri sebelum ia meninggal du-
kiyah menielaskan tentang bentuk hukum- nia.
an ta' zir tersebut dengan mengatakan, apa- Apabila sebelum meninggal dunia, si
bila wali darahl03l telah memberikan maaf korban pembunuhan memaafkan si pelaku
kepada si terpidana tindak pidana pembu- yang membunuhnya itu. Dalam hal ini ula-
nuhan sengaja, sultan masih memiliki hak ma Hanafiyah, ulama Syafi'iyah dan ulama
untuk menghukum ta'zir si terpidana, ya- Hanabilah mengatakan,1037 bahwa qishas
itu menderanya sebanyak seratus kali dan menjadi gugur dari diri si pelaku dan tidak
memenjarakannya selama satu tahun.1032 ada kewajiban membayar diyatkepada ahli

Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan waris si korban setelah itu, yakni dengan
ulama Hanabilah mengatakan, apabila ter- kata lain, tidak ada qishas dan tidak ada
pidana dimaafkan secara mutlak, pemaaf- diyat, akan tetapi darah si korban adalah
an itu sah dan tidak ada hukuman lain atas sia-sia, karena adanya izin pada pengalir-
dirinya.1033 Al-Mawardi mengatak?tr,1034 an darahnya itu, sebab ia telah menggu-
yang azhhar adalah pemimpin tetap ber- gurkan haknya atas keinginan dan kemau-
annya sendiri. Allah swt. berfirman,

1031
W"li darah, sebagaimana yang telah kita ketahui adalah, ahli waris korban sesuai dengan urutan dan tingkatan waris dan al-Haib
bahkan suami atau isteri sekalipun menurut ulama Hanafiah, ulama Syafi'iah dan ulama Hanabilah. Sementara itu, ulama Malikiah
mengatakan, bahwa wali darah adalah para kerabat laki-laki'ashabah tanpa memasukkan anak perempuan, saudara perempuan
dan suami atau isteri. Lihag Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 346.
1032
At-T"l*iih 'ala At-Taudhiih, iuz 2, hlm. 155; Bidaayatul Muitahid, juz 2, hlm. 396.
1033
Al-Mughni i, juz 7, hlm. 7 45.
1034
Al-Ahk"r. As-Sulthaaniyyah, hlm. 229.
1035
Al-Ahkr". As-sulthaaniyyah, hlm. 266.
1036
Lih"t kitab Nazhariyyah Adh-Dhamaan hlm. 309-311, Al-Mas'uuliyyah Al-Madaniyyah wa Al-finaa'iyyah karya Syaikh Mahmud
Syaltut, hlm. 51 dan berikutnya.
1037
Al-Brd""'il juz 7, hlm. 249; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 50; Al-Mughnii, juz 7, hlm. 750.
rIQLH ISI"{M IILID 7

"Barangsiapa yang melepaskan (hak 3. Shulh [kompromi, kesepakatan domai de-


qishos)nya, maka melepaskan hak itu (men- ngan suatu imbalan)
jadi) penebus dosa baginya. (al-Maa'idah: Boleh melakukan kesepakatan damai
4s) terhadap qishas (maksudnya, dengan aI-
Yakni sebelum meninggal dunia, si mushaalah 'anhu berupa hak qishas) ber-
korban "menyedekahkan" darahnya ketika dasarkan kesepakatan fuqaha, dan dengan
ia dicederai. begitu qishas yang ada menjadi gugur,
Sementara itu, ulama Malikiyahl038 me- baik penggantinya (al-mushaalah bihi, al-
ngatakan, seandainya si korbari berkata ke- mushaalah'alaihi) lebih banyak dari diyat,
pada orangyang membunuhnya, "fika kamu sama, atau lebih sedikit dari diyat,lono j.,g,
membunuhku, aku membebaskanmu," atau baik apakah bersifat tunai atau ditangguh-
setelah dilukai dan sebeluln "dikirim" kan, juga baik berupa sesuatu yang seje-
menjemput kematiannya, ia berkata, 'Aku nis dengan diyat maupun yang berbeda
membebaskanmu dari darahku," maka si jenisnya dengan jenis diyat, dengan syarat
pelaku tetap tidak bisa bebas, akan tetapi adanya qabul (persetujuan) dari si terpi-
pihak wali darah tetap berhak untuk me- dana, karena qishas bukanlah harta.10a1
nuntut qishas, karena dalam hal ini si ko- Adapun kesepakatan damai dengan al-
rban berarti menggugurkan suatu hak se- mushaalah hnhu berupa diyat, tidak boleh
belum hak itu muncul dan positif. Ada- dengan pengganti (al-mushaalah'alaihf)
pun jika si korban membebaskan si pela- yang lebih banyak dari diyat agar kedua
ku setelah si pelaku "mengirimnya" men- belah pihak tidak terjatuh ke dalam riba.
jemput kematiannya, atau si korban ber- Shulh artinya adalah pengguguran de-
kata kepadanya,'Apabila aku mati, maka ngan suatu imbalan kompensasi. Adapun
aku membebaskanmu," di sini si pelaku pemaafan, terkadang bisa secara cuma-
terbebas, karena dengan begitu berarti cuma, atau terkadang bisa dengan suatu
si korban menggugurkan sesuatu setelah imbalan kompensasi harta. Akan tetapi,
sesuatu itu muncul dan positif keberada- apabila pemaafan dari qishas itu diberikan
annya, namun disyaratkan perkataannya dengan ganti meminta diyat, maka ulama
ini ia ucapkan setelah si pelaku "mengirim- Hanafiyah dan ulama Malikiyah menilai-
nya" menjemput kematian. nya sebagai bentuk shulh, bukan lagi pe-
Adapun pemaafan oleh si korban pem- maafan. Namun menurut ulama Syafi'iyah
bunuhan tersalah kepada si pelaku dari ke- dan ulama Hanabilah, pemaafan dengan
wajiban diyat, maka menurut madzhab- ganti meminta diyat juga tetap disebut pe-
madzhab yang ada, realisasi diyat yang gu- maafan dengan imbalan kompensasi. Aga-
gur itu adalah dari sepertiga hartanya.103e ma secara umum sangat menganjurkan
untuk bersedia melakukan shulh [kesedih-

1038
Asy-Sy".hul Kabiir karya Ad-Dardir, iuz 4, hlm. 240; Fathul Aliy Al-Maalik, iuz L,h\m.322.
1 039
Al- Badaa.i', irtz 7, hlm. 249.
1040
Apabila pihak yang memiliki hak atas diyat adalah orang idiot, maka ayahnya boleh melakukan kesepakatan damai atas nama si
anak dengan pengganti yang lebih banyak dari diyat atau sama, namun tidak boleh jika lebih sedikit. Lihat, Ad-Durrul Mukhtaal
iuz 5, hlm.382.
1041
Ad-Du..ul Mukhtaax, juz 5, hlm. 394; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardix, juz 4, hlm. 263; Asy-syarhush Shaghiir karya Ad-Dardi4,
iuz 4, hlm. 368; Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 49; Kasysyaaful Qinaa', juz 5, hlm. 634.
BaElan 5: FIQIH UMUM ISLAM IITID 7

an untuk melakukan kompromi damai) da- bunting. Sesuatu yang mereka melakukan
lam ayat, kesepakotan shulh dengannya, maka itu
milik mereka.t0+t 1ri adalah sebagai ben-
"Perdamaian itu lebih baik (bagi me-
tuk pemberatan diyat."
reka)." (an-Nisaa'
=
128)
Hukum shulh sama seperti hukum pe-
Rasulullah saw bersabda,
maafan, sehingga barangsiapa memiliki ke-

Iti r:V \L Ga:.;^.lt ,;. j.t; eAi wenangan dan kelayakan untuk memberi-
kan pemaafan, maka ia juga memiliki ke-
)); if iI tltf
4,
wenangan dan kelayakan untuk melaku-
kan kesepakatan shulh. Efek atau implikasi
"Shulh (kes e dia an melakukan ko mp ro -
kesepakatan shulh juga sama seperti efek
mi damai) hukumnya boleh di antara kaum
pemaafan dalam hal pengguguran qishas.
Muslimin, kecuali shulh yang meng haram-
Apabila jumlah wali darah lebih dari satu,
kan sesuatuyang halal atau menghalalkan
42 lalu ada salah seorang di antara mereka
s e su atu y ang h aram.'4o
yang melakukan kesepakatan shulh de-
Sunah menunjukkan pensyariatan
ngan imbalan kompensasi suatu harta,
shulh menyangkut masalah darah untuk
maka gugurlah qishas dan hak para wali
menggugurkan qishas, berdasarkan sabda
darah yang lain berpindah ke harta itu.
Rasulullah saw. berikut,
Apabila ada salah seorang di antara

,l i;jt,e',i , jt;r3frxiai,F A
mereka membunuh si terpidana setelah di-
lakukannya kesepakatan shulh, ia diang-

a-xsr tr3,*i trit: \, r1s tlr:, :tp gap telah melakukan tindak pidana pem-
bunuhan sengaja terhadap si terpidana
(t;rit'^;k :,;X t it;x d: tersebut, akan tetapi ia tidak terkena an-
^;- caman hukum qishas menurut ulama Ha-
J.tr#*^l;traoqy nafiyah selain Zufar, sedangkan menurut ula-
ma Syafi'iyah dan ulama Hanabilah, ia ter-
o /o c /
kena ancaman hukuman qishas.
-l,iJt a"u:;J
Fuqaha sepakat, apabila orang yang
"Barangsiapa melakuka'r rnioi t ri-
memiliki hak qishas atau diyatadalah anak
minal pembunuhan terencana (sengaja), kecil atau orang gila, maka apabila wali si
maka ia diserahkan kepada para wali kor-
anak kecil atau orang gila itu melakukan
ban yang dibunuh. Mereka bisa memilih
kesepakatan shulh atas nama si anak atau
antara menuntut hukuman mati atau me-
si gila itu, kesepakatan shulh itu harus de-
ngambil diyat, yoitu tiga puluh ekor unta
ngan imbalan kompensasi harta, tidak bo-
hiqqah (unta betinayang memasuki usia 4
leh tanpa dengan imbalan kompensasi har-
tahun), tiga puluh ekor unta jadza'ah (unta
ta, juga tidak boleh dengan imbalan kom-
betina yang memasuki usia 5 tahun) dan
pensasi harta dengan jumlah yang lebih
empat puluh ekor unta betina yang sedang
sedikit dari besaran diyat.

10a2
HR. Abu Dawud, Hakim, dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah r.a dan dimasukkan ke dalam kategori hadits sahih oleh lbnu Hibban.
Hadits ini iuga diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim dari Amr lbnu Auf r.a.
1043
HR. At-Tirmidzi, dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan ghariib.
rsLAM IrLrD 7

Begitu juga jika yang melakukan ke- a. Contoh si pelaku pembunuhan mewarisi
sepakatan shulh itu adalah hakim. Karena hak qishas yang sedianya dilakukan ter-
wali si anakkecil dan oranggila atau hakim hadapnya adalah, ada seorang ayah sebut
tidak memiliki kewenangan untuk meng- saja si A memiliki dua anak sebut saja si B
gugurkan hak si anak atau si gila tersebut. dan si C,lalu si B membunuh si A, sehingga
fuga, jika kesepakatan shulh itu adalah di sini si C memiliki hak qishas terhadap
tanpa dengan imbalan kompensasi beru- saudaranya yang bernama si B itu yang
pa harta atau dengan imbalan kompensasi telah membunuh sang ayah (si A), kemu-
harta akan tetapi dengan jumlah yang leb- dian si C meninggal dunia, sementara si
ih sedikit dari besaran diyat, adalah suatu C tidak memiliki ahli waris selain sauda-
pentasharufan yang tidak mengandung ke- ranya yang bernama si B yang telah mem-
mashlahatan untuk si anak atau si gila. bunuh sang ayah tersebut, sehingga di sini
Sedangkan menurut ulama Malikiyah si B mewarisi darah dirinya sendiri dari
dan ulama Hanafiah, apabila kesepakatan saudaranya yang bernama si C itu, maka
shulh itu dengan imbalan kompensasi har- menjadi gugurlah qishas dari dirinya (si
ta namun dengan jumlah yang lebih sedikit B). Karena qishas adalah sesuatu yang ti-
dari besaran diyat, kesepakatan shulh itu dak bisa terbagi-bagi, sementara tidak bisa
tetap sah, sedangkan kekurangannya ma- satu orang berposisi sebagai penuntut se-
sih tetap berada dalam tanggungan si ter- kaligus tertuntut.
pidana, sehingga menurut ulama Maliki- Begitu juga, qishas menjadi gugur ke-
yah, si anak kecil itu jika kelak sudah balig, tika si pelaku pembunuhan mewarisi seba-
ia bisa menagihnya kepada si terpidana itu gian hak qishas yang ada, seperti ii pelaku
jika memang si terpidana memiliki kondisi mewarisi salah satu dari para ahli waris
ekonomi lapang [kaya).1oaa korban yang ia bunuh, dan di sini para ahli
waris yang lainnya itu memiliki hak bagian
4. Terwarisinya hak qishas dari diyat (misalnya, ada seseorang sebut
Qishas menjadi gugur apabila misal- saja si A membunuh si B, sementara si B
nya si A memiliki hak untuk mengqishas memiliki beberapa ahli waris yang memi-
si B atas tindak pidana pembunuhan se- liki hak qishas terhadap si A, sebut saja
ngaja yang ia lakukan, lalu si A meninggal mereka adalah si C, si D dan si E, lalu ada
dunia dan hak qishas itu ternyata yang salah satu di antara mereka sebut saja si C
mewarisinya adalah si B sendiri secara ke- meninggal dunia dan ahli warisnya adalah
seluruhannya atau sebagiannya, atau hak si pelaku pembunuhan sendiri yaitu si A,
qishas itu diwarisi oleh orang yang tidak maka di sini qishas menjadi gugur dari diri
boleh mengqishas si B, yaitu anak si B si A, sedangkan para ahli waris si B lainnya
sendiri.loas Iadi, di sini ada dua bentukgam- yaitu si D dan si E tetap berhak mendapat-
baran gugurnya qishas karena terwarisi- kan bagian mereka dari diyat).
nya hak qishas, b. Contoh hak qishas yang ada diwarisi oleh

1044
Ad-Durrrl Mukhtaar, juz 5, hlm. 382; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir; iuz 4, hlm. 258 dan halaman berikutnya; Al-Mughnii, iuz
7,hlm.753; Kasysyaaful Qinaa', juz 5, hlm.634; Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 188.
1045
Al-B"dr"'i', juz7, hlm. 251; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, iuz 4, hlm. 262; Asy-syarhush Shaghiir, juz 4, hlm. 368; Al-Mughnii,
juz 7, hlm. 668; Mughnil Muhtaaj, luz 4, hlm. 18 dan halaman berikutnya; Al-Muhadzdzab, juz2,hlm.174.
FIQIH ISLAM JILID 7

seseorang yang tidak boleh mengqishas si b. Hukuman pokok yang kedua untuk tltl.
pelaku pembunuhan adalah, ada pasang- dak pldana pembunuhan *ng;aJa menu-
an suami istri yang dikaruniai seorang rut ulama Syafl'lah, yaltu kafarat
anak (laki-laki atau perempuan),lalu si is- Pemberlakuan kafarat tersebutkan dalam
tri membunuh suaminya, maka di sini qi- Al-Qur'an terkait kasus pembunuhan tersalah,
shas gugur dari diri si istri, karena di sini yaitu ayat,
si anak lah yang memiliki hak qishas terha-
"Barang siapa membunuh seorang mukmin
dapnya, sementara seorang anak tidak bisa
karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan
mengqishas orang tuanya sendiri, dengan
seorang hamba sahaya yang beriman serta
dalil, seandainya ada orangtua melakukan
membayar diyatyang diserahkan kepada kelu-
penganiayaan terhadap anaknya dengan
arganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka
cara membunuhnya, maka orang tua itu
(keluarga terbunuh) bersedekah. Jika ia (si ter-
tidak bisa diqishas. Hal ini berdasarkan
bunuh) dari kaum yang memusuhimu, namun
hadits, "Oreng tua tidak diqishas karena
ia (si terbunuh) adalah mukmin, hendaklah si
membunuh anaknya." f ika orang tua tidak
p embunuh mem erd ekakan hamb a - s ah ay a y ang
diqishas karena membunuh anaknya sen-
beriman. Jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir)
diri, secara prioritas, jika si anak memiliki
yang ada perjanjian (damai) antara mereka
hak qishas terhadap orang tuanya sendiri,
dengan kamu, hendaklah si pembunuh mem-
maka tentunya hak qishasnya terhadap
bayar diyatyang diserahkan kepada keluarga-
orang tuanya itu tentunya juga tidak bisa
nya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba
dilakukan, karena jika korbannya si anak
sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak
sendiri saja, orang tuanya tidak bisa diqi-
memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembu-
shas, apalagi jika korbannya bukanlah si
nuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk
anak sendiri.
penerimaan tobat dari pada Allah. Dan adalah
Begitu juga, qishas tersebut juga tetap
Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksano."
menjadi gugur ketika yang dibunuh itu
(An-Nisaa':92)
(yaitu dalam contoh kasus di atas adalah
si suami) memiliki anak lain atau ahli wa- Yang wajib adalah memerdekakan budak
ris lain. Karena jika seandainya qishas di yang beriman jika memang ada fdan mampu
sini tertetapkan, maka berarti yang terte- untuk memerdekakannya), namun jika tidak
tapkan adalah sebagiannya saja, dan hal ada, maka puasa dua bulan secara berturut-tu-

itu tidak bisa terjadi (karena qishas adalah rut. Lalu, apakah tindak pidana pembunuhan
sesuatu yang tidak bisa dibagi-bagi). |ika sengaja juga diqiyaskan dengan tindak pem-
sebagiannya tidak bisa tertetapkan, secara bunuhan tersalah dalam hal kewajiban untuk
otomatis gugur secara keseluruhan, kare- membayar kafarat ataukah tidak? Dalam hal
na sekali lagi, qishas adalah sesuatu yang ini terdapat dua atau tiga pendapat fuqaha.
tidak bisa dibagi-bagi, sehingga masalahn- a. fumhur fuqaha10a6 [selain ulama Syaf iyah)
ya seolah-olah seperti ada sebagian dari berpendapat, tidak ada kewajiban kafarat
para pemilik hak qishas memaafkan dan dalam tindak pembunuhan sengaja. Kare-
melepaskan bagiannya dari hak tersebut. na qiyas tidakbisa diberlakukan dalam ma-

1046
Al-B"d"r'i', juz 7, hlm. 251; Bidaayatul Mujtahid, juz 2, hlm. 410; Al-Mughnii, juz 8, hlm.96; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 348;
Kasysyaaful Qinaa', iuz 6, hlm.65.
FrQLH rSrAM lrl-tD 7

salah kafarat, sebab kafarat termasuk per- b. Sementara itu, ulama Syafi'iyah10a8 menga-
kara yang telah ditetapkan dan ditentukan takan, ada kewajiban kafarat atas setiap
bentuk dan ukurannya oleh syara' dan pelaku tindak pembunuhan, baik ia orang
bersifat ta'abbudi, sehingga pemberlaku- baligh, anak kecil, orang gila, budak, mau-
an kafarat hanya terbatas pada perkara- pun kafir dzimmi, juga baik apakah pem-
perkara yang memang telah ditentukan bunuhan itu adalah pembunuhan sengaja,
oleh syara' sebagai objek kafarat tersebut. tersalah, pembunuhan dengan sebab (pem-
Di sini, nashAl-Qur'an hanya menjelas- bunuhan secara tidak langsung), maupun
kan bahwa kafarat tersebut hanya berlaku pembunuhan mirip sengaja. Ada kewajib-
untukkasus pembunuhan tersalah saja un- an kafarat, apakah pelaku adalah orang de-
tuk memperbaiki dan menambal dosa yang wasa dan berakal maupun anak kecil atau
dilakukan tanpa sengaja. Adapun pembu- orang gila, baik ia adalah seorang muslim
nuhan sengaja, balasannya adalah fahan- maupun kafir dzimmi, baik apa-kah ia ada-
nam, karena pembunuhan sengaja terma- lah pelaku asli maupun pelaku yang ikut
suk salah satu dosa besar dan Al-Qur'an terlibat (syariik), baik apakah itu adalah
sama sekali tidak menyatakan adanya ke- pembunuhan secara langsung maupun
wajiban kafarat di dalamnya, maka nash pembunuhan dengan sebab (pembu-nu-
ini memberikan pengertian konotasi yang han secara tidak langsung), apakah si kor-
menunjukkan bahwa tidak ada kafarat da- ban yang dibunuh adalah seorang mus-
lam tindak pembunuhan sengaja. Seandai- lim meskipun berada di daarul horb, orang
nya memang kafarat adalah waiib untuk kafir dzimmi, maupun orang asing meski-
tindak pembunuhan sengaja, tentunya Al- pun pembunuhan itu melibatkan si korban
Qur'an akan menielaskannya, karena kon- sendiri. Namun kafarat tidak wajib dalam
teks yang ada menghendaki adanya pen- pembunuhan terhadap orang yang mubah
jelasan. darahnya sepefti orang kafir harbi, pem-
Pembunuhan sengaja mewajibkan hu- berontah penjahat yang ingin melakukan
kuman qishas, sehingga tidakada kewajib- aksi kejahatan terhadap seseorang (shaa'-
an kafarat di dalamnya sama seperti tin- iIJ, terpidana yang dihukum qishas, orang
dak pidana perzinaan yang dilakukan oleh murtad, dan pelaku perzinaan yang ber-
orang yang berstat\s muhshan. status muhshan.
Hal ini juga dituniukkan oleh sebuah Asy-Syaukani menjelaskan kapan ka-
hadits bahwa Suwaid lbnush Shamit mem- farat itu wajib atas pelaku pembunuhan
bunuh seorang laki-laki. Lalu Rasulullah sengaja, yaitu apabila pembunuh itu men-
saw. mewajibkan hukuman qishas atas di- dapatkan maaf [ampunan) dari ahli waris
rinya dan tidak mewajibkan kafarat. fuga, korban atau ahli warisnya menerima diyat.
hadits yang menceritakan bahwa Amr ibnu Adapun apabila si ahli waris korban itu
Umayyah adh-Dhamri membunuh dua o- menuntut qishas atas si pelaku, maka ti-
rang laki-laki pada masa Rasulullah saw. dak ada kafarat atas si pelaku. Akan tetapi
lalu beliau pun menetapkan qishas dan qishas atau hukuman mati yang dijalani-
tidak mewajibkan kafarat.loaT nya itu sudah merupakan kafaratnya, ber-

1047
Al-Mughnii, iuz B, hlm.95.
1048
Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 107; Al-Muhadzdzab, juz2,hlm.21-.7.
FrQLH rSrAM ltl-tD 7

dasarkan hadits Ubadah ibnush Shamit orang budah maka dengan setiap anggoto
r.a, yang menyatakan, " Hukum an had d m e - tubuh dari budak (yong dimerdekakan) itu,
rupakan kaforat (pelebur dosa pelanggar- Allah akan membebaskan setiap anggota
an itu) bagi si pelaku yang dihukum hadd tubuh sahabatmu itu dari neraka."40So
itu." luga berdasarkan hadits yang diriwa- Kafarat untuk tindak pembunuhan
yatkan oleh Abu Nu'aim di dalam kitab A1- urutannya sama seperti kafarat zhihaar,
Ma'rifah bahwasanya Rasulullah saw. ber- yaitu urutan pertama adalah memerdeka-
sabda, "Hltkuman mati (qishas) itu adalah kan budak. Apabila tidak bisa mendapat-
kafarat (pelebur dosa pembunuhan yang dt kan budak untuk dimerdekakan,l0sl maka
lakukan itu1."to+s puasa dua bulan berturut-turut sebagai-
Dalil dan argumentasi bahwa ada ke- mana yang dinash oleh ayat Al-Qur'an di
wajiban kafarat dalam tindak pembunuh- atas (ayat 92 surah an-Nisaa'). Namun ber-
an sengaja adalah untuk melebur dosa, se- dasarkan pendapat yang azhhar, tidak ada
mentara dosa pembunuhan sengaja jauh urutan ketiga berupa memberi makan o-
lebih besar daripada dosa pembunuhan rang miskin ketika orang yang bersang-
tersalah, sehingga jika dalam tindak pem- kutan tidak mampu untuk berpuasa dua
bunuhan tersalah saja ada kewajiban ka- bulan berturut-turut. Karena yang harus
farat. Maka secara prioritas, kafarat itu diikuti dalam masalah kafarat adalah nash,
juga lebih layak untuk diwajibkan dalam bukan qiyas. Sementara dalam masalah
tindak pembunuhan sengaja, dan pelaku kafarat pembunuhan, Allah swt. tidak me-
pembunuhan sengaja lebih sangat mem- nyebutkan kecuali hanya dua bentuk ka-
butuhkan kafarat itu untuk menghapus farat saja, yaitu memerdekakan budak
dan melebur dosa serta kesalahannya. atau berpuasa dua bulan secara berturut-
Hal ini ditunjukkan oleh hadits Watsi- turut.
lah Ibnul Asqa' r.a, ia berkata, Berdasarkan hal ini, barangsiapa yang
tidak mampu untuk berpuasa dua bulan
secara berturut-turut, itu tetap menjadi

At*et4,l- ',tht
qAu, J9- ii utang dirinya yang berada dalam tanggung-
annya. Dan yang wajib pada masa kita se-
karang ini adalah hanya puasa dua bulan
yf#
o
- - - A/

)6t q ,:L; JE... bsr secara berturut-turut saja, karena sudah


"Kami datang menghadap Rasulullah tidak ada perbudakan.
mengenai kasus seorang rekan kami yang
c. Di pihak lain, ulama Malikiyahlosz menga-
berhak masuk neraka sebab pembunuhan.
takan, kafarat disunahkan -bukan wajib-
.bagi pelaku pembunuhan janin selain ke-
Lalu beliau bersabda,'Merdekakanlah se-
waj iban membayar diyat janin, berbeda de-

1049
Nrilul Authar:z /s7
1050
HR. Abu Dawud dan Ahmad, dan dimasukkan ke dalam kategori hadits shahih oleh Hakim dan yang lainnya. Hadits Watsilah Ibnul
Asqa' r.a ini juga diriwayatkan oleh An-Nasa'i, Ibnu Hibban, dan Hakim.
1051
Ibrru Qudamah al-Hanbali mengatakan, apabila orang yang berkewajiban membayar kafarat itu tidak memiliki budak kelebihan
dari kebutuhannya atau tidak memiliki harta kelebihan dari kecukupannya yang bisa ia gunakan untuk membeli budah maka ia
berganti kepada puasa dua bulan secara berturut-turut untuk penerimaan tobat dari Allah swt. lni iuga tertetapkan berdasarkan
nash. Lihat, Al-Mughnii, juz B, hlm. 97.
1052
Bidaayatul Mujtahid, iuz 2, hlm.408; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 348.
FIQLH ISTAM IITID 7

ngan pendapat Imam Abu Hanifah. Alas- lah dipasrahkan sepenuhnya kepada kebi-
annya, karena ketika kafarat menurut me- jakan hakim.
reka tidak wajib dalam tindak pembunuh- Perlu digarisbawahi di sini bahwa pu-
an sengaja dan wajib dalam tindak pem- asa dua bulan secara berturut-turut me-
bunuhan tersalah, sementara pembunuh- nurut ulama Syafi'iyah adalah salah satu
an terhadap janin statusnya adalah ma- bentuk kafarat yang wajib yang urutan-
sih bimbang antara sengaja dan tersalah, nya adalah setelah pemerdekaan budak.
maka oleh karena itu, lebih baik dianjur- |adi, tidak bisa dikatakan, bahwa puasa
kan untuk membayar kafarat dalam tindak itu adalah sebagai pengganti mutlak kafa-
pembunuhan janin, namun tidak wajib. rat, akan tetapi yang benar adalah, puasa
Kafarat tidak wajib atas pelaku pem- itu adalah sebagai cadangan pengganti
bunuhan terhadap pemberonta[ terhadap untuk bentuk kafarat yang berada pada
penjahat yang melakukan penyerangan ter- urutan pertama, yaitu memerdekakan bu-
hadapnya {shaa'i[), kafir harbi, orang mur- dak. Oleh karena itu, puasa tersebut tidak
tad, pelaku zinayang berstatus muhshan, bisa dihitung sebagai hukuman pengganti
dan terpidana hukuman mati. Karena bagi dalam tindak pembunuhan sengaja, akan
si pelaku, mereka semua adalah orang- tetapi puasa itu statusnya adalah sebagai
orang yang mubah darahnya untuk dialir- hukuman pokok sebagaimana yang telah
kan. dijelaskan di atas. Di sini, kami hanya akan
membahas hukum diyat dan ta'zir saia.
2. Hukuman cadangan penggantl
darl hukuman pokok dalam kasus a. Hukuman penggAnti yang pertama, yaitu
pembunuhan sengala diyat
Apabila hukuman qishas menjadi gugur Di sini, pembahasannya mencakup defini-
karena wali korban memaafkan, atau karena si si diyat, pensyari'atannya, syarat-syarat diyat
terpidana meninggal dunia, atau karena yang menjadi wajib, macam dan besarannya, diyat
lainnya, maka ada dua hukuman lain sebagai yang diperberat (mughallazhah) dan diyat
gantinya, yaitu, yang diperingan (mukhaffafah), siapa pihak
a. Diyat yang berkewajiban membayarnya, kapan diyat
Diyat merupakan hukuman penggan- wajib dibayar secara utuh, dan apakah setiap
ti qishas yang pasti dan waiib menurut manusia adalah sama tingkatannya menyang-
ulama Hanabilah, atau ketika wali korban kut besaran diyat.
memaafkan dengan meminta diyat sebagai
ganti qishas menurut ulama Syafi'iyah, atau Deffnlsidiyat
dengan persetujuan si terpidana menurut Diyat secara syara'adalah,los3 harta yang
ulama Hanafiah dan ulama Malikiah. wajib karena suatu kejahatan terhadap jiwa
b. Hukuman taZir atau sesuatu yang dihukumi sama seperti jiwa.
Ini merupakan hukuman pengganti Sedangkan 'ursy adalah, harta yang wajib yang
yang juga pasti dan wajib menurut ulama telah ditetapkan dan ditentukan bentuk dan
Malikiyah, sedangkan menurut jumhur ada- besarannya oleh syara'karena suatu kejahatan

1053 juz 8, hlm. 301; Mughnil


Al-Lrbrrb Syarh Al-Kitaab, juz 3, hlm. 152; Ad-Durrul Muhtaat juz 5, hlm. 406; Takmilatu Fathil Qadiir,
Muhtaaj, iuz 4, hlm. 53.
rsLAM )rLrD 7

terhadap selain jiwa fterhadap anggota badan, (keluarg a terbunuh) b ers e d ekah."
kekerasan fisik),10s4 yakni anggota badan yang Ayat ini, meskipun memang menyangkut
diyatnya tidak penuh {jadi,'ursy adalah sebut- pembunuhan tersalah, namun ulama telah ber-
an untuk diyat yang tidak penuh). Berdasar- ijma'atas wajibnya diyat dalam pembunuhan
kan hal ini, kata diyat digunakan untuk me- sengaja ketika hukuman qishas gugur seba-
nyebut harta kompensasi pengganti jiwa atau gaimana yang telah dijelaskan di bagian terda-
sesuatu yang dihukumi sama seperti jiwa, se- hulu.
dangkan 'ursy digunakan untuk sebutan diyat Adapun dalil dari sunah, terdapat banyak
anggota tubuh. hadits yang menjelaskan tentang pensyariatan
diyat, di antaranya adalah,
Hukuumah al-'Adl
Yaitu 'ursy yang bentuk dan besarannya ti-
(Y4' ,fi 4,-r ffiii ', l.:i
lnr O jr- -s ,st
dak ditentukan oleh syara'yang harus dibayar-
;{ ,net;"oi.tK ) Jts',
.-
kan karena suatu kasus kejahatan terhadap se- i
^,1o'
},5 .
?,J
lain jiwa (kekerasan dan penganiayaan fisik),
e."oi, )*t;,$i e; of vr
seperti perlukaan, kejahatan yang menyebab-
\'rt fiy
kan rusaknya fungsi suatu anggota tubuh dan
yang lainnya, sedangkan untuk penentuan be-
.d-:dt -r!Yi a ziv \nt Al
sarannya, maka itu diserahkan kepada hakim " Bahwasanyo noriuttoi rurot *r-
dengan bantuan pengetahuan dan pengalam-
^"n*o'
pada penduduk Yaman. Isi surat itu menyebut-
an para pihak yang sudah berpengalaman dan kan, "Barangsiapa yang membunuh seorang
adil. mukmin dengan tanpa sebab dan alasan yang
benor sebagai pembunuhan yang didukung
Pensyariatan diyat oleh bayyinah (saksi), maka orang itu diqa-
Pensyariatan diyat tertetapkan berdasar- wad (diqishas) kecuali bila ia membuat para
kan dalil Al-Qur'an, sunah, dan ijma'. wali si korban rela (meminta maaf dan mereka
Dalil dari Al-Qur'an, di antaranya adalah memaafkannya), dan sesungguhnya diyat jiwa
ayat, (pembunuhan) adalah seratus ekor unta.'aoss
siapa membunuh seorang mukmin
" B arang Orang yang pertama kali memberlakukan-
karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan nya dengan jumlah seratus unta adalah Abdul
seorang hamba sahaya yang beriman serta Muththalib, kakek Rasulullah saw. Adapun da-
membayar diyatyong diserahkan kepada kelu- lil ijmal maka secara garis besar ulama telah
arganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka berijma' atas wajibnya diyat.

1054
Ulr." Hanafiah menggunakan kata diyat untuk harta pengganti iiwa (nyawa), sedangkan'ursy untuk selain jiwa (angota tubuh).
Namun yang lebih cermat dan akurat adalah menggunakan kata diyat untuk sebutan harta yang waiib karena tindak kejahatan
terhadap jiwa orang merdeka atau terhadap selain iiwa sebagaimana yang dilakukan oleh ulama Syafi'iah (Mughnil Muhtaaj, iuz
4, hlm. 53). Karena diyat penuh juga terdapat dalam banyak kasus kejahatan terhadap selain jiwa, seperti keiahatan yang menye-
babkan kemanfaatan (fungsi) suatu anggota tubuh tidak bisa berfungi lagi, atau keiahatan berupa pemotongan dua anggota tubuh,
empat atau sepuluh, sebagaimana yang akan kami jelaskan di bagian mendatang dalam pembicaraan mengenai kasus-kasus keja-
hatan dengan diyat penuh.
1055
HR. An-Nasa'i, lmam Malik, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Ibnul Jarud, Hakim, dan al-Baihaqi dalam bentuk riwayat maushuul.
Ibnu Abdil Barr mengatakan, ini adalah Surat yang masyhur di kalangan ulama sirah dan sudah sangat dikenal di kalangan para
ulama dengan kemasyhuran dan keterkenalan yang mencapai suatu tingkatan yang menjadikannya tidak membutuhkan lagi ke-
pada pengisnadan, karena hadits ini hampir mirip dengan hadits mutawatil karena kandungan surat ini disebutkan dalam banyak
hadits.
rsr"dM IrLrD 7 Baglan 5: FIQIH UMUM

Syarat-syarat walibnya diyat karena tersalah (hendaklah) ia memerde-


Menurut ulama Hanafiyah, syarat wajib- kakan seorang hamba sahaya yang beri-
nya diyat ada dua, yaitu,los5 man serta membayar diyat yang diserah-
1. 'lshmah kan kepada keluarganya (si terbunuh itu),
Yakni, korban yang dibunuh adalah kecuali jika mereka (keluarga terbunuh)
orang yang berstatus ma'shuum (memi- b ersedekah." (an-Nisaa': 92.)

liki'ishmah), yakni terlindungi darahnya. Sedangkan menurut ulama Hanafiyah,


Sehingga, tidak ada kewaiiban diyat ka- ke-toqawwum-an seseorang adalah de-
rena membunuh orang kafir harbi dan ngan berdomisili di daarul Islam, semen-
pemberontak, karena mereka berdua ada- tara orang tersebut belum termasuk pen-
lah orangyangtidakmemiliki'ishmah.Pen- duduk daarul Islam, sementara Allah swt.
dapat jumhur sejalan dengan pendapatula- telah berfirman, "Jika ia (si terbunuh) dari
ma Hanafiyah dalam syarat ini. Hanya saja, kaum (kafir) yang menjadi musuh kamu,
menurut ulama Syafi'iyah dan ulama yang namun ia (si terbunuh) adalah orang yang
sependapat dengan mereka yaitu jumhur beriman, maka (hendaklah si pembunuh)
selain ulama Hanafiyah, seorang pembe- memerdekakan hamba sahaya yang beri-
rontak statusnya adalah terlindungi da- men." (an'Nisaa': 92)
rahnya ketika tidak sedang dalam pepe- Dalam ayat ini, Allah swt. menetapkan
rangan. bahwa hukuman atas tindak pembunuhan
terhadap orang tersebut [orang kafir har-
2. At-Taqawwum bi yang sudah masuk Islam namun ma-
Yakni, korban yang dibunuh status- sih berdomisili di daarul harb) hanyalah
nya adalah mutqqawwim [memiliki nilai). membayar kafarat saja, yaitu memerdeka-
Oleh karena itu, menurut ulama Hanafiah, kan budak, sehingga kasus pembunuhan
tidak ada kewajiban diyat karena mem- dengan korban seperti ini tidak masuk
bunuh orang kafir harbi yang sudah ma- ke dalam cakupan permulaan ayat yang
suk Islam namun ia masih berdomisili di dijadikan sebagai landasan dalil oleh jum-
daarul harb dan belum hijrah ke daarul Is- hur di atas. Karena orang tersebut adalah
Iam, sedangkan pelakunya adalah seorang orang mukmin dan Islam agamanya, na-
muslim atau kafir dzimmi dengan pembu- mun tidak begitu halnya dengan domisili-
nuhan tersalah. Sementara itu, jumhur me- nya [kewarganegaraannya), karena ia ber-
ngatakan bahwa dalam kasus seperti itu, domisili di daarul harb dan itu berarti ia
tetap ada kewajiban diyat, karena ke-fa- memperbanyak jumlah masyarakat pen-
qowwum-an seseorang menurut mereka duduk daarul harb, sementara barangsia-
adalah cukup dengan beragama Islam, se- pa bersama suatu kaum hingga ia mem-
mentara orang yang dibunuh secara ter- perbanyak jumlah kaum itu, maka ia ada-
salah itu adalah sudah berstatus muslim. lah termasuk bagian dari kaum itu, seba-
Sementara itu Allah swt. telah berfirman, gaimana yang disabdakan oleh Rasulullah
" Barang siapa membunuh seorang mukmin
saw.1057
1056
Al-Brdrr'i', iuz 7,h1m.252 dan halaman berikutnya.
1057
Ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ya'la dalam Musnad-nya dari hadits Abdullah Ibnu Mas'ud r.a dengan redaksi, "Ba-
rangsiapa memperbanyak iumlah suatu kaum (dengan berada bersama mereka), maka ia termasuk bagian dari kaum itu. Barang-
siapa senang dan meridhai perbuatan suatu kaum, maka ia sama saja ikut terlibat bersama orang yang melakukan perbuatan
tersebut." Lihat, Nashbur Raayah, juz 4, hIm.346.
BaElan 5: FIQIH UMUM rsrAM IrLrD 7

Adapun berstatus sebagai muslim, menanggung kewallban membayar dlyat


baik bagi si pelaku maupun bagi si korban, ketika orang yang di-fa'dltbltu mati karena
itu tidak termasuk syarat wajibnya diyat. pn-ta'diiban itu?
Oleh karena itu, diyat tetap wajib baik apa- Apabila ada seorang sultan atau penguasa
kah si pelaku atau si korban itu orang memukul seorang terpidana, atau seorang ayah
muslim, kafir dzimmi maupun kafir harbi men-ta'diib anaknya dengan memukulnya, atau
musta'mai't. seorang wali atau washiy men-ta'diib si anak
Begitu juga dengan berakal dan balig, yatim yang berada di bawah perwalian atau
juga bukan termasuk syarat seorang pe- pengasuhannya dengan cara memukulnya, atau
laku terkena kewajiban membayar diyat. seorang suami memukul istrinya karena si is-
Meskipun pelakunya adalah anak kecil atau tri nusyuuz atau karena ia meninggalkan sha-
orang gila, ia tetap terkena kewaj iban mem- lat misalnya, atau seorang guru men-ta'diib se-
bayar diyat dan pembayaran diyat itu di- orang anak dengan tanpa izin orang tuanya,
ambilkan dari harta si anak atau si gila. lalu orang yang di-ta'diib itu meninggal dunia
Hal ini berdasarkan keumuman ayat, dikarenakan pen-ta'diib-an yang legal dan lum-
rah dilakukan di kalangan masyarakat terse-
"Barangsiapa membunuh se.orang
but maka apakah mereka harus mempertang-
mukmin karenq tersalah (hendaklah) ia
gungjawabkan perbuatan mereka tersebut?
memerdekakan seorang hamba sahaya
Dalam hal ini, terdapat sejumlah pendapat
yang beriman sertq membayar diyatyong
fuqaha seperti berikut,
diserahkan kepada keluarganya (si terbu-
nuh itu), kecuali jika mereka (keluarga ter-
L. Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi'i10sB me-
ngatakan, dalam kasus seperti di atas, si
b unuh) b erse dekah. " (an-Nisa a' : 92.)
pelaku harus menanggung diyat. Karena
Sebagaimana juga, pelaku tetap terke-
maksud dan tujuannya adalah ta'diib dan
na kewajiban membayar diyat meskipun
menjerakan bukan kebinasaan, sehingga
orangyang dibunuhnya adalah kafir dzim-
apabila pen-ta'diib-an itu berujung kepada
mi atau kafir musta'man.Hal ini berdasar-
kondisi kebinasaan, itu berarti menunjuk-
kan ayat,
kan bahwa si pelaku telah melampaui ba-
"Jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) tas-batas proporsional p en-ta' diib-an yang
yang ada perjanjian (damai) antara mere- legal, atau telah melampaui batas-batas
ka dengan kamu, maka (hendaklah si pem- kewenangan yang diberikan kepadanya.
bunuh) membayar diyat yang diserahkan fuga, karena tindakan yang dilakukannya
kepada keluarganya (si terbunuh) serta itu, yaitu pen-ta'diib-an adalah sesuatu
memerdekakan hamba sahaya yang beri- yang mubah, sehingga harus dibarengi de-
men." (an-Nisaa': 92) ngan syarat terjamin dan terjaganya ke-
selamatan bagi orang lain, sama seperti
Apakah seseorang yang menialankan hak lewat di jalan umum dan lain sebagainya.
ta'dttb (menghukum dengah tujuan untuk Karena seseorang dalam mengambil dan
mendidik dan memperbaiki perilaku) juga melaksanakan haknya harus dengan syarat

1058
Al-M"brurth, juz 16, hlm. 13; Ad-Durrul Mukhtaax, juz 5, hlm.40L; Durarul Hukkam, juz 2,h1m.77;faami'Ahkaam Ash-shighaar bi
Haamisy Al-Fushuuliin, juz 2, hlm. B-10; Maima' Adh-Dhamaanaat, hlm. 54, L57, 166; Al-Badaa'i', juz 7, hlm. 305; Al-Muhadzdzab,
juz 2, hlm. 289; Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 199; Al-Ahkaam As-Sulthaaniyyah karya Al-Mawardi, hlm. 230.
FrQLH ISLAM ItLtD 7

keselamatan orang lain tetap terjaga dan satu dari tiga macam harta, yaitu, unta,
terlindungi. emas, dan perak, Dalil mereka adalah apa
2. Sementara itu, ulama Malikiyah, ulama Ha- yang tertetapkan dalam surat Amr Ibnu
nabilah, dan kedua rekan Imam Abu Hani- Hazm mengenai masalah diyat, "Sesung-
fah [Muhammad dan Abu Yusuf)1ose me- guhnya diyat jiwa (pembunuhan) adalah
ngatakan, dalam kasus-kasus seperti di seratus ekor unta.'4062 Umar Ibnul Khath-
atas, si pelaku tidak dituntut bertanggung thab r.a, juga menetapkan dalam masalah
jawab dan tidak menanggung kewajiban diyat bahwa pemilik emas membayar di-
membayar diyat, selama tidak ditemukan yat seribu dinar. fika dibayar dengan pe-
unsur melampaui batas atau melebihi dari rah besarannya adalah sepuluh ribu dir-
apa yang sudah bisa merealisasikan mak- ham.1053 Pendapat Imam Abu Hanifah ada-
sud dan tujuan yang diinginkan dari pen- lah pendapat yang sahih di dalam madz-
ta'diib-an tersebut, atau melampaui ke- habnya.
waiaran. Karena pen-ta'diib-an adalah tin- 2. Pendapat kedua rekan Imam Abu Hanifah
dakan yang sah dan legal untuk memberi- (Muhammad dan Abu Yusuf) dan Imam
kan efek jera, sehingga jika ada sesuatu Ahmad.lo5a
yang binasa karenanya, maka tidak ada Diyat bisa dibayarkan dengan salah
tuntutan pertanggung jawaban terhadap- satu dari enam macam harta berikut, unta
nya, sebagaimana yang berlaku dalam pe- sebagai macam harta asal dalam pemba-
laksanaan eksekusi hukuman hadd atau yaran diyat, emas, perak, sapi, kambing,
hukuman sq'2iy.t060 Kaidah fiqih mengata- dan pakaian. Lima macam harta yang per-
kan, "Tidak ada tuntutan pertanggungja- tama adalah masuk kategori harta asal
waban di dalam sesuatu yang hukumnya dalam pembayaran diyat menurut ulama
boleh secara syara'." Hanabilah. Adapun pakaian, menurut me-
reka itu bukan harta asal dalam pemba-
Macam dlyat dan besarannya yaran diyat, karena pakaian adalah ber-
Dalam menentukan macam dlyat, ada tiga beda-beda dan tidak definitif. Ada versi
pendapat fuqaha seperti berikut, riwayat dari Imam Ahmad, bahwa pakaian
1. Pendapat Imam Abu Hanifah, Imam Ma- termasuk macam harta asal yang diguna-
lik dan Imam Syafi'i dalam qaul qadiim- kan dalam pembayaran dryat, dan besar-
nya.1051 an jumlahnya adalah dua ratus setel pa-
Yaitu diyat bisa dibayar dengan salah kaian Yaman dan setiap satu setel terdiri

1059
Al-Mughnii, juz B, hlm. 328; Ghaayatul Muntahaa, iuz 3, hlm. 285; Al-Ahkaam As-sulthaaniyyah karya Abu Ya'la, hlm. 266; Al-Mi-
. izaan karya Asy-Sya'rani, juz 3, hlm. 172; Nailul Awthaaq, iuz 7, hlm. 140-145; Al-Badaa'i', juz 7, hlm. 305.
- _-
1060
Lihat, Al-Fiqh'ala Al-Madzaahib Al-Arba'ah, juz 5, hlm. 292.
1061
Al-B"drr'i', juz7,hlm.253; Takmilatu Fathil Qadiir, juz 8, hlm. 302 dan halaman berikutnya; Ad-Durrul Mukhtaa4, juz 5, hlm. 406
dan halaman berikutnya; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 347; Mughnil Muhtaal, juz 4, hlm. 53-56; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-
Dardir, juz 4, hlm. 266 dan halaman berikutnya; Bidaayatul Mujtahid, iuz 2, hlm. 401 dan halaman berikutnya; Al-Lubaab, juz 3,
hlm. 153.
1052
T.kh.iil hadits ini telah disebutkan di bagian terdahulu. Di dalam surat ini iuga disebutkan, "Pemilik emas kewaiiban membayar
_ - _-
diyat sebanyak seribu dina4, dan dua belas ribu dirham bagi pemilik perak."
1053
HR. Al-Brihaqi melalui jalur Imam Syafi'i, ia berkata, "Muhammad Ibnul Hasan berkata, 'Telah sampai kepada kami dari Umar r.a."'
Lihat, Nashbur Raayah, juz 4, hlm. 361.
1054
Al-Brd""'i'dan referensi-referensi madzhab Hanafi di atas (footnote nomor 2); Al-Mughnii, juz 7, hlm. 759-76l;Kasysyaaful Qinaa',
juz 6, hlm. 16 dan halaman berikutnya.
FIQLH ISIAM JILID 7

dari izar (pakaian bagian bawah) dan 3. Pendapat Imam Syafi'i dalam qaul jadiid-
rida' (pakaian bagian atas) yang keduanya nya.1067
baru. Yaitu, kewajiban yang asal dalam pem-
Apa pun dari macam-macam harta itu bayaran diyat adalah seratus unta jika me-
yang dibayarkan oleh pihak yang berke- mang ada dan pelaku pembunuhan harus
wajiban membayar diyat, wali korban ha- menyerahkan keseratus unta itu kepada
rus menerimanya, apakah pelaku terma- wali korban dalam keadaan semuanya
suk dari masyarakat yang dikenal dengan baik dan tidak ada yang cacat. Apabila me-
komoditas macam harta yang dibayarkan mang tidak bisa menemukan unta, baik
itu maupun tidak. Karena macam-macam karena memang benar-benar tidak ada
harta tersebut semuanya adalah harta asal unta di tempat unta itu harus didapatkan,
yang digunakan dalam membayar suatu atau ada unta tetapi harganya sangat ma-
kewajiban dan apa saja macam-macam hal jauh di atas harga standarnya, maka
harta itu yang digunakan untuk membaya4 yang wajib adalah membayar diyat itu de-
itu adalah sah dan mencukupi. Oleh kare- ngan nilai harga unta dengan mengguna-
na itu, pilihan diserahkan sepenuhnya ke- kan mata uang setempat dengan patokan
pada pihak yang berkewajiban membayar nilai harga unta pada waktu diyat itu wajib
diyat untuk memilih macam-macam harta diserahkan meski berapa pun itu. Karena
itu yang akan ia gunakan untuk mem- unta itu adalah sebagai pengganti sesuatu
bayarnya, sama seperti kafarat. yang dirusakkan, dan jika unta itu tidak
Dalil pendapat ini adalah, Umar ib- bisa didapatkan, maka diganti dengan ni-
nul Khaththab r.a berdiri menyampaikan lai harganya.
khutbah berikut, "Sesungguhnya hdrga Dalil pendapat ini adalah hadits di atas
unta benar-benar telah mahal." Perawi ber- yang diriwayatkan dari Amr Ibnu Syu'aib
kata, "Lantas ILmar lbnul Khaththab r.a me- dari ayahnya dari kakeknya, ia berkata,
netapkan seribu dinar terhadap pemilik "Nilai diyat pada masa Rasululloh adalah
emas, dua belas ribu dirham terhadap pe- delapan ratus dinar atou delapan ribu dir-
milik perali dua ratus ekor sapi terhadap ham. Hal ini berlangsung seperti itu sampai
pemilik sapi, dua ribu ekor kambing terha- Umar lbnul Khaththab menjabat sebagai
dap pemilik kambing dan dua ratus setel khalifah,lantas ia berdiri berpidato seraya
p aka i a n kepada p e milik p akoi en."106s berkata,'Sesungguhnya harga unta benar-
Abu Dawud meriwayatkan sebuah ha- benar telah mahal.' Perawi berkata,'Lantas
dits yang memiliki kandungan senada dari Umar lbnul Khaththab menetapkan seribu
fabir lbnu Abdillah r.a, bahwasannya ia dinar terhadap pemilik emas, dua belas
berkata, "Rasulullah menetapkan dalam ribu dirham terhadap pemilik perak, dua
masalah pembayaran diyat, bahwasannya ratus ekor sapi terhadap pemilik sapi, dua
orang yang memiliki unta membayar diyat ribu ekor kambing terhadap pemilik kam-
s eb any ak s er atu s unte.'a066

1065
HR. Abu Dawud dari Amr Ibnu Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya. Riwayat ini iuga diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dan lbnu Abi
Syaibah dalam Mushannaf-nya dari Abidah As-Salmani, akan tetapi di dalam riwayat ini disebutkan, "dan seratus setel pakaian
kepada pemilik pakaian." Lihat, Nashbur Raayah,iuz 4, hlm. 362.
1066
Lih"t, Nashbur Raayah, juz 4, hlm. 363.
1067
Mughriil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 55; Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 195 dan halaman berikutnya.
ISLAM IILID 7 Baglan 5: FIQIH UMUM

bing dan dua ratus setel pakaian kepada dan jika dengan pakaian adalah sebanyak
p emilik p ekoi o n."'7068 dua ratus setel pakaian dengan setiap se-
Hal ini diperkuat dengan nala4 bahwa tel pakaian terdiri dari izar dan rida'.
sesuatu yang harus diganti dengan suatu Diyat mugfiallazfiaf (diperberat) dan diyat
macam harta, namun macam harta itu ti- mu khaffafah ( diperingan)
dak bisa didapatkan, maka diganti de- Diyat ada kalanya mughallazhah (diperbe-
ngan nilainya, seperti macam-macam har- rat) dan ada kalanya mukhaffafah (diperingan).
ta mitsli.t06e Menurut ulama Hanafiah, sanksi hukuman be-
Adapun kadar atau besaran diyat, su- rupa kewajiban membayar diyat adalah ber-
dah bisa diketahui dari hadits-hadits yang laku untuk tindak pidana pembunuhan mirip
telah disebutkan di atas. Fuqaha tidak ber- sengaja, pembunuhan tersalah, pembunuhan
selisih pendapat di dalam kadar ukuran mirip tersalah, pembunuhan dengan sebab
kecuali dalam kadar perak. Sebab perbe- [pembunuhan secara tidak langsung), juga un-
daan pendapat mengenai kadar atau be- tuk tindak pidana pembunuhan sengaja apa-
saran perak [dirham) ini adalah, nilai tu- bila disertai dengan adanya unsur syubhat di
kar dinar. Menurut ulama Hanafiyah, satu dalamnya, yaitu kasus pembunuhan seorang
dinar sama dengan sepuluh dirham, ber- ayah terhadap anaknya. Kewajiban membayar
dasarkan hadits Ubaidah as-Salmani di diyat juga terkadangberlaku dalam kasus pem-
atas. Sedangkan menurut jumhur;1070 satu bunuhan sengaja ketika wali korban atau se-
dinar sama dengan dua belas dirham, ber- bagian dari para wali korban memberikan
dasarkan hadits Umar ibnul Khaththab maaf dengan meminta diyat dan si terpidana
r.a, di atas. fuga, berdasarkan hadits, "Bah- pun setuju untuk membayar diyat.
wasanya ada seorang lakilaki dari Bani Diyat mughallazhah hanya terjadi ketika
Adi terbunuh, lantas Rasulullah menetap- pihak yang berkewajiban membayar diyat mem-
kan bahwa diyatnyo adalah duo belas ribu bayarnya dengan menggunakan unta, karena
(dirham).'4071 syara' hanya menyebutkan diyat mughallazhah
Berdasarkan hal ini, jika diyat dibayar untuk diyat yang dibayar dengan unta, semen-
dengan unta, jumlahnya adalah sebanyak tara ukuran-ukuran syar'i hanya berlaku sesuai
seratus ekor unta, jika dengan emas ada- dengan yang dijelaskan oleh syara' saja, tidak
lah sebanyak seribu dina41072 jika dengan bisa diberlakukan pada selainnya dengan ber-
perak adalah sebanyak sepuluh ribu dir- dasarkan pada penalaran [qiyas). OIeh karena
ham menurut ulama Hanafiah dan atau itu, apabila diyatnya dibayar dengan dinar mi-
sebanyak dua belas ribu dirham menurut salnya, maka tidak bisa diperberat dengan me-
jumhu4, jika dengan sapi adalah sebanyak netapkan harus dibayar lebih dari seribu dinaC
dua ratus ekor sapi, jika dengan kambing atau dibayar dengan dirham misalnya, maka ti-
adalah sebanyak dua ribu ekor kambing, dak bisa diperberat dengan menetapkan harus

1068
K"t".rrrg"n yang hampir mirip juga diriwayatkan dari az-Zuhri.
1059
H".t" mitsli adalah, harta yang ditakar (seperti gandum), harta yang ditimbang (seperti kapas, besi), harta yang dihitung perbiji
(seperti telur), dan harta yang diukur (seperti kain).
.-_-
1070
Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 55; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, jtz 4,h\m.267; Bidaayatul Muitahid, iuz 2, hlm. 403; Al-
Mughnii, juz 7, hlm. 7 60.
10]l nn. At-fi.midzi, an-Nasa'i, Abu Dawud,
dan Ibnu Majah dari Abdullah lbnu Abbas r.a.
1072
Satu dina. beratnya sama dengan 4,80 gram menurut ukuran berat Ajami.
Baglan 5: FIQIH UMUM FIQLH ISLAM IILID 7

dibayar lebih dari sepuluh ribu dirham (menu- ma Hanabilahl0Ts diyat mughallazhah terse-
rut ulama Hanafiyah) atau lebih dari dua belas but adalah dengan cara dibagi menjadi empat
ribu dirham [menurut jumhur). fadi, diyat mu- spesifikasi unta dengan perincian, dua puluh
ghallazhah hanya berlaku ketika pembayaran- lima unta bintu makhaadh (unta betina yang
nya adalah dengan menggunakan unta. memasuki usia dua tahun), dua puluh lima
Menurut jumhu41073 diyat mughallazhah unta bintu labuun funta betina yang mema-
hanya berlaku untuk kasus pembunuhan se- suki usia tiga tahun), dua puluh lima unta
ngaja dan mirip sengaja. Sementara itu, ulami hiqqah [unta betina yang memasuki usia em-
M alikiyahloTamengatakan, bahwa d iyatmug hal - pat tahun), dua puluh lima unta jadza'ah
lazhah berlaku untuk kasus pembunuhan se- [unta betina yang memasuki usia lima tahun).
ngaja apabilawali darah menerima untukmeng- Adapun diyat mukhaffafah untuk kasus
ambil diyat, juga berlaku untuk kasus pembu- pembunuhan tersalah dan sejenisnya adalah
nuhan oleh seorang ayah terhadap anaknya. dengan cara dibagi lima spesifikasi berdasar-
Apabila diyat yang ada adalah diperberat kan kesepakatan madzhab-madzhab yang ada,
(mug hallazhah), caranya adalah dengan dibagi dengan perincian, dua puluh ekor unta hiqqah,
menjadi tiga spesifikasi unta menurut ulama dua puluh ekor unta jadza'ah [unta betina
Malikiyah, ulama Syafi'iyah, dan Muhammad yang telah memasuki usia lima tahun), dua pu-
ibnul Hasan, )raitu dengan perincian, tiga puluh luh ekor unta bintu makhadh, dua puluh ekor
.ekor unta hiqqah (unta betina yang memasuki untabintu labun dan dua puluh ekor unta fbnu
usia 4 tahun), tiga puluh ekor unta jadza'ah makhadhjantan (unta jantan yang telah mema-
[unta betina yang memasuki usia 5 tahun) dan suki usia duatahun).lni adalah pendapatulama
empat puluh ekor unta betina yang sedang Hanafiyah dan ulama Hanabilah, berdasarkan
bunting. Hal ini berdasarkan hadits yang diri- hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah ibnu
wayatkan oleh at-Tirmidzi. Ini menurut ulama Mas'ud r.a, ia berkata, "Rasulullah bersabda,
Malikiah adalah untuk kasus pembunuhan I - / /

ii; ;::k: i;- o)k;Lilt *-' €


/ o ,O / c -c
yang dilakukan oleh al-ashl (ayah, ibu, kakek
'.
nenek dan seterusnya ke atas) terhadap aI- . c
far'u {anak, cucu, cicit dan seterusnya ke ba- o; .-{ ;::?i jbt;i ii ;t:k:
. ,', i to- : o :' .'o ,

' ' ' tl


wah), sedangkan untuk kasus pembunuhan
sengaja ketika wali darah memberikan maaf, f'qu € r:?i
-o'-

maka diyat mughallazhah-nya adalah dengan "Diyat pembunuhan tersalah adalah, dua
dibagi menjadi empat spesifikasi unta dengan
puluh ekor unta hiqqah, dua puluh ekor unta
membuang unta ibnu labun dari lima spesifi- jadza'oh (unta betina yang telah memasuki
kasi unta diyat dalam pembunuhan tersalah.
usia lima tahun), dua puluh ekor unta bintu
Sedangkan menurut ulama Hanafiyah se-
makhadh, dua puluh ekor unta bintu labun
lain Muhammad ibnul Hasan, dan menurutula- dan dua puluh ekor unta ibnu makhadh jan-

1073
Al-B"d""'i', iuz 7, hlm. 256 dan halaman berikutnya; Tablinul Haqaa'iq, luz 6, hlm. 126 dan halaman berikutnya; Takmilatu Fathil
Qadiir, juz 8, hIm.25L,302,304; Ad-Durrul Mukhtaa4, juz 5, hlm. 406 dan halaman berikutnya; Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 53-55;
Al-Muhadzdzab, iuz 2, hlm. 195 dan halaman berikutnya; Al-Mughnii, juz 7, hlm. 764-766; Kasysyaaful Qinaa', juz 5, hlm. 17 dan
halaman berikutnya.
1074
Ary-syarhul Kabiir karya Ad-Dardi4, juz 4, hlm. 266 dan halaman berikutnya, 282; Bidaayatul Mujtahid, juz 2, hlm. 401 dan halaman
berikutnya; Asy-Syarhush Shaghii4, iuz 4, hlm. 373.
1o7s
op.cit.
FrqLH rstAM IrLrDT Baglan 5: FIQIH UMUM

tan (unta jantan yang telah memasuki usia dua dap kerabat mahramnya, seperti ibu dan
tahun).'4076 saudara perempuan.
Karena unta ibnu labun adalah sebagai ca- Berdasarkan pendapat ini, diyat mughal-
dangan pengganti untuk unta bintu makhaad lazhah diberlakukan untuk lima macam kasus
dalam kewajiban zakat ketika memang tidak pembunuhan, yaitu pembunuhan sengaja, pem-
ditemukan unta bintu makhaad, maka oleh ka- bunuhan mirip sengaja, pembunuhan yang ter-
rena itu, antara cadangan pengganti dan se- jadi di Tanah Haram, pembunuhan yang terjadi
suatu yang digantikan tidak boleh ada bersa- di bulan-bulan haram, dan yang kelima adalah
ma-sama dalam satu kewajiban.1o77 pembunuhan terhadap kerabat mahram.
Sementara itu, ulama Malikiah dan ulama Dalil yang dijadikan oleh ulama Hanafiyah
Syaf iyah1078 meletakkan unta ibnu labuun pada selain Muhammad ibnul Hasan, dan oleh ula-
posisi unta ibnu makhaad di atas, dengan ber- ma Hanabilah sebagai landasan pendapat me-
dasarkan pada apa yang diriwayatkan oleh ad- reka yang menyatakan bahwa diyat mughal-
Daraquthni dalam Sunan-nya dan Sa'id lbnu lazhah adalah terdiri dari empat spesifikasi
Manshur dalam Sunan-nya dari an-Nakha'i unta adalah, hadits yang diriwayatkan oleh
dari Abdullah ibnu Mas'ud r.a. Al-Khaththabi az-Zuhri dari as-Sa'ib Ibnu Yazid, ia berkata,
"Diyat pada masa Rasulullah adalah dua puluh
mengatakan, telah diriwayatkan bahwasanya
Rasulullah saw. membayar diyat korban pem- lima ekor unta jadza'ah, dua puluh lima ekor
bunuhan Khaibar dengan seratus ekor unta unta hiqqah, dua puluh lima ekor unta bintu
yang diambilkan dari unta sedekah dan di Iabun dan dua puluh lima ekor unta bintu
antara unta yang digunakan untuk memba- makhaadh!'Abdullah ibnu Mas'ud r.a. memu-
yar zakat tidak ada di dalamnya unta ibnu tuskan berdasarkan riwayat ini. fuga, karena
makhadh (karena unta ibnu makhaadh tidak diyat adalah suatu hak yang terkait dengan
jenis binatang, maka oleh karena itu, tidak
bisa digunakan untuk membayar zakat).
ada ketentuan bahwa sebagiannya harus ada
Menurut ulama Syafi'iyah dan ulama Ha-
yang sedang bunting, sama seperti zakat dan
nabilah,l07e diyat mughallazhah juga diberla-
kurban.loso
kukan untuk pembunuhan tersalah dan keja-
Adapun dalil untuk pendapat ulama Mali-
hatan kekerasan fisik perlukaan dalam tiga
kiyah, ulama Syafi'iyah, dan Muhammad ibnul
kasus,
Hasan yang menyatakan bahwa diyat mughal-
- Ketika kasusnya terjadi di Tanah Haram
lazhah adalah terdiri dari tiga spesifikasi unta
Mekah, demi untuk benar-benar mencip-
adalah, hadits Amr ibnu Syu'aib r.a. yang ber-
takan keamanan.
sumber dari ayahnya dari kakeknya, bahwa-
- Kasusnya terjadi pada bulan-bulan haram,
sanya Rasulullah saw. bersabda,
yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram,
JtE3 i;; "p U
o / /c
dan Rajab. t);t^, OY ,P' :q,i1
- Kasusnya dilakukan oleh seseorangterha- z l, '
0y)t ,rJti \rJl t)ri
1076
HR. At-Ti.midzi, An-Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu Maiah, Ahmad, al-Bazzar,al-Baihaqi, dan ad-Daraquthni, namun ad-Daraquthni me-
nyebutkan, "Dua puluh ekor unta ibnu labun" sebagai ganti "dua puluh ekor unta ibnu makhadh."
1077
Al-B"d"a'i',iuz7,hlm.254; Al-Mughnii, juz 7, hlm. 769,77L.
1078
Bid""yrtul Muitahid, iuz 2,h1m.402; Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 54.
107e
Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 54; Al-Mughnii, iuz 7, hlm.772;Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 196.
1080
Al-Mughrii, juz 7, hlm. 756, Al-Badaa'i',iu27,h\m.254.
rsr.-A.M IrLrD 7

i t.,i. . lz

or)J)
z
ma Malikiyah dan ulama Syafi'iyah adalah ter-
w.P e.
o-l+st) diri dari tiga kriteria unta.
Diyat pembunuhan mirip sengaja diperi-
ngan [mukhaffafah) dari dua sisi, yaitu bahwa
"Barangsiapa melakukan tindak kriminal
yang menanggung kewajiban membayar ada-
pembunuhan terencana (sengaja), maka ia di-
lah kerabat 'aaqilah pelaku dan pembayaran-
serahkan kepada para wali korban terbunuh.
nya tidak tunai, yaitu diberi jangka waktu masa
Mereka bisa memilih antara menuntut hukum-
tangguh hingga tiga tahun. Diyat pembunuhan
an mati (qishas) atau mengambil diyat, yaitu
mirip sengaja diperberat (mug hallazhah) d,ari
tiga puluh ekor unta hiqqah (unta betina yang
satu sisi, yaitu spesifikasi unta yang dibayar-
memasuki usia 4 tahun), tiga puluh ekor unta
kan terdiri dari empat kriteria unta menurut
jadza'ah (unta betina yang memasuki usia 5
satu pendapat, atau terdiri dari tiga kriteria
tahun) dan empat puluh ekor unta betina yang
unta menurut pendapat yang lain.
sedang bunting.rosr Hal ini sebagai bentuk pem-
Sedangkan diyat pembunuhan tersalah di-
beratan diyat."
peringan dari tiga sisi, yaitu bahwa yang me-
fuga sebuah hadits lain dari Abdullah Ibnu nanggung kewajiban membayar adalah kera-
Amr r.a, bahwasannya Rasulullah saw. ber- bat'aaqilah pelaku, tidak tunai dengan jangka
sabda, waktu pembayarannya adalah tiga tahun, dan
/O,

6\ bpt J't -r-i,.llr .;.j, p*Jr J+ spesifikasi unta yang dibayarkan terdiri dari
lima kriteria unta.
$z
i t.ol
Atb: 6
I O_lqSl qu\ Meskipun pembicaraannya di sini adalah
untuk membahas diyat pembunuhan sengaia,
r.;i:,;f akan tetapi di dalamnya saya agak menyim-
"lngatlah sesungguhnya korban terbunuh pang dari tema pokok dengan menyinggung
dengan pembunuhan tersalah mirip sengaja, masalah diyat pembunuhan yang lain, dengan
yaitu orang yang dibunuh dengan cambuk atau tuiuan untuk mengumpulkan tema yang ter-
tongkat, diyatnya adalah seratus ekor unta, serak.
empat puluh di antaranya adaloh unta yang
di dalam kandung anny a terd ap at a n a k- a n ak-
Waktu pembayaran dlyat
nya (unta betina yang sedang bunting)."1082 Menurut ulama Hanafiyah,1083 diyat pem-
bunuhan sengaja, diyat pembunuhan mirip se-
Kesimpulannya, diyat pembunuhan senga-
ngaia dan pembunuhan tersalah, adalah tidak
ja adalah diperberat (mughallazhah) menurut
harus tunai, akan tetapi diberi jangka waktu
jumhu4, yaitu si pelaku sendiri yang berkewa-
selama tiga tahun. Hal ini berdasarkan pada
j iban membayar diyat itu dan diyat itu statusnya
praktek Umar ibnul Khaththab r.a. |adi, pe-
adalah tunai menurut selain ulama Hanafiyah.
nangguhan tempo pembayaran diyat hingga
Sedangkan spesifikasinya adalah terdiri dari
tiga tahun ini juga diberikan kepada pelaku
empat kriteria unta menurut ulama Hanafiyah
pembunuhan sengaja, karena pemberlakuan
dan ulama Hanabilah, sedangkan menurut ula-
diyat mughallazhah atas dirinya dan penetap-

1081
HR At-Ti.-idzi, ia mengatakan bahwa ini adalah hadi* hasan ghariib.
1082
HR. An-Nrsa'i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, dan ad-Daraquthni. Lihat, Nailul Awthaar, iuz7,hlm.2l.
1083
Al-Bad"r'i', iuz 7, hlm.256 dan halaman berikutnya.
ISLAM lrLID 7

an bahwa yang berkeharusan untuk memba- Begitu juga dengan diyat pembunuhan mi-
yarnya adalah dirinya sendiri dengan meng- rip sengaja, jumhur juga berpendapat bahwa
gunakan hartanya sendiri, bukan kerabat 'aa- tempo pembayarannya diberi jangka waktu se-
qilah-nya,itu sudah cukup baginya, sehingga ti- lama tiga tahun dengan cara dicicil setiap ta-
dak perlu ditambah dengan menetapkan bah- hun dibayar sepertiganya.
wa pembayarannya harus tunai.
Plhak yang menanggung kewallban mem
Sementara itu, jumhur fuqahalosa menga- bayar diyat
takan, diyat pembunuhan sengaj a pembayaran- Fuqaha sepakat bahwa kewajiban memba-
nya adalah disegerakan (tunai) dengan meng- yar diyat pembunuhan sengaja menjadi tang-
gunakan harta si pelaku sendiri, dan tidak bo- gungan si pelaku sendiri dan dibayar dengan
leh ditangguhkan (tidak tunai). Karena diyat menggunakan hartanya sendiri, bukan ditang-
pembunuhan sengaja statusnya adalah sebagai gung oleh kerabat 'aaqilah-nya. Karena menu-
pengganti qishas. Karena qishas harus dilaksa- rut prinsip, pada dasarnya setiap orang ber-
nakan secara tunai [segera), penggantinya [ya- tanggung jawab sendiri-sendiri terhadap tin-
itu diyat) juga harus dibayar secara tunai pula. dakan dan perbuatan yang dilakukannya, baik
|uga, karena pemberian penangguhan jangka tindakan perdata seperti pengrusakan maupun
waktu pembayaran merupakan bentuk pem- tindakan pidana seperti berbagai tindak krimi-
berian keringanan terhadap si pelaku, semen- nalitas. Seseorang tidak dimintai pertanggung-
tara pelaku pembunuhan sengaja sebenarnya jawaban terhadap perbuatan orang lain. Hal
berhak untuk diperberat bukan diperingan, ini berdasarkan ayat,
dengan bukti bahwa kewajiban diyat itu adalah
"Ti ap -tiap m anu sia
terikat d eng an ap a yang
menjadi tanggungannya sendiri dan dibayar
dikerj akannya." (ath-Thuur: 2 1)
dengan menggunakan hartanya sendiri, bukan
kerabat 'aaqilah-nya. yang berdosa tidak akan memi-
"Seorang
Adapun diyat pembunuhan tersalah, maka kul dosa orang lain (masing-masing orang me-
pendapat jumhur sama seperti pendapat ulama mikul dosanya sendiri-sendiri, masing-masing
Hanafiyah, yaitu pembayarannya tidak tunai orang bertanggung jawab terhadap tindakan
dengan diberi tempo selama tiga tahun, demi dan perbuatan sendiri-sendiri)." (al-An'aam:
untuk memberikan keringanan kepada kerabat 164)
'aaqilah pelaku. Hal ini berdasarkan apa yang
"Katakanlah,'Kamu tidak akan dimintai
diriwayatkan dari Umar ibnul Khaththab r.a.
dan Ali ibnu Abi Thalib r.a, bahwasanya mere-
pertanggungjawaban terhadap apa yang kami
ka berdua menetapkan kewajiban membayar perbuat dan kami tidak akan dimintai pertang-
diyat atas kerabat 'aaqilah pelaku dalam jang- gungjawaban pula terhadap apa yang kamu
ka waktu tiga tahun, sementara tidak ada se- perbuet."'(Saba': 25)
orang pun pada waktu itu yang mengingkari Hal ini diperkuat lagi oleh hadits,
dan tidak menyetujui keputusan itu, sehingga
itu berarti sudah menjadi ijma'.108s * J;\trG ii; Y Yi

1084
Bid"ry"tul Mujtahid, iuz 2,hlm.4}2;Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardi6, iuz 4, hlm. 281, 285; Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 55; Al-
Mughnii, luz 7, hlm. 764-766; Kasysyaatul Qinaa', iuz 6, hlm. 17; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm.347; Al-Muhadzdzab, jtzZ,hlm.
L96-212.
1085
Al-Mrghni i, juz 7, hlm. 7 66.
ISLAM IrtID 7

"Tidaklah seseorang melakukan kej ahatan Fuqaha selain ulama MalikiyahloEe berpen-
kecuali dirinya sendiri yang menanggung aki- dapat, diyat pembunuhan mirip sengaja dan
batnya.'4086 diyat pembunuhan tersalah adalah ditang-
gung oleh kerabat 'aaqilah pelaku, sebagaima-

dt ai e di;y:Js o:,r. €) i
'rx na yang akan dijelaskan lebih laniut dalam

e,t s't iu W ati;, itt;'W


pembahasan seputar hukuman untuk masing-
masing dari kedua bentuk pembunuhan terse-

,ti ltl; qi \ {iyci JC but.


F 'i6 g.ii Adapun diyat pembunuhan sengaja yang
dilakukan oleh anakkecil atau oranggila, maka
^X;*,-.X ulama Hanafiyah, ulama Malikiyah dan ulama
"Diriwayatkan dari Abu Rimtsah at-Ta- Hanabilah [baca: j umhur) l0e0berpendapa!yang
mimi, ia berkata,'Saya pergi bersama ayah- menanggung diyat tersebut adalah kerabat
ku hingga saya sampai kepada Rasulullah kemu- 'aaqilah si anak atau si gila. Redaksi pernya-
dian beliau berkata kepada ayahku,'Ini anak- taan mereka adalah seperti berikut, pembu-
mu?' Ayahku berkata,'Betul.' Lalu beliau ber- nuhan sengaja dan pembunuhan tersalah yang
sabda, 'lngatlah, sesungguhnya kamu tidak dilakukan oleh anak kecil adalah sama. Hal ini
menanggung akibat kejahatan yang ia laku- berdasarkan suatu kisah, bahwasanya ada o-
kan dan tidak pula ia menanggung akibat ke- rang gila menyerang dan menyabet seorang
jahatan yang kamu lakukan."ao87 laki-laki dengan pedang. Lalu kejadian terse-
Secarh lebih spesifik, tersebutkan dalam but dilaporkan kepada Ali ibnu Abi Thalib r.a,
sebuah hadits, lalu ia pun memutuskan bahwa diyatnya di-
. tanggung oleh kerabat 'aaqilah orang gila ter-
t:u \: t# Yi tr^l; al;6r 4 _ t/ o

'1, sebut, dan keputusan ini dilakukan dihadap-


ry!
Vl;.-cl
an para sahabat. Ali bin Abi Thalib r.a ber-
kata, "Pembunuhan sengaja dan pembunuh-
"Aaqilah tidak menanggung diyat pembu- an tersalah yang dilakukan oleh orang gila
nuhan sengaja, diyatpembunuhan budalg diyat adalah sama."
10e1
yang tertetapkan berdasarkan shulh (kesepa- Sementara itu, ulama Syafi'iyah berpen-
katan damai antara pelaku dengan wali kor- dapat bahwa yang azhhar adalah, tindakan
ban) dan diyat yang tertetapkan berdasarkan pembunuhan sengaja yang dilakukan oleh se-
p eng akuan (p elaku).'a088 orang anak kecil tetap dianggap sebagai pem-

1086
HR. Ah-"d, Ibnu Maiah dan At-Tirmidzi dari hadits Amr lbnul Ahwash r.a ketika haii wada'.
1087
Al-An'r"-: 1.64, Al-lsraa': 15, Faathir: 18, Az-Zumar: 7, An-Naim: 38. HR. Ahmad, Abu Dawud, dan an-Nasa'i dari Abu Rimtsah r.a.
lihag faami'Al-Ushuul, juz 11, hlm. 9, Nailul Awthaar; juz 7, hlm. 83.
1088
HR. Al-B"ihaqi dari asy-Sya'bi, dan oleh Abu Ubaid al-Qasim Ibnu Salam dalam kitab Al-Amwaal. Lihat, Nashbur Raayah, juz 4, hlm.
379.
1089
Lih"t p".bahasan seputar pihakyang menanggung kewajiban membayar diyat dalam kitab, Al-Badaa'il ju 27,hlm.256; Ad-Durrul
Mukhtaa6, juz 5, hlm.400; Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardis juz 4,h1m.282; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 55; Al-Mughnii, iuz 7,
hlm.764-770; Kasysyaaful Qinaa', iuz 5, hlm. 3; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 347.
1090
T"byiinul Haqaa'iq, juz 3, hlm. 139; Al-Asybaah wa An-Nazhaa'ir karya lbnu Najim, juz l,hlm,77; Ad,-Durrul Mukhtaa4, juz 5, hlm.
378, 415; Bidaayatul Mujtahid, juz 2, hlm. 404 dan halaman berikutnya; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 345; Asy-syarhul Kabiir
ma'a Ad-Dasuqi, iuz 4, hlm. 486; Al-Mughnii, iuz 7 , hlm. 77 6; Jaamil Ahkaam Ash-Shighaar bi Haamisy Al-Fushuuliin karya lbnu
Qadhi Samawah, juz 2, hlm. 18.
1091
Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 10, 15; Al-Muhadzd zab,iuzZ,hlm. L73,774, Lg6.
ISLAM IILID 7

bunuhan sengaja jika ia adalah anak yang su- darah), baik apakah jumlahnya sedikit mau-
dah mumayyiz. Namun, jika ia belum mumay- pun banyak. fika sebelumnya tidak ada suatu
yiz, itu tentunya adalah pembunuhan tersalah, kesepakatan mengenai jumlah atau besaran-
apakah si anak sudah mumayyiz maupun be- nya, maka yang digunakan adalah ukuran di-
lum, tetap tidak ada ancaman hukuman qishas yat yang ditentukan oleh syara' [yaitu seratus
atas dirinya, karena ia adalah orang yang be- ekor unta atau harta yang bisa digunakan un-
lum terkena pentaklifan halal dan haram se- tuk membayar diyat sebagai ganti unta seperti
cara syara', akan tetapi ia terkena kewajiban dinar atau dirham).
membayar diyat dengan menggunakan harta- Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan ulama
nya sendiri dan tidak ditanggung oleh kerabat Hanabilahl0e3 mengatakan, diyat pembunuhan
'aaqilah-nya jika ia adalah anak yang sudah sengaja adalah sesuai dengan ukuran yang te-
mumayyiz dan pembunuhan yang dilakukan- lah ditetapkan oleh syara', yaitu seratus ekor
nya adalah pembunuhan sengaja. unta. Hal ini berdasarkan hadits,
Hal itu karena kerabat 'aaqilah (kerabat "Sesungguhnya diyat jiwa (pembunuhan)
'ashabah) tidak menanggung diyat pembunuh- adalah seratus ekor unte."
an sengaja, diyat berdasarkan kesepakatan da- Adapun mengenai apakah diyat setiap
mai (shulh) atau diyat berdasarkan pengakuan orang yang menjadi korban pembunuhan se-
sebagaimana yang sudah pernah disinggung ngaja adalah sama? Di sini terdapat perbeda-
di bagian atas. fuga, karena tindakan pembu- an pendapat. Ulama Syafi'iyah10ea mengatakan,
nuhan sengaja yang dilakukan si anak tetap terkadang ada sesuatu hal yang bisa mengu-
dinilai sebagai pembunuhan sengaja apabila rangi jumlah besaran diyat, yaitu salah satu
si anak adalah sudah mumayyiz berdasarkan dari empat sebab berikut, berjenis kelamin pe-
pendapat yangraajih menurut ulama Syafi'iah, rempuan, berstatus budak, pembunuhan janin,
sehingga kerabat 'aaqilah-nya tidak menang- dan yang keempat adalah status kafir. Sebab
gung diyat korban yang dibunuhnya, dan diyat pertama menjadikan diyat berubah menjadi
itu menjadi tanggungan si anak sendiri dalam separuh, sebab kedua disesuakan dengan ni-
bentuk diyat mughallazhah. lainya, sebab ketiga menjadikan diyat berupa
ghurrah, dan sebab keempat menjadikan diyat
Kapan dlyat harus dibayar penuh, dan berkurang menjadi sepertiga atau lebih sedikit
apakah diyat setiap orang yang menladi lagi dari itu.
korban pembunuhan sengaia adalah sama?
Selanjutnya, akan disebutkan perbedaan
Ulama Hanafiah dan ulama Malikiyahloe2 pendapat menyangkut dua sebab, yaitu berje-
mengatakan, diyat pembunuhan sengaja ketika nis kelamin perempuan, dan berstatus kafir.
adanya pengampunan dan pemaafan adalah ti-
dak terbatas pada jumlah atau besaran harta Diyat orang perempuan
tertentu, akan tetapi sesuai dengan yang dise- Fuqaha sepakat kecuali hanya beberapa
pakati oleh kedua belah pihak (pelaku dan wali gelintir fuqaha saja,10es bahwa diyat orang pe-

1092
R"ddul Muhtaar'ala Ad-Durril Mukhtaar, juz 5, hlm. 382; Bidaayatul Multahid, juz 2, hlm. 402; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm.
347.
1093
Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 53; Kasysyaaful Qinaa', iuz 6, hlm. 3.
1094
Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 53.
1095
Al-B"dr"'i', juz7,hlm.254; Ad-Durrul Mukhtaar, iuz 5, hlm. 407; Bidaayatul Muitahid, luz 2, hlm. 405; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah,
hlm. 347; Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 56 dan halaman berikutnya; Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 197; Al-Mughnii, iuz 7 , hlm. 97;
Kasysyaaful Qinaa', iuz 6, hlm. 18.
FrqLH rsr.-A.M ltIID 7

rempuan adalah separuh diyat orang laki-laki. akui qiyas, bahwa diyatorangperempuan sama
Hal ini berdasarkan sejumlah dalil dari hadits, dengan diyat orang laki-laki. Hal ini berdasar-
atsar dan nalar. Adapun hadits, di antaranya kan sabda Rasulullah saw. dalam hadits Amr
diriwayatkan dari Mu'adz Ibnu fabal r.a. dalam Ibnu Hazm,
bentuk riwayat marfuu', o o1, -' o
t1, o-d,,

, I ar, -. o
-io.o ' t)l "r
' a3v ab3)t ,rA e
,f'St ."',
e..f,^,Jl
'.
at
"Padq 1i*a iang beriman' teraapat aiyat
"Diyat orang perempuan adalah separuh seratus ekor unta."
6
diy at o r ang I aki - I aki.'aoe

Diriwayatkan dari Ali lbnu Abi Thalib r.a Diyat orang kafir (diyat nonmusllm)
dalam bentuk mauquuf, Ada tiga pendapat fuqaha yang berbeda
mengenai jumlah atau besaran diyat nonmus-
;1';t y;
q.,y)' ,y , :a-) ;; lim,
1. Ulama Hanafiyahloe8 berpendapat, diyat o-
rang kafir dzimmi dan orang kafir mus-
"Diyat wanita adalah seporuh aari iiyat ta'man sama seperti diyat orang Islam.
lakilaki dalam kasus pembunuhan dan pence- Kadar diyat tidak menjadi berbeda-beda
deraan ang g ota tubuh.t4oe7 karena alasan keislaman dan kekafiran,
Sedangkan dalil dari etsar, maka banyak
karena kesetaraan darah. fuga berdasar-
kan keumuman ayat,
atsar ya$g menyangkut masalah ini yang diri-
wayatkan dari Umar ibnul Khaththab r.a, Ali "Jika ia (si terbunuh) dari kaum (ka-
ibnu Abi Thalib r.a, Utsman ibnu Affan r.a, Ab- fir) yang ada perjanjian (damai) antqra
dulah ibnu Abbas r.a, Abdullah ibnu Umar r.a mereka dengan kamu, (hendaklah si pem-
dan Zaid ibnu Tsabit r.a. Oleh karena itu, dalam bunuh) membayar diyat yang diserahkan
hal ini sudah terbentuk sebuah ijma' sahabat kepada keluarganya (si terbunuh)." (an-
bahwa diyat perempuan adalah separuh diyat Nisaa':92.)
laki-laki.
fuga berdasarkan hadits, "Bahwasa-
Sedangkan dalil secara nalar adalah, dalam nya Rasulullah menetapkan diyat orang-
masalah waris dan kesaksian, orang perempu- orang kafir mu'aahad sebanyak seribu di-
an adalah separuh dari orang laki-laki, begitu nef.t4099
juga dalam hal diyatnya.
2. Ulama Malikiyah dan ulama Hanabilah1100
Diceritakan dari Ibnu Ulayyah dan Abu Ba- berpendapat, diyat kafir Kitabi [Yahudi
kar al-Ashamm, dua ulama yang tidak meng- dan Nasrani) mu'aahad atau musta'man

1096
HR. Al-B"ihaqi dari Mu'adz Ibnu labal r.a dalam bentuk riwayat marfuu'. Al-Baihaqi mengatakan, sanad yang seperti sanad riwayat
ini adalah tidak kuat. Lihat, Nashbur Raayah, iuz 4, hlm. 363; Nailul Awthaac iuz 7 ,hlm. 67.
1097
HR. Al-Baihaqi dari Ali Ibnu Abi Thalib r.a dalam bentuk riwayat mauquuf, di dalam sanadnya ada yang terputus. Riwayat ini iuga
diriwayatkan oleh lbnu Abi Syaibah melalui jalur Asy-Sya bi dari Ali lbnu Abi Thalib r.a. Lihat, Nashbur Raayah, iuz 4, hlm. 363;
Nailul Awthaar, iuz 7, hlm. 67. Saya tidak menemukan hadits ini dalam riwayat-riwayat hadits milik Amr Ibnu Hazm, meskipun
dalam kitab-kitab fiqh ulama Hanabilah (Al-Mughnii dan Kasysyaaful Qinaa') riwayat ini dinisbatkan kepadanya.
1098
Al-B"d""'il iuz 7, hlm. 254; Ad-Durrul Mukhtaar, iuz 5, hlm.407.
1099
HR. Ab., Dawud dalam Al-Maraasiil dari Sa'id lbnul Musayyab. Ada sejumlah hadits lain yang memperkuat hadits ini. Lihat, Nash-
bur Raayah, juz 4, hlm. 366.
1100
Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir; juz 4, hlm. 267 dan halaman berikutnya; Bidaayatul Mujtahid, iuz 2,h1m.404 dan halaman
berikutnya; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 345; Al-Mughnii, juz 7,hlm.793,796.
ISLAMIIID 7

adalah separuh diyat orang Islam, sedang- dua pertiganya sepersepuluh diyat orang
kan diyat orang perempuan mereka sama Islam berdasarkan perhitungan jumhu4, ya-
seperti diyat orang perempuan muslimah. itu bahwa diyat orang Islam adalah dua be-
Hal ini berdasarkan hadits, las ribu dirham, sehingga sepersepuluh-
9, c z I c / z.lo lz nya adalah seribu dua ratus dan dua perti-
J Jl al: ,-ed.utJl q.: ganya adalah delapan ratus.
Mereka juga sepakat, diyat orang pe-
"Diyat orang kafir mu'aahad adalah
rempuan mereka (Majusi dan watsaniyang
separuh diyat orang merdeka (yang Is-
musta'man) adalah separuh diyat orang
lam)iarol
laki-laki mereka, yakni empat ratus dir-
"sesungguhnya diyat orang kafir mu'aohad ham. Hal ini sebagaimana yang dikatakan
adalah separuh diyat orang lslam.'4702 oleh sebagian sahabat seperti Umar Ibnul
Khaththab r.a, Utsman ibnu Affan r.a. dan
"Diyatnya orang kafir adalah separuh diyat
Abdullah ibnu Mas'ud r.a, juga oleh seba-
orqng Islam.'aro3 gian kalangan tabi'in seperti Sa'id Ibnul
3. Ulama Syafi'iyah110a mengatakan, diyat Musayyab, Sulaiman ibnu Yasa[ Atha', Ik-
orang Yahudi, orang Nashrani, orang kafir rimah, al-Hasan, dan yang lainnya.1107
mu'aahad dan orang kafir musta'man ad,a- Pendapat madzhab yang dinyatakan
lah sepertiga diyat orang Islam. Hal ini ber- secara jelas di kalangan ulama Syafi'iyah
dasarkan apa yang diriwayatkan oleh Amr adalah, orang yang belum tersentuh dak-
Ibnu Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya, wah Islam apabila ia adalah orang yang
" B ahwasannyq Rasulullah menetapkan em- memegang sebuah agama yang masih ori-
pat ribu dirham atas setiap orang Islam sinil dan belum mengalami perubahan,
yang membunuh seorang laki-laki dari Ahli maka diyatnya disesuaikan dengan diyat
yiso6.nrr0s Umar ibnul Khaththab r.a dan orang yang seagama dengannya, sehing-
Utsman Ibnu Affan r.a juga memutuskan ga apabila ia adalah seorang kafir Kitabi
seperti ini.1106 fuga, karena ini adalah jum- maka diyatnya adalah diyat orang Kitabi.
lah yang paling sedikityang disepakati da- Apabila ia adalah orang majusi, dtyatnya
lam masalah ini. adalah diyat orang maiusi. Apabila ia me-
Ulama selain ulama Hanafiyah sepakat meluk sebuah agama yang sudah menga-
bahwa diyat orang Majusi danwa*ani (pa' lami perubahan, maka diyatnya adalah di-
ganis) yang musta'mon seperti penyembah yat orang majusi.
matahari, penyembah rembulan dan orang Ulama Hanabilah dan ulama Hanafi-
zindiq adalah delapan ratus dirham, yakni yah mengatakan, jika ada orang seperti itu

1101 ini adalah redaksi riwayat milik Abu Dawud.


HR. At-Ti..idzi, An-Nasa'i, Abu Dawud dan lbnu Majah dari hadits Ibnu Amr r.a, dan
1102
HR. Ath-Thabrani dari hadits Abdullah lbnu umar r.a.
1103
HR. At-Ti.midzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad. Ini adalah redaksi riwayat at-Tirmidzi, dan ia mengatakan bahwa
ini adalah hadits hasan.
1104
Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 57; Al-Muhadzdzab,iuz2,hlm.L97.
1105
HR. Abdurrazzaq dalam Mushannaf-nya. Ubadah Ibnush Shamit r.a meriwayatkan, bahwasannya Rasulullah saw bersabda, "Diyat
orang Yahudi dan orang Nashrani adalah empat ribu (dirham)."
1106
Asy-Syafi'i dan ad-Daraquthni meriwayatkan dari Sa id lbnul Musayyab, ia berkata, "Umar r.a meniadikan diyat orang Yahudi dan
orang Nasrani empat ribu fdirham) dan orang Maiusi delapan ratus (dirham)."
1107
Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, juz 4,h1m.268; Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 57; Al-Mughnii, juz 7, hlm. 796.
FIqLH ISLAM IILID 7

(belum tersentuh dakwah Islam), maka ia didera, atau dikecam dan ditegur keras
tidak boleh dibunuh hingga ia mendapat- dan lain sebagainya. Menurut ulama Ha-
kan dakwah kepada Islam. Apabila ia di- nafiyah dan ulama Malikiyah, hukuman
bunuh sebelum ia mendapatkan dakwah ta'ziritu bisa sampai pada bentuk hukum-
kepada Islam, maka tidak ada pertang- an mati atau peniara seumur hidup.
gungjawaban di dalamnya.
3. Hukuman yang dffinya adalah sebagal
b. Hukuman cadangan penggantl yang konsekwensl tlndak pldana pembunuhan
kedua untuk tlndak pidana pembunuhan sengala, yaltu tldak mendapatkan
sengpfa, yaltu hukuman ta'zlr baglan warlsan dan atau waslat.
Apabila qishas menjadi gugur dalam ka- Dalam sunah tertetapkan pemberlakuan
sus pidana pembunuhan sengaja, mTka hukum- hukuman lain untuk tindak pidana pembunuh-
an ta'zir adalah hukuman penggantinya, akan an sengaia, yaitu terhalang dari mendapatkan
tetapi, apakah hukumanta'zirdi sini adalah hu- hakbagian warisan dan atau wasiat, yaitu yang
kumnya wajib ataukah hanya boleh? Kami su- tercantum dalam hadits,
dah pernah menyinggung hal ini di bagian ter-
dahulu pada kasus ketika wali darah memberi- o\.-.-11L;J.-il
. ,,
kan maaf.
"Tidak ada bagian warisan sama sekali
L. Ulama Malikiyah1108 berpendapat, apabila
bagi pembunuh (dari harta pusaka orang
pelaku pembunuhan sengaja tidak dituntut
yang ia bunuh).'allo
qishgs, ia wajib dihukum ta'zir, yaitu de-
ngan cara dihukum dera sebanyak seratus Dalam sebuah riwayat disebutkan,
kali dan dipenjara selama setahun. Hal ini
didasarkan pada sebuah atsar dha-'ifyang
(* ;vsr o; \
bersumber dari Umar ibnul Khaththab r.a. "Pembunuh tidak bisa mewarisi sedikit pun
2. Sementara itu, jumhurlloe berpendapat (dari harta pusaka orang yang ia bunuh).'arrr
bahwa hukuman ta' zir tersebut hukumnya
Dalam sebuah hadits lain disebutkan,
tidakwajib, akan tetapi diserahkan kepada
/ O/
kebijakan hakim untuk mengambil lang-
kah yang menurutnya sesuai dengan ke- vr,j6 d
mashlahatan, sehingga ia bisa men-ta'diib " Pelaku pembunuhan tidakiunloi
^*ao-
[menghukum, mendisiplinkan, mendidik, patkan harta wasiatan (korban yang ia bunuh
memperbaiki, meluruskan) orang yang ber- y a ng b erw a si at untu kny a).'alrz
perilaku tidak baik dengan dipenjara, atau

1108
Bid""y"tul Mujtahid, juz 2, hlm. 396.
1109
At-Trl*iih'ala At-Taudhiih, juz 2, hlm. 155; Al-Mughni, juz 7, hlm. 745; Al-Ahkaam As-sulthaaniyyah karya Al-Mawardi, hlm. 229;
Al-Ahkaam As-Sulthaaniyyah karya Abu Ya'la, hlm. 266; Raddul Mukhtaar, juz3, hlm. 196; Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardi4, juz
4, hlm. 355; At-Tasyrii'Al-finaa'i Al-lslami, karya Abdul Qadir Audah, iuz 2, hlm. 183 dan halaman berikutnya; Al-Madkhal Al-Fiqhi
karya Az-Zarqa', F/33 1, 333.
1110
HR. Malik dalam Al-Muwaththa', Ahmad dan Ibnu Majah dari Umar Ibnul Khaththab r.a. Liha! Nailul AwthaaB iuz 6,h1m.74.
llllHR.AbuDawuddariAmrlbnuSyu'aibdaribapaknyadarikakeknya.Lihat,NailulAwthaax,luz
6,h1m.74,
1112
HR. Ad-Daraquthni dan Al-Baihaqi dari Ali Ibnu Abi Thalib r.a. Di dalam sanadnya terdapat seorang perawi matruuk yang meri-
wayatkan hadits-hadits maudhuu' (palsu). Liha! Nashbur Raayah,iuz 4, hlm. 402.
Gambarannya seperti si A (al-Muushiy) mewasiatkan suatu harta miliknfa untuk si B (al-Muushaa lahu), lalu si B membunuh si A,
maka si B tidak bisa mendapatkan harta yang diwasiatkan untuknya itu.
FrqLH rsrAM ltl'tD 7

Oleh karena itu, apabila seorang pewaris Akan tetapi, ulama Hanafiyah mensya-
membunuh orang yang diwaris, ia tidak bisa ratkan bahwa pembunuhan itu adalah pem-
mendapatkan hak bagian warisan dari harta bunuhan secara langsung, bukan pembu-
pusaka orang tersebut, atau apabila ada sese- nuhan dengan sebab (secara tidak lang-
orang yang diberi harta wasiatan (al-muushaa sung). Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan
Iahu) membunuh orang yang mewasiatkan ulama Hanabilah tidak membedakan di an-
harta itu untuknya (abmuushi{), maka ia tidak tara keduanya, mereka mengatakan, tidak
bisa mendapatkan harta wasiatan tersebut. Hal ada perbedaan apakah itu pembunuhan
ini sebagai bentuk implementasi prinsip sad- secara langsung maupun pembunuhan de-
dudz dzaraa'i'(menutup celah-celah yang bisa ngan sebab, keduanya sama-sama menjadi
dijadikan sebagai pintu masuk kepada hal-hal penghalang dari mendapatkan hak mewa-
yang dilarang), supaya tidak ada seorang pun risi.
yang tamak dan mengincar harta orang yang Apabila pembunuhan itu adalah atas
akan diwarisi dengan cara mensegerakan ke- dasar alasan yang benar; yaitu pembunuh-
matiannya dengan cara membunuhnya. an yang tidak diancam pertanggungjawab-
Namun, fuqaha masih berselisih pandang an seperti pembunuhan sebagai pelaksa-
seputar jenis pembunuhan yang bisa menjadi naan qishas, pembunuhan sebagai pelak-
penghalang bagi si pelaku dari mendapatkan sanaan hukuman hadd, pembunuhan ka-
hak bagian warisan atau harta wasiat. rena dalam posisi membela diri, atau pem-
t. Terhalang dari mendapatkan hak bagian bunuhan yang dilakukan oleh orang adil
warisan. (orang yang patuh dan setia kepada peme-
Secara prinsip, sudah disepakati bah- rintah) terhadap pemberontak, atau pem-
wa tindakan pembunuhan menjadi peng- bunuhan yang terjadi ketika melakukan
halang bagi si pelaku dari mendapatkan pen-ta'diib-an seperti seorang ayah men-
hak bagian warisan dari harta pusaka ta'diib anaknya dengan cara memukulnya,
orang png dibunuhnya. Akan tetapi, ter- seorang suami men-ta'difb istrinya dengan
jadi perbedaan pendapat seputar penen- cara memukulnya, atau seorangguru men-
tuan spesifikasi jenis pembunuhan yang ta'diib anak didiknya dengan cara memu-
bisa menjadi penghalang tersebut. kulnya, maka pembunuhan seperti ini ti-
Ulama Hanafiyah, ulama Syaf iyah, dan dak menjadi penghalang dari mendapat-
ulama Hanabilah (baca: jumhur ulama)1113 kan hak waris menurut ulama Hanafiyah
berpendapat bahwa pembunuhan yang dan ulama Hanabilah.
bersifat aniaya dan berdasarkan tindakan Sedangkan menurut ulama Syafi'iyah,
melampaui batas tanpa alasan yang benar pembunuhan seperti itu tetap menjadi
yang dilakukan oleh orang yang sudah ba- penghalang dari mendapatkan hak waris,
llgh dan berakal, baik itu sengaja maupun yaknl bahwa pembunuhan yang pelakunya
tersalah, adalah men,adi penghalang bagl tldak dlancam pertanggung,awaban teta-
pelaku darl mendapatkan hak mewarlsl, pl menJadl penghalang darl mendapatkan

1113
Ad-Durrrl Mukhtaar; Juz 5, hlm, 542; At-Talwllh'ala At-Taudhllh, tuz 2, hlm, 153; Al-Asybaah wa An-Nazhaa'lr karya As.Suyuthl,
hlm. 136; Mughnll Muhtaaj, luz 3, hlm. 25; Al-Mughnll, Juz 6,h1m.292; Al-Muhadzdzab, Juz 2, hlm. 24; Nazhariyyah Adh'Dhamaan
hlm, 329 dan halaman berikutnya,
FIQLH ISI"{M IILID 7

hak waris menurut ulama Syafi'iyah, se- waris adalah madzhab Syafi'iyah, kemu-
dangkan menurut Hanabilah tidak men- dian Hanabilah, kemudian Hanafiyah, ke-
jadi penghalang. Pembunuhan dengan ada- mudian yang terakhir yang paling longgar
nya paksaan adalah pembunuhan yang pe- adalah madzhab Malikiyah. Sebab yang me-
lakunya tetap dituntut pertanggungiawab- latarbelakangi sikap keras dan ketat da-
annya menurutulama Syafi'iyah dan ulama lam masalah ini adalah, kemutlakan ha-
Hanabilah, sehingga bisa menjadi pengha- dits, "Tidak ada hak bagian warisan sama
lang dari mendapatkan hak waris. sekali bagi pembunuh (dari harta pusaka
Pembunuhan yang dilakukan oleh orang yang ia bunuh)."
anak kecil, orang gila, atau orang tidur ti- Seandainya seseorang yang membu-
dak menjadi penghalang dari mendapat- nuh tetap mendapatkan hak mewarisi,
kan hak waris menurut ulama Hanafiyah, tentunya hal ini sangat berpotensi mendo-
sedangkan menurut ulama Syafi'iyah dan rong seseorang untuk mempercepat diri-
ulama Hanabilah, itu menjadi penghalang nya untuk segera mendapatkan warisan
dari mendapatkan hak waris, karena itu dengan cara membunuh orang yang akan
adalah masuk kategori pembunuhan de- diwarisi hartanya, sehingga kemashlahat-
ngan sebab. an menghendaki supaya seseorang yang
Sementara itu, di pihak lain, ulama membunuh terhalang dari mendapatkan
Malikiyahllla berpendapat bahwa pembu- hak bagian warisan dari harta orang yang
nuhan sengaja, juga pembunuhan mirip ia bunuh, berdasarkan kaidah, "Barangsia-
sengaja yang dikenal di kalangan ulama pa yang menyegerakan sesuatu sebelum
selain ulama Malikiyah yang khusus dalam waktunya, maka ia dihukum dengan tidak
masalah ini pembunuhan mirip sengaja bisa mendapatkan sesuatu itu."
diteapkan juga oleh mereka (ulama Ma- 2. Terhalang dari mendapatkan harta wa-
likiyah) sebagai bentuk pengecualian (ka- siatan
rena menurut ulama Malikiyah, tidak ada Pembunuhan yang bisa menjadi peng-
yang namanya pembunuhan mirip se- halang dari mendapatkan wasiat menurut
ngaja), adalah pembunuhan yang menjadi ulama Hanafiyahllls adalah sama seperti
penghalang dari mendapatkan hak waris, pembunuhan yang menjadi penghalang
apakah itu adalah pembunuhan secara lang- dari mendapatkan hak bagian warisan,
sung maupun pembunuhan dengan sebab yaitu tindak pembunuhan secara langsung
(tidak langsung). Adapun pembunuhan yang bersifat aniaya dan berdasarkan tin-
tersalah, maka tidak menjadi penghalang dakan melampaui batas tanpa alasan yang
dari mendapatkan hak waris. benar yang dilakukan oleh orang yang su-
Berdasarkan keterangan ini, bisa di- dah balig dan berakal, baik itu sengaja
ambil sebuah kesimpulan bahwa madz- maupun tersalah.
hab yang paling ketat dalam hal menja- Sedangkan menurut ulama Maliki-
dikan pembunuhan sebagai perkara yang yih,1116 pembunuhan tersalah tidak bisa
bisa menghalangi dari mendapatkan hak menjadi penghalang dari mendapatkan wa-

1114
Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardlr; luz 4, hlm. 486,
1115
Ad-Drrrul Mukhtaar; Juz 5, hlm. 459; Al-Badaa'i', iuz 7, hlm, 339.
1115
Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir; juz 4, h\m.426.
FrqLH rsrAM ltl-tD 7 Baglan 5: FIQIH UMUM

siatan sama seperti yang berlaku dalam al-muushaa lahu membunuh al-muushii
warisan. Adapun pembunuhan sengaja juga meskipun itu adalah pembunuhan yang
pembunuhan mirip sengaja, bisa menjadi bersifat aniaya, ia tetap berhak mendapat-
penghalang dari mendapatkan wasiat ber- kan wasiatan itu. Karena wasiat adalah
dasarkan pendapat yangraajih apabila al- bentuk pemilikan (tamliik) dengan berda-
muushii (orangyang mewasiatkan yang di- sarkan akad, sehingga posisinya mirip de-
bunuh oleh orang yang ia beri wasiat atau ngan akad hibah, sehingga dalam masalah
al-muushaa lahu) tidak tahu kalau yang ini, wasiat tidak sama dengan waris.
memukul dirinya hingga mengakibatkan ia Kesimpulannya, pembunuhan yang
mati atau yang membunuh dirinya adalah bisa menjadi penghalang dari mendapat-
al-muushaa lahu (orang yang ia beri wa- kan hak waris juga bisa meniadi pengha-
siatan). lang dari mendapatkan wasiatan menurut
Adapun apabila ia tahu kalau al-muu- jumhur. Adapun menurut ulama Syafi'iyah,
shaa lahu adalah pelakunya dan ia tetap ti- pembunuhan tidak dianggap sebagai se-
dak mengubah dan menganulir wasiatan- suatu yang bisa menjadi penghalang dari
nya itu, atau ia iustru mewasiatkan wa- menapatkan wasiatan, meskipun pembu-
siatan itu kepada si pelaku setelah si pe- nuhan itu bisa menjadi penghalang dari
laku memukulnya, maka wasiat itu sah, mendapatkan hak waris.
baik apakah si pelaku membunuhnya se-
cara sengaja maupun tersalah. III. PEMBUNUHAN MIRIP SENGruA DAN
Ulama Hanabilah1117 juga berpandang- SANKSI HUKUMNYA
an bahwa yang lebih sahih adalah, tindak Ulama Malikiyah tidak mengenal apa yang
pembunuhan yang bersifat aniaya ftanpa namanya pembunuhan mirip sengaja. Menurut
ha[ tanpa alasan yang benar), baik apa- mereka, pembunuhan mirip sengaia hukum-
kah itu tersalah maupun sengaia, bisa mem- nya sama dengan pembunuhan sengaja kecu-
batalkan wasiat yang ada, karena pembu- ali dalam kasus pembunuhan yang dilakukan
nuhan seperti itu adalah pembunuhan yang oleh seorang ayah terhadap anaknya, maka ini
juga menghalangi dari mendapatkan hak baru disebut pembunuhan mirip sengaja me-
bagian warisan, padahal status hak waris nurut mereka.111e
adalah lebih kuat daripada wasiat. Karena Sedangkan jumhur mengenal apa yang di-
itu, secara prioritas pembunuhan seperti sebut pembunuhan mirip sengaja, akan tetapi
itu tentunya juga lebih layak untuk men- sebagaimana yang telah dijelaskan di bagian
jadi penghalang dari mendapatkan wa- terdahulu, mereka memiliki pandangan yang
siat. berbeda dalam mendefinisikan apa itu pem-
Sementara itu, ulama Syaf iyah1118 ber- bunuhan mirip sengaja. Menurut Imam Abu
pendapat, yang azhhar adalah, seandainya Hanifah, pembunuhan mirip sengaja adalah,

1117
Mrn"". Ar-sabiil fi Syarh Ad-Daliil'ala Madzhab Ahmad, karya Syaikh Ibrahim lbnu Dhauyan, juz 2, hlm. 39, penerbit Damaskus,
Kasysyaaful Qinaa', iuz 4, hlm. 397.
1118
Al-Arybrrh wa An-Nazhaa'ir karya As-Suyuthi, juz 2, hlm. 136; Mughnil Muhtaai, iuz 3, hlm. 43.
1119
Al-qrru"rniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 345; Bidaayatul Muitahid, juz 2, hlm. 390, 393. Gambarannya adalah seperti, ada seorang ayah
melempar anaknya dengan sebilah pedang atau dengan sebatang tongkat misalnya hingga mengakibatkan si anak terbunuh, sep-
erti yang dilakukan oleh seorang laki-laki dari bani Mudlii terhadap anaknya, lalu Umar lbnul Khaththab r.a memutuskan bahwa si
ayah terkena hukuman membayar diyat mughallazhah yang terdiri dari tiga spesifikasi unta dengan perincian, tiga puluh ekor unta
hiqqah, tiga puluh ekor unta jadza ah dan empat puluh ekor unta yang sedang bunting.
rsLAM lrrrD 7

pelaku memang sengaja memukul korban, na- tongkat, diyatnya adalah seratus ekor unta,
mun dengan menggunakan sesuatu yang tidak empat puluh di antaranya adalah unta yang di
masuk kategori senjata atau yang sama hu- dalam kandungannya terdapat anak-anak-
kumnya dengan senjata, seperti pembunuhan nya (unta yang sedang bunting)."7121
dengan benda tumpul semisal tongkat, batu, Ini adalah pendapat ulama Malikiyah dan
atau kayu besar. ulama Syaf iyah (yaitu diyatmughallazhahyang
Sedangkan menurut kedua rekan Imam terdiri dari tiga spesifikasi unta). Sedangkan
Abu Hanifah (Muhammad dan Abu Yusuf), ula- menurut ulama Hanabilah dan ulama Hanafi-
ma Syafi'iyah dan ulama Hanabilah, pembu- yah, diyat tersebut terdiri dari empat spesifi-
nuhan dengan benda tumpul masuk kategori kasi unta.
pembunuhan sengaja. Adapun pembunuhan Diyat pembunuhan mirip sengaja sama
mirip sengaja adalah, pelaku memang sengaja seperti diyat pembunuhan sengaja dalam hal
memukul korban, namun dengan mengguna- macam dan spesifikasinya, besaran jumlahnya
kan sesuatu yang biasanya tidak mematikan, dan pemberatannya [pe -mug hallazhah- annya),
seperti dengan menggunakan batu, kayu kecil, akan tetapi diyat pembunuhan mirip sengaja
atau tongkat kecil. berbeda dengan diyat pembunuhan sengaja
Hukuman tindak pembunuhan mirip se- dalam hal pihak yang menanggung kewajiban
ngaja ada tiga macam, yaitu hukuman poko[ untuk membayarnya dan waktu pembayaran-
hukuman cadangan pengganti hukuman po- nya. Diyat pembunuhan sengaja, pihak yang
koh dan hukuman konsekuensi. menanggung kewajiban untuk membayarnya
adalah si pelaku sendiri dengan menggunakan
A. HUKUMAN POKOK hartanya sendiri dan pembayarannya adalah
Ada dua bentuk hukuman pokok untuk secara tunai. Sedangkan diyat pembunuhan
tindak pembunuhan mirip sengaja, yaitu diyat mirip sengaja, pihak yang menanggung kewa-
dan kafarat. jiban untuk membayarnya adalah kerabat 'aa-
1. Hukuman pokok yang pertama, yaltu
qilah si pelaku, bukan si pelaku sendiri, dan
dlyat mugfitallazhah pembayarannya diberi kelonggaran jangka wak-
Tidak ada ancaman hukuman qishas dalam tu selama tempo tiga tahun.
kasus pembunuhan mirip sengaja, akan tetapi Akan tetapi, Imam Malik berpandangan
di dalamnya ada ancaman hukuman berupa bahwa pembunuhan mirip sengaja sama se-
kewajiban membayar diyat mughallazhah yang perti pembunuhan sengaja dalam hal bahwa
menjadi tanggungan kerabat 'aaqilah pelaku. diyatnya ditanggung sendiri oleh si pelaku dan
Ini adalah hukuman tingkat pertama untuk dibayar dengan menggunakan hartanya sen-
tindak pembunuhan mirip sengaja.1120 Hal ini diri, kecuali dalam kasus pembunuhan oleh se-
berdasarkan hadits, orang ayah terhadap anaknya dengan cara se-
perti melemparnya dengan pedang atau tong-
"lngatlah sesungguhnya korban terbunuh kat lalu mengenai si anak dan si anak pun mati,
dengan pembunuhan tersalah mirip sengaja, maka di dalamnya terdapat diyat pembunuhan
yaitu orang yang dibunuh dengan cambuk atau mirip sengaja, yaitu diyat mughallazhah yang

1120
Al-Badaa'i', jlriz 7 ,hlm,25t,
1121
HR. An-N"sa'i, Abu Dawud, dan Ibnu Maiah dari hadits Abdullah Ibnu Amr r.a dan dimasukkan ke dalam kategori hadits sahih oleh
Ibnul Qaththan. Lihat, Nashbur Raayah, juz 4, hlm. 356.
ISLAM IILID 7

terdiri dari tiga spesifikasi unta, dan pemba- sengaja dilakukan oleh si pelaku, karena itu,
yarannya diberi tempo selamatigatahun sama kerabat 'aaqilah si pelaku tidak ikut menang-
seperti diyat pembunuhan tersalah. gungnya sama seperti pembunuhan sengaja
murni. fuga, karena diyat si korban dalam
a. Plhak yang menanEgung kewallban pembunuhan mirip sengaja tersebut adalah
membayar dlyat pembunuhan mhlp diyat dalam bentuk mughallazhah, mirip de-
sengala ngan diyat korban dalam pembunuhan se-
fumhur (ulama Hanafiyah, ulama Syaf iyah, ngaja.
dan ulama Hanabilah)l1zz mengatakan bahwa Dalil yang diiadikan lAndasan oleh jumhur
kewajiban diyat pembunuhan mirip sengaja adalah, hadits Abu Hurairah r.a,
adalah meniadi tanggungan kerabat 'aaqilah si
pelaku, bukan si pelaku sendiri, sebagai ben- r-rrG1
/,
Uj ,.[ri b oti;t ,lit
tuk tolong menolong, memberikan keringanan
dan pelipur lara bagi si pelaku. t
r15&v V et13
\+int
* 6;'!\
Karena ulama Malikiyah1123 memiliki pan-
dangan bahwa pembunuhan hanya ada dua
'ri3Li"Wi,"oi6W 4t;\
macam saja, yaitu pembunuhan sengaja dan
r:yc ;; a.i;t 4' ,utiii.,
,
'oi
pembunuhan tersalah, tidak ada yang nama-
nya pembunuhan mirip sengaja menurut me- 'Ada dua orang wanita dari suku Hudzail
reka. Akan tetapi, pembunuhan mirip sengaia bertengkar, lantas salah satunya melempar
menurut mereka masuk kategori pembunuhan yang lain dengan batu hingga mengakibatkan
sengaja. Karena itu, mereka menetapkan bah- si wanita yang dilempar itu meninigat dunia
wa diyat pembunuhan mirip sengaja menjadi beserta janin yang ada di dalam kandungan-
tanggungan si pelaku sendiri dan dibayar de- nya. Lantas mereka mengadukan kasus terse-
ngan menggunakan hartanya sendiri, bukan but kepada Rasulullah lalu beliau memberikan
menjadi tanggungan kerabat 'aaqilah'nya ke- keputusan bahwa diyat janinnya adalah ghur'
cuali dalam kasusyangdikecualikan oleh Imam rah, yaitu seorang budak laktlaki atau seorang
Malik (yaitu kasus pembunuhan oleh seorang budak perempuan dan beliau memutuskan di'
ayah terhadap anaknya dengan cara seperti me- yatnya si wanita itu dibebankan kepada al'
lemparnya dengan pedang atau tongkat lalu me- 'aaqilah (kerabat pelaku pembunuhan yang
ngenai si anak dan si anak pun mati). menanggung pembayaran diyat).'a|za
Pendapat ulama Malikiyah ini sama seper- Ibnu Taimiyah mengatakan, dalam hadits
ti pendapat sekelompok fuqaha dari madzhab- ini terkandung dalil bahwa diyat pembunuhan
madzhab yang tidak terkenal (mereka adalah, mirip sengaja ditanggung oleh kerabat'aaqi-
Ibnu Sirin, az-Zuhri, Harits al-Ukli, Ibnu Syub- Iah si pelaku. Hal ini dikuatkan oleh kenyata-
rumah, Qatadah, Abu Tsaur, dan Abu Bakar al- an bahwa pembunuhan mirip sengaia adalah
Ashamm). Alasannya, kematian korban dalam pembunuhan yang tidak ada ancaman hukum-
kasus pembunuhan seperti itu fmirip sengaja) an qishas di dalamnya. Oleh karena itu, yang
adalah akibat suatu tindakan yang memang menanggung diyatnya adalah kerabat 'aaqilah

1122
Al-Badaa'i', iuz 7, hlm. 255; Takmilatu Fathil Qadiir, iuz 8, hlm. 251; Mughnil Muhtaa,, iuz 4, hlm. 55; Al-Mughni, juz 7, hlm. 766 dan
halaman berikutnya.
1123
Bidaayatul Muitahid, iuz 2, hlm.401, 405; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir; iuz 4, hlm. 282; Al'Mughnii, juz 7,h1m.767.
1124
HR. Bukhari, Muslim, dan Ahmad (muttafaq'alaihi). Lihat, Nailul Awthaar; juz 7, hlm' 69'
ISL"AM IrttD 7

si pelaku, sama seperti pembunuhan tersalah. Dalam hal ini, si pelaku juga ikut menang-
Pembunuhan mirip sengaia berbeda dengan gung sebagian dari diyat tersebut bersama de-
pembunuhan sengaja dilihat dari sisi bahwa ngan kerabat'aaqilah-nya, karena aslinya si
dalam pembunuhan sengaja, pelaku memang pelakulah pihak yang dituntut untuk menang-
melakukan tindakannya itu dengan sengaja gung akibat perbuatannya, sementara peran
dan memang memiliki niat dan keinginan un- dan posisi kerabat 'aaqilah-nya hanya sebagai
tuk membunuh si korban, sehingga ia layak un- pihak yang terikut. Karena si pelaku memiliki
tuk diperberat dengan mewajibkan diyat atas kewajiban untuk menjaga dirinya dari melaku-
dirinya sendiri dan dibayar dengan menggu- kan tindak kejahatan, dan kerabat'aaqilah-nya
nakan harta miliknya sendiri serta harus di- juga ikut memiliki kewajiban menjaga si pelaku
bayar secara tunai. dari melakukan tindak kej ahatan, sehingga apa-
Adapun pembunuhan mirip sengaia, si pe- bila mereka tidak menjaganya, maka berarti
laku memang melakukan tindakannya dengan mereka telah melakukan keteledoran, dan ke-
sengaia, akan tetapi ia sama sekali tidak me- teledoran itu adalah sebuah kesalahan.
miliki niat, maksud dan keinginan untuk mem- Pelaku bersandar kepada bantuan, perto-
bunuh si korban serta sama sekali tidak meng- longan dan perlindungan kerabat'aaqilah-nya
hendaki kematian si korban, oleh karena itu terhadap dirinya, sehingga mereka iuga ikut
ia layak untuk mendapatkan keringanan dari bersama-sama dengannya memikul tanggung
dua sisi, yaitu kewaiiban diyatnya ditanggung jawab, bukannya mereka memikul tanggung
oleh kerabat'aaqilah-nya dan pembayarannya jawab itu secara sendiri, akan tetapi hanya ikut
tidak tunai yaitu diberi jangka waktu dalam memikulnya bersama dengan si pelaku.
tempo tiga tahun sama seperti diyat pembu- Berdasarkan pada pendapat ini, apabila si
nuhan tersalah. pelaku tidak memiliki kerabat'aaqilah, mal<a
kewajiban diyat keseluruhannya tersebut kem-
Apakah dlyat ltu memang asllnya men bali menjadi tanggungannya sendiri dan ini
fad! kewqllban kerabat 'aqllah selak adalah pendapat yang azhhar menurut ulama
awal ataukah asllnya dlyat ltu sebenarnya
Syafi'iyah. Akan tetapi jika si pelaku memiliki
adalah kewallban sl pelaku?
Dalam hal ini ada dua versi pendapat fu-
kerabat 'aaqilah, maka ulama Syafi'iyah me-
qaha. Ulama Hanafiyah, ulama Malikiyah, dan ngatakan, kapan kewajiban pembayaran diyat
pendapatyang lebih sahih menurut ulama Sya- itu telah dibagi-bagi di antara kerabat 'aaqilah
atau baitul mal pada tahun pertama, dan masih
fi'iyahl1zs mengatakan, diyat itu aslinya adalah
ada sisa diyat yang belum terbaya4, maka yang
kewajiban si pelaku, karena sebab yang me-
menanggung kewajiban membayar sisanya itu
munculkan kewajiban diyat itu, yaitu pem-
adalah si pelaku yang pembayarannya diberi
bunuhan, adalah berasal dari dirinya bukan
jangka waktu sama seperti kerabat'aaqilah.
dari kerabat'aaqilah. Oleh karena itu, diyat itu
menjadi kewajiban si pelaku bukan kerabat Sementara itu, ulama Hanabilah1125 ber-
'aaqilah-nya, akan tetapi di sini kerabat'aaqi- pendapat bahwa kewajiban diyat itu aslinya
lah hanya ikut menanggung dan memikul diyat memang menjadi tanggungan kerabat'aaqilah
yang menjadi kewajiban si pelaku itu. si pelaku sejak awal, karena tidak ada orang

1125
Al-B"d""'i', iuz 7, hlm. 255; Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 95, 97; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir; juz 4, hlm. 281 dan halaman
berikutnya; Ad-Durrul Mukhtaar wa Raddul Muhtaar; iuz 5, hlm.400, 404.
1126
Kasysyrrful Qinaa', juz 6, hlm. 60; Al-Mughnii, iuz 7,h\m.771.
FIQLH ISTAM IILID 7

lain yang dituntut untuk membayar diyat se- hasil musim panen. Kenapa cicilannya dibayar
lain mereka. Di sini persetuiuan dan keinginan sepertiga setiap tahun, karena jangka waktu
mereka sendiri untuk menanggungnya tidak pembayarannya adalah tiga tahun, jadi setiap
diperhitungkan, karena kewaj iban diyat itu me- tahun dibayar sepertiga sehingga pada tahun
mang menjadi tanggungan mereka dan tidak ketiga sudah lunas.
ada yang dituntut untuk menanggungnya ke- Menurut ulama Hanafiyah,1127 permulaan
cuali orang yang kewajiban diyat itu memang tahun untuk waktu pembayaran diyat adalah
menjadi tanggungannya, seperti iika si pelaku dihitung mulai dari hari dikeluarkannya kepu-
tidak ada. tusan hukum pengadilan mengenai kewajib-
Menurut ulama Hanabilah, pelaku sama an diyattersebut. Ini juga pendapat ulama Ma-
sekali tidak ikut menanggung sebagian dari likiyx6ttze untuk diyat tersalah.
diyat tersebut, karena kewajiban diyat aslinya Sementara itu, menurut ulama Syafi'iyah
adalah meniadi tanggungan kerabat 'aaqilah dan ulama Hanabilah,llzepermulaan tahun per-
sejak awal. Karena itu, apabila si pelaku tidak tama pembayaran diyat dihitung dari hari mu-
memiliki kerabat 'aaqilah atau memiliki kera- lai munculnya kewajiban diyat, sehingga apa-
bat'aaqilah namun mereka sudah tidak mam- bila itu adalah diyat iiwa (nyawa) maka sejak
pu lagi untuk membayar; sementara si pelaku hari kematian si korban, karena itu adalah
adalah seorang muslim, maka diyat atau si- waktu mulai muncul dan tertetapkannya ke-
sanya yang belum terbayar itu dibayar dengan waiiban diyat dalam tanggungan. Apabila di-
harta yang diambilkan dari baitul maal secara yat itu adalah diyat selain jiwa, maka dihitung
tunai dengin sekali pembayaran. Karena pem- seiak terjadinya kejahatan, karena itu adalah
berian jangka waktu dalam pembayaran diyat waktu mulai muncul dan tertetapkannya ke-
adalah dengan tuiuan untuk memberikan ke- wajiban diyat.
ringanan kepada 'aaqilah,sementara jika pem-
bayaran diyat itu diambilkan dari harta baitul c. Kadar besaran dlyat kelahatan mlrlp
maal, maka keringanan itu sudah tidak dibu- sengala yang dltanggung oleh 'aaqllah
tuhkan lagi. Ulama Hanafiyah1130 berpendapa!' a aqilah
tidak ikut menanggung diyat jika jumlah diyat
b. Waktu pembayaran dlyat mhlp sengala tersebut adalah kurang dari seperduapuluh
Sebagaimana yang telah disinggung di ba- diyat utuh (kurang dari lima ekor unta. Diyat
gian terdahulu, diyat mirip sengaia dibayar da- sebanyak lima ekor unta adalah diyat atau ursy
lam jangka waktu tiga tahun, dengan cara dici- kejahatan muwadhdhihah, yaitu ursy untuk
cil pada setiap akhir tahun dibayar sepertiga- luka-luka yang menyebabkan tulang bisa terli-
nya. Cara ini diriwayatkan dari Rasulullah saw. hat) apabila diyat tersebut adalah untuk selain
juga dikisahkan dari Umar Ibnul Khaththab r,a jiwa. Adapun harta kompensasi sebagai peng-
dan Ali lbnu Abi Thalib r.a, Kenapa cicilannya ganti jiwa, makaberapa pun jumlahnya, meski'
dibayar pada setlap akhir tahun karena ber- pun hanya sedikit, 'aaqilah tetap ikut menang-
tujuan agar'aaqilah bisa membayarnya dari gungnya. Karena harta kompensasi sebagai

1127
Al-Lubaab Syarh Al-Kitaab, juz 3, hlm. 178, 180; Ad-Durrul Mukhtaa!, juz 5, hIm.454.
1128
Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir; iuz 4, hlm. 285; Asy-Syarhush Shaghiia iuz 4, hlm. 403.
1129
Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 98; Al-Mughni, juz 7 ,h1m.767 dan halaman berikutnya.
1130
Ad-Drr*l Mukhtaa4 iuz 5, hlm.454 dan halaman berikutnya; Al-Badaa'i', iuz 7, hlm. 255 dan halaman berikutnya, 322; Al-Lubaab
Syarh Al-Kitaab, juz 3, hlm. 179.
rsrAM IrLID 7

ganti jiwa tertetapkan atas kerabat 'aaqilah pengamatan dan ijtihad hakim, tidak ada ba-
berdasarkan nash. Adapun harta kompensasi tasan tertentu secara pasti berapa besaran
sebagai ganti selain jiwa yang menanggung- iuran yang harus ditanggung masing-masing
nya adalah si pelaku sendiri [jika besarannya dari mereka. Masing-masing dari mereka tidak
kurang dari seperduapuluh). Hal ini berdasar- dibebani iuran yang tidak proporsional me-
kan perkataan asy-Sya'bi, "Aaqilah tidak ikut lebihi kemampuannya dan sangat memberat-
menanggung diyat sengaja, diyat budah diyat kan-nya. Karena pembebanan terhadap haq-
berdasarkan kesepakatan shulh, diyat berdasar- ilah untuk ikut menanggung beban pembayar-
kan pengakuan, dan tidak pula menanggung an diyat adalah diberlakukan dengan tujuan
diyat yang besarannya kurang dari besaran untuk memberi pelipur lara kepada si pelaku
( 1131
urys kej aha tan muw adhdhihah dan meringankan bebannya.
Pendapat yang lebih sahih menurut ulama Menurut ulama Malikiah, jumlah minimal
Hanafiah adalah, setiap anggota 'aaqilah tidak anggota 'aaqilah sekiranya tidak boleh kurang
dipungut iuran untuk membayar diyat terse- dari itu adalah, tujuh ratus oran& dan ada versi
but setiap tahunnya kecuali hanya satu dirham pendapatyang mengatakan seribu orang. Apa-
atau satu dirham ditambah sepertiga dirham, bila kerabat'ashabah pelaku sudah mencapai
sehingga ketika genap tiga tahun, total keselu- iumlah tersebut, maka tidak ada seorang pun
ruhan jumlah iuran masing-masing dari setiap yang ikut digabungkan ke dalamnya. Namun,
anggota 'aaqilah adalah tiga dirham atau em- apabila jumlah kerabat'ashabah pelaku kurang
pat dirham. dari jumlah tersebut, maka ditambal dengan
Semmtara itu, ulama Malikiyah dan ulama mantan budak yang pernah dimerdekakan
Hanabilah1132 mengatakan,'aaqilah tidak me- oleh mereka hingga jumlah mereka mencapai
nanggung diyat yang besarannya kurang dari batas minimal tersebut.
sepertiga diyat penuh. Karena Umar ibnul Sementara itu, ulama Syafi'iyah1133 menga-
Khaththab r.a dalam masalah diyat menetap- takan, diyat berapa pun jumlahnya, baik sedi-
kan bahwa tidak ada sesuatu apa pun dari kit maupun banyak ditanggung oleh'aaqilah.
diyat yang ditanggung (oleh'aaqilah) hingga Karena jika besaran diyatnya banyak saja'aaq-
besaran diyat itu mencapai diyat (urqy) keja- ilah menanggungnya. |ika besaran diyatnya itu
hatan ma'muumah (kejahatan melukai yang sedikit, tentunya secara prioritas lebih layak
sampai tembus ke ummud dimaagh, sedang- untuk ditanggung oleh'aaqilah juga. Sedang-
kan ummud dimaagh adalah otak itu sendiri kan cara pembagiannya adalah seperti berikut,
atau selaput yang membungkus otak), yaitu untuk setiap tahunnya, anggota 'aaqilah yang
sepertiga diyat. kaya membayar iuran sebesar setengah dinar
Menurut mereka, masing-masing dari se- emas atau yang senilai dengan itu, sedangkan
tiap anggota 'aaqilah ikut menanggung sesuai untuk anggota menengahll3a iurannya adalah
dengan yang dimampuinya berdasarkan hasil sebanyak seperempat dinar atau tiga dirham.

1131
HR. Al-B"ihaqi dalam bentuk riwayat mauquufkepada asy-Sya'bi. Maksud diyatbudak adalah ada seorang budak membunuh orang
merdeka, maka'aaqilah maiikan si budak tidak ikut menanggung apa pun dari akibat keiahatan si budak itu, akan tetapi si budak
sendiri yang menanggungnya. Lihat, Nashbur Raayah, juz 4,hlm.379.
1132
Ary-Sy".hul Kabiir karya Ad-Dardir, juz 4, h\m.282,286; Asy-syarhush Shaghiir karya Ad-Dardi4 juz 4, hlm. 396; Al-Mughni, iuz 7,
htm.775,777,788; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 347 dan halaman berikutnya.
1 133
Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 95, 99; Al-Muhadzd zab, iriz 2, hlm. 2111^.
1134
Orrng k y" adalah, orang yang memiliki harta lebih dari nishab zakat, yaitu dua puluh dinar. Sedangkan orang menengah adalah
orang yang hanya memiliki dua puluh dinar saja.
rsLAM IrtID 7

Karena diyat adalah suatu kewaiiban yang ber- bangan pendapat kepada para sahabat. Lalu
fungsi sebagai pelipur lara yang patokan pem- ada sebagian di antara mereka mengutarakan
bayarannya adalah dengan ukuran tahun, se- pendapat bahwa, 'Anda tidak menanggung apa-
hingga pembayarannya juga berulang bersa- apa, karena Anda adalah seorang penguasa dan
maan dengan berulangnya tahun seperti za- mu'addib [pendidik, pendisiplin)."'
kat. fadi, jumlah total keseluruhan iuran yang Waktu itu, Ali ibnu Abi Thalib r.a. terdiam
dibayarkan oleh setiap anggota 'aaqilah sela' saja, lalu Umar ibnul Khaththab r.a pun meng-
ma tiga tahun adalah satu dinar setengah un- hampirinya dan berkata,'Apa pendapatmu wa-
tuk anggota'aaqilah yang kaya, dan setengah hai Abul Hasan?" Lalu Ali ibnu Abi Thalib r.a.
dinar tambah seperempat dinar untuk anggota pun angkatbicara,'Apabila mereka itu berkata
'aaqilah menengah. berdasarkan pendapat mereka, maka sesung-
guhnya pendapat mereka itu keliru. Namun
d. Apakah'aaqilah lugamenanElElung diyat jika mereka mengatakan itu karena untuk me-
kesalahan hakim? nyenangkan hatimu dan menarik simpatimu,
Aaqilah juga menanggung diyat yang dia- berarti mereka tidak menginginkan kebaikan
kibatkan oleh kesalahan pribadi imam dan ha- bagi Anda. Sesungguhnya diyat janin itu men-
kim, yaitu kesalahan yang tidak ada sangkut jadi tanggung jawab dan kewajibanmu, karena
pautnya dengan masalah pengadilan (pengam- Anda telah membuat si perempuan itu kaget
bilan keputusan hukum) dan iitihad. dan takut, sehingga ia mengalami keguguran."
Adapun kesalahan dalam pengambilan ke- Lalu Umar ibnul Khaththab r.a. pun berkata,
putusan hukum dan iitihad, maka dalam hal ini "sungguh aku meminta kamu jangan beran-
ada dua versi pendapat.t"t jak dulu hingga kamu membagi diyat itu atas
fumhur (ulama Syaf iyah berdasarkan pen- kaummu (yakni Quraisy)."11" Iugr, karena di
dapat yang raajih, ulama Malikiah dan ulama sini si hakim adalah pelakunya, maka akibat
Hanabilah) mengatakan,'aaqilah si imam atau dari kesalahannya itu juga menjadi tanggung-
hakim iuga menanggungnya. Hal ini berdasar- an'aaqilah-nya, sama seperti orang biasa lain-
kan apa yang diriwayatkan dari Umar ibnul nya.
137
Khaththab r.a, "Bahwasannya Umar Ibnul Kha- Sementara itu, ulama Hanafiyahl menga-
ththab mengutus seseorang untuk memanggil takan, hql [kompensasi ganti rugi, diyat, ursy)
seorang perempuan mughiibah yang sedang kesalahan hakim dibayarkan dengan menggu-
hamil lalu perempuan itu berkata, Aduh, ada nakan harta baitul maal. Karena kesalahan dan
urusan apa antara saya dengan Umar." Ketika ia kesilapan banyak terjadi dalam pengambilan
sedang di tengah perjalanan, tiba-tiba ia mera- keputusan dan ijtihad yang dilakukannya, se-
sakan sakit hendak melahirkan, lalu ia pun me- hingga iika 'aql setiap kesalahannya itu dibe-
lahirkan janin yang ada dalam kandungannya bankan kepada 'aaqilah-nya, maka itu tentu-
itu, lalu jabang bayi itu menangis sebanyak nya sangat tidak adil dan sangat memberatkan
dua kali, kemudian mati. Lalu Umar ibnul Kha- mereka. fuga, karena posisi hakim adalah se-
ththab r.a. bermusyawarah meminta pertim- bagai wakil Allah swt. dalam hukum-hukum

1135
Al-Mrghni, juz 7, hlm. 780 dan halaman berikutnya, 833; Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 81; Al-Muhadzdzab, iuz Z,hlm. 192, 212;
Haasyiyah Ad-Dasuqi 'ala Asy-Syarhul Kabiix, luz 4, hlm. 252,268.
1136
HR. Abdr.razzaq dalam Mushannafnya. Lihat, Nashbur Raayah, iuz 4, hlm. 398.
1137
Ad-Dur.ul Mukhtaal iuz 5, hlm. 397;Majma' Adh-Dhamaanaat karya Al-Baghdadi, hlm. L72;Nazhariyyah Adh-Dhamaan hlm. 32
dan halaman berikutnya.
FIQLH ISLAM JILID 7

dan kebijakan yang diambilnya, karena itu, dasarkan pada praktik yang dijalankan
ursy kesalahannya ditanggung oleh harta Allah oleh Umar ibnul Khaththab r.a. Sebelum-
swt. (baitul maal). Ini adalah juga pendapat nya, diyat menjadi tanggungan ahlun nush-
al-'lzz ibnu Abdis Salam dari kalangan ulama rah (orang-orang yang selayaknya mem-
Syafi'iyah.1138 berikan bantuan dan pertolongan) dan
hal ini waktu itu didasarkan pada beberapa
e. Siapakah'aaqilah itu, din apakah macam ikatan, ada yang didasarkan pada
' aaqilah lug;a menanggung diyat pada ikatan kekerabatan, ikatan persekutuan
masa sekarangB (halfl , ikatan walaa' fpemerdekaan budak),
Aaqilah adalah pihak yang menanggung dan akad. Lalu tatkala Umar Ibnul Khath-
dan memikul'aql, yakni diyat. Diyat disebut thab r.a memberlakukan sistem diiwaan,
dengan 'oql karena diyat mencegah dan mena- selanjutnya ia menetapkan tanggungan di-
han ('aqala ya'qilu) darah dari ditumpahkan. yatatas ahlud diiwaan danhal itu ia putus-
Dari kata inilah, kata akal berasal, karena akal kan di hadapan para sahabat.Lt4z
mencegah dari perkara-perkara yang tidak Apabila pelaku tidak termasuk anggo-
baik. ta ahlud diiwaan,'aaqilah-nya adalah suku
Fuqaha berbeda pendapat dalam mende- dan kerabatnya serta setiap orang yang sa-
finisikan dan menetapkan siapakah 'aaqilah ling bantu membantu dengan mereka. Apa-
itu. Dalam hal ini ada tiga versi pandangan. bila sukunya belum mencukupi, ditambah
L. Ulama Hanafiyahll3e mengatakan,'aaqilah dengan suku lain yang paling dekat nasab-
adalEh ahlu d diiwaan(anggota di iwaan)lra0 nya dengan sukunya sesuai dengan urutan
apabila pelaku adalah termasuk anggota- 'ashabah begitu seterusnya, yaitu para sau-
nya. Mereka adalah para personil pasukan dara laki-laki dahulu, kemudian putra-pu-
yang nama mereka tercatat dalam diiwan tra para saudara laki-laki itu, kemudian
atau mereka adalah para personil pasukan para'amm [paman dari ayah), kemudian
laki-laki, berstatus merdeka, baligh dan putra-putra 'amm.
berakal, yakni para personil anggota panji Adapun orang yang sama sekali tidak
(ahlur raayaatwal ulwiyyah). Caranya ada- memiliki 'aaqilah, seperti orang yang du-
lah diyat itu diambilkan dari 'athaa' (bo- lunya adalah anak hilang [anak angkat)
nus) atau rezeki t'n'[gaji) mereka, bukan atau orang kafir harbi dan orang kafir dzim-
dari harta pokok mereka. Hal ini ber- mi yang telah masuk Islam, 'aaqilah-nya

1138 qawaa'idul
Ahkaam, juz 2, hlm. 165; Nazhariyyah Adh-Dhamaan hlm. 336 dan halaman berikutnya.
1139
Ad-Du..ul Mukhtaar, juz 5, hlm. 453 dan halaman berikutnya; Al-Badaa'i', juz 7, hlm. 255 dan halaman berikutnya; Tabyiinul
Haqaa'iq, iuz 6,hlm.177 dan halaman berikutnya; Al-Kitaab ma'a Al-Lubaab, iuz 3, hlm. 178 dan halaman berikutnya.
1140
Kata diiwaan adalah sebutan untuk buku catatan administrasi nama para pasukan, jumlah mereka dan'athaa' (bonus) mereka.
Khalifah Umar Ibnul Khaththab r.a adalah orang yang pertama kali membuat dan memberlakukan sistem diiwaan di dunia Arab.
Diiwaan pemerintahan pada masa Khalifah Umar Ibnul Khaththab ada empat spesifikasi, yaitu diiwaan pasukan militef, diiwaan
kharaaj dan iizyah, diiwaan para wali (gubernu4 wali kota), dan diiwaan baitul mal. Lihat, Al-Ahkaam As-Sulthaaniyyah karya Al-
Mawardi, hlm. 199; Tahriirul Ahkaam fi Tadbiiri Ahlil Islaam karya Ibnu |ama'ah, hlm. L3B.
1141
Athr"' adalah semacam harta yang diberikan kepada pasukan setiap tahun satu kali atau dua kali yang diambilkan dari baitul
mal, bukan disesuaikan berdasarkan pada tingkat kadar kebutuhan, akan tetapi berdasarkan kesabaran, ketekunan, kepayahan
dan kerja keras mereka dalam memperhatikan urusan agama. Sedangkan rizki adalah suatu harta yang diberikan kepada setiap
personil pasukan yang diambilkan dari baitul mal sesuai dengan tingkat kebutuhan, yang diberikan kepada mereka setiap bulan
atau setiap hari, sama seperti gaji pada masa sekarang.
ll4z Lih^t,Nashbur Raayah, juz 4, hlm. 398.
FIQLH ISLAM JILID 7

adalah baitul maal berdasarkan zahir ri- perkataan asy-Sya'bi yang sudah pernah
wayat. disebutkan di atas. fuga, karena budak ti-
Sebagaimana yang sudah pernah di- dak bisa dimintai pertolongan. fuga, kare-
singgungdi atas, pelaku juga ikutbersama- na suatu pengakuan, konsekuensinya ha-
sama dengan'aaqilah-nya dalam memba- nya terbatas pada diri orang yang meng-
yar diyat yang ada, yaitu ia juga ikut iuran aku saja, sehingga tidak bisa merembet
dengan besaran yang sama seperti para kepada 'aaqilah,kecuali jika 'aaqilah mem-
anggota 'aaqilah-nya yang lain, karena ia benarkan si pelaku dalam pengakuannya
adalah pelakunya, sehingga tidak masuk tersebut.
akal jika ia justru tidak diikutkan dalam fuga, karena suatu kewajiban harta
pembayaran diyat tersebut dan membe- yang tertetapkan berdasarkan kesepakat-
bankannya kepada orang lain, bahkan se- an shulh untuk tindak kejahatan berdarah
benarhya ia adalah orang yang selayaknya secara sengaja adalah menyangkut qishas,
justru paling bertanggung jawab untuk me- sehingga apabila pelaku melakukan kese-
mikul akibat dari perbuatannya. pakatan shulh dengan pihak yang memi-
Orang tua pelaku ke atas [orang tua, liki hak qishas, maka harta yang menjadi
kakekdan begitu seterusnya ke atas), anak- pengganti qishas yang telah disepakati itu
anaknya ke bawah (anak, cucu, cicit dan menjadi kewajiban si pelaku sendiri yang
seterusnya ke bawah)1143 dan suaminya harus ia bayarkan dengan hartanya sen-
atau i5trinya tidak masuk ke dalam bagian diri.
'aaqilah, karena 'aaqilah jumlahnya harus Begitu juga,'aaqilah tidak ikut me-
banyak, sementara orangtua, anak dan su- nanggung'aql yangjumlahnya kurang dari
ami atau istri tidak bisa memberikan se- seperduapuluh diyat, sehingga j ika jumlah-
kumpulan orang dalam jumlah yang ba- nya seperduapuluh diyatke atas, maka 'aa-
nyak. Begitu juga, kaum perempuan, anak qilah ikut menaggungnya sebagaimana
kecil dan orang gila tidak masuk dalam ba- yang sudah pernah disinggung di atas. Se-
gian'aaqilah, karena beban 'aaqilah dalam dangkan jika jumlahnya kurang dari itu,
memikul kewajiban diyat adalah sebagai maka yang menanggungnya adalah si pe-
bentuk derma dengan memberikan ban- laku sendiri.
tuan, sementara orang perempuan, anak 2. Ulama Malikiyah mengatakan,'aaqilah ada-
kecil dan orang gila bukan termasuk ahlut lah ahlud diiwaan, |ika tidak ada, maka
tabarru'[tidak memiliki kelayakan dan ke- 'aaqilah adalah kerabat'ashabah [dimulai
patutan untuk berderma). dari para saudara laki-laki, kemudian para
Aaqilah tidak ikut memikul kewajiban paman dari ayah, kemudian para kerabat
membayar 'aql (diyat, ursy) kejahatan bu- di bawah mereka), kemudian baitul maal
dak,'aql kejahatan sengaja, kewajiban 'aql jika si pelaku adalah seorangmuslim, kare-
yang muncul berdasarkan kesepakatan na baitul maal tidak bisa menjadi'aaqilah
shulh, juga kewajiban hqlyangmuncul ber- untuk orang kafir. Apabila tidak ada baitul
dasarkan pengakuan. Hal ini berdasarkan

1143
R"ddul Muhtaal iuz 5, hlm. 454. Ada versi pendapat lain mengatakan, bahwa orang tua ke atas dan anak ke bawah ikut masuk ke
dalam'aaqilah.
ISTAM JrLrD 7

maal, maka diyat yang ada dibayar oleh si gian dari dirinya juga tidak ikut memikul-
pelaku dengan cara dicicil.llaa nya, yaitu orang tua dan anak.
3. Ulama Syafi'iyah dan ulama Hanabilahllas An- Nasa' i meriwayatkan, " Ti dakl ah se -
mengataka n,' aaqilah adalah, kerabat pe- seorang dihukum sebab kesalahan qnak-
laku dari jalur ayah, mereka adalah 'asha- nya." Dalam sebuah riwayat milik Abu Da-
bah nasab seperti para saudara laki-laki wud tentang kisah dua orang perempuan
selain saudara laki-laki seibu, dan para dari Hudzail yang bertengkar yang telah
'aam (paman dari ayah), bukannya ahlud disebutkan di atas,11a7 tersebutkan , "Beliau
diiwaan. Hal ini berdasarkan apayang diri- membebaskan anaknya," yakni tidak ikut
wayatkan oleh al-Mughirah ibnu Syu'bah menanggung beban pembayaran diyat. Di
r.a, "Bahwasanya Rasululloh memberikan sini, orang-orang yang menjadi bagian dari
keputusan menyangkut kasus seorang pe- diri si pelaku selain anak diqiyaskan de-
rempuanyang dibunuh bahwa diyatnya di- ngan anak. Di dalam riwayat tersebut juga
bebankan kepada'ashabah si pelaku.'ara6 disebutkan, "Beliau juga membebaskan su-
Menurut ulama Malikiyah dan ulama aminye."
Hanabilah berdasarkan salah satu dari dua Yang paling didahulukan adalah ke-
versi riwayatyang paling raajih dari Imam rabat 'ashabah yang paling dekat sesuai
Ahmad, orang tua dan anak si pelaku ma- dengan tingkatan dan urutan kedekatan-
suk ke dalam bagian dari'aaqilah, berbeda nya, yaitu anak ke bawah, kemudian ayah
dengan pendapat ulama Hanafiyah. Alas- ke atas menurut ulama yang memasukkan
annya adalah, karena mereka adalah kera- anak dan ayah ke dalam bagian dari'aaq-
bat'ashabah yang paling berhak terhadap ilah, kemudian saudara laki-laki, kemu-
warisan si pelaku, maka oleh karena itu, dian'amm (paman dari ayah), 'amm-nya
mereka tentunya juga lebih pantas untuk ayah kemudian putra mereka, kemudian
ikut memikul kewajiban diyat kejahatan 'amm-nya kakek kemudian putra mereka.
yang dilakukan oleh si pelaku. Barangsiapa yang tidak memiliki 'aa-
Sementara itu, ulama Syafi'iyah memi- qilah, maka tanggungan kewajiban diyat-
liki pandangan yang sama dengan ulama nya dibayarkan dengan menggunakan har-
Hanafiyah, yaitu tidak memasukkan ayah ta dari baitul maal berdasarkan hadits,
ke atas dan anak laki-laki ke bawah ke da- 'Aku adalah pewaris orang yang tidak me-
lam bagian dari'aaqilah, karena mereka miliki ahli waris, aku membayarkan diyat
adalah bagian dari diri si pelaku, seperti yang menjodi kewajibannya dan aku me-
juga pelaku tidak ikut memikul beban di- warisi hartanya.'aLag
yat, maka orang-orang yang menjadi ba-

1144
Asy-Syarhul Kabiir ma'a Ad-Dasuqi, juz 4, hlm. 282; Asy-Syarhush Shaghiir, juz 4, hlm. 397 dan halaman berikutnya; Bidaayatul
Mujtahid, iuz 2, hlm. 405; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 347.
1145
Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm.95 dan halaman berikutnya; Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 212; Al-Mughni, juz7, hlm. 783-791;
Kasysyaaful Qinaa', juz 6, hlm. 58 dan halaman berikutnya.
1146
HR. Muslim, An-Nasa'i, Abu Dawud, Ahmad dan At-Tirmidzi. Lihat, Nailul Awth aar,|uz7,hlm. 69.
1147
HR. Abu Dawud dari Jabir r.a dengan redaksi seperti berikut, "Bahwasanya dua orang wanita dari Suku Hudzail, salah satunya
membunuh yang lain, dan masing-masing dari keduanya mempunyai suami dan anak. Lalu Rasulullah saw. meniadikan diyat wani-
ta yang dibunuh dibebankan kepada'aaqilah wanita yang membunuh dan beliau membebaskan suami dan anaknya (tidak ikut
menairggung beban pembayaran diyat)."
1148
HR. Abu Dawud dan an-Nasa'i. Hadits ini dimasukkan ke dalam kategori hadits sahih oleh Ibnu Hibban.
ISLAM JILID 7 Baglan 5: FQIH UMUM

Apabila tidak ada baitul maal, maka Anggota 'aaqilah yang miskin tidak di-
menurut ulama Malikiyah dan ulama Sya- bebani untuk ikut iuran membayar diyat,
fi'iyah, kewajiban membayar diyat menja- begitu pula perempuan, anak-anak dan o-
di tanggungan si pelaku sendiri, karena ia rang yang hilang ingatan. Karena memikul
adalah termasuk salah satu 'aaqilah,kare- beban kewajiban diyatadalah sebagai ben-
na menurut mereka, pada dasarnya diyat tuktolong menolong menghibur dan mem-
aslinya adalah menjadi kewajibannya se- berikan pelipur lara, sementara orang mis-
jak awal yang kewajiban itu ikut ditang- kin tidak memiliki kemampuan untuk mem-
gung dan dipikul oleh'aaqilah. Sedangkan berikan pelipur lara, sedangkan perempu-
menurut ulama Hanabilah, dalam kondisi an, anak-anak dan orangyang hilang ingat-
seperti ini, tidak ada suatu apa pun yang an bukanlah termasuk orang yang memi-
harus ditanggung oleh pelaku, sebagaima- liki kompetensi untuk memberikan perto-
na pelaku juga tidak termasuk bagian dari longan dan pembelaan.
' a aqilah,karena menurut ulama Hanabilah, Apabila ada anggota'aaqilah mening-
pada dasarnya diyat aslinya adalah me- gal dunia, jatuh miskin, atau menjadi gila
mang menjadi kewajiban dan tanggungan sebelum datang akhir tahun, maka ia tidak
'aaqilah sejak awal. ikut terbebani apa-apa, karena iuran atau
Beban pembayaran diyat dibagi di an- cicilan pembayaran diyat adalah dilakukan
tara para anggota 'aaqilah,baikyang dekat pada tiap akhirtahun sebagai bentukpem-
maupun yang jauh, baik yang sedang ada berian bantuan dan pelipur lara, sehingga
di tempat maupun yang sedang tidak ada posisinya mirip dengan zakat.
di tempat, baik yang sehat maupun yang Relevansl slstem 'aaqilah pada masa
sakit, sekalipun sudah lanjut usia, sakit sekarang menurut pendapat ulama Hanafiah
menahun dan buta. Karena "Di dalam ka- generasl akhir
susjaninnya seorang perempuan Bani Lah- Sesungguhnya sistem 'aaqilah adalah se-
yan yang gugur, Rasulullah menetopkan buah pengecualian dari prinsip umum bahwa
diyat berupa seorang budak laki-laki atau setiap orang memikul dan menanggung kesa-
budak perempuan. Kemudian wanita yang lahannya sendiri, akan tetapi 'aaqilah tidak
dipidana dengan keharusan membayar di- ikut memikul pertanggungjawaban dosa pe-
yat berupa seorang budak itu meninggal laku kelak di akhirat, 'aaqilah hanya ikut me-
dunia. Lantas Rasulullah memutuskan bah- mikul beban di dunia saja, yaitu ikut memikul
wasanya harta warisannya adalah untuk beban kewajiban membayar diyat. Alasan yang
anak-anak dan suaminya, don bahwasanya melatarbelakangi pengecualian ini adalah un-
kewajiban diyatnya dibebankan kepada'a- tuk memberikan bantuan dan pertolongan ke-
shabahnya.alae Sebagaimana, dalam ka- pada si pelaku, ikut meringankan bebannya,
sus lain, "Rasulullah saw. menetapkan bah- memperkokoh rajutan tali kasih sayang, kehar-
wa pembayaran diyat atas kasus kejahatan monisan, dan rekonsiliasi di antara para ang-
yang dilakukan seorang wanita adalah di- gota keluarga, serta menjaga dan menjamin
bebankan kepada 'ashabah si wanita pe- terpenuhinya hak-hak korban supaya tidak hi-
I aku kej ah a tan i tu.'a7so lang sia-sia begitu saja ketika si pelaku adalah
orang miskin, karena mayoritas terbesar ma-
1149
HR. Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah r.a.
1150
HR. Ar,-N"sa'i, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad dari hadits dari Amr Ibnu Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya.
FIQLH ISI..A.M JILID 7

nusia adalah orang-orang miskin. Oleh karena ga masih memiliki jalinan ikatan yang kokoh
itu, sistem 'aaqilah mengandung suatu nilai ke- dan kesadaran untuk saling tolong menolong
adilan dan persamaan dalam masyarakat, se- di antara anggotanya masih sa'ngat tinggi baik
hingga setiap orang yang menjadi korban ke- di kala suka maupun duka. Adapun dalam ling-
kerasan tetap terjamin mendapatkan kompen- kungan masyarakat di mana jalinan ikatan sua-
sasi yang menjadi haknya meskipun si pelaku tu keluarga sudah tidak begitu kuat, ikatan an-
adalah orang miskin. tara sanak kerabat sudah terurai, fanatisme
Di samping itu, sistem 'aaqilah juga me- kesukuan sudah hilang, dan perhatian terha-
ngandung suatu pertimbangan terhadap se- dap nasab sudah tidak lagi begitu penting dan
suatu yang bisa dikatan sebagai faktor di balik berarti, jika demikian, sistem'aaqilah sudah ti-
tindak kesalahan yang dilakukan oleh pelaku, dak menemukan relevansinya lagi, karena su-
karena pelaku berpikir masih ada keluarga yang dah tidak dltemukannya lagi semangat tolong
bisa ia andalkan. Sebab jika tidak ada pikiran menolong dan saling membela antara anggota
seperti ini, tentunya ia pasti akan berpikir se- keluarga.
ribu kali dan betul-betul mempertimbangkan Hal ini diperkuatoleh suatukenyataan bah-
secara matang setiap tindakan yang akan ia wa sistem 'aaqilah -menurut pandangan ula-
lakukan, sehingga setiap tindakan yang dilaku- ma Hanafiyah- sifatnya lentur dan bisa meluas
kannya muncul dari sebuah kehati-hatian, ke- cakupannya dengan bergerak dari keluarga me-
cermatan, kesadaran, dan pertimbangan yang nuju'asyiirah [klan, keluarga besar), lalu bisa
benar-benar matang. Oleh karena itu, fiqih Is- meluas lagi mencakup suku, kemudian diwaan,
lam menilai bahwa kejahatan yang terjadi itu kemudian "kelompok profesi" (atau yang pada
secara implisit dinisbatkan kepada setiap ang- masa sekarangdikenal dengan asosiasi),11s2 ke-
gota'aaqilah, sehingga mereka semua juga ha- mudian ke baitul maal.
rus ikut memikul beban kewajiban diyat keia- Karena sistem klan atau marga sudah ti-
hatan tersebut.11s1 dak ada lagi, baitul maal juga sudah berubah
Bantuan materil yang diberikan oleli' aa qt sistemnya, sistem sosial yang ada sekarang su-
Iah adalah sebagai alternatif pengganti sistem dah berbeda dengan sistem sosial yang berlaku
nushrah (pembelaan dan pemberian pertolong- dalam masyarakat Arab masa lampau, fanatis-
an) yang berlaku pada masa jahiliah, di mana me suku sudah hilang, dan setiap orang ma-
suatu suku melindungi dan meniaga anggota sing-masing hidup secara mandiri tanpa ber-
mereka yang melakukan suatu kejahatan su- gantung dan mengandalkan sukunya seperti
paya tidak disentuh oleh para wali korban un- sistem yang berlaku sekarang, maka diyat pem-
tuk melakukan balas dendam terhadapnya. bunuhantersalah atau mirip sengaja padamasa
Meskipun sistem 'aaqilah memiliki sejum- kita sekarang ini menjadi tanggungan sendiri
lah nilai darl tujuan positif seperti di atas, na- si pelaku. Ulama Hanafiyah menyatakan secara
mun sistem 'aaqilah hanya cocok untuk suatu tegas pandangan seperti ini.11s3
lingkungan masyarakat di mana suatu keluar-

1151
Lihrt, All"riimah waA!Uquubah karya Muhammad Abu Zahrah, hlm.423 dan halaman berikutnya; Al-Mas'uuliyyah Al-finaa'iyyah
karya Syaikh Mahmud Syaltut, hlm. 38; AtrTasyrii'Al-finaa'i Al-lslami, juz 2, hlm. 198 dan halaman berikutnya; Nazhariyyah Adh-
Dhamaan, hlm. 298.
1152
U1"., Hanafiah mengatakan, jika pada masa sekarang ada sekelompok orang yang mereka saling membantu dan memberikan du-
kungan dengan berdasarkan ikatan profesi,.maka'aaqilah mereka adalah para anggota asosiasi profesi mereka. Lihat, Al-Lubaab,
iuz 3, hlm. 178.
1153
Ad-Du..ul Mukhtaar wa Raddul Muhtaar, juz 5, hlm. 456.
ISLAM IILID 7

Ini sejalan dengan pandangan Abu Bakar dak mukmin dan memerdekakannya atau me-
al-Ashamm dan kelompok Khawarij yang me- mang tidak menemukan seorang budak pun, ia
nyatakan bahwa kewajiban diyat ditanggung wajib berpuasa selama dua bulan berturut-tu-
sendiri oleh si pelaku, bukan oleh'aaqilah, de- rut, sebagaimana yang dijelaskan. dalam nash
ngan berdasarkan pada keumuman ayat-ayat ayat Al-Qur'an. Sementara itu, ulama Maliki-
dan hadits-hadits yang menetapkan prinsip )ra[rrs6 menilai bahwa pembunuhan mirip se-
tanggung jawab individu atau pribadi terha- ngaja sama seperti pembunuhan sengaja, tidak
dap tindakan yang dilakukan oleh setiap o- ada kewajiban kafarat di dalamnya.
rang.11sa Hal ini juga seialan dengan pendapat Perlu digarisbawahi di sini bahwaberbagai
madzhab-madzhab lain yang menetapkan bah- kasus kecelakaan pelindasan dengan kendara-
wa apabila pelaku tidak memiliki'aaqilah dan an pada masa sekarang ini mewajibkan pem-
tidak ada baitul maal, maka kewajiban diyat di- bayaran diyat dan kafarat pembunuhan de-
tanggung sendiri oleh si pelaku. ngan sebab.

2. Hukuman pokok yang kedua untuk B. HUKUMAN CADANCAN PENGGANTI UNTUK


kasus pembunuhan mirip sengfaia, PEMBUNUHAN M'RIP SENGNA
yaitu kafarat
Apabila diyat gugur karena suatu sebab,
Pembunuhan mirip sengaja menurut jum- posisinya digantikan oleh hukuman ta'zir. Me-
hur fuqahallss yang menetapkan adanya istilah nurut ulama Malikiyah, hakim wajib menghu-
pembunuhan mirip sengaja, yaitu fuqaha se- kum ta'zir si pelaku dengan bentuk hukum-
lain ulama Malikiah, di dalamnya juga ada ke- an ta'zir yang menurutnya sesuai. Sedangkan
wajiban kafarat, karena pembunuhan mirip se- jumhur fuqaha berpendapat bahwa dalam hal
ngaja disamakan dengan pembunuhan murni ini masalahnya diserahkan sepenuhnya ke-
tersalah dalam hal tidak ada ancaman hukum- pada kebiiakan hakim untuk memilih antara
an qishas, diyatnya ditanggung oleh'aaqilah, menghukum ta'zir si pelaku ataukah tidah
dan pembayarannya dilakukan tidaksecara tu- sebagaimana yang sudah pernah disinggung
nai dalam jangka waktu tiga tahun. Oleh kare- dalam masalah hukuman tq'zir terhadap pe-
na itu, pembunuhan mirip sengaja juga disa- laku pembunuhan sengaja. Adapun puasa,
makan dengan pembunuhan tersalah dalam maka itu adalah salah satu dari bentuk kafa-
hal adanya kewajiban kafarat atas si pelaku di rat yang statusnya adalah sebagai hukuman
dalamnya. pokoh bukan hukuman cadangan pengganti,
Kafaratnya sebagaimana yang sudah per- akan tetapi urutannya adalah setelah pemer-
nah disebutkan dalam pembahasan kafarat dekaan budak dalam artian, ketika ia me-
pembunuhan sengaja, adalah memerdekakan mang tidak mampu membayar kafarat dalam
budak mukmin, apabila tidak memiliki budak bentuk memerdekakan buda[ maka ia mem-
mukmin atau tidak memiliki kelebihan harta bayar kafarat itu dengan berpuasa selama dua
(harta kelebihan dari yang dibutuhkan untuk bulan berturut-turut.
mencukupi kebutuhannya) untuk membeli bu-

1154
Mrdrrkki.ah Tafsir Aayaat Al-Ahkaam di Al-Azha4 juz Z,hlm. L23.
1155
Trk.il"tu Fathil Qadiir; juz 8, hlm. 251; Al-Badaa'i', juz 7, hlm. 249 danhalaman berikutnya; Ad-Durrul Muhtaar, juz 5, hlm. 407;
. .__ Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 107; Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 217; Al-Mughnii, iuz 8, hlm. 97; Kasysyaaful Qinaa', juz 5, hlm. 65.
1156
Asy-Sya.hul Kabiir, juz 4,h1m.266;Asy-syarhush Shaghiir karya Ad-Dardi4, iuz 4, hlm. 405; Bidaayatul Muitahid, juz 2, hIm.401.
ISLAM IITID 7

C. HU'ruMAN KONSEKUENSI UNTUK EM. hukuman konsekuensi berupa terhalang dari


BUNUHAN MIR'P SENCNA mendapatkan hak warisan dan hak atas wa-
Di samping diyat, pelaku pembunuhan mi- siat.
rip sengaja juga terkena dua bentuk sanksi hu- Begitu iuga, hukuman untuk tindak pem-
kuman lain, yaitu terhalang dari mendapatkan bunuhan mirip tersalah menurutulama Hanafi-
hak warisan dan wasiatan, sama seperti yang yah sama seperti hukuman pembunuhan ter-
telah diielaskan dalam hukuman konsekuensi salah (yaitu kafarat, diyat yang dipikul oleh
untuk pembunuhan sengaja. Hal ini berdasar- ' aaqilah,serta terhalang dari mendapatkan hak

kan pada keumuman dua hadits, yaitu, "Tidak warisan dan hakwasiat). Adapun pembunuhan
ada hak atas warisan bagi si pembunuh," dan dengan sebab menurut ulama Hanafiyah, se-
hadits, "Tidak ada hak atas wasiatan bagi si perti seseorang membuat sumur lalu ada o-
pembunuh," akan tetapi, hadits yang pertama rang yang terpeleset dan jatuh ke dalamnya,
adalah hadits sahih, sedangkan hadits yang ke- maka hukumannya hanya satu macam saja, ya-
dua di dalam sanadnya terdapat seorang pe- itu kewajiban membayar diyat yang dipikul
rawi matruk yang meriwayatkan hadits palsu. oleh'aaqilah, di dalamnya tidak ada hukuman
berupa kewajiban membayar kafarat dan tidak
IV. PEMBUNUHAN TERSALAH DAN SANKSI pula terhalang dari mendapatkan hak warisan
HUKUMNYA dan hak atas wasiatan.11s7 Sedangkan pembu-
nuhan dengan sebab menurut jumhur adalah
Sebagaimana yang sudah kita ketahui, pem-
seperti pembunuhan tersalah.
bunuhan.tersalah adalah pelaku sama sekali
Adapun puasa adalah salah satu dari dua
tidak memiliki maksud dan kesengajaan untuk
bentuk kafarat yang dinash dalam Al-Qur'an
memukul dan tidak pula membunuh korban,
pada ayatyang menjelaskan tentang hukum-
seperti si A teriatuh dan menimpa si B hingga
an pembunuhan tersalah, "Dan tidak layak
mengakibatkan si B mati, atau si A menembak
bagi seorang mukmin membunuh seorang muk-
binatang buruan, akan tetapi tembakannya itu
justru meleset dan mengenai seseorang. Pem- min (yang lain), kecuali karena tersalah (ti-
bunuhan tersalah hanya satu macam saja me-
dak sengaja), dan barangsiapa membunuh
seorang mukmin karena tersalah (hendaklah)
nurut iumhur. Sedangkan menurut ulama Ha-
ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang
nafiyah, pembunuhan tersalah ada dua macam,
beriman serta membayar diyatyang diserah-
karena mereka menganggap kasus seseorang
kan kepada keluarganya (si terbunuh itu), ke-
yang sedang tidur membalikkan tubuhnya lalu
cuali jika mereka (keluarga terbunuh) berse-
menimpa seseorang hingga menyebabkan orang
dekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum (ka-
itu mati adalah sebagai pembunuhan yang di-
samakan dengan pembunuhan tersalah (mirip fir) yang memusuhimu, padahal ia (si terbu-
nuh) adalah orang mukmin, maka (hendak-
tersalah), bukan pembunuhan murni tersalah.
lah si pembunuh) memerdekakan hamba sa-
Berdasarkan kesepakatan fuqah4 tidak ada
haya yang mukmin. Jika ia (si terbunuh) dari
sanksi hukuman qishas di dalam pembunuhan
kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai)
tersalah dan yang serupa dengannya, akan te-
antara mereka dengan kamu, maka (hendak-
tapi hanya ada dua sanksi hukum saja, yaitu
Iah si pembunuh) membayar diyat yang di-
hukuman pokok berupa diyat dan kafarat, dan
serahkan kepada keluarganya (si terbunuh)

1157
T"k.ilrtu Fathil Qadiir, juz 8, hlm. 252 danhalaman berikutnya.
rsr.A.M ltl-tD 7

serta memerdekakan hamba sahaya yang ber- Fuqaha sepakatllsebahwa kewaiiban pem-
iman; Barangsiapa yang tidak memperoleh- bayaran diyat dipikul oleh 'aaqilah dengan
nya, maka hendaklah ia (si pembunuh) ber- iangka waktu pembayaran selama tiga tahun.
puasa dua bulan berturut-turut untuk pene- Hal ini berdasarkan pada keputusan Rasulullah
rimaan tobat dari pada Allah. dan adalah saw. yang membebankan diyat pembunuhan
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksa- tersalah kepada'aaqilah,7L5o juga berdasarkan
na." (an-Nisaa':92) pada praktik Umar Ibnul Khaththab r.a. yang
Dalam ayat ini, disebutkan tiga kafarat. menetapkan bahwa pembayaran diyat tersebut
Pertama, kafarat karena membunuh seorang ditanggung oleh'aaqilah dengan jangka waktu
muslim di daarul /s/am secara tersalah (tidak pembayaran selama tiga tahun.1161
sengaja), Kedua, kafarat karena membunuh se- Pemberian jangka waktu pembayaran se-
orang Muslim di daarul harb sementara si pe- lama tiga tahun tersebut menurut ulama Ha-
laku tidak mengetahui jika korban adalah orang nafiyah mencakup iuran yang dipikul oleh
yang beriman (beragama Islam). Ketiga, kafa- 'aaqilah dan iuran yang dipikul oleh si pelaku
rat karena membunuh orang kafir mu'aahad, sekaligus. Adapun menurut jumhu4, maka se-
yaitu orang kafir dzimmi. lain iuran yang menjadi beban 'aaqilah adalah
Dalam pembunuhantersalah, tidakada hu- harus dibayar tunai, karena itu adalah sebagai
kuman ta'zir berdasarkan kesepakatan fuqaha. ganti sesuatu yang dirusakkan. Oleh karena itu
Adapun diyat pembunuhan tersalah adalah se- harus dibayar tunai sama seperti nilai harga
perti yang sudah pernah disinggungpada pem- sesuatu yang dirusakkan. Adapun iuran yang
bahasan seputar diyat pembunuhan sengaja, meniadi beban 'aaqilah, itu hanya bersifat ban-
yaitu terdiri dari lima spesifikasi unta, dengan tuan dan memberikan pelipur lara, maka di-
perincian seperti berikut, dua puluh ekor unta beri keringanan dalam bentuk pembayarannya
bintu makhaad, dua puluh ekor unta ibnu ma- yang tidak tunai diberi jangka waktu selama
khaadh, dua puluh ekor unta bintu labuun, dua tiga tahun.
puluh ekor unta hiqqah, dan dua puluh ekor Sebab kenapa kewajiban pembayaran di-
unta jadza'ah. lni adalah menurut pendapat yat dibebankan kepada 'aaqilah karena tindak
ulama Hanafiah dan ulama Hanabilah. kejahatan tersalah banyak terjadi, sementara
Adapun menurut ulama Malikiah dan ula- besaran diyat manusia jumlahnya cukup besar.
ma Syafi'iah, maka dua puluh ekor unta ibnu Oleh karena itu, hikmah menghendaki'aaqilah
makhaad diganti dengan dua puluh ekor unta harus ikut menanggung kewajiban diyat itu
ibnu labuun, sehingga perinciannya menjadi, sebagai bentuk bantuan, pelipur lara dan peri-
dua puluh ekor unta bintu makhaad dua pu- nganan bagi si pelaku, karena kejadian yang
luh ekor unta ibnu labuun, dua puluh ekor unta ada bukanlah ia sengaja dan sama sekali tidak
bintu labuun, dua puluh ekor unta hiqqah, dan ia inginkan, sehingga ia bisa dimaklumi. Se-
dua puluh ekor unta.lhdza'ah. dangkan untuk pembayaran kafarat itu ditang-
Masing-masing dari kedua pendapat ini gung sendiri oleh si pelaku.
berpegangan pada dalil berupa sebuah riwayat Menurut ulama Hanafiyah dan ulama Ma-
dari Abdullah Ibnu Mas'ud r.a.1ls8 likiyah, diyat pembunuhan tersalah tidak di-
1158
Lihrt, Nailul Awthaar iuz 7, hlm. 76 dan halaman berikutnya; Nashbur Raayah, juz 4, hlm. 356-360,
11s9
Al-Mughnii, juz 7, hlm. 770 danhalaman berikutnya.
1160
N"ilul A*thaax, juz 7, hlm.80 dan halaman berikutnya.
1151
Nashbur Raayah, iuz 4, hlm. 334,399.
FIQIH ISLAM IILID 7

perberat (tidak berupa diyat mughallazhah). PASAT KEDUA


Sedangkan menurut ulama Syafi'iyah dan ula- ,INAYAT (TIN DAK KEKERASAN)
ma Hanabilah, diyat pembunuhan tersalah di- TERHADAP FISIK
perberat dalam tiga kasus sebagaimana yang
Kejahatan atau kekerasan terhadap fisik
sudah pernah disinggung pada bagian terda- adalah, setiap bentuk kejahatan terhadap tu-
hulu dalam pembahasan seputar diyat pem- buh manusia berupa pemotongan suatu ang-
bunuhan sengaia. gota tubuh, pelukaan, atau pemukulan, semen-
Adapun kafarat pembunuhan tersalah itu tara si korban masih tetap hidup.
menjadi tanggungan sendiri si pelaku dan ia Kejahatan terhadap fisik menurut ulama
bayar dengan menggunakan hartanya sendiri,
Hanafiyah (dan ulama Malikiyah yang tidak
tidak ada satu pun orang lain yang ikut berke- mengenal istilah tindak kejahatan mirip se-
waj iban memikulnya,1162 karena munculnya ke-
ngaia) ada dua macam, yaitu ada kalanya dila-
wajiban kafarat itu adalah disebabkan oleh si kukan dengan sengaja, atau ada kalanya terja-
pelaku sendiri. Kafarat itu sendiri adalah suatu
di secara tersalah (tidak sengaja). Kekerasan fi-
amalan yang disyariatkan dengan maksud dan
sik sengaja adalah, setiap kekerasan fisik yang
tujuan untuk menghapus kesalahan si pelaku, memang dilakukan oleh pelaku secara sengaja
sementara penghapusan kesalahan seseorang
de-ngan maksud dan keinginan memang untuk
tidak bisa dengan menggunakan amal orang menganiaya dan mencederai korban, seperti
lain, karena kafarat adalah ibadah.1153 pelaku memukul atau melempar korban de-
Fuqaha sepakat akan kewajiban kafarat ngan sebuah batu dengan maksud dan keingin-
pembunuhan tersalah apabila korban yangter- an memang untuk mengenai dan mencederai-
bunuh bukanlah orang kafir dzimmi atau se- nya.
orang budak. Adapun jika korbannya adalah Sedangkan kekerasan fisik tersalah, adalah
orang kafir dzimmi, maka jumhurselain ulama
tindakan yang memang dilakukan dengan se-
Malikiyah tetap mewajibkan kafarat iuga, se- ngaja oleh pelaku namun sama sekali tidak
dangkan menurut ulama Malikiyah, tidak ada
ada maksud dan keinginan untuk mencederai
kewajiban kafarat apabila korbannya adalah dan menganiaya, seperti seseorang melempar
orang kafir dzimmi, karena secara garis besar
sebuah batu dari jendela,lalu batu itu menge-
ia adalah orang yang darahnya sia-sia dikare- nai kepala orang lain hingga menyebabkan ku-
nakan kekafirannya.
litnya terkelupas dan tulangnya terlihat, atau
Adapun hukuman konsekuensi berupa ter- suatu kejadian sebagai akibat tindakan cero-
halang dari mendapatkan hakwarisan dan hak boh seperti seseorang membalikkan tubuhnya
atas wasiat, maka hal ini telah dibicarakan lalu menimpa seseorang yang sedang tertidur
pada pembahasan hukuman pembunuhan se-
hingga menyebabkan tulang rusuknya retak
ngaia di bhgian terdahulu. atau patah misalnya,116a

1162
Al-Mughnii, iuz 7, hlm. 771, juz8, hlm.92; Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 107; Al-Badaa'i', iuz 7,h\m.252; Ad-Durrul Muhtaar, juz 5,
hlm. 277; Asy-Syarhush Shaghiir, juz 4, hlm. 405 dan halaman berikutnya.
1163
K"."n" pada masa sekarang sistem perbudakan sudah dihapus, maka pembayaran kafarat pembunuhan tersalah berarti hanya
bisa dilakukan dengan puasa dua bulan berturut-turut, karena kafarat urutan pertama adalah pemerdekaan budah sementara bu-
dak pada masa sekarang sudah tidak ada lagi, sehingga yang tersisa hanya kafarat dengan berpuasa. Dalam ayat di atas, Allah swt.
berfirman, "Barangsiapa yang tidak memperolehnya," yakni tidak memperoleh budak yang bisa ia merdekakan karena memang
tidak memiliki hamba sahaya atau tidak mamiliki biaya yang bisa digunakan membeli budak untuk dimerdekakan, maka ia harus
membayar kafarat itu dengan puasa dua bulan berturut-turut.
1164
At-Tasyrii'Al-Jinaa'i Al-lslami, iuz 2, hlm. 204.
FIQLH ISLAM IILID 7

Menurut ulama Hanafiyah, kejahatan be- dak sampai menyebabkan luka, lalu tamparan
rupa kekerasan terhadap fisik tidak ada yang atau pukulan itu ternyata menyebabkan beng-
disebut kekerasan fisik mirip sengaja, akan te- kak hingga berujung pada kondisi luka yang
tapi yang ada hanyalah kekerasan fisik sengaja memperlihatkan tulang. Mereka mengatakan,
atau kekerasan fisik tersalah. Karena kejahat- tidakadahukuman qishas (menghukum pelaku
an mirip sengaja menurut ulama Hanafiyah, dengan tindakan yang sama seperti yang di-
adalah memukul dengan sesuatu selain sen- lakukan olehnya terhadap korban) kecuali da-
jata atau yang hukumnya sama seperti senjata, lam kekerasan fisik sengaja. |adi, hukuman qi-
seperti memukul dengan benda tumpul beru- shas tidak berlaku dalam kekerasan fisik mi-
pa batu atau tongkat besar. Karena kejahatan rip sengaja atau kekerasan fisik tersalah, akan
mirip sengaja barometernya adalah alat yang tetapi hanya berlaku dalam kasus kekerasan
digunakan, sementara kejahatan berupa pem- fisik sengaia saja. Menurut mereka, hukuman
bunuhanlah yang hukumnya bisa berbeda ka- untuk kekerasan fisik mirip sengaia sama se-
rena perbedaan alat yang digunakan, adapun perti hukuman kekerasan fisik tersalah.
pengrusakan (pencederaan) fisik selain pem- Pembicaraan mengenai keiahatan berupa
bunuhan, maka hukumnya tidak berbeda-beda kekerasan terhadap fisik sengaja dan tersalah
karena perbedaan alat yang digunakan, akan akan dilakukan dalam dua kajian seperti beri-
tetapi yang dilihat adalah akibat yang muncul, kut,
yaitu terjadinya pengrusakan (pencederaan)
atau maksud dan keinginan untuk mengania- I. HUKUMAN TINDAK KE'AHATAN BERT}
ya dan mencederai, sehingga alat yang digu- PA KEKERASAN TERHADAP FISIK SE.
nakan posisinya sama dalam hal sebagai in- CARA SENGruA
dikator yang menunjukkan adanya kesengaja- Kekerasan fisik sengaja ada kalanya beru-
an, sehingga tindakan kejahatan fisik berarti pa pemotongan anggota tubuh al-athraaf atau
hanya ada dua, ada kalanya sengaja atau ter- menyebabkan anggota tubuh al-athraaf kehi-
salah saja. fadi, sanksi hukum kekerasan fisik langan fungsinya, dan ada kalanya berupa pe-
mirip sengaja menurut mereka sama seperti lukaan pada selain kepala yang dikenal dengan
sanksi hukum kekerasan fisik sengaja, hal ini istilah "al-Jiraah" atau pada kepala dan muka
ditunjukkan oleh pernyataan mereka, "fika da- yang dikenal dengan istilah "asy-syijaaji'
lam kasus pembunuhan, suatu kejahatan ma-
Kaidah atau prinsip yang ditetapkan un-
suk kategori mirip sengaja, maka jika dalam
tuk hukuman atas tindak kekerasan terhadap
kasus kejahatan fisik, maka itu masuk kategori
fisik ini adalah,1157 "Bilamana hukuman qishas
sengaja."1l5s
memungkinkan untuk dilakukan di dalamnya
Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan ulama (yaitu tindak kekerasan fisik sengaia yang ti-
Hanabilah1l56 memiliki pandangan bahwa ke- dak disertai dengan keberadaan unsur syub-
jahatan berupa kekerasan terhadap fisik ada
hat) maka wajib qishas, dan bilamana hukum-
yang disebut kekerasan fisik mirip sengaja, se-
an qishas tidak memungkinkan untuk dilaku-
perti si A memukul kepala si B dengan tam- kan di dalamnya (yaitu tindak kekerasan fisik
paran atau dengan batu kecil yang biasanya ti-
tersalah dan tindak kekerasan fisik yang diser-

1165
T"k il"tu Fathil Qadiit juz 8, hlm. 271; Al-Badaa'i', juz 7, hlm. 233,3L);Al-Lubaab ma'a Al-Kitaab, iuz 3, hlm. 147.
1155
Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 25; Kasysyaaful Qinaa', juz 5, hlm. 638.
1167
Al-Brd""'i', juz 7, hlm. 234; Takmilatu Fathil Qadiir, ju z 8,h1m.270.
ISLAM IILID 7

tai dengan adanya unsur syubhat) maka yang 1. Hukuman pokok yang pertama, yaltu
wajib adalah diyat atatrursy." qlshas
Berdasarkan hal ini, hukuman tindak ke- Penerapan hukuman qishas untuk keke-
kerasan fisikberupa memutus atau memotong rasan fisik terhadap anggota tubuh al-athraaf,
anggota tubuh al-athraaf adalah qishas atau perlukaan (jurh)1r70 dan yang lainnya berupa
diyat dan ta'zir, hukuman untuk tindakan ke- berbagai kekerasan fisik selain pembunuhan
kerasan fisik berupa penghilangan fungsi harus memenuhi sejumlah syarat. Syarat-sya-
dan kegunaan anggota tubuh menurut realita rat tersebut ada yang berupa syarat-syarat
praktiknya adalah diyat atau ursy,rL68 sedan- umum, yaitu syarat-syarat umum yang ditetap-
gkan hukuman untuk kekerasan fisik berupa kan dalam penerapan hukuman qishas untuk
pelukaan (jiraah atau syijaafl adalah qishas kejahatan pembunuhan, dan ditambah dengan
tadl.t76e
atau ursy atat hukuumatul sejumlah syarat khusus.
Adapun syarat-syarat umum tersebut me-
A. HUKUMAN UNTUK TINDAK KEKERASAN nurut ulama Hanafiah adalah,1171 pelaku ada-
FISIK SENGNA BERUPA PENGHILANGAN lah orang berakal, balig, bersengaia, atas ke-
ATAU PEMOTONGAN ANGCOTA TUBUH AL-
mauan sendiri bukan karena dipaksa, bukan
ATHRAAF
berstatus al-ashl [orangtua, kakek nenek dan
Anggota tubuh al-athraaf menurut fuqaha
sete-rusnya ke atas) bagi korban, korban ber-
adalah, kedua tangan dan kedua kaki. Dalam
status memiliki 'ishmah (terlindungi darah-
hal ini ada anggota tubuh lain yang disamakan
nya) dan bukan merupakan bagian [anak, cucu
atau diberlakukan seperti anggota tubuh al-
dan seterusnya ke bawah) pelaku serta tidak
athraaf, yaitu jari, hidung, mata, telinga, bibic
pula miliknya, kejahatan yang ada adalah tin-
gigi, rambut, kelopak mata, dan lain sebagai-
dak kejahatan secara langsung bukan dengan
nya.
sebab (secara tidak langsung), pelaksanaan qi-
Hukuman kejahatan berupa penghilang-
shas memungkinkan untuk dilakukan karena
an atau pemotongan anggota tubuh al-athraaf
dimungkinkannya untuk mengambil pemba-
adalah ada kalanya qishas sebagai hukuman
lasan yang sama terhadap pelaku.
pokok, atau diyat dan ta'zir sebagai hukuman
Sementara itu, sebagaimana yang sudah
cadangan pengganti qishas apabila hukuman
pernah dijelaskan di bagian terdahulu dalam
qishas tidak bisa dilaksanakan karena suatu
pembahasan tindak pembunuhan sengaja, jum-
sebab.
hur1172 menambahkan bahwa korban harus se-

1158
Urys adalah, suatu harta kompensasi waiib yang telah ditentukan oleh syara' karena suatu keiahatan terhadap fisik atau anggota
tubuh.
1169
Hukur.rtul'adl adalah, suatu harta kompensasi yang besarannya ditentukan oleh hakim dengan berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman para ahli karena suatu tindakan kejahatan fisik yang tidak ada keterangan dari syara tentang berapa besaran harta
kompensasinya.
1170
Anggot" tubuh al-athraafadalah, anggota tubuh yang memiliki batas uiung seperti, telinga, tangan dan kaki. Al-furh dengan huruf
jim dibaca dhammah bentuk iamaknya adalah al-jiraah, artinya adalah luka yang diakibatkan oleh tindakan pelukaan. Adapun al-
jarh dengan hurufjim dibaca fathah, artinya adalah tindakan pelukaan itu sendiri, dan yang dimaksud di sini adalah al-jurh dengan
huruf jim dibaca dhammah.
1171
Al-B"d""'i', juz 7, hlm. 297 .
1172
Asy-Sya.hul Kabiir karya Ad-Dardir,iuz 4,hlm. 250; Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 25; Al-Mughnii, juz 7, hlm. 703; Kasysyaaful
Qinaa', iuz 5, hlm.638.
FIQLH rSr.A,M ltLtDT Ballan 5: FIQIH UMUM

padan dengan pelaku, dan menurut mereka jahatan terhadap fisik antara orang laki-
di sini tidak ada syarat tindakannya itu harus laki dan orang perempuan.llTa Karena ang-
berupa tindakan secara langsung, akan tetapi gota tubuh al-athraaf menurut ulama Ha-
menurut mereka tidak ada perbedaan antara nafiyah sama seperti harta, dan karena ti-
apakah tindakannya itu adalah tindakan se- dak ada kesamaan antara besaran diyat
cara langsung maupun dengan sebab (secara orang perempuan dan diyat orang laki-
tidak langsung). laki, karena diyat orangperempuan adalah
Berdasarkan hal ini, hal-hal umum yang separoh dari diyat orang laki-laki, maka
menghalangi pelaksanaan qishas adalah, berarti tidak ada kesamaan di antara laki-
1. Ikatan kebapakan (al-ubuwwah) aki dan perempuan dalam hal besaran di-
Orang tua tidak dikenai hukuman qi- yat atau utys anggota tubuh al-athraaf,
shas karena kejahatan dan kekerasan fisik dan jika tidak ada kesamaan antara be-
yang dilakukannya terhadap anaknya, sama saran ursy orang laki-laki dan ursy orang
seperti dalam kasus kejahatan pembunuh- perempuan, maka berarti qishas tidakbisa
an. Hal ini berdasarkan hadits, "Orang tua diberlakukan di antara anggota tubuh aI-
tidak dihukum qishas karena melakukan athraaf orang laki-laki dan anggota tubuh
kej ah atan terhadap anakny a,"berdasarkan al-athraaf orang perempuan, karena nilai
kesepakatan keempat madzhab yang ada, anggota tubuh al-athraaflaki-laki dan pe-
bahkan menurut Imam Malik sendiri se- rempuan adalah tidak sama.
lama tindakan si ayah terhadap anaknya Begitu juga, apabila pelaku berjum-
itu adalah karena main-main atau dalam lah lebih dari satu orang, seperti mereka
rangka pen-ta' diib-an (menghukum untuk melakukan kejahatan berupa pemotongan
mendidik dan mendisplinkan), karena me- tangan atau jari seseorang atau merompal-
nurut Imam Malik jika demikian, tindakan kan giginya, maka qishas tidak diberlaku-
itu masuk kategori tersalah,1173 kan terhadap mereka, karena tidak ada
2. Tidak adanya kesepadanan (takaafu) an- kesepadanan antara beberapa tangan dan
tara pelaku dan korban satu tangan, sementara unsur kesamaan
Menurut ulama Hanafiyah ada dua dan kesepadanan adalah syarat dasar qi-
atau tiga kasus yang kejahatan terhadap shas. Dalam hal ini, mereka hanya dikenai
fisik yang di dalamnya tidak ditemukan hukuman berupa kewajiban membayar di-
kesepadanan antara pelaku dan korban. yat (ursy) tangan yang terpotong itu.117s
Sedangkan menurut jumhur ada dua ka- Sedangkan menurut jumhur; orang
sus yang lain yang di dalamnya tidak dite- laki-laki diqishas karena melakukan ke-
mukan kesepadanan antara pelaku dan kerasan fisik terhadap orang perempuan
korban. dan begitu juga sebaliknya, juga tangan
Dua kasus menurut ulama Hanafiyah
banyak dihukum potong karena melaku-
tersebut adalah, perbedaan Jenis kelamin kan kekerasan fisik berupa pemotongan
dan tldak adanya kesamaan Jumlah. Maka satu tangan (pelaku berjumlah lebih dari
oleh karena ltu, tldak ada qlshas dalam ke- satu orang sedangkan korbannya hanya
satu).
11]3
nsy-Syarhul Kablir karya Ad-Dardlr dan ad Dasuqi: 4/ 242,250
11]! f"mit"tu Fathll Qadllr; luz 8, hlm. 271; Al-Lubaab ma'a Al-Kitaab, juz 3, hlm. 147
117s
T"k.il"tu Fathil Qadila iuz 8, hlm. 280; Al-Badaa'i', iuz 7, hlm. 299
FIqLH ISLAM IITID 7

Adapun dua kasus tidak adanya kese- kan kekerasan fisik terhadap seorang mus-
padanan di dalamnya antara pelaku dan lim, menurut ulama Syafi'iyah dan ulama
korban menurut jumhur adalah, status Hanabilah hukuman qishas diberlakukan
merdeka dan status keislaman sama se- terhadap si kafir dzimmi itu.
perti yang berlaku dalam qishas terhadap Sedangkan menurut ulama Malikiyah
tindak kejahatan pembunuhan. Karena itu, tidak. Ulama Malikiah mengatakan bahwa
menurut mereka orang yang berstatus orang kafir dzimmi juga tidak diqishas
merdeka tidak diqishas karena melakukan karena melakukan kekerasan fisik terha-
kekerasan fisik terhadap budak. Namun dap seorang muslim, karena qishas dalam
jika sebaliknya, yaitu orang yang bersta- keiahatan berupa kekerasan terhadap fisik
tus budak melakukan kekerasan fisik ter- menghendaki adanya persamaan dan ke-
hadap orang yang berstatus merdeka atau sepadanan antara pelaku dan korban, se-
orang yang berstatus budak melakukan mentara tidak ada yang namanya kesama-
kekerasan fisik terhadap orang yang ber- an dan kesepadanan sama sekali antara
status budak iuga, maka si budak tetap orang Islam dan orang kafir.1177
diqishas. 3. Kekerasan fisikyangdilakukan adalah ma-
Dalam hal ini, ulama Hanafiyah memi- suk kategori kekerasan fisik mirip sengaja
liki pendapatyangtidaksesuai dengan prin- menurut ulama Syafi'iyah dan ulama Ha-
sip yang mereka tetapkan dalam qishas atas nabilah, seperti si A menampar si B, lalu
tindak pembunuhan, mereka mengatakan tamparan itu menyebabkan mata si B
bahwa tidak ada qishas sama sekali dalam pecah, atau si A melempar si B dengan ke-
kekerasan fisik antara orang merdeka dan rikil, Ialu menyebabkan tangan si B lum-
budak antara budak dengan orang merde- puh, atau menimbulkan bengkakyang ber-
ka. Tidak ada unsur kesepadanan dan ke- uiung pada kondisi luka muwadhdhihah
samaan di dalamnya, iuga tidak ada qishas (tulang terlihat), maka tidak ada qishas
sama sekali dalam kejahatan fisik antara dalam kasus seperti ini. Akan tetapi, si A
budak dengan budak. Hal tersebut karena hanya terkena hukuman berupa kewajib-
adanya perbedaan dan keterpautan nilai an membayar diyat mata atau tangan yang
harga, sebab nilai harga satu budak de- telah ditetapkan oleh syara'.
ngan budak lain adalah berbeda.1176 Yakni Sedangkan menurut ulama Malikiyah
status kemerdekaan dan sebaliknya yaitu dan ulama Hanafiyah, dalam kasus seperti
status kebudakan adalah kasus ketiga yang itu, si A tetap diqishas, karena mirip se-
menghalangi pelaksanaan qishas dalam ngaja dalam tindakan kekerasan fisik me-
kejahatan berupa kekerasan terhadap fisik nurut mereka hukumnya sama seperti se-
menurut ulama Hanafiyah. ngaja karena sudah terpenuhinya kriteria
Menurut jumhu4 qishas tidak diber- tindakan penganiayaan dan pelanggaran.
lakukan dalam kasus kekerasan flslk yang Sementara dalam kejahatan berupa keke-
dllakukan oleh seorang musllm terhadap rasan terhadap flslk cukup dengan terpe-
orang kaflr dzlmml, Akan tetapl flka seba- nuhlnya unsur maksud dan kesengaJaan
llknya, yaltu seorang kaflr dzlmml melaku- dalam tindakan penganlayaan yang dila-

11]! f.Untt"tu
Fathll Qadlln luz 8, hlm. 27L danhalaman berikutnya; Al-Lubaab ma'a Al-Kltaab, Juz 3, hlm. 147
1177
Asy-syarhul Kabilr karya Ad-Dardlr iuz 4, hlm. 250; Mughnll MuhtaaJ, luz 4, hlm. 25.
ISI.AM IILID 7

kukan, tanpa memandang alat yang digu- kan kesamaan dan keserupaan. Apabila ke-
nakan, karena penganiayaan dengan alat serupaan dan kesamaan tidak bisa terpe-
apa pun itu adalah sesuatu yang memung- nuhi, berarti qishas tidakbisa dilakukan, se-
kinkan dan bisa terjadi. Berbeda halnya lanjutnya hukuman berpindah ke hukum-
dengan tindak pembunuhan, karena pem- an berupa kewajiban membayar diyat.1178
bunuhan tidak bisa dilakukan kecuali de- Oleh karena itu, misalnya ada seieo-
ngan alat tertentu sebagaimana yang telah rang sebut saja si A memiliki jari jempol
dijelaskan di bagian terdahulu. tangan kanan yang masih utuh yaitu ter-
4. Kekerasan fisik yang terjadi adalah de- diri dari dua persendian, lalu ia melaku-
ngan sebab [secara tidak langsung) menu- kan kekerasan fisik terhadap orang lain
rut ulama Hanafiyah. Karena mereka men- sebut saja si B dengan memotong jari jem-
syaratkan bahwa qishas atas tindak keja- pol tangan kanannya yang sudah tidak
hatan pembunuhan atau tindak kejahatan utuh dan hanya memiliki satu persendian
berupa kekerasan fisik harus berupa tin- bagian bawah saja, maka di sini tidak bisa
dakan secara langsung bukan tindakan de- dilakukan qishas dengan memotong jari
ngan sebab (secara tidak langsung) seba- jempol si A yang masih utuh itu, karena
gaimana yang telah disebutkan di bagian jari jempol milik korban yaitu si B yang
terdahulu. Dalam hal ini, jumhur tidak se- dipotong oleh si pelaku yaitu si A itu sebe-
pendapat dengan ulama Hanafiyah. lumnya sudah tidakutuh dan sudah dalam
5. Kekerasan terhadap fisik yang ada terjadi kondisi persendian atasnya terpoton& se-
di kawasan daarul harb (kawasan negeri hingga di sini tidak bisa dilakukan qishas,
kaum kafir yang memusuhi Islam) menu- karena tidak memungkinkan adanya per-
rut ulama Hanafiyah. Karena itu, menurut samaan dan kesepadanan.
mereka, tidak ada qishas untuk kejahatan Adapun syarat-syarat khusus qishas dalam
pembunuhan atau kejahatan berupa keke- kej ahatan berupa kekerasan terhadap fisik ada-
rasan fisik yang terjadi di kawasan daarul lah syarat-syarat yang titik tolaknya adalah
harb,karena imam tidak memiliki kekua- dari sebuah prinsip dasa4 yaitu terpenuhinya
saan dan kewenangan atas kawasan daa- unsur kesamaan dan keserupaan. Prinsip ini
rul harb. Hal ini berbeda dengan pendapat berarti menghendaki terpenuhinya kesamaan
para imam yang lain, dan keserupaan antara kejahatan yang dilaku-
6. Tidak dimungkinkannya untuk mengam- kan dan hukuman yang dikenakan dalam tiga
bil qishas. sisi, yaitu kesamaan dan keserupaan pada tin-
Qishas pembunuhan atau kekerasan dakan, kesamaan dan keserupaan pada obiek
fisik menurut fuqaha tidak bisa dijalankan dan namanya, dan kesamaan dan keserupa-
ketika qishas itu tidak memungkinkan un- an pada kemanfaatan (atau kondisi sehat dan
tuk dilakukan, karena qishas mengharus- utuh, normal).ttzs

1178
Al-Brdr"'i',iuz7,hlm.297 dan halaman berikutnya; Al-Mughnii, juz 7, hlm.703; Kasysyaaful Qinaa', iuz 5, hlm.639; Al-Muhadzdzab,
juz 2, hlm. 178 dan halaman berikutnya; Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, iuz 4, hlm. 250.
HR. At-Tirmidzi, An-Nasa'i dan Ibnu Majah dari Umar Ibnul Khaththab r.a. Ada celah pada sebagian dari sanad hadits ini yang
dikritik, sementara al-Baihaqi dan Hakim menilai sahih terhadap sebagian jalur periwayatan hadits ini. Hadits ini juga diriwayat-
kan dari beberapa orang yang lain, yaitu Abdullah Ibnu Abbas r.a, Suraqah Ibnu Malik r.a dan Amr Ibnu Syu'aib dari ayahnya dari
kakeknya.
1179
Al-B"dr"'i', iuz 7, hlm. 297 dan halaman berikutnya; Al-Mughnii, iuz 7, hlm. 703; Kasysyaaful Qinaa', iuz 5, hlm. 639-651,
rsr."A.M JrLtD 7

Ulama Hanafiyah menambahkan satu lagi, bagian tubuh si pelaku yang lain, statusnya
yaitu kesamaan dan keserupaan pada besar- tetap terlindungi dan tidak boleh sampai ikut
an urys anggota tubuh korban yang tercederai terqishas). Sehingga di luar kadar itu, status-
dan besaran urys anggota tubuh pelaku yang nya terlindungi dan tidak boleh diganggu. Oleh
akan diqishas. Hal ini telah dijelaskan di atas karena itu, qishas yang dilakukan tidak boleh
pada pembahasan seputar hal umum yang men- sampai melebihi kadar kejahatannya.llso Tidak
jadi penghalang qishas dikarenakan tidak ada- ada qishas dalam kasus pelukaan kecuali dalam
nya kesamaan dan kesepadaan menurut ula- kasus kejahatan pelukaan muwadhdhihah
ma Hanafiyah antara orang perempuan dan fluka yang memperlihatkan tulang) jika me-
orang laki-laki, serta antara orang merdeka mang pelukaan itu dilakukan dengan se-ngaja.
dan budak, karena anggota tubuh selain jiwa Berdasarkan hal ini, bisa diambil kesim-
[nyawa) menurut mereka hukumnya adalah pulan bahwa hal-hal khusus yang menghalangi
seperti harta, karena anggota tubuh itu di- qishas dalam kejahatan berupa kekerasan ter-
ciptakan untuk menjaga dan melindungi jiwa hadap fisik ada tiga, yaitu,
sama seperti fungsi harta, Oleh karena itu, t. Tidak adanya kesamaan dan keserupaan
di dalamnya dipertimbangkan unsur kesama- pada tindakan ftidak dimungkinkannya un-
an dan kesepadanan, seba-gaimana unsur ke- tuk mengambil qishas tanpa melebihi ba-
samaan dan kesepadanan juga dipertimbang- tas, atau dengan kata lain, jika dilakukan
kan dalam kasus perusakan harta. qishas, itu pasti akan mengakibatkan ada-
Dalil disyaratkannya unsur kesamaan dan nya bagian tubuh si pelaku yang seharus-
kesepadanan ini adalah ayat, nya tidak boleh ikut terqishas akhirnya
menjadi ikut terqishas).
"Dan luka-luka (pun) ada qishasnya." (al-
Pemenuhan qishas boleh dilakukan de-
Maa'idah:45)
ngan syarat tidak akan sampai mengaki-
"Jika kamu memberikan balasan, maka ba- batkan kondisi penganiayaan dan mele-
laslah dengan balasanyang sama dengan peng- bihi batas, dan syarat ini tidak bisa ter-
aniayaan yang ditimpakan kepadamu." (an- penuhi kecuali jika pemotongan yang ter-
Nahl:126) iadi adalah terhadap anggota tubuh aI-
athroaf pada bagian persendiannya, se-
"Oleh sebab itu, barangsiapa yang meng- perti persendian lengan bawah, persendi-
aniaya kamu, balaslah ia seimbang dengon an siku atau persendian bahu dari anggota
p eng aniay aanny a terha d apmu. " (al-Baqarah: tubuh tangan, atau persendian mata kaki,
Le4) persendian lutut atau persendian pangkal
fuga, karena darah pelaku statusnya ada- paha dari anggota tubuh kaki, atau ang-
lah terlindungi kecuali pada kadar kejahatan- gota tubuh yang memiliki pangkal seperti
nya (maksudnya, jika ia melakukan kejahatan pucuk hidung [bagian hidung yang lem-
fisik berupa memotong jar'i telunjuk seseo- bek).
rang misalnya, maka jari telunjuk si pelaku Apabila pemotongan yang terjadi ada-
itulah yang statusnya tidak terlindungi dan lah pada selain persendian, atau pada ba-
yang diqishas dengan dipotong juga, adapun gian anggota tubuh yang tidak memiliki

1180
Al-Mughnii, juz 7, hlm. 703, Asy-syarhul Kabiir ma'a Ad-Dasuqi, juz 4,h1m.242,250.
FIqLH ISI"AM IILID 7

pangkal seperti pemotongan dari tulang langan tangan ke atas hingga bagian te-
hidung, pemotongan dari bagian tengah ngah lengan bawah, maka si korban diberi
lengan bawah, pemotongan dari bagian te- hukuumah [kompensasi). Sebab, kejahat-
ngah lengan atas, pemotongan dari bagian an pada sisanya itu adalah dalam bentuk
tengah betis atau pemotongan dari bagi- pemecahan tulang yang tidak memung-
an tengah paha, maka tidak ada qishas di kinkan untuk dilakukan pembalasan yang
dalamnya menurut ulama Hanafiyah dan sama di dalamnya, karena itu, hukuman-
berdasarkan pendapat yang raajih di ka- nya berpindah kepada ganti rugi. Misalnya
langan ulama Hanabilah,1181 dan hukuman- lagi, apabila ada seseorang memotong ta-
nya berpindah kepada diyat tangan atau ngan seseorang mulai dari bagian tengah
diyat kaki. lengan atas, maka si pelaku bisa diqishas
Sedangkan menurut ulama Malikiyah dengan dipotong tangannya mulai dari
tetap ada qishas di dalamnya bilamana me- siku, sedangkan untuk sisanya, korban di-
mang memungkinkan dan tidak ada an- beri hukuumah, atauhanya dipotong mulai
caman risiko bahaya atau kekhawatiran. dari pergelangan tangan saja, dan sisanya,
Karena pembalasan yang sama dan seru- korban diberi hukuumah.
pa adalah hak Allah swt. yang tidak boleh Apabila kejahatan yang terjadi adalah
ditinggalkan, berdasarkan ayat, "Dan luka- pemotongan tangan mulai dari siku, qi-
luka (pun) ada qishasnya." (al-Maa'idah: shasnya harus potongtangan dari siku juga
4s) tidak boleh dari pergelangan tangan, ka-
Sementara itu, ulama Syafi'iyahll82 rena di sini memungkinkan untuk dilaku-
berpandangan, pelaku diqishas mulai dari kan qishas pada bagian tubuh yang sama
persendian yang paling dekat dengan tem- dengan bagian tubuh korban yang dice-
pat pencederaan yang berada di bawah- derai, yaitu siku. Adapun dalam kasus se-
nya, dan untuksisanya, si korban diberi hu- belumnya, maka di dalamnya tidak me-
kuumah (kompensasi) karena tidak di- mungkinkan untuk dilakukan qishas pada
mungkinkannya untuk melakukan qishas bagian tubuh yang sama.
pada sisanya tersebut. Karena itu, apabila Berdasarkan kesepakatan para imam,
ada seseorang memotong tangan orang tidak ada qishas dalam kasus kekerasan
lain daribagiantengahlenganbawah, maka fisik berupa pemecahan tulang, seperti tu-
pelaku diqishas dengan dipotong tangan- lang dada, tulang iga atau tulang lehec dan
nya mulai dari pergelangan tangannya, ka- yang wajib di sini adalah hukuman berupa
rena di sini pergelangan tangan adalah kewajiban membayar ursy penuh, karena
persendian yang berada di bawah letak pengambilan balas yang sama dan seru-
pencederaan yang paling dekat dengan- pa di sini tidak memungkinkan untuk di-
nya. lakukan.1183
Itulah bagian dari tangan si pelaku Sebagaimana juga disepakati bahwa
yang memungkinkan untuk diqishas, se- tidak ada qishas dalam kasus kekerasan
dangkan sisanya, yaitu bagian dari perge- fisik berupa pelukaan dalam bentuk yang

1181
Al-Brd""'i', juz7,hlm.298; Kasysyaaful Qinaa', iuz 5, hlm. 639.
1182
Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardi4, juz 4,hlm.25L-253,255.
1183
Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 29; Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 180.
FIqH ISIAM IILID 7

melebihi pelukaan muwadhdhihah, kare- Oleh karena itu, tangan tidak bisa di-
na pelaksanaan qishas di dalamnya tidak potong karena melakukan kekerasan fisik
mungkin dilakukan tanpa melebihi ba- terhadap selain tangan, begitu pula tangan
tas1184, atau dengan kata lain, karena jika kanan tidak bisa dipotong karena melaku-
dilakukan qishas, pasti akan berkonseku- kan kekerasan fisik pemotongan tangan
ensi ada bagian tubuh lain yang seharus- kiri, ibu jari tidak bisa dipotong karena
nya tidak diqishas menjadi ikut terqishas. melakukan kekerasan fisik pemotongan
Sedangkan jika pelukaan yang terjadi ada- jari yang lain, jari telunjuk tidak bisa di-
lah dalam bentuk luka muwa dh dhihah, pe- potong karena melakukan kekerasan fisik
laku diqishas karena memang memung- pemotongan jari yang lain, karena tidak
kinkanuntukdilakukanqishas (mengambil adanya kesamaan jenis. Begitu juga, suatu
balas yang sama) di dalamnya. Sedangkan gigi tidak bisa dicopot kecuali karena me-
jika kejahatan fisik yang dilakukan adalah lakukan kekerasan fisik perompalan gigi
berupa pelukaan yang luka yang ditimbul- yang sama, apakah itu gigi seri, gigi taring
kan tidak sampai pada tingkatan luka mu- atau gigi geraham, begitu juga gigi bagian
wadhdhihah, di dalamnya juga tidak ada atas tidak bisa dicopot karena melakukan
qishas kecuali menurut ulama Maliki- kekerasan fisikperompalan gigi bagian ba-
yah.t"s wah, karena terdapat perbedaan keman-
Begitu juga, tidak ada qishas dalam faatan [fungsi).1187
kasus kekerasan fisik berupa pemukulan 3. Tidak adanya kesamaan dan keserupaan
dengan cambuh tongkat, tamparan, dan pada kondisi normal dan utuh.
jotosan ketika itu semua tidak meninggal- Oleh karena itu, tangan yang normal
kan bekas, karena pengambilan balas.yang tidak bisa dipotong karena melakukan ke-
sama di dalamnya tidak memungkinkan kerasan fisik pemotongan tangan yang
untuk dilakukan,1185 dan di dalamnya ha- lumpuh, kaki yang normal tidak bisa di-
nya berlaku hukuman ta'zir saja. Namun potong karena melakukan kekerasan fisik
ulama Malikiah mengecualikan kekerasan pemotongan kaki yang lumpuh, anggota
fisik berupa pemukulan dengan cambuh tubuh yang utuh tidak bisa dipotong kare-
maka di dalamnya pelaku diqishas. Se- na melakukan kekerasan fisik pemotong-
dangkan Ibnul Qayyim berpandangan bah- an anggota tubuh yang tidak utuh, seperti
wa qishas tetap berlaku dalam kasus pe- tangan atau kaki yang jari-jemarinya ma-
namparan dan yang sejenis. sih utuh dan lengkap tidak dipotong kare-
2. Tidak adanya kesamaan dan kesepadan na melakukan kekerasan fisik pemotong-
kadar dan kemanfaatan (fungsi) pada le- an tangan atau kaki yang jari jemarinya
tak pencederaan. tidak lengkap.

1184
Al-Brdrr'i', iuz 7, hlm. 308; Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardir; juz 4, hlm. 253; Al-Muhadzdzab,iuzZ,hlm.1rTB; Mughnil Muhtaaj,
juz 4, hlm. 28.
1185
Al-Brd"r'il juz 7, hlm. 309; Asy-Syarhush Shaghiir, ju z 4,h1m.349 dan halaman berikutnya; Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 26; Kasy-
_ _ ^-
syaaful Qinaal iuz 5, hlm. 652; Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardi4, juz 4, hlm.2S2.
1186
Al-Brdrr'i', juz7,hlm.299; Asy-syarhush Shaghiir karya Ad-Dardix, juz 4, hlm. 353; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardi4 juz 4, hlm.
252; Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 29; Kasysyaaful Qinaa', juz 5, hlm. 640; Al-Mughnii, iuz 8, hlm. 60; Alaamul Muwaqqi'iin, luz 1,
hlm.318.
1187
Al-Brd"r'i', juz7,hlm.297; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, iuz 4, hlm. 251; Al-Muhadzdzab ,iuz2,hlm. L79 danhalaman beri-
kutnya; Kasysyaaful Qinaa', juz 5, hlm. 545 dan halaman berikutnya.
ISLAM IrrrD 7

Hanya saja, Imam Malik berpandang- tidak pula dengan menggunakan suatu alat
an bahwa tangan atau kaki yang salah satu yang sangat berpotensi mengakibatkan ekse-
jarinya tidakada, dipotong karena melaku- kusi qishas yang dilakukan melebihi batas
kan kekerasan fisik pemotongan tangan yang semestinya, baik apakah pencederaan
atau kaki yang jari jemarinya utuh tanpa yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban
ada denda tambahan atas si pelaku yang adalah menggunakan pedang atau alat terse-
jari tangan atau kakinya hilang satu terse- but maupun tidak. Akan tetapi, eksekusi qi-
but, dan tidak ada pilihan lain bagi korban shas kejahatan fisik dilakukan dengan meng-
selama jari pelaku yang kurang itu hanya gunakan jasa seorang ahli spesialis bedah de-
satu jari saja. Namun, jika jari pelaku yang ngan menggunakan semacam pisau atau pisau
kurang itu lebih dari satu jari, korban bisa bedah dan sejenisnya.
memilih antara qishas atau mengambil di- Dalam kasus kekerasan fisik pelukaan,
yat. eksesuksi qishas terhadap pelaku dilakukan
Begitu juga sebaliknya, apabila tangan dengan cara yang lebih ringan dari cara yang
atau kaki korban yang terpotong itu ada- digunakan oleh pelaku dalam melukai korban-
lah tangan atau kaki yang jari jemarinya nya, seperti jika kekerasan fisik pelukaan yang
kurang satu, sedangkan tangan atau kaki dilakukan oleh pelaku adalah menggunakan
pelaku jari jemarinya utuh, maka tangan batu atau tongkat misalnya, maka eksekusi
atau kakinya yang utuh jari jemarinya itu qishas terhadap pelaku adalah dengan meng-
tetap dipotong. Namun, jika tangan atau gunakan pisau.118e
kaki korban yangterpotong itu jari jemari-
nya yang kurang adalah lebih dari satu, As-ii raayah ( efek samping, penlalaian)
maka tangan atau kaki pelaku yang jari yang teriadi akibat qishas fisik
jemarinya utuh itu tidak bisa dipotong.1188 As-Siraayah adalah terjadinya komplikasi
Pola aplikasi terbaik untuk qishas da- atau berbagai efek akibat dari pelaksanaan hu-
lam kasus kejahatan fisik adalah ayat, kuman yang ditetapkan oleh syara'yang ber-
akibat pada rusaknya suatu anggota tubuh
"Dan Kqmi telah tetapkan terhadap yang lain dari diri si pelaku yang dihukum atau
mereka di dalamnya (Taurat) bahwasanya bahkan kematiannya. Apabila siraayah atau
jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan penjalaran luka qishas fisik itu terjadi dari
mata, hidung dengan hidung, telinga de- suatu anggota tubuh menjalar ke jiwa (nyawa),
ngan telinga, gigi dengan gigi, dan luka- lalu berujung pada kematian pelaku yang di-
luka (pun) ada qishasnya." (Al-Maa'idah: qishas, maka itu disebut siraayatun nafsi atau
4s) penjalaran hingga berujung pada kematian.
Apabila siraayah itu menjalar dari suatu ang-
Alat yang digunakan dalam pelaksanaan gota tubuh mengenai anggota tubuh yang lain,
eksekusl qishas kekerasan fisik maka itu disebut siraayatul 'udhwi (menjalar
Eksekusi qishas kekerasan fisik tidak di- ke anggota tubuh yang lain).
laksanakan dengan menggunakan pedang dan

1188
Al-Brd"r'i', iuz 7, hlm. 300-303; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardia juz 4, hlm. 252-254 danhalaman berikutnya; Al-Muhadzdzab,
juz 2, hlm. 1.81; Kasysyaaful Qinaa', iuz 5, hlm.649 dan halaman berikutnya.
1189
Al-B"d"r'i', juz 7, hlm. 309; Ad-Dasuqi 'ala Ad-Dardit juz 4, hlm. 265; Al-Muhadz dzab,inz 2, hlm. 186; Al-Mughnii, juz 7,h\m.704.
FrqH rsr.AM)rLrD 7

Berdasarkan hal ini, bila qishas dilakukan mendisiplinkan), seperti ada seorang ayah
terhadap salah satu anggota tubuh pelaku, lalu men-ta'diib anaknya dengan cara memu-
qishas tersebut menjalar hingga berujung pada kulnya, atau seorang guru men-ta'diib
kematiannya, apakah dalam kasus seperti ini anak didiknya dengan memukulnya, atau
ada pertanggungjawaban atas penjalaran ter- seorang wa shiy men-ta 'diib anak yang ber-
sebut ataukah tidak? Dalam hal ini ada dua ada di bawah pengasuhannya dengan cara
versi pendapat fuqaha. memukulnya, lalu pen-fa'diib-an itu men-
1. Imam Abu Hanifahlle0 mengatakan, apa- jalar hingga mengakibatkan kematian si
bila si A melakukan kekerasan fisik beru- anak, maka pihak penyebab harus menang-
pa memotong tangan si B misalnya, lalu gung diyat. Karena tindakannya itu masih
si B pun mengambil qishas terhadap si bisa disebut pen-fa'dfib-an apabila setelah
A dengan memotong tangannya, lalu si A itu, si anakyang di-ta'dfib masih hidup.
meninggal dunia akibat dari pemotongan Namunapabila pen-ta'diib-an itu men-
tangannya itu, maka di sini si B menang- jalar hingga beruiung pada kematian si
gung diyatnya. Karena di sini berarti si B anah maka berarti tindakan itu adalah tin-
mengambil yang bukan haknya, karena dakan pembunuhan, bukan lagi tindakan
haknya hanyalah memotong tangan si A. pen-ta'diib-an, sehingga si pelaku harus
Begitu juga, apabila si A melakukan ke- mempertanggungj awabkan tindakannya
kerasan fisik berupa memotong sebuah itu, sebab ia telah melampau batas dalam
jari tangan si B misalnya, lalu si B pun tindakannya itu dan ia adalah orang yang
mengambil qishas terhadap si A dengan tidak diperbolehkan untuk membunuh-
memotong jari yang sama dari tangan si A, nya. Yakni, pelaku harus menanggung di-
lalu telapak tangan si A atau jari sebelah- yat dalam semua kasus, baik apakah tin-
nya mengalami kelumpuhan akibat dari dakan yang dilakukannya itu adalah legal
pemotongan itu, maka di sini si B menang- maupun ilegal.
gung diyat tangan si A. Sementara itu, kedua rekan Imam Abu
Kaidah Imam Abu Hanifah dalam ka- Hanifah (Muhammad dan Abu Yusuf)11e1
sus ini dan kasus-kasus yang serupa ada- mengatakan, bahwa dalam kasus yangper-
lah, 'Apabila suatu kekerasan menimpa tama di atas, si B tidak dimintai pertang-
suatu anggota tubuh, lalu kekerasan itu gungjawaban apa-apa, karena tindakan
menjalar ke anggota tubuh yang lain, se- yang menyebabkan kematian si A di atas
mentara tidak ada qishas untuk anggota adalah tindakan yang memang diperbo-
tubuh yang lain itu, maka anggota tubuh lehkan bagi si B untuk melakukannya yaitu
yang pertama itu juga tidak ada qishas un- memotong tangan si A sebagai qishas.
tuknya, akan tetapi yang wajib di dalam- Sebagaimana pula, dalam kasus yang
nya adalah diyat," yakni yang ditanggung kedua (pen-ta'diib-an), pelaku juga tidak
oleh'aaqilah. dimintai pertanggungjawaban apa pun,
Seandainya terjadi suatu kematian karena pelaku memang adalah orang yang
yang disebabkan oleh tindakan pen-fa'- diijinkan untuk melakukan pen-ta'diib-an
diib-an (menghukum untuk mendidik dan terhadap si anah sementara tidak ada per-

1190
Al-B"d"r'i', iuzT ,h\m.305,307;Takmilatu Fathil Qadiia iuz 8, hlm. 319; Tablinul Haqaa'iq, juz 6, hlm. 136.
^ "' Al-Badaa'i', juz 7,hlm.305,3O7; Takmilatu Fathil Qadiir juz 8, hlm. 319; Tabyiinul Haqaa'iq, juz 6, hlm. 136.
FIQLH ISLAM IILID 7

tanggungjawaban apa pun terhadap sesu- jahatan harus dipertanggungjawabkan,lle4 ka-


atu [efek samping) yang terlahir dari sua- rena itu adalah dampakyang ditimbulkan oleh
tu tindakan yang diperbolehkan, seperti suatu tindak kejahatan, dan karena tindak ke-
seandainya ada seorang pemimpin meng- jahatan harus dipertanggungjawabkan, begitu
hukum ta'zir seseorang, lalu orang itu mati, juga dampaknya. Oleh karena itu, jika ada su-
atau hakim memotong tangan seorang pen- atu tindak kejahatan menjalar mengenai jiwa
curi, lalu si pencuri itu mati. Sedangkan (nyawa) hingga mengakibatkan kematian, maka
untuk kasus kelumpuhan tangan atau iari pelaku wajib diqishas mati.
di atas, di dalamnya hanya ada kewajiban Apabila si A menampar si B lalu penam-
diyat saja dan tidak ada qishas di dalam- paran itu mengakibatkan fungsi penglihatan
nya. kedua mata si B rusah maka tidak ada qishas
2. Sementara itu, jumhur (ulama Malikiyah, di dalamnya menurut jumhu[ karena pengam-
ulama Syafi'iyah, dan ulama Hanabilah)11e2 bilan balas yang sama dan serupa di dalamnya
mengatakan, korban yang melakukan peng- tidak memungkinkan untuk dilakukan. Semen-
qishasan terhadap pelaku, lalu pengqishas- tara itu, ulama Syafi'iyah mengatakan, di dalam-
an tersebut menjalar kepada kematian si nya terdapat kewajiban qishas dengan adanya
pelaku atau menjalar ke anggota tubuhnya siraayah atau penjalaran tersebut yaitu penam-
yang lain atau menjalar mengenai suatu paran yang efeknya menjalar ke mata, karena
fungsi anggota tubuhnya yang lain, maka ti- letak atau bagian tubuh yang diqishas di sini
dakada pertanggungjawaban apa pun atas bisa teridentifikasi secara akurat.lles
si korban yang melakukan pengqishasan Apabila ada seseorang melakukan tindak
tersebut. Karena siraayah atau penialar- kekerasan fisik berupa pemotongah sebuah
an itu muncul dari suatu tindakan yang di- jari, lalu ada jari lainnya yang ikut membu-
perbolehkan, sama seperti hukuman hadd suk dan akhirnya terlepas dari persendiannya,
yang lain. Hal ini diperkuat oleh pernya- maka menurut Muhammad, Abu Yusuf dan
taan Umar ibnul Khaththab r.a dan Ali ibnu ulama Hanabilah, di dalamnya terdapat kewa-
Abi Thalib r.a, "Barangsiapa yang mening- jiban qishas. Sementara itu, Imam Abu Hanifah
gal dunia akibat menjalani suatu hukuman dan kebanyakan fuqaha mengatakan, di dalam-
hadd atau qishas, tidak ada diyat untuk- nya hanya ada kewajiban diyat untuk jari ke-
nya, karena kebenaran adalah yang te- dua tersebut, bukan qishas, karena tidak ter-
lah membunuhnya."lle3 Ini sejalan dengan penuhinya unsur kesengajaan pada jari yang
pendapat Muhammad dan Abu Yusuf di kedua itu.11e6

atas.
2. Hukuman pokok yang kedua menurut
Penjalaran yang muncul dari suatu kela ulama Malikiah dalam kasus kekerasan
hatan fisik berupa pemotongan anggota tubuh
Tidak ada perbedaan pendapat di antara al-ath raaf, yaltu ta' z i r
fuqaha bahwa penjalaran akibat dari suatu ke- Ulama MalikiyahlleT menetapkan hukum-

1192
Asy-Syr.hul Kabiir karya Ad-Dardix, juz 4, hlm. 252; Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 1BB, 190; Al-Mughnii, luz 7,h\m.727
1193
HR. sa'id Ibnu Manshur dalam Sunannya.
1194
Al-Mughnii, juz 7, hlm. 727; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 33.
1195
Al-Mughnii, juz 7, hlm. 715; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 29; Al-Muhadzdzab, iuz 2, hlm. 186.
1196
Al-Mughnii, luz 7, hlm. 727; Al-Badaa'i',itrz7,hlm.307; Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 30.
1197
Haasyiyah Ad-Dasuqi 'ala Asy-syarhil Kabiir, iuz 4, hlm. 253; Asy-syarhush Shaghiir karya Ad-Dardil, juz 4, hlm. 353.
FrqLH rsLAM ltLrD 7

an ta'zir [atau menurut istilah mereka adalah Hukuman berupa kewajiban diyat utuh di-
hukuman adab) berdasarkan pendapat yang jatuhkan atas tindak kekerasan fisikyang meng-
mu'-tamad menurut mereka dalam kasus ke- hilangkan fungsi anggota tubuh, seperti meru-
jahatan berupa kekerasan fisik, yang hukum- sak kedua tangan, sedangkan jika kekerasan
anta'zir itu disesuaikan dengan kebijakan dan fisik yang ada adalah kekerasan fisik yang ha-
ijtihad hakim, apakah itu kekerasan fisiksenga- nya menghilangkan sebagian fungsi anggota
ja yang di dalamnya tidak terdapat kewajiban tubuh seperti merusak salah satu tangan atau
qishas maupun kekerasan fisik sengaja yang di salah satu jari, maka hukumannya adalah ursy
dalamnya terdapat kewajiban qishas, sehingga (diyat tidak utuh). Ursy ada dua macam, per-
di samping si pelaku diqishas misalnya, ia juga tama, ursy yangjenis dan besarannya telah di-
dikenai hukuman ta'zir,baik itu kekerasan fisik tentukan oleh syara' secara pasti seperti ursy
terhadap anggota tubuh al-athraaf, kekerasan satu tangan dan ursy satu mata. Kedua, ursy
fisik pelukaan pada kepala dan wajah (syijaafl, yang jenis dan besarannya tidak ditentukan
maupun kekerasan fisik pelukaan pada selain oleh syaral akan tetapi penentuannya diserah-
kepala dan wajah (jiraah). kan kepada kebijakan hakim.
Sementara itu, jumhur fuqaha memandang
Tindak kekerasan fislk dengan ancaman
bahwa selama pelaku sudah dihukum qishas, hukuman diyat penuh
tidak perlu ada tambahan hukuman ta'zir ter-
Hukuman diyat penuh dijatuhkan atas tin-
hadapnya. Karena Allah swt. dalam potongan
dak kekerasan fisik sengaja sebagai ganti hu-
ayat, "Dan luka-luka pun oda qishasnya pula,"
kuman qishas ketika qishas tidak dilaksanakan
hanya menetapkan hukuman qishas bukan yang
atau atas kekerasan fisik tersalah, yang keke-
lainnya. Karena itu barangsiapa yang menam-
rasan fisik itu berupa penghilangan kemanfa-
bahiny4 maka berarti ia melakukan penambah-
atan [fungsi) suatu anggota tubuh, baik dalam
an terhadap nash tanpa ada dalilnya. Ini adalah
bentuk pemotongan, atau pun dalam bentuk
pendapat yang lebih layak dan lebih tepat un-
merusak fungsinya saja sedangkan anggota tu-
tuk diikuti.
buhnya masih tetap utuh.
Anggota tubuh yang ada kewajiban diyat
3. Hukuman cadangan pengganti untuk
kasus keiahatan berupa kekerasan di dalamnya ada empat macam. Pertama, ang-
fisik, yaitu diyat alau ursy gota tubuh tunggal yang tidak memiliki pada-
Apabila pengqishasan terhadap pelaku ti- nan atau pasangan pada tubuh. Kedua, anggota

dak bisa dilaksanakan karena suatu sebab, maka tubuh yang terdiri dari dua pasang. Ketiga,
sebagai gantinya adalah hukuman berupa ke- anggota tubuh yang terdiri dari empat pasang.
wajiban membayar diyat sebagaimana pula Keempat, anggota tubuh yang terdiri dari sepu-

menurut ulama Syafi'iyah dan ulama Hanabi- luh pasang


lah hukuman berupa kewajiban membayar di- a. Anggota tubuh tunggal yang tidak
yat juga ditetapkan sebagai hukuman pokok memillki padanan atau pasangan
bukan sebagai hukuman cadangan pengganti Anggota tubuh tunggal yang tidak memi-
ketika kekerasan fisik tersebut adalah keke- liki padanan atau pasangan adalah seperti be-
rasan fisik mirip sengaja. rikut,11e8 hidung lidah, penis atau kepala penis,

1198
Al-B"d"r'i', juz 7, hlm. 311; Asy-Sy4rhul Kabiir karya Ad-Dardi4, juz 4, hlm. 272 danhalaman berikutnya; Mughnil Muhtaai, luz 4,
hlm. 61 dan halaman berikutnya; Al-Muhadzdzab,iuz2, hlm. 200; Al-Mughnii, juz 8, hlm. 1 dan halaman berikutnya.
ISLAlvt IILID 7

tulang sulbi ketika terjadi keterputusan mani, Sedangkan jika lidah anak kecil yang be-
saluran air kencing, saluran tinja, kulit, rambut lum bisa bicara, maka di dalamnya terdapat di-
kepala, dan rambut jenggot ketika tidak tum- yat (penuh) menurut jumhur. Sedangkan me-
buh. nurut Imam Abu Hanifah di dalamnya hanya
Adapun hidung, apabila terpotong kese- terdapat hukuumah.
luruhannya atau yang terpotong adalah pucuk Penis atau kepala penis meski itu adalah
hidung [bagian hidung yang lembek), maka di milik anak kecil atau orang lanjut usia di da-
dalamnya terdapat kewajiban diyat [penuh), lamnya terdapat kewajiban diyat penuh, ber-
berdasarkan hadits, "Dan sesungguhnya di da- dasarkan hadits, "Di dalam zakar (penis) ter-
lam tindak kejahatan berupa memotong hidung dapat diyat (penuh)."
seluruhnya terdapat diyat (penuhJ." Hidung Sedangkan untuk penis orang yang dike-
terdiri dari dua lubang dan sebuah lajur pem- biri atau orang impoten, menurut ulama Ha-
batas antara dua lubang. Hukuumah [kompen- nafiyah dan ulama Hanabilah di dalamnya ha-
sasi) untuk tulang hidung sudah terintegrasi ke nya terdapat hukuumah. Sedangkan menurut
dalam hitungan diyat hidung menurut fuqaha, ulama Malikiyah berdasarkan pendapat yang
bahkan menurut ulama Syafi'iyah sekalipun. 11ee raajih dan ulama Syafi'iyah, di dalamnya ter-
Sedangkan untuk masing-masing dari kedua dapat diyat penuh.12o1
lubang hidung dan lajur pembatas di antara Sedangkan untuk tulang sulbi (tulang be-
keduanya adalah sepertiga diyat (satu lubang lakang) apabila sampai membuat air mani ter-
hidung diyatnya adalah sepertiga, dan lajur putus, di dalamnya terdapat diyat (penuh) ber-
pembatas di antara dua lubang hidung dtyat- dasarkan hadits diyat di atas, "Den di dalam
nya juga sepertiga). tulang belakang terdapat diyat."
Adapun lidah, maka jika lidah itu adalah Adapun untuk perusakan terhadap ma-
lidah yang normal, maka di dalamnya terdapat sing-masing dari saluran air kencing dan sa-
diyat [penuh), berdasarkan hadits, "Di dalam luran tinja, di dalamnya terdapat diyat (penuh)
lidah terdapat diyat (penuh)." menurut fuqaha, dan ini adalah pendapatyang
Sedangkan jika lidah itu adalah lidah o- lebih dekat menurut ulama Malikiyah. Karena
rang bisu, maka menurut ulama Malikiyah, ula- pelaku berarti telah menyebabkan suatu fung-
ma Hanafiah dan ulama Syafi'iyah, di dalamnya si pokok yang memang dimaksudkan menjadi
terdapat hukuumah (kompensasi ganti rugi yang hilang, maka oleh karena itu, ia berkewajiban
besarannya ditetapkan oleh hakim). Sedangkan membayar diyat penuh.1zo2
menurut ulama Hanabilah, di dalam lidah o- Sedangkan untuk kasus pengelupasan ku-
rang bisu terdapat sepertiga diyalrzoo Sedang- lit, maka menurutulama Syafi'iyah di dalamnya
kan menurut ulama Malikiah, di dalamnya ter- terdapat diyat apabila memang kulit itu tidak
dapat hukuumah apabila fungsi perasanya ti- tumbuh lagi dan si korban masih tetap hidup,
dak sampai hilang, namun jika sampai hilang kemudian ia meninggal dunia. Namun, karena
di dalamnya terdapat diyat (penuh), sebab lain bukan karena pengelupasan terse-

1199
Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm.62; Kasysyaaful Qinaa', iuz 6, hlm. 37.
1200
Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 63; Al-Mughnii, juz 8, hlm. 16; Al-Badaa'i', juz 7, hlm. 311; Al-Lubaab, juz 3, hlm. 154; Asy-syarhul
Kabiir karya Ad-Dardir, iuz 4, hlm.277; Kasysyaaful Qinaa', juz 6, hlm. 41..
1201
Al-Lrbrrb Syarh Al-Kitaab, iuz 3, hlm. 154; Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 67; Al-Mughnii, iuz 8, hlm. 33; Asy-syarhul Kabiir karya
Ad-Dardix, juz 4 ,hlm.273; Kasysyaaful Qinaa', juz 6,hlm. 47 dan halaman berikutnya.
1202
Al-B"d"r'i', ittz 7, hlm. 311; Haasyiyah Ad-Dasuqi 'ala Asy-syarhil lhbiir, luz 4, hlm. 277; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 74; Al-
Mughnii, juz B, hlm. 51.
FIQLH ISLAM 7
'ILID
but, seperti setelah kejadian pengelupasan ter- Adapun dua tangan, apabila kedua-duanya
sebut, ada orang lain yang menyabet leher kor- terpotong mulai dari pergelangan tangan, atau
ban dengan senjata tajam misalnya.1203 bahu atau mankib (tempat bertemunya tulang
Sedangkan menurut ulama Malikiyah, di lengan atas dan tulang bahu), maka di dalam
dalamnya terdapat diyat apabila tindak keja- kedua tangan itu terdapat diyat [penuh), ber-
hatan yang dilakukan menyebabkan kulit ter- dasarkan hadits Mu'adz r.a., "Dan di dalam ke-
sebut belang atau menghitam.12oa dua tangan dan kedua kaki terdapat diyat [pe-
Sedangkan menurut ulama Hanafiyah dan nuh)." luga berdasarkan hadits Sa'id ibnul Mu-
ulama Hanabilah, di dalam kejahatan terhadap sayyab dari Rasulullah saw. "Di dalam dua mata
kulit terdap at hukuumah'adl,hanya saja ulama terdapat diyat (penuh), di dalam dua tangan
Hanafiyah mengatakan, jika kasusnya berupa terdapat diyat (penuh), di dalam dua kaki ter-
pengkelupasan kulit wajah, di dalamnya ter- dapat diyat (penuh), di dalam dua bibir ter-
dapat diyat penuh.12os dapat diyat (penuh), di dalam dua telinga ter-
Untuk kasus penghilangan rambut kepala, dapat diyat (penuh), dan di dalam dua testis
atau rambut jenggot, atau rambut kedua alis terdapat diyat (penuh.)." Sedangkan jika hanya
mata, lalu setelah itu tidak tumbuh lagi, maka satu tangan saja, maka di dalamnya terdapat
di dalamnya terdapat diyat menurut ulama separuh diyat, berdasarkan hadits yang diri-
Hanafiah dan ulama Hanabilah. Adapun menu- wayatkan oleh Imam Malik dan An-Nasa'i dari
rut ulama Malikiyah dan ulama Syafi'iyah, di da- hadits Amr Ibnu Hazm, "Di dalam satu tangan
lam masing-masing dari rambut-rambut terse- terdapat diyat lima puluh ekor unta (separuh
tadl.12o6 diyat)i'
but hanya terdapat hukuumah
Adapun dua pasang kaki, maka di dalam
b. Anggota tubuh yang terdirl darl dua keduanya terdapat diyat [penuh), sedangkan
pasang jika hanya satu kaki saja, maka separuh diyat,
Anggota tubuh yang terdiri dari dua pas- berdasarkan hadits Mu'adz r.a dan Sa'id ibnul
ang adalah seperti berikut;1207 dua tangan, dua Musayyab di atas, juga berdasarkan hadits Amr
kaki, dua mata, dua telinga, dua bibir; dua alis ibnu Hazm r.a., "Di dalam satu kaki terdapat
ketika rambut keduanya hilang secara perma- lima puluh ekor unta (separuh diyat."
nen dan tidak tumbuh lagi, dua payudara, dua Adapun dua pasang mata, maka di dalam
puting susu, dua pasang testis, dua bibir kem- keduanya terdapat diyat (penuh) berdasarkan
aluan wanita, dua pantat, dan dua pasang ra- hadits Sa'id ibnul Musayyab di atas, juga ber-
hang. dasarkan hadits Amr ibnu Hazm, "Di dalam dua
Apabila yang terhilangkan adalah salah mata terdapat diyat (penuh), di dalam dua tan-
satu dari dua pasang anggota tubuh tersebut, gan terdapat diyat (penuh), di dalam duq kqki
maka di dalamnya terdapat separuh diyat. terdapat diyat (penuh), di dalam dua bibir ter-

1203
Mughnil Muhtaaj, iuz 4,hlm. 67 dan halaman berikutnya.
1204
Haasyiyah Ad-Dasuqi 'ala Asy-syarhil Kabiir, juz 4,h1m.272.
1205
Ad-Du..ul Mukhtaaq, juz 5, hlm. 413.
1206
Al-B"d"r'i', juz7,hlm.312; Ad-Durrul Mukhtaax, iuz 5, hlm. 408 dan halaman berikutnya; Haasyiyah Ad-Dasuqi'ala Asy-syarhil
- Kabiir, juz 4, hlm.277; Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 79; Kasysyaatul Qinaa', juz 6, hlm, 36; Al-Mughnii, juz B, hlm. 10.
1207
T"kh.iil hadits Amr tbnu Hazm sudah pernah disebutkan di bagian terdahulu. Hadits ini dimasukkan ke dalam kategori hadits
sahih oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim. Ibnul Mundzir menceritakan adanya ijma' di menyangkut hadits ini.
FIQLH ISLAM IILID 7 Baglan 5: FIQIH UMUM

dapat diyat (penuh), dan di satu mata terdapat kan untuk satu alis saja, maka di dalamnya ter-
Iima puluh ekor unta (separuh diyat).'4208 dapat separuh diyat. Karena pelaku telah me-
Adapun satu mata orang yang buta sebe- rusak jenis kemanfaatan [fungsi) pokok yang
lah, menurut Imam Malih Imam Ahmad dan memangdimaksudkan dan diinginkan dari alis
sekelompok sahabat, bahwasannya yang wajib tersebut, atau menghilangkan fungsi kecantik-
di dalamnya adalah diyat penuh, karena me- an dan keelokan yang merupakan fungsi pokok
nyebabkan si korban buta secara total dengan yang diinginkan dari alis.
hilangnya mata itu, sehingga satu mata itu ba- Sedangkan menurut ulama Malikiyah dan
ginya memiliki substansi yang sama dengan ulama Syafi'iyah, di dalam tindak kejahatan
dua mata. Sedangkan menurut Imam Syafi'i, menghilangkan rambut kedua alis hanya ter-
yang wajib di dalam mata orang yang buta se- dapat sanksi hukuumah saja [kompensasi gan-
belah adalah separuh diyat, karena dalil yang ti rugi yang besarannya ditentukan oleh peng-
ada yaitu hadits Amr Ibnu Hazm tidak merinci adilan), karena itu hanyalah tindakan menghi-
dan tidak mengklasifikasi antara mata orang langkan keelokan saja bukan kemanfaatan (ke-
yang normal dan mata orang yang buta sebe- gunaan, fungsi), karena itu di dalamnya tidak
lah. ada kewajiban diyat.l 210
Untuk dua pasang telinga, di dalam ke- Untuk dua payudara dan dua puting susu
duanya terdapat diyat (penuh). Sedangkan jika perempuan, di dalam keduanya terdapat diyat
hanya satu telinga saja, di dalamnya terdapat [penuh), sedangkan jika hanya satu payudara
separuh diyat berdasarkan hadits Amr Ibnu atau satu puting saja, maka di dalamnya ter-
Hazm, "Dan di dalam satu telinga terdapat lima dapat separuh diyat. Karena payudara dan pu-
puluh ekor unta (separuh diyat)."lz0e Namun ting susu memiliki dua unsul yaitu kecantikan
Imam Malik mensyaratkan, jika memang fung- dan unsur fungsi atau kegunaan, sehingga po-
si pendengaran telinga tersebut ikut hilang, sisinya menyerupai dua tangan dan dua kaki.
jika tidak, maka di dalamnya hanya terdapat Ibnul Mundzir berkata, "Seluruh ulama yang
hukuumah. aku menghafal dari mereka berijma' bahwa
Untuk dua pasang bibir, di dalam kedua- di dalam satu payudara perempuan terdapat
nya terdapat diyat [penuh), berdasarkan ha- separuh diyat dan di dalam dua pasang payu-
dits Amr Ibnu Hazm, "Dan di dalam dua bibir dara terdapat diyat fpenuh)."
terdapat diyat (penuh,)." Sedangkan jika hanya Sementara itu, Imam Malik mensyaratkan
satu bibir saja, yaitu atas atau bawah, baik ke- bahwa untuk diyat dua puting susu itu jika me-
cil maupun besax, maka di dalamnya terdapat mang menyebabkan terputus atau rusaknya
separoh diyat. ASI, apabila tidah maka di dalamnya hanya ada
Untuk dua alis, apabila rambutnya hilang hukuumah hdl. Adapun untuk dua pasang pa-
permanen dan tidak tumbuh lagi, maka di da- yudara, maka menurut Imam Malik, di dalam-
lam keduanya terdapat diyat [penuh) menurut nya terdapat diyat (penuh) baik apakah dis-
ulama Hanafiyah dan ulama Hanabilah. Sedang- tribusi ASI terputus maupun tidak.1211

1208
Arzul^'imengomentarinya yang termaktub di dalam kitab Nashbur r aayah: 4 / 37 l.
1209HR.
Al-Brihaqi dan Ad-Daraquhtni.
1210
Al-Brdrr'i', juz 7, hlm. 311; Al-Mughnii, iuz 8, hlm. 11; Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardi4, juz 4, hlm.277; Bidaayatul Mujtahid, juz
2,hlm.4l3; Al-Muhadzdzab, !uz 2, hlm. 208.
1211
Al-Brdr"'i',iuz7,hlm.3LL; Al-Mughnii, juz 8, hlm. 30; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, juz 4, hlm. 273; Mughnil Muhtaaj, iuz
4, hlm.66.
FIqLH ISLAM IILID 7

Untuk dua pasang testis, maka di dalam- rut ulama Syafi'iyah dan ulama Hanabilah,12ls
nya keduanya terdapat diyat (penuh), karena sedangkan jika hanya satu saja, di dalamnya
keduanya adalah wadah air mani, juga ber- terdapat separuh diyat. Karena dua pasang ra-
dasarkan hadits Amr ibnu Hazm, "Dan di dalam hang memiliki dua peranan, peran keelokan
dua buah pelir terdapat diyat (penuh).'4212 dan peran fungsi atau kegunaan, dan di dalam
Untuk dua bibir kemaluan perempuan, di tubuh tidak ada padanannya.
dalam keduanya terdapat diyat [penuh) ketika
G. Anggota tubuh yang terdiri dari empat
terpotong atau menjadi lumpuh, sedangkan pasang
jika hanya satu saja, maka di dalamnya terda-
Anggota tubuh yang terdiri dari empat
pat separuh diyat. Karena dua bibir kemaluan pasang adalah seperti berikut, syafr al-'ainaini
perempuan memiliki dua peran, peran keelok-
[bagian tepi kelopak mata tempat tumbuhnya
an dan peran fungsi atau kegunaan dalam akti- bulu mata) ketika tidak menumbuhkan lagi
vitas senggama. fika dengan terpotongnya ke- bulu mata, dan al-ahdaab (bulu mata) ketika
dua bibir kemaluan perempuan tersebut, ke- tidak tumbuh lagi.
perawanannya juga ikut hilang maka selain
Untuk syafr al-'ainaini saja atau beserta
membayar diyat juga ditambah dengan ursy kelopak mata, maka menurut jumhu4, di da-
keperawanan tersebut.1213 lamnya terdapat diyat (penuh). Karena syalr
Untuk dua pasang pantat, di dalam kedua- al-'ainaini memiliki fungsi dan kegunaan, baik
nya terdapat diyat [penuh) menurut ulama Ha- apakah yang terpotong adalah syafr al-'ainaini
nafiah, ulama Syafi'iyah dan ulama Hanabilah, saja atau beserta kelopak mata, karena kelo-
sedangkan jika hanya satu saja, maka di da- pak mata statusnya mengikuti syafr al-'aina-
lamnya terdapat separuh diyat. Karena dua ini. Sedangkan untuk masing-masing kelopak
pantat memiliki dua peranan, peran keelokan mata atau syafr al-'ainoini, di dalamnya terda-
yang nampak dan peran fungsi atau kegunaan pat seperempat diyat, karena kelopak mata dan
yang sempurna, dan di dalam tubuh tidak ada gtafr al-'ainainf memiliki dua peranan, peran
padanannya. Sementara itu, ulama Malikiah keelokan yang nampak dan peran fungsi atau
mengatakan untuk dua pantat orang laki-laki kegunaan yang sempurna. Sementara itu, ula-
hanya terdapat hukuumah berdasarkan kese- ma Malikiah berpendapat, di dalamnya hanya
pakatan, begitu juga dengan dua pantat orang terdapat hukuumah'adl, karena tidak adanya
perempuan diqiyaskan dengan pantat orang suatu nash yang menjelaskannya. Sementara
laki-laki. Sementara itu, Asyhabl2la mengata- dalam masalah penetapan ukuran dan jumlah
kan, untuk dua pantat orang perempuan kare- harus didasarkan pada nash, tidak boleh meng-
na kejahatan fisik tersalah, di dalamnya ter- gunakan qiyas sebagaimana pendapat jum-
dapat diyat. hur.1215
Untukdua pasangrahangkanan dan kiri, di Untuk bulu-bulu mata, di dalamnya terda-
dalam keduanya terdapat diyat (penuh) menu- pat diyat (penuh) menurut ulama Hanafiyah

1212
Al-B"drr'i', juzT ,h1m.311; Al-Mughnii, juz 8, hlm. 34; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, iuz 4, hlm.273; Mughnil Muhtaaj, juz 4,
hlm.79.
1213
Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir; juz 4, hlm.273; Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 67.
1214
Asy-Sya.hul Kabiir karya Ad-Dardiri juz 4, hlm.277;Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 67.
1215
Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 65; Kasysyaaful Qinaa', iuz 6, hlm. 44; Al-Mughnii, juz 8,h1m.27.
1216AI-Brdrr'i',juz7,hlm.3lt,324;Asy-syarhulKabiirkaryaAd-Dardi4,
luz 4,h1m.277;Al-Muhadzdzab,juz2,hlm.201;Al-Mughnii,
juz 8, hlm. 7; Mughnil Muhtaaj, iuz 4,h1m.62.
FIQLH ISTAM JILID 7

dan ulama Hanabilah, karena bulu mata sta- dits di atas, juga berdasarkan hadits Amr Ibnu
tusnya mengikuti kelopak mata, sama seperti Hazm, "Padq sebuah gigi terdapat lima ekor
puting susu dan jari jemari dengan telapak. Se- unta." Apakah gigi itu kecil maupun besan baik
dangkan menurut ulama Malikiah dan ulama yang sudah permanen [tidak bisa tergantikan
Syafi'iyah apabila tempat tumbuhnya rusak, lagi) maupun gigi yang masih bisa tergantikan
maka di dalamnya hanya terdapat hukuumah (gigi susu). Adapun untuk gigi kelebihan, maka
'adl saja sama seperti rambut-rambut yang di dalamnya hanya terdapat hukuumah. Ada-
lain.7217 pun tindakan yang mengakibatkan gigi ber-
ubah menjadi jeleh seperti berubah menjadi
d. Anggota tubuh yang terdiri dari sepuluh hitam, hijau, atau merah, maka menurut ulama
pasang Hanafiyah, di dalamnya terdapat ursy gigi (yai-
Anggota tubuh yang terdiri dari sepuluh tu lima ekor unta), sedangkan menurut selain
pasang yaitu, jari-jemari kedua tangan dan jari ulama Hanafiyah di dalamnya hanya terdapat
jemari kedua kaki. Pada setiap jari terdapat hukuu-mah
tadl.7zzo

sepersepuluh diyat [sepuluh ekor unta), ber- Sementara itu, ulama Malikiyah mensya-
dasarkan hadits Amr ibnu Hazm, "Di dalam se- ratkan bahwa kewajiban kompensasi untuk
tiap jari dari jartjemari tangan dan kaki diyat- gigi yang dibuat menjadi hijau atau kuning
nya sepuluh ekor ttnta." Sedangkan pada setiap itu jika memang menurut adat kebiasaan pe-
ujung jari terdapat sepertiga diyatnya jari ke- rubahan warna menjadi hijau atau kuning itu
cuali ujung jari jempol, maka di dalamnya ter- statusnya adalah seperti perubahan warna
dapat separuh diyatnya jari berdasarkan ke- menjadi hitam. Sedangkan menurut ulama Ha-
sepakatan keempat madzhab. nafiyah, pada kasus perubahan warna gigi
Dalam hal ini, tidak ada jari yang lebih di- menjadi kuning, di dalamnya hanya terdapat
istimewakan dari jari-jari yang lain. Hal ini ber- hukuumah.l22l
dasarkan hadits, "Pedo setiapjari sepuluh ekor
unta dan pada setiap gigi lima ekor unta. Jari- B. HUKUMAN UNTU'< TINDAK KEKERASAN
jari adalah sama dan gigi-gigi adalah sama.'4278 FIS,K BERUPA PENGRUSAKAN ATAU
Sedangkan untuk jari kelebihan atau jari yang PENGH I LANGAN KEM ANFAATAN ( FU NGS I)
ANGGOTA TUBUH
lumpuh, di dalamnya hanya terdapat hukuu-
mah'adl.r27e Seseorang dikenai hukuman ketika ia me-

Adapun untuk tiga puluh dua pasang gigi,


lakukan kejahatan berupa pengrusakan atau
penghilangan fungsi anggota tubuh orang lain,
di dalamnya terdapat diyat (penuh), dan un-
sedangkan anggota atau organ tubuh tersebut
tuk setiap satu gigi terdapat lima ekor unta
masih utuh, seperti hilangnya fungsi pengli-
atau lima ratus dirham selama memang tidak
hatan mata, fungsi pendengaran telinga, fungsi
mencapai kadar diyat. Hal ini berdasarkan ha-

1217
Al-Brdrr'il juz 7, hlm. 3\1,324;Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardi4, juz 4,h1m.277;Al-Muhadzdzab, juz2,hlm.201; Al-Mughnii,
juz 8, hlm. 7; Mughnil Muhtaal, juz 4, hlm. 62.
1218
HR. Ar-Nrsa'i, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad dari Amr lbnu Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya.
1219
Al-Badrr'i', irrz 7 ,h\m.314,303,318; Tabyiinul Haqaa'iq, iuz 6, hlm. 134; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, iuz 4, hlm. 278; Al-
Mughnii, juz 8, hlm. 35 dan halaman berikutnya; Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 65.
1220
Adaversi riwayat di kalangan ulama Hanabilah tentang masalah tindakan yang menyebabkan gigi berubah meniadi hitam atau
hijau, yang menyatakan bahwa yang wajib adalah ursy atau diyat gigi, yaitu lima ekor unta'
1221
Al-Badar'i',iuz7,hlm.315; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardi4, juz 4; hlm.278; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 63 dan halaman beri-
kutnya; Kasysyaaful Qinaa', juz 6,hlm.42; Al-Mughnii, juz 8, hlm. 21 dan halaman berikutnya.
ISLAM JILID 7

untuk merasa, fungsi untuk mencium, fungsi hatan penganiayaan fisik yang menyebabkan
untuk meraba, fungsi untuk berjalan, fungsi hilangnya fungsi penglihatan dan fungsi pen-
menampa4 fungsi untuk berbicara atau fungsi dengaran sekaligus, di dalamnya terdapat dua
akal, atau lumpuhnya tangan atau kaki, atau diyat.
hilangnya kemampuan melakukan koitus. Ada Di dalam kekerasan fisik menghilangkan
sebagian kalangan yang menghitung keman- fungsi indera penciuman, di dalamnya jugater-
faatan atau fungsi anggota tubuh hingga dua dapat diyat [penuh), berdasarkan sabda Rasu-
puluh macam atau lebih, di antaranya adalah, lullah saw. dalam hadits Amr ibnu Hazm, "Pada
akal pikiran, pendengaran, penglihatan, penci- indera penciuman terdapat diyat (penuh)."
uman, suara, rasa, mengunyah, ejakulasi, me- Di dalam kekerasan fisik menghilangkan
ngandung, koitus, menampa4 berjalan, hilang- fungsi indera perasa, juga terdapat diyat (pe-
nya rambut, atau kulit dan lain sebagainya. nuh), karena indera perasa termasuk salah
Kaidah penerapan hukuman untuk keja- satu panca indera, sehingga posisinya menye-
hatan berupa kekerasan fisik seperti ini adalah, rupai indera penciuman.
"Selama hukuman qishas fpembalasan yang Di dalam kekerasan fisik yang menyebab-
sama) bisa diusahakan untuk dilakukan dan kan seseorang kehilangan kemampuan berbi-
selama itu memang memungkinkan dari sisi cara terdapat diyat [penuh), berdasarkan ha-
praktisnya, maka hukumannya adalah qishas. dits yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi, "Pada
Namun jika memang hukuman qishas tidak lidah terdapat diyat (penuh) jika sampai me-
memungkinkan untuk dilakukan, maka yang nyebabkan korban tidak bisa bicara lagi." luga,
wajib adalah diyat atau ursy yang telah diten- karena lidah termasuk anggota tubuh yang di-
tukan oleh sy ara' !' 1222 tanggung dengan diyat, maka begitu pula de-
Di dalam kekerasan fisik menghilangkan ngan kemanfaatannya (fungsi dan kegunaan-
fungsi penglihatan terdapat diyat, karena itu be- nya) seperti tangan dan kaki.
rarti menghilangkan kemanfaatan kedua mata. Di dalam kekerasan fisik yang menyebab-
Dalam hadits Amr ibnu Hazm disebutkan , "Den kan seseorang kehilangan akalnya terdapat
pada kedua mata terdapat diyat (penuh)." Di diyat (penuh), berdasarkan hadits Amr ibnu
dalam hilangnya fungsi pendengaran juga ter- Hazm, "Dan pada akal terdapat diyat (penuh)."
dapat diyat, berdasarkan hadits M u' adzr.a, "D an Di dalam kekerasan fisik yang menyebab-
pada pendeng aran terdapat diyat (penuh).'azzz kan seseorang kehilangan kemampuan berseng-
Ibnul Mundzir mengutip adanya ijma' dalam gama akibat dari kejahatan terhadap tulang
hal ini, hal itu juga karena pendengaran adalah belakangnya terdapat diyat (penuh), berdasar-
termasuk indera yang paling vital, sehingga po- kan hadits Amr ibnu Hazm, "Pade penis ter-
sisinya sama seperti indera penglihatan. Bah- dapat diyat (penuh), dan pada tulang belokang
kan menurut kebanyakan fuqaha, indera pen- terdapat diyat (penuh)i'Yang dimaksudkan di
dengaran Iebih vital dan lebih penting daripa- sini adalah iima' (bersenggama). Sementara
da indera penglihatan, karena dengan indera itu, ulama Malikiyah mengatakan, seandainya
pendengaran seseorang bisa mengerti dan me- pelaku memecahkan tulang belakang korban,
mahami. Oleh karena itu, jika ada suatu keja- hingga mengakibatkan dirinya kehilangan ke-
1222
Al-Brdr"'i',iu27,.h1m.311; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardi4 iuz 4, hlm. 271 danhalaman berikutnya; Mughnil Muhtaai, juz 4,
hlm. 68 dan halaman berikutnya; Kasysyaaful Qinaai juz 6, hlm, 32 dan halaman berikutnya; Al-Mughnii. iuz & hlm. 37 dan hala-
man berikutnya,
1223
HR. Al-B"ih"qi.
ISIAM IILID 7 Baglan 5: FlqlH UMUM

mampuan ereksi, maka pelaku terkena dua di- ulama Malikiyah, besaran diyatnya disesuai-
yat. Dengan demikian, berarti ulama Malikiyah kan dengan kadar bagian dari fungsi yang
menetapkan diyat tersendiri untuk kondisi hi- hilang.122s
langnya kemampuan ereksi, dan pemecahan tu-
lang belakang ada diyatnya tersendiri juga. Iika C. HUKUMAN UNTUK KEKERASAN FISIK
pemecahan tulang-belakang itu juga mengaki- BERUPA PELUKAAN PADA BAGIAN KE-
PALA DAN WNAH (SYAIIAH)
batkan korban kehilangan kemampuan ereksi,
maka pelaku terkena dua diyat, namun jika ke- Sanksi hukumnya ada kalanya bisa berupa
qishas dan ada kalanya bisa berupa ursy. Ursy
mampuan ereksinya tidak sampai hilang pe-
laku hanya terkena satu diyat pemecahan tu- di sini ada kalanya telah ditentukan oleh syara'
lang belakang saja. dan ada kalanya tidak [diserahkan kepada ke-

Di pihak lain, ulama Syafi'iyah dan ulama bijakan hakim). Pada masing-masing dari pe-
lul<aangtajjah fpelukaan pada kepala dan muka)
Hanabilahlz?a mengatakan, seandainya pelaku
dan jurh (pelukaan pada bagian tubuh selain
memecahkan tulang belakang korban hingga
kepala dan muka) ada kalanya terdapat ursy
menyebabkan korban kehilangan kemampuan
yang telah ditentukan oleh syara' dan ada kala-
untuk berjalan dan kemampuan untuk ber-
nya ursy yang tidak ditentukan oleh syara' [di-
senggama atau kehilangan kemampuan ber-
jalan dan kemampuan membuahi [mandul) serahkan kepada kebijakan hakim).

sekalipun kondisi fisik dan penis korban masih 1. Kekerasan fisik berupa syajjah yang di da-
utuh, maka pelaku terkena dua diyat. Karena lamnya terdapat kewajiban ursy yang telah
masing-masing dari dua fungsi atau kemam- ditentukan oleh syara'.
puan itu tertanggung dengan diyat ketika ha- Sebagaimana yang telah diketahui ber-
nya sendirian, maka begitu juga jika terjadi se- sama, ursy adadua macam, ursyyangtelah
kaligus secara bersamaan, masing-masing te- ditentukan oleh syara' dan ursy yang tidak
tap ada diyatnya sendiri-sendiri. ditentukan oleh syara'.
Apabila yang hilang hanya sebagian dari Ursy yangtelah ditentukan oleh syara'
fungsi atau kemampuan suatu anggota tubuh adalah ursy yang syara' telah memberikan
saja, maka di dalamnya terdapat separuh diyat patokan tentang besarannya. Ursy bisa di-
apabila sebagiannya yang hilang itu memang jatuhkan dalam kasus kekerasan fisik ter-
bisa teridentifikasi dan dikalkulasi, seperti hi- hadap anggota tubuh al-athraaf, pelukaan
langnya fungsi penglihatan salah satu mata pada kepala dan muka (syaiiah), dan pe-
saja sedangkan mata yang satunya lagi masih lukaan pada bagian tubuh selain kepala
normal, atau hilangnya fungsi pendengaran sa- dan muka (Tiraah). Untuk kasus kekerasan
lah satu telinga saja sedangkan telinga yang terhadap anggota tubuh al-Athraaf seba-
satunya lagi masih normal. gaimana yang telah dijelaskan di atas, di
Apabila tidak bisa teridentifikasi, maka me- dalamnya ada kalanya terdapat kewajiban
nurut jumhur [ulama Hanafiyah, ulama Syafi'- diyat penuh ketika kejahatan itu berupa
iyah, dan ulama Hanabilah) di dalamnya ha- penghilangan jenis kemanfaatan (fungsi)
nya terdapat hukuumah. Sedangkan menurut anggota tubuh itu, seperti memotong kg-

1224
Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 76; Kasysyaaful Qinaa', juz 6,h1m.47.
1225
Ary-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir; iuz 4,h1m.272; Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 77; Kasysyaaful Qinaa', juz 6, hlm. 32, 38 dan 47;
Al-Mughnii, iuz 8, hlm. 16.
IStAtvt IILID 7

dua tangan atau kedua kaki, atau meme- kekerasan fisik yang tidak ada qishas di
cahkan kedua mata, dan memotong kedua dalamnya dan tidak pula ursy yang telah
telinga. ditentukan oleh syara', maka di dalamnya
Dan ada kalanya di dalamnya terdapat berlaku hukuumah 'lr41u7227 seperti meng-
kewajiban urqy [diyat tidak penuh) ketika hilangkan rambut menurut ulama Syafi'-
kejahatan itu berupa penghilangan seba- iyah dan menurutulama Hanafiyah,"'8 iuga
gian dari jenis kemanfaatan (fungsi) ang- seperti meretakkan tulang rusuk, meretak-
gota tubuh itu, sehingga ursy-nya berupa kan tulang hidung, dan meretakkan setiap
separuh diyat seperti dalam kasus pemo- tulang tubuh selain gigi.
tongan salah satu tangan, pemotongan sa- Begitu juga seperti kasus kekerasan
lah satu kaki, pemecahan salah satu mata, fisik terhadap susu [payudara) orang laki-
atau pemotongan salah satu telinga. Ter- laki, puting susu orang laki-laki, terhadap
kadang ursy-nya berupa seperempat di- lidah orang bisu, penis orang yang terke-
yat seperti kejahatan fisik terhadap satu biri dan penis orang impoten, terhadap
kelopak mata, atau satu syafr, atau satu mata yang sudah dalam kondisi buta na-
bulu mata (setiap mata memiliki dua bulu mun bola matanya masih ada, terhadap
mata, atas dan bawah, sehingga dua mata gigi yang berwarna hitam, terhadap tangan
berarti memiliki empat bulu mata). Ter- atau kaki yang lumpuh, terhadap penis
kadang ursy-nya berupa sepersepuluh di- yang telah dalam kondisi terpotong kepa-
yat [sepuluh ekor unta) seperti dalam ka- lanya, telapak tangan yang telah dalam
sus'kekerasan fisik berupa pemotongan kondisi terpotong jari jemarinya, jari kele-
salah satu jari tangan atau kaki. Atau ter- bihan, memecahkan kuku dan mencopot-
kadang ursy-nya berupa seperdua puluh kannya, lidah anak kecil yang belum bisa bi-
diyat flima ekor unta) seperti dalam kasus cara. |uga pada payudara perempuan yang
kekerasan fisik berupa perompalan sebuah telah dalam kondisi terpotong putingnya,
gigi. Semua ini adalah masuk kategori ursy hidung yang telah terpotong ujungnya, ke-
yang telah ditentukan oleh syara'.1225 lopak mata yang sudah dalam kondisi ti-
2. Kejahatan fisik berupa syajjah yang di da- dak memiliki syafr.
lamnya terdapat kewajiban ursy yang be- Termasuk hal yang sudah menjadi ke-
sarannya tidak ditentukan oleh syara' [hu- sepakatan adalah, pelukaan syajjah yang
kuumah'adl, diserahkan kepada kebijakan tidak sampai masuk kategori luka muwa-
hakim). dhdhihah Quka yang sampai memperlihat-
Urys yangtidak ditentukan oleh syara' kan tulang), di dalamnya tidak ada kewa-
juga dikenal dengan istilah hukuumah'adl, jiban ursy yang telah ditentukan oleh sya-
yaitu ursy atau kompensasi ganti rugi yang ra', akan tetapi di dalamnya terdapat hukuu-
besarannya tidak ditentukan oleh syaral mah'adl.
akan tetapi penentuan besarannya diserah- Hukuumah hdl ditanggung sendiri oleh
kan kepada kebijakan hakim. Kaidah pem- pelaku, sementara 'aaqilah sama sekali ti-
berlakuan hukuumah 'adl adalah, "Bahwa dak ada kewajiban untuk ikut memikul-
122!
Al-nrdrr'i',iuz7,hlm.314; Ad-Durrul Mukhtaax, juz 5, hlm. 409 dan halaman berikutnya,41.3.
L227
Al-B^d^^' i', juz 7, hlm. 323.
1228
Al-Badaa'i', juz 7, hlm. 323; Ad-Durrul Mukhtaal juz 5, hlm. 413 dan halaman berikutnya; Asy-syarhush Shaghiir karya Ad-Dardir,
juz 4, hlm. 381; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm.77; Al-Mughnii, juz 8, hlm. 56.
FrqH rsrAM llLlD 7

nya. Cara menentukan besaran hukuumah Syajjah adalah pelukaan pada kepala dan
adalah dengan melihat berapa kadar ukur- muka.1230 Menurut ulama Hanafiyah, ada sebe-
an luka syajjah yang ada jika dibanding- las macam luka syajjah,1231 yaitu seperti beri-
kan dengan luka muwadhdhihah. Kadar kut,
ukuran itulah yang dijadikan patokan un- l. Luka haarrshah,yaitu luka lecet namun ti-
tuk menentukan besaran hukuumah luka dak sampai ada darah yang nampak.
syajjah tersebut dari ursy luka muwadh- 2. Luka daami'ah,yaitu luka lecet yang sam-
dhihah, yaitu seperdua puluh diyat [lima pai ada darah yang nampak namun tidak
ekor unta). fika ukuran luka syajiah yang sampai mengucur seperti air mata pada
ada adalah setengah dari ukuran luka mu- mata. Luka ini juga disebut luka khaari-
wadhdhihah, maka hukuumah-nya berar- shah, yaitu luka goresan.
ti adalah separuh dari seperdua puluh 3. Lul<a daamiyah [berdarah), yaitu luka yang
diyat.r22e sampai mengucurkan darah. Menurut ula-
Sedangkan pendapat yang difatwa- ma Hanabilah, luka ini disebut dengan
kan di kalangan ulama Hanafiyah dan pen- luka b aazilah atau daami' ah.
dapat madzhab ulama Syafi'iyah mengata- 4. Lukabaadhi'ah,yaitu luka memotong dan
kan, penghitungan besaran hukuumah ter- merobek daging.
sebut adalah disesuaikan dengan kadar 5. Luka mutalaahimah, yaitu luka yang da-
nilai yang berkurang karena luka syaiiah ging yang hilang dan terpotong ukurannya
itu dengan patokan diyat jika si korban lebih banyak dari daging yang terpotong
adalah orang merdeka sedangkan jika kor- pada luka baadhi'ah, namun belum sam-
ban adalah seorang budak maka patokan- pai mendekati tulang. Ini adalah yang diri-
nya adalah nilai harganya, dan caranya wayatkan oleh Abu Yusuf. Sementara itu,
adalah dengan mengandaikan si korban Muhammad mengatakan, bahwa luka mu-
adalah seorang budak. Misalnya, jika si talaahimah adalah luka yang tingkatannya
korban adalah seorang budak maka aki- sebelum lukabaadhi'ah, yaitu luka di mana
bat luka yang dialaminya itu, harganya tu- darahnya melekat dan menghitam.
run sepersepuluh, maka hukuumah yang 6. Luka simhaaq,yaitv luka yang memotong
dibayarkan adalah sepersepuluh diyat (ya- daging hingga menampakkan lapisan kulit
itu sepuluh ekor unta, karena diyat penuh halus Iselaputtulang) yangterdapatantara
orang merdeka adalah seratus ekor unta). daging dan tulang, lapisan kulit halus ini-
Sedangkan jika korban adalah seorang lah yang disebut dengan simhaaq (selaput
budak, ketika dalam kondisi utuh harga- tulang),lalu luka tersebut dinamakan luka
nya adalah seratus, lalu gara-gara luka simhaaq,karena luka tersebuttembus sam-
yang dialaminya itu, harganya turun men- pai ke selaput tulang. Sedangkan ulama
j adi sembilan puluh, maka hukuumah yang
Syafi'iyah menyebut luka ini dengan istilah
harus dibayarkan adalah sebesar sepuluh. luka malthaath, yaitu luka yang menghi-

1229
Ad-Du..ul Mukhtaal juz 5, hlm.412,416; Al-Muhadzdzab, jttz2, hlm. 199; Al-Badaa'il juz 7,hlm.324.
1230
Adrpun pelukaan pada selain kepala dan muka, maka itu disebut jurh (jamaknya adalah iiraah). fadi, syaiiah adalah luka pada
kepala dan walah. Sedangkan lurh adalah luka pada bagian tubuh selain kepala dan wajah.
1231
Al-Brdr"'i', iuz 7, hlm. 296; Ad-Durrul Mukhtaax, luz 5, hlm. 411; Tabyiinul Haqaa'iq, juz 6, hlm. 132; Takmilatu Fathil Qadiis, iuz
8, hlm.311.
FrQLH rSrAM ltLtD 7

langkan daging hingga yang tersisanya ha- syara', sehingga di dalamnya hanya ada hukuu-
nya selaput lembut yang berada di atas tu- mah.
lang [selaput tulang).
7. Lukamuwadhdhihah yaitu luka yang sam- Dua macam hukuman pelukaan syajjah
pai menyobek selaput tulang hingga tu- Hukuman pelukaan syajjoh sebagaimana
lang menjadi nampak, meskipun nampak- yang telah disinggung di atas adalah, ada kala-
nya hanya seukuran jarum. nya berupa hukuman pokok, yaitu qishas bila-
8. Luka haasyimah, yaitu luka yang meme- mana memang memungkinkan untuk dilaku-
cahkan tulang. kan, atau ada kalanya hukuman cadangan peng-
9. Luka munaqqilah, yaitu luka yang memin- ganti hukuman pokok, yaitu ursy.
dahkan letak tulang dari posisi normalnya
setelah pecah. Hukuman pokok pelukaan syajjah yallu
qishas
10. Luka aammah atau luka ma'muumah,yai-
tu luka yang menembus hingga ke selaput Kaidah dalam penerapan hukuman qishas
otak, yaitu kulit yang terletak di bawah tu- dalam kasus kejahatan sengaja adalah, selama
qishas memungkinkan untuk dilakukan, maka
lang tengkorak di atas otak (selaput otak).
hukumannya adalah qishas. fika tidak memung-
11. Luka daamighah, yaitu luka yang menem-
kinkan, yang wajib adalah hukuman penggan-
bus selaput otak hingga ke otak.
tinya, yaitu ursy. Berdasarkan hal ini, bisa dike-
Sementara itu, jumhur berpendapat bahwa
tahui kasus-kasus pelukaan syajjah yang bisa
luka syajjah hanya ada sepuluh. Adapun ulama
dilakukan qishas di dalamnya, oleh karena itu,
Malikiyatilz3z mereka membuang luka nomor
setiap pelukaan syajjah yang di dalamnya me-
dua, yaitu luka daomi'ah, dan menyebut luka
mungkinkan untuk dilakukan pembalasan yang
nomor satu dengan sebutan daamiyah,luka
sama, maka hukumannya adalah qishas.
nomor dua dengan sebutan haarishah,luka
Tidak diperselisihkan lagi bahwa pada pe-
nomor tiga dengan simhaaq,luka nomor enam
lukaan muwadhdhihah terdapat qishas, berda-
dengan malthaah atau malthaath menurut se-
butan penduduk setempat. Mereka mengkhu-
sarkan keumuman ayat, "Dan luka-luka pun
ado qishasnya," (Al-Vlaa'idah: 45) kecuali yang
suskan luka ma'muumah dan daamighah ha-
dikhususkan dan dikecualikan oleh dalil. fuga,
nya untuk luka di kepala, sedangkan yang lain-
nya untuk luka di kepala dan pipi.
karena pada kasus pelukaan muwadhdhihah
dimungkinkan untuk melakukan qishas di da-
Adapun ulama Syafi'iyah dan ulama Hana-
lamnya secara sama, sepadan dan akurat, ka-
bilah1233 juga membuangluka nomor dua, yaitu
rena luka muwadhdhihah memiliki ujungyang
luka daami ah. Ulama Syafi'iyah menyebutkan
jelas untuk batas masuknya pisau, yaitu tu-
luka nomor satu adalah luka khaarrshah,yaitu
lang.
luka yang menggores kulit, sedangkan ulama
Dalam pelaksaan qishasnya, kadar ukuran
Hanabilah menyebutkan luka nomor satu de-
ngan luka haarishah sama seperti jumhuX, atau
luka muwadhdhihah diukur berdasarkan pan-
jang dan lebarnya, bukan berdasarkan ukuran
malthaah. Lima luka pertama, di dalamnya ti-
besar-kecilnya kepala, karena antara kepala
dak terdapat usry yang telah ditetapkan oleh

1232
Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir; juz 4, hlm. 250 dan halaman berikutnya; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 350.
1233
Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 58 dan halaman berikutnya; Al-Muhadzdzab, juz2,hlm.198; Kasysyaaful Qinaa', juz 6, htm. 51. dan
halaman berikutnya; Al-Mughnii, juz B, hlm.42 dan halaman berikutnya.
FrqLH rsrAM ltLtD 7

korban dan kepala pelaku bisa saja berbeda baw ah luka muw adhdhihah,'4237 Berdasar-
ukuran besar kecilnya. kan hal ini, maka menurut pendapat ke-
Begitu juga, sudah tidak diperselisihkan dua madzhab ini, berarti tidak ada hu-
Iagi, bahwa tidak ada qishas untuk pelukaan di kuman qishas pada pelukaan syajjah se-
atas luka muwadhdhihoh, karena di dalamnya lain luka muwadhdhihah, dengan kata lain
tidak dimungkinkan untuk melakukan pemba- kejahatan terhadap fisik berupa pelukaan
lasan yang sama dan sepadan. pada kepala atau muka yang bisa dilaku-
Adapun pelukaan yang tingkat keparahan- kan qishas di dalamnya hanyalah jika ting-
nya masih di bawah luka muwadhdhihah, di kat keparahan lukanya mencapai kategori
sini terdapat perbedaan pendapat. luka muwadhdhihah.
1. Ulama Malikiyahlz3a mengatakan -dan ini
adalah pendapat yang lebih shahih dan Hukuman*adangan pengganti untuk kasus
zhahir riwayat di kalangan ulama Hanafi- keiahatdn fislk pelukaan syajjah, yailu ursy
yah-tzss bahwa di dalamnya terdapat qi- Ursy, sebagaimana yang telah kita ketahui
shas, apakah pelukaan itu di kepala mau- bersama, harta kompensasi adalah wajib diba-
pun di pipi, karena dimungkinkannya un- yarkan akibat suatu tindakan kekerasan terha-
tukmelakukan pembalasan yang sama dan dap fisik. Kebanyakan fuqaha, termasuk di an-
sepadan di dalamnya, yaitu dengan meng- taranya adalah para imam madzhab empat, ber-
ukur dalamnya luka dengan alat misbaar pandangan bahwa untuk luka muwadhdhihah

[alat yang digunakan untuk mengukur ke-


pada selain kepala dan wajah di dalamnya
dalaman luka). Namun di sini ada luka tidak ada ursy yangpasti (ursy yang besaraF
yang dikecualikan, yaitu luka simhaaq, nya telah ditetapkan oleh syara'), berarti di
maka di dalamnya tidak ada qishas ber- dalamnya hanya ada hukuumah'adl. Hal ini
dasarkan ijma'. berdasarkan pernyataan Khalifah Abu Bakar
2. Ulama Syafi'iyah dan ulama Hanabilah1236 ash-Shiddiq r.a dan Khalifah Umar ibnul Khath-
mengatakan, tidak ada qishas pada pelu- thab r.a, "Luke muwadhdhihah (yang ada ursy-
kaan yang tingkat keparahannya di bawah nyayang telah ditentukan) adalah diwaiah dan
luka muw a d h d hi h a h, karena tidak dimun g- kepala.'a238
kinkannya untuk melakukan pembalasan Sebagaimana luka syajjah yang tingkat ke-
secara sama dan sepadan di dalamnya se- parahannya di bawah luka muwadhdhihah, di
cara akurat, juga berdasarkan pada sebuah dalamnya juga tidak terdapat urys yang telah
hadits mursal, "Tidak ada talak sebelum ditentukan, akan tetapi di dalamnya hanya ada
dimiliki (sebelum nikah), dan tidak ada qi- hukuumah'adl,rzzs dan karena di dalamnya ti-
shas pada pelukaan yang keparahannya di dak terdapat ursy yang telah ditentukan oleh

1234
Al-q"*""niin Al-Fiqhiyyah, hlm. 350; Bidaayatul Muitahid, juz 2, hlm. 399 dan halaman berikutnya, 411; Asy-syarhul Kabiir karya
Ad-Dardix, juz 4, hlm. 250 dan halaman berikutnya.
1235 Syarh Al-Kitaab, juz 3, hlm.
Al-Brd""'il iuz 7, hlm. 309; Ad-Durrul Mukhtaar wa Raddul Muhtaar, iuz 5, hlm. 39L,4l2;Al-Lubaab
147.
1236
Al-Muh"d, dzab, juz 2, hlm. 198; Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 26, 59; Al-Mughnii, juz 8, hlm. 42; Kasysyaaful Qinaa', juz 6, hlm. 51
dan halaman berikutnya.
1237
HR. Al-Brihaqi dari Thawus. Riwayat yang memperkuat kandungan riwayat ini juga diriwayatkan oleh Abdurrazzaq dalam Mushan-
naf-nya dari al-Hasan dan Umar Ibnu Abdil Aziz. Lihat, Nahsbur Raayah, iuz 4, hlm.374.
1238
Al-Mughnii, iuz 8, hlm.44.
1239
Al-Brdrr'i', juz 7, hlm. 324; Ad-Durrul Mukhtaar, iuz 5, hlm. 412; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardic iuz 4, hlm. 271; Mughnil
Muhtaaj, juz 4, hlm. 59; Al-Mughnii, juz 8, hlm.54 dan halaman berikutnya.
FIQLH IStAivt IILID 7

syara', sementara tidak mungkin luka itu di- kanya itu pada tubuh selain kepala dan muka,
biarkan sia-sia tanpa ada hukuman atas pe- sedangkan jika lukanya itu pada kepala dan
lakunya, maka oleh karena itu, yang wajib di muka, maka disebut munaqqilah.
dalamnya adalah hukuumah hdl. Abdurrazzaq Untuk luka munaqqilah, ursy-nya adalah
meriwayatkan dalam Mushannaf-nya dari al- lima belas ekor unta, berdasarkan hadits Amr
Hasan dan Umar ibnu Abdil Aziz, "Rasulullah. ibnu Hazm, "di dalom luka munaqqilah diyat-
tidak memutuskan apa-apa untuk pelukaan di nya lima belas ekor unta."
rzao
b awah luka muw a dhdhih ah." Untuk luka ma'muumah, ursy-nya adalah
Ulama sepakat bahwa luka syajjah yang di sepertiga diyat, berdasarkan hadits Amr ibnu
dalamnya terdapat kewajiban ursy yang telah Hazm, "di dalom luka ma'muumah terdapat
ditentukan oleh syara' adalah luka muwqdh- sepertiga diyat."
dhihah dan luka di atasnya fiuka yang tingkat Untuk luka daamighah, ursy-nya adalah
keparahannya di atas luka muwadhdhihah), sepertiga diyat, diqiyaskan kepada luka ma'-
karena syara' memang telah menjelaskan dan muumah,
menentuka n ursy-ny a,sebagaimana yang nam-
pak jelas pada hadits Amr ibnu Hazm me- D. HUKUMAN UNTUK KEIAHATAN TERHADAP
nyangkut masalah diyat, "Di dalam luka ma\ FISIK SENGAIA BERUPA PELUKAAN PADA
muumah terdapat sepertiga diyat, di dalam BAGIAN TUBUH SELAIN KEPALA DAN WA-
luka jaa'ifah terdapat sepertiga diyal di dalam
tAH ('URH, ADALAH TRAAH)
'AMAKNYA
luka munaqqilah diyatnya lima belas ekor unta, Al-Jiraah adalah, pelukaan pada bagian tu-
di dalam setiap jari dari jari-jemari tangan buh selain kepala dan muka. Luka jiraah ada
dan kaki diyatnya sepuluh ekor unta, di dalam dua macam, laitu luka jaa'ifah dan luka non-
merompalkan satu gigi diyatnyo lima ekorunta, jaa'ifah.lzaz
dan pada luka muwadhdhihah (luka-luka yang Luka jaa'ifah adalah, luka yang tembus
menyebabkan tulang bisa terlihat) diyatnya sampai ke bagian dalam dari rongga dada atau
lima ekor unte,'4247 rongga perut, punggung, janin, atau sampai
Untuk luka muwadhdhihah, ursy-nya ada- pada bagian dalam antara dua buah pelir; atau
lah lima ekor unta, yakni seperdua puluh di- dubuc atau tenggorokan.
yat, berdasarkan hadits di atas, "Dan pada Luka jaa'ifah tidak bisa terjadi pada ta-
luka muwadhdhihah (luka-luka yang menye- ngan, kaki atau lehe[ karena tidak ada rongga
babkan tulang bisa terlihat) diyatnya lima ekor yang bisa sampai ke dalamnya.
unta." Luka nonlaa'ifah adalah, luka yang tidak
Untuk luka haasyimah,ursy-nya adalah se- sampai ke bagian dalam rongga tubuh, seperti
puluh ekor unta, yakni sepersepuluh diyat, ber- luka pada leheq, tangan atau kaki.
dasarkan hadits Amr ibnu Hazm, "Pada luka Hukuman pelukaanTiraah ad,a kalanya hu-
haasyimah terdapat diyat sepuluh ekor unta." kuman pokok dan ada kalanya hukuman ca-
Perlu digarisbawahi di sini bahwa luka haasyi dangan pengganti.
mah menurut ulama Malikiyah adalah jika lu-

1240
N"hrbu. Raayah, juz 4, hlm. 374.
1241
Nrilrl A*th aar, iuz7,hlm. 57; Nahsbur Raayah, juz 4, hlm. 374 dan halaman berikutnya.
1242
Al-Brd"".i,, jttz Z, hlm. 29 6.
rsLAM )ILID 7

Hukuman pokok untuk kasus kelahatan ter- mengakibatkan kematian si pelaku. Hal ini
hadap fisik sengala berupa pelukaan jiraah, berdasarkan ayat, "Dan luka-luka pun ada
yaitu hukuman qishas qishas4ya." (Al-Maa'idah: 45) Yaitu dengan
Untuk luka jaa'ifah, ma'muumah, dan mu' meminta bantuan jasa para ahli kedokter-
naqiilah, di dalamnya tidak ada qishas, karena an untuk mengukur berapa panjang,lebar
Rasulullah saw. tidak memberlakukan qishas dan kedalaman luka yang dialami si kor-
pada kasus kejahatan terhadap fisik berupa ban,lalu pelaku pun dilukai sesuai dengan
pelukaan jaa'rfah, ma'muumah dan munaqit ukuran luka si korban tersebut.
lah, juga karena jika dijalankan hukum qishas 3. Ulama Syafi'iyah dan ulama Hanabilahlzas
di dalamnya, maka itu sangat mengkhawatir- mengatakan bahwa qishas diberlakukan
kan akan mengancam nyawa si pelaku, oleh dalam setiap kasus pelukaan yang tembus
karena itu, di dalamnya hanya berlaku kewa- hingga ke tulang, seperti luka muwadh'
jiban diyat. dhihah pada wajah dan kepala, luka pada
Adapun untuk pelukaan selain itu, maka lengan atas, lengan bawah, paha, betis dan
dalam hal ini fuqaha berbeda pendapat. telapak kaki, karena di dalamnya dimung-
1. Ulama Hanafiyahlza3 mengatakanbahwati- kinkan untuk dilakukan pembalasan yang
dak ada qishas dalam kasus keiahatan ter- sama dan sepadan tanpa ada kekhawatir-
hadap fisik berupa jiraah apabila korban an akan melebihi batas yang semestinya,
tidak meninggal dunia, baik apakah pe- karena luka itu berujung pada tulang, se-
lukaannya adalah luka jaa'ifah maupun bab Allah swt. telah menegaskan hukum-
yang lainnya, karena di dalamnya tidak di- an qishas untuk luka.
mungkinkan untuk melakukan pembala- Qishas untuk kejahatan terhadap fisik be-
san yang sama dan sepadan. rapa jiraah sengaja iuga harus memenuhi sya-
Oleh karena itu, apabila korban meninggal rat-syarat yang diberlakukan dalam qishas pem-
dunia akibat luka yang dialaminya itu, di bunuhan sengaja, yaitu pelaku adalah orang
dalamnya terdapat kewajiban qishas mati, mukallaf (balig dan berakal), korban statusnya
karena dengan begitu berarti luka tersebut adalah orang yang terlindungi darahnya ('lsh-
menjalar ke jiwa [nyawa) hingga menga- mah), kesepadanan (takaafu) antara pelaku
kibatkan kematian. Mereka mengatakan, dengan korban dengan memperhatikan perbe-
"Pelaksanaan qishas untuk jiraah harus daan pendapat di antara fuqaha yang telah
menunggu hingga luka'itu sembuh terle- di-sebutkan pada pembahasan qishas untuk
bih dahulu." lt;ka syajjah, sebagaimana juga harus memenuhi
2. Ulama Malikiyahl2aa mengatakan bahwa syarat-syarat khusus yang telah disebutkan
hukuman qishas diterapkan dalam keja- pada pembahasan qishas untuk kasus kejahat-
hatan terhadap fisik berupa jiraah senga- an pemotongan anggota tubuh al-Athradf.l2a6
ja, selama memang memungkinkan untuk Qishas tidak bisa dilakukan dalam kasus
dilakukannya pembalasan yang sama dan kejahatan hsik'jiraoh sengaja kecuali jika me-
sepadan serta tidak ada kekhawatiran akan mang benar-benar memungkinkan untuk di-

1243
Al-B"d"a'i', juz 7, hlm. 310; Raddul Muhtaar'ala Ad-Durril Mukhtaar, iuz 5, hlm. 310'
1244
Al-q"*rrniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 350; Bidaayatul Muitahid, juz 2, hlm. 399.
1245
Mughnil Muhtaaj, iuz 4,h1m.23;Al-Mughnii, juz 7, hlm. 686 dan halaman berikutnya, 748; Kasysyaaful Qinaa', iuz 5, hlm.651.
1246A1-8"d""'i',ilz7,hlm.310;BidaayatulMuitahid,juz2,hlm.3gg; MughnilMuhtaal,iuz4,hlm.25;Al-Mughnii,iuz7,hlm.702dan
halaman berikutnya.
FIqH ISLAM IILIDT

lakukan pembalasan yang sama dan sepadan


di dalamnya. Qishas juga tidak diberlakukan ."-\P,, J
;t;J ^!53 o? )'-t -$ >'-, i,1
,S;,'^) i6 V.:f
'i6 ,lr );t
dalam kasus kejahatan fisikqtajjah sengaja ke-
cuali jika luka syajjah itu adalah luka muwadh-
,)t
dhihah. Begitu juga, tidak ada qishas pada li-
dah, dan tidak pula pada pemecahan tulang
,i6it;Gia:;i;&66El'
kecuali gigi, karena tidak dimungkinkan untuk
melakukan pembalasan yang sama dan sepa-
i.f , &B 'rr t;' i;v:$ ,A.::i
dan di dalamnya tanpa melebihi batas yang il#';:u\!dtii, -'ixt
semestinya.
Pelaksanaan eksekusi qlshas adalah
,;; ar i--, (- d @E l' );t ,Su"
setelah luka sl korban sembuh
Eksekusi qishas pada anggota tubuh a1-
afi ;tl@ I' t;;'; i6,qwi1,
athraaf dan pelukaan menurut jumhurlzaT ti-
dak boleh dilaksanakan kecuali setelah luka ':ae #e;;i;,j;'#ri
si korban sembuh. Hal ini berdasarkan pada ii @B at J-, ? ,!:'; ,)bi xut
hadits yang diriwayatkan oleh fabir r.a, "Bah-
,'
"i:
i.* o'z c c e 'c-)
wasonnya Rasulullah melarang dilaksanakan- ',
.a->r-? t* |f af ' q r)e-$-
nya qishas terhadap pelaku yang melukai sam-
pai luka si korban itu sembuh.tazag Karena dalam 'Ado ,"ororg laki-laki laki-laki
^"|nrUo^
masalah'pelukaan, yang dilihat adalah akhir lain dengan tanduk pada lututnya. Lalu ia (si
dari luka itu, karena bisa saja ada kemungkin- korban) datang menghadap Rasulullah lalu ber-
an luka itu menjalar hingga mengakibatkan kata, 'Laksanakanlah hukum qishas untukku.'
kematian, sehingga untuk memastikan bahwa Rosulullah menjawab, 'Tunggu hingga kamu
kejahatan yang ada adalah kejahatan pelukaan, sembuh terlebih dahulu.' Kemudian ia datang
maka harus menunggu hingga sembuh. lagi kepada Rasulullah dan berkata, 'Laksq-
Ulama Syafi'iyahl2ae mengatakan, apabila nakanlah hukum qishas untukku.' Lantas Ra-
qishas yang ada adalah terhadap anggota tu- sulullah pun melaksanakn qishas untuknya ter-
buh al-athraaf dianjurkan supaya qishas itu hadap orang yang melukainya. Kemudian si
tidak dilaksanakan kecuali setelah positif dan korban akhirnya ternyata menjadi pincang, se-
pasti bentuk kejahatannya dengan menunggu dangkan si pelaku yang telah diqishas itu justru
kesembuhan luka yang diderita si korban, atau sembuh. Kemudian si korban dotang lagi mene-
dengan menjalarnya luka itu ke jiwa (nyawa). mui Rasulull ah dan b erkata,'Wahai Ra sulullah,
Namun, apabila qishas itu tetap dilaksanakan saya jadi pincang, sementarq temanku itu (si
sebelum sembuh, maka itu boleh. Hal ini ber- pelaku) justru sembuh.' Lolu Rasulullah bersab-
dasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Amr da,'Sungguh bukankah aku sebelumnya telah
Ibnu Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya memerintahkanmu agar jangan mengqishas
terlebih dahulu sampai lukamu itu sembuh.
[Abdullah ibnu Amr r.a),

1247
Ad-Dr..rl Mukhtaar wa Raddul Muhtaa4, juz 5, hlm. 390; Al-Mughnii, itz7,hlm.729 dan juz 8, hlm. 59; Tabyiinul Haqaa'iq, juz 6,
hlm. 138; Bidaayatul Muitahid, juz 2, hlm.400; Asy-Syarhush Shaghiir, iuz 4, hlm. 381.
1248
HR. Ad-Daraquthni, dan Abu Bakar lbnu Abi Syaibah dalam bentuk riwayat musnad. Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Baihaqi
dan Ahmad dalam bentuk mursal. Lihaq Nailul Awthaac juzT,hlm.27.
1249
Al-Muhrd, dzab, juz2, hlm. 185.
FIQLH ISLAM IILIDT

Akan tetapi kamu tidak mematuhiku, karena 'ifah atau luka non-laa'ifah. Untuk luka
itu Allah menjauhkanmu dan batallah (sia-sia) jaa'ifah, ursy-nya adalah sepertiga diyat, ber-
pincangmu itu (maksudnya sudah tidak ada dasarkan hadits Amr lbnu Hazm, "Pada luka
qishas lagi untuk kepincangannya itu). Setelah jaa'ifah terdapat sepertiga diyat." Sedangkan
itu, Rasulullah melarang melaksanakan qishas untuk luka nonTaa'ifah, di dalamnya terdapat
untuk luka-luka sampai si korban sembuh.'ttzso hukuumah'adl (kompensasi harta yang besa-
rannya ditentukan oleh hakim).
Penangguhan pelaksanaan eksekusi qlshas
karena ada suatu uzur Hukuumah 'adl, kiltetia dan cara
Para imam sepakat, bahwa pelaksanaan qi- menentukan besarannya
shas anggota tubuh al-athraaf atau qishas mati Masalah hu kuumah'adl sudah pernah kami
ditunda ketika si terpidana adalah seorang pe- singgung di bagian terdahulu, dan di sini kami
rempuan yang sedang hamil hingga ia mela- akan menjelaskan hal-hal berikut,
hirkan, menyusui bayinya dan hingga si jabang Kriteria atau kaidah pemberlakuan hukuu-
bayi itu sudah bisa lepas dari si ibu dengan mah 'adl adalah, setiap kejahatan terhadap
disusui oleh perempuan lain. Ulama Malikiah fisik yang di dalamnya tidak ada qishas dan
mengatakan, qishas selain qishas mati [qishas tidak ada pula urys yang telah ditentukan dan
untuk kejahatan fisik) pelaksanaannya ditun- distandarkan oleh syara', maka yang berlaku
da lebih dulu karena ada suatu uzur seperti cu- di dalamnya adalah hukuumah'adl,rzsr seperti
aca yang sangat dingin atau cuaca yang sangat tindak kejahatan terhadap fisik berupa peme-
panas yang jika qishas itu tetap dilaksanakan cahan tulang kecuali gigi, pemotongan tangan
pada saat itu juga, maka dikhawatirkan akan yang lumpuh dan lain sebagainya.
mengakibatkan si terpidana meninggal dunia. Adapun mekanisme penentuan besaran hu-
kuumah'adl ada dua bentuk mekanisme. Me-
Hukuman cadangan pengganti hukuman kanisme pertama adalah milikAth-Thahawi al-
pokok untuk kejahatan terhadap fisik Hanafi dan ini adalah mekanisme yang difat-
sengSla berupa pelukaan Jiraah, wakan di kalangan ulama Hanafiyah dan yang
yailu ursy ditetapkan dalam madzhab-madzhab yang
Apabila qishas tidak bisa dilaksanakan lain,lzsz yaitu, jika si korban adalah budak,
atas suatu kejahatan pelukaan jiraah dikare- maka berapa kadar nilai harga yang berkurang
nakan tidak memungkinkan untuk dilakukan karena luka syajjah atau jurh yang di alaminya
pembalasan dengan pelukaan yang sama de- itu, maka itulah jumlah hukuumah yang harus
ngan pelukaan yang dilakukan oleh pelaku ter- dibayarkan dari diyat penuh. Misalnya, jika ia
hadap korban, maka yang wajib di dalamnya adalah seorang budah harganya adalah sepu-
adalah ursy, dan ursy di sini adalah kompen- luh umpamanya.
sasi harta yang besarannya lebih sedikit dari Lalu akibat luka yang dialaminya itu, har-
diyat. ganya turun menjadi sembilan, maka hukuu-
Kita telah mengetahui bahwa jiraah pad,a mah yang dibayarkan adalah sepersepuluh
tubuh ada kalanya dalam bentuk luka 7ha- diyat (yaitu sepuluh ekor unta, karena diyat

1250
HR. Ah-"d dan Ad-Daraquthni.
1251
Al-Brd""'i',iuz7,hlm.323; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 354; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 77; Al-Mughnii, juz 8, hlm. 55.
1252
Rrddrl Muhtaar'alaa Ad-Durril Mukhtaal juz 5, hlm.412; Al-Badaa'i',iuz7,hlm. 324; Al-Mughnii, juz 8, hlm. 56 dan halaman
berikutnya; Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardix, juz 4, hlm. 271.
ISLAtvt JITID 7

penuh orang merdeka adalah seratus ekor hadap fisik yang dilakukan tidak menimbulkan
unta), karena nilai harga yang berkurang di suatu kekurangan pada diri si korban, seperti
sini adalah sebanyak satu, dan satu ini adalah si A memiliki jari lebih atau tangan lebih, lalu
sepersepuluhnya sepuluh. Akan tetapi, meka- si B memotong jari atau tangan si A yang lebih
nisme ini pada masa sekarang sudah tidak me- itu, atau ada seseorang menghilangkan jeng-
mungkinkan lagi untuk diterapkan, karena su- got yang tumbuh pada wajah seorang perem-
dah tidak ada perbudakan. puan misalnya, maka dalam kasus seperti ini,
Mekanisme kedua, yaitu milik al-Kurkhi, pelaku tidak menimbulkan suatu kekurangan
yaitu kadar ukuran luka yang dialami korban di- pada diri si korban, akan tetapi justru seba-
perbandingkan dengan luka yang di dalamnya liknya, membuatnya semakin tambah elok,
terdapat ursy standar yang paling dekat dengan maka dalam kasus seperti ini, pelaku tidak
luka si korban itu, misalnya untuk luka syajjah, terkena sanksi apa-apa. Karena hukuumah'adl
dilihat berapa kadar ukuran syajjah itu jika di- diberlakukan dengan tujuan untuk memberi-
perbandingkan dengan luka muw adh- dhihah, kan kompensasi ganti rugi suatu kekurangan.
maka berdasarkan kadar ukuran itulah, besa- Sementara untuk kasus-kasus seperti ini, di
ranhukuumah ditentukan dari seperdua puluh dalamnya pelaku tidak menimbulkan suatu ke-
diyat (lima ekor unta) yang ditetapkan untuk kurangan, sehingga statusnya mirip seperti jika
luka muwadhdhihah, jika ukuran luka syajjah seandainya seseorang menampar orang lain
itu adalah setengahnya luka muwadhdhihah, tanpa meninggalkan bekas apa pun.12ss
maka hukuumah-nya adalah setengah dari se-
perdua puluh diyat (setengah dari lima ekor Diyat luka jiraah pada orang perempuan
unta).12s3 Hanya saja, aplikasi mekanisme atau Dalam hal ini, terdapat dua versi pendapat
metode ini hanya terbatas pada luka syajjah. fuqaha seperti berikut,
Mekanisme ketiga, mungkin ini adalah me- L. Ulama Hanafiah dan ulama Syafi'iyah12s6
tode yang paling pas untuk diterapkan pada mengatakan, kejahatan fisik terhadap orang
masa sekarang, yaitu dengan cara dikalkulasi- perempuan dihitung sesuai dengan diyat
kan berapa biaya yang dibutuhkan oleh korban orang perempuan. Karena diyat orang pe-
berupa biaya nafkah hidup, biaya dokter dan rempuan adalah separuh diyat orang laki-
biaya obat hingga ia sembuh.l2sa Apabila luka laki, maka luka jurh dan luka syajjah orang
yang dialaminya tidak sembuh seperti semula perempuan nilainya juga separuh dari ni-
dan meninggalkan cacat permanen atau me- lai luka jurh dan luka syajjah orang laki-
ninggalkan bekas permanen, maka cacat atau laki.
bekas ini juga ikut diperhitungkan. 2. Sementara itu, ulama Malikiyah dan ulama
Penghitungan ini tidak dilakukan kecuali HanabilahlzsT mengatakan, diyat luka orang
setelah luka si korban sembuh, karena ursy perempuan adalah sama dengan diyat luka
luka yang telah ditetapkan dan distandarkan orang laki-laki selama besarannya masih
oleh syara'baru berstatus positifdan pasti se- di bawah sepertiga diyat penuh. Namun
telah luka itu sembuh. Apabila kejahatan ter- apabila telah mencapai sepertiga ke atas

1253
Ad-Durrul Mukhtaax, iuz 5,h1m.412.
1254
Ad-Du..rl Mukhtaan juz S,hlm. 412.
1255
Ad-Du..rl Mukhtaaf, juz 5, hlm. 415; Al-Mughnii, juz 8, hlm. 59; Tabyiinul Haqaa'iq, juz 6, hlm. 138.
1255
Al-B"d"r'i', iuz 7, hlm. 322; Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 57.
1257
Al-qr*"rniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 354; Al-Mughnii, juz 7,h\m.797 dan halaman berikutnya.
FIqLH ISIAM JILID 7

dari diyat penuh, maka penjumlahannya kan dari Rabi'ah, ia berkata,

yt€t ,;^t u y
kembali kepada patokan separuh diyatlaki-
laki. v1;t Uv
Berdasarkan hal ini, apabila ada seorang
perempuan dipotong satu iarinya, maka diyat- ,,frte€ :;X +)i c:;*,i6
nya adalah sepuluh ekor unta. fika yang dipo-
tong adalah dua jarinya, diyatnya adalah dua
e:)r C € :.1)I +)i q 3:p iu
puluh ekor unta. Apabila yang dipotong adalah
tiga jarinya maka diyatnya adalah tiga puluh
r6ti q € ,J*1
+)i ,l'br
,i6
'P t.o :srii
,o,l'. o - ' 'c
+)' 4 rrp.Ju
ekor unta, masih sama seperti dift laki-laki. .?.
Namun jika yang dipotong adalah empat jarinya,
dryatnya adalah separuh diyat laki-laki, sehing- j6 .t$t; ,?i q?; o3i$ ti;';
)s

ga menjadi dua puluh ekor unta saja. Karena di-


yat empat jari orang laki-laki adalah empat pu-
luh ekor unta, karena setiap jari diyatnya adalah
* eG,F:;','rei Et;,V
sepuluh ekor unta, dan karena jumlah empat
puluh ekor unta sudah melebihi sepeftiga diyat
u.tu.bte,Vi* V t*;i
penuh, maka hitungan diyat perempuan adalah .,;|
IJ

separuhnya diyat laki-laki. "Saya bertanya kepada Sa'id ibnul Mu-


Dalil pendapat ini adalah, hadits yang diri- sayyab, 'Berapa diyat satu jari orang perem-
wayatkan oleh an-Nasa'i dari Amr ibnu Syu'aib puan?' Sa'id ibnul Musayyab menjawob,'Sepu-
dari ayahnya dari kakeknya ia berkata, luh ekor unta.' Saya bertanya, 'Berapa diyat
*t* ,;t Flt y; ,y to
F'ro-' dua jari orang perempuan?' Ia menjawab, 'Duo
puluh ekor unta.' Saya bertanya, 'Berapa di-
yat tiga jari orang perempuan?' Ia menjawab,
V:q 'Tiga puluh ekor unta.' Saya bertanya, 'Berapa
"Rasulullah bersabda,'Diyat wanita adalah diyat empat jari orang perempuan?' Ia men-
sama seperti diyat laki-laki hingga mencapai jawab, 'Dua puluh ekor unta.' Saya bertanya,
sepertiga dari diyatnya (maksudnya, diyat wa- 'Ketika luka-lukanya semokin parah dan ketika
nita sama dengan diyat laki-laki selama diyat- musibahnya semakin berat, maka diyatnya
nya itu belum mencapai sepertiga atau lebih justru berkurang?'Sa'id ibnul Musayyab ber-
dari diyat penuh. Namun jika telah mencapai kata kepada Rabi'ah, 'Orang lrak kah kamu
sepertiga atau lebih dari diyat penuh, maka di- iniT !' Saya menj awab,'Tidak, akan tetapi orang
yatnya justru turun menjadi separuh dari diyat alim yang ingin mendapatkan kepastian suatu
laki-laki)."' kebenaran atau orang bodoh yang ingin bela-
Imam Malik dalam kitab Al-Muwaththa', jar.' Sa'id ibnul Musayyab berkata,'ltu adalah
al-Baihaqi, dan Sa'id ibnu Manshur meriwayat- sun ah w ah ai ke p o nakanku."4zsB

1258
lrnrrn Syafi'i berkata, "Kami memang pernah berpendapat seperti itu. Namun kemudian saya tidak menggunakannya lagi dan
lebih memilih sikap diam. Dan saya meminta kebaikan kepada Allah swt. karena kami terkadang menemukan dari mereka suatu
perkataan, "Sunah (Rasulullah sawJ," kemudian ternyata kami tidak menemukan bagi ucapannya itu sesuatu yang mengarahkan
bahwa itu adalah datang dari Rasulullah saw dan qiyas adalah lebih layak untuk kita jadikan landasan dalam hal ini." Sementara
itu, ulama Hanafiyah mentakiwilkan kata, "Sunah" bahwa yang dimaksud adalah sunah Zaid Ibnu Tsabit r.a. Lihat, Nashbur Raayah,
juz 4, hlm. 364.
rsr-A.M )rLrD 7

!I. HUKUMAN TINDAK KE'AHATAN Perlu digarisbawahi di sini bahwa tindak


TERHADAP FISIK TERSALAH kejahatan sengaja yang dilakukan anak kecil
Hukuman tindak kejahatan terhadap fisik dan orang gila adalah dianggap sama seperti ke-
jahatan tersalah, sehingga yang menanggung-
tersalah adalah diyat atau ursy.'zse Diyat yang
dimaksudkan di sini adalah diyat penuh, se- nya adalah 'aaqilah menurut jumhur. Sedang-
dangkan ursy adalah di bawah diyat penuh. Ti- kan menurut pendapat yang azhhar di kalan-
gan ulama Syafi'iyah, sebagaimana yang sudah
dak ada bentuk sanksi hukum selain dari itu
pernah disinggung pada bagian terdahulu, apa-
untuk hukuman tindak kejahatan terhadap fi-
sik tersalah. Di atas kami telah jelaskan tentang bila si anak sudah mumayyiz, maka itu tetap
hal yang wajib dibayar dengan diyat penuh dan dianggap sebagai tindak kejahatan sengaja,
mana yang wajib dibayar dengan ursy pada namun tidak ada ancaman qishas terhadap-
pembahasan seputar diyat dan ursy kejahatan nya, akan tetapi hanya ada sanksi hukum ke-
fisik sengaja berupa pemotongan anggota tu- wajiban diyatyang dibayarkan dengan harta si
buh al-athraaf, syajjah (pelukaan pada kepala anak sendiri dan bukan ditanggung oleh'aaq-
i1ah. Adapun jika si anak belum mumayyiz, ke-
dan wajah) dan jurh (pelukaan pada bagian tu-
buh selain kepala dan wajah). sengajaan itu dianggap sebagai tersalah.1261

Akan tetapi, siapakah yang memikul ke-


PASAL KETIGA
wajiban pembayaran diyat atau ursy tersebut?
TINDAK KEJAHATAN TERHADAP JIWA
Dalam kasus kejahatan fisik tersalah, apabila
YANG BELUM SEMPURNA (KEJAHATAN
sanksi hukumnya adalah berupa diyat penuh
TERHADAP IANIN ATAU KEJAHATAN YANG
atau ursy btandar fbukan hukuumah'adl),rz6o
MENYEBABKAN TERJAD INYA ABORSI)
menurut ulama Hanafiyah, yang memikulnya
adalah 'aaqilah jika besarannya lebih dari se- Apabila ada seseorang memukul seorang
perdua puluh diyat fatau dengan kata lain. fika perempuan yang sedang hamil, baik pada ba-
besarannya lebih dari lima ekor unta) atau jika gian perutnya, punggungnya, bagian tepi tu-
besarannya lebih dari sepertiga diyat menurut buhnya, kepalanya, atau pada anggota tubuh
ulama Malikiyah dan ulama Hanabilah meski- yang lain, atau menakut-nakutinya akan me-
pun dalam kasus pemotongan anggota tubuh mukulnya atau membunuhnya, atau memben-
a l - a th ra af atau j i ra a h. tak dan meneriakinya, lalu ia pun mengalami
Sementara itu, ulama Syafi'iyah mengata- keguguran, maka di sini ada kalanya janin yang
kan,'aaqilah adalah pihak yang memikul dan gugur itu keluar dalam keadaan mati atau hi-
membayar setiap kompensasi harta yang wa- dup. Kajian tema ini terdiri dari dua pemba-
jib, bah\an kompensasi hukuumah'adl sekali- hasan seperti berikut,
pury baiksedikit maupun banya[ sebagaimana
yang sudah pernah disinggung pada pemba-
. TANIN YANC GUGUR IGLUAR DALAM
KHDAAN MATI
hasan seputar kadar besaran diyat kejahatan
Apabila janin itu keluar dalam keadaan
mirip sengaja yang ditanggung oleh'aaqilah.
mati, sanksi hukum untuk si pelaku adalah di-

1259
Ad-Drr.ul Mukhtaac juz 5, hlm. 415 dan halaman berikutnya; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 351; Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm.
95, dan iuz 7,hl.m.778.
1260
Al-Mughnii,inz7,hlm.776;Ad-Durrul Mukhtaax, iuz 5, hlm.415; Bidaayatul Mujtahid, juz 2, hlm.404 dan halaman berikutnya;
Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 347.
1261
Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 10; Al-Muhadzdzab ,iuzZ,hlm.17 4.
FIQLH ISLAM JITID 7 Baglan 5: HqlH UMUM

yat janin. Diyat janin, baik janin laki-laki mau- dungannya. Lantas mereka mengadukan kasus
pun perempuan, baik sengaja maupun tersa- tersebut kepada Rasulullah. Kemudian beliau
lah, adalah ghurrah,7262 yaitu budak laki-laki memberikan keputusan bahwa diyat janinnya
atau budak perempuan, yang nilainya adalah adalah ghurrah yaitu seorang budak laki-laki
lima ekor unta, yakni seperdua puluh diyat atau seorang waliidah (budak peyempuan)126a
atau yang sepadan dengannya yaitu lima puluh dan beliau memutuskan bahwa diyatnya si pe-
dinar atau lima ratus dirham menurut ulama rempuan yang jadi korban itu dibebankan ke-
Hanafiyah, dan enam ratus dirham menurut pada' aaqilah si pelaku.'4z5s
jumhur.1263 Berdasarkan perbedaan pendapat
Siapakah yang harus menanggung
dalam menentukan nilai perbandingan dinar pembayaran gfiurrall?
dengan dirham [menurutulama Hanafiah, satu Apabila kejahatannya adalah sengaj4 maka
dinar sama dengan sepuluh dirham, sedang- diyat berupa ghurrah itu diperberat (mughal-
kan menurut jumhu6, satu dinar sama dengan Iazhah), yakni harus dibayar tunai dan disege-
dua belas dirham). rakan serta dibayar dengan menggunakan har-
Dalilnya adalah sejumlah hadits sahihyang ta si pelaku sendiri. Di sini, hanya ulama Mali-
cukup banyak jumlahnya. Di antaranya adalah kiyah saja yang mengatakan bahwa kejahatan
hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah terhadap janin ada yang bisa dikategorikan se-
r.a, ia berkata, bagai kejahatan sengaja. Oleh karena itu, me-

rirGl,, Ui .i o 1..c reka mengatakan, apabila kejahatan terhadap


"
"I;-ri
b otsl;l c-l$l janin itu adalah kejahatan sengaja, diyatnya
adalah harus dibayar tunai dan segera tidak
tr:a&vAZ q6't\dn
:;
:. rll :i: .i,. ' '
*6;i\ bisa dicicil, dan dibayar dengan menggunakan
emas [dinar) atau perak [dirham) tidak boleh
q: - ,#
lr' \' JI ib
ib bt ,(J)* ,'.rtt
9) JI dengan unta, serta dibayar dengan mengguna-
,'
;i;t u., i,1 -*iiui111 3Li" t-e-q; kan harta si pelaku sendiri apabila kejahatan-
nya adalah sengaja.

'Ada dua orang perempuan dari


Ve* Begitu juga ketika kejahatannya adalah
tersalah kecuali jika besarannya mencapai se-
Suku pertiga atau lebih dari diyat si pelaku jika di-
Hudzail bertengkar, lantas salah satunya me- andaikan ia adalah korbannya. fika besaran-
lemporyang lain dengan batu hingga mengokL nya mencapai sepertiga atau lebih dari diyat
batkan si wanita yang dilempar itu meninggal si pelaku dan kejahatannya adalah tersalah, di-
dunia beserta janin yang ada di dalam kan- yatnya itu ditanggung oleh 'aaqilah,L266 seperti

1252
Ghu.."h adalah yang pilihan dan paling berharga dari setiap sesuatu. Budak laki-laki atau budak perempuan disebut ghurrah,
dikarenakan budak termasuk harta yang paling berharga. Arti asal kata ghurrah adalah warna putih yang terdapat pada bagian
muka kuda.
1253
Al-B"d"r'i', juz 7, hlm. 325; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, iuz 4, hlm. 268; Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 103; Al-Mughnii, juz
7,hlm.799; Al-Muhadzdzab, iuz 2, hlm. 198; Bidaayatul Mujtahid, juz 2,hlm.407.
1254
w"liid"h adalah budak perempuan yang masih kecil minimal berusia tujuh tahun. 0leh karena itu, di sini disebutkan dengan
menggunakan kata waliidah bukan amah, supaya tidak muncul persepsi keliru bahwa syaratnya harus budak perempuan yang
sudah besar.
1265
M,rtt"frq 'alaih di antara Bukhari, Muslim, dan Ahmad. Ibnu Taimiyah mengatakan, di dalamnya terkandung dalil bahwasanya
diyat keiahatan mirip sengaia ditanggung oleh 'aaqilah. Lihat, Nailul Awthaa4, juz 7, hlm. 69.
1266
Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, juz 4, hlm. 268; Bidaayatul Mujtahid, juz 2, hlm. 408; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 347,
351.
FIQLH ISLAivt IILID 7

ada seorang laki-laki Majusi memukul seorang membayar diyat untuk sesuatu (janin) yang
perempuan muslimah yang sedang hamil, lalu tidak makan, tidak minum, tidak berteriak
ia mengalami keguguran. dan tidak pula menangis (ketika lahir), seperti
Adapun jika kejahatannya itu adalah mi- itu darahnya sepantosnya adalah sia-sia (ko-
rip sengaja atau tersalah dan menurut jumhur nyol, tidak ada hukuman karenanya).' Lalu Ra-
hanya kedua kategori kejahatan inilah yang sulullah berkata,'Sebuah saj ak seperti sajaknya
t4267
bisa terjadi dalam kasus kejahatan terhadap orang - orang Arab p e d alqm en.'
janin, maka yang menanggung diyatnya adalah Akan tetapi, ulama Syafi'iyah mengatakan,
'aaqilah pelaku, dan pelaku adalah termasuk apabila kejahatannya itu tersalah, diyatnya di-
salah satu bagian dari'aaqiloh menurut jum- peringan (mukhaffafah). Namun jika mirip se-
hur. Sedangkan menurut ulama Hanabilah ti- ngaja, maka diyatnya diperberat (mughalla-
dak termasuk, sebagaimana hal ini sudah per- zhah), sebagaimana yang berlaku dalam diyat
nah disinggung pada pembahasan seputar di- penuh.
yat pembunuhan mirip sengaja. Dalilnya ada- Ulama Hanafiyah secara tegas menyatakan
lah, hadits Mughirah ibnu Syu'bah r.a, bahwa 'aaqilah adalah yang menanggung ghur-
rah dalam kasus aborsi yang dilakukan de-
ti16 bt$ ,ji.t1 e? W.ra';i;t iti ngan sengaja oleh sang ibu janin sendiri de-

U,eW Cr'a,Ei *
ngan menggunakan semacam obat atau tin-

e; dakan dan janinnya itu keluar dalam keadaan


mati, seperti ia memukul sendiri perutnya tan-
€3!!u.y,^tft 'b@B l' J;: pa seizin suaminya. Apabila si suami mengi-
jinkan, atau aborsi atau keguguran itu ter-
\i * \ t:, aii ti;.; Jt- ,i?r*jr jadi tanpa disengaja, maka tidak ada ghurrah

,L;4:r\'r a6 oii,
atasnya, karena tidak ada unsur pelanggaran
it;t Jb:.r.t dan penganiayaan di dalamnya.1268 Tidak ada

at-;i\e,ya perbedaan pendapat di antara ulama bahwa


dalam kasus seperti ini, si ibu dikenai sanksi
"Bahwasanya ada seorang perempuan me- kewajiban membayar ghurrah untuk si janin
mukul madunya dengan sebuah tiang tenda yang dengan sengaja ia gugurkan tersebut, se-
hingga menyebabkan madunya itu meninggal mentara ulama Syafi'iyah dan ulama Hanabilah
dunia sementara madunya itu dalam keadaan menambahkan satu kewajiban lagi atas si ibu,
mengandung. Lalu perempuqn si pelaku itu di- yaitu membayar kafarat.126e Apabila janin yang
hadapkan kepada Rasulullah. Lalu beliau mem- gugur berbilang maka ghurrah-nya juga sama
berikan keputusan membebankan diyatnya ke- sesuai dengan jumlah janin yang gugur itu.
pada 'ashabah si perempuan pelaku itu, se- Diyat janin menurut ulama Hanafiyah dan
dangkan diyat janinnya adalah berupa ghur- ulama Hanabilah, pembayarannya diberi jang-
rah. Lalu'ashabahnya berkata, Apakah kami ka waktu penangguhan satu tahun,1270 dan ini

1267
HR. Ah."d, Muslim, Abu Dawud, dan an-Nasa'i. Demikian pula at-Tirmidzi, akan tetapi ia tidak menyebutkan protes yang disam-
paikan oleh'ashabah dan iawabannya. Hadits ini dijadikan sebagai dalil bahwa sajak dalam perkataan adalah tercela dan makruh
apabila memang nampak sekali dibuat-buat dan dipaksakan. Namun apabila sajak itu alami dan isinya adalah benar atau untuk
mengungkapkan sesuatu yang mubah, maka tidak apa-apa.
1268
Ad-Du..rl Mukhtaar wa Raddul Muhtaar, iuz 5, hlm. 418 dan halaman berikutnya; Tabyiinul Haqaa'iq, juz 6,h1m.142.
1259
Al-Mughnii, iuz 7, hlm. 816; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardix, luz 4,h1m.268;Kasysyaaful Qinaa', juz 6, hlm. 21.
1270
Trbyiinul Haqaa'iq, juz 6, hlm. 140; Kasysyaaful Qinaa', juz 5, hlm. 64.
ISLAM IILID 7

adalah pendapatyang lebih shahih di kalangan dainya janin tidak keluar atau keluar
ulama Syafi'iyah.1z71 Karena jangka waktu pe- tapi hidup, tidak ada kewajiban diyat un-
nangguhan selama tiga tahun itu hanya khu- tuknya.
sus untuk diyat jiwa yang telah sempurna.
Oleh karena itu, apabila suatu kewajiban diyat Apakah pelaku luga berkewallban
kadarnya adalah sepertiga diyat orang Islam membayar kalatal?
seperti diyatnya orang kafir dzimmi, maka Menurut ulama Hanafiyah,1273 tidak ada
jangka waktu penangguhannya adalah satu ta- kewajiban kafarat atas si pelaku apabila janin-
hun saja, misalnya juga adalah diyat luka ma'- nya keluar dalam keadaan mati dan sudah sem-
muumah. purna bentuknya, kecuali jika si pelaku dengan
keinginan sendiri mau membayar kafarat, itu
Untuk slapakah gfiurrah ltu? tentunya lebih utama dalam rangka mendekat-
Para imam madzhab empat sepakat bah- kan diri kepada Allah swt. dengan suatu kafa-
wa ghurrah janin dianggap sebagai harta pe- rat yang diinginkannya jika memang mampu,
ninggalan si janin sehingga diwarisi oleh ahli beristigfar meminta ampunan kepada-Nya dari
waris si janin sesuai dengan aturan dan me- perbuatan yang telah ia lakukan. Yakni, tidak
kanisme waris syar'i seperti biasanya, dan ini ada kewajiban kafarat atas dirinya, akan tetapi
adalah pendapatyangraajih di kalangan ulama hanya bersifat sunah saja.
Malikiyah.lzTz lika si pelaku adalah kerabat si Hal senada juga dikatakan oleh ulama Ma-
janin meskipun ayahnya sendiri, ia tidak ber- likiyah.1z7a Mereka mengatakan, disunahkan
hak mendapatkan bagian apa-apa d,ari ghurrah untuk membayar kafarat dalam tindak pem-
itu, karena berarti ia adalah seorang pelaku bunuhan janin, namun tidak sampai waliU.
pembunuhan tanpa hak (tanpa alasan yang Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan ula-
benar), sementara seorang pembunuh tidak ma HanabilahlzTs mengatakan, membayar ka-
berhak mendapatkan warisan dari harta pusa- farat hukumnya wajib dalam kasus penggu-
ka orang yang dibunuhnya berdasarkan nash guran janin, baik apakah janinnya keluar da-
hadits. lam keadaan hidup maupun mati, karena ja-
nin termasuk jiwa yang tertanggung, juga ber-
Syarat-syarat waj ibnya diyat janin dasarkan ayat, "Barangsiapa membunuh seo-
Syarat wajibnya diyat janin ada dua, rang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia
1. Tindak kejahatan yang dilakukan pelaku memerdekakan seorang hamba sahaya yang
memang berpengaruh terhadap si janin beriman." (An-Nisaa': 92) fanin dihukumi beri-
seperti pukulan, menggunakan obat-obat- man mengikuti kedua orang tuanya atau salah
an, dan lain sebagainya. satunya, dan apabila janin itu dari orang tua
2. fanin keluar dalam keadaan mati. Sean- kafir dzimmi, berarti ia adalah dari kaum yang

1271
Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 55,97 dan halaman berikutnya; Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 198.
1272
Al-Brdr"'i', juz 7, hlm. 326; Ad-Durrul Mukhtaar, juz 5, hlm. 41.7; Tabyiinul Haqaa'iq, juz 5, hlm. 142; Asy-Syarhul Kabiir karya
Ad-Dardir, juz 4, hlm. 269; Asy-Syarhush Shaghiir, iuz 4, hlm. 380; Al-Mughnii, juz 7 , hlm. 805; Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 104;
Kasysyaaful Qinaa', juz 6,h1m.22.
1273
Al-B"dr"'i',iuz7,hlm.326; Tabyiinul Haqaa'iq, juz 6, hlm. 141; Al-Lubaab Syarh Al-Kitaab, juz 3, hlm. 171; Ad-Durrul Mukhtaa!
iuz 5, hlm. 418.
1274
Bid^ y^tul Mujtahid, juz 2, hlm.408; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 348.
1275
Al-Mrghnii, luz 7, hlm. 815 dan halaman berikutnya, dan juz B, hlm. 96; Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 108; Kasysyaaful Qinaa', iuz
6, hlm. 65; Al-Muhadzdzab, iuz 2, hlm. 2L7.
FIQLH IST"A.M IILID 7

di antara kita dengan mereka terdapat perjan- ghah dan itu dibuktikan dengan berdasarkan
jian damai. kesaksian, yaitu kesaksian empat orang perem-
Sementara Allah swt. juga telah menegas- puan menurutulama Syafi'iyah, sedangkan me-
kan adanya kafarat ketika membunuh orang nurutulama Hanabilah adalah berdasarkan ke-
kafir dzimmi, "Jika ia (si terbunuh) dari kaum saksian sejumlah qaabilah (bidan, dukun bayi)
(kofir) yang ada perjanjian (damai) antara me- yang tsiqah [kredibel) bahwa janin itu sudah
reka dengan kamu, maka (hendaklah si pembu- memiliki bentuk atau rupa yang samar. Na-
nuh) membayar diat yang diserahkan kepada mun jika janin itu masih berupa nuthfah atau
keluarganyo (si terbunuh) serta memerdeka- 'alaqah, maka tidak ada kewajiban denda apa-
kan hamba sahaya yang beriman." Apabila ia apa di dalamnya.127!
tidak mendapati budak baik secara nyata (me-
mang benar-benar tidak ada budak) maupun . IANIN YANG GUGUR KELUAR DAIAM
secara syara' seperti ia menemukan budak na- KEADAAN HIDUP
mun harganya jauh lebih tinggi dari harga Apabila janin yang gugur keluar dalam ke-
standa4 maka ia membayar kafaratnya dengan adaan hidup, kemudian setelah itu mati akibat
berpuasa selama dua bulan berturut.turut. suatu kejahatan sengaja, maka apakah di sini
berlaku qishas atas si pelaku?
Kapan suatu janin sudah harus diganti Ulama MalikiyahlzTe mengatakan, yang raa-
dengan gfiunall? iih di dalamnya berlaku qishas apabila tindak-
Para fuqaha berbeda pendapat seputar pe- an yang dilakukan si pelaku biasanya memang
nentuan kapan suatu janin sudah harus digan- dapat mengakibatkan kematian janin seperti
ti dengan ghurrah. Ulama Hanafiyah mengata- tindakan itu berupa pukulan pada bagian pe-
kan, cukup ketika janin itu sudah nampak me- rut atau punggung si ibu. Apabila tindakannya
miliki sebagian anggota tubuh, seperti kuku itu biasanya tidak sampai memiliki suatu dam-
dan rambut.1276 Sementara itu, ulama Malikiah pak seperti pukulan namun pada tangan atau
mengatakan, janin sudah harus diganti dengan kaki, maka di dalamnya hanya ada kewajiban
ghurrah ketika janin itu sudah dalam bentuk membayar diyat bukan ghurrah. Karena janin,
mudghah [segumpal daging) atau sudah leng- ketika ia menangis pada saat kelua4, ia sudah
kap. Adapun jika masih dalam bentuk 'alaqah, dianggap sebagai orang hidup, sehingga den-
yaitu segumpal darah yang sekiranya ketika danya bukan lagi berbentuk ghurrah, akan te-
diguyur dengan air panas maka akan mencai4, tapi diyat.128o
maka tidak ada kewajiban denda apa-apa.7277 Sementara itu, ulama Hanafiah, ulama Ha-
Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan ulama nabilah, dan pendapat yang lebih sahih menu-
Hanabilzih mengatakan, ghurrah janin wajib rut ulama Syafi'iyah1281 mengatakan bahwa ti-
dibayar ketika janin sudah dalam bentuk mud- dak ada kategori kejahatan sengaja terhadap

1276
Al-Frtrr*ra Al-Hindiyyah, juz 6, hlm. 34; Haasyiyah lbni Abidin, juz 6, hlm. 587.
1277
Mawaahibul Jaliil karya Al-Haththab, juz 6, hlm. 257; Al-Kharsyi, luz B, hlm. 38; Haasyiyah Ad-Dasuqi ala Asy-syarhil Kabiir, juz 4,
hlm.268.
1]]8 qatyuUl wa Umairah, juz 4, hlm. 160; Al-Muhadzdzab ,ilz2,hlm.198; Al-Mughnii, juz 8, hlm.406.
1279
Asy-syarhul Kabiic iuz 4, hlm. 269.
1280
lbrrul Hajib mengatakan, yang masyhur adalah pendapat Asyhab, yaitu tidak ada qishas dalam kasus seperti ini. Akan tetapi hanya
_ _ . ada kewajiban diyat yang dibayar dari harta si pelaku sendiri dengan berdasarkan pada mekanisme pembuktian qasaamah.
-
1281
Al-Badar'i', juz7,hlm.326; Tabyiinul Haqaa'iq, luz 6, hlm. 140; Al-Kitaab ma'a Al-Lubaab, juz 3, hlm. 170; Ad-Durrul Mukhtaar; juz
5, hlm. 417; Al-Mughnii, juz 8, hlm.811; Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 105.
rsrAM IrLrD 7

janin, akan tetapi yang ada hanya mirip se- sini tidak ditemukan bukti yang pasti bahwa
ngaja atau tersalah. Karena wuiud dan kehi- kejahatan yang dilakukan si pelaku mengaki-
dupan janin belum nyata hingga bisa dijadikan batkan kematian atau gugurnya janin, akan te-
sebagai sasaran suatu tindak kesengajaan. Ka- tapi di sini ada kemungkinan bahwa janin itu
rena itu, yang wajib adalah diyat penuh.Apa- mati karena kematian ibunya, karena dalam
bila pelaku adalah kerabat janin, ia tidak bisa kondisi seperti ini, janin itu dianggap seperti
mendapatkan hak bagian warisan apa-apa dari salah satu anggota tubuh si ibu.
harta pusaka si janin. Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan ulama
Dalam kasus seperti ini (janin yang gugur Hanabilah1283 mengatakan, pelaku terkena ke-
keluar dalam keadaan hidup kemudian mati), wajiban diyat si ibu dan ghurrah si janin, apa-
ulama Hanafiyah mewajibkan kafarat atas si kah janin itu keluar ketika si ibu masih hidup
pelaku sebagaimana pendapatulama Syafi'iyah maupun setelah si ibu meninggal dunia. Karena
dan ulama Hanabilah yang mewajibkan kafa- itu adalah janin yang binasa akibat kejahatan
rat. Hanya saja, ulama Syafi'iyah dan ulama yang dilakukan si pelaku dan kematian si janin
Hanabilah mewajibkan kafarat secara mutlah pun diketahui pasti dengan keluarnya janin
baik apakah janinnya keluar dalam keadaan tersebut, karena itu, si pelaku wajib menang-
mati maupun hidup. gungnya. Di sini pelaku berarti membinasakan
Apabila janin yang gugur itu berbilang si janin beserta ibunya, sama seperti jika janin
diyatnya juga berbilang sesuai dengan jumlah itu keluar dalam keadaan mati kemudian se-
janin yang gugur itu. Apabila si ibu janin juga telah itu disusul kematian si ibu. Oleh karena
ikut meninggal dunia akibat pukulan yang di- itu, jika janin itu tidak kelua4, si pelaku tidak
lakukan oleh si pelaku setelah meninggalnya si terkena denda apa-apa untuk janin itu karena
janin, atau sebelumnya, yakni janin itu keluar status janin itu sebagai anak tidak tertetapkan
setelah si ibu meninggal dunia dalam keadaan kecuali jika janin itu keluar.
hidup kemudian mati, pelaku menanggung dua
diyat, diyat si ibu dan diyat si janin, karena di Janin seorang ibu nonmuslimah
sini ditemukan sebab yang memunculkan ke- Ada kewajiban membayar ghurrah untuk
wajiban dua diyat itu, yaitu membunuh dua janin seorang ibu kafir dzimmi. Akan tetapi
orang [si ibu dan janinnya). fuqaha masih memperselisihkan seputar pe-
nentuan besaran atau bentuk ghurrah janin
Kematian janin teriadi setelah meninggal'
tersebut berdasarkan pada pertimbangan apa-
nya si ibu
kah janin itu adalah janin muslim ataukah janin
Apabila janin keluar setelah meninggalnya
nonmuslim meskipun dari ayah orang kafir.
si ibu dalam keadaan mati, pelaku hanya terke-
Ulama Hanafiyah mengatakan, ghurrah ja-
na diyat si ibu saja. Sedangkan untuk janinnya,
nin tersebut sama seperti ghurrah janin muslim,
pelaku tidak terkena denda apa-apa menu-
karena diyat orang kafir menurut mereka sama
rut ulama Hanafiyah dan ulama Malikiyah.1282
seperti diyat orang Islam. Begitu juga, menurut
Akan tetapi ia hanya dikenai hukuman to2ir
ulama Hanabilah,lzsa ghurrah janin tersebut
saja atas kematian janin tersebut. Karena di

1282
Al-B"d"r'i', juz7,hlm.326; Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, juz 4, hlm.269;Bidaayatul Mujtahid, juz 2, hlm.408; Al-Qawaaniin
Al-Fiqhiyyah, hlm. 347.
1283
Al-M.rghnii, iuz 7, hlm.802; Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 103; Kasysyaaful Qinaa', iuz 6,h\m.22.
1284
K"ryryr"ful Qinaa', juz 6, hlm. 23; Al-Mughnii, juz 7, hlm. 800.
FIqH ISLAM JILID 7

sama seperti ghurroh muslim. Karena status itu. Misalnya ia memang sengaja dan memiliki
janin itu adalah dianggap muslim mengikuti maksud untuk melakukan perusakan atau ke-
kawasan di mana ia berada, yaitu daarul Is- jahatan dengan menggunakan binatang terse-
lam. Oleh karena itu, di sini si ibu yang kafir but, atau ia teledor dalam menjaganya, dengan
dzimmi itu diasumsikan seolah-olah ia adalah sejumlah syarat dan ketentuan yang terkadang
muslimah. harus terpenuhi yang akan kami jelaskan di
Sementara itu, menurut ulama Maliki- sela-sela uraian sejumlah pendapat fuqaha se-
yah,128s ghurrah janin seorang ibu yang kafir perti berikut,
dzimmi adalah sepersepuluh diyat ibunya. Se- Apabila ia bukanlah penyebab pada kemu-
dangkan menurut pendapat yang lebih sahih dharatan yang terjadi, maka fuqaha berbeda
di kalangan ulama Syafi'iyah1286 mengatakan pendapat seputar apakah orang yang binatang
bahwa ghurrah janin orang Yahudi atau Nas- itu berada di bawah tangan dan kekuasaannya
rani adalah seperti sepertiga ghurrah janin Is- juga tetap didenda dan dimintai pertanggung-
lam, berdasarkan pertimbangan bahwa besa- jawaban ataukah tidak.
ran ghurrah adalah seperdua puluh diyat sang L. Ulama Hanafiyah1z87 mengatakan bahwa di
ayah. sini dilihat apakah binatang itu adalah bi-
natang yang menyerang atau menyakiti [bi-
PASAL KEEMPAT
natang yang terlepas dan melarikan diri)
BEBERAPA KASUS KECELAKAAN; KEIA-
ataukah binatang berbahaya.
HATAN YANG DILAKUKAN OLEH BINATANG
a. Apabila binatang itu adalah binatang
DAN KEJAHAIAN "TEMBOK YANG MIRING"
yang menyerang, lalu binatang itu me-
Di sini akan dibicarakan dua tema,
rusakkan sesuatu dengan sendirinya,
1. Kejahatan yang dilakukan oleh binatang.
baik berupa harta atau manusia, maka
2. Kejahatan "tembok miring."
tidak ada denda dan pertanggungja-
. waban apa-apa atas penjaganya, apa-
KEIAHATAN YANG DILAKUKAN OLEH
BINATANG
kah penyerangan itu terjadi pada ma-
lam hari maupun pada siang hari. Hal
Fuqaha sepakat bahwa penjaga binatang
ini berdasarkan hadits,
fpemili( penunggang, pengendali, penggiring
dan yang lainnya berupa setiap orang yang
suatu binatang berada di bawah tangan dan 3GG;;t;,3i
kekuasaannya baik sebagai gadaian, pinjaman, "Kerusakanyang dilakukan oleh
sewaan maupun ghashaban) adalah pihak yang binatang (yang terlepas dan melari-
harus bertanggung jawab terhadap apa yang kan diri tanpo ada unsur keteledoran
dirusakkan oleh binatang yang berada di ta- dari si pemilik binatang) adalah sia-
ngannya itu apabila ia memang adalah pihak sia (tidak ada denda ganti rugi atas si
yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan p emilik binatang tersebut).'4288

1285
Asy-Sy".hul Kabiir karya Ad-Dardi4, juz 4, hlm. 268 dan halaman berikutnya.
1286
Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 106.
1287
Al-Brd""'i', iuz 7, hlm. 272 danhalaman berikutnya; Ad-Durrul Mukhtaax, juz 5, hlm. 427 danhalaman berikutnya; Durarul Huk-
kaam, iuz 2, hlm. 111 dan halaman berikutnya; faami'Al-Fushuuliin, juz 2,hlm. Lt4, 11.9; Majma'Adh-Dhamaanaat, hlm. 185,
t9t.
1288
HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Ibnu Majah, dan Ahmad dari Abu Hurairah r.a. Lihat, Nashbur Raayah, iuz
4, hlm.387.
rsLAM ltl.tD 7

Apabila pemilik binatang itu ada denda apa-apa.128e


bersama binatangnya itu sambil meng- b. Adapun apabila binatang itu adalah
giringnya, menaikinya atau menuntun- binatang berbahaya [buas) seperti se-
nya lalu binatang itu merusakkan se- rigala atau anjinggila, pemiliknya atau
suatu, atau ia melepaskannya lalu me- penjaganya menanggung denda keru-
lakukan perusakan sesuatu sesaat se- sakan yang diakibatkan oleh binatang
telah ia lepas, maka ia didenda dan ha- tersebut ketika ia memang tidak men-
rus bertanggung jawab terhadap ke- jaganya sementara orang-orang sudah
rusakan yang terjadi tersebut. mengajukan permintaan kepadanya
Apabila ada binatang melakukan supaya menjaga binatangnya itu secara
perusakan di tempat penggembalaan baik supaya tidak mencelakai mereka,
umum atau ketika sedang berjalan di dan mereka mempersaksikan penga-
jalanan umum atau ketika sedang di- juan permintaan mereka itu, sama se-
ikat di pasar umum atau di tempatyang perti dalam kasus kecelakaan yang di-
memang dikhususkan untuk mengi- akibatkan oleh suatu tembokyang mi-
kat binatang, tidak ada denda apa-apa ring. Lalu apabila si pemiliknya itu
di dalamnya. Sama seperti jika ada su- ternyata tidak melakukan apa yang di-
atu kampung memiliki sejumlah kuda minta oleh orang-orang tersebut, ber-
atau sapi yang berada di tempat peng- arti ia telah melakukan keteledoran
gembalaan, lalu ada salah satu bina- dalam menjaga binatangnya itu. Oleh
tang itu menggigit atau menginjak bi- karena itu, ia harus menanggung ke-
natang yang lain, maka tidak ada de- rusakan yang dilakukan oleh bina-
nda atas si pemilik binatang itu untuk tangnya itu, karena di sini berarti ia
pemilik binatang yang digigit atau di- telah melakukan pelanggaran.
injak tersebut. Ini jika memang anjing itu bukan-
Berbeda halnya jika tempatnya lah anjing penjaga kebun atau ladang
adalah milik seseorang, seperti si A anggur misalnya. fika anjing itu adalah
memiliki tempat pribadi untuk me- anjing penjaga seperti itu, pemiliknya
nambatkan binatangnya, lalu si B da- tidak terkena denda apa-apa secara
tang dan menambatkan binatangnya mutlah apakah orang-orang telah me-
di tempat penambatan milik si A ter- ngajukan permintaan kepadanya su-
sebut di dekat binatang miliknya,lalu paya menjaga dan memperhatikan
binatang si B merusak binatang milik anjingnya itu dengan baih dan mem-
si A, maka si B di sini harus menang- persaksikan pengajuan itu, maupun
gung dendanya, karena di sini berarti tidak.l2eo
ia telah melakukan pelanggaran. Na- Adapun jika ada seseorang mele-
mun jika yang terjadi adalah sebalik- paskan seekor burung, atau seekor bi-
nya, yaitu binatang si A merusakkan natang kendaraan miliknya atau yang
binatang si B, maka si A tidak terkena ia iaga, atau mengagitasi anjing atau

1289
Al-qrorr""'id Al-Fiqhiyyah karya AI-Hamzawi, hlm. 195.
1290
R"ddul Muhtaarwaad Durrul Mukhtaa4, iu zl,hlm.432dan halaman berikutnya. lmam Abu Hanifah mengatakan, pemiliknya tidak
menanggung denda hingga kasusnya mengandung unsur bahwa binatang itu memang diagitasi.
FrqLH rsLAM ltLrD 7

seekor binatang untuk mengejar bu- berupa jiwa atau harta benda. Hal ini ber-
ruan misalnya,lalu justru binatang itu dasarkan hadits,
mencelakai orang lain, si pemilik atau
si penjaga binatang itu harus menang- L;i-jl1 tLtc a;; ,t';s
'i( 'ol

gung apa yang dirusak oleh binatang


itu secara mutlak, apakah ia mengenda- ,Fi J; 'of
W at J-, o,aei a4
o'-
Jtaq tiiL u\Al
likan atau menuntun bintang itu mau- o1

-'t-;i; ti
"oli
pun tidak, karena di sini ia berarti
telah melakukan pelanggaran. Ini ada-
tisi J;:/'w ,pu ,;1tlt
lah pendapatAbu Yusufdan pendapat
ini lah yang diambil oleh seluruh to- "Bahwasannya ada seekor unta milik
koh-tokoh madzhab Hanafi, dan fat- al-Barra' ibnu Azib masuk ke dalam sebu-
wa yang diberikan adalah berdasar- ah kebun milik orang lain dan melakukan
kan pendapat ini.12e1 pengrusakan di dalamnya. Lalu Rasulullah
2. Ulama Malikiah berdasarkan pendapatyang menetapkan bahwa kewajiban para pemi-
raajih di kalangan mereka, ulama Syafi'iyah lik kebun adalah menjaga kebun mereka
dan ulama Hanabilahl2e2 mengatakan, apa pada siang hari, Perusakan yang dilaku-
yang dirusak oleh binatang baik itu be- kan oleh binatang pada malam hari, maka
rupa tanaman, pepohonan dan lain seba- si pemilik binatangitu harus menanggung
gainya dan itu terjadi pada malam hari, anti rug iny a.'42e3
d en d a g

maka'si pemilik binatang itu atau peng- Adapun jika binatang itu adalah bina-
gembalanya atau orang yang binatang tang galak [sering melakukan perusakan)
itu berada di tangannya ada adalah yang atau binatang buas, maka secara mutlak
menanggung dendanya. Sedangkan jika pemiliknya menanggung denda kerugian
perusakan itu terjadi pada siang hari dan atas harta atau jiwa yang dirusaknya, ka-
pemilik binatang itu tidak ada bersama rena ia telah melakukan kelalaian.
binatangnya itu, maka tidak ada denda
apa-apa di dalamnya. Karena itu, apabila Pertanggunglawaban orang yang
pemilik binatang itu, atau orang yang bi- mengendarai dan yang seienisnya serta
natang itu berada di tangannya seperti berbaEbi keiadian kecelakaan lalu lintas.
peng-ghashab, penyewa atau peminjam, Fuqaha Hanafiyah memberikan sejumlah
ada bersama binatang itu dalam keadaan contoh dan gambaran fiqih realitas untuk
menaikinya, atau menggiringnya atau me- mendefinisikan dan mengidentifikasikan siapa
ngendalikannya, ia harus menanggung den- pihak yang harus bertanggung jawab dalam
da atas apa yang dirusak oleh binatang itu berbagai kasus kecelakaan lalu lintas, tabrak-

1291
Al-Brdrr'i', juz7,hlm.273; Takmilatu Fathil Qadiir, iuz 8, hlm. 350; Raddul Muhtaar'ala Ad-Durril Mukhtaa4, iuz 5, hlm. 432.
1292
Al-Mrntrqaa'ala Al-Muwaththa', juz 6, hlm. 61.; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, juz 4, hlm. 358; Bidaayatul Mujtahid, juz 2, hlm.
408, 317; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 333; Al-Furuuq karya Al-Qarafi, juz 4, hlm. 186; Fathul Aziz Syarh Al-Wajiiz, iuz 11, hlm.
246; Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 204 dan halaman berikutnya; Tuhfah Ath-Thullaab karya Al-Anshari, juz 2,hlm. 446; Nihaayatul
Muhtaai, iuz 4, hlm. 113; Al-Muhadzdzab, jnz2,hlm.226; Al-Mughni, iuz 5, hlm. 283, dan juz 8, hlm. 336; Alaamul Muwaqqi'iin,
juz 2, hlm. 25; Kasysyaaful Qinaa', juz 4, hlm. 1.39; Ath-Thuruq Al-Hukmiyyah, hlm. 283; Al-lfshaah karya lbnu Hubairah, hlm.275;
Al-Miizaan, juz 2, hlm. 17 4.
1293
HR. Imam Malik dalam kitab Al-Muwaththa',.lmam Syafi'i, Imam Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa'i, Ibnu Majah, ad-Daraquthni, Ibnu
Hibban, Hakim, dan al-laihaqi dari hadits Haram lbnu Muhayyishah. Hadits ini dimasukkan ke dalam kategori hadits sahih oleh
Ibnu Hibban.
ISLAM IILID 7

an, dan perusakan binatang. Hukum-hukum Berdasarkan hal ini,12ea semua orang ber-
masalah ini bisa diketahui dalam koridor se- hak memanfaatkan dan menggunakan fasili-
jumlah kaidah dan prinsip fiqih berikut, tas, sarana dan prasarana umum seperti jalan
"Sesuatu yang tidak memungkinkan untuk untuk digunakan lewat baik dengan jalan kaki
dihindari, maka tidak ada denda dan pertang- maupun naik kendaraan dengan syarat tetap
gungjawaban di dalamnya," "Suatu kejadian di- harus menjaga unsur keselamatan urnum serta
nisbatkan dan dituduhkan kepada pihak yang tidak mengganggu dan merugikan orang lain
secara tidak langsung menjadi penyebab [mu- dengan suatu hal yang semestinya memung-
tasabbib) selama tidak ada pihak ketiga (pelaku kinkan untuk dihindari bukan sesuatu yang
langsung) yang menengahi antara kejadian ter- tidak memungkinkan untuk dihindari, supaya
sebut dan tindakan mutasabbibj' "Mutasabbib orang lain juga sama-sama bisa menggunakan
tidak dimintai pertanggungj awaban kecuali j ika dan memanfaatkannya serta mereka juga bisa
ada unsur pelanggaran di dalam tindakan yang sama-sama mendapatkan hak dan kebebasan
dilakukannya," "Pelaku langsung tetap harus mereka atas asas keadilan, keamanan, keten-
bertanggung jawab meskipun tindakannya ti- teraman, dan kenyamanan.
dak mengandung unsur pelanggaran,"'Apabila Hal-hal yang merugikan yang diakibatkan
ada suatu kejadian yang melibatkan mutasab- oleh perjalanan orang yang lewat baik dengan
bib dan pelaku langsung, maka hukumnya di- jalan kaki maupun dengan naik kendaraan
nisbatkan kepada pelaku langsungi"' Mutasab- yang hal itu mestinya memungkinkan untuk di-
bib dan pelaku langsung sama-sama dimintai hindari, maka harus ada pertanggungjawaban
pertanggungjawaban sekaligus apabila tindak- terhadapnya. Adapun yang memang tidak me-
an masing-masing dari keduanya sama-sama mungkinkan untuk dihindari dan diantisipasi,
mengandung unsur pelanggaran." maka tidak ada tuntutan pertanggungjawaban
di dalamnya. Karena jika kita tetap menetap-
1. Sesuatu yang tidak memunglldnkan kan adanya pertanggungjawaban di dalamnya,
untuk dlhindari, maka tidak ada hal ini tentunya menjadikan seseorang takut
tuntutan pertanggungawaban di dan terhalang untuk berjalan lewat di jalanan,
dalamnya
padahal ia boleh menggunakan jalan itu untuk
Maksudnya, setiap sesuatu yang sangat su-
lewat.
lit untuk dihindari dan dijauhi, maka itu tidak
Debu dan kerikil yang beterbangan akibat
bisa dijadikan dasar alasan untuk menuntut
deru kaki binatang kendaraan, tidak ada tuntut-
pertanggungjawaban, karena hal itu berarti ter-
an pertanggungjawaban di dalamnya, karena
masuk kategori keadaan darurat, juga karena
itu semua termasuk hal yang tidak memung-
sesuatu kewajiban yang dibebankan kepada se-
kinkan untuk dihindari, karena hal itu adalah
seorang di dalamnya dipertimbangkan unsur
perkara yang lumrah dan wajar. Adapun te-
kesanggupan dan tingkat kemampuan. Adapun
baran kerikil besar dan debu yang berlebihan
sesuatu yang memungkinkan untuk dihindari
dan sudah di luar batas kewajaran dan kelum-
dan diantisipasi, itu bisa menjadi dasar alasan
rahan, maka ada pertanggungjawaban di da-
penuntutan pertanggungjawaban.

1294
Al-Mrbrruth karya As-sarakhsi, iuz 15, hlm. 103 dan iuz 26, hlm. 188; Al-Badaa'i', iuz 7,h\m.272 dan halaman berikutnya; Tabyii-
nul Haqaa'iq, juz 6, hlm. 149; Majma'Adh-Dhamaanaat, hlm.47, 165; Durarul Hukkaam, juz 2, hlm. 111 dan halaman berikutnya;
Ad-Durrul Mukhtaar, juz S,hlm.427 dan halaman berikutnya; Takmilatu Fathil Qadiir, iuz 8, hlm. 345.
BaElan 5: FIQIH UMUM ISLAM JILID 7

lamnya karena sebenarnya memungkinkan un- Ini adalah pendapatulama Syafi'iyah. Di sini
tuk menghindarinya. perlu diperhatikan bahwa menurut ulama Ma-
Begitu juga, seseorang harus bertanggung likiyah, dalam semua kasus di atas, pengenda-
jawab terhadap hal-hal yang tidak diinginkan ra tidak terkena denda dan tuntutan pertang-
ketika ia menaiki binatang kendaraan yang gungjawaban apa-apa, karena berdasarkan ha-
terlalu ganas yang tidak bisa dikendalikan de- dits, "I(erusakan yang dilakukan oleh binotang
ngan tali kendali sekalipun, karena itu adalah (tanpa ada unsur keteledoran dari si pemilik
tindakan yang tidak wajar dan tidak lumrah. binatang) adalah sia-sia (tidak ada denda gan-
Seandainya ia menaiki binatang kendaraan ti rugi yang harus ditanggung oleh si pemilik
yang wajar dan sudah dikendalikan dengan binatang tersebut)." Sementara itu, ulama Ha-
tali kendali, lalu binatang itu menginjak atau nabilah membedakan antara kasus kerusakan
menendang dengan kaki atau ekornya, begitu yang dilakukan oleh binatang dengan menggu-
juga kotorannya, air kencingnya dan air liur- nakan tangannya (kaki depan), dengan kasus
nya, maka tidak ada pertanggungjawaban di kerusakan yang dilakukan oleh binatang de-
dalamnya, karena semua itu sudah umum ter- ngan menggunakan kakinya [kaki belakang),
jadi dan juga hal itu termasuk sesuatu yang yaitu untuk yang pertama si pengendara harus
sangat sulit untuk dihindari dan diantisipasi. mempertanggungj awabkannya, sedangkan un-
fuga berdasarkan hadits, "Kerusakan yang di- tuk yang kedua tidah berlandaskan pada ha-
sebabkan oleh (injakan atau tendangan) kaki dits, "Kerusakan yang disebabkan oleh kaki bi-
binatang adalah sia-sia (tidak ada denda dan natang adalah sia-sia.'a2e6 Hadits ini memberi-
pertanggung jawaban di dalamnya).'42es kan pengertian konotasi adanya pertanggung-
Apabila pemiliknya menghentikan bina- jawaban jika kerusakan yang terjadi adalah
tang kendaraannya itu di jalan, maka ia di- dengan menggunakan selain kaki.12e7
denda dan harus bertanggung jawab terhadap Apabila ada seseorang memarkir binatang
kerusakan yang diakibatkan oleh injakan atau kendaraannya di jalan umum atau di badan
tendangan kaki binatangnya itu, karena ber- jalan yang ada larangan parkir di sana, atau
henti dan menghentikan binatangnya itu di ja- memarkirkannya di depan pintu masjid, lalu
lan adalah sesuatu yang memungkinkan untuk binatangnya itu melakukan perusakan dengan
dihindari. injakan, tendangan, dan lain sebagainya, maka
Pengendara penggiring binatang harus si pemilik binatang itu terkena denda dan per-
mempertanggungjawabkan kerusakan akibat tanggungjawaban, karena di sini berarti ia te-
injakan atau tendangan kaki, kepala atau dada lah melakukan pelanggaran parkir.
binatangnya, karena semua itu bukan terma- Akan tetapi, jika ia memarkirkannya di
suk hal-hal yang menjadi keniscayaan aktivitas pasar atau tempat-tempat yang memang khu-
perjalanan di jalan, sehingga semua itu terma- sus disediakan untuk parkir dan berhenti oleh
suk sesuatu yang memungkinkan untuk dihin- pihak yang berwenang atau di halte pember-
dari. hentian atau di tanah lapang maka ia tidak ter-

1295
HR Abu Dawud, Ad-Daraquthni, dan an-Nasa'i dari hadits Abu Hurairah r.a. Akan tetapi, para pakar hadits memperbincangkan
status hadits ini dan di dalamnya mengandung unsur kedha'ifan. Lihat, Nashbur Raayah,iuz 4, hlm. 387.
1295
HR. Said lbnu Manshur dengan sanadnya dari Huzail lbnu Syurahbil, sebagaimana pula hadits ini luga diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a.
1297
Al-Mughnii, juz 8, hlm. 338 dan halaman berikutnya.
ISlAtvt IILID 7

kena denda dan pertanggungjawaban apa-apa, pat miliknya sendiri maupun tidah sedangkan
karena berhenti di tempat-tempat tersebut pengendali dan penuntun tidak.
memang diperbolehkan karena tidak meng- Apabila ada seseorang menyopiri kafilah
ganggu dan merugikan orang lain. Apabila ia (kereta kuda misalnya), maka ia terkena denda
menaiki dan mengendarainya, lalu menginjak dan pertanggungjawaban terhadap kerusakan
seseorang hingga menyebabkannya mati, ia akibat injakan kaki binatang yang ia sopiri
harus mempertanggungjawabkannya, karena itu, begitu juga jika menabrak orang. Karena
hal ini masuk kategori pembunuhan secara dalam hal ini, sopir berarti adalah orang yang
langsung. mendekatkan binatangnya kepada suatu ke-
Begitu juga, tidak ada denda dan pertang- celakaan, sementara hal seperti ini secara garis
gungjawaban apa-apa atas dirinya ketika ia besar termasuk sesuatu yang memungkinkan
menghentikan, menjalankan, menuntun, atau untuk dihindari dan diantisipasi, seperti den-
menggiring binatangnya itu di tempat milik- gan memberikan peringatan kepada orang-
nya sendiri, kecuali jika ia menaikinya lalu ter- orang untuk minggir dan menjauh dari jalan.
jadi suatu kerusakan akibat injakan kaki be- Seandainya ada binatang melarikan diri
lakang atau kaki depan binatang itu, maka dan lepas dari pemiliknya atau yang menjaga-
ia harus menanggung kerusakan itu. Karena nya, tidak ada denda dan pertanggungjawab-
dalam hal ini ia melakukan suatu pen-tasha- an atas kerusakan yang diakibatkan oleh bina-
ruf-anatau tindakan di tempat miliknya sendi- tang itu sesaat setelah kabur; berdasarkan ha-
ri, sehingga tidak ada ketentuan harus menja- dits, "Kerusakan yang dilakukan oleh binatang
ga unsur keselamatan, adapun kenapa ia tetap (tanpa ada unsur keteledoran dari si pemilik
terkena denda dan pertanggungjawaban atas binatang) adalah sia-sia (tidak ada denda gan-
kerusakan yang diakibatkan oleh injakan kaki ti rugi atas si pemilik binatang tersebut)." luga,
binatangnya dalam keadaan ia menaikinya, karena lari dan kaburnya binatang itu sama
maka karena hal itu terjadi karena beban tu- sekali bukan karena tindakan si pemilik bina-
buhnya, sementara barangsiapa yang melaku- tang itu dan tidak memungkinkan bagi dirinya
kan pelanggaran terhadap orang lain meski- untuk mencegah dan mengantisipasi tindakan
pun itu terjadi di tempat miliknya sendiri, yang dilakukan oleh binatangnya itu pada saat
maka ia tetap harus mempertanggungjawab- lepas, sehingga ia juga tidak terkena denda
kannya. dan pertanggungjawaban atas kerusakan yang
Pengendali, penuntun, dan orang yang diakibatkan.
membonceng statusnya sama seperti oTang Seandainya ada seseorang melepas bina-
yang menaiki binatang, hanya saja perbedaan- tang miliknya, maka ia terkena denda dan per-
nya adalah bahwa orang yang menaiki diang- tanggungjawaban terhadap kerusakan yang di-
gap sebagai pelaku langsung, bukan mutasab- akibatkan oleh binatangnya itu sesaat setelah
bib [penyebab, pelaku tidak langsung) karena dilepas, karena berjalan atau larinya binatang
beban tubuhnya dan tindakannya, sementara itu ketika itu adalah dinisbatkan kepada pe-
pengendali, penuntun dan orang yang mem- lepasan yang dilakukan olehnya, berarti ia te-
bonceng adalah pelaku yang statusnya adalah lah melakukan pelanggaran dalam pelepasan
mutasabbib (tidak langsung), sehingga orang tersebut, sehingga ia sama seperti orang yang
yang menaiki terkena kewajiban membayar mendorong binatang tersebut atau sama se-
kafarat baik apakah kejadian itu terjadi di tem- perti pengendali [sopir).
ISLAM IILID 7

Apabila binatangnya itu oleng atau belok 2. Suatu keladian yang dl dalamnya hanya
ke kanan atau ke kiri, kemudian mengenai se- pihak mutasabblb sara yang dikenai
suatu, di sini ada dua kemungkinan. Pertama, tuntutan pertanggungiawaban
apabila binatang itu tidak memiliki jalan lain Mutasabbib adalah orang yang melakukan
kecuali hanya jalan yang dilewatinya ketika suatu tindakan yang bisa menyebabkan ter-
dilepas itu, maka si pemilik yang melepaskan- jadinya suatu kemudharatan, namun tidak se-
nya itu harus menanggung denda dan pertang- cara langsung, akan tetapi dengan adanya pi-
gung jawaban, karena dengan begitu berarti hak ketiga yang menjadi perantara terjadinya
binatang itu tetap berada pada jalur pelepasan kemudharatan itu (pelaku langsung).
tersebut. Kedua, jika memang ada jalan lain M uta s a b bi b bisa terkena tuntutan pertang-
dan binatang itu berbelok dari jalan di mana gungjawaban terhadap akibat yang ditimbul-
ia di lepas dan berjalan di jalan yang lain itu, kan oleh tindakannya dengan dua syarat,
maka si pemilik yang melepasnya tidak ter- a. Apabila tindakannya itu bersifat melang-
kena denda dan pertanggungjawaban, karena ga4, yaitu melakukan tindakan yang men-
di sini binatang itu menjadi seperti binatang jadi sebab yang tindakannya itu adalah
yang lepas dan kabur melarikan diri. ilegal, baik apakah ia memang memiliki
Dalam semua kasus di atas, kecelakaan niat dan menginginkan kemudharatan itu
yang menimpa manusia yang diakibatkan oleh maupun tidak.
binatang itu, dendanya ditanggung oleh'aaqi- b. Ketika ia adalah pihak yang memiliki kon-
lah orang yang binatang tersebut berada di tribusi terbesar pada terjadinya kemudha-
tangannya dan menjadi tanggung jawabnya, ratan tersebut, yaitu tindakannya itu lebih
karena di sini ia berarti adalah mutasabbib dominan daripada tindakan pelaku lang-
yang melakukan suatu pelanggaran. Sedang- sung. Hal ini bisa digambarkan dengan be-
kan kecelakaan yang menimpa harta benda, berapa contoh kasus seperti berikut,
dendanya menjadi tanggung jawab ia sendiri,
Si A mencambuk atau mencucuk seekor
bukan 'aaqilah-nya, dan ia bayar dengan har- binatang yang dinaiki oleh si B tanpa ada izin
tanya sendiri secara tunai. Yakni, pertanggung-
dan perintah dari si B, lalu seketika itu bina-
jawaban terhadap jiwa yang rusak akibat bina-
tang tersebut menendang seseorang dengan
tang itu adalah menjadi tanggungan 'aaqilah, kakinya atau memukulnya dengan ekornya
sedangkan pertanggungjawaban terhadap har-
atau binatang itu langsung lari dan menabrak
ta yang rusak akibat binatang itu adalah men-
seseorang seketika itu juga sesaat setelah di-
jadi tanggungannya sendiri dan ia bayar de-
pukul atau dicucuh di sini yang harus dimintai
ngan menggunakan hartanya sendiri. Ini ada- pertanggungjawaban adalah si A, bukan si B.
lah yang dinyatakan secara jelas oleh ulama Karena di sini si A berarti telah melakukan
Hanafiyah dan ulama Syafi'iyah.12eB pelanggaran, sementara si B tidah yang ha-
rus bertanggung jawab adalah si A, bukan si
B. Perlu digarisbawahi di sini bahwa penen-
dangan yang dilakukan binatang itu adalah di-

1298
Al-Mrb.rrth karya As-Sarakhsi, iuz 15, hlm. 103 dan juz 26, hlm. 188; Al-Badaa'i',iuz7 ,h\m.272 danhalaman berikutnya; Tabyii-
nul Haqaa'iq, juz 6, hlm. 149; Majma'Adh-Dhamaanaat hlm.47,165; Durarul Hukkaam, juz 2, hlm. 111 dan halaman berikutnya;
Ad-Durrul Mukhtaa4, juz 5,h1m.427 dan halaman berikutnya; Takmilatu Fathil Qadii4, juz 8, hlm. 345; Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm.
204.
FIQLH ISI.A.M IILID 7

syaratkan harus terjadi seketika sesaat setelah tempatyang tidak boleh digunakan untuk tem-
pemukulan atau pencucukan, hal ini supaya pat berhenti, seperti jalan umum misalnya,
unsur penyebab terjadinya kecelakaan itu bisa maka di sini mereka berdua sama-sama ikut
terpenuhi.l2ee menanggung, sehingga diyat korban yang di-
Apabila kejadiannya tidak berlangsung se- tendang atau ditabrak binatang itu misalnya
ketika setelah pemukulan atau pencucukan, adalah ditanggung mereka berdua,. masing-
maka kecelakaan yang terjadi itu dinisbatkan masing menanggung separuh. Di bagian men-
kepada kemauan sendiri binatang tersebut, bu- datang pada pembahasan seputar mutasabbib
kan kepada si A, atau dengan kata lain, apa- dan pelaku langsung sama-sama ikut bertang-
bila kejadian kecelakaan itu tidak berlangsung gung jawab, kami akan menyebutkan contoh-
seketika setelah pemukulan atau pencucukan, contoh lain.
maka kecelakaan yang terjadi itu berarti di-
lakukan oleh binatang tersebut atas kemauan- 3. Keladlan yang hanya pihak pelaku langr
nya sendiri, bukan disebabkan oleh pukulan si sung saia yang bertanggung jawab
A. Mubaasyir atau pelaku langsung adalah
Apabila pencambukan itu adalah atas pe- orang yang melakukan suatu tindakan yang
rintah si B, lalu binatang itu menendang sese- secara langsung mengakibatkan terjadinya ke-
orang dengan kakinya hingga mengakibatkan- mudharatan atau kecelakaan tanpa ada pihak
nya mati, maka apabila pemukulan itu terjadi perantara, yakni tanpa ada keterlibatan orang
di suatu kawasan yang diizinkan untuk dilaku- lain yang melakukan suatu tindakan atas ke-
kannya hal itu, maka tidak ada pertanggung- mauannya sendiri. Pelaku langsung adalah o-
jawaban apa pun di sini, seperti ketika si B me- rang yang harus bertanggung jawab meskipun
naikinya di jalan misalnya atau ketika berhenti ada tindakan orang lain yang menjadi sebab.
di tempat milik si B sendiri, atau di tempat Tindakan pelaku langsung itu memiliki kontri-
yang memangdiperbolehkan dan diizinkan un- busi terbesar dalam kejadian kecelakaan ter-
tuk berhenti di situ seperti pasar-pasar umum sebut, sedangkan peran tindakan orang lain
dan lain sebagainya. Karena di tempat-tempat yang menjadi sebab itu sangat lemah jika di-
seperti itu, si B boleh melakukan pencambuk- bandingkan dengan tindakan pelaku langsung
an itu, sehingga di sini berarti si A melakukan tersebut.
suatu tindakan atas perintah si B yang tindak- Misalnya, ada kereta unta (sejumlah unta
an itu sebenarnya memang boleh dilakukan yang saling diikat dan dikaitkan antara satu
oleh si B, sehingga tindakan si A di sini status- dengan yang lainnya) sedang berhenti. Lalu
nya sama seperti tindakan si B sendiri, dan jika ada seseorang sebut saja si B datang dan ikut
si B tidak bisa dikenai pertanggung jawaban, mengikatkan untanya pada kereta unta terse-
maka begitu juga si A, karena ia melakukan but, sementara sopir kereta itu sebut saja si A
tindakannya itu adalah atas perintah si B yang tidak mengetahui hal itu. Si A pun menjalan-
tindakan itu sebenarnya memang boleh dila- kan kereta untanya itu, lalu unta milik si B itu
kukan oleh si B. menginjak seseorang hingga mengakibatkan-
Adapun jika pencambukan yang dilakukan nya mati, maka yang bertanggung jawab terha-
oleh si A atas perintah si B itu dilakukan di dap diyat korban tersebut adalah si sopir yaitu

1299
Al-M"bruuth karyaAs-sarakhsi, juz 27, hlm. 2; Durarul Hukkaam, juz 2, hlm. 113 dan halaman berikutnya; Ad-Durrul Mukhtaat iuz
5, hlm. 430 dan halaman berikutnya; Majma'Adh-Dhamaanaat, hlm. 187; Takmilatu Fathil Qadiir, iuz 8, hlm. 352.
Baglan 5: FIQIH UMUM FrqlH rsLAM JrLrD 7

A yang pembayarannya dipikul oleh 'aaqilah- nya pada kecelakaan yang terjadi adalah sama
nya, dan 'aaqilah si A itu tidak memiliki hak atauseimbang. Ungkapan ulama Hanafiyah dan
untuk meminta ganti kepada'aaqilah siB. ulama Syafi'iyah dalam hal ini adalah seperti
Meskipun si B memang melakukan suatu berikut, mutasabbib ikut bertanggung jawab
tindakan yang melanggar dengan ikut mengi- dengan pelaku langsung apabila tindakan mu-
katkan untanya itu ke kereta unta si A dan tin- tasabbib itu sendiri saia tanpa melibatkan pe-
dakan melanggar adalah yang menjadi dasar laku langsung. sebenarnya juga bisa berdam-
alasan tuntutan pertanggungjawaban, namun pak pada terjadinya kecelakaan tersebut. Me-
si sopir yaitu si A ketika ia menjalankan kere- nurut mereka, mutasabbib ikut bertanggung
tanya itu meninggalkan tempat di mana kereta jawab bersama pelaku langsung jika memang
itu berhenti telah menghilangkan unsur pe- tindakan mutasabbib itu sendiri bisa mengaki-
langgarannya si B, sehingga tuntutan pertang- batkan kecelakaan sekalipun tanpa melibat-
gungjawaban juga hilang dari diri si B dan ber- kan pelaku langsung.
alih ke diri si A. Sama seperti ada seseorang Sedangkan menurut ulama Malikiyah dan
sebut saja si A meletakkan sebongkah batu di ulama Hanabilah,l30t muta sabbib ikut bertang-
jalanan, lalu ada orang lain datang sebut saja gung jawab bersama dengan pelaku langsung
si B dan menggulingkan batu itu dari tempat- jika memang pelaku langsung melakukan tin-
nya, kemudian ada seseorang yang tersandung dakannya itu karena dilatarbelakangi oleh tin-
batu itu, maka yang dimintai pertanggungja- dakan mutasabbib yang jika tidak ada tindakan
waban adalah si B, bukan si A. mutasabbib itu, maka tindakan pelaku lang-
Adapun jika kereta unta itu dalam kea- sung itu juga tidak akan ada. Seperti dalam
daan berjalan, lalu si B datang mengikatkan kasus orang yang memaksa fmufasabbib) dan
untanya pada kereta yang sedang berjalan itu, orang yang dipaksa (pelaku langsung). Dalam
lalu untanya itu menginjak seseoran& pem- hal ini keduanya sama-sama ikut bertanggung
bayaran diyatnya dipikul oleh'aaqilah si sopir jawab dikenai qishas atau denda. fuga seperti
(si A), kemudian meminta ganti kepada'aaqt dalam kasus pembunuhan yang melibatkan
loh si B. Karena di sini tindakan pengikatan dua orang, salah satunya bertugas memegangi
yang dilakukan oleh si B adalah tindakan me- korban (mutasabbib) dan yang satunya lagi
langgar dan dirinyalah penyebab terkuat mun- bertugas membunuh korban (pelaku lang-
culnya tanggungan denda tersebut. Karena itu, sung).
yang akhirnya harus menanggungnya adalah . Menurut sebuah versi riwayat di kalangan
dirinya.l3oo ulama Hanabilah, kedua-duanya sama-sama
ikut bertanggung jawab dikenai qishas atau
4. Kefadlan yang dl dalamnya mutasabblb denda [diyat), Sedangkan menurut versi riwa-
dan pelaku langSung sam&sama harus yatyang lain, pelaku yang bertugas membunuh
ikut bertanggung jawab lah yang dihukum qishas, sedangkan pelaku
Mutasabbib dan pelaku langsung sama- yang bertugas memegangi dikenai hukuman
sama harus ikut bertanggung jawab ketika
penjara hingga mati. fuga seperti dalam kasus
dampak tindakan masing-masing dari kedua-
ada seseorang yang dititipi suatu titipan mem-

1300
Ad-Du..ul Mukhtaa4, juz 5, hlm. 430; Al-Badaa'i', juz7, hlm. 281.
1301
Tabyiinul Haqaa'iq, juz 6, hlm. 150; Raddul Muhtaar, iuz 5, hlm. 428; Al-Asybaah karya Ibnu Naiim, juz 2,h1m.78;Al-Furuuq, iuz 4,
hlm. 31; Al-Qawaa'id karya Ibnu Raiab, hlm, 285.
rstAM IrLrD 7 Eagan 5: FIQIH UMUM

berikan informasi kepada seorang pencuri ten- Begitu juga jika si B mencucuk atau men-
tang keberadaan barang titipan itu, lalu si pen- cambuk binatang kendaraan yang dinaiki si A
curi itu pun mencurinya. atas perintah si A, maka kecelakaan yang diaki-
Contoh pendapat ulama Hanafiyah adalah batkan oleh binatang kendaraan dicambuk itu
seperti berikut,13o2 ditanggung oleh mereka berdua, karena orang
Seandainya ada dua orang yang terlibat yang mencambuk atau mencucuk statusnya
dalam menjalankan binatang kendaraan, salah sama seperti orang yang menggiring (saa'iq).
satunya adalah penuntun binatang kendaraan Seandainya si B mencambuk atau mencu-
(qaa'id, sopir) dan yang satunya adalah yang cuk binatang kendaraan yang dinaiki si A itu
naik di atasnya (raakib), atau salah satunya tanpa ada perintah dari si A, lalu binatang itu
adalah penuntun (qaa'id) dan yang satunya menginjak seseorang di tengah-tengah larinya,
lagi adalah penggiring (saa'iq),1303 maka kece- lalu orang itu pun mati, maka si A dan si B sama-
lakaan yang terjadi sama-sama ditanggung me- sama ikut mempertanggungjawabkan kecela-
reka berdua, karena penuntunan binatang ken- kaan itu, karena kematian itu terjadi akibattin-
daraan tetap bisa menimbulkan kecelakaan dakan si B dan beban tubuh si A. Dalam hal ini,
meskipun tidak ada orang yang menaikinya. radiif (pembonceng) statusnya sama seperti
Sedangkan penuntun binatang kendaraan dan raakib [yang menaiki binatang kendaraan).
penggiringnya, statusnya keduanya adalah sama Hanya saj4 menurut ulama Hanafiyah, di sini
dalam hal pertanggungjawaban. Sebab, kedua- raakib berbeda dengan si pencambu( saa'iq
nya sama-sama memiliki tugas dan kewajiban atau qao'id dalam hal kewajiban kafarat, serta
menjaga dan menjalankan binatang kendara- keterhalangan dari mendapatkan warisan (se-
an yang ada secara baih sehingga ketika ia andainya korban meninggal dalam kijadian itu
melakukan suatu kecerobohan dalam menja- adalah kerabatnya) dan wasiat [seandainya
lankan tugasnya itu, berarti ia telah melaku- korban meninggal dalam kejadian itu adalah
kan suatu pelanggaran, karena meskipun po- orang yang mewasiatkan sesuatu untuknya),
sisinya hanya sebagai mutasabbib, bukan pe- yaitu yang terkena hukum berkewajiban mem-
laku langsung, Namun seorang mutasabbibter- bayar kafarat serta hukum terhalang dari men-
kena denda dan tuntutan pertanggungjawaban dapatkan hak warisan atau wasiatan hanya si
ketika tindakan yang dilakukannya masuk ka- raakib saja, karena dirinyalah yang statusnya
tegori melanggar dan melampaui batas. adalah sebagai pelaku langsung dalam kejadi-
Akan tetapi, jika kecelakaan itu menyang- an kecelakaan yang mengakibatkan kematian
kut jiwa orang, dendanya [diyat). ditanggung tersebut, sementara yang lainnya hanya seba-
oleh'aaqilah si pelaku. Sedangkan jika kecela- gai mutasabbib, dan mutasabbib tidak terkena
kaan itu menyangkut harta benda, denda ganti kewajiban kafarat serta tidak pula terhalang
ruginya ditanggung oleh diri si pelaku sendiri dari mendapatkan warisan atau wasiatan.
sebagaimana yang sudah pernah disinggung di Dalam kasus kecelakaan yang diakibatkan
atas. oleh injakan atau penabrakan kereta unta, baik

1302
Al-M"brrrth karya As-sarakhsi, juz 27,h1m.2 dan halaman berikutnya; Al-Badaa'i', iuz 7, hlm. 280; Tabyiinul Haqaa'iq, juz 6, hlm.
150; Ad-Durrul hlm.42B; Takmilatu Fathil Qadiir, iuz 8, hlm. 354'
Mukhtaax, iuz 5,
rs03 qaa'id
adalah orang yang memegang tali kendali binatang kendaraan sehingga keberadaannya adalah di depan. Sedangkan saa'iq
adalah, orang yang bertugas menggiring binatang kendaraan, sehingga keberadaannya adalah di belakang binatang kendaraan
itu. Dengan kata lain, qaa'id adalah orang yang bertugas mengendalikan binatang kendaraan dari depan, sedangkan saa'iq adalah
orang yang bertugas mengendalikan binatang kendaraan dari belakang.
Baglan 5: FIQIH UMUM ISIAM IILID 7

apakah yang menginjak atau menabrak itu ada- Tabrakan


lah unta yang berada di bagian depan, tengah Apabila terjadi tabrakan antara dua pe-
atau pun yang di belakang, yang bertanggung ngendara unta, pengendara kuda, dua pelaut,
jawab terhadap kecelakaan itu adalah qaa'id- dua pengendara mobil, dua orang yang ber-
nya. Karena, di sini ia telah melakukan suatu
ialan kaki, atau dua orang yang salah satunya
tindakan yang menyebabkan terjadinya kece- naik kendaraan dan yang satu pejalan kaki, lalu
lakaan tersebut, sementara hal itu sebenarnya kedua-duanya sama-sama meninggal dunia,
bisa dihindari dan diantisipasi. Dan hukum ini atau ada sesuatu yang rusak akibat tabrakan
tidak berbeda antara apakah saa'iq berada di tersebut, maka menurut ulama Hanafiyah dan
tengah maupun di bagian belakang. ulama Hanabilah,l30a masing-masing dari ke-
Seandainya di atas kereta unta itu terdapat duanya terkena pertanggungjawaban denda se-
sejumlah mahaamil (tenda yang berada di atas cara penuh untuk yang lainnya (misalnya dua
punggung unta) yang di dalamnya terdapat se- orang yang tabrakan tersebut adalah si A dan si
jumlah orang yang sedang tertidur atau tidak B, maka si A menanggung denda secara penuh
sedang tertiduc mereka semua terlibat dalam untuk si B, begitu juga si B menanggung denda
mengendalikan kereta unta itu hingga mereka secara penuh untuk si A).
semua terkena tuntutan pertanggungjawaban Akan tetapi, jika kecelakaan tabrakan itu
bersama dengan qaai'd dan saai'q yang sedang sampai menyebabkan keduanya sama-sama
bertugas mengendalikan kereta unta itu. Na- meninggal dunia, maka yang menanggung di-
mun yang terkena kewajiban membayar kafa- yat keduanya adalah 'aaqilah masing-masing.
rat hanya,orang-orang yang sedang naik di Namun untukmasa sekarang ini, yang menang-
atas punggung kereta unta tersebut. Oleh ka- gungnya adalah masing-masing dari mereka
rena itu, apabila orang-orang yang berada di berdua (karena untuk masa sekarang sistem
dalam mahaamil itu tidak ikut terlibat dalam 'aaqilah sudah tidak menemukan relevansinya
mengendalikan kereta unta itu, berarti posisi untuk diberlakukan lagi sebagaimana yahg su-
mereka sama seperti barang bawaan, sehingga dah pernah dijelaskan pada bagian terdahulu).
mereka tidak ikut terkena pertanggungjawab- Sedangkan untuk kerusakan yang terjadi, ma-
an apa pun. sing-masing dari keduanya berkewajiban un-
Perlu digarisbawahi di sini, semua hukum tuk membayar denda ganti rugi untuk yang
yang diutarakan di atas tidak berlaku untuk lainnya [si A membayar ganti rugi kerusakan
kendaraan pada masa sekarang, karena para kepada si B, begitu juga si B membayar ganti
penumpang kendaraan pada masa sekarang rugi kerusakan kepada si A), karena kecelakaan
sama sekali tidak ikut terlibat bersama dengan dan kerusakan itu menimpa masing-masing
sopir dalam pengendalian atau penyopiran ken- dari mereka berdua karena tindakannya sen-
daraan yang mereka tumpangi, sehingga ha- diri dan karena tindakan rekannya juga.
nya sang sopirlah yang terkena pertanggungja- Ini jika tabrakan itu terjadi secara tersalah
waban terhadap kecelakaan yang terjadi.
[tidak sengaja), adapun jika sengaja, maka me-
nurut ulama Hanafiyah, ia menanggung sepa-

1304
Ad-D.r..ul Mukhtaaq, juz 5, hlm. 428; Takmilatu Fathil Qadii4 juz 8, hlm. 348; Al-Kitaab ma'a Al-Lubaab, iuz 3, hlm. 168; Durarul
Hukkaam, juz2,hlm. 112; Majma'Adh-Dhamaanaat, hlm. 150; Al-Mughnii, juz 8, hlm. 340 dan halaman berikutnya; Ghaayatul
Muntahaa, iuz 3, hlm. 282; Kasysyaaful Qinaa', iuz 4, hlm. 144.
rsLAM lrrrD 7

ruh dari nilai denda, yakni separuh diyat atau dak layak ada kapal yang berlaya4 maka ma-
separuh kompensasi denda ganti rugi keru- sing-masing menanggung denda separoh dari
sakan. nilai kerusakan yang dialami rekannya fdan
Sementara itu, ulama Malikiyahl3os ber- pada masa dulu, denda itu ditanggung oleh
pandangan, apabilaterjadi tabrakan antara dua 'aaqilah masing-masing), karena kerusakan itu
pengendara kuda, apabila itu adalah sengaja terjadi akibat tindakan mereka berdua, yakni
dan kedua-duanya sama-sama meninggal du- masing-masing dari mereka berdua binasa aki-
nia, maka tidak ada qishas, karena objeknya bat tindakannya sendiri dan tindakan rekan-
sudah tidak ada. Adapun jika yang meninggal nya. Oleh karena itu, yang diganti hanya sepa-
dunia hanya salah satunya saja, makayang ma- ruhnya sedangkan yang separuhnya binasa
sih hidup diqishas. Apabila tabrakan itu ter- atau rusak sia-sia.
jadi karena tersalah (tidak sengaja) dan ke- M enurut ulama Syafi'iyah, apabila yang ter-
duanya sama-sama meninggal dunia, maka jadi adalah kematian mereka berdua, berarti
masing-masing menanggung diyat yang lain- dendanya berupa diyat dan masing-masing me-
nya dan yang memikul untuk membayarnya nanggung separuh diyat rekannya, dan di sini
adalah 'aaqilah masing-masing, sama seperti separuh diyat tersebut adalah dalam bentuk
pendapat ulama Hanafiyah. separoh diyat yang diperberat (mughallazhah)
Apabila terjadi tabrakan antara dua kapal, yang dipikul oleh 'aaqilah masing-masing, ka-
lalu kedua-duanya sama-sama binasa atau ha- rena kasus ini masuk kategori pembunuhan
nya salah satunya saja, maka kebinasaan itu mirip sengaja, sebab tabrakan biasanya tidak
adalah sia-sia, yakni tidak ada qishas dan ti- sampai mengakibatkan kematian, sehingga di
dak pula denda, karena kedua kapal itu adalah dalamnya tidak terpenuhi unsur kesengajaan
berjalan dengan menggunakan tiupan angin, murni, maka oleh karena itu, tidak ada ancam-
dan bukan dengan tindakan kedua pelautyang an qishas.
menaikinya.l3o6 Apabila tabrakan yang terjadi antara dua
Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan Zufar kapal itu tanpa ada unsur kecerobohan dan ke-
dari kalangan ulama Hanafiyahl307 mengatakan, teledoran (bukan karena humon error), akan
apabila terjadi tabrakan antara dua penung- tetapi karena suatu kondisi di luar kapasitas
gang kuda atau dua pejalan kaki, atau antara manusia seperti badai yang sangat kencang,
dua kapal akibat kecerobohan nahkoda kedua tidak ada denda apa-apa atas siapa pun.
kapal itu (human error) seperti mereka berdua Adapun jika suatu tabrakan yang terjadi
ceroboh dan teledor dalam merawat peralatan di antara dua orang adalah karena kesalahan
serta perlengkapan kapalnya, atau mereka ber- salah satu pihak, maka berdasarkan kesepakat-
dua sebenarnya bisa menguasai keadaan ka- an fuqaha, dirinyalah yang menanggung den-
palnya namun mereka tidak melakukannya, da, seperti ada seseorang yang sedang berialan
atau mereka berdua berlayar pada saat cuaca menabrak orang yang sedang berhenti, maka
buruk dengan badai yang sangat kencang yang yang harus bertanggung jawab adalah orang
sebenarnya pada kondisi cuaca seperti itu ti- yang sedang berjalan tersebut, karena diri-

130s
Al-q"*""niin Al-Fiqhiyyah, hlm. 332; Bidaayatul Muitahid, iuz 2,h\m.409;Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, juz 4, hlm.247 dan
halaman berikutnya.
1306
op.cit.
1307
Al-Muh"d, dzab, juzZ,hlm.794; Mughnil Muhtaaj, luz 4, hlm. 89 dan halaman berikutnya.
rsrAM JrLrD 7

nyalah yang menjadi penyebab (mutasabbib). yang wajib adalah diyat. Apabila kecelakaan
fuga, seandainya ada kapal yang sedang berja- itu hanya menyebabkan luka fisik, maka yang
lan menabrak kapal yang sedang berhenti ber- wajib adalah membayar usry yang ditanggung
labuh misalnya, maka yang harus bertanggung oleh'aaqilah apabila besaran ursy itu menca-
jawab adalah si nahkoda kapal yang berjalan pai seperdua puluh diyat orang laki-laki [jika
tersebut jika memang kapal yang berhenti itu korbannya adalah laki-laki) atau sepersepuluh
memang tidak melanggar dalam keberhenti- diyat orang perempuan (jika korbannya adalah
annya itu (sesuai dengan aturan dan di tempat orang perempuan) menurut ulama Hanafiyah.
yang semestinya). Apabila kecelakaan itu menyebabkan ke-
rusakan harta benda, denda ganti ruginya di-
II. KECELAKAAN AKIBAT TEMBOK YANG tanggung sendiri oleh mufasabbib yang ia ba-
MtRtNG (HAMPIR ROBOH, RAPUH) yar dengan hartanya sendiri. Runtuhnya ba-
DAN LAIN SEBAGAINYA BERUPA ngunan, ada kalanya karena adanya ketidak-
KECELAKAAN YANG DITIMBUL. beresan pada konstruksi bangunan itu sejak
KAN OLEH SESEORANG D! JALAN, awal pembangunan, atau ada kalanya karena
RUNTUHNYA BANGUNAN ATAU adanya ketidakberesan yang baru muncul.1308
TEMBOK
A. RUNTUHNYA BANGUNAN KARENA ADANYA
Secara garis besar; dalam kasus runtuhnya
KEnIDA'$ERESAN PADA BANGUNAN ITU
bangunan, pihak mutasabbib adalah yang ha- SE AK AWAL PEMBANGUNAN
rus bertanggung jawab, ada kalanya karena Tidak ada perselisihan lagi di antara fuqa-
kecelakahn seperti itu adalah memungkinkan ha tentang wajibnya pertanggungjawaban ter-
untuk dihindari, atau karena keteledoran dan hadap kecelakaan yang terjadi akibat runtuh-
kecerobohannya. Apabila sampai terjadi kema- nya bangunan atau tembok yang dibangun
tian, diyatnya ditanggung oleh 'aaqilah si pe- oleh pemiliknya dalam posisi miring ke jalan
milik bangunan, karena si pemilik bangunan umum atau ke milik orang lain, karena dengan
adalah pihak mutasabbib, akan tetapi ia tidak begitu berarti ia telah melakukan suatu ben-
sampai terkena hukum kewajiban membayar tuk pelanggaran, sebab siapa pun sebenarnya
kafarat serta tidak sampai terhalang dari men- tidak boleh membangun suatu bangunan yang
dapatkan bagian warisan [seandainya orang bagian atasnya condong ke milik orang lain
yang meninggal dunia akibat tertimpa runtuh- atau ke tempat umum sehingga posisi bagian
an bangunannya itu adalah kerabatnya) dan atasnya itu berada di atas tempat milik orang
dari mendapatkan wasiat (seandainya orang lain atau tempat milik umum meskipun bagi-
yang meninggal dunia akibat tertimpa runtuh- an bawahnya berada di atas miliknya sendiri.
an bangunannya itu adalah orang yang mewa- Mendirikan bangunan yang konstruksinya ti-
siatkan suatu wasiatan untuknya) menurut dak beres seperti itu sangat berpotensi akan
ulama Hanafiah, sebagaimana hukum yang me- runtuh menimpa orang lain di tempat orang
reka tetapkan dalam kasus pembunuhan de- lain.13oe
ngan sebab. Misalnya, setiap bagian bangunan yang me-
Berdasarkan hal ini, apabila kecelakaan nonjol ke jalan, apakah itu mengganggu mau-
itu sampai mengakibatkan kematian korban, pun tidak, imam mengizinkannya maupun ti-
1308
Al-Badaa'i', iuz 7, hlm. 283.
1309
Al-B"d""'i', iuz 7, hlm. 283; Al-Mughnii, iuz 7, hlm. 827 danhalaman berikutnya; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 86.
ISLAM IILID 7

dah atau terjadi suatu kerusakan akibat talang yaitu diyat pembunuhan mirip sengaja ketika
saluran air yang menjorok ke jalan atau akibat kecelakaan yang terjadi mengakibatkan kema-
aliran airnya, karena itu merupakan bentuk pe- tian korban, atau denda ganti rugi ketika ke-
manfaatan jalan, sementara pemanfaatan jalan celakaannya mengakibatkan kerusakan harta
harus dengan syarat dan ketentuan menjaga benda. Semua yang disebutkan di atas adalah
keselamatan umum, karena itu setiap kecela- pertanggungjawaban atas tindakan yang men-
kaan atau kerusakan yang terjadi, pemiliknya jadi penyebab terjadi kecelakaan tersebut. Kai-
harus bertanggung jawab. dah fiqih mengatakan, "Suatu kejadian dinis-
Misalnya, seseorang membuang tanah di batkan kepada mutasabbib selama tidak ada
jalan agar permukaan ialan menjadi keras, tindakan pihak lain yang menengahinya [pe-
atau meletakkan batu, kayu atau barang di laku langsung)."
jalan, lalu ada orang yang terpeleset atau ter- Dalil yang menunjukkan bahwa harus ada
sandung, maka ia harus bertanggung jawab. pertanggungjawaban dalam semua kasus se-
Begitu juga, seandainya ia membuang sampah perti di atas adalah hadits, "Laa dharara wa
atau kulit pisang di jalan, atau membuang air laa dhiraara fil lslaam," (dalam Islam, tidak
ke jalan, lalu terjadi suatu kecelakaan gara-gara ada kemudharatan dan tidak boleh menimbul-
tindakannya itu, atau ia duduk di jalan untuk kan kemudharatan).1311
beristirahat atau karena sakit, lalu ada orang
yang lewat tersandung dirinya hingga menye- B. RUNTUHNYA BANGUNAN ATAU TEMBOK
babkan orang yang tersandung itu terjatuh dan KARENA ADANYA KEflDAKBER$AN YANG
BARU MUNCUL
mati, atau terjatuh dan menimpa orang lain
hingga menyebabkan orang yang tertimpa itu Apabila ada seseorang mendirikan suatu
mati, maka ia harus bertanggung jawab. Kare- bangunan atau tembok dengan bentuk kon-
na pemanfaatan dan penggunaan jalan ada- struksi yang sudah baik dan tegak lurus, ke-
lah dengan syarat menjaga keselamatan umum, mudian bebefapa waktu setelah itu, bangunan
juga karena tindakan seperti itu merugikan atau tembok itu miring ke arah jalan atau ke
dan membahayakan kaum muslimin. rumuh milik orang lain, atau mengalami retak-
Barangsiapa membuat galian sumur se- retak ke samping bukan ke atas, lalu bangunan
atau tembok itu pun runtuh menimpa sesuatu
cara melanggar seperti membuat galian sumur
itu di atas tanah milik orang lain tanpa seizin dan merusakkannya, maka dalam hal apakah
pemilik tanah, atau di jalan yang sempit atau pemilik bangunan atau tembok tersebut ter-
di jalan yang luas untuk kepentingan dirinya kena tuntutan pertanggungjawaban ataukah
sendiri tanpa seizin imam,lalu ada orang atau tidak, ada dua versi pendapat fuqaha di sini.
binatang atau apa pun itu terjatuh ke dalam L. Pendapat ulama Syafi'iyah dan pendapat
sumur tersebut, ia harus mempertanggungja- yangraajih di kalangan ulama Hanabilah13l2
wabkan kecelakaan i1u.1310 mengatakan, dalam kasus seperti ini, tidak
ada pertanggungjawaban di dalamnya, ka-
Yang dimaksud dengan pertanggungjawab-
an di sini adalah kewajiban membayar diyat, rena pemilik tembok atau bangunan itu

1310
Trbyiirul Haqaa'iq, juz 6,hlm. t42-t45; Mughnil Muhtaa!, juz 4, hlm. 82-85; Al-Mughni, juz 7,h\m.822-B3l; Al-Muntaqaa 'ala Al-
Muwaththa', juz 6, hlm. 41; Al-Badaa'i', juz 7, hlm. 277; Al-Lubaab Syarh AlKitaab, juz 3, hlm. 152.
1311
Hrdit, ini diriwayatkan dari Ubadah Ibnush Shamit r.a, Abdullah lbnu Ababs r.a, Abu Sa'id Al-Khudri r.a, Abu Hurairah r.a, Abu
Lubabah r.a, Tsa'labah lbnu Malik r.a, fabir lbnu Abdillah r.a dan Aisyah r.a. Lihat, Nashbur Raayah, juz 4, hlm. 384.
1312
Al-Mughnii, juz 7, hlm. 828; Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 86; Maiallah Al-Ahkaam Asy-Syar'iyyah karya Al-Qari, materi 1445.
ISTAM JrLrD 7

melakukan pen-tasharuf-an terhadap sesu- kejadian tersebut, karena berarti ia


atu miliknya sendiri, sementara kondisi mi- telah melakukan suatu tindak pelang-
ring itu bukan dikarenakan oleh tindakan- garan. Sama halnya seperti jika ada
nya, sehingga statusnya mirip seperti jika sebuah baju milik orang lain jatuh ke
tembok atau bangunan itu runtuh tanpa rumahnya karena tiupan angin, na-
didahului dengan kondisi miring, apakah mun ia tidak bersedia untuk menye-
sebenarnya memungkinkan bagi dirinya rahkan atau mengembalikannya pa-
untuk merobohkannya atau memperbaiki- dahal si pemilik baju itu telah me-
nya maupun tidak baik apakah ia sudah mintanya,lalu baju itu rusak, maka ia
diminta untuk melakukan hal itu maupun harus mempertanggungj awabkannya.
tidak. fuga, karena semua orang memiliki
2. Sementara itu, pendapat ulama Hanafiyah hak untuk lewat tanpa ada ancaman
dan ulama Malikiah1313 mengklasifikasi, gangguan dan kemudharatan, dan ti-
a. Apabila belum ada permintaan kepada dak ada seorang pun yang bisa meng-
dirinya untuk merobohkannya, hingga halanginya untuk lewat.
akhirnya runtuh dan menimpa seseo- Adapun jika ia tidak melakukan
rang hingga menyebabkannya mati, keteledoran dan kecerobohan dalam
atau menimpa suatu harta benda pembongkarannya, seperti ketika ia
hingga menyebabkannya rusak, maka diminta untuk merobohkannya, maka
tidak ada pertanggungjawaban apa- ia segera pergi menemui seseorang
apa di sini, karena ia membangun ba- untuk dipekerj akan membongkartem-
ngunan atau tembok itu di atas tempat bok atau bangunan itu, namun belum
miliknya sendiri, sementara kondisi sempat dibongka4, tembok atau ba-
miring yang ada terjadi bukan karena ngunan itu sudah runtuh duluan hing-
perbuatannya, sehingga kasusnya mi- ga mengakibatkan kerusakan sesuatu,
rip seperti jika tembok atau bangunan maka tidak ada tuntutan pertanggung-
itu runtuh sebelum mengalami kemi- jawaban apa-apa atas dirinya. Karena
ringan. Seperti ada sebuah baju yang yang menjadi kewajiban dirinya ha-
jatuh ke tangannya dengan sendirinya nyalah menghilangkan kemudharatan
karena tiupan angin, maka ia tidak sesuai dengan kemampuannya.
terkena tuntutan pertanggungjawab- Permintaan untuk merobohkan atau mem-
an terhadap kerusakan yang terjadi. perbaiki di sini adalah yang dikenal dengan is-
b. Adapun jika ia telah diminta untuk tilah at-toqaddum, yaitu memperingatkan dan
membongkarnya, namun ia tidak me- menganjurkan untuk menghilangkan kemudha-
lakukannya, kemudian setelah itu tem- ratan yang berpotensi akan terjadi (al-Majal-
bok atau bangunan itu runtuh dan Iah, materi nomor BB9).
menimpa seseorang atau harta ben-
da, padahal sebenarnya ia bisa untuk Mempersakslkan pengaluan permlntaan
pembongkaran atau perenovasian
membongkarnya pada waktu itu, maka
Sahnya at-taqaddum atau pengajuan per-
ia harus mempertanggungjawabkan
mintaan pembongkaran atau perenovasian di
1313
Al-Brdrr'i', juz 7, hlm. 283; Ad-Durrul Mukhtaa4, juz 5,h1m.4}4;Takmilatu Fathil Qadiia juz 8, hlm. 341 dan halaman berikutnya;
Al-Kitaab ma'a Al-Lubaab, juz 3, hlm. 167.
ISLAM IILID 7

sini tidak disyaratkan harus dipersaksikan. nya, atau orang yang menempati rumah
Akan tetapi, sebagaimana yang dikatakan oleh tersebut. Apabila tembok tersebut miring
ulama Hanafiah, mempersaksil<an at-taqaddum ke jalan umum, maka yang mempersaksi-
itu adalah diperlukan untuk membuktikan dan kan pengajuan at-taqaddum adalah setiap
menetapkan sebab yang bisa dijadikan landas- orang yang memiliki hak guna jalan terse-
an penuntutan pertanggungjawaban. Dengan but, baik ia orang Islam maupun kafir
kata lain, mempersaksikan itu supaya bisa di- dzimmi. Adapun jika tembok itu sebagian-
lakukan pengajuan dakwaan dan tuntutan di nya miring ke rumah seseorang dan seba-
hadapan hakim serta supaya si pemilik tem- giannya lagi miring ke jalan umum, maka
bok atau bangunan bisa tetap diharuskan un- siapa saja bisa mengajukan at-taqaddum
tuk mempertanggungjawabkan kejadian yang dan mempersaksikannya, karena jika pe-
ada ketika ia menyangkal dan mengingkari. nyaksian itu sah di dalam sebagiannya
Oleh karena itu, seandainya pemilik tem- maka penyaksian itu juga sah di dalam ke-
bok atau bangunan itu mengakui dengan sen- seluruhanya.
dirinya bahwa ia sebenarnya memang sudah 2. Pihak yang menjadi objek penyaksian pe-
diminta untuk merobohkannya atau mereno- ngajuan at-taqaddum (masyhuud' alaih).
vasinya, maka ia tetap bisa dimintai pertang- Penyaksian pengajuan at-taqaddum
gungjawaban, meskipun pengajuan perminta- bisa ditujukan kepada pihakyang memiliki
an itu tidak dipersaksikan. hak untuk membongkar tembok yang mi-
ring tersebut, yaitu pemilik tembok terse-
Apa yang dimaksud dengan but, atau orang yang memiliki kewenangan
mempersaksikan (wilaayah) atas si pemilik tembok seperti
Mempersaksikan atau penyaksian ada- ayah, washly (orang yang ditunjuk untuk
lah seperti seseorang berkata kepada orang- mengelola harta anak yatim), dan qayyim
orang, "Saksikanlah bahwa sesungguhnya aku
harta wakafan [petugas pengelola wakaf),
mengajukan at-taqaddum kepada si Fulan ini karena jika at-taqaddum itu diajukan ke-
supaya ia membongkar temboknya ini." Yakni, pada pihak yang tidak memiliki hak atau
bahwa yang diperhitungkan adalah tuntutan kewenangan untuk membongkar tembok
dan permintaan untuk dirobohkan.1314 Di sini,
tersebut, itu adalah tindakan yang sia-sia
yang diperhitungkan adalah kesaksian dua dan tidak ada gunanya.
orang laki-laki atau satu orang laki-laki dan
Oleh karena itu, at-taqaddum tersebut
dua orang perempuan.
tidak bisa diajukan kepada pihak penye-
wa, penerima gadai, peminjam, dan orang
Elemenelemen mempersaksikan pengaiuan
yang dititipi bangunan yang temboknya
at-taqaddum
1. Pihak yang mempersaksikan pengajuan at-
miring tersebut, sebab mereka tidak me-
taqaddum
miliki kekuasaan dan kewenangan untuk
Apabila tembok yang ada miring ke melakukan pembongkaran dan pentasha-
rumah seseoran& maka yang mempersak- rufan terhadapnya, sehingga penyaksian
sikan peng-ajuan at-taqaddum adalah si at-taqaddum yang ditujukan kepada me-
pemilik rumah itu jika ia tinggal di dalam- reka sama saja seperti tidak pernah ada.

1314
Al-Brdr"'i', jlz7,hlm.2834; Ad-Durrul Mukhtaar, juz 5, hlm. 425; Takmilatu Fathil Qadiir, iuz},hlm.342.
Baglan 5: FQIH UMUM FIqLH ISLAM IILID 7

Jangka waktu pengaluan dan penyaksian qaddum kepada si pemilik tembok tersebut
at-taqaddum dan mempersaksikannya, kemudian si pemi-
Pengajuan at-taqaddum dan penyaksian- lik tembok meminta kepadanya penangguhan
nya tidak sah kecuali setelah bangunan yang atau pembebasan dari tuntutan pertanggung-
ada dalam kondisi miring dan sebelum runtuh. jawaban terhadap kecelakaan yang terjadi aki-
Karena jika belum miring, berarti tidak ada un- bat runtuhnya tembok itu, lalu ia pun menga-
sur pelanggaran di dalamnya, sedangkan jika bulkan permintaan penangguhan atau pem-
sudah runtuh, tidak ada gunanya mengajukan bebasan itu. Itu adalah sah, karena seseorang
at-taqaddum. Sebagaimana pula, pemilik ba- yangmemiliki hakkhusus, maka ia juga memi-
ngunan tersebut tidak bisa dituntut pertang- liki hak untuk melepaskan hak khususnya itu.
gungjawabannya kecuali jika keruntuhan tem- Adapun jika tembok itu miring ke arah ja-
bok bangunannya itu terjadi setelah berlalu- lan, lalu ada salah seorang pemilik hak guna ja-
nya jangka waktu yang memungkinkan bagi lan yang mengajukan at-taqaddum atau mem-
dirinya untuk melakukan pembongkaran tem- persaksikannya, atau hakim mengabulkan pe-
bok bangunannya itu. nangguhan atau pembebasan yang diajukan
Kewajiban pertanggungjawaban muncul oleh si pemilik tembok tersebut, maka pem-
karena tindakan tidak melakukan pembong- berian penangguhan atau pembebasan itu ti-
karan yang hukumnya sudah berstatus wajib, dak sah dan si pemilik tembok tetap tidak bisa
sementara status wajibnya pembongkaran itu terbebas dari pertanggungjawaban. Di sini hak
tidak bisa muncul tanpa ada unsur kemam- yang ada adalah hak umum (publik), semen-
puan dan kesanggupan. Sehingga jika runtuh- tara tidak ada seorang pun yang memiliki hak
nya tembok tersebut terjadi dalam jangka wak- untuk melepas hak umum tersebut, juga bah-
tu yang belum memungkinkan bagi si pemilik wa pen-tasharuf-an hakim yang menyangkut
bangunan untuk melakukan pembongkaran, hak umum hanya bisa terlaksana dan berlaku
berarti ia tidak bisa dituntut pertanggungja- efektif pada suatu pen-tasharuf-an yang mem-
wabannya. Oleh karena itu, ketika ia sedang berikan kemanfaatan dan kemashlahatan pub-
baru dalam proses mencari seseorang yang lik bukan yang merugikannya.13ls
bisa ia pekerjakan untuk membongkar tembok
tersebut, lalu tembok itu pun sudah lebih dulu Pettasharufan yang dilakukan ter-
runtuh dan menimpa sesuatu, maka ia tidak hadap bangunan yang bersangkutan
setelah adanya penyaksian pengaiuan
bisa dituntut pertanggungjawabannya, karena
at-taqaddum
ia tidak melakukan keteledoran dan kecero-
Apabila pemilik tembok atau bangunan
bohan di dalamnya, sehingga ia tidak bisa di-
tersebut melakukan penta sharufan terhadap
anggap telah melakukan pelanggaran.
tembok atau bangunan miliknya itu dengan
menjualnya atau yang lainnya seperti meng-
Permintaan penangguhan atau pembebasan
setelah adanya penyaksian pengaiuan af- hibahkannya misalnya dan pen- tas haruf-an itu
Taqaddum dilakukan setelah adanya penyaksian penga-
Apabila tembok tersebut miring ke arah juan at-taqaddum, lalu tembok itu ternyata
rumah seseorang, lalu si pemilik rumah atau runtuh setelah si pembeli melakukan al-qab-
orang yang menempatinya mengajukan at-ta- dhu (serah terima) terhadap tembok atau ba-

1315
Ad-Dur.rrl Mukhtaax, juz 5, hIm.425.
rsLAM lrrrD 7

ngunan itu atau setelah dilakukannya proses tersebut. Karena itu, seandainya si pemilik
pemilikan dengan ijab qabul namun belum tembok itu mengalami gila total atau murtad
sampai terjadi al-qabdhu. Keruntuhan itu ter- dan bergabung ke daarul harb, kemudian ia
jadi dalam waktu yang tidak memungkinkan sembuh dari gilanya itu atau kembali masuk
untuk melakukan pembongkaran, maka si pe- Islam dan bangunan itu pun dikembalikan
milik asli tembok atau bangunan tersebut ti- lagi kepadanya, maka ia tidak terkena tuntut-
dak terkena tuntutan pertanggungj awaban ter- an pertanggungjawaban terhadap kecelakaan
hadap hal-hal yang rusak atau binasa karena yang diakibatkan oleh keruntuhan tembok ba-
tertimpa runtuhan temboktersebut, karena ke- ngunnya itu, kecuali jika setelah itu dilaku-
kuasaannya atas tembok itu telah hilang de- kan penyaksian pengajuan at-taqaddum baru
ngan adanya penjualan dan yang sejenisnya lagi.1316
tersebut.
Sehingga hukum penyaksian pengajuan PASAL KELIMA
at-taqaddum yang telah dilakukan itu pun gu- BERBAGAI BENTUK MEKANISME
gur dan tidak berlaku. Bahkan sekalipun se- PEMBUKTIAN TINDAK KEJAHATAN
andainya tembok atau bangunan yang telah
Pasal kelima ini terdiri dari dua sub tema
dijual itu dikembalikan kepada si penjualnya
seperti berikut,
[pemilik aslinya) lagi berdasarkan keputusan
pengadilan atau yang lainnya atau berdasar-
l. Pandangan umum tentang bentuk-bentuk
mekanisme pembuktian.
kan khiyar syarat atau khiyar ru'yah untuk si
pembeli, maka si pemilik asli itu tetap tidak
2. Sebuah mekanisme khusus pembuktian
tindak pidana pembunuhan, yaitu al-qa-
bisa dikenai tuntutan pertanggungj awaban, ke-
saamah.
cuali jika setelah terjadinya pengembalian itu,
pengajuan at-taqaddum dilakukan lagi. Ada- I. UMUM TENTANG BENTUK.BENTUK
pun jika khiyar tersebut adalah untuk si pen- MEKANISME PEMBUKTIAN
jual lalu ia pun membatalkan penjualannya itu, Pada pembahasan seputar hukuman had4
kemudian tembok itu runtuh dan menimpa kita bisa melihat bahwa fuqaha secara ringkas
sesuatu, maka ia terkena tuntutan pertang- membahas tentang bentuk-bentuk mekanisme
gungjawaban, karena khiyar penjual tidak sam- pembuktian tindak kriminal dengan ancaman
pai menghilangkan kewenangannya untuk me- hukuman hadd berupa kesaksian, pengakuan
lakukan perenovasian, begitu juga khiyar itu dan lain sebagainya. Karena hukuman hadd
tidak bisa menghapus dan membatalkan pe- memiliki sisi krusial khusus yang menuntut
nyaksian pengajuan at-taqaddum yangtelah di- penjatuhan hukuman hadd harus berdasarkan
lakukan. pada pembuktian kebenaran tindak pidana
Apabila tembok itu runtuh sebelum dijual yang diperkarakan dengan pembuktian yang
dan setelah pemiliknyabisa dianggap telah me- benar-benar kuat, valid, akurat dan pasti atau
lakukan keteledoran dan kecerobohan, maka meyakinkan. Hal itu di samping adanya sejum-
ia terkena tuntutan pertanggungjawaban. Kon- lah kajian tersendiri dalam setiap kitab fiqih
disi gila dan murtad statusnya sama seperti seputar bentuk-bentuk mekanisme pembuk-
tindakan pen-tashorufan terhadap bangunan tian.

1316
Ad-Drr.ul Mukhtaa4, iuz 5, hlm. 425; Al-Mughnii, iuz 7,h\m.829.
ISTAM JILID 7

Begitu pula halnya dengan tindak pidana, lain atas dirinya.1317 Pengakuan adalah sebuah
juga menuntut adanya kajian tentang meka- bentuk bukti yang efek hukumnya hanya terba-
nisme yang digunakan dalam pembuktiannya, tas untuk orang yang memberikan pengakuan
supaya bisa mempermudah bagi hakim untuk saja, tidak bisa merembet ke orang lain, karena
mengeluarkan keputusan hukum terhadapnya, seseorang tidak memiliki kewenangan untuk
juga memberikan rambu-rambu kepadanya memberikan pengakuan atas nama orang lain.
tentang keharusan untuk melakukan pemas- Oleh karena itu, efek hukum pengakuan hanya
tian kebenaran terjadinya tindak pidana de- terbatas terhadap orang yang mengaku saja
ngan ancaman hukuman fisik seperti qishas, dan hukumnya ditetapkan sesuai dengan pen-
atau te'zir, atau hukuman denda seperti diyat gakuan yang diberikan, karena tidak ada suatu
atau ursy. kecurigaan adanya motif terselubung di balik
Oleh karena itu, di sini kami akan mem- tindakan seseorang yang memberikan suatu
berikan konsep atau pandangan umum ten- pengakuan yang merugikan dirinya sendiri.
tang bentuk-bentuk mekanisme pembuktian Tidak ada perselisihan lagi seputar bo-
seperti pengakuan, kesaksian, indikato4 dan lehnya menggunakan pengakuan sebagai lan-
sikap tidak bersedia untuk bersumpah, untuk dasan dalam berbagai permasalahan ibadah,
memberikan gambaran tentang seberapa jauh muamalat, ahwaal syokhshiyyah, kriminal atau
tingkat kelayakan salah satu dari mekanisme- tindak pidana dan kejahatan dengan ancaman
mekanisme tersebut untuk digunakan sebagai hukuman hadd.Umat Islam telah berijma akan
pembuktian dan penetapan terjadinya tindak keabsahan pengakuan secara mutlak dan ke-
pidana, baik menurut pendapat jumhur fuqa- absahannya sebagai hujjah fbukti) yang bisa
ha maupun menurut pendapat sebagian fu- diberlakukan di berbagai zaman selama peng-
qaha. Sedangkan pembahasan yang bersifat akuan itu memang sah dan memenuhi syarat.
terperinci, kami akan kupas dalam sub-sub ka- Ulama telah bersepakat atas keabsahan
jian tersendiri dalam kitab ini atau di kitab pengakuan akan adanya suatu hak yang di-
yang lain. lakukan oleh orang yang berstatus merdeka,
Perlu digarisbawahi di sini bahwa ulama baligh, berakal, atas kemauan sendiri [tidak
telah bersepakat bolehnya menggunakan me- dalam keadaan dipaksa) dan tidak ada kecu-
kanisme pembuktian berupa pengakuan atau rigaan adanya motif-motif terselubung di balik
kesaksian dua orang laki-laki untuk melakukan pengakuannya itu.1318
penetapan dan pembuktian tindak pidana de- Untuk pengakuan telah melakukan tindak
ngan ancaman qishas pada kasus pembunuhan kriminal atau pidana dengan ancaman huku-
dan penganiayaan fisik sengaja. man hadd atau qishas atau te'zir, disyaratkan
pengakuan itu harus jelas, rinci, dan pasti apa-
Pengakuan
kah tindak kriminal atau pidana itu adalah se-
Pengakuan atau iqraar menurut istilah
ngaja, tersalah ataukah mirip sengaja. Oleh ka-
Arabnya adalah, seseorang yang memberikan
rena itu, suatu pengakuan tidak sah jika da-
pernyataan dan pemberitahuan tentang tetap
lam bentuk yang masih global dan kabu4, tidak
dan positifnya keberadaan suatu hak orang

1317
Ad-Dur.ul Mukhtaa4, juz 4 ,hlm. 467.
1318
Al-Brdrr'i', juz 7, hlm. 222;TakmilatuFathil Qadiir, iuz 6, hlm. 281; Tabyiinul Haqaa'iq, juz 5, hlm. 3; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-
Dardi4, juz 3, hlm. 397 dan halaman berikutnya; Al-Mughnii, juz 5, hlm. 138; Mughnil Muhtaai, juz 2,h1m.238; Al-Muhadzdzab, iuz
2, hlm. 343.
FIQLH ISLAM JILID 7

jelas dan tidak pasti, atau mengandung unsur ancaman hukuman hadd atal qishas, sehingga
syubhat, supaya bentuk hukuman yang akan pengakuan itu pun batal dan tidak memiliki
dijatuhkan bisa diidentifikasikan dan dipasti- konsekuensi hukum apa-apa. Hanya saja, ula-
kan. Karena apabila pembunuhan itu dilaku- ma Malikiah mengatakan, pengakuan orang
kan dalam rangka melakukan pembelaan diri yang dipaksa statusnya adalah tidak berlaku
demi mempertahankan keselamatan jiwa atau mengikat, dalam arti apabila unsur pemak-
harta, atau pembunuhan itu terjadi karena ia saan yang ada telah hilang, maka ia di minta
menggunakan suatu hak, atau sebagai pelak- memilih antara meluluskan pengakuannya itu
sanaan qishas, maka tidak ada hukuman apa- atau menghapus dan membatalkannya.l3'n
apa di dalamnya. Pengakuan orang yang sedang kehilang-
Suatu pengakuan seseorang tidak sah an kesadaran akal karena tidu4 pingsan atau
apabila ada suatu kecurigaan adanya motif- karena obat adalah tidak sah. Adapun orang
motif terselubung di balik pengakuannya itu mabukyang kemabukannya itu adalah bersifat
seperti untuk menarik simpati seorang teman melanggar fyaitu mengkonsumsi barang yang
misalnya atau lain sebagainya. Karena dengan memabukkan dengan sengaja),1320 maka peng-
adanya kecurigaan itu, posisi dominan sisi ke- akuannya menyangkut berbagai pen- tasharuf-
jujuran dan kebenaran atas sisi kebohongan annya dan tindak kriminalnya adalah sah me-
dan tidak kejujuran dalam pengakuannya itu nurut ulama Syafi'iyah.
menjadi terganggu dan tidak valid lagi. Sedangkan menurut ulama Hanafiyah peng-
Pengakuan orang yang tidak berakal juga akuannya itu sah jika menyangkut masalah har-
tidak sah, seperti pengakuan orang gila dan ta benda, ahwaal syakhshiyyah, pembunuhan,
anak kecil yang belum mumayyiz. Sedangkan kejahatan fisik dan kejahatan terhadap ianin,
pengakuan anak kecil yang sudah mumayyiz, karena semua itu adalah hak-hak pribadi Ada-
jika itu menyangkut masalah utang dan barang mi, sedangkan pengakuannya menyangkut ke-
kontan [harta yang sudah berwujud konkret, jahatan dengan ancaman hukuman hadd yang
tidak dalam bentuk tanggungan utang), maka murni sebagai hak Allah swt. [hak publik) se-
menurutulama Hanafiah berbeda dengan pen- perti zina dan pencurian, maka tidak sah, ka-
dapat para imam yang lain. Pengakuan itu sah, rena adanya unsur syubhat, sementara hu-
karena utang dan barang kontan termasuk hal- kuman hqdd tidak dijatuhkan karena adanya
hal yang tidak bisa terelakkan dalam bisnis syubhat. Akan tetapi, ia tetap dikenai denda
perniagaan. atas barang yang ia curi meskipun ia tidak di-
Pengakuan orang yang dipaksa atau peng- hukum hadd.
akuan seorang tersangka yang dipukuli dan di- Sementara itu, menurut ulama Malikiyah
siksa supaya mau mengaku adalah tidak sah, dan ulama Hanabilah, pengakuan orang yang
baik itu pengakuan menyangkut masalah harta mabuk menyangkut suatu hak, tindak kriminal
benda maupun masalah tindak pidana dengan atau lain sebagainya adalah tidak sah, karena
ia tidak berakal.

1319
Al-Brdr"'i', juz 7 , hlm.189 dan halaman berikutnya; Takmilatu Fathil Qadiir, juz 7, hlm. 265; Tabyiinul Haqaa'iq, juz 5, hlm. 182;
Ad-Durrul Mukhtaa4 iuz 5, hlm. 89; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardi4, juz 3, hlm. 397; Al-Mughnii, juz B, hlm. 196; Haasyiyah Al-
Bajuri 'ala Syarh Ibnil Qasim li MatniAbi Syujal juz 2,hlm.4.
1320
Ad-Dr..ul Mukhtaar iuz 4, hlm. 489; Raddul Mukhtaar wa Ad-Durrul Mukhtaax, juz 3, hlm. 180 dan halaman berikutnya; Asy-
Syarhul Kabiir karya Ad-Dardi4, juz 3, hlm. 397; Al-Mughnii, iuz 5, hlm. 138; Haasyiyah Al-Bajuri 'ala Syarh lbnil Qasim li MatniAbi
Syuja', iuz 2,htm.4.
ISlA,tvt IILID 7

Fuqaha sepakat1321 bahwa seseorang bo- juga dalam rangka mencontoh pengakuan yang
leh menganulir dan mencabut kembali peng- dilakukan oleh Ma'iz Ibnu Malik r.a di hadapan
akuannya jika memang pengakuannya itu me- Rasulullah saw. sebanyak empat kali.
nyangkut hak-hak Allah SWT. seperti pengaku-
Kesaksian
an murtad, pengakuan telah melakukan zina,
Sebagian besar mayoritas kasus perseng-
menenggak minuman keras, pencurian dan
ketaan menyangkut masalah harta benda dan
pembegalan, demi untuk menggugurkan hu-
kasus-kasus tindak kriminal tertetapkan ber-
kuman hadd bukan untuk menggugurkan den-
dasarkan kesaksian.
da ganti rugi, karena hukuman hadd untuk
Kesaksian adalah suatu informasi yang
tindakan-tindakan seperti itu bisa tidak di-
jatuhkan ketika di dalamnya ditemukan unsur benar dan jujur yang disampaikan untuk pem-
buktian dan penetapan adanya suatu hak de-
syubhat.
ngan menggunakan kata-kata kesaksian di ma-
Adapun jika pengakuan itu menyangkut
j elis persidangan.1322 Tidakadaperselisihan lagi
hak Adami, seperti pengakuan telah melaku-
di kalangan ulama mengenai bolehnya meng-
kan tindak pidana pembunuhan, kekerasan
gunakan kesaksian dalam proses pembuktian,
fisik berupa pelukaan atau pemotongan ang-
karena adanya nash-nash Al-Qur'an dan ha-
gota tubuh al-athraaf, atau tindak pidana yang
dits yang menunjukkan pensyariatan kesak-
mengakibatkan terjadi keguguran janin, maka
sian dan pengambilan keputusan hukum de-
ia tidak bisa menarik kembali dan menganulir
ngan berdasarkan kesaksian. 1323
pengakuannya itu, karena masalahnya terkait
dengan'hak-hak pribadi manusia, meskipun fumlah saksi adalah dua orang saksi ke-
cuali dalam kasus perzinaan, jumlahnya harus
hukuman qishas adalah tidak bisa dijatuhkan
empat orang saksi. Hal ini berdasarkan ayat,
ketika di dalamnya ditemukan unsur syubhat.
Karena, menurutprinsip asal, tidakboleh mem- "Mengapa mereka (yang menuduh itu) ti-
batalkan dan mencabut kembali perkataan se- dak mendatangkan empat orang saksi atas
orang mukallaf tanpa ada motif yang meng- berita bohong itu? Olah kqrena mereka tidak
hendaki dan menuntut pencabutan dan pem- mendatangkan saksi-saksi maka mereka itulah
batalan tersebut. pada sisi Allah orang-orang yang dusto." (An-
Suatu pengakuan cukup satu kali, tidak Nuur: 13).
disyaratkan harus berbilang, kecuali jika itu Menurut ulama Hanafiyah,l3za kesaksian
adalah pengakuan telah melakukan perzinaan orang perempuan bersama dengan kesaksian
menurut ulama Hanafiyah dan ulama Hanabi- orang laki-laki bisa diterima dalam kasus per-
lah, maka diminta harus sampai empat kali, kara harta benda dan ahwaal syakhshiyyah (ni-
sebagai bentuk antisipasi, kehati-hatian dan ti- kah, talak dan hal-hal yang terkait dengannya).
dakgegabah dalam penegakan hukuman hadd, Sedangkan menurut ulama Malikiyah, ulama

1321
Fathrl Qadiir; juz 4, hlm. 120; Bidaayatul Mujtahid, juz 2, hlm. 430; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardi4, iuz 4, hlm. 318; Mughnil
Muhtaaj, iuz 4, hlm. 150; Al-Mughnii, juz 8, hlm. 197; Tuhfatuth Thullaab Syarh Tanqiih Al-Lubaab karya Zakariya Al-Anshari, hlm.
180.
1322
Frthul Qadiir, juz 6, hlm. 2; Ad-Durrul Mukhtaal juz 4, hlm. 385; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir,iuz 4, hlm. 164; Mughnil
Muhtaaj, juz 4, hlm. 426.
1323
Lih"t p"-bahasan tentang kesaksian.
1324
F"thrl Qadiic iuz 6, hlm. 7; Al-Badaa'i', iuz 6, hlm. 277; Al-Ltbaab Syarh Al-Kitaab, juz 4, hlm. 55 dan halaman berikutnya; Al-Hi-
daayah, juz 3, hlm.93, cet. Al-Khairiyyah.
ISTAM IITID 7 Baglan 5: FIQIH UMUM

Syafi'iyah, dan ulama Hanabilah,l32s kesaksian darah."1327


orang perempuan bersama dengan kesaksian Karena di sana terdapat sejumlah perbe-
orang laki-laki tidak bisa diterima kecuali da- daan pendapat fiqih mengenai macam-macam
lam perkara harta benda, konsekuensi-konse- kesaksian dalam kasus tindak pidana, kami
kuensinya dan akad-akadnya. akan menambahkan sejumlah penjelasan se-
Menurut keempat madzhab, kesaksian o- perti berikut,
rang perempuan bersama dengan kesaksian
orang laki-laki tidak bisa diterima dalam kasus 1. Kasus kriminal deng3n ancaman huku-
man qishas mati (krimina! pembunuhan)
kriminal dan tindak pidana, akan tetapi saksi-
dan qishas fisik (tindak kekerasan fisik)
nya harus dua orang saksi laki-laki, karena ma-
Menurut para imam madzhab empat, ka-
salah-masalah seperti itu sangat krusial dan
sus kriminal pembunuhan dan penganiayaan
beresiko tinggi, pembuktiannya harus benar-
atau kekerasan fisik tidak bisa diputuskan ke-
benar kuat dan valid, juga sebagai bentuk usa-
cuali dengan kesaksian dua orangsaksi laki-laki
ha mempersempit mekanisme dan jalur-jalur
yang adil, tidak bisa diputuskan berdasarkan
pembuktiannya serta sebagai usaha untuk se-
kesaksian satu orang laki-laki dan dua orang
bisa mungkin menghindari penjatuhan hukum-
perempuan, atau kesaksian satu orang laki-laki
an hadd. |uga, karena kesaksian orang perem-
dan sumpahnya pelapor [korban),1328 juga ti-
puan sebagai ganti kesaksian orang laki-laki,
dak bisa diputuskan dengan berdasarkan ke-
di dalamnya berarti terdapat unsur syubhat
saksian atas kesaksian,l3ze dan tidak pula de-
berupa status sebagai cadangan pengganti, ka-
ngan berdasarkan surat seorang hakim kepada
rena posisinya yang menggantikan posisi ke-
hakim lain.1330 Karena tindak krimirial ini an-
saksian orang laki-laki.
camannya adalah hukuman qishas, dan qishas
Oleh karena itu, kesaksian orang perem-
adalah sebuah hukuman yang sangat serius,
puan tidak bisa diterima dalam kasus-kasus
karena itu harus sangat hati-hati guna meng-
hukum yang bisa tertolak dengan adanya un-
antisipasi untuk menghindarinya dengan men-
sur syubhat. Az-Zuhri mengatakan, "Sunah yang
syaratkan harus dibuktikan dengan berdasar-
berlaku dari Rasulullah saw dan dua khalifah
kan kesaksian dua orang saksi laki-laki yang
sesudahnya adalah bahwa kesaksian orang pe-
adil.
rempuan tidak boleh dalam kasus-kasus de-
Hanya saja, ulama Malikiyahl33lsebagai
ngan ancaman hukumanhadd.tt326 Ali ibnu Abi
bentuk istihsaan memperbolehkan penetapan
Thalib r.a berkata, "Kesaksian orang perem-
dan pembuktian kasus kriminal kekerasan fi-
puan tidak boleh dalam kasus-kasus hodd dan
sik sengaja atau tersalah dengan berdasarkan

1325
Bid""yrt l Mujtahid, iuz 2, hlm. 454; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 118; Al-Muhadzdzab, iuz 2, hlm. 333; Al-Mughni , iuz B,hlm' 97 ,
dan juz 9, hlm. 149 dan halaman berikutnya; Ath-Thuruq Al-Hukmiyyah, hlm. 152 dan halaman berikutnya.
1326
HR. lbnu Abi Syaibah dalam Mushannaf-nya. Ia juga meriwayatkan dari asy-Sya'bi, an-Nakha'i, dan adh-Dhahhak, bahwa mereka
mengatakan, "Kesaksian orang perempuan tidak boleh dalam masalah hadd." Lihat, Nashbur Raayah, iuz 4, hlm. 79.
1327
HR. Abdr.razzaqdalamMushannafnya. Lihat, Nashbur Raayah, juz 4,h\m.79.
1328
Al-Mrbruuth karya As-sarakhsi, iuz 17, hlm. 30; Al-Badaa'i', juz 6, hlm. 225; Bidaayatul Mujtahid, juz 2, hlm. 256; Asy-syarhul Kabiir
karya Ad-Dardir, iuz 4, hlm. 164; Mughnil Muhtaai, luz 4, hlm. 718,443,482; Al-Muhadzdzab,itrz 2, hlm. 301, 334; Al-Mughni, juz
9, hlm. 151, 252, daniuz 8, hlm. 97.
Fathul Qadiia juz 6, hlm. 20; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, juz 4, hlm. 198; Al-Muhadz dzab, iuz 2, hlm. 334; Al-Mughni, juz
1329

9, hlm. 158.
1330
T"byiinrl Haqaa'iq, luz 4, hlm. 241; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, iuz 4, hlm. L59; Bidaayatul Muitahid, juz 2, hlm. 458; Mu-
ghnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 452; Al-Mughni, iuz 9, hlm. 90.
1331
Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardi4, luz 4,hlm.187 dan halaman berikutnya.
BagXan 5: FIqIH UMUM FIQH IStAivt lrLtDT

kesaksian satu orang saksi laki-laki dan sum- kriminal dengan ancaman hukuman ta'zirber-
pahnya korban. Sebagaimana pula, mereka juga dasarkan kesaksian satu orang saksi laki-laki
memperbolehkan penetapan dan pembuktian dan sumpahnya korban. Sebagian ulama Ma-
kasus kriminal kekerasan fisik sengaja dengan likiyah ada yang memperbolehkan penetap-
berdasarkan kesaksian satu orang saksi laki- an dan pembuktian beberapa bentuk kasus
laki yang adil dan dua saksi perempuan, atau kriminal dengan ancaman hukuman ta'zirber-
dengan berdasarkan kesaksian satu orang sak- dasarkan kesaksian satu orang saksi laki-laki
si laki-laki yang adil dan sumpahnya korban, saja tanpa ditambah dengan sumpahnya kor-
atau dengan berdasarkan kesaksian dua orang ban.133a Imam Malik menerima kesaksian anak
saksi perempuan dan sumpahnya korban. Ini kecil dalam kasus kejahatan fisik pelukaan
adalah salah satu dari empat bentuk mustah- (jiraah) yang terjadi di antara sesama anak
sanaat, karena kasus kriminal ini (kekerasan kecil,133s sebagai bentuk implementasi prinsip
fisik sengaja) tidak menyangkut harta dan ti- al-mashaalih al-mursalah atau berdasarkan
dak berujung kepada harta. ijma ulama Madinah.
Sementara itu, ulama Syafi'iyah dan ula-
2. Tindak pidana dengan ancaman hukunr
an ta'zlrfrdk seperti didera, dipenjara, ma Hanabilr6tas6 berpandangan bahwa pem-
dan lain sebagainya buktian tindakpidana dengan ancaman hukum-
Ulama Hanafiyah133z berpandangan bahwa an ta'zir adalah seperti pembuktian tindak pi-
unsur hak Adami dalam hukuman ta'zir lebih dana dengan ancaman hukuman qishas, yaitu
dominan, karena itu, menurut mereka kasus hanya bisa dibuktikan dan diputuskan dengan
kejahatah dengan ancaman hukuman ta'zirbisa berdasarkan kesaksian dua orang saksi laki-
dibuktikan dan ditetapkan dengan berdasar- laki adil. Karena hukuman fisik adalah hukum-
kan bentuk-bentuk pembuktian yang bisa di- an yang serius, maka oleh karena itu, harus
gunakan dalam memutuskan kasus-kasus yang sangat berhati-hati semaksimal mungkin da-
menyangkut hak Adami lainnya. Bentuk pem- lam memutuskannya, karena uitu tidak bisa
buktian tersebut yaitu pengal<uan, bas4inah ditetapkan berdasarkan pembuktian yang di-
(saksi), sikap tidak bersedia untuk bersumpah gunakan dalam menetapkan dan memutuskan
(nukuul),1333 sepengetahuan hakim sendiri perkara harta benda yaitu kesaksian satu o-
rang laki-laki dan dua orang perempuan atau
[maksudnya, hakim mengetahui kebenaran ke-
jadiannya dan ia memutuskan kasusnya ber- kesaksian satu orang laki-laki dan sumpah
dasarkan pengetahuannya itu), kesaksian o- korban.
rang perempuan bersama dengan kesaksian 3. Tindak pidana dengan ancaman hukum
orang laki-laki, kesaksian atas kesaksian, dan an ta'zlr berupa harta seperti diyat dan
surat seorang hakim kepada hakim yang lain. denda ganti rugi
Sementara itu, ulama Malikiyah juga mem- Menurut madzhab empat1337, tindak pidana
perbolehkan penetapan dan pembuktian kasus dengan ancaman hukuman ta'zirberupa harta

1332
Ad-Du..ul Mukhtaar wa Haasyiyatuhu, juz 3, hlm. 204 danhalaman berikutnya; Al-Badaa'i', juz 7, hlm. 65.
1333
Sik p pelaku fterdakwa) yang tidak bersedia untuk bersumpah hanya sekedar sebagai indikator yang memperkuat posisi korban.
1334
Trbrhi.rtul Hukkaam, juz 1, hlm.260 dan halaman berikutnya.
1335
Al-l'tirhrrm karya Asy-syathibi, juz 2, hlm. 1L5 dan halaman berikutnya; Al-Wasiith fi Ushuul Al-Fiqh karya Prof. Dr. Wahbah az-
Zuhaili, hlm. 364, cet. III.
1336
Ibid
1337
Ibid
ISLAivt IILID 7

bisa diputuskan dan ditetapkan dengan ber- sesuatu yang tersembunyi yang bisa menun-
dasarkan pembuktian yang digunakan dalam iukkan keberadaan sesuatu yang tersembunyi
pemutusan dan penetapan hak-hak yang me- tersebut. Dari sini bisa dipahami bahwa qarir-
nyangkut harta benda, seperti kesaksian dua nah harus memenuhi dua unsul
orang laki-laki atau kesaksian satu orang laki- L. Adanya perkara yang nampak dan wajar
laki dan dua orang perempuan, karena vonis yang secara dasar layak untuk dijadikan
yang diinginkan adalah denda berupa harta. pegangan.
Selain ulama Hanafiyah juga memperolehkan 2. Ditemukan adanya korelasi yang meng-
tindak pidana ini diputuskan dengan berda- hubungkan antara perkara yang nampak
sarkan pembuktian berupa saksi satu orang dan perkara yang tersembunyi.
laki-laki dan sumpahnya korban. Menurut jumhur fuqaha, qariinah tidak
Ulama Malikiyah menambahkan, tindak pi- bisa digunakan sebagai dasar dalam pengam-
dana ini juga bisa diputuskan dengan berda- bilan keputusan hukum menyangkut tindak
sarkan pembuktian berupa kesaksian dua o- pidana dengan ancaman hukuman hadd,kare-
rang perempuan dan sumpahnya korban. Se- na hukuman hadd dihindari penjatuhannya
mentara itu, ulama Hanafiyah secara mutlak ketika ditemukan unsur syubhat di dalamnya,
tidak menerima prinsip pembuktian berupa begitu juga dalam tindak pidana dengan an-
kesaksian satu orang laki-laki dan sumpahnya caman hukuman qishas, kecuali dalam masa-
korban atau kesaksian dua orang perempuan lah al-qasaamah sebagai langkah kehati-hatian
dan sumpahnya korban. Hal ini berdasarkan dalam urusan darah dan penghilangan nyawa
nash Al-Qur'an yang hanya menyebutkan dua dengan berpegangan pada indikator berupa
bentuk kesaksian dalam ayat, fakta keberadaan korban terbunuh di tempat
para tertuduh menurut ulama yang tidak men-
"Dan persaksikanlah dengan dua orang
syaratkan adanya qariinah al-lauts [indikator
saksi dari orang-orong lelaki (di antaramu).
berupa permusuhan yang nampak) atau de-
Jika tak oda dua orang lelaki, maka (boleh)
ngan hanya berpegangan pada keberadaan aI-
seorang lelaki dan dua orang perempuan dari
lauts menurut ulama yang mensyaratkannya.
saksisaksi yang kamu ridhai, supaya jika se-
orang lupa maka yang seorang mengingatkan- Qariinahbisa dijadikan sebagai dasar pem-
ny a." (al-Baqar ala= 282)
buktian untuk penetapan hukum dalam kori-
dor masalah muamalat [transaksi) bisnis dan
Barangsiap a yang menambahkan bentuk
ahwaal syakhshiyyah ketika tidak ditemukan
kesaksian yang lain, berarti ia telah menam-
adanya bayyinah (saksi) untuk membuktikan
bahkan sesuatu di luar nash, sementara me-
keberadaan hak-hakyang muncul dari muama-
nambahkan sesuatu di luar nash sama saja se-
lah atau ahwaal syakhshiyyah. Akan tetapi, di
perti menasakh nash tersebut. Sementara me-
sini juga bisa diterima pembuktian sebaliknya
nasakh suatu nash tidak bisa dilakukan kecuali
dengan berdasarkan petunjuk dan bukti-bukti
dengan nash yang serupa.
lain.
Qari inah indikator, pradugla)
( Sebagian fuqaha seperti Ibnu Farhun salah
Qariinah atau indikator adalah setiap tanda satu ulama Malikiah dan Ibnul Qayyim salah
atau petunjuk yang nampak yang membarengi satu ulama Hanabilahl33sterkadang juga meng-

1338
T"bhrir"tul Hukkaam, juz 1, hlm. 312, Ath{huruq Al-Hukmiyyah fi As-Siyaasah Asy-Syar'iyyah, hlm. 97 dan berikutnya,2l4 dan
berikutnya.
Baglan 5: FIQIH UMUM ISLAM IILID 7

gunakan qariinqh sebagai alat bukti dalam lawan, karena itu hanya baru sebatas sebagai
menetapkan suatu hukum dengan tetap diser- bukti awal yang memperkuat posisi dugaan
tai dengan sejumlah catatan tertentu yang ber- salah satu pihak yang berperkara disertai de-
sifat protektif, sekalipun itu dalam koridor ka- ngan sumpahnya, ketika memang hakim meya-
sus pidana dengan ancaman hukuman hadd. kininya dan tidak ada bukti-bukti kuat lain
Hal ini menjadi madzhab Malikiah dan Hana- yang menentangnya.l3ao
bilah, seperti pembuktian tindak pidana zina
dengan berdasarkan qariinah kehamilan, pem- Sikap tidak bersedla untuk bersumpah
buktian tindak pidana menenggak minuman Sikap tidak bersedia untuk bersumpah
keras dengan qariinah bau minuman keras atau an-nukuul 'anil yamiin menurut istilah
yang muncul dari mulut tertuduh, pembukti- Arabnya adalah, sikap terdakwa yang tidak
an tindak pidana pencurian dengan qariinah bersedia untuk bersumpah ketika hakim me-
keberadaan barang curian yang ada di geng- mintanya untuk bersumpah. Hal ini tidak lebih
gaman tertuduh, mengembalikan barang curi- hanya sebatas qariinah yang menunjukkan ke-
an atau titipan atau barang temuan kepada se- benaran pihak pendakwa dalam dakwaan dan
seorang yang bisa menyebutkan sifat dan kri- tuduhannya terhadap pihak terdakwa.
teria khusus barang tersebut, dan masih ban- Menurut ulama Hanafiyah dan ulama Ha-
yakyang lainnya dalam pembuktian dan pene- nabilah,l3al an-nukuul' anil yamiin bisa dijadi-
tapan hak, kepemilikan, kelayakan dan kom- kan sebagai dasar untuk pengambilan putusan
petensi [al-Ahliyyah), serta status kelahiran hukum, karena Rasulullah saw. menetapkan
anak. bahwa bersumpah adalah sebagai tugas pihak
Ulama Hanafiyahl33e mengang gap qariinah yang menjadi terdakwa saja seperti yang be-
qath'iyyah [indikator yang pasti) sebagai bay- liau jelaskan dalam hadits, "Mengajukan bayyi-
yinah fbukti) final yang cukup untuk dijadi- nah adalah tugas pihakpendakwa dan sumpah
kan sebagai dasar keputusan hukum, seperti adalah tugas pihak terdakwa."
ada seseorang terlihat gugup dan ketakutan Sikap an-nukuul 'anil yamiin menurut
dalam keadaan berlumuran darah sambil me- Imam Abu Hanifah bisa dijadikan sebagai da-
megang sebilah pisau yang berlumuran darah sar untuk pengambilan putusan vonis hukum
sementara di sampingnya terdapat orang yang qishas atas tindak pidana kekerasan fisik be-
tergeletak bermandikan darah, maka ia diang- rupa pemotongan anggota tubuh al-athraaf
gap sebagai pelaku yang membunuh orang ketika sengaja dan vonis hukum diyat ketika
yang tergeletak di sampingnya itu [Al-Majallah tersalah. Menurut Imam Abu Hanifah, sikap
materi nomor L74L). Adapun qariinah yang ti- an-nukuul'onil yamiin tidak bisa dijadikan se-
dakqath'iyyah, akan tetapi hanya baru menca- bagai dasar untuk pengambilan putusan vonis
pai tingkatan zhanniyyah [dugaan kuat) saja, hukum qishas dalam kasus pidana kejahatan
seperti qariinah 'urfiyyah (yang bersifat bia- pembunuhan, apakah ancaman hukumannya
sanya), atau qariinah yang disimpulkan dari adalah qishas maupun diyat, akan tetapi ter-
fakta dakwaan dan berbagai tindakan pihak

1339A1-Mrlrll"h
mendefinisikan qariinah qath'iyyah seperti berikut, tanda dan petunjuk yang kekuatan, kevalidan, dan keakuratannya
mencapai tingkatan yakin (materi nomor 1.741).
1340
Al-Mrdkhrl Al-Fiqhi karya Mushtha fa Az-zarqa' ,pasal 536.
1341
Trk.ilrtu Fathil Qadiix, iuz 6, hlm. 155 dan 158; Al-Mabsuuth karya As-sarakhsi, juz 17, hlm. 35; Ad-Durrul Mukhtaar, iuz 4, hlm.
442; Al-Mughnii, juz 9, hlm. 235 dan halaman berikutnya; Kasysyaaful Qinaa', juz 6, hlm. 332 dan halaman berikutnya.
ISLAM IILID 7

pidana dipenjara hingga ia mengaku atau ber- Marduudah 'alaa al-Mudda'ii, jika pihak ter-
sumpah. daloan tidak bersedia untuk bersumpah ketika
Sedangkan menurut ulama Hanabilah dan hakim memintanya untuk bersumpah, maka
kedua rekan Imam Abu Hanifah (Muhammad ganti pihak pendakwa yang diminta untuk ber-
dan Abu Yusuf), sikap an-nukuul 'anil yamiin sumpah).
tidak bisa dijadikan sebagai dasar untuk peng- Menurut ulama Malikiyah, sumpah yang
ambilan putusan vonis hukum qishas pembu- dikembalikan kepada pihak pendakwa hanya
nuhan atau qishas tindakkekerasan pemotong- bisa dijadikan dasar pengambilan putusan vo-
an anggota tubuh abathraaf. nis hukum menyangkut sengketa harta benda
Sebagaimana pula, berdasarkan kesepa- dan sesuatu yang akan berujung pada harta
katan ulama Hanafiah dan ulama Hanabilah, benda seperti khiyaar dan tempo pembayaran
sikap an-nukuul 'anil yamiin tidak bisa dijadi- tidak secara tunai, tidak bisa dijadikan dasar
kan sebagai dasar untuk pengambilan putusan pengambilan putusan vonis hukum qishas,
vonis hukum hadd yang murni sebagai hak hadd dan ta'zir.
Allah swt. seperti hadd zina, pencurian dan Adapun menurut ulama Syafi'iyah, al-Ya'
menenggak minuman keras, karena an-nukuul miin al-Marduudah 'alaa al-Mudda'ii bisa di-
'anil yamiin mengandung unsur syubhat, se- jadikan dasar pengambilan putusan vonis hu-
mentara penjatuhan hukuman hadd dihindari kum penetapan hak dan ta'zir, namun tidak
jika di dalamnya masih terdapat unsur syub- bisa dijadikan dasar pengambilan putusan vo-
hat. nis hukum dalam kasus tindakpidanayang me-
Adapun dalam pengambilan putusan vonis nyangkut darah dan h a dd, karena itu,,a I -Ya m i i n
hukum ta'zir, menurut ulama Hanafiyah bisa ab M arduudah' alaa aI- Mudda'ii tidak bisa diia-
dilakukan dengan berdasarkan sikap on-nu- dikan sebagai dasar pengambilan putusan vo-
kuul 'anil yamiin sebagaimana yang bisa diket- nis hukum qishas dan tidak pula hadd.
ahui dari penjelasan di atas. Sedangkan menu-
rut ulama Hanabilah, sikap an-nukuul 'anil II. AL.QASAAMAH, SEBUAH MEKANISME
KHUSUS PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA
yamiin tidak bisa dijadikan sebagai dasar un-
PEMBUNUHAN
tuk pengambilan putusan vonis hukum taZir
berdasarkan zahir pentarjihan di antara dua Ada delapan subtopik yang akan dibahas
versi riwayat dari Imam Ahmad, karena ia ber- di sini, yaitu pengertian a/-qasaamah, pensya-
pandangan bahwa sumpah hanya bisa diber- riatannya, berbagai pandangan fuqaha seputar
pensyariatan al-qasaamoh, objek al'qasaamah
lakukan dalam kasus sengketa harta benda
dan barang perniagaan.l3a2
(tindak pidana apa yang boleh dibuktikan de-
ngan menggunakan mekanisme al-qasaamah)
Sementara itu, ulama Malikiyah dan ulama
dan kapan al-qasaamah itu bisa diberlakukan
Syafi'iyahl343 tidak menggunakan sikap an-nu-
kuul 'anil yamiin sebagai dasar pengambilan
di dalamnya, syarat-syarat al'qasaamah, tata
cara dan mekanismenya, siapa yang terkena ke-
keputusan vonis hukum, akan tetapi mereka
wajiban al-qasaamah, dan yang terakhir ada-
hanya menggunakan sumpah yang dikemba-
lah hukum atau implikasi al-qasaamah.
likan kepada pihak pendakwa (al-Yamiin al-

1342
Al-Mughnii, iuz B, hlm. 67 , dan juz9, hlm. 238; Kasysyaaful Qinaa', juz 6, hlm. 332.
1343
Bid""y"tul Muitahid, juz 2, hlm. 454; Asy-Syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, juz 4, hlm. 146 dan halaman berikutnya; Mughnil Muhta-
ai,iuz 4, hlm. 118, 150; Al-Muhadzdzab, juz 2, hlm. 301, 318.
rsrAM IILID 7

A. PENGERTIAN AL.QASAAMAH yang tidak bersedia bersumpah itu diberikan


Al-qasaamah secara bahasa adalah kata kepada sebagian yang lainnya yang bersedia
mashdar (infinitif) yang memiliki makna aI- memegang sumpah tersebut.
qasam, yakni sump ah tSt amiin). Apabila tidak ada satu pun dari para wali
Sedangkan secara syaral al-qasaamah ada- korban yang bersedia untuk bersumpah, atau
lah sejumlah sumpah yang diucapkan menyang- di sana tidak ditemukan laufs (indikasi yang
kut kasus pembunuhan, yaitu sebanyak lima menunjukkan kebenaran kejadian tindak pem-
puluh sumpah yang diucapkan oleh lima pu- bunuhan, atau permusuhan yang nampak),
luh orang laki-laki. Menurut ulama Hanafi- maka ganti pihak wali tertuduh yang diminta
yah,L344 sumpah tersebut diucapkan oleh lima untuk bersumpah sebanyak lima puluh sum-
puluh penduduk di tempat korban terbunuh pah (untuk menyangkal tuduhan yang ada).
ditemukan yang kelima puluh orang itu dipi- Dan jika ternyata si tertuduh tidak memiliki
lih oleh wali darah, dengan tujuan untuk me- para wali ('aaqilah), maka dirinya sendiri [si
nyangkal tuduhan tindak pembunuhan dari tertuduh) yang diminta untuk bersumpah se-
diri si terdalcwa, dengan cara mengucapkan banyak lima puluh kali, dan setelah itu ia be-
sumpah seperti berikut, "Demi Allah, saya ti- bas.
dak membunuhnya dan tidak mengetahui pe- Apabila para wali korban telah mengucap-
laku yang membunuhnya." Apabila mereka te- kan sumpah al-qasaamah, maka menurut ula-
lah bersumpah, mereka terkena denda pem- ma Malikiyah, vonis hukumnya adalah qishas
bayaran diyat. jika pembunuhan yang terjadi adalah kasus
Sedangkan menurut jumhur selain ulama pembunuhan sengaja, dan denda berupa diyat
Hanafiyah,l'*t yrng mengucapkan sumpah a/- jika kasus pembunuhannya adalah tersalah.
qa saamah adalah para wali korban untuk mene- Sedangkan menurut ulama Syafi'iyah, vonis hu-
tapkan dan mengukuhkan tuduhan tindakpem- kumnya adalah denda membayar diyat dalam
bunuhan terhadap pelaku, seperti masing-ma- semua bentuk kasus pembunuhan seperti
sing dari para wali korban berkata, "Demi Allah yang akan kami jelaskan di bagian mendatang.
Zat Yang tiada Tuhan selain Dia, sungguh si Sementara itu, menurut ulama Hanabilah, vo-
Fulan telah memukul korban lalu korban pun nis hukumnya adalah qishas jika tuduhannya
mati, atau, sungguh si Fulan benar-benar telah adalah pembunuhan sengaja, sedangkan jika
membunuhnya." mirip sengaja atau tersalah, vonis hukumnya
Apabila ada sebagian dari para wali kor- adalah membayar denda diyat.
ban yang tidak bersedia untuk mengucapkan
JIka demlklan, apakah alAasaamah ilu
sumpah, maka para wali korban yang lainnya
berarti bukti penyangkalan dakwaan
yang menghandel sumpah yang seharusnya di-
ataukah bukti penetapan dan pengukuhan
ucapkan oleh sebagian dari mereka yang tidak dakwaan?
bersedia mengucapkannya itu supaya genap Ulama Hanafiyah mengatakan, al-qasaamah
lima puluh dan bagian dari harta diyat yang adalah bukti untuk menyangkal dakwaan dan
seyoryanya menjadi hak sebagian wali korban tuduhan dari pihak terdakwa. Sedangkan me-

1344
Al-B"drr'il iuz 7, hlm. 286; Ad-Durrul Mukhtaa4, iuz 5,h1m.44};Tabyiinul Haqaa'iq, iuz 6, hlm. 169; Al-Kitaab ma'a Al-Lubaab, juz
3,htm.172.
1345 t14;
Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, iuz 4, hlm. 293; Bidaayatul Multahid, iuz 2, hlm. 421; Mughnil Muhtaai, juz 4, hlm. 109,
Al-Muhadzdzab, juz2,hlm.318; Al-Mughnii, juz 8, hlm. 68; Kasysyaaful Qinaa', iuz 6, hlm. 66 dan berikutnya, 76.
ISLAM IILID 7

nurut jumhu4, al-qasaamoh adalah bukti bagi Al-Jamaah meriwayatkan dari Sahl ibnu
pihak pendakwa untuk menetapkan dan me- Abi Hatsmah r.a, ia berkata,
\,, to, ,"c
JL rr;-I :; a;;;t "W J
ngukuhkan dakwaan pembunuhan terhadap si i, to. t.'.",). rg. rc
oirr J*; t
pelaku ketika tidak ditemukan sarana-sarana ','
/ 4
-il-t
pembuktian yang lain.
;u4.tfo'$;* *;ii*
B. PENSYARIATAN AL.QASAAMAH, HIKMAH
PENSYARIATANNYA DAN SEBAB KENAPA
U;-'r', "W d/.irl
r; J;;e
ADA KETENTUAN AL-QASAAMAH
Al-qasaamah adalah sebuah mekanisme
3{ '"tb,u 4'A, i'i ? *rV yi e
pembuktian pembunuhan yang sudah dikenal
pada masa jahiliah. Orang yang pertama kali
J;i Jta;;;)L*-;),fu J o^-)r
r r. 1,:.".t. !/tztz to. ,o

menggunakan mekanisme al-qasaamah seba- oci'fi e,i;")t E,-;:;@ i'


gai dasar untuk mengambil putusan hukum ada-
lah Al-Walid ibnul Mughirah. Pensyaria'atan
al- qa saamah tertetapkan berdasarkan Sunnah
ir'f 'f W it J;t ivi ,L .r;st
Rasulullah saw yang dijelaskan dalam sejum- At J-, Jt- .ltA J;J '.r;st
o"-i
lah hadits. Di antaranya adalah, sebuah hadits
yang diriwayatkan oleh seorang laki-laki dari
kaum Anshar;

UG G J; it*)t ?i W at S|r'ol A , 6 o.,

aJ^tJl Y) de
"Bqhwqsannya Rasulullah mengukuhkan
| ,i.
mekanisme al-qasaamah sebagaimana yang -uL;
berlaku di zaman jahiliah.'4346 oo

sabda,
Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw. ber- :yq
'Abdullah lbnu Sahl dan Muhayyishah lbnu
Mas'ud pergi ke Khaibar. Pada waktu itu sudah
qAt J;
'v 4tt
\L'51 A ?'?t
berlangsung perdamaian (antara kaum musli-

u;;it ; min dengan kaum Yahudi penduduk Khaibar).


Lalu keduanya berpisah untuk keperluan ma-
"Mengemukakan bayyinah (saksi) aaann sing-masing, Kemudian Muhayyishah datang
tugqs pihak yang mengajukan tuduhan dan kepada Abdullah lbnu Sahl dan mendapatinya
dakwaan, sedangkan sumpah adalah tugas pi- dalam keadaan ia (Abdullah lbnu Sahl r.a) ter-
hak yang menyangkal tuduhan dan dalaruan, bunuh dan berlumuran darah. Lalu Muhayyi-
ke cu ali di dal am al - qa sa amah.t4347 shah pun menguburkannya. Setelah itu, ia pun

1346
HR. Muslim, an-Nasa'i, dan Ahmad dari Abu Salamah lbnuAbdirrahman r.a dan Sulaiman Ibnu Yasar r.a. Lihat, Nailul Awthaa4 juz
hlm.34.
7,
13a7
HR. Ad-D"raquthni dari Amr lbnu Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya. Lihat, Nailul Awthaar, juz 7, hlm. 39.
Baglan 5: FIQIH UMUM tsLAM IILID 7

kembali ke Madinah. Kemudisn Abdurrahman 'Apakah kamu sekalian bersedia bersum-


Ibnu Sahl, Muhayyishah lbnu Mas'ud dan Hu' pah dengan sumpah lima puluh orang dari ka-
wayyishah lbnu Mas'ud datang menghadap lian dan kalian memperoleh hak darah teman-
Rasulullah. Lalu Abdurcahman lbnu Sahl pun mu (maksudnya, mako pelakunya akan diqishas
maju dan berbicara kepada Rasulullah. Lalu untuk kalian)?"
beliau berkata, 'Yang tua, yang tua! 7348' Se- Hikmah dibalik pensyariatan al-Qasaamah
dangkan Abdutahmanwaktu itu adalah orong adalah, bahwa al-Qasaamah disyariatkan un-
yang paling muda di antara mereka. Lalu tuk melindungi darah dan tidak membiarkan-
Abdurrahman pun diam. Lalu Muhayyishah nya teralirkan sia-sia, supaya tidak ada darah
dan Huwaishah-lah yang kemudian berbicara. yang teralirkan secara sia-sia dalam Islam, dan
Sesudah mendengar penuturan mereka, maka supaya tidak ada seorang pelaku pembunuhan
Rasulullah bersabda, Apakah kalian bersedia yang lepas dari jerat hukum. Ali ibnu Abi Tha-
bersumpah dengan sumpah lima puluh orang lib r.a. berkata kepada Umar ibnul Khaththab
di antara kalian? Jika bersedia, kalian berhak r.a. menyangkut kasus kematian seseorang aki-
atas si pelaku pembunuhan saudara kalian.l3ae bat desak-desakan pada suatu hari jumat atau
M ereka menj awab,' B ag aimana kami bersump - pada saat thawal "Wahai Amirul Mukminin,
ah, sementara kqmi tidak menyqksikan dan darah seorang Muslim tidak boleh teralirkan
tidak melihat kejadian dan kronologisnya?' Ra- sia-sia. fika anda mengetahui pelakunya, maka
sulullah bersabda,'Kalau begitu, orang Yahudi sudah jelas, namun jika tidah maka bayarkan-
(Khaibar) akqn membebaskan kaliqn (dari ber' lah diyatnya dengan menggunakan harta yang
sumpah) dengan lima puluh sumpah dari mere' diambil dari baitul mal."
ka (maksudnya, jika begitu, kaum Yahudi Khai- Adapun kenapa 'ashabah atau'aaqilah pi-
bar yang bersumpah bahwa mereka bukanlah hak terdakwa pembunuhan dikenai sanksi ke-
pelaku pembunuhan itu. Jika orang-orang Ya' wajiban melakukan sumpah al-qasaamah dan
hudi itu berani bersumpah, persengketaonyang memikul denda diyat menurut ulama Hana-
ada berakhir).' Mereka berkata, 'Bagaimana fiyah13s1 adalah dikarenakan adanya keteledor-
kami mengambil dan menerima sumpah orang- an mereka dalam menjaga dan melindungi ke-
orang kafirT' Akhirnya Rasulullah sendiri yang selamatan hidup si korban sebelum ia terbu-
m e mb ay arka n d iy atny a."a3so nuh di tempat korban ditemukan, juga karena
Dalam sebuah redaksi lain disebutkan, mereka tidak memberikan pertolongan atau
perlindungan kepada korban dari kejahatan si
:1 .c,i ,.), ,t c, i t,,.i pelaku, sebagaimana yang berlaku dalam pem-
r> ,,).,i>,:,J':e i5*, t.ar" iF;-cq d-eiLr.il
t
bunuhan tersalah di mana 'aaqilah pelaku juga
,)

€.?r; harus menanggung pembayar diyat karena alas-


an dan sebab yang sama seperti itu. Seakan-

1348
Mrkrudny", hendaknya yang berbicara adalah yang lebih tua dari kamu).
1349
Di rini t".kandung dalil disyariatkan dan diberlakukannya al-qasaamah. lni adalah pendapat mayoritas sahabat, tabi'in dan ulama
dari Hijaz, Kufah, dan Syam. Hal ini sebagaimana yang diceritakan oleh Al-Qadhi 'lyadh. Al-qasaamah merupakan salah satu hukum
syariat yang bersifat pokok dan berdiri sendiri karena adanya dalil yang menuniukkannya. Sehingga dengan begitu, al-qasaamah
posisinya membatasi keumuman dalil-dalil umum. Di dalam al-qasaamah juga terkandung unsur pemeliharaan terhadap darah
dan sekaligus ancaman yang memberi efek iera bagi orang-orang yang melampaui batas.
1350
N"ilul Awthaax, juz 7, hlm. 34. Maksudnya, Rasulullah saw. membayarkan diyat korban tersebut dengan menggunakan unta yang
diambilkan dari unta sedekah, sebagaimana yang tercantum dalam redaksi riwayat lmam Ahmad.
1351
Al-Brd""'i', iuz 7, hlm. 290; Al-Lubaab Syarh Al-Kitaab, jtrz3,hlm.l72.
FIQLH ISTAM JITID 7

akan, mereka adalah polisi dan karena men- memasrahkan harta kami dan sumpah kami?"
jaga tempat mereka tinggal adalah menjadi ke- Lalu Umar ibnul Khaththab r.a. berkata, 'Ada-
wajiban mereka dan karena kemanfaatan dan pun sumpah kamu sekalian itu untuk melind-
keuntungan dari kewenangan dan kekuasaan ungi darah kamu sekalian. Adapun harta kamu
pen-tasharuf-an di tempat itu adalah kembali sekalian, itu karena korban berada di antara
kepada mereka dan merekalah yang merasa- kamu sekalian."
kan dan mendapatknya. fika ada di antara 'ashabah pelaku yang
Oleh karena itu, mereka juga harus ber- tidak bersedia untuk bersumpah, maka ia di-
tanggung jawab terhadap kejadian yang terjadi penjara hingga mau bersumpah, karena sum-
di tempat mereka tersebut, karena al-kharaaj pah itu sendiri adalah sebuah hak yang waiib
bidh dhamaan" (hasil dan keuntungan adalah dipenuhi, sebagai bentuk pengakuan akan ke-
untuk pihak yang menanggung kerugian jika seriusan masalah darah. Oleh karena itu, sum-
terjadi suatu kerugian) sebagaimana yang di- pah al-qasaamah dan kewajiban membayar
sabdakan oleh Rasulullah saw.13s2 diyat keduanya sama-sama ditetapkan dan di-
Perlu digarisbawahi di sini, vonis hukum berlakukan sekaligus, tidak hanya salah sa-
berupa kewajiban membayar diyat setelah di- tunya saja. Hal ini berbanding terbalik dengan
lakukannya al-qasaamah sejatinya bukanlah sikap pihak tergugat yang tidak bersedia ber-
tujuan pokok dari al-qasaamah, akan tetapi tu- sumpah dalam kasus sengketa harta benda,
juan sebenarnya dari al-qasaamah adalah un- karena sumpah pihak tergugat dalam kasus
tuk mengungkap sebuah kejadian tindak kri- sengketa harta benda adalah sebagai penggan-
minal pembunuhan dan penegakan qishas ke- ti hak pemilik harta [pihak penggugat).
tika para pihak yang bersumpah menyadari Oleh karena itu, jika pihak tergugat me-
akan serius dan krusialnya sumpah dan me- nyerahkan harta yang digugat kepada pihak
reka merasa tidak berani untuk mengucapkan penggugat, gugurlah keharusan bersumpah
sumpah palsu, sehingga mereka pun mengakui dari dirinya (ia tidak lagi harus bersumpah).
kebenaran kejadian pembunuhan tersebut. Ke- Adapun sumpah al-qasaamah, tetap tidak bisa
tika mereka bersumpah, mereka terbebas dari gugur dengan pembayaran diyat, karena sum-
qishas, dan selanjutnya mereka ganti menang- pah al-qasaamah statusnya adalah sebagai se-
gung kewajiban membayar diyat supaya darah buah kewajiban atau hak yang berfsifat pokok
korban tidak mengalir sia-sia. dan asli untuk mengungkap qishas, bukannya
Berdasarkan hal ini, sesungguhnya al-qa- pengganti dari suatu hak.
saamah tidak diberlakukan untuk menetapkan
kewajiban diyat ketika mereka tidak bersedia C. PANDANCAN FUQAHA SEPWAR
PENSY AR IATA N AL-QASAAM AH
untuk bersumpah. Akan tetapi, al-qasaamah
diberlakukan untuk menolak dan menyangkal Fuqaha madzhab empat, ulama Syi'ah dan
tuduhan pembunuhan, adapun kewajiban diyat ulama Zhahiriyah mengukuhkan pensyariatan
yang harus mereka pikul itu karena keberadaan al-qasaamah karena al- qasaamah tertetapkan
korban di antara mereka. Makna inilah yang di- berdasarkan sunah Nabawiyah sebagaimana
isyaratkan oleh Umar ibnul Khaththab r.a. ke- yang telah dikemukakan di atas.
tika dikatakan kepadanya,'Apakah kami harus Al-Qadhi'lyadh meriwayatkan dari sekelom-

1352
HR. Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan lbnu Majah dari Aisyah r.a. Hadits ini dimasukkan ke dalam kategori hadits
dhaifoleh Bukhari, dan dimasukkan ke dalam kategori hadits sahih oleh at-Tirmidzi dan yang lainnya.
FIqH ISLAM IILID 7

pok ulama generasi salaf, di antaranya adalah pembunuhan, karena biasanya pembunuhan di
Abu Qilabah, Salim ibnu Abdillah, Al-Hakam lakukan oleh seseorang dalam keadaan sepi dan
ibnu Utaibah, Qatadah, Sulaiman ibnu Yasat Ib- tersembunyi.
rahim ibnu'Ulayyah, Muslim ibnu Khalid, Umar Adapun klaim bahwasanya Rasulullah saw.
ibnu Abdil Aziz menurut sebuah versi riwayat melakukan hal itu sebagai sikap lunak terhadap
darinya, bahwasanya al-qasaamah adalah tidak mereka dengan tujuan untuk memperlihatkan ke-
tertetapkan dan tidak disyariatkan, karena ber- pada mereka bagaimana jeleknya al-qasaamah,
tentangan dengan prinsip-prinsip syariat dilihat maka klaim ini jelas tidak benar dan tidak bisa
dari beberapa segi. Di antaranya adalah,13s3 diterima. Bagaimana tidah sebab al-qasaamah
- Bahwasanya sumpah itu tidaklah diperbo- tertetapkan di dalam sejumlah hadits dan ber-
lehkan kecuali atas sesuatu yang memang bagai kejadian lain, di antaranya adalah hadits
diketahui secara pasti atau disaksikan secara Abu Salamah na di atas yang menyebutkan bahwa
nlxata. Rasulullah saw. telah menetapkan dan mengu-
- Prinsip syariat menyatakan bahwasanya me- kuhkan al-qasaamah sebagaimana yang berlaku
ngemukakan bayyinah (saksi) adalah tugas pada masa jahiliah.
pihak yang menuduh, sedangkan sumpah
adalah untuk pihakyang menolak dan me- D. OBIEK AL.QASAAMAH (TINDAK PIDANA
nyangkal tuduhan itu. APA YANG BOLEH DIBUKTIKAN DENCAN
- Di samping itu juga, di dalam hadits Sahl r.a.
M ENGGUNAKAN M EKAN'SM E AL.QASAA.
MAH) DAN KAPAN AL.QASAAMAH ITU
di atas tidak terdapat penetapan vonis hu-
BISA DIBERLAKUKAN DI DALAMNYA
kum, berdasarkan al-qasaamah. Al-qasaa-
Al-qasaamah tidak diberlakukan kecuali
mah hanyalah hukum yang berlaku pada
dalam kasus kriminal pembunuhan saja apa
masa jahiliyah. Rasulullah saw, melakukan
pun bentuknya baik apakah pembunuhan se-
hal itu hanya sebagai bentuk sikap lunak ter-
ngaja, tersalah atau pun mirip sengaja. Al-qa-
hadap mereka dengan tuiuan untuk mem-
saamah tidak diberlakukan dalam kasus keja-
perlihatkan kepada mereka bagaimana jelek-
hatan lain selain pembunuhan berupa kejahat-
nya al-qasaamah.
an fisik pemotongan anggota tubuh, pelukaan
Pendapat dan argumentasi di atas dianggapi
dan kejahatan fisik yang menyebabkan hilang-
bahwa al-qasaamah tertetapkan berdasarkan ha-
nya fungsi suatu anggota tubuh. Karena nash
dits yang bersifat khusus. Oleh karena itu, tidak yang ada hanya menyebutkan al-qasaamah da-
boleh melemparkan dan mengesampingkan se- lam kasus pembunuhan, karena itu pember-
buah sunah yang bersiftt khusus karena demi se- lakukan al-qasaamah hanya terbatas pada ob-
buah dalil yang bersifat umum. Sehingga dengan jek yang disebutkan dalam nash tersebut. Ber-
demikian, al-qasaamah posisinya membatasi ke- dasarkan hal ini, kejahatan fisik berupa pelu-
umuman dalil-dalil umum. Karena di dalam a/- kaan dibuktikan dan ditetapkan dengan ber-
qasaamah terkandung unsur pemeliharaan ter-
dasarkan pengakuan atau kesaksian, di dalam-
hadap darah dan sekaligus ancaman dan pem- nya tidak bisa diberlakukan al-qasaamah.
berian efek jera terhadap orang-orang yang me-
Sebagaimana pula, menurut ulama Hana-
lampaui batas. fuga, sangat sulit sekali mengha-
fiyah,13s4 aI- qasaamah tidak bisa diberlakukan
rapkan adanya kesaksian atas suatu kejadian

1353
N"ilul A*th aar,iuz7,hlm. 36; Bidaayatul Mujtahid, juz 2,hlm. 419.
1354
Al-B"d""'i', iuz 7, hlm. 288; Takmilatu Fathil Qadiia, juz 8, hlm. 383; Tablinul Haqaa'iq, iuz 6, hlm. 169.
ISLAM JILID 7

kecuali jika pelaku pembunuhannya tidak di- itu juga bisa dikategorikan sebagai salah
ketahui. Apabila pelakunya diketahui, tidak ada satu bentuk lauts.
al-qasaamah lagi di dalamnya, akan tetapi lang- 2. Kesaksian dua orang laki-laki yang adil
sung diputuskan vonis qishas atau diyat. bahwa mereka berdua melihat dengan ke-
Menurut jumhur (ulama Malikiyah, ulama pala sendiri keiadian pemukulan atau pe-
Syafi'iyah, dan ulama Hanabilah),13ss al-qasaa- lukaan terhadap korban, atau mengetahui
mah tidak diberlakukan kecuali jika di sana di- sendiri bahwa korban mengucapkan pen-
temukan Iauts (atau kondisi berlumuran darah, gakuan seperti pada contoh nomor satu di
atau kecurigaan) sementara pihak pendaloara atas.
tidak memrliki bayyinah yang bisa menentu- 3. Kesaksian satu orang laki-laki bahwa ia
kan dan mengidentifikasikan siapa pelakunya, melihat dengan mata kepala sendiri ke-
dan tidak pula ada pengakuan. jadian pemukulan atau pelukaan terhadap
Laufs sebagaimana yang didefinisikan oleh korban.
ulama Malikiyah adalah, sesuatu yang bisa me- 4. Kesaksian satu orang laki-laki bahwa ia
munculkan sebuah dugaan kuat terjadinya se- melihat dengan mata kepala sendiri ke-
suatu yang didakwakan, atau sesuatu yang jadian pembunuhan terhadap korban.
bisa memunculkan sebuah dugaan kuatbahwa 5. Ketika korban ditemukan, didekatnya ada
kejadian itu adalah pembunuhan. Mereka me- seseorang yang pada dirinya terdapat be-
nyebutkan lima contoh lautsyangdi dalamnya kas-bekas dirinya telah melakukan pem-
digambarkan sebuah penentuan dan pengi- bunuhan.
dentifikasian pelaku dengan berdasarkan buk- Sementara itu, ulama Syafi'iyah rnendefi-
ti yang belum cukup untuk menetapkan dan nisikan louts seperti berikut, sebuah indikator
membuktikan kejadian pembunuhan. Kelima dalam bentuk keadaan atau ucapan yang me-
contoh tersebut adalah, nunjukkan kebenaran pihak pendakwa, atau
L. Ketika korban masih sempat hidup dalam adanya suatu makna yang memunculkan duga-
keadaan ia terluka dan bercucuran darah, an kuat akan kebenaran pendaloara, misalnya
berstatus baligh, merdeka dan muslim, ber- seperti korban pembunuhan atau sebagian tu-
kata, "Darah saya ada pada si Fulan," atau, buhnya seperti kepalanya misalnya di temukan
"Si Fulan telah membunuhku," disertai de' di sebuah distrik atau perkampungan kecil yang
ngan ditemukannya luka dan bekas keke- antara penduduk kampung itu dengan korban
rasan, apakah ia adalah orang yang adil terdapat permusuhan agama atau permusuh-
dan baik-baik maupun fasik [tidak disu- an duniawi, sementara tidak diketahui siapa
kaiJ. Kondisi bercucuran darah dalam ka- pembunuhnya juga tidak ada bayyinah yang
sus kejahatan pembunuhan sengaja adalah menunjukkan bahwa korban itu adalah kor-
salah satu bentuk lauts berdasarkan kes- ban pembunuhan.
epakatan ulama Malikiyah. Sedangkan iika Atau korban ditemukan dalam keadaan
kasusnya adalah kejahatan tersalah, ada ada seiumlah orang yang membubarkan diri
dua versi pendapat dan yang paling raaiih dan kabur meninggalkan korban, seperti me-
adalah pendapat yang menyatakan bahwa reka terlihat berdesak-desakan di dekat sumur

1355
Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir.;juz 4, hlm.ZF7; Mughnil Muhtaai, iuz 4, hlm. 111 dan halaman berikutnya; Kasysyaaful Qinaa',
f
uz 6, hlm. 68; Al-Mughnii, juz 8, hlm. 68; Bidaayatul Muitahid, iuz 2,hlm. 422; Nihaayatul Muhtaai, iuz 7, hlm. 105; iAl-Muhadzdz-
ab, iuz 2, hlm.318 dan halaman berikutnya; Al'Qawaaniin Al'Fiqhiyyah, hlm.349.
FIqLH ISIAM JITID 7

atau di dekat pintu Ka'bah, kemudian mereka seperti mereka terlihat berdesak-desakan dan
membubarkan diri dan kabur meninggalkan se- berkerumun kemudian mereka bubar dan ka-
seorang yang dalam keadaan terbunuh, karena bur meninggalkan seseorng yang dalam kea-
dugaan kuat mereka telah membunuhnya, dan daan terbunuh, atau kesaksian sejumlah orang
di sini tidak disyaratkan bahwa mereka adalah perempuan, orang-orang fasik, anak-anak ke-
orang-orang yang bermusuhan dengan korban, cil atau kesaksian satu orang laki-laki adil, itu
akan tetapi disyaratkan jumlah mereka terba- semua tidak termasuk Iauts,
tas sekiranya bisa dimungkinkan bahwa me- Apabila ada seseorang melaporkan bah-
reka bersama-sama telah membunuh korban. wa kasus kematian korban adalah karena di-
Iika tidah dakwaan yang ada tidak diterima bunuh, namun tanpa ada unsur permusuhan,
dan tidak pula bisa diberlakukan al-qasaamah maka harus ditentukan dan diidentifikasikan
di dalamnya. siapa pihak yang didakwa. Apabila pihak ter-
Berkecamuknya perang antara dua baris- dalaara yang dilaporkan adalah dalam bentuk
an atau jarak di antara dua barisan itu memung- sejumlah orang yang tidak tertentu, laporan
kinkan untuk sampainya senjata dari salah dan dakwaan itu tidak diterima, sama seperti
satu barisan ke barisan yang lainnya, adalah pendapat ulama Syafi'iyah (yaitu, jumlah me-
bisa dijadikan sebagai lauts bagi barisan yang reka harus terbatas dan tertentu sekiranya
lainnya itu. Kesaksian satu orang laki-laki adil bisa dimungkinkan bahwa mereka bersama-
atau kesaksian sejumlah orang perempuan, per- sama telah membunuh korban).
nyataan orang-orang fasik, anak-anak kecil dan Berdasarkan penjelasan di atas, bisa dike-
orang-orang kafir adalah termasuk lauts ber- tahui bahwa ulama Malikiyah berpandangan
dasarkan pendapat yang lebih sahih. bahwa ditemukannya korban di suatu distrik
Sementara itu, ulama Hanabilah mendefi- atau perkampungan tidak termasuk bentuk
nisikan /auts seperti berikut, lauts adalah ad- /auts meskipun ada permusuhan antara kaum
anya permusuhan yang nampak antara korban korban dengan penduduk kampung tersebut.
yang dibunuh dan terdakwa, seperti permusu- Ulama Malikiah menilai pernyataan korban se-
han yang ada antara kaum Anshar dan Yahudi saat sebelum ia meninggal dunia adalah seba-
Khaibaf, permusuhan antarsuku, antardistrik gai lauts, dan ini adalah bentuk kasus tadmi-
dan antarkampung yang di antara mereka per- yah (pelukaan berdarah) secara sengaja, yaitu
nah terjadi permasalahan darah, juga seperti perkataan korban sebelum meninggal dunia,
permusuhan antara kelompok pemberontak "Darah saya ada pada si Fulan," atau, "Si Fu-
dengan kelompok al-'adl floyal kepada pemer- lan telah membunuhku." sementara itu, ulama
intah), permusuhan antara polisi dan pencuri, Syafi'iyah dan para ulama yang lain tidak me-
dan setiap orang yang antara dirinya dengan nilainya sebagai laufs. Rumor dan desas-desus
korban ada dendam yang memunculkan duga- yang tersebar di kalangan tertentu atau di ka-
an kuat bahwa ia membunuh korban. langan umum, bahwa korban dibunuh oleh si
Oleh karena itu, jika tidak ada unsur per- Fulan, adalah termasuk bentuk laufs menurut
musuhan yang nampak antara terdakrara dan ulama Syafi'iyah, namun menurut ulama Mali-
korban, akan tetapi ada dugaan kuat akan ke- kiyah tidak.
benaran pihak pendakwa seperti ada sejum- Kesimpulannya, lauts adalah tanda atau in-
lah orang yang membubarkan diri dan kabur dikator yang tidak bersifat pasti yang menun-
meninggalkan seorang korban terbunuh, atau jukkan bahwa kasusnya adalah pembunuhan.
FIqH ISLAMJILID 7

Akan tetapi, ada perbedaan pandangan di an- di suatu tempat atau perkampungan da-
tara jumhur mengenai bentuk dan kasus-ka- lam keadaan tubuhnya terdapat bekas-
sus laufs. bekas pembunuhan.
Sementara itu, jumhur fuqaha selain
E. SYARAT€YARAT ALQASAAMAH ulama Hanafiyahl3sT mensyaratkan pem-
Ulama Hanafiyah13s6 menetapkan tujuh sya- berlakuan al-qasaamah harus disertai de-
rat dalam al-qasaamah, yaitu, ngan adanya /auts, akan tetapi lauts yang
1. Pada tubuh korban ditemukan bekas- menjadi indikator pembunuhan itu tidak
bekas pembunuhan berupa luka, bekas disyaratkan harus ada bekas-bekas pem-
pukulan atau bekas cekikan, jika tidak bunuhan pada tubuh korban, akan tetapi
ada, di dalamnya tidak bisa diberlakukan harus ada pemastian dan identifikasi bah-
al-qasaamah dan tidak pula diyat. Karena wa korban meninggal dunia karena dibu-
jika pada tubuh korban tidak ditemukan nuh dengan suatu sebab, bukan murni
bekas-bekas pembunuhan, berarti zahir- meninggal dunia dengan sendirinya se-
nya ia meninggal dunia dengan sendiri- cara wajar. Karena Rasulullah saw. tidak
nya. Oleh karena itu, tidak ada suatu apa menanyakan dan meminta klarifikasi ke-
pun di dalamnya. Apabila korban ditemu- pada kaum Anshar mengenai rekan mere-
kan dalam keadaan mulutnya, hidungnya, ka yang terbunuh di Khaibar apakah pada
anusnya atau kemaluannya mengeluarkan tubuhnya memang terdapat bekas pem-
darah, maka tidak ada suatu ketentuan bunuhan ataukah tidak. |uga, karena pem-
hukum apa pun di dalamnya. Karena da- bunuhan bisa terjadi dengan sesuatu yang
rah biasanya memang bisa saja keluar dari tidak meninggalkan bekas seperti dengan
tempat-tempat dari bagian tubuh tersebut pencekikan atau meremas buah pelir (tes-
meski tanpa ada suatu pemukulan atau tis). Sementara seseorang yang ditemukan
penganiayaan, akan tetapi disebabkan oleh adanya suatu bekas di tubuhnya terkadang
muntah, mimisan, dan lain sebagainya, se- ia bisa meninggal dunia dengan sendirinya
hingga tidak mesti orang tersebut adalah karena terjatuh, atau penyakit epilepsinya
korban pembunuhan. kumat atau bunuh diri.
Apabila darah keluar dari mata atau 2. Pelaku tidak diketahui, apabila pelaku te-
telinganya, di dalamnya berlaku al-qasaa- lah diketahui dan teridentifikasi, maka ti-
mdh dan diyat, karena biasanya darah ti- dak perlu ada al-qasaamah di dalamnya,
dakkeluar dari tempat-tempat dari bagian akan tetapi langsung vonis hukum qishas
tubuh seperti itu, sehingga keluarnya da- dengan syarat-syaratnya jika pembunuh-
rah tersebut disebabkan oleh tindak pen- annya itu adalah pembunuhan sengaja, se-
ganiayaan dan pembunuhan. Berdasarkan dangkan jika mirip sengaja, tersalah dan
hal ini, ulama Hanafiyah tidak mensyarat- lain sebagainya maka vonis hukumnya
kan /auts dalam pemberlakukan al-qasaa- adalah diyat.
mah, akan tetapi cukup korban ditemukan 3. Korban adalah manusia, karena itu, tidak

1355
3, hlm. 173; Tabyiinul Haqaa'iq, juz 6, hlm. 171; Ad-Durrul Mukhtaar,
Al-B"d""'i',iuz7,hlm.287-290; Al-Kitaab ma'a Al-Lubaab, juz
iuz 5, hlm.443 dan halaman berikutnya.
13s7
Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir, iuz 4, hlm. 287; Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 111; Al-Mughnii, juz 8, hlm. 71; Al-Qawaaniin
Al-Fiqhiyyah, hlm. 349.
rsrAM IrLID 7

ada al-qasaamah dalam kasus kematian yang kedua tidak diterima karena kontra-
binatangyangditemukan di suatu perkam- diksi dengan dakwaan yang pertama.l3se
pungan, dan tidak pula denda. 5. Pihak terdalooa mengingkari dan menyang-
4. Ada pengajuan laporan dakwaan dari para kal daloaraan yang ada, karena bersumpah
wali korban ke majelis pengadilan. Karena adalah tugas orang yang mengingkari dan
al-qasaamah adalah sumpah, sementara menyangkal. Oleh karena itu, apabila pihak
sumpah tidak bisa dilakukan tanpa ada- terdakwa mengaku, maka al- Qasa amah ti-
nya dakwaan dan gugatan, sebagaimana dak diberlakukan.
yang berlaku dalam setiap dalnaraan dan 6. Adanya permintaan dan tuntutan dilaku-
gugatan. kannya al-qasaamah. Karena al-qasoamah
Ulama Malikiyah, ulama Syafi'iyah, dan adalah sumpah, sementara sumpah adalah
ulama Hanabilahl3s8 mensyaratkan bahwa hak pihak pendakwa, dan hak seseorang
semua wali korban harus satu kata dalam dipenuhi ketika ada tuntutan, sebagaima-
dakwaan tersebut. Apabila mereka berse- na yang berlaku dalam sumpah-sumpah
lisih, al-qasaamahtidak bisa diberlakukan. yang lain. Oleh karena itu, para wali kor-
Hal ini diungkapkan oleh ulama Syafi'iyah ban memilih dan menentukan siapa yang
dengan pernyataan mereka seperti beri- mereka dalnrra. Seandainya ada seseorang
kut, dakwaan pendak:rara tidak kontradik- yang memiliki kewaj iban untuk mengucap-
tif. Karena itu, seandainya pendakwa men- kan sumpah al-qasaamah diminta untuk
daloara seseorang sebut saja si A bahwa ia mengucapkannya, lalu ia tidak bersedia
adalah pelaku pembunuhan secara sen- untuk mengucapkannya, maka ia dipen-
diri, kemudian pendakwa mendaloara ses- jara hingga ia mau bersumpah atau meng-
eorang yang lain sebut saia si B bahwa ia aku. Karena dalam al-qasaamah, sumpah
adalah orang yang ikut membunuh ber- adalah hak yang memang diinginkan dan
sama-sama dengan si A tersebut atau men- dikehendaki itu sendiri, bukannya sarana
daloaia bahwa si B adalah pelaku pembu- untuk mendapatkan sesuatu yang diingin-
nuhan itu secara sendiri, maka dalnryaan kan dan dikehendaki yaitu diyat.

1358
Al-Mughnii, juz B, hlm. 71 dan halaman berikutnya; Kasysyaatul Qinaa', juz 6, hlm. 70; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardic juz 4,
hlm.288; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 110.
1359
Ul"-" Syrfi'iyah mensyaratkan enam syarat untuk setiap dakraraan menyangkut darah atau yang lainnya seperti peng-ghashab-an,
pencurian, dan pengrusakan. Keenam syarat tersebut adalah seperti berikut,
a. Objek dakraraan ielas, seperti pihak pendakwa menielaskan dakwaannya apakah tindakan yang didakwakannya itu adalah tin-
dakan sengaia, tersalah ataukah mirip sengaj4 juga apakah pelakunya hanya sendirian, atau melibatkan orang lain dan jika
melibatkan orang lain berapa jumlahnya.
b. Tema dalo,rraannya harus berupa sesuatu yang statusnya sudah berlaku mengikat, maka oleh karena itu, daloaraan tentang peng-
hibahan, atau penjualan, atau pengakuan akan sesuatu tidak diterima hingga ia berkata, "saya telah melakukan al-qabdhu (pe-
megangan, serah terima) terhadap sesuatu itu atas seiiin si penghibah, dan pihak penjual atau pihak yang memberikan pen-
gakuan harus menyerahkannya kepadaku."
c. Dalam dakwaannya, si pendakwa harus menentukan dan mengidentifikasikan siapa pihak yang ia dakwa, baik apakah satu
orang atau beberapa orang tertentu seperti tiga orang yang kesemuanya adalah orang-orang yang hadir (ada ditempat, tidak
sedang tidak ada).
d. Si pendakwa adalah orang yang berstatus mukallaf (balig dan berakal) ketika ia melakukan pendakwaan. Oleh karena itu, da-
lo,rraan anak kecil, orang gila, atau orang mabuk yang kemabukannya itu adalah karena tindakan pelanggaran (mengkonsumsi
sesuatu yang memabukkan atas kemauan sendiri) adalah tidak diterima.
e. Pihak terdakwa juga orang yang berstatus mukallaf sama seperti pihak pendakwa. Maka oleh karena itu, dalarvaan terhadap
anak kecil atau orang gila adalah tidak sah.
f. Dakwaan pihak pendakwa tidak kontradiktif. Lihat, Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 109 dan halaman berikutnya.
FIQLH ISLAtvt IILID 7

Buktinya, al-qasaamah dan kewajiban qasaamah dan diyat) menjadi wajib kare-
diyat sama-sama diberlakukan tidak ha- na tindakan tidak memberikan penjagaan
nya salah satunya saja, sehingga pihak dan perlindungan yang semestinya. Apa-
yang terkena kewajiban melakukan sum- bila tempat kejadian adalah tempat yang
pah al-qasaamah, di samping ia mengu- tidak dimiliki siapa pun dan tidak pula be-
capkan sumpah itu juga tetap harus mem- rada di bawah genggaman dan kekuasaan
bayar diyat. Al-Harits ibnul Azma'berkata seseorang, berarti tidak ada seorang pun
kepada Umar ibnul Khaththab r.a.,'Apak- yang terkena kewajiban untuk melakukan
ah kami harus memasrahkan harta kami penjagaan dan perlindungan di tempatter-
berikut sumpah kami?" Lalu Umar ibnul sebut. Oleh karena itu, tidak ada kewajib-
Khaththab r.a. berkata, "Benar." an al-qasaamah dan tidak pula diyat atas
Hal ini berbeda dengan sumpah dalam siapa pun. Sedangkan diyat korban ter-
kasus sengketa hak-hak yang lain, karena sebut dibayarkan dengan menggunakan
sumpah dalam kasus sengketa hak-hak harta dari baitul maal, karena penjagaan
yang lain bukanlah hak yang diinginkan dan perlindungan di tempat umum adalah
dan dimaksudkan itu sendiri, akan tetapi menjadi kewajiban publik atau masyara-
sumpah tersebut hanyalah sebagai sarana kat umum, dan baitul maal adalah harta
untuk mendapatkan sesuatu yang diingin- mereka semua [harta milik publik).
kan dan dimaksudkan yaitu harta yang men- Implementasi syarat ketujuh ini bisa di-
jadi hak pihak penggugat. gambarkan dalam beberapa contoh beri-
Oleh karena itu, kewajiban bersumpah kut,1:oo
dan menyerahkan hak pihak tergugat itu - Apabila korban ditemukan di suatu ka-
hanya salah satunya yang ditetapkan dan wasan kosong (padang pasir misalnya)
diberlakukan, tidak kedua-duanya, sekira- yang bukan milik siapa pun, maka jika le-
nya jika pihak tergugat memilih untuk me- tak tempat kejadian itu adalah di tempat
nyerahkan harta yang digugat kepada pi- yang dekat dengan suatu perkampungan
hak penggugat, maka gugurlah keharusan sekiranya suara dari tempat tersebut bisa
bersumpah dari dirinya (ia tidak lagi ha- terdengar sampai ke perkampungan itu,
rus bersumpah), atau sebaliknya ketika ia maka penduduk perkampungan itu yang
memilih untuk mengucapkan sumpah guna terkena kewajiban al-qasaamah. Namun
menyangkal dakwaan dan gugatan pihak jika tentpat itu adalah di tempat yang jauh
penggugat, maka ia terbebas dari kewa- dari suatu perkampungan sekiranya su-
jiban menyerahkan harta yang digugat oleh ara dari tempat tersebut tidak bisa sam-
pihak penggugat tersebut. pai terdengar di perkampungan tersebut,
7. Tempat korban ditemukan adalah sebuah maka tidak ada seorang pun yang terkena
tempat bertuan. Maksudnya milik seseo- kewajiban al-qasoamah dan tidak pula ke-
rang atau berada di bawah genggaman dan wajiban diyat, akan tetapi diyat korban di-
kekuasaan seseorang. fika tidak, maka ti- bayarkan dengan menggunakan harta dari
dak ada al-qasaamah dan tidak pula diyat. baitul maal.
Karena masing-masing dari keduanya (al- - fika korban ditemukan mengambang di

1360
Al-Brdr"'i', iuz 7, hlm. 289 danhalaman berikutnya; Al-Lubaab, juz 3, hlm. 174-17l;Takmilatu Fathil Qadiir, iuz 8, hlm. 392-396;
Ad-Durrul Mukhtaar; iuz 5, hlm.445 dan halaman berikutnya,448.
ISLAM JILID 7

tengah-tengah sungai besar seperti Sungai Apabila korban ditemukan di sebuah ka-
Dajlah [TigrisJ, Eufrat, dan Nil, maka tidak pal, maka kewajiban al-qasaamoh dikena-
ada seorang punyangterkena kewajiban a1- kan kepada orang-orang yang berada di
Qasaamoh dan tidak pula kewajiban diyat. dalam kapal tersebut berupa para penum-
Akan tetapi, diyat korban dibayarkan de- pang dan anak buah kapal [ABK), karena
ngan menggunakan harta dari baitul maal. kapal itu statusnya berada di tangan me-
Karena sungai besar tidak milik siapa pun reka.
dan tidak pula berada di bawah genggam- Dalam hal ini, kendaraan atau kereta
an dan kekuasaan siapa pun. sama seperti kapal. Apabila korban dite-
Adapun jika korban tidak mengam- mukan di atas punggung binatang ken-
bang, akan tetapi tertahan di tepi sungai daraan yang berada bersama seseorang
atau di suatu pulau, kewajiban al-qasaa- yang menjadi qao'id [orang yang mengen-
mah dikenakan kepada penduduk kampung dalikan binatang kendaraan dari depan),
terdekat dari tempat kejadian apabila sua- saa'iq [orang yang mengendalikan bina-
ra dari tempat kejadian tersebut bisa ter- tang kendaraan dari belakang), atau raakib
dengar oleh mereka di perkampungan tem- [yang menaiki), maka kewajiban al-qasaa-
pat tinggal mereka itu, karena berarti me- mah dikenakan kepada dirinya karena bi-
reka adalah pihak yang bertanggung jawab natang kendaraan itu statusnya berada di
memberikan perlindungan dan penjagaan tangannya, dan diyatnya ditanggung oleh
terhadap tempat tersebut dan tempat itu ' aaqilah-nya, bukan dikenakan kepada pen-

pun berada di bawah pen-tasharuf-anme- duduk tempat keberadaan binatang ken-


reka, sehingga itu berarti tempat tersebut daraan tersebut.
berada di bawah kekuasaan mereka. Begitu juga, jika korban ditemukan di
Adapun jika korban ditemukan di se- rumah seseorang, maka kewajiban al-qa-
buah sungai kecil, maka kewaiiban al-qa- saamah dikenakan kepada dirinya dan di-
saamah dan diyat dikenakan kepada para yatnya ditanggung oleh' a a qil ah-nya.
pengguna sungai tersebut, karena sungai Apabila korban ditemukan di atas
tersebut berarti milik mereka. punggung seekor binatang kendaraan yang
- Tidak ada kewajiban al-qasaamah dalam sedang berjalan sementara tidak ada seo-
kasus korban pembunuhan yang dite- rang pun yang berada bersama binatang
mukan di suatu masjid jami'umum, jalan itu, tidak ada seorang pun yang terkan ke-
umum, jembatan umum atau pasar umum, wajiban al-qasaamah dan tidak pula diyat,
atau di dalam penjara. Karena tempat ke- akan tetapi diyat korban dibayarkan de-
jadian tersebut adalah tempat yang bukan ngan menggunakan harta dari baitul
milik siapa pun dan tidak berada di tangan maal.
siapa pun, sehingga diyat korban dibayar- Apabila korban ditemukan di sebuah
kan dengan menggunakan harta dari bait- tempat yang terletak di antara dua kam-
ul maal. pun& sekiranya suara dari tempat terse-
Adapun jika korban ditemukan dise- but bisa sampai kedengaran ke penduduk
buah masjid kampung, kewajiban al-qa- dua kampung tersebut sehingga mereka
saamah dikenakan kepada penduduk kam- sebenarnya bisa memberikan pertolong-
pung tersebut. an, maka kewajiban al-qasaamah dan di-
ISTAM IrtID 7 Baglan 5: FIQIH UMUM

yat dikenakan kepada penduduk kampung ngetahui siapa pembunuhnya."


yang terdekat dengan tempat kejadian. Dalam hal ini, ulama Hanafiyah berpe-
Kesimpulannya, jika tempat kejadian dite- gang pada hadits yang diriwayatkan oleh
mukannya korban adalah di tempat yang hak Bukhari dari Sa'id ibnu Ubaid ath-Tha'i
pen-tasharufan terhadap tempat itu adalah dari Basyir ibnu Yasar; "Bahwasannya ada
milik seluruh kaum muslimin, bukan milik seorang laki-laki dari Anshar bernama
salah seorang dari mereka atau sekelompok Sahl ibnu Abi Hatsmah r.a. meriwayatkan
orang tertentu dengan jumlah yang terbatas, sebuah hadits dan di dalamnya disebut-
maka tidak ada seorang pun yang terkena ke- kan,
wajiban al-qasaamah dan diyat. Akan tetapi,
diyat korban dibayarkan dengan menggunak- tjs,*; (>L
.C

znu 'o;b i Jt";i


an harta dari baitul maal karena al-ghurmu bil ,. - t

ghunmi" [yang harus menanggung kerugian dJv


. o. \l
: l_rJu ..tr;Li :Ju .^;. a c
sesuatu adalah pihak yang iika sesuatu itu
memberikan keuntungan, maka keuntungan
Ll @V At J-., ;f" ,-,ilr otdi,.
itu untuk dirinya).
.,; o ,'. ,1.. r..'. o',

yl"ri] ot>1p a,>


bqa3v Jb+
F. TATA CARA DAN MEKANTSME AL-QASAA- "Lalu Rasulullah berkata kepada me-
MAH (SHIGHAT AL-QASAAMAH DAN S'APA reka,'Kalian harus mendatangkan bayyi-
YANG MENGUCAPKANNYA)
nah (saksi) atas orang yang (kalian tuduh)
Fuqaha berselisih pendapat seputar siapa membunuhnya.' Mereka menjawqb,'Kami
yang lebih dulu untuk mengucapkan lima pu- tidak mempunyai bayyinah.' Rasulullah ber-
luh sumpah al-qasaamah, apakah para pihak sabda,'Kalau begitu, mereka (kaum Ya-
pendakwa ataukah para pihak terdalnrya? hudi Khaibar) bersumpah.' Mereka berka-
L. Ulama Hanafiyah1361 mengatakan bahwa ta,'Kami tidak ridha dan tidak menerima
yang lebih dulu diminta untuk mengu- sumpah orang-orang Yahudi.' Lalu Rosu-
capkan sumpah al-qasaamah adalah para lullah tidak ingin darah si korban teralir-
pihak terdakwa sebagaimana prinsip asal kan sia-sia, maka oleh karena itu akhirnya
dalam masalah sumpah,yaituyangdiminta beliau membayar diyatnya dengan seratus
untuk bersumpah terlebih dahulu adalah ekor unta dari unta zakat.'14362
pihak terdakwa. Untuk selanjutnya wali Mereka juga berpegang pada hadits
darah memilih untuk menentukan siapa- yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Abu
siapa saja di antara mereka yang harus Dawud dari Abu Salamah Ibnu Abdirrah-
mengucapkan sumpah, karena sumpah a/- man dan Sulaiman Ibnu Yasar dari sejum-
qasaamah adalah haknya. Oleh karena itu, lah orang dari kaum Anshar;
dirinya yang memilih siapa-siapa yang ia
3x" 'ri$ io W olt t i'|
tuduh melakukan pembunuhan terhadap
korban, lalu masing-masing dari mereka r*ii:,
'j*
mengucapkan sumpah, "Demi Allah, saya
,V\ t;7 g; di rl+"-^,
t o' c./o
.+\i,
tidak membunuhnya dan saya tidak me-

1351
Al-Brdrr'i', juz7,hlm.286; Al-Lubaab ma'a Al-Kitaab, juz 3, hlm. 1.72; Tabyiinul Haqaa'iq, iuz 6, hlm. 170.
1362
Nashbrr Raayah, luz 4,h1m.392.
FrqH ISLAM ltLtD 7

j;.,
#t J;,-ti $s tri;t
(. pula mengetahui siapa pembunuhnya.'
Lalu orang itu berkata, Apakah hanya itu
tti J. y W :t ,S;', tit* ytt yang aku dapatkan dari saudorakuT'Rasu-
lullah menjawab,'Tidah akan tetapi kamu

O+l ,y o'f i\
juga berhak mendapatkan seratus ekor
,n;o.tt4365
" Bahwasanya
Rasulullah berkata ter-
Hadits ini menunjukkan kewajiban al-
lebih dahulu kepada orang Yahudi,'Lima
qasaamah atas para pihak terdakwa, me-
puluh orang laktlaki dari kalian bersump-
reka adalah penduduktempat kejadian be-
qh.' Akan tetapi mereka tidak bersedia
rada, juga menunjukkan kewajiban mem-
bersumpah, lantas beliau berkata kep ada
bayar diyat atas mereka di samping kewa-
orang-orqng Anshar,'Tetapkanlah hak jiban al-qasaamah.
kalian (maksudnya, bersumpahlah ka-
Apabila mereka bersumpah, mereka
lian untuk menetapkan hak kalian yang
dikenai kewajiban membayar diyat jika ka-
kalian tuduhkan atas orang-orang Ya-
susnya adalah pembunuhan sengaja. Se-
hudi itu).' Mereka berkata, Apakahkami
dangkan jika kasusnya adalah pembunuh-
melakukan sumpah atas perkara yang
an tersalah, maka kewajiban membayar
ghaib (yang kami tidak melihat dan me-
diyat tersebut dikenakan terhadap 'aaqi-
ngetahuinya) wahai Rasulullah?!' Lantas
lah mereka.
Rasulullah menetapkan keharusan mem-
Apabila mereka para pihak terdakwa
bayar diyat atos orqng-orang Yahudi, se-
atau sebagian dari mereka tidak bersedia
bab korban pembunuhan itu ditemukan di
t4363 untuk bersumpah, maka yang tidak mau
te ng ah - te ng eh m e reka.'
bersumpah dipenjara hingga bersedia un-
Sementara itu, Al-Kasani136a menggu-
tuk bersumpah. Karena sumpah al-qasaa-
nakan dalil sebuah hadits yang diriwayat-
mah itu sendiri adalah hak yang memang
kan dari Ziyad ibnu Abi Maryam, ia ber-
dimaksudkan dan diinginkan, sebagai ben-
kata,
tuk kesadaran akan serius dan krusialnya
'Ada seorang laki-Iaki datang meng- perkara darah, bukan hanya sebatas se-
hadap Rasulullah lalu berkata,'Wahai Ra- bagai sarana untuk mendapatkan suatu
sulullah, saya mendapati saudaraku ter- hak.1366

bunuh di tempat bani Fulan.' Lalu Rasu- 2. Sementara itu, ulama Malikiyah, ulama
lullah berkata kep adanya,' Kumpulkanlah Syafi'iyah, ulama Hanabilah, dan Dawud
lima puluh orang dari mereka,lalu mereka azh-Zhahiri1367 mengatakan bahwa yang
mengucapkan sumpah, bahwa demi Alloh terlebih dahulu mengucapkan sumpah aI-
mereka tidak membunuhnya dan tidak qasaamah adalah para pihak pendakwa,

1363
Nrshbu. Raayah, iuz 4, hlm. 392. Ibnu Rusyd dalam kitab Bidaayatul Mujtahid juz 2,hlm. 2lmengatakan, ini adalah hadits yang
_
sanadnya sahih, karena hadits ini diriwayatkan oleh para perawi tsiqah dari az-Zuhri dari Abu Salamah Ibnu Abi Abdirrahman.
__.
1364
Al-Badaa'i', juz 7, hlm. 286.
11ll ,r, adalah hadits ghariib sebagaimana yang dikatakan oleh az-Zaila'i dalam kitab Nashbur Raayah iuz 4, hlm. 393.
"oo Al-Badaa'i', juz 7, hlm. 289; Al-Lubaab ma'a Al-Kitaab, iuz 3, hlm. 172; Tabyiinul Haqaa'iq, iuz 6, hlm. 170; Takmilatu Fathil Qadiir,
8, hlm. 388.
.^._iuz
1367
Bidrryrtrl Mujtahid, juz 2,hlm.42L; Ad-Dardi4, juz 4, hlm. 289 dan halaman berikutnya, 293; Al-Mughnii, iuz 8, hlm. 68,lT;Mugh-
nil Muhtaaj, juz 4, hlm. 114-116; Kasysyaaful Qinaa', juz 6, hlm. 8; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 348.
ISLAM IILID 7

yaitu para wali korban sebanyak lima pu- ucapan sumpah tersebut harus secara be-
luh sumpah. Hal ini berdasarkan hadits runtun dan berturut-turut. Karena sum-
Sahl ibnu Abi Hatsmah r.a. di atas yang di pah termasuk salah satu jenis hujjah (buk-
dalamnya disebutkan, ti, dalih, argumentasi), sementara hujjah
'G-3raXf t4!6g a' ;;, ie boleh dipisah-pisahkan, sebagaimana da-
lam masalah kesaksian, para saksi membe-
t e
o)o rikan kesaksiannya secara terpisah-pisah,
$vV
l\Jl-
it ,s: ,"r,t-.*
'o" ,t
r).;. u..r- tidak secara bersamaan.
"Lalu Rasulullah bersabda, Apakah ka- Apabila para wali korban itu tidak
lian bersedia bersumpah dengan sumpah bersedia bersumpah, maka ganti si ter-
lima puluh orang di antara kalian? Jika dakwa yang diminta untuk bersumpah
bersedia, kalian berhak atas si pelaku pem- sebanyak lima puluh kali dan setelah itu
bunuhan saudara kqlien."' ia bebas, yaitu dengan mengucapkan sum-
Yaitu, setiap wali [yang berakal dan pah seperti berikut, "Sungguh demi Allah,
balig) di antara para wali korban itu ber- saya tidak membunuhnya, tidak pula ikut
sumpah di hadapan hakim dan pihak ter- membunuhnya, dan tidak pula melakukan
dakwa serta dilakukan di masjid agung se- suatu tindakan yang menyebabkan kema-
usai shalat pada saat banyak orang berkum- tiannya." Hal ini berdasarkan sabda Rasu-
pul dengan ucapan sumpah, "Demi Allah lullah saw. dalam sebuah hadits,
ZatYang tiada Tuhan selain Dia, sungguh
o)o .o o/ .,.r1 t t/ o): ,t:
korban dipukul oleh si Fulan lalu korban
pun mati," atau, "Demi Allah Zat Yang tiada ery 9wu:)r#"gxf
Tuhan selain Dia, sungguh korban dibunuh
"Kalau begitu, kaum Yahudi (Khai-
oleh si Fulan." Di sini disyaratkan bahwa bar) membebaskan diri mereka dari kamu
redaksi sumpahnya harus dalam bentuk sekalian dengan lima puluh sumpah dari
yang pasti dan tegas bahwa si terdakwa mereka."
memang melakukan kejahatan tersebut. Apabila para wali korban tidak ber-
Ulama Malikiyah1368 mensyaratkan pe- sedia bersumpah dan mereka juga tidak
ngucapan sumpah tersebut harus berun- ridha dan tidak berkenan terhadap sum-
tun dan berturut-turut, tidak boleh dipi- pahnya pihak terdakwa, maka pihak ter-
sah-pisah dengan dibagi untuk beberapa dakwa bebas dan diyat korban dibayar-
hari atau beberapa waktu, karena cara se- kan dengan menggunakan harta baitul
perti ini [pengucapan sumpah secara be- mal menurut ulama Hanabilah,1370 berbe-
runtun dan berturut-turut) memiliki pe- da dengan pendapat ulama Malikiyah dan
ngaruh dalam pemberian efek jera. ulama Syafi'iyah.
Sedangkan menurut ulama Syafi'iyah Apabila si terdakwa tidak bersedia un-
berdasarkan pendapat madzhab dan ula- tuk bersumpah, maka menurut ulama Sya-
ma Hanabilahl36e tidak disyaratkan peng- fi'iyah,1371 sumpah dikembalikan kepada

1368
Ad-Dardiir, iuz 4, hlm. 293.
1369
Mughnil Muhtaai, juz 5, hlm. 115; Kasysyaaful Qinaa', juz 6, hlm. 76
1370
Al-Mughnii, juz 8, hlm. 78.
1371
Mughnil Muhtaaj, iuz 4, hlm. 116.
B.glan 5: FIQIH UMUM FIQLH Ismrvt JrLtD 7

para pihak pendakwa (mereka ganti yang orang perempuan bukan termasuk orang
diminta untuk bersumpah). Apabila me- yang memiliki kelayakan dan kompetensi
reka bersedia untuk bersumpah, maka si untuk melakukan hal-hal itu.
terdakwa dihukum. Namun jika mereka ti- Anak kecil atau orang gila sama sekali
dak bersedia bersumpah, mereka tidak ber- tidak bisa diterlibatkan ke dalam al-qasaa-
hak mendapatkan apa-apa. mah di mana pun tempat korban ditemu-
Sedangkan menurut ulama Maliki- kan, apakah korban ditemukan di tempat
yah,r372 jika ada sebagian dari para pihak milik si anak kecil atau orang gila terse-
terdakwa tidak bersedia untuk bersum- but maupun di tempat yang lain. Adapun
pah, maka ia dipenjara hingga ia bersedia dalam tugas membayar diyat, anak kecil
untuk bersumpah atau hingga ia mati di atau orang gila ikut terlibat dalam tugas
penjara. Ada pendapat yang mengatakan, membayar diyat bersama'aaqilah apabila
ia didera sebanyak seratus kali dan dipen- korban memang ditemukan di tempat mi-
jara selama satu tahun. lik si anak kecil atau orang gila tersebut.
Sementara itu, menurut ulama Hana- Karena keberadaan korban di tempat mi-
bilah,1373 mereka yang tidak bersedia ber- lik si anak kecil atau orang gila sama se-
sumpah tidak dipenjara, sama seperti ben- perti seakan-akan dirinya yang melaku-
tuk-bentuk sumpah lainnya. kan langsung pembunuhan terhadap kor-
ban tersebut, sementara anak kecil dan
G. STAPA YANC TERKENA KEWAilBAN AL-QA- orang gila keduanya tetap dikenai denda
SAAMAH (ATAU STAPA SA'A YANo MASUK ganti rugi atas tindakan yang dilakukan-
KE DALAM BAGIAN DARI AL.QASAAMAH).
nya.
Kewajiban al-qasaamah adalah terhadap Adapun orang perempuan, ia tidak di-
para ahli waris seluruhnya menurut sebagian terlibatkan masuk ke dalam al-qasaamah
fuqaha, sedangkan menurut sebagian fuqaha dan kewaiiban membayar diyat jika kor-
yang lain hanya terhadap sebagian ahli waris.
ban yang ada ditemukan di tempat yang
1. Ulama Hanafiyahl3Ta mengatakan bahwa bukan miliknya. Adapun jika korban dite-
yang bersumpah adalah pihak terdakwa mukan di rumahnya atau di sebuah per-
dan kewajiban sumpah al-qasaamah dike- kampungan miliknya yang di dalam kam-
nakan terhadap sebagian ahli waris, yaitu pung itu tidak ada orang lain selain diri-
ahli waris laki-laki yang sudah baligh. nya, maka kewajiban al-qasaamah dike-
Maka oleh karena itu, anak kecil, orang nakan terhadapnya. Karena orang perem-
gila dan orang perempuan tidak ikut terke- puan termasuk orang yang memiliki ke-
na kewajiban al-qasaamah. Karena sebab layakan dan kompetensi (ahliyyah) untuk
yang memunculkan kewajiban al-qasaa- bersumpah, sehingga selanjutnya ia dim-
mah adalah tindakan teledor dalam mem- inta untuk mengucapkan sumpah al-qa-
berikan perlindungan dan pertolongan saamah secara berulang-ulang menurut
serta tidak menjaga keamanan tempat ke- qaul ath-Tharafini (pendapat Imam Abu
jadi, sementara anak kecil, orang gila dan Hanifah dan Muhammad). Sementara itu,
1372
Asy-Sy".h Al-Kabiir karya Ad-Dardi4, iuz 4,hlm.296;Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm. 348.
1373
Al-Mughnii, juz 8, hlm. 78.
1374
Al-Badaa'i', iuz 7 , hlm.294; Takmilatu Fathil Qadii4, juz 8, hlm. 386, 389 dan halaman berikutnya; Tabyiinul Haqaa'iq, juz 6, hlm.
171; Ad-Durrul Mukhtaa4, juz 6,hlm.444,446 dan halaman berikutnya.
ISLAM JILID 7 Baglsn 5: RQIH UMUM

Abu Yusuf mengatakan, ia tidak dikenai ke- diterlibatkan masuk bersama dengan para
wajiban al-qosaamah, akan tetapi kewa- pemilik rumah ke dalam kewajiban al-qa-
jiban al-qasaamah itu dikenakan terhadap saamah,karena pemilik rumah lah yang me-
'aaqilah-nya, karena ia bukanlah termasuk miliki kewajiban memberikan pertolong-
orang yang memiliki kelayakan dan kom- an, perlindungan dan pengamanan terha-
petensi untuk memberikan pertolongan. dap kawasan yang ada, bukan orang-orang
Dalam masalah ini, orang perempuan yang notabene mereka hanya sebagai
ikut terlibat menanggung kewajiban mem- penghuni rumah yang bersangkutan bu-
bayar diyat bersama'oaqilah, sebagai pe- kan pemiliknya.
ngecualian dari konsep dasar'aaqilah [me- Sementara itu, Abu Yusuf berpenda-
nurut konsep dasar 'aaqilah, orang perem- pat bahwa kewajiban al-qasaamah dikena-
puan tidak termasuk bagian dari anggota kan kepada mereka semua termasuk para
'aaqilah). penghuni rumah tersebut, karena kekua-
Wali korban tidak ikut bersumpah de- saan dan kewenangan mengurusi, meng-
ngan penduduk kampung tempat korban atur dan mengelola adalah muncul berda-
ditemukan, dan putusan vonis bersalah ti- sarkan as-saknaa (menempati dan meng-
dak bisa diputuskan dengan berdasarkan huni) dan al-milk (kepemilikan).
sumpahnya. Karena sumpah di sini disya- Kewajiban al-qasaamah menurut
riatkan untuk menolak dan menyangkal, Imam Abu Hanifah dan Muhammad di-
bukan untuk mendapatkan hak. kenakan kepada penduduk al-khiththahr3Ts
Kewajiban al-qasaamah dan diyat di- pemiliktangan pertama) bukan para pem-
kenakan kepada yang terdekat dari 'aa- beli, meskipun penduduk khiththah itu
qilah orang-orang yang korban ditemukan hanya tersisa satu orang. Sementara itu,
di antara mereka, yaitu pemilik rumah dan Abu Yusuf mengatakan, semuanya ikut ma-
kaumnya secara lebih khusus, kemudian suk ke dalam bagian dari al-qasaamah,
penduduk kampung kemudian penduduk karena pertanggungjawaban di sini dise-
kota di mana kampung tersebut termasuk babkan tindakan tidak menjaga dan me-
salah satu bagiannya. Kaumnya seseorang lindungi tempat yang bersangkutan oleh
atau sukunya juga dikelas-kelaskan berda- pihak-pihak yang memiliki kewenangan
sarkan tingkatan kedekatan, yaitu kerabat untuk menjaga dan melindungi, dan ke-
yang paling dekat, kemudian kerabatyang wenangan ini bisa didapatkan dengan ke-
tingkat kedekatannya berada di bawahnya pemilikan, dan mereka semua di sini ada-
begitu seterusnya. lah sebagai para pemilik. Nampak bahwa
Menurut Imam Abu Hanifah dan Mu- pendapat Abu Yusuf ini pada situasi dan
hammad, para penghuni rumah (seperti kondisi terkini adalah yang lebih tepat un-
para penyewa atau peminjam) tidak ikut tuk diikuti dan diterapkan.1375

1375
Al-Khiththah adalah garis pemetakan tanah yang akan didirikan bangunan di atasnya. Sedangkan yang dimaksudkan di sini adalah,
garis-garis pemetakan tanah yang dibuat oleh imam pada saat menaklukkan suatu kawasan untuk selaniutnya dibagi-bagi di an-
tara para pasukan yang ikut dalam proses penaklukan.
1376
Ibnu Abidin dalam kitab Raddul Muhtaar juz5,hlm.447 mengatakan bahwa pendek kata, apabila di distrik tempat kejadian perka-
ra terdapat para pemilik lama, para pemilik baru dan orang-orang yang statusnya hanya sebagai penghuni sala (seperti penyewa,
peminjam), maka kewajiban al-qasaamah hanya dikenakan kepada para pemilik lama saia, tidak mengikut sertakan pemilik baru
dan para penghuni, karena kewenangan mengatur dan mengelola distrik tersebut adalah di tangan mereka (para pemilik lama).
ISLAM JILID 7

Apabila penduduk distrik bersumpah, mah dibagi di antara mereka sesuai den-
kewajiban diyat ditanggung oleh mereka gan kadar bagian warisan masing-masing.
sendiri dan dibayar dengan harta mereka fika ada di antara mereka yang sedang ti-
sendiri jika dakwaannya adalah pembu- dak ada, maka ditunggu hingga ia pulang
nuhan sengaja. Sedangkan jika dakwaan- dan mengucapkan sumpah al-qasaamah
nya adalah pembunuhan tersalah, kewa- yang menjadi jatahnya.
jiban diyat ditanggung dan dipikul oleh Begitu juga jika di antara mereka ada
para'aaqilah mereka. yang masih kecil, maka ditunggu hingga ia
Apabila tempat korban ditemukan ada- mencapai usia balig, lalu ia mengucapkan
lah tempat bertuan, kewajiban al-qasaa- sumpah al-qasaamah dengan iumlah se-
mah dikenakan kepada para pemilik tem- suai dengan jatahnya saja dan ia mengam-
pat tersebut sedangkan diyatnya ditang- bil bagiannya dari diyat. Apabila para ahli
gung dan dipikul oleh'aaqilah mereka. waris korban tidak bersedia untuk ber-
Apabila penduduk distrik tempat ditemu- sumpah, maka ganti 'aaqilah pelaku (ter-
kannya korban tersebut tidak mencapai dakwa) yang mengucapkan sumpah aI-
lima puluh orang, maka penduduk yang qasaamah, masing-masing mendapatkan
ada mengucapkan sumpah berulang-ulang jatah satu kali sumpah. Apabila pelaku
hingga jumlah sumpah yang diucapkan oleh tidak memiliki'aaqilah, maka pelaku sen-
mereka keseluruhannya mencapai lima diri yang mengucapkan sumpah al-qasaa-
puluh sumpah. Karena sumpah tersebut mah itu sebanyak lima puluh kali dan ia
adalah wajib berdasarkan sunah, oleh ka- bebas, dan apabila ia tidak bersedia untuk
rena itu harus disempurnakan. Mengenai bersumpah, maka ia dikenai denda sesuai
faedah pengulangan pengucapan sumpah dengan jatahnya.
dengan cara seperti ini tidak perlu dibahas Apabila ada sebagian ahli waris kor-
dan dibicarakan, karena memang seperti ban yang tidak bersedia untuk bersumpah,
itulah yang ditetapkan oleh sunah. maka sebagian ahli waris yang lain adalah
2. Sementara itu, ulama Malikiyah1377 mem- yang menyempurnakan jumlah sumpah
bedakan antara dua macam kategori pem- yang ada, namun ahli waris yang lain yang
bunuhan, yaitu sengaja dan tersalah. Me- menyempurnakan sumpah tersebut tetap
reka mengatakan, untuk dalawaan pembu- hanya boleh mengambil bagian dari diyat
nuhan tersalah, makayang melakukan sum- sesuai dengan jatahnya yang semestinya
pahal-qasaamahadalah para ahli waris kor- (dalam arti, jatah bagian diyat yang seha-
ban, meskipun ahli warisnya hanya satu rusnya milik sebagian ahli waris yang ti-
orang, atau seorang perempuan, atau sau- dak bersedia bersumpah itu tidak boleh
dara laki-laki seibu atau saudara perem- diambil oleh sebagian ahli waris yang lain
puan seibu. Apabila jumlah ahli warisnya yang menyempurnakan jumlah sumpah
berbilang pengucapan sumpah al-qasaa- tersebut).

Apabila di distrik tersebut hanya terdapat para pemilik baru dan para penghuni, maka kewajiban al-qasaamah dikenakan kepada
para pemilik baru, tidak mengikut sertakan para penghuni. Apabila yang ada di sana hanya orang-orang yang statusnya hanya seb-
agai penghuni saja, maka tidak ada kewajiban apa-apa yang dikenakan kepada mereka. Dalam kitab Syarh ath-Thahawi disebutkan,
ada pandangan yang mengatakan bahwa pendapat ini adalah menurut tradisi dan kondisi zaman di mana mereka hidup. Adapun
menurut tradisi dan kondisi zaman kita sekarang, maka kewaiiban al-qasaamah tersebut dikenakan kepada para pembeli, karena
_ ^__
pengaturan dan pengelolaan distrik tersebut adalah di tangan mereka.
1377
Ary-syarhul Kabiir; iuz 4,hlm.293dan halaman berikutnya; Al-Qawaaniin Al-Fiqhiyyah, hlm.348 dan halaman berikutnya.
rsrAM JILID 7 Bagan 5: FIQIH UMUM

|ika di antara 'aaqilah terdakwa ada bagian'ashabah sesuai dengan kadar ba-
yang tidak bersedia untuk bersumpah, ia gian warisan mereka jika mereka memang
hanya didenda sesuai dengan jatahnya dari berjumlah banyak, dan bilangan pecahan
diyat yang harus ia bayarkan. Adapun jika digenapkan menjadi satu. Apabila ahli
kasusnya adalah pembunuhan sengaja, waris yang ada hanya satu orang saja,
maka yang melakukan sumpah al-qasaa- maka dirinya yang mengucapkan keselu-
mah adalah kerabat'ashabah dari nasab, ruhan lima puluh sumpah al-qasaamah
baik apakah mereka mendapatkan jatah tersebut. Kaum perempuan, anak-anak
warisan maupun tidak, dan yang ber- dan orang gila tidak masuk terlibat ke
sumpah tidak boleh lebih sedikit dari dua dalam pelaksanaan sumpah al'qasaamah.
orang dari mereka. fika kasusnya adalah Hal ini berdasarkan hadits, "Lima puluh
pembunuhan sengaja, maka orang perem- orang laki-laki dari kalian bersumpah dan
puan tidak diikutkan dalam melakukan kamu berhak terhadap darah rekan ka-
sumpah al-qasaamah, karena kesaksian lian." luga, karena al-qasaamah adalah se-
mereka adalah tidak diterima dalam kasus buah hujjah [bukti) yang bisa digunakan
pembunuhan sengaia. untuk membuktikan dan menetapkan ka-
fika memang kerabat korban yang ada sus pembunuhan sengaja.
hanya orang perempuan, tidak memiliki Oleh karena itu, sumpah al-qasaamah
kerabat'ashabah dari nasab, maka korban dari orang perempuan tidak bisa diterima
dianggap seakan-akan tidak memiliki ahli sama seperti kesaksiannya. fuga, karena
waris, sehingga selanjutnya sumpah al-qa- pernyataan anak kecil dan orang gila tidak
saamah dikembalikan kepada pihak ter- bisa dijadikan sebagai huiiah,karina sean-
dakwa (maksudnya, ganti pihak terdakwa dainya ada seorang anak kecil atau orang
yang melakukan sumpah al - qa sa amah) dan gila memberikan suatu pengakuan yang
ia bersumpah sebanyak lima puluh kali merugikan dirinya sendiri, maka peng-
bahwa dirinya tidak membunuh korban. akuannya itu tidak diterima. Tentunya jika
3. Ulama Syafi'iyah1378 mengatakan bahwa se- pernyataan yang diberikannya itu adalah
mua ahli waris baik laki-laki maupun pe- menyangkut hak orang lain tentunya se-
rempuan semuanya ikut dalam melakukan cara prioritas lebih tidak diterima lagi.
sumpah al-qasaamah dengan cara sumpah
H. HAL-HALYANG MENIAD' WAIIB DAN TER-
al-qasaamah yang berjumlah lima puluh TETAPKAN DENCAN AL.QASAAMAH (ATAU
itu dibagi di antara mereka sesuai dengan t M PLt KAS t AL-QASAAM AH )
bagian warisan masing-masing, dan bi- Fuqaha sepakat bahwa dengan dilakukan-
langan pecahan yang ada digenapkan un- nya al-qasaamah, maka implikasinya adalah
tuk satu. ada kewajiban diyatyangharus ditanggung dan
4. Ulama Hanabilahl3Te mengatakan bahwa dibayar oleh'oaqilah jika kasus dakwaannya
sumpah a/-q as aamahhanya terkhusus bagi adalah pembunuhan tersalah atau mirip se-
para ahli waris laki-laki yang berstatus ngaja. Hanya saja jika kasus dalnaraannya ada-
mukallaf, yaitu mereka yang memiliki ba- lah pembunuhan tersalah, diyatnya adalah mu-
gian al-furuudh danmereka yang memiliki khoffafah fdiperingan). Sedangkan jika kasus

1378
Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 115.
1379
K"ry.ya"ful Qinaa', juz 6, hlm. 74; Al-Mughnii, juz 8, hlm.80.
Bagan 5: FIQIH UMUM ISLAM ]ILID 7

dakwaannya adalah pembunuhan mirip se- pungan yang pada waktu itu kewajiban mem-
ngaja maka diyatnya adalah mughallazhah (di- bayar diyat dikenakan kepada penduduk kam-
perberat). pung yang paling dekat dari tempat kejadian.
Adapun jika kasus dalnaraannya adalah pem- Sementara itu, ulama Malikiyah dan ulama
bunuhan sengaja, maka ulama Hanafiyah dan Hanabilah1381 mengatakan, vonis qishas bisa
ulama Syafi'iyah berdasarkan qaul jadiidtseo tertetapkan dengan berdasarkan al-qosaamah
berpandangan, bahwa tetap tidak ada qishas, jika kasus dakwaannya adalah pembunuhan
akan tetapi yang ada hanya kewajiban mem- sengaja. Akan tetapi, menurut ulama Malikiah,
bayar diyat secara tunai yang dibayar oleh si jika jumlah terdakwa adalah banyak, maka
terdakwa dengan menggunakan hartanya sen- yang diqishas berdasarkan al-qasaamah tidak
diri [bukan dipikul oleh'aaqiloh-nya). Hal ini boleh lebih dari satu orang. Sedangkan menu-
berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh rut ulama Hanabilah, tidak ada qishas selama
Bukhari, 'Ada dua pilihon, mereka (Yah,udi Khai- di sana ditemukan adanya sesuatu yang meng-
bar) membayor diyat teman kamu, atou jika tidak halangi dilakukannya qishas seperti tidak ad-
bersedio, maka berarti mereka menginginkan pe- anya ke s ep a dan a n (tako afu'), hanya s a j a syarat
rang." dan ketentuan ini berlaku dalam setiap bentuk
Di sini, Rasululah saw mewajibkan diyat qishas, tidak hanya qishas yang berdasarkan
secara mutlak tanpa mengklasifikasi antara se- al-qasaamah saja.
ngaja ataukah tersalah, dan seandainya sumpah Dalam hal ini, mereka berdalil dengan se-
al-qasaamah memang layak untuk mewajibkan buah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
dan menetapkan qishas, tentunya Rasulullah Muslim,'Apakah kamu sekalian bersedia bersump-
saw. akan menjelaskan dan menyebutkannya. ah don kalion mempercleh hak darah temanmtt?"
fuga, karena al-qasaamah adalah hujjah yang Yakni darah orangyang membunuh teman kamu
lemah yang mengandung unsur syubhat, kare- sekalian.l382 Dalam sebuah riwayat disebutkan
na sumpah hanya memberikan faedah dugaan dengan redaksi, "lolu si pelaku itu diserahkan
kuat. Oleh karena itu, tidak bisa sampai berim- (kepada kamu sekalian) dengan tali pengikat-
plikasi tertetapkannya qishas, sebagai sebuah nya." Dalam sebuah redal<si Imam Muslim dise-
kehati-hatian dalam urusan darah yang tidak butkan, "lalu ia (pelalru) diserahkan kepada kamu
boleh dialirkan dengan berdasarkan pembuk- sekalian." lug4 karena al-.qasaamah adalah hujjah
tian yang masih mengandung unsur syubhat yang bisa digunakan untuk membuktikan dan
seperti pembuktian dengan satu orang saksi menetapkan unsur kesengajaan, yakni untuk
laki-laki ditambah sumpah. membuktikan dan menetapkan bahwa pelaku
Tertetapkannya kewajiban diyat ini diri- sengaja dan memang memiliki niat dan keingin-
wayatkan dari Umar Ibnul Khaththab r.a dan an mencelekai korban, sama seperti kesaksian
Ali ibnu Abi Thalib r.a. dalam kasus seorang dua orang saksi laki-laki. Al-Atsram meriwayat-
korban pembunuhan yang ditemukan di suatu kan dengan sanadnya dari Amir al-Ahwal, "Bah-
tempat yang terletak di antara dua perkam- wasonnya Rasulullah menjatuhkan vonis qishas
berdasorkan al-Qasaamah di Tha'if"
1380
Trk*il"t, Fathil Qadiir, iuz 8, hlm. 388; Ad-Durrul Mukhtaar wa Raddul Muhtaar; juz 5, hlm. 446 danhalaman berikutnya; Al-
Lrbrrb Syarh Al-Kitaab, luz 3, hlm. 172; Mughnil Muhtaaj, juz 4, hlm. 116.
,,o.
'""^ Bidaayatul Multahid, juz 2,h1m.423; Asy-syarhul Kabiir karya Ad-Dardir; juz 4, hlm. 288, 297; Al-Mughnii,
iuz B, hlm. 58 dan hala-
man berikutnya,77,85; Kasysyaaful Qinaa', iuz 6,h1m.76.
,
"",
""" Dalam qaul.iadiid, imam Asy-Syafi'i menanggapi penggunaan hadits ini dengan mengatakan, bahwa maksud hadits ini adalah, ,,dan
kamu sekalian berhak mendapatkan ganti rugi darah rekan kalian."
FrqLH rsLAM ltl',tD 7

INDEKS

A I
Ahliyyah 747,192,724 Ibnul Qayyim 77, 89, 92, 98, 1,03, 239, 259, 27 L,
AhmadAn-Najjar 1.06,Ltt 2gB, 291_, 295, 324, 456, 4gg, 506, 509, 525,
al-Ghabn 37,40,76,77 528,529,672,724
al-Himaa 3L, 34, 35, 46, 47, 51 Ibnu Khaldun 40,44,255
al-lhtijaar 45 Ibnu Qudamah 52, 706, 776, 264, 386, 421, 465,
Al-Muwaththa 5 1, 27 0, 315, 316, 31.,7, 3L8, 324, 468, 4gg, 507, 533, 550, 600, 601., 629
328, 330,331, 335, 339, 340, 34L, 343,357, Ibnu Taimiyah 89, 92, 98, 99, 103, 238, 27 0, 27 L,
360, 37 B, 392, 393, 395, 396, 394, 397, 403, 27 4, 288, zgt, 292, 465, 489, 4gg, 503, 509,
408, 4L9, 420, 427, 423, 430, 432, 436, 453, 528,529,530,652,694
467,499,500, 513, 515, 535, 56'1.,645,693, Italia 250,281
701,71.2
al-Qasaamah 22, 7 26, 728, 7 33, 7 34, 7 36, 7 37, I
Amerika Serikat 738, L42, 250, 251, 28L, 283
f eddah 55, L25,145, t4B,149, LlO, L52,156, L57,
Amr ibnul Ash 43, 45, 60, 494
159, 159, 160, L67, 77 2, 77 3, 77 4, t7 5, 17 7,
17 g, t7 g, 190, 191, 792, 783, 1gg, 1Bg, 190,
B
192, t93,201,225,410
bayyinah 324, 325, 336, 338, 339, 352, 361, 362, ferman 281
364, 3 66, 367, 369, 405, 409, 409, 4lg, 423,
469, 490, 493, 4gg, 503, 505, 5r3, 537, 632, K
722, 7 24, 7 27, 730, 7 31, 7 32, 7 3g
Khalid ibnul Walid 45
BBC London 281
Khulafaur Rasyidin 46, 69, 7 4, 82, 793, 532
D KUHP 284,287
Kuwait L23, 728, 158, 159, L65, 766, 767, 168,
dolar 1L9,203 L6g, 77 0, L7 7, 172, 777 , 179, l7g, 209, 225
Dr. SamiHamud LL4, 175, ]-Lg, 120, 722
L
G
Libya 239,285
Gorbachev 30 Liwaath 73,343,352
luka simhaaq 686,687
H
M
harga mitsl 44,tSL
Marxisme 30,3L,32
Masjidil Haram 48,57
rsLAMIIID 7

masyarakat kapitalis 34 syaj jah 21, 683, 684, 685, 686, 687, 688, 690, 692,
misbaar 687 693,694
Mu'tazilah 291 Syariqah 119
mudhaarabah musytarakah 105, 106, 109,110,
1L3, t14, LL', 119, 721, 122 T
muwadhdhih ah 654, 669, 67 0, 672, 685, 686, 687, ta'zir 1 0, 16, 17,
20, 22, 234, 236, 238, 242, 243,
688,692 244, 245, 246, 247, 249, 252, 256, 259, 260,
267, 27 0, 27 7, 27 2, 27 9, 285, 286, 289, 290,
N
29t, 292, 293, 294, 298, 301, 302, 303, 305,
Nabi Dawud a.s 41 308, 313, 3t5,337,339,344,345, 353, 355,
Napoleon 284 37 4, 37 5, 387, 416, 417, 478, 422, 433, 449,
Nihaayatul Muhtaaj 113, 468,507, 533, 580, 582, 461, 469, 47 0, 47 7, 47 3, 47 7, 4BB, 489, 490,
584,677,70L,730 499, 508, 509, 510, 517, 523, 524, 525, 526,
527,529,532,533,534, 535, 536, 537, 538,
o 539, 540, 541, 551, 562, 564, 570, 57L, 572,
57 4, 580, 604, 605, 607, 6t2, 675, 617, 624,
obligasi 55, 88, 89, 90, 7L7, 137, 752, 153, L82,
631, 635, 646, 667, 662, 663, 666, 67 2, 67 5,
183
67 6, 699, 7 78, 7 19, 7 22, 7 23, 7 25

P taghriir 37
tanaajusy 37
Perancis 281 Transaksi 4
pihak maqdzuuf 362, 365,366,367
U
a ulama Zaidiyyah 92
qiraadh 89, 106, 108, 113, tL6, 1t9,752,753, ulil amri 47,49
216,217 Umar ibnul Khaththab 31, 35, 37,42,45r 47,48,
50, 51, 52, 63, 64, 65, 66, 69, 7 0, 7 4, 82, 243,
R 247, 295, 325, 326, 347, 342, 351, 354, 37 5,
Ramadhan 85, L42, 248, 259, 260, 289, 321, 47 0, 37 7, 402, 434, 436, 442, 446, 5',J.6, 525, 529,

47 4, 499, 508, 523, 524, 540 53L, 534, 564, 587, 588, 623, 637, 647, 644,
revolusi Bolshevis 32 645, 646, 654, 655, 656, 67 5, 688, 7 28, 7 29,
Ribath 18L,L82 735
Rusia 30,31,32 Uni Emirat Arab 272, 214, 2L6, 217, 278, 220,
221, 223, 224, 250, 281-, 285
s Uni Soviet 30,75
ursy 20, 358, 424, 547, 63L, 632, 654, 656, 657,
Sanadaat l-82 666, 667, 668, 67 2, 67 6, 680, 682, 683, 684,
Shulh 202,625,626 685, 687, 688, 689, 697, 692, 694, 7 12, 7 t8
Sistem ekonomi kapitalis 5,29,57
Sudan 744, 279, 287, 282, 285, 45L w
Sultan Galiev 3L,32
waliyyul amri 48, 170,L92,L97,285,305, 360,
364,499,525

Anda mungkin juga menyukai