Anda di halaman 1dari 540

ffi

*BEST SELIER
-
-v-
PROF. IIR. WAHBOH AZ-ZUHAIII
,,'I t
r rte
J
,ll)rll
tt, Ul3, I

aa

I
VUA ADITLATUHU
. JIHAD
r PENGADILAN DAN MEKANISME MENGAMBIL KEPUTUSAN
. PEMERINTAHAN DALAM ISLAM

*
)tttdtYUt fls

FrqHISLAM
\^f,A ADILLATUHU
.
JIHAD
PENGADILAN DAN MEKANISME MENGAMBIL KEPUTUSAN
. PEMERINTAHAN DALAM ISLAM

Buku ini membahas aturan-aturan syariah lslamiyyah yang disandarkan kepada dalil-dalil
yangshahih baik dariAl-Qur'an, As-Sunnah, maupun akal. Oleh sebab itu, kitab initidak hanya
mem ba has f iqi h sunnah saja ata u mem ba has f iq ih berasaskan logika semata.
Selain itu, karya inijuga mempunyai keistimewaan dalam hal mencakup materi-materifiqih
dari semua madzhab, dengan disertai proses penyimpulan hukum (istinbaath al-ahkaam) dari
sumber-sumber hukum lslam baik yang naqli maupun aqli (Al-Qur'an, As-Sunnah, dan juga
ijtihad akalyangdidasarkan kepada prinsip umum dan semangattasyri'yangotentik).
Pembahasan buku inijuga menekankan kepada metode perbandingan antara pendapat-
pendapat menurut imam empat madzhab (lmam Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali).
Buku ini merupakan jilid kedelapan dari 10 jilid yang kamiterbitkan. Pada jilid kedelapan ini,
disajikan pembahasan mengenai seluk-beluk fiqih antara lain : Jihad, Pengadilan & Meka-
nisme MengambilKeputusan dan Pemerintahan dalam lslam
Semoga karya Profesor Wahbah az-Zuhaili, ulama asal Suriah, ini dapat memberikan
manfaat yang seluas-seluasnya kepada umat lslam, khususnya bagi Anda sekalian, para
pembaca yang dirahmati Allah SWT.

VIfAflBAH AZZUHAILI lahir di Dair 'Athiyah, Damaskus, pada tahun 1932. Pada tahun 1956,
beliau berhasil menyelesaikan pendidikan tingginya di Universitas Al-Azhar Fakultas Syariah.
Beliau memperoleh gelarmagisterpada tahun 1959 pada bidangSyadah lslam dariUniversitas
Al-Azhar Kairo dan memperoleh gelar doktor pada tahun 1959 pada bidang Syariah lslam dari
Universitas Al-Azhar Kairo. Tahun 1963, beliau mengajar di Universitas Damaskus. Di sana,
beliau mendalami ilmu fiqih serta ushulfiqih dan mengajarkannya di Fakultas Syariah. Beliau
juga kerap mengisi seminar dan acara televisi di Damaskus, Emirat Arab, Kuwait, dan Arab
Saudi. Ayah beliau adalah seorahghafizh qur'an dan medrntaiAs-Sunnatr.

ISBN 978-979-O7 7 -ZZa- 1

&EMA rNsANr DARULFIKIR illiltilililJilllllililllll


DAFTAR IST

Pengantar Penerbit 27

BAGIAN KELIMA . FIQIH UMUM _ JIHAD DAN HAL.HAL YANG BERKAITAN


DENGANNYA I 23

BAB PERTAMA: HUKUM IIHAD DAN KAIDAH.KAIDAHNYA 25


A. ARTI JIHAD 25
B. KEUTAMAAN IIHAD DAN POSISINYA DALAM AIARAN ISLAM 26
C. KEWAIIBAN IIHAD 27
o. svenar-sYARAT IrHAD 30
E. ORANG-ORANG YANG BERKEWAIIBAN UNTUK BERIIHAD 31
F. KEWAIIBAN SEBELUM PERANG. 31
G. SIAPAKAH MUSUH YANG BOLEH DIBUNUH DAN SIAPAKAH
YANG TIDAK BOLEH DIBUNUH KETIKA DALAM PEPERANGAN 34
H. PENGHANCURAN DAN PEMUSNAHAN..... 35
I. YANG WAIIB DILAKUKAN MUIAHIDIN SEWAKTU PEMNG 37

BAB KEDUA: PENGHENTIAN PERANG KARENA MUSUH MASUK ISLAM


ATAU KARENA PERIANITAN ............. 3B
A. PEMBAHASAN PERTAMA: BERHENTINYA PERANG KARENA MUSUH
MASUK IS1AM.........
B. PEMBAHASAN KEDUA: BERHENTINYA PEMNG KARENA PIHAK MUSUH
MEMINTAIAMINAN KEAMANAN DARI UMAT ISLAM (AL-AMAAN) 4L
L. Syarat-Syarat faminan Keamanan. 42
2. Hukum-Hukum yang Timbul sebagai Konsekuensi Akad Amaan............. 45
3. Pengawasan Negara terhadap )aminan Keamanan. 46
4. Karakter faminan Keamanan (al-Amaan) 46
5. Hal-Hal yang Menggugurkan Akad al-Amaan............... 47
-]

6. Lamanya Masa Perjaniian al-Amaqn................ 47


7. Aspek Kemaslahatan dalam Akad al'Amoan.............'. 48
B. Daerah Tempat Berlakunya faminan Keamanan' 48

C. PEMBAHASAN KETIGA: BERHENTINYA PERANG KARENA GENCATAN


SENIATA IAL-HUDNAH) .......... s0
1. Definisi Gencatan Senjata........ 50
2. Hukum-Hukum yang Timbul Akibat Gencatan Senjata........ .. 52
3. Perbedaan Antara Gencatan Senjata dan Pemberian )aminan
Keamanan Umum (al-Amaan al'Aam)'.'.'. 52
4. Sifat Perjanjian Gencatan Senjata 53
5. Syarat Sahnya Gencatan Senjata.....'.. 54
6. Hal-Hal yang Menyebabkan Akad Gencatan Senjata Rusak....'..'.. 55
7. Lamanya Gencatan Senjata 56

D. PEMBAHASAN KEEMPAT: BERHENTINYA PERANG DENGAN AKAD


DZIMMAH,, 57
1, Definisi Akad Dzimmah [Perjanjian Damai Permanen)
dan Rukun-Rukunnya.. 5B
2. Hikmah Akad D2immah................... 5B
3. Rukun Akad atau Bentuk Akad yang Bisa Digunakan (Shighah Akad) ... 59
4. Syarat Sah Akad Dzimmah... 59
5. Hukum-Hukum yang Muncul Sebagai Konsekuensi Jizyah....... 6L
6. SifatAkad Dzimmah,. 63
7. Pendapat Ahli Fiqih Mengenai Kadar JizyahyangHarus Dibaya4
Waktu Pembayaran, dan Hal-Halyang Menggugurkannya.'....'....'.'..'........' 64
B. Hak-Hak.4hlu Dzimmah dan Kewajibannya 66

BAB KETIGA: HUKUM HARTA RAMPASAN PERANG


(AL-ANFALDAN AL-GHANIMAH) 69
A, HUKUM PERTAMA: PENETAPAN HAK DAN KEPEMILIKAN
ATAS GH1N1MAH,,,,....,... 73
Pemanfaatan Harta Ghanimoh di Daerah Musuh......'.' 75

B. HUKUM KEDUA: CARA DAN TEMPAT PEMBAGIAN GHAN|MAH.............'......... 76


1. Sifat Tentara yang Berhak Mendapatkan Ghanimah ............."..... 79
2. Tempat Pembagian Ghanimah.. 81
3. Orang Kafir Menguasai Harta Kekayaan Umat Islam 81
4. Hukum Harta Kafir Harbi yang Masuk Islam Sebelum Kemenangan
Tercapai..... 83
BAB KEEMPATT HUKUM TAWANAN PERANG..... 84
A. HUKUM AS-SABYU ITAWANAN PEMNG WANITA DAN ANAK-ANAK),.......... 84
B. HUKUM AL.USRAA ITAWANAN PERANG LAKI-LAKI) 86
C. DALIL-DALIL YANG DIGUNAKAN OLEH ULAMA UNTUK MENDUKUNG
PENDAPATNYA.............. BB

PENGADILAN DAN MEKANISME MENGAMBIL KEPUTUSAN I 91


METODE ISLAMI (AL-MANHAI AL-TSLAAMT) DALAM MNAH PENGADrLAN...... 93
A. SURAT,AMIR AL-MU'MININ UMAR BIN KHATHTHAB R.A.
DALAM MASALAH PENGADILAN................... 1OO

B. KOMPETENSI HAKIM 101

BAB PERTAMA: PENGADILAN DAN ADAB-ADABNYA.. 103


A. PEMBAHASAN PERTAMA: DEFINISI PENGADILAN DAN LEGALITASNYA.... 103
- Jenis Legalitas.... 105

B. PEMBAHASAN KEDUA: SYARAT-SYARAT HAKIM 105


C. PEMBAHASAN KETIGA : HUKUM MENERIMA PENGANGKATAN
SEBAGAI HAKIM 109
D. PEMBAHASAN KEEMPAT: TUGAS.TUGAS HAKIM 1L7

PEMBAHASAN KELIMA: KEWAIIBAN HAKIM.... LT7


1. Bagian Pertama: Putusan Hakim Bersumber dari Hukum Syara'dan Sifat
Putusannya lLz
Hakim.........
- Sifat Putusan lLz
2. Bagian Kedua: Cara Memutuskan Perkara....... 113
3. Bagian Ketiga: Kewajiban Hakim terhadap al-Maqdhi lahu (Pihak
yang Mempunyai Hak atau yang Dimenangkan dalam Perkara)............... 1L9
4. Bagian Keempat: Kewajiban Hakim terhadap al-Maqdhi'alaih (Pihak
yang Dianggap Kalah, Baik yang Menuduh maupun yang Dituduh)........ 120

PEMBAHASAN KEENAM: ETIKA HAKIM........ L22


1. Etika-Etika Umum 122
a. Musyawarah.................... L22
b. Bersikap Sama kepada Kedua Orang yang Sedang Bersengketa
dalam Majelis Persidangan................... L23
-!

c. Menerima Hadiah"""" L24


d. Menghadiri Undangan 125
e. Menghadiri Upacara Pelepasan fenazah dan Menjenguk
Orang Sakit............ L25
2. Etika-Etika Khusus L26
a. Tempat Persidangan.............'."".. 126
b. Para Pembantu Hakim. 127
c. Pemahaman terhadap Permasalahan............'..... L27
d. "Bersih"-nya Hakim dan Kondisi Psikologisnya..'.'."-...... .. 127
e. Membuktikan bahwa Para Saksi Adalah Orang yang "Bersih"........'." LZB
f. Mendamaikan Dua Pihak yang Bersengketa. 129

G. PEMBAHASAN KETUIUH: BERAKHIRNYA TUGAS HAKIM 129

H. PEMBAHASAN KEDELAPAN: KAPAN BOLEH MENAHAN ORANG


130

I. PEMBAHASAN KESEMBILAN: PEMECATAN HAKIM


DAN PENGUNDURAN DIRINYA 132

BAB KEDUA:TUNTUTAN ATAS HAK DAN PEMBUKTIAN-PEMBUKTIANNYA.... I34


A. PEMBAHASAN PERTAMA: DEFINISI AD-DA'WAA (GUGATAN), RUKUN.
RUKUNNYA, SYARAT-SYAMTNYA, DAN DASAR LEGALITASNYA'".....""'"...."' L34
1. Definisi ad-Da'waa. 134
2. Rukunnya.. 135
3. Syarat-Syaratnya........... 135
4. Dasar Lega1itasnya..................... L37

B. PEMBAHASAN KEDUA:IENIS GUGATAN DAN PENETAPAN SIAPA


YANG MENGGUGAT DAN SIAPA YANG TERGUGAT L37
L. Gugatan yang Sah dan Gugatan yang Tidak Sah t37
2. Siapa yang Menggugat dan Siapa yang Tergugat 138

PEM BAHASAN KETIGA: KONSEKUENSI HUKUM SETELAH GUGATAN


DIAIUKAN ATAU APA YANG WAJIB DILAKUKAN OLEH TERGUGAT
SETELAH GUGATAN DIAJUKAN. 138

PE M BAHASAN KE EM PAT: ARGU M EN -ARGUM EN YAN G D I KE M UKAKAN


OLEH PENUNTUT DAN TERTUDUH ATAU MEKANISME MENETAPKAN
PUTUSAN PERKARA" 139
1. Kasus-Kasus yang Bisa Diputuskan Berdasarkan an'Nukuul
(Meminta Tergugat untuk Bersumpah/Keengganan Pihak Tergugat
untuk Bersumpah) .................... t42
2. Cara Bersumpah dan Pengaruhnya dalam Tuduhan L44
3. Sumpah Menegaskan dan Sumpah Menafikan 147
4. Sifat Substansi Sumpah t47
5. Yang Dipertimbangkan dalam Sumpah Adalah Niat Hakim
yang Meminta Seseorang untuk Bersumpah 148
6. Efek Sumpah bagi Tuduhan.... t49
7. Menetapkan Hukuman Berdasarkan Saksi dan Sumpah.........'."'.""........... L49
B. Ikrar............ 151

PEMBAHASAN KELIMA: HUKUM MENGENAI DUA TUDUHAN


YAN G KONTMDIKTIF DAN DUA BUKTI YANG KONTRADI KTI F....................... 151
1. Bentuk Pertama: Kontradiksi Antara Dua Tuduhan beserta Buktinya
dalam Kasus al-Milku al-Muthlaq. r52
2. Bentuk Kedua: Kontradiksi Antara Dua Tuduhan Beserta Buktinya
dalam Kasus al-Milku bi Sabab..... L60
a. Kasus Pertama: Mendakwa Kepemilikan karena Mendapat
Warisan..... L60
Kasus Kedua: Mendakwa Kepemilikan karena Adanya Transaksi
fual BeIi...... L62
c. Kasus Ketiga: Mendakwa Kepemilikan karena Adanya
Proses an-Nitaai.... 168
3. Hal yang Dapat Terjadi Berulang-Ulang dan yang Tidak 169

F. PEMBAHASAN KEENAM: HUKUM YANG BERKAITAN DENGAN DUA


TUDUHAN YANG KONTRADI KTI F MENGENAI SIAPAKAH PEM ILIK ASAL... t70
1. Hukum yang Berkaitan dengan Dua Tuduhan yang Kontradiktif
Mengenai Siapakah Pemilik Asal.............. L70
2. Peringatan. t72
3. Hukum-Hukum yang Berkaitan dengan Kepemilikan.........'...'.'.'.' L72

BAB KETIGA: MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN......'.'."'...... 175


A. PEMBAHASAN PERTAMA: KESAKSIAN DAN MENARIK BALIK KESAKSIAN.' L75
L. Bagian Pertama: Definisi Kesaksian, Rukun, dan Hukumnya.....'...'.'.".'.... t75
2. Bagian Kedua: Syarat-Syarat yang Harus Dimiliki oleh Saksi
Ketika M enyaksikan Kej adian Perkara (Sy uruuth at'Tah ammul) ...........'.' 777
a. Kesaksian atas Tulisan 180
b. Bentuk-Bentuk yang Disaksikan oleh Saksi '. 180
3. Bagian Ketiga: syarat-syarat yang Harus Dimiliki oleh Saksi Ketika
Menyampaikan Kesaksian [syuruuth al-Adaa)....'.'.........'.. 181
- Syarat-Syarat Saksi 181
4. Bagian Keempat: Hukum Menarik Kembali Kesaksian.. 193
5. Bagian Kelima: Hukuman bagi Orang yang Memberikan
Kesaksian pa1su............ 796
6. Bagian Keenam: Kesaksian yang Diberikan oleh Nonmuslim 196
PEMBAHASAN KEDUA: SUMPAH.. 2OO

1. Bagian Pertama: Devinisi Sumpah, Legalitasnya, dan Pembahasan


at-Mahluf 8ih................... 200
2. Bagian Kedua; Redaksi Sumpah, Sifatnya, Niatnya, dan Sumpah
dengan Menjatuhkan Ta1ak........ 202
- Sumpah dengan Menjatuhkan Talak di Hadapan Hakim 204
3. Bagian Ketiga: Memperberat Sumpah dengan Mengomplekskan
Redaksinya, Mencari Waktu dan Tempat yang Lebih Memberikan
Pengaruh... 205
4. Bagian Keempat: Syarat-Syarat Sumpah..' 208
5. Bagian Kelima:Jenis-fenis Sumpah..'." 209
a. Bentuk-BentukSumpah al-1sti2hhaar..........".......... 2L2
b. Memutuskan Hukuman Berdasarkan Keengganan Mudda'aa'alaih
Bersumpah dan Memutuskannya Berdasarkan Satu Saksi
Ditambah Sumpah Mudda'idanSumpahMarduudah.".........".....,.."""' zLz
1) Pendapat Pertama 2L3
2) Pendapat Kedua..... 274
c. Kasus-Kasus yang Boleh Diputuskan dengan Satu Saksi
Ditambah Sumpah dan Kasus Kasus yang Boleh Diputuskan
dengan Caraan-Nukuul..'........... zts
6. Bagian Keenam: Hukum Sumpah'..... 2L6
a. Hukum Sumpah Pendakwa. 216
b. Hukum SumPah Terdalonra 2L6
c. Hukum Sumpah lstiitsaaq atau Istizhhaar.......'....".....'...."....'.:....... 2L6
7. Bagian Ketujuh: fenis-|enis Hak yang Boleh Diputuskan
dengan Sumpah 217
C. PEMBAHASAN KETIGA: PENGAKUAN [IQMR)'. 219
1. Bagian Pertama: Definisi lqrar, Kapasitasnya Sebagai Huiah,
dan Implikasi Hukumnya......"'.....'... 220
2. lqrar'...".....'
Bagian Kedua: Beberapa Bentuk Redaksi 227
a. Iqrar d,engan Menggunakan Kata-Kata yang felas dan Eksplisit........ 22L
b. lqrar dengan Menggunakan Kata-Kata Implisit 224
a) Pengakuan atau lqrar tentang Utang yang Dibarengi
Kalimat Lain .........,.... 224
b) Iqrar Tertulis....... 226
3. Bagian Ketiga: Syarat-Syarat Sah 1qror............. 226
4. Bagian Keempat: Macam-Macam al-Muqarr Bihi....... 229
5. Bagian Kelima: IqrarTentang Harta 233
a. Dalam Masalah Penggasaban.................... 235
b. Dalam Masalah Menyangkut Ukuran Berat atau Bilangan 236
c. Yang Dimaksud dengan Duraihim (Sedikit Dirham)
dan Sebagainya.............. 237
d. Yang Dimaksud dengan Daraahim dan Danaanir

[Bentuk famak dari Kata Dirham dan Dinar) 237


e. Pengertian Harta yang Besar atau Banyak.................... 237
f. Yang Dimaksud dengan Macam [kualitas) Dirham....... 239
o
b' Perselisihan Antara al-Muqirr dan al-Muqarr Lahu
Seputar Pembayaran Piutang atau Sifat dan Status Sesuatu
yang Ada pada al-Muqirr ............... 240
Pengecualian dalam 1qror............ 241
a) Mengecualikan Sedikit dari yang Banyak........ 242
b) Mengecualikan Banyak dari yang Sedikit........ 243
c) Mengecualikan Keseluruhan............ 243
d) Mengecualikan dari Pengecualian.......... 244
e) Mengecualikan dari Selain Ienis yang Sama
(lstitsnaa' Munqathi) 244
0 Pengecualian atau Penggantungan kepada Kehendak
Allah SWT. 245
i. Athafdalamlqrar. 246
j. Pengoreksian (a/-lstidraak)dalam 1qrar............ 247
6. Bagian Keenam: lqrarKetika dalam Keadaan Sehat dan Ketika
dalam Keadaan Sakit............ 248
a. /qrar ketika Dalam Keadaan Sehat............ 249
b. lqrar Ketika dalam Keadaan Sakit............. 249
c. Apakah Utang yang Kemunculannya Ketika Masih Dalam Keadaan
Sehat Adalah Lebih Diprioritaskan dan Diistimewakan?...................... 252
7. Bagian Ketujuh: Iqrar tentang Nasab...... 254
D. PEMBAHASAN KEEMPAT: MENETAPKAN PUTUSAN HUKUM
BERDASARKAN QARINAH (INDIKASI)................... 260
1. Signifikansi Qarinah.... 260
2. Definisi Qarinah...... 260

SISTEM PEMERINTAHAN DAIILM ISLAM | 265

BAB PERTAMA: KEDAULATAN: KEKUASAAN LEGISLATIF TERTINGGI


DALAM PEMERINTAHAN ISLAM 267
A. KEDAULATAN (AS-SIvI,4DAH NIAU AL'HAAKIMIYYAII) 267

B. DIJADIKANNYA UMAT SEBAGAI WAKIL DALAM MEMBERLAKUKAN DAN


MELAKSANAKAN SYARIAT..... 268
C. KEDAULATAN ATAU SUPREMASI HUKUM DAN HUBUNGAN KOOPEMTIF
DI ANTAM KEKUASAAN-KEKUASAAN ADA..............
YANG 27I
D. PEMILIK HAK DAN OTORITAS AT-TASYRll',(LEGISLASI) .................. 274

BABKEDUA:KEKUASAANEKSEKUTIFTERTINGGI:IMAMAH................... 277
A. DEFINISI IMAMAH.... 277

B. HUKUM MENDIRIKAN NEGAM DALAM ISLAM 2VB


l.Pendapat Kelompokyang Mewaiibkan Imamah 279
Dalil-Dalil Kelompok Pertama 279
a. Dalil Syar'i. 279
28L
c. Dalil Fungsi................ 281
2. Pendapat Kelompok yang Mengatakan bahwa Hukum Imamah
Hanyalah,/a waaz (Boleh) ................ 283
Dalil-Dalil Kelompok Kedua 284
3. Pendapat Kelompok Ketiga: Syi'ah Imamiah, Syi'ah Zaidiah,
dan Syi'ah Ismailiah... 284
a. Dalil-DalilSyi'ah.... 285
b. Kritik dan Sanggahan............... 286

C. MEKANISME PEMILIHAN IMAM


(PEMIMPIN PEMERINTAHAN TERTINGGI) 287
l. Cara-Cara Penunjukan dan Pengangkatan......... 287
a. Penunjukan Imam dengan Berdasarkan Nash 288
1) Dalil-Dalil yang Terdapat di Dalam Al-Qur'an dan Sunnah.......... 2BB
2) Dalil-Dalil Aqli 292
3) Dalil-Dalil Historis. 293
b. Pengangkatan Imam Berdasarkan Metode Wilaayah al-Ahdi
(Penunjukan oleh Imam Sebelumnya/Putra Mahkota) 294
c. Terbentuknya Imamah dengan Paksaan 296
298
298
298
298
299
299
4) Persetujuan Umat. 300
5) Tugas dan Fungsi Ahlu al-Halliwa al-Aqdi....'...'....'......,' 301
c. Metode dan Prosedur Pemilihan al-Khulafa ar-Rasyidun.....".'............ 302
1) Abu Bakarash-Shiddiq r.a.........'.'.'.". 302
2) Umar bin al-Khaththab r.a.................. 302
3) Utsman bin Affan r.a.................. 303
4) Ali bin Abi Thalib r.a.................. 305

D. SYARAT.SYARAT IMAM 306

E. .TUGAS DAN FUNGSI IMAM IKEWAJIBAN.KEWAIIBAN


DAN KEWENANGAN-KEWENANGAN I MAM) 3L2
1. Tugas dan Fungsi Keagamaan 313
2. Tugas dan Fungsi Politik......... 3L4

F. BEMKHIRNYA KEKUASAAN HAKrM (PEMIMPIN PEMERINTAHAN)............... 315

G. HAK-HAK IMAM............,...... 3L6


1. HakDipatuhi.....,............ 3t7
2. Loyal dan Mendukung Imam........... 325

H. BATAS-BATAS KEKUASMN DAN KEWENANGAN IMAM SERTA KAIDAH-


KAIDAH PEMERINTAH DALAM ISLAM 326
1. Syura........... 328
a. RuangLingkup Musyawarah.................... 330
b. DewanSyura........... 330
c. HukumSyura........... 330
Keadilan 333
-Adil terhadap Penganut Agama Minoritas dan Kelompok
Politik Minoritas 335
3. Persamaan di Hadapan Hukum 335
-!
I

4. Melindungi Harkat Martabat Manusia 336


5. Kebebasan. 336
a. Kebebasan Akidah........ 337
b. Kebebasan Berpikir dan Bersuara.................. .. 337
6. Pengawasan dan Kontrol Umat serta Tanggung fawab Pemimpin........... 339
Hubungan Imam yang Memimpin Pemerintahan
dengan Masyarakat 341

SUMBER KEDAULATAN DAN KEKUASAAN DALAM IS1AM.......,. 34L


PENGORGANISASIAN NEGARA OLEH KHALIFAH
[ADMTNTSTRAST NEGARA)............... 343
7. Administrasi Negara pada Era Khalifah 343
2. Pengklasifikasian Kewenangan |abatan Menurut Pendapat
al-Mawardi 345
3. Iabatan Para Pembantu Khalifah 346
a. Al-Wi2aarah..................... 346
1) Wizaarah Tafwiidh.,... 346
2) Wizaarqh Tonfiidz....... 348
3) Syarat-Syarat Wazir Tanfiidz....... 3,tB
4) Perbedaan Antara Wizaorah Tafwiidh dan Wizaarah Tanfiidz ... 349
b. Imaarah al-Aqaaliim (fabatan Tingkat Daerah atau Provinsi)............ 350
L) Imaarah Umum (fabatan Setingkat Gubernur yang Memiliki
Wewenang dan Otoritas Umum).... 351
a) lmaarah lstikfaa' 351
b) Imaarah Istiila' 352
c) Perbedaan Antara Imoarah al-lstikfaa' dan Imaarah
al-Istiilaa'., 353
2) Imaarah Khusus (fabatan Setingkat Gubernur yang Wewenang,
Kompetensi, dan Otoritasnya Sudah Dibatasi
dan Tidak Umum Lagi)............ 354

K. BERAKHIRNYA KEKUASAAN SEORANG IMAM 354

BAB KETIGA: KEKUASAAN YUDIKATIF IJUDICIAL AUTHORITIES)


DALAM ISLAM 356
A. KELAHIRAN, PERJALANAN HISTORIS, HUKUM-HUKUM, DAN MACAM-
MACAM PERADILAN 356
1. Hikmah Pensyariatan Peradilan 357
2. Urgensitas dan Signifikansi PeradiIan................ 357
B. PERADILAN BIASA DAN SISTEMATIKANYA. 36L
t. Syarat-Syarat Qadhi...... 36L
2. Etika dan Kewajiban-Kewajiban Qadhi 365
3. Macam-Macam Qadhi Berikut Berbagai Otoritas, Wewenang,
dan Tugas Masing-Masing.............. 367
4. Sistematika Peradila 369
a. Prosedur dan Cara Pengangkatan dan Pencopotan Qadhi 370
b. Klasifikasi Wewenang, Tugas, dan Kompetensi Qadhi
(Spesialisasi Qadhi) 371
c. Prosedur Peradilan Tunggal dan Peradilan Kolektif 37L
d. Tingkatan-Tingkatan Pengadilan dan Sistem Naik Banding
karena Keberatan terhadap Keputusan Hukum yang Ada.... 372
e. Sifat atau Kapasitas Keputusan Hukum Seorang Qadhi........... 373

C. AT-TAHKIIM IARBITMSE) 374

D. INSTITUSI AL-M42H4411M,....,....,,,. 376


7. Definisi institusi al-mazhaalim dan kemunculannya............ .. 376
- Kemunculan Institusial-Ma2haalim.............. .. 376
' 2. Sifat dan Kapasitas Naazhir al-Mazhaalim [Pejabat yang Bertugas
Menangani Bidang al-Mazhaalim)................ 377
- Anggota Institusi Pengadilan al-Ma2haa1im................... 378
3. Wewenang, Tugas, dan Otoritas Dewan al-Ma2haa1im..........,....... 378

SISTEM ATAU INSTITUSI AL.HISBAH DALAM ADMINISTMSI IS1AM........... 3BO


L. Kata Pengantar tentang Sejarah Kelahiran Sistem al-Hisbah... 380
2. Hakikat al-Hisbah... 381
a. Definisi al-Hisbah.... 381
b. Landasan al-Hisbah... .. 383
c. Tujuan al-Hisbah., 383
d. Peletak Sistem al-Hisbah 384
e. Kaidah al-Hisbah... 384
f. Perbedaan Antara al-Muhtosib dan al-Mutathawwi'[Relawan) 385
g. Syarat-Syarat dan Etika a1-Hrsbah............... 3Bs
3. Wewenang, Tugas, dan Kompetensi al-Muhtasib.......... 387
4. Perbandingan Antara Institusi al-Hisbah,lnstitusi Peradilan,
dan Institusi al-Ma2haa1im.............. 394
a. Perbandingan Antara al-Hisbah dan Peradilan Biasa...... 394
b. Perbandingan Antara al-Hisbah dan Institu si al-Mazhaolim .......... 395
F. POKOK.POKOK PROSEDUR PENGADILAN 396
1. Langkah Pertama: Pengajuan Perkara (ad-Da'waa)..................... 396
- Definisi 397
2. Langkah Kedua: Pembuktian 403
a. Kesaksian........... 403
b. Pengakuan 406
c. Sumpah (Yamiin) 407
d. Bukti dalam Bentuk Dokumen Tertulis....... 408
e. Qarinah (lndikator; Petuniu[ Praduga)......... 408
f. Sepengetahuan Hakim Sendiri [Hakim Mengetahui Sendiri
Kejadian Perkara yang Disidangkan)........ 409
g. Al-Khibrah [Keterangan Para Ahli) dan al-Mu'aayanah
[Menyaksikan, Mengamati dan Menyelidiki Objek Persengketaan) 4LL
h. Surat Qadhi kepada Qadhi Lain.............. 4LL
3. Langkah Ketiga: Putusan Hukum atau Vonis Pengadilan 4Lz
- Pelaksanaan Eksekusi Putusan Pengadilan .. 4L3

BAB KE E M PAT : A D - DAIL LAH AL- I S LAM InH (N E GARA KESATUAN IS LAM)'....... 4L7
4L7
1. Topik Pertama 4L7
a. Perjalanan Historis Kelahiran Konsep Dar al-lslam dan Konsep
Negara Modern...... 4t7
b. Pengklasifikasian Antara Konsep Dar al-lslam dan ad-Daulah
4L8
c. Arah Perkembangan Konsep Dar al-lslam dan Konsep Negara
4t9
2. TopikKedua:Kelahiranlstilahad-Daulahal-lsiamiyah...............'..... 422
a. Sebab di Balik Penggunaan Istilah ad-Daulah al-lslamiyah
untuk Sistem Pemerintahan Islam..... 422
b. Kelayakan dan Kompetensi Sistem Pemerintahan Islam
untuk Diaplikasikan pada Masa Sekarang 424
c. Apakah Islam Mewajibkan Pendirian Sebuah Negara?....., 425

B. ELEMEN DASARATAU UNSUR-UNSUR, KELAHIMN, DAN SYAKHSHIYYAH


(PERSONALTTAS) AD -DAU LAH AL- ISLAM IYAH ......... 427
1. Unsur-Unsur ad-Daulah al-1s\amiyah..................... 427
a. Unsur Pertama: Rakyat........ 427
1) Posisi Unsur Ini Secara Materiil dan Esensialnya dalam Konsep
ad-Daulah al-1s1amiyah..................... 427
2) Perbedaan Unsur Ini dengan Unsur yang Sama dalam Konsep
Negara Modern 428
b. Unsur Kedua: Wilayah Teritorial 430
1) Posisi Unsur Ini Secara Materiil dan Perbedaan Unsur Ini
dalam Konsep ad-Daulah al-lslamiyah dengan Unsur
yang Sama dalam Konsep Negara Modern....... 430
2) Cakupan Wilayah Teritorial Negara........ 43L
a) Sesuatu yang Menjadi Bagian Dasar Wilayah Teritorial
Negara 432
b) Wilayah Ekstrateritorial (Hal-Hal yang Statusnya
Merupakan Perpanjangan atau Dianggap Mengikuti
Kawasan Teritorial) ad-Daulah al-1s\amiyah................................ 433
c) Sesuatu yang Statusnya Menjadi Bagian dari Kawasan
Teritorial Negara, tetapi Ada Negara Lain yang Memiliki
Hak Ikut Menggunakan.................... 433
d) Zona Bersama Antarsejumlah Negara. 434
e)Zonayang Dianggap Bukan Bagian dari Zona Teritorial
Suatu Negara, tetapi Dianggap Sebagai Zona Bersama
dan Umum bagi Zona Teritorial Setiap Negara........ 434
c. Unsur Ketiga: Kedaulatan 436
1) Kata Pengantar.. 436
[a) Teori Kedaulatan dalam Konsep Negara Modern
dan Sejumlah Teori Alternatif sebagai Ukuran dan Kriteria
Sebuah Negara....... 436
(b) Membedakan Kedaulatan dari Hal-Hal yang Memiliki
Kemiripan dengannya 437
2) Konsepsi Kedaulatan dalam ad-Daulah al-ls\amiyah....................... 438
3) Batas Minimal Terpenuh inya al-Haokimiyyah (Kedaulatan
atau Supremasi Syara') dan Perbedaannya dengan Batas
Minimal dalam Penerapan Hukum Supaya Konsep Dar al-lslam
Dapat Terwujud.. 439
4) Apakah Disyaratkan Seluruh Bagian Negeri Islam Harus Berada
di Bawah Satu Kekuasaan Politik?..................... 442
2. Kelahiran ad-Daulah al-lslamiyah... 445
Kata Pengantar: Prinsip Kelahiran Negara dengan Semata-Semata
telah Terpenuhinya Elemen Dasar atau Unsur-Unsurnya 445
Bentuk-Bentuk Mekanisme Kelahiran ad-Daulah al-lslamiyah.......... 446
1) Kelahiran Baru Secara Keseluruhan................,... 446
2) Kemunculan dan Kelahiran Sebuah Negara dari Komponen
dan Unsur-Unsur Lama........... 447
Pengakuan, Macam-Macamnya, dan Konsekuensi-Konsekuensinya
pada Tataran Dunia Internasional ................... 447
1) Esensi Prinsip Pengakuan dan Hal-Hal yang Menjadi
I ustifikasinya...................... 447
2) Macam-Macam Pengakuan 448
a) Pengakuan Penuh.............,....... 448
b) Pengakuan Tidak Penuh atau Pengakuan Pendahuluan........ 449
c) Pengakuan terhadap Kondisi Perang........ 450
d. Personalitas ad-Daulah ab1s1amiyah.."..............." 45L
C. KARAKTE RI STI K- KAMKTE RI STI K AD. DAU LAH AL- I S LAM IYAH DAN
PERBANDINGANNYA DENGAN NEGARA MODERN 455
1. Karakteristik-Karakteristik ad-Daulah ol-lslamiyah....."'..."....".. 455
a. Ad-Daulah al-lslamiyah Adalah Negara Pemikiran, Ide, Gagasan,
dan Prinsip-Prinsip untuk Memperbaiki Kehidupan umat Manusia 455
b. Visi, Misi, dan Tujuan ad-Daulah al-lslamiyah Adalah
Menyampaikan Risalah Islam Sebagai Sebuah Kewajiban Ideologi. 416
2. Perbandingan ad-Daulah al-lslamiyah dengan Negara Modern...... 457
a. Penjelasan Seputar Seberapa fauh Tingkat Keterikatan Negara
Modern dengan Prinsip-Prinsip dan Agama-Agama................. 458
b. Perbandingan ad-Daulah al-lslamiyah dengan Negara Komunis..'." 460
D. TUGAS DAN FUNGSI NEGAMISLAM 460
1. Kata pengantar seputar definisi tugas dan fungsi od-Daulah al-lslamiyah 460
2. Rincian Kewajiban-Kewajiban Hakim (Pemimpin) atau Tugas-Tugas
Negara........ 462
a. Tugas dan Fungsi ke Dalam finternal) 463
1) Menjamin kemaslahatan dan kepentingan-kepentingan
masyarakat 463
a) Memelihara Keamanan dan Ketertiban, Amar Makruf
dan Nahi Mungkar.. 465
b) Pengaturan Sistem Peradilan dan Penegakan Keadilan......... 470
c) Tata Kelola Sarana Prasarana, Instalasi, dan Fasilitas-
Fasilitas Publik ..,.... 473
d) Melakukan Persiapan untuk Melindungi Negara
dan Dakwah dengan Melatih Masyarakat dan Mendirikan
Industri Persenjataan.................... 475
2) Menjaga dan Mempertahankan Karakteri stik ad-D aulah
al - I slamiy ah serta Mewuj udkan Tuj uan-Tuj uannya..."' 477
a) Memperkokoh Kesatuan, Kerja Sama, dan falinan
Persaudaraan Umat..... 478
b) Mewujudkan Kemaslahatan-Kemaslahatan Dasar
yang Menjadi Topik Sentral Syariat........ 48t
c) Memakmurkan dan Membangun Dunia....... 484
d) Memelihara Etika dan Moral IsIam............ 486
e) Menegakkan Keadilan Sosial 487
0 M ewuj u dkan Kehidupan yang Baik {al - H ay a a h ath'
Thabyyibah) bagi Setiap Individu Berdasarkan Kacamata
490
s) Mewujudkan Masyarakat yang Baik dan Sejahtera
(Welfare State) 493
h) Usaha yang Berkesinambungan untuk Mencapai
yang Lebih Baik dan Lebih Berkualitas dalam Semua
Aspek Kehidupan Manusia..... 494
i)Mempersiapkan Para Da'i untuk Menyebarluaskan
Dakwah, Baik di Dalam maupun di Luar Negeri...'...'. 495
b. Tugas dan Fungsi ke Luar [Eksternal) 500
1) Tugas dan Fungsi yang Berlandaskan Pertimbangan Tuntutan-
Tuntutan Kehidupan Internasional..........'...'.... 500
a) Membela dan Mempertahankan Wilayah-Wilayah Islam,
Membebaskan Bangsa-Bangsa Islam, dan Melindungi
Komunitas-Komunitas Minoritasnya..'............... 501
b) Mendukung dan Mempererat Ialinan Keria Sama di Antara
Wilayah-Wilayah ad- Daulah al- LsIamiyoh............"...'... 502
c) Mendukung Perdamaian Dunia... 504
d) Menopang Prinsip-Prinsip Kehormatan dan Martabat
Manusia [Nilai-Nilai Perikemanusiaan), Keadilan,
Kebebasan, dan Persamaan di Seluruh Dunia 506
2) Tugas dan Fungsi yang Berlandaskan Pertimbangan terhadap
Karakteristik-Karakteristik ad-Dau lah al- Islamiyah dan Tujuan-
Tujuannya......... 511
a) Bekerja Sama dengan Pihak-Pihak Nonmuslim yang
Memiliki Iktikad Baik dan Ketulusan.. 5L2
b) Dakwah kepada Islam........... 515
c) Menangkis Tuduhan-Tuduhan dan Kesalahpahaman Para
Musuh IsIam........... 5L7
E. BERBAGAI KEKEBALAN DAN KEISTIMEWAAN DIPLOMATIK
YANG DIMILIKI NEGARA.... 518
l. Cakupan Kekebalan dan Keistimewaan Diplomatik 518
2. Macam-Macam Kekebalan dan Kesitimewaan Diplomatik.......'.."......"..... 520
Pengecualian-Pengecualian.'........"... 520

F. PERUBAHAN KONDISI AD-DAULAH AL.ISLAMIYAH, HILANGNYA


AD-DAULAH AL-ISLAMIYAH, DAN KONSEKUENSI'KONSEKUENSINYA."".....' 520
1. Perubahan Kondisi ad-Daulah al-1s1amiyah"......""""""' 521
a. Perubahan pada wujud atau Bentuk Tatanan Politik dalam Negeri szl
b. Perubahan pada Ruang Lingkup Wilayah Teritorial 522
1) Perubahan Wilayah Teritorial yang Tidak Menyangkut
Wilayah Teritorial Negara Lain.'........'.'. 523
2) Perubahan yang menyangkut wilayah teritorial negara lain........' 524
2. Lenyapnya ad-Daulah al-lslamiyah...'.........."'...' 525
a. Hilang Total......'..... 526
b. Hilang Sebagian.." 526
3. Dampak Perubahan Keadaan atau Lenyapnya Negara terhadap
Peninggalan-Peninggalannya dalam Kaitannya dengan Negara
yang Menggantikan PosisinYa.'.. 52g
a. Dalam Kaitannya dengan Perjaniian dan Kesepakatan"""""' 529
b. Dalam Kaitannya dengan Tanggungan Utang Piutang Negara"""""""' 530
c. Dalam Kaitannya dengan Aset-Aset Umum Milik Negara """""""""""" 530
d. Dalam Kaitannya dengan Hukum Perundang-Undangan 531
e. Dalam Kaitannya dengan Hukum-Hukum Peradilan """""""" 531
f. Dalam Kaitannya dengan Kewarganegaraan..'.."" 531

REFERENSI-REFERENSI TERPENTING BAGIAN INI ..."''"..".' 533

DEKLAMSI HAKASASI MANUSIA DALAM ISLAM 535


543
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM IILID 8

Pengantar Penerbit

Agama Islam kaya akan tuntunan hidup Pembahasan dalam buku ini tidak hanya
bagi umatnya. Selain sumber hukum utama terfokus pada satu madzhab tertentu. Buku
yakni Al-Qur'an dan As-Sunnah, Islam juga ini lebih menekankan kepada metode perban-
mengandungi aspek penting yakni fiqih. Fiqih dingan antara pendapat-pendapat dalam
Islam sangat penting dan dibutuhkan oleh madzhab empat [Hanafiyyah, Malikiyyah, Sya-
umat Islam, karena ia merupakan sebuah fi'iyyah, dan Hanabilah), dan pada beberapa
"menual book' dalam menjalankan praktik permasalahan juga dipaparkan beberapa pen-
ajaran Islam itu sendiri, baik dari sisi ibadah, dapat madzhab selain madzhab yang empat.
muamalah, syariah, dan sebagainya. Dalam memaparkan pendapat suatu madzhab,
Hadir di hadapan Anda, sebuah hasil kar- penulis berusaha untuk merujuk langsung
ya ulama kontemporer yang kapasitasnya su- kepada kitab-kitab utama dalam madzhab
dah tidak diragukan lagi, Profesor Wahbah tersebut. Buku ini juga memerhatikan kesha-
az-Zuhaili. Ulama asal Suriah ini hadir dengan hihan hadits yang diiadikan dalil. Oleh sebab
pembahasan Fiqih Islam yang lengkap dan itu, setiap hadits yang dijadikan dalil oleh
komprehensif. Buku ini merupakan iilid ke- fuqaha akan di-takhrij dan di-tahqiq.
delapan dari 10 jilid yang kami terbitkan. Dari segi pembahasan hukum, buku ini
Buku ini membahas aturan-aturan sya- membahas perbedaan-perbedaan hukum yang
riah islamiyyah yang disandarkan kepada da- terdapat dalam setiap masalah fiqhiyyah dan
lil-dalil yang shahih baik dari Al-Qur'an, As- membandingkan permasalahan yang ada dalam
Sunnah, maupun akal. Oleh sebab itu, kitab ini satu madzhab dengan madzhab lain.
tidak hanya membahas fiqih sunnah saja atau Keunggulan lain dari buku ini adalah bu-
membahas fiqih berasaskan logika semata. ku ini lebih memfokuskan pada sisi praktikal.
Buku ini juga mempunyai keistimewaan Oleh sebab itu, ia tidak menyinggung masalah-
dalam hal mencakup materi-materi fiqih dari masalah rekaan yang tidak mungkin terjadi,
semua madzhab, dengan disertai proses pe- seperti masalah perbudakan karena hal itu su-
nyimpulan hukum (istinbaath al-ahkaam) dari dah tidak relevan dengan kehidupan universal
sumber-sumber hukum Islam baik yang naqli modern masa kini.
maupun aqli (Al-Qur'an, As-Sunnah, dan juga Penulis juga akan menyebutkan pendapat
ijtihad akal yang didasarkan kepada prinsip yang rajih, terutama bila di antara pendapat
umum dan semangat taqtri' yang otentik). tersebut ada yang bersandar kepada hadits
8 BagianV:FIQIHUMUM
JILID

dhaif, atau di saat satu pendapat mempunyai kukan dengan berbekal kaidah-kaidah syaral
potensi lebih untuk menimbulkan kemasla- dasar-dasar utamanya, dan juga keputusan-
hatan dan menolak kerusakan. keputusan fuqaha.
Para pembaca juga akan dengan mudah Akhirnya, semoga karya besar ini dapat
dalam memahami pembahasan dalam buku memberikan manfaat yang seluas-seluasnya
ini. Penulis menggunakan redaksi bahasa kepada umat Islam, khususnya bagi Anda se-
yang mudah dipahami, rangkaian kalimatnya kalian, para pembaca yang dirahmati Allah
sederhana, dan sistematikanya sesuai dengan SWT.
pemahaman kontemporer. Penulis juga ber-
usaha untuk membahas beberapa permasa- Bill a ahit- taufi iq w al - hi d a ay ah
lahan fiqih kontemporer. Pembahasan ini dila- All q ahu a' I a m bish- sh aw a ab.
:"::::l;

tl'

iiM,. {,1,,

It;:

,,',r' ,,f ir'r',,+i


,,#' ,.1

'1t.,"
,.t;:lj"'", .

.,, ,i' ji

-, "l;L.ri"'
a!;ii. "+llt,t:t,.
r': r';ii'
i ,,fl rlti
i,]i,'t
;ilr.l.,l;. rll,i:.,i''
Bagian V: FIQIH UMUM ]rLrD 8

BAB PERTAMA
HUKUMJIHAD
DAN KAIDAH-KAIDAHNYA

Masalah hubungan internasional antara ghaniimah, hukum harta umat Islam yang
umat Islam dan nonmuslim, baikyangbersifat dikuasai oleh musuh, hukum tawanan perang,
umum maupun yang bersifat khusus, biasanya dan juga hukum orang yang keluar dari agama
dibahas olehparaahli fiqih dalam pembahasan Islam (murtad).
Kitab as-Siyar.l Kata as-siyar merupakan Dalam buku ini, saya hanya akan mem-
bentuk jamak dari kata as-siirah yang berarti bahas permasalahan-permasalahan tersebut
"cara dan jalan" (as-sunnah dan ath-thariiqah). secara global sebab pembahasan secara rinci
Adapun yang dimaksud dalam pengertian di dan detail memerlukan lembaran-lembaran
sini adalah cara (as-siirah) Rasul saw. dalam kertas yang tebal.2
melakukan peperangan. Pembahasannya me-
liputi arti jihad, orang-orang yang diwajibkan
A. ARTI JIHAD
berperang, kewajiban umat Islam sebelum
dimulainya perang, kewajiban ketika ber- Dalam bahasa Arab, yang dimaksud
perang dan juga kewajibannya setelah ber- dengan jihaad secara etimologi adalah men-
perang, serta hukum-hukum yang berkaitan curahkan segala kemampuan dan daya upaya.
dengan perjanjian, baik berbentuk jaminan Ini apabila k atajihoditudiambil dari kata dasar
keamanan (aamaan), gencatan senjata (hud- al-juhdu. Akan tetapi, apabila ia berasal dari
nah), maupun akad dzimmah. Masalah lain kata dasar al-jahdu, artinya adalah berlebih-
yang juga ikut dibahas dalam bagian ini lebihan dalam melakukan pekerjaan.
adalah masalah harta rampasan perang, baik Secara terminologi, istilah jihad diartikan
yang termasuk kategori al-anfaal maupun oleh ulama mazhab Hanafi sebagai ajakan ke-
al-ghaniimah, cara pembagian seperlima a/- pada agama yang benar dan memerangi orang

Kata as-Stya4 huruf siin-nya dibaca kasrah, sedangkan huruf yaa'-nya dibaca fathah. Imam Muhammad bin al-Hasan
mempunyai dua kitab dengan iudul as-Siyar al-Kabir dan as-Siyar ash-Shoghir. Kata ash-Shaghir dan al-Kabir dalam nama dua
kitab tersebut tidak berbentuk muannats (al-Kabirah dan ash-Shaghirah) karena keduanya merupakan sifat dari kata kitaab
yang disembunyikan (Kitab as-Siyar al-Kabir dan Kitab as-Siyar ash-Shaghir).
LihatAtsar al-Harb fi al-Fiqh al-Islaamr, disertasi doktor saya dalam bidang undang-undang yang mendapat ludisium cumlaude
dengan rekomendasi supaya didistribusikan kepada universitas-universitas lain.
FIQLH ISLAM )ILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

yang tidak menerima ajakan tersebut, baik Abu Dawud meriwayatkan sebuah hadits yang
dengan menggunakan harta tnaupun jiwa' bersumber dari Anas bin Malik r.a' yang me-
Allah SWT berfirman, "Berangkatlah kamu nyatakan bahwa Nabi Muhammad saw. ber-
baik dengan rasa ringan moupun dengan rasa sabda, "Berjihadlah (melawan) kaum musyrik
berat, dan beriihadlah dengan harta dan iiwamu dengan menggunakan harta, iiwa, dan lisan
di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih kaliqn."
baik bogimu iika kamu mengetahui." (at-
Taubah:41) B. KEUTAMAAN JIHAD DAN POSISINYA
Allah SWT juga berfirm an," S esung g uhnya, DALAM AJARAN ISLAM
Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik Dalam Islam, jihad merupakan puncak
diri maupun harta mereka dengan memberikqn
ajaran, pagar peniaga dasar-dasar agama, dan
surga untuk mereko. Mereka berperang di ialan
juga pelindung bagi negara Islam dan juga
Allah; sehingga mereka membunuh atau ter-
umat Islam. fihad merupakan salah satu dasar
bunuh, (sebagai) ianii yang benar dari Allah di
ajaran Islam yang paling utama sebab jihad
dalam Taurat, Iniil, dan Al-Qur'an. Dan siapa-
merupakan media untuk meraih kejayaan,
kah yang lebih menepati ianiinya selain Allah?
kemuliaan, dan juga kedaulatan. Atas dasar
Maka, bergembiralah dengan iual-beli yang
itulah, jihad diwajibkan dan berlaku hingga
telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah
hari Kiamat. Setiap kaum yang meninggalkan
kemenangan yang agungl' (at'Taubah: 111)3
kewajiban jihad maka mereka akan terhina,
Selain ulama Hanafiah mendefinisikan
rumah-rumah mereka akan diserang musuh,
j ihad dengan definisiyanghampirsama dengan
martabatnya direndahkan oleh Allah SWT
definisi di atas. Ulama Syafi'iah umpamanya
dan mereka akan dikuasai oleh orang-orang
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan
yang hina dan tidak bermoral'
jihad adalah "memerangi orang-orang kafir
untuk menjayakan Islam".a
Allah SWT berfirman, "Dan beriihadlah
kamu di ialan Allah dengan iihad yang sebenar-
Adapun definisi jihad yang tepat dengan
b enarnya...." (al-Haii : 78)
ketetapan syariatadalah "mencurahkan segala
kemampuan dan daya upaya untuk memerangi Allah iuga berfirman, "Sesungguhnya,

orang-orang kafir dan mempertahankan diri Allah membeli dqri orang-orang mukmin, baik
diri maupun harta mereka dengan memberikan
[dari serangan mereka), baik dengan jiwa,
harta, maupun lisan". surga untuk mereka. Mereka berperang di ialan
Dengan demikian, jihad bisa dilakukan Allah; sehingga mereka membunuh atau ter'
dengan mengajarkan hukum-hukum Islam dan bunuh, (sebagai) ianii yang benar dari Allah di
d alam Taurat, lni il, d an AI- Quf an. D an si ap akah
menyebarkannya kepada segenap manusia,
menafkahkan harta, dan juga dengan cara yong lebih menepati ianiinya selain Allah?

bergabung dengan pasukan muslim untuk Maka, bergembiraloh dengan iual-beli yang
memerangi musuh jika imam (pemimpin) telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah
telah menyerukan untuk berjihad. Imam kemenangan yang agttng." (at-Taubah: 111)

Al-Bada'i',1ld.VII, hlm. 97; Fath al-Qadir,1ld.lV hlm. 276 danhalaman setelahnya; ad'Durr al-Mukhtar,lld.lll,
hlm.238.
3
4 Hasyiyah asy-Syarqawi'alaa Tuhfah ath-Thullab,jld. II, hlm. 391; Lihat iugaAtsar al-Harb fi al-Fiqh al-lslaami, hlm.31 dan
setelahnya.
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM IILID 8

Hadits-hadits Nabi juga banyak yang tidak bersedih hati;' (Ali Imrant 169-17O)
menerangkan keutamaan jihad dan menekan- Nabi Muhammad saw. mengharapkan
kan bahwa jihad merupakan amal yang paling mendapatkan gelarsyahid di jalan Allah. Beliau
utama dalam penilaian Allah SWT. Suatu bersabda, "Demi Zot yang diri Muhammad
waktu, Rasulullah saw. ditanya oleh seorang berada dalam kekuasaan-Nya, aku sangat ingin
sahabat, 'Amal apakah yang paling utama, berperang fi sabilillah kemudian aku terbunuh
wahai Rasul?" Rasulullah saw menjawab, kemudian aku perang lagi dan terbunuh lagi
"Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya." Beliau lalu perang lagi dan terbunuh."T
lalu ditanya lagi, "Setelah itu, amal apa Rasulullah saw. juga bersabda, "Setiap
Iagi?" Rasulullah saw. menjawab, "Berjihad dosa orang yang mati syahid diampuni (oleh
di jalan Allah SWT." Rasul lalu ditanya lagi, Allah) kecuali utang ;'B
"Setelah itu, amal apa lagi?" Rasulullah saw. Lebih dari itu, orang yang mati syahid
menjawab, "Haji yang mabrur (penuh dengan berharap supaya dihidupkan kembali ke dunia
amal kebaikan [al-birr])."s untuk berjihad lagi. Nabi Muhammad saw.
Nabi saw juga bersabda,"Pergi berjihod fi bersabda, "Tidak ada seorang pun yang sudah
sabilillah, baik pada pagi maupun malam hari, masuk surga dan berkeinginan untuk kembali
(nilainya) adalah lebih baik daripada dunia dan ke dunia logi kecuali orang yang mati syahid.
segala sesuatu yang ada di dalamnya."6 Sesungguhnya, dia berharap untuk kembali ke
Seorang mujahid yang mengorbankan dunia dan mati sepuluh kali sebab kemuliaan
jiwanya untuk berjuang di jalan Allah, untuk yang telah dilihatnya (dirasakannya)."e
membela'hak umat Islam dan juga untuk Selain itu, Rasulullah saw. juga membuat
memperjuangkan nilai-nilai yang mulia, perbandingan yang cermat berkenaan de-
namanya akan selalu harum, akan mendapat- ngan orang-orang yang mati di medan pe-
kan tempat yang mulia dalam sejarah ke- rang. Beliau bersabda,To "Orang yang mati
manusiaan dan juga di sisi Allah. Al-Qur'an dalam peperangan ada tiga macam. (1) Orang
menegaskan bahwa para mujahid akan ber- beriman yang berjihad di jalan Allah dengan
ada dalam satu barisan bersama para nabi mengorbankan jiwa dan hartanya. Ketika
dan rasul. Allah SWT berfirman, "Dan jangan b ertemu d eng an musuh, dia melaw anny a hing g a
sekali-kali komu mengira bahwa orang-orang meninggal dunia. Orang itu termasuk orang
yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenqrnya yang mati syahidyang teruji,yang akan berada
mereka itu hidup, di srsi Tfuhannya mendapat di bawah lindungan Allah di bawah Arsy-Nya.
rezeki, mereka bergembira dengan karunia Para nabi tidak mengungguli derajat orong
yang diberikan Allah kepadanya, dan bergirang seperti ini melainkan disebabkan kenabiannya
hati terhadap orong yang masih tinggal di saja. (2) Orang beriman yang melakukan
belakang yang belum menyusul mereka, bahwa dosa. Dia berjihad di jalan Allah dengan jiwa
tidak ada rosa takut pada mereka dan mereka dan hartanya. Ketika bertemu dengan musuh,

s HR al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Ibnu Khuzaimah dalam osh-Shahift, bersumber dari Abu Hurairah r.a.
6 HR al-Bukhari, Muslim, dan juga yang lainnya dari sahabat Anas bin Malik r.a.
7 HR al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah r.a.
I HR Muslim dari Abdullah bin Amr r.a.
9 HR al-Bukhari, Muslim, dan at-Tirmidzi dari sahabat Anas r.a.
10 Lihat Kitab al-Jihadkarya Abdullah bin al-Mubarak, hlm. 6.
FIQIH ISLAM JILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

dia melawannya hingga meninggal dunia' Dalil lainnya adalah, "Tidak sepatutnya
Jihadnya itu akan menghapus dosa-dosa dan orang-orang mukminin itu semuanya pergi (ke
kesalahannya. Sesung guhnya, {perang deng an medan perang). Mengapa sebagian dari setiap
mengangkat) pedang dapat menghapus kesa' golongan di antara mereka tidak pergi untuk
lahan-kesalahan. Orang seperti ini akan di' memperdalam peng etahuan ag ama mereka...."
masukkan ke surga melalui pintu mana saia (at-Taubah= 122)
dan di surga oda delapan pintu, sedangkan Alasan lainnya, tujuan jihad adalah untuk
neraka jahanam mempunyai tuiuh pintu, yang menyebarkan dakwah Islam, menjunjung
satu lebih rendah dari yang lainnya. (3) Orang tinggi agama yang benar, dan mencegah dari
munafik yang beriihad di ialan Allah dengan gangguan serta serangan orang kafir' Jika
mengorbankan iiwa dan hartanya. Ketika ber- tujuan ini bisa tercapai hanya dengan menge-
temu dengan musuh, dia melawannya hingga rahkan sebagian umat Islam, kewajiban itu
meninggal dunia. Orang seperti itu akan meng- menjadi gugur bagi umat Islam yang lainnya.
huni neraka. Sesungguhnya, (perang dengan Apabila penduduk daerah yang diserang
mengangkot) pedong tidak dapat menghapus musuh itu tidak mampu melawan serangan
kemunafikan."rr tersebut, umat Islam yang dekat dengan dae-
rah tersebut wajib ikut berjihad dan juga
C. KEWAJIBAN JIHAD wajib membantu mereka dengan menyuplai
senjata dan dana.
Jika peperangan terjadi tidak di semua
daerah kekuasaan Islam, hukum jihad adalah
Kaum wanita tidak diperbolehkan ikut
fardhu kifayah. Artinya, jihad tersebut berjihad kecuali setelah mendapat izin dari
diwajibkan bagi orang-orangyang mempunyai suami mereka sebab menjalankan tugas se-
kemampuan untuk jihad. Apabila sebagian bagai istri merupakan fardhu 'ain. Begitu
juga seorang anak tidak boleh ikut berjihad
orang sudah melaksanakan jihad, kewajiban
jihad orang lain gugur. Ini berdasarkan firman kecuali atas izin kedua orang tuanya atau
Allah SWT, " ... Allah melebihkan derai at orang' salah satunya jika memang orang tua yang
orang yang beriihad dengan harta dan iiwanya masih hidup hanya satu sebab berbakti ke-
atas orang-orang yang duduk (tidak ikut pada kedua orang tua termasuk fardhu hin
berperang tanpa halangan). Kepada masing- sehingga harus diutamakan atas tugas yang
masing, Allah menianiikan (pahala) yang baik fardhu kifayah.
(surg a)... !' (an-Nisaa': 9 5) fihad minimal dilakukan setahun sekali-
Pada ayat di atas, Allah SWT menjanjikan seperti memakmurkan Ka'bah [haii)-iika
pahala yang baik bagi para mujahidin dan memang ada kekuatan untuk itu. Hal ini
juga bagi orang yang tidak ikut berjihad' fika berdasarkan firman Allah SWT, " Dan tidakkah
hukum jihad adalah fardhu 'ain, tentunya Allah mereka (orang-orang munafik) memerhatikan
tidak menjaniikan pahala yang baik kepada bahwa mereka diuii sekali atau dua kali setiap
orang yang tidak ikut berjihad sebab tidak tahun...." (at-Taubah= 126) Imam Mujahid
ikut berjihad hukumnya menjadi haram. berkata, 'Ayat ini turun berkenaan dengan

11 Para perawi
HR ad-darimi, ath-Thayalisi, lbnu Hibban, al-Baihaqi, Ahmad, dan ath-Thabrani dari Utbah bin Abdus-Silmi.
Ahmad adalah para perawi hadits sahih selain Abu al-Mutsani al-Mamluki yang merupakan perawi
dalam sanad Imam
tsiqah.
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM IILID 8

masalah iihad dan juga berkenaan dengan penduduk daerah tersebut. Apabila masih
praktik Nabi dalam berjihad semenjak belum cukup, umat Islam yang tinggal di
diperintahkan." dekatnya lagi wajib turut berjihad, begitu
Pada masa Rasulullah saw., hukum jihad seterusnya, hingga umat Islam sanggup
adalah fardhu kifayah, sebagaimana ditun- membendung serangan tersebut dan merebut
jukkan oleh firman Allah SWT, "Tidaklah kembali daerahyangdikuasai oleh musuh.Atas
sama antara orang beriman yang duduk [Jang dasar ini, kewajiban berjihad digantungkan
tidak turut berperang) tanpa mempunyai kepada keperluan saja sehingga tidak ada
uzur (halangan) dan orang yang berjihad di ketentuan bahwa semua umat Islam harus
jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Allah ikut berperang. fika serangan musuh sudah
melebihkan derajat orang-orang yang berjihod bisa ditangani oleh sebagian umat Islam, yang
dengan harta dqn jiwanya atas orang-orang lainnya tidak terbebani dosa.12
yang duduk (tidak ikut berperang tanpa halang- Adapun jika musuh menyerang ke semua
an). Kepada masing-masing, Allah menjanjikon daerah kekuasaan umat Islam, jihad menjadi
(pahala) yang baik (surga)...!' (an-Nisaa': 95) fardhu 'ain bagi setiap muslim yang mampu
Dalam ayat tersebut, Allah membandingkan melakukannya. Ini berdasarkan firman Allah
antara orang yang berjihad dan orang yang SWT,"Berangkatlah kamu baik dengan rasa rt
tidak ikut berjihad, dan masing-masing ng an maupun deng on rasa berat...." (at-Taubah:
dijanjikan kebaikan Ipahala). Allah tidak 41) Ada yang mengatakan bahwa ayat ini turun
menetapkan bahwa yang satu berpahala dan berkenaan dengan masalah penyerangan
yang lainnya berdosa. musuh ke semua daerah kekuasaan Islam.
Kondisi orang-orang kafir berkenaan de- fuga berdasarkan firman Allah SWT, "Tidak
ngan masalah perang setelah masa Rasulullah pantos bagi penduduk Madinah dan orang-
saw. dapat dikelompokkan ke dalam dua orang Arab Badui yang berdiam di sekitar
kategori dan ini memengaruhi hukum jihad. mereka, tidak turut menyertai Rasulullah
Pertoma, di saat orang-orang kafir berada (pergi berperong) dan tidak pantas (pula) bagi
di negara mereka sendiri, hukum jihad ada- mereka lebih mencintai diri mereka daripada
lah fardhu kifayah. fika sudah ada yang (mencintai) diri Rasul...." (at-Taubah: 120)
melakukan, gugurlah kewajiban bagi umat fika kondisi perang sudah seperti itu, wanita-
Islam yang lain. wanita diperbolehkan berperang tanpa izin
Kedua, di saat orang-orang kafir me- suaminya, begitu juga anak-anak boleh ikut
lakukan penyerangan ke daerah umat perang tanpa seizin kedua orang tuanya.
Islam, penduduk daerah tersebut wajib Hukum jihad menjadi fardhu 'ain dalam
mencurahkan tenaga yang ada untuk mem- tiga kondisi berikut.
bendung serangan tersebut. Apabila mereka Pertoma, ketika dua pasukan sudah
tidak mampu, penduduk-penduduk yang mulai berhadap-hadapan. Pada saat seperti
tinggal dekat dengan daerah tersebut-yang ini, seorang muslim yang ada dalam barisan
tinggal dalam jarak diperbolehkannya meng- perang tidak boleh mengundurkan diri dan
qashar shalat-wajib ikut berperang seperti meninggalkan gelanggang perang. Dia harus

12
Mughni at-Muhtaj,ild.lV hlm. 208,219; at-Mughni,ild.YlII, hlm. 348.
lsLAM,rLrD 8 Bagianv:RQIHUMUM

menghadapi peperangan itu. Ini berdasarkan Islam, balig, dan berakal meruPakan
firman Allah SWT "WahQi, orang'orang yang syarat yang harus terpenuhi dalam melak-
beriman! Apabila kamu bertemu pasukan sanakan amal-amal keagamaan lainnya.
(musuh), maka berteguh hatilah kamu dan Adapun pensyaratan merdeka adalah ber-
sebutlah (nama) Allah b anyak-b any ak (berzikir dasarkan praktik Nabi Muhammad saw.
dan b erdo a) ag ar kamu ber untun7." fal'Anfaal: yang membaiat orang yang merdeka untuk
4s) memeluk Islam dan berjihad, sedangkan
Ke dua, iikatentara ka fir memasuki daerah hamba sahaya dibaiat untuk memeluk Islam
kekuasaan umat Islam. Pada saat seperti itu, saja tanpa ada tuntutan untuk berjihad.
penduduk daerah tersebut waiib melawan Adapun penetapan syarat laki-laki adalah
dan mempertahankan diri. berdasarkan hadits Aisyah yang diriwayatkan
Ketiga, jika pemimpin meminta seke- oleh Imam al-Bukhari dan juga lainnya, di
lompok orang untuk berperang, orang-orang mana dikisahkan bahwa Aisyah bertanya,
yang diminta tersebut wajib ikut berperang "Wehai, Rasulullah! Saya memandang bahwa
bersama pemimpin tersebut. Ini berdasarkan jihad adalah amalyang paling mulia.Tidakkah
firman Allah SWT, "Wahai, orang-orang yang kami boleh ikutiihad?" Nabi menjawab, "Jihad
beriman! Mengapa apabila dikatakan kepada yang paling utama adalah haii yang mabrur
komu, 'Berangkatlah (untuk berperang) di {penuh dengan amal kebaiikan)."
jalan Allah,' komu merasa berat dan ingin Adapun penetaPan syarat tidak ada
tinggal di tempatmu?...." (at-Taubah: 38) uzur, baik buta, pincang, maupun sakit itu
luga berdasarkan hadits Rasulullah saw., berdasarkan firman Allah SWT, "Tidak ada
"Jika kalian diminia untuk ikut berperang, halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi
berangkatlah b erp erang." orang pincang, tidok lpula) bagi orang sakit...."
Hukum mengenai kewajiban iihad se- (an-Nuur: 61)
bagaimana diterangkan di atas telah menjadi Adapun syarat adanya biaya nafkah ada-
kesepakatan para ahli fiqih.13 lah berdasarkan firman Allah SWT, "Tidak
ada dosa (karena tidak pergi berperong) atas
orang yang lemah, orang-orang yang sakit,
D. SYARAT€YARAT JIHAD
dan orang yang tidok memperoleh apa yang
Jihad diwajibkan apabila tujuh syarat akan mereka infakkan, apabila mereka berlaku
berikut ini terpenuhi: ikhtas kepada Allah dan Rasul-Nya.," [at-
L. Islam, Taubah: 91) Selain itu, iihad tidak mungkin
2. balig, dilaksanakan tanpa adanya perlengkapan
3. berakal, perang sehingga yang dituntut adalah orang
4. merdeka, yang mampu menyiapkan perlengkapan ter-
5. laki-laki, sebut. Ini adalah kondisi pada masa lalu.
6. tidak ada uzur, Adapun untuk masa sekarang, negaralah
7. ada biaya nafkah. yang bertugas menyiapkan peralatan perang
dan juga nafkah untuk para mujahid.

13 At-Bada.i,,op.cit. hlm. 98; Tabyiin al-Haqa'iq,ild. 11, hlm. 241; Fath at-Qaitir,jld. IV hlm. 278; ad-Durr al'Mukhtar,lld.
lll, hlm.
239; Atsar al- H arb, hlm. 87.
Bagian V: FIQIH UMUM IrLrD 8

E. ORANGORANG YANG BERKEWAJIBAN memperoleh apa yang akan mereka infakkan,


UNTUK BERJIHAD apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah
dan Rasul-Nya...." (at-Taubah: 91)14
fihad diwajibkan kepada orang yang
sanggup melakukannya. Adapun terhadap Kaum wanita tidak diperkenankan
orang yang tidak mempunyai kemampuan, berperang kecuali setelah mendapat izin
tidak ada kewajiban untuk berjihad. Ini kare- dari suaminya. Namun jika musuh sudah me-
na itu, tidak diwajibkan berjihad bagi: orang nyerang daerahnya maka kaum wanita boleh
buta, orang pincang, orang yang sakit, baik perang tanpa minta izin, sebab hukumnya
yang lama sembuhnya maupun tidak, orang sudah menjadi fardhu'ain.
yang sakit hingga tidak dapat bergerak, Seorang anak tidak boleh berperang
orang yang sudah tua, orang yang lemah melainkan setelah mendapat izin kedua
dan terpotong tangannya, orang yang tidak orang tuanya kecuali jika hukum jihad
mempunyai nafkah, anak kecil, wanita, dan sudah menjadi fardhu 'ain. Dalam kitab ash-
hamba sahaya. Shahihain disebutkan sebuah hadits yang
Wanita tidak wajib ikut perang sebab maksudnya, "Sesungguhnya, seorang lelaki
ia mempunyai tugas membantu suaminya, meminta izin kepada Rasulullah saw. untuk
sedangkan seorang hamba sahaya wajib berjihad lalu Rasul bertanya kepadanya,
mengabdi kepada tuannya. Anak kecil tidak 'Apakah kamu masih mempunyai dua orang
wajib berjihad sebab mereka tidak mahir tua?' Orang tersebut menjawab, 'Ya'. Nabi
berperang. Ini berdasarkan hadits dalam ash- kemudian bersabda, 'Berjihadlah dalam (ber-
Shahihain'yang bersumber dari Ibnu Umar b akti kep a d a) ke duanya."'
yang berkata, "Ketika terjadi Perang Uhud,
saya dihadapkan kepada Rasulullah saw,
F. KEWruIBAN SEBELUM PERANG
sedangkan pada waktu itu, umurku baru
empat belas tahun. Rasulullah saw. tidak Pelaksanaan jihad merupakan tanggung
mengizinkanku untuk ikut perang." jawab imam [pemimpin) sehingga semuanya
Orang buta dan yang lainnya tidak tergantung kepada ijtihadnya. Dalam hal
diwajibkan berperang karena mereka tidak ini, rakyat harus taat dan patuh terhadap
mampu melakukannya. Allah SWT berfirman, kebijakan imam. Seyogianya imam memulai
"Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak dengan menata pasukan di perbatasan da-
(pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi lam jumlah yang dianggap dapat menahan
orang sakit...;' (an-Nuur: 61) Ayat ini turun serangan musuh kemudian menginstruksikan
berkenaan dengan orang-orang uzur yang untuk membangun benteng dan penggalian
berkeinginan untuk ikut perang bersama parit dan mempersiapkan segala keperluan
Rasulullah saw. setelah turun ayat ancaman perang. Seorang imam juga hendaknya meng-
bagi orang yang tidak ikut perang. Allah angkat beberapa komandan pada masing-
SWT juga berfirman, "Tidak ada dosa (karena masing bagian pasukan yang ditugasi untuk
tidak pergi berperang) atas orang yang lemah, mengurusi masalah peperangan dan juga
orang-orqng yang sakit, dan orang yang tidak merencanakan strategi jihad.ls

14
lbid., at-Bada'i', hlm. 98 dan setelahnya; Tabyin al-Haqa'iq, hlm. 241; Fath at-Qadir,hlm. 283; ad-Durr al-Mukhtar,hlm.24l.
ls At-Mughni,ild. Vlll, hlm. 352.
lsrAM IrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

Apabila hubungan umat Islam dengan dapat juhmur al-fuqaha', Syi'ah Imamiah, dan
orang-orang kafir mulai memburuk dan juga Ibadhiyah. Ibnu al-Mundzir berkata, "lni
muncul faktor-faktor yang mendorong ter- adalah pendapat jumhur ahli ilmu. Banyak
jadinya perang, dan imam juga telah mem- hadits sahih yang secara jelas menunjukkan
proklamasikan perang terhadap musuh, pada hal tersebut, sedangkan hadits-hadits yang
saat itu, langkah yang wajib dilakukan adalah tampaknya bertentangan dapat dicarikan
memberikan peringatan kepada musuh dan solusinya untuk mengompromikannya."l6
menyampaikan dakwah Islamiah kepada Di antara hadits Yang menunjukkan
mereka. wajibnya menyampaikan dakwah sebelum
Para ahli fiqih berbeda pendapat dalam perang adalah hadits yang bersumber dari
menetapkan hukum menyampaikan dakwah Ibnu Abbas r.a. yang mengatakan, "Setiap
Islamiah sebelum berperang' Setidaknya ada kali Rasulullah saw. memerangi suatu kaum,
tiga pendapat dalam masalah ini. beliau mengajakmereka (masuklslamterlebih
Pertama, sebelum perang dimulai, waiib dahulu)."17
menyampaikan dakwah Islamiah secara Begitu juga hadits yang diriwayatkan oleh
mutlak, baik dakwah Islam sudah pernah Sulaiman bin Buraidah dari ayahnya yang
sampai kepada musuh maupun belum sama berkata,'Apabila Rasulullah saw. mengangkat
sekali. Di antara yang berpendapat demikian seorang komandan famir) untuk memimpin
adalah Imam Malik al-Hadawiyah dan az- satu pasukan perang atau pasukan ekspedisi,
Zaidiah. Dasarnya adalah firman Allah SWT, beliau memberi wasiat secara khusus ke-
"... Kamu akan diaiak untuk (memerangi) kaum padanya untuk bertakwa kepada Allah dan
yang mempunyai kekuatan yang besar, komu juga berwasiat kepada kaum muslimin yang
harus memerangi mereko, kecuali mereka me- berada di bawah pimpinannya untuk selalu
nyeroh...." (al-Fat'h: 16) berbuat kebaikan. Beliau kemudian bersabda,
Kedua, tidak wajib menyampaikan dak- "Ap abila kamu b ertemu de ng an musuhmu, kaum

wah Islamiah secara mutlak. musyrikin, ajaklah mereka kepada tiga hal.Jika
Ketiga, wajib menYamPaikan dakwah mereka menyetuiui aiakan tersebut, terimalah
Islam jika musuh memangbelum pernah men- persetujuan mereka itu dan tahanlah diri, ia'
dapatkan dakwah. Adapun jika ajaran Islam nganlah kamu menyerang mereka. (1) Aiaklah
sudah tersebar luas dan sangat gamblang, mereka kepada aiaran Islam. Jika mereka mau,
dan musuh sudah tahu mengapa mereka terimalah mereka dan ianganlah kamu me-
hendak diserang, hukum menyampaikan nyerang mereka. (2) Adapun iika mereka tidak
dakwah Islam kepada mereka adalah sunah mau masuk Islam, mintalah mereka untuk
untuk menekankan pengumuman perang membayar iizyah. Jika mereka setuiu, terimalah

dan sebagai peringatan bagi mereka' Dalam mereka dan janganlah kamu meyerang mereka.
kondisi seperti ini, hukum menyampaikan (3) Adapun iika mereka menolak [membayar
dakwah Islam tidaklah wajib. Ini adalah pen- jizyah), mintaloh pertolongan kepada Allah

16 Lihat Wahbah Zthaili, Atsar al-Harb, cet.Ke-3, hlm. 152 dan setelahnya; al-Mawardi, at-Ahkam as'sulthaniyyah, hlm'
35'
77 dan Abdurrazzaq. lmam al-Haitsami dalam Majma' az'Zawa'id (5/304)
HR Ahmad, al-Baihaqi, Abu Ya'la, ath-Thabrani,
Nashbu
berkata, "para perawinya adalah para perawi hadits sahih." flihat Nail al-^A wthar, ild'. VII, hlm. 230 dan setelahnya;
ar- Ray ah, ild.. I ll, hlm. 378J
BagianV:FIQIHUMUM FIQIH ISLAM JILID 8

dalam menghadapi mereka dan seranglah Rasulullah saw


mereka."l8 fumhur ulama mengambil inisiatif untuk
Di antara hadits yang tidak mewajibkan mengompromikan hadits-hadits yang ada
menyampaikan dakwah Islam sebelum sebab langkah pe-nasakh-an hanya dapat
perang adalah hadits yang bersumber dari diambil jika memang langkah kompromi su-
Abdurrahman bin Auf yang menyatakan, dah tidak dapat dilakukan lagi. Sementara
"Sesungguhnya, Rasulullah saw. menyerang itu, solusi pengkhususan kejadian hanya pada
bani Mushthaliq ketika,mereka dalam keada- masa Rasul itu tidak memiliki dasar yang
an terlena dan hewan ternak mereka sedang kuat. Dengan demikian, apabila musuh belum
meminum air sehingga pasukan mereka ter- pernah menerima dakwah Islam, umat Islam
bunuh dan sebagian yang lain ditawan."le fuga wajib mengajak mereka untuk memeluk Islam
hadits yang diriwayatkan oleh Usamah bin sebelum penyerangan, sedangkan terhadap
Zaid yang menyatakan bahwa sesungguhnya musuh yang sudah pernah mendengar
Rasulullah saw. meminta janji kepada Usamah dakwah Islam, umat Islam disunahkan me-
dengan berkata, "seranglah daerah Ubnazo nyampaikan dakwah terlebih dahulu sebelum
di woktu subuh dan bakarlah."z1 Sudah tentu menyerangan mereka.22
penyerangan (al-ghaarah) ini tidak diawali Atas dasar keterangan tersebut, kita
dengan penyampaian dakwah Islam terlebih boleh langsung menyerang dan menyerbu mu-
dahulu. suh, baik pada siang maupun malam hari, jika
Dua hadits yang pertama dan juga memang dakwah Islamiah pernah sampai ke
hadits lain yang senada menunjukkan bahwa telinga musuh yang akan diserang.
mengajak musuh untuk menganut ajaran Berdasarkan keterangan tersebut juga,
Islam merupakan syarat sebelum diperboleh- sangat terang bahwa syarat-syarat orang
kannya berperang, sedangkan dua haditsyang yang boleh kita serang ada dua, yaitu sebagai
terakhir memperbolehkan menyerang musuh berikut.
tanpa didahului dakwah terlebih dahulu, 1. Bukan termasuk orang kafir yang me-
dengan pertimbangan bahwa sebelum itu minta jaminan keamanan (musta'min),
dakwah Islam sudah sampai kepada mereka. atau yang membuat perjanjian dengan
Dalam menghadapi kontradiksi makna umat Islam (mu'ahad), atau yang termasuk
ini, ulama yang mempunyai pendapat ahlu adz-dzimmah, sebab darah dan jiwa
pertama dan kedua memberi solusi bahwa mereka harus dilindungi. Syara' melarang
sebagian hadits me-nasakh sebagian yang membunuh mereka seperti yang nanti
lain atau dengan menganggap bahwa ajakan akan diterangkan dalam pembahasan
dakwah itu hanya berlaku khusus pada masa mu'oahadaar [perjanjian-perj a nj ian).

18
Diriwayatkan oleh imam-imam hadits yang enam selain Imam al-Bukhari. Hadits ini disahihkan oleh Imam at-Tirmidzi.
(Lihat Nailu al-Awthar dan juga sumber-sumber sebelum ini; lami'al-Ushul, jld. III, hlm. 201; Nashbu ar-Rayoh, ild. III, hlm.
380; SuDuIu as-Salam,ild.lV hlm. 46; al-llmam, hlm.484)
19
HR Ahmad dan asy-syaikhan. (Lihat Nailu al-Awthar dan juga sumber-sumber sebelum ini; Jami' al-Ushul, ild. III, hlm. 204;
Nashbu ar-Rayah,ild.lll, hlm. 381; Subulu as-Salam,ild,.lV, hlm. 45; al-llmam, hlm. 486)
20 Nama daerah di Palestina yang terletak di antara Asqalan dan Ramallah.
21
HR Abu Dawud dan lbnu Majah. (Lihat Abu Dawud, ild. I, hlm. 352; Sunan lbnu Majah, hlm. 209; Nashbu ar-Rayah,ild.lll, hlm.
382; Nailu al-Awthar, jld.Y Il, hlm.250J
22 Atsar al-Harb,hlm. 153 dan setelahnya.
ISLAM 8 Bagian V: FIQIH UMUM

'ILID
2. Musuhharussudahmendapatkandakwah lisan, tindakan, pemikiran, ataupun bantuan
Islamiah dan sudah diperkenalkan de- dana. Dasar hukumnya adalah ketika Perang
ngan hakikat dan tujuan Islam serta di- Hunain, seorang tentara muslim bernama
perkenalkan dengan sebab-sebab harus Rabi'ah bin Rafi' as-Sulami bertemu dengan
diperanginya musuh Islam. Duraid bin ash-Shimmah lalu Rabi'ah membu-
Apabila dua syarat ini sudah terpenuhi, nuhnya, padahal Duraid adalah orang kafir
boleh memerangi mereka tanpa memberi yang sudah tua renta, umurnya sudah me-
peringatan terlebih dahulu, sebagaimana lewati seratus tahun, meskipun demikian,
yang telah diterangkan di atas. pemikirannya masih banyak dimanfaatkan
[oleh pihak musuh). Kabar pembunuhan ini
G. SIAPAKAH MUSUH YANG BOLEH lalu sampai kepada Rasulullah saw. dan beliau
DIBUNUH DAN SIAPAKAH YANG TIDAK tidak mengingkari pembunuhan tersebut.23
BOLEH DIBUNUH KETIKA DALAM Boleh juga membunuh wanita iika ia
PEPERANGAN termasuk ratu (pimpinan) pihak musuh
sebab dengan membunuhnya, tentara musuh
Dalam peperangan, diperbolehkan mem-
bunuh semua pihak musuh yang ikut ber- akan tercerai berai. Begitu juga apabila raja
perang, baik yang berstatus sebagai pencetus
(pimpinan) mereka masih kecil dan ia diajak
perang, pengatur strategi, maupun tentara di tentaranya ke tengah medan perang, tidaklah
lapangan. Adapun yang tidak boleh dibunuh apa-apa membunuh anak kecil tersebut jika
adalah orang-orangyang tidak ikutberperang, dapat menyebabkan kacaunya pihak musuh.
seperti kaum wanita, anak-anak kecil, orang Adapun dalil tidak boleh niembunuh
gila, orang tua renta, orang yang sedang sakit orang kafir jika mereka tidak ikut berperang
hingga tidak bisa berdiri, lumpuh, orang buta, adalah sabda Rasulullah saw, "Janganlah
orang yang terpotong tangan dan kakinya kalian membunuh wanita dan jug a anak kecil."za
secara menyilang, yang terpotong tangan Ada juga hadits Nabi saw. yang menerangkan
kanannya, orang yang berpenyakit ayan, rahib bahwa beliau "melarang membunuh wanita
Yahudi yang berada di dalam sinagog, orang- dan anak kecil".2s
orang yang berkumpul dalam rumah atau Rasulullah saw. juga pernah bersabda
gereja dan merasa takut, orang yang tidak kepada salah seorang sahabatnya, "Keiarlah
mampu berperang, para petani yang sedang Khalid bin Walid dan katakan kepadanya,
di sawah kecuali jika mereka menyerang 'Janganlah kalian membunuh anak kecil dan
tentara muslim, baik dengan menggunakan juga pekerja upahan ['asiif).'"26

23 Hadits ini diriwayatkan dalam ash-Shahihain dari Abu Musa. (Nailu al-Awthar,ild.Yll, hlm.248)
24
HR ath-Thabrani dalam al-Kob ir dan al-Awsath dari Ibnu Abbas, sedangkan lafalnya adalah ,"Janganlah kalian membunuh anak
kecil,wanita, dan juga orang yang sudah tua." (Lihat Maima'u az-Zawa'id, ild. V hlm. 316)
HR al-Jama'ah kecuali an-Nasa'i dari Ibnu Umar bahwa dia berkata, "Saya menjumpai seorang wanita terbunuh dalam
peperangan yang dilakukan Nabi saw.. Nabi saw. lalu melarang membunuh wanita dan anak-anak kecil." Hadits ini juga
diriwayatkan oleh Imam Malikdalam al-Muwaththa'. Adapun dalam riwayatAhmad danAbu Dawud disebutkan, "Orang'
orang seperti ini tidak boteh dibunuh." (lihat al-Qasthalani Syarh al-Bukhari,ild. V, hlm. 142; Sunan lbnu Mojah, ild. II, hlm. 101;
Muntakhab Kanzul:l|mmal min Musnad Ahmad, jld.ll, hlm. 319; Nailu al-Awthar, jld. VII, hlm.246; Jami'al-Ushul, ild. III, hlm.
208 dan setelahnya; lVasiDu ar-Rayah, jld.ltl, hlm. 386; Majma'uz-Zawa'id,ild.V,hlm. 315J
HRAhmad dan pengarang as-Sunan kecuali at-Tirmidzi; diriwayatkan iuga oleh Ibnu Hibban, al-Hakim, al-Baihaqi, dari Ribah
bin Rabi'. {Nailu al-Awthar,ibid.; lami' al-Ushul ibid.; Majma'uz-Zawa'id, hlm. 316; Nashbu ar-Rayah, hlm. 388)
BagianV:FIQIHUMUM FIQIH ISTAM 8

'ILID
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa dasar hukuman, sedangkan anak kecil dan
apabila Rasulullah saw. mengirim pasukan orang yang ayan tidak termasuk kategori
perang, beliau bersabda, "Janganlah kalian orang yang layak medapat hukuman. Adapun
membunuh orang-orang yang berada di da- alasan diperbolehkannya pembunuhan ketika
lam sinagog-sinagog."" Diriwayatkan dari perang berkecamuk adalah untuk menjaga
sahabat Anas bahwa Rasulullah saw. ber- diri dari serangan musuh. Ini karena itu, jika
sabda, "Pergilah kalian dengan menyebut mereka berdua membahayakan sewaktu
asma Allah dan bersama Allah, dan berada perang berkecamuk, mereka boleh dibunuh,
di atas agama Rasulullah. Janganlah kalian sebagaimana diterangkan oleh al-Kasani.2e
membunuh orang yang .5udah tua, bayi, anak' Selain itu, hendaknya umat Islam tidak
anak kecil, dan wanita. Janganlah kalian cu- mengkhianati janji yang telah dibuat dengan
rang mengambil rampasan perang sebelum pihak musuh, tidak mencuri barang rampasan
dibagi. Kumpulkanlah ghanimah-ghanimah perang, dan tidak menyiksa tubuh musuh
(rampasan perang) kalian. Lakukanlah hal [misalnya dengan membelah perut musuh
yang membuahkan kemaslahatan dan berbuat setelah mati atau memotong kepalanya, atau
baiklah. Sesungguhnya, Allah SWT menyukai semacamnya). Sebagian ulama Hanafiah
orang - orang yang berbuat keb qikan."z8 berkata, "Memotong-motong tubuh musuh
Aturan ini berlaku selama peperangan dimakruhkan ketika umat Islam telah mem-
berlangsung. Adapun setelah perang usai peroleh kemenangan atas mereka. Apabila
(setelah tawanan perang dikumpulkan dan belum mencapai kemenangan, hal itu diper-
ghanimah diambil), setiap orang yang tidak bolehkan."3o
boleh dibunuh sewaktu perang berkecamuk Keterangan tersebut adalah pendapat
juga tidak boleh dibunuh ketika perang telah jumhurulama mazhab Hanafi, Maliki, Hanbali,
usai. Adapun setiap orangyang boleh dibunuh
Syi'ah Zaidiah, dan juga salah satu pendapat
semasa perang, jika masih tetap melawan Imam asy-Syafi'i. Adapun Syi'ah Imamiah,
sewaktu perang telah usai, mereka boleh Zhahiriah, Ibnu al-Munzhir, dan pendapat
dibunuh. Adapun anak kecil dan orang yang
asy-Syafi'i yang azh-har menetapkan bahwa
berpenyakit ayan, jika mereka melawan dan
boleh membunuh selain wanita dan anak-
ikutperangketika perangsedangberkecamuk,
anak kecil.31
mereka boleh dibunuh, namun apabila perang
telah usai dan mereka dijadikan tawanan,
mereka tidak boleh dibunuh meskipun mereka H. PENGHANCURAN DAN PEMUSNAHAN
telah membunuh tentara muslimin semasa Diperbolehkan membakar benteng
perang berkecamuk. Alasannya, pembunuhan musuh dengan api apabila kondisi darurat
setelah penawanan harus dilakukan atas perang menuntut untuk itu. Begitu juga

27 HR Ahmad dari lbnu Abbas. (Nailu al-Awthar, ibid., hlm. 247)


HRAbuDawuddariAnas.(Nailu al-Awthar,ibid.,hlm.246;SunanAbiDawud,ild.lll,hlm'52)
29 Lihat al-Bada'i', ild. VII, hlm. 101.; dalam Syarh al-Lubab 'ala al-Kitab, ild. IV hlm. 210 disebutkan, "Boleh membunuh selain
anak kecil dan orang gila setelah proses penawanan sebab mereka termasuk kategori orang yang berhak dihukum!' Asy-
Syarh ash-Shag,r, ild. II, hlm.275; Kasysyaf al-Qina', ild. Ill, hlm.44 dan setelahnya'
30
Lihat pembahasan tersebut dalam Atsar al'HarD, hlm. 294 dan setelahnya.
31
Lihat pembahasan tersebut dalam Atsar al-Harb,hlm.494 dan setelahnya.
FIQIH ISLAM JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

menenggelamkannya ke dalam air, meroboh- serangan itu mengenai orang-orang Islam,


kan, atau menghancurkannya. Boleh juga me- sang penyerang tidak terkena hukuman diat
motong pepohonan dan merusak tanaman (diyat) maupun kafarat.
mereka jika memang menuntut untuk itu. Kaum muslimin hendaknya tidak me-
Diperbolehkan juga menyerang benteng minta bantuan orang-orang kafir ketika
musuh dan menghancurkannya dengan melawan musuh kafir. Ini berdasarkan hadits
manjanik (katapel raksasa) atau senjata- yang diriwayatkan oleh Aisyah yang terdapat
senjata berat modern lainnya. Allah SWT di dalam Shahih Muslim. Diriwayatkan bahwa
berfirman, "... mereka memusnahkan rumah- Rasulullah saw. berkata kepada seseorang
rumah mereka dengan tangannya sendiri don yang mengikutinya pada Perang Badar, "Kem-
tangan orang-orang mukmin...." (al-Hasyr: 2) balilah ke rumahmu. Aku tidak akan meminta
Rasulullah saw. juga pernah membakar al- bantuan kepada orang musyrik." Alasan
Buwairah, satu daerah yang dekat dengan lainnya adalah orang-orang kafir tidak bisa
Madinah, ketika perang. Menenggelamkan dijamin amanahnya sebab permusuhan aga-
musuh ke dalam air atau lainnya juga dapat ma mendorong mereka untuk menipu kecuali
memperlemah kekuatan dan juga memecah pada saat-saat tertentu, dalam keadaan
kesatuan mereka. memaksa.32
Boleh juga menyerang musuh dengan Para pengikut mazhab yang empat
menggunakan anak panah atau senjata- banyak yang memperbolehkan meminta
senjata modern lainnya, baik dari darat, bantuan kepada orang kafir ketika umat Islam
laut, maupun udara, meskipun dalam sarang menghadapi musuh kafir lainnya jika memang
musuh terdapat tawanan atau pedagang orang kafir tersebut mempunyai pandangan
muslimin sebab penyerangan itu termasuk yang bagus mengenai kaum muslimin dan
kategori darurat dan serangan itu harus kendali pimpinan tetap harus berada di
ditujukan kepada orang-orang kafia bukan tangan kaum muslimin. Meski demikian, para
kepada umat Islam sebab tidak ada alasan pengikut mazhab Syafi'i membatasi hal itu
untuk membunuh kaum muslimin secara jika memang bantuan itu diperlukan (haajah)
sengaja dengan cara yang tidak benar. sebab sebagaimana diriwayatkan oleh Imam
Boleh juga menyerang tentara kafir yang m_uslim, Nabi Muhammad saw. meminta
menjadikan anak-anak kecil dan tawanan bantuan kepada Shafwan bin Umayyah
muslim sebagai perisai. Alasannya adalah ketika Perang Hunain. Kaum Khuza'ah juga
situasi darurat dan untuk mencegah bahaya bekerja sama dengan Nabi sewaktu Fathu
yang lebih besar apabila penyerangan itu Makkah. Seorang munafik bernama Quzman
tidak dilakukan. Meski demikian, ketika azh-Zhafri juga pergi bersama para sahabat
menyerang, tentara muslim harus berniat ketika Perang Uhud dan dia sebenarnya orang
menyerang musuh, bukan anak-anakkecil dan musyrik.33
tawanan muslim yang dijadikan perisai. fika

32 Al-Bada'i',ild. VIt, hlm. 100 dan setelahnya; al-Kitab ma'a al-Lubab, jld. IV, hlm. 117 dan setelahnya.
33 Naitu at-Awthar, ild. VII, hlm. 136; at-Qasthatani Syarh al-Bukhari,ild. V hlm. 170.
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM JILID 8

I. YANG WAJIB DIIAKUKAN MUJAHIDIN Apabila kamu bertemu dengan orang-orang


SEWAKTU PERANG kafir yang akan menyerengmu, mako ianganlah
kamu b erb alik memb elakang i mer eka (mun dur).
Ketika berkecamuk perang, para mujahid
Dan barangsiapa yang mundur pada waktu itu,
haruslah menguatkan hati dan pantang mun-
kecuali berbelok untuk (siasot) perang otau
dur menghadapi musuhnya, jika menurut
hendak menggabungkan diri dengan pasukan
perhitungan kekuatan musuh memang bisa
yang lain, maka sungguh, orang itu kembali
ditandingi. Allah SWT berfirman, "Wohai,
orang-orang yang beriman! Apabila kamu
dengan membawa kemurkaan dari Allah.
Tempatnya ialah nerakaJahanam, dan seburuk'
bertemu pasukan (musuh), maka berteguh
buruk tempat kembali." (al-Anfaal: 15-16)
hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-
banyak (berzikir dan berdoa) agar kamu ber- Hal ini juga dikuatkan dengan hadits
yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar yang me-
untung." (al-Anfaal: 45) Seorang muslim
hendaknya tidak gentar menghadapi dua ngatakan bahwa Rasulullah saw. mengirim
orang musuh yang kafir. Allah SWT berfirman,
pasukan ekspedisi (sariyyah) menuju Najd
"sekorang Allah telah meringankan kamu dan Ibnu Umar termasuk di antara pasukan
karena Dio mengetahui bahwa ada kelemahan tersebut. Tentara muslim memperkirakan
padamu. Maka jika di antara kamu ada seratus akan dikalahkan oleh musuh jika musuh
orang yang sabar, niscaya mereka dapat me' menyerang mereka. Mereka lalu kembali
ngalahkan dua ratus (orang musuh); dan iika ke Madinah sembari berkata, "Kami adalah
di antara kamu ada seribu orqng lJang sabar), tentara yang lari dari medan perang. " Akan
niscaya mereka dapat mengalahkan duo ribu tetapi, Rasulullah saw. menanggapi, "Kalian
orang dengan seizin Allah. Allah beserta orang- bukan tentara yang lari dari medan perang,
orang yang sebar." (al-Anfaal: 66)
melainkan tentqra yang sedang berputar
balik untuk melanjutkan iihad fi sabilillah.
fika tentara muslim memperkirakan Aku akan membantu kqlian. Kembalilah kalian
bahwa mereka tidak mampu menghadapi ke-
bersama oku untuk berjihad di sabilillah."3a
kuatan musuh dan mereka memperkirakan
akan kalah dan terbunuh, tentara muslim Ini merupakan ketetapan Rasulullah saw.
diperbolehkan melarikan diri menghindari terhadap apa yang dilakukan oleh tentara
musuh dan bergabung dengan kaum mus- ekspedisi yang tidak sanggup melakukan
perang menghadapi musuh.
limin lain yang akan membantunya. Dalam
hal ini, jumlah [kuantitas) tidak menjadi Umat Islam dilarang menjual seniata,
pertimbangan. Apabila seorang muslim tidak kuda fkendaraan perang), dan peralatan
bersenjata bertemu dengan dua musuh yang
perang lainnya yang dapat memperkuat
bersenjata atau seorang musuh bersenjata, musuh, seperti.besi, kepada orang kafir yang
dia boleh melarikan diri. Apabila dia se- sedang memerangi umat Islam (ahlu al-Horb).
dang sakit atau tidak berdaya juga boleh Dengan demikian, umat Islam tidak boleh
menghindari pertemuan dengan musuh. Allah memperjualbelikan barang-barang tersebut
SWT berfirman,"Wahai, orang yang beriman! kepada musuh.3s

""€i@'*
3a HR Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi dari Ibnu Umar. (Jami'al-Ushul, ild. III, hlm.222; Nailu al-Awthal jld. VII, hlm' 252)
3s At-Kitob ma'a al-Lubab,ild. IV hlm. 123.
IsLAM ]rLrD 8 Bagianv:FIQIHUMUM

BAB KEDUA
PENGHENTIAN PERANG KARENA MUSUH
MASUK ISLAM ATAU KARENA PERJANJIAN

Perang dapat dihentikan dengan berbagai mengingkari wujudnya Allah; kelompok ini
sebab, di antaranya karena pihak musuh ma- diistilahkan dengan ad-duhriyyah; (2) ke-
suk Islam atau ada perjanjian damai antara lompok yang mengingkari keesaan Allah;
pihak musuh dan umat Islam, atau pihak mereka adalah pemuja berhala (watsaniyyah)
musuh meminta jaminan keamanan dari dan majusi; [3) kelompok yang mengakui
umat Islam. kewujudan dan keesaanAllah, namun mereka
mengingkari adanya kenabian dan risalah;
A. PEMBAHASAN PERTAMA: (4) kelompok yang mengingkari risalah yang
BERHENTINYA PERANG KARENA dibawa oleh Nabi Muhammad saw..
MUSUH MASUK ISLAM Orang kafir yang termasuk kelompok
pertama dan kedua, untuk masuk Islam, dia
Bagian ini akan membahas dua hal
cukup mengucapkanlaa ilaaha illallaah (tiada
penting, yaitu mekanisme masuk Islam dan
T[rhan yang berhak disembah melainkan
hukum-hukum yang berkaitan dengan mem-
proklamasikan masuk Islam di saat perang.
Allah) atau cukup mengucapkan asyhadu
anna Muhammadan rasuulullah [aku bersaksi
Cara masuk Islam ada tiga macam: [1)
bahwa sesungguhnya Muhammad adalah
cara yang jelas [shariih), (2) cara yang samar
utusan Allah). Dalilnya adalah sabda Nabi
(dhimnii), (3) karena terikut oleh pihak lain
Muhammad saw.,
(tab'ii).
Masuk Islam secara jelas adalah dengan
cara mengucapkan dua kalimah syahadatatau ar vt a1t $4 e u;rt $Ci ii -'ri
i,r \L'dl't le p
mengucapkan syahadat ditambah dengan
pengakuan bahwa dirinya sudah tidak ada -f;'. p
l'v v., 6:;ru;
t
kaitannya lagi dengan akidahnya yang lama.
Perlu diketahui juga bahwa orang lt ,v &2r t|r;.,tt ilrli,
kafir ada empat macam: [1) kelompok yang "Aku diperintah untuk memerangi manusia
BagianV:FIQIHUMUM IILID 8

(orong kafir Quraisy) sehingga mereka meng- cukup hanya dengan mengucapkan dua
ucapkqn laa ilaaha illallaah (tiada T[han yang kalimat syahadat, namun dia juga harus me-
berhak disembah melainkan Allah). Apabila nyatakan melepaskan diri dari agama yang
mereka telah mengucopkannya, daroh dan sebelumnya dianut, umpamanya Yahudi
hartanya terlindungi dan pahala mereka yang atau Nasrani. Keislamannya juga tidak bisa
menilai adalah Allah."36 diterima apabila dia hanya mengatakan
Diriwayatkan dari Abu Malik dari ayahnya "saya mukmin" atau "saya muslim" atau "saya
yang mengatakan bahwa dia mendengar beriman" atau "saya Islam" sebab orang-orang
Rasulullah saw. bersabda, Yahudi dan Nasrani juga mengaku bahwa
dirinya adalah orang-orang yang beriman
.tc
cJ c) .'-. &a F': ir vr 4t js a, atau orang-orang yang pasrah (muslimuun)
menurut konsep mereka. Ini adalah pendapat
;o i.u-"-i';;t lc if it
,1,' Imam Muhammad yang pendapatnya itu
sesuai dengan kondisi zamannya. Adapun
"Bororgriopo laa ilaoha sekarang, putusan fatwa yang bisa digunakan
^rrguropkm
illallaah dan kufur atas sesembahan selain adalah fatwa Ibnu Abidin, yang berpendapat,
Allah, harta dan darahnya terlindungi, dan "Orang Yahudi ataupun Nasrani cukup hanya
yang menilai pahalanya adalah Allah."37 mengucapkan'saya muslim' sebab orangyang
Yahudi dan Nasrani dilarang (oleh agamanya)
Diriwayatkan dari Tsauban, pembantu mengucapkan kalimat 'saya muslim' dan
Rasulullah saw., yang menceritakan tentang apabila di antara mereka ada yang mengatakan
salah seorang rahib Yahudi yang berkata 'saya muslim', itu menunjukkan bahwa dia
kepada Nabi, "Sungguh, engkau adalah benar telah masuk Islam."3e
dan sesungguhnya engkau adalah nabi." Rahib Penyembah berhala akan dihukumi masuk
tersebut lalu pergi.38 Islam jika dia berkata "saya muslim" atau
Apabila orang kafir itu termasuk kelom- kalimat-kalimat yang serupa. Dalilnya adalah
pok yang ketiga, untuk masuk Islam, dia tidak hadits yang diriwayatkan oleh al-Miqdad bin
cukup mengucapkan laa ilaaha illallaah. Dia al-Aswad, yang bertanya kepada Nabi, "Wahai,
harus mengucapkan syahadat yang satunya, Rasulullah! Apabila saya berjumpa seorang
yaitu asyhadu anna Muhammadan rasulullah. kafir lalu dia menyerangku dan menghantam
fika dia sudah mengucapkan dua kalimat sya- salah satu tanganku dengan pedang dan dia
hadat ini, dia sudah dihukumi masuk Islam. berhasil memotongnya lalu dia bersembunyi
fika orang tersebut termasuk kelompok di balikpohon dan berkata,'Saya masuklslam,'
yang keempat, untuk masuk Islam, dia tidak apakah setelah dia mengucapkan kalimat itu,

36 Hadits ini mutawaatir, diriwayatkan melalui sembilan belas sahabat dengan berbagai macam redaksi. Di antaranya
diriwayatkan oleh Imam Muslim, al-Bukhari, Abu Dawud, dan lainnya melalui sahabat Abu Hurairah. Di antaranya iuga ada
yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar. Ada iuga yang diriwayatkan oleh al-Bukhari, Tirmidzi, Abu
Dawud, dan Nasa'i dari Anas. Ada juga yang melalui jalur sanad lain. (Lihat al-A ini Syarh al-Bukhari, ild. XIV hlm. 215:. Syarh
Muslim,ild,.l, hlm.210; Sunan al-Baihagr, jld. IX, hlm. 182; Nailu al-Awthar, ild. Vll, hlm. 197 dan setelahnya; Nashbu ar-Rayah,
jld. III, hlm. 379; al-Nudzum al-Mutanatsir, hlm.29)
37 HRMuslim. (LihatSyarh Muslim, jld.l,hlm.2l2;Jami'at-Ushul,ild.l,hlm. 161)
38 HR Muslim. (LihatShahih Muslim,ild.l, hlm.99)
3e Radd at-Mukhtar'ala ad-Durr al-Mukhtar,ild.lll, hlm. 315.
BagianV: FIQIH UMUM

lz,
saya boleh menyerangnya?" Rasulullah saw.
I rrli e
\c11 ' '. c. , c

menjawab, "Jangan kau serang dia." ao


.!r Yl
^11
J$t jUl tll 'rr,'l
Contoh masuk Islam secara samar
(dhimnii) adalah apabila ada orangYahudi atau ,*C: e\,*; rr.i; l\r O,ilt\ JG
t
P
Nasrani atau orang musyrik melakukan shalat -t- ^/
bersama-sama jamaah umat Islam. Ini karena V.\tfr)tyii
shalat dengan gerak dan bacaan sebagaimana 'Aku diperintah untuk memerangi manusia
yang dilakukan oleh umat Islam tidak ada (orang kafir Quraisy) sehingga mereka meng-
dalam syariat umat-umat terdahulu sehingga ucapkan laa ilaaha illallaah (tiada Tfuhon yang
hal tersebut menjadi dalil bahwa orang itu berhak disembah melainkan Allah). Apabila
telah masuk Islam. Ini adalah pendapat mereka telah mengucapkannya, darah dan har-
mazhab Hanafi dan Hanbali. Adapun Imam tanya terlindungi."
asy-Syafi'i berpendapat orang tersebut belum
bisa dihukumi Islam sebab shalat tidak bisa Berdasarkan hadits ini, apabila penduduk
dijadikan dalilbagi keimanan seseorang, baik suatu daerah ahlu al-harb sudah menyatakan
ketika dia sendirian maupun ketika bersama- masuk Islam, sebelum umat Islam berhasil
sama dengan yang lain. mengalahkan mereka, mereka tidak boleh
Adapun contoh masuk Islam karena ter- diperangi dan tidak seorang pun boleh meng-
ikut pihak lain (tab'i) adalah hukum Islamnya ganggu harta yang ada di tangan mereka atau
seorang anak kecil karena mengikuti kedua harta yang dititipkan di negara Islam. Ini
orang tuanya yang Islam dan kedua-duanya berdasarkan hadits yang telah lalu dan juga
masih hidup. Begitu juga apabila yang masih berdasarkan hadits,
hidup hanya salah satu orang tuanya dan ber-
agama Islam, anak tersebut juga dihukumi
Islam. Begitu juga apabila salah satu dari
{';) )6 t;'*t U
kedua orang tuanya masuk Islam, sang anak "Barangsiapa masuk Islam dan dia mempu-
mengikuti agama orang tuanya yang muslim nyoi harta maka hartanya adalah miliknya."az
sebab Islam adalah agama yang mulia dan
ia tidak bisa diungguli oleh agama yang lain. Adapun jika mereka tidak menyatakan
Seorang anak juga dihukumi Islam jika ia masuk Islam dan kita menang dalam pepe-
sendirian menjadi tawanan perang dan kemu- rangan, harta benda yang tidak bergerak
dian masuk di kawasan muslim.al milik seseorang yang masuk Islam, istrinya
Ada beberapa hukum yang muncul se- dan anak-anak mereka yang dewasa (yang
bagai konsekuensi masuknya orang kafir ke masih kafir) menjadi harta /a'i milik umat
dalam agama Islam, yaitu nyawa dan hartanya Islam. Hal ini karena harta benda tidak
terlindungi. Ini berdasarkan sabda Nabi saw., bergerak termasuk bagian dari dar al-harb,

40 HR al-Bukhari dan Muslim. (Lihat Syorh Mustim, jld,.ll, hlm. 98; al-llmam,hlm.465)
4t Atsar al-Harb, htm. 643 dan setelahnya ; at-Bada'i', ild. VII, hlm. 102 dan setelahnya; Radd at-Mukhtar 'ala ad-Durr al-Mukhtar,
jtd. III, hlm. 376; ol-Mughni, ild. VIll, hlm. 143.
42 HR al-Baihaqi, Abu Ya'la, Ibnu Adi dalam al-Kamil secara marfuu' dari Abu Hurairah dengan tafal
dr#ii'*l-\'i'
"Barangsiapa masuk Islam dengan membawa sesuatu maka sesuatu itu tetap miliknya." (LihatMajma'al-Zawaid,ild.V, hlm.335;
Sunan al-Baihaqi, lld. IX, hlm. 113; Nailu al-Awthar, jld. VIII, hlm. 11; Nashbu ar-Rayah, jld. III, hlm. 310)
BagianV:RQIHUMUM IsLAM JrLrD 8

sedangkan istrinya masih termasuk kafir "... Setiap orqng terikat dengan apa yong
harbi, begitu juga anak-anaknya yang dewasa dikerj akannya. " (ath-Thuur : 2 1)
masih termasuk kafir harbi dan tidak secara
langsung dianggap mengikuti suami atau
orang tuanya yang masuk Islam.
B. PEMBAHASAN KEDUA: BERHENTINYA
Menurut jumhur ulama, anak-anak kecil PERANG KARENA PIHAK MUSUH
dan anak yang dalam kandungan juga harus MEMINTA JAMINAN KEAMANAN DARI
dilindungi iika orang tua [ayah atau ibunya) UMAT rSrAM (AL-AMAAM
masuk Islam, baik ia berada di dar al-harb
Bagian ini akan menerangkan rukun-
atau di dar al-lslam. Hal ini dikarenakan
rukun yang dapat dijadikan dasar berhentinya
hukum anak yang kecil diikutkan dengan
perang karena pihak musuh meminta jaminan
hukum ayah atau ibunya secara mutlak. Ini
keamanan dari umat Islam, syarat-syarat,
karena menurut kesepakatan ulama, anak
hukum, sifat, hal-hal yang dapat membatalkan,
mengikuti agama kedua orangtuanya. Allah
tempat, jangka waktu, dan kemaslahatannya.
SWT berfirman,
Secara etimologi, al-amaan berarti ke-
balikan [tidak adanya) rasa takut. Adapun
"Dan orang-orang yang beriman, beserto
secara terminologi ilmu syara'-sebagaimana
anak cucu mereka yang mengikuti mereka yangditerangkan oleh ulama mazhab Syafi'i-
dalam keimanan...." (ath-Thuur : 21)
yang dimaksud dengan al-amaan adalah akad
untuk menghentikan pembunuhan dan pe-
Ulama mazhab Hanafi berpendapatbahwa perangan terhadap orang-orang kafir harbi.
apabila seorang kafir masuk Islam di dar al-
Adapun rukunnya adalah adanya ung-
Islam, sedangkan anaknya yang kecil berada
kapan yang menunjukkan pemberian jamin-
di dar al-harb, anaknya itu tidak dihukumi an keamanan, seperti ucapan seorang mu-
muslim hanya karena orang tuanya masuk jahid, "Saya menjamin kalian aman," atau,
Islam sebab perbedaan tempat menyebabkan "kalian aman," atau, "saya memberi jaminan
terputusnya hubungan tersebut. Ini karena
keamanan kepada kalian," atau ungkapan-
itu, anak kecil tersebut termasuk bagian dari
ungkapan lainnya.
harta/a'i.
Pemberian jaminan keamanan ini ada
Ulama dalam mazhab empat, Syi'ah
kalanya bersifat umum dan ada kalanya juga
Imamiah, Zaidiah, dan Zhahiriah menyatakan
bersifat khusus. faminan keamanan yang
bahwa istri seseorang yang masuk Islam
bersifat umum adalah yang diberikan kepada
dan anaknya yang dewasa tidak serta merta
sekelompok orang tanpa adanya pembatasan,
terlindungi hanya karena suami atau ayahnya
seperti yang diberikan kepada semua pen-
masuk Islam sebab istri dan anakyangdewasa
duduk dalam suatu wilayah. Yang dapat
menanggung hukum sendiri berkenaan de-
memberikan jaminan bersifat umum seperti
ngan agama, baik kafir maupun Islam. Ini ber-
ini adalah imam atau wakilnya, sebagaimana
dasarkan firman Allah SWT,
halnya dalam perjanjian gencatan senjata
dan pemberian akad dzimmah. Hal ini karena
'... Setiap perbuatan dosa seseorang, pemberian jaminan keamanan ada kaitannya
dirinya sendiri yang bertanggung jawab...." (al- dengan kemaslahatan umum umat Islam
Anhm:164) yang merupakan hal yang harus diperhatikan
FIQTH ISLAM IILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

secara khusus oleh imam dan itu merupakan gila atau anak kecil yang belum bisa
tugasnya. membedakan baik dan buruk itu tidak
Adapun pemberian jaminan yang bersifat sah karena akal merupakan syarat uta-
khusus adalah yang diberikan kepada satu ma dalam bertindak atau mengambil
orang atau jumlah terbatas fsepuluh orang keputusan (tasharrufl.
atau kurang). Tidak boleh memberikan ja- . Yang memberikan jaminan keamanan
minan keamanan khusus kepada lebih dari harus orangyang sudah balig dan akalnya
sepuluh orang, seperti memberikan jaminan tidak sedang dalam keadaan sakit.
kepada penduduk satu daerah yang luas sebab . Yang memberikan jaminan keamanan
hal itu melangkahi kewenangan imam dan harus orang Islam. Karena itu, jaminan
akan mengacaukan jihad. Adapun pendapat keamanan yang diberikan oleh orang
mazhab Hanafi yang membolehkan seorang kafir atau dzimmi tidak sah meskipun
muslim memberikan jaminan keamanan ke- mereka ikut dalam barisan tentara mus-
pada sekelompok orang yang berada dalam lim. Mereka masih tetap dicurigai karena
benteng atau dalam kota adalah pendapat ada kemungkinan berkhianat. Keputusan
yang tidak didukung dengan dalil. Hadits- dalam memberikan jaminan keamanan
hadits yang membahas hal ini menerangkan harus berlandaskan untuk menjaga ke-
bahwa pemberian jaminan keamanan model maslahatan umat muslim, sedangkan
ini hanya bisa diberikan kepada sejumlah keakuratan analisis orang kafir terhadap
orang tertentu. kemaslahatan umat Islam diragukan.
Pemberian jaminan yang bersifat umum
ada kalanya disertai dengan batasan waktu Orang yang memberikan jaminan ke-
tertentu. Model seperti ini biasa disebut amanan tidak disyaratkan harus orang
dengan gencatan senjata. Pemberian jaminan yang merdeka. Karena itu, (menurut jumhur
keamanan ada juga yang berlaku selamanya.
ulama) hamba sahaya [muslim) juga boleh
Model yang terakhir ini biasa disebut dengan
memberikan jaminan keamanan. Adapun
akad dzimmah.a3
Abu Hanifah menganggap tidak sah jaminan
keamanan yang diberikan oleh hamba saha-
7. SYARAT.SYARAT IAMINAN KEAMANAN ya yang dilarang perang oleh tuannya,
Ulama mazhab Hanafi menetapkan empat namun apabila tuannya mengizinkannya
syarat supaya pemberian jaminan keamanan ikut berperang, jaminan keamanan yang
ini sah. Empat syarat tersebut adalah sebagai diberikannya sah. Hal ini karena pemberian
berikut. jaminan keamanan-menurut Abu Hanifah-
. Apabila umat Islam sedang dalam keada- merupakan bentuk akad. Adapun hamba
an lemah, sedangkan pihak kafir dalam sahaya adalah orang yang geraknya dibatasi
keadaan kuat. oleh izin tuannya (mahjuur 'olaih). Karena
. Yang memberi jaminan keamanan harus itu, akad yang dilakukannya tidak sah
orang yang berakal. Karena itu, jaminan (jika tuannya tidak mengizinkannya ikut
keamanan yang diberikan oleh orang berperang).

43 Atsar al-Harb,hlm. 225 dan setelahnya, 285 dan setelahnya.


BagianV:FIQIHUMUM IsrAM JrLrD 8

Adapun dua sahabat Abu Hanifah ber- tawanan muslim yang berada di sana, atau
pendapat lain. Mereka menganggap sah kafir harbi yang masuk Islam di sana, tidak
jaminan keamanan yang diberikan oleh dapat diterima sebab mereka tidak mampu
seorang hamba sahaya sebab dia adalah mengukur kemaslahatan umat secara tepat
orang mukmin, yang mempunyai kekuatan dan mereka masih berada di bawah kekuasaan
dan mempunyai kemampuan membela diri musuh, dan keputusannya mungkin didasari
sehingga dapat menimbulkan rasa takut di oleh kepentingan pribadi sehingga dari
hati musuh. Dalam kenyataannya, akad amaan sudut pandang mujahidin, keputusan mereka
[memberikan jaminan keamanan terhadap diragukan.
musuh yang meminta) berkaitan langsung |aminan kemanan tidak harus diberikan
dan merupakan akibat dari timbulnya rasa secara kolektif sehingga individu muslim bisa
takut di hati musuh. dan boleh memberikan jaminan keamanan
fenis kelamin laki-laki juga tidak menjadi kepada pihak musuh.
syarat. Karena itu, jaminan kemanan yang Sebagian besar ahli fiqih, ulama Syi'ah
diberikan oleh seorang wanita muslimah Imamiah, Zaidiah, dan Ibadhiyah sepakat
hukumnya sah. Dasarnya adalah hadits dengan sebagian besar pendapat mazhab
Rasulullah saw., Hanafi ini. Mereka berpendapat bahwa hu-
kum jaminan keamanan itu sah apabila di-
,;r.,-j' J; )1i * 14';6 ;t'01
ii berikan oleh orang muslim, balig, berakal,
dan mukhtaar [bebas menetapkan pilihan).
"sesungguhnya, wanita dapat mengambil Karena itu, jaminan keamanan juga sah
(keputusan untuk memberikan jaminan ke- meskipun diberikan oleh hamba sahaya
amanan kepada orang kafir) sehingga umat muslim, baik milik tuan muslim maupun
Islam tidak boleh menyakiti orang yang tuan yang kafir. )aminan keamanan iuga sah
dilindungi ittt ." 44 apabila diberikan oleh orang yang fasik atau
orang yang gerak dan keputusannya dibatasi
fuga sabda Rasul, (mahjuur 'alaih), baik karena bodoh maupun
terlilit utang. Pemberian jaminan keamanan
u6ii
,'
tooiUu;iI juga bisa dilakukan oleh seorang wanita,
orang buta, orang yang sakit sehingga tidak
"Sungguh, kami melindungi orang-orang bisa berdiri, orang yang cacat permanen,
yang engkau lindungi (engkau beri iaminan orang yang sakit, ataupun orang yang tidak
kemanan), wahai Ummi Hani."as mau mengikuti imam, seperti kaum Khawarij,
sebab mereka masih dianggap umat Islam.
Orang yang buta, cacat permanen, dan Imam Ali r.a. berkata, "Saudara-saudara kita
orang yang sedang sakit juga boleh mem- membangkang terhadap kita."
berikan jaminan keamanan. Adapun dalil-dalil dari Al-Qur'an, Sunnah,
Adapun jaminan yang diberikan oleh dan logika yang menjadi dasar hukum di atas
pedagang muslim yang berada di dar al-harb, adalah sebagai berikut.

44 HR hasan gharib." (Nailu ol-Awthar, ild. VIII, hlm. 28)


Tirmidzi dari Abi Hurairah. Imam at-Tirmidzi berkata, "Hadits ini
4s HR al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad dari Ummu Hani. (Nailu al-Awthar, ild. VIII, hlm' 17J
JrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

Firman Allah SWT ada seorang muslim memberikan jaminan


keamanan kepada orang kafic umat Islam
El;v,*r4*t<-'{-4\|r%of, yang lainnya tidak boleh melanggar jaminan
"#\A-\ 1fiu li,;\'i i, tersebut). Jaminan keamanan itu harus dilaku-
?";'
&L//
r$'&
,13r<J
kan oleh semua lapisan umat Islam dari mulai
yang paling rendah statusnya [hingga yang
W-rf' paling tinggi). Barangsiapa mencederai janji
"Dan jika di antara kaum musyrikin ada yang sudah dibuat oleh seorang muslim maka
yang meminta perlindungan kepadamu, maka dia mendapatkan laknat dari Allah, malaikat,
lindungilah agar dia dapat mendengar firman dan semua manusia. Di hari Kiamat, Allah tidak
Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat akan menerima tobatnya dan juga tidak akan
yong aman baginya. (Demikian) itu karena menerima g anti kesalahannya (fidyah)."a6
sesungguhnya mereka kaum yang tidqk me-
ng etahui." (at-Taubah: 6)
Hadits lainnya adalah,

Makna nas ayat ini umum sehingga men-


cakup semua umat Islam. Di sisi lain, ia juga |
irn ; k L S; Si,v,irtCo ;ll-:ljr'
-.-
:
v I 'l
mencakup semua objek pemberian jaminan or..oi o ,. ,o,
keamanan, termasuk musta'min (orang kafir eu)r
"Darah umat Islam adalah sama nilainya
e:P'
yang meminta jaminan keamanan) atau
mu'aahid [orang kafir yang berjanji setia [sehingga hukuman kisas dan diat sama an-
kepada negara Islam) yang berkeinginan tara satu orang dengan lainnya, tidak peduli
untuk mendengarkan Al-Qur'an atau ingin tinggi rendah derajatnya). Mereka laksana
berunding dengan umat Islam dalam satu tangan (saling membantu dan tolong-me-
masalah politik, perang, kemananan, atau nolong) dalam menghadapi musuh. Apabila
perdagangan. ada satu orang yang rendah pangkatnya mem-
Dalil kedua adalah dari Sunnah, yaitu berikan jaminan keamanan (dzimmah), maka
sabda Rasulullah saw.,
jaminan itu sah (dan umat Islam yang lain
a7
har us mel aksanakanny a)."

';;i j;t$6!i e, -r.i:t, $)at a,s Selain itu, Rasulullahsaw. juga melaksana-

o :#i q6t : a*>,tty ail 1 lt A


kan jaminan kemanan yang diberikan oleh
Ummu Hani kepada seorang atau dua orang
\i\iC';yqti;:bt,p iparnya. Rasulullah saw. bersabda,

'Akad dzimmah yang dilakukan


umat Islam cukup satu [maksudnya apabila
oleh
ut; ii
l'
s. -vi U u;i i

HR al-Bukhari, Muslim, Ahmad, dan lbnu Maiah dari Ali bin Abi Thalib. Imam al-Bukhari juga meriwayatkan hadits ini
melalui Anas bin Malik. Imam Muslim iuga meriwayatkan hadits ini melalui Abu Hurairah. lmam-imam hadits yang lain luga
meriwayatkan hadits ini. (Lihat Nashbu ar-Rayah, jld. III, hlm. 393 dan setelahnya; Shahih al-Bukharr, ild. IV hlm. 102; ol-
Qasthalani,ild.Y,hlm.229,236;MuntakhobKonzul-'UmmalfiMusnadAhmad,jld.ll,hlm.29; Nailual-Awthar,ild.VIII,hlm.2B;
Majma'az-Zawa'id, ild. VI, hlm. 283, jld. V hlm. 329)
HR lbnu Maiah.
Bagianv:FIQIHUMUM ISLAM )ILID 8

"Sungguh, kami melindungi orang-orang anak-anak mereka tidak boleh ditawan.


yang engkau lindungi fengkau beri iaminan Harta mereka juga tidak boleh dijadikan
kemanan), wahai Ummi Hani.' aB
harta rampasan perang dan mereka tidak
boleh dijadikan budak. Jizyah juga tidak boleh
Rasul juga merestui jaminan keamanan dikenakan kepada mereka. Melakukan salah
yang diberikan oleh putrinya yang bernama satu dari beberapa hal tersebut termasuk
Zainab kepada suaminya Abi al-Ash bin ar- mencederai janji, sedangkan ingkar janji itu
Rabi'yang masuk ke Madinah dengan tujuan haram hukumnya.
untuk berdagang.ae Dengan demikian, yang dijamin keaman-
Argumentasi logis dari sikap ini bahwa annya adalah jiwa orang yang meminta
setiap muslim mempunyai kemampuan un- jaminan keamanan itu sendiri dan juga
tuk berperang dan mempertahankan diri. anak-anaknya yang kecil serta hartanya.
Dengan keadaan ini, rasa takut bisa tumbuh Keputusan hukum ini berdasarkan dalil
dalam diri musuh. Di sisi lain, setiap individu istihsaan menurut ulama mazhab Hanbali dan
muslim juga mempunyai perhatian untuk mazhab Hanafi. Ini karena memberikan izin
mewujudkan kemaslahatan bagi semua umat masuk ke daerah Islam kepada orang kafir
Islam. Atas dasar pertimbangan tersebut, yang meminta jaminan keamanan berarti
jaminan keamanan yang diberikan oleh setiap secara tidak langsung juga memberikan izin
individu muslim sah dan dapat terlaksana masuk kepada anak-anak mereka yang kecil
tanpa harus menunggu izin dari imam sebab dan juga hartanya.
keputusan itu sudah keluar dari pihak yang Ulama mazhab Syafi'i menbtapkan bahwa
berkompeten dan apa yang dilakukannya itu jaminan keamanan yang diberikan mencakup
proporsional, sudah pada tempatnya.s0 jaminan terhadap harta orang yang meminta
jaminan dan juga keluarganya dengan tanpa
2. HUKUM.HUKUM YANG TIMBUL SEBAGA' ada syarat jika memang yang memberikan
KONSEKUENSI AKAD AMAAN jaminan keamanan itu adalah imam.
Setelah jaminan keamanan ditetapkan, Adapun mazhab al-Hadawiyah dan
orang-orang kafir yang meminta jaminan mazhab Maliki menetapkan bahwa hal-hal
keamanan (al-musta'minuun) itu harus yang masuk ke dalam jaminan keamanan
dilindungi sehingga merasa aman dan disesuaikan dengan syarat yang ditetapkan.sl
tenang. Karena itu, kaum lelakinya tidak Atas dasar tersebut, setiap kaum mus-
boleh dibunuh dan kaum perempuan serta limin wajib mengendalikan diri untuk tidak

48 HR al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, al-Muwaththa, at-Tirmidzi, al-Baihaqi dari Ummu Hani. (Lihat al-'Aini Syarh
al-Bukhari,ild. V hlm. 93; at-Qusthalanr, jld. V, hlm.22B; Sunan Abi Dawud, ild. III, hlm. ll2; Sunan al-Boihaqi, ild. IX, hlm' 94;
Nashbu ar-Rayah, ild. lll, hlm. 395;/ami' al-Ushul, ild. lll, hlm. 259)
49 HR ath-Thabrani dari Ummu Salamah. Dalam rangkaian sanad hadits tersebut terdapat perawi bernama Ibnu Lahi'ah
yang hadits-hadistnya bagus, namun ada kelemahan (Jiihi dha'fun). Hadits ini iuga diperkuat dengan hadits yang
diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi di mana dia berkata, "Hadits ini hasan gharib melalui Abu Hurairah dengan lafal
--:^Jt p'P t-;A.iiUt-',Jl iL 's"rrngguhnya, wanita dapat mengambit (keputusan untuk memberi jominan kemanan
lll, hlm'
kepada orang kafir) sehingga umat Islam tidak boleh menyakiti orang yang dilindungi itu."' (Lihat Nashbu ar'Rayah, ild.
395 dan setelahnya; Nailu al-Awthar, jld. VIll, hlm. 28; Moima'az-Zawa'id, ild. V hlm' 330J
s0 LihatAtsar al-Harb, hlm. 222,228 dan setelahnya.
s1 Lihat keterangan lebih detail dalam /tsar al'Harb, hlm. 245 dan setelahnya.
IrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

menyakiti orang-orang kafir yang meminta Dalam riwayat lain disebutkan,


jaminan keamanan (al-musta'minuun). fika
masa pemberian jaminan keamanan sudah
habis, pemimpin muslim harus tetap melin-
;uli i"\ #i qt;1 s*;i;t
"Jaminan keontanan yang diberikan oleh
3ui
dungi orang yang meminta jaminan tersebut
dan mengantarnya menuju tempat yang seorang wanita hukumnya boleh jika dia mem-
aman untuk diri dan hartanya. fumhur berinya kepada kaum."
ulama melarang mencederai janji dalam
hal memberikan jaminan keamanan selagi Imam at-Tirmidzi juga meriwayatkan
orang yang meminta perlindungan itu dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw.
tidak dikhawatirkan berkhianat atau tidak bersabda,
melakukan hal-hal yang dapat dijadikan
alasan untuk menggugurkan akad al-amaan
tersebut.
;;;.;j' J;k: *t4h6ii;riy
"Sesungguhnya, wanita dapat mengambil
(keputusan untuk memberikan jaminan
3. PENGAWASAN NEGARA TERHADAP
keamanan kepada orang kafir) sehingga
TAMINAN KEAMANAN
umat Islam tidak boleh menyakiti orang yang
Pemerintah berkewajiban mengawasi dilindungi itu."
setiap jaminan keamanan yang diberikan
oleh individu-individu muslim, terutama ja-
minan keamanan yang diberikan oleh kaum
4. KARAKTER TAMINAN KEAMANAN
(AL-AMAAN,,
wanita, hamba sahaya, anak-anak, dan yang
semacamnya. Meski demikian, menurut se- Ulama mazhab Hanafi berpendapat
bagian besar ulama, efektivitas pemberian bahwa akad al-amaan bukan termasuk akad
jaminan keamanan tidak tergantung pada yang mengikat. Karena itu, apabila imam
izin dari imam. Ibnu al-Majisun dan Sahnun memandang bahwa membatalkan akad al-
yang bermazhab Maliki mengatakan bahwa omeen itu dapat memberikan kemaslahatan,
jaminan keamanan yang diberikan oleh kaum akad al-amaan itu dapat digugurkan. Hal ini
wanita dapat efektif jika mendapat izin dari dikarenakan pembolehan akad al-amaan me-
imam. Akan tetapi, pendapat ini ditolak oleh nurut mereka harus disertai dengan adanya
hadits yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi, kemaslahatan, fika kemaslahatan itu bisa
Abu Dawud, dan at-Tirmidzi melalui Sayidah terealisasi dengan membatalkan akad itu,
Aisyah, akad itu bisa dibatalkan dan janji jaminan
kemanan itu ditarik kembali.s2
, t.i ,o o tl, ' ,'t'- o .' o
Meski demikkian, sebagian besar ulama
)-#;j;,pt .b';;;ipt c-;tf rr1
fiqih, ulama Syihh al-lmamiah, dan az-Zaidiah
"np o t r ui. *, n i ta m e mb e r i ka n p e ai7 am n oi mengatakan bahwa aka d al - ama an adalah akad
[jaminan keamanan kepada orang kafir) dari yang mengikat bagi pihak umat Islam. Karena
orang-orang yang beriman, diperbolehkan." itu, akad itu harus terus dipertahankan selagi

s2 Al-Bada'i', jld.YII, hlm. 107; al-Bahr ar-Ra'q, ild. V hlm, 8t; Makhthuth as-,Sindr, jld. VIll, hlm. 45; Fath at-Qadir,ild. IV hlm. 300;
al-Kitab ma'a al-Lubab,ild.lV hlm. 126.
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM ]rLtD 8

tidak memunculkan bahaya. Dalam kasus


'X; ;F ryt 4u'ig ;i' U"J'b ti\5
ini, pemberian rasa aman meniadi kewajiban
orang Islam. Karena itu, mereka tidak boleh "+*-6ti#'l';tLL
membatalkannya kecuali jika orang kafir
"Dan jika engkau (Muhammad) khawatir
yang diberi jaminan keamanan itu dicurigai
akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu
[membahayakan) atau dia melakukan hal-hal golongan, maka kembalikanlah perianiian
yang bertentangan dengan kesepakatan.s3
itu kepada mereka dengan cara yang iuiur.
Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang
5. HAL.HALYANG MENGGUAURKAN AKAD berkhianat" (al-Anfaat : 58)
AL.AMAAN
Apabila dalam akad jaminan keamanan itu 6. LAMANYA MASA PER'A,NIIA'Y AL.AMAAN
ditetapkan masa berakhirnya, akad itu gugur Apabila ada seorang kafir harbi yang
dengan sendirinya jika masa berakhirnya memasuki daerah Islam sebagai musta'min
telah tiba. (orang yang meminta perlindungan keaman-
Apabila akad jaminan keamanan itu an), ia diperbolehkan tinggal di daerah Islam
bersifat mutlak, tidak ada penetapan batas maksimal satu tahun, tidak boleh lebih,
berakhirnya, (menurut mazhab Hanafi) supaya dia tidak menjadi mata-mata dan
perjanjian tersebut dapat berakhir dengan kepaniangan tangan pihak musuh. Ketika
keputusan imam, namun imam harus mem- memberikan akad al'amaan dan memberikan
beritahukan penutupan perjanjian tersebut izin masuk ke daerah Islam kepada mereka,
kepada pihak musuh, setelah itu umat Islam imam atau orang yang mewakilinya harus
boleh memeranginya. Akad tersebut juga berkata kepada mereka, 'Apabila kamu tinggal
bisa diakhiri atas permintaan musuh, namun di daerah kami genap satu tahun, kami akan
dalam keadaan seperti ini, pemimpin umat mewajibkan kamu membayar iizyah." fika dia
Islam harus mengajak mereka masuk Islam benar-benar tinggal di daerah Islam sampai
terlebih dahulu. Apabila mereka menolak, satu tahun , jizyah dapat diambil dari mereka
akad dzimmah harus ditawarkan kepada dan dia menjadi kafir dzimmi. Setelah itu,
mereka. fika memang mereka masih menolak, orang tersebut tidak diperkenankan kembali
mereka harus dikembalikan ke daerahnya ke daerah kafir harbi sebab akad dzimmah
yang aman bagi mereka dan setelah itu boleh tidak bisa dicabut.
merencanakan perang terhadap mere-ka. Apabila seorang musta'min kembali ke
Mereka harus dikembalikan dulu ke daerah- daerahharbi dan diamenitipkanbarangkepada
nya untuk menghindari kemungkinan peng- seorang muslim atau kafir dzimmi lainnya
khianatan di daerah Islam. atau dia mempunyai utang kepada seorang
Menurut jumhur ulama, akad al-amaan muslim atau kafir dzimmi, jika dia kembali
hanya boleh dihentikan oleh imam jika lagi ke daerah Islam, dia boleh dibunuh sebab
memang ada bahaya yang mengancam umat akad al-amaan yang ditetapkan untuknya
Islam. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT telah gugur/batal. Adapun hartanya yang

s3 Lihat Atsar al-Harb dan ruiukan-rujukan yang ada di dalamnya pada halaman 293.
JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

berada di daerah Islam dibekukan. Apabila ada pembatasan secara syar'i (al-qayyid asy-
orang tersebut ditawan atau terbunuh, utang- syar'i) dalam akad tersebut.
utangnya terhapus dan barang-barang titipan Ulama berbeda pendapat dalam menetap-
atau yang semacamnya yang berada di daerah kan batasan syara' (al-qayyid asy-syar'i)
Islam menjadi harta/a'i.sa berkenaan dengan daerah-daerah yang tidak
boleh disinggahi oleh orang kafir. Imam Abu
7. ASPEK KEMASLAHATAN DALAM AKAD Hanifah berpendapat bahwa orang kafir bo-
AL.AMAAN leh memasuki daerah kekuasaan Islam mana
pun, bahkan tanah Haram Makkah dan al-
Mazhab Hanafi dan Malikiss mensyaratkan
Masjid al-Haram juga diperbolehkan. Orang
adanya kemaslahatan dalam penetapan akad
kafir boleh masuk dan singgah di tanah
al-amaan sebab perang dengan musuh akan
Haram Makkah dan al-Masjid al-Haram
terus berlanjut. Adapun mazhab asy-Syafi'i
selama jangka waktu yang diperbolehkan
dan Hanbalis6 cukup mensyaratkan tidak
untuk musafir, yaitu tiga hari tiga malam.
adanya bahaya dalam penetapan akad al-
Ulama mazhab Hanafi juga memperbolehkan
amaan. Mereka tidak mensyaratkan harus
orang nonmuslim memasuki semua masjid di
ada kemaslahatan. Atas dasar tersebut, tidak
daerah Islam, termasuk al-Masjid al-Haram,
boleh memberikan jaminan keamanan kepada
tanpa izin. Allah SWT berfirman,
mata-mata musuh atau yang semacamnya
sebab dalam ajaran Islam ada kaidah laa
dharqra wa laa dhiraara. Termasuk kategori #61#rfiv(fi\c3qi4
dharar [bahaya) adalah memberikan jaminan
keamanan kepada mata-mata musuh atau
i'rj gF ill i6t'-'"rir tlJ356
pemasok senjata.
&
(fA)
(qt , ""

"Wehq| orang-orang yang beriman! Se-


8. DAERAH TEMPAT BERLAKUNYA sungguhnya, orang-orang yang musyrik itu
IAMINAN KEAMANAN najis (kotor jiwa), karena itu janganlah mereka
Daerah tempat berlakunya jaminan ke- mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini...."
amanan adalah daerah Islam (Dar al-lslam), (at-Taubah:28)
jika memang yang memberikan jaminan
keamanan adalah Imam atau pimpinan Menurut penafsiran mereka, ayat tersebut
perang. Dalam keadaan seperti ini, orang tidak bermaksud melarang orang-orang kafir
yang mendapatkan jaminan keamanan memasuki al-Masjid al-Haram, tetapi me-
boleh berpindah-pindah ke seluruh daerah larang orang-orang musyrik melakukan haji
kekuasaan umat Islam kecuali jika dalam dan umrah sebagaimana yang pernah mereka
akad ada pembatasan daerah tertentu lakukan sewaktu zaman fahiliah.
tempat berlakunya jaminan keamanan atau Adapun ulama mazhab Syafi'i dan Hanbali

sa
Al-Kitab ma'a ol-Lubab,1ld. IV hlm. 135.
ss Fath al-Qadir jld. IV hlm. 300; asy-Syarh al-Kabir,ll, hlm. L85; asy-Syarh ash-Shaghir,ll, hlm.286.
s6 Nihayah at-Muhtaj,ild,.VlI, hlm. 217; Mughni al-Muhtaj,lld,.lV hlm. 238; Kasysyaf al-Qina', jld,.lll, hlm.87.
Bagian V: FIQIH UMUM ,JrLrD 8

melarang nonmuslim memasuki daerah diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Muslim,


Haram Makkah meskipun ada kemaslahatan. dan at-Tirmidzi melalui sahabat Umar bahwa
Dasarnya adalah firman Allah SWT, Rasulullah saw. bersabda,

#1f;firfiv($\<rJrQi1 ;t-r u qtA$;rgr;;'!;:* j;


i'ij gF'a i\ai\'-t"rAt \j;f i6 ry\\U
'o1,.
Erii ) eTit
"Seandainya aku nanti masih hidup,
@
sungguh qku akan mengeluarkan orang-orang
"Wahei, orang-orang yang beriman! Se-
Yahudi dan Nosrani dari Jazirah Arab sehingga
sungguhnya, orang-orong yang musyrik itu
yang tinggal di sana hanya orang Islem."
najis (kotor jiwa), karena itu janganlah mereka
mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini...."
Yang dimaksud dengan lazirah Arab
(at-Taubah:28)
dalam hadits tersebut adalah daerah Hiiaz,
sebagaimana ketetapan jumhur ulama seperti
Yang dimaksud dengan "al-Masjid al-
yang diterangkan oleh Ibnu Hajar. Dasar
Haram" adalah tanah Haram Makkah penafsiran seperti itu adalah hadits yang
sebagaimana disepakati oleh para ahli tafsir.
diriwayatkan oleh Imam Ahmad,
Dasarnya adalah rangkaian setelahnya dalam
ayat tersebut yang menyatakan,
)4tqtrdrtifi
ly*tr'$, ii;S* i* ii+l'r S
ol
"Keluarkan orqng Yahudi dari Hijaz."
&.
'qp -t
$,2t Dalil lain yang digunakan adalah ketetap-
Dan jika kamu khawatir menjadi miskin
'!... an sahabat Umar-sebagaimana yang diri-
(karena orang kafir tidak datang), maka Allah wayatkan oleh Imam al-Bukhari dan al-
nanti akan memberikan kekayaan kepadamu Baihaqi-di mana Umar mengeluarkan
dari kar unio- Nye,.." (at-Taubah: 28) orang-orang Yahudi dan Nasrani dari daerah
Hijaz saja, tidak dari daerah-daerah fazirah
Yang dimaksud dengan kata 'ailatan Arab lainnya. Umar juga membiarkan orang
dalam ayat tersebut adalah kefakiran, karena Yahudi dan Nasrani tinggal di Yaman, padahal
dengan dilarangnya orang-orang musyrik Yaman termasuk bagian dari fazirah Arab.
memasuki tanah Haram Makkah, transaksi Adapun mazhab Maliki membolehkan
perdagangan pun berkurang. nonmuslim memasuki daerah Haram Makkah,
Menurut dua mazhab ini juga, nonmuslim namun melarang mereka memasuki al-Masjid
dilarang memasuki dan singgah di daerah al-Haram. Mereka boleh memasuki daerah
Hijaz kecuali ada izin dari imam dan ada Haram Makkah setelah mendapat jaminan
kemaslahatan bagi umat Islam, seperti keamanan ('aqd al-amaan) dari imam untuk
membawa surat atau mengirimkan barang- singgah selama tiga hari atau sesuai dengan
barang yang diperlukan umat Islam. Itu pun kebutuhan dan pertimbangan dari imam.
hanya diperbolehkan singgah tiga hari. Dalil Mazhab Maliki juga menetapkan bahwa
yang digunakan mereka adalah hadits yang nonmuslim tidak boleh tinggal menetap [a/-
IsrAM JrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

istiithaan) di fazirah Arab [Hijaz dan Yaman).


Dalilnya adalah keumuman hadits yang 7?t ,;r e )d- tt'';t
diriwayatkan oleh Umar di atas, "DiJazirohArab tidakboleh ada duo agama
berkumpul."
0J-7 ,y 6i:A[ rr4r:;;\'.* 1
Adapun hadits,
tAfrl qljtt&*tst
"Seandainya aku nanti masih hidup,
sungguh aku akan mengeluarkan orang-orang
)4tq;Attifl
"Keluarkanlah orang Yahudi dari Hijaz,"
Yahudi dan Nasrani dari Jazirah Arab sehingga tidak bisa digunakan dasar untuk mem-
yang tinggal di sana hanya orang Islam." batasi keumuman makna yang terdapat
dalam hadits-hadits di atas sebab ulama
fuga berdasarkan hadits yang diriwayat- ushul fiqh menegaskan bahwa menetapkan
kan oleh al-Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud makna khusus dengan salah satu bagian yang
melalui sahabat lbnu Abbas, dicakup oleh makna yang umum itu tidak sah.
Di kalangan ulama ushul fiqh terdapat kaidah
q?t;;; b #',.]'ltt;;i "ifraadu fardin min afraadi al-'aam bi hukmihi
Ia yukhashishu al-'aam" [menetapkan hukum
" Ke tu ai.rka nl oO * * n' ry r'i| d ar i p z rr oh
yang sama terhadap salah satu bagian dari
^u
Areb."
yang terkandung dalam makna ydng lebih
umum bukan berarti membatasi makna yang
fuga berdasarkan hadits Aisyah yang umum tersebut).
diriwayatkan oleh Imam Ahmad,

C. PEMBAHASAN KEIIGA: BERHENTINYA


ld-
=|t
:iri;o PERANG KARENA GENCATAN SENJATA
(AL-HUDNA0
"Di daerah Jazirah Arab tidak boleh dibiar-
kan ada dua agama." Dalam bahasa Arab, gencatan senjata
biasa diistilahkan dengan al-hudnah, ash-
fuga berdasarkan hadits Abu Ubaidah shulhu al-mua' qqat, dan ol-muwaada'ah.
bin al-farrah yang diriwayatkan oleh Imam Bagian ini akan membahas rukun, syarat,
Ahmad dan al-Baihaqi, hukum, sifat, hal-hal yang membatalkan, dan
lama masa berlakunya.
u ot';i J^ii )e'fit';'iri
qPt . ),, ..o
oJ-_?
7. DEFINIS' GENCATAN SENTATA
Yang dimaksud dengan gencatan senjata
"Keluarkanlah orang Yahudi penduduk adalah mengadakan kesepakatan dengan
Hijaz dan penduduk Najran dari Jazirah Arab." kafir harbi untuk tidak melakukan perang
dalam jangka waktu tertentu dengan disertai
fuga berdasarkan riwayat Imam Malik pengganti ataupun lainnya, baik di antara kafir
dar i az-Ztthri secara mur s al, harbi tersebut ada yang masuk Islam maupun
Bagianv:FIQIHUMUM IsrAM rrLrD 8

tidak, dan mereka semua masih tetap tidak Islam harus sedang dalam keadaan lemah,
berada di bawah kekuasaan pemerintahan sedangkan pihak kafir kuat. Sebenarnya
Islam.sT syarat ini adalah salah satu bentuk kondisi
Menurut kesepakatan ahli fiqih, pihak dari beberapa bentuk kondisi yang dituntut
muslim yang melakukan perjanjian tersebut oleh para ulama yang semuanya masuk da-
harus imam atau wakilnya. fika ada individu lam bingkai "adanya kemaslahatan dengan
muslim yang melakukan perjanjian seperti disepakatinya gencatan senjata".
itu, ia dianggap melangkahi otoritas imam fika gencatan senjata ditetapkan sewaktu
atau wakilnya dan perjanjian tersebut tidak kondisi umat lemah, akan ada kemaslahatan
sah menurut jumhur ulama. bagi umat Islam. Begitu juga jika gqncatan
Mazhab Hanafi berpendapat bahwa jika senjata itu dilakukan karena ada harapan
perjanjian gencatan senjata itu dilakukan supaya orang kafir masuk Islam, supaya
oleh satu kelompok umat Islam dengan mereka mau melakukan akad dzimmoh,
tanpa izin imam, perjanjian tersebut sah supaya mereka mau bekeria sama untuk
jika memang ada kemaslahatan untuk umat melawan musuh umat yang lain, untuk
Islam sebab dasar inti dari gencatan senjata mewujudkan perdamaian, untuk memberikan
adalah harus ada kemaslahatan. Alasan lain jalan bagi terwujudnya barter ekonomi yang
adalah gencatan senjata merupakan akad bermanfaat, atau alasan-alasan lainnya.se
al-amaan (memberikan jaminan keamanan) Dalilnya adalah firman Allah SWT,
dan jaminan keamanan yang diberikan oleh
seorang muslim adalah sama dengan jaminan
keamanan yang diberikan oleh jamaah kaum
*'\i'bfii'iffi:p6lVi'14fi
muslimin.sB
Adapun kata-kata yang bisa digunakan
ffiK1L,fi$-'#
dalam akad adalah al-muwaada'ah, al'musaa- "M aka j ang anlah kamu le mah don meng ai ok

lamah, al-mushaalahah, al-mu'ahadah, al- damai, karena kamulah yang lebih unggul, dan
muhaadanah, atau kata-kata lainnya yang Allah pun bersama kamu, dan Dia tidak akan me-
berarti sama yaitu gencatan senjata atau ngurangi segala amalmu." (Muhammad: 35)
menghentikan perang untuk sementara
waktu.
Rukun-rukun yang harus ada dalam i,;tbt S"J:;;6GI &\t br)
perjanjian gencatan senjaraadalah pernyataan
memberikan (al-iijaab) dan menerima (a1-
ffii+t;rt
qabuul) perjanjian gencatan antara imam "Tetapi jika mereka condong kepada
atau wakilnya dan pemimpin musuh. p e rd am a i an, m aka te r imal oh dan ber taw aka I I ah
Syarat supaya perjanjian tersebut kepada Allah. Sungguh, Dia Maha mendengar,
sah secara hukum adalah kondisi umat Maha Mengetahui." (al-Anfaal: 61)

57 LlhatAtsar al-Harb dan iuga rujukan-rujukan yang ada di dalamnya, hIm.662.


58 Al-Bada'i', fld. VII, hlm. 108; ad-Dasuqi, lld. II, hlm. L89; Mughni al-Muhtaj, ild. lV, hlm. 260; al'Mughni, ild. VIII, hlm.462, al-
Furuq,lld.l, hlm.207.
Atsar al-Harb , hlm.669; al'Bada'i',lld,.Y II, hlm. 107; Fath al-Qadir,ild. lV, hlm. 293'
FIQIH ISLAM IILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

Selain itu, Rasulullah saw. juga pernah Karena itu, gencatan seniatatersebutboleh
melakukan gencatan senjata dengan penduduk dilakukan dengan cara membayar ataupun
Makkah sewaktu tahun Hudaibiyah dan tanpa membayar. Selain itu, tujuan gencatan
peperangan pun dihentikan selama sepuluh senjata adalah untuk menolak keburukan
tahun.6o dan bahaya sehingga boleh dilakukan dengan
Dalam kondisi gencajatan senjata, musuh berbagai cara. Ini telah menjadi kesepakatan
tidak boleh diperangi kecuali jika tampak ada ahli fiqih.61
pengkhianatan dari mereka. Dalilnya adalah
firman Allah SWT, 2. HUKUM-HUKUM YANC I'MBUL A'$BAT
GENCATAN SENIATA

x; ;E 4\ $bTG ;t "a.i'6 ti\5 Dengan adanya gencatan senjata, perang


harus dihentikan dari kedua belah pihak.
",+;vu3atL\ fiwa musuh, harta, kaum wanita, dan anak-
jika engkau (Muhammad) khawatir
"Dan anak mereka harus dilindungi sebab gencatan
akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu senjata termasuk akad al- amaan juga. Karena
golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu, kita harus menahan diri kita sendiri dan
itu kepada mereka dengan cara yang jujur. juga orang-orang kafir dzimmi dari meng-
Sungguh, Allah tidak menyukai orqng yang ganggu pihak musuh kecuali jika mereka me-
berkhianat." (al-Anfaal: 58) langgar janji yang sudah kita sepakati.62
Pihakumatlslam jugaharusmelaksanakan
Gencatan senjata juga boleh dilakukan setiap syaratyangditetapkan dalam perjanj ian
oleh umat Islam dengan cara membayar gencatan senjata jika memang syarat ter-
sejumlah harta kepada pihak musuh jika sebut adalah syarat yang dibenarkan oleh
memang kondisinya memaksa (darurat) atau syara'. Adapun jika syarat yang ditetapkan
sebaliknya yang membayar pihak musuh bertentangan dengan syara' [umpamanya
kepada umat Islam jika memang cara tersebut pihak umat Islam harus menyerahkan kaum
dapat mewujudkan kemaslahatan bagi umat wanitanya kepada musuh), umat Islam tidak
Islam sebab Allah SWT membolehkan kita boleh melaksanakan syarat tersebut.
melakukan gencatan senjata secara mutlak
dalam firman-Nya,
3. PERBEDAAN ANTARAGENCATAN
SENIATA DAN PEMBERIAN TAMINAN
@ 6"&B&t;i;ay, KEAMANAN UMUM (AL.AMAAN AL-'AAM)
"Tetapi jika mereka
condong kepada per- Terdapat empat perbedaan antara
damaian, maka terimalah...." (al-Anfaal: 61) gencatan senjata dengan pemberian jaminan

Lihat bab "al-Mu'ahadah" dalam al-Qasthalani Syarah al-Bukhari, jld. V hlm. 336; al-Aini Syarh al-Bukhari, ild. XIV hlm. 13
dan setelahnya; Syarh Muslim, jld. XII, hlm. 135 dan setelahnya; Nailu al-Awthar, ild. VIII, hlm. 31 dan setelahnya; Nashbu
or-Rayah, jld. III, hlm. 388. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Abu Dawud dari al-Miswar bin Makhramah dan Marwan bin
al-Hakam. Hadits yang asalnya berada di al-Bukhari dan sebagiannya juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Anas, iuga
diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan al-Baihaqi.
6l Lihat Atsar al-Harb, hlm. 670 dan ruiukan-ruiukan sebelum ini, hlm. t09; al-Durr al-Mukhtar, ild.ltl, hlm. 247; al-Lubab Syarh
al-Kitab, ild. IV hlm. 120.
62
Atsar al-Harb, hlm. 682-586.
BagianV:FIQIHUMUM .JrLrD 8

kemanan umum, yaitu sebagai berikut. 4. SIFAT PERIANT'AN CENCATAN SENTATA


Pertama, gencatan senjata adalah per- Menurut mazhab Hanafi, gencatan
janjian yang dilakukan oleh dua negara yang senjata adalah akad yang tidak mengikat
berperang untuk menghentikan perang dan secara berterusan (ghaira lazim) sehingga
mewujudkan perdamaian di seluruh bagi-an ada kemungkinan akad tersebut dibatalkan.
negara. Adapun pemberian jaminan keaman- Karena itu, imam boleh mengembalikan
an umum adalah kesepakatan antara negara perjanjian itu kepada pihak kafir jika imam
dengan sekelompok tertentu dari pihak memandang bahwa membatalkan perjanjian
musuh dengan menjamin keamanan salah tersebut membawa kemaslahatan kepada
satu wilayah atau bagian dari sebuah negara. kaum muslimin. Dasarnya adalah firman
Kedua, gencatan senjata adalah jalan Allah SWT,
menuju mengakhiri perang yang terjadi
antara umat Islam dengan musuhnya.
Adapun al-amaan al:aam adalah memberikan
f; 4 ;E \ $vAr+ ;i "u::i;6& Er)
jaminan keamanan kepada sekelompok orang [04)
{aF/
meskipun ketika perang sedang berkecamuk.
"Dan jika engkau (Muhammad) khawatir
Ketig a,memenuhi permohonan orang atau
akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu
kelompok yang meminta jaminan keamanan
golongan, maka kembolikanlah perjanjian itu
(al-amaan) adalah wajib, berdasarkan firman
kepada mereka dengan cara yang jujur...." (al-
Allah SWT,
Anfaal:58)

EIZX'*W'4rilr;Tio$ Apabila imam telah memberi tahu pem-


e
+,aYxi)i\'*itr*'&
jika di antara kaum musyrikin
batalan perjanjian itu kepada pihak musuh,
setelah itu umat Islam boleh mulai melakukan
"Dan ada
penyerangan.
yang meminta perlindungan kepadamu, maka
Pembatalan perjanjian harus dilaku-
lindungilah agar dia dapat mendengar firman
kan jika ada kekhawatiran pihak musuh
Allah, kemudion antarkanlah dia ke tempat mencederai janji. Imam juga harus memper-
yang aman baginya.,.." (at-Taubah: 6)
timbangkan waktu sosialisasi pembatalan
perjanjian tersebut supaya diketahui oleh
Adapun memenuhi permohonan gencatan
semua pihak musuh. Adapun jika pihakmusuh
senjata hukumnya mubah dan tidak wajib, yang memulai pengkhianatan, umat Islam
dengan mempertimbangkan kemaslahatan tidak perlu membatalkan perjanjian secara
umat Islam. formal [dengan memberi tahu pihak musuh
Keempat, apabila akad al-amaan seorang dengan cara resmi) sebab dalam keadaan
kafir laki-laki batal atau gugur, akad al-amaan seperti ini, musuh telah mencederai janji.
bagi istri dan anak-anaknya masih terus Apabila yang merusak janji hanya
berlangsung. Adapun jika perjanjian gencatan sebagian kelompok dari mereka dan hal itu
senjata batal, tercabutlah jaminan keamanan disetujui oleh pemimpinnya, mereka dianggap
kepada semua pihak musuh. mencederai janji sebab secara maknawi,
mereka telah melakukan kesepakatan untuk
membatalkan perjanjian.
FIQIH ISLAM JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

fika yang dilakukan sebagian kelompok 5. SYARAT SAHNYA GENCATAN SENTATA


itu tidak mendapat izin dari pemimpinnya Ada empat syarat yang harus dipenuhi
dan kelompok tersebut masuk ke daerah ke- supaya gencatan senjata sah, yaitu sebagai
kuasaan kita, melakukan perampokan, dan berikut.6s
mereka mempunyai kekuatan untuk membela 1. Yang melakukan perjanjian dengan pihak
diri dan secara terang-terangan membunuh musuh harus imam atau wakilnya. fika
umat Islam, apa yang mereka lakukan itu gencatan senjata itu dilakukan dengan
termasuk mencederai janji bagi kelompok me-
salah satu daerah kekuasaan musuh, pe-
reka saja, sedangkan kelompok lainnya tidak
mimpin daerah atau wilayah tersebut
dihukumi sama dengan mereka. Adapun bila
harus disertakan dalam pelaksanaan
mereka tidak mempunyai kekuatan, yang bisa
akad itu.
dilakukan oleh umat Islam adalah memerangi
mereka dan apa yang mereka lakukan itu
2. Gencatan senjata tersebut harus mem-
bawa kemaslahatan bagi umat Islam;
tidak termasuk menggugurkan perjanjian.53
tidak cukup hanya dengan hilangnya
fumhur ulama menetapkan bahwa gen- mafsadah [kerusakan) sebagaimana yang
catan senjata merupakan akad yang mengikat
terjadi dalam akad jizyah, karena dalam
secara berterusan ('aqdun laazimun) sehingga
kasus ini, sebenarnya tidak ada kemasla-
tidak boleh dibatalkan kecuali jika musuh
hatan yang diperoleh ketika membuat
melakukan pengkhianatan atau mencederai
perjanjian jizyah dengan musuh. Allah
janji, umpamanya pihak musuh mulai melaku-
SWT berfirman,
kan usaha-usaha yang mengindikasikan hal
itu. fika tidak ada hal-hal yang mencurigakan
seperti itu, janji yang telah disepakati harus
dipenuhi oleh umat Islam, sebagaimana dapat
dipahami dari ayat yang telah lalu, ffiK6'Kll,#
^A't'iiJtiti{trJlGiSW|
"Maka janganlah kamu lemah dan
{;;Yh}Yi;v':it?;}u "J,68\3 mengajak damai, karena kamulah yang
lebih unggul, dan Allah pun bersama kamu,
dan Dia tidak akan mengurangi segala
"Danjika engkau (Muhommad) khawatir amalmu." (Muhammad: 35)
akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu
golongan, maka kembalikanlah perianiian itu Yang dimaksud dengan maslahat
kepada mereka dengan cara yang iuiur...." (al' di sini adalah seperti ketika umat Islam
Anfaal: 58)64 dalam keadaan lemah karena jumlahnya
sedikit atau karena tidak ada persiapan,
Apabila imam tidak khawatir terjadi atau mengharap musuh masuk Islam, atau
pengkhinatan, dia tidak boleh membatalkan mereka mau membayar jizyah, atau imam
akad perianjian gencatan senjata tersebut. memerlukan bantuan mereka untuk

63 Al-Kitab ma'a at-Lubab,ild. IV hlm. 120.


64 At-Bada'i', jld.VlI, hlm. 109;,4fsar al-Harb,hlm. 361 dan setelahnya.
6s Mughni al-Muhtaj,ild..lv,hlm. 260.
BagianV:FIQIHUMUM FIQLH ISLAM IILID 8

menghadapi musuh yang lain. Rasulullah dengan kaum Quraisy dalam Perjanjian
saw. pernah melakukan gencatan senjata Hudaibiyah selama sepuluh tahun dan itu
dengan Shafwan bin Umayah selama terjadi sebelum kondisi umat Islam kuat.
empat bulan pada tahun pembebasan 4. Dalam akad gencatan senjata itu tidak
Makkah dengan harapan supaya dia mau boleh ada syarat-syarat yangfasid lyang
masuk Islam dan akhirnya dia pun masuk tidak dibenarkan oleh syara'), umpama-
Islam sebelum berakhirnya masa gencat- nya pihak musuh menetapkan syarat
an seniata. bahwa tawanan kaum muslimin tidak
3. Gencatan senjata itu harus berlangsung boleh dilepaskan atau membiarkan harta
sementara, tidakboleh mutlakdan selama- kaum muslimin yang dikuasai pihak
nya. fangka masanya sebagaimana yang kafir tetap pada kekuasaan orang kafir,
diterangkan oleh ulama mazhab Syafi'i atau pihak musuh setuju dengan akad
adalah empat bulan, bukan satu tahun. dzimmah, namun dengan hanya mem-
Dalilnya adalah firman Allah SWT bayar kurang dari satu dinar setiap
orang, atau pihak musuh tidak perlu

iiGoi6rd;;4l1rr melaksanakan kewajibannya terhadap


umat, negara, dan agama Islam. Syarat-
mo<;:\<,. syarat seperti ini termasuk kategori
syarat yang merusak akad gencatan sen-
"(lnilah pernyataan) pemutusan hu'
bungan dari Allah dan Rasul-Nya kepada iata dan menyebabkan akad gencatan
senjata itu tidak bermakna.
orang-orang musyrikin yang kamu telah
meng adakan perj anj ian (deng an mereka)."
(at-Taubah: 1) 6. HAL.HAL YANG MENYEBABKAN AKAD
GENCATAN SENTATA RUSAK

fuga firman Allah SWT, Ulama mazhab Hanafi mengatakan bahwa


apabila gencatan senjata telah ditetapkan

ffi #:6ig.,$4r;4 masa berakhirnya, akad tersebut berakhir


dengan berakhirnya masa tersebut, tanpa
"Maka, berjalanlah kamu (kaum perlu ada pemberitahuan lagi kepada pihak
musyrikin) di bumi selama empat bulan...." musuh.
(at-Taubah:2) Adapun jika gencatan senjatanya
ditetapkan secara mutlak, tidak disertai
Adapun jika kondisi umat Islam penetapan masa berakhirnya, masa
dalam keadaan lemah, masa gencatan berakhirnya diserahkan kepada kebiiakan
senjata dapat dilakukan selama sepuluh imam. Masa gencatan senjata ini bisa
tahun atau kurang, sesuai dengan ke- berakhir dengan cara terang-terangan,
perluan. Tidak boleh dilakukan lebih umpamanya pemimpin umat Islam secara
dari sepuluh tahun karena itu adalah tegas mengakhiri gencatan senjata itu, atau
masa maksimal pelaksanaan gencatan pihak musuh yang menyatakan berakhirnya
senjata. Alasannya, Rasulullah saw (se- gencatan senjata. Bisa juga berakhirnya
bagaimana yang diriwayatkan oleh Abu gencatan senjata itu dengan cara samar,
Dawud) melakukan gencatan senjata umpamanya dengan adanya sekelompok dari
IsLAM JrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

pihak musuh yang melakukan perampokan


dengan mendapatkan izin dari pemimpinnya.
Secara umum, menurut mazhab Hanafi,
ffi "eYJt
"Kecuali orang-orang musyrik yang telah
gencatan senjata tidak bisa berakhir kecuali mengodakan perjanjian dengan komu dan
dengan adanya pengkhianatan dari pihak mereka sedikit pun tidak mengurongi fisi
musuh. Yang dimaksud dengan pengkhianat- perjanjian) dan tidak (pula) mereka membantu
an di sini adalah semua hal yang bisa seorang pun yang memusuhi kamu, maka ter-
merusak janji dan jaminan keamanan, baik hadap mereka itu penuhilah janjinya sampai
dalam bentuk pelanggaran terhadap syarat b qtas w aktuny e...." (at-Taubah: 4)

yang sudah ditetapkan maupun secara adat


kebiasaan apa yang dilakukan oleh musuh itu Dalil lain yang digunakan oleh iumhur
termasuk kategori pengkhianatan, umpama- ulama adalah hadits yang diriwayatkan
nya mereka memerangi umat Islam mereka oleh Imam al-Baihaqi dan juga lainnya yang
membantu musuh umat Islam yang lain. menceritakan bahwa ketika kaum Quraisy
fumhur ulama berpendapat bahwa membatalkan janji terhadap Nabi Muhammad
gencatan senjata berakhir jika memang saw. Dalam Perjanjian Hudaibiyah, Nabi ke-
pihak musuh membatalkan perjanjian itu, mudian menyerang mereka dan akhirnya
umpamanya dengan memerangi umat Islam berhasil membebaskan Kota Makkah. Hal itu
atau mereka membantu musuh umat Islam disebabkan pihak musuh saling membantu
yang lain, atau mereka membunuh seorang antara satu dan lainnya.6T
muslim, mengambil harta seorang muslim, Diketahui juga bahwa ketika bahi Nadhir
menghina Allah SWT, Al-Qur'an atau ingin membunuh Nabi Muhammad saw., Nabi
Rasulullah, atau mereka memata-matai umat kemudian membatalkan perjanjian dengan
Islam, atau menzinai wanita muslimah, atau mereka, sebagaimana diriwayatkan oleh
semacamnya.66 Imam al-Baihaqi dan lainnya.6s
Dalil yang mereka pergunakan banyak, di
antaranya adalah firman Allah SWT
7. LAMANYA GENCATAN SENTATA

ffi 4t:g;661$'6;ra
Ulama fiqih sepakat bahwa gencatan
senjata dengan musuh harus dibatasi masa
berakhirnya. Gencatan senjata selamanya
"... makq selama mereka berlaku jujur
terhadapmu, hendaklah kamu berlaku jujur tidak sah menurut syara' karena menyebab-
(pula) terhadap mereke...." (at-Taubah: 7) kan jihad terhenti. Meskipun sepakat bahwa
gencatan senjata harus ada batas akhirnya,
mereka berselisih pendapat mengenai lama-
|uga firman Allah SWT,
nya gencatan senjata yang diperbolehkan.
"{#-{i|{;i\3"&3G',fir'tt- Ulama mazhab Syafi'i mengatakan bahwa
jika kondisi umat Islam kuat, gencatan senjata
dapat dilakukan selama empat bulan atau
i,*;glt#taK*\i+$,{'(*'
66 H-Bada'i', op.cit.; Atsar al-Harb,hlm.3B0 dan setelahnya.
67 HR al-Baihaqi dari Marwan bin al-Hakam dan al-Miswar bin Makhramah. fNoshbu ar-Rayah,ild.lll, hlm. 390)
68 Lihat Syarh Muslim, jld. XIl, hlm. 91..
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM JILID 8

lebih, namun tidak boleh melewati masa satu selama itu juga atau kurang dari sepuluh
tahun. Dalilnya adalah firman Allah SWT, tahun dengan harapan umat Islam dapat
memperkuat diri. Apabila masanya sudah
berakhir, namun umat Islam juga masih
CiiG(r)rJarr::4'\(;,'f;.
"161,-i- r\ \ a tr;j ffi e<;it belum kuat, imam juga boleh memulai akad
baru lagi.
Ini juga pendapat mazhab Syi'ah Imamiah
sii,,t{r:'+,o#f #r'-85;5 dan juga pendapat Imam Ahmad. Akan tetapi,

ffiq,et Abu al-Khaththab [seorang ulama mazhab


Hanbali) menyatakan bahwa pendapat Imam
" (I nilah p e rny a to an) p emutu san hub ung an Ahmad yang jelas (zhahir) adalah bolehnya
dari Allah dan Rosul-Nya kepada orang-orang melakukan gencatan senjata selama lebih dari
musyrikin yang kamu telah mengadakan per' sepuluh tahun, sesuai dengan kebijakan imam
janjian (dengan mereka). Mqka, berialanlah dalam mempertimbangkan kemaslahatan
kamu (kaum musyrikin) di bumi selama empat umat. Tampaknya apa yang diterangkan
bulan dan ketahuilah bahwa kamu tidak dapat oleh Abu al-Khaththab adalah pendapat yang
melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah paling sahih dalam mazhab Hanbali.T0
menghinakan orang - orang kafir." (at-Taubah: Ulama mazhab Hanafi, Maliki, dan
r-2) Zaidiah mengatakan bahwa tidak ada batasan
waktu dalam gencatan seniata. Pembatasan
Alasan lainnya adalah karena Rasulullah masa gencatan senjata dikembalikan kepada
saw. melakukan perjanjian gencatan senjata kebijakan imam untuk menetapkannya
dengan Shafwan bin Umayah selama empat dan disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini
bulan ketika Fathu Makkah.6e Masa gencatan karena jika gencatan senjata boleh dilakukan
senjata tidak boleh melebihi satu tahun sebab selama sepuluh tahun, ia juga boleh dilakukan
jika melebihi satu tahun, jizyah sudah harus melebihi sepuluh tahun, sama dengan akad
dikenakan. sewa (ijaarah).71
fika kondisi umat Islam lemah, masa
gencatan senjata bisa berlangsung selama
D. PEMBAHASAN KEEMPAT:
sepuluh tahun saja atau kurang sesuai dengan
BERHENTINYA PERANG DENGAN AKAD
keperluan sebab ini adalah masa maksimal
DZIMMAH
gencatan senjata. Dalilnya adalah karena
Rasulullah melakukan gencatan senjata Bagian ini akan menguraikan rukun,
syarat, hukum, sifat, besarnya jizyah, dan hal-
dalam Perjanjian Hudaibiyah selama sepuluh
hal yang menggugurkan jizyah.
tahun. fika dalam masa sepuluh tahun itu
kondisi umat Islam masih belum kuat, imam
boleh memperbarui masa gencatan senjata

6e LihatTalkhishat-Hobir(Kairo),dikomentariolehHasyimal-Yamani,jld. lll,hlm. 131; al-lsti'abfiMa'rifatial-Ashhab,jld. ll,hlm.


720.
70 Kasysyaf al-Qina', jld. III, hlm. 104.
71 Lihatketerangan detailnya dalam,4tsoral-Harb,hlm.675 dan setelahnya.
lsrAM ]rLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

7. DEF,NiSi AKAD DZTMMAH (PERIAMIAN


DAMAI PERMANEN) DAN RUKUN.
ffi:#rF i:;; v;",'ot:
RUKUNNYA "Barangsiapa membunuh seorang lelaki
Secara etimologi, kata dzimmah berarti dari Ahlu Dzimmah maka dia tidak akan men-
cium bau surga. Sesungguhnya, bau surga itu
ianji (al-'ahdu), juga berarti jaminan keamanan
(al-amaan), jaminan (adh-dhamaan), dan dapot tercium dari jarak empat puluh tahun."
penanggun gan (al -kafa ol ah).
Adapun kata dzimmah menurut ahli fuga hadits yang diriwayatkan oleh Imam
fiqihT2 adalah mengakui keberadaan orang at-Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah
kafir di daerah kita, melindungi mereka, r.d.,

dan membela mereka dengan syarat mereka


membayarT izyahT3 dan patuh.
';;i :^fr d;',?:{ u;t, y A
:rlil ;nt
Yang boleh melakukan akad ini adalah
'r.A\;r oyt*ryti ai&
imam atau yang mewakilinya sebab akad )ty:,
t1G j#rF
dzimmah berkaitan dengan kemaslahatan
umat Islam yang utama sehingga perlu u
pertimbangan matang dan ijtihad. Hal "Barangsiapa membunut rrtu r*^ r^n,
seperti itu hanya bisa dilakukan oleh imam sudah melakukan janji dan medapat perlin-
atau yang mewakilinya. Akan tetapi, ulama dungan Allah dan Rasul-Nya maka orang ter-
mazhab Maliki berpendapat bahwa jika yang sebut melanggar janji Allah dan dia tidak bisa
menyepakati akad dzimmah itu bukan imam, mencium bau surga, sedangkan bau surga itu
orang kafir tersebut mendapat iaminan dapat tercium dari jarak tujuh puluh tahun."
kemanan dan mereka tidak boleh diperangi
atau ditawan, sedangkan imam boleh 2. HIKMAH AKAD DZIMMAH
memilih antara menetapkan dan meneruskan
Dengan adanya akad dzimmah, kehidupan
akad dzimmah tersebut atau mengembalikan
mereka ke tempat mereka yang aman.Ta damai antara umat Islam dengan lainnya
dapat terwujud. Selain itu, dengan adanya
Ahlu Dzimmah (orang kafir yang sudah
melakukan akad dzimmah) haram diperangi
akad dzimmah, nonmuslim dapat melihat
secara langsung hakikat agama Islam dan
atau dibunuh selagi mereka memenuhi
dasar-dasarnya sehingga mereka dapat me-
syarat-syarat yang ditetapkan dalam akad.
lihat kebenaran dan akidah yang benar.
Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan
oleh Abu Dawud dari Abi Bakrah r.a. bahwa
Adapun kewajiban Ahlu Dzimmah mem-
sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda,
bayar jizyah adalah sebagi pengganti atas
perlindungan yang diberikan oleh umat

'arViii',yi qL,PU
Islam kepada Ahlu Dzimmah dan juga sebagai
pengganti atas ketidakikutsertaan mereka

72 Atsaral-Harb,hlm.692.
73 Yang dimaksud denganjizyah adalah harta yang diambil dari ahlu adz-dzimmah karena harta tersebut melindungi (tujzi'u)
mereka dari diperangi.
74 Fath at-Qadir, jld. IV hlm. 368; al-Kharsyi, cet. 1, jld. lll, hlm. 166; Mughni al-Muhtaj, jld.lV hlm. 243; Kasysyaf aI-Qina'(Mesir),
jld. Ill, hlm.92.
Bagian V: FIQIH UMUM IsLAM JrLrD 8

dalam jihad. Selain itu, pembayaran jizyah kamu harus memerangi mereka, kecuali
"...

ini juga menjadi indikator konkret atas mereka menyerah...." (al-Fath: 16)
keberpihakan mereka terhadap negara Islam.
Akad dzimmah hanya bisa dilakukan de-
3. RUKUN AKAD ATAU BENTUK AKAD YANG ngan Ahli Kitab, berdasarkan firman Allah SWT,

BtsA DtcuNArA,Y GHIGHAH AKAD'


Akad dzimmah bisa berbentuk kalimat >yr rA\75 4\,6j+iS 1i:t\*-Gi
yang jelas dan terang lshariih), seperti meng- 'w6A$trj,ii;rttt'ri$y6;?)',
gunakan kata janji (al-'ahdu) atau akad
(al-'aqdu) atas dasar-dasar tertentu yang
disepakati. Ada kalanya juga akad dzimmah
tUE+r$r$jOjtAd\
tersebut berbentuk perbuatan (dari pihak
orang kafir) yang menunjukkan bahwa
ffiL;r66*"*iAt
"Perangilah orang-orang yang tidak ber-
mereka rela membayar jizyah, umpamanya
iman kepada Allah dan Hari Kemudian, mereka
ada seorang kafir harbi masuk daerah ke-
yang tidak mengharamkan apa yang telah di
kuasaan Islam dengan perjanjian jaminan
haramkan Allah dan Rasul-Nya dan mereko
keamanan (al-amaan) kemudian dia tinggal
yang tidak beragama dengan agama yong
di daerah Islam selama satu tahun lalu dia
benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang
disuruh memilih antara keluar dari daerah
diberikan kitab, hingga mereka memboyor
Islam atau mengubah status menjadi kafir
jizyah (pajak) dengan patuh sedang mereka
dzimmi. Apabila dia memilih tetap tinggal di
dalam keadaan tunduk," (at-Taubah: 29)
daerah Islam, dia secara otomatis menjadi
Ahlu Dzimmah.
Akad dzimmah juga bisa dilakukan de-
ngan orang Majusi sebab mereka mirip de-
4. SYARAT SAH AKAD DZIMMAH ngan Ahlu Kitab. Dasarnya adalah riwayat
Dalam akad, dzimmah terdapat tiga syarat Abdurrahman bin Aufyang mengatakan, "Saya
yang harus terpenuhi, yaitu sebagai berikut. bersaksi bahwa saya mendengar Rasulullah
Syarat Pertama. Yang melakukan perjanji- saw. bersabda, 'Perlakukan mereka seperti
an bukan orang musyrik Arab karena bagi kalian memperlakukan Ahli Kitab."7s Iuga
orang musyrik Arab, hanya ada dua pilihan, keterangan yang menerangkan bahwa Umar
yaitu masuk Islam atau diperangi. Dalilnya r.a. tidak mengambil jizyah dari orang Majusi
adalah firman Allah SWT, sehingga Abdurrahman bin Auf bersaksi
bahwa sesungguhnya Rasulullah mengambil
ffi "o#i,fr_)oyi jizyah dari Majuzi daerah Hajar.75

HR Syafi'i, Imam Malik dalam al-Muwaththa' iuga meriwayatkan hal ini dari fa'far bin Muhammad dari ayahnya bahwa
sesungguhnya Umar bin al-Khathtab berkata, "Saya tidak mengetahui apa yang mesti saya lakukan terhadap orang Malusi."
Abdurrahman bin Auflalu berkata, "Saya bersaksi bahwa saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, 'Perlakukanlah mereka
(orang Majusi) seperti Ahli Kitab."' Sanad atsar ini terputus dan para perawinya tsiqah. Al-Bazzar, ad-Daruquthni, Ibnu Abi
syaibah juga meriwayatkannya secara mursal. (Jami'al-Ushul, jld. III, hlm. 264; Nashbu ar-Rayah, ild. III, hlm. 448; Nailu al-
Aw thar, ild. Y lll, hlm. 56)
HR Ahmad, al-Bukhari, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi. (Jami'al-Ushul, hlm. 251; Nashbu ar-Rayah, hlm.448; Nailu al-Awthar,ild.
VIII, hlm. 56; SuDuIu os-Salam,ild.lV hlm. 65J
IrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

Syarat pertama ini disepakati oleh ulama apabila dia tidak tobat. Dalilnya adalah
mazhab Hanafi, Syafi'i, Hanbali, Zhahiri, sabda Nabi saw, "Barongsiapa mengganti
Ibadhi, Syi'ah Imamiah, dan juga Syi'ah agamanyo maka bunuhlah dia."7e Syarat yang
Zaidiah. ini disepakati oleh semua ahli fiqih.
Adapun Imam al-Auza'i, ats-Tsauri, dan Sy arot Ketiga. Akad tersebut harus bersifat
ulama fiqih negeri Syam, juga pendapat yang permanen. Apabila dalam akad ditetapkan
terkenal di kalangan ulama mazhab Maliki, batasan waktu berlakunya akad dzimmah,
menetapkan bahwa jizyah dapat dikenakan akad tersebut tidak sah sebab akad dzimmah
kepada semua orang yang kafir, baik dari yang merupakan jaminan atas keselamatan
bangsa Arab maupun 'ajem, baik dari Ahli jiwa dan harta manusia merupakan peng-
Kitab maupun dari para penyembah berhala.TT ganti masuk Islam. Dikarenakan Islam itu
Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan bersifat permanen, penggantinya juga harus
oleh Sulaiman bin Buraidah dari ayahnya, dia permanen. Syarat ini juga disepakati oleh
berkata,'Apabila mengutus amir (pimpinan) semua ahli fiqih.so
tentara perang atau tentara ekspedisi Adapun syarat-syarat khusus yang
(sariyyah), Rasulullah saw. berpesan kepada berkaitan dengan individu ya ng dikenai iizyah
mereka dan iuga kaum muslimin yang akan adalah sebagai berikut.
berangkat bersama mereka untuk bertakwa L. Berakal dan balig. Karena itu, jizyah tidak
kepada Allah SWT dan juga supaya berbuat boleh dikenakan kepada anak kecil dan
baik." Rasulullah saw kemudian bersabda, orang gila sebab mereka bukan orang
'Apabila kamu bertemu dengan musuhmu yang boleh diperangi.
('aduwwak) dari kolangan kaum musyrikin, 2. Laki-laki. Karena itu, jizyah tidak bisa
ajaklah mereka kepada tiga hal. Apabila dikenakan kepada wanita sebab me-
mereka memilih yang mano pun dari salah reka juga bukan orang yang boleh di-
satu tiga ajakanmu itu, terimalah dan tahanlah perangi. Dalilnya adalah karena Allah
diri jangan memerangi mereka) kemudian SWT memerintahkan orang-orang muk-
ajaklah mereka untuk masuk Islam... Apabila min yang berperang (muqaatiluun)
mereka menolak, mintalah mereka membayar untuk mengambil jizyah, yaitu dalam
jizyah."'78 firman-Nya,
Kata 'aduwwok dalam hadits tersebut
mempunyai arti yang umum, mencakup semua
orang kafir. Imam asy-Syaukani berkata,
4i)\$iui,Li.tO$Gu-C
"Hadits ini menjadi hujah bahwa jizyah tidak
hanya khusus dikenakan kepada Ahli Kitab."
Syarat Kedua. Yang melakukan akad
dzimmah tidak boleh orang yang murtad dari
"Perangilah orqng-orang yong tidak
beriman kepada Allah dan Hari Kemu-
')r
diqn...." (at-Taubah: 29)
Islam sebab orangyangmurtad harus dibunuh

77 LihatAtsar at-Harb, hlm. 712 dan setelahnya; ad-Dur al-Mukhtar, ild. III, hlm. 293; Tabyin al-Haqa'iq, ild. IIl, hlm.277.
7A
HR Muslim dari Aisyah r.a. (Lihat Syarh Muslim, jld. XII, hlm. 37 dan setelahnya)
79 HR al-Jama'ah kecuali Imam Muslim. Imam Ibnu Abi Syaibah dan Abdurrazaq luga meriwayatkannya. (Nashbu ar-Rayah, 1ld.
Ill, hlm. 456; Nailu al-Awthar, jld.Vll,hlm. 190; Subulu as-Salam, ild. IV hlm.65)
Lihatat-Bada'i', jld. Vll, hlm. 110 dan setelahnya', Atsar al-Harb, hlm. 702 713; Fath al-Qadir,ild.lV, hlm. 371.
Bagianv:FIQIHUMUM ,rLrD 8

3. Sehat dan mempunyai kemampuan Hanabilah-menurut pendapat yang rajih-


finansial. Karena itu, jizyah tidak boleh tidak sepakat dengan syarat yang ketiga
dikenakan kepada orang yang sakit dan keempat. Karena itu, mereka melarang
selama satu tahun atau dalam satu tahun, menggugurkan kewajiban membayar jizyah
dia sering sakit. Jizyah juga tidak boleh bagi orang-orang yang uzur.81
dikenakan kepada orang fakir yang
tidak punya pekerjaan dan juga tidak 5. HUKUM-HUKUM YANG MUNCUL
dikenakan kepada para pendeta/rahib S EBAGAI KO NS E KU EN S''IZY AH
yang tidak hidup bersama masyarakat.
Apabila akad dzimmah sudah disepakati,
4. Tidak mengalami gangguan permanen, peperangan antara orang Islam dengan mu-
seperti sakit yang berterusan, buta, atau
suhnya harus dihentikan. Nyawa-nyawa orang
tua.
kafir, harta, negara, dan kehormatan mereka
5. Merdeka. Jizyah tidak boleh diambil dari juga harus dilindungi. Setelah akad dzimmah
hamba sahaya sebab dia tidak mempunyai
disepakati, semuanya itu tidakboleh dilanggar.
hak kepemilikan atas harta. Dalilnya adalah hadits riwayat Buraidah
yang telah disebutkan sebelum ini, yang di
Secara umum, ulama fiqih sepakat atas dalamnya disebutkan, "... don tawarkanlah
syarat balig, merdeka, dan laki-laki. Atas kep a d o mereka untuk memb ay ar j i zy ah. Ap abil a
dasar itu, jizyah tidak boleh dikenakan mereka menerimanya, sambutlah don tahanlah
kepada wanita, anak-anak, orang gila, orang diri kalian dari memerangi mereka."
ayan, oiang yang sakit terus-menerus, fuga berdasarkan firman Allah SWT,
orang buta, lumpuh, dan orang yang sudah
tua renta. Alasannya adalah karena jizyah
ditetapkan kepada musuh sebagai ganti r) il\1i 4\,5;;is Q,iuriu-(;
I4

memerangi mereka, sedangkan orang-orang 'w6Ai,tr5,ii;r*ri31v6;*\,


tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk
berperang sehingga tidak termasuk target
orang yang diperangi.
fiE+rHt$iojtAd\ & L ).,2 -)z /nz lz2 'r,
Orang fakir yang tidak bekerja-meski- S 022W f"rJs ooau.lCl
pun dengan cara meminta-minta-juga tidak "Perangilah orang-orang yang tidok ber-
terkena jizyah karena dia tidak mempunyai iman kepada Allah dan Hari Kemudian, mereka
kemampuan. Pendeta/rahib yang hidupnya yang tidak mengharamkan apa yang telah di-
tidak bercampur dengan orang-orang juga horamkan Allah dan Rasul-Nya dan mereka
tidak diwajibkan membayar jizyah sebab yang tidak beragama dengan agama yang
mereka juga tidak ikut berperang. Dikare- benar (agama Allah), fyaitu orang-orang) yang
nakan penetapan jizyah adalah untuk meng- diberikan kitob, hingga mereka membayar
gugurkan pembunuhan, jizyah tidak di- jizyah (pajak) dengan patuh sedang mereka
wajibkan bagi hamba sahaya. dalam keadaan tunduk." (at-Taubah: 29)
Meki demikian, ulama Syafi'iah dan

81 !11; Atsar al-Harb, hlm. 699; Tabyin al-Haqa'iq,


Al-Bada'i', op.cit, hlm. jld.IV hlm. 278; Fath at-Qadir, ild. lV hlm. 342; al-Kitab
ma'a al-Lubab,ild. IV hlm. 145.
lsrAM )rLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

Ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT 2. Jizyah 'unwiyah, yaitlu jizyah yang dite-
menyuruh kita menghentikan peperangan tapkan secara wajib oleh negara. Apabila
apabila pihak musuh mau masuk Islam atau pihak muslim menang atas orang kafir
mereka mau membayar jizyah. Apabila dengan dan berhasil menguasai daerah orang
masuk Islam, nyawa dan harta musuh dilin- kafit imam boleh menetapkan kadar
dungi, maka dengan membayar jizyah, harta jizyah yang diwajibkan kepada mereka.
dan nyawanya juga dilindungi.
Sayidina Ali r.a. berkata, "Sesungguhnya, Menurut ulama mazhab Hanafi dan
mereka membayar jizyah adalah supaya harta Hanbali, imam boleh menetapkankadar jizyah
mereka seperti harta kita dan darah mereka sebesar 48 dirham setiap tahun kepada orang
sama dengan darah kita."8z yang kaya raya (orang yang mempunyai harta
Abu Dawud, al-Baihaqi, dan Ahmad juga sepuluh ribu dirham lebih), baik dibayar
meriwayatkan hadits melalui Usamah, di secara kontan maupun berangsur dalam
mana Rasulullah saw. bersabda, setiap bulan sehingga dalam setiap bulan
bisa diambil empat dirham. Adapun orang
;6 o?'^k'j'^;it ,ir-t;'* U\1 yang ekonominya sedang [yaitu orang yang
mempunyai harta dua ratus dirham lebih)
,;*;6t ; *+ b G:,i L ;i ,i maka imam boleh menetapkan jizyah sebesar
c 24 dirham secara berangsur sehingga dalam

v?t i';- setiap bulan, mereka harus membayar sebesar


dua dirham. Adapun orang yang fakir, namun
"Ketahuilah barangsiapa yang menzalimi
mempunyai pekerjaan [yaitu orang yang
Ahlu Dzimmah atau melanggar haknya, atau
mempunyai harta di bawah dua ratus dirham
membebaninya dengan beban yang di luar ke-
atau yang tidak mempunyai apa-apa), mereka
mampuannya, atau mengambil sesuatu darinya
dapat dikenai kewajiban membayar jizyoh
dengan cara yang tidak baik maka saya akan
sebesar dua belas dirham dan dibayar secara
menjadi musuh debatnya di hari Kiamet."83
berangsur, dalam setiap bulan, mereka wajib
membayar satu dirham.sa
Jizyah ada dua macam, yaitu sebagai
Dalil yang mereka gunakan adalah apa
berikut.
yang dipraktikkan oleh Umar, di mana dia
1. J i zyah shulhiyyoh,y aituj i zyahy angditetap -
membagiAhlu Dzimmah kepada tiga kategori:
kan berdasarkan kerelaan dan dengan
orang kaya raya, orang berkecukupan, dan
cara damai. Kadarnya sesuai dengan
orang fakir, tapi bekerja.
yang disepakati bersama. Kadar besarnya
Adapun ulama Malikiyah berpendapat
jizyah tidak ada batasan, semuanya
bahwa orang yang mempunyai harta emas
disesuaikan dengan kesepakatan.
maka jizyahnya adalah empat dinar dalam

Atsar al-Harb,hlm.728 dan setelahnya, jld. VII, hlm. 111. Atsar yang diriwayatkan dari Ali adalah gharib. Atsar tersebut
diriwayatkan oleh ad-Daruquthni dari Ali dengan lafal,"Barangsiapa menjadi tanggungan kita (dzimmah) maka darahnya
menjadi seperti darah kita dan denda {diyat)-nya menjadi seperti diyotkita." (Nashbu ar-Rayah,jld. lll, hlm. 281)
Hadits ini diriwayatkan oleh Shafwan bin Sulaim r.a. (Lihat Sunan Abu Dawud,lld. Ill, hlm. 23t; Sunan al-Baihaqi, )ld.lX, hlm.
205; Muntakhab Kanzul-'Ummal min MusnadAhmad, jld.ll,hlm.296;lami'al-Ushul,1ld.lll, hlm.257; al-Fath al-Kabir, jld. I, hlm.
485.
Al-Kitab ma'a al-Lubab,ild.lV hlm. L431 al-Mughni,jld. VIII, hlm. 501 dan setelahnya.
BagianV:FIQIHUMUM IILID 8

setiap tahunnya. Adapun bagi or-ang yang bagi pihak nonmuslim yang menyepakati akad
mempunyai harta perak, jizyah-nya adalah dzimmah, akad tersebut tidak tidak mengikat
empat puluh dirham. Ibnu fazi al-Maliliiss mereka secara permanen. Menurut mazhab
menyebutkan bahwa kadar itu adalah Hanafi, akad tersebut tidak dapat gugur
pasti sehingga ia tidak bisa ditambah atau kecuali dengan tiga hal: [1] orang dzimmi
dikurangi, baik untuk orang kaya maupun tersebut masuk Islam; 121 orang dzimmi
orang miskin. Adapun pendapat yang rajih tersebut ikut bergabung tinggal di negara
dalam mazhab Maliki adalah kadar itu bisa kafir harbi; [3] orang dzimmi mendominasi
diturunkan apabila yang berkewajiban mem- salah satu daerah kekuasaan Islam kemudian
bayar jizyah itu fakir dan disesuaikan dengan mereka menyerang umat Islam.
tingkat kemampuannya. Akad, dzimmah tidak boleh dibatalkan
Adapun ulama mazhab Syafi'i86 berpen- dengan selain tiga tersebut, umpamanya ka-
dapat bahwa kadar minimal jizyah adalah rena mereka enggan membayar jizyah sebab
satu dinar. Dasarnya adalah hadits yang membayar jizyah masih menjadi kewajiban
diriwayatkan oleh Muadz bin |abal yang mereka dan imam boleh memaksa mereka
menerangkan bahwa ketika Rasulullah untuk membayarnya. Akad juga tidak
saw. mengirimnya ke Yaman, beliau meme- bisa digugurkan karena mereka mencaci
rintahkannya untuk mengambil jizyah dari Rasulullah, membunuh seorang muslim, atau
setiap orang yang balig sebesar satu dinar menzinai seorang muslimah sebab hal yang
atau ma'aafir (baju Yaman) yang senilai demikian itu adalah masuk kategori maksiat,
dengannya.sT sedangkan tingkat kemaksiatan itu di bawah
Yang dimaksud dengan ma'aafir adalah kufur. Kita telah mengizinkan mereka tinggal
salah satu jenis baju di Yaman. Nama di daerah kita, sedangkan mereka dalam
ma'aafir dinisbatkan kepada salah satu keadaan kufur maka sudah tentu kita iuga
desa di Hamadan. Ulama mazhab Syafi'i me- harus mengakui keizinan mereka tinggal di
nyunahkan bersikap loba terhadap Ahlu daerah muslim meskipun mereka melakukan
Dzimmah sehingga orang yang hidupnya tindakan-tindakan kemaksiatan yang ting-
cukup boleh diambil dua dinar, sedangkan katannya di bawah kekufuran.
orang yang kaya boleh diambil empat dinar, Sebagian besar ahli fiqih, Syi ah Imamiah,
sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Umar Zaidiah, dan Ibadhiyah berpendapat bahwa
sebagaimana diriwayatkan oleh al-Baihaqi. akad dzimmah bisa gugurdengan sebab mereka
tidakmau membayar jizyah atau merekatidak
6. SIFAT AKAD DZ'MMAH mau menerapkan hukum-hukum Islam yang
umum, atau mereka berkumpul memerangi
Para ahli fiqih bersepakat bahwa akad
umat Islam, karena'hal-hal ini termasuk hal-
dzimmah adalah akad yang mengikat umat
hal yang bertentangan dengan kesepakatan
Islam. Karenaitu, umatlslam sama sekalitidak
akad, yang jika mereka melakukannya, akad
boleh membatalkan akad tersebut. Adapun
dzimmah-nya dapat digugurkan.

8s Al-Qawanin al-Fiqhiyyah,hlm.L56.
86 Mughni al-Muhtaj, jld.tv,hlm. 248.
a7 HR Ahmad, Abu Dawud, Nasa'i, at-Tirmidzi, al-Baihaqi, ad-Daruquthni, dan disahihkan oleh lbnu Hibban, al-Hakim dari
Masruq dari sahabat Muhdz.
IsLAM IrLID 8 BagianV:FIQIHUMUM

Mereka juga berpendapat-selain ulama 7. PENDAPAT AHL' F'QIH MENGENA'


mazhab Syafi'iah dan Imamiah-bahwa akad KADAR JIZYAH YANG HARUS DIBAYAR,
dzimmah dapat digugurkan apabila Ahlu WAKTU PEMBAYARAN, DAN HAL.HAL
Dzimmah melakukan kemaksiatan-kemak- YANG MENGGUGURKANNYA
siatan yang telah disebutkan di atas sebab Ulama mazhab Hanafi dan Hanbali ber-
kemaksiatan tersebut membahayakan umat pendapat bahwa kadar iizyah yang wajib
Islam dan tindakan mereka itu diserupakan dibayar itu disesuaikan dengan kemampuan
dengan keengganan mereka membayar masing-masing individu. Apabila orangnya
jizyah. kaya, ia wajib membayar 48 dirham. Apabila
Pendapat paling sahih dari kalangan kemampuannya sederhana, ia waiib mem-
Syafi'iah mengatakan bahwa akad dzimmah bayar 24 dirham. fika orangnya fakir, namun
tidak bisa gugur dengan perbuatan maksiat memiliki perkerjaan, ia berkewajiban mem-
jika memang dalam akad, hal itu tidak di- bayar 12 dirham. Ukuran seperti ini sesuai
sebutkan. Adapun jika dalam pelaksanaan dengan yang pernah dilakukan oleh Sayidina
akad ada syarat bahwa Ahlu Dzimmah tidak Umar r.a.eo
boleh melakukan kemaksiatan, maka apabila Pendapat ulama mazhab Maliki Yang
mereka melakukannya juga, akadnya gugur paling sahih menetapkan bahwa kadar iizyah
karena melanggar syarat yang ditetapkan dan adalah empat puluh dirham, yang berarti
sebab tindakan mereka itu membahayakan sama dengan empat dinar. Kadar tersebut bisa
umat Islam.88 dikurangi jika yang berkewajiban membayar
Para ahli fiqih juga sepakat bahwa Ahlu adalah orang fakir dan kadarnya dlsesuaikan
Dzimmah harus disiplin melaksanakan dengan kemampuannya.el
hukum-hukum Islam yang berkaitan dengan Ibnu Jazi menyebutkan akadarjizyah
b ahw
hukum sipil [muduniyah) dan hukum kriminal tidak boleh melebihi empat puluh dirham
(jina'iyyah). Adapun hukum-hukum ibadah meskipun yang membayar itu mampu, iuga
dan juga hal-hal yang menjadi kepercayaan tidak boleh dikurangi meskipun yang ber-
mereka, seperti bolehnya minum khamr, kewajiban membayar termasuk orang yang
melatih dan memakan babi, maka mereka fakir fmenurut mazhab Maliki, satu dinar itu
dipersilakan melakukannya asalkan tidak setara dengan sepuluh dirham).
secara terang-terangan di hadapan umat Ulama mazhab Syafi'i, begitu juga ulama
Islam. Mereka juga tidak boleh membangun mazhab Hanafi dan Hanbali, berpendapat
biara, gereja, sinagog, tempat penyembahan bahwa ukuran minimal iizyah adalah satu
api, dan juga kuburan di daerah kekuasaan dinar setiap satu tahun. fika orang yang
Islam.se Mereka hanya diperbolehkan merehab berkewajiban membayar itu termasuk orang
tempat-tempat ibadah mereka tersebut. yang berkecukupan, ia bisa dikenai dua dinar;

88 Lihat Atsar al- Harb, hlm. 359, 3 67 4.


-37
89 Al-Kitab ma'a al-Lubab,ild. lV hlm. 146.
90 AI-Bado'i',jld. VII, hlm. 112., ad-Durr al-Mukhtar, ild. III, hlm. 292; Tabyin al-Haqa'iq, ild. IIl, hlrn' 276; al-Mughni, ild. VIII, hlm.
502. Atsar yangbersumber dari Umar ini diriwayatkan melalui banyak !alur sanad, di antaranya adalah yang diriwayatkan
oleh Ibnu Abi Syaibah dari Muhammad bin Ubaidillah ats-Tsaqafi. Sementara itu, Ibnu Zanlawaih juga meriwayatkannya dari
al-Mughirah bin Syu'bah. (Lihat Nashbu ar-Rayah,ild'.lll, hlm.447 dan setelahnyaJ
Ad-Dardir, asy-Syarh al-Kabir,ild. II, hlm. 201 dan setelahnya.
Bagian V: FIQIH UMUM IrLrD 8

jika orangnya kaya, ia bisa dikenai empat


dinar. Ketentuan ini mengikuti apa yang &{.\**1 u
dipraktikkan oleh Umar r.a. sebagaimana "Barangsiapa masuk Islam mako dia tidak
yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi. wajib membayar jizyah."
Dasar yang digunakan mereka untuk
menentukan batas minimal jizyah adalah Ulama mazhab Hanafi, Maliki, dan juga
hadits yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, Zaidiah menyatakan bahwa kewajiban
Abu Dawud, dan lainnya dari Mu'adz r.a. yang membayar jizyah juga dapat gugur dengan
mengatakan bahwa sesungguhnya Rasulullah meninggalnya orang yang berkewajiban.
saw. ketika mengutusnya ke Yaman, beliau Menurut mereka, jizyah adalah salah satu
memerintahkannya untuk mengambil jizyah bentuk hukuman sehingga apabila orangnya
dari setiap orang yang balig sebesar satu meninggal dunia, hukuman tersebut tidak
dinar atau ma'aafir (baju Yaman) yang senilai dapat diterapkan, sama seperti hudud.
dengannya.e2 Adapun menurut mazhab Syafi'i dan
Menurut ulama mazhab Hanafi, pem- Hanbali, kewajiban membayar jizyah tidak
bayaran jizyah harus dilakukan di awal dapat gugur disebabkan kematian dan jizyoh-
tahun sebab pembayaran jizyah itu untuk nya harus diambilkan dari harta warisan
melindungi Ahlu Dzimmah pada masa setelah orang yang meninggal tersebut, karena me-
pembayaran. Adapun menurut mazhab yang nurut mereka, jizyah-nya menjadi utang dan
lain, jizyah wajib dibayarkan di akhir tahun harus dibayar, sama seperti utang-utang
karena ia adalah harta yang bergulir seperti yang lain yang tidak bisa gugur hanya karena
bergulirnya tahun dan ia bisa diambil setiap kematian.
akhir tahun seperti dalam kasus zakat.e3 Ulama mazhab Hanafi dan Zaidiah
Ulama sepakat bahwa kewajiban mem- berpendapat bahwa jizyah juga dapat gugur
bayar jizyah itu gugur apabila Ahlu Dzimmah dengan terlewatnya tahun lama dan mulai
masuk Islam. Dasarnya adalah sabda Nabi masuk tahun baru. Menurut mereka, jizyah
Muhammad saw. yang diriwayatkan oleh adalah hukuman sehingga jizyah tersebut
sahabat Abbas r.a., saling mengganti (menggugurkan yang

ur*&A
!., ror i.
satunya), sama seperti dalam kasus hudud.
Akan tetapi, menurut dua sahabat Abu
Hanifah dan juga para ahli fiqih yang lain,
rang I slam tidakb erkewaj
"O ib an m emb ayar jizyah tidak bisa saling mengganti sehingga
jizyah."ea
semua jizyah dalam tiap tahun harus dibayar.
Adapun redaksi dalam riwayat ath- Kasusnya sama dengan diat, zakat, dan yang
Thabrani melalui Ibnu Umar adalah, semacamnya.es

ez Mughni al-Muhtaj, jld.lV, hlm. 248. Adapun hadits yang melalui sahabat Mu'adz diriwayatkan oleh Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan
an-Nasa'i. Hadits ini disahihkan oleh Ibnu Hibban dan al-Hakim. Imam at-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini adalah hasan. Dia
juga.mengatakan bahwa sebagian perawi meriwayatkan hadits ini secara mursal dan bentuk yang seperti ini adalah bentuk yang
lebih sahih. (Jami' al-lJshul, jld. lll, hlm. 261; Nashbu ar-Rayah, jld.lll, hlm. 445; Subulu as-Salam,4, hlm. 66)
e3 Ibid.
94 HR Ahmad, Abu Dawud, al-Baihaqi, dan ad-Daruquthni. Imam at-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits tersebut mursal. (Sunan
Abi Dawud, jld.lll, hlm. 23!; Majma'az-Zawa'id,ild.Yl, hlm. 13; Muntakhab Kanzul-'Ummol min Musnad Ahmad,lld.ll, hlm. 38;
Jami' al-Ilshul, jld. lll, hlm. 267; Nashbu ar-Rayah,ild.lll, hlm.453; Nailu al-Awthar, ild. VIII, hlm. 61)
es LihatAtsar al-Harb, hlm. 694 dan setelahnya; al-Mughni, ild. VIII, hlm. 511 dan setelahnya.
-
I

I
ISLAM ]rLrD 8 Bagianv:FIQIHUMUM
I
I
I

8. HAK-HAX AHLU DZIMMAH DA'Y tanah Hijaz dan Yaman, namun mereka
KEWAIIBANNYA96 boleh masuk Tanah Haram Makkah de-
Hak-hak Ahlu Dzimmah adalah sebagai ngan jaminan keamanan dan tidak boleh
berikut. memasuki Masjid al-Haram.
1. Mereka bisa tinggal di daerah kekuasaan Ulama mazhab Hanbali membolehkan

umat Islam kecuali Tanah Haram Makkah orang kafir masuk tanah Hijaz untuk
keperluan berdagang, namun mereka
[menurut pendapat jumhur ulama selain
Abu Hanifah). Dasarnya adalah firman tidak boleh tinggal di sana melebihi tiga
Allah SWT, hari (ada juga yang mengatakan tidak
boleh melebihi empat hari).

Ogprfiyfi\o.$qlg Imam asy-Syafi'i melarang orang


kafir dalam keadaan apa pun memasuki
'#i6t3*:lrtlJ3fi r-1 Makkah dan tanah haramnya. Apabila
ada orang kafir yang memasuki Makkah
r*$ 1< l,
'dF ll-b €.vt/ secara sembunyi-sembunyi, wajib di-
keluarkan. Apabila orang itu mati dan
"Wahai, orang-orang yang beriman! dikubur di sana, wajib digali dan dikeluar-
Sesungguhnya, orang-orang yang musyrik kan dari Tanah Haram jika memang
itu najis (kotor jiwa), karena itu janganlah mayatnya belum berubah.
mereka mendekati Masjidilharam sesudah
tahun ini...." (at-Taubah: 28)
2. Umat Islam wajib menahan .diri dari
mengganggu mereka dan juga wajib
Yang dimaksud dalam ayat ini adalah melindungi mereka. Ini karena dengan
Tanah Haram Makkah berdasarkan adanya akad dzimmah, jiwa dan harta-
pemahaman terhadap firman Allah SWT nya harus dilindungi. Perang pun
,.(r/ ,r?..t2 harus diakhiri dan harus mengayomi
.... 4)-erJtZtSL_1... dan memberikan keselamatan kepada
"... Don jika kamu khawatir menjadi mereka. Dasarnya adalah hadits dari
miskin (karena orang kafir ti d ak datang)...."
Buraidah r.a. yang diriwayatkan oleh
(at-Taubah:28) Imam Muslim, "Tawarkanlah kewajiban
membayar jizyah kepada mereka. Apabila
mereka setuju, sambutlah mereka dan
Abu Hanifah membolehkan Ahlu
tahanlah diri dari memerangi mereka."
Dzimmah memasuki Tanah Haram
Imam al-Bukhari juga meriwayatkan dari
Makkah, begitu juga tanah Hijaz keselu-
Umar bin al-Khaththab yang berkata,
ruhan, namun mereka tidak boleh mene-
"Saya berwasiat bagi orang-orang yang
tap di Tanah Haram Makkah.
menjadi tanggungan Allah dan Rasul-Nya
Ulama mazhab Maliki melarangAhlu
(Ahlu Dzimmah ) supaya janji-janji mereka
Dzimmah menetap di fazirah Arab, yaitu

e6 Lihat at-Qawanin at-Fiqhiyyah, hlm. 155 dan setelahnya; al-Muhadzdzab, ild. ll, hlm. 258; Tuhfatut-Ahwadzi Syarh at-Tirmidzi,
ild. V hlm. 23!; al-Mughni, ild. VIII, hlm. 529-531.
BaganV:FIQIHUMUM ISLAM IrLrD 8

dipenuhi, orang-orang yang di belakang boleh mendirikan tempat ibadah. Akan


mereka (yang menyerang mereka) harus tetapi, jika daerah tersebut dibebaskan
diperangi, dan mereka tidak boleh diberi secara damai danAhlu Dzimmah meminta
beban melebihi kemampuannya." supaya tempat ibadahnya dijaga, syarat
3. Tidak boleh mengganggu tempat ibadah tersebut bisa diterima.
mereka. f uga tidak boleh merusak minum- 5. Mereka tidak boleh menaiki kuda atau
an keras mereka atau mengganggu babi- bighal yang bagus. Mereka hanya boleh
babi mereka selagi mereka tidak terang- menaiki himar (keledai).
terangan [memamer-mamerkannya). 6. Mereka dilarang melewati ialan yang
Apabila mereka meminum minuman bagus dan dipaksa melewati jalan yang
keras secara terang-terangan, kita sempit.
boleh menumpahkannya. jika mereka Mereka harus mempunyai tanda pengenal
meminumnya dengan sembunyi-sembu- seperti mengenakan ikat Pinggang
nyi dan ada seorang muslim yang menum- khusus. Apabila tidak mengenakannya,
pahkannya, menurut mazhab Maliki dan mereka dihukum.
Hanafi, orang muslim tersebut harus B. Tidak boleh menipu umat Islam, tidak
mengganti kerugiannya. Adapun menurut boleh memata-matai, tidak boleh bekerja
ulama mazhab Syafi'i dan Hanbali, orang sama dengan kafir harbi untuk menyakiti
muslim tersebut tidak wajib mengganti kaum muslimin, dan sikap atau tindakan
kerugiannya. Adapun A hlu D zimmah y ang lainnya yang dapat merugikan kaum
memelihara babi secara terang-terangan muslimin.
maka harus diberi pelajaran. 9. Mereka tidak boleh melarang kaum
muslimin untuk mengunjungi tempat
Adapun kewajiban-kewajiban Ahlu ibadah mereka, baik pada waktu siang
Dzimmah adalah sebagai berikut. maupun malam hari.
1. Setiap lelaki wajib membayar iizyah 10. Mereka harus menghormati orang
setahun sekali, yang besarnya menurut Islam. Mereka tidak boleh memukul atau
Imam asy-Syafi'i adalah satu dinar. fika mencaci orang Islam. Mereka juga tidak
mereka mau membayar lebih, diper- boleh menjadikan orang Islam sebagai
bolehkan. Adapun menurut jumhur, pelayan.
besarnya adalah empat dinar. LL. Mereka harus menyembunyikan lonceng
2. Apabila orang Islam bertamu ke rumah- tempat ibadahnya. Mereka tidak boleh
nya, dia wajib menjamunya selama tiga menampakkan secara terang-terangan
hari. semua simbol keagamaannya.
3. Wajib membayar 'ttsyur atas barang t2. Mereka tidak boleh mencela para nabi.
dagangannya yang dijual di luar daerah Mereka tidak boleh menampakkan aki-
tempat tinggalnya. dahnya, tidak boleh mencela syariat Allah.
4. Mereka tidak boleh mendirikan tempat fuga tidak boleh menghina Al-Qufan dan
ibadah. Apabila daerah yang ditempati Rasulullah saw.
adalah daerah yang dibangun oleh umat 13. Hukum Islam dalam bidang muamalat
Islam atau yang dikuasai oleh umat Islam dan hukuman kriminal juga diterapkan
melalui peperangan, Ahlu Dzimmah tid,ak bagi mereka, seperti pengharaman zina.
IsLAM ]rLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

Dalilnya bahwa Nabi Muhammad saw perilaku fasik. Meski demikian, mereka
menetapkan hukum rajam bagi orang dipersilakan meminum minuman keras
Yahudi laki-laki dan perempuan yang sebab mereka meyakini kebolehannya
berzina.eT Mereka juga dilarang mem- kecuali jika mereka mengangkat masalah
praktikkan riba, melakukan tindakan itu di pengadilan Islam, hukum Islam
tidaksenonoh, kemaksiatan, dan perilaku- harus ditegakkan.

,".{fffii-

97 HR al-Bukhari dan Muslim dari lbnu Umar r.a.


BagianV:FIQIHUMUM lrLrD 8

BAB KETIGA:
HUKUM HARTA RAMPASAN PERANG
(AL-ANEAI DAN AL-GHANIMAII)

Dengan adanya peperangan dengan ia merupakan tambahan atas bagian


pihak musuh, muncullah hukum-hukum yang ghanimah yang dibagikan kepada para
berkaitan dengan harta-harta milik musuh tentara perang.
yang diistilahkan oleh para ahli fiqih de- Adapun istilah at-tanfiil berarti
ngan amwaal al-fa'i wa al-ghanaa'im (harta menetapkan bagian khusus untuk mujahi-
rampasan perang), yaitu segala harta benda din sebagai tambahan atas bagian yang
yang diperoleh dari para tentara perang telah diperolehnya. Umpamanya seorang
musuh, atau tentara perang tersebut menjadi imamberkata,"Barangsiapa mendapatkan
penyebab diperolehnya harta tersebut.e8 Di sesuatu harta (dalam peperangan) maka
antara harta tersebut ada yang disebut dengan ia mendapatkan bagian seperempatnya
istilah khusus, yaitu al-anfaol dan pembagi- atau sepertiganya atau barangsiapa
annya ditetapkan secara khusus oleh imam yang melakukan pembunuhan maka dia
kepada individu mujahidin. mendapatk an' solabae -nya (harta bawaan
Ada beberapa istilah mengenai harta- orang yang terbunuh)." Atau imam
har-ta tersebut, yaitu sebagai berikut. tersebut berkata, "Harta yang kalian
1. An-naflu. Secara etimologi berarti ber- peroleh dalam peperangan maka ia men-
tambah. Adapun menurut istilah berarti jadi milik kalian."
harta yang diberikan secara khusus oleh Ini merupakan salah satu bentuk
imam kepada anggota pasukan sebagian hadiah sebab dengan cara seperti itu,
mujahidin untuk mendorong dan me- orang akan terdorong untuk ikut perang.
macu mereka untuk ikut berperang. Allah SWT berfirman,
Harta tersebut dinamakan an-naflu sebab

eB AI-Ahkam ash-Shulthaniyyah li al-Mawardi, hlm. 121.


99 Arti salab akan diterangkan sebentar lagi.
JrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

gangan, dan semua harta yang dibawa


qlg
"Sft
;t S'w,fit *. F rl A
I
oleh orang yang berhasil dibunuh. Adapun

w. harta yang dibawa oleh pembantu orang


yang terbunuh atau yang berada di atas
"Wahai, Nabi (Muhammad)! Kobar- kuda lain yang bukan tunggangannya
kanlah semangat para mukmin untuk maka semua harta tersebut termasuk
berperang...." (al-Anfaal : 65) g hanimahyang menj adi haksemua tentara.

Ini adalah pendapat mazhab Hanafi100 dan


Memberikan harta bonus seperti ini Malikilol yang menegaskan bahwa orang
diperbolehkan dan bisa juga dalam bentuk yang berhasil membunuh seorang musuh
emas, perak, maupun sa/ab [harta bawaan tidak berhak mendapatkan salob orang
orang yang terbunuh) atau lainnya. yang dibunuh kecuali setelah mendapat-
Ketika dalam kondisi perang, seorang kan izin dari imam. Maksudnya, imam-
imam juga diperbolehkan menjanjikan dengan ijtihadnya-memang memberi-
harta tambahan seperti ini. Dia juga nya tambahan setelah perang usai.
boleh mengobarkan semangat perang Apabila imam menetapkan bahwa salab
dengan menjanjikaan harta an-naflu tersebut bukan hak orang yang mem-
ini. Umpamanya dengan mengatakan, bunuh, harta tersebut masuk dalam
"Barangsiapa berhasil membunuh kategori ghanimah. Karena itu, orang
seorang musuh maka dia berhak yang berhasil membunuh dan orang yang
'salab'-nya (harta bawaan orang yang tidak membunuh mempunyai bagian
terbunuh)." Seorang imam juga boleh yang sama dari hartaghanimah.
berkata kepada satu pasukan, "Saya telah Adapun mazhab Syafi'i dan Hanbali
menetapkan bagian seperempat atau mengatakan bahwa orang yang berhasil
separuh setelah pembagian ghanimah membunuh musuh berhak atas salab
dilaksanakan." Hal itu diperbolehkan orang yang terbunuh dalam keadaan
sebab dapat meningkatkan semangat apa pun tanpa harus mendapatkan izin
dalam menghadapi peperangan. Allah dari imam.102 Dalilnya adalah keumuman
SWT berfirman, makna hadit Nabi saw.,

@ irl,s'arrfi\e.r< '^Y"'dJ)A pA
"... Kobarkanlah semangat para muk- siapa berhasil membunuh mu-
" Barang

min untuk berperang...." (al-Anfaal: 65) suh maka dia berhak atas salab-nya."103

Adapun yang dimaksud dengan os- Diriwayatkan juga bahwa


Abu
salab adalah baju, senjata, hewan tung- Thalhah r.a. dalam Perang Khaibar ber-

100 N-Bada'i', Fath at-Qadir, jld. lV hlm. 333 dan setelahnya; Tabyin al-Haqa'iq, ild. IV, hlm. 258.
ild.VlI, hlm. 114 dan setelahnya
101 Bidayatu at-Mujtahid,ild I, hlm. 384; al-Furuq ti al-Qarafi,ild,.lll, hlm. 7.
roz Lihar Mughni at-Muhtaj,ild,.lll, hlm. 99, at-Mughni libni Qudamah, jld. VIII, hlm. 388.
103 HRal-Jama'ah kecuali an-Nasa'i. Imam Ahmad dan Malik juga meriwayatkannya dari Abu Qatadah al-Anshari. Imam al-
Baihaqi f uga meriwayatkannya dari Samurah. Adapun hadits, itLl ,i.r'JG r. !t :.u,": ,-t-|r -l'.A "Kamu tidak berhak
Bagian V: FIQIH UMUM ISLAM IILID 8

hasil membunuh dua puluh musuh dan keputusan Rasul yang ditetapkan berda-
dia mengambil salab-nya."1oa sarkan fatwa dan penyampaian risalah
Yang menyebabkan terjadinya per- maka pelaksanaannya setelah beliau
bedaan pendapat dalam masalah ini wafat tidak harus tergantung kepada
adalah perbedaan pendapat para ulama keputusan qadhi (hakim atau badan
dalam memahami sabda Nabi saw., penetap hukum dan undang-undang)
atau izin imam.los
'^Y,firyyA Perbedaan seperti ini juga terjadi
dalam memahami hadits,
"Barangsiapa berhasil membunuh
musuh maka dia berhak atas salab-nya."
fr @+va3i;iU
Apakah ketika mengucapkan hadits "Barangsiapa menghidupkan (meng-
ini, beliau berstatus sebagi imam atau garap) tanah yang mati maka tanah itu
memberikan fatwa? menjadi haknyq."ros
Ulama mazhab Hanafi dan Maliki
mengatakan bahwa pada zaman Nabi, Perbedaan pemahaman, apakahkepe-
salab yang menjadi hak tentara yang ber- milikan seperti itu harus mendapatkan
hasil membunuh hanya terjadi ketika izin dari imam terlebih dahulu atau tidak,
Perang Hunain sehingga pengkhususan menyebabkan munculnya dua pendapat
harta salab untuk sebagian mujahidin yang berbeda.
adalah berdasarkan pertimbangan dan Berdasarkan pendapat pertama,
ijtihad imam. Karena itu, keputusan itu bagian tambahan (an-naflu) yang bisa
adalah keputusan politik dan pemerintah- diambil adalah jika pembunuhan yang
an. Setiap yang ditetapkan oleh Rasul dilakukan itu adalah pembunuhan yang
dalam kapasitasnya sebagai imam maka diperbolehkan. fika pembunuhan yang
pelaksanannya pada masa-masa setelah dilakukan itu termasuk pembunuhan
Nabi meninggal harus berdasarkan izin yang dilarang, umpamanya yang dibunuh
dari imam. adalah anak kecil, perempuan, orang gila,
Adapun ulama mazhab Syafi'i dan atau yang semacamnya, tidak ada bagian
Hanbali berpendapat bahwa apa yang harta an-naflu.Untuk mendapatkan harta
dilakukan oleh Rasul ketika menetapkan an-naflu itu, tentara yang ikut perang juga
bagian salab adalah dalam kapasitasnya tidak disyaratkan mendengar langsung
memberikan fatwa, bukan dalam kapa- izin imam sebab sangat sukar semua ten-
sitas sebagai imam. Karena itu, semua tara dapat mendengar ucapan imam.

atas salab orang yang berhasil engkau bunuh kecualiyang diijinkan oleh imammu," adalah hadits munqathi'(LihatJami'al'Ushul,
jld. lll, hlm. 297; Syarh Muslim,jld. XII, hlm. 59i Majma'az-Zawa'id, jld. V, hlm. 331; Nashbu ar-Rayah,jld. III, hlm. 428-430;
Nailu al-Awthar, jld. VIl, hlm.261; Subulu as-Salam, ild. IV hlm. 52)
HR Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Anas (Lihat Nailu al-Awthar, ild. VII, hlm. 262; Nashbu ar-Rayah, ild.lll,
hlm.429)
105
Llhat al-Furuq li al-Qarafi, jld..l, hlm. 195, jld. III, hlm. 7 dan setelahnya.
106 HR al-Bukhari dalam Shahih-nya dari Aisyah. Imam al-Bukhari iuga meriwayatkan hadits ini dari tuiuh sahabat yang lain.
(Lihat NashDu ar-Rayah,ild.lV hlm. 288)
JrLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

Pemberian bagian tambahan (an- daki. Dan Allah Mahakuasa atas segala
naflu) harus dilakukan sebelum pembagi- sesuatu;' (al-Hasyr: 6)
an harta ghanimah kepada tentara yang
berhak. Apabila harta ghanimah sudah Sahabat Umar r.a. menginformasikan
dibagi, tidak boleh membagikan harta an- bahwa harta-harta bani Nadhir yang
naflu sehingga yang didapat oleh orang menjadi harta /a'i dikelola sendiri oleh
yang berhasil membunuh adalah seper- Rasulullah saw. Beliau menafkahkan
lima bagian. sebagiannya untuk keperluan setahun
Yang berhak mendapatkan harta an- keluarganya, sedangkan sisanya diguna-
naflu adalah orang yang berhasil mem- kan untuk pengadaan kuda, bigal, dan
bunuh saja. MenurutAbu Hanifah danAbu keledai [untuk perang), juga untuk peng-
Yusul harta tersebut baru bisa diberikan adaan senjata.lo8
setelah pasukan memasuki negara Islam. Setelah Rasulullah saw. meninggal
Adapun menurut pendapat Muhammad, dunia, pengelolaan harta /a'i diserahkan
pembagian harta tersebut dilakukan kepada umat Islam dan didistribusikan
sebelum tentara memasuki negara Islam. untuk kemaslahatan umum umat Islam.
Berdasarkan ketetapan ini, apabila
2. Al-fa'i. Menurut bahasa, an-fa'i berarti ada seorang kafir harbi masuk daerah
kembali. Adapun menurut istilah berarti kekuasaan Islam tanpa melalui akad
harta yang diambil dari pihak musuh, jaminan keamanan kemudian ditangkap
namun tanpa proses perang, tetapi oleh salah seorang warga musli'm, [menu-
dengan cara damai, sama seperti jizyah rut Abu Hanifah) harta yang didapat
dan kharaj.107 Pengelolaan harta fa'i menjadi milik bersama umat Islam dan
adalah hak Rasulullah sehingga beliau tidak menjadi milik khusus orang yang
boleh menggunakannya sesuai dengan menangkapnya. Adapun dua sahabat Abu
kehendak beliau, sesuai dengan firman Hanifahmenegaskanbahwahartatersebut
Allah SWT, menjadi milik orang yang menangkapnya
karena sebab kepemilikan dalam kasus
,5;AL5t3iir{rtJitti'r:,6ui ini, yang berupa penangkapan, realitanya
memang dilakukan oleh orang yang
menangkap tersebut.

,S,ilb&^\;{;-U& Menurut mazhab Syafi'i, harta /a'i


dibagi menjadi lima bagian, sama seperti
"Den harta rampasan Ua'i) dari ghanimah. Lima bagian itu diberikan
mereka yang diberikan Allah kepada Rasul- kepada pihak-pihak yang disebut dalam
Nya, kamu tidak memerlukan kuda atau surah al-Anfaal: 41,
unta untuk mendapatkannya, tetapi Allah
memberikan kekuasaan kepada rasul-
rasul-Nya terhodap siapa yang Dia kehen-
L*iLttl;tb:#Ci,fi;V
r07 Lihat Atsar al-Harb dan ruiukan-rujukan yang ada di dalamnya, hlm. 553.
108 HR asy-syaikhan dan Ahmad dari Umar. (Nailu at-Awthar: ild. VIII, hlm. 71; al-llmam,hlm.503)
BagianV:FIQIHUMUM ]rLrD 8

6c:t; j4(rijJlte*)i)"
"Harte rompasan fa'i yang diberikan
Allah kepada Rasul-Nya lJang berosal)
6ifi1i i'\"F) ;ti ;* ot
Soqt
dari penduduk beberapa negeri, adalah
untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-
"E:;itariia6firi;V;:F anakyatim, orang-orqng miskin, dan untuk
orang-orong yang dalam perjalanon...."
?-i'*;8+U;^6 (al-Hasyr: 7)
an ketahuilah, sesungguhnya seg ala
" D

yang kamu peroleh sebagai rampason Di antara pihak yang mendapatkan


perang, maka seperlima untuk Allah, bagian harta /a'f adalah keluarga muja-
Rasul, kerabot Rasul, anak yatim, orang hidin dan yang mati syahid, ulama, dan
miskin, dan ibnu sabil, (demikian) iika pihak-pihak lain yang keberadaannya
kamu beriman kepada Allah dan kepada diperlukan oleh umat.
apa yang Kami turunkan kepada hamba
Kami (Muhammad) di hari Furqaan,yaifu 3. Ghanimoh. Menurut bahasa, yang dimak-
pado hari bertemunya dua pasukan. Allah sud dengan ghanimahadalah kemenangan
Mahakuasa atas segala sesuatu." (al- yang diperoleh tanpa mengalami kesukar-
Anfaal:41) an. Adapun menurut istilah berarti harta
yang diambil dari pihak musuh yang
Satu bagian diberikan kepada berperang (ahlu al-harb) dengan cara
Rasulullah saw. (setelah beliau wafat, paksa dan mengalahkan.loe
bagian ini dialokasikan untuk kemasla-
hatan umat Islam), satu bagian diberikan Ada beberapa hukum yang perlu dibahas
kepada kerabat Nabi, yaitu bani Hasyim berkaitan dengan masalah ghanimah, yaitu
dan bani Muthalib, satu bagian diberikan sebagai berikut.
kepada anak-anak yatim, satu bagian di-
berikan kepada orang-orang miskin, dan A. HUKUM PERTAMA: PENETAPAN HAK
satu bagian diberikan kepada ibnu Sabil. DAN KEPEMILIKAN ATAS GHANIMAH
Adapun harta fa'i yang berbentuk Menurut ulama mazhab Hanafi, ada tiga
harta tidak bergerak ftanah dan bangun-
tahapan bagi tentara muslim untuk memiliki
an) diwakafkan kepada kemaslahatan bagian ghanimah. Tahapan pertama adalah
baitulmal umat Islam, sesuai dengan ayat menjadi dasar kepemilikan secara umum (ber-
fa'i, sama-sama tentara yang lain). Tahapan kedua
adalah penguatan terhadap hak kepemilikan
'r
rig CA,Ft t, {fi [" tersebut. Tahapan ketiga adalah kepemilikan

6;:3V;1V ifit.sl')i).
^Y,Y;t-t1 secara penuh oleh setiap tentara muslim.
Tahapan pertama,yaitu tahapan penetap-

ffi an dasar kepemilikan atas harta ghanimah

";*;l,.;t-t
109 Atsaral-Harb,op.cit.
--l

IsrAM IrLrD 8 Bagianv:FIQIHUMUM

secara umum. Tahapan ini ditandai dengan kekuasaan Islam, mereka semua berhak
keberhasilan umat Islam mengambil dan me- atas harta ghanimah itu.
nguasai harta orang kafir. Menurut ulama e. Apabila seorang imam m embagighanimah
mazhab Hanafi, hak kepemilikan umum dari daerah musuh dan pembagiannya itu
tersebut belum bisa ditetapkan sebelum tidak berdasarkan iitihad untuk keperlu-
tentara muslim memasuki daerah kekuasaan an mujahidin, pembagiannya itu tidak sah.
Islam.110
Adapun menurut ulam Syi'ah Zaidiah Pendapat ulama selain ulama mazhab
dan Imamiah, perpindahan hak kepemilikan Hanafi dalam masalah-masalah tersebut ber-
dari tangan musuh ke tangan umat Islam beda sama sekali dengan pendapat ulama-
dapat terwujud sewaktu umat Islam berhasil ulama mazhab Hanafi.
menguasai harta itu. Karena itu, harta ter- Penetapan hak kepemilikan umum seperti
sebut sudah menjadi milik umat Islam (aI- ini menurutmazhab Hanafi mempunyai bebe-
ghaanimuun) sebelum mereka memasuki dae- rapa faedah, di antaranya sebagai berikut.
rah kekuasaan Islam.111 - Apabila seorang tawanan masuk Islam di
Pendapat yang rajih menurut mazhab daerah musuh, dia tidak secara otomatis
Syafi'iah mengatakan bahwa hak kepemilikan menjadi merdeka. Dia tetap menjadi bagi-
tersebut dapat ditetapkan ketika umat Islam an dari harta ghanimah. Adapun jika
sudah menguasai harta itu dan juga setelah dia masuk Islam sebelum ditawan, dia
pembagian.112 langsung menjadi orang merdeka dan
Berdasarkan pendapatnya, ulama m azhab tidak menjadi bagian dari ghaiimah. Ini
Hanafi menetapkan hukum-hukum cabang karena masalah tawanan berkaitan erat
sebagai konsekuensi atas pendapatnya dengan masalah hak tentara muslim
tersebut. yang berhak atas ghanimah. Akan tetapi,
a. Apabila ada tentara yang meninggal di apabila keislamannya terjadi sebelum
daerah perang, bagiannya tidak dapat penawanan, ia tidak terikat dengan hak
diwariskan kepada keluarganya. siapa pun.
b. Imam tidak boleh menjual sebagian dari - Apabila seorang kafir pemilik harta [yang
harta ghanimah yangbukan untuk tujuan sudah dikuasai oleh tentara muslim)
kemaslahatan mujahidin. masuk Islam sebelum masuk ke daerah
c. Apabila salah satu tentara menjadi kekuasaan Islam, hartanya tidak menjadi
penyebab rusaknya harta ghanimah, dia hak pribadi orang tersebut, tetapi ia
tidak berkewajiban menanggung ke- menjadi hak bersama antara para muja-
rusakan itu. hidin sebab mereka semua [pemilik
d. Apabila ada tentara bantuan yang baru harta dan mujahidin) masuk ke daerah
memasuki daerah perang kemudian kekuasaan Islam secara bersama-sama
mereka bersama-sama tentara inti mem- sehingga kasusnya sama seperti kasus
bawa masuk ghanimah itu ke daerah tentara bantuan.

110 Fath al-Qadir,ild. IV, hlm. 309; al-Bada'i',vll, hlm. 121.


177 Atsar al-Harb,hlm. 556 dan setelahnya.
trz Mughni al-Muhtaj, jld.lv,hlm. 234; at-Muhadzdzab, ild. II, hlm. 241.

l
Bagianv:FIQIHUMUM FIQIH ISI,AM 8

'ILID
Atas dasar hukum di atas, tidak seorang
dan sebelum harta itu dibagi. Pada tahap
pun mujahidin yang boleh mengambil bagian
ini, hak kepemilikan umum semakin kuat,
ghanimah dengan tanpa ada hajat sebab ada- namun-menurut mazhab Hanafi-belum
nya hak kepemilikan umum para mujahidin bisa ditetapkan sebagai milik masing-masing
atas harta ghanimah tersebut. Apabila tidak mujahidin.
ada dasar hak kepemilikan bersama, harta Atas dasar ini, mereka mengatakan bah-
ghanimah tersebut menjadi harta terbuka wa bila pada tahapan ini ada salah seorang
yang mubah (bisa diambil oleh siapa pun)."' mujahidin yang meninggal, bagiannya bisa
Ulama mazhab Hanafi berargumen bah- diwariskan. Imam juga boleh menjual atau
wa menguasai (al-istilaa') satu harta bisa membagikanghanimah tersebut. fika ada ten-
langsung dianggap menjadi miliknya jika tara bantuan yang baru datang, mereka tidak
memang harta itu termasuk harta terbuka mempunyai hak atas harta ghanimah itu;
yang mubah dan tidak dimiliki oleh siapa pun. apabila ada seseorang yang merusak harta
Kenyataannya, harta ghanimah tidak seperti ghanimah ini, dia wajib menggantinya.
itu sebab harta ghanimah asalnya dimiliki Tahapan ketiga, yaitu setelah harta
oleh musuh dan kepemilikan itu terus kekal ghanimah itu dibawa masuk ke daerah kekua-
hingga harta itu sudah dibawa masuk ke saan Islam dan sudah dibagi. Tahapan ini
daerah kekuasaan umat Islam. merupakan awal tahap kepemilikan khusus
Selain ulama Hanafi berargumen bahwa bagi individu-individu mujahidin sesuai de-
dasar bagi hak kepemilikan adalah adanya ngan bagiannya. Ini karena dengan adanya
penguasaan atas harta itu secara penuh. pembagian, sudah ada penentuan kepemilikan
Pada kasus ghanimah, penguasaan atas harta individu atas harta.11a
itu telah ada sehingga menjadi dasar atas
kepemilikan (umat Islam terhadap harta ter- PEMANFAATAN HARTA GHANIMAH D'
sebut). Hal ini sama seperti penguasaan atas DAERAH MUSUH
berbagai harta terbuka yang mubah, seperti
Apabila harta ghanimah sudah dikuasai
kayu bakar, rumput, dan semacamnya. Selain
oleh umat Islam, menurut ulama mazhab
itu, dalil yang dijadikan dasar hak kepemilikan
Hanafi, harta tersebut bisa dimanfaatkan
umum atas ghanimah masih bersifat umum,
meskipun belum dibawa masuk ke daerah
yaitu firman Allah,
kekuasaan Islam. Umpamanya digunakan
/ t, /
..'.rLYg.tr
, L
Cjll;S
^ ?-- untuk keperluan minum, makan, memberi
makan hewan, dan juga untukmemasaksebab
ketahuilah, sesungguhnya segalq yang
" Dan hal itu sudah menjadi kebutuhan umum para
kamu peroleh sebagai rampasan perang...." (al- mujahidin, baik nanti yang memanfaatkannya
Anfaal:41) adalah orang kaya maupun orang miskin.
Mewajibkan orang kaya untuk membawa
Tahapan kedua adalah ketika harta terse- bekal makanan, minuman, dan makanan
but sudah memasuki daerah kekusaan Islam hewannya dari negara muslim hingga ke

113
Lihat at-Bada'i', ild. VII, hlm. 121 dan setelahnya; Fathu al-Qadir; ild. IV hlm. 309 dan setelahnya; Tabyinu al-Haqaiq' ild.lll'
hlm.251.
774 Fath at-Qadir,ild. IV hlm. 310 al-Bada'i',ild. VIl, hlm. 122; Tabyinu al-Haqa'iq'ild.lll, hlm' 252'
IsLAM JrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

tempat peperangan, dari mulai berangkat, fika harta itu bukan makanan dan juga
semasa perang, hingga kembali dari perang bukan makanan ternak, muiahidin tidak
adalah sangat memberatkan. boleh mangambilnya sebab harta tersebut
Harta ghanimah tersebut tidak boleh di- masih milik bersama. Akan tetapi, jika ada
jual sebab tidak ada keperluan mendesak di antara mereka yang perlu menggunakan
untuk menjualnya. Apabila ada seseorang senjata, hewan, atau pakaian untuk menjaga
yang menjual harta ghanimah, dia wajib me- senjatanya, hewannya, dan pakaiannya, dia
ngembalikan harganya jika memang jual beli diperbolehkan memakainya. fika nanti sudah
itu terjadi sebelum pembagian ghanimah. tidakdiperlukan, diaharusmengembalikannya
Apabila jual beli itu terjadi setelah pembagian ke hartagh animah sebab hal yang dilarang itu
ghanimah dan penjualnya adalah orang bisa diperbolehkan jika ada keadaan darurat,
kaya, pendapatan hasil penjualan tersebut sedangkan keadaan darurat itu diukur sesuai
diberikan kepada orang yang fakir sebab dengan kadarnya.116
tidak mungkin pendapatan itu dibagi kepada Apabila umat Islam yang mau kembali ke
semua mujahidin. Apabila penjualnya adalah daerah muslim tidak sanggup membawa kem-
orang fakir, pendapatannya itu ditetapkan bali hewan dan juga senjatayangmerekabawa,
sebagai miliknya. hendaknya mereka menyembelih hewannya
Apabila ada kelebihan makanan dan itu dan membakarnya setelah disembelih dan
makanan ternak yang dimanfaatkan oleh juga merusak senjatanya supaya tidak bisa
para muiahidin setelah mereka memasuki dimanfaatkan oleh musuh.
daerah kekuasaan Islam, apabila itu ter-
jadi sebelum pembagian, kelebihan itu di- B. HUKUM KEDUA: CARA DANTEMPAT
kembalikan ke harta ghanimah jika yang PEMBAGIAN OHANIMAH
memanfaatkannya tadi adalah orang kaya.
Cara pembagian harta ghanimah sudah
fika yang memanfaatkannya adalah orang diterangkan secara jelas dalam firman Allah
miskin, sisa makanan itu menjadi haknya.
SWT,
Apabila itu terjadi setelah pembagian, apabila
pembawa sisa makanan itu orang kaya, ia
harus memberikannya kepada orang fakir
5AiLt6#-s:#Cill;V
jika memang makanannya itu masih utuh. fika
makanannya sudah rusak, yang diberikan
e?tAticA(:;"fr te,tj)i;"
kepada orang fakir adalah harganya. Adapun 6ffii') 4'\"n*\ f? t1,g\ :)6
jika yang membawa makanan itu orang fakir,
sisa makanan itu menjadi haknya. t)ru'd*:t$t&)13fi ti;tt+;,F
Apabila ketika memasuki daerah muslim
tidak ada makanan yang tersisa, harta Yirt;':;:U
ghanimahtidak boleh dimanfaatkan lagi sebab "Dan ketahuilah, sesungguhnya segala yang
tidak ada alasan untuk membolehkannya, kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka
yaitu keadaan darurat.lls seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul,

11s Tabyinu at-Haqa'iq,op.cit. hlm. 252 dansetelahnya; ot-Bada'i',ild.YII, hlm. 124; at-Kitab ma'a al-Lubab,ild. IV hlm. 121.
776 lbid.
BagianV:FIQIHUMUM IsLAM ]rLrD 8

anak yatim, orang miskin, dan ibnu sabil, (de- yang satu bagian dialokasikan untuk pelesta-
mikian) jika kamu beriman kepada Allah dan rian Ka'bah.
kepada apayang Kami turunkan kepada hamba Imam Malik berpendapatbahwa pembagi-
Kami (Muhammad) di hari Furqaan,yaitu pada an ghanimah diserahkan sepenuhnya kepada
hari bertemunya dua p asukan. Allah M ahakua sa imam dengan mempertimbangkan kemasla-
atas segala sesuatu." (al-Anfaal: 41) hatan umat Islam. Adapun yang disebut dalam
ayat adalah sekadar peringatan bahwa pihak-
Karena itu, h artaghanimah dibagi meniadi pihak tersebut harus mendapatkan perhatian
lima bagian: yang satu bagian dibagikan ke- lebih ketika mendistribusikan ghanimah
pada pihak-pihak yang disebut dalam ayat tersebut.118
tersebut, sedangkan sisanya (empat bagian) Menurut jumhur ulama, yang dimaksud
didistribusikan kepada orang yang ikut ber- dengan bagian untuk Rasul adalah kebutuhan
perang (ghaanimuun). Rasul untuk dirinya sendiri dan juga keluar-
Cara seperti ini adalah yang diterangkan ganya, juga untuk simpanan beliau selama
oleh Ibnu Abbas, yang menyampaikan bahwa satu tahun. Adapun sisanya digunakan untuk
apabila Rasulullah saw, mengirim tentara kemaslahatan umat Islam secara umum,
ekspedisi dan mendapatkan kemenangan, umpamanya untuk membeli senjata atau
Nabi membagi hasil ghanimah-nya menjadi semacamnya. Dalilnya adalah sabda Nabi
lima bagian. Satu bagian dibagi untuk lima Muhammad saw.,
pihak. Beliau lalu membaca ayat ke 41 dari
surah al-Anfaal tersebut. Beliau menggabung-
$//,
4tJ-2 J+t
-r' g1 Y ,ri; e[*!to ]tL o1 o
uL
kan bagian untukAllah dan Rasul-Nya menjadi
satu bagian. Bagian ini dan bagian untuk "sesungguhnya, kami para nabi, (harta)
kerabat Nabi digunakan oleh beliau untuk kami tidak diworisi, apa yqng kami tinggalkan
memperkuat hewan tunggangan perang dan adalah sedekah.'ale
pengadaan senjata. Adapun bagian anakyatim,
orang miskin, dan ibnu sabil diberikan kepada Menurut mazhab Hanafi, bagian untuk
masing-masing mereka, Adapun empat bagian kerabat Nabi harus diberikan kepada kerabat
yang tersisa diberikan kepada pasukan yang Nabi yang fakir, bukan yang kaya. Adapun
ikut perang dengan model pembagian: dua jumhur ulama mengatakan bahwa bagian
bagian untukhewan tunggangan perang, satu untuk kerabat Nabi dapat diberikan kepada
bagian untukyang menungganginya, dan satu yang fakiri yang kaya, dan juga kepada kaum
bagian untuk tentara yang berjalan kaki.117 wanitanya sebab ayat tentang ghanimah
Sebagian ulama berpendapat bahwa mempunyai arti yang umum. Selain itu,
ghanimah dibagi menjadi enam bagian dan Nabi Muhammad saw. juga memberikan

7t7 HR al-Baihaqi dan ath-Thabrani. Dalam sanadnya ada perawi yangmatruuk. (Sunan al'Baihaqi,ild. VI, hlm. 324; Majma'
az-Zawa'id,hlm.340; Nashbuar-Rayah,ild. lll,hlm.346dansetelahnya;Talkhishal-Habiir,cet.Mesir, jld. III,hlm'99dan
setelahnya)
118 Atsar al-Harb,hlm. 629.
119 Hadits mutawatir diriwayatkan oleh tiga belas sahabat. Di antaranya adalah sahabat Umar yang haditsnya diriwayatkan oleh
Malik bin Aus bin al-Hadtsan yang haditsnya diriwayatkan oleh para imam hadits yang enam kecuali Ibnu Maiah. Adapun
lafal hadits di atas adalah yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. (Lihat an-Nuzhum al-Mutanatsirah karya al-Kittani, hlm.
138; Jami' al-Ilshul, jld. III, hlm. 300 dan setelahnya; at-Talkhish al-Habir,ild.lll, hlm. 134)
ISLAM TILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

bagian ghanimah kepada Abbas, padahal dia Rasulullah saw. dapat disimpulkan sebagai
termasuk orang Quraisy yang kaya. Sahabat berikut.
Zubair juga mengambil bagian ibunya yang Ulama mazhab Hanafi berpendapat
bernama Shafiyah yang merupakan bibi Nabi bahwa harta ghanimah dibagi menjadi tiga
Muhammad saw. bagian: bagian pertama untuk anak yatim,
Para ahli fiqih berbeda pendapat me- bagian kedua untuk orang-orang miskin, dan
ngenai bagian untuk Rasul dan kerabatnya bagian ketiga untuk ibnu sabil.
setelah beliau meninggal dunia, Menurut mereka, penyebutan lafal Allah
Sebagian ulama berpendapat bahwa ba- dalam ayat ghanimah hanyalah sebagai ka-
gian untuk dzawi abqurba diberikan kepada limat pembuka untuk keberkahan. Adapun
kerabat khalifah. bagian untuk Nabi ditiadakan setelah beliau
Ulama sepakat bahwa kedua bagian ini meninggal dunia, sebagaimana harta asft-
harus digunakan untuk kemaslahatan umum, shafi (yaitu harta, umpamanya perisai atau
seperti untuk pengadaan kendaraan dan sen- pedang yang dipilih oleh Nabi secara khusus
jata perang. dari harta ghanimah untuk dirinya sendiri)
Ulama mazhab Hanafi berpendapatbahwa juga dihapus. Bagian untuk kerabat Nabi
setelah Rasul meninggal, bagian Rasulullah (dzawi al-qurba) juga ditiadakan karena
saw tidak ada lagi sebab ketika Rasul hak mereka atas harta ghanimah pada masa
mengambil bagiannya itu, beliau mengambil- Nabi itu disebabkan dukungan dan bantuan
nya dalam kapasitasnya sebagai rasul, bukan mereka kepada Nabi.
sebagai pemimpin negara. Pendapat mazhab Imam Syafi'i, Imam Ahmad, mazhab
Hanafi ini berbeda dengan pendapat jumhur Zhahiri, dan jumhur ahli hadits berpendapat
ulama. bahwa harta ghanimah dibagi menjadi lima
Yang dimaksud dengan dzi al-qurba di bagian berikut.
sini adalah bani Hasyim dan bani Thalib, bu- - Pertama, bagian untuk kemaslahatan
kan bani Abdi Syams ataupun bani Naufal. umat [yaitu yang asalnya merupakan
Alasannya adalah karena bani Hasyim dan bagian untuk Allah dan Rasul-Nya).
banu Thalib tidak memisahkan diri dari - Kedua,bagian untuk dzawi al-qurba,yaitu
Rasul, baik pada masa fahiliah maupun Islam, bani Hasyim anak keturunan Fatimah
sebagaimana ditegaskan sendiri oleh Rasul, dan lainnya.
sembari beliau menggabung-eratkan jari-jari - Tiga bagian lagi diberikan kepada orang-
kedua tangan beliau.l2o Adapun pada masa orang yang telah ditetapkan secara jelas
sekarang, bagian ini dialokasikan untuk ke- dalam Al-Qurran.
maslahatan umum.
Pendapat-pendapat ulama mazhab me- Imam Malik berpendapat bahwa pem-
ngenai cara pembagian seperlima bagian bagian g hanimah d iserahka n kepada kebij akan
dari harta ghanimah setelah meninggalnya imam untuk kemaslahatan.l2l

t20 HRal-Bukhari, Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa'i, dan Ibnu Malah dari lubair bin Muth'im. (,/ami'al-Ushul,ild.lll, hlm.295; Nashbu
ar-Rayah,ild.lll, hlm. 425; at-Talkhish al-Habir,ild,.lll, hlm. 101; lVailu al-Awthar, jld,.VIII, hlm.69)
L2t Atsar al-Harb,hlm. 628 dan setelahnya; al-Bada'i', jld.Y II, hlm. 125; Bidayatu al-Mujtahid,ild.l,hlm.277; Mughni al-Muhtaj, jld.
lll, hlm.94.
BagianV:FIQIHUMUM JrLrD 8

Adapun bagian empat perlima harta gha- lebih tepat sebab ada informasi valid me-
nimah dibagikan kepada al-ghaanimuun, yaitu ngenai hal itu dari Rasulullah saw Ibnu Majah
Iaki-laki muslim yang ikut dalam pertempur- dan al-Baihaqi meriwayatkan bahwa pada
an dan memang memPunyai kemamPuan Perang Hunain, Rasulullah saw. memberi
serta berkewaiiban untuk berperang. Dia iuga bagian tentara berkuda sebanyak tiga bagian:
harus masuk dalam pertempuran dengan dua bagian untukkuda dan satu bagian untuk
tujuan perang, baik berhasil membunuh penunggangnya. Beliau memberikan satu
maupun tidak, sebab yang dimaksud jihad bagian kepada tentara yang berjalan kaki.122
di sini adalah menimbulkan rasa takut pada Adapun hadits riwayat ad-Daruquthni
jiwa musuh. yang menyebutkan,
Adapun perempuan, anak-anak Yang /o
mumayyiz, dan iuga ^Ahlu Dzimmah tidak
berhak mendapatkan bagian secara penuh
*btl.t:W*Y
"Tentara berkuda mendapatkan dua ba-
sebab mereka tidak termasuk orang yang
p ei alan kaki men dap at-
g ian,se dang kan tentara
wajib berperang lahl al-qital). Dalam kasus
kan satu begian," di dalam sanadnya terdapat
seperti ini, imam boleh memberikan pemberi-
perawi yang dha'if dan matannya ada
an kepada mereka.
kekeliruan.l23
Hak yang diperoleh tentara perang ber-
Menurut Abu Hanifah, Muhammad, dan
beda-beda disesuaikan dengan kategori
Zufar, kuda yang diberi bagian hanya satu ekor
tentara tersebut, apakah termasuk tentara
meskipun tentara tersebut membawa dua
peialan kaki atau tentara berkuda.
kuda sebab nas hadits menetapkan seperti
Abu Hanifah dan mazhab Syi'ah Imamiah
itu. Abu Yusuf berpendapat bahwa apabila
berpendapat bahwa tentara berkuda menda-
tentara membawa dua ekor kuda, kedua
patkan dua bagian, sedangkan tentara pejalan
ekor kudanya itu berhak mendapat bagian
kaki mendapatkan satu bagian.
sebab seorang mujahid memang kadang
Adapun dua sahabatAbu Hanifah, jumhur
memerlukan dua kuda, yang satu cadangan
ulama, dan Syi'ah Zaidiah berpendapatbahwa
jika kuda pertamanya mengalami luka.12o
tentara berkuda mendapatkan tiga bagian
dan pejalan kaki mendapatkan satu bagian.
Alasan bagian tentara berkuda dilebihkan 7. SIFAT TENTARA YANC BERHAK
MENDAPATKAIYGHANIMAH
adalah karena pada masa dulu, tentara perang
yang membawa kuda juga harus membiayai Kategori tentara dibagi dua jenis: tentara
perawatan kudanya. pejalan kaki (infanteri) atau tentara berkuda
Pendapat jumhur adalah pendapat yang (kavaleri)-menurut mazhab Hanafi-dite-

722 HR lbnu Majah dengan redaksi seperti ini. Imam al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad, dan al-Baihaqi iuga
meriwayatkan haditi ini dari Ibnu Umar. (Naitu al-Awthar, ild. VIII, hlm. 281 dan setelahnya; al-llmam,hlm.S02; Jami'al-Ushul,
ild. Ill, hlm. 272; Sunan lbnu Majah,ild' Il, hlm. 102; Sunan al'Baihaiqi'ild. VI, hlm'
325)
Hadits ini melalui sahabat Ibnu Abbas. Imam az-Zaila'i mengatakan bahwa hadits ini gharib. Berkenaan dengan masalah ini,
terdapat banyak hadits yang lain, di antaranya adalah riwayat Muiammi' bin fariyah yang diriwayatkan oleh Abu Dawud,
ehmad, ath-Thabrani, Ibnu Rbi Syaibah, ad-Daruquthni, al-Baihaqi, dan al-Hakim. lbnu al-Qaththan berkata,
"?llat hadits ini
adalah karena Ya'qub bin Muiamma' termasuk perawi yang majhul at-hal." (Nashbu ar-Rayah, ild. III, hlm. 4t6; Atsar al'Harb,
hlm. 629 dan setelahnya, dan juga rujukan-ruiukan yang ada di dalamnya)
124 Al-Bada'i',ild.Yll, hlm. 126; Fath al'Qadir,ild. IV hlm. 323; Tabvin al-Haqaiq,ild.lll, hlm' 254'
IsLAM lrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

tapkan ketika mereka memasuki daerah pe- kitab as-Sryar al-Kabir karya Muhammad.
rang (dar al-harb) untuk berjihad. Dengan Alasannya, upayanya meniual kudanya itu
demikian, apabila ada seseorang memasuki menunjukkan bahwa diatidakberniatberjihad
daerah perang (dar al-harb) untuk tujuan dengan menggunakan kuda, tetapi dia berniat
berdagang, dia tidak berhak mendapatkan untuk berdagang, padahal standar yang di-
ghanimah. Apabila seseorang memasuki gunakan untuk menetapkan pengategorian
daerah perang dengan berkuda kemudian adalah kondisi masuknya seseorang ke dae-
kuda tersebut mati, dia berhak mendapatkan rah perang dengan tujuan untuk berjihad.
bagian tentara berkuda sebab dengan masuk- Adapun Imam al-Hasan meriwayatkan dari
nya dia dengan kudanya ke daerah musuh, Abu Hanifah bahwa dia berpendapat orang
tujuan menimbulkan rasa takut di hati seperti itu tetap mendapatkan bagian tentara
musuh sudah terpenuhi. Selain itu, untuk berkuda sebab mempertimbangkan keada-
menyaksikan perang secara nyata di medan annya ketika sedang memasuki daerah
peperangan sangat susah sehingga standar peperangan.l2s
untuk menetapkan pengategorian tentara fumhur ulama fiqih berpendapat bahwa
adalah ketika mereka memasuki batas masuk untuk menetapkan siapa yang berhak menda-
daerah perang. patkan ghanimah, yang dijadikan patokan
Berdasarkan pendapat ini, apabila ada adalah orangtersebuthadirdalam peperangan
tentara yang memasuki daerah perang dengan niat berperang meskipun dia akhirnya
dengan berjalan kaki kemudian dalam pepe- tidak berperang dengan musuh.125 Dasarnya
rangan dia membeli kuda, diberi orang adalah perkataan Abu Bakar dan Umarl
lain, meminjam, atau menyewa dan dia pun "Sesungguhnya, ghanimah adalah hak orang
kemudian berperang dengan menaiki kuda, yang menyaksikan perang."127 Imam Mawardi
dia tetap mendapatkan bagian tentara pejalan menegaskan bahwa para sahabat yanag lain
kaki sebab ketika memasuki daerah peperang- tidak ada yang menentang perkataan kedua
an, dia berjalan kaki. Akan tetapi, ada juga sahabat tersebut,
yang berpendapat bahwa orang tersebut men- Berdasarkan pendapat ini, apabila ada
dapatkan bagian tentara berkuda. tentara bantuan yang baru datang dan
Apabila seseorang memasuki daerah pe- ternyata peperangan telah usai, mereka tidak
perangan dengan menaiki kuda kemudian dia berhak mendapatkan ghanimah. Ini berbeda
menjual kudanya, menyewakannya, memberi- dengan pendapat mazhab Hanafi yang me-
kan kepada orang lain, atau meminjamkannya negaskan bahwa tentara bantuan tetap
kemudian dia berperang dengan berjalan kaki, mendapatkan bagian ghanimah jika memang
menurut pendapat mazhab, orang tersebut ghanimah belum dibagi atau sebelum pasukan
mendapatkan ghanimah kategori tentara memasuki kembali daerah kekuasaan Islam.
pejalan kaki, sebagaimana diterangkan dalam

72s Fath al-Qadir,ild. IV, hlm. 326; al-Bada'i', op.cit, hlm. 127; Tabyin al-Haqa'iq,ild.lll, hlm. 255.
126 Biilayah at-Mujtahid,ild. I, hlm. 380; Mughni al-Muhtaj,ild.lll,hlm. 102; al-Mughni, jld.VIII, hIm.419.
L27 Diriwayatkan oleh Syafi'i dan lbnu Abi Syaibah dari Umar. Az-Zaila'i berkata, "Hadits ini yang diriwayatkan secara marfu'
adalah gharib, sedangkan yang benar adalah ia mauquf,ucapan Umar." Imam ath-Thabrani dan al-Baihaqi iuga berkata, 'Atsar
tersebut sahih sebagai ucapan Umar." Ibnu Adi juga meriwayatkannya dari Ali. (Nashbu ar-Rayah,ild.lll, hlm. 408; at-Talkhish
al-Habir, jld.lll, hlm. 102, 108)

I
BagianV:FIQIHUMUM ,rLrD 8

2. TEMPAT PEMBACIA'VGHANIMAH menitipkannya kepada pasukan karena imam


tidak mempunyai alat pengangkut yang bisa
fumhur ahli fiqih, mazhab Zhahiriah,
Syi'ah Imamiah, dan Zaidiah berpendapat mengangkut semua harta ghanimah itu.
bahwa ghanimah boleh dibagikan ketika
masih berada di dar al-harb setelah musuh 3. ORANG KAFIR MENGUASAI HARTA
mengalami kekalahan, bahkan yang seperti KEI$YAAN UMAT ISLAM
itu hukumnya mustohob. lni karena Nabi fumhur ahli fiqih termasuk ulama maz-
Muhammad saw. pernah umrah dari fi'ranah hab Hanafiah berpendapat bahwa orang kafir
[daerah antara Makkah dan Tha'if) kemudian dapat menguasai dan memiliki harta kekayaan
membagi ghanimah-nya di Hunain (lembah umat Islam dan ahlu dzimmi ketika berada di
yang berada di antara |i'ranah dan Makkah
daerah kekuasaan Islam dengan cara paksa
sekitar tiga mil).128
dan ketika mereka memenangi peperangan.
Rasul juga membagikan ghanimah di Akan tetapi, ulama mazhab Hanafi mengata-
Dzi al-Hulaifah [tempat miqat penduduk kan bahwa orang kafir tersebut belum di-
Madinah.l2e
anggap memiliki harta umat Islam secara
Ketika berhasil membebaskan daerah
penuh kecuali jika mereka telah melewati
bani Mushthaliq, Nabi juga m embagighanimah
perbatasan dan memas uki dar al'harb. Karena
di daerah tersebut.l3o
itu, jika umat Islam mampu mengalahkan
Mazhab Hanafi mengatakan bahwa pem-
orang kafir dan berhasil mengambil kembali
bagian gha nimah tidak boleh dilakukan di dar
harta yang ada pada mereka, harta tersebut
al-harb. Ghanimah hanya boleh dibagi ketika
tidak menjadi milik orang kafir dan harta itu
pasukan sudah memasuki daerah Islam. Ini
harus dikembalikan kepada pemilik awalnya.
apabila daerah musuh tidak bersambung de-
Begitu juga apabila orang kafir itu membagi
ngan daerah Islam. Apabila daerah musuh ber-
harta tersebut di dar al-lslam kemudian umat
sambung dengan daerah muslim dan berhasil
Islam berhasil mengalahkan mereka dan
dikuasai kemudian hukum Islam dijalankan di
mengambil kembali harta tersebut, harta itu
sana, seperti yang terjadi pada Perang Hunain,
pembagian ghanimah boleh dilakukan di sana.
tidak lagi menjadi hak milik mereka. Harta
Tidak bolehnya membagi ghanimah di dar al- tersebut harus dikembalikan kepada pemilik
harb karena kepemilikan atas ghanimah bisa awalnya. Hal ini karena pembagian harta
yang mereka lakukan di dar al-Islam tersebut
sempurna jika sudah dikuasai secara penuh
dan harta tersebutbisa dikuasai secara penuh tidak diperbolehkan sebab mereka belum
ketika sudah memasuki daerah kekuasaan mempunyai hak kepemilikan.
Islam. Meskipun demikian, boleh dan sah juga Adapun mazhab Syafi'i dan Zhahiri
apabila imam membagi ghanimah di dar al-harb mengatakan bahwa orang kafir tidak bisa me-
berdasarkan ijtihadnya, karena memang para miliki harta umat Islam atau dzimmi dengan
mujahidin memerlukan, atau dengan maksud cara paksa atau peperangan.

r28 HR al-Bukhari dari Anas. Imam ath-Thabrani juga menyebutkannya dalam al-Awsath melalui Qatadah dari Anas. (At-Talkhish
al-Habir,ild,.lll, hlm. 105; Majma'az-Zawa'id, jld.V,hlm. 238; al-Muntaqa'ala al-Muwaththa', ild. IIl, hlm. 199)
t29 Lihat al-Aini Syarh al-Bukhari, 14/311. Dzu al-Hulaifah sekarang adalah miqot penduduk Madinah dan iuga disebut dengan
Abar Ali. Ia termasuk daerah yang tinggi dan pada masa Rasul, daerah tersebut belum termasuk daerah kekuasaan Islam'
130
Sunan al-Baihaqr, jld. IX, hlm. 54. Imam asy-Syafi'i iuga menyebutkannya di dalam al-Umm.
,rLrD 8 BagianV: FIQIH UMUM

Dalil yang digunakan oleh jumhur ulama menunjukkan bahwa pemilik pertamanya
adalah sebagai berikut. mempunyai prioritas atas kepemilikan
Ulama Hanafiah berargumentasi bahwa harta itu kembali. fumhur ulama juga
orang-orang kafir itu menguasai harta mempunyai dalil-dalil yang lain.
mubah yang sudah tidak dimiliki. Barang-
siapa menguasai harta mubah yang ti- Ulama mazhab Syafi'i mengemukakan
dak dimiliki, dia berhak memiliki harta argumen, di antaranya sebagai berikut.
tersebut, seperti orang yang mengambil Abdullah bin Umar kehilangan kuda dan
kayu baka4 rumput, dan hewan buruan. ternyata kudanya diambil oleh pihak musuh.
Dalilyang mendukung bahwa harta yang Umat Islam kemudian berhasil mengalahkan
mereka ambil adalah harta yang sudah musuh tersebut dan kuda itu akhirnya di-
tidak dimiliki adalah karena kepemilikan kembalikan kepada Ibnu Umar. Ini terjadi
orang Islam atas harta tersebut telah pada masa Nabi Muhammad saw. Ibnu Umar
hilang sebab musuh telah berhasil me- juga pernah kehilangan hamba sahaya yang
nguasainya dan membawanya masuk melarikan diri ke daerah Romawi. Umat Islam
ke negaranya. Dalam kondisi seperti ini, kemudian berhasil mengalahkan Romawi dan
umat Islam tidak bisa memanfaatkan akhirnya hamba sahaya itu dikembalikan
harta itu kecuali mereka masuk ke dar al- oleh Khalid bin Walid kepada Ibnu Umar. Ini
harb, dan itu tidak bisa dilakukan. terjadi pada masaAbu Bakar. Sahabat-sahabat
Adapun ulama selain Hanafiah ber- yang lain tidak mengingkari ketetapan ini.132
argumen bahwa penguasaan atas harta Al-Qasthalani mengatakan bahwa informasi
adalah penyebab seseorang memilikinya. ini dijadikan dasar oleh ulama Syafi'iah dan
Penguasaan atas harta itu telah wujud ulama-ulama lain bahwa Ahlu al-Harb tidak
sebelum orang kafir tersebut memasuki bisa memiliki harta umat Islam dengan cara
dar al-harb,sama seperti ketika umat Islam paksa dan pemilik awalnya bisa mengambil
berhasil menguasai harta musuhnya. kembali harta tersebut, baik setelah dibagi
Rasulullah saw berkata kepada orang maupun sebelumnya.l33
muslim yang menemukan untanya da- Misalnya, pihak musuh berhasil mengua-
lam harta ghanimah, 'Apabila kamu sai harta milik umat Islam atau Ahlu adz-
menemukannya sebelum ghanimah di- Dzimmah kemudian umat Islam berhasil
bagikan, ambillah [untamu tersebut). mengalahkan musuhnya maka apabila pe-
Apabila kamu mendapatinya setelah milik harta tersebut melihat hartanya se-
ghanimah itu dibagi, kamulah yang le- belum ghanimah dibagi, fmenurut jumhur
bih berhak atas harga untamu itu jika ulama, termasuk imam mazhab yang empat)
kamu memang menghendaki.'131 Ini me- harta tersebut harus dikembalikan kepada
nunjukkan bahwa musuh juga diakui ke- pemiliknya. Akan tetapi, apabila ghanimah
pemilikannya atas unta tersebut. Ini juga sudah dibagi kemudian pemilik awal harta

13r' HR Malik, ad-Daruquthni dari Abdul-Malik bin Maisarah dari lbnu Abbas. (Nashbu ar-Rayah,ild,.lll, hlm. 434)
732 HR al-Bukhari, Malik dalam al -Muwaththa', Abu Dawud, Ibnu Majah, ad-Daruquthni dari lbnu Umar. (Lihat Fath al-Barr, jld. VI,
hlm. 111; al-Aini Syarh al-Bukhari, ild. XV hlm. 2; Sunan lbnu Majah, ild. II, hlm. 102; Nashbu ar-Rayah, ild. III, hlm. 435; Nailu
al-Awthar,hlm.292)
133 N-Qashthatani Syarh al-Bukharr, jld. V hlm.172.
Bagian V: FIQIH UMUM IsLAM frLrD 8

tersebut baru mengetahui, menurut mazhab tinggal orang tersebut, baik dia menetap di
Maliki dan Hanafi, begitu juga pendapat daerahnya maupun ikut ke negara Islam.
yang azhar dalam Hanbali, pemilik tersebut Mazhab Hanafi, Syi'ah Imamiah, dan
bisa mengambil hartanya itu, namun dengan Zaidiah juga sama seperti itu jika harta itu
harga. termasuk kategori tanah dan benda tidak
Adapun menurut ulama Syafi'iah, Zhahiri- bergerak. fika termasuk benda bergerak,
ah dan Syi'ah Imamiah, pemilik awal harta itu harus dilindungi ketika orang tersebut
tersebut berhak atas hartanya itu tanpa masuk Islam, namun disyaratkan bahwa har-
harus membayar apa pun. Meski demikian, ta bergerak tersebut memang dibawa oleh
hendaknya orang yang telah mendapat orang tersebut.
bagian hartanya tadi diberi ganti yang di- Adapun mazhab Syafi'i, Hanbali, dan
ambilkan dari seperlima bagian ghanimah Zhahiri mengatakan bahwa dengan ke-
yang dialokasikan untuk kemaslahatan umat islamannya, semua hartanya, baik yang
sebab melepas harta yang sudah dibagikan berbentuk harta bergerak maupun tidak,
adalah berat.13a harus dilindungi.
Perbedaan pendapat tersebut disebabkan
4. HIIKUM HARIA KAF'R HARBI VANG adanya perbedaan pemahaman, apakah per-
MASUK ISLAM SEBELUM KEMENANGAN lindungan atas hapta dan nyawa itu didasar-
TERCAPAI kan kepada masuk Islamnya atau keberadaan-
kafir harbi masuk Islam se-
Apa.bila ada nya di daerah harbi atau daerah Islam?
belum umat Islam memenangi peperangan, Kelompok pertama mengatakan bahwa
ada hukum berkenaan dengan harta kafir perlindungan itu didasarkan kepada dar
harbi yang masuk Islam itu yang berada di Iposisi/daerah). Karena itu, jika ada orangyang
dar al-harb. masuk Islam, namun harta dan anak-anaknya
Pendapat y ang raiih dalam mazhab Maliki tidakterbawa ke dar Islam kemudian dikuasai
mengatakan bahwa harta kafir harbi yang oleh umat Islam, semuanya menjadi hartafa'i.
masuk Islam tersebut dianggap sebagai /a'i Adapun kelompok kedua mengatakan bahwa
dan ghanimah apabila umat Islam berhasil perlindungan tersebut didasarkan kepada
mengalahkan dan menguasai negara tempat masuknya Islam orang tersebut.l3s

'$r#&"'

734 Lihat Atsar al-Harb, hlm. 613 dan setelahnya.


135 Atsar al-Harb,hlm.622 dan setelahnya.
ISLAM ,rLrD 8 Bagianv:FIQIHUMUM

BAB KEEMPAT:
HUKUMTAWANAN PERANG
1

Ada dua istilah berikut mengenani tawan- ",,, tawanlah mereka...." (Muhammad: 4)
an perang.
1. Al-usraa, yaitu tawanan perang laki-laki Dalam peperangan yang dilakukan oleh
kafir yang asalnya ikut perang. Apabila umat Islam, jumlah tawanan perang biasanya
umat Islam berhasil memenangi pepe- sedikit sebab proses penawanan biasanya
rangan, orang-orang tersebut menjadi dilakukan setelah perang usai. Penawanan
tawanan perang. sangat jarang dilakukan di tengah-tengah pe-
2. As-sabyu,yaitu tawanan perang perempu- perangan sebab tawanan akan menjadi beban
an dan anak-anak. bagi orang yang menawan.
Yang dilakukan oleh Rasulullah saw. keti-
Pembahasan mengenai masalah ini sa- ka menghadapi tawanan perangadalah beliau
ngat panjang. Karena itu, saya hanya akan terkadang melepaskan sebagian tawanan,
membincangkan masalah tawanan (al-usraa membunuh sebagian yang lain, dan meminta
dan as-sabyu) setelah mereka berada dalam tebusan kepada sebagian mereka, baik dengan
tawanan. tebusan harta maupun dengan tawanan mus-
Dalil mengenai tawanan perang adalah lim.136 Keputusan mengenai tawanan perang

firman Allah SWT, disesuaikan dan kemaslahatan umum umat


Islam dan yang dirasa sesuai dengan kondisi

ffi i'3!'ii3r'
"... tangkaplah dan kepunglah mereka...."
umat Islam.

A. HUKUM A$SABYU (TAWANAN PERANG


(at-Taubah:5)
wANrrA DAN ANAK-ANAK)

ffi ,"ou;t6... Hukum yang dapat dikenakan kepada as-


sabyu ada empat kemungkinan.l3T

136 poi1, al-Awthar,ild,.VIII, hlm. 2-6.


137 Lihat keterangan lebih detail dalam At sar al-Harb, hlm. 418 dan setelahnya; at-Bada'i, jld.V II, hlm. 119.
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM ,JrLrD 8

Ulama sepakat bahwa membunuh as- menjadikan mereka sebagai hamba saha-
sabyu, yaitu wanita dan anak-anak, tidak ya; membebaskan mereka tanpa syarat,
diperkenankan setelah mereka ditawan, atau membebaskan mereka dengan sya-
baik mereka termasuk ahlu al-kitab atau rat membayar tebusan (Jidyah).
umat agama lain yang tidak berkitab se- Ulama mazhab Hanafi berpendapat
perti ad- dahr iy uun13 8, penyembah berhala, bahwa imam harus menjadikan mereka
ataupun tsanawiyah.l3e sebagai hamba sahaya, baik mereka ter-
Adapun jika wanita dan anak-anak masuk orang Arab maupun orang non-
tersebut ikut membantu perang, baik Arab. Alasannya adalah karena Nabi
secara langsung maupun bantuan pe- Muhammad saw menetapkan wanita-
mikiran, mereka boleh dibunuh semasa wanita Hawazin dan anak-anak mereka
peperangan berlangsung. fumhur ulama sebagai hamba sahaya.lao Para sahabat
juga memperbolehkan membunuh me- juga menjadikan orang-orang murtad
reka setelah mereka ditawan sebab bangsa Arab dan anak-anak mereka se-
mereka juga termasuk orang yang me- bagai hamba sahaya.
merangi umat Islam. Adapun ulama Ulama mazhab Syafi'i, Hanbali,
mazhab Hanafi tidak memperbolehkan Zaidiah, dan Imamiah berpendapat bah-
membunuh wanita, anak-anak, dan orang wa mereka secara otomatis menjadi ham-
yang kurang akal setelah mereka ditawan ba sahaya ketika proses penawanan dan
sebab membunuh mereka setelah mereka dibagikan bersama harta ghanimah sebab
ditaWan termasuk kategori hukuman (a1- Nabi Muhammad saw. membagi as-sabyu
'uquubah), padahal mereka tidak tepat kepada bala tentara itu sama seperti ke-
menjadi sasaran hukuman (al-'uquubah). tika membagi harta.
Adapun membunuh mereka sewak- Perlu diperhatikan bahwa menjadi-
tu perang berkecamuk adalah untuk kan as-sabyu sebagai hamba sahaya ada-
melawan serangan mereka yang mem- lah untuk mengimbangi interaksi mu-
bahayakan. Karena itu, membunuh mere- suh sebab penetapan hukum hamba
ka sewaktu berkecamuknya perang itu sahaya dalam Islam adalah berdasarkan
diperbolehkan. Adapun ketika mereka pertimbangan realitas yang ada sebe-
sudah ditawan, ancaman dan bahaya me- lum datangnya Islam. Hukum ini juga
reka sudah tidak ada maka mereka tidak ditetapkan dengan tujuan untuk meng-
boleh dibunuh. hilangkan perbudakan secara ber-
2. Menjadikan mereka sebagai hamba saha- tahap disesuaikan dengan kesiapan
ya. Dalam beberapa kondisi di mana masyarakat.
tawanan tidak boleh dibunuh, mazhab 3. Membebaskan. Ulama mazhab Maliki
Maliki berpandangan bahwa imam bo- membolehkan imam
membebaskan
leh memilih satu di antara tiga hal: tawanan perang (as-sabyu) secara mut-

138
Yang dimaksud dengan ad-Dahriyyun adalah aliran yang meyakini bahwa kehidupan ini selalu kekal. Mereka tidak mengakui
keberadaan Zat yang mewujudkan alam. (Lihat al-Ghazali, al-Munqidz min adh-Dhalal, hlm. 10)
139 Tsonawiyah adalah aliran yang mengatkan bahwa Tuhan itu ada dua, yaitu api dan kegelapan. (Lihat ar-Razi, I'tiqadat Firaq
al-Muslimin wa al-Musyrikin, hlm. BB)
140
LlhatNailu al-Awthar hlm. 3.
8 BagianV:FIQIHUMUM
,rLrD

lak dan memulangkan mereka ke negara wanita dan anak-anak bani Quraizhah.lal
mereka. Mazhab Syafi'iah dan Hanabilah Adapun ulama mazhab Hanafi dan
juga membolehkan uli al-amri untuk mazhab Hanbali tidak memperkenankan
membebaskan tawanan perang [as- melepaskan tawanan dengan tebusan,
sabyu), namun setelah mendapat izin baik dengan ganti harta maupun tawanan
dari para tentara yang berhak atas harta muslim yang dikuasai oleh musuh.
ghanimah,baik dengan cara mereka meng-
ikhlaskannya maupun dengan meminta B. HUKUM AL-USRAA (TAWANAN PERANG
ganti yang diambilkan dari bagian LAKr-LAKI)
harta yang akan dialokasikan untuk ke-
Ulama fiqih sepakat bahwa uli al-amri
maslahatan umat.
mempunyai kewajiban menangani tawanan
Ulama mazhab Hanafi melarang perang (al-usraa) dengan menetapkan ke-
membebaskan tawanan Perang [as- putusan yang paling banyak membawa ke-
sabyu) secara mutlak supaya mereka ti-
maslahatan bagi umat Islam. Imam boleh me-
dak menyerang umat Islam lagi sebab milih salah satu pilihan dari beberapa pilihan
kaum wanita nantinya akan melahirkan yang sudah ditetapkan oleh ulama mazhab
anak, sedangkan anak-anak mereka nan-
sesuai dengan ijtihadnya.la2
tinya akan menjadi dewasa dan mereka
Ulama mazhab Hanafi berPendaPat
nantinya bisa menyerang lagi umat Islam'
bahwa uli al-amri dipersilakan memilih sa-
4. Membebaskan dengan syarat membayar
Iah satu dari tiga hal dalam menangani ma-
tebusan. Ulama mazhab Maliki mem- salah tawanan: (1) membunuh mereka, [2)
bolehkan hal ini. Karena itu, imam boleh
menjadikan mereka sebagai hamba sahaya,
meminta wanita muslim atau anak-
dan [3) membebaskan mereka dan menjadi
anak yang ditawan musuh sebagai ganti
dzimmah. Mereka mengecualikan tawanan
pembebasan tawanan kafir (as-sabyu).
kaum musyrik Arab dan orang yang murtad.
Mazhab Ibadhiah juga membolehkan Ulama mazhab Hanafi mengatakan bahwa
tebusan itu berbentuk jiwa atau harta'
tawanan kaum musyrik Arab dan orang yang
Bagi ulama mazhab SYafi'i, tebusan murtad tidak bisa dijadikan hamba sahaya
untuk membebaskan as-sabyu itu bisa dan tidak bisa diterima akad dzimmah-nya.
berbentuk harta atau tawanan muslim Pilihan untuk mereka adalah dibunuh kalau
yang berada di tangan musuh, namun tidak mau masuk Islam. Dalilnya adalah
itu dapat dilakukan setelah memberikan firman Allah SWT
sejumlah harta kepada para tentara
yang berhak mendapat ghanimah yang /2/o) 2

diambilkan dari harta ghanimah yang fii,$*$ ,iu ,1,:t ii, Jy b-9eX*,' .

akan dialokasikan untuk kemaslahatan ';ttArAi


umat sebagai ganti as-sabyu yang se-
mestinya menjadi hak mereka. Dalilnya diaiak untuk (memerangi)
"... Kamtt akan

adalah praktik Nabi atas tawanan perang kaum yang mempunyai kekuatan yang besar,

747 HR asy-Syaikhan, Ahmad dari Abi Sa'id (Syarh Muslim,op.cit.; Nailu al-Awthar,lld.Ylll, hlm. 55; al-Amwaal, hlm. 121)
142 LihatAtsar al-Harb, hlm. 430 dan setelahnya.
BagianV:FIQIHUMUM JILID 8

kamu harus memerangi mereka kecuali mereka Rasulullah saw. juga membebaskan tawanan
meny er ah..,. " (al-Fath: 16) Perang Badar dengan ganti harta.1a6
Sebagian besar ulama mazhab Hanafi
fuga berdasarkan sabda Nabi, mengharamkan pembebasan tawanan (al-us-
raa) tanpa syarat karena hal itu menyebab-
kan mereka bisa menyiapkan diri lagi untuk
memerangi umat Islam dan barisan musuh
"DiJazirahArab tidakboleh ada dua agama pun akhirnya menjadi kuat dengan kembali-
berkumpul.'4a3 nya mereka.
Imam Ahmad berpendapat bahwa pem-
Salah satu riwayat dari Abu Hanifah me- bebasan tanpa syarat diperbolehkan kepada
nyebutkan bahwa dia tidak memperbolehkan sebagian tawanan apabila imam memandang
membebaskan tawanan dengan tebusan har- hal itu membawa kemaslahatan bagi umat
ta atau dengan tawanan muslim yang ada di Islam sebab Rasulullah saw. pernah membe-
tangan musuh, setelah perang usai. Adapun baskan Tsumamah bin Utsal al-Hanafi tanpa
dua sahabat Abu Hanifah memperbolehkan syarat ketika dia ditawan oleh umat Islam
tebusan dengan harta atau dengan ganti ta- dan diikat di salah satu tiang masjid.laT
wanan muslim jika memang diperlukan sebab Ulama Hanafiah memperbolehkan pem-
Rasulullah saw.-sebagaimana diriwayat- bebasan tawanan fal-usraa) untuk meng-
kan oleh Imam Muslim dan lainnya-pernah garap sawah/kebun mereka supaya tentara
menebus dua tawanan muslim dengan mem- muslim tidak disibukkan mengurusi sawah/
bebaskan seorang tawanan musyrik.laa Rasul kebun dan meninggalkan jihad.
juga pernah menebus beberapa tentara mus-
Ulama mazhab Syafi'i, Hanbali, Imamiah,
lim yang ditawan di Makkah dengan membe-
Zaidiah, dan Zhahiriah berpendapat bahwa
baskan seorang wanita musyrik.las
imam atau wakilnya yang memimpin pe-
Imam Muhammad mengatakan bahwa rang boleh mengambil salah satu dari empat
riwayat yang paling jelas (azhhar) dari dua keputusan yang dianggap lebih bermanfaat
riwayat yang bersumber dari Abu Hanifah dan membawa maslahat bagi umat Islam: (1)
adalah riwayat yang memperbolehkan mem- membunuh, (2) menjadikan mereka seba-
bebaskan tawanan (al-usraa) dengan tebusan. gai budak, [3) membebaskan tanpa syarat,

743
HR Malik, Abdurrazaq, al-Baihaqi, Ishaq bin Rahuyah, lbnu H_isyam" dari Hurairah, dan juga diriwayatkan oleh Ahmad
Ab,i
ath-Thabranidalamal-AwsathdariAisyahdenganredaksi, llr::,'J' irf"-!-)lsunanal-Baihaqi,jld. IX,hlm.208;Musykil
al-Atsar, ild. lV hlm. 13; Nashbu ar-Rayah, jld. III, hlm.454; Nailu al-Awthar, ild. VIII, hlm. 64; Maima' az-Zawa'id, ild. V hlm.
32s)
144 HR Muslim, Ahmad, dan Tirmidzi. Hadits ini disahihkan oleh Imam at-Tirmidzi. Ibnu Hibban juga meriwayatkannya dari
Imran bin Hushain bahwa Rasulullah saw. menebus dua tawanan Muslim dengan membebaskan seorang tawanan musyrik
dari bani'Aqil. (Nailu al-Awthar, jld. VII, hlm. 305;.Subulu as-Salam,lld.lV hlm. 55)
145
HR Muslim dari Salamah bin al-Akwa'. Dalam hadits tersebut diterangkan ada seorang wanita dari bani Fazarah yang ditawan
kemudian Nabi memintanya. Nabi lalu mengirim wanita itu ke Makkah dan membebaskannya dengan syarat tentara Muslim
yang ditawan di Makkah iuga dibebaskan. (Nashbu ar-Rayah,ild.lll, hlm. 404)
146 HRAbu Dawud dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw. menetapkan tebusan bagi pembebasan tawanan Perang Badar sebesar
empat ratus. Imam Muslim dan Ahmad iuga meriwayatkan dari Anas informasi tentang usulan Abu Bakar untuk menerima
tebusan dan penolakan Umar. (Nashbu ar-Rayah, ild. II, hlm. 402 dan setelahnya; Nailu al-Awthar, jld. VII, hlm. 304; al-llmam,
hlm. a95)
t47 HR al-Bukhari dan Muslim, Ahmad dari Abu Hurairah. (Syarh Muslim, jld. XII, hlm.87; Nashbu ar-Rayah,op.cit., hlm. 391; lVailu
al-Awthar, op.cit., hlm. 301 dan setelahnya)
-1

JrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

[4) membebaskan mereka dengan syarat me-


reka membayar tebusan, baik berupa harta 43$ilr d:i ti i!\ Xi'i r{13r ;$ r

maupun tawanan muslim yang ada di tangan & ') )ln z,


mereka. UJ -$Y-w.s
Dalam mengambil keputusan, imam ha- 'Apabila telah habis bulan-bulan haram
rus menggunakan kekuatan ijtihadnya, tidak itu, maka perangilah orang-orang musyrik di
dengan keinginan nafsunya. Apabila imam mana saja kamu temui...." (at-Taubah: 5)
masih belum menemukan keputusan yang pa-
ling baik untuk umat Islam, untuk sementara, fuga berdasarkan hadits yang menerang-
tawanan yang ada ditahan dulu hingga imam kan bahwa Nabi membunuh beberapa tawan-
mendapatkan solusi yang tepat. Hal-hal yang an (al-usraa) ketika Perang Badar. Beliau juga
perlu dipertimbangkan dalam mengambil ke- memerintahkan membunuh Uqbah bin Abi
putusan berkenaan dengan tawanan perang Mu'ith dan an-Nadhr bin al-Harits sebab me-
ini adalah: potensi kekuatan dan ancaman reka berdua sangat menyusahkan dan me-
yang ada pada diri tawanan, kemungkinan me- nyakiti Rasulullah saw. dan juga para sahabat
reka berkhianat, kemungkinan mereka masuk beliau.lae

Islam, posisinya atau statusnya di masyarakat, Sewaktu Perang Uhud, Nabi Muhammad
apakah termasuk orang yang dipatuhi atau ti- saw juga memerintahkan untuk membunuh
dak, atau kondisi umat berkaitan dengan ke- Abi'lzzah, seorang penyair yang pada waktu
butuhan ekonomi dan finansial. Perang Badar dibebaskan oleh Nabi, namun
setelah dibebaskan, dia malah mernprovoka-
Ulama mazhab Maliki berpendapatbahwa
si masyarakat untuk memerangi umat Islam
imam diperbolehkan memilih satu dari lima
keputusan yang dianggap paling bermasla-
melalui syair-syairnya. Ketika Rasulullah
saw. berhasil membebaskan kota Makkah,
hat bagi umat Islam, sebelum harta ghanimah
beliau memerintahkan untuk membunuh
dibagikan. Kelima keputusan itu adalah: (1)
Hilal bin Hathal, Miqyas bin Shababah, dan
membunuh, (2) menjadikan mereka sebagai
Abdullah bin Abi Sarh. Pada waktu itu, Nabi
budak, [3) membebaskan mereka tanpa sya-
Muhammad saw. berkata, "Bunuhlah mereka
rat, [4) membebaskan mereka dengan ganti
meskipun kalian menemukannya bersembunyi
tebusan, [5) menetapkan kewajiban memba-
di balik tirai Ko'bah."lso
yar jizyah bagi mereka.
Terkadang membunuh sebagian tawan-
an perang dapat memberikan dampak posi-
DALIL.DALIL YANG DIGUNAKAN OLEH ULAMA tif dan membawa kemaslahatan besar bagi
U NTUK M EN DUKUNG PEN DAPATNYAL E
umat Islam. Mereka semakin bersemangat
Para ahli fiqih menetapkan bolehnya untuk memerangi kerusakan dan kemungkar-
membunuh tawanan perang laki-laki (al- an. Semua ini disesuaikan dengan tuntutan
usraa) berdasarkan ayat, darurat.

748 LlhatAtsar al-Harb,cet. III, hlm. 432 dan setelahnya.


749 HR Abu Dawud dalam al-Marasil. Para perawi dalam sanad hadits tersebut adalah para perawi yang tsiqohi dan melalui
sahabat Sa'id bin Jabir. (Nashbu ar-Rayah, op.cit., hlm. 402; Subulu as-Salam, jld. IV, hlm. 55)
1s0 HR al-Bukhari dan Muslim dari sahabat Anas (Majma'az-Zawa'id,lld.Vl. hlm. 168; Subulu as-Salam, jld. IV, hlm. 54)
BagianV:FIQIHUMUM FIQIH ISLAM JILID 8

Dalil yang digunakan oleh para ahli fiqih di tulang punggung perekonomian dan juga
dalam menetapkan bolehnya tawanan dijadi- kehidupan sosial. Karena itu, sangat tidak lo-
kan hamba sahaya adalah logika mengambil gis apabila dengan serta merta Islam meng-
sikap sepadan terhadap umat lain ketika pe- haramkan sistem hamba sahaya, padahal
rang. fuga berdasarkan firman Allah SWT, sistem itu masih berlaku dan dipraktikkan
oleh umat-umat lain, dan tawanan-tawanan
muslim juga mereka iadikan hamba sahaya.
irtrntf{36rt'r;,:ty$lr-5t1rtV Dengan demikian, tidak logis apabila umat
6A'eE {96':T' UYti'oV;yg Islam tidak menyikapi mereka dengan sikap
& yang sepadan. Menyikapi pihak lain dengan
rs sikap yang sepadan merupakan monhai
"Maka apabila kamu bertemu dengan syari'ah dan juga kebijakan politik luar nege-
orang orang yang kafir (di me dan p erang), m aka
- ri para khalifah dengan mengamalkan ahkam
pukullah batang leher mereka. Selaniutnya siyosah syar'iyah yang kondisional. Dengan
apabila kamu telah mengalahkan mereka, ta- sikap seperti itu, kemaslahatan umat Islam
wanlah mereka, dan setelah itu kamu boleh juga dapat terwujud. Meskipun demikian,
membebaskan mereka atau menerima tebusan, Islam terus menyadarkan nurani internasio-
sampai perang selesai...." (Muhammad: 4) nal dalam menangani masalah hamba sahaya
ini dan juga menekankan keharusan bersi-
Kalimat fasyuddu al-watsaaq dalam ayat kap yang baik dan manusiawi terhadap para
tersebutdipahamisebagai menetapkantawan- hamba sahaya, dan berusaha secara gradual
an menjadi hamba sahaya. untuk menghilangkan praktik hamba sahaya
dengan cara membuka banyak pintu untuk
fuga berdasarkan praktik Nabi ketika
berperang yang memutuskan tawanan untuk memerdekakan hamba sahaya, bahkan me-
dijadikan hamba sahaya, seperti kasus tawan- merdekakan hamba sahaya ditetapkan seba-
an perang Hawazin, bani Mushthaliq, dan be-
gai salah satu bentuk taqarrub kepada Allah
yang paling utama.
berapa kabilah Arab Iainnya.151
Nabi juga menetapkan tawanan Perang Adapun dalil bolehnya membebaskan ta-
Khaibar, Quraizhah, dan Perang Hunain seba- wanan adalah firman Allah SWT,
gai hamba sahaya. Abu Bakar dan Umar juga
menjadikan tawanan perang bani Najiah dari , .{'sSy:YUvt)
suku Quraisy sebagai hamba sahaya. Ketika "... dan setelah itu kamu boleh membe-
para sahabat berhasil membebaskan Persia baskan mereka atau menerima tebuson ...."
dan Romawi, tawanan perangnya juga dijadi- (Muhammad:4)
kan hamba sahaya.
Adapun hikmah dikekalkannya hukum Anggapan bahwa ayat ini dinasakh oleh
hamba sahaya adalah untuk menjaga kondi- ayat,
si masyarakat masa itu sebab hamba sahaya
pada masa itu (bagi umat-umat lain) menja- ffi ."ii'rt,!;'"$ardiu
1sl Nailu al-Awthat jld. VIll, hlm. 2 dan setelahnya.
=.-l
l

FIQLH ISLAM JILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

"... maka perangilah orong-orang musyrik itu kamu boleh membe'


"... den seteloh
di mana saja kamu temui...," (at-Taubah: 5) baskan mereka atau menerima tebusQn,,"
(Muhammad:4)
adalah anggapan yang tidak tepat dan tidak
ada dalilnya sebab masih ada kemungkinan Pembebasan tawanan dengan tebusan
untuk menggabungkan kedua ayat tersebut, yang pertama dilakukan oleh Rasulullah saw.
yaitu dengan memahami bahwa ayat 5 surah adalah setelah pengiriman tentara ekspedisi
at-Taubah adalah perintah memerangi orang yang dipimpin oleh Abdullah bin fahsy. Pada
kafir ketika menghadapi musuh dalam pepe- waktu itu, Nabi membebaskan dua tawanan
rangan, sedangkan ayat 4 surah Muhammad yang ditawan dalam pasukan itu dengan ganti
dipahami sebagai sikap yang diambil ketika tebusan. Ini terjadi dua bulan sebelum Perang
perang telah usai dan berkenaan dengan ma- Badar.lss Adapun pembebasan tawanan sete-
salah tawanan perang. lah Perang Badar adalah dengan tebusan se-
Rasulullah saw juga pernah membebas- besar empat ribu dirham atau di bawah itu.1s5
kan Tsumamah bin Atsal al-Hanafi, pemimpin Adapun tawanan yang tidak mempunyai har-
penduduk Yamamah.ls2 Ketika Perang Badan ta untuk menebus maka mereka diminta un-
Rasul juga membebaskan Abu Izzah al-f umahi, tuk mengajarkan baca tulis kepada anak-anak
seorang penyair; Abu al-Ash bin ar-Rabi', dan al- kaum Anshar, Kesepakatan tukar-menukar ta-
Muththalib bin Hanthab. Ketika Fath Makkah, wanan bukan berarti membantu musuh, se-
Rasul juga membebaskan penduduk Makkah bagaimana yang dikira oleh ulama yang me-
dengan mengataka n," Pulang loh ! Kalian b ebo s l' larangfidaa', yaitu ulama mazhab Hanafi. Ini
Rasul juga membebaskan tawanan Khaibar.ls3 karena membebaskan tentara muslim yang
Sewaktu Perang Badar; Rasulullah saw. masih ditawan musuh adalah kewajiban su-
juga berkata, "Seandainya al-Muth'im bin Adi paya mereka dapat mengabdi sepenuhnya ke-
hidup kemudiqn dia mengajqkku berbincang pada Allah SWT.
mengenai tawanan tersebut, aku akan membe- Imam Muslim meriwayatkan dari lyas bin
baskan mereka untuknya."lsa Maksudnya mem- Salamah dari ayahnya bahwa tentara muslim
bebaskan tawanan tanpa tebusan. berhasil membawa tawanan, yang di antaranya
Adapun masalah membebaskan musuh adalah seorang wanita dari bani Fazarah. Nabi
dengan tebusan (al-fidaa') juga diperboleh- kemudian mengirim wanita itu ke Makkah dan
kan berdasarkan firman Allah SWT, dibebaskan dengan syarat pihak musuh mem-
bebaskan beberapa tentara muslim yang dita-
ffi....
usP I
it's6jK%V6... wan di sana.

".is#&'
rsz HR al-Bukhari, Muslim dari Abu Hurairah. Hadits ini menceritakan tentang kisah pengiriman tentara ke arah Najd. (Nailu al-
Awthar, 1ld.Y ll, hlm. 301)
1s3 Lihat Nashbu ar-Rayah,3, hlm. 398-406. Zadu al-Ma'ad,ild.ll, hlm. 165.
1s4 HR Ahmad, al-Bukhari, Abu Dawud dari Jabir bin Muth'im. (Nailu al-Awthar, op.cit; Nashbu ar-Rayah, 3, hlm. 4O5; Subulu as'
Salam, 4,hlm. 56; al-llmam, hlm. 494)
1ss LihatNashbu ar-Rayah,2,hlm.403.
1s6 HR al-Waqidi dari Nu'man bin Basyir. (Nashbu ar-Rayah,ild.ll, hlm.403)
c.:i.!:,;, l,tl.,l,i.
'::i't, l,r;tr'
. \i:.).::::;lt : l)

;.r i.,r
t," l

,k#t'.
'
-_
$ ;:'4 ,il

!S':::-r.
ry1# {"1
,
.i. -] '
.,;l::i;'l;
t"',;li
l
ii'il' '.,i

;{.
.i; '-
,:r,43
r; '.
't l:

ril

PENGADILAN
l:,{
W
.i.

,Wil".
$i;'
DAN ',,W,
'1$
:4
W
MEKANISME
"t

*iN
'qs
MENGAMBIL
KEPUTUSAN
.
:\
,i$!

':i

.at: I "+..s
fl*.
I
"B
i B_s
Sl::,*-.-.'
\ ".,+F€
*g
i,::e#i
-"i''
ffi+,:.
I\ ", tu*il*i-ii a
.i+

i-.i'
'' --:'
sE#+&

,,i.i,
|rt I I

,\ r,,l\,\,

,ti'
N .-.,,1i!.,!#"
i: .':'' "
ffi
iii:it"

tl
rirtir;1'J
Bagian V: FIQIH UMUM IsLAM JrLrD 8

METODE ISLAMI
(AL -M AN H AT AL - I S LAAMI)
DALAM RANAH PENGADILAN

Yang dimaksud dengan al-manhaj [meto- runtuhnya peradaban dan penyebab rusaknya
de) adalah jalan atau cara kerja. Adapun yang tatanan masyarakat. Karena itu, pengadilan
dimaksud dengan al-qadhaa' fpengadilan) selalu berpihak kepada kemaslahatan indivi-
adalah memutuskan pertentangan yang ter- du dan masyarakat sekaligus, sebab dengan
jadi dan mengakhiri persengketaan dengan putusan pengadilan, kekacauan bisa dihin-
menetapkan hukum syara' bagi pihak yang dari dan keinginan untuk balas dendam serta
bersengketa. Pengadilan merupakan salah satu menghancurkan dapat dicegah.
lembaga penting dalam negara Islam, khilafah, Keberadaan pengadilan sangatlah pen-
atau imamah raya (al-lmaamah al-'uzhmaa). ting. Apabila kondisi pengadilan baik, kondisi
Pengadilan merupakan poros sistem hukum umat juga akan baik. Begitu juga sebalik-
dan merupakan aspek praksis yang kokoh un- nya, apabila kondisinya buruk, ia menjadi
tuk mengharuskan masyarakat menghormati cerminan buruknya masyarakat dan negara.
hukum-hukum syara'. Dengan adanya penga- Dikarenakan posisi pengadilan sangat pen-
dilan, hukum syara' menjadi berwibawa dan ting, metode Islam berkaitan dengan peng-
dapat terimplementasi dengan efektif dalam adilan dibangun di atas beberapa dasar
kehidupan sosial, sebab melalui pengadilan, berikut ini.
kebenaran akan ditegakkan, kebatilan akan 1. Tuduhan harus dipandang dengan cara
disalahkan, keadilan dan objektivitas hukum objektif dan tidak boleh memihak. Hakim
akan dirasakan oleh semua lapisan masyara- tidak boleh condong kepada salah satu
kat, baik muslim maupun nonmuslim. pihak. Ini adalah kewajiban agama sebab
Berdasarkan pertimbangan ini juga, me- sistem pengadilan harus mengedepankan
mutuskan perkara merupakan salah satu tugas simbol-simbol kebenaran dan keadilan,
para nabi. Para khalifah dan hakim juga meng- menetapkan sesuatu kepada yang berhak,
emban tugas ini sebagai mandat dari umat. menumbuhkan rasa aman dan tenteram
Tidak diragukan lagi bahwa dalam pandangan kepada semua lapisan masyarakat, meng-
Islam, keadilan merupakan dasar pemerintah- hilangkan rasa jengkel dan dengki, me-
an. Adapun kezaliman merupakan sumber numbuhkan hati yang bersih, dan juga
,rLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

menumbuhkan kepercayaan, ketenangan, untuk melindungi berbagai hak mau-


kerelaan, dan kecintaan. pun menetapkan kewajiban-kewajiban.
Apabila kondisi seperti itu terwujud, Hukum selain hukum Allah tidak boleh
kualitas umat akan meningkat, kehormat- diterapkan. Allah telah mengingatkan
an dan kewibawaannya terjaga, dan Ahli Kitab yang menggunakan selain hu-
terkenal di berbagai daerah. Kondisi se- kum Allah. Allah SWT berfirman,
perti ini menjadikan banyak orang ter-
tarik untuk masuk Islam. Apabila bidang ,!$Xtittt;tu*;"Ki-iU't
pengadilan dapat dipercaya, umat da-
pat berkonsentrasi dalam bidang pem-
bangunan, industri, dan memberikan
@6ii3'S
"... Barangsiapa tidak memutuskan
kontribusi positif untuk kesejahteraan
dengan apa yang diturunkan Allah, maka
bersama. Allah SWT berfirman,
mereka itulah orang-orang yang kafir."

)#65v+4\t1:irittli (al-Maa'idah':44)

d6r tA 566 +cfit 6Jfi:1,' diiq'p4 ).1 u)...


ezz

ffi "+tiu @oj*6i'il


"... Barangsiapa tidak memutuskan
"Sungguh, Kami telah mengutus rasul-
rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata perkaro menurut apa yang diturunkan
dan Kami turunkan bersama mereka kitab Allah, maka mereka itulah orang-orang
dan neraca (keadilan) agar manusia dapat fasik." (al-Maa' idahz 47 )
berlaku adil...." (al-Hadiid: 25)
Allah juga menyinggung orang-orang
Allah SWT juga berfirman, musyrik dan munafik yang tidak mau
menggunakan hukum Allah, tapi justru
";,3Vtikior.,:6r $iK(s{: .
menggunakan hukum-hukum jahiliah,

e 'p'*tA"o*-*tL:'#
t
olrt
apabila kamu menetapkan hu-
"... dan
kum di antara manusia hendaknya kamu ffiTisirAKL
menetapkannya dengan adil. Sungguh, "Apakah hukum Jahiliah yang mereka
Allah sebaik-baik yang memberi penga- kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih
jaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha baik daripada (hukum) Allah bagi orang-
mendengar, Maha Melihqtl' (an-Nisaa': orang yang meyakini (agamanya)?" (al-
s8) Maa'idah:50)

2. Berpegang teguh kepada hukum-hukum Sering dikatakan bahwa seorang ha-


syariat Islam, yaitu aturan yang telah kim harus menjaga kewibawaan peng-
ditetapkan Allah dengan cara yang be- adilan. Yang dimaksud bukanlah kewiba-
nar dan juga mengagungkannya, baik waan hakimnya, melainkan kewibawaan
BagianV:FIQIHUMUM IsLAM lrLrD 8

institusi dengan cara menjaga kewiba-


waan hukum yang digunakan untuk me- @W
mutuskan perkara sehingga orang yang "Wahai, orong-orang yang beriman!
menghina hukum tidak dapat dimaafkan, Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi
baik dia orang yang mengajukan perka- saksi karena Allah, walaupun terhadap
ra maupun orang yang hadir dalam dirimu sendiri atau terhadap ibu bapa dan
pengadilan. kaum kerabatmu.Jika dia (gang terdakwa)
3. Merasa ada pengawasan dari Allah kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu
SWT. Perasaan ini harus dimiliki oleh ke m a s Ia h ata n (ke ba i ka n ny a). M a ka j ang a n -

hakim dan juga orang yang beperkara. lah kamu mengikuti hawa nafsu karena
Seorang hakim harus menyadari bahwa ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika
hakim di dunia tidak akan bisa berbuat kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau
apa-apa di hadapan Allah Yang Maha enggon menjadi saksi, maka ketahuilah
Menghakimi. Karena itu, dia harus Allah Mahateliti terhadap segala apa yang
berusaha sekuat tenaga untuk mencari kamu kerjakan." (an-Nisaa': 135)
dan memperjuangkan kebenaran serta
keadilan. Orang yang bersengketa harus Allah SWT juga berfirman,
meyakini bahwa hakim di dunia tidak
memiliki otoritas untuk menghalalkan
it6;flG,l o.$qta 6;\
atau mengharamkan sesuatu. Karena itu,
seorang hakim hanya menetapkan apa 'Ht;4 1r'Wiu {'4,
yang dianggapnya benar dan orang yang
disidang harus menerima putusan hakim flt-yfj+u <ti V ,:; i:g
is Sfit tfrS ".iill- 3. jit';
tersebut.
4. Tirjuan pemrosesan hukum dalam Islam
adalah untuk mencari ridha Allah SWT
dengan cara menetapkan hak-hak orang
"Wahai, orang-orang yang beriman!
yang memang berhak dan j uga melindungi
orang yang terzalimi, dengan tanpa me- Jadilah kamu sebagai penegak keadilan
karena Allah, (ketika) menjadi saksi de-
mandang agama, ras bangsa, ataupun
ngon adil. Dan janganlah kebencianmu
kedekatan. Lebih dari itu, kepada diri
terhadap suqtu kaum, mendorong kamu
sendiri, kita dituntut untuk berlaku adil.
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah.
Allah SWT berfirman,
Ini karena (adil) itu lebih dekat kepada
takwa. Dan bertakwalah kepada Allah,
t:;V'beGC'g W,)ir$QrU sungguh, Allah Mahateliti apa yang kamu

;!Wri,r,# v tr;;iti:,$ kerjakon." (al-Maa'idah: B)

t\( ,4
d.tl te I rUS
.1
-( rl (r? &e?q,i'lV 5. Terpenuhinya rukun-rukun dalam proses
pengadilan, yang terdiri atas lima hal,
"bf;j ti,;i fi 4 El
+:'";rt,s';it yaitu sebagai berikut.
( lz"-
d3l-r., 6joAtiu t :";bt glJ
Pertama, hakim yang ditetapkan oleh
sultan atau pemerintah yang bertugas
FrQrH ISLAM )rlrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

memutuskan perkara. Melihat fungsinya, hak itu murni hak Allah seperti hudud,
I

ada perbedaan antara haakim dengan hak gabungan antara hak Allah dan hak
muhakkam, yaitu orang yang disepakati hamba di mana hak Allah lebih domi-
oleh dua pihak yang bersengketa untuk nan, seperti hak qadzaf (tuduhan zina)
menyelesaikan permasalahan antara sebagaimana pendapat mazhab Hanafi,
keduanya. maupun hak gabungan antara hak Allah
Kedua, putusan hukum (al-hukmu), dan hak hamba di mana hak hamba lebih
yaitu putusan yang dikeluarkan oleh dominan seperti hak kisas. Apabila hak
hakim untuk menyelesaikan permasalah- tersebut murni hak Allah atau hak Allah
an dan bersifat mengikat. Atas dasar lebih dominan, yang menjadi mahkuum
ini, putusan hukum berbeda dengan pu- Iahu adalah syara'. Dalam kondisi seper-
tusan fatwa sebab putusan fatwa tidak ti ini, tidak diperlukan tuduhan dari se-
mengikat. Putusan hukum ada kalanya seorang tertentu. Semua orang, bahkan
berbentuk tuntutan kepada orang yang hakim sendiri, bisa mengajukan perkara
dihakimi seperti perintah untuk melak- ini. Inilah yang dinamakan dengan tuduh-
sanakan keputusan tertentu atau mem- an al-hisbah atau yang sekarang dikenal
bayar sejumlah uang tertentu. Bentuk dengan public prosecution (an-niyaabah
ini yang dinamakan qadhaa'u al-ilzaam. al:aammah).
Ada kalanya putusan itu berbentuk meng- 6. Keputusan yang diambil harus terikat
hentikan perkara dikarenakan orang dengan prosedur pengambilan keputus-
yang menuduh tidak mempunyai bukti an. Seorang hakim tidak boleh menge-
yang cukup. Bentuk putusan seperti ini luarkan hukum dalam satu kasus ter-
dinamakan qadha' u at-tarki. tentu berdasarkan keinginan pribadinya.
Ketiga, al-mahkuum bih. Dalam Ia harus menggunakan mekanisme peng-
qadhaa'u al-ilzaam, yang dimaksud de- ambilan keputusan yang telah ditetap-
ngan mahkum bih adalah ketetapan yang kan, seperti kesaksian, ikrar, sumpah,
dibebankan kepada tertuduh, umpama- dan indikas i (qarinah).
nya putusan untuk memenuhi hak orang 7. Keputusan yang diambil berdasarkan
yang menuduh. Adapun dalam qadhaa'u nas-nas syara'yang terdapat dalam Al-
at-tarki, yang dimaksud dengan mah- Qurran dan Sunnah dengan berpandukan
kum bih adalah pencabutan perkara oleh kepada penafsiran-penafsiran dan ijti-
orang yang menuduh. Dengan demikian, had yang kuat (ralih) berkenaan dengan
yang dimaksud dengan al-mahkuum bih nas tersebut, baik dengan memerhatikan
adalah hak, baik hak Allah, hak hamba, pendapat-pendapat mazhab fiqih, penda-
maupun hak keduanya. pat-pendapat pakar tafsin maupun pan-
Keempat, al-mahkuum 'alaih, yaitu dangan para pensyarah hadits.
pihak yang dianggap kalah, baik yang B. Menggabungkan antara prinsip men-
menuduh maupun yang dituduh. jaga stabilitas umum dan prinsip keadi-
Kelima, al- mahkuum lahu, y aitu pihak lan. Menjaga keseimbangan antara melin-
yang mempunyai hak, baik hak itu adalah dungi hak dan menjaga kewajiban adalah
hak murni miliknya seperti hak atas pi- unsur penting dalam pelaksanaan hu-
utang atau hak-hak keuangan lainnya. kum untuk mewujudkan rasa sama di ha-
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM 8

'ILID
dapan hukum dan juga keadilan hukum. sampai dia memperoleh kelapangan...." (al-
Inilah yang dinamakan dengan prinsip al- Baqarah:280)
ihsaan fi al-'adl yang diperintahkan Allah
dalam firman-Nya, Karena itu, orang yang tidak mampu
itu tidak diberi beban tuntutan (takliifl.
Anak kecil, orang gila, dan orang yang
6\3.l1uuj\33Y-arlt, lupa juga tidak terkena takliif. Rasulullah
(&1.)
(w#.... saw. bersabda,
,
"sesungguhnya, Allah menyuruh (ka- teS)t4i;36',iAt el c 2 / . ,
:tl .-9 trj,
e. t) 1.,
mu) berlaku adil dan berbuat kebaiikan
or'
fihsaan)...." (an-Nahl: 90) dc
"Umatku yang salah, htpe, dan yang
Yang dimaksud dengan adil adalah
dalam keodoan dipaksa tidak terkena
memutuskan sengketa yang terjadi di
tuntutan takliif." IHR Thabrani dari
antara dua pihak dengan menggunakan
Tsauban)
syariat Islam. Adapun yang dimaksud
dengan ihsaan adalah menjaga keseim-
Dengan adanya prinsip di atas juga,
bangan antara melindungi hak dan kewa-
jiban ketika menerapkan keadilan. apabila seseorang berada dalam keadaan
susah payah (masyaqqah), harus ada ke-
Syariat Islam membuat ketetapan
ringanan untuknya. Sikap seperti ini
bahwa suatu tuntutan (takliifl harus
berdasarkan kaidah al-ma syaqqah tai ltbu
memiliki kemungkinan untuk dapat
at-taisiir [keadaan susah payah menuntut
dilaksanakan. Allah SWT berfirman,
adanya peringanan).

@ "ql$lrfit'nr-XQ{ Berdasarkan prinsip bahwa suatu


tuntutan (takliifl harus memiliki ke-
"Allah tidak membebani seseorang mungkinan untuk dapat dilaksanakan,
melainkan sesuai dengan kesanggupan- kita harus mengakui teori memperta-
nye...." (al-Baqarah: 286) hankan diri (ad-difaa' asy-syar'i) dan
juga mempertimbangkan kondisi-kondisi
Atas dasar prinsip ini, muncullah ke- pengecualian dalam menetapkan hukum,
harusan menangguhkan menagih piutang umpamanya membatalkan akad sewa
di saat orang yang berutang masih belum karena ada alasan-alasan syar'i tertentu
mampu membayar hingga dia mampu sebagaimana ditetapkan dalam mazhab
membayar. Allah SWT berfirman, Hanafi; membatalkan jual beli buah ke-
tika buah berada dalam ancaman benca-
't;J\i:V3,1i;t 5fi.6 na kerusakan, setidaknya sepertiga atau
lebih, sebagaimana ditetapkan dalam
a& mazhab Maliki dan Hanbali.
(f^')
*qP
Memenuhi janji dalam akad memang
"Dan jika (orang berutang itu) dalam wajib berdasarkan firman Allah SWT,
kesulitan, maka berilah tenggang waktu
I
I
I

JrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM I
I

Prinsip keseimbangan inilah yang


ffi "rj5u,6'o$:\3-$6:q menyebabkan Islam sangat ketat dalam
"Wehei, orqng-orang yang beriman! menetapkan hukum-hukum yang berkait-
Penuhilah j anji-j anj i... ;' (al-Maa' idah: 1) an dengan masalah jinayah, umpamanya
untuk menetapkan masalah perzinaan
Meski demikian, ada pembatasan harus ada empat saksi yang memang be-
dalam keumuman aturan itu, di mana nar-benar melihatnya. Di tambah lagi,
sewaktu terjadi akad tidak boleh ada Islam juga menetapkan bahwa adanya
pembebanan terhadap yang bertransaksi keraguan dalam proses hukum dapat
berkaitan dengan kondisi-kondisi yang menghalangi penetapan hukuman. Islam
tidak bisa diprediksi.lsT juga memperbolehkan seseorang untuk
Menjaga keseimbangan dalam proses menarik balik kesaksian dan ikrar yang
pengadilan menuntut sikap yang sama da- diucapkannya sehingga hal itu dapat di-
lam melayani semua pihak yang berseng- jadikan dasar untuk terbebas dari tin-
keta. Dalam Islam, sebelum proses hu- dakan kriminal.
kum dijalankan, kedua belah pihak yang 9. Proses pengadilan harus berdasarkan ke-
bersengketa dianjurkan untuk berdamai sadaran keagamaan. Menegakkan keadil-
sebab cara damai dapat mengekalkan an untuk semua lapisan masyarakat
rasa kasih sayang, toleransi, dan saling adalah tujuan yang mulia. Karena itu,
memahami. Selain itu, cara damai lebih proses penegakan keadilan itu diliputi
menjamin terwujudnya stabilitas umum oleh etika-etika keagamaan yang kental
daripada proses hukum di pengadilan. di samping jaminan undang-undang,
Karena itu, kedua belah pihak harus dija- dasar-dasar penegakan hukum, dan
min pembelaannya. dasar-dasar akhlak yang saling berkait-
Atas dasar tersebut, Islam mene- an. Karena itu, syariat Islam menetap-
tapkan prosedur penetapan hukum se- kan hukuman bagi pihak yang berseng-
perti ikrar; kesaksian, sumpah, dan juga keta, para saksi, dan juga para hakim
indikasi-indikasi syar'i (al-qaraa'in asy- iika mereka mengemukakan hal yang ke-
syar'iyah). Di sisi lain, Islam membebas- liru fsecara sengaja), menjadi saksi palsu,
kan para hakim untuk menilai dan mem- atau menetapkan hukuman yang zalim.
pertimbangkan prosedur lain, seperti Di sisi lain, syariat Islam menetapkan pa-
indikasi-indikasi yang diterima dalam hala bagi para saksi yang melaksanakan
pengadilan (al- qaraa' in al- qadhaa' iyyah). tugasnya sebagaimana mestinya dan juga
Semua ini ditetapkan supaya semua hak bagi orang-orang yang memang memper-
dapat diberikan kepada yang berhak juangkan kebenaran.
dengan menggunakan logika hukum yang Apabila seorang hakim memerintah-
dapat diterima dan supaya setiap orang kan untuk membunuh seseorang, memo-
terhindar dari mendapatkan hak yang tong tangan seseorang, atau menetapkan
bukan haknya dengan menggunakan ar- kisas dan ternyata dia sengaja menetap-
gumentasi yang mencukupi. kan hukum secara keliru, hakim itu ha-

Ls7 Wahbah az-Zthalli, Nazhariyyatudh-Daruurah asy-Syar'iyyah,hlm. 316 dan setelahnya


BagianV:FIQIHUMUM ISLAM )rLrD 8

rus dihukum. Adapun jika kesalahannya kebodohannya maka dia berada di


itu tidak disengaja, ia tidak dihukum.lss neraka. Adapun hakim yang mengetahui
10. Dalam Islam, pekeriaan sebagai hakim kebenaran, namun dia menyelewangkan
merupakan pekeriaan yang mempunyai kebenaran itu ketika menetapkan hukum
tanggung jawab besar dan mempunyai maka dia dalam neraka." (HR imam
posisi penting dalam syariat T[rhan. empat, pengarang Sunan, dan iuga al-
Karena itu, dalam Al-Quian dan hadits Hakim dari Buraidah)
terdapat banyak keterangan yang menye-
butkan keutamaan hakim; para nabi dan Sistem peradilan Islamtidakmengenal
rasul juga mempunyai pekerjaan sebagai birokrasi yang susah. Penetapan hukum
hakim; dan juga memerintahkan para juga tidak boleh diperlambat. Sistem
hakim untuk menegakkan kebenaran peradilan Islam terkenal cepat dalam
dan juga keadilan. Syariat Islam juga me- menetapkan hukuman.
muliakan hakim yang adil dan mencela
hakim yang lalim yang memutuskan per- Sepuluh hal inilah yang menjadi dasar
kara berdasarkan hawa nafsunya."' metode Islam dalam ranah pengadilan. Ketika
Allah SWT berfirman, dasar-dasar ini dilaksanakan dalam proses
hukum, pengadilan di negara Islam berwibawa

ww,*t-6ki,rL+t5v6, dan meniadi kebanggaan sejarah sebab sistem


hukumnya berdasarkan akidah, agama, dan
yang menyimpang dari
','Dan adapun
akhlak. Sistem peradilan Islam ini meniamin
kebenaron, maka mereka meniadi bahan
terciptanya keamanan dan kestabilan dalam
bokar bagi Neraka Jahanam!' (al-finn:
masyarakat yang menginginkan kebahagiaan
1s)
dan juga mengharapkan kewibawaan dan
penghormatan dari negara-negara lain di
Nabi Muhammad saw. juga bersabda,
dunia.
"sesungguhnya, Allah SWT bersama Sistem ini pernah dilaksanakan selama
hakim selagi dia tidak menyimpang.Apa- puluhan abad, yaitu dari tahun 622 M sampai
bila dia menyimpang,Allah berlepas tangan
tahun 1924 M. Hampir tigabelas abad.
atas dirinya dan (dia) akan dikawani Di antara keistimewaannya yang paling
setan." (HR Hakim dan al-Baihaqi dari mencolok adalah: pemimpin dan rakyat
Abdullah bin Abi Aufa) jelata sama di hadapan hukum; keadilan
ditegakkan meskipun terhadap musuh, baik
Nabi Muhammad saw. juga bersabda, dalam kondisi damai maupun perang; juga
"Hakim ada tiga macam. Yang dua di terwujudnya kehidupan keagamaan yang
neraka danyang satu di surga. Hakimyang harmonis antara umat Islam dan nonmuslim
m eng etahui keb enaron dan di a m enetapkan di bawah naungan negara Islam.
kebenaron itu maka dia di surga. Adapun
hakim yang menghukumi manusia dengan

1sB Syekh al-Marhum Ahmad Abdul-Aziz Alu Mubarak, Nrzham al-Qadha' fi al-Islam, hlm' B.
1s9 Mahmud asy-syarbini, at-Qadha'fi at-lslam, hlm. 1.3.
FIQIH ISLAM 8 BagianV:FIQIHUMUM
'ILID
A. SURAT AMIR AL.MU'MININ UMAR BIN orang-orang lemah tidak berputus asa
KHATHTHAB R.A. DALAM MASALAH mendapatkan keadilanmu.
PENGADILAN 5. Bukti harus dikemukakan oleh pendak-

Setiap hakim hendaknya hafal isi surat wa, sedangkan sumpah harus diucapkan
Umar bin Khaththab dalam masalah peng- oleh orang yang mengingkari dakwaan
adilan sebab surat tersebut berisi metode- tersebut.
metode menetapkan putusan dalam peng- 6. Berdamai diperbolehkan di antara umat

adilan, pandangan Islam dalam masalah Islam kecuali perdamaian yang me-
pengadilan, sikap pendakwa dan terdakwa nyebabkan barang haram menjadi halal
di hadapan hakim, dan adab-adab yang atau yang menyebabkan barang halal
harus dimiliki oleh hakim, kaidah-kaidah menjadi haram.
menangani dakwaan, aturan persaksian 7. Barangsiapa mengaku atas hak yang
untuk sampai kepada putusan pengadilan, tidak di depan mata atau hak yang ada
dan pelaksaannya. Redaksi surat tersebut di depan mata maka berilah waktu yang
adalah sebagai berikut.160 cukup untuk menyelesaikannya. fika dia
mengajukan bukti, berikanlah hak itu
Dengan menyebut asma Allah Yang Maha kepadanya. Apabila dia tidak mampu
Pengasih lagi Maha Penyayang. mengajukan bukti, mintalah dia untuk
(Surat ini) dari Umar bin al-Khaththab menghalalkan masalah itu karena cara
Amir al-Mdminin untuk Abdullah bin seperti itu lebih tepat dan jelas.
Qais.161
B. Putusan hukuman yang teldh engkau
Semoga keselamatan tercurah kepadamu. tetapkan hari ini kemudian kamu memi-
Sesungguhnya, aku memuji Allah, Zat kirkannya ulang dan kamu mendapatkan
Yang tiada T[rhan selain Diri-Nya. Amma petunjuk yang benar, janganlah engkau
ba'd. berat untuk merevisinya dan berpegang
1. Sesungguhnya, menetapkan putusan kepada kebenaran. Sesungguhnya, kebe-
pengadilan adalah kewajiban yang telah naran adalah telah lama wujudnya dan
ditetapkan agama dan juga Sunnah yang tidak bisa digugurkan dengan hal apa
pun. Kembali kepada kebenaran adalah
berasal dari Nabi Muhammad saw.
2. Apabila ada masalah yang diajukan ke-
lebih baik daripada berterusan dalam
kebatilan.
padamu, pahamilah dengan baik.
Orang-orang Islam adalah adil bagi orang-
3. Tidak ada faedahnya ucapan yang benar,
orang Islam yang lain kecuali orang yang
tetapi tidak diimplementasikan.
pernah memberikan kesaksian palsu,
4. Bersikaplah sama terhadap semua orang,
pernah dihukum cambuk karena kasus
baik dalam duduk, pandangan wajah,
had, atau dicurigai berpihak karena ada
maupun penetapan putusan, supaya
hubungan walaa'atau kerabat .
orang-orang mulia dalam masyarakat
10. Sesungguhnya, Allah SWT mengetahui
tidak tamak terhadap kelalimanmu dan
rahasia-rahasia yang disembunyikan oleh

160 Lihat lbnu al-la:uzi, A'lomu al-Muwaqqi'in jld. I, hlm. 85; Tabshiratu al-Ahkam, jld,.l, hlm. 19.
161 Dia adalah Abu Musa al-Asy'ari.
BagianV:FIQIHUMUM FIqLH ISLAM 8

'ILID
manusia dan Allah menutupi hukuman pandangan ahli fiqih ada bebarapa macam,
had atas mereka kecuali jika sudah ada sebagian ada yang disepakati dan sebagian lagi
bukti-bukti dan sumpah. diperselisihkan. Adapun tugas-tugas hakim
11. Pahamilah dengan baik perkara yang di- yang disepakati adalah sebagai berikut.162
aiukan kepadamu yang tidak ada kete- L. Menyelesaikan sengketa antara dua orang
tapannya dalam Al-Quian dan Sunnah, yang berselisih, baik dengan cara damai,
gunakanlah cara analogis, ketahuilah menerima untuk saling memaafkan, mau-
masalah-masalah yang sama, kemudian pun dengan menetapkan satu putusan.
pilihlah putusan yang menurutmu lebih 2. Menekan orang-orang yang zalim, meno-
dicintai oleh Allah SWT dan lebih dekat long orang-orang yang terzalimi, dan
dengan kebenaran. memberikan hak kepada orang yang
12. langanlah kamu marah, bingung, bosan, berhak.
dan menyinggung orang lain atau lari ke- 3. Melaksanakanwasiat.
tika ada sengketa. 4. Mengawasi masalah perwakafan.
13. Sesungguhnya, menetapkan hukuman 5. Mengarantina orang-orang yang tidak
dengan benar akan mendapatkan pahala mempunyai kemampuan berpikir normal
dari Allah SWT dan akan dikenang. (sufahaa').
14. Barangsiapa yang berniat ikhlas dalam 6. Menetapkan masalah waris.
kebenaran meskipun untuk dirinya sendi- 7. Mengurusi masalah anak yatim, orang
ri, Allah akan mencukupi semua urusan- gila, dan mengangkat orang-orang yang
nya'dengan sesama manusia yang lain. bertanggung jawab untuk menjaga harta
Barangsiapa menghiasi dirinya dengan mereka.
hal-hal yang tidak sebenarnya untuk B. Mengurusi masalah tindakan kriminal,
dirinya, Allah akan marah kepadanya. baik sebatas luka maupun pembunuhan.
Sesungguhnya, Allah tidak akan meneri- 9. Menetapkankeputusan.
ma amal kecuali yang disertai dengan 10. Mengakadkan pernikahan wanita yang
niat yang ikhlas. tidak memiliki wali atau yang walinya
- Wassolaamu'alikumwarahmatullaah. tidak mau menikahkannya.
11. Melarang orang-orang melakukan tindak-
B. KOMPETENSI HAKIM an yang melampaui batas di jalan-jalan
Undang-undang peradilan modern telah dan tempat umum.
menetapkan kompetensi para hakim. Biasanya
kompetensi tersebut dibagi menurut subiek Adapun tugas-tugas hakim yang diper-
tertentu,umpamanyakompetensidalammasa- selisihkan adalah sebagai berikut.
lah sipil, masalah kriminal, hukum ahwaql L. Melaksanakan hukuman had.
syakhshiyah, masalah perdagangan, hukum 2. Menyelenggarakan pelaksanaan shalat
administrasi, masalah undang-undang, ma- jumat dan shalat 'aid al-fithri dan 'aid
salah keamanan negara, dan lain-lain. al-adhha.
Adapun tugas pokok hakim syar'i dalam 3. Mengurusi harta sedekah.

762 Syekh Ahmad Abdul-Aziz Alu Mubarak, Nizhamu al-Qadha'fi al-lslam, hlm. 12-14.
IsLAM IrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

Sebagian ulama membebankan tugas ini orang yang mewakilkan.


kepada hakim sebab hakim adalah orangyang Dalil yang digunakan adalah keputusan
mendapatkan mandat mutlak kecuali tugas- Umar yang melarang para wali [gubernur)
tugas yang memang harus ditangani sendiri melaksanakan hukuman eksekusi (bunuh/
oleh khalifah, seperti masalah ketentaraan, I'daam) kecuali setelah bermusyawarah dan
memerangi pemberontak, dan menangani mendapat restu darinya sebagai khalifah.
kharaj (pajak tanah). Para ulama menganalogikan para hakim
Sebagian ulama yang lain tidak mengang- dengan para gubernur. Tampaknya pendapat
gap masalah tersebut sebagai tugas hakim ini lah yang lebih kuat sebab hakim adalah
sebab hakim hanyalah wakil dari imam (khali- wakil dari imam sehingga dia tidak boleh
fah), sedangkan seorang wakil tidak boleh melewati batas tugas yang diamanatkan oleh
melewati batas tugas yang dipasrahkan oleh wakilnya.

'(iAFi.
BagianV:FIQIHUMUM JrLrD 8

BAB PERTAMA:
PENGADILAN DAN ADAB-ADABNYA

A. PEMBAHASAN PERTAMA DEFINISI tindakan orang yang zalim harus dihentikan.


PENGADILAN DAN LEGALITASNYA Selain itu, al-qadhaa' biasa disebut dengan
Kata al-qadhao' berarti selesai dan sem-
al-hukmu sebab dalam proses pengadilan
purnanya sesuatu. Selain itu, ia iuga berarti ada ihkaamu asy-syai' (memperkokoh dan
menyempurnakan sesuatu).164
menetapkan hukum di tengah-tengah ma-
syarakat. Adapun arti kata al-qaadhi ad'a' Legalitas pengadilan itu berdasarkan ke-
lah hakim. Secara terminologi, kata al- tetapan Al-Qur'an, Sunnah, dan ijmak.15s
qadhaa' berarti menangani sengketa dan Dalil dari Al-Qur'an adalah firman Allah
pertentangan.l63 SWT
Ulama mazhab Syafi'i menerangkan bah-
'6 q"it,z (3y
wa yang dimaksud dengan al-qadhaa'adalah
?i ^+'!61; ",;!\"5('
t1
memutuskan pertentangan yang terjadi di
"it,# & ii;; qvr
antara dua orang atau lebih yang bersengketa
"Idt &'1;
dengan merujuk kepada hukum Allah. Dengan
kata lain, al-qadhaa'adalah menetapkan hu- o
kum syara' dalam satu permasalahan. (Allah berfirman),'Wahai, Daud! Sesung-
"

Dalam bahasa Arab, al-qadhaa' juga biasa guhnya,engkau Kami jadikan khalifah (pengua-
disebut dengan al-hukmu sebab dalam proses sa) di bumi, maka berilah keputusan (perkara)
pengadilan terdapat hikmah (yang satu akar di antara manusia dengan adil dan ianganlah
kata dengan kata al-hukmu), di mana dalam engkau mengikuti howa nafsu, karena akan
proses pengadilan, setiap sesuatu harus di- menyesatkan engkau dari jalan Allah....'"
tempatkan pada posisinya yang tepat dan (Shaad:26)

163 Ad-Durr al-Mukhtar, jld.lV hlm. 309; ad-Dardir, asy-Syarh al-Kabir,ild.lV hlm. 129.
764 Mughni al-Muhtaj, jld.lv,hlm.372; Fathu al-Qadir, ild. V hlm. 453.
16s N-Mabsuth,jld XVl,hlm.5gdansetelahnya;al-Mughni,ild. IX,hlm.34; Mughnial-Muhtaj,op.cit.;al-Muhadzdzab,jld. II,hlm.
289.
Bagian V: FIQIH UMUM

duk untuk memutuskan perkara maka Allah


rir ttiE7fui3tj,; mengutus dua malaikat yang bertugas mem-
"Dan hendaklah engkau memutuskan per- bimbing dan mengarahkannya. Apabila hakim
kara di antara mereka menurut apa yong di- tersebut berlaku adil, malaikat itu akan
turunkan Allah...." (al-Maa'idah: 49) berdiri bersamanya. Akan tetapi, opabila
ia menyeleweng, malaikat itu akan pergi
ffi :aau#."&(l ,O\S meninggalkannya!'
Nabi Muhammad saw juga menghakimi
jika engkau memutuskan (perkara
"... Tetapi
para sahabat.167 Nabi juga pernah mengirim
mereka), maka putuskanlah dengan adil...." (al- sahabat Ali, Mu'adz, dan Abu Musa al-Asyhri
Maa'idah:42) ke Yaman untuk mengurusi masalah sengketa

'i('{{1 ,zAu 4(4\ tfiiaf-st (al-qadhaa').168 Sementara itu, Attab bin Asid
adalah hakim kota Makkah pertama yang
ditunjuk Rasulullah.
'ri,r 6xiff nut Dasar legalitas lainnya adalah al-khulafa'
"Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab or-rasyidun juga mengemban amanat sebagai
(Al- Quf an) kepadamu (Muhammad) membawa qadhi dan menetapkan putusan hukum untuk
kebenaran, agar engkau mengadili antara ma- manusia. Umar mengutus Abu Musa al-Asy'ari
nusia dengan apa yang telah diajarkan Allah ke Bashrah untuk menjadi hakim (qadhi).Dia
kepadamu.... " (an-Nisaa': 105) juga mengutus Abdullah bin Mas'ud ke Kufah
untuktugas yang sama. Umar, Ali, Mu'adz, Abu
Adapun dalil dari Sunnah adalah hadits Musa, Syuraih, dan Abu Yusuf juga pernah
yang diriwayatkan dari Amr bin al-Ash bahwa menjabat sebagai hakim.
nabi Muhammad saw. bersabda, Umat Islam juga bersepakat (ijmak)
untuk mengangkat hakim yang bertugas
'Ap
menetapkan putusan hukum atas sengketa
ab kemudian
il a s e ora ng h akim b er ij ti h ad
yang terjadi di masysrakat. Alasannya ada-
hasil ijtihadnya betul, dia mendopatkan dua pa-
lah dengan adanya lembaga pengadilan, ke-
hala. Apabila dia berijtihad, namun hasil ijtihad-
benaran dan hak dapat ditegakkan. Selain itu,
nya salah, dia mendapotkan satu pahola.'455
dikarenakan manusia mempunyai potensi
untukmelakukan kezaliman, harus ada hakim
Imam al-Hakim meriwayatkan hadits ini
yang membela orang yang terzalimi.
dengan red aksi," Bagiyang benarmendapatkan
sepuluh pahala." Imam al-Baihaqi juga meriwa-
yatkan hadits, "Apabila seorong hakim du-

HR al-Bukhari dan Muslim dari Amr dan Abu Hurairah. Imam Hakim dan ad-Daruquthni juga meriwayatkan hadits ini dari
Uqbah bin Amir, Abu Hurairah, dan Ibnu Umar dengan redaksi, "Apabila seorang hakim berijtihad dan hasil ijtihadnya salah,
dia mendopatkan satu pahala. Apabila hasil ijtihadnyo benar, dia mendapatkan sepuluh pohala." (Lihat Nashbu ar-Rayah,ild.XlY,
hlm. 63; Syarh Muslim, jld. XII, hlm. 13; Subulu as-Solam, ild. IV, hlm. 117; Majma'u az-Zawa'id, jld.lV hlm. 195; al-llmam,hlm.
s14)
1,67
HR Abu Dawud dari Ali. Imam Ahmad, Ishak bin Rahuyah, Abu Dawud ath-Thayalisi juga meriwayatkannya. Imam Hakim iuga
meriwayatkan hadits ini dalam al-Mustadrak. (Lihat lVa shbu ar-Rayah, op.cit., hlm. 60 dan setelahnya)
HR Abu Dawud dan Tirmidzi dari Mu'adz (Nashbu ar-Rayah, hlm. 63; at-Talkhish al-Habir, cet. Mesir, ild. IV hlm. 182)
BagianV:RQIHUMUM IsLAM lrLrD 8

JENIS LEGALITAS lebih aku sukai daripada beribadah tujuh


Menurut kesepakatan ulama semua puluh tahun."
mazhab, hukum pengadilan (al-qadhaa')
adalah fardhu kifayah. Seorang imam B. PEMBAHASAN KEDUA
harus mengangkat seorang hakim. Dalil SYARAT.SYARAT HAKIM
kewajibannya adalah, Para imam mazhab bersepakat bahwa
seoranghakim harus memenuhi syarat-syarat:
Wi'be6t'gGt)eitqt berakal, balig, merdeka, musilm, mendengar,
melihat, mampu berbicara. Mereka berselisih
"Wehei, orang-orang yang beriman! Jadilah
dalam menetapkan syarat'adaalah, laki-laki,
kamu penegak keadilan..." (an-Nisaa': 135)
dan mampu berijtihad.lTo
'Adaalah disyaratkan oleh mazhab Maliki,
Pertimbangan lainnya adalah karena
Syafi'i, dan Hanbali. Karena itu, tidak boleh
menusiamempunyai potensi untukmelakukan
mengangkat orang yang kesaksiannya ditolak
kezaliman dan tidak mau memberikan hak
atau orang fasik menjadi hakim sebab ucapan
kepada pihak yang semestinya serta jarang
mereka tidak dapat dipercaya. Allah SWT
di antara mereka yang bersikap adil terhadap
berfirman,
dirinya sendiri, dan juga seorang imam
mempunyai banyak tugas publik sehingga dia
tidak mungkin menangani sendiri sengketa Gi:1tV\Lc-5-X.ol7\t$(iu
yang terjadi di masyarakat maka wajar jika #&
(1)
(e#,,.,
dia mengangkat para hakim untuk mengurusi
"Wahei, orqng-orang yang beriman! Jika
masalah itu.
seseorang yang fasik datang kepadamu mem-
Penetapannya sebagai fardhu kifayah
bawo suatu berita, maka telitilah kebenaran-
sebab pengadilan merupakan bagian dari
nya...." [al-Huiuraat: 6)
amar makruf dan nahi munkar. Dua tugas
ini masuk dalam kategori fardhu kifayah.
Sebagian ulama mengatakan, "Pengadilan Apabila kesaksian seseorang tidak bisa
merupakan urusan agama dan menyangkut diterima, tentunya dia tidak layak diangkat
kemaslahatan umat Islam. Karena itu, perlu menjadi hakim. Orang dianggap memiliki kri-
mendapat perhatian karena manusia sangat teria 'adaalah jika dia meninggalkan dosa-
dosa besar, tidak berterus-terusan melakukan
memerlukan hal itu."15e
dosa kecil, akidahnya benar, menjaga kehor-
Melaksanakan tugas pengadilan
matan, dapat dipercaya, dan tidak dicurigai
merupakan salah satu bentuk taqarrub
mengutamakan kepentingan pribadinya atau
[pendekatan diri) kepada Allah SWT
mencegah kemudaratan pada dirinya dengan
sehingga para nabi juga mengemban tugas
cara yang ridak dibenarkan oleh agama.
mulia ini. Ibnu Mas'ud berkata, "Duduk untuk
memutuskan perkara antara dua orang itu Mazhab Hanafi mengatakan bahwa orang

16e Al-Midani, al-Lubab Syarh al-Kitab,ild.lV hlm. 77.


770 AI-Bada'i',ild.Vll, hlm. 3; ad-Dasuqi,ild. IV hlm. 129; Bidayah al-Mujtahid,ild. ll, hlm. 449; Mughni al-Muhtai,'tld.lV hlm. 375;
al-Bujairami'ala al-Khathib, ild. IV hlm. 3L8; al'Mughni, lld. lX, hlm. 39.
ISLAM JrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

fasik dapat menjadi hakim. Kalau seorang juga memerlukan pengalaman berkaitan de-
imam memilihnya sebagai hakim, putusannya ngan masalah-masalah kehidupan. Akal wa-
dapat diterima. Meski demikian, seyogianya nita kurang kuat dan sedikit pendapat karena
orang seperti itu tidak dipilih, sama seperti pengalamannya dalam mengamati realitas
dalam masalah saksi, di mana seorang hakim kehidupan kurang. Selain itu, seorang hakim
hendaknya tidak menerima kesaksian seorang harus duduk berhadapan dengan orang-orang
saksi yang fasik, Akan tetapi, boleh juga jika lelaki lain seperti para ahli fiqih, para saksi,
hakim menerima kesaksiannya. Dalam kedua dan orang-orang yang sedang bersengketa.
kasus ini (mengangkat hakim dan saksi), Adapun perempuan dilarang duduk bersama
orang yang mengangkat orang fasik sebagai kaum lelaki asing untuk r^renghindari terja-
hakim dan yang menerima kesaksiannya dinya fitnah. Dalam Al-Quian, Allah SWT
termasuk orang yang berdosa. mengingatkan potensi Iupa yang dimiliki oleh
Adapun orang yang pernah dihukum wanita,
had karena melakukan kesalahan qadzaf (me-
nuduh orang lain melakukan zina) maka dia
tidak boleh dipilih sebagai hakim dan kesak-
Qry |;i54'|j4 ?i
.&f)
(r
siannyatidakboleh diterima. Ini menurutpen- aatrr....
dapat mazhab Hanafi dan juga imam-imam jika yang seorang lupa maka yang
"... agar
yang lain. Urusan pengadilan merupakan ma- seorang lagi menging atkannya...." (al-Baqarah:
salah pemerintahan (al-wilaayah). Orang yang 282)
pernah dihukum had karena melakukan qad-
zaf tidak dapat diterima kesaksiannya, pada- Atas dasar semua itu, wanita tidak boleh
hal kesaksian merupakan masalah terendah menjadi pemimpin tertinggi (al-imoamah al-
dalam al-wilaayah sehingga sangat tepat jika- 'uzhmaa) dan juga jabatan pimpinan dalam
lau dia tidak dapat diangkat sebagai hakim. negara. Nabi dan juga khalifah setelahnya
Berjenis kelamin laki-laki juga disyarat- tidak pernah mengangkat hakim atau gu-
kan oleh selain ulama bermazhab Hanafi. bernur dari kalangan wanita.
Dengan demikian, wanita tidak boleh me- Adapun ulama bermazhab Hanafi ber-
mangku jabatan sebagai hakim. Dalilnya pendapat bahwa wanita boleh diangkat
adalah sabda Nabi Muhammad saw., sebagai hakim dalam sengketa harta dan
keuangan (al-qadhaa' al-madani). Alasannya
ii;t p;i $: i,at ari J karena dalam masalah muamalah, kesaksian
wanita dapat diterima. Adapun dalam masalah
"Tidak akan berbahagia kaum yang me- hudud, kisas, atau hukum-hukum jinayah
masrahkan urusan (pemerintahannya) kepada lainnya, wanita tidak boleh menjadi hakim
wanite.'471 sebab kesaksiannya dalam masalah ini tidak
diterima. Sebagaimana diketahui, kompetensi
Alasan lainnya, memutuskan perkara itu dalam bidang menetapkan perkara berkaitan
membutuhkan pikiran dan akal yang cerdas, erat dengan kompetensi menjadi saksi.

t7r HR al-Bukhari, an-Nasa'i, at-Tirmidzi dari Abi Bakrah, dan dia (at-TirmidziJ menilainya sah ih. (Al-Maqaashid al-Hasanah,hlm.
340; Nailu al-Awthar,ild.Vlll, hlm. 263; Subulu as-Salam, ild. IV hlm. 723; at-Talkhish al-Habir,ild.lV hlm. 184)
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM 8
'rLrD
Ibnu farir ath-Thabari berkata bahwa Allah SWT fuga berfirman,
wanita boleh menjadi hakim secara mutlak
dalam semua bentuk perkara. Alasannya,
karena dia boleh menjadi mufti, dia iuga boleh
@ ;isv i' J$-i#,i} 4 fr6"o9
"... Kemudian, jika kamu berbeda pendapat
menjadi hakim.
tentang sesuatl4 maka kembalikanlah kepada
M ampu untukberijtihad merupakan syarat
AIIah (AI-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya)...."
yang ditetapkan oleh ulama mazhab Maliki,
(an-Nisaa':59)
Syafi'i, Hanbali, dan sebagian ulama mazhab
Hanafi, seperti Imam al-Qaduri.172 Karena itu,
Buraidah juga meriwayatkan dari Nabi
orang yang jahil mengenai hukum-hukum
Muhammad saw. Bahwa beliau bersabda,
agama atau muqallid [orang yang hafal mazhab

tt oq;;ts ** iv;it
imamnya, namun dia tidak tahu seluk-beluk
hukumnya dan tidak mampu menguraikan ,/ ,fit ,,1
G ,,"ti)
dalil-dalilnya) tidak boleh diangkat menjadi
.)at
'* "*t *,,a
c !t$ lti
hakim sebab orang seperti itu juga tidak boleh "tr'
,6' i * u6t'o tr l.rl1i:t )'hvr
mengeluarkan fatwa, apalagi untuk menjadi
hakim. Dalilnya adalah firman Allah SWT,

h|jieifu.&';,:5 ?'eei4r, e 8v) . ,i.

"Qadhi (hakim) ada tiga macam, yang


"Dan hendaklah engkau memutuskan per- dua akan masuk neraka dan yang satu masuk
kara di antara mereko menurut apa yong ditu- surga. Seorang hakimyang menetapkan perka-
runkan Allah...." (al-Maa'idah: 49) ra dengan putusan yang tidak benar dan dio
mengetohuinya maka dia akon tinggal di nera-
Dalam ayat tersebut, Allah tidak mengata- ka; seorang hakim yang tidak mempunyai pe-
kan'dan hendaklah kamu memutuskan perkara ngetahuan lolu dia melanggar hak-hak orang
di antara mereka dengan bertaklid kepada lain maka dia akan tinggal di neraka; dan se-
orang lain". Allah SWT fuga berfirman, orang hakim yang menetapkan hukum dengan
benar maka dia akan tinggal di surgo."173

?ir ei(\na, {;{*) Perlu diperhatikan juga bahwa dalam


mazhab Maliki, pensyaratan ijtihad bagi ha-
agar engkau mengadili ontara manusia
"...
dengan apa yang telah diajarkan Allah kepada-
kim merupakan pendapat sebagian besar
ulama mazhab. Meski demikian, pendapat
mu...." (an-Nisaa': 105)
yangmu'tamad dan yang lebih sahih menurut

172
Li\at al-Lubab fi Syarh al-Kitab (Kitab al-Qaduri), ild. IV, hlm. 78. Dalam al-Hidayah disebutkan, "Pendapat yang sahih adalah
kompetensi ijtihad merupakan syarat prioritas. Ini karena itu-menurut mazhab kami-hakim yang tidak ahli dalam
berijtihad iuga boleh menetapkan perkara sebab dia bisa menetapkan perkara berdasarkan fatwa orang lain."
173 HR lbnu Maiah, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, al-Hakim. Imam al-Hakim menghukumi hadits tersebut sebagai hadits sahih.
Ibnu Taimiyah memberi komentar bahwa hadits ini menuniukkan bahwa seorang hakim haruslah laki-laki. (Lihat Noilu a/-
Awthar, ild. VIII, hlm.253 dan setelahnya', Subulu as-Salam, jld. lV hlm. ll5; Nashbu ar-Rayah; ild. IV, hlm. 65; Majma'az-
Zawa' id, ild. IV hlm. 195)
JILID 8 Bagian V: RQIH UMUM

mereka adalah bolehnya hakim dari kalangan kemaslahatan, bahkan bisa jadi dia akan me-
muqallid asalkan ada mujtahid.lTa netapkan perkara dengan hukum dan cara
Indikator kompetensi berijtihad dapat yang keliru tanpa dia sadari.
dilihat dari pengetahuan seseorang mengenai Meskipun ada perbedaan pendapat dalam
dalil-dalil Al-Quian dan Sunnah yang bekait- masalah ini, situasi dan kondisi perlu diperha-
an dengan hukum-hukum syara', juga harus tikan. Imam al-Ghazali berkata, "Terpenuhinya
mengetahui ijmak, perbedaan pendapat, qi- semua syarat 'adaalah, ijtihad, dan lain-lain
yas, dan bahasa Arab. Dia tidak diharuskan dalam diri seorang hakim pada masa sekarang
menguasai semua bagian dari Al-Qur'an dan ini susah untuk didapatkan sebab sekarang
Sunnah, juga tidak diharuskan menguasai se- tidak ada mujtahid dan orang yang fbenar-be-
mua hadits yang ada, juga tidak diharuskan nar) adil. Karena itu, pendapat yang bisa di-
mampu berijtihad dalam semua permasa- pegang adalah melaksanakan putusan hakim
lahan. Cukup baginya mengetahui hal-hal yang telah ditunjuk oleh pemerintah yang sah
yang diperlukan yang memang menjadi objek meskipun hakim tersebut jahil dan fasiki'176
kajiannya.lTs Ulama mazhab Syafi'i berkata bahwa
fumhur ulama mazhab Hanafi tidak men- apabila syarat-syarat tersebut tidak terpe-
syaratkan seorang hakim harus mampu nuhi kemudian seorang pemimpin yang sah
berijtihad. Pendapat yang sahih dalam maz- mengangkat seorang fasik atau muqallid un-
hab tersebut adalah: kompetensi ijtihad tuk menjadi hakim, putusan hukumnya sah
merupakan syarat prioritas dan hukumnya secara darurat. Secara umum, apabila ada
hanya nadb dan mustahab. Atas dasar itu, dua orang yang masing-masing layalt menjadi
dalam menetapkan hukum perkara, seorang hakim, yang diutamakan adalah yang ilmunya
hakim yang tidak punya kompetensi ijtihad lebih mumpuni, keberagamaannya kokoh,
boleh bertaklid dan dia mengikuti fatwa wara', 'adaalah, menjaga kehormatan, dan I

orang lain yang mampu berijtihad. Tujuan mempunyai kekuatan. Dasarnya adalah sabda
utama sidang pengadilan adalah memecahkan Nabi Muhammad saw.,
sengketa dan memberikan hak kepada yang
berhak dan tujuan itu dapat tercapai dengan " Barangsiapadipercaya menjadi pemimpin
cara taklid. Meskipun demikian, ulama untuk meng ur usi ma salah um at I sl om kemudian
mazhab Hanafi berpendapat bahwa hakim dia mengangkat seseorang (menjadi pegawai),
tidak boleh orang yang jahil dalam masalah padahal dia tahu bahwa ada yang lebih layak
detail hukum syara' dan masalah istinbath- dan lebih pandai mengenai Kitab al-Laah dan
nya sebab orang yang jahil (bodoh, tidak Sunnah Rasulullah daripada orang tersebut,
menguasai permasalahan) lebih banyak me- dia telah mengkhianati Allah, Rasul-Nyo, dan
nyebabkan kerusakan daripada membawa juga umat Islem.'477

Asy-Syarh al-Kabir dan Hasyiyah ad-Dasuql, ild. IV hlm. 129.


Lihat lebih detail dalam buku saya, Ushul aI-Fiqh,ild. II, hlm. 1044 dan setelahnya (Dar al-Fikr).
Lihat at-Bada'i', ild. Vll, hlm. 3; Fathu al-Qadir, jld. V, hlm. 453 dan setelahnya, hlm. 485; Mukhtashar ath-Thahawi, hlm. 332;
ad-Durr al-Mukhtar wa Radd al-Mukhtar, jld.lV hlm. 312 dan setelahnya; Bidayah al-Mujtahid, ild. II, hlm. 339; ad-Dardir, asy-
Syarh at-Kabir,ild. IV hlm. 129 dan setelahnya; Mughni al-Muhtaj,ild.lV, hlm. 375 dan setelahnya:. al-Muhazhzhab, jld. II, hlm.
290; al-Mughni, ild.lX/39 dan setelahnya.
1,77
HR ath-Thabra ni dalam Mu'jam dari Ibnu Abbas; al-Hakim, Ibnu Adi, Ahmad bin Hanbal, al-Uqaili dan al-Khathib al-Baghdadi,
iuga dari Ibnu Abbas. Adapun Abu Ya'ala meriwayatkannya dari Huzhaifah bin al-Yaman. (Nashbu ar-Rayah, jld. IV hlm. 62)
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM JILID 8

f abatan hakim dapat diakui dengan adanya harus memaksanya untuk menerima keputus-
kesaksian dua orang saksi yang memberi tahu an terssebut sebab masyarakat membutuh-
di mana tempat tugasnya. fuga bisa diketahui kan ilmu dan pemikirannya sehingga disama-
dengan adanya berita yang sudah menyebar kan dengan orang yang mempunyai makanan,
luas di kalangan masyarakat. Lebih utama apa- namun dia tidak mau memberikan kepada
bila seorang imam membuat surat resmi me- orang yang memang membutuhkan.
ngenai pengangkatan orang tersebut sebagai Adapun jika dalam satu daerah tersebut
hakim, seperti yang dilakukan oleh Rasulullah terdapat banyak orang yang layak untuk men-
saw. Ketika beliau mengirim Amr bin Hazm jadi hakim, orang yang dipilih itu boleh mene-
ke Yaman yang berumur tujuh belas tahun, rima atau menolaknya. Manakah yang lebih
beliau memberinya surat tugas. Abu Bakar utama menerima atau menolak?
juga memberikan suratkepadaAnas ketika dia fumhur ulama dalam mazhab yang em-
ditugaskan ke Bahrain dan surat itu dibubuhi pat berpendapat bahwa menolak tawaran ter-
stempel Nabi Muhammad saw sebut lebih utama, berdasarkan sabda Nabi
Pada masa sekarang, jabatan hakim dapat Muhammad saw.,
diketahui dan diakui dengan adanya surat
keputusan pengangkatan atau penugasan
yang kemudian dipublikasikan di media-
,.i-.
L)-
4r ' '
b,
)-'t' Ai'-,a ,$r i. Qv .F* U
media resmi, kadang juga dipublikasikan di "Barangsiapa diangkat meniadi hakim di
media harian. Hakim yang dipilih oleh imam tengah-tengah masyarqkat maka dia (bagai-
disunahkan untuk meminta bantuan ulama kan) disembelih dengan tanpa menggunakan
yang berada di tempat tugasnya tersebut' piseu.'a7B

Hendaknya juga berkenalan dengan orang-


orang yang'adil (perilaku keberagamaannya Sebagian sahabat juga ada yang menolak
baik) supaya bisa menjadi panutan. tawaran menjadi hakim, seperti Ibnu Umar.
Sebagian imam fiqih, sepertiAbu Hanifah, juga
menolak menjadi hakim sebab ada ancaman
C. PEMBAHASAN KETIGA:
agama yang sangat berat dan berisiko.lTe
HUKUM MENERIMA PENGANGKATAN
Lebih dari itu, meminta untuk menjadi
SEBAGA! HAKIM
hakim hukumnya makruh berdasarkan sabda
Para ahli fiqih bersepakat bahwa apabila
Nabi Muhammad saw. kepada Abdurrahman
hanya ada satu orang di daerah tertentu yang
bin Samurah, "Wehai, Abdurrahman bin
layak untuk menjadi hakim kemudian dia di-
Samuroh! Janganlah engkau meminta untuk
pilih, dia wajib menerimanya. Apabila dia me-
menjadi pemimpin [imaarah). Jika engkau di-
nolak, dia termasuk melakukan maksiat, sama
beri jabatan sebagai pemimpin tanpa engkau
seperti masalah fardhu 'ain lainnya. Pemimpin

774 HR Ahmad dan imam-imam pengarang kitab Sunan yang empat dari Abu Hurairah. Imam al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Abi
Syaibah, Abu Ya'la, al-Bazzai, ad-Daruquthni iuga meriwayatkannya. lmam at-Tirmidzi menilainya hasan, Ibnu Huzaimah
dan Ibnu Hibban menilainya sahih. Hadits ini mempunyai banyak jalur sanad, di antaranya adalah yang diriwayatkan oleh
lbnu Adi dari Ibnu Abbas. (Nailu al-Awthar, ild. VIII, hlm. 259 dan setelahnya; Nashbu ar'Rayah, ild. IV, hlm. 64; Subulu as'
Satam,ild.lg hlm. 71'6i at-Tatkhish al'Habir,1ld.lV hlm. !84 dan al-llmam, hlm. 512J
Dalam kitab al-lauharah yang bermazhab Hanafi disebutkan, "sebagian orang-orang saleh menerima tugas sebagai hakim,
sebagian yang lain menghindarinya. Sikap menghindar itu sebagai tindakan lebih hati-hati dan lebih selamat untuk kehidupan
akhirat dan dunia sebab masalah kehakiman banyak bahaya dan banyak hal yang menakutkan.
JrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

minta, engkau akan ditolong, namun jika eng- Sebagian ulama menegaskan bahwa me-
kau mendapatkannya dengan meminto, semuo nerima tugas sebagai hakim adalah lebih
akan dib eb anka n ke p a d amu.D tBo utama sebab para nabi, Rasul, dan khulafa
Diriwayatkan dari sahabat Anas bahwa ar-rasyidun juga bertugas sebagai hakim.
Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa me- Mereka adalah teladan kita. Tugas sebagai
minta untuk menjadi hakim maka (semuanya) hakim apabila diniati karena Allah, akan
akan dibebankan kepadanya. Barangsiapa di menjadi ibadah, bahkan termasuk ibadah
p aks a untuk menerimanya, akan turun m alaikat yang utama. Dalilnya adalah sabda Nabi
y ang okan me nolong ny a." Lst Muhammad saw, "Sehari yang dilalui oleh
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa imam yang adil adaloh lebih utama daripada
Nabi Muhammad saw. bersabda,"Pada suatu beribadah enam puluh tahun. Hukuman had
masa, kalian akan terobsesi untuk menjadi pe- yang ditegakkan di atas bumi dengan benar
mimpin, tapi nanti kalian akan menyesal di adalah lebih bagus daripada hujan selama
akhirat. Hal itu laksana orang yang bisa me- empat puluh hari."183
nyusu di dunia dan terasanikmat,tapi diakhirat fuga berdasarkan sabda Nabi Muhammad
nanti dia akan disapih"lBz saw.,
Atas dasar ini, meminta jabatan sebagai
hakim hukumnya makruh apabila ada orang
yang sama-sama layak atau bahkan lebih baik
dari dirinya.
Akan tetapi, apabila ada orang alim yang
tidak terkenal dan ilmunya bisa diharapkan Ui6;Wi,
menyebar dan bermanfaat di tengah masya- "Sesungguhnya, orang-orang yang odil
rakat, dia disunahkan untuk meminta menjadi nanti akan ditempatkan di atas mimbar-mim-
hakim sebab menjadi hakim juga termasuk bar yang terbuat dari nur berada di srsi Allah.
bentuk ketaatan. Apabila dapat menegakkan Mereka adalah orang-orang yang adil dalam
keadilan, dia akan mendapatkan pahala yang menetapkan hukuman, dalam mengurusi ke-
agung. Disunahkan juga bagi orang yang de- luarganya dan orang-orang yang menjadi
ngan kemampuan ilmunya bisa diharapkan tanggunganh!q."18t
untukmenegakkan kebenaran dan bisa melin-
dungi hak. Ulama kelompok ini menegaskan bahwa
Orang yang khawatir tidak akan mampu hadits-hadits yang tampaknya mencela ha-
melaksanakan tugas dengan baik dimakruh- kim mestinya dipahami sebagai pencelaan
kan untuk menerima tugas sebagai hakim. terhadap hakim yang bodoh atau hakim

180
HR al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad. (Nailu al-Awthar, jld.VIII, hlm.256)
181 HR Abu Dawud, at-Tirmidzi, lbnu Majah, dan Ahmad. (Nashbu ar-Rayah,jld. IV hlm. 69; Majma'az-Zawa'id,jld. IV hlm. 194;
N ailu al-Awthar; op,cit.)
taz HR al-Bukhari, Ahmad, an-Nasa'i. (Lihat iVailu al-Awthar, ild. VIII, hlm.2S7; Subulu as-Salam; jld.
IV hlm. 116) Al-Bazaar dan
ath-Thabrani juga meriwayatkan dengan sanad yang sahih dari Aufbin Malik dengan redaksi, "Tahap pertamanya dicela,
tahap keduanya menyesal dan ketiganya mendapatkan azab di hari kiamat kecuali yang bersikap adil."
183 HR Ishaq bin Rahuyah, ath-Thabrani dalam al-Awsath dari lbnu Abbas. (lVashbu ar-Rayah; jld. lV hlm. 67)
184
HR Muslim, Ahmad, dan Nasa'i dari Abdullah bin Umar. (Nashbu ar-Rayah, op.cit. hlm. 68; Nailu al-Awthar, jld.VlII, hlm. 260)
nrorn tsr-Atur,riro a
BagianV:FIQIHUMUM
<4T\
\:-!
\c/
t=

pandai, tapi fasik, atau yang mau menerima 4. Mengurusi masalah pembunuhan dan
sogokan.lss pertengkaran hingga timbul luka-luka.
Imam al-Qaduri yang bermazhab Hanafi 5. Mengurusi harta anak yatim, orang gila,
mengatakan, orang yang yakin bahwa dirinya dan menetapkan orang-orang yang ber-
mampu melaksanakan kewajiban sebagai ha- tanggung jawab untuk mengurusinya
kim maka dia boleh masuk dalam dunia per- supaya harta mereka terjaga.
adilan dan ini adalah hukum berdasarkan 6. Mengurusi harta wakaf.
kaidah syara'. Adapun orang yang takut tidak 7. Melaksanakan wasiat
mampu melaksanakan tugas dan kewajiban 8. Mengakadnikahkan perempuan yang
sebagaimana mestinya dan khawatir akan me- tidak memiliki wali atau walinya tidak
lakukan kezaliman maka dia dimakruhkan mau menikahkannya.
memasuki dunia kehakiman. Seseorang tidak 9. memerhatikan fasilitas-fasilitas umum
layak (hati dan lisannya) meminta jabatan,186 seperti jalan dan lain sebagianya.
berdasarkan sabda Nabi Muhammad saw., 10. Amar makruf dan nahi munkar, baik
"Borangsiapa meminta untuk meniadi dengan ucapan maupun tindakan.
hakim maka (semuanyo) akan dibebankan
kepadanya. Barangsiapa dipaksa untuk mene' Ini menunjukkan bahwa hakim meng-
rimanya maka akan turun malaikatyang akan urusi masalah sipil, kriminalitas, keluarga [al-
menolongnya."rs? ahwal asy- syakhshiyah),masalah administrasi,
dan hak-hak publik sehingga dalam waktu
D. PENiENXNSAN KEEMPAT bersamaan, dia menjadi hakim sipil, hakim
TUGA$TUGAS HAKIM masalah kriminalitas, hakim masalah keluar-
Tugas-tugas hakim meliputi sepuluh hal ga, dan juga pengontrol tegaknya hukum di
berikut ini. tengah masyarakat (muhtasib). Meski demi-
l. Memutuskan perkara dua orang yang kian, diperbolehkan iuga apabila tugas-tugas
sedang besengketa, baik melalui cara itu dibagi sehingga ada hakim-hakim dalam
damai (ishlah) maupun dengan cara me- bidang tertentu jika memang permasalahan
yang timbul sangat banyak.
maksa mereka mematuhi hukum Yang
ditetapkan.
2. Memerangi orang zalim yang merampas E. PEMBAHASAN KELIMA
hak orang lain. Menolong orang-orang KEWAJIBAN HAKIM
yang terzalimi dan memberikan haknya Seorang hakim wajib mematuhi aturan-
secara tepat. aturan yang berkaitan dengan sumber hukum
3. Menegakkanhududdanmemperiuangkan yang menjadi landasan dalam menetapkan
hak-hak Allah. keputusan, prosedur menetapkan keputusan,

185
Lihatat-Bada'i', ild. VII, hlm. 3 dan setelahnya; Fath al-Qadir,ild. V hlm.458 dan setelahnya; ad-Durr al-Mukhtar'ild.lV hlm.
319; at-Lubab Syarh al-Kitab,ild. IV hlm. 78; ad-Dardir, asy-Syarh al-Kabir,jld. IV hlm. 130 dan setelahnya; Mughni al-Muhtai,
jld. IV, hlm. 373; al-Mughni, ild. IX, hlm. 35
186 Al-Kitab, ild. IV hlm. 78.
787 HR Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Malah, dan Ahmad. (Nashbu ar-Rayah, ild. IV hlm. 69; Maima'az-Zawa'id, ild. IV hlm' 194;
N ailu al-Awthar, op.citJ
]rLrD 8 BagianV: FIQIH UMUM

baik dengan bukti maupun ikrar atau yang pat ini disebabkan adanya perbedaan dalam
lainnya, dan juga aturan-aturan yang ber- memandang apakah lebih pandainya (afqah)
kaitan dengan al-maqdhi lahu (pihak yang salah seorang mujtahid bisa dijadikan dasar
mempunyai hak) d,an al-maqdhi 'alaih (pihak untuk me-rajih-kan pendapatnya atau tidak?
yang dianggap kalah, baik yang menuduh Abu Hanifah menganggapnya bisa sebab ij-
maupun yang dituduh). tihad orang yang lebih faqih itu lebih dekat
dengan kebenaran. Adapun menurut dua sa-
7. BAGIAN PERTAMA: PUTUSAN HAK,M habat Abu Hanifah, hal yang seperti itu tidak
BERSUMBER DARI HUKUM SYARA'DAN bisa dijadikan dasar untuk me-ra7ih-kan se-
S'FAT PUTUSANNYA bab masalah kefaqihan tidak setara dengan
dalil-dalil yang menjadi sumber istinbqth dan
Keputusan yang ditetapkan oleh seorang
yang bisa digunakan untuk men-tarjih.
hakim harus keputusan yang menurutnya
Ulama mazhab Maliki berpendapat bah-
merupakan hukum Allah SWT baik atas dasar
wa bila seorang hakim mampu berijtihad, dia
dalil yang qath'i, yaitu nas dari Al-Quian,
menetapkan keputusan dengan hasil ijtihad-
Sunnah yang mutawatir atau yang masyhur,
nya meskipun ada orang lain yang pandai
atau dari ijmak yang maknanya jelas tidak
darinya, sebab secara ijmak, seorang mujtahid
ada kemungkinan makna lain. Dapat juga
berdasarkan dalil yang zahir yang bisa di-
tidak boleh taklid terhadap pendapat yang
jadikan dasar untuk amal, seperti nas-nas berbeda dengan pendapatnya.lss
yang zahir dalam Al-Qur'an atau Sunnah, atau Apabila seorang hakim bukan ahli ber-
yang ditetapkan berdasarkan qiyas syar'i dan ijtihad, dia boleh memilih pendapat mujtahid
yang lebih faqih atau yang lebih wara' sesuai
dapat diamalkan dalam masalah-masalah
dengan keyakinannya.lse
ijtihadiyah yang memiliki potensi untuk di-
perselisihkan oleh ulama.
Apabila seorang hakim tidak mendapat- Slfat Putusan Hakim
kan dasar hukum atas masalah baru yang dia fumhur ulama berpendapat bahwa pu-
hadapi, baik dari Al-Quian, Sunnah, ijmak, tusan hakim hanya menetapkan aspek-aspek
atau qiyas, keputusannya harus didasarkan lahiriah perkara, tidak untuk masalah batin
pada ijtihadnya jika memang dia mempunyai atau hakikatnya, sebab manusia hanya di-
kapasitas untuk berijtihad. Ini karena secara perintah untuk memerhatikan aspek lahiri-
zahir, hasil ijtihadnya adalah pendapat yang ahnya, sedangkan aspek batiniahnya, hanya
benar baginya sehingga dia tidak boleh meng- AIlah yang menghukumi. Karena itu, keputus-
ikuti hasil ijtihad orang lain. an hakim tidak sampai menyebabkan sesuatu
Apakah seorang hakim mujtahid boleh yang hukumnya haram menjadi halal atau
menggunakan pendapat mujtahid lain yang sesuatu yang halal menjadi haram. Apabila se-
lebih faqih darinya? Abu Hanifah membo- orang hakim menetapkan putusan berdasar-
lehkannya. Adapun dua murid Abu Hanifah kan kesaksian dua orang saksi yang secara
menetapkan tidak boleh. Perbedaan penda- lahiriah adil, keputusannya itu sama sekali

188 Al-Muqaddimat al-Mumahhidat, ild. II, hlm. 263.


18e N-Mabsuth, jld,. XVl, hlm. 68; al-Bada'i', jld. VII, hlm.5 dan setelahnya; Mukhtashar ath-Thahawi,hlm. 327.

1
BagianV:RQIHUMUM
ISLAM JILID 8

tidak bisa dijadikan dasar untuk menetapkan perkuat pengakuannya kemudian hakim
kehalalan perkara yang diputuskan dari sisi menetapkan bahwa pernikahan antara lelaki
batin, baik perkara itu berkaitan dengan har- dan wanita itu sah, lelaki itu halal berhubung-
ta benda atau yang lainnya. Dalilnya adalah an badan dengan wanita itu-meskipun
sabda Nabi Muhammad saw., kedua-duanya tahu bahwa sebenarnya ti-
dak ada proses pernikahan yang sah. Ini

;t* ,yt:Y.6t;t: it:'*X #\


o ,1 to.l o.i o/ o 6 t , .1
tentunya berbeda dengan pendapat jumhur
ulama. Begitu juga apabila seorang hakim
,r 3,t U e.*e9 J-9 e.
,
t a" al*-:-r ',*Jl memutuskan jatuh talak, suami-istri harus
berpisah meskipun sang suami mengingkari
)(Jt u^* *.'ri;rtav;rt >'tw "*i telah menjatuhkan talak. Disamakan dengan
masalah itu adalah masalah jual beli dan
"sesungguhnya, kalian bersengketa dan
lainnya.
meminta keputusanku. Aku ini adalah manu'
Kesimpulannya, menurut Abu Hanifah,
sia. Mungkin di antara kalian ada yang lebih
putusan seorang hakim itu menyangkut ma-
pandai bersilat lidah dengan huiahnya dari-
salah lahiriah dan batin perkara yang di-
pada yang lain lalu aku memutuskan sesuai
putuskan apabila memang perkara yang di-
dengon apa yang aku dengar. Karena itu, ba-
putuskan itu bisa diputuskan seperti itu,
rangsiapo yang aku putuskan untuknya satu
umpamanya masalah akad dan batalnya
keputusan, namun sebenarnya keputusan itu
akad, dan jika memang seorang hakim
menyebabkan terlanggarnya hak kawannya
tidak mengetahui bahwa saksi yang ada itu
maka janganlah ia mengambil keputusan itu.
berbohong. Meskipun pendapat ini adalah
Jika dia mengambilnya, aku tetapkan baginya pendapat yang kuat di kalangan mazhab
potong an dori neroka.'aeo
Hanafi, yang digunakan untuk berfatwa di
kalangan mereka adalah pendapat dua sahabat
Lain dengan Abu Hanifah. Dia menetap-
Abu Hanifah yang sesuai dengan pendapat
kan apabila seorang hakim memutuskan ulama-ulama yang lain, yaitu apabila seorang
bahwa suatu akad terpenuhi atau suatu akad
hakim memutuskan perkara, aspek yang
menjadi rusak atau jatuh talak, keputusannya
diputuskan adalah aspek lahiriahnya saja,
itu berlaku, baik pada sisi lahiriah maupun tidak untuk aspek batinnya. Artinya, kehalal-
batiniahnya, sebab tugas hakim adalah me-
an menurut Allah bukanlah yang ditetapkan
netapkan keputusan secara benar. Adapun
oleh hakim tersebut, melainkan yang sesuai
hadits di atas adalah berkenaan dengan ma-
dengan kenyataan yang sebenarnya'le1
salah yang tidak ada buktinya. Atas dasar
ini, apabila ada seorang lelaki mengaku bah
wa wanita yang ada di sampingnya adalah 2. BAG,AN KEDIIA: CARA MEMUTUSKAN
PERKARA
istri yang sudah ia nikahi secara sah, namun
wanita itu mengingkarinya lalu lelaki itu Seoranghakim wajib menetapkan perkara
mendatangkan dua saksi palsu untuk mem- dengan cara-cara yang legal menurut syara',

190
Lihat Mughni at-Muhtaj,jld. IV hlm. 397; al-Mughni,ild. IX, hlm. 58; Bidayatu al'Mujtahid,jld. ll, hlm. 450 dan setelahnya;
al'
Muqaddimat al-Muhimmat, ild Il, hlm. 266.
462.
191
AI-Bada'i', jld.vll, hlm. 15; S)zar h Fath al-Qadir,jld. V hlm. 492; ad-Dur al-Mukhtor wa Radd al-Mukhtaa ild. IV hlm.
]rLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

yaitu berdasarkan bukti, ikrar, sumpah, dan Akan dibahas juga tiga permasalahan
menolak untuk bersumpah sebagaimana yang berkaitan dengan halini,yaitu apakah seorang
akan diuraikan dalam pembahasan khusus hakim boleh memutuskan berdasarkan pe-
mengenai mekanisme memutuskan perkara. ngetahuannya sendiri, berdasarkan catatan
Yangperlu disinggungdi sini bahwa ulama hakim lain kepadanya, atau berdasarkan ke-
bersepakat bahwa bukti [al-bayyinah) bisa saksian atas kesaksian?
dijadikan dasar untuk menetapkan putusan
dengan syarat hakim yakin bahwa para saksi (1) Putusan hakim berdasarkan
adalah orang-orang yang adil, umpamanya pengetahuannya sendiri.
dengan cara menanyakan kondisi luar dan
Ulama mazhab Maliki dan Hanbali ber-
dalamnya kepada orang yang mengetahui
pendapat bahwa seorang hakim tidak boleh
saksi-saksi tersebut.
menetapkan putusan berdasarkan penge-
Ikrar atau pengakuan juga bisa dijadikan
tahuannya sendiri, baik dalam masalah had
dasar untuk memutuskan perkara sebab se-
maupun yang lain, baik dia mengetahuinya
tiap orang tidak akan dicurigai berbohong ke-
sebelum proses pengadilan maupun setelah-
tika dia mengaku bersalah.
nya. Yang boleh dilakukan oleh hakim adalah
Adapun kesaksian dalam masalah harta memutuskan perkara berdasarkan penge-
yang bisa diterima adalah kesaksian dua tahuannya ketika dalam sidang pengadilan,
orang lelaki atau kesaksian seorang lelaki umpamanya tertuduh mengaku secara suka
dengan dua orang perempuan atau kesaksian
rela di hadapannya. Dalil yang mereka gu-
seorang lelaki ditambah sumpah orang yang
nakan adalah,
menuntut hak (al-mudda'i) menurut selain
ulama mazhab Hanafi.
Apabila tertuduh (al-mudda'a 'alaih) ber- ;t*,1-t: lx. S ctt; AfifuX #\J
z o ,i ,
o l L o .i . c, c a t
.*3 ;r" ^t^-.' liJl
sumpah bahwa diatidakmelakukan perbuatan '
sebagaimana yang dituduhkan penuduh,
;* i, d y -a.t
'
sedangkan penuduh tidak mempunyai bukti,
-,At :y
"^;b, ;:i; CS ;iU>,
W *i
tuduhan itu menjadi gugur. Menurut Imam
Malik, apabila penuduh bersumpah, dia ber- "Sesungguhnya, kalian bersengketa dan
hak atas tuntutannya meskipun tidak diakui meminta keputusanku. Aku ini adalah manusia.
oleh tertuduh. Mungkin di antara kalian adayang lebih pandai
Menurut Abu Hanifah,lez apabila tertu- bersilat lidah dengan hujahnya daripada yang
duh menolak mengucapkan sumpah, penuduh lain lalu aku memutuskan sesuai dengan apa
ditetapkan memperoleh hak yang dituduh- yang aku dengar. Karena itu, barangsiapa
kannya dalam masalah harta benda. Menurut yang aku putuskan untuknya satu keputusan,
mazhab Maliki, hakim juga bisa memutuskan namun sebenornya keputusan itu menyebabkan
berdasarkan penolakan untuk bersumpah terlanggarnya hak kawannya maka janganlah
ditambah satu saksi atau ditambah sumpah ia mengambil keputusan itu. Dia mengambilnya,

penuduh atau ditambah sumpah tertuduh.le3 aku tetapkan baginya potongan dari neraka."

7e2 N-Baada'i',op.cit. hlm. 6; Bidayatu al-Mujtahid,lld II, hlm.451 dan setelahnya; ad-Dardir, asy-Syarh al-Kabir,ild.lV hlm. 151
1e3 ALQawanin al-Fiqhiyyah,hlm.302.

J
BagianV:FIQIHUMUM FrQ.rH IsLAM )lLlD 8

Ini menunjukkan bahwa Nabi memutus- ditanganinya itu murni masalah had yang
kan perkara berdasarkan keterangan yang berkaitan dengan hak-hak Allah, seorang
beliau dengar, bukan yang beliau ketahui. hakim tidak boleh memutuskan perkara
Dalam kasus antara al-Hadhrami dan al- tersebut berdasarkan pengetahuannya saja.
Kindi, Nabi iuga bersabda, Apabila perkara yang ditanganinya adalah
masalah pencurian, dia boleh menetapkan
!r1 yr LCJ-t ,'1- ,1 tt*r.a hukuman berdasarkan pengetahuannya saja
jika hukuman yang ditetapkan berupa denda
"Datangkanlah dua saksi Yang harta, bukan potong tangan. Ini karena
menguatkanmu qtau sumpah orang yang masalah memutuskan perkara hudud harus
dituduh bahwa dia tidak melakukannya. Tidak hati-hati dan sebisa mungkin dihindari jika
ada cara bagimu kecuali itu.'4e4 masih ada alasan-alasan yang bisa dijadikan
alasan untuk menghindar dari penjatuhan
Ada juga atsar yangmenceritakan bahwa hukuman. Apabila putusan yang dijatuhkan
sebagian sahabat menguatkan pendapat hanya berdasarkan pengetahuan hakim, yang
yang melarang hakim mengambil keputusan seperti itu tidak termasuk sikap hati-hati'
berdasarkan pengetahuannya sendiri.les Kedua, keputusan hakim tersebut tidak
Ulama mazhab Hanafi memperinci ma- sah apabila pengetahuannya itu terjadi se-
salah keputusan hakim yang dilakukan ber- belum dia memegang jabatan sebagai hakim
dasarkan pengetahuan hakim sendiri, baik atau sudah menjabat, tapi dia belum sampai
berdasarkan hal yang dia lihat langsung, ke daerah tempat tugasnya. Menurut Abu
mendengar langsung pengakuan orang ber- Hanifah, keputusan hakim yang seperti
salah, maupun melihat gerak-gerik secara ini sama sekali tidak sah. Akan tetapi, me-
langsung. nurut pendapat dua sahabat Abu Hanifah,
Pertoma, keputusan hakim tersebut sah keputusan hakim seperti itu sah jika perkara
dan boleh apabila pengetahuan hakim itu yang ditanganinya tidak berkenaan dengan
muncul ketika dia menjabat sebagai hakim masalah hukuman had yang murni berkaitan
dan terjadi di daerah tempat dia bertugas, dengan hak-hak Allah. Hal ini dikiaskan de-
dengan syarat perkara yang ditangani terse ngan sahnya keputusan hakim dengan cara
but berkaitan dengan hak-hak sipil, umpama- tersebut yang ditetapkan ketika proses
nya hakim melihat langsung pengakuan se- pengadilan.
seorang bahwa dia mengambil harta orang Abu Hanifah menanggaPi bahwa kias
lain, atau perkara yang ditangani berkaitan tersebut adalah kias yang tidak tepat sebab
dengan masalah keluarga, seperti hakim me- pengetahuan yang diperoleh hakim ketika
lihat langsung seorang suami meniatuhkan dia menjabat sebagai hakim adalah penge-
cerai kepada istrinya, atau perkara yang tahuan di waktu hakim tersebut terbebani
ditangani berkaitan dengan masalah kriminal dan bertanggung jawab untuk memutuskan
tertentu, seperti tuduhan berzina atau pem- perkara sehingga pengetahuannya itu di-
bunuhan. Akan tetapi, apabila perkara yang samakan denganbuktiyangdihadirkan dalam

1e4 HR Ahmad dan Syaikhan dari al-Asy'ats bin Qais. (Nailu al-Awthar, ild. VIII, hlm. 302)
1es At-Mughni,ild. IX, hlm. 53 dan setelahnya; ad-Dardir, asy-Syarh al-Kabir, ild. IV hlm. 158; Nailu al-Awthar, op.cit, hlm.286;
Bidayatu al- Mujtahid, ild'. 11, hlm. 458 dan setelahnya.
FIQ.IH ISLAM JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM
I
proses pengadilan. Adapun pengetahuan dan yang dijadikan fatwa dalam mazhab
yang diperoleh hakim di luar masa tugas dan Hanafi.leT
jabatannya adalah pengetahuan yang tidak Ulama mazhab Syafi'i mengatakan bahwa
ada tuntutan baginya berkaitan dengan pe- pendapat yang azh-har (lebih jelas) adalah:
netapan perkara sehingga keputusannya ti- selain dalam perkara hudud y angmenyangkut
dak sah jika didasarkan pada pengetahuan- hak Allah, seorang hakim boleh memutuskan
nya saja. Ini karena hal tersebut tidak setara perkara berdasarkan pengetahuannya sen-
dengan barang bukti, padahal barang bukti diri, baik pengetahuannya itu diperoleh se-
yang diakui adalah apabila hakim mendengar belum maupun ketika dia menjabat hakim,
kesaksian saksi sewaktu dia melaksanakan ataupun pengetahuannya itu diperoleh di
tugas memutuskan perkara. Adapun penge- luar daerah tempat tugasnya, baik dalam
tahuan yang diperolehnya sebelum ia bertugas proses hukum itu ada bukti yang dihadirkan
itu sama atau setara dengan kesaksian para maupun tidak. Atas dasar ini, seorang hakim
saksi yang ia dengar sebelum ia menjabat atau boleh menetapkan perkara yang berkaitan
bertugas. Yang terakhir ini tidak ada nilainya dengan masalah sengketa harta, hukum kisas,
dalam proses pengadilan. dan-menurut pendapat yang azh-har (lebih
Kesimpulannya, Abu Hanifah berpenda- jelas)-juga hukuman menuduh orang lain
pat bahwa apabila perkara yang ditangani berzina (qadzafl.lni karena jika putusan yang
adalah hukuman had yang murni berkaitan berdasarkan dua saksi yang tingkatannya
dengan hak-hak Allah, putusan hakim tidak hanya sekadar dugaan kuat (zhann) bisa
sah apabila didasarkan pada pengetahuan diterima, putusan yang berdasarkan ilmu
hakim saja. Ini karena hak-hakAllah dibangun [pengetahuan sendiri) tentunya lebih bisa
di atas dasar kemudahan dan kelonggaran. diterima. Adapun hukuman hudud yang
Apabila perkara yang ditanganinya berkaitan murni berkaitan dengan hak Allah, seperti
dengan hak harta manusia, maka jika pe- zina, mencuri, merampok (muharabah), atau
ngetahuan hakim yang dijadikan dasar pe- meminum khamr maka putusan hakim tidak
netapan hukum itu diperoleh sebelum dia boleh didasarkan kepada pengetahuannya
menjabat sebagai hakim, pengetahuannya pribadi sebab memutuskan masalah hukuman
itu tidak bisa dijadikan dasar penetapan had seperti ini harus hati-hati dan harus
hukum. Akan tetapi, jika pengetahuannya itu ditunda jika ada keraguan-keraguan yang
diperoleh setelah dia bertugas sebagai hakim, muncul, bahkan disunahkan untuk menutupi
itu dapat dijadikan dasar dalam menetapkan atau menyembunyikan perkara seperti itu.
perkara.le6 Adapun kelompok muta' akhkhirin Akan tetapi, apabila seseorang di sidang
ulama mazhab Hanafi berpendapat bahwa pengadilan mengaku melakukan kesalahan
keputusan hakim yang didasarkan kepada yang berkonsekuensi dijatuhkannya hukum-
pengetahuannya tidak bisa diterima sama an had, seorang hakim harus memutuskannya
sekali pada masa sekarang sebab hakim masa meskipun berdasarkan pengetahuannya sen
sekarang banyak yang tidak bertanggung diri.1e8 Dalilnya adalah sabda Nabi saw.,
jawab. Ini adalah pendapat yang mu'tamad "Apabila dia mengaku, rajamlah."

196 Al-Mabsuth, jld XVI, hlm. 93; al-Bada'i', jld. Vll, hlm. 7; Mukhtashar ath-Thahawi, hlm. 332.
797
Ad-Durr al-Mukhtar wa Radd al-Mukhtar, jld. IV hlm. 369.
198 Mughni al-Muhtaj, jld.lV, hlm. 398.
jrLrD 8
BagianV:FIQIHUMUM

(2) Putusan hakim berdasarkan tulisan hukuman bagi orang yang gaib (tidak hadir
hakim lain yang diberikan kepadanya. dalam persidangan), sebagaimana nanti akan
diterangkan.
Para ahli fiqih bersepakat bahwa se-
Ulama dari berbagai mazhab menetap-
orang hakim boleh menetapkan putusan ber-
dasarkan tulisan hakim lain yang diberikan
kan beberapa syarat supaya surat seorang
kepadanya, di mana hakim lain tersebut
hakim dapat diterima, namun saya akan
menyebutkan sebagian saia dari syarat-syarat
telah memutuskan perkara itu jika perkara
yang ditangani berkaitan dengan hak harta yang ditetapkan oleh ulama mazhab Hanafi,
yaitu sebagai berikut.
benda. Kadang seseorang ingin menuntut
haknya yang berada di luar daerahnya. Dia L. Adanya bukti bahwa tulisan tersebut
tidak mungkin datang ke daerah tersebut memang benar-benar tulisan hakim pe-
lalu menuntutnya kecuali dengan membawa ngirim. Karena itu, harus ada dua saksi
surat dari hakim tempat dia tinggal' Meski lelaki atau satu saksi lelaki dan
dua

demikian, disyaratkan ada dua saksi adil saksi perempuan yang memberikan ke-
yang menyatakan bahwa surat tersebut me- saksian bahwa surat itu adalah tulisan
mang dari seorang hakim dan dua saksi itu seorang hakim. Saksi tersebut fuga harus
memberikan kesaksian mengenai penetapan menyatakan nama dan nasab keturun-
hukum bagi orang tersebut. an hakim yang mengirim tersebut sebab
Imam Malik juga membolehkan seorang surat tersebut tidak dapat diketahui
hakim menetapkan hukuman berdasarkan sebagai surat hakim pengirim tanpa
menyebutkan secara detail hal-hal ter-
surat hakim lain dalam perkara hudud,
qishash.lee
sebut. Dalam surat tersebut juga harus
ditulis dengan jelas nama tertuduh, pa-
Ada dua bentuk surat yang dikirim oleh
ra saksi, dan juga masalah yang diseng-
seorang hakim kepada hakim yang lain'
ketakan beserta karakter-karakternya
Pertoma.Surat yang berisi kesaksian yang
supaya dapat dibedakan dengan masalah
didengar oleh seorang hakim dari para saksi,
yang lain. Ini adalah perkara yang lum-
baik dalam surat itu disertai keterangan
rah dalam dunia pengadilan dan sudah
hakim bahwa para saksi itu adil maupun
disepakati oleh semua ulama.
tanpa keterangan seperti itu sehingga hakim
yang lain harus menginvestigasi keadaan 2. Surat tersebut hendaknya distempel
dan disaksikan oleh para saksi bahwa
para saksi tersebut.
stempel itu adalah stempel hakim yang
Kedua. Surat yang berisi putusan perkara
mengirim supaya surat tersebut terhindar
terhadap orang yang tidak ada dalam sidang'
dari pemalsuan. T[lisan surat tersebut
Surat itu kemudian dikirimkan kepada ha-
hendakah jelas dan dapat dibaca, bisa
kim kedua supaya melaksanakan putusan
memberikan arti yang gamblang, baik
tersebut.
mengenai kesaksian maupun putusan,
Adapun ulama mazhab Hanafi tidak
supaya hakim kedua yang mendapatkan
membolehkan seorang hakim menetapkan

1ee Bidayatu al-Mujtahid, jld. II, hlm.458; al-Mughni,ild.lX, hlm.90; Mughni al'Muhtal, ild. IV hlm. 452; al-Muhadzdzab'lld'.ll'hlm.
Fath al'Qadir,ild.v'
ZO+i at-Uabsuin, ild. XVt, hlm.95; at-Mizan, jld.ll, hlm. 1.88; ad-Dardir, asy-Syarh al-kabir,ild.lV hlm. 452;
hlm.277 dan setelahnya; Tabyin al-Haqa'iq,ild.lV hlm. 241.
ISLAM 8 Bagian V: FIQIH UMUM

'ILID
surat tersebut dapat menjalankan isi seperti masalah batas hak atas tanah dan
surat tersebut dengan benar. rumah. Ada juga yang mengatakan bah-
3. Harus ada dua saksi yang memberikan wa benda-benda bergerak (al-manquu-
kesaksian mengenai isi dari surat ter laar) tidak bisa ditetapkan berdasarkan
sebut. Umpamanya dua saksi itu menga- surat hakim lain sebab untuk menetap-
takan, "Hakim pertama telah membaca- kan bendanya, orang yang mendakwa dan
kan kepada kami berdua isi surat ter- para saksi perlu menuniukkan bendanya.
sebut." |uga diperkuat dengan adanya Ada juga satu riwayat dari Muham-
stempel. mad yang mengatakan bahwa dia mem-
Ini adalah pendapat Abu Hanifah perbolehkan penetapan hukum dengan
dan Muhammad. Adapun Abu Yusuf dasar surat terhadap benda-benda ber-
berpendapat bahwa kedua saksi itu gerak, seperti hewan, pakaian, barang,
cukup memberikan kesaksian mengenai dan lain-lain. Pendapat inilah yang di-
surat tersebut dan diperkuat dengan gunakan oleh ulama mutaakhkhirin I

adanya stempel. Dua saksi itu tidak perlu mazhab Hanafi. Pendapat ini juga yang
memberikan kesaksian mengenai isi digunakan oleh ulama dalam memberi- I
I

surat karena maksud utama kesaksian ini kan fatwa. Ulama-ulama yang lain juga
adalah supaya hakim kedua mengetahui sependapat dengan pendapat ini.
secara yakin bahwa surat tersebut me- 6. Perkara yang ditangani bukanlah perka-
mang benar-benar tulisan dari hakim ra yang berkaitan dengan hudud dan I

pertama dan itu bisa tercapai dengan kisas. Ini karena status tulisah seorang
dua syarat saja. Adapun Abu Hanifah dan hakim sebenarnya adalah kesaksian atas
Muhammad berpendapat bahwa tujuan kesaksian dan yang seperti itu tidak bisa
itu tidak bisa tercapai kecuali jika dua diterima sebagai bukti untuk menetap-
saksi itu juga memberikan kesaksian kan sanksi atau hukuman yang berkaitan
mengenai isi surat tersebut. dengan hak-hak Allah yang murni. Ini
4. Jarak antara hakim pertama dan ha- karena dalam menangani masalah se-
kim kedua harus memenuhi jarak diper- perti itu, jika ada hal yang meragukan,
bolehkannya shalat qashar sebab pem- putusannya harus dihindari. Adapun
bolehan masalah ini didasarkan atas surat seorang hakim kepada hakim yang
keperfuan (haajaah) dan dharuurah. lain mempunyai potensi diragukan.
Ini karena kasus seperti ini termasuk Ini adalah pendapat y ang paling rajih
menetapkan putusan kepada orang yang menurut mazhab Syafi'i dan Hanbali.
tidak ada sehingga apabila jarak antara Ulama mazhab Maliki sebagaimana yang
dua hakim itu tidak sampai masaafah al- saya ketahui, membolehkan seorang
qashr, ini tidak diperbolehkan. hakim memutuskan perkara hudud dan
5. Perkara yang ditangani itu harus ber- kisas berdasarkan surat hakim yang lain.
kaitan dengan masalah harta dan ke- Ini karena dasar yang menjadi patokan
luarga, seperti masalah utang, nikah, adalah kesaksian para saksi, sedangkan
menetapkan nasab, barang yang digasab, para saksi pada kenyataannya telah
titipan, atau mudhaarabah, juga berkait- memberikan kesaksian.
an dengan benda-benda tidak bergerak
BagianV:FIQIHUMUM IsLAM )iLrD 8

Ada juga syarat-syarat lain yang tidak (haajat) sebab terkadang kesaksian para
kalah pentingnya, yaitu apabila surat sudah saksi yang asli tidak dapat dihadirkan karena
sampai kepada hakim kedua, dia harus mem- ada uzur semisal sakit, terhalang dalam
bacakannya kepada tertuduh dan itu menggan- perjalanan, atau tidak mampu untuk datang.
tikan proses pemberian kesaksian oleh para saksi, Adapun menurut ulama mazhab Hanafi,
dan itu harus dilakukan di hadapan tertuduh' Hanbali, dan j u ga pendapatyang a zh-h ar dalam
Tidak kalah pentingnya juga, surat ter- mazhab Syafi'i, kesaksian atas kesaksian tidak
sebutbisa diterima jika memangyang menulis bisa diterima apabila perkara yang ditangani
masih menjabat sebagai hakim ketika surat berkaitan dengan masalah hudud yang murni
itu sampai kepada hakim kedua. Apabila ha- berhubungan dengan hak Allah. Alasannya
kim pertama meninggal dunia, dipecat, atau karena masalah hudud harus sebisa mungkin
sudah tidak layak lagi menjadi hakim ketika disembunyikan dan tidak ditetapkan jika ada
surat belum sampai kepada hakim kedua, su- keraguan-keraguan. Kesaksian atas kesaksian
rat tersebut tidak bisa dijadikan dasar untuk juga mengandung keraguan sebab kesaksian
menetapkan perkara karena si penulis pada yang kedua ada kemungkinan salah, Iupa,
saat itu sudah menjadi rakyat biasa. Begitu dan bohong, ditambah lagi hal yang seperti
juga apabila hakim kedua yang dikirimi me- itu juga mungkin terjadi pada kesaksian yang
ninggal dunia, surat tersebut tidak bisa di- asal (pertama).
jadikan dasar kecuali jika surat tersebut ditu- Adapun menurut Imam Malik, kesaksian
jukan kepada "hakim yang bertugas di daerah atas kesaksian dapat diterima dalam masalah
A' misalnya atau ditujukan kepada hakim hudud dan semua perkara yang berkaitan
muslim-secara umum-yang bertugas saat dengan masalah harta benda. Jika hukuman
itu maka surat itu bisa dijadikan dasar. had bisa diputuskan berdasarkan kesaksian
yang asal [pertama), ia juga semestinya bisa
(3) Putusan haklm berdasarkan kesakslan ditetapkan perdasarkan kesaksian pihak ke-
atas kesakslan. dua [kesaksian cabang), sama seperti dalam
Dalam perkara yang berkaitan harta kasus harta benda.200 Masalah ini-insya
benda, para ahli fiqih bersepakat untuk Allah-akan saya uraikan lebih lanjut dalam
menerima kesaksian atas kesaksian. Dasarnya masalah kesaksian.
adalah firman Allah SWT,
3. BAGIAN KETIGA: KEWAJIBAN HAKIM

'... Dan
ffi fu4iei,b1$J
persaksikanlah dengan dua
TERHADAP AL.MAQDHI LAHU (PIHAK
YANG MEMPUNYAI HAK ATAU YANG
DIMENANGKAN DALAM PERKARA)
orang saksi yang adil di antarq kamu.'.." (ath-
Thalaaq:2) Kewajiban-kewajiban seorang hakim
terhadap al-maqdhi lahu [pihak yang
Diterimanya kesaksian atas kesaksian mempunyai hak) adalah sebagai berikut.201
karena hal itu memang kadang diperlukan

200 LihatFathal-eodir,ild. VI, hlm .74;Mughni al-Muhtaj,jld.lv,hlm.453;al-Mughnr, ild, lX, hlm.206; al'Qawonin al-Fiqhiyyah,hlm.
297.
20t Al-Bada'i"ild.YII, hlm.8; al-Lubab syarh al-Kitab,ild.lv hlm. 9o; Mukhtashar ath-Thahawi, hlm. 332.
FIQIH ISLAM IILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

karena keputusan hakim merupakan sa-


Orang yang akan mendapatkan hak ter- rana untuk mendapatkan hak, sedangkan
sebut forang yang menang dalam perkara hak manusia tidak dapat terpenuhi
fal-maqdhi lohul) haruslah orang yang kecuali diminta.
secara hukum dapat menjadi saksi pem-
bela terhadap hakim jika hakim tersebut
mengalami perkara hukum. Semua orang
4. BAGIAN KEEMPAI KEWAJIBAN HAKIM
TERHADAP AL.MAQDHI ALAIH (PIHAK
yang kesaksiannya (belaannya) terhadap
YANG DIANGGAP KALAH, BAIK YANG
hakim tidak bisa diterima, hakim tidak
MENUDUH MAUPUN YANG DITUDUH)
boleh memutuskan perkara dan meme-
nangkan orangtersebut, karena jika hakim Seorang hakim tidak boleh menetapkan
memenangkan orang-orang tersebut, ber- kekalahan terhadap orang yang hakim tidak
arti dia memenangkan dirinya sendiri, boleh menjadi saksi-yang merugikan-
putusannya tidak objektil dan dicurigai terhadap orang tersebut dalam kasus per-
sehingga putusannya itu tidak sah. Atas sidangan. Karena itu, ketetapan seorang
dasar ini, seoranghakim tidakboleh mene-
hakim terhadap musuhnya dan diputuskan
tapkan perkara dan memenangkan dirinya, kalah, itu tidak dapat diterima. Akan tetapi,
jika keputusannya itu memenangkan musuh-
kedua orangtuanya, kakek neneknya, istri-
nya, anak-cucunya, kawan kongsi dalam nya, itu dapat diterima.
hartanya, dan semua orang yang tidak bisa Menurut mazhab Hanafi, al-maqdhi'alaih
dijadikan saksi pembela untuk mereka (pihak yang dianggap kalah) harus hadir
karena ada potensi kecurigaan. Ini adalah dalam sidang persidangan. Karena.itu, tidak
pendapat sebagian besar ahli fiqih.202 boleh menetapkan kekalahan berdasarkan
Orang yang dimenangkan dalam perkara bukti hukum terhadap orang yang tidak hadir
harus hadir ketika putusan ditetapkan. kecuali jika orang tersebut mengirimkan
Apabila dia tidak ada, perkara tidak boleh pengganti yang hadir dalam persidangan,203
diputuskan kecuali jika dia mengirimkan seperti mengirim seorang wakil, orang
wakil yang hadir. Ini karena memutuskan yang diberi wasiat, orang yang mengurusi
perkara dan menetapkan kesalahan ke- wakafnya atau wakilnya.
pada seseorang, sedangkan orang itu tidak Dalilnya adalah sabda Nabi Muhammad
hadir dalam sidang, tidak diperbolehkan saw., "Sesungguhnya, aku menetapkan per-
dalam mazhab Hanafi. Begitu juga tidak kara berdasarkan apa yang aku dengar."
boleh memenangkan seseorang dalam fuga berdasarkan yang diriwayatkan oleh
pengadilan dan orang itu tidak hadir da- Ali bahwa ketika Nabi Muhammad saw.
lam sidang. mengutuskan ke Yaman, beliau bersabda,
"Janganlah kamu menetapkan hukum kepoda
Al-maqdhi lahu harus meminta kepada
hakim untuk menetapkan perkara yang salah satu orang yang bersengketo hingga
berkaitan dengan hak-hak manusia. Ini kamu mendengar ucapan pihakyang lain."zoa

202 Bidayah al-Mujtahid, jld. ll, hlm. 46O; Mughni al-Muhtaj,lld.lV hlm. 393; al-Mughni,jld. IX, hlm. 107.
203 Al-Bada'i', op.cit., jld. VI, hlm.222; al-Lubab, op.cit. hlm. BB; Takmilah Fath al-Qadir,ild. VI, hlm. 137; Takmilah Rodd al-Mukhtar
'ala ad-Durr al-Mukhtar,lld,.l, hlm. 3L4; al-Mabsuth, jld. VII, hlm. 39.
HR Abu Dawud dan Tirmidzi, dia berkata bahwa ini adalah hadits hasan shahih. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Hibban
dan ia mensahihkannya, Imam Ahmad iuga meriwayatkannya. Ibnu al-Madini juga menguatkannya dari sahabat Ali dengan
BagianV:RQIHUMUM FrQ.rH ISLAM JrLrD 8

Alasan lainnya adalah karena menetap- berdasarkan prinsip kelonggaran, kehati-


kan hukuman kepada orang yang tidak ha- kehatian, dan sebisa mungkin digugurkan
dir berarti menetapkan perkara kepada salah sebab Allah SWT Mahakaya, berbeda dengan
satu pihak saja dari dua pihak yang berseng- hak-hak manusia. Apabila bukti-bukti yang
keta dan ini tidak boleh terjadi, sama seper- ada menetapkan bahwa orang yang tidak ha-
ti jika salah satu pihak berada di negeri lain. dir itu memang mencuri harta, hukuman yang
Ini karena ada kemungkinan pihak yang ti- ditetapkan kepadanya adalah mengembalikan
dak hadir itu akan menolak bukti-bukti yang harta itu tanpa dipotong tangan.
dihadirkan dan menghadirkan bukti seba- Mereka menetapkan pendapat ini ber-
liknya, sehingga dalam kasus seperti ini, ke- dasarkan hadis Hindun yang mengatakan,
putusan tidak boleh ditetapkan. "Wahai, Rasulullah! Sesungguhnya, Abu
Menurut ulama mazhab Hanafi, tidak bo- Sufyan adalah orang yang kikir. Dia tidak
lehnya menetapkan kekalahan kepada pihak memberikan nafkah yang cukup untukku dan
yang tidak hadir adalah dalam kondisi-kon- untuk anakku?" Nabi lalu bersabda, "Ambillah
disi: baik orangnya tidak hadir ketika sak- hartanya untuk (keperluan)mu dan anakmu
si mengutarakan kesaksiannya maupun se- dengan cara yang baik."2o6
telahnya ataupun setelah saksi itu dianggap Dalam hadits tersebut, Nabi menetapkan
layak (tazkiyyah), baik dia tidak hadir di ma- putusan, sedangkan sang suami tidak hadir
jelis persidangan maupun dia memang pergi dalam majelis putusan tersebut. Meski demi-
ke daerah lain di luar kekuasaan hakim yang kian, hadits ini sebenarnya tidak tepat jika
mengurdsi perkaranya, kecuali jika kondisi- digunakan untuk mendukung pendapat di
nya mendesak (darurat), seperti jika putusan atas karena Abu Sufyan sebenarnya hadir dan
sudah akan ditetapkan, sedangkan orang ter- berada di Makkah dan kejadian itu memangdi
sebut bersembunyi. Makkah ketika Hindun datang untuk berbaiat
Adapun ulama mazhab Maliki, Syafi'i, dan kepada Rasulullah saw.
Hanbali20s berpendapat seorang hakim boleh Ibnu Hazm mengatakan bahwa ada ri-
menetapkan kekalahan kepada orang yang wayat sahih yang menceritakan bahwa
tidak hadir dan memang orang tersebut ber- Utsman pernah menetapkan perkara,
ada di tempat yang jauh dengan syarat orang sedangkan pihak yang dihukumi tidak hadir.
yang menuduh mampu menunjukkan bukti. Ada juga riwayat yang menunjukkan bahwa
Meski demikian, perkara yang ditangani harus Umar menerima pengakuan seorang Istri
berkaitan dengan masalah hak-hak manusia. yang suaminya tidak ada, bahwa dia telah
Apabila berkaitan dengan hudud yang murni menunggu (masa idah) selama empat tahun
hak Allah, hakim tidak boleh menetapkan lebih empat bulan sepuluh hari. Para sahabat
kekalahan kepada orang yang tidak hadir. tidak ada yang menentangnya.
Ini karena hak-hak Allah harus ditegakkan Dalil logika yang mereka gunakan bahwa-

lafal, "Wahai, AIi! Jika ado dua orang yang bersengketa menghadapmu, janganlah kamu memutuskan perkara hingga komu
mendengar ucapan yang satunya sebagaimana kamu telah mendengar dari pihak yang pertama. Apobila kamu melakukan itu,
putusannya akan menjadi jelas di hadapanmu." (Nailu al-Awthar jld. VIll, hlm .375; Subulu as-Salam,1ld.lV hlm. 120)
205 Bidayah al-Mujtahid, !1d,. ll, hlm. 460; ad-Dardir, asy- Syarh al-Kobir, jld. IV hlm. 162; Mughni al'Muhtai, ild.lV hlm. 406, 415; al'
Muhadzdzab,ild. II, hlm. 3; al-Mughni,ild,. IX, hlm. 110.
206 Muttafaq'AIo ih dari Aisyah.
FIQLH ISLAM JILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

sanya bukti-bukti pengadilan harus didengar. E. PEMBAHASAN KEENAM


Dalam kasus di atas, bukti-bukti yang me- ETIKA HAKIM
mojokkan pihak yang tidak hadir telah di- Seorang hakim harus menjaga etika-
perdengarkan. Karena itu, putusan harus etika tertentu yang memang dituntut dalam
ditetapkan, sama seperti apabila bukti itu tugasnya untuk mewujudkan kemaslahatan
diperdengarkan kepada tertuduh yang hadi4 dan menegakkan keadilan di tengah-tengah
namun dia diam. Selain itu, menetapkan pu- masyarakat. Etika ini sebagian besar diambil
tusan yang mengalahkan orang yang sudah dari surat Umar bin al-Khaththab yang di-
mati dan anak-anak saja bisa diterima, kirim kepada Abu Musa al-Asy'ari mengenai
padahal keduanya tidak mungkin mampu masalah peradilan dan politik.
membeladiridankeduanyalebihtidakmampu Pada pembahasan ini, saya akan me-
membela diri, apalagi dengan orang yang nyebutkan hal-hal terpenting sebagaimana
tidak hadir dalam majelis sidang pengadilan. ditetapkan oleh ulama-ulama mazhab
Alasan lainnya adalah apabila putusan tidak Hanafi. Etika tersebut secara umum dapat
ditetapkan hanya karena pihak satunya ti- dikategorikan kepada dua kelompok: etika
dak hadir, akan banyak hak yang tidak bisa umum dan etika khusus
diberikan dan ditegakkan oleh pemimpin,
padahal pemimpin mempunyai tugas untuk
7. fr'KA.ETIKA UMUM
melindungi hak setiap warganya.
Yang dimaksud dengan tidak hadir dalam a. Musyawarah
jarak yang jauh menurut Syafi'iah adalah apa- Seorang hakim hendaknya mempunyai
bila orang tersebut tidak hadir dan ia berada satu tim yang terdiri atas para ahli fiqih, yang
di jarakyang jauh dari tempathakim bertugas. bisa diajak bermusyawarah dan dimintai
Adapun batasan jauhnya adalah apabila orang pendapat mengenai masalah yang dia belum
tersebut keluar dari tempatnya di pagi hari tahu status hukumnya atau mengenai problem
dan dia tidak bisa kembali ke tempat itu lagi yang perlu dicarikan solusinya. Allah SWT
pada malam harinya jika dia menuju tampat berfirman,
sidang dan menunggu sidang selesai. Apabila
kondisinya seperti itu dan dia dipaksa untuk ./irg",,$$J
hadir, ini termasuk menyusahkan. Ada juga
yang berpendapat bahwa batasannya adalah bermusyawarahlah dengan mereka
".,. den

jarak diperbolehkannya melakukan shalat dalom urusan itu...." (Ali Imran: 159)
qashar.
Adapun orang yang memang ada di Imam at-Tirmidzi juga meriwayatkan
daerah tempat tugas hakim atau daerah dari Abu Hurairah yang mengatakan, 'Aku
yang berdekatan maka hakim harus mem- tidak menemukan orang yang banyak ber-
perdengarkan atau menunjukkan bukti ke- musyawarah dengan para sahabatnya me-
padanya dan tidak boleh menetapkan ke- lebihi yang dilakukan Rasulullah saw."
putusan tanpa kehadirannya kecuali jika Apabila semua ahli fiqih sepakat dalam
orang tersebut membangkang dan tidak mau satu pendapat, hakim memutuskan dengan
hadir, dan hakim ataupun aparat pemerintah pendapat tersebut, sebagaimana pernah di-
tidak bisa menghadirkannya. lakukan oleh al-khulafa ar-rasyidin. Akan
tetapi, apabila ada perbedaan pendapat di

J
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM 8

'ILID

antara ahli fiqih, hakim boleh memilih pen- harus bersikap sama ketika memandang dan
dapat yang ada, yang dianggap Iebih tepat berbicara kepada kedua belah pihak. Dia ti-
dan sesuai. Apabila yang diajak musyawa- dak boleh bersikap tidak acuh terhadap salah
rah itu lebih pandai (afqah), dia hendaknya satunya. Hakim juga tidak boleh mengajari
menggunakan pendapat orang tersebut dan salah satunya untuk membela diri dan menge-
meninggalkan pendapat pribadinya. Apabila mukakan argumentasi. Dia juga tidak boleh
seorang hakim memilih salah satu pendapat menertawakan salah satunya karena sikap
kemudian setelah itu dia memandang bahwa seperti itu dapat menyakiti hati. Hakim juga
pendapat lainlah yang benar, dia boleh ber- tidak boleh bercanda kepada keduanya atau
pindah menggunakan pendapat yang kedua. salah satunya sebab sikap itu bisa menghi-
Ini karena dalam masalah-masalah ijtihadi- langkan kewibawaan dirinya. Dia juga tidak
yah, seorang hakim boleh memilih salah satu boleh menerima keduanya sebagai tamu.208
pendapat yang ada sebelum menjatuhkan Hakim juga tidak boleh meninggikan suara
keputusan. Adapun jika putusan sudah di- ketika menghadapi salah satunya, juga tidak
jatuhkan, hakim tidak boleh menarik balik boleh mengajak bicara salah satunya dengan
kembali. Ini karena putusan yang sudah di- menggunakan bahasa yang tidak dipahami
jatuhkan itu Iaksana pendapat yang telah di- oleh yang lain. fika dia mengajak berbicara
sepakati. Meski demikian, pada kesempatan salah satunya, dia harus memitrta yang lain
berikutnya, dia boleh menggunakan penda- diam supaya dapatmendengardan memahami
pat yang lain yang berbeda dengan putusan apa yang dikatakan oleh yang lain kemudian
pertamanya.2oT hakim meminta yang lain untuk berbicara su-
paya apa yang dikatakan itu dapat dipahami
dengan sempurna.2oe
b. Bersikap Sama kepada Kedua Orang
yang Sedang Bersengketa dalam Rasulullah saw bersabda, "Berangsiapa
Majelis Persidangan diuji untuk menangani sengketa di antara dua
muslim maka dia hendaklah bersikap sama
Seorang hakim harus bersikap adil dalam
kepada keduanya dalam memberikan fasilitas
memberikan fasilitas tempat duduk dan ke-
duduk, memberikan isyarat dan melihat. Dia
tika menyambut kedatangan kedua orang
tidak boleh meninggikan suara kepada salah
yang bersengketa. Hakim hendaknya me-
satunya melebihi ketika dia berbicara dengan
nempatkan keduanya di hadapannya, tidak
yang lain."21o
di sebelah kanan atau kirinya. Hakim juga

207 AI-Bada'i',jld. VII, hlm. 11 dan setelahnya; ad-Durr al-Mukhtar, ild. IV hlm. 316i al-Kitab ma'a al-Lubab,jld. IV hlm. 8t; Ushul
al-FiqhkaryaWahbah az-Zuhaili, ild. II, hlm. 1115.
208 Ishaq bin Rahuyah, Abdurrazaq, ad-Daruquthni, al-Baihaqi, dan Ibnu Khuzaimah dalam Shahih-nya meriwayatkan dari al-
Hasan al-Bashri dari Ali, yang mengatakan, "sesungguhnya, Nabi Muhammad melarang kami menerima salah satu orang
yang bersengketa sebagai tamu kecuali jika lawannya iuga datang bersamanya." Periwayatan al'Baihaqi terhadap hadits ini
iermasuk periwayatan yang dha'if dan munqathi', namun ada ialur sanad lain yang diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam
al-Awsoth dari Ali, yang mengatakan, "Nabi Muhammad saw. melarang (hakim) menerima tamu salah satu orang yang
bersengketa tanpa adanya lawan sengketanya." Dalam sanadnya luga lemah. (Nashbu ar-Rayah,1ld.lV hlm. 73', at-Talkhish ol-
Habir,ild.lV hlm. 193 dan setelahnya; Majma'az-Zawa'id'1ld.lV hlm. 197)
20e ALBoda'i', op.cit., hlm. 9', al-Mabsuth,1ld. XVI, hlm. 6l; Fath al-Qadir,ild. V hlm.469.
2r0 HR Ishaq bin Rahuyah dalam al-Musnad, Abu Ya'la, ad-Daruquthni, dan ath-Thabrani dari Ummu Salamah. Adapun redaksi
yang diriwayatkan oleh ad-Daruquthni adalah,"Barangsiapa diuji menangani sengketa di antara umat Islam, hendaklah dia
bersikap adit ketika melirik, memberi isyarat, dan dalam memberikan fasilitas tempat duduk." (Fath al-Qadir, op.cit.; Nashbu ar-
Rayah,ild.lq hlm. 73; Majma'az-Zawa'id,ild.lV hlm. 197; at'Talkhish al-Habir,ild.lV hlm. 193)
ISLAM,JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

Dalam surat yang dikirim oleh Umar ke- an. Adapun Abu Yusuf menganggap baik (ls-
pada Abu Musa al-Asy'ari tertulis, "Bersikap tihsaan) apabila seorang hakim menuntun
samalah ketika menghadapi orang-orang, saksi yang malu, bingung, atau merasa takut
baik baik dalam memasang raut muka, ke- berada di ruangan sidang, umpamanya de-
adilan, maupun dalam memberikan fasilitas ngan mengatakan,'Apakah kamu memberi-
duduk, supaya orang-orang yang terhormat kan kesaksian bahwa...." Meski demikian, ti-
tidak berharap terhadap sikap lalimmu dan dak boleh disertai nada menuduh. Ini karena
orang-orang yang lemah tidak berputus asa dengan menuntun seperti ini, kebenaran bisa
mengharap keadilanmu."211 Diriwayatkan ditegakkan.2la
bahwa al-Hasan juga berkata, "Seorang
lelaki datang dan menghadap Ali r.a. AIi lalu c. Menerima Hadiah
menyambutnya sebagai tamu. Orang tersebut
Seorang hakim tidak boleh menerima
kemudian berkata, Aku ingin mengadukan
hadiah kecuali dari saudara-saudaranya yang
sengketaku. Ali lalu berkata kepadanya,
masih mahram atau yang sudah terbia sa mem-
'Pindahlah dari sini sebab Nabi Muhammad
berinya hadiah sebelum dia menjadi hakim.
saw. melarang kami menerima orang yang
Ini karena untuk kasus yang pertama, tujuan
sedang bersengketa sebagai tamu kecuali dia
memberikan hadiah adalah untuk menjalin
bersama lawan sengketanya."'212
silaturahim. Adapun untuk kasus kedua, tu-
Abdullah bin az-Zubair juga juga berkata, juannya adalah untuk melanggengkan tradisi
"Sunnah Rasulullah adalah hendaknya dua
baik yang sudah berlangsung. Singkatnya,
orang yang bersengketa duduk di depan apabila orang yang memberikan hadiah se-
hakim." Dalam riwayat lain disebutkan, dang menghadapi perkara, haram bagi hakim
"Rasulullah saw. menetapkan bahwa dua
menerima hadiah yang diberikannya sebab
pihak yang bersengketa duduk di hadapan
hal seperti itu termasuk suap (risywah).
hakim."213
Rasulullah saw. bersabda, "Hadiah-hadiah
Hakim tidak boleh menuntun pihak yang (yang diterima) para pekerja (pemerintahan)
bersengketa untuk mengemukakan argumen adalah khianat."zls Dalam riwayat lain dise-
atau untuk membela diri, begitu juga hakim butkan, "Hadiah-hadiah fstang diterima) para
tidak boleh menuntun saksi untuk memberi- pekerja (pemerintahan) adalah dosa." Dalam
kan kesaksian, umpamanya dengan menge- riwayat lain disebutkan, "Hadiah-hadiah
mukakan perkataan yang bisa dimanfaatkan (yang diterima) sultan adalah dose." Imam
oleh para saksi untuk menguraikan kejadi- Abu Dawud juga meriwayatkan dari sahabat

277 Diriwayatkan oleh ad-Daruquthni dalam dua Sunan-nya dari Abu Malih al-Hudzali. Ibnu Abi Syaibah juga meriwayatkan
sebagiannya dalam al-Mushannaf-nya melalui ialur Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya. Ibnu al-lauzi juga menukil
surat ini dari buku Sirah'Umar bin al-Khaththab dan Ibnu al-Qayyim mencantumkannya dalam /'lom al-Muwaqqi'in. (Lihat
Nashbu ar-Rayah, jld. IV hlm. 63, 8l; A'lam al-Muwaqqi'in, jld. I, hlm. 85; Wahbah az-Zuhaili,Ushul al'Fiqh,ild.ll, hlm. 628.
212 HR Ishaq bin Rahuyah dari al-Hasan. Abdurrazaq, ad-Daruquthni, dan lainnya iuga meriwayatkan kisah ini . (Fath al-Qadir,jld.
V hlm.469; Nashbu ar-Rayah, ild. IV, hlm. 73)
2r3 HR Abu Dawud, Ahmad, al-Baihaqi, al-tlakim dari Abdullah bin az-Zubair dan dalam sanadnya ada kelemahan. (Nailu al-
Aw th a r, jld. V lll, hlm. 27 4 ; a t-Ta I kh i s h a l - H a b ir, ild. I V, hl m. 19 3)
274 Fath al-Qadir,op.cit., hlm. 470; al-Bada'i',ild. VII, hlm. t0; at-Lubab, jld. IV hlm.81.
21's HR Ahmad, al-Baihaqi, lbnu Adi, al-Bazzar melalui perawi bernama Abu Hamid as-Sa'idi dan sanadnya dha'f Diriwayatkan
juga oleh ath-Thabrani dalamal-Awsath dari Abu Hurairah dan sanadnya lebih lagi. (At-Talkhish al-Habir, ild. IV hlm. 189;
Nailu al-Awthac ild. VII, hlm. 292 ild. VIII, hlm. 268; Majma'az-Zawa'id, jld.lV hlm. 200J
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM JILID 8

Buraidah, "Barangsiapa yang telah aku beri orang tersebut memang sudah terbiasa mem-
pekerjaan dan telah kami tetapkan gaii bogi- berikan hadiah kepada hakim sebelum hakim
nya maka apq yong ia ambil melebihi dari yang tersebut bertugas secara resmi sebagai ha-
itu termasuk pengkhianatan." Dalam kasus kim. fika seperti itu, hakim boleh menerima-
Ibnu al-Lutbiah, Rasulullah saw. juga bersab- nya asalkan hadiahnya tidak melebihi ukuran
da, "Bagaimana boleh seorang pekeria (untuk yangwajar.217
memungut zakat) yang kami utus kemudian dia Hendaknya seorang hakim tidak me-
datang dan mengatakan,'lni untuk kalian dan nangani sendiri kegiatan bisnis supaya tidak
yang ini adalah hadiah untukku.' Cobalah dia ada orang yang berkolusi dengannnya dan
duduk di rumah ibunyo kemudian perhatikan memanfaatkan jabatannya itu jika orang
apakah dia diberi hadiah orang atau tidak?"2r6 tersebut menghadapi masalah.
Ini karena dengan adanya hadiah, hakim
akan condong membela orang yang mem- d. Men$hadiri Undanglan
berinya hadiah sehingga hati pihak yang lain Apabila undangan yang diterima itu ber-
bisa sakit. Semua hadits tersebut merupa-
sifat umum (orang yang diundang melebihi
kan dalil pengharaman menerima hadiah sepuluh orang atau undangan yang akan terus
bagi hakim setelah dia resmi mengemban tu-
berlangsung, baik hakim datang maupun
gasnya. Ini karena perbuatan baik akan me-
tidak, seperti undangan pernikahan dan
mengaruhi sikap dan hati seseorang pasti
khitan) dan orang yang mengundang tidak
Iebih menyukai orang yang berbuat baik ke-
sedang menghadapi masalah pengadilan, ha-
padanya.'Bisa jadi dengan adanya hadiah itu,
kim boleh mendatangi undangan tersebut
hati hakim terlalu condong untuk membela sebab hukum menghadiri undangan adalah
orang yang memberinya hadiah sehingga dia
sunah baginya, dan dalam kondisi seperti
tidak objektif lagi terhadap kebenaran dan itu, kehadiran hakim tidak menimbulkan
hakim tidak merasa melakukan itu, bahkan
kecurigaan.
sebaliknya merasa bahwa dia tidak keluar
Adapun bila undangan tersebut bersifat
dari aturan sebab ia terpengaruh oleh ke-
khusus (orang yang diundang kurang da-
baikan orang yang memberinya hadiah.
ri sepuluh orang atau acaranya tidak ber-
Apabila orang yang memberikan hadiah
langsung kecuali jika hakim datang), hakim
adalah kerabat hakim dan tidak sedang dalam
yang diundang tidak boleh datang. Ini karena
proses persidangan, hakim boleh menerima
mendatangi undangan tersebut menimbulkan
hadiah tersebut. Ini karena kondisi seperti itu
kecurigaan. Kecuali jika orang yang membuat
tidak menimbulkan kecurigaan.
acara itu sudah biasa mengundang hakim
Apabila orang yang memberi hadiah ada-
sebelum hakim tersebut mengemban tugasnya
lah orang yang jauh (tidak termasuk sau- secara resmi atau antara hakim dan orang
dara), hakim tidak boleh menerimanya. Ini tersebut ada hubungan kekerabatan, tidaklah
karena kemungkinan orang tersebut mempu-
apa-apa jika hakim tersebut datang jika
nyai kepentingan jangka panjang kecuali jika memang yang mempunyai acara tidak sedang

276 Diriwayatkan bersama oleh al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hamid as-Sa'idi. (Al-llmam fi Ahaditsi al-Ahkam, hlm. 516; .Sunan
Abi Dawud, jld,.ll, hlm. 121; Nailu al-Awthar ild. VII, hlm.297)
At-Bada'i', op.cit. hlm. 7O; Fath al-Qadir, hlm.468; ad-Durr al-Mukhtar,op.cit. hlm' 325.
FIQIH ISLAM JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

menghadapi persidangan-sebagaimana da- setiap kondisi dan waktu, baik musim dingin
lam kasus pemberian hadiah-sebab tidak maupun musim panas. Hendaknya tempat
ada kecurigaan.2ls yang digunakan untuk persidangan itu adalah
masjid.
e. Menghadiri Upacara Pelepasan Jenazah Hukumnya makruh meniadikan masjid
dan Menienguk Orang Sakit sebagai tempat sidang. Ini karena tempat
persidangan tidak bisa terhindar dari ke-
Hakim diperbolehkan menghadiri upa-
ramaian dan kerasnya suara. Kadang juga
cara pelepasan jenazah dan menengok orang
perlu mendatangkan anak-anak, wanita yang
sakit karena itu termasuk hak seorang muslim
sedang haid, nifas, junub, orang kafir, dan
yang harus dilaksanakan oleh orang muslim
sebagainya. Masjid semestinya disterilkan
lainnya.2le
Rasulullah saw bersabda,
dari hal-hal yang demikian. Imam Muslim
meriwayatkan bahwa ketika Nabi Muhammad

11.1Jr F;*jr t; tAt 6 mendengar seseorang mencari-cari barang-


nya yang hilang di masjid, beliau bersabda,
j^--at ",
i;vi 4,
a ri,'-tlt Lvb,rJ,U.;jt "Sesungguhnya, masjid tidak dibongun untuk
keperluan itu. Masjid dibangun untuk keperluan
';uu ,rAtii;'y.r,at LU9 khusus yang memang untuknya dibangun."
Meski demikian, apabila kebetulan ter-
"Hak seorang musim atas muslim lainnya jadi satu atau lebih permasalahan ketika
adalah lima: menjawab salam, mendoakan mendatangi masjid pada waktu shalat atau
orong yang bersin, memenuhi undangan, men- lainnya, tidaklah apa-apa menyelesaikan per-
jenguk orang sakit, mengiringkan jenazah, apa- masalahan itu di sana. Dengan demikian,
bila dia meminta nasihat kepadamu, berilah informasi-informasi yang menyebutkan bah-
dia nasihat"o (yang terakhir ini adalah yang wa Nabi dan khulafa ar-rasyidun melakukan
keenam)." persidangan di masjid hendaknya dipahami
seperti itu.221
2. ETIKA.ET'KA KHUSUS Adapun ulama mazhab Hanafi, Maliki,
a. Tempat Persidan$an dan Hanbali mengatakan bahwa tidaklah
apa-apa masjid digunakan sebagai majelis
Ulama mazhab Syafi'i berpendapat bah-
persidangan karena meneladani Rasulullah
wa tempat persidangan disunahkan luas dan
saw.222, para sahabatnya,2z3 dan para tabi'in.
mudah diakses oleh masyarakat, cocok untuk

278 N-Bada'i', al-Qadir, ild. V, hlm. 467; al-Kitab ma'a al-Lubab, ild. IV hlm. 8l; ad-Duff al-
ild. VIl, hlm, 9 dan setelahnya; Fath
Mukhtar,ild,.lV hlm. 323 dan setelahnya; Mughni al-Muhtaj, jld.lV, hlm.392.
21e lbid.
220 HR al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i dan lbnu Hibban dari Abu Hurairah. Imam al-Bukhari juga
meriwayatkan hadits ini dalam al-Adab al-Mufrad dari Abdurrahman bin Ziyad bin An'a, al-Afriqi. (Nashbu ar-Rayah, 1ld.lY,
hlm.72 dan setelahnya; Jami' al-Ushul, ild. VII, hlm. 338; Subulu as-Salam, ild. lV hlm. 148; Majma' az-Zawa'id, jld,. Vlll, hlm.
184)
221 Mughni at-Muhtaj, jtd,.tv,hlm. 390.
222 Lihat kasus-kasus yang menunjukkan bahwa Nabi dan Khulafa ar-Rasyidun melakukan sidang di maslid. (Nashb u ar-Rayah,
jld. IV hlm. 71 dan setelahnya)
223 Lihat Nashbu ar-Rayah, op.cit. hlm. 72.
BagianV:FIQIHUMUM IsLAM ,rLrD 8

Mereka menjadikan masjid sebagai tempat catat juga seharusnya membuat buku catat-
untuk menyelesaikan sengketa, sedangkan an khusus mengenai permasalahan yang di-
mengikuti mereka adalah waiib.zza sidangkan. Di dalamnya tercatat secara rapi
kasus-kasus persidangan, penuduh, orang
yang tertuduh, para saksi, dan pembelaan
b. Para Pembantu Hakim
masing-masing pihak yang bersengketa.
Hakim disunahkan memiliki pegawai
yang menjaga majelis persidangan, para pem-
bantu yang bertugas mendatangkan pihak- c. Pemahamanterhadap Permasalahan
pihak yang bersengkata dan mereka berdiri Hakim harus memahami dengan be-
di hadapan hakim untuk menjaga kehormat- nar masalah persidangan yang sedang ia
annya, agar majelis persidangan terkesan tangani. Pendengaran dan hatinya harus
sebagai majelis yang berwibawa dan orang dikonsentrasikan untuk memahami pembi-
yang mempunyai niat buruk untuk mem- caraan masing-masing pihak yang berseng-
permainkan keadilan merasa takut. Hakim keta. Ini berdasarkan ucapan Umar r.a. dalam
juga semestinya mempunyai pegawai pen- awal tulisannya yang ditujukan kepada Abu
terjemah. Ini karena bisa jadi dalam majelis Musa al-Asy'ari, "Pahamilah jika dia berkata
persidangan, orang-orang yang hadir, baik kepadamu. Ini karena perkataan yang benar
tertuduh, penuduh, maupun saksi, adalah tidak ada manfaatnya jika tidak diikuti de-
orang-orang yang bahasanya tidak bisa di- ngan pelaksanaan."
pahami oleh hakim.
Hakim juga hendaknya mempunyai tena- d. "Bersih"-nya Hakim dan Kondisi
ga pencatat karena dia perlu menyimpan data Psikologisnya
mengenai tuduhan-tuduhan, bukti-bukti, dan
Dalam menjalankan tugasnya, seorang
ikrar. Apabila tugas mencatat hal-hal tersebut
hakim harus tidak sedang dalam keadaan
dilakukan sendiri, akan menyulitkannya. pusing, gelisah, atau tertekan. Ini karena Nabi
Karena itu, ia perlu bantuan tenaga pencatat.
Muhammad saw., bersabda, "Jauhkanlah kon-
Petugas pencatat tersebut hendaklah orang
disi gelisah dan pusing (ketika menghakimi)."226
yang terhormat, shaleh, dan mempunyai kom-
fuga harus tidak dalam keadaan marah. Ini
petensi untuk menjadi saksi dan mengetahui
karena Nabi Muhammad saw. bersabda,
masalah fiqih. Hendaknya tempat duduk "Seorang hakim hendaknya tidak menetapkan
pencatat berada dalam posisi yang bisa di-
hukuman ketika sedang 1nqvsl1."227 fuga ber-
perhatikan oleh hakim sehingga hakim me-
dasarkan ucapan Umar kepada Abu Musa al-
ngetahui apa yang ditulis dan dilakukan oleh
Asy'ari, "Janganlah engkau marah, pusing,
pencatatnya karena cara seperti ini lebih me-
sedih, menyakiti orang lain, benci kepada
nunjukkan sikap hati-hati.22s Petugas pen- mereka ketika menyelesaikan sengketa.

224 AI-Bada'i',ild.Vll, hlm. 13; Fath al-Qadir,ild. V hlm.465; ad-Durc al-Mukhtar, jld.lV hlm. 323; al-Lubab,hlm. 80; ad-Dardir, asy-
Syarh alKabir, jld. IV hlm. 137; al'Mughni, jld. IX, hlm.45.
225 AI-Bada'i',lld.Y Il, hlm. 12; Mukhtashar ath-Thahawi, hlm.329.
226 Disebutkan oleh as-Sarakhsi dalam al-Mabsuth, ild. XVI, hlm. 64.
227
HR Ahmad dan para imam pengarang kitab hadits yang enam dari Abu Bakar. (Nailu al-Awthar, jld. VIII, hlm. 272 dan
setelahnya; Majma'az-Zowo'id, jld. IV hlm. 194; Syarh Muslim, ild. XII, hlm. 15; at-Talkhis al-Habir, jld. IV hlm. 189; Subulu as-
Sa/am, jld. IV hlm. 120)
FIQLH ISLAM ,JILID 8 BagianV: FIQIH UMUM

Apabila engkau mengetahui ada pihak yang Adapun sebagian ulama, seperti ulama
sengaja akan melakukan kezaliman, tegur- bermazhab Syafi'i dan sebagian besar ulama
lah." Ini karena jika seorang hakim sedang yang lain, mengatakan bahwa putusan ha-
dalam kondisi marah, pikirannya tidak sta- kim tersebut dapat diterima dan harus
bil sehingga ide dan pendapatnya tidak dilaksanakan.22e
cemerlang dan tidak sempurna. Apabila hakim melakukan kesalahan da-
Termasuk kategori marah adalah di saat lam menetapkan hukuman, kesalahannya itu
hakim disibukkan oleh permasalahan yang menjadi tanggungan pihak yang dimenang-
menggundahkan, mengantuk, terlalu lapar, kan (al-maqdhi lahu). Tatkala seorang hakim
terlalu haus, takut, sakit, terlalu sedih, terlalu melakukan kesalahan secara sengaja, ke-
gembira, dan menahan air kencing atau air salahan itu dianggung oleh hakim.230
besar. Dalam melaksanakan tugasnya, hen-
daknya seorang hakim tidak sedang dalam e. Membuktikan bahwa Para Saksi Adalah
kondisi tersebut supaya keputusan yang Orang yang "Bersih"
benar bisa ditetapkan oleh hakim dengan
Seorang hakimtidak perlu menanyakan
baik. Ini karena kondisi-kondisi di atas dapat
keadaan para saksi kecuali jika permasalah-
menghalangi hakim untuk mengonsentrasi-
an yang ditangani berkaitan dengan masalah
kan hati maupun pikiran secara optimal, di
hudud dan qishash. Menurut Abu Hanifah, ini
mana apabila keadaan itu mendukung, target
termasuk etika yang harus dilakukan oleh
untuk menetapkan kebenaran dan keadilan-
hakim. Adapun menurut dua sahabat Abu
biasanya-dapat tercapai. Kondisi-kondisi
Hanifah, sikap seperti di atas merupakan
tersebut disamakan dengan kondisi marah
kewajiban hakim. Masalah ini akan saya
sehingga diberi hukuman yang sama. Nabi
uraikan dalam pembahasan syarat-syarat
Muhammad saw. bersabda, "Seorong hakim
menyampaikan kesaksian. Hendaknya per-
hendaknya tidak menetapkan hukuman di saat
tanyaan yang diajukan hakim dilakukan se-
marah, sedih, terkena musibah, dan juga ia
cara sembunyi-sembunyi dulu kemudian di-
tidak boleh memutuskan perkara ketika dalam
ajukan secara terbuka supaya tidak terjadi
keadaan lepar."228
penipuan, umpamany, -"ny"irkan bahwa
Menurut sebagian ulama mazhab Hanbali,
orang yang semestinya tidak adil dikatakan
apabila seorang hakim memutuskan perkara
adil. Karena itu, apabila ada dua orang adil
di saat marah, putusannya tersebut tidak da-
atau lebih memberikan kesaksian bahwa sese-
pat diterima sebab memutuskan perkara da-
orang adalah "bersih", kesaksian itu diterima,
lam kondisi seperti itu dilarang oleh syara'
sehingga keadilan al-muzakki [orang yang
sehingga apabila dilakukan, statusnya men-
bertugas menilai ke-"bersih"-an seseorang)
jadi rusak atau tidak sah.
itu menjadi syarat. Bagaimana dia bisa me-

HR Abu'lwanah dalam Shohih-nya. Diriwayatkan juga oleh at-Baihaqi, ad-Daruquthni, ath-Thabari dengan sanadyangdha'if
melalui sahabat Abu Sa'id al-Khudri secara marfu',"Seorang hakim tidak boleh menetapkan perkara di saat kenyang dan haus."
(Majma' az-Zawa'id, jld. IV hlm. 195; Nailu al-Awthar, ild. Vlll, hlm.273; at-Talkhish al-Habir, op.cit.)
Al-Mabsuth, jld. XVI, hlm. 64; al-Mughni, ild. IX, hlm. 49; Mughni al-Muhtaj,ild.lV hlm. 39t; al-Bada'i', ild. VII, hlm. 9; Bidayatu
al-Mujtohid, ild. ll, hlm. 462.
230 Majmo' adh- Dhamanat, hlm. 364.
Bagian V: FIQIH UMUM lsLAM,rLrD 8

nilai orang lain "bersih" jika dirinya saja tidak (kesaksian), jumlah kuantitas tidak di-
"bersih". jadikan pertimbangan dalam melakukan
Adapun jumlah al-muzakki hanyalah pen-tarjih-an.23r
syarat tambahan menurut Abu Hanifah dan
Abu Yusuf sebab tazkiyah [menilai ke-"ber- f. Mendamaikan Dua Pihak yan$
sih"-an seseorang) bukanlah asy-syahaadoh Bersengketa.
(kesaksian). Adapun menurut Muhammad, Tidaklah apa-apa apabila seorang
jumlah menjadi syarat sebab tazkiyah itu hakim menetapkan damai bagi pihak-pihak
sama dengan syahaadah. yang bersengketa jika memang pihak-
Apabila dua orangyang memberi penilaian pihak tersebut menghendakinya. Allah SWT
berbeda pendapat, yang satu menilai baik, berfirman,
sedangkan yang lainnya menilai buruk, hakim
harus meminta pertimbangan orang lain
selain kedua orang tersebut. |ika orang lai4
@ fi4's
itu menilai baik, hakim menetapkan bahwa "...Dan perdamaian itu lebih baik.... " (an'
saksi adalah "bersih", begitu juga sebaliknya Nisaa': 128)
apabila orang ketiga itu menilai saksi itu
buruk, hakim harus menetapkan bahwa saksi Karena itu, menginginkan kedamaian ada-
tersebut tidak layak. lah menginginkan kebaikan.
Apabila dua orang mengatakan bahwa Umar bin al-Khaththab mengatakan,
saksi adalah orang baik, sedangkan dua orang "Kembalikanlah masalah itu
kepada pihak
yang lain mengatakan bahwa saksi adalah yang bersengketa hingga mereka mau saling
orang tidak baik, hakim harus menetapkan berdamai. Apabila putusan sudah ditetapkan,
bahwa saksi adalah orang yang tidak baik. Ini itu akan menimbulkan rasa dendam."
karena orangyang mencela berpegang kepada Apabila hakim tidak berpikir untuk men-
kondisi nyata, sedangkan orang yang memuii damaikan kedua pihak dan memang kedua
mendasarkan pendapatnya kepada kondisi pihak itu tidak mau berdamai, hakim tidak
lahiriah, karena pada sisi lahiriah, seseorang boleh memutuskan sepihak bahwa keduanya
biasanya akan menunjukkan kebaikan-ke- berdamai. Dia harus meneruskan proses seng-
baikannya dan dia menyembunyikan kebu- keta itu dan menetapkan keputusan sesuai
rukannya sehingga-dalam kasus seperti dengan bukti-bukti yang ada dalam proses
ini-menerima penilaian orang yang mencela pengadilan.232
adalah lebih utama.
Apabila ada dua orang yang mencela G. PEMBAHASAN KETUJUH
saksi dan yang menilainya baik ada tiga orang BERAKHIRNYA TUGAS HAKIM
atau lebih, menurut ulama bermazhab Hanafi,
Semua hal yang bisa mengakhiri akad
pendapat yang diterima adalah pendapat
perwakilan (wakaalah) bisa menjadi dasar
yang mengatakan bahwa saksi itu tidak untuk mengakhiri tugas hakim, seperti imam
baik. Ini karena dalam masalah syahaadah

231' N-Boda'i',ild.VlI, hlm. 10; Mukhtashar ath-Thahawi, hlm. 328.


232 ALBada' i',op.cit. h.13 Mukhtashar ath'Thahawi, hlm. 333.
frLrD 8 BagianV:RQIHUMUM

menghentikannya, hakimnya meninggal du- Dasarnya adalah sabda Nabi Muhammad saw.,
nia, gila, atau ia telah melaksanakan tugas "Sikap menunda-nunda membayar utang yang
yang menjadi kewajibannya. Meski demikian, dilakukan oleh orang kaya adalah sikap zalim."
ada pengecualian dalam satu hal. Umumnya, Orang yang zalim boleh dipenjara.
jika orang yang mewakilkan meninggal du- Apabila satu tuduhan telah dilaporkan
nia, yang berstatus sebagai wakil habis tugas- kepada hakim dan sudah ditetapkan keputus-
nya. Adapun dalam masalah kehakiman, apa- annya kemudian orang yang dimenangkan
bila seorang imam meninggal dunia atau [yang mempunyai hak) meminta supaya ter-
turun tahta, tugas para hakim dan juga para tuduh [orang yang berutang kepadanya)
wakilnya tidak dengan sendirinya berhenti. dipenjara, hakim tidak boleh tergesa-gesa
Dengan demikian, perbedaan antara akad memenjarakannya, namun ia harus me-
wakaalah dan penugasan hakim adalah: se- Iakukan Iangkah-langkah berikut ini.23a
orang wakil bekerja berdasarkan tugas yang
dipasrahkan oleh orang yang mewakilkan L. Apabila hakim mengetahui bahwa
dan dalam hal yang memang menjadi hak orang yang berutang itu sedang da-
orang yang mewakilkan tersebut. fika orang Iam keadaan kesulitan atau sedang ti-
yang mewakilkan sudah tidak memiliki kuasa dak mempunyai uang, hakim tidak
untuk mewakilkan, akad wakqalah itu dengan boleh memenjarakannya. Ini adalah ke-
sendirinya batal. Adapun tugas hakim tidak sepakatan ahli fhih. Dalilnya adalah
berdasar kepada penugasan imam saja dan firman Allah SWT,
dalam hal yang berkaiatan dengan hak imam
saja, tetapi ia bertugas berdasarkan kuasa
yang diberikan oleh seluruh umat Islam dan
i;; J\i:* l&i d*r:
berkenaan dengan hak-hak mereka semua.
Posisi imam adalah wakil dari umat Islam
;riiSy ;4)% tlts ?i5

dan kuasa umat Islam tetap kekal meskipun


5iJj'i3oy
imamnya meninggal dunia. Apabila seorang "Dan jika (orang yang berutang itu)
hakim mengangkat seorang wakil atas izin dalam kesulitan, maka berilah tenggang
imam kemudian hakim itu meninggal dunia, waktu sampai dio memperoleh kelapangan.
wakil tersebut tidak dengan sendirinya di- Dan jika kamu menyedekahkan, itu lebih
hentikan tugasnya sebab ia adalah wakil baik bagimu, jika kamu mengetahui." (al'
imam, bukan wakil hakim.233 Baqarah:280)

tidak
Sebab dalam kondisi seperti itu,
H. PEMBAHASAN KEDELAPAN
ada faedahnya memenjarakan orang ter-
KAPAN BOLEH MENAHAN ORANG
sebut. fika dipenjarakan, hakim telah me-
YANG BERUTANG?
lakukan kezaliman. Hakim hendaknya
Dalam pembahasan mengenai takzir
membiarkan orang tersebut bekerja men-
telah saya terangkan bahwa menurut syara',
cari rezeki sehingga dia mampu melunasi
hukuman kurungan (tahanan) diperbolehkan.
semua utangnya atau sebagian saja.

233 At-Bada'i', jld,.Ylt, hlm. 16, jld. vl, hlm. 37 dan setelahnya.
234 Al-Lubab Syarh al-Kitab,ild.lV hlm. 82; ath-Thuruq al-Hukmiyyah, hlm.101-106.
BagianV:FIQIHUMUM JrLrD 8

2. Apabila hakim ragu mengenai keadaan namun dia tidak mau membayarnya atau
orang yang berutang, apakah dia sedang menundanya, padahal tidak ada halangan,
dalam keadaan lapang atau susah, jumhur hakim boleh memenjarakannya selama
ahli fiqih memperbolehkan hakim untuk dua bulan, tiga bulan atau lebih atau ku-
memenjarakan orang tersebut dengan rang sesuai dengan penilaian terhadap
maksud untuk mengujinya jika memang keadaan pengutang.
utang tersebut termasuk utang pengganti Menurut Abu Hanifah dan Zufar,
a dhah),23s seperti harga
(duy uun al- mu'aar orang tersebut harus terus dipenjara hing-
barang yang belum dibayar atau piutang ga dia mau membayar utangnya.
yang belum dilunasi, dan pihak-pihak Dua sahabat Abu Hanifah dan imam
yang dirugikan memang meminta supaya mazhab yang lain berpendapat bahwa
orang tersebut dipenjarakan dan mereka apabila hukuman penjara tidak efektif
pun menginformasikan bahwa orang menekan orang tersebut, hakim boleh
tersebut sebenarnya mempunyai harta menjual paksa hartanya untuk melunasi
yang disembunyikan. Hukuman penjara utangnya. Menurutmereka,hukuman pen-
ini harus dihentikan jika orang yang ber- jara adalah hukuman sementara yang bisa
utang tersebut ternyata dalam keadaan berakhir dengan telah dilunasinya utang,
susah dan tidak memiliki harta, sama terbukti bahwa orang tersebut dalam
seperti kasus sebelumnya sebab me- keadaan sulit, atau setelah hartanya
menjarakan orang seperti itu tidak ada dijual paksa untuk melunasi utangnya.
faedahnya, bahkan termasuk perbuatan
yang zalim. Hakim juga tidak boleh Hakim juga boleh memenjarakan seorang
menghalangi orang-orang yang mem- suami yangtidak mau memberikan kewaiiban
punyai hak (yang memberikan utang) nafkah kepada istrinya. Akan tetapi, orang
untuk selalu memantau orang yang ber- tua yang berutang kepada anaknya dan
utang kepada mereka setelah orang ter- dia tidak melunasinya tidak bisa dihukum
sebut dikeluarkan dari penjara. penjara kecuali jika orang tua tersebut tidak
3. Apabila pengutang terbukti sedang dalam mau memberikan nafkah kepada anaknya.
keadaan lapang, hakim tidak boleh serta Mazhab Hanafi berpendapat bahwa hu-
merta memenjarakannya. Hakim harus kuman penjara yang dimaksudkan untuk me-
memerintahkannya untuk membayar nyelidiki apakah si pengutang dalam keadaan
utang terlebih dahulu sebab hukuman susah atau tidak dapat dilangsungkan hingga
penjara hanya dikenakan apabila dia terbukti bahwa orang tersebut memang kesu
mempersulit untuk membayar utang. litan dan tidak bisa membayar semua utangnya.
Apabila pengutang terbukti mempunyai Syara' menetapkan aturan teknis hukum-
kewajiban membayar tanggungannya, an penjara.236 Pada dasarnya, hukuman pen-

Apabila utang tersebut tidak termasuk duyuun mu'aawadhah, seperti ganti rugi tindakan kriminal atau nafkah kepada
kerabat, orang yang berutang tidak boleh dipenjara iika dia mengaku sedang dalam keadaan sempit. Adapun Ibnu al-Qayyim
tidak menerima pengklasifikasian utang seperti di atas. Dia iuga tidak membolehkan hukuman peniara bagi orang yang
berutang dalam dua kondisi di atas hingga ada bukti yang ielas yang bisa diiadikan dasar untuk memenjarakannya (yaitu
orang yang berutang itu memang memiliki uang). Tampaknya pendapat ini adalah pendapat yang lebih raTih sebab lebih
adil.
Ath-Thur uq al- H ukm iyyah, hlm.102 dan setelahnya.
FIqLH ISLAM JILID 8 BagianV:RQIHUMUM

jara tidaklah dengan cara menempatkan se- !. PEMBAHASAN KESEMBILAN


seorang dalam ruangan yang sempit. Hukum- PEMECATAN HAKIM DAN
an penjara bisa berbentuk mengekang PENGUNDURAN DIRINYA
gerak seseorang dan menghalanginya untuk Hakim mempunyai hakuntukmengundur-
beraktivitas secara Ieluasa, baik dengan kan diri. Dia adalah wakil dari imam. Setiap
cara ditempatkan di rumah, di masjid, mau- wakil mempunyai hak untuk mundur sebagai
pun diserahkan kepada seseorang untuk wakil.
mengawasinya. Apabila imam meninggal dunia atauturun
Pengawasan tersebut dilakukan dengan tahta, tugas hakim tidak berhenti dengan
tujuan untuk memerhatikan kondisi si peng- sendirinya sebab imam merupakan wakil
utang dan seberapa harta yang dia miliki. Ini dari umat ketika dia memilih para hakim dan
merupakan langkah awal untuk menguasai para pekerja. !
hartanya untuk digunakan melunasi Imam juga mempunyai hak untuk mem-
utangnya. berhentikan hakim jika hakim tersebut me-
Ini adalah bentuk hukuman penjara pada lakukan kesalahan, banyak keluhan dari
masa Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar. masyarakat mengenai kinerjanya, imam
Pada masa itu, belum ada tempat khusus untuk menemukan orang yang lebih utama untuk
memenjarakan orang yang bersengketa. menduduki jabatan tersebut, atau ada
Ketika masa Umar, manusia semakin orang yang setara atau lebih rendah, tapi
banyak sehingga dia membeli rumah di dengan memberhentikannya bisa membawa
Makkah dan dijadikan sebagai tempat penjara. kemaslahatan umat. Jika pemberh'entiannya
Berkenaan dengan masalah ini, ulama terbagi tidakberdasarkan hal-hal tersebut, hukumnya
menjadi dua kelompok. haram.
Sebagian mengatakan bahwa hakim tidak Hakim tidak berhenti melakukan tugas
perlu membuat penjara sebab pada masa Nabi hingga dia mengetahui kabar mengenai
dan khalifah setelahnya tidak ada sistem pemberhentiannya.
penjara. Hakim hendaknya membatasi gerak Ada beberapa hal yang menyebabkan tu-
si pengutang dengan menempatkannya di gas hakim berhenti dengan sendirinya.
satu tempat, dengan mengangkat seseorang Pertama,hilangnya kompetensi, umpama-
untuk mengawasinya, atau menyuruh orang nya hakim tersebut menjadi gila, ayan, buta,
yang memberi utang untuk mengawasinya tuli, bisu, atau dia kehilangan kemampuan un-
sebagaimana yang pernah dilakukan oleh tuk berijtihad dan mengurusi perkara dengan
Nabi.
baik, umpamanya dia sudah sering lupa.
Adapun sebagian ulama yang lain-ini Kedua, murtad keluar dari agama Islam
adalah mayoritas-mengatakan bahwa hakim sehingga dia menjadi kafir. Allah SWT
boleh membuat penjara sebab Umar bin al- berfirman,
Khaththab membeli rumah milik Shafwan
bin Umayah dengan harga empat ribu dirham
untuk dijadikan penjara. @W'ul$t|9irt6l",sA-$
Allah tidak akan memberi jalan kepada
"...

orang kafir untuk mengalahkan orang-orang


yang beriman." (an-Nisaa': 141)
Bagian V: RQIH UMUM IsLAM )rLrD 8

Ketiga, fasik, yaitu apabila hakim me- jika hakim itu statusnya adalah hakim darurat
Iakukan tindakan yang melanggar syariat (al-qaadhi adh-dharuurah), yaitu hakim fasik
atau norma-norma umum karena hal itu ber- yang dipilih oleh imam yang berkuasa.
tentangn dengan tugas utama hakim kecuali

*{ffi"
IsLAM JrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

BAB KEDUA:
TUNTUTAN ATAS HAK
DAN PEMBUKTIAN. PEMB UKTIANNYA"'

Bagian ini akan membahas masalah cara tertuduh atau mekanisme menetapkan pu-
untuk menuntut hak yang diistilahkan dengan tusan perkara.
ad-da'waa yang dalam bahasa Indonesia bisa Pembahasan kelima: Hukum ketika ada
berarti gugatan, tuntutan, atau tuduhan. dua tuduhan yang kontradiksi dengan dua
Bagian ini juga membahas masalah cara- bukti yang juga berkontradiksi.
cara pembuktiannya yang bentuknya sangat Pembahasan keenam : Hukum,ketika ada
beragam, yaitu kesaksian, sumpah, [tertuduh) dua tuduhan yang kontradiksi dalam masalah
menolak untuk bersumpah, ikrar, dan adanya kepemilikan, hukum kepemilikannya, dan
indikator-indikator (qarinah). Pada bagian konsekuensi hak-hak yang timbul darinya.
ini juga akan dibahas masalah kontradiksi
antara dua tuduhan dan kontradiksi antara
A. PEMBAHASAN PERTAMA: DEFINISI
dua bukti. Masalah-masalah tersebut akan AILDA', WAA ( GUGATAN ), RUKUI{-
diuraikan dalam pembahasan-pembahasan RUKUNNYA, SYARAT€YARATNYA DAN
berikut ini.
DASAR LEGALITASNYA.
Pembahasan pertama : Definisi ad-da'waa
[gugatan), rukun-rukunnya, syarat-syaratnya 7. DEFINISIAD.DA'WAA
dan dasar legalitasnya, Secara etimologi, yang dimaksud
Pembahasan kedua : Dua bentuk ad- dengan ad-da'waa adalah satu perkataan
da'waa. yang diucapkan seseorang dengan tujuan
Pembahasan ketiga : Konsekuensi hukum menetapkan kewajiban kepada orang lain
setelah ada gugatan. untuk memenuhi hak. Secara bahasa, ia juga
Pembahasan keempat : Argumen-argu- bisa berarti permintaan dan harapan. Allah
men yang dikemukakan oleh penuntut dan SWT berfirman,

237 Kata al-bayyinaaf merupakan bentuk lamak dari kata bayyinah. Maksudnya adalah hal-hal yang dapat membuktikan
hak seseorang. Caranya bisa berbentuk bersumpah atau kesaksian. Bukti disebut dengan istilah bayyinah sebab ia dapat
menjadikan hak yang dipermasalahkan menjadi ielas fstatabayyanu al-haqqu). Dalam iudul al-bayyinaat (pembuktian-
pembuktian) disebutdalam bentukjamak, sedangkanad-da'wa (tuntutan atas hak) disebuttunggal sebab bentuk pembuktian
memang dapat bermacam-macam, sedangkan berbagai tuntutan pada hakikatnya adalah sama.

I
Bagian V: FIQIH UMUM IsrAM.lrLrD 8

&az 2(zrz .(,t Kedua


ESOrr+r/ fu... Ttrduhan atau tuntutan tersebut harus
"... den memperoleh apa saia yang mereka dilakukan di majelis persidangan karena
inginkan." (Yaasiin: 57) tuduhan tidak bisa dianggap sah jika di-
lakukan di luar majelis persidangan.
Bentuk jamaknya adalah ad-da'aawaa.
Adapun secara terminologi syara', arti od' Ketiga
da'waa adalah menginformasikan di hadapan Tuduhan tersebut harus di hadapan
hakim bahwa ada hak yang wajib diberikan tertuduh yang hadir di hadapan hakim se-
oleh seseorang kepada orang lain.238 hingga tertuduh dapat mendengarkan kasus
yang dituduhkan, bukti-bukti, dan juga ke-
2. RU'$NNYA putusan hakim. Apabila tertuduh tidak hadir,
Rukun ad-da'waa adalah adanya ucapan ad-da'waa ftuduhan) tersebut tidak diterima.
seseorang yang redaksinya, "Saya mempunyai Begitu juga putusan hakimtidakbisa dianggap
hak yang wajib dipenuhi oleh si Fulan," atau, sah jika tertuduh tidak hadir dalam majelis.
"Hak saya yang ada pada si Fulan adalah ini...," Ini adalah pendapat ulama mazhab Hanafi,
atau kalimat-kalimat yang serupa.23e baik ketiadaannya itu sebelum maupun sesu-
dah waktu penyampaian kesaksian, atau ketia-
daannya itu karena dia tidak hadir di majelis
3. SYARAT.SYARATNYA
persidangan atau tidak ada di daerah tempat
Pertama hakim bertugas. Adapun ulama mazhab lain
Orang yang menuntut hak dan yang tidak mengharuskan syarat-syarat tersebut.
dituduh haruslah mempunyai akal yang Sebagaimana telah kami terangkan sebe-
sehat dan kemampuan untuk membedakan lum ini bahwa pendapat yang raTlh di kalangan
yang baik dan yang buruk (ahliyyatul-'aqli wa ulama mazhab Maliki, Syafi'i, dan Hanbali
at-tamyiiz). adalah pendapat yang membolehkan hakim
Orang yang menuntut hak dan yang menetapkanputusanmeskipunpihaktertuduh
dituduh haruslah orang yang akalnya tidak hadir dalam majelis persidangan jika
sempurna dan sehat. Karena itu, tuntutan pihak penuduh bisa menghadirkan bukti yang
yang dilakukan oleh orang gila dan anak kecil menguatkan tuduhannya. Hal itu berlaku jika
yang belum mumarytiz tidak sah. Begitu juga kasusnya berkaitan dengan hak-hak sipil (al-
tidak sah memosisikan mereka berdua sebagai huquuq al-madaniyyah), bukan kasus yang
tertuduh. Dengan demikian, mereka berdua murni berkaitan dengan hak-hak Allah SWT.
tidak diharuskan memenuhi tuntutan hak
yang dituduhkan orang lain kepada mereka Keempat
berdua. Hakim juga tidak perlu mendengarkan Benda atau masalah yang dituntut dan
bukti-bukti tuduhan tersebut. dituduhkan haruslah sesuatu yang bisa di-

235 Ad-Durr alMukhtar, jld.lV hlm. 437; Takmilatu Fathi al-Qadir, jld. VI, hlm. 137; al-Lubab Syarh al-Kitab,ild. IV hlm. 26; Mughni
al-Muhtaj,ild.lV, hlm. 461; al-Mughni,jld. IX, hlm. 271.
239 Al- Bada' i', lld. Y I, hlm. 222.
FIeLH IsLAM )rLtD 8 BagianV:FIQIHUMUM

ketahui, baik dengan menunjukkannya di menuntut kepada seseorang atau ada orang
hadapan hakim jika memang sesuatu ter- datang kepada hakim dan menuntut kepada
sebut termasuk benda yang bergerak [al- seseorang untuk membayar sedekah, atau
manquulaat), dengan cara menjelaskan ba- menuntut kepada seseorang untuk melaksa-
tasan-batasannya seperti tanah, rumah, nakan akad yang tidak sah secara hukum,
atau barang tidak bergerak lainnya (real dalam keadaan seperti ini, hakim tidak perlu
property), maupun dengan cara investigasi mendengarkan tuduhan atautuntutan orang
yang dilakukan sendiri oleh hakim atau tersebut jika pihak tertuduh mengingkarinya.
wakilnya jika barang tersebut memang Ini karena pewakilan (wakaalah) adalah akad
tidak bisa digambarkan batasannya, seperti yang tidak mengikat secara kontinu sebab
batu penggilingan. Bisa juga dengan cara orang yang mengaku sebagai wakil bisa jadi
menerangkan jenis, kategori, ukuran, atau dibatalkan posisinya sebagai wakil oleh
sifatnya jika benda yang dituntut itu ber- orang yang mewakilkan kepadanya pada saat
bentuk piutang, seperti uang, gandum, atau itu juga.
tepung sebab barang yang diutang seseorang
tidak bisa diketahui wujudnya kecuali de- Keenam
ngan menerangkan jenis, kategori, ukuran,
Masalah yang digugat harus bisa di-
mapupun sifatnya.
buktikan. Apabila gugatan yang ada berkait-
Benda yang dituntut harus diketahui se-
an dengan masalah yang wujudnya biasanya
bab pihak tertuduh tidak berkewajiban me-
mustahil atau secara riil memang mustahil
menuhi tuntutan pendakwa jika benda yang
wujud, gugatan atau tuduhan tersebut ter-
disengketakan belum diketahui. Para saksi
masuk gugatan atau tuduhan yang bohong.
juga tidak akan bisa memberikan kesaksian
Apabila ada seseorang berkata kepada orang
jika benda atau masalah yang disengketakan
yang usianya lebih tua darinya, "Engkau ada-
belum jelas. Begitu juga, hakim tidak bisa me-
lah anakku," tuduhan seperti itu tidak perlu
netapkan keputusan jika benda atau masalah
diproses oleh hakim sebab orang yang umur-
yang dituntut tidak diketahui dengan pasti.
nya lebih tua tidak mungkin menjadi anak
orang yang umurnya lebih muda. Apabila
Kelima ada orang yang berkata kenapa seorang
Masalah yang dituntut haruslah masalah anak yang nasabnya sudah jelas, "Engkau
yang bisa dibebankan kepada tertuduh atau- adalah anakku," hakim juga tidak perlu me-
dengan ungkapan lain-tuntutan tersebut ha- nindaklanjuti tuduhan tersebut.2a0
rus legal dan dapat diimplementasikan secara Apa yang dikatakan oleh penggugat atau
hukum. penuduh tidak boleh kontradiktif. Apabila
Apabila masalah yang dituduhkan tidak ada seseorang mengaku telah memberi utang
mungkin dibebankan kepada tertuduh, tu- kepada orang lain dan pada waktu lain dia
duhan tersebut tidak bisa diterima. Umpama- berikrar bahwa tidak memberi utangan ke-
nya ada seseorang datang kepada hakim pada orang tersebut, tuduhannya tersebut
dan mengaku sebagai wakil penuduh untuk tidak perlu ditindaklanjuti. Apabila seseorang

24o At-Mabsuth, jld,. XVII, hlm. 39; Takmilah Fath al-Qadir, ild. VI, hlm. t37,l4L dan setelahnya; al-Bada'i', jld.Yl,hlm.222,224; ad-
Durr al-Mukhtar, ild. IV hlm. 438; al-Lubab, jld,.lV, hlm. 27; al-Miizan, jld. II, hlm. 194.
BagianV:FIQIHUMUM ]rLlD 8

menuduh si Fulan melakukan pembunuhan B. PEMBAHASAN KEDUA:


sendirian lalu dia menuduh si Fulan tersebut JENIS GUGATAN DAN PENETAPAN
melakukan pembunuhan bersama orang lain, SIAPA YANG MENGGUGAT DAN SIAPA
tuduhannya yang kedua tersebut tidak bisa YANG TERGUGAT
diterima sebab bertentangan dengan tuduhan
yang pertama kecuali jika pembunuh kedua
7. GUCATAN YANG SAH DAN GUGATAN
YANG TIDAK SAH
yang dituduhkan tersebut membenarkan
tuduhan orang tersebut maka pembunuh Gugatan ada dua macam yaitu gugatan
kedua tersebut menjadi tertuduh berdasarkan yang sah lad-da'waa ash-shahiihah) dan gugat-
ikrarnya sendiri. an yang tidak sah (ad-da'waa al-faasidah).
Yang dimaksud dengan gugatan yang
sah (ad-da'waq ash-shahiihah) adalah gugat-
4. DASAR LEGALTIASNYA
an yang telah memenuhi syarat-syarat se-
Dasar legalitas tuduhan, gugatan, atau
bagaimana disebutkan di atas. Apabila
tuntutan adalah sabda Nabi Muhammad gugatan itu sah, hukum-hukum lanjutan
saw., "Apabila semua orqng dipenuhi semua
sebagai konsekuensi gugatan itu dapat di-
gugatannya, seseorang akan menggugat harto
Iakukan, yaitu menghadirkan tertuduh ke
dan jiwa orong lain. Akan tetapi, (aturan yong
majelis persidangan melalui petugas yang
benar adaloh) bukti harus dikemukakan oleh
telah disiapkan, meminta tertuduh untuk
penggugat dan sumpah meniadi kewaiiban
menanggapi gugatan tersebut, memintanya
orang yang mengingari gugatan tersebut."zar
bersumpah jika dia tidak mengakui gugatan
Alasanlainnya,sengketadanpertentangan tersebut, atau menetapkan hak kepada
adalah masalah yang tidak bisa terhindarkan penggugat jika memang bukti-buktinya me-
dalam kehidupan bermasyarakat. Karena itu, menuhi syarat atau jika tertuduh tidak mau
harus ada cara penyelesaiannya, yaitu dengan mengucapkan sumpah untuk menafikan tu-
menyelesaikannya di pengadilan melalui duhan tersebut.
mekanisme ad-da'waa wa al-bayyinaat. lika Adapun yang dimaksud dengan gugatan
sengketa dan pertentangan itu dibiarkan yang tidak sah (ad-da'waa al-faasidah aw al'
berlanjut, akan timbul kekacauan dan baathilah) adalah tuduhan yang tidak me-
kerusakan dalam masyarakat. Allah SWT menuhi syarat-syarat di atas sehingga hu-
tidak menyukai kerusakan.zaz kum-hukum lanjutan sebagaimana yang
disebutkan di atas tidak bisa dilaksanakan.
Umpamanya, tuduhan itu tertuju kapada orang
yang tidak ada atau barang/masalah yang
dituduhkan tidak dapat diketahui (maihuul)
sehingga tidak mungkin dibuktikan dengan
kesaksian karena para saksi tidak mungkin
melihat benda yang disengketakan tersebut.

24t Hadits hasan diriwayatkan oleh al-Baihaqi, Ahmad, dan diriwayatkan iuga oleh Imam Muslim, al-Bukhari dengan redaksi
yang lain. (al-Arba'in an-Nawawiyyah,hlm.T4; Nashbu ar-Rayah, ild. lV hlm. 95; Noilu al-Awthon ild. VIII, hlm. 305)
Al-Mabsuth,ild. XVll, hlm. 28; al-Mughni, ild. lx, hlm. 272; Mughni al'Muhtai,ild.lV hlm.461.
FIQIH ISLAM JILID 8 BagianV: FIQIH UMUM

Dalam keadaan seperti itu, hakim juga tidak C. PEMBAHASAN KETIGA:


bisa menetapkan keputusan, bukti juga tidak KONSEKUENSI HUKUM SETELAH
bisa dihadirkan, dan tertuduh juga tidak bisa GUGATAN DIAJUKAN ATAU APA YANG
menolak tuduhan tersebut sehingga merasa WAJIB DILAKUKAN OLEH TERGUGAT
perlu untuk tidak bersumpah.2a3 SETELAH GUGATAN DIAJUKAN
Hakim mempunyai peran penting dalam
2. SIAPA YANG MENGGUGAT DAN SIAPA proses pengadilan. Apabila ada seorang peng-
YANG TERGUGAT gugat datang ke majelis persidangan ber-
Dikarenakan masalah gugatan atas hak sama rivalnya [tergugat), hakim harus ber-
(ad-do'waa) berkaitan erat dengan penggugat tanya kepadanya mengenai masalah yang
dan tergugat, sedari awal perlu menetapkan disengketakan. Apabila gugatan tersebut
siapakah pihak penggugat dan siapakah yang termasuk gugatan yang sah karena syarat-
tergugat. Ini karena penentuan kategori ini syaratnya terpenuhi dan tergugat ada, hakim
berkaitan dengan kewajiban masing-masing meminta kepada tergugat untuk menanggapi
pihak, seperti kewajiban menghadirkan bukti, tuduhan yang dikemukakan oleh tertuduh,
sumpah, atau yang lainnya. Karena itu, perlu sebab pada tahapan seperti ini, hakim wajib
kiranya di sini disebutkan definisi masing- memutuskan sengketa tersebut.
masing dari penggugat (mudda'i) dan tergugat Dengan demikian, konsekuensi hukum
(muddo'a 'alaih). setelah gugatan diajukan adalah wajibnya
Yang dimaksud dengan penggugat tertuduh menanggapi tuduhan penggugat
(mudda'i) adalah orang yang tidak dipaksa dengan mengatakan"ya" atau "tidai<". Apabila
untuk menyelesaikan sengketa jika dia me- tergugat diam, dia dianggap ingkar terhadap
ninggalkan atau menarik sengketa itu sebab tuduhan tersebut sehingga penggugat harus
dia adalah orang yang menuntut hak. mengemukakan bukti dan kemudian hakim
Adapun yang dimaksud dengan tergugat menetapkan keputusan untuk kemenangan
(al-muddo'aa'olaih) adalah orang yang dipaksa penggugat. Apabila tergugat mengakui tuduh-
menyelesaikan masalah sengketa sebab dia an yang dikemukakan penggugat, masalahnya

adalah orang yang dituntut.zaa menjadi jelas dan hakim harus memutuskan
perkara tersebut: tergugat harus memberikan
Ada juga yang mengatakan bahwa yang
hak penggugat. Ini karena tergugat tidak per-
dimaksud dengan penggugat adalah orang
yang mengucapkan perkataan dengan maksud lu dicurigai atas pengakuannya sendiri ter-
untuk mengambil sesuatu dari orang lain hadap kesalahan yang dilakukannya itu.
atau untuk menetapkan hak kepada dirinya. Apabila tergugat mengingkari tuduh-
Adapun yang dimaksud dengan tergugat an yang dikemukakan penggugat, hakim
adalah orang yang mengingkari tuduhan meminta kepada penggugat untuk menge-
tersebut.2as mukakan bukti. |ika penggugat bisa meng-
hadirkan bukti, hakim memutuskan bahwa
penggugatlah yang menang sebab bukti yang

243 Takmilah Fath al-Qadir,1ld. Vl, hlm. 137; al-Mabsuth, ild. XVII, hlm. 30.
244 Al-Qaduri, al-Lubab Syarh Kitab,ild.lV hlm. 26; Takmilah Fath al-Qadir, ild. VI, hlm. 138; ad-Durr al-Mukhtar, ild. IV, hlm. 237;
Takmilah Radd al-Mukhtar'ala ad-Durr al-Mukhtar,1ld.l, hlm.310; al-Bada'i', jld.Yl,hlm.224.
Al- Bada' i', op.cit.; Ibnu Qudaamah, al- Mughni, ild,. lX, hlm. 27 l.
BagianV:FIQIHUMUM FIQIH ISLAM TILID 8

dikemukakan tersebut menguatkan dugaan bersumpah, dan apakah hakim boleh


bahwa penggugat juiur dalam mengemukakan menetapkan keputusan bahwa tergugat
gugatannya itu. Akantetapi, apabila penggugat bersalah berdasarkan keengganan tergugat
tidak bisa menghadirkan bukti dan dia me- untuk bersumpah.
minta supaya tergugat bersumpah, hakim
harus meminta tergugat untuk bersumpah D. PEMBAHASAN KEEMPAT
bahwa tuduhan penggugat itu tidak benar' ARGUMEN.ARGUMEN YANG
Dalilnya adalah perkataan Nabi Muhammad DIKEMUKAKAN OLEH PENUNTUT
saw. kepada penggugat dalam kisah sengketa DAN TERTUDUH ATAU MEKANISME
antara orang Hadhrami dengan orang Kindi, MENETAPKAN PUTUSAN PERKARA
"Apakah kamu mempunyai bukti?'Dia men-
Prosedur yang bisa diiadikan dasar un-
jawab, "Tidak." Nabi kemudian bersabda,"Jika
tuk menetapkan keputusan dalam proses per-
demikian, kamu bisa memintanya untuk ber-
sidangan adalah: kesaksian, sumpah, menolak
sumpah."2a6 Maksudnya adalah meminta ter-
untuk bersumpah, ikrar, dan kesaksian be-
gugat untuk bersumpah bahwa tuduhan itu
serta sumpah.
tidak benar.
Ke saksianmerupakan argumen penggugat
Apabila penggugat berkata, "Saya mem-
sebab Rasulullah saw. bersab da, " Pembuktian
punyai bukti yang ada di negeri ini," kemudian
harus dikemukakan oleh penggugat." Alasan
dia meminta tergugat untuk bersumpah, lainnya, penggugat telah menggugat hal
menurut Abu Hanifah, hakim tidak perlu yang samar fyang tidak tampak di hadapan
memintd tergugat untuk bersumpah. Ini ka-
banyak orang). Karena itu, ia perlu me-
rena hak penggugat untuk meminta tergugat
ngonkretkannya. Dengan adanya bukti, hal
bersumpah adalah jika memang dia tidak yang samar itu menjadi nyata. Saya akan
dapat menunjukkan bukti atas gugatannya
membahas secara khusus masalah kesaksian
tersebut, sebagaimana diterangkan dalam ini pada bagian yang akan datang.
hadits di atas.
Alasan mengapa penggugat dibebani
Adapun Abu Yusuf berpendapat bahwa
untuk menunjukkan bukti atau kesaksian
hakim harus meminta tergugat untuk ber- adalah karena ia berada dalam posisi peng-
sumpah sebab meminta untukbersumpah ada-
akuan yang lemah sebab pengakuannya ter-
lah hak penggugat. Dalilnya adalah sabda Nabi
sebut bertolak belakang dengan keadaan asal
Muhammad saw., "Bukti waiib dituniukkan yang sedang dihadapi sehingga dia dibebani
oleh penggugat, sedangkan sumpah diucapkan
untuk mengajukan argumen yang kuat, yaitu
oleh tergugat yang mengingkari gugatan pembuktian. Di sisi lain, posisi tergugatadalah
tersebut."za?
kuat sebab hukum asal yang harus dijadikan
Bagian selanjutnya akan membahas ma- patokan adalah praduga tidak bersalah se-
salah apakah hakim boleh menetapkan hu- hingga cukup baginya mengemukakan argu-
kuman berdasarkan satu saksi dan sumpah men yang ringan, yaitu sumpah.
penggugat, apakah sumpah bisa dilimpghkan
Pembuktian bisa berbentuk kesaksian
kepada penggugat jika tergugat tidak mau
dua orang saksi laki-laki, kesaksian seorang

246 HR al-Bukhari, Muslim dari Wa'il bin Huir' (Nashbu ar-Rayah'ild.lV hlm. 94)
247 Takmilah Fath al-Qadir,ild. VI, hlm. 151 dan setelahnya; ad-Durr al-Mukhtar, jld.lV hlm. 438; al-Lubab,ild. IV hlm. 29.
IsLAM JrLrD 8 B€An V: FIQIH UMUM

lelaki dan dua perempuan, seorang saksi pendapat yang mengatakan bahwa jika ter-
lelaki dan sumpah, empat saksi lelaki, atau gufat tidak mau bersumpah, penggugat di-
empat saksi wanita. suruh untuk bersumpah. Akan tetapi, pen-
Sumpah adalah argumen tergugat sebab dapat terpilih dalam mazhab Hanbali adalah
Rasulullah saw bersabda, "Sumpah menjadi yang mengatakan bahwa penggugat tidak
kew aj ib an pih ak tergug at y ang ing kar." Apabila perlu disuruh untuk bersumpah.
pihak tergugat mau bersumpah, hakim harus fumhur ulama berargumen dengan ha-
memutuskan bahwa sengketa itu selesai dan di dits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar yang
antara dua pihak tersebut dianggap tidak ada mengatakan bahwa sesungguhnya Nabi
apa-apa hingga si penggugat mampu menun- Muhammad saw. mengembalikan sumpah ke-
jukkan bukti yang memperkuat tuduhannya. pada orang yang menuntut haknya.2as
Apabila pihak tergugat tidak mau ber- Alasan lainnya adalah ketika tergugat
sumpah, apakah hak untuk bersumpah kemu- diminta untuk bersumpah dan dia tidak mau
dian diberikan kepada penggugat ataukah bersumpah, dalam kondisi seperti itu tampak
hakim langsung saja memutuskan bahwa ter- benarnya tuduhan penggugat dan posisi tu-
gugat bersalah karena tidak mau bersumpah? duhannya menjadi kuat sehingga dia tepat
Dalam hal ini, ulama berbeda pendapat. untuk diminta bersumpah. Dengan demikian,
Ulama mazhab Maliki berpendapatbahwa posisi penggugat pada saat itu sama dengan
hak untuk sumpah diberikan kepada peng- posisi tergugat sebelum ia menolak untuk
gugat apabila pihak tergugat tidak mau ber- bersumpah dan juga sama dengan posisi
sumpah. Ini jika masalah yang disengketakan penggugat yang dikuatkan oleh satu orang
adalah berkaitan dengan masalah harta, se- saksi saja, sebagaimana nanti akan kami
perti masalah khiyar dan berakhirnya tempo. terangkan.
Hal itu jika memang penggugat menekankan Allah SWT berfirman,
gugatannya, bukan sekadar tuduhan. fika
sekadar tuduhan tanpa penekanan, si peng- &'
(\.A)
0

gugat tidak perlu disuruh bersumpah.


w 7g';.3q:";;';\(;'65
"... dan mereka merasatakut akan dikem-
Ulama mazhab Syafi'i berpendapat bahwa
balikan sumpahnya (kepada ahli waris) setelah
jika tergugat tidak mau bersumpah, pihak
mereka bersumpah...." (al-Maa'idah: 108)
penggugat pun disuruh bersumpah. Prosedur
ini berlaku dalam semua hak kecuali masalah
Ayatini menunjukkan bahwa apabila satu
kriminal Qinaayaat) yang berkaitan dengan
pihak tidak mau bersumpah, pihak lainlah
darah dan hukuman had. Dalam kasus seperti
yang diminta untuk bersumpah.
ini, hakim memutuskan perkara sesuai de-
ngan tuduhan pihak penggugat, bukan fumhur ulama juga menyatakan bahwa
berdasarkan keengganan tergugat untuk ber- hakim tidak boleh menetapkan keputusan ha-
sumpah. Pendapat inilah yang dianggap be- nya berdasarkan keengganan tergugat untuk
nar oleh Imam Ahmad. Dengan demikian, pen- bersumpah. Ini karenakeengganannya itu ada
dapat Imam Malik, Syafi'i, dan Ahmad adalah kalanya disebabkan dia tidak mau melakukan

244 HR ad-Daruquthni, al-Baihaqi dengan sanad yang dha'if. lmam Hakim iuga meriwayatkan hadits ini dan dia menghukumi
sahih sanad hadits tersebut. (Subulu as-Salam,ild.lV hlm. 136; at-Talkhish al-Habir,ild..lV hlm. 209)
Bagian V: FIQIH UMUM

sumpah palsu dan ada kalanya pula tidak sumpah Anda akan saya iadikan dasar dalam
mau bersumpah meskipun sumpahnya benar. menetapkan keputusan. fika tidak, saya akan
Karena itu, hakim tidak boleh memutuskan menetapkan Anda sebagai tertuduh sesuai
bahwa penggugat menang dalam posisi status yang dituduhkani oleh pihak penggugat."
tergugat masih diragukan sebab keengganan Mereka berargumen dengan sabda Nabi
tergugat untuk bersumpah tidak serta merta Muhammad saw., "Bukti harus dikemukakan
dapat dijadikan dasar bahwa tuduhan peng- oleh pihak yang meng g ug at, sedangkan sumpah
gugat adalah benar. Dengan demikian, ke- harus diucapkan oleh pihak tergugat yang
putusan yang memihak kepada penggugat ingkar."
tidak bisa ditetapkan tanpa adanya dalil. Iika Dalam hadits ini, Nabi telah menetapkan
penggugat mau bersumpah, sumpahnya itu bahwa sumpah adalah kewajiban orang yang
bisa dijadikan dalil sebagai dasar penetapan ingkar, sebagaimana mengemukakan bukti
keputusan selagi tidak ada dalil yang lebih ditetapkan sebagai kewajiban pihak yang
kuat dari itu.24e menggugat. Dalam redaksi lain dalam ash-
Ulama mazhab Hanafi dan pendapatyang Shahihain disebutkan, " Nomun sumpah adalah
masyhur di kalangan Hanbali mengatakan kewajiban pihak tergugat." Dalam hadits ini
bahwa apabila pihak tergugat tidak mau juga ditetapkan bahwa sumpah adalah ke-
bersumpah, pihak penggugat tidak diminta wajiban khusus bagi pihak tergugat.
untuk bersumpah dan hakim menetapkan Ulama mazhab Hanafi juga berargumen
keputusan berdasarkan keengganan pihak bahwa keengganan pihak tergugat untuk ber-
tergugat untuk bersumpah. Dengan demikian, sumpah merupakan dalil bahwa pihak ter-
tuduhan penggugat diputuskan benar dan gugat memberikan hak [yang dituduhkan).
pihak tergugat diwajibkan memenuhi kon- Ini adalah pendapatAbu Hanifah. Adapun me-
sekuensi dari tuduhan tersebut. Enggan nurut dua sahabat Abu Hanifah, keengganan
mengucapkan sumpah ada kalanya dengan pihak tergugat itu dianggap sebagai ikrar me-
ucapan yang jelas seperti, 'Saya tidak mau ngenai benarnya hak yang dituduhkan. fika
bersumpah,' atau tergugat dihukumi tidak dalam kondisi seperti itu pihak tergugat tidak
mau bersumpah sebab dia diam saja, padahal dianggap memberikan hak atau berikrar, sum-
tidak ada hal yang menghalanginya untuk pah harus terus ditawarkan kepadanya untuk
berbicara seperti bisu atau lainnya. menolak tuduhan yang merugikan dirinya
Hakim sekali saja meminta pihaktergugat dan untuk memenuhi kewajiban. Ini karena
untuk bersumpah. Meski demikian, untuk berdasarkan hadits di atas, sumpah bagi-
sikap hati-hati, hendaknya hakim meminta nya adalah kewajiban. Al-yamiinu 'alaa man
sampai tiga kali kepada pihak tergugat un- ankara. Kata'alaa memberi arti wajib.2s0
tuk bersumpah. Umpamanya dengan me- Hendaknya hakim berkata kepada pihak
ngatakan, "Saya beri kesempatan Anda tergugat, "Saya menawarkan kepadamu tiga
untuk bersumpah. fika Anda bersumpah, kali kesempatan untukbersumpah. fika kamu

Lthat Mughni at-Muhtaj,lld. IV, hlm. 150,444,447 dan setelahnya; al-Muhazzab, ild. ll, hlm. 301, 318; Bidayatu al-Muitahid,
ild. II, hlm. 454; asy-Syarh al-Kabir,ild. IV hlm. 146 dan setelahnya; al-Mughni,ild.lX, hlm. 235', al-Mizan, ild. II, hlm. t96;
ath'
Thuruq al-Hukmiyyah fi as-Siyasah asy-Syar'iyyah, hlm. L]r6; asy-Syarh ash-Shaghir, ild V hlm. 64.
Takmilah Fath al-Qadir, hlm. 155, 1.5B; al-Mabsuth, ild. XVll, hlm. 35; al-Bada'i',jld. VI, hlm. 225 dan setelahnya; ad-Durr al-
Mukhtar, jld.lu hlm. 442; at-Lubab Syarh al-Kitab, ild. IV hlm' 30; ol-Mughni,ild. IX, hlm. 235.
FIQTH ISLAM,ILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

mau bersumpah, kamu akan terlepas dari dasarkan a n-nukuul,apa yang harus dilakukan
tuduhan. Akan tetapi, jika tidak mau, kamu terhadap tertuduh? Ada dua jawaban, yaitu
akan ditetapkan sesuai dengan tuduhan yang dia dibebaskan sebab tidak ada bukti atau
diajukan." Apabila hakim telah mengulangi dia dipenjara hingga mau mengaku atau
tawaran itu dan pihak tergugat tetap tidak bersumpah.
mau bersumpah, dia dianggap enggan atau Hukum hudud yang murni berkaitan de-
menolak bersumpah (an-nukuul). ngan hak Allah seperti had zina, mencuri, mi-
num minuman keras tidak bisa ditetapkan
7. KASUS.KASUS YANG BISA DIPUTUSKAN dengan dasar an-nukuul sebab an-nukuulme-
BERDASAR KAIY AN.NUKUUL ( M E M' NTA nurut Abu Hanifah termasuk pengorbanan
TERGUGAT U NTUK BERSU M PAH// (badzlun), sedangkan menurut dua sahabat
,GENGGANAN PIHAK TERGUCAT UNruK Abu Hanifah, an-nukuul termasuk ikrar yang
BERSUMPAH) masih bercampur dengan keraguan. Ini ka-
rena pada kenyataannya memang tertuduh
Ulama mazhab Hanafi dan para sahabat
adalah diam dan hukuman hudud tidak bisa
Imam Ahmad mengatakan bahwa kasus yang
ditetapkan dengan cara pengorbanan; arti-
bisa diputuskan berdasarkan an-nukuuladalah
nya tertuduh tidak boleh mengorbankan diri-
kasus yang berkaitan dengan masalah harta.
nya untuk dihukum had. Hukuman had juga
Adapun kasus yang tidak berkaitan dengan
tidak boleh ditetapkan dengan keraguan se-
masalah harta kekayaan, seperti nikah, talak,
hingga tidak bisa ditetapkan dengan dalil
li'aan, kisas, wasiat, dan akad perwakilan,
yang masih diragukan, padahal an-nukuul me-
tidak boleh ditetapkan berdasarkan an-
nyimpan keraguan sebagaimana yang telah
nukuul. Menurut ulama mazhab Hanbali dan
saya terangkan.
dua sahabat Abu Hanifah, kasus berkaitan
dengan kisas jiwa atau kisas anggota badan
Abu Hanifah berpendapat bahwa an-
tidak bisa ditetapkan berdasarkan an-nukuul nukuul juga tidak bisa dijadikan dasar dalam
menetapkan tujuh kasus ini: nikah, rujuk,/a'i
[keengganan pihak tergugat untuk ber-
dalam iilaa', nasab, budak, al-istiilaad, dan wa-
sumpah), tetapi harus diputuskan di hadapan
kedua pihak yang bersengketa dengan me- laa'. Karena itu, tergugat yang ingkar tidak
perlu diminta untuk bersumpah. Ini karena
netapkan diat atau dendanya.
menurutAbu Hanifah, an-nukuul [enggan ber-
Abu Hanifah berpendapat bahwa apabila
sumpah) dianggap sebagai mengorbankan
tertuduh melukai anggota badan dengan se-
ngaja, hukumannya adalah kisas; apabilatidak
diri (badzlun wq ibaahatun), sedangkan me-
ngorbankan diri dalam masalah ini tidak ber-
sengaja, hukumannya adalah diat. Akan tetapi,
laku. Apabila seorang lelaki dan perempuan
apabila tuduhannya adalah kisas berkenaan
mengingkari telah terjadi akad nikah kemudi-
dengan jiwa, apabila tertuduh tidak mau ber-
an yang perempuan berkata, "Tidak ada ikatan
sumpah, hakim tidak boleh memutuskan
pernikahan antara aku dan kamu, tetapi aku
hukuman kisas atau hukuman denda, tetapi
menyerahkan diriku untukmu," penyerahan-
tertuduh harus dipenjara dulu hingga dia mau
nya itu tidak sah. Ini karena ikatan pernikah-
mengaku atau mau bersumpah.
an belum ditetapkan keabsahannya.
fika dalam mazhab Hanbali ditetapkan
bahwa kasus kisas, baik kisas jiwa maupun
Begitu juga dalam masalah rujuk.
Umpamanya jika ada seseorang yang telah
anggota badan, tidak bisa ditetapkan ber-
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM IILID 8

menjatuhkan talak dan masa idahnya telah mengatakan, "Saya menyerahkan diriku ke-
habis lalu dia mengaku bahwa dia telah padanya untuk dijadikan budaknya," juga ti-
merujuk istrinya semasa idah kemudian dak sah.
pihak wanita mengingkarinya (kejadian se- Begitu juga dalam masalah al-istiilaad'
baliknya: wanitanya yang mengaku telah di- Umpamanya adalah ada budak perempuan
rujuk), pihak yang mengingkari tuduhan itu mengaku di hadapan tuannya bahwa dia me-
tidak perlu diminta untuk bersumpah dan lahirkan anak hasil hubungan dengannya ke-
penyerahan diri (penghalalan diri) mereka mudian tuannya itu mengingkarinya, tuannya
kepada yang Iainnya juga tidak sah. itu tidak perlu diminta untuk bersumpah'
Begitu juga dalam kasus iilaa'fkembali Ucapannya, "Saya rela menjadikan wanita
menjalin ikatan pernikahan setelah bersum- ini sebagai budak wanita yang melahirkan
pah tidak akan bersetubuh selama empat anakku," juga tidak dapat diterima. Kasus ini
bulan).2s1 Apabila masa iilaa' selesai dan tidak bisa berlaku sebaliknya. Artinya, yang
seorang lelaki mengaku telah mencabut ingkar adalah budak perempuan, sedangkan
sumpahnya dan kembali menggauli istrinya, yang mendakwa adalah tuannya. fika seperti
namun istrinya mengingkarinya atau sebalik- itu kasusnya, apa yang didakwakan oleh
nya, pihak yang ingkar tidak bisa disuruh sang tuan tersebut dianggap sebagai ikrar
untuk bersumpah dan penyerahan diri [peng- sehingga tidak perlu menunggu ingkarnya bu-
halalan diri) mereka kepada yang Iainnya dak perempuan.
juga tidak sah. Dalam masalah walaa' juga sama. Apabila
Dalam masalah nasab juga seperti itu. ada seseorangyang mengaku di hadapan orang
Umpamanya ada seseorang yang tidak di- yang tidak diketahui identitasnya bahwa
ketahui nasabnya kemudian ada orang yang dia adalah orang yang telah dibebaskan dari
mengakuinya sebagai anaknya atau sebagai perbudakan sehingga orang yang tidak jelas
ayahnya, namun orang itu mengingkarinya identitasnya itu dianggap sebagai tuannya,
atau sebaliknya yang mengaku adalah orang sedangkan orang yang tidak j elas identitasnya
yang tidak diketahui nasabnya dan yang ing- itu mengingkarinya atau sebaliknya, pihak
kar adalah yang pihak yang satunya, pihak yang ingkar tidak perlu bersumpah. Ucapan-
yang ingkar tidak bisa disuruh untuk ber- nya yang menegaskan bahwa, "Saya rela di-
sumpah dan dia juga tidak boleh mengatakan, jadikan tuannya," juga tidak bisa diterima.
"Saya membolehkan dia untuk mengaku mem- -Semua ini berbeda dengan masalah yang
punyai hubungan nasab denganku." berkaitan dengan harta. Keputusan untuk me-
Dalam masalah perbudakan juga sama' relakan atau memberikan (al-badzlu) dalam
Apabila ada orang yang tidak diketahui nasab- masalah harta bisa diterima dan berlaku. Apa-
nya mengaku sebagai budak seseorang ke- bila ada seseorang mengatakan, "Harta ini bu-
mudian orang tersebut mengingkarinya atau kanlah milik si Fulan, tetapi saya berikan dan
sebaliknya, pihak yang ingkar tidak boleh di- relakan untuknya supaya saya terlepas dari
minta untuk bersumpah dan ucapannya yang sengketa dengannya," ucapannya itu sah.

257 Konsep ilaa'diambil dari firman Allah SWT dalam surah al-Baqarah :226,"9agi orang-orang yang meng-ilaa' istrinya harus
empat bulan. Kemudian, jika mereka kembali (kepada istrinya), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha
^"rriggu
Penyoyang!'
ISLAM JrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

Ini adalah pendapat Abu Hanifah. Adapun suami sg.rna dengan kasus had menuduh
dua sahabat Abu Hanifah mengatakan bahwa berzina, sedangkan pihak istri sama dengan
meminta pihak tertuduh untuk bersumpah kasus had berzina. Karena itu, menetapkan
(al-istihlaafl dan keengganan pihak tertuduh hukuman berdasarkan an-nukuul tidak ber-
untuk bersumpah (on-nukuul) bisa dijalankan laku dalam masalah li'aan.zs2
dalam ketujuh kasus yang disebutkan di atas. Kesimpulannya menurut ulama mazhab
Ini karena menurut kedua ulama tersebut, an- Hanafi, semua sepakat bahwa masalah hudud
nukuul dianggap ikrar, sedangkan ikrar bisa tidak bisa diselesaikan dengan sumpah. Ada-
diterima dalam sengketa mengenai masalah- pun dalam masalah kisas dan masalah yang
masalah tersebut. Akan tetapi, ikrar tersebut berkaitan dengan harta, keputusan hakim
tetap mengandung keraguan [syubhah) sehing- bisa didasarkan kepada sumpah. Meski demi-
ga tidakdapatdijadikan dasar untuk menetap- kian, ulama mazhab Hanafi berbeda penda-
kan hukuman hudud, sebagaimana telah di- pat berkaitan dengan sumpah dalam tujuh
terangkan sebelum ini. Keengganan tertuduh permasalahan. Menurut Imam Abu Hanifah,
untuk bersumpah (an-nukuul) merupakan menyelesaikan tujuh perkara tersebut tidak
indikator bahwa ingkarnya adalah bohong bisa dengan menggunakan sumpah. Adapun
karena jika dia memang jujur, semestinya dia menurut dua sahabat Abu Hanifah, masalah-
tidak menolak untuk bersumpah. Karena itu, masalah tersebut bisa diputuskan berdasar-
keengganannya untuk bersumpah dianggap kan sumpah. Semua masalah yang bisa di-
sebagai ikrar, namun ikrar yang mengandung hukumi dengan ta'ziir, seperti pemukulan,
keraguan. Masalah-masalah yang disebut penghinaan, dan mengeluarkan ucapan ko-
di atas dapat ditetapkan dengan bukti yang tor; bisa diputuskan dengan menggunakan
mengandung keraguan (syubhah) sebab ma- sumpah, sedangkan untuk menetapkan kepu-
salah-masalah tersebut juga bisa ditetapkan tusan masalah tersebut, kesaksian wanita
berdasarkan kesaksian atas kesaksian dan iuga bisa dijadikan dasar, sama seperti dalam
juga bisa ditetapkan berdasarkan kesaksian masalah hak-hak lain yang berkaitan dengan
seorang lelaki dan dua orang perempuan. harta.2s3
Keputusan fatwa yang digunakan oleh
para pengikut mazhab Hanafi berdasarkan 2. CARA BERSUMPAH DAN PENGARUHNYA
pendapat dua sahabat Abu Hanifah ini, yaitu DAIAM TUDUHAN
dengan meminta tertuduh yang ingkar supaya
Ada cara khusus dalam bersumpah, baik
bersumpah kemudian hakim memutuskan
sumpah yang dikembalikan kepada pendakwa
hukuman berdasarkan keengganan pihak ter-
atau sumpah yang disertai kesaksian maupun
tuduh untuk bersumpah (na-nukuul), dalam
sumpah yang dilakukan terdakwa.
masalah-masalah di atas, bukanlah dalam
Ulama sepakat bahwa sumpah harus di-
masalah hudud dan kisas serta li'aan sebab
ucapkan dengan menggunakan lafal Allah
masalah li'aan sama dengan masalah hudud.
SWT. Tidak boleh bersumpah dengan meng-
Hal ini karena dalam masalah li'ean, pihak
gunakan lafal selain itu. Dasarnya adalah

252
Takmilah Fath al-Qadir, jld. VI, hlm. 162/L66; al-Bada'i', 6/23O; ad-Durr al-Mukhtar wa Hasyiyatu Abidin, 1ld.lV hlm. 443; al-
Lubab Syarh al-Kitab,ild.lV hlm. 31.
253 Syekh Mahmud Hamzah, al-Fara'id al-Bahiyyah fi al-Qawa'id al-Fiqhiyyalr, hlm. 106-108.
Bagian V: FIQIH UMUM lrLrD 8

sabda nabi Muhammad saw., "BarQngsiapa Umpamanya dengan mengatakan, "Wallaahi


bersumpah maka bersumpahlah dengan meng- al-ladzi laa ilaahq illaa Huwa,'aalima al-ghaibi
gunakan lafal Allah otau (kolau tidak) hendak' wa asy-syahqadah ar-Rahmaan ar'Rahiim al-
lah dia diom.Dzs4 lazhii ya'lamu as-sirra wa al-'alaaniyyah," atau
fuga berdasarkan sabda Nabi, "Barang' dengan mengatakan, "Billaahi ath-Thaalib al-
siapa bersumpah dengan selain Allah maka dia Ghaalib al-Mudrik al-Muhlik alladzi ya'lamu as'
teloh kafir."zss sirra wa akhfa."
Para ulama juga bersepakat bahwa sum- Adapun ulama mazhab Hanbali me-
pah yang sah yang dapat digunakan dalam ngatakan bahwa sumpah yang bisa dijadikan
sengketa hak sehingga sebuah utang bisa dasar untuk membebaskan tanggungan tu-
dibebaskan adalah sumpah dengan meng- duhan berhutang adalah sumpah yang meng-
gunakan lafzhul jalaalah [Allah). gunakan kalimat billaah meskipun orang
Akan tetapi, Imam Malik berkata, "Saya yang bersumpah adalah orang yang kafir'
lebih suka bersumpah dengan menggunakan Dalilnya adalah firman Allah SWT "... lalu
kalimat billoahi al-ladzii laa ilaaha illa Huwa. keduanya bersumpah dengan namo Allah.
Akan tetapi, jika seorang hakim meminta se- 'Sungguh, kesaksian kami labih layak diterima
seorang bersumpah dengan menggunakan daripada kesaksian kedua saksf itu....'" (al-
kalimat billaahi,hal itu sudah mencukupi." Maa'idah: 107) dan juga firman Allah SWT,
"Dan mereka bersumpah dengan (nama) Allah
Ulama mazhab Syafi'i mengatakan tagh-
Iirzh (memperkuat) sumpah adalah disunah- dengan sumpah sungguh-sungguh...." (an-
kan mes'kipun tertuduh tidak diminta untuk Nuur: 53) Sebagian ahli tafsir mengatakan
melakukannya (oleh hakim). Hal ini berlaku bahwa barangsiapa bersumpah dengan meng-
dalam perkara yang tidak berkaitan dengan gunakan nama Allah maka dia sudah me-
harta dan perkara-perkara yang tujuannya lakukan sumpah yang sekuat-kuatnya.2s6
bukanlah untuk meminta hak atas harta, se- Ulama mazhab Hanafi mengatakan bah
perti nikah, talak, li'aan, kisas, wasiat, akad wa seorang hakim boleh meminta seorang
perwakilan, dan juga dalam perkara-perkara muslim untuk men-taghliizh fmenguatkan)
yang berkaitan dengan harta yang melebihi sumpahnya. Umpamanya dengan menyuruh-
ukuran nisab zakat, bukan harta yang lebih nya bersumpah dengan kalimat billahi atau
kecil dari ukuran nisab. wallahi. Hakim juga boleh meminta seo-
Cara taghliizh (menguatkan) sumpah rang muslim untuk menguatkan sumpah-
adalah dengan menambahkan asma-asma nya dengan menyebutkan sifat-sifat Allah.
Allah dan sifat-sifatnya ketika bersumpah. Umpamanya hakim menyuruh orang tersebut

HR imam hadits yang enam kecuali an-Nasa'i, dari periwayatan sahabat Ibnu Umar. Satu riwayat menggunakan kalimat aw
Iryaskut'(hendaknya dia diam), sedangkan riwayat lain menggunakan redaksinya mn kaana haalifan fa laa yahlif illa bil'Laah
1L".rngrirp, bersumpah hendaknya dia bersumpah hanya dengan menggunakan lafal AllahJ. (Nashbu ar-Rayah,ild. IIl, hlm.
295; N ailu al-Awthar, ild. Y lll, hlm. 227 )
HR Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan belaiu menetapkan bahwa hadits tersebut hasan. lmam Hakim menghukumi hadits tersebut
sebagai hadits yang sahih dari Ibnu Umar dan diriwayatkan secara marfu'. Ada juga riwayat yang menggunakan redaksi
dan Mustadrak
faqai asyraka (maka dia telah melakukan kesyirikan). Riwayat yang seperti itu ada dalam Musnad Ahmad
ima- Uikim. edapun at-Tirmidzi dan Ibnu Hibban meriwayatkannya dengan menggunakan redaksi/aqod kafara wa asyroka.
(Nailu al-Awtha4 op.cit.)
Bidayatu at-Mujtahid,lld ll, hlm. 455; al-Mughni, jld. lX, hlm. 226; Mughni al-Muhtaj' ild.lY'hlm.472.
FIQTH ISLAM ,ILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

untuk berkata, "Wallaahi al-ladzi laa ilaaha "... hendaklah kamu tahan kedua saksi itu
illa Huwa'aalima al-ghaibi wa asy-Syahaadati setelah shalat, agar keduanya bersumpah de-
ar-Rahmaan ar-Rahiim alladzi ya'lamu mina ngan nama Allah jika kamu ragu-rogu,'Demi
as-Sirri maa ya'lamu min abAlaaniyyati. Apa Alloh, kami tidak akan mengambil keuntungan
yang sekarang ada pada diri si Fulan adalah dengan sumpah Inr...." (al-Maa'idah: 106)
milikku."
Orang tersebut boleh memberi tambahan Dalam kasus-kasus yang berkaitan de-
kalimat maupun menguranginya, namun se- ngan harta yang mencapai kadar besaran ter-
yogianya dia tidak menggunakan kata peng- tentu, sumpah juga harus diperkuat dengan
hubung supaya tidakterjadi pengulangan sum- mengucapkannya di tempat tertentu. Besaran
pah sebab yang dituntut adalah satu sumpah yang dimaksud menurut Imam Malik adalah
saja. Dalilnya adalah sabda Nabi Muhammad minimal tiga dirham, Dengan demikian, apabi-
saw., "Berangsiapa bersumpah hendaklah dia la ada orang yang tertuduh mempunyai tang-
bersumpoh dengan asma Allah atau (kalau gungan uang sebanyak tiga dirham atau lebih
tidak, hedaknya dia) diom." maka jika dia menolak, dia wajib bersumpah
Ulama mazhab Hanafi dan Hanbali tidak di masjid al-jaami'. Apabila yang digunakan
mewajibkan menguatkan sumpah (taghliizh) untuk bersumpah adalah Masjid Nabi, sum-
yang akan dilakukan oleh seorang muslim, pahnya harus dilakukan di atas mimbar Nabi.
umpamanya bersumpah pada hari f umat sete- Akan tetapi, jika tempat yang digunakan bu-
lah ashar atau sumpah dilakukan di tempat kan Masjid Nabi, ada dua riwayat: yang perta-
tertentu, seperti di antara rukun Hajar Aswad ma di dalam masjid (ini adalah pendapatyang
dan Maqam Ibrahim di Makkah atau di atas rajih) danyang kedua harus di atas mimbar.
mimbar Nabi di Madinah. Ini karena tujuan Imam asy-Syafi'i berpendapat bahwa
utama bersumpah adalah mengagungkan apabila sumpah dilakukan di Madinah, ha-
Zat yang dijadikan saksi dalam bersumpah rus dilakukan di atas mimbar, sedangkan
(al-muqsam bih), yaitu Allah SWT, dan yang jika dilakukan di Makkah, harus dilaksana-
demikian itu sudah terpenuhi dengan tanpa kan di antara rukun Hajar Aswad dan Maqam
menguatkan sumpah (taghliizh). Mewajibkan Ibrahim. Adapun batasan yang disunahkan
taghliizh tentunya mempersulit hakim, se- untuk melakukan taghliizh adalah batasan ni-
dangkan kesukaran harus disingkirkan.25T sab zakat, yaitu dua puluh dinar.2s8
Sebagaimana telah disebutkan, Imam Ulama mazhab Hanafi dan yang lain juga
Malik dan asy-Syafi'i berpendapat bahwa da- mengatakan bahwa apabila yang bersumpah
lam kasus li'aan, sumpah harus diperkuat adalah orang kafir, hendaknya pelaksanaan
dengan menetapkan waktu tertentu untuk sumpahnya diperkuat dengan mempertim-
bersumpah. Ini karena dalam masalah li'een, bangkan keyakinannya. Apabila yang ber-
Allah SWT memerintahkan bersumpah sete- sumpah adalah orang Yahudi, dia harus ber- I

lah shalat ashar. Allah SWT berfriman, sumpah atas nama Allah yang menurunkan

257 Takmitah Foth al-Qadir, jld. Vl, hlm. 174; al-Bada'i', jld. VI, hlm. 227; al-Lubab Syarh al-Kitab,ild IV, hlm. 40 dan setelahnya; al'
Mughni, jld.lX, hlm. 288 dan setelahnya.
2SA
Bidayah al-Mujtahid, ild. II, hlm. 455; asy-Syarkh al-Kabir, jld.lV hlm. 228; asy-Syarkh ash-Shaghir, ild. IV hlm. 3t4; al-Mughni,
jtd. IX, hlm. 228; Mughni al-Muhtaj, ild. III, hlm. 377,ild.lv,hlm.472.
BagianV:FIQIHUMUM lrLrD 8

Taurat kepada Musa. Apabila yang bersum- masalah jual beli, perusakan barang, atau
pah orang Nasrani, dia diharuskan bersum- gasab, sebab dengan sumpah yang sifatnya
pah atas nama Allah yang menciptakan api. menegaskan, fakta dan kesaksian atas masa-
Selanjutnya, sumpah masing-masing pihak lah tersebut mudah untuk diketahui. Apa-
tersebut diperkuat (taghliizh) berdasarkan bila dia melakukan sumpah yang sifatnya
keyakinannya. Adapun penyembah berhala menafikan, dia harus menginformasikan bah-
(watsani) diharuskan bersumpah atas nama wa dia tidak mengetahui masalah tersebut.
Allah. Menurut mazhab Hanafi, orang-orang Umpamanya dia mengatakan, "Wallaahi, saya
kafir tidak diperkenankan bersumpah di ru- tidak mengetahui bahwa dia melakukan hal
mah-rumah ibadahnya sebab memasuki tem- tersebut." ini karena menafikan sesuatu me-
pat ibadah mereka hukumnya makruh dan nunjukkan bahwa ada kesulitan untuk me-
cara seperti itu juga memberi kesan meng- ngetahui sesuatu tersebut.260
agungkan tempat ibadah tersebut. Adapun Karena itu, apabila ada seseorang me-
ulama bermazhab Hanbali membolehkan nuduh pihak kedua bahwa pihak kedua telah
mengambil sumpah orang-orang kafir di tem- mencuri barangnya atau mengambil barang
pat-tempat yang mereka anggap mulia.2se miliknya tanpa izin (ghasab/gasab), pihak
yang tertuduh harus mengucapkan sumpah
yang bersifat menegaskan bahwa dia tidak
3. SUMPAH MENEGASKAN DAN SUMPAH
MENAF'I$N mencuri atau gasab. Apabila seseorang me-
nuduh pihak ketiga melakukan sesuatu, um-
Ular4a mazhab empat bersepakat bahwa
pamanya dia menuduh seorang yang sudah
seseorang bisa melakukan sumpah dengan
mati berutang kepadanya dan tuduhan
cara menegaskan bahwa dia melakukan se-
itu diungkapkan di hadapan ahli waris si
suatu atau menafikan bahwa dia melakukan
mayat atau dia menuduh bahwa seseorang
sesuatu. Ini karena orang yang bersumpah
telah mencuri hartanya dan tuduhan itu di-
adalah orang yang lebih mengetahui dirinya
ungkapkan di hadapan anak-anaknya, ahli
sendiri. Umpamanya dalam masalah jual
waris harus bersumpah bahwa mereka tidak
beli, orang tersebut bisa mengucapkan,
tahu bahwa ayahnya mempunyai tanggungan
"Wallaahi, saya telah menjual barang tersebut
utang atau bahwa ayahnya pernah mencuri
dengan harga sekian," jika sumpahnya ada-
suatu barang.
lah sumpah penegasan. Adapun apabila sum-
pahnya adalah sumpah penafian, dia bisa
mengatakan, "Walloohr, saya tidak menjual 4. SIFAT SUBSTANS' SUMPAH
barang tersebut dengan harga sekian," atau, Apabila benda yang dituduhkan ada-
"Saya tidak membeli barang tersebut dengan lah tanah, sedangkan pihak tertuduh meng-
harga sekian." ingkarinya, pihak tertuduh harus bersum-
Seseorang juga bisa memberikan infor- pah mengenai hasil final masalah tersebut.
masi mengenai orang lain dengan bersumpah Umpamanya dia menga takan," Wallaahi,tanah
yang sifatnya menegaskan, seperti dalam ini bukanlah milik Fulan. Tidak sejengkal pun

2se Takmilah Fothu al-Qadir,jld. VI, hlm. L76; al-Baila'i',ild. Vl, hlm. 227', al-Lubab, jld. lV hlm.40 dan setelahnya.
260 Ad-Durr al-Mukhtar,ild.lV hlm. 444; at-Mughni al-Muhtaj, jld.lV hlm. 473 d,an setelahnya; Takmilah Fath al-Qodir,ild. VI, hlm.
l8O; al-Mughni, jld. IX, hlm. 230.
IrLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

miliknya." Apabila ada seseorang menuduh Adapun dalam masalah pernihakan,


bahwa pihak kedua berutang kepadanya se- orang yang mengingkari hendaknya berkata,
banyak seribu, mengambil harta sebanyak se- "Billaahi, saat ini di antara kalian berdua tidak
ribu tanpa izin, atau menuduh bahwa dia me- ada ikatan pernikahan." Redaksi sumpahnya
nitipkan kepada pihak kedua sejumlah seribu harus seperti itu sebab bisa jadi di antara ke-
kemudian pihak tertuduh mengingkarinya, duanya ada ikatan nikah, namun kemudian
pihak tertuduh harus bersumpah, "Wallaahi, ada perpisahan di antara keduanya (faskh).
saya sebagai pihak tertuduh tidak berkewajib- Begitu juga dalam masalah tuduhan ta-
an mengembalikan sesuatu pun kepada pihak lak. Pihak suami yang tertuduh dan ingkar
penuduh." Pihak tertuduh tidak boleh ber- hendaknya bersumpah, " Billoahi,pada saat ini,
sumpah dan mengatakan, "Saya tidak pernah dia tidak saya talak ba'in sebagaimana yang
berutang," atau, "Saya tidak pernah mengga- dituduhkan olehnya (pihak perempuan)." Dia
sab," atau, "Saya tidak pernah dititipi," sebab tidak boleh mengatakan, "Billaahi, saya tidak
bisa jadi semua itu pernah berlaku, namun menalaknya." Ini berbeda dengan pendapat
karena sebab-sebab tertentu, kesepakatan- Abu Yusuf. Alasannya, karena ada kemung-
kesepakatan itu terbatalkan, umpamanya ka- kinan pembaharuan akad nikah setelah ter-
rena sudah berubah menjadi akad pemberian jadi talak ba'in. Karena itu, dia hendaknya
atau akad jual beli. fika pihak tertuduh diwa- bersumpah dengan menginformasikan fakta
jibkan bersumpah menafikan kejadian terse- final yang terjadi. Apabila dia bersumpah dan
but, bisa jadi akan membahayakan pihak ter- menafikan terjadinya talak, pihak tertuduh
tuduh. Karena itu, dia hendaknya bersumpah akan menghadapai problem. Ini adalah pen-
dengan menerangkan hasil final dari masalah dapat Abu Hanifah dan Muhammad.
yang disengketakan itu supaya dirinya tidak Adapun Abu Yusuf mengatakan bahwa
terperangkap dalam keadaan yang dilematis. dalam semua kasus di atas, pihak tertuduh
Abu Yusuf mengatakan, "Masalah yang diiadi- harus bersumpah mengenai masalah yang
kan substansi sumpah harus masalah utang, menimbulkan tuduhan, yaitu talak atau
gasab, dan penitipan." yang lainnya, kecuali jika ada permintaan
Apabila ada orang yang mengaku bahwa dari hakim kepada tertuduh, pada saat itu
dia telah membeli seekor hewan dari pihak tertuduh bersumpah dengan mengatakan,
kedua kemudian pihak kedua mengingkari "Billaahi, saya tidak menjual, wahai hakim.
tuduhan tersebut, pihak tertuduh harus ber- Sesungguhnya, orang-orang menjual sesuatu
sumpah, "Wallahi, di antara kita berdua tidak kemudian membatalkannya."26l
ada akad jual beli hewan ini." Dia tidak boleh
bersumpah dengan mengatakan, "Wallaahi, 5. YANG DIPERT'MBANCKAN DALAM
saya tidak menjual." Ini berbeda dengan pen-
SUMPAH ADALAH NIAT HAK'M YANG
dapat Abu Yusuf. Alasannya, karena orang MEMINTA SESEORANC UNTUK
tersebut bisa jadi menjual hewan itu, namun BERSUMPAH
kemudian ada penghapudan akad sehingga
Dalam masalah sumpah, yang dijadikan
akad jual belinya sudah berubah.
patokan adalah niat atau tujuan hakim dalam

26t LihatTakmilah Fathu al-Qadir,jld. Vl, hlm. 177 dan setelahnya; al-Lubab Syarh at-Kitab, ild. IV hlm.41 dan setelahnya; oI-
Bada' i', ild.Yl, hlm. 228.
BagianV:FIQIHUMUM FIQLH ISLAM ITLID 8

mengurusi satu perkara. Dalilnya adalah sab- menunjukkan bebasnya tertuduh dari tuduh-
da Nabi Muhammad saw.,"Sttmpah itu berda' an.26a Dalilnya adalah informasi Ibnu Abbas
sarkan niat orang yang meminta sumpah."262 yang meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad
Orang yang meminta sumpah dalam ha- saw. memerintahkan seorang tertuduh un-
dits tersebut dipahami sebagai hakim. Ini ka- tuk memberikan hak penuduh, padahal dia
rena dia adalah pihakyang mempunyai kuasa telah melakukan sumpah. Tampaknya Nabi
untuk meminta sumpah. Apabila yang dijadi- mengetahui bahwa orang tersebut (tertuduh
kan patokan adalah niat orang yang bersum- yang bersumpah) berbohong.26s Hadits ini
pah, manfaat bersumpah tidak bisa terwujud menunjukkan bahwa sumpah tidak menetap-
dan hak-hak orang lain akan terabaikan ka- kan bebasnya tertuduh dari tuduhan.
rena setiap orang yang bersumpah bisa mem-
punyai tujuan yang berbeda-beda. Karena 7. MENETAPKAN HUKUMAN
itu, apabila orang yang bersumpah ingin me- BERDASARKAN SAKSI DAN SUMPAH
ngecoh dengan sumpah yang diucapkannya-
Dalam keadaan seorang penuduh meng-
umpamanya dalam hatinya ada niat yang ber- hadirkan satu saksi dan dia tidak bisa meng-
beda dengan apa yang diucapkannya, dalam hadirkan saksi yang lain kemudian dia ber-
hatinya ada niat yang berbeda dengan niat- sumpah untuk memperkuat kesaksian saksi
nya hakim, atau dalam ucapannya, orang yang satu tersebut, apakah seorang hakim
yang bersumpah membuat pengecualian, um-
boleh memutuskan hukum berdasarkan satu
pamanya setelah bersumpah, dia mengata-
saksi dan sumpah penuduh saja?
kan, "lnsya Allah," atau memberi tambahan
syarat setelah sumpahnya, umpamanya dia
Pertama
mengatakan, 'Apabila saya masuk rumah,"263
dan hakim tidak mengetahui ucapannya itu- Ulama mazhab Hanafi berpendapat bah-
semua itu tidak menghalangi orang tersebut wa putusan hukum tidak bisa ditetapkan
mendapatkan dosa orang yang bersumpah hanya berdasarkan satu saksi dan sumpah.
palsu. fika tidak ditetapkan seperti itu, tujuan Dalilnya adalah firman Allah SWT
utama sumpah tidak terpenuhi, yaitu adanya
rasa takut ketika hendak bersumpah. ",,, Den persaksikanlah dengan dua orang
saksi laktlaki di antqra kamu. Jiko tidak ada
6. EFEK SUMPAH BAG' TUDUHAN (saksi) dua orang laki-laki, maka (boleh) se'
orang laktlaki dan dua orang perempuan di
Apabila sumpah sudah dilakukan, pu-
antara orang-orang yang kamu sukai dari para
tusan bisa ditetapkan untuk menyelesaikan
saksi (y ang ada)...." (al-Baqarah: 2aZ)
sengketa yangterjadi. Akan tetapi, sifatnya se-
mentara hingga pihak penuduh mampu meng-
hadirkan bukti. Karena itu, menurut jum- fuga berdasarkan firman Allah SWT,
hur ulama, sumpah tidak dengan sendirinya

262 HR Muslim dari Abu Hurairah (subulu as-Salam, jld. IV hlm. 102; al-llmam karya lbnu Daqiq al-'ld, hlm.427)
263 Mughni al-Muhtaj,jld.lv,hlm. 475.
264 Al-Bada'i',itd.yt,hlm.229; Mughni al-Muhtai,ild.lv,hlm.477; Bidoyatu al-Muitahid,ild Il, hlm.454.
265 HR Abu Dawud, an-Nasa'i, al-Hakim, Ahmad dari lbnu Abbas.
ISLAM IILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

u... dan persaksikanlah dengan dua pah menjadi hilang. Selain itu, dalam hadits
orang saksi yang adil di antaro kamu..," (ath- ini dan hadits kedua juga disebutkan bahwa
Thalaaq:2) Nabi Muhammad saw. menetapkan sumpah
merupakan argumen yang menjadi hak pihak
Dari ayat-ayat tersebut dapat disimpul- yang ingkar (munkir). Apabila sumpah pe-
kan bahwa Al-Quian meminta untuk meng- nuduh juga bisa diterima-padahal penuduh
hadirkan dua orang saksi laki-laki atau tidak termasuk orang yang ingkar (munki-
satu saksi lelaki dan dua orang perempuan. ruun)-akhirnya sumpah tidak hanya menja-
Dengan demikian, menerima kesaksian satu di hak pihak yang ingkar, sebagaimana dite-
saksi yang ditambah sumpah penuduh ada- gaskan dalam hadits, "Wa al-yamiin'alaa man
lah membuat aturan yang melebihi informa- ankara (adapun sumpah harus diucapkan oleh
si yang diberikan oleh nas Al-Quian. Padahal pihakyang ingkar)."
tambahan aturan yang melebihi informasi nas Hadits yang ketiga juga secara jelas mem-
bisa dikategorikan sebagai naskh, dan naskh bagi apa yang harus dilakukan pihak penuduh
dalam Al-Qurran tidak boleh terjadi kecuali maupun pihak tertuduh. Bentuk pembagian
berdasarkan keterangan dari Nabi yang mu- yang seperti itu tentunya menutup kemung-
tawatir atau masyhur. Padahal kenyataannya kinan terjadinya penyilangan kewajiban ma-
tidak ada informasi yang seperti itu. sing-masing pihak.
Mereka juga berargumen dengan ha- Hadits ketiga juga hanya memberikan
dits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dua pilihan kepada pihak penuduh, yaitu buk-
dan Imam Ahmad, "Sumpoh harus diucapkan ti yang harus dihadirkan oleh penuduh atau
oleh pihak tertuduh (Jang ingkar atas tuduh- sumpah yang dilakukan oleh tertuduh. Ketika
an)." Dalam riwayat lain disebutkan, "Bukti syara'hanya memberi dua pilihan, kita tidak
harus dihadirkan oleh pihak penuduh. Adapun boleh membuat alternatif ketiga ataupun
sumpah harus diucapkan oleh pihak yang ing- menggabungkan keduanya.
kar." Nabi juga pernah berkata kepada orang
yang melakukan tuduhan, "(Keputusan akan Kedua
ditetopkan berdasarkan) dua saksi yong harus
fumhur ahli fiqih267 mengatakan bahwa
kamu hadirkan atau sumpah orang yang kamu
hukuman dapat diputuskan berdasarkan satu
sv61vfi,"266
saksi dan sumpah penuduh jika masalah yang
Hadits pertama mewajibkan pihak ter-
disengketakan berkaitan dengan masalah
tuduh untuk mengucapkan sumpah. Seandai-
harta. Mereka menguatkan pendapatnya de-
nya putusan hukum bisa didasarkan atas ngan informasi yang menjelaskan bahwa Nabi
satu saksi dan sumpah penuduh, kewajiban pernah menetapkan hukuman berdasarkan
pihak tertuduh ketika ingkar untuk bersum-
satu saksi dan sumpah.258

266 HR al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad dari al-Asy'ats bin Qais. (Nailu al-Awthaa ild. VIII, hlm. 302)
267 LihatBidayatu at-Mujtahid,jld. II, hlm.456; ad-Dardir, asy-Syarh al-Kabir,jld. IV hlm. 47; at-Muhadzdzab,ild. II, hIm.301,
334; Mughni at-Muhtaj,jld. IV hlm. 443,482; al-Mughni, ild. IX, hlm. L51,225; al-Mizan, ild. II, hlm. 200; Syaltut dan as-Sayis,
Muqaranah al-Madzahib fi a/-Fiqh, hlm. 129; ath-Thuruq al-Hukmiyyah fi as-siyasah asy-Syar'iyyah, hlm. 132 dan setelahnya.
264 Hadits ini mutawatir, diriwayatkan oleh lebih dari dua puluh sahabat sebagaimana diterangkan oleh lbnu al-lauzi dan al-
Baihaqi. Di antara sahabat yang meriwayatkan hadits ini adalah Abu Hurairah, Umar, Ibnu Umar, Ali, Ibnu Abbas, Zaid bin
Tsabit, Jabir bin Abdullah, Sa'd bin Ubadah, Abdullah bin Amr, al-Mughirah bin Syu'bah, Imarah bin Hazm, Surraq, semuanya
melalui ialur sanad yang hasan. falur sanad yang kualitasnya paling bagus adalah yang melalui Ibnu Abbas yang diriwayatkan
BagianV:FIQIHUMUM FIQTH ISLAM IILID 8

Imam asy-Syafi'i mengatakan bahwa ha- Objek dua tuduhan yang kontradiksi itu
dits ini bisa dipertanggungjawabkan keber- adakalanya masalah harta yang telah dimiliki
adaannya (tsaabitun) dan tidak ada seorang secara sempurna (al-milku al-muthlaq) dan
pun ulama yang menolaknya. Meskipun tidak ada kalanya harta yang dimiliki, namun ke-
ada hadits selain itu, namun ada hadits lain pemilikannya itu masih tergantung kepada
yang menguatkannya. Imam an-Nasa'i berka- sebab (al-milku al-muqayyad bi sababin).
ta, "Sanad hadits ini jayyid." Imam al-Bazzar Yang termasuk tuduhan mengenai al-
mengatakan, "Dalam bab mengenai masalah milku al-muthlaq adalah apabila ada sese-
ini ada banyak hadits yang kualitasnya hasan. orang mengaku bahwa dialah yang memiliki
Yang kualitasnya paling bagus adalah hadits harta yang disengketakan dan dia tidak
riwayat Ibnu Abbas." Ibnu Abdi al-Barr me- menerangkan sebab-sebab bagaimana dia
ngatakan, "Di dalam sanad hadits tersebut ti- bisa memilikinya. Umpamanya dia mengata-
dak ada seorang perawi pun yang cacat. Tidak kan, "lni adalah milikku." Dia tidak menga-
ada juga pertentangan di kalangan ulama takan, "lni adalah milikku sebab aku telah
mengenai kesahihannya." membelinya atau aku mendapatkannya me-
lalui waris atau semacamnya."
8. IKRAR Adapun yang termasuk tuduhan menge-

Pada umumnya, ikrar adalah dalil utama nai al-milku al-muqayyad bi sababin ada-
lah apabila seseorang mengaku bahwa dia-
dalam persidangan sehingga tidak ada per-
lah yang memiliki harta yang disengketakan
tentangqn di kalangan ulama bahwa ikrar
dan dia menerangkan bagaimana caranya
adalah bukti yang bisa dijadikan dasar untuk
ia memiliki harta tersebut, umpamanya ka-
menetapkan hukuman. Masalah ini nanti
rena hubungan pernikahan, pembelian, atau
akan kami bahas secara khusus.
pewarisan.26e
Adanya pertentangan antara dua tuduh-
E. PEMBAHASAN KELIMA
an yang berkaitan dengan ol-milku al-
HUKUM MENGENAI DUA TUDUHAN
muthlaq biasanya terjadi antara dua orang
YANG KONTRADIKTIF DAN DUA BUKTI yang bersengketa. Yang pertama adalah
YANG KONTRADIKTIF
orang yang pada saat itu memegang harta
Terkadang ada dua tuduhan terhadap yang disengketakan. Pihak pertama ini di-
satu permasalahan yang dikemukakan dalam istilahkan dengan Pemegang Harta. Dalam
pengadilan dan kedua tuduhan tersebut sa- istilah Arab disebut dengan Shaahib al-Yad
ling bertetangan, masing-masing pihak mem- atau ad-Daakhil, atau al-Haa'iz. Adapun pihak
punyai bukti yang menguatkan tuduhannya kedua adalah pihak yang pada saat itu tidak
dan mengukuhkan haknya. Dalam kondisi se- menguasai harta yang disengketakan. Pihak
perti ini, bagaimanakah seorang hakim harus kedua ini dalam istilah fiqih dinamakan al-
mengambil sikap? khaarij atau ghair al-haa'iz. Meski demikian,

oleh Imam Muslim, Ahmad, para pengarang kitab Sunon yang empat, ad-Daruquthni dan al-Baihaqi. (Lihat Nashbhur-Raayah,
jld. lV hlm. 96; dan setelahnya; Nailu al-Awthan ild. VIII, hlm.2B2; an-Nuzhum al-Mutanatsir min al-Hadits al-Mutawatir,hlm.
109; Majma'az-Zawa'id, jld.lV hlm. 202; Subulu as-Salam, jld. IV hlm. t3l; al-llmam,hlm. 521)
Takmilah Fath al-Qadir,lld. VI, hlm. 156.

E-
FlelH ISLAM lrLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

bisa juga terjadi persengketaan antara para memperkuat tuduhannya, bukti-bukti yang
pemegang harta atau antara pihak yang tidak dikemukakan itu ada beberapa kemungkinan,
memegang harta. yaitu ada kalanya kedua bukti yang berten-
Bukti yang dikemukakan oleh kedua pi- tangan itu tidak disertai tanggal yang jelas,
hak bisa jadi ada keterangan tanggalnya dan kedua-duanya disertai tanggal dan tanggal
ada kalanya juga yang satu bertanggal, se- kejadiannya sama, tanggal salah satu bukti
dangkan yang satunya lagi tidak bertanggal, adalah lebih awal daripada yang lainnya, atau
atau tanggal yang satunya lebih lama dari yang satu bertanggal, sedangkan yang lain-
tanggal bukti yang lainnya. nya tanpa tanggal.
Berikutnya, pembahasan masalah ini Dalam berbagai kasus ini, secara umum,
akan mempertimbangkan dua kemungkinan ulama mazhab Hanafi dan Hanbali berpenda-
sengketa dalam masalah al-milku al-muthlaq pat bahwa bukti yang dikemukakan oleh pi-
dan al-milku ol-muqayyod. hak penuduh fyaitu pihak yang tidak meme-
gang harta) harus diutamakan kecuali jika
salah satu bukti yang dikemukakan bertang-
7. BENTUK PERTAMA: KONTRADIKS,
ANTARA DTIA TTIDTIHAN BESERTA
gal lebih awal daripada yang lainnya. Ada-
BUKT'NYA DALAM AL-MILKU AL-
pun menurut Abu Hanifah dan Abu Yusul
MUTHLAQ '<ASUS dalam keadaan apa pun, bukti penuduh ha-
rus diutamakan. Adapun bukti yang dikemu-
Ada tiga kemungkinan yang bisa terjadi
kakan oleh tertuduh (shaahib al-yad) sama
berkaitan dengan kasus ini: [t) kontradiksi
sekali tidak bisa diterima sebab brtkti yang
substansi tuduhan yang terjadi antara pihak
dikemukakan itu tidak bisa memberi kete-
yang tidak memegang harta (al-khaarij) dan
rangan tambahan selain hanya menunjukkan
pihak yang memegang harta yang diperseli-
bahwa harta yang ia kuasai adalah miliknya.
sihkan (dzi al-yad); (2) kontradiksi substansi
Keberadaan harta pada dirinya sebenarnya
tuduhan yang terjadi antara pihak-pihak yang
pada sisi lahirnya menunjukkan bahwa dia-
tidak memegang harta yang diperselisihkan;
lah pemiliknya sehingga bukti lain yang dike-
[3) kontradiksi substansi tuduhan yang terja- mukakan tidak memberikan informasi tam-
di antara pihak-pihak pemegang harta.
bahan selain itu. Adapun keterangan secara
rincinya adalah sebagai berikut.270
Yang pertama, kontradiksi substansi tu-
1. Apabila tuduhan tersebut dikemukakan
duhan yang terjadi antara pihak yang tidak
oleh orang yang pada masa perseng-
memegang harta (al-khaarij) dan pihak peme-
ketaan tidak menguasai harta yang di-
gang harta yang diperselisihkan (dzi al-yad).
sengketakan (al-kharij) dan bukti yang
Apabila pihak yang tidak memegang har-
dikemukakan tanpa tanggal, bukti pe-
ta menuduh bahwa dialah yang memiliki hak nuduh tetap diutamakan untuk diteri-
untuk memiliki yang harta yang sekarang se- ma menurut ulama mazhab Hanafi dan
dang dipegang oleh seseorang (dzi al-yad) dan
Hanbali. Dalilnya adalah sabda Nabi
kedua-duanya mengemukakan bukti untuk Muhammad saw., "Bukti wajib ditunjuk-

Al-Mabsuth,ild. XVII, hlm. 32; Takmilah Fath al-Qadir,ild.V I, hlm. 151 dan setelahnya; al-Bada'i',11d.Y1,hlm.225,232; ad-Durr
al-Mukhtar,lld.lV hlm. 455; Kitab al-Qaduri ma'a al-Lubab, ild.lV hlm. 32:, al-Mughni, jld. IX, hlm. 275 dan setelahnya.
BagianV:FIQIHUMUM FIQTH ISLAM IILID 8

kan oleh penggugat,sedangkan sumpah di- prioritaskan bukti untuk memperkuat


ucapkan oleh tergugat fgang mengingkori penilaian negatif (al-jarh) kepada se-
g ug atan tersebut)." 27 1
seorang di atas bukti yang dikemukakan
Dalam hadits ini, Nabi menetapkan untuk menilai positif (ot-ta'diil).
bahwa bukti dengan berbagai ienisnya Bukti yang dikemukakan oleh pihak
merupakan kewajiban yang harus dike- penuduh mempunyai banyak faedah ka-
mukakan oleh penuduh. Karena itu, bukti rena ia membuktikan sesuatu yang tidak
yang dikemukakan oleh pemegang harta ada. Adapun bukti yang dikemukakan oleh
tidak diterima sebab dia bukanlah pe- tertuduh yang ingkar hanya membuktikan
nuduh sehingga argumennya tidak bisa sesuatu yang nyata secara lahiriah, yaitu
berupa bukti.272 bahwa harta tersebut berada dalam kua-
Pemegang harta bukanlah pihak pe- sanya sehingga tidak memberikan fae-
nuduh (al-mudda'i) sebab sifat-sifat pe- dah yang lebih. Artinya, bukti yang dike-
nuduh tidak searah dengan posisinya. mukakan tertuduh hanya menunjukkan
Ini karena yang dimaksud dengan pe- bahwa harta yang disengketakan itu ada
nuduh adalah "orang yang menginfor- dalam kekuasaannya saja.
masikan bahwa harta yang ada pada diri
orang lain adalah miliknya". Orang yang 2. Apabila dua bukti yang bertentangan
tepat untuk disifati dengan sifat seperti itu disertai keterangan waktu terjadi-
itu adalah orang yang pada waktu terjadi nya dan waktunya sama, yang dijadikan
sengketa tidak sedang menguasai harta dasar oleh hakim untuk memutuskan hu-
yang disengketakan (al-khaarii). Adapun kuman adalah bukti yang dikemukakan
orang yang menguasai harta ketika ter- oleh penuduh yang pada waktu itu tidak
jadi sengketa (shahib al-yad) tidak sesuai menguasai harta yang disengketakan.
dengan definisi penuduh di atas sebab Ini karena dalam kondisi seperti ini, ti-
dia menginformasikan bahwa harta yang dak bisa ditetapkan siapakah di antara
dia kuasai adalah miliknya sehingga dia keduanya yang memiliki harta tersebut
bukanlah penuduh, tetapi dia lebih tepat lebih awal karena dua informasi tersebut
disebut sebagai pihak tertuduh (mudda'aa dianggap batal karena saling kontradiksi
'alaih) sehingga bukti [a1-bayyinah) bu- dan tidak bisa dikompromikan sehingga
kanlah argumen miliknya. Dengan demi- yang bisa ditetapkan adalah substansi
kian, bukti yang dikemukakannya adalah tuduhan yang dikemukakan oleh pihak
bukti yang tidak bisa digunakan. penuduh bahwa dialah yang memiliki
Dikarenakan bukti yang dikemu- harta itu secara mutlak (tanpa menye-
kakan oleh pihak penuduh mempunyai butkan faktor penyebab bagaimana harta
faedah lebih banyak, hakim wajib mem- itu bisa menjadi miliknya), sama seperti
prioritaskannya sama seperti kasus mem- kasus yang pertama.

277 al-Bukhari dan Muslim, Ibnu Maiah dari Ibnu Abbas.


HR Ahmad,
272
Dengan kata lain, Syara' telah menetapkan bahwa bukti adalah meniadi hak penuduh, sedangkan sumpah meniadi hak
tertuduh untuk memperkokoh argumennya. tni karena itu, masalah itu tidak boleh dibolak-balik karena menurut mereka,
masalah ini termasuk masalah ibadah.
IsLAM ,JrlrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

3. Apabila salah satu tanggal dari dua buk- nya mengemukakan bukti tanpa ada ke-
ti yang dikemukakan itu ada yang le- terangan waktu, menurut Abu Hanifah
bih awal terjadinya, hakim harus me- dan Muhammad, yang dimenangkan
mutuskan perkara berdasarkan bukti adalah pihak yang pada waktu itu tidak
yang mempunyai tanggal lebih awal. memegang harta yang disengketakan [a/-
Ini adalah pendapat Abu Hanifah, Abu khaarij). Alasannya, karena kepemilikan
Yusuf, dan Muhammad. Dalam kitab an- dalam kasus al-milku al-muthlaq ada
N awaadir disebutkan bahwa Muhammad kemungkinan terjadi pada waktu le-
mengoreksi pendapatnya tersebut dan bih awal dan juga ada kemungkinan
mengatakan bahwa bukti yang dikemu- terjadi pada waktu belakangan. Ini kare-
kakan oleh pemegang harta yang diseng- na pihak yang mengemukakan buk-
ketakan tidak bisa diterima, baik bukti ti yang mutlah yang tanpa disertai
itu disertai keterangan waktu maupun keterangan waktu jika diminta untuk
tidak, kecuali dalam masalah an-nitaai. menyebutkan waktunya, bisa jadi waktu
Ini karena bukti yang dikemukakannya ti- yang dikemukakannya itu lebih awal
dak sah karena dia berstatus sebagai ter- daripada bukti yang dikemukakan oleh
tuduh (al-mudda'aa'alaih), padahal bukti pihak yang menghadirkan bukti yang
(al-bayyinah) adalah argumen yang men- disertai waktu. Dalam keadaan seperti
jadi hak penuduh untuk mengemukakan. ini, ada kemungkinan kepemilikan pi-
Pendapat yang benar adalah pen- hak yang mengemukakan bukti yang di-
dapat yang pertama dan pendapat ini sertai keterangan waktu adalah lebih
adalah pendapat yang sesuai dengan in- awal. Apabila ada banyak kemungkinan
formasi yang ditransmisikan oleh para yang muncul, hal itu tidak bisa dijadikan
ulama mazhab Hanafi. Ini karena bukti pegangan sehingga yang bisa diiadikan
yang disertai dengan keterangan wak- dasar adalah tuduhan mengenai kepemi-
tu yang lebih awal yang dikemukakan likan yang bersifat mutlak sehingga yang
oleh pihak yang bersengketa dalam persi- dimenangkan adalah pihak al-khaarii
dangan menunjukkan bahwa harta yang (pihak yang pada waktu sengketa tidak
disengketakan sudah menjadi miliknya memegang harta yang disengketakan).
pada waktu yang disebutkan beserta buk- Abu Yusuf berpendapat bahwa ha-
ti dan tidak ada seorang pun yang meng- kim harus memenangkan bukti yang di-
gugatnya. Dengan demikian, dengan buk- sertai dengan keterangan waktu. Ini
ti itu, ia ditetapkan sebagai orang yang karena bukti yang disertai keterangan
berhak atas harta yang disengketakan waktu menunjukkan bahwa harta itu
hingga pihak satunya mampu menge- adalah miliknya mulai pada waktu yang
mukakan alasan atau bukti bagaimana diterangkan dalam bukti dan informa-
harta itu bisa berpindah kepemilikan si itu kenyataannya tidak ditentang oleh
kepadanya. bukti yang tidak disertai keterangan
waktu. Kontradiksi atau tidaknya subs-
4. Apabila salah satu pihak yang bersengketa tansi antara dua bukti itu masih berupa
mengemukakan bukti dengan disertai kemungkinan. Kesimpulan kontradiksi
keterangan waktu, sedangkan yang lain- tidak bisa diputuskan berdasarkan syak
Bagian V: FIQIH UMUM ISLAM JILID 8

wasangka. Karena itu, bukti yang diser- kan pada posisi asalnya (al-ashlu boqaa'u
tai keterangan waktu bisa disimpulkan maa kaana'alao maa kaana). Sumpah ter-
tidaklah bertentangan dengan bukti lain tuduh juga lebih diprioritaskan daripada
yang dikemukakan sehingga kemenang- sumpah pihak penuduh sehingga apabila
an diberikan kepada pemilik bukti yang dua bukti yang dikemukakan ada perten-
disertai keterangan waktu tersebut. tangan, hakim wajib mengekalkan kepe-
Dalam kasus-kasus ini, ulama maz- milikan atas harta itu kepada pihak yang
hab Maliki dan Syafi'i berpendapat"t pada waktu sidang memang menguasai
bahwa bukti yang harus dimenang- harta yang disengketakan, sebagaimana
kan adalah bukti yang dikemukakan hakim harus mengutamakan tertuduh di
oleh pihak yang pada waktu sidang me- saat kedua pihak yang bersengketa sama-
megang/menguasai harta yang diseng- sama tidak mengemukakan bukti.
ketakan secara mutlak. Ini karena dua Kesimpulan ini didukung oleh hadits
pihak sama-sama menghadirkan buk- yang diriwayatkan oleh fabir bin Abdillah
ti, sedangkan dua bukti tersebut saling yang mengatakan, 'Ada dua orang yang
bertentangan. Dalam keadaan seperti bersengketa di hadapan Rasulullah saw.
ini, yang dimenangkan adalah bukti yang mengenai hewan. Kedua-duanya me-
dikemukakan oleh pihak yang pada wak- ngemukakan bukti bahwa hewan itu
tu sidang menguasai harta yang diseng- adalah miliknya lalu Rasulullah saw
ketakan dengan diperkuat bahwa pada memutuskan bahwa hewan itu adalah
keny'ataannya, harta tersebut memang milik pihak (yang pada waktu sengketa)
dikuasainya. Kasus ini sama dengan ka- menguasai hewan ittJ.D
27 4

sus me-ra7ih-kan dua hadits yang ber-


tentangan dengan menggunakan qiyas. Yang kedua, kontradiksi substansi tu-
Dengan demikian, yang dimenangkan duhan yang terjadi antara pihak-pihak yang
adalah pemegang harta. Alasan lainnya, sewaktu sidang tidak memegang harta
bukti yang dikemukakan oleh tertuduh yang diperselisihkan dalam kasus al-milku
(al-mudda'aa'alaih) memberikan poin al-muthlaq.
lebih, yaitu harta yang disengketakan se- Contoh kasusnya sebagai berikut. Ada dua
cara riilnya memang ada dalam kekua- pihak yang berselisih mengenai suatu barang
saannya. Selain itu, posisi pihak tertuduh dan masing-masing mengaku bahwa barang
Iebih kuat, dengan mempertimbang- itu adalah milik mereka, namun barang ter-
kan hukum asal (istish-haab li al-ashli). sebut ada di pihak ketiga, sedangkan pihak
Kesimpulan hukum yang bisa diambil ketiga itu tidak mengakui bahwa barang itu
adalah harta tersebut adalah miliknya adalah miliknya. Kedua pihak [penuduh)
karena segala sesuatu harus ditetap- yang berselisih itu kemudian mengemuka-

273 Mughni al-Muhtaj, jld.lv, hlm. 480; al-Muhadzdzab, lld. II, hlm. 311.
274 HR al-Baihaqi dan dia tidak menghukuminya sebagai hadits dha fi Imam ad-Daruquthni juga meriwayatkan hadits tersebut
dan dalam sanadnya ada ke-dh a'if-an. Abtt Hanifah iuga meriwayatkan hadits ini begitu juga dengan lmam asy-Syafi'i. (Lihat
Subulu as-Salam, jld. IV hlm. 135) Lihat juga keiadian yang hampir sama dengan yang diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam
Majma' az-Zawa' id, lld,. IV hlm. 203.
BagianV:FIQIHUMUM
ISLAM IILID 8

kan bukti untuk mengukuhkan haknya. haknya.276

Dalam kasus seperti ini, ulama mazhab Adapun pendapat yang raiih di kalangan
Syafi'i menurut pendapat yangraiih menetap- ulama mazhab Hanbali mengatakan bahwa
kan bahwa kedua bukti yang dikemukakan kedua bukti itu gugur dan kedua belah pihak
oleh kedua pihak penuduh itu tidak bisa di- diundi untuk bersumpah, sama seperti kasus
terima alias gugur dan batal karena masing- ketika tidak ada bukti yang bisa dihadirkan'
masing bertentangan, baik kedua bukti itu Bagi yang keluar undi, dia disuruh untuk ber-
bersifat mutlak tanpa disertai keterangan sumpah, sedangkan bila mau bersumpah, ba-
waktu, kedua bukti itu disertai keterangan rang tersebut menjadi haknYa'277
waktu yang sama, maupun salah satunya tan- Adapun ulama mazhab Hanafi secara
pa keterangan waktu, sedangkan bukti lain- umum berpendapat bahwa barang tersebut
nya disertai keterangan waktu' Kasus ini dibagi dua kecuali jika salah satu bukti yang
sama dengan kasus kontradiksi antara dua dikemukakan bertanggal lebih awal. fika kasus
dalil yang tidak disertai faktor yang bisa di- terakhir yang terjadi, barang itu menjadi hak
jadikan dasar untuk me-raiih-kan salah sa- pihak yang mengemukakan bukti tersebut'
tunya. Dengan demikian, seakan-akan dalam Adapun pembahasannya secara rinci
kasus tersebut tidak ada bukti yang bisa di- akan dikemukakan dalam empat model kasus
jadikan dasar keputusan sehingga keputus- berikut ini.278
an diberikan kepada hakim untuk menyele- Kasus pertama dan kedua, apabila tuduh-
saikannya. Kasus ini disamakan dengan kasus an dikemukakan oleh dua pihak luar (pihak
jika ada dua orang saling berselisih dan ma- yang pada waktu sengketa tidak'mengua-
sing-masing tidak mempunyai bukti sehing- sai barang yang disengketakan lal-khaarii))
ga masing-masing diminta untuk bersumpah dan kedua-duanya mengemukakan bukti
kemudian barang tersebut dibagi dua untuk bahwa mereka mempunyai hak kepemilikan
mereka berdua. Menurut salah satu pendapat, atas barang yang disengketakan secara mut-
mereka diundi dan siapa yang undiannya me- lak ftanpa ada keterangan sebab bagaimana
nang maka barang itu menjadi miliknya.2Ts dia bisa menjadi pemiliknya), bukti terse-
Begitu juga ulama mazhab Maliki. Mereka but tanpa tanggal atau tanggalnya sama, dan
menegaskan bahwa kedua bukti itu gugur barang yang disengketakan berada di pihak
dan prosedur yang diambil adalah sama se- ketiga (yang mengaku bahwa dia bukanlah
perti ketika tidak ada bukti: masing-masing pemiliknya), barang tersebut dibagi menja-
diminta untuk bersumpah dan jika keduanya di dua dan diberikan kepada mereka berdua'
bersumpah, barang tersebut dibagi menjadi Keputusan ini berarti mempertimbangkan
dua. Apabila yang bersumpah hanya salah sa- seoptimal mungkin bukti yang dikemukakan
tunya, barang tersebut ditetapkan menjadi oleh kedua belah pihak.27e Ini dilakukan su-

275 Mughni al- Muhtaj, tld. lv, hlm. 480.


276 Bidayatu al-Mujtahid,lld,. II, hlm. 461; al-Mizan,ild. Il, hlm. 195; ad-Dardir, asy-Syarh al-Kabir,ild.lV
hlm' 222 dan setelahnya'
277 Al-Mughni, ild, IX, hlm. 287.
465; al-Lubab Syarh al-
278 Takmilah Farhu al-eadir,jld. VI, hlm. 217; al-Bada'i',ild. VI, hlm. 236; ad-Durr at-Mukhtar, ild. IV hlm.
Kitab,lld.lV hlm.32.
27g Akan tetapi, apabila ada dua orang lelaki mengaku menikahi seorang wanita dan mereka berdua menyatakan bukti, hakim
tidakboleh memutuskan berdasarkan salah satubukti tersebutsebab salah satu dari duabukti itutidakmempunyaikelebihan
kepada pihak
untuk diprioritaskan sehingga keputusan tidak bisa diambil. Untuk memutuskannya, hakim harus bertanya
BagianV:FIQIHUMUM lsLAM,rLrD 8

paya kedua bukti itu tidak dibuang percuma, awal telah menetapkan kepemilikan bagi
karena selagi kondisi memungkinkan, dalil yang mengemukakan bukti tersebut dan bukti
yang ada harus tetap dipertimbangkan dan kedua yang diajukan oleh lawan sengketanya
digunakan. Dengan kata lain, apabila tidak tidak menentang bukti pertama tersebut.
memungkinkan menggunakan dua bukti itu Atas dasar itu, hakim harus menyuruh orang
secara menyeluruh untuk menyelesaikan ma- yang memegang barang yang disengketakan
salah yang disengketakan, kita bisa menggu- untuk menyerahkannya kepada pihak yang
nakan sebagian petunjuk dari dua bukti terse- mengajukan bukti yang bertanggal lebih awal
but. Atas dasar itu, barang tersebut kemudian hingga pihak satunya sanggup mendatangkan
dibagi dua dan diberikan kepada kedua belah bukti yang menerangkan bahwa telah terjadi
pihak. Ini karena masing-masing mereka ber- perpindahan kepemilikan dari orang pertama
status sama dalam mengajukan tuduhan se- kepadanya dengan cara-cara yang ielas.
hingga bagian yang diperoleh juga sama. Kasus keempat, apabila salah satunya
Dalil yang memperkuat pendapat ini ada- menghadirkan bukti dengan disertai kete-
lah hadits yang menerangkan tentang dua rangan waktu, sedangkan yang lainnya meng-
orangyang bersengketa di hadapan Rasulullah hadirkan bukti dengan tanpa ada keterangan
berkaitan dengan masalah hewan. Masing- waktu, menurut Abu Hanifah, barang yang
masing orang tersebut mengemukakan buk- disengketakan itu dibagi menjadi dua dan
ti bahwa hewan itu miliknya lalu Rasul me- diberikan kepada kedua-duanya. Keterangan
mutuskan bahwa hewan itu dibagi dua untuk waktu yang menyertai bukti itu tidak bisa
mereka berdua.2so dijadikan sandaran. Ini karena bisa jadi
Kasus ketiga, apabila tanggal dari salah kepemilikan orang yang menghadirkan bukti
satu bukti yang dikemukakan lebih awal dari- bertanggal terjadi lebih awal dari kepemilik-
pada bukti yanglainnya, bukti yangbertanggal an orangyang menghadirkan bukti tanpa tang-
awal harus dijadikan dasar untuk mengambil gal dan bisa jadi juga sebaliknya. Dikarena-
keputusan. Ini karena kedua orang yang pada kan masih ada kemungkinan-kemungkinan
waktu sidang tidak memegang barang yang dalam masalah waktu kepemilikan, keterang-
disengketakan berstatus sama-sama sebagai an waktu itu tidak bisa dijadikan dasar per-
penuduh (al-mudda'i) sehingga bukti yang timbangan sehingga yang bisa ditetapkan
diajukan keduanya sama-sama harus dide- adalah kepemilikan yang bersifat mutlak bagi
ngar dan dipertimbangkan, namun yang di- kedua pihak yang bersengketa.
rajih-kan adalah bukti yang bertanggal lebih Adapun menurut Abu Yusuf, yang di-
awal. Ini karena bukti yang bertanggal lebih menangkan adalah orang yang menghadirkan

perempuan, siapakah di antara kedua lelaki itu yang memang menikahinya. Ini iika bukti yang dikemukakan oleh dua lelaki itu
tanpa disertai keterangan waktu pernikahan. Akan tetapi, iika kedua bukti itu ada keterangan waktunya, yang dimenangkan
adalah yang waktunya lebih awal. Apabila wanita itu mengakui salah satu dari keduanya sebagai suaminya, sebelum kedua
lelaki itu mengemukakan bukti, wanita itu menjadi istri dari suami yang ia akui sebab ada kecocokan pengakuan di antara
pihak laki-laki dan perempuan. Kecocokan pengakuan dua pihak inilah yang dijadikan dasar dalam menetapkan ikatan
pernikahan. Akan tetapi, iika yang mengemukakan bukti hanya satu pihak, pihak lelaki yang mengemukakan bukti itulah
yang berhak menjadi suami wanita yang disengketakan meskipun pihak ikrar pihak wanita bertentangan dengan bukti itu.
Ini karena bukri(al-bayyinah) adalah lebih kuat dibanding ikrar (pengakuan).(Al-Lubab Syarh al-Kitab,ild. lV hlm.32J
280 HR Abu Dawud, an-Nasa'i, Ahmad, al-Hakim, al-Baihaqi dari Abu Musa al-Asy'ari. Imam ath-Thabrani iuga meriwayatkan
dalam al-Kabir dari labir bin Samurah, namun di dalamnya ada perawi yang matruk. (Nashbu ar-Rayah, jld.lV hlm. 109; Nailu
al-Awthar, jld.V III, hlm. 200, al-llmam, hlm.522; Subulu as-Salam, jld. lV, hlm. 13)
IsLAM JrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

bukti dengan disertai tanggal. Ini karena buk- tidak mempunyai alasan untuk diutamakan
ti yang bertanggal memberikan keterangan dari pihak yang lainnya. Meski demikian,
waktu kepemilikan yang tidak ditentang ada juga yang berpendapat bahwa solusinya
oleh bukti lain yang bersifat mutlak tanpa adalah diadakan pengundian.
keterangan waktu. Memang antara dua bukti Adapun ulama mazhab Hanbali berpen-
ada kemungkinan bertentangan atau tidak, dapat bahwa apabila ada dua orang berselisih
namun pertentangan tidak bisa ditetapkan mengenai barang yang sama-sama mereka
berdasarkan syak wasangka sehingga bukti kuasai dan keduanya mengemukakan bukti
yang bertanggal ditetapkan tidak ada yang yang kekuatannya sama, namun substansinya
menentangnya sehingga ia lebih layak untuk bertentangan, barang tersebut harus dibagi
dijadikan dasar. dua dan diberikan kepada mereka berdua.
Adapun menurut Muhammad, yang di- Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh
menangkan adalah yang mengajukan bukti Abu Musa r.a. yang menceritakan bahwa ada
yang tidak bertanggal. Ini karena bukti yang dua orang berselisih di hadapan Rasulullah
didasarkan kepada kepemilikan mutlak saw. dalam masalah hewan ternak kemudian
adalah lebih kuat sebab dialah yang bisa di- kedua-duanya menghadirkan dua saksi lalu
tetapkan sebagai pemilik asal. Alasannya Nabi memutuskan bahwa hewan ternak
adalah, orang tersebutlah yang berhak atas itu adalah milik mereka berdua. Hadits ini
segala hal yang timbul dari barang-barang diriwayatkan oleh Abu Dawud. Alasan lainnya,
yang disengketakan itu, seperti anak hewan karena masing-masing mereka dari satu sisi
yang lahiri susu, bulu, dan sebagainya. berstatus sebagai pemegang saparuh harta
Yang ketiga, kontradiksi substansi tuduh- (od-daakhil) dan di sisi lain berstatus sebagai
an yang terjadi antara pihak-pihak pemegang orang yang tidak menguasai separuh harta
harta dalam kasus al-milku al-muthlaq. yang lain (al-khaarij).282 Sudah diterangkan
Apabila ada sebuah rumah yang dikuasai bahwa untuk menetapkan keputusan yang
oleh dua orang kemudian masing-masing digunakan adalah bukti yang dikemukakan
orang tersebut mengaku sebagai pemilik oleh keduanya sebagai a l-khaarij sebab mereka
yang sah atas keseluruhan rumah tersebut termasuk pihak penuduh {al-mudda'i).
dan mereka mengemukakan bukti atas ke- Secara umum, ulama mazhab Hanafi
pemilikannya, pendapat yang sahih di ka- berpendapat bahwa harta tersebut dibagi
Iangan ulama mazhab Syafi'i281 mengatakan untuk mereka berdua kecuali jika bukti yang
bahwa kedua bukti yang mereka ajukan dikemukakan oleh salah satunya bertanggal
batal dan tidak bisa digunakan karena ada lebih awal.
kontradiksi. Kasus ini sama seperti kasus dua Pembahasan masalah ini akan diuraikan
dalil yang bertentangan dan tidak ada faktor secara rinci sebagai berikut.
yang dapat digunakan untuk me-rayih-kan Kasus pertama, apabila masing-masing
salah satunya. Dalam kasus seperti ini, rumah pihak yang sama-sama menguasai harta yang
tersebut ditetapkan sebagai milik mereka disengketakan itu mengajukan bukti bahwa
berdua sebab salah satu dari mereka berdua semua harta itu milik mereka, keputusannya

287 Mughni at-Muhtaj, jld,.lv,hlm. 480; al-Muhadzdzab, lld. II, hlm.311.


282 A!-Mughni,ild.lX, hlm. 280 dan setelahnya.
Bagian V: FIQIH UMUM ]rLrD 8

adalah masing-masing mereka mendapat ba- dibagi dua dan diberikan kepada kedua belah
gian separuh dari harta yang sedang dikuasai pihak secara sama, sebagaimana yang terjadi
oleh lawannya. Ini karena sebagaimana ke- dalam kasus pertama
terangan ulama mazhab Hanbali, status me- Kasus ketiga, apabila waktu yang ada
reka berdua di hadapan separuh harta yang dalam keterangan salah satu bukti terse-
dikuasai lawannya adalah al-khaarii (pihak but terjadi lebih awal, menurut Abu Hanifah
yang tidak menguasai harta) sehingga me- dan Abu Yusul pihak yang mampu mengha-
reka termasuk penuduh (al-mudda'i). Karena dirkan bukti bertanggal lebih awal harus
itu, argumen mereka yang bisa diterima ada- dimenangkan.
lah bukti (al-bayyinah). Adapun separuh harta Adapun Muhammad berpendapat bahwa
yang ada dalam kekuasannya itu dikekalkan tanggal yang ada dalam bukti tersebut tidak
sebagai miliknya. Atas dasar ini, satu rumah bisa dijadikan pegangan untuk memutuskan
yang disengketakan harus dianggap seba- perkara sehingga harta yang diperselisihkan
gai dua rumah dan masing-masing dikuasai tersebut harus dibagi dua, sebagaimana
oleh dua pihak yang bersengketa. Akan te- keterangan sebelum ini.
tapi, mereka berdua juga mengaku memiliki Kasus keempat, apabila salah satu pihak
kedua rumah tersebut. Karena itu, masing- mengajukan bukti bertanggal, sedangkan
masing pihak berstatus sebagai penggugat yang lain tidak bertanggal, menurut Abu
yang menggugat rumah yang dikuasai lawan- Hanifah dan Muhammad, harta yang diseng-
nya sehingga masing-masing mereka harus ketakan itu
harus dibagi menjadi dua.
mengemukakan bukti. Selain itu, pada waktu Waktu yang menyertai bukti itu tidak bisa
yang sama, masing-masing mereka juga ber- dijadikan dasar karena ada kemungkinan
status sebagai tertuduh yang mengingkari kepemilikan orang yang mengajukan bukti
gugatan pendakwa. yang bertanggal itu lebih awal dari bukti yang
Begitu juga apabila salah satu dari dua tidak bertanggal dan bisa juga sebaliknya.
pihak itu mengajukan bukti, sedangkan yang Adapun Abu Yusuf berpendapat bahwa yang
lain tidak, hakim harus memutuskan bahwa dimenangkan adalah orang yang mengajukan
orang yang mengajukan bukti mendapatkan bukti bertanggal. Dalil masing-masing pen-
hak separuh harta yang dikuasai oleh lawan- dapat telah diuraikan sebelum ini.
nya. Adapun harta yang memang ada dalam Apakah salah satu bukti yang dike-
penguasaannya itu tetap kekal menjadi milik- mukakan oleh pihak yang bersengketa bisa di-
nya berdasarkan qadhao'u tarkin (keputusan raj ih-kan [dimenangkan) berdasarkan jumlah
berdasarkan kondisi riil yang ada). saksi atau berdasarkan tingkat kualitas
Begitu iuga apabila kedua-duanya ti- keadilan saksi?
dak mengajukan bukti, masing-masing har- Berkenaan dengan kasus-kasus di atas
ta tersebut dibiarkan menjadi milik pihak- dan juga kasus-kasus lain yang berkaitan
pihak yang menguasainya seperti sediakala dengan masalah adanya kontradiksi dalam
meskipun nantinya salah satu dari mereka bukti, jumhur ahli fiqih menetapkan bah-
mengemukakan bukti. wa salah satu bukti tersebut tidak bisa di-
pihak
Kasus kedua, apabila masing-masing menangkan dengan diperkuat oleh adanya
mengajukan bukti yang disertai keterangan jumlah saksi yang banyak atau dengan kuali-
waktu dan waktunya sama, harta tersebut tas keadilan saksi. Ini karena menurut syara',
Bagianv:RQIHUMUM
ISLAM JILID 8

kedua bukti tersebut sudah meniadi argumen a. Kasus Pertama: Mendakwa


yang sempurna yang dikemukakan oleh pihak Kepemilikan karena Mendapat Warisan
yang bersengketa. Karena itu, ia tidak bisa Pembahasan mengenai kontradiksinya
menjadi lebih kuat dengan adanya faktor- dua dakwaan mengenai kepemilikan yang
faktor tambahan. Hal ini sama seperti kasus disebabkan oleh kewarisan ada dua kondisi'
diyat, di mana ukuran dendanya selalu sama Kondisi pertama, salah satu dari dua orang
dan tidak ada perbedaan antara satu orang yang saling mendakwa adalah orang yang
dan yang lainnya. tidak memegang harta yang diperselisihkan
Adapun Imam Malik mengatakan bahwa (khaarij), sedangkan yang satunya lagi ada-
satu bukti bisa diperkuat dengan tingkat lah pemegang harta tersebut. Kondisi kedua,
kualitas keadilan saksi atau dengan adanya kedua pihak tersebut sama-sama tidak me-
informasi dua orang. Meski demikian, ia tidak nguasai harta yang diperselisihkan, tetapi
283
bisa diperkuat oleh hanya jumlah saksi. harta tersebut ada di pihak ketiga.
Yang pertama. Kontradiksi antara dua
2. BENTUI< KEDILA: KONTRAD/ffSI ANTARA dakwaan, yang satu diajukan oleh orang yang
DIIA TUDUHAN BESERTA BUKT'NYA memegang harta, sedangkan dakwaan yang
DALAM KASTIS AL.MILKU BI SABAB satunya lagi diaiukan oleh orang yang tidak
memegang harta dalam kasus kepemilikan
Yang dimaksud dengan tuduhan al-milku
karena mendaPatkan waris.
bi sabab adalah tuduhan masalah kepemilikan
Apabila ada satu barang berada di tangan
atas harta yang disertai dengan keterangan
seseorang kemudian ada orang' lain yang
bagaimana harta itu menjadi miliknya, misal-
mengajukan bukti bahwa ayahnya telah wafat
nya melalui warisan, beli, ataupun hasil (nitaafl'
dan barang itu adalah harta warisan dari
Pada bagian ini, akan saya bahas satu per satu'
ayahnya untuknya, sedangkan orang yang
Menurut pendapat umum dari ulama mazhab
sedang memegang harta itu juga mengaiukan
Hanafi dalam masalah kepemilikan seperti
bukti bahwa ayahnya telah wafat dan barang
ini, apabila ada dua orang mengaku diberi
harta [dengan maksud pindah kepemilikan) itu harta warisan ayahnya untuknya, ulama
mazhab Hanafi berpendapat bahwa yang
oleh seseorang dan salah satu dari keduanya
dimenangkan adalah pihak yang tidak me-
memegang harta tersebut atau keduanya
mengaku telah membeli barang tersebut dari
nguasai harta, baik dia mengungkapkan
waktu perpindahan kepemilikan itu maupun
dua orang lain dan kedua-duanya mengajukan
bukti dengan disertai keterangan waktu tidak, atau kedua-duanya mengungkapkan
transaksi, sedangkan keterangan waktu yang
waktu perpindahan kepemilikan, namun
diberikan oleh pemegang harta adalah lebih
waktunya sama. Akan tetapi, jika waktu
salah satunya lebih awal, yang mengajukan
awal terjadinya, dalam dua kasus ini, bukti yang
bisa diterima adalah bukti pemegang harta' Ini
bukti dengan keterangan waktu lebih awal
disepakati oleh semua ulama mazhab Hanafi'
itu yang harus dimenangkan. Pembahasan
secara rincinya adalah sebagai berikut'284

m,jId.vI,hlm.243;aI.Mabsuth,ild.xVII,hlm.4l,ad.Durral.Mukhtar,jld.IVhlm.495;al.Lubab,j|d.|Y,
195; al-Mughni,ild.lX, hlm. 282; Bidayatu al-Muitahid'ild'll'
hlm. 37; Mughni at-Muhral, ild. IV hlm.4B2; at-Mizan,'fd.ll, hlm.
hlm.461; ad-Dardir, Syarh Kabir,ild' lV hlm' 220'
284 Al-Mabsuth,ild,. XVII, hlm. 44; al-Bada'i', ild' VI, hlm' 233'
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM IILID 8

1. Apabila masing-masing pemegang harta Ini adalah pendapatAbu Hanifah dan Abu
dan yang tidak memegang harta meng- Yusuf. Ini karena bukti yang diajukan oleh
ajukan bukti bahwa harta itu adalah mi- pihak tersebut menetapkan kepemilikan
liknya karena mewarisi milik ayahnya kepada orang tersebut pada waktu yang
yang sudah meninggal, hakim harus me- bukti kedua tidak menentangnya.
menangkan pihak yang tidak memegang Adapun Muhammad berPendaPat
harta tersebut. Ini karena masing-ma- bahwa yang dimenangkan adalah pihak
sing pihak yang mendakwa menetapkan yang pada waktu sidang tidak menguasai
bahwa asal harta tersebut adalah milik si harta yang disengketakan. Ini karena
mayit, namun para pewaris menempati pengakuan akan adanya proses pewarisan
posisi si mayit dalam memiliki harta itu hanya menetapkan bahwa yang memiliki
sehingga seakan-akan kedua pewaris itu harta itu adalah si mayit dan kedua bukti
mengaku memiliki harta itu secara mut- yang dikemukakan oleh kedua belah pi-
lak tanpa sebab. Dengan demikian, yang hak tersebut sama-sama menetapkan
dimenangkan adalah al-khaarii fpihak bahwa yang mempunyai hak kepemilikan
yang tidak memegang harta), sebagai- adalah si mayit, juga pewaris berada
mana yang terjadi dalam dakwaan kepe- dalam posisi si mayit sebagai pemilik
milikan yang mutlak. harta yang disengketakan tersebut. De-
ngan demikian, seakan-akan kedua pe-
2 dan 3. Harta yang diperselisihkan juga waris tersebut mengaku memPunYai
menjadi hak orang yang tidak memegang hak kepemilikan mutlak atau mengaku
harta itu jika dalam mengemukakanbukti, mempunyai hak kepemilikan sejak se-
kedua belah pihak menyertainya dengan tahun yang lalu-umpamanya-tanpa
keterangan waktu dan kedua waktu itu menyebutkan keterangan bagaimana har-
sama atau salah satunya menyebutkan ta itu berpindah kepemilikan kepadanya.
waktu, sedangkan yang lainnya tidak. Sudah kita ketahui bahwa menurut
Pada kasus yang pertama, keterangan Muhammad, dalam kondisi seperti ini,
waktu yang dikemukakan tidak bisa di- yang dimenangkan adalah pihak yang
jadikan dasar karena ada pertentangan tidak menguasai harta yang sedang di-
sehingga dianggap seperti kepemilikan sengketaka n (al-khaar ii).
mutlak.Adapun dalam kasus kedua,waktu
yang disebutkan juga tidak bisa dijadikan Yang kedua. Kontradiksi antara dua dak-
dasar karena ada kemungkinan terjadinya waan yangmenyatakan mendapatkan warisan
lebih awal atau lebih belakangan. Karena dan kedua belah pihak tersebut sama-sama
ada kemungkinan-kemungkinan inilah, tidak menguasai harta yang diperselisihkan,
waktu tersebut tidak dijadikan dasar. tetapi harta tersebut berada di pihak ketiga.
Contoh kasusnya adalah ada satu rumah
4. Apabila tanggal yang menyertai salah dikuasai oleh seseorang kemudian ada dua
satu bukti yang dihadirkan oleh salah orang lain yang mengajukan bukti bahwa ru-
satu pihak lebih awal waktunya, yang di- mah tersebut adalah miliknya karena ayah
menangkan adalah pihak yang mengaju- keduanya sudah meninggal dan rumah itu
kan bukti dengan tanggal yang lebih awal. adalah harta warisan yang menjadi haknya.
IrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

Dalam menghadapi kasus seperti ini, waktu yang lebih awal, sehingga dalam kasus
ulama mazhab Hanafi2ss berpendapat bahwa seperti ini, yang dimenangkan adalah pihak
rumah itu menjadi hak kedua orang yang yang menghadirkan bukti yang disertai wak-
mengajukan bukti tersebut, baik kedua bukti tu yang lebih awal karena dia telah menetap-
itu disertai keterangan waktu kapan terjadi- kan kepemilikan pada waktu yang tidak di-
nya pewarisan maupun tidak, atau keterang- tentang oleh bukti yang lain.
an waktu yang diberikan sama. Ini karena Adapun menurut Muhammad, dalam
harta warisan itu yang pasti adalah milik kasus seperti ini, harta tersebut harus di-
si mayit meskipun ia telah mati, sedangkan bagi menjadi dua. Keterangan waktu yang
ahli waris hanya sebagai pengganti si mayit menyertai bukti tidak bisa dijadikan dasar
sehingga dia menempati posisi si mayit da- sebab hak kepemilikan yang sebenarnya
Iam hal kepemilikan atas harta tersebut. adalah milik si mayit, sedangkan ahli waris
Dengan demikian, dua orang yang mewarisi hanya menempati posisi si mayit dan waktu
harta itu seakan-akan hadir di majelis per- kematian si mayit bukanlah bukti terjadinya
sidangan dan mengaku mempunyai hak ke- perpindahan hak kepemilikan kepada ahli
pemilikan atas harta yang sedang dikuasai waris. Dengan demikian, keterangan waktu
oleh pihak ketiga dan kepemilikannya itu tersebut tidak bisa dijadikan dasar dan se-
adalah kepemilikan yang mutlak dan tanpa akan-akan tidak ada. Karena itu, yang bisa
ada keterangan waktu. Bisa juga kedua bukti dijadikan dasar adalah dakwaan mengenai
itu disertai dengan keterangan waktu kapan kepemilikan atas harta secara mutlak tanpa
terjadinya perpindahan kepemilikan, namun ada keterangan waktunya sehingga kedua
kedua-duanya menunjukkan waktu yang pihak yang sama-sama tidak menguasai
sama, atau salah satunya disertai waktu, harta mempunyai hak yang sama atas harta
sedangkan yang lain mutlak tanpa ada ke- tersebut.
terangan. Dalam kasus-kasus seperti ini,
sebagaimana kita ketahui, solusinya adalah
b. Kasus Kedua: Mendakwa Kepemilikan
membagi harta itu kepada kedua belah pihak karena Adanya Transaksl Jual Beli
yang bersengketa. Ini karena mereka berdua
Apabila ada dua orang bersengketa dan
sama-sama mengaku atas hal yang sama.
semuanya mengaku bahwa merekalah pemilik
Adapun jika salah satu keterangan waktu
rumahyangsah danrumahyangdisengketakan
yang menyertai bukti itu lebih awal, yang
itu berada dalam penguasaan salah satu dari
berhak memiliki harta yang disengketakan
keduanya, sedangkan yang lainnya mengaku
adalah pemilik bukti dengan tanggal yang
bahwa dia telah membeli rumah itu dari pi-
lebih awal. Ini adalah pendapat Abu Hanifah
hak yang menguasai, atau masing-masing
dan Abu Yusuf. Ini karena dalam kasus ini,
dari dua pihak itu mengaku telah membeli
kedua pihak yang bersengketa hadir dalam
rumah tersebut dari pihak yang satunya, atau
majelis sidang dan masing-masing meng-
rumah yang disengketakan itu berada dalam
ajukan bukti yang disertai tanggal terjadinya
penguasaan pihak ketiga dan dua orang yang
perpindahan kepemilikan, dan salah satu
bersengketa itu mengaku bahwa mereka telah
dari dua keterangan waktu itu menunjukkan

zas N-Mabsuth,hlm.4L; al-Bada'i',hIm.237.


BagianV:RQIHUMUM IrLrD 8

membeli rumah itu dari orang yang sekarang hal itu, namun mereka tidak menerangkan
sedang menguasai rumah tersebut atau dari waktu terjadinya transaksi tersebut atau
orang lain yang dikatakan oleh mereka telah menerangkan waktu transaksi, namun wak-
menjual rumah itu, bagaimanakah sikap ha- tunya itu sama. Dalam kasus seperti ini,lmam
kim dalam menangani kasus-kasus seperti Abu Hanifah dan Abu Yusuf berpendapat
ini? fawabannya dapat dilihat dalam uraian- bahwa dua bukti yang ditunjukkan oleh ke-
uraian berikut ini. dua belah pihak tidak bisa diterima jika ke-
duanya tidak mampu menunjukkan bukti
7. Pertentangan tersebut terJadi antara
jelas bahwa uang pembayaran tersebut
orung yang tidak sedang mengluasai
telah diserahkan. Masing-masing pihak juga
ru m a h te rceDu(al-khaa dl) d a n o ra n$yang!
tidak wajib memberikan apa pun kepada
pihak yang lain. Harta yang disengketakan
me ngtt a sa I ru m a h te rse b ut (dzl al-y ad / al'
daakhil). dibiarkan dikelola oleh pihak yang secara
Kasus yang seperti ini ada tiga defacto menguasainya (shaahib al-yad). lni
karena dalam kasus ini, masing-masing
kemungkinan.
pihak adalah pembeli yang mengakui bahwa
Pertama, pihak yang tidak menguasai
harta tersebut asalnya adalah milik penjual.
rumah mengaku bahwa dia telah membeli Dengan demikian, pengakuan masing-masing
rumah tersebut dari orang yang saat mereka bahwa mereka telah membeli harta
itu menguasai rumah tersebut dengan itu secara tidak langsung adalah pengakuan
harga seribu lira dan dia mengaku telah bahwa harta tersebut asalnya adalah milik
memberikan uang tersebut. fika kasusnya
penjual sehingga eksistensi dua bukti ter-
seperti itu, yang dimenangkan adalah pihak
sebut didasarkan atas pengakuan masing-
yang tidak menguasai rumah jika dia mampu
masing pihak bahwa harta itu asalnya adalah
menghadirkan bukti sebab dialah yang
milik pihak yang lain. Atas dasar ini, kedua
berstatus sebagai penggugat (al-mudda'i).
pengakuan ini saling bertentangan dan saling
Kedua, pihak yang sedang menguasai ru-
menafikan sehingga kedua bukti ini sama
mah itu mengaku bahwa dia telah membeli sekali tidak bisa digunakan.
rumah itu dari pihak yang saat itu tidak me-
Adapun Muhammad berpendapat bahwa
nguasai rumah. Dalam kasus seperti ini, yang
kedua bukti itu harus dijadikan dasar dalam
dimenangkan adalah pihak yang menguasai
pengambilan keputusan. Dengan demikian,
rumah, tentunya jika dia bisa menunjukkan
pihak yang menguasai harta diperintahkan
bukti. Ini karena memang ada kemungkinan
terlebih dahulu untuk menyerahkan harta
orang yang sedang menguasai rumah itu yang disengketakan itu kepada pihak yang
mendapat hak kepemilikan dari pihak yang
secaradefacto tidak menguasainya. Ini karena
saat itu sudah tidak menguasai rumah. Dia
ada tuntutan untuk menggabungkan dua dalil
dalam kasus ini berstatus sebagai penggugat.
selagi memungkinkan. Cara mengompromi-
Ketiga, masing-masing pihak baik al- kan dua dalil/bukti tersebut adalah dengan
khaarij maupun shahib al-yad mengaku telah menganggap sah kedua transaksi tersebut
membeli dari pihakyangsatunya dengan harga
dengan mengandaikan bahwa pada tahapan
seribu lira dan mengaku telah membayarkan pertama pemegang harta telah membeli
uang tersebut. Selain itu, masing-masing harta tersebut dari pihak yang secara de facto
pihak juga menunjukkan bukti mengenai
IsLAM ]rLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

tidak menguasai harta dan harta tersebut itu menunjukkan waktu yang lebih awal dan
telah dikuasai secara penuh oleh pihak yang juga dalam bukti yang dikemukakan tersebut
secara de facto menguasai harta itu. Pada tidak ada keterangan bahwa harta itu telah
tahap kedua, pihak yang secara de facto tidak dikuasi (al-qabdhu), yang dimenangkan ada-
menguasai harta itu membeli herta tersebut lah orang yang membeli pada tahap kedua
dari pemegang harta, namun harta tersebut (atau yang terakhir). Abu Hanifah dan Abu
belum sempat dikuasai secara penuh oleh Yusuf berpendapat bahwa transaksi kedua
pihak yang secara de facto tidak menguasai membatalkan transaksi yang pertama.
harta itu sewaktu sengketa, melainkan ia Adapun Imam Muhammad berpendapat
menjual lagi kepada orang yang secara de bahwa yang dimenangkan dalam kasus ter-
facto menguasai harta. Dengan cara seperti sebut adalah orang yang secara de facto tidak
ini, dua transaksi tersebut dapat dianggap memegang harta yang disengketakan. Ini ka-
sah dengan pengandaian seperti di atas. rena jika transaksi orang tersebut lebih awal,
Kita tidak boleh mengandaikan sebalik- diandaikan seakan-akan pada mulanya dia
nya, yaitu menganggap bahwa pada tahap telah membeli rumah tersebut, namun belum
pertama, pihak yang secara de facto tidak menerimanya [belum menguasainya) lalu
menguasai harta telah membeli harta yang orang tersebut menjualnya kepada orang yang
disengketakan itu dari pihak yang secara secara de facto menguasai rumah tersebut.
de facto menguasai harta itu dan dia (pihak Menurut pendapat Muhammad, menjual ba-
yang tidak menguasai harta) belum sempat rang sebelum barang tersebut diterima (se-
menguasai harta itu secara penuh. Pada ta- belum dikuasai) adalah tidak.boleh. fika
hap selanjutnya, dia Iangsung menjual har- akad seperti itu tidak boleh, berarti harta itu
ta itu kepada orang yang secara de facto secara hukum kekal menjadi milik pihakyang
menguasai harta itu. Pengandaian seperti ini secara de facto tidak menguasai harta itu (al-
menyebabkan transaksi yang kedua menjadi khaarij). Adapun menurut Abu Hanifah dan
transaksi yang rusak. Ini karena termasuk Abu Yusuf, menjual barang sebelum barang
menjual barang sebelum dikuasainya. fual tersebut diterima diperbolehkan sehingga
beli seperti ini, menurut Imam Muhammad, kedua transaksi jual beli dalam kasus di atas
termasuk jual beli yang tidak diperbolehkan, sah dan yang dimenangkan dalam sengketa itu
sebagaimana telah diketahui dalam pem- adalah orang yang secara de facto menguasai
bahasan transaksi jual beli. harta (shaahib al-yad).
fika dua transaksi itu dihukumi sah ber- Adapun jika transaksi pembelian pihak
dasarkan pengandaian yang pertama, harta shahib al-yad Iebih dulu terjadinya, semua
yang disengketakan itu dikekalkan ber- sepakat bahwa yang dimenangkan untuk
ada dalam kekuasaan pihak yang secara de menjadi pemilik rumah itu adalah orang yang
facto menguasainya. Meski demikian, dia secara de facto tidak menguasai harta itu
diperintahkan terlebih dahulu untuk me- (al-khaarij). Ini karena jika pembelian yang
nyerahkan harta itu kepada pihakyang secara dilakukan oleh shaahib al-yod lebih awal, di-
de facto tidak menguasai harta itu funtuk gambarkan bahwa dia telah membeli rumah
mengesahkan transaksi yang kedua). itu dari al-khaarijdan ia telah menerimanya
fika kedua belah pihakmenyebutkan wak- [telah menguasainya) kemudian orang al-
tu transaksi dan salah satu dari kedua waktu khaarij membeli rumah itu darinya, namun
BagianV:FIQIHUMUM IsLAM ]rLrD 8

belum sempat sampai menguasainya sehingga 2. Pertentangan tercebut tefiadi antara dua
hakim harus memerintahkan shaahib al-yad orung yang sama-sama tidak sedang!
untuk memasrahkan rumah itu kepada ol- menguasai rumah tersebut dan rumah
khaarij terlebih dahulu. ya ng d i se ngketa ka n sed a ngd i ku asa i ol e h

Apabila kedua-duanya mampu menunjuk- pihak keti9a.


kan bukti bahwa mereka telah menerima Ada dua kemungkinan dalam kasus ini.
(menguasai) barang yang diperjualbelikan, Pertama,kedua orangyang secara de facto
kedua bukti itu menjadi gugur menurut tidak menguasai harta sama-sama mengaku
Abu Hanifah dan Abu Yusuf. Keputusan telah membeli dari orang ketiga yang saat
yang diambil adalah membiarkan rumah sidang menguasai harta tersebut.
itu dikuasai oleh orang yang secara de facto Apabila ada dua orang mengaku sebagai
memang menguasai rumah itu. pemilik rumah yang sedang dikuasai oleh
Adapun Imam Muhammad berpendaPat pihak ketiga dan kedua-duanya mengaku te-
bahwa apabila kasusnya seperti itu, yang di- lah membelinya dari seseorang, dan mereka
menangkan adalah orang yang secara de facto juga menunjukkan bukti pembelian tersebut
memang menguasai rumah itu, namun selisih dengan harga tertentu dan uangnya telah di-
harga yang terjadi antara transaksi pertama serahkan, menurut ulama mazhab Hanafi286,
dengan transaksi kedua harus diselesaikan jika mereka berdua tidak memberikan ke-
terlebih dahulu: yang membayar lebih tinggi terangan kapan membelinya dan juga ti-
bisa mengambil kelebihan harga dari pihak dak ada keterangan bahwa mereka telah
yang satdnya. Dalam kasus seperti ini, seakan- menerima barang yang dijual itu, rumah itu
akan pihak yang tidak menguasai harta telah dibagi dua untuk mereka berdua. Ini karena
membeli rumah itu dari orang yang secara mereka berdua mempunyai alasan yang sama
de facto menguasai rumah itu dan dia telah untuk menjadi pemilik rumah itu.
menerimanya (menguasainya) lalu orang yang Adapun ulama mazhab Syafi'i berpen-
secara de facto menguasai rumah tersebut dapat bahwa kedua bukti itu saling ber-
membeli rumah itu dari al-khaariidan dalam tentangan sehingga kedua bukti itu gugur
transaksi ini, dia juga telah menerimanya sebab keduanya menuntut dua hal yang
(menguasainya). Cara pandang seperti ini saling bertentangan dan menafikan, sehingga
adalah cara pandangyang menganggap benar diputuskan seakan-akan tidak ada bukti da-
transaksi yang berlaku. Ini karena selagi lam kasus ini. Atas dasar ini, masing-masing
penerimaan barang bisa diandaikan, andaian mereka berdua diminta untuk bersumpah
itu harus ditetapkan. bahwa pihak lawannya bukanlah pemilik
rumah itu, umpamanya dengan mangatakan,
"sesungguhnya, barang ini tidaklah milikmu."
Setelah itu, harta itu dibagi dua untuk mereka
berdua. Hal ini sesuai dengan apa yang pernah
dilakukan oleh Nabi Muhammad saw Hadits

286 H-Bada'i',jld. VI, hlm. 237; Takmilah Fathu al-Qadir,jld. Vl, hlm. 221 dan setelahnya; od-Durr al-Mukhtar, jld.lV hlm. 456; ol'
Lubab, ild. lV hlm. 34 dan setelahnya.
i
i
,l
FIQIH ISLAM IILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

,{

tentang hal ini telah disahihkan oleh Imam kepemilikan atas harta oleh orang yang se-
al-Hakim. Menurut sebagian ulama, solusi cara de facto menguasai harta itu tidak bisa
masalah ini adalah dengan cara mengundi di diragukan lagi. Ini terkecuali jika bukti
antara mereka berdua.287 yang disertai keterangan waktu itu juga
Ulama mazhab Hanafi kemudian me- menunjukkan bahwa waktu pembeliannya
ngatakan bahwa apabila mereka berdua me- terjadi sebelum terjadinya pembelian yang
nerangkan waktu terjadinya pembelian dan satunya, yang dimenangkan adalah yang
salah satu keterangan waktu itu menunjukkan mempunyai bukti tersebut, dan uang yang
waktu yang lebih awal, yang dimenangkan telah diberikan harus dikembalikan kepada
adalah pihak yang menunjukkan bukti de- penjual.
ngan keterangan waktu lebih awal tersebut Kesimpulannya, dalam kasus mengaku
sebab bukti yang dikemukakan tersebut me- mempunyai hak kepemilikan berdasarkan
nunjukkan terjadinya transaksi pada waktu sebab (al-milku bi sabab), bukti yang dikemu-
yang tidak ditentang oleh bukti yang lain. kakan oleh orang yang secara de facto me-
Dengan kata lain, bukti dengan keterangan nguasai harta adalah lebih diutamakan dari-
waktu lebih awal menetapkan bahwa pem- pada bukti yang dikemukakan oleh orang
belian itu terjadi lebih awal dan tidak ada yang secara de facto tidak menguasai harta
seorang pun yang menentangnya. tersebut. Ini berbeda dengan kasus mengaku
Apabila kedua bukti tersebut tidak di- mempunyai hak kepemilikan yang mutlak (al-
sertai waktu atau yang disertai keterangan milkual-muthlaq) sebab dalam kasus ini, bukti
waktu hanya satu bukti, sedangkan buk- yang dikemukakan oleh al-khaartl (orang yang
ti yang dikemukakan oleh pihak yang satu- secara de facto tidak menguasai harta) adalah
nya tidak disertai keterangan waktu, atau lebih utama.
keterangan waktunya sama-sama menun- Apabila ada dua orang mengaku sebagai
jukkan waktu yang sama, namun salah pemilik harta yang sedang dikuasai oleh pihak
satunya disertai keterangan bahwa barang ketiga kemudian salah satunya mengaku
yang dibeli tersebut telah diterima, yang di- bahwa dia memiliki harta tersebut setelah
menangkan adalah yang mempunyai bukti membelinya dari pihak ketiga tersebut, se-
bahwa dia telah menerima barang yang dangkan yang satunya mengaku mendapat
dibeli. Ini karena ketika seseorang dapat harta itu karena diberi dan kedua-duanya
membuktikan bahwa dirinya telah menerima mengemukakan bukti atas pengakuannya
barang yang dibeli, itu menunjukkan bahwa tersebut, namun dalam bukti itu tidak disertai
transaksi jual beli yang dia lakukan terjadi keterangan waktu, maka yang mengaku
lebih awal. Selain itu, dikarenakan dua bukti membeli barang itu lebih diutamakan untuk
yang dikemukakan oleh dua pihakyang saling dimenangkan. Ini karena jual beli adalah lebih
berseteru mempunyai kekuatanyan sama dan kuat karena termasuk akad barter dari kedua
bukti tambahan yang menunjukkan bahwa belah pihak (penjual dan pembeli). Akad jual
barang yang dijual sudah diterima dapat di- beli dengan sendirinya menunjukkan proses
jadikan faktor pemenang dan penguat, maka jual beli itu, berbeda dengan akad pemberian

247 Mughni al-Muhta, tld. IV, hlm. 480; Hasyiyah al-Bajuri'ata Matn Abi Suja', ild. Il, hlm. 359.
BagianV:FIQIHUMUM FIQLH ISLAM 8

'ILID
yang legalitasnya tergantung pada proses awal dari yang Iainnya, pemegang bukti yang
penyerah terimaan. mempunyai keterangan waktu yang lebih awal
Adapun jika salah satunya mengaku harus dimenangkan. Ini adalah pendapatAbu
membeli barang tersebut kemudian ada se- Hanifah dan Abu Yusuf. Imam Muhammad
orang wanita yang mengaku bahwa harta juga diriwayatkan mempunyai pendapat yang
itu adalah mahar pernikahannya, dua pihak sama. Hal ini tentunya berbeda dengan kasus
itu sama-sama kuat posisinya sebab kedua sengketa dalam harta yang perpindahannya
akad tersebut termasuk akad barter. Apabila disebabkan pewarisan.
yang satu mengaku mempunyai hak atas har- Perbedaan antara sengketa dalam harta
ta itu dengan akad gadai, sedangkan yang yang perpindahannya disebabkan pewarisan
lain mengaku punya hak atas harta itu sebab dan harta yang perpindahannya disebabkan
pemberian, akad gadai lebih diutamakan. Ini pembelian adalah orang yang membeli mene-
karena barang yang digadaikan masih men- tapkan kepemilikan kepada dirinya sendiri,
jadi tanggungan, sedangkan barang yang di- sedangkan pewaris menetapkan kepemilikan
berikan tidak menjadi tanggungan. kepada si mayit.
Kedua, kedua orang yang secara de facto Adapun dalam riwayat lain disebutkan
tidak menguasai harta sama-sama mengaku bahwa Imam Muhammad berpendapat bah-
telah membeli dari orang ketiga yang saat wa antara dua kasus itu [pewarisan dan pem-
sidang tidak menguasai harta tersebut. belian) sama saja. Dia juga menegaskan bah-
Apabila ada dua orang mengaku sebagai wa keterangan waktu yang menyertai bukti
pemilik rirmah yang dikuasai oleh seseorang tidak bisa dijadikan pegangan kecuali jika
saat sidang dan kedua orang tersebut menge- kedua penggugat menetapkan waktu bagi ke-
mukakan bukti bahwa mereka telah membeli pemilikan pihak penjual.2Bg
rumah itu dari orang lain (bukan yang me- Apabila diputuskan bahwa rumah yang
nguasai rumah itu), rumah itu dibagi menjadi disengketakan itu dibagi menjadi dua dan
dua dan diberikan kepada kedua orang yang menjadi milik kedua orang yang berseng-
bersengketa tersebut. Ini karena kedua orang keta-baik yang mengaku membeli itu ke-
pembeli rumah tersebut menempati posisi dua-duanya ataupun salah satunya-yang
Iaksana penjual karena mereka berdua se- sama-sama secara de facto mereka berdua
akan-akan hadir dan mengemukakan bukti tidak menguasai harta, maka mereka disuruh
bahwa mereka mempunyai kepemilikan yang memilih:jika mau, mereka berdua mengambil
mutlak. Jika keadaannya seperti itu, rumah separuh hak pihak yang lain dengan ganti
tersebut dibagi dua. rugi harga; jika mau, dibiarkan begitu sa-
Apabila bukti yang mereka kemukakan ia dan rumah itu dibagi dua. Ini karena
disertai keterangan waktu dan keterangan maksud kedua orang yang bersengketa itu
waktunya sama, salah satunya disertai ke- adalah menetapkan bahwa masing-masing
terangan waktu, sedangkan yang lain tidak, mereka telah membeli semua harta yang di-
maka rumah itu juga dibagi dua. Adapun sengketakan. Adapun kenyataannya, peng-
jika keterangan waktu salah satunya lebih akuan mereka itu ada kendala karena pihak

288 Al-Bada'i',1ld.Vl, hlm. 238.


JrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

yang satunya tidak mengakuinya (atau tidak mengajukan bukti untuk menguatkan peng-
rela) sehingga tentunya masing-masing pihak akuannya itu, namun bukti yang dikemukakan
tidak begitu saja rela harta itu dibagi dua sama tidak disertai dengan keterangan waktu atau
rata. Karena itu, mereka diberi kesempatan ada keterangan waktu yang sama, shaahib al-
untuk memilih (khiyaar). yod lebih diutamakan untuk dimenangkan.
fika mereka berdua memutuskan untuk Ini karena dasar untuk menganggap bahwa
mengambil separuh rumah, masing-masing shaahib al-yad berhak memiliki anak hewan
mereka hanya berkewajiban membayar sepa- itu tidak hanya karena secara de facto
ruh harga rumah itu kepada penjual sebab anak hewan itu memang berada dalam pe-
yang menjadi miliknya hanya separuh. nguasaannya, tetapi juga diperkuat oleh buk-
fika mereka berdua memilih mengem- ti yang dikemukakan. Dengan demikian, dia
balikan harta yang disengketakan itu kepada diutamakan sebagai pemilik anak hewan
penjual dan membatalkan jual beli, mereka itu. Ini karena bukti yang dikemukakan oleh
berdua berhak meminta semua harga kepada kedua pihak itu sama-sama menunjukkan
penjual. bahwa mereka berdua berhak atas anak
hewan itu, namun dikarenakanshaahib al-yad
secara de facto menguasai anak hewan itu, ia
c. Kasus Ketiga: Mendakwa Kepemlllkan
lebih berhak atas anak hewan itu.
karena Adanya Proses an-NitaaJ
Ada sebuah hadits berkaitan dengan ma-
Yang dimaksud dengan an-nitaaj adalah
salah ini, yaitu hadits yang diriwayatkan
proses melahirkannya seekor hewan. Adapun
oleh sahabat Jabir bahwa ada dua orang yang
yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah
bersengketa mengenai unta. Masing-masing
anak hewan yang lahir dari hewan yang di-
mereka mengatakan bahwa unta tersebut
miliki oleh seseorang, dari hewan yang di-
lahir ketika induknya masih menjadi milik
miliki oleh penjual, atau yang dimiliki oleh
mereka dan kedua-duanya mengemukakan
orang yang mewariskan.
bukti. Rasulullah saw.lalu menetapkan bahwa
Apabila ada dua orang bersengketa dalam
unta tersebut adalah milik orang yang secara
masalah hewan, masing-masing orang terse-
de facto sedang menguasai unta itu.28e
but mengaku bahwa hewan tersebut adalah
Menurut mazhab Hanafi, penetapan bah-
miliknya dan masing-masing mengemukakan
wa anak hewan adalah milik orang yang se-
bukti bahwa hewan itu dilahirkan ketika in-
cara de facto merawatnya adalah penetapan
duknya masih menjadi miliknya, ketika in-
yang hakiki, bukan hanya karena alasan
duknya masih di tangan penjual, atau induk-
qadhaa' tarkin. Ini sesuai dengan pendapat
nya masih dimiliki orang yang mewariskan,
mazhab Syafi'i.
bagaimanakah cara menetapkannya?
Isa bin Aban mengatakan bahwa kedua
Ada tiga kemungkinan berkaitan dengan
bukti itu gugur sehingga hewan yang diseng-
masalah ini.
ketakan itu dibiarkan menjadi milik shaahib
Pertama. Apabila al-khaarij dan shaahib
al-yad ber dasarkan qa dh aa' tarkin [keputu san
al-yad sama-sama mengaku sebagai pemilik
untuk membiarkan hewan itu dikuasai oleh
anak hewan dan masing-masing mereka

28e HR ad-Daruquthni, al-Baihaqi dan sanad hadits ini adalah dha'if.


BagianV:FIQIHUMUM JILID 8

orang yang secara facto merawatnya).2e0


de jadi tidak bisa berfungsi dan diputuskan
Kedua. Apabila salah satu pihak menge- seakan-akan mereka berdua tidak menge-
mukakan bukti bahwa hewan itu lahir ketika mukakan keterangan tanggal. Ini karena
induknya masih menjadi miliknya (an-nitaaj), ada kemungkinan tanggal bukti yang di-
sedangkan pihak yang satunya mengajukan kemukakan oleh salah seorang dari mereka
bukti yang menunjukkan kepemilikan secara adalah sesuai dengan umur hewan tersebut
mutlak atas hewan itu, umpamanya dia me- dan juga ada kemungkinan tidak sesuai.
ngatakan, "Hewan ini adalah milikku," yang Apabila umur hewan itu bertentangan
dimenangkan adalah pihak yang mengatakan dengan kedua keterangan waktu yang me-
bahwa hewan itu adalah miliknya dengan nyertai bukti yang dikemukakan, keterangan
bukti bahwa ketika hewan itu lahir, induknya waktu itu tidak bisa digunakan sebagai
adalah miliknya, baik dia sebagai al-khaarij dasar dan dalam kasus ini, mereka dianggap
atau sebaga i shaahib al-yad.zel mengajukan pengakuan kepemilikan mutlak
Ketiga. Apabila ada dua orang yang se- [tanpa sebab dan keterangan).
muanya berposisi sebagai al-khaarij mengaku Al-Hakim asy-Syahid dalam al-Kaafi me-
secara mutlak (tanpa keterangan) bahwa me- nyebutkan bahwa kedua bukti itu menjadi
reka adalah pemilik anak hewan yang sedang gugur dan hewan tersebut dibiarkan untuk
dirawat oleh pihak ketiga, anak hewan itu dirawat oleh orang yang secara de facto me-
dibagi dua untuk mereka berdua sebab mere- nguasai hewan itu (shaahib al-yad). Dia juga
ka berdua mempunyai status yang sama. mengatakan bahwa ini adalah pendapat yang
Apabila mereka berdua mengemukakan sahih.
bukti bertanggal dan tanggal keduanya sa- Pada kenyataannya, pendapat yang pa-
ma, anak hewan yang disengketakan itu ling sahih berkenaan dengan dua kasus ini
juga dibagi untuk mereka berdua. Ini karena fadanya pertentangan berkaitan dengan
dengan adanya kesamaan tanggal itu, bukti umur hewan dan kasus adanya pertentang-
mereka bertentangan sehingga tidak bisa di- an antara umur hewan dengan tanggal yang
jadikan dasar. dikemukakan dalam bukti) adalah pendapat
Apabila tanggal bukti yang mereka ke- yang dikemukakan oleh Muhammad, yaitu
mukakan berbeda, cara memutuskannya ada- hewan itu dibagi untuk mereka berdua, baik
lah dengan menetapkan umur anak hewan hewan itu dirawat oleh keduanya, oleh salah
itu sehingga yang dimenangkan adalah orang satunya, maupun sedang dirawat oleh pihak
yang mengemukakan bukti yang tanggalnya ketiga.2e2

[umurnya) sama dengan umur anak hewan


itu. Dengan sendirinya, bukti yang satunya 3. HAL YANG DAPAT TER'ADI BERULANG-
adalah bukti yang bohong. ULANC DAN YANG TIDAK
Apabila umurnya diperselisihkan, he- Hukum-hukum yang telah disebutkan di
wan itu dibagi untuk mereka berdua. Ini atas, yaitu yang berkaitan adanya perbedaan
karena tanggal yang ada dalam bukti men- antara dua dakwaan dalam masalah peng-

2e0 At-Mabsuth,jld. XVII, hlm. 63; at-Bada'i',jld. VI, hlm. 234; Takmilah Fath at-Qadir,jld. VI, hlm. 235; ad-Durr al-Mukhtar, jld.lY,
hlm.459; al-Lubab, jld.lV hlm. 35.
2e7 ALBada'i', op.cit.; Takmilah Fath al-Qadir,jld. VI, hlm. 337.
zez Al-Bada'i', jld.Vl, hlm. 234; Takmitah Fath al-Qadir,lld. VI, hlm. 246 dan setelahnya; at-Lubab Syarh at-Kitab,ild. IV hlm.43.
8 BagianV:FIQIHUMUM
,rLrD

akuan kepemilikan secara mutlak atau ke- tidak mungkin baju itu dibuat dua kali-atau
pemilikan dengan disertai keterangan sebab dia mengaku pemilik air susu yang ia perah
pewarisan atau jual beli, dapat diterapkan sendiri dari sapi miliknya, atau dia mengaku
pada semua bentuk kegiatan yang sebab sebagi pemilik keju yang dia buat sendiri, atau
terjadinya bisa berulang-ulang dan bisa di- mengaku pemilik kain yang ia buat sendiri
laksanakan dua kali atau lebih, seperti mem- dan dia mengemukakan bukti, sedangkan di
bangun rumah, menanam, menyongket sutra, sisi lain, dzi al-yadjuga mengemukakan bukti
menanam gandum, dan lain-lain. Dalam ka- yang sama, maka harta itu ditetapkan sebagai
sus seperti itu, yang dimenangkan untuk me- milik dzi al-yad karena hal-hal itu termasuk
miliki barang yang disengketakan adalah kategori an- nitaaj.?e3
al-khaarij. Apabila ada seseorang mengaku
sebagai pemilik baju karena dia yang me- F. PEMBAHASAN KEENAM:
nyongketnya, dia mengaku pemilik rumah HUKUM YANG BERKAITAN DENGAN
karena dialah yang membangunnya dengan DUA TUDUHAN YANG KONTRADIKTIF
uangnya sendiri, dia mengaku sebagai pemilik MENGENAI SIAPAKAH PEMILIK ASAL
tanaman sebab dialah yang menanamnya Sebenarnya pada bagian ini akan
sendiri, atau mengaku pemilik gandum atau
dibahas dua masalah yang berbeda, namun
biji-bijian lainnya sebab dia mengaku telah
kedua masalah itu dijadikan satu sebab
menanamnya dan dia mengemukakan bukti,
pembahasannya sangat singkat jika dibahas
sedangkan di pihak lain orang yang secara de
terpisah. Selain itu, kedua masalah itu juga
factomenguasai harta itu juga mengemukakan ada kaitannya.
bukti yang sama, maka harta tersebut dite-
tapkan sebagai milik al-khaary sebab hal-hal
seperti itu tidak termasuk kategori an-nitaai 7. HIIKUM YANG BER'<AITAN DENGAN DUA
TU DU HAN YANG KO NTRADI KT' F M EN G ENAI
karena bisa terjadi berulang-ulang.
SIAPAKAH PEMILIK ASAL
Adapun hukum-hukum yang disebutkan
berkaitan dengan masalah an-nitaai, bisa Pembahasan mengenai dua tuduhan
diterapkan terhadap hal-hal yang kepemilik- dan dua bukti yang kontradiktif sudah kita
annya tidak bisa terjadi berulang-ulang, bahas. Bagian ini akan membahas masalah
terjadinya tidak bisa terulang lagi, dan tidak kontradiksi antara dua tuduhan saja, dengan
bisa dibuat dua kali, seperti baju yang hanya melihat sisi lahiriah pemiliknya, untuk
bisa disongket sekali, kain katun, perahan kemudian ditetapkan siapakah yang lebih
susu, dan semacamnya, sebab semua itu berhak untuk memilikinya di antara dua
termasuk kategori an-nitaai. Dalam kasus orang tersebut. Berikut adalah pembahasan
seperti itu, harta tersebut diberikan kepada masalah ini.
shaahib al-yad. Apabila ada seorang wanita 1. Apabila ada dua orang bersengketa me-
mengaku telah membuat baju dari kain katun ngenai siapa pemilik hewan-salah
dan dia mengaku sebagai pemiliknya atau satunya menaiki hewan itu, sedangkan
ada seorang lelaki yang mengaku sebagai yang lainnya memegang kendali kuda
pemilik baju yang dia buat sendiri-dan itu-maka yang menaikinya lebih di-

2e3 Takmitah Fath al-Qadir ma'a al-'lnoyah, lld, VI, hlm. 236 dan setelahnya; al-Bada'i', hlm. 234; ad-Durr al-Mukhtar,jld. IV hlm.
459 dan setelahnya; al-Lubab,ild.lV, hlm. 36.
BagianV:FIQIHUMUM FIQLH ISLAM IILID 8

utamakan untuk ditetapkan sebagai pe- kedua pihak mengaku memiliki hal yang
miliknya sebab biasanya orang yang naik sama, kedua-duanya dianggap memiliki
adalah pemiliknya. barang itu karena tidak ada bukti kuat
Begitu juga apabila salah seorang da- yang menggugurkan pengakuan kedua
ri mereka naik di atas pelana hewan, se- pihak tersebut.
dangkan yang satunya lagi hanya mem- Apabila ada kain, uiung yang satu di-
bonceng, yang dimenangkan adalah yang pegang oleh seseorang, sedangkan ujung
menaiki. Ini adalah pendapat Abu Yusuf yang satunya dipegang pihak yang lain,
dan juga pendapat al-Qaduri dalam al- kain itu harus dibagi menjadi dua.
Kitaab. Adapun pendaPat Imam Abu 3. Apabila ada pagar di antara dua rumah
Hanifah menurut riwayat yang jelas ada- kemudian dua orang pemilik rumah
lah hewan itu dibagi dua karena mereka itu sama-sama mengaku sebagai pemi-
berdua mempunyai posisi sama dalam liknya dan masing-masing tidak mem-
memakai hewan itu. Begitu juga apabila punyai judzuu' (atap yang menutupi
kedua-duanya naik di atas pelana, semua samping rumah) dan pagar itu juga tidak
sepakat bahwa hewan itu dibagi untuk menyambung dengan bangunan kedua
mereka berdua. rumah itu, pagar itu harus dibagi menjadi
2. Apabila ada dua orang bersengketa me- dua. Kalau salah satunya mempunyai
ngenai siapakah pemilik baju-yang satu atap pinggir rumah yang menaungi pagar
mengenakan baju itu, sedangkan yang itu, pagar itu menjadi miliknya. fika
lain'menggantungkannya-maka yang masing-masing mempunyai atap pinggir
dimenangkan adalah orang Yang me- rumah dan ukurannya sama atau Yang
makainya. Ini karena dia berada dalam satu lebih paniang, pagar itu juga dibagi
posisi yang lebih kuat dalam mengurus untuk mereka berdua. Ini karena mereka
baju itu. mempunyai hak yang sama dalam me-
Apabila ada dua orang bersengketa makai pagar sehingga dianggap sama-
mengenai siapakah yang memiliki tikar- sama sebagai pemilik pagar itu. fika
yang satu duduk di atasnya, sedangkan mereka berdua tidak punya atap yang
yang lainnya menggantungkan tikar itu- menutupi samping rumah, namun salah
maka putusannya adalah tikar itu dibagi satu dindingnya menyambung dengan
menjadi dua berdasarkan qadha'u tarkin, pagar, dialah pemilik pagar itu. fika salah
bukan berdasarkan qadha' yang hakiki. satunya punya tembok yang menyambung
Ini karena duduk di atas tikar tidak dengan pagar, sedangkan yang lainnya
dengan serta merta menunjukkan bahwa mempunyai atap pinggir rumah, Yang
orang tersebut adalah pemiliknya dan punya atap lebih diutamakan.
tidak dengan serta merta bisa ditetapkan 4. Apabila di antara dua rumah atau di an-
bahwa orang itu tidak gasab. Orang bisa tara dua sawah ada gubuk yang terbuat
dikatakan sebagai pemilik tikar apabila dari bambu dan ada tali dari gubuk itu
ada proses akad pemindahahan hak yang menyambung dengan salah satu
milik atau tikar itu ada di rumahnya. rumah atau sawah, dan dua orang pemilik
Duduk di atas tikar sama sekali tidak bisa sawah atau rumah sama-sama mengaku
disamakan dengan memiliknya. Karena bahwa gubuk itu adalah miliknya, gubuk
lsLAM,rLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

itu dibagi dua untuk mereka berdua. Ini mengelola barang yang disengketakan dan
adalah pendapat Imam Abu Hanifah. tidak ada seorang pun yang bisa memaksanya
Tali tidak menjadi pertimbangan untuk untuk mengelola atau melarangnya untuk
mengambil keputusan sebab itu hanya mengelola harta itu kecuali dalam keadaan
menunjukkan indikasi kepemilikan dan darurat dan kecuali jika dalam barang itu ada
penguasaan pada masa lampau, bukan hak orang lain, dia dilarang mengelolanya
pada masa sengketa, sehingga tidak bisa untuk melindungi hak orang lain. Selain itu,
dijadikan alat bukti. Adapun dua sahabat bagi bukan pemilik tidak punya hak untuk
Abu Hanifah berpendapat bahwa orang mengelola milik orang lain tanpa izin dan
yang rumahnya menyambung dengan tali kerelaannya kecuali dalam keadaan darurat.
itu adalah yang lebih berhak atas gubuk Atas dasar itu, yang ditetapkan sebagai
itu. Keputusan ini adalah berdasarkan pemilik harta bisa mengelola harta itu se-
adat dan kebiasaan karena orang-orang sukanya, baik pengelolaan yang bisa mem-
biasanya menganggap bahwa suatu ba- bahayakan orang lain maupun tidak. Dia juga
ngunan jika ada sambungannya dengan boleh membangun tampat mandi, tempat
tali atau bangunan yang belum sempurna, untuk beternak, ataupun tempat untuk me-
pemiliknya adalah yang mempunyai tali manaskan. Dia juga boleh menyewakan ba-
atau bangunan yang belum sempurna ngunan miliknya itu kepada tukang besi atau
itu. tukang cukur. Dia juga boleh membuat sumur
atau kubangan meskipun tetangganya ter-
ganggu dan tetangganya itu tidak punya hak
2. PERINGATAN
untuk melarangnya. Ini karena hak kepemi-
Setiap kasus yang telah diputuskan bah-
likan adalah hak yang mutlak. Hak mutlak ini
wa salah satunya menjadi pemilik barang
bisa dibatasi jika muncul hal yang berkaitan
yang disengketakan berdasarkan bukti bah-
dengan hak orang lain. Meski demikian, se-
wa dialah orang yang secara de facto me-
bagai manusia, ia wajib untuk tidak menya-
megangnya maka orang tersebut harus ber-
kiti saudaranya berdasarkan perintah agama.
sumpah jika memang lawan sengketanya
Nabi pernah bersabda, "Orang yang beriman
memintanya untuk bersumpah. fika dia mau
adalah orang yang tetangganya merosa aman
bersumpah, barang itu menjadi miliknya; zes
dari g ang g g uan- g ang g uennya."
apabila tidak inau bersumpah, barangnya
Apabila seorang pemilik melakukan se-
menjadi milik lawan seterunya.zea
suatu atas harta miliknya kemudian berefek
pada rusaknya bangunan tetangganya atau
3. HUKUM-HUKUMYANGBERKATIANDENGAN pagar tetangganya roboh, dia tidak wajib
KEPEMILIKAN mengganti rugi sebab dia tidak secara lang-
Menurut ulama mazhab Hanafi, hukum sung merusak barang milik orang lain.
yang timbul setelah masalah kepemilikan Berdasarkan keterangan di atas, apa-
diputuskan adalah adanya hak penuh bagi bila ada dua orang bertetangga, yang satu
yang dimenangkan untuk menguasai dan bangunannya di bawah, sedangkan yang

2e4 Al-Bada'i',ild.vl, hlm. 258; Radd al-Mukhtaa jld. IV hlm.461.


295 HRath-Thabrani dalam al-Kabir dan al-Awsath.
Bagian V: FIQIH UMUM FIQIH ISLAM JILID 8

satunya lagi bangunannya di atas, lalu Apabila bangunan bagian bawah dan
yang mempunyai bangunan di bawah ingin atas roboh, pemilik bagian bawah tidak bisa
membuat pintu atau jendela, hendak membuat dipaksa untuk membangun bangunannya. Ini
lobang di tanah, hendak merobohkan tiang karena seseorang tidak boleh dipaksa untuk
yang terpancang di dinding, atau mem- membangun rumahnya sendiri. Akan tetapi,
perbarui bangunannya tanpa persetujuan orang yang memiliki bangunan di atas bisa
pemilik bangunan yang di atas, baik yang diberi nasihat, "Jika kamu mau, silakan ban-
dilakukannya itu menyebabkan orangyang di gun yang bagian bawah dengan hartamu ke-
atas terganggu-umpamanya menyebabkan mudian bangunlah di atasnya rumah milik-
tembok bagian atas menjadi goyah-maupun mu. Setelah itu, kamu boleh melarang pemilik
tidak mengganggu sama sekali, menurut bangunan di bawah untuk menempati bagi-
Abu Hanifah, orang tersebut tidak boleh me- an bawah hingga dia membayar dulu biaya
lakukan rencananya itu. Ini karena keharaman yang telah dikeluarkan oleh pemilik bagian
melakukan sesuatu atas hak milik orang lain atas ketika membangun bangunan bagian
tidak hanya karena menyebabkan bahaya bawah." Ini karena membangun bagian ba-
bagi orang lain. Perbuatan itu tetap haram, wah sebagaimana kasus tersebut, meskipun
baik menyebabkan bahaya maupun tidak. termasuk mengelola harta orang lain, tetap
Adapun dua sahabat Abu Hanifah ber- diperbolehkan sebab ada keadaan darurat,
pendapat bahwa pemilik bangunan yang di yaitu orang yang di atas tidak bisa meman-
bawah boleh melakukan apa sajaterhadap hak faatkan miliknya kecuali setelah menguru-
miliknya'selagi tidak membahayakan orang si bangunan bagian bawah. Adapun hak dia
yang ada di atas sebab orang yang di bawah untuk menuntut balik uang yang sudah dike-
mengelola harta yang memang miliknya. luarkan adalah karena secara hukum, bangun-
Dia tidak bisa dihalangi melakukan apa pun an bawah yang dia bangun adalah miliknya.
terhadap hartanya kecuali jika mengganggu Dengan demikian, orang yang di bawah tidak
hak orang lain. Hak orang lain dengan sen- bisa memanfaatkan bangunan bagian bawah
dirinya tidak bisa dijadikan penghalang kecuali setelah dia membayar uang yang te-
bagi pemilik harta untuk melakukan apa lah dikeluarkan oleh pemilik bagian atas.
pun terhadap hartanya itu kecuali jika akan Apabila pemilik rumah yang bawah meng-
muncul bahaya bagi hak orang Iain tersebut. hancurkan rumahnya kemudian yang bagian
Dalilnya adalah seseorang tidak bisa dilarang atas juga menjadi rusak, pemilik bagian ba-
untuk berteduh di bawah tembok orang lain wah harus mengganti kerusakan itu. Ini ka-
atau dilarang memanfaatkan cahaya sinar api rena dia telah merusak hak milik orang yang
milik orang lain sebab hal seperti itu tidak di atasnya secara langsung.
membahayakan pemilik tembok atau api. Ketetapan hukum seperti ini juga berlaku
Rasulullah saw. bersabda, "Tidak boleh ada dalam masalah tembok pemisah dua rumah
bahaya dan juga tidak boleh (ada tindakan) jika roboh. Kedua pemilik rumah itu tidak
y ang me mb ohay okan." 2e6 bisa dipaksa untuk memperbaiki tembok

296 HR Malik dan asy-Syafi'i secar a mursal dari Umar bin Yahya al-Mazini dari ayahnya. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ahmad,
Abdurrazzaq, Ibnu Majah, ath-Thabrani dari lbnu Abbas. Ibnu Majah, ad-Darruquthni, dan lainnya juga meriwayatkannya
secara musnod dari Abu Sa'id al-Khudri dan kualitas hadits ini adalah hason. (al-Maqaashid al-Hasanah, hlm. 468; Majma' az'
Zawa'iil,ild.lV hlm. 1-10; Subulu as-Salam, ild. III, hlm. 84; al-llmam, hlm. 363)
IrlrD 8 Bagian V: RQIH UMUM

tersebut. Akan tetapi, jika salah satu dari tembok tersebut hingga dia mau membayar
mereka enggan membangunnya, di antara separuh pembiayaan pembangunan tembok
mereka bisa diberi nasihat, "fika kamu mau, itu."
bangunlah tembok itu dengan hartamu lalu fika tembok itu dihancurkan oleh salah
letakkanlah kayu penyangga atapmu di satu dari mereka, dia diwajibkan memba-
atasnya dan laranglah tetanggamu itu untuk ngunnya kembali.2eT
meletakkan kayu penyangga atapnya di atas

'' diBF*J; "'

Al-Bada'i', jld. VI, hlm. 263 dan setelahnya; ad-Durr al-Mukhtar,ild.lV hlm. 372 dan setelahnya; Durar al-Hukkam, jld. ll, hlm.
41.6 dan setelahnya.
BagianV:FIQIHUMUM IsLAM 8

'rLlD

BAB KETIGA:
MEKANISME
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A. PEMBAHASAN PERTAMA Bagian ketiga : syarat-syarat yang harus


KESAKSIAN DAN MENARIK BALIK dimiliki oleh saksi ketika menyampaikan ke-
KESAKSIAN saksia n (sy uruuth al- adaa').
Pasal sebelum ini telah menyinggung Bagian keempat : hukum menarik kem-
bahwa menghadirkan bukti-termasuk di bali kesaksian.
dalamn/a menghadirkan saksi-merupakan Bagian kelima : hukuman bagi orangyang
cara utama untuk menetapkan hak di depan memberikan kesaksian palsu.
hakim. Saya juga berjanji untuk membahas Bagian keenam : Kesaksian yang diberi-
masalah kesaksian secara khusus, Yang akan kan oleh nonmuslim
saya bahas adalah mengenai hukum menyam-
paikan kesaksian, syarat-syarat yang harus 7. BAAIAN PERTAMA: DEFIN,SI KESAKSTAN,
dimiliki oleh saksi ketika melihat kejadian RU1(UN, DAN HUI<UMNYA
perkara (syuruuth al-tahammul), syarat-sya-
Kesaksian dalam bahasa Arab disebut
rat yang harus dimiliki oleh saksi ketika me-
dengan asy-syahaadah. la merupakan bentuk
nyampaikan kesaksian (syuruuth al-adaa'), mashdar dari kata kerja syahida yang seakar
dan juga hukum menarik kembali kesaksian.
kata dengan asy-syuhuud yang berarti ha-
Masalah-masalah tersebut akan dibicarakan
dir. Menurut bahasa, arti kata asy'syahaa-
dalam enam bagian berikut ini.
dah adalah berita atau informasi yang pas-
ti. Adapun menurut istilah syara', syahaadah
Bagian pertama : definisi kesaksian, adalah informasi yang diberikan oleh orang
rukun, dan hukumnya. yang jujur untuk menetapkan satu hak de-
Bagian kedua : syarat-syarat yang harus ngan menggunakan kata bersaksi/menyak-
dimiliki oleh saksi ketika melihat kejadian sikan (asy-syahaadah) di depan majelis hakim
perkara (sy uruuth al- tah ammul). dalam persidangan.2es

2es Fathu al-Qadir,ild. VI, hlm. 2; ad-Durr al-Mukhtar,jld.lV hlm. 385; ad-Dardir, asy'Syarh al-Kabir, ild. IV hlm'
'l'64; Mughni al-
Muhtaj, ild. lv -, hlm. 426.
ISLAM JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

Adapun rukun kesaksian adalah adanya tah dengan maksud memberi arahan, bukan
kalimat saya bersaksi (asyhadu) ketika sak- perintah wajib.
si melakukan kesaksian. Tidak boleh meng- Adapun dalil dari hadits di antaranya
gunakan kalimat-kalimat lainnya. Ini karena adalah hadits yang menyebutkan bahwa Nabi
nas-nas syara' mensyaratkan penggunaan pernah berkata kepada orang yang menuntut
kalimat ini. Perintah dalam Al-Qurian juga hak, "Datangkan dua saksimu atau pihak ter-
menggunakan kalimat ini. Alasan lainnya dakw a melakukan sump ah." o 3o

adalah kalimat tersebut memberikan mak- Rasul juga pernah ditanya mengenai mak-
na penegasan yang lebih. Kalimat saya ber- sud asy-syahadah. Beliau kemudian menjawab
saksi (asyhadu) merupakan salah satu bentuk kepada orang yang bertanya, "Apakoh kamu
dari lafalsumpah.la mengandung makna me- melihat matahari?" Orang tersebut menjawab,
nyaksikan suatu kejadian. Kalau saksi terse- "Ya." Nabi lalu bersabda, "Jika kamu melihat
but menggunakan lafal syahidtu [saya telah kejadian seperti terqngnya melihat matahari,
bersaksi), tidak diperbolehkan. Ini karena /i'il berikanlah kesaksian. J ika tidak, tingg alkanlah
madhi menunjukkan arti sesuatu yang sudah pemberian kesaksian." 3ol
terjadi. Adapun maksud kesaksian adalah Apabila kesaksian telah diberikan, se-
memberikan informasi pada waktu itu.2ee orang hakim harus menetapkan keputus-
Dalil yang menjadi dasar legalitas ke- annya sesuai dengan kesaksian tersebut
saksian-selain ijmak-adalah Al-Quian dan jika memang kesaksian itu telah memenuhi
hadits. syarat-syaratnya. Adapun hukum memberi-
Dalil dari Al-Qurran adalah firman Allah kan kesaksian adalah/ardhu kifayah'jika para
SWT, saksi itu dimintai keterangan. Ini karena jika
semuanya menolak untuk memberikan kesak-
"Dan persaksikanlah dengan dua orang sian, hak-hak warga akan terabaikan. Dengan
saksi laki-laki di antara kamu. Jika tidak ada demikian, memberikan kesaksian setelah ia
(saksi) dua orang laki-laki, mako (boleh) se- menerima untuk menjadi saksi hukumnya
orang laki-laki dan dua orang perempuan di adalah fardhu 'ain. Karena itu, para saksi ha-
antqrq orqng-orang yang kamu sukai dari para rus memberikan kesaksian. Mereka tidak
saksi (yang ada)...." (al-Baqarafu 282) boleh menyembunyikan kesaksiannya ketika
u... dan persoksikanlah dengan dua
pendakwa memintanya memberikan kesak-
orang saksi yang adil di antara kamu...." (ath- sian. Dalilnya adalah firman Allah SWT
Thalaaq:2)
janganlah saksl-saksi itu menolak
"... Dan
"... Den ambillah saksi apabila kamu ber- apabila dipanggil...." (al-Baqar ahz 282)
j u al b eIi...." (al-Baqarahz 282)
"Dan janganlah komu menyembunyikan
Perintah yang terakhir ini adalah perin- kesaksian, karena barangsiapa yang menyem-

zee Ad-Durr al-Mukhtar, op.cit.; al-Bada'i', ild. VI, hlm. 266; at-Lubab Syarh al-Kitab, ild.lV hlm. 57; al-Mughni, ild. IX, hlm. 216.
300 HR al-Bukhari dan Muslim dari al-Asy'ats bin Qais.
301 HR al-Baihaqi dan al-Hakim yang menilai sahih sanadnya, namun adz-Dzahabi mengomentari, "Hadits tersebut sebenarn-
ya hadits yang lemah (waahin)." Ibnu Adi juga meriwayatkan hadits itu dengan sanad yang dha'ifdari sahabat Ibnu Abbas.
(Subulu as-Salarn, jld. IV hlm. 130; Nashbu ar-Rayah, ild. IV hlm.82)
BagianV:FIQIHUMUM frLrD 8

bunyikannya, sungguh, hatinya kotor (berdo- lebih baik bagimu."3Dz fuga berdasar sabda
sq)...." (al-Baqarah: 283) Nabi, "Borangsiapa menutupi aib seorang mus-
lim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia
fuga firman Allah SWT, dan di akhirat."3o3
Kita juga mengetahui bahwa dalam kasus
"... dan hendaklah kamu tegakkan kesak- hukuman had, Nabi mengajarkan Ma'iz un-
sion itu karena Allah...." (ath'Thalaaq:2) tuk mencabut kembali pengakuannya bahwa
dia berzina, dengan mengucapkan, "Mungkin
Dalam hal yang berkaitan dengan hak kamu hanya menciumnyq, merayunya, atau me'
Allah, saksi wajib menyampaikan kesaksian- lihatnya." Ini menunjukkan bahwa menyem-
nya meskipun tidak diminta, umpamanya bunyikan kesaksian dalam masalah had
dalam masalah talak baa'in, masalah ikatan adalah lebih utama.
kerabat sebab penyusuan, wakaf, munculnya Adapun dalam masalah pencurian, se-
awal bulan Ramadhan, khultt', iilaa', dan zhi- orang saksi lebih bagus bila mengutarakan
haar.lJlama mazhab Hanafi menjelaskan bah- kesaksiannya, dengan mengatakan, "Dia te-
wa kesaksian yang bisa diterima meskipun lah mengambil harta orang tersebut," untuk
tanpa ada tuntutan atau dakwaan ada empat membela hak orang yang dicuri. Tidak dian-
belas: wakal talak, ta'liiq talak, merdekanya jurkan mengatakan, "Dia telah mencuri harta
budak (al-omah), pengurusan budak, khulu', orang tersebut," supaya tangan pencuri terse-
munculnya awal Ramadhan, nasab, hukuman but terhindar dari hukuman potong. Dengan
had zini, hukuman minum minuman keras, ucapannya itu, dia telah menggabungkan dua
iilaa', zhihaa4 hubungan kerabat karena ikatan hal: menyembunyikan kesaksian dan juga
pernikahan, tuduhan seorang tuan atas nasab memberikan kesaksian.3oa
budaknya. Ibnu Abidin menambahkan satu
masalah lagi, yaitu kesaksian berkaitan de- 2. BAG,AN KEDUA: SYARAT.SYARAT YANG
ngan hubungan kerabat karena penyusuan. HARUS DIMILIK' OLEH SAKS' KEnIKA
Dalam masalah hukuman had, seorang MENYAKSIKAN KEIADIAN PERKARA
saksi diperkenankan untuk memilih antara (SYURUUTH AT-TAHAM M UL)
menyimpan kesaksiannya atau mengutara- Yang dimaksud dengan tahommul asy'
kannya. Ini karena masalah ini berada di Syahaadah adalah memahami kejadian, meng-
tengah-tengah antara kesaksian yang murni identifikasi masalah dengan melihatnya atau
karena untuk mendapatkan pahala, yaitu un- mendengarnya.
tuk menegakkan hukuman had, dan memper- Menurut ulama mazhab Hanafi, ada tiga
juangkan hak kehormatan seorang muslim. syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang
Menyimpan kesaksian adalah lebih utama ketika menyaksikan kejadian perkara supaya
dan lebih afdhal. Dasarnya adalah ucapan kesaksiannya bisa diterima.
Nabi kepada orang yang bersaksi di hadapan Pertama, saksi tersebut adalah orang
beliau, "Seandainyo kamu menyimpannya, itu yang berakal. Karena itu, penyaksian yang di-

302 HR Abu Dawud, an-Nasa'i, al-Bazzar, Ahmad, ath-Thabrani dari Nu'aim bin Hazal. (Lihat Nashbu ar-Rayah, jld.lV hlm. 7a)
303 HR al-Bukhari, Muslim dari Abu Hurairah.
304 Fathu al-Qadir; ad-Durr al-Mukhtar, op.cit.; al-Lubab,ild.lV hlm. 54.
FIQLH ISLAM JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

lakukan oleh orang gila atau anak kecil yang dalam kasus-kasus yang memang bisa secara
belum berakal tidak sah. Ini karena proses jelas teridentifikasi hanya dengan mende-
identifikasi masalah harus disertai dengan ngar-sebagaimana diterangkan oleh ulama
kemampuan memahaminya sehingga akal mazhab Syafi'i-umpamanya ada seseorang
mempunyai peran utama dalam masalah ini. yang berikrar bahwa dia menalak istrinya di
Kedua, ketika menyaksikan kejadian per- telinga orang yang buta atau berikrar meng-
kara, ia harus dalam keadaan melihat. Karena ambil harta seseorang kemudian orang yang
itu, penyaksian perkara yang dilakukan oleh buta itu bersama-sama orang tersebut pergi
orang yang buta adalah tidak sah. Ini karena ke persidangan dan ia memberikan kesaksian
sy arat tahammul adalah mendengar terdakwa atas apa yang ia dengar. fika seperti itu, ke-
dan terdakwa tidak bisa dikenali kecuali jika saksiannya bisa diterima.
ia dilihat. Ini karena suara orang hampir sama Ketiga, melihat sendiri kejadian tersebut,
antara satu dan lainnya. bukan diberi informasi oleh orang lain, kecua-
Ulama mazhab Hanbali3os mengatakan li dalam kasus-kasus yang kesaksian bisa
bahwa tahammul asy-syahaadah harus dilaku- diterima hanya berdasarkan saling mende-
kan dengan melihat dan mendengar sehingga ngar atau berdasarkan tersebarnya berita di
orang buta juga bisa memberikan kesaksian masyarakat. Dalilnya adalah sabda Nabi saw
dalam masalah-masalah yang bisa diidentifi- kepada seorang saksi, "Apabila kamu melihat-
kasi dengan cara mendengar, seperti jual beli, nya begitu terang sebogaimana kamu meli-
sewa-menyewa, dan semacamnya, jika me- hqt matahari, berikanlah kesaksian. Jika tidak,
mang dua orang yang melakukan transaksi ting g alkanlah.D 307 B erdasarkan hadits in i, bisa
diketahui dan juga diyakini bahwa suara diambil kesimpulan bahwa seorang saksi ha-
itu adalah benar-benar suara kedua orang rus melihat langsung kejadian.
tersebut. Dalam tahapan tqhammul, seorang saksi
Ulama mazhab Syafi'i306 mengatakan bah- tidakdisyaratkan harus balig, merdeka, Islam,
wa kesaksian orang buta tidak bisa diterima dan adil. Semuanya itu adalah syarat pada ta-
jika masalah yang disengketakan berkaitan hapan penyampaian kesaksia n (al- adaa').
erat dengan penglihatan mata sebab suara Adapun masalah-masalah yang bisa dipu-
satu orang dengan yang lainnya bisa serupa. tuskan berdasarkan kesaksian melalui pen-
Kadang seseorang bisa menyerupai suara dengaran-yaitu masalah pernikahan, nasab,
orang lain, sebagaimana pendapat ulama kematian, hubungan suami istri, dan kekua-
mazhab Hanafi. Karena itu, orang buta tidak saan hakim-maka seorang saksi bisa men-
bisa menjadi saksi berkaitan dengan perka- dapatkan informasi ini melalui kabar yang
ra yang bersifat pekerjaan, seperti pem- diberikan oleh orang yang ia anggap dapat
bunuhan, perusakan, gasab, zina, dan minum dipercaya. Ini karena masalah-masalah terse-
khamr. Ini juga pendapat ulama bermazhab but hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang
Hanbali. Orang buta juga tidak bisa menjadi secara khusus terlibat dalam kejadian itu.
saksi atas perkara yang bersifat ucapan, se- Konsekuensi dari masalah itu akan berterus-
perti jual beli, ikrar, nikah, atau talak kecuali an selama bertahun-tahun sehingga akan ter-

30s Al-Mughni,ild.lX, hlm. 58 dan setelahnya.


306 ALMuhadzdzab, jld. II, hlm. 334 dan setelahnya; Mughni al-Muhtai,ild'.lV, hlm.446.
307 HR al-Khallal dalam al-lami'dari Ibnu Abbas.
Bagian V: FIQIH UMUM ISLAM JILID 8

jadi kesulitan dan pengguguran hukum jika fuga firman Allah SWT,
kesaksian berdasarkan pendengaran tidak
bisa diterima. "Dan janganlah kamu mengikuti sesuotu
Menurut Imam Abu Hanifah, yang dimak- yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran,
sud dengan qt-tasaamu' [mendengar) adalah penglihatan, dan hati nureni, semua itu akan
apabila kejadian itu telah menyebar di te- diminta p er tq n g g u n gj aw ab a nny a. " (al-Israa':
ngah-tengah masyarakat. Peristiwa itu sudah 36)
menyebar secara mutawatir sehingga diya- Ulama bermazhab Maliki mengatakan
kini terjadinya. bahwa kesaksian dengan cara at-tasaomu'
Adapun dua sahabat Abu Hanifah menga- (mendengar) diperbolehkan dalam sepuluh
takan bahwa yang dimaksud dengan at'tasaa- perkara, di antaranya adalah kasus mencopot
mu'adalah pemberian info oleh seorang saksi jabatan hakim atau wali, atau wakil, masa-
kepada dua orang lelaki yang adil atau kepada lah kufur, masalah status salih (bodohnya se-
seorang lelaki dan dua orang perempuan. seorang), masalah nikah, nasab, susuan, jual
Sebagian ahli fiqih memilih pendapat dua beli, hibah, dan wasiat.3os
sahabat Abu Hanifah tersebut. Alasannya, se- Yang dimaksud dengan at-tasaamu'di sini
orang hakim diperbolehkan menetapkan hu- adalah apabila informasi yang disampaikan
kuman berdasarkan kesaksian dua orang itu tidak terbatas pada orang tertentu saja,
saksi yang meskipun tidak melihat atau umpamanya nasab seseorang telah menyebar
mendengar langsung kejadiannya. Selain itu, di tengah-tengah masyarakat, baik di kalang-
sewaktir memberikan kesaksian di hadapan an orang-orang yang adil maupun lainnya.
hakim-yang berdasarkan sumber pende- Dalam hal ini, para saksi disyaratkan untuk
ngaran-seorang saksi tidak diharuskan me- mengatakan, "Kami mendengar," atau, "Kami
nyatakan bahwa ia mendapatkan informasi masih mendengar informasi yang menyebar
itu dari mendengar orang lain, tetapi cukup di tengah masyarakat, baik kalangan orang
dengan mengatakan, "Saya bersaksi," yang adil maupun tidak, bahwa Fulan adalah
Adapun dalam masalah-masalah selain di putra dari si Fulan."
atas, seorang saksi yang tidak melihat lang- Menurut pendapat yang ashah, ulama
sung kejadian tidak boleh memberikan ke- mazhab Syafi'i berpendapat bahwa kesaksian
saksian sebab kata asy-syahaadqh berasal boleh dilakukan dengan cara at-tasaamu' dan
dari kata musyaahadah yang berarti menyak- dan berdasarkan menyebarnya informasi di
sikan dan itu hanya bisa terjadi apabila saksi tengah masyarakat dalam masalah-masalah:
itu mengetahui. Dengan demikian, kesaksian nasab, kematian, wakal nikah, dan kepemi-
tidak boleh diberikan kecuali oleh orang yang likan atas barang. Apabila telah menyebar
mengetahui kejadian perkara. Dalilnya adalah di tengah masyarakat bahwa si Fulan adalah
firman Allah SWT, anak si Fulan, boleh memberikan kesaksian
berdasarkan informasi yang menyebar di te-
"... kecuali orang yong mengakuiyang hak ngah masyarakat tersebut karena penyebab
(tauhid) dan mereka meyakini." (az-Zukhruft timbulnya ikatan nasab tidak bisa diketa-
B6)

308 Ad-Dardir dan Hasyiyah ad-Dasuqi, asy-Syarlr al-Kabir,ild. IV hlm' 198 dan setelahnya'
BagianV:FIQIHUMUM
FrQlH ISLAM )lLlD 8

hui dengan cara melihat. Apabila di tengah bolehkan seorang saksi memberikan kesak-
masyarakat tersebar berita bahwa si Fulan sian berdasarkan apa yang ia lihat dalam tu-
telah meninggal dunia, seseorang boleh mem- lisannya kecuali jika ia ingat akan keiadian
berikan kesaksian berdasarkan menyebar- yang pernah ia saksikan sendiri' Ini karena
nya berita tersebut karena penyebab kematian tulisan seseorang tidak bisa diiadikan dasar
banyak kemungkinannya sehingga sukar bagi karena ada kemungkinan sama dengan tu-
seseorang untuk menyaksikannya' Jika dalam lisan orang lain' Yang dituntut dalam kesak-
masyarakat sudah menyebar berita bahwa si sian adalah pengetahuan atas keiadian suatu
Fulan adalah pemilik rumah tersebut, sese- perkara. Adapun sesuatu yang serupa de-
orang boleh memberikankan kesaksian ber- ngan sesuatu yang lain tidak bisa memberi-
dasarkan berita tersebut karena penyebab kan tingkat keyakinan. fika seorang saksi
kepemilikan atas barang banyak kemungkin- itu mengingat peristiwa yang teriadi, berarti
annya dan tidak bisa ditentukan'30e dia memberikan kesaksian atas apa yang ia
Ulama mazhab Hanbali menyatakan bah-
ketahui, bukan memberikan kesaksian atas
wa kesaksian berdasarkan informasi yang tulisannya.
sudah menyebar di tengah masyarakat bisa Adapun Abu Yusuf dan Muhammad, juga
dilakukan dalam masalah nasab, kelahiran salah satu riwayat dari pendapat Ibnu Hanbal,
anak, nikah, kematian, kepemilikan, wakal mengatakan bahwa seorang saksi boleh mem-
perwalian, dan pencopotan status sebagai berikan kesaksian atas apa yang ia dapati
wali.310 dalam tulisannYa.3ll
Ulama mazhab Syafi'i dan Hanbali me-
netapkan syarat bagi diterimanya kesaksian b. Bentuk-BentukyangDlsaksikanolehSaksi
berdasarka n at'tasaamu'-begitu juga menu- Apa yang disaksikan oleh saksi ada dua
rut pendapat Abu Hanifah yangashah' Syarat bentuk, yaitu sebagai berikut'
tersebut adalah didengarnya peristiwa itu Pertama, sesuatu yang hukumnya bisa
oleh sejumlah orang yang tidak mungkin ber- putus dengan sendirinya, yaitu sesuatu yang
sepakat untuk berdusta, di mana dengan in- bisa diketahui dengan cara mendengarkan-
formasi seiumlah orang tersebut, akan di- nya secara langsung, seperti iual beli dan
dapatkan tingkat keyakinan yang kuat atau ikrar, atau dengan cara melihatnya, seperti
tingkat dugaan yang kuat. Ketika memberi- gasab dan Pembunuhan'
kan kesaksian, seorang saksi juga harus ber- Apabila seorang saksi mendengar atau
kata, "SaYa bersaksi." melihat suatu kejadian dan ia ingin mengung-
kapkan kesaksiannya, hendaklah dia berkata'
a. Kesaksian atas Tullsan "Saya bersaksi bahwa dia telah menjual'" Dia

Kesaksian tidak bisa dilakukan kecua- tidak boleh mengatakan, "Saya menyaksikan
li dalam hal yang memang dilihat oleh saksi' diri saya," karena yang seperti itu adalah ke-
Karena itu, sebagian besar ulama tidak mem-

dan setelahnya.
3oe Al-Muhadzdzab, jld. It, hlm. 335; Mughni at-Muhtaj,ild.lv, hlm.44B
310 Al-Mughni, jld.lX, hlm. 161.
311 t9; al-Lubab,jld.tY hlm. 59; ad-Dardit asy-syarh al-Kabir,ild, IV hlm. 193; al-Mughni, ild' IX, hlm'
Fathu at-Qadir,ild. VI, hlm.
160.
Bagian V: FIQIH UMUM IsLAM )rLrD 8

bohongan. Apabila seseorang mendengar - Syarat-Syarat Saksi


pembicaraan dari balik tirai, dia tidak boleh Ada dua bentuk syarat berkaitan dengan
memberikan kesaksian sebab suara seseorang syarat saksi, yaitu syarat umum yang men-
kadang sama dengan suara yang lainnya. cakup semua bentuk kesaksian dan syarat-
Kedua, sesuatu yang yang hukumnya ti- syarat khusus yang berkaitan dengan bentuk-
dak bisa putus dengan sendirinya. Ia adalah bentuk kesaksian yang berbeda-beda.
masalah yang tidak bisa ditetapkan hanya
dengan adanya kesaksian, tetapi masalah itu Syarat-Syarat Umunfl3
harus dibawa ke pengadilan dan ada proses
1. Beraka! dan baliEl
pewakilan dalam menyampaikan kesaksian.
Apabila ada seseorang mendengar ucapan Seorang saksi disyaratkan berakal dan
seorang saksi yang telah menyaksikan satu balig. Ini adalah kesepakatan semua ahli fiqih.
kejadian, orang tersebut tidak boleh mem- Karena itu, disepakati bahwa kesaksian orang
yang tidak berakal tidak bisa diterima, seperti
berikan kesaksian atas nama dirinya kecuali
jika ia memberikan kesaksian atas adanya ke- kesaksian orang gila, orang yang mabuk, dan
saksian saksi dan saksi tersebut menyuruh- anak kecil. Ini karena ucapan mereka tidak
nya sebagai pengganti untuk menyampaikan bisa dipercayai. Kesaksian anak kecil yang
kesaksian.312
belum balig juga tidak bisa diterima sebab dia
belum bisa menyampaikan kesaksian dengan
Artinya, bentuk yang kedua ini melalui
cara yang diharapkan. Dalilnya adalah firman
proses pemasrahan tugas oleh saksi kepada
Allah SWT
orang lain untuk menyampaikan kesaksian di
hadapan hakim.
",,, Don persaksikanlah dengan dua orang
saksi laki-loki di antara kamu. lika tidak ada
3. BAGTAN KETTGA: SYARAT-SYARAT YANG
(saksi) dua orang laki-1aki...." (al-Baqarah:
HARUS DIMILIKI OLEH SAKSI Kil'KA
282)
M ER{YAM PN r$N KEiAI(S ,A'(SYU RU UTHAL-
ADAA') '... Dan persaksikanlah dengan dua
Mazhab Hanafi menetapkan beberapa orang saksi yang adil di ontara kamu..." (ath'
syaratbagi diterimanya kesaksian di hadapan Thalaaq:2)
hakim. Syarat-syarat tersebut berkaitan de-
ngan syarat saksi: syarat kesaksian dan syarat fuga firman Allah SWT,
tempatmengemukakan kesaksian. Dengan me-
nerangkan syarat-syarat ini, akan semakin "...di antara orong-orang yang kamu su-
jelas siapa saja orang yang bisa diterima ke-
kai dari para saksi (yang ada)...." (al-Baqarah:
saksiannya dan siapa yang tidak bisa diteri- 28.2)
ma. fuga akan diketahui masalah perbedaan
para saksi dalam mengemukakan kesaksian
Anak kecil adalah orang yang tidak bisa
dan juga mengenai sifat adil bagi para saksi.
diterima (diridhai) sebagai saksi. Selain itu,

312 Al-Kitab ma'a at-Lubob, jld. IV hlm. 58 dan setelahnya


313 Al-Bada' i', ild. Y l, hlm. 267 dan setelahnya.
ISLAM 8
Bagianv:FIQIHUMUM

'ILID
seorang anak kecil tidak berdosa apabila dia 3. lslam
menyimpan kesaksiannya. Ini menunjukkan Para ahli fiqih bersepakat bahwa seorang
bahwa ia tidak bisa diangkat sebagai saksi. saksi harus beragama Islam. Dengan demiki-
Adapun kesaksian seiumlah anak kecil an, kesaksian yang diberikan oleh orang kafir
atas apa yang dilakukan oleh anak kecil lain dalam kasus yang menimpa seorang muslim
berkaitan dengan kasus melukai atau mem- tidak bisa diterima sebab orang kafir dicuri-
bunuh, itu bisa diterima menurut pendapat gai akan melakukan pelanggaran berkenaan
Imam Malik. Ini berbeda dengan pendapat dengan hak seorang muslim. Ulama mazhab
jumhur ulama. Kesaksian mereka bisa diteri- Hanafi dan Hanbali membolehkan seorang
ma jika memang kesaksian mereka semua kafir memberikan kesaksian dalam masa-
sama dan mereka memberikan kesaksian se- lah wasiat yang terjadi dalam perjalanan.
belum mereka berpisah dan juga di antara Dalilnya adalah firman Allah SWT,
mereka tidak ada orang yang besar.31a
"Wehai, orang-orang yang beriman! Apa'
2. Merdeka bila salah seorang (di antara) kamu mengha-
Ulama mazhab Hanafi, Maliki, dan Syafi'i dapi kematian, sedang dia akan berwasiat,
bersepakat bahwa seorang saksi harus orang maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh
yang merdeka. Karena itu, kesaksian seorang dua orang yang adil di antara kamu, otau duq
budak tidak bisa diterima. Ini berdasarkan orang yang berlainan (agama) dengan kamu..,"

firman Allah SWT, (al-Maa'idah: 106)

'Altah membuat perumpamaan seorang Berbeda dengan jumhur ulama, ulama


mazhab Hanafi membolehkan kesaksian se-
hamba sahaya di bawah kekuasaan orang lain,
orangAhlu Dzimmah atas kasusAhlu Dzimmah
yang tidak berdaya berbuat sesuatu...." (an'
yang lain jika mereka dianggap sebagai orang
Nahl:75)
yang adil menurut perspektif agama mereka
meskipun agama mereka berbeda, umpamanya
Selain itu, status kesaksian adalah setara
yang satu Yahudi dan yang lainnya Nasrani'31s
dengan pewalian (al-wilaayah) dan seorang
Dasarnya adalah hadits yang diriwayatkan
hamba sahaya tidak punya hak menjadi wali.
oleh Ibnu Majah dari sahabat Iabir bin Abdillah
Adapun ulama mazhab Hanbali dan maz-
yang menyatakan bahwa sesungguhnya Nabi
hab Zhahiri berpendapat bahwa kesaksian
Muhammad saw. membolehkan kesaksian
hamba sahaya bisa diterima. Ini karena ayat
Ahli Kitab bagi sesama mereka.316 Meskidemi-
mengenai kesaksian itu bersifat umum, na-
kian, sebagian perawinya bermasalah.
mun mazhab Hanbali membatasi dalam hal-
Kesaksian kafir harbi yang meminta ja-
hal selain hudud dan Qrshash.
minan keamanan (harbi musta'min) atas ka-

374 Bidayatu at-Mujtahid,ild II, hlm. 451, 452; al-Bada'i',jld. VI, hlm. 164, op.cit.; ad-Dardir, asy-Syarh at-Kabir, ild.lV hlm' 165; al-
M u g hni, jld. IX, h I m. 16 4 ; M ug hni al - M u h tai, ild. lY, hlm. 427.
31s lbid., Farhu al-eadir,jld. VI, hlm. 4!; al-Kitab ma'a al-Lubab, ild. lV hlm. 63', Nashbu ar-Rayah, ild. IV hlm. 85; Bidayatu al'
Mujtahid, hlm. 452; Mughni al-Muhtal, hlm. 427; al-Mughni, hlm. 182'
376 HR Ibnu Maiah dalam as-Sunandari f abir bin Abdillah. (Nashbu ar-Rayah, ild. IV hlm. 85)

)
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM JILID 8

sus yang menimpa kafir dzimmi tidak diper- linga juga termasuk salah satu indra yang bisa
bolehkan. Ini karena kaf.ir dzimmi adalah menjadi media untuk mendapatkan informasi
bagian dari warga negara kita sehingga sta- yang meyakinkan. Karena itu, ulama mazhab
tusnya lebih tinggi dibandingkan kafir har- Syafi'i membolehkan kesaksian yang diberi-
bi tersebut. Adapun kesaksian kafir dzimmi kan oleh orang buta dalam masalah-masalah
atas kasus yang menimpa kafir harbi yang yang informasinya sudah menyebar di tengah
meminta jaminan keamanan bisa diterima, masyarakat. Mereka juga boleh menjadi sak-
sebagaimana diterimanya kesaksian seorang si dengan cara menerjemahkan apa. yang ia
muslim atas kasus yang menimpa kafir harbi dengar. Ini karena dalam kasus tersebut, dia
musta'min atau kafir dzimmi. Kesaksian yang menerangkan apa yang ia dengar kepada ha-
diberikan oleh kafir harbi musta'min bisa di- kim sehingga pendengarannya sama seperti
terima dalam kasus yang menimpa kafir har- pendengaran orang yang bisa melihat.317
bi musta'min yanglain jika kedua-duanya ber-
asal dari satu negara. 5. Blsa berbicara
Ulama mazhab Hanafi, Syafi'i, dan
4. Mellhat Hanbali mensyaratkan seorang saksi harus
Imam Abu Hanifah, Muhammad, dan asy- bisa berbicara. Dengan demikian, kesaksian
Syafi'i mensyaratkan seorang saksi harus bisa orang yang bisu tidak bisa diterima meskipun
melihat. Dengan demikian, kesaksian orang bahasa isyaratnya bisa dipahami sebab ba-
buta tidak bisa diterima. Ini karena dalam ke- hasa isyarat tidak bisa dijadikan dasar dalam
saksian, seorang saksi harus bisa mengetahui kesaksian, sedangkan kesaksian menuntut
apa yang disaksikan dan bisa menunjukkan- keyakinan sehingga yang dituntut dari saksi
nya. Orang yang buta tidak bisa membedakan adalah mengucapkan kesaksiannya tersebut.
antara satu orang dan lainnya kecuali dengan Ulama mazhab Maliki membolehkan ke-
suara yang didengarnya, sedangkan perbeda- saksian orang yang bisu jika bahasa isyarat-
an suara tidak bisa menjadi jaminan sehingga nya bisa dipahami. Ini karena dalam masa-
menimbulkan keraguan. Adapun ulama maz- lah pernikahannya, bahasa isyaratnya dalam
hab Hanafi lebih keras lagi, mereka tidak mau talak yang dijatuhkan olehnya dan iuga zhi-
menerima kesaksian orang buta meskipuan har-nya dianggap sama dengan ucapannya.
sewaktu kejadian matanya masih sehat. Dengan demikian, dalam masalah kesaksian
Ulama mazhab Maliki, Hanbali, dan Abu juga demikian.318
Yusuf membolehkan orang buta memberikan
kesaksian jika dia yakin akan suara yang di- 6. Adll
dengarnya itu. Ini karena ayat yang mengatur
Para ulama bersepakat bahwa seorang
masalah ini bersifat umum mencakup semua
saksi harus adil. Hal ini berdasarkan firman
orang yang adil dan informasinya bisa diteri-
Allah SWT,
ma sehingga kesaksiannya bisa diterima sama
seperti orang yang bisa melihat. Selain itu, te-

377
tbid.,al-Bada'i',hIm.268; Fathu al-Qadir,hlm.27; Mughni al-Muhtai, hlm. 446; al-Muhadzdzab,lld..ll, hlm.335; al'Mughni,hlm
189; asy-Syarhu al-Kabir,ild,.lV hlm. 167; al-Lubab,ild' IV hlm. 60.
318 Al-Mughni,ild.lX, hlm. 110; Hasyiyah ad-Dasuqi'ala asy-Syarh al-Kabir,ild.lV hlm. 168.
FIqLH ISLAM JILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

'... Dan persoksikanlah dengan dua |ika seseorang sudah menjauhi semua jenis
orang saksi yang adil di antarq kamu..." (ath- dosa besar, cara menilai selanjutnya adalah
Thalaaq:2) didasarkan kepada kebiasaan perilakunya.
Barangsiapa banyak melakukan kemasiatan
fuga firman Allah SWT, maka itu akan memengaruhi kesaksiannya,
barangsiapa jarang melakukan kemaksiatan
"... di antara orang-orqng yang kamu su- maka kesaksiannya bisa diterima. Ini adalah
kai dari para saksi [yang ada)...." (al-Baqarah: batasan al-'adaalqh. Dengan batasan seperti
282) ini, tidak akan muncul sikap ekstrem hingga
kesaksian tidak bisa dijalankan dan hak-hak
Dengan demikian, kesaksian orang yang masyarakat tidak bisa dilindungi.
fasik tidak bisa diterima, umpamanya ke- Adapun kriteria al-'adaalah menurut
saksian yang diberikan oleh pezina, orang mazhab Syafi'iah adalah orang tersebut harus
yang suka minum khamr, pencuri, dan yang menjauhi dosa-dosa besar dan tidak berterus-
semacamnya. Begitu juga kesaksian orang an melakukan dosa-dosa kecil, akidahnya lu-
yang tidak diketahui keadaannya. rus, jika marah dapat mengendalikan diri, dan

Diriwayatkan bahwa Abu Yusuf berpen- selalu menjaga kehormatan dirinya.


dapat bahwa apabila ada orang fasik yang Adapun Abu Hanifah menetapkan bahwa
terkenal di tengah-tengah masyarakat dan kriteria al-'adaalah adalah sisi lahiriah ke-
dia menjaga kehormatannya, kesaksiannya musliman seseorang. Dengan demikian, se-
bisa diterima. Ini karena orang seperti itu orang saksi tidak perlu ditanyai menlenai ke-
'adaalah-annya kecuali jika lawan perkaranya
tidak mungkin dibayar untuk memberikan
saksi palsu dan tidak mungkin berbohong mempertanyakan ke:adaalah-annya terse-
sebab kehormatannya di tengah masyarakat but. Akan tetapi, apabila kasusnya adalah
akan menjadi taruhan. fumhur ulama mazhab hudud dan kisas, seorang saksi harus ditanyai
Hanafi mengatakan bahwa kesaksian orang mengenai ke :adaalah-annya meskipun perka-
fasik tidak bisa diterima sama sekali kecuali ranya tidak meminta untuk itu. Dalil yang
jika seorang hakim telanjur menetapkan ka- menyatakan bahwa untuk menetapkan ke-
sus berdasarkan kesaksian orang yang fasik,
'adaalah-an seseorang cukup hanya dengan
keputusannya tersebut harus dijalankan dan sisi lahiriah kemuslimannya adalah sabda
hakim tersebut berarti telah melakukan ke- Nabi Muhammad saw.,
salahan Ikemaksiatan).
"Semuo orang muslim adalah adil antara
Kata al-'adaalah berarti moderat (al-ta-
sebagion dan sebagiannya kecuali seorang mus-
wassuth). Adapun menurut isitlah syara',
lim yang pernah dihukum had karena menuduh
maksudnya adalah sikap menjauhi dosa-
orang lain berzina.'ale
dosa besar dan tidak berterusan melakukan
dosa-dosa yang kecil. Menjauhi semua jenis Hadits serupa juga diriwayatkan dari
dosa besar adalah syarat sahnya kesaksian.
Umar.32o

319 HR lbnu Abi Syaibah dalam al-Mushannafdari Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya dengan lafal illa mahduudan fi
fariyyatin. (Nashbu ar-Rayah,ild.lV hlm. 81)
320 HR ad-Daruquthni dari Abu al-Malih al-Hudzali.
BagianV:RQIHUMUM FIQLH ISLAM JILID 8

Adapun dalil yang mengecualikan masalah orang-orong yang hidup pada generasi setelah-
hudud dan qishash, karena dalam fiqih ada prin- nya. Setelah itu, akan ada satu koumyang men-
sip bahwa seorang hakim harus berusaha un- jadi saksi, nemun tidak melakukannya dengan
tuk membatalkan tuduhan dari pihak terdakwa. benar. Mereka berkhianat dan tidak dapat di-
Atas dasar ini, hakim disyaratkan untuk meneli- percaya. Mereka berjanji, namun tidak meme-
ti dengan detail keadaan para saksi karena hu- nuhi janjinya.'4zz
kuman had dan kisas harus dibatalkan jika ada
hal-hal yang meragukan [syubhat). Ulama fiqih bermazhab Hanafi menga-
Adapun dua sahabat Abu Hanifah-di takan bahwa orang banci tidak bisa dijadikan
mana pendapat keduanya adalah pendapat sebagai saksi. Adapun lelaki yang suaranya
yang digunakan oleh ulama mazhab Hanafi lembut dan tingkah lakunya lembut bisa di-
untuk memberi fatwa-mengatakan bahwa jadikan saksi.
seorang hakim harus menanyakan sisi lahiri- Kesaksian orang yang dibayar untuk ber-
ah dan sisi batiniah para saksi dalam semua sedih akibat kematian seseorang, tidak bisa
kasus pengadilan. Ini karena keputusan peng- diterima. Begitu juga kesaksian penyanyi
adilan harus ditetapkan berdasarkan alasan wanita meskipun dia menyanyi untuk diri-
yang kuat, yaitu kesaksian orang yang adil. nya sebab bagi wanita, meninggikan suara
Karena itu, keadilan seseorang harus diketa- adalah haram, terlebih lagi jika untuk bernya-
hui terlebih dahulu. Dengan cara seperti ini, nyi. Orang yang minum khamr juga tidak bisa
keputusan pengadilan akan terhindar dari dijadikan saksi, baik yang diminum adalah
pencabtitan ulang karena adanya cacat pada khamr maupun minuman/benda lain yang
diri para saksi.321 memabukkan. Orang yang biasa bermain
Ulama generasi terakhir bermazhab dengan burung juga tidak bisa diterima sebab
Hanafi mengatakan bahwa perbedaan ini ada- permainan itu sering menyebabkan sese-
lah perbedaan yang timbul akibat perbedaan orang lupa dan sering kali mereka melihat au-
masa dan waktu, bukan perbedaan yang tim- rat wanita ketika mereka naik ke atap rumah
bul akibat perbedaan hujah dan argumen. untuk melepaskan burungnya. Penyanyi laki-
Pada masa Abu Hanifah, masyarakatnya da- laki yang biasa menyanyi di hadapan banyak
Iam keadaan baik dan shaleh karena terma- orang juga tidak bisa diterima kesaksiannya
suk generasi tabi'in yang kebaikannya diakui sebab dia mengumpulkan banyak orang un-
oleh Nabi. Hal ini tentunya berbeda dengan tuk berbuat dosa. Begitu juga orang yang
masa di mana kedua sahabat Abu Hanifah pernah melakukan dosa besar sehingga ber-
hidup. Rasulullah saw. bersabda, hak untuk dihukum had, seperti zina, men-
curi, atau lainnya. Orang yang biasa masuk
"Umatku yang terbaik adalah yang hidup ke kamar mandi umum dalam keadaan telan-
pada generasiku kemudian orang-orang yong jang juga tidak bisa diterima kesaksiannya.
hidup pada generasi setelahnyo kemudian Ini karena membuka aurat hukumnya haram

327 Lihat al-Mabsufh, ild. XVI, hlm. 113; Foth al-Qadir, ild. VI, hlm. 12 dan seterusnya; al-Bada'i', jld. VI, hlm. 268 dan setelahnya;
ad-Durr al-Mukhtar, ild,.lV hlm. 3BB; al-Kitab ma'a al-Lubab, ild. IV hlm. 57 dan setelahnya; Bidayah al-Mujtahid, jld. II, hlm.
451; Mughni al-Muhtaj,ild,.lV, hlm. 427; al-Mughni,jld. lX, hlm. 155 dan setelahnya.
322
HR Imam al-Bukhari, Muslim, dan Imam Ahmad dari Imran bin Hushain. (Nailu al-Awthor, ild. VIII, hlm.296; Subulu os-Salam,
ild. IV hlm. 126)
FIQIH ISLAM JILID 8

jika terlihat orang lain. Orang yang melaku-


kan praktik riba juga tidak bisa diterima ke-
BagianV:FIQIHUMUM

reka tidak mendatangkan empat orang saksi,


maka deralah mereka delapan puluh kali, dan
l
saksiannya. Orang yang berjudi dengan dadu janganlah kamu terima kesaksian mereka un-
atau catur juga tidak bisa diterima kesaksian- tuk selama-lamanya. Mereka ltulah orang'
nya. Ini karena semua itu adalah termasuk orang yang fasik, kecuali mereka yang ber-
dosa besar. Menurut mazhab Syafi'i, bermain tobat setelah itu dan memperbaiki (dirinya),
catur-tanpa berjudi-hukumnya makruh, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha
tidak termasuk dosa besar. Penyayang." (an-Nuur: 4-S)
Kesaksian iuga tidak bisa diterima dari
orang yang biasa melakukan perbuatan yang Ulama mazhab Hanafi berpendapat bah-
tidak etis, seperti kencing di pinggir jalan wa ayat ini menunjukkan bahwa kesaksian
atau makan di jalanan. Perbuatan-perbuatan orang yang pernah dihukum had karena me-
tersebut pada masa dulu termasuk perbua- nuduh orang lain berzina itu tidak bisa diteri-
tan yang bisa menjatuhkan kehormatan ses- ma selama-lamanya meskipun mereka ber-
eorang. Orang-orang seperti itu mempunyai tobat. Adapun pengecualian yang ada dalam
potensi besar untuk berbohong. Orang yang ayat tersebut merujuk kepada bagian akhir
secara terang-terangan menghina umat Islam kalimat itu saja.
generasi sahabat dantabi'injuga tidak bisa di- fumhur ulama berpendapat bahwa ke-
terima kesaksiannya sebab kefasikan mereka saksian orangyangpernah dihukum had kare-
sangat nyata. Berbeda dengan orang yang na menuduh orang lain berzina bisa diterima
menghina sahabat atau tabi'in dengan cara setelah dia bertobat. Ini karena pengecualian
sembunyi-sembunyi. Kefasikan mereka ter- dalam ayat tersebut merujuk kepada semua
masuk kefasikan yang mastur.3z3 kalimat yang ada dalam ayat itu'324
Para ahli fiqih sepakat bahwa orang fasik Kesaksian pelaku bid'ah yang bid'ahnya
yang sudah bertobat dapat diterima kesak- tidak menyebabkannya menjadi kafir, seperti
siannya, namun mazhab Hanafi mengecua- j abariyah, qadariyoh, rafidhah, khawarii, mus-
likan orangyang pernah melakukan dosa me- yabbihah, dan mu'aththilah, bisa diterima.
nuduh orang lain berzina (qadzafl. Menurut Kesaksian orang yang tidak berkhitan
mazhab Hanafi, kesaksian mereka tetap tidak juga bisa diterima kecuali jika dia tidak mau
bisa diterima meskipun telah bertobat. Ini melakukan khitan karena menghina aiaran
berbeda dengan pendapat ahli fiqih yang lain. agama. Apabila sikap terakhir yang terjadi,
Perbedaan ini muncul sebab ada perbedaan dia dianggap tidak adil. Kesaksian anak yang
pendapat mengenai istitsnaa' [pengecualian) lahir dari perzinaan bisa diterima iika dia me-
yang ada dalam ayat, mang orang yang adil. Kesaksian al-khunsa
disamakan dengan kesaksian wanita.32s
"Dan orang-orang yang menuduh perem-
puan- perempuan yang baik (berzina) dan me-

323 Mukhtashar al-Qadduri ma'a al-Lubab, jld. lV hlm.61 dan setelahnya; Fath al-Qadir, jld.Yl, hlm. 34 dan setelahnya.
324 Mudzakirah Tafsir Ayat at-Ahkam bi al-Azhar,ild. III, hlm. 131, Bidayatu al-Mujtahid, ild. II, hlm. 452, Fath al-Qadir,hlm.29' al'
Bada,i', op.clt.,hlm. 271; Mughni al-Muhtaj,ild. IV hlm. 438; al-Mughni, hlm. 197 dan setelahnya; al-Muhadzdzab, ild. II,
hlm.
330 dan setelahnya.
32s AI-Kitob ma'a al-Lubab, jld. IV hlm. 63 dan setelahnya'
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM JILID 8

7. Tidak dicuilgai tidak obiektit ('adam at- fuga berdasarkan sabda Nabi, "Kesaksian
tuhmahl orong Badui tidak bisa diterima dalam ka-
Ulama ahli fiqih sepakat bahwa orang sus yang dihadapi oleh orang perkotaan
yang dicurigai tidak objektif tidak bisa di- (hadhari)."327
terima kesaksiannya. Yang dimaksud dengan Ulama sepakat-termasuk ulama maz-
orang yang dicurigai tidak objektif dalam ke- hab Hanafi-berpendapat kesaksian musuh
saksiannya adalah orang kemungkinan be- tidak bisa diterima. Ini karena permusuhan
sar dipastikan berpihak dan memberi man- berpotensi menimbulkan sikap tidak objektif.
faat atau memojokkan terdakwa. Atas dasar Dalilnya adalah sabda Nabi Muhammad saw.
ini, seseorang tidak boleh menjadi saksi atas "Kesaksian pengkhianat, baik laki-laki mau-
kasus yang menimpa anaknya atau cucunya; pun perempuan, tidak bisa diterima. Kesaksian
seseorang juga tidak boleh menjadi saksi penanggung jawab nafkah tidak bisa diterima
atas kasus yang menimpa kedua orang tua- atas kasus yang menimpo keluarg anya."328
nya atau kakek-neneknya. Seorang al-khoshm Yang dimaksud dengan al-'aduw (musuh)
juga tidak bisa dijadikan saksi bagi lawan- yang kesaksiannya tidak bisa diterima adalah
nya. Yang dimaksud dengan al-khashm adalah orang-orang yang bermusuhan dalam masa-
setiap orang yang sedang beperkara untuk lah keduniaan, tidak senang jika lawannya
merebutkan hak. Seorang wakil tidak bisa di- mendapat kenikmatan, dia sedih jika lawan-
jadikan saksi atas kasus yang menimpa orang nya bahagia, dan bahagia jika lawannya men-
yang memberinya kuasa. Orang yang menda- dapat musibah.
pat wasiht dan anak yatim yang diwasiatkan Ulama sepakat bahwa kesaksian saudara
untuk diasuh tidak boleh menjadi saksi atas seseorang atas pamannya, baik dari pihak
kasus yang menimpa si mayit. Rekan kerja ayah maupun pihak ibu, bisa diterima sebab
juga tidak bisa menjadi saksi rekannya yang mereka tidak dicurigai tidak objektif. Ini
lain dalam masalah yang mereka kerjakan karena harta masing-masing mereka biasa-
bersama karena kalau hal itu terjadi, ia ber- nya terpisah sehingga mereka seperti orang
arti memberikan kesaksian kepada dirinya lain (al-ajaanib).
sendiri. Adapun jika masalah yang menjadi Ulama berbeda pendapat mengenai ke-
kasus bukan masalah yang mereka kerjakan saksian istri atas suaminya atau sebaliknya.
bersama, kesaksian mereka bisa diterima. Sebagian besar ulama menolak kesaksian
Ulama mazhab Maliki juga tidak memboleh- tersebut. Ini karena masing-masing menja-
kan rekan kerja menjadi saksi rekannya yang di ahli waris atas yang lainnya dan meman-
lain secara mutlak. Dalilnya adalah sabda faatkan hartanya.
Nabi Muhammad saw., Adapun ulama mazhab Syafi'i meneri-
ma kesaksian tersebut sebab ikatan suami
"Kesaksian lawan dan yang dicurigai tidak istri adalah ikatan yang baru dan bisa saja
objektif tidak bisa diterima.'826 terpisah sehingga kesaksian mereka bisa di-
terima, sebagaimana diterimanya kesaksian

326 diriwayatkan oleh al-Baihaqi dan Hakim. (Lihat Nailu al-Awthar,ild. Vlll, hlm. 291)
HR Malik dalam al-Muwaththa'. Juga
327 HR Abu Dawud, Ibnu Maiahdari Abu Hurairah.
324 HR Abu dawud, Ahmad, Abdurrazaq, al-Baihaqi, Ibnu Daqiq al-'ld, dan Ibnu Majah dengan sanad yang hasan.
ISLAM JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

orang yang mendapat upah atas kasus yang san harus dua perempuan sebagai ganti
menimpa orang yang memberinya upah. satu laki-laki adalah karena wanita (bia-
Menurut kesepakatan ulama, kesaksian sanya) kurang tepat dalam menceritakan
kawan (ash-shodiiq) bisa diterima. Yang di- sesuatu (nuqshan al-dhabt) karena faktor
maksud dengan ash-shadiiq adalah orang lupa, sebagaimana dalam firman Allah
yang merasa bahagia jika Anda bahagia dan SWT,
merasa susah jika Anda susah. Kesaksian ka-
wan bisa diterima sebab potensi untuk tidak jika yang seorang lupa maka
"... agar

objektif sangat rendah.32e yang seorang lagi mengingatkannya...."


(al-Baqaratu282)
Syarat-Syarat Khusus Berkaitan dengan
Kesaksian Tertentu Adapun ulama mazhab Syafi'i, Maliki,
7. Pensyaratan jumlah dalam kesaksian ter- dan Hanbali berpendapat bahwa kesak-
hadap masalah yang (biasanya) diketahui sian wanita yang digabung dengan ke-
oleh kaum lelaki. Dalilnya adalah firman saksian lelaki tidak bisa diterima kecua-
Allah SWT, li dalam masalah harta, seperti jual beli,
",,. Dan persaksikanlah dengan duo sewa, hibah, wasiat, gadai, atau kafalah
orang saksi laki-laki di qntara kamu. Jika (tanggungan). Ini karena pada asalnya,
tidak ada (saksi) dua orang lakilaki, maka wanita tidak bisa diiadikan saksi sebab
(boleh) seorong laki-laki dan dua orang dominannya perasaan (sisi emosional)
perempuan di antara orang-orang yang pada dirinya, kurang mampu mengingat
permasalah an (ikhtilal dhabt al-umuur),
kamu sukai dari para saksi (yang ada)...."
(al-Baqaratu2B2) dan kurangnya kekuasaan dalam ber-
bagai urusan (qushur al-wilaayah'ala al-
asy-yaa'). Adapun kasus yang tidak ada
Ini adalah kesaksian dalam permasa-
lahan hak-hak sipil [al-huquuq al-madant
kaitannya dengan harta dan biasanya
hanya diketahui oleh kaum lelaki, seper-
yah),baik berupa harta maupun lainnya
seperti nikah. Talak, idah, perpindahan ti akad nikah, rujuk, talak, perwakilan,
pembunuhan secara sengaja, dan hu-
utang, wakal damai, perwakilan, wasiat,
hibah, ikrar, kelahiran, dan penetapan na-
kuman had selain perzinaan, yang bisa
menjadi saksi atas perkara-perkara itu
sab. Masalah-masalah ini menurut ulama
hanyalah dua orang saksi lelaki. Dalilnya
mazhab Hanafi bisa ditetapkan dengan
adalah firman Allah SWT,
kesaksian dua lelaki atau satu lelaki be-
serta dua orang perempuan. Diterimanya
"... Dan persaksikanlah dengan dua
kesaksian wanita dalam masalah-masa-
lah ini karena mereka telah memenuhi orang saksi yong adil di antara kamu.,"
(ath-Thalaaq:2)
kriteria untuk menjadi saksi. Adapun ala-

32e Lihatal-Mabshurh, lld. XVt, hlm. 120 dan setelahnya; al-Bada'i',ild.Yl,hlm.272; Fath al'Qadir, jld' VI, hlm' 31 dan setelahnya;
ad-Durr al-Mukhtar,ild.lV hlm. 392 dan setelahnya; al-Lubab,jld. IV, hlm. 60 dan setelanya; Bidayah al-Mujtahid,lld' II, hlm'
452; asy-Syarh al-Kabir, jld.lV hlm. 168 dan setelahnya; al-Muhadzdzab, jld. II, hlm. 329 dan setelahnyal Mughni al-Muhtai,ild.
IV hf m.433 dan setelahnya; al-Mughnt, jld. IX, hlm' 185-191'
Bagian V: FIQIH UMUM ISLAM JILID 8

luga berdasarkan hadits yang diri- fuga firman Allah SWT,


wayatkan oleh Ibnu Mas'ud yang men-
ceritakan bahwa Nabi Muhammad saw. "Dan para wanita yang melakukon
bersabda, p erbu atan kej i di antara p e re mpuon- p er em -

pu an kamu, hen d akl ah terh a d ap mereka ada


"Pernikahan tidak sah kecuali dengan empat orong saksi di antara kamu (yang
(izin) wali dan persaksian dua orang yang menyaksikannya)...." (an-Nisaa': 1 5)
odil.'830
fuga firman Allah SWT,
Imam az-Zuhri juga mengatakan,
"Pada masa Nabi dan dua khalifah sete- "Dan orang-orong yang menuduh per-
lahnya, kesaksian wanita dalam masalah empuan-perempuan yang baik (berzina)
had dan pembunuhan tidak diterima."331 dan mereka tidak mendatangkan empat
Ulama bermazhab Syafi'i menga- orang saksi...." (an-Nuur: 4)
takan bahwa nas agama hanya menun-
jukkan masalah rujuk, akad nikah, dan Nabi Muhammad saw. juga bersabda,
hudud. Selanjutnya, kami mengiaskan-
nya dengan semua perkara yang tidak "(Dotangkan) empat saksi. Jika tidok,
berkaitan dengan permasalahan harta pung g ung mu akan dicambuk.'433
dan yang biasanya hanya diketahui oleh
kaurn lelaki."332 Adapun dalam kasus had dan qishash
Adapun dalam masalah hukuman had yang lain, jumhur ulama bersepakat
perzinaan, ulama bersepakat bahwa ma- bahwa kasus tersebut tidak bisa dipu-
salah itu bisa diputuskan paling sedikit tuskan kecuali jika ada dua orang saksi
dengan empat orang saksi lelaki muslim lelaki. Dalilnya adalah firman Allah SWT,
yang adil dan merdeka. Dalilnya adalah
firman Allah SWT, "... Dan persaksikanlah dengan dua
orang saksi laktlaki di antara kamu...." (al-
"Mengapa mereka (yang menuduh itu) Baqarah:282)
tidak mendatangkan empat orang saksi?
Oleh karena mereka tidak membawa saksi- Dalam kasus-kasus tersebut, kesak-
saksi, maka mereka itu dalam pandangan sian wanita, baik sendiri maupun diga-
Allah adalah orang- orang yang berdusta." bung dengan kesaksian kaum lelaki, tidak
(an-Nuur:13) bisa diterima.

330
HR al-Baihaqi, Ibnu Hibban, ath-Thabrani dalam al-Awsath dari Imran bin Hushain, Aisyah, Abi Hurairah, labir, dan sahabat
yang lain. Imam as-Suyuthi menilainya sebagai hadits yang sahih. (Al-lami' ash-Shaghir,ild.ll, hlm. 204; Nashbu ar-Royah,ild.
III, hlm. 167; Majma'al-Zawa'id,ild.lV hlm. 286)
331
HR Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf dari az-Zuhri. Diriwayatkan juga oleh Abdurrazzaq dari Ali ," Kesaksian wanita tidak
diperkenankan dalam masalah had dan pembunuhan." (Nashbu ar-Rayah,ild.lV hlm. 79)
Al-Muhadzdzab, ild. II, hlm. 333; Bidayatu al-Mujtahid, ild. II, hlm. 45; al-Mughni, jld. lX, hlm. '1.49 dan setelahnya; ath-Thuruq
al-Hukmiyyah,hlm. 152 dan setelahnya.
333 HR Abu Ya'la al-Mushili dalam al-Musnoddari Anas bin Matik. luga diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Ibnu Abbas dengan
redaksi, "(Ttunjukkan) buktinya. Jika kamu tidak bisa, punggungmu akan dicambuk;' (Nashbu ar-Rayah, hlm. 305)
FIQLH ISLAM BagianV: FIQIH UMUM

'IL
Ulama mazhab Zahiri berpendaPat diketahui oleh mahram lelaki dari wanita
bahwa dalam masalah hudud, kesak- tersebut. Kesaksian wanita dalam masa)
sian wanita bisa diterima apabila diser- lah shalat jenazah untuk anak yang baru
tai dengan kesaksian lelaki jika memang Iahir bisa diterima dan bisa dijadikan hu-
wanitanya lebih dari satu. Mazhab ini jah. Ini karena shalat termasuk urusan
menjadikan makna lahiriah ayat sebagai keagamaan, sebagaimana diterimanya
dalil, yaitu ayat yang berbunyi, kesaksian mereka dalam masalah peneta-
pan hilal Ramadhan.
Jika tak ada (saksi) dua orang laki'
"... Dua sahabat Abu Hanifah berPenda-
laki, maka (boleh) seorang laki-laki dan pat bahwa kesaksian wanita bisa diteri-
dua orang perempuan di antara orang- ma dalam masalah suara lahirnya bayi
orqng yang kamu sukai dari para saksi sebab biasanya pada saat itu tidak diha-
(y ang ada)...." (al-Baqarah= 2a2) diri oleh kaum lelaki sehingga kesaksian
mereka dalam masalah itu sama dengan
Adapun kasus-kasus yang hanya kesaksian mereka terhadap kelahiran
diketahui oleh kaum wanita maka ke- bayi. Ini adalah pendapat yang paling ra-
saksian yang diterima adalah kesaksian .1ih menurut al-Kamal bin al-Hamam pen-
wanita. Hal ini berdasarkan hadits yang garang kitab Forh al-Qadir.
mencaritakan bahwa Nabi membolehkan Ulama mazhab Maliki, Syafi'i, dan
kesaksian wanita.33a Juga berdasarkan af- Hanbali berpendapat bahwa kesaksian
saryang diriwayatkan oleh Abdur -Razzaq yang hanya diberikan oleh wanita bisa di-
melalui az-Zuhri yang mengatakan, terima dalam kasus-kasus yang memang
"sunnah telah membolehkan kesaksian biasanyatidak diketahui oleh kaum lelaki,
wanita dalam kasus-kasus yang memang seperti masalah keperawanan, janda, ke-
hanya diketahui oleh mereka, seperti lahiran, haid, penyusuan, suara lahirnya
melahirkan anak dan keaiban wanita."33s bayi, aib fisik wanita yang tertutup baju
Meski demikian, ulama berselisih seperti luka dan retak, begitu juga masa-
pendapat mengenai kasus-kasus yang lah selesainya idah. Argumentasi mereka
termasuk kategori tersebut. Ulama maz- adalah pendapat Imam az-Zuhri yang te-
hab Hanafi berpendapat bahwa kesak- lah disebutkan sebelum ini. Adapun hal-
sian wanita bisa diterima dalam masa- hal lainnya dikiaskan dengan masalah
lah kelahiran, keperawanan, dan keaiban tersebut.
wanita yang tidak diketahui oleh kaum Meski begitu, mereka berbeda Pen-
Ielaki. Adapun dalam masalah penyusu- dapat mengenai jumlah saksi perem-
an, kesaksian wanita saja tidak bisa di- puan tersebut supaya kesaksian mereka
terima sebab bisa jadi penyusuan itu juga bisa diterima. Ulama mazhab Hanafi dan
Hanbali berpendapat bahwa kesaksian

334 HR ad-Daruquthni dalam as-Sunandari Hudzaifah bin al-Yaman, namun di dalam sanadnya terdapat perawi yang maihul.
Hadits ini diriwayatkan iuga oleh ath-Thabrani dalam ol-lwsath. Imam al-Haitsami mengatakan, "Dalam sanadnya terdapat
perawi yang saya tidak mengetahuinya." Dalam kitab at-Tanqihdisebutkan, "lni adalah hadits batil yang tidak ada dasarnya."
(Lihat Nashbu ar-Rayah,lld.lV hlm. B0; Majma' az-Zawa'id,ild.lV, hlm. 201)
335 HR Ibnu Abi Sayibah. (Nashbu ar-Rayah,ild.lV hlm.80)
Bagian V: FIQIH UMUM ISLAM IILID 8

seorang wanita yang adil bisa diterima. yang satunya lagi mengatakan bahwa
Adapun ulama bermzahab Maliki berpen- jumlah utangnya adalah seribu. Apabila
dapat bahwa kesaksian wanita bisa di- kasus seperti ini terjadi, menurut Abu
terima jika terdiri atas dua orang. Adapun Hanifah, kesaksian tersebut tidak bisa di-
ulama mazhab Syafi'i berpendapat bahwa terima sebab kesaksian harus sama, baik
minimal harus empat orangwanita sebab lafal maupun maknanya. Dalam kasus di
Allah SWT menetapkan bahwa saksi laki- atas, dua saksi tersebut berbeda dari segi
laki satu yang adil setara dengan dua sak- redaksi kesaksian yang mereka berikan
si perempuan yang adil.336 sebab yang satu mengatakan seribu, se-
dangkan yang satunya lagi mengatakan
2. Adanya Kesesuaian Antara Dua Kesaksian dua ribu. Perbedaan ini tentunya menim-
fika Memang Kesaksian Tersebut Lebih bulkan perbedaan makna sehingga antara
dari Satu satu dengan yang lain ada perbedaan.
Dalam kasus-kasus yang mensyarat- Meski demikian, menurut dua saha-
kan saksi harus lebih dari satu maka ke- bat Abu Hanifah, kesaksian tersebut di-
saksian mereka harus sama. fika kesak- terima dan yang ditetapkan adalah seri-
sian mereka ada pertentangan, tidak bisa bu dirham sebab kedua saksi tersebut
diterima. Ini karena dengan adanya per- sepakat dalam kadar seribu, sedangkan
bedaan kesaksian, timbullah perbedaan yang diperselisihkan adalah kelebihan-
tuduhan. Perbedaan-perbedaan kesaksi- nya. Karena itu, yang ditetapkan adalah
an tdrsebut bisa jadi dalam jenis objek yang mereka sepakati.
yang disaksikan, kadar, waktu, atau tem- Ini juga berlaku dalam kasus kesak-
pat yang mereka saksikan. sian yang mengatakan bahwa talak baru
Contoh perbedaan kesaksian dalam satu kali, sedangkan yang lain memberi-
jenis adalah seseorang mengatakan bah- kan kesaksian bahwa talaknya sudah
wa akad yang terjadi adalah akad jual jatuh dua atau tiga kali. Maka menurut
beli, sedangkan yang Iain menyatakan Abu Hanifah, kesaksian tersebut tidak
bahwa akad tersebut adalah akad waris bisa diterima, sedangkan menurut dua
atau hibah. Bisa juga perbedaan yang sahabat Abu Hanifah, yang bisa diterima
terjadi tersebut mengenai apakah harta adalah kadar yang terendah.
tersebut ditimbang atau ditakar. Apabila Abu Hanifah dan dua sahabatnya se-
terjadi perbedaan seperti ini, kesaksian pakat dalam kasus apabila ada seseorang
tersebut tidak bisa diterima. menuduh orang Iain berutang kepadanya
Contoh perbedaan dalam kadar ada- sebesar seribu lima ratus dirham kemu-
lah ada seseorang menuduh pihak lain dian salah satu saksi mengatakan bahwa
berutang dua ribu dirham dan dia men- utangnya hanya seribu, sedangkan saksi
unjukkan bukti atas tuduhan tersebut. yang satunya mengatakan bahwa utang-
Selanjutnya ada dua saksi, yang satu nya seribu lima ratus dirham. Pada kasus
mengatakan bahwa pihak lain tersebut ini, mereka semua sepakat bahwa kesak-
berutang sebanyak dua ribu, sedangkan sian yang diterima adalah kesaksian yang

336 Llhatal-Mabsuch, jld. XVI, hlm. 112; Fathu al-Qadir,ild. VI, hlm.6 dan setelahnya; at-Bada'i', jld. VI, hlm. 277,279.
BagianV:FIQIHUMUM
ISLAM JILID 8

menyatakan bahwa utangnya adalah seri- gunakan kata menyaksikon (asy-syahaa-


bu. Alasannya, kedua saksi tersebut sepa- dah). Apabila seorang saksi mengatakan,
kat dalam menyebutkan kata seribu dan 'Saya mengetahui {a'lam),' atau, 'SaYa
juga maknanya sebab frase seribu lima ra- yakin (atayaqqan),' kesaksiannya tidak
tus dirham terdiri atas dua frase. diterima.
fika perbedaan tersebut dalam hal 2. Kesaksian tersebut harus selaras dengan
pekerjaan, apakah membunuh mengga- tuduhan. fika kesaksiannya bertentang-
sab, memulai akad jual beli, talak, nikah, an, tidak bisa diterima. Adapun jika bisa
atau lainnya, perbedaan tersebut tidak dikompromikan, tetap bisa diterima.338
bisa diterima. Apabila ada dua saksi yang
mengatakan bahwa Zaid membunuh pa- Apabila memang sangat diPerlukan,
da hari Idul Adha di Makkah kemudian memberikan kesaksian atas kesaksian orang
ada dua saksi lagi yang mengatakan lain juga diperbolehkan dalam semua kasus,
bahwa Zaid membunuh pada hari itu di selain kasus yang bisa gugur jika ada syubhat.
Kufah, kesaksian tersebut tidak bisa di- Ini karena kadangkala saksi asal tidak bisa
terima sebab salah satunya pasti ada memberikan kesaksian dalam persidangan
yang berbohong. karena ada uzur. )ika kesaksian atas kesak-
Apabila ada orang yang menuduh sian tidak diterima dalam persidangan, akan
bahwa dia telah memberi utang kepada banyak hak yang terabaikan. Akan tetapi,
si Fulan sebanyak seribu dirham kemudi- jika masalahnya adalah masalah hudud dan
an ada dua saksi, yang satu mengatakan qishash, kesaksian seperti itu tidak bisa dibe-
bahwa si Fulan masih berutang, sedang- narkan. Dalam kasus seperti itu, saksi asal
kan saksi yang satunya lagi mengatakan harus dihadirkan sebab kasus seperti itu bisa
bahwa si Fulan berutang, tapi sudah mem- digugurkan hanya karena ada indikator yang
bayarnya, kesaksian yang bisa diambil meragukan (syubhat).
adalah kesaksian bahwa si Fulan beru- Dalam kesaksian atas kesaksian ini, jum-
tang. Adapun kesaksian bahwa si Fulan lah saksi harus dua orang untuk menyatakan
sudah membayar tidak bisa diterima. Ini kesaksian dua orang yang asal. Tidak boleh
karena kedua saksi itu memberikan ke- satu orang memberikan kesaksian atas ke-
terangan sama bahwa si Fulan berutang, saksian satu orang.
namun mereka berselisih apakah dia su- Cara memberikan kesaksian atas kesak-
dah membayar atau belum.337 sian yang dilakukan oleh orang lain adalah si
saksi asal mengatakan, "saksikanlah bahwa
Syarat-Syarat Kesaksian saya bersaksi bahwa Fulan bin Fulan beru-
tang sejumlah sekian."
Dalam kesaksian, disyaratkan beberapa
Adapun saksi penghubung (al-far'u) me'
hal berikut.
ngatakan, "Saya bersaksi bahwa Fulan telah
1. Redaksi kesaksian. Ketika memberikan
memberikan kesaksian kepadaku bahwa si
kesaksian, sebaiknya seorang saksi meng-

337 AI-Bada'i',1ld.Vl,hlm.278 dan setelahnya; Fath at-Qadir,jld. VI, hlm. 52 dan setelahnya; Mukhtashar al-Qaduri ma'a al-Lubab,
ild. IV hlm. 65 dan setelahnya; ad-Durr al-Mukhtar, jld,.lV hlm.405 dan setelahnya'
338 lbid.', al-Boda'i',h|m.273; Fathu al'Qadir, hlm. 10; al-Lubab'ild.lV hlm. 64'
Bagianv:FIQIHUMUM FIqLH ISLAM JILID 8

Fulan berutang sejumlah sekian. Dia pun ber- di majelis persidangan. Ini adalah pendapat
kata kepadaku,'Saksikanlah kesaksianku yang ashah. Adapun Imam Muhammad ber-
ini."' Dengan demikian, saksi penghubung pendapat bahwa keadilan saksi asal tidak
harus mengucapkan kesaksian, mengutara- bisa ditetapkan dengan pengakuan saksi peng-
kan kesaksian saksi asal, dan iuga menye- hubung sebab tugasnya hanya membawa dan
butkan bahwa dia diberi amanah untuk me- menyampaikan kesaksian.
nyampaikan kesaksian tersebut di depan Apabila saksi asal mengingkari kesaksian
persidangan. yang telah diberikan oleh saksi penghubung,
Di dalam kitab ad-Durr al-Mukhtar dise- umpamanya dia berkata, "Saya tidak pernah
butkan, redaksi yang paling ringkas adalah, memberikan kesaksian mengenai hal ini,"
"saksikanlah atas kesaksianku berikut ini...." kemudian dia meninggal atau pergi lalu sak-
Adapun saksi penghubung (al-far'u) meng- si penghubung memberikan kesaksian yang
ucapkan, "Saya bersaksi atas kesaksiannya berbeda, atau saksi asal mengingkari bahwa
yang berikut ini...." Ini adalah pendapat yang dia pernah mengamanahkan dalam menyam-
difatwakan oleh as-sarakhsi, Ibnu al-Kamal, paikan kesaksian kepada orang lain, umpa-
dan Iainnya yang merupakan pendapat yang manya dia berkata, 'Saya tidak pernah ber-
ashah. saksi di hadapan orang lain,'kemudian orang
Kesaksian saksi penghubung bisa diteri- tersebut meninggal atau pergi jauh, maka ke-
ma jika memang saksi asal berhalangan hadir saksian saksi penghubung tidak bisa diteri-
untuk memberikan saksi. Umpamanya saksi ma sebab pemberian izin untuk menyam-
asal meninggal dunia ketika hendak menyam- paikan kesaksian adalah syarat dan hal itu
paikan kesaksiannya, dia berada di tempat tidak terpenuhi karena dua kesaksian terse-
yang jaraknya tiga hari perjalanan atau lebih, but bertentangan.33e
atau dia sedang sakit keras dan tidak bisa
menghadiri majelis persidangan. Kesaksian Syarat tempat kesaksian: Kesaksian ha-
atas kesaksian diperbolehkan sebab ada ke- rus dilakukan di majelis persidangan.'no
butuhan yang mendesak, yaitu di saat saksi
asal tidak bisa melaksanakan tugasnya se- 4. BAGIAN KEEMPAT: HUKUM MENAR,K
bagai saksi. KEMBAL' KESAKS'AN
Keadilan saksi asal bisa ditetapkan dengan
Yang dimaksud dengan menarik kembali
pengakuan saksi penghubung jika memang
kesaksian adalah jika seorang saksi berkata,
saksi penghubung memenuhi persyaratan "Saya menarik balik kesaksian yang pernah
untuk melakukan itu. Apabila saksi peng- saya sampaikan," atau redaksi yang serupa.
hubung tidak memberikan keterangan di ha-
fika menarik kesaksian tersebut dilakukan
dapan hakim bahwa saksi asal orangnya adil,
setelah keputusan hakim ditetapkan, tin-
menurut pendapat Abu Yusul hakim harus
dakan itu tidak bisa digunakan. Menarik ke-
mencari tahu keadaan saksi asal, apakah ter-
saksian juga harus dilakukan di majelis per-
masuk orang yang adil atau tidak, sebagaima-
sidangan karena ia merupakan pembatalan
na ketika saksi asal datang dengan sendirinya
atas kesaksian sehingga harus dilakukan di

33e Lihat al-Ritab ma'a al-Lubab, jld. IV hlm. 68-7O; Tabyinu al-Hoqa'iq, ild. IV hlm. 237 dan setelahnya.
340 Al-Bada'i',op.cit., hlm. 379.
IrLrD 8 BagianV: RQIH UMUM

tempat legal di mana kesaksian bisa diterima. memberatkan terdakwa tersebut. Ini menjadi
Selain itu, menarik kembali kesaksian ter- kesepakatan imam mazhab empat. Ketika se-
masuk kategori tobat dan prosedurnya harus orang saksi memberikan kesaksian palsu, dia
disesuaikan dengan kadar kesalahannya. fika telah memisahkan harta dari pihak terdakwa
dilakukan secara sembunyi-sembunyi, tobat- dengan cara yang tidak benac sehingga keti-
nya cukup dengan cara sembunyi, namun iika ka dia menarik kesaksiannya setelah putusan
kesalahannyadilakukansecaraterang-terang- hakim, dia harus membayar kerugian terse-
an, tobatnya juga harus secara terbuka.3al but. Apabila ada kesaksian mengenai hukum-
Apabila ada seorang terdakwa menga- an had perzinaan kemudian para saksi mena-
takan bahwa dua saksi yang memberatkan- rik balik kesaksiannya, para saksi itu harus
nya telah menarik balik kesaksian atau dia dihukum sebagai orang yang menuduh zina
menunjukkan bukti bahwa kedua saksi itu te- (al-qadzafl.3a2
lah menarik balik kesaksiannya, cara seperti Dalam mazhab Hanafi, aplikasi kaidah ini
itu tidak bisa diterima sebab penarikan kem- terimplementasikan dalam beberapa kasus
bali kesaksian itu tidak dilakukan di majelis berikut ini.
persidangan. Menunjukkan bukti dan memin- - Apabila ada dua saksi menyatakan bahwa
ta seseorang untuk bersumpah tidak diper- seseorang mempunyai kewajiban mem-
kenankan kecuali dalam tuduhan yang pro- bayar utang kepada pihak pendakwa
sedural, umpamanya dia menunjukkan bukti dan hakim memutuskan kasus tersebut
bahwa saksi telah menarik kesaksiannya di berdasarkan kesaksian tersebut lalu ter-
hadapan hakim negeri lain. dakwa memberikan uang kepada pihak
Menarik kesaksian setelah keputusan di- pendakwa, namun kemudian kedua sak-
tetapkan juga tidak bisa diterima. Apabila ada si tersebut menarik balik kesaksiannya,
saksi yang menarik kesaksian pada saat terse- kedua saksi tersebut berkewajiban meng-
but, (menurut kesepakatan ulama) keputusan ganti rugi uang yang telah diserahkan
hakim tersebut tidak bisa diubah. Adapun jika oleh terdakwa tersebut. Masing-masing
menarik kembali kesaksian itu dilakukan se- mengganti separuh. fika yang menarik
belum hukuman diputuskan dan hakim be- kesaksian hanya satu orang, dia berkewa-
lum menetapkan berdasarkan kesaksiannya, jiban membayar separuh saja, sedangkan
menarik kembali kesaksian itu diperboleh- yang separuh lagi masih menjadi tang-
kan karena memberikan kesaksian adalah gung jawab saksi yang satunya. Argumen
memberikan informasi yang ada kemungkin- pendapat ini adalah dengan adanya ke-
an salah sehingga bisa direvisi. saksian awal, terdakwa kehilangan uang-
Adapun bila penarikan kesaksian itu di- nya sehingga kesaksian tersebut men-
lakukan setelah putusan hakim, para sak- jadi penyebab hilangnya uang terdakwa.
si itu dibebani beberapa konsekuensi, yaitu Karena itu, jika kesaksian tersebut di-
mereka harus membayar ganti rugi kepada cabut, saksi harus mengganti uang yang
terdakwa yang dia telah menjadi saksi yang sudah terlepas dari terdakwa.

34r Lihat Fathu al-Qadir, jld.Vl, hlm. 78.


342 N-Mabsuth,ild. VI, hlm. 172 ild. XVII, hlm.2,8,16; Fath al-Qadir, ild. VI, hlm. 85 dan setelahnya; al-Bada'i',ild. VI, hlm. 283 dan
setelahnya.
Bagian V: FIQIH UMUM ISLAM TILID 8

Apabila ada saksi empat orang kemudian salah itu, [menurut Abu Hanifah) gan-
dua saksi atau salah satu saksi menarik ti ruginya dibagi kepada mereka semua:
balik kesaksiannya, saksi yang menarik saksi laki-laki membayar seperenam har-
balik tidak berkewajiban membayar ganti ta, sedangkan kesepuluh saksi perem-
rugi sebab masih ada dua saksi. fika yang puan tersebut membayar lima perenam
menarik balik berjumlah tiga saksi, mere- uang ganti rugi tersebut. Ini karena ke-
ka bertiga menanggung separuh keru- saksian setiap dua orang perempuan di-
gian saja, sedangkan yang separuh masih nilai seperti kesaksian satu orang lelaki.
menjadi tanggungan satu saksi yang tidak Adapun dua sahabat Abu Hanifah menga-
menarik balik. Ini menurut ulama maz- takan bahwa saksi laki-laki wajib mem-
hab Hanafi dan Syafi'i. Adapun menurut bayar separuh, sedangkan kesepuluh sak-
ulama mazhab Hanbali, jika jumlah sak- si wanita juga wajib membayar separuh.
si ada tiga dan yang menarik kesaksian Ini karena meskipun wanita yang mem-
hanya satu, satu saksi itu berkewajiban berikan kesaksian itu banyak, mereka di-
membayar ganti rugi sebesar sepertiga. anggap separuh kesaksian laki-laki.
Iika jumlah saksinya sepuluh dan yang Apabila ada dua saksi laki-laki yang mem-
menarik kesaksian satu saja, satu saksi berikan kesaksian bahwa seorang pen-
tersebut berkewajiban mengembalikan iual telah menjual barang dengan harga
sepersepuluh uang terdakwa. yang tidak semestinya atau melebihi har-
Apabila ada satu saksi lelaki dan dua sak- ga biasa kemudian hakim memutuskan
si perempuan yang memberikan kesak- masalah itu, namun kemudian mereka
sian bahwa terdakwa mempunyai utang menarik balik kesaksiannya, kedua saksi
kemudian satu saksi perempuan menarik itu tidak berkewajiban membayar ganti
kesaksiannya, dia wajib membayar ganti rugi sebab kesaksian mereka meskipun
rugi sebesar seperempat. fika yang me- menyebabkan hilangnya harta sese-
narik kesaksian adalah dua saksi wanita, orang, tetapi ada penggantinya fkarena
mereka berdua berkewajiban membayar bentuknya jual beli). Apabila kesaksian
separuh uang milik terdakwa, sedangkan dua lelaki itu menetapkan bahwa harga
yang separuh lagi masih menjadi tang- barang itu lebih mahal dari harga biasa
gungan saksi lelaki yang tidak menarik kemudian mereka menarik balik kesak-
kesaksiannya. Sebagaimana diketahui,ke- sian dan mengatakan bahwa harganya
saksian dua orang wanita dinilai seperti sudah tepat, mereka berdua harus mem-
satu kesaksian lelaki. Dengan demikian, bayar kerugian yang sudah dikeluarkan
apabila hanya saksi lelaki yang menarik oleh penjual yang mereka tuduh mem-
kesaksiannya, dia berkewajiban mem- berikan harga melebihi harga normal.
bayar ganti rugi sebesar separuh saja. Apabila ada dua orang saksi menyatakan
Apabila saksinya terdiri atas satu saksi bahwa seorang lelaki yang menikahi se-
lelaki dan sepuluh saksi perempuan yang orang wanita belum membayar mahar-
semuanya memberikan kesaksian bahwa nya kemudian dua saksi tersebut mena-
terdakwa mempunyai utang kemudian rik balik kesaksian, dua saksi tersebut
mereka semua menarik kembali kesak- tidak perlu membayar ganti rugi.
siannya setelah hakim memutuskan ma-
)rLrD 8
--<-l\-\="tz
!-i
196 )1
BagianV:FIQIHUMUM

5. BAGIAN KELIMA: HUKUMAN BAGI tunkan ayat,"... maka jauhilah (penyembahan)


ORANC YANG MEMBERIKAN KESAKS'AN berhala-berhalayang najis itu dan jauhilah per-
PALSU kataan-perkataan dusta." (al-Haii : 30)
Apabila seorang saksi berikrar bahwa Apabila sudah jelas bahwa seseorang
dirinya telah memberikan saksi palsu, me- melakukan kesaksian palsu dan imam nega-
nurut Abu Hanifah, orang tersebut harus di- ra menetapkan bahwa orang tersebut harus
arak di tengah pasar dan diumumkan bahwa ditakzir dengan dicambuk, dipenjara, atau
dia telah memberikan kesaksian palsu jika dibuat jera, ketetapan itu harus dilaksanakan.
orang tersebut memang aktivis pasar. Apabila Apabila imam negara memerintahkan supaya
pelakunya bukan aktivis pasa[ cukup diarak orang tersebut diarak di pasar, di masjid, dan
di kampungkaumnya. Pelaksanaannyaadalah di kampung kaumnya dan diumumkan bahwa
setelah shalat ashar di tempat berkumpulnya dia adalah pendusta, perintah itu juga harus
orang. Orang tersebut tidak perlu ditakzir dilaksanakan. Dalilnya adalah sabda Nabi
dengan cara dicambuk atau dipenjara kare- Muhammad saw., " Ingatkanlah perilaku orang
na maksud hukuman adalah supaya orang fasik (kepada orang-orang) supaya mosyora-
tersebut jera dan dengan cara diumumkan kat wospada."3as
di tengah orang ramai, tujuan itu sudah bisa Ulama mazhab Maliki dan Hanbali lebih
tercapai, bahkan bagi sebagian orang, cara keras lagi dalam menyikapi saksi palsu. Mere-
seperti ini lebih mengena daripada dicambut<. ka berpendapat bahwa orang tersebut harus
Adapun dua sahabat Abu Hanifah berpenda- ditakzir dengan cara dipenjara, dicambuk, dan
pat bahwa orang yang memberikan kesaksian juga diarak keliling di berbagai majelis.3a6
palsu harus dicambuk dan dipenjara hingga
mau bertobat.3a3 6. BAGTAN KEENAM: KESAKSIAN YANG
Ulama mazhab Syafi'i sepakat dengan DIBERIKAN OLEH NONMUSLIM
pendapat dua sahabat Abu Hanifah terse- Kesaksian yang diberikan oleh nonmus-
but. Mereka mengatakan bahwa barangsiapa lim ada kalanya diberikan kepada terdakwa
memberikan kesaksian palsu maka dia telah sesama nonmuslim dan bisa jadi diarahkan
melakukan kefasikan dan kesaksiannya harus kepada terdakwa muslim.3aT
ditolak. Ini karena kesaksian palsu termasuk
dosa besar dengan dalil hadits yang diriwayat-
Kesaksian Nonmuslim kepada Sesama
kan oleh Khuwairim bin Fatik yang menceri-
Nonmuslim
takan bahwa ketika Rasulullah saw. selesai
melakukan shalat subuh, beliau berdiri dan Para ahli fiqih berbeda pandangan men-
bersabda tiga kali, "Memberikan kesaksian jadi dua pendapat dalam hal menerima
palsu itu sebanding dengan syirik kepada Allah atau menolak kesaksian nonmuslim kepada
SWT.D344 Rasulullah saw. kemudian melan- sesamanya.

343 Tabyin at-Haqa'iq, jld. IV, hlm. 241.; al-Kitab ma'a al-Lubab,lld. IV hlm. 70 dan setelahnya.
3aa At-Muhadzdzab, jld,.ll, hlm. 328 dan setelahnya.
34s HR Ibnu Abi ad-Dunya, Ibnu Adi, ath-Thabrani, dan al-Khathib dari Mu'awiyah bin Haidah.
346 Al-Qawanin at-Fiqhiyyah, hlm. 309; al-Muharrar at-Fiqh at-Honboli, jld. II, hlm. 355.
fi
3+7 Bidayatuat-Mujtahid,lld.ll,hlm.452; al-Thuruqat-Hukmiyyahfias-Siyasahat-Syar'iyyoh,hlm.176_193;as-sayisdanSyalthut,
M uqaranah a l- M ad z ahi b fi al - Fiqh, hlm. 731-137.
BagianV:FIQIHUMUM ISTAM JILID 8

L. Ulama bermazhab Hanafi berpendapat tanya, "Apa hukuman yang ditetapkan


bahwa kesaksian nonmuslim terhadap dalam kitab kalian (untuk orang yang
sesama nonmuslim bisa diterima. Hal ini berzina)?" Rasullullah saw. kemudian
berdasarkan dalil dari Al-Qur'an, Sunnah, menetapkan hukuman had sesuai dengan
dan logika. Dalil dari Al-Qur'an adalah ucapan mereka. Nabi juga tidak bertanya
firman Allah SWT, "Dan di antara Ahli kepada terdakwa, baik laki-laki maupun
Kitab ada yang jika engkau percayakan perempuan Yahudi tersebut, dan Nabi
kepadanya harta yang banyak, niscaya juga tidak meminta mereka mengaku dan
dia mengembalikonnya kepadamu...." (Ali berikrar.
Imran: 75) Ayat ini menjelaskan bahwa Dalam satu kisah juga disebutkan
di antara orang nonmuslim ada yang da- bahwa Nabi Muhammad saw. berkata
pat dipercaya dalam masalah harta. Tidak kepada seorang Yahudi, "Hadirkan em-
diragukan lagi bahwa kesaksian sangat pat orang saksi dari kalangan kalian yang
tergantung kepada sifat amanah. menyaksikan kejadian inf." Nabi menerima
Dalil dari AI-Qur'an yang lain adalah kesaksian mereka dan memutuskan hu-
firman Allah SWT, "Dan orang-orang yang kuman berdasarkan kesaksian tersebut.
kafir, sebagian mereka melindungi sebagi- Dalil logikanya bahwa orang-orang
an yang loin...." (al-Anfaal: 73) Ayat ini kafir biasa berkumpul dengan sesama
menegaskan fungsi pelindung (walaayah) mereka dalam berbagai kegiatan mua-
di antara sesama mereka, sedangkan o1- malah, baik utang-piutang, barter, mau-
walahyah lebih tinggi statusnya daripada pun lainnya. Terkadang tindakan krimi-
kesaksian. nalitas di antara mereka juga terjadi dan
Adapun dalil yang bersumber dari kejadian-kejadian seperti itu tidak disak-
Sunnah adalah hadits yang diriwayatkan sikan oleh orang Islam. Apabila kesaksian
oleh fabir bin Abdillah r.a. yang menceri- mereka tidak bisa diterima di saat mere-
takan bahwa orang-orang Yahudi men- ka melaporkan ke majelis hakim, mereka
datangi Nabi Muhammad saw. dengan akan terzalimi dan banyak hak yang ter-
membawa seorang lelaki dan seorang abaikan. Selain itu, orang kafir juga diper-
perempuan dari kalangan mereka yang bolehkan mengawinkan anak dan saudara
telah melakukan zina. Rasulullah saw. perempuannya; dia juga bertanggung ja-
berkata kepada mereka, "Datangkan ke' wab atas harta anaknya yang masih kecil.
padaku empat orqng saksi dari golongan Allah juga membolehkan kesaksian orang
kalian yang memberikan kesaksian atas kafir atas apa yang dilakukan oleh orang
kejadian tersebut." Orang-orang Yahudi Islam ketika berwasiat dalam perjalanan,
tersebut lalu menjawab, "Bagaimana...?" di mana ketetapan ini didasarkan kepada
fuga hadits yang menyebutkan bah- kebutuhan (haaj ot), sedangkan kebutuh-
wa ada seorang Yahudi yang didatangkan an untuk menerima kesaksian mereka
kepada Nabi dalam keadaan wajahnya atas kasus yang dilakukan oleh sesama
dipanasi dengan bara. Nabi kemudian mereka jauh lebih mendesak. Dengan
bertanya, "Ada apa dengan laktlaki ini?" demikian, diterimanya kesaksian mereka
Orang-orang menjawab, "Dia telah me- tentunya lebih logis.
lakukan zina." Rasulullah saw. lalu ber- Seorang kafir terkadang oleh kalang-
I
FIQLH ISLAM JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

an merekasendiri dianggap sebagai orang saksi itu harus adil. Dalam ayat tersebut
yang adil dan jujur sehingga kekafiran- juga disebutkan kalimat di antara kamu
nya bukanlah penghalang untuk diteri- yang berarti dari kalangan umat Islam.
ma kesaksiannya jika memang kalang- fuga berdasarkan firman Allah SWT, "...
an mereka sendiri menerimanya. Allah maka (boleh) seorang laki-laki dan dua
SWT juga membolehkan umat Islam ber- orang perempuan di antara orang-orang
muamalah dengan mereka, memakan yang kamu sukai dari para saksi lJang
makanan mereka, menikahi anak perem- ada)...;' (al-Baqarah: 282) Begitu juga
puan mereka, dan tentunya dalam hal- firman Allah SWT, "... Den persaksikanlah
hal tersebut orang Islam membutuhkan dengan dua orang saksi loki-laki di onto-
informasi dari kalangan mereka. Apabila ra kamu...." (al-Baqarah= 282) fuga ayat-
kita boleh memercayai informasi mereka ayat yang lainnya. Dengan demikian, da-
dalam masalah halal haram, penerimaan pat disimpulkan bahwa nonmuslim tidak
kita terhadap kesaksian mereka atas ke- termasuk golongan kita dan mereka tidak
jadian yang berlaku di antara mereka termasuk orang yang kita ridhai.
tentunya lebih bisa diterima oleh nalar. Kedua, Allah SWT menyifati orang
Adapun tidak diterimanya kesaksian kafir melakukan kebohongan kepada
kafir harbi atas kasus yang dilakukan Allah dan telah melakukan kefasikan.
oleh kafir dzimmi, alasannya adalah kare- Adapun kesaksian tidak boleh dilakukan
na di antara mereka sudah tidak ada ikat- oleh pembohong, orang yang fasik, atau
an saling mel indung i (wil aayah) lagi orang yang berbohong kepada,Allah. fika
mereka disifati sebagai pembohong ke-
2. fumhur ulama selain yang bermazhab pada Allah, apalagi terhadap sesamanya,
Hanafi berpendapat bahwa kesaksian sebagaimana yang ditegaskan oleh Imam
nonmuslim kepada nonmuslim lainnya asy-Syafi'i.
tidak bisa diterima secara mutlak, baik Ketiga, dengan diterimanya kesak-
agama mereka sama maupun berbeda. sian mereka, berarti memaksa hakim
Meski demikian, Ibnu al-Qayyim menukil muslim untuk melaksanakan kesaksian
bahwa Imam Malik membolehkan kesak- itu, padahal seorang muslim tidak boleh
sian tabib kafir meskipun kesaksian ter- dipaksa dengan kesaksian orang kafir.
sebut untuk orang Islam, dengan ala- Keempat, dengan diterimanya kesak-
san adanya kebutuhan yang mendesak. sian mereka, berarti kita menghormati
Mereka berargumen dengan beberapa dan meningkatkan derajat mereka, pada-
dalil berikut ini. hal kehinaan orang kafir mendorong kita
Pertama, Allah SWT mensyaratkan untuk tidak menghormati mereka,
adanya keadilan pada diri seseorang su- Menurut saya, pendapat yang rajih
paya kesaksiannya diterima, sebagaima- adalah pendapat ulama mazhab Hanafi
na firman Allah SWT "... Den persaksikan- sebab kuatnya dalil yang mereka kemu-
lah dengan dua orang saksi yang adil di kakan. Alasan lainnya adalah Allah SWT
antara kamu...." (ath-Thala aq= 2) Adapun dengan nas Al-Qurran tidak melarang
orang nonmuslim itu tidak adil, padahal umat Islam untuk memercayai informasi
dalam kesaksian disyaratkan seorang dan pembicaraan orang kafir karena itu
BagianV:FIQIHUMUM lsLAM,rLrD 8

memang meniadi kebutuhan. Allah juga di bumi lalu kamu ditimpa bahaya kema-
tidak melarang mereka saling melindungi tion...." (al-Maa'idah: 106)
dengan sesama mereka. Hakim iuga ha- Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa
rus menetapkan hukurnan jika bukti- dia menerangkan ayat ini dengan me-
bukti sudah kuat. Adapun penyifatan ngatakan, "lni untuk orang yang akan
orang kafir sebagai orang yang bohong meninggal dan ada orang muslim di seki-
dan fasik adalah karena akidah mereka, tarnya kemudian Allah SWT berfirman,
bukan aspek muamalah, Menerima ke- atau dua orang yang berlainan (agama)
'...
saksian mereka juga bukan berarti meng- dengan kamu.Jika kamu dalam perjalanan
hormati kekafiran mereka. Semua ini ter- di bumi...; (al-Maa'idah: 106) Adapun
masuk kategori maslahat yang kita tidak ayat yang ini untuk orang yang akan me-
bisa terlepas darinya. ninggal, sedangkan di sekitarnya tidak
ada orang Islam maka Allah memerin-
Kesakslan Nonmusllm kepada Musllm tahkan untuk mengambil saksi dua orang
selain orang Islam. fika dia ragu akan ke-
Ulama ahli fiqih juga berbeda pendapat
saksian mereka, dia boleh meminta mere-
menjadi dua kelompokberkenaan dengan ma-
ka berdua untuk bersumpah setelah sha-
salah ini.
lat, 'Saya tidak akan menjual kesaksian
l. fumhur ulama selain mazhab Hanbali me- kami untuk mendapatkan uang."'
ngatakan bahwa kesaksian nonmuslim
Ibnu Mas'ud juga pernah melakukan
kep4da orang Islam tidak bisa diterima.
ini pada masa pemerintahan Utsman. Abu
Ini karena kesaksian termasuk wilaayah
Musa al-Asy'ari juga pernah melakukan
[pelindungan), padahal orang kafir tidak
hal ini di Kufah. Begitu juga para tabi'in
punya hak untuk melindungi orang mus-
yang lain.
lim. Dalilnya adalah firman Allah SWT,
"Allah tidak akan memberi jalan kepada Sa'id bin al-Musayyab menerang-
kan bahwa yang dimaksud dengan "atau
orong kafir untuk mengalahkan orang-
dua orang yang berlainan (agama) dengan
orang yang beriman." (an-Nisaa': 141)
kamd' adalah Ahli Kitab.
2. Adapun ulama mazhab Hanbali meneri-
ma kesaksian nonmuslim untuk orang Qadhi Syuraih juga mengatakan,
"Kesaksian orang musyrik untuk orang
Islam dalam kasus wasiat ketika dalam
Islam tidak bisa diterima kecuali dalam
perjalanan jika memang tidak ada orang
kasus wasiat dan itu pun ketika dalam
selain nonmuslim; karena darurat. Begitu
perjalanan."
juga dalam kondisi-kondisi darurat lain-
nya, baik dalam bepergian maupun ti- Asy-Sya'bi juga mengatakan yang
dak. Dalilnya adalah firman Allah SWT "
dimaksud dengan "atau due orong yang
Wahai, orqng - orong yang berimon! Apabila
berlainan (agama) dengan kamu" adalah
orang Yahudi dan Nasrani.
salah seorang (di antara) kamu mengha-
dapi kematian, sedong dia akan berwasi-
ot, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan Anggapan bahwa ayat ini di-nasakh [se-
oleh dua orang yang adil di antara kamu, bagaimana dalam riwayat Zaid bin Aslam dan
atou dua orang yang berlainan (agoma) lainnya) tertolak oleh riwayat yang sahih dari
dengan kamu.Jika kamu dalam perjalanan Aisyah, sebagaimana diriwayatkan oleh fabir
ISLAM IILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

bin Nafir bahwa Aisyah berkata, 'Apakah 7. BAG,AN PERTAMA: DEF NISI SUMPAH,
kamu [fabir) membaca surah al-Ma'idah?" LEGAL'TASNYA, DAN PEMBAHASAN AL.
Saya (fabir) menjawab, "Ya." Aisyah berkata, MAHLUF BIH
"ltu termasuk surah-surah terakhir yang tu- Dalam bahasa Arab, sumpah disebut al-
run. Laksanakanlah hukum halal yang kamu yamiin. Kata ini secara bahasa berarti sum-
temukan dalam surah tersebut, sedangkan pah (al-halaf dan al-qasam). Adapun menurut
keharaman-keharaman yang ada di dalam- istilah, sumpah adalah menegaskan sesuatu
nya tinggalkanlah. Yang benar, ayat ini adalah atau hak atau ucapan, baik dengan memositif-
muhkamah. Hukum-hukumnya merupakan kannya maupun menafikannya, dengan cara
aturan syara'yang abadi. Kesaksian nonmus- menyebut asma Allah atau salah satu dari
lim diperbolehkan dalam masalah wasiat jika sifat-Nya.3a8
seorang muslim dalam perjalanan dan dia Adapun yang dimaksud dengan sumpah
tidak menemukan seorang muslim yang bisa dalam pengadilan untuk menguatkan tuduh-
dijadikan saksi." an adalah penegasan untuk menetapkan hak
Ibnu al-Qayyim menceritakan bahwa gu- atau menafikannya di hadapan hakim dengan
runya, Ibnu Taimiyah, berkata, "Pendapat menyebut nama Allah atau salah satu dari
Imam Ahmad bahwa kesaksian nonmuslim sifat-Nya.
dalam masalah wasiat diterima adalah kare- Legalitas sumpah didukung oleh banyak
na darurat, menunjukkan bahwa alasan ['il- ayat dalam Al-Qur'an, di antaranya adalah fir-
Iat) diterimanya kesaksian tersebut adalah man Allah SWT,"Allah tidak menghukum kamu
adanya darurat, baik dalam perjalanan mau- disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak di-
pun tidak." sengaja (untuk bersumpah), tetapi dia meng-
hukum kamu di sebabkan sumpoh-sumpoh yang
B. PEMBAHASAN KEDUA: SUMPAH kamu sengaja...." (al-Maa'idah : 89)
Allah SWT memerintahkan Nabi-Nya un-
Pembahasan sumpah akan membahas
tuk bersumpah dalam tiga tempat dalam Al-
beberapa hal berikut.
Qur'an dan Allah tidak mungkin memerintah-
Pertama, definisi sumpah, legalitasnya,
kan hal yang diharamkan.
dan pembahasan al-mahluf bih.
Banyak juga hadits yang menjelaskan
Kedua, redaksi sumpah, sifatnya, niatnya,
legalitas sumpah, di antaranya adalah sabda
dan sumpah dalam masalah talak.
Nabi Muhammad saw, "Se andainyo setiap orang
Ketig a, memperberat sumpah dengan me-
dipenuhi semua tuduhannya, semua orang akan
ngomplekskan redaksinya, mencari waktu menuduh orang lain melakukan pembunuhan
dan tempat yang lebih berpengaruh. atau merampas harta. Akan tetapi, (untuk ke-
Keempat, syarat-syarat sumpah. perluan itu ada aturannya) sumpah harus di-
Kelima, j enis-jenis sumpah. ucapkan oleh terdakwa." Dalam riwayat Imam
Keenam, hukum sumpah. al-Baihaqi disebutkan ,"Aken tetapi, bukti horus
Ketujuh, jenis-jenis hak yang boleh dipu- dihadirkan oleh pendakwa dan sumpah horus
tuskan dengan sumpah. diucapkan oleh terdakwo yang iflgkov."3+e

348 Tabyin al-Haqa'iq, jld. III, hlm. 107; asy-Syarh al-Kabir ma'a ad-Dasuqi, jld.ll, hlm. 126 dan setelahnya; Hasyiyah al-Qalyubi'ala
Syarh al-Mahalli, ,ld. IV, hlm.270; Kasysayf al-Qina', jld. VI, hlm. 236.
349 Hadits hasan, diriwayatkan oleh al-Baihaqi dari Ibnu Abbas. Sebagian ulama menilai hadits ini sahih.
Bagian V: FIQIH UMUM ISLAM JILID 8

Di antaranya juga hadits yang melarang wa'azhomatih. Sumpah dengan menggunakan


seseorang melakukan sumpah bohong dengan nama selain nama Allah tidak diperbolehkan.
tujuan untuk mengambil harta orang lain dan Dalilnya adalah sabda Nabi Muhammad saw.,
menegaskan bahwa cara seperti itu terma-
suk dosa besar. Penyusun kitab hadits yang "Ketahuilqh bahwa sesungguhnya Allah
enam menyebutkan hadits dari al-Asy'ats SWT melarangmu bersumpah dengon menye-
bin Qais yang berkata, 'Aku sedang berseng- but nama-nama nenek moyongmu. Barangsiapa
keta dengan anak laki-laki pamanku menge- bersumpah, hendaknya bersumpah dengan
nai sumur. Kami lalu membawa masalah ini nama Allah atau lebih baik diam saja." Umar
kepada Rasulullah saw. Nabi kemudian ber- berkata, "Demi Allah! Semenjak itu, saya tidak
sabda, 'Hadirkanlah bukti qtau dia bersumpah.' pernah bersumpah dengan menyebut nama
Aku berkata, Aku persilakan dia untuk ber- nenek moyangku, baik secara langsung maupun
sumpah.' Rasul lalu bersabda,'Barangsiapa
d al am ko nteks m e nc e r itakan p e mb ic araan.3s0
bersumpah, padahal dia melakukan kesalahan
dengan tujuan supaya mendapat harta mi-
fuga berdasarkan sabda Nabi Muhammad
lik orang Islam yang lain maka dia akan ber-
saw., "Berangisapa bersumpah dengan selain
temu Alloh dolam keadaan morah.'Allah SWT
asma Allah maka dia telah melakukan kemusy-
lalu menurunkan ayat,'Sesungguhnya, orang-
riken." Dalam redaksi lain disebutkan,"Orong
orang yang memperjualbelikan janji Allah dan
tersebut telah kafir." Begitu juga berdasarkan
sumpah-sumpoh mereka dengan harga murah,
sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam an-
mereka itu tidak memperoleh bagian di akht
Nasa'i, "Janganlah kalion bersumpah kecuali
rat, Allah tidak akan menyapa mereka, tidak
dengan asma Allah dan janganlah kalian ber-
akan memerhatikan mereka pada hari Kiamat,
sumpah kecuali kalian jujur."
dan tidak akan menyucikan mereka. Bagi me-
reka azab yang pedih." (Ali Imran: 77) fumhur ulama selain mazhab Maliki ber-
pendapat bahwa sumpah yang diperbolehkan
Umar pernah bersumpah untuk menda-
hanya dengan menyebut asma Allah. Dalilnya
patkan hak untanya, namun setelah ber-
adalah firman Allah SWT, "Mereka bersumpah
sumpah, dia memberikan untanya itu kepa-
kepada kamu deng an (nama) Allah untuk menye-
da orang yang menuntutnya. Umar berkata,
"Saya khawatir jika saya tidak bersumpah, nangkan kamu,.." (at-Taubah: 62)
orang-orang tidak mau bersumpah untuk fuga firman Allah SWT, "Mereka (orang
menuntut haknya." munafik) bersumpah dengan (nama) Allah...;'
Berkaitan dengan al-mahluf bih, ulama (at-Taubah:74)
sepakat bahwa sumpah tidak sah jika tidak Begitu juga ketika Nabi Muhammad saw.
menggunakan lafal billahi ataudengan menye- memerangi kaum Quraisy, beliau berkata,
3s7
but salah satu sifatnya, umpamanyawallaahi, " Wallaahi la aghzuwanna Qurasyen.u
wa Rabbi al-'alamiino,wa al-Hayyi al-ladzii loo Ulama mazhab Maliki3s2 mengatakan
yamuut, wa mon nafsii bi yadihi, wa'i ssatillaahi bahwa selain menggunakan kalimat wallaa-

3s0 HRal-Jama'ah selain an-Nasa'i dari Ibnu Umar.(lVashbu ar-Rayah,ild.lll, hlm.295)


3s1 HR Abu Dawud dari lbnu Abbas.(Nailu al-Awthar, jld. VIII, hlm. 220)
3s2 At-Mabsuth, jld. XVI, hlm. 18: al-Qawanin at-Fiqhiyyoh,hlm.306; at-Muhadzdzab, ild.ll, hlm. 332; Kosysyaf al-Qina', ild. VI, hlm.
228; al-Mughni, lld. IX, hlm. 226.
ISLAM ,ILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

hi, juga ditambah dengan kalimat laa ilaaha wa al-Hayyi al-ladzii laa yamuut, wa man naf-
illaa Huwa.lni karena Nabi pernah menyuruh sii biyadihi, atau kalimat yang serupa dengan
orangyangbersumpah," B ersumpahlah deng an menggunakan setiap asma yang khusus ba-
menyebutwallaahi laa ilaaha illa Huwa."3s3 gi Allah SWT, seperti ilaah, ar-Rahmaan,
Ketika seseorang mengucapkan sumpah, Khaaliqu abkhalqi. Dapat juga dengan meng-
teriadilah sumpah tersebut meskipun dia gunakan sifat dzatiyah Allah SWT, seperti wa
mengucapkannya main-main. Ini karena ucap- 'azhamatillaah, wa 'izztih, wa kibriyaa'ih, wa
an sumpah tetap menjadi sumpah, baik diung- kalaamih, wa masyii'tih, wa'ilmih, wa qudratih,
kapkan serius maupun main-main. Dengan wa haqqih. Akan tetapi, apabila yang dimak-
demikian, tidak bisa diterima ucapan orang sud dengan haq adalah ibadah dan yang di-
yang bersumpah, "Saya tidak bermaksud ber- maksud dengan 'ilmu dan qudrah adalah apa
sumpah, baik secara lahir maupun secara ba- yang diketahui serta apa yang dikuasai, hal itu
tin, antara saya dan Allah.D3s4 tidak dianggap sumpah. Adapun bersumpah
Ulama sepakat bahwa sumpah tidak ter- dengan mengucapkan bi kitaabillah, bi Al-
jadi jika seseorang mengatakan, "lnsya Allah," Qur'an, atau bf al-mushhaf dianggap sumpah
asalkan kalimat tersebut diucapkan langsung yang benar menurut kesepakatan ulama fiqih
setelah lafal sumpah tanpa di ada sela diam. mazhab empat.3s8
Ini karena jika dalam sumpah ada pengecuali- Adapun bersumpah dengan Taurat, Injil,
an, makna sumpah menjadi gugur.3ss Dalilnya dan kitab-kitab Allah lainnya yang diturun-
ada sabda Nabi Muhammad saw., "Barangsiapa kan seperti Zabur, menurut pendapat ulama
bersumpah dan mengucapkan insya Allah maka mazhab Hanbali bisa diterima.
dia tidak berdosa."3s6 Adapun menurut ulama mazhab Maliki,
Sumpah tidak bisa diwakilkan sehingga redaksi sumpah dalam semua kasus hak
seseorang tidak boleh bersumpah untuk orang adalah billaahi al-ladzi laa ilaaha illa Huwa.
lain. Apabila terdakwa adalah anak kecil atau Sebagian besar ahli fiqih sepakat bahwa
orang gila, mereka tidak perlu disuruh untuk sumpahnya orang kafir adalah dengan meng-
bersumpah. Masalahnya ditangguhkan hing- ucapkan billaahi seperti orang Islam. Ini kare-
ga anak itu balig atau orang gila itu kembali
na sumpahtidaksah dengan selain namaAllah.
normal. Orang tua mereka sama sekali tidak Dasarnya adalah hadits yang sudah disebut
bisa mewakili mereka untuk bersumpah.3sT
sebelum ini, "Barangsiapa bersumpah dengan
selain nama Allah maka dia telah melaku-
2. BAGIAN KEDUA: REDAKSI SUMPAH, kan kemusyrikan." fuga berdasarkan hadits
SIFATNYA, NIATNYA, DAN SUMPAH yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari,
DENGAN M ENIATU H KAN TALAK "Barangsiapa bersumpah dengan selain agamq
Menurut jumhur ulama, redaksi sumpah Islom maka dia harus bersumpah sama seperti
adalah wallaahi, bilaahi, wa Rabbi al-Aalamin, yang diucapkan umat Islam." Nanti akan di-

353 HR Abu Dawud dan Nasa'i.


3s4 At-Muhalta'ala al-Minhaj,jld.lVhlm.270.
3ss Al-Mughni,ild.lX, hlm. 237.
3s6 HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dari Abu Hurairah . (Naitu al-Awthar, jld. VIII, hlm. 219)
3s7 N-Mughni,ild,.lX, hlm. 234 dansetelahnya; al-Muhadzdzab, ild. ll, hlm. 302.
3s8 Bujairami al-Khathib, jld.lV hlm. 300 dan setelahnya; Kasysyaf at-Qina', jld.Yl,hlm. 228 dan setelahnya.
Bagian V: FIQIH UMUM IILID 8

terangkan lebih lebar dalam pembahasan pe- mengaku telah memberikan utang atau men-
nambahan beban dalam bersumpah. jual lalu dia menghadirkan saksi untuk itu,
Sumpahyangdiucapkan olehterdakwa ha- menurut jumhur ulama selain ulama maz-
rus berisi tentang menetapkan pekerjaannya hab Hanafi, dia dan juga saksinya harus ber-
atau menafikannya. Umpamanya, "wallaahi, sumpahdalambentukpenetapan, umpamanya
saya tidak menjualnya," atau, "Wallaahi, saya dengan mengatakan,"Wallaahr, dia telah men-
tidak membelinya," atau, "Wallaahi, saya te- jual." Adapun jika seseorang ingin memberi-
lah menjualnya,' atau, "wollaahi, saya telah kan keterangan bahwa dia tidak tahu bahwa
membelinya." Hal ini karena setiap orang orang lain mempunyai utang atau melakukan
lebih mengetahui kondisi dirinya sehingga gasab atau melakukan tindakan kriminal, dia
sumpahnya bisa menjadi bukti yang kuat. cukup bersumpah bahwa dia tidak mengeta-
Dalilnya adalah hadits Ibnu Abbas yang sudah hui hal tersebut. Umpamanya dengan menga-
disebutkan sebelum ini, "Sesungguhnya, Nabi takan, "Wallaahi, saya tidak tahu bahwa dia
Muhammad saw. meminta orang untuk ber- berutang," atau, "Saya tidak tahu bahwa dia
sumpah. Nabi berkata kepadanya,'Ucapkanlah, mempunyai ahli waris selain Fulan." dalilnya
'wollaahi al-ladzi laa ilaaha illa Huwa, kamu adalah kisah orang Hadramaut yang sudah
tidak punya utang kepadanya.""Al-Asy'ats bin diterangkan sebelum ini.
Qais juga mengatakan, "Sesungguhnya, lelaki Ulama mazhab Hanafi dan Imamiah360
dari Kindah dan dari Hadramaut bersengketa berpendapat bahwa orang yang ingin mem-
di hadapan Rasulullah saw. mengenai tanah berikan keterangan mengenai orang lain se-
di Yaman. Orang Hadhrami berkata, 'wahai, mestinya bersumpah dalam bentuk ungka-
Rasulullah! Sesungguhnya, tanahku telah di- pan ketidaktahuan, baik dia menetapkan
gasab oleh ayahnya orang ini dan sekarang sesuatu kepada orang tersebut maupun me-
tanah tersebut dikuasai olehnya.' Nabi ke- nafikannya. Dasarnya adalah hadits sahih
mudian berkata kepada Hadhrami terse- yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad
but, Apakah kamu mempunyai bukti?' Orang saw. bersumpah di hadapan orang Yahudi,
tersebut menjawab, 'Tidak, melainkan saya "Billaahi, kalian tidak membunuh dan kalian
meminta dia untuk bersumpah. Demi Allah, tidak mengetahui pembunuhan itu." Ini kare-
dia tidak mengetahui bahwa tanahku telah na sesungguhnya seseorang tidak tahu ha-
direbut ayahnya.' Orang Kindah itu lalu ber- kikat pekerjaan orang lain sehingga dia harus
siap-siap untuk bersumpah."3se bersumpah bahwa dia tidak mengetahuinya.
Sumpah yang berbentuk penetapan (al-
istbaot) harus berupa ungkapan bahwa orang Nlat dalam Sumpah
tersebut telah melakukan sesuatu. Adapun Sumpah yang dilakukan di luar persi-
sumpah yang berbentuk penafian (an-nafyu)
dangan yang dilakukan atas inisiatif sendiri
harus berupa ungkapan yang menafikan dari seseorang atau atas permintaan orang
bahwa orang tersebut tidak melakukan se-
lain maka didasarkan atas niat orang yang
suatu. Adapun sumpah yang berkaitan de-
melakukan sumpah tersebut. Dengan demiki-
ngan orang lain, umpamanya ada seseorang
an, seseorang boleh mengungkapkan sumpah-

3s9 HRAbu Dawud.


360 Al-Bahr al-Ra'iq, jld. VII, hlm.2l7; al-Mukhtashar an-Naafi'fi Fiqh al'tmamiyyah,hlm.282.
BagianV:FIQIHUMUM

nya dalam bentuk kiasan, yang makna liter- L. Hakim tidak meminta orang tersebut ber-
al dari ucapannya tidaklah yang dia maksud. sumpah dengan menjatuhkan talak atau
Dalilnya adalah hadits terkenal yang diri- memerdekakan budak.
wayatkan oleh al-fama'ah selain Ibnu Majah 2. Hakim tersebut bukanlah hakim yang
dari Umar r.a., "Sesungguhnya, sohnya peker- zalim.
jaan adalah berdasarkan niatnya dan setiap Apabila hakim meminta seseorang ber-
seseorang akan mendapatkan sesuatu sesuai sumpah dengan menjatuhkan talak, orangter-
dengan niatnya." Qadhi Iyadh menceritakan sebut boleh mengungkapkannya dalam ben-
adanya ijmak dalam hal niat orang yang ber- tuk kiasan sehingga dia tidak berdosa.
sumpah adalah yang menentukan, di saat
sumpahnya tidak di dalam pengadilan. . Sumpah dengAn Menlatuhkan Talak dl
Adapun sumpah yang dilakukan di maje-
Hadapan Haklm
lis persidangan di hadapan hakim untuk tuju-
an memutuskan satu kasus maka niat yang |umhur ahli fiqih dan juga pendapat yang
dijadikan putusan fatwa dalam mazhab
diperhitungkan adalah niatnya orang yang
Hanafi menegaskan bahwa sumpah menja-
meminta orang tersebut untuk bersumpah,
tuhkan talak untuk menetapkan hak dan
yaitu niatnya hakim. Ini adalah kesepakat-
menghentikan perseteruan di hadapan hakim
an ulama.361 Karena itu, tidak diperbolehkan
hukumnya adalah haram. Ini karena sumpah
menggunakan kalimat kiasan dan pengecua-
tidak boleh diucapkan selain dengan meng-
lian dalam kalimat sumpah juga tidak bisa
gunakan frase billaahi. Selain itu, maksud
diterima. Dalilnya adalah sabda Nabi Muham-
dari sumpah adalah mengagungkan yang di-
mad saw "Sumpahmu adalah berdasarkan apa
jadikan sandaran dalam bersumpah dan tidak
yang dibenarkanoleh kawanmu." Dalam riwayat
boleh mengagungkan selain Allah. Apabila
lain disebutkan, "Sumpah adalah berdasarkan
musuh sengketa meminta untuk melakukan
niat orang yang meminta sumpah (hakim)."362
itu, hakim harus menolaknya sebab yang de-
Imam an-Nawawi mengatakan, "Jika sese-
mikian itu haram.
orang bersumpah, topi tidak atas permintaan
Ulama muta'akhkhirin dari kalangan maz-
hakim lalu dia mengutarakannya dengan ung-
hab Hanafi membolehkan sumpah dengan
kapan kiasan, kiasan tersebut diperbolehkan
menjatuhkan talak jika musuh sengketa ber-
dan dia tidak dionggap melakukan dosa, baik
sikeras memintanya atau jika orang yang ber-
ini dilakukan atas inisiatif sendiri maupun otas
sumpah tidak bisa dipercaya kecuali dengan
permintaan orang lain selain hakim. Dengan
cara itu karena zaman sudah rusak dan tidak
demikian, niat orang-selain hakim-yang me-
dipedulikannya lagi sumpah dengan menggu-
minta dia bersumpah tidak dianggap."
nakan asma Allah.
Ulama mazhab Syafi'i dan Hanbali363
Sebagian ulama mazhab Maliki mem-
menetapkan dua syarat supaya niat hakim
bolehkan sumpah dengan menjatuhkan ta-
yang meminta seseorang bersumpah dapat
lak dengan maksud untuk memperberat. Hal
diterima.

361 Al-Qawanin at-Fiqhiyyah,hlm. 306; Mughni al-Muhtaj, jld.lV,hlm.475; Kasysyaf al-Qina', jld. VI, h].m.242.
362 Redaksi pertama diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, Ibnu Majah, dan at-Tirmidzi, sedangkan redaksi kedua diriwayatkan
oleh Muslim dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah. (Nailu al-Awthat jld. VIII, hlm. 218)
363 Mughni at- Muhtaj, jld. lV, hlm. 475; Kasysyaf al- Qina', jld. V l, hlm. 242.
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM IILID 8

ini berdasarkan ucapan Umar bin Abdul- mengetahui alam gaib dan nyata, yang Maha
Aziz, "Bentuk proses putusan pengadilan Pengasih lagi Maha Penyayang, yang menge-
bisa diperbarui berdasarkan kadar dosa- tahui rahasia sebagaimana mengetahui hal
dosa baru yang dilakukan oleh orang pada yang nyata)." Atau semacamnya. Dalilnya
zamannya." Iuga dengan alasan pahwa hal adalah hadits Ibnu Abbas yang sudah dite-
itu memang dibutuhkan. Imam Malik mem- rangkan sebelum ini. fuga berdasarkan sab-
berikan fatwa bahwa talak yang diucapkan da Nabi yang bersabda kepada seorang lelaki,
oleh orang yang dipaksa itu tidak jatuh [tidak "Bersumpahlah dengan mengucapkan billaahi
sah). Fatwa ini terjadi ketika khalifah-kha- al-ladzii laa ilaaha illa Huwa bahwa hartanya
lifah pertama pada masa Daulah Abbasiyah sedikit pun tidak adq di tangonmu." Menurut
ingin meyakinkan baiat masyarakat dengan saya, ini adalah pendap atyangraiih. Ini karena
cara meminta mereka untuk bersumpah de- maksud utama sumpah adalah supaya orang
ngan menjatuhkan talak dan memerdekakan tidak berbohong dan kalimat-kalimat ini lebih
budak. Mereka memaksa masyarakat untuk mendorong orang untuk tidak berbohong.
melakukan itu dan Imam Malik mengeluar- Adapun ulama mazhab Zahiriah dan
kan hadits, "Oreng yang dipaksa, talaknya ti' Hanbali tidak membolehkan memperberat
dak jatuh." Hal inilah yang menyebabkan al- sumpah. Mereka menganggap cukup ber-
Manshur marah kepada Imam Malik. sumpah hanya dengan menggunakan billaahi
atau yang semacamnya. Hal inilah yang dicon-

3. BAGIAN KETIGA: MEMPERBERAT


tohkan oleh Al-Quian, umpamanya dalam su-
SU PAH DENGAN M ENGOM PLEKSKAN
TYi
rah al-Maa'idah ayat 106. fuga sebagaimana
REDAI$'NYA, MENCARI WAKTU DAN
yangditerangkan dalam Sunnah, "Ba rangsiapa
TEMPAT YANG LEB'H MEMBERIKAN bersumpah, hendaknya bersumpah dengan
PENGARUH
menyebut asma Allah [bilaahi) atau lebih baik
diom saja."36s
Ulama fiqih, baik dari kalangan Sunni
Ulama mazhab Syafi'i menghukumi su-
maupun Syi'ah, selain mazhab Hanbali dan
nah usaha memperberat sumpah jika sumpah
Zahiriah,36a membolehkan memperberat sum-
tersebut termasuk sumpah pendakw a (yamiin
pah dari aspek redaksinya. Menurut ulama
al-mudda'i), yaitu sumpah yang dilimpahkan
mazhab Maliki, cara memperberat sumpah
ke pendakwa di saat terdakwa tidak mau ber-
dari aspek redaksi adalah dengan mengucap-
sumpah atau sumpah yang diucapkan bersa-
kan, "Billaahi al-ladzi laa ilaaha illaa Huwa
ma dengan kesaksian saksi, atau sumpah ter-
(demi Allah Zat yang tidak ada Tuhan selain-
dakwa meskipun lawannya tidak memintanya
Nya)." Adapun menurut jumhur, redaksian-
untuk memperberat sumpah. Semua ini jika
nya adalah, "Billaahi al-ladzii laa ilaaha illa
kasusnya bukan kasus harta atau kasus yang
Huwa 'aolima al-ghaibi wa osy-syahqodah.
dimaksudkan untuk mendapatkan hak atas
Ar-Rahmaon ar-Rahiim al-Ladzii ya'lamu min
harta, seperti nikah, talak, li'ean, kisas, wa-
as-sirri moa ya'lamu min al-'alaaniyah. [demi
siat, perwakilan, dan juga selain dalam ma-
Allah yang tidak ada Tuhan selain-Nya, yang

Al-Bada'i',jld. VI, hlm. 227; al-Qawanin al-Fiqhiyyah, hlm.306 dan setelahnya; al-Muhadzdzab, ild. II, hlm.322; Mughni al'
Muhtaj,ild.lY,hlm.472; at-Mughni, jld.lX, hlm. 227 dan setelah nya; ar-Raudhah al-Bahiyyah,ild. II, hlm. t59; al-Muhalla,ild.lX,
hlm. 468 dan setelahnya.
Hadits ini riwayat oleh al-Bukhari dan Muslim dari lbnu Umar.
ISLAM JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

salah harta yang sampai pada ukuran nishab orang kafir-menurut ulama mazhab
zakat, bukan yang di bawahnya. Hanbali-hakim harus memperberat sumpah-
Adapun masalah memperberat sumpah nya. Adapun menurut ulama mazhab Hanafi
dengan cara mencari waktu dan tempatpelak- dan Syafi'i, hakim diperbolehkan memper-
sanaan yang lebih memberi pengaruh, ulama berat sumpah dan ini adalah pendapat yang
berbeda pendapat menjadi dua kelompok lemah dari kalangan ulama mazhab Maliki.
berikut. fika yang diminta sumpah beragama Yahudi,
Pertama, ulama mazhab Hanbali ber- bentuk redaksi sumpahnya adalah, "Demi
pendapat bahwa jika orang yang bersumpah Allah yang telah menurunkan Taurat kepa-
adalah muslim, hakim harus memintanya da Nabi Musa." Ulama Syafi'i menambahkan,
bersumpah dengan tanpa menambahi unsur- "Dan Yang menyelamatkannya dari tengge-
unsur yang memberatkan. Hal ini sesuai de- Iam." Apabila yang diminta bersumpah ber-
ngan firman Allah SWT, agama Nasrani, redaksi sumpahnya adalah,
"Demi Allah yang menurunkan Injil kepada
"... maka dua orang yang lain menggan- Isa." fika beragama Majusi atau Watsani, ben-

tikan kedudukannya, yaitu di antara ahli waris tuk sumpahnya adalah, "Demi Allah Zat Yang
yang berhak dan lebih dekat kepada orang yang menciptakan." fika mereka mempunyai tem-
mati, lalu keduonya bersumpah dengan neme pat yang dimuliakan dan tidak berani berbo-
Allah,'Sungguh, kesaksian kami labih layak dt hong jika sumpah dilakukan di sana, hakim
terima daripada kesaksian kedua saksi itu...."' dapat meminta rnereka untuk bersumpah di
(al-Maa'idah: 107) sana.
Kedua, ulama mazhab Maliki dan Syafi'i
Dalam ayat tersebut tidak ada tambahan secara mutlak membolehkan memperberat
keterangan tempat dan waktu pelaksanaan sumpah dengan menambahkan syarat "ha-
sumpah ataupun tambahan redaksi sumpah. rus dilakukan pada waktu atau di tempat
Adapun ulama mazhab Hanafi mengata- tertentu", baik yang diminta bersumpah itu
seorang muslim maupun bukan. Meski demi-
kan bahwa apabila hakim berkehendak, dia
kian, berkaitan dengan memperberat sumpah
boleh meminta seseorang bersumpah de-
ngan tanpa tambahan unsur-unsur yang dengan cara menetapakan suatu tempat ter-
memberatkan. Dalilnya adalah sabda Nabi tentu dalam pelaksanaannya, mereka ber-
Muhammad saw. yang menerangkan tentang beda pendapat. Ulama mazhab Maliki menga-
kasus Rakanah bin Abd. Meski demikian, takan bahwa memperberat sumpah dengan
menetapkan tempat khusus untuk bersumpah
hakim juga diberi kebebasan untuk menam-
bah unsur-unsur yang memberatkan dalam itu diperbolehkan jika kasusnya adalah aI-
sumpah. Ini karena dalam aturan syara' juga
qisaamah dan li'aan. fika orang yang ber-
ditemukan keterangan adanya pemberatan sumpah berada di kota Madinah, dia diminta
dalam memberikan sumpah. Di antara dalil- untuk bersumpah di atas mimbar Rasulullah
nya adalah permintaan Nabi kepada Ibnu saw. fika dia tidak berada di kota Madinah,
Shuriya al-Awar untuk bersumpah dan Nabi dia diminta untuk bersumpah di masjid-mas-
jid jami'. Apabila sumpah dilakukan di masjid-
menambahkan syarat-syarat yang memberat-
kan sumpahnya. masjid selain Madinah, tidak disyaratkan ha-
rus diucapkan di atas mimbar, namun sumpah
Apabila orang yang bersumpah adalah
Bagianv:FIQIHUMUM FIQLH ISLAM JILID 8

tersebut harus dilakukan dengan berdiri. Al-Qur'an adalah firman Allah SWT,
Adapun memperberat sumpah dengan cara
menetapkan waktu tertentu dalam pelaksa- "... hendaklah kamu tahan kedua saksi itu
naannya, hanya bisa dilakukan jika kasusnya setelah shalat, agar keduanya bersumpah de'
adalah li'aan dan al-qisaamah. Caranya adalah ngon nama Allah...." (al-Maa'idah: 106)
dengan melakukannya setelah shalat ashar.
Ulama mazhab Syafi'i berpendapat bahwa Yang dimaksud "setelah shalat" adalah
caranya adalah apabila yang bersumpah se- setelah shalat ashar, sebagaimana yang dika-
orang muslim dan dia berada di kota Makkah, takan oleh Ibnu Abbas dan beberapa Tabi'in.
dia diminta untuk bersumpah di antara ar- Adapun dalil dari hadits adalah sabda Nabi
rukn dan al-Maqaam. Apabila dia berada di Muhammad saw., "Barangsiapa bersumpah
Madinah, ia diminta untuk bersumpah di dan menyalahi orang lain di atas mimbar ini
atas mimbar Rasulullah saw. Apabila dia ber- maka dia akan masuk neraka."366
ada di luar Makkah dan Madinah, ia diminta fuga berdasarkan hadits yang diriwayat-
bersumpah di dalam masjid jami' dan di atas kan oleh Abdurrahman bin Auf yang mence-
mimbar [berbeda dengan mazhab Maliki). ritakan bahwa dia melihat satu kaum bersum-
jika orang tersebut tinggal di Baitul-Maqdis, pah di antara Maqam Rasul dan rumah Rasul.
sumpah dilakukan di Kubah Shakhrah. Ada Abdurrahman bin Auf bertanya,'Apakah me-
pun cara memperberat dengan menetapkan reka bersumpah dalam urusan darah?" Mere-
syarat waktu tambahan adalah dengan me- ka menjawab, "Bukan." Abdurrahman bin Auf
minta bersumpah setelah shalat ashar. Ini bertanya,'Apakah masalah harta yang besar?"
adalah pendapat yang raiih menurut saya Mereka menjawab, "Bukan." Abdurrahman
sebab dalilnya kuat. Memperberat sumpah bin Auf berkata, "Saya khawatir, orang-orang
disunahkan jika sumpah tersebut termasuk mulai menganggap remeh Maqam ini.'367
sumpah al-mudda'i [yaitu sumpah yang di- Adapun dalil dari atsar banyak sekali, di
lakukan oleh pendakwa karena pihak ter- antaranya adalah permintaan Umar r.a. kepa-
dakwa tidak mau bersumpah atau sumpah da seseorang untuk bersumpah di antara ar-
yang dilakukan oleh. pendakwa dengan di- rukn dan al-Maqaam. Abu Bakar juga pernah
sertai adanya saksi). Disunnahkan juga dalam meminta Nafis bin Mulawwih untuk bersum-
sumpah, terdakwa meskipun lawannya tidak pah di atas mimbar sebanyak lima puluh kali
memintanya untuk memperberat sumpah. Se- sumpahan dalam masalah pembunuhan.
mua ini jika kasusnya bukan kasus harta atau Adapun dalil dari qiyas adalah disama-
kasus yang dimaksudkan untuk mendapatkan kannya memperberat sumpah dengan me-
hak atas harta, seperti nikah, talak, li'aan, netapkan waktu dan tempat khusus, mem-
kisas, wasiat, perwakilan, dan juga selain perberat sumpah dengan menambah redaksi
dalam masalah harta yang sampai pada ukur- sumpah, juga dengan memperberat sumpah
an nishab zakat, bukan yang di bawahnya. dalam kasus al-qisaamah dan lihan. Titik
Mereka menyebutkan beberapa dalil dari yang menemukan antara masalah tersebut
Al-Quian, Sunnah, atsar, dan qiyas. Dalil dari adalah semuanya sama-sama untuk menghu-

366 HR al-Baihaqi, Malik, Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa'i dari Jabir.


367 HR asy-Syafi'i dan al-Baihaqi.
IsLAM JrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

kum, bahkan penambahan syarat waktu dan boleh dilakukan dalam hak-hak yang ti-
tempat khusus dalam sumpah lebih membe- dak bisa ditetapkan dengan ikrar.
ratkan sehingga itu lebih utama.
Abu Hanifah juga mensyaratkan hal yang
4. BAGIAN KEEMPAT: SYARAT-SYARAT disengketakan harus hal yang bisa diberikan
SUMPAH sehingga tidak sah sumpah dalam kasus na-
sab, nikah, rujuk,/a'r, ilaa', dan sebagainya.
Para ahli fiqih bersepakat36s untuk mene-
tapkan enam syarat berkaitan dengan sum- Adapun dua syarat yang diperselisihkan
pah dalam majelis persidangan. Meski de- adalah sebagai berikut.
mikian, mereka berbeda pendapat dalam dua a. Ketidakmampuan pendakwa mengemu-
syarat yang lainnya. Syarat yang mereka se- kakan bukti. Ini menurut pendapat jum-
pakati adalah sebagai berikut. hur ulama selain yang bermazhab Syafi'i.
a. Orang yang bersumpah harus mukallaf Apabilabukti tidakbisa dihadirkan dalam
(berakal dan balig) dan atas inisiatif majelis persidangan, terdakwa tidak
sendiri [tidak dipaksa). Karena itu, anak boleh diminta untuk bersumpah. Imam
kecil dan orang gila tidak diperkenankan Abu Hanifah juga tidak membolehkan
bersumpah. Sumpahnya orang yang tidur meminta terdakwa untuk bersumpah
dan yang dipaksa juga tidak dianggap. apabila buktinya berada di negeri ha-
b. Terdakwa mengingkari tuduhan pendak-
kim. Adapun dua sahabat Abu Hanifah
wa. fika terdakwa mengakui, tidak perlu
dan ulama mazhab Hanbali memboleh-
adanya sumpah.
kan meminta sumpah terdakwa dalam
kondisi seperti itu. Dalil mereka adalah
c. Pendakwa meminta hakim untuk menyu-
hadits yang yang telah disebutkan se-
ruh terdakwa bersumpah atau hakim me-
belum ini, "(Hukuman dapat diputuskan)
mang meminta secara langsung terdakwa
berdasarkan bukti yang kamu ajukan.
untuk bersumpah. Nabi Muhammad saw
meminta Rukanah bin Yazid untuk ber- Jika kamu tidak dapat mengajukan buk-
sumpah dalam masalah talak. Rukanah
ti, (diputuskan) dengan sumpahnya (ter-
dakwa)." Dengan demikian, seorang pen-
kemudian berkata, "Demi Allah, saya ber-
dakwa berhak atas sumpah sebab dia
maksud hanya menjatuhkan satu talak."
tidak mampu mengemukakan bukti.
d. Sumpah harus dilakukan sendiri, tidak
Ulama mazhab Syafi'i tidak men-
boleh diwakilkan.
syaratkan syarat ini. Hadits yang mereka
e. Masalah yang disengketakan bukan ma-
gunakan adalah, "Bukti menjadi kewajiban
salah yang murni hak-hak Allah, seperti
pendakwa (untuk mengemukakannyo),
hudud dan qishash.
sedangkan sumpah diwajibkan bagi ter-
f. Masalah tersebut juga bisa ditetapkan
dakwa yang ingkar." Dengan demikian,
berdasarkan pengakuan. Dalilnya adalah,
sumpah adalah hak pendakwa yang men-
"Sumpah dilakukan oleh orang yang ing-
jadi kewajiban terdakwa. Ini karena ada
kar." Dengan demikian, sumpah tidak
kemungkinan terdakwa mengaku se-

Al-Bahrar-Ra'iq, lld.VII,hlm.202;al-Bada'i',jld.Yl,hlm.226;Bidayatual-Hidayah,ild.ll,hlm.455; asy-Syarhal-Kabirma'aad-


Dosuqi,ild.lV hlm. 145 dan setelahnya; al-Qawanin al-Fiqhiyyah, hlm. 306; Mughni al-Muhtaj,ild.lV, hlm.475 dan setelahnya;
Kasysyaf al-Qina', ild. VI, hlm.232 dan setelahnya; al-Mughni,ild.lX, hlm. 234.
frLrD 8
BagianV:FIQIHUMUM

hingga pendakwa tidak perlu mengemu- an, sedangkan orang tersebut menging-
kakan bukti. karinya. Dalam kasus-kasus ini, sumpah
b. Dua orang yang berseteru tersebut me- bisa diberlakukan meskipun tidak ada
mang biasa bertemu dan berkumPul. pembuktian mereka berkumPul.
Ini menurut pendapat mazhab Maliki. Mazhab yang lain tidak mensyaratkan
Dengan syarat ini, orang-orang rendah- dua hal ini dan itulah yang menurut saya
an tidak akan semena-mena melakukan pendapat yang raiih. Dalilnya adalah
tuduhan bohong kepada orang-orangyang "sumpah adalah kewaiiban orang yang
terhormat dan membawa masalah terse- ingkar".
but ke majelis pengadilan, dan akhirnya
diputuskan dengan meminta mereka ber- 5. BACIAN KELIMA: IENIS-IEN,S SUMPAH
sumpah atau diputuskan dengan keti- Prosedur umum dalam menetapkan kepu-
dakbersediaannya pendakwa melakukan tusan di antara dua orang yang berseteru di
sumpah. Untuk membuktikan bahwa dua hadapan hakim adalah: meminta pendakwa
orang tersebut memang biasa berkumpul, untuk mengemukakan bukti atau saksi dan
diperlukan dua orang saksi yang menya- meminta terdakwa untuk bersumpah jika
takan bahwa mereka berdua pernah ber- pendakwa tidak bisa mengajukan bukti. Ini
temu dua atau tiga kali. Mereka juga men- adalah pendapat jumhur ulama selain maz-
syaratkan adanya satu saksi dalam kasus hab Syafi'i sebagaimana yang sudah kita
selain harta supaya sumpah yang dilaku- terangkan sebelum ini. Bukti adalah argu-
kan sah, seperti dalam kasus talak, rujuk, men pendakwa, sedangkan sumpah adalah
khulu', perwakilan, wasiat, nasab, masuk argumen terdakwa. Sumpah disyariatkan un-
Islam, dan murtad. tuk melindungi hak setiap terdakwa, baik dia
Mereka mengecualikan adanYa Pen- muslim maupun kafir, adil maupun fasik, pe-
syaratan berkumpul atau harus adanya rempuan maupun laki-laki.36e
seorang saksi dalam delapan permasa- Dalilnya adalah sabda Nabi Muhammad
lahan: kasus pemilik perusahaan dengan saw., "Bukti waiib dikemukakan pendakwa,
para pekerjanya; orang yang dicurigai sedangkan sumpah meniadi kewaiibon
oleh banyak orang; tamu yang melakukan terdakwo."
tuduhan atau dituduh; seorang musafir Ulama mazhab Hanafi37o berbeda penda-
dengan kawannya dalam masalah barang pat dalam menetapkan siapakah pihak yang
titipan atau lainnya; pengakuan sese- dikategorikan sebagai pendakwa (mudda'i)
orang bahwa dia menitipkan barang pada dan siapa yang dianggap terdakwa (mudda'a
seseorang; mengaku memiliki atas satu 'alaih). Sebagian mereka mengatakan bahwa
barang tertentu, seperti baju; pengakuan yang dimaksud dengan mudda'i adalah orang
orang sakit yang akan meninggal bahwa yang apabila menarik sengketa, dia tidak di-
orang lain mempunyai utang kepadanya; tuntut. Adapun mudda'a 'alaih adalah orang
tuduhan penjual bahwa seseorang telah yang jika tidak mau merespons tuduhan, dia
memberi barangnya dengan harga seki- akan dituntut.

36e AI-B ada' i', ild. Y I, hlm. 22 5; al - Mughni, jld. lx, hlm. 227.
370 ALBada' i', jld.Yt,hlm. 224.
FIQIH ISLAM 8 Bagian V: FIQIH UMUM
'ILID
Sebagian yang lain mengatakan bahwa atas kejujurannya. Prosedur inilah yang
yang dimaksud mudda'i adalah orang yang dilakukan pada masa kita sekarang ini
menuntut dari pihak lain untuk dirinya, baik sebagai ganti pembuktian bersihnya sak-
berupa benda, utang, maupun hak. Adapun si (tazkiyah). Ulama mazhab Maliki, Zaidi,
yang dimaksud dengan mudda'a'alaih adalah Zahiri,lbnu Abi Laila, dan Ibnu al-Qayyim
orang yang membela diri dari tuntutan membolehkan cara ini karena zaman se-
tersebut. makin rusak dan kesadaran keberagama-
Sebagian yang lain mengatakan bahwa an semakin lemah. Adapun jumhur ulama
untuk menentukan dua pihak tersebut per- melarang cara ini.372
lu dilihat terlebih dahulu siapa yang ingkar. Sumpah mudda'aa 'alaih. Sumpah ini
Yang ingkar itulah yang berstatus mudda'aa juga biasa disebut dengan sumpah asal,
'alaih, sedangkan pihak yang satunya adalah sumpah wajib, sumpah pembelaan,
mudda'i. atau sumpah menghilangkan tuduhan.
Sebagian yang lain mengatakan yang di- Sumpah ini adalah sumpah yang dilaku-
maksud dengan mudda'i adalah orang yang kan oleh mudda'aa'alaih atas permintaan
mengabarkan bahwa haknya ada pada orang hakim berdasarkan tuntutan pendakwa
lain. Adapun mudda'a 'alaih adalah orang yang (mudda'i) untuk menegaskan jawaban-
mengabarkan bahwa yang ada pada dirinya nya atas tuduhan atau tuntutan tersebut.
adalah haknya. Sumpah ini menjadi argumen mudda'aa
Adapun menurut pendapat yang azhar di 'alaih berdasarkan hadits yang sudah di-
kalangan ulama Syafi'iah,371 yang dimaksud sebut sebelum ini, "Akan tetapt, sumpah
dengan mudda'i adalah orang yang ucapan- wajib diberikan oleh mudda'aa 'alaihr'373
nya bertentangan dengan realitas yang se- C. Sumpah mudda'i. Menurut jumhur selain
dang terjadi. Adapun mudda'o 'alaih adalah mazhab Hanafi, yang dimaksud dengan
orang yang ucapannya sama dengan realitas sumpah ini adalah sumpah yang dilaku-
yang ada. kan oleh mudda'i untuk menghilangkan
kecurigaan terhadapnya, untuk menetap-
Dari segi siapa yang melakukannya, kan haknya, atau untuk menolak sumpah
sumpah dapat dikelompokkan menjadi tiga pihak lain yang merugikannya. Sumpah
l
kategori: sumpah saksi, sumpah mudda'aa mudda'i ini ada tiga jenis.37a 1

'olaih, dan sumpah mudda'i. Pertama, sumpah al-jaalibah, yaitu l

a. Sumpah saksi. Yang dimaksud dengan sumpah yang dilakukan oleh mudda'i un- I
I

sumpah saksi adalah sumpah yang di- tuk menetapkan haknya, baik disertai ke-
I

lakukan oleh saksi sebelum dia memberi- saksian saksi satu maupun sumpah itu di-
kan kesaksian supaya ada kepercayaan lakukan sebab mudda'aa hlaih tidak mau

377 Mughni al-Muhtaj, ild.tv,hlm. 464.


372 Ibnu Nuiaim, al-Asybah wa an-Noza'ir, hlm. 92; Fath al-'Ali al-Malik,jld. II, hlm. 311; al-Mawar di, Makhthuth al-Hawi al-Kabir,
hlm. 13; Ibnual-Qayyim,ath-Thuruqal-Hukmiyyah, hlm. 142; al-Bahraz-Zakhkhar,ild.Y,hlm. 18; al-Muhalla,ild.lX,hlm.462;
Mug hni a l- M uhtaj, ild. lV, hlm. 47 6.
373 Al-Bada'i', jld,.Yl,hlm.225; Tahdzib al-Furuq, tld. IV hlm. 151; al-Firaq,hlm. 240; Mughni al-Muhral, jld. IV, hlm. 468; at-Mughni,
f ld. IX, hlm. 224; oth-Thuruq al-Hukmiyyah, hlm. 113, 743,147; al-Qawanin al-Fiqhiyyah, hlm. 306.
374 Ibid.
BagianV:FIQIHUMUM
lsLAl,t ,tLID 8

melakukan sumpah asal sehingga hakim status kesaksian, dan Hakim bisa men-
memberikan kesempatan kepada mudda'i jadikannya sebagai dasar mengambil
untuk bersumpah. Inilah yang diistilah- keputusan.
kan dengan al-yamiin al-marduudah. Hakim biasanya akan melakukan
Sumpah ini bisa dilakukan juga untuk tu- langkah ini apabila tuduhan yang ada
juan menetapkan tuduhan kriminal kepa- berkaitan dengan orang Yang tidak
da orang yang membunuh. Ini yang diisti- ada atau orangnya sudah mati. Dalam
lahkan dengan aimaan al-qisaamah. |uga kondisi seperti ini, ada kemungkinan
bisa dilakukan untukmenafikan hukuman mudda'i telah memenuhi utangnya kepa-
had menuduh zina. Ini yang dinamakan da si mayit atau kepada orang yang gaib,
dengan aiman al-li'aan. Ada juga yang tu- atau orang tersebut telah membebaskan
juannya adalah untuk menegaskan rasa utang mudda'i, sedangkan dua saksi tidak
kepercayaa n (al- amaanah). Dengan demi- mengetahui hal tersebut. Dalam kondisi
kian, ucapan yang bisa dipegang adalah seperti ini, seorang hakim boleh memin-
ucapan orang yang dipercaya sebab dia ta muddq'i untuk bersumpah sebab bukti
sudah bersumpah, umpamanYa sumPah yang ada baru sampai taraf memberi in-
yang dilakukan oleh orang yang menitip- dikasi dugaan kuat, sehingga untuk mem-
kan barang atau Yang menYerahkan perkuat tuduhannya itu, di samping perlu
perwakilan jika dia mangatakan bahwa adanya bukti, juga perlu adanya sumpah.
perwakilannya sudah dicabut dari orang Cara seperti ini diperbolehkan karena di-
yang'diwakili. Hal ini tidak berlaku bagi anggap baik sebab adanya kemungkinan
orang yang melakukan gadai, menyewa, kecurigaan dan keraguan karena pihak
atau meminjam. Mereka tidak bisa diper- yang memberi utang tidak hadir dalam
caya hanya dengan bersumpah, melain- majelis.
kan harus ada bukti sebab keberadaan Ibnu al- Qayyim mendukung pendapat
sesuatu di tangan mereka memberi ke- ini dengan berkata, "Pendapat ini tidak
manfaatan kepada diri mereka' jauh dari kaidah yang ditetapka syara'.
Kedua,sumpah at'tuhmah,Yaitu sum- Terlebih lagi jika memang ada keraguan."
pah yang dilakukan oleh mudda'i dengan Dengan demikian, hakim boleh meminta
tujuan untuk menguatkan tuduhan yang mudda'i untuk bersumpah dengan diser-
belum terbukti terhadap mudda'a'alaih. tai dua orang saksi, Qadhi Syuraih juga
Ini adalah pendapat mazhab Maliki dan meminta seseorang bersumpah meskipun
Zaidi. dia sudah menuniukkan bukti. Imam al-
Ketiga, sumpah al-istiitsaaq atau al- Auza'i dan al-Hasan bin Hayy mengatakan
i stizh-haar, yaitu sumpah yang dilakukan bahwa bersumpah meskipun sudah ada
oleh mudda'f karena diminta oleh hakim bukti adalah pendapat an-Nakha'i, asy-
untuk menolak kecurigaan setelah dia Sya'bi, dan Ibnu Abi Laila.37s
mengemukakan bukti-bukti yang diperlu-
kan dalam tuduhan. Sumpah ini menyem-
purnakan dalil, statusnya sama seperti

37s Ath-Thuruq al-Hukmiyyah,hlm. 145 dan setelahnya; al-Mabsuth,lld.. XVI, hlm. ll8; Tabshiratul-Hukkam,1ld.l, hlm. 275'
]rLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

a. Bentuk-Bentuk Sumpah al-lstizhhaar menuntutnya jika masalah tersebut berkait-


Ulama ahli fiqih membolehkan sumpah an dengan orang yang meninggal, orang gaib,
ini dalam kasus-kasus tertentu karena ada- anak kecil, anak yang bodoh, atau orang gila.
nya kebutuhan mendesak (dharuuraat dan Dengan demikian, penetapan hukumnya di
haajah). Ulama mazhab Maliki375 berpenda- samping dengan sumpah, juga dengan saksi.
pat bahwa sumpah seperti ini diperbolehkan Ulama mazhab Hanbali membolehkan
dalam kasus nafkah kepada istri, tuduhan sumpah ini jika bukti yang dikemukakan
kepada orang yang tidak hadir dalam maje- berkaitan dengan orang yang gaib atau orang
lis, dalam masalah mengurusi anak yatim, yang tidak diketahui keberadaannya di suatu
wakaf, orang miskin, dan semua bentuk keba- negeri, orang yang mati, anak kecil, atau orang
jikan, dalam masalah yang berkaitan dengan gila.37e

baitul-mal, dan dalam semua masalah yang


menyangkut hak. b. Memutuskan Hukuman Berdasarkan
Ulama mazhab Hanafi377 berpendapat Keengganan Mudda'aa'alaih
bahwa sumpah al-istizhhar wajib dilakukan Bersumpah dan Memutuskannya
jika berkaitan dengan tuduhan kepada ma- Berdasarkan Satu Saksl Dltambah
yit meskipun mudda'aa'alaih tidak menuntut Sumpah Mudda'l dan Sumpah
sumpah itu. MenurutAbu Hanifahdan Muham- Marduudah
mad, ada Iima kasus di mana seseorang boleh Ahli fiqih bersepakat bahwa apabila se-
bersumpah al-istizhhar, tapi ketika mudda'aa orang pendakwa sudah menghadirkan dua
'alaih memintanya-adapun menurut Abu saksi untuk mendukung dakwaannyi dan ke-
Yusuf, dalam lima kasus itu tidak mesti saksian kedua saksi itu diterima oleh hakim,
mudda'oa'alaih harus memintanya-yaitu hakim memutuskan hukuman sesuai dengan
dalam kasus menuntut hak terhadap benda dakwaan pendakwa tersebut. Apabila pen-
yang diakadi: apabila mudda'i mengaku ber- dakwa tidak bisa menghadirkan bukti kemu-
hak atas suatu harta, dia harus bersumpah dian hakim meminta supaya terdakwa yang
bahwa dia tidak menjualnya, memberikan- menolak tuduhan itu bersumpah dan dia mau
nya, atau memasrahkannya kepada orang bersumpah, hakim memutuskan menolak
lain. fuga dalam kasus syufah, kasus kewai- dakwaan terdakwa tersebut.
jban suami yang gaib memberi nafkah kepa-
Akan tetapi, apabila terdakwa tidak mau
da istri, di mana suami itu tidak menalaknya bersumpah, ulama berbeda pendapat ber-
dan tidak meninggali nafkah, juga dalam ka- kaitan dengan langkah yang harus diambil
sus mengembalikan barang belian yang cacat
hakim, apakah hakim memutuskan diterima-
dan dia tidak rela terhadap barang itu. nya tuduhan pendakwa karena terdakwa
Adapun ulama mazhab Syafi'i378 menga- tidak mau bersumpah atau pendakwa di-
takan sumpah al-istizhhaar bisa dilakukan minta untuk bersumpah kemudian putusan
oleh muddo'i meskipun mudda'aa 'alaih tidak hakim ditetapkan berdasarkan sumpahnya

376 Tabshirotu al-Hukkam, op.cit.


377 Al-Bahr ar-Ra'iq, jld. VII, hlm.2O7; Ibnu Nujaim, al-Asybahwa an-Nazha'ir,hlm. 95.
374 Mughni at-Muhtaj, jld.lV, hlm. 407 dan setelahnya al-Muhadzdzab, jld. ll, hlm. 303 dan setelahnya.
;
37e Al-Muharrarfi al-Fiqh al-Hanbali, ild.ll, hlm. 210; at-tfshah,hlm.483.
Bagianv:FIQIHUMUM JrLrD 8

dan ditambah satu saksi yang dia ajukan un- menyebutkan bahwa di antara sahabat terse-
tuk memberikan kesaksian? Ulama mazhab but menyanggah putusan Qadhi Syuraih.
Hanafi dan Hanbali berpendapat bahwa de- Dengan demikian, keputusan ini bisa diang-
ngan tidak maunya terdakwa bersumpah, gap sebagai kesepakatan (ijmak) kalangan
hakim bisa memenangkan tuduhan pendakwa sahabat. Sahabat Utsman juga memutuskan
jika kasusnya berkaitan dengan masalah seng- kasus Ibnu Umar dengan prosedur an-nukuul.
keta harta benda. Adapun jumhur ulama ber- Ketika terdakwa enggan bersumpah, tampak
pendapat, "Tidak bisa seperti itu, tetapi pen- bahwa tuduhan pendakwa adalah benar se-
dakwa harus diminta untuk bersumpah." hingga pendakwa bisa diputuskan menang se-
bagaimana ketika pendakwa sanggup menge-
7) Pendapat Pertama mukakan bukti.
Mereka juga berpendapat bahwa kesem-
Ulama mazhab Hanafi dan Hanbali3s0 ber-
pendapat apabila terdakwa tidak mau ber- patan bersumpah tidak bisa diberikan ke-
sumpah, dia dianggap bersalah dan harus
pada penuduh karena haditsnya berbunyi,
memenuhi tuntutan pendakwa. Meski demi-
"Bukti harus dikemukakan oleh penuduh, se-
kian, hakim seyogianya berkata kepadanya, dangkan sumpah diucapkan oleh orang yang
"Saya telah memberi kesempatan kepadamu mengingkari tuduhan tersebut." Dengan demi-
untuk bersumpah tiga kali. fika kamu mau kian, sumpah adalah milik tertuduh.
bersumpah, kamu lepas dari tuduhan. fika Ulama mazhab Hanafi juga berargumen
tidak maq, kamu terjerat oleh tuduhan terse- dengan beberapa dalil untuk memperkuat
but." Hal ini perlu dilakukan hakim sebab ter- pendapatnya bahwa keputusan hakim tidak
dakwa bisa jadi takut terhadap hakim atau bisa ditetapkan hanya dengan satu saksi di-
grogi di dalam maielis pengadilan. Ulama tambah sumpah pendakwa. Dalil tersebut
mazhab Hanafi juga membolehkan hakim un- adalah,
tuk memutuskan hukuman berdasarkan satu l. Firman Allah SWT, "... Dan persaksi-
saksi dengan ditambah sumpah yang dilaku- kanlah dengan dua orang saksi laki-laki
kan oleh pendakwa. Adapun ulama mazhab di antara kamu.lika tidak ada (saksi) dua
Hanbali tidak menerimd prosedur tersebut. orong laki-laki, maka (boleh) seorang laki-
Dalil yang mereka gunakan untuk mem- laki dan dua orang perempuan di antara
bolehkan putusan hanya berdasarkan keti- orang-orang yang kamu sukai dari para
dakmauan terdakwa bersumpah lan-nukuul) saksi lstang ada)...." (al-Baqarahz 282)
adalah keterangan yang menyebutkan bahwa fuga firman Allah SWT, "... Dqn persaksi-
Qadhi Syuraih pernah melakukan hal itu dan kanlah dengan dua orang saksi yang adil
setelah diputuskan, terdakwa berkata, "Saya di antara kamu,.." (ath-Thalaaq: 2) Ayat
mau bersumpah." dan Qadhi Syuraih men- tersebut menerangkan bahwa Allah SWT
jawab, "Putusan sudah saya tetapkan." Apa menetapkan dua orang saksi, bukan-
yang dilakukan oleh Qadhi Syuraih ini ten- nya satu orang saksi ditambah sumpah.
tunya diketahui oleh banyak kalangan gene- Dengan menetapkan hal itu, kita menam-
rasi sahabat dan tidak ada keterangan yang bah-nambah nas dan menetapkan adanya

380 Al-Bada'i',]ld. VI, hlm. 225 dan230; Takmilah Fath al-Qadir,ild. VI, hlm. !55; at-Thuruq al-Hukmiyah, hlm. 116; al-Mughni,ild.
IX, hlm. 235.
lrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

naskh, padahal me-naskh Al-Qufan ti- 2) Pendapat Kedua


dak bisa dilakukan kecuali dengan kha- |umhur ulama dari kalangan Sunni dan
bar yang mutawatir atau masyhur, tidak Syi'ah-juga dibenarkan oleh Imam Ahmad-
boleh dengan khabar ahad. Hadits yang berpendapat bahwa putusan hakim tidak
menceritakan tentang memberikan ke- boleh ditetapkan dengan an-nukuul, tetapi
sempatan kepada penuduh untuk ber- hakim harus memberikan kesempatan kepa-
sumpah setelah tertuduh tidak mau ber- da pendakwa untuk bersumpah dan hakim
sumpah, statusnya bukanlah mutawatir juga bisa menetapkan putusan berdasarkan
atau mayhur, melainkan khabar ahad. satu saksi dan sumpah pendakwa.
2. Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Yang dimaksud dengan an-nukuul adalah
Muslim dan Ahmad, " Sumpah adalah milik apabila pihak terdakwa berkata, "Saya tidak
tertuduh." fuga hadits yang diriwayatkan mau bersumpah."
oleh Imam al-Baihaqi yang menyatakan, Mereka memperkuat pendapatannya de-
"Bukti harus dikemukakan oleh penuduh, ngan menggunakan hadits yang telah dise-
sedangkan sumpah diucapkan oleh orang butkan sebelum ini,"Bukti harus dikemukakan
yang mengingkari tuduhan tersebut." luga oleh penuduh, sedangkan sumpah diucapkan
berdasarkan sabda Nabi kepada seorang oleh orang yang mengingkari tuduhan terse-
penuduh, "Dua saksi yang engkau aju- but." Hadits ini menegaskan bahwa bukti
kan ke pengadilan atau sumpahnya (ter- merupakan hujah bagi pendakwa, sedang-
tuduh)." Hadits yang pertama mewajib- kan sumpah adalah hujah bagi terdakwa.
kan sumpah hanya kepada tertuduh dan Nabi tidak menerangkan kondisi an-nukuul.
menetapkan semua jenis sumpah kepada Seandainya an-nukuul bisa menjadi hujah bagi
setiap orang yang ingkar terhadap tuduh- pendakwa, mestinya Nabi menyebutnya. Ini
an. Apabila sumpah juga bisa diterima karena nukuul-nya terdakwa bisa jadi sikap
dari pihak penuduh, semua jenis sum- bohong dalam mengingkari dan bisa iuga se-
pah tidak hanya milik orang-orang yang baliknya sehingga keadaan seperti itu, yang
ingkar. Hadits kedua menetapkan bah- mempunyai kemungkinan keraguan, tidak
wa semua jenis bukti adalah kewajiban bisa dijadikan hujah.
penuduh, sedangkan semua jenis sum-
Mereka memperkuat pendapatnya yang
pah adalah kewajiban orang yang ing- mengharuskan memberi kesempatan kepada
kar. Hadits yang ketiga memberikan pilih- pendakwa untukbersumpah, dengan dalil ha-
an kepada penuduh, antara mengajukan dits yang diriwayatkan oleh ad-Daruquthni,
bukti dan tertuduh disuruh bersumpah. al-Baihaqi, dan Hakim yang melalui jalur Nafi'
3. Menurut logika, dengan prosedur di atas,
dari Ibnu Umar yang menerangkan bahwa
sumpah dianggap menempati posisi sak- Rasulullah saw. memberikan kesempatan ber-
si kedua. Apabila cara seperti itu diperbo- sumpah kepada orang yang mempunyai hak
lehkan, semestinya boleh mendahulukan (setelah tertuduh tidak mau bersumpah). f uga
sumpah sebagai ganti salah satu dua sak- dengan firman Allah SWT, "... dan mereka me-
si ketika awal proses pengadilan. Akan rasa takut akan dikembalikan sumpahnya (ke-
tetapi, hal itu tidak diperbolehkan dan pada. ahli wari s) setelah mereka bersumpah...."
sumpah juga tidak dianggap menempati (al-Maa'idah: 108) Sahabat Umar, Utsman,
salah satu dari dua saksi. Ali, dan yang lain juga melakukan hal serupa.
BagianV:FIQIHUMUM FIQLH ISLAM IILID 8

Adapun dalil bolehnya hakim menetap- seperti masalah sifat barang yang dijual, atau
kan putusan dengan satu saksi dan sumpah- membeli dengan menggunakan uang bukan
menurut mereka dan juga ulama mazhab uang daerah setempat, atau masalah sewa
Hanbali-adalah hadits yang diriwayatkan menyewa, ji'alah, musaaqaah, muzQQra'ah,
oleh lbnu Abbas yang mengatakan bahwa mudhaorabah, syirkah, hibah, washiyah, dan
Rasulullah saw. pernah menetapkan putusan waqf.
dengan sumpah dengan disertai satu saksi. Kasus-kasus lain yang bisa ditetapkan
Imam asy-Syafi'i mengatakan bahwa ha- dengan menggunakan satu saksi dan sumpah
dits ini kuat, tidak ada seorang ahli ilmu pun adalah kasus gasab, pinjam-meminjam,
yang mengingkarinya meskipun tidak ada ha- penitipan, shulh, ikrar mengenai harta, per-
dits lain selain hadits ini, padahal ada juga ha- pindahan utang (hiwoalah), ibrad, utang,
dits-hadits lain yang menguatkannya. mahar, pengganti khul', penyebutan mahar,
Imam at-Tirmidzi mengatakan bahwa ha- perwakilan dalam masalah harta dan wasiat.
dits ini adalah hasan ghariib.lmam an-Nasa'i Masalah kriminal Qinaayaat) yang me-
mengatakan bahwa sanad hadits ini adalah nuntut pemberian harta juga bisa ditetap-
baik fisnaoduhuu jayyidun).Para sahabat ber- kan dengan cara seperti di atas, seperti ka-
sepakat akan bolehnya menetapkan putus- sus pembunuhan yang tidak sengaja, dan
an berdasarkan satu saksi dan sumpah. Di juga kriminal-kriminal yang tidak dihukum
antara mereka ada Abu Bakat Umar, Ali, dan dengan qishash, seperti pembunuhan orang
Ubay bin Ka'ab. muslim terhadap kafir, pembunuhan orang
Ini adalah pendapat yang roiih menu- merdeka terhadap budak, pembunuhan yang
rutku sebab adanya hadits yang sahih, Imam dilakukan anak-anak atau orang gila.
as-suyuthi bahkan menganggap hadits terse- Adapun kasus-kasus yang bisa ditetap-
but sebagai hadits mutawatir sebab khulafa' kan dengan prosedur an-nukuul menurutula-
ar-rasyidun menetapkan putusan dengan ma mazhab Hanafi dan Hambali adalah ka-
cara seperti itu juga dan cara seperti itu tidak sus-kasus yang berkaitan dengan masalah
bertentangan dengan Al- Quian. harta benda. Adapun masalah yang tidak ada
kaitannya dengan harta benda dan yang tidak
dimaksudkan untuk mendapatkan harta ben-
c. Kasu+Kasus yang Boleh Dlputuskan
da, tidak bisa ditetapkan dengan cara seper-
dengan satu saksi Dltambah
Sumpah dan Kasus Kasus Yang Boleh
ti itu, seperti masalah nikah, talak, li'an,had,
qishash,wasiat, dan perwakilan. Kasus-kasus
Diputuskan dengan Cara an-Nukuul
tersebut tidak boleh ditetapkan dengan an-
Ulama mazhab Maliki dan Syafi'i, juga
nukuul sebagaimana telah diterangkan sebe-
Ibnu al-Qayyim,381 mengatakan bahwa kasus-
lum ini. Meski demikian, pendapat yang di-
kasus yang boleh ditetapkan dengan menggu-
jadikan fatwa dalam mazhab Hanafi adalah
nakan satu saksi dan sumpah adalah kasus-
pendapat dua sahabat Abu Hanifah yang
kasus yang berkaitan dengan harta dan yang
mengatakan bahwa an-nukuul bisa dijadikan
dimaksudkan untuk mendapatkan harta, se-
dasar untuk menetapkan putusan kecua-
perti jual beli, dan yang berkaitan dengannya,
Ii dalam kasus had, kisas, dan li'an sebab se-

381 Ath-Thuruq al-Hukmiyyah, hlm. 141 dan setelahnya; asy-Syarh al-Kabir, jld. IV, hlm. 147; al-Qawanin al-Fiqhiyyah, hlm. 300;
Hasyiyah asy-Sayrqawi,ild. II, hlm. 502; Tabshiratu al-Hukkam'ild.l, hlm. 270.
ISLAM IILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

mua itu masuk dalam kategoti had. Seorang antara dua pihak yang bersengketa tersebut
pencuri yang tidak mengakui bahwa dia men- diberhentikan dan tuduhan yang diberikan
curi, namun tidak mau bersumpah, ia bisa di- oleh penuduh gugur. Meski demikian, perlu
hukum berdasarkan nukuul-nya itu. Dia wajib diperhatikan bahwa terputusnya persengke-
mengganti harta yang dicuri, namun tangan- taan itu hanya sementara, bukan permanen,
nya tidak dipotong. hingga si penuduh sanggup mendatangkan
bukti. Ini menurut jumhur ulama selain maz-
6. BAGIAN KEENAM: HUKUM SUMPAH hab Maliki. Dengan demikian, terdakwa tidak
langsung lepas dari tuntutan selagi pendakwa
Yang dimaksud dengan hukum sumpah
masih terus berusaha menguatkan tuduhan-
di sini adalah konsekuensi-konsekuensi yang
nya dengan berbagai prosedur penetapan
timbul akibat seseorang, baik pendakwa mau-
tuduhan.
pun terdakwa, melakukan sumpah di hada-
pan hakim.
Adapun ulama mazhab Maliki menga-
takan bahwa apabila terdakwa telah ber-
sumpah, tuduhan yang dikemukakan oleh
a. Hukum sumpah pendakwa penuduh gugur secara permanen. Penuduh
Menurut jumhur ulama selain mazhab tidak diperkenankan mengajukan bukti sete-
Hanafi, apabila seorang pendakwa telah me- lah hakim memutuskan perkara berdasar-
lakukan sumpah dengan ditambah satu orang kan sumpah yang dilakukan oleh terdakwa.
saksi, apa yang disumpahkan tersebut menja- Ini kecuali jika penuduh lupa atau tidak me-
di haknya. Putusan ini didasarkan pada ke- ngetahui adanya saksi kemudian dia baru me-
saksian seorang saksi dan sumpah yang di- ngetahuinya, namun penuduh disuruh ber-
lakukan pendakwa secara bersamaan. Ini sumpah dulu bahwa dia memang lupa atau
adalah pendapat yang paling sahih dari ka- khilaf dalam masalah ini.
langan mazhab Syafi'i dan yang mu'tamad dari
kalangan mazhab Maliki. Ini karena hadits
c. Hukum sumpah istlitsaaq atau
Rasul mengaitkan antara putusan hakim dan
istizhhaar
dua syarat tersebut [sumpah dan kesaksian
Sumpah jenis ini bukanlah sumpah untuk
seorang saksi). Akan tetapi, menurut mazhab
menetapkan putusan, melainkan hanya untuk
Hanbali, putusan itu sebenarnya didasarkan
memperkuat dan meyakinkan hakim bahwa
kepada kesaksian satu saksi saja, sedang-
bukti atau dalil yang dikemukakan adalah be-
kan sumpah hanya sebagai penegas, penguat,
nar. Ini karena hakim meminta sumpah jenis
dan sikap hati-hati. Ini karena satu saksi me-
rupakan hujah bagi pendakwa, sedangkan
ini dengan tujuan untuk berhati-hati dalam
menetapkan putusan hukuman.
sumpahnya pada hakikatnya bukanlah hujah
yang memojokkan lawan seterunya.382

b. Hukum sumpah terdakwa


Ulama ahli fiqih sepakat bahwa apabi-
la terdakwa telah bersumpah, perseteruan

342 Asy-Syarh al-Kabir ma'a ad-Dasuqi, jld,.lV hlm. 146, 187.


Bagian V: RQIH UMUM FIqLH ISLAM IILID 8

7. BAGIAN KETUIUH: IENIS-IENIS HAK untuk ditutup-tutupi.


YANG BOLEH DIPWUSKAN DENGAN Adapun masalah ibadah juga tidak
SUMPAH bisa ditetapkan dengan sumpah sebab
Ada beberapa hak yang disepakati oleh masalah ibadah adalah masalah yang
ulama bisa diputuskan dengan sumpah. Ada berkaitan langsung antara seorang ham-
juga hak-hak yang disepakati oleh ulama ti- ba dan Tuhannya sehingga orang lain ti-
dak bisa diputuskan dengan sumpah. Ada dak bisa intervensi. Imam Ahmad ber-
juga hak-hak yang diperselisihkan apakah kata, "seseorang tidak boleh bersumpah
bisa ditetapkan dengan sumpah atau tidak.383 atas sedekah yang diberikannya." Apabila
petugas pemungut zakat mendakwa bah-
1. Ulama ahli fiqih bersepakat bahwa masa-
wa seseorang belum mengeluarkan zakat
lah-masalah yang berkaitan dengan hak-
dan haul sudah melewati, juga telah men-
hak Allah murni tidak bisa diputuskan
capai nisab, menurut Imam Ahmad, ucap-
dengan bersumpah, baik itu berupa had,
seperti hukuman perzinaan, pencurian, an yang diterima adalah ucapan orang
yang memiliki harta tersebut tanpa ha-
meminum minuman keras, maupun Yang
berupa ibadah, seperti shalat, puasa, haji,
rus dia bersumpah terlebih dahulu. Ibnu
nazar, dan kafarat. Ini terkecuali jika Qudamah menukil pendapat asy-Syafi'i,
Abu Yusul dan Muhammad bahwa pemi-
ada kaitannya dengan hak finansial se-
sama manusia, boleh menetapkan putus-
lik harta tersebut harus bersumpah sebab
hal seperti itu termasuk tuduhan yang di-
an dalam kasus-kasus tersebut dengan
menggunakan sumpah. Ini karena hukum-
dengar oleh orang banyak sehingga sama
an had tidak bisa dilakukan jika argu- dengan dalam kasus yang berkaitan de-
mennya mengandung keraguan sehingga
ngan hak-hak anak Adam. Akan tetapi,
kasus seperti itu tidak bisa ditetapkan apabila masalah itu berkaitan dengan
dengan prosedur qn-nukuul menurut ula-
hudud dan hak-hak harta benda anak
Adam, seperti masalah harta dalam ka-
ma mazhab Hanafi fan Hambali. Ini kare-
sus pencurian, terdakwa diperbolehkan
na menurut Abu Hanifah, an-nukuul itu
bersumpah.
sama dengan al-badzlu, sedangkan me-
nurut Imam Ahmad dan dua sahabat Abu
Hanifah, an-nukuul itu sama dengan ikrar 2. Ulama ahli fiqih juga bersepakat boleh-
yang mengandung keraguan. Masalah had nya bersumpah dalam kasus-kasus yang
tidak boleh ditetapkan dengan al-badzlu berkaitan dengan harta benda dan hal-hal
dan juga tidak bisa ditetapkan dengan yang berhubungan dengannya. Dengan
dalil yang ada syubhatnya. Seandainya demikian, pihak terdakwa diperbolehkan
tertuduh berikrar kemudian dia mena- bersumpah untuk membenarkan tuduh-
rik balik ikrarnya, hal itu diterima dan an atau menafikannya. Dalilnya adalah
tidak perlu bersumpah. Terlebih lagi jika firman Allah SWT "Sesungguhnya, orang-
dia tidak bersumpah dan juga tidak ikrar orang yang memperjualbelikan ianii Allah
karena masalah seperti itu lebih utama dan sumpah-sumpah mereka dengan harga

383 Tabyin al-Haqa'iq, jld. IV hlm.297; Takmilah Fath al-Qadir, jld. VI, hlm. 162 dan 165; al-Bada'i', ild. VI, hlm. 227; asy-Syarh al-
Kabir ma'a ad-Dasuuqi, jld IV hlm. 227; al-Ghazal| al-Wajiz, ild. II, hlm. L60; al-Muhazzab,ild.ll, hlm. 301.
IrLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

murah, mereka itu tidak memperoleh bagi- yaitu nikah, talak, penetapan nasab,
an di akhirat, Allah tidak akan menyapo fa'i dalam al-iilaa', membebaskan
mereka, tidak akan memerhatikan mereka budak, walaa', dan adopsi anak, se-
pada hari Kiamat, dan tidak akan menyuci- dangkan ulama mazhab Hanbali
kan mereka. Bogi mereka azab yang pe- menambahkan satu masalah lagi,
dih." (Ali Imraan: 77) yaitu al-quud. Akan tetapi, pendapat
fuga berdasarkan hadits yang telah yang dijadikan fatwa dalam mazhab
disebutkan sebelum ini yang diriwayat- Hanafi dan juga pendapat dua sa-
kan oleh f am aah," Seandainya semuo orang habatAbu Hanifah adalah diperboleh-
yang mendakwq dikabulkan dakweqnnye, kannya bersumpah dalam masalah-
setiap orang akan mendakwa bahwa nyawa masalah ini kecuali dalam masalah
dan harta kaumnya dilanggar.Akan tetapi, had, qishash, dan li'aan.
(cara yang ditetopkan adalah) sumpah ha- Apabila yang menjadi target da-
rus diucapkon oleh terdakwa." lam kasus-kasus tuduhan ini adalah
harta, terdakwa boleh diminta ber-
3. Ulama ahli fiqih juga bersepakat bahwa sumpah, namun yang ditetapkan ada-
dalam masalah jinaayat seperti qishash lah yang berkaitan dengan harta saja.
dan hukuman atas luka, juga dalam se- Adapun masalah nikah, penetapan
bagian masalah al-akhwaal asy-syakhshi- nasab dan rujuk tetap tidak bisa di-
yyah, diperbolehkan bersumpah. Meski tetapkan dengan sumpah tersebut.
demikian, mereka berbeda pendapat Umpamanya ada seorang perempuan
meniadi tiga kelompok dalam beberapa menuduh seorang laki-laki belum
masalah yang berkaitan dengan kasus- membayar separuh mahar nikahnya
kasus di atas. kepadanya dan itu terjadi sebelum
a. Ulama mazhab Maliki berpendapat mereka berdua melakukan hubung-
bahwa bersumpah dalam kasus-ka- an badan atau seorang laki-laki tidak
sus nikah tidak diperbolehkan. Ini membayar kewajiban nafkah setelah
karena nikah diharuskan adanya ke- mereka melakukan hubungan badan
saksian para saksi dan juga harus maka laki-laki itu diperbolehkan
diberitahukan kepada khalayak ra- bersumpah.
mai. Nikah yang tidak ada saksinya Dalam mazhab Hanbali ada dua
itu tidak sah sehingga sumpah saja riwayat. Yang paling rajih adalah
tidak bisa diterima supaya tuduhan pihak terdakwa tidak bisa diminta
dan keraguan bisa benar-benar sirna untuk bersumpah. Iuga terdakwa
dalam masalah ini. Alasan lainnya, tidak perlu diberi kesempatan un-
apabila seseorang mengaku/berikrar tuk bersumpah, baik masalahnya
telah menikah, ikrarnya tersebut ti- tidak berkaitan dengan harta mau-
dak bisa diterima. pun ada kaitannya dengan masa-
b. Imam Abi Hanifah mengatakan bah- lah harta, yaitu semua kasus yang ti-
wa ada tujuh masalah yang dikecua- dak bisa ditetapkan kecuali dengan
likan, di mana dalam ketujuh masalah dua orang saksi, seperti kisas, had,
itu tidak diperbolehkan bersumpah, tuduhan berzina, nikah, talak, rujuk,
BagianV:FIQIHUMUM IsLAM JrLrD 8

penetapan nasab, adopsi anak, wala', Meminta Para Saksi untuk Bersumpah
dan membebaskan budak.Ini karena Dikarenakan beragamnya jenis orang
kasus-kasus ini tidak bisa ditetapkan pada masa sekarang, para hakim memilih
kecuali dengan dua orang saksi laki- meminta para saksi untuk bersumpah dari-
laki dan juga terdakwa tidak perlu pada melakukan prosedur tazkiyatu asy-syuh-
diberi kesempatan untuk bersumpah, uud. Menurut saya, cara seperti ini tidak apa-
sama dalam kasus hudud. apa karena dalilnya adalah kasus Rukanah di
c. Ulama mazhab Syafi'i dan dua sa- atas.
habat Abu Hanifah-yang dijadikan Ulama yang juga berpendapat seperti
fatwa dalam mazhab Hanafi-juga ini adalah Ibnu Abi Laila dan Muhamad bin
mazhab Syi'ah Imamiah, Zaidiah, Basyir (Qadhi Kordoba). Pendapat ini juga di-
dan Ibadhiyah mengatakan boleh me- rajih-kan oleh Ibnu Nujaim al-Mishri dan ini
netapkan hukuman dalam kasus-ka- juga pendapat Ibnu al-Qayyim. Majallah al-
sus di atas dengan prosedur sumpah. Ahkoam al-Adliyyah juga menggunakan pen-
Dengan demikian, pihak yang ing- dapat ini. Dalam pasal ke-1727 disebutkan,
kar diperbolehkan bersumpah, baik 'Apabila pihak terdakwa meminta ke-
membenarkan tuduhan maupun me- pada hakim untuk meminta para saksi ber-
nafikannya. Dalilnya adalah hadits sumpah bahwa mereka tidak bohong dalam
yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, memberikan kesaksiannya dan dengan cara
"Bukti harus dihadirkan oleh pen- itu, kesaksian menjadi kuat, hakim boleh
dakwa, sedangkan sumpah harus di- meminta para saksi untuk bersumpah. Hakim
ucapkan oleh terdakwa yang ingkar." berkata kepada mereka, Apabila kalian ber-
Hadits ini mencakup semua pihakter- sumpah, saya akan menerima kesaksianmu.
dakwa untuk diminta bersumpah ke- Apabila tidak mau, saya tidak akan menerima
tika pihak pendakwa tidak sanggup kesaksianmu."'
memberikan bukti. Rasulullah saw
juga pernah meminta Rukanah bin
Abd Yazid untuk bersumpah dalam
C. PEMBAHASAN KETIGA: PENGAKUAN

kasus penalakan ba'in istrinya, se- UQRAN*.


bagaimana yang diriwayatkan oleh Kajian seputar iqrar (ikrar) atau peng-
Imam al-Baihaqi, kemudian Rukanah akuan ini mencakup beberapa hal sebagai
berkata, "Demi Allah. Saya bermak- berikut.
sud hanya menjatuhkan satu talak." l. Definisi iqrar,kapasitasnya sebagai hujah
Ini adalah pendapat yang rq- (alat bukti) dan konsekuensi hukum yang
dimunculkannya.
iih berdasarkan umumnya nas dan
kuatnya dalil yang mereka jadikan 2. Bentuk-bentuk redaksi iqrar.
sandaran. 3. Syarat-syaralsah iqrar.

384 Dalam kaiian seputar iqrar (ikrar) ini, ada tiga istilah yang perlu diketahui terlebih dahulu sehingga di sini dirasa perlu untuk
diielaskan lebih dulu. Ketiga istilah tersebut adalah: al-muqirr (orang yang berikrar), al-muqarr lahu (orangyang diikrari),
dan al-muqarr bihi (sesuatu yang diikrarkan). Untuk lebih ielasnya, bisa digambarkan dengan contoh berikut ini. Ada seseo-
rang (sebut saja si A) berkata, "Saya memiliki kewaiiban seribu dirham kepada si B." Dalam contoh ini, si A adalah al-muqirr,
si B adalah aI-muqarr lahu, dan uang seribu dirham adalah al-muqarr bihi. (Peneri.)
FIQIH ISLAM ]ILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

4. Macam-macam objek iqrar [sesuatu yang "... Allah berfirman, Apakah kamu setu-
dikrarkan, al-muqarr bihi) secara umum. ju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas
5. Iqrartentang harta. yang demikian itu?' Mereka menjawab,'Kami
6. lqrar ketika sehat dan ketika sakit. setuju.'...." (Ali Imraan: 81) Dalam ayat ini,
7. Iqrar tentang nasab. Allah SWT meminta mereka untuk berikrar.
Seandainya iqrartidak memiliki kapasitas se-
bagai hujah, tentunya Allah SWT tidak akan
7. BAGTAN PERTAMA: DEFINIS7 IQRAR,
memintanya.
KAPASTTASNYA SEBAGAT HU]AH, DAN
,MPLIKAS' HUKUMNYA
Di antaranya lagi adalah ayat,
Iqrar secara bahasa berarti al-ltsbaat
(pengukuhan, afirmasi), diambil dari asal
"Wahoi, orang-orang yang beriman! Jadi-
kata qarra asy-syai'u yaqirru qaraaran [tetap,
lah kamu penegak keadilan, menjadi saksi kare-
positif).
na Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri...."
Adapun menurut istilah syara', iqrar ada-
(an-Nisaa':135)
lah pemberian konfirmasi oleh seseorang ten-
tang keberadaan suatu hak orang lain atas
Ulama tafsir mengatakan bahwa kesak-
dirinya [baca: yang berada dalam beban per-
sian seseorang atas dirinya sendiri itu adalah
tanggungjawaban dan kewajibannya).
iqrar.
Karena iqrar adalah pemberitahuan atau
Di antaranya lagi adalah ayat,
konfirmasi yang memiliki kemungkinan ju-
jur dan dusta, iqrar juga mengandung dua ke-
mungkinan tersebut. Meskipun begitu, iqrar "Bahkon, manusia menjadi saksi atas dir-
bisa dijadikan sebagai hujah dengan berda- inya sendiri." (al-Qiyaamah: 14)
sarkan sebuah alasan yang rasional, yaitu bah-
wa sisi kejujurannya adalah yang lebih domi- Abdullah bin Abbas r.a. mengatakan,
nan dan potensial daripada sisi dustanya. Ini "Yakni sebagai saksi yang memberikan ke-
karena seseorang tidak dicurigai menyim- saksian terhadap hak."
pan motif-motif tertentu di balik tindakan- Adapun dalil dari Sunnah di antaranya
nya memberikan iqrar atau pengakuan yang hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan
merugikan dirinya sendiri karena sudah pas- Muslim tentang kisah al-Asiif (kasus perzina-
ti harta adalah "kekasih" seseorang sehingga an seorang laki-laki dengan istri orang yang
ia tentu tidak akan memberikan suatu iqrar mempekerjakannya). Dalam hadits ini dise-
atau pengakuan dusta bahwa ada harta mi- butkan bahwa Rasulullah saw. berkata ke-
lik orang lain yang berada dalam tanggung ja- pada Unais, "Wahai, Unais! Pergi dan temui-
wab dan kewajibannya. Karena itu, tidak ada lah istri orang ini. fika ia memang mengakui
kecurigaan (tuhmah) di balik suatu iqraryang perzinaan tersebut, rajamlah dirinya." Di sini,
diberikan oleh seseorang. Rasulullah saw. melakukan pembuktian ter-
Dalil-dalil dari Al-Qur'an, Sunnah, dan ij- hadap tindakpidana dengan ancaman hukum-
mak yang menunjukkan bahwa iqrar memi- an had [yaitu zina) berdasarkan iqrar atau
Iiki kapasitas sebagai hujah adalah sebagai pengakuan.
berikut. Adapun dalil ijmak maka umat Islam telah
Allah SWT berfirman, berijmak atas keabsahan iqror bahwa iqrar
Bagianv:FIQIHUMUM FIqH ISLAM IILID 8

itu bisa menjadi hujah sejak masa Rasulullah Iqrar adalah hujah yang konsekuensi hu-
saw hingga hari ini tanpa ada pengingkaran kumnya hanya terbatas pada ol-muqir4 tidak
dan penyangkalan. bisa merembet kepada orang lain karena aI-
Kapasitas iqrar sebagai hujah juga bisa muqirr tidak memiliki otoritas atas diri orang
ditetapkan berdasarkan dalil qiyas bahwa lain. Karena itu, konsekuensi hukum iqrarha'
jika kita menerima kesaksian atas suatu iqrar nya berlaku bagi diri al-muqirr sendiri. lqrar
atau pengakuan, secara prioritas tentunya juga merupakan alat bukti yang memiliki po-
kita juga menerima iqrar tersebut. sisi teratas karena tidak adanya unsur kecuri-
Hikmah diberlakukannya iqrar adalah gaan di dalamnya.3ss lqrar menetapkan kepe-
bertujuan untuk membuktikan dan mene- milikan pada sesuatu yang dikonfirmasikan
tapkan keberadaan hak dan memberikannya (al-mukhbar bihi, al-muqarr bihi).
kepada para pemiliknya melalui jalan yang Adapun kesaksian atau syahaodah, itu
paling dekat dan mudah. Ini karena syara' adalah hujah yang bersifat mutlak bagi semua
menghendaki untuk menjaga harta dan me- orang; implikasi hukumnya tidak terbatas
lindunginya dari ancaman kehilangan, seba- pada pihak diperkarakan saja. Karena itu, ke-
gaimana syara' menghendaki ditunaikannya saksian disebut dengan bayyinah karena ke-
hak-hakAllah SWT. saksian bersifat memperjelas dan mengung-
Konsekuensi hukum yang ditimbulkan kapkan suatu kepemilikan. Ulama Hanafiah
oleh suatu iqrar adalah terungkap dan mun- mengatakan bahwa bayyinah lebih kuat dari-
culnya al-muqarr bihi [sesuatu yang diakui) pada iqrar.
ke permukaan (zhuhuu4 munculnya fakta
hukum yang sudah ada sebelumnya), bukan 2. BAGIAN KEDUA: BEBERAPA BENTUK
tetap dan terbentuknya suatu hak dari awal REDAKSI IQRAR
(insyaa', terbentuknya hak atau fakta hukum Iqrar ada kalanya dengan menggunakan
baru). Karena itu, iqrar atau pengakuan ten- kata-kata yang jelas dan eksplisit dan ada ka-
tang telah menjatuhkan talak disertai dengan lanya dengan menggunakan kata-kata yang
adanya paksaan adalah tidak sah, padahal in- implisit.386
syoa' yang disertai dengan adanya paksaan
adalah tetap sah menurut ulama Hanafiah.
Karena itu, jika si A [al-muqirr) memberikan
a. lqrar dengan Menggunakan Kata-Kata
yang Jelas dan Eksplisit
pengakuan atau iqrar bahwa dirinya memili-
ki tanggungan harta (al-muqarr bihi) kepada Kata-kata yang jelas itu seperti perkata-
si B (ol-muqarr lahu) misalnya, sementara si an seseorang, "Li Fulaan 'alayya alfu dirham
B mengetahui bahwa si A berbohong dalam [saya memiliki tanggungan kewajiban seribu
pengakuannya itu, dalam hal ini secara hu- dirham kepada si Fulan atau si Fulan memiliki
kum agama, si B sebenarnya tetap tidak halal seribu dirham yang menjadi beban kewajiban
mengambil harta tersebut. saya)." Ini karena kata'alayya menunjukkan

Llhat al-Mabsuth, ild. XVII, hlm. 184 dan berikutnya Takmilatu Fathi al-Qadir,jld. VI, hlm. 279 dan berikutnya; ad-Durr al-
Mukhtar,ild. IV hlm. 203,467; at-Lubab,jld. II, hlm. 76; Mughni al-Muhtai,ild.ll, hlm. 238; al-Muhadzdzab, ild. II, hlm. 343; al'
Mughni, ild. Y, hlm. 1 37; Maj ma' a dh- Dham anat, hlm. 3 6 4.
Al-Mabsuth,jld. 18, hlm. 15; al-Bada'i',jtd. VIl, hlm. 2O7 dan berikutnya; al-Mughni,jld. V hlm. 200; al-Lubab,jld. II, hlm. 78;
Takmilatu Fathi al-Qadir,ild. Vl, hlm. 296.
ISLAM JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

arti al-iijaab dan al-ilzaam [mewajibkan dan hingga berarti "dan Zakariya adalah orang
mengharuskan), baik secara bahasa maupun yang menanggung untuk merawatnya".
secara syara'. Allah SWT berfirman, Misalkan juga si A berkata kepada si B,
"Bukankah aku memiliki seribu dirham yang
"... Don (di antara) kewajiban manusia beradapadakamu?" Si B lalu menjawab,"Balaa
terhadap Allah adalah melqksanakan ibadah [benar, kamu memiliki seribu dirham yang
haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang berada pada saya)," maka ini juga merupa-
mampu mengadakan perjalanan ke sana...." kan bentuk iqrar yang sah karena kata balaa
[Ali Imraan:97) adalah jawaban untuk pertanyaan dengan
huruf an-nafyu (negative particle). Allah SWT
Misalkan juga si A berkata kepada si B, "Li berfirman,
'alaika alfu dirham (kamu memiliki kewajiban
seribu dirham kepada saya)." Si B lalu men- "... Bukankah Aku ini Tlhanmu?' Mereka
jawab, "Ya." Ini karena perkataan na'am, ajal m kau Ttrhan kami)...."' (Al-
e nj aw ab, " B e tul ( E n g

(ya, bena4 betul) dan sebagainya adalah per- Nraafil72)


kataan membenarkan (afirmatif). Allah SWT
berfirman, Seandainya si A berkata, "Dia memiliki
seribu dirham yang berada dalam hartaku,"
"... Apakah kamu telah memperoleh apa ini juga sebuah iqrar bahwa orang tersebut
yang dijanjikan Tihanmu itu benar?' Mereka memiliki seribu dirham yang berada dalam
menj awab,' B enar.'...." (al-A raaf: 44) harta si A. Selanjutnya, apakah status seribu
dirham tersebut adalah sebagai harta yang
Misalkan juga seseorang berkata, "Li tertanggung ataukah sebagai harta amanat.
Fulaanfi dzimmati alfu dirham [si Fulan memi- Dalam hal ini, para pemuka ulama Hanafiah
liki seribu dirham yang berada dalam dzim- berbeda pendapat. Al-fashshash mengatakan
moh-ku [tanggungan atau kewajibanku])." Ini bahwa pernyataan itu adalah sebuah iqrar
karena sesuatu yang berada dalam dzimmah adanya syarikah (partnership) antara si A
adalah utang sehingga perkataan seperti ini dan orang yang bersangkutan sehingga har-
merupakan sebuah pengakuan utang. ta yang dikrarkan (al-muqarr bihi yaitu se-
Misalkan juga seseorang berkata, "Li ribu dirham) statusnya adalah sebagai harta
Fulaan qibalii alfu dirham [si Fulan memiliki amanat di tangan si A. Karena ia menjadikan
seribu dirham yang berada dalam tanggung- hartanya sebagai wadah untuk sesuatu yang
anku)." Perkataan seperti ini juga merupakan ia ikrarkan, /aitu uang seribu dirham, hal itu
sebuah pengakuan utang berdasarkan penda- menghendaki adanya al-khalth (percampur-
pat yang arjah karena al-qabaalah berarti al- an) di antara harta mereka berdua dan itu
kafaalah [penjaminan, penanggungan). Allah adalah makna syarikah.
SWT berfirman, "... dan para malaikat sebagai Sementara itu, sebagian tokoh ulama
qabiil," (al-Israa': 92) yakni sebagai kafiil Hanafiah Irak mengatakan bahwa apabi-
[yang menjamin). Al-Kafaalah adalah adh- la harta al-muqirr [orang yang memberikan
dhamaan (menanggung, menjamin). Allah iqrar, dalam contoh di atas adalah si A) ada-
SWT berfirman, "Wa kafalahaa Zakariyyaa," lah terkhususkan pada perniagaan tertentu
dengan huruf kaf dibaca tanpa tasydid se- atau usaha tertentu, itu adalah sebuah iqrar
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM IILID 8

adanya syarikah sehingga status harta yang Begitu juga jika.si A berkata, "Li Fulaan
dikrarkan adalah amanat di tangan si A. ma'ii alfu dirham (bagi si Fulan seribu dirham
Adapun jika tidak, itu adalah sebuah bentuk bersama saya)," atart,"Li Fulaan fi manzili alfu
iqrar utang. dirham [bagi si Fulan seribu dirham di ru-
Akan tetapi, berdasarkan pendapat yang mah saya)," atau, "Li Fulaanfi baiti alfu dirham
rajih sebagaimana yang disebutkan dalam [bagi si Fulan seribu dirham di bilik saya),"
kitab Mukhtashar ol-Qaduri, statemen si A ter- atau, "Li Fulaanfi shunduqi alfu dirham fbagi si
sebut bagaimanapun juga menunjukkan pe- Fulan seribu dirham di kotak saya)i' atau,"Li
ngertian iqrar utang karena kata zharf (kata Fulaan fi kisi alfu dirham [bagi si Fulan seribu
yang menunjukkan arti tempat) dalam masa- dirham di kantong saya)," semua itu adalah
lah seperti ini digunakan untuk menunjukkan pernyataan iqror wadi'ah (titipan) karena
arti kewajiban. Rasulullah saw. bersabda, pernyataan-pernyataan seperti itu tidak lain
hanya menunjukkan makna pemegangan (a1-
Sit l<lt *1: Hiyaazah), sedangkan makna ini tidak mem-
berikan faedah kewajiban dan komitmen di
"Dan dalam harta rikaz terdapat kewajib-
dalam dzimmah sehingga semua itu bukanlah
an me ng eluarka n s e p e rlimany a.'ag7
iqrar utang. Karena itu, semua pernyataan
seperti itu menunjukkan pengertian wadi'ah
Seandainya si A berkata, "Bagi si B seribu
karena itulah yang memang umum berlaku
dirham dari hartaku," pernyataan ini bukan- dan dikenal oleh orang-orang.
lah bentu!< iqrar,melainkan itu sebagai hibah.
Seandainya si A berkata, "Li Fulaan 'indi
fika itu adalah sebuah bentuk pernyataan alfu dirham'aariyotan (ada uang seribu dirham
hibah, hibah tersebut tidak menjadi milik si
milik si Fulan berada bersama saya sebagai
B hingga ada pernyataan qabul dan al-qabdhu
pinjaman)," ini adalah iqrar qardh (pinjaman
(serah terima). Ini karena pernyataan seperti
utang) karena memang kata 'indi biasa digu-
ini tidak mengandung suatu pengertian yang
nakan dalam masalah barang amanat dan di
menunjukkan adanya sebuah kewajiban yang
sini diberi kata penjelasan, yaitu 'aariyatan
berada dalam tanggungan karena huruf Iam
(pinjaman). Yang sudah diketahui bersama
pada kata lahu adalah berfaedah at-tomliik
bahwa pinjaman dirham dan dinar adalah
[pemilikan), sedangkan qt-tamliik tanpa ada qardh [pinjaman utang) karena dinar dan
suatu 'iwadh [ganti, penukar) adalah hibah.
dirham tidakbisa dimanfaatkan dan digunakan
Seandainya si A berkata, "Lahu 'indi kecuali dengan cara dikonsumsi [allstihlaak,
dirham [baginya satu dirham yang ada bersa- penggunaan barang dalam bentuk yang men-
maku)," ini adalah sebuah pernyataan wadi'ah jadikannya habis), sedangkan peminjaman
ftitipan) karena kata'indi tidak menunjukkan sesuatu yang tidak bisa dimanfaatkan kecuali
komitmen atau kewajiban terhadap sesuatu dengan cara dikonsumsi adalah sebuah qardh
yang berada dalam dzimmah,tetapi itu adalah
menurut hukum kebiasaan.
kata yang memberi faedah arti keberadaan
Begitu juga dengan harta yang ditakar
dan makna ini tidak menunjukkan pengertian
atau ditimbang, iqrar tentang peminjaman-
komitmen serta kewajiban.

387 HR al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah r.a. [Lihat Nashbu ar-Rayah,ild.
II, hlm.380)
lsLAM,rLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

nya adalah iqrar tentang qardh karena dirinya dari kewajiban seribu dirham terse-
harta yang ditakar dan ditimbang tidak but, seperti si B menjawab, "Kamu telah mem-
bisa dimanfaatkan kecuali dengan cara bebaskanku darinya," jawaban ini sama se-
mengonsumsinya. perti jawaban, "Saya telah membayarnya,"
karena ibraa' (pembebasan) adalah isqaath
(pengguguran) dan hal ini tidak lain adalah
b. lqrar dengan Menglglunakan Kata-Kata
menyangkut harta yang wajib atas dirinya.
lmplisit
Begitu juga seandainya si B memberi-
Terkadang iqrar dinyatakan dengan
kan jawaban berupa klaim bahwa uang itu
menggunakan kalimat yang secara implisit
telah disedekahkan atau dihibahkan ke-
menunjukkan kewajiban dan komitmen ter-
padanya oleh si A, seperti dengan berkata,
hadap sesuatu, seperti si A berkata kepada si
"Kamu menyedekahkannya kepadaku," atau,
B, "Saya memiliki seribu dirham yang men-
"Kamu menghibahkannya kepadaku," ini
jadi kewajibanmu," lalu si B menjawab, "Saya
juga merupakan sebuah iqrar dari si B, sama
telah membayarnya." Jawaban si B ini secara
seperti jawaban bahwa ia telah membayar-
implisit menunjukkan bahwa ia berikrar me-
nya. Ini karena at-Tamliik [pemilikan) mela-
mang pernah memiliki kewajiban seribu
lui sedekah atau hibah menghendaki bahwa
dirham kepada si B. Ini karena pembayaran
sebelumnya memang ada kewajiban dan
atau pelunasan menunjukkan adanya penye-
komitmen.
rahan sesuatu yang sama seperti yang berada
Begitu juga seandainya si B memberikan
dalam tanggungan dan kewajiban sehing-
jawaban kepada si A,'Aku telah mengalihkan
ga hal ini menunjukkan bahwa sebelumnya
kamu kepada si Fulan," ini juga merupakan
memang ada kewajiban berupa uang seribu
sebuah iqrarkarena jawaban tersebut berarti
dirham, sedangkan pemenuhan dan pem-
pengalihan utang (hawaalah) dari tanggung-
bayaran tidak bisa dikukuhkan dan dibuk-
an seseorang ke tanggungan orang lain dan
tikan kecuali dengan bayyinah fsaksi).
hal ini tidak bisa terjadi kecuali jika memang
Begitu juga seandainya si A berkata ke-
ada tanggungan kewajiban dan komitmen.
pada si B, "Saya memiliki uang seribu dirham
Seandainya si A berkata kepada si B,'Aku
yang berada dalam tanggungan dan kewa-
jibanmu," lalu si B berkata, "Berilah aku teng-
memiliki seribu dirham yang menjadi kewa-
jibanmu," lalu si B menjawab,"Hoqqan," atau,
gat waktu untuk membayarnya," karena pe-
"shidqan [benar)," ini juga sebuah iqrar dari si
nangguhan atau pemberian tenggat waktu
B karena berarti si B membenarkan apa yang
tidak lain menyangkut suatu hak yang wajib.
diklaim oleh si A tersebut.
Seandainya si B, dalam kedua contoh terse-
but, dalam jawabannya tidak menyebutkan
dhamiir (kata ganti) untuk seribu dirham yang a) Pengpkuan ataulqtar tentang Utang
disebutkan sebelumnya, itu tidak merupa- yang DtbarenEli Kalimat Lain
kan iqrar karena jika ia tidak menyebutkan Semua yang disebutkan di atas adalah
dhamiir, jawabannya berarti tidak bisa dipa- jika redaksi iqrar berbentuk mutlak tanpa
hami bahwa itu ditujukan kepada perkataan ada tambahan keterangan pembatas lain-
si A sebelumnya. nya. |ika redaksi iqrar dibarengi dengan su-
Seandainya si B memberikan jawaban atu kalimat lain yang kontradiksi dengan
berupa klaim bahwa si A telah membebaskan redaksi iqrar yang ada sebelumnya, seperti
BagianV:FIQIHUMUM FIQLH ISLAM JILID 8

seseorang berkata, "Si Fulan memiliki seri- ki makna sendiri-sendiri adalah sesuatu yang
bu dirham yang menjadi kewajibanku seba- mungkin, yaitu pada awal mulanya sesuatu
gai wadi'ah," ini adalah iqrar tentang adanya tersebut memang berstatus harta amanat ke-
wadi'ah ftitipan) dengan syarat kalimat iqrar mudian mengalami perubahan hingga menja-
dengan kalimat tambahan tersebut (yaitu ka- di harta yang berstatus tertanggung. Ini ka-
limat wadiihtan) harus bersambung [diucap- rena perubahan status menjadi tanggungan
kan secara langsung dan bersamaan, tidak terkadang bisa terjadi pada sesuatu yang pada
dipisah oleh rentang waktu), sama seperti awalnya statusnya adalah barang amanat, se-
stitsnaa' (pengecual ian). I n i karena perka-
al- I perti wadi'ah (barang titipan), ketika dibina-
taan " wa diihron [sebag ai w adi'ah)" mengubah sakan (dihilangkan/dihabiskan) oleh orang
hukum iqrar dari keberadaan harta tersebut yang dititipi secara sengaja dan sebagainya,
sebagai utang menjadi harta yang berstatus sementara seseorangtidak dicurigai menyim-
amanat. Kalimat ini adalah kalimat penje- pan motif-motif tertentu di balik iqrar ten-
Ias yang diperhitungkan sehingga statusnya tang tanggungan yang diutarakannya.
sah sebagai perkataan penjelas dengan sya- Seandainya ada seseorang berkata, "Si
rat harus tersambung dengan perkataan se- Fulan memiliki uang seribu dirham yang ada
belumnya, tidak terpisah, sebagaimana sya- padaku atau yang berada bersamaku sebagai
rat yang berlaku dalam masalah al-lstitsnaa' qerdh," ini adalah sebuah iqrar utang karena
(pengecualian) yang akan dijelaskan di bagi- frase sebagai qardh merupakan penjelas yang
an mendatang. diperhitungkan yang menunjukkan bahwa
Oleh karena itu, apabila perkataan penje- uang seribu dirham yang ada pada dirinya
lasnya terpisah dari perkataan sebelumnya, tersebut bukanlah harta amanat, melainkan
yaitu pengucapannya tidak secara langsung utang yang tertanggung.
dan tersambung, tetapi dipisah oleh diam Seandainya ada seseorang berkata, 'Ada
untuk beberapa waktu kemudian baru ber- harta sekian berada padaku dan yang saya
kata, "Yang saya maksudkan adalah wadi'ah," maksudkan dari pernyataan ini adalah iqrar,"
perkataan penjelas ini tidak sah, tidak diper- ia dibenarkan dan pernyataannya itu diteri-
hitungkan, dan tidak diterima sehingga iqrar ma meskipun kalimat penjelasnya'dan yang
yang ada tetap sebagai iqrar utang. Ini kare- saya maksudkan dari pernyataan ini adalah
na perkataan penjelas yang diucapkan secara iqrar" ia ucapkan secara terpisah dari perka-
terlambat tersebut kontradiksi dengan lahiri- taannya sebelumnya karena itu adalah sebu-
ah perkataan sebelumnya sehingga tidak bisa ah iqrar atas dirinya sendiri, sementara sese-
diterima dan tidak dipercaya atas diri orang orang tidak dicurigai menyimpan motif-motif
Iain. tertentu di balik ikrarnya yang merugikan di-
Seandainya seseorang berkata, "Saya me- rinya sendiri.
miliki tanggungan kewajiban seribu dirham Seandainya ada seseorang berkata, "Bagi
sebagai wadi'oh sebagai qerdh," atau, "... se- si Fulan uang seribu dirham dari hartaku
bagai wadihh sebagai utang," atau, "... seba- yang aku tidak memiliki hak apa pun di da-
gai modal mudharobah sebagai qordh,", atat), lam uang seribu dirham tersebut," ini adalah
"... sebagai modal mudharabah sebagai qardh," sebuah iqrar utang karena uang seribu dir-
semua ini adalah pernyataan iqrar utang ka- ham yang ia tidak memiliki hak apa pun di da-
rena menggabungkan dua kata yang memili- lamnya berarti sebuah utang. Ini karena jika
FIQLH ISLAM 8 BagianV:RQIHUMUM
'ILID
itu adalah hibah, tentunya ia memiliki hak di tatan seorang tukang penukar mata uang, dan
dalamnya. buku catatan seorang pedagang bisa dijadikan
sebagai barang bukti karena masing-masing
b. IgrarTertulls dari mereka tidak menuliskan dalam buku
catatannya kecuali apa yang menjadi haknya
Seandainya si A menggugat si B atas
dan apa yang menjadi kewajibannya.3ss
suatu harta lalu si A mengeluarkan sebuah
Kesimpulannya, redaksi iqrar disyarat-
dokumen tertulis dengan tulisan tangan si
B sendiri yang berisikan ikrarnya bahwa si
kan harus dengan menggunakan kata-kata
yang jelas dan eksplisit atau dengan kata-
A memang memiliki harta yang berada pada
kata implisit yang menunjukkan adanya ko-
dirinya tersebut, namun si B menyangkal jika
itu adalah tulisan tangannya, lalu si B dimin-
mitmen terhadap sesuatu yang dikrarkan.
Termasuk dalam pengertian kata-kata yang
ta untuk menulis dan ternyata tulisannya
jelas dan eksplisit adalah iqrar tertulis diser-
memang memiliki kemiripan yang jelas dan
identik dengan tulisan yang terdapat pada tai niat dan bahasa isyarat orang bisu yang
bisa dipahami.
dokumen tersebut, yang hal ini menunjukkan
bahwa kedua tulisan tersebut adalah tulisan
tangan satu orang yang sama, dalam hal ini, 3. BAC,AN KEiIGA: SYARAT-SYARAT SAH
para imam Bukhara mengatakan bahwa do- IQRAR
kumen tertulis itu bisa dijadikan hujah yang Fuqaha sepakat atas keabsahan iqrarten-
bisa menjadi dasar untuk memutuskan hu- tang hak (iqrar memiliki tanggungan dan be-
kum suatu perkara. Akan tetapi, Muhammad ban kewajiban suatu hak kepada s'eseorang)
dalam kitab ol-Mabsuuth menyatakan secara dari seorang yang berstatus merdeka, balig,
jelas bahwa itu tidak bisa menjadi hujah ka- berakal, atas kemauan dan kesadaran sendi-
rena seandainya si B berkata, "lni memang ri [tidak di bawah paksaan), dan tidak dicu-
tulisan tanganku dan aku memang menulis- rigai menyimpan motif-motif tertentu di ba-
nya, hanya saja tidak ada harta seperti itu lik ikrarnya tersebut.3se Sah ikrarnya seorang
yang menjadi tanggungan dan kewajibanku," budak tentang suatu tindak pidana yang dila-
dalam hal ini tidak ada suatu pun yang wajib kukannya dengan ancaman hukuman had
atas dirinya. Ini adalah yang lebih utama. atau qishash, sebagaimana juga sah ikrarnya
Seandainya ada seseorang menulis sebu- seorang budak yang diberi izin oleh majikan-
ah akta lalu dikatakan kepadanya, 'Apakah nya untuk berniaga dan melakukan transaksi
kamu memberikan kesaksian dengan tulisan tentang harga suatu barang, upah, gasaban,
ini?" Lalu ia berkata, "Ya," itu adalah sebuah dan wadi'ah, sebagaimana pula sah ikrar-
iqrar. Akan tetapi, seandainya ia hanya diam nya seorang budak mukatab dalam masalah
dan tidak memberikan jawaban apa pun, itu yang berkaitan dengan harta. Menurut ulama
tidak menjadi sebuah iqrar. Hanafiah, sah ikrarnya seorang budak ma-
Buku catatan seorang makelar; buku ca- hjuur (yangtidak diberi izin men-fa sharuf-kan

388 Majma' adh-Dhamanat,hlm. 3T0danberikutnya.


38e N-Bada'i',ild'Yll,hlm.222; Takmilatu Fathi at-Qadir, jld.Yl, hlm. 281; al-Lubab,ild.ll, hlm. 76; Tabyinu al-Hoqa'iq, jld. V hlm. 3;
ad-Dardir, asy-Syarhu al-Kabir, jld.lll, hlm. 397 dan berikutnya; al-Muhadzdzab, jld.ll, hlm. 343; Mughni al-Muhta7, jld. II, hlm.
238; al-Mughni,jld. V hlm. 138; Majma'adh-Dhamanat, hlm. 365 dan berikutnya.
BagianV:FIQIHUMUM FIQLH ISLAM JILID 8

harta) tentang harta, namun iqrar tersebut ti- |uga karena anak kecil yang belum balig dila-
dak berlaku efektif atas majikan si budak, te- rang melakukan berbagai pen-tasharuf-an.
tapi yang harus dituntut dan ditagih adalah Adapun menurut ulama Hanafiah, balig
tetap kepada si budak nanti setelah ia mer- bukan merupakan syarat sahnya suatu iqrar.
deka dan bebas. Menurut ulama Hanabilah, Karena itu, menurut mereka, sah ikrarnya
ikrarnya seorang budak tentang qishash ter- anak kecil yang berakal (mumayytz) tentang
hadap iiwa [tindak pidana pembunuhan yang ad-dain (tanggungan utang, harta yang ma-
diancam dengan qishash) tidak langsung ber- sih dalam bentuk utang yang berada dalam
Iaku efektif dan tidak langsung dilaksanakan tanggungan sehingga barangnya belum wu-
terhadapnya, tetapi ia dituntut nanti setelah jud secara konkret) dan harta al-'ain (barang,
merdeka. Akan tetapi, menurut mereka, sah kebalikan dari ad-dain, yaitu harta yang ba-
ikrarnya seorang budak tentang qishash ter- rangnya berwujud secara konkret) karena itu
hadap selain jiwa (tindak pidana kekerasan adalah termasuk salah satu tuntutan aktivi-
fisik berupa perlukaan atau pemotongan sua- tas perniagaan.
tu anggota tubuh). Berdasarkan kesepakatan
ulama, tidak sah ikrarnya anak kecil, orang 2. Atas kemauan dan kesadaran sendlrl
gila, orang yang di bawah paksaan, dan orang
Tidak sah ikrarnya orang yang berada di
yang dicurigai menyimpan motif-motif ter-
bawah tekanan dan paksaan. Hal ini berda-
tentu di balik ikrarnya. Berdasarkan hal ini,
sarkan hadits,
syarat-syar at iqrar adalah sebagai berikut.

1. Berakal dan bali$


t;fit,1't I'q5'\LAt,fi ; e:
Tidak sah ikrarnya orang gila. Balig me-
nurut jumhur juga diperhitungkan sebagai
'Ada tiga hal yang diangkat dari umatku,
v
salah satu syarat sahnya iqrar. Karena itu,
ikrarnya anak kecil yang belum balig juga ti- yaitu kesilapan, lupa, dan apa yang mereka di-
dak sah. Hal ini berdasarkan hadits, paksa melakukannya."

,.il* 6, o.o
f:4l+-,?*t9e :1):c&te3
Penjelasan secara mendetail tentang hu-
kum berbagai iqrar atau pengakuan orang
}i ,? oi$t ,.ii br#-, i
sr- - (Ji -J 9) J - - t) .;6r
yang berada di bawah tekanan dan paksaan
telah kami utarakan pada bagian terda-
:'r"ro
,O"n-tat<tif-an) dia'.ngkat arri tigo hulu, yaitu pada kajian seputar al-lkraah
kategori orang, yaitu anak kecil hingga balig, (paksaan).
orang yang tidur hingga bangun, dan orang
gila hingg a sembuh.'aeo 3. Tidak ada kecurigaan (tuhmahl
Supaya suatu iqrar bisa sah, orang yang
Diangkatnya pena bermakna diangkat-
berikrar (al-muqirr) disyaratkan harus bukan
nya pen-taklif-an dan pertanggungjawaban.

390 lakhrry hadits ini sudah pernah disebutkan di bagian terdahulu. Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, an-Nasa'i, Abu Dawud,
dan Ibnu Maiah dari Aisyah r.a. Hadits ini dimasukkan ke dalam kategori hadits sahih oleh al-Hakim. Hadits ini iuga diriwayat-
kan oleh Ibnu Hibban.
,rLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

orang yang dicurigai dalam iqraryangdiberi- bagi dirinya dan menjadi kewajibannya un-
kannya. fika ia adalah orang yang dicuri- tuk menunaikan apa yang ia ikrarkan terse-
gai dalam ikrarnya itu, seperti untuk mena- but, baik al-muqarr bihi tidak diketahui se-
rik simpati seorang sahabat dan sebagainya, cara jelas dan pasti maupun diketahui secara
ikrarnya itu batal dan tidak sah. Ini karena jelas, pasti, dan spesifik. Apabila al-muqarr
adanya kecurigaan tersebut membuat keada- bihi dalam bentuk yang tidak jelas dan ti-
an lebih dominannya sisi jujur atas sisi dus- dak tertentu, al-muqirr diperintahkan untuk
ta dalam suatu iqrar menjadi tidak valid dan menjelaskannya secara spesifik. fika ia ti-
tidak relevan lagi. luga, iqrar dianggap se- dak bersedia, qadhi memaksa dirinya untuk
bagai kesaksian atas diri sendiri [kesaksian menjelaskannya. Dalam masalah iqrar, ke-
seseorang yang memberatkan diri sendiri), tika ol-muqarr lahu ternyata mengklaim dan
sedangkan kesaksian ditolak karena adanya menggugat dalam jumlah yang lebih banyak
kecurigaan. Dalil yang menunjukkan bahwa dari yang dijelaskan dan dinyatakan oleh al-
iqrar itu dianggap sebagai salah satu bentuk muqirr, yang diterima adalah penjelasan dan
kesaksian adalah ayat, pernyataan al-muqirr disertai dengan sum-
pahnya karena dalam hal ini, al-muqirr meng-
"Wahai, orqng-orang yang beriman! Jadi- ingkari dan menyangkal kelebihan yang
lah kamu penegak keadilan, menjadi saksi kare- diklaim oleh al-muqarr lahu, sedangkan sum-
na Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri...." pah menjadi tugas dan kewajiban pihak yang
(an-Nisaa': 135) mengingkari dan menyangkal. Karena itu, se-
andainya al-muqirr berkata, "Si Fulan memi-
4. Al-Muqirr (orang yang berikrar) harus
liki harta yang menjadi tanggungan dan ke-
jelas dan pasti orangnya wajibanku," penjelasan tentang spesifikasi
harta yang dimaksud (al-muqarr bihi) adalah
Seandainya ada dua orang berkata, "Bagi
merujuk kepada al-muqirr sehingga penjelas-
si Fulan seribu dirham yang berada dalam
an yang diterima mengenai besar kecilnya al
tanggungan dan kewajiban salah satu dari
muqarr bihiyang dimaksud adalah penjelasan
kami," iqrar seperti ini tidak sah karena ke-
al-muqirr.3e1
tika al-muqirr tidak diketahui secara jelas,
Perlu digarisbawahi di sini bahwa ulama
pasti, dan tertentu orangnya, tentunya al-
Syafi'iah3e2 membedakan antara implikasi
muqarr lahu (orangyang diikrari, dalam con-
status al-hajr Qarangan melakukan pen-tos-
toh di atas adalah si Fulan) tidak bisa mela-
haruf-an terhadap harta) yang diterapkan
kukan penuntutan dan penagihan utang yang
terhadap safiih (orang yang menghambur-
dikrarkan (al-muqarr bihi) sehingga iqror se-
hamburkan hartanya dan tidak memiliki ke-
perti itu tidak ada gunanya. Karena itu, tidak
mampuan mengelola keuangan secara baik
sah.
dan benar) dan implikasi al-hajr yang diterap
Ketika ada orang berstatus merdeka, ba-
kan terhadap muflis [orang yang mengalami
lig, dan berakal memberikan iqrar, menurut
kepailitan). Mereka mengatakan bahwa tidak
ulama Hanafiah, iqrar ltu berlaku mengikat
sah iqrar y ang dikeluarkan oleh seorang sa/iih

3e7 Majma'udh Dhamanat,hlm.364-366; al-Kitab ma'a al-Lubab, jld. II, hlm.76.


3e2 Mughni al-Muhtaj, ild. ll,hlm. 148, !7 2 danberikutnya.
BagianV:FIQIHUMUM FIQIH ISLAM IILID 8

tentang suatu utang dalam suatu transaksi, tang suatu ad-dain futangJ atau suatu hak
baikyang dilakukan sebelum maupun setelah yang kemunculannya setelah diterapkannya
diterapkan nya al-hajr terhadap dirinya, begitu status al-hajr terhadap dirinya, itu tidak sah,
juga dengan ikrarnya tentang tindakan peng- baik utang atau hak yang diakuinya itu ia je-
rusakan harta menurut pendapatyan g azhhar laskan sebabnya, yaitu karena suatu transak-
karena ia adalah orang yang dilarang melaku- si, maupun secara mutlak, dalam arti tidak ia
kan pen-tasharuf-anterhadap hartanya. Akan jelaskan penyebabnya, dan ikrarnya yang me-
tetapi, jika ikrarnya itu adalah tentang tindak nyangkut para pihak yang berpiutang setelah
pidana dengan ancaman hukuman had atau diterapkannya al-hajr terhadapnya adalah.ti-
qishash, itu sah karena itu tidak bersangkut- dak diterima. Adapun dalam masalah nikah,
an dengan harta, juga karena sangat kecil talak, khulu', pengqishashan, dan penggugu-
kemungkinan adanya kecurigaan di dalam- ran, status muflis dalam hal ini sama seperti
nya. Talak, khulu', zhihar, dan penyangkalan safiih di atas, yaitu sah.
nasab melalui li'aan yang dilakukan olehnya
adalah sah. Status hukum orang safiih dalam 4. BAGIAN KEEMPAT: MACAM-MACAM At-
masalah ibadah sama seperti orang ar'rasyiid MUQARR BIHI
[kebalikan dari orang safiih). Akan tetapi, ia Secara umum, al-muqarr bihi ada dua
lsafiih) tidak boleh mendistribusikan sen- macam, yaitu hak-hak Allah SWT dan hak-
diri zakatnya. Apabila ia melakukan ihram hak hamba.3e3
haji fardhu, walinya menunjuk seorang wa-
l. Adapun hak-hak Allah SWT ada dua ma-
kil yang' tsiqah (kredibel, tepercaya) untuk cam menurut ulama Hanafiah, yaitu se-
mengatur dan mengelola pengeluaran biaya
bagai berikut.
hidupnya selama di perjalanan. Akan tetapi,
jika ihram hajinya itu adalah untuk haji su-
a. HakAllah SWT murni, yakni hak ma-
syarakat umum (publik), yaitu had
nah, menurut mazhab Syafi'i, statusnya sama
zina, pencurian, dan meminum mi-
seperti al-muhshar [orang yang terhalang un-
numan keras. Iqrar tentang hak ini
tuk melanjutkan perjalanan ke Baitul Haram
adalah sah. Seandainya al-muqirr
karena suatu hal) sehingga ia bertahallul dan
menganulir dan mencabut kembali
tahallulnya itu adalah dengan puasa.
ikrarnya tentang suatu tindakan kri-
Adapun muflis, sah dan diterima ikrar-
minal tersebut sebelum dilaksana-
nya tentang suatu harta al''ain [harta yang
kannya eksekusi hukuman had atas
barangnya berwujud secara konkret) atau
dirinya, hukuman had tersebut batal
suatu ad-dain [harta yang masih berwujud
karena adanya kemungkinan ia jujur
utang yang berada dalam tanggungan, ke-
dalam penganuliran dan pencabutan
balikan dari harta al-'ain) yang kemunculan-
kembali ikrarnya tersebut sehingga
nya terjadi sebelum diberlakukannya al- pencabutan kembali tersebut memun-
hajr terhadap dirinya berdasarkan pendapat
culkan syubhat, sedangkan hukum-
yang ashahh terkait para pihak yang berpiu-
an had ditolak dan dihindari karena
tang, seperti jika itu terbuktikan berdasar-
adanya syubhat.
kan bayyinah (saksi). Adapun ikrarnya ten-

3e3 Lihatal-Bada'i',ild. vtt, hlm. 223.


FIQIH ISLAM )ILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

Dalam hal ini, menurut ula- mulutnya kedapatan bau minuman


ma Hanafiah, iqrar atau pengakuan keras. Waktu itu, ia tidak mendera-
cukup satu kali kecuali dalam kasus nya kecuali setelah ia memastikan
iqrar atau pengakuan telah melaku- adanya bau minuman keras dari mu-
kan zina. lika iqrar tentang tindakan lut laki-laki tersebut.
zina, disyaratkan harus sampai em- Uraian tentang tema ini telah di-
pat kali sebagaimana yang teriadi jelaskan secara detail pada kajian
pada ikrarnya Ma'iz di hadapan seputar hukuman had meminum mi-
Rasulullah saw. Hal ini (iqrar tentang numan keras di bagian terdahulu.
tindakan zina disyaratkan harus em- Di sana, saya telah mengemukakan
pat kali) tidak sejalan dengan qiyas. bahwa Muhammad mengatakan
Karena itu, hanya berlaku sebatas bahwa orang yang meminum mi-
pada kasus yang ada nasnya [yaitu numan keras dikenai hukuman had
hanya terbatas pada iqrar tentang berdasarkan iqrar (pengakuan) atau
tindakan zina). kesaksian meskipun bau minuman
Sementara itu, Abu Yusuf dan keras telah hilang dari mulutnya.
Zufar mengatakan bahwa iqrar di-
syaratkan harus berbilang, yaitu b. Hak Allah SWT yang di dalamnya
sebanyak dua kali, disamakan de- juga terdapat hak hamba, yaitu had
ngan iumlah saksi yang disyaratkan qadzf. Pada pembahasan seputar had
dalam kasus yang ada. Akan tetapi, qadzf di bagian terdahulu, saya telah
diriwayatkan dari Abu Yusuf bahwa menjelaskan syarat-syarat sahnya
ia mencabut kembali pendapatnya iqrar tentang tindak kriminal qadzf,
ini. Perlu digarisbawahi di sini bah- zina, dan tindak kriminal dengan an-
wa iqrar tentang tindakan qadzf ti- caman hukuman had lainnya.
dak disyaratkan harus berbilang
berdasarkan kesepakatan ulama 2. Adapun hak-hak hamba (hak individu) itu
Hanafiah. bermacam-macam. Di antaranya hak pe-
Vonis hukum dijatuhkan terha- nuntutan dan pemenuhan kisas atau diat.
d,ap al-muqirr sesuai dengan ikrar- Di antaranya lagi ada hak harta naqdi (Ji-
nya menyangkut tindak pidana de- nancial asset) atau harta 'aini (real asset,
ngan ancaman hukuman had, baik barang). Di antaranya lagi ada hak talak,
kasusnya telah kedaluwarsa maupun hak syufah, nasab, dan sebagainya.
belum, kecuali dalam kasus tindak Syarat-syarat sahnya iqrar tentang
pidana meminum minuman keras, hak-hak Allah SWT berupa harus berbi-
menurut Imam Abu Hanifah dan Iang, disampaikan di majelis persidangan,
Abu Yusul ikrarnya tidak diperhi- dan diutarakan dengan menggunakan
tungkan dan tidak diterima setelah redaksi yang jelas, tidak disyaratkan un-
hilangnya bau minuman keras dari tuk iqrar tentang hak-hak individu atau
mulutnya dan telah lama berlalu. personal ini. Karena itu, sah ikrarnya
Ini karena Abdullah bin Mas'ud r.a. orang bisu tentang hak-hak personal ini.
mendera seorang laki-laki yang dari Sebagaimana pula di dalamnya tidak di-
Bagian V: FIQIH UMUM IsrAM IrLrD 8

syaratkan harus dalam keadaan sadar. ninggal dunia lalu si janin mewarisi
Karena itu, ikrarnya orang yang sedang uang seribu dirham tersebut," atau ia
dalam keadaan mabuk tentang hak-hak berkata, "Si Fulan mewasiatkan uang
personal ini adalah sah. Hak-hak individu seribu dirham tersebut kepada janin
atau personal ini bisa tertetapkan meski ini," iqrar tersebut sah dan uang yang
disertai dengan adanya syubhat, berbeda dikrarkan itu (al- muqarr bihi) adalah
dengan hak-hak Allah SWT. untuk si janin berdasarkan kesepa-
Syarat-syarat yang terkhusus un- katan ulama.
tuk iqrar tentang hak-hak individu ini fika si Hindun memang akhirnya
menurut ulama Hanafiah adalah sebagai melahirkan seorang bayi dalam jang-
berikut.3ea ka waktu yang bisa diketahui bahwa
anak tersebut memang sudah ada da-
a. Al-muqarr lahu harus jelas dan spesi- lam kandungannya ketika iqrar ter'
fik siapa orangnya, baik ia sudah ber- sebut diungkapkan, al-muqirr harus
wujud secara konkret maupun masih memenuhi apa yang ia ikrarkan ter-
dalam kandungan. Karena itu, sean- sebut (dalam contoh di atas adalah
dainya al-muqarr lahu tidak jelas uang seribu dirham). Apabila jabang
orangnya, seperti ada seseorang bayi yang dilahirkan oleh Hindun
berkata, "Salah seorang dari manu- tersebut terlahir mati, harta itu ada-
sia memiliki seribu dirham yang ber- lah untuk orang yang mewasiatkan
ada dalam tanggung jawab dan ke- atau yang mewariskan. Ini karena
wajibanku," iqrar seperti ini tidak ikrarnya orang tersebut pada haki-
sah karena tidak ada seorang pun katnya adalah untuk orang yang me-
yang memiliki hak untuk melakukan wasiatkan atau orang yang mewaris-
penagihan dan penuntutan terhadap- kan tersebut karena harta itu baru
nya atas apa yang dikrarkannya itu. bisa berpindah kepada si janin sete-
Seandainya ada seseorang ber- lah ia lahir, sedangkan dalam kasus
kata, "fanin yang berada dalam kan- ini, harta tersebut pada kenyataan-
dungan Hindun ini memiliki seribu nya tidak berpindah karena ternya-
dirham yang berada dalam tang- ta si janin terlahir mati. Karena itu,
gungan dan kewajibanku," maka harta itu selanjutnya dibagi di antara
apabila ia menyandarkan ikrarnya para ahli waris orang yang mewaris-
itu kepada suatu sebab yang masuk kan tersebut. Seandainya si Hindun
akal yang layak menjadi dasar terte- ternyata melahirkan dua bayi dalam
tapkannya kepemilikan bagi si janin keadaan hidup semuanya, harta itu
melalui jalur waris atau wasiat,"t se- dibagi di antara dua bayi tersebut.
perti ia berkata, 'Ayah janin ini me- Apabila dalam ikrarnya itu, a/-

394 At-Mabsuth,ild. XVll, hlm. 196; at-Bada'i', jld. VII, hlm. 223 dan berikutnya', Takmilatu Fathi al'Qadir,ild. VI, hlm. 304; al'Lubab,
ild. II, hlm. 83; Tabyinu al-Haqa'iq, jld.Y, hlm. 11; ad-Durr al-Mukhtar,ild.lV hlm. 474; Majma' odh-Dhamanat,hlm. 369.
395 karena kelayakan dan kompetensi (al-ahliyyah) janin adalah kelayakan dan kompetensi yang belum sempurna, tertetapkan-
nya hak-hak kehartaan untuk dirinya tidak bisa terwuiud kecuali melalui ialur waris, wasiat, atau wakafsebagaimana yang
sudah maklum.
FIQIH ISLAM IILID 8 BagianV: FIQIH UMUM

muqirr menjelaskan sebuah sebab iqrar untuk seorang janin yang di-
yang mustahil menurut adat kebia- utarakan oleh abmuqirr secara mut-
saan yang tidak mungkin sebab itu lak tersebut, yakni tidak ia sandar-
muncul dari si janin, seperti jika ia kan kepada suatu sebab seperti
berkata, "Si janin memberikan pin- waris atau wasiat, adalah tetap sah.
jaman utang kepadaku sesuatu atau Dalam hal ini, ikrarnya tersebut di- I
menjual sesuatu kepadaku," iqrar pahami dan diinterpretasikan dalam
I
tersebut batal dan sia-sia berdasar- konteks iqrar yang disandarkan ke-
kan kesepakatan ulama. pada suatu sebab kepemilikan yang
Apabila al-muqirr mengemuka- bisa diasumsikan untuk si janin, se-
kan ikrarnya dalam bentuk mutlak, perti diinterpretasikan bahwa harta
dalam arti ia tidak memberikan pen- tersebut (al-muqarr bihi) adalah har-
jelasan suatu sebab yang Iayak yang ta yang diwasiatkan oleh seseorang
bisa dipersepsikan untuk tertetap- untuk si janin atau salah seorang
kannya kepemilikan bagi si janin, ahli waris si janin meninggal dunia
seperti waris atau wasiat, iqrar ter- dan meninggalkan harta itu sebagai
sebut tidak sah menurut Abu Yusuf. warisan untuk si janin. Karena iqrar
Dikatakanbahwa dalam hal ini,lmam adalah hujah yang sah dan legal, jika
Abu Hanifah juga sependapat dengan iqrar tersebut berasal dari orang
Abu Yusuf. Ini karena tidak ada sua- yang memiliki kapasitas dan kom-
tu hak finansial atau harta yang ter- petensi untuk memberika n' iqrar dan
tetapkan untuk si janin, baik mela- mengenai sasarannya, iqrar itu wajib
lui perniagaan dan transaksi bisnis difungsikan dan diberlakukan, tidak
(mu'amalah) maupun berdasarkan boleh disia-siakan. Di sini, iqrar ter-
suatu tindak pidana. Iqrar yangber- sebut mungkin untuk diberlakukan
bentuk mutlak dipahami sebagai dengan cara diinterpretasikan se-
iqrar tentang suatu hak yang terte- perti di atas.3e6
tapkan berdasarkan suatu perniaga- Ini adalah hukum iqrar untuk ja-
an sehingga di sini al-muqirr diang- nin(iqrar dengan al-muqarr lahu ada-
gap seakan-akan ia menyatakan hal lah seorang janin). Adapun iqrar ten-
itu dalam ikrarnya secara jelas dan tang janin (iqrar dengan al-muqarr
eksplisit, sedangkan sebab ini (yaitu bihi berupa suatu janin), itu adalah
perniagaan) tidak bisa diterima ka- boleh berdasarkan kesepakatan ula-
rena tidak mungkin si janin melaku- ma. Misalnya, si A berikrar tentang
kan perniagaan dengannya. janin yang berada dalam kandung-
Sementara itu, Muhammad, an seekor kambing adalah untuk si
Imam asy-Syafi'i berdasarkan penda- B maka iqrar tersebut sah dan al-
pat yang azhhar, Imam Malik, dan muqirr fsi A) harus komitmen ter-
Imam Ahmad mengatakan bahwa hadap al-muqarr bihi tersebut, baik

Takmilatu Fathi al-Qadir, jld. VI, hlm. 306; asy-Syarhu al-Kabir wa Hasyiyah ad-Dasuqi, ild.lll, hlm. 398; al-Muhadzdzab, ild,.ll,
hlm. 344 dan berikutnya; Mughni al-Muhtaj,ild,.ll, hlm. 241 dan berikutnya; al-Mughni, jld,. V hlm. 141 dan berikutnya.
BagianV:RQIHUMUM FIQIH ISLAM JILID 8

ia menjelaskan suatu sebab yang la- itu tidak sah kecuali jika para ahli
yak untuk tertetapkannya kepemilik- warisnya yang lain meluluskannya.
an maupun tidak menjelaskannya. Ini karena ia dicurigai menyimpan
Ini karena ikrarnya tersebut memi- suatu motif tertentu dalam ikrarnya
liki suatu celah atau jalur interpre- tersebut. Ini karena bisa saja, ikrar-
tasi yang sahih, yaitu wasiat berupa nya itu didorong oleh motivasi ingin
janin yang berada dalam kandungan mengistimewakan sebagian ahli wa-
seekor kambing dari selain al-muqirr, risnya atas sebagian ahli waris yang
seperti si pemilik kambing mewa- lain. Hal ini akan kami jelaskan lebih
siatkan janin yang dikandung kam- lanjut di bagian mendatang.
bingnya itu untuk seseorang lalu si Ulama Syafi'iah menetapkan dua
pemilik kambing itu meninggal du- syarat untuk al-muqarr bihi, yaitu se-
nia lalu ahli warisnya memberikan bagai berikut.
iqrar-dan ia mengetahui wasiat si 1) Hak yang menjadi al-muqarr
pemilik kambing tersebut-bahwa bihi pada saat iqrar bukanlah milik al-
janin yang berada dalam kandung- muqirr.lni karena iqrar adalah suatu
an kambing tersebut adalah untuk pemberitahuan tentang keberadaan
orang tersebut.3eT sesuatu yang statusnya adalah milik
al-muqarr lahu.
b. Al-Muqorr bihi harus dalam keadaan 2) Hak yang menjadi al-muqarr
bebas dari sangkut paut hak orang bihi ber ada di tangan al - mu qirr untuk
lain. Ini karena hak orang lain adalah ia serahkan kepada al-muqarr lahu
terlindungi dan dihormati. Karena dengan ikrarnya itu. fika hak yang
itu, tidak boleh membatalkan dan menjadi al-muqarr bihi tersebut tidak
menggugurkannya tanpa persetuju- berada di tangan al-muqirr, relevansi
an dan kerelaannya. Seperti iqrar iqrar di sini tidak terpenuhi.
yang dikeluarkan oleh orang yang
dalam kondisi menderita maradhul 5. BAGIAN KELIMA: IQRAR TENTANG HARTA
maut [menderita penyakit yang me-
Iqrar tentang harta adalah sah, baik itu
matikan, menderita penyakit yang
harta al-'ain fharta yang barangnya sudah
rata-rata orang yang menderita pe-
berwujud konkret, barang) maupun harta
nyakit seperti itu akan berujung
yang masih berupa ad-dain (utang) yang ber-
pada kematian dan akhirnya ia me-
ada dalam tanggungan, juga baik al-muqarr
mang meninggal dunia) bahwa di-
bihi diketahui dengan jelas dan spesifik mau-
rinya memiliki beban utang kepada
pun tidak diketahui secara jelas dan spesifik
seorang ahli warisnya (iqrar dengan
(majhuul) berdasarkan kesepakatan ulama.
al-muqarr bihi berupa tanggungan
I ni karena ketidakj ela san al- muqar r bihi tidak
utang dan al-muqarr lahu adalah se-
sampai menghalangi keabsahan suatu iqrar.
orang ahli warisnya) maka ikrarnya
Ini karena memang terkadang seseorang bisa

Takmilatu Fathi ol-Qadir,lld. VI, hlm. 3O8; al-Bada'i',jld. VII, hlm 224; Tabyinu al-Haqa'iq, ild. V hlm. 12; al-Lubab, ild. II, hlm.
84.
lsLAM,rLrD 8 BagianV: FIQIH UMUM

saja menanggung kewajiban suatu hak yang orang yang menjadi al-muqarr lahu.lni kare-
tidak diketahui dengan jelas dan spesifik, se- na ketidakjelasan al-muqarr lahu menjadikan
perti ia melakukan suatu pengrusakan ter- suatu iqrar rusak dan tidak sah karena sese-
hadap suatu harta tertentu yang tidak dike- orang yang tidak diketahui secara jelas sia-
tahui berapa nilainya atau ia dikenai tuntutan pa dan yang mana orangnya tentu tidak bisa
untuk membayar ganti rugi atau kompensasi menjadi pihak yang berhak untuk mendapat-
atas tindak kekerasan terhadap suatu anggota kan suatu hak. Begitu pula dengan ketidakje-
tubuh orang lain yang tidak diketahui berapa lasan al-muqirr, juga menjadikan suatu iqrar
kadar ganti ruginya secara pasti. Karena itu, rusak dan tidak sah karena tidak diketahui
ketidakj ela san (al-J ahaalah) al-muqarr bihi ti- secara pasti pihak yang harus dikenai per-
dak sampai menghalangi keabsahan suatu tanggungjawaban keharusan menyerahkan
iqrar. lni karena iqrar adalah suatu pembe- hak kepada pemiliknya. Dengan demikian,
ritahuan tentang tertetapkannya suatu hak. hal itu menyebabkan al-muqarr lahu tidak
Karena itu, iqrar sah dengan itu. Berdasarkan bisa melakukan penuntutan dan penagihan
hal ini, sah jika al-muqirr berkata, "Saya me- sehingga menjadikan iqrar tersebut tidak ada
miliki tanggungan kewajiban sesuatu atau gunanya.3eB
suatu hak kepada si Fulan," sehingga dengan Berdasarkan hal ini, ketidakjelasan al-
pengakuannya ini, sesuatu atau suatu yang muqarr bihi tidak sampai menghalangi keab-
dikrarkannya itu menjadi beban tanggungan sahan suatu iqrar. Meski demikian, ketidakje-
dan kewajibannya dalam bentuk yang tidak lasan a/-mosyhuud bihi (perkara atau sesuatu
jelas dan spesifik. Selanjutnya, ia diminta un- yang menjadi objek kesaksian) menghalangi
tuk menjelaskan secara spesifik sesuatu atau keabsahan suatu kesaksian dan putusan hu-
suatu hak yang diikrarkan tersebut supaya kum karena tidak mungkin memberikan pu-
pihak almu qarr lahu bisa menuntut pemenuh- tusan hukum terhadap sesuatu yang tidak
annya. fika ia tidak bersedia menjelaskannya, diketahui secara jelas dan pasti. Adapun da-
qadhi harus memaksanya untuk menjelaskan lam masalah iqror, jika al-muqarr bihi dalam
dengan cara dipenjara, misalnya, atau seba- bentuk tidak jelas dan spesifik, al-muqirr di-
gainya. Ini karena al-muqirr berkeharusan perintahkan untuk menjelaskan secara spe-
mengosongkan dan membebaskan dzimmah- sifik sesuatu atau suatu hak yang ia ikrarkan
nya [tanggung jawab dan kewajiban) yang ia itu dan dalam hal ini, penjelasan yang diteri-
isi dengan suatu kewajiban hak berdasarkan ma mengenai al-muqarr bihi adalah penjela-
keabsahan ikrarnya tersebut. Dalam arti, ia san dan keterangan al-muqirr disertai dengan
harus membebaskan dirinya dari tanggungan sumpahnya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini
kewajiban yang ia munculkan dengan ikrar- kami sebutkan sejumlah masalah yang bisa
nya itu dengan cara menunaikan tanggung- menjadi contoh mengenai penerimaan kete-
an kewajiban tersebut. Hal itu bisa dilakukan rangan dan penjelasan dari pihak al-muqirr
dengan cara ia terlebih dahulu menjelaskan tentang al-muqarr bihi oleh qadhi.
kadar al-muqarr bihi.
Hal ini berbeda dengan ketidakjelasan

3eB Tabyinual-Haqa'iq,jld.Y,hlm.4;TakmilatuFathiat-Qadrr;jld.VI,hlm.308; al-Lubab,jld..ll,hlm.76; ad-Durral-Mukhtar,ild.lY,


hlm. 469; Mughni al-Muhtaj, jld.ll,hlm.247; al-Muhadzdzab, ild. II, hlm. 348; al-Mughni, jld. V hlm. 171.
BagianV:FIQIHUMUM FIqH ISLAM IILID 8

a. Dalam Masalah Penggasaban 3. Seandainya si A berkata, "Saya meng-


gasab seekor kambing," atau, ".,. sebuah
1. Apabila ada seseorang sebut saja si A
memberikan iqrar bahwa ia telah meng- baju," penjelasannya mengenai apakah
gasab suatu harta dari si B atau ia ber- kambing atau baju itu dalam keadaan
kata, "Si B memiliki sesuatu atau suatu baik atau dalam keadaan cacat adalah di-
hak yang menjadi tanggungan dan kewa- terima. Misalkan juga ia berkata, "Saya
jiban saya," iqrar tersebut sah dan ia ha- menggasab suatu rumah," maka peniela-

rus menjelaskan secara spesifik tentang sannya mengenai letak rumah tersebut
suatu harta atau sesuatu yang ia ikrar- apakah berada di suatu tempat yang de-
kan tersebut dan ia harus menjelaskan- kat atau jauh adalah diterima. Ini kare-
nya dengan sesuatu yang memiliki nilai. na tindakan penggasaban biasanya ter-

fika ia menjelaskannya dengan sesuatu iadi terhadap sesuatu yang ditemui oleh
yang tidak memiliki nilai, penjelasan- si pelaku secara kebetulan, baik rumah
nya itu tidak diterima. Ini karena dalam itu dalam keadaan baik maupun dalam
contoh pertama, tindakan penggasaban keadaan cacat. Penjelasannya menge-
tidak berlaku kecuali terhadap sesuatu nai letak rumah tersebut adalah diteri-
yang masuk kategori harta. Adapun da- ma karena dalam ikrarnya itu, ia tidak
lam contoh kedua, al-muqirr memberita- menyebutkan secara jelas letak rumah
hukan bahwa dirinya memiliki kewajiban tersebut sehingga keterangan yang dite-
sesuatu yang berada dalam tanggungan-
rima mengenai letak rumah tersebut ada-
nya (dzimmah), sedangkan sesuatu yang
lah keterangan al-muqirr. Selanjutnya,
tidak memiliki nilai tidak bisa menjadi ia harus menyerahkan rumah itu kepa-
sesuatu yang wajib yang berada dalam da orang yang ia menggasab rumah itu
tanggungan. dari tangannya jika memang ia kuasa
menyerahkannya.3ee
2. Iika si A berkata, "Saya menggasab sesua- Apabila ia tidak mampu menyerah-
tu dari si B," kemudian ia menjelaskannya kannya, seperti karena rumah itu telah
dengan sesuatu yang tidak memiliki nilai runtuh misalnya, pernyataan yang diteri-
secara syara', seperti ia menjelaskannya ma adalah pernyataan al-muqirr menurut
dengan berkata, "Sesuatu yang saya ga- Imam Abu Hanifah dan Abu Yusuf dan ia
sab itu adalah anak kecil yang berstatus tidak menanggung denda rumah tersebut
merdeka," atau, "... minuman keras milik menurut mereka berdua. Ini karena me-
seorang muslim," atau, "... kulit bangkai," nurut mereka berdua, harta tidak berge-
ia dibenarkan dan penjelasannya itu di- rak tidak tertanggung nilainya karena
terima. Ini karena hal-hal tersebut [anak tindakan penggasaban, tetapi hanya ter-
kecil yang berstatus merdeka, minuman tanggung pengembaliannya saja fdalam
keras milik seorang muslim, dan kulit arti, orang yang menggasab suatu harta
bangkai) meskipun tidak memiliki nilai, tidak bergerak tidak terkena denda gan-
hal-hal tersebut memang termasuk sesu- ti rugi nilai harta itu ketika harta itu bi-
atu yang biasa digasab. nasa di tangannya karena faktor alam.

3ee AI-Bada'i,, ild. VII, hlm. 215 dan berikutnya; Takmilatu Fathi al-Qadir, jld. VI, hlm. 286; al-Mabsuth, ild. XVII, hlm.18S; Majma'
adh-Dhamanat, hlm. 117.
IrLrD 8 Bagian V: RQIH UMUM

Adapun jika kerusakan atau kebinasaan Dalam Masalah Menyangkut Takaran


harta itu karena tindakan pelaku, seperti dan Timbangan
ia merobohkannya misalnya, ia harus me- 4. Seandainya al-muqirr berkata, "Saya me-
nanggung dendanya. Ini karena jika ga- miliki tanggungan kewajiban satu mud
sab tidak bisa terjadi di dalam harta tidak hinthah atau satu rithl sya'iir," penjelas-
bergerak, tindakan itu dianggap sebagai annya diperhitungkan sesuai dengan
bentuk al-ltloaf atau merusakkan harta ukuran mud atau rithl daerah di mana ia
orang lain). Ini karena pengertian gasab memberikan iqrar.
yaitu menghilangkan dan menyingkirkan
"tangan" seseorang dari harta miliknya
b. Dalam Masalah Menyangkut Ukuran
[yaitu dengan cara memindahkannya) Berat atau Bilangan
dengan melakukan suatu tindakan ter-
hadap harta itu. Pengertian gasab ini tid- 5. Seandainya ol-muqirr berkata, "Saya me-
ak ditemukan pada harta tidak bergerak. miliki tanggungan kewajiban berupa se-
Dengan kata lain, menurut mereka ber- ribu dirham," ukuran dirham yang diper-
dua, gasab tidak bisa terjadi pada harta hitungkan di sini adalah menggunakan
tidak bergerak. ukuran yang umum berlaku di daerah
Adapun menurut Muhammad, ia ter- setempat. Jika tidak ada ukuran standar
kena denda nilai rumah tersebut. Ini ka-
yang umum berlaku, dikembalikan ke-
pada cara pengukuran dengan berat tim-
rena menurutnya, harta tidak bergerak
adalah tertanggung pengembaliannya ka-
bangan karena dirham pada flasarnya
rena penggasaban jika memang harta ti- adalah sesuatu yang ditimbang. Perlu di-
garisbawahi di sini bahwa yang diperhi-
dak bergerak itu masih ada dan tertang-
gung nilainya, juga jika ternyata sudah tungkan dalam hukum kebiasaan yang
binasa. Ini karena penggasaban ada- berlaku pada masa kita sekarang ini ada-
Iah menghilangkan dan menyingkirkan lah dengan menggunakan hitungan jum-
tangan si pemilik harta dari hartanya. lah per keping. Karena itu, jika al-muqirr
Kriteria "dengan melakukan suatu tinda- memberikan iqrar bahwa dirinya memi-
kan terhadap harta itu" bukan menjadi Iiki tanggungan kewajiban sebanyak se-
syarat suatu tindakan bisa disebut peng- ribu lira emas atau perak, ikrarnya itu di-
pahami dalam konteks jumlah perkeping
gasaban. Pengertian penggasaban di atas
telah terpenuhi di sini dengan adanya sehingga ia memiliki beban kewajiban
perbuatan menjauhkan dan menyingkir- sebanyak seribu keping lira emas atau
perak, bukan diukur dengan berat tim-
kan tangan si pemilik dari harta tidak
bergerak miliknya.aoo bangan. Ini karena berat timbangan per

400 Perbedaan pendapat di antara para imam mazhab Hanafi dalam hal ini dilatarbelakangi oleh perbedaan pendapat mere-
ka seputar pertanggungjawaban denda terhadap harta tidak bergerak yang digasab karena binasa. Dalam hal ini, Imam
Abu Hanifah dan Abu Yusuf mengatakan bahwa barangsiapa menggasab suatu harta tidak bergerak lalu harta itu binasa di
tangannya karena faktor alam, seperti banjir, menurut mereka berdua, pelaku tidak terkena denda karena menurut mereka
berdua, di dalamnya tidak ditemukan adanya unsur penggasaban, sebab tidak terpenuhinya kriteria menyingkirkan tangan
si pemilik, yaitu memindahkan harta tersebut karena harta itu masih tetap berada di tempatnya semula. Tindakan meniauh-
kan dan menyingkirkan si pemilik dari harta tidak bergerak miliknya adalah tindakan terhadap dirinya, bukan terhadap
harta tidak bergerak miliknya. Dengan demikian, dalam kasus ini, pelaku sama seperti jika ia menghalang-halangi dan men-
iauhkan seseorang dari binatang ternak miliknya.
BagianV:FIQIHUMUM JrLID 8

keping lira sudah distandarkan ketika banyok sebagai sifat kata daraahiim (se-
proses pembuatannya. jumlah dirham), sedangkan jumlah mak-
simal untuk penggunaan kata daraa-
Yang Dimaksud dengan Duralhlm him adalah sepuluh. Buktinya, jika lebih
(Sedikit Dirham) dan Sebagainya dari sepuluh, dikatakan "ahede 'esyare
dirhaman, itsnaa 'osyara dirhaman" de-
6. Seandainya al-muqirr berkata, "Saya me-
ngan menggunakan bentuk kata tunggal
miliki beban kewajiban duraihim (dirham
sedikit atau kecil) atau dunainir (dinar fdirham), bukan menggunakan bentuk
kata jamak (daraahiim). Karena itu, sepu-
sedikit atau kecil) kepada si Fulan," yang
luh adalah jumlah maksimal untuk peng-
menjadi beban kewajibannya adalah
gunaan kata dqraahiim sehingga dalam
dirham atau dinar utuh. Ini karena bentuk
hal ini, a/-muqirrtidak memiliki tanggung-
kata at-tashghiir (diminutive) terkadang
an kewajiban lebih dari sepuluh dirham
digunakan untuk menunjukkan penger-
atau dinar.
tian ukuran yang kecil atau terkadang di-
Sementara itu, menurut kedua rekan
gunakan untuk menunjukkan pengertian
Imam Abu Hanifah [Muhammad dan Abu
remeh dan sepele.
Yusuf), pernyataan al-muqirr tersebut di-
pahami minimal dua ratus dirham, tidak
d. Yang Dlmaksud dengan Daraahim dan bisa kurang dari itu. Ini karena al-muqarr
Danaanir (Bentuk Jamak dari Kata bihi di sini adalah daraahiim (sejumlah
Dlrham dan Dlnarl dirham) yang banyak, sedangkan jumlah
Seandainya al-muqirr berkata, "Saya me- kurang dari dua ratus masih masuk kate-
miliki beban kewajiban daraahim [bebe- gori qillah [sedikit). Karena itu, jumlah
rapa dirham) atau danaaniir [beberapa dirham kurang dari dua ratus belum di-
dinar) kepada si Fulan," pengertian yang anggap sebagai batas nishab zakat.
diterima di sini adalah tiga dirham atau
tiga dinar ke atas. Ini karena jumlah mi-
Pengertlan Harta yang Besar atau
nimal bilangan jamak bulat adalah tiga.
Banyak
Seandainya ia berkata, "Saya memi-
B. Seandainya al-muqirr berkata, "Si Fulan
liki beban kewajiban daraahim (sejumlah
memiliki harta yang besar atau yang ba-
dirham) yang banyak kepada si Fulan,"
nyak yang berada dalam tanggungan dan
pengertian yang diterima di sini adalah
kewajibanku," itu dipahami dalam jumlah
sepuluh dirham menurut Imam Abu
dua ratus dirham berdasarkan kesepakat-
Hanifah. Ini karena ia menjadikan kata

Sementara itu, Muhammad mengatakan bahwa dalam hal ini, pelaku penggasaban harus bertanggung jawab membayar
denda ganti rugi karena di sini telah tepenuhi unsur atau kriteria penetapan dan penancapan tangan pelaku atas sesuatu
yang digasab tersebut (dalam hal ini adalah harta tidak bergerak tersebut) yang hal ini tentunya berkonsekuensi penyingkir-
an tangan pemiliknya karena tidak dimungkinkannya ada dua "tangan" bertemu pada objek yang sama pada keadaan yang
sama pula.
Adapun iika kerusakan atau kebinasaan harta tidak bergerak itu karena tindakan pelaku, seperti merobohkannya mi-
salnya, ia harus menanggung dendanya berdasarkan kesepakatan ulama Hanafiah. Ini karena apa yang ia lakukan itu adalah
sebuah tindakan al-itlaf(merusakkan harta orang lain) dan harta tidak bergerak tentunya juga tertanggung karena tin-
dakan al-itlaf, dalam arti pelakunya harus bertanggung iawab membayar denda ganti rugi. Lihat al-Bada'i', ild. VII, hlm. 147;
al-Lubab Syarh Mukhtashar Al-Kitab,ild. II, hlm. 189. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat pada kalian seputar penggasaban pada
bagian terdahulu.
ISLAM IrLrD 8 BagianV: FIQIH UMUM

an ulama Hanafiah menurut keterang- sebutkan bahwa jika menggunakan kata


an yang masyhur, karena dalam hal ini, tunggal, seperti maal'azhiim, itu dipaha-
al-muqirr berikrar tentang suatu harta mi dua ratus dirham, jadi dua ratus kali
yang disifati dengan kata besar, sedang- tiga sama dengan enam ratus dirham). Ini
kan nishab zakat,yakni harta yang sudah berdasarkan keterangan yang masyhur
wajib dizakati, yaitu dua ratus dirham, menurut ulama Hanafiah.aol
adalah harta yang besar, baik menu- Sementara itu, ulama SYafi'iah me-
rut pengertian syara' maupun penger- ngatakan bahwa seandainya ada sese-
tian yang umum berlaku ('urfl. Buktinya, orang berikrar tentang suatu harta atau
orang yang memiliki harta sebanyak dua suatu harta yang besar atau banyak, pen-
ratus dirham dianggap sebagai orang jelasan al-muqirr mengenai kepastian
kaya sehingga syara' mewajibkannya un- jumlahnya, baik jumlah yang dijelaskan-
tuk memberikan bantuan kepada kaum nya itu sedikit maupun banyak, adalah
fakir miskin. Orang kaya adalah orang be- diterima. Ini karena tidak ada suatu har-
sar di mata orang-orang hingga biasanya ta kecuali itu adalah harta yang besar dan
seseorang dinilai masuk kategori orang- banyak jika dibandingkan dengan jumlah
orang kaya dengan memiliki harta yang di bawahnya.
mencapai batas nishab syar'i. Ulama Malikiah, ulama Syafi'iah, dan
Ini jika al-muqarr bihi adalah berupa ulama Hanabilah mengatakan bahwa ji-
dirham. fika dalam bentuk selain dirham, ka al-muqirr berkata, "Si Fulan memiliki
pengukurannya disesuaikan dengan ba- daraahim (sejumlah dirham) yang berada
tas minimal nishab syar'i untuk harta dalam kewajiban saya," ia menanggung
yang dimaksudkan. Karena itu, iika ia kewajiban tiga dirham. Ini karena kata
berkata, "Saya memiliki tanggungan ke- daraahim adalah jamak, sedangkan jum-
wajiban dinar yang banyak," itu dipahami lah jamak minimalnya adalah tiga. Begitu
dua puluh dirham. Adapun jika unta maka juga, menurut ulama Syafi'iah dan ulama
lima unta dan jika hinthah maka lima wa- Hanabilah, ia menanggung kewajiban tiga
saq, yakni kurang lebih 653 kilogram. dirham jika ikrarnya berbunyi, "la memi-
Apabila ia berkata, "Saya memiliki liki daraahim [sejumlah dirham) yang ba-
tanggungan kewajiban sejumlah harta nyak yang berada dalam kewajiban saya,"
yang besar (dengan menggunakan bentuk karena ukuran banyak dan besar ada-
kata jamak, yaitu amwaal yang berarti se- lah tidak memiliki batasan, baik secara
jumlah harta dan 'izhqam bentuk jamak syara', bahasa, maupun 'uy' [kebiasaan).
dari'ozhiim yang berarti besar)," itu dipa- fuga karena ukuran banyak dan besar
hami enam ratus dirham. Ini karena kata itu berbeda-beda sesuai dengan kon-
'izhaam adalah bentuk jamak dari kata teks dan keadaan manusia. Tiga jika di-
'azhiim, sedangkan bilangan jamak bulat bandingkan dengan jumlah di bawahnya
minimalnya adalah tiga (di atas telah di- adalah banyak, namun jika dibandingkan

401 Al-Bada'i,, jld.yll, hlm. 219 dan berikutnya; Takmilatu Fathi al-Qadir,ild.Y I, hlm. 288 dan berikutnya; al-Mabsuth, ild. 18, hlm'
4 dan beriiutnya; Tabyinu al-Haqa'iq,jld. V hlm. 5 dan berikutnya; ad-Durr al-Mukhtar, ild. IV hlm. 469 dan berikutnya; al-
Lubab, lld. lll, hlm. 77.
BagianV:FIQIHUMUM FIQIH ISLAM IILID 8

dengan jumlah di atasnya adalah sedikit. an), sedangkanwadi'ah adalah harta yang ter-
Sementara itu, ulama Malikiah mengata- iaga di tangan orang yang dititipi. Harta itu
kan bahwa dalam hal ini, al-muqirr me- bisa harta berkualitas baik, juga bisa harta
miliki kewajiban empat dirham karena berkualitas rendah. Hal ini ini juga berlaku
angka keempat adalah awal permulaan untuk iqrar tentang penggasaban.
banyaknya jamak.ao2 fika ia berkata, "Si Fulan memiliki seribu
dirham yang berada dalam kewajibanku se-
bagai harga barang yang dijual kepada saya,"
t. Yang Dlmaksud dengan Macam
yakni ia menjelaskan tentang penyebab mun-
(kualitas) Dlrham
culnya kewajiban seribu dirham tersebut ke-
Seandainya al-muqim berkata, "Si Fulan
mudian ia berkata, "Seribu dirham itu adalah
memiliki seribu dirham yang berada dalam seribu dirham tidak murni (berkualitas ielek),"
kewajibanku," tanpa menjelaskan lebih lanjut penjelasannya ini tidak diterima dan ia memi-
penyebab yang memunculkan kewajiban itu,
liki kewajiban seribu dirham yang baik men-
apakah dari suatu transaksi jual beli, pinjam- urut Imam Abu Hanifah, baik penjelasan ter-
an utang (qardh), dan sebagainya, kemudian sebut diucapkan secara tersambung dengan
ia berkata, "seribu dirham itu adalah seribu pernyataannya sebelumnya maupun terpisah.
dirham tidak murni (jelek, zuylntf)," ia diper- Ini karena jual beli adalah akad. mu'awadhah
caya dan penjelasannya itu diterima jika me- (pertukaran) sehingga menuntut kedua har-
mang penjelasannya itu diucapkan secara ta yang dipertukarkan harus bebas dari ca-
tersambung dengan pernyataannya sebelum- cat karena masing-masing pihak tentunya ti'
nya. Adapun jika terpisah, ia tidak dipercaya dak rela kecuali dengan harta penukar yang
dan penjelasannya itu tidak diterima. Ini ka- baik dan bebas dari cacat. Dengan demikian,
rena dirham adalah isim jenis (generic noun) ikrarnya yang menyatakan bahwa seribu dir-
yang bisa menunjukkan dirham yang baik ham itu sebagai harga barang yang diiual ke-
dan yang jelek sehingga frase seribu dirham padanya berarti iuga iqrar tentang sifat bebas
yong tidak murni itu statusnya adalah menje- dari cacat. Dengan demikian, penjelasannya
laskan macamnya. Karena itu, penjelasannya setelah itu yang mengatakan bahwa seribu
itu sah dan diterima dengan syarat diucapkan dirham itu adalah seribu dirham berkualitas
tersambung dengan pernyataannya sebelum- jelek berarti bentuk pencabutan dan penga-
nya, tidak diucapkan secara terpisah. nuliran ikrarnya sebelumnya, sedangkan men-
Seandainya ia berkata, "Si Fulan memiliki cabut dan menganulir kembaliiqrar dalam hal
seribu dirham yang ada pada saya," kemudian ini adalah tidak sah. Hal ini sebagaimana iika ia
ia berkata, "seribu dirham itu adalah seribu mengatakan, "Saya menjual baju ini kepadamu
dirham tidak murni," penjelasannya ini diper- atas dasar baju itu dalam keadaan cacat," per-
caya dan diterima, baik penjelasan tersebut kataannya ini tidak diterima meskipun penje-
diucapkan secara tersambung dengan pernya- lasannya itu tersambung dengan pernyataan
taannya sebelumnya maupun terpisah karena lqrar sebelumnya. Begitu juga dengan penie-
ini adalah bentuk iqrar tentangwadi'ah (titip- lasan iqrar di atas, juga tidak sah.

402 Asy-Syarhu at-Kabir ma'a Hasyiyah ad-Dasuqi, ild. Ill, hlm. 4O7; al-Muhadzdzab,ild,.ll, hlm.347 dan berikutnya; Mughni al'
Muhtaj, ild.. II, hlm. 248; al- M ug hni, ild. V, hlm. 160.
FIQLH ISLAM IILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

Sementara itu, kedua rekan Imam Abu karena qardh pada hakikatnya adalah seper-
Hanifah (Muhammad dan Abu Yusuf) meng- ti jual beli, yaitu pertukaran harta dengan
atakan bahwa jika penjelasannya itu diucap- harta.
kan secara tersambung dengan pernyataan
iqrar sebelumnya, penjelasannya itu diper- g. Perselisihan Antara al-Muqirr dan al-
caya dan diterima. Adapun jika terpisah, ti- M uqa rr Lafu Seputar Pembayaran
dak dipercaya dan tidak diterima. Ini karena Piutang atau Sifat dan Status Sesuatu
sebagaimana penyebutan kata dirham bisa yang Ada pada al-Muqifi
untuk dirham yang baik, juga bisa untuk dir-
Seandainya al-muqirr berkata, "Saya me-
ham yang jelek karena kata dirham adalah
nerima pembayaran," atau, "Saya menerima,"
isim jenis yang memiliki beberapa macam,
atau, "Saya mengambil uang seribu dirham
termasuk dirham yang baik dan dirham yang
dari si Fulan sebagai pemenuhan hakku yang
jelek. Ketika kata dirham disebutkan secara
sebelumnya menjadi kewajibannya," namun
mutlak, dipahami sebagai dirham yang baik.
al-muqarr lahu menyangkal dan berkata,
Dengan demikian, jika al-muqirr memberikan
"Saya tidak pernah memiliki tanggungan ke-
penjelasan tentang macam dirham yang di-
wajiban apa pun sebelumnya kepadamu,"
maksudkan dan penjelasannya itu diucapkan
lalu ia berkata, "Seribu dirham itu sebenar-
secara tersambung dengan pernyataan iqror
nya adalah hartaku yang kamu pegang dari-
sebelumnya, penjelasan itu sah dan diterima,
ku," yang diterima di sini adalah pernyataan
karena dengan begitu, berarti ia menentukan
al-muqarr lahu disertai dengan sumpahnya.
spesifikasi sebagian pengertian yang termuat
Selanjutnya, al-muqirc diperintahkin untuk
dalam kata dirham tersebut. Adapun jika pen-
mengembalikan uang seribu dirham itu ke-
jelasannya itu diucapkan secara terpisah dari
pada al-muqarr lahu.lni karena iqrar bahwa
pernyataan iqror sebelumnya, penjelasan itu
telah menerima pembayaran itu berarti iqrar
tidak sah dan tidak diterima supaya itu tidak
tentang al-qabdhu [pemegangan), sedangkan
menjadi bentuk penganuliran dan pencabut-
al-qabdhu menghendaki adh-dhamaan (per-
an kembali iqrar.
tanggungan) maka dengan dirinya meng-
Seandainya ia berkata, "Si Fulan memi-
klaim bahwa al-Qabdhu terhadap seribu dir-
liki seribu dirham yang berada dalam kewa- ham itu adalah sebagai pembayaran utang
jibanku sebagai pinjaman utang (qardh)," ke-
kepadanya. Itu berarti ia mengklaim keada-
mudian ia mengatakan, "Seribu dirham itu an dirinya yang bebas dari pertanggungan,
adalah seribu dirham jelek," dalam hal ini ter-
sedangkan al-muqorr lahu mengingkari dan
dapat dua versi riwayat. Versi riwayat perta-
menyangkal hal itu. Karena itu, yang diterima
ma mengklasifikasi, sama seperti pendapat adalah pernyataan al-muqarr lahu disertai
Muhammad dan Abu Yusuf dalam contoh ka-
dengan sumpahnya.
sus jual beli di atas, yaitu jika penjelasannya
Begitu juga seandainya al-muqirr sebut
itu diucapkan secara tersambung dengan per-
saja si A memberikan iqrar atau pengaku-
nyataan iqrar sebelumnya, penjelasannya itu
an bahwa dirinya memegang seribu dirham
diterima, namun jika terpisah, tidak diterima.
dari seseorang (al-muqarr lahu) sebut saja si
Adapun versi riwayat yang kedua adalah se-
B yang seribu dirham itu sebelumnya adalah
perti pendapat Imam Abu Hanifah dalam ka-
wadi'ah (titipan) yang ada padanya (si B) lalu
sus jual beli di atas, yaitu tidak diterima. Ini
si B (al-muqarr lahu) mengingkari dan me-
BagianV:FIQIHUMUM FIQIH ISLAM JILID 8

nyangkalnya dengan berkata, "Tidak, tetapi ikut besoma-samo para (malaikat) yang suiud
kamu mengambil seribu dirham itu dariku se- itu." (al-Hiir: 30-31)
bagai tindakan penggasaban," yang diterima
adalah perkataan al-muqarr lahu (si B) diser- Rasulullah saw. bersabda tentang orang
tai dengan sumpahnya karena alasan yang te- yang mati syahid,
lah kami jelaskan di atas.
Adapun jika al-muqirr berkata, "Si Fulan " Semue ke salahannya dihapuskan darinya
menitipkan uang seribu dirham kepadaku," kecuali utang." aos

Ialu si Fulan itu berkata, "Tidak, tetapi seri-


bu dirham itu kamu gasab dariku," yang dite- Karena itu, jika ada seseorang berikrar
rima di sini adalah pernyataan al-muqirr di' tentang sesuatu dan ia mengecualikan se-
sertai dengan sumpahnya. Ini karena di sini, bagian darinya, ia berarti berikrar tentang
al-muqirr tidak berikrar tentang suatu sebab sisanya. Karena itu, jika ia berkata, "Si Fulan
dhamaan (pertanggungan), yaitu mengam- memiliki uang yang berada dalam kewa-
bil atau al-Qabdhu, berbeda dengan kasus jibanku sebanyak seratus kecuali sepuluh,"
sebelumnya.ao3 berarti ia berikrar tentang jumlah sembilan
puluh. Karena itu, dalam definisi isfftsnaa'dis-
h. Pengecualian daaam lqrur ebutkan bahwa istitsnaa' adalah pembicaraan
Mengecualikan sebagian dari sesuatu tentang sisa setelah pengecualian.
yang masuk ke dalam cakupan al-mustatsna Istitsnaa' tidak sah kecuali jika diucap-
minhua0a' adalah boleh tanpa diperselisihkan kan secara tersambung dengan perkataan se-
lagi. Pengecualian adalah ungkapan yang me- belumnya, sekiranya pengucapa n mustatsnaa
mang umum berlaku dalam bahasa Arab dan dilakukan dalam bentuk yang menurut ke-
tersebutkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah. biasaan yang berlaku itu dianggap sebagai
Allah SWT berfirman, bagian dari satu perkataan. Karena itu, ti-
dak sah pemisahan dalam istitsnaa'dengan
"Dan sungguh, Kami teloh mengutus Nuh diam dalam jangka waktu yang panjang atau
kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama pemisahan dengan perkataan lain. Ini karena
mereka selama seribu tahun kurang lima puluh istitsnaa' adalah kontradiksi dengan sesuatu
tahun. Kemudian mereka dilanda baniir besar, sebelumnya. Meski demikian, bentukpemisah-
sedangkan mereka adalah orang-orang yang an yang sedikit atau sebentar karena suatu hal
zalim." (al-Ankabuut: 14) itu tidak masalah, seperti diam sebentar un-
tuk mengambil nafas, karena agak kesulitan
"Meka bersujudlah para malaikat itu se- mengutarakan kata-kata, karena mengingat-
muanya bersama-sama, kecuali lblis. Ia enggan ngingat, terputusnya suara, atau karena batuk

At-Bada'i', ild. VIl, hlm. 217 dan berikutny a; al-Mabsuth, jld. 18, hlm. 726; Mukhtashar ath-Thahawi, hlm. 115; Majma' adh-
Dhamanat, h1m.376.
404 Dalam masalah lstitsno', ada dua istilah yang perlu diketahui, yaitu a/-mustatsna (sesuatu yang dikecualikan) dan al-mustats-
na minhu (sesuatu yang al-mustatsna dikecualikan darinyaJ. Contoh, "Saya memiliki utang kepada si Fulan seribu kecuali
seratus," maka yang berstatus sebagai al-mustatsna di sini adalah seratus, sedangkan yang berstatus sebagai al'mustatsna
minhu adalah seribu.
Ini diambil dari pengertian sebuah hadits panlang yang diriwayatkan oleh Muslim, at-Tirmidzi, dan an-Nasa'i dari Anas r.a'
Muslim meriwayatkan dari Abdullah Ibnu Amr r.a. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda, "Terbunuh di ialan Allah mengha-
puskan semua hat(dosa dan kesalahan) kecuali utang!' (Lihat at-Taj al-Jami' li al-lJshul, lld. IV hlm. 297; al-llmam, hlm. 483)
FretH ISLAM )rlrp 8 4-\-
.\. zqz Bagian V: FIQIH UMUM

\-oz--
atau bersin. Mengecualikan sedikit dari yang toh aplikasi yang akan disebutkan sebentar
banyak adalah sah berdasarkan kesepakatan lagi.
ulama. Adapun mengecualikan yang banyak Fuqaha juga menambahkan satu syarat
dari yang sedikit juga sah, namun hanya me- lagi, yaitu al-mustatsnaa tidak sampai men-
nurut ulama Hanafiah berdasarkan zahir ri- cakup keseluruhan dari al-mustatsnaa minhu
wayat. Adapun mengecualikan keseluruhan (pengecualian keseluruhan). Karena itu, jika
adalah tidak sah berdasarkan kesepakatan al-muqirr berkata, "la memiliki lima dirham
ulama. Ini karena pengecualian adalah meng- yang berada dalam kewajibanku kecuali em-
hapus sebagian dari sesuatu yang tercakup pat dirham," ikrarnya ini sah. Adapun jika ia
dalam suatu kata, sedangkan mengecualikan berkata, "la memiliki lima dirham yang ber-
keseluruhan berarti menghapus keseluruhan. ada dalam kewajibanku kecuali lima dirham,"
Seandainya pengecualian keseluruhan adalah pengecualian ini batal (ingat, yang batal ha-
sah, tentunya perkataan yang ada adalah per- nya pengecualiannya, sedangkan ikrarnya
kataan yang sia-sia tanpa guna. tetap sah dan berlaku) sehingga ia tetap ter-
Boleh mengecualikan dari pengecualian, kena tanggungan kewajiban lima dirham se-
baik dengan menggunakan huruf 'athaf (kata muanya karena ia berikrar dengan lima dir-
sambung) maupun tanpa huruf 'athaf, seperti ham itu.
perkataan, "Saya memiliki beban kewajiban
sepuluh dirham kecuali tiga dirham dan a) Mengecuallkan Sedlklt darl yan$ Banyak
kecuali dua dirham," dengan menggunakan
Apabila al-muqirrberkata, "Saya memiliki
huruf 'athaf sehingga perkataan ini adalah
beban kewajiban sepuluh dirham kdcuali tiga
mengecualikan lima dan menyisakan lima.
dirham," ia terkena kewajiban tujuh dirham.
fuga seperti firman Allah, Ini karena istitsnaa' atau pengecualian adalah
mengutarakan yang tersisa setelah penge-
"(Mereka) menjawab,'Sesungguhnya, kami cualian, seakan-akan ia di sini berkata, "Saya
diutus kepada kaumyang berdosa, kecuali para memiliki beban kewajiban tujuh dirham ke-
pengikutLut. Sesungguhnya, kami pasti menye- pada si Fulan."
Iamatkan mereka semuanya, kecuali istrinya, Begitu juga jika ia berkata, "Saya me-
kami telah menentukan, bahwa dia termasuk miliki beban kewajiban tiga dirham kecuali
orang yang tertinggal (bersama orang kafir (dengan menggunakan kata ghaira) satu dir-
lainny a)."' (al-Hiir: 58- 60) ham," berarti ia memiliki beban kewajiban
dua dirham. Ini karena kata ghaira dengan
Menurut ulama Malikiah dan ulama dibaca nashab memberi faedah rstitsnaa'
Syafi'iah, dalam iqrar sah mengecualikan se- (pengecualian).
suatu dari selain jenis al-mustatsnaa minhu. Seandainya ia berkata, "Saya memiliki be-
Akan tetapi, menurut ulama Hanafiah dan ula- ban kewajiban seribu dirham selain [dengan
ma Hanabilah, itu adalah tidak Uraian
sah.a06
menggunakan kata siwaa) tiga dirham kepada
lebih lanjut bisa diketahui dari sejumlah con-

406 Al-Mabsuth, jld XVII, hlm. l9l; al-Bada'i', ild. VII, hlm. 209 dan berikutnya; Majma'adh-Dhamanat, hlm. 371; Takmilatu Fathi
at-Qadir, jld.Yl, hlm. 390; Tabyinu al-Haqa'iq, ild. V hlm. 13; ad-Durr aI-Mukhtar,ild,.lY,hlm.478; Mukhtashar ath-Thahawr, hlm.
ll4; at-Lubab,ild. II, hlm. 78; ad-Dardir, a sy-Syarhu al-Kabir, ild. Ill, hlm. 410 dan berikutnya; Mughni al'Muhtai,ild.ll,hlm.257;
al-Muhadzdzab, jld. II, hlm. 349; al-Mughni, ild. V hlm. 142 dan berikutnya,162.
BagianV:FIQIHUMUM ,lrLrD 8

si Fulan," berarti ia memiliki beban kewajiban b) Mengecualikan Banyak dail yang Sedikit
997 dirham. Ini karena kata siwaa termasuk Apabila al-muqirr berkata, "Saya memili-
salah satu kalimat istitsnaa'. ki beban kewajiban sembilan dirham kecuali
Begitu juga jika ia berkata, "Saya memi- sepuluh dirham kepada si Fulan," berarti rs-
liki beban kewajiban tiga dirham kecuali satu titsnaa'ini sah berdasarkan zahir riwayat me-
dirham kepada si Fulan," berarti ia memiliki nurut ulama Hanafiah dan dalam hal ini, be-
beban kewajiban dua dirham. ban kewajibannya adalah sepuluh dirham.lni
Seandainya ia berkata, "Saya memiliki karena istitsnaa' adalah mengutarakan yang
beban kewajiban sepuluh dirham kecuali tiga tersisa setelah pengecualian dan pengertian
dirham kepada si Fulan," berarti ia memiliki ini terpenuhi dalam pengecualian terhadap
beban kewajiban tujuh dirham. yang banyak dari yang sedikit. Hanya saja,
Seandainya ia berkata, "Saya memiliki be- bentuk istitsnaa' seperti ini adalah istitsnaa'
ban kewajiban sepuluh dirham kecuali tujuh yang dinilai buruk dalam bahasa Arab. Ini ka-
dirham kepada si Fulan," berarti ia memiliki rena rstitsnaa'adalah untuk mengoreksi sua-
beban kewajiban tiga dirham. Ini karena istits- tu kesalahan ucapan sebelumnya, sedangkan
noa' atau pengecualian adalah mengutarakan kesalahan seperti dalam istitsnaa'ini adalah
yang tersisa setelah pengecualian. kesalahan yang sangat langka teriadi.
Seandainya ia berkata, "Saya memiliki be- Sementara itu, Abu Yusuf dan ulama-ula-
ban kewajiban seribu dirham kecuali sedikit ma mazhab lainnya mengatakan bahwa isfifs-
kepada si Fulan," berarti ia memiliki beban ke- naa' seperti itu adalah tidak boleh karena ti-
wajiban di atas lima ratus dirham, sedangkan dak ada dalam ucapan orang Arab.
keterangan yang diterima mengenai berapa
pastinya jumlah kelebihan di atas lima ratus c) Mengecuallkan Keseluruhan
tersebut adalah keterangan al-muqirr disertai
Misalkan seseorang berkata, "Saya memi-
dengan sumpahnya. Ini karena kata qaliil (se-
liki beban kewajiban sepuluh dirham kecuali
dikit) adalah termasuk salah satu isim nisbat
sepuluh dirham kepada si Fulan." Istitsnaa'
atau idhaafah [komparasi) sehingga sesuatu
atau pengecualian seperti ini adalah sia-sia
yang menjadi bandingannya harus lebih ba-
berdasarkan kesepakatan ulama [ingat, yang
nyak darinya supaya sesuatu yang sedikit itu
batal dan tidak sah hanya istitsnaa'atau pe-
jika dibandingkan dengan sesuatu yang men-
ngecualiannya, namun ikrarnya tetap sah dan
jadi bandingannya itu adalah sedikit.
berlaku) sehingga al-muqirr tetap terkena be-
Begitu juga seandainya ia berkata, "Saya
ban kewajiban apa yang ia ikrarkan sebelum
memiliki beban kewajiban berupa uang de-
istitsnaa', yaitu sepuluh dirham. Ini karena
ngan jumlah mendekati seribu dirham atau
pernyataan seperti itu bukanlah istitsnaa',
kurang lebih seribu dirham," berarti ia me-
tetapi merupakan bentuk mencabut kembali
miliki beban kewajiban di atas lima ratus dir-
dan menganulir iqra4 sedangkan menganulir
ham. Ini karena kalimat-kalimat tersebut se-
dan mencabut kembali iqrar terkait hak-hak
cara yakin dan pasti menunjukkan jumlah di
manusia itu tidak sah. Karena itu, pencabutan
atas separuhnya. Keterangan yang diterima
kembali itu batal sehingga iqrar yang ada te-
mengenai jumlah pasti kelebihan di atas lima
tap berlaku.
ratus tersebut adalah keterangan al-muqirc.
,rLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

d) Mengecualikan dari Pengecualian bisa berstatus sebagai sesuatu yang bersifat


Mengecualikan dari pengecualian adalah utang yang berada dalam tanggungan, seper-
mengecualikan al-mustatsnaa,yakni dari per- ti perkataan, "Saya memiliki beban kewajiban
kataan yang terletak tepat sebelumnya, kare- sepuluh dirham kecuali baju kepada si Fulan,"
na itu adalah sesuatu yang disebutkan paling istitsnaa'atau pengecualian ini tidak sah. Ini
dekat darinya, kemudian dilihat yang tersisa karena al-mustatsnaa minhu, yaitu sepuluh
dari ol-mustatsnaa setelah adanya istitsnaa' dirham, tertetapkan keberadaannya sebagai
yang kedua, itulah jumlah yang di-lsritsnaa'- utang yang berada dalam tanggungan dengan
kan sebenarnya. Dengan kata lain, mengecua- adanya iqrar tersebut. Adapun ol-mustatsnaa,
likan dari sesuatu yang dikecualikan sehing- yaitu baju, itu adalah harta al-'ain fbarang
ga kata yang berstatus sebagai al-mustatsnaa yang berwujud konkret) yang tidak memiliki
pertama juga sekaligus berstatus sebagai al- kemungkinan menjadi beban kewajiban yang
mustatsnao minhu untuk al-mustatsnaa yang berada dalam tanggungan (utang) sehingga
kedua. Misalnya perkataan, "Saya memiliki al-mustatsnaa bukan dari jenis al-mustats-
beban kewajiban sepuluh dirham kecuali tiga naa minhu.lni karena tidak ada kesatuan je-
kecuali satu," ini adalah iqrar tentang beban nis antara pakaian dan dirham, baik pada na-
kewajiban sebanyak delapan dirham. Ini ka- manya maupun pada kemungkinan berstatus
rena pengecualian yang terakhir adalah dari sebagai beban kewajiban yang berada dalam
kata yang terletak tepat sebelumnya, yaitu tanggungan, sehingga pengertian rstitsnaa'
tiga, sehingga tersisa dua dan dua inilah yang di sini tidak terpenuhi sama sekali. Di sam-
dikecualikan dari sepuluh sehingga tinggal ping itu pula, kadar pakaian terhadap dirham
delapan. juga tidak diketahui, sehingga dengan begitu,

Seandainya ia berkata, "Saya memiliki berarti al-mustatsnaa adalah sesuatu yang ti-
beban kewajiban kepada si Fulan berupa se- dak diketahui secara jelas, sedangkan tidak
jelasnya al-mustatsnaa berarti juga berkonse-
puluh dirham kecuali lima kecuali tiga kecua-
li satu," ini adalah iqrar tentang beban kewa- kuensi tidak jelasnya al-mustatsnoa minhu se-
jiban sebanyak tujuh. Ini karena satu dirham hingga istitsnaa' yang ada adalah tidak sah.
dikecualikan dari tiga sehingga tersisa dua Adapun jika al-mustatsnaa adalah sesuatu
dan dua ini dikecualikan dari lima sehingga yang bisa berstatus sebagai sesuatu yang ber-
tersisa tiga dan tiga inilah yang dikecualikan sifat utang yang berada dalam tanggungan,
dari al-mustatsnaa minhu yang pertama, yaitu yaitu berupa harta yang ditakar; ditimbang,
sepuluh, sehingga yang tersisa adalah tujuh. dan harta yang dihitung per biji yang ukuran
satuan-satuannya hampir seragam, seperti
walnut dan telur, seperti jika ia berkata, "Saya
e) Mengecualikan dail Selain Jenls yang
memiliki beban kewajiban seratus dirham ke-
Sama (lstitsnad Munqathi)4o7
cuali satu dinar atau kecuali satu qafiiz hint-
Imam Abu Hanifah dan Abu Yusuf menga- hah kepada si Fulan," isfifsnaa'ini sah menurut
takan bahwa apabila al-mustatsnaa tidak seje- Imam Abu Hanifah dan Abu Yusuf sehingga
nis dengan al-mustatsnaa minhu, maka dilihat beban kewajibannya adalah sisa dari seratus
jika almustatsnaa adalah sesuatu yang tidak dirham setelah dikurangi satu dinar atau se-

407 Yakni a/-mustatsnaa tidak seienis dengan al-mustatsnaa minhu. (Penerj.)

L
Bagianv:RQIHUMUM

telah dikurangi kadar nilai satu qafiiz hinthah. Sementara itu, Imam Malik dan Imam asy-
Ini karena kesamaan ienis atau al-muiaanasah Syafi'i mengatakan bahwa istitsnaa' dengan
antara al-mustatsnaa dan al-rnustatsnaa min' al-mustatsnaq yang berbeda jenis dengan a1-
hu adalah syarat menurut Imam Abu Hanifah mustatsnaa minhu adalah sah, seperti perka-
dan Abu Yusuf. Ini karena antara dirham dan taan, "Saya memiliki beban kewajiban seribu
dinar memang terdapat kesamaan jenis, ya- dirham kecuali baju kepada si Fulan," yakni
itu masing-masing dari keduanya sama-sama kecuali kadar nilai baju sehingga beban ke-
dari jenis harta yang bersastus sebagai harga wajibannya adalah sisa dari seribu dirham
atau alat penukar yang nilai harta-harta yang setelah dikurangi kadar nilai baju tersebut.
lainnya diukur dengannya (menjadi patokan Ini karena istitsnaa'seperti ini terdapat da-
atau ukuran nilai harta atau barang). Begitu lam Al-Quian dan bahasa Arab. Allah SWT
juga kesamaan jenis antara dirham dengan berfirman,
harta yang ditakar, ditimbang, dan sebagai-
nya juga terpenuhi. Ini karena masing-masing "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman ke-
dari keduanya sama-sama harta yang bisa pada para malaikat, 'Sujudlah kamu kepada
berstatus sebagai utang yang berada dalam Adam!'Makq, mereka pun sujud, kecuali lblis. Dia
tanggungan, yaitu ketika harta yang ditakar adalah dari (golongan) jin...." (al-Kahfi: 50)
atau ditimbang ditransaksikan dalam bentuk
tidak langsung diserahterimakan, tetapi baru "Sesungguhnya, mereka (apa yang kamu
sebatas dijelaskan kriteria dan spesifikasi- sembah) itu musuhku, lain halnya Tthan selu-
nya [seperti dalam akad salam atau pesanan ruh qlam." (asy-Syu'araa. z 77)
misalnya). Terpenuhinya kesamaan jenis an-
tara keduanya sudah cukup dengan melihat "... Mereka benar-benar tidak tohu (siapa
dari aspek tersebut. sebenarnyayang dibunuh itu), melainkan meng-
Sementara itu, Muhammad, Zufar, dan ikuti p e r sangkaan b elaka.... " (an-Nisaa': 1 57)
ulama Hanabilah mengatakan bahwa tstits-
naa'dalam iqrar tidak sah jika al-mustatsnaa "Di dalamnya mereka tidak
mendengar
tidak dari jenis yang sama dengan al-mustats- perkataan yang tak berguna, kecuali (ucapan
naa minhu secara mutlak, baik al-mustatsnaa salam)...." (Maryam: 62)
itu berupa pakaian, harta yang ditakar, mau-
pun harta yang ditimbang. Ini karena peng- Seorang penyair berucap,
ertian istitsnaa' (mengeluarkan sebagian dari "Berapa banyak negeri yang di dalamnya
apa yang tercakup dalam al-mustatsnaa min' tidak ada orang yang menjadi teman kecuali
hu, dalam arti seandainya tidak ada tstifsnaa' anak kijang dan unta putih."
atau pengecualian, sebagian itu tentu ter-
cakup ke dalam al-mustatsnaa minhu) tid,ak
bisa diasumsikan terjadi antara dua hal yang
f) Pengecualian atau Penggantungan
kepada Kehendak Allah SWT
berlainan jenis. Ini karena sesuatu yang tidak
sejenis yang disebutkan itu tidak tercakup Ulama Hanafiah sepakat bahwa al-muqirr
ke dalam bagian dari ucapan sebelumnya se- ketika ia berkata, "Saya memiliki beban ke-
hingga itu bukan merupakan bentuk istitsnao' wajiban seribu kepada si Fulan insya Allah
atau pengecualian.
(jika Allah menghendaki)," atau, "... kecuali
iika Allah menghendaki," maka tidak ada
FIQIH ISLAM IILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

suatu pun yang meniadi kewajibannya, baik ia beritahuan tentang pernyataannya sebelum-
mendahulukan kata se ribu dan mengakhirkan nya. Ini juga pbndapat ulama Hanabilah, ber-
kata insya Allah maupun tidak. Ini juga meru- beda dengan pendapat ulama Hanafiah. fika
pakan pendapat ulama Syafi'iah berdasarkan ia berkata, "Saya memiliki beban kewaiiban
pendapat mazhab. Dikarenakan dalam hal ini, satu dirham dan satu dirham [dengan meng-
ia tidak menyatakan secara pasti kewajiban gunakan huruf 'athaf wawu)i' atau, "... satu
dan komitmennya itu, tetapi ia gantungkan dirham kemudian satu dirham (dengan meng-
kepada kehendak Allah, sedangkan kehendak gunakan huruf 'athaf tsumma)," beban kewa-
Allah SWT tidak bisa kita ketahui. Begitu juga, iibannya adalah dua dirham. Ini karena huruf
ia tidak menanggung suatu kewajiban ketika 'athaf wawu menghendaki bahwa al'ma'thuuf
ia berkata, "Saya memiliki beban kewajiban dan al-ma'thuuf 'alaihi adalah dua hal yang
seribu dirham kepada si Fulan jika si Fulan berlainan. Jika ia berkata, "... satu dirham lalu
menghendaki." Iqrar seperti ini adalah batal satu dirham (dengan menggunakan huruf
karena kehendak selain kehendak Allah SWT /a')," beban kewajibannya adalah satu dirham
tidak bisa mewajibkan suatu apa pun.ao8 jika ia tidak menghendaki 'athaf karena itu
memiliki kemungkinan sebagai sifat, yakni
"maka itu adalah dirham yang menjadi kewa-
l. Athaf dalam lqrar
jibanku" atau "maka dirham yang menjadi ke-
Seandaiany a ol- muqirr berkata, "Saya me-
wajibanku itu adalah dirham yang kualitas-
miliki beban kewajiban satu dirham dan satu
nya lebih baik'.40e
dirham," atau, "... satu dirham lalu satu dir-
Ulama Hanafiah mengatakan' bahwaal0
ham," atau, "... satu dirham kemudian satu dir-
jika al-muqirr berkata, "Saya memiliki be-
ham," beban kewajibannya adalah dua dirham
ban kewajiban seribu dirham lebih (dengan
menurut ulama Hanafiah, ulama Hanabilah,
menggunakan kata wa nayyifl," beban ke-
dan ulama Malikiah. Ini karena huruf 'athaf
wajibannya adalah seribu dirham lebih, se-
(kata sambung) menghendaki penggabung-
dangkan keterangan yang diterima mengenai
an dan penyertaan antara yang di-'athaf-kan
jumlah pasti berapa kelebihannya itu adalah
lma'thuufl dengan yang di:athaf-i (ma'thuuf keterangan al-muqimkarena kata Iebih itu me-
'alaihi).
rupakan ungkapan tentang suatu tambahan
Sementara itu, ulama Syafi'iah mengata-
atau kelebihan.
kan bahwa jika ada orang berikrar tentang
Seandainya ia berkata, "Saya memiliki
satu dirham pada suatu waktu kemudian
beban kewajiban lima puluh dirham lebih be-
pada waktu yang lain ia berikrar lagi tentang
berapa dirham (dengan menggunakan kata
satu dirham, beban kewajibannya adalah satu
budh'un)," penjelasannya mengenai berapa
dirham saja karena itu adalah suatu pembe-
jumlah pasti beberapa dirham itu harus tiga
ritahuan dan pernyataan sehingga bisa saja
dirham ke atas. Iika kurang dari tiga, penjelas-
pernyataan yang kedua itu merupakan pem-
annya itu tidak diterima. Ini karena kata al-

Takmilatu Fathi al-Qadir ma'a al-'lnayah, jld.Yl, hlm. 314; Tabyinu at-Haqa'iq, jld. V hlm. 15; al-Lubab,ild' II, hlm. 79; Mughni al'
Muhtaj, jld.ll, hlm. 255.
Al-Mughni,jld. V hlm. \57; al-Muhadzdzab,ild,.ll, hlm.348; Mughni al-Muhtaj;ild.ll,hlm.252; ad-Dardir, asy'Syarhu al'Kabir'
jld. III, hlm.407.
410 Takmilatu Fathi al-Qailir,jld. VI, hlm. 299; al-Bada'i', ild. Vll, hlm.222; at-Lubab Syarh al-Kitab, jld. II, hlm. 79; ad-Durr al'
Mukhtar wa Radd at-Muhtar, ild. IV hlm. 473i Mukhtashar ath-Thahawi, hlm. 113.
Bagaanv:FIQIHUMUM IrLrD 8

budh'u dalam bahasa Arab menunjukkan jum- tus, sepuluh, atau seribu masih tetap belum
lah dari mulai tiga sampai sembilan sehingga jelas. Karena itu, untuk mendapatkan kejelas-
kata itu dipahami berdasarkan pengertian annya adalah merujuk kepada al-muqirrkare-
jumlah minimal yang berlaku karena itu yang na dirinya yang menyebutkan kata itu dalam
sudah pasti. bentuk mubham.
Seandainya ia berkata, "Saya memiliki
beban kewajiban seratus dan satu dirham ke- j. Pengoreksian (al-lstldraakl dalam lqrar
pada si Fulan," seratus di sini dipahami sera-
Dalam hal ini, koreksi bisa terhadap sifat
tus dirham. Seandainya ia berkata, "... seratus
atau kadar besaran. Koreksi terhadap kadar
dan satu dinar," seratus di sini dipahami sera-
bisa dengan sesuatu yang sejenis dan sama
tus dinar. ladi, al-ma'thuuf 'alaihi adalah dari atau dengan sesuatu yang berbeda dan ti-
jenis yang sama dengan abma'thuuf Hukum
dak sejenis. Inilah tiga macam istidraak atau
dan ketentuan ini juga berlaku dalam setiap
koreksi.all
harta yang ditakar, ditimbang, dan harta
yang jumlahnya dihitung per biji yang ukuran
besar satuan-satuannya hampir seragam. Ini
7. Koreksl terhadap slfat
karena harta-harta seperti ini adalah harta Misalnya, al-muqirr berkata, "Saya memi-
yang bisa berstatus sebagai utang yang ber- liki beban kewajiban satu qafiiz hinthah yang
ada dalam tanggungan. berkualitas baik, oh bukan, melainkan yang
Adapun dalam harta berupa barang-ba- berkualitas sedang," maka beban kewajiban-
rang selain itu, seperti pakaian dan harta nya adalah hinthah yang berkualitas baik
yang dihitung per biji yang ukuran satuan- menurut ulama Hanafiah, bukan yang berkua-
satuannya tidak seragam, semisal semangka, litas sedang. fika yang ia lakukan adalah me-
delima, dan sebagainya, seperti jika ia ber- naikkan sifat atau kualitas, ia tidak dicurigai
kata, "Saya memiliki beban kewajiban sera- menyimpan motif-motif tertentu yang tidak
tus dan sebuah baju," atau, "... sepuluh dan baik, namun jika yang ia lakukan adalah se-
seekor binatang kendaraan," atau, "... seribu baliknya, yaitu menurunkan sifat atau kuali-
dan sebutir delima," berarti di samping me- tas, ia dicurigai.
miliki beban kewajiban berupa sebuah baju,
seekor binatang, atau sebutir delima, ia juga 2. Korcksl terhadap kadar, namun dengan
memiliki beban kewajiban berupa seratus, se- jenis yang sama
puluh, atau seribu. Adapun keterangan yang Misalnya, ia berkata, "Saya memiliki be-
diterima mengenai apa maksudnya seratus, ban kewajiban seribu dirham, oh bukan, me-
sepuluh, atau seribu itu adalah keterangan lainkan dua ribu dirham," atau, "... satu dinar,
al- mu qir r. I ni karena ia meng-'athaf-kanny a- oh bukan, melainkan dua dinar," maka yang
dalam rangka memberikan penjelasan-ke- menjadi beban kewajibannya adalah yang le-
pada sesuatu yang mubham [masih beium bih banyak, yaitu dua ribu dirham atau dua
jelas, yaitu seratus, sepuluh, atau seribu), se-
dinar berdasarkan pendapat mazhab empat.
dangkan fungsi 'athaf di sini bukanlah untuk Ini karena iqrar adalah pemberitahuan dan
memberikan penjelasan sehingga kata sera- memang biasanya bisa saja terjadi kekeliru-

4rr Al-Bada'i', jld,.Yll,hlm.2l2; at-Mobsuth,ild 18, hlm. 103 dan berikutnya; Majma' adh-Dhamanat,hlm.377.
/ll:..h\
FIQIH ISLAM TILID 8 _l=-^.^r\- Bagianv:FIQIHUMUM
\. z.+6 r7_
\*:=l-
an dan kealpaan pada sesuatu yang diberi- ham tersebut adalah gugur sehingga beban
tahukan, baik kekeliruan pada kadar mau- kewajibannya adalah dua dinar. Ini karena
pun sifatnya, sehingga dibutuhkan melaku- kata tetapi/melainkan memindahkan hukum
kan koreksi terhadap kesalahan di dalamnya. kata yang pertama ke kata yang kedua, se-
Karena itu, koreksi ini bisa diterima selama ia dangkan kata lqa [bukan, tidak) berfungsi
tidak dicurigai. Di sini, ia menafikan jumlah untuk at- ta' kiid fpenguat, penegas) berdasar-
yang lebih sedikit, yaitu seribu dirham atau kan pendapat jumhur ulama nahwu.a1z
satu dinar, dan menetapkan jumlah yang le-
bih banyak, yaitu dua ribu dirham atau dua 6. BAG,AN KEENAM: IQRAR KfrtKA DAIAM
dinar; sehingga tentunya tidak ada kecuriga- KEADAAN SEHAT DAN KET'KA DALAM
an di dalamnya. KEADAAN SAKIT
Yang dimaksud dengan orang sehat ada-
3. Koreksi terhadap kadar, namun dengan lah orang yang tidak sedang menderita sakit
Jenls yang berbeda keras lmaradh al-maut), baik ia menlang sama
Misalnya, ia berkata, "Saya memiliki be- sekali tidak sakit maupun sakit, tetapi sakit-
ban kewajiban seribu dirham, oh bukan, me- nya itu bukan sakit keras (maradh al-maut).
lainkan seratus dinar," atau, "... satu qafiiz Adapun yang dimaksud dengan orang
hinthah, oh bukan, melainkan satu qafiiz sakit adalah orang yang menderita maradh al-
sya'iir," maka menurut jumhur fuqaha, di sini maut (sakit keras).a13
beban kewajibannya adalah keseluruhannya, fadi, yang dimaksudkan dengan sakit dan
yakni keseluruhan yang ia ikrarkan [yaitu se- sehat di sini adalah pengertian syar'inya yang
ribu dirham ditambah seratus dinar atau satu memengaruhi hukum-hukum yang ada sesuai
qafiiz hinthah ditambah satu qafiiz syatir). Ini dengan kondisi masing-masing dari kedua-
karena kekeliruan penyebutan dengan jenis nya, yaitu dalam masalah talak, wasiat, iqra4
yang berbeda seperti ini tidak biasanya ter- dan yang lainnya, bukan menurut pengertian
jadi sehingga tidak membutuhkan pengo- etimologi.
reksian. fuga karena sesuatu yang disebutkan Sakit keras (maradh al-maut) adalah sua-
sebelum koreksi tidak mungkin itu sesuatu tu penyakit yang menjadikan penderitanya ti-
yang disebutkan setelahnya itu sendiri dan dak mampu menjalankan aktivitas-aktivitas
tidak pula sebagiannya, sehingga dengan be- yang biasa dilakukannya sehari-hari. Penyakit
gitu, berarti ia dianggap berikrar tentang ke- itu rata-rata mengancam keselamatan jiwa si
duanya dan pencabutan atau penganuliran penderita dan akhirnya memang benar-benar
kembali terhadap salah satu dari keduanya ti- berujung pada kematian. Ini adalah tiga kri-
dak diterima. teria yang ketiga-tiganya harus terpenuhi su-
Sementara itu, ulama Malikiah menga- paya suatu penyakit bisa dikategorikan seba-
takan bahwa seandainya ia berkata, "Sa5y'a gaimaradh al-maut. Sekiranya salah satu dari
memiliki beban kewajiban satu dirham, oh ketiga kriteria tersebut tidak terpenuhi, suatu
bukan, melainkan dua dinar," yang satu dir- penyakit tidak bisa dikatakan sebagai maradh

412 Al-Bada'i',1ld.Vtl,hlm.2l2; asy-Syarhu al-Kabir, ild. III, hlm. 4O7; Mughni al-Muhtaj, jld.ll, hlm. 253; al-Muhadzdzab, jld' II, hlm
348; al-Mughni, ild. V hlm. 158 dan berikutnya.
473 lJstadzaz-Zarqa',al-Madkhal al-Fiqhi al-Amm, hlm. 795, cet. Vl.
BagianV:FIQIHUMUM IsLAM IrLrD 8

al-maut.Karena itu, seandainya penyakit yang Tidak ada seorang pun di antara mereka yang
diderita adalah penyakit ringan yang tidak memiliki posisi lebih dibandingkan yang lain-
sampai membuat si penderita tidak mampu nya. Ketika dalam keadaan sakit, pihak yang
menjalankan aktivitas-aktivitas yang biasa ia berutang tidak boleh memprioritaskan se-
lakukan ketika sehat, penyakit yang biasanya bagian pihak yang berpiutang atas sebagian
tidak sampai mengancam keselamatan jiwa- yang lain. Berbeda ketika dalam keadaan se-
nya meskipun ternyata akhirnya berujung hat, ia boleh melakukan hal itu.
kepada kematiannya, atau rata-rata memang
mengancam keselamatan jiwa si penderita, b. lqnr Ketika dalam Keadaan Sakit
tetapi ternyata tidak sampai berujung pada
lqrar ketika dalam keadaan sakit ada dua
kematian dirinya, semua itu tidak dianggap
macam. Pertama, iqrar bahwa dirinya telah
sebagai maradh al-maut. Dengan demikian,
mendapatkan pemenuhan pembayaran utang
pen-tasharuf-an yang dilakukan oleh si pen-
dari orang lain. Kedua, iqrar bahwa dirinya
derita tersebut dianggap sama seperti pen-
memiliki tanggungan utang kepada orang
tasharuf-an orang sehat dalam hal keabsahan
lain.
dan berlaku efektif.414
Adapun iqrar telah mendapatkan pem-
bayaran utang dari orang lain maka itu sah
a. lqrar ketlka dalam Keadaan Sehat jika pihak yang berutang adalah orang asing
lqrar ketika dalam keadaan sehat adalah dan utang itu muncul ketika ia (al-muqirr)
sah, baik. itu iqrar untuk ahli waris mau- masih dalam keadaan sehat. lqrar itu tidak
pun untuk orang asing (tidak termasuk ahli sah jika utang tersebut muncul ketika diri-
waris). Dengan kata lain, baik al-muqarr lahu nya sudah dalam keadaan sakit, karena keti-
adalah ahli waris al-muqirr maupun orang ka itu, posisi hartanya sudah terikat dengan
asing. lqrar tersebut direalisasikan dari kese- hak para pihak yang berpiutang. Begitu juga,
luruhan harta al-muqirr karena tidak ada hak iqrar tersebut tidak sah jika pihak yang ber-
ahli waris yang terikat dengan hartanya ke- utang adalah seorang ahli warisnya karena
tika ia dalam keadaan sehat, tetapi yang ada ikrarnya tersebut berarti iqrar tentang utang,
adalah utang yang tertetapkan dalam tang- sedangkan iqrar yangdikeluarkan oleh orang
gungan kewajiban (dzimmah) karena adanya yang sedang dalam keadaan sakit untuk salah
iqrar tersebut. Suatu utang dalam keadaan seorang ahli warisnya adalah batal.
terikat dengan harta peninggalan adalah ke- Adapun iqrar bahwa dirinya memiliki
tika dalam keadaan sakit, yakni utang itu ber- utang kepada seseorang maka jika orang ter-
pindah dari dzimmah orang yang bersangkut- sebut adalah orang asing, itu boleh menurut
an ke harta peninggalannya. kebanyakan ulama karena dalam hal ini, ia
Berdasarkan hal ini, tidak ada pengis- tidak dicurigai menyimpan motif-motif ter-
timewaan dan pemprioritasan utang yang tentu di balik ikrarnya itu. Umar ibnu al-
terdahulu atas utang yang muncul belakang- Khaththab r.a. dan putranya, Abdullah bin
an, dan semua pihak yang berpiutang posisi- Umar r.a., mengatakan bahwa jika ada orang
nya sama dan setara dalam mendapatkan sakit berikrar bahwa dirinya memiliki utang
hak-haknya ketika pihak yang berutang sakit. kepada orang asing, itu boleh dan orang asing

4r4 Al-Lubab Syarh al-Kitab,ild.ll, hlm.84; Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, Ushul Fiqh(Dar al-Fikr), jld. I, hlm. 173.
JrLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

itu berhak mendapatkan pembayaran utang lah seorang ohli waris) adalah tidak masyhur.
itu dari keseluruhan harta peninggalan si Yang masyhur adalah perkataan Umar ibnu
sakit tersebut. al-Khaththab r.a. di atas.
Apabila ikrarnya itu adalah iqrar bahwa Karena itu, jika para ahli waris yang lain
dirinya memiliki utang kepada salah seorang membenarkan ikrarnya tersebut, yaitu bah-
ahli warisnya, ikrarnya itu tidak sah menu- wa dirinya memiliki tanggungan utang ke-
rut ulama Hanafiah dan ulama Hanabilah pada salah seorang ahli waris, iqrar itu sah.
kecuali harus diperkuat dan dibuktikan de- Ini karena yang menjadi penghalang ada-
ngan bayyinoh (saksi), dengan pembenaran lah posisi harta peninggalannya itu telah ter-
dan persetujuan para ahli waris yang lain, ikat dengan hak para ahli waris. Dengan de-
atau dengan berdasarkan penyaksian kepada mikian, jika mereka membenarkan ikrarnya
qadhi. Ini karena ia dicurigai dalam ikrarnya itu, hilanglah penghalang tersebut.al6
itu sebab bisa saja ikrarnya itu adalah untuk Dalam hal ini, fuqaha HanafiahalT me-
memprioritaskan sebagian ahli waris atas se- nyebutkan sejumlah masalah. Mereka menga-
bagian yang lain. fuga karena ketika ia dalam takan bahwa barangsiapa berikrar bahwa
keadaan sakit, hartanya dalam keadaan ter- dirinya memiliki utang kepada orang asi-
ikat dengan hak ahli waris. Karena itu, ia sama ng ketika ia sedang dalam keadaan sakit ke-
sekali tidak boleh berderma kepada salah se- mudian ia berkata, "la adalah putraku," yang
orang ahli warisnya. berlaku adalah ikrarnya yang kedua (iqrar
Umar ibnu al-Khaththab r.a. dan pu- bahwa orang itu adalah putranya) sehingga
tranya, Abdullah bin Umar r.a., mengatakan nasab orang tersebut dari al-muqiri tertetap-
bahwa ketika seseorang yang sedang sakit kan, sedangkan ikrarnya yang pertama (yaitu
memberikan iqrar untuk salah seorang ahli iqrar bahwa dirinya memiliki utang kepada-
warisnya, itu tidak boleh. Ad-Daraquthni nya) batal. Ini karena klaim nasab tersandar-
dalam Sunan-nya meriwayatkan dari fa'far kan kepada waktu awal kehamilan. Dengan
Ibnu Muhammad dari ayahnya, ia berkata demikian, berarti ia berikrar untuk putranya
bahwa Rasulullah saw. bersabda, sendiri. Karena itu, ikrarnya yang pertama
itu tidak sah.
"Tidak boleh ada wasiat yang diperuntuk- Seandainya al-muqirr berikrar untuk se-
kan bagi seorang ahli waris dan tidak boleh ada orang perempuan asing [al-muqarr lahu) ke-
iqrar tentang memiliki tanggungan utang ke- mudian ia menikahinya, ikrarnya untuk pe-
pada salah seorang ahli waris." als rempuan tersebut itu tidak batal karena
munculnya hubungan suami istri tersebut
Hanya saja, tambahan yang terdapat da- bersifat insidentil yang eksistensinya hanya
Iam hadits ini (yaitu, dan tidak boleh ada iqrar terbatas pada masa pernikahan.
tentang memiliki tanggungan utang kepada sa- Barangsiapa menceraikan istrinya keti-

4t5 Ini adalah hadits mursal. Dalam sanadnya terdapat seorang perawi bernama Nuh bin Darraj, seorang perawi dha'if. Abrt
Nu'aim al-Hafizh meriwayatkan hadits ini dalam bentuk riwayat musnad kemudian ia menyebutkan bahwa hadits ini juga
diriwayatkan dalam bentuk mursal. Ibnul Qaththan mengatakan dan itu (diriwayatkan dalam bentuk mursal) adalah yang
benar. (Lihat Noshbur Royah,ild,. IV hlm. 111)
476 Al-Mabsuth, jld. 18, hlm. 24,3L; al-Bada'i', jld. Vll, hlm.224; Takmilatu Fathi al-Qadir, ild. VII, hlm. 8 dan berikutnya; ad-Durr
al-Mukhtar,lld.lV hlm. 487; al-Mughni, jld. V hlm. t97; Tabyinu al-Haqa'iq, jld. V hlm. 25.
47?
Al-Kitab ma'a al-Lubab, jld,.ll, hlm. 58 dan berikutnya.
BagianV:FIQIHUMUM IsLAM JrLrD 8

ka sedang dalam keadaan menderita maradh dalam keadaan sakit juga sah, sama seperti
al-maut dengan talak tiga atau kurang dari orang asing. fuga karena zahirnya bahwa aI-
tiga atas permintaan si istri sendiri kemudi- muqirr adalah orang yang benar dan jujur da-
an ia berikrar bahwa dirinya memiliki utang lam ikrarnya karena ia sampai kepada suatu
kepadanya (si istri yang ia cerai) lalu ia pun posisi yang di dalam posisi itu orang yang dus-
meninggal dunia ketika si istri masih dalam ta berkata benar dan orang yang jahat berto-
masa idah, si istri berhak mendapatkan yang bat (posisi itu adalah iqrar).alB
lebih sedikit, apakah jumlah utang yang ada Hal yang melatarbelakangi perbedaan
ataukah bagian warisannya, mana dari ke- pendapat antara ulama Hanafiah dan ulama
duanya yang lebih sedikit, itulah yang berhak Syafi'iah dalam masalah iqrar di atas adalah
didapatkan olehnya. Ini karena dalam hal ini, ulama Syafi'iah mengatakan bahwa jika ada
mereka berdua adalah dua orang yang dicuri- suatu tindakan yang sesuai dengan zahir sya-
gai dalam hal tersebut karena bisa saja mere- ra', tindakan itu dihukumi sah. Dalam hukum,
ka menggunakan talak itu untuk mengabsah- kecurigaan tidak diperhitungkan karena ke-
kan iqrar yang ada sehingga karena itu, yang beradaan hukum mengikuti keberadaan se-
berhak ia dapatkan adalah yang lebih sedikit, bab-sebab yang tampak, bukan mengikuti hal-
apakah jumlah utang yang dikrarkan atau- hal yang tersembunyi. Sementara itu, Imam
kah bagian warisannya, mana yang lebih se- Abu Hanifah mengatakan bahwa setiap tin-
dikit, itulah yang berhak ia dapatkan. lika ta- dakan yang di dalamnya terdapat kecurigaan
lak itu bukan atas permintaan si istri, berarti yang kuat, tindakan itu dihukumi rusak dan
si suami rhenggunakan talak itu untuk meng- tidak sah karena adanya pertentangan antara
halangi si istri dari mendapatkan warisan. dalil keabsahan dan dalil ketidakabsahan.ale
Karena itu, si istri tetap mendapatkan bagian Ulama Malikiah mengatakan bahwa iqrar
warisannya berapa pun itu, sedangkan iqrar yang diutarakan oleh seseorang yang sedang
yang ada menjadi batal. fika masa idah si istri menderita maradh al-maut adalah sah selama
telah habis sebelum si suami meninggal du- ia bukanlah orang yang berada dalam posi-
nia, iqrar tersebut berlaku positif sehingga si dicurigai dalam ikrarnya itu. Akan tetapi,
ia berhak mendapatkan apa yang dikrarkan iika ia adalah orang yang berada dalam po-
oleh suaminya itu dan si istri tidak berhak sisi dicurigai dalam ikrarnya, ikrarnya batal.
mendapatkan bagian warisan. Seperti ada seseorang yang memiliki seorang
Sementara itu, ulama Syafi'iah berdasar- anak perempuan dan seorang sepupu (putra
kan pendapat mazhab mengatakan bahwa paman dari jalur ayah) lalu ia berikrar untuk
iqrar yang dikeluarkan oleh seseorang yang anak perempuannya, ikrarnya itu tidak dite-
sedang menderita maradh al-maut untuk sa- rima. Akan tetapi, jika ia berikrar untuk ke-
lah seorang ahli warisnya adalah sah, seba- ponakannya, ikrarnya itu diterima karena
gaimana jika ikrarnya itu adalah untuk orang tentunya ia tidak dicurigai menyimpan mo-
asing. Ini karena barangsiapa yang ikrarnya tif ingin menghalang-halangi anak perempu-
untuk seseorang ketika dalam keadaan sehat annya dari mendapatkan hartanya dan mem-
itu sah, ikrarnya untuk orang tersebut ketika prioritaskan keponakannya.a2o

418 Mughni al-Muhtaj,ild,.ll,hlm.240; al-Muhadzdzab, ild. tl, hlm. 354.


47e Takhrij al-Furu"ala al-llshul, hlm. 102.
420 il-Mughni, jld,.V,hlm. 197; asy-Syarhu at-Kabir,ild.lll, hlm. 398.
ISLAM JILID 8 BagianV:RQIHUMUM

c. Apakah Utang yang Kemunculannya menderita maradh al-maut berkonsekuensi


Ketika Masih dalam Keadaan membatalkan hak orang lain karena hak para
Sehat Lebih Dlprioritaskan dan pihak yang berpiutang ketika ia (pihak yang
Diistlmewakan? berutang) dalam keadaan sehat itu memang
terkait dengan dzimmah-nva, namun ketika ia
Seandainya ada orang berikrar ketika ma-
dalam keadaan sakit [menderita maradh al-
sih dalam keadaan sehatbahwa dirinya memi-
maut),hak para pihakyangberpiutang itu ber-
liki tanggungan utang kepada seseorang lalu
ubah menjadi terkait dengan hartanya, tidak
ketika dalam keadaan sakit ia juga berikrar
lagi dengan dzimmah-nya sebagaimana yang
bahwa dirinya memiliki tanggungan utang
sudah pernah kami singgung di atas. Karena
kepada seseorang yang lain, ulama Hanafiah
itu, orang yang menderita maradh al'mautti-
mengatakan bahwa utang yang kemunculan-
dak boleh melakukan derma dan bersikap
nya ketika masih dalam keadaan sehat dan
bias kepada salah satu pihak yang berpiutang
beban kewajiban yang kemunculannya keti-
ketika beban utang-utangnya mencapai jum-
ka ia dalam keadaan sakit, namun beban ke-
lah yang jika semua hartanya digunakan un-
wajiban itu adalah karena suatu sebab yang
tuk membayarnya maka akan habis. Adapun
diketahui (bukan karena derma) adalah lebih
jika ia tidak memiliki beban utang, ia tidak
diprioritaskan dan lebih diistimewakan atas
boleh berderma dengan jumlah di atas seper-
apa yang ia ikrarkan ketika dalam keadaan
tiga dari harta peninggalannya' Dengan kata
menderita m aradh al'maut. Karena itu, jika ada
lain, ia hanya boleh berderma maksimal se-
seseorang berikrar ketika ia dalam keadaan
pertiga dari total keseluruhan hartanya.
menderita maradh al-mautbahwa ia memiliki
Diprioritaskannya utang-utang yang ke-
utang, sementara sebelumnya ketika masih
munculannya ketika dalam keadaan sakit dan
dalam keadaan sehat ia juga memiliki utang,
diketahui sebabnya [baca: bukan karena der-
baik utang itu diketahui sebabnya maupun
ma) berdasarkan bayyinah (saksi) atau ber-
tertetapkan berdasarkan suatu iqrar, di sam'
ping itu pula, ketika dalam keadaan menderi- dasarkan penyaksian oleh qadhi dengan mata
kepala sendiri adalah karena tertetapkan dan
ta maradh al-maut itu ia juga memiliki utang,
positifnya utang-utang itu tidak mengandung
namun sebabnya diketahui [yakni bukan ka-
rena sesuatu yang bersifat derma) seperti se-
unsur kecurigaan, karena sesuatu yang di-
bagai pengganti sesuatu yang ingin ia miliki
lihat dan disaksikan sama sekali tidak bisa
atau pengganti sesuatu yang ia rusakkan atau
ditolak. Orang yang sedang dalam keadaan
sakit tidak boleh bersikap bias dan memprio-
sebagai mahar mitsl seorang perempuan yang
ia nikahi, maka utangnya ketika masih dalam
ritaskan sebagian ghariim-nya (pihak-pihak
yang berpiutang) atas sebagian yang lain da-
keadaan sehat dan utangnya ketika sudah
lam hal pelunasan. Ini karena pemprioritas-
dalam keadaan menderita maradh al-maut,
an seperti itu mengandung unsur pembatal-
namun diketahui sebabnya (bukan karena se-
an hak para ghariim yang lain kecuali jika ia
bab derma) adalah lebih diprioritaskan atas
membayar utang yang ia piniam ketika ia su-
utang yang ia ikrarkan ketika menderita ma-
dah dalam keadaan sakit atau membayar tu-
radh al-maut. Ini karena suatu iqrar tidak di-
nai harga sesuatu yang ia beli ketika dalam
anggap sebagai hujah ketika di dalamnya
keadaan sakit.
mengandung unsur pembatalan terhadap hak
orang lain. Sementara itu, ikrar orang yang Karena itu, selanjutnya jika utang-utang
BagianV:FIQIHUMUM IsLAM JrLrD 8

yang muncul ketika masih dalam keadaan se- dijamin dengan suatu rahn (boreh, barang ga-
hat dan utang-utang yang muncul ketika da- daian, barang jaminan utang). Karena itu, ke-
lam keadaan sakit yang sebab kemunculan- duanya memiliki posisi yang sama dan setara
nya diketahui (bukan karena derma) sudah seperti jika kedua utang itu tertetapkan ber-
terbayarsemuanya,dan ia masih memiliki sisa dasarkan bayyinah, yakni posisi kedua utang
harta, sisanya itu digunakan untuk menunai- itu adalah sama dan setara karena kesamaan
kan apa yang ia ikrarkan ketika dalam keada- sebabnya, yaitu iqrar yang muncul dari sese-
an sakit. Ini karena iqrar seseorang ketika orang yang memiliki al-ahliyyah fkelayakan
dalam keadaan sakit itu sendiri sebenarnya dan kompetensi) yang sempurna. Lebih dari
adalah iqraryang sah, namun iqrar itu tidak itu, motif pendorong kejujuran al-muqirr ke-
bisa langsung berlaku efektif dan tidak bisa tika dalam keadaan sakit itu lebih kuat dari-
langsung dilaksanakan ketika masih ada hak- pada ketika dalam keadaan sehat. Ini karena
hak para gh ariim yangmemberikan pinjaman keadaan sakit merupakan sebab yang menja-
utang kepadanya ketika masih dalam keada- dikan seseorang akan menjauhkan diri dari
an sehatyang belum terpenuhi. f ika semuanya kemaksiatan dan bertobat dari kesalahan-
telah terpenuhi dan tidak ada lagi hak mereka kesalahan yang pernah dilakukan pada masa
yang tersisa, ikrarnya itu baru terlihat keab- Ialu.a22
sahannya dan bisa berlaku efektif. Hal yang melatarbelakangi perbeda-
fika orang yang berikrar ketika dalam an pendapat di antara ulama Hanafiah dan
keadaan sakit itu tidak memiliki beban utang yang lainnya mengenai masalah utang yang
yang keberadaannya ketika ia masih sehat, keberadaannya ketika dalam keadaan sehat
ikrarnya itu boleh dan bisa dilaksanakan. Ini dan utang yang keberadannya ketika dalam
karena ikrarnya itu tidak mengandung unsur keadaan sakit adalah kaidah atau prinsip di
pembatalan terhadap hak orang lain. Dalam atas yang disebutkan oleh az-Zanjani. Menurut
hal ini, al-muqorr lahu lebih diprioritaskan Imam asy-Syafi'i dan ulama yang sependapat
daripada para ahli waris karena pembayar- dengannya , iqrar ketika dalam keadaan sehat
an utang lebih diprioritaskan dan lebih di- dan iqrar ketika dalam keadaan sakit memili-
menangkan atas hak-hak para ahli waris. Ini ki posisi yang sama dan setara dalam hal bah-
adalah pendapat ulama Hanafiah.a2l wa para ghariim berhak mendapatkan pem-
Sementara itu, jumhur fuqaha mengata- bayaran utang dari harta peninggalan orang
kan bahwa utang yang keberadaannya keti- yang berutang. Ini karena iqrar adalah lejiti-
ka orang yang bersangkutan masih sehat dan mete'sah', baik ketika dalam keadaan sehat
utang yang keberadannya ketika ia sudah maupun sakit. Kecurigaan tidak diperhitung-
sakit, posisinya adalah sama dan setara, tidak kan dalam hukum. Sementara itu, ulama
ada yang lebih prioritas dibanding dengan Hanafiah mengatakan bahwa posisi iqrar ke-
yang lainnya. Ini karena kedua utang itu ada- tika dalam keadaan sehat adalah lebih kuat,
lah hak yang sama-sama wajib ditunaikan sekiranya iqrar ketika dalam keadaan sehat
dan dilunasi dari harta pokok yang dimiliki- adalah iqraryangdilakukan dalam kondisi di
nya, dan salah satunya bukanlah utang yang mana seseorang memiliki kebebasan penuh

427
Al-Bada'i',jld.VlI,hlm.225; al-LubabSyarhMukhtasharal-Qaduri,ild.ll,hlm.34danberikutnya;TakmilatuFathial-Qadir,jld.
VII, hlm. 20 dan berikutnya; Tabyinu al-Haqa'iq,ild,.Y, hlm. 23 dan berikutnya; ad-Durr al-Mukhtar, jld.lV hlm. 482.
422 Mughni al-Muhtaj,ild.ll, hlm.240; al-Mughni, jld.V, hlm. 197.
ISLAM JILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

dalam melakukan suatu pen-tashqruf-an. dan positifnya nasab tersebut, dan terka-
Adapun iqrarketika dalam keadaan sakitada- dang hanya sebatas bisa menjadikannya
lah iqraryang dilakukan ketika seseorang da- ikut mendapatkan warisan, namun nasab-
lam kondisi dirinya terhalang dan terlarang nya tidak tertetapkan.
melakukan berbagai bentuk derma. Karena
itu, orang yang berikrar ketika dalam keada- Fuqaha menetapkan empat syarat su-
an sakit adalah orang yang dicurigai menyim- paya suatu iqror seseorang tentang suatu na-
pan motif-motif tertentu di balik ikrarnya itu, sab yang ia nisbatkan kepada dirinya sendiri
sekiranya syara'membatasi derma ketika da- fmacam iqrar tentang nasab yang pertama)
lam keadaan sakit pada batasan-batasan ter- bisa sah. Keempat syarat itu adalah sebagai
tentu [yaitu tidak boleh lebih dari sepertiga berikut.a2a
dari jumlah keseluruhan harta yang dimiliki), a. Al-muqarr lahu (orang yang nasabnya
sehingga sangat mungkin ia melakukan re- diikrarkan oleh al-muqirr)a2s adalah orang
kayasa dengan beralih dari derma ke iqrar.az3 yang tidak diketahui nasabnYa.
Karena itu, jika ia adalah orang yang
sudah diketahui bahwa nasabnya adalah
7. BAGTAN KETUIUH: IqRAR TENTANG
NASAB
dari seseorang, seperti telah jelas bah-
wa ia adalah anak si Fulan, misalnya, ti-
Mungkin seseorang memberikan iqrar daklah sah ada orang lain yang menis-
tentang status seorang anak sebagai anaknya batkan nasabnya kepada dirinya dengan
untuk mengoreksi dan mengabsahkan suatu iqrar.lni karena suatu nasab fang sudah
kondisi yang telah ada sebelumnya, seperti jelas dan positif dari seseorang tidak bisa
pernikahan yang tersembunyi, bukan dari berpindah kepada orang lain dan tidak
hasil perzinaan. mungkin bisa tertetapkan untuk orang
Iqrar tentang nasab ini ada dua macam, lain itu. fuga, karena jika al-muqarr lahu
yaitu sebagai berikut. adalah orang yang sudah jelas nasabnya
1. Al-muqirmenisbatkan suatu nasab kepa- dari seseorang, jika ada orang lain yang
da dirinya sendiri. berikrar dengan menisbatkan nasab al-
2. Al-muqirc menisbatkan suatu nasab ke- muqqrr lahu kepada dirinya, itu berarti
pada orang lain, bukan kepada dirinya ia memutus nasab al-muqarr lahu dari se-
sendiri. lqrar tentang nasab yang menis- seorang tersebut. Rasulullah saw. melak-
batkan nasab tersebut kepada orang lain, nat orang yang bernisbat kepada selain
bukan kepada diri al-muqirr sendiri se- bapaknya atau seorang budak yang mem-
perti ini, terkadang memang bisa mem- berikan walaa'-nya kepada selain orang
berikan konsekuensi hukum tertetapkan yang memerdekakannya.a26

423 Az-Zanjani, Takhrij al-Furu' 'ala al-Ushul, hlm. 102 dan berikutnya'
424 Lihat al-Bada'i', ,ld. VII, hlm.228; Takmilatu Fathi al-Qadir, ild. Vll, hlm. 14; ad-Durr al-Mukhtar,lld. IV, hlm' 485; Tabyinu al-
Haqa'iq,ild. V hlm. 27; al-Lubab,ild. II, hlm. 86; asy-Syarhu al-Kabir, jld.lll, hlm. 412-414; Mughni al-Muhtaj,lld.ll' hlm. 259;
al-Mughni,lld. V hlm. 184.
425
Seperti si A berkata, 'Anak ini adalah putraku." Di sini, si A adalah sebagai abmuqirr tentang nasab, si anak adalah sebagai al'
muqarr lahu, dan nasab si anak yang diikrarkan oleh si A adalah al-muqarr bihi. (Penerj.)
426 Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dari An* 0,. ,1,]l
er?.J l,"9"1:?l::,t"rt::
,!l .-rurl J.=Ll 4f; ; S1 o"tt ti L1 * Jt,g\t i
_1."
^r
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM lrlrD 8

b. Al-muqarr lahu adalah orang yang me- yang sudah bisa untuk mengungkapkan
mang memiliki kemungkinan nasabnya tentang dirinya, yakni ia adalah anak
adalah d,ari al-muqirr sekiranya fakta la- kecil yang sudah mumayyiz menurut
hiriahnya tidak mendustakan iqrar terse- ulama Hanafiah. Ini karena anak memi-
but atau tidak ada pihak lain yang mem- liki hak nasab dan ia adalah orang yang
permasalahkan ikrarnya itu. Misalnya, paling tahu tentang nasabnya daripa-
al-muqarr lahu memang memiliki usia da orang lain. Karena itu, jika al-muqarr
yang mungkin dan masuk akal jika nasab- lahu adalah anak yang masih kecil yang
nya adalah d ari al-muqirr seperti ia adalah belum bisa mengungkapkan dan meng-
orang yang memang mungkin memiliki utarakan pikirannya-berdasarkan pen-
anak seusia al-muqarr lahu. Karena itu, dapat ulama Hanafiah-- pembenarannya
jika al-muqarr lahu memiliki usia yang tidak diperhitungkan karena ia dianggap
tidak mungkin nasabnya adalah dari aI- masih seperti barang.
muqirr atau al-muqirr adalah orang yang Sementara itu, ulama Malikiah me-
terpotong penis dan kedua buah zakar- ngatakan bahwa pembenaran oleh al-mu-
nya sejak lama sekiranya tidak mungkin qarr lahu bukanlah menjadi syarat su-
ia memiliki anak seusia al-muqarr lahu, paya nasab yang dikrarkan oleh al-muqirr
maka ikrarnya tentang tertetapkannya tertetapkan darinya. Ini karena nasab
nasab al-muqarr lahu dari dirinya itu ti- adalah hak si anak atas bapaknya sehing-
dak sah karena fakta lahiriah yang ada ga nasabnya dari si bapak sudah tertetap-
mendustakannya. Begitu juga jika ada kan dengan adanya iqrar itu tanpa ha-
pihak lain yang mempermasalahkan de- rus tergantung pada pembenaran oleh
ngan juga memberikan iqrarbahwa nasab si anak (al-muqarr /ahu) selama memang
al-muqarr lahu adalah dari dirinya, nasab tidak ada dalil dan bukti yang menun-
al-muqarr lahu tidak bisa tertetapkan un- jukkan bahwa al-muqirr berdusta dalam
tuknya, karena jika begitu, berarti di sini ikrarnya itu.
ada dua iqrar yang saling kontradiktif
dan tidak ada salah satu pihak yang lebih d. Di dalam ikrarnya tentang nasab itu ti-
layak dan lebih prioritas daripada pihak dak dalam bentuk iqrar yang menis-
yang lain. batkan suatu nasab kepada orang selain
al-muqirr, baik a/-muqarr lahu mendus-
c. Al-muqarr lahu membenarkan iqrar al- takannya maupun membenarkannya. Ini
muqirr tersebut jika memang al-muqarr karena iqrar seseorang adalah hujah yang
lahu adalah orang yang memiliki kela- efek hukumnya hanya terbatas pada diri-
yakan dan kapasitas (al-ohliyyah) un- nya, tidak bisa merembet kepada orang
tuk membenarkan, yaitu ia adalah orang lain. Ini karena iika iqrar itu atas diri
mukallaf, yakni balig dan berakal menu- orang lain, itu berarti sebuah kesaksian
rut jumhur ulama, atau ia adalah orang atau dakwaan, sedangkan kesaksian satu

"Barangsiapa menisbatkan nasabnya kepada selain bapaknya atau seorang budak yang menisbatkanwalaa'-nya kepada selain
orang yang memerdekakannya maka ia akan mendapatkan laknatAIIah SWT secara terus-menerus hingga hari kiamat."
Hadits ini iuga diriwayatkan oleh ath-Thabrani dari Kharijah bin Amr al-fumahi dengan sanad yang di dalamnya terdapat
seorang perawi dha'if. Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim. (Lihat al-Jami' ash-Shaghir, jld. II, hlm. 162;
Majma' az-Zawa'id, jld. IV hlm. 214, dan ild. VI, hlm. 285; Mudzakkirah Tafsir Ayat al-Ahkam bi al-Azhar, jld. IV hlm. 11)
BagianV:FIQIHUMUM
IsLAM JrLrD 8

orang menyangkut masalah yang mung- misalnya), dan berikrar tentang istri (ber-
kin diketahui oleh orang banyak tidaklah ikrar bahwa perempuan tersebut adalah istri-
diterima. fuga, suatu dakwaan yang ha- nya, misalnya), baik ketika dalam keadaan se-
nya semata-mata dakwaan tanpa memi- hat maupun sakit, seperti perkataan, 'Anak
liki penguat itu tidak bisa menjadi huiah' ini adalah putraku," atau, 'Aku adalah bapak
anak ini," karena itu adalah iqrar atas dirinya
Syarat-syarat di atas juga berlaku untuk sendiri dan di dalamnya tidak terdapat unsur
iqrartentang nasab atas orang lain (iqrorten- menisbatkan nasab al-muqarclohu kepada se-
tang nasab yang mengandung unsur penis- lain al-muqfrr. Hal ini dengan memenuhi sya-
batan nasab kepada orang selain al-muqirr) rat-syarat yang telah disebutkan di atas, juga
jika iqrar tersebut adalah tentang istri (ber-
kecuali syarat keempat tentunya, menurut
ulama Hanafiah. ikrar bahwa perempuan tersebut adalah istri-
nya) maka harus dengan syarat si perempuan
Sementara itu, ulama Syafi'iah dan ulama
Hanabilah mengatakan bahwa suatu nasab itu tidak bersuami dan tidak sedang dalam
keadaan beridah dari suaminya itu, juga al-
tertetapkan berdasarkan iqror tentang na-
sab atas orang lain liqrar tentang nasab no-
muqirr tidak sedang beristrikan saudara pe-
mor dua, yaitu iqrar tentang nasab yang me- rempuan si perempuan tersebut atau bibinya
('ammah ataukhaalah), juga waktu itu ia tidak
nisbatkan nasab itu kepada orang lain, bukan
sedang beristrikan empat orang istri'
kepada diri al-muqirr sendiri) dengan syarat-
syarat di atas. fuga dengan syarat, al'muqiff Adapun iika al-muqirr adalah seorang pe-
adalah semua ahli waris dan orangyang nasab rempuan, ikrarnya tentang orang tua atau
tersebut dinisbatkan kepadanya adalah orang iqrar tentang suami itu diterima karena ala-
yang telah meninggal dunia. Karena itu, tidak san yang sama seperti di atas. Akan tetapi,
boleh jika ia adalah orang yang masih hidup ikrarnya seorang perempuan tentang anak
meskipun gila. Ini karena tertetapkannya na- itu tidak diterima karena ikrarnya seorang
sab seseorang dengan berdasarkan pernyata-
perempuan tentang anak mengandung unsur
an orang lain, sementara ia sendiri masih ada menisbatkan nasab si anak kepada orang lain,
dan hidup adalah tidak bisa terjadi' yaitu kepada suami si perempuan sendiri.
Berdasarkan hal ini, mengenai iqrar ten' Allah SWT berfirman,
tang nasab atas diri sendiri (menisbatkan na-
sab yang dikrarkan oleh al-muqirr kepada di- "Panggilah mereka (anak-anak angkat itu)
rinya sendiri) dan iqrar tentang nasab atas dengan (memakai) nama bapak-bapak mere'
orang lain fmenisbatkan nasab yang dikrar- ka (menisbatkan nasab mereko kepada bapak
kan oleh al-muqirr kepada diri orang lain), mereka yong asli); itulah yang lebih adil di sisi
ulama Hanafiah mengatakan hal-hal sebagai Alloh...." (al'Ahzaab: 5)
berikut.
Karena itu, ikrarnya seorang perempuan
tentang anak tidak bisa diterima kecuali jika
7.. lqrarlentang nasab atas diri sendiri.
suaminya membenarkannya, atau ada seorang
Seorang laki-laki boleh berikrar tentang
bidan atau seorang perempuan lain yang
kedua orang tua (berikrar bahwa si Fulan
memberikan kesaksian bahwa anak tersebut
adalah ayahnya, misalnya), berikrar tentang
memang terlahir darinya. Berbeda dengan
anak [berikrarbahwasi Fulan adalah anaknya

L-a_--
BagianV:FIQIHUMUM IrLrD 8

orang laki-laki. Karenanya, seorang laki-laki 2. lqrarlenlang nasab dalam bentuk


sah berikrar tentang anak karena itu berarti menisbatkan nasab al-muqafi lahu '
ia menisbatkan nasab si anak kepada dirinya kepada selain difi al-muqirr sendiri.
sendiri (laki-laki yang berikrar tersebut). Misalnya, seseorang berikrar, "lni adalah
Perlu digarisbawahi di sini bahwa ketidak- saudaraku," atau, "lni adalah pamanku," mi-
absahan seorang perempuan berikrar tentang salnya (karena di sini berarti al-muqirr me-
anak itu jika memang ia adalah bersuami atau nisbatkan nasab al-muqarr lahu kepada ayah
sedang menjalankan masa idah dari suami- al-muqirruntuk contoh yang pertama dan ke- "

nya itu. Karena itu, jika ia adalah perempuan pada kakeknya untuk contoh kedua).
yang tidak bersuami dan tidak pula sedang Suatu nasab terkadang bisa tertetapkan
menjalani masa idah, ikrarnya tentang anak berdasarkan bentuk iqrar ini jika memang
itu diterima secara mutlak. Ini karena jika be- bisa dibuktikan dengan bayyinah [saksi) me-
gitu, berarti ia melakukan pembebanan atas nurut Imam Abu Hanifah dan Muhammad,
dirinya sendiri, bukan atas orang lain. Begitu yaitu melalui ikrarnya dua orang laki-laki
juga, ikrarnya seorang perempuan tentang atau ikrarnya satu orang laki-laki dan dua
anak itu diterima meskipun ia adalah perem- orang perempuan (maksudnya, yang berikrar
puan bersuami atau sedang menjalani masa adalah dua orang laki-laki atau satu orang
idah, namun ia mengaku dan mengklaim bah- Iaki-laki dan dua orang perempuan). Ini kare-
wa si anak tersebut adalah dari mantan sua- na dalam iqrar seperti ini mengandung unsur
minya yang dulu, bukan dari suaminya yang menisbatkan nasab al-muqarr lahu kepada
sekarang.' selain al-muqirr sehingga diposisikan sama
lika iqrar tentang nasab untuk seseorang seperti kesaksian. Karena itu, disyaratkan
itu sah, orang itu ikut memiliki hak menda- harus berbilang seperti itu (dua orang laki-
patkan bagian warisan bersama para ahli laki atau satu orang laki-laki dan dua orang
waris al-muqim lainnya. Ini karena jika na- perempuan).
sabnya tertetapkan dari al-muqir4 berarti ia Sementara itu, Imam Malik mengatakan
menjadi seperti ahli warisnya yang sudah di- bahwa suatu nasab tidak bisa tertetapkan
kenal. Karena itu, ia sama-sama ikut memiliki dengan bentuk iqrar ini kecuali jika yang ber-
hak waris beserta para ahli waris al-muqirr ikrar adalah dua orang laki-laki karena iqrar
Iainnya. ini adalah menisbatkan nasab al-muqarr lahu
Iqrar tentang nasab tidak boleh terhadap kepada selain diri al-muqirr. Karena itu, ber-
selain orang-orang yang telah disebutkan di bilangnya al-muqirr tersebut diperhitungkan,
atas, yaitu orang tua, anak, suami, dan istri. yakni yang berikrar harus dua orang, sama
Karena itu, tidak boleh berikrar tentang sau- seperti kesaksian.
dara, paman, kakek, dan cucu meskipun al- Adapun Imam asy-Syafi'i, Imam Ahmad,
muqarr lahu membenarkannya. Ini karena di dan Abu Yusuf mengatakan bahwa jika se-
dalamnya mengandung unsur penisbatan na- mua ahli waris berikrar tentang nasab orang
sab seseorang kepada selain al-muqirr sendiri yang akan ikut mendapatkan hak warisan
kecuali jika nasab yang dikrarkan itu terbuk- bersama-sama dengan mereka, nasab orang
ti kebenarannya berdasarkan suatu dalil atau tersebut bisa tertetapkan meskipun ahli wa-
alat pembuktian, sebagaimana yang akan di- ris yang ada hanya satu orang laki-laki atau
jelaskan di bagian mendatang. satu orang perempuan. Ini karena nasab ada-
JrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

lah hak yang bisa tertetapkan dengan iqrar. atau khaalah) adalah ahli waris secara yakin
Karena itu, di dalamnya tidak disyaratkan al- sehingga hak mereka berdua juga tertetap-
muqirr harus berbilang sama seperti utang. kan dan positif secara yakin dan pasti pula.
Juga, karena iqrar adalah suatu pernyataan Karena itu, tidak boleh membatalkan haknya
yang di dalamnya tidak disyaratkan orang itu dengan mengalihkan warisan yang ada ke-
yang mengucapkannya harus memenuhi un- pada selain mereka berdua.
sur al-'adaalah (integritas keagamaan dan lika al-muqirr memang tidak memiliki
moral) sehingga tidak bisa dikiaskan dengan waris yang sudah diketahui dan dikenal se-
kesaksian.a2T jak awal, al-muqarr Iahu berhak terhadap
Iqrartentang nasab dalam bentuk menis- warisannya. Ini karena al-muqirr memiliki
batkan nasab al-muqarr /ahu kepada selain kewenangan dan otoritas melakukan pen-
diri al-muqirr sendiri seperti ini terkadang tasharuf-an terhadap harta miliknya sendiri
konsekuensi hukumnya hanya sebatas terte- ketika dirinya tidak memiliki waris yang su-
tapkannya hak warisa2s jika al-muqirr memang dah dikenal. Dengan demikian, al-muqarrlahu
tidak memiliki ahli waris yang diketahui. berhak atas semua harta yang ada meskipun
Berdasarkan hal ini, jika al-muqirr memi- pertalian nasabnya dengan abmuqirr tidak
liki ahli waris yang diketahui nasabnya se- bisa tertetapkan karena iqrar tersebut dalam
jak awal, baik kerabat dekat, seperti ahli wa- bentuk penisbatan nasab kepada selain diri
ris yang berhak mendapatkan al-furuudh dan al-muqirr. Pada hakikatnya, hal ini tidak bisa
ahli waris 'ashabah, maupun kerabat jauh, se- dianggap sebagai bentuk wasiat sehingga hal
perti kerabat dzawul arhaam, ahli waris yang ini memunculkan implikasi-implikasi seperti
sudah dikenal dan diketahui sejak awal itu berikut ini.
Iebih berhak terhadap warisan yang ada da- fika ada seseorang [si A) berikrar bahwa
ripada al-muqarr lahu. lni karena ketika per- si B adalah saudara laki-lakinya kemudian si
talian nasab antara al-muqarr lahu dengan al- A mewasiatkan semua hartanya untuk si C,
muqirr tidak bisa tertetapkan, al-muqarr lahu dalam hal ini, al-muushaa lahu (orangyang di-
tidak bisa mendesak dan mempersempit ahli beri wasiatan, yaitu si C) hanya bisa menda-
waris yang sudah diketahui dan sudah jelas patkan sepertiga dari keseluruhan harta si
nasabnya sejak awal tersebut dalam hal hak A sebab batas maksimal wasiat yang diper-
waris. Karena itu, jika ada seseorang, sebut bolehkan itu hanya sampai batas sepertiga
saja si A, berikrar bahwa si Fulan adalah sau- dari keseluruhan harta orang yang berwa-
dara laki-lakinya, sedangkan si A memiliki siat. Dengan demikian, jika wasiatnya lebih
seorang 'ammah (bibi dari jalur ayah) atau dari itu, yang bisa direalisasikan hanya da-
khaalah (bibi dari jalur ibu), warisan yang ada lam jumlah sepertiga dari keseluruhan harta
adalah untuk 'ammah atau khaalah tersebut, yang ada. Alasannya, karena al-muqarr lahu
sedangkan al-muqarr lahu tidak mendapatkan (si B) adalah seorang waris menurut anggap-
apa-apa. Ini karena mereka berdua ('ammah an al-muqirr (si A). Seandainya masalah iqrar

427 jld.ll, hlm. 261 dan berikutnya; al-Bada'i',


Al-Mughni, jld. V hlm. 183; asy-Syarhu al-Rabir,jld. III, hlm. 417; Mughni al-Muhtaj,
jld. VII, hlm. 229 dan berikutnya.
424 Al-Muqirr disini iuga terikat dengan beban kewajiban nafkah dan pengasuhan sebagaimana ia iuga terikat dengan beban ke-
wajiban waris jikaal-muqarr lahu dan al-muqirrsama-sama membenarkan antara satu dan yang lain. Ini karena iqrarmereka
berdua adalah hulah atas diri mereka berdua.
BagianV:FIQIHUMUM FIQLH ISLAM 8

'ILID
seperti ini adalah dianggap wasiat sehingga lain selain al-muqirr fyaitu si A menisbatkan
status si B dianggap sebagai al-muushaa lahu nasab si B kepada ayah si A), sedangkan iqrar
juga, tentunya semua harta pusaka yang ada hanya bisa diterima jika menyangkut diri a/-
dibagi dua secara sama antara si B dan si C. muqirr sendiri, namun tidak diterima jika me-
Akan tetapi, iqrar seperti ini memiliki kedu- nyangkut diri orang lain. Karena itu, di sini
dukan seperti wasiat, dalam arti memiliki al-muqarr lahu (si B) ikut berhak mendapat-
sisi kesamaan dengan wasiat. Buktinya, al- kan bagian warisan bersama-sama dengan si
muqit boleh mencabut kembali ikrarnya ter- A dari harta pusaka ayahnya karena ikrarnya
sebut karena pertalian nasab antara dirinya si A mengandung dua hal. Pertama, menis-
dan al-muqarr lahu tidak bisa tertetapkan se- batkan nasab seseorang [yaitu si B) kepada
hingga iqrar tersebut tidak berlaku mengi- orang lain (yaitu ayah si A) dan untuk hal ini,
kat bagi dirinya karena dilihat dari satu sisi, si A tidak memiliki wewenang dan otoritas
iqrar itu adalah wasiat. Karena itu, seandai- melakukan hal itu sehingga nasab si B yang
nya ada seseorang (si A) sakit lalu ketika da- dikrarkan oleh si A tidak bisa tertetapkan.
lam keadaan sakit itu, ia berikrar bahwa si Keduo, keikutsertaan dalam mendapatkan
ts adalah saudara laki-lakinya dan al-muqarr harta. Untuk hal ini, si A memiliki wewenang
lahu (si B) membenarkan iqrar si A tersebut dan otoritas melakukannya sehingga bisa ter-
kemudian si A mengingkari dan tidak meng- tetapkan. Kartena itu, si B bisa ikut menda-
inginkan si B mewarisinya sehingga ia men- patkan warisan.
cabut kembali ikrarnya itu, kemudian ia me- Barangsiapa meninggal dunia dengan me-
wasiatkan semua hartanya kepada si C lalu si ninggalkan dua putra (si A dan si B) lalu salah
A pun meninggal dunia dan ia tidak memiliki satunya [misalkan si A) berikrar bahwa si C
seorang waris pun, semua harta peninggalan- adalah saudara laki-lakinya, jika si B membe-
nya itu adalah untuk al-muushaa /ahu (si C). narkan iqrar si A terseb ut, al- muqarr lah u (si C)
fika si A tidak mewasiatkan hartanya untuk bisa ikut mendapatkan bagian warisan bersa-
seseorang, harta peninggalannya itu adalah ma-sama dengan mereka berdua. Adapun iika
untuk baitul mal. Ini karena pencabutan kem- si B mendustakan dan tidak membenarkan
bali ikrarnya itu adalah sah karena pertalian iqrar si A tersebut, harta peninggalan yang
nasab persaudaraan antara dirinya dan si B ada dibagi dua secara sama antara si A dan si
tidak positif tertetapkan sehingga ikrarnya B saja. Setelah itu, bagian al-muqirr (si A) di-
itu pun menjadi batal dan tidak berlaku lagi bagi dua secara sama antara dirinya dengan
sebab sudah ia cabut kembali. al- muqar r lahu (si C).42e

fika ada seseorang meninggal dunia dan


meninggalkan seorang putra laki-laki [si A)
lalu si A berikrar bahwa si B adalah saudara
laki-lakinya, pertalian nasab persaudaraan
antara dirinya dan si B tidak bisa tertetapkan
karena itu adalah bentuk iqrar dengan menis-
batkan nasab al-muqarr /ahu kepada orang

42e il-Bada'i,, jld.VlI,hlm. 230; Tokmilatu Fathi al-Qadir,ild,.V II, hlm. 19; Tabyinu al-Haqa'tq, ild. V hlm. 28; ad-Durr al-Mukhtar,ild.
IV hlm. 487; al-Lubab Syarh al-Kitab, ild. II, hlm. 87; al-Mughni, ild.V, hlm. 186; Mughni al-Muhtaj, ild. ll, hlm. 261; ad-Dardir,
asy-Syarhu al-Kabir, jld.lll, hlm. 415,417.
FIQLH ISLAM IILID 8

D.

7-.
PEMBAHASAN KEEMPAT:
MENETAPKAN PUTUSAN HUKUM
BERDASARKAN QAR'YAH (IND|KAS!)

STGN|FIKANSI QARTNAH
BagianV:FIQIHUMUM

seluruhan, banyak hukum yang ia telantar-


kan dan banyak hak yang ia hilangkan.a30

2. DEFINIS' QAR'NAH
l
Menetapkan putusan hukum berdasar- Qarinah secara bahasa berarti suatu tan- I

kan qarinah adalah salah satu pokok syara', da yang menunjukkan kepada sesuatu yang
baik dalam kondisi adanya bayyinah [saksi) dicari dan diinginkan.a3r Adapun secara isti-
atau iqror (pengakuan) maupun dalam kon- lah adalah setiap petunjuk yang tampak yang
disi tidak ditemukannya suatu pun alat pem- menyertai sesuatu yang tersembunyi yang
buktian. Qarinah terkadang bisa menjadikan bisa menunjukkan keberadaan sesuatu yang
suatu klaim tidak bisa diterima, seperti klaim tersembunyi tersebut. Dari definisi ini, bisa
seorang yang miskin yang kondisi ekonomi- diambil kesimpulan bahwa suatu qarinahha-
nya sempit bahwa dirinya memberikan pin- rus memenuhi dua unsur. Pertama, adanya
jaman utang kepada orang kaya, misalnya. sesuatu yang tampak dan biasa dikenal yang
Sementara itu, di sisi lain, suatu kesaksian secara dasar layak dijadikan sebagai sandar-
atau iqrar terkadang tertolak ketika adanya an. Kedua, adanya korelasi yang relevan an-
suatu kecurigaan, seperti saksi adalah ke- tara sesuatu yang tampak dan sesuatu yang
rabat pihak yang ia bersaksi untuknya [ke- tersembunyi.
saksian seseorang untuk kerabatnya) atau Berdasarkan kadar kuat lemahnya kore-
pernyataan iqrar yang ada dikeluarkan keti- lasi tersebut, qarinah terbagi menjadi dua,
ka orang yang berikrar dalam keadaan sakit. yaitu qarinah yangkuat dan qarinah yang le-
Qarinah terkadang digunakan sebagai pe- mah. Fuqaha dan para qadhi memiliki peran-
tunjuk dan'bukti penguat ketika keterangan an yang cukup signifikan dalam mengambil
dan bukti-bukti yang ada saling kontradiksi, dan menarik kesimpulan-kesimpulan terten-
seperti qarinah berupa keberadaan barang tu dari qorinah. Di antara bentuk qarinahfiqih
di tangan pihak yang bersangkutan, misal- adalah ketika terjadi perselisihan antara sua-
nya, dan sebagainya sebagaimana yang su- mi dan istri mengenai kepemilikan suatu ba-
dah kita ketahui bersama. Terkadang qarinah rang dan perabotan rumah, jika barang dan
bisa dianggap sebagai alat bukti satu-satu- perabotan rumah itu pantasnya adalah dimi-
nya yang berdiri sendiri ketika tidak ditemu- liki orang laki-laki, barang itu dianggap milik
kan alat bukti yang lainnya, seperti menolak si suami, seperti serban dan pedang, sedang-
klaim dan gugatan seorang istri yang ting- kan barang yang pantasnya adalah dimiliki
gal bersama suaminya bahwa si suami tidak kaum perempuan saja, seperti perhiasan, itu
menafkahi dirinya, menurut ulama Malikiah dianggap milik si istri, berdasarkan kesaksi-
dan ulama Hanabilah. Ibnu al-Qayyim men- an kondisi lahiriah dan catatan adat kebiasa-
gatakan bahwa barangsiapa menyia-nyiakan an serta tradisi.a32
dan tidak menggunakan petunjuk-petunjuk Di antara bentuk qarinoh hukum adalah
dan indikasi-indikasi dalam syara'secara ke- memutuskan bahwa sesuatu itu adalah untuk

430 Ath-Thuruq at-Hukmiyyah,hlm. 100.


437 Al-Jurjani, at-Ta'riifaat, hlm. 152.
432 AI-Kitab ma'a al-Lubab,ild. IV hlm. 50.
BagianV:FIQIHUMUM FrQ.lH lsrAM JILID 8

orang yang sesuatu itu berada di tangannya, kan dengan cara al-qasaamah. Hal ini sebagai
atas dasar pertimbangan bahwa keberadaan langkah kehati-kehatian dalam masalah yang
sesuatu di tangan seseorang merupakan qari- berkaitan dengan darah dan penghilangan
nahyang menunjukkan kepemilikan yang se- nyawa. Qarinah-qarinah tersebut bisa diguna-
suai dengan zahirnya. kan sebagai dasar penetapan hukum dalam
Apabila suatu qarinah bersifat qath'i atau ruang lingkup muamalat atau transaksi bis-
pasti dan mencapai tingkatan yakin, seperti nis (perdata) dan ahwal syakhshiyyah fperso-
memvonis seseorang bahwa ia adalah pelaku nal status) ketika tidak ditemukan bayyinah
pembunuhan ketika ia terlihat dalam keada- dalam pembuktian dan penetapan hak-hak
an gugup dan ketakutan serta berlumuran yang muncul dari transaksi bisnis atau ahwal
darah sambil memegang sebilah pisau di sam- syakhshiyyah tersebut.
ping seseorang yang tergeletak bermandikan Hanya saja, ulama Malikiaha33 menetap-
darah, qarinah ini dianggap sebagai bayyinah kan vonis bersalah melakukan tindak pidana
[alat bukti) final yang cukup untuk dijadikan meminum minuman keras dengan berdasar-
sebagai dasar putusan hukum. kan bau minuman keras dari mulut dan me-
Adapun iika qarinah yang ada tidak ber- netapkan vonis bersalah melakukan tindak
sifat qath'i, tetapi hanya baru mencapai ting- pidana perzinaan dengan berdasarkan ke-
katan zhanniyyah aghlabiyyoh [dugaan kuat) hamilan. Ibnu al-Qayyim sependapat dengan
saja, seperti qarinah 'urfiyyah (yang bersi- mereka dalam hal menetapkan vonis bersalah
fat biasanya) atau qarinah yang disimpul- melakukan tindak pidana perzinaan dengan
kan dari'fakta-fakta gugatan dan dakwaan berdasarkan kehamilan. Sementara itu, ulama
yang ada serta tindakan-tindakan para pihak Hanabilaha3a mengklasifikasi dengan menga-
yang beperkara, itu hanya baru sebatas buk- takan bahwa seorang wanita yang kedapatan
ti petuniuk awal yang memperkuat posisi sa- hamil, sedangkan ia dan suaminya hidup ber-
lah satu pihak yang beperkara jika memang jauhan, bisa dijatuhi hukuman had zina jika si
qadhi meyakini hal itu, sementara tidak ada wanita tidak mengklaim dan mengaku adanya
dalil dan alat bukti lain atau hingga bisa dila- syubhat. Vonis hukum perzinaan tidak dapat
kukan pembuktian sebaliknya dengan berda- dijatuhkan dan ditetapkan dengan berdasar-
sarkan suatu cara yang lebih kuat. kan kehamilan terhadap seorang wanita yang
Menurut jumhur fuqaha, qarinah-qarinah sendirian, tidak bersuami.
ini tidak bisa dijadikan dasar atau alat buk- Ibnu al-Qayyim mengatakan bahwaa3s
ti untuk menetapkan putusan atau vonis hu- jumhur fuqaha seperti Imam Malik, Imam
kum dalam kasus-kasus kriminal atau pidana Ahmad, dan Imam Abu Hanifah memper-
dengan ancaman hukuman had karena hu- hitungkan qarinah-qarinah yang tampak dan
kuman had ditolak dan tidak bisa dijatuhkan zhann atau dugaan yang sangat kuat serta
dengan adanya syubhat, juga dalam kasus dominan yang diserupakan dengan sesuatu
pidana dengan ancaman hukuman kisas ke- yang pasti. Mereka memperhitungkannya se-
cuali dalam kasus pembunuhan yang ditetap- suai dengan kapasitas dan kompetensi qarl-

433 ALQawanin at-Fiqhiyyah,hlm. 356.


434 Mathotib Ulin Nuha, jld.Vl, hlm. 193.
435 Ath-Thuruq ol-Hukmiyyahfi as-Siyasah osy-Syar'iyyah, hlm.97 dan berikutnya,214 dan berikutnya.
FIQTH ISLAM JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

nah-qarinah yangkuat tersebut. Mereka meli- telah terjadinya perzinaan sehingga berda-
hat bahwa suatu dakwaah atau gugatan bisa sarkan itu, mereka menjatuhkan hukuman
menjadi kuat dengan sesuatu yang posisinya had zina kepada si perempuan meskipun ia
jauh di bawah qarinah-qarinah tersebut, se- tidak mengaku dan tidak ada kesaksian em-
perti keberadaan sesuatu di tangan orang pat orang saksi. Mereka bahkan menjadikan
yang bersangkutan, praduga tak bersalah dan kehamilan sebagai alat bukti yang lebih kuat
an-nukuul Iketidaksediaan bersumpah), sum- dan lebih jujur daripada kesaksian. Mereka
pah yang ditolak, satu orang saksi dan sum- menjadikan bau minuman keras pada mu-
pah, satu saksi laki-laki dan dua saksi perem- lut seseorang dan muntah-muntah minuman
puan. Hal-hal ini memunculkan suatu dugaan keras yang dikeluarkannya sebagai alamat
yang bisa memperkuat suatu dakwaan dan dan tanda yang menunjukkan bahwa ia telah
gugatan. Sudah maklum bahwa dugaan yang meminum minuman keras sebagai ganti alat
terdapat dalam qarinah-qarinah yang kuat bukti berupaiqrar (pengakuan) dan kesaksi-
tersebut posisinya itu jauh lebih kuat daripa- an dua orang saksi.
da dugaan yang muncul berdasarkan hal-hal Rasulullah saw. menjadikan tindakan
yang baru saja disebutkan. Ini adalah suatu orang-orang kafir Quraisy yang menyembelih
fakta yang tidak bisa diingkari dan ditolak. sepuluh atau sembilan unta pada Perang Badar
Allah SWT meletakkan berbagai tanda, sebagai alamat dan tanda yang menunjukkan
alamat, dan indikasi untuk suatu hak yang bahwa jumlah mereka waktu itu sekitar sem-
wujud dan legal, yang tanda-tanda dan indi- bilan ratus sampai seribu orang. Rasulullah
kasi-indikasi itu menunjukkan keberadaan saw. memperhitungkan suatu tanda pada pe-
hak tersebut serta mengungkapnya ke per- dang dan adanya bekas darah pada pedang
mukaan. Allah SWT meletakkan berbagai itu dalam menetapkan keputusan hukum bah-
tanda, alamat, dan indikasi-indikasi yang wa as-salab (harta benda yang berada bersa-
menunjukkan keimanan dan kemunafikan. ma orang kafir yang terbunuh dalam pepe-
Rasulullah saw. dan para sahabat setelah be- rangan) adalah untuk salah satu pihak yang
liau memperhitungkan tanda, alamat, dan in- bersengketa mengenai status kepemilikan
dikasi-indikasi petunjuk dalam masalah hu- as-salab tersebut. Beliau menempatkan dan
kum. Mereka menjadikan tanda, alamat, dan memosisikan suatu bekas pada posisi bayyi-
indikasi-indikasi tersebut sebagai alat untuk nah. Beliau memperhitungkan telah tumbuh-
mengungkap fakta-fakta hukum, sebagaima- nya rambut kemaluan bagian depan dalam
na diperhitungkannya alamat dan tanda-tan- masalah kebaligan dan menjadikannya seba-
da dalam masalah barang temuan (luqathah). gai tanda dan alamat kebaligan. Dengan de-
Keterangan tentang ciri-ciri dan spesifikasi- mikian, pada kasus bani Quraizhah, beliau
spesifikasi barang temuan yang dikemuka- membunuh anak laki-laki yang sudah tum-
kan oleh pihak yang mengklaim barang itu buh rambut pada kemaluan bagian depannya,
miliknya, dijadikan sebagai tanda dan ala- sedangkan yang belum tumbuh rambut pada
mat yang menunjukkan kejujurannya sehing- kemaluan depannya maka beliau membiar-
ga bisa ditetapkan bahwa barang temuan itu kannya hidup. Beliau menjadikan haid seba-
adalah miliknya. gai tanda dan alamat bahwa tidak ada janin
Para sahabat menjadikan kehamilan se- pada rahim si perempuan (baraa'ah ar-ra-
bagai alamat dan tanda yang menunjukkan him). Mengenai darah yang dikeluarkan oleh
BagianV:FIQIHUMUM FIQLH ISLAM IILID 8

seorang perempuan dan ia ragu apakah itu perti nama-nama mereka atau seperti tulisan
darah haid ataukah darah istihadhah, beliau Al-Qur'an dan sebagainya, itu adalah harta
menjelaskan indikasi dan tanda-tanda untuk luqathah karena itu adalah harta milik seo-
membedakan antara darah haid dan darah is- rang muslim yang tidak diketahui secara pas-
tihadhah. Beliau menjelaskannya berdasar- ti bahwa kepemilikannya atas harta itu telah
kan waktu keluarnya darah dan warnanya. hilang. fika pada sebagian harta itu terdapat
Ulama Hanabilah membedakan antara tanda-tanda yang identik dengan Islam, se-
harta rikaz dan luqathah dengan berdasar- dangkan pada sebagian yang lainnya terda-
kan pada alamat dan tanda-tanda yang ada. pat tanda-tanda yang identik dengan kaum
Mereka mengatakan bahwa harta rikaz ada- kafir, harta itu dihukumi sebagai harta luqat-
lah harta yang dipendam oleh orang fahiliah hah karena zahirnya adalah harta itu telah
dan itu bisa diketahui dengan melihat alamat menjadi milik seorang muslim yang ia pen-
dan tanda-tanda yang ada pada harta terse- dam dalam tanah. Adapun jika harta itu tidak
but, seperti nama para raja fahiliah, gam- memiliki suatu tanda apa pun, harta itu di-
bar-gambar mereka, dan simbol-simbol salib hukumi sebagai harta luqathah, sebagai ben-
mereka. Adapun jika pada harta itu terdapat tuk memenangkan dan mengunggulkan per-
tanda dan alamat-alamat kaum muslimin, se- timbangan Islam.

.,{rm}.,
I
W\
i

,li,
T,ISTEM T
YpEI,IERINTAHAN\
i,
(\DALAM ISLAMf

:, :i:1ir
.. ..:

1 '.!ii,;"

ii,iti.i{-.r ,

iii. ,l
\N
, :i \
li: 'i
BagianV:FIQIHUMUM IsrAM lrLrD 8

BAB PERTAMA:
KEDAULATAN.
KEKUASAAN LEGISLATIF TERTINGGI
DALAM PEMERINTAHAN ISLAM

A. KEDAULATAN (ASS,I/AADAH ATAU AL- maka itu berarti sebuah bentuk memperse-
HAAKIMtYYAn kutukan di dalam rubuubiyyah Allah SWT
Tidak ada perselisihan di antara kaum serta sebuah langkah yang mengakibatkan
muslimin bahwa sumber seluruh hukum munculnya kesewenang-wenangan, arogan-
perundang-undangan berupa perintah dan si, tirani, kezaliman, perampasan kebebas-
larangan adalah Allah SWT. Tidak ada se- an manusia, dan merugikan kemaslahatan-
kemaslahatan pribadi manusia yang tidak
orang manusia pun yang memiliki partisi-
pasi bersama dengan-Nya di dalam apa yang berbenturan dengan kemaslahatan-kemas-
lahatan umum.
Dia letakkan berupa prinsip-prinsip, pokok-
pokok, dan aturan-aturan hukum yang ter- Banyak sekali nash Al-Quian yang men-
jelaskan bahwa kekuasaan ini adalah otoritas
perinci. Cara untuk mengetahuinya adalah
melalui apa yang Dia turunkan dalam AI- mutlak Allah SWT di dalam hukum-hukum
yang Dia berlakukan, seperti ayat,
Qur'an atau apa yang Dia wahyukan kepada
Nabi Muhammad saw
Hal ini mengandung jaminan yang kuat "... (Hak menetapkan hukum dan) keputu'

bagi kebebasan manusia, mengandung per- san itu hanyalah milik Allah.'." (Yuusuf: 40)
lindungan terhadap kemuliaan, kemaslahat-
an, dan kepentingan-kepentingan manusia "... Katokanlah (Muhammad),'Sesungguh-

serta mengandung proteksi dari sikap nya, segala urusan itu di tangan Allah.'...." (Ali
kesewenang-wenangan dan arogansi sese- 'Imraan:154)
orang terhadap orang lain. Adapun mem-
berikan kekuasaan legislasi dan perintah "... Maka keputusan (sekarang ini) adalah
fkekuasaan membuat undang-undang dan pada Allah Yang Mahatinggi, Mahabesar." (al'
perintah) kepada seseorang dari manusia Mdmin:12)
-l
JrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

I
"... Dialah hakim Yang terbaik " (al-A'raaf: inginkannya, atau mengungkap ketentuan
87) dan batasan-batasan yang harus menjadi ko-
ridor dalam mengambil langkah dan menjadi
"Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-
kerangka dalam menata kehidupan.
Qur'an) kepadamu(Muhammad) dengan
Dijadikannya manusia sebagai wakil da-
membawa kebenaran, yong membenarkan I
lam hal ini dapat dipahami dari ayat,
kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan
menjaganya, maka putuskanlah perkara mere- I
"Dan (ingatlah) ketika Tfuhonmu berfirman
ka menurut apa yang diturunkon Allah dan ja-
kepada para Malaikat, Aku hendak menjadikan i
nganlah engkau mengikuti keinginan mereka
khalifah di bumi.'...." (al-Baqarah: 30)
dengan meninggalkan kebenaran yang telah I

datang kepadamu.... " (al-Maa' idah: 48)


)ika nash Al-Quian menunjukkan dijadi- I
kannya sebagian para rasul dan nabi sebagai
"... Barangsiapa tidak memutuskon per- I

khalifah serta contoh dan teladan terbaik,


kara menurut apa yang diturunkan Allah, j
manusia setelah para rasul dan nabi itu juga
maka mereka ituloh orang-orang zalim." (al- I

adalah para khalifah di bumi,


Maa'idah:45) I
I

"... Ingatlah ketika Dia menjadikon kamu


"... Barengsiapa tidak memutuskan dengan
apo yang diturunkan Allah, maka mereka itu- sebagai khalifah-khalifah setelah kaum Nuh,"
I ah or ang - orang kafir." (al-Maa' idah: 4 4) (al-A raaf: 69)

"Kemudian Kami jadikan kamu sebagai


"... Barangsiapa tidak memutuskan per- pengganti-pengganti (mereka) di bumi sete-
kara menurut apa yang diturunkan Allah, lah mereka, untuk Kami lihat bagaimana kamu
maka mereko itulah orang-orang fasik." (al- berbuat." (Yuunus: 14)
Maa'idah:47)
"Dan Dialahyang menjadikan komu sebagai
kholifah-khalifah di bumi dan Dia mengang-
B. DIJADIKANNYA UMAT SEBAGAI WAKIL kat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain,
DALAM MEMBERLAKUKAN DAN untuk mengujimu atas (karunia) yang dibert
MEIAKSANAKAN SYARIAT kan-Nya kepadamu. Sesungguhnya, Tfuhanmu
Manusia adalah wakil-wakil Allah dalam sangat cepat memberi hukuman dan sungguh,
menyampaikan, menetapkan dan member- Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang." (al-
lakukan hukum-hukum-Nya, memerhatikan Anham:165)
dan mengawasi penerapannya, serta mema-
hami kandungan-kandungannya melalui ke- Ti.rgas dan kewajiban khalifaha36 atau wa-
wenangan melakukan ijtihad untuk mengung- kil tidak lain untuk melaksanakan keinginan
kap makna dan kandungan-kandungannya, dan perintah-perintah pihak yang menjadi-
mengungkap maksud dan tujuan yang di- kannya sebagai khalifah atau wakilnya.

+36 Khilafah atau pengganti di sini bukanlah khilafah atau pengganti Allah SWT karena manusia sama sekali tidak memiliki se-
dikit pun sifat-sifat agung AIlah SWT Yang telah menjadikannya sebagai khalifah, tetapi khilafah di sini adalah khilafah atau
wakil sebagian manusia bagi sebagian yang lain. Mereka adalah para khalifah atau penguasa di bumi.
Bagian V: FIQIH UMUM IsLAM ]rLrD 8

Allah menyuruhmu menyampai


" Sung guh, hat dan menangani urusan-urusan manu-
kan amanat kepada yang berhak menerima- sia serta kemaslahatan-kemaslahatan
nya, dan apabila kamu menetapkan hukum di umum dan memahami permasalahan-
antara menusie, hendaknya kamu menetap- permasalahan mereka, baik permasalah-
kannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik an keagamaan maupun keduniawian.
yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Mereka adalah para pemimpin, amir, ula-
Allah Moha Mendengar, Maha Melihat." (an' ma, panglima militer, pakar politik, so-
Nisaa':58) sial, dan ekonomi fperniagaan, industri,
pertanian, keahlian teknis, dan profesi).
"Wahai, orang-orang yang beriman! Taati- Sebuah ijmak harus memiliki sandaran
lah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), syar'i berupa nas atau kemaslahatan,
dan ulil amri (pemegang kekuasaon) di antara yang merepresentasikan kehendak umat.
kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat Terlebih lagi jika kita mengambil penda-
tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada pat al-Ghazali yang tidak membatasi ii-
Allah (Al-Qur'an) don Rasul (Sunnahnya), iika mak hanya pada ulama, tetapi juga harus
kamu beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. melibatkan atau memasukkan masya-
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan rakat umum supaya suatu iimak bisa
lebih baik akibatnya." (an-Nisaa': 59) terbentuk.

Ayat terakhir ini


mendefinisikan dan 4. Ijtihad personal dari para ulama mujta-
menjelaskan sumber-sumber hukum perun- hid. Mereka adalah orang-orang yang ber-
dang-undangan dalam Islam yang pada akhir- iman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya,
nya sumber-sumber tersebutberasal dari satu memahami secara mendalam terhadap
sumber asal, yaitu wahyu Ttrhan. Sumber- hukum-hukum syara', bagian-bagiannya,
sumber tersebut adalah sebagai berikut. cara-cara menetapkannya, bentuk-ben-
L. Al-Qur'anul Karim. tuk pengertian, dan maksud yang ditun-
Penerapan dan pengimplementasian jukkannya. Cara-cara mengambil kesim-
apa-apa yang terkandung di dalamnya pulan prinsip-prinsip, hukum-hukum,
mewujudkan apa yang disebut ketaatan tatanan, dan sistem itu mencakup se-
kepada Allah SWT jumlah pokok kaidah, seperti qiyas, istih-
san, istishlah, tradisi dan adat kebiasaan,
2. Sunnah Nabawiyah Shahihah yang men- saddu adz-dzaraa'i', perkataan sahabat,
jelaskan apa-apa yang datang dari sisi syariat umat sebelum kita (syar'u man
Allah SWT. qablanaa), dan istishhaab.

Pengamalan dan pengimplementa-


sian Sunnah Nabawiyah ini mewujud- Apabila muncul perbedaan di antara
kan apa yang disebut ketaatan kepada orang-orang, di antara para ulama muitahid,
Rasulullah saw atau di antara ulama spesialis, perkaranya
dikembalikan kepada kaidah-kaidah umum,
3. Ijtihad kolektif atau ijmak para cerdik prinsip-prinsip hukum perundang-undang-
cendekia yang kredibel dan memiliki an, serta maksud dan tujuan-tujuan dasar
kompetensi serta kapabilitas dalam meli- syariat yang diketahui dari Al-Quian dan
ISLAM IILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

Sunnah, dengan ketentuan pendapat yang di- gian besar atau mayoritas mujtahid bisa men-
ambil tidak bertentangan dengan nash-nash jadi hujah meskipun itu memangtidaksampai
muhkamah atau dalil-dalil qath'i, juga hukum pada tingkatan ijmak [suara bulat). Ini kare-
yang ditetapkan sejalan dengan ruh atau spi- na dalam memilih khalifah, tidak disyaratkan
rit Islam serta maksud dan tujuan-tujuan harus sampai pada tingkatan ijmak. fuga ber-
syariat Islam. Hal ini sebagai bentuk imple- dasarkan hadits,
mentasi ayat,
;J',;t-J.St'r1 At k
"... Kemudian, jika kamu berbeda pendapat -L
"Tengan Allah beserta jamaah.'43I
tentang sesuettt, maka kembalikanlah kepada
Allah (Al-Qufan) dan Rasul (Sunnahnya), jika
kamu beriman kepada Alloh dan Hari Kemudian. yuJtiYau,;t t
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
"Tetaplah kamu bersama jamaah dan pu-
lebih baik akibatnya." (an-Nisaa': 59) 43e
blik.D

Orang-orang yang bertugas menyelesai-


kan perselisihan dan persengketaan terde-
skripsikan dalam sebuah bentuk lembaga
€!i irr.Stt rriat
"Tetaplah kamu bersama dengan
arbitrase atau mahkamah konstitusi terting- gqg." 44o
^ryoii-
gi.a37 Mereka dipilih oleh ulil amri (pemerin-
tah) mewakili umat dari para ulama spesialis Hal ini jika memang imam ahham (pe-
dalam topik yang diperselisihkan, yaitu para mimpin tertinggi) tidak melihat bahwa penda-
ulama dan ilmuwan yang dikenal memiliki pat minoritas adalah yang lebih kuat dan le-
kapasitas keilmuan, pengetahuan, wawasan, bih unggul berdasarkan sebuah dalil yang
kecerdasan, kredibilit as (al-'adaalah, integri- lebih jelas atau sebuah kemaslahatan yang
tas keagamaan dan moral), ketakwaan, dan lebih tepat. fika tidak, imam a'zham mengi-
muru'ah, sebagaimana yang terjadi pada ar- kuti pendapat ahli syura dan ini adalah mak-
bitrase yang diserahkan kepada sebagian na ol-Azm dalam ayat 159 surah Ali Imraan,
anggota Majelis Syura yang dipilih oleh seba- "... den bermusyawarahlah dengan mereka da-
gian al-Khulafa ar-Rasyidun, yaitu Umar bin lam urusan itu. Kemudian, opobila kamu telah
Khaththab r.a., untuk pencalonan jabatan khi- membulatkan tekad, maka bertawakallah ke-
lafah dan melakukan baiat kepada calon yang pada Allah...," yakni bermusyawarah dengan
terpilih. ahlur ra'yi kemudian mengikuti pandangan
Dalam mekanisme voting, yang diambil mereka, sebagaimana yang dikatakan oleh
adalah pendapat atau suara mayoritas. Hal Rasulullah saw. kepada dua konsultan beliau,
ini berdasarkan pendapat sekelompok fuqaha Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. dan Umar bin
yang mengatakan bahwa kesepakatan seba- Khaththab r.a.,

437 Muhammad As ad, Minhaj ol-lslam fi al-Hukmi, hlm. 125 dan berikutnya.
438 at-Tirmidzi dari Abdullah bin Umar r.a. Hadits ini iuga diriwayatkan oleh an-Nasa'i dan ath-Thabrani dari Arfajah.
HR
43e HR Ahmad. Hadits ini
iuga diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Rabir dari Abdullah bin Umar r.a. dalam ben-
tukriwayat marfu'.
440 HR Abdullah bin Humaid dan Ibnu Majah dari Anas r.a.
Bagian V: FIQIH UMUM FIQIH ISTAM,ILID 8

s5; v # ,; vJi:ir j
d,
,tt 9,
tersebut dalam aktivitas praktisnya adalah
independen dan berdiri sendiri, antara satu
"seandoinya kamu berdua bersepakat dan dan yang lainnya saling menopang dan beker-
satu pendapat dalam suatu musyawarah, aku ia sama. Ini adalah teori demokrasi terbaru
tidak akan menentang pendapat kamu berdua yang sebenarnya Islam telah mengenalnya
itu," 44L lebih dulu jauh sebelum itu. Ini teriadi atas
dasar pertimbangan bahwa kekuasaan-ke-
kuasaan tersebut dalam satu negara tunduk
fuga sebagaimana penjelasan Umar bin
Khaththab r.a. kepada enam sahabat tentang semuanya kepada pokok-pokok syariat sama-
tata cara dan mekanisme memilih khalifah wi yang menghormati prinsip keadilan, kebe-
setelah dirinya, yaitu jika suara yang ada basan, dan perikemanusiaan, memerangi ke-
ternyata seimbang, pilihlah orang yang di- zaliman, kesewenang-wenangan, dan otoriter
dukung oleh Abdullah bin Umar r.a' Ini ada- para penguasa serta intervensi mereka yang
lah kisah syura atau pembaiatan Utsman bin bisa memengaruhi proses perjalanan keadil-
Affan r.a.aa2 an, aktivitas peradilan, dan pelaksanaan pu-
tusan hukum. Apabila imam adalah pimpinan
kekuasaan legislatif dan eksekutil ia harus
C. KEDAULATAN ATAU SUPREMASI
patuh kepada nilai dan aiaran-ajaran Islam. Ia
HUKUM DAN HUBUNGAN KOOPERATIF
sama sekali tidak memiliki otoritas membuat
D! ANTARA KEKUASAAN.KEKUASAAN
hukum undang-undang, tetapi ia sama seperti
YANG ADA
yang lainnya hanya memiliki hak melakukan
Sesungguhnya, dalam hubungannya de- ijtihad apabila memang ia memenuhi kualifi-
ngan tiga kekuasaan, yaitu kekuasaan legis- kasi dan syarat-syarat berijtihad.
latif 443 yang diperankan oleh ahlu al-halli Sesungguhnya, menghormati dan men-
wa al:aqdi untuk melakukan ijtihad dalam junjung tinggi hukum-hukum syariat adalah
mengambil dan menggali hukum-hukum dari asas setiap kekuasaan tersebut dalam men-
nash-nash syariat, kekuasaan eksekutif yang jalankan peran dan fungsinya. Ini karena
diperankan oleh pimpinan pemerintahan ter- tasyrii' (pembuatan hukum perundang-un-
tinggi berikutpara menteri dan pembantunya, dangan, legislasi) adalah otoritas penuh Allah
dan yang ketiga adalah kekuasaan yudikatif SWT. Dengan begitu, terwujudlah kedaulat-
yang diperankan oleh para qadhi, sesungguh-
an atau supremasi hukum perundang-un-
nya tidak ada prinsip pemisahan secara total
dangan Islam di atas setiap pertimbangan
dan penuh di antara tiga kekuasaan tersebut, pribadi atau kemaslahatan. Kompetensi dan
juga tidak pula prinsip penggabungan atau
kewenangan tasyrii' hanya terkhusus bagi
peleburan tugas dan fungsi. Karena itu, meski-
Al-Quian, Sunnah, ijmak umat, atau ijtihad.
pun masing-masing dari ketiga kekuasaan

447 Tafsir lbnu Kafsir (penerbit al-Halabi), ild. I, h1m.420.


442 karya Dr. Hasan Ibrahim , Tarikhu al-lslam os-Sryasi, ild. I, hlm. 254.
443 Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, otoritas pembuatan hukum perundang-undangan (at'Tasyri', legislasi) yang
hakilii sebenainyi adalah otoritas mutlak Allah SWT. Adapun penyematan sifat ini kepada para muitahid tidak lain adalah
hanya bersifat maiazi semata dalam arti tugas dan fungsinya hanya sebatas menggali dan mengungkap hukum-hukum Allah
SWi d"n menielaskannya kepada manusia, menjelaskan kepada mereka tentang patokan, criteria, dan batasan-batasannya,
mengungkapkan kepada mereka tentang maksud dan tuiuan-tuiuannya, serta memberikan fatwa menyangkut permasalah-
an-permasalah yang muncul.
IsLAM JrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

Sumber-sumber hukum ini merupakan entitas "Tidak ada ketaatan kepada seorong pun
yang independen dan berdiri sendiri, terpisah di dalam kemaksiatan kepada Allah. Ketaatan
dari imam, dan imam harus patuh kepada hanyalah di dalam kebojikan."
sumber-sumber tersebut dan melaksanakan
hukum-hukumnya, sebagaimana peradilan Apa yang telah diutarakan di atas me-
yang berdiri sendiri atau yang berada di nyangkut pendefinisian hubungan di anta-
tangan imam harus melaksanakan hukum- ra kekuasaan-kekuasaan yang ada dapat di-
hukum syariat, yakni perintah-perintah Allah jelaskan seperti berikut ini.aa6
SWT.444 Di antara prinsip Islam terpenting Sesungguhnya, pemisahan tiga kekuasa-
menyangkut sumber-sumber tersebut adalah an dalam Islam (kekuasaan tasyrii'atau legis-
prinsip syura yang tidak akan pernah mau lasi dalam artian kewenangan melakukan
"berdamai" dengan kesewenang-wenangan ijtihad, kekuasaan eksekutil dan kekuasaan
dan sikap otoriter dalam semua bentuk dan yudikatif) berlandaskan pada asas pemisahan
wujudnya. Rasulullah saw bersabda, tugas dan fungsi legislasi (yakni tugas dan
fungsi melakukan ijtihad) dari tugas dan
W.iK*:Y ;,-. i i.;i &,;; fungsi-fungsi lain, bukan berlandaskan pada
asas pemisahan organ, yakni personal yang

y;t:';Y menjalankan masing-masing kekuasaan (yak-


ni pemisahan tersebut adalah pemisahan I
'Aku meninggalkan dua perkara untuk ka-
fungsi, tugas, dan peran, bukan pemisahan
lian yang kalian sekali-kali tidok akan tersesat
personal yang menjalankan kekuasaan ter-
selagi berpegang teguh kepada dua perkara itu,
sebut dalam arti masing-masing kekuasa-
yaitu Kitabullah dan Sunnoh Rasul-Nya." aas
an tersebut tidak mesti dipegang oleh orang
yang berbeda). Seorang imam atau qadhi ke-
Ini adalah nash paling gamblang yang tika ia melakukan ijtihad, ia melakukan hal I
menjelaskan dan menggambarkan tentang I
itu bukan dalam kapasitasnya sebagai khali- {
kedaulatan atau supremasi hukum perun-
fah atau qadhi, melainkan karena kapasitas- I
dang-undangan Islam serta menuntut se-
nya sebagai seorang mujtahid yang mencoba
tiap muslim untuk mengamalkan kandungan
menggali hukum-hukum syara' dari sumber- I
Kitabullah dan Sunnah Rasul meskipun j
sumber nash, pokok, dan prinsip-prinsip sya-
bertentangan dengan kehendak dan keingin-
riat. Begitu juga penggabungan dan pelebur- I

an hakim (pemimpin) karena,


an dua kekuasaan yudikatif dan eksekutifke l

t. a a .o dalam personal sang imam, yakni dari aspek


artLJr ti;1 Ju.Jt zra;o, e, orVa
- lr.r._.,.
arLb Y organ, sama sekali tidak berpengaruh ter-
. '. z
hadap kemandirian dan independensi para
iiAt
JJ9 b
qadhi dalam menjalankan berbagai tugas dan

444 Dr. Dhiya'uddin ar-Ris, an-Nazhariyyat as-Siyasiyyah al-lslamiyyah,hlm. 335, cet. Ke III; Muhammad Asad, Minhaj al-lslam fi
al-Hukmi, hlm. 101 dan berikutnya, cet. I.
44s HR al-Hakim dari Abu Hurairah r.a.
446 Lihat Prof. Dr. Sulaiman ath-Thamawi, as-sulthath ats-Tsalats,hlm. 472-477; Muhammad Asad,, Minhaj ol-Hukmi fi al-lslam,
hlm. 101-127.

i
Bagianv:FIQIHUMUM ISTAM JILID 8

fungsinya karena masing-masing sama-sama khalifah atau wali [gubernur) juga menjalan-
berkomitmen terhadap hukum perundang- kan peran yudikatif di samping peran ekse-
undangan Islam. kutil itu dikarenakan qadhi adalah seorang
fika demikian, tentunya tidak ada kekha- mujtahid. Begitu juga seorang qadhi, selain
watiran terhadap munculnya dampak nega- khalifah atau imam, ia berdiri sendiri dan in-
tif dari tidak adanya pemisahan organ atau dependen dalam menjalankan kerianya terpi-
personal di antara kekuasaan-kekuasaan sah dari kekuasaan eksekutif, karena dalam
yang ada, sebagaimana yang dijalankan oleh menjalankan tugas dan fungsinya, ia mengga-
negara-negara modern. Ini karena kesadaran li hukum-hukum yang diterapkan dari sum-
dan kontrol agama adalah yang menjadi lan- ber Ilahi, bukan dari kekuasaan eksekutif.
dasan perbuatan seorang muslim, baik ia se- Akan tetapi, di antara kekuasaan-kekua-
orang hakim fpemimpin), qadhi, maupun saan tersebut, terdapat jalinan kerja sama dan
orang biasa. Adapun asas pemisahan yang da- saling mendukung secara sinergis antara satu
lam negara-negara modern dilatarbelakangi dan yang lainnya dalam pelaksanaan tanpa
oleh tiga maksud dan tujuan, /aitu menjamin ada intervensi pribadi. Karena itu, kekuasa-
kebebasan individu, menjamin legalitas ne- an eksekutif harus melaksanakan keputusan-
gara, dan pembagian kerja. Berdasarkan hal keputusan majelis syura dalam urusan-urus-
ini, dalam pengertian Islam, tidak ada suatu an yang fundamental dan masalah-masalah
penghalang untuk menerapkan prinsip ini prinsipil atau urgen. Akan tetapi, kekuasaan
dan prinsip pemisahan di antara kekuasaan- eksekutif memiliki kebebasan dalam memilih
kekuasaan yang ada dalam bentuk pemisah- sarana-sarana administratif untuk menjalan-
an yang sesungguhnya, dalam arti masing- kan hukum dan undang-undang.
masing kekuasaan dipegang oleh individu Pengertian-pengertian di atas dijelaskan
yang berbeda, terutama pada masa sekarang, oleh al-Mawardi terkait dengan salah se-
di mana kesadaran dan kontrol agama sangat orang pegawai eksekutil yaitu wali atau amir
tipis dan rasa takut kepada Allah SWT sang- khusus (gubernur yang tugas, fungsi, dan
at lemah sehingga terjadilah kezaliman, ke- otoritasnya tidak umum lagi), 'Adapun pe-
sewenang-wenangan, arogansi, penyimpang- rannya dalam menangani kasus al-mazhaa-
an, dan penyelewengan sebagaimana yang lfm maka jika memang perkara hukumnya
muncul dari sebagian penguasa dan pemim- telah diputuskan dan dirativikasi oleh qadhi,
pin kaum muslimin pada masa kekuasaan ia baru boleh terlibat dalam menangani dan
Umawi dan Abbasi, hal yang menjadi motif menjalankan putusan hukum tersebut un-
keberadaan mahkamah mazhaalim yang pada tuk kepentingan pihak yang benar dan mem-
masa sekarang mirip dengan dewan negara. berikan kepadanya haknya karena ia dibe-
felas bagi kita bahwa pemisahan kekua- ri mandat untuk mencegah tindakan saling
saan legislatif (yakni kekuasaan dan we- menzalimi dan saling menindas serta dianjur-
wenang melakukan ijtihad, bukan dalam arti kan untuk mengambil sikap saling mengasi-
kewenangan membuat dan memberlakukan hi dan berlaku adil. Adapun iika kasusnya
hukum baru di luar hukum-hukum Islam) dari baru disidangkan dan belum ada keputusan
tugas dan fungsi-fungsi lain adalah yang di- hukumnya, amir tidak boleh ikut campur di
kenal pada masa awal Islam. Adapun peradil- dalamnya karena hal itu tidak termasuk we-
an [yudikatif) meskipun terkadang memang wenang yang dimiliknya sebagai amir dan
FIQLH ISLAM JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

ia harus menyerahkannya kepada qadhi wi- "Makq demi Tfuhanmu, mereka tidak ber-
aaT
layahnya." iman sebelum mereka menjadikan engkau (Mu-
hammad) hakim dalam perkara yang mereka
D. PEMILIK HAK DAN OTORITAS A7- perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada
TASYRil', (LEGISLASI) rasa keberatan dalam hati mereka terhadap pu-
tusanyang engkau berikan, dan mereka meneri-
Berdasarkan uraian di atas, bisa diketa-
ma dengan sepenuhnya." (an-Nisaa': 65)
hui bahwa tidak ada seorang pun selain Allah
SWT yang memiliki hak at-tasyrii'dalam arti
yang me-
"... maka hendaklah orang-orang
yang sesungguhnya, baik hakim (pemimpin
nyalahi perintah Rasul-Nya takut akan menda-
pemerintahan), kelompok orang tertentu,
patcobaan atau ditimpa azabyang pedih." (an-
maupun umat itu sendiri. Ini karena jika we-
Nuur:63)
wenang dan kompetensi af-tasyrii' diberikan
kepada salah seorang di antara mereka, ten-
Para sahabat sepeninggal Rasulullah saw.
tunya akan dipengaruhi oleh kepentingan, ke-
selalu komitmen terhadap petuniuk dan tun-
maslahatan, tendensi, dan keinginan pribadi
tunan ini. Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. misalnya,
serta mengabaikan kemaslahatan dan kepen-
ketika ada pihak-pihak yang beperkara da-
tingan umat tertinggi. Hal ini bisa kita Iihat
tang menghadap kepadanya atau ada perma-
dengan sangat jelas setelah terpisahnya poli-
salah hukum yang diaiukan kepadanya, per-
tik dari agama dan menyerahkan wewenang
tama-tama ia akan merujuk kepada Al-Qut'an
at-tasyrii'ke tangan DPR. Dengan begitu, kita
guna mencari landasan hukum untuk memu-
tidak lagi melihat sebuah kemenangan yang
tuskan perkara yang ada. fika ia tidak mene-
nyata dan terpelihara, sebuah kemajuan po-
mukannya di dalam Al-Quian, ia merujuk ke-
sitifyang baik, atau sebuah kebangkitan yang
pada Sunnah Rasulullah saw. fika ia tidak juga
nyata. Semua itu dikarenakan sikap meng-
bisa menemukannya, selanjutnya ia mengum-
abaikan perintah-perintah Allah SWT dan si-
pulkan para pemuka dan orang-orang pilihan
kap tidak menjauhi larangan-larangan-Nya.
lalu ia meminta pendapat dan pandangan me-
Al-Qur'an menegaskan supaya kewenangan
reka dan selanjutnya ia memutuskan perkara
at-tasyrii' tetap dikembalikan kepada pe-
berdasarkan ijmak mereka.
miliknya Yang hakiki yaitu Allah SWT dan
Rasul-Nya. Allah SWT berfirman,
Begitu juga yang dilakukan oleh Umar
bin Khaththab r.a. dan para sahabat yang
lain. Langkah ini pun dikukuhkan oleh kaum
"Dan tidaklah pantas bagi lakilaki yang
muslimin.aas
mukmin dan tidak perempuan yang mukmin,
Ketika Rasulullah saw. mengutus Mu'adz
apabila Allah dan RasubNya telah menetap-
bin fabal r.a. ke Yaman, beliau bertanya
kan suatu ketetapan, qkan ada pilihan (yang
kepadanya,
lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan
barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul- z el
. c-/
:J$ t;La3 4) e-P trl qi;3 rA)
Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan
kesesaton yang nyata." (al-Ahzaab: 36)
$i
447 Al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 30.
448 Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, Ushul al-Fiqh al-lslami fDarul Fikr), jld. I, hlm. 418.
BagianV:FIQIHUMUM FIQLH ISLAM JILID 8

Jr' jp'
jadikanlah urusan itu diputuskan dengan mu-
f,lr .-,t3
. l)) ra; :Ju .,Ir .ru( syaworah antara mereka dan janganlah kamu

V ? op ,te .ffi 1' l;3 ,rv fi memutuskan perkara itu hanya dengan berda'
sarkan satu pendapql."4So

.)\i e,i; yl Jv tW Jy, * e Akan tetapi, umat dengan pengalaman


yang dimilikinya dan interaksinya dengan
^t
-l;jr ,ii!* BE,lr J;, q;6
:Jss para mujtahid adalah yang memilih ahlu al-
halli wa al-'aqdi sesuai dengan tuntutan per-

,rliu;t ^i,r J;.,J;., gt 6it i


kembangan situasi sosial dan ekonomi.asl
d$l
Dengan demikian, kehendak umat direpre-
{:;,i sentasikan melalui para ulama spesialis yang
memiliki kapasitas dan kapabilitas yang di-
"Bagaimana kamu memutuskan t<etii<a aaa pilih oleh umat tersebut. Mereka diharuskan
suatu permasalahan hukum yang diaiukan ke- mematuhi prinsip-prinsip Islam dan hukum-
padamu?" Mu'adz r.a. menjawab,'Aku memu- hukumnya serta memperjuangkan kemasla-
tuskannya deng an Kitabullah." Rasulullah saw. hatan-kemaslahatan umum terkait hal yang
bertanya, "Jika kamu tidak menemukan di da- tidak ditemukan di dalam nash dan tidak pu-
lam Kitabullah?" Mu'adz r.a. meniawab,'Aku la di dalam ijmak menyangkut hal itu beru-
akan memutuskannya dengan Sunnah Rasul' pa urusan-urusan duniawi dan masalah-ma-
Nya." Rasulullah saw. bertanya lagi, "Jika kamu salah sosial yang selalu terus muncul dan
tidakmenemukan di dalam Sunnah Rasul-Nya?" berkembang.
Mu'adz r.a. menjawab, "Aku akan beriitihad de' Hal ini berarti kedaulatan yang asli ada-
ngan pendapatku dan oku tidak akan teledor di lah hanya milik Allah SWT sehingga harus
dalamnya." Rasulullah saw. lalu menepuk-ne- merujuk kepada hukum perundang-undang-
puk dada Mu'adz bin Jabal r.a. seraya berkata,
an yang diletakkan-Nya, baik berupa perin-
"segala puji bagi Allah Yang telah menuniuk-
tah maupun larangan. Adapun kedaulatan
kan utusan Rasul-Nya kepada apa yang diridhai praktis itu berada di tangan umat dalam ka-
oleh Allah dan Rasul-Nya." aae pasitasnya sebagai pihak yang memilih dan
mengangkat ahlu al-halli wa al-'aqdi. Ketika
Imam Malik meriwayatkan dari Ali bin itu, ahlu al - hall i w a al-' a qdi b erku mp u I d i s u atu
Abi Thalib r.a., ia berkata, "Saya bertanya kepa- tempat yang memang dikhususkan untuk me-
da Rasulullah saw "Wahai, Rasulullah! Bagai- reka, bukan lagi di masjid, seperti yang berla-
mana jika kami menghadapi suatu urusan ku pada masa sekarang di mana para anggota
yang belum disinggung oleh Al-Qurfan dan be- parlemen [DPR) berkumpul guna mendisku-
lum ada Sunnah dari Anda menyangkut urus- sikan urusan-urusan kaum muslimin, dengan
an itu?" Beliau lalu bersabda,"Kumpltlkanlah syarat dan ketentuan memerhatikan dan
orang-orang alim dari kaum mukminin lalu menjunjung tinggi hukum-hukum dan asas-

449 Dalam kitab trsyad al-Fuhul,hlm.227, asy-syaukani mengatakan, "lni adalah hadits masyhur yang memiliki sejumlah ialur
periwayatan yang secara keseluruhannya kuat untuk diiadikan sebagai huiah, sebagaimana hal itu telah saya jelaskan dalam
sebuah kumpulan tersendiri." Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, lbnu Adi, ath-Thabrani, dan al-
Baihaqi. Ini adalah hadits mursa/ berdasarkan pendapat yang lebih sahih.
4so A'hmul Muwaqqi'in,ild.l, hlm. 73.
4s1 Allaf al-Fasi, Maqashidu asy-Syari'ah al-lslamiyyah wa Makarimuha, hlm. 215.
IrLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

asas legislasi Islam menyangkut berbagai un- nya kejahatan zina, pencurian, muhaarabah
dang-undang yang mereka keluarkan. (penyamunan, pembegalan), mengonsumsi
Ketika ada seorang mujtahid yang meru- barang-barang yang memabukkan dan pem-
pakan salah satu staf ahlu al-halli wa al-'aqdi bunuhan, menjatuhkan sanksi hukum yang
menjadi seorang khalifah, menteri, atau qadhi, telah ditetapkan untuk kejahatan-kejahatan
ia boleh mengambil hasil ijtihadnya menyang- tersebut berupa hukuman cambuk atau kisas,
kut sesuatu yang tidak bertentangan dengan diharamkannya pernikahan sesama kerabat
ijmak para mujtahid dan status pendapatnya mahram, dan sebagainya.
itu mengikat karena kapasitasnya sebagai pe- Adapun hal-hal yang boleh dilakukan ijti-
megang kekuasaan. had di dalamnya adalah hukum-hukum yang
Setiap orang bisa mencapai tingkatan sudah ada nashnya, namun nash tersebut
mujtahid ketika dirinya mampu memenuhi bersifat zhanni, baik pada aspek keabsahan-
kriteria dan syarat-syarat sebagai seorang nya dan pengertiannya sekaligus maupun ha-
mujtahid. Di antara syarat-syarat tersebut nya pada salah satunya, juga hukum-hukum
yang terpenting adalah memahami bahasa yang tidak ada nashnya dan tidak pula ijmak
Arab yang merupakan bahasa Al-Qur'an dan di dalamnya.a52
Sunnah, tata cara dan mekanisme menggali Berdasarkan hal ini, berbagai hukum per-
dan mengambil kesimpulan hukum dari sum- undang-undangan yang dikeluarkan pada
ber-sumbernya, serta memahami substansi masa sekarang yang tidak bertentangan de-
dan tujuan-tujuan syariat. Semua itu bisa ia ngan Islam yang dikeluarkan oleh panitia
capai dengan terus melakukan kaiian, pene- atau badan legislasi adalah tidak beftentang-
litian, belajar, dan terus melakukan praktik an dengan kaidah-kaidah ijtihad dalam fiqih
ijtihad secara nyata hingga ia dikenal oleh Islam.as3
umat dan mencalonkannya untuk menjadi Kesimpulannya, ijtihad dalam syariat ha-
wakil umat. nya sebatas melakukan penggalian hukum-
Ladang ijtihad hanya terbatas pada hal- hukum syara' dari sumber llahinya. Hakim
hal yang di dalamnya tidak ditemukan nash [pemimpin) adalah yang bisa menjadikan ha-
yang bersifat qath'i dan pasti, baik keabsa- sil ijtihad seorang individu berlaku mengikat
hannya (qath'iyyuts tsubuut) maupun penger- dan memaksa, bukan mayoritas. Adapun ke-
tiannya (qath'iyyud dilaalah), atau pada selain kuasaan legislatif di negara-negara sekarang
hukum-hukum yang sudah menjadi kenis- bisa mengeluarkan produk undang-undang
cayaan agama (ma'luum min ad-diini bi adh- apa saja yang diinginkannya tanpa ada suatu
dharuurah), seperti hukum wajibnya shalat batasan dan ketentuan. Dalam hal ini, ia me-
lima waktu, puasa, zakat, haji, diharamkan- nerapkan prinsip suara mayoritas.

*' *'-

+sz Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, Ilshul al-Fiqhol-Is/ami (penerbit Darul Fikr), jld. II, hlm. 1053.
4s3 Prof. Dr. Sulaiman ath-Thamawi, as-Sulthath ats-Tsalats, hlm. 241.
Bagian V: FIQIH UMUM ISLAM JILID 8

BAB KEDUA:
KEKUASAAN EKSEKUTIF TERTINGGI:
IMAMAH

A. DEFINISI IMAMAH ri mereka dari harta /a'i, menegakkan fungsi


peradilan, menegakkan hukuman had, meng-
Al-imaamah al-'uzhmaa (kepemimpinan
hapus berbagai bentuk ketidakadilan dan ke-
ter t i n ggi), kh iI afah, atau im a ar atul mu' m i ni i n,
laliman, amar makruf dan nahi mungkar me-
semuanya memerankan arti yang sama dan
menunjukkan pengertian sebuah fungsi yai- wakili Nabi Muhammad saw.asa
tu kekuasaan pemerintahan tertinggi. Ulama As-Sa'd at-Taftazani mengatakan bahwa
Islam memberikan sejumlah definisi yang re- khilafah adalah kepemimpinan umum dalam
daksinya hampir mirip dan maknanya kurang urusan agama dan dunia menggantikan Nabi
lebih sama, dengan catatan bahwa tidak di- Muhammad saw.4ss
syaratkan harus ada label khilafah. Yang pen- Al-Mawardi mengatakan bahwa imamah
ting adalah adanya negara yang diperankan diletakkan untuk menggantikan fkhilafah)
oleh orang yang menangani urusan-urusan- kenabian dalam menjaga agama dan menga-
nya, mengurusi perkara-perkaranya, serta tur urusan dunia.as6
melindunginya dari gangguan musuh. Ibnu Khaldun melalui sudut pandang
Ad-Dahlawi mengatakan bahwa khilafah yang berbeda mencoba mendefinisikan peran
adalah kepemimpinan umum dalam rang- dan fungsi imamah dengan mengatakan bah-
ka untuk menegakkan agama dengan meng- wa khilafah adalah sarana untuk membawa
hidupkan dan memvitalisasi ilmu-ilmu agama, seluruh umat kepada hal yang sesuai dengan
menegakkan rukun-rukun Islam, melaksana- pandangan syara' dalam hal kemaslahatan-
kan jihad, dan semua hal yang menyangkut kemaslahatan ukhrawi mereka dan kemasla-
urusan jihad berupa penyiapan dan penga- hatan-kemaslahatan duniawi mereka yang
turan pasukan berikut gaji mereka, membe- akhirnya berujung kepada kemaslahatan-

4s4 Dikutip dari Shadiq Hasan Khan,lklilu at-Karamah fi Tibyani Maqashidi al-lmamah, hlm. 23
4ss Syarhu al-'Aqa'id an-Nasafiyyaft; Rasyid Ridha, al-Khilafah, hlm. 10.
4s6 Al-Mawardi, ol-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 3.
--

JrLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

kemaslahatan ukhrawi. Ini karena menurut B. HUKUM MENDIRIKAN NEGARA DALAM


syaari'[Allah SWT atau Rasul-Nya), ujungnya ISI.AM
adalah semua urusan dan perkara dunia di- Meskipun mendirikan sebuah negara
pertimbangkan berdasarkan kemaslahatan- merupakan sebuah keharusan dan kenisca-
kemaslahatan akhirat. Karena itu, pada haki- yaan menurutakal dan menjadi sebuahtuntut-
katnya, khilafah adalah posisi mewakili dan an realitas dan berbagai tabiat kejadian, kita
menggantikan pemilik syara' dalam menjaga masih menemukan adanya sedikit perbedaan
agama dan mengelola urusan dunia dengan yang tidak begitu runcing dan krusial terkait
menggunakan dasar agama.asT masalah hukum imamah apakah wajib atau-
Dari berbagai definisi di atas, bisa dike- kah jawaaz (boleh). Ibnu Taimiyah mengata-
tahui bahwa kekuasaan dan otoritas khalifah kan bahwa mengurus dan mengatur perkara
mencakup urusan-urusan agama serta peng- manusia (wilaayah amri an-naas) termasuk
aturan dunia dengan berlandaskan pada sya- kewajiban agama yang paling agung, bah-
riat dan ajaran-ajaran Islam. Ini karena yang kan agama tidak akan tegak kecuali dengan
dimaksudkan dan diinginkan dari syariat dan itu. Ini karena kemaslahatan manusia tidak
ajaran-ajaran Islam tersebut adalah mewu- akan tercapai kecuali dengan bersosial (r7-
judkan kemaslahatan-kemaslahatan manusia timoe', hidup bersama) karena antara seba-
di alam dunia dan alam akhirat, yakni unsur gian manusia dan sebagian yang lain pasti
akidah dan humanisme atau moral berjalan saling membutuhkan. Ketika mereka hidup
berdampingan dengan unsur materiil. Kedua bersama, mutlak dibutuhkan seorang pe-
unsur tersebut saling berkolaborasi dan ber- mimpin, sampai-sampai Rasulullhh saw.
sinergi untuk membentuk sebuah masyara- bersabda,
kat yang mulia, stabil, sejahtera, dan kokoh

eJ> itrt* i;tit


di muka bumi, yang menegakkan kemuliaan,
f
ol,

keluhuran, dan kedaulatan nyata. Sebuah ma- efrx


syarakat yang di dalamnya hidayah TUhan, 'Apabila ada tiga orang melakukon suatu
kehendak manusia, dan potensi akal berkola- perjalanan, hendaklah mereka menunjuk salah
borasi dan bersinergi melalui jalur ijmak dan satu di antara mereka sebagai pemimpin
qiyas. mereka."
Dengan begitu, berarti secara prinsip,
khilafah berbeda dengan bentuk-bentuk ke- Selanjutnya, pendapat kelompok-kelom-
kuasaan politik saat ini yang berjalan berda- pok Islam mengenai masalah ini bisa dikla-
sarkan petunjuk undang-undang positif yang sifikasikan menjadi tiga, yaitu pendapat yang
hanya terbatas mengatur berbagai hubungan mengatakan wajib, pendapat yang menga-
sosial serta mengakui dan mengakomodasi takan jawaoz [boleh), dan pendapat yang
realitas masyarakat meskipun itu terkadang mengatakan wajib bagi Allah SWT.
bertentangan dengan agama atau moral ex-
cellence (fadhiilah).

4s7 Muqaddimah tbnu Khatdun (penerbit at-Tijariyyah), hlm. 191.


Bagian V: FIQIH UMUM IsLAM IrLrD 8

7. PENDAPAT KELOMPOK YANG Kelompok kedua, yaitu Syi'ah Imamiah,


MEWAIIBKAN berpendapat bahwa hukum menegakkan ima-
'MAMAH mah hanya wajib secara akal dan nalar karena
Sebagian besar mayoritas ulama Islam
(yaitu Ahlussunnah, Murji'ah, Syi'ah, Mukta- memang dibutuhkan adanya seorang pemim-

zilah kecuali sekelompok kecil dari mereka, pin yang mencegah terjadi tindakan saling
dan Khawarij kecuali sekte an-Najdat) ber- menganiaya serta menyelesaikan perselisih-
pendapat bahwa imamah adalah perkara wa- an dan persengketaan yang terjadi di antara
jib atau fardhu yang sudah menjadi keniscaya- manusia. Andaikan tidak ada pemimpin, nis-
caya kekacauanlah yang akan terjadi.
an.as8 Ibnu Hazm mengatakan bahwa seluruh
Ahlussunnah, Murji'ah, Syi'ah, dan Khawarij Kelompok ketiga, yaitu al-fahizh, al-
satu kata dalam hal wajibnya menegakkan Balkhi (al-Ka'bi), Abul Hasan al-Khayyath,
imamah, bahwa umat wajib tunduk kepada dan al-Hasan al-Bashri mengatakan bahwa
imam yang adil yang menegakkan hukum-hu- hukum menegakkan imamah adalah wajib,
kum Allah di antara mereka serta memimpin baik secara syara' maupun akal.
dan mengatur mereka berdasarkan hukum-
hukum syariat yang dibawa oleh Rasulullah Dalil-Dall! Kelompok Pertama
saw. Dalam hal ini, hanya sekte an-Najdat Para pemilik teori ini mengutarakan se-
yang memiliki pandangan berbeda karena me- jumlah dalil, baik dalil syar'i maupun dalil
reka mengatakan bahwa manusia tidak berke- aqli, serta tuntutan-tuntutan fungsional.
wajiban menegakkan imamah, tetapi mereka
hanya berkewajiban saling memenuhi hak di
a. Dalil Syar'i
antara mereka.ase Fardhu di sini adalah fardhu
kifayah. Al-Mawardi mengatakan bahwa apa- Dalil syar'inya adalah ijmak. Para saha-
bila wajibnya menegakkan imamah telah ter- bat dan tabi'in berijmak atas wajibnya ima-
tetapkan, wajibnya itu adalah wajib atau fard- mah. Ini karena sesaat setelah wafatnya
hu kifayah, seperti jihad dan menuntut ilmu, Rasulullah saw. dan sebelum mengurus serta
sehingga jika itu telah dilaksanakan oleh sese-
memakamkan jasad beliau, para sahabat se-
gera mengadakan pertemuan di Saqifah bani
orang yang memang memiliki kompetensi
dan kapabilitas di dalamnya, semuanya telah Sa'idah. Setelah pemuka kaum Muhajirin dan
terbebas dari tuntutan kewajiban tersebut.a60 Anshar bermusyawarah, mereka pun mem-
baiat Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. Dipilihnya
Selanjutnya, kelompok ini terbagi men-
jadi tiga. Pertama, kebanyakan ulama al- Abu Bakar r.a. waktu itu adalah dikiaskan ke-
pada langkah Rasulullah saw. yang menunjuk
Asy'ariyah, Muktazilah, dan al-'ltrah menga-
Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. untuk mengimami
takan bahwa hukum menegakkan imamah
shalat pada saat beliau sedang sakit. Kaum
adalah wajib secara syara' karena imam ber-
muslimin pun mengukuhkan baiat tersebut
tugas melaksanakan dan menegakkan uru-
di masjid pada hari berikutnya. Hal ini mem-
san-urusan syara'.

At-Taftazani, Syarhu al-Aqa'id an-Nasafiyyah, hlm. L42 dan berikutnya; al-Asy'ari, Maqalat al-lslamiyyin wa lkhtilaf al'
Mushallin, f ld. Il, hlm. 133; ad-Dahlawi, Hujjatullah al-Balighah, jld,. II, hlm. L10; al-Baghdadi, Ushul ad-Din,hlm.27l dan hala-
man berikutnya; al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 3.
459
Al-Fishal fi al-Milal wa an-Nihal, jld. IV hlm. 78; ol-Muhalla,jld. IX, hlm. 438 nomor 1768; Maratib al-ljma', hlm. 124.
460 Al-Mawardi, al -Ahkam a s- Sultha niyyah, hlm. 3.
ISLAM IILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

berikan sebuah pengertian bahwa mereka Dalam Al-Qur'an dan hadits terdapat se-
berijmak akan perlunya keberadaan seorang jumlah isyarat yang memperkuat ijmak ini
imam atau khalifah. atau yang menjadi sandarannya. Al-Mawardi
Al-lji dalam kitab al- M awaaqif danpensya- mengatakan bahwaa63 syara' datang dengan
rahnya yaitu al-|urjani mengatakan bahwa memasrahkan urusan-urusan kepada seorang
kaum muslimin pada masa awal Islam sete- pengampu [pemimpin) dalam agama. Allah
lah wafatnya Rasulullah saw berijmak bahwa SWT berfirman,
tidak boleh ada kekosongan imam, sampai-
sampai Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. ketika wa- "Wahai, orang-orang yang beriman! TaatL
fatnya Rasulullah saw berkata dalam sebuah lah Allah dan taotilah Rasul (Muhammad),
pidatonya yang sudah terkenal, "Ketahuilah dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara
bahwa sesungguhnya Muhammad telah wa- kamu'.." (an-Nisaa': 591+ o+
fat dan harus ada orang yang mengurusi dan
menegakkan agama ini." Semuanya pun se- Ayat ini mewajibkan kita untuk patuh ke-
gera menerima pernyataan Abu Bakar ash- pada ulil amri di antara kita dan mereka ada-
Shiddiq r.a. tersebut dan menunda hal yang lah para pemimpin yang memerintah kita.
paling penting waktu itu yaitu memakamkan Hisyam Ibnu Urwah meriwayatkan dari Abu
Rasulullah saw. Orang-orang di setiap masa Shalih dari Abu Hurairah r.a., bahwasannya
hingga sekarang ini pun selalu seperti itu, Rasulullah saw. bersabda,
yaitu mengangkat seorang imam yang diikuti
di setiap masa.a61 Dari perkataan para ulama,
jelas bahwa telah terbentuk ijmak akan per-
'-rt.;lti ,"-d ?t ;r" iyj &g W t,

lunya keberadaan seorang hakim [pemimpin


pemerintahan) dan tidak penting apa bentuk
pemerintahannya, apakah khilafah atau yang
itY i ,iyi'*i'&
g'# r;*i it;
,o r.to
t3r*,U,t O-,1
o

-P,,
o ,o
'.

lainnya selama hukum-hukum syara' adalah 5i tr;c,i j;l


yang diterapkan.a62
Ijmak adalah hujah yang bersifat qath'i Wt
yang memberikan faedah yakin akan wajib- "Setelahku nanti, kalian akan dipimpin
nya imamah setelah Rasulullah saw. dan di oleh para pemimpin. Ada pemimpin yang baik
setiap masa. Ini karena jika tidak ada pemim- dan ada pula pemimpin yang buruk. Pemimpin
pin, yang terjadi adalah kekacauan dan itu ti- yang baik akan memimpin kalian dengan ke-
dak boleh teriadi. baikannya, sedangkan pemimpin yang buruk

467 N-Mawaqif wa Syarhuhu, hlm. 603 dan berikutnya. Lihat juga asy-syahrastan i, Nihayatu al-Iqdam, hlm. 489.
+62 Ustadz Ali Abdur Raziq meragukan klaim iimak ini dalam kitabnya yang nyeleneh, al-lslam wa |lshulu al-Hukmi, hlm. 21 dan
berikutnya, dengan berargumentasi tidak adanya kajian-kajian ilmiah yang luas tentang khilafah di kalangan generasi-
generasi terdahulu bahwa semua pemerintahan Islam dulu dibangun dengan kekerasan dan paksaan kecuali khilafah atau
kepemimpinan al-Khulafa' ar-Rasyidun. Pada hakikatnya, meskipun penulisan kitab tersebut dilakukan dengan dilatarbe-
lakangi oleh motif situasi dan kondisi tertentu, yaitu kecaman terhadap Khilafah Utsmaniyyah, jika ia memang mengingkari
dan menolak suatu bentuk pemerintahan, ia tidak bisa mengingkari dan menolak perlunya mendirikan sebuah negara yang
secara o priori memang sudah menjadi sebuah keniscayaan dan menjadi tuntutan tabiat segala sesuatu dan ini adalah yang
memang meniadi objek ijmak di atas, bukannya pengangkatan setiap imam adalah dengan syarat harus berdasarkan ijmak
[suara bulatJ karena suara mayoritas sudah cukup dalam pengangkatan imam, tidak harus dengan suara bulat (ijmak).
463 At-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 3.
464 Yakni patuh kepada ulil amri tentunya menghendaki waiibnya mengan gkat ulil amri.
BagianV:FIQIHUMUM JILID 8

akan memimpin kalian dengan keburukannya. memunculkan gesekan-gesekan, pertentang-


Karena itu, patuhlah kalian kepada mereka dan an, kompetisi, rivalitas, dan perselisihan di-
taatlah di dalam setiap hal yang sesuai dengan karenakan adanya egoisme, keinginan men-
kebenaran. Apabila mereka memimpin dengan jaga keuntungan-keuntungan subjektif, dan
baik, itu baik bagi kamu dan bagi mereka. Akan keinginan untuk mewujudkan sebesar mung-
tetapi, apabila mereka memimpin dengan tidak kin keuntungan-keuntungan pribadi. Perten-
boik, mereka sendiri yong akan menanggung tangan biasanya akan membawa kepada
ke ti d q kb aikanny a itu." persengketaan, konflik, kegaduhan, dan keka-
cauan yang akhirnya bisa menyebabkan ke-
Dalam hal ini, terdapat sejumlah ayat lain, binasaan manusia dan musnahnya spesies
seperti ayat, manusia jika tidakaturan yang mengatur hak-
hak, menjelaskan kewajiban-kewajiban, mem-
"Dan hendakloh engkau memutuskan per' berlakukan ketertiban, serta tidak adanya
kara di qntara mereka menurut apa yong ditu- kontrol dan sanksi. Semua itu bisa dilakukan
runkon Allah, dan jonganlah engkau mengikuti dengan adanya kekuasaan yang memerintah.
keinginan mereka." (al-Maa'idah: 49) Al-Mawardi mengatakan bahwaa66 imamah
itu wajib secara akal dan nalar, menurut se-
bermusyawarahlah dengan mereka
"... don kelompok ulama, karena tabiat orang-orang
dalam urusan itu. Kemudian, apabila kamu te- berakal mendorong mereka untuk patuh ke-
pada seorang pemimpin yang bisa mencegah
lah membulatkan tekad, maka bertawakallah
kepada A'ltah, Sungguh, Allah mencintoi orang mereka dari tindakan saling menganiaya ser-
yang bertawakal." (Ali 'Imraan: 159) ta menyelesaikan perselisihan dan perseng-
ketaan di antara mereka. Seandainya tidak
ada pemimpin, tentu mereka akan kacau tidak
Rasulullah saw. menjalankan berbagai
terurus, biadab, liar, dan barbar. Al-Afwah al-
bentuk kekuasaan politik yang tidak dilaku-
Awdi, seorang penyair jahiliah, mengatakan,
kan kecuali oleh seorangpemimpin negara, se-
perti menegakkan hudud, membuat berbagai
perjanjian dan traktat, mempersiapkan pasu- "Keadaan kacau tanpa ada pemimpin
kan, menunjuk para pejabat, serta menyelesai- adalah tidak layak bagi manusia. Jika yang ber-
kan berbagai persengketaan yang terjadi di kuasa adalah orang-orang bodoh, itu sama saia
antara manusia dalam berbagai urusan ke- seperti tidak ada pemimpin."
uangan Iperdata), pidana, dan sebagainya.a5s
Ini berarti tuntutan-tuntutan hidup dan
memelihara hak-hak manusia menghendaki
b. Dalil Aqli-Syar'i
keharusan adanya imamah atau kekuasaan.
Dalilnya yaitu menciptakan ketertiban
dan mencegah kekacauan. Bergaul, hidup ber-
kumpul, bermasyarakat, dan bersosial me- c. Dafil Fungsl
mang sudah meniadi tabiat atau bawaan ma- Sesungguhnya, kemampuan manusia un-
nusia dan setiap perkumpulan tentu akan tuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi-

46s Lihat Ibnu al-Qayyim,Zodul Ma'ad,ild.ll, hlm. 124 dan berikutnya.


a66 AI-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 3.
FIQIH ISLAM 8 BagianV:FIQIHUMUM

'ILID
nya dalam kapasitasnya sebagai khalifah di yang berlaku sewenang-wenang, para pen-
bumi dan pengemban amanat (kewajiban curi, dan para penyamun, menegakkan sha-
dan taklif-taklif agama) itu tergantung pada lat fumat dan Hari Raya, menyelesaikan
keberadaan sebuah kekuasaan politik yang perselisihan yang terjadi di antara manusia,
menjadikan manusia bisa menunaikan tugas menerima dan meratifikasi kesaksian yang
dan fungsinya secara lebih sempurna dan mengungkap kebenaran keberadaan hak, me-
optimal. nikahkan pemuda dan pemudi yang tidak me-
Kewajiban-kewajiban ini tidak bisa terea- miliki wali, membagi ghanimah,a6T dan seba-
lisasi dan terwujud kecuali di bawah naungan gainya berupa hal-hal yang menuntut adanya
keberadaan sebuah negara, baik kewajiban- seorang pemimpin yang memerintah.
kewajiban berupa ibadah murni seperti sha- Al-lji dalam kitab al-Mawaaqif mengata-
lat, haji, dan umrah, atau dalam bentuk ritual kan468 bahwa mengangkat imam bisa meno-
atau syiar-syiar umum, seperti azan, shalat lak keburukan yang berpotensi terjadi dan
fumat dan Hari Raya, atau berupa interaksi so- sesungguhnya menolak keburukan hukum-
sial seperti akad [kontrak) dengan berbagai nya adalah wajib secara syara'. Penjelasannya,
macamnya, maupun berupa taklif-taklif ko- kita telah mengetahui dengan pengetahuan
Iektif semisal jihad, amar makruf, nahi mung- yang mendekati sebuah keniscayaan bahwa
kar, menciptakan masyarakat yang baik, kerja maksud dan tujuan asy-Syaari'[Allah SWT)
sama dalam mencapai kebaikan, memberan- dari apa-apa yang disyariatkan berupa mu-
tas keburukan, dan memerangi hawa nafsu. amalah, munakahah, jihad, hudud, qishash,
Perlu digarisbawahi bahwa setiap misi mengaktualisasikan syiar-syiar syara' di hari
reformasi, terutama Islam, tidak mungkin me- raya dan shalat berjamaah adalah kemasla-
ngukuhkan keputusan dan resolusinya atau hatan-kemaslahatan yang kembalinya kepa-
mengaktualisasikan manfaatnya kecuali da- da makhluk, baik di dunia maupun kelak di
lam sebuah jaringan yang kokoh berupa ke- akhirat. Maksud dan tujuan tersebut tidak
kuatan yang kokoh dan otoritas yang ber- bisa terwujud kecuali dengan adanya seorang
kuasa, yang merupakan dua hal yang tidak imam yang menjadi rujukan mereka di dalam
terpisahkan dari keberadaan sebuah negara. hal-hal yang memang mereka harus merujuk
Rasa-rasanya tidak mungkin kita mene- kepadanya.
mukan sebuah pemikiran yang tepat yang Di sana terdapat sebuah dalil lain yang
bertentangan dengan logika ini atau bersebe- menjadi tuntutan dari pelaksanaan manusia
rangan dengan konsepsi ini.An-Nasafi menga- terhadap peran dan fungsi suci, yaitu bahwa
takan bahwa kaum muslimin harus memiliki institusi peradilan yang dijalankan oleh ne-
seorang imam yang menjalankan perealisasi- gara merupakan sebuah tuntutan dan keha-
an hukum-hukum mereka, penegakan hudud rusan untuk menyelesaikan berbagai perseli-
mereka, mengamankan tsughuur [wilayah- sihan dan persengketaan yang selalu terjadi
wilayah perbatasan yang bisa diiadikan celah di antara manusia, terlebih setelah hilangnya
masuknya musuh), mempersiapkan pasukan, sistem kesukuan yang di dalamnya kepala
mengumpulkan zakat, melawan pihak-pihak suku berkuasa dan memerintah dengan ber-

467
At-Taftazani, Syarhu al-'Aqa' id an-N asafiyyah, hlm. 142 dan berikutnya.
464 Al-Mawaqif,hlm.603.
BagianV:FIQIHUMUM JILID 8

dasarkan adat kebiasaan dan kecenderungan lah kekacauan di mana-mana, kerusakan ter-
pribadi, serta sistem arbitrase yang tidak bisa sebar luas dan kezaliman di antara manusia
memainkan perannya lagi ketika kedua belah menjadi meraja lela.
pihak yang bersengketa tidak mungkin lagi Kesimpulannya, korelasi antara keber-
untuk bisa bersepakat, sehingga satu-satunya adaan negara dan dakwah serta agama Islam
sarana yang tersisa yang bisa menjadi rujuk- adalah sesuatu yang tidak mungkin dipisah-
an setiap orang adalah pengadilan. kan dalam konsepsi manusia, seiak berdiri-
Tilgas dan fungsi pengadilan dalam Islam nya negara Madinah yang merupakan benih
tidak hanya sebatas menegakkan keadilan pertama tumbuhnya sebuah negara dengan
berdasarkan konsepsi llahi, menyelesaikan pengertian modernnya yang berdiri di atas
berbagai persengketaan dan menerapkan hu- tiga unsur atau pilar, yaitu rakyat, wilayah
kum-hukum syariat, tetapi juga mencakup teritorial [tanah air), dan kekuasaan politik
setiap hal yang bisa menjadikan kehormatan- atau kedaulatan.a6e
kehormatan agama terlindungi, keutamaan
dijunjung tinggi, kebajikan menjadi terkukuh-
2. PENDAPAT KELOMPOK YANG
kan, kemungkaran dan kekejian dengan ber-
MENGATAKAN BAHWA HUKUM IMAMAH
bagai bentuknya bisa dicegah.
HANYALAH TAWAAZ (BOLEH)
Seandainya tidak ada institusi pengadil-
Ada sekelompok kecil yang mengatakan
an, niscaya akan terjadi pertikaian di antara
sesama manusia dan mereka akan binasa.
bahwa hukum imamah adalah jawaaz, bu-
Dengan'demikian, keberadaan pengadilan kan wajib. Mereka adalah al-Muhakkimah
adalah sebuah rahmat, pengorganisasian pe- al-Ula, an-Najadat dari kelompok Khawarij,
ngadilan adalah sebuah keharusan, dan pem- Dharrar, Abu Bakar al-Ashamm al-Mu'tazili,
berlakuan pengadilan oleh negara dan ke- Hisyam al-Fuwathi, dan Abbad bin Sulaiman.
beradaan negara itu sendiri adalah suatu Al-Ashamm mendeskripsikan pendapat ini
keniscayaan yang tidak mungkin dihindari. dengan mengatakan bahwa seandainya ma-
nusia saling menahan diri dan berhenti dari
f ika kita mengamati bahwatugas dan fung-

si negara dalam Islam adalah menjaga urus- sikap saling menganiaya, tentunya mereka ti-
an-urusan agama dan dunia serta mewujud- dak membutuhkan lagi seorang imam.a7o
kan kebahagiaan bagi manusia, baik di dunia Sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu
maupun di akhirat, kita akan bisa mengeta- Khaldun,aTl dari pernyataan-pernyataan ke-
hui seberapa jauh tingkat urgensitas dan sig- lompok ini tampak bahwa mereka mendam-
nifikansi keberadaan negara yang menuntut bakan untuk mewujudkan sebuah contoh
adanya usaha seketika untuk mewujudkan- ideal dan menentang sistem kerajaan atau
nya. fika tidak demikian, yang terjadi tentu- khilafah yang mengakomodasi kezaliman,

469
Lihat kajian yang lebih luas seputar ad-daulah at-lslamiyyah di al-Mausu'ah al-Fiqhiyyah Kuwaitkarya Prof. Dr. Wahbah az-
Zuhaili yang akan dicetak dan diterbitkan di sini untuk kali pertama.
470 Asy-syahrastani menjelaskan pendapat kelompok ini dengan mengatakan bahwa imamah itu tidak wajib menurut syara'
sehingga seandainya umat tidak menegakkan imamah, mereka tidak berhak mendapatkan kecaman dan siksa. Akan tetapi,
imamah itu dibangun di atas landasan interaksi sesama manusia sehingga iika mereka saling berbuat adil, bekeria sama, dan
tolong-menolong dalam kebajikan dan ketakwaan serta masing-masing dari orang mukallaf di antara mereka sibuk dengan
kewaiiban dan pen-takftfannya, mereka tidak butuh lagi kepada imam dan mengikutinya. (Lihat Nihayatul lqdam fi 'llmil
Kalam,hlm.482)
471 Al-Muqaddimah, pasal 25, hlm. 192.
FIQIH ISLAM IILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

paksaan, kekerasan, keterbuaian oleh kenik- fitnah dan perselisihan. Di samping itu, pe-
matan, pelanggaran terhadap hak, otoriter, mimpin yang memerintah bukanlah orang
dan kesewenang-wenangan. yang terjaga dari kesalahan, sedangkan kri-
Sebenarnya, mereka sekali-kali tidak per- teria dan syarat-syarat yang harus terpenuhi
nah menganggap sepele masalah imamah jika pada diri seorang pemimpin sangat sedikit
yang dimaksudkan dari imamah itu adalah bisa dijumpai di setiap zaman.
pelaksanaan hukum-hukum syariat, bahkan Akan tetapi, kebenaran harus dikatakan
mereka memproklamasikan bahwa hukum bahwa kemaslahatan-kemaslahatan yang bi-
imamah dalam pengertian tersebut adalah sa terpenuhi dengan keberadaan seorang pe-
wajib. Dengan demikian, berarti mereka me- mimpin yang memerintah, tentu berlipat kali
mindahkan hukum wajib ini dari imamah jauh lebih banyak dibandingkan kemudarat-
sebagai sebuah lembaga yang khas dan ter- an dan dampak negatif yang menimpa indi-
pisah kepada pelaksanaan hukum atau un- vidu-individu. Jika ada dua pilihan sulit atau
dang-undang itu sendiri. Artinya, semua ha- dua kemudaratan, kemudaratan yang lebih
rus ikut terlibat dan berpartisipasi dalam ringan terpaksa harus diambil demi meng-
melaksanakan sendiri hukum-hukum perun- hindari kemudaratan yang lebih berat. Ini
dang-undangan tanpa membutuhkan keber- juga karena kebebasan yang hakiki adalah
adaan sebuah kekuatan yang memaksa dan kebebasan yang berada dalam koridor sistem
memiliki otoritas. Ini adalah bentuk demo- dan aturan untuk menjamin kebebasan dan
krasi langsung atau demokrasi rakyat dalam hak-hak orang lain. Di samping itu, berbagai
bentuknya yang paling sempurna sebagaima- kerusakan yang terjadi berupa perselisihan,
na yang diimpikan oleh para filosof politik, konflik, pertikaian, kebinasaan, kekacauan,
namun mewujudkan hal itu adalah sesuatu dan potensi berbagai ancaman bahaya luar
yang tidak mungkin. )ika memang keberada- dari musuh itu jauh lebih banyak jika diban-
an negara disertai dengan beberapa hal nega- dingkan dengan apa yang harus dilepas oleh
tif, kebutuhan akan keberadaan negara tidak individu berupa beberapa hak pribadinya
mungkin untuk dielakkan.aT2 atau apa yang harus ia berikan berupa loya-
litas dan kepatuhan atau apa yang harus ia
pikul berupa pertanggungjawaban dan tang-
Dalil-Dalil Kelompok Kedua
gungan kewajiban.
Kelompok kedua ini melandaskan pan-
dangannya tersebut pada sejumlah dalil dan
alasan sampingan yang intinya adalah banyak- 3. PENDAPAT KELOMPIOK KETIGA: SY,AH

nya dampak negatif pemerintahan. Mereka |MAM|AH, SYIAH ZA|DIAH, DAN SYIAH
mengatakan bahwa keberadaan pemerintah-
'SMA'L'AH
an bertentangan dengan prinsip kebebasan Syi'ah Imamiah, Syi'ah Zaidiah, Ahlus-
alami, hak melakukan ijtihad dengan berda- sunnah, dan Muktazilah sepakat atas wajib-
sarkan pendapat dan prinsip persamaan ka- nya imamah. Akan tetapi, Syi'ah Imamiah dan
renaadanyakeharusanterpenuhinyakepatuh- Syi'ah Ismailiah mengatakan bahwa imamah
an kepada pemimpin yang memerintah. fika adalah wajib bagi Allah SWT secara akal dan
orang-orang tidak patuh, yang terjadi adalah nalar, bukan bagi umat.

a72 Dr. Dhiya'uddin ar-Ris, an-Nazhariyyat as-siyasiyyah al-lslamiyyah, hlm. 141 dan berikutnya.
Bagian V: FIQIH UMUM frLrD 8

Karena Syi'ah memiliki pandangan yang si syahwat, marah, dan imajinasi pada diri
sama dengan pandangan Muktazilah dalam bi- manusia, dan Dia tidak menciptakan un-
dang akidah, pendapat ini adalah cabang dari tuk manusia sebuah potensi atau kekuatan
teori Muktazilah yang mengatakan bahwa yang bisa melindunginya dari kesalahan dan
melakukan sesuatu yang baik dan yang lebih mendorongnya kepada kebaikan, wajib bagi-
baik adalah wajib bagi Allah SWT atau bagi Nya untuk mengangkat seorang imam yang
al-luthf al-Ilohi (keramahan, taufik, dan per- bisa mendekatkan manusia kepada ketaatan
lindungan Tuhan) berdasarkan firman-Nya, dan menjauhkannya dari keburukan.
|adi, mengangkat seorang imam adalah
"... Tlthenmu telah menetapkan sifat kasih sebuah al-luthf dan setiap al-luthf adalah wa-
sayang pada dirtNya...." (al-An'aam: 54) jib bagi Allah SWT. Dengan demikian, berar-
ti mengangkat imam adalah wajib bagi Allah
Al-luthf sebagaimana yang dikatakan
SWT. Adapun sebab imamah adalah sebuah
oleh asy-Syarif al-MurtadhaaT3 adalah perkara
al-luthf dari Allah SWT bagi para hamba-Nya,
yang Allah SWT mengetahui dari keadaan se-
itu karena wajibnya seorang imam yang adil
orang mukallaf bahwa kapan perkara itu ada,
yang bisa mencegah mereka dari larangan-
keadaan orang mukallaf itu lebih dekat un-
larangan dan mendorong mereka kepada ke-
tuk taat dan menjauhi maksiat daripada jika
taatan-ketaatan yang hal itu bisa menjadi-
perkara itu tidak ada, dengan syarat tidak
kan mereka lebih dekat kepada ketaatan dan
sampai kepada batas al-iljaa' [dipaksakan).
lebih jauh terhindar dari kemaksiatan. Ini
Dengan kata lain, al-luthf adalah menciptakan
juga karena imamah yang berasal dari Allah
kemampuan bagi hamba, menyempurnakan
SWT adalah sebuah al-luthf karena imamah
akal, memberikan dalil-dalil, dan menyedia-
dari-Nya bersih dari berbagai kerusakan dan
kan fasilitas-fasilitas untuk melakukan keta-
keburukan.aTa
atan dan meninggalkan kemaksiatan.
Dalam hal ini, mereka mengiaskan ima-
mah dengan kenabian. Karena imam ada-
a. Dalil-Dalil Syl'ah lah hujah Allah SWT atas makhluk-Nya atau
Syi'ah mengemukakan sejumlah dalil dan huiah Allah SWT di muka bumi, juga karena
argumentasi yang menjadi landasan penda- mengutus para rasul adalah hujah Allah SWT
pat mereka tersebut setelah terlebih dahu- atas para hamba-Nya berdasarkan firman-
lu mengemukakan sejumlah premis terten- Nya, "Rasul-rasul adalah sebagai pembawa
tu. Mereka mengatakan bahwa mengangkat berita gembira dan pemberi peringatan, agar
imam itu memiliki banyak sekali kemanfaat- tidak ada alasan bagi manusia untuk memban-
an dan menolak banyak sekali kemudaratan. tah Allah setelah rasul-rasul itu diutus. Allah
Dengan adanya imam, kebaikan hidup di du- Mahaperkasa, Mahabijaksana," (an-Nisaa':
nia dan akhirat bisa tercapai, sebagaimana 165) begitu juga dengan para imam adalah
yang sudah pernah kami utarakan pada pem- hujah Allah SWT. Hikmah dari keberadaan
bahasan seputar dalil-dalil aqli di atas. para imam itu mirip dengan hikmah kebera-
fika Allah SWT telah menciptakan poten- daan para rasul.

47 3 Ar-Razi, al-Arba'infi llshutiddin, hlm. 429.


474 Lihat Dr. Ahmad Mahmud Shubhi, iVazhariyyatul Imamah lada asy-Syi'ah al-ltsnai Asyariyyah,hlm.T2 dan berikutnya.
]rLrD 8 Bagian V: RQIH UMUM

Yang dimaksud dengan keberadaan bat. Dalam kaitannya dengan prinsip al-luthf,
imam sebagai hujah adalah keberadaan imam bagaimana bisa kedekatan seorang hamba
merupakan dalil dan bukti bahwa Allah SWT kepada ketaatan dan jauhnya seorang hamba
menghendaki supaya syara'-Nya sampai ke- dari kemaksiatan itu disebabkan oleh seorang
pada para hamba-Nya, bahwa Dia menyam- imam yang tidak tampak, terlebih ia tidak me-
paikan khithaab (pesan) kepada para hamba- miliki kekuatan dan kekuasaan. Ar-Razi me-
Nya dan men-taklif mereka untuk mengikuti ngatakan,aTT "lmam yang kalian katakan wa-
perintah-perintah-Nya dan menjauhi larang- jib itu adalah imam yang tidak tampak, tidak
an-larangan-Nya. Seandainya tidak begitu, berkuasa, dan tidak mengatur, tidak ada bekas
tentunya manusia akan memiliki alasan dan dan tanda-tanda keberadaannya serta tidak
dalih dalam kemaksiatan dan kedurhakaan pula berita tentangnya [imam antah beran-
yang dilakukan.aTs tah, fiktif)." Ini karena mereka memiliki prin-
Dari sini, mereka sampai kepada sebu- sip at-taqiyyah, yaitu bahwa seorang imam
ah kesimpulan bahwa imamah adalah rukun boleh bersembunyi dan tidak menampak-
agama dan tiang Islam dan tidak boleh bagi kan wujudnya. Ibnu Taimiyah mengatakan,aTs
seorang nabi mengabaikannya serta tidak bo- "lmam yang kalian jelaskan dan identifikasi-
leh pula menyerahkannya kepada umat, te- kan itu rata-rata adalah imam antah beran-
tapi ia harus menunjuk seorang imam untuk tah, fiktil dan tidak tampak wuiud sosoknya
mereka dan ia adalah ma'shuum fterjaga) dari secara nyata bagi selain kalian. Imam seper-
dosa-dosa besar dan dosa-dosa kecil.a76 ti itu tentu sama sekali tidak bisa mewujud-
Para imam yang mereka akui dan mere- kan sedikit pun dari maksud dan tujuan-tu-
ka legitimasi adalah Ali bin Abi Thalib r.a. dan juan yang dikehendaki dari imamah. Seorang
orang-orang setelahnya. Dalam hal ini, me- imam yang sosoknya wujud secara nyata me-
reka menggunakan sejumlah ayat dan hadits skipun ia adalah orang yang bodoh dan zalim
sebagai landasan dalil yang menunjukkan itu jauh lebih bermanfaat bagi kemaslaha-
bahwa syara' memang telah menunjuk para tan-kemaslahatan umat daripada imam yang
imam tersebut. Akan tetapi, Syi'ah Imamiah sama sekali tidak memberikan suatu bentuk
mengatakan bahwa penunjukan tersebut se- manfaat bagi umat." Al-lii mengatakan,aTe
cara nash adalah terhadap Ali bin Abi Thalib "Al-luthf tidak lain bisa terwujud dengan ke-
r.a. Adapun Syi'ah Zaidiah mengatakan bah- beradaan seorang imam yang tampak nyata
wa penunjukan itu adalah hanya dengan sifat wujud sosoknya dan berkuasa, sementara ka-
dan kriteria. lian tidak mewajibkan imam yang seperti ini.
Sesuatu yang kalian katakan wajib bukanlah
b. Krltlk dan Sanggahan al-Iuthf, sedangkan sesuatu yang merupakan
Pandangan Syi'ah tentang imamah ter- bentuk al-luthf tidak kalian wajibkan."
kait prinsip al-luthf dalam hal wajibnya imam Adapun dalil-dalil naqli yang mereka mi-
serta dalil-dalil naqli dan aqli mereka dide- liki tentang penunjukan dan pengangkatan

47s Asy-syahra stani, Nihayatu al-lqdam, hlm. 485.


476
Muqaddimah lbnu Khaldun, pasal 27.
477 At-Arba'in Si Ilshuliddin (penerbit Haidar Abad), hlm. 439.
a78
Al-Muntaqa min Minhajil l'tldal, hIm.408.
a7 e
At-M awaqis,hlm. 387.
BagianV:FIQIHUMUM

imam adalah dalil-dalil yang perlu ditinjau argumentasi Syi'ah Imamiah bahwa bahwa
kembali. Ibnu Hazm mengatakan,4Eo "Dal'l- seorangimam haruslah maksum dan ia memi-
dalil yang menjadi sandaran argumentasi liki seluruh ilmu syariat. Menurut Ibnu Hazm,
kelompok-kelompok ini semuanya adalah ha- argumentasi ini dapat disanggah dengan ar-
dits-hadits palsu dan dusta." Sangat musta- gumen bahwa imam yang maksum itu adalah
hil, para sahabat yang adil yang sebagian dari Nabi Muhammad saw. sendiri ketika beliau
mereka ada yang diberi janji pasti masuk sur- hidup dan setelah wafat hingga Hari Kiamat
ga, mereka menyembunyikan sebuah berita karena ajaran Rasulullah saw. tetap eksis se-
dari Rasulullah saw., terlebih menyangkut telah beliau wafat sampai Hari Kiamat.
masalah imamah yang memiliki dampak dan
pengaruh sangat serius. Apakah masuk akal, C. MEKANISME PEMILIHAN IMAM
Rasulullah saw. menunjuk seseorang sebagai (PEMIMPIN PEMERINTAHAN
imam, sementara orang yang ditunjuk sendiri TERTTNGGT)
tidak mengetahui. fika ia memang benar te-
lah ditunjuk lalu mengapa ia tidak memegang 7. CARA-CARA PENUNIUKAN DAN
dan mempertahankannya secara teguh, men- PENCANGKATAN
jadikannya sebagai alasan dan argumentasi Fuqaha Islam menyebutkan empat cara
bahwa ia adalah imam yang sah yang telah atau prosedur tentang tata cara dan meka-
ditunjuk oleh Rasulullah saw. dan menghen- nisme penunjukan pemimpin tertinggi nega-
tikan perselisihan yang muncul dalam pemi- ra, yaitu dengan nas, baiat, wilaayah al-'ahd
Iihan khalifah?!a81 (putra mahkota, penunjukan oleh pemimpin
Begitu fuga dalil-dalil aqli mereka yang sebelumnya), dan dengan paksaan. Meski de-
berlandaskan pada prinsip al-'ishmah (ke- mikian, kita akan mengetahui bahwa metode
maksuman, keterlindungan dari kesalahan) Islam yang benar sebagai implementasi prin-
perlu direnungkan kembali dan butuh san- sip syura dan prinsip fardhu kifayah adalah
daran yang lebih kuat. Ini karena 'ishmah ti- hanya satu metode atau cara, yaitu baiat ahlu
dak tertetapkan kecuali bagi seorang nabi. al-halli wa al-'aqdi dengan kombinasi persetu-
Sebagaimana sanggahan yang diutarakan juan umat atas pemilihan imam yang dibaiat.
oleh ar-Razi,a8z seandainya Ali bin Abi Thalib Adapun metode atau cara selain itu sandaran-
r.a. memang maksum, tentunya dengan ke- nya lemah akibat sikap tidak bertanggung ja-
maksumannya itu ia tidak memerlukan lagi wab dan sembarangan dalam mentakwili dan
Nabi Muhammad saw. dalam pengajaran dan menginterpretasikan nash-nash atau berpe-
yang lainnya, padahal mereka mengakui bah- gangan kepada nash-nash yang diragukan va-
wa Ali bin Abi Thalib r.a. membutuhkan Nabi liditasnya dan tendensi-tendensi pribadi. Cara
Muhammad saw dan mengikuti beliau. fika seperti itu juga sebagai sebuah bentuk meng-
tidak, tentunya itu merupakan bentuk sikap akui sebuah realitas yang terjadi, yang kaum
keluar dari agama. Ibnu Hazm mengatakanas3 muslimin tidak menemukan adanya suatu hik-
bahwa dalil yang dijadikan sebagai sandaran mah atau kemaslahatan jika melakukan revo-

480 Al-Fishal Si al-Milal wa an-Nihal, ild.lv hlm. 94.


48 1 Muqaddimah lbnu Khaldun, pasal 27 .
482 Nihayat at-'llqul, hlm. 435, manuskrip Darul Kutub Mesir.
483 Al-Fishal Ti al-Milal wa an-Nitral, ild. IV hlm.95.
ISLAM JILID 8 BagianV: FIQIH UMUM

lusi terhadap realitas kekuasaanyangada atau 7) Daltl-Dalil yang Terdapat dt Dalam Al-
menghapus eksistensinya, demi menghindari Qufan dan Sunnah
pertumpahan darah, mencegah kekacauan, Mereka berdalil dengan ayat-ayat Al-
dan mempertimbangkan situasi dan kondisi Qur'an yang menjelaskan tentang kewajiban
eksternal atau kekhawatiran terhadap kega- untuk berkomitmen kepada perintah-perin-
nasan si pemegang kekuasaan yang kekuasa- tah Allah SWT dan Rasul-Nya, seperti ayat,
an itu ia dapatkan dengan cara-cara ilegal, se-
perti pewarisan dan sebagainya.
"Wahai, orang-orang yang beriman!
Janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul'
a. Penunjukan lmam dengan Berdasarkan Nya, dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh,
Nash Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui."
Syi'ah Imamiah mengatakanasa bahwa (al-Huiuraat: 1)
pengangkatan imam hanya bisa dilakukan de-
ngan berdasarkan nash atau pemilihan dari "Dan Tfuhanmu menciptakan dan memilih
umat. Akan tetapi, karena didorong oleh ten- apa yang Dia kehendaki. Bagi mereka (manu-
densi mereka untuk membatasi imamah ha- sia) tidak ada pilihan. Mohosuci Allah dan
nya pada diri Ali bin Abi Thalib r.a., mereka Mahatinggi Dia dari apayang mereka perseku-
mengkritik prinsip elektoral (pemilihan). tukan." (al-Qashash: 68)
Mereka mengatakan bahwa wajib bagi Allah
SWT sebagai bentuk al-luthf dari-Nya untuk "Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang
menunjuk seorang imam berdasarkan sebu- mukmin dan tidak perempuan yang mukmin,
ah nas yang jelas dan eksplisit di dalam ayat- apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetap-
ayat-Nya, dan keharusan Nabi Muhammad kan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang
saw. tidak lain hanya menyampaikan apa yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan
diturunkan kepada beliau dan beliau memang barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-
telah menyampaikannya. Karenanya, beliau Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan
menyatakan bahwa Ali bin Abi Thalib r.a. ada- kesesatan yang nyata." (al-Ahzaab: 36)
lah khalifah setelah beliau.
Mereka secara panjang lebar memper- Karena itu,
manusia tidak memiliki
kuat pandangan mereka itu dengan sejumlah pilihan di hadapan perintah Allah SWT.
bukti dan dalil-dalil naqli, aqli dan historis.ass Barangsiapa yang dipilih oleh Allah SWT
Di sini, kami akan menyebutkan sebagian dari sebagai nabi atau imam maka wajib menaati-
dalil-dalil itu secara global berikut sanggahan nya. Karena imamah adalah salah satu fungsi
Ahlussunnah terhadap dalil-dalil tersebut. dan tugas keagamaan yang urusannya dipas-
rahkan kepada Allah SWT dan menjadi otori-
tas prerogatif-Nya, berarti imamah termasuk
sesuatu yang ditetapkan oleh Allah SWT dan
Rasul-Nya dengan nash.

Syi'ah Zaidiyah, Muktazilah Baghdad, dan yang lainnya mengingkari dan menolak adanya suatu nas dari Rasulullah saw. yang
menyatakan bahwa Ali bin Abi Thalib r.a. adalah khalifah pengganti beliau meskipun memang mereka lebih mengunggulkan
Ali bin Abi Thalib r.a. di atas yang lainnya.
Lihat Dr. Ahmad Mahmud Shubhi, Nazhariyyatul Imamah lada asy-Syi'ah al-ltsnai'Asyariyyah,hlm. 79 dan berikutnya.
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM JILID 8

ti'., orlo,.
r.,.
Akan tetapi, perlu dicatat bahwa ayat- .Ji, ;.o. Ji.-lf ,'rd c. o!o.
"PtS
ayat tersebut tidak menyangkut urusan ima-
i
"Wahai, sekalian manusia! Sesungguhnya,
mah, tetapi ayat-ayat tersebut memberikan
Allah SWT adalah Maulaku (Pelindungku), aku
pengertian larangan melakukan iitihad de-
adalah maula orang-orang mukmin dan aku
ngan pendapat pribadi menyangkut suatu hu-
adalah lebih utama bagi mereka dari diri mere-
kum syara'yang sudah ada nasnya dalam Al-
ka sendiri. Karena itu, barangsiapa yang aku
Qur'an dan Sunnah.
adalah maulanya maka Ali adalah maulanya.
Begitu juga, mereka berdalil dengan se-
Ya,Allah! Lindungilah orong yang melindungt
jumlah ayat AI-Qurran yang menurut persepsi
nya, musuhilah orang yang memusuhinya, to-
mereka memberikan pengertian yang menya-
longlah orang yang menolongnya, don iangan-
takan kepemimpinan Ali bin Abi Thalib r.a.,
lah Engkau menolong orang yang tidak mau
seperti ayat,
menolongnya."

"... Katakonlah (Muhammad), 'Aku tidak


Pada kenyataannya, hadits ini tidak sa-
meminta kepadamu sesuatu imbalan pun atas
hih. Al-lii mengatakan bahwa hadits ini sama
seruanku, kecuali kasih sayang dalam kekelu'
sekali tidak sahih karena tidak diriwayatkan
arg eqn.'...." (asy-Syuur a: 23)
oleh kebanyakan para pemilik hadits. Ali bin
Abi Thalib r.a. sendiri pada kejadian di Ghadir
Kerabat Rasulullah saw. adalah keluarga
Khumm tidak berada bersama Rasulullah
beliau, yaitu Ali bin Abi Thalib r.a., Fathimah
saw., tetapi sedang berada di Yaman. ]ika me-
r.a., dan kedua putra mereka berdua.as6 Akan
mang hadits ini diterima, namun para pera-
tetapi, para ulama yangtsiqah Ikredibel) men-
winya tidak meriwayatkan permulaan hadits
jelaskan bahwa ayat ini turun sebelum Ali bin
ini.a87 Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa jika
Abi Thalib r.a. menikah dengan Fathimah r.a.
diasumsikan bahwa Rasulullah saw memang
Adapun dalil-dalil mereka dari hadits yang
menyabdakan hadits ini pada kejadian Ghadir
di antaranya terpenting adalah berikut ini.
Khumm, namun yang beliau maksudkan sama
sekali bukanlah masalah kekhilafahan. Meski
a) Hadits Ghadir Khumm demikian, Syi'ah membenarkan hadits ini dan
Hadits ini diriwayatkan oleh ath-Thabrani, menilainya sebagai hadits sahih karena ha-
an-Nasa'i, Ahmad, dan al-Hakim dari Zaid dits ini sesuai dan sejalan dengan prinsip me-
Ibnu Arqam pada hari kedelapan belas dari reka.a88 Al-Baqilani mengatakan bahwa kata
bulan Dzulhijjah. Di dalamnya disebutkan, al-maulaa memiliki banyak makna, di anta-
ranya adalah al-maulaa yang memiliki arti
eFt ;; ui, &t';ar it .,;rt 6 U penolong, al-maulaa yang memiliki arti putra
saudara ayah fsepup u), al-maulaa y angberar-
ii'; ,* j;t ,;*::i i e;;i At ti orang yang loyal dan mencintai, al-maulaa
yang berarti tempat, al-maulaa yang berarti
it'G o >Gj i,ttj t )tt 4t;'t j; ,f orang yang memerdekakan budak yang me-

486 Dr. Ahmad Mahmud Shubhi, Nazlrariyyatu al-lmamoh lada asy-Syi'ah al-ltsnai'Asyariyyah, hlm. 183 dan berikutnya.
487 At-Mawaqif,hlm. 405.
+sB Al-Muntaqa min Mihajil I'tidal,hlm.423.
IsLAM lrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

miliki walaa'-nya, al-moulaa yang berarti bu-


dak yang dimerdekakan yang walaa'-nya di-
.:vti:q\ ,r. # ,yt Ji, u-

miliki oleh orang yang memerdekakannya, al-


maulaa yang berarti tetangga, al-maulaayang
;rr'.,u
JJ
n*
,t, . V..
,';, J-J l :ti ;; Ci ,iw
berarti kerabat karena perkawina n, al-maulaa
yang berarti sekutu. Inilah semua arti kata al- of Ut ri'* ;; i
maulao, dan di antara arti-arti itu tidak ter- "Wahei, Rasulullah! Apakah Anda menun-
dapat arti imam yang harus dipatuhi. Yang di- jukku sebagai pengganti sementara posisi Anda
maksudkan oleh Nabi Muhammad saw. dari di Madinah untuk memimpin dan mengurusi
kata al-maulaa dalam hadits tersebut sean- kaum perempuan dan anak-anak?!" Rasulullah
dainya memang diasumsikan hadits ini ada- saw pun menjawab, "Tidakkah kamu rela dan
lah sahih ada dua kemungkinan berikut. senang jika posisi kamu terhadapku itu seper-
ti posisi Harun a.s. terhadap Musa a.s.? Hanya
Pertama, barangsiapa yang aku adalah sajo tidak ada nabi lagi setelahku."
penolongnya dan pelindungnya dengan lahir
batinku maka Ali bin Abi Thalib r.a. juga ada- Ini adalah hadits sahih mutawatir. Syihh
lah penolongnya seperti itu juga. menginterpretasikan hadits ini dengan ben-
tuk interpretasi yang menetapkan kekhilafah-
Kedua, barangsiapa yang aku adalah an Ali bin Abi Thalib r.a. Ini karena diserupa-
orang yang dicintainya dan dikasihinya lahir kannya Ali bin Abi Thalib r.a. dengan Harun
batinku maka Ali bin Abi Thalib r.a. adalah a.s., berarti ia memiliki semua kedudukan se-

maulaa-nya, yakni bahwa loyal kepadanya perti yang dimiliki Harun a.s. terhadap Musa
dan mencintainya lahir batinnya adalah wajib a.s. kecuali posisi kenabian. Di antara kedu-
sebagaimana loyal kepadaku dan mencintai- dukan dan posisi Harun a.s. terhadap Musa
ku seperti itu juga adalah wajib.ase a.s adalah kedudukan sebagai saudara, wi-
zaarah (sebagai wazir atau pembantu), khi-
lafah (sebagai pengganti), menjadi pemimpin
b) Hadits al-Manzllah
setelah Musa a.s. seandainya Harun a.s. masih
Tatkala Rasulullah saw. pergi untuk me- hidup setelah Musa a.s., dan sebagai rekanan
mimpin Perang Tabuk, beliau menuniuk Ali atau partner.
bin Abi Thalib r.a. untuk menggantikan posisi Ahlussunnah mengatakan bahwa ha-
beliau di Madinah sementara waktu. Orang- dits ini bukanlah hujah yang menunjukkan
orang munafik lalu berkata, "Rasulullah saw. kepemimpinan Ali bin Abi Thalib r.a. karena
menunjuknya untuk menggantikan posisi be- hadits ini hanya terkhusus untuk suatu kasus
liau di Madinah dan tidak mengajaknya da- tertentu, yaitu dijadikannya Ali sebagai peng-
lam Perang Tabuk itu tidak lain karena beli- ganti dan wakil sementara untuk memimpin
au membenci dirinya." Perkataan mereka itu Madinah, sebagaimana yang biasa dilakukan
pun sampai ke telinga Ali bin Abi Thalib r.a. oleh setiap pemimpin yang menunjuk sese-
lalu ia pun menangis dan mengadu kepada orang untuk menjadi pengganti dan wakil-
Rasulullah saw. seraya berkata, nya sementara untuk memimpin wilayahnya

48e At-Tamhid, hlm. 164 dan berikutnya. Lihat iuga ar-R azi, Nihayatu at-'Ilqul,hlm. 253.
Bagian V: FIQIH UMUM IrLrD 8

t
ketika ia sedang tidak ada. Sesungguhnya, ti t" ). ,t
Rasulullah saw. menunjuk Ali bin Abi Thalib
43-'-51 dl ,Yt
l'
;tti {tlt:k;\)
r.a. untuk memimpin dan mengurus keluarga
beliau, dan kekhilafahan untuk memimpin
o/
.)>t->s
(JlJ'
, ol
Y -,,1i
f )f fi*it!'r'&J:
dan mengurus keluarga tidak seperti kekhila- , i. t, , ,c,,
oJ'l -l-e elll L-
x:el
fahan untukmemimpin manusia secara umum.
Penunjukan seseorang sebagai pengganti dan "Sungguh, esok aku akan memberikan pan-
wakil sementara ketika pemimpin asli sedang ji perang kepada seorang laki-lakiyang mencin-
tidak ada itu tidak lantas terus berlanjut sete- tai Allah SWT dan Rasul-Nya, dicintai oleh Allah
Iah pemimpin asli telah kembali, sebagaimana SWT dan Rasul-Nya, seorang laki-laki yang
yang terjadi pada diri Harun a.s.aeo gagah berani maju pantang mundur, ia tidak
Al-Bagilani memberikan sebuah jawab- akan kembali hingga Allah SWT menaklukkan
an lain, yaitu bahwa hadits ini tidak harus musuh di tangannya."
kita pahami bahwa redaksinya menyatakan
kekhilafahan Ali bin Abi Thalib r.a. setelah Iniadalah hadits sahih yang diriwa-
Rasulullah saw. Ini karena makna hadits ter- yatkan oleh Bukhari, at-Tirmidzi, dan al-
sebut adalah,'Aku menunjukmu sebagai wakil Hakim. Kriteria, spesifikasi, dan sifat-sifat
dan penggantiku untuk mengurus keluarga- tersebut akhirnya menjadi atribut khusus Ali
ku dan memimpin Madinah ketika aku pergi bin Abi Thalib r.a. Hal ini menunjukkan ten-
ke medan Perang Tabuk." Ini adalah makna tang kelebihutamaan Ali bin Abi Thalib r.a. se-
yang bisd ditangkap sangat jelas dari konteks hingga selanjutnya ia adalah orang yang lebih
redaksi hadits yang diriwayatkan oleh Sad berhak untuk mendapatkan imamah karena
Ibnu Abi Waqqash r.a., ia berkata,'Ali bin Abi imamah adalah untuk yang paling utama.
Thalib r.a. menemui Rasulullah saw. setelah Ahlussunnah memberikan sanggahan
beliau menuniuk dirinya sebagai pengganti terhadap argumentasi tersebut dengan me-
dan wakilnya di Madinah lalu berkata kepada ngatakan bahwa tidak ada korelasi inherensi
beliau, 'Apakah Anda meninggalkan saya di bahwa jika dirinya adalah sebagai orang yang
Madinah beserta orang-orang yang tidak ikut mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya dan se-
berperang?!" Rasulullah saw.lalu berkata ke- bagai orangyang dicintai Allah SWT dan Rasul-
padanya, "Tidakkah kamu rela dan senang iika Nya lantas berarti ia harus menjadi imam, se-
posrsi kamu terhadapku odalah seperti posisi bagaimana disematkannya sifat-sifat tersebut
Harun a.s. terhadap Musa a.s.? Hanya saia ti- kepada diri Ali bin Abi Thalib r.a. tidak lantas
dak ada nabi lagi setelahku;' berarti menafikan sifat-sifat tersebut dari orang
selain dirinya.ael Allah SWT telah berfirman
c) Hadits ar-Raayah (Panll Perang) Saat menyangkut diri Abu Bakar ash-Shiddiq r.a.,
Perang Khaibar
Rasulullah saw. menjelaskan sifat, krite- "Wahei, orang-orang yang beriman!
ria, dan spesifikasi Ali bin Abi Thalib r.a. un- Barangsiapa di antara kamu yang murtad (ke-
tuk memimpin Peperangan Khaibar, luar) dari agamqnya, maka kelak Allah akan

490 Dr. Ahmad Mahmud Shubhi, Nazhariyyatu al-lmamah lada asy-Syi'ah al-ltsnai'Asyariyyah, hlm. 225 dan berikutnya.
4eL Dr. Ahmad Mahmud Shubhi, lVozhariyyatu al-lmamah lada asy-Syi'ah al-ltsnai 'Asyariyyah, hlm. 231 dan berikutnya.
ISLAM IILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

mendotongkan suatu kaum, Dia mencintai me- mengangkatnya sebagai imam sebagai ben-
reka dan mereka pun mencintai-Nya, dan ber- tukal-luthfdari-Nya dan sebagai rahmat dari-
sikap lemah lembut terhadap orang-orang Nya kepada para hamba-Nya.
yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap Pemilihan seorang imam tidak boleh di-
orang-orong kafir, yang berjihad di jalan Allah, pasrahkan kepada umat karena imam adalah
danyang tidaktakutkepada celaan orqng yang khalifah Allah SWT atau khalifah Rasul-Nya,
suka mencela. Itulah karunia Allahyang diberi- bukan khalifah umat.
kan-Nya kepoda siapa yang Dia kehendaki. Di samping itu, memasrahkan imamah
Dan Allah Mahaluos (pemberian-Nya), Maha kepada pemilihan orang bisa menyebabkan
M eng etahui. " [al-Maa' idah: 54) terjadinya perselisihan di antara manusia,
tersebarnya berbagai fitnah, terjadinya per-
Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman sengketaan, konflik, peperangan, kekacauan,
menyangkut para anggota pasukan Perang keributan, dan huru-hara. Semua itu adalah
Badar, bentuk kerusakan di muka bumi, sedangkan
Allah SWT tidak menyukai kerusakan.
"Sesungguhnya, Allah mencintoi orang- Pemilihan tidak bisa terjamin hasilnya
orang yang berperang dijalan-Nya dalam baris-
karena bisa saja manusia keliru dalam memi-
an yang teratun mereka seakan-akan seperti
lih dan menentukan orang yang berhak me-
suatu bangunan yang tersusun kokoh." (ash-
megang jabatan dan posisi yang sangat kru-
Shafft 4)
sial ini, sebuah jabatan yang menjadi duplikat
posisi kenabian karena memiliki fungsi dan
2) Dalil-Dalil Aqli tugas menjaga serta memelihara urusan-urus-
Syi'ah mengemukakan sejumlah dalil aqli an agama dan dunia. Hal itu dikarenakan se-
yang cukup banyak tentang keharusan adanya tiap pribadi akan memilih sesuai dengan ke-
nash yang menyatakan penunjukan seorang maslahatan pribadinya, tidak berdasarkan
imam dari sisi Allah SWT. Dalil-dalil tersebut apa yang menjadi tuntutan kemaslahatan
secara garis besar sejalan dengan prinsip me- umum dan hikmah Ilahiah. Lebih dari itu, be-
reka tentang kemaksuman seorang imam dan lum pernah terjadi suatu imamah yang ter-
mengarahkan kritikan terhadap penunjukan bentuk berdasarkan pemilihan dan kehendak
dan pengangkatan seorang imam dengan bebas kaum muslimin.
menggunakan cara elektoral (pemilihan). Dari sejumlah dalil ini dan dalil-dalil yang
Di antara dalil dan argumentasi tersebut lainnya, tampak bahwa semua itu adalah ben-
adalah perkataan mereka yang menyatakanae2 tuk kritikan yang ditujukan kepada sistem
bahwa tidak boleh menyandarkan perka- demokrasi secara umum karena demokrasi
ra imamah kepada manusia karena imamah berlandaskan pada prinsip kekuasaan dan
adalah rukun atau pilar agama yang paling kedaulatan umat atau preferensi umat dalam
penting. Karena itu, wajib bagiZatYang men- memilih imam. Tidak disangsikan lagi bahwa
syariatkan hukum-hukum untuk menunjuk itu memang betul, tetapi para filosof politik
seseorang dengan nash yang hukum-hukum terus berusaha untuk memperbaiki dan me-
syara'tidak bisa terlaksana kecuali dengan nambal celah-celah kekurangan yang terda-

a92. Dr. Ahmad Mahmud Shubhi, lVazhariyyatu al-lmamah lada asy-Syi'ah al-ltsnai Asyariyyah,hlm. Sg dan berikutnya.
BagianV:RQIHUMUM FIQLH ISLAM IILID 8

pat pada bangunan sistem demokrasi, seba- dang subur perselisihan, persengketaan,
gaimana fuqaha Islam juga telah meletakkan dan konflik karena masing-masing dari me-
sejumlah patokan, kriteria, spesifikasi, dan reka meyakini bahwa dirinya adalah yang
syarat-syarat secara terperinci bagi orang paling berhak dan paling berkompeten un-
yang dinominasikan memegang jabatan khi- tuk memimpin umat. Kenyataan yang ada-
lafah yang akan kami sebutkan di bagian menurut pandangan Syi'ah-belum pernah
yang akan datang, yang semuanya itu bisa le- terjadi pembaiatan seorang imam dengan
bih memberikan jaminan terhindar dari kesa- berdasarkan pemilihan, syura, atau persetu-
lahan dalam memilih. juan umat. Ini karena Umar bin Khaththab r.a.
sendiri ditunjuk berdasarkan nash dari Abu
Bakar ash-Shiddiq r.a., Utsman bin Affan r.a'
3) Dalil-Dalil Hlstoris
berdasarkan syura (permuyawaratan) di an-
Keyakinan atau ideologi Syi'ah yang me- tara enam orang sahabat yang telah ditentu-
nyatakan perlunya nash yang menunjuk se- kan oleh Umar bin Khaththab r.a., setelah itu
orang imam adalah sebagai bentuk reaksi imamah didapatkan berdasarkan wilaayah
terhadap berbagai kejadian sejarah yang al-'ahdi [penunjukan oleh imam sebelumnya,
menghancurkan harapan dan aspirasi mere- putra mahkota).
kaae3 serta mengakibatkan terjadinya tragedi Perlu digarisbawahi bahwa hukum-hu-
yang menimpa Ahlul Bait yang menggugah kum sejarah tidak bisa tertetapkan berdasar-
emosi setiap muslim yang tulus bersih dari kan asumsi, hipotesis, dan espektasi logika,
berbagai, pengaruh dan impresi politik. tetapi lebih bertumpu pada berita, riwayat,
Mereka berasumsi bahwa Rasulullah saw. pengamatan, dan penilaian seberapa jauh
harus menentukan dan menunjuk seorang tingkat keabsahan dan validitasnya serta me-
khalifah setelah beliau supaya umat beliau nyeleksi dan memurifikasi dokumen-doku-
tidak terjatuh ke dalam lautan fitnah, keka- men tertulis yang ada. Berita dan riwayat-
cauan, huru-hara, perselisihan, dan perpecah- riwayat yang dijadikan tumpuan oleh Syi'ah
an yang pernah beliau beritakan dalam sab- merupakan berita dan riwayat-riwayat yang
da beliau, "lJmatku akan terpecah meniadi 73 muncul dari pemikiran yang menguasai akal
golongan!'aea Seandainya sejarah dan hadits- pikiran mereka sebelumnya tentang keharus-
hadits yang terkodifikasi tidak ada yang me- an adanya nash yang menunjuk seorang imam
nyebutkan hal itu (bahwa Rasulullah saw. telah dan penunjukan Ali bin Abi Thalib r.a. secara
menentukan dan menunjuk seseorang sebagai persis sebagai khalifah.
khalifah setelah beliau), kita perlu meragukan Kesimpulannya bahwa secara meyakin-
kejadian-kejadian sejarah dan keotentikan ha- kan tidak ada suatu nas yang eksplisit dan
dits serta mencurigainya telah melakukan pe- qath'i yang menunjukkan kepemimpinan Ali
reduksian dan pendistorsian kebenaran. bin Abi Thalib r.a. atau yang lainnya dan tidak
Adapun ahlu abhalli wa al-'aqdf yang ber- ada sedikit pun riwayat yang otentik menge-
tugas memilih imam, mereka merupakan la- nai hal itu menurut para ulama hadits.4es

+93 Dr. Ahmad Mahmud Shubhi, Nazhariyyatu al-lmamah Iada asy-Syi'ah al-ltsnai'Asyariyyah, hlm' 99 dan berikutnya.
494 HR ath-Thabrani dalam kitab al-Mu'jam al-Kabir danal-Bazzar dengan sanad yang terdiri atas para perawi hadits sahih dari
Auf bin Malik dengan redaksi, "IJmotku akan terpecah menjadi tujuh puluh lebih golongan." (al-Hadits)
Muqaddimah lbnu Khaldun, hlm. 168.
I i
IsLAM lrLrD 8 BagianV: FIQIH UMUM
I

I
Betapa bagusnya seandainya kita melipat Fuqaha berpendapat bahwa imamah bo-
I
rapat-rapat perselisihan politik lama antara leh terbentuk dengan berdasarkan wilaayah
I
Ahlussunnah dan Syi'ah ini, mengakhiri ber- al-'ahdi atau al-irshaa' (wasiat, rekomendasi)
i
bagai fanatisme dan perselisihan yang tidak apabila waliyy al-'ahdi (putra mahkota) yang
substansial yang diakibatkan oleh perselisih- dimaksudkan memenuhi syarat-syarat meme- I
l
an politik tersebut, memahami dan menyadari gang jabatan khilafah dan pembaiatan dari l

akan keharusan menjaga dan memelihara per- umat. f adi, posisi wilaayah ol-'ahdi sama seper- i

satuan dan kesatuan Islam, menjaga kesatuan ti penominasian atau pencalonan dan usulan
barisan menghadapi musuh luar saja, dan me- dari khalifah sebelumnya. Al-Mawardi menga-
mahami bahwa semuanya adalah muslim yang takan bahwaae6 terbentuknya imamah dengan
beramal dan beraktivitas demi Islam tanpa ada berdasarkan penunjukan imam sebelumnya,
dikotomi dan diskriminasi antar golongan. Ini ijmak telah terbentuk bahwa itu boleh dan te-
karena perbedaan-perbedaan yang ada di an- lah terjadi kesepakatan bahwa itu adalah sah
tara kelompok-kelompok Islam tersebut seca- berdasarkan dua hal yang dipraktikkan oleh
ra pasti bukanlah pada masalah-masalah po- kaum muslimin dan mereka tidak mengingkari
kok dan prinsip, melainkan pada aspek-aspek serta menyangkal dua hal tersebut. Pertama,
yang tingkatannya di bawah masalah-masalah Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. mengamanatkan
cabang. Kita tidak boleh lagi membawa-bawa kekhilafahan kepada Umar bin Khaththab r.a.
sisa-sisa warisan politik masa lalu dan tidak dan kaum muslimin pun mengukuhkan kepe-
boleh membiarkan hal itu menjadi sebab per- mimpinan Umar bin Khaththab r.a. berdasar-
bedaan serta perselisihan karena agama kita kan hal itu. Kedua, Umar bin Khaththab r.a.
semua adalah satu, akidah kita adalah satu, mengamanatkan kekhilafahan kepada ahlu
dustur kita juga adalah satu yang tercermin asy-syuura dan al-jamaa'ah (sekelompok sa-
dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Perbedaan an- habat yang ditunjuk oleh Umar r.a) pun mene-
tar individu tidak boleh sampai mencerai be- rima untuk masuk ke dalam bagian dari ahlu
raikan kesatuan dan integrasi umat. asy-syuurqq itu. Mereka adalah para pemuka
sahabat pada masa itu. Hal itu mereka lakukan
b. Pengangkatan lmam Berdasarkan karena didasari keyakinan keabsahan penga-
Metode Wllaayah al-Ahdl (Penunlukan manatan kekhilafahan tersebut.
oleh lmam Sebelumnya/Putra Adapun keharusan terpenuhinya sya-
Mahkota) rat-syarat menjadi imam yang sah pada diri
waliyy al-'ahdi, itu sudah menjadi suatu aksio-
Wilaayah al-'ahdi adalah bila seorang
ma atau keniscayaan yang sudah tidak diper-
imam menunjuk seseorang tertentu untuk
masalahkan lagi, seperti ia adalah sosok yang
menggantikannya nanti setelah ia mening-
tepercaya, jujur,wira'i, kredibel, tulus dan ikh-
gal dunia atau dengan cara mendefinisikan
las karena Allah, dan menginginkan kebaikan
kriteria-kriteria tertentu untuk orang yang
bagi kaum muslimin.
nanti akan menggantikan dirinya setelah ia
meninggal dunia, baik orang itu kerabatnya Al-Mawardi mengatakan bahwaaeT apabi-
la seorang imam mewasiatkan dan mengama-
maupun bukan.

4e6 Al-Ahkam as-Sulthaniyyaft, hlm. B.


4e7 ALAhkam as-Sulthaniyyah, hlm. 9.
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM IILID 8

natkan kekhilafahan kepada seseorang yang Kami tidak sependapat dengan al-Mawardi
memang memiliki kelayakan dan kompetensi yang membenarkan bahwa pembaiatannya
untuk menerima amanat tersebut berdasar- sudah jadi dan terbentuh bahwa persetuiuan
kan kriteria dan syarat-syarat yang telah di- terhadap pembaiatan itu adalah tidak diper-
akui dan disetujui, wasiat dan amanat kepe- hitungkan karena pembaiatan Umar bin al-
mimpinan itu bergantung pada persetujuan Khaththab r.a. tidak bergantung pada perse-
waliyy al-'ahdi yang bersangkutan tersebut. tujuan dan kerelaan para sahabat.ae8 Mengapa
Syarat-syarat imamah harus terpenuhi pada kami tidak sependapat dengan al-Mawardi da-
diri waliyy al-'ahdi sejak dirinya dijadikan se- lam hal ini karena imam atau ahlu asy'syuuraa
bagai waliyy al-'ahdi (putra mahkota). Karena dalam pemilihan yang mereka lakukan, me-
itu, jika pada saat penunjukan, ia masih kecil reka adalah wakil atau representasi umat dan
atau fasik, kekhilafahannya nanti tidak sah pembaiatan Umar bin al-Khaththab r.a. serta
hingga orang-orang yang menjadi anggota pe- Utsman bin Affan r.a. waktu itu ternyata me-
milihan memperbarui pembaiatannya. mang dilakukan berdasarkan kerelaan dan
Hal itu bisa dilihat dari dua kejadian, yaitu persetujuan umat.
penunjukan Umar bin al-Khaththab r.a. oleh Dari uraian tersebut, bisa diketahui bah-
Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. dan penunjukan wa imamah tidak bisa diwarisi secara turun-
ahlu asy-syuuraa oleh Umar bin al-Khaththab menurun. Ini karena seluruh fuqaha sepakat
r.a. Patokan dan tolok ukur pemilihan adalah bahwa imamah tidak boleh diwarisi secara
keinginan untuk memelihara kemaslahatan- turun-menurun. Ibnu Khaldun mengatakan
kemaslahatan umat dan penyeleksian orang bahwa jika maksud dan tujuan dari penunjuk-
yang memenuhi kriteria dan syarat-syarat an waliyy al-'ahdi [putra mahkota) itu untuk
memegang jabatan imamah. mempertahankan kepemimpinan dan kekua-
Adapun persetujuan umat terhadap orang saan supaya diwarisi oleh anak-anaknya se-
yang dituniuk menjadiwaliyy al-'ahdi, itu juga cara turun-temurun, itu sama sekali bukan
menjadi hal yang mendasar dan prinsipiil juga bagian dari maksud dan tujuan agama. Ini
sebagaimana yang akan kita ketahui. Ini ada- karena kepemimpinan adalah perintah dari
lah pendapat yang ditetapkan oleh sebagian Allah SWT yang Dia peruntukkan bagi siapa
ulama Bashrah. Mereka mengatakan bahwa saja yang Dia kehendaki dari para hamba-Nya
persetujuan ahlu al-akhtiyaar [orang-orang yang di dalamnya harus disertai dengan niat
yang memiliki kelayakan dan kompetensi yang baik karena khawatir akan munculnya
untuk memilih) terhadap pembaiatan waliyy sikap bermain-main dengan iabatan-jabat-
al:ahdi adalah syarat berlaku mengikatnya an keagamaan dan menyalahgunakannya.aee
pembaiatan tersebut bagi umat karena hal itu Ibnu Hazm mengatakan bahwa tidak ada per-
adalah hak yang menyangkut diri mereka se- bedaan pendapat lagi di antara siapa pun dari
hingga pembaiatan itu tidak berlaku mengi- umat Islam bahwa tidak boleh ada waris-me-
kat bagi mereka kecuali dengan persetujuan warisi dalam imamah.soo
ahlu al-ikhtiyaar di antara mereka.

4eB At-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm.9.


aee Al-Muqaddimah, pasal 30.
s00 Al-Fishal fi ol-Milal wa an-Niha/, ,ld. IV hlm. 167.
--t

ISLAM IILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

c. Terbentuknya lmamah dengan Paksaan itu adalah seseorang yang tidak memenuhi
Fuqaha mazhab empat dan yang lain- spesifikasi, kriteria, dan syarat-syarat seba-
nya berpendapat bahwa imamah bisa terben- gai imam, tidak boleh cepat-cepat menentang
tuk dan diraih dengan paksaan dan domina- dan menggulingkannya. Ini karena pencopot-
si karena orang yang berhasil mendominasi an dan penggulingan terhadapnya biasanya
menjadi imam tanpa proses pembaiatan atau tidak bisa dilakukan kecuali dengan menem-
penunjukan dari imam sebelumnya, tetapi puh jalur kekerasan, perang, dan teror, dan
dengan cara menguasai. Terkadang kepemim- hal itu tentunya mengandun g mafsadah yang
pinan yang diraih dengan cara ini juga diikuti jauh lebih berat dibandingkan dengan ke-
dengan proses pembaiatan setelah itu.s01 maslahatan yang diharapkan. Suatu ketika,
Ibnu al-Mundzirso2 mengatakan bahwa Rasulullah saw. ditanya tentang pemimpin
para ulama berpendapat bahwa jika ada sese- yang seperti itu,
orang hendak dianiaya, ia berhak melakukan
perlawanan demi membela dan memperta-
hankan agamanya, darahnya, hartanya, ke-
trlsi
'
c v ,iGIrS+d xf,.i,r J;'.,
'ri;t,
(.

hormatannya, dan haknya yang dirampas se-


cara aniaya, tanpa ada perincian. Hanya saja,
'Apakah kami boleh menentang ao,
&
para ulama hadits yang diakui kredibilitasnya
ranginya?" Beliau menjawab, "Tidak, selama
^r^r-
tampaknya berijmak untuk mengecualikan
mereka masih menegakkan sholat di tengah-
penguasa dalam hal ini, dalam arti jika ada
tengah kolian."
seorang penguasa yang berlaku zalim, orang
yang dizalimi tidak boleh melakukan perla-
Beliau juga bersabda,
wanan demi membela diri. Ini karena adanya
sejumlah riwayat yang memerintahkan un- , .o ot
t
ry t]; o1
2 - . n

u. 5b
tuk mengambil sikap sabar terhadap kelalim- q, ;r'l ,:n f
Ctr.
J' J JJ .ri Y!
.
an penguasa dan tidak melakukan perlawan-
an terhadapnya. 3;i
Pernyataan ulama Hanafiah dalam hal jika kamu melihat adanya kekafir-
"Kecuali
ini sebagaimana yang dikatakan oleh ad- an yang jelas yang kamu memiliki dalil dan
Dahlawi bahwa kekhilafahan bisa terbentuk buktinya dari Allah (yakni dari Al-Qur'an dan
dan didapatkan oleh seseorang yang berha- Sunnah) bohwa itu memang benar-benar suqtu
so3
sil menguasai orang-orang yang dirinya me- kekufuran."
menuhi spesifikasi dan syarat-syarat seba-
gai imam, sebagaimana yang dilakukan oleh Dari pernyataan di atas, bisa diketahui
para khalifah setelah al-Khulafa ar-Rasyidun. bahwa kekuasaan dan kepemimpinan yang
fika kemudian yang mendapatkan kekuasaan didapatkan melalui jalur paksaan dan domi-

501
Ad-Dahlawi, Hujjatullah al-Balighah, jld. II, hlm. lll; Hasyiyah lbni'Abidin,ild,. III, hlm. 319 dan berikutnya; Mughni al-Muhtaj,
ild. IV hlm. 130-1.32; Abu Ya'la, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 6 dan berikutnya; Hasyiyah ad-Dasuqi'ala asy-Syarhi al-Kabir,
ild. IV hlm. 298; Ghayatu al-Muntaha, jld.. III, hlm. 348.
502
Talkhish al-Habir,ild.lV hlm. 7S; al-Mughni,ild. VII, hlm. 538 dan berikutnya.
503
Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim, al-Muwaththa', dan an-Nasa'i dari Ubadah bin ash-Shamit . (Lihat Jami' al-
Ushul, jld,.l, hlm. 165-166)
BagianV:FIQIHUMUM lsLAM,rLtD 8

nasi adalah sebuah kasus pengecualian yang adalah dengan cara hadir secara langsung
tidak sejalan dengan prinsip pokok yang dengan iabatan tangan dan mempersaksikan
mengharuskan sebuah kekuasaan terbentuk anggota yang tidak hadir. Adapun bagi masya-
berdasarkan pemilihan. Pengukuhan dan rakat awam, cukup mereka meyakini bahwa
pengakuan terhadap kasus' pengecualian ini mereka berada di bawah pemerintahannya.
adalah demi mempertimbangkan kondisi yang Apabila ia menyembunyikan sesuatu yang ti-
ada karena darurat dan demi mencegah ter- dak sesuai dengan itu, ia fasik dan masuk ke
jadinya pertumpahan darah. dalam cakupan sabda Rasulullah saw,
Pernyataan ulama Malikiah sebagaimana
'
\4
' ' i
o*
-tt
) 'J.r / t'
.)t c/
;, oV
' ',1' '."
yang dikatakan oleh ad-Dasuqi bahwa ima- 4lAE
-;,- - -
a1,1
el 't
9.
mah uzhmaa [kepemimpinan tertinggi) bisa
"Barangsiapa mati dalam keadaan tidak
tertetapkan dengan salah satu dari tiga cara
ada baiat di lehernya maka ia mati dengan ke-
berikut ini. Pertama, ada kalanya dengan ber-
matian jahiliah." soa
dasarkan wasiat dan perekomendasian khali-
fah yang sedang berkuasa terhadap seseorang
yang memenuhi kualifikasi untuk menjabat
Ibnu Hajar mengatakan bahwasos fuqaha
berijmak atas keharusan taat kepada pengua-
khalifah. Kedua, ada kalanya dengan paksa-
sa mutaghallib (yang mendapatkan kekuasa-
an karena berhasil menguasai dan mendo-
annya dengan cara paksaan dan dominasi)
minasi orang-orang. Karenanya, orang yang
dan tetap ikut berjihad dengannya, bahwa
sangat kuat cengkeraman kekuasaannya
yang didapatkan dengan paksaan, ia harus
patuh dan tunduk kepadanya adalah lebih
dipatuhi. Untuk penguasa seperti ini, tidak
baik daripada melawan dan memberontak
terhadapnya karena dengan tetap tunduk ke-
dipertimbangkan apakah ia memenuhi sya-
padanya, itu bisa mencegah terjadinya per-
rat-syarat sebagai imam ataukah tidak kare-
na patokan yang dijadikan pegangan di sini
tumpahan darah dan bisa meredam fitnah
dan geiolak yang bisa mengganggu ketentera-
adalah mencegah dan menolak kerusakan,
man masyarakat awam. Dalam hal ini, mere-
serta mengambil yang paling ringan dari dua
kemudaratan. Ketiga, ada kalanya dengan
ka tidak memberikan pengecualian kecuali
pembaiatan oleh ahlu al-halli wa al-'aqdi, yai- iika si penguasa melakukan suatu kekufuran
yang nyata. fika begitu, tidak boleh mema-
tu orang-orang yang memenuhi tiga kriteria:
tuhinya lagi, tetapi harus melakukan usaha
mengetahui syarat-syarat seorang imam, al-
'adaalah [kredibilitas, integritas keagamaan
perlawanan terhadapnya bagi orang yang
mampu melakukannya. Hal ini berdasarkan
dan moral), dan visioner.
hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari
Syarat-syarat seorang imam: berstatus
dari Ubadah r.a., "Kecuali jika kamu melihat
merdeka, al:adaalah, cerdas, dari keturun-
adanya kekafiran yang jelas yang kamu memi-
an Quraisy, memiliki reliabilitas, kapabili-
Iiki dalil dan buktinya dari Allah (yakni dari Al-
tas, dan kompetensi dalam menghadapi ber-
bagai problematika yang sulit. Pembaiatan Qufan dan Sunnah) bahwa itu memang benar-
benar suatu kekufuran."
yang dilakukan oleh ahlu ql-halli wa al-'aqdi

s04 HR Muslim dalambab"al-lmaroh".


sos Fath ol-Bari', jld.. 16, hlm. 112.
ISLAM,ILID 8

2. PEMBAIATAN KHALIFAH

a. Prosedur Pembaiatan Khalifah


si
BagianV:FIQIHUMUM

umat,so8 atas dasar pertimbangan bahwa


mengangkat imam merupakan fardhu ki-
fayah umat secara keseluruhan dan bahwa
l
I
Kaum muslimin selain Syi'ah Imamiah umat memiliki hak memakzulkannya ketika
sepakat bahwa pengangkatan seorang khali- ia adalah fasik. Ar-Razi, al-lji, dan yang lain-
fah itu dilakukan dengan baiat, yakni pemi- nya mengatakan bahwa umat adalah pemi-
lihan dan kesepakatan antara umat dan diri lik kepemimpinan umum.soe Al-Baghdadi me-
pribadi sang khalifah. Baiat adalah salah satu ngatakan, "fumhur terbesar dari rekan-rekan
bentuk akad atau kontrak hakiki yang ber- kami (yakni Ahlussunnah), dari Muktazilah,
langsung berdasarkan adanya dua kehendak Khawarij, dan an-Najjariyah mengatakan bah-
atas dasar kerelaan dan persetujuan (ridha). wa prosedur atau cara tertetapkannya ima-
Teori ini telah mendahului teori ilmuwan mah adalah dengan pemilihan dari umat.r's10
Prancis, f.f. Rousseau yang berhipotesis bah- Semua ini menunjukkan kepada kita bah- I

wa asas kekuasaan politik atau kedaulatan wa umat adalah sumber kekuasaan eksekutif l
adalah akad atau kontrak sosial antara rakyat karena hak menunjuk, mengangkat, dan me- I

l
dan pemimpin. makzulkan berada di tangan umat.
Aktivitas akad atau kontrak ini disebut
"baiat", diserupakan dengan tindakan se-
b. Slapakah Ahlu al-Halll wa al-Aqdlltu?
orang peniual dan pembeli. Ini karena ketika
melakukan pembaiatan terhadap seorang pe- { Ahlu al-Halli wa a!-'Aqdi
mimpin, mereka meletakkan tangan mereka Mereka adalah para ulama dan ilmuwan
di tangan pemimpin yang dibaiat untuk mem- spesialis yang kapabel (yakni ulama mujta-
pertegas dan memperkuat perjanjian dan ke- hid), para pemuka dan tokoh masyarakatyang
sepakatan yang ada.so6 mewakili umat dalam memilih seorang imam.
Al-Mawardi mengatakan bahwa ketika Al-Mawardi mengatakan bahwa jika tidak ada
ahlu al-halli wa al-'aqdi berkumpul untuk me- seorang pun yang melaksanakan imamah,
lakukan pemilihan, mereka mempelajari dan harus ada dua kelompok dari manusia yang
mengamati keadaan orang-orang yang layak keluar untuk memainkan perannya. Pertama,
untuk dinominasikan menjadi imam yang ahlu al-ikhtiyaar (orang-orang yang memiliki
syarat-syarat menjadi imam ditemukan pada kelayakan, kompetensi, dan kapabilitas mela-
diri mereka. Ahlu al-halli wa al:aqdi lalu me- kukan pemilihan imam) hingga mereka me-
milih'orang yang terbaik di antara mereka, pa- milih seorang imam untuk memimpin umat.
Iing sempurna syarat-syaratnya, yang orang- Kedua, ahlu al-imaomah (orang-orang yang
orang akan bergegas dan tidak segan-segan memenuhi syarat, spesifikasi, dan kualifikasi
untuk bersegera mernbaiatnya.soT untuk menjadi imam) hingga salah seorang di
Ahlu ol-halli wa al-'aqdi dalam memilih antara mereka berdiri sebagai imam. Orang-
khalifah adalah sebagai wakil dan reprenta- orang selain kedua kelompok dari umat ini ti-

s06 Muqaddimah lbnu Khaldun,hlm. 174, pasal 29.


s07 Ad-Dahlawi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 5; Hujjatullaah al-Balighah, jld. II, hlm. 111.
s08 Dr. Dhiya'uddin ar-Ris, an-Nazhariyyat as-siyasiyyah al-lslamiyyah,hlm.170.
soe At-Mawaqif, jld,. VIII, hlm. 345.
s10 Al-Baghdadi, Ilshuluddin,hlm. 279.
Bagianv:FIQIHUMUM IsLAM JrlrD 8

dak berdosa dan tidak menanggung apa-apa an, bukan kekayaan materiil, kelas sosial, atau
ketika terlambat menegakkan imamah.s" penduduk kota, bukan penduduk kampung.
Karena itu, al-Mawardi mengatakan bahwa
dalam hal ini, tidak ada seorang pun dari pen-
2) Syarat-Syarat Ahlu al-Halli wa al''Aqdl
duduk negeri yang memiliki posisi yang lebih
Ahlu al-halliwa al-'aqdi terdefinisikan dan
dibandingkan yang lainnya.sl3 Perlu digaris-
teridentifikasi berdasarkan sifat-sifat atau
bawahi di sini bahwa ahlu al-halli wa al-'aqdi
syarat-syarat yang harus mereka penuhi,
dalam politik tidak hanya terbatas pada para
yaitu sebagaimana yang disebutkan oleh al-
ulama mujtahid yang memiliki kompetensi
Mawardi ada tiga berikut ini.s12
dan fungsi menggali hukum-hukum syara'
1. Al-'adaqlahyangmemenuhisyarat-syarat-
dari sumber-sumbernya semata, tetapi men-
nya. Al-'adaalah adalah sebuah talenta
cakup kelompok-kelompok lain juga yang me-
yang mendorong pemiliknya untuk se-
miliki keistimewaan dan nilai lebih dalam
lalu komitmen pada ketakwaan dan mu-
masyarakat.
ruah. Adapun yang dimaksudkan de-
ngan ketakwaan adalah menjalankan
perintah-perintah syara' dan menjauhi 3) lumlah Anggota Ahlu al-Ha!!l wa al-'Aqdi
larangan-larangannya. Kami tidak melihat adanya relevansi
2. Memiliki ilmu yang bisa digunakan untuk yang benar untuk membicarakan tentang ba-
mengetahui siapa orang yang berhak men- tas jumlah anggota ahlu al-halliwa al-'aqdi.lni
jabat imamah berdasarkan syarat-syarat karena yang menjadi patokan dan tolok ukur-
menjadi imamah yang diperhitungkan. nya adalah kepercayaan umat kepada mereka
3. Pandangan dan kebiiaksanaan yang bisa bahwa mereka merupakan wakil represen-
menjadikan pemiliknya mampu menye- tasi umat di dalam apa yang diinginkan dan
' leksi dan memilih siapakah yang paling dikehendaki oleh umat serta mereka telah
layak menjabat imamah dan paling ka- memenuhi syarat-syarat tertentu untuk men-
pabel dalam mengurus dan mengelola jadi anggota ahlu al-halli wa al-'aqdi. Dengan
kemaslahatan-kemaslahatan. demikian, tidak bisa ditentukan berapa batas
jumlahnya. Akan tetapi, hanya sekadar untuk
menambah ilmu dan wawasan, kami akan me-
Syarat-syarat ini memang sejalan dengan
nyebutkan apa yang disebutkan oleh fuqaha
logika dan sudah menjadi tuntutan kemasla-
terkait masalah ini. Al-Mawardi memaparkan
hatan serta peradaban yang benar. Dari sini,
pendapat-pendapat fuqaha mengenai hal ini.
bisa dipahami bahwa institusi atau lembaga
Ia mengatakan bahwasla para ulama berbeda
ini flembaga ohlu al-halli wa al-'aqdi) serupa
pendapat tentang jumlah orang yang imamah
dengan senat pada masa sekarang ini, dengan
bisa terbentuk dari mereka. Dalam hal ini, ada
ketentuan yang menjadi kriteria para anggo-
beragam pendapat sebagai berikut.
tanya adalah orang-orang yang memiliki ka-
pabilitas, kompetensi, dan kapasitas keilmu-

s11 Al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 3 dan berikutnya.


s72 At-Ahkam as-Sulthaiiyyah, hlm. 4.
s13 AI-Ahkam as-Sutthaniyyah, hlm. 4.
s14 Al-Ahkam as-Sulthaniyyah,hlm. 4.
FIQLH ISLAM lrlrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

a) Ada sekelompok ulama mengatakan bah- nikah sah dengan seorang wali dan dua
wa imamah tidak bisa terbentuk kecuali orang saksi.
dengan mayoritas ahlu al-halli wa al:aqdi d) Ada sekelompok ulama yang lain menga-
dari setiap daerah supaya persetujuan ke- takan bahwa imamah sudah bisa ter-
pada imam yang diangkat bersifat umum bentuk dengan satu orang. Ini karena
dan menerima kepemimpinannya adalah al-Abbas r.a. berkata kepada Ali bin Abi
berbentuk ijmak. Pendapat ini tertolak Thalib r.a., "fulurkanlah tanganmu un-
oleh pembaiatan Abu Bakar ash-Shiddiq tuk aku baiat." Orang-orang lalu ber-
r.a. sebagai khalifah berdasarkan pemilih- kata, "Paman Rasulullah saw. membai-
an para sahabat yang hadir pada pembai- at keponakan beliau maka tidak akan
atannya waktu itu tanpa menunggu da- ada seorang pun yang tidak menyetujui
tangnya sahabat yang tidak hadir. kamu." fuga karena ijab akad adalah hu-
b) Ada kelompok ulama yang lain menga- kum, sedangkan hukum satu orang su-
takan bahwa jumlah minimal orang yang dah bisa berlaku efektif.
imamah bisa terbentuk dari mereka
adalah lima orang yang berkumpul dan 4) Percetujuan Umat
bersepakat untuk melakukan akad ima-
Sebenarnya pendapat-pendapat ulama
mah atau hanya dilakukan oleh salah satu
tentang penentuan batas jumlah ohlu al-halli
dari mereka dengan persetujuan empat
wa al-'aqdi di atas tidak memiliki landasan
yang lainnya. Pendapat ini dilandaskan
dalil, baik nas maupun ijmak, tetapi masa-
pada dua berikut ini. Pertama, pembai-
Iah ini hanya semata-mata ijtihad. Karena itu,
atan Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. dilaku-
pendapat Ahlussunnah dianggap pendapat
kan oleh lima orang kemudian diikuti
yang paling tepat untuk diikuti, yaitu bah-
oleh orang-orang yang lain. Kelima orang
wa penentuan jumlah ahlu al-halli wo al-'aqdi
tersebut adalah Umar bin al-Khaththab
adalah pandangan yang terkesan ngawur
r.a., Abu Ubaidah bin farrah r.a., Usaid bin
dan tidak berdasar. Dalam hal ini, yang ha-
Hadhir r.a., Bisyr bin Sa'd r.a., dan Salim
rus dilakukan adalah memerhatikan prinsip
maula Abu Hudzaifah r.a. Kedua, Umar
pemilihan dan syura dari umat. Ini karena
bin al-Khaththab r.a. menjadikan syura di
urusan-urusan umum seperti ini tidak bisa
antara enam orang sahabat supaya salah
dikiaskan kepada hukum-hukum para qadhi
seorang dari mereka dipilih menjadi kha-
khusus dalam kasus tertentu. Karena itu, jika
lifah setelah dirinya dengan persetujuan
akad baiat hanya dilakukan oleh satu orang,
lima sahabat yang lainnya. Ini adalah
baiat itu belum bisa terbentuk hingga me-
pendapat kebanyakan fuqaha dan ulama
mang umat setuju dan rela. Mengenai masa-
kalam dari Bashrah.
lah pembaiatan Abu Bakar ash-Shiddiq r.a.,
c) Ada sekelompok ulama dari Kufah me-
al-Ghazali mengatakan bahwa seandainya
ngatakan bahwa imamah bisa terbentuk
waktu itu yang membaiat hanya Umar bin al-
oleh tiga orang yang salah satunya dipi-
Khaththab r.a., sedangkan seluruhnya umat
lih sebagai imam dengan persetujuan dua
tidak setuju atau mereka terpecah suara-
yang lainnya sehingga salah satunya di-
nya dalam bentuk yang seimbang yang tidak
pilih menjadi imam, sedangkan dua yang
bisa diketahui mana kelompok yang lebih ba-
Iainnya sebagai saksi, sebagaimana akad
nyak dan mana kelompok yang lebih sedikit,
Bagian V: FIQIH UMUM FIQIH ISLAM IILID 8

imamah untuk Abu Bakar r.a. tentu tidak akan rat meniadi imam lalu mereka memilih di an-
terbentuk.sls tara mereka orang yang paling utama, paling
Imam Ahmad dalam menafsiri hadits, banyak kelebihannya, paling sempurna sya-
"Barangsiapo mati dalam keadaan ia tidak me- rat-syarat yang harus terpenuhi, yang orang-
miliki imam maka ia mati dengan kematian ia' orang tidak segan-segan untuk bersegera
hiliah," mengatakan, "Tahukah kamu apa itu membaiatnya. |ika hasil iitihad mereka sudah
imam? Dia adalah yang kaum muslimin me- tertuiu kepada seseorang, mereka menawar-
nyetujuinya dan semuanya berkata,'lni ada- kan imamah kepadanya terlebih dahulu. fika
lah imam.' Ini adalah makna dan pengertian ia bersedia dan setuju, mereka membaiatnya
yang dimaksudkan."s16 menjadi imam dan selanjutnya seluruh umat
Ibnu Taimiyah, menyangkut pembaiat- harus masuk ke dalam pembaiatannya dan
an Abu Bakar ash-Shiddiq r.a., mengatakan bersedia untuk patuh kepadanya. Adapun
bahwa seandainya waktu itu Umar bin al- jika ia tidak bersedia menerima tawaran ima-
Khaththab r.a. dan sekelompok orang mem- mah tersebut, ia tidak boleh dipaksa karena
baiat Abu Bakar ash-Shiddiq r.a., namun para imamah adalah akad saling setuju, bebas dari
sahabat yang lain tidak bersedia untuk mem- bentuk paksaan, sehingga selanjutnya mere-
baiat, Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. tidak akan ka beralih kepada orang lain yang memenuhi
bisa menjadi imam karenanya. Akan tetapi, kualifikasi dan syarat-syarat imamah.
waktu itu, Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. bisa Al-Mawardi kemudian menjelaskan ke-
menjadi imam berdasarkan pembaiatan jum- sulitan dan dilematika tugas yang dihadapi
hur sahabat yang mereka adalah orang-orang oleh ahlu al-halli wa al-'aqdi ketika orang-
yang memiliki kemampuan, kekuasaan, dan orang yang dinominasikan sebagai imam ter-
pengaruh.517 nyata sepadan dan seimbang. Al-Mawardi
lalu menjelaskan langkah-langkah yang bisa
mereka tempuh ketika menghadapi situasi
5) Tugas dan FungstAhlu al-Halli wa a!-
dilematis seperti itu untuk menyukseskan
'Aqdl
tugas dan fungsi mereka. Al-Mawardi menga-
Dari pemaparan di atas, kita bisa me- takan bahwa jika ada dua calon yang dino-
ngetahui bahwa tugas ahlu al-halli wa al:aqdi minasikan ternyata sepadan dan seimbang
adalah sebatas mencalonkan (at'tarsyiih) di dalam syarat-syarat imamah, yang dipi-
dan menyeleksi [af-taryiih) sesuai dengan ke-
lih adalah yang lebih tua usianya meskipun
maslahatan dan keadilan. Al-Mawadi mema- memang usia lebih tua tidak menjadi syarat
parkan patokan dan aturan-aturan pemilih-
imamah. Karena itu, jika yang dipilih ada-
an dengan mengatakan bahwasls ketika ahlu
lah yang lebih muda usianya, itu tetap boleh.
al-halli wo al-'aqdi bekumpul untuk memi- Seandainya salah satunya lebih alim dan yang
lih imam, mereka melakukan penelitian dan satunya lagi lebih berani serta lebih tangkas,
pengamatan terhadap keadaan orang-orang
yang dipilih adalah yang sesuai dengan tun-
yang memenuhi kualifikasi dan syarat-sya-
tutan pemerintahan waktu itu. fika keada-

s1s Ar-Radd'ata al-Bathiniyyoh, hlm. 64 dan berikutnya'


516 lbnuTaimiah, Minhajuas-sunnahan-Nabawiyyah (penerbitBaulaq), lld'l,hlm'142'
s77 Ibnu Taimiah, Minhaiu as-Sunnah an'Nabawiyyah'ild.l' hlm. 141.
s18 Al-Ahkam as-sulthaniyyah, hlm. 5.
an waktu
]rLrD 8

itu lebih membutuhkan nilai kebe-


BagianV:FIQIHUMUM

keagamaan serta duniawinya sekaligus te-


l
ranian dan ketangkasan karena tersebar- tap di dalam pengawasan dan kontrol umat
nya ats-tsughuur (daerah-daerah perbatasan sehingga tidak ada seorang pun dari para pe-
yang berpotensi bisa dijadikan celah masuk mimpin pemerintahan yang memiliki keya-
musuh) dan munculnya kelompok-kelompok kinan bahwa kekuasaan dan otoritasnya itu
separatis, yang lebih berani dan lebih tang- ia dapatkan dari Allah SWT atau meyakini
kas adalah yang lebih berhak untuk dipilih. bahwa ia menempati posisi Nabi yang ucapan,
Adapun jika keadaan waktu itu lebih mem- tindakan, atau keputusan hukumnya tidak
butuhkan nilai keilmuan karena keadaan ma- boleh ditentang.
syarakat relatif tenang dan munculnya para
pelaku bid'ah, yang lebih berilmu adalah yang
7) Abu Bakar ash-Shtddlq r.a.
lebih berhak dan lebih tepat untuk dipilih.
Pemilihan Abu Bakar ash-Shiddiq r.a.,
khalifah pertama setelah Rasulullah saw.,
c. Metode dan Prosedur Pemlllhan al- berlangsung dalam sebuah bentuk mukta-
Khulafa ar-Rasyldun mar politik termodern yang di dalamnya ber-
Kami akan menyebutkan secara ringkas langsung perdebatan dan diksusi yang sa-
tata cara dan prosedur pemilihan al-Khulafa ngat tajam antara kaum Muhajirin dan kaum
ar-Rasyidun untuk mempertegas bahwa bai- Anshar di Saqifah bani Sa'idah sesaat setelah
at dari umat adalah asas penunjukan dan wafatnya Rasulullah saw dan sebelum prose-
pengangkatan, bukan dengan nas, rekomen- si pemakaman jasad beliau. Maksud dan tuju-
dasi, dan wasiat dari pemimpin sebelumnya an mereka dari perdebatan dan diskusi terse-
(al-'ahd), paksaan dan dominasi, waris, dan but adalah untuk mewujudkan kemaslahatan
sebagainya. Perlu dicatat bahwa Rasulullah Islam dan kebaikan kaum muslimin. Waktu
saw. tidak menjelaskan kepada manusia itu, Umar bin al-Khaththab r.a. adalah orang
tentang mekanisme dan tata cara pemilih- yang pertama mencalonkan Abu Bakar ash-
an khalifah dan tidak pula menunjuk orang Shiddiq r.a. dan disetujui oleh ahlu al-halli wa
tertentu sebagai khalifah. Hal itu memiliki al-'aqdi lalu kaum muslimin seluruhnya pun
hikmah yang sangat besar, yaitu membiarkan membaiat Abu Bakar ash-Shiddiq r.a., baik
bidang ini tetap terbuka bagi kehendak umat mereka yang sejak awal setuju maupun yang
sehingga umat lebih bebas dalam mengambil ketika masih dalam proses diskusi dan per-
langkah yang bisa mewujudkan kemaslahat- debatan tidak setuju.sle Ali bin Abi Thalib r.a.
an, tanpa menentukan bentuk pemerintahan yang waktu itu sedang sakit karena wafat-
dan metode-metode pemilihan dan pengang- nya Rasulullah saw. pun membaiat Abu Bakar
katan. Umat bisa bertindak dan mengam- ash-Shiddiq r.a. ketika ia telah sembuh.
bil langkah dengan segenap kebebasannya
yang sesuai dengan tiap ruang dan waktu. 2) Umar bin ahKhaththab r.a.
Ini karena yang terpenting adalah pemim-
Pemilihan Umar bin al-Khaththab r.a.
pin pemerintahan melaksanakan kewajiban-
adalah berdasarkan pencalonan dirinya oleh
kewajibannya atau fungsi dan tugas-tugas

s1e LihatSijillual-Ja/sohdidalam Tarikhath-Thabari,jld.lll,hlm. 199;didalam ThabaqatlbniSa'd,ild. III,hlm. 179; danShahihat-


Bukhari, jld.Y,hlm.7.
BagianV:FIQIHUMUM
IsLAM IILID 8

Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. dalam bentuk wa- Seandainya perkara ini diserahkan kepa-
siat dan rekomendasi (al-'ahd) kepada kaum danya, tentu banyak dari sikapnya itu yang
muslimin setelah sebelumnya ia bermusya- akan ia tinggalkan." Setelah Abu Bakar ash-
warah dengan ahlu al-halli wa al-'aqdi' Kaum Shiddiq r.a. menyelesaikan musyawarahnya,
muslimin pun kemudian membaiat Umar bin ia mendiktekan kepada Utsman bin Affan r.a'
al-Khaththab r.a. dan setuju dirinya seba- sebuah wasiat dan rekomendasinya kepada
gai khalifah menggantikan Abu Bakar ash- kaum muslimin. Ia kemudian menemui ma-
Shiddiq r.a. syarakat sambil dipapah oleh istrinya, Asma'
Tatkala Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. me- binti Umais r.a., lalu berkata,'Apakah kalian
rasa bahwa ajalnya sudah dekat, ia meminta rela dan setuiu kepada orang yang aku pilih
dan mengharap supaya orang-orang memi- sebagai khalifah kalian menggantikan diriku
lih seorang pemimpin mereka ketika ia masih nantinya. Sesungguhnya, sekali-kali aku tidak
hidup, dengan tujuan supaya mereka nanti- lalai dalam mengerahkan daya upaya dan pe-
nya tidak berselisih setelah dirinya mening- mikiranku, dan aku tidak menunjuk orang
gal. Ini karena ia mengkhawatirkan kaum yang masih kerabat! Sesungguhnya, aku telah
muslimin akan terpecah, padahal mereka te- menunjuk Umar bin al-Khaththab r.a' Karena
lah memulai peperangan dengan Persia dan itu, patuh dan taatlah kalian kepadanya." Me-
Romawi. Mereka lalu menyerahkan kembali reka pun lalu berkata, "Kami patuh dan taat"'
urusan itu kepada Abu Bakar ash-Shiddiq r.a' Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. kemudian
supaya ia memilihkan untuk mereka seorang memerintahkan Utsman bin Affan r.a' untuk
pemimpln yang menurutnya bisa memberi- memberitahukan hal itu kepada orang-orang
kan kebaikan bagi mereka dan agama' Abu dan mengambil baiat. Utsman bin Affan r.a'
Bakar ash-Shiddiq r.a. lalu merenung sejenak dengan ditemani Usaid bin Sa'id al-Qurazhi
kemudian ia mulai bermusyawarah dengan r.a. pun pergi. Utsman r.a. lalu berkata kepada
para pembesar sahabat dan para cerdik cen- orang-orang, 'Apakah kalian bersedia mem-
dekia.la pun bermusyawarah dengan mereka baiat orang yang tercantum dalam tulisan ini
satu per satu dan mempertanyakan kepada (yakni Umar bin al-Khaththab r.a)?" Mereka
masing-masing mengenai pencalonan Umar pun berkata, "Ya." Setelah pembaiatan sele-
bin al-Khaththab r.a. Di antara sahabat pa- sai, Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. pun membai-
ling terkenal yang ia panggil waktu itu adalah at Umar bin al-Khaththab r.a. sambil meng-
Utsman bin Affan r.a., Abdurrahman bin Auf umumkan bahwa dirinya tidak menginginkan
r.a., Sa'id lbnu Zaid r.a., Usaid bin Hadhir r.a., kecuali kebaikan kaum muslimin dan men-
dan sejumlah sahabat lainnya dari Muhajirin jauhkan mereka dari fitnah, dan ia pun mem-
dan Anshar. Mereka pun sangat setuiu atas beri pesan dan wasiat tentang kebaikan.s20
pilihannya itu, namun ada sebagian dari me-
reka, yaitu Abdurrahman bin Auf r.a., yang 3) Utsman bln Affan r.a.
agak mengkhawatirkan sikap keras dan tegas Dalam proses pemilihan Utsman bin Affan
Umar bin al-Khaththab r.a. Abu Bakar ash- r.a., kita bisa melihat manifestasi syura dalam
Shiddiq r.a. lalu berkata kepadanya, "ltu dika- bentuk yang lebih jelas. Ini karena Umar bin
renakan Umar melihatku orang yang lembut.

s20 Lihar Thabaqat lbni Sa'd, ild. tll, hlm. 122,20O; Tarikh ath-Thabari, ild. IV hlm. 51-54.
FIQLH ISLAM IILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

al-Khaththab r.a.-dalam hal ini ia memang Abi Thalib r.a. Hanya saja, mayoritas anggo-
benar-membentuk komite syura yang terdiri ta syura dan kaum muslimin lebih cenderung
atas enam anggota,s2l yaitu Ali bin Abi Thalib kepada Utsman bin Affan r.a. karena mereka
r.a., az-Zubair bin Awwam r.a., Abdurrahman melihat Utsman bin Affan r.a. adalah orang
bin Auf r.a., Utsman bin Affan r.a., Thalhah bin yang lebih lembut dan banyak memiliki ke-
Ubaidillah r.a., dan Sa'd Ibnu Abi Waqqash r.a. utamaan serta jasa bagi masyarakat karena
Waktu itu, Umar bin al-Khaththab r.a. mem- ia adalah orang yang mempersiapkan pasu-
berikan batas waktu selama tiga hari kepada kan al-'Usrah dengan menggunakan hartanya
mereka berenam untuk memilih khalifah dan sendiri dan membeli sumur ar-Ruumqh untuk
menjelaskan kepada mereka tentang skema selanjutnya ia wakafkan untuk kepentingan
musyawarah, yaitu mengambil suara mayori- kaum muslimin untuk memenuhi kebutuhan
tas. f ika jumlah suaranya sama, yang dimenang- air mereka. Abdurrahman bin Auf r.a. kemudi-
kan adalah pihak yang didukung oleh Abdullah an mengumpulkan kaum muslimin di masjid,
bin Umar r.a. fika mereka tidak menyetujui ke- meminta penegasan dan jaminan dari Utsman
putusan Abdullah bin Umar r.a., hendaklah bin Affan r.a. dan Ali bin Abi Thalib r.a. untuk
mereka memilih pihak yang didukung oleh mengamalkan Al-Qut'an, Sunnah Rasulullah
Abdurrahman bin Auf r.a. dan memerintahkan saw., dan dua khalifah sebelumnya dengan
untuk membunuh orang yang tidak setuju dan penuh keadilan. Abdurrahman bin Auf r.a.
menentang setelah itu. Umar bin al-Khaththab pun kemudian membaiat Utsman bin Affan
r.a. menunjuk Abu Thalhah bersama dengan r.a.lalu diikuti oleh kaum muslimin termasuk
lima puluh orang dari kaumnya dari Anshar di antaranya adalah Ali bin Abi Thalib r.a. mes-
untuk mengawasi para anggota komite syura kipun waktu itu ia agak terlambat melakukan
tersebut supaya mereka harus sudah memi- pembaiatan karena terhalang oleh sakit yang
Iih salah seorang dari mereka sebelum habis sedang dideritanya waktu itu.
masa tiga hari. Sesaat sebelum meninggal du- Pembaiatan yang dilakukan oleh Abdur-
nia, Umar bin al-Khaththab r.a. berkata kepa- rahman bin Auf r.a. kepada Utsman bin Affan
danya, "Ya Allah, Engkau adalah Khalifahku r.a. waktu itu sama sekali tidak dilatarbela-
atas mereka." kangi oleh sikap bias dan memihakatau zalim
Para anggota komite syura itu pun mela- sebagaimana yang dipersepsikan oleh sebagi-
kukan berbagai musyawarah dan pembi- an orang. Hal itu tidak lain sebuah ungkapan
caraan siang dan malam selama tiga hari. yang jujur dan tulus yang merepresentasi-
Abdurrahman bin Auf r.a.-yang waktu itu kan pendapat umat dan hasil berbagai mu-
menyatakan mengundurkan diri dari bursa syawarah yang ia lakukan berhari-hari siang
pencalonan khalifah-pergi menemui para dan malam dengan para pemuka dan pemuka
sahabat, para panglima perang, dan tokoh- umat. Di samping itu, ia adalah sosok yang di-
tokoh masyarakat yang ada di Madinah untuk kenal dengan keutamaannya, kemuliaannya,
bermusyawarah dengan mereka. Ternyata kecerdasannya, terdahulu masuk Islam, ke-
waktu itu, ia mendapati orang-orang berse- ilmuannya, kezuhudannya terhadap jabatan
pakat untuk memilih salah seorang dari dua khilafah, kewaspadaan dan kehatian-hatian-
orang, yaitu Utsman bin Affan r.a. atau Ali bin nya yang sangat tinggi, besarnya integritas-

szr Dr. Hasan lbrahim, Tarikhu al-lslam as-Sryasr, jld. I, hlm. 254 dan berikutnya.

j
Bagian V: FIQIH UMUM IsLAM JrLID 8

nya dalam mengharapkan dan menginginkan ia lebihmemilih tetap berada di dalam rumah,
kebaikan bagi umat, sebagaimana yang dije- para sahabat Muhajirin dan Anshar tetap ber-
laskan oleh Al-Baqilani.s22 sikukuh untuk membaiat dirinya demi un-
tuk menghentikan fitnah dan melindungi
Darul Hijrah [Madinah). Akhirnya Ali bin Abi
4) Ali bin Abi Thallb r.a.
Thalib r.a. meminta mereka untuk melakukan
Fitnah kubra yang berujung pada ter-
akad baiat di masjid secara terbuka dan atas
bunuhnya Khalifah Utsman bin Affan r.a. dan
persetujuan dan kerelaan kaum muslimin.
kekacauan yang terjadi di Madinah mengaki-
Akhirnya Ali bin Abi Thalib r.a. pun terpaksa
batkan terjadinya berbagai kejadian penting
menerima dirinya diangkat sebagai khalifah
dalam sejarah Islam yang berpengaruh sa-
setelah sebelumnya ia bersikeras tidak berse-
ngat besar dan mendalam terhadap kekhila-
dia dan setelah dirinya melihat hal itu sebagai
fahan Ali bin Abi Thalib r.a. seiak dirinya men-
kemaslahatan.s23
jadi khalifah. Kekhilafahan yang ia pegang
Kesimpulannya, pemilihan khalifah se-
tidak mendapatkan kesepakatan atau suara
cara mendasar berlangsung dengan pem-
bulat sebagaimana yang didapatkan oleh para
baiatan oleh kebanyakan kaum muslimin se-
khalifah pendahulunya. Ali bin Abi Thalib r.a.
cara umum setelah pencalonan yang diajukan
dibaiat oleh para pembesar Muhajirin dan
oleh ahlu al-halli wa al:aqdi, sebagai pengim-
Anshar di Madinah, ahlu al'amshaar, dan
plementasian prinsip syura sebagai kaidah
orang-orang Mesir. Adapun penduduk Syam
pemerintahan dalam Islam,
dan bani,Umayah yang dipimpin Mu'awiyah
bin Abi Sufyan tidakbersedia untuk membaiat "... sedang urusqn mereka (diputuskan)
Ali bin Abi Thalib r.a. Ada rumor dari Thalhah dengan musyawarqh antara mereka...." (asy'
r.a. dan az-Zubair r.a. bahwa mereka berdua Syuura:38)
membaiat Ali bin Abi Thalib r.a. dalam kead-
aan di bawah paksaan. Mereka berdua kemu- Adapun wasiat dan penuniukan oleh kha-
dian keluar dari Madinah menuju Makkah ke- lifah sebelumnya [putra mahkota) maka itu
mudian ke Bashrah bersama-sama dengan tidak lebih sekadar pencalonan dan penomi-
Aisyah r.a. untuk menuntut darah Utsman nasian semata yang tidak memiliki penga-
bin Affan r.a. Ali bin Abi Thalib r.a. lalu meme- ruh apa-apa jika tidak disertai pembaiatan
rangi mereka pada Perang famal dan mereka umum.sza Inilah yang dipraktikkan oleh orang-
berdua (Thalhah r.a. dan az-Zubair r.a) ter- orang pada masa al-Khulafa ar-Rasyidun dan
bunuh pada peperangan tersebut. para khalifah Umawi setelah itu. Akan tetapi,
Meskipun Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a. dengan mengecualikan kekhilafahan Umar
mengutuk keras dan tidak menerima pem- Ibnu Abdil Aziz,szs mulai muncul adanya ke-
bunuhan Utsman bin Affan r.a. dan waktu itu cenderungan pewarisan kekuasaan pemerin-

522 Lihat al-Baqilani, at-Tamhid, hlm. 208 dan berikutnya; Shahih al-Bukhari,lld. IX, hlm. 78; Tarikh ath-Thabori, ild. V hlm' 13,
34-41; Thabaqat lbni Sa d, ild. Ill, hlm. 61.
Lihat al-Baqila ni, at-Tamhid,hlm.227 dan berikutnya; Tarikh ath-Thabari, jld V hlm. 152 dan berikutnya; Thabaqat lbni Sa'd,
ild. Ill, hlm.31.
Lihat Prof. Dr. Muhammad Yusuf Musa, Nizhamul Hukmi fi al-lslam, hlm. 118 dan berikutnya; Dr. Dhiya'uddin ar-Ris, an-
N azhariyyat a s- Siyasiyyah al- I slamiyy ah, hlm. 194.

Umar bin Abdil Aziz mengundurkan diri setelah dibacakannya surat wasiat dari Khalifah Sulaiman bin Abdil Malik kepada
orang-orang yang menyatakan pengangkatan dirinya (Umar bin Abdil AzizJ sebagai khalifah pengganti. Ia lalu naik ke atas
ISLAM,TLTD 8 BagianV:FIQIHUMUM

tahan yang diciptakan oleh Mu'awiyah dan Adapun persyaratan merdeka bukan
selanjutnya itu menjadi tradisi yang terus di- budak ini karena merdeka adalah sifat
ikuti dan diialankan yang terkadang tanpa kesempurnaan. Tidaklah masuk akal iika
memerhatikan syarat-syarat kualifikasi yang pemegang otoritas dan kekuasaan itu le-
harus dipenuhi oleh seorang khalifah seca- bih rendah deraiatnya daripada orang
ra syara' dan demi menjaga keutuhan dan yang berada di bawah otoritas dan ke-
kesatuan kaum muslimin, keberlangsungan kuasaannya. Al-Mawardi mengatakan
aktivitas al-futuuh, dan negara tetap kuat di bahwa dalam hal ini, disyaratkan harus
hadapan musuh-musuh Islam. merdeka karena seorang budak tidak me-
miliki otoritas dan wewenang atas diri-
D. SYARAT€YARAT IMAM nya sendiri sehingga itu menjadi pengha-
lang dirinya untuk memiliki otoritas dan
Para ulama menetapkan tujuh syarat
wewenang atas diri orang lain. fuga, ka-
yang harus dipenuhi oleh orang yang dicalon-
rena ketika status budak menjadikan se-
kan dan dinominasikan menjadi khalifah atau
seorang terhalang dari diterima kesaksi-
wazir. Syarat-syarat itu harus tetap terpenuhi
annya, secara prioritas, status budakjuga
selama ia menjadi khalifah atau wazir (syarat-
menjadi penghalang berlaku efektifnya
syarat menjadi imam dan keberlangsungan
pemerintahan dan terbentuknya kekua-
kepemimpinannya). Ketujuh syarat tersebut
saan dan otoritas bagi seseorang.s2'
adalah sebagai berikut.s26
Adapun persyaratan laki-laki, ini
1. Ia memiliki kompetensi dan kapasitas [al-
karena beban jabatan ini menuntut ke-
wilaayah) yang sempurna, yaitu seorang
mampuan dan kekuatan besar yang bia-
muslim, merdeka, laki-laki, balig, dan
sanya itu tidak mampu dipikul oleh orang
berakal.
perempuan. Seorang perempuan tidak
Adapun persyaratan Islam adalah
mampu memikul beban tanggung jawab
karena ia bertugas menjaga dan memeli-
tugas ini ketika dalam keadaan damai,
hara agama dan dunia. fika Islam adalah
perang, dan situasi-situasi berat, genting,
syarat bolehnya kesaksian, Islam juga
dan krusial. Rasulullah saw. bersabda,
merupakan syarat dalam setiap bentuk

ei
otoritas umum. Allah SWT berfirman,
i1;r p;i'i3ie
"... Allah tidak akan memberi jalan ke- "Tidak akan bisa sukses suatu kaum
pada orang kafir untuk meng alahkan orang - yang menguasakan urusan mereka kepada
orang yang beriman." (an-Nisaa': 141) seorong perempuan.

mimbar dan berkata, "Demi Allah! Sungguh, aku tidak dimintai izin terlebih dahulu dalam urusan ini. Kalian bebas untuk
memilih khalifah yang kalian kehendaki." Dalam riwayat lain disebutkan, "Wahai, sekalian manusia! Sesungguhnya, aku te-
lah diuii dengan urusan ini tanpa ada permintaan pandangan dan pertimbangan terlebih dulu dariku, tanpa ada permintaan
dan musyawarah terlebih dahulu dari kaum muslimin. Sesungguhnya, aku telah mencopot apa yang ada di leher kamu berupa
pembaiatanku. Ini karenanya, pilihlah khalifah untuk diri kalian sesuai dengan yang kalian inginkan." karena melihat sikap
yang mulia dan terhormat seperti itu dan dikarenakan keadilannya dalam menjalankan pemerintahan, ia menjadi al-Khulafa'
ar-Rasyidun kelima.
s26 Ad-Dahlawi, Hujjatullah al-Balighah, jld. II, hlm. 111; al-Mawardi,al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm.4.
527 Al-Mawardi, al-Ahkam as-sulthaniyyah, hlm. 61. I

s28 HR al-Bukhari, Ahmad, an-Nasa'i, dan at-Tirmidzi dari Abu Bakrah r.a. Hadits ini dimasukkan ke dalam kategori hadits sahih
oleh at-Tirmidzi. Takhrij hadits ini telah disebutkan pada kalian seputar peradilan.
3
!
"l
\

_l
Bagian V: FIQIH UMUM FIQ.IH ISLAM )ILID 8

Karena itu, fuqaha berijmak bahwa keharaman, berhati-hati dan waspada


imam adalah harus seorang Iaki-laki. terhadap perbuatan-perbuatan dosa, jauh
Adapun persyaratan balig, itu su- dari kecurigaan, tetap terjaga kredibili-
dah meniadi suatu keniscayaan. Ini ka- tasnya, baikketika dalam keadaan senang
rena anak kecil tidak memiliki kapabili- maupun marah, menjaga muruah [harga
tas dan kompetensi untuk memikul tugas diri), dan kewibawaannya sesuai dengan
dan tanggung jawab yang besar seperti posisi dan statusnya, baik dalam keaga-
ini, karena anak kecil tidak bisa dimin- maan maupun keduniawiannya, sebagai-
tai pertanggungiawaban atas tindakan mana yang dikatakan oleh al-Mawardi.s31
dan perbuatannya dan tidak ada sua- Secara garis besarnya, al:adaalah adalah
tu hukum tertentu yang terkait dengan komitmen terhadap kewajiban-kewajib-
tindakannya.s2e an syar'i serta menjauhi kemungkaran
Adapun persyaratan berakal sehat, dan kemaksiatan-kemaksiatan yang di-
itu memang sudah meniadi tuntutan ke- haramkan dalam agama.
absahan setiap tindakan khusus mau-
pun umum. Di sini, tidak cukup sekadar 3. Memiliki kompetensi, kapabilitas, dan
berakal sehat dalam batas minimal yang kapasitas keilmuan, yaitu memiliki ilmu
menjadi syarat seseorang sudah terkena pengetahuan yang memadai yang bisa
tuntutan berbagai pentaklifan syar'i, se- digunakan untuk melakukan ijtihad ke-
perti shalat, puasa, dan sebagainya, te- tika menghadapi berbagai kejadian atau
tapi iuga harus memiliki daya pikir dan menggali hukum-hukum syara' dan yang
daya pandang yang kuat, yaitu ia harus- lainnya berupa hal-hal yang berkaitan
lah orangyang memiliki kemampuan me- dengan siyaasah syar'iyyoh. Ini adalah
nyeleksi dan menilai secara baik, cerdas, syarat yang sudah menjadi kesepakatan
jauh dari gangguan lupa,lalai, dan lengah, ulama.s32 Seorang alim belum dikatakan
yang dengan kecerdasan yang dimiliki- sebagai mujtahid kecuali jika ia mengeta-
nya, ia mampu mengungkap hal-hal yang hui hukum-hukum syara' dan tata cara
rumit dan menyelesaikan hal-hal yang atau mekanisme pengambilan serta peng-
sulit, sebagaimana yang dikatakan oleh galiannya dari sumber-sumber syar'inya
al-Mawardi.s3o yang berjumlah empat, yaitu Al-Qurlan,
Sunnah, ijmak, dan qiyas. Ia iuga harus
2. Al-'adaalah, yakni integritas keagama- mampu menangkap dan memaharni situa-
an dan moral. Ini adalah syarat yang di- si serta kondisi zaman berikut berbagai
perhitungkan dalam setiap wewenang perubahan dan perkembangan politik,
dan otoritas, yaitu ia adalah orang yang ekonomi, sosial, dan budaya yang terjadi
jujur tutur katanya, nyata sifat amanah- di dalamnya.
nya, menjauhkan diri dari keharaman-

sze Al-Mawardi, al -Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 61; lbnu Hazm, al-Fi shal fi al-Milal wa an-Nihal, jld.lV hlm. 110.
s30 Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 61.
s31 Al-Mawardi, at-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 62.
s32 Al-Mawardi,al-Ahkamas-Sulthaniyyah,hlm.4,62;lmamal-Haramain,al-IrsyadilaQawathi'ilAdillahfiUshulill'tiqad,hlm.426;
al-Ghazali, ar-Radd'ala al-Bathiniyyah, hlm. 75'
4.
JILID 8

Memiliki kebijaksanaan dan kearifan da-


Iam memandang berbagai permasalah-
an politik, militen dan administrasi. Al-
BagianV: FIQIH UMUM

kekurangan pada fisiknya sehingga dirinya


tidak lagi memenuhi syarat yang satu ini,
al-Mawardi, seorang founding father un-
l
Mawardi mengatakan, "Pandangan dan dang-undang konstitusi dan administrasi
kebijaksanaan yang bisa menjadikan- dalam Islam, telah mengkaji pengaruh hal
nya mampu mengurus rakyat, mengatur itu terhadap keberlanjutan jabatan ima-
dan mengelola kemaslahatan-kemaslahat- mah yang dipegang sang imam tersebut
an.'s33 Dalam hal ini, para ulama sependa- yang kita tidak menemukan kajian seru-
pat dengan pandangan al-Mawardi terse- pa dari selain al-Mawardi. Ia mengatakan
but dengan mengungkapkan syarat yang bahwa kekurangan pada fisik bisa dikla-
satu ini dengan pernyataan yang maksud sifikasi menjadi tiga,s37 yaitu kekurangan
intinya adalah memiliki keahlian, ke- pada indra, kekurangan pada anggota tu-
mampuan, kapasitas, kapabilitas, dan buh, dan kekurangan yang terjadi pada
pengalaman yang memadai tentang urus- pen-ta sharuf an (tindakan).
an-urusan manusia, negeri, berbagai ke-
butuhan yang menjadi tuntutan pemerin- a. Kekurangan pada indra
tahan, dan politik.s3a Kekurangan ini terbagi lagi menja-
di tiga. Pertama, kekurangan yang men-
5. Memiliki karakter kepribadian yang kuat, jadikan seseorang tidak boleh menjabat
yaitu memiliki karakter berani dan te- imamah. Kedua, kekurangan yang tidak
gas sehingga ia mampu menjaga dan me- sampai menjadikan seseorang.tidak bo-
lindungi tanah air, melawan musuh, me- leh menjabat imamah. Ketiga, kekurang-
negakkan hudud, memberikan keadilan an yang masih diperselisihkan antara
kepada pihak yang dianiaya, dan merea- boleh tidaknya seseorang yang memiliki
lisasikan hukum-hukum Islam.s3s kekurangan ini menjabat imamah.
Kekurangan yang pertama, yaitu
6. Kapasitas fisik yang memadai, yaitu me- kekurangan atau cacat yang menjadikan
miliki indra pendengaran, penglihatan, seseorang tidak boleh menjabat imamah, I
!
I

dan lisan yang normal dan masih ber- ada dua, yaitu hilangnya akal dan hilang- iI
I
fungsi dengan baik, serta memiliki ang- nya penglihatan. I

gota tubuh yang normal sehingga mampu Kekurangan kedua, yaitu kekurang- I

melakukan aktivitas secara baik dan ce- an yang tidak sampai menjadikan sese-
pat sesuai dengan yang diharapkan.s36 orang tidak boleh menjabat imamah, juga
Apabila seorang imam mengalami sua- ada dua, yaitu hilangnya daya penciuman
tu halyang menyebabkan terjadinya suatu dan hilangnya daya rasa. Hilangnya dua

I
533 Al-Maward i, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 4.
s34 Al-Baghdadi, Ilshutuddin,hlm. 277; al-lii, al-Mawaqf ild. VIll, hlm. 349; Muqaddimah tbnu Khaldun (penerbit al-Mahdi), hlm.
16l,pasal26.
s3s Al-Baghdadi, llshuluddin,hlm.2TT; al-lji, al-Mawaqr, ild. VIII, hlm. 349; Muqaddimah lbnu Khaldun (penerbit Al-Mahdi), hlm.
161, pasal 26; al-Aqa'id an-Nasafiyyah, hlm. 145.
s36 lbid.
s37 Lihat rinciannya lebih lanlut pada kitab al-Ah kam as-Sulthaniyyahkaryaal-Mawardi, hlm. 16-19; Muqaddimah lbnu Khaldun,
hlm. 161, pasal25.

L
BagianV:FIQIHUMUM FIQLH ISLAM 8

'ILID

indra ini tidak sampai berpengaruh ter- bahasa isyarat adalah bahasa yang tidak
hadap akad imamah karena kedua indra jelas dan duga-duga.
ini hanya berpengaruh terhadap kemam-
b. Kekurangan pada anggota tubuh
puan merasakan kelezatan dan sama
Kekurangan ini terbagi menjadi em-
sekali tidak berpengaruh terhadap ke-
pat bagian berikut ini.
mampuan berpikir dan bekerja.
Kekurangan ketiga, yaitu kekurang-
L. Kekurangan yang tidak berpengaruh
terhadap pencalonan seseorang se-
an yang masih diperselisihkan antara
bagai imam dan tidak pula berPe-
boleh tidaknya seseorang yang memiliki
ngaruh terhadap keberlanjutannya,
kekurangan ini menjabat imamah, juga
yaitu anggota tubuh yang jika sese-
ada dua, yaitu tuli dan bisu. Kedua ca-
orang kehilangan anggota tubuh itu,
cat ini menjadikan seseorang tidak boleh
itu tidak berpengaruh terhadap ke-
diangkat menjadi imam karena kesem-
mampuan bepikir, kemampuan be-
purnaan sifat menjadi hilang karena ke-
kerja, kemampuan berdiri, dan tidak
beradaan dua cacat ini. Meski demikian,
mengganggu atau memperburuk Pe-
jika cacat ini baru muncul di tengah-te-
nampilan, seperti kehilangan penis,
ngah masa jabatan imamah seseorang,
kehilangan buah zakar, dan kehilang-
apakah cacat tersebut menjadikannya
an daun telinga.
tidak boleh lagi melanjutkan jabatan
imamahnya ataukah tidak, terdapat per-
2. Kekurangan yang menghalangi sese-
orang dari menjadi imam dan meng-
bedahn pendapat. Ada sekelompok ulama
berpendapat bahwa cacat tersebut men-
halangi keberlanjutannya, Yaitu
anggota tubuh yang jika seseorang
jadikannya tidak bisa lagi meneruskan
jabatan imamahnya, sebagaimana jika ia
kehilangan anggota tubuh tersebut,
mengalami kebutaan, karena kedua cacat
itu menjadikannya kehilangan ke-
mampuan bekerja, seperti kehilang-
ini berpengaruh terhadap kemampuan
an kedua tangan, atau kehilangan ke-
mengatur dan kemampuan kerja, dan ini
mampuan berdiri, seperti hilangnya
adalah pendapat yang paling sahih. Ada
kedua kaki.
sekelompok ulama yang lain berpendapat
sebaliknya, yaitu seorang imam tetap bisa
3. Kekurangan yang menghalangi sese-
orang dari menjadi imam, namun apa-
melanjutkan kepemimpinannya meski-
pun ia telah mengalami cacat ini karena
kah berpengaruh juga terhadap ke-
berlanjutan jabatan imamah ataukah
hilangnya dua indra tersebut masih
tidak maka itu masih diperselisihkan,
bisa digantikan dengan bahasa isyarat.
Adapun ada sekelompok ulama lainnya
yaitu kekurangan yang menyebab-
lagi mengklasifikasi, yaitu jika si imam
kan seseorang kehilangan sebagian
kemampuan kerjanya, seperti kehi-
tersebut memiliki kemampuan menu-
langan salah satu tangannYa, atau
lis yang baik, ia masih tetap bisa melan-
jutkan kepemimpinannya, namun jika menyebabkannya kehilangan sebagi-
an kemampuan berdirinya, seperti ke-
tidak, ia tidak boleh lagi melanjutkannya'
hilangan salah satu kaki. Kekurangan
Ini karena bahasa tulisan adalah bahasa
ini menjadikan seseorang tidak boleh
yang jelas dan bisa dipahami, sedangkan
dicalonkan sebagai imam. AdaPun
ISLAM lrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

apakah kekurangan ini juga berpe- Kekurangan ini ada dua, yaitu al-hajr
ngaruh terhadap keberlanjutan jabat- dan al-Qahr.
an imamah seseorang ataukah tidak, Al-hajr adalah seorang imam yang
dalam hal ini ada dua versi pendapat. berada di bawah kontrol dan domina-
Versi pendapat pertama mengatakan si sebagian dari orang-orang dekat atau
bahwa kekurangan ini menyebabkan pembantunya sehingga sebagian orang
seorang imam tidak bisa lagi melan- dekat atau pembantunya itu adalah yang
jutkan jabatan kepemimpinan dan menguasai dan mengontrol pelaksanaan
kekuasaannya. Versi kedua menga- urusan-urusan, namun tanpa menampak-
takan sebaliknya, yaitu ia tetap bisa kan suatu tindakan kemaksiatan atau tan-
melanjutkan jabatan kepemimpinan pa terang-terangan melakukan tekanan.
dan kekuasaannya. Kekurangan ini tidak menghalangi ke-
4. Kekurangan yang tidak menghalangi absahan kekuasaan dan kepemimpinan
seorang imam dari melanjutkan jabat- sang imam. Akan tetapi, untuk langkah
an imamah atau kepemimpinannya, dan tindakan-tindakan pihak yang me-
namun masih diperselisihkan apakah ngontrol dan mendominasi itu, jika itu
kekurangan ini juga berpengaruh ter- sesuai dengan hukum-hukum syara' dan
hadap kelayakan seseorang untuk keadilan, bisa diterima dan dilegitima-
dicalonkan sebagai imam ataukah si, tetapi jika bertentangan dengan hu-
tidak, yaitu kekurangan yang mem- kum-hukum agama dan tuntutan keadil-
perburuk penampilan fisik, namun an, tidak boleh diterima dan tidak boleh
tidak sampai berpengaruh terhadap dilegitimasi dan orang tersebut harus
kemampuan kerja atau berdiri, seper- disingkirkan.
ti terpotongnya hidung dan buta sebe- Adapun al-qahr adalah seseorang ber-
lah. Kekurangan atau cacat seperti ini ada dalam posisi tertawan di tangan mu-
tidak sampai berpengaruh terhadap suh yang kuatyang ia tidak mampu untuk
keberlanjutan imamah seseorang. menyelamatkan dan membebaskan diri-
Akan tetapi, apakah kekurangan nya dari ketertawanan itu. Orang seperti
atau cacat ini menjadikan seseorang ini tidak bisa dicalonkan menjadi imam.
tidak bisa dicalonkan menjadi imam Adapun jika ia tertawan setelah ia resmi
ataukah tidak, terdapat perbedaan diangkat menjadi imam, menjadi kewa-
pendapat di sini. Ada pendapat yang iiban bagi seluruh umat untuk berusa-
mengatakan bahwa kekurangan atau ha menyelamatkan dan membebaskan-
cacat seperti ini menghalangi sese- nya dari tawanan. Ia tidak dicopot dari
orang dari dicalonkan menjadi imam. jabatan imamahnya kecuali jika memang
Ada pendapat yang lain mengatakan kaum muslimin sudah tidak memiliki
sebaliknya, yaitu kekurangan atau harapan lagi untuk bisa membebaskan-
cacat seperti ini tidak sampai meng- nya dari tawanan.
halangi seseorang dari dicalonkan
menjadi imam. 7. Syarat imam yang ketujuh adalah nasab,
yaitu bahwa calon khalifah adalah dari
c. Kekurangan pada pen-tasharuf-an
keturunan Quraisy.
(tindakan)
Bagianv:FIQIHUMUM ISTAM JILID 8

Syarat ketujuh ini masih diperseli- wa nasab adalah salah satu syarat imamah dan
sihkan,s3s namun enam syarat yang lain pandangan bahwa nasab adalah salah satu
di atas secara garis besar telah menjadi syarat dalam beberapa hukum khusus seper-
kesepakatan. ti al-kafoa'ah fsekufu, sepadan) antara suami
Ahlussunnah mengatakan bahwa kha- dan istri dalam masalah pernikahan, pandang-
lifah harus dari Qurasiy, berdasarkan sab- an dan pendapat mereka ini tidak berten-
da Rasulullah saw., tangan dengan prinsip persamaan di antara
manusia yang dikukuhkan dalam Islam. Ini
, , :,
,;-tj iljlt karena persamaan memang merupakan tun-
,/ O'. tutan dalam kaitannya dengan hak-hak dan
"Para imam adalah dari Quraisy." kewajiban-kewajiban individu. Adapun ma-
salah imamah dan al-kafaa'ah (kesekufuan,
6iG't:t*-; tis kesepadanan antara suami dan istri), yang
" Dahulukanlah Quraisy dan 1anganlah menjadi pertimbangan di dalamnya ada-
lah adat kebiasaan dan tradisi manusia, ter-
kamu mendahuluinya."
jaminnya kemaslahatan yang tidak diikuti

,. Ft 6 e iVi r; Jt, \
oleh terjadinya perselisihan di kemudian hari

"n? serta hak di dalamnya hanya terbatas pada


orang-orang yang memang telah ditentukan
a",st rrlsi rJ ii tlt;ir u oleh syara'karena suatu hikmah tertentu.sao
'A rusan ini tetap di daerah dari Quraisy Ini juga karena Quraisy pada masa lalu me-
ini selagi mereka bersikap lurus atau selagi mang memiliki posisi terdepan di antara ma-
s3e
mereka masih menegokkan agema." syarakat Arab, sudah sangat berpengalaman,
dan memahami betul urusan-urusan civiliza-
Sementara itu, al-Khawarij, Muktazilah, tion dan sosial serta diikuti oleh kebanyakan
dan yang lainnya mengatakan bahwa imamah orang, perkataan dan pernyataan-pernyata-
adalah hak setiap muslim yang memenuhi annya didengar dan dipatuhi oleh kabilah-ka-
syarat-syarat yang lain. bilah yang ada sejak zaman Iahiliah. fika de-
Akan tetapi, perlu digarisbawahi di sini mikian posisi Quraisy, tentu termasuk bentuk
bahwa fuqaha yang memiliki pandangan bah- kemaslahatan jika urusan umum dan politik

538 Al-Mawardi,al-Ahkamas-Sulthaniyyah,hlm.4; MuqaddimahlbnuKhaldun,hlm. 162,pasal 26;asy-Syahrastani,al-Milolwaan-


Nihal, ifd. I, hlm. 199; al-Baghdadi, Ushuluddin,hlm.2TS; al'Mawaq,, ild. VIll, hlm. 392.
539 Hadits yang pertama diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Ya'la, dan ath-Thabrani dari Bukair bin Wahb. Imam Muslim meri-
wayatkan dari fabir ,.^., A\ Al €i-AA'uili "Orong-orong adalah pengikut Quraisy (Quraisy adalah pemimpin orang'
orang) dalam kebaikan (lslam) dan kejelekan $ahiliah)."
';4f .rfur ri; ,!:-r:i € ./'Ai
Al-Bukhari dan Mustim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., 1'.it(,,l itrS; i-j:
"Orang-orang adalah pengikut Quraisy (Quraisy adalah pemimpin oirii.rg-itran!11 aaUrh itruian ini. Orang muslim pengikut orang
muslim Quraisy dan orang kafir pengikut orang kafir Quraisy."

Ath-Thabrani meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib r.a., u'r"i\'rtiif;"i "Dahulukanlah Quraisy dan jangan kamu

^T#:::^':r:riwayatkandarirsauban,'"9Jtru'-t,.;.r)-t-.i-y,arrtrt,,turusrahkamukepadaeuraisysetamamere-
lurus kepada kamu." (al-Hailits) Lihat Majm a' az-Zawa'id, jld. V hlm. 228; at'Targhib wa at-Tarhib,ild. III, hlm. 170.
ka berlaku
Komparasikan dengan kitab an-Nazhariyyat as-Siyasiyyah al-lslamiyyah karya Dr. ar-Ris, hlm. 254, di mana di dalamnya ia
menilai bahwa persyaratan nasab bertentangan dengan prinsip persamaan yang dinyatakan dalam ayat-ayat AI-Quian dan
hadits-hadits Nabawi.
ISLAM JILID 8

diserahkan kepada Quraisy. Akan tetapi, ke- ini adalah orang yang memegang dan
Bagianv:FIQIHUMUM

meng-
I
I

tika keadaan telah berubah, dominasi dan ke- urus perkara-perkara kaum muslimin harus-
kuasaan itu di tangan orang yang disetujui lah orang yang memang diikuti oleh mayori-
oleh mayoritas masyarakat dengan melalui tas supaya ia dipatuhi dan didukung, memiliki
pemilihan umum atau yang lainnya, menurut kekuatan yang didapatkan dari kehendak dan
penilaian kami, tidak ada larangan untuk me- keinginan publik. Dengan begitu, terciptalah
nyerahkan imamah kepada orang tersebut, kesatuan dan persatuan serta hilangnya fak-
seperti kekhilafahan Utsmaniyah contohnya tor-faktor perselisihan dan perpecahan.snt
dan yang lainnya. Tidakboleh ada imam lebih dari satu pada
Dari sini, Ibnu Khaldun melihat bahwa waktu yang sama karena hal itu akan menye-
hikmah di balik pengistimewaan Quraisy ini babkan terpecah belahnya kaum muslimin di
adalah karena Quraisy pemilik kekuatan dan wilayah dan negeri-negeri mereka. Yang men-
dominasi kesukuan yang dengan itu ia bisa jadi keharusan adalah menjaga dan memeli-
memberikan perlindungan dan bisa melaku- hara kesatuan internasional kaum muslimin.
kan penuntutan, perselisihan dan perpecahan Adapun banyaknya negara Islam pada masa
bisa terhindar ketika jabatan kepemimpinan sekarang ini, itu adalah sebuah realitas situa-
dipegang Quraisy sehingga semua masyara- si dan kondisi masyarakat internasional saat
kat bisa hidup dengan tenang, ikatan persa- ini yang terbagi-bagi berdasarkan wilayah.
tuan dan kebersamaan di dalamnya pun bisa Pada masa sekarang, integritas dan kesatuan
terorganisasi dengan rapi dan tertib. di antara kaum muslimin mungkin bisa diwu-
Dr. Dhiya'uddin ar-Ris dan yang lainnya judkan dalam bidang politik, ekonorni, kemili-
menanggapi hal tersebut dengan mengatakan teran, dan perwakilan luar negeri.
bahwa Islam ketika tidak mengakui konsepsi
'ashabiyyah [kesukuan, semangat golongan) E. TUGAS DAN FUNGSI IMAM I
i
sebagai tujuan dalam perundang-undangan (KEWAJTBAN-KEWruIBAN DAN
atau sebagai asas dalam pembentukan ma- KEWENANGAN.KEWENANGAN IMAM)
syarakat, yang menjadi patokan adalah ter-
Fuqaha mendefinisikan kewajiban-kewa-
penuhinya kekuatan dan kepatuhan. Ini ka- jiban atau fungsi dan tugas-tugas seorang
rena saat ini, hal tersebut tidak lagi bertumpu
imam dengan sepuluh tugas dan fungsi po-
pada 'ashabiyyah ffanatisme dan semangat
kok, yang dari kesepuluh tugas dan fungsi po-
kesukuan) seperti yang berlaku pada masa
kok itu mungkin bisa muncul bentuk-bentuk
lampau, tetapi didapatkan dari sistem nega-
kewenangan dan otoritas-otoritas lainnya se-
ra berikut pasukan yang dimilikinya. Karena
suai dengan perubahan dan perkembangan
itu, syarat nasab ini sudah tidak esensial lagi
situasi dan kondisi.saz Kesepuluh tugas dan
dan khalifah cukup dipilih dengan cara yang
kewajiban pokok seorang imam tersebut
sah dan legitimate serta meraih persetujuan
mungkin bisa diklasifikasikan menjadi dua.
dan dukungan kaum muslimin.
Pertama, tugas dan fungsi keagamaan. Kedua,
Berdasarkan hal ini, syaratnya sekarang
tugas dan fungsi politik.

541
Dr. ar-Ris, on-Nazhariyyat as-Siyasiyyah al-lslamiyyah,hlm.257; Dr. Sulaiman ath-Thamawi, as-Sulthath ats-Tsalats, hlm. 259
dan berikutnya.
542 Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 14; Abu Ya'la, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. l.l.; Ad-Dahlawi, Hujjatullah al'
Balighah,lld.ll, hlm. 132; Ghayatu al-Muntaho,ild III, hlm. 349.
Bagian V: FIQIH UMUM /a>-\ FIQIH ISLAM ,lLlD 8

\\ ))fl
\cz

7. TUGAS DAN FUNGSI KEAGAMAAN para juru dakwah Islam atau terhadap negeri-

Tugas dan fungsi keagamaan ada empat,


negeri Islam, sebagaimana yang akan dijelas-
yaitu sebagai berikut. kan pada kajian seputar Dar al-lslam dan Dar
al-Harb.

a. Menjaga agama
Tugas dan fungsi pertama adalah men-
c. Mengumpulkan fdi dan sedekah543

jaga dan memelihara hukum-hukum agama, Yang dimaksud dengan hartafa'i dangha-
nimah adalah harta benda yang sampai kepa-
memelihara hududnya, dan memberikan
da kaum muslimin dari orang-orang musyrik
sanksi hukum kepada orang-orang yang mela-
kukan pelanggaran terhadapnya. Al-Mawardi atau mereka adalah faktor yang menjadi se-
bab sampainya harta benda itu. Adapun sede-
mengatakan bahwa maksudnya adalah men-
jaga dasar dan pokok-pokok agama serta hal- kah adalah harta yang diwajibkan atas kaum
hal yang telah menjadi ijmak salaf al-ummah. muslimin berdasarkan nas seperti zakat dan
Ketika muncul orang mubtadi'(pelaku bid'ah) berdasarkan hasil ijtihad seperti harta benda
yang diwajibkan atas orang-orang kaya ketika
atau orangyang menyimpang, imam menyam-
paikan hujah kepadanya, menjelaskan yang baitul mal sedang kosong, sementara negara
benar kepadanya, serta mengambil langkah membutuhkan dana untuk mempersiapkan
pasukan dan sebagainya berupa kemaslahat-
terhadapnya sesuai dengan hak dan hukuman
an dan kepentingan-kepentingan publik.
had yang harus diterapkan kepadanya supaya
agama terjaga dari hal-hal yang menyimpang
dan umat terhindar dari penyelewengan dan d. Menlalankan sylar-syiar agama.
kesesatan. Seperti adzan, menegakkan shalat jumat,
shalat berjamaah, dan shalat hari raya, puasa,
b. Melawan musuh dan haji. Dalam kaitannya dengan ritual sha-
T[rgas dan fungsi kedua adalah meme- lat, khalifah menunjuk seorang imam dan
rangi orang yang memusuhi Islam sete- muazin, menjaga dan memelihara masjid,
lah terlebih dahulu menyampaikan dakwah mengimami shalat berjamaah ketika ia hadir,
hingga ia masuk Islam atau masuk ke dalam
mengatur dan mengawasi penentuan waktu
dzimmah supaya Islam bisa ditegakkan da-
awal dan akhir puasa, memberikan sanksi
lam rangka memenangkan Islam atas semua hukum kepada orang yang tidak berpuasa
secara terang-terangan tanpa ada uzur yang
agama. Hal ini menuntut persyaratan kaum
muslimin memiliki power dan adanya sikap- bisa diterima, mengatur fasilitas-fasilitas
yang mempermudah pelaksanaan ibadah haji
sikap permusuhan dan gangguan terhadap

543 Al-Mawardi dalam kitab at-Ahkam as-sutthaniyyah hlm. 121 menyebutkan empat perbedaan antara harta/ai'dan ghanimah
dengan sedekah. Pertama, sedekah diambil dari kaum muslimin untuk menyucikan mereka, sedangkan/ai' dan ghanimah
diambil dari orang-orang kafir sebagai balasan terhadap mereka. Kedua, pihak-pihak yang meniadi obiek penyaluran dan
pendistribusian sedekah telah di-nash dalam Al-Qur'an sehingga di dalamnya tidak ada lagi lahan iitihad, sedangkanfai' dan
ghanimah di-tasharuf-kansesuai dengan hasil iltihad para imam. Ketiga,harta sedekah boleh dibagikan dan didistribusikan
sendiri oleh para pemiliknya kepada pihak-pihak yang berhak mendapatkan distribusi sedekah (zakat), sedangkan hal itu
tidak berlaku dalam harta/a i' dan ghanimah. Keempat, perbedaan objek distribusi dan pembagian karena sedekah didistri-
busikan kepada delapan pihak yang telah di-nash dalam Al-Qur'an, sedangkan harta-harta yang lain didistribusikan dan di-
tasharuf-kan untuk kemaslahatan dan kepentingan-kepentingan publik. Perlu diperhatikan di sini bahwa harta/ai'adalah
harta yang didapatkan dari orang-orang musyrik tanpa melalui peperangan, sedangkan ghanimah adalah apa yang kita da-
patkan dari harta benda orang-orang musyrik secara paksa dan melalui peperangan.
--..-t

JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

dengan menunjuk para petugas yang meng- tempat masuknya musuh (tsughuur) dengan
atur dan memonitor pelaksanaan kewajiban semua bentuk alutsista dan kekuatan yang
ibadah haji serta menyediakan fasilitas-fasi- memadai sehingga para musuh tidak memi-
litas pemberangkatan dan pemondokan para liki celah melakukan pelanggaran dan pele-
jamaah haji.saa cehan terhadap kehormatan atau mengalir-
kan darah seorang muslim atau penduduk
2. TUCAS DAN FUNGSI POL'TIK mu'aahad.

Karena seorang khalifah terkadang me-


megang langsung dua kekuasaan sekaligus, c. Mengawasi dan mengontro! langsung
yaitu kekuasaan eksekutif dan kekuasaan urusan-urusan publik, tidak hanya
yudikatif, tugas dan fungsi politik seorang menyerahkan begitu saJa kepada
khalifah mencakup aspek eksekutif dan yudi- pegawainya.
katif. Dalam hal ini, al-Mawardi menyebut- T[gas dan fungsi ini diungkapkan oleh al-
kan enam tugas dan fungsi yang pada haki- Mawardi bahwa khalifah memiliki tugas un-
katnya itu bukanlah keseluruhan dari tugas tuk melaksanakan sendiri secara langsung
dan fungsi politik seorang khalifah. Apa yang pengawasan dan kontrol terhadap urusan-
disebutkan oleh al-Mawardi itu hanya seba- urusan serta meneliti dan memonitor keada-
gai contoh. Keenam tugas dan fungsi tersebut an-keadaan supaya ia bisa memberikan per-
adalah sebagai berikut.sas hatian terhadap tugas pengaturan umat dan
pemeliharaan agama, tidak hanya, mengan-
a. Menjaga dan memellhara keamanan dalkan pemasrahan tugas itu kepada orang
serta ketertiban umum negara. lain dan sibuk dengan kenikmatan atau iba-
dah, karena orang yang tepercaya terkadang
Hal ini diungkapkan oleh al-Mawardi bah-
berkhianat dan seorang penasihat terkadang
wa khalifah memiliki tugas untuk menjaga dan
melakukan manipulasi.
melindungi tanah air serta hal-hal yang harus
dihormati (al-hurumaat) supaya manusia bisa
beraktivitas dan melakukan perjalanan dalam d. Menegakkan keadllan di antara
keadaan aman dan terhindar dari ancaman manusia dengan cara sepertl berlkut
bahaya terhadap jiwa atau harta. Pada masa ini.
sekarang ini adalah tugas dan fungsi yang di- 1) Melaksanakan ketentuan-ketentuan hu-
jalankan oleh institusi kepolisian. kum di antara para pihak yang bertikai
dan menyelesaikan persengketaan di an-
b. Menlaga dan mempertahankan negara tara orang-orang yang bersengketa se-
dari gangguan musuh. hingga keadilan bisa tegak dan tersebaL
supaya orang yang tidak melampaui batas
Tugas dan fungsi ini diungkapkan oleh
dan orang yang terzalimi tidak menjadi
al-Mawardi bahwa khalifah memiliki tugas
lemah.
untuk meniaga dan membentengi wilayah-
wilayah perbatasan yang bisa menjadi celah
2) Menegakkan hudud (hukuman had) su-
paya batasan dan larangan-larangan

saa At-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm.96, 103.


s4s Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 14; Dr. ath-Thamaw i, as-Sulthath ats-Tsalats,hlm. 278 dan berikutnya.
Bagian V: FIQIH UMUM IsLAM JrLrD 8

Allah SWT tidak dilanggar serta hak-hak dengan apa yang dijelaskan oleh para ulama
para hamba-Nya terlindungi dari tin- ushul fiqh, dengan menfaga dan memerhati-
dakan-tindakan pengrusakan dan peng- kan lima hal pokok dan semua hal yang ter-
gunaan tanpa hak. kait dengannya, yaitu agama, iiwa, akal, ketu-
runan, dan harta.sa6
e. Mengelola harta.
Yaitu dengan menentukan besaran 'athaa' F. BERAKHIRNYA KEKUASAAN HAKIM
(subsidi tunai) dan apa yang harus ditunaikan ( PEMTMPTN PEMERTNTAHAN)
dari baitul mal dengan tidak terlalu berlebih- Kekuasaan seorang hakim [pemimpin pe-
an dan tidak terlalu kurang serta dibayarkan merintahan) atau khalifah berakhir karena
tepat pada waktunya tanpa diajukan dan tan- salah satu dari tiga hal berikut.saT
pa ditunda-tunda.
7. MENINGGAL DUNIA
f. Menunluk para pegawai. Ini sudah merupakan hal yang alami dan
Tugas dan fungsi ini diungkapkan oleh pasti. Ketika seorang khalifah meninggal du-
al-Mawardi bahwa khalifah memiliki tugas nia, tentunya berakhirlah kekuasaannya. Ini
untuk memilih dan mengangkat orang-orang karena masa kekhilafahan dirinya adalah
yangtepercaya, pakar, memiliki kapasitas dan dibatasi oleh rnasa hidupnya. Ia tidak ber-
kapabilitas, berkompeten, jujur, dan kredibel hak mewariskan kekuasaannya kepada siapa
di dalam tugas dan pekerjaan yang dipasrah- pun karena yang berhak mengangkat imam
kan kepada mereka serta memercayakan dan atau khalifah adalah ahlu al-ikhtiyaar (orang-
memasrahkan urusan-urusan kepada mereka orang yang memiliki kompetensi dan kapa-
supaya pekeriaan dan tugas-tugas bisa berja- sitas untuk memilih imam atau khalifah). Dr.
lan secara rapi, sistematis, tepat, dan akurat as-Sanhuri melihat bahwa ruh atau spirit sis-
di tangan orang-orang yang memang ahli- tem Islam sama sekali tidak bertentangan
nya serta harta benda bisa terjaga di tangan dengan pembatasan masa jabatan kekhila-
orang-orang yang jujur dan tepercaya. fahan dengan batas waktu tertentu jika me-
Apabila teriadi suatu insiden atau kasus, mang akad khilafah memuat aturan dan ke-
khalifah mengambil tindakan dan langkah- tentuan itu.sa8
langkah kebijakan yang bisa menciptakan ke-
bahagiaan umat dengan dua syarat. Pertama, 2. MENGUNDURKAN DIR'
tidak bertentangan dengan nas yang jelas Ini adalah hak pribadi khalifah supaya
dan eksplisit yang terdapat dalam Al-Qurfan,
ia tidak dalam keadaan terpaksa untuk te-
Sunnah, atau ijmak. Kedua,tindakan dan lang-
tap duduk di atas kursi jabatannya, padahal
kah-langkah itu sejalan dengan ruh atau spi-
dirinya sudah tidak menginginkannya lagi.
rit syariat dan tujuan-tujuan umumnya sesuai
Al-Mawardi mengatakan bahwa apabila kha-

546 Lihat asy-Syathibi, al-Muwafaqat (penerbit at-Tijariyyah), ild. II, hlm. 10; al-Amidi, al-lhkam (penerbit Shubaih), ild. lll, hlm.
48; al-Ghazali, a I-Mustahshfa (penerbit at-Tijariyyah), jld. I, hlm. 140.
Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah,hlm.9 dan berikutnya,lS-19; Dr. ath-Thamawi, as-Sulthath ats-Tsalats, hlm.27O dan
berikutnya.
Lihat Dr. as-Sanhuri, al-Khilafah,hlm. 190 dan berikutnya.
FIQLH ISLAM JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

Iifah mengundurkan diri, jabatan kekhilafa- tangan dengan suatu hukum syara', umat
han berpindah kepada waliyy al-'ahdi (putra atau khalifah meminta pertolongan kepa-
mahkota) dan pengunduran dirinya itu po- da orang yang bertugas untuk menying-
sisinya sama seperti jika ia meninggal dunia, kirkan salah seorang pembantunya yang
yakni masalahnya menjadi tergantung kem- menguasai kontrol kekuasaan tersebut.
bali pada pemilihan ahlu al-halli wa al:oqdi Kedua, al-asru [tertawan), yaitu khalifah
karena kekuasaannya itu adalah didapatkan jatuh ke dalam tawanan musuh dan kaum
dari umat, bukan hak orisinal dirinya. muslimin sudah tidak memiliki harapan
lagi untuk bisa membebaskan dan me-
lepaskan sang khalifah dari ketertawan-
3. PEMAXZULAN(D|COPIOT,
annya itu.
DI LE NGS E R KAN ) KAR ENA TERIAD' NYA
PERUBAHAN PADA KEADAAN SANG
KHALIFAH Pengukuhan prinsip pemakzulan oleh
umat merupakan bukti yang jelas dan nyata
Sesuatu yang menjadikan keadaan sang
bahwa khalifah mendapatkan kekuasaan-
imam atau khalifah berubah dan menyebab-
nya dari umat. Ia tidak bisa mengklaim pre-
kan dirinya tidak bisa melanjutkan kemba-
ferensinya terhadap kekuasaan berdasar-
li kepemimpinannya itu ada dua. Pertama,
kan mandat dari T[rhan sebagaimana klaim
tercederainya sifat'adaalah-nya [integritas
yang dilakukan oleh para raja Eropa pada
keberagamaan dan moralnya). Kedua, meng-
abad-abad pertengahan. Sebagaimana pula,
alami kekurangan pada fisiknya.
ia juga tidak terpelihara dari kesalahan. Ia
Tercederainya sifat al-'odaalah ljarhul
tidak memiliki hak legislasi (meletakkan un-
'adaalah) adalah kefasikan, yaitu melakukan
dang-undang dalam arti yang sesungguhnya),
hal-hal yang terlarang, mengerjakan kemung-
tetapi ia hanya bertugas melaksanakan hu-
karan-kemungkaran, serta sikap menuruti
kum-hukum syariat dan melakukan ijtihad
hawa nafsu dan syahwat.
yang harus dilakukan dalam koridor hukum-
Adapun kekurangan atau cacat pada fisik
hukum syariat tersebut. Ia tidak memiliki
sebagaimana yang sudah pernah disebutkan
kekuasaan spiritual sebagaimana Paus pe-
di atas ada tiga macam.
mimpin gereja Katolik dunia. Dengan demiki-
a. Cacat pada indra, seperti hilangnya akal, an, ia sama sekali tidak memiliki kewenangan
hilangnya penglihatan, tuli, dan bisu.
dan otoritas menentukan halal dan haram,
b. Cacat pada anggota tubuh, seperti kehi- memberikan pengampunan dosa, dan meng-
langan kedua tangan atau kedua kaki.
usir pendosa.
c. Kekurangan pada pen-tasharufan, yaitu
mencakup dua hal. Pertama, al-hair,yaitu
kontrol kekuasaan dikuasai dan dipe- G. HAK-HAK IMAM

gang oleh salah seorang pembantu sang Al-Mawardi mendefinisikan kewajiban-


khalifah, yang secara terang-terangan kewajiban kaum muslimin kepada imam de-
ia (pembantu yang memegang kontrol ngan dua hal. Pertama, patuh di dalam selain
kekuasaan) melakukan kemaksiatan atau kemaksiatan. Keduo, memberikan pertolong-
melakukan hal-hal yang bertentangan an dan dukungan (loyalitas) selama keadaan
dengan hukum-hukum syara'. Apabila ia dan kapasitas sang imam tidak mengalami
tidak melakukan hal yang tidak berten- perubahan. Al-Mawardi mengatakan, "|ika
Bagian V: FIQIH UMUM IILID 8

imam telah melaksanakan hal-hal yang telah jiban-kewajibannya yang sudah pernah dise-
kami sebutkan di atas berupa hak-hak umat, butkan di atas yang intinya adalah komitmen
berarti ia telah menunaikan hak AIlah terkait terhadap perintah-perintah syariat.
apa yang menjadi hak dan kewajiban umat. Ketika itu, undang-undang dan peratur-
Dengan begitu, untuk selanjutnya, imam me- an-peratuan yang dikeluarkan oleh imam
miliki dua hakyangharus dipenuhi oleh umat, harus dilaksanakan, seperti peraturan wa-
yaitu kepatuhan dan loyalitas, selama keada- jib militer, peraturan wajib pajak bagi orang-
an si imam tidak berubah.sae orang kaya di samping zakat jika memang ke-
butuhan negeri menuntut hal itu.
7. HAK D'PATUHI Sumber yang menjadi landasan keharus-
an patuh kepada imam adalah sejumlah ayat
Apabila mayoritas kaum muslimin telah
Al-Qurlan dan hadits-hadits Nabawi.
membaiat seorang imam, semuanya harus pa-
Di antaranya adalah ayat,
tuh kepadanya. Rasulullah saw bersabda,

aLt:Ar
-L
; At'* "Wahai, orang-orang yang beriman! Taati-
lah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad),
"Tangan Allah SWT beserta jamaah."
dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antora

'u'u kamu...." (an-Nisaa': 59)


_,6r ,Jl ;t
"Barqngsiapa keluar dan menyendiri dari Ulil amri adalah para pemimpin dan ula-
jamaah maka ia akan pergi sendiri ke nerako." ma (ilmuan) sebagaimana yang dijelaskan
oleh para ulama tafsir dan sahabat.

{ trd)i ft:*'1 Gt:;st otv ,y Di antaranya lagi adalah hadits,

^;X
! ii ! I,:,; ,v,J t, r3u,
^ai;r,
tl;
**,
/6
"Barangsiapa memisahkan diri aari lama- "-t
ah sejauh sejengkal, ia telah melepaskan tali
tt;;;i),!,-'f.,j
Islam dari lehernya." sso "Patuh dan taatiah kamu dalam keaadaan
susahmu, dalam keadaan senangmu, di dalam
Kepatuhan kepada imam adalah dengan apa yang kamu senangi, di dalam apa yang
syarat jika memang ia melaksanakan kewa- kamu benci, dan dalam keadaan ada orang lain
yang lebih diprioritaskan atas kamu." ssr

549 Al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 15.


550 Hadits pertama diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Abdullah bin Umar r.a. Hadits ini iuga diriwayatkan oleh an-Nasa'i dan
ath-Thabrani dari Arfalah. Hadits kedua diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Abdullah bin Umar r.a. dengan redaksi,
,6t J1L * i,, :w;cAt
t ), k- "ronnrn AIIah SWT beserta jamaah. Barangsiapa keluar dan menyendiri dari jamaah maka ia
akan pergi sendiri ke neraka."
Hadits ketiga diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad yang terdiri atas para perawi tsiqalr dengan redaksi,.r, er";
:Tt'q g>t-yi lJr-e-'^u i',*LuJt
"Barangsiapa keluar dari jamaah sejauh sejengkat maka ia telah melepaskan tali
Islam dari kepalanya."
551 HR al-Bazzar dari Sa'd bin Ubadah r.a. Di dalam sanadnya terdapat seorang perawi bernama Hushain bin Umar, ia adalah se-
orang perawi dha'if jiddan. (Lihat Majma' az-Zawa'id, ild.Y,hlm.227)
lsrAM IILrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

aneh, berbagai fitnah dan perkara-perkara


-iU^;ri.:ri[nr *ir ,?t & baru yang diada-adakan (bid'ah). Barangsiapa
lo,
>" * '"i :ti ar,& i'i'oi \L;f ) ingin memecah belah urusan umat ini, semen-
/ ' tara umat sudah dalam keadaan bersatu, maka
'a;61",
y bunuhlah orang itu, siapa pun dia."

t /
"Seorang muslim wajib patuh dan taat di
dalam apa yang ia senangi dan yang ia benci *j
,

/
t
l.lts
,/
, -
,trt ,b
I
1,
U l;\ €Gl ;;
;1iu €.;G 'r"i'ri €G; 'ri'oi
kecuali jika io diperintahkan kepada kemaksiat-
an. Jika ia diperintahkan kepada kemaksiatan,
tidak boleh ada kepatuhan dan ketaetan." ssz "Ketika perkara t
oiio, telah bersatu atas
seseorong lalu ada orang lain dotang kepada
Umat tidak boleh keluar dari kepatuhan kalian dan ingin memecahkan tongkat kalian
kepada pemimpin karena berbagai kesalahan atau memecah belah persatuan kalian maka
tidak prinsip dan tidak bertentangan dengan bunuhlah orang itu.D ss3

nas yang dilakukan oleh seorang imam, baik


itu dengan ijtihad maupun tanpa ijtihad. Hal Kedua hadits ini diriwayatkan oleh Imam
ini demi menjaga dan memelihara kesatuan Muslim dari Arfajah.
dan integritas umat jangan sampai eksis- Sudah menjadi sebuah aksiomatik bahwa
tensinya tercabik-cabik dan tercerai-berai. kepatuhan dan ketaatan itu sesuai dengan ba-
Rasulullah saw. bersabda, tas kemampuan. Allah SWT berfirman,

'-n'.t
1; .,.;
Op- ot )rJr J^e LU;')
o .i
L63# to
4il
: "Allah tidak membebani seseorang melain-
t
kan sesuai dengan kesanggupannya...." (al-
#r,;jf6 q ei illr .ii ll Baqarah:286)

ors ; Gts Umar bin al-Khaththab r.a. berkata,


'Akan muncul berbagai hal-hal yang asing, "Ketika kami melakukan baiat [janji setia) ke-

Al-Bukhari, Muslim, al-Muwaththa', dan an-Nasa'i meriwayatkan dari Ubadah bin ash-Shamit r.a.,
W :;1 d''r #t IJJV
--SV )Xt eL$:r1 f)t J-;,' ..t-; r.^.r.,
"Kami melakukan baiat kepada Rasulullah saw. untuk taat dan patuh,'baik pada waktu susah maupun senang, baik di datam
opa yang kami senongi maupun yang tidak kami senangi, dan dalam keadaan ada orang lain yang lebih diprioritaskan daripado
kami;'
552 HR Ahmad, al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah dari Abdullah bin Umar r.a. Perlu diperha-
tikan bahwa hadits-hadits tentang kepatuhan dalam selain kemaksiatan diriwayatkan dengan sejumlah bentuk redaksi. Di
antaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan an-Nasa'i dari Ali bin Abi Thalib r.a.,
;:y''.,
LrL:tG1"lr a-l; -r-i,.,'l LG ; !
"Tidak ada ketoatan kepada seorang pundi dalam kemaksiatan kepada Allah. Ketaat':an hanyatah ai aolo^ t
"foi*on."
Di antaranya lagi adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan al-Hakim dari Imran dan al-Hakam bin Amr al-Ghifari,
Al.t};t',i ,f t;; LV\"fidak ada ketaatan kepada makhluk di datam kemaksiatan kepada Sang Khaliq!'
553
Lihat hadits-hadits tentang keharusan untuk bersama iamaah, larangan menyendiri dan keluar dari umat, serta larangan
memerangi mereka dalam kitab Majma'az-Zawa'rd, ild. Y,hlm.222 dan berikutnya. Hadits kedua di atas diriwayatkan oleh
Muslim dari Arfaiah bin Syuraih. (LihatSyarh Muslim, jld.ll,hlm.242)
Bagian V: RQIH UMUM IsLAM IrLrD 8

pada Rasulullah saw. untuk patuh dan taat,


beliau berkata kepada kami, 'Di dalam apa
or:)i
yang kamu sanggupi."' ssa "Barangsiapa di antara kalian melihat
Ketika seorang pemimpin melakukan su- suatu kemungkaran maka ia harus mengubah
atu kesalahan yang tidak prinsip yang tidak kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak
bersentuhan dengan pokok-pokoksyariat, rak- mampu dengan tangan, dengan lisannya. Jika
yat dan segenap warga negara harus membe- tidakmampu dengan lisan, dengan hatinya dan
rikan nasihat dan masukan kepadanya secara itulah selemah-lemahnya i1nsn." 557
lembut, baik, hikmah, dan mau'izhah hasanah.
Rasulullah saw. bersabda, Apabila sang pemimpin tidak mau meneri-
ma masukan dan nasihat tersebut, umat ha-
i, i6 tar j-; ( rr ttu;#)r jcirl rus tetap menghadapinya dengan sikap sabar
karena Rasulullah saw bersabda,

'Agama adalah an-nashiihah (meng- ,fl r::V'",L{t Lf" vit ,-bl c1si'_, o
inginkan kebaikan yang tulus)." Kami lalu ber- Gr:;st 3rti:.3;i
tanya, "Untuk siapa, wahai Rosulullah?" Beliau iS"'tyorlt*
menjawab, "Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya,
para pemimpin kaum muslimin, dan untuk
{lal,'
kaum muslimin seluruhnya." sss "Barangsiapa melihat sesuatu aari pemfm-
pinnya dan ia tidak menyukoi sesuatu itu maka
Rasulullah saw. sangat mendorong untuk hendoklah ia tetap bersabar. Ini karena tidak
memberikan nasihat dan menyuarakan kebe- ada seorang pun yang memisahkan diri dari ja-
naran secara lantang. Beliau bersabda, maah meski hanya sejengkol lalu ia mati kecua-
li ia mati dengan kematian jahiliah.Dssg

;v oti"t-, L 6'^a? ;k rri"jr Jfi1


4/ 4 .
'
. Ketaatan dan kepatuhan tidak lagi menja-
" Seutama-utomanya jihad
seluruhnya ado- di kewajiban ketika seorang imam melakukan
lah kalimat kebenaran di hadapan sultan yang suatu kemaksiatan yang bertentangan dengan
ss6
lalim.D ajaran-ajaran Islam yang bersifat qath'i dan
pasti.Ini karena Rasulullah saw. bersabda,
' ' o/
ii ,r)o, ,)o i. ,,
",LtI ,L
- lJ iu
u. r' i ..''- i'
",1
J;'4e t;{r f. Ats A
qi;ri.:t df i' a2:1 ,) r;\t a;6 )
-
.\P
i*i r.ti d;; W i iy :ry /1

o i:;:Jl
o

554 (LihatJami' ol-Ushul jld. I, hlm. 158)


HR al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan an-Nasa'i dari Abdullah bin Umar r.a.
55s Muslim dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus ad-dari r.a. (Lihatal-Arba'in an-Nawawiyyah)
HR
556 HR Ibnu Maiah dari Abu Sa'id al-Khudri r.a. Hadits ini luga diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Majah, ath-Thabrani, dan al-Baihaqi
dari Abu Umamah. fuga oleh Ahmad, an-Nasa'i, dan al-Baihaqi dari Thariq bin Syihab.
557
HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah dari Abu Sa'id al-Khudri r.a.
558 HR ath-Thabrani dengan bentuk redaksi yang lain. Di dalam sanadnya terdapat seorang perawi matruk (Lihat Majma' az-
Zawa' id, ild. V, hlm. 2 19)
ISTAM JILID 8 BagianV: FIQIH UMUM

"Tidak oda kepatuhan kepada seorang pun ka mencintaimu, kamu mendoakan mereka dan
di dalam kemaksiatan kepada Alloh. Kepatuhan mereka mendoakanmu. Seburuk-buruk para
hanyalah di dalam kebajikan." imam kaliqn adalah para imam yang kamu
membenci mereka dan mereka membenci kamu,
t' # I kamu melaknati mereka dan mereka melaknati

"r.Gvt
"Tidak ada kepatuhan kepada orong yang
kamu." Kemi lalu bertanya, "Wahai, Rasulullah!
Apakah kami boleh melawan dan menentang
tidak taat kepada Allah.D sse mereka ketika itu?" Rasulullah saw. bersabda,
"Tidak! Selagi mereka masih menegakkan sha-

fika kesalahan-kesalahan itu. bersifat fa- latdi antara kalian. Tidak! Selagi mereka masih
tal dan substansial yang berbenturan dengan menegakkan shalat di antara kalian."
pokok-pokok Islam, apakah semua itu diha-
dapi dengan revolusi bersenjata oleh rakyat? b. Hadits kedua
Menyangkut tema ini, kami akan menye-
Hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari
butkan dua buah hadits lalu akan kami lan-
dan yang lainnya, dan hadits yang terse-
jutkan dengan menyebutkan pandangan-pan-
butkan dalam sebagian riwayat-riwayatnya
dangan fuqaha dan hukum-hukum yang digali
dari Ubadah bin ash-Shamit r.a., ia berkata,
dan disimpulkan dari kedua hadits tersebut.

ue;
a. Hadlts pertama €.ytb\ #' J;;t-;q W 1t
Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim q; ,J') u,il:r u#i 6'F, (biz,
dari Auf bin Malik al-Asyja'i r.a. dari Rasulullah
saw beliau bersabda,
_
tJ-tr. tg
ct
:ri'o;'"Gi ';<!i;tLiYrii
JIJJ

''r,;
! , - o, . \.. o).o
tJLU
YY',at'Y
"Rasulullah saw. menyeru kami lalu kami
melakukan baiat kepada beliau untuk patuh
dan taat dalam keaodaan susah kami, dalam

/c
fr*
oti :.,.
keadaan senang kami, di dalam apa yang kami
orl.,, senangi, di dalam apa yang kami benci, dalam
Ju teu: J:, eJ{U; ,Ji I :d keodqan oda orang lain yang lebih diprioritas-

{a $vi c 6i kan atas kami (atau dalam keadaan paro pe-


mimpin tidak memberikan hakmu kepada ka-
:, mu), dan supaya kita tidak menarik paksa
d)'t';J
urusan dari orang yang memegangnya kecua-
"Sebaik-baikpara imam kalian adalah para
li jika kalian melihot kekufuran yang nyatas60
imam yang kamu mencintai mereka dan mere-

ss9 Takhrijhadits ini telah disebutkan di atas.


560 Yakni kekufuran yang jelas. Maksudnya adalah sebagaimana yang dinyatakan oleh Ibnu Hajar dala m Syarh al-Bukhari,keku-
furan yang jelas dan nyata hakikatnya yang tidak mengandung lagi kemungkinan takwil. Ini karena itu, ketika kaum mus-
limin melihat kemungkaran yang benar-benar nyata yang dilakukan oleh para imam, mereka harus mengingkarinya dan
menyuarakan kebenaran, namun untuk sampai melakukan perlawanan dan memerangi para imam, itu haram meskipun para
BagianV:FIQIHUMUM JILID 8

yang kamu memiliki dalil dari Allah SWT bahwa orang muslim di dalam apayang ia senangi dan
itu memang benar-benar suatu kekufuran." yang tidak ia senangi, selama ia tidak diperin-
tahkan kepada kemaksiatan. Jika ia diperintah-
Prinsipnya adalah kesatuan imamah atau kan kepada kemaksiatan, tidak boleh ado kepa-
khilafah, berdasarkan hadits, tuhan dan ketaatan." s62

- to . - o lro '
[-€i, _rrYl lr,ru Dari kedua hadits di atas, ada sebagian
penulis kontemporers63 mengambil kesimpul-
"lika ada pr^Uoiot , dua khalifah, bunuh-
an berupa empat prinsip yang di dalamnya di-
lah yang terakhir dari keduanya." s61 jelaskan tentang batasan-batasan patuh dan
kondisi di mana revolusi terhadap pemerintah-
Berdasarkan hal ini, revolusi hanya boleh an boleh dilakukan. Keempat prinsip tersebut
dilakukan dalam satu kasus saja, yaitu adanya adalah sebagai berikut.
tindakan melakukan kekufuran yang jelas, Sesungguhnya, amir yang memerankan
nyata, dan terang-terangan. Ad-Dahlawi me- pemerintah yang sah dalam sebuah ne-
ngatakan bahwa secara garis besa4 ketika ada gara memiliki hak untuk dipatuhi oleh
seorang khalifah menjadi kafir karena meng- seluruh lapisan warga negara tanpa me-
ingkari hal-hal yang sudah menjadi kenis- mandang bahwa ada sekelompok orang
cayaan agama (ma'luum min ad-diini bi adh- atau individu yang mungkin tidak menyu-
dharuurah), boleh memeranginya, bahkan itu kainya atau terkadang tidak menyetujui
wajib dan,harus. Adapun jika kasusnya selain langkah politik dan kebijakannya dalam
itu, tidak boleh melawan dan memeranginya. mengelola urusan-urusan negara.
Ini karena ketika ia telah kafir, berarti kemasla-
b. Ketika pemerintah menerbitkan undang-
hatan pengangkatannya sebagai pemimpin te-
undang atau peraturan yang mengan-
lah hilang, bahkan ia merupakan sumberkeru-
dung kemaksiatan yang jelas dan nyata
sakan yang mengancam msyarakat sehingga
berdasarkan pengertian syar'i, warga ne-
memeranginya berubah menjadi bagian dari gara tidak boleh mematuhi undang-un-
jihad fi sabilillah. Rasulullah saw. bersabda,
dang atau peraturan tersebut.
Ketika pemerintah mengambil sebuah
-i U;*lir ,?t ,* ^;ti":tt g-ai sikap yang jelas, nyata, dan sengaja me-
, ci nentang nas-nas Al-Qurran, sikap ini di-
)r @ rt ov dl \,;f ) anggap sebagai "kekufuran yang nya-
,Z;G
i,'"' ta dan jelas" yang mengharuskan untuk
JJ r mencabut kekuasaan dari tangan peme-
"Patuh don taat menjadi kewajiban se- rintah tersebut dan menjatuhkannya.

imam tersebut adalah orang-orang fasik dan zalim, demi menghindari fitnah dan pertumbahan darah. Takhrry hadits ini telah
disebutkan di bagian terdahulu. (Lihat,/ami' al-Ushul, ild. I, hlm. 166)
561 HR al-Bazzar dan ath-Thabrani dalam kitab al-Mu'jamu al-Awsath dari Abu Hurairah r.a. (Lihat Majma' az-Zawa'id, jld. V, hlm.
198J Hadits ini luga diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Sa'id al-Khudri r.a. (Lihat Imam an-Nawawi, Syarh Muslim, jld. XII,
hlm.242)
562 Hujjatullah al-Balighah,ild.ll, hlm. 112. Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, Abu Dawud, an-
Nasa'i, dan Ibnu Majah dari Abdullah bin Umar r.a.
563
Muhammad Asad, Minhaj al-lslamfi al-Hukmi, hlm. 144.
-

IsLAM JrLrD 8 BagianV: FIQIH UMUM

d. Sesungguhnya, pencabutan kekuasaan Ada sebagian penulis kontemporer meli-


dari tangan pemerintah dalam selain ka- hat perlunya mengajukan perselisihan yang
sus melakukan kekufuran yang nyata terjadi antara ahlu asy-syuuraa dan imam l5e-
dan terangan-terangan seperti di atas ha- pada sebuah lembaga arbitrase tertinggi yang
rus tidak dilakukan melalui jalur revolusi netral yang memang khusus menangani urus-
bersenjata yang dilakukan oleh sekelom- an-urusan konstitusi yang beranggotakan
pok kecil dari masyarakat. Ini karena para qadhi senior dan para pakar undang-
Rasulullah saw. telah mewanti-wanti dan undang Islam, supaya krisis yang terjadi dan
melarang kita dari menggunakan cara bola salju yang menggelinding tidak semakin
atau media ini. Beliau bersabda, gawat dan serius, yang itu tidak bisa diselesai-
kan kecuali dengan cara seperti itu.
L-;ui>uJr
.o
W;; A Mahkamah arbitrase atau konstitusi ter-
sebut memerintahkan untuk dilakukan refe-
"B riop, yJrg
or rig rrg *rt senj a-
^"rg rendum untuk memakzulkan imam karena
ta terhadap kami mqka ia bukan termasuk
dengan sengaja telah melakukan tindakan
bagion dari kami." s6a
yang melanggar nas-nas syariat. Apabila
imam menolak opsi dilakukannya referen-
,o . .1: '- o o ,, ,'o7'
L.L. J, ,-,it*Jl L:.1, ;-a dum tersebut, mahkamah berhak untuk meng-
"Barangsiapa menghunuskan dan umumkan pemakzulan sang imam dan bah-
mengangkat pedang terhadap kami mako wa umat telah terlepas dari baiatnya.s66 Hal
ia bukan termasuk bagian dari kami." s6s ini sebagai pengimplementasian prinsip,

Maksudnya adalah al-bughaat [para


pemberontak, separatis), yaitu sekelom-
}.tAt# e:P.'^;vt
"Tidak ada kepatuhan kepada makhluk di
pok orang yang keluar dari kepatuhan dalam kemaksiatan kepada Sang Khaliq." s67
kepada imam.

- Pendapat Para Fuqaha Klaslk Seputar


Di antara hal yang sudah ditetapkan se-
Prlnslp Melawan Haklm (Penguasa
cara fiqih bahwa kekuasaan yang memiliki
Pemerlntahan)
hak menunjuk dan mengangkat juga memiliki
hak untuk mencopot dan memakzulkan. Hal
Ulama hadits mengatakan tentang ke-
wajiban untuk mengambil sikap sabar dan ti-
ini berarti ahlu asy-syuuroo (ahlu al-halli wa
dak boleh melakukan perlawanan dan pem-
al-'aqdi) mengusulkan pemakzulan disertai
berontakan terhadap hakim secara mutlak.
dengan bukti, dalil-dalil, dan alasan-alasan
Pandangan ini didasarkan pada sejumlah ha-
yang jelas. Mayoritas umat melalui referen-
dum misalnya lalu memberikan suara untuk
dits dari Rasulullah saw. yang memerintah-
kan untuk bersabar terhadap pemimpin, se-
memakzulkan imam dari jabatannya.
perti hadits,

s64 HR Malik, Ahmad, al-Bukhari, Muslim, an-Nasa'i, dan lbnu Majah dari Abdullah bin Umar r.a.
565 Muslim dari Salamah bin al-Akwa' r.a.
HR Ahmad dan
s56 Muhammad As Minhaj al-lstam fi al-Hukmi,hlm. 123, t27,145 dan berikutnya.
ad,
567 HR Ahmad dan al-Hakim dari Imran dan al-Hakam bin Amr al-Ghifari.
Bagian V: FIQIH UMUM IsrAM ]rLrD 8

'"{ "Patuh dan taat menjadi kewajiban se-


;ulr .i,r }5t; i;Ut itt
tL ,f orang muslim di dalam apayang ia senangi dan
"Jadilah kamu hamba Allqh yang dibunuh yang tidak ia senangi, selama ia tidak diperin-
tahkan kepada kemaksiatan. Jika ia diperintah-
dan janganlah kamu menjadi hamba Allah yang
kan kepada kemaksiatan, maka tidak boleh ada
memburulh."s68
kep atuh an dan ke ta ata n."

fuga demi memelihara kesatuan dan in-


Rasulullah saw. ditanya tentang memak-
tegritas umat, menghindari perpecahan, dan
sebagai bentuk mengambil salah satu dari zulkan dan mencopot pemimpin,
dua kemudaratan yang lebih ringan. Ini juga
karena banyak sahabat dan tabi'in yang tidak
bersedia untuk ikut keluar melakukan per-
{*, 'vi u ,Y ,i6 ei + itl "i
lawanan, tetapi mereka lebih memilih untuk ;:>lbt
menjauhi fitnah (konflik, gejolak) dan tidak 'Apakah kami boleh menentang dan meme-
bersedia membantu dan memberi dukungan ranginya?" Beliau menjawab, "Tidak! Selama
kepada para pelaku perlawanan dan pem- mereka masih menegakkan shalat di tengah-
berontakan. Berdasarkan hal ini, tidak boleh tengah kalian."
melakukan perlawanan dan pemberontakan
terhadap hakim kecuali jika hakim melaku- Beliau juga bersabda,
kan kekafiran yang jelas, nyata, dan terang-
terangan. Karena itu, jika ia kafir dengan
mengingkari salah satu hal yang sudah men- 3 1' E €+ tJ-tr. t',;s s; ii t1
jadi keniscayaan agama, boleh untuk meme- | ,. ot
.)laJ
ranginya, bahkan waiib hukumnya karena
"Kecuali jika kamu melihat kekafiran yang
ketika ia telah kafir, berarti kemaslahatan
jelas dan nyata yang kamu memiliki dalil dan
pengangkatannya sebagai pemimpin telah
buktinya dari Allah (dari AI-Quian dan Sunnah)
hilang, bahkan ia merupakan sumber keru-
bahwa itu memang benar-benar suatu keku-
sakan yang mengancam masyarakat. Adapun s6e
jika kasusnya selain ini, tidak boleh mela- furan."
wan dan memeranginya demi menjaga dan
Sementara itu, al-Muktazilah, al-Khawarij,
memelihara kesatuan umat dan menghindari
az-Zaidiah, dan banyak dari orang-orang
kekacauan. Rasulullah saw. bersabda,
Murji'ah mengatakan bahwa melawan imam

;i q p-:ir,?t,* Ai.:ri pl
t
yang jahat dan tiran adalah waiib jika me-
mang memungkinkan bagi kita menggunakan
oi "pedang" untuk melenyapkan orang-orang ia-
)" @
cc'

-/t op
c /
@.fl-
,.c-l
dl \L;;, hat dan zalim serta menegakkan kebenaran,
sebagai implementasi ayat,
G6 tc,-&d

s58 HR lbnu Abi Khaitsamah dan ad-Daraquthni dari Abdullah bin Khabbab al-Aratt.
s6e Hujjatullah at-Balighah, jld. II, hlm. 112. Hadits dengan redaksi yang pertama diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim, sedang-
kan yang kedua diriwayatkan oleh al-Bukhari. (LihatNailal-Awthar, jld.Vl, hlm. 172)
--

ISLAM IILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

"... Dan tolong-menolonglah kamu dalam salah satunya berstatus me-naskh yang satu-
(mengerjakan) kebajikan dan takwa...." (al- nya lagi). Ini juga berdasarkan ayat,
Maa'idah:2)
"Dan apabila ada dua golongan orang muk-
"... maka perangilah (golongan) yang ber- min berperang, maka damaikanloh antara ke-
buat zalim itu, sehingga golongan itu kembali duonya. Jika salah satu dari keduanya berbuat
pada perintoh Allah...." (al-Huiuraat: 9) zalim terhadap (golongan) yang lain, maka
perangilah (golongan) yang berbuat zalim itu,
janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang
"... sehingga golongan itu kembali pada perintah
z alim." (al-Baqarahz L24) Allah...." (al-Huiuraat: 9)

Abu Bakar al-Ashamm dari kalangan Ini juga karena seorang muslim berke-
Muktazilah mengatakan bahwa melakukan wajiban untuk menghilangkan kemungkaran.
perlawanan adalah wajib ketika ada seorang Tidak ada kepatuhan dalam kemaksiatan ke-
pemimpin yang adil yang orang-orang berse- pada Allah SWT. Barangsiapa terbunuh da-
dia untuk pergi berjuang bersama-sama de- lam rangka mempertahankan hartanya, aga-
ngannya untuk menumpas para penguasa ja- manya, atau haknya yang dirampas secara
hat dan tiran.sTo aniaya maka ia mati syahid.sTl
Ibnu Hazm berpendapat bahwa mela- Dr. Muhammad Yusuf Musa lebih meng-
kukan perlawanan terhadap penguasa yang unggulkan pendapat Ibnu Hazm. Ini karena
jahat dan tiran adalah boleh. Ini karena umat Islam adalah umat yang dilabeli umat
menurutnya status hadits-hadits yang mem- yang menyerukan kepada kebajikan dan men-
perbolehkan untuk melakukan perlawanan cegah kemungkaran, menolak kezaliman dan
terhadap penguasa yang fasik dan zalim ada- menegakkan syiar-syiarAllah SWT. Meski de-
lah me-nasakh (menganulir) hadits-hadits mikian, ini dilakukan dengan satu syarat, yai-
yang memerintahkan untuk mengambil sikap tu pihak yang melihat wajibnya melakukan
sabar karena hadits-hadits itu muncul pada perlawanan dengan kekuatan terhadap kha-
permulaan Islam. Ini juga karena prinsip lifah yang berhak dan layak untuk dimakzul-
yang mengatakan bahwa dalil yang mengha- kan secara syara, harus memerhatikan dan
ramkan lebih dimenangkan dan diunggulkan mempertimbangkan secara serius terhadap
daripada dalil yang memperbolehkan adalah keharusan mempertahankan dan melindungi
ketika kedua dalil tersebut kontradiksi [se- kesatuan umatyang harus benar-benar dijaga
dangkan di sini tidak ada kontradiksi karena dan dilindungi, keharusan menjauhkan umat

s70 al-Asy'ari, Maqalatu al-lslamiyyiin wa lkhtilafu al-Mushailin,ild,. ll, hlm. 445 dan berikutnya.
s77 lbnu Hazm, at-Fishal fi
al-Milal wa an-Nihal,jld. IV hlm. L7L dan berikutnya. Hadits yang disebutkan itu diriwayatkan oleh
Ahmad, Ibnu Hibban, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan an-Nasa'i dari Sa'id bin Zaid dengan redaksi,
'"*i'rn a^1'or"'l';;*':e.+,bj\jt}||*'i -'''o;'',tr',t-r"*'; a.C orl'js';
"Barangsiapa terbunuh dalam rangka membela dan mempertahankan hartanya maka ia adalah syahid. Barangsiapa terbunuh
dalam rangka membela darahnya (nyawanya) maka ia adalah syahid. Barangsiapa terbunuh dolam rangka membela ogama dan
keyakinannya maka ia adalah syahid. Barangsiapa terbunuh dalam rangka membela dan menyelamatkan keluarganya maka ia
adalah syahid."
An-Nasa'i dan adh-Dhiya' meriwayatkan dari Suwaid bin Muqarrin, ',^-"i i iiv'OJ:|S';l "Barangsiapa terbunuh karena
-'
mempertahankan haknya yang akan dirampas secara aniaya maka ia syahid."
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM JILID 8

dari fitnah [konflik, gejolak) dan pertumpah- yang bertentangan dengan Islam. Allah SWT
an darah tanpa ada alasan yang mendesak berfirman,
dan krusial.sTz Pandangan ini mirip dengan
pandangan Muktazilah yang mewajibkan un- "Dan hendaklah di antara kamu ada sego'
tuk melakukan perlawanan terhadap sultan longan orang yang menyeru kepada kebaiikan,
yang jahat dan tiran jika memang memiliki menyuruh (berbuat) yang makruf, dan men'
kemampuan dan potensi untuk melakukan cegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah
hal itu.s73 orang-orang yang beruntungi' (Ali'Imraan:
104)
2. LOYAL DAN MENDUKUNG IMAM
"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik
Kaum muslimin harus bekerja sama dan
bersinergi dengan hakim [pemimpin) dalam yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu)
setiap hal yang bisa menciptakan kemajuan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mence'
kebaikan, dan kemakmuran dalam semua bi- gah dari yang mungkan dan beriman kepada
dang, baik luar negeri dengan cara berjihad Allah...." (Ali'Imraan: 110)
dengan harta dan jiwa maupun dalam negeri
dengan meningkatkan pembangunan, mewu- Allah SWT berfirman menyangkut
judkan kebangkitan industri, pertanian, mo- orang Yahudi karena mereka tidak melarang
ral, dan sosial, menciptakan masyarakat yang kemungkaran,
baik, melaksanakan undang-undang, hu-
kum-hukum syara', amar makruf dan nahi "Orang-orang kafir dari bani Israel te-
mungkar, baik yang bersentuhan dengan ke- lah dilaknat melalui lisan (ucapan) Daud dan
maslahatan umum maupun kemaslahatan Isa putra Maryam. Yang demikian itu kare'
khusus,sTa memberikan masukan, nasihat, na mereka durhaka dan selalu melampaui ba-
pandangan dan pemikiran-pemikiran baru tas. Mereka tidak saling mencegah perbuatan
yang bisa membawa kepada kebangkitan dan mungkaryang selalu mereka perbuat. Sungguh,
kemajuan, memberikan pencerahan, edukasi, sangat buruk apa yang mereka perbuat." (al-
dan dakwah kepada masyarakat, baik dalam Maa'idah t7A-79)
situasi damai maupun perang.
Sudah meniadi hal yang maklum bahwa Atribut sosial kaum mukminin adalah
amar makruf nahi mungkar merupakan salah melaksanakan tugas dan kewajiban amar
satu pokok Islam yang asasi yang menuntut makruf nahi mungkar ini sebagaimana yang
kerja sama dan sinergi antara pemerintah dinyatakan dalam ayat,
dan individu masyarakat dalam melaksana-
kannya. Ini karena amar makruf nahi mung- "Dan orong-orang yong beriman, laki-loki
kar merupakan bentuk penegakan perin- dan perempuan, sebagian mereka meniadi pe-
tah Allah SWT dan penghancuran setiap hal nolong bagi sebagianyang lain. Mereka menyu-

572 Yusuf Musa, Nizham al-Hukmi fi al-lslam, hlm. 158 dan berikutnya.
s73 Al-Asy'ari, Maqalatu al-lstamiyyin wa lkhtilafu al-Mushallin, ild,. II, hlm. 465.
s74 Lihat al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah,hlm.236-249 untuk mengetahui lebih detail tentang tata cara dan mekanisme
amar makruf nahi mungkar terkait hak-hak Allah (hak-hak masyarakat umum, publik) dan hak-hak pribadi.
FIQTH ISLAM JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

ruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari


yang mungkan melaksanokan shalat, menu- €r{'*+>,";1'A?:yiry
naikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul- "Demi ZatYang jiwaku berada dalam geng-
Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. gaman-Nya. Sungguh, hendaklah kalian menyu-
Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana." ruh kepada yang makruf dan mencegah dari
(at-Taubah:71) yang mungkor. Jika tidak, sungguh Allah SWT
okan segera mengirimkan siksaan dari sisi-Nya
Dalam As-Sunnah an-Nabawiyah terda- kepada kalian kemudian kamu memanjatkan
pat banyak sekali hadits yang menyangkut doa kepada-Nya, nomun Dia tidak berkenan
pengertian dan semangat ini. Di antaranya m e ng ab ulkanny a untukpv." 57
6

yang terpenting adalah sebuah prinsip umum


yang dinyatakan dalam hadits,
r7r: *j4u.tji ],t16:,:.
'ii'Ji;e
$Ar
iuli; *,tr;,ilwi{# c'2 ur"o"
gt **vl ar rin dloi J+
*t . rc, Jfi3
,oi 'r'nr,' o,
*1 e. Lri ,Fltt Lti ,z

. ,. :1,,i,.
J-rc, gP i.d-.9t-t d
otPt, a;;e-s ', ,o- 1,.
JP
in ?rr"ii,u*
f -*S "Waha[ manusia! Serukanlah kepada ke-
z o. n7
Ws t $-Ps
t/o 'o,, bajikon dan cegahlah dari kemungkaran sebe-
Ui) lum kamu berdoa kepada Allah SWT namun
"Setiap dari kamu adalah seorang pengam- Dia tidak berkenan mengabulkannya untukmu
pu (pemimpin) dan setiap dari kamu bertang- dan sebelum kamu meminta ampunan kepada-
gungjawab terhadap apayang berada dibawah Nya, namun Dia tidak berkenan memberikan
pengampuannya (kepemimpinannya). Pemim- ampunan kepadamu." s77

pin adalah pengompu dan ia bertanggung


jawab terhadap rakyatnya. Seorang suami
H. BATA$BATAS KEKUASAAN DAN
adalah pengampu bagi keluarganya dan ia ber-
KEWENANGAN IMAM SERTA KAIDAH.
tonggung jawab terhadap apa yang diampu-
KAIDAH PEMERINTAH DALAM ISLAM
istri adalah pengampu terhadap
nya. Seorang
Kekuasaan dan kewenangan khalifah ter-
rumah suaminya dan ia bertanggung jawab
sTs batasi dalam kerangka umum negara Islam,
terhadap apa yang diampunya."
yaitu bahwa negara Islam adalah negara pe-
mikiran dan prinsip untuk memperbaiki ke-
g/ o
hidupan umat manusia.sTsAsas pemikiran dan
,6 :!, 6J gagasan negara lslam adalah prinsip-prinsip
n(
L)
o 'l
J- )i #'f dan tujuan-tujuan yang jelas dan definitiFTe
yang berlandaskan pada asas keimanan kepa-

s7s HR Ahmad, al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi dari Abdullah bin Umar r.a.
576 HR at-Tirmidzi. Mengenai status hadits ini, at-Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadits hosan.
s77 HR al-Ashbihani dari Abdullah bin Umar r.a. (Lihatat-Targhib wa at-Tarhib, jld. IIl, hlm. 230)
s7s Al-Maududi, Nazhariyyatul Islam as-Siyasiyyah,hlm. 47 dan berikutnya.
s7e lbid.
Bagian V: FIQIH UMUM

da Allah SWT, memandang alam, kehidupan, dapatkan dan menikmati kebebasannya, di-
dan manusia berdasarkan tuntunan dan pe- hormati kehormatan kemanusiaannya, diber-
tunjuk keimanan ini, berambisi untuk mem- lakukan adil, menuntut untuk menegakkan
perbaiki kehidupan umat manusia seluruhnya keadilan, dan menjaga prinsip persamaan.
berdasarkan manhaj akidah Islamiah, tuntu- Dari sini, kekuasaan dan kewenangan
tan-tuntutannya, serta sistem dan tatanan- khalifah atau hakim (pemimpin) dalam Islam
tatanan hukum perundang-undangannya harus berada dalam koridor asas-asas berikut
yang tidak terpengaruh oleh tendensi dan ke- ini.
pentingan phak-pihak yang meletakkannya, L. Khalifah tunduk kepada aturan perun-
juga tidak terbatasi oleh batas-batas terito- dang-undangan Islam, dituntut untuk
rial dalam lingkup wilayah tertentu kecuali melaksanakanhukum-hukumnya, menge-
jika dalam keadaan terpaksa, serta bergerak luarkan undang-undang pengaturan se-
dengan berlandasakan sistem tahapan gradu- suai dengan prinsip-prinsip dan kaidah-
al dan progresif untuk mencapai sebuah tuju- kaidahnya. Ia sama sekali tidak memiliki
an terbesar, yaitu kesatuan kaum muslimin. bentuk kekebalan apa pun terhadap hu-
Manusia atau khalifah tidak lain harus kum Islam; posisinya sama di hadapan
bekerja dan beraktivitas dalam kapasitas di- hukum Islam seperti kaum muslimin
rinya sebagai khalifah (penguasa) di muka yang lainnya. Abu Bakar ash-Shiddiq r.a.
bumi berdasarkan mandat dan amanat dari pada pidato politik pertamanya sesaat
Allah SWT. Dia berfirman, setelah dirinya diangkat meniadi khali-
fah berkata, "Patuhlah kepadaku selama
" Dan Dialahyang menjadikan kamu sebagai aku patuh dan taat kepada Allah SWT
khalifah-khalifah di bumi dan Dia mengangkat dan Rasul-Nya. Adapun jika aku durhaka
(derajat) sebagian kamu di atas yang lain, un- dan bermaksiat kepada-Nya, tidak ada ke-
tuk mengujimu atas (karunia) yang diberikan- patuhan kepadaku atas kalian." Hal yang
Nya kepadamu. Sesungguhnya, Tfuhanmu sa- sama iuga dilakukan oleh para al-Khulafa
ngat cepatmemberikan hukuman dan sungguh ar-Rasyidun yang lain.
Dia Maha Pengampun, Moha Penyayang." (al- 2. Khalifah tidak memiliki kewenangan le-
An'aam:165) gislasi (ot-tosyrii') sedikit pun. Ini kare-
na sebagaimana yang sudah pernah di-
Dikarenakan pandangan manusia itu jelaskan di bagian terdahulu, at-tasyrii'
sangat terbatas dan sempit, yang tidak me- adalah hak prerogatif Allah SWT dan
mungkinkannya untuk mengetahui secara Rasul-Nya. Peran khalifah bersama de-
menyeluruh hakikat segala sesuatu dan tun- ngan ahlu al-halli wa al-'aqdi hanya seba-
tutan-tuntutan aturan hukum umum, mau tas melakukan ijtihad dalam koridor Al-
tidak mau ia harus patuh dan komitmen ter- Qufan dan As-Sunnah. Karena itu, para
hadap aturan hukum Ilahi yang komprehen- mujtahid tidak mendapatkan kekuasaan
sif, sempurna, dan integral. dan kewenangan melakukan ijtihad dari
Aturan hukum Tuhan tidak membedakan khalifah, tetapi dari kemampuan, abili-
dan mendikotomikan antara pemilik kekua- tas, kompetensi, kapasitas, dan kapabili-
saan dan individu-individu warga negara. tas diri yang mereka miliki. Hal ini me-
Setiap dari mereka memiliki hak untuk men- ngandung jaminan terbesar bagi legalitas
---t

ISLAM ]rLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

negara karena sudah menjadi hal yang -ot'


tidak bisa dibantah lagi bahwa sistem- ;':G-AU €ril ;; ttl;'t
sistem pemerintahan totaliter berlan- "Jadikanlah musyawarah sebagai peno-
daskan pada asas bahwa kehendak nega- longmu dalam menjalankan urusan-uruson ka-
ra itulah undang-undang. lian.D s80

3. Khalifah berikut semua staf dan pemban-


tu-pembantunya harus komitmen kepa-
da kaidah-kaidah sistem pemerintahan t:ri tt)\t.tr,,,o\l;=i; ,rU Y
Islam dan prinsip-prinsip umumnya yang kaum tidak bermusyawarah kecuali
" Suatu
telah digariskan serta didefinisikan oleh mereka okan ditunjukkan kepada uruson mere-
Al-Qurran dan As-Sunnah. Dalam hal ini, ka yang paling tepot." s87

Al-Qur'an dan As-Sunnah memang senga-


ja tidak menentukan detail dan rincian-
rinciannya karena mempertimbangkan Fn')A;
"Musytasyaar (konsultan, orang yang dt
situasi dan kondisi zaman serta tuntut-
an-tuntutan perkembangan, juga demi mintai musyawarah dan pandangan) adalah
menjamin kesakralan prinsip yang harus orang yang dipercayai amanat." 582
permanen dan tidak menerima perubah-
an. Kaidah-kaidah sistem pemerintahan Abu Hurairah r.a. berkata, "Tidak ada se-
Islam tersebut adalah sebagai berikut. orang pun yang paling banyak melakukan
musyawarah daripada Rasulullah s2117,"583

7. Rasulullah saw. meminta pandangan, sa-


SYURA
ran, dan musyawarah kepada para sahabat
Sesungguhnya, sistem pemerintahan Islam
beliau dalam banyak sekali kejadian, demi
adalah sistem syura. Allah SWT berfirman,
untuk menyejukkan dan menenteramkan
hati para sahabat serta sebagai bentuk apre-
bermusyawarahlah dengan mereka
",.. dan
siasi dan penghormatan beliau kepada mere-
dalam urusan itu...." (AIi 'Imraan: 159) ka, seraya berkata, "Berilah aku masukan, pan-
dang an, dan musyawarah, wahai orang - orang."
"... sedang urusan mereka (diputuskan) Contohnya, musyawarah beliau dengan para
dengan musyawarah antara mereka,,," (asy- sahabat sesaat sebelum Perang Badar untuk
Syuura:38) mengetahui seberapa jauh tingkat kesiapan
mereka untuk berperang dan waktu itu beliau
Dalam As-Sunnah an-Nabawiyah, baik menerima usulan al-Hubab bin al-Mundzir r.a.
yang berupa ucapan maupun praktik, terda- ketika memilih lokasi yang tepat untuk tem-
pat hadits-hadits yang mengharuskan musya- pat turun dan istirahat para pasukan, yaitu di
warah, seperti hadits, sebuah lokasi yang terdekat dengan sumber

s80 Hadits ini disebutkan dalam kitab Ada b od-Dunya wa ad-Din, hlm. 494.
s81 Hadits ini ada yang diriwayatkan dalam bentukriwayat marfu' dan ada pula yang diriwayatkan dalam bentuk mursal. Hadits
ini diriwayatkan oleh Abdullah bin Humaid, al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, dan al-Mundzir.
582 HR Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan an-Nasa'i. Hadits ini dimasukkan ke dalam kategori hadits sahih oleh an-Nasa'i. Hadits ini
juga diriwayatkan oleh lbnu Majah dari Abu Hurairah r.a.
s83 HR at-Tirmidzi.
BagianV:FIQIHUMUM IsLAM IrLrD 8

air Badar. Begitu iuga, usai perang, Rasulullah daq) tersebut, musyawarah berakhir dengan
saw. bermusyawarah dengan para sahabat menerima pandangan Sahd bin Mu'adz r.a.
seputar masalah tebusan yang ditawarkan dan Sa'ad bin Ubadah r.a. untuk tidak berda-
untuk kaum Musyrikin yang waktu itu men- mai dengan para pimpinan Ghathafan untuk
jadi tawanan, apakah tawaran tebusan itu di- mendapatkan separuh hasil kebun Madinah.
terima ataukah tidak. Masih banyak lagi contoh yang lainnya.sss
Sebelum Perang Uhud, Rasulullah saw. Al-Khulafa ar-Rasyidun juga menempuh
bermusyawarah dengan para sahabat sepu- ialan yang terpuji ini. Ketika mereka tidak me-
tar apakah yang lebih baik itu pergi keluar nemukan dalil nas dari Al-Qut'an dan Sunnah
dari Madinah ataukah tetap bertahan di da- menyangkut permasalahan yang teriadi, me-
lam Madinah. Waktu itu, beliau menerima reka mengumpulkan para pemuka dan tokoh
saran dan masukan dari para sahabat muda masyarakat untuk diajak bermusyawarah
untuk keluar dari Madinah, namun ternyata mengenai permasalahan tersebut.
yang terjadi adalah kekalahan sebagaimana Di antaranya adalah musyawarah yang
yang telah diketahui bersama. dilakukan oleh Abu Bakar ash-Shiddiq r.a.
Dalam kisah kasus al-lfku (rumor perse- mengenai perang yang dilancarkannya ke-
lingkuhan Aisyah r.a), Rasulullah saw. ber- pada orang-orang murtad dan mengenai
sabda, "Berilah aku masukan dan pandangan, pengumpulan Al-Qur'an. Musyawarah yang
wahai orang-orang, mengenai suatu kQum." dilakukan oleh Umar bin al-Khaththab r.a.
Rasulullah saw. juga bermusyawarah de- mengenai pembagian wilayah Sawad al-'lraq
ng"n pria sahabat beliau untuk mengembali- di antara para pasukan yang ikut menakluk-
kan para tawanan Hawazin dan meminta ke- kannya, penentuan al-Kharaaj (pajak bumi),
relaan hati mereka mengenai hal itu tanpa dan sebagainya.
mereka mendapatkan kompensasi hak mereka Ahlusy Syura (dewan permusyawarahan)
menyangkut para tawanan Hawazin tersebut. terdiri atas para cerdik cendekia dan orang-
Rasulullah saw. juga bermusyawarah orang yang memiliki keahlian dan penga-
dengan para sahabat pada kejadian Perang laman. Ini karena tidak masuk akal dan tidak
Khandaq seputar berdamai dengan al-Ahzaab mungkin iika harus bermusyawarah dengan
(pasukan sekutu) dengan kompensasi menda- seluruh orang.s86 Dalam urusan-urusan aga-
patkan sepertiga hasil kebun Madinah pada ma, musytasyor [konsultan) haruslah orang
tahun itu, namun Sa'ad bin Ubadah r.a. dan yang alim dan cerdik cendekia dalam bidang
Sa'ad bin Mu'adz r.a. tidak menyetujui usulan agama. Adapun untuk urusan-urusan dunia,
itu sehingga akhirnya Rasulullah saw. pun ti- musytasyar haruslah orang cerdik cendekia,
dak bersedia menerima tawaran damai dari berpengalaman, dan memiliki ketulusan hati
al-Ahzaab tersebut. sBa terhadap orang yang meminta konsultasi dan
Pada kejadian al-Ahzaab [Perang Khan- musyawarah.ssT

584 LihatTafsir lbnu Katsir, jld,.l, hlm. 287 dan berikutnya, 420. (Lihat iuga al-Mawardi, / dab ad-Dunya wa ad-Din, hlm. 496)
585 LihatSirah lbni Hisyam,ild.ll,hlm. 253 dan berikutnya; al-fashshash,,4hkam.4l-Qur'an,ild.II, hlm.40; Tafsir lbni Katsir (pener-
bit al-Halabi), jld. I, hlm. 420.
586 Tafsir al-Alusi,ild. IV hlm. 107.
587 Tafsir al-Qurthubt, jld. IV, hlm. 250.
FIQIH IST."A.M )rLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

a. Ruang Llngkup Musyawarah bermusyawarahlah dengan mereka


"... dan

Sesungguhnya, perintah mutlak untuk dalam urusan itu...." (Ali'Imraan: 159)


bermusyawarah yang ditujukan kepada para
pemimpin itu mencakup semua urusan ke- "... sedang urusan mereka (diputuskan)
agamaan dan duniawi, politik, sosial, ekono- dengan musyawarah antara mereka...." (asy-
mi, dan budaya, yakni dalam setiap hal yang Syuura:38)
tidak ada nas syar'inya yang jelas dan eks-
plisit.sss Ini karena perintah Al-Quian untuk As-Sunnah menyatakan bahwa Rasulullah
bermusyawarah tidak hanya terkhusus pada saw selalu bermusyawarah dengan para sa-
urusan agama. Begitu juga, hasil musyawarah habat beliau dalam berbagai urusan-urus-
yang didapatkan dalam urusan-urusan ijtiha- an kaum muslimin, sebagaimana yang terja-
diah, baik yang berkaitan dengan keagamaan di pada Perang Badar, Perang Uhud, Perang
maupun duniawi, tidak boleh bertentangan Khandaq, dan Perdamaian Hudaibiah.
dengan nas-nas syariat atau tuiuan-tujuan,
semangat, dan prinsip-prinsip hukum syari- b. Dewan Syura
at. Allah SWT berfirman, Yang berlaku pada masa al-Khulafa ar-
Rasyidun adalah, bahwa khalifah sendiri
"Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang yang menunjuk ahlu asy-syura [anggota de-
mukmin dan tidak perempuan yang mukmin, wan syura, konsultasi, dan pertimbangan),
apabila Allah dan Rasul-Nya teloh menetap- sesuai dengan pertimbangan kemaslahatan,
kan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang kapasitas, kompetensi, dan kapabilitas keil-
lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan muan yang diinginkan menyangkut masalah
barangsiapa mendurhakai Allah dan Rosul- yang dihadapi.
Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan Pada masa sekarang ini,lembaga permu-
kesesatan yang nyata." (al-Ahzaab: 36) syawarahan mungkin bisa dibentuk dengan
kesepakatan pemimpin dengan para tokoh
Musyawarah selalu diperintahkan, baik dan pemuka masyarakat untuk meletakkan
permasalahan-permasalahan yang menjadi sejumlah prinsip pemilihan ahlu asy-syura,
objeknya adalah permasalah umum seperti seperti penunjukan sesuai dengan spesifikasi
memilih pemimpin, mengelola pemerintahan, tugas dan fungsi atau melalui pemilihan ber-
mengatur negeri, pengaturan bidang-bidang dasarkan berbagai kriteria yang jelas dengan
administrasi, kontrol dan evaluasi terhadap calon-calon yang memiliki spesialisasi, peng-
para pejabat, pengumuman status perang, alaman, keahlian, dan wawasan keilmuan
maupun permasalahan-permasalahan khusus, yang memadai.
seperti pengkaiian dan penanganan hukum-
hukum muamalah, pidana, masalah keluarga,
c. Hukum Syura
dan sebagainya. Dalam semua itu, imam harus
Para fuqaha berbeda pendapat seputar
bermusyawarah dan berkonsultasi dengan
hukum syura, apakah hukumnya itu wajib
para pakar dan cerdik cendekia dalam bidang
dan mengikat bagi pemimpin ataukah hanya
masing-masing. Allah SWT berfirman,

s88 Al-fashshash, 14 hkam AI- Qur'an, ild. II, hlm. 41.

I
Bagian V: FIQIH UMUM ISLAM JILID 8

bersifat pilihan sehingga terserah kepadanya nyerahkannya kepada Rasulullah saw., sung-
antara melakukannya atau tidak, juga apakah guh aku akan memerangi mereka."
hasil rekomendasi syura bersifat mengikat Sementara itu, ada sekelompok ulama
dan memaksa ataukah hanya bersifat pilihan yang lain mengatakan bahwa pemimpin ter-
juga? ikat dengan pendapat dan pandangan mayo-
Ada sekelompok ulama berpendapat ritas musytasyar dari ahlu al-halli wa al:aqdi.
bahwa syura dalam hal yang tidak ada nas Hal ini berdasarkan perintah-perintah ber-
wahyunya terkait taktik perang dan ketika musyawarah yang terdapat dalam Al-Quian.
menghadapi musuh adalah bersifat pilihan Ini karena perintah tersebut tidak lagi me-
untuk menarik dan memuaskan hati orang- miliki pengaruh dan arti jika hakim tidak ter-
orang dan sebagai bentuk memberikan apre- ikat dengan rekemondasi hasil musyawarah
siasi dan penghormatan serta mengakomoda- yang ada. Rasulullah saw dan para al-Khulafa
si tuntunan agama. Hal ini berdasarkan ayat, ar-Rasyidun setelah beliau menjalankan dan
mengakomodasi rekomendasi hasil musya-
"... Kemudian, apabila engkau telah mem- warah yang dilakukan.sse
bulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Pendapat saya bahwa syura hukumnya
Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang wajib bagi setiap pemimpin dan menjadi sua-
bertawakal." (Ali Imraan: 159) tu tuntutan dan kebutuhkan pokoknya serta
rekemondasi hasil syura bersifat mengikat
Kebulatan tekad dan keputusan pemim- dan memaksa baginya, sebagaimana yang di-
pin terkadang berdasarkan pendapatnya tetapkan oleh para ulama tafsir,se0 supaya se-
sendiri atau pendapat para musytasyar (de- mua urusan berjalan sesuai dengan hikmah
wan pertimbangan dan konsultasi). Ketika dan kemaslahatan serta mencegah sikap to-
Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. ber- taliter dan diktator. Ini karena syura adalah
musyawarah dan meminta pertimbangan landasan prinsip pemerintahan Islam, men-
mengenai masalah memerangi orang-orang jadi karakteristiknya, dan sesuai dengan apa
murtad, kebanyakan kaum muslimin waktu yang selama ini telah dijalankan oleh as-salal
itu termasuk di antaranya adalah Umar bin ash-shalih. Hal ini teriadi ketika pemimpin ti-
al-Khaththab r.a., tidak sependapat dengan dak mampu meyakinkan ahlu asy-syura bah-
pandangan Khalifah Abu Bakar r.a. terse- wa pendapat dan pandangannya adalah yang
but. Meski demikian, akhirnya Khalifah Abu lebih tepat, sebagaimana yang dilakukan oleh
Bakar r.a. tetap bersikukuh pada pandangan Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. yang ti-
dan pendapatnya sendiri yang tidak membe- dak henti-hentinya terus berusaha menje-
dakan antara kewajiban shalat dan zakat. Ia laskan pendapat dan pandangannya kepada
berkata, "Sungguh, seandainya mereka tidak kaum muslimin mengenai masalah meme-
bersedia menyerahkan'iqool [maksudnya rangi orang-orang murtad dan pengumpulan
adalah zakat) yang sebelumnya mereka me- Al-Quian, hingga akhirnya Allah SWT mem-

LihatTafsir ath-Thabari, jld.Vll, hlm. 343-346,Tafsir al-Qurthubi,ild,.lV hlm. 249-253; Tafsir lbnu Katsir jld. I, hlm.420 dan
ild. IV hlm. 118 pada tasfir ayat 159 dari surat Ali Imraan; Tafsir az-Zamakhsyari, jld. I, hlm. 357 dan berikttnya; Tafsir al-Alusi,
ild. IV hlm. 106 dan berikutnya, jld. 25, hlm. 46; al-Jashshash, Ahkam AI-Qur'an, jld. II, hlm. 41; Tafsir al-Baidhawi (penerbit at-
Tijariyyah), ild. I, hlm. 50, dan jld. IV hlm. 145.
LiharTafsir ath-Thobari (penerbit Dar al-Ma'arif), ild. VII, hlm. 345.
ISLAM IrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

buka hati dan pikiran kaum muslimin untuk musyawarah, bertawakallah kamu kepada
menerima pendapat dan pandangannya itu, Allah SWT dalam melaksanakan urusanmu
sebagaimana yang dikatakan oleh Umar bin berdasarkan yang lebih tepat dan lebih baik.
al-Khaththab r.a. waktu itu. Ini iuga seperti Ini karena tidak ada yang mengetahui apa
yang dilakukan oleh Khalifah Umar bin al- yang lebih baik dan lebih tepat bagimu kecua-
Khaththab r.a. untuk meyakinkan pihak-pihak li Allah SWT semata, bukan kamu dan bu-
yang tidak sependapat dengannya mengenai kan pula orang-orang yang kamu ajak bermu-
masalah pembagian kawasan Sawad al-'lraq syawarah. Allah SWT-lah Yang menunjukkan
hingga akhirnya mereka pun menerima dan dan membimbing kamu kepada apa yang lebih
memahami pendapatnya itu serta menyetu- baik melalui wahyu. Al-Baihaqi meriwayat-
jui langkah dan kebijakan yang ia lakukan kan dari Abdullah bin Abbas r.a.,"Ketahuilah!
mengenai kawasan Sawad al-'lraq tersebut. Sesungguhnya, Allah SWT dan Rasul-Nya tidak
Dengan demikian, pendapat dan pandangan membutuhkan musyawarah. Akan tetapi, Allah
tersebut berubah menjadi ijmak, sebagai- SWT menjadikan musyaworah sebagai rahmat
mana yang dikatakan oleh Abu Yusuf dalam bagi umatku. Barangsiapa di antara mereka
kitab al-Kharaaj dan para fuqaha lainnya. yang bermusyawarah maka ia akon mendapat-
Adapun Rasulullah saw, sesungguh- kan petunjuk ketepatan. Barangsiapa mening-
nya beliau tidak membutuhkan musyawa- galkan musyawarah maka ia akan mendapat-
rah karena beliau memiliki sandaran wahyu. kan kesesatan dan ketidaktepatan."
Meskipun begitu, beliau tetap bermusya- Ibnu Athiyah mengatakan bahwa syura
warah dengan para sahabat, meminta pan- adalah salah satu kaidah syariat dan salah
dangan dan pertimbangan mereka, untuk satu hukum yang ditegaskan dan dikuatkan.
menarik dan membahagiakan hati mereka Barangsiapa tidak bersedia bermusyawarah
serta untuk mengajari orang-orang yang da- dengan para ilmuwan dan agamawan maka
tang setelah beliau.sel Al-Hasan mengatakan memakzulkannya adalah wajib. Ini adalah hal
bahwa Allah SWT mengetahui bahwa sebe- yang sudah tidak diperselisihkan lagi. Allah
narnya Rasulullah saw. tidak membutuhkan SWT memuji kaum mukminin dengan firman-
pandangan dan pertimbangan para sahabat, Nya, "... sedang urusan mereka (diputuskan)
tetapi Dia ingin memberikan contoh dan pe- dengan musyawarah antara mereka...." (asy-
lajaran supaya dijadikan panutan oleh orang- Syuura:38)
orang setelah beliau. Ini adalah makna ayat, Ibnu Abi Khuwaizmandad mengatakan
bahwa para pemimpin wajib bermusyawa-
"... Kemudian, apabila engkau telah mem- rah dengan para ulama dalam hal-hal yang
bulatkan tekad, maka bertawakallah kepada mereka tidak memiliki ilmu dan pengeta-
Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang huan tentangnya serta dalam hal-hal yang
bertawakal." (Ali Imraan: 159) masih belum jelas bagi mereka dari urusan-
urusan agama, bermusyawarah dengan para
Maksudnya, apabila kamu telah memu- pakar militer dalam hal-hal yang berkaitan
tuskan pendapat atas suatu hal sesudah ber- dengan dunia militer dan perang, bermusya-

s91 Lihat empat pendapat mengenai pendefinisian dan penjelasan maksud dan tuiuan dari perintah Rasulullah saw. untuk ber-
musyawarah pada kitab al-Ahkam as-Sulthaniyyah karya al-Mawardi, hlm.41.
Bagian V: RQIH UMUM IsLAM 8

'rlrD
warah dengan para pemuka dan tokoh-tokoh asas kekuasaan. Adapun kezaliman dan tira-
masyarakat dalam hal-hal yang berkaitan ni adalah jalan menuju hancurnya peradaban
dengan kemaslahatan, serta bermusyawarah dan lenyapnya kekuasaan.se3
dengan para sekretaris, wazir, dan pegawai Terdapat banyak ayat dalam Al-Qufan
negara dalam hal-hal yang terkait dengan ke- yang memerintahkan untuk menegakkan ke-
maslahatan-kemaslahatan dan pembangun- adilan dan hal itu ditegaskan oleh hadits-ha-
an negara.se2 dits Rasulullah saw. serta dipraktikkan secara
Perlu digarisbawahi di sini tentang per- nyata di antara manusia oleh para sahabat.
bedaan antara majelis syura dalam syariat Di antaranya adalah ayat,
dan majelis syura dalam sistem hukum po-
sitif.lni karena majelis syura dalam Islam bu- Allah menyuruh (komu)
"Sesungguhnya,
kanlah legislator. Majelis syura memiliki pe- berlaku adil dan berbuat kebajikan...." (an-
ran dan fungsi hanya sekadar mengungkap Nahl:90)
dan menggali hukum Allah SWT. Adapun ma-
jelis syura dalam sistem hukum positif adalah "... dan opabila kamu menetapkan hukum
sebagai legislator sehingga pemimpin terikat di antara manusia, hendaknya kamu menetap-
dengan pendapat mayoritas. kannya dengan adil...." (an-Nisaa': 58)

2. KEADILAN "... Apabila kamu berbicara, bicaralah se-


Keaflilan secara umum adalah melaksa- jujurnya, sekalipun dia kerabat(mu)...." (al-
nakan hukum Allah SWT, yakni mengatur, An'aam:152)
memutuskan, dan memerintah sesuai dengan
apa yang di bawa oleh syariat langit yang Terdapat nas yang secara khusus mewa-
benar sebagaimana yang diwahyukan oleh jibkan berlaku adil terhadap musuh,
Allah SWT kepada para rasul dan nabi-Nya.
Keadilan adalah wajib bagi setiap pemimpin, "Wohoi, orang-orang yang beriman! Jadilah
bahkan bagi para nabi sekalipun berdasarkan kamu sebagai penegak keadilan karena Allah,
ijmak ulama. Keadilan adalah asas sistem pe- (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan jangan-
merintahan Islam dan tujuan yang ingin dica- Iah kebencianmu terhadap suatu kaum, men-
painya, baik di antara kaum muslimin sendiri dorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
maupun antara kaum muslimin dan musuh. adillah. Ini karena (adil) itu lebih dekat kepada
Ini karena keadilan adalah tiang alam semes- takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sung-
ta di dunia dan akhirat. Dengan keadilan, guh, Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan."
langit dan bumi bisa tegak. Keadilan adalah (al-Maa'idah: 8)se+

592 LlhatTafsir al-Qurthubi,ild.lV hlm. 249 dan berikutnya.


593 Lihat Dr. ar-Ris, on-Nazhariyyat as-Siyasiyyah al-lslamiyyah, hlm.280 dan berikutnya; YusufMusa, Nizham al-Hukmi fi al-
Islam, hlm. 191; tulisan tentang ad-daulah al-lslamiyyah karya Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili; Muqaddimah lbnu Khaldun,hlm.
319, pasal 44.
Maksudnya: janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap orang-orang musyrik mendorong kamu untuk berlaku tidak adil
dan menganiaya mereka, menuntut balas terhadap mereka, dan memuaskan kebencian hati kamu terhadap mereka dengan
melakukan tindakan-tindakan yang tidak halal bagi kamu seperti mengudung (mutilasi), melancarkan tuduhan tidak baik
(qadzfl,membunuh anak-anak dan kaum perempuan mereka, melanggar kesepakatan dan perjaniian, dan sebagainya. (Lihat
al- Kasysyaf, ild,. I, hlm. 449J
ISLAM )rLrD 8 Bagianv:FIQIHUMUM

Al-Quian tidak hanya memerintahkan Dalam sebuah hadits qudsi, Allah SWT
dan menuntut untuk berlaku adil, tetapi juga berfirman,
mengharamkan perbuatan yang menjadi la-
wan keadilan, yaitu kezaliman dengan peng- ';i;r:* J'Pt.;; eq:Vq
haraman yang pasti dan jelas. Allah SWT
berfirman, ,Afr>,rC'F&
"Wahei, hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya,
"Don janganlah engkau mengira bahwa
Aku mengharamkan kezaliman atas Diri-Ku
Allahlengah dari apayang diperbuatoleh orang
dan Aku menjadikannya perilaku yang diha'
yang zalim. Sesungguhnya, Allah menangguh-
ramkan di antara kalian maka janganlah kali
kan mereka sampai hari yang pada waktu itu se7
an saling menzalimi."
mata (mereka) terbelalak " (Ibrahim: 42)
o .. tt ol a z cl ,a
Begitu juga hadits-hadits sahih mewajib- yqt ii avtv illjr o,u 'rttrt t_pt.
kan keadilan dan mengharamkan kezaliman.
"Jouhilah kezaliman karena kezaliman i
Di antaranya adalah hadits,
adalah kegelapan-kegelapan kelak di Hari

U:";:Ju 6yv fii. ^:;'t\ ,; ,Stj 't KiamaL'6eg


I
i
Keistimewaan dan ciri khas Islam dalam
&) .-"aj;t ttlj elG c-:S; tsYj aspek perintah menegakkan keadilan bahwa
i

"Umet ini tetap dalam keadaan baik-baik keadilan yang diperintahkan itu adalah ke-
saja selama ketika ia berkata, ia berkata dengan adilan mutlak mencakup pemimpin, rakyat,
jujur, ketika memutuskan hukum perkara, ia dan umat manusia seluruhnya. Adil adalah
memutuskan dengan adil, dan ketika dimintai wajib dalam pemerintahan, administrasi,
belas kasihan, ia mengasihi.D ses pemberlakuan wajib pajak, pengumpulan har-
ta, dan pen-tasharufannya untuk kemaslahat-

il{*i:,t'ei';l 1' ilry ;i i'y


an-kemaslahatan manusia, dalam pembagian
hak dan kewajiban serta penegakan keadilan
'
"'' ?'
J.o '',,.1 inl
sosial, dalam kesaksian, pengadilan, pelak-
:. sanaan hukum, penegakan hudud dan kisas,
"Makhluk yang paling dicintai Allah SWT dalam ucapan dan tulisan, dalam ruang ling-
adalah imam yang adil, sedangkan makhluk kup keluarga terhadap istri dan anak-anak,
yang paling dibenci oleh Allah SWT adalah dalam pendidikan dan kepemilikan, dalam
imam yang lsliln." sed pandangan, pemikiran, dan tindakan.

HR Ahmad, al-Bazzar, dan ath-Thabrani dari Abu Musa r.a. dengal


1"-d-rkt],_
t E-3ti r ; ril, J t n rdr
j r,
t';t" \ ja>', | 1->",;-t t;y u ;+' li ii' .r1
r

"Sesungguhnya, urusan ini dipegang Quraisy selama mereka masih menyayangi dan mengasihi ketiko dimintai belas kasih, ketika
memutuskan hukum perkara, mereka adil, dan ketika membagi, mereka membagi dengan adil." (al-Hadits) Lihat af-Targhib wa
at-Tarhib, jld.lll, hlm. 171.
596 HR at-Tirmidzi dan ath-Thabrani dalam aI-Mu'jamul Awsath dari hadits Abu Sa'id al-Khudri r.a.
597 HR Muslim dari Abu Dzarr al-Ghifari r.a.
598 HRAhmad, Muslim, dan al-Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad.

\
BagianV:FIQIHUMUM IsLAM ]lLrD 8

- Adll terhadap Penganut Agama


Mlnorltas dan KelomPok Polltlk
yq'i;it";
"Barangsiapa menyakiti dan mengganggu
Mlnoritas
orang dzimmi maka aku adalah seterunya dan
Kajian ini kami khususkan untuk me-
barangsiapa yang aku adalah seterunya maka
nyangkal klaim-klaim pihakyang mengatakan
aku pasti akan mengalahkannya dalam perse'
bahwa tidak dimungkinkan untuk menerap-
teruan itu kelak di Hari KiQmat." 600
kan hukum syariat Islam dengan alasan demi
menjaga dan melindungi kelompok-kelompok
minoritas, padahal jaminan Islam terhadap 3. PERSAMAAN DI HADAPAN HUKUM

semua hak para kelompok minoritas tersebut Adil dengan pengertiannya yang kompre-
sangat jelas dan gamblang, bahkan terkadang hensif juga mencakup prinsip yang satu ini
lebih dari yang seharusnya. Posisi mereka dan yang pada masa sekarang banyak didengung-
kaum muslimin adalah sama dan setara dalam dengungkan. Ini karena keadilan sebagai-
hal hak-hak, sedangkan dalam masalah kewa- mana yang sudah pernah disinggung di atas,
jiban, tidak semua kewajiban yang diterapkan menuntut persamaan dalam muamalah, hu-
terhadap kaum muslimin iuga diterapkan ter- kum, hah dan kepemilikan harta. Semangat
hadap mereka. Mereka tetap bebas meme- ini diungkapkan oleh Abu Bakar ash-Shiddiq
luk agama yang mereka peluk, mereka bebas r.a., "Orang lemah di antara kamu adalah orang
menjalankan ajaran dan syiar-syiar agama kuat di hadapanku hingga aku menyerahkan
mereka, tidak boleh memaksa salah seorang haknya kepadanya. Orang kuat di antara kamu
dari meieka untuk masuk Islam, tidak boleh adalah orang lemah di hadapanku hingga aku
melanggar dan mengganggu diri pribadi, har- mengambil hak darinya, insyaAllah." Dalam se-
ta kekayaan, kehormatan, dan tempat-tempat buah surat Umar bin al-Khaththab r.a. yang su-
ibadah mereka. Rasulullah saw. bersabda, dah terkenal itu yang dikirimkan kepada Abu
Musa al-Asy'ari r.a. disebutkan, "Perlakukanlah
j t:tL'* Uti
,o.
.'. ri
ai ^as ii ai> ,.ai; semua orang secara sama pada raut mukamu,
keadilanmu, dan maielismu hingga orang ter-

\ *i'ti :6
_.t.-tt
e
. O. l7 o .
hormat tidak memiliki harapan terhadap keti-
dakadilanmu dan orang lemah tidak berputus
.rl.eJl r el asa dari keadilanmu."
- \rt-
Rasulullah saw. sangat mengecam usaha-
"Ketahuilah! Barangsiapa menganiaya
usaha diskriminasi di antara manusia di depan
orang mu'aahid, mengurangi haknya, membe-
hukum pengadilan dan syariat. Dalam sebuah
baninya di atas batas kesanggupannya, atau hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari
mengambil sesuatu darinya tanpa kerelaan dan Muslim dari Aisyah r.a., Rasulullah saw.
hatinya maka aku adalah seterunya kelak di bersabda,
Hari Kiamat." see

fi V: ..ir u U.:t; ii ;'t{t os o $;


o
t,c.
q^-.a,
,.) o/. t7c. st t"L;t
tiJ :J: @

see HR Abu Dawud dan al-Baihaqi.


600 HR al-Khathib dalam kitab tarikhnya dari Anas r.a. Ini adalah hadits hasan.
FTQTH ISLAM TILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

tisi ,;*rar ie4 t; t;yr;;; aAl puran atau setelah berakhirnya pertempuran.
Haram hukumnya menyekap seseorang tanpa
/ A O ,
o, a diberi makan dan minum, perampasan, dan
,'.; &
-

r xAt
,: J".'aJ;u ol JL! .-r*
-'(J s;iJti
Y penjarahan.

6i J;i"n ci; rg, Betapa indahnya pendeklarasian Al-


Qur'an terhadap prinsip harkat martabat
"Sesungguhnya, umat sebelum kalian itu manusia ini dalam ayat,
menjadi binasa lantaran apabila di kalangan
mereka ada seorang terhormat yang mencuri, "Dan sungguh, Kami telah memuliakan
mereka membiarkannya, Akan tetapi, kalau ke- anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di
betulan yang mencuri itu dari kalangan orang darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki
yang lemah, mereka menegakkan hukuman dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka
had terhadapnya. Demi ZatYang jiwaku berada di atas banyak makhlukyang Kami ciptakan de'
di dalam genggaman-Nya, sungguh seandainya ngan kelebihan yang sempurne." (al-Israa': 70)
Fatimah putri Muhammad mencuri, pasti akan
kupotong tangannya." Rasulullah saw. bersabda,

4. MEL'NDUNGI HARKAT MARTABAT


;r:,, it; ;tt'-pt, ?<t;ii V;c,'01
MANUSIA
"sesungguhnya, darah, harta, aan penor-
Harkat dan martabat (al-karaamah) ada- matan sebagian dari kamu adalah hqram atas
lah hak alamiah setiap orang yang selalu dilin- sebagian yang lain." 60r
dungi oleh Islam dan menjadikan perlindung-
an terhadap harkat martabat manusia sebagai
prinsip hukum dan asas muamalah. Karena 5.
'GBEBASAN
itu, tidak boleh menginjak-injak harkat mar- Kebebasan adalah sifat yang melekat pada
tabat seseorang atau menghalalkan darah harkat martabat manusia. Karena itu, kebebas-
dan kehormatannya, baik ia adalah orang baik an merupakan hak alamiah setiap orang. Ke-
maupun orang tidak baih baik ia adalah mus- bebasan adalah hal termahal dan paling ber-
lim maupun nonmuslim. Ini karena sanksi hu- harga yang disakralkan dan selalu diiaga oleh
kuman adalah bertujuan untuk memperbaiki, setiap orang. Umar bin al-Khaththab r.a. berkata
merehabilitasi, dan memberikan efek jera, bu- kepada gubernurnya, Amr bin al-Ash r.a., "Sejak
kan balas dendam, penyiksaan, dan penghina- kapan kamu bisa memperbudak orang sedang-
an. Tidak boleh secara syara' mengumpat, kan mereka dilahirkan oleh ibu-ibu mereka
menghina, mencaci maki, dan mencoreng dalam keadaan merdeka." Seorang pemimpin
kehormatan dan nama baik, sebagaimana pula harus menjamin kebebasan dengan berbagai
tidak boleh melakukan tindakan mutilasi ter- manifestasi dan perwujudannya, -baik itu kebe-
hadap seseoran& baik ketika ia masih hidup basan agama, pemikiran, politih maupun sipil
maupun setelah mati, meskipun terhadap mu- dalam batas-batas koridor sistem dan syariat.
suh ketika di tengah-tengah kancah pertem- Al-Qur'an secara gamblang mendeklarasikan

601 HR al-Bukhari dan Muslim dari Abu Bakrah r.a. (Lihat Subul as-Satam, ild.lll, hlm. 73J

I
I
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM JILID 8

kebebasan akidah, kebebasan pemikiran, dan untuk menjalankan agama dan keyakinan-
kebebasan bersuara dan berpendapat. nya, tidak boleh mengganggu tempat-tempat
ibadah mereka, bagi mereka hak dan kewa-
jiban yang sama dengan hak dan kewajiban
a. Kebebasan Akidah
kaum muslimin, tidak berdebat dengan mere-
Demi meniamin kebebasan berkeyakin-
ka menyangkut akidah dan keyakinan mere-
an atau kebebasan beragama, Al-Qurran me-
ka kecuali dengan cara-cara yang halus, lem-
larang pemaksaan untuk memeluk agama but, dan tutur kata yang baik dan sopan. Allah
Islam. Allah SWT berfirman,
SWT berfirman,

"Tidak ada paksaan dalam (menganut)


"Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli
agoma (lslam), sesungguhnya telah ielas (per-
Kitab, melainkan dengon cara yang baih kecuali
bedaan) antara jalan yang benar dan ialan
dengan orang-orang yang zalim di antara me-
yang sesat...." (al-Baqarah: 256)
reka, dan katakanlah,'Kami telah beriman kepa'
da (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami
"Dan jika
Ttthanmu menghendaki, tentu-
dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami
lah beriman semua orang di bumi seluruhnya'
dan Tuhanmu satu; dan hanya kepada'Nya kami
Tetapi, apakahkamu (hendak) memaksa monu-
berseroh diri." (al-'Ankabuut 46)
sia agar mereka meniadi orang-orang yang
beriman?" (Yunus: 99)
b. Kebebasan Berplklr dan Bersuara
Ini karena memeluk Islam harus muncul Islam sangat menganfurkan untuk berpi-
dari sebuah kesadaran dan keyakinan hati kir, berpandangan luas, lepas dan bebas, serta
serta kehendak sendiri yang bebas, tanpa ada merenungkan rahasia-rahasia alam semesta
suatu ancaman, tekanan, intimidasi, maupun dengan akal dan logika untuk bisa sampai ke-
paksaan dari siapa pun. Hal itu supaya akidah pada keyakinan terhadap Sang Pencipta, ter-
dan keyakinan Islam tertanam kuat dalam hadap kenabian, memahami apa yang dibawa
hati selamanya. fika akidah dipaksakan de- oleh para nabi dan rasul, dan dapat meman-
ngan tekanan dan ancaman, tentu akan sa- faatkan kekayaan-kekayaan bumi. Islam men-
ngat mudah hilang dan hikmah dari pene- jadikan aktivitas berpikir sebagai kewajiban
rimaan akidah itu pun tidak ditemukan lagi' Islam. Ayat-ayat Al-Qur'an yang memerintah-
Allah SWT berfirman, kan untuk menggunakan akal pikiran sangat
banyak sekali, di antaranya,
"... barangsiapa menghendaki (beriman)
hendaklah dia beriman, dan barangsiapa "Katakanlah,'Perhatikanlah apa yang ada
menghendaki (kafir) biarlah dia kafir."." (al' di langit dan di bumi.' Tidaklah bermanfaat
Kahfi:29) tanda- tanda (keb e saran Allah) dan rasul-r a sul
yang memberi peringatan bagi orang yang tt
Pengukuhan kebebasan akidah menuntut dak beriman." fYunus: 101)
pengukuhan kebebasan menjalankan syiar
dan ritual-ritual keagamaan. Ini karena kita Banyak ayat yang setelah menjelaskan
diperintahkan untuk memberikan kebebasan sistem dan tatanan Islam dalam hal akidah
dan keleluasaan kepada orang-orang dzimmi dan yang lainnya, ditutup dengan pernyataan
IsLAM IrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

bahwa semua itu adalah bagi orang-orang hak, melainkan terkadang juga menjadi sebu-
yang mengetahui, orang-orangyang memikir- ah kewajiban agama dalam bingkai pemaham-
kan, orang-orang yang merenungkan, orang- an dan pengertian-pengertian Islam serta
orang yang memerhatikan, bagi orang-orang tuntutan untuk menjaga dan memelihara hu-
yang memiliki akal dan sebagainya. kum-hukum Islam. Hal ini berdasarkan hadits
Sebagai bentuk penguatan seruan un- yang sudah pernah disebutkan di atas,
tuk berpikir dan pengukuhan hasil-hasil
pemikiran akal yang benar dan tepat, Allah !;oitr jci:i
SWT mengecam keras sikap taklid dalam ma-
.:, i6 rar .1-; t:.
d t:ti
salah pokok-pokok akidah dan syariat, su-
paya suatu akidah muncul dari sebuah ke- ,+e t ;*t3t *<!', d ;), 45J )
sadaran, pemahaman dan keyakinan. Allah 'Agama adalah an-nashiihah (mengingin-
SWT berfirman, kan kebaikan yang tulus)." Kami lalu bertanya,
"Untuk siapa, wahai Rasulullah?" Beliau menja-
"Dan apabila dikatakan kepada mere- web, "Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para
ka,'lkutilah apa yang telah diturunkan Allah,' pemimpin kaum muslimin, dan untuk kaum
602
mereka menjawab, '(Tidak!) Kami mengiku- mu slimin s elur uhny a."

tiapa yang kami dapati pada nenek moyang


kami (melakukannya).' Padahal, nenek moyang Dalam hadits lain, Rasulullah saw.
mereka itu tidak mengetahui apa pun, dan ti- bersabda,
dak mendapat petunjukT" (al-Baqarah: 170)

'Maka, tidak pernahkah mereka berjalan di


ui;$r o;ii1 't;ri a'.1t;r<: ,l
bumi sehingga hati (akal) mereka dapat mema-
ha m i, teling a m e reka dap r-
at m e n d eng a r? S eb ena
Gi :'t Sii *l 6t; eL QL it:
t) t\ |
.
.
t

. c.. ,
, -i . t ot o ci
AE x rtiul alt tri*Ji.ii j,6r
nya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta
I
ialah hatiyang di dalam dado." (al-Haii: a6)
"langanlah kalian minladi' orang yang
Kebebasan berpikir berarti juga diikuti hanya ikut-ikutan dan terprovokasi oleh orang
dengan kebebasan berpendapat, mengkritik, lain dengan berkata, 'Jika orang-orang ber-
dan bersuara. Hal itu bisa diketahui dengan buat baik, kami akan ikut berbuat baik, dan jika
sangat jelas sekali dari prinsip Islam dalam orang-orang berbuat zalim, kami juga akan
pembentukan kepribadian dan jati diri, me- ikut-ikutan berlaku zalim.' Akan tetapi, kokoh-
merintahkan untuk berkata terus terang, kanlah diri kamu di atas prinsip 'jika orang-
amar makrul tidak membiarkan kemungkar- orang berlaku baik, kami berlaku baik, dan
an, menyuarakan kebenaran secara lantang jika orang-orang berlaku tidak bailg janganlah
603
tanpa takut kepada siapa pun atau khawatir kamu berlaku zalim',"
terhadap celaan orang yang suka mencela.
Karena itu, kritik bukan hanya semata-mata

602 HR Muslim dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus ad-dari r.a. (Lihat al-lrD a'in an-Nawawiyyah)
603 HR at-Tirmidzi dari Hudzaifah bin al-Yaman r.a.

J
BagianV:RQIHUMUM ISLAM IILID 8

'rb Kebebasan adalah sebuah kesatuan yang


;G oti"L E ;a? ;i?,rA*j' J;l tidak bisa terbagi-bagi dalam pengertian
iihod seluruhnya ada-
" Selttema-utamanya dan pemahaman Islam. Di dalamnya, aspek
lah kalimat kebenaran di hadapan sultan yang agama tidak terpisah dari aspek politik, sipil,
lalim." 604 dan yang lainnya. Karena itu, apabila terjadi
kesalahan dalam penerapan hukum-hukum
Sirah al-Khulafa ar-Rasyidun dalam agama atau ada kecacatan dan ketidakberes-
menghormati dan menjunjung tinggi hak an dalam menggariskan dan membuat sketsa
kritik serta perlunya ada kritik, merupakan politik Islam, atau teriadi perampasan hak-
bukti praktis paling baik dan paling kuat ten- hak sipil dalam berbagai muaamalat bebas
tang betapa besar nilai dan urgensitas kri- dan pen-fa sharuf-an-pen- tasharuf'an pribadi,
tik dalam Islam, sebagaimana yang dinyata- maka setiap muslim berhak menyampaikan
kan oleh Khalifah Umar bin al-Khaththab kritik terhadap pemimpin dan mengemba-
r.a., "Wahai, orang-orang! Barangsiapa meli- likannya kepada rel yang benan sebagaimana
hat suatu kebengkokan pada diriku maka lu- yang dilakukan oleh seorang perempuan yang
ruskanlah." Ada seorang laki-laki badui me- menentang Khalifah Umar bin al-Khaththab
nimpali, "Wahai, Amirul Mukminin! Sungguh, r.a. ketika dirinya ingin meletakkan sebuah
demi Allah! Seandainya kami mendapati ke- batasan untuk menangani masalah tingginya
bengkokan pada diri Anda, pasti kami akan mahar lalu Khalifah Umar r.a. berkata kepa-
meluruskannya dengan pedang-pedang kami da perempuan itu, "Perempuan ini benar dan
ini." Meridengar itu, Khalifah Umar bin al- Umar keliru." Hal ini sebagaimana juga yang
Khaththab r.a. sangat terharu bahagia seraya terjadi pada Rasulullah saw. ketika ada se-
berkata, "segala puji hanya bagiAllah SWT Zat orang laki-laki dengan tanpa alasan yang be-
Yang telah meniadikan dalam umat ini orang nar mengajukan keberatan dan protes atas
yang akan meluruskan kebengkokan Umar pembagian harta ghanimah yang beliau laku-
dengan pedangnya ketika Umar melakukan kan sambil berkata, "lni adalah pembagian
tindakan yang melenceng dan bengkok." yang di dalamnya terdapat ketidakadilan dan

Dalam sebuah kejadian lain, ada seorang dilakukan tidak karena Allah." Mendengar
laki-laki berkata kepada Khalifah Umar bin pernyataan seperti itu, Rasulullah saw. ber-
al-Khaththab r.a., "Bertakwalah Anda kepa- kata, "Semoga Allah SWT merahmati Musa.
da Allah, wahai Amirul Mukminin." Ada se- Dulu, ia pernah disakiti jauh lebih berat dari
seorang yang lain menimpali perkataan itu, ini, namun ia tetap bersabar." Masih banyak
"Kamu berani-beraninya mengatakan itu ke- lagi kejadian yang serupa dalam sirah.
pada Amirul Mukminin?!" Khalifah Umar bin
al-Khaththab r.a. berkata, "Biarkan ia menga- 6. PENCAWASAN DAN XONnROL UMAT
takan itu. Ini karena tidak ada kebaikan pada SERTA TANGGUNG IAWAB PEMIMPIN
kalian jika kamu tidak mengatakan seperti itu Pemimpin muslim berada di bawah peng-
dan tidak ada kebaikan pada kami iika kami awasan dan kontrol umatyang telah menuniuk
tidak mendengar perkataan itu dari kalian." dan mengangkatnya. Karena itu, apabila ia

604 HR Ibnu Majah dari Abu Sa'id al-Khudri r.a. Hadits ini iuga diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Malah, ath-Thabrani, dan al-Baihaqi
dari Abu Umamah. Juga diriwayatkan oleh ulama-ulama hadits yang lain.
FIQ.IH ISLAM JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

memimpin dengan adil dan melaksanakan


hukum-hukum syara', umat wajib untuk taat iu)u *t ,r J;.1:. W, { #
dan patuh kepadanya. Adapun jika ia zalim, o"'o

tiran, dan menyeleweng, umat mencopotnya


a

^*t
z

f J#j
ct

7r1
dan mengangkat pemimpin yang lain, seba-
"Setiap kamu adalah pengampu dan setiap
gaimana yang sudah pernah disinggung di
kamu bertanggung jawaban terhadap apayang
bagian terdahulu. Al-lji mengatakan,60s "Umat
berada di bawah pengampuannya. Pemimpian
bisa mencopot dan memakzulkan imam ka-
adalah pengampu dan ia bertanggung jawab
rena ada suatu sebab yang mengharuskan hal
terhadap rakyat yang diompunyo." 606
itu," yaitu seperti ditemukan adanya sesuatu
yang menyebabkan kacaunya keadaan kaum

|tt 4 )ti j:i


muslimin dan memburuknya urusan-urusan ,r. t .o 1o tl, .
agama. Ibnu Hazm, setelah menyebutkan tu- y: -# t.i
ol]jjrr
ln . t, 1,,
'^.
gas dan kewajiban-kewajiban imam, menga-
takan, "ltulah imam yang wajib untuk ditaati
:--;l'*b'i[o[ilua
-,., -,. ., - : ^ tt i

dan dipatuhi selama ia memimpin kita dengan "Tidak ada seorang pemimpin yang me-
Kitabullah dan Sunnah Rasulullah saw. Apa- mimpin masyarakat dari kaum muslimin lalu ia
bila ia menyeleweng dan melanggar sesuatu meninggal dunia dalam keadaan ia berkhianat
dari Kitabullah dan Sunnah Rasulullah saw kepada mereka kecualiAllah SWT mengharam-
ia harus dicegah serta sanksi dan kebenaran kan surga atas dirinya." 607

harus ditegakkan terhadapnya, fika kejelekan


dan gangguan dari dirinya tidak bisa dihin- Seorang khalifah harus menyadari dan
dari kecuali dengan mencopotnya, ia dicopot memahami betapa beratnya tangguang jawab
dan diganti dengan imam yang lain." tersebut, sebagaimana hal itu diilustrasikan
Dari sini bisa diketahui bahwa imam ber- oleh Khalifah Umar bin al-Khaththab r.a.
tanggung jawab di hadapan umat atas semua dalam perkataannya, "fika ada seekor kam-
langkah dan tindakannya. Hal ini sebagai- bing yang hilang dan tersesat di tepi sungai
mana ia harus menyadari beratnya pertang- Efrat, sungguh aku takut Allah SWT akan
gungjawaban terbesar dirinya di hadapan memintai diriku pertanggungjawaban atas
Allah SWT kelak pada Hari Kiamat. Allah hal itu kelak di Hari Kiamat."
SWT berfirman, Ketika umat tidak mampu untuk men-
copot dan memakzulkan pemimpinnya, se-
" Wahei, orang - orang yang b er iman !J ang an- bagaimana yang terjadi pada masa lampau,
lah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan hal itu tidak berarti umat mengakui melegiti-
(juga) janganlah kamu mengkhianati amanah masi pemerintahan sang pemimpin tersebut,
yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu tetapi sikap diam tersebut adalah sebagai se-
me ng etahur. " (al-Anfa al: 27 ) buah bentuk keterpaksaan untuk mengakui
realitas pahit yang terjadi, sebagai imple-
Rasulullah saw. bersabda,

605
Al-Mawoqif,ild VIII, hlm. 352.
505 HR Ahmad, al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi dari Abdullah bin Umar r.a.
607
HR Muslim dari Ma'qil bin Yasar r.a.
Bagian V: FIQIH UMUM FIQIH 1SLAM JILID 8

mentasi prinsip adh-dharuuraat tubiihu al' I. SUMBER KEDAULATAN DAN


mahzhuuraat (keadaan darurat membuat se- KEKUASAAN DALAM ISLAM
suatu yang sebenarnya tidak boleh menjadi Kedaulatan (as-siyaadah) dalam undang-
diperbolehkan).608 undang konstitusi modern adalah sumber
yang undang-undang atau pemimpin pemerin-
- Hubungan lmam yang MemimPln tahan mendapatkan hak agar perintahnya di-
Pemeilntahan den$an Masyarakat taati serta undang-undang yang diterbitkan-
Karakteristik hubungan ini terdefinisi- nya atau langkah-langkah kebiiakan dan
kan dengan hal-hal berikut. pengaturan yang diambilnya harus diber-
1. Imam adalah orang yang ditunjuk se- lakukan. Kedaulatan atau kekuasaan politik
bagai khalifah atau pengganti dan wakil adalah salah satu unsur atau pilar berdirinya
Rasulullah saw. serta para khalifah sete- sebuah negara dalam pengertian modern.
lah beliau sehingga ia harus terikat de- Dengan kedaulatan tersebut, negara bisa me-
ngan Kitabullah dan Sunnah Nabawiyah. nerbitkan undang-undang, membatasi kebe-
basan, memberlakukan wajib pajak, memberi-
2. Imam adalah pemegangkekuasaan umum
kan sanksi terhadap para pelaku pelanggaran
atas semua orang yang berada di Dar al'
supaya bisa terwujud stabilitas, tercipta ke-
Islam, baik muslim maupun dzimmi, se-
amanan, dan tidak ada kekacauan.
hingga langkah dan tindakan-tindakan-
Para ahli politik baik pada masa lalu mau-
nya harus terikat dengan kemaslahatan
umum.
pun sekarang memiliki berbagai pandangan
dan pendapat yang beragam dalam menentu-
3. Imam memiliki hak untuk mengawasi,
mengontrol, dan melakukan evaluasi ter-
kan sumber kedaulatan, apakah dari Tuhan,
dari diri pribadi sang pemimpin pemerintah-
hadap semua bawahannya, seperti para
an, ataukah dari umat (rakyat).
gubernur, wazir, dan qadhi, terkait semua
tugas dan pelayanan yang dibebankan Ada sekelompok pakar politik yang men-
kepada mereka. sponsori teori hak Ttrhan absolut untuk mem-
batasi kekuasaan para raja bahwa itu adalah
4. Hubungan imam dengan umat atau rak-
yat adalah hubungan seorang pembantu hak alamiah atau kodrati yang disakralkan
dan pelayan yang diamanati oleh majikan
dan didapatkan dari mandat Tuhan (teori
yang dilayani sehingga ia harus menye- kedaulatan T\rhan). Pemimpin pemerintahan
atau raja adalah wakil dalam merealisasikan
diakan dan mewujudkan kebahagiaan,
perintah-perintah T[rhan dan sebagai kha-
menebar keamanan dan kemakmuran
bagi semuanya, harus memiliki sikap- lifah (penguasa) di muka bumi. Hal ini men-
jadikannya menjalankan pemerintahan se-
sikap yang penuh dengan nuansa kasih
cara otoriter dan totaliter tanpa ada seorang
sayang dan ketulusan, tanpa ada ben-
pun yang memiliki hak untuk mengkritiknya.
tuk-bentuk pemaksaan, tekanan, dan
gangguan.
Teori ini muncul dan berkembang pada masa
lampau hingga akhir abad pertengahan, yaitu
periode pemerintahan teokrat atau otokrat.
Islam tidak mengakui teori ini, sebuah

608 Dr. Sulaiman ath-Thamawi, as-Sulthath ats-Tsalats,hlm. 283.


ISTAM JILID 8 Bagian v: FIQIH UMUM

teori yang memberikan seorang pemimpin trak sosial (social contract) yang diusung oleh
pemerintahan memiliki hak untuk men- |.f. Rousseau, ada sekelompok pemikir yang
jalankan pemerintahannya secara otoriter mensponsori teori kedaulatan rakyat, yakni
dan totaliter. Ini karena Allah SWT berfirman rakyat adalah sumber kekuasaan. Dalam arti,
kepada Rasul-Nya, rakyat adalah yang memiliki hak legislasi,
rakyat adalah yang menunjuk dan mengang-
'Maka, berilah peringatan karena sesung' kat para pemimpin serta memberinya kekua-
guhnya engkau (Muhammad) hanyalah pem' saan dan kedaulatan. Meski demikian, teori
beri peringatan. Engkau bukanlah orang yang ini tetap tidak bisa mencegah ketotaliteran
berkuasa atas mereke." (al'Ghaasyiyah: dan keotoriteran meskipun sudah mengam-
2t-22) bil bentuk karakteristik demokrasi karena
ada sebagian pemimpin pemerintahan yang
"Jika mereka berpaling, maka (ingatlah) menjalankan kekuasaan pemerintahannya
Kami tidak mengutus engkau sebagai pengawas secara otoriter dengan berdalih bahwa mere-
bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah ka merepresentasikan kehendak rakyat yang
menyampaikan (risalah)...." (asy-Syuura: 48) sakral.
Islam menolak teori yang menjadikan
"Kami lebih mengetahui tentang apa yang umat sebagai sumber kekuasaan legislasi
mereka katakan, dan engkau (Muhammad) bu- (pembuatan hukum dan undang-undang)
kanlah seorang pemaksa terhadap mereka...." karena at-tasyrii' (legislasi, meletakkan hu-
(Qaaf: a5) kum dan undang-undang) adalah hak abso-
lut Allah SWT semata. Adapun umat sendiri
Rasulullah saw. berkata kepada seorang hanyalah sebagai pemegang kekuasaan [khi-
laki-laki badui yang gemetar dan takut kepa- lafah) di muka bumi untuk menialankan dan
da beliau, "sesungguhnya, aku bukanlah raia merealisasikan hukum-hukum syariat, se-
dangkan khalifah, para pembantu, dan para
dan bukan pula orang yang bertindak lalim dan
6oe qadhinya adalah wakil umat dalam urusan-
sewenong-wenang."
urusan agama dan dalam mengatur perka-
Khalifah Umar bin al-Khaththab r.a. ber-
ra-perkara umat sesuai dengan syariat Allah
kata kepada orang-orang, "Sungguh demi
SWT dan Rasul-Nya. Umat memiliki hak un-
Allah, aku bukanlah seorang raja sehingga
aku akan memperbudakkalian dengan kekua-
tuk memberikan nasihat, masukan, arahan,
dan koreksi ketika si khalifah melakukan
saan dan paksaan. Aku tidak lain adalah salah
kesalahan serta mencopot dan memakzul-
seorang dari kalian. Posisiku terhadap kalian
kannya ketika ia telah menyimpang. Karena
adalah seperti posisi seorang wali anak yatim
itu, khalifah mendapatkan kekuasaannya dari
terhadap si anak yatim itu dan hartanya."
umat dengan berdasarkan akad atau kontrak
Bersamaan dengan munculnya teori kon-

'jV
60e Hadits ini disebutkan dari Abu Hurairah r.a. dan Abu Dzarr r.a. dengan redaksi, 'y1: airt ut ui Uy ,l]r.';: *'o';
'u-41
"frnorgkanlah dirimu. Sesungguhnya, aku bukanlah raja. Aku tidak lain hanyalah putra dari siorang perempuan dari
Qiraisy yang makan qadiid (dendeng');' (Lihat al-Ghazali,lhya' Ulumiddin,
jld' II, hlm. 338)
Abu Dawud meriwayatkan dari Abdullah bin Busr ,.^.,(";LL|i;;?t&-f &"o1;'iu"ul"srtunggrhnya, Atlah SWT
menjadikanku seorang hamba yang baik hati dan ramah. Dia tidak menjadikanku seorang yang arogan, sewenang'wenang, dan
angkuh."
Bagianv:RQIHUMUM ISLAM IrLrD 8

baiat atau wakaalah (perwakilan), sehingga ma Islam menegaskan bahwa umat bisa men-
ketika itu, sumber kedaulatan dan kekuasaan copot dan memakzulkan khalifah karena ada
adalah umat sebagai pihak yang mewakilkan suatu sebab yang mengharuskan dilakukan-
yang orisinal, bukannya wakil umat. nya hal itu. fika pencopotan itu berpotensi
Umat dalam masyarakat muslim atau da- terjadinya fitnah [konflik, geiolak), yang ha-
lam demokrasi Islam harus patuh dan komit- rus dipilih adalah kemudaratan yang paling
men terhadap hukum dan undang-undang ringan.
langit serta hukum moral, dan terikat dengan
prinsip-prinsip hukum langit itu. Karenanya, J. PENGORGANISASIAN NEGARA OIEH
kedaulatan dalam Islam dibangun berdasar- KHALTFAH (ADMTNISTRASI NEGARA)
kan hak kemanusiaan yang muncul dari kete-
7. ADM,N'STRAS' NEGARA PADA ERA
tapan syar'i. Dengan begitu, umat dan syariat
KHAL'FAH
adalah pemilik kedaulatan dalam ad-Dauloh
Khalifah adalah pemimpin negara ter-
al-lslamiyah. Dalam arti, kedaulatan yang asli
dan hakiki sejatinya adalah milik Allah SWT
tinggi dan pemilik berbagai bentuk tanggung
sehingga dalam masalah perintah dan larang- iawab terbesar, yang membawa umat menuju
kepada tujuan dan harapan terbaik, membu-
an harus meruiuk kepada-Nya. Adapun ke-
daulatan praktis didapatkan dari rakyat yang
at skema perjalanan umat dalam koridor ia-
lan yang paling lurus, paling benar, dan pa-
memilih dan menunjuk para anggota ahlu al-
halli wa al-'aqdi yang terdiri atas para cerdik
ling mudah. Karena khalifah adalah individu
yang memiliki kemampuan, kapasitas, dan
cendekia'yang memiliki kompetensi dan ka-
kapabilitas yang terbatas, tentu ia membutuh-
pabilitas untuk melakukan ijtihad dalam ko-
ridor prinsip-prinsip syariat.610
kan para pembantu untuk menialankan pe-
merintahan negara. Al-Mawardi mengatakan
Almarhum Ustadz Abdul Wahhab Khalaf
bahwa semua yang diamanatkan dan diman-
mengatakan bahwa511 posisi kepemimpinan
datkan kepada imam berupa pengaturan dan
tertinggi ini terhadap pemerintahan Islam
pengorganisasian umat tidak mungkin se-
adalah sama seperti posisi kepemimpinan
muanya ia jalankan sendiri, tetapi mutlak ia
tertinggi terhadap pemerintahan konstitusi
membutuhkan para pembantu dan wakil.512
mana pun. Ini karena khalifah mendapatkan
Dari para pembantu khalifah itulah, kekuasa-
kekuasaannya dari umat yang tersimbol atau
an eksekutif dalam Islam terbentuk.
terepresentasikan pada ahlu al-halli wa al-
'aqdi. Keberlangsungan kekuasaan yang dipe- Sejarah mengabarkan kepada kita bahwa
para khalifah kaum muslimin telah menunjuk-
gang khalifah ini tergantung pada sikap umat
yang masih percaya kepadanya dan pada si- kan keberhasilan yang spektakuler dalam
pengelolaan dan administrasi negara, bahwa
kap khalifah sendiri tentang sejauh manakah
Islam melakukan terobosan, penciptaan, pe-
ia bisa mengatur dan mewujudkan kemasla-
nemuan, inovasi, dan kreasi dalam bidang mi-
hatan-kemaslahatan mereka. Karena itu, ula-

610 Lihat Dr. ar-Ris, an-Nazhariyyat as-Siyasiyyah al-lslamiyyah, hlm.320-341; Prof. Alal al-Fasi, Maqashidu asy Syari'ah al-
Istamiyyah wa Makarimuha, hlm. 209-215; Muhammad Asad,, Minhaj al-lslam fi al-Hukmr, hlm. 77-86; Yusuf Musa, Nizham
al-Hukmi fi al-lslam, hlm. 123-127.
611 As-Siyasah asy-Syar'iyyah,hlm. 58.
612 At-Ahkam as-Sulthaniyyah (penerbit ShubaihJ, hlm. 20.
IsrAM ]rLrD 8 Bagian V: RQIH UMUM

liter, administrasi, dan politik, sebagaimana sangat menyita waktu dan tenaga Khalifah
Islam iuga melakukan penemuan, penciptaan, Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. pada masa ja-
inovasi, dan kreasi dalam bidang sains, per- batannya yang singkat adalah memerangi
undang-undangan, dan berbagai media yang orang-orang murtad, mengokohkan pilar-pi-
"memprovokasi" kemaiuan peradaban.613 lar Islam, dan memperkuat elemen-elemen
Benih administrasi mulai tumbuh pada dasar negara dengan menampakkan kekuat-
masa Rasulullah saw. dengan penyebaran an kaum muslimin kepada pihak-pihak yang
dakwah, menghadapi musuh, mengumpulkan berseberangan dengan mereka. Khalifah Abu
g h a ni mah, zakat, sedekah, ir'zy a h, dan' u sy u ur Bakar ash-Shiddiq r.a. juga memiliki perhati-
[pajak hasil bumi), membagikan dan men- an yang besar untuk melakukan pengawasan,
distribusikannya kepada para pejuang dan pemantauan, dan evaluasi terhadap para pe-
penduduk dari kaum Muhajirin, Anshac dan gawai dan pejabat negara,6ls yakni para pega-
fakir miskin dari kaum muslimin, pembagian wai dan pejabat administrasi. Mereka disebut
kerja di antara para pegawai dan pejabat ne- 'ummaal (para pegawai) untuk menjelaskan
gara, bentuk tindakan dan perlakuan beliau bahwa kekuasaan dan wewenang'aamil (pe'
terhadap para pegawai dan pejabat negara gawai) tidaklah mutlak.
tersebut, terhadap para utusan, delegasi, dan Gambaran sistematika administrasi mu-
kaum perempuan,5la mengirim para qadhi dan lai tampak lebih jelas lagi pada masa Khalifah
pengajar ke sebagian wilayah seperti Yaman. Umar bin al-Khaththab r.a. karena sema-
Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. juga kin luasnya wilayah teritorial ad-Daulah al-
mengikuti jejak langkah Rasulullah saw. da- Islamiyah waktu itu. Khalifah Umar bin al-
lam bidang administrasi islami. Ia tetap Khaththab r.a. menunjuk dan mengangkat
mempertahankan para pegawai dan peja- para pegawai dan pejabat yang cakap dan ka-
bat yang sebelumnya ditunjuk dan diangkat pabel, mengawasi dan mengevaluasi mereka
oleh Rasulullah saw. Abu Ubaidah r.a. ada- secara sangat ketat, mengaudit harta kekaya-
lah yang bertugas menangani urusan-urusan an mereka, membuat data statistik atau sen-
keuangan, sedangkan Umar bin al-Khaththab sus jumlah suku-suku yang ada sebagai ba-
r.a. bertugas menangani bidang peradilan. han untuk menentukan berapa subsidi yang
Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. bermusya- akan diberikan kepada mereka, membentuk
warah dan berkonsultasi dengan para cerdik ad-dawaawiin yang pada masa sekarang mi-
cendekia dalam berbagai permasalahan dan rip dengan departemen. Untuk kali pertama
kasus yang mengemuka. Semenanjung Arab dalam Islam, Khalifah Umar bin al-Khaththab
dibagi menjadi beberapa wilayah provinsi, r.a. membentuk diiwaanatau departemen kha-
seperti Makkah, Madinah, Thdif, Shan'a', dan raaj dankeuangan di Damaskus, Bashrah, dan
seterusnya.Hiiaz dibagi menjadi tiga wilayah Kufah dalam bentuk seperti yang sudah per-
provinsi, Yaman dibagi menjadi delapan pro- nah ia lakukan sebelumnya. Khalifah Umar
vinsi, sedangkan Bahrain dan sekitarnya di- bin al-Khaththab r.a. adalah orang yang per-
jadikan satu provinsi. Hal terpenting yang tama mengangkat para qadhi dan member-

6t3 Ustadz Muhammad Kurdi Ali, al-ldarah at-lstamiyyah fi'tzzi at-Arab,hlm.5.


614 lbid, hlm.22.
61s lbid, hlm. 23-22.
BagianV:FIQIHUMUM JILID 8

lakukan penanggalan hijriah. Khalifah Umar 2. PENCKLAS'FIKASIAN KEWENANGAN


bin al-Khaththab r.a. pula yang membuat atur- TABATAN MENURUT PENDAPAT AL.
an penggajian para pegawai yang disesuai- MAWARDI
kan dengan kebutuhan dan daerah di mana ia Al-Mawardi membagi karakteristik ke-
tinggal, melarang para pemuka Quraisy dari wenangan jabatan (al-wilaayah) para pem-
kaum Muhaiirin untuk pergi keluar daerah bantu khalifah menjadi empat, yaitu sebagai
kecuali harus dengan izin dan batas waktu berikut.6le
tertentu, dan berbagai pendivisian dan sis- 1. Pejabat yang memiliki kewenangan
tematika administrasi yang sangat bagus umum terhadap seluruh wilayah negara,
lainnya.616 yaitu para wazir, karena mereka dituniuk
Berikutnya, Khalifah Utsman bin Affan sebagai wakil dalam semua urusan tanpa
r.a. dalam masa jabatannya tetap memper- ada pengkhususan dan pembatasan.
tahankan semua yang telah diletakkan oleh 2. Peiabat yang memiliki kewenangan umum
Khalifah Umar bin al-Khaththab r.a. sebelum- dalam wilayah-wilayah kerja tertentu, yaitu
nya, juga tetap mempertahankan para pega- para amir (gubernur), karena kewenangan
wai dan pejabat negara yang ditunjuk oleh mereka bersifat umum, namun hanya ter-
Khalifah Umar bin al-Khaththab r.a. sebelum- batas pada wilayah administrasi (provinsi)
nya beserta sejumlah orang dari keluarga dan yang diserahkan kepada mereka.
kerabat Khalifah Utsman bin Affan r.a. pada 3. Pejabat yang memiliki kewenangan khu-
awal masa pemerintahannya. Selanjutnya, ad- sus, namun membawahkan semua wilayah
ministraii negara mulai melemah pada paruh negara, yaitu qadhi al-qudhah (hakim
kedua masa pemerintahan Khalifah Utsman agung), kepala angkatan bersenjata, kepa-
bin Affan r.a. Ini karena faktor usia yang te- la bidang pengamanan wilayah-wilayah
lah lanjut dan ada sebagian dari para pejabat perbatasan, kepala urusan pengumpulan
tinggi yang justru sibuk dengan ambisi mere- kharaaj, dan kepala urusan pengumpul-
ka terhadap kekuasaan.617 an sedekah, karena kewenangan masing-
Khalifah Ali bin Abi Thalib r.a. juga meng- masing dari mereka bersifat khusus hanya
ikuti dan melanjutkan bentuk administrasi pada bidang tertentu, namun membawahi
dan pengelolaan negara yang telah diletak- atau mencakup semua wilayah negara.
kan oleh para khalifah sebelumnya. 4. Pejabat yang memiliki kewenangan khu-
Sistem dan tatanan administrasi mulai sus dan hanya terbatas pada wilayah ter-
mengkristal pada era kekuasaan Umawi dan tentu, yaitu seperti qadhi fhakim) ka-
Abbasi sebagai konsekuensi interaksi mereka bupaten atau provinsi, kepala urusan
dengan peradaban-peradaban lain sehingga pengumpulan kharaaj, kepala urusan pe-
memungkinkan bagi para fuqaha Islam untuk ngumpulan sedekah, kepala bidang peng-
memformulasikan hukum-hukum adminis- amanan wilayah perbatasan, dan kepa-
trasi yang sesuai.618 la angkatan bersenjata, namun cakupan

616 lbid, hlm. z7-s3.


677 lbid, hlm.55 dan berikutnya.
618 lbid, hlm.65 dan berikutnya.
61e Al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 19.
ISLAM IILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

kewenangan mereka hanya terbatas mengangkat para pejabat negara, menangani


pada tingkat kabupaten atau provinsi bidang mazhaalim (hal ini akan diielaskan di
(semacam kepala departemen tingkat ka- bagian mendatang), membawahi bidang mi-
bupaten atau provinsi). liter, menunjuk panglima militer, dan melak-
sanakan urusan-urusan yang menurut pan-
3. IABATAN PARA PEMBANTU I<HALIFAH dangannya perlu untuk dilaksanakan. Prinsip
pokok jabatan ini: setiap hal yang boleh dila-
|abatan para pembantu dan wakil khali-
kukan oleh khalifah juga boleh dilakukan
fah di atas adalah al-wizaarah [jabatan ting-
oleh wazir mufawwadh, dengan kata lain, ke-
kat pusat, kementerian) dan imaarah al-aqaa-
wenangan-kewenangan yang dimiliki oleh
Iiim (jabatan tingkat daerah).
khalifah juga dimiliki oleh wazir mufawwadh
kecuali tiga hal saja, yaitu sebagai berikut.
a. Al-Wizaarah - Wilaayah al-'ahdi (menunjuk putra mah-
Pada masa Rasulullah saw., para sahabat kota). Khalifah atau imam memiliki
adalah para pembantu beliau dalam berbagai kewenangan menunjuk dan mereko-
urusan-urusan beliau. Sebagian dari mereka mendasikan orang yang akan menggan-
ada yang tetap menjadi pembantu sebagian al- tikannya kelak, namun kewenangan ini
Khulafa ar-Rasyidun dan para penguasa Umawi tidak dimiliki oleh wazir mufawwadh.
yang waktu itu istilah ini belum dikenal. Istilah - Imam bisa mengajukan pengunduran diri
kata ini mulai dikenal dengan meminjam baha- dari jabatan kepemimpinannya kepada
sa Persia pada masa kekuasaan Abbasi. umat, sedangkan hal ini tidak bisa di-
Al-Mawardi menjelaskan seluk beluk ja- lakukan oleh wazir mufawwadh.
batan al-wizaarah dan membaginya menjadi - Imam bisa mencopot pejabat yang ditun-
dua klasifikasi, yaitu wizaarah tafwiidh dan juk oleh wazir mufawwadh, namun wazir
wizaarah tanfiidz.62o mufawwadh tidak bisa mencopot pejabat
yang diangkat oleh imam.
1) Wlzaaruh Tafwlltlh
Imam menunjuk seseorang sebagai pem- Adapun selain tiga kewenangan di atas,
bantunfa (wazir, menteri) yang ia pasrahi semua tindakan dan kebijakan yang dilaku-
mengurus berbagai urusan berdasarkan pan- kan oleh wazir mufawwadh adalah berlaku
dangannya sendiri dan memberlakukannya efektif. Apabila terjadi perselisihan antara
berdasarkan hasil ijtihadnya sendiri. Pada wazir mufawwadh dan imam, cara penyele-
masa sekarang, iabatan ini mirip dengan ja- saiannya adalah sebagai berikut.621
batan perdana menteri. Ketika imam tidak setuju terhadap suatu
Ini adalah jabatan paling krusial setelah keputusan hukum pengadilan yang telah disah-
jabatan khilafah. Ini karena wazir mufaw- kan dan diratifikasi oleh wazir mufawwadh,ke-
wadh (menteri yang memegang jabatan wi- putusan hukum itu tetap harus dilaksanakan.
zaarah tofwiidh) memiliki semua kewenangan Apabila tindakan dan kebijakan yang dila-
dan otoritas khalifah, seperti menunjuk dan kukan oleh wazir mufawwadh adalah terkait

620 AI-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 20.


627 lbid, hlm.23.
Bagian V: FIQIH UMUM IrLID 8

dengan distribusi harta di dalam hak-hak har- seperti imam.


ta, imam tidak bisa membatalkan kebijakannya - Imam atau khalifah harus selalu melaku-
itu dan tidak boleh menarik kembali apa yang kan pengawasan dan kontrol terhadap
telah didistribusikan oleh wazir mufawwadh keria wazir mufawwadh dan berbagai ke-
berdasarkan pendapat dan pandangannya. bijakan dan aturan yang diambilnya un-
Apabila tindakan dan kebijakan yang tuk meratifikasi yang telah benar dan
dilakukan oleh wazir mufowwadh adalah ter- mengoreksi serta mengevaluasi Vang
kait urusan umum seperti menunjuk dan salah. Ini karena pengaturan umat dipas-
mengangkat peiabat, mempersiapkan pasuk- rahkan kepadanya dan dibebankan kepa-
an dan pengaturan perang, imam bisa mem- da ijtihad kebijakannya.
batalkannya dengan mencopot pejabat yang
diangkat oleh wazir mufawwadh, menarik pa- Karena posisi wizaarah ini sangat urgen
sukan kembali ke barak militer, dan mengatur dan krusial, fuqaha menetapkan bahwa se-
kembali cara perang dengan cara yang lebih jumlah syarat dan kualifikasi yang harus di-
tepat.lni karena dalam urusan-urusan umum penuhi oleh imam juga harus dipenuhi oleh
seperti itu, imam bisa melakukan pengoreksi- orang yang diangkat sebagai wazir mufaw-
an dan evaluasi kembali serta membatalkan wadh kecuali satu syarat saja, yaitu syarat
langkah dan kebijakan yang sebelumnya ia nasab sebagai orang Quraisy. Ini karena wa-
putuskan, secara prioritas imam juga bisa zir mufawwadh memiliki kewenangan untuk
melakukan koreksi, evaluasi, dan pembatalan memberlakukan berbagai pandangan, kebijak-
terhadaf langkah dan kebijakan yang diambil an, dan ijtihad dirinya sendiri. Karena itu, ia
oleh wazir mufawwadh terkait urusan-urusan juga disyaratkan harus orang yang memiliki
umum seperti itu. kapasitas dan kapabilitas sebagai mujtahid.
Seandainya imam menunjuk dan meng- Adapun alasan pengecualian syarat nasab di
angkat seseorang untuk menempati jabatan atas adalah karena nas-nas yang menyang-
tertentu dan wazir mufawwadh ternyata juga kut syarat nasab ini hanya terbatas pada ima-
mengangkat orang lain untuk menempati bi- mah. Hal ini yang mendorong Khalifah Abu
dang yang sama, yang dimenangkan adalah Bakar ash-Shiddiq r.a. berkata, "Kami (orang
pengangkatan yang lebih dulu. Quraisy) adalah para amir, sedangkan kalian
Adapun mengenai pengkoordinasian, [non-Quraisy) adalah sebagai para wazir."
pengaturan, dan pengonsolidasian hubungan Ada satu syarat tambahan yang harus di-
antara imam dan wazir mufawwadh adalah penuhi oleh seorangwazir mufawwadh, yaitu
sebagai berikut.622 ia haruslah orang yang memiliki kapabilitas,
- Wazir mufawwadh atau tafwiidh harus kapasitas, kompetensi, pengalaman, dan wa-
melaporkan kepada imam tentang ber- wasan secara detail dan mendalam di dalam
bagai pengaturan, kebijakan, dan peng- urusan militer dan kharaajyang dipasrahkan
angkatan pejabat yang dilakukan olehnya kepadanya.623
sehingga otoritas dan kewenangannya Begitu juga, penyerahan jabatan wizaa-
yang cukup luas itu tidak menjadikannya roh tafwiidh ini tidak cukup hanya dengan

622 lbid, hlm. 22-23.


623 lbid, hlm. 20.
--

IsLAM IrLrD 8 Bagianv:FIQIHUMUM

adanya izin dan pemberitahuan, tetapi harus pada imam tentang berbagai hal yang berasal
dengan menggunakan akad atau kontrak ter- dari bawah (rakyat dan para peiabat), serta
tentu dari khalifah kepada orang yang diang- berbagai kejadian dan kasus yang sedang ter-
katnya sebagai wazir mufawwadh, sedangkan jadi. Wazir tanfiidz tidak memiliki wewenang
akad atau kontrak tidak sah kecuali dengan independen untuk membuat aturan, arahan,
ucapan yang jelas dan eksplisit.624 dan kebijakan. Ia memiliki spesifikasi tugas
Karena wazir mufawwadh memiliki we- yang terbatas, yaitu sebagai berikut.
wenang dan otoritas umum yang membawah- - Melaporkan kepada khalifah tentang ber-
kan seluruh wilayah negara sama seperti bagai permasalahan yang ada.
imam, khalifah tidak boleh mengangkat dua - Melaksanakan dan merealisasikan perin'
wazir mufawwadh sekaligus pada waktu yang tah-perintah khalifah yang disampaikan
sama, sebagaimana tidak boleh mengangkat kepadanya,
dua imam atau khalifah sekaligus pada waktu
yang sama. Ini karena akan ada potensi ter- Penunjukan dan pengangkatan wazir tan'
jadi benturan keria di antara keduanya dalam fiidz culosp hanya dengan adanya izin dan per-
berbagai langkah dan kebijakan. Akan tetapi, setujuan, tidak disyaratkan harus dengan pro-
jika khalifah menunjuk dua orang yang harus sedur kontrak tertentu dengan khalifah. fuga
bekerja secara bersama dan kolektif sehingga tidak disyaratkan seorang wazir tanfiidz harus
masing-masing tidak bisa membuat rencana berstatus orang merdeka. Ini karena ia tidak
dan kebiiakan secara tersendiri, tetapi setiap memiliki wewenang dan otoritas independen
rencana dan kebijakan yang diambil harus sebab tugasnya hanya dua, yaitu' melapor-
atas kesepakatan kolektif di antara mereka kan berbagai permasalahan kepada imam
berdua, itu boleh.625 dan melaksanakan berbagai perintah imam
yang disampaikan kepadanya. Ia juga tidak
2l Wizaarah Tanflld*26 disyaratkan harus orang yang memiliki kapa-
sitas dan kapabilitas sebagai mujtahid karena
Posisi jabatan
ini lebih rendah dari posi-
ia tidak boleh memutuskan suatu masalah ber-
si jabatan wizaarah tafwiidh.lni karena wazir
dasarkan pandangan dan pendapatnya sendiri'
tanfiidz hanya bertugas menjalankan renca-
na, pandangan, inisiatif, pengaturan, dan ke-
bijakan imam. Wazir tanfiidz adalah penengah 3) Syarat-Syarat Wazlr Tanflldz
atau perantara antara imam dan rakyat serta Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh
para pejabat. Wazir tanfiidz bertugas melaks- seorang wazir tanfiidz ada tujuh yang spesi-
anakan perintah-perintah imam, rencana, fikasinya lebih terkait dengan moral dan
kebijakan, dan keputusan-keputusan imam, pengalaman politik. Ketujuh syarat tersebut
menyampaikan tembusan kepada orang adalah sebagai berikut.
yang diangkat oleh imam sebagai pejabat a) Amanah
atau memberitahukan instruksi imam untuk Seorang wazir tanfiidz harus orang
mempersiapkan pasukan, menyampaikan ke- yang amanah, jujur, dan bertanggung ia-

624 lbid, hlm. 21.


62s lbid, hlm.26.
626 lbid, hlm. 24-26
Bagian V: FIQIH UMUM ,JrLrD 8

wab supaya ia tidak mengkhianati apa Ini iuga dikarenakan jabatan-jabatan ter-
yang diamanatkan kepadanya dan tidak sebut memiliki beban tugas dan tanggungja-
melakukan manipulasi serta kebohongan wab yang sangat berat dan krusial yang tidak
di dalam apa yang ia dimintai nasihat, bisa dipikul oleh kaum hawa karena tugas
masukan, dan pertimbangan. dan tanggung jawab itu menuntut pandangan
b) Memiliki kemampuan berbahasa yang yang cermat, ketegasan, dan kuatnya tekad.
baik dan benar sehingga informasi dan fabatan wizaarah tanfiidz boleh dipegang oleh
pemberitahuan yang disampaikannya ter- orang dzimmi, namun jabatan wizaarah taf-
jamin kesasihan dan akuntabilitasnya. wfidh tidak boleh dipegang oleh orang dzimmi.
c) Tidak rakus sehingga ia kebal terhadap Boleh menunjukwazir tanfiidz lebih dari satu,
suap dan tidak mudah terkelabui. berbeda dengan wazir tafwiidh. Akan tetapi,
d) Ia harus orang yang berkarakter tenang, khalifah boleh memiliki dua wazir: salah sa-
Iembut, dan disukai orang, tidak ada per- tunya wazir tafwiidh dan yang satunya lagi
musuhan dan kebencian antara dirinya adalah wazir tanfiidz. Dengan demikian, wazir
dan orang-orang. Ini karena permusuhan tafwiidh memiliki wewenang independen, se-
dan kebencian menghalangi dari saling dangkan wazir tanfiidz hanya sebatas melak-
bersikap adil, proporsional, obiektil dan sanakan perintah-perintah khalifah.
saling bersimpati.
e) Memiliki memori yang kuat sehingga ia 4l Perbedaan Antara Wzaarah Tafwlldh
mampu melaksanakan instruksi imam dan Wzaarah Tanflldz
dan menyampaikan kepada imam apa Al-Mawardi menyebutkan delapan per-
yang harus disampaikan kepadanya. bedaan di antara kedua wizaarah tersebut.
0 Pandai dan cerdas sehingga ia mampu Empat di antaranya terkait dengan syarat, se-
melihat, mempelajari, dan mengamati se- dangkan empat yang lainnya terkait dengan
cara cermat, jeli, tepat, akurat, dan tidak kewenangan dan kompetensi.
bingung terhadap berbagai urusan dan Empat perbedaan yang terkait dengan
permasalahan. syarat dan kualifikasi adalah sebagai berikut.
g) Ia bukan orangyang suka menuruti hawa a) Status merdeka. Ini merupakan syarat
nafsu sehingga ia tidak mudah terbujuk untuk wizaarah tafwiidh, namun bukan
oleh hawa nafsu. menjadi syarat untuk wizaarah tanfiidz.

fabatan sebagai wazir tanfiidz, wazir


b) Islam. Ini merupakan syarat untuk wi-
tafwiidh, dan khilafah tidak boleh dipegang zaorah tafwiidh, namun bukan menjadi
oleh orang perempuan, berdasarkan hadits,
syarat untuk wizaarah tanfiidz.
c) Memiliki ilmu pengetahuan tentang hu-
'e1;t kum-hukum syara' (memiliki kapasitas
$)i rli i,, tti j) dan kapabilitas melakukan ijtihadJ. Ini
"Tidak akan bisa sukses suatu kaum yang merupakan syarat untuk wizaarah taf-
menyerahkan urusan mereka kepada seorang wiidh, namun bukan menjadi syarat un-
perempllen." 627 tukwizaarah tanfiidz.

627 HR Ahmad, al-Bukhari, at-Tirmidzi, dan an-Nasa'i dari Abu Bakrah r.a. Hadits ini dimasukkan ke dalam kategori hadits sahih
oleh at-Tirmidzi. ILihat Nai/ al-Awthar,ild.Ylll, hlm. 263J
--

ISLAM lrlrD 8 BagianV: FIQIH UMUM

d) Memiliki wawasan dan pengalaman ten- dalam peperangan, dan mengumpulkan har-
tang urusan-urusan militer dan ekonomi ta. Setiap amir memiliki seorang pejabat khu-
seperti masalah kharaaj. Ini merupakan sus dalam bidang kharaaj.
syarat untuk wizoarah tafwiidh, namun Pada masa pemerintahan bani Umayah,
bukan menjadi syarat untuk wizaarah di mana wilayah kekuasaan ad-Daulah al-
tanfiidz. lslamiyah semakin luas dalam bentuk yang
sangat signifikan, selanjutnya wilayah ad-
Adapun empat perbedaan yang terkait Daulah al-lslamiyah dibagi menjadi lima wi-
dengan wewenang, kompetensi, dan otoritas layah administrasi besar:
adalah sebagai berikut. 1) Hijaz,Yaman, dan daerah sekitarnya;
a) Wazir tafwiidh memiliki kewenangan dan 2) Mesir yang terdiri atas dua bagian, yaitu
otoritas menjalankan pemerintahan dan Mesir Bawah dan Mesir Atas;
menangani bidang mazhaalim, sedang- 3) Irakyangterdiri atas dua bagian, yaitu Irak
kan wazir tanfiidz tidak. Arab (mencakup wilayah Babilonia dan
b) Wazir tafwiidh memiliki kewenangan Asyuria kuno), dan Irak Ajami (Persia),
dan otoritas langsung untuk menunjuk 4) Bilaad al-Jaziirah berikut Armenia dan
dan mengangkat para pejabat, sedangkan Azerbaijan;
wazir tanfiidz tidak. 5) Afrika utara, Andalusia, dan kepulauan
c) Wazir tafwiidh memiliki kewenangan dan Sisilia.
otoritas mengirim pasukan dan mengatur
perang, sedangkan wazir tanfiidz tidak. Bangsa Arab tetap menjalankan sistem
d) Wazir tafwiidh memiliki kewenangan dan administrasi di atas di negeri-negeri yang
otoritas menangani urusan baitul mal, berhasil mereka taklukkan dengan melaku-
baik pengumpulan maupun pembelanja- kan sejumlah perubahan parsial di dalam-
annya, sedangkan wazir tanfiidz tidak. nya yang sesuai dengan spirit kearaban. Akan
tetapi, dengan semakin majunya ad-Daulah
b. lmaarah al-Aqaalllm (Jabatan Tlngkat al-lslamiyah dan semakin luas wilayah-wi-
Daerah atau Provlnsl) layahnya, sistem administrasi menjadi agak
kompleks dan jumlah diiwaan (departemen)
Pada masa Khalifah Umar bin al-Khath-
thab r.a., wilayah ad-Daulah al-Islamiyah
semakin banyak, terutama pada masa pe-
merintahan Abbasiyah yang banyak terpenga-
mengalami perluasan yang cukup signifikan
sehingga hal itu menuntut adanya pemba-
ruh oleh peradaban Persia dalam bidang
gian wilayah administrasi menjadi bebera- tatanan pemerintahan dan administrasi.62s
pa bagian. Syam (Siria) dibagi menjadi dua, Perkembangan ini secara otomatis me-
Persia menjadi tiga, dan Afrika juga menja- nuntut dan mengilhami para fuqaha untuk
di tiga. Setiap wilayah administrasi memi- mengkaji tabiat berbagai jabatan wilayah yang
liki seorang wali atau amir fgubernur) yang ada berikut hukum-hukum yang bersentuhan
bertugas mengimami shalat, menyelesaikan dengan masalah politik dan pengaturan negara
yang sesuai dengan jabatan-jabatan tersebut.
berbagai persengketaan, memimpin pasukan

628 As-sutthath ats-Tsalats,hlm. 296-299.


Bagian V: RQIH UMUM ISLAM )rLrD 8

Fuqaha lalu membagi jabatan wilayah culan imaarah istiilaa' sejak paruh kedua
atau imaarah menjadi dua, yaitu imaarah dari abad ketiga hijriah, di mana waktu itu
umum dan imaarah khusus. mulai berdiri negara-negara kecil di timur
dan barat Islam, seperti negara Buwaihiyah,
1) lmaanh Umum (Jabatan SetlnElkat Samaniyah, Ghaznawiyah, dan Saljuqiyah di
Gubernur yang Memlllkl Wewenang dan belahan timur Islam, dan negara Thuluniyah,
Otorltas Umum) Ikhsyidiyah, dan Aghlabiyah di belahan barat
Islam.63o
Imaarah umum yaitu jabatan yang me-
nangani semua urusan yang berhubungan T[gas-tugas yang dijalankan oleh para
pemegang jabatan imaarah ini ada tujuh, yai-
dengan wilayah atau daerah provinsi, baik
yang berkaitan dengan masalah keamanan, tu sebagai berikut.631
pertahanan, maupun yang berkaitan dengan (1) Menangani pengaturan pasukan dan pe-
masalah peradilan dan urusan keuangan. nempatannya serta menentukan besaran
Imaarah umum ada dua macam, yaitu imaa- gaji pasukan kecuali jika imam atau khali-
rah istikfaa'(jabatan gubernur yang ditunjuk fah telah menentukannya, mereka harus
dan diangkat oleh khalifah atau pemimpin mengikuti ketentuan khalifah tersebut.
pusat) dan imaarah istiilaa' [jabatan guber- [2) Menangani masalah hukum dan meng-
nur yang didapatkan secara paksa sehingga angkat qadhi.
khalifah atau pemimpin pusat mau tidak mau (3) Menangani masalah pengumpulan kharaaj
harus mepgakuinya). dan sedekah, mengangkat para pegawai
yang bertugas untuk itu, serta mendistri-

al lmaarah lstlkfad 62e busikan hasil kharaaj dan sedekah yang


memang harus didistribusikan kepada
Imaarah istikfaa' ad,alah j abatan gubernur
pihak-pihak yang berhak mendapatkan.
yang diperoleh oleh seseorang yang kapabel
berdasarkan penunjukan dan pengangkatan [4) Melindungi agama, menjaga hal-hal yang
harus dihormati, dan meniaga agama dari
oleh imam untuk menjalankan pemerintahan
dan kepemimpinan daerah provinsi tertentu
distorsi dan manipulasi.
sehingga ia memiliki wewenang dan otoritas (5) Menegakkan hudud (sanksi hukuman)
umum, namun terbatas hanya pada lingkup menyangkut tindakan pelanggaran ter-
daerah provinsi yang berada di bawah kepe- hadap hak Allah SWT [baca: hak publik)
mimpinannya. Sistem imaarah ini terus ber- dan hak Adami [baca: hak personal).
jalan sejak era al-Khulafa ar-Rasyidun yang (6) Mengimami shalat jumat dan shalat
menunjuk para wali atau gubernur untuk jamaah atau menunjuk orang yang bertu-
memimpin sejumlah daerah seperti Mesir, gas untuk itu.
Yaman, Syam, dan Irak, sampai pada masa (7) Menyediakan segala fasilitas dan kemu-
pemerintahan bani Umawi dan era keemas- dahan pelaksanaan ibadah haji setiap
an bani Abbasi. Setelah itu, mulai bermun- tahun.

62e Al-Mawardi, al -Ahkam as-sulthaniyyah, hlm. 27 dan berikutnya.


630 Dr. ar-Ris, an-1Va zhariyaat as-Siyasiyyah al-lstamiyyah,hlm. 234.
631 Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 28.
Bagianv:FIQIHUMUM
ISLAM JrLrD 8

Ada tugas satu lagi bagi wali atau gu- b) lmaarah lstilld 634

bernur yang daerahnya memiliki pantai atau Imaarah lstiila' adalah kepemimpinan
memiliki perbatasan dengan wilayah musuh daerah yang didapatkan oleh seseorang se-
Itsughuur), yaitu melawan musuh dan mem- cara paksa tanpa penunjukan dan pengang-
bagi ghanimah sesuai dengan ketentuan dan katan oleh imam atau khalifah, yaitu seperti
hukum-hukum syara'. ada seseorang yang berhasil merebut kekua-
Kualifikasi dan syarat-syarat yang ha- saan suatu bagian dari wilayah Islam seca-
rus dipenuhi oleh orang yang memegang ja- ra paksa, sebagaimana yang terjadi pada era
batan imaarah (gubernur) ini adalah sama se- pemerintahan Abbasiyah kedua, yaitu era
perti syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh negara-negara kecil (duwailaat). Dengan de-
pemegang jabatan wizaarah tafwiidh.lni ka- mikian, khalifah terpaksa melegitimasi dan
rena perbedaan di antara keduanya (wazir mengakui kepemimpinan orang tersebut atas
tafwiidh dan wali atau gubernur) hanyalah wilayah atau provinsi yang dikuasainya itu
terkait dengan batas cakupan wilayah yuris- serta memasrahkan jalannya pemerintahan
diksinya karena kekuasaan wazir tafwiidh dan pengaturan provinsi tersebut kepada
bersifat umum mencakup seluruh wilayah dirinya. Akan tetapi, hal-hal yang berkaitan
negara. Adapun wewenang dan otoritas amir dengan agama tetap dipegang oleh khalifah.
(gubernur) hanya terbatas pada wilayah pro- Dengan demikian, amir rstiilaa'tersebut, se-
vinsi yang berada di bawah kepemimpinan- bagaimana yang dikatakan oleh al-Mawardi,
nya. Karena itu, wazir tafwiidh memiliki hak memegang otoritas penuh pada aspek politik
untuk mengawasi, mengontrol, dan melaku- dan pengaturan provinsi yang dikuasainya,
kan evaluasi terhadap pelaksanaan keria dan sedangkan khalifah dengan pengakuan dan
jalannya pemerintahan para wali atau guber- izinnya itu memegang pelaksanaan hukum-
nur. Wazir tafwiidh bahkan terkadang memi- hukum agama, supaya yang tadinya tidak sah
liki hak untuk mencopot gubernur jika yang menjadi sah dan yang tadinya terlarang men-
menunjuk dan mengangkat gubernur tersebut jadi boleh.
adalah dirinya. Adapun jika yang mengangkat Ini adalah sebuah bentuk pengakuan ter-
gubernur tersebut adalah khalifah atau atas hadap realitas yang teriadi karena terpak-
seizin khalifah, pencopotannya harus berda- sa. Adapun hukum-hukum agama tidak bo-
sarkan persetuiuan khalifah'632 leh ada penoleransian dan meremehkannya.
Seorang wali atau gubernur boleh memi- Setelah menuturkan ungkapannya di atas, al-
liki seorang wazir tanfiidz, baik dengan seizin Mawardi mengatakan bahwa meskipun kon-
khalifah maupun tidah tetapi ia tidak boleh disi ini tidak sesuai dengan aturan dan keten-
memiliki seorang wazir tafwiidh kecuali atas tuan yang seharusnya, dalam urusan meniaga
seizin khalifah.Ini karena wazir tanfiidz hanya undang-undang syara' dan melindungi hu-
bertugas membantu semata dan tidak memi- kum-hukum agama tidak boleh dibiarkan be-
liki otoritas independen, sedangkan wazir taf- gitu saja berjalan tidak sesuai dengan aturan
wiidh memiliki otoritas yang independen.633 dan ketentuan yang berlaku.

632 lbid, hlm. 28.


633 lbid, hlm. 29.
634 tbid, hlm. 31.
Bagian V: FIQIH UMUM lsr.AM ]rLrD 8

Arti dari semua itu bahwa fuqaha diha- 5. Pemenuhan harta-harta syar'i harus di-
dapkan pada kondisi terjadinya disintegrasi lakukan secara benar yang bisa mem-
ad-Daulah al-lslamiyah dan perkembangan bebaskan tanggungan kewaiiban pihak
keadaan yang ada, berusaha untuk tetap men- yang menunaikannya dan pihak yang
jaga legalitas dan legitimasi negara sehingga berhak mendapatkannya menjadi boleh
selanjutnya masyarakat tetap merasa bahwa mengambilnya.
mereka hidup di bawah suasana legalitas kare- 6. Hudud (sanksi hukuman had) harus dilak-
na masih tetap adanya ikatan formal dengan sanakan dan dipenuhi secara benar terha-
khilafah (pemerintahan pusat) sehingga dap pihak yang berhak mendapatkannya.
kesatuan dan spirit solidaritas tetap terjaga 7. Amir dalam menjaga agama harus memi-
menyangkut permasalahan-permasalahan liki sikap w ira'i terhadap batasan-batasan
umum. Allah SWT yang tidak boleh dilanggar
Hanya saja, pengakuan terhadap kondisi (mahaarimullah).
pengecualian atau pengakuan terhadap rea-
litas yang teriadi karena terpaksa seperti di Ini adalah syarat-syarat pengakuan oleh
atas harus tetap memerhatikan tujuh syarat khalifah kepada wilayah bagian yang memisah-
dan ketentuan seperti yang akan disebutkan, kan diri, yang dengan syarat-syarat itu, hak-
yang mayoritas dari ketujuh syarat itu ter- hak imamah tetap terjaga.
kait dengan wali atau amir istiilaa', sedang-
kan sisanya terkait dengan khalifah sendiri.
c) Perbedaan Antara lmaarah ahlstlkfad
Ketujuh syarat dan ketentuan tersebut ada-
dan lmaarah al-lstlllad
lah sebagai berikut.
Terdapat empat perbedaan di antara kedua
1. Tetap menjaga posisi imamah sebagai imaarahtersebut, yaitu sebagai berikut.63s
khilafah (wakil, pengganti) kenabian, me-
merhatikan dan mengatur urusan-urus-
(l) Imaarah istikfaa' terbentuk berdasar-
kan akad (kontrak), saling setuiu, dan
an agama untuk menjaga hukum-hukum
atas kemauan sendiri yang bebas tanpa
syariah, hududnya, dan hak-hak yang ter-
paksaan yang berlangsung antara kha-
cabang dari hukum-hukum dan hudud
syariah tersebut.
lifah dan amir istikfaa' yang ditunjuk.
Adapun imaarah istiilaa' terbentuk dari
2. Tetap terjaganya eksistensi ketaatan aga'
keterpaksaan.
ma yang dengan itu pembangkangan dan
keterpecahbelahan menjadi hilang. [2) Cakupan imaarah istiilaa'mencakup selu-
ruh wilayah yang berhasil dikuasai oleh
3. Tetap terjaganya ikatan kasih sayang, soli-
amir mustaulii [amir istiilaa'). Adapun
daritas, dan saling menolong supaya kaum
cakupan imaarah istikfaa' hanya terbatas
muslimin tetap seumpama satu tangan
pada wilayah yang ditentukan oleh khali-
dalam menghadapi selain mereka.
fah ketika pengangkatan mustakfii famir
4. Kontrak-kontrak al-wiloayaat ad'diiniy'
istikfaa').
yah tetap berjalan, aturan-aturan hukum
(3) Kewenangan dan otoritas imaarah istiilaa'
dan keputusan-keputusan hukum peng-
bersifat umum mencakup semua urusan,
adilan berlaku efektif.

63s Ibid, hlm. 32 dan berikutnya.


TIQIH ISTAM JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

baik yang memang sudah umum berlaku kum, pengumpulan kharaaj dan sedekah.
dan dimiliki oleh seorang amir maupun Perlu dicatat bahwa imaarah yang ber-
yang langka dan tidak biasa dimiliki oleh jalan pada masa awal Islam adalah imaarah
seorang amir. Adapun kewenangan dan umum kemudian mulai dibatasi otoritas dan
otoritas imaarah istikfaa' hanya terba- wewenangnya dan mengarah kepada imaa-
tas pada kewenangan-kewenangan dan rah khusus bersamaan dengan semakin luas-
otoritas yang umum berlaku dan biasa nya wilayah kekuasaan negara dan semakin
dimiliki oleh seorang amir, bukan yang kompleksnya sistem administrasi. Waktu
tidak lumrah dan tidak umum dimiliki itu, Amr bin al-Ash r.a. adalah amir atau wali
oleh seorang amir. (gubernur) Mesir yang memiliki otoritas dan
(4) Seorang amir istiilaa'bisa mengangkat se- wewenang umum dalam segala bidang, selan-
orang wazir tafwiidh dan seorangwazir jutnya Khalifah Umar bin al-Khaththab r.a.
tanfiidz untuk dirinya. Adapun amir is- mengangkat seseorang yang memegang tu-
tikfaa' tidak boleh mengangkat seorang gas pengumpulan kharaaj negeri Mesir, yai-
wazir tafwiidh untuk dirinya kecuali ha- tu Abdullah bin Abi Sarah, selanjutnya juga
rus atas izin dan persetujuan khalifah, mengangkat seorang qadhi yang menangani
namun ia boleh mengangkat seorang urusan kasus persengketaan, yaitu Ka'b Ibnu
wazir tanfiidz untuk dirinya tanpa harus Sawar, sehingga otoritas dan wewenang amir
dengan izin dan persetujuan khalifah. hanya terbatas pada bidang kepemimpinan
pasukan dan menjadi imam shalat.636
2l lmaaruh Khusus (Jabatan Setlngkat
Gubernur yang Wewonang, Kompetenel, K. BERAKHIRNYA KEKUASAAN SEORANG
dan Otorltasnya Sudah Dlbatasl dan IMAM
Tldak Umum Lagl) fabatan dan kekuasaan seorang imam
Imaarah khusus yaitu jabatan imaarah berkahir karena salah satu dari lima sebab
yang wewenang dan otoritasnya sudah diba- berikut ini.637
tasi pada bidang-bidang kerja tertentu dan ti- 1. Meninggal dunia, sebagaimana al-wakaa-
dak umum lagi. Al-Mawardi mengkhususkan Iah (perwakilan) juga berakhir dengan
wewenang dan otoritas imaarah hanya pada meninggalnya orang yang ditunjuk seba-
urusan-urusan keamanan dan pertahanan. Ia gai wakil.
mengatakan bahwa imaarah khusus adalah di 2. Kafir atau murtad. Ketika seorang imam
mana otoritas dan wewenang amir hanya ter- melakukan sesuatu yang menjadikan-
batas pada pengurusan masalah militer, peng- nya kafir, baik itu dalam bentuk ucapan
aturan warga negaranya, melindungi serta secara jelas dan eksplisit maupun dalam
mempertahankan kedaulatan dan keutuhan bentuk perbuatan atau perkataan apa
wilayah teritorial negara, serta melindungi pun itu yang bisa menyebabkan orang
hal-hal yang harus dijaga dan dilindungi. yang melakukan atau mengucapkannya
Amir khusus tidak memiliki wewenang dan menjadi kafir, jabatan imamahnya men-
otoritas menangani urusan peradilan, hu- jadi batal. Akan tetapi, seorang imam ti-

636 Dr. Hasan Ibrahim, an-Nuzhum al-lstamiyyah, hlm. 201; Dr. ath-Thamawi, as-Sulthath ats-Tsalats, hlm. 302 dan berikutnya.
637 Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 15-19.
BagianV:RQIHUMUM IsrAM J[rD 8

dak tercopot dari jabatannya hanya kare- tuntutan keadilan, boleh dilakukan agree-
na fasik, yakni melakukan kemaksiatan mentterhadapnya demi mencegah terjadi-
atau pelanggaran terhadap hukum syara', nya kerusakan dan hal-hal yang tidak di-
demi mencegah terjadinya fitnah (ge- inginkan yang menimpa umat, sedangkan
jolak, konflik). imamah sang imam yang asli masih tetap
3. Kehilangan kapasitas, kapabilitas, dan berjalan. Adapun iika tindakan dan kebi-
kompetensinya atau mengalami cacat jakan yang dijalankannya keluar dari rel
pada anggota fisik atau indra, sekiranya hukum agama dan keadilan, tidak boleh
itu menjadikannyatidakbisa menjalankan dilakukan agreementterhadapnya, tetapi
tugas dan kewajaiban-kewajiban sebagai cengkeraman kontrol dan dominasi orang
imam, seperti gila permanen, kehilangan itu harus dihilangkan. Kedua, al-Qahr,
indra penglihatan atau indra pendengar- yaitu sang imam berada dalam posisi ter-
an, terpotongnya kedua tangan atau ke- tawan di tangan musuh yang kuat yang ia
dua kaki sekaligus, dan sebagainya, se- tidak mampu untuk menyelamatkan dan
bagaimana yang sudah pernah dijelaskan membebaskan dirinya dari ketertawanan
di bagian terdahulu. Adapun jika yang itu. Menjadi kewajiban bagi seluruh umat
terpotong hanya salah satu tangan atau untuk berusaha menyelamatkan dan
kakinya, fuqaha berbeda pendapat apa- membebaskannya dari tawanan. Ia tidak
kah ia tetap masih bisa melanjutkan ima- dicopot dari jabatan imamahnya kecuali
mahnya ataukah tidak. jika memang kaum muslimin sudah tidak
4. Mengalami kekurangan pada potensi dan memiliki harapan lagi untukbisa membe-
kemampuan melakukan tasharrul [tin- baskannya dari ketertawanannya itu.
dakan). Hal ini dikarenakan salah satu 5. Pemakzulan terhadap imam oleh umat
dari dua hal. Pertama, al-haj r, y aitluseperti atau imam mengundurkan diri dan di
sang imam berada di bawah cengkeram- antara umat terdapat orang yang meme'
an kontrol dan dominasi sebagian dari nuhi kualifikasi dan syarat-syarat menjadi
orang-orang dekat atau pembantunya se' imam yang bisa menggantikan posisinya.
hingga sebagian orang dekat atau pem- Adapun iika di antara umat tidak ditemu-
bantunya itu adalah yang menguasai dan kan orang yang memenuhi kualifikasi dan
mengontrol pelaksanaan kebijakan dan syarat-syarat menjadi imam yang bisa
urusan-urusan. Apabila orang tersebut menggantikan posisinya, pengunduran diri
menjalankan kebijakan dan urusan-urus- sang imam itu tidak diterima dan kaum
an yang ada berdasarkan aturan dan hu- muslimin harus tetap mempertahankan-
kum-hukum agama serta sesuai dengan nya menduduki jabatan sebagai imam.

.oqgfl@..
IIqLH ISLAM )ILID 8 BagianV: FIQIH UMUM

BAB KETIGA:
KEKUASAAN YUDIKATIF
OUDICIAL AUTHORITIES) DALAM ISLAM

Pembahasan pada pasal ini adalah me- "Dan hendaklah engkau memutuskan per-
nyangkut pengorganisasian dunia peradilan kara di antara mereka menurut apa yang ditu-
(al-qadhaa'), bukan menyangkut tema-tema runkan Allah...." (al-Maa' idah: 49)
peradilan yang telah dijelaskan di bagian ter-
dahulu. Perbincangan ini mencakup: kelahir- "... makeputuskanlah dengan adil. Sesung-
an, perjalanan historis dan hukum peradilan, guhnya, Allah menyukai orang-orang yang
macam-macamnya, peradilan biasa dan peng- a dil." (al-Nlaa' idah : 42)

aturannya, arbitrase, peradilan al-mazhaalim,


sistem hisbah, pengajuan dakwaan dan gugat- "Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab
an, pembuktian, dan pelaksanaan putusan (Al- Qut' an) kepadamu (Muhammad) membawa
hukum pengadilan. kebenaran, agar engkau mengadili antara
manusia dengan apayang telah diajarkan Allah
A. KELAHTRAN, PERJALANAN HISTOR|S, kepadamu, dan janganlah engkau menjadi pe-
HUKUM.HUKUM, DAN MACAM.MACAM nentang (orang yang tidak bersalah), karena
PERADILAN (m e mb el a) o r ang y ang b e rkhianat." (an-Nisaa':
10s)
Peradilan atau dalam bahasa Arab biasa
disebut dengan al-qadhaa'memiliki arti seca-
ra bahasa yaitu memutuskan hukum perka- Rasulullah saw. bersabda,
ra di antara manusia. Adapun petugas yang
melakukannya disebut qadhi yang berarti 61r J-t, ;1 {i t#:6 rri'
'"iit ti1
hakim. Adapun secara syara', qadhaa'berarti
. -;.,-,"
menyelesaikan dan memutuskan perkara per. Jl;l"it:,ali ,-rt-."U J-6>l
seteruan dan persengketaan.63s Peradilan ada-
"Ketika seorang iakim berijtihad lalu ia
lah perkara yang diperintahkan dalam Islam.
keliru, baginya satu pahala. Ketika ia berij-
Allah SWT berfirman kepada Rasul-Nya,

638 Ad-Durr al-Mukhtar,ild,.lV hlm. 309; ad-Dardir, asy-Syarhu al-Kabir,ild.lV hlm. 129.

j
Bagian V: FIQIH UMUM FIQIH ISLAM ILID 8

tihad lalu ijtihadnya itu benar, baginya dua para nabi. Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata,
pehela."6ts "Sungguh, aku duduk sebagai qadhi di anta-
ra dua orang itu lebih aku sukai daripada ber-

#tii i,r e. j5rrui' ,";-.tst ibadah selama tujuh puluh tahun."

G? it; oljvul iS:ti:.y;t:.t;* 7. HIKMAH PENSYARIATAN PERAD'LAN


Hikmahnya, peradilan sangat dibutuhkan
is;: oleh manusia untuk menyelesaikan berba-
"Ketika seorang hakim duduk untuk mela- gai perselisihan dan persengketaan mereka,
kukan proses pengadilan, Allah SWT mengutus menjamin kemaslahatan-kemaslahatan me-
dua malaikat yang mengarahkannyq kepada reka, memelihara hak-hak mereka, mencegah
kebenaran. Jika ia berlaku adil, dua maloikat kezaliman dan tindakan saling menzalimi,
itu tetap berada di tempatnya. Adapun iika ia serta memerangi hawa nafsu.
berlaku zalim don tidak adil, dua malaikat itu
naik dan meninggalkennya." 640 2. URGENS'TAS DAN SIGN'FIKANSI
PERADILAN
Secara syara', hukum peradilan terkate- Peradilan atau kehakiman merupakan se-
gorikan sebagai salah satu fardhu kifayah buah posisi yang sangat penting dan krusial.
yang muhkam [jelas dan pasti) berdasar- Kehakiman memiliki sebuah kedudukan khu-
kan kesepakatan mazhab-mazhab yang ada. sus dalam agama. Kehakiman merupaka tu-
Karena itu, seorang imam wajib menunjuk gas dan fungsi para nabi, khalifah, dan ulama.
dan mengangkat seorang qadhi [hakim). Allah Allah SWT berfirman kepada Nabi Dawud a.s.,
SWT berfirman,

"(Allah berfirman),'Wahai, Doud! Sesung-


"Wahei, orang-orang yang beriman! Jadilah guhnya, engkau Kami jadikan khalifah (pengua'
kamu penegakkeadilan.,." (an'Nisaa' : 135) sa) di bumi, maka berilah keputusan (perkara)
di antara manusia dengan adil dan iangan-
Ada sebagian ulama mengatakan bahwa lah kamu mengikuti hawa nafsu, korena akan
peradilan termasuk salah satu urusan agama menyesatkan engkau dari jalan AIIah. Sungguh,
dan salah satu kemaslahatan kaum muslimin orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan
yang wajib diperhatikan karena kebutuhan mendapat azab yang berat karena mereka me-
manusia kepada peradilan sangat besar.6a1 lupakan Hari Perhitungan."' (Shaad: 26)
Peradilan adalah salah satu bentuk amal
yang bisa mendekatkan diri kepada Allah Di negara Madinah, Rasulullah saw. sen-
SWT. Karena itu, peradilan dijalankan oleh diri yang langsung memegang peran dan tu-

HR al-Bukhari dan Muslim dari hadits Amr bin al-Ash r.a. dan Abu Hurairah r.a. Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Hakim
dan ad-Daraquthni dari hadits Uqbah bin Amir r.a., Abu Hurairah r.a., dan Abdullah bin Umar r.a. dengan redaksi,
j;ii;.; ^i:'-Uan-a,-t tlru ,:V?i n'1Lrli *ir tll "Ketika seorang hakim berijtihad latu ia keliru, baginya satu pa-
hala. Ketika ia baginya sepuluh pahala." Akan tetapi, dalam sanadnya terdapat seorang per-
berijtihad latu ijtihadnya itu benar,"r&r
awi bernama Farai bin Fadhalah, seorang perawi dha'if. (Lihat Nail al-Awthar,ild. VIII, hlm. 262)
640 HR al-Baihaqi dari hadits Abdullah bin Abbas r.a. dengan san ad dha'if. (Lihat Nail al-Awthar,1ld. VIII, hlm. 262)
647 Al-Maidani, al-Lubab Syarh al-Kitab, ild. lY, hlm. 7 7.
ISLAM ]rLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

gas peradilan di antara manusia. Waktu itu, Dengan semakin luasnya wilayah ad-
kaum muslimin tidak memiliki qadhi selain Daulah al-lslamiyah, Rasulullah saw meng-
beliau. Beliau mengeluarkan aturan dan un- utus dan mengangkat sejumlah sahabat se-
dang-undang kemudian mengawasi dan me- bagai qadhi. Beliau mengutus Ali bin Abi
ngontrol pelaksanannya. Waktu itu, tiga ke- Thalib r.a. ke Yaman untuk menjalankan tu-
kuasaan sekaligus, yaitu kekuasaan legislatif, gas peradilan di antara masyarakat di sana.
eksekutif, dan yudikatif, dipegang langsung Beliau juga mengutus Mua'dz bin fabal r.a. ke
oleh Rasulullah saw. sendiri. Putusan hukum Yaman untuk tugas yang sama. Setelah kota
pengadilan yang beliau ambil adalah sebuah Makkah berhasil ditaklukkan dan dikuasai
ijtihad, bukan wahyu, dengan berlandaskan oleh Rasulullah saw., selanjutnya beliau me-
pada kaidah yang beliau tetapkan, nunjuk Attab bin Usaid r.a. sebagai wali (gu-
bernur) sekaligus qadhi Makkah.

J
t:-lri
'*1 a):- t>L ,-)-,- J e. ,.l.ijrt L'C
:.
Langkah yang sama juga diteruskan oleh al-
Khulafa ar-Rasyidun. Pada masa Khalifah Abu
"Mengajukan bayyinoh (saksi) adalah tu- Bakar ash-Shiddiq r.a., tugas dan fungsi peradil-
gas pihak pendakwa, sedangkan sumpah ada- an dipegang oleh Umar bin al-Khaththab r.a.
lah tugas pihak yang didakwa yang menging- Ketika itu pula, selama kurun waktu dua tahun,
kari dan menyangkal dakwaan yang ditujukan tidak ada dua orang yang datang kepadanya un-
kepadanya." tuk mengajukan perkara di hadapannya karena
ia dikenal sangat tegas dan keras.
Rasulullah saw. bersabda, Pada masa Khalifah Umar bin'al-Khath-
thab r.a. dilakukan pemisahan antara kekua-
.j,t'rt ;.,7i saan yudikatif dan kekuasaan administratif
,)A',av t6r,€i:'1 atas instruksi dan perintahnya. Ia mengang-
'Aku dip erintah untuk memutuskan hukum
katpara qadhiyang ditugaskan di berbagaiwi-
perkara dengan berdasarkan fakta lahiriah, se-
lay ah ad- D aulah al- I slamtyah, seperti Madinah,
dangkan Alloh SWT adalah Yang mengetahui
Makkah, Bashrah, Kufah, dan Mesir.6a3 Karena
ap a- apa yang tersembunyi."
itu, Khalifah Umar bin al-Khaththab r.a. ada-
lah orang yang pertama meletakkan fondasi

Fi ALi)kx ;K\i;{r. p ui u;y, kekuasaan yudikatif yang terpisah, sebagai-


mana ia juga orang yang pertama membuat

,e" b^#- -riltXii# sistem ad-dawaawiin sebagaimana yang su-


dah kita ketahui bersama. Ia juga orang yang
"s"rurggunnyo, o'k, tidak lain adalah ma- pertama meletakkan konstitusi peradilan
nusia sama seperti kalian. Kalian mengadukan dalam suratnya yang terkenal yang dikirim-
perkara kepadaku dan mungkin saja sebagian kan kepada Abu Musa al-Asy'ari r.a.6aa Ia juga
dari kamu lebih pandai mengutarakan hujah dan orangyang pertama membuat sistem penjara,
argumentasi daripada sebag ian yang lain.'saz

Hadits pertama diriwayatkan oleh al-Baihaqi. Hadits kedua dengan redaksi seperti ini adalah tidak kuat. Hadits ketiga di-
riwayatkan oleh al-lama'ah dari Ummu Salamah r.a. flihat Nail al-Awthar, ild. VIII, hlm. 278); Kasyf al-Khafa, hlm. 221 dan
berikutnya.
643 Arif an-Nakidi, al- Q a dha' fi al- I slam, hlm. 7 9.
644 Lihat lbnu al-Qayyim, A'la mu al-Muwaqqi'in, ild. I, hlm. 85 dan berikutnya; al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 68.
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM IILID 8

yang sebelumnya penahanan terhadap sese- firasatnya dengan bersandar kepada empat
orang itu dengan cara pihak pendakwa atau sumber hukum: Al-Qurran, Sunnah, ijmak,
yang lainnya terus mengikuti dan membun- dan qiyas.
tuti pihak terdakwa di rumah atau di masjid. Sistem peradilan kemudian mengalami
Tirgas dan fungsi para qadhi yang dituniuk perkembangan pada masa pemerintahan
oleh khalifah hanya terbatas menangani ka- Umawi dan Abbasi berkat kondisi negara yang
sus persengketaan perdata.6as Adapun kasus stabil. Hal itu ditandai dengan diletakkan-
pidana dengan ancaman hukuman kisas atau nya aturan yang menjelaskan secara spesifik
had tetap dipegang langsung oleh khalifah dan definitif tentang berbagai bentuk otori-
dan parawali (gubernur) yangmemiliki imaa' tas dan wewenang apa saja yang dimiliki oleh
roh (otoritas dan wewenang) umum. Adapun qadhi dan munculnya pengklasifikasian ma-
para wali yang memiliki imaarah khusus, cam-macam peradilan. Waktu itu, rata-rata
mereka hanya memiliki hak dan wewenang para qadhi menjalankan tugasnya secara in-
menjalankan hukuman had yang menyangkut dependen dan berdiri sendiri. Pencatatan dan
hak-hak Allah [hak publik) murni seperti hu- pendokumentasian hasil-hasil putusan peng-
kuman had zina, baik itu cambuk maupun ra- adilan mulai diberlakukan pada awal masa
jam, atau yang menyangkut hak-hak personal pemerintahan Umawi. Pada masa pemerintah-
jika memang pihak yang bersangkutan me- an Abbasi, untuk kali pertama dibentuk ja-
minta hal itu.646 batan qadhi al-qudhaah (hakim agung) dan
Khalifah Utsman bin Affan r.a. adalah orang yang pertama kali menduduki jabat-
orang yahg pertama membuat gedung peng- an ini adalah Abu Yusul murid Imam Abu
adilan khusus, setelah sebelumnya proses Hanifah. Posisi qadhi al-qudhaah itu seperti
pengadilan dilakukan di masjid. menteri kehakiman yang bertugas mengang-
Waktu itu, sistem peradilan berlandas- katpara qadhi, mencopot mereka, mengawasi,
kan pada dua hal berikut. mengontrol, dan mengevaluasi pelaksanaan
1. Sistem qadhi seorang diri [tunggal). tugas yang mereka ialankan dan putusan-pu-
2. Putusan-putusan pengadilan tidak dido- tusan hukum yang mereka keluarkan. Waktu
kumentasikan secara tertulis karena itu juga dibentuk para qadhi mazhab sehing-
eksekusi putusan tersebut langsung di- ga di setiap wilayah terdapat seorang qadhi
laksanakan seketika itu di bawah penga- mazhab tertentu. Di Irak misalnya, terdapat
wasan qadhi.6a7 qadhi yang menjalankan mazhab Hanafi, di
Syam dan Maghribi terdapat qadhi yang men-
Para qadhi mendapatkan gaji yang diam- jalankan mazhab Maliki, sedangkan yang di-
bilkan dari baitul mal sejak masa pemerin- jalankan di Mesir adalah mazhab Syafi'i.
tahan Khalifah Umar bin al-Khaththab r.a., Kekuasaan dan wewenang seorang qadhi
sebagai kompensasi mereka yang hanya ber- secara perlahan-lahan mulai melebar sehing-
konsentrasi penuh pada tugas sebagai qadhi. ga di samping menangani kasus-kasus perda-
Putusan hukum yang dikeluarkan adalah ta, juga menangani masalah-masalah admi-
berdasarkan ijtihad qadhi serta ketaiaman nistrasi lainnya, seperti wakaf dan menunjuk

64s Prof.MuhammadKurdiAli, al-lslamwaal-Hadharahal-'Arobiyyah,ild. II,hlm. 154.


6+6 Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 30.
647 Dr. ath-Thamawi, as-Sutthath ats-Tsalats, hlm. 305.
ISLAM JILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

para washiy. Seorang qadhi terkadang juga dasar peradilan dalam Islam sebagai berikut.
memegang beberapa bidang sekaligus, yaitu 1. Peradilan bersandar kepada akidah dan
peradilan, kepolisian, mazhaalim [pengadil- moral untuk mendidik hati nurani dan
an yang menangani masalah-masalah penye- kesadaran, membersihkan dan mendidik
lewengan yang dilakukan oleh para pejabat jiwa, serta membentuk kontrol dan kesa-
negara), hisbah [jabatan yang bertugas men- daran keagamaan serta moral dari dalam
jalankan fungsi amar makruf nahi mungkar), diri sendiri yang mengontrol ialannya
daar adh-dharb (tempat pencetakan uang), proses persidangan. Hal ini diperlukan
dan baitul mal sekaligus.6as dalam memilih qadhi, mengajukan dak-
Di samping peradilan, juga dijalankan sis- waan, memperlakukan para pihak yang
tem at- tahkiim (a rbitra s e). Perad i I an m a zh a a - bersengketa, dalam mengeluarkan pu-
/im dan tugas hisbah terpisah dari peradilan tusan hukum dan pelaksanannya, dalam
biasa. proses pembuktian syar'i dan komitmen
Hanya saja, peradilan biasa itu lebih dulu terhadap hukum-hukum syariat, dan
ada daripada macam-macam peradilan yang sebagainya.
lainnya, tatkala tugas peradilan tersebut dija- 2. Peradilan adalah kebutuhan mendasar
lankan oleh Rasulullah saw. di Madinah. Per- dan sudah menjadi keniscayaan dalam se-
adilan ini mengasumsikan terjadinya pelang- tiap negara, sebagaimana hal ini bisa dike-
garan terhadap hak personal dan terjadinya tahui dari praktik Rasulullah saw dalam
persengketaan di antara dua orang. Setelah menjalankan fungsi peradilan, praktik al-
itu, muncul sistem hisbah pada masa pemerin- Khulafa ar-Rasyidun yang mengikuti dan
tahan al-Mahdi yang bertugas menangani menempuh jalan yang sama seperti yang
berbagai tindakan pelanggaran terhadap ke- dicontohkan oleh beliau, serta perhati-
maslahatan dan kepentingan-kepentingan an mereka terhadap pengorganisasian
umum yang bersentuhan dengan masalah dan sistematika peradilan. fadi, peradil-
keamanan masyarakat walaupun di dalamnya an menempati posisi sentral yang sangat
tidak ada pengaduan dan laporan seseorang penting dan krusial dalam negara serta
untuk melindungi hak pribadinya. Setelah menjadi salah satu dari beberapa kekua-
itu, muncul sistem pengadilan al-mazhaalim saan negara yang mutlak dibutuhkan oleh
yang bertugas menjaga dan melindungi hak- keberadaan negara dan keberlangsungan
hak dan kebebasan-kebebasan dari kelaliman eksistensinya karena "keadilan adalah
dan kesewenang-wenangan para pejabat ne- fondasi kekuasaan". Peradilan bahkan
gara dan kelompok-kelompok orang kuat, yai- mendapatkan kekuatan dan otoritas-
tu pada saat wilayah ad-Daulah al-lslamiyah nya dari negara dalam menyelesaikan
semakin luas, lemahnya kesadaran dan kon- persengketaan, mengeluarkan putusan
trol agama dari dalam diri sendiri, dan perila- hukum dan pemenuhan hak.
ku para pejabat negara yang rakus dan ingin 3. Independensi kekuasaan yudikatif dan
merampas harta rakyat biasa (korup). pemisahan antarkekuasaan negara. Per-
Demi mengukuhkan keadilan dan pene- adilan pada masa Rasulullah saw, kekhi-
gakan hak, harus terpenuhi prinsip-prinsip lafahan Abu Bakar ash-Shiddiq r.a., dan

648 Muqaddimah lbni Khaldun, hlm. 192 dan berikutnya.


BagianV:FIQIHUMUM ISLAM JITID 8

sebagian dari masa kekhilafahan Umar finisikan syarat-syarat dan kriteria tersebut
bin al-Khaththab r.a. dijalankan oleh para yang sebagian besarnya telah meniadi kese-
wali (gubernurJ. Setelah itu, Khalifah pakatan mereka, sedangkan ada sebagiannya
Umar bin al-Khaththab r.a. membuat ke- lagi yang masih mereka perselisihkan.5s0
bijakan pemisahan antara fungsi qa- Syarat-syarat yang sudah disepakatai oleh
dhi dan wali (gubernur). Selanjutnya, para imam mazhab yang ada adalah: berakal
Khalifah Umar bin al-Khaththab r.a. meng- sehat, balig, merdeka, muslim, memiliki indra
angkat para qadhi yang ditugaskan di pendengaran dan penglihatan normal, memi-
Madinah dan wilayah-wilayah Islam lain- liki lisan yang normal, dan cerdik cendekia da-
nya. Waktu itu, kekuasaan peradilan ber- lam bidang hukum-hukum syara'. Penielasan
ada langsung di bawah khalifah. Dengan lebih lanjut adalah sebagai berikut.
begitu, terwujudlah pemisahan antara a) Balig dan berakal. Dengan demikian, per-
kekuasaan yudikatif dengan kekuasaan- tanggungiawaban atas ucapan dan tin-
kekuasaan negara lainnya. dakannya bisa terwujud serta supaya
ia mampu mengeluarkan putusan hu-
B. PERADIIAN BIASA DAN kum dalam kasus-kasus persengketaan
SISTEMATIKANYA yang diproses. Al-Mawardi mengatakan
bahwa di sini tidak hanya cukup dengan
Pembahasan di sini adalah seputar kuali-
syarat berakal yang menjadi syarat mi-
fikasi dan syarat-syarat seorang qadhi, tugas
nimal penaklifan, tetapi lebih dari itu, ia
dan kew4jiban-kewajibannya, macam-macam
juga harus memiliki kemampuan mem-
peradilan, dan tata kelola atau sistematika
bedakan secara akuratdan cermat, memi-
dunia peradilan.
liki kecerdasan yang memadai, dan tidak
memiliki gangguan kelupaan dan kelalai-
7. SYARAT.SYARATQADH' an, sehingga dengan kecerdasan yang di-
Peradilan atau kehakiman adalah iabatan miliknya, ia mampu memperjelas apa-apa
yang memiliki wewenang dan otoritas umum yang sukar dipahami dan mampu meng-
yang didapatkan dari khalifah, sama seperti urai benang kusut yang susah diurai.
jabatan-jabatan dalam negara lainnya, seperti b) Berstatus merdeka. Seorang budak tidak
kementerian dan sebagainya. Karena itu, orang memiliki wewenang dan otoritas atas diri
yang diangkat untuk memangku jabatan terse- orang merdeka karena budak memiliki
but haruslah orang yang memenuhi kualifika- kekurangan yang mencegah terbentuknya
si dan kriteria-kriteria tertentu yang terinspi- wewenang dan otoritas untuk dirinya atas
rasi dari praktik al-Khulafa ar-Rasyidun yang orang lain. Akan tetapi, syarat ini sudah
sangat ketat dalam memilih dan mengangkat tidak lagi berlaku pada masa sekarang.
para qadhi sesuai dengan kapabilitas dan ka- c) Seorang muslim. Peradilan adalah jabat-
pasitas tertentu.6ae Para fuqaha telah mende- an kekuasaan dan otoritas, sedangkan

64e lbnu al-Qayyim, ath-Thuruq al-Hukmiyyah, hlm. 238.


6s0 Al-Mawardi, at-Ahkam as-sulthaniyyah, hlm. 61 dan berikutnya; al-Bada'i', ild. VII, hlm. 2; Fath al-Qadir; ild. V hlm. 453 dan
berikutnya, 485; ad-Durr al-Mukhtar,jld. IV hlm. 312,318; Bidayatu al-Mujtahid, ild. II, hlm. 449; ad-Dardir, asy'Syarhu al-
Kabir,ild.lV hlm. 129 dan berikutnya; Tabshirah al-Hukkam,ild,.l, hlm. 17; Mughni al-Muhtal, jld. IV hlm. 375 dan berikutnya;
al-Muhadzdzab, jld. II, hlm. 290; al-Mughni, ild. IX, hlm. 39 dan berikutnya; A'lamul Muwaqqi'in,lld.l, hlm. 105.
ISLAM ]rLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

nonmuslim tidak memiliki kekuasaan dan Adapun al:adaalah6s2 adalah syarat yang
otoritas atas orang muslim. Karena itu, harus dipenuhi oleh seseorang yang diang-
kesaksian nonmuslim atas seorang mus- kat menjadi qadhi menurut ulama Malikiah,
lim tidak diterima. Allah SWT berfirman, Syafi'iah, dan Hanabilah. Karena itu, jabatan
sebagai qadhi tidak boleh diserahkan kepada
Allah tidak akan memberi ialan
"... orang yang fasik dan tidak pula orang yang
kepada orang kafir untuk mengalahkan tidak diterima kesakiannya karena pernah
orang-orang beriman." (an-Nisaa': 141) memiliki catatan kriminal dengan vonis hu-
kuman had, qadzf misalnya, karena perkataan
Imam Abu Hanifah memperbolehkan kedua orang ini tidak dipercaya. Allah SWT
mengangkat seorang qadhi nonmuslim berfirman,
yang hanya bertugas menjalankan fung-
si peradilan di antara orang-orang yang "Wohai, orang-orang yang beriman! Jika
seagama dengannya.6sl seseorang yang fasik datang kepadamu mem-
d) Memiliki indra pendengaran, penglihatan, bawa suatu berita, maka telitilah kebenaran-
dan lisan yang normal supaya memung- nya, agar kamu tidak me.ncelakakan suatu
kinkan baginya untuk menialankan tu- kaum kareno kebodohan (kecerobohan), yang
gas dan fungsinya, menyelesaikan perka- akhirnya kamu menyesali perbuatnnmu itu"'
ra di antara dua pihak yang beperkara, (al-Huiuraat:6)
mengetahui pihak yang benar dan pihak
yang salah, mengumpulkan dan mempe- )ika ada seseorang yang kesdksiannya
lajari instrumen-instrumen pembuktian tidak bisa diterima, secara prioritas ia juga
hak untuk mengungkap mana yang benar tidak bisa menjadi seorang qadhi.
dan mana yang salah. Sementara itu, ulama Hanafiah menga-
e) Memiliki ilmu tentang hukum-hukum takan bahwa orang fasik tetap memiliki ka-
syara', yaitu memiliki pengetahuan dan pasitas untuk meniadi seorang qadhi. Karena
wawasan tentang cabang-cabang hukum- itu, jika ada orang fasik diangkat menjadi se-
hukum syara'sehingga ia bisa melakukan orang qadhi, pengadilan yang diialankannya
proses peradilan sesuai dengan itu. adalah sah karena ada kondisi butuh. Akan
tetapi, seyogianya orang fasik tidak diangkat
Adapun syarat-syarat yang masih diper- meniadi qadhi, sebagaimana dalam masalah
selisihkan adalah, al-'adaalah (komitmen dan kesaksian, seorang qadhi seyogianya tidak
integritas keagamaan dan moral), laki-laki, menerima kesaksian orang fasik. Meski demi-
dan memiliki kapasitas dan kompetensi mela- kian, jika qadhi tetap menerima kesaksian
kukan iitihad. orang fasik, itu boleh, namun qadhi berdosa.

Praktik yang berjalan pada masa sekarang di mana terdapatpara qadhi (hakim) yang berasal dari kaum dzimmi vang menja-
lankan fungii peradilan meski dalam perkara yang terjadi di antara orang-orang lslam adalah diambil dari keputusan komisi
Majaltah al-lhkam al-Adliyyah (kitab undang-undang) berdasarkan aturan diterimanya kesaksian orangdzimmi atas orang
muslim karena darurat.
Al-Adalah,sebagaimana yang dikatakan oleh al-Mawardi dalam kitab al-Ahkam as-Sulthaniyah, hlm. 62, adalah orang yang
terhadap per-
iuiur tutur katanya, tampak ielas sikap amanahnya, menjaga diri dari hal-hal yang terlarang, berhati-hati
Luatan dosa, iauh dari kecurigaan, tetap teriaga kredibilitasnya, baik ketika dalam keadaan senang maupun ketika se-
dang marah, menjaga muru'ah dan kewibawaannya sesuai dengan posisi dan statusnya, baik dalam keagamaan maupun
keduniawiannya.
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM JrLrD 8

Adapun orang yang pernah memiliki catatan memberikan kesaksian dalam kasus-kasus
kriminal dengan vonis hukuman had qadzf, perdata. Adapun dalam kasus-kasus hukum-
menurut ulama Hanafiah, ia tidak boleh di- an had dan kisas, yakni dalam kasus-kasus pi-
jadikan sebagai qadhi dan kesaksiannya tidak dana, seorang perempuan tidak boleh menjadi
boleh pula diterima. qadhi di dalamnya karena seorang perempu-
Adapun laki-laki, ini adalah syaratseorang an tidak memiliki kapasitas kesaksian dalam
qadhi menurut ulama Malikiah, Syafi'iah, dan kasus-kasus pidana, sedangkan kompetensi
Hanabilah. Karena itu, seorang perempuan dan kapasitas untuk menjalankan fungsi per-
tidak boleh menjadi seorang qadhi. Ini karena adilan memiliki korelasi yang erat dengan ka-
peradilan atau jabatan sebagai qadhi adalah pasitas dan kompetensi kesaksian; dengan
sebuah wewenang dan otoritas (al-wilaayah), kata lain, orang yang boleh menjadi qadhi
sedangkan Allah SWT telah berfirman, adalah orang yang kesaksiannya diterima.
Sementara itu, Ibnu farir ath-Thabari me-
"Lakilaki (suami) itu pelindung bagi pe' miliki pendapat yang memperbolehkan se-
rempuan (istri)...." (an-Nisaa': 34) orang perempuan menjadi qadhi dalam se-
mua kasus, baik perdata maupun pidana,
karena seorang perempuan boleh memberi-
fabatan qadhi atau hakim membutuh-
kan konstruksi pandangan yang cermat, te- kan fatwa.5sa Pendapat ini disanggah oleh al-
pat, akurat, dan matang, sedangkan seorang Mawardi dengan mengatakan bahwa sebuah
perempuan terkadang tidak bisa menangkap pendapat yang ditolak oleh ijmak itu tidak di-
sebagian dari fakta-fakta dan bukti-bukti pe- perhitungkan, ditambah lagi pendapat terse-
tunjuk karena faktor lupa dan kelengahannya but tidak sejalan dengan ayat,
sehingga berakibat putusan hukum yang di-
ambilnya tidak adil. Seorang perempuan juga "Lakilaki (suami) itu pelindung bagi pe-
tidak memiliki kapasitas dan kompetensi me- rempuan (istri), karena Allah telah melebihkan
megang kekuasaan dan wewenang umum, sebagian mereka (Iaki-laki) atas sebagian yang
berdasarkan hadits, lain (p erempuan)... i' (an-Nisaa': 34)

'ei;t Maksud "melebihkan" ini adalah dalam


,;;i 6'ri'i ei i) hal akal dan pikiran. Kerena itu, kaum pe-
"Tidak akan bisa sukses suatu kaum yang rempuan tidak boleh menjadi pemimpin yang
menyerahkan urusan mereka kepada seorang mengurus, menjaga kaum, dan bertanggung
perempuan.'6s3 jawab terhadap laki-laki.5ss
Adapun memiliki kapasitas, kompetensi,
Sementara itu, ulama Hanafiah mengata- kemampuan, dan kapabilitas melakukan ij-
kan bahwa seorang perempuan boleh menja- tihad6s6 maka ini merupakan syarat seorang
lankan fungsi peradilan dalam kasus-kasus qadhi menurut ulama Malikiah, Syafi'iah,
perdata karena seorang perempuan boleh Hanabilah, dan sebagian ulama Hanafiah se-

6s3 HR Ahmad, al-Bukhari, at-Tirmidzi, dan an-Nasa'i dari Abu Bakrah r.a.
6s4 Bidayatu al-Mujtahid, jld.ll, hlm.'458.
6ss AI-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 61.
6s6 litihad adalah aktivitas menggali hukum-hukum syara' dari dalil-dalilnya yang terperinci.
FIQIH ISLAM IILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

perti al-Qaduri. Karena itu, seorang qadhi ti- "Qadhi ada tiga macem, satu di antara-
dak boleh orang yang tidak memiliki ilmu nya masuk surga dan dua yang lainnya masuk
pengetahuan tentang hukum-hukum syara' neraka. Adapun qadhi yang masuk surga ada-
dan tidak boleh pula orang yang kapasitasnya Iah qadhi yang mengetahui kebenaran lalu ia
adalah sebagai muqallid (orang yang bertak- memutuskan perkara berdasarkan kebenaran
lidl.esz Ini karena Allah SWT berfirman, itu. Adapun dua qadhi yang masuk neraka ada'
Iah seorang qadhiyang mengetahui kebenaran,
"Den hendaklah engkau memutuskan namun ia zalim dalam memberikan putusan, dan
perkaro di antara mereka menurut apa yang seorqng qadhiyang berani menjalankan penga-
diturunkan Allah...." (al-Maa'idah: 49) dilan, sedangkan ia adalah orang bodoh.'6sB

"Sungguh, Komi telah menurunkan Kitab fika orang awam menjadi qadhi, ia men-
(Al- Qw: an) kepadamu (Muhammad) membawa jalankan pengadilan berdasarkan kebodohan
kebenaran, agar engkau mengadili antara dan ketidaktahuannya.
manusia dengan apayang telah diajarkan Allah Kapasitas, kapabilitas, dan kompetensi
kepadamu...." (an-Nisaa': 105) melakukan ijtihad bisa terpenuhi dengan me-
miliki wawasan dan ilmu pengetahuan ten-
"... Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tang hal-hal yang berkaitan dengan hukum-
tentang sesttetu, maka kembalikanlah kepada hukum, berupa Al-Qur'an, Sunnah, ijmak
Allah (Al-Qufan) don Rasul (sunnahnya), jika umat, perbedaan pendapat generasi salaf, qi-
kamu beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. yas, dan bahasa Arab. Tidak disyafatkan ha-
Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan rus memahami keseluruhan Al-Qur'an dan
lebih boik akibatnya." (an-Nisaa': 59) Sunnah atau hasil ijtihad dalam semua per-
masalahan, tetapi cukup mengetahui dan me-
Dengan ijtihad juga, seorang mujtahid mahami apa yang memiliki korelasi dan rele-
mampu membedakan dan mengungkap mana vansi dengan kasus perkara yang diajukan ke
yang benar dan mana yang keliru. Rasulullah hadapan qadhi atau mujtahid.
saw. bersabda, Sementara itu, jumhur ulama Hanafiah
mengatakan bahwa seorang qadhi tidak disya-

,6r 9.
'.
. j
odrit . ^At
.
)
3,
3-(,
,t
iy" iva( ratkan harus seorang yang memiliki kapa-
sitas sebagai mujtahid. Yang benar menurut

p 6t -? "pi?tq.qitcr" mereka bahwa memiliki kapasitas dan kapa-


bilitas sebagai mujtahid hanya syarat priori-

gt e ii;. ,y4t i? ,yri *


'ri1 tas dan anjuran. Karena itu, boleh mengang-
kat seseorang yang tidak memiliki kapasitas
sebagai mujtahid untuk dijadikan sebagai
€* "Wcb qd.,P,Ytt )At C qadhi sehingga selanjutnya ia memutuskan
hukum perkara yang ada berdasarkan fatwa
).61 para mujtahid. Ini karena maksud dan tujuan

657 Muqallid adalah orang yang berpegangan pada pendapat dan mazhab imamnya tanpa mengetahui dali!-dalil yang diiadikan
landasannya.
658
HR lbnu Majah dan Abu Dawud dari Burdah r.a. (Lihat NaiI al-lwthar, jld.Vlll, hlm. 263 dan berikutnya)
BagianV:FIQIHUMUM IsrAM IrLrD 8

dari pengadilan adalah menyelesaikan dan rus dipegang oleh seorang qadhi adalah seba-
memutuskan perkara serta menyampaikan gai berikut.5se
hak kepada pemiliknya. Maksud dan tuiuan a) Dalam kaitannya dengan hukum atau un-
ini bisa terwuiud dengan taklid dan fatwa dang-undang yang wajib diterapkan, yaitu
para mujtahid. Akan tetapi, mereka mengata- komitmen terhadap hukum-hukum syara'.
kan bahwa orang awam yang tidak memiliki Karena itu, seorang qadhi wajib me-
pengetahuan tentang dalil-dalil hukum, tidak mutuskan hukum setiap perkara ber-
seyogianya dijadikan sebagai qadhi karena dasarkan pada apa yang menurutnya
jika orang seperti itu diangkat menjadi qadhi, itu sesuai dengan aturan hukum Allah
ia akan lebih banyak merusak daripada mem- SWT, baik itu berdasarkan dalil qath'i,
perbaiki, bahkan ia akan memutuskan hukum yaitu nas yang jelas dan pasti yang tidak
perkara secara keliru tanpa ia sadari. ada kesamaran di dalamnya, baik itu
Realitas pada masa kita sekarang ini ada- dari Kitabullah, Sunnah mutawatirah,
lah tidak banyak ditemukan orang yang ber- Sunnah masyhurah, maupun ijmak, juga
kapasitas sebagai mujtahid dalam pengertian berdasarkan dalil lahiriah, seperti zahir
mujtahid mutlak. Karena itu, boleh mengang- nas-nas yang tercantum dalam Al-Qurtan
kat orang yang tidak berkapasitas mujtahid atau Sunnah Nabawiyah, atau yang ter-
untuk dijadikan sebagai qadhi, sedangkan tetapkan berdasarkan qiyas syar'i, dalam
yang diprioritaskan adalah orang yang paling masalah-masalah ijtihadiah yang fuqaha
layak dan paling memiliki kapabilitas dan ka- berbeda pendapat di dalamnya.
pasitas keilmuan, keberagamaan, ke-wira'i- Apabila qadhi tidak menemukan
an, ke :adaalah-an (integritas keagamaan dan hukum perkara yang ditanganinya itu
moral), iffah, dan potensi. Ini adalah yang dika- di dalam keempat sumber hukum (Al-
takan oleh ulama Syafi'iah dan Imam Ahmad. Quian, Sunnah, ijmak, dan qiyas), jika ia
Sementara itu, ad-Dasuqi, dari kalangan ula- adalah berkapasitas sebagai seorang mui-
ma Malikiah, mengatakan bahwa yang lebih tahid, ia memutuskannya berdasarkan
sahih adalah boleh mengangkat orang yang hasil ijtihadnya, sedangkan jika ia bukan-
berkapasitas muqallid untuk dijadikan seba- lah seorang yang berkapasitas sebagai
gai qadhi meskipun di sana terdapat orang mujtahid, ia memilih pendapat para muj-
yang berkapasitas sebagai mujtahid. tahid yang menurut keyakinannya adalah
lebih faqih dan lebih wira'i.
2. fr'KA DAN KEWAT'BAN.KEWA'IBAN Dikarenakan beragamnya pendapat
para fuqaha, yang lebih utama adalah mem-
QADHI
buat kompilasi hukum-hukum syara' yang
Kita telah mengetahui bahwa ada aturan
distandarkan, seperti Maiallah al'Ahkaam
dan etika-etika yang harus dipegang oleh se-
al - Adliyy ahfi al - M u' a a mal aat a I - M a d a n ilty a h
orang qadhi sebagai kewajiban dan keharus-
(Kitab Undang-Undang Hukum Perdata),
an, di samping ada aturan dan etika lain yang
juga seperti Murgtidul Hairaan dan al-
bersifat anjuran dan pelengkap yang seyo-
Ahkaam ary-Syar'iyyah fi al-Ahwaal asy'
gianya dipegang oleh seorang qadhi. Adapun
Syakhshiyyah karya Qadri Basya.
aturan dan etika yang bersifat waiib yang ha-

6se Al-Mabsuth, ild. 16, hlm. 68; al-Bada'i',ild. VII, hlm. 5 dan berikutnya; Mukhtashar ath-Thahawi, hlm. 327.
--l

,rLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

b) Dalam kaitannya dengan pembentukan proses pengadilan yang dilakukannya itu


pandangan dan keyakinan qadhi, yaitu tidak sah, Karena itu, seorang qadhi ti-
patuh kepada instrumen-instrumen pem- dak boleh menjalankan proses pengadilan
buktian yang legal, seperti kesaksian, yang menyangkut perkara dirinya sendiri,
pengakuan, dokumen tulisan, sumpah, salah satu orang tuanya, kakeknya, istri-
bukti petuniuk, indikasi, dan presumsi nya, anaknya, cucunya, atau setiap orang
yang bersifat qath'i fpasti) dan 'ur/t (ke- yang kesaksiannya yang meringankan
laziman). Dengan demikian, putusan hu- mereka tidak bisa diterima karena adanya
kum yang diambilnya berdasarkan pada kecurigaan tidak netral. Ini adalah penda-
dalil yang benar yang tidak berpotensi pat kebanyakan fuqaha.66o
atau memiliki celah dibatalkan, diragu-
kan, naik banding, dan kecurigaan. Adapun etika dan kewajiban seorang
c) Dalam kaitannya dengan keterhindaran qadhi yang bersifat anjuran atau pelengkap
dari munculnya kecurigaan, yaitu qadhi itu cukup banyak yang sebagian besarnya
tidak menjalankan proses pengadilan ter- terinspirasi dari surat Khalifah Umar bin al-
hadap perkara orang yang bisa memun- Khaththab r.a. kepada Abu Musa al-Asyhri r.a.
culkan kecurigaan dirinya tidak netral, tentang masalah pengadilan dan politik. Etika
bias, dan memihak kepadanya, yaitu pi- dan kewajiban pelengkap itu pada intinya
hak yang perkaranya diproses oleh sang adalah berusaha seoptimal mungkin untuk
qadhi haruslah orang yang seandainya menegakkan keadilan absolut dalam bentuk
qadhi adalah orang yang terkena kasus, yang paling sempurna dan akurat. Sebagian
kesaksian dari orang itu yang meringan- dari etika dan kewaiiban pelengkap itu juga
kan sang qadhi bisa diterima. Adapun jika ada yang terinspirasi dari surat Khalifah Ali
pihak yang perkaranya diproses oleh sang bin Abi Thalib kepada al-Asytar an-Nakha'i.
qadhi adalah orangyang seandainya qadhi Etika dan aturan-aturan pelengkap terse-
adalah orangyangterkena kasus maka ke- but diklasifikasikan menjadi dua, yaitu umum
saksian dari orang itu yang meringankan dan khusus.561
sang qadhi tidak bisa diterima, sang qadhi Contoh etika dan aturan-aturan peleng-
tidak boleh menjalankan proses penga- kap yang bersifat umum: bermusyawarah
dilan untuk perkara orang yang bersang- dengan sejumlah fuqaha, memperlakukan
kutan. Ini karena iika ia melakukannya, sama di antara dua pihak yang bersengke-
berarti ia sama seperti menjalankan pro- ta dalam majelis dan berhadapan, tidak me-
ses pengadilan untuk dirinya sendiri di- nerima hadiah karena "hadaayaa al-umaraa'
lihat dari satu sisi, sehingga pengadilan ghuluul" (hadiah yang diterima oleh pejabat
yang dijalankannya itu tidak lagi murni, negara adalah sebuah bentuk pengkhianat-
tetapi mengandung kecurigaan sehingga an),"' tidak bersedia menerima bentuk-ben-

660 Bidayotu al-Mujtahid,ild,. II, hlm. 46O; Fath al-Qadir,ild.V,hlm.477; Mughni al-Muhtaj,ild.lV, hlm. 393; al-Mughni,ild.lX, hlm.
t07.
661 Al-Bada'i', jld.YII, hlm. 9-13; al-Mabsuth,ild. 16, hlm. 6l-64; Fath al-Qadir, ild. V hlm. 465- 470; ad-Durr al'Mukhtar, ild.lY,
hlm. 316-325; Bidayatu at-Mujtahid,ild II, hlm. 462; ad-Dardir, asy- Syarhu al-Kabir,jld. IV hlm. 137; Mughni al'Muhtaj,ild.lV,
hlm.390 dan berikutnya; al-Mughni, jld.lX, hlm.45; al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah,hlm.T2.
HR Ahmad, al-Baihaqi, dan lbnu Adi dari hadits Abu Humaid As-Sa'idi. Sanad hadits ini dha'if. (Lihat Nail al'Awthar, ild.Yll,
hlm.297 dan ild. VIII, hlm. 268)
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM IrLrD 8

tuk undangan khusus atau undangan umum Hak-hak seorang qadhi itu ada kalanya
jika orang yang mengundang adalah pihak hak materi dan hak non materi. Di antara
yang sedang beperkara atau memiliki suatu hak-hak materi seorang qadhi adalah terpe-
kepentingan. nuhinya kebutuhan-kebutuhan hidup bagi
Contoh etika dan aturan-aturan peleng- dirinya dan keluarganya dengan memberinya
kap yang bersifat khusus: ruang persidangan gaji yang memadai supaya tangannya tidak
hendaknya luas, sesuai dengan cuaca atau "gatal" untuk mengambil harta orang lain dan
musim yang sedang berlangsung, apakah mu- tidak mengharap-harap hadiah atau suap. Ini
sim panas atau musim dingin, memiliki para adalah jalan yang ditempuh oleh Rasulullah
pembantu yang memperlancar proses berja- saw. dan para khalifah beliau. Baitul mal
lannya persidangan, seperti para juru tulis adalah yang menanggung kerugian dan hal-
dan para penjaga, muzakkii, penerjemah, pe- hal yang tidak diinginkan yang diakibatkan
tugas yang menghadirkan pihak-pihak yang oleh keputusan hukum para qadhi tanpa ada
beperkara dan menyampaikan dakwaan, wa- unsur kesengajaan, keteledoran, sikap gega-
kil qadhi ketika sang qadhi sedang bepergian, bah, dan kelalaian.
sakit, menunaikan ibadah haji, dan sebagai- Di antara hak-hak maknawi atau imate-
nya, para kuasa hukum, atau pengacara. rial seorang qadhi adalah menjamin keaman-
Di antara etika dan aturan-aturan khu- an, ketenteraman, ketenangan, dan kestabil-
sus tersebut: harus memahami secara saksa- annya, serta tidak mencopotnya kecuali
ma setiap hal yang berkaitan dengan perseli- karena alasan dan sebab yang dibenarkan,
sihan atau persengketaan yang menjadi objek demi mewujudkan kekebalan judisial bagi-
dakwaan, ketika sedang menjalankan tugas nya. Negara harus memberikan perlindungan
pengadilan, kondisi qadhi secara psikis dalam kepada qadhi dari setiap bentuk gangguan
keadaan baik, stabil, dan jernih, tidak sedang yang diakibatkan oleh keputusan hukumnya
dalam keadaan gelisah, kacau, dan ienuh oleh serta memberikan bantuan dan dukungan ke-
sebab marah, dan sebagainya berupa hal-hal padanya dalam menjalankan putusan hukum
yang mengganggu kondisi kejiwaan, seper- yang telah dikeluarkannya.
ti sedih, mengantuk, lapar berat, haus berat,
terlalu kenyang, perasaan takut dan khawa- 3. MACAM.MACAM QADHI BER'KUT
ti4 sakit, kesedihan yang berlebihan, kegem- BERBAGA' OTORITAS, WEWENANC, DAN
biraan dan kebahagiaan yang berlebihan, me- TUCAS MASINC.MASING
nahan buang air kecil atau menahan buang air Al-Mawardi mengklasifikasikan peradil-
besar. Di antaranya lagi: menggunakan prin- an pada masanya berdasarkan kriteria caku-
sip tazkiyah terhadap para saksi serta menja- pan otoritas dan wewenangnya menjadi em-
lankan prinsip dan langkah persuasif terlebih pat, yaitu sebagai berikut.
dahulu sebelum dikeluarkannya keputusan
a) Qadhi yang memiliki otoritas umum.
hukum dengan mencoba mendamaikan ke-
Seorang qadhi yang memiliki otoritas dan
dua belah pihak yang sedang beperkara. Hal
wewenang yang tidak dibatasi oleh wak-
ini berdasarkan ayat,
tu dan tempat tertentu dan tidak pula
oleh individu-individu tertentu, tetapi ia
"... dan perdamaian itu lebih baik (bagi memiliki kekuasaan dan otoritas mutlak
mereka)...." (an-Nisaa': 128) untuk menangani dan melakukan tindak-
)rLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

an terhadap apa saja yang memang men- tribusikan hasilnya kepada pihak-
jadi domain dan otoritasnya. Wewenang pihak yang berhak mendapatkannya.
dan otoritas qadhi ini mencakup sepuluh s) Melaksanakan wasiat sesuai dengan
perkata berikut ini.663 syarat-syarat dan ketentuan yang
t) Menyelesaikanperselisihan,perteng- dibuat oleh orang yang berwasiat
karan, dan sengketa ada kalanya de- dalam batas-batas yang diperboleh-
ngan jalur perdamaian atas persetu- kan oleh syara'.
juan dan kerelaan kedua belah pihak 6,) Menikahkan para wanita yang ti-
untuk perkara yang memang boleh dak bersuami dengan laki-laki yang
dilakukan perdamaian di dalamnya sekufu ketika mereka tidak memi-
secara syara', atau dengan jalur kepu- liki wali dan sudah ada yang menga-
tusan hukum final, mengikat, dan jaknya menikah. Hal ini menurut
memaksa. ulama Hanafiah hanya terbatas pada
2) Mengambil hak dari pihak yang tidak menikahkan anak perempuan yang
bersedia menyerahkannya lalu di- belum dewasa betul.
sampaikan kepada pihak yang berhak 7) Menegakkan hukuman had terhadap
mendapatkan hak itu setelah terbuk- orangyang berhak untuk diiatuhi. f ika
ti dan tetap bahwa hak itu memang kasusnya berupa tindak pidana yang
miliknya dan sudah harus ia terima, menyangkut hak Allah SWT (baca:
ada kalanya dengan berdasarkan hak publik), qadhi melaksanakannya
pengakuan dari pihak tergugat atau tanpa harus ada pihak pelapor yang
berdasarkan saksi dan sebagainya menuntut. Adapun jika kasusnya be-
berupa bentuk-bentuk pembuktian rupa tindak pidana menyangkut hak
yang diakui oleh syara'. Adami (hak personal), pelaksanaan-
3) Menetapkan perwalian atas orang nya tergantung pada adanya laporan
yang tidak memiliki kompetensi dan tuntutan dari pihak korban.
dan kelayakan (al-ahliyyah) karena 8) Menangani dan memerhatikan ber-
gila atau masih kecil, menetapkan bagai masalah kemaslahatan wilayah
status al-hajr (larangan menggu- kerjanya, berupa mencegah tindakan
nakan dan men-tasharuf-kan harta) pelanggaran dan gangguan di jalan-
dikarenaka n as- safah (menghambur- jalan dan halaman-halaman peru-
hamburkan harta dan tidak mampu mahan, seperti tindakan mendirikan
mengelola harta dengan baik) atau bangunan di tempat yang tidak se-
karena al-iflaas (pailit) demi menjaga mestinya atau sayap bangunan yang
harta dan men-tashhih fmeratifikasi, panjang dan lebarnya melampaui ba-
menjadikannya supaya sah) akad. tas yang seharusnya. Qadhi memi-
4) Menangani dan mengurusi harta liki wewenang dan otoritas langsung
wakaf dengan menjaga pokoknya, menangani masalah-masalah seperti
mengembangkan dan menginvestasi- itu meskipun tidak ada pihak yang
kan cabang-cabangnya, dan mendis- melapor dan menggugat. Sementara

663 Al-Maward i, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 57 dan berikutnya.

j
Bagian V: FIQIH UMUM IrLrD 8

itu, Imam Abu Hanifah mengatakan bukan dalam masalah ahwal ryakhshiyyah,
bahwa dalam hal ini, ia tidak boleh atau dalam perkara yang terkait dengan
langsung begitu saia memproses ma- masalah ukuran-ukuran yang ditetapkan
salah itu tanpa adanya laporan gugat- oleh syara'sehingga ia hanya memiliki we-
an dari pihak yang berkepentingan. wenang dan otoritas menangani bidang
9) Mempelajari dan mencermati keada- tertentu yang telah diatur dan ditetap-
an para saksinya, Para Petugas Pem- kan untuknya saja, tidak boleh menangani
bantunya, serta memilih Para wakil perkara-perkara di luar bidang yang telah
penggantinYa dalam PenetaPan me- ditentukan untuknya tersebut.66a
reka dan dalam memercayakan serta c) Qadhi yang memiliki wewenang dan oto-
mengandalkan mereka. ritas umum, namun hanya terbatas pada
10) Memperlakukan sama antara orang wilayah atau daerah tertentu, yaitu qadhi
kuat dan orang lemah di hadaPan hu' yang memiliki wewenang dan otoritas
kum, adil dalam memutuskan hukum penanganan umum mencakup semua we-
perkara antara orang biasa dan orang wenang dan otoritas qadhi nomor satu di
terhormat, tidak terpedaya oleh hawa atas, namun cakupannya hanya terbatas
nafsu dengan bersikap tidak adil ter- pada wilayah atau daerah tertentu se-
hadap pihak yang benar dan memi- hingga ia hanya memiliki wewenang dan
hak kepada pihak yang salah. otoritas menangani kasus-kasus pada
lingkup wilayah atau daerah di mana ia
Perlu digarisbawahi bahwa perkara- ditugaskan tersebut.66s
perkara di atas memuat sejumlah arahan d) Qadhi yang hanya memiliki wewenang
yang bersifat umum dan global, di samping dan otoritas menangani kasus orang-
penjelasan secara spesifik tentang tugas, orang tertentu atau pada hari-hari ter-
otoritas, dan wewenang-wewenang peradilan tentu, seperti hanya pada hari sabtu se-
atau penegakan hukum. hingga setelah itu, ia tidak memiliki
b) Qadhi yang memiliki otoritas dan we- wewenang dan otoritas lagi.565
wenang khusus atau terbatas, yaitu qadhi
yang tugas, otoritas, dan wewenangnya 4. SISTEMATINA PERADII,,N
hanya terbatas pada sebagian dari oto- Perbincangan seputar sistematika per-
ritas dan wewenang yang telah disebut- adilan mencakup banyak hal, di antaranya
kan di atas atau cakupan otoritas dan we- yang terpenting adalah cara-cara pengang-
wenangnya adalah pada bidang yang lebih katan dan pencopotan qadhi, wewenang, tu-
sempi! seperti menangani perkara yang gas dan otoritas qadhi, prosedur dan teknik
berdasarkan pengakuan saja, sedangkan peradilan tunggal (hanya ditangani oleh satu
jika berdasarkan saksi, itu sudah tidak orang qadhi) dan peradilan kolektif (dita-
meniadi domain dan wewenangnya lagi, ngani oleh beberapa qadhi), tingkatan-ting-
atau dalam masalah utang piutang saja, katan peradilan atau mahkamah.

664 Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 67 dan berikutnya.


665 Ibid, hlm.67.
666 Ibid, hlm.70.
--

FIQIH ISLAM JILID 8 BaglanV:FIQIHUMUM

Sistematika peradilan.adalah sekumpul- pun ia mau. Yang lebih utama, hendaknya ia


an kaidah, ketentuan, dan aturan-aturan yang tidak mencopot seorang qadhi kecuali me-
bisa menjamin terlindunginya hak dan terse- mang ada alasan yang bisa diterima. Hal ini
lesaikannya perkara. sebagaimana seorang qadhi juga boleh meng-
undurkan diri jika memang ia menghendaki-
a. Prosedur dan Gara Pengangkatan dan nya. Yang lebih utama, hendaknya ia tidak
Pencopotan Qadhl mengundurkan diri kecuali memang dengan
alasan yang bisa diterima karena tugas dan
fabatan qadhi merupakan salah satu oto-
fungsinya adalah sangat urgen dan bisa
ritas dan wewenang atau jabatan yang dida-
patkan dari khalifah dalam kapasitasnya se-
mewujudkan kemaslahatan-kemaslahatan
kaum muslimin. Seorang qadhi belum res-
bagai wakil dan representasi umat. Karena itu,
mi lengser dari jabatannya ketika pemimpin
seorang qadhi harus diangkat secara resmi
mencopotnya kecuali jika ia telah mengetahui
oleh seorang pemimpin tertinggi atau wakil-
pencopotan dirinya itu sehingga putusan-pu-
nya, baik ia adalah pemimpin yang adil mau-
tusan hukumnya tetap berlaku efektif hingga
pun tiran. Seseorang tidak boleh mengangkat
pemberitahuan tentang pencopotan dirinya
dirinya sendiri sebagai qadhi atau diangkat
itu sampai kepadanya.
oleh sekelompok orang dari warga negara. Al-
Wewenang dan otoritas jabatan qadhi
Mawardi66T telah menjelaskan bentuk kalimat
keputusan pengangkatan yang jelas dan eks-
berakhir sama seperti berakhirnya al-wa-
kaalah (perwakilan), yaitu dikarenakan sa-
plisit atau yang diposisikan sama dengannya
lah satu dari beberapa hal, seperti rneninggal
berupa kalimat-kalimat yang menunjukkan
dunia, gila permanen, dan tugas yang diwa-
serta memberikan pengertian penunjukan
kilkan kepada seseorang telah selesai dilak-
dan pengangkatan atau memberikan penger-
sanakan kecuali dalam satu hal, yaitu apabila
tian mewakilkan. Supaya pengangkatan dan
orang yang mewakilkan dalam kasus perwa-
penyerahan jabatan bisa sempurna, ia harus
kilan biasa itu meninggal dunia atau dicopot,
memenuhi sejumlah syarat yang secara ga-
secara otomatis orang yang ditunjuk sebagai
ris besarnya adalah: orang yang mengang-
kat mengetahui terpenuhinya spesifikasi dan
wakil tercopot dari statusnya sebagai wa-
kil. Adapun dalam kaitannya dengan pemim-
kriteria-kriteria yang disyaratkan pada diri
pin pemerintahan, ketika ia meninggal dunia
orang yang diangkat, .orang yang diangkat
atau dicopot, para qadhi dan wali (gubernur)
mengetahui bahwa orang yang mengangkat-
yang diangkatnya tetap tidak tercopot dari
nya memang memiliki wewenang, kompe-
jabatannya. Ini karena pemimpin pemerintah-
tensi, dan otoritas untuk mengangkat, men-
jelaskan, dan mendefinisikan secara spesifik an tidak bekerja atas nama diri pribadinya
sendiri, tetapi atas nama wakil jamaah kaum
wewenang dan otoritas apa saja yang dimiliki
muslimin (rakyat), sedangkan eksistensi ke-
oleh qadhi yang diangkat, menentukan dae-
kuasaan dan otoritas kaum muslimin masih
rah tempat di mana ia ditugaskan.
tetap ada setelah meninggalnya sang imam
Seorang pemimpin memiliki wewenang
atau pemimpin mereka.668
dan otoritas untuk mencopot qadhi kapan

667 Ibid, hlm. 65 dan berikutnya.


558 Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 66; al-Bada'i',ild,.Yll, hlm. 16, dan jld. VI, hlm. 37 dan berikutnya.
Bagian V: FIQIH UMUM FIQIH TSIAM,ILID 8

b. Klasiflkasl Wewenang, Tugas, dan nomor dua dari macama-macam qadhi


Kompetenst Qadhl (Speslallsasi Qadhl) yang telah disebutkan di atas.

Wewenang, tugas, dan kompetensi qadhi


4) Spesialisasi yang terkait dengan objek,
yaitu qadhi yang hanya bertugas mene-
atau spesialisasi qadhi bisa diklasifikasikan
rima perkara gugatan atau klaim dengan
berdasarkan waktu, tempat, macam, dan
objek tertentu dan tidak menerima gu-
objeknya.
gatan dan klaim selain itu, seperti gu-
1) Spesialisasi yang terkait dengan waktu,
gatan atau klaim tentang masalah wakaf
yaitu qadhi yang wewenang dan kompe-
atau warisan dikarenakan masalahnya
tensinya dalam menangani kasus hanya
sudah terlambat dan berlalu lama atau
terbatas pada waktu tertentu, seperti
sudah kedaluwarsa dalam jangka wak-
pada hari-hari tertentu dalam satu ming-
tu yang sudah sangat lama, yang selama
gu misalnya. Ini dalah salah satu bentuk
wewenang dan kompetensi qadhi yang iangka waktu itu pihak yang bersang-
kutan tidak mengajukan gugatan perka-
otoritasnya terbatas pada waktu terten-
ranya tanpa ada alasan yang bisa diteri-
tu sebagaimana yang dijelaskan oleh
ma, yaitu jangka waktu 33 atau 36 tahun
al-Mawardi.
untuk masalah wakaf dan aset baitul mal
2) Spesialisasi yang terkait dengan tempat atau 15 tahun untuk kasus yang terkait
tugas, yaitu qadhi yang ditugaskan di
dengan hak-hak personal. Ini karena
wilayah atau daerah tertentu, sebagaima-
sikap tidak mengajukan gugatan dan
na yang dilakukan oleh Rasulullah saw.
klaim, padahal itu sebenarnya bisa di-
ketika menugaskan Ali bin Abi Thalib r.a.
lakukan, menunjukkan bahwa secara za-
sebagai qadhi di Yaman dan menugaskan
hir hak itu tidak ada.
Mu'adz bin f abal r.a. sebagai qadhi di salah
satu daerah Yaman. Ini adalah bentuk
Di antaranya lagi adalah tidak menerima
wewenang dan kompetensi qadhi nomor
gugatan dan klaim adanya ikatan suami istri
tiga yang wewenang dan otoritasnya ter-
karena orang yang bersangkutan masih kecil,
batas pada daerah tertentu yang telah
yaitu untuk pemuda masih berusia di bawah
disebutkan oleh al-Mawardi di atas.
delapan belas tahun, sedangkan untuk pemu-
3) Spesialisasi yang terkait dengan bidang
di masih berusia di bawah enam belas tahun
tertentu, yaitu pengangkatan seorang qa-
misalnya.
dhi yang ketika pengangkatan atau sete-
lah pengangkatan ditugaskan khusus me-
nangani beberapa bentuk kasus perkara c. Prosedur Peradllan Tunggal dan
tertentu saja, sebagaimana yang berlaku Peradllan Kolektlf
pada masa sekarang di departemen atau Sesungguhnya, asas peradilan yang dulu
divisi yang menangani perkara perdata, berjalan dalam Islam adalah menggunakan
ahwal syakhshiyy ah,perdagangan, pidana, sistem kesatuan qadhi atau qadhi tunggal se-
dan sebagainya. Bisa juga hanya terbatas bagaimana yang telah kita ketahui bersama,
menangani kasus-kasus sengketa uang yaitu penyelesaian perkara-perkara di penga-
dengan jumlah yang tidak melebihi batas dilan hanya dilakukan oleh satu orang qadhi
tertentu. Hal ini juga sudah pernah dising- yang diangkat oleh imam atau wakilnya un-
gung di atas pada tulisan tentang qadhi tuk bertugas di daerah tertentu.
-.-T

IsrAM )rLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

Menurut fuqaha Hanafiah,66e sebagian nimnya sikap wira'i dan minimnya keilmu-
ulama Hanabilah dan Syafi'iah, tidak ada la- an, pada masa sekarang diberlakukan sistem
rangan untuk menerapkan sistem peradilan tingkatan mahkamah atau pengadilan.
kolektif, yaitu penanganan perkara yang di- Dalam fiqih Islam, sebenarnya tidak ada
ajukan ke pengadilan dilakukan bersama- larangan untuk menerapkan prinsip ini, ber-
sama oleh qadhi lebih dari satu. Ini karena dasarkan dalil bahwa ketika di Yaman, Ali bin
qadhi adalah wakil imam, sedangkan seseo- Abi Thalib r.a. memberikan keputusan hukum
rang yang mewakilkan boleh saja menunjuk atas perkara yang terjadi di antara kedua be-
wakil satu, dua, atau lebih. Karena itu, ke- lah pihak yang bersengketa dan ia memper-
tika sistem ini dijalankan, para qadhi di da- silakan mereka berdua untuk melakukan
lamnya harus terlibat bersama-sama dalam naik banding kepada Rasulullah saw. jika me-
menangani perkara-perkara yang diajukan mang mereka berdua keberatan dan tidak
ke pengadilan dan dalam mengeluarkan pu- menerima keputusan hukum yang ia berikan
tusan hukum dengan berlandaskan pada asas tersebut. Mereka berdua pun lalu melakukan
syura (musyawarah). naik banding kepada Rasulullah saw lalu be-
Sementara itu, selain ulama Hanafiah6T0 liau pun mengukuhkan keputusan hukum
yang tidak memperbolehkan berbilangnya yang diberikan Ali bin Abi Thalib r.a. terse-
qadhi, mengemukakan argumentasi dan alas- but. Khalifah Umar bin al-Khaththab r.a. da-
an sulitnya mencapai kata sepakat di antara lam suratnya yang terkenal kepada Abu Musa
para qadhi tersebut dalam perkara yang se- al-Asy'ari r.a. menyebutkan, "fanganlah seka-
dang ditangani yang menjadi lahan ijtihad se- li-kali keputusan hukum yang telah kamu pu-
hingga akhirnya justru perkara yang ditangani tuskan kemarin kemudian kamu melakukan
sulit untuk diselesaikan. Alasan keberatan koreksi dan evaluasi terhadap dirimu sendi-
dan kekhawatiran ini bisa ditangani dengan ri lalu kamu diberi petunjuk kepada kebenar-
mengambil pendapat mayoritas, juga karena an, janganlah sekali-kali hal itu menghalangi
para qadhi bersandar kepada pendapat yang kamu untuk kembali kepada kebenaran kare-
dibenarkan oleh imam sebagaimana yang di- na kebenaran adalah terdahulu, kembali ke-
katakan oleh sebagian ulama Syafi'iah. pada kebenaran adalah jauh lebih baik dari-
pada bersikukuh dalam kebatilan."
d. Tlngfiatan-Tlngkatan Pengadllan dan Fuqaha mazhab empat mengkaji tema ini
Slstem Nalk Bandlng karena Keberatan dalam pembahasan seputar ijtihad atau mem-
terhadap Keputusan Hukum yang Ada batalkan keputusan hukum sebagai berikut.
Menurut asalnya, pengadilan hanya satu Apabila hukum yang ditetapkan itu ber-
tingkatan demi untuk menyelesaikan perkara landaskan pada sebuah dalil qath'i, baik itu
secepat mungkin. Akan tetapi, dalam rangka dari nas, ijmak, maupun qiyas jaliy (qiyas
menjamin berjalannya penegakan keadilan yang jelas),671 hukum itu tidak bisa dibatal-
dan penegakan hak, juga dikarenakan mi- kan dan dianulir, karena jika dibatalkan, itu

66e Al-Fatawa Al-Hindiyyah, jld.lll, hlm. 317; Ibnu Farhun, at-Tabshirah,ild. I, hlm. 37.
670 Mughni al-Muhtaj,ild.lV,hlm. 380; al-Mughni,ild.lX, hlm. tO1; Hasyiyah ad-Dasuqi,ild,.tV hlm. 134.
67r Qiyasjatiy adalah qiyas yang illat-nya memang di-nosh atau dinyatakan secara tegas bahwa perbedaan antara masalah pokok
dan masalah cabang tidak berpengaruh apa-apa, seperti pengiasan memukul orang tua kepada perkataan "ah" kepada orang
tua dalam hal keharamannya.

!
,-f
Bagian V: FIQIH UMUM lsrAM rrLrD 8

berarti sama saia dengan mengabaikan dalil suatu keputusan hukum jika memang dalam
qath'i dan itu sama sekali tidak boleh. keputusan hukum itu terdapat unsur kela-
Adapun jika keputusan hukum yang ada laian atau tampak ada kesalahan di dalam-
bertentangan dengan sebuah dalil qatht, itu nya."'Apabila keputusan hukum yang ada
harus dibatalkan berdasarkan kesepakatan telah mendapatkan label pasti dan final dari
ulama, baik pembatalan itu oleh qadhi yang pengadilan kasasi, keputusan hukum yang
memutuskan hukum itu sendiri maupun oleh sebelumnya untuk kasus yang serupa tidak
qadhi yang lain, karena keputusan hukum itu bisa dibatalkan, sebagai implementasi kaidah
bertentangan dengan dalil. "ol-ijtihaad laa yunqadhu bi mitslihi" (hasil iiti-
Apabila keputusan hukum yang diambil had tidak bisa dibatalkan dengan hasil ijtihad
itu dalam selain ranah perkara-perkara yang yang lain dalam kasus yang serupa). Kaidah
qath'i, tetapi dalam ranah perkara-perkara ii- ini terinspirasi dari perkataan Umar bin al-
tihadi atau ranah perkara-perkara dengan da- Khaththab r.a.,"Tilka maa qadhainaa wa haa-
lil-dalil yang bersifat zhanni, itu tidak boleh dzihii maa naqdhii (kasus itu adalah tetap ber-
dibatalkan (jika sistem yang berlaku adalah dasarkan keputusan hukum yang telah kami
sistem qadhi tunggal atau pengadilan tung- putuskan waktu itu dan kasus ini adalah ber-
gal) supaya tidak timbul kerancuan dan ke- dasarkan keputusan hukum yang kami pu-
kacauan dalam hukum-hukum syara', supaya tuskan sekarang)."
tidak muncul ketidakpercayaan kepada kepu- Kesimpulannya, fuqaha kita telah me-
tusan-keputusan hukum para qadhi dan me- ngetahui prinsip naik banding dalam masa-
nyebabkin perkara-perkara yang ada tetap lah hukum. Sistematika pengadilan yang ber-
seperti semula dan terkatung-katung tanpa jalan pada masa sekarang tidak bertentangan
ada penyelesaian dan kepastian hukum da- dengan prinsip-prinsip Islam, tetapi justru
lam waktu yang lama. sejalan dengannya. Hal ini berdasarkan apa
Adapun jika dalam sistem pengadilan yang dinyatakan oleh fuqaha tentang kepu-
atau mahkamah bertingkat, kedua belah pi- tusan hukum yang boleh dilakukan naik ban-
hak yang beperkara telah mengetahui sejak ding terhadapnya dikarenakan adanya kecu-
awal bahwa keputusan hukum yang ada be- rigaan terhadap qadhi. Peradilan di Andalusia
lum mencapai tingkatan kepastian dan fi- secara praktis telah mengenal prinsip peradil-
nal, tetapi masih bisa dibuka kembali dengan
an dengan penolakan.
melakukan naik banding dan membatalkan
keputusan hukum sebelumnya, sehingga
dengan begitu, sudah tidak ada kekhawatiran
e. Slfat atau Kapasitas Keputusan Hukum
lagi akan terjadinya kerancuan, kekacauan, Seorang Qadhi
dan ketumpangtindihan hukum karena kepu- Terakhir, perlu digarisbawahi di sini bah-
tusan hukum yang ada memang belum sem- wa keputusan hukum seorang qadhi menurut
purna dan belum final. Hal ini mungkin bisa jumhur ulama adalah mengonfirmasi kon-
diperkuat lagi dengan apa yang ditetapkan disi luar atau zahir yang tampak dalam kait-
oleh fuqaha tentang bolehnya membatalkan annya dengan kasus harta dan yang lainnya

672 LihatTabshirat al-Hukkam,jld. I, hlm. 55 dan berikutnya; al-Bada'i', jld. VII, hlm. 14; Fath al-Qadir, ild. V hlm. 487; Mughni al-
Muhtaj,lld.lV hlm. 396; al-Mughni, jld. IX, hlm. 56; al-Aqdu al-Munazhzham li al-Hukkam,ild. II, hlm. 192;Prof. Dr. Wahbah az-
Zuhaili, Ushul al-Fiqh,ild. Il,hlm. 1114 dan berikutnya.
FIQIH ISIAM JILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

berupa ahwal syakhsiyyah sehingga tetap ti- dan kelak di akhirat sesuatu itu meniadi besi
dak bisa menghalalkan yang haram dan tidak yang digunakan untuk mengorek api yang dika'
pula mengharamkan yang halal. Keputusan lungkan di leher ny a."67 a
hukum seorang qadhi juga tidak bisa mencip-
takan dan memunculkan hak atau kebenaran, Imam Abu Hanifah mengatakan bahwa
tetapi hanya sebatas membuka dan mengung- keputusan hukum seorang qadhi dalam ma-
kapnya dalam berbagai kasus perkara. Hal ini salah akad dan faskh [pembatalan akad) itu
berdasarkan dua hadits yang sudah pernah berlaku efektif, baik lahir maupun batin, yak-
disebutkan di bagian terdahulu, ni baik secara lahiriah maupun hakikat. Ini
karena tugas dan fungsi seorang qadhi adalah
memutuskan perkara dengan kebenaran.
itrttJ|irt: It$rr'JJ.; ;l Seandainya ada seorang laki-laki mengklaim
"Xamihanya memutuskan berdasarkan kepada seorang perempuan bahwa ia telah
zahirnya, sedangkan Allah SWT Yang Maha menikahinya lalu si perempuan itu meng-
Mengetahui apa-apa yang tersembunyi."673 ingkari dan menyangkalnya, lalu si laki-laki
mengajukan dua saksi palsu untuk mem-
buktikan klaimnya itu, lalu qadhi pun me-

;G,;t:y.uiay, i\t*X #\
mutuskan bahwa telah ada akad pernikahan
di antara keduanya, si laki-laki halal untuk
o'
1. ,),* o- o a,
,],r'+ f,G.y1r#.Fl
.2i ,:,i bersenang-senang dengan si perempuan itu
dan menyetubuhinya. Seandainya qadhi me'
,rol i". o ,1 to..'-o.'.r.oir. o. mutuskan telah terjadi talak, mereka berdua
; a--t e,t il,.>r.ee .f, cv, ' " f harus dipisah meskipun si laki-laki meng-
ingkari dan menyangkalnya. Berlaku efektif-

",ei
fiqY{'#lu;vi,rl6 nya keputusan hukum seorang qadhi dalam
ut;tl;
) \J- 4;; g.t ethi
bentuk seperti ini adalah harus dengan dua
syarat. Pertama, qadhi memang tidak menge'
guhnya, kalian meng ajukan perka'
" sesung
tahui bahwa para saksi yang diaiukan adalah
ra kepadaku untuk meminta keputusan hukum, para saksi palsu. Kedua, perkaranya terma-
sementara sesungguhnya aku tidaklain adalah suk perkara-perkara yang di dalamnya qadhi
manusia. Bisa jadi, sebagian dari kalian lebih memiliki kompetensi dan wewenang melaku-
pandai dalam mengemukakan huiah dan ar- kan al-insyaa' [memunculkan dari awal).
gumentasinya daripada yang lainnya. Adapun
aku memutuskan perkara di antara kamu ber-
c. AT-fAHrillM(ARBITRASE)
dasarkan apa yang aku dengar. Karenanya, iika
putusanku itu keliru sehingga aku memutuskan
At-tahkiim adalah ada dua pihak yang
sesuatu untuknya, padahal sebenarnya itu ada'
beperkara bersepakat untuk menuniuk se-
seorang untuk memberikan suatu keputus-
tah hak saudaranya, janganlah ia mengambil-
nya karena sesungguhnya sesuatu itu adalah an hukum guna menyelesaikan perseng-
sepotong api neraka yang aku ambil untuknya
ketaan ydng terjadi di antara keduanya

673 Hadits ini dengan redaksi seperti ini tidak kuat.


674 HRal-Jama'ah dari Ummu Salamah r.a.
Bagian V: RQIH UMUM ISLAM JILID 8

dengan berdasarkan petunjuk hukum syara'. yang memiliki kapasitas dan kompetensi un-
Diperbolehkannya at-tahkiim ditunjukkan tuk memberikan kesaksian [ia adalah orang
oleh ayat, yang kesaksiannya diterima), baik ia laki-laki
maupun perempuan, juga syarat ini harus ter-
"Dan jika kamu khawatir terjadi perseng- penuhi pada dirinya pada saat ia menjalankan
ketaan antara keduanya, maka kirimlah se- tugasnya sebagai arbitrator. Disyaratkan juga
orang juru damai (hakam/arbitrator/pene' kasusnya bukan terkait hukuman had dan ki-
ngah) dari keluarga loki-laki dan seorang iuru sas karena penyelesaian kasus yang terkait
damai dari keluarga perempuan. Jika kedua- dengan hukuman had dan kisas berikut pe-
nya (juru damai itu) bermaksud mengadakan menuhan hukuman had dan kisas (kasus
perbaikan, niscaya Allah memberi taufik ke- perkara pidana) adalah wewenang dan oto-
pada suami-istri itu. Sungguh, Allah Maha ritas imam. At-tahkiim diperbolehkan dalam
M e ng etahui, M ahatelitl. " (an-Nisaa': 3 5)
perkara-perkara perdata dan ahwal syakhshiy-
yah berupa pernikahan dan talak.
Diriwayatkan dari Abu Syuraih r.a., ia Menurut ulama Hanafiah dan Hanabilah,
berkata, dalam at-tahkiim, kedua belah pihak yang
beperkara harus mematuhi dan menjalan-

,.3 e ttrA 4 €t 5l ,l' J;t u-


kan keputusan yang diberikan oleh arbitra-
tor. Menurut ulama Hanafiah, masing-masing

J*,frltY ej ri*,;<;.
z
z zo
dari kedua belah pihak masih boleh mencabut
;.;r kembali persetujuannya untuk melakukan at-

ti; 'rAi t1B6 Ar Jy, tahkiim selama abitrator belum memberikan


keputusan hukumnya. Pendapat yang rajih
"Wahai, Rasulullah! Sesung guhnya, ketika menurut ulama Malikiah adalah tidak disya-
kaumku berselisih dalam suatu hal, mereka da- ratkan kerelaan dan persetujuan kedua be-
tang kepadaku lolu aku memberi keputusan hu- lah pihak harus tetap ada hingga keluarnya
kum di antara mereka,lalu kedua belah pihak keputusan hukum, atau dengan kata lain, ti-
yang berselisih pun rela dan setuju kepadaku." dak disyaratkan kedua belah pihak harus te-
Rasulullah saw. bersabda kepadanya, "Betapa tap komit pada persetujuan untuk melakukan
bagusnya itu." at-tahkiim hingga dikeluarkannya keputusan
hukum. Karena itu, jika kedua belah pihak
Dalam sebuah hadits diceritakan bahwa sama-sama mencabut kembali persetuiuan-
Rasulullah saw. menjalankan keputusan yang nya untuk melakukan at-tahkiim, itu boleh.
diberikan oleh Sahd bin Mu'adz r.a. yang kaum fika yang mencabut kembali hanya salah satu
Yahudi bani Quraizhah sepakat untuk menun- pihak saja, itu juga boleh menurut Sahnun, se-
juknya sebagai arbitrator di antara mereka. dangkan menurut lbnu Majisyun, ia tidak me-
Para sahabat berijmak bahwa at-tahkiim itu miliki hak menarik kembali.6Ts
dibolehkan.
Al-muhakkam (orang yang ditunjuk se-
bagai arbitrator) disyaratkan haruslah orang

67s Lthat Fath al-Qadin ild. V hlm. 498; al-Mabsuth, ild.2l, hlm. 62; Tabshirat al-Hukkam, jld.l, hlm. 43; Hasyiyah ad-Dasuqi, ild.lY,
hlm. 140 dan berikutnya.
ISTAM JILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

D. INSTITUSI AL.MAZHAALIM kedudukan tinggi, memiliki pengaruh kuat,


Definisi institusi al-mazhaalim, kemun- memiliki kewibawaah yang besar, memiliki
culannya, pejabat yang berwenang menanga- sifat iffah [bersih), tidak rakus, dan sangat
ninya, anggota majelisnya, wewenang dan wira'i.lni karena dalam menjalankan tugas-
kompetensinya, perbedaan antara institu- nya, ia membutuhkan pengaruh kuat seorang
penjaga dan keteguhan seorang qadhi sehing-
si peradilan al-mazhaalim dengan peradilan
biasa.
ga ia harus memiliki sifat-sifat seorang pen-
jaga dan seorang qadhi, juga dengan keduduk-
an dan kewibawaannya yang tinggi, ia harus
1. DEFINISI INSTITUSI AL.MAZHAALIM DAN
orang yang berpengaruh, disegani, dan
KEMUNCULANNYA
dipatuhi.
Institusi al-mazhaalim memiliki kemirip-
an yang cukup besar dengan sistem peradilan
- Kemunculan Instltusl al-Mazhaallm
adminsitrasi dan majelis negara pada masa
Pada periode awal Islam, Rasulullah saw.
sekarang. Institusi al-mazhaalim pada asal-
nya adalah bertugas menangani kasus dan adalah orang yang pertama menangani sendi-
perkara-perkara yang berkaitan dengan ki- ri berbagai kasus al-mazhaalim yang terjadi,
nerja dan tingkah laku para pejabat negara di antaranya dalam perkara air irigasi yang
dalam menjalankan tugasnya yang mungkin terjadi antara az-Zubair bin Awwam r.a. dan
tidak mampu ditangani oleh peradilan bia- seorang sahabat dari Anshar.678 Rasulullah
sa. Pejabat institusi al-mazhaalim terkadang saw mengutus Ali bin Abi Thalib r.a. untuk
juga menangani perkara-perkara yang insti- menyerahkan diat para korban dari kabilah
tusi peradilan tidak mampu menangani dan bani fudzaimah yang dibunuh oleh Khalid r.a.,
menyelesaikannya atau menangani berbagai padahal mereka telah menyerah dan tunduk.
keputusan hukum pengadilan yang para pi- Waktu itu, beliau bersabda, "Ya, Allah! Hamba
hak yang beperkara tidak puas dan meragu- terbebas kepada-Mu dori apa yang dilakukan
kan keadilannya. Institusi al-mazhaalim me- Khalid;'
miliki wewenang mengadili dan memutuskan Pada masa pemerintahan al-Khulafa ar-
berikut menjalankan keputusan hukumnya Rasyidun, tidak ada seorang pun yang dipas-
sekaligus.6i6 rahi tugas menangani al-mazhaalim. Ini ka-
AI-Mawardi mendefinisikan institusi al- rena masyarakat waktu itu sudah digiring
mazhaalim:677 menggunakan dan memanfaat- kepada kebenaran oleh sikap dan kesadaran
kan rasa takut dan segan untuk menggiring saling berlaku adil dan sudah bisa dicegah
orang-orang yang bersengketa untuk saling dari kezaliman oleh nasihat.
berlaku adil dan menggunakan kewibawaan Khalifah Umar bin al-Khaththab r.a. ada-
untuk mendesak orang-orang yang berselisih lah orang yang sangat ketat dan keras da-
untuk tidak saling mengingkari. Karena itu, di lam mengawasi, mengontrol, dan mengeva-
antara syarat-syarat pejabat yang menangani luasi perilaku para pejabat negara dan selalu
al-mazhaalim haruslah orang yang memiliki memberikan peringatan kepada mereka. Ia

676 As-Sulthath ats-Tsalats, hlm. 313; al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 73.
677 Al-Mawardi, al -Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 73.
674 Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 73.
BagianV:FIQIHUMUM IsLAM JrLrD 8

memerintahkan supaya Amr bin al-Ash r.a. sendiri untuk menyelidiki dan menangani ka-
dikisas [dihukum dengan bentuk yang sama sus-kasus al-mazhaalim. la pun mengembali-
seperti yang ia lakukan terhadap korban) kan hak-hak yang dianiaya dan dirampas, me-
gara-gara ia berkata kepada seorang laki-laki negakkan aturan dan norma-norma yang adil,
badui, "Wahai, munafik," kecuali jika si badui mengembalikan hak-hak yang dianiaya dan
itu bersedia memaafkannya. Ia juga mengi- dirampas oleh bani Umayah kepada para pe-
sas putranya sendiri, Abdullah bin Umar r.a., miliknya. Tatkala banyak kritikan dan hujatan
gara-gara ia melakukan pelecehan dan peng- yang ditujukan kepadanya gara-gara sikapnya
hinaan kepada seorang penduduk Mesir yang yang keras dan tegas kepada bani Umayah ter-
beragama Qibthi. sebut, ia pun menanggapinya dengan berkata,
Ketika pengangkatan Ali bin Abi Thalib r.a. "setiap hari yang aku takuti masih tidak se-
sebagai khalifah agak terlambat dan prosesnya banding dengan Hari Kiamat, hari di mana aku
memakan cukup banyak waktu, terjadi kekis- sudah tidak ada jaminan terlindungi lagi."
ruhan di tengah-tengah masyarakat menge- Selaniutnya, pada era pemerintahan
nai kepemimpinannya dan mereka melakukan Abbasiyah, ada sejumlah khalifah Abbasiyah
tindakan-tindakan kezaliman. Kondisi seper- yang juga menjalankan peran untukmenanga-
ti ini membutuhkan sikap politik yang tegas. ni kasus-kasus al-rnazhaalim. Yang pertama
Karena itu, Khalifah Ali bin Abi Thalib r.a. ada- adalah al-Mahdi, kemudian al-Hadi, kemudi-
lah orang yang pertama menangani kasus-ka- an ar-Rasyid, kemudian al-Ma'mun, dan yang
sus mazhaalim [tindakan-tindakan kezalim- terakhir adalah al-Muhtadi, hingga hak-hak
an dan liesewenang-wenangan) dan ia tidak yang dianiaya dan dirampas pun kembali ke-
membuat jadwal khusus pada hari tertentu pada para pemiliknya yang sah.67e
untuk menanganinya. Seperti itulah perjalanan historis lahir-
Tatkala orang-orang sudah mulai bera- nya sistem peradilan al-mazhaalim dan sta-
ni melakukan berbagai tindak kezaliman se- tusnya yang berdiri sendiri terpisah dari per-
cara terang-terangan pada masa kekuasaan adilan biasa.
Umawiyah, Abdul Malik bin Marwan adalah
orang yang pertama membuat jadwal khusus 2. SIFAT DAN KAPASITAS NAAZH'R AL.
pada hari tertentu yang pada hari itu khusus MAZHAAL'M (PEJABAT YANG BERTUGAS
digunakan untuk mempelajari dan menanga- MENANGANT BTDANG AL-MAZHAAUIA
ni laporan-laporan pengaduan oleh orang- Sebagaimana yang sudah disebutkan
orang yang dianiaya.
di atas, khalifah adalah orang yang perta-
Kezaliman dan sikap kesewenang- ma menangani perkara-perkara al-mazhaa-
wenangan para petinggi negara dan orang-
Iim, begitu juga dengan para wazir dan amir.
orang yang memiliki posisi kuat semakin Wewenang dan otoritas menangani perkara-
meningkat intensitasnya, yang hal itu tidak perkara dalam bidang al-mazhaalim adalah
bisa dicegah dan ditangani kecuali oleh oto- dengan adanya penunjukan dan pengangkat-
ritas yang paling kuat dan paling berpenga- an khusus oleh waliyy al-amri kepada orang
ruh, maka Khalifah Umar bin Abdil Aziz ad,a' yang memenuhi kualifikasi dan syarat-syarat
lah orang yang pertama menugaskan dirinya yang sama yang harus dipenuhi oleh orang

679 Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 73 dan berikutnya.


ISLAM lrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

yang diangkat sebagai putra mahkota, seba- pihak-pihak yang beperkara, termasuk
gai wazir tafwiidh, atau amir [gubernur) jika dakwaan yang ditujukan kepada mereka
wewenang dan otoritasnya dalam menangani .atau gugatan yang mereka ajukan.
bidang al-mazhaalim bersifat umum. e) Para saksi, yang bertugas untuk menyak-
Apabila tugas dan wewenang pihak yang sikan hak yang ditetapkan oleh naazhir
diangkat untuk menangani bidang peradilan al-mazhaalim dan keputusan hukum yang
al-mazhaalim hanya terbatas pada melaksa- ia putuskan.
nakan dan memberlakukan apa-apa yang ti-
dak mampu dilaksanakan oleh qadhi, naazhir Apabila para anggota majelis sidang per-
al-mazhaalim boleh berada di bawah tingkat- adilan al-mazhaalim tersebut telah lengkap,
an wazir dan amir dalam hal posisi dan ke- naazhir al-mazhaalim baru memulai tugas-
kuasaan, namun dengan syarat dalam mene- nya dalam menangani perkara-perkara al-ma-
gakkan kebenaran ia tidak terpengaruh oleh zhaalim yang ada.
celaan orang yang mencela.

3. WEWENANG, TUGAS, DAN OTORTTAS


- Anggota Instltusi Pengadllan al- DEWAN AL-MAZHAALIM
Mazhaallm N aazhir al-mazhaalim memiliki sejumlah
Dalam struktur dewan penanganan a/- wewenang, tugas, dan kompetensi. Sebagian
mazhaalim harus terdapat lima orang yang di antaranya bersifat konsultatif yang berkait-
mutlak dibutuhkan oleh naazhir al-mazhaa- an dengan pengawasan penerapan hukum-hu-
lim dan penanganan yang dilakukannya tidak kum syara', sebagiannya lagi bersifat adminis-
akan bisa berjalan secara tertib dan lancar tratif yang berkaitan dengan pengawasan
kecuali dengan adanya lima orang tersebut. kinerja dan perilaku para pejabat serta pega-
Mereka adalah sebagai berikut.680 wai negara meski tanpa ada pihakyang meng-
a) Para penjaga dan pembantu untukmenye- ajukan laporan perkara tindakan kezaliman
ret tersangka yang kuat dan menangani yang menimpanya, sebagaimana yang tam-
tersangka yang berani. pak dari tiga wewenang dan kompetensi per-
b) Para qadhi untuk meminta penjelasan tama, dan ada sebagiannya lagi yang bersifat
tentang hak-hak yang tertetapkan menu- juridisial yang berkaitan dengan penyelesai-
rut mereka dan untuk mengetahui hal- an persengketaan yang terjadi antara pejabat
hal yang berlangsung di majelis-majelis negara dan warga negara biasa atau di antara
persidangan mereka di antara pihak-pi- para warga negara biasa sendiri. T[gas, we-
hak yang beperkara. wenang, dan kompetensi tersebut secara ter-
c) Para fuqaha, untuk dijadikan sebagai perinci adalah sebagai berikut.
rujukan di dalam hal yang masih terasa a) Menangani kasus-kasus tindakan pelang-
janggal baginya dan sebagai tempat ber- garan dan penganiayaan yang dilakukan
tanya tentang hal-hal yang masih kabur oleh para pejabat negara terhadap warga
dan belum jelas baginya. negara biasa dan perilaku kesewenang-
d) Para juru tulis untuk mendokumentasi- wenangan yang mereka lakukan.
kan semua hal yang berlangsung di antara b) Menangani kasus-kasus ketidakadilan

680 lbid, hlm.76.


Bagian V: FIQIH UMUM )rLrD 8

yang dilakukan oleh para pegawai negara naazhir al-mazhaalim memerin-


terkait pengumpulan harta (seperti za- tahkan supaya harta gasaban itu
kat, kharaoj, paiak, dan sebagainya) yang dikembalikan kepada para pemilik-
mereka lakukan. Dalam hal ini, naazhir nya jika memang ia mengetahui hal
al-mazhaalim berpatokan pada kitab un- itu ketika ia melakukan pengawasan
dang-undang acuan dan pedoman yang dan evaluasi terhadap para pejabat
dibuat oleh para imam untuk dipatuhi negara meskipun belum ada laporan
oleh masyarakat dan dijadikan patokan dari para korban, Adapun iika ia tidak
dalam melakukan evaluasi terhadap para mengetahuinya, proses penanganan-
pegawai, mengaudit jumlah yang mere- nya menunggu adanya laporan dari
ka ambil yang melebihi batas ketentuan para korban. Untuk menetapkan dan
yang ada, lalu jika kelebihan itu mere- mengetahui hak para korban, naazhir
ka masukkan ke dalam baitul mal, dipe- al-mazhaalim bisa mengacu pada dii-
rintahkanlah untuk mengembalikannya, waan as-sulthanah (buku catatan ne-
dan jika mereka mengambil kelebihan itu garaJ, tanpa membutuhkan penga-
untuk diri mereka sendiri, mereka dipe- iuan bukti-bukti dari para korban.
rintahkan untuk mengembalikannya ke- (2) Harta yang digasab oleh pihak-pihak
pada para pemiliknya. yang memiliki kekuatan dan pe-
c) Meneliti dan mengoreksi dan mengevalua- ngaruh yang berperilaku seperti peri-
si kinerja para juru tulis ad-dawaawiin. laku para penguasa dan raja dengan
Ini karena mereka adalah orang-orang menggunakan paksaan dan tekanan.
yang dipercaya oleh kaum muslimin un- Penanganan harta-harta gasaban ini
tuk mencatat harta mereka, baik harta tergantung pada adanya laporan dari
yang berhak mereka dapatkan maupun para korban.
harta yang harus mereka serahkan. Harta gasaban tersebut tidak
Dalam menjalankan tiga wewenang, disita dari tangan pelaku penggasab-
tugas, dan kompetensi ini, naazhir al- annya kecuali dengan berdasarkan
mazhaalim tidak membutuhkan adanya salah satu dari empat hal: pengakuan
laporan dari korban kezaliman. pelaku, naazhir al-mazhaalim me-
d) Menangani perkara-perkara kezaliman mang mengetahuinya, bayyinah [sak-
yang menimpa para pegawai negeri dan si) yang memberikan kesaksian atas
pasukan berupa gaji mereka yang kurang penggasaban yang terjadi, atau ber-
dari yang seharusnya atau keterlambat- dasarkan berita-berita yang beredar
an pembayarannya. yang terjamin keotentikannya, tidak
e) Mengembalikan harta yang digasab dan memunculkan keraguan, dan tidak
dirampas tanpa hak. Harta yang digasab memungkinkan adanya rekayasa,
ada dua macam, yaitu sebagai berikut. konspirasi, dan persekongkolan.
(1) Harta yang digasab dan dirampas 0 Menjalankan pengawasan terhadap urus-
oleh para pejabat negara yang zalim an-urusan wakaf. Dalam hal ini, wakaf
tanpa hak, ada kalanya mereka meng- ada dua macam.
ambilnya untuk negara atau untuk [1) Wakaf umum untuk kemaslahatan
diri mereka sendiri. Ketentuannya, dan kepentingan umum, seperti mas-
IsLAM ,lrLrD 8 Bagianv:FIQ|HUMUM

jid, madrasah, sekolahan, dan se- hisbah [petugas yang ditunjuk untuk
bagainya. Naazhir al-mazhaalim ber- menjalankan tugas amar makruf nahi
tugas menangani dan mengawasi mungkar) menyangkut kepentingan dan
wakaf-wakaf seperti ini meskipun di kemaslahatan-kemaslahatan umum, se-
dalamnya tidak ada kasus laporan ke- perti perbuatan melakukan kemungkar-
zaliman. Naazhir al-mazhaalim ber- an secara terang-terangan yang petu-
tugas mendistribusikan hasil wakaf gas al-hisbah tidak kuasa mencegahnya,
tersebut kepada pihak-pihak yang tindakan melakukan gangguan dan pe-
berhak mendapatkannya dan melak- langgaran di jalan yang petugas al-hisbah
sanakan ketentuan dan syarat-syarat tidak kuasa menangani dan mencegah-
pihak yang berwakaf jika naazhir al- nya, dan tindakan perampasan hak yang
mazhaalim mengetahuinya dari salah petugas al-hisbah tidak kuasa menangani-
satu tiga sumber berikut. Pertama, nya dan tidak kuasa mengembalikan hak
dari buku catatan atau arsip para itu kepada pemiliknya.
pegawai pengawas dan penjaga hu-
kum. Kedua, dari buku catatan dan E. SISTEM ATAU INSTITUSI AL.HISBAH
arsip negara. Ketiga, dari dokumen- DAIAM ADMINISTRASI ISIAM
dokumen kuno yang menurut duga-
an kuat dokumen lama itu terjamin 7. I<ATA PENCANTAR TENIANG SE ARAH

keabsahannya meskipun tidak ada RAN S ISTEM AL.HISBAH


'GLAH'
para saksi yang memberikan kesak- Sistem al-hisbah muncul pada. beberapa
sian terhadap dokumen lama itu. periode pertama Islam di samping sistem
(2) Wakaf-wakaf khusus, yaitu wakaf- peradilan biasa dan institusi al-mazhqalim.
an yang diperuntukkan bagi orang- Sistem al-hisbah adalah salah satu sistem ad-
orang tertentu. Dalam kaitannya de- ministrasi Islam yang orisinal yang terlahir
ngan wakaf ini, naazhir al-mazhaalim dari sistem khilafah yang pada hakikatnya
baru bisa menangani kasus perseng- sistem khilafah merupakan perwakilan pe-
ketaan yang terjadi di dalamnya jika milik syara' dalam menjaga agama dan me-
ada laporan dari pihak-pihak yang ngatur dunia,
berhak mendapatkannya tentang ke- Dalam Muqaddimah-nya, Ibnu Khaldun
zaliman yang menimpa mereka. mengatakan bahwa garis-garis kebijakan ke-
s) Merealisasikan putusan-putusan hukum agamaan syar'i, seperti keimaman shalat, fat-
yang diputuskan oleh qadhi yang qadhi wa, peradilan, jihad, dan hisbah, semuanya
tersebut tidak kuasa merealisasikannya masuk di bawah imamah kubra (kepemimpin-
dikarenakan pihak yang diputus ber- an tertinggi) yaitu khilafah. Dengan begitu,
salah tidak bersedia menghormati kepu- khilafah itu seumpama pemimpin besar dan
tusan tersebut dan ia adalah orang yang pangkal yang menyeluruh, sedangkan hal-hal
memiliki kekuasaan atau ia adalah orang di atas semuanya adalah tercabang darinya
yang terhormat dan memiliki kedudukan dan tercakup di dalamnya karena otoritas
kuat. penanganan yang dimiliki oleh khilafah ada-
h) Menangani perkara-perkara yang tidak lah bersifat menyeluruh. Otoritas mengambil
kuasa ditangani oleh para petugas al- tindakan dan langkah-langkah pengaturan
Bagian V: FIQIH UMUM

mengenai semua urusan agama dan dunia bil sejumlah orang yang akan membantunya
serta tugas merealisasikan hukum-hukum dalam menjalankan tugas dan perannya itu,
syara'yang dimiliki oleh khilafah adalah ber- melakukan penyelidikan terhadap tindakan-
sifat umum.681 tindakan kemungkaran, memberi takzir dan
Di sini, kami akan mengupas tentang ins- sanksi hukum sesuai dengan kadar kemung-
titusi al-hfsbah sebagai berikut. karan yang dilakukan, mendorong masyara-
- Hakikatal-hisbohmeliputi:definisi al-his- kat untuk mematuhi dan menjaga kemaslahat-
bah, asas dan tujuannya, kaidah dan prin- an-kemaslahatan umum, seperti mencegah
sipnya, founding father-nya, perbedaan tindakan-tindakan gangguan di ialan-jalan,
antara al-muhtasib fpetugas yang men- mencegah para pemilik transportasi angkut-
jalankan fungsi al-hisbah) dan abmuta- an supaya tidak mengangkut lebih dari kapa-
thawwi' (relawan), syarat-syarat dan eti- sitas yang semestinya, memerintahkan para
ka al-hisbah. pemilik bangunan yang berpotensi roboh un-
- Tugas, wewenang, dan kompetensi tuk segera membongkarnya, dan menyingkir-
abMuhtasib. kan hal-hal yang berpotensi akan menyebab-
- Komparasiantarainstitusial-hrsbah,sistem kan kecelakaan bagi para pengguna jalan.683
peradilan, dan institusi al-mazhaalim. Dalam kitab ny a, ath-T huruq al- Hukmiyyah,
Ibnu al-Qayyim mengatakan bahwa adapun
menangani dan memberikan keputusan hu-
2. HAK'KAT AL-HISBAH
kum di antara manusia terkait hal-hal yang
Hakikat al-hisbah dapat diketahui dari tidak perlu menunggu adanya laporan dan
penjelasan hal-hal berikut ini. pengaduan, itu disebut al-hisbah, sedangkan
orang yang ditunjuk untuk menjalankan tu-
a. Deflnlsl al-Hlsbah gas itu adalah wali al-hisbah (muhtasib).
Al-hisbah adalah memerintahkan keba- Tradisi yang berjalan adalah memberi-
jikan ketika tampak ditinggalkan dan men- kan wewenang dan otoritas khusus dan ter-
cegah kemungkaran ketika tampak dilaku- sendiri terhadap institusi al-hisbah,sebagai-
kan.582 Abhisbah adalah sebuah fungsi dan mana institusi al-mazhaalim juga memiliki
tugas keagamaan yang termasuk bagian dari wewenang, tugas, dan otoritas tersendiri, se-
kategori amar makruf dan nahi mungkaryang dangkan orang yang dituniuk untuk menja-
menjadi kewaiiban bagi orang yang meme- lankan institusi ini disebut wali al-mazhaa-
gang urusan-urusan kaum muslimin dengan lim. fuga, tersendirikannya institusi keuangan
menunjuk orang yang menurutnya memiliki dalam hal menerima, mengelola, dan membe-
kapasitas dan kapabilitas untuk menjalankan lanjakannya yang juga diberi wewenang, oto-
tugas tersebut sehingga hukum amar makruf ritas, dan kompetensi tersendiri, dan orang
nahi mungkar bagi orang yang dituniuk terse- yang ditunjuk untuk menjalankannya dise-
but berubah menjadi fardhu hin. Dalam men- but wazir. Institusi yang bertugas melakukan
jalankan tugas dan perannya, ia mengam- pendataan kekayaan masyarakat disebut wi-

681 Muqaddimah lbni Khaldun (Kairo: Dar Asy-Sya'b), hlm. 195.


682 Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah (Mesir: al-Babai al-Halabi), hlm.240.
683 Muqaddimah lbni Khatdun (Kairo: Dar asy-Sya'b), hlm. 201 atau hlm. 576 menurut buku versi penerbit at-Tijariyah, Kairo.
Bagian V: FIQIH UMUM

laayah atau institusi istiifaa'. Institusi yang butuh penyelesaian cepat demi menjaga nilai-
bertugas mengambil dan mengumpulkan nilai kemanusiaan atau nilai-nilai keagama-
harta dari masyarakatyangberkewajiban me- an dan membentuk sebuah masyarakat yang
ngeluarkannya disebut institusi as-sirr. Orang baik. Karena itu, a/-hisboh merupakan sebuah
yang bertugas menyelesaikan persengketaan tuntutan sosial yang mutlak diperlukan yang
dan penetapan hak-hak, memberikan putus- menjadi lambang masyarakat dan nilai-nilai-
an hukum dalam bidang pernikahan, talak nya. Sistem al-hisbah jauh lebih dulu dalam
dan nafkah, serta memberikan keputusan hu- menangkap dan mengetahui apa yang pada
kum mengenai sah tidaknya akad disebut ha- masa modern sekarang dikenal dengan teori
kim dan qadhi. Dengan begitu, bisa diketahui pertahahan sosial melawan kejahatan. Ini ka-
bahwa tugas dan wewenang institusi a/-his- rena al-hrsbah memiliki dua sisi, yaitu aktif
bah adalah menjalankan fungsi amar makruf dan pasif, yang bertugas memerangi kejahatan
dan nahi mungkar dalam bidang-bidang yang dan menangkap para pelaku keiahatan tanpa
tidak masuk ke dalam tugas dan domain para butuh adanya laporan perkara dari seseorang.
wali (gubernur) dan qadhi.68a Al-hisbah memainkan peran preventif dan pro-
Dari uraian di atas bisa diketahui bahwa teksi dari kejahatan sebelum terjadi, dengan
tugas dan fungsi al-hisbah tidak tergantung menganjurkan kepada kebajikan dan mence-
pada adanya laporan perkara dari salah satu gah dari tindakan melakukan perbuatan-per-
pihak yang beperkara. Siapa pun bisa membe- buatan keji dan kemungkaran yang bisa meng-
rikan laporan kepada al-muhtasib tentang ada- ganggu keamanan dan stabilitas komunitas,
nya kemungkaran kapan pun dan di mana pun serta menjaga kehormatan dan hal-hal yang
itu terjadi, atau tentang terjadinya perbuatan tidak boleh dilanggar (al-hurumaat).
mungkar yang dilakukan oleh seorang suami, Ibnu Khaldun mengatakan bahwa tu-
misalnya menjalin hubungan tidak sah dengan gas al-muhfasib tidak tergantung pada ada-
istrinya karena sebenarnya si suami tersebut nya laporan perkara, tetapi ia bisa langsung
telah menceraikan istrinya tersebut atau ada- menangani setiap kemungkaran yang ia keta-
nya hubungan persusuan antara si suami dan hui dan yang dilaporkan kepadanya. Ia tidak
si istri dari seorang ibu yang sama, atau ada memiliki wewenang melaksanakan putusan
seorang laki-laki yang hidup bersama dengan hukum dalam kasus-kasus perkara perseng-
seorang perempuan tanpa adanya ikatan per- ketaan, tetapi ia hanya memiliki wewenang
nikahan yang sah di antara keduanya. dan kompetensi melaksanakan putusan hu-
Sebagaimana al-muhtasib juga bisa lang- kum yang terkait dengan penipuan dan at-
sung menjalan peran dan fungsinya sendiri tadliis (menyembunyikan cacat pada barang
untuk menyuruh kepada yang makruf dan yang ditransaksikan dengan menggunakan
mencegah dari kemungkaran yang terjadi tan- trik dan tipu daya) dalam berbagai transak-
pa menunggu adanya laporan dari seseorang. si barang-barang kebutuhan hidup dan yang
Sistem al-hisbah seperti ini berarti ber- lainnya dalam hal tindakan curang dalam
hubungan dengan urusan ketertiban umum, takaran dan timbangan. Ia juga memiliki we-
moral, dan etika. Terkadang, al-hisbah juga wenang dan kompetensi menangani orang-
berhubungan dengan tindakan pidana yang orang yang menunda-nunda pembayar-

584 Ath-Thuruq at-Hukmiyyah fi as-Siyasah asy-Syar'iyyah (Kairo: al-Madani), hlm. 344.


Bagian V: FIQIH UMUM IrLrD 8

an yang sudah harus mereka bayarkan, dan "Barangsiapa yong melakukan penipuan
hal-hal semacam itu berupa perkara-perkara dan manipulasi kepada kami maka ia bukan
yang tidak terkait dengan mendengar kete- termasuk bagian dari kami."
rangan saksi dan tidak pula pelaksanaan pu-
tusan hukum, yaitu dalam masalah-masalah Karena itu, al-hisbah merupakan salah
yang tidak layak diurus langsung oleh qadhi satu pilar urusan-urusan keagamaan. Al-his-
karena sifatnya yang umum dan tujuan-tuju- bah adalah institusi atau jabatan keagamaan
annya yang mudah. Karena itu, masalah-ma- yang muncul dari kewajiban amar makruf
salah itu dipasrahkan kepada al-muhtasib un- dan nahi mungkar.
tuk ia tangani. Karena itu, melihat tugas dan
fungsi al-muhtasib ini, bisa dikatakan bahwa c. TUluan al-Hlsbah
ia adalah sebagai pendukung dan pembantu
Maksud dan tujuan al-hisbah adalah sama
institusi peradilan.
seperti maksud dan tujuan semua institusi
Institusi al-hisbah di banyak negara Islam
atau jabatan kekuasaan (al-wilaayah) dalam
pada masa lalu, seperti negara Ubaidi di Mesir
Islam, yaitu bertujuan supaya semua agama
dan Maghribi, negara Umawi di Andalusia,
adalah semata-mata hanya untuk Allah SWT
termasuk bagian dari otoritas dan domain
dan kalimat-Nya itulah yang tertinggi, de-
qadhi sehingga dirinya yang menuniuk dan
ngan mewujudkan penghambaan kepada-Nya
memilih seseorang untuk diberi tugas dalam
dan melaksanakan kewajiban ibadah kepada-
bidang al-hisbah. Ketika tugas dan fungsi sul-
Nya. Ibadah kepada-Nya adalah dengan taat
tan berdiri sendiri dan terpisah dari khilafah
kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya. Itulah ke-
(piminan pusat atau tertinggi) sehingga oto-
baikan, kebajikan, dan takwa, amal kebaikan
ritas dan domainnya menjadi bersifat umum
dan amal yang bisa mendekatkan diri kepa-
dalam urusan-urusan politik, institusi abhis-
da-Nya, amal-amal yang kekal dan shaleh,
baft masuk ke dalam domainnya dan diberi
dan amal shaleh. Semua ini adalah manifesta-
otoritas tersendiri.6ss
si-manifestasi positif seorang muslim supaya
ia tetap bersih dengan sendirinya, suci lagi
b. Landasan ahHlsbah menyucikan dari kontaminasi-kontaminasi
Asas atau landasan al-hisbah adalah ayat, penyimpangan. Semua kebaikan harus me-
menuhi dua hal: harus tulus hanya karena
"Dan hendaklah di antara kamu ada sego- Allah SWT semata dan harus sesuai dengan
longan orang yang menyeru kepada kebajikan, syariat, baik ucapan maupun perbuatan, ucap-
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mence- an yang baik maupun amal yang shaleh.
gah dari yang mungkar. Dan mereka itulah Taat pada unsur bagiannya yang kedua
orang-orang yang beruntungi' (Ali Imraan: juga menuntut sikap menjauhkan diri dari
104) kemaksiatan, kejahatan, kekejian, dan ke-
mungkaran. Ini karena kebersihan dan kesu-
fuga hadits, cian masyarakat tidak bisa terwujud kecuali
dengan meninggalkan dan menjauhkan diri
i;;hr*; dari hal-hal tersebut. Itu adalah manifestasi

68s Muqaddimah tbni Khaldun, hlm. 201.


Bagian V: FIQIH UMUM
IrLrD 8

madani dan peradaban yang luhur. Hal ini se- Ahmad dalam Musnad-nya meriwayatkan dari
bagaimana kemaksiatan-kemaksiatan juga Rasulullah saw. bahwasanya beliau bersabda,
memiliki efek balik yang buruk terhadap in-
dividu dan komunitas. Ini karena Allah SWT
menjelaskan kepada kita dengan jelas dan
'otr.S,e
iut,Vr t:t iy{ ;iity
gamblang bahwa kemaksiatan merupakan
;t; itti' Jt 6ijr fii
sebab terjadi musibah. Karena itu, musibah
esungg uhrro, yang p aling dicin-
dan balasan itu akibat dari kejelekan-ke- "S
^o*niuk
jelakan amal. Adapun ketaatan adalah sebab tai Allah SWT adalah imam yang adil,
seorang
turunnya nikmat. Kebaikan yang dilakukan sedangkan makhluk yang paling dibenci oleh'
seseorang menjadi sebab kebaikan dan kemu- Nya adalah imam yang tirQn.'687

rahan Allah SWT. Allah SWT berfirman,


d. Peletak Slstem al-Hlsbah
"Dari musibah apa pun yang menimPa Peletak sistem al-hisbah untuk mereali-
kamu adalah karena perbuatan tanganmu sasikan kewajiban atau prinsip amar makruf
sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari ke- nahi mungkar yang dikukuhkan dalam Islam
salahan-kesalahanmu)." (asy-Syuura: 30) dan ajarannya adalah Khalifah Umar bin al-
Khaththab r.a. Dia sendiri yang langsung
"Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, melakukan pengawasan dan kontrol terha'
adalah dari sisi Allah, dan keburukan apa pun dap keadaan dan situasi pasar guna mence-
yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu gah praktik-praktik penipuan, meronda pada
sendir i...." (an-Nisaa': 79) malam hari untuk menginspeksi keadaan
kaum muslimin, menangani para pelaku ke-
Allah SWT mengabarkan tentang hu- zaliman dan penyimpangan, menangkap dan
kuman yang Dia timpakan di dunia kepada menghukum para pelaku kejahatan. Akan te-
umat-umat yang berbuat kejelekan, seperti tapi, penggunaan istilah ini baru dikenal pada
kaum Nabi Nuh a.s., kaum Ad, kaum Tsamud, masa pemerintahan Abbasi.688
kaum Nabi Luth a.s,, para penduduk Madyan,
dan kaum Fir'aun. Allah SWT iuga mengabar- e. Kaldah abHlsbah
kan tentang hukuman dan siksaan yang Dia Kaidah dan dasar al-hisbah adalah amar
timpakan kepada mereka kelak di akhirat.586 makruf dan nahi mungkar, yang untuk itulah
Karena itu, jabatan dan kekuasaan bagi Allah SWT mengutus para rasul-Nya, menu-
orang yang menjadikannya sebagai amal yang runkan kirab-kitab-Nya, meniadikannya se-
ia gunakan untuk mendekatkan diri kepada bagai label dan atribut umat ini, yang kare-
Allah SWT. Dia menialankan kewajiban dan tu- nanya Dia mengutamakan dan memuliakan
gas jabatan tersebut semaksimal dan seoptimal umat ini atas umat-umat lain yang dilahirkan
mungkin adalah termasuk salah satu amal sha- untuk manusia. Ini adalah tugas dan kewajib-
leh yang paling utama, sampai-sampai Imam an setiap muslim yang mampu melakukannya'

686 lbnu Taimiah, at-Hisbah (penerbit Makkah), hlm. 4, 75 dan 104.


687 lbid, hlm. 7.
688 eadhi Mahmud Arnus, Tarikh al-Qadha'fi al-lslam, hlm. 1rO7; Muqaddimah lbni Khaldun
(Mesir: at-Tiiariyah), hlm.576.

)
Bagian V: FIQIH UMUM IsLAM JrLrD 8

Hukum asalnya adalah fardhu kifayah dan hingga ia boleh menyibukkan diri dengan
bisa berubah menjadi fardhu 'ain bagi orang sesuatu yang lain.
yang mampu melakukannya ketika orang lain 2) Al-muhtasib adalah orang yang dikhusus-
yang memiliki kekuasaan dan otoritas tidak kan untuk menangani laporan adanya hal-
melaksanakannya. Ini karena para peme- halyangwajib diingkari dan iawaiib meres-
gang kekuasaan dan jabatan memiliki kewaji- pons orang yang datang untuk menyam-
ban-kewajiban yang tidak dimiliki oleh orang paikan laporan adanya kemungkaran dan
yang tidak memiliki jabatan dan kekuasaan. meminta tolong kepadanya untuk segera
Ini karena patokan kewajiban di sini adalah menanganinya. Adapun selain al-muhtasib
kemampuan sehingga ini adalah kewajiban tidak seperti itu dan tidak memiliki kewa-
bagi orang yang mampu melaksanakannya, jiban untuk merespons laporan seperti itu.
sehingga sesuatu yang wajib bagi orang yang 3) Al-muhtasib harus aktif mencari kemung-
mampu melaksanakannya adalah tidak wajib karan-kemungkaran yang tampak untuk
bagi orangyang tidak mampu melaksanakan- selanjutnya ditangani dan dicegah, juga
nya. Allah SWT berfirman,5se harus aktif meneliti kebajikan-kebajikan
yang tampak ditinggalkan untuk selan-
bertakwalah kamu kep ada Allah me'
" M aka jutnya memerintahkan untuk dijalankan.
nurut kesanggupanmt),..." (at-Taghaabun: 16) Adapun al-m utathaww i'tidak berkeharus-
an melakukan itu.
f. Perbedaan Antara al-Muhtaslbdan al- 4) Al-muhtasib boleh mengambil seiumlah
Mutithawwi'(Relawan) orang untuk membantu dirinya dalam
menialankan tugas dan fungsinya. Ia juga
Meskipun amar makruf dan nahi mung-
boleh memberikan hukuman takzir kepa-
kar memang menjadi kewaiiban umum bagi
da orang-orang yang melakukan kemung-
setiap orang yang mampu melaksanakannya
karan yang tampak dan ia mendapatkan
sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas,
semacam gaji dari baitul mal. Adapun al-
terdapat sembilan sisi perbedaan antara al-
mutathawwi' tidak seperti itu.
muhtosib dan al-mutathawwi' yang disebut-
kan oleh al-Mawardi.6e0 Kesembilan sisi per- s) Al-muhtasib boleh melakukan ijtihad di
bedaan itu bisa diringkas sebagai berikut.
dalam perkara-perkara yang berkaitan
dengan tradisi dan kebiasaan f'urfl, bu-
1) Al-hisbah hukumnya adalah fardhu hin
kan yang berkaitan dengan syara', seper-
bagi al-muhtasib berdasarkan kapasitas
wewenang dan kompetensinya atau tu-
ti dalam masalah duduk-duduk di pasar
gasnya yang karenanya ia digaji. Karena
dan masalah bagian-bagian bangunan
yang menonjol ke jalan. Adapun al-mu-
itu, ia tidak boleh menyibukkan diri de-
tathawwi' tidak seperti itu.
ngan sesuatu yang lain dan mengabaikan-
nya. Adapun bagi kaum muslimin selain al-
muhtasib, hukum al-hisbah adalah fardhu g. Syarat-Syarat dan Ellka al-Hisbah
kifayah. Karena itu, al-hisbah bagi selain Petugas al-hisbah disyaratkan harus
al-muhtasib itu termasuk amal sunah se- orang merdeka, adil, memiliki pandangan dan

68e Ibnu al-Qayyim , ath-Thuruq al-Hukmiyyah (Kiro: al-Madani), hlm. 345.


6e0 Al-Mawardi, at-Ahkam as-Sulthaniyyah (penerbit al-Babai al-Halabi), hlm. 240.
ISLAM IILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

wawasan, tegas dan keras dalam urusan aga- sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah
ma, dan memiliki ilmu tentang kemungkaran- saw. dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
kemungkaran yang jelas. Kriteria-kriteria ini oleh Abdullah bin Humaid dan adh-Dhiya' dari
bisa memberinya kewibawaan, bisa memban- Anas r.a.,
tu dirinya dalam menangani kemungkaran,
bisa menjadikannya orang yang berpenga- I t ol
,tj 'ir; ,!\:C
ruh, dipatuhi, dan disegani, tidak ada orang
,, ',
€3k't itt 3t / A
yang akan berani membantah dan membang- t' o

kang perintah atau larangannya. Ini karena


4jl*i U
:C q
yang penting adalah tercapainya maksud dan tidak terdapat pada se-
" Kelemahlembutan

tujuan dari keberadaan dirinya, kehormatan suatu kecuali kelemahlembutan itu akan meng-
syara'tertanam kuat, keutamaan serta sikap hiasinya dan menjadikannya baik. Kelemah-
menghormati dan menjunjung tinggi moral lembutan tidak dicabut dari sesuatu kecuali itu
serta etika umum menjadi nuansa yang terse- akan menj adikannya buruk."
bar di setiap sudut ruang dan waktu.
Fuqaha dan ulama ushulfiqh berbeda pen- Begitu juga, ia haruslah orang yang la-
dapat seputar apakah petugas al-hisbah (muh- pang dada, murah hati, penyantun, sabar,
tasfb) disyaratkan harus orangyang memiliki dan tabah menghadapi setiap gangguan. fika
kapasitas dan kapabilitas melakukan iitihad tidak, justru ia akan lebih banyak merusak
ataukah tidak. Dalam hal ini terdapat dua daripada memperbaiki, sebagaimana nasihat
versi pendapat. Ada sebagian dari mereka, Luqman kepada putranya,
yaitu Abu Sa'id al-Ushthukhri, berpendapat
bahwa petugas al-hisbah disyaratkan harus "Wahai, anakku! Laksanakanlah shalat
orang yang memiliki kapasitas dan kapabili- dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf
tas melakukan ijtihad, sehingga selanjutnya, dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan
ia memiliki kapasitas untuk memaksa orang bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, se-
lain mematuhi pendapat dan hasil iitihadnya. sungguhnyayang demikian itu termasuk perka-
Adapun mayoritas ulama yang lain berpenda- rayang penting." (Luqmaan : 17)
pat sebaliknya sehingga ia tidak memiliki
kapasitas untuk memaksa orang lain mema- Di samping memerintahkan kebajikan
tuhi pendapat dan mazhab ijtihadinya dalam dan mencegah kemungkaran, seorang al-muh-
perkara-perkara yang tidak ada nasnya yang tasib iuga harus gemar berbuat baik kepada
jelas dan eksplisit. Berdasarkan hal ini, me- orang lain sehingga orang-orang akan senang
nurut pendapat yang rajih, al-muhtasib boleh dan bbrsimpati kepadanya. Dengan begitu,
orang yang tidak mencapai tingkatan mujta- kebaikan yang diinginkannya bisa tercapai
hid selama ia memiliki ilmu dan pemahaman dan hal-hal yang tidak diinginkan bisa terhin-
tentang kemungkaran-kemungkaran yang dari. Ini karena jiwa tidak akan kuat dan sa-
keharamannya telah menjadi kesepakatan. barterhadap kepahitan kecuali jika diimbangi
Al-muhtasib harus memiliki kelemahlem- dengan sesuatu yang manis.6e1
butan dan ketenangan dalam semua urusan,

697 Al-Mawardi, aI-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 241; Ibnu Taimiah, al-Hisbah (penerbit Makkah), hlm. 72 dan berikutnya, Sg.
BagianV:RQIHUMUM lrLrD 8

3. WEWENANC, TUGAS, DAN manfaatan dan kepentingan umum tanpa


AL.MUHTASIB '<OMPETENSI terkhusus bagi orang tertentu. Dalam isti-
Al-muhtasib memiliki sejumlah tugas dan lah hukum modern, hak Allah SWT dikenal
fungsi yang memiliki korelasi dengan dunia dengan istilah hak umum [publik) atau hak
peradilan, institusi al-mazha alim, dan kepoli- masyarakat. Hak ini di dalamnya mencakup
sian. Al-muhtasib bertugas menangani berba-
ibadah dan hak-hak komunitas.
gai perkara perselisihan dan perseteruan yang
tampak, yang tidak membutuhkan petunjuk- b) Hak-Hak Hamba atau Adami
petunjuk pembuktian, seperti laporan kasus Yang dimaksud dengan hak hamba atau
penipuan, tadliis [menyembunyikan cacat hakAdami adalah hakyang berkaitan dengan
pada komoditas yang ditransaksikan dengan kemaslahatan khusus findividu), seperti hak
menggunakan trik dan rekayasa), kecurangan kepemilikan dan keharaman harta seseorang
pada takaran dan timbangan. Dalam hal ini, bagi orang lain. Menurut istilah kita sekarang,
berarti ia seperti seorang qadhi. Ia juga memi- hak hamba dikenal dengan istilah hak khusus
liki tugas dan wewenang menjatuhkan sanksi (personal).
kepada para pelaku kemaksiatan yang mela-
kukannya secara terang-terangan serta meng-
ganggu etika dan tata krama Islam. Dalam hal
c) Hak-Hak Bersama (Musytank) Antara
Allah SWT dan Hamba
ini, berarti ia seperti naazhir al-mazhaolim.la
juga memiliki tugas dan wewenang memeliha- Hak ini terdiri atas dua kombinasi hak
atau hak yang di dalamnya terdapat dua un-
ra ketertiban, etika, tata krama, dan keamanan
sur hak, yaitu unsur hak Allah SWT dan unsur
di jalan-jalan dan pasar-pasar. Dalam hal ini,
hak hamba. Akan tetapi, yang dipertimbang-
berarti ia seperti polisi atau jaksa.6e2
kan dan diperhitungkan di dalamnya adalah
Tlrgas, fungsi, wewenang, dan kompe-
ada kalanya kemaslahatan dan kepentingan
tensi al-muhtasib terangkum dalam dua hal:
masyarakat (publik), ada kalanya kemaslahat-
amar makruf dan nahi mungkar,6e3 yaitu amar
an dan kepentingan personal atau individu,
makruf dan nahi mungkar yang tidak masuk
seperti hak kisas menurut pendapat ulama
ke dalam domain tugas, wewenang, dan kom-
Hanafiah dan ulama Malikiah dan had qadzf
petensi para wali (gubernur), qadhi, petu-
menurut pendapat ulama Hanafiah. Yang
gas ad-diiwaan, dan yang lainnya. Setiap hal
lebih dominan dalam hak kisas adalah hak
yangberkaitan dengan amar makruf dan nahi
hamba (individu), sedangkan yang dominan
mungkar bisa terkategorikan menjadi tiga ka-
dalam hadqadzf adalah hakAllah SWT fbaca:
tegori berikut ini.
hak komunitas, publik).
Di sini, kami akan menjelaskan bagian-
a) Hak-Hak Allah SWT
bagian dari masing-masing amar makruf dan
Yang dimaksud dengan hak Allah SWT nahi mungkar untuk mengetahui tugas dan
adalah setiap hal yang berkaitan dengan ke- fungsi al-muhtasib.

692 Dr. Sulaiman ath-Thamawi, as-Sulthath ats-Tsalats, hlm. 323; Prof. Muhammad Salam Madkur, Madkhal al-Fiqh al-Islami,
hIm.407.
693 Lihat al-Mawar di, ot-Ahkam as-Sulthaniyyah,blm.243-252; Ibnu Taimiah, al-Hisbah [penerbit Makkah), hlm. 1-L-29,31-37,
4t-49,52-57; Ibnu al-Qayyim, ath-Thuruq al-Hukmiyyah (Kairo: al-Madani), hlm. 349-363.
FIQLH ISLAM IILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

a) Amar Makruf individu, al-muhtasib bertugas menegur


Yang dimaksud dengan makruf adalah se- orang yang mengakhirkan shalat dari
tiap hal yang diperintahkan oleh syara' serta waktunya tanpa ada uzur syar'i.
sesuai dengan akal pikiran yang normal dan [2) Amar makruf terkait dengan hak-hak ham-
tradisi yang baik. Mekanisme amar makruf ba, juga ada dua, yaitu umum dan khusus.
adalah sebagai berikut. Adapun yang terkait dengan hak-hak
(1) Amar makruf terkait hak-hak Allah SWT umum adalah seperti telantarnya fasilitas,
murni, yaitu ada kalanya terkait dengan instalasi, dan sarana prasarana umum,
komunitas atau terkait dengan beberapa seperti pengairan, rusaknya jembatan-
individu. jembatan dan masjid-masjid, dan memer-
Adapun yang terkait dengan komu- hatikan para musafir. Dalam hal ini, al-
nitas, al-muhtasib bertugas melakukan muhtasib bertugas memerintahkan untuk
investigasi dan pengawasan terhadap menjamin terpenuhi dan terawatnya fa-
perilaku-perilaku meninggalkan kewa- silitas dan sarana prasarana tersebut,
jiban-kewajiban agama umum, baik itu ada kalanya dengan menggunakan biaya
berupa syiar seperti pengumandangan dari baitul mal atau dari kaum muslimin
azan untuk shalat, penunaian shalat jum- yang kaya ketika dana baitul mal tidak
at dan shalat jamaah di masjid-masjid, mencukupi.
maupun dalam bentuk selain syiar, se- Adapun hak-hak khusus adalah se-

perti perbuatan meninggalkan kewajiban perti sikap menunda-nunda penunaian


puasa dan shalat. Dalam hal ini, al-muhta- hak dan utang piutang, menjamin dan
sib bertugas memerintahkan orang- menanggung orang-orang yang wajib di-
orang yang teledor dan lalai terhadap jamin. Dalam hal ini, al-muhtasib bertugas
kewajiban-kewajiban tersebut dan men- memerintahkan supaya hak dan utang-
jatuhkan sanksi hukuman kepada orang utang yang ada dipenuhi ketika orang
yang tidak mengerjakan shalat atau pua- yang bersangkutan memang mampu dan
sa dengan dipukul atau dipenjara. dalam keadaan ekonomi lapang, dengan
Perlu digarisbawahi di sini bahwa syarat pihak yang memiliki hak atau
perhatian besar para pemimpin dalam yang berpiutang mengajukan gugatan ke-
memerintahkan warga negaranya untuk padanya dan membuktikan kebenaran
menegakkan shalat adalah hal yang paling haknya itu. Begitu juga, ia memerintahkan
penting daripada yang lainnya. Ini karena untuk menjamin orang-orang yang wa-
shalat adalah tiang fondasi, dan pilar aga- jib dijamin dan ditanggung ketika syarat-
ma. Khalifah Umar bin al-Khaththab r.a. syarat penjaminan dan penanggungan te-
menulis surat kepada para pegawainya, lah terpenuhi.
"Sesungguhnya, urusan kalian yang paling (3) Amar makruf terkait hak-hakmusytarak.
penting bagiku adalah shalat. Barangsiapa Umpamanya memerintahkan para
menjaga dan memelihara shalat maka ber- wali untuk menikahkan para perempuan
arti ia menjaga agamanya. Barangsiapa yang tidak bersuami yang berada di ba-
mengabaikan shalat maka hal-hal selain wah perwaliannya dengan laki-laki yang
shalat tentu lebih ia abaikan lagi." sekufu ketika telah ada laki-laki yang
Adapun yang terkait dengan individu- ingin menikahinya, mengharuskan kaum
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM ]rLrD 8

perempuan yang berkewajiban menialani syarat-syarat shalat, tata kramanya dan


idah untuk mematuhi hukum-hukum kesakralannya, menjatuhkan sanksi ke-
idah yang ada. Al-muhfasib memiliki we- pada orang yang tetap membangkang.
wenang untuk menjatuhkan sanksi ke- Ia juga menangani orang-orang yang ti-
pada perempuan yang menyalahi atur- dak berpuasa Ramadhan tanpa ada uzur
an dan hukum-hukum idah, namun ia syar'i seperti sedang bepergian atau sa-
tidak memiliki wewenang meniatuhkan kit. Ia harus melarang orang yang tidak
sanksi kepada wali yang tidak bersedia berpuasa karena ada uzur syar'i supaya
menikahkan perempuan yang tidak ber- tidak secara terang-terangan menampak-
suami yang berada di bawah perwalian- kan ketidakberpuasaannya itu, supaya
nya. Ini juga bertugas memerintahkan tidak ada tuduhan dan kecurigaan ter-
para pemilik binatang ternak untuk mera- hadapnya, juga supaya tidak ditiru oleh
wat dan memberinya makan dengan baik orang-orang bodoh yang tidak mengerti
dan melarang mereka menggunakan bi- dan tidak memahami masalah uzur tidak
natang itu untuk hal-hal yang melebihi berpuasa.
batas kemampuan dan kesanggupan bi- Al-muhtasib bertugas mengumpul-
natang tersebut. fuga seperti memerin- kan zakat secara paksa dari orang-orang
tahkan orang yang memungut barang yang tidak mau mengeluarkan zakat dari
temuan untuk mematuhi hukum-hukum harta kekayaan yang tampak, menjatuhi-
barang temuan atau menyerahkannya nya hukuman takzir ketika ia melakukan
kepada orang yang bertugas merawat khianat dan tidak iujur tanpa ada uzur. Ia
dan menjalankan ketentuan-ketentuan iuga menangani orangyang teledor dalam
barang temuan. fuga seperti mendenda mengeluarkan zakat dari harta kekayaan
orang yang memungut binatang yang hi- yang tidak tampak serta menjatuhinya
lang, namun tidak merawat serta meniaga- sanksi hukuman jika terbukti ia memang
nya dengan baik, atau menyerahkannya teledor dan lalai.
kepada orang lain. fika barang temuan Begitu iuga, al-muhtasib bertugas me-
yang ada rusak tanpa ada keteledoran nangani perbuatan meminta-minta dan
dari orang yang memungutnya atau te- mengemis tanpa ada hajat. fika orang
lah ia serahkan kepada orang lain yang yang mengemis itu adalah orang mampu,
berkompeten, orang yang memungutnya al-muhtasib menjatuhinya sanksi hukum-
itu tidak terkena denda. an dalam bentuk denda harta atau hukum-
an kerja. Begitu iuga,al-muhtasib bertugas

b) Nahl Mungkar melarang orang-orang bodoh yang berani-


beraninya memberi fatwa, padahal dirinya
(1) Nahi mungkar terkait hak-hak Allah
tidak memiliki kapasitas untuk memberi
SWT.
fatwa, demi mencegah teriadinya penge-
Hak-hak Allah SWT bisa diklasifi-
labuan, fitnah, dan penyesatan.
kasikan menjadi tiga bagian.
(b) Larangan
[a) Ibadah
Larangan adalah perkara-perkara
Dalam hal ini, al-muhtasib ber-
yang dilarang oleh Allah SWT dan Rasul-
tugas mencegah dan menangani tin-
Nya. Tirgas al-muhtasib dalam hal ini
dakan-tindakan yang tidak mematuhi
-l
ISLAM jrlrD 8 Bagian V: RQIH UMUM

adalah mencegah orang-orang dari hal- sanksi hukuman kepada orang yang se-
hal yang meragukan dan menimbulkan cara terang-terangan menampakkannya.
kecurigaan. Rasulullah saw. bersabda, fika alat-alat hiburan yang diharamkan
itu bisa dimanfaatkan kayunya untuk
,*;,t v il*i'; .s
selain alat hiburan yang diharamkan, itu
tidak boleh dihancurkan, tetapi cukup
"Tinggalkanlah apa yang kamu masih dipisah-pisahkan seperti di atas.
ragu dan bimbang terhadapnya (apakah Adapun hal-hal terlarang yang ter-
itu halal ataukah haram) menuju sesuatu sembunyi dan tidak tampak, al-muhta-
yang kamu tidak ragu dan tidak bimbang sib tidak perlu melakukan pengintaian-
terhadapnya.'6ea pengintaian dan mengekspos perbuatan
terlarang yang pelakunya telah menu-
Dalam hal ini, al-muhtasib harus tup-nutupi dan menyembunyikannya.
mendahulukan langkah pencegahan dan Rasulullah saw. bersabda,
larangan, jangan terburu-buru men-
jatuhkan sanksi. Kondisi dan hal-hal
yang meragukan dan menimbulkan ke-
';*{vi:, otl}uir ;i a +wi ;
curigaan tersebut adalah seperti kondisi ;,
campur baur antara laki-laki dan pe- we
ctt

.1.
c -'. t..c.,
aa>z.v
,.i cz ,A/
u SJ+6t Cf 4iU
4i'
i
dlll
c

P.
rempuan di masjid-masjid, jalan-jalan, t t'-
o.
dan tempat-tempat umum. fuga seperti (J,JTtr; aljl J.>
secara terang-terangan menampakkan siapa melakukan sesuatu dari
" Barang
khamr dan minuman keras atau hiburan- hal-hal kotor tersebut maka hendaklah ia
hiburan yang diharamkan. Dalam hal ini, menyembunyikannya dan menutup - nutupl
al-muhtasib harus menumpahkan minum- nya dengan tutup Allah SWT. Barangsiapa
an keras tersebut dan yang menanggung menampakkan kepada kita apa yang telah
kerugiannya adalah orang muslim yang tertutupi maka kami akan menegakkan
memilikinya. Memberi sanksi hukuman hukuman had Allah SWT atas dirinya.'6es
kepada orang dzimmiyang secara terang-
terangan menampakkan minuman keras. (c) Muamalat (transaksi bisnis) yang
Memisah-misahkan antara bagian-bagi- terlarang
an dari alat-alat hiburan yang diharam- Muamalat yang terlarang seperti riba,
kan tersebut supaya berubah menjadi po- bentuk-bentuk akad yang berbau taruhan
tongan-potongan kayu biasa, menjatuhi dan judi fspekulatif), jual beli yang tidak

694 HR at-Tirmidzi dan an-Nasa'i dari al-Hasan bin Ali r.a. At-Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan siahih.
5es Hadits ini disebutkan oleh al-Mawardi dalam kitabnya, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 252. At-Tirmidzi, Ibnu Maiah, dan al-
Hakim meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib r.a. dari Rasulullah saw, beliau bersabda,

;d JL;;'ri :, c';t?ruI;*, a;?t'tiltL ;ai u,i:t\\ e"iit:* j; 6.ii u tArcd'"tt q';;;i S;;;* -;i
. ,,ZG'i 1_

"Barangsiapa melakukon suatu kejahatanyang diancam dengan hukumanhad lalu hukumanhad terhadapnya itu disegerakan di
dunia (lalu ia menjalani hukumanhad itu) maka Allah SWT adalah Zat Yang lebih adil dan pemurah dari mengulang kembali pen-
jotuhan hukuman terhadap hamba-Nya itu di akhirat. Barangsiapa melakukan suatu kejahatan yang diancam dengan hukuman
hadlaluAllah SWTmenutup-nutupinya dan mengampuninya makaAllahSWT adalahZatYang lebih pemurahdari kembalimeng-
ungkit sesuatu yang Dia telah mengampuni dan menghapusnya."
Bagian V: FIQIH UMUM ,[rD 8

sah, dan bentuk-bentuk muamalat lain- kepada mereka yang memang memiliki
nya yang dilarang oleh syaral seperti pe- kapabilitas dan profesionalitas dalam bi-
nipuan, manipulasi, dan tadliis, kecurang- dangnya serta mengecam, meneguL dan
an dalam takaran dan timbangan, dan melarang mereka yang tidak kapabel dan
khianat. Dalam hal ini, al-muhtasib ber- tidak profesional.
tugas mengecam, melarang, dan men-
jatuhkan sanksi hukuman sesuai dengan (3) Nahi mungkar terkait hak-hakmusytarak.
situasi dan kondisi yang ada jika apa yang Contohnya melarang tindakan meng-
dilakukan oleh seseorang tersebut me- awasi dan mengintip rumah orang lain,
mang disepakati keharamannya. Adapun mencegah para imam masjid untuk tidak
hal-hal yang masih diperselisihkan hu- terlalu memanjangkan shalatnya hingga
kumnya oleh para fuqaha, ada yang ber- menyusahkan para iamaah yang lemah
pendapat tidak boleh dan ada yang ber- dan orang-orang yang sedang memi-
pendapat boleh, maka tidak ada jalur liki keperluan enggan untuk beriamaah
masuk bagi al-muhtasib untuk melakukan dengannya, Iuga seperti menegur para
kecaman dan pelarangan terhadapnya. qadhi yang tidak berkenan menangani
Bentuk-bentuk akad nikah Yang di- perkara pihak-pihak yang beperkara tan-
haramkan dimasukkan ke dalam bagian pa ada uzur yang legal, mencegah para
dari muamalat terlarang. pemilik binatang dari tindakan menggu-
nakan binatangnya untuk hal-hal yang
(2) Nahi mungkar terkait hak-hak Adami binatang tersebut tidak kuat untuk terus-
murni. menerus digunakan untuk hal-hal'terse-
Seperti kasus-kasus Pelanggaran but, melarang para pemilik angkutan laut
dan gangguan yang teriadi di antara mengangkut angkutan di luar batas mak-
para tetangga, seperti melanggar batas simal dan dikhawatirkan akan tengge-
wilayah tetangga atau melanggat hariim lam, juga melarang mereka melaut keti'
rumahnya, atau meletakkan balok kayu ka kondisi cuaca sangat buruk, melarang
di atas tembok tetangga, atau dahan-da- mereka mencampurbaurkan antara pe-
han pohon yang menjulur dan menjuntai numpang laki-laki dan penumpang pe-
di atas rumah tetangga, dan sebagainya rempuan, dan memerintahkan mereka
yang biasa disebut "kesewenang-wenang- untuk memisahkan dan membuat sekat
an dalam menggunakan hak". Dalam hal pembatas antara penumpang laki-laki
ini, al-muhtasib tidak memiliki wewenang dan penumpang perempuan.
untuk menangani masalah-masalah se- Abmuhtasib juga bertugas melaku-
perti itu kecuali iika ada laporan dan ke- kan pengawasan, investigasi, dan inspek-
luhan dari tetangga yang bersangkutan. si terhadap pasar dan ialan-jalan umum,
Adapun terkait dengan Para Pemi- melarang pendirian bangunan di atas-
lik profesi, seperti dokteC guru, pengra- nya, memerintahkan untuk merobohkan
jin, penenun, pemutih pakaian, tukang bangunan yang sudah telanfur dibangun
pewarna kain, tukang kayu, tukang pem- sekalipun bangunan itu adalah masjid
buat sepatu, dan sebagainya, tugas o1- karena guna fasilitas ialan adalah un-
muhtasib adalah memberikan afirmasi tuk lalu lintas, bukan untuk bangunan.
ISLAM IrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

Ia iuga melarang meletakkan barang dan yang lainnya. Diriwayatkan dari


alat-alat bangunan di jalanan, melarang Rasulullah saw. bahwasannya beliau
adanya bagian-bagian bangunan yang bersabda,
menonjol ke jalan, melarang membuat 4 o.- 8 t -..
saluran air dan sumur di jalanan dan se-
o1;:C;\'j C3: ,-i'U J,.+i )
bagainya ketika itu sangat mengganggu

il c:, J
- t o . - -, o u o t
orang-orang. Lt*r)o'-^--a-.,
L'' J LJ l:
!'oJ
)>''
Al-muhtasib juga berwenang mela-
rang pemindahan jasad orang-orang mati '!'t;';
dari kuburannya supaya kehormatan me-
reka tidak terlanggar dan terinjak-injak, "Tidak halal akad utang (atau
melarang pengebirian binatang maupun pesanan) dibarengi dengan akad iual
orang dan menjatuhkan sanksi hukum beli, tidak halal dua syarat dalam satu
kepada para pelakunya, melarang bis- akad jual beli, tidak halal keuntungan
nis dan usaha-usaha perdukunan, pera- sesuatu yang belum tertanggung,6e?
malan, dan al-lahwu (hal-hal yang tidak dan tidak halal menjual sesuatu yang
bermanfaat), menjatuhkan sanksi kepa- tidak kamu miliki :' At:lirmidzi menga-
da para pelakunya, baik pelaku usahanya takan bahwa ini adalah hadits sahih.
maupun orang yang mendatanginya, dan G) Rekayasa dari tiga arah, yaitu kedua
bentuk-bentuk kemungkaran lainnya. belah pihak melibatkan orang ketiga
Al-muhtasib juga bertugas mencegah sebagai muhallilyang masuk di antara
segala bentuk usaha rekayasa dan trik mereka berdua dengan tujuan untuk
untuk mehdapatkan riba. Trik dan re- merekayasa supaya riba yang diam-
kayasa tersebut ada tiga bentuk sebagai bil seolah-olah menjadi halal. Pihak
berikut.6e6 ketiga itu membeli barang yang ada
(a) Rekayasa dari satu arah Ipihak), yaitu dari pihak yang mengambil riba ke-
seperti si A menjual suatu barang ke- mudian ia jual secara tidak tunai ke-
pada si B secara tidak tunai kemudi- pada pihak yang memberikan riba
. an si A membeli kembali barang itu kemudian barang itu dijual lagi kepa-
dari si B secara tunai, namun dengan da pemiliknya (pihak yang mengam-
harga di bawah harga pertama, se- bil riba) secara tunai dengan harga
bagai trik untuk mendapatkan riba. lebih rendah dari harga sebelumnya.
(b) Rekayasa dari dua arah, yaitu se-
perti ada dua orang yang melaku- Di antara bentuk kemungkaran ada-
kan akad qardh futang) ditambah lah menghadang barang komoditas di
dengan akad lain seperti jual beli, tengah jalan sebelum sampai ke pasar [ra-
sewa, musaaqaah, muzaara'ah, atau laqqi ar-rukbaan, menghadang para peda-

6e6 Ath-Thuruq at-Hukmiyyah, hlm. 351 dan berikutnya.


697 Seperti si A membeli suatu barang dari si B lalu sebelum terjadi al-qabdhu (serah terima) yang sah, si A meniual barang itu
kepada si Akad jual beli antara si A dan si C di sini tidak sah dan keuntungan yang diambil oleh si A dari penlualan itu tidak
C.
halal karena status barang itu masih tanggungan si penjual pertama, yaitu si B, karena belum terjadi al-qabdhu yang sah di
dalamnya. (Penerj.)
Bagian V: FIQIH UMUM FIQIH ISLAM JILID 8

gang di tengah jalan lalu membeli barang- menimbunnya dan menginginkan harganya
barang mereka di sana sebelum mereka melambung, berarti ia adalah orang yangza-
sampai ke pasar). Ini karena Rasulullah lim kepada orang banyak.
saw. melarang tindakan seperti itu kare- Karena itu, waliyy al-amri memiliki we-
na mengandung potensi tindakan menge- wenang untuk memaksa para pelaku pe-
labui dan menyesatkan pihak penjual (pe- nimbunan dan monopoli untuk menjual ba-
milik barang) karena ia tidak mengetahui rang yang ada pada mereka dengan harga
harga pasarannya sehingga pihak yang standar [mitsl) ketika masyarakat sangat
menghadang membeli barangnya dengan membutuhkannya.Too
harga di bawah nilai harga barang yang Adapun at-tas'iir (penentuan harga, stan-
normal. Karena itu, Rasulullah saw. mem- dardisasi harga) ada yang bersifat aniaya dan
berikan hak khiyaar kepada si penjual haram serta ada yang bersifat adil dan boleh.701
tersebut ketika telah sampai di pasar.6eg Apabila at-tas'iir itu mengandung kezali-
Dalam sebuah hadits disebutkan, man kepada orang-orang dan pemaksaan ke-
pada mereka tanpa alasan yang benar untuk
(.,
S-,'$:t p menjual barang yang mereka miliki dengan
harga yang tidak mereka setuiui atau meng-
"Al-ghabn (penipuan harga) terhadap
halang-halangi mereka dari apa yang diper-
orang yang awam dan tidak mengetahui bolehkan oleh Allah SWT bagi mereka, itu
6ee
nilai barang adalah vifuq." adalah haram. Adapun bila at-tastir itu me-
ngandung nilai keadilan di antara manusia,
Al-muhtasib juga memiliki tugas melaku- seperti memaksa mereka untuk melakukan
kan pencegahan terhadap perilaku-perilaku apa yang menjadi kewajiban mereka berupa
penimbunan dan monopoli terhadap barang- transaksi mu'aawadhah (pertukaran) dengan
barang yang menjadi kebutuhan manusia. harga standar dan normal (mitsl) serta mela-
Imam Muslim meriwayatkan dari Ma'mar bin rang mereka dari apa yang haram bagi mere-
Abdillah al-Adawi bahwasanya Rasulullah ka berupa mengambil lebih dari 'iwadh [ganti,
saw bersabda, penukar, harga) standar dan normal, itu bo-
leh, bahkan wajib, karena itu berarti memak-

+t;rtry:.\
"Tidak melakukan penimbunan dan mo-
sa mereka untuk komitmen kepada sikap adil
dan mencegah mereka dari sikap zalim.
Waliyy al-amri harus mendistribusi-
nopoli kecuali orang yang berdosa."
kan rasio produksi sesuai dengan kemasla-
hatan, berupa pertanian, industri, perda-
Karena pelaku penimbunan dan mono-
gangan, pembangunan, dan yang lainnya. Ini
poli yang sengaja memborong bahan-bahan
karena menjamin keterpenuhan kebutuhan-
makanan yang dibutuhkan orang-orang lalu
kebutuhan adalah hal yang diperintahkan se-

6ea lbnu Taimiah, ol-Hrsbaft, hlm. 42; Ibnu al-Qayyim, ath-Thuruq at-Hukmiyyah, hlm. 352.
6ee HR al-Baihaqi dari Anas r.a., dari Jabir r.a., dan dari Ali bin Abi Thalib r.a.
70o Ibnu Taimiah, at-Hisbah,hlm.29,4L Ibnu al-Qayyim, ath-Thuruq al-Hukmiyyah, hlm. 354.
701 Ibnu Taimiah, al-Hisbah, hlm. 17-18, 41-43; Ibnu al-Qayyim, ath-Thuruq al-Hukmiyyah, hlm. 355 dan berikutnya, 368 dan
berikutnya.
lrLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

cara syara' dan mempelaiari dunia industri a. Perbandlngan Antara al-Hlsbah dan
adalah fardhu kifayah. Waliyy al-amri boleh Peradilan Biasa
memaksa orang untuk melakukan sesuatu Terdapat beberapa sisi kesamaan dan
yang bisa mewuiudkan hal-hal yang menja- perbedaan di antara keduanya.
di kebutuhan dengan upah mits/ karena ke- Adapun sisi kesamaannya adalah terda-
maslahatan manusia tidak bisa tercapai ke- pat pada dua hal berikut ini.
cuali dengan hal itu.
1) Boleh mengajukan laporan perkara ke-
Kaidah umum dalam hal ini sebagaimana pada al-muhtasib dan qadhi. Masing-ma-
yang disebutkan oleh lbnu Taimiyah dalam sing dari al-muhtasib dan qadhi bertu-
kitab al-Hlsbah adalah ketika terjadi kontra- gas menerima laporan perkara tersebut
diksi dan tarik-menarik antara kemaslahatan terkait hak-hakAdami dalam lingkup tiga
dan mafsadat, antara kebaikan dan kejelek- macam perkara, yaitu yang terkait dengan
an, sementara tidak dimungkinkan kedua- tindakan curang dalam takaran dan tim-
duanya untuk diakomodasi sekaligus, yakni bangan, tindakan penipuan dan at-tadliis
kondisinya sangat sulit dan dilematis, seki- pada barang yang dijual atau harganya,
ranya sangat sulit untuk melaksanakan ke- atau yang terkait dengan sikap menunda-
maslahatan tersebut dan menghindari mafsa- nunda dan mengulur-ulur penunaian hak
dat atau keielekan tersebut pada waktu yang dan pembayaran utang, padahal mam-
sama, yang diprioritaskan adalah yang lebih pu. Sebab dan alasan kenapa tugas, we-
penting. Akan tetapi, estimasi kemaslahatan
wenang, dan kompetensi al-muhtosib
dan mafsadat itu harus dengan barometer hanya terbatas pada penangai'ran tiga
syariat. Karena itu, ketika seseorang mampu perkara ini bukan yang lainnya adalah
untuk mengikuti nas, ia tidak boleh beralih perkara-perkara itu terkait dengan ke-
darinya. Adapun jika memang tidak bisa, ia mungkaran yang tampak yang ia me-
beriitihad untuk mengetahui al-asybaah dan mang memiliki tugas dan wewenang un-
an-nazhaa'ir.7oz
tuk menghilangkan kemungkaran itu. Ini
karena tema atau objek al-hisbah adalah
4. PERBANUNCAN ANTARA AL. mengukuhkan hak dan membantu terpe-
'NSTITUS'
HtsBAH, ,NST'IUSi PERADTLAN, DAN nuhinya hak.
, NSTIIUS' AL.MAZHAALI M 2) Al-muhtasib sebagaimana qadhi, memiliki
Ketiga fungsi ini sama-sama menialankan wewenang dan kompetensi untuk me-
tugas peradilan dalam arti yang umum. Akan maksa pihak tergugat untuk memenuhi
tetapi, fungsi al-mazhaalim adalah yang pa- hak yang al-muhtasib boleh menerima
ling teratas kemudian disusul oleh peradilan laporan perkara gugatan di dalamnya, ka-
.biasa kemudian di tingkatan yang terakhir pan hal itu memangterbukti berdasarkan
adalah institusi al-hisbah. pengakuan dan pihak tergugat memang
Al-Mawardi menielaskan tentang sisi-sisi mampu untuk memenuhi hak tersebut.
persamaan dan perbedaan di antara fungsi- Ini karena menunda-nunda penunaian
fungsi ini.7o3 hak adalah sebuah kemungkaran yang al-

702 Ibnu Taimiah, ol-Hisbah,hlm.65 dan berikutnya.


7o3 Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 241 dan berikutnya.
Bagian V: FIQIH UMUM IsrAM ]rLrD 8

muhtasib memang ditunjuk untuk meng- sa segan dan takut. Adapun kerja qadhi
hilangkan kemungkaran. terkarakterkan lembut, santun, tidak
serba cepat, dan berwibawa karena pe-
Adapun sisi-sisi perbedaannya ada em- ngadilan diformulasikan untuk mewu-
pat, yaitu sebagai berikut. judkan dan menegakkan keadilan,
1) Al-muhtasibtidakmemilikiwewenangdan Kedua sisi perbedaan ini memberi-
kompetensi menerima laporan perkara kan kesan bahwa ol-hisbah lebih tinggi
yang berada di luar cakupan kategori ke' dari peradilan.
mungkaran yang tampak dalam masalah
akad, transaksi, hak, dan tuntutan-tuntut- b. Perbandlngan Antara al-Hlsbah dan
an karena itu sudah masuk ke dalam we' lnstltusl ahMazhaallm
wenang dan kompetensi peradilan. Begitu juga, terdapat beberapa sisi per-
2) Laporan-laporan perkara gugatan yang samaan dan perbedaan di antara kedua sis-
boleh diterima oleh al-muhtasib hanya tem atau institusi ini.
terbatas pada perkara-perkara gugatan Adapun sisi-sisi kesamaan di antara ke-
hak yang pihak tergugat mengakuinya. duanya adalah sebagai berikut.
Adapun jika di dalamnya terjadi sikap
1) Mekanisme kerja keduanya sama-sama
saling mengingkari dan menyangkal mengandalkan nuansa takut, segan, te-
antara kedua belah pihak yang beperka- gas, dan keras.
ra, al-muhtasib tidak memiliki wewenang
2) Petugas al-hisbah dan al-mazhaalim me'
dan liompetensi untuk menanganinya. Ini
miliki wewenang dan kompetensi me-
karena penyelesaian perkara seperti itu
nangani perkara dalam lingkup yang me-
membutuhkan keterangan saksi dan per-
mang menjadi domainnya tanpa harus
mintaan sumpah, sedangkan al-muhtasib
membutuhkan adanya laporan perkara
tidak memiliki wewenang dan kompe- oleh pihak yang merasa dianiaya.
tensi untuk menetapkan hak yang untuk
menetapkannya membutuhkan keterang- Adapun sisi-sisi perbedaan di antara ke-
an saksi dan untuk menafikan dan me- duanya adalah sebagai berikut.
nyangkalnya memerlukan sumpah. 1) Institusi al-mazhaalim diformulasikan
Kedua sisi perbedaan ini menun- untuk menangani perkara-perkara yang
jukkan bahwa kedudukan al-hisbah itu tidak mampu dilaksanakan oleh qadhi.
lebih rendah di bawah peradilan. Adapun institusi al-hisbah diformulasi-
3) Al-muhtasib bisa menangani perkara kan untuk menangani perkara-perkara
yang memang menjadi domainnya tanpa yang tidak perlu diajukan ke pengadilan.
membutuhkan adanya laporan perkara 2) Petugas al-mazhaalim memiliki wewe-
oleh pihakyang merasa dianiaya. Adapun nang dan kompetensi untuk memberikan
qadhi, ia tidak memiliki hak untuk mena- putusan hukum, sedangkan petugas al-
ngani persengketaan tanpa adanya lapor- hisbah tidak.
an perkara atau gugatan.
4) Kerja al-muhtasib terkesan atau terkarak- Dari uraian di atas tampak jelas bahwa ins-
terkan keras dan tegas karena al'hisbah titusi al-mazhaalim, peradilan, d,an al-hisbah
diformulasikan untuk menciptakan nuan- itu saling melengkapi antara satu dan yang
Bagian V: RQIH UMUM

lainnya, dan bekerja untuk mencapai satu tuiu- dari bentuk keadilan yang dengan keadilan
an, yaitu menciptakan keadilan, menjaga hak, itu, langit dan bumi menjadi tegak, sebagai-
harta, dan darah, mengimplementasikan hu- mana yang difirmankan oleh-Nya,7os
kum-hukum syara'yang akan mewuiudkan ke-
bahagiaan umat manusia di dunia dan akhi- "Jika kamu menyatakan sesuatu kebajikan,
rat, membangun sebuah masyarakat humanis menyembunyikannya atau memaafkan sesuatu
yang mulia. kesalahan (orang lain), maka sungguh, Allah
Al-muhtasib tidak memiliki wewenang dan Maha Pemaafi Mahakuasa." [an-Nisaa': 149)
kompetensi untuk memberlakukan sanksi-
sanksi hukum syar'i terhadap tindakan mening- "Dan jika
kamu membalasan, maka
galkan kebajikan dan kewajiban serta tindakan boloslah dengan (balasan) yang sama dengan
melakukan kemungkaran dan hal-hal yang di- siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika
haramkan, baik sanksi hukuman itu berupa hu- kamu bersabor, sesungguhnya itulahyang lebih
kuman had maupun takzir karena itu menja- baikbagi orang yang sabar." (an-Nahl: 126)
di domain dan wewenangwalilty al-amri.ladi,
menegakkan hukuman had dan takzix, yakni "... Oleh sebab itu, barangsiapa menyerang
menegakkan sanksi-sanki hukum terhadap tin- kamu, maka seranglah dia setimpal dengan
dakan melakukan perbuatan yang diharamkan serangannya terhadap kamu. Bertakwalah ke-
atau tindakan meninggalkan kewajiban, adalah pada Allah dan ketahuilah bahwa Allah beser-
domain dan wewenangwalilty al-amri saja. Ini ta orang-orang yang bertakwa." (al-Baqarah :
karena amar makruf dan nahi mungkar tidak te4)
bisa berjalan kecuali dengan adanya hukuman-
hukuman syar'i. Ini karena Allah SWT mence-
F. POKOK.FOKOK PROSEDUR PENGADILAN
gah dengan media penguasa sebagaimana Dia
mencegah dengan media Al-Qur'an. Hukuman Gambaran praktis prosedur penangan-
takzir itu bermacam-macam, ada yang berben- an perkara di pengadilan adalah melalui tiga
tukteguran dan kecaman dengan kata-kata, ada tingkatan atau langkah prosedur: pertama, ad-
yang dengan memenjarakan, ada yang dengan da'waa (langkah pengajuan perkara hukum,
cara pengasingan, dan ada yang dengan cara di-
penuntutan perkara, lawsuit); kedua, meka-
pukul dan didera. nisme pembuktian; danketiga adalah putusan

Hukuman takzir dengan bentuk sanksi hukum final. Dengan tiga tingkatan prosedur
ini, hak-hak bisa dicapai, perselisihan dan per-
harta juga diberlakukan dalam kasus-kasus
tertentu menurut mazhab Imam Malik berda- sengketaan bisa diselesaikan, status hukum
jelas, dan permusuhan bisa diakhiri.
sarkan pendapat yang populer darinya, maz-
hab Imam Ahmad, dan salah satu dari dua
versi pendapat Imam asy-Syafi'i.704 7. LANGKAH PERTAMA: PENGA'UAN
Pahala dan hukuman itu sesuai dengan PERKARA (AD-DA'WAA)
jenis amal perbuatan menurut ukuran Allah Pembahasan ini mencakup definisi penga-
SWT dan syara'-Nya karena itu adalah bagian juan perkara atau gugatan, pensyariatannya,

704 Ibnu Taimiah, al-Hisbah, hlm. 46-57; Ibnu al-Qayyim , ath-Thuruq al-Hukmiyyah, hlm. 384-391.
70s tbnu Taimiah, al-Hiibah, hlm. 57 dan berikutnya.
BagianV:FIQIHUMUM FIqLH ISLAM IILID 8

syarat-syaratnya, macam-macamnya, ruang


lingkupnya, dan hukumnya. r?itti )( *;,:',t ;1*n .,;rt ;k-r j
- Definlsi
& 4t't qAt ,Pqt6: i;Y'i
-i'
Ad-da'waa (gugatan) atau pengajuan per-
kara hukum ke pengadilan adalah membe-
,*i ;
"Seandainya manusia dikabulkan setiap
ritahukan dan melaporkan suatu hak seseo- dakwaan dan klaimnya, tentunya banyak orang
rang atas orang lain kepada hakim.706 Dapat akan menggugat dan mengklaim atas harta
juga berarti laporan yang diterima di hadapan
kaum dan darah mereka, tetapi mengajukon
qadhi di mana orang yang melapor bermaksud
bayyinah (saksi) adalah tugas pihak penggugat
untuk menuntut haknya yang ada pada orang dan mengucapkan sumpah adalah tugas pihak
lain atau meminta perlindungan terhadap terg ug at y ang meny angkal.D 7 og

haknya itu dan mewajibkan orang yang dila-


porkannya itu harus memberikan hak itu ke-
Supaya suatu laporan dakwaan dan gugat-
padanya. Seperti dengan berkata, "Saya me-
an bisa diterima, ulama Hanafiah memberi-
miliki hak begini yang menjadi kewajiban dan kan seiumlah syarat dan ketentuan yang ha-
tanggungan si Fulan," atau, "Saya telah menu-
rus dipenuhi, yaitu sebagai berikut.Toe
naikan hak si Fulan," atau, "Si Fulan telah
1) Terpenuhinya kompetensi akal atau tom.
membebaskanku dari haknya," dan sebagai-
yiiz (berakal atau mumayyiz).
nya. Pengajuan perkara ke pengadilan adalah
Pihak penggugat dan tergugat sama-
sarana peradilan yang legal dan resmi untuk
sama berakal. Karena itu, tidak sah gugat-
menuntut hak. Ini karena secara syala', pihak
an orang gila dan anak kecil yang belum
yang memiliki hak tidak boleh melakukan su-
mumayyiz, sebagaimana pula tidak sah
atu tindakan yang bisa menyebabkan peng-
melakukan gugatan terhadap mereka
aniayaan terhadap diri pihak tergugat atau
berdua. Karena itu, orang gila dan anak
terdakrara, demi mencegah keributan dan ke-
kecil yang belum mumayyiz tidak memi-
ricuhan serta memutus pangkal perselisihan,
liki kewajiban hukum untuk memenuhi
menghentikan berlaniutnya pelanggaran dan
dan merespons gugatan atau dakwaan
penganiyaan, dan mencegah penghilangan
seseorang terhadap mereka berdua.
hak. Ini karena perselisihan dan persengke-
Kesaksian saksi atas mereka berdua
taan yang terus berkelanjutan akan menim-
juga tidak diterima. Menurut selain ula-
bulkan kerusakan yang besar; sementara Allah
ma Hanafiah, menialankan setiap bentuk
SWT tidak menyukai kerusakan.ToT
hak disyaratkan harus memenuhi krite-
Landasan pensyariatan ad-da'waa adalah
ria balig. Adapun al-qaashir (anak yang
sabda Rasulullah saw.,
masih di bawah umur) maka yang men-

Ad-Durr al-Mukhtar,lld,.lV hlm. 437; Takmilatu Fathi al-Qadir, ild. VI, hlm. t37; Mughni al-Muhtaj, ild. IV hlm. 461; ol-Mughni,
jld. Ix, hlm.271.
707
Al-Mabsuth,ild. XVII, hlm. 28; al-Mughni,ild. IX, hlm. 272; Mughni al-Muhtaj,ild'.lV hlm.461.
708 HR al-Baihaqi dan yang lainnya dengan redaksi seperti ini. Sebagian dari hadits ini terdapat dalam.Shahih al-Bukhari dan
Shahih Muslim yang diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas r.a.
Al-Mabsuth, ild. XVII, hlm. 39; Takmilatu Fathi al-Qadir, jld. Vl, hlm. 137,141dan berikutnya; ad-Durr al-Mukhtar,ild.lV hlm.
438; al- B ada' i', ild. V I, hlm. 222.
-!
ISLAM IrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

.-g
jalankan atau melakukan gugatan adalah
walinya atas nama dirinya. iY'
2) Pengajuan gugatan dan dakwaan harus "Janganlah kamu memutuskan hukum
dilakukan di sidang pengadilan karena perkara untuk salah satu dari dua pihak
pengajuan gugatan dan dakwaan tidak yang beperkara hingga kamu mendengar-
sah di selain majelis ini, yakni mahkamah kan dari pihak yang satunya lagi." trr
atau pengadilan.
3) Dakwaan dan gugatan pihak penggugat Sementara itu, selain ulama Hanafiah
harus ditujukan kepada pihak tergugat mengatakan bahwa boleh menjatuhkan
yang orangnya hadir di tempat di hadap- vonis hukum atas seseorang yang ti-
an hakim ketika proses pendengaran dan dak hadir di tempat jika memang pihak
pengaiuan dakwaan, saksi, dan proses penggugat mampu mengajukan bayyinoh
pengadilan. Karena itu, dakwaan dan gu- (saksi) atas kebenaran dakwaan dan gu-
gatan terhadap orang yang tidak ada di gatannya. Ini adalah untuk kasus-kasus
tempat adalah tidak diterima, sebagaima- perkara perdata, bukan dalam perkara
na peniatuhan vonis hukum atas seorang pidana dengan ancaman hukuman had
tergugat yang tidak ada di tempat juga menyangkut hak Allah SWT murni.712 Ini
tidak boleh menurut ulama Hanafiah, karena perkara pidana dengan ancaman
baik ketidakberadaannya itu pada waktu hukuman had dibangun di atas prinsip
kesaksian maupun setelahnya, juga baik toleransi, sebisa mungkin dihindari pen-
ketidakberadaannya itu hanya di majelis jatuhannya dan sebisa mungkin untuk
sidang maupun ia memang sedang tidak digugurkan karena Allah SWT adalah
ada di daerah di mana qadhi yang ber- Mahakaya dan sama sekali tidak mem-
sangkutan bertugas. Hal ini didasarkan butuhkannya, berbeda dengan hak ma-
pada sabda Rasulullah saw., nusia personal.
4) Sesuatu yang digugat haruslah sesuatu
xiY,-i;
L i ;id|i
) '. v.
yang jelas dan tertentu (ma'luum), yaitu
seperti dengan menunjuknya di hadap-
"... karena sesungguhnya aku mem- an qadhi jika sesuatu yang digugat itu
berikan keputusan hukum untuknya sesuai berupa harta bergerak atau dengan men-
dengan apayang aku dengar."7lo jelaskan garis-garis batasnya iika sesuatu
yang digugat itu memang bisa dijelaskan
fuga berdasarkan sabda beliau kepa- garis-garis batasnya seperti tanah, peru-
daAli binAbi Thalib r.a. ketikabeliau men- mahan, dan harta tidak bergerak Iainnya.
gutus dan menugaskannya ke Yaman, Bisa juga dengan menyebutkan nomor
registrasi harta tidak bergerak dalam
qre ;;;Atf'u.$o
z z z o' Al
sistem modern sekarang ini. Bisa juga de-
ngan cara meneliti dan memeriksa yang

71o lni adalah bagian dari hadits Ummu Salamah r.a. yang diriwayatkan oleh al-lama'ah. (Lihat Nail al-z4wthar; jld. VIII, hlm.287)
7tr HR Ahmad, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi dari Ali bin Abi Thalib r.a. (Lihat Nail a l-Awthar,ild.VlII, hlm. 274 dan berikutnya)
7tz At-Mabsuth, jld. XVII, hlm. 39; Takmilatu Fathi al-Qadir,ild. VI, hlm. 137, L4t dan berikutnya; Bidayatu al'Mujtahid,lld. II, hlm.
460; al-Bada'i',jld. VI, hlm. 222; al-Muhadzdzab,ild.ll, hlm. 3; al-Mughni,ild.lX, hlm. 110.
Bagian V: FIQIH UMUM IsLAM IrLrD 8

dilakukan oleh qadhi atau wakilnya jika sekuensi suatu akad yang batal dan tid-
sesuatu yang digugat tidak bisa diten- ak sah. Dalam contoh kasus-kasus seperti
tukan batasnya, seperti alat penggiling, ini, qadhi tidak menerima gugatan seper-
atau dengan menjelaskan kriteria dan ti itu jika pihak tergugat menyangkalnya.
spesifikasi jenisnya, macamnya, kadar- Ini karena al-wakaalah (perwakilan) ada-
nya, dan sifatnya jika sesuatu yang digu- lah akad yang tidak berlaku mengikat
gat berupa utang, seperti utang dalam bagi pihak yang mewakilkan (muwakkil)
bentuk uang atau utang dalam bentuk sehingga memungkinkan baginya untuk
biji-biiian bahan makanan karena utang mencopot seketika itu orang yang meng-
tidak bisa diketahui dengan jelas dan ter- gugat dan mengklaim sebagai wakilnya
tentu kecuali dengan dijelaskan kriteria tersebut, .fuga, karena seseorang tidak
dan spesifikasi-spesifikasinya. bisa dipaksa dan diwajibkan untuk mela-
Sebab dan alasan disyaratkannya kukan derma karena derma hukumnya
syarat ini, yakni sesuatu yang digugat ha- adalah sunah. fuga, karena akad yang
rus diketahui dengan jelas dan tertentu, batal tidak memunculkan konsekuen-
bahwa pihak tergugat tidak memiliki ke- si kewajiban apa pun sebagaimana yang
wajiban untuk merespons dan menang- dimunculkan oleh akad yang sah yang
gapi gugatan pihak penggugat kecuali harus dipatuhi oleh pihak yang melaku-
setelah diketahuinya sesuatu yang digu- kan akad.
gat. Begitu juga dengan para saksi, mere- 6) Sesuatu yang digugat (al-mudda'aa bihi)
ka tidak mungkin memberikan kesaksian adalah termasuk sesuatu yang memiliki
atas sesuatu yang tidak diketahui dan kemungkinan ada. Ini karena gugatan
tidak jelas. Ditambah lagi, qadhi tidak atau klaim atas sesuatu yang mustahil
akan bisa mengeluarkan putusan hukum wujudnya, baik secara hakikat maupun
kecuali jika sesuatu yang digugat adalah adat kebiasaan, maka itu adalah sebuah
sesuatu yang diketahui dengan jelas dan gugatan dan klaim dusta. Karena itu,
tertentu. seandainya ada seseorang (si A) berkata
5) Tema gugatan harus sesuatu yang me- kepada si B yang lebih tua usianya, "Si B
mungkinkan untuk diwajibkan atas pi- ini adalah putraku," klaimnya itu tidak
hak tergugat, yakni tuntutan yang diaju- bisa diterima. Ini karena tidak mungkin
kan harus legal, mengikat, dan memaksa seseorang yang lebih tua usianya adalah
menurut pengertian kita sekarang ini. putra seseorang yang lebih muda usia-
Karena itu, jika tidak dimungkinkan un- nya. Begitu juga seandainya si A berkata
tuk mewajibkan atau membebani pihak kepada si B, padahal si B sudah diketahui
tergugat dengan sesuatu, gugatan yang dengan jelas bahwa ia adalah putra si C
diaiukan tidak bisa diterima. Misalnya, misalnya, "Si B ini adalah putraku," maka
si A menggugat dan mengklaim bahwa ia klaim seperti ini tidak bisa diterima.
adalah wakil si B ini yang ia gugat yang Berdasarkan hal ini, gugatan ada dua
ada di hadapan qadhi dalam salah satu macam: pertama, gugatan yang sah dan
urusannya. Misalkan juga, si A menggu- diterima; kedua, gugatan yang tidak sah
gat atas si B untuk meminta sedekah atau dan tertolak.
untuk merealisasikan konsekuensi-kon- Gugatan yang diterima adalah gugat-
-l
IsLAM IrLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

an yang memenuhi syarat-syarat keabsah- Undang) yang menilai baik untuk memba-
an suatu gugatan yang telah disebutkan giad-da'woa atau laporan gugatan menja-
di atas dan memunculkan konsekuen- di tiga: gugatan yang sah, gugatan yang
si-konsekuensi hukum yang dimaksud- rusak lfaasid), dan gugatan yang batal
kan darinya, yaitu mengharuskan pihak (baathil).?13 Gugatan yang sah adalah gu-
tergugat untuk hadir ke hadapan sidang gatan yang memenuhi semua syaratnya
pengadilan dengan meminta bantuan dan mengandung tuntutan yang legal, se-
para pembantu qadhi untuk menghadir- perti menuntut harga barang yang dijual
kannya, ia harus merespons dan menang- atau meminta kembali sesuatu yang diga-
gapi gugatan pihak penggugat, dan ia ha- sab. Gugatan yang rusak adalah gugatan
rus bersumpah jika ia mengingkari dan yang memenuhi syarat-syarat dasarnya,
menyangkal gugatan serta dakwaan yang tetapi tidak memenuhi sebagian aspek
dituiukan kepadanya. Hak pihak peng- cabangnya, seperti sesuatu yang digugat
gugat ditetapkan dengan menggunakan adalah sesuatu yang tidak jelas. Dalam
cara-cara pembuktian yang sah, seperti hal ini, qadhi tidak langsung menolaknya,
bayyinah (yaitu kesaksian atau pemberi- tetapi meminta kepada pihak penggugat
tahuan di sidang pengadilan tentang hak untuk merevisi dan membetulkan gugat-
personal seseorang atas orang lain) dan annya dengan menentukan dan menje-
sebagainya, seperti sumpah dan petun- laskan sesuatu yang digugat. Gugatan
juk-petunjuk indikasi. yang batal adalah gugatan yang memang
Gugatan yang tertolak atau gugatan tidak sah dari asalnya, seperti,gugatan
yang tidak sah dan batal adalah gugatan menuntut sedekah dari seseorang, tun-
yang tidak memenuhi salah satu dari tutan untuk merealisasikan suatu akad
syarat-syarat di atas dan tidak memun- yang batal, atau tuntutan supaya ia diutus
culkan konsekuensi-konsekuensi hukum untuk menyerahkan suatu utang karena
yang dimaksudkan dan diinginkan dari ia adalah tetangga orang yang berutang.
gugatan seperti yang disebutkan di atas. Gugatan dan penuntutan perkara seperti
Misalnya, jika sesuatu yang digugat ada- ini tidak memunculkan konsekuensi hu-
Iah sesuatu yang tidak diketahui dengan kum apa-apa, tetapi qadhi langsung me-
jelas dan pasti (majhuul). Ini karena se- nolaknya karena tidak memungkinkan
suatu y ang majhuul tidak memungkinkan untuk direvisi dan diperbaiki lagi.
untuk dibuktikan berdasarkan kesaksian Menentukan siapa pihak penggugat
karena para saksi tidak mungkin membe- (mudda'ii) dan siapa pihak tergugat [al-
rikan kesaksian terhadap sesuatu yang Mudda'aa'alaihi) adalah sesuatu yang su-
majhuul, iuga seorang qadhi tidak mung- dah pasti dan menjadi keniscayaan dalam
kin melakukan proses pengadilan dan Islam, untuk mengetahui siapa pihak yang
memberikan keputusan hukum menyang- terbebani mengajukan bayyinah,siapa pi-
kut sesuatu yang majhuul. hak yang terbebani untuk bersumpah,
Ada sebagian pensyarah Majallah dan sebagainya. Beragam definisi tentang
al-Ahkaam al-Adliyyah fKitab Undang- pihak penggugat dan pihak tergugat coba

773 Prof. Mushthafa az-Zarqa, al-Madkhal al-Fiqhi, hlm. 369.

)
Bagian V: FIQIH UMUM FIQIH ISLAM JILID 8

diaiukan dalam hal ini. Di antara defini- .1,/ Al-Hlsbah dan a!-Mazhaalim
si tersebut bahwa pihak penggugat ada- Bidang kerja dan tugas al-hisbah serta
lah pihak yang tidak bisa dipaksa untuk al-mazhaalim tidak disyaratkan harus ber-
mengaiukan perkara ke pengadilan jika dasarkan adanya laporan perkara. Al-muhta-
ia tidak melakukannya karena ia adalah sib dan petugas al-mazhaalim bisa langsung
sebagai pihak penuntut. Adapun pihak menangani perkara yang ada dengan semata-
tergugat adalah pihak yang mau tidak mata dirinya mengetahui terjadinya perkara
mau harus menjalani proses perkara di itu.
pengadilan karena ia adalah pihak yang
dituntut. Pihak penggugat adalah orang
2) HaR-Hak Allah SW
yang dengan pernyataan yang diaiukan-
Hak-hak Allah yaitu hak-hak yang ter-
nya berusaha ingin mengambil sesuatu
dari tangan oranglain atau membuktikan
kait dengan kemaslahatan dan kepentingan
adanya suatu hak yang ada dalam per-
masyarakat umum, seperti tindakan pelang-
garan terhadap pantangan-pantangan aga-
tanggungiawaban atau kewajiban (dzim-
ma, semisal berbuka pada siang hari di bulan
mah) orang lain tersebut. Adapun pihak
Ramadhan tanpa ada uzur, secara terang-te-
tergugat adalah pihak yang mengingkari
dan menyangkal hal itu.714
rangan melakukan tindakan-tindakan keti-
dakpatuhan kepada Ttrhan, tindakan-tindak-
Ad-da'waa [laporan Perkara atau
an pelanggaran terhadap sistem dan tatanan
pengaiuan gugatan ke pengadilan) memi-
pernikahan syar'i, seperti seorang muslimah
liki urgensitas sangat besar, dengan buk-
menikah dengan laki-laki nonmuslim, meni-
ti bahwa fuqaha sepakat bahwa tuntutan
kahi perempuan yang berstatus mahramnya,
pemenuhan hak dan penjatuhan vonis hu-
menjalin pergaulan suami istri setelah talak
kuman, baikitu kisas, had, maupun takzir,
ba'in tiga, menikahi perempuan yang masih
dalam kapasitasnya sebagai sebuah kai-
berada dalam masa idah karena talak atau
dah atau ketentuan umum, tidak bisa di-
ditinggal mati suaminya, melakukan tindak-
lakukan kecuali dengan adanya laporan
an-tindakan kriminalitas dengan ancaman
perkara (ad-da'waa). Suatu hak tidak bisa
hukuman had yang terkait dengan hak Allah
dipenuhi tanpa adanya ad-da'waa dan
SWT murni, seperti zina, meminum minuman
proses pengadilan kecuali dalam kasus-
keras, dan sebagainya. Qadhi bisa langsung
kasus pengecualian yang bersifat ke-
melakukan penanganan terhadap kasus-ka-
terpaksaan dan darurat, seperti untuk
sus perkara seperti ini jika ia memang menge-
mendapatkan hak pihak yang berpiutang
yang ada pada pihak yang berutang yang
tahui kejadiannya atau ada laporan dari se-
orang muslim tentang teriadinya kasus-kasus
bersikap menunda-nunda dan mengulur-
seperti itu meskipun secara pribadi perkara-
ngulur pembayarannya, padahal mampu.
nya tidak bersentuhan dengan dirinya, tetapi
hanya sebagai bentuk al-hisbah (amar mak-
Mengenai lingkup pelaporan perkara atau
ruf nahi mungkar), sebagaimana yang sudah
gugatan yang telah menjadi kesepakatan fuqa-
pernah diutarakan pada pembahasan seputar
ha, bisa diketahui dari uraian berikut ini.
sistem al-hisbah.

7t4 Al-Bada'i',ild.Vl,hlm.224; tbnu Qudamah al-Hanbali, al-Mughni, jld.lX, hlm.271.


IsLAM 8 BagianV:FIQIHUMUM
'rLrD

3) Hak-Hak Adaml (Perconal) itu diartikan sebagai sikap pengingkaran dan


Hak-hak Adami yaitu. hak-hak yang ber- penyangkalan darinya sehingga selaniutnya
sentuhan dengan kemaslahatan pribadi se- bayyinah fsaksi) yang diajukan oleh pihak
seorang. Dalam hal ini, qadhi tidak memiliki penggugat diterima dan qadhi memutuskan
wewenang dan kompetensi untuk menanga- vonis atas pihak tergugat. Apabila pihak ter-
ninya tanpa ada laporan perkara dan gugat- gugat mengakui tema gugatan yang diajukan
an dari si pemilik hak. Ini karena peradilan terhadap dirinya, qadhi memutuskan vonis
adalah media untuk mendapatkan hak, se- atas dirinya karena seseorang yang menga-
dangkan hak seseorang tidak dituntut untuk kui sesuatu yang merugikan dirinya, ia tidak
dipenuhi kecuali dengan adanya tuntutan da- dicurigai menyembunyikan sesuatu di balik
rinya. Hak-hak ini mencakup hal-hal berikut. pengakuannya itu, selanjutnya ia diperintah-
a) Bentuk-bentuk muamalat dan pen- kan untuk menunaikan hak yang ada kepada
tasharuf-an (transaksi) sipil atau perdata,
pemiliknya. |ika pihak tergugat mengingkari
seperti jual beli, sewa, syarikah (korpora- dan menyangkal gugatan yang ditujukan ke-
padanya, qadhi meminta kepada pihak peng-
si), dan sebagainya.
gugat untuk menetapkan dan membuktikan
b) Hukum-hukum keluarga yang berkaitan
dengan keuangan, seperti nafkah, ma-
haknya dengan mengajukan bayyinah {sak-
si). fika ia bisa mengajukan bayyinah, qadhi
har, dan tempat tinggal. Adapun hukum-
memutuskan perkara yang ada berdasarkan
hukum keluarga yang tidak berkaitan
bayyinah tersebut. Ini karena dengan ada-
dengan keuangan, seperti klaim nasab,
nya bayyinah, sisi kejujuran dan kebenaran
ke-baa'in-an, status mahram, hubungan
yangdiharamkan, maka di dalamnya tidak
lebih berat dan lebih dominan daripada sisi
kebohongan. Apabila pihak penggugat tidak
disyaratkan harus adanya laporan perka-
ra dan gugatan untuk menanganinya.
bisa mengajukan bayyinah dan ia meminta
pihak tergugat untuk bersumpah, qadhi me-
c) Kriminalitas dan hukuman yang mengan-
merintahkan pihak tergugat untuk bersum-
dung hakAdami Ipersonal), seperti kisas,
pah."t Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah
penganiayaan fisik berupa perlukaan (al-
saw. dalam kisah dua pihakyang bersengketa
juruuh), tindakan-tindakan kriminal de-
(yaitu seorang laki-laki dari Hadramaut dan
ngan ancaman hukuman takzir; tindakan
seorang laki-laki dari Kindah yang berseng-
kriminal qadzf, pencurian, dan hiraabah
keta mengenai status kepemilikan atas suatu
(penyamunan).
Iahan),

Hukum laporan perkara atau gugatan


yang diterima adalah pihak tergugat ha-
rus merespons dan menanggapinya dengan
aa' j6 y Jli f *i t z/

eUt
'Apakah kamu memiliki bayyinah?" la ber-
memberikan jawaban "tidak" atau "ya", fika
kata, "Tidak," Rasulullah saw.lalu berkata, "Jika
ia hanya meresponsnya dengan cara diam, 776
begitu, pihak tergugat bersumpah."

775 Lihatad-Durr al-Mukhtar, jld.lV, hlm.438; allubab Syarh al-Kitob,lld. IV, hlm. 29',Takmilatu Fathi al-Qadir,ild,.Vl, hlm. 151 dan
berikutnya.
776 HR Muslim dan at-Tirmidzi dari Wa'il bin Huir r.a. dalam sebuah kisah tentang kasus perkara yang terjadi antara seorang
laki-laki dari Hadramaut dan seorang laki-laki dari Kindah. (Lihat iVail a/-Awthar, ild. VIII, hlm. 303)
BagianV:FIQIHUMUM
ISLAM )ILID 8

2. LANCKAH KEDUA: PEMBUKI,AN Dan persaksikanlah dengan dua orang


"...
saksi laki-laki di antara kamu. Jika tak ada
Pembuktian adalah mengajukan hujah
(saksi) dua orang laki-laki, maka (boleh) se-
di hadapan sidang pengadilan atas suatu hak
orang lakilaki dan dua orang perempuan di
atau terjadinya suatu perkara. Seorang qadhi
antara orang-orang yang kamu sukai dari para
tidak mungkin menangani penyelesaian suatu
saksi (yang ada), agar iika yang seorang lupa
perkara hukum hanya berdasarkan gugatan
maka yang seorang lagi mengingatkannya'.."'
dan klaim semata tanpa melakukan pem-
(al-Baqarahz282)
buktian terlebih dahulu dengan mengguna-
kan media-media pembuktian yang legal dan
"... dan persaksikanlah dengan dua orang
beragam. Di antaranya yang terpenting ada-
lah sebagai berikut.
saksi yang adil di antara kamu...." (ath'
Thalaaq:2)

a. Kesakslan "... Dan ambillah saksi apabila kamu ber-


Kesaksian secara syara' adalah sebuah jual b e\i...." (al-Baqarafu 282)
pemberitahuan yang jujur untuk menetap-
kan, membuktikan, dan membenarkan suatu "... Dan janganlah saksi-soksi itu menolak
hak deqgan menggunakan kata-kata asy' apabila dip anggil...." (al'Baqarah: 282)
syahaadah (bersaksi) di majelis persidangan.
Kesaksian adalah hujah bagi pihak penggu- janganlah kamu menyembunyikan
"... Dan
gat, berdasarkan hadits, kesaksian, karena barang siapa menyembuny i'
kannya, sungguh, ia hatinya kotor (berdosa).
9,
,-ilt l>L'#l
:' Allah Maha Mengetahui apa yang kamu keria-
"Mengajukan bayyinah (saksi) adalah tu- kan." (al-Baqarah: 2 83)

gas pihak penggugat." 7r7


"... den hendakloh kamu tegakkan kesak-

Ini juga berdasarkan sabda beliau kepada sian itu karena Allah..." (ath-Thalaaq: 2)

seorang penggugat,
Pembahasan tentang kesaksian sangat
t, ,.i',. .
paniang dan luas, namun di sini kami hanya
y jt Jl-t-ot-l
akan menyinggung syarat-syarat terpenting
"Kamu mengaiukan dua saksi kamu. Jika dari kesaksian. Ini karena fuqaha menetap-
tidak bisa, sumpahnya pihakyang kamu gugat kan sejumlah syarat seseorang bisa menjadi
itu,D 718 saksi (syarat-syarat tahammul) dan syarat-
syarat penyampaian kesaksia n (adaa').
Sistem kesaksian dijelaskan secara gam- Adapun syarat-syarat menjadi seorang
blang dalam Al-Qur'an, saksi (taham mul asy-syahaadah) menurut ula-
ma Hanafiah ada tiga,71e yaitu sebagai berikut.

777 HR al-Baihaqi dari Abdullah bin Abbas r.a.


7rs HR al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad dari al-Asy'ats bin Qais r.a. (Lihat /Vail al-Awthar, ild. VIII, hlm. 302)
7 1e Al- Bada' i', ild. Y l, hlm. 266; ad- Durr al' Mukhtar, jld'. IV hlm. 385.
FIQIH ISLAM,ILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

1) Seorang saksi harus orang yang berakal, Mengetahui dengan jelas dan terang se-
yakni mumayyiz. Karena itu, kesaksian terang matahari tidak bisa terjadi kecuali
orang gila dan anak kecil yang belum mu- dengan menyaksikan secara langsung dengan
mayyiz adalah tidak sah. mata kepala sendiri.
2) Ia harus orang yang bisa melihat pada Kesaksian dengan mendengar dari orang
waktu menyaksikan kejadian yang ia lain adalah sah dalam kasus pernikahan, na-
memberikan kesaksian atas kejadian ter- sab, kematian, penggaulan sang suami ter-
sebut. Karena itu, jika ia adalah orang hadap istrinya, dan jabatan seorang qadhi.
yang buta pada saat berlangsungnya ke- Saksi yang hanya mendengar dari orang lain
jadian tersebut, ia tidak bisa meniadi seo- boleh memberikan kesaksian dalam perka-
rang saksi karena ia tidak bisa mengenali ra-perkara tersebut jika memang orang yang
suara-suara yang ada dan bisa saja ia ti- memberitahukan kepadanya adalah orang
dak bisa membedakan antara suara satu yang ia yakini kredibilitasnya, sebagai ben-
dan suara lainnya. Sementara itu, ulama tuk ol-rstihsaan.lni karena yang bisa menyak-
HanabilahT20 memperbolehkan kesaksian sikan secara langsung dengan mata kepala
orang buta terkait apa yang ia dengar, se- sendiri sebab-sebab dari perkara-perkara
perti jual beli, sewa, dan sebagainya jika tersebut adalah orang-orang spesial dan ter-
memang ia mengetahui dan mengenali tentu saja. Dengan demikian, jika di dalamnya
identitas kedua belah pihak yang mela- kesaksian dengan mendengar dari orang lain
kukan akad dan yakin bahwa itu adalah [kesaksian tidak langsung) tidak diterima,
memang suara mereka berdua. hal itu akan memunculkan kesulitan dan di-
3) Saksi memang menyaksikan sendiri se- lematika serta banyak hukum yang tidak bisa
cara langsung dengan mata kepala sendi- diberlakukan. Kesaksian dengan mendengar
ri kejadian yang ia bersaksi atas kejadi- dari orang lain (at-fasaamu') itu kejadiannya
an itu, bukan dari orang lain, kecuali jika sudah terkenal dan tersebar di antara orang-
kasusnya itu termasuk kasus yang di orang dan beritanya berangkai sambung-me-
dalamnya kesaksian dengan mendengar nyambung (mutawatir), seperti ia (saksi) di-
dari orang lain dan beritanya memang beri tahu oleh dua orang laki-laki yang adil
tersebar luas adalah sah dan bisa diteri- atau seorang laki-laki dan dua orang perem-
ma. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah puan, supaya ia mendapatkan semacam penge-
saw. kepada seorang saksi, tahuan yang kuat dan keyakinan.
c ./ a o- o .
Sementara itu, ulama Malikiah mengata-

L$ )lr .-t<-'u o*Att*ttt


-
kan bahwa722 kesaksian dengan mendengar
dari orang lain (asy-syahaadah bi at-tasaamu')
"Jika kamu memang mengetahui se-
bisa diterima dalam dua puluh kasus, di an-
cara jelas dan terang sejelas dan seterang
taranya: pencopotan qadhi, wali [pejabat ne-
matahari, silakan kamu memberikan ke-
gara) atau wakil, kafir, as-safah (tidak mam-
saksian. Namun jika tidak, jangan." 721
pu mengelola keuangan dengan baik dengan

720 Al-Mughni,ild,.lX, hlm. 5B dan berikutnya.


727 HR al-Khalal dalam al-lami' dengan sanadnya dari Abdullah bin Abbas r.a.
722 Ad-Dardir, asy -Syarhu al-Kabir d.an ad-Dasuqi, Hasy iyah, ild,.lV hlm. 198 dan berikutnya.
Bagian V: FIQIH UMUM FIQIH ISLAM IILID 8

bersikap menghambur-hamburkan harta), Di antaranya lagi ada syarat-syarat se-


nikah, nasab, persusuan, jual beli, hibah, dan orang saksi, yaitu ada tuiuh, sebagaimana
wasiat. yang sudah pernah dijelaskan pada bagian
Adapun syarat-syarat memberikan ke- terdahulu.725
saksian (adaa'asy-syahaadoh) itu banyak. Di 1) Berakal dan balig
antaranya ada syarat-syarat kesaksian itu Kesaksian orang gila, orang mabuk, dan
sendiri,723 yaitu harus dengan menggunakan anak kecil tidak diterima.
kata-kata asy-syahaadah (bersaksi) dan ke-
saksiannya sesuai serta cocok dengan gugat-
2) Merdeka.
Tidak sah kesaksian seorang budak atas
an atau dakwaan. Di antaranya lagi adalah
orang merdeka.
syarat-syarat tempat memberikan kesaksi-
an,72a yaitu kesaksian disampaikan di majelis 3) Islam
persidangan. Di antaranya ada syarat-syarat Tidak diterima kesaksian orang kafir atas
yang khusus untuk kesaksian dalam bebera- orang muslim karena terdapat kecurigaan
pa perkara tertentu,T2s yaitu berbilang, yakni adanya tendensi dan bias. Ulama Hanafiah
kesaksian dua orang laki-laki atau satu orang dan ulama Hanabilah memperbolehkan ke-
laki-laki dan dua orang perempuan dalam saksian orang kafir dalam masalah wasiat ke-
perkara yang berhubungan dengan hak-hak tika sedang di tengah perjalanan, berdasar-
sipil dan harta benda [perdata), seperti jual kan ayat,
beli, sewa, dan sebagainya. Dalam perkara
yang disyaratkan kesaksiannya harus ber- "Hai orang-orang yang beriman, apabi-
bilang, kesaksian-kesaksiannya harus sama la salah seorang kamu menghadapi kematian,
dan sesuai. Karena itu, jika terjadi perbedaan sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah
pada jenis kesaksiannya, seperti salah satu (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang
saksi bersaksi untuk kasus jual beli, sedang- adil di antara kamu, atau dua orang yang ber-
kan yang satunya lagi bersaksi untuk kasus lainan agama dengan kamu, iika kamu dalam
warisan, atau terjadi perbedaan pada kadar- perjalanan di muka bumi lalu kamu ditimpa ba-
nya, seperti salah satu saksi memberikan ke- haya kematian." (al-Vlaa'idah: 106)
saksian dua ribu, sedangkan yang satunya lagi
memberikan kesaksian seribu, atau teriadi 4) Bisa melihat
perbedaan pada perbuatan yang menjadi ob-
Menurut Imam Abu Hanifah, Muhammad,
jek kesaksian, seperti salah satu saksi mem-
dan ulama Syafi'iah, kesaksian orang buta
berikan kesaksian dalam kasus pembunuhan,
tidak diterima. Ini karena ketika bersaksi, se-
sedangkan yang satunya lagi dalam kasus
orang saksi harus mengetahui orang yang ia
penggasaban, kesaksian-kesaksian tersebut
bersaksi untuknya dan menunjukinya, sedang-
ditolak dan tidak diterima.
kan orang buta tidak bisa mengetahui dan

723 Al-Bada'i',ild.Yl,hlm.273; Fath al-Qadir,ild. vl, hlm. 10.


724 Al-Bada'i',!ld..Yl,hlm.279; Fath al-Qadir,ild. Vl, hlm. 10.
72s AI-Bada'i', ild.Yl,hlm.277 dan berikutnya; Fath at-Qadir, jld. Vl, hlm. 52 dan berikutnya; ad-Durr al-Mukhtar,lld.lV hlm. 405
dan berikutnya.
726 Al-Bada'i',jld. VI, hlm. 267 d,an berikutnya; Bidayatu al-Mujtahid, jld. Il, hlm. 451 dan berikutnya; asy-Syarhu al-Kabir wa
Hasyiyah ad-Dasuqi,ild,.lv hlm. L65; Mughni al-Muhtaj,ild.lv hlm. 427; al-Mughni, jld. IX, hlm. 164.
lrLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

membedakan kecuali hanya dengan mengan- yang ia bersaksi untuknya karena ada ikatan
dalkan intonasi suara dan itu mengandung kekerabatan di antara keduanya atau kesak-
unsur syubhat (meragukan) karena antara sian yang merugikan pihak yang ia bersaksi
satu suara dan suara lain terdapat kemirip- atas dirinya karena ada perselisihan dan per-
an. Sementara itu, ulama Malikiah, ulama musuhan di antara keduanya. Karena itu, ti-
Hanabilah, dan Abu Yusuf memperbolehkan dak diterima kesaksian seorang ayah atau ibu
kesaksian orang buta jika ia memang menge- untuk anaknya, kesaksian seseorang terha-
tahui dan meyakini betul suara yang dide- dap rivalnya dalam beperkara, kesaksian se-
ngarnya karena keumuman ayat-ayat yang orang wakil untuk orang yang menuniuknya
menjelaskan tentang kesaksian, juga karena sebagai wakil, kesaksian orang yang diberi
mendengar adalah salah satu media untuk wasiat untuk si mayat yang memberinya wa-
mengetahui. siat, kesaksian seseorang yang ditunjuk se-
bagai pengasuh anak yatim untuk si anak ya-
5) Bisa berbicara
tim yang berada di bawah asuhannya itu, atau
Kesaksian orang bisu tidak diterima me-
kesaksian seseorang atas musuhnya. Hal ini
nurut jumhur meskipun bahasa isyaratnya bisa
berdasarkan hadits,
dipahami. Ini karena kesaksian menuntut sebu-
ah keyakinan dan kepastian. Sementara itu, ula-
ma Malikiah memperbolehkan untuk meneri-
,i.b \) f* i;W 3ru't
ma kesaksian orang bisu jika bahasa isyaratnya " diierima t<e s aisranse orang rival dan
T idak
bisa dipahami karena bahasa isyarat menggan- tidak pula kesaksian orang yang dicur.igai.'a27
tikan posisi bahasa lisan bagi orang bisu ketika
menjatuhkan talak atau ketika menikah.
^>i L -b gt \t ,jt; i;w3i.t
6) Al:adaalah (integritas keagamaan dan
moral) :# $!.e.6ti;ta':*;'tt
Beradasarkan kesepakatan fuqaha, ke- 'Tidak ioun'prroiiian seorang takilaki
saksian orang fasik itu tidak sah. Hal ini ber- yang khianat, seorang perempuan yang khia-
dasarkan ayat, nat, seseorang yang memiliki kebencian ter-
hadap saudaranya, dan tidak pula kesaksian
"... dan persaksikanlah dengan dua orang seseorang untuk suatu keluarga yang nafkah
saksi yang adil di antara kamu...," (ath- dirinya ditanggung oleh keluarga tersebut." 7?8

Thalaaq:2)
b. Penggkuan
7) Tidak ada kecurigaan (at-Ttuhmah)
Pengakuan adalah sebuah pemberitahuan
Berdasarkan ijmak fuqaha, kesaksian oleh seseorang tentang keberadaan suatu hak
orang yang dicurigai tidak netral dan bias itu orang lain yang berada dalam tanggungan
tidak diterima. At-tuhmah adalah kesaksian dan kewajiban dirinya. Pengakuan ada kala-
seorang saksi yang menguntungkan pihak nya dengan kata-kata yang jelas dan eksplisit,

HR Malik dalam kitab al-Muwaththa', dalam bentuk riwayat mauquf pada Umar bin al-Khaththab r.a. dan ini adalah hadits
munqathi'. Hadits ini diriwayatkan oleh ulama hadits yang lain dalam bentuk riwayat mursal. (Lihat flail al-lwthar, jld.Ylll,
hlm.291)
728 HR Ahmad dan Abu Dawud dari Abdullah bin Umar r.a.
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM JILID 8

seperti, "Saya memiliki tanggungan kewaiiban "Diangkat dari umatku (tidak dicatat) tin-
seribu dirham terhadap si Fulani'atau dengan d akan te r s al ah, lup a, d o n tin d akan y ang dip a k s o'

kata-kata yang implisit, seperti si A berkata ke- kan kepada mereka untuk melakukannya.'43l
pada si B, "Kamu memiliki tanggungan kewa-
jiban seribu dirham kepadaku," lalu si B ber- 3) Tidak ada kecurigaan terhadapnya di ba-
kata,'Aku telah membayarnya," atau, "Berilah lik pengakuan yang diberikan.
aku waktu penangguhan," atau, "Kamu telah Pengakuan seseorang yang dicurigai ada
membebaskanku darinya." Fuqaha sepakatTze motif-motif terselubung di balik pengakuan-
atas keabsahan sebuah pengakuan terhadap nya itu seperti untuk menarik simpati se-
suatu hak oleh orang yang balig, berakal, atas orang teman misalnya atau sebagainya, peng-
kemauan sendiri, dan tidak ada kecurigaan ter- akuannya itu batal dan tidak sah.
hadapnya di balik pengakuannya itu. Syarat-
syarat pengakuan adalah sebagai berikut.
4) Orang yang memberikan pengakuan ha-
rus jelas dan tertentu orangnya.
1) Berakal dan balig. fika ada dua orang berkata, "Salah satu
Pengakuan orang gila dan anak kecil yang dari kami memiliki tanggungan kewajiban se-
belum balig adalah tidak sah. Hal ini berda- ribu dirham kepada si Fulan," pengakuan se-
sarkan hadits, perti ini tidak sah karena pengakuan seperti
ini tidak ada gunanya.

fr'Kp;2tf z, 1)ri;&te3 Pengakuan adalah sebuah hujah yang


efek hukumnya hanya terbatas pada orang

"W F u.Hti', b;L:"- e f6t yang memberikan pengakuan, tidak bisa me-
rembet ke orang lain karena seseorang tidak
.., ,;
q-rl memiliki kewenangan untuk memberikan
pengakuan atas nama orang lain. Karena itu,
"Pena (pentaklifun) diangkat dari tiga ka'
efek hukum pengakuan hanya terbatas ter-
tegori orang: anak kecil hingga dewasa, orang hadap orang yang mengaku.
yang tidur hingga bangun, dan orang gila hing'
ga sembuh."73o
c. Sumpah (Yamllnl
2) Atas kemauan dan kesadaran sendiri. Bersumpah atas nama Allah SWT di hada-
Tidak sah pengakuan orang yang dipak- pan qadhi untuk mengukuhkan dan mengkon-

sa. Hal ini berdasarkan hadits,


firmasi suatu hak atau perbuatan, atau menafi-
kan dan menyangkalnya. Sumpah adalah hujah

t;fito', ot;3t) tL;.lr


'
.t

9.il ,:i'i',
t) l,-
pihak tergugat. Hal ini berdasarkan hadits,

uc'
o1
^l;;,ill ,P j-ilt)
729 VII, hlm. 222; az-Zaila'i,Tabyinu al-Haqa'iq, ild. V, hlm. 3; ad-Dardir, asy'syarhu al-Kabir, jld. III, hlm. 397; al'
At-Bada'i', ild.
Muhadzdzab,lld. II, hlm. 343i Mughni al-Muhtaj,ild.ll, hlm. 238; al-Mughni, jld.Y, hlm. 138.
730 HR Imam Ahmad, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu Maiah dari Aisyah r.a., yang dimasukkan ke dalam kategori hadits sahih
oleh al-Hakim. Hadits ini iuga diriwayatkan oleh Ibnu Hibban.
731 HR Ibnu Maiah dari Abu Dzarr r.a. fuga diriwayatkan oleh al-Baihaqi dari Abdullah bin Umar r.a. dengan redaksi,
"lnnallaaha
wadha'a'an ummatii."
ISLAM ,ILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

mengucapkan sumpah adalah tugas


"... dan tuk menafikan dan menyangkal, ia berkata,
pihak tergugat." 732 "Sungguh, demi Allah, aku tidak menjualnya
dengan harga begini atau sekian."
Karena itu, apabila pihak tergugat ber-
sedia bersumpah, qadhi memutuskan bahwa d. Buktl dalam Bentuk Dokumen Tertulls
perkaranya selesai dan persengketaan di an-
Pembuktian dan pengukuhan suatu hak
tara kedua belah pihak yang beperkara ber-
berdasarkan sebuah bukti petunjuk dalam
akhir sampai pihak penggugat bisa mengaju-
bentuk dokumen tertulis. Bukti tertulis
kan bayyinah [saksi).
adalah hujah berdasarkan kesepakatan fuqa-
Fuqaha sepakat bahwa sumpah dalam
ha. Hal ini berdasarkan ayat,
kasus-kasus perkara hukum adalah sesu-
ai dengan maksud dan niat mustahlif (pihak
"Wehai, orang-orang yang beriman! Apa-
yang meminta pihaktergugat supaya bersum-
pah)."' Hal ini berdasarkan hadits, bila kamu melakukan utang piutang untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu me-

dli)tt g.,rv d( nu li s ka n ny a.... " (al - Baq ar ah: 282)

"Sumpah adalah sesuai dengan niat pihak Bukti tertulis merupakan bagian dari
mustahlif," bentuk pengakuan. Fuqaha Hanafiah menya-
takan bahwa buku catatan makelar, tukang
it-* q $Uv &dl '- t o
penukar mata uang, dan pedagang,bisa dija-
dikan alat bukti tertulis. Ini karena masing-
"Sumpohmu adalah sesuai dengan sesuatu masing dari mereka tidak menuliskan dalam
yang rivalmu bisa memercayaimu dengan sesu- buku catatannya kecuali catatan tentang hal-
73a
etu itu," hal yang menjadi haknya dan hal-hal yang
menjadi kewajiban dan tanggungannya.T3s
Fuqaha juga sepakat bahwa seseorang
harus bersumpah dengan bentuk sumpah
e. Qarlnah (lndlkator, Petunluk, Praduga)
yang pasti dan tegas, baik itu sumpah untuk
menetapkan dan mengukuhkan maupun un- Qarinah atau indikator adalah setiap tan-
da atau petunjuk yang tampak yang memba-
tuk menafikan dan menyangkal, karena ia
adalah yang mengetahui keadaan dirinya rengi sesuatu yang tersembunyi yang bisa
dengan sebenarnya. Karena itu, dalam kasus
menunjukkan keberadaan sesuatu yang ter-
jual beli misalnya, ketika ia bersumpah un- sembunyi tersebut. Qarinah berbeda-beda
tuk mengukuhkan dan menetapkan, ia ber- tingkatan kekuatannya dan terkadang ada
yang bisa mencapai tingkatan petunjuk pasti
kata, "Sungguh, demi Allah, aku menjualnya
(qath' i),sep erti asap misalnya adalah indikasi
dengan harga begini atau sekian." Adapun un-
yang sangat kuat dan pasti yang menunjuk-

732 HR Ahmad, al-Bukhari, dan Muslim dari Abdullah bin Abbas r.a., "Bahwasanya Rasulullah saw memutuskan bahwa sumpah
menjadi tugas pihak tergugat." (Lihat Noil al-Awthar, 1ld VIII, hlm. 305)
733 At-Bada'i',lld.lll, hlm. 2o; Bidayatu al-Mujtahid,ild. l, hlm. 403; Mughni al-Muhtaj, jld.lY,hlm. 321; al-Mughni,ild.vilt, hlm. 763.
734 Hadits dengan redaksi pertama diriwayatkan oleh Muslim dan lbnu Majah dari Abu Hurairah r.a., sedangkan hadits dengan
redaksi kedua diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, Ibnu Maiah, dan at-Tirmidzi.
73s Al-Baghdadi, Malma'adh-Dhamanaf, hlm. 365 dan berikutnya.
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM IrLrD 8

kan adanya api. Terkadang juga ada qarinah t. Sepengetahuan Hakim Sendiri (Hakim
yang lemah hingga menjadi hanya bersifat Mengetahul Sendirl Keladian Petkata
asumsi atau kemungkinan semata. yang Disldangkan)
Apabila qarinah yang ada mencapai ting- Apabila seorang qadhi mengetahui keja-
katan qath'i (indikator yang pasti), itu bisa dian suatu perkara, apakah ia boleh mempro-
meniadi bayyinah [bukti, saksi) final yang cu- ses dan memutus perkara tersebut berdasar-
kup untuk dijadikan sebagai dasar putusan kan pengetahuannya itu?
hukum, seperti ada seseorang terlihat keluar Dalam hal ini, fuqaha berbeda pendapat.
dari sebuah rumah dalam keadaan gugup dan Ulama Hanafiah generasi pertama mengata-
ketakutan sambil memegang sebilah pisau kan bahwa qadhi bisa memproses dan memu-
yang berlumuran darah, sedangkan di dalam tuskan perkara dengan berdasarkan pada
rumah tersebut terdapat orang yang terge- pengetahuannya sendiri, baik pengetahuan-
letak bermandikan darah maka orang yang nya itu dengan menyaksikan sendiri seca-
keluar tersebut dianggap sebagai pelaku yang ra langsung, dengan mendengar pengakuan,
membunuh orang tersebut. dengan melihat, memerhatikan, mempelajari,
Adapun qarinah yang tidak qath'iyyah, maupun mengamati keadaan-keadaan yang
tetapi baru mencapai tingkatan zhanniyyah ada. Penjelasannya lebih lanjut adalah seba-
(dugaan kuat) saia, seperti qarinah'urfiyyah gai berikut.737
[yang bersifat biasanya), itu hanya baru se- Seorang qadhi boleh memutuskan dengan
batas bukti petunjuk awal yang memperkuat berdasarkan pengetahuannya sendiri yang ia
hujah salhh satu pihak yang beperkara diser- dapatkan pada masa persidangan pengadil-
tai dengan sumpahnya hingga bisa dibukti- an dan di tempat persidangan dalam perkara
kan sebaliknya dengan berdasarkan bayyinah hak-hak sipil atau perdata, seperti pengaku-
yang menentang dan mementahkan qarinah an seseorang bahwa ia memiliki tanggungan
tersebut. kewajiban harta terhadap seseorang, atau da-
Penggunaan qarinah sangat bergantung lam perkara hak-hak personal seperti penja-
pada kecerdasan, firasat, keielian, dan ijtihad tuhan talak seorang suami terhadap istrinya,
seorang qadhi dengan mengamati dan mem- atau dalam beberapa perkara pidana, yaitu
pelajari situasi dan kondisi yang melingkupi tindak pidana qadzf atau pembunuhan. Qadhi
sebuah kejadian secara jeli sehingga tidak tidak boleh memutuskan dengan berdasar-
memungkinkan untuk membatasi dan menen- kan pengetahuannya sendiri dalam perkara-
tukannya. Di antaranya adalah firasat, pen- perkara kriminal dengan ancaman hukuman
carian jejak, penyelidikan, dan penyidikan, had yang menyangkut hak Allah SWT murni.
qarinah berupa keberadaan barang di tangan Hanya saja, jika perkaranya adalah pencuri-
orang yang bersangkutan, sifat, kriteria, dan an dan vonis hukumnya hanya sebatas den-
spesifikasi barang temuan, al-lauts [indikator da, tidak sampai pada vonis hukuman potong
adanya permusuhan yang tampak antara ter- tangan, qadhi boleh memutuskan berdasar-
sangka dan korban) dalam kasus pembunuh- kan pengetahuannya sendiri. Ini karena hu-
an, petuniuk-petunjuk keadaan.736 kuman had adalah hukuman yang prinsip-

736 lbnu al-Qayyim , ath-Thuruq al-Hukmiyyoh fi as-Siyasah asy-Syar'iyyah, hlm. 3, Z 3t,54,66,lOB,ll3, d,an 214.
737 Al-Mabsuth,jld. 15, hlm. 93; al-Bada'i', ild. VII, hlm.7; Mukhtashar ath-Thahawi, hlm. 332; ad-Durr al-Mukhtar wa Radd al-
Muhtar, ild. IV hlm. 369.
ISLAM ]rLtD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

nya adalah harus sangat hati-hati dan sebisa boleh memutus berdasarkan sesuatu yang
mungkin untuk dihindari dan tidak diiatuh- memberi faedah zhann [dugaan kuat), yaitu
kan, sedangkan putusan yang hanya berda- berdasarkan dua saksi, maka secara priori-
sarkan pengetahuan qadhi sendiri tidak seja- tas, ia juga boleh memutus berdasarkan penge-
lan dengan prinsip tersebut. tahuannya sendiri.
Apabila ada seorang qadhi mengetahui Adapun dalam perkara-perkara pidana
suatu kejadian perkara sebelum dirinya di- dengan ancaman hukuman had murni untuk
angkat menjadi qadhi, menurut Imam Abu Allah SWT, seperti zina, pencurian, hiraaboh
Hanifah, ia tidak boleh memutus kejadian (pembegalan, penyamunan), dan meminum
perkara tersebut berdasarkan pengetahuan- minuman keras, qadhi tidak boleh memutus
nya itu. Ini karena ketika itu, pengetahuannya vonis berdasarkan pengetahuannya sendiri
terhadap kejadian perkara tersebut sudah ti- karena hukuman-hukuman had yang murni
dak bisa masuk dalam pengertian bayyinah. untuk Allah SWT tersebut ditolak dan dihin-
Adapun menurut Muhammad dan Abu Yusul dari penjatuhannya dengan adanya syubhat
boleh jika kasus perkaranya adalah selain pi- dan dianjurkan untuk menutup-nutupinya.
dana dengan ancaman hukuman had yang Sementara itu, ulama Hanafiah dan ulama
menyangkut hak Allah SWT murni karena Syafi'iah generasi akhir mengatakan bahwa
dikiaskan kepada pengetahuan qadhi yang yang difatwakan adalah qadhi tidak boleh
didapat pada masa persidanga.n pengadilan memutus berdasarkan pengetahuannya sen-
yang boleh ia jadikan dasar untuk memutus diri secara mutlak pada masa kita sekarang
perkara. ini karena para qadhi pada masa sekarang
Ulama Syafi'iah738 juga memiliki penda- adalah para qadhi yang rusak dan korup.
pat yang kurang lebih hampir serupa dengan Sementara itu, ulama Malikiah dan ula-
pendapat ulama Hanafiah, yaitu menurut ma HanabilahT3e berpendapat bahwa seorang
pendapat yang azhha4 seorang qadhi boleh qadhi tidak boleh memutus berdasarkan pe-
memutus perkara dengan berdasarkan penge- ngetahuannya sendiri, baik dalam perkara
tahuannya sendiri yang pengetahuannya itu had maupun yang lainnya, baik pengetahuan-
ia dapatkan sebelum menjadi qadhi atau di nya itu ia dapatkan sebelum maupun setelah
tengah-tengah dirinya menjadi qadhi, atau ia menjabat sebagai qadhi. Akan tetapi, ia bo-
di selain wilayah yang menjadi wewenang leh memutus berdasarkan pengetahuannya
dan otoritasnya (di selain wilayah kerfanya), yang ia peroleh ketika di majelis persidangan,
baik kasus perkara tersebut memiliki bayyi seperti seseorang memberikan pengakuan
nah maupun tidak, kecuali dalam perkara- di hadapannya atas kemauan dan kesadaran
perkara pidana dengan ancaman hukuman sendiri. Dalil yang mereka jadikan landasan
had. fadi, ia boleh memutus dengan penge- pendapat mereka ini adalah hadits yang telah
tahuannya itu dalam perkara-perkara harta disebutkan di atas,
benda [perdata), dalam kasus perkara pida-
na dengan hukuman kisas, dan dalam kasus
perkara pidana qadzf.lni karena jika ia saja ;r:*,fuFciaviy:'$el
738 Mughni at-Muhtaj, ild. lv,hlm. 398.
73e Asy-Syarh al-Kabir wa Hasyiyah ad-Dasuqi, ild. lV hlm. 154; Bidayatu al-Mujtahid,ild. II, hlm. 458 dan berikutnya; al-Mughni,
ild. IX, hlm. 53 dan berikutnya.
Bagian V: FIQIH UMUM FIQIH ISLAM IILID 8

, g.
& r& ,ft:;.y4i#,
Al-Khlbrah (Keterangan Para Ahli)
dan al- M u'aayanah (MenYakslkan,
,ro 1 1". o ti tolio,it.oi,. o. Mengamatl dan MenYelidlkl Oblek
+tPordi#.f,c&J,"f Persengketaan)

e,e,U)st qtl Utdyld;l>"


Al-Khibrah adalah memutus dengan ber-
dasarkan keterangan para ahli tentang ha-

yq'i';* eeai kikat perkara yang disengketakan yang me-


reka diminta oleh qadhi untuk memberikan
kalian meng aiukan perka'
" sesungguhnya, keterangan tersebut. Adapun al-mu'aayanah
ra kepadaku untuk meminta keputusan hukum, adalah memutus dengan berdasarkan hasil
sedangkan aku tidak lain adalah manusia. Bisa pengamatan, penyelidikan, dan eksaminasi
jadi, sebagian dari kalian lebih pandai dalam terhadap objek persengketaan yang diperka-
mengemukakan hujah dan argumentasinya da- rakan oleh kedua belah pihak, yang dilakukan
ripada yang lainnya. Adapun aku memutuskan oleh qadhi sendiri atau wakilnya. Kedua hal
perkara di antara kamu berdasarkan apa yang ini bisa dijadikan sarana pembuktian berda-
aku dengar. Karena itu, iika putusanku itu ke- sarkan kesepakatan fuqaha.
liru sehingga aku memutuskan sesuatu untuk'
nya, padahal sebenarnya itu adalah hak sau- h. Surat Qadhl kepada Qadhl Laln
daranya, janganlah ia mengambilnyo karena
Fuqaha bersepakat bahwa seorang qadhi
sesungguhnya sesuatu itu adalah sepotong api
boleh memutus berdasarkan surat keterang-
nerakayhng aku ambit untuknya dan kelak di
an dari seorang qadhi yang lain menyangkut
akhirat sesuatu itu meniadi besi yang diguna-
hak-hak finansial yang positif dan terbukti
kan untuk mengorek api yang dikalungkan di
berdasarkan keterangan qadhi tersebut, ka-
lehernya.'qao
rena cara seperti ini dibutuhkan. Ini kare-
na terkadang seseorang memiliki suatu hak
Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah
yang berada di luar daerahnya dan ia tidak
saw. memberikan keputusan hukum perkara
bisa mendatangkan dan menuntut hak ter-
berdasarkan apa yang beliau dengar, bukan
sebut kecuali dengan adanya surat keterang-
berdasarkan apa yang beliau ketahui. Dalam
an resmi dari seorang qadhi. Ini dengan sya-
perkara seorang laki-laki dari Hadramaut dan
rat harus ada dua orang saksi yang adil yang
seorang laki-laki dari Kindah yang sudah per-
memberikan kesaksian bahwa surat tersebut
nah disinggung di atas, Rasulullah bersabda,
memang benar dari qadhi yang bersangkutan

!rr1 yr L $aU ,i lt-v dan mempersaksikan kepada mereka bahwa


putusan tersebut memang benar putusan
"Dua orang saksi kamu atau sumpahnya qadhi yang bersangkutan. Hal ini adalah da-
dia. Hanya ituyang bisa kamu lakukan." lam perkara hak-hak sipil atau perdata, atau
hak-hak personal seperti nikah.7a1
Imam Malik memperbolehkan seorang

740 HRat-lama'ah dari Ummu Salamah r.a.


747 ALMabsuth, jld. 16, hlm. 95; Fath al-Qadir,ild. V hlm. 477; at-Muhadzdzab,ild'.11, hlm. 304; al-Mughni,jld. IX, hlm. 90; Mughni
aI- Muhtaj, jld. lv hlm. 452.
ISLAM TILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

qadhi memutus dengan berdasarkan surat ke- pihak yang beperkara.


terangan resmi dari seorang qadhi yang lain Tidak apa-apa seorang qadhi mengaiak
dalam perkara pidana had dan kisas juga.7az dan membujuk kedua belah pihak yang be-
Inilah gambaran global tentang sarana- perkara untuk berdamai jika memang tam-
sarana terpenting pembuktian yang legal pak ada harapan mereka mau berdamai. Allah
dan sah yang bisa dijadikan sebagai landasan SWT berfirman,
qadhi dalam memutus perkara. Dari uraian
di atas, bisa diketahui bahwa berdasarkan "... dan perdamaian itu lebih baik (bagi
kesepakatan fuqaha, bayyinah (saksi) bisa di- mereka)...." (an-Nisaa': 12B)
jadikan dasar untuk memutuskan dan meng-
ungkap keberadaan suatu hak. Begitu iuga Karena itu, meminta untuk berdamai
pengakuan, ia merupakan hujah yang mutlak. adalah permintaan untuk kebaikan. Khali-
Ini karena seseorang tidak dicurigai berdusta fah Umar bin al-Khaththab r.a. berkata,
dalam pengakuan yang diutarakannya yang "Doronglah pihak-pihak yang beperkara un-
merugikan dirinya. Sumpah bisa menggugur- tuk mau berdamai. Ini karena putusan hukum
kan gugatan dan dakwaan pihak penggugat pengadilan bisa memicu dan mewariskan ke-
yang tidak memiliki bayyinah. Menurut Imam bencian dan kedengkian di antara mereka."
Malik, sumpah juga bisa digunakan untuk me- b. Melakukan musyawarah dengan fuqaha,
netapkan dan mengonfirmasi kebenaran hak meminta masukan dan saran dari mereka.
pihak penggugat yang diingkari dan disang-
Seorang qadhi sangat dianiurkan untuk
kal oleh pihak tergugat. duduk bersama dengan sejumlah fdqaha un-
tuk bermusyawarah dengan mereka, memin-
3. LANGKAH KETIGA: PUTUSAN HUKUM ta masukan pandangan dan saran dari mereka
ATAU VONIS PENGADILAN terkait hukum-hukum yang tidak ia ketahui
Putusan hukum atau vonis pengadilan atau terkait kasus yang sulit, kabur, dan jang-
adalah putusan penyelesaian perkara dan per- gal baginya. Allah SWT berfirman,
sengketaan dengan perkataan atau tindakan
yang dikeluarkan oleh qadhi dalam bentuk "... dan bermusyawarahlah dengan mereka
mengikat dan memaksa. Putusan pengadilan dalam urusan itu...." (Ali Imraan: 159)
secara dasar berlandaskan pada keabsahan
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia
alat-alat pembuktian yang dimiliki oleh qadhi.
berkata,
Putusan hukum itu menjadi tujuan peradilan

u "**|rk'gtsi *i;c
o
dan simbol keadilan. Sebagaimana yang sudah | '/
o_r)
pernah disinggung di bagian terdahulu dalam
pembahasan seputar etika qadhi, ada dua hal
Bg'iul
yang harus diperhatikan lebih dulu sebelum
mengeluarkan putusan, yaitu sebagai berikut. 'Aku tidak melihat seorang prnyrng trilin
a. Melakukan langkah persuasif dengan banyak bermusyawarah dengan para sahabat-
mencoba mendamaikan kedua belah nya daripada Rasulullah sew.D743

742 Bidayatu at-Ivlujtahid, jld II, hlm.458; ad-Dardir, asy-Syarhu al-Kabir jld. IV hlm. 159.
743 HR at-Tirmidzi.
Bagian V: FIQIH UMUM ISLAM )rLrD 8

Apabila pendapat para fuqaha telah bulat 3) Putusanhukumyangdikeluarkanhendak-


dalam suatu perkara, qadhi memutuskan ber- nya disertai dengan uraian tentang ala-
dasarkan pendapat mereka tersebut, seba- san-alasannya dan penielasan tentang
gaimana yang dipraktikkan oleh al-Khulafa sebab-sebabnya yang menjadi landasan
ar-Rasyidun. Adapun jika mereka memiliki putusan tersebut.
keragaman pendapat, qadhi mengambil pen- 4) Pendokumentasian putusan hukum. Para
dapat yang paling baik dan mengeluarkan qadhi mencatat dan mendokumentasikan
putusan yang menurut penilaian dan pan- putusan-putusan hukum yang dikeluar-
dangannya itu adalah yang benar. |ika ada kan dalam sebuah buku catatan khusus.
orang lain yang lebih faqih daripada dirinya, Hal ini sudah berjalan seiak pada masa
ia boleh mengambil pendapat orang tersebut kekuasaan Umawi, dengan tujuan agar
dan meninggalkan pendapat pribadinya. putusan-putusan hukum tersebut tetap
Terdapat sejumlah aturan dalam menge- terjaga dan agar dapat dijadikan landas-
luarkan putusan hukum pengadilan yang di- an untuk menjamin dilaksanakannya pu-
perhatikan dalam Islam sebagai berikut. tusan tersebut.
1) Bersegera mengeluarkan putusan hu-
kum setelah kebenaran benar-benar ter-
- Pelaksanaan Eksekusi Putusan
Pengadllan
bukti di hadapan qadhi. Tidak boleh me-
nunda-nundanya kecuali dalam perkara Fuqaha menyepakati dua hal yang sangat
yang masih meragukan, ada harapan per- krusial terkait dengan pelaksanaan eksekusi
damdian di antara para kerabat, dan mem- putusan hukum pengadilan, yaitu sebagai
berikan kesempatan dalam jangka waktu berikut.
tertentu kepada pihak tergugat untuk me- a. Hak melaksanakan eksekusi putusan
nolak dan menyangkal kesaksian yang ada. pengadilan itu diserahkan kepada pe.
2) Ketika mengeluarkan putusan hukum, itu mimpin pemerintahan, yakni kekuasaan
dilakukan dengan dihadiri oleh pihak-pihak eksekutif di suatu negara.
yang beperkara dan di hadapan mereka b. Larangan terhadap tindakan balas den-
(judgment in the presence), tidak boleh di- dam pribadi atau pemilik hak tidak memi-
lakukan secara tersembunyi (in absentia). liki suatu kekuasaan dan otoritas person-
Ini karena sebagaimana yang sudah per- al apa pun atas pihak yang dikenai vonis.
nah disinggung di bagian terdahulu, tidak Dalam lingkup vonis hukuman pidana,
boleh melakukan proses pengadilan ter- negaralah yang memiliki wewenang dan oto-
hadap orang yang tidak ada kecuali karena
ritas untuk menerapkan dan melaksanakan
darurat atau karena suatu kemaslahatan. hukuman, baik itu adalah hukuman yang te-
Hal ini berarti tidak boleh mengeluarkan
lah ditentukan bentuk dan kadarnya maupun
putusan hukum tanpa dihadiri pihak-pihak
hukuman yang tidak ditentukan bentuk dan
yang beperkara. Sementara itu, selain kadarnya, baik itu hukuman had, hukuman
ulama Hanafiah memperbolehkan untuk takzir, maupun kisas. Hal ini demi menjaga
melakukan proses pengadilan terhadap ketertiban, mencegah keributan dan kesem-
orang yang tidak hadir dan mengeluarkan
rawutan, menolak kerusakan, mencegah ter-
putusan hukum terhadap pihak tergugat
sebarnya perselisihan di antara manusia, dan
secara in absentia.
untuk menghapus tradisi balas dendam.
FIQLH ISLAM BagianV:FIQIHUMUM

Karena itu, masyarakat biasa siapa pun sebatas melakukan penagihan haknya atas
dia, tidak boleh melaksanakan eksekusi hu- dasar saling setuju atau dengan menempuh
kuman pidana sendiri, baik itu hukuman ki- jalur hukum dengan mengaiukan laporan
sas, dera, potong tangan, penjara, celaan, ke- perkara atau gugatan ke pengadilan untuk di-
caman, maupun pengeksposan. Apabila wali keluarkannya putusan hukum yang memaksa
darah, yaitu ahli waris korban pembunuhan, pihak yang berutang untuk membayar kewa-
ingin melakukan eksekusi kisas sendiri ter- jiban utangnya ketika ia dalam keadaan ber-
hadap pelaku, itu harus dilakukan di bawah kelapangan dan mampu untuk melunasinya.
pengawasan negara. Ia tidak memiliki hak un- Ketika pihak yang berutang baru dalam kon-
tuk menetapkan sendiri kebenaran tindakan disi sulit dan belum mampu membayarnya, ia
kriminal yang ada dan mengeluarkan putus- diberi penangguhan. Allah SWT berfirman,
an vonis hukuman kisas sendiri. Wali darah
diperbolehkan melakukan sendiri eksekusi jika (orang berutang itu) dalam kesu-
"Dan
kisas terhadap pelaku di bawah pengawasan litan, maka berilah tenggang waktu sampai
pemerintah dengan syarat dan ketentuan ia dia memperoleh kelapengan,..." (al-Baqarah:
memang bisa melakukannya dengan baik dan 280)
benar serta tidak menimpakan hal-hal yang
tidak diinginkan terhadap pelaku yang akan Qadhi bisa memaksa pihak yang berutang
dieksekusi. Ini karena dengan dirinya diper- untuk membayar utangnya dengan salah satu
silakan untuk melakukan sendiri eksekusi media ini: memenjarakannya, memberlaku-
kisas tersebut, itu bisa mengobati rasa sakit kan status al-hajr flarangan menggunakan
hati dan kesedihannya, bahkan bisa iadi itu dan men-tasharuf-kan harta) kepadanya, dan
akan menggugah rasa kasihan dalam hati- menjual paksa aset yang dimiliki.
nya terhadap pelaku yang akan ia kisas dan Memenjarakan itu disyariatkan ketika pi-
mendorong hatinya untuk memberikan maaf hakyangberutangtidakmau membayarutang-
dan ampunan kepadanya ketika ia menyaksi- nya, sedangkan ia mampu dan dalam keadaan
kan si pelaku itu berada di bawah kekuasaan berkelapangan. Rasulullah saw. bersabda,
dan genggamannya. Qadhi harus memeriksa
t.. tt. rlo e, , o /
senjata yang akan digunakan untuk mengek-
q-P: a.a)e J+l'Jl t
sekusi pelaku demi menghindari terjadinya -lr.J-
penyiksaan .7aa ladi, partisipasi dan keterlibat- " Sikap menunda-nunda pembayaran utang
an wali darah hanya sebatas pada peran yang oleh pengutang yang mampu itu menghalalkan
dijalankan oleh algojo semata, tanpa memiliki kehormatannya dan menghalalkan untuk meng -
hak untuk diserahi pelaku untuk ia perlaku- hukumnya,"Tas
kan sekehendak hatinya, sebagaimana yang
dipersepsikan oleh sebagian orang bodoh. Maksud hadits ini, sikap mumaathalah
Adapun dalam lingkup perkara-perkara [menunda-nunda dan mengulur-ulur pem-
perdata, hak pihak yang berpiutang hanya

744 Lihat Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, Nazhariyyah adh-Dhaman, hlm. 299 dan berikutnya.
74s HR Abu Dawud dan an-Nasa'i dari Amr bin asy-Syarid. Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam bentuk riwayat
mu'allaq. Hadits ini dimasukkan ke dalam kategori hadits sahih oleh lbnu Hibban. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ahmad,
lbnu Majah, dan al-Baihaqi. (Lihat.9ubulus Salaam, jld.lll, hlm. 55)
Bagian V: FIQIH UMUM ISLAM JILID 8

bayaran utang) oleh orang yang mampu itu Muhammad dan Abu Yusuf memperbolehkan-
menjadikan dirinya boleh dikecam dan dihu- nya jika memang utang-utangnya mencapai
kum. Hal ini dikuatkan oleh hadits lain, jumlah yang jika semua hartanya digunakan
ct
untuk melunasinya maka akan habis atau ia
lu,"!r Jb' bersikap menunda-nunda pembayaran kewa-
iiban utangnya. Hal ini juga yang difatwakan
" Sikap menunda-nunda pemb ayaran utang oleh ulama Hanafiah generasi terakhir untuk
oleh pengutang yang kaya (mampu untuk mem- menutup celah-celah yang bisa meniadi pin-
45
bayar) adalah sebuah kezaliman." 7
tu masuk kepada hal-hal yang tidak diingin-
kan [saddu adz-dzaraa'i'), yakni untuk untuk
Menurut Imam Abu Hanifah, pengu- melindungi kemaslahatan dan hak pihak-pi-
tang yang bersikap tidak kooperatif dan te- hak yang berpiutang dari pen-to sharuf-an pi-
rus menunda-nunda kewajiban pembayaran hak pengutang yang pen-tasharufan itu bisa
utangnya itu dipeniara hingga ia melunasi- merugikan hak-hak mereka. Ini juga berda-
nya. Sementara itu, Muhammad, Abu Yusuf, sarkan hadits di atas,
dan para imam mazhab-mazhab yang lain
berpendapat bahwa ia dipenjara dengan tu-
juan untuk menekan dan memaksa dirinya.
u.*r'ir"Ey,s,:;
"Sikap menunda-nunda pembayaran utang
|ika ia tetap tidak mau membayar utangnya,
ia dikenai status al-hajr dan aset kekayaan- oleh pengutang yang mampu itu menghalal-
nya dijual paksa lalu dibagi di antara para pi- kan kehormatannya dan menghalalkan untuk
hak yang berpiutang. Apabila terbukti bahwa menghukumnya."
dirinya ternyata memang sedang dalam kon-
disi ekonomi sempit, ia dibebaskan. Memberi Fuqaha Malikiah dan fuqaha Hanabilah
waktu penangguhan kepada pihak yang ber- generasi terakhir mendukung pemberlakuan
utang hingga ia berkelapangan dan melepas- al-hajr sebagai bentuk al-istihsaan Imam asy-
kannya dari penjara ketika ia terbukti me- Syafi'i menyetujui pendapat yang memperbo-
mang baru dalam kondisi sulit, menunjukkan lehkan penerapan al-hajr terhadap seorang
bahwa memenjarakan itu hanya merupakan pengutang jika besaran utangnya mencapai
sarana untuk memaksa pihak pengutang un- iumlah yang jika semua hartanya digunakan
tuk membayar kewajiban utangnya, bukan untuk melunasinya, akan habis (dain mustagh-
bertujuan untuk memenjarakan dirinya, se- riq). Adapun dalam kasus sikap pengutang
bagaimana yang diberlakukan dalam kekua- yang menunda-nunda pembayaran kewajiban
saan Romawi. utangnya, Imam asy-Syafi'i tidak melihat per-
Adapun menerapkan status al-hajr ter- lunya diterapkan al-hajr terhadapnya karena
hadap orang yang berutang (menjatuhinya qadhi bisa mengeluarkan putusan hukum un-
status larangan melakukan pen-tasharuf-an tuk menjual paksa aset kekayaannya dan ha-
terhadap hartanya dengan bentuk pen-tasha- sil penjualannya digunakan untuk melunasi
ruf-an yang merugikan kemaslahatan dan utang-utang yang ada.
kepentingan pihak-pihak yang berpiutang), Adapun untuk pengutang yang memang

746 HR Ahmad, al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, Abu Dawud, an-Nasa'i, dan lbnu Majah dari Abu Hurairah r.a. (Lihat Nail al-
Aw thar, ild. Y, hlm. 236)
FIQIH ISIAM,ILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

dalam kondisi sulit, ia tidak boleh dikenai al- Ulama Malikiah sependapat dengan pen-
hajr dan juga tidak dipenjara sebagaimana dapat Muhammad dan Abu Yusuf di atas.
yang sudah disinggung di atas. Sementara itu, Imam asy-Syafi'i dan ulama
Adapun menjual paksa aset kekayaan Hanabilah memperbolehkan dilakukannya
pihak pengutang, itu boleh dilakukan menu- penjualan sejak awal terhadap aset kekayaan
rut fuqaha yang memperbolehkan penerapan pihak pengutang yang mampu tanpa harus
status al-hojrpadadua kasus di atas (yaitu ka- ada putusan yang menerapkan status al-hair
sus di mana besaran utang pihak pengutang terhadapnya.
mencapai jumlah yang iika semua hartanya Penjualan terSebut dalam semua kasus
digunakan untuk melunasinya maka akan harus dilakukan atas sepengetahuan qadhi
habis dan kasus di mana ia bersikap menun- serta dihadiri oleh para pihak yang berpiu-
da-nunda pembayaran kewajiban utangnya). tang dan pengutang di pasar barang yang
Muhammad dan Abu Yusuf memperboleh- akan dijual atau di pasar selain pasar barang
kan untuk menjual aset kekayaan pihak pe- yang akan dijual. Penjualan itu juga bisa di-
ngutang jika qadhi telah mengeluarkan pu- lakukan dengan cara lelang untuk mendapat-
tusan penerapan status al-hair terhadapnya kan harga setinggi mungkin.
dan tidak ditemukan alasan pembenar untuk Inilah kaidah-kaidah terpenting sistem
menunda penjualannya. Bisa juga pihak-pihak peradilan dalam Islam. Kami membicarakan-
yang berpiutang menuntut hal itu sejak awal nya secara singkat dalam pembahasan tema
dan mereka mengemukakan sejumlah argu- sistem pemerintahan dalam Islam. Topik per-
mentasi dan sebab yang masuk akal yang men- adilan dan cara-cara pembuktian'telah kami
jadi alasan tuntutan mereka tersebut lalu hasil ulas lebih rinci pada bagian kelima di bagian
penjualan yang ada dibagi di antara mereka. terdahulu.

'"*mtu'
Bagian V: FIQIH UMUM IrLrD 8

BAB KEEMPAT:
AD - D AU IAH AL- I S LAMIYAH
(NEGARA KESATUAN ISLAM)

A. PENGANTAR Nabi Muhammad saw. tersebut adalah beliau


melakukan perjanjian damai (kompromi po-
7. TOP'K PERTAMA litik) dengan masyarakat Yahudi di Madinah
yang ditandai dengan sebuah piagam yang be-
a. Perlalanan Hlstorls Kelahlran Konsep
Dar a-lslam dan Konsep Negara Modern liau tulis yang berlaku bagi kaum Muhajirin,
Anshar, dan masyarakat Yahudi Madinah
Hijrah Nabi Muhammad saw. ke Madinah
yang berisikan sejumlah hak dan kewajiban
al-Munawwarah (Yatsrib) dan dua baiat Aqa-
yang harus dipatuhi oleh mereka semua.Ta8
bah sebelumnya merupakan tonggak kelahir-
Undang-undang Al-Qufan pun memu-
an atau pembentukan ad-Daulah al-lslamiyah
lai misinya dalam mengorganisasi keadaan
fnegara kesatuan Islam) atau yang lebih dike'
komunitas masyarakat Islam untuk meng-
nal dengan istilah Dar al-Islam menurut ba-
atur dan menata berbagai urusannya serta
hasa para fuqaha Islam. Ini karena sejak saat
tata cara mengelola dan menialankan kekua-
itulah, kaum muslimin memiliki identitas sen-
saannya. Nabi Muhammad saw. menialankan
diri yang terpisah dari orang-orang musyrik,
kekuasaan politiknya tergambar dalam mem-
pilar-pilar pertama keamanan dan stabilitas
berlakukan sejumlah undang-undang, sistem,
mulai tertancap untuk mereka di Madinah,
tatanan, dan aturan-aturan yang diundang-
dan kekuasaan politik mulai mekar di tangan
kan, menerapkan sanksi hukum terhadap
Nabi Muhammad saw., yaitu sebuah kekua-
para pelaku kemaksiatan dan para pelaku ke-
saan politik yang pada masa sekarang dinilai
sebagai komponen esensial dalam pembentuk-
iahatan, membuat seiumlah kesepakatan atau
perianjian, dan perang menghadapi musuh.
an sebuah negara.TaT
Ini karena dua belas bulan setelah kedatang-
Di antara bentuk perwujudan pelaksa-
an beliau ke Madinah, terjadi pertempuran
naan kekuasaan politik yang diialankan oleh
pertama dalam Islam, yaitu perang al-Abwa',

747 Dr. Tsarwat Ba dawi, an-Nuzhum as-siyasiyyah, ild. I, hlm. 37.


74a Sirah lbni Hisyam (cet. al-Halabi), ild. I, hlm. 501. Piagam kesepakatan untuk mernbentuk sebuah umat (bangsa) yang satu ini
termasuk salah satu piagam kesepakatan yang paling fenomenal dan mengagumkan yang pernah dikenal oleh sejarah.
--t

ISLAM JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

di mana di dalamnya beliau ingin melakukan kenal dengan istilah umat [bangsa), seper-
perlawanan terhadap kaum Quraisy,lalu bani ti bangsa Italia dan bangsa Prancis, kemu-
Dhamrah membuat perjanjian damai dengan dian akhirnya melahirkan apa yang dikenal
beliau di Waddan.Tae dengan sebutan negara dengan adanya sebu-
fadi, hijrah merupakan titik balik sejarah ah kekuasaan politik dalam masyarakat ka-
Islam yang menjadi awal kelahiran sebuah rena kekuasaan politik adalah gambaran mo-
negara baru yang bangsa Arab belum pernah dern komunitas politik.
mengenal padanannya sebelum itu, sebuah Begitulah, negara-negara modern dengan
negara yang disebut oleh fuqaha dengan isti- masing-masing memiliki kebangsaan dan na-
lah Dar al-Islam karena istilah "negara" belum sionalisme sendiri-sendiri mulai bermunculan
dikenal pada waktu itu, juga karena di sana dan elemen-elemen dasar ekonominya mulai
terdapat pertalian yang sangat erat antara tertanam kuat seperti yang terjadi di Inggris,
konsep negara (daulah) dan Dar al-lslam. Prancis, Spanyol, Portugal, Swedia, Denmark,
Perlu digarisbawahi di sini bahwa nega- Norwegia, Austria, Polandia, dan Rusia, se-
ra Dar al-lslam pada awal pembentukannya hingga muncullah sebuah prinsip bahwa ne-
memiliki sebuah ciri khas atau karakteris- gara memiliki kedaulatan dan tidak tunduk
tik, yaitu Dar al-lslam adalah sebuah negara kepada suatu kekuasaan tertinggi lain.
kesatuan yang menyatukan setiap orangyang Ide dan gagasan "keluarga persatuan ne-
memenuhi seruan Islam dan beriman kepada gara-negara" mulai terdefinisikan sejak trak-
Nabi Muhammad saw. dengan berlandasakan tat Westphalia tahun 1648 M. Pada awalnya,
pada asas bahwa hukum atau syariat Islam anggota ikatan persatuan tersebuthanya ter-
adalah yang berlaku di dalamnya dan bah- batas pada negara-negara Eropa Barat, kem-
wa kekuasaan dan otoritas personalitasnya udian setelah itu, negara-negara Kristen di
membentang mencakup semua kawasan-ka- luar Eropa mulai ikut bergabung. Selanjutnya,
wasan Islam.Tso pada tahun 1856 M, ikatan tersebut mulai me-
Adapun konsep negara modern muncul di luas hingga mencakup Ti.rrki-sebuah negara
Eropa sekitar abad ke-16 dan L7 setelah run- Islam-dan negara-negara non-Kristen lain-
tuhnya dominasi kekuasaan kepausan dan nya, seperti fepang dan China.7s1
runtuhnya sistem feodal atau sebuah prin-
sip kepemimpinan feodal yang berlandas- b. Pengklaslflkaslan Antara Konsep Dar
kan pada penggabungan antara kepemilikan ahlslam dan ad-Daulah al-lslamlyah
tanah dan sejumlah keistimewaan, seperti Meskipun ada hubungan pertalian
memimpin pasukan atau mengumpulkan pa- yang erat antara konsep Dar al-lslam dan
jak misalnya, namun pemilik atau tuan tanah
ad-Daulah al-lslamiyah, terdapat semacam
tidak memiliki kekuasaan intrinsik kecuali titik perbedaan di antara keduanya. Dar al-
atas tanah yang ia miliki. Berhimpunnya para
Islam memiliki karakter lebih bertumpu
penduduk feodal memunculkan apa yang di-
pada komponen materiil (yakni tanah atau

74e Sirah lbni Hisyam, jld. I, hlm. 590.


750 Dr. Hamid Sulthan, Aftkom u al-Qanun ad-Dauli fi asy-Syari'ah al-lslamiyyah,hlm. 157.
757 Dr.HafizhGhanim,Mabadi'at-Qanunad-Dauliat-Am,hlm.46danhalamanberikutnya; an-Nuzhumas-Siyasiyyah,ild.l,hlm.23
dan halaman berikutnya, hlm. 37.

j i
Bagian V: FIQIH UMUM ,rLrD 8

wilayah teritorial).7s2 Adapun ad-Daulah al' pisah dari person-person pemegang tampuk
Islamiyah adalah sebuah negara yang memi- pemerintahan negara itu sendiri.Tss
liki kedaulatan (kemerdekaan), syakhshiyyah
ma'nawiyyah [personalitas semu, abstrak) c. Arah Perkembangan Konsep Dar al-
yang memiliki kompetensi dan kapabili- lslam dan Konsep Negara Modern
tas (al-ahliyyah), serta tanggungan finansial
Menurut prinsip atau pikiran pokok fiqih,
(dzimmah maaliyyah) yang berdiri sendiri ter-
negara Islam (Daulah Islam) atau Dar al-lslam
pisah dari tanggungan individu-individu war-
seharusnya adalah terintegrasikan di bawah
ganya, serta memiliki keuangan sendiri yang
satu politik dan mencakup seluruh kawasan
terpisah dari keuangan warganya, yaitu yang
Islam. Hal ini untuk mewujudkan tujuan dasar
tersimbol pada baitul mal.7s3 Ad-Daulah al-
Islam, yaitu Islam dan kaum muslimin menja-
Islamiyahadalah sebuah negara merdeka yang
di kuat dan mereka menjadi seumpama satu
berdiri sendiri, tidaktundukkepada suatu ke-
tangan sehingga memiliki satu arah pandang
kuasaan lain, sebagaimana juga merdeka dan
dan orientasi serta di bawah aturan dan kepe-
berdiri sendiri lepas dari individu-individu mimpinan politik yang satu, yang akan mewu-
yang memegang tampuk kekuasaan dan men-
judkan kebaikan dan kemaslahatan bagi semua.
jadi pemimpin di dalamnya. Posisi pemimpin
Berdasarkan hal ini, khilafah atau ad-Daulah al'
adalah sebagai orang yang diamanati untuk
Islamiyahsepanjang kurun waktu tiga abad per-
memegang tampuk kekuasaan dan sebagai
tama hijriah tetap utuh dan bersatu dalam satu
wakil umat.Tsa Ini adalah sebuah pengertian
barisan. Setelah itu, khilafah atau ad-Dauloh al-
yang diisyaratkan oleh para pakar hukum po-
Islamiyah mulai terpecah dan tidak seialan lagi
sitif yang menyatakan bahwa sebuah negara
dengan prinsip di atas yang diandai dengan
menemukan eksistensinya ketika kekuasaan
bermunculannya negara-negara regional pada
politik menemukan sandarannya bukan pada
masa kekuasaan Abbasiyah dan terpecahnya
manusia (person asli), melainkan pada person
Khilafah Abbasiyah meniadi beberapa negara
semu dan abstrak (syakhshiyyah ma'nawiyyah
kecil, yaitu di Irak Iran, Syam, Mesic dan Afrika
ki ka rakteri s-
atau i'tib a ar iyy ah) yang mem iIi
Utara, kemudian seteiah itu di Andalusia, lalu
tik permanen, tetap, dan berdiri sendiri, ter- muncullah negara Umawiyah kedua di Spanyol

752 Hal ini bisa diketahui dari konsep atau pengertian Dar al-lslam, yaitu seperti yang dikatakan oleh Abu Manshur al-Baghdadi,
setiap kawasan yang di dalamnya terdapat dakwah lslam yang dilakukan oleh penduduknya tanpa ada pengawalan, penga-
wasan, tanpa orang yang memberi jaminan keamanan, dan tidak pula dengan keharusan membayar iizyah. Di dalamnya,
hukum kaum muslimin berlaku iugabagi Ahlu Dzimmah jika di dalam kawasan itu terdapat orang dzimmi dan di dalamnya
kelompok ahlussunnah tidak berada di bawah dominasi kelompok bid'ah. (Lihat Abu Manshur Abdul Qahir bin Thahir at-
Tamimi al-Baghdadi (w 429 h), Ushul ad-Din hlm. 270. Lihat iuga Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, Dar al-lslam wa Dar al-Harb)
753 Prof. Mushthafa Az-Zarqi, al-Madkhal ila Nazhariyyah al-lltizam ol-Ammah fi al-Fiqh al-lslamr, poin 187.
754 Uraian lebih laniut bisa dilihat pada sebuah kajian dengan tem a Dar al-lslam wa Dar al-Harb yang ditulis oleh Prof. Dr. Wahbah
az-Zuhaili, poin 20.
Dr. Tsarwat Badawi, an-Nuzhum as-Siyasiyyah, ild. I, hlm.24 dan setelahnya. Di antara hal yang sudah maklum sekarang
ini bahwa di antara karakteristik negara adalah memiliki syakhshiyyah maknawiyyah (personalitas semu) atau syakhshiy'
yah qanuniyyah (personalitas hukum, legal personality) sehingga negara memiliki tugas dan kewaiiban yang sama persis se-
perti person atau orang asli. Pengakuan bahwa negara memiliki personalitas hukum, di samping berimplikasi bahwa negara
memiliki kelayakan, kapasitas, kompetensi, dan kapabilitas untuk memiliki hak dan memikul berbagai kewaiiban, juga ber-
implikasi adanya penegasan keterpisahan antara pemimpin yang memegang kekuasaan dan kekuasaan itu sendiri. Artinya,
negara adalah sebuah kesatuan hukum resmi yang berdiri sendiri dan terpisah dari individu-individu para pemimpin yang
memegang dan menjalankan kekuasaan, bahwa kesatuan ini memiliki karakteristik permanen dan tetap. (Lihat Dr. Tsarwat
Badawi,an-Nuzhum as-Siyasiyyah, hlm. 52 dan halaman berikutnya) Sebagaimana yang sudah pernah disinggung di atas, iauh
sebelumnya, makna dan pengertian ini telah diungkapkan oleh Islam.
ISLAM ,rLrD 8 Bagian V: RQIH UMUM

(3L7-423 H). Di Maroko, muncul kekhilafah- kepada musuh yang musyrik pada era Muluk
an Fathimiyah (297-567 H) kemudian ber- Thawa'if.
pindah ke Mesir pada masa al-Mu'iz li Dinillah Setelah itu, negara Utsmaniyah mulai
pada tahun 362 H. Begitulah, pada satu era melemah lalu para imperialis Barat mulai
yang sama terdapat tiga kekhilafahan Islam, melakukan ekspansi ke kawasan-kawasan
yaitu Khilafah Abbasiyah di Irah Khilafah Islam dan membagi-baginya di antara mere-
Umawiyah di Andalusia, dan yang ketiga ada- ka, ada kalanya dengan menjadikannya seba-
lah Khilafah Fathimiyah di Afrika, selatan Italia, gai wilayah protektorat (al-himaayah), man-
dan Sicilia, kemudian Mesir dan beberapa wi- datory (intidaab), atau trustee (wishaayah,
Iayah Syam.7s6 perwalian) dengan memanfaatkan sentimen
Di antara yang menjadi faktor terpenting dan semangat nasionalisme.Tse Kondisi yang
terpecah belahnya kesatuan Islam tersebut ada terus seperti itu hingga sebagian besar
adalah fitnah [konflik horizontal) pertama negeri-negeri yang ada berhasil meraih ke-
atau kubra yang berujung pada terbunuhnya merdekaannya dalam bentuk satuan-satuan
Khalifah Utsman bin Affan r.a. dan fitnah ke- kawasan atau negara-negara kecil yang bera-
dua yang berujung pada terbunuhnya Husain gam hingga menjadi sekitar lima puluh nega-
bin Ali r.a. dan keluarganya di Karbala'. ra Islam pada masa sekarang.
Di tengah-tengah perselisihan antara Ah- Kesimpulannya bahwa arah perkembang-
Iussunnah dan Syi'ah, beragamnya pandangan, an konsep Dar al-lslam sudah tidak sejalan
banyaknya golongan yang bermunculan, dan lagi dengan prinsip fiqih di atas karena sudah
terpecahnya kaum muslimin menjadi bebe- mengarah ke perpecahan dan terbagi-bagi da-
rapa negara kecil, Tartar dan Mongolia pun lam realitas kehidupan Islam yang ada sehing-
melakukan penyerangan terhadap Khilafah ga hal ini mengakibatkan negara Islam menja-
Abbasiyah di Baghdad, melenyapkan semua di lemah, tertanamnya pengaruh pihak-pihak
bangunannya, kemudian setelah itu mereka yang memiliki dominasi terhadapnya, dan
berhasil menguasai Damaskus. Setelah itu, mengalami berbagai bentuk peniajahan model
muncullah negara Utsmaniyah yang selanjut- lama dan penjajahan model baru.
nya mampu menguasai kawasan-kawasan Adapun negara-negara modern, setelah
Islam dan pada era yang sama, Andalusia le- negara-negara tersebut berdiri di atas da-
pas dari tangan kaum muslimin dan mereka sar pandangan kewilayahan yang sempit, ne-
diusir dari sana dan dari kawasan-kawasan gara-negara tersebut mulai berusaha untuk
Eropa lainnya dikarenakan kelemahan mereka memenuhi atau menyempurnakan elemen
menghadapi musuh dan dikarenakan mereka dan komponen-komponen dasarnya, yaitu
meminta bantuan atau bahkan perlindungan nizhaam [sistem, tatanan),7s8 siyaadah (ke-

756 Muqoddimah Ibnu Khaldun,hlm.292; Dr. Najib al-Armanazi, asy-Syar'ad-Dauli fi al-lslam, hlm. 158; Abu al-Qasim al-Maghribi,
Muqaddimah Kitab as-Siyasah, hlm. 28.
757
Perbincangan tentang berbagai tragedi dan "dosa-dosa" imperialisme Barat bisa menjadi sebuah buku yang sangat tebal.
Generasi kita sekarang ini telah menyaksikan banyak sekali bencana akibat tindakan pemecah belahan satu kawasan men-
iadi beberapa bagian yang tunduk di bawah pengaruh dan dominasi imperialisme dan penebaran benih-benih fitnah (perse-
lisihan dan konflik) serta perpecahan di antara sesama saudara sebagai bentuk penerapan prinsip "pecah belahlah maka
kamu akan berkuasa".
Nizham berarti ketaatan dan ketundukan suatu komunitas terhadap perintah sekelompok orang dari komunitas itu dan ke-
tundukannya kepada keputusan-keputusannya. Dengan kata lain, adanya kelompok yang memegang pemerintahan dan ke-
lompok yang diperintah (rakyat). Pada hakikatnya, hal ini merupakan bentuk manifestasi atau perwujudan kedaulatan ke
dalam (internal) sebuah negara. (Lihat Prof. Utsman Khalil dan Prof. ath-Thamawi, Mujaz al-Qanun ad-Dusturr, hlm. 14.
BagianV:FIQIHUMUM IrLrD

daulatan),7se dan syakhshiyyah qanuniyyah himpunan yang masing-masing negara te-


(personalitas hukum, leg al personality).7 60
tap meniadi negara tersendiri, bukan mem-
Hanya saja, teori kedaulatan absolut bentuk perhimpunan untuk melebur menjadi
pada masa sekarang menuai sejumlah kri- satu dalam sebuah negara), iuga kesadaran
tikan substansial dan banyak orang yang tentang perlunya adanya revisi dan modifi-
menjauhinya atas dasar pertimbangan bah- kasi terhadap elemen atau unsur kedaulatan
wa kedaulatan mutlak atau absolut tidak se- personal. Akibatnya, muncullah berbagai uni
suai dengan situasi dan kondisi terkini ma- atau aliansi yang beranggotakan negara-ne-
syarakat internasional.T6l Karena itu, muncul gara yang berada dalam satu benua, seperti
sebuah kecenderungan kontemporer ke arah uni Amerika yang lahir pada akhir abad lalu
dimungkinkannya pengurangan cakupan ke- kemudian mengalami pembaruan lagi pasca-
daulatan pada tataran regional dan interna- Perang Dunia Kedua. fuga seperti uni Eropa
sional. Pada tataran kerja sama regional, mu- yang realisasi praktisnya mulai tampak pas-
lai tumbuh sebuah kesadaran di dalam diri ca-Perang Dunia Pertama kemudian mani-
sebagian rakyat dan bangsa tentang perlunya festasi terpentingnya mulai terlihat Pasca-
membuat perhimpunan-perhimpunan dalam Perang Dunia Kedua dengan lahirnya Maielis
bentuk yang berbeda dengan bentuk negara Eropa pada tahun L949 M dan terbentuknya
dengan berbagai elemen-elemen pembentuk kesepakatan pembentukan pasar Eropa ber-
negara yang ada sekarang ini fmaksudnya sama pada tahun 7957 M. Pasca-Perang Dunia
hanya sebatas membentuk suatu ikatan per- Kedua, Rusia dan negara-negara komunis me-

As-Siyadah Ikedaulatan) adalah sifat atau atribut sebuah kekuasaan politik di suatu negara yang berarti kekuasaan negara
adalah sebuah kekuasaan tertinggi yang tidak ada lagi suatu kekuasaan di atasnya, tidak tunduk kepada siapa pun, posisi-
nya berada di atas semuanya dan menguasai semuanya. Kekuasaan negara iuga berarti kekuasaan yang pokok dan orisinil,
dalam arti tidak diambil dan tidak didapatkan dari sebuah kekuasaan lain. /s-sryadah atau kedaulatan memiliki dua bentuk,
yaitu kedaulatan ke luar (eksternal) dan kedaulatan ke dalam (internal). Kedaulatan ke luar khusus terkait dengan hubungan
iuar negeri antarnegara yang berarti sebuah negara yang memiliki kedaulatan eksternal tidak tunduk kepada negara mana
pun, luga berarti peisamaan dan kesetaraan di antara seluruh negara yang memiliki kedaulatan. Ini karena itu, kedaulatan
itu seaiti dengan kemerdekaan politik (olistiqtal as-siyasi). Hal ini bisa didapatkan dengan adanya pengakuan
"tst".*l
komunitas internasional terhadap negara tersebut. Ini karena itu, bisa dikatakan bahwa kedaulatan eksternal memiliki pe-
ran murni pasif. Adapun kedaulatan internal atau sistem (nizham) seperti yang sudah pernah disinggung di atas adalah me-
miliki makna aktif yang intinya bahwa sebuah negara memiliki kekuasaan tertinggi terhadap semua individu, instansi, dan
lembaga yang berada di dalam kawasan teritorialnya, dan bahwa kehendak negara berada di atas kehendak mereka semua,
yakni iedaulatan sebuah negara yang sempurna berarti kemerdekaan eksternal negara itu dan kekuasaannya di dalam ne-
geri adalah yang paling tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada negara tanpa kedaulatan. Pada masa sekarang, posisi
iata kedaulatan digantikan oleh sebuah istilah lain, yaifi kemerdekaan negara. [Lihat Dr. Tsarwat Badawi, an'Nuzhum as'
Siyasiyyah,jld. I, hlm. 40-43; Dr. Hafizh Ghanim, Mabadi' al-Qanun ad-Dauli al-'Am,hlm. 13). Bisa dikatakan di sini bahwa
dalam Al-Quian bisa ditemukan landasan untuk prinsip kedaulatan eksternal atau kemerdekaan politik, yait:u ayat,"... dan
Atlah tidak akan memberi jalan kepado orang kafir untuk mengalahkan orang'orang yang beriman," (an-Nisaa': 141) dan ayat,
"... Padahat,'izzah (kekuatan, kemuliaan, penguasaan) itu hanyalah bagi Allah, Rasul-Nya, dan bagi orang-orang mukmin, tetapi
orang-orang munafik itu tidak mengetahui." (al-Munaafiquun: 8) Kata 'izzahberarti aI''anafah (kemuliaan dan keagungan)
dan di antara komponen pokoknya adalah kemerdekaan dan kemandirian yang merupakan salah satu prasyarat penguasaan
di muka bumi yang dijaniikan oleh Allah SWT bagi orang-orang beriman yang mengerjakan amal-amal saleh.
Asy-Syakhshiyyah al-Qanuniyyah (personalitas hukum, legal personality) atau al-maknawiyyah (personalitas semu) adalah
atribut atau ciri khas kedua bagi suatu negara yang berarti negara adalah sebuah kesatuan atau entitas hukum yang ber-
diri sendiri terpisah dari individu-individu para pemegang pemerintahan yang menialankan kekuasaan, bahwa kesatuan ini
memiliki karakteristik permanen dan tetap yang tidak hilang karena hilangnya individu-individu yang menialankan pemer-
intahan. Sesungguhnya, kekuasaan yang dimiliki oleh negara adalah tidak lain demi untuk melayani berbagai keinginan dan
tuiuan komunitas, bukan untuk mewuiudkan ambisi dan keinginan pribadi orang yang memerintah. Hal ini berkonsekuensi
bahwa asy-syakhsh al-maknawi (person semu) memiliki hak dan kewajiban sama persis seperti person-person asli dan alami
[orang asli), sebagaimana hal ini sudah pernah kami singgung sebelumnya. (Dr. Tsarwat Badawi, an-Nuzhum as-Siyasiyyah,
lld. I, hlm. 52 dan halaman berikutnya)
Dr. Hafizh Ghanim, Mabadi' al-Qanun ad-Dauli al-Am,hlm.134.
IILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

nandatangani Piagam Warsawa pada tahun 2. TOPIK KEDUA: KELAHIRAN ISTILAH AD.
1955 M.762 Begitulah, negara-negara modern DAULAH AL.ISLAMIYAH
pada skala regional mulai berkecenderung-
an ke arah kesatuan atau beraliansi untuk
a. Sebab di Balik Penggunaan lstilah
ad-Daulah al-lslamlyah untuk Sistem
memperkokoh urusannya dan memperkuat
Pemerlntahan lslam
pengaruhnya.
Pada skala internasional, muncul sebu- Para ulama mujtahid tidak meletakkan se-

ah batasan baru untuk konsep kedaulatan. buah kerangka teori umum negara yang men-
Dengan demikian, dari sisi teoretis, bukan sisi ielaskan tentang dasar-dasar teoretis atau
praktisnya, tetapi mereka hanya meletakkan
realistis praktisnya, negara pada tataran hu-
bungan internasional tidak memiliki kebebas- sejumlah solusi dan mengajukan sejumlah pan-
an mutlak untuk melakukan tindakan apa saia dangan untuk setiap kasus yang muncul, sama
yang diinginkannya karena setiap negara tun- seperti mayoritas hukum fiqih Islam yang ada.
duk kepada hukum umum internasional yang Meskipun begitu, perlu dicatat di sini bahwa
diberlakukan terhadap semua negara berda- mereka berjalan dengan berlandaskan pada
sarkan sejumlah pertimbangan yang posisi- petunjuk prinsip-prinsip dan teori-teori umum
yang tetap dan permanen. Begitulah, ad-Daulah
nya berada di atas kehendak negara. Hukum
umum internasional itu menetapkan seium- ablslamiyah berdiri di atas pilar-pilar baru
yang inovatif dan kreatifyang berbeda dengan
lah batasan terhadap tindakan dan perilaku
negara serta mengatur hubungannya dengan
pilar-pilar yang menjadi landasan Byzantium
negara-negara lain dan dengan berbagai lem- dan Persia. Di antaranya bahwa Isl4m meng-
baga internasional. Misalnya, Piagam PBB me- hapus konsepsi dominasi hakim (pemerintah,
penguasa) dan menghapus konsepsi ketun-
muat sebuah ketentuan dan batasan terhadap
prinsip kedaulatan mutlak pada aspek ekster- dukan rakyat dalam urusan agama dan dunia
nal. Ketentuan dan aturan tersebut mengha- sekaligus kepada selain prinsip-prinsip Islam.
pus hak suatu negara untuk mengumumkan Hanya Allah Zat Pemilik kekuasaan dalam urus-

perang kapan pun ia mau karena Piagam PBB an akhirat berupa pahala atau siksa. Sistem pe-

tersebut berlandaskan konsepsi menghapus merintahan dalam urusan duniawi berlandas-


peperangan dan perlunya mengokohkan ke- kan pada kaidah-kaidah syara'dalam menjaga
amanan dan perdamaian dunia.763 kemaslahatan dan menolak mafsadat sesuai
dengan kondisi ruang dan waktu, juga berlan-
Kesimpulannya bahwa kecenderungan
daskan pada asas-asas keadilan, sJrura, per-
terkini negara-negara yang ada adalah mem-
samaan, kesetaraan, memperlakuan sama, mo-
buat perkumpulan dan aliansi seialan dengan
ral, serta anti terhadap semua paham dikotomi
pokok pemikiran syara'yang menyerukan ke-
dan diskriminasi berdasarkan ras, etnis, baha-
pada kesatuan kekuasaan atau kedaulatan di
sa, warna kulit, ataupun kedaerahan.T6a
seluruh kawasan-kawasan Dar al-lslam.

762
Hamid Sulthan , Ahkam al-Qanun ad-Dauli fi asy-Syari'ah, hlm. 153; Fuad Syabath, al-Huquq ad-Dauliyyah al-Ammah,hlm.258.
763
Dr. Hamid Sulthan, al-Qanun ad-Dauli al-Amm, hlm. 752 dan halaman berikutnya; Dr. Hafizh Ghanim, Mabadi' al-Qanun ad-
Dauli al-'Am, hlm. 153.
Tafsir lbni Katsir, ild,. lV, hlm. 2L7; lbw,t Taimiah. as-Siyasah asy-Syar'iyyah, hlm. 157 dan halaman berikutnya; Syarh Adab
ad-Dunya wa ad-Din, hlm. 240, 4BB. Tafsir al-Manar, ild. III, hlm. 11 dan halaman berikutnya, jld. IV hlm. 199 dan halaman
berikutnya, dan ild. V hlm. 188 dan halaman berikutnya; Dr. Hamid Sulthan,Ahkam al-Qanun ad-Daulifi asy-Syari'ah,hlm.t27
dan halaman berikutnya.
BagianV:FIQIHUMUM lsrAM IrLrD 8

Kita melihat bahwa elemen dasar atau negara Madinah.767


unsur-unsur pembentuk negara modern se- |adi, pemerintahan Nabawi di Madinah itu
karang ini sebenarnya juga telah terpenuhi sudah layak, pantas, dan memiliki kapasitas
dalam pembentukan ad-Daulah al-Islamiyah untuk disebut sebagai ad-Daulah al-Islamiyah.
pada masa lampau,T6s yaitu komunitas manu- Hal ini diperkuat oleh berbagai langkah yang
sia, tunduk kepada sistem dan tatanan hukum ditempuh oleh Nabi Muhammad saw. berupa
tertentu, kepatuhan yang jelas, kekuasaan berbagai langkah reformasi sosial dan politik
atau kedaulatan, dan syokhshiyyah maknawiy- sesaat setelah hijrah. Beliau menyatukan dan
yah [personalitas maknawi atau "semu"). mempersaudarakan antara sahabat Muhajirin
Elemen dasar atau unsur-unsur dan ciri- dan sahabatAnshar serta membuat perianjian
ciri khas tersebut telah terpenuhi di dalam damai dan kompromi politik dengan pendu-
pemerintahan Nabawi yang didirikan oleh duk Yahudi Madinah. Perianjian antara kaum
Rasulullah saw. di Madinah. Kaum muslimin muslimin dan kaum nonmuslim ini (yang bia-
generasi pertama, yaitu sahabat Muhajirin dan sa dikenal dengan Piagam Madinah) bisa di-
sahabat Anshar; adalah rakyatnya, syariat Islam katakan sebagai dustur atau dasar konstitusi
adalah tatanan hukumnya, Madinah adalah wi- yang mengatur urusan kaum muslimin dan
layah teritorialnya, Nabi Muhammad saw. ada- hubungan mereka dengan masyarakat non-
lah sultan atau pemimpinnya yang tidak ada muslim di Madinah dan luar MadinahT6s yang
suatu kekuasaan lain yang ikutterlibatdi dalam- mirip dengan apa yang pada masa sekarang
nya, sedangkan komunitas Islam memerankan dikenal dengan sebutan "piagam nasional".
ryakhsiyyah maknaw$ryah fpersonalitas mak- Nabi Muhammad saw. menjalankan tiga
nawi atau semu dan abstrak) negara tersebut fungsi kekuasaan (legislatif, yudikatif, dan
sehingga syakhsiyyah maknawlryah tersebut ekskutif). Melalui jalur wahyu dan ijtihad pri-
memiliki hak dan beban kewajiban, serta ber- badi, beliau meletakkan kaidah dan aturan-
bagai perjanjian dan kesepakatan yang dibuat aturan perilaku manusia dalam kehidupan
oleh pemimpin pemerintahan tertinggi negara sosial mereka, mengambil keputusan hukum
tersebut berlaku efektif dan tidak meniadi batal dalam menyelesaikan perselisihan di antara
atau berakhir karena meninggalnya pemimpin mereka, mengumpulkan sedekah, membagi
pemerintahan tertinggi negara tersebut. dan mendistribusikan ghanimah, menunjuk
Baiat Aqabah Pertama dan Kedua yang para amir (gubernur) untuk memimpin suku
terjadi sebelum hiirah766 untukberiman kepa- dan kota-kota yang ada serta menjelaskan
da Allah dan Rasul-Nya serta patuh dan taat fungsi dan tugasnya, mengirim para qadhi
kepada Rasulullah, melindunginya dan meno- (hakim) ke kawasan-kawasan yang ada, me-
longnya, kedua baiat itu merupakan pilar per- mimpin peperangan dan membuat berbagai
tama dalam kesepakatan untuk membentuk kesepakatan serta perjanjian damai.

Lihat uraian lebih lanjut pada kaiian dengan tema "Dar al-lslam wa Dar al-Harb" yang ditulis oleh Prof, Dr. Wahbah
az-Zuhaili.
Baiat Aqabah pertama teriadi satu tahun tiga bulan sebelum hiirah, sedangkan Baiat Aqabah kedua berlangsung satu tahun
setelah baiat Aqabah pertama pada waktu musim haii. (Lihat Sirah lbni Hisyam [cet. al-Halabi], jilid 1, hlm. 431, 418, cet. II)
767
Meskipun Negara Nabawi Madinah ini adalah sebuah Negara yang bisa dikatakan masih sederhana, namun telah memenuhi
seluruh unsur dan elemen-elemen dasarnya, sama seperti Negara Kota Roma atau Negara Kota Atena pada masa-masa yang
lampau. (Lihat Dr. Abdul Hamid Mutawalli, Mabadi'Nizham al-Hukmifi al-lslam, hlm.451 dan 488.
Sirah lbni Hisyam, iilid 1, hlm. 501 dan halaman berikutnya.
FIQIH ISLAM JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

Dengan tindakan dan langkah-langkah Hanya saja, pada masa Khalifah Abu Bakar
yang dilakukan itu, Nabi Muhammad saw. se- ash-Shiddiq r.a. dilakukan pemisahan antara
cara gradual menciptakan sebuah pengaturan kekuasaan yudikatif dan kekuasaan adminis-
atau sistem administrasi yang garis-garisnya tratif. Hal ini ditunjukkan oleh perkataan Abu
mulai tampak jelas dan komponen-komponen Ubaidah r.a. kepada Abu Bakar r.a.,'Aku yang
struktur dan konstruksinya mulai sempur- akan mengurusi masalah keuangan," dan per-
na dua tahun sebelum beliau wafat, di mana kataan Umarbin al-Khaththab r.a. kepadanya,
waktu itu beliau mengirim para amir dan pe- 'Aku yang akan mengurusi masalah hukum
gawai ke kawasan-kawasan yang beriman peradilan."
kepada risalah beliau. Di setiap waktu, beliau Kekhilafahan Umawiyah dan Abbasiyah
memiliki perhatian yang sangat besar untuk menjadi simbol kekuatan negara dan pemi-
selalu bermusyawarah dengan para sahabat. lik otoritas dan dominasi di dunia ditambah
Sebagian juru tulis wahyu ada yang bertugas dengan pembagian dan pemisahan yang tam-
menulis surat yang dikirimkan kepada para pak jelas antarlembaga-lembaga administrasi
raja dan amir, ada sebagian lagi yang khusus negara serta penentuan dan pengklasifikasian
bertugas mencatat kebutuhan-kebutuhan ma- kewenangan, tugas, dan fungsi para gubernur
syarakat atau permasalahan dan persengke- dan amir. Hal yang sama juga terjadi pada era
taan yang terjadi di antara mereka, atau ber- negara Utsmaniyah selama beberapa abad.
tugas mengurusi hubungan antarkabilah dan Begitulah, sepanjang sepuluh abad, ad-
membagi hak di antara mereka, dan seba- Daulah al-lslamiyah menjadi sebuah model
gainya. Semua itu membuktikan bahwa Nabi yang benar untuk sebuah negara yahg menge-
Muhammad saw. bukan hanya sebagai Rasul lola dan mengatur urusannya secara baik,
semata, melainkan juga sekaligus sebagai pe- yang telah memenuhi semua unsur dan ele-
mimpin dan kepala negara.T6e men dasar sebuah negara pada masa seka-
Pemerintahan Khulafa ar-Rasyidun sete- rang, namun tentunya dengan tetap memer-
lah itu juga tetap berjalan dengan berlandas- hatikan dan mempertimbangkan perbedaan
kan pada dasar-dasaryangsamayangmenjadi perkembangan dan kemajuan ilmu pengeta-
Iandasan pemerintahan Nabawi sebelumnya huan modern.
ditambah dengan adanya sejumlah perbaikan
dan reformasi yang luar biasa di era Khalifah
b. Kelayakan dan Kompetensi
Umar bin al-Khaththab r.a. pada bidang sis-
Sistem Pemerintahan lslam untuk
tem peradilan dan administrasi yang ditandai
Diapllkasikan pada Masa Sekarang
dengan dibuatnya sistem ad-dawawin [pem-
Khilafah (atau imamah atau imaratul
bukuan), penuniukan para hakim, serta men-
mu'minin) atau sistem permusyawarahan
definisikan berbagai kewenangan, otoritas,
apa pun namanya yang menggabungkan dan
tugas, dan fungsi apa saja yang dimiliki para
mengakomodasi antara kemaslahatan-ke-
gubernur dan pegawai di kawasan-kawasan
maslahatan dunia dan akhirat semuanya
negeri Islam.77o

769
Dr. Munir al- Af alani, Abqariyyah al-lslam fi Ushul al-Hukmi, hlm. 90-98; Dr. Abdul Hamid Mutawall| Mabadi' Nizham al-
Hukmi fi al-lslam, hlm. 451.
770
Thanthawi,.tirah 'Umar lbnil Khaththab r.a. (Damaskus: at-Taraqqi), ild.l,hlm.224,263 dan ild. ll, hlm.
Prof. Ali dan Prof. Naji
548; Prof. Ratib Al-Husami, Tarikh al-Hadharah al-Arabiyyah,hlm. 54 dan 86.
:

I
.
I
Bagian V: RQIH UMUM ISLAM JILID 8

memiliki arti yang sama dan tidak berbeda kemaslahatan, fleksibel dan bisa berkembang
dengan berbagai bentuk sistem pemerintah- dalam tataran hukum-hukum fiqih yang men-
an konstitusional parlementer yang dikenal jadi lahan ijtihad, menolak kemudaratan, me-
pada masa sekarang. Hanya saja, khilafah negakkan keadilan, dan mencegah kezaliman.
memiliki corak atau nuansa agama dan poli- Dengan berlandaskan prinsip-prinsip ini, mu-
tik atau kepemimpinan umum dalam urusan dah bagi manusia untuk memilih bentuk pe-
agama dan dunia untuk seluruh kaum mus- merintahan yang bisa merealisasikan tujuan-
limin di setiap penjuru.771 Ini karena sistem tujuan tersebut tanpa terikat dengan nama
khilafah berlandaskan pada asas permusya- tertentu seperti "sistem khilafah" misalnya.
warahan atau elektoral (pemilihan), keharus- Hal ini sebagai bentuk implementasi prinsip
an diterapkannya syariat Islam, penegakan nafyul haraj (menghilangkan kesempitan dan
prinsip-prinsip persamaan dan kesetaraan kesulitan) dalam Islam.
penuh dalam hal hak dan kewajiban di antara
seluruh individu anggota masyarakat apa pun c. Apakah Islam Mewallbkan Pendlrian
ras, etnis, warna kulit, dan kedudukannya, Sebuah Negara?
penegakan keadilan secara benar, menjamin
Islam adalah sebuah sistem atau tatanan
kebebasan yang memadai bagi semua anggo-
agama dan sekaligus dunia yang integral.
ta masyarakat untuk bersuara, berpendapat,
Terdapat hubungan keterikatan antara ke-
dan mengkritik yang tetap dilakukan dalam
beradaan kaum muslimin dan berdirinya se-
bingkai nilai-nilai moral yang luhur.772
buah negara. Di antara elemen dasar atau un-
Kepala pemerintahan bukanlah pemi-
sur terpenting setiap negara, sebagaimana
lik kekuasaan dan kedaulatan, melainkan yang sudah pernah kami singgung di bagian
rakyat dan syariatlah yang memegang ke- terdahulu, adalah adanya kekuasaan politik
kuasaan dan kedaulatan di dalam ad-Daulah
umum tertinggi yang seluruh anggota indivi-
ol-Islamiyah.773
du pembentuk sebuah komunitas harus tun-
Semua itu dari sisi teoretis dan praktis duk kepadanya."n
tentu bisa diterapkan pada masa sekarang
Karena itu, kita melihat mayoritas ulama
sebagaimana dulu pernah diterapkan pada
Islam (yaitu Ahlussunnah, Murji'ah, Syihh,
masa awal Islam, dengan syarat masyara-
Muktazilah kecuali sekelompok kecil dari me-
kat memiliki kesiapan yang cukup, memiliki reka, dan Khawarij kecuali sekte an-Najdat)
kesadaran, pengertian, serta pemahaman menegaskan kewajiban pendirian sebuah pe-
intelektualitas dan pengalaman yang baik merintahan tertinggi (imarah, negara, atau
dengan tetap memerhatikan sarana, instru-
imamah). Yangdimaksud dengan wajib di sini,
men, dan cara penerapan yang disesuaikan
sebagaimana yang dikenal dalam disiplin ilmu
dengan zaman. Ini karena di antara prinsip
Ushul fiqh, adalah searti dengan kata fardhu
fiqih Islam adalah elastisitas, memerhatikan menurut jumhur ulama. Para ulama memang

771 Sama sekali tidak benar jika dikatakan bahwa sistem khilafah dan ijma' ushuli adalah sebuah sistem yang muhal (mustahil)
dan tidak mungkin diterapkan sebagaimana anggapan sebagian pakar hukum. Buktinya, sistem khilafah d an ijma' ushuli nya-
tanya pernah ada dan eksis. (Abdul Hamid Mutawalli, hlm.548)
772 Dr. Abdullah al -Arabi, Nizham at-Hukmi fi al-lslam, hlm. 48 dan halaman berikutnya.
773 Dr. Dhiya'uddin ar-Ris, an-Nazhariyyat as-Siyasiyyah al-lslamiyyah,hlm.340.
774 Dr. Tsarwat Ba dawi, an-Nuzhum as-Siyasiyyah, jld. I, hlm. 33.
ISLAM JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

benar-benar mengatakan bahwa hukum pe- karena mereka mengatakan bahwa manusia
negakan imamah adalah fardhu kifayah.TTs tidak berkewajiban untuk menegakkan ima-
Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa meng- mah, tetapi yang menjadi kewajiban mere-
urus dan mengatur perkara manusia (wilaa- ka hanyalah saling memenuhi hak di antara
yah amri an-naas) termasuk kewajiban agama mereka.777
yang paling agung, bahkan agama tidak akan Hanya, mereka yang mewajibkan imamah
tegak kecuali dengan adanya al-wilaayah.lni terbagi menjadi dua kelompok. Kelompokper-
karena kemaslahatan manusia tidak akan ter- tama, yaitu kebanyakan ulama al-Asy'ariyah,
capai kecuali dengan bersosial (ij timaa', hidup Muktazilah, dan al-'ltrah mengatakan bahwa
bersama) karena antara sebagian manusia hukum menegakkan imamah adalah wajib
dan sebagian yang lain pasti saling membu- secara syara' karena imam bertugas melak-
tuhkan. Ketika mereka hidup bersama, mut- sanakan dan menegakkan urusan-urusan
lak dibutuhkan seorang pemimpin, sampai- syara'. Kelompok kedua, yaitu Syi'ah Imamiah,
sampai Rasulullah saw. bersabda, berpendapat bahwa hukum menegakkan ima-
mahhanya wajib secara akal dan nalar kare-

iAitra* f €.*x 1itit na memang dibutuhkan seorang pemimpin


yang mencegah terjadi tindakan saling meng-
'Apabila ada tiga orang melakukan suatu aniaya serta menyelesaikan perselisihan dan
perjalanan, hendaklah mereka menunjuk salah persengketaan yang terjadi di antara manu-
satu di antara mereka sebagai pemimpin sia. Andaikan tidak ada pemimpin, kekacau-
mereka." anlah yang akan terjadi.
Al-fahizh, al-Balkhi, al-Ka'bi, Abul Hasan
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud al-Khayyath, dan al-Hasan al-Bashri mengata-
dari hadits Abu Sa'id r.a. dan Abu Hurairah kan bahwa hukum menegakkan imamah ada-
r,a,776 lah wajib, baik secara syara'maupun akal.
Ibnu Hazm mengatakan bahwa seluruh Ada sekelompok orang (yaitu al-Muhak-
Ahlussunnah, Murji'ah, Syi'ah, dan Khawarij kimah al-Ula dan an-Najadat dari kelompok
satu kata dalam hal kewajiban menegakkan Khawarij, Dharac Abu Bakar Abdurrahman bin
imamah, bahwa umat wajib tunduk kepada Kaisan al-Asham al-Mu'tazili, dan Hisyam al-
imam yang adil yang menegakkan hukum- Futhai) yang memiliki pandangan yang tidak
hukum Allah di antara mereka serta memim- lumrah (syadz),yaitu bahwa hukum menegak-
pin dan mengatur mereka dengan berdasar- kanimamah hanya boleh (jawaaz), bukan wa-
kan hukum-hukum syariat yang dibawa oleh jib. Al-Asham mengatakan, "Seandainya manu-
Rasulullah saw. Dalam hal ini, hanya sekte sia tidak saling menganiaya, tentunya mereka
an-Naidat yang memiliki pandangan berbeda tidak membutuhkan seorang imam."

77s Mughni al-Muhtal jld. IV, hlm. 129; al-Jurjani, Syarh al-Mawaqfi jld. Vlll, hlm .346t at-Taftazani, Syarh al-Aqa'id an-Nasafiyyah,
hlm. 142 dan halaman berikutnya; al-Asy'ari, Maqalat al-lslamiyyin wa lkhtilaf al-Mushallin, ild. II, hlm. 133; ad-Dahlawi,
Hujjatullah al-Balighah, jld.ll,hlm. 110; al-Baghdadi, Ushulad-Din,hlm.27l dan halaman berikutnya; al-Mawardi,al-Ahkam as-
Sulthaniyyah,hlm. 3; Abu Ya'la, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 3; Nail al-Awthar, ild. VIII, hlm. 256; Muqaddimah lbni Khaldun,
hlm. 191 dan halaman berikutnya; Ibnu Taimiah, al-Hisbah, hlm. 4-7; Ibnu Taimiah, as-Siyasah asy-Syar'iyyah, hlm. 161; Dr.
Dhiya'uddin ar -Ris, an-Nazhariyyat as-Siyasiyyah al-lslamiyyah, hlm. 144; Shadiq Hasan Khan, Iklil al-Karamah fi Maqashid al-
Imamah hlm. 7 dan halaman berikutnya.
776 lbnu Taimiah, as-sryasah asy-Syar'iyyah,hlm. 161.
777 Al-Fishal fi at-Milal wa an-Nihal,ild. IV hlm. 78. Lihat juga a l-Muhalla,ild.lX, hlm.438; Maratib al-ljma',hlm.124.
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM,ILID 8

Masing-masing kelompok melandaskan jauh lagi tentang kedaulatan yang dianggap


pendapatnya pada sejumlah dalil yang cukup oleh sebagian pakar hukum perundang-un-
panjang dan di sini bukan tempatnya untuk dangan sebagai salah satu unsur atau elemen
menguraikannya secara detail.778 dasar sebuah negara.781 Dengan begitu, ada
tiga tema yang akan menjadi objek pemba-
hasan di sini: rakyat, wilayah teritorial, dan
B. ELEMEN DASAR ATAU UNSUR-UNSUR,
KELAHIRAN, DAN SYAKHSHIYYAH
kedaulatan.
(PERSONALTTAS) AI>DAUIAH AL-
ISLAMIYAH a. Unsur Pertama: Rakyat

7. UNSUR.UNSUPAD.DAULAH AL. 7) Poslsl Unsur lnl Secara Materlll dan


ISLAMIYAH Esenslal nya d al am Konsep ad-Daulah
Negara, menurut pengertian modern, ada- al-lslamlyah
lah sekumpulan besar manusia yang secara Rakyat (sya'b) atau umat [bangsa) dalam
permanen mendiami suatu wilayah geografis pengertian modern berlandaskan pada dua
tertentu dan tunduk kepada sebuah kekuasa- unsur. Pertama,unsur materiil, yaitu menetap
an tertinggi atau tatanan politik tertentu. di suatu kawasan bumi tertentu, Kedua, un-
Dari definisi konfensional negara di atas, sur maknawi atau abstrak, yaitu keinginan
tampak bahwa elemen dasar dan unsur-un- untuk hidup bersama. Elemen dasar atau un-
sur sebuah negara ada tiga: rakyat atau se- sur sebuah negara yang pertama adalah un-
kumpulan individu, wilayah teritorial, dan sur manusia, yaitu rakyat. Besarnya jumlah
kekuasaan yang memimpin dan memerintah penduduk negara modern merupakan salah
(berdaulat). Sekarang ini, jumlah negara di satu karakteristiknya jika dikomparasikan
dunia mencapai lebih dari 170 negara. dengan negara "kota" pada masa lampau.
Negara memiliki dua sifat atau ciri khas, Rakyat dalam konsep pembentukan ad'
yaitu as-sryadah (kedaulatan) dan syakhshiy- Daulah al-lslamiyah adalah rakyat Dar al-
yah maknawiyyah (personalitas "semu") atau lslam yang terdiri atas kaum muslimin yang
qanuniyyah (personalitas hukum, legal perso- beriman kepada risalah Islam sebagai aga-
nality). Kedaulatan adalah ukuran konvensio- ma, syara', akidah, maupun sistem politik,
nal sebuah negara, yakni yang membedakan- dan kaum dzimmi, yakni penduduk nonmus-
nya dari bentuk-bentuk kumpulan komunitas lim yang tinggal menetap secara permanen di
yang lain.77e Dar al-Islam. Semua itu adalah yang memben-
Di sini, kami akan mengkaji dua ele- tuk rakyat ad-Daulah al-lslamiyah atau warga
men dasar negara Islam, yaitu rakyat dan negaranya, yang dalam konsep atau penger-
wilayah.78o Kami iuga akan membahas lebih tian negara modern, mereka terikat dengan

778 Untuk mengetahui lebih detail, bisa dilihat pa da al-lmamah at-Kubra. Dalil-dalil tersebut sudah pernah disebutkan pada pasal
"Nizham al-Hukmi fi al-lslam" di atas.
779 Dr. Tsarwat Badawi, an-Nuzhum as-siyasiyyah, hlm. 28, 40; Dr. Hafizh Ghanim, Mabadi' al'Qanun ad-Dauli al-'Am,hlm. L24,
l2B; Ahkam al-Qanun ad-Dauli fi asy-Syari'ah,hlm.2l2.
780 Di antara yang sudah menjadi sesuatu yang diketahui bahwa ad-daulah al-lslamiyyah-pada wuiud konstitutifnya-iauh
lebih dahulu muncul dibanding negara-negara Eropa dari aspek keterpenuhan unsur wilayah teritorial, rakyat, dan kekua-
saan subjektif di dalamnya. (Lihat Hamid Sulthan, /Irkom al-Qanun ad-Dauli,hlm.23l.)
Utsman Khalil dan ath-Thamawi, Mujaz al-Qanun ad-Dusturi,hlm. l0-L4.
ISLAM 8 BagianV:FlQlHUI.,UM
'rLrD
sebuah ikatan politik dan hukum yang dike- individu-individunya disatukan oleh ikatan
nal dengan istilah ikatan kewarganegaraan. pertalian darah, ras (rumpun), warna kulit,
Tirjuan dan visi kaum muslimin tidak lain keturunan, bahasa, agama atau tradisi, dan
hanyalah mengesakan Allah serta dakwah kepentingan-kepentingan bersama.782 Rakyat
kepada pengesaan Allah dan penerapan un- dalam konsep negara modern rata-rata ber-
dang-undang Islam dalam kehidupan secara landaskan pada asas ras.
menyeluruh di setiap tempat tanpa ada pem- Adapun rakyat dalam konsep ad-Daulah
bedaan di antara manusia kecuali atas dasar al-lslamiyah itu berlandaskan pada asas prin-
akidah, keutamaan, kompetensi, kapabilitas, sip dan tujuan yang berasaskan pada sebuah
dan integritas, yang semuanya itu terangkum sistem dan tatanan untuk kebaikan kehidup-
dalam katatakwa. an umat manusia yang dibawa oleh Islam
Maksud dan tujuan dari pengonsentra- yang berlandaskan pada asas memerangi ra-
sian hijrah kaum muslimin ke Madinah dan sialisme, sukuisme, fanatisme kedaerahan,
berkumpulnya mereka dengan kaum Anshar atau fanatisme kebangsaan. Secara prinsip,
adalah menciptakan pilar rakyat yang mem- ikatan dalam konsep ad-Daulah al-lslamiyah
bentuk ad-Daulah al-lslamiyah pertama. Ini adalah kesatuan akidah, yakni kesatuan pi-
karena eksistensi sebuah negara tidak akan kiran dan hati. Karena itu, setiap orang yang
bisa terwujud tanpa adanya penduduk yang memeluk Islam apa pun rumpunnya, etnisnya,
menjadi warga negaranya, sebagaimana bahasanya, warna kulitnya, maupun tempat
pelaksanaan syariat Islam juga menuntut tinggalnya, dan setiap nonmuslim yang ko-
adanya orang-orang mukallaf yang beriman mitmen terhadap hukum-hukum Iilam dan
kepadanya. tinggal di Dar al-lslam, ia termasuk penduduk
Terkadang, di samping penduduk asli atau warga negara Islam. Hal ini menunjukkanbah-
warga negara, di sana juga ada orang-orang wa arah pandang Islam adalah humanisme
musta'man atau yang dikenal dengan sebutan dan cakrawalanya adalah universal. Ini ka-
warga negara atau penduduk asing menurut rena asas yang menjadi landasan berhimpun-
bahasa sekarang, yang tinggal sementara di nya individu-individu pembentuk ad-Daulah
sebuah negara tertentu. al-lslamiyah bukanlah tanah, warna kulit, ba-
hasa, dan sebagainya, melainkan pengakuan
2) Perbedaan Unsur lnl dengAn Unsur terhadap akidah Islam atau loyalitas politik
yang Sama dalam Konsep NegAra kepada ad-Daulah al-lslamiyah.
Modern Dari sini, pengertian atau konsep umat
Arti dan pengertian rakyat atau warga (bangsa) dan nasionalisme (qaumiyyah) da-
negara dalam konsep ad-Daulah al-lslamiyah lam Islam bisa terdefinisikan.
berbeda dengan arti dan pengertian rakyat Umatatau bangsa dalam pengertian Islam
dalam konsep negara modern. Rakyat atau bukanlah umat yang individu-individunya
bangsa dalam konsep negara modern adalah diikat dengan kesatuan ras, warna kulit, ba-
rakyat yang hanya terbatas pada batas-batas hasa, atau kesatuan tempat, melainkan umat
geografis, tinggal di wilayah yang sama, dan yang diikat oleh ikatan akidah dan moral.

742 Dr. Tsarwat Ba dawi, an-Nuzhum as-Siyasiyyah, hlm. 29; Dr. Hafizh Ghan im, Mabadi' al-Qanun ad-Dauli al-'Am,hlm.125 dan ha-
laman berikutnya; Ahkam al-Qanun ad-Dauli fi asy-Syari'ah, hlm. 215.

J
BagianV:FIQIHUMUM IrlrD 8

Adapun qaumiyyah (nasionalisme, ke- Rasulullah saw. bersabda,


bangsaan) dalam pandangan Islam adalah se-
buah ikatan organisasi atau pengaturan yang
menyatukan di antara sekelompok komunitas
,rs? ii /' /
, u+\p';i , & ";\ A
yang hidup di suatu kawasan yang memiliki
batas-batas geografis yang saling bersinergi
Jil \ qrt ,.r itl) i;\ ; ;ik J'6i
dalam mengelola dan mengatur urusan-urus- .)
?" ,t" A-;J). \, ;*i & Ar4
an mereka serta kemaslahatan-kemaslahatan
mereka bersama tanpa mengisolasi diri dari
o

Y!
"ai *;;,1 \i;;i
4r,

,b rtrt ,t;
bangsa-bangsa lain yang tinggal di belahan-
belahan bumi yang lain. Pengertian nasional- ,SA t{
isme menurut pandangan Islam ini mengajak
"Tidak ada seorang pun yang lebih utama
untuk saling mengenal dan hidup berdam-
dibandingkan orang lain kecuali dengan aga-
pingan secara harmonis di antara bangsa-
ma atau ketakwaan. Manusia semuanya ada-
bangsa yang beragam dan tersebar di seluruh
peniuru alam, bukan mengaiak kepada sikap
lah anak cucu Adam dan Adam terbuat dari
tanah. Orang Arab tidaklah lebih utama dari-
mengisolasi diri atau fanatisme.783 Dengan
pada orang non-Arab, tidak pula orang non'
kata lain, nasionalisme dalam semua ben-
Arab lebih utama daripada orang Arab, tidak
tuknya terkini bertentangan dengan prinsip-
pula orang berkulit putih lebih utama daripada
prinsip Islam. Ini karena Islam menetapkan
orang berkulit hitam dan tidak pula orang ber'
prinsip persamaan dan kesetaraan secara
kulit hitam lebih utama daripada orang berku-
penuh di antara semua manusia, menegak-
lit putih kecuali dengan ketakwQan." 784
kan kesatuan umat Islam atas dasar persau-
daraan, kesamaan akidah, dan kesamaan
pandangan moral di atas pertimbangan-per- Dalam hadits lain, Rasulullah saw. juga
bersabda,
timbangan ras, etnis, asal-usul, dan bahasa.
Allah SWT berfirman,

"Wahai, manusia! Sungguh, Kami telah


i3x #,;\i
menciptakan kamu dari seorang lakilaki dan
seorang perempuan, kemudian Kami iadikan
kamu berbangsa-bangso dan bersuku-suku
agar kamu saling mengenal. Sungguh, orang
yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertal<!va...." (al-
Huiuraat 13) i6t !'+l<';r:,1
Dr. al-Arabi, Nizham al-Hukmi fi al-lstam, hlm. 55; an-Nazhariyyat As-Siyasiyyah al-lslamiyyah, hlm. 339; al-Maududi,
Nazhariyyah al-lslam as-siyasiyyyah, hlm. 47 dan 52; Abul Hasan an-Nadawi, al-Arab wa al-Islam, hlm. 85; Hamid Sulthan,
Ahkam al-Qanun ad-Dauli, hlm. 111, 141, 155, 183,217; Sayyid Quthb, Nahwa Muiatama' lslami, hlm. 92 dan halaman berikut-
nya; Muhamma d Asa, Minhaj al-lslam fi at-Hukm,hlm.71^; Mahmud Syalthuth, al-lslam Aqidah wa Syari'ah,hlm. 362 dan hala-
man berikutnya.
HR Ahmad dalam Musnad-nya. (Lihat Malma' az-Zawa'id, jld. Ill, hlm. 266. Al-Haitsami mengatakan bahwa sanad hadits ini
terdiri atas para perawi hadits sahih.)
IsrAM JrLrD 8 Bagian V: RQIH UMUM

"Wahai, kaum Quraisy! Sesungguhnya, belah persatuan dan kesatuan, melahirkan ke-
Allah SWT telah menghilangkan dari diri kamu bencian, keburukan, dan perselisihan, dan se-
kepongahan jahiliah dan sikap jahiliah berupa laniutnya Islam menggantinya dengan menara
membanggakan leluhur. Wahai, sekalian manu- humanisme universal karena humanisme uni-
sia! Kalian adalah keturunan Adam dan Adam versal adalah jalan menuju terciptanya persau-
adalah terbuat dari tanah, tidak ada lagi yang daraan, cinta kasih, dan perdamaian.TsT
namanya kebanggaan nasab, tidak ada keu-
tamaan bagi orang Arab atas orang non-Arab b. Unsur Kedua: Wllayah Terltorlal
dan tidak ada keutamaan bagi orang non-Arab
atas orang Arab, sesungguhnya orang yang 7) Poslsl Unsur lnl Secara Materlll dan
paling mulia di antara kalian di srsi Allah SWT Perbedaan Unsur lnl dalam Konsep ad-
adolah orang yang paling bertakwa di antara Daulah al-lslamlyah dengan Unsur yang!
kamu.D 78s Sama dalam Konsep Negan Modern
Wilayah atau kawasan teritorial ad-
Dalam hadits lain lagi, Rasulullah saw. Daulah al-lslamiyah mencakup seluruh negeri
bersabda, Islam. Batas kawasan teritorial ad-Daulah al-
Islamiyah mengikuti batas-batas Dar al-lslam

Jo Uv,fr)+Z;
,/ eG; uL A meski berapa pun luasnya. Dar al-lslam adalah
sebutan untuk tempat yang berada di bawah
'r. .,2
-o ,.
a*e * ou i v ,Ai cz ,o , o1. -n
^Lr.t ,b
kekuasaan kaum muslimin.788 Hal ini secara
'iruurn implisit menunjukkan bahwa batas kawasan
termasuk nororno, io^i *ong teritorial ad-Daulah al-lslamiyah tidak bersi-
yang mengajak kepada fanatisme, bukan terma- fat tetap atau permanenTse karena secara sya-
suk golongan kami orang yang berperang atas ra', wajib hukumnya menyampaikan dakwah
dasar dorongan fanatisme, dan bukan terma- Islam ke seluruh penjuru dunia. Ketika itu,
suk golongan kami orang yang mati karena si- batas-batas kawasan teritorial ad-Daulah al-
kap fanatisme.DTs6 Islamiyah berpindah bersamaan dengan ber-
pindahnya kekuasaan Islam ke wilayah lain
Semua itu menunj ukkan bahwa Islam meng- sehingga semakin luas zona kekuasaan kaum
hancurkan menara fanatisme yang mematikan muslimin, semakin luas pula wilayah-wilayah
dan rasialisme yang sakit dan sangat dibenci. Islam. Menurut fuqaha Islam, yang dimaksud
Ini karena fanatisme dan rasialisme memecah dengan tanah air tidak lain adalah tempat di

HR at-Tirmidzi dan Abu Dawud dari Abu Hurairah r.a. dengan redaksi yang mirip. Lihat Sunan Abi Dawud, jld. ll, hlm. 624;
Jam'ul Fawa'id,jld. II, hlm. 398; at-Targhibwa at-Tarhib, jld. III, hlm. 573,6t4.
786 HR Abu Dawud dari fubair bin Muth'im r.a. (Lihat Sunan Abi Dawud,ild. II, hlm. 625)
787
Jika sistem Negara modern berlandaskan pada konsepsi umat (bangsa) yang individu-individunya diikat oleh ikatan ras, ba-
hasa, dan agama, atau ikatan ekonomi, geografis, atau historis, konsep umat yang meniadi landasan ad-daulah al-lslamiyyah
adalah jauh lebih luas skalanya, yaitu mencakup setiap orang yang beriman kepada Islam atau berkomitmen kepada hukum-
hukum Islam, apa pun rasnya, warna kulitnya, asal-usulnya, atau bahasanya. Ini karena ikatan persaudaraan Islam berada di
atas ikatan kewarganegaraan dan ikatan kedaerahan atau ikatan tempat domisili.
788 Syarhus Sair AI-Kabir,ild,.lll, hlm.81. Untuk lebih detailnya, lihat kaiian dengan tema "Dar al-lslomwa Dar al-Harb" yang ditu-
lis oleh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili.
799 Unsur wilayah dalam Negara "Kota" pada masa Rasulullah saw adalah Madinah itu sendiri dan daerah-daerah sekitarnya.
Selanjutnya, pada masa beliau, wilayah negara terus mengalami perluasan, begitu juga pada masa para khalifah setelah be-
liau dalam bentuk yang telah diketahui bersama.
Bagian V: RQIH UMUM ISLAM JILID 8

mana seseorang menetap secara permanen, saan, bukan pada jengkal tanah di mana kita
yakni negeri tempat tinggal atau domisilinya. hidup. Ini adalah sebuah pemikiran yang se-
Ketika pelebaran sayap kekuasaan dan mua manusia dari setiap ras, warna kulit, dan
dominasi Islam terhenti, batas wilayah teri- daerah berkumpul di bawah naungannya.Te2
torial Dar al-lslam secara terpaksa dan kare- Sebagaimana pengertian unsur rakyat
na situasi dan kondisi yang ada berhenti pada dalam konsep ad-Daulah aI-lslamiyah berbeda
batas di mana pelebaran sayap kekuasaan dengan pengertian unsur rakyat dalam kon-
dan dominasi Islam berhenti di batas terse- sep negara modern dengan berdasarkan per-
but, sehingga dari sisi realitas, batas wilayah timbangan bahwa Islam menetapkan prin-
teritorial Dar al-lslam terbatasi dengan batas- sip "tidak mengenal batasan ras atau lintas
batas tersebut.Teo ras", negara Islam bukanlah negara rasial
yang terbatasi oleh batas-batas wilayah, ras,
Hanya saja, ketika Islam menghilangkan
dan etnis, melainkan negara ideasional yang
sekat-sekat geografis atau rasial yang menja-
sayapnya membentang sejauh bentangan aki-
di landasan pemikiran tanah air bangsa, itu
dahnya tanpa ada bentuk-bentuk pengistime-
tidak lantas berarti Islam benar-benar meng-
waan berdasarkan ras, warna kulit, atau dae-
hapus pemikiran tanah air secara total kare-
rah.7e3Begitu pula unsur wilayah teritorial
na keterikatan manusia dengan tanah airnya
dalam konsep negara Islam berbeda dengan
adalah sesuatu yangalami dan memang sudah
unsur wilayah teritorial dalam konsep nega-
menjadi fitrah manusia hingga cinta tanah air
ra modern atas dasar pertimbangan bahwa
meluap-luap memenuhi jiwa dan perasaan-
Islam menetapkan prinsip "tidak mengenal
nya. Karena itu, Islam tetap mempertahan-
batas-batas wilayah atau lintas wilayah".Tea
kan sisi substansi yang baik dari pemikiran
tanah air, yaitu berkumpul, persaudaraan,
kerja sama, keteraturan, kebersamaan dalam 2) Cakupan Wllayah Terltorial Negara
suka dan duka, serta bergandengan tangan dari berbagai definisi Dar al-lslam yang
dengan saudara-saudara setanah air untuk dikemukakan oleh para fuqaha di atas, bisa
mencapai sebuah tujuan luhur dan keinginan diketahui bahwa wilayah teritorial ad-Daulah
ideal bersama.Tel Selanjutnya, tanah air ada- al-lslamiyah mencakup setiap kawasan atau
lah sebuah pemikiran yang ada dalam pera- setiap bagian negeri yang tunduk kepada

790 Adapun dari sisi ideal, sesungguhnya wilayah teritorial Dar al-lslam adalah tidak terbatas, sama seperti halnya khithaab (pe-
sanjpen-taklrfan yang sama sekali tidak terbatasi dengan batas wilayah tertentu dan tidak pula terbatasi oleh ikatan kewar-
ganegaraan atau temtat domisili, tetapi khithaab tersebut bersifat mutlak tanpa batas dan ditujukan kepada seluruh kaum
muslimin dan umat manusia seluruhnya tanpa melihat ikatan-ikatan kewilayahan. Maksudnya, syariat sama sekali tidak
bercorak kewilayahan, tetapi bercorak umum atau universal. Hanya saja, kekuasaan dan ototitas ad-daulah al-lslamiyyah se-
cara realitas terbatasi oleh batas-batas wilayah teritorial Daral-lslam karena kekuasaan dan otoritas ad-daulah al'lslamiyyah
tidak memungkinkan untuk memaksakan pelaksanaan hukum-hukumnya di luar wilayah Dar al-lslam' fLihat at'Tasyrii' al'
dan setelah-
linaa'i al-lslaii, ild. I, hlm. 278 dan setelahnya; Abdul Qadir Audah, ol-lslam wa Awdha'ina as-Siyasiyyah,hlm.22l
nya; Hamid Sulthan, Ahkam al-Qanun ad-Dauliy fi asy-Syari'ah, hlm' 111, 184' 231'
797 Sayyid Quthb, Na hwa Mujtama' Islami, hlm. 96; Dr. Muhammad Yusuf Musa, al-lslam wa al-Hayah,hlm. 189.
792 perlu digarisbawahi di sini bahwa keterikatan sebuah negara dengan wilayah teritorial dalam konsep negara modern adalah
sebuah ikatan yang kelahirannya bisa dikatakan relatifbaru, yaitu pada abad sembilan belas dan semakin meniadi kokoh
pada abad kedu" prlrh. Wilry"h teritorial bukan menjadi salah satu unsur dasar negara bagi kekuasaan Yunani dan Romawi
kuno. Ikatan antara negara dan wilayah teritorial mulai muncul dalam pemahaman hukum pada akhir abad pertengahan.
(Lihat Hamid Sulthan,.Ahkam al-Qanun ad-Dauliy fi asy-Syarii'ah, hlm. 228)
7e3 Dr. Abdul Karim Zaidan, a l-Fard wa ad-Daulah fi Asy-Syari'ah, hlm. 14.
7e4 Lihat lebih lanjut Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili , Dar al-lslam wa Dar al-Harb.
IsLAM IrLID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

kekuasaan dan otoritas kaum muslimin.Tes (2) Sungai Nasional


Berdasarkan hal ini, cakupan wilayah terito- Sungai nasional adalah sungai yang meng-
rial negara adalah sebagai berikut. alir dari hulu ke muara di atas tanah yang
menjadi kawasan Dar al-Islam, seperti su-
a) Sesuatu yanElMenladl Baglan Dasar ngai-sungai yang ada di Mesir, Syam, Irak, dan
Wllayah Terltorlal NegAra sebagainya.

Wilayah teritorial negara mencakup setiap [3) Perairan Pesisir atau Lautan Teritorial
sesuatu yang masuk dalam struktur geografis Yang dimaksudkan di sini yaitu wilayah
atau alam negara, yaitu hal-hal berikut ini. perairan laut tertentu yang bersambung lang-
[1) Tanah (Daratan) sung dengan wilayah daratan negara yang me-
Tanah (daratan) adalah kawasan atau miliki kawasan perbatasan laut. Status wilayah
area kering (baca: daratan) di mana kaum perairan laut ini sebagai bagian dari kawas-
muslimin hidup dan tunduk kepada kekua- an Dar al-lslam adalah berdasarkan prinsip
saan dan otoritas mereka, baik itu kota, per- "ihraazul mubaah" (memiliki dan menguasai
kampungan, gurun pasir, hutan, gunung, mau- sesuatu yang statusnya adalah harta mubah
pun pulau.7e6 Begitu pula segala kandungan yang tidak menjadi milik siapa pun) karena
yang ada dalam perut bumi wilayah teritori- barangsiapa yang lebih dulu sampai kepada
al suatu negara juga ikut menjadi bagian dari (menguasai) sesuatu yang mubah (yangbukan
negara itu, berdasarkan dalil diwajibkannya milik siapa pun) yang belum ada seorang pun
khumus (seperlima) yang diperuntukkan bagi yang telah mendahuluinya maka sesuatu itu
kemahslahatan dan kepentingan umum dari menjadi miliknya, sebagaimana yang disabda-
hasil tambang dan rikaz yang dikeluarkan kan oleh Rasulullah saw.7e8
dari perut bumi,7e7 sedangkan sisanya adalah Begitu pula dengan kawasan yang dike-
untuk pemilik tanah. Hal ini berarti kepemi- nal dengan istilah "al-minthaqah al-mujaa-
likan atas suatu tanah juga mencakup segala wirah" (zona bersebelahan), "a|-minthaqah
sesuatu yang ada di bawahnya dan yang ada al-mulaashiqah" (zona sambungan), atau 'hl-
di atasnya berdasarkan kaidah syara'"man minthaqah at-takmiiliyyah" (zona tambahan
malaka syai'an ma laka maa huwa min dharuu- atau lanjutan)7ee juga menjadi bagian dari Dar
raatihi" (barangsiapa memiliki sesuatu maka al-lslam. Begitu pula dengan wilayah yang di-
ia juga memiliki apa-apa yang menjadi bagian kenal dengan istilah "al-imtidaad al-qaarii"
yang tidak terpisahkan dari sesuatu itu). Ipaparan benua, batas landas benua).800

795 Lihat Dar al-lslam wa Dar al-Harb.


796 lll, hlm. 27 7.
Radd al- Muhtar, jld.
797

794 ilH1ll1,:il::lHl:T" X,';n*.* ra. dengan redaksi,


'ifi * itw.pc st*l.rv!;.,;"o),*r
"Diriwayatkan dari Asmar bin Mudharris r.a., ia berkata, 'Aku menghadap Rasulullah saw. lalu aku mengambil baiat (ianji se-
tia) kepada beliau, lalu beliau bersabda, "Barangsiapa sampai lebih dahulu kepada sesuatuyang belum ada seorang muslim pun
yang mendahuluinya maka sesuatu itu miliknya."
Yaitu suatu zona dari kawasan laut lepas yang berdampingan langsung dengan perairan laut teritorial di mana negara pantai
menjalankan seiumlah kewenangan tertentu di zona tersebut dalam berbagai masalah ekonomi, keuangan, dan bea cukai,
iuga berbagai masalah keamanan negara, kesehatan umum, danghanimoh. (Lihat Dr. Hafizh Ghanim, Mabadi'al-Qanun ad-
Dauli al-Am, hlm.402)
Yaitu lapisan bumi yang melandai yang berada di dasar laut lepas yang berdampingan dengan wilayah perairan teritorial ne-
gara. Kawasan ini menjadi perhatian negara-negara yang ada karena dilatarbelakangi bleh keinginan untuk mengeskplorasi
BagianV:FIQIHUMUM

Adapun perairan internal yang terletak di ada di tengah-tengah laut, sarana tansportasi
dalam wilayah Dar al-lslam maka sudah tentu itu tunduk kepada kedaulatan ad-Daulah al-
meniadi bagian teritorial Daulah Muslimah tan- Islamiyah dan patuh kepada hukum-hukum
pa diperselisihkan lagi karena perairan itu ber- syariat. Dikarenakan pada masa sekaran& sua-
ada di bawah otoritas dan kekuasaan mereka. tu negara bisa menjalankan kewenangan dan
otoritasnya terhadap sarana transportasi se-
perti itu yang berada di dalam kawasan negara
b) Wilayah Ekstrateritorlal (Ha!-Hal yanE
lain, dalam semua keadaan, sarana tansporta-
Statusnya Merupakan Perpanlangan
si itu tunduk kepada kedaulatan dan otoritas
atau Dianggap Mengikutl Kawasan
Daulah Muslimah, berdasarkan prinsip yang
Teritoila!) ad-Daulah al-lslamlyah
berbunyi "keberadaan suatu hukum adalah
Sarana transportasi internasional, seper-
mengikuti keberadaan ilatnya".
tikapal, kereta api lintas negara, dan pesawat
Adapun menurut pandangan selain maz-
terbang, dianggap sebagai bagian perpan-
jangan dari terltorial Dar al-Islam (ekstrate-
hab Hanafi yang menyatakan bahwa ad-
D aulah al- I slamiyahmemiliki kewenangan dan
ritorial). fika sarana transportasi tersebut
otoritas untuk melakukan proses hukum dan
adalah sarana transportasi militer, statusnya
menjatuhkan hukuman terhadap rakyatnya
berada di bawah kekuasaan dan kedaulatan
atas tindak kriminal yang mereka lakukan
ad-Daulah al-Islamiyah serta patuh kepada
di mana pun itu sekembalinya mereka ke Dor
hukum-hukum syariat berdasarkan kesepa-
al- I slam,sarana transportasi tersebut tunduk
katan ulama Hanafiah dan yang lainnya, di-
kepada kedaulatan ad-Daulah al-lslamiyah
kiaskan dengan pandangan mereka yang
secara mutlak, baik sarana tansportasi itu
menganggap zona kamp Islam sebagai bagian
berada di kawasan Dar al-Harb, Dar al-lslam,
dari Dar al-lslam.
maupun di kawasan bebas.8o1
Adapun iika sarana transportasi itu ada-
lah sarana transportasi komersial atau sipil,
menurut pandangan pokok mazhab Hanafi (c) Sesuatu yangStatusnya Menladl
yang menyatakan bahwa kekuasaan Islam ti- Baglan darl Kawasan Terltorla! Negara,
dak memiliki kewenangan dan otoritas ter- tetapl Ada Negara Laln yang Memlllki
hadap berbagai kriminal yangterjadi di kawas- Hak lkut Menggunakan
an Dar al-Harb, maka jika sarana transportasi Ada dua kawasan yang sebenarnya menja-
itu berada di wilayah perairan atau udara yang di bagian dari wilayah teritorial ad-Daulah al-
menjadi bagian dariDor al-Harb,sarana trans- I slamiy ah karena dua kawasan tersebut berada

portasi tersebut tidak tunduk kepada kedaulat- di bawah kekuasaan dan otoritasnya, namun
an ad-Daulah al-Islamryoh. Adapun iika sara- ada negara lain yang memiliki hak untuk ikut
na transportasi itu berada di kawasan yang menggunakannya, yaitu sebagai berikut.
menjadi bagian dari Dar al-lslam atau berada (1) Sungai-sungaiinternasionalyangterletak
di kawasan bebas yang tidak menjadi bagian di dalam kawasan teritorial ad-Daulah al-
dari kekuasaan siapa pun, seperti iika ber- Islamiyah.lni karena sungai tersebut tun-

dan mengeksploitasi berbagai bentuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, seperti minyak bumi yang terkandung
di dalam dasar laut yang membentang di depan garis pantai di luar perairan laut teritorial. (Lihat Dr. Hafizh Ghanim , Mabadi'
al-Qanun ad-Dauli al-'Am, hlm. 392)
801 Lihat Dar al-Isl am wa Dar al-Harb, 43, LLL-ll3; at-Tasyri' al-Jina'i al-lslami, ild. I, hlm. 296.
FIQTH ISLAM TILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

duk dan berada di bawah kedaulatan ad- menjamin terlindunginya kemaslahatan-


Daulah al-lslamiyah meskipun tidak ada kemaslahatan mendasar mereka.
larangan bagi negara-negara lain untuk
ikut menggunakannya untuk pelayaran (d) Zona Bersama Antarseiumlah Negara
dan sebagainya dengan berdasarkan Daulah Muslimah menjalankan kedaulat-
suatu perjanjian kesepakatan, pertukar- annya atas bagian-bagian wilayah bersama
an, dan sebagainya, sebagaimana yang antara Daulah Muslimah dan sejumlah ne-
berlaku dalam ruang lingkup kepemilikan gara lain sesuai dengan perjanjian atau kese-
pribadi berdasarkan hukum hak ikut pakatan yang dibuat, sebagaimana yang ber-
menggunakan (haqqul irtifaaq) dikare- laku pada tata aturan selat-selat Turki yang
nakan adanya status al-jiwaar [bersebe- menetapkan bahwa Turki adalah negara yang
lahan, berdampingan) dan sebagainya. mengelola dan mengawasi Selat Bosforus dan
[2) Wilayah udara vertikal. Dardanella berdasarkan hasil kesepakatan
Wilayah teritorial negara mencakup Montreal pada tanggal 26 fuli 1936 M dengan
bagian dalam perut bumi dan wilayah tetap memerhatikan dan menjaga prinsip ke-
udara yang berada di atas kawasan da- bebasan pelayaran bagi kapal-kapal komer-
ratan dan perairan teritorial negara. Hal sial. Begitu juga seperti halnya dengan Selat
ini memberikan negara hak untuk menia- Gibraltar dan Thanjah yang ditetapkan sebagai
lankan kewenangan dan hak-haknya ter- kawasan netral yang bersifat permanen berda-
hadap wilayah teritorial udaranya, baik sarkan kesepakatan penginternasionalisasian
terkait masalah penerbangan maupun Selat Gibraltar dan Thanjah pada tahun 1923
telekomunikasi dan siaran (tanpa ka- M. Begitu juga seperti kawasan netral antara
bel). Dalil syar'inya adalah kaidah fiqih Kuwait dan Saudi Arabia yang terletak di ba-
yang sudah pernah disinggung di atas, gian utara dan tenggara yang pengaturannya
"Barangsiapa memiliki sesuatu maka dilakukan berdasarkan sejumlah kesepakat-
hal-hal yang menjadi bagian takterpisah- an yang telah dibuat. Semua ini menunjukkan
kan dari sesuatu itu juga ikut menjadi mi- bahwa kedaulatan dan kekuasaan negara atas
Iiknya." Kepemilikan, baik itu kepemilik- wilayah bersama ada kalanya berbentuk tidak
an umum maupun kepemilikan khusus penuh atau bahkan hilang sehingga statusnya
(pribadi), menghendaki sesuatu yang ber- tidak mengikuti negara mana pun berdasar-
ada di atas tanah berupa lapisan udara- kan hukum netralitas.
nya dan hal-hal yang bera"da di bawah
tanah juga ikut menjadi bagian yang di- (e) Zona yang Dlanggap Bukan BaEllan darl
miliki sehingga si pemilik misalnya bisa Zona Terltorlal Suatu Negara, tetapl
mendirikan bangunan bertingkat apa Dlanggap Sebagal Zona Bersama dan
saja yang dikehendaki di atas tanah terse- Umum bagl Zona Terltorlal Setiap
but8oa dan menjalankan berbagai haknya Negara
terhadap tanah itu, tentu dengan syarat Kawasan-kawasan bebas yang tidak
tidak sampai merugikan dan menimbul- mengikuti negara mana pun, dalam Islam,
kan kemudaratan bagi orang lain serta kawasan itu bisa dikatakan sebagai kawas-

402 Ustadz az-Zarqi, at-Madkhal al-Fiqhi al-Amm,635.


BagianV:FIQIHUMUM ISLAM JILID 8

an umum bagi semua negara secara sama dah dan prinsip Islam sebagai landasan untuk
{musyaa') karena status hukum asal sesuatu menetapkan prinsip kebebasan laut, seperti
adalah ibaahah (mubah), juga karena kawas- prinsip keadilan, prinsip persamaan, kaidah
an-kawasan seperti ini tidak berada di bawah penguasaan dan kontrol (al-Hiyaazah) secara
kekuasaan dan otoritas siapa pun. Karena itu, de facto atau secara de iure, dan bahwasannya

setiap negara bisa ikut menggunakannya ten- hukum asal sesuatu adalah ibaahah (mubah).
tu dengan syarat tidak menimbulkan kerugi- Keadilan dan persamaan menghendaki supaya
an dan kemudaratan bagi orang lain, seperti status lautan adalah musyaa'(milik umum ber-
pencemaran air laut dan udara dengan debu sama, res communrs) bagi semua negara kare-
atom. Ini karena kemudaratan adalah terla- na tidak ada suatu negara pun yang memiliki
rang secara syara', berdasarkan hadits, "Laa kekuasaan dan kontrol atas lautan tersebut,
dharara wa laa dhiraara."8o3 baik secara de facto maupun secara de iure, se'
Kawasan-kawasan tersebut mencakup hingga hal ini tentunya mengharuskan peno-
hal-hal berikut. lakan terhadap pandangan yang menyatakan
prinsip kepemilikan lautan (res nullius) serta
l- Kawasan-kawasan laut terbuka (laut mengharuskan adanya usaha untuk menetap-
bebas, mare liberum).8o4 kan prinsip kebebasan lautan terbuka.807
Prinsip syariat menyatakan bahwa sta-
tus lautan umum bukanlah milik siapa puntos 2- Ruang angkasa.so8
karena tidak adanya unsur al-hiyaazah (pe- Ruang angkasa juga dianggap sebagai
nguasaan dan kontrol) terhadapnya. Ada se- zona bebas yang setiap negara sama-sama
bagian ulama Hanafiah ditanya tentang status boleh memanfaatkan dan menggunakannya,
laut, apakah termasuk bagian dari Dar al-lslam dikiaskan dengan prinsip kebebasan laut
ataukah Dar al-Harb? Ia menjawab bahwa sta- umum yang telah disebutkan di atas, karena
tus laut tersebut bukan termasuk bagian dari tidak ada satu negara pun yang menguasai
Dar al-lslam dan tidak pula Dar al-Harb ka' dan memiliki kontrol terhadap ruang angka-
rena laut tersebut tidak berada di bawah ke- sa, tetapi tentu dengan memerhatikan syarat
kuasaan dan kontrol siapa pun.tou Hal ini bisa di atas yaitu tidak merugikan dan menimbul-
diperkuat dengan menggunakan beberapa kai- kan kemudaratan bagi orang lain.

HR Malik dalam kitab al-Muwaththa', Ahmad dalam Musnad-nya, Ibnu Maiah dalam Sunan-nya, dan ad-Daraquthni dalam
Sunan-nya dari Abdullah bin Abbas r.a. dan Ubadah r.a. (Lihat ol-Fath al-Kabir dan yang lainnya)
yang dimaksud dengan laut terbuka menurut pengertian dan terminologi sekarang adalah setiap bagian dari kawasan laut
yang tidak masuk bagian kawasan laut teritorial suatu negara atau tidak masuk bagian kawasan perairan internal suatu ne-
gara. (Lihat Dr. Hafizh Ghanim, Mabadi'al-Qanun ad-Douli al-'Am,hlm.405) Yang dimaksud dengan kebebasan laut adalah
i"gunrp negara yang ada posisinya setara dalam hal sama-sama bisa ikut menggunakannya. Kapal yang berada di atas laut
lepas tidak tunduk kecuali kepada otoritas negara yang kapal tersebut berlayar di bawah bendera negara tersebut.
805 At.Tasyri'al-lina'i al-lslami, jld. I, hlm. 296.
806 Radd al-Muhtar'ala Ad-Durr al-Mukhtar, jld..lll,hlm.267,277.Untuk lebih detailnya, bisa dilihat pada tulisan dengan iudul Dar
al-lslam wa Dar al-Harb yang ditulis oleh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili.
Para pemuka gereia Katolik, terutama Paus, pada masa pertengahan mulai memasukkan lautan ke dalam kepemilikan para
raja Eropa dengan tuiuan supaya mereka bisa melakukan pengepungan terhadap ad-daulah al'lslamiyyah melalui ialur laut
terbuka. (Lihat Hamid Sulthan, Ahkamu al-Qanun ad-Dauli fi asy-Syari'ah, hlm. 243; Ali Manshur, Nuzhumu ol-Hukmi wa al-
Idarah fi asy-Syari'ah wa al-Qawanin, hlm. 312)
Pada masa sekarang, ada sebagian negara besar yang berhasil melakukan penielajahan ke luar angkasa dengan menggu-
nakan peluncur roket yang membawa satelit dan melakukan perialanan mengitari orbit, melakukan pemotretan bagian
mana pun dari bumi serta mengirimkan informasi-informasi astronomi tentang antariksa dan sinar matahari ke negara
yang meluncurkannya.
tsLAM ]rLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

c. Unsur Ketig6: Kedaulatan dengan bentuk-bentuk himpunan komunitas


lain adalah kedaulatan yang dimilikinya.
7) Kata Pengantar
Kedaulatan, sebagaimana yang telah
(a) Teorl Kedaulatan dalam Konsep Negara kami singgung di bagian terdahulu, memiliki
Modern dan Selumlah Teori Alternatlf dua bentuk atau aspek.8oe Di atas, kami juga
sebagai Ukuran dan Kriterla Sebuah telah menjelaskan bahwa teori kedaulatan
NeElara dalam konsep negara modern adalah sebuah
As-siyaadah (kedaulatan) adalah sebuah teori yang bersifat relatif. Ini karena secara
konsepsi yang relatif baru yang sebelumnya internal, kedaulatan sebuah negara tunduk
tidak dikenal hingga abad ke-16. Kedaulatan kepada kepentingan umum nasional, sedang-
memiliki arti seiumlah kewenangan, otori- kan secara eksternal, kedaulatan sebuah ne-
tas, dan kompetensi yang hanya dimiliki oleh gara tunduk kepada kepentingan internasio-
kekuasaan politik dalam sebuah negara dan nal bersama.
meniadikannya sebagai sebuah kekuasaan Di sana terdapat sejumlah teori lain yang
memerintah tertinggi. Barangkali di antara menempati posisi teori kedaulatan absolut.
kewenangan dan otoritas tersebut yang ter- Di antara teori tersebut adalah teori "Laband"
penting adalah kapasitas dan kekuasaannya yang secara prinsip menyatakan bahwa hal
untuk memaksakan kehendaknya secara se- yang menjadi karakteristik sebuah negara
pihak kepada lembaga dan individu yang ke- adalah kekuatan dan otoritas untuk memaksa
hendaknya itu secara otomatis dan dengan yang dimilikinya yang bisa dijalankannya ter-
sendirinya berlaku efektif tanpa sama sekali hadap individu-individu lain. Kekuatan dan
tergantung kepada persetujuan pihak yang otoritas tersebut adalah hak khusus yang ber-
diperintah. sifat mendasar, asli, dan orisinal yang dimiliki
Dalam hal ini, tidak boleh mencampur- oleh sebuah negara yang otoritas itu tidak ia
adukkan antara kekuasaan politik dan kedau- peroleh dari suatu kekuasaan lain, dalam arti
latan sebab di sana terdapat perbedaan antara bukan sebuah pemberian dari suatu kekua-
kekuasaan politik itu sendiri dan hal-hal yang saan lain.
menjadi sifat kekuasaan politik tersebut. Ini Di antaranya lagi adalah teori yang me-
karena kedaulatan pada kenyataannya tidak nyatakan bahwa hal yang menjadi karakter-
lain adalah sifat yang menempel pada sebuah istik negara adalah ia memiliki wewenang,
kekuasaan politik dalam negara. Kekuasaan kapasitas, dan otoritas untuk memberikan
adalah salah satu elemen dasar atau unsur se- suatu wewenang dan otoritas. Negara adalah
kumpulan komunitas, sedangkan kedaulatan kekuasaan satu-satunya di suatu wilayah
adalah sebuah sifat atau karakteristik yang teritorial yang memiliki hak membuat dan
dimiliki oleh sebuah kekuasaan politik dalam meletakkan undang-undang yang mengatur
sebuah negara. negara serta mendefinisikan dan membuat
Ukuran dan kriteria konvensional sebu- batasan-batasanyangmenjelaskan kewenang-
ah negara adalah kedaulatan, sedangkan ka- an-kewenangan apa saja yang bisa dimiliki
rakteristik yang membedakan sebuah negara oleh para individu serta lembaga-lembaga
yang ada di dalam wilayah teritorialnya.

809 Lihatfootnote pada sub tema 'Arah Perkembangan Konsep D ar al-lslam dan Konsep Negara Modern."
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM IILID 8

Ada sebagian pakar hukum internasio- Contohnya adalah dua sistem berikut.
nal yang mengatakan bahwa dalam hal ini a- Penyewaan
dimungkinkan untuk meletakkan ukuran, Sebuah negara menyewakan sebagian
standar, dan kriteria lain yang berbentuk
dari wilayah teritorialnya kepada negara
ganda untuk sebuah negara, yang intinya bisa
lain yang selanjutnya sebagian dari wilayah
terangkum dalam dua hal berikut.
yang disewa itu dikelola dan dioperasikan
[1) Keumuman wewenang dan kompetensi oleh negara penyewa dan memanfaatkan-
negara, dalam arti bahwa negara memi- nya. Sebagai imbalannya, negara penyewa
liki wewenang, otoritas, dan kompeten- membayar biaya sewa dalam jumlah terten-
si umum di dalam batas-batas wilayah tu kepada negara yang menyewakan, seperti
teritorialnya. beberapa bagian dari wilayah Newfounland
[2) T\rnduk secara langsung kepada hukum dan Bermuda yang disewa oleh Amerika dari
umum internasional sehingga dari hu- Inggris selama sembilan puluh tahun ber-
kum umum internasional tersebut, nega- dasarkan kesepakatan yang dibuat pada ta-
ra mendapatkan legitimasi hak-hak dan hun 1941 M.
kewajiban-kewajibannya serta tunduk
kepada aturan dan ketentuan yang mem- b- Administrasi
batasi kebebasannya dalam mengambil Sebuah negara melepas hak dan we-
tindakan.slo wenang pengelolaan dan administrasinya
atas suatu bagian dari wilayah teritorialnya
dan diserahkan kepada negara lain sehingga
(b) Membedakan Kedaulatan darl Hal-Hal
untuk selanjutnya, wilayah tersebut dikelola
yang Memllikl Kemiripan den$annya
dan dioperasikan oleh negara kedua terse-
Para pakar hukum internasional mem- but mewakili negara pertama pemilik bagi-
bedakan antara kedaulatan dengan beberapa an dari wilayah teritorial tersebut dan untuk
sistem dan bentuk aktivitas negara yang ba- kemaslahatan serta kepentingannya, seper-
rangkali mungkin memiliki kemiripan dengan ti sistem trusteeship (al-wishaayah) interna-
kedaulatan.sll sional di bawah pengawasan PBB.

(7) Membedakan Antara Kedaulatan de' (2) Membedakan Antara Kedaulatan dan
ngan Kekuasaan RiiI atau Praktis Kepemilikan
Dalam hal ini, harus dibedakan antara Kedaulatan dalam hukum internasional
kedaulatan sebagai hak hukum (legal) de- memiliki arti dan pengertian hukum yang
ngan praktik menjalankan sebuah kekuasaan intinya bahwa negara dianggap sebagai ke-
praktis. Ini karena bisa saja sebuah negara kuasaan tertinggi di dalam wilayah teritorial-
atau lembaga internasional menjalankan se- nya dan wilayah teritorial itulah tempat ne-
buah kekuasaan praktis di sebuah wilayah gara menjalankan kekuasaannya. Di sini,
yang tidak berada di bawah kedaulatannya. berbagai kekuasaan, otoritas, wewenang, dan

810 128-137; Dr. Tsarwat Ba dawi, an-Nuzhum as-Siyasiyyah, jld. I, hlm.


Dr. Hafizh Ghan im, Mabodi' al-Qanun ad-Dauli al- ?m, hlm.
40 dan setelahnya; Dr. Hamid Sulthan, Ahkomu al-Qanun ad-Dauli fi asy-Syari'ah al-lslamiyyah, hlm. 150; Fu'ad Syabath, a/-
Huquq ad-Dauliyyah al:Ammah,hlm. 62.
811 Dr. Hafizh Ghanim, Mabadi' al-Qanun ad-Dauti al-Am, hlm. 132 dan halaman berikutnya; Ali Manshur, asy-Syari'ah wa al-
Qanun ad-Dauli, hlm. 123.
ISLAM TILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

kompetensi negara tidak bisa disamakan de- nakan hal-hal yang telah kami sebutkan di
ngan kepemilikan khusus yang dimiliki oleh atas berupa hak-hak umat, berarti ia telah
seorang individu. Hukum dalam negeri setiap menunaikan hak Allah terkait apa yang men-
negara berfungsi mengatur kepemilikan in- jadi hak dan kewajiban umat. Untuk selan-
dividu atau kepemilikan umum dengan ber- iutnya, imam memiliki dua hak yang harus
dasarkan sejumlah prinsip dan teori tertentu. dipenuhi oleh umat, laitu kepatuhan dan
Kepemilikan negara terhadap sebagian aset loyalitas, selama keadaan si imam tidak ber-
di dalam wilayah teritorialnya atau di dalam ubah. Hal yang bisa membuat keadaan imam
wilayah teritorial negara lain adalah sesuatu meniadi berubah sehingga ia keluar dari sta-
yang berbeda dengan kedaulatan teritorial. tusimaamah ada dua. Pertama,rusaknya sifat
Setelah kata pengantar ini, selanj utnya kami 'ad aalah -nya (kredibilt as). Kedua, mengalam i

akan menyebutkan tiga hal sebagai berikut. gangguan pada fisiknya. Rusaknya sifat 'adaa-
Iah yaitu yang dikenal dengan istilah kefasik-

2) Konsepsl Kedaulatan dalam ad-Daulah an, ada dua macam. Pertama, kefasikan kare-

al-lslamlyah na menuruti syahwat dan hawa nafsu. Kedua,


kefasikan yang berhubungan dengan masalah
Ad - D memiliki kedaulat-
aul ah al- I sl amiy ah
syubhat. Macam yang pertama terkait dengan
an dalam dua lingkup, yaitu internal [ke da-
tindakan anggota tubuh, yaitu melakukan
lam) dan eksternal (ke luar), dimulai dari pe-
perkara-perkara yang terlarang dan mungkar
merintahan Nabawi di Madinah dan era-era
karena menuruti keinginan syahwat serta
berikutnya.
tunduk kepada hawa nafsu. Ini adalah kefasik-
Pada lingkup internal atau ke dalam, ne-
an yang mencegah dari terbentuknya imaa-
gara memiliki otoritas dan dominasi secara
mah dan menghalangi keberlanjutannya."8l3
penuh atas seluruh individu dan lembaga-lem-
Terkaittema mengikuti dan mematuhi pe-
baga yang berada dalam Dar al-lslam. Rakyat
mimpin dalam hal jihad, al-Mawardi juga me-
berkeharusan dan berkomitmen untuk patuh
ngatakan seperti berikut. Adapun hak amir
dan taat dalam batas-batas yang telah diten-
yang harus dipenuhi oleh pasukan ada empat.
tukan oleh syara'. Rasulullah saw. bersabda,
a) Selalu menjaga kepatuhan kepadanya dan
, )
9.',.,V-
^;ti.:r
t;f iur zb; ) GG y masuk ke dalam kekuasaan dan otoritas-
nya (al-wilaayah) karena kekuasaan dan
otoritasnya atas mereka itu telah terben-
l:i':tt tuk, sedangkan patuh kepadanya adalah
"Tidak ado kepatuhan dalam kemaksiatan kewajiban karena kekuasaan dan otori-
kepada Allah. Kepatuhan tidak lain hanya da- tas yang dimilikinya itu.
lam kebaikan."8r2 b) Mereka memasrahkan suatu perkara ke-
pada pendapat, pandangan, pengaturan,
Al-Mawardi, setelah menuturkan perka- dan perencanaannya supaya mereka ti-
ra-perkara umum yang menjadi kewajiban dak berselisih pandang yang akan meng-
imam, mengatakan, "fika imam telah melaksa- akibatkan mereka terpecah belah.

atz HR Muslim dari hadits Ali r.a. [Lihat an-N awawi, Syarh Muslim, jld. XII ;h\m.226 dan halaman berikutnya)
813 AI-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 15. Lihat iuga Abu Ya'la, at-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 8, 30.
Bagian V: FIQIH UMUM IsLAM IrLrD 8

c) Mereka bersegera untuk menjalankan imam untuk menjaga wilayah-wilayah yang


perintah dan tidak melanggar apa-apa bisa dijadikan tempat masuknya musuh dan
yang ia larang dan cegah karena menja- menjaga wilayah-wilayah perbatasan dengan
lankan perintah dan tidak melanggar la- segala persiapan dan kekuatan optimal su-
rangannya termasuk bagian yang tidak paya para musuh tidak memiliki celah mela-
terpisahkan dari ketaatan dan kepatuh- kukan pelanggaran serta pelecehan terhadap
an kepadanya. kehormatan atau mengalirkan darah seorang
d) Merekatidakmelakukanprotesterhadap- muslim atau pendu duk mu'aahad.sls
nya dan berselisih dengannya dalam ma-
salah ghanimah ketika ia membaginya 3) Batas Mlnlmal Terpenuhlnya al-
dan mereka rela dan setuju terhadap Haaklmlyyah ( Kedaulatan atau
pembagiannya itu.81a Supremasl Syara') dan Perbedaannya
dengan Batas Mlnlmal dalam
Adapun bentuk kedaulatan pada lingkup Penerapan Hukum Supaya Kon*pDar
eksternal atau internasional maka itu sudah al-lslam Dapat Terwulud
bisa diketahui secara jelas dari apa yang te- Kedaulatan yang tertetapkan bagi ad-
lah ditetapkan oleh Al-Quian berupa prinsip Daulah al-lslamiyah dengan berdasarkan
menciptakan serta menjaga kemuliaan dan pengertian di atas tidak terbatasi kecuali oleh
kemerdekaan negara Islam secara penuh ser- batasan-batasan syara' atau yang pada masa
ta tidak membiarkan ada pihak-pihak kekua- sekarang dikenal dengan istilah "prinsip su-
saan lain manapun yang ingin melemahkan- premasi hukum". Ini karena di antara hal yang
nya atau berusaha untuk menguasainya. berada dalam urutan pertama daftar kewajib-
Allah SWT berfirman, an, tugas, dan fungsi ad-Daulah al-lslamiyah
adalah menjaga dan menegakkan agama ber-
Allah tidak akan memberi ialan kepada
"... dasarkan pokok-pokok ajarannya yang tetap
orang kafir untuk mengalahkan orang-orang dan hal-hal yang telah menjadi ijmak salaf al-
yang beriman." (an-Nisaa': 141) ummah.816 Batas minimal yang secara syara'
harus terpenuhi demi menciptakan dan me-
'i.. Padahal,' izzah (kekuatan, kemuli aan) itu realisasikan supremasi syara'atau bahwa al-
hanyaloh bagi Allah, Rasul-Nya, dan bagi orang' hakimiyyah (otoritas dan kedaulatan mutlak)
orong mukmin, tetapi orang-orang munafik itu hanyalah milik Allah bisa terwujud dengan
tidak mengetahui." (al-Munaafiquun: B) hal-hal berikut ini.
a) Pengukuhan dan pendeklarasian akidah
'Izzah (kekuatan, kemuliaan) sebagaima- tauhid.
na yang telah disebutkan di bagian terdahulu, Manifestasi pertama Islam adalah
mengharuskan adanya kemerdekaan dan in- pendeklarasian pokok-pokok akidah Islam
dependensi. Di antara hal yang menjadi kenis- yang sudah terkenal: beriman kepada
cayaan untuk itu, fuqaha mewaiibkan kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,

814 Al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 45.


81s Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 14; Abu Ya'la, alAhkam as-Sulthaniyyah,hlm.ll.
816 Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 14; Abu Ya'la, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 11.
IsLAM )rLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

para rasul-Nya, Hari Akhir, dan beriman keluarga, prinsip-prinsip bertransaksi,


kepada qadar-Nya yang baik dan yang je- seperti kerelaan, atas kemauan sendiri,
lek bahwa semua itu adalah dari-Nya.817 dan sebagainya, cara dan bentuk-ben-
b) Komitmen menjalankan hukum-hukum tuk metode pembuktian dan pengadilan,
agama yang telah maklum dan menjadi tatanan dan aturan-aturan kondisi damai
keniscayaan agama (al-ma'luum min ad- dan kondisi perang, dan sebagainya be-
diin bi ad-dharuurah) atau yang tertetap- rupa hal-hal yang berkaitan dengan ma-
kan berdasarkan dalil yang qath'i (pasti), salah mematuhi perintah dan meniauhi
baik keabsahannya maupun pengertian- larangan-larangan.
nya (qath'iyyu ats-tsubuut wa qath'iyyud d) Menjunjung tinggi prinsip-prinsip Islam
dilaalah), seperti kewajiban shalat lima dalam bidang politih sipil dan ekonomi,
waktu, puasa, zakat, dan haji, keharam- seperti prinsip syura (permusyawarah-
an sejumlah tindak kriminal dengan an- an), keadilan, amar makruf nahi mungkari
caman hukuman had, yaitu zina, qadzf, mematuhi janji, kontrak, kewajiban dan
pencurian, meminum minuman keras, tanggung jawab, menjaga dan melindungi
dan al-muhaarabah (penyamunan, pem- hah menciptakan keamanan, menolak
begalan, qath'uth thariiq), diwajibkannya hal-hal negatif dan mudarat, mencegah
hukuman yang telah ditetapkan untuk kezaliman, melawan musuh, menutup ce-
bentuk-bentuk tindak kriminal tersebut lah-celah yang bisa menjadi pintu masuk
dan hukuman yang telah ditetapkan un- menuju kerusakan dan perkara terlarang
tuk tindak kriminal pembunuhan secara (saddu adz-dzaraa'i), menjaga dan melin-
sengaja dan bersifat aniaya, pengharam- dungi jiwa, harta, dan kehormatan, pe-
an riba, judi, taruhan, pernikahan antar- ngukuhan pertanggungjawaban individu,
kerabat mahram, pernikahan wanita menanggung mudarat dan kerugian aki-
muslimah dengan laki-laki nonmuslim, bat tindakan aniaya dan melampaui batas,
diwajibkannya bentuk-bentuk kafarat pengharaman penimbunan, monopoli, pe-
yang telah ditentukan untuk pelanggar- nipuan, tadliis [menyembunyikan cacat
an sumpah atau pelanggaran terhadap pada barang yang ditransaksikan, infor-
kehormatan sejumlah aturan atau kewa- masi yang tidak lengkap (asymmetric in-
jiban-kewajiban agama.818 formation), curang dalam penakaran dan
c) Perealisasian hukum-hukum syara' yang penimbangan,sle tidak menyia-nyiakan ke-
ditetapkan secara jelas dan eksplisit da- hormatan kepemilikan khusus (individu)
lam Al-Quian, Sunnah, atau ijmak, se- dengan tetap memerhatikan bahwa kepe-
perti sistem waris, sistem dan tatanan milikan individu memiliki fungsi sosial,

8r7 Sama sekali tidak ada keburukan dalam qadar karena qadar adalah ilmu Allah, kekuasaan-Nya, ketentuan-Nya, dan ke-
hendak-Nya, dan semua itu adalah murni baik dan sempurna dari semua sisi. Sama sekali tidak ada keburukan yang dinis-
batkan kepada Allah, tidak pada Zat-Nya, Asma-Nya, sifat-sifat-Nya, dan tidak pula perbuatan-perbuatan-Nya. Akan tetapi,
keburukan yang bersifat parsial dan sampingan itu masuk di dalam sesuatu yang telah ditetapkan dan ditakdirkan. Qadar itu
buruk bagi suatu objek, namun baik bagi objek yang lain, juga terkadang dilihat dari satu sisi, qadar itu baik bagi suatu objek,
namun buruk bagi oblek yang sama jika dilihat dari sisi yang lain, dan ini adalah yang biasanya terjadi. Inilah yang mencipta-
kan arti integral dalam kehidupan. (Lihat Ibnu Taimiah, al-'Aqidah al-Wasithiyyah)
818 Lihat pada kita-kitab Ushul Fiqh, bab "litihad".
819 Ibnu Taimiah, al-Hrsbah, hlm. 29, 45 dan berikutnya; Ibnu Taimiah, a s-Siyasah asy-Syar'iyyah,hlm.63 dan berikutnya, 143 dan
berikutnya, 155 dan berikutnya; lbnu Hazm, al-Muhalla, jld. IX, hIm.440.
BagianV:FIQIHUMUM

meletakkan aturan dan batasan-batasan hati-hati sebagaimana yang telah dinyatakan


dalam mengumpulkan dan mencari har- oleh fuqaha. Ini juga karena pengafiran tidak
ta serta pembelanjaannya dengan aturan bisa terjadi kecuali dengan adanya sikap me-
dan batasan-batasan syara'. ninggalkan yang didasari oleh keyakinan sesua-
tu yang ditinggalkan itu memang sudah tidak
Adapun perkara-perkara selain semua itu layak atau mempublikasikan kekafiran secara
yang tidak ditetapkan secara jelas dan ekspli- terang-terangan, secara jelas dan eksplisit.
sit dalam syariat, para ulama (ilmuwan) yang Perlu digarisbawahi di sini bahwa batas
berkompeten dan kredibel bisa melakukan ij- minimal al-haakimiyyah al- qaanuuniyyah (su-
tihad di dalamnya, berdasarkan prinsip yang premasi hukum) berbeda dengan batas mini-
menyatakan bahwa hukum asal sesuatu yang mal yang harus dipenuhi untuk merealisasi-
baik dan bermanfaat adalah boleh, sedang- kan konsep Dar al-lslam. Ini karena pengertian
kan hukum asal sesuatu yang membahaya- dan konsep Dar al-lslam supaya bisa terwu-
kan dan merugikan adalah terlarang, juga jud dan memiliki identitas diri yang mem-
berdasarkan sabda Rasulullah saw,"Kalian le- bedakannya dari Dar al-Harb adalah cukup
bih tahu tentang urusan dunio kalian "820 Meski dengan menegakkan syiar-syiar agama atau
demikian, tentu dengan syarat bahwa ijtihad menjadikan syiar-syiar agama adalah yang
tersebut tidak berbenturan dengan salah satu mendominasi, atau menciptakan kondisi dan
prinsip dasar Islam atau salah satu pokok sya- suasana di mana syiar-syiar agama tersebut
riat. Dalam arti, supaya suatu hasil ijtihad bisa ditunaikan seperti menegakkan shalat
bisa diterima keabsahannya, harus selaras jumat, shalat berjamaah, shalat hari raya, dan
dan seirama dengan ruh atau spirit syariat, pengumandangan azan secara terbuka.821
pokok-pokok syariat, dan tujuan-tujuan per- Adapun makna bahwa al-haakimiyyah
undang-undangan syariat, sebagaimana hal atau supremasi hukum hanya untuk Allah
ini telah diketahui dalam ilmu Ushul fiqh. adalah menerapkan syariat-Nya, mematuhi
Kesimpulannya bahwa batas minimal perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-
haakimiyyatullah (supremasi atau kedaulatan larangan-Nya, berkomitmen kepada hukum-
syara') adalah penerapan hukum-hukum yang hukum yang jelas dan eksplisit yang tercan.
bersifat qath'i, hukum-hukum yang telah men- tum dalam Al-Qurran dan Sunnah Nabawiyah.
jadi ijmall dan penegakan hudud [hukuman Allah SWT berfirman,
had). Adapun hukum-hukum cabangselain itu,
itu adalah pelengkap untuk haakimiyyatullah. "Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang
Hanya saja, ketidaksempurnaan dalam pene- mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila
rapan batas minimal ini tidak lantas menja- Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ke-
dikan kita bisa dengan segera mengeluarkan tetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mere-
judg ementkafir (takfiir, pengafiran) dan meng- ka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa
hapus sifat atau lebel Islam. Ini karena penga- mendurhokai Allah dan Rasul-Nya, maka sung-
firan bukanlah masalah yang remeh dan gam- guh, dia telah sesat, dengan sesat yang nyata."
pang, juga membutuhkan langkah yang sangat (al-Ahzaab:36)

420 HR Muslim dari Anas r.a. dan Aisyah r.a. (Lihat Syorh Muslim,ild.XY, hlm. 118)
azt Lihat tulisan Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili dengan judul Dar al-Islam wa Dar al-Harb, hlm. 48.
ISLAM ]rLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

"Wahai, orang-orang yang beriman! Taati- "Dan janganlah kamu menjadi seperti
lah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih
dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara setelah sampai kepada mereka keteranganyang
kamu...." [an-Nisaa': 59) jelas. Don mereka itulah orang-orang yong men-
dapat azab yang berat." [Ali 'Imraan: 105)
Dengan begitu, bisa terwujudlah maksud
dan tujuan dari penurunan syariat-syariat Rasulullah saw. menegaskan prinsip
langit serta terciptanya sistem dan tatanan kesatuan ini dalam sabda beliau,
yang baik bagi umat manusia.
\', t'X" \t ry. ,**' ;iFi
4) Apakah Dlsyaratkan Seluruh Bagffan t, .
o

Negerl lslam Harus Berada dl Bawah ;.rE;


Satu Kekuasaan Polltlk? "Orang muslim adalah saudaro bagi orang
Sesungguhnya, asas umum yang ditetap- muslim lainnya, ia tidak menzaliminya, tidak
kan menurut ulama Asy'ariyah, Muktazilah, menelantarkannya, dan tidak pula membo-
dan Khawarij bahwa imaamah dan kekuasa- honginya." 823

an politik Dar al-lslam, baik di kawasan timur


maupun barat Islam, adalah satu822 karena tl?.'^hX. k- o$lrs qN. qF(
Islam adalah agama kesatuan, kaum mus-
limin adalah umat yang satu, pimpinannya "Orang mukmin bagi orang mukmin lain-
adalah kerja sama, tolong-menolong dan so- nya itu seumpama sebuah banguhan yang
lidaritas, dan musuhnya adalah perpecahan, saling memperkuat dan memperkokoh antara
perselisihan, dan keterceraiberaian. Allah sebagiannya dan sebagian yang lain.u 824
SWT berfirman,

"Sungguh, (agama tauhid) inilah agama


W*i Vt;i eit; €.e,Ft *
kamu, agamayang satu, dan Aku adalah Tfuhan-
jG t etu *;L ;!it tiy;:A)t 1:"
mu, maka sembahlah Aku." (al-Anbiyaa': 92)
#tr4r.**)t
"Sesungguhnya, rang-orang mukmin itu "Perumpamaan orang-orang mukmin da-
bersaudara.... " (al-Huiuraat: 10) lam saling menyayangi, saling mengasihi, dan
saling bersimpati itu seperti sebuah tubuh; ke-
"... Dan berpegang teguhlah kamu semua- tika ada salah satu anggota tubuh yang sakit,
nya pada tali (agama) Allah, dan janganlah bagian tubuh yang lain akan ikut bersimpati
kamu bercerai-berai...." (Ali 'Imraan: 103) dan merasakan penderitaannya dengan tidak
bisa tidur dan demam."Bzs

822 ALBahr Az-Zakhkhaar, jld.Y,hlm. 386; al-Baghdadi, Ilshul ad-Din,hlm.274.


423 HR Muslim dari Abu Hurairah r.a. (Lihat at-Arba'in an-Nawawiyyah)
424 HR al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, dan an-Nasa'i dari Abu Musa al-Asy'ari r.a. (Lihat al-Fath al-Kabir dan al-Jami'
ash-Shaghir)
azs HR Muslim dan Ahmad dalam Musnad-nya dari an-Nu'man bin Basyir r.a. (Lihat al-Fath al-Kabir dan at-Jomi' ash-Shaghir)
BagianV: FIQIH UMUM FIQIH ISLAM IILID 8

"Jika ada pembaiatan dua khalifah, bunuh-


q qitti*,.1cr'lr ,f1 ,4 ;Pt "ot
lah yang terakhir dari keduanya." 828

ii,;. G ,rr".jr ,yru. ,flt pi *Grt '*j- ot:


. ,/ J- U€;1;€Gtu
"trt
,
,it' ; r:l'i,J'jr
".'v, ;rku €J;c, 3";'ti €v;',t;i Li
"Sesungguhnya, posisi seorang mukmin
"Ketika perkara kalian telah bersatu atas
bagi kaumberiman adalah seperti posisi kepala
bagi tubuh; ia akan merasakan sakitketika ada seseorang lalu ada orang lain datang kepa-
orang dari kaum beriman sakit, sebagaimana da kalian dan ingin memecahkan tongkat ka-
tubuh merasakan sakit karena sesuatu yang lian atau'memecah belah persatuan kalian,
menimpa kepala."826 bunuhlah orang i7v.'a2e

Pada pertemuan di as-Saqifah


milih seorangkhalifah setelah Rasulullah saw.,
untuk me-
6v l\ga lir i'*t $rx ,s \ it
para sahabat berijmak bahwa tidak boleh ada
#tb;|,- ,r;li t* trtil iu 6iU 6
dua imam pada waktu yang sama. Hal ini ber-
dasarkan iawaban Umar bin al-Khaththab r.a.
terhadap al-Hubab bin al-Mundzir al-Anshari
#.; tt, i,t g il'ar t;;, #
r.a. ketika berkata, "Seorang amir dari kami
dan seorang amir dari kalian, wahai kaum
;J,GI,; E;
"Sesungguhnya, tidak akan ada lagi nabi
Quraisy." Umar r.a. berkata, "ltu berarti dua
setelahku dan akan datang setelahku para kha-
pedang dalam satu sarung dan itu tidak pas
lifah dan jumlah mereka banyak." Para sahabat
serta tidak layak."
bertanya, 'Apa yang Anda perintahkan kepa-
Fuqaha menetapkan bahwa tidak boleh
da kami ketika itu terjadi?" Beliau menjawab,
ada dua imam di satu negeri hingga meski-
"Penuhilah baiat khalifah yang pertama kemu-
pun daerah-daerahnya saling berjauhan. Ini
dian penuhilah hak mereka dan memintalah ke-
karena para pegawai negeri berarti menem-
pada Allah apayang menjadi hak kalian karena
pati posisi imam yang lain dalam hal maksud
sesungguhnya Allah akan meminta pertang-
yang diinginkan, juga karena praktik saha-
gungjawaban kepada mereka atas apa yang
[x1azz yang menjalankan perintah-perintah
Allah meng ampukannya kepada mereka."83o
Rasulullah saw. yang tercantum dalam sabda-
sabda beliau seperti,
Al-Mawardi mengatakan bahwa apabila

q iYl ,-o Itc z


lrLiu
zl
cJ. lir
A.J AJ
ada pengangkatan dua imam di dua daerah,

826 HR Ahmad dengan sanad yang terdiri atas para perawi hadits sahih. (Lihat Majma' az-Zawa'id,ild.YIII, hlm. 78)
827 Al-Bahruz Zakhktror; ild. V, hlm. 386; al-Asy'ar i, Maqalatu al-lslamiyyin wa lkhtilafu al-Mushailin, ild,. II, hlm. 133. Lihat rincian-
nya lebih iauh dalam Ensiklopedia Fiqih pada kata imaamah.
828Maksudnya, batalkanlah baiat khalifah yang terakhir (kedua). Pengarang kitab an-Nihayah mengatakan bahwa maksudnya
adalah batalkanlah dan jangan hiraukan ajakannya dan jadikanlah ia seperti orang yang telah mati. Hadits ini diriwayatkan
oleh Muslim dari Abu Sa'id al-Khudri r.a. (Lihat Imam an-Nawawi, Syarh Muslim, jld. XIl,hlm.242)
82e HR Muslim dari hadits Urfaiah bin Syuraih. [Lihat Syarh Muslim, jld. XII ,hlm.242)
830 HR al-Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah r.a. (Lihat Syarh Muslim, jld. XIl, hlm.23L; Jami' ul Ushul, jld.lV, hlm. 443)
JrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

pengangkatan dua imam itu kedua-duanya ti- tidak boleh dan telah terbentuk ijmak atas hal
dak sah. Ini karena umat tidak boleh memi- ini. Adapun jika jarak dan jangkaunnya ber-
liki dua imam pada waktu yang bersamaan jauhan dan wilayah masing-masing imam ter-
meskipun ada sekelompok orang yang memi- sebut dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh,
liki pandangan syadzz [tidak lumrah) dengan di sini ada celah kemungkinan boleh dan hal
memperbolehkan hal itu.833 Pernyataan ini ini sudah keluar dari ranah masalah-masalah
juga diikuti oleh Abu Ya'la. yang bersifat qetlf i."azz
Ibnu Hazm mengatakan bahwa di dunia Pengarang kitab al-Mawaaqf berkata,
ini tidak boleh ada imam kecuali hanya satu "Tidak boleh mengangkat dua imam di ne-
dan yang sah adalah imam yang dibaiat pa- geri yang kawasan-kawasannya sempit dan
ling pertama.s3a Ibnu Hazm juga menambah- berdekatan. Adapun di negeri yang kawasan-
kan bahwa mereka-yakni fuqaha-sepakat kawasannya luas dan berjauhan, sekiranya
bahwa kaum muslimin di seluruh dunia tidak sangat sulit iika diatur dan diurus oleh satu
boleh memiliki dua imam pada waktu yang imam, ini menjadi lahan ijtihad."
bersamaan, baik dua imam itu bersepakat Al-Baghdadi berkata, "Tidak boleh ada
maupun berseberangan, baik itu di dua tem- dua imam pada waktu yang bersamaan yang
pat maupun di satu tempat.s3s sama-sama wajib ditaati kecuali jika ada
Ada sekelompok ulama yang memperbo- dua negeri yang dipisahkan oleh lautan yang
lehkan ada imam lebih dari satu jika negeri- menghalangi dan menyulitkan sampainya
negeri yang ada saling berjauhan dan tujuan pertolongan dari negeri yang satu ke negeri
yang dimaksudkan dari mereka bisa tercapai yang lain dan sebaliknya. fika begitrl, masing-
secara sempurna. Sekelompok ulama yang masing dari penduduk dua negeri itu boleh
dimaksud adalah Imam al-Haramain, penga- mengangkat dan memiliki imam sendiri dari
rang kitab al-Mawaaqrl Abu Manshur al- putra negeri setempat."
Baghdadi, al-Karraamiyah, Abu ash-Shabah Asy-Syahrastani menuturkan dari al-
as-Samarqandi dan rekan-rekannya, Imamiah, Karramiyah bahwa mereka memperbolehkan
Zaidiah, al-fahizh, Abbad ash-Shaimari, an- dua negeri masing-masing mengangkat imam
Nashir, Imam Yahya bin Hamzah bin Ali al- sendiri. Maksud dan tujuan di balik pendapat
Husaini, dan al-Mdayyad dari kelompokAhlul mereka ini adalah ingin mengukuhkan kepe-
Bait dalam sebuah versi pendapatnya.s36 mimpinan Mu'awiyah di Syam berdasarkan
Pernyataan-pernyataan mereka adalah kesepakatan sekelompok sahabat serta me-
sebagai berikut. ngukuhkan kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
Imam al-Haramain berkata, "Menurutku, r.a. di Madinah dan al-'lraqain berdasarkan
pengangkatan dua imam di satu wilayah yang kesepakatan sekelompok sahabat.
kawasan-kawasannya saling berdekatan itu Ibnu Hazm dalam kitabnya, al-Fishal fi

831 Al-Mawardi, at-Ahkam as-Sulthaniyyah,hlm.T;Abu Ya'la, al-Ahkam as-Sutthaniyyah, hlm.9.


432 At-Muhatta, jld' rX, hlm.439.
833 Maratib al-Ijma',hlm. 124.
834 Imam al-Haram ain,at-lrsyad,hlm.425; al-lii dan al-f urjani, al- Mawaqifwa Syarhuha, jld. VIII, hlm. 353; al-Baghdadi,Ilshuluddin,
hlm.274; al-Fishal fi al-Milal wa an-Nihal, jld. IV hlm. BB; asy-Syahrastani, al-Milal wa an-Nihal, jld. l, hlm. ll3; al'Bahruz
Zakhkhaar, jld. V hlm.386.
835 Yakni hal tersebut sudah keluar dari ranah masalah-masalah yang tertetapkan berdasarkan dalil-dalil gatlr'i yang memberi
faedah yakin akan walibnya kesatuan umat.
BagianV:FIQIHUMUM JrLrD 8

al-Milal wa an-Nihal dan al-Baghdadi men- sifatnya, apakah wilayah itu dianggap seba-
jelaskan bahwa Muhammad bin Karam as- gai sebuah Daulah Islamiah ataukah tidak?
Sijistani berikut rekan-rekannya serta Abu
ash-Shubh as-Samarqandi berikut rekan-re- 2. KELAHIR AN AD.DAULAH AL.'SLAM IYAH
kannya memperbolehkan adanya dua imam
Kafian ini terdiri atas pengantar dan tiga
atau lebih pada waktu yang sama. Dalam hal
sub kajian.
ini, mereka berargumentasi dengan pernyata-
an kaum Anshar atau pernyataan orang dari
kaum Anshar yang pada kejadian as-Saqifah a. Kata Pengantar: Prlnsip Kelahiran
mengatakan, "Satu amir dari kami dan satu Negara dengan Semata-Semata telah
amir dari kalian." Mereka juga berargumen- Terpenuhinya Elemen Dasar atau Unsur-
tasi dengan perkara Ali r.a. dan al-Husain r.a. Unsurnya
dengan Muhwiyah r.a. Negara modern muncul dan lahir dengan
Al-Murtadha, pengarang kitab al-Bahr terpenuhinya unsur-unsur materiil pemben-
az-Zakhkhaar mengutip pendapat ulama-ula- tuknya, yaitu rakyat, wilayah teritorial dan
ma lain yang juga memiliki pendapat bahwa kekuasaan politik yang memerintah, serta
boleh ada imam lebih dari satu jika memang dengan adanya pengakuan masyarakat inter-
negeri-negeri yang ada saling berjauhan. Al- nasional terhadapnya.
Murtadha kemudian mengatakan tentang Negara adalah bentuk atau gambaran
pendapat az-Zaidiah, "Yang ashahh adalah bo- modern sebuah kumpulan komunitas politik.
leh iika rhemang negeri-negeri yang ada sa- Bentuk-bentuk kumpulan komunitas politik
ling berjauhan karena kemaslahatan yang di- lainnya juga memiliki komponen-komponen
inginkan dapat tercapai secara sempurna."836 dasar seperti yang dimiliki oleh negara.seka-
Al-Asy'ari dalam kitab Maqaalaat al- rang ini. Karenanya, bentuk-bentuk kumpu-
lslaamiyyiin berkata, 'Ada sekelompok orang lan komunitas politik lainnya tidak berbeda
mengatakan bahwa boleh ada dua imam pada dengan negara dalam hal tabiatdan substansi-
waktu yang sama, salah satunya adalah shaa- nya. Perbedaan-perbedaan yang ada antara
mit dan yang satunya lagi adalah baathin. keduanya tidak lebih merupakan perbedaan-
Ketika imam baathin meninggal dunia, digan- perbedaan kualitatif saja yang tidak sampai
tikan oleh imam shaamit.lni adalah pendapat menyentuh sisi esensialnya. Karena itu, seba-
ar-Rafidhah. Ada sebagian dari mereka yang gaimana kumpulan kelompok-kelompok po-
memperbolehkan ada tiga imam pada waktu litik lainnya, negara berdiri di atas landasan
yang sama yang salah satunya adalah imam keberadaan sekelompok orang dalam jumlah
shaamit, namun kebanyakan dari mereka yang besar yang menetap di suatu wilayah
mengingkari dan menolak pendapat ini." tertentu dan tunduk kepada tatanan atau or-
Pada tema "hilangnya ad-Doulah al-lslamt ganisasi politik tertentu.837 Karena itu, jika
yah" akan disinggung tentang hukum-hukum komponen atau unsur-unsur tersebut telah
wilayah yang memisahkan diri dari kekuasa- ada, maka lahirlah apa yang disebut negara.
an asli (pusat) untuk mengetahui status dan Sejarah kuno telah mengenal bentuk-

836 Lihat Ustadz Syekh Muhammad Abu Zahrah, a sy-Syafi'i,h1m.99.


a37 Dr. Tsarwat Badawi, an-Nuzhum as-Siyasiyyah,ild. I, hlm. 28.
FIQIH ISLAM ]ILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

bentuk negara dalam arti negara yang sebe- imaamah),yakni bahwa Daulah Muslimah me-
narnya, seperti negara Mesir kuno, negara miliki sistematika dan tatanan pemerintahan
Persia, dan negara Romawi. khas.
Di Semenanjung Arab berdiri sebuah ne-
gara Islam (ad-Daulah al-lslamiyah) dalam b. Bentuk-Bentuk Mekanlsme Kelahlran
bentuk yang sama yang sinar fajarnya mulai ad-Daulah ahlslamlyah
memancar pascahijrah Nabi Muhammad saw.
Kemunculan dan kelahiran ad-Daulah
dari Makkah ke Madinah pada tahun 622M.838
al-lslamiyah dengan terpenuhinya kompo-
Di Madinah, Rasulullah saw. menjalankan tu-
nen atau unsur-unsur materiil di atas adalah
gas-tugas seorang kepala pemerintahan di
dengan berdasarkan salah satu dari dua ben-
bawah pancaran sinar risalah Islam. Estafet
tuk mekanisme berikut ini.
pemerintahan negara Islam ini lalu diterus-
kan oleh al-Khulafa ar-Rasyidun lalu orang-
orang Umawi kemudian orang-orang Abbasi 7) Kelahlran Baru Secara Keseluruhan
dan seterusnya. Kelahiran dan kemunculan Terkadang, sebuah negara muncul, lahic
ad-Daulah al-lslamiyah pada era awal masa dan terbentuk dari komponen dan unsur-un-
Islam terus berkembang dan membentang se- sur baru, ada kalanya dengan menguasainya
cara gradual dengan berasaskan pada baiat secara paksa atau secara damai, atau dengan
dan al-'ahd. Ini karena sirah Nabi Muhammad hijrahnya sekumpulan manusia dan menetap
saw dan aiaran-ajaran agama beliau telah di suatu wilayah tidak berpenghuni atau wi-
membentuk sebuah sistem dan tatanan sosial layah yang ditempati oleh suku-suku terbela-
tertentu, dan sistem sosial inilah yang mem- kang atau sebuah komunitas yang lemah dan
bentuk sebuah sistem pemerintahan.s3e mereka memiliki hasrat serta keinginan un-
Dari pemaparan di atas, bisa dilihat bah- tuk membentuk sebuah tatanan dan organi-
waad-Daulah al-Islamiyah8ao muncul dan lahir sasi politik yang mandiri dan berdiri sendiri.
seperti negara-negara lainnya dengan ter- Ini adalah fenomena historis yang mayo-
penuhinya elemen dasar atau unsur-unsur- ritas negara kuno lahir dan muncul dengan
nya yang biasanya membentuk sebuah ne- cara seperti itu, di antaranya ad-Daulah al-
gara, yaitu wilayah teritorial, penduduk, dan Islamiyah pertama di Madinah dan kawasan
tatanan atau organisasi politik. Wilayah teri- sekitarnya kemudian membentang dan meng-
torialnya adalah Dar al-lslam, penduduknya alami perluasan melalui cara al-fath (pen-
adalah kaum muslimin dan orang-orangdzim- dudukan, penaklukan) hingga ke penjuru
mr,8a1 sedangkan organisasi poltiknya adalah Semenanjung Arab dan negeri-negeri Islam
kekuasaan Islam tertinggi [kftilaafah atau yang ditaklukkan. Kaum muslimin hijrah ke

838 Dr. Hasan lbrahim, Tarikhu al-lslam as-Siyasiy,ild.l, hlm. 100.


839 Kaiian yang ditulis oleh Dr. Muhammad Aziz Ahmad tentang "Konsep Negara dalam Islam" yang dimuat di maialah al-
Muslimun, jilid IV edisi VI, hlm. 59.
840 Perlu digarisbawahi di sini bahwa istilah agama, negara, ideologi, politik, dan sebagainya bagi orang-orang Baratsebenarnya
bagi kita telah terangkum dalam terminologi "agama Islam" yang mencakup semua istilah tersebut secara terpadu dan in-
tegral, tidak terpisah-pisah dan tidak pula saling berjauhan. Ibadah, muamalat (transaksi bisnis), pengadilan, administrasi,
pemerintahan, perang dan damai, semuanya bertemu dalam satu system, yaitu sistem Islam, dan memancar dari satu akidah,
yaitu akidah Islam.
841 Orang dzimmi atau ahlu ad-dzimmah adalah kelompok-kelompok nonmuslim yang tinggal di Dar al-lslam berdasarkan akad
dzimmah.
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM ]rLrD 8

Madinah kemudian mereka menaklukkan ne- kaian negara-negara Islam tidaklah seper-
geri-negeri yang ada di Semenanjung Arab ti tatanan masyarakat internasional dewasa
dan yang lainnya, dan mereka membentuk ini sehingga bisa dikatakan bahwa tatanan
sebuah pemerintahan dan sistem politik khu- masyarakat internasional sekarang ini adalah
sus untuk mereka yang berlandaskan asas- sebuah tatanan baru. Karena itu, menyangkut
asas baru berupa pemeliharaan agama dan masalah hukum-hukum internasional maka
pengaturan dunia. rujukannya adalah kepada hukum interna-
sional umum. Hanya saja, prinsip-prinsip
2l Kemunculan dan Kelahhan Sebuah pokok dan tatanan moral internasional yang
Negara dail Komponen dan Unsur-Unsur berkembang saat ini sebenarnya telah dinyata-
Lama kan secara jelas dalam Islam.
Di antara aturan hukum internasional
Cara ini ada kalanya dengan pemisah-
modern yang menjadi syarat lahirnya sebuah
an diri (separatisme) atau dengan penyatu-
negara setelah terpenuhinya komponen dan
an dan penggabungan (fusi atau aneksasi).
unsur-unsur materiil pembentuknya [un-
Kemunculan sebuah negara dengan cara per-
sur-unsur konstitutif) adalah dikeluarkan-
tama (pemisahan diri) pernah terjadi dengan
nya pengakuan dunia internasional tentang
merdekanya negara-negara yang memisah-
keberadaan dan eksistensi negara bersang-
kan diri dari kekhilafahan Abbasiyah dan
kutan (unsur deklaratif). Pengakuan terha-
membentuk negara-negara independen di
dap sebuah negara adalah termasuk salah
Andalusia, Maroko, Mesir, dan Iran. Adapun
satu bagian dari aturan-aturan hukum damai
munculnya sebuah negara dengan cara penya-
dalam hubungan internasional.
tuan dan penggabungan bisa terjadi dengan
Karena sejatinya Islam sangat mendam-
bersatunya dua negara atau Iebih dari negara-
negara dunia Islam pada masa sekarang dan
bakan tercapainya perdamaian yang mapan
di dalam hubungannya dengan bangsa-bangsa
membentuk satu negara [fusi) sebagaimana
kondisi yang terjadi di tengah-tengah sistem
lain dengan berdasarkan salah satu dari dua
hal, yaitu ada kalanya dengan masuk Islam
kekhilafahan di atas, atau membentuk sebuah
atau dengan perjanjian dan jaminan keaman-
uni riil, atau membentuk negara perseku-
an, maka dalam prinsip dan fiqih Islam yang
tuan dengan berdasarkan sebuah kesepakat-
tergambar pada pengklasifikasian dunia men-
an tanpa paksaan atau dengan kesepakatan
jadi dua kelompok yaitu Dar al-lslam dan Dar
damai dengan sebuah negeri besar atas dasar
al-Harb, tidak ada larangan untuk mengakui
akad, d zimmah misalnya.
keberadaan dan eksistensi sebuah negara
lain yang nonmuslim (Dar al-Harb). Ini karena
c. Pengakuan, Macam-Macamnya, dan
Dar al-Harb mencakup setiap negara nonmus-
Konsekuensl-Konsekuensinya pada
lim yang pada aslinya tidak berdamai dengan
Tataran Dunla lnternasional kaum muslimin dan tidakpula membuatsuatu
7) E*nsl Prlnslp Pengakuan dan Hal-Hal perjaniian dengan mereka. Karena itu, apabi-
yang Menladi lustifikasinya la telah dilakukan sebuah perjanjian damai
Sesungguhnya, sebagaimana yang telah antara ad-Daulah al-lslamiyah dan negara-ne-
gara Dar al-Harb atau negara-negara Dar al-
diketahui, tatanan masyarakat internasional
pada masa munculnya Islam dan masa rang- Harb tersebut memegang komitmen terhadap
IsLAM ]rLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

sebuah piagam yang mencantumkan pernya- dan kepentingan perdamaian yang menjadi-
taan untuk menghormati perdamaian dan kan negara Islam sebagai salah satu negara di
keamanan dunia internasional serta larangan dunia ini yang saling memberikan pengakuan
melakukan intervensi terhadap urusan ne- untuk menyelesaikan berbagai perselisihan
gara-negara lain, itu merupakan sebuah ben- dengan cara damai yang sejalan dengan logi-
tuk pengakuan secara implisit dari ad-Daulah ka pemikiran Islam dan wahyu risalahnya.
al-Islamiyah terhadap negara lain, terlebih Hal-hal yang menjadi pembenar dan jus-
bahwa rata-rata sebuah pengakuan biasanya tifikasi pengakuan di atas diperkuat oleh ke-
dikeluarkan secara ielas dan eksplisit dengan nyataan bahwa menurut para pakar hukum
keinginan dan kehendak bebas. internasional sekarang ini, pengakuan adalah
Hal ini sejalan dengan ayat, sebuah tindakan dan sikap bebas yang berda-
sarkan hal itu, sebuah negara atau sekelom-
"Tetapi jika mereka condong kepada per- pok negara mengakui keberadaan dan eksis-
damaian, maka terimalah dan bertawakallah tensi sebuah komunitas yang memiliki sebuah
kepada Allah. Sungguh, Dia Maha mendengar, organisasi politik di suatu wilayah tertentu
Maha Mengetahui." (al-Anfaal: 61) yang berdiri sendiri dan independen serta
mampu untuk mematuhi kewajiban dan tun-
Ini juga sesuai dengan pendapat fuqaha tutan-tuntutan hukum internasional umum.
yang mengatakan bahwa hukum asal hubung- Dengan pengakuan tersebut, negara-negara
an kaum muslimin dengan selain mereka ada- yang ada menampakkan keinginan dan niat-
lah hubungan damai.8a2 nya untuk menganggap negara tersebut seba-
gai salah satu bagian dari anggota komunitas
Berdasarkan hal ini, negara muslim bo-
leh mengakui eksistensi negara nonmuslim dunia internasional.Ea3
dengan bentuk pengakuan secara jelas dan
eksplisit maupun secara implisit, baik peng- 2) Macam-Macam Pengakuan
akuan secara de jure maupun secara de facto Sebagaimana yang ditetapkan oleh para
sesuai dengan situasi dan kondisi. pakar hukum internasional modern, peng-
Meskipun dakwah Islam adalah dakwah akuan ada tiga macam: pengakuan penuh,
yang memiliki orientasi universalitas dengan pengakuan tidak penuh, dan pengakuan ter-
cara hikmah dan mou'izhah hasanah sehingga hadap kondisi perang.saa
berikutnya kekuasaan ad-Daulah al-lslamiyah
akan membentang bersamaan dengan ter- a) Pengakuan Penuh
sebarnya dakwah Islam di penjuru dunia,
Sebagaimana yang sudah pernah dije-
namun hal itu tidak lantas berarti memejam-
laskan di bagian terdahulu, lahirnya sebuah
kan mata terhadap kondisi kemampuan dan
negara baru tidak cukup hanya dengan ter-
potensi yang ada, tuntutan-tuntuan realitas,
penuhinya unsur-unsur materiilnya (rakyat,

842 . 11hr1 ";15ad ataukah Perang" pada kajian terdahulu.


843 Dr. Hafizh Ghanim, Mabadi' al-Qanun ad-Dauli at-'Am,hlm.268.
844 Dalam Islam tidak ada larangan hakim (pemimpin) memilih salah satu dari ketiga bentuk ini berdasarkan penilaian dan
pertimbangannya terhadap kemaslahatan-kemaslahatan umum serta tuntutan-tuntutan politik dan kebijakan syar'i selama
prinsip pengakuan memang diakui dan diterima berdasarkan kaidah-kaidah Islam sebagaimana yang sudah pernah dising-
gung di bagian terdahulu.
Bagian V: FIQIH UMUM lsrAM ]rLrD 8

wilayah teritorial, dan kekuasaan yang me- atau mengundangnya untuk menghadiri ber-
merintah), tetapi juga harus dibarengi dengan bagai muktamar karena menganggapnya se-
adanya sebuah prosedur hukum, yaitu penga- bagai sebuah negara yang merdeka.
kuan terhadap negara tersebut. Hal ini berar-
ti harus ada pengakuan dari negara-negara (2) Pengakuan terhadap pemerintahan.
yang telah ada terhadap keberadaan dan ek- Obiek pengakuan ini adalah sebuah pe-
sistensi negara tersebut serta menerimanya merintahan baru di sebuah negara yang su-
sebagai bagian dari anggota masyarakat in- dah berdiri lama karena adanya revolusi
ternasional. Hal ini bisa terjadi dengan salah rakyat atau kudeta militersas yang mengaki-
satu dari dua hal berikut. batkan terjadinya perubahan dan pergantian
sistem pemerintahan di negara tersebut dan
(1) Pengakuan terhadap negara. munculnya sebuah pemerintahan baru meng-
Pengakuan ini biasanya terjadi ketika gantikan pemerintahan yang lama.8a6
munculnya sebuah negara baru yang merde-
ka. Pengakuan ini mengandung pengakuan b) Pengakuan Tldak Penuh atau
terhadap setiap pemerintahan resmi dan le- PengAkuan Pendahuluan
gal yang ada di negara tersebut. Pengakuan
Ketika suatu negara belum memenuhi
ini bisa secara jelas dan eksplisit dengan di-
komponen-dan unsur-unsur pembentuknya
cantumkan dalam sebuah perjanjian atau do-
secara sempurna, bisa saja untuk mengeluar-
kumen diplomasi, bisa dalam bentuk implisit
kan sebuah pengakuan pembukaan atau pen-
dengan cara membuka hubungan dengan ne-
dahuluan terhadap sebuah komunitas yang
gara baru tersebut seperti dengan melakukan
sedang dalam usaha mendirikan sebuah ne-
pertukaran perwakilan politik atau konsulat,
gara yang independen melalui revolusi atau
membuat sejumlah perjanjian dengannya,
gerakan melepaskan diri (separatisme).847

Menurut fuqaha lslam, imamah (kepemimpinan) bisa terbentuk.dengan dua cara. Pertama, dengan penuniukan ahlul hal-
li wa al-'aqdi (yakni dengan baiat atau dengan pemilihan). Kedua, dengan penunjukan imam sebelumnya (putra mahkota)
atau dengan syura (permusyawaratan). Diriwayatkan dari Imam Ahmad dan yang lainnya bahwa imamah bisa tertetap-
kan dengan cara paksaan dan tidak membutuhkan akad. Pernyataan ulama Hanafiah dalam hal ini: khilafah bisa terbentuk
dengan cara seseorang yang memenuhi syarat dan kriteria-kriteria meniadi khalifah berhasil melakukan penguasaan dan
pendominasian terhadap manusia sebagaimana khalifah-khalifah yang ada setelah kenabian. lika kemudian ternyata orang
tersebut tidak memenuhi syarat dan kriteria-kriteria tersebut, tidak lantas harus segera mencopot dan menggulingkannya
karena pencopotan dan penggulingan terhadapnya biasanya tidak bisa dilakukan kecuali dengan menempuh seiumlah pe-
perangan, intimidasi, dan berbagai kondisi yang mencemaskan, dan hal itu tentunya menimbulkan malsodah yang jauh lebih
besar daripada kemaslahatan yang diharapkan. Rasulullah saw. pernah ditanya tentang khalifah yang seperti itu dan dita-
nyakan kepada beliau,'Apakah kami harus melawan dan menentangnya?" Beliau meniawab, "Jangan, selama mereka masih
menegakkan shalat." Beliau bersabda,"Kecuali jika kalian melihat kekufuran yang nyata." lni adalah salah satu bentuk mene-
rima sebuah realita pahit karena terpaksa demi mencegah terjadi kekacauan meskipun itu memang tidak sesuai dengan prin-
sip syura yang ditetapkan dalam Islam. (Lihat al-Minhaj d,an Mughni al-Muhtaj, jld..lV hlm. L30-132; al-Mawardi, al-Ahkam
as-Sulthaniyyah, hlm.4,8-9; AbltYa'la,al-Ahkam as-Sulthaniyyah,hlm.6-7; al-Hujjatu al-Balighah, ild. II, hlm. 111. Lihat juga
imamah atau khilafah pada Ensiklopedia Fiqh) Sikap dan pandanag fuqaha yang tetap mengukuhkan dan menerima kondisi-
kondisi imamah yang tidak sesuai dengan aturan yang sebenarnya (kondisi-kondisi pengecualian) seperti di atas menuniuk-
kan bahwa boleh menerima dan mengakui kondisi-kondisi realitas yang serupa dengan itu.
Dr. Hafizh Ghanim, Mabaili' al-Qanun ad-Dauli al-Am, hlm. 277; Ali Manshur, Nuzhum al-Hukmi wa al-ldaoah fi asy-Syari'ah wa
al-Qawanin, hlm. 162, 166.
847 Dalam Islam, tidak boleh memberikan pengakuan terhadap kelompok atau komunitas pemberontak terhadap ad-daulah al-
Islamiyyah, sebagaimana yang teriadi ketika Andalusia melepaskan diri dari Timur. Waktu itu, para khalifah Baghdad sama
sekali tidak bersedia mengakuinya karena mereka adalah kelompok pemberontak (bughat, separatisJ sehingga tidak boleh
memberikan bantuan dan dukungan terhadap usaha pemisahan diri atau pemberontakan yang mereka lakukan. Berdasarkan
hal ini, para penguasa Umawi di Andalusia dan Adarisah di Maghrib al-Aqsha (Maghrib iauh) tidak lain adalah para pem-
berontak yang harus ditundukkan dan dikembalikan untuk patuh kepada khalifah atau imam.
lSLAM,rLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

Pengakuan ini mengandung sebuah pengaku- berikan oleh beberapa negara asing terhadap
an terhadap kondisi yang sedang berlangsung sebuah pemerintahan yang mengklaim bahwa
antara kelompok revolusi dan negara asal. ia adalah pemerintahan yang sahyangterben-
Menurut para pakar hukum, pengakuan tuk di luar wilayah teritorial negaranya [di
ini memiliki tiga bentuk sebagai berikut.sa8 luar negeri) sebagai akibat teriadinya kudeta
[1) Pengakuan terhadap umat (bangsa). militer di mana pimpinan kudeta mengambil
Pengakuan ini merupakan sebuah langkah alih kendali kekuasaan di dalam negeri. Hal
menuju pengakuan terhadap sebuah negara. ini sebagai langkah persiapan bagi pemerin-
Pengakuan ini biasanya diberikan oleh nega- tahan tersebut untuk kembali ke negaranya
ra-negara pemilik kepentingan terhadap suatu guna mengusir kelompok kudeta tersebut dan
bangsa yang loyal kepada mereka dengan cara mengambil alih pelaksanaan pemerintahan
memberikan pengakuan terhadap sebuah ko- di dalam negara tersebut dengan menguasai
mite nasional suatu bangsa yang terbentuk di wilayah teritorial dan rakyatnya serta menja-
luar dan ada sejumlah negara asingyang mem- lankan semua kewenangan dan otoritas yang
buka interaksi dengan komite tersebut seakan- berhubungan dengan pemerintahan.
akan komite tersebut adalah representasi atau
wakil bangsa dari mana komite itu berasal. Hal c) Pengakuan terhadap Kondlsi Perang
ini seperti pengakuan negara-negara Arab dan Pengakuan yang diberikan ketika revolusi
sejumlah negara sahabat terhadap Organisasi yang terjadi sudah mulai mengambil bentuk
Pembebasan Palestina (PLO) untuk mewakili perang saudara dan kelompok gerakan sepa-
bangsa Palestina. ratis telah memiliki sebuah pemerintahan ter-
organisir yang menjalankan kekuasaannya di
[2) Pengakuan terhadap sebuah revolusi. salah satu wilayah tertentu serta memiliki pa-
Pengakuan terhadap sebuah revolusi sukan militer resmiyang mengikuti kaidah dan
(tsaurah) yang bergejolak di dalam sebuah aturan-aturan perang. Pengakuan terhadap
negara yang dilakukan oleh sebagian dari ka- kondisi perang memunculkan sejumlah dam-
wasan negara tersebut dengan maksud ingin pak dan konsekuensi yang berkaitan dengan
melepaskan diri. Yang dimaksud dengan revo- masalah mematuhi kaidah dan aturan-aturan
lusi atau pemberontakan di sini adalah gerak- hukum perang internasional serta keharusan
an atau gejolak bersenjata yang gejolaknya ti- negara yang memberikan pengakuan untuk
dak sampai sebesar perang saudara. tetap menjaga sikap netral hingga kelanjutan
nasib perang yang sedang berlangsung bisa di-
[3) Pengakuan terhadap sebuah pemerintah- ketahui dan perlawanan berakhir dengan ke-
an di luar negeri (pemerintahan yang menangan di pihak wilayah yang memberon-
dijalankan oleh orang yang berada di tak ataukah negara asal.sae
pengasingan). Dalam fiqih Islam, situasi ini menyerupai
Hal ini seperti pengakuan terhadap se- kasus kelompok pemberontak (bughat) atau
buah bangsa dengan cara pengakuan yang di- darul baghyi [negeri atau wilayah yang dikua-

848 Dr. Hafizh Ghanim, Mabadi'al-Qanun ad-Dauli al-Am,hlm.27L dan setelahnya; Ali Manshur, Nuzhumu al-Hukmiwa al-ldarah
fiasy-Syari'ah wa al-Qawanin, hlm. 164 dan berikutnya; Fu'ad Syabath, al-Huquq ad-Dauliyyah al-'Ammah,hlm. L75-L78.
Dr. Hafizh Ghanim, Mabadi' al-Qanun ad-Dauli al-Am,hlm.27l dan setelahnya; Ali Manshur, Nuzhum al-Hukmi wa al-ldarah fi
asy-Syari'ah wa al-Qawanin, hlm. 164 dan berikutnya.
BagianV:FIQIHUMUM lsrAM ]rLrD 8

sai oleh kelompok pemberontak atau separa- lepas dari individu dan person pemimpin.
tis). Apabila pemimpin asal (pemimpin pusat) Pemimpin atau khalifah posisinya diang-
tidak bisa menundukkan kelompok separatis gap sebagai orang yang dipercaya dan di-
dan mereka tetap mampu mempertahankan amanati memegang kekuasaan yang dija-
kekuasaannya terhadap wilayah-wilayah yang Iankannya secara sementara dan sebagai
berhasil mereka kuasai, berarti dimungkinkan wakil umat. Hal ini sebagaimanayangtam-
adanya pengakuan terhadap mereka oleh pi- pak jelas dari pidato-pidato politik yang
hak-pihak lain berdasarkan pada realitas yang disampaikan oleh al-Khulafa' ar-Rasyidun
teriadi, dengan pertimbangan bahwa pengaku- seusai mereka dibaiat.8s1 Dari pidato-pi-
an tersebut tentunya merugikan negara asal. dato politik al-Khulafa' ar-Rasyidun terse-
but, bisa diketahui bahwa mereka menia-
lankan kekuasaan demi kemaslahatan dan
d. Personalltas ad-Daulah al-lslamlyah
kepentingan kaum muslimin bukan ke-
Ad- auloh ol- I slamiyah memiliki persona-
D
maslahatan dan kepentingan pribadi me-
litas yang independen dan berdiri sendiri yang
reka. Khalifah menganggap dirinya sebagai
pada masa sekarang dikenal dengan istilah
wakil umat dalam urusan agama serta da-
personalitas maknawi atau i'tib aari (persona-
lam mengelola dan mengatur urusan-urus-
litas semu, abstrak, dianggap seperti person
an negara sesuai dengan syariat Allah dan
asli).8so Fuqaha Islam juga menetapkan pe-
Rasul-Nya.8sz Karena itu, khalifah menda-
ngertian istilah ini dengan bukti bahwa mere-
patkan kekuasaannya dari umat dan umat
ka menetapkan sejumlah dampak atau sejum-
memiliki hak untuk memberikan masukan,
lah karakteristik untuk sebuah negara dan
saran dan nasihat kepadanya, serta men-
lembaga yang semisal negara. Seiumlah ka-
copotnya dari kedudukannya jika memang
rakteristik tersebut adalah sebagai berikut.
ditemukan hal yang mengharuskan untuk
1) Fuqaha Islam mengenal konsepsi bahwa mencopotnya.ss3
negara independen dan berdiri sendiri

850 Hukum internasional Barat pada pertengahan abad dua puluh mengenal istilah ini yang disematkan kepada sejumlah instan-
si atau lembaga-lembaga umum. Hukum internasional Barat menilai bahwa negara memiliki personalitas maknawi dan hal
ini memiliki sejumlah implikasi seperti berikut.
. Negara dianggap sebagai sebuah kesatuan atau entitas hukum (legalJ yang berdiri sendiri dan lepas dari individu-individu
pemimpin yang memerintah.
. Hak-hak negara tetap ada selama eksistensi negara itu masih ada meskipun individu-individu yang memerankannya ber-
ganti-ganti, kewajiban-kewajiban, perianiian-perjanjian, dan kesepakatan-kesepakatan yang dibuat oleh negara tetap ber-
laku efektif dan negara wajib mematuhinya meskipun individu-individu yang memerankannya berubah atau meskipun
individu-individu yang membuat komitmen, perjanjian dan kesepakatan-kesepakatan atas nama negara tersebut sudah
tidak ada.
. Hukum dan aturan-aturan yang dikeluarkan oleh negara masih tetap berlaku selama tidak dibatalkan, diamandemen, atau
direvisi secara eksplisit atau implisit. [Lihat Dr. Hafizh Ghanim , Mabadi' al-Qanun ad-Dauli al-Am, hlm. 140 dan setelah-
nya; Dr. Tsarwat Badawi, an-Nuzhum as-Siyasiyyah, jld. l, hlm. 52 dan setelahnya; Dr. Utsman Khalil dan Dr. Sulaiman ath-
Thahawi, Mujazu al-Qanun ad-Dusturr; hlm. 12 dan setelahnya; Dr. Hamid Sulthan,Ahkamu al-Qanun ad-Dauli fi asy-Syari'ah
al-lslamiyyah,hlm. 185; Dr: Syamsuddin Wakil, Muhadharatfi an-Nazhariyyat al-'Ammah li al-Haqq,hlm. 113)
851 tbnu Qutaibah, al-lmamoh wa as-Siyasah,hlm. 16, 50.
852 Hasan Ibrahim ,Tarikhu al-lslam as-Sryasi, ild. I, hlm. 203 dan setelahnya. Dalam menjelaskan tentang imarah, Rasutullah saw.
i;t ri;l
f :4t ; ; tib
"
t1L" A' ;p \yLi -t'j rt
bers ab d a, W
^d' q JJt 4;"1 a1
"sesungguhnya,imarahadalahamanat,bahwaimarahakan menyebabkankehinaandanpenyesalankelakdiharikiamatkecuali
orang yang mendapatkan dan mengambil jobatan imarah dengan memenuhi haknya serta menunaikan apayang menjadi tugas
dan kewajibannya." (HR Muslim dari Abu Dzarr r.a.) Lihat an-Nawawi, Syarh Muslim, ild.Xll, hlm. 209.
8s3 Al-Mawardi, a/ -Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 15 dan setelahnya; al-Hujjatul Balighah, jld.ll, hlm. 112; Yusuf Musa, Nizham al-
Hukmi fi al- Islam, hlm. 124.
,rLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

Para pegawai dan pejabat yang di- Imam Abu Hanifah mengatakan bahwa
tunjuk dan diangkat oleh seorang sultan dalam hal ini imam bisa memilih antara mem-
tidak lantas tercopot dari kepegawaian bagi tanah tersebut di antara ghaanimiin
dan jabatan mereka ketika sultan yang (pasukan yang ikut dalam proses penakluk-
mengangkat mereka meninggal dunia. an) dan statusnya menjadi tanah 'usyriyyah,
Begitu juga, seorang wakil hakim agung mengembalikannya ke tangan orang-orang
[qadhi) tidak tercopot dari jabatannya muysrik pemilik asal tanah tersebut dengan
ketika hakim agungnya dicopot atau me- ketentuan harus membayar kharaaj (pajak
ninggal dunia. Ini karena seorang qadhi bumi) tanah tersebut, sehingga dengan begi-
yang menunjuk seseorang sebagai wakil- tu, status tanah tersebut adalah sebagai tanah
nya dalam menjalankan tugas pengadil- kharaajdan para pemiliknya adalah sebagai
an, hal itu ia lakukan atas nama kekuasa- Ahlu Dzimmah, atau menjadikannya sebagai
an dan otoritas umat serta hak-hak umat, tanah wakaf bagi seluruh kaum muslimin [di-
bukan atas nama kekuasaan pribadi dari gunakan untuk kepentingan umum seluruh
sultan dan tidak pula atas dasar hak pri- kaum muslimin).
badinya. Ini karena posisi khalifah atau Ulama Hanabilah, berdasarkan pendapat
sultan adalah seperti utusan atau delega- yangarjah menurut mereka, menyatakan bah-
si yang merepresentasikan umat.Esa wa imam (pemimpin) melakukan apa yang
menurut penilaiannya itu adalah lebih baik,
2) Ad-Dauloh al-lslamiyah masih tetap me-
apakah membaginya ataukah menetapkan
miliki hak-haknya meskipun terjadi peru-
statusnya sebagai wakal sebagai bandingan
bahan kepemimpinan. Hal ini berdasar-
kharaaj [pajak bumi) permanen yang ditetap-
kan bukti bahwa Umar bin al-Khaththab
kan atas tanah tersebut sebagai biaya sewa.
r.a. membiarkan tanah kawasan-kawa-
san yang ditaklukkan tetap berada da-
Begitu pula, tanah kawasan-kawasan
yang dimiliki secara kebetulan karena diting-
lam kepemilikan penduduknya dengan
gal pergi oleh para penduduknya karena tak-
ketentuan mereka membayar kharaaj se-
ut (tanah/a'i), ketika tanah itu dikuasai, sta-
cara rutin.sss Fuqaha menegaskan hal ini
tusnya juga menjadi wakaf. Begitu pula, tanah
dan menetapkan bahwa tanah kawasan-
kawasan yang dikuasai berdasarkan shulh
kawasan tersebut statusnya adalah wa-
kaf untuk kaum muslimin (baca: untuk [perjanjian damai, kompromi), kepemilikan
tanah tersebut adalah untuk kami (kaum
kepentingan dan kemaslahatan umum
muslimin), dengan berdasarkan perjanjian
kaum muslimin).
damai itu, tanah tersebut menjadi wakaf dan
Imam Malik mengatakan bahwa status menjadi bagian dari Dar al-lslam sehingga ti-
tanah kawasan-kawasan yang dikuasai oleh dak boleh dijual dan tidak pula digadaikan.ss6
kaum muslimin secara paksa adalah wakaf Fuqaha juga mengatakan, "Baitul mal
untuk kaum muslimin. adalah pewaris orang yang tidak memiliki

854
Al-Bada'i',lld,.V II, hlm. 16, dan jld. VI, hlm. 37 dan halaman berikutnya; Ustadz az-Zarqi, al-Madkhal ila Nazhariyyatul lltizam
al-'Ammah fi al- Fiqh al- I slami, hlm. 262, pasal 186.
855
Syarh as-Sair al(aDir jld. III, hlm.254; Abu Yuslf ,al-Kharaj,hlm.24,27 dan35; al-Qasthalani Syarh al-Bukhari, ild. V, hlm. 200;
al-Amwal, hlm. 58; al-Baladziri, Futuh al-Buldan,hlm. 275.
856
Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 132 dan setelahnya; Abu Ya'la, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 130 dan setelah-
nya. Untuk lebih lengkapnya, bisa dilihat pada tulisan Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, Amwal al-Harbiyyin, pasal 84-88.
Bagian V: FIQIH UMUM FIQLH ISLAM JILID 8

ahli waris."8s7 Ini adalah hak yang memang "Orang-orang Islam harus mematuhi dan
tertetapkan untukbaitul mal dan sudah men- memenuhi syarat'syarat yang telah mereka
jadi hal yang pasti bahwa baitul mal terma- buat selama syarat-syarat itu sesuai dengan
suk salah satu hak negara yang paling khu- kebenaran."sse
sus, bahkan termasuk salah satu komponen
atau elemen utama keberadaan negara. Di an- Seandainya imam yang membuat perjan-
tara hukum fiqih menyatakan bahwa baitul iian genjatan senjata meninggal dunia atau
mal memiliki hak mengambil syuf'ah karena dimakzulkan, perjanjian itu tidak meniadi ba-
adanya kepemilikan bersama (syarikah) anta' tal, tetapi tetap berlaku sehingga orang yang
ra baitul mal dan pihak lain terhadap sebuah menggantikannya harus memenuhi dan me-
harta tidak bergerak yang dijual iika di sana matuhinya. Ini karena perjanjian dan kese-
ditemukan suatu kemaslahatan baginya.ssg pakatan yang telah dibuat sebelumnya itu
Adapun dalam kaitannya dengan kewaiib- adalah dengan berdasarkan ijtihad sehingga
an-kewaiiban negara, fuqaha Islam menga- tidak boleh dibatalkan dengan iitihad lain, se-
takan bahwa kewaiiban-kewajiban tersebut bagaimana seorang hakim tidak boleh mem-
tetap berlaku. Dalam kajian mereka sepu- batalkan hukum-hukum yang diputuskan
tar mu'ahadat (perianjian) misalnya, mere- oleh hakim sebelumnya dengan ijtihad baru.
ka mengatakan bahwa perjaniian yang telah Hal ini berdasarkan langkah Ali bin Abi
dibuat oleh negara tetap berlaku efektif dan Thalib r.a. yang tetap melanjutkan kesepakat-
kita wajib memenuhi dan mematuhinya sam- an yang ia buat untuk penduduk Najran.850 Ini
pai masa berlakunya perjanjian itu berakhir menunjukkan bahwa negara adalah syakhsh
atau dilanggar oleh musuh. Hal ini berdasar- maknawi [person "semu") yang diwakili dan
kan ayat, diperankan oleh imam, sedangkan imam
membuat berbagai kesepakatan dan perjan-
"Wahai, orang-orang Yang beriman! jian atas namanya.

Penuhilah janji-j anii...." (al'Maa'idah: 1) Hal ini juga diisyaratkan oleh faktabahwa
perlindungan dan jaminan keamanan (suaka)
Rasulullah saw. bersabda, yang diberikan oleh seorang muslim, baik
laki-laki maupun perempuan, itu juga berla-
d.tiAtattc p:?+i)A:ai ku atas seluruh kaum muslimin yang lainnya,
dalam arti mereka semua juga harus meng-

Harta kekayaan peninggalan orang yang tidak memiliki ahli waris diletakkan di bait al-mal berdasarkan kesepakatan em-
pat mazhab. Hanya sali, ulama Hanafiah dan ulama Hanabilah mengatakan bahwa dimasukkannya harta orang tersebut ke
dalam baitul mal bukanlah atas nama waris, melainkan termasuk salah satu bentuk menjaga kemaslahatan atas dasar bah-
wa harta itu adalah dimasukkan ke dalam kategori harta hilang sehingga selanjutnya di'tasharuf'kan untuk kemaslahatan
dan kepentingan-kepentingan umum. Ulama Malikiyah generasi akhir dan ulama Syafi'iyah menurut pendapat yang raiih
mengaiakan bahwabaitul mat dalam hal ini posisinya memang sebagai pewaris dengan syarat baitul mal tersebut memang
terkJlolasecararapidanbaik.(LihatSyorh as-Sirajiyyah,hlm. 11;SyekhAbdulAzhimFayyadh,Nizhamal-Mawarits,hlm.20,
cet. ll)
858 Asna al-MathaliD, ild. ll, hlm. 265; Syekh Alisy, Minahul Jalil'ild.lll, hlm. 584.
859 HR Al-Hakim dari Anas r.a. dan Aisyah r.a. (Lihat al-Fath al-Kabir) Hadits ini iuga diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Amr
v;"J-1')11:);i; C;y;*i; 'ii"Kaum muslimin harus menepati dan memenuhi
bin Auf r.a. dengan redaksi, *:5;'
syarat-syarat ying telah mereka biat dan sepakati kecuitii-siarat yang rienghoramkan sesuatu yang halal atau menghalalkan
sesuatu yang horam." (Lihat /Va iI al-Awthar,ild. V, hlm. 254)
Ad-Durr al-Mukhran ild. III, hlm. 25; at-Bada'i', ild. VII, hlm. 16; al-Qawanin al-Fiqhiyyah, hlm. 155; Mughni al'Muhtai,
jld.lY,
hlm. 261; at-Mughni,ild.YIII, hlm. 462; al-Bahr az'Zakhkhar,ild.Y' hlm. 450,455.
IrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

hormati dan mematuhi suaka tersebut serta Dalam ruang lingkup pertanggungjawab-
tidak boleh mengganggu orang yang diberi an perdata dan pidana, fuqaha Islam me-
suaka. Hal ini berdasarkan hadits, ngatakan bahwa apabila ada seorang hakim
merusakkan sesuatu dalam kasus di luar akti-

.,6!f e: ;x. i:t:i,E3 o;^ni vitas penerapan hukuman syara'di tengah-


tengah dirinya menjalankan salah satu ke-
o 1,. c / i'i. o,.
maslahatan dan kepentingan umum, yang
t'tv,Y "f+eJ menanggung ganti ruginya adalah negara
"Orong-orang muslim itu setora darah atas dasar pertimbangan bahwa negara ada-
mereka. Orang-orang lemah di antara mereka lah personalitas maknawiyyah yang diperan-
boleh berusaha (memberikan suaka, jaminan ke- kan oleh hakim dalam menggantikan jamaah
amanan) dengan mendopat tanggungan $amin- kaum muslimin. Izzuddin bin Abdi as-Salam
an) mereko (maksudnya, apabila ada seseorang mengatakan bahwa hakim atau imam apabi-
di antara mereka memberikan suaka atau la merusakkan sesuatu, baik itu berupa jiwa
jaminan keamanan kepada musuh dari orang maupun harta benda, pada saat ia melaku-
kafir, mereka semua harus menghormati dan kan suatu tindakan demi kemaslahatan, yang
menjaga suaka itu, mereka tidak boleh meng- harus bertanggung jawab dan menanggung
ganggu musuh yang diberi suaka tersebut mes- dendanya adalah baitul mal, bukan hakim
kipun orang yang memberi suaka itu adalah atau imam yang bersangkutan, bukan pula
orang yang lemah dan rendah di antara me- 'aaqilah-nya berdasarkan pendapat Imam
reka). Mereka itu bagaikan satu tangan meng- asy-Syafi'i. Ini karena ketika hakim atau imam
hadapi orong-orang selain mereka." 861 melakukan tindakan untuk kaum muslimin,
seakan-akan yang merusakkan adalah kaum
Hadits ini menunjukkan adanya personali- muslimin. Ini juga karena kasus-kasus ke-
tas i'tibar$ryah bagi kaum muslimin yang diwa- celakaan seperti itu banyak menimpa hakim
kili dan diperankan oleh salah seorangdi antara atau imam sehingga seandainya ia tetap ter-
mereka dan jaminan keamanan yang diberikan bebani pertanggungjawaban atas kasus-ka-
olehnya berlaku mengikat bagi mereka semua. sus kecelakaan yang terjadi, tentunya sangat
Di antara hukum fiqih menyangkut masa- memberatkan dirinya juga'aaqilah-nya.86s
lah ini adalah apa yang dikatakan oleh fuqaha Fuqaha Hanafiah menyebutkan bahwa
Islam bahwa baitul mal adalah yang bertang- apabila seorang hakim melakukan kesalah-
gung jawab memenuhi nafkah orang-orang an menyangkut salah satu kasus yang mur-
miskin yangtidak memiliki orangyang menang- ni sebagai hak Allah [yakni hak masyarakat
gung dan memenuhi nafkah mereka.862 umum), seperti ia menjatuhkan vonis hukum-

861
HRAhmad, Abu Dawud, dan Ibnu Malah dari hadits Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya dalam bentukriwayatmarfu'.
Dalam .9halrilr al-Bukhari, Shahih Muslim, dan Musnad Imam Ahmad terdapat sebuah hadits dari Ali bin Abi Thalib r.a. yang ber-
uunyi, a,uii \ #i-,-r, ;.-LJr Lr "1o.ino, perlindungan dan keamonan kaum muslimin adalah satu,yang orang lemah
di antara mereka bisa menggunakonnya untuk memberikan perlindungan dan jaminan keamanan." (Lihat Noila l-Awthar,ild.Vll,
hlm.27 dan halaman setelahnyaJ
Ibnu Taimiah, as-Siyasah asy-Syar'iyyah, hlm. 51; al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah,hlm.l22; al-Muhadzdzab, jld. II, hlm.
t67.
863
Qawa'idul Ahkam fi Mashalihi al-Anam (penerbit al-lstiqamah), ild. Il, hlm. 165. Untuk lebih detailnya, lihat Prof. Dr. Wahbah
az-Zuhaili, N azhariyyatu adh-Dhaman, hlm. 337.
Bagianv:FIQIHUMUM IsrAM rrLrD 8

an trad zina,pencurian, atau meminum minum- a. Ad-Daulah ahlslamlyah adalah Netara


an keras dan eksekusi hukuman had itu pun Pemiklran, lde, Gagasan, dan Prinslp-
telah dilaksanakan kemudian ternyata para Prinslp untuk Memperbalkl Kehldupan
saksi adalah orang-orang yang sifat'adaalah' Umat Manusla
nya gugur dan hilang, seperti mereka ternya- Teori negara dalam Islam secara dasarbah-
ta orang-orang yang pernah memiliki catatan wa ad-Daulah ol-lslamiyah adalah negara pe-
kriminal qadzf, yang bertanggung jawab dan mikiran dan gagasan (yakni memiliki manhaj
menanggung dendanya adalah baitul mal. Ini Ilahi) yang didirikan di atas landasan prinsip-
karena dalam hal ini, hakim melakukan tindak- prinsip dan tujuan-tujuan yang definitif dan
an demi kaum muslimin secara keseluruhan jelas,866 yang sangat menginginkan dan men-
dikarenakan yang mendapatkan kemanfaatan dambakan perbaikan kehidupan umat manu-
dan kebaikan hal itu adalah kaum muslimin, sia seluruhnya sesuai dengan manhaj akidah
yaitu az-zajr (efek jera), sehingga yang harus Islam, tuntutan-tuntutannya, serta sistem dan
menanggung kesalahan hakim tersebut juga tatanan-tatanan hukum perundang-undang-
mereka, sehingga diat yang harus dibayarkan annya yang tidak terpengaruh oleh tendensi
adalah diambilkan dari baitul mal mereka, dan para pembuat hukum perundang-undangan
dalam hal ini, hakim tidak terkena pertang- dan tidak pula dengan batas-batas wilayah da-
gungjawaban untuk membayarnya dengan lam ruang lingkup kawasan tertentu.
menggunakan harta pribadinya.s6a Undang-undang dan aturan hukum Islam
Dari semua itu, bisa diketahui bahwa ne- mencakup setiap orang yang beriman kepa-
gara methiliki kelayakan, kompetensi, dan danya tanpa mempertimbangkan perbeda-
kapasitas (ahliyyah) kewaiiban secara utuh an ras, etnis, suku bangsa, dan tanah tempat
serta memiliki dzimmah [tanggungan) yang tinggal dalam arti yang sempit. Hal ini seba-
independen dan berdiri sendiri lepas dari gaimana seruan untuk mendirikan sebuah
individu-individu yang meniadi unsur pem- negara dalam naungan Islam tidak bertumpu
bentuknya.B6s Ini adalah yang dimaksudkan pada bentuk-bentuk ikatan rasial dan histo-
dengan personalitas i'tibariyyah (personali- ris, berbeda dengan negara-negara modern
tas "semu") sebuah negara. sekarang ini yang bangunannya bertumpu
pada hal-hal seperti itu.
C. KARAKTERISTIK.KARAKTERISTIK fadi, negara Islam adalah sebuah negara
AfuNAULAH AL-ISLAMIYA" DAN yang memiliki ide, gagasan, manhaj yang ob-
PERBANDINGANNYA DENGAN NEGARA jektil dan risalah yang permanen, yang memi-
MODERN liki tugas menyebarluaskan akidah Islam serta
meluruskan berbagai pandangan dan pema-
7, KARAKTERIST'K.KARAKTER'STIK AD.
haman manusia tentang alam gaib dan alam
DAULAH AL-ISLAMIYAH
nyata dengan menyajikan solusi-solusi yang
Tema ini terdiri atas dua sub tema berikut tepat serta meletakkan sejumlah manhaj dan
ini. konsep-konsep kehidupan sosial, ekonomi,

86+ 41-3o4o'i', jld. vll, hlm. 16; Radd aI-Muhtar (penerbit al-Halabi), jld. IV hlm. 355.
86s Ustadz az-Zarqi, al-Madkhal ila Nazhariyyah al-lltizaam fi al-Fiqh al-lslami, hlm. 253.
866 Al-Maududi, Na zhariyyatu al-lslam os-Siyasiyyoh, hlm. 47 dan setelahnya; al-M attdrtdi, Nazhariyyatu al'lslam wa Hadyuhu fi as-
Siyasah wa al-Qanun wa ad'Dustur, hlm. 71 dan setelahnya.
IrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

dan peradaban yang tepat dalam bentuk yang bahkan secara jelas dan tegas menyatakan
mampu menciptakan kebaikan, kemakmuran, bahwa yang dimaksudkan dan dikehendaki
dan kebahagiaan, baik bagi individu maupun oleh jihad bukanlah memerangi manusia atau
komunitas. memaksa mereka untuk memeluk agama, me-
Dengan begitu, tergambar dengan jelas lainkan hidayah dan syahadat dengan ialan
tujuan luhur kaum muslimin di mata semua yang baik dan kesadaran bebas.868
bangsa yang ada, yaitu bahwa Islam meng- Al-Mawardi dan Abu Ya'la mengatakan
inginkan pertumbuhan dan kemakmuran bagi bahwa tugas dan kewaiiban pertama dan uta-
mereka, menjaga serta melindungi kemuliaan ma seorang imam adalah menjaga dasar dan
dan kehormatan mereka, serta tetap membiar- pokok-pokok agama serta hal-hal yang telah
kan sumber daya dan potensi-potensi mere- menjadi ijmak salaful ummah. Ketika mun-
ka berada di tangan-tangan mereka sendiri. cul orang mubtadi'[pelaku bid'ah) atau orang
Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang yang menyimpang, imam menyampaikan hu-
dilakukan oleh negara-negara imperialisme jah kepadanya, menjelaskan yang benar ke-
modern. Ini karena keinginan dan hasrat un- padanya, serta menanganinya sesuai dengan
tuk menyebarluaskan pemikiran dan gagasan hak dan hukuman had yang harus diterapkan
Islam sama sekali tidak menimbulkan keburuk- kepadanya supaya agama terjaga dari hal-hal
an sedikit pun sebagaimana yang ditimbulkan yang menyimpang dan umat terhindar dari
oleh keinginan dan hasrat penyebarluasan penyelewengan dan kesesatan.s6e
pengaruh dengan maksud dan tujuan meng- Ad-Dahlawi mengatakan bahwa di antara
eksploitasi yang mereka sebut dengan istilah tujuan pokok adalah menjaga agama dengan
penjajahan.s6T Iadi, ide dan gagasan tersebut menyiapkan para khathib, imam, para pence-
adalah Islam, dan pemikiran Islam yang me- ramah, dan para pengajar.sTo
nempati posisi pemikiran nasionalisme da- Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa mak-
lam artinya yang positif tidak memunculkan sud dan tujuan semua kekuasaan dan peme-
hasrat mengeksploitasi tanah orang lain atau rintahan dalam Islam adalah supaya agama
mengeksploitasi kelompok manusia lain. semata-mata hanya untuk Allah dan menja-
dikan kalimat-Nya itulah yang tinggi. Ini ka-
b. Visl, Misl, dan Tuluan ad-Daulah ah rena Allah SWT menciptakan makhluk tidak
I sl a mlyah adalah Menyampalkan lain adalah untuk itu dan karena itulah Dia
Risalah lslam sebagal Sebuah menurunkan kitab-kitab suci, mengutus para
KewaJiban ldeologl rasul, dan untuk itulah Rasul dan kaum muk-
Sesungguhnya, tujuan esensial pemerin- minin berjihad. Allah SWT berfirman,
tahan Islam adalah menyebarluaskan risalah
Islam, menjaga, melindungi, dan membela aga- 'Aku tidak menciptakan jin dan manusia,
ma yang dilakukan oleh negara berikut ber- melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."
bagai instrumen dan perangkatnya. Fuqaha (adz-Dzaariyaat: 56)

467 SayyidQuthb, Nahwa Mujtama' lslami,hlm.97.


868 Mughni at-Muhtaj, jld.lV,hlm. 210; Bujairmi al-Khathib, jld.tY,hlm.227.
s6e Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyoh, hlm. 14; Abu Ya'la, aI-Ah kam as-Sulthaniyyah,hlm.Il.
87o Hujjatullah al-Balighah,itd. II, hlm. 132.
Bagian V: RQIH UMUM ISLAM JILID 8

"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul sesuai dengan kemampuao ia adalah terma-
pun sebelum engkau (Muhammad), melain- suk orang yang paling mulia di antara manusia
kan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak pada masanya dan ia termasuk semulia-mulia-
ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, nya para mujahid di ialan Allah. Ada riwayat
maka sembahlah Aku." (al'Anbiyaa': 25) menyebutkan,'Satu hari dari seorang imam
yang adil adalah lebih utama daripada ibadah
"Dan sungguh, Kami telah mengutus se- enam puluh tehun'ug17
orang rasul untuk setiap umat (untuk menyeru' Dari semua itu, bisa diketahui secara jelas
kan),'sembahlah Allah, dan iauhilah Tagut.i..." bahwa tujuan ad-Daulah al-lslamiyah adalah
(an-Nahl:36) memperbaiki dan meluruskan agama dan du-
nia, menegakkan keadilan, meninggikan kali-
Ibnu Taimiyah juga mengatakan, "Maksud mat Allah (yakni menerapkan ajaran-aiaran
dan tujuan yang pasti dan waiib dari kekua- Islam yang tercantum dalam Al-Qufan dan
saan dan pemerintahan adalah memperbaiki Sunnah), amar makruf dan nahi mungkar.
dan meluruskan agama makhluk yang jika ti- Dengan begitu, pemerintahan Islam mam-
dak mereka dapatkan niscaya mereka akan pu mewujudkan pola ideal yang didambakan
merugi dengan kerugian yang nyata dan ke- dan diinginkan oleh Islam untuk umat manu-
nikmatan-kenikmatan yang mereka dapatkan sia, yaitu merealisasikan hukum-hukum
di dunia sekali-kali tidak akan memberikan syariat serta menjadikan seorang muslim
manfaat kepada mereka. fuga, memperbaiki mampu menjalani kehidupan sesuai dengan
dan meluiuskan perkara dunia mereka yang tuntutan-tuntutan hukum-hukum syariat. Ini
agama tidak akan tegak kecuali dengan itu. karena Islam adalah asas semua aturan dan
Perkara dunia tersebut ada dua macam, yai- tatanan dalam kehidupan. Kata agamo men-
tu membagi harta di antara orang-orang yang cakup seluruh aspek aktivitas manusia, baik
berhak mendapatkannya dan menghukum dalam bidang tatanan politik untuk umat
orang-orang yang melanggar dan melampaui manusia maupun dalam bidang moral, eko-
batas. Barangsiapa tidak melampaui batag nomi, sosial, politik, kebudayaan, ilmu penge-
menjadi baik dan luruslah agama dan dunia- tahuan, dan pendidikan yang semuanya itu
nya. Karena itu, Umar bin Khaththab r.a. ber- terkandung dalam Al-Quian.872 Ringkasnya,
kata,'Sesungguhnya, aku mengutus para pega- fungsi dan tugas ad-Daulah al-lslamiyah ada-
waiku kepada kalian tidak lain adalah supaya lah menyebarluaskan peradaban yang memi-
mereka mengajarimu Kitab Tuhan kalian dan liki karakter humanisme yang luhur.
Sunnah Nabi kalian serta menegakkan agama
kalian di antara kalian.' Ketika ralqyat meng- 2. PERBANDINGA'VAD.DAULAH AL.
alami perubahan di satu sisi dan para pemim- ISLAMIYAH DENOAN NEGARA MODERN
pin di sisi lairy perkara-perkara akan saling
Temaini terdiri atas dua sub tema seba-
kontradiksi. Ketika seorang pemimpin berusa-
gai berikut.
ha keras dalam memperbaiki dan meluruskan
agama dan dunia mereka seoptimal mungkin

877 As-Siyasah asy-Syar'iyyah (Mesir: Dar al-Kitab al-Arabi), hlm. 24'


872 Dr. Muhammad Aziz Ahmad, "Mafhumu ad-Daulah fi al-lslam", al-Muslimun, jilid IV edisi VI, hlm. 59.
_-

IsrAM 8 BagianV:FIQIHUMUM
'rLrD
a. Penlelasan Seputar Seberapa Jauh bawa senjata guna melindungi nyawa mereka
Tlngkat Keterlkatan Negara Modern dalam koridor aturan-aturan hukum. Materi
dengan Prlnslp-Prlnslp dan Agama- nomor delapan dari dokumen yang sama juga
Agpma menyebutkan bahwa penganut Kristen Katolik
Pada masa sekarang ini,kita tidak mene- bisa mewarisi atau naik tahta kerajaan Inggris.
mukan pengklasifikasian negara berdasar- Undang-Undang Amandemen nomor 3 me-
kan agamanya. Hukum internasional umum nyebutkan bahwa orang yang memegang tam-
tidak memerhatikan masalah agama suatu puk kerajaan haruslah anggota jemaat Gereja
negara, tetapi hanya mengakui negara-nega- Inggris. |uga, selain orang Kristen dan selain
ra yang tersebar di dunia atas dasar wilayah orang Protestan sama sekali tidak bisa menja-
teritoral. Meski demikian, sudah menjadi hal di anggota Majelis Lord. I(erajaan Inggris juga
yang diketahui bersama bahwa jika negara- dinyatakan sebagai pelindung dan pengayom
negara di dunia dilihat dari sisi agamanya, Gereja Protestan di seluruh dunia.
bisa dikelompokkan menjadi empat kelompok Di Yunani, undang-undang dasarnya no-
utama:873 mor 1 menyebutkan bahwa aliran resmi bangsa
- negara-negaraKristen, Yunani adalah Kristen OrtodokTimur. Undang-
- negara-negara sekuler dan negara-nega- Undang Dasar nomor 47 menyebutkan bahwa
ra ateis, orang yang menduduki tahta Yunani haruslah
- pengikut Kristen Ortodok Timur.
negara-negara Budha, Hindu, dan Brahma,
- negara-negara Islam.
Di Denmark, undang-undang dasarnya
nomor 2 pasal 5 menyatakan bhhwa raja
Denmark harus dari pengikut Gereja Injil
1) Kelompok negara-negara Kristen.
fgospel). Undang-Undang nomor 1 pasal 3
Kelompok negara-negara ini tidak hanya
menyebutkan bahwa Gereja Injil adalah gere-
sebatas menyatakan agama resminya, tetapi se-
ia yang diakui di Denmark.
cara jelas dan eksplisit menyebutkan di dalam
konstitusi atau undang-undang dasarnya ten-
Di Irlandia, undang-undang dasarnya
menyatakan bahwa negara memberikan po-
tang alirannya juga, apakah Kristen Protestan,
sisi istimewa kepada Gereja Apostolik Katolik
Katolih ataukah Kristen Ortodok. Undang-un-
Suci.
dang dasar mayoritas negara-negara modern
Di Norwegia, Undang-Undang Dasar no-
terutama bangsa-bangsa Barat menyebutkan
mor 12 pasal 2 menyatakan bahwa Gereja
secara jelas dan eksplisit bahwa undang-un-
Injil adalah gereja resmi negara, Pada alenia
dang dasar memberikan tempat yang istimewa
untuk agama dan budaya kelompok mayoritas
dua pasal t
disebutkan bahwa raja Norwegia
haruslah dari pengikut gereja tersebut.
serta memberikan perhatian lebih untuk men-
jaga dan mengembangkannya.sTa Di Inggris, Di Swedia, Undang-Undang nomor 4 pa-
sal dua menyebutkan bahwa raja harus bera-
dokumen undang-undang materi nomor tuiuh
menyatakan bahwa undang-undang memper- sal dari pengikut aliran Injil Murni. Undang-
Undang nomor 4 juga menyebutkan bahwa
bolehkan para jemaat Gereja Protestan mem-
anggota dewan nasional harus dari para

473 Lihat artikel Abdurrahman Khidhr, "Makanu al-lslam fi Mafhumi ad-Daulah", majalah al-Muslimun, iilid V, edisi I, hlm. 67 dan
setelahnya.
874
Lihat artikel Zhafar Ahmad al-Anshari, "Unshur al-Aqidahfi ad-Dustur", majalah al-Muslimun, jilid V edisi VII, hlm. 59-64.
BagianV:RQIHUMUM lsrAM )rLrD 8

pengikut aliran Injil. resmi negara adalah aliran Gereja Katolik


Di Kolombia, undang-undang dasarnya no- Apostolik (Pengabaran).
mor 53 menyatakan perlunya memperbaiki hu- Di Argentina, Undang-Undang Dasar no-
bungan antara pemerintah dan Gereja Katolik. mor 2 menyatakan bahwa pemerintahan fe-
Di Republik Kostarika, Undang-Undang deral harus melindungi Gereja Apostolic.
Dasar nomor 66 menyebutkan bahwa aliran Di Burma, Undang-Undang Dasar nomor
Katolik adalah aliran resmi negara. 1 menyatakan bahwa negara mengakui sebu-
Di Republik Salvadoc Undang-Undang ah kedudukan khusus bagi agama Budha da-
Dasar nomor 12 menetapkan bahwa negara Iam kapasitasnya sebagai agama mayoritas
mengakui personalitas hukum (legal perso' yang menentukan.
nality) Gereja Katolik yang dianut mayoritas Di negara Thailand,
Undang-Undang
penduduk. Dasar nomor 7 menyatakan bahwa raja ada-
Di Spanyol, Undang-Undang Dasar nomor lah pemeluk agama Budha dan mengultuskan
9 menyatakan bahwa kepala negara harus ritual-ritualnya.sTs
dari jemaat Gereja Katolik. Undang-Undang
Dasar nomor 6 menyebutkan bahwa secara 2) Kelompok negara-negara sekuler.
resmi negara harus memberikan perlindung- Kelompok ini ada dua bagian, yaitu se-
an dan jaminan untuk memeluk dan menja- bagai berikut.
lankan ritual-ritual aliran Katolik dalam ka- a) Negara-negara yang konstitusinya ha-
pasitasnya sebagai aliran resmi negara. nya cukup menyatakan bahwa ia adalah
Di Portugal, Undang-Undang Dasar no- negara sekuler, bukan negara agama.
mor 24 pasal 2 mengatakan bahwa karena Negara-negara ini mengatakan keharus-
komunitas-komunitas manusia Portugal yang an untuk memisahkan agama dari nega-
diasuh dan dikelola oleh Gereja Katolik Lintas ra, seperti Prancis yang merupakan nega-
Lautan dianggap sebagai instrumen dan pe- ra yang pertama memunculkan "bid'ah"
rangkat untuk menyebarluaskan peradaban ini pascarevolusi tahun 1789 dan diiku-
dan pengaruh nasional serta sebagai pusat ti oleh nrrki di tangan Musthafa Kamal.
pelatihan orang-orang untuk membantu dan Di antara negara yang masuk bagian ini
mendukung pencapaian tujuan-tuiuan yang adalah India.
diinginkan, negara mengakui personalitas b) Negara-negara ateis, yaitu negara-nega-
hukum Gereja Katolik dan negara wajib mem- ra yang konstitusinya tidak cukup hanya
berikan perlindungan dan bantuan kepada- menyatakan bahwa mereka adalah nega-
nya karena Gereja Katolik dianggap sebagai ra sekuler, tetapi lebih jauh dari itu, kons-
pusat-pusat kebudayaan yang penting. titusi negara-negara tersebut melarang
Di Republik Paraguay, Undang-Undang penyebaran agama. Konstitusi tersebut
Dasar nomor 3 menyatakan bahwa aliran menjadikan propaganda antiagama se-

875 Amir Syakib Arselan memberikan komentar atas fenomena ini yang ia tuangkan dalam sebuah tulisannya yang dimuat di
malalair al-Muslimun, iilid V edisi Ill, hlm. 51-54. Di dalamnya, ia mengatakan, "Pemisahan agama dari politik di Eropa yang
masih sala digembar-gemborkan oleh sebagian kalangan penyesat di Timur, sebenarnya tidak memiliki dasar kecuali hanya
dalam arti administritif yang itu iuga berialan di negara-negara Islam. lni karena semua pemerintahan Katolik sangat ter-
ikat dengan agama Katolik kecuali Prancis. Negara Prancis sendiri yang sebagian kalangan menganggapnya sebagai negara
sekuler, iebenarnya adalah negara yang paling melindungi agama Kristen secara umum dan Katolik secara khusus. Adapun
negara-negara Protestan, .".r"ny, mendeklarasikan bahwa kulturnya adalah kultur Kristen, peradabannya adalah per-
adaban Iniil, dan bahwa negara-negara tersebut tidak berpaling dari ialan ini."
ISLAM IILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

bagai salah satu hak umum. Negara yang atau terikat dengan batas-batas wilayah geo-
pertama mengambil langkah ini adalah grafis, atau terikat dengan ikatan nasionalis-
Uni Soviet yang akhirnya mengalami me rasial. Masing-masing dari kedua negara
keruntuhan pada tahun 1989. tersebut memiliki visi dan misi menyebarluas-
kan pemikiran, ide, dan gagasannya ke selu-
3) Kelompok ketiga, yaitu negara-negara ruh penjuru dunia. Tidak ada larangan bagi
Budha, Konfuisme, dan Hindhu, seperti orang yang meyakini pemikiran dan gagasan
fepang dan pemerintahan China Kuno. tersebut untuk loyal kepada negara lain, yakni
Adapun India adalah campuran antara bahwa individu yang memiliki pemikiran dan
Hindhu, Maiusi, serta agama-agama dan ide tersebut memiliki dualisme loyalitas.
aliran-aliran lain. Setelah merdeka, konstitusi
negara India menyatakan bahwa India adalah D. TUGAS DAN FUNGSI NEGARA ISLAM876
negara sekuler, sedangkan konstitusi negara
Pakistan menyatakan bahwa Pakistan ter- 7. I$TA PENGANTAR SEPIIIAR DEFINISI
TUCAS DAN FUNGSI AD.DAULAH AL.
masuk negara Islam.
ISLAMIYAH

4) Kelompok keempat, yaitu negara-negara Islam memiliki karakteristik yang mem-


Islam. bedakannya dari apa yang berlaku pada masa
Yang terlihat dari penamaan ini bahwa fahiliah Arab, yaitu Islam menjaga dan melin-
yang menguasai, mendominasi, dan meng- dungi dua macam kemaslahatan dan kepen-
atur negara-negara tersebut adalah prinsip- tingan yang dengan kedua kemaslahatan itu,
prinsip Islam tanpa di sana ada kelas agama agama dan dunia bisa berjalan secara sistema-

yang memiliki berbagai keistimewaan dan tis, teratur, dan serasi. Nabi Muhammad saw.
kekhususan tertentu dalam pemerintahan, diutus memang untuk dua kemaslahatan dan
tetapi setiap muslim yang memiliki kompe- kepentingan tersebut. Karena seorang imam
tensi dan kapabilitas ikut bersama-sama ter- adalah wakil dan pengganti beliau, ia juga
libat dalam mengelola dan menjalankan roda bertanggung jawab terhadap kedua macam
pemerintahan. kemaslahatan dan kepentingan tersebut.877
Karena itu, tugas dan fungsi ad-Daulah al-
Islamiyah berbeda dengan negara-negara kon-
b. Perbandlngan ad-Daulah al-lslamlyah
stitusi parlementer dalam hal bahwa tugas dan
dengan Negara Komunls
fungsi ad-Daulah al-lslamiyah adalah menja-
aulah al- I sl a miy ahmemiliki titik temu
Ad- D
ga urusan dunia dan agama, bahwa tidak ada
dengan negara sosialis komunis pada satu ka- pemisahan antara agama dan negara sebagai-
rakteristik, yaitu keduanya sama-sama berlan- mana yang dilakukan oleh para pengikut aga-
daskan pada asas ide, gagasan, dan ajakan, bu- ma Kristen,878 bahwa khalifah atau imam se-
kan pada kepentingan-kepentingan materiil bagaimana ia mengatur kekuasaan legislatif,

476 Di sini, kami hanya akan menyebutkan prinsip-prinsip umumnya, sedangkan untuk detailnya bisa dilihat di al-Mausu'ah al-
Fiqhiyyah pada tema-tema seperti imamah, hak-hak asasi manusia, orang-orang dzimmi, orang-orang musta'man, dan seba-
gainya berupa kaiian-kaiian seputar konstitusi, peradilan, dan sosial.
87 7 Ad-Dahlawi, HulT'a tutlah al-Batig hah, ild,. il,hlm. 1 12, cet. I.
878 Sayyid al-Masih berkata, "Biarkanlah apa yang untuk kaisar adalah untuk kaisar dan apa yang untuk Allah adalah untuk
Allah."
Bagian V: FIQIH UMUM lsrAM ]ILID 8

yudikatil eksekutif, dan urusan-urusan dunia- hukum syara'yang tidak ada suatu kekuasaan
wi lainnya, ia juga memegang tugas kepemim- lagi di atasnya.88z
pinan [imam) shalat dan haji, izin penegakan Al-Mawardi mengatakan bahwa imamah
syiar-syiar agama di masiid, khutbah-khut- diletakkan untuk menggantikan (khilafah)
bah jumat dan hari raya, serta urusan-urusan kenabian dalam menjaga agama dan meng-
keagamaan lainnya, atas dasar pertimbangan atur urusan dunia.883
bahwa maksud dan tujuan dari pengangkatan- As-Sa'd at-Taftazani dalam al-Maqaashid
nya sebagai khalifah atau imam adalah supaya mengatakan bahwa imamah adalah kepe-
ia melaksanakan tugas menjaga agama dan mimpinan umum dalam urusan agama dan
mengatur urusan dunia.87e dunia sebagai khilafah (menggantikan) Nabi
Ti.rgas dan kewajiban ini bisa diketahui Muhammad saw.88a Tampaknya, ini adalah
dari sejumlah definisi khilafah yang diutara- definisi yang paling baik.
kan oleh para ulama. Di antaranya adalah se- Fakhruddin ar-Razi memberikan sebuah
bagai berikut.sso tambahan spesifikasi lagi untuk definisi khila-
Ad-Dahlawi mengatakan bahwa khila- fah. Ia mengatakan bahwa khilafah adalah ke-
fah adalah kepemimpinan umum dalam pemimpinan umum dalam urusan agama dan
rangka untuk menegakkan agama dengan dunia oleh seseorang dari beberapa orang.
menghidupkan dan merevitalisasi ilmu-ilmu Ia mengatakan bahwa tambahan ini untuk
agama, menegakkan rukun-rukun Islam, membedakannya dari seluruh umat ketika
melaksanakan iihad dan semua hal yang me- mereka mencopot seorang imam karena
nyangkut urusan jihad berupa penyiapan dan kefasikannya.sss
pengaturan pasukan, memberi mereka dari Al-lji memberikan sanggahan terhadap de-
harta /a'r, menjalankan fungsi pengadilan, finisi di atas karena definisi tersebut bisa dite-
menegakkan hukuman had, menghapus ber- rapkan pada posisi kenabian, yaitu "kepemim-
bagai bentuk ketidakadilan dan kelaliman, pinan umum dalam urusan-urusan tersebut
amar makruf dan nahi mungkar mewakili oleh satu orang".886 Al-lji mengatakan bahwa
Nabi Muhammad saw.881 yang lebih tepat adalah khilafah (mengganti-
Pengarang kitab al- B ahr az-Zakhkhaar me- kan) Rasulullah saw. dalam menegakkan agama
ngatakan bahwa imamah adalah kepemimpi- serta menjaga kekuasaan dan kontrol agama
nan umum oleh orang tertentu berdasarkan sekiranya seluruh umat wajib mengikutinya.ssT

879 Al-Mawardi, al -Ahkam as-Sulthaniyyah,hlm.3; Ibnu Khaldun, Muqaddimah,hlm. 191; Ustadz Khallal as-Siyasah asy-Syar'iyyah,
hlm. 58 dan berikutnya.
880 Untuk detailnya bisa dilihat di al-Masu'ah at-Fiqhiyya pada kaiian tentang imamah], al-lmamah al-Kubra.
881 Dikutip dari Shadiq Hasan Khan, Iktilu al-Karamah fi Tibyani Maqashid al-lmamah, hlm. 23.
saz AI-Bahr az-Zakhkhar, ild. Y, hlm. 374.
883 Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 3.
884 perlu digarisbawahi di sini bahwakatakhilafah,al-imamah al-kubro,imaratul mu'minin adalah kata-kata sinonim yang memi-
liki arti iama. (Lihat Dr. Dhiya'uddin ar-Ris, an-lVazh ariyyat as-Siyasiyyah al-lslamiyyah,hlm.92-103, cet. II)
88s Al-Mawaqif (penerbit al-Maghribi, 1907), ild. VIII, hlm. 345; Rasyid Ridha, al'Khilafah, hlm. 10; Syekh Muhammad al-Banna,
as- Siy a sah asy-Sy ar' iyyah, hlm. 14.
886 Al-Mawaqif, ild. VIII, hlm. 345.
857 Faedah definisi ini adalah bahwa definisi ini menjauhkan imamah dari aspek personal. Definisi ini tidak berbeda dengan
definisi yang diutarakan oleh al-Mawardi, hanya saia definisi ini menggunakan kata iqamah ad'din (menegakkan agama) se-
bagai ganti iitilahhirasah ad-din (menlaga agama). Bisa jadi, penggunaan katamenegakkanitu lebih kuatkarena kata ini men-
un;-"t[rn arti perealisasian dan pelaksanaan, bukan sekadar menjaga. Hanya sala, definisi ini tidak menyinggung masalah
."ngrtu. d1 mengelola urusan dunia. (Lihat Dr. Dhiya'uddin ar -Ris, an-Nazhariyyat as'siyasiyyah al-lslamiyyah, hlm. 116)
]rLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

Ibnu Khaldun mengatakan bahwa khila- wajiban-kewajiban imam. Dalam hal ini, mere-
fah adalah membawa seluruh umat kepada hal ka berdua menjelaskannya dengan menye-
yang sesuai dengan pandangan syara'dalam butkan sepuluh spesifikasi sebagai berikut.seo
hal kemaslahatan-kemaslahatan ukhrawi me- a. Menjaga pokok-pokok agama yang telah
reka dan kemaslahatan-kemaslahatan dunia- meniadi ijmak salafulummah supaya aga-
wi mereka yang akhirnya berujung kepada ke- ma terjaga dari hal-hal yang menyimpang
maslahatan-kemaslahatan ukhrawi. Ini karena dan umat terhindar dari penyelewengan
menurut syaari'[Allah SWT atau Rasul-Nya), dan kesesatan.
ujungnya adalah semua urusan dan perka- b. Melaksanakan hukum-hukum di antara
ra dunia dipertimbangkan berdasarkan ke- para pihak yang bertikai dan menyele-
maslahatan-kemaslahatan akhirat. Karena itu, saikan persengketaan di antara mere-
pada hakikatnya, khilafah adalah posisi me- ka hingga keadilan bisa tegak, supaya
wakili dan menggantikan pemilik syara' dalam orang yang zalim tidak melampaui batas
menjaga agama dan mengelola urusan dunia dan orang yang terzalimi tidak menjadi
dengan menggunakan dasar agama.888 lemah.
Sebagian ulama generasi akhir menga- c. Melindungi eksistensi dan menjaga ke-
takan bahwa khilafah adalah kepemimpinan amanan wilayah supaya manusia bisa
tertinggi dan kekuasaan umum yang kompre- beraktivitas dan melakukan perjalanan
hensif yang menjalankan tugas menjaga aga- dalam keadaan aman.
ma dan dunia.88e d. Menegakkan hukuman had supaya batas-
Kesimpulannya, tugas dan fungsi ad-Daulah an dan larangan-larangan Allah tidak di-
al-lslamiyahatau tugas dan fungsi khalifah pada langgar serta hak-hak para hamba-Nya
masa lampau adalah dua hal, yaitu menegak- terlindungi dari tindakan-tindakan peng-
kan agama Islam dan melaksanakan hukum- rusakan dan penggunaan tanpa hak.
hukumnya serta menjalankan dan mengelola e. Menjaga dan membentengi wilayah-
negara sesuai dengan batas-batas koridor yang wilayah yang bisa menjadi celah tempat
telah digariskan oleh Islam. Dengan kata lain, masuknya musuh (tsughuur) dengan se-
fungsi dan tugasnya adalah satu, yaitu mene- mua bentuk alutsista dan kekuatan yang
gakkan Islam. Sebagaimana yang telah diketa- memadai sehingga para musuh tidak me-
hui bersama, Islam adalah agama dan negara miliki celah melakukan pelanggaran dan
menurut istilah kontemporer. pelecehan terhadap kehormatan atau
mengalirkan darah seorang muslim atau
2. RINCIAN KEWN'BAN.I<EWATIBAN penduduk mu'aahad.
HAK'M (PEMIMP'N) ATAU TUGAS-TUAAS f. Beriihad melawan orang yang menentang
NEGARA dan melawan Islam setelah adanya dak-
wah hingga ia masuk Islam atau masuk ke
Al-Mawardi dan Abu Ya'la memaparkan
tentang fungsi dan tugas-tugas negara atau ke-
dalam dzimmah [meniadi orang dzimmi).

888 lbnu Khaldun, Muqaddimah (penerbit at-Tilariyyah), hlm. 191.


88e Ustadz Abdul Hayyie al-Katt ani, at-Taratib al-ldariyyah (penerbit al-Ahliyyah Ribath), ild. I, hlm. 2.
8e0 Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 14; Abu Ya'la, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 11. (Lihat juga di ad-Dahlawi,
Hujjatulltah al-Balighah, jld.ll, hlm. 132) Al-Mawardi mengungkapkan kewaiiban-kewaiiban ini dengan bentuk ungkapan lain
dan meringkasnya menjadi tujuh. Lihat Khan Zadad, Adab ad-Dunya wa ad-Din ma'a Syarhihi Minhaj al-Yaqin,hlm.234-236.
BagianV:RQIHUMUM ISLAM JILID 8

Menarik dan mengumpulkan /a'i dan se- cara langsung. Rasulullah saw. bersabda,
dekah (zakat) sesuai dengan yang te- "setiap kamu adalah pengampu dan setiap
lah diwajibkan oleh syara', baik berda- dari kamu akan diminfai pertanggungja-
sarkan nash maupun hasil iitihad, tanpa waban atas apa yang diampunya."Eer
kesewenang-wenangan.
h. Menentukan besaran 'athaa' [subsidi tu- Itu adalah fungsi dan tugas-tugas ter-
nai) dan apa yang harus ditunaikan dari penting ad-Daulah al-lslamiyah. T\rgas dan
baitul mal dengan tidak terlalu berlebih- fungsi yang pertama adalah tugas keaga-
an dan tidak terlalu kurang serta tepat maan. Ti.rgas yang ketiga, kelima, dan keenam
pada waktunya tanpa diajukan dan tanpa adalah tugas pertahanan dan keamanan.
ditunda-tunda. Tl.rgas kedua dan keempat adalah tugas ke-
Memilih dan mengangkat orang-orang hakiman dan pengadilan. Thgas ketujuh dan
yang tepercaya, ahli, jujur, dan kredibel kedelapan adalah tugas keuangan. Adapun
di dalam tugas dan pekerjaan yang dipas- tugas kesembilan dan kesepuluh adalah tu-
rahkan kepada mereka serta memercaya- gas administrasi.
kan dan memasrahkan urusan-urusan Fungsi dan tugas-tugas di atas mung-
kepada mereka supaya pekerjaan dan tu- kin bisa dikelompokkan dalam bentuk peng-
gas-tugas bisa berjalan secara rapi, siste- kelompokkan lain dan mengklasifikasikan-
matis, tepat dan akurat, serta harta ben- nya menjadi dua klasifikasi fungsi dan tugas,
da bisa terjaga. yaitu internal (ke dalam) dan eksternal fke
j. Melakukan sendiri secara langsung peng' luar) sebagaimana yang akan dijelaskan se-
awasan terhadap urusan-urusan serta bagai berikut.
meneliti dan memonitor keadaan-keada-
an supaya ia bisa memberikan perhati- a. Tugas dan Fungs! ke Dalam (lnterna!)
an terhadap tugas pengaturan umat dan
Tlrgas dan fungsi ini ada kalanya terkait
pemeliharaan agama, tidak hanya meng-
tuntutan dan kebutuhan-kebutuhan dasar so-
andalkan pemasrahan tugas itu kepada
sial dengan menjamin sarana prasarana dan
orang lain dan sibuk dengan kenikmatan
fasilitas-fasilitas umum masyarakat atau ada
atau ibadah karena orang yang tepercaya
kalanya terkait dengan tujuan-tujuan dasar
terkadang berkhianat dan seorang pena-
yang ingin dicapai oleh negara pemilik risa-
sihat terkadang melakukan manipula- lah. Hal ini akan dibahas dalam dua kajian se-
si. Allah SWT berfirman, "Wahai, Daud!
bagai berikut.
Sesungguhnya, engkau Kami iadikan khali
fah (penguasa) di bumi,maka berilah kepu-
tusan (perkara) di ontara manusia dengan
7) MenJamln Kemaslahatan dan
adil dan janganlah engkau mengikuti hawa
Kepentl ngan- Kepentl ngA n M asyarakat
nafsu...." (Shaad: 26) Dalam ayat ini, Allah T[rgas dan fungsi ad-Daulah al-lslamiyah
SWT menielaskan bahwa tidak boleh ha- tidak berbeda jauh dengan fungsi dan tugas-
nya memasrahkan begitu saja kepada tugas negara modern, sebagaimana yang bisa
orang lain tanpa ikut terlibat sendiri se- kita lihat pada sepuluh tugas dan kewajiban-

8er HR Muslim dari Abdullah bin Umar r.a. (Lihat an-Nawawi, Syarh Muslim, yld.Xll, hlm. 213)
FrQ!H ISIAM IILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

kewajiban imam di atas. Hal yang menjadi (grasi), juga seperti hak mengukuhkan dan
perhatian kami di sini secara garis besarnya meratifikasi sebagian putusan hukum. Hal
adalah tema tentang tugas memikirkan dan ini secara prinsip telah disebutkan oleh al-
mengatur urusan-urusan dunia. Fungsi dan Mawardi pada tugas dan fungsi nomor dua
tugas-tugas ini pada masa sekarang adalah dan empat. Hanya saia, fuqaha memiliki pe-
mirip dengan apa yang menjadi wewenang rincian dan klasifikasi dalam masalah ini.
dan kompetensi kekuasaan eksekutif dan ke- Ulama Hanafiah mengatakan bahwa secara
kuasaan yudikatif. syara', iika suatu perkara telah diajukan ke-
Sudah menjadi hal yang diketahui bersa- pada seorang hakim, hakim tidak boleh mem-
ma bahwa kekuasaan eksekutif memiliki se- berikan ampunan dari hukuman jika itu me-
jumlah hak politik, administratil militer, dan nyangkut kasus-kasus kejahatan dengan
peradilan.Ee2 ancaman hukuman had dan tidak boleh pula
Hak-hak administratiFe3 adalah hak- memberikan syafaat (menjadi perantara un-
hak yang terkait dengan pelaksanaan hukum, tukmelakukan lobi guna memintakan ampun-
pengelolaan dan administrasi negara serta an) di dalamnya.ses Adapun menyangkut ka-
berbagai sarana prasarana dan fasilitas-fa- sus-kasus dengan ancaman hukuman takzin
silitas umum negara berikut hak menunjuk, hakim boleh memberikan ampunan kepada
mengangkat, dan mencopot para pegawai. terpidana ketika memang ia melihat adanya
Hak-hak ini disinggung oleh fuqaha Islam di suatu kemaslahatan di dalamnya jika me-
dalam apa yang disebutkan oleh al-Mawardi mang pemilik hak memberikan ampunan ke-
berupa sepuluh fungsi dan tugas-tugas se- pada terpidana tersebut jika kasusnya adalah
orang imam di atas, terutama dua fungsi dan menyangkut hak Adami atau jika kasusnya
tugas terakhir fnomor sembilan dan sepu- menyangkut hak komunitas (hak Allah SWT).
luh). Ad-Dahlawi mengatakan bahwa di an- Dengan kata lain, hakim boleh tidak melak-
tara maksud dan tujuan pokok adalah meng- sanakan hukuman takzir kepada terpidana
atur dan mengelola kota berupa peniagaan jika kasusnya tidak menyangkut hak Adami
dan pertahanan, peradilan, penegakan hudud Ihak personal).t'u Hal ini berdasarkan hadits,
dan hisbah (penegakan hukum). Di antaranya
lagi adalah kemanfaatan-kemanfaatan bersa- ,q;St
€.\1. et'p :qt e ri *1
t

ma seperti penggalian sungai-sungai, pemba-


"Maafkanlah kesalahan dan kesilapan
ngunan jembatan, dan sebagainya.Eea
orang-orang baik kecuali jika kesalahannya
Hak-hak peradilan seperti hak pengam-
menyangkut tindakan dengan ancaman hukum'
punan khusus dan pengampunan umum
an had.'ae1

492 Prof. Dr. Utsman Khalil dan Prof. Dr. Sulaiman ath-Thamawi, Mujazu al-Qanun ad-Dusturi, hlm. 243, cet. IV.
893 Pembahasan ini dikhususkan untuk tema tugas dan fungsi negara ke dalam (internal). Ini karena itu, tempat pembahasan
tentang hak-hak politik dan kemiliteran adalah pada pembahasan lain yang dikhususkan untuk mengkaii fungsi dan tugas-
tugas eksternal negara.
494 Hujjatullah al-Balighah,ild. Il, hlm. 132.
895 Al-Mabsuth, jld. IX, hlm. lL3; Fath al-Qadir,ild.lV hlm. 197; al-Bada'i', jld. VII, hlm. 56; ad-Durr al-Mukhtarwa Radd al-Muhtar,
jld. lV hlm. 189.
896 Ad-Durr al-Mukhtar, ild,. III, hlm. 204.
497 HRAhmad, Abu Dawud, an-Nasa'i, Ibnu Adi, dan al-Uqaili dari hadits Aisyah r.a. Al-Uqaili mengatakan bahwa hadits ini memi-
liki sebuah ialur periwayatan, namun tidak kuat. (Lihat ot-Tolkhish al-Habir,hlm.36I; lami' ul Ushul, jld.lV hlm. 344; Majma'
az-Zawa'id,ild. Vl, hlm. 282; Nail al-Awthar, jld.Vll, hlm. 135J
Bagian V: FIQIH UMUM IsLAM ]rLrD 8

Adapun kekuasaan yudikatif, itu adalah ayaan dan pelanggaran terhadap orang lain,
kekuasaan yang menafsiri undang-undang atau melakukan suatu perbuatan yang bersi-
dan mengimplementasikannya terhadap ka- fat provokatif dan bisa mengobarkan api fit-
sus-kasus yang dilaporkan kepadanya dalam nah [konflik).
berbagai masalah persengketaan. Ini adalah Al-Mawardi mengatakan bahwa pilar
tugas dan fungsi qadhi (hakim) dalam Islam, keempat dari pilar-pilar yang bisa membuat
di mana ia melaksanakan tugas merealisa- dunia menjadi baik adalah keamanan umum
sikan hukum-hukum syariat secara akurat, yang menjadikan jiwa tenang, usaha dan cita-
teliti, juiur, dan accountable. Pengaturan dan cita bisa tumbuh sumbur, orang yang tidak
manaiemen dunia peradilan pada masa Islam bersalah merasa tenang, dan orang lemah
mencapai tingkatan yang luar biasa yang be-
merasa tidak terancam. Ini karena orang yang
lum pernah ada sebelumnya.
dicekam ketakutan dan kekhawatiran tidak
Di sini, kami akan mengupas secara lebih akan merasakan kenyamanan dan orangyang
jauh seputar fungsi dan tugas-tugas internal
dicekam rasa was-was tidak akan mendapat-
administratif dan yudikatif negara yang ter- kan ketenangan. Sebagian orangbijak menga-
penting sebagai berikut. takan, "Keamanan adalah kehidupan yang pa-
ling enak dan keadilan adalah pasukan yang
a) Memellhara Keamanan dan Ketertlban, paling kuat."8e8
Anrar Makruf dan Nahl MunElkal Meski demikian, peran dan tugas ad-
Di antara tugas dan wewenang para ang- Daulah al-lslamiyah tidak hanya semata-mata
gota kepolisian administrasi pada masa Islam menciptakan dan memberikan jamin keaman-
adalah sebagai berikut. an, kedamaian, dan ketenteraman bagi indivi-
. Menjaga dan memelihara ketertiban. du-individu, menjaga keselamatan hidup dan
Tilgas ini dalam bentuk melarang berba- harta kekayaan mereka, menangkal ganggu-
gai bentuk kegaduhan, keributan, huru-hara, an, baik dari dalam maupun dari luar, serta
dan kerumunan di jalanan dan tempat-tempat melakukan pengawasan dan kontrol supaya
umum, menjaga dan mengawasi arak-arakan, bagaimana aturan dan hukum-hukum yang
menyertai dan menjaga amir atau pemilik ke- ada dipatuhi, tetapi lebih dari itu, negara dan
kuasaan dalam berbagai perjalanan dan per- para individu harus sama-sama melakukan
pindahannya dari satu tempat ke tempat lain langkah positif dan aktif dengan bersiner-
untuk menampakkan kewibawaannya, men- gi dan bekerja sama bahu-membahu menu-
jaganya dari orang-orang, serta menerima ju penciptaan sebuah. motivasi yang muncul
perintah dan instruksinya. dari kesadaran pribadi untuk menghormati
hak-hak orang lain dan tunduk kepada atur-
. Menjaga dan memelihara keamanan' an, tatanan, dan sistem yang berlaku, yaitu
T[rgas ini dalam bentukmengawasi orang- dengan melaksanakan kewajiban amar mak-
orang jahat, para pelaku kemaksiatan dan rufdan nahi mungkar supaya maksud dan tu-
para pencuri, mencari mereka di tempat-tem- juan dasar syariat bisa terwujud, yaitu mem-
pat yang menjadi "habitat" mereka, menang- perbaiki masyarakat, yakni memperbaiki
kap setiap orang yang melakukan pengani- kehidupan sosial secara mendasar dalam

8e8 Adab ad-Dunya wa ad-Din ma'a Syarhihi (penerbit Turki),htm.247.


FrelH IsLAM frLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

bentuk yang bisa menciptakan stabilitas ke- yang menjalankan tugas amar makruf dan
amanan umum dan keadilan di antara manu- nahi mungkar.eol Al-Mawardi mengatakan
sia serta melindungi dan menghormati kebe- bahwa Allah SWT mengukuhkan larangan-
basan-kebebasan dasar dengan motivasi dari larangan-Nya dengan pengingkaran orang-
diri sendiri serta dengan dorongan kecintaan orang yang mengingkari tindakan melanggar
yang murni dan tulus kepada kemaslahatan larangan-larangan-Nya tersebut Allah SWT
Serta kepentingan-kepentingan orang lain. mewajibkan untuk memerintahkan yang mak-
Setiap individu dianggap memiliki tanggung ruf yakni kewajiban-kewajiban dan mence-
jawab pribadi untuk melakukan amar mak- gah dari kemungkaran yakni keharaman.ke-
ruf dan nahi mungkar. Apabila ia melakukan haraman.eo2 Hukum wajibnya amar makruf
keteledoran dan tidak menunaikan tanggung nahi mungkar ini sudah menjadi kesepakatan
jawab itu sebagaimana mestiny4 ia berdosa. fuqaha. Hanya saja jumhur fuqaha mengata-
Pada masa sekarang ini, prinsip amar makruf kan bahwa hukum wajibnya itu adalah wa-
dan nahi mungkar tersebut dijamin oleh "ke- jib kifayah (fardhu kifayah), sama seperti ji-
bebasan mengkritik" dan menurut istilah mo- had. Adapun ada sebagian dari mereka yang
dern hal itu disebut dengan "hak pembelaan mengatakan bahwa hukumnya adalah fardhu
umum yang legal".sen 'ain bagi yang mampu, sama seperti haii.eo3
Akan tetapi, Islam menganggapnya se- Amar makruf adalah mengajak kepada
bagai kewajiban, bukan hanya sebatas hak. apa yang seharusnya diucapkan atau diker-
Islam juga menjelaskan bahwa kritik memi- jakan sesuai dengan kaidah-kaidah Islam.
liki aturan dan batasan-batasan supaya bisa Nahi mungkar atau mencegah kemungkaran
menjadi sebuah kritikan yang konstruktif, adalah mengajak dan menyerukan untuk me-
bukan destruktif. An-Nawawi dalam kitab al- ninggalkan apa yang seharusnya ditinggal-
Minhaajmengatakan, "Di antara hal-hal yang kan atau mengubah apa yang seharusnya di-
hukumnya fardhu kifayah adalah amar mak- ubah sesuai dengan apa yang telah digariskan
ruf nahi mungkar." Pensyarah memberikan oleh Islam.eoa
catatan terhadap pernyataan di atas dengan Makruf adalah setiap ucapan yang sudah
mengatakan bahwa wajib bagi imam untuk seharusnya diucapkan atau setiap perbuat-
menunjuk muhtasib (orang yang bertugas an yang sudah seharusnya dikerjakan sesu-
melakukan hisbah atau tugas pengawasan)e0o ai dengan nash-nash syariat Islam, prinsip-

gee Ustadz Abdul Qadir Audah, at-Tasyri'al-Jina'i al-lslami, jld l, hlm. 86, 491.
900 Perbedaan altara hisbah dan amar makruf nahi mungkar: amar makruf nahi mungkar merupakan sebuah kewajiban aga-
ma, sedangkan hisbah adalah sebuah sistem penengah antara hukum-hukum peradilan dan hukum-hukum mazhalimyang
bertugas melakukan pengawasan, control, dan pencegahan. Sistem ini memiliki kaedah dan aturan-aturan tersendiri yang
ditetapkan dalam Islam yang tujuannya adalah menjamin terlaksananya kewajiban amar makruf nahi mungkar. (Lihat al-
Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm.231 dan setelahnya; Abu Ya'la, al-Ahkam as-Sulthaniyyah,hlm.262. Mereka berdua
mengatakan bahwa hrsbah adalah memerintahkan kebajikan ketika tampak ditinggalkan dan mencegah kemungkaran ke-
tika tampak dilakukan [untuk lebih jelasnya bisa meruiuk ke tema hisboh yang sudah pernah diuraikan di bagian terdahulu].
Lihat juga Ibnu Taimiah, al-Hisbah, hlm. B; thyaa' Uluumiddiin [penerbit al-Utsmaniyyah], jld. ll, hlm. 274;'Abqariyyatul lslam
fi Ushul al-Hukmi, hlm. 335 dan berikutnya)
e01 Al-Minhaj ma'a Mughni al-Muhtaj, jld,.lv,hlm.211; Ibnu Taimiah, al-HisDah, hlm.8.
e02 Adab ad-Dunya wa ad-Din, hlm. 156.
e03 Al-Muhalla,lld. Ix, hlm. 440, Tafsir al-Kasysyaf,ild.l, hlm. 340; Tafsir lbnu Korsir, jld. I, hlm. 390; Tafsir ar-Razi, jld. Ill, hlm. 19;
Tafsir al-Alusi, jld. IV, hlm. 27; Ihya' Illumiddiin,ild.ll, hlm. 869; Ahkam al-lashshash (Mesir: al-Bahiyyah Mesir), jld. Il, hlm. 35
dan berikutnya,S92;Tafsir ath-Thabari (penerbital-Halabi), jld. IV, hlm.38, cet. II; Tafsiral-Qurthubt,jld. IV, hlm. 165.
904 Ustadz Audah, A l-lslam wa Awdha'una as-Siyasiyyah,hlm.T1^.
BagianV:FIQIHUMUM FIQIH ISLAM ,JILID 8

prinsip umumnya, dan spiritnya,eos seperti kewaiiban amar makruf dan nahi mungkar
berakhlak dengan akhlak mulia, memberikan karena hal itu membawa kepada penegakan
maaf, mendamaikan di antara dua pihakyang perintah Allah dan meruntuhkan setiap hal
berseteru, lebih mengutamakan dan memen- yang bertentangan dengan Islam. Di antara
tingkan akhirat daripada dunia, berbuat baik tugas dan kewajiban terpenting negara-se-
kepada kaum fakir miskin, mendirikan lem- bagaimana yang telah disebutkan oleh al-
baga-lembaga pendidikan, tempat-tempat Mawardi dan yang lainnya-adalah menegak-
penampungan, dan rumah sakit, menolong kan Islam dengan membasmi kemusyrikan
orang yang teraniaya, menyelesaikan perkara dan segala bentuk manifestasinya serta me-
yang dipersengketakan di antara kedua belah ngokohkan agama Allah yang lurus. Allah
pihak yang bersengketa secara adil, menga- SWT berfirman,
jak kepada prinsip syura, tunduk kepada pan-
dangan dan gagasan komunitas [publik) dan "Dan hendaklah di antara kamu ada sego'
melaksanakan kehendaknya, mendistribusi- longan orang yang menyeru kepada kebaiikan,
kan harta kekayaan umum pada tempat yang menyuruh (berbuat) yang makrufi don mence'
semestinya, dan sebagainya106 gah dari yang mungkar. Dan mereka itulah
Mungkar adalah setiap kemaksiatan yang orang-orang yang beruntung." (Ali Imraan:
diharamkan oleh syariat, baik dilakukan 104)
oleh orang yang berstatus mukallalmaupun
oleh orang yang tidak berstatus mukallaf;oT "(Yaitu) orang-orang yang iika Kami beri
Karena itu, barangsiapa melihat anak kecil kedudukan di bumi, mereka melaksanakan sha'
atau orang gila meminum minuman keras, ia lat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat
harus mencegahnya dan menumpahkan mi- makruf dan mencegah dari yang mungkar; dan
numan kerasnya. Barangsiapa melihat orang kepoda Allahlah kembali segala urusan," (al'
laki-laki gila berzina dengan perempuan gila Haii: al)
atau menyetubuhi binatang, ia harus mence-
gahnya.eoE Al-Ghazali mendefinsikan kemung- "Kamtt (umat Islam) adalah umat terbaik
karan sebagai, "setiap hal yang tidak boleh yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu)
terjadi menurut syara'."eoe menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mence'
Allah SWT telah mewajibkan atas pe- gah dari yang mungkan dan beriman kepada
merintah dan individu untuk melaksanakan Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah

Dengan kata lain, makrufadalah semua prinsip umum yang ditetapkan oleh lslam untuk kebaikan masyarakat lslam serta se-
tiapiesuatu yang dilandaskan atas prinsip-prinsip umum tersebut berupa hal-hal yang sesuai dengan akal sehat serta naluri
dan tabiatyang normal serta lurus. (Lihat ToFir al-Manar,ild.lV hlm. 27; at-Tafsir al-Wadhih,ild'.[X, hlm.30, ild. X, hlm.61 dan
ild. XIV hlm. 58; Dr. Abdullah al'Arabi, Nizham al-Hukmi fi al-lslam, hlm. 45, 61.
906 At-To sy r i' al -J ina' i al - I sl a m i, ild. I, hl m. 49 2.
907 Dengan kata lain, kemungkaran adalah setiap hal yang dilarang oleh pokok-pokok syara' dan setiap hal yang dikiaskan ke-
padinya dalam hal menimbulkan kemudaratan bagi masyarakat berupa hal-hal yang tidak bisa diterima oleh akal sehat dan
tabiat normal. (Lihat Dr. Abdullah al-Arabi, Nizham al-Hukmifi al-lslam, hlm. 45, 61)
908 At-Tasyri' al-Jina' i al-lslami, ild. l, hlm. 492.
909 Al-Ghazali, Ihya'Iltumiddin (penerbit al-Utsmaniyyah), ild. II, hlm. 285. Al-Ghazali mengatakan, "Kami tidak menggunakan
kata kemaksiatan dan beralih menggunakan kata yang tidak boleh terjadi dikarenakan kemungkaran bersifat lebih umum
daripada kemaksiatan. Ini karena barangsiapa melihat anak kecil atau orang gila menenggak minuman keras maka ia harus
meniegahnya dan menumpahkan minuman kerasnya, begitu juga jika ia melihat orang laki-laki gila berzina dengan perem-
prr"n gil" atau menyetubuhi binatang maka ia harus mencegahnya (dan sudah kita ketahui bersama bahwa tindakan yang
dilakukan oleh anak kecil atau orang gila tidak bisa disebut sebagai kemaksiatan)."
IsrAM lrLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

t,
itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka
*t,r JFi
a , o' !o"

ada yang berimon, tetapi kebanyakan mereka 7t;


adalah orang-orang fasik." (Ali Imraan: 110) "setiap dari kamu adalah r"ororn O"nni^-
pu dan setiap dari komu pasti akan dimintai
"Orang-orang kafir dari bani Israel telah pertanggungjawaban atas apa yang berada di
dilaknat melalui lisan (ucqpan) Daud dan Isa b aw ah p eng ampuanny a."ero
putra Maryam. Yang demikian itu karena me-
reka durhaka dan selalu melampaui batas. or'o. . tonlt?l ,o2o, r. c,
ila:*) :J .rU oJ"u o)43 tP 6,1) J,
Mereka tidak saling mencegah perbuatan t/
'ot.
t.

mungkaryang selalu mereka perbuat. Sungguh,


t , oi o .

sangat buruk apa yang mereka perbuat." (al-


,)t)l ,tti') a$:t
.Y,
;b*- |1. d!, 4jtj"Ii
ct'o/ aa

Maa'idah:78-79) .9

9u:)'
Al-Quian iuga sangat mendorong orang- "Barangsiapa di antara kalian melihat
orang mukmin untuk saling bersinergi dan suatu kemungkaran maka ia harus mengubah
bekerja sama bahu-membahu dalam melak- kemungkaran itu dengan tangannya; jika tidak
sanakan kewajiban amar makruf nahi mung- mampu dengan tongan, dengan lisannya; dan
kar ini. Allah SWT berfirman, jika tidak mampu dengan lisan, dengan hatt
nya; itulah selemah-lemahnya iman.Del7

"Dan orang-orang yang beriman, Ioki-laki


dan perempuan, sebagian mereka menjadi pe- i;r- ,b tr:d;:t- * Ititt tji, tiy,;tht
'o'" t.'
'01

nolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyu- .i


ruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari u-" qli*; ht i-gli'- dl dj*ill
/,
yang mungkan melaksanakan shalat, menu- "Sesungguhnya, ketika orang-orang meli-
naikan zakat, dan taat pada Allah dan Rasul-
hat ada orang melakukan kezaliman lalu me-
Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah.
reka tidak memeg ang tang annya (tidak mence-
Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksona."
gahnya), Allah SWT akan segera menurunkan
(at-Taubah:71)
siksaan dari sisi-Nya yang menimpa mereka
semua."972
Konsepsi tersebut dikuatkan oleh Sunnah
Nabawiyah. Rasulullah saw. bersabda, :?, /o ,.
1t . ,tt ,tl
^;.
t'lt
,/ ,
OI}.J-, *e j> ;A?
/,
',Jt rri*jr fii
iri6 *t,f J# Wi Lti Fs J 3l;
l/

HR Ahmad, al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi dari Abdullah bin Umar r.a, (LihatJami'al-Ushul, jld. IV, hlm. 444;
id, ild. Y, hlm. 207)
al- Fath al- Kabir ; M aj ma' az-Zaw a'
911
HR Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'I, dan Ibnu Maiah dari Abu Sa'id al-Khudri r.a. (Lihat,/ami' al-Ushul, !ld. I, hlm.
228)
912 HR at-Tirmidzi dan Abu Dawud dari hadits Qais bin Abi Hazim dari Abu Bakar r.a. (Lihatlami'al-Ushul ild. I, hlm. 233) Hadits
ini disebutkan oleh lbnu Taimiah dalam kitab as-Sryasah asy-Syar'iyyah hlm. 75 dengan redaksi,
L ytutl'#; 'ai'c:'i ,ry'& f$fri.,t;|ubt'oy
"Sesungguhnya, orang-orang ketika mereka melihat suatu kemungkaran lalu mereka tidak mengubah kemungkaran itu maka
AIIah SWT akan segera menurunkan siksaan dari sisi-Nya yang menimpa mereka semua."
Bagian V: FIQIH UMUM IsLAM JrLrD 8

jihad seluruhnya ada-


" Seutama-utamanya Nya, dan halitu tidak bisa terwujud kecuali
lah kalimat kebenaran di hadapan sultan dan dengan amar makruf nahi mungkar. Dengan
omiryang lalim." er3 begitu, umat ini menjadi sebaik-baik umat
yang dilahirkan untuk umat manusia.els
itpi lr{u,'o::,6 :t b- oltt Cara, sarana, dan media mencegah ke-
mungkaran ada banyak, di antaranya ada-

W ui. jl itftA )i _*a't' lah memberitahukan dan menjelaskan, nasi-


hat dan petunjuk, dakwah dan penyampaian,
': n1 o' o
" "'J'i
$) a*,,x-xaa i:Y
"Demi iatYang jiwaku berada dalam geng-
iry pendidikan dan pengajaran, kecaman, mela-
kukan perubahan dengan menggunakan
tangan, ancaman dengan hukuman pukulan
gaman-Nya. Sungguh, kalian menyuruh kepada
dan dibunuh, meminta bantuan orang lain,
yang makruf dan mencegah dariyang mungkar,
kekuatan politik, opini publik, dan pengaruh
ataujika tidak, sungguh, Allah SWT akan sege- sosial, semuanya disesuaikan dengan situasi,
ra mengirimkan siksaan dari sisi-Nya kepada kondisi, dan keadaan.e15
kalian kemudian kamu memanjatkan doa kepa-
Negara harus memiliki kontribusi kons-
da-Nya, namun Dia tidak berkenan mengabul-
truktif dalam arena ini, dengan membentuk
kannya untukmu."eTa
sebuah instansi yang khusus bertugas un-
tuk menghilangkan kemungkaran yang da-
Ayat-ayat dan hadits-hadits di atas menun- lam Islam dikenal dengan istilah muhtasib,
jukkan bahwa maksud dan tujuan ad-Daulah
yaitu seorang muslim yang mukallaf (balig
al-lslamiyah bukan bersifat negatif atau pasif, dan berakal) yang mampu menjalankan pe-
melainkan memiliki tujuan yang bersifat ak- ran dan tugas amar makruf nahi mungkar
tif, yakni tidak hanya mencegah pelanggar- dan menangani kasus-kasus kezaliman ber-
an dan melindungi kebebasan manusia, te- upa hal-hal yang tidak masuk ke dalam wila-
tapi sasaran dan target tertinggi ad-Daulah yah otoritas hakim, ahlud diiwaan, dan seba-
al-lslamiyah adalah terciptanya tatanan ke- gainya.elT Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa
adilan sosial yang dibawa oleh Kitabullah dan maksud dan tujuan seluruh jabatan kekuasa-
tujuannya daripada itu adalah mencegah se- an dan otoritas yang ada dalam pemerintah-
gala bentuk kemungkaran yang dilarang oleh
an Islam tidak lain adalah amar makruf nahi
Allah SWT. Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa mungkar, baik itu institusi militer al-kubraa
kebaikan hidup di dunia dan akhirat itu ter- seperti niyaabah as-salthanah dan institusi
letak pada ketaatan kepada Allah dan Rasul- militer ash-shughraa seperti institusi kepoli-

913
HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi dari hadits Abu Sa'id al-Khudri r.a. Redaksi di atas adalah milik Abu Dawud. (LihatJami'ut
Ushul, jld.l, hlm. 235)
974
HR at-Tirmidzi dari Hudzaifah bin al-Yaman. Mengenai status hadits ini, at-Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadits
hasan gharib. Hadits ini iuga diriwayatkan oleh lbnu Maiah dari hadits Amr bin Abi Amr. Lihat Jami' al-Ilshul, ild. l, hlm. 235;
rakhry hadits-hadits lhya' ulumiddin karya al-lraqi, jld. II, hlm. 270 dan halaman setelahnya.
915
As-Siyasah asy-Syar'iyyah, hlm. 73.
916 Ihya' Ulumiddin (penerbit al-Utsmaniyyah), ild. II, hlm. 277; Mukhtashar Minhaj al-Qashidin, hlm. 127 dan berikutnya,cet.
ll; at-Tasyri'al-Jina'i al-lslami,jld. I, hlm. 505 dan berikutnya; al-Maududi, Nazhariyyatu al-tslam as-Siyasiyyah, hlm. 45 dan
berikutnya.
977
Ihya' Ulumiddin, ild. II, hlm. 274; al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 231 dan setelahnya; Abu ya'la, al-Ahkam as-
Sulthaniyyah,hlm.262; al-Kattani, at-Taratib al-ldariyyah, jld. l, hlm. 284; Munir al-Ajalani, hlm. 342.
ISLAM JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

sian dan institusi kehakiman maupun institu- merupakan salah satu contoh bentuk menja-
si keuangan, yaitu institusi ad-dawaawffn dan ga dan memelihara kemaslahatan-kemasla-
institusi al-hi sb ah." e18 hatan manusia yang tiada duanya.e2o
Di sana terdapat sebuah permasalahan fi- Tujuan pengadilan dalam Islam yang tu-
losofi yang menjadi bahan perbincangan para juan itu menjadi sebuah keistimewaan penga-
ulama, yaitu apakah kewajiban amar makruf dilan Islam adalah menegakkan keadilan atas
nahi mungkar adalah sebuah kewajiban ber- dasar pertimbangan bahwa keadilan meru-
dasarkan akal dan nalar ataukah kewajiban pakan tonggak alam semesta yang kehidup-
berdasarkan syara'.e1e an dunia dan akhirat tidak akan bisa menia-
di baik kecuali dengan keadilan.e2l Keadilan
adalah slogan dan lambang penyelesaian per-
b) Pengaturan Sistem Peradilan dan
selisihan dan persengketaan di antara manu-
Penegakan Keadilan
sia. Di antara kriteria dan patokan keadilan
Sesungguhnya, tujuan ad-Daulah al-lsla'
adalah pengimplementasian hukum-hukum
miyah adalah mewuiudkan kemaslahatan- syariat Allah SWT tanpa ada diskriminasi an-
kemaslahatan manusia dan menghilangkan
tara penguasa dan masyarakat biasa karena
kemudaratan dari mereka. Hal itu adalah de-
semuanya tunduk kepada hukum Allah SWT'
ngan menegakkan keseimbangan dan keadil-
Di antara bentuk pengaturan institusi
an di antara mereka serta mencegah tindakan
peradilan Islam adalah adanya sebuah lem-
penganiayaan dan pelanggaran oleh sebagian
baga khusus yang bertugas untuk menangani
dari mereka terhadap sebagian yang lain.
pengadilan terhadap orang-orang bdrpenga-
Ini
karena pengaturan peradilan dan ruh, para pemegang jabatan, dan para pega-
mengangkat para qadhi (hakim) merupakan
wai negara, yaitu yang dikenal dengan lemba-
salah satu manifestasi dan perwujudan pene-
ga al-mazhaelim,ezz yang pada masa sekarang
gakan keadilan. Karena itu, hal tersebut men-
mirip dengan mailis daulah [majelis negara)
jadi salah satu kewajiban terbesar yang men-
dalam beberapa fungsi dan kewenangan-
jadi perhatian fuqaha Islam dan para khalifah
nya."'Al-Marjani dalam kitab Wafiyyat al'
Islam. Mereka menjelaskan syarat-syaratnya,
Islaam mengatakan bahwaeza nazharul maz-
membuat skema dan konsepnya, memaparkan
haalim adalah sebuah tugas yang lebih luas
secara detail dan akurat tentang mekanisme
daripada tugas seorang qadhi' T\rgas dan
dan cara-cara menyelesaikan dan memu- fungsi tersebut merupakan kombinasi antara
tuskan masalah di antara manusia. Pemilihan
kekuatan dan pengaruh kekuasaan, keadilan
dan penunjukan seorang qadhi oleh khalifah
hukum, dengan posisi yang lebih tinggi seca-

918 lbnu Taimiah, al-Hisbah, hlm. 8.


glrg Sebagian ulama kalam mengatakan bahwa hukum waiibnya amar makruf nahi mungkar adalah berdasarkan
akal, sedangkan
sebagian yang lain mengatJkan bahwa hukum walib ierslbut adalah berdasarkan syara', bukan akal. Lihat
lebih laniut pada
kitab,Adab ad'Dunya wa ad-Din ma'a Syarhihi, hlm. l'58 dan berikutnya'
szo tbnu Taimiah, a s-Siyasah asy-Syar'iyyah,hlm. 20, 152. Lihat iuga pada bab "al-Qadha"' dalam kitab-kitab fiqh'
921 Ibnu Taimiah, as-Siyasah asy'Syar'iyyah, hlm. 156.
922 Al-Mawardi, dalam kitab al-Ahkam as-Sulthaniyyah, mengatakan bahwa nazhar al-Mazhalim adalah menggunakan dan me-
manfaatkan rasa takut dan segan untuk menggiring orang-orang yang bersengketa untuk saling berlaku adil dan menggu-
nakan kewibawaan untuk mendesak orang-orang ying berselisih untuk tidak saling mengingkari
(untuk lebih jelasnya, bisa
meruiuk ke tem a nazhar al-mazhalimyangsudah pernah diuraikan di bagian terdahuluJ.
s23 Al-Kattani, at-Taratib al-ldariyyah, jld.l, hlm. 266; Dr. ar-Ris, an-Nazhariyyat as-siyasiyyah al-lslamiyyah, hlm' 67'
e24 Wafiyyat al-lslam, hlm. 366.
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM IILID 8

ra mencolok serta besarnya kehendak, yang mazhaolim selalu mengamati dan melakukan
semuanya itu mampu menekan pihak yang investigasi terhadap tingkah laku dan keada-
zalim dari kedua belah pihak yang beperkara, an para pemimpin daerah, untuk memberi-
mampu membuat takut pihak yang melaku- kan dukungan kepada mereka jika mereka
kan pelanggaran, merealisasikan pemberla- telah berlaku adil, mencegah mereka ketika
kuan sesuatu yang tidak mampu dilaksana- mereka melakukan kesewenang-wenangan,
kan oleh para qadhi dan petugas yang lebih dan mengganti mereka jika mereka tidak ber-
rendah lagi. Tirgasnya adalah meninjau, me- laku adil.e26
neliti, dan mempelajari kesaksian, laporan, Hanya saja, para qadhi dalam Islam ha-
meratifikasi bukti-bukti dan indikasi-indi- nya menangani kasus-kasus perdata (atau
kasi, menunda putusan hukum masalah sam- hukum-hukum yang terkait masalah har-
pai benar-benar terkuak kebenarannya dan ta benda) dan ahwaal syakhshiyyah. Adapun
mendorong pihak yang beperkara untuk mela- pengadilan pidana dalam masalah krimi-
kukan shulh [rekonsiliasi, kompromi, damai), nalitas dan penegakan hukuman had serta
dan meminta para saksi bersumpah. Dulu, nazharul mazhaalim, wewenang dan tugas
tugas dan wewenang ini langsung ditangani ini dipegang langsung oleh khalifah dan para
sendiri oleh para khalifah hingga pada masa amir kecuali pada masa Mu'awiyah di mana ia
al-Muhtadi Billah dan terkadang mereka me- melepas hak menangani beberapa kasus pi-
nyerahkannya kepada para qadhi mereka. dana dan menyerahkannya kepada seorang
Ustadz al-Kattani memberikan catatan ter- qadhi khusus.
hadap hit ini dengan mengatakan bahwa dulu tidak ada larangan untuk
Secara syara',
tugas dan wewenang ini langsung ditangani meletakkan sebuah sistem dan tatanan un-
sendiri oleh Rasulullah saw Ini karena waktu tuk kekuasaan yudikatif yang mengatur dan
itu, beliau kerap mengkritik putusan-putus- menjelaskan berbagai tugas dan wewenang-
an hukum yang diambil oleh para qadhi dan nya, menjamin terlaksananya hukum, serta
para pemimpin wilayah serta menginterogasi menjamin kebebasan dan independensi para
mereka.e2s qadhi dalam menegakkan keadilan di antara
Al-Mawardi mengatakan bahwa tugas dan manusia.e2T Ini merupakan sebuah keniscaya-
wewenang nazharul mazhaalim mencakup se- an dan menjadi sebuah tuntutan zaman di
puluh bagian. Bagian pertama, meninjau, me- mana sifat wara' sudah langka, semakin ba-
neliti, dan menangani kasus penganiayaan nyak sikap semaunya sendiri dan menuruti
para wali [gubernur, pimpinan daerah) ter- hawa nafsu, dan semakin banyak perselisih-
hadap rakyat dan perilaku mereka yang se- an serta persengketaan. Hal itu juga sebagai
wenang-wenang.lni adalah salah satu tuntut- bentuk mengikuti perkembangan zaman.
an nazharul mazhaalim yang harus dilakukan Di antara hal yang sudah maklum bahwa
yang pelaksanannya tidak menunggu adanya Al-Qufan dan Sunnah Nabawiyah menekan-
pengaduan warga yang dizalimi. Karena itu, kan keharusan untuk memegang teguh ke-
pihak yang memegang kewenangan nazharul adilan mutlak di setiap hukum-hukum umum

ezs Al-Kattani, at-Taratib al-ldariyyah, jld.l, hlm. 266.


ez6 Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 75; Abu Ya'la, al-Alr kam as-Sulthaniyyah,hlm.6l.
927 Ustadz Khalaf, as-siyasah asy-Syar'iyyah, hlm. 49 dan berikutnya; Munir al-Ajalani, 'Abqariyyatu al-tslam
fi ltshut al- Hukmi,
hlm. 440 dan berikutnya.
BagianV:FIQIHUMUM
JrLrD 8

dan khusus serta di berbagai bidang pemerin- nya di srsr-Nya adalah seorang imam yang adil.
tahan dan administrasi, tidakhanya di bidang Adapun manusia yang paling dibenci oleh Allah
peradilan. Allah SWT berfirman, dan paling jauh kedudukannya di sisi-Nya ada-
lah seorang imam yang lalim."ezB
"sesungguhnya, Allah menyuruh (kamu)
berlaku adil...." (an-Nahl: 90) iu \, 4t,w, "a ! ri JG t
e,,-'P qlt;:G ;*dl
.c,, ,o1 t 1-c,. . ,o-. 4
"... dan apabila kamu menetapkan hukum
di antara manusio, hendaknya kamu menetap-
"Suatu umat tidak disucikan iika di dalam'
kannya dengan odil...." (an-Nisaa': 58)
nya putusan hukum tidak diambil secara benar
dan orang lemah tidak bisa mengambil haknya
Apabila kamu berbicara, bicaralah se-
"...
jujurnya, sekalipun dia kerabat(mu)...." (al' dari orang yang kuat tanpa rasa khawatir dan
7olrug."eze
An'aam:152)

"... Dan janganlah kebencianmu terhadap t" p arV ,y 'Jril J:uo p[1 b
,' s '
i';
suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku "Satu hari dari seorang imam yang adil
tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu adalah lebih utama daripada ibadah enam pu-
lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah luh tahun."e3o
kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti atas
apayang kamu kerjakan." (al'Maa'idah: 8)
Al-Mawardi mengatakan, "Ketahuilah
bahwa ada enam hal yang meniadi pilar dan
Rasulullah saw. bersabda,
dasar kebaikan dunia yang bisa membuat
segala urusan dunia menjadi baik serta terta-
I S6'ri',
J i@t i,
\J-
a' JI .16r ;i
.
"ot
ta dan teratur secara sistematis: agama yang
dipatuhi, penguasa yang kuat, keadilan yang
l' 4 q6tfiii t,e ic\V: menyeluruh, keamanan yang menyeluruh,
kesuburan dan kemakmuran yang mapan,
jc ictLax L $:ait dan optimisme yang luas."e31
"Manusia yong poting aiiintai Allah kelak Kesimpulannya, sikap adil adalah poros
di Hari Kiamat dan paling dekat kedudukan- kewajiban-kewajiban negara dan tujuan

HR at-Tirmidzi dan ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Awsath dari hadits Abu Sa'id al-Khudri r.a. flihat,/ami' al-Ushul' ild'.[Y,
hlm.447)
HR ath-Thabrani dengan sanad yang terdiri atas para perawi tsiqoh dari hadits Mu'awiyah bin Abi Sufyan r.a. (Lihat Majma'
az-Zawa' id, jld. V hlm. 209)
HR ath-Thabrani dalam al-Mu'jam at-Kabir d,an al-Mu'jam al-Awsath dari hadits Abdullah bin Abbas r.a. Al-Haitsami menga-
takan, "Di dalam sanadnya terdapat seorang perawi bernama Sa'd Abu Ghailan asy-syaibani, seorang perawi yang tidak saya
kenal. Adapun para perawi lainnya adalah para perawi tsiqah. Hadits ini memiliki beberapa bentuk redaksi lain." [Lihat at-
Talkhish al - H a b i r, ild. lV h l m. L83', M ai m a' az - Z aw a' i d, ild. Y, hl m. 19 3)
Adab ad-Dunya wa ad-Dii ma'a Syarhihi Minhaj al-Yaqin, karya Uwais Wafa Al-Arzanjani yang dikenal dengan nama Khan
Zadah, hlm. i26. Dalam kitab Minhaj al-Yaqin tersebuthlm.240, ia mengatakan bahwa kataal''adladalah masftdaryang memi-
liki arti al-'adaalah (keadilan), yaitu lurus, istikomah, konsisten, dan condong kepada kebenaran. Dalam syariat, kata terse-
but merupakan unglrp"n tentang sikap istikomah dan konsistensi di atas lalan kebenaran dengan meniauhi apa-apa yang
dilarang. Adapun menurut istilah fuqaha: orang yang menjauhi dosa-dosa besar, tidak terus-menerus melakukan dosa-dosa
jalan'
kecil, pihalanya adalah yang mendominasi, serta meniauhi hal-hal yang tidak pantas seperti makan atau kencing di
Bagian V: FIQIH UMUM ISLAM TILID 8

umum pemerintahan Islam meskipun terha- menjadi dua, yaitu wizaarah tafwiidh (memili-
dap musuh. Al-Fakhru ar-Razi mengatakan ki kewenangan dan otoritas umum dalam se-
bahwa ulama berijmak bahwa barangsiapa mua aspek. Pada masa sekarang mirip dengan
menjadi hakim makawajib baginya untukme- posisi perdana menteri) dan wizaarah tan-
mutuskan hukum perkara dengan adil.e32 Ia fiidz (hanya bertugas menjalankan apa yang
lalu menyebutkan dalil berupa ayat-ayat yang diperintahkan oleh imam),e34 serta memba-
sudah pernah disebutkan di atas dan ayat- gi imaarah (kepemimpinan otonomi seting-
ayat yang lain lagi. Adil, sebagaimana yang kat provinsi) juga menjadi dua, yaitu imaa-
sudah menjadi ijmak ulama, adalah melak- rah khusus (semacam departemen di tingkat
sanakan hukum dan aturan Allah SWT provinsi) dan imaarah umum (kepemimpinan
umum setingkat gubernur).e35
c) Tata Kelola Sarana Prasarana, Wizaarah tafwiidh adalah imam menunjuk
lnstalasl, dan Fasllltas-Fasllltas Publlk seorang waziir (pembantu khalifah) yang
dipasrahi untuk mengatur urusan-urusan
Sesungguhnya, cara dan sistem tata kelo-
dengan berdasarkan pendapat sang menteri
la prasarana, instalasi, dan fasilitas-fasili-
sendiri dan memberlakukannya berdasarkan
tas umum dalam Islam seperti masjid, seko-
ijtihad sang menteri sendiri juga (pada masa
lah, rumah sakit, jembatan, pos, pertahanan,
sekarang mirip dengan jabatan perdana men-
'usyuur (pajak, bea cukai), irigasi, pasokan air,
dan sebagainya sejalan dengan sistem yang
teri). Menteri tafwiidh bertugas mengarah-
kan kebijakan dan politik negara, mengang-
dijalankSn pada masa sekarang, yaitu sis-
kat para pegawai, memberhentikan mereka,
tem al-istighlaal al-mubaasyir [pemanfaatan
mengumpulkan harta dan membelanjakan-
dan pengoperasian secara langsung). Sistem
nya, mengirim dan mempersiapkan pasukan,
atau metode ini berarti bahwa negara sendi-
menangani dan menyelesaikan kasus-kasus
ri [pemerintah provinsi atau kota pada masa
mazhaalim.e36
sekarang, imaarah atau wilaayah pada masa
lampau) yang mengelola prasarana dan fasi- Adapun wizaarah at-tanfiidz atau dengan
litas-fasilitas umum dengan menggunakan istilah yang lebih tepatidaarah ot-tanfiidz (de-
partemen atau kementerian pelaksana ting-
dana dan para pegawai yang dimiliki serta
memanfaatkan instrumen-instrumen hukum
kat pusat) bertugas melaksanakan hal-hal
yang diinstruksikan oleh imam untuk menga-
umum yang ada. Ini adalah metode atau sis-
tem yang digunakan untuk mengelola seluruh
tur politik negara, baik dalam negeri maupun
prasarana dan fasilitas-fasilitas publik pada luar negeri. Posisi menteri at-tanfiidz adalah
sebagai perantara atau penengah antara sul-
masa sekarang.e3'
tan dan rakyat serta para gubernur atau wa-
Sebagaimana yang sudah pernah dising-
likota, yang bertugas menjalankan perintah
gung di bagian terdahulu, administrasi Islam
pada masa lampau menggunakan sebuah sis-
imam, melaksanakan keinginannya, mem-
berlakukan apa yang diputuskannya, mem-
tem yang membagi wizaarah (kementerian)

932 At-Tafsir al-Kabit; jld. III, hlm. 355.


933
Dr. Sulaiman ath-Thamawi, Mabadi'ul Qanun al-ldari (1955 M), hlm. 65.
934 Al-Mawardi, aI-Ahkam as-Sulthaniyyah,hlm.20-26; Abu Ya'la, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 13-15.
935 Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah,hlm.2T-3O; AbuYa'la, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 17-21.
936
Munir al- Aialani, Abqariyyatu al-lslam fi Ushul al-Hukmi,hlm.226.
JrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

beritahukan tentang pengangkatan guber- menjaga dan mempertahankan hariim (dae-


nur, wali kota, dan pimpinan departemen, rah-daerah sekitar yang masih masuk wila-
mempersiapkan pasukan dan para penjaga, yah teritorial negara), mempertahankan ne-
menyampaikan kepada sultan tentang ma- gara, melindungi agama dari bentuk-bentuk
sukan-masukan dari mereka, serta menyam- pendistorsian dan pengubahan, menegakkan
paikan kepada sultan tentang suatu kejadian hukuman-hukuman had baik yang menyang-
penting untuk selanjutnya melaksanakan apa kut tindakan pelanggaran terhadap hak Allah
yang diperintahkan oleh sultan kepadanya fhak publik) maupun terhadap hak personal,
menyangkut kejadian tersebut. mengimami shalat jumat dan shalat jamaah,
Adapun imaarah khusus bertugas meng- mengatur dan memfasilitasi pemberangkat-
atur pasukan, mengatur rakyat, memperta- an para jamaah haji.
hankan eksistensi negara, dan menjaga Dawaawiin [departemen) negara atau
perbatasan-perbatasan wilayah teritorial kantor-kantor administrasi negara bertu-
negara (bertugas menangani masalah-ma- gas menangani berbagai kemaslahatan dan
salah yang berkaitan dengan keamanan dan kepentingan-kepentingan masyarakat yang
pertahanan). hidup di bawah otoritas negara. Orang yang
Imaarah umum ada dua macam, yaitu pertama meletakkan sistem dawaawiin dalam
imaarah istikfaa' [kepemimpinan provinsi Islam adalah Umar bin al-Khaththab r.a.e37
yang ditunjuk oleh khalifah dan masih ber- Perlu diperhatikan di sini bahwa hal yang
ada di bawah otoritas dan kendali khalifah) menjadi karakteristik dan ciri khas tata kelo-
dan imaarah istiilaa' [kepemimpinan provinsi la prasarana, instalasi, dan fasilitas:fasilitas
yang didapatkan seseorang melalui pemaksa- publik dalam Islam adalah corak keagamaan
an sehingga khalifah terpaksa mengakuinya yang selalu melekat. Karena itu, seorang wali
sebagai amir atau gubernur wilayah yang di- (pemimpin) bertanggung jawab terhadap ru-
kuasai oleh orang tersebut dan ia memiliki kun-rukun Islam. fabatan sebagai amir (gu-
otoritas mutlak yang independen terhadap bernur) bahkan disebut imaaratu ash-shalaat
wilayahnya itu tanpa berada di bawah kon- wa al-kharaai (kepemimpinan imam shalat
trol khalifah sehingga ikatannya dengan kha- dan penanganan masalah pengumpulan pa-
lifah hanya bersifat formalitas semata). jak) atau al-imaarah'ala ash-shalaaf. Akan te-
Imaarah istikfaa' dibentuk berdasarkan tapi, maksud dari itu tidak hanya mengimami
persetujuan dan pilihan khalifah. Adapun orang-orang dalam shalat, tetapi lebih dari
tugas dan fungsi pemegang jabatan imaarah itu menjadi pemimpin mereka dalam segala
istikfoa' (gubernur) adalah menangani tuiuh urusan. Ketika Rasulullah saw. mengutus se-
bidang (namun kewenangan tugasnya ini ha- seorang kepada para kabilah untuk menga-
nya terbatas pada skala provinsi yang dipim- jari mereka ilmu-ilmu agama dan Al-Qur'an,
pinnya): menangani bidang militer, hukum, hal itu juga berarti bahwa ia mengurus dan
penunjukan qadhi dan hakim, mengumpul- menangani kemaslahatan dan kepentingan-
kan kharaaj (pajak bumi), mengumpulkan kepentingan kabilah yang bersangkutan da-
sedekah (zakat), mengangkat para pegawai, lam semua urusannya.e3s

e37 Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 191-211; Abu Ya'la, ol-lhkam as-Sulthaniyyah,hlm.22l-241.
e38 Munir al-Aialani,'Abqariyyatu al-lslamfi Ushul al-Hukmi, hlm. 282; Dr. Shubhi ash-Shalih, an-Nuzhum al-lslamiyyah,hlm.
308.
Bagian V: FIQIH UMUM FIQLH ISLAM JILID 8

d) Melakukan Persiapan untuk Melindungi yang sudah diketahui bersama dari sejarah
Negara dan Dakwah dengan Melatih al-futuuhaat al-lslaamiyyah (penaklukan-
Masyarakat dan Mendirikan lndustri penaklukan wilayah yang dilakukan oleh
Persenlataan kaum muslimin).
Di antara kewajiban-kewajiban utama Islam sebagai undang-undang dasar
negara-sebagaimana yang telah disebutkan kaum muslimin selalu mengharuskan untuk
di atas (menurut al-Mawardi dan yang lain- bersikap waspada terhadap musuh, mem-
nya)-adalah mempertahankan eksistensi persiapkan diri menghadapi musuh, mem-
negara, menjaga dan membentengi tsughuur persiapkan pasukan dan persenjataan yang
memadai untuk membuat gentar musuh dan
fdaerah-daerah yang bisa dijadikan celah ma-
suk oleh musuh, wilayah-wilayah perbatasan), untuk menghadapi berbagai kancah pertem-
melindungi warga negara, mempersiap- puran. Allah SWT berfirman,
kan persiapan yang memadai dan kekuatan
yang tangguh, melatih pasukan, mempela- "Wahai, orang-orang yong beriman! Ber-
jari berbagai teknik berperang dan tata cara siap siagalah kamu, dan majulah (ke medan
pengoperasian senjata yang sesuai dengan pertempuran) secara berkelompok, atou maju-
perkembangan ruang dan waktu. Rasulullah lah bersama-sama (serentak)." (an-Nisaa': 71)
saw. dalam kapasitasnya sebagai komandan
tertinggi atau sebagai pemimpin tertinggi di "Don persiapkanlah dengan segala kemam-
samping sebagai rasul yang menyampaikan puan untuk menghadapi mereka dengan kekuat-
risalah dari Allah, beliau mengambil langkah- an yong kamu miliki dan dari pasukan berkuda
langkah mempersiapkan kaum muslimin un- yang dapat menggentarkan musuh Allah, mu-
tuk terjun ke kancah pertempuran sehingga suhmu dan orang orang selain mereka yang
hal itu menjadi salah satu faktor yang mem- kamu tidak meng etahuinya; tetapi Allah menge-
buat beliau bisa meraih kemenangan gemi- tahuinya. Apa saja yang kamu infakkan di ja-
lang melawan para musuh dalam mayoritas lan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup
pertempuran yang beliau ikuti atau beliau kepadamu dan kamu tidak akon dizalimi (diru-
persiapkan. gikan)." (al-Anfaal: 60)
Kaum muslimin generasi awal memiliki
perhatian yang besar terhadap persenjataan Ayat ini merupakan sebuah perintah
perang dalam rangka melakukan jihad, seper- yang bersifat aktif untuk melakukan persiap-
ti pedang, tombak, panah, perisai, maghaafir an dan kesiapan yang memadai baik itu ke-
[semacam rajutan dari besi yang dipakai di kuatan materiil maupun kekuatan moril yang
bawah topi perang), dan sebagainya, dengan bisa membuat musuh menjadi gentar.
cara berlatih, mengasah keahlian, memiliki, Rasulullah saw. memerintahkan berla-
dan mempelajari. tih berbagai seni berperang dan pengguna-
Para khalifah memberikan dorongan ke- an senjata. Salamah bin Akwa' r.a. berkata,
pada orang-orang untuk berlatih mening- "Suatu ketika, Rasulullah saw lewat di dekat
katkan kemampuan berbagai teknik perang sejumlah orang dari Aslam yang sedang ber-
dan pemakaian alat-alat perang, melindungi lomba memanah di pasar. Beliau lalu berkata,
dan membentengi tsughuur demi menjaga 'Panahlah, wahoi bani Ismail, karena sesung-
umat dan menangkis serangan, sebagaimana guhnya bapakkamu dulu adolah seorang pema-
FIQIH ISLAM IILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

nah. Panahloh! Aku mendukung kelompok bani "sesungguhnya, Allah SWT memasukkan
Fulen.'"e3e tiga orang ke dalam surga karena sebuah
Diriwayatkan dari Uqbah bin Ami r.a., ia panah. Pertama, pembuatnya yang ia membu-
berkata, "Saya mendengar Rasulullah saw. at panah itu karena demi mengharapkan pa-
bersabda, hala. Kedua, orang yang mempersiapkannya
untuk kepentingan iihad di ialan Allah. Ketiga,
ir;:t 'oy'ti ay , {;&t 6 & ttlt orang yang melontarkannya dalam iihad di ia'
lan Allah."ear
";,tvi
[ltirar A]t eit i,t'ti ;lt Rasulullah saw. mendukung semua ben-
'Dan siapkanlah untuk menghadapi mere- tuk perlombaan pacuan binatang atau peng-
ka kekuatan apa saia yang kamu sanggupi. gunaan senjata yang biasa digunakan dalam
Ketahuilah bahwa kekuatan adalah mema- militer dan perlombaan olahraga yang berkait-
nah, ketahuilah bahwa kekuatan adalah me- an dengan militer. Beliau bersabda,
manah, ketahuilah bahwa kekuatan adalah
memanah."'
,l* ti ;c ;i f )l '#r iti
z 4' C
L Alki ? Gy'P u "Tidak ada as-sabaq (bonus atau hadi-
ah bagi peserta lomba yang berhasil meniadi
" Barang siapa yang taon t<eamian juara) kecuali dalam perlombaan pacuan unta
^"^itft<i
memanah lalu ia meninggalkannya maka ia bu- (dan binatang seienis), perlombaan. pacuan
kan termasuk golongan kamLDe4o kuda (dan binatang seienis), atau perlombaan
memqneh,"eaz
Rasulullah saw. juga memerintahkan dan
mendorong untuk membuat industri seniata. Fuqaha sepakat bahwa perlombaan de-
Beliau bersabda, ngan hadiah dari selain peserta adalah boleh,
seperti hadiah yang disiapkan oleh imam
untuk peserta yang berhasil meniadi juara'
fumhur fuqaha mengatakan bahwa perlom-
baan dengan hadiah dari salah satu peserta
6z \ td / t o juga boleh.ea3

:) €; eltt )t V ;g*'t- 6JJl'1 Fuqaha menilai bahwa mempelajari ber-


bagai keahlian dan profesi, terutama keah-
int l; ) r;> lian membuat senjata, termasuk fardhu kifa-

93e HR Ahmad dan al-Bukhari dari Salamah bin al-Akwa' r.a. (Lihat Nail al-Awthar, jld.Ylll, hlm' 84)
e+0 HR Ahmad dan Muslim dari Uqbah r.a' (Lihat Noil al-Awthar,ild.Ylll, hlm' 85)
e41 HR Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu Maiah dari Uqbah bin Amir r.a' flihat Nail ol-Awthar,
jld. VIII, hlm'
8s)
s42 HR Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah r.a. Redaksi hadits
milik lbnu Malah tanpa
menyebutkan frase atau perlombaan memanah. ILihat Nail al-Awthar,ild.Ylll,.hlm. 77)
s43 Al-Bada'i', jld.Vl, hlm. 206; al-Muhadzdzab, jld. I, hlm.415 dan halaman berikutnya; Mughni al-Muhtaf, ild. IV hlm. 313 dan
ha-
laman berikutnya; al-Mughni,ild. VIII, hlm. 554 dan halaman berikutnya; NaiI al-Awthar,lld. VIII, hlm. 78-
BagianV:FIQIHUMUM ]rLrD 8

yah bagi komunitas kaum muslimin.eaa Ibnu membuat musuh gentar dan menjamin ter-
Taimiyah mengatakan bahwa meskipun keti- penuhinya kekuatan yang memadai bagi kaum
ka dalam kondisi terpaksa, boleh mengangkat muslimin. Rasulullah saw. bersabda,
seseorang yang bukan ahlinya jika memang ia
adalah satu-satunya yang memang paling la-
yak di antara orang-orangyang ada. Meskipun
ut:Jt d./ ;ut JL,;i', F &pt
begitu, harus ada usaha untuk memperbaiki '.3rt
u4;dl
4

kondisi hingga hal-hal yang menjadi tuntut-


"Orong mukmin yang kuat adalah lebih
an kebutuhan manusia bisa sempurna berupa
baik dan lebih dicintai Allah daripada orang
urusan-urusan al-wilaayah, al-imaarah dan
mukminyang lemoh."ea6
sebagainya, sebagaimana orang yang berutang
yang baru dalam kesempitan ekonomi tetap
harus berusaha melunasi utangnya meskipun 2. MENJAGA DAN MEMPERTAHANKAN
dalam kondisi ini ia tidak dituntut kecuali se- KARAKTERISTIK AD- DAU LAH AL.
suai denganyangia mampui, juga sebagaimana IS LAM IYAH SERTA M EWUJUDKAN

menjadi keharusan untuk mempersiapkan diri TUJUAN.TUJUANNYA

untuk berjihad dengan menyiapkan kekuatan Kita telah mengetahdi bahwa ad-Daulah
dan kuda pada saat kewajiban jihad gugur ka- al-lslamiyah adalah sebuah negara pemikiran
rena tidak mampu, sebab sesuatu yang men- yang memiliki keterikatan sangat erat dengan
jadikan sebuah kewajiban tidak bisa tercapai keadilan Tlrhan. Karakteristik-karakteristik
kecuali dengan adanya sesuatu itu maka hu- dasar ad-Daulah al-lslamiyah mungkin bisa
kum sesuatu itu juga menjadi wajib.eas diglobalkan menjadi tiga sebagai berikut.eaT
Semua itu menunjukkan bahwa kaum mus- a) Sanghakim (penguasa) hakiki dalam ad-
limin wajib mempelajari setiap hal yang bisa se- Daulah al-lslomiyah adalah Allah SWT.
makin meningkatkan kekuatan dan keunggulan Kekuasaan hakiki hanya milik Zat Yang
militer sesuai dengan tuntutan ruang dan wak- Mahatinggi. Tidak ada satu pun manusia
tu berupa kompetisi dalam dunia peralatan mi- yang memiliki bagian dari al-haakimiy-
liter dan pemproduksiannya, mempersiapkan yah [kekuasaan dan kedaulatan absolut).
persiapan dan bekal-bekal perang falutsista), Adapun para pemimpin tidak lain adalah
berlatih untuk meningkatkan kemahiran da- "warga negara dan rakyat" Allah SWT.
lam penggunaan dan pengoperasiannya, berla- Posisi mereka adalah sebagai wakil umat
tih meningkatkan kemahiran dalam membawa dalam merealisasikan syariat Tuhan yang
senjata dengan berbagai bentuknya, mendiri- diridhai oleh-Nya untuk diterapkan pada
kan industri-industri militer, selalu melakukan umat manusia sebagai undang-undang
latihan secara rutin dan sebagainya berupa se- dasar permanen dan hukum final, seba-
gala bentuk persiapan dan kesiapan yang bisa gaimana yang difirmankan oleh-Nya,

e44 Mughni at-Muhtal, ild. IV hlm. 213; Nihayatu at-Muhtaj,ild. Vll, hlm. 194; Radd al-Muhtar'ala ad-Durr al-Mukhtar (penerbit al-
Amiriyyah), jld. I, hlm. 40; Ghayatu al-Muntaha,lld. I, hlm. 441.; Ibnu al-Qayyim, ath-Thuruq al-Hukmiyyah (penerbit Anshar
as-Sunnah al-Muhammadiyyah), hlm. 247; ad-Dardir, asy-Syarhu al-Kabir, jld.ll, hlm. 174.
94s As-Siyasah asy-Syar'iyyah,hlm.21.
946 HR Muslim dari Abu Hurairah r.a. (Lihat an-Nawawi, Syarh Muslim, jld.15, hlm. 215)
947 al-Maududi, Nazhariyyatu al-lslam as-Siyasiyyah,hlm.31,44 dan halaman berikutnya.
ISLAM IrLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

"... Menetapkan (hukum itu) hanyalah yang diperintahkan oleh Allah SWI yakni
hak Allah...." (al-An'aam: 57) menegakkan sistem dan tatanan kemanusia-
an yang adil berdasarkan pada apa yang di-
"... Ketahuilah bahwa segala hukum turunkan oleh-Nya dan dijelaskan oleh Rasul-
(pada hari itu) ada pada-Nya. Dan Dialah Nya. Rasulullah saw. bersabda,
pembuat perhitungan yang paling cepat."
(al-An'aam:62) t-1 r
;,-l J 4,;i &.u;
b) Tidak ada satu pun makhluk yang memi-
liki wewenang dan fungsi membuat un-
Yut)t*Y
'Aku meninggalkan dua perkora pada kalian
dang-undang dengan selain yang telah
yang kalian sekali-kali tidak akan tersesat selagi
disyariatkan oleh Allah SWT untuk kaum
kalian berpegang teguh kepada dua perkara itu,
muslimin, berdasarkan firman-NYa,
yoitu Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya!'ea8

'... Barangsiapa tidak


memutuskan Secara garis besar, bisa dikatakan bahwa
dengan apa yang diturunkan Allah, maka ad- D aulah aI- I slamiy ah terikat dengan syariat
mereka ituloh orang-orang kafir." (al' Allah SWT yang berlandaskan pada keadilan,
Maa'idah:44) kebaikan, kekuatan, sistem, seruan kepada
akidah tauhid, dan iman kepada semua rasul
c) dan fungsi ad-Daulah al-lslamiyah
T\.rgas dan nabi. Rasulullah saw bersabda,,
hanya terbatas pada pelaksanaan dan
perealisasian syariat Allah SWT serta
memutuskan berdasarkan apa yang ditu-
q4ti*i, ltJY ?Yt;:i:'\
runkan oleh-Nya dan menerapkan apa
at:"^;i r;r!\ h w .^:;i,5i
yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.
dari Tirhannya. Hak negara untuk di- "S esungg uhnya, seb aik'b aik ucapan adalah
patuhi tergantung pada hal-hal tersebut. Kitabullah, seb aik-b aik petuni uk adal ah petun-
juk Muhamma.d saw., dan seburuk-buruk urus-
Allah SWT berfirman,
an adalah urusan yang dibuat-buat dalam aga'
"Sungguh, Kami telah menurunkan ma (bid'ah)."e+e
Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad)
Karena itu, negara harus memelihara dan
membawa kebenaran, agar engkou meng-
komitmen terhadap kewaiiban-kewajiban se-
adili antara manusia dengan apa yang
bagai berikut.
telah diajarkan Allah kepadamu...." (an-
Nisaa':105)
a) Memperkokoh Kesatuan, Keria Sama,
Tujuan ad-Daulah al-lslamiyah dan target dan Jalinan Persaudaraan Umat
terpenting yang harus dicapai adalah mewu- Dari uraian terdahulu, kita mengetahui
iudkan sistem dan tatanan keadilan sosial bahwa kaum muslimin adalah bersaudara

HR Malik dalam kitab al-Muwaththa' dengan menggunakan bentuk periwayatan balagha. (Lihat Jami' al-Ushul, ild. I, hlm.
185)
949 HR Bukhari dari Abdullah bin Mas'ud r.a. (LihatJami'al-Usfiul, jld. I, hlm. 197)

\
BagianV:FIQIHUMUM ,rLrD 8

dan umat yang satu meski saling terpisah kan ayat-ayat-Nya kepadomu agar kamu men-
jauh antara sebagian dengan sebagian yang dapat petunjuk." (Ali 'Imraan: 103)
lain. Hal ini berarti mereka semua harus sa-
ling bersimpati dan berempati merasakan "Sesungguhnya, orang-orang mukmin itu
penderitaan sesama, berusaha untuk meng- bersaudara.... " (al-Huiuraat: 10)
gapai cita-cita, obsesi, dan harapan-harapan
terbesar, saling bersinergi menjalin kerja "Muhemmad adalah utusan Allah, dan
sama yang konstruktif dalam rangka meng- orang-orang yang bersama dengan dia bersikap
gapai kebaikan semua, menjaga dan meme- keras terhadap orang-orang kafia tetnpi ber-
lihara persatuan dan kesatuan umat, me- kasih sayang sesama mereke...." (al-Fathl: 29)
numbuhsuburkan ikatan dan jalinan-jalinan
bersama di antara mereka. Negara dalam ka- Dengan persatuan dan kesatuan, negara
pasitasnya sebagai wakil dan representasi Islam akan mampu menggapai sebuah kebang-
kaum muslimin harus selalu terus berusaha kitan yang penuh vitalitas dan komprehensif
untuk mempererat tali-tali ikatan solidaritas dalam semua lini kehidupan serta menjadi se-
persaudaraan, menopang kesatuan, persatu-
buah negara yang kuat dan disegani.
an, dan kerja sama umat dalam semua bidang
Islam benar-benar telah memperingat-
politik, sosial, ekonomi, dan militer sebagai kan untuk menjauhi perpecahan, konflik, dan
bentuk implementasi firman Allah SWT, perselisihan. Setiap saat, Islam selalu meng-
ingatkan kaum muslimin bahwa mereka
"Sesuhgguhnya, (agama tauhid) inilah aga- adalah bersaudara, baik dalam suka maupun
ma kamu, agama yang satu, dan Aku adalah duka, demi untuk menjaga dan memelihara
Tuhanmu, maka sembahlah Aku." (al-Anbiyaa': persatuan dan kesatuan yang diidamkan.
e2) Rasulullah saw. bersabda,

"Dan berpegang teguhlah kamu semuanya


pada tali (agamo) Allah, dan janganlah kamu
\'tt.'X-\') ry-v 4'*lr ;i F,
'
,r-o,i,. rr.).
of_ r_2 rf\
berceratberoi, dan ingatlah nikmat Allah ke-
padamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah)
"Orang muslim adalah saudara orang
b ermusuhan, I alu AIIah memp ers atukan hatimu,

sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi


muslim, ia tidak menzaliminya, tidak me-
nelantarkannya, tidak mendustainya, tidak
saudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di
merendahkannya!'eso
tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamotkan
kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerang-

eso HR Muslim dan yang lainnya dari Abu Hurairah r.a. flihat at-Targhib wa at-Tarhib,jld. III, hlm. 609 dan berikutnya; Syarh
Muslim, jld. Vl, hlm. 139) Dalam sebuah riwayat Imam Muslim yang lain dari az-Zuhri dari Salim dari bapaknya,
'i ;ul 'q tS a.; ;; F'e t}'.rj ?e eh .:rs ^+i GV qits n )' f J\j Lyl p,Jr ;r .LJi
)i'{}
iy :i
Li$t t";'n';;l-';
"Orang muslim adalah saudara orang muslim,ia tidak menzaliminya dan tidak pula
menerlantarkannya. Birongsiopa yang mem-
bantu memenuhi suatu kebutuhan saudaranya maka AIIah SWT akan memenuhi kebutuhannya juga. Barangsiapa melapangkan
sebuah kesempitan dan kesusahan seorang muslim maka Allah SWT akan melapangkan sebuah kesempitan dan kesusahannya
dari kesusahan-kesusahan akhirat. Barangsiapa berkenan menutup-nutupi seorang muslim maka Allah SWT akan berkenan me-
nutup-nutupinya kelak di akhirat." (LihatSyarh Muslim, jld. 16, hlm. 134)
IsLAM JrLrD 8 Bagian v: FIQIH UMUM

"Dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati


rqirrf uN u4( mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu
"Orong mukmin bagi orang mukmin itu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada
seumpama sebuah bangunanyang soling mem- di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatu'
perkuat dan memperkokoh antara sebagiannya kan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatu-
dengan sebagian yang lein."esl kan hati mereka. Sungguh, Dia Mahaperkasa,
M ah ab ij ak s an a." (al- Anfaal : 6 3)

i;; u-,,F ,(ik 'ti a,G :)Gi '#i Setelah masa Nabi Muhanrmad saw kaum
muslimin mampu mengalahkan musuh-mu-

fit -;';xi6 r 6v i';:i,# ,tut


I t.
suh mereka. Hal itu tidak lain dengan per-
satuan, kesatuan, serta penyatuan visi, misi,

i';&:,v dan tujuan, sebagaimana yang terjadi pada


Perang Yarmuk, perang melawan bangsa
"Tolonglah saudaramu, baik ketika ia se- Mongolia dan bangsa Tartar, kemenangan
bagai pihakyang menganiaya maupun sebagai kaum muslimin dalam perang Ain Jalut dan
pihak yang dianiaya." Ditanyakan kepada be' perang Hathin, serta keberhasilan mereka
liau, "Bagaimana saya menolongnyo ketika ia dalam mengusir pasukan Salib dari negeri
sebagai pihok yang menganiaya?" Beliau men- Timur dan perebutan Baitul Maqdis.
jawab, "Komu mencegahnya dari melakukan Di antara keistimewaan jalinan persau-
kezaliman maka itu adalah bentuk dan cara daraan dan persatuan Islam adalah sifatnya
menolongnya."esz yang lintas batas wilayah dan tidak terbeleng-
gu oleh batas dan pertimbangan-pertimbang-
Dari kacamata sejarah, kita bisa melihat an kewilayahan yang sempit. Adapun negara-
bagaimana Islam bisa meraih kemenangan di negara modern sekarang ini misalny4 mata
semua masa yang di dalamnya kaum muslimin mereka hanya tertuju untuk mewujudkan per-
bersatu dan menjaga ikatan persaudaraan. satuan dan kesatuan nasional yang skalanya
Rasulullah saw. memulai langkah-langkah nya- hanya terbatas pada bagian dari bumi terten-
ta dalam mempersaudarakan di antara kaum tu serta dengan slogan dan simbol satu nasio-
muslimines3 kemudian akhirnya beliau mam- nalisme, yang itu tetap saja tidak bisa kokoh
pu mewujudkan substansi persaudaraan ter- karena di sana-sini masih ditemukan berbagai
besar dan permanen di antara mereka. Berkat celah dan keretakan-keretakan internal yang
Islam, bangsa Arab berubah menjadi sebuah bermacam-macam.
satu kesatuan setelah sebelumnya pada masa
fahiliah terpecah-pecah dalam bentuk kabi-
lah-kabilah yang dicerai-beraikan oleh ber-
bagai permusuhan, kebencian, dan dendam
lama. Allah SWT berfirman,

951 HR Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, dan an-Nasa'i dari Abu Musa al-Asy'ari r.a. (Lihat al-Fath al-Kabir)
esz HR Ahmad, al-Bukhari, dan at-Tirmidzi dari Anas r.a. (Lihat al-Fa th al-Kabir dan Syarh Muslim, jld. 16, hlm. 138)
es3 Majma'az-Zawa'id, ild. VIII, hlm. L71.
BagianV:FIQIHUMUM JILrD 8

b) MewujudkanKemaslahatan- sungan spesies manusia. Menjaga dan men-


Kemaslahatan Dasar yan$ Menjadi jamin keberlangsungan eksistensi jiwa ma-
Topik Sentral Syariat nusia itu dengan menetapkan hukuman ter-
Di antara kewajiban-kewajiban terpen- hadap pelaku pembunuhan, yaitu hukuman
qishash. Hukuman qishash disyariatkan demi
ting ad-D aulah al- Islomiyah adalah memeliha-
ra kemaslahatan-kemaslahatan yang menjadi menjaga jiwa dan darah. Ini karena qishash
poros syariat dan yang menjadi target-target bisa mengokohkan eksistensi kehidupan yang
yang ingin direalisasikan oleh syariat, yaitu merupakan kemanfaatan yang paling agung.
menjaga dan memelihara lima hal pokok yang Akal, ketika dianugerahkan kepada se-
dikenal dengan sebutan odh-dharuuriyyaat seorang, cara menjaga dan memeliharanya
al-khams (lima hal mendasar yang menjadi adalah dengan memperbolehkan setiap hal
keniscayaan) yang tidak ada satu agama pun yang bisa menjamin keselamatan akal, meng-
yang memperbolehkan untuk mengabaikan haramkan setiap hal yang bisa merusak akal
dan melanggarnya, yaitu agama, jiwa, akal, atau melemahkan kekuatan dan potensinya,
keturunan, dan harta. Lima perkara itu dise- seperti meminum minuman keras dan me-
but adh-dharuuriyyaat karena kehidupan ke- ngonsumsi narkoba, menegakkan hukuman
beragamaan dan kehidupan duniawi manu- had terhadap penenggak minuman keras,
sia tidak akan bisa tercapai kecuali dengan menghukum takzir orang yang mengonsumsi
terpenuhi dan terpeliharanya lima perka- semua jenis narkoba tanpa dilatarbelakangi
ra tersebut, yang sekiranya tidak terpenuhi, adanya kebutuhan dan tuntutan medis.
tatanan kehidupan di dunia akan menjadi Keturunan, supaya bisa terwujud, di-
pincang, kenikmatan dan kebahagiaan tidak syariatkanlah usaha penghalalan al-budh'
akan terwujud, dan berimplikasi pada siksa- [kemaluan)esa'melalui cara yang sah. Adapun
an kelak di akhirat. untuk menjaga dan memeliharanya, disya-
Syariat menjaga dan memelihara lima hal riatkanlah hukuman had zina dan hukuman
pokok di atas dari dua sisi. Pertama adalah had qadzf untuk melindungi kehormatan dan
mewujudkannya dan kedua adalah menjamin, kemuliaan.
menjaga, dan memelihara eksistensinya. Harta, untuk mewujudkanny4 disyariat-
Mewujudukan prinsip agama misalnya kanlah usaha-usaha mencari rezeki dan berba-
dengan menunaikan lima rukun Islam dan gai transaksi di antara manusia. Adapun untuk

memeliharanya dengan cara melawan orang menjaga dan melindunginy4 disyariatkanlah


yang ingin menghapusnya dan menghukum hukuman had pencurian potong tangan, di-
orangyang murtad dengan dihukum mati jika haramkannya trerbagai bentuk penipuan dan
tidak bersedia bertobat. manipulasi, diharamkannya riba, denda ganti
Adapun jiwa bisa terwujud dengan mela- rugi atas tindakan pengrusakan harta ketika
lui pernikahan yang bisa menjaga keberlang- harta itu diambil dengan cara yang batil.ess

Kata al-budh'u dengan huruf ba' dibaca dhammah adalah kata tunggal, sedangkan bentuk iamaknya adalah al-abdhaa'. Kata
ini bisa berarti kemaluan, iimak (koitus), dan juga bisa diartikan pernikahan, sebagaimana kata an-nikaah iuga bisa berarti
akad nikah dan bisa berarti iimak. (Lihat kamus Mushbah al-Munir)
Lihat asy-Syathib| al-Muwafaqat, jld. II, hlm. B dan berikutnya; Fawatih ar-Rahamut Syarh Musallam ats-Tsubut, ild. III, hlm. 63;
ot+aqrir wa at:Tahbir, jld..lll, hlm. 144; Syarh al-Adhudh 'ala Mukhtashar al-Muntaha, jld Il, hlm. 240; Raudhatu on-Naazhir, jld.l,
hlm. 414; al-Madkhal ila Madzhab Ahmad, hlm. 137; Syarh al-lsnawi,jld. III, hlm. 63; al-lbhaj Syarh al-Minhaj,ild III, hlm. 38.

,/
ISLAM JILID 8 BagianV:RQIHUMUM

Al-Ghazali merangkum maksud dan tuju- Iah haram darahnya, hartanya, dan kehormot-
gsg
an-tujuan di atas dengan mengatakan bahwa annye."
maksud dan tujuan yang diinginkan syara'
untuk makhluk ada lima, yaitu menjaga aga- Pada kesempatan ini, kami juga ingin
ma, jiwa, akal, keturunan, dan harta mereka. menjelaskan bahwa negara memiliki peran
Karena itu, setiap perkara yang bisa menja- dan tugas sangat penting dalam mencipta-
min terjaganya lima hal pokok tersebut, itu kan keseimbangan, stabilitas, keselarasan,
adalah kemaslahatan, sedangkan setiap hal dan keharmonisan antara kemaslahatan-ke-
yang bisa mengganggu lima hal pokok terse- maslahatan individu dan kemaslahatan-ke-
but, itu adalah mafsadat [kerusakan). Adapun maslahatan kelompok (bersama, publik) ke-
menolak mafsadat adalah kemaslahatan.es6 tika terjadi pertentangan, gesekan-gesekan,
Berdasarkan hal ini, menjaga dan memeli- dan konflik antardua kemaslahatan dan ke-
hara hak-hak asasi individu tersebut merupa- pentingan tersebut dalam meraih hak-hak
kan salah satu pilar utama hukum Islam yang materiil atau dalam mendapatkan harta. Ini
berisikan kaidah dan prinsip-prinsip penga- karena Islam sama-sama memerhatikan dan
turan kehidupan. Rasulullah saw. bersabda, memelihara kemaslahatan individu dan ke-
maslahatan kelompok serta menegakkan ke-

#tri,
,/
E;1, ir", t/
i1 ]6r ,i:I
t.
seimbangan yang efektif di antara kedua ke-
maslahatan tersebut dalam bentuk yang akan
O / t'

d+ C rJ^
o/
r>-tl a,.P
g. -.o ) z

.,
i'f # mampu mewujudkan semangat kebersama-
an dan solidaritas sosial. Karena itu, dalam
t:^
"Wahai, sekalian manusia! Sesungguhnya,
€f c'*; kondisi-kondisi normal, Islam tidak memper-
bolehkan individu melakukan hal-hal yang
merugikan kelompok atau melanggar batas-
darah kamu, harta bendo kamu, dan kehor- batasnya, begitu juga sebaliknya, kelompok
matan kamu adalah haram atas kamu (haram tidak boleh merampas dan menginjak-injak
hukumnya sebagian dari kamu mengganggu kemaslahatan individu demi kepentingan ma-
darah, harta, dan kehormatan sebagian yang syarakat umum.
lain) seperti keharamannya pada hari kamu ini,
Begitu juga, dalam sistem Islam, perso-
di bulan kamu ini, dan di negeri kamu ini."es7
nalitas individu tidak dihilangkan dan disia-
siakan, begitu juga kemaslahatan kelompok
fir, ;; rt; 4ir tidak akan disia-siakan. Ini karena dalam
"E;*Jr S t,
. o ^'
Islam, tujuan hidup manusia pada hakikat-
nya adalah tujuan hidup kelompok itu sendiri,
ct.O
,.,/J,9 I
yakni merealisasikan undang-undang Ttrhan
"Setiap muslim atas muslim lainnya ada-
di dunia dan mengharapkan keridhaan-Nya

956 Al-Mustashfa (penerbit at-Tijariyyah), jld. I, hlm. 140. (Lihat juga pernyataan yang serupa dalam al-Amidi, al'lhkam, ild.lll,
hlm. 54-55; A'lamu al-Muwaqqi'in,lld.lll, hlm. 14J
957
HR Muslim, Abu Dawud, dan an-Nasa'i dari hadits rabir bin Abdillah r.a. Ini adalah bagian dari sebuah hadits yang paling pan-
iang. (Lihat Syarh Muslim, ild. VIII, hlm. 182 dan ild. Xl, hlm. 167; Majma' az-Zawa'id, jld. Ill, hlm. 265; lam'u al-Fawa'id, ild.l,
hlm. 472 dan berikutnya.
HR Muslim dan yang lainnya dari Abu Hurairah r.a. (Lihat Syarh Muslim, jld..1.6, hlm. L20; at-Targhib wa at-Tarhib,lld. IIl, hlm.
309 dan berikutnya)

_\-
BagianV:FIQIHUMUM JrLrD 8

o.z y' z 4
di akhirat sebagaimana yang sudah pernah \
ir ,iv av ,-rs * *xt )v
disebutkan di bagian terdahulu. Dengan be-
qt" 'rw ;
gitu, bisa terciptalah sebuah keseimbangan " Barangsiapa menimO'oUon kemudaratan
dan keharmonisan yang diinginkan secara is- maka Allah SWT akan menimpakon kemudo-
lami antara kehidupan individu dan kehidup- ratan kepadanya. Barangsiapa menimpakan
an kelompok dalam rangka memelihara dua kepayahan maka Allah SWT akan menimpokan
kemaslahatan tersebut sekaligus dalam wak- kep oyahan kep adany a."e6o
tu yang bersamaan, sehingga individu menia-
di kuat dan selanjutnya bisa mendukung dan Islam mengharuskan pemimpin untuk
menopang masyarakat umum. memerhatikan urusan warga negaranya, se-
Dalil dan bukti hal itu bahwa Islam meng- bagaimana yang dilakukan oleh Khalifah
haramkan setiap hal yang bisa memicu kon- Umar bin al-Khaththab r.a. dengan berkun-
disi pengeksploitasian dan mengganggu ke- iung ke daerah-daerah dan berkeliling di
seimbangan aset-aset kekayaan, seperti riba, malam hari,e61 mengambil kebijakan musyoa-
penimbunan dan monopoli, judi dan taruhan, tharah (menyita separuh) terhadap harta ke-
i [penipuan), suap, at-tag hriir [penge-
al- g hi sy kayaan para gubernur dan para pegawai ne-
labuhan), al-ghabn (manipulasi harga), af- gara yang mereka kumpulkan secara tidak
tadliis (manipulasi barang),ese kecurangan benar.e52
timbangan dan takaran, menimbun emas dan Seorang pemimpin diperbolehkan mela-
perak, dan sebagainya. kukan intervensi terhadap kepemilikan
Islanl mengharuskan orang-orang kaya khusus [kepemilikan individu) demi meno-
untuk membantu orang-orang miskin, mem- lak kemudaratan atau menarik kemaslahat-
perbolehkan negara untuk mewajibkan an umum, sebagaimana yang dipraktikkan
orang-orang kaya untuk menyerahkan seba- Rasulullah saw. ketika beliau memerintahkan
gian harta mereka kepada negara dalam ka- pemilik sebuah pohon kurma untuk mencabut
dar yang bisa mencukupi berbagai biaya yang pohon kurmanya dari kebun milik seorang
dibutuhkan untuk membela dan memperta- sahabat Anshar dan beliau berkata kepada
hankan negara. pemilik pohon kurma itu,"Kamu adalah orang
Islam melarang penguasa melakukan pe- yang ingin menimbulkan mudarat."e63 fuga se-
langgaran terhadap orang-orang dan menim- bagaimana tindakan yang dilakukan oleh
pakan kemudaratan kepada mereka.lni kare- Umar bin Khaththab r.a. yang memperboleh-
na prinsip Islam menyatakan"laa dhararawa kan seorang laki-laki bernama adh-Dhahhak
laa dhiraara" (tidak boleh ada kemudaratan bin Khalifah untuk mengalirkan air irigasi-
dan tidak boleh menimbulkan kemudaratan). nya lewat di atas tanah milik Muhammad bin
Rasulullah saw. bersabda, Maslamah yang sebelumnya bersikeras ti-
dak mengizinkan hal itu. Waktu itu, Umar r.a.

ese Nail al-Awthar,ild. V hlm. 189,212,220; Sunan Abu Dawud (penerbit al-Halabi), ild. II, hlm. 270.
e60 HR Abu Dawud dari Abu Shirmah r.a. (Lihat Suna n Abu Dawud, jld. II, hlm. 283)
e6t Ustadz Ali Thanthawi dan saudaranya, Sirah'IJmar lbnul Khaththab r.a., jld. I, hlm. 201, 309; lbnu Taimiah, as-Siyasah asy-
Syar'iyyah, hlm. 141.
e62 AlTalkhish at-Habir, hlm. 254; Ibnu Taimiah, a s-Siyasah asy-Syar'iyyah,hlm.l4l.
963 HR Muhammad al-Baqir dari ayahnya Ali Zainul Abidin. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Samurah bin
Jundub r.a. (Lihat Sunan Abu Dawud, ild.lll, hlm. 283; Abu Ya'la, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 285)

./
FIQLH JrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

berkata kepadanya, "Demi Allah. Sungguh, pat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-
ia boleh mengalirkannya meski lewat di atas orang yang berpikir." (al-faatsiyah: 13)
perutmu."e6a
"(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai
c) Memakmurkan dan Membangun Dunia hamparan bagimu dan langit sebagai atap,
dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari
Sesungguhnya, Allah SWT menjadikan
langit, Ialu Dia hasilkan dengan (hujan) itu
manusia sebagai khalifah di muka bumi,
buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena
dengan tujuan untuk memakmurkan alam,
itu, janganlah kamu mengadakan tandingan-
mengembangkannya, memanfaatkan, dan
tandingan bagi Allah, padahal kamu mengeta-
mengeksploitasi kekayaan yang terkandung
hui." (al-Baqarahz22)
di dalamnya secara bertanggung jawab.
Semua manusia dalam hal ini sama-sama me-
"(Ttthan) yang telah menjadikan bumi se-
miliki hak. Kaum muslimin pun merealisasi-
bagai hamparan bagimu, dan menjadikan ia-
kan perintah Allah SWT dan tujuan-tujuan
lan-jolan di atasnya bagimu, dan yang menu'
yang dikehendaki-Nya. Allah SWT berfirman,
runkan air (hujan) dari langit. Kemudian Kami
tumbuhkan dengannya (air hujan itu) ber'
"... Dia telah menciptakanmu dari bumi
jenis-jenis aneka macam tumbuh-tumbuhan."
(tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya...."
(Thaahaa:53)
(Huud:61)
"Dialahyang menjadikan bumi untuk kamu
Makna dari menjadikan manusia sebagai
yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di sega'
pemakmurnya adalah at-tqmkiin dan at-tasal-
la penjurunya dan makanlah sebagian dari
luth [menjadikannya penguasa dan mampu rezekiNya. Dan hanya kepada-Nyaloh kamu
memberdayakannya), sebagaimana hal ini (ke mb al i s e tel ah) d ib an g kitkan. " (al- Mulk 1 5)
tampak jelas dalam firman-Nya,

Huruf lam pada kata lakum (untuk atau


"Dan sungguh, Kami telah menempatkan bagi kamu) memberikan pengertian keter-
kamu di muka bumi dan di sana Kami sedia- khususan dalam hal pemanfaatan bagi pihak
kan (sumber) penghidupan untukmu, (Tetapi) yang pesan ayat itu ditujukan kepadanya (ma-
sedikit sekali kamu bersyukur." (al-A raaf: 10) nusia), yakni bahwa itu terkhusus bagi kalian.
Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan se-
"Dialah (Allah) Yang menciptakan segala mua jenis makhluk bumi dan segala kekayaan
apa yang ada di bumi untukmu." (al-Baqarah: yang terkandung di dalamnya adalah diizin-
2e) kan, bahkan secara syara'itu diperintahkan.
Fuqaha menilai bahwa mempelajari prin-
"Dan Dia menundukkan apa yang ada di sip-prinsip pengolahan tanah, pertanian, dan
langit dan apa yang ada di bumi untukmu se- sebagainya berupa hal-hal yang menjadi tun-
muonya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, tutan penghidupan yang dengan itu agama
dalam halyang demikian itu benar-benar terda- dan dunia bisa tegak adalah termasuk far-

e64 Al-Muwaththa', ild. Il, hlm. 218 dan berikutnya.

-\-
BagianV:RQIHUMUM FIQLH ISLAM IILID 8

dhu kifayah.e6s Ini karena setiap individu ti- manusia untuk taat secara penuh kepada Zat
dak akan mampu memenuhi dan melakukan Yang menjadikannya sebagai khalifah-Nya di
sendiri semua hal yang dibutuhkannya."u muka bumi. Ini karena dikuasakannya bumi
Fuqaha membuat sebuah bab khusus yang oleh Allah SWT kepada manusia menuntut
mengupas masalah ihyaa' al-mawaat [meng- adanya pemanfaatan dan penggalian semua
hidupkan lahan mati) atau bahasa sekarang- bentuk kebaikan dan sumber kekayaan bumi
nya adalah memperbaiki dan mengolah tanah seperti melakukan aktivitas pertanian, pe-
yang terbengkelai. Sebagaimana dalam kajian ternakan, perkebunan, penggalian bahan-ba-
zakat, fuqaha juga mengupas hukum-hukum han tambang dan minyak bumi, melakukan
bahan tambang padat, bahan tambang cair, eksplorasi lahan-lahan pertambangan, men-
dan rikaz. Imam Abu Yusuf menulis sebuah dirikan perumahan, pabrik, perkampung-
kitab dengan iudul al-Kharaaj untuk khali- an dan perkotaan, dan sebagainya supaya
fah Harun ar-Rasyid. Di dalam kitab tersebut, dengan semua itu, manusia bisa mengetahui
Abu Yusuf memaparkan tentang tata cara me- keagungan dan kekuasaan Allah SWT karena
manfaatkan dan mengeksploitasi tanah, tata Dialah Yang menganugerahkan kehidupan ke-
cara irigasi dari sungai-sungai besar, serta pada setiap yang wujud.
tata cara pengelolaan sumber-sumber penda- Semua itu berbanding terbalik dengan
patan baitul mal seperti kharaaj[pajak bumi) pandangan materialisme yang gelap yang
dan sebagainya.e6T mengarahkan manusia ke arah persepsi se-
Secara umum, Islam sangat menganjur- olah-olah manusia adalah "tuhan" karena
kan untilk melakukan perjalanan di muka penguasaan manusia atas alam dan sumber-
bumi untuk berniaga, melakukan usaha-usa- sumbernya, juga karena kemajuan ilmu penge-
ha di berbagai penjuru bumi, melakukan eks- tahuan dan teknologi yang berhasil dicapai-
plorasi terhadap sumber-sumber rezeki, baik nya, sehingga hal itu membawa kepada sikap
di daratan maupun lautan, membangun, men- penyembahan materi dan mewariskan kepa-
dirikan, dan menyediakan sarana prasarana da kehidupan manusia berbagai kegelisahan,
mencari penghidupan dan kompetisi yang le- kekacauan, permusuhan, kebencian, dan pe-
gal dalam mencari penghidupan, berlomba- rang yang menghancurkan.
lomba dalam semua kebaikan, baik kebaikan Karena itu, memakmurkan dan meman-
duniawi maupun ukhrawi. Ini karena mak- faatkan bumi dalam Islam harus dalam ko-
na dari dijadikannya manusia sebagai khali- ridor ketaatan kepada Allah SWT, menjalan-
fah Tirhan di muka bumi tentunya menuntut kannya berdasarkan petunjuk-Nya, menjauhi

Radd al-Muhtar ild. I, hlm. 40; Ibnu al-Qayyim, ath-Thuruq al-Hukmiyyah,hlm.247, Ghayatu al-Muntaha, ild. I, hlm. 441; ad-
Dardir, asy-Syarhu al-Kabir,ild. II, hlm. 174.
Rasulullah saw. mendengar Ali bin Abi Thalib r.a. berdoa, "Ya, Allah! Janganlah jadikan hamba membutuhkan seorang pun
dari makhluk-Mu." beliau lalu bersabda, "Janganlah kamu berkata seperti itu karena tidak ada seorang pun kecuali ia pasti
membutuhkan orang lain." Ali r.a. lalu berkata, "Lalu bagaimana saya harus berucap?" Beliau menjawab, "Ucapkanlah,'Ya,
AIIah! Janganlah jadikan hamba butuh kepada makhluk-makhluk-Mu yang jelek."' Ali r.a. berkata, "Wahai, Rasulullah! Siapakah
makhluk yang jelek?" Beliau menjawab, "Yaitu orang-orang yang jika diberi, mereka tidak mengganggu, namun jika mereka
tidak diberi, mereka mencela." Rasulullah saw. mendengar Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. berucap, "Ya, Allah!, Hamba meminta
kepada-Mu kesabaran." Beliau bersabda,"Jika begitu, berarti kamu meminta bala. Akan tetapi, mintalah kepada-Nya al-Afiyah
(kondisi yang baik)." Imam Ahmad mendengar seorang laki-laki berucap, "Ya, Allah! Janganlah jadikan hamba butuh kepada
seorang pun dari makhluk-Mu." Imam Ahmad lalu berkata, "Orang ini mengharapkan kematian;' (Lihat Mughni al-Muhtaj, )ld.
IV, hlm.213)
967
Lihat misalnya pada halaman 97-102,1.09 dan berikutnya dari kitab al-Kharaj.
ISLAM JILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

larangan-Nya, keyakinan bahwa semua ma- tengah-tengah manusia sangat sedikit, tidak
nusia sama-sama memiliki hak pada hasil- ada rasa saling benci gara-gara kondisi keku-
hasil alam yang mubah. Karenanya, mereka rangan, jiwa-jiwa semakin bisa meningkat-
semua harus saling menyayangi dan saling kan kelapangan hidup mereka, kesadaran un-
bekerja sama dalam kerja dan hasil tanpa ada tuk saling membantu dan menjalin hubungan
dikotomi atau diskriminasi berdasarkan ras, kedekatan semakin tumbuh subur. Semua itu
warna kulit, etnis, bahkan agama. menjadi faktor terkuat terciptanya kebaikan
Karenanya, dalam Islam, tidak ada tem- kehidupan dunia dan semua urusannya berja-
pat bagi kedengkian, monopoli, kolonialisme, lan secara teratur. Ini karena kesuburan dan
atau melarang orang lain ikut memanfaatkan kemakmuran membawa kepada kondisi eko-
bumi. ini karena manusia adalah makhluk nomi yang baik, sedangkan kondisi ekono-
Allah SWT dan manusia yang paling dicintai mi yang baik mewariskan sifat amanah dan
oleh-Nya adalah yang paling bermanfaat bagi kedermawanan.e6e
makhluk-Nya.e68 Karena itu, tidak boleh ada
pengeksploitasian terhadap sebuah etnis un- d) Memelihara Etika dan Moral lslam
tuk kepentingan etnis lain atau terhadap se- Sesungguhnya, menjaga tujuan dan mak-
buah negeri untuk kepentingan negeri lain.
sud-maksud dasar syariat yang telah dise-
Allah SWT berfirman, butkan di atas menuntut negara untuk selalu
memelihara etika dan moral Islam dalam ma-
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)' syarakat secara permanen. Ini karena moral
Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, yang berlaku di tengah-tengah masyarakat
kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia memiliki pengaruh yang sangat besar ter-
yang berkembang biak." (ar-Ruum: 20) hadap setiap individu dan memiliki dampak
langsung terhadap tingkah laku dan tindak-
"Bukankoh Aku telah memerintahkan ke- an. Karena itu, agama dan moral adalah dua
padamu, wahai anak-cucu Adam, agar kamu hal yang saling melekat dan tidak terpisah-
tidak menyembah setan? Sungguh, seton itu kan dalam Islam. Rasulullah saw. bersabda,
musuh yong nyata bagi kamu." fYaasiin: 60) "Akhlak adalqh pembuluh ogoma."e7o Dengan
demikian, agama dan akhlak bahu-membahu
AI-Mawardi mengatakan bahwa pilar ke- dalam membentuk kepribadian muslim yang
lima dari pilar-pilar yang membuat kehidu- lurus. Iika tidak, masyarakat akan rusak, le-
pan dunia menjadi baik adalah kesuburan mah, dan lembek, keamanan menjadi tergang-
dan kemakmuran negeri yang menjadikan gu, dan tatanan akan menjadi kacau.
jiwa-jiwa dalam keadaan berkeluasan dan Di antara prinsip-prinsip moral Islam
semua elemen masyarakat bisa ikut mera- adalah membuka setiap saluran keutama-
sakan. Ini karena harga-harga murah dan an dan kebaikan dan menutup rapat-rapat
terjangkau sehingga rasa hasud dan iri di saluran-saluran kerusakan dan kejelekan.

e68 Rasulullah saw. bersabda , l-{j$Ji 9\e;t i l+'#',3i7-\ "vo1r1r1u1, semuanya adalah keluarga Altah swT dan
makhlukyang poling dicintatNya adalahyang pating bermanfaatbagi keluarga-Nya." (HR al-Bazzar dan ath-Thabrani' Lihat
Majma' az-Zawa'i4 ild. VIII, hlm. 191; al-Fath al-Kabir.lni adalah hadits dha'ifl
e6e Adabu ad-Dunya wa ad-Din ma'a Syarhihi, hlm. 249.
e70 HR al-Hakim dan at-Tirmidzi dari Anas bin Malik r.a. (Lihat a/-Fath al-Kabir)
BagianV:FIQIHUMUM IsrAM IrLrD 8

Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa sesung- Ali bin Abi Thalib r.a. berkata, "Harus ada
guhnya kemaksiatan menjadi sebab berku- imaarah [kepemimpinan) bagi manusia, baik
rangnya rezeki, menjadi sebab munculnya orang yang memegangimaarah itu baik mau-
rasa takut dan gentar terhadap musuh, seba- pun buruk." Ditanyakan kepadanya, "Wahai,
gaimana hal ini ditunjukkan oleh Al-Qur'an Amirul Mukminin! Imaarah yang dipegang
dan Sunnah. Komponen-komponen kejelekan oleh orang baik sudah tentu tidak janggal dan
dan kemaksiatan harus dihancurkan, sarana tidak aneh bagi kami, namun yang kami ang-
prasarana yang bisa membawa kepada ke- gap janggal dan aneh adalah imaarah yang
maksiatan dan kejelekan harus ditutup, dan dipegang oleh orang jelek." Ali r.a. berkata,
celah-celah yang bisa mendorong kepada ke- "Karena meskipun yang memegang imaarah
maksiatan dan kejelekan harus dikunci jika adalah orang buruk, namun itu tetap bisa
memang di dalamnya tidak ditemukan ke- menjamin tegaknya hukuman had, keamanan
maslahatan yang dominan dan potensial.eTl tercipta, musuh bisa dilawan, dan harta /a'i
Al-Qarafi mengatakan bahwa dzarii'ah (sega- bisa terbagi."eTa
la hal yang bisa menjadi celah masuk kepada
sesuatu) adalah wasilah (sarana, jalan), seba- e) Menegakkan Keadilan Sosial
gaimana wasilah yang bisa membawa kepada
Negara juga berkewajiban mewujudkan
sesuatu yang diharamkan adalah juga diha-
solidaritas sosial di antara manusia. Ini kare-
ramkan, wasilah yang bisa membawa kepada
na negara bertanggung jawab terhadap warga
kewajiban hukumnya juga wajib, seperti per-
negaranya, bertanggung jawab terhadap pe-
jalanan rhenuju shalat jumat dan haji.e72
negakan keadilan, mencegah kezaliman dan
Secara syara', ad-Daulah al-lslamiyah yang lainnya, mewujudukan sinergi dan kerja
wajib menjaga etika dan memelihara mo- sama dalam kebaikan dan ketakwaan berupa
ral, mencegah kemaksiatan dan kefasikan, pemenuhan hak, memberikan hak kepada pi-
memerangi kemungkaran, dan menghu- hak-pihak yang berhak mendapatkannya dan
kum para pelaku kemaksiatan supaya ke- sebagainya.eTs Rasulullah saw. bersabda,
hidupan Islam bisa bersih terhindar dari ca-
cat dan noda, terjauhkan dari kontaminasi o' | ) o, ,,,
hal-hal yang membuatnya kotor dan hal-hal
,'.
t-at4 a-br1 J.l_ o6;.Jr.r ,yi-! u/(
yang menjadi sebab kekacauan dan penyim- " Orang mukmin satu dengan orang mukmin
pangan. Al-Mawardi mengatakan bahwa hal lainnya itu seumpama sebuah bangunan yang
yang menjadi kewajiban imam adalah mene- saling meng uatkan antarb ag ian-b ag iannya." e7 6
gakkan hukuman had demi mencegah tinda-
kan pelanggaran terhadap larangan-larangan
Allah serta melindungi hak-hak para hamba-
rt, ,
a-J r Ae ew 'ri * ,!'-i u
"Barangsiapa meninggalkan tanggungan
Nya dari pengrusakan dan perampasan.eT3 atau dhayaa' (anak-anak yang masih membu-

e7L As-siyasah asy-Syar'iyyah,hlm. 68, 140 dan berikutnya.


e72 At-Furuq,ild.ll, hlm. 33. Lihat juga lbnu al-Qayyim,A'lamul Muwaqqi'in, jld.lll, hlm. 147.
973 At-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 14. Hal ini sudah pernah disebutkan di bagian terdahulu.
974 Ibnu Taimiah, as-siasoh asy-Syar'iyyah,hlm. 63 dan berikutnya.
975 lbnu Taimiah, as-Siyasah Asy-Syar'iyyah, hlm. 63 dan berikutnya.
e76 Takhri'hadits ini telah disebutkan di bagian terdahulu.
]rLrD BagianV:FIQIHUMUM

tuhkan nafkah) maka aku yong menanggung- sesungguhnya Allah SWT akan menghisab me-
nYQ." e77
reka dengan hisab yang berat dan menyiksa
mereka dengon siksaan yang amat pedih."eTe

JL L";.:. i)u;i 't* qn\ ,y.Jt A c // ict' \,o, , . ..,i a*'; t:,11
&e ,lJt* q
IJJ
/.1 o-4+ 7r--?l
";i
"Orang mukmin bukanlah orang yang ke-
* j* i; S" ui
"nr
nyang, sementqro tetangganya kelaparan di "Apabila ada suatu masyarakatyang di da-
sampingnya."eTs lamnya kedapatan ada orang yang kelaparan,
jaminan Allah SWT terlepas dari mereka."e8o

C);i €r!r;-;Jl' 1 ,-f j Sarana yang bisa ditempuh oleh nega-


it';at |r#,; Ji et? S qit ,.';, ra untuk menjamin terpenuhinya kebutuh-
an hidup warga negaranya cukup banyak, di
ti;h.i ,at I tf 'ri t,i,c t;y antaranya yang terpenting adalah menye-
diakan lahan-lahan mencari penghasilan
tri r+k:r$y (t^; frit;-at'o1j yang legal, menyediakan akses-akses men-
dapatkan pekerjaan yang terhormat disertai
q dengan kesamaan kesempatan, mewujudkan
kebutuhan-kebutuhan dasar terutama pa-
"Sesungguhnya, Allah SWT
mewajibkan
pan, pangan, dan sandang. Barangsiapa tidak
atas orang-orang Islam yang kaya di dalam
mampu bekerj4 kebutuhan biaya hidupnya
harta mereka untuk mengeluarkan harta me-
menjadi tanggungan kerabatnya yang mam-
reka guna membantu masyarakat miskin se-
pu; jika tidak memiliki kerabat yang mampu,
suai dengan kadar yang bisa mencukupi untuk
kebutuhan biaya hidupnya menjadi tanggung-
semua masyorakat miskin. Orang-orang miskin
an baitul mal, sebagaimana hal ini dijelaskan
sekali-kali tidak dalam kondisi sengsara tat-
oleh fuqaha.
kala mereka lapar atau telanjang kecuali dise-
Al-Mawardi mengatakan bahwa pilar
babkan oleh ulah orang-orang kaya. Ingatlah,

977 ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dari al-Miqdam bin Madikariba dengan redaksi,
HR Bukhari dan Muslim. Hadits
"jy$-l;';r"Barangsiapameninggalkanal-kallu (bebantanggungan)makaakuyangmenanggungnya]'
HaditsinijugadiriwayatkanolehlmamAhmaddanal-Baihaqidenganredaksi, l.)'r':\jy>S-rl;";1 "Barangsiapamening-
galkan beban tanggungan maka itu menjadi tanggungan AIIah dan Rasul-Nya." (Lihat Shahlh al-Bukhari,ild.Y IIl, hlm. 273; Jami'
al-Ushul,ild. X, hlm. 384; Syarh Muslim,ild. XI, hlm. 51; al-Fath al-Kabir)
Kata aI-kallu berarti beban tanggungan yang mencakup tanggungan utang dan tanggungan keluarga. Kata adh-dhaya'adalah
sebutan untuk sesuatu yang terancam telantar jika tidak diperhatikan, seperti anak-anak yang masih kecil dan orang yang
menderita sakit menahun yang tidak mampu memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
978 HR al-Baihaqi dari Abdullah bin Abbas r.a. Hadits ini juga diriwayatkan oleh ath-Thabrani dan Abu Ya'la. Sanad hadits ini ter-
diri atas para perawi tsiqah. (Lihat Majma' az-Zowa'i4 ild. VIll, hlm. 167)
979 HR ath-Thabrani dalam kitab al-Mujam al-Awsath dan al-Mu'jam ash-Shaghir dari Ali bin Abi Thalib r.a. (Lihat Majma' az-
Zowa'id, jld.lll, hlm. 62; at-Targhib wa at-Tarhih,ild. I, hlm. 538)
980 HRal-Hakim danAhmad. Di dalam sanadnyaterdapatseorangperawi bernamaAshbaghbin Zaid, seorangperawiyangmasih
diperselisihkan. Di dalam sanadnya juga terdapat perawi bernama Katsir bin Murrah, seorang perawi yang menurut penilai-
an Ibnu Hazm sebagai perawi majhul, sedangkan menurut selain Ibnu Hazm, ia adalah perawi ma'ruf, dimasukkan ke dalam
kategori perawi tsiqah oleh Ibnu Sa'd, ada sejumlah imam hadits yang meriwayatkan hadits darinya, dan an-Nasa'i menggu-
nakan hadits riwayatnya sebagai huiah atau dalil.

\
BagianV:RQIHUMUM ISLAM JrlrD 8

ketiga yang bisa menjamin baiknya kondisi nganlah kamu mengharamkan apa yang baik
manusia di dunia adalah materi yang cukup. yang telah dihalalkan Allah kepadamu, dan ia-
Ini karena kebutuhan manusia adalah se- ng anlah kamu melampaui b ata s. S esung guhny a,

suatu yang pasti dan sudah menjadi kenis- AIIah tidakmenyukai orang-orang yang melam-
cayaan yang tidak ada seorang manusia pun paui batas." (al-Maa'idah: 87)
yang lepas darinya. Allah SWT berfirman,
Fuqaha menyatakan bahwa kewajiban
"Dan Kami tidak menjadikan mereka negara untuk menjamin kebutuhan biaya
(rasul-rasul) suatu tubuh yang tidok memakan hidup orang-orang yang tidak mampu dengan
makanan, dan mereka tidok (pula) hidup kekal." menghilangkan kondisi sempit dari kaum
(al-Anbiyaa': B) muslimin hingga mencapai batas al-kifaayah
[kecukupan). An-Nawawi mengatakan bah-
wa di antara hal-hal yang hukumnya fardhu
fika materi yang menjadi kebutuhan da-
sar manusia tidak terpenuhi, kehidupannya kifayah adalah menghilangkan kesempit-
tidak akan berialan baik dan dunianya tidak an dari kaum muslimin seperti memenuhi
akan berada dalam kondisi yang diharapkan. kebutuhan baiu bagi orang yang "telaniang"
Apabila ada sesuatu dari materi yang meniadi dan memenuhi kebutuhan makan orang yang
kebutuhan dasarnya tidak bisa terpenuhi, akan kelaparan jika hal itu tidak bisa terpenuhi
terjadi kelemahan pada dirinya dan kekacauan oleh zakat dan baitul mal. Penulis Syarh al-
pada dunianya sesuai dengan kadar sesuatu Minhaj mengatakan bahwa apakah dalam hal
dari matbri itu yang tidak bisa terpenuhi oleh- ini cukup memenuhi kebutuhan mendesak
nya. Ini karena kondisi sesuatu sesuai dengan saja (batas al-kafaaf) ataukah harus sampai
kondisi komponen yang menjadi penopang te- pada batas kecukupan (al-krfaoyah) yang ha-
gaknya sesuatu itu. fika kondisi komponennya rus dipenuhi oleh pihak yang berkewajiban
sempurn4 sempurna pula sesuatu itu, namun menanggung nafkah? Dalam hal ini, ada dua
jika komponennya tidak sempurn4 tidak sem- versi pendapat. Versi pertama mengatakan
purna pula sesuatu itu,e81 bahwa cukup hanya pada batas yang bisa un-
Al-Qurran melepas kebebasan manusia tuk menyambung nyawa. Versi kedua yang le-
untuk menikmati hal-hal yang baik dan mu- bih tepat mengatakan bahwa harus sampai
pada batas yang bisa mewujudkan kondisi ke-
bah. Allah SWT berfirman,
cu kupa n (al - kifa ay ah).e82
Ibnu Hazm azh-Zhahiri berkata, "Diwajib-
" Makanlahdari rezeki yang baik-baik yang
kan atas orang-orang kaya setiap kawasan un-
telah Kami berikon kepadamu, dan iongan-
tuk membantu masyarakat miskin kawasan
lah melampaui batas, yang menyebabkan ke-
tersebut. Sultan bisa menetapkan hal itu se-
murkaan-Ku menimpamu. Barangsiapa ditim'
bagai peraturan yang bersifat memaksa bagi
pa kemurkaen-Ku, maka sungguh, binasalah
mereka jika memang hasil pengumpulan zakat
ia." (Thaahaa: 81)
yang ada dan aset-aset kekayaan milik umum

"Wehai, orang-orang yang beriman! Ja'


kaum muslimin tidak mampu memenuhi
anggaran untuk bantuan bagi masyarakat

981 Adab ad-Dunya wa ad-Din ma'a Syarhihi, hlm. 363.


e82 N-Minhaj'ala Mughni at-Muhtaj, jld.lq hlm. 212.
ISLAM JILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

miskin. Hal ini bertujuan untuk membantu dzimmi yang sudah lanjut usia dan menetap-
memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar ma- kan untuknya suatu jatah bagian dari bai-
syarakat miskin, yaitu pangan, sandang un- tul mal dalam jumlah yang bisa mencukupi
tuk musim dingin dan musim panas, papan kebutuhan biaya hidupnya. Khalifah Umar
[tempat tinggal) yang bisa menjadi tempat te- r.a. berkata kepada pengurus baitul mal,
duh dari hujan, panas, terik sinar matahari, "Perhatikanlah orang ini dan orang-orang
dan mata orang-orang yang |sq721."e83 yang sepertinya. Ini karena, demi Allah, sung-
fadi, pemimpin memiliki kewajiban untuk guh kita tidak adil kepadanya jika kita mema-
mewujudkan keadilan sosial di antara masya- kan usia mudanya kemudian kita menelantar-
rakat miskin dan masyarakat kaya demi me- kannya ketika lanjut usia.(e88
melihara kemaslahatan umum. Untuk men- Dalam surat Khalid bin Walid r.a. kepada
capai tujuan ini, pemimpin bisa menetapkan penduduk al-Hirah disebutkan, "Ditetapkan
kewajiban membayar berbagai bentuk biaya untuk mereka bahwa jika ada orang tua yang
dan paiak terhadap orang kaya sesuai dengan sudah tidak mampu bekerja atau ia terkena
kebutuhan yang ada di samping kewaiiban suatu bencana, atau ia adalah orang yang ja-
zakat.e8a Hal ini berdasarkan hadits, tuh miskin setelah sebelumnya pernah kaya
6oa
sehingga orang-orang yang seagama dengan-
ort lr cs2*
,u
til Jr;Jr j o! nya mulai memberinya sedekah, ia tidak di-
kenai lagi kewajiban membayar jizyah dan
"Sesungguhnya, di dalam harta terdapat kebutuhan biaya hidup dirinya berikut keluar-
hakyang lain selain 2ql1q7."e8s
ganya ditanggung oleh baitul mal selagi ia
masih menjadi penduduk Daar al-Hijrah dan
Namun di sini bukan tempatnya untuk Daar al-lslam.ilege
menguraikan tema ini secara lebih detail.es6
Prinsip dalam Islam ini bersifat umum
mencakup setiap warga negara, baik mere-
f) Mewujudkan Kehldupan yang Balk (al-
Hayaah ath-Thabyylbahl bagi Setlap
ka adalah warga negara muslim maupun
lndividu Berdasarkan Kacamata lslam
warga negara dzimmi (nonmuslim), sebagai-
mana yang dijelaskan oleh fuqaha.esT Hal ini Di antara prinsip-prinsip terpenting da-
berdasarkan dalil bahwa Khalifah Umar bin lam tatanan dan sistem sosial Islam adalah
Khaththab r.a. menggugurkan kewajiban menciptakan kehidupan yang baik, sejahtera,
membayarTizyah dari seorang warga negara terhormat, dan layak bagi manusia, yang

983 Al-Muhalla, jld. VI, h1m.452.


944 asy-Syathibi, al-l'tisham, jld. Il, hlm. L2L; al-Ghazali, al-Mustashfa (penerbit at-Tijariyyah), jld. I, hlm. 140-142; Tafsir al-
Qurthubi, ild,. ll, hlm. 232.
HR at-Tirmidzi dari Fathimah binti Qais. At-Tirmidzi mengatakan bahwa sanadnya adalah Iaisa bidzaka.lbnu Hazm meriway-
atkan dari Abdullah bin Umar r.a. bahwasannya ia berkata, "Di dalam hartamu terdapat hak selain zakat." Ibnu Hazm kemu-
dian mengatakan bahwa asy-Sya'bi, Mujahid, Thawus, dan yang lainnya, mereka mengatakan bahwa di datam harta terdapat
hak selain zakat. Ibnu Hazm kemudian menyebutkan bahwa tidak ada perselisihan lagi dalam hal ini kecuali sebuah pendapat
dari adh-Dhahhak bin Muzahim, namun pendapatnya itu tidak bisa diiadikan hujah. (Lihat at-Talkhish al-Habir, hlm. 177; al-
fashshash, /lrkam Al-Qdan ild. l, hlm. l53t Sunan at-Tirmidzi,bab"Zakat" (penerbit Himsh), jld. lll, hlm. 21,.
985 Lihat bab "Zakat" dan"Dharibah (Paiak)".
947
Mughni al-Muhtaj, 1ld. lV, hlm. 212; N ihayatu al-Muhtaj, ild.Vll, hlm. 194.
988 Muntakhab Kanzi al-Ummal d.ari Musnad Imam Ahmad,ild.ll, hlm. 309; Abu Yusuf, alKharaj,hlm. L26.
989
Abu Yusuf, al-Kharaj,hlm. L44.

\-_
Bagian V: FIQIH UMUM IsLAM 8

'rLlD
menggabungkan antara dua kebaikan dunia syariatkan dari sisi Allah SWT, yaitu janji bah-
dan akhirat, yang berlandaskan pada amal wa Allah SWT akan memberinya kehidupan
baik (shaleh), baik secara materiil maupun yang baik di dunia dan kelak di akhirat Allah
moril. Ini karena kebaikan amal akan mem- SWT akan memberinya balasan dengan pa-
berikan dampak kebaikan yang sempurna, hala yang jauh lebih baik dari apa yang telah
kebahagiaan dan kesejahteraan kepada indi- ia kerjakan. Kehidupan yang baik mencakup
vidu dan masyarakatumum. Hal ini berdasar- semua bentuk kenyamanan, ketenangan, dan
kan firman Allah, kemakmuran dari semua aspek.eeo
Diriwayatkan dari Anas Ibnu Malik r.a., ia
"B arang si ap a m eng erj akan keb aj ikan, b aik berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,
laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka pasti akan Kami berikan ke-
padanya kehidupan yang baik dan akan Kami
€W J^';* u4tto o'
& y ar il
. ,7-
t,l ,;iYl- v.j t<lL,-,ri-rq'nt
beri balasan dengan pahala yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan." (an-
#'i6l,t .oi. o- ,

Nahl:97) t r.t\\ Jt 6"hrl lll "i- rir -t.l3 -(J

Yang dimaksud dengan al-hayaah ath- t"F\&;ce,t*


thayyibah (kehidupan yang baik) adalah ter-
"Sesungguhnya, Allah SWT sekali-kali tidak
penuhinya kebahagiaan, kemakmuran, ke-
akan menzalimi seorang mukmin atas sebuah ke-
sejahteraan, qono'ah, mencukupkan diri dari
baikanyang dikerjakannya. Di dunia, Allah SWT
orang lain, tertuju kepada Allah SWT, jauh
akan memberinya karunia atas kebaikan yang
dari kesempitan dan kepayahan. Abdullah dilakukannya itu, sedangkan kelak di akhirat,
at-Tirsturi mengatakan bahwa al-hayaah ath-
Dia akan memberinya balasan pahala. Adapun
thoyyibah adalah mencabut pengaturan ham-
orang kafir maka ia diberi karunia rezeki di du-
ba dari tangan hamba dan mengembalikan
nia ata s keb aikan-kebaikan yang dikerj akannya
pengaturan itu kepada Allah SWT. Ada yang
hingga ketika ia telah berpindah ke akhirat, ia
mengatakan bahwa al-hayaah ath-thayyibah
tidak lagi memiliki sebuah kebaikan sehinggo ia
adalah mencukupkan diri dari makhluk dan
tidak bisa lagi diberi karunia!'ee1
butuh kepada Allah SWT.
/c)sa--.
Ibnu Katsir dalam tafsir ayat di atas me-
ngatakan bahwa ini adalah janji dari Allah ry\tJe\ *i'l:Yuutqjl
SWT bagi orang yang beramal shaleh, yaitu "Sesungguhnya, Allah SWT adalah ZatYang
amal yang selalu mengikuti Kitabullah dan Mahobaik dan Dia tidak berkenan menerima
Sunnah Nabi-Nya, baik laki-laki maupun pe- ke cuali y ang b aik-b aik."
eez

rempuan dari bani Adam, sementara hatinya


beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, falan untuk mewujudkan kehidupan yang
bahwa amal yang diperintahkan ini adalah di- baik akan tampak jelas dan terang melalui

eeo Tafsir lbnu Ratsir, ild. Il, hlm. 585.


ee1 HR Muslim dan Ahmad. {Lihat Faidhu al-Qadir dan Fath al-Qadir)
ee2 HR Muslim, Ahmad, Ibnu Adi, dan at-Tirmidzi dari Abu Hurairah r.a. (Lihat al-Aialani, Kasyful Khofa)
JrLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

bentuk pandangan terhadap harta dan amal


(kerja). Pandangan Islam terhadap harta bah- d$I JV
wa harta itu sejatinya adalah harta Allah "Demi ZatYang jiwaku berada dalam geng-

SWT. Adapun pandangan Islam terhadap gaman-Nya. Sungguh, salah seorang dari kalian
amal kerja bahwa amal kerja adalah sarana- mengambil seutqs tali lalu ia pergi ke perbukit'
nya orang yang mampu untuk melakukannya an mencari kayu bakar lalu ia ikat dengan tali
guna mendapatkan rezeki. Al-Quian sangat itu dan membawonya di atas punggungnya lalu
menganjurkan untuk bekerja dan berusaha, ia jual dan hasil penjualannya ia gunakan un-

seperti dalam ayat, tuk memenuhi kebutuhan makannya dan untuk


bersedekah, itu lebih baik daripada ia menge'
mis dan meminta-minta kepoda orong."ee4
"Dialahyang menjadikon bumi untuk kamu
yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di sega-
la penjurunya dan makanlah sebagian dari q-p tir!\'oV *;y\ :\A.t;t tAbi
rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu
(kembali setelah) dibangkitkan." (al-Mulk: 15) t-rt;:)U;
"Carilah pemenuhan kebutuhan-iriurrO-
Sunnah Nabawiyah memerintahkan un- an kalian dengan keluhuran harga diri kare'
tukmelakukan amal secara sungguh-sungguh na sesungguhnya segala urusan berialan ber-
dan profesional. Rasulullah saw. bersabda, dasorkan ukuran dan ketentuan yang telah

i:*i ,F sr U; ji
ditetapkan."ees
'^1x.'ri ar ir
Oltoh'SWT' menyukai keti- ;,nt ItC;i 6t r;i
"sesungguhrro,
ka salah seorong dari kamu mengerjakan suatu "Tanganyang di atas (yang memberi) lebih
amal ia meng erj akannyq secara profesional !'ee3 baik daripada tangan yang di bawah."ee6

Karena tuntutan perlunya menjaga ke-


hormatan dan harga diri, terdapat sejumlah
41'6:e? :F ,; At
'

c6-
ol

hadits sebagai berikut.


";lt
'^E
€:*i iu iv :t ry o!" " Kekay a a n b uka nl ah ka re n a b any aknya h ar-
ta benda, melainkan kekayaan iiwa (hati)."ee7

q; ;", ,5n \i :1fr'a' J- Y

il n {i y aW.r,ltri l;*, ;b &


l/ l ' ,

"Sedekah tidak halal bagi orang mampu

HR al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman dari Aisyah r.a. As-suyuthi mengatakan bahwa ini adalah hadits dha'if. (Lihat Faidh al-
Qadir Syarh al- I ami' ash- Shag hir)
994 HR Malih al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, dan an-Nasa'i dari Abu Hurairah r.a. (Lihat at-Targhib wa at:Tarhib, jld. l, hlm. 592)
995 Riwayat ini disebutkan oleh Tamam dalam al-Fawa'id dan Ibnu Asakir dalam kitab Tarikh-nya dari Abdullah bin Busr. (Lihat
Faidh al-Qadir Syarh al-Jami' ash-Shaghir; al- Fath al-Kabir)
HR Malik, al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan an-Nasa'i dari Abdullah bin Umar r.a. (Lihat Syarh Muslim, ild. VIl, hlm. 124;
at-Targhib wa at-Tarhib,ild. I, hlm. 585)
HR al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan an-Nasa'i dari Abu Hurairah ta. (Lihat at-Targhib wa at-Tarhib, ild' I, hlm. 589)
'stl urlq' qD,no -pD qDr!4zpoJ'llnq)-le IqBS-tv 000r
(t1of,finomo11-uD u,Dqrv-p 7eq11) tp1,e5-se p,ES uIq lqES seqqv-le nqv
trep uDsD{ 8ue{ peues-peues ue8uap ei(uure1 Sued uep qe[e6 nuql qalo uellefervrt:tp 8ue[ uDsD{ stlpet{ qenqas qelepE Iul
(te rutq '11'p11,'p1,ono7-zo,ow[o1a1leqr1J '(e,{ur:rp Suelual uetete] epe) ruo1o4 uq rl trvrerad Sueloas
,qe,lqE.I nuql erueuraq rme:ad Suetoas ledepral er(upeues ruElpp te'rezzeg-le uep rIqDXlD wo[ny1-1o tuElEp IuerqeqJ-qle UH
-as tuBlep te>lPredsEtu ueelSeqeqa>l ue{pn[ -nuEru qe8ual-qeSual Ip Eperaq elB{}e] e/v\el
-nll elu Euas'18{EJPdSEr,u UE{Ieqa>l uelnlunl -JaJ Er :qrpesJaq seluel {epll PI 'qEqISnlu eua{
rpe[uaru Eued 1eq-1eq ue{pn(nmau {n]un JII -Jal er B>llla>l uep 'e1; eJIqueSJaq uep Eueuas
-rsod uep Jrue Pqesn-Eqesn ue{n{Plau'uP{II esBJaru seluel leplr el 'etunp ue4ledepuau
-eqe{ BpBda>l IB[EBuatu qelBpe >lIpq Sued eJEB p{lta>l Eued Sueto qelepe pnqnz 8ue:o ervr
-eu SurluadJal se8nl uEp IsBunJ EJelue IO -qeq ue4ele8uaur >lEIu tues-se nuq 1,,'lervrqeds
(etel9 eet le,tn) erelqefes uep emr( uelSutyeuatu L{EIEpe pnqnz 'qntu
uep lleg Bue,t prlerB,tsehl uelpnJnirelil (F -n>l euas lnsn>{ Eued uepdureuad uep uB
-{eJB->lEJe Sued lnqueJ qeluE{nq pnqnz e/!1
' qDttwDls
-qeq qelrnqelay, 'ue>lele8uatu BI ,,ZnJI pnqnz
I -lD qD pDo -pD
qe4edy,,'!illnz-ze epedal ue>1edue1rq
uBefE[a{ uep uEleDIa{ PJa-PJa uBp unpilseu
-rE eJelnqx qBrrs r.uelPp sEIaI leqllral {eduel
nlr entuas eueule8Bqas 'uelesnJa>l uEp uB{al [44 :.eesgg -tte),,,""D/A4oyaq 6uo[ 0uoto
-a[a{ sas>lp rpBfuaru Sued ueleI denas dntnuau -6uoto $oq 41oq Wqal rur wrtq\D uDp 41tpas o,{u
-DLl Drunp ry uofiuouasay,'tlDluD\DTDx ";,
l4
'ue8uedturduad uep 'ISe>IoAoJd 'uelnseq '({lU
-uo{) qeqrJ >lnsetu Eueqnl lpefuatu EsIq SuBd
qelal deqas dnlnuaru'lPBalI Eued eueres Entu '1ede ueryesepJpq Iul IBH
-as r8ueJer.uau 'selpq InEduEIaLu Euef tstque 'eurq Sued nlensas qelppe nll nlensas EUaJDI nll
-rsrqlue uEp uE IBtuBle{ uP>lauatu'uelBI$letua{ nlensas ue>lrulelotu nele ltque8uatu netu IEpII
n)IEIad eJed (un>lnqSuau uEp qnsnu uE/vlelatu efuue4rpefuau e88utq qDwwtq edurnqnl uep
ue8uap BJBBeu BBJB/vt IEEq Ieuep uep 'uetue qatual er{udeSSue8uau EUaJDI nlEnsas IJBp
'Sueual euesens ue>leldlJuau 'leJotu uep etu urp uel8urFr.uatu qEIEpe pnqnz P/vlt{Eq Ue)IEtr
-e8e ue4rprpuad elras uere[e8uad EaJe senl -e8uau uuu,iD$nuow 6uo,(ostp uDdD nwD4 D4Dw
-raduau'uEJnSSueBuod Dllletualqord IUPBU utol 1uoto opod opo 0uo,( odo dopor4tal nwo4
-euau {nlun e[ra4 ueleduasa{ uep uedBJPq qDpnqnz'JIAS tlDllv duo,fusrp nwD\ D4Dw Dtu
uEJa>l-uEJa{ e{nqtuatu (uelep BJBSau El{esn Bu - np do potltal nruD4 qDlpnqnz,,'s\peq qtork -uart
-eurEEBqes lul IeH 'tuplsl I'uelBp ellntu 8ut1ed Suef eureln ere4 'ue8uquadal rnln {IJq uep eq
Eued eqesn uep uee[ra>1ad uelednraru Suef ue -Esn IpuE ueJnluaq rpe[ra1 e>llla{ tlo,ouob de4
-rupuad uBp 'uE8ue8eprad 'ulsnpul PdnJaq Is -rs [que8uaru ueSuap E^rvlaluBsl uep 1e3a18ued
->lnpoJd EuEJBs-EUBJBS uEp eqesn Sun4npueu IEq-leq eped rrtp lsetequau nele tpequd ueet8
uBEuep rtuouo{a uBBJalqe [asa>l uep uBJnlu>leIu -Er.{Eqa>l ue4qele8uau ue8uap snJeq nll Dlsatu
-a{ uB)lEldrf,ue(u {nlun Edueqesn tuEIPp lBdPp urel Suero ueleeJuetue>l >lnlun JIlIsod
leue ua1
-rat (LtDEttDtll-ttlD tlotot4-1o) {IBq EUE^{ uednp -n>IEIatu qplEpe uEISI ruElep ua1.rn[uetp 1e8ues
-rqa{ ue{pn[nmatu LuEIep BJBEaU ueJad Sued pnqnz ueEuap pnsleurp Sued undepy
ooor'ueIJIpuasa{ urPIEp Il s
qBIIV PpPda>l rr>lrzpraq SuEpas e{l}a{ Iu>lPd 866,,'lD,ilJOU 4tS
'urpuaduaru Suepas elB>llel srSueuau uEp EIs -{ t4urutaru fiuo,( o[ta4aQ wn4 iuof fiuoto unp
g orrrl wvrsl nnyvnHIOU:AuelEeg
,JrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

mua cakrawala kehidupan. Ini adalah yang sional dalam rangka menghapus kemiskinan
berusaha dicapai oleh pemahaman politik yang sangat dibenci oleh Islam, meningkatkan
Barat dengan apa yang dikenal dengan sebut- kompetensi, kapabilitas, serta potensi kerja
an "welfare state". Allah SWT berfirman, dan produksi masyarakat seluruhnya dalam
rangka menciptakan kesamaan kesempatan
"Dan hendakloh di antara kamu ada sego- untuk bekerja dan mendapatkan pemasukan.
longon orong yang menyeru kepada kebajikan, Setelah itu, negara menjamin setiap warga-
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mence- nya yang tidak mampu bekerja dan berusaha
gah dari yong mungkar. Dan mereka itulah demi melindungi humanitas dan kehormatan-
orong-orang yang beruntung." (Ali 'Imraan: nya sebagai manusia, berusaha untuk menye-
104) bar dan meratakan sumber-sumber kekayaan
di tengah-tengah masyarakat hingga tidak ha-
"... Meke berlomba-lombalah kamu dalam nya terakumulasi di tangan sekelompok kecil
keb aikqn...." (al-Baqarah: 148) manusia dan hanya beredar di antara mereka,
sebagaimana hal ini tercantum dalam tuntun-
yang makruf, dan
"... menyuruh (berbuat) an dan petunjuk Al-Qur'an, "... ogar harta itu
mencegah dari yang mungkar dan bersege- jangan hanya beredar di antara orang-orang
ra (mengerjakon) berbagai kebajikan.," (Ali kaya saja di antara kamu.}'(al-Hasyr: 7) dan
Imraan:114) yang lainnya berupa setiap hal yang diserukan
oleh Al-Qur'an berupa semua bentuk kebaik-
Sungguh,mereka selalu bersegera dalam
"...
an yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan
(mengerjakan) kebaikan, dan mereka berdoa manusia yangterus mengalami perkembangan
kepada Kami dengon penuh harap dan cemas. dan peningkatan.lool
Dan mereka orang-orang yang khusyuk kepada
Komi." (al-Anbiyaa': 90) h) Usaha yang Berkeslnambungan untuk
Mencapai yang Leblh Baik dan Leblh
Skala usaha aktif dalam mencapai kebaikan Berkualitas dalam Semua Aspek
dan kesejahteraan rakyat tidak memiliki batas Kehidupan Manusia
karena, misalnya, mencakup usaha melindungi
Peran negara Islam tidak hanya terbatas
warga negara dari setiap bentuk tindakan pe-
pada perbaikan dan peningkatan aspek-as-
langgaran, baik di dalam maupun luar nege-
pek ekonomi atau memerhatikan tuntutan-
ri, usaha menyebarluaskan pembangunan di tuntutan kehidupan materiil belaka seba-
seluruh penjuru negara berikut semua sarana
gaimana paham komunis, tetapi mencakup
prasarana, instalasi, dan fasilitas-fasilitas yang
setiap aspek kehidupan manusia, baik itu pe-
menjadi tuntutannya, mengembangkan semua
mikiran, psikis, politik, dan moral.lni karena
komponen-komponen potensi kekayaan na-
Islam adalah agama fitrah.1002 Fitrah manu-

1001 Lihat tema ini dalam kitab Nizham al-Hukmi al-lslam,karya Dr. Muhammad Abdullah al-Arabi, hlm. 60.
fi
1002 Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, "Rasulullah saw. bersabda,

,Jr ;,..lr u.i'y i*'; *'t Qa}at,Lt,4t A ;,yt yl;t s tz.'i i)1t *'n ;. \t, i i', t
'Tidak ada seorang anak pun kecuali ia terlahir dalam keadaan fitrah."' Ia kemudian berkata, "Bacalah ayat,'(Tetaplah atas)
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah AIlah. (ltulah) agamo yang lu-
rus; tetopi kebanyakan manusia tidak mengetalrui."' (HR Mu slim, al-Muwaththa', at-Tirmidzi dan Abu Dawud) (Lihat,fami2l
Ushul ild. I, hlm. 178)
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM,JILID 8

sia menuntut diperhatikannya seluruh aspek dustri, dan berbagai sarana kehidupan mo-
tersebut secara integral, simultan, dan bersi- dern, hingga bisa tercipta sebuah masyarakat
nergi supaya peradaban menjadi berkembang yang unggul dan mulia yang ingin diwujud-
dan tumbuh maju dengan pesat, terpeliha- kan oleh Islam dari dua aspek agama dan du-
ranya kehidupan yang mulia dan terhormat, nia. Allah SWT berfirman,
pembangunan terus meningkat, dan jiwa me-
rasa damai serta sejahtera dengan diperkuat- "Dan carilah (pahala) negeri akhirat de-
nya elemen moral yang akan menjadi penjaga ngan apa yang telah dianugerahkan Allah ke-
nilai-nilai ekonomi dan yang lainnya. Ini ka- padamu, tetapi janganlah kamu lupokan bagt
rena esensi, hakikat, dan nilai-nilai subjektif anmu di dunia dan berbuat baiklah (kepado
dalam penilaian Islam tidaklah terpisah dari orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
bentuk-bentuk manifestasi materiil kehidup- baik kepadamu, dan janganlah kamu ber-
an manusia.luga, karena maksud dan tujuan buat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak
dari risalah Islam adalah mewujudkan sebuah menyukai orang yang berbuat kerusakan." (al-
masyarakat yang shaleh yang tidak cukup Qashash:77)
dengan terpenuhinya sarana-sarana kehidup-
an atau meningkatnya taraf kehidupan sema- Dalam sebuah afsar disebutkan, " Bekerja-
ta. Akan tetapi, negara harus berusaha untuk loh untuk duniamu seakan-akan kamu hidup
meningkatkan kualitas emosi, mental, dan selamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu se-
kehidupan moral untuk meluruskan tingkah akan-akan kamu mati besok.iltoo3
laku setiap individu dan membimbing aktivi-
tas praktis mereka yang akan memberi mere-
ka dua kebaikan, dunia dan akhirat, yang hal
l) Mempersiapkan Para Da'i untuk
Menyebarluaskan Dakwah, Balk di
itu disertai dengan hati yang senang dan ten-
Dalam maupun di Luar Negeri
teram, bukan perasaan berat dan terpaksa.
Sesungguhnya, tuiuan luhur yang kare-
Negara, dalam kapasitasnya sebagai pe-
nanya sebuah negara yang baik berusaha un-
merintahan Al-Qurran, berkewajiban untuk
terus berusaha secara berkesinambungan tuk mencapainya adalah mengesakan Allah
SWT, menyatukan manusia di atas keimanan
untuk mewujudkan dan mencapai yang lebih
kepada-Nya, dan membersihkan bumi dari
baik, lebih layak, dan lebih berkualitas bagi
setiap "kotoran" dan syirik supaya kalimat
warganya dalam berbagai aspek kehidupan
Allah itulah yang tertinggi dan supaya agama
manusia baik materiil maupun moril. Hal itu
itu semata-mata untuk-Nya. Negara wajib me-
dilakukan dengan cara menegakkan rukun-
realisasikan hal itu dengan semua cara dan
rukun Islam, menebarkan keamanan, meno-
sarana serta dengan menegakkan sistem po-
lak ancaman bahaya para musuh, bergegas
untuk meraih keunggulan dalam semua bi- litik, sistem hukum, dan sistem praktis yang
bisa menjamin kemapanan manusia di dalam
dang kemajuan, peradaban, ilmu pengeta-
naungan bayang-bayang tujuan tersebut.1ooa
huan, pemerataan kemakmuran ekonomi,
Pencapaian tujuan tersebut adalah dengan
pengembangan bidang-bidang produksi, in-
cara negara melakukan pengaturan dan peng-

7003 poil\r, at-Qadir, jld,.ll, hlm. 12.


1004 Al-Bahi al-Khuli, Tadzkiratu ad-Du'ah (penerbit Dar al-Kitab al-Arabi), hlm. 42, 1951
FIQLH ISLAM 8 BagianV:FIQIHUMUM

'ILID
organisiran cara-cara dakwah kepada Islam "Dan Kami tidak mengutus engkau
secara sistematis serta mempersiapkan para (Muhammad), melainkan kepada semua umot
juru dakwah yang kapabel dan memiliki skill manusia sebagai pembawa berita gembira dan
tinggi, yang dibekali dengan ilmu dan akhlak sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan
untuk melaksanakan tugas para nabi serta manusia tiado mengetahui." (Saba': 28)
mengikuti jejak langkah baginda Rasulullah
saw. yang menyampaikan risalah langit dari "Dan Kami tidak mengutus engkau
Tuhan beliau. Dalam menjelaskan tentang tu- (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rah-
gas tersebut, Allah SWT berfirman, mat bagi seluruh alam." (al-Anbiyaa': 107)

"... Sesungguhnya, engkau hanyalah seorang Katakanlah (Muhammad),'Wahai, manu'


"

pemberi peringatan; dan bagi setiap kaum ada sia! Sesungguhnya, aku ini utusan Alloh bagi
orang yong memberi petunjuk." (ar-Ra'd: 7) kamu semua,Yang memiliki kerajaan langitdan
bumi; tidak ada Tbhan (yang berhak disembah)
"serulah (manusia) kepada jalan Tfuhanmu selain Dia, Yang menghidupkan dan memati-
dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan kan, mako berimanlah kamu kepada Allah dan
berdebatlah dengan mereka dengan cara yang Rasul-Nya, (yaitu) Nabi yang ummi yang ber-
baik." (an-Nahl: 125) iman kepada Allah dan kepoda kalimat-kalt
mat-Nya (kitab-kitab-Nya). Ikutilah dia, agar
"Wahai, Rasul! Sampaikanlah apa yang di- kamu mendapat petunjuk "'[al-A'raaf: 158)
turunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidok engkau
lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti Dalam Shahih Bukhari, Shahih Muslim, dan
engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan yang lainnya diriwayatkan bahwa Rasulullah
Allah mernelihara eng kau dari (g ang g uan) manu - saw. mengirimkan surat kepada para raja dan
sia. Sungguh,Allah tidak memberi petunjuk ke- golongan-golongan manusia, baik Arab mau-
pada orang-orang kafir." (al-Maa'idahz 67) pun non-Arab, baik Ahli Kitab maupun selain
Ahli Kitab, untuk menyeru dan mengajak se-
Sebab diwajibkannya melaksanakan dak- muanya kepada Allah S\ML Setelah mendidik
wah adalah Islam merupakan risalah atau dan mengaj ari para sahabat tentang ajaran-ajar-

misi sosial reformatif dan dakwah universal an Islam, selanjutnya Rasulullah saw. mengi-
terbesar yang karenanya Rasulullah saw. di- rimkan para juru dakwah dan para guru ke ber-
utus untuk mewujudkan sistem dan tatanan bagai kabilah yang telah masuk Islam untuk
kemanusiaan yang sempurna dalam kehidup- membimbing dan menunjuki mereka kepada
an spiritual dan material di setiap ruang dan kaidah-kaidah Islam serta mengajari mereka
waktu.loos Manusia semuanya adalah objek tentang ajaran-ajaran agama Islam. Hal ini di
penyampaian ajaran, tuntunan, dan nilai-nilai samping juga mengirim para qadhi dan fuqaha
risalah Islam serta merespons dan mematuhi untuk mengurus dan mengatur wilayah-wila-
tatanannya. Hal ini berdasarkan ayat, yah Islam yang besar.loo6

100s 41-9"5; al-Khuli, Tadzkiratu ad-Du'ah, hlm. 14.


7006 Ta|sir lbnu Karsir
[penerbit al-Halabi), ild. II,hlm. 254 dan berikutnya; Sirah lbni Hisyam (penerbit al-Halabi), iilid II, hlm. 590;
al-Kattani, at-Taratib al-ldariyyah, jld.l, hlm. 194 dan halaman berikutnya.
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM JILID 8

Pada fase-fase akhir kehidupannya, Ra- "Tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu
sulullah saw pada saat Haji Wada' dan yang semuanyo pergi (ke medan perang). Mengapa
lainnya mempersaksikan kepada Allah bahwa sebagian dari setiap golongan di antara mereka
beliau telah melaksanakan kewaj iban menyam- tidak pergi untuk memperdalam pengetahuon
paikan risalah Islam dan beliau memerintah- agama mereka dan untuk memberi peringotan
kan supaya yang hadir menyampaikan kepada kepada koumnya apabila mereka telah kem'
yang tidak hadir. bali, agar mereka dapat menjaga dirinya." (at-
Karena Rasulullah saw. adalah panutan Taubah: 122)
dan suri teladan yang baik, sudah menjadi ke-
harusan bagi kaum muslimin, baik pemimpin Imam an-Nawawi mengatakan bahwa di
maupun rakyat, untuk menyampaikan dakwah antara hal-hal yang hukumnya fardhu kifayah
Islam dan mempersiapkan para juru dakwah, adalah menegakkan hujah-hujah dan menja-
baik di dalam maupun di Iuar negeri, yaitu wab berbagai kesulitan dan kejanggalan da-
dengan mengkhususkan sekelompok orang lam masalah agama, menegakkan ilmu-ilmu
terpelajar untuk mempelajari, mendalami, syariat, seperti tafsir, hadits, dan fiqih, seki-
dan menghayati syariat serta menjadi panutan ranya hukum bisa ditegakkan.looB
dan contoh yang baik, kemudian mempelajari Karena itu, jika tidak ada segolongan dari
bahasa-bahasa asing lalu mengirim mereka kaum muslimin yang melaksanakan kewajib-
ke berbagai penjuru untuk berdakwah di ja- an kifayah ini, semuanya berdosa sebagaima-
lan Allah,1007 didukung dengan buku-buku dan na yang sudah diketahui bersama. Ini karena
tulisan-tulisan yang mudah dan simpel ten- objek ayat-ayatAl-Qur'an di atas adalah kaum
tang Islam, baik yang mengupas tentang as- muslimin seluruhnya. Merekalah yang dibe-
pek akidah, ibadah, tatanan kehidupan umum bani untuk memilih segolongan dari mereka
dan tatanan kehidupan pribadi, serta tatanan untuk melaksanakan kewajiban ini. Bisa dika-
hukum pidana dan hukum internasional. Ini takan bahwa di sini terdapat dua kewajiban.
termasuk hal-hal yang bersifat fardhu kifayah Pertama, kewajiban bagi seluruh kaum mus-
bagi umat Islam, sebagaimana yang diielaskan limin yang diperankan dan diwakili oleh ne-
oleh Allah SWT dalam firman-Nya, gara mereka. Kedua, kewajiban bagi sekelom-
pok orang dari kaum muslimin yang dipilih
"Dan hendoklah di antara kamu ada sego- dan ditunjuk untuk berdakwah. Al-Mawardi,
longan orang yang menyeru kepada kebaiikan, sebagaimana yang sudah pernah disebutkan
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mence- di bagian terdahulu, mengatakan bahwa ke-
gah dari yang mungkar...." (Ali Imraan: 104) wajiban pertama dan utama seorang khalifah
adalah menjaga agama Islam dan melakukan
Kebajikan adalah Islam dan syariat-sya- dakwah kepadanya.looe Ulama Hanafiah me-
riatnya yang digarsikan oleh Allah SWT un- ngatakan bahwa jihad yang hukumnya fardhu
tuk para hamba-Nya. kifayah adalah mengajak dan menyeru kepa-

1007 Tema tentang kewajiban menyebarluaskan dakwah di luar negeri akan kami sampaikan pada kalian kedua di bawah nanti.
r0os At-Mirhai ma'a Mughni ol-Muhtaj, jld. IV, hlm. 210. (Lihat iuga pada kitab mazhab Hanbali seperti Ghayatu al-Muntaha,1ld.l,
hlm. 441, kitab mazhab Maliki seperti karya ad-Dardir, asy-Sya rhu al-Kabir,ild. II, hlm. 174; Tafsir al-Qurthubi,ild.lV hlm. 165,
manuskrip dari Dar al-Kuttb; Tafsir ath-ThaDari [penerbit al-Halabi], jld. IV hlm. 38, cet. II)
100e Al-Mawardi, al-Ahkam as-sulthaniyyah, hlm. 14; Abu Ya'la, al'Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 11'
]rLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

da agama yang benar serta melawan orang shalat, menunaikan zokat, dan menyuruh
yang menolak untuk menerimanya.'o'o berbuat yang makruf dan mencegah dari
Yang dimaksud dengan dakwah menurut yang mungkar; dan kepada Allahlah kem-
istilah adalah mendorong orang kepada ke- bali segala urusan." (al-Haii: 39-41)
baikan dan petunjuk, menyuruh kepada yang
makruf dan mencegah dari yang mungkar
2. Dakwah di antara sesama kaum muslim-
in sendiri untuk mengajak kepada keba-
supaya bisa meraih kebahagiaan dunia dan
jikan. Allah SWT befirman,
akhirat. Dakwah ada tiga macam.
1. Dakwah umat Muhammad terhadap selu- "Tidak sepatutnya orang-orang muk-
ruh umat untuk mengajak mereka kepa- min itu semuonya pergi (ke medan perang).
da Islam dan ikut bersama-sama mereka Mengapa sebagian dari setiap golongan
untuk berada dalam petunjuk dan agama di antara mereka tidak pergi untuk mem-
kebenaran. Ini adalah kewajiban umat ini perdalam pengetahuan agama mereka dan
sebagai konsekuensi dijadikannya mere- untuk memb eri pering atan kepad a kaumnyo
ka sebagai umat terbaik yang dilahirkan apobila mereka telah kembali, agar mereka
untukseluruh manusia dan dalam kapasi- dapat menjaga dirinya." (at-Taubah= 122)
tas mereka sebagai orang-orang mukmin
yang mereka diberi izin untuk melaku- 3. Dakwah dalam skala individu antara in-
kan perlawanan dan perang dalam ayat, dividu satu dan individu lain untuk saling
menunjuki kepada kebajikan, menyeru
"Diizinkan (berperang) bagi orang- untuk melakukan kebaikan, ntencegah
orong yang diperangi, karena sesungguh- dari kejelekan, dan memperingatkan un-
nya mereka telah dizalimi. Dan sungguh, tuk menjauhkan diri darinya.1011 Allah
Allah Mahakuasa menolong mereka itu, SWT berfirman,
(yoitu) orang-orang yang diusir dari kam-
pung halamannya tanpa alasan yang be- "Demi masa. Sungguh, monusia be-
nar, hanya karena mereka berkata,'Tfuhan rada dalam kerugian, kecuali orang-orang
kami ialah Allah.' Seandainya Allah tidak yang beriman dan mengerjakan kebajikon
menolak (keganasan) sebagian monusia serta saling menasihati untuk kebenaran
dengan sebagian yang lain, tentu telah di- dan saling menasihati untuk kesabaran."
r ob ohkan biara- bi ara N a srani, g e rej a- g ere - (al-Ashr:1-3)
ja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan
masjid-masjid, yang di dalamnya banyak "Dan siapakah yang lebih baik per-
disebutnama Allah. Allah pasti akan meno- kataannya daripada orang yang menyeru
long orang yang menolong (agama)-Nya. kepada Allah dan mengerjakan kebajikan
Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa. dan berkata, 'Sungguh, aku termasuk
(Yaitu) orong-orang yang jika Kami beri orang-orang muslim (yang berserah diri?"'
kedudukan di bumi, mereka melaksanakan (Fushshilat 33)

70ro 41-'1noto\, bi Haamisyi Syarh Fathi aI-Qadir, jld. IV hlm. 279. (Lihat juga al-jashshash,,4h kam Al-Qur'an
IMesir, al-Bahiyyah], jld.
Il, hlm. 35,592)
r'011 ;1611 Tafsir al-Manar, jld. lV hlm. 27 dan halaman berikutnya; Syekh Ali Mahfuzh, Hidayatu at-Mursyidin (Mesir: al-
UtsmaniyyahJ, hlm. 17.
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM JILID 8

Mekanisme negara dalam mempersiap- 6. Qana'ah dalam keduniawian dan puas ser-
kan para juru dakwah bisa diketahui dari pe- ta ikhlas dengan yang sedikit darinya.1013
maparan ulama tentang sifat, etika, moral, 7. Mampu menyampaikan penielasan dan
dan tugas-tugas para juru dakwah, pendidik, uraian dengan baik dan dengan bahasa
dan muhtasib yang menyuruh kepada yang yang fasih, juga mudah dipahami. fika ti-
makruf dan mencegah dari kemungkaran. dak, sulit baginya untuk mendapatkan
Sifat-sifat juru dakwah, pendidik, d,an muhta- apa yang dikehendaki.
sib ada lima belas, yaitu sebagai berikut.1012 B. Menguasai hal-hal: pemahaman tentang
1. Memahami Al-Qur'an, Sunnah, sirah siapa yang menjadi objek dakwah, ten-
Khulafa ar-Rasyidun dan salaf ash-shalih, tang kondisinya, urusannya, potensi-
juga memiliki ilmu yang memadai tentang nya, karakter tempat tinggalnya, tingkah
hukum-hukum syara', rahasia dan esensi laku dan akhlaknya, atau yang biasa di-
yang terkandung dalam hukum, disertai ungkapkan dengan istilah kondisi sosi-
dengan penuh keikhlasan, integritas, ke- al orang yang menjadi objek dakwah. Ia
jujuran, dan ketulusan dalam menyam- juga memiliki wawasan tentang sejarah
paikan dan menyebarluaskannya. umum, ilmu kejiwaan, ilmu bumi, ilmu
2. Mengamalkan dan mempraktikkan ilmu akhlak, ilmu tentang agama dan aliran-
yang dimiliki sehingga perbuatan dan aliran yang ada, menguasai dan mema-
tindakannya selaras dengan apa yang di- hami bahasa setempat, memiliki ilmu so-
ucapkannya, kondisi lahiriahnya sesuai sial (sosiologi) yang membahas tentang
denghn kondisi batinnya, bahkan tidak keadaan bangsa-bangsa di dunia dalam
hanya itu, hendaknya ia tidak memerin- hal tingkat keprimitifan dan keperadab-
tahkan sesuatu kecuali dirinya adalah annya, faktor-faktor kekuatan dan kele-
orang yang pertama melaksanakannya. mahannnya, semisal kajian yang terdapat
3. Sabar, bijaksana, dan lapang dada, karena dalam Muqaddimah Ibnu Khaldun.
kesempurnaan ilmu adalah dengan kesa- 9. Memiliki keyakinan yang kuat akan janji
baran dan kebijaksanaan, lembutnya per- Allah SWT dan memiliki optimisme yang
kataan adalah kunci pembuka pintu hati. kuat bahwa pasti akan mencapai suatu
4. Berani dan tegas sehingga tidak takut ke- keberhasilan meski berapa lama pun pro-
pada seorang pun dalam menyuarakan sesnya dan meski sebesar apa pun kenda-
kebenaran; dalam membela agama Allah, la dan kesulitan yang harus dihadapi.
ia tidak memedulikan celaan orang yang 10. Tawadhu dan menghindari sifat ujub,
mencela. sombong, dan arogan.
5. 'Iffah dan tidak mengharap-harap apa 11. Tidak kikir untuk menyampaikan ilmu
yang ada di tangan orang lain. dan tidak enggan untuk mengajarkan ilmu

1012
Tafsir at-Kasysyaf, jld.l, hlm. 340; Tafsir al-Manar, jld. IV, hlm. 26-48; al-Ghazali, lhya' Ulumiddin, jld. I, hlm. 49 dan halaman
berikutnya, dan lld. ll,hlm.274 dan halaman berikutnya; Adab ad-Dunya wa ad-Din, hlm. 108-119; Minhaj al-Qashldin, hlm.
15 dan halaman berikutnya, hlm. 130 dan halaman berikutnya; Syekh Ali Mahfuzh, Hiddayatu al-Mursyidin,hlm.12-104; al-
Khuli, Tadzkiratu ad-Du'ah,hlm. 35 dan halaman berikutnya, dan hlm. 249.
1013
Pada masa sekarang ini, sangat sulit untuk mewujudkan zuhud terhadap dunia dengan pengertian zuhud seperti yang banyak
berkembang selama ini. Ini karena kita dilingkupi oleh perhiasan duniawi dan godaan-godaannya berupa harta, wanita, tahta,
anak, dan yang lainnya. Kenyataan realitas ini iauh-jauh sebelumnya telah dinyatakan oleh Rasulullah saw. dalam sabda beliau,
"sesungguhnya, dunia memang manis dan menggiurkan dan sesungguhnya Allah SWT menjadikan kamu sebagai penguasanya lalu
Dia akan melihat bagaimana amal perbuatanyang kamu lakukan di dalamnya!' (LihatTadzkiratu ad-Du'ah, hlm. 148)
BagianV:FIQIHUMUM

yang dimiliki. Ini karena kikir ilmu adalah Manhaj Islam dalam hubungan interna-
kezaliman dan kekejian, tidak mau meng- sional berlandaskan asas penyelarasan anta-
ajarkan ilmu adalah hasud dan dosa. ra tuntutan-tuntutan realitas dan keidealan
12. Menjaga sikap dan kewibawaan dengan prinsip serta langkah yang bisa mewujudkan
menghindari pembicaraan yang tidak tujuan yang diinginkan dari risalah Islam.
ada gunanya, tidak banyak melakukan Karena itu, Islam tidak bisa mengabaikan
isyarat dan gerakan-gerakan tubuh yang dan menutup mata terhadap situasi, kondisi,
tidak diperlukan, mendengarkan dengan dan tuntutan-tuntuan kehidupan internasio-
baik ketika ada pertanyaan, tidak terge- nal yang tidak mungkin dihindari karena hal
sa-gesa ketika akan memberikan jawab- itu pasti memiliki dampak korelasi terhadap
an, dan tidak bersikap tergesa-gesa dalam kejadian-kejadian dan tuntutan-tuntutan da-
semua urusan. lam negeri, sedangkan Islam juga sama seka-
13. Memiliki tekad, spirit, dan semangatyang li tidak mungkin melepaskan kewajiban me-
tinggi serta keluhuran jiwa. nyampaikan dakwah dan menyebarluaskan
14. Sabar dan tegar dalam menjalani dunia prinsip-prinsip, tidak mungkin menghindar
dakwah kepada Allah SWT karena dak- dari berkorban demi prinsip dan demi mengu-
wah adalah sifat para nabi dan rasul. kuhkan identitas serta jati diri yang dimiliki,
15. Takwa, amanah, jujur, penuh tanggung ja- menyampaikan kepada umat manusia ten-
wab, dan menjaga diri dari murka Allah tang substansi dan kandungannya, berusaha
SWT dengan memelihara ketaatan ke- untuk mengaktualisasikannya serta ber-
pada-Nya, atau yang biasa diungkapkan usaha untuk mewujudkan target-target yang
dengan istilah al-'odoalah (kredibilitas) diinginkan dengan penuh kebijaksanaan, ke-
dan keteladanan yang baik. arifan, kesabaran, dan memanfaatkan kesem-
patan yang tepat.
Kajian di sini mencakup dua fungsi dasar
b. TuElas dan Fungsl ke Luar (Eksterna!)
ad-Daulah al-lslamiyah. Pertama, fungsi yang
Sesungguhnya, tugas, fungsi, dan peran
menyelaraskan diri dengan tuntutan-tuntut-
ad-Daulah al-lslamiyah dalam. ruang lingkup
an kehidupan internasional. Kedua, fungsi po-
hubungan internasional memiliki kemiripan
kok yang ingin mewujudkan tujuan-tujuan
dengan tugas, fungsi, dan peran negara mo-
ad-Daulah al-lslamiyah serta mengaktualisa-
dern dalam banyak sisi. Ini karena ad-Daulah
sikan identitas dan jati diri. Hal ini akan dikaji
al-lslamiyah adalah sebuah negara yang me-
dalam dua sub tema sebagai berikut.
miliki pemikiran humanisme yang luhur, yang
ingin diwujudkan pada tataran yang terbuka
dan dalam suasana aman dan damai serta 7) Tugas dan Fungsl yang Beilandaskan
Pe rt I m ba nga n Tu nt uta n-Tu ntuta n
berlandaskan pada independensi internal dan
Kehidupan I nternaslonal
eksternal dalam kerangka kerja sama yang
sudah menjadi sebuah keharusan dengan ne- Tidak ada benturan antara pemikiran
gara-negara lain dalam rangka menggapai ke- Islam yang memiliki obsesi untuk terbentang
baikan umat manusia.1014 serta tersebar luas dan prinsip-prinsip inter-

101a Lihat dalam tema-tema yang membahas tentang


lihad.
BagianV:FIQIHUMUM lrLrD 8

nasional yang ada sekarang ini dengan berlan- "Dan perangilah di jalan Allah orang-
daskan pada asas pengakuan terhadap kebe- orang yang memerangi kamu, tetaPi
basan negara dalam melakukan tindakan-tin- jangan melampaui batas. Sungguh, Allah
dakan yang legal, kesamaan dan kesetaraan tidak menyukai orang-orang yang melam-
posisinya dengan negara-negara lain dalam paui batas." (al-Baqarah: 190)
hal prinsip-prinsip moral atau prinsip-prin-
"Dan perangilah mereka itu sampai
sip perdamaian, tidak tunduk kepada hukum
tidak ada lagi fitnah, dan agama hanya
asing, serta membela dan mempertahankan
bagi Allah semata. Jika mereka berhenti
dirinya demi untuk menjaga eksistensinya,
(dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah
melindungi tanah air dan bangsanya dari se-
Maha Melihat qpo yang mereka keriakan."
mua bahaya yang mengancamnya.
(al-Anfaal:39)
Fungsi-fungsi negara muslim dalam kait-
annya dengan hal ini bisa terlihat dalam as- "Dan perongilah mereka itu sampai
pek-aspek berikut ini. tidak ada lagi fitnah, dan agoma hanya
bagi Allah semata. Jika mereka berhen'
a) Membela dan Mempertahankan ti, maka tidak ada (lagi) permusuhan,
Wilayah-Wilayah lslam, Membebaskan kecuali terhadap orqng-orang zalim." (al'
Bangsa-Bangsa lslam, dan Melindungi Baqarah: 193)
Komunlta+Komunltas Mlnorltasnya
"Diizinkan (berperang) bagi orang-
Ini memang sudah merupakan hak alami orang yang diperangi karena sesungguh-
dan logis bagi setiap negara demi memper- nya mereka dizalimi. Dan sungguh, Allah
tahankan keberadaan dan eksistensinya. Ini Mahakuasa menolong mereka itu." (al'
karena negara memiliki hak untuk hidup dan
Haii:39)
survive, sama persis seperti person asli, juga
karena negara memiliki kewajiban untuk me- fihad adalah sebuah hak, keadilan,
lindungi masyarakat dan warga negaranya dan sebuah kewajiban suci. Barangsiapa
meski berada di luar wilayah teritorialnya. meninggalkannya atau tidak menjalan-
Sarana Islam dalam menjaga eksisten- kan kewajibannya dalam membela nega-
si dan masyarakatnya adalah iihad yang di- ranya, saudaranya, dan dalam mening-
gunakan demi tujuan-tujuan yang sangat gikan kalimat Allah (kalimat Islam dan
darurat dan mendesak yang diakibatkan oleh kaum muslimin) maka ia adalah seorang
berbagai kejadian. Di antara yang terpenting munafik menurut pandangan Al-Qurran.
adalah sebagai berikut.lols Allah SWT berfirman,
L. Menolak dan melawan ancaman bahaya,
gangguan, dan serangan terhadap agama, "Dan untuk menguji orang-orang
iiwa, kehormatan dan harta, atau negara yang munafik, kepado mereka dikatokan,
dan tanah air, yakni Dar al-lslam. Allah 'Marilah berperang di jalan Allah atau per-
1016
SWT berfirman, tahankanlah (dirimu).' M ereka berkata,

1015 Untuk mengetahui lebih detailnya dan untuk perbandingan, lihat di al-Mau su'ah al-Fiqhiyyah (Ensiklopedia Fiqh) pada bab
iihad.
Yakni mempertahankan dan membela diri, keluarga, dan tanah air. ILihat kitab-kitab tafsir)
IsLAM IrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

'Sekiranya kami mengetahui (bagaimana orang yang lemah, baik laki-laki, perem-
cara) berperang, tentulah kami mengikuti puen, maupun anak-anak yang berdoa,
kq.mu.' Mereka pada hari itu lebih dekat 'Ya, Tfuhan kami! Keluarkanlah kami dari
pada kekafiran daripada keimanan. Mere- negeri ini (Makkah) yang penduduknya za-
ka mengatakan dengan mulutnya opayang lim. Berilah kami pelindung dari sisi-Mu,
tidak sesuai dengan isi hatinya. Dan Allah dan berilah kami penolong dari sisi-Mu!"
lebih mengetahui apayang mereka sembu- (an-Nisaa':75)
nyikan." (Ali'Imraanl. L67)
"... (Tetapi) jika mereka meminta per-
Sebagaimana yang sudah kami ke- tolongan kepadamu dalam (urusan pembe-
mukakan di bagian terdahulu bahwa di laan) agama, maka kamu wajib memberi-
antara kewajiban dan tugas negara adalah kon pertolongan, kecuali terhadap kaum
selalu mempersiapkan diri dan siap sedia yang telah terikat perjanjion antara kamu
untuk jihad serta tidak teledor dan ber- dan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa
lamban-lamban dalam melaksanakan- yang kamu kerjakan." fal-Anfaal: 72)
nya ketika memang ditemukan kondisi-
kondisi yang menghendakinya serta
semua potensi dan fasilitas yang dibu-
b) Mendukung dan Mempererat Jallnan
KerJa Sama di Antara Wllayah-Wilayah
tuhkan telah tersiapsediakan. Di bagian
ad-Daulah al- lslamiyah
terdahulu, kami telah menyebutkan ung-
kapan al-Mawardi dan yang lainnya ten- Kewajiban membela dan mempprtahan-
tanghal ini, di mana ia menyatakan bahwa kan Islam dan kaum muslimin tersebut me-
di antara tugas dan kewajiban-kewajiban nuntut adanya kerja sama yang konstruktif
imam adalah mengamankan ats-tsughuur di antara semua negeri Islam, sebagaimana
kondisi umat Islam pada masa Rasulullah
[wilayah-wilayah yang berpotensi bisa
menjadi celah masuknya gangguan mu- saw. dan masa-masa persatuan dan kesatuan
suh), menjaga dan mempertahankan ne- umat Islam setelah itu. Kerja sama itu adalah
gara, serta melawan musuh setelah dak- di berbagai bidang, baik politik, militer,
wah dan ajakan kepada Islam. ekonomi, sosial, maupun ilmu pengetahuan.
2. Memberikan pertolongan kepada orang Ini karena jalinan-jalinan persaudaraan dan
mukmin yang dianiaya, baik individu kesatuan dalam akidah tauhid menghasilkan
maupun kelompok, membantu kaum cinta kasih, persamaan, dan kerja sama dalam
muslimin yang lemah, atau melindungi kebaikan, baik di kala susah maupun senang.
kelompok-kelompok minoritas di negara- Hanya dengan inilah, kemuliaan, kekuat-
negara lain dari berbagai ancaman gang- an, keunggulan, dan kedaulatan bisa terwu-
guan, kesewenang-wenangan, dan pe- jud bagi kaum muslimin. Dampak positifnya
rampasan hak. Hal itu dilakukan ketika pun berimbas kepada seluruh negeri dengan
memang mampu dan bisa. Allah SWT membawa kebaikan, kemakmuran, keba-
berfirman, hagiaan, terwujudnya cita-cita dan harapan,
serta terwujudnya sarana-sarana kehidupan
"Dan mengapa kamu tidak mau ber- yang bebas dan terhormat bagi setiap negeri.
perang di jalan Allah dan (membela) Dengan tanpa itu, keadaan akan memburuk,
situasi dan kondisi mengarah kepada kehan-
BagianV:FIQIHUMUM JILID 8

curan, kelemahan, dan kemunduran yang ge- tutup dan mewariskan berbagai perselisihan
tir pahitnya seperti yang kita rasakan pada serta perbedaan-perbedaan yang tidak prin-
masa sekarang ini akibat saling terputus, ber- sip. Ini karena ikatan persaudaraan yang terja-
selisih, terpecah belah, dan tercerai-berai. lin di antara mereka jauh lebih kuat dan lebih
Di antara hal yang sudah diketahui ber- kokoh dari ikatan-ikatan kewarganegaraan
sama bahwa Islam menyeru kaum muslimin dan etnis. Ini karena pada hakikatnya, visi,
untuk menjadi seperti satu bangunan yang misi, dan tujuan akhir mereka adalah satu.
kokoh yang saling menopang antara satu bagi- Pada level utama, ini adalah salah satu
an dengan bagian yang lain bahwa jalinan- tugas dan fungsi negara. Ini karena perin-
jalinan yang ada di antara mereka adalah mo- tah-perintah Al-Qur'an yang mengharuskan
tivasi terbesar untuk bersatu, solidaritas, dan untuk saling bekerja sama dan tolong-meno-
bekerja sama. Allah SWT berfirman, long tersebut ditujukan kepada semua pihak,
baik pemimpin maupun per individu secara
"... Dan tolong-menolonglah kamu dalam sama.1017 Sesuatu yang bisa terwujud melalui

(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan ia- jalur tangan negara adalah lebih utama, lebih
ngan tolong-menolong dalam berbuat dosa penting, dan lebih bisa menjamin terwujud-
dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, nya maksud dan tujuan serta terlindunginya
sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya." (al- kemaslahatan dan kepentingan-kepentingan.
Maa'idah:2) Di antara bentuk-bentuk kerja sama da-
lam berbagai bidang yang telah kami sebut-
"Dan berpegong teguhlah kamu semuanya kan di atas adalah semua wilayah negeri me-
pada tali (agoma) Allah, dan janganlah kamu nyatupadukan dan menyinergikan tenaga,
berceroi-berai...." (Ali'Imraan: 103) usaha, dan potensi untuk mendirikan pro-
yek-proyek industri, produksi, dan pertanian,
"Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan ja- berkontribusi dalam meningkatkan pendidik-
nganlah kamu berselisih, yang menyebabkan an generasi dan menghapus kebodohan dan
kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang buta hurul mengonsolidasikan dan menyela-
dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang- raskan konsep, rencana, dan langkah-lang-
orang sabar." (al-Anfaal: 46) kah teknis, ilmiah, dan politik dalam meng-
hadapi suatu problematika yang menyentuh
Dengan kerja sama dan tolong-meno- langsung kepentingan dan kemaslahatan-ke-
long, kaum muslimin di seluruh dunia mampu maslahatan kaum muslimin.
melompati batas-batas teritorial dan sekat- Pada masa-masa sulit dan genting, semua
sekat yang sempit serta fanatisme yang ter- negeri bekerja sama dalam melawan serangan

1017 lni adalah pengertian dari keumuman pesan dalam ayat-ayat Al-Qur'an tersebut. Ayat dalam surat al-Maa'idah misal-
nya, diawali dengan, "... Jangan sampai kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereko mengholang-halangi kamu dari
Masjiditharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepoda mereka)...." [al-Maa'idah: 2) Ini ditujukan kepada Rasulullah
saw dalam kapsitas beliau sebagai pemimpin dan kepada kaum mukminin. Allah SWT kemudian berfirman, "... Dan tolong-
menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuh-
an. Bertakwalah kepada AIIah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya," (al-Maa'idah: 2) yakni bahwa Allah SWT memerintah-
kan kaum mukminin, terutama pihak-pihak yang memegang jabatan kekuasaan, untuk saling menolong dan bekeria sama
dalam melaksanakan kebaiikan-ini adalah al-Birru-dan meninggalkan kemungkaran-kemungkaran-ini adalah at-taqwa
(ketakwaan)-serta melarang mereka dari saling bekeria sama dan tolong-menolong dalam kebatilan, perbuatan dosa, dan
keharaman. (LihatTafsir lbnu Katsir, jld.ll, hlm.6)
JrLrD 8 BagaanV:FIQIHUMUM

dan menolak ancaman bahaya, menyelesaikan nusia sejatinya berasal dari satu bapak dan
berbagai perselisihan, memperbaiki keadaan, satu ibu, bahwa semuanya adalah anak-anak
menangani berbagai bencana alam, bencana keturunan satu keluarga yang sudah seharus-
ekonomi, dan sebagainya. Umat Islam pada nya saling menyayangi antara individu satu
masa lalu mempersiapkan dan memperleng- dan yang lainnya, serta dilingkupi oleh suasa-
kapi pasukan secara gotong royong dan be- na kedekatan, keramahan, dan keadilan demi
kerja sama di antara seluruh kawasan Islam, menggapai kebaikan bagi semuanya.
sebagaimana distribusi ghanimah juga dila- Ini adalah yang dinyatakan oleh AI-
kukan secara merata bagi kaum muslimin. Qur'an dengan sangat jelas dan gamblang da-
lam ayat,
c) Mendukung Perdamaian Dunla
Islam mencerabut akar-akar kedengkian, "Wahai, manusia! Sungguh, Kami telah
kebencian, dan permusuhan umat manusia. menciptakan kqmu dari seorong laki-laki dan
Karena itu, Islam anti terhadap dikotomi dan seorong perempuan, kemudian Kami jadikan
perbedaan-perbedaan ras dan suku bangsa, kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
antifanatisme, dan anti terhadap perten- agar kamu saling mengenal. Sungguh, orong
tangan antarkelas. Islam lalu menggantinya yang poling mulia di antara kamu di sisi Allah
dengan semangat cinta kasih, humanisme, ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh,
kerja sama, gotong royong, dan toleransi. Hal Allah Maha Mengetahui, Mahateliti." (al-
ini sebagaimana Islam juga mencabut unsur Huiuraat:13)
"egosentris" dari pemikiran nasionalisme ka-
rena egosentris tersebut akan menciptakan Banyak sekali ayat Al-Quian yang me-
persaingan dan kompetisi di antara nasiona- nyerukan kepada perdamaian dan mencera-
lisme-nasionalisme yang berbeda-beda.1018 but permusuhan, seperti dalam firman Allah
Selanjutnya yang terjadi adalah berkobarnya SWT,
peperangan yang membinasakan, yang dila-
tarbelakangi oleh adanya perebutan untuk "Tetapi, jika mereka condong pada
per-
memonopoli dan menguasai sendiri kekaya- damaian, maka terimalah dan bertowakallah
an-kekayaan bumi. Setelah itu, Islam tidak kepoda Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar,
menyerukan kepada perdamaian dunia se- Maha Mengetahui." fal-Anfaal: 61)
mata, tetapi lebih dari itu, Islam menyerukan
untuk hidup rukun berdampingan yang me- "Wehai, orang-orang yang berimon!
nopang perdamaian. Tidak hanya berhenti se- Masuklah ke dalam Islom secara keseluruhan,
batas perdamaian semata, tetapi sampai pada dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah
semangat cinta kasih, menjalin ikatan perni- setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu."
kahan dan kekerabatan lintas dunia, percam- (al-Baqarah: 208)
puran darah, dan menciptakan pertemanan
dunia dalam koridor prinsip humanisme yang jangonlah kamu mengatakan kepada
'!.. dan
luhur, yaitu menganggap bahwa spesies ma- orang yang mengucapkan 'soloom' kepadamu,

1018 Dr. Abdullah al-Arabi, Nizham at-Hukmi


fi at-ts/am, hlm. 56.
Bagian V: FIQIH UMUM F[Q!H ISLAM lrLrD 8

'Kamu bukan seorang yang beriman,' (lalu kamu ga perdamaian. Rasulullah saw. bersabda,
membunuhnya), dengan maksud mencari harta
benda kehidupan dunia...." (an'Nisaa': 94)
\rtc
'ar r;;, )$t iril fF \ ,6r rfii q
",.. Tetopi, jika mereka membiarkon kamu, ';ri
t;;tt tr*6i4tir;4at;;
dan tidak memerangi kamu serta menawarkan
perdamaian kepadamu (menyerah), maka Allah o,Pt,SlY 'JaAr
tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan
"Wahai, longoilon kalian meng-
dan membunuh) mereka." (an-Nisaa': 90) ^orrrirt
harap-harap untuk berhadapan dengan musuh
dan mintalah kepada Allah keadaan yang baik.
'Allah tidak melarang kamu berbuat baik
Akan tetapi, jika kamu bertemu dan mengha-
dan berlaku adil terhadap orang-orang yang
dapi mu suh, s ab ar dan teg arlah. Ke tahuil ah b ah -
tidak memerangimu dalam urusan agama don
wasannya surga itu berada di bawah bayang-
tidak mengusir kamu dari kampung haloman-
bayang p€dang."rozo
mu. Sesungg uhnya, Allah mencintai orang -orang
yang berlaku adil." (al-Mumtahanah: 8)
e Wtt\') t,$:ut;th L;b
Al-Qurran menegaskan bahwa kenyataan-
trdli JLi';f
Lal .r ,-"'rY\ J;t3
,oa o

kenyataan tersebut adalah ketika dalam sua-


sana persengketaan. Karena itu, Al-Quian
melarang tindakan pelanggaran dan melam-
/o t o )

e, A.rb \\ i''\') )i ,*
paui batas dalam ayat,
f4c.l', e2 arb li i ay ui
"Dan perangilah di jalan Allah orang-
orang yang memerangi kamu, tetapi iangan &Gr. truut
"Bersikaplah ramah dan bersahabat kepa-
melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyu-
kai orang-orang yang melampoui batas." (al' da manusia dan janganlah tergesa'gesa meng-
Baqarah: 190) ambil sikap terhadap mereka.langanlah kamu
menyerang mereka hingga kamu menyampai-
kan dakwah dan ajakan terhadap mereka terle-
Hal ini mengisyaratkan diharamkannya
tindakan pelanggaran serta melampaui batas bih dahulu. Ini karena sesungguhnya tidak ada
dan hanya melakukan perang pada batas-ba- sebuah keluarga di muka bumi, baik dari pen-
tas keadaan terpaksa sebagai bentuk membe- duduk kota maupun dari penduduk pedalaman,
la dan mempertahankan diri.101e yang kalian bawa menghadap kepadaku dalam
keadaan muslim kecuali itu jauh lebih aku su-
Di dalam Sunnah Nabawiyah terdapat
penjelasan yang tegas tentang kapan secara kai daripada kamu membawa kepadaku anak-
anak dan kaum perempuan mereka dan kamu
terpaksa perang harus dilakukan dan seruan
membunuh kaum laki-laki mereka.'4ozl
untuk berusaha semaksimal mungkin menja-

101e Untuk lebih detailnya, lihat di dalam al-Mausu'ah al-Fiqhiyyah pada bab "lihad".
1020 gp Muslim, dan Ahmad. (Lihat Syarh Muslim, ild. XII, hlm. 46; Jami' al-Ushul,ild.lll, hlm. l85i Muntakhab Kanzu al'
"1-grLhari,
'Ummal min Musnad Ahmad,ild II, hlm. 323)
7027 Syarh as-Sair al-Kabir,ild.. l, hlm. 59.
BagianV:FIQIHUMUM

i' ;l ,P' ,-'$ I' iq ;i? 't;i'


dan akhirat. Karena itu, Islam melandaskan
sistem dan tatanan sosialnya pada asas-asas
yang permanen, di antaranya yang terpenting
lu€^i adalah sebagai berikut.
" M okhluk semuanya adalah'keluarga' Allah
1. Melindungi kehormatan dan martabat
maka makhlukyang paling dicintatNya adalah
manusia.
yong paling bermonfaat bagi keluarga-Nya :'1022
Islam mendeklarasikan prinsip kehormat-
an dan martabat manusia (nilai-nilai perike-
Negara muslim harus mematuhi nilai dan
manusiaan) karena manusia adalah makhluk
ajaran-ajaran ini demi untuk memelihara dan
paling terhormat dan paling mulia di muka
mendukung prinsip perdamaian dunia, baik
bumi. Kehormatan adalah hak alami setiap
ancaman yang ada itu dekat maupun jauh dari
manusia. Karena itu, tidak boleh merampas
batas-batas wilayah teritorialnya. Ini karena
dan menginjak-injak kehormatan seorang ma-
meletusnya suatu peperangan, terutama pada
nusia atau menghalalkan darah dan harga di-
masa sekarang ini, akan memicu goncangan-
rinya, baik ia adalah orang baik-baik maupun
goncangan keras di dunia seluruhnya dan
orang yang berperilaku buruk, muslim mau-
tampaknya tidak akan ada satu negara pun
pun nonmuslim. Ini karena sanksi hukuman
di dunia ini yang bisa terhindar dari "jilatan
itu sebagai bentuk usaha memperbaiki dan
api" dan dampak-dampak negatifnya. Ini juga
mencegah, bukan penyiksaan dan penghina-
karena Islam sangat membenci pertumpah-
an. Secara syara', tidak dibolehkan (indakan
an darah di tempat mana pun kecuali kare-
mengumpat, mencaci maki, menghina, dan
na darurat, sebagaimana yang bisa diketahui
mencemarkan nama baik, sebagaimana pula
dari pembahasan fuqaha Islam yang akan di-
tidak boleh melakukan tindakan at-tamtsiil
sebutkan pada kajian seputar melindungi ke-
[menyiksa, mencincang, mengudung)1023 ter-
hormatan dan martabat manusia berikut ini.
hadap siapa pun meski ia adalah musuh di
tengah-tengah peperangan atau usai pepe-
d) MenopangPrinslp-Prinsip Kehormatan rangan. Islam juga mengharamkan tindakan
dan Martabat Manusla (Nilal- penyekapan dengan tanpa memberi makan
Nilai Perikemanusiaan), Keadllan, dan minum, tindakan penjarahan dan peram-
Kebebasan, dan Persamaan di Seluruh pasan. Allah SWT berfirman,
Dunia
Islam, sebagaimana yang telah diketahui "Dan sungguh, Kami telah memuliakan
bersama, adalah sebuah sistem dan tatanan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di
umum untuk umat manusia dalam pokok ri- darat dan di laut, dan Kqmi beri mereka rezeki
salah langitnya supaya kehidupan yang baik dari yang baik-baik dan Kqmi lebihkan mereka
(al-hayaah ath-thayyibah) bisa terwujud ser- di atas banyak makhlukyang Kami ciptakan de-
ta tercapainya kebahagiaan manusia di dunia ngan kelebihan yang sempurno." (al-Israa': 70)

7022
HR al-Bazzar dan ath-Thabrani dalam kitab al-Mu'jom al-Kabir d,an al-Mu'jam al-Awsath dari hadits Abdullah bin Mas'ud r.a.
(Lihat Majma'az-Zawa'id, jld.V III, hlm. 1.91) Di dalam sanadnya terdapat seorang perawi bernama Umair, yaitu Abu Harun al-
Qurasyi, seorang perawi matruk,
Rasulullah saw. bersabda, "langanlah kamu melakukan at-tamtsil." (HR Muslim, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi dari hadits
Buraidah r.a.) [Lihat,fami'ul Ushul, jld.lll, hlm. 201)
Bagianv:RQIHUMUM FIQLH ISLAM JILID 8

Rasulullah saw. bersabda, menolak kejelekan dan keburukannya. Imam


Malik mengatakan bahwa seorang muslim ti-
dak boleh dialirkan darahnya kecuali karena
alasan yang dibenarkan. Ia juga tidak boleh

€y eti€f d'r E;i;s mengalirkan darah orang lain kecuali karena


alasan yang dibenarkan.1027 Ulama Hanabilah
tJ^ mengatakan bahwa hukum asal darah manu-
"Wahai, sekalian manusia! Sesungguhnyo, sia adalah terlarang untuk dialirkan kecuali
darah kamu, harta benda komu, dan kehor- jika ada alasan yang dibenarkan secara ya-
matan kamu adalah haram atas kamu (mak- kin.1028 Ulama Syafi'iah mengatakan bahwa
sudnya, haram hukumnya sebagian dari kamu membunuh manusia secara sengaja tanpa
mengganggu darah, horta, dan kehormatan se- alasan yang dibenarkan adalah dosa terbesar
bagian yang lain) seperti keharamannya poda setelah dosa kufur. Adapun memerangi orang
hari kamu ini, di bulan kamu ini, dan di negeri kafir, itu sebenarnya tidak diinginkan sehing-
kamu ini.noz4 ga jika dimungkinkan untuk membimbingnya
kepada hidayah dengan mengemukakan dalil
tanpa dengan jihad, itu tentu jauh lebih baik
^dtq'i;ifrrfli
"Seorong mukmin adalah lebih besar ke-
dan lebih utama daripada jihad.

ho r m atanny a dar i Ka'b ah.D


7o2s 2. Prinsip keadilan.

' cl
Sesungguhnya, keadilan absolut dalam
o

it q ilqtii"at ,*{S;C e6 Islam merupakan salah satu prinsip sistem


pemerintahan Islam dan dasar setiap hubung-
"Tidak ada sesuatu yang lebih mulia bogi an kemanusiaan, baik antara teman maupun
Allah SWT kelak di akhirat dari anak Adam,ro26 musuh. Ini karena keadilan adalah pilar alam
semesta di dunia dan akhirat. Dengan keadil-
Fuqaha Islam telah menetapkan bahwa an, langit dan bumi menjadi tegak. Keadilan
hukum asal manusia adalah terlindungi da- adalah asas kepemimpinan. Adapun kezalim-
rahnya. Ulama Hanafiah mengatakan bahwa an adalah jalan menuju kehancuran peradab-
Adami [manusia) adalah ma'shuum (terlin- an-peradaban dan sirnanya kekuasaan. Allah
dungi darahnyal supaya ia bisa memikul be- SWT berfirman,
ban-beban penaklifan. Diperbolehkannya
membunuh seseorang adalah hukum yang "Sesungguhnya, Allah menyuruh (kamu)
bersifat insidentil, yang diperbolehkan untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi

r02a Takhriihadits ini telah disebutkan di bagian terdahulu. (Lihat Majma'az-Zawo'id,jld. VI, hlm. 284)
102s HR Ibnu Majah dengan sanadlayyin (lemahJ dari Abdullah bin Umar r.a. Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan sebuah hadits dari
Abdullah bin Abbas r.a.,
ilt * +_1k tr, ^s;];;\i;\ s- i'; &i,#t 6} &{,,t-Lliu Jr;i'C,i;Jr jtb 'nJ)',"ci
"Rasulullah saw. me-rna"rrgi Ka'bah lalu bersabda, 'Betapa mulianya kamu dan betapa besar kehormatanmu, namun seorong
muslim lebih besar kehormatannya daripada kamu; Allah SWT mengharamkan darah, harta, dan harkat martabatnya, serta
mengharamkan prasangka buruk terhadapnya." (Lihat al- Ajaluni, Kasyf al-Khafa)
1026 gp dari hadits Abdullah bin Amr r.a. Ini adalah hadits gharib jiddan. (Lihat Tafsir lbnu Katsir,ild..lll, hlm. 52)
"11r-lhabrani
1027 415-15.6 ari, I khtil afu al- Fu q aha', hlm. 195.
1028 lbnu Raiab, at-Qawa14 hlm. 338.
ISLAM JrLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang "... Den janganlah kebencianmu terhadap
(melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan suatu keum, mendorong kamu untuk berlaku
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepado- tidak adil. Berlaku adillah. Ini karena (adil) itu
mu qgar kamu dapat mengambil pelajaran." Iebih dekotkepada takwa. Dan bertakwalah ke-
(an-Nahl:90) poda Allah, sungguh, Allah Mahateliti apa yang
kamu kerjakon." (al-Maa'idah: B)
Dalam sebuah hadits qudsi, Rasulullah
saw mensabdakan bahwasannya Allah SWT "Wehoi, orang-orang yang beriman! Jadilah
berfirman, kamu penegak keqdilan, menjadi saksi karena
Allah, waloupun terhadap dirimu sendiri atau
';x;,
ry j; ?rt;; e.Le',?V ibu bapak dan kaum kerabatmu...." (an-Nisaa':
13s)

" Wehai, hamb a -


t-;J$ )',:,7:.
hamb o- Ku ! S e su
;rf
ng g uhny a,
3. Kebebasan.
Kebebasan adalah haltertinggi yang di-
Aku mengharamkan kezaliman atas Diri-Ku
rasakan oleh seseorang di alam wujud ini.
dan Aku menjadikannya perilaku yang diha-
Kebebasan merupakan hal yang melekat erat
ramkan di antara kalian. Karena itu, janganlah
dengan kehormatan dan harkat martabat ke-
kalian saling menzalimi."Toze
manusiaannya yang tidak bisa terlepas da-
rinya. Islam mengakui prinsip kebebasan
Di antara situasi yang paling krusial yang
dalam bentuk manifestasinya yanf, paling
di dalamnya sikap adil menjadi sebuah ke-
moderat. Khalifah Umar bin al-Khaththab r.a.
harusan adalah dalam majelis persidangan
berkata kepada salah seorang gubernurnya,
dan kesaksian, dalam bidang pemerintahan,
Amr bin al-Ash r.a., "Sejak kapan kamu bisa
administrasi, penetapan pajak, pengumpulan
memperbudak manusia, sedangkan mereka
harta dan pembelanjaannya untuk kemasla-
dilahirkan oleh ibu-ibu mereka dalam keada-
hatan dan kepentingan-kepentingan manu-
an bebas dan merdeka./1030 Al-Qurfan mende-
sia (yakni dalam bidang hukum perundang-
klarasikan kebebasan akidah, kebebasan ber-
undangan, administrasi, dan keuangan),
pikir, dan kebebasan bersuara.
dalam ruang lingkup keluarga, pendidikan,
Dalam rangka pengukuhan kebebasan
dan pengajaran. Allah SWT berfirman,
berkeyakinan, Al-Qur'an melarang pemaksa-
an untuk memeluk suatu agama, "Tidak ada
"... den apabila kamu menetapkan hukum
paksaan dolam (menganut) agama (lslam)...."
di antara manusia, hendaknya kamu menetap- (al-Baqarah: 256)
kannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik
Al-Quian menjadikan diterimanya ke-
yang memberi pengojaran kepadamu. Sungguh,
islaman tergantung pada pilihan dan keingin-
Allah Maha Mendengar, Maha Melihat." (an'
an sendiri yang bebas dan keyakinan yang
Nisaa':58)
muncul dari kesadaran sendiri setelah meng-
gunakan akal pikiran yang normal, meng-

1029 HR Muslim, at-Tirmidzi, dan Ibnu Maiah dari Abu Dzarr al-Ghifari r.a. (Lihat ol-Arba'in an-Nawawiyyah)
1030 Ustadz ath-Thanthawi dan saudaranya, Sirah llmar bin al-Khaththab r.a., jld. I, hlm. 240.
BagianV:FIQIHUMUM JrLrD 8

hindari taklid dan ikut-ikutan orang lain tan-


pa berlandaskan hujah. Hal ini sebagai bentuk :,f,1 I ,se 4 :dj ,l^;,At ,-!
implementasi ayat,
,pei;r*:ir t*Yt d;)i
"Dan mengapa mereka tidak memikirkan 'Agama a'dalah rn-rrrniin'rh' (mengngin-
(kejadian) diri mereka?...." (ar-Ruum: B) kan kebaikan yqng tulus)." Kami lalu berta-
nya, "Untuk siapa?" Beliau menjawab, "Untuk
"Katakanlah, "Perhatikanlah apa yang ada Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin
di langit dan di bumi!'...." (Yunus: 101) kaum muslimin, dan untuk kaum muslimin
seluruhnya."7037
u... Tidak ada yang dapat mengambil
pelajaran, kecuali orong yang berakal." (Ali Amar makruf nahi mungkar merupakan
'Imraan:7) salah satu dari pokok-pokok Islam sebagaima-
na yang sudah pernah disinggung di bagian
Dalam rangka memacu aktivitas berpikir terdahulu bahwa syura adalah asas pemerin-
dan cakrawala pandang yang luas lagi lepas, tahan dan asas administrasi politik serta mi-
Allah SWT mengecam sikap taklid dalam ma- litet bahwa ijtihad dalam perkara-perkara
salah akidah dan sikap menyia-nyiakan po- dunia adalah sebuah hak yang mutlak, se-
tensi akal pikiran, dangkan dalam perkara-perkara agama, ijti-
had harus dilakukan dalam koridor Al-Quian
dan Sunnah shahihah. Dengan demikian, in-
"Dan apabila dikatakan kepada mereka,
'Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,' dividu memiliki kebebasan mengemukakan
pandangan-pandangannya menyangkut urus-
mereka menjawab, "(Tidak!) Kami mengikuti
an-urusan duniawi. Adapun jika menyang-
opayang kami dapati pada nenekmoyang kami
kut urusan-urusan yang memiliki corak dan
(melakukannyo).' Padahal, nenek moyang mere-
nuansa keagamaan [syara'), setiap mujta-
ka itu tidak mengetahui qpa pun, dan tidak
mendapat petunjuk?" (al-Baqarah: 170)
hid-dalam selain lahan yang sudah ada
nasnya-bisa melakukan ijtihad berdasarkan
pandangan dan pendapatnya dengan tetap
"Meka, tidak pernahkah mereka berjalan
berada dalam koridor prinsip dan pokok-po-
di bumi sehingga hati (okal) mereka dapat me-
kok umum agama.
mahami, telinga mereka dapat mendengor?
Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi
4. Persamaan penuh di antara manusia.
yang buta ialah hati yang di dalam dada." (al-
Haii: a6) Sesungguhnya, prinsip persamaan dalam
Islam adalah bersifat umum dan komprehen-
sif tanpa ada batasan-batasan dan pengecua-
Kritik yang konstruktif bukan hanya se-
buah hak, melainkan kadang-kadang merupa-
lian-pengecualian, juga sebagai asas dalam
kan sebuah kewajiban agama, terutama keti- sistem pemerintahan Islam. Prinsip ini meru-
pakan hal baru bagi masyarakat Arab masa
ka menyangkut kemaslahatan-kemaslahatan
umum dan moral. Rasulullah saw bersabda,
Ialu, bahkan bertentangan dengan sema-

1031 gp yurlim dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus a-dari r.a. (Llhat al-Arba'in an-Nawawiyyah)
frLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

ngat kesukuan yang berkembang saat itu.1032 'ot'ti


Karena itu, syariat Islam menetapkan per- €6 ittt :t) &', ,',u1 6 (-

samaan penuh di dalam hak dan kewajiban,


persamaan di hadapan hukum, persamaan &i:'t 0

d itlii;\,*:t;
di dalam tanggung jawab umum, persama-
an dalam hak-hak politik di antara individu, 9
"LL7 ";;i L €a
e, ri)
,
U.J\'
t
.oi, ,
'J',31-;ii nt -ric
komunitas, ras, dan etnis, juga antara pemim- od o

pin dan rakyat, tidak ada kelebihan bagi sese- c'rajq )!


orang atas seseorang yang lain kecuali dengan "Wqhai, manusia! Sesungguhnya, Tfuhan
takwa dan amal shaleh, juga tanpa ada dis- kamu adalah satu dan bapak kamu adalah
kriminasi berdasarkan ras, warna kulit, dan satu. Kamu semuanya adalah anak cucu Adam
kelas sosial [kaya-miskin, kuat-lemah, kedu- dan Adam terbuat dari tanah. Sesungguhnya,
dukan, dan nasab). Dalam syariat, manusia orang yang paling mulia di antara kamu di sisi
dengan semua bentuk keragaman suku dan Allah adalah orang yang paling bertakwa di
bangsa adalah sama, sebagaimana semuanya antara kamu. Orang Arab tidaklah lebih utama
juga sama-sama dari satu keturunan spesies daripada orang non-Arab kecuali dengan
manusia.1o33 Allah SWT berfirman, ketakwaan."ro3s

"Wahai, manusia! Sungguh, Kami telah men-


ciptakan kamu dari seorang lakilaki dan se-
sJ) l
dl* i:;;,lk'i;ri') *-' ,plt i;
orong perempuan,kemudian Kami jadikan kamu
"Kemuliaan seseorang adatai ogo^onyo,
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu mur u' ah sese o r ang a d al ah akalny a, d a n ke du duk-
saling mengenal. Sungguh, orqng yang paling an terhormatnya adalah morelnya."ro36
mulia di antara kamu di sisi Alloh ialah orang
yang paling bertaloua. Sungguh, Allah Maha Rasulullah saw. mengimplementasikan
M eng etahui, M ahateliti." (al-Huiuraat 1 3)
prinsip ini pertama-tama terhadap diri beliau
sendiri. Beliau mempersilakan dan memper-
Pengertian ini ditegaskan oleh Rasulullah siapkan dirinya untuk diqishash (hukuman
saw. dalam sabda beliau, yang sama dengan tindakan yang dilakukan)
oleh orang yang memang pernah beliau cam-
uiir ;tu:iit; J6( buk tanpa alasan yang dibenarkan, beliau caci
maki tanpa alasan yang dibenarkan, atau be-
"Manusia adalah ,o^o'do, setara seperti liau ambil hartanya tanpa alasan yang dibe-
1034
g ig i- g ig i sr'sir.'
narkan.1037 Begitu juga yang dilakukan oleh

1032 Dr. Abdul Hamid Mutawalli,Mabadi'Nizhami al-Hukmifi al-lslam,hlm.822.


1033 7oSti, lbnu Katsir,
ild. IV hlm. 218; Tafsir al-Khazin, ild. VI, hlm. 190 at-Tasyri'at-lina'i al-lslami, jld. I, hlm. 316; Dr. Utsman
Khalil, ad-Dimukratiyyah al-lslamiyyah, hlm. 35; Mabadi' Nizhami al-Hukmi,hlm.827.
1034 gp 16n, Lal dan ad-Dailami dari Sahl bin Sa'd,
iuga oleh al-Hasan bin Suyfan, Abu Bisyr ad-Daulabi dan al-Askari dari Anas r.a.
(Lihat al-'Aialuni dan yang lainnya, Rasyful Khafa)
103s HR al-Baihaqi dari
labir bin Abdillah, ia mengatakan bahwa di dalam sanadnya terdapat sebagian perawi maThul. Hadits se-
nada iuga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Nadhrah. (LihatMajma'az-Zawa'id,ild..lll, hlm. 266-273; at-Targhibwa
at-Tarhib, ild. III, hlm. 612)
1036 gp 45-rd dan ath-Thabrani dalam aI-Mu'jam al-Awsath dari Abu Hurairah r.a. (Lihat Majma' az-Zawa'id, jld. X, hlm. 251)
1037 Ini adalah makna hadits yang diriwayatkan oleh al-Fadhl bin Abbas r.a.
[Lihat Ibnul Atsir, al-I(omil, ild. II, hlm. 154J
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM IrLrD 8

Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq r.a., Umar tengah proses al-futuuh fpenaklukan), atau
bin Khaththab r.a., dan Khulafa ar-Rasyidun ketika pihak musuh sedang melintasi kawa-
yang lain. Khulafa ar-Rasyidun mendeklara- san kita dan mereka mendapatkan suaka di
sikan prinsip persamaan ini secara jelas dan dalamnya.
tegas dalam pidato politik pertamanya yang Hal ini berbanding terbalik dengan kondi-
disampaikan sesaat setelah menjabat kekhi- si internasional pada masa sekarang jika me-
lafahan. Prinsip ini merupakan prinsip ter- lihat realitas yang dirasakan. Prinsip-prinsip
penting yang dulu mampu menarik banyak di atas telah kehilangan banyak substansi-
bangsa lain kepada Islam, sebagaimana yang nya, standar dan kriteria-kriterianya menjadi
dinyatakan oleh sebagian orientalis.1038 rancu, dan keberadaannya di dalam berbagai
Tidak diragukan lagi bahwa perealisa- piagam dan akal pikiran hanya sebatas pada
sian prinsip persamaan merupakan tugas sisi teoretis, iklan, seruan, dan propagan-
dan fungsi pemerintahan, bukan tugas indi- da di majelis PBB dan lembaga-lembaganya.
vidu-individu, karena prinsip ini membutuh- Adapun dalam realitasnya, kemaslahatan dan
kan sebuah kekuasaan dan otoritas yang kepentingan-kepentingan negara-negara be-
bisa mengukuhkannya serta kekuatan yang sar atau pihak yang lebih kuatlah yang selalu
bisa melindunginya dan mengimplementasi- lebih dominan. Sebagian dari negara-negara
kan kandungan-kandungannya tanpa sikap tersebut bahkan menerapkan bentuk diskri-
bias dan keberpihakan serta tanpa terinter- minasi rasial yang paling buruk di dalam ne-
vensi oleh ambisi dan tujuan-tujuan pribadi. gerinya atau di negara-negara koloninya di
Utsman bin Affan r.a. berkata, "Seorang sul- Afrika.
tan tidak bisa mencegah dan mengontrol le-
bih dari apa yang bisa dicegah dan dikontrol 2). Tugas dan Fungsl yang Beilandaskan
oleh Al-Quian./103e Pe rtl mba nglan te rhadap Karakte ri stl k-
Kesimpulannya bahwa Islam sangat besar Ka ra kte ristl k ad- Dau I a h al- I sl am lyah
perhatiannya dalam menjaga dan melindungi dan TuJuan-TuJuannya
hak-hak asasi manusia, baik di Dar al-lslam
Islam adalah agama yang sangat menjaga,
maupun di Dor al-Harb.lslam pada kenyata-
menginginkan, dan mendukung perdamaian
annya sangat menghormati dan menjunjung
dunia, selalu berusaha menyebarluaskan dak-
tinggi konsep-konsep kehormatan dan har- wah perdamaiannya, dan agama yang memi-
kat martabat manusia, konsep-konsep kebe-
liki konsepsi tentang kesatuan umat manusia.
basan, keadilan, persaudaraan, kooperasi,
Semua itu menjadikan Islam sebagai sebuah
dan persamaan di antara manusia. Karena itu,
sistem dan tatanan universal yang pas untuk
ad-Daulah al-Islamiyah menjalin kerja sama
diterapkan ajaran-ajarannya di tengah-tengah
dengan negara-negara Iain ketika masuk ke
masyarakat. Ini karena pandangan humanis-
dalam ranah hubungan perdagangan dan se-
me Islam melintasi batas-batas nasionalisme
bagainya dengan negara-negara lain, ketika yang sempit, fanatisme etnis, warna kulit,
sedang berada di Dar al-Harb, ketika terjadi
dan tanah air tempat tinggal. Ini juga karena
friksi dengan bangsa-bangsa lain di tengah- keyakinan Islam bahwa agama yang dibawa

1038 Dr. Abdul Hamid Mutawalli, Mabadi' Nizhami at-Hukmi


fi al-lslom, hlm. 823.
103e HR Razin dari Yahya bin Sa'id. (LihatJami'al-Ushul,
lld. IV, hlm. 469)
IsLAM llLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

oleh risalah-risalah langit pada hakikatnya di dalamnya tampak ada semacam ketim-
adalah satu, dapat menciptakan suasana tole- pangan. Hal ini berdasarkan sebuah periba-
ransi yang menyejukkan. hasa yang sangat indah yang diletakkan oleh
Adapun pemberlakuan jihad dalam Islam, Rasulullah saw. untuk kita pada Perjanfian
itu hanya pada batas-batas keadaan darurat Damai Hudaibiyah, "Sungguh, demi Allah,
atau kebutuhan mendesak, seperti membela orang Quraisy tidak mengajakku kepada suatu
kebebasan akidah, dakwah, dan ibadah, mem- urusan yang di dalamnya mereka meminta da'
bela orang-orang lemah dari penindasan, riku silaturahim dan di dalamnyo mereka meng-
atau menghilangkan fitnah dan kerusakan di agungkan dan menghormati hurumaatullaah
muka bumi. Karena itu, Islam melawan semua (hal-hal yang harus dihormati dan tidak boleh
bentuk perang penindasan atau perang pen- dilanggar) kecuali aku pasti akan memberikan-
jajahan yang bertujuan menginvasi kawasan- nya kepada mereka."loao
kawasan untuk rnenancapkan pengaruhnya Buktinya, Al-Qur'an mendeskripsikan ke-
atau bertujuan untuk menguasai pasar-pasar pada kita cara dan metode-metode dakwah.
dunia. Al-Quian menjadikannya sebagai dakwah
Negara muslim harus bekerja sama de- dengan hujah, argumentasi, dan dalil seperti
ngan negara-negara lain yang memiliki ikti- yang dijelaskan dalam ayat,
kad baik dalam setiap bidang yang bisa me-
wujudkan kebahagiaan dan kebaikan umat "Serulah (manusia) kepada jalan Tfuhanmu
manusia. dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan
Semua itu bisa diketahui dari kajian kami berdebatlah dengan mereka dengan tara yang
seputar tugas dan fungsi eksternal (luar ne- baik." (an-Nahl:125)
geri) negara sebagai berikut.
Al-Quian menyuruh kita untuk melin-
a) Bekerla Sama dengan Plhak-Pihak dungi dan menjaga keamanan orang-orang
Nonmuslim yang Memlllki lktikad Balk musyrik penyembah berhala ketika mereka
dan Ketulusan berada di Dar aI-IsIam sampai mereka kem-
bali ke tempat yang aman bagi mereka, seper-
Dalam Islam, tidak masalah negara mus-
ti yang dijelaskan dalam ayat,
lim menjalin kerja sama dengan pihak-pihak
nonmuslim yang memiliki iktikad baik dan ke-
tulusan, baik mereka adalah Ahli Kitab mau- "Dan jika di antara kaum musyrikin ada
pun pengikut agama-agama lain. Hal itu demi yang meminta perlindungan kepadamu, maka
mewujudkan kebaikan bersama, membela lindungilah agar dia dapat mendengar firman
kemaslahatan dan kepentingan-kepenting- Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempatyang
an umum, bekerja sama dalam menegakkan aman baginya. (Demikian) itu karena sesung-
keadilan, menebarkan keamanan, melindu- guhnya mereka kaum yang tidak mengetahui."
ngi darah dari teralirkan, dan melindungi ke- (at-Taubah:6)
hormatan-kehormatan dari tindakan pelang-
garan meskipun kerja sama itu berdasarkan Begitu. juga, Al-Qur'an mendeskripsikan
pada sejumlah syarat dan kesepakatan yang kepada kita bentuk hubungan kaum muslim-

fiao poil o1-4*thar,ild.lll, hlm. 113.


BagianV:FIQIHUMUM IsLAM JILrD 8

in dengan nonmuslim, yaitu hubungan damai serta mengoreksi dan meluruskan kekeliru-
timbal balik, seperti yang dijelaskan dalam an, kesalahan, dan distorsi yang terjadi ter-
ayat, hadapnya pada bentuknya yang sekarang. Ini
adalah posisi dan sikap Islam terhadap setiap
"Tetapi jika mereka condong kepada per- pandangan, keyakinan, syariat, dan agama.
damaian, maka terimalah dan bertawokallah Hubungan Islam dengan agama-agama paga-
kepada Allah. Sungguh, Dia Moha mendengar, nis bahkan terdefinisikan dengan karakter
Maha Mengetahui." (al-Anfaal: 61) dan nuansa penuh sikap adil, kearifan, adu
argumentasi, meyakinkan, dan menguraikan,
"... Tetapi, jika mereka membiarkan kamu, sebagaimana yang digambarkan oleh sikap
dan tidak memerangi kamu serta menawarkan Al-Qurran secara umum terhadapnya.loal
perdamaian kepadamu (menyerah), maka Allah Sesungguhnya, Ahli Kitab [Yahudi dan
tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan Nasrani) memiliki titik temu dengan kaum
dan membunuh) mereka." (an-Nisaa': 90) muslimin pada aspek kesamaan sumber aga-
ma dan pokok-pokok akidah, sebagaimana
Al-Qur'an bahkan memerintahkan kaum yang dijelaskan dalam ayat,
muslimin supaya sikap mereka terhadap non-
muslim adalah sikap baik, kasih sayang, dan "Dia (Allah) telah mensyariatkan kepa-
adil, seperti yang dijelaskan dalam ayat, damu qgama yang telah diwasiatkan-Nya ke-
pada Nuh dan apa yang teloh Kami wahyukan
'Allah tidak melarang kamu berbuat baik kepadamu (Muhammod) dan apa yang telah
dan berlaku adil terhadap orang-orang yang Kami wasiatkan kepada lbrahim, Musa, dan
tidak memerangimu dalam urusan agama dan Isa, yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan

tidak meng usir kamu dori kampung hal omanmu. ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah be-
Sesungguhnya, Allah mencintai orang-orang lah di dalamnye.," (asy-Syuura: 13)
yang berlaku adil." (al-Mumtahanah: 8)
Ad-Dahlawi mengatakan bahwa pokok
Di antara hal yang semakin memperje- agama yang dibawa oleh semua nabi adalah
las bahwa secara syara' tidak ada larangan satu. Perbedaan yang ada adalah dalam aspek
untuk melakukan kerja sama dengan non- syariat dan manhaj.loa2
muslim adalah penggambaran tentang sikap Rasulullah saw. bersabda,
dan posisi Islam terhadap agama-agama lain, o1 o z a

yang kesimpulannya bahwa korelasi Islam


dengan agama-agama samawi lainnya ada-
ir "t!!r .tri ,P ot

lah ada kalanya korelasi membenarkan dan


mengukuhkan (meratifikasi) secara global
terhadap bentuk awalnya yang masih orisi- SSi, il :';;.i q o;M a$t J;;j
nal atau membenarkan beberapa bagiannya

1041 Lihat makalah Dr. Muhammad Abdullah Darraz dengan |udul"Mauqif al-lslam minal-Adyan al-Ukhra wa'Alaqatuhu biha" yang
dipresentasikan dalam seminar internasional tentang keislaman di Lahore, Pakistan, pada Januari 1958 M. Tl.rlisan ini dimuat
di dalam majalah liwa'allslam, edisi 11, tahun Xl.
1042 Hujjotullah al- Balighah,
lld I, hlm. 68.
IsLAM ]rLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

t.t .i. , , 1.a o . ,, . Islam tidak pernah memaksa seorang pun dari
aitJt uU Ju i,.lJt 'i; .-;J Y; Ahli Kitab maupun selain Ahli Kitab untuk
masuk Islam. Allah SWT berfirman,

"Sesungguhnya, perumpaan diriku dengan "Katakanlah (Muhammad),'Wahai, Ahli


para nabi sebelumku adalah seperti seseorang Kitab! Marilah (kita) menuju kepada suatu ka-
y ang mendirikan s ebu ah rum ah ; i a m emb ang un- limat (pegangan) yang samo antara kami dan
nya dengan baik, sempurna, dan memperindah- kamu, bahwa kita tidak menyembah selain
nyo kecuali satu tempat batu bata yang masih Allah don kita tidak persekutukan-Nya dengon
bolong dan belum sempurna. Orang-orang sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan
lalu mengelilingi dan melihat-lihat rumah itu satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah.'Jika
lalu mereka pun sangat kagum terhadap ru- mereka berpaling, maka katakanlah (kepo-
moh itu dan mereka pun berkata, 'Mengapa da mereka), 'Saksikanlah bahwa kami adolah
tidak diletakkan satu lagi batu bata di lubang orang muslim." [Ali'Imraan: 64)
ini.'Akulah satu batu bata itu dan oku adalah
penutup para nabi!'1on3 Adapun selainAhli Kitab, hubungan Islam
dengan agama-agama mereka adalah tetap
Bertolak dari kesatuan pokok agama, se-
membiarkan unsur-unsur kebenaran, kebaik-
bagian Ahli Kitab pun bersegera untuk beriman
an, dan ajaran yang baik yang terkandung di
sebagaimana yang dikisahkan oleh Al-Qur'an,
dalamnya serta menyingkirkan unsur-unsur
kebatilan, kejelakan, dan bidhh yang ter-
"Tidak! Barangsiapa menyerahkan diri
kandung di dalamnya.
sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuatbaik,
Bolehnya menjalin kerja sama secara da-
dia mendapatpahala di sisi Tfuhannya dan tidak
mai dengan kaum selain Ahli Kitab itu berda-
ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak
sarkan dalil bahwa Rasulullah saw. bersedia
bersedih hati." (al-Baqarah: 112)
melakukan perjanjian dengan mereka dan
"Sesungguhnya, orang-orang yang beriman, memperlakukan mereka seperti perlakuan
orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan yang beliau terapkan terhadap Ahli Kitab. Ten-
orang-orang Shabi'in, siapo saja (di antara tang kaum Majusi, Rasulullah saw bersabda,
"Perlakukanlah mereka seperti Ahli Kitab."Loaa
mereka) yang beriman kepada Allah dan Hari
Akhin dan melakukan kebajikan, mereka menda- Pada saat berhijrah ke Madinah, Rasulullah
pat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut saw. meminta bantuan seorang musyrik
pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati." (paganis) bernama Abdullah bin Arqath
fal-Baqarah= 62) [Uraiqith) dengan mengupahnya supaya men-
jadi penunjuk jalan bagi beliau dan Abu Bakar

Meskipun Islam atau Al-Qur'an datang "... ash-Shiddiq r.a. menuju Madinah melalui ja-
membenarkan kinb-kinb yang diturunkan se-
lur-jalur tersembunyi setelah beliau merasa
b elumny a dan menj ag any o... i' (al- Maa'idah: 48)
yakin dan percaya kepadanya.loas Begitu juga,

1043 gprl-SuLharidariAbuHurairahr.a.(Lihat.shahihal-Bukhari,jld.Vhlm.25J
10aa HR asy-Syafi'i dari Umar r.a. (Lihat Nai/ a1-,4wthar, jld. Vlll, hlm. 56)
r04s 5iro1, lbni Hisyam, jilid I, hlm.48B.
Bagian V: FIQIH UMUM JILID 8

Rasulullah saw. meminta kepada Suraqah bin Ubay dan rekan-rekannya.losl


Malik bin fu'syam supaya merahasiakan in- Kesimpulannya bahwa Islam tidak akan
formasi tentang beliau dan Abu Bakar r.a. se- segan-segan sedikit pun untuk menjalin ber-
bagai imbalan keamanan dan ampunan yang bagai hubungan baik dengan nonmuslim un-
beliau berikan kepada dirinya.10a6 tuk mewujudkan sebuah kerja sama yang
Pada Perang Hunain, Rasulullah saw. juga konstruktif di jalan kebaikan, keadilan, ke-
meminjam sejumlah perisai dari Shafiryan bin amanan, melindungi hal-hal yang tidak boleh
Umayah yang waktu itu masih berstatus seba- dilanggar, dan sebagainya.
gai orang musyrik.10a7 Begitu juga, pada perang
yang sama, Rasulullah saw. meminta bantuan b) Dakwah kepada lslam
kepada sejumlah orang musyrik untuk ikut
Islam bukanlah agama yang dingin,
bergabung bersama pasukan Islam dengan
acuh tak acuh, dan tidak pula introvert seba-
janji bahwa mereka akan diberi bagian dari
gaimana anggapan sebagian penulis Barat.
g hanimah yang didapatkan.loa8
Akan tetapi, dakwah kepada kebenaran, ke-
Berdasarkan hal ini, fuqaha Hanafiah, Syafi-
baikan, dan akidah tauhid merupakan salah
'iah, Zaidiah, dan al-Hadawiyah memperboleh-
satu rukun pokok Islam. Aktivitas di dalam
kan meminta bantuan kepada orang-orang
dakwah ini merupakan kewajiban yang te-
kafir dan orang-orang musyrik dalam pertem-
rus berkesinambungan di setiap ruang dan
puran.loae Dalam hal ini, mereka melandaskan-
waktu. Allah SWT memerintahkan Nabi-Nya
nya pada hadits yang menceritakan bahwa Ra-
untuk menyampaikan risalah-Nya-sebagai-
sulullah sarnr. meminta bantuan kepada Yahudi
mana hal ini sudah diketahui dan dipapar-
bani Qainuqa'dan beliau memberi mereka ba-
kan pada pembahasan seputar fungsi dan tu-
gian dari hafta ghanimah yang didapatkan.loso
gas mempersiapkan para juru dakwah-juga
fuga berdasarkan hadits bahwa Rasulullah memerintahkan untuk mengerahkan segala
saw. meminta bantuan Shafwan bin Umayah
daya upaya, tenaga, waktu, dan segala poten-
pada Perang Hunain. f uga oleh hadits bahwa Ra-
si yang dimiliki dalam rangka penyampaian
sulullah saw. memberitakan bahwa suatu saat
risalah tersebut. Allah SWT berfirman,
nanti kaum muslimin akan mengadakan perjan-
jian damai dengan Romawi dan semuanya akan
"... dan berjuanglah terhadap mereka de-
ikut berperang di belakang kaum muslimin. ngannya (Al-Qur'an) dengan (semangat) per-
Fuqaha sepakat bahwa boleh meminta juangan yang besor." (al-Furqan: 52)
bantuan kepada orang-orang munafik dan
orang-orang fasik karena Rasulullah saw. Rasulullah saw. mengirim para juru dak-
juga pernah meminta bantuan Abdullah bin wah ke seluruh penjuru sebagaimana yang

7046 5iro1, Ibni Hisyam,iilid I, hlm.489.


fia7 5iro1, Ibni Hisyam,lihd I, hIm.440.
1048 SuDul as-.Salam, jld.lV hlm. 50.
1049 Untuk lebih detailnya, lihat pada kaiian tentang
iihad. Akan tetapi, perlu digarisbawahi di sini bahwa otoritas kepemimpinan
dan panii pasukan tetap untuk kaum muslimin, bukan yang lainnya.
10s0 gp4suDawuddalamat-Marasil.Jtgaolehat-Tirmidzidariaz-Zuhridalambentukmursal.(LihatNailat-Awthar,jld,.VII,hlm.
223)
r0s1 Nail al-Awthar,ild,.Vll, hlm. 227 danhalaman berikutnya; Subul as-Salam, jld. IV hlm. 49; al-Bada'i',jld. Vll, hlm. l}l; Mughni
al-Muhtaj, jld. IV, hlm. 222; al-Bahr az-Zakhkhar, jld. V hlm. 389; asy-Sya'rani, al-Miizan, ild. II, hlm. 181; Ibnu Hubairah, al-
fsftoh, hlm.438.
Bagian V: FIQIH UMUM
JrLID 8
C-sr o
sudah kami jelaskan di bagian terdahulu' Al- orang) kalian, bukan pula untuk mengambil
Quian mengobarkan semangat kaum muk- harta benda kalian. Akan tetapi, aku meng-
minin untuk melaksanakan dakwah tersebut. utus mereka supaya mereka mengajari ka-
Allah SWT berfirman, lian tentang agama kalian dan Sunnah Nabi
kalian. Karena itu, barangsiapa di antara pe-
"Dan siapakah yang lebih baik perkataan- gawaiku itu melakukan perbuatan seperti itu
nya daripada orang yqng menyeru kepada terhadap seseorang, hendaklah ia melapor-
Allah dan mengerjakan kebaiikan dan berkata, kannya kepadaku. Aku akan mengqishash
'Sungguh, aku termasuk orang'orang muslim (menghukum pelaku dengan perbuatan yang
(yang berserah diri)?"' fFushshilat 33) sama seperti yang dilakukannya terhadap
korban) pegawaiku itu untuknya." Amr bin
Al-Qur;an bahkan menjadikan keba- al-Ash r.a. lalu berkata, "Seandainya ada se-
hagiaan dan keberuntungan di alam akhi- seorang men'ta'diib (menghukum, mendi-
rat diperuntukkan bagi para pendakwah siplinkan) sebagian warganya, apakah Anda
juga akan mengqishashnya?" Umar r.a. menja-
tersebut,
wab, "Ya, demi Zat Yang jiwaku berada dalam
genggaman-Nya, sungguh aku akan mengqi-
"Dan hendaklah di antara kamu ada sego-
shashnya. Aku melihat Rasulullah saw. mem-
longan orang yang menyeru kepada kebaiikan,
persilakan dirinya diqishash oleh orang yang
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mence'
pernah beliau perlakukan tidak baik."10s2
gah dari yang mungkar. Dan mereka itulah
Ibnu Qayyim mengatakan bahwa dakwah
orong-orong yang beruntttng." (Ali 'Imraan:
kepada Allah dan menyampaikan ajaran dari
104)
Rasul-Nya adalah syiar kelompok beliau yang
beruntung dan syiar para pengikut beliau dari
"Demi masa. Sungguh, manusia berada
seluruh alam, sebagaimana firman Allah,
dalam kerugian, kecuali orqng-orang yang ber'
iman dan mengerjakan kebaiikan serta saling
" Katakanlah (Muhammad),' Inilah i alanku,
menasihati untuk kebenaran dan saling me-
nasihati untuk kesabaran." (al-Ashr: 1-3)
aku dan orang-orang yang mengikutiku meng-
ojak (kamu) kepada Allah denganyakin, Maha-
suci Allah, dan aku tidaktermasuk orang-orang
Tugas dan kewajiban ad-Daulah al-
musyrik."' (Yusuf: 108)
Islomiyah dalam bidang ini juga merupakan
kewajiban pokok dan inti atas dasar per-
Di sana terdapat ayat lain yang menjelas-
timbangan bahwa waliyy al-amri memeran-
kan aspek wakil [khilafah) Rasulullah saw. kan kewaiiban dakwah bagi para pengikut
Rasulullah saw, baik pemimpin maupun indi-
dalam bidang ini, sebagaimana yang dilaku-
kan oleh Khulafa ar-Rasyidun dan pemim- vidu, karena pesan dalam ayat tersebut bersi-
pin-pemimpin setelah mereka. Dalam sebuah fat umum. Ayat tersebut adalah, "... Al-Quian
pidatonya, Umar bin Khaththab r.a. berkata, ini diwahyukan kepadaku agar dengan itu aku
"sesungguhnya, aku mengutus para pega- memberi peringatan kepadamu dan kepada
waiku bukan untuk memukuli kulit [orang- orang yang sampai (Al-Quian kepadanya)...."

70s2
hmi' al-llshul jld. IV hlm.467; Sirah'Ilmar lbnul Khaththab r.a., ild. I, hlm'226.
BagianV:FIQIHUMUM FIqLH ISLAM ,JILID 8

(al-An'aam: 19) Maksudnya, memberi per- o1 / . t ../

J- ii
d i/

ingatan kepadamu dan memberi peringatan l<.3 -Ji ./ .rr,ti"!Jr J>l r

kepada orang yang Al-Qur'an sampai kepada-


nya, baik orang Arab maupun non-Arab. fadi, 4'J."lt3u.,,r\u.:?
pemberian peringatan secara langsung itu "Tidak ada sesuatuyang digunakan beriba-
adalah kepada orangyang mendengar dan ke- dah kepada Allahyang lebih baik dari pemaham-
pada orang yang orang yang mendengar itu an yang mendalam (fiqih) tentang agomo.
sampai kepadanya. Hal ini ditegaskan oleh Sungguh, satu orang faqih jauh lebih berat bagi
sabda Rasulullah saw., setan daripada seribu ahli ibadah. Setiap se-
suatu memiliki tiang dan tiang agama adalah
fiqifi."tos+
a
q)),. J"tt t#J- ta c) Menangkis Tuduhan-Tuduhan dan
'+'a''; u jY*J"v Kesalahpahaman Para Musuh lslam
Di antara kewajiban terpenting waliyy al-
'Allah SWT mencerahkan orqng yang men- amri adalah menjaga agama dan akidah-aki-
dengar perkatoonku lalu mengingat dan me- dahnya, menjelaskan dan mengklarifikasi hal-
mahaminya lalu menyampaikannya kepada hal yang samar dan memunculkan kesalah
orang lain yang tidak mendengarnya. Ini ka- pahaman, memberikan jawaban terhadap ber-
rena berapa banyak pemilik fiqih (hafal dalil- bagai permasalahan, menangkis kebohongan-
dalilyong menjadi sumber pengambilan hukum kebohongan, dan menguak topeng kebid'ahan-
fiqih), namun ia bukan faqih (tidak memiliki ke- kebid'ahan, sebagaimana yang disebutkan
mampuan untuk memahami dan mengambil oleh al-Mawardi di dalam pembahasan sepu-
kesimpulan hukum fiqih dari dalil-dalil yang di- tar tugas dan kewajiban-kewajiban imam yang
hafalnya itu). Berapa banyak pemilik fiqih me- telah kami jelaskan di bagian terdahulu.
nyampaikannya kepada orang yang lebih faqih Caranya adalah dengan mempersiapkan
darinyo."los3 para ulama yang memiliki kapabilitas dan me-
nyebarkan para juru dakwah di negeri-negeri
Tirgas dan fungsi krusial seorang faqih Islam sebagai bentuk pelaksanaan tugas yang
tergambar dalam dakwah dan tablig berda- hukumnya fardhu kifayah. Imam an-Nawawi
sarkan sebuah pemahaman dan pengertian dalam kitab ol-Minhaaj mengatakan bahwa
yang mendalam. Oleh karena itu, Rasulullah di antara hal yang hukumnya fardhu kifayah
saw. bersabda, adalah menegakkan hujah-hujah ilmiah,ross
memberikan jawaban terhadap berbagai ke-

*lt q.gteJ#i:? lir-r* U


musykilan dan kejanggalan-kejanggalan me-
^ur:; nyangkut masalah agama, serta menangkis

10s3 lni adalah sebuah hadits mutawatir yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan para pemilik kitab-kitab hadits as-Sunon dari
Abdullah bin Mas'ud r.a. dan yang lainnya. (Lihatal-?llamah Ja'far al-Hasani al-Kattani, an-Nazhm al-Mutanatsirmin al-Hadits
al-Mutawatir.
10sa HR ath-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Awsath dan al-Baihaqi dalam Syu'ab al-lman dari Abu Hurairah r.a. (Lihat Fath al-Kabir)
1055 Yaitr, bukti dan dalil-dalil pasti yang menunjukkan pengukuhan Sang Pencipta, sifat-sifat waiib-Nya, dan sifat-sifat mulra!
Nya, luga pengukuhan kenabian, kebenaran para nabi, hal-hal yang dibawa oleh syara', seperti hisab, hari akhir, timbangan
amal, dan sebagainya.
frLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

berbagai tuduhan dan kesalahpahaman.l0s6 7. CAKUPAN KEI<EBALAN DAN


Pen-syarh kitab al-Minhaaj menambahkan KEISTI M EWAAN DI PLOMATI K
bahwa sekarang bid'ah sudah bertebaran di Cakupan kekebalan dan keistimewaan
mana-mana dan sama sekalitidakboleh dibiar- diplomatik yang dikukuhkan untuk negara
kan melakukan perusakan. Karena itu, sudah berdasarkan aturan-aturan kebiasaan, etika
menjadi keharusan untuk mempersiapkan pergaulan, prinsip-prinsip, dan moral Islam
hal-hal yang bisa digunakan untuk mengajak adalah sebagai berikut.
dan menyerukan kepada Allah (dakwah) ser-
ta memberikan jawaban terhadap tuduhan
dan kesalahpahaman sehingga menyibukkan
a. Personalltas Negara

diri dengan dalil-dalil logika dan rasional ser- Tidak boleh mengganggu urusan-urusan
ta menangkis tuduhan dan kesalahpahaman negara lain yang nonmuslim selama negara
termasuk fardhu kifayah. itu tidak melakukan berbagai bentuk ganggu-
an terhadap kaum muslimin. Tidak boleh juga
mengganggu negeri mereka atau kemaslahat-
E. BERBAGA! KEKEBAIAN DAN
an dan kepentingan-kepentingan mereka. Ini
KEISTIMEWAAN DIPLOMATIK YANG
karena perang hanya terhadap orang yang
DIMILIK! NEGARA
memerangi kita dan tidak ada permusuhan
Yang dimaksud dengan kekebalan (al-ha- kecuali terhadap orang-orang yang berlaku
shaanah) adalah menghormati personalitas zalim.losT Allah SWT berfirman,
lsyakhshiyyah) suatu negara dan hal-hal yang
menjadi bagian darinya, tidak melakukan ben- "Dan perangilah di jalan Atiah orang-
tuk-bentuk gangguan terhadap salah satu per- orang yang memerangi kamu, tetapi iangan
wakilannya, tidak menundukkannya kepada melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyu-
yurisdiksi negara-negara lain [kekebalan yuris- kai orong-orang yong melampaui batas." (al'
diksional/kekebalan diplomatik), serta mem- Baqarah: 190)
bebaskannya dari pajak personal langsung.
Dasar yang menjadi landasan kekebalan Prinsip asal hubungan kaum muslimin
adalah menghormati kedaulatan negara-ne- dengan kaum nonmuslim adalah damai, bu-
gara. Kekebalan sudah ada sejak dahulu se- kan perang.loss
belum munculnya negara modern. Kekebalan Personalitas negara nonmuslim di dalam
tersebut bersandarkan kepada etika dan tata wilayah teritorialnya atau salah satu perwa-
cara kesopanan pergaulan (mujaamaloh). kilannya tidak tunduk kepada hukum Islam
Pada masa sekarang, kekebalan bersandar- atau sistem perpajakan karena ad-Daulah
kan kepada aturan-aturan hukum internasio- al-Islamiyah tidak memiliki kewenangan dan
nal dan konvensi internasional. otoritas atas Dar al-Harb.
Kajian ini terdiri atas dua subtema seba- Adapun jika ada seorang kepala pemerin-
gai berikut. tahan negara asinglose atau salah satu stafnya

70s6 Mughni al-Muhtaj,ild..lV hlm. 210.


1057 lbnu Taimiah, Risa/aru al-Qitat,ild.l, hlm. 118; lbnu al-Qayyim,Zad al-Ma'ad,ild. Il, hlm' 58'
10sB Lihat pada kaiian tentang
iihad.
10s9 Nega.a"sing(ad-dautahat-ajnabiyyah)adalahnegarayangmemusuhiyangwilayahteritorialnyaberadadikawasandaral-harb.
Adapun sesama negara-negara Islam maka antara satu dan yang lainnya tidak dianggap sebagai negara asing bagi yang lainnya.
Bagian V: FIQIH UMUM FIQIH ISLAM,ILID 8

berada di negeri Islam, syariat Islam diterap- yang dilakukannya. fika kapal atau pesawat
kan terhadapnya dan mereka tunduk kepada terbang itu melakukan suatu pelanggaran di
hukum Islam. Hal ini berbeda dengan kon- Dar al-lslam, ia harus tunduk kepada hukum
vensi internasional yang berlaku sekarang. pengadilan Islam.
Ini karena syariat tidak membedakan anta-
ra pemimpin dan rakyat. Warga musta'man c. Perwakllan, Agen, Organisasi, dan
dengan dirinya masuk ke negeri kita, berar- Lembaga-Lembaga
ti ia telah berkomitmen untuk mematuhi hu-
Ketentuan di atas juga diterapkan ter-
kum-hukum Islam. Tidak ada larangan untuk
hadap perwakilan, agen, organisasi, dan lem-
mempidanakan nonmuslim yang melakukan
baga-lembaga asing, seperti kantor-kantor
suatu tindak kriminal di wilayah Dar al-lslam.
agen penerbangan asing, institusi-institusi
Ini karena keadilan adalah asas hukum dalam
pendidikan asing, rumah sakit asing, utus-
syariat meskipun terhadap musuh. Adapun
an dan delegasi-delegasi pendidikan asing,
adanya kekhawatiran bahwa tuduhan yang
pusat-pusat riset ilmiah asing, perusahaan-
didakwakan bisa diiadikan sebagai sara-
perusahaan investasi asing, dan sebagainya
na untuk melakukan tekanan dan intimida-
berupa lembaga-lembaga yang memiliki ke-
si, itu adalah kekhawatiran yang tidak pada
manfaatan umum karena sifatnya yang me-
tempatnya karena sebenarnya di sana ma-
nyangkut masalah keagamaan, ilmu penge-
sih ada sarana-sarana Iain untuk melakukan
tahuan, humanisme, atau olahraga yang
tekanan dan intimidasi yang lebih cepat dan
didirikan di suatu wilayah negeri Islam.
lebih efuktif daripada dakwaan.1060 Hanya
saja, Imam Abu Hanifah berpandangan ba-
hwa orang musta'mon tidak dipidanakan dan d. Unlt-Unlt Polltlk
dihukum di Dar al-lslam jika kasus kriminal Seperti kantor dan delegasi-delegasi po-
yang dilakukannya itu menyangkut hak-hak litik, menteri luar negeri, delegasi-delegasi
publik. Adapun jika kasus kriminalnya meny- dagang, serta wakil-wakil administrasi dan
angkut hak individu, ia bisa dihukum di Dar kepentingan-kepentingan asing, semua itu
al-lslam.ro61 Karena itu, jika seorang kepala memiliki kekebalan personal dan keuangan
negara asing itu tidak melakukan tindak kri- dalam batas-batas ketentuan di atas.
minal di wilayah Dar al-lslam, ia berada dalam
jaminan keamanan, tidak boleh mengganggu e. Kedutaan Besar
diri pribadinya, hartanya, keluarganya, para
Markas kedutaan besar asing memiliki
pengikutnya atau stafnya.
kekebalan yang sama dengan kekebalan para
delegasi dan duta besar. Adapun kedutaan be-
b. Kapal dan Pesawat Terbang sar Islam dan para stafnya sama sekali tidak
Kapal dan pesawat terbang asing menda- dianggap sebagai musta'man di negeri Islam,
patkan jaminan keamanan di Dar al-Islam se- tetapi hukum-hukum yang diterapkan ter-
lama tidak ada kejadian-kejadian pelanggaran hadap kaum muslimin yang tinggal di Dor al-

1060 At-Tasyri'al-Jina'i at-lslami,


ild. l, hlm. 323-325.
1061 Untuk mengetahui lebih detail seputar tema ini, lihat di Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, Dar al-lslam
wa Dar al-Harb wo at-Tamtsil
as-Slyasi.
Bagian V: RQIH UMUM

Islam juga diterapkan terhadap kedutaan be- gangan atau industri, atau ia memiliki aset-
sar Islam dan para stafnya. aset kepemilikan khusus di wilayah Dar al-
Islam, aktivitas perdagangan dan industri
2. MACAM-MACAM KEKEBALAN DAN
atau kepemilikan khususnya itu bisa ditun-
KE'STI M EWAAN DI PLOMATI K
dukkan kepada sistem perpajakan yang dite-
rapkan terhadap seluruh warga negara, atas
Negara asing, perwakilannya, dan hal-
dasar pertimbangan bahwa dalam hal ini
hal yang menjadi bagian darinya memiliki
personalitas maknawi negara yang menun-
kekebalan yang sama seperti yang dimiliki
tut berbagai bentuk keistimewaan khusus
para delegasi dan duta besar, yaitu kekebalan
dengan maksud kerja sama di ladang interna-
personal dan keuangan. Kekebalan personal
sional adalah tidak terwakili. Ini juga karena
berarti tidak boleh mengganggu diri pribadi,
pembebasan pajak dalam Islam adalah dikem-
anggota keluarga, para pembantu dan staf-
balikan kepada penilaian dan keputusan
nya berdasarkan jaminan keamanan dan per-
waliyy al-amri sebagaimana yang sudah per-
lindungan. Kekebalan keuangan berarti aset-
nah disinggung di atas. fuga, prinsip asalnya
aset kekayaan milik negara-negara asing yang
bahwa hukum sifatnya adalah umum dalam
berada di Dar al-lslam yang digunakan untuk
hal pemberlakuannya.
tujuan-tujuan umum tidak tunduk kepada sis-
tem perpajakan. Ini karena penentuan wajib
pajak tunduk kepada ketentuan dan estimasi 2. Ketika negan yanElbercangilQtan
waliyy al-amri sehingga ia bisa menetapkan menyetului untuk menanggatkan
siapa dan apa saja yang terkena wajib pajak keke bal a n da n ke I sti mewaan
dan yang tidak. dtplomatiknya.
Adapun kekebalan terhadap hukum Begitu juga ketika negara yang bersang-
pengadilan [kekebalan yurisdiksional), pan- kutan menyetujui atau menerima aset-aset
dangan Islam tentang hal ini berbeda dengan kekayaan dan aktivitas-aktivitasnya di Dar al'
ketentuan dan aturan-aturan hukum kebia- lslam ditundukkan kepada sistem perpajakan
saan internasional yang berlaku. Menurut setempat, sudah tentu kekebalan di atas tidak
Islam, warga negara asing tetap tercakup ke berlaku lagi. Hal ini atas dasar pertimbangan
dalam penerapan hukum syariat, dengan kata bahwa di sini sudah ada kerelaan dan persetu-
lain, ia tetap tunduk kepada hukum pengadil- juan yang pada prinsipnya kerelaan dan per-
an setempat. setujuan memang merupakan syarat dalam
setiap kesepakatan, sehingga sekiranya ke-
tika sudah ada kerelaan dan persetujuan, su-
Pengecualian-Pengecualaan
dah tidak ada lagi yang diperselisihkan.
Kekebalan di atas terkadang tidak ber-
laku dalam beberapa kasus sebagai bentuk
pengecualian, yaitu sebagai berikut. F. PERUBAHAN KONDIS! A'I"AULAH AL.
ISLAM IYAH, HILANGNY A ATLDAUIAH
AL-[S[AM tvAil DAN KONSEKUENS!-
7. Kegiatan pedagAngan dan kepemilikan
KONSEKUENSINYA
khusus.
Terkadang terjadi perubahan-perubahan
Apabila ada negara asing melakukan pada ad-Daulah al-Islamiyah, sama seperti ne-
suatu aktivitas khusus dalam bidang perda-
gara-negara lain. Dengan begitu, perubahan-
Bagian V: FIQIH UMUM IsLAM IrLrD 8

perubahan itu berpengaruh terhadap kon- bisa dicapai melalui jalur pemaksaan. Arti-
struksi politik dan wilayah teritorialnya, nya, sebagaimana yang dikatakan oleh ad-
namun wujud asalnya masih tetap eksis ber- Dahlawi,1062 kekuasaan dan otoritas atas
ada di tangan kekuasaan kaum muslimin. orang-orang yang didapatkan oleh seseorang
Terkadang negara kehilangan sebagian wi- yang memenuhi spesifikasi dan syarat-sya-
layahnya, ada kalanya hilangnya sebagian rat sebagai imam, sebagaimana yang dilaku-
wilayahnya itu hanya bersifat sebagian saja, kan oleh para khalifah setelah Khulafa ar-
atau ada kalanya bersifat keseluruhan karena Rasyidun. fika yang mendapatkan kekuasaan
adanya tindakan penyerobotan oleh musuh dan otoritas itu adalah seseorang yang tidak
terhadap sebagian dari tanahnya (aneksasi) memenuhi spesifikasi dan syarat-syarat seba-
atau diduduki secara paksa. Hal ini akan di- gai imam, tidakboleh lantas cepat-cepat rrntuk
kaji dalam dua sub tema berikut ini. mencopot dan menggulingkannya. Ini kare-
na pencopotan dan penggulingan terhadap-
7.. PERUBAHAN KONDISI AD.DAULAH AL. nya biasanya tidak bisa dilakukan kecuali
,SIAMIYAH dengan menempuh jalur kekerasan, perang,
dan teror, dan hal itu tentunya mengandung
Perubahan keadaan negara ada dua ma-
mafsadat yang jauh lebih berat dibandingkan
cam, yaitu sebagai berikut.
kemaslahatan yang sedang berjalan. Suatu
ketika, Rasulullah saw. ditanya tentang pe-
a. Perubahan pada Wulud atau Bentuk mimpin yang seperti itu (tidak memenuhi sya-
Tatanan Politik dalam Negerl rat-syarat sebagai pemimpin), 'Apakah kami
Terkadang terjadi suatu perubahan pada boleh menentang dan memeranginya?" Beliau
sistem pemerintahan internal atau konstruk- menjawab, "Tidak,selama mereka masih mene-
si konstitusi ad-Daulah al-lslamiyah, namun gakkan shalat di tengah-tengah kalion." Beliau
wujud personalitas negara masih tetap ada bersabda, "Kecuali jika kamu melihat adanya
dan berbagai komitmen yang dibuatnya ber- kekafiran yang jelas yang kamu memiliki da-
kaitan dengan negara-negara lain tetap ber- lil dan buktinya dari Allah (dari Al-Qufan dan
jalan. Perubahan ini bisa terjadi karena salah Sunnah) bahwa itu memang benar-benar suatu
satu dari tiga hal berikut ini. kekufuran."1063

7) Kudeta 2) Perang Saudara


Kudeta adalah perebutan kekuasaan pe- Terkadang ada dua golongan dari kaum
merintahan dan pengusiran para pemimpin muslimin berkonflik lalu salah satunya ber-
pemerintahan sebelumnya yang dilakukan hasil menang sehingga kekuasaan dan kepe-
oleh suatu kelompok bersenjata yang memi- mimpinan tertinggi pun berada di tangan me-
liki kekuatan dan pertahanan. Pada kajian reka melalui kekerasan dan paksaan, sama
seputar pengakuan terhadap suatu negara, seperti yang terjadi pada kasus kudeta di
kami telah menyinggung bahwa sebagai ka- atas.
sus pengecualian, kepemimpinan terkadang

7062 Huiiatullah at-Balighah, jld. II, htm. 111.


1063 Syarh Shahih Mustim,ild,.XII, hlm. 243.
FIQ.IH ISLAM JIL BagianV:FIQIHUMUM

3) Revolusi zetb \) #
Revolusi berbeda dengan kudeta. Ini ka- "Patuh dan taatmeniadi kewaiiban seorang
rena kudeta biasanya muncul dari dalam tu- muslim di dalam apa yang ia senangi dan yang
buh angkatan berseni4ta atau militer. Adapun
tidak ia senangi selama ia tidak diperintahkan
revolusi, skalanya lebih luas karena revolusi kepada kemaksiatan. Jika ia diperintahkan ke-
adalah sebuah gerakan rakyat yang tumbuh pada kemaksiatan, tidak boleh ado kepatuhan
dari sebuah kebencian terhadap pemimpin. dan ketaatan.'106s
Fuqaha Islam memperbolehkan untuk mela-
kukan perlawanan kepada pemimpin dalam
Landasan prinsip revolusi adalah kaidah
beberapa kasus.106a Ad-Dahlawi, sebagai tam-
atau hadits,
bahan pernyataannya di atas, mengatakan
bahwa secara garis besar, apabila ada seorang
khalifah telah kafir karena mengingkari sa-
lah satu ajaran agama Islam yang sudah men-
4,At#€i$.*'t i
"Tidak ada ketaatan kepada makhluk di
jadi keniscayaan (ma'luum min ad-diin bi adh' dalam kemaksiatan kepada Sang Khaliq."ro66
dharuurah), boleh memeranginya, bahkan
wajib. Adapun jika tidak seperti itu, tidak bo- b. Perubahan pada Ruang LingkuP
leh memeranginya. Ini karena ketika ia telah Wilayah Teritorial
kafir, berarti kemaslahatan pengangkatan-
Perubahan-perubahan yang terjadi pada
nya sebagai pemimpin telah hilang, bahkan
wilayah teritorial negara yang selaniutnya
ia merupakan sumber mafsadat yang meng-
berimplikasi pada bertambah luas atau ber-
ancam masyarakat sehingga memeranginya
kurangnya wilayah teritorial, ada kalanya itu
berubah menjadi bagian dari jihad fi sabilil-
menyangkut tanah mubah [tidak berpemilik)
lah. Rasulullah saw. bersabda,
yang tidak terkait dengan negara lain atau

;i,* & p*tir ,pt


[:rr i;ti;tt ada kalanya menyangkut wilayah teritorial
negara lain dengan perang dan sebagainya.

^*x _ft oP ^?*)';i ,il )! ;f,


oit 6
cc,
Ji ,z

1064 1.r.Zaid memiliki pandangan untuk melakukan perlawanan dan pemberontakan terhadap para imam yang iahat untuk
mengajak bergabung kepada imam yang memimpin pemberontakan itu, sebagaimana yang pernah ia lakukan di Kufah, di
mana waktu itu ia melakukan pemberontakan pada masa Hisyam bin Abdil Malik, (Lihat Dr. Ali Hasan Abdul Qadir, Tarikhu
al-Fiqhil Islami, hlm. 183)
ro6s Huiiatultoh al-Batighah,ild. II, hlm. L12. f ika diperhatikan, dalam penyebutan hadits ini, ada kalimat yang didahulukan dan di-
akhirkan oleh ad-Dahlawi. Ini karena redaksi hadits ini yang diriwayatkan oleh al-Bukhari, at-Tirmidzi, Abu Dawud, dan an-Nasa'i
dariAbdullahbinumarr.a.adalah, L\b\t-t:->\f i4li';ty'*-;)"i'01\y,;j"-;1C;.L$:ft'r3t-rlr,J'r;;
"seorang muslim wajib patuh dan taat di dalam apa yang ia senangi atau ia benci kecuali iika ia diperintahkan kepada kemaksia-
tan. Ini karena i tu, jika ia diperintahkan kepada kemaksiatan, tidak boleh ada kepatuhan dan ketaatan." (LlhatJami' al-Ushul' ild.
lV hlm. 454; Syarh Muslim,ild. XII, hlm. 226)
1066 gp g1rr"d dan al-Hakim dari lmran bin Hushain r.a. Hadits ini iuga diriwayatkan oleh Abu Dawud dan an-Nasa'i dari Ali bin
Abi Thalib r.a. dengan redaksi, -r{t €LrLStQar*i: ,s!.r-\ L\b\ "Tidakada ketaatan kepada seorang pun di dalam ke-
maksiatan kepada Allah. Ketaatan hanyalah di dalam kebajikan."
Hadits ini luga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Anas r.a. dengan redaksi, n c* ;.J aJ i;tt 1 "Tidak ada ketaatan kepada
orang yong tidak toat kepada Allah!' (Lihat Syarh Muslim, lld. XII ,h|m.227; Faidhul Qadir; Fath al-Qadir)
BagianV:FIQIHUMUM IsLAM IrLID 8

7) Perubahan Wlayah Terltorlal yang perti tanah mati dan badi ^-^ng yang ting-
Tidak Menyang;kut Wtlayah Terltorlal gal di sampingnya boleh melindunginya dan
Negara laln melakukan aktivitas pertanian di atasnya
Perubahan wilayah teritorial ini adakala-
jika hal itu tidak mengganggu dan merugi-
nya dengan munculnya suatu tambahan atau kan orang lain. Adapun jika mengganggu dan
dengan menguasai tanah mubah. merugikan orang lain, tidak boleh. Ia boleh
memanfaatkan dan mengelola pulau-pulau
itu dengan ketentuan harus dengan izin dari
a) Perubahan dengan munculnya
imam.1068 Hal ini sesuai dengan tuntutan
tambahan.1067
Sunnah,
Tambahan ini bisa bersifat alamiah de-
ngan munculnya pulau-pulau baru di tengah-
tengah wilayah perairannya, di tengah sungai
{';tVil'*pc tL,i; U
"Barangsiapa yqng lebih dulu sampai ke-
besarnya, atau karena semakin tingginya
tumpukan-tumpukan endapan lumpur di pada sesuatu yang belum ada seorang mus-
muara sungai-sungai di sekitar kawasan pe- lim yang mendahuluinya maka sesuatu itu
sisir negara atau delta yang terbentuk di mua- miliknyo."lo6e

ra sungai (accesie). Ada kalanya tambahan


ini bersifat buatan dengan cara melakukan Ibnu Najim menetapkan status mubah
pengurukan pada wilayah sungai atau laut untuk sungai yang tidak diketahui statusnya
teritorialny a (inn ova si on), seperti j ika negara apakah sungai itu masih berstatus sungai mu-
membangun perintang pantai (pemecah om- bah atau sudah berstatus berpemilik. Hal ini
bak) untuk membendung ombak di wilayah berdasarkan kaidah "al-ashlu fi al-asyyaa'i
laut teritorialnya atau mendirikan fasilitas al-ibaahah" (hukum asal sesuatu adalah
dan instalasi-instalasi pelabuhannya. mubah).1070

fika itu terjadi di wilayah Dar al-Islam,


tambahan itu menjadi bagian dari wilayah b) Perubahan dengan cara menguasai (aI-
Dar al-lslam. Ini karena status tambahan itu lstllladllo71 tanah mubah (occupatie).
sama seperti status tanah mubah. Hal ini di- Ad-Daulah al-lslamiyah boleh menguasai
nyatakan oleh Abu Yusuf dalam kitabnya, al- secara nyata atas suatu tanah mubah yang
Kharaaj ketika membicarakan tentang pulau- tidak berada di bawah wewenang dan otori-
pulau yang terbentuk di sekitar sungai Tigris tas negara lain melalui tangan-tangan para
dan Eufrat karena penyusutan debit air. Ia pegawai, gubernu4 dan wali kotanya. Ini ka-
mengatakan bahwa pulau-pulau itu sama se- rena barangsiapa menguasai suatu harta

1067 Tambaha n (al-idhafah)-menurut hukum internasional-bermakna tambahan-tambahan


alamiah yang terjadi pada wilayah
teritorial suatu Negara, yang kemunculan tambahan-tambahan itu tanpa membutuhkan suatu tindakan atau prosedur khu-
sus untuk memasukkannya ke dalam cakupan wilayah otoritas jurisdiksinya. (Lihat Dr. Hafizh Ghanim , Mabadi'al-Qanun ad-
Daulr, hlm.330)
1068 At-Kharai,hlm. 91 dan halaman berikutnya.
1069 gp46uDawuddanadh-Dhiya'dariUmmuJanub.Takhrijhaditsinisudahpernahdisebutkandibagianterdahulu.
1070 16n, Naiim, al-Asybah wa an-Nazha'ir, jld. I, hlm. 97.
1071 Menguasai (al-istila') menurut pengertian hukum internasional adalah negara memasukkan
suatu wilayah yang tidak ber-
ada di bawah wewenang dan otoritas negara lain ke dalam kekuasannya dengan maksud untuk memberlakukan berbagai
kewenangan dan otoritasnya terhadap wilayah tersebut. (Lihat Dr. Hafizh Ghanim, Mabadi'al-Qanun ad-Dauli,hlm. 330)
FIQLH ISLAM JrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

mubah 1r?ng o"autrsnya tidak milik siapa pun geri dari statusnya sebagai negeri masyarakat
maka harta itu menjadi miliknya, sama seper- harbi (Dar al-Harb) menjadi bagian dati Dar
ti orang yang menguasai kayu bakac rerum- al-lslam, ada kalanya karena penduduknya
putan, dan binatang buruan.1o72 memeluk Islam atau karena mereka mene-
rima akad dzimmah (menjadi warga negara
dzimmfl. Termasuk di antaranya adalah tanah
2) Perubahan yang Menyangllwt Wtlayah
yang dikuasai oleh kaum muslimin secara da-
Terltorial Negan Laln
mai atas dasar ketentuan bahwa kepemilikan
Perubahan ini bisa terjadi melalui salah
tanahnya itu adalah untuk kaum muslimin, se-
satu dari tiga hal berikut ini.
hingga dengan begitu, status tanah itu adalah
wakaf (untuk kepentingan umum kaum mus-
a) Melalui perianiian limin) sebagai bagian dari Dar ol-Islam.ro7a
Suatu perjanjian damai atau suatu kesepa- Termasuk dari bagian ini adalah kasus-kasus
katan yang eksplisit maupun implisit adalah se- pelepasan wilayah (at'tanaazul, cessie),107s
buah prinsip yang diakui dalam Islam, baik itu pertukaran secara barter antara tanah dan
pada keadaan damai maupun pada keadaan tanah, atau melalui transaksi jual beli dengan
perang. Perjanjian damai atau kesepakatan ini imbalan tertentu, atau melalui referendum
merupakan salah satu kewenangan dan otoritas yang muncul dari hak rakyat untuk menentu-
imam al-a'zham (pemimpin tertinggi, khalifah) kan nasibnya sendiri secara bebas. Hanya saja,
yang menjadi wakil Rasulullah saw Tindakan kasus referendum sangat langka terjadi karena
dan langkah yang dilakukan oleh Rasulullah bangsa muslim telah memberikan mandat ke-
saw dalam masalah ini dinilai sebagai lang- pada kepala pemerintahan yang mereka pilih
kah kebijakan beliau dalam kapasitasnya seba- untuk melakukan apa yang menurut penilaian
gai pemimpin dan bersifat politis, bukan tablig dan pandangannya bisa mewujudkan keadilan
[penyampaian ajaran) dan fatwa [bukan dalam dan kemaslahatan umum.1076
kapasitas beliau sebagai rasul dan nabi).1073 De-
ngan kata lain, dalam kapasitas beliau sebagai b) Melalul lalur kedaluwarsa (af-
pemimpin umat, bukan sebagai rasul dan nabi. taqaaduml.LoTT
Dengan adanya perjanjian damai, bisa Secara umum, kekedaluwarsaan tidak
terjadi perubahan sifat dan status suatu ne- dianggap sebagai salah satu sebab yang sah

7072 44o6o'i,, jld. VII, hlm. 128.


1073 Al-qarafi at-Furuq,ild.l, hlm. 207.
,
1074 Al-Mawar di, al-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 123; Abu Ya'la, at-Ahkam as-Sulthaniyyah, hlm. 132. (Lihat iuga Prof. Dr. Wahbah
az-Zrrhaili, A mw a I a l - Harbiyy in)
1075 At-tanazul
fcessie) yaitu suatu negara melepas suatu bagian dari wilayah teritorialnya akibat dari suatu
perianjian atau kese-
pakatan internasional atau suatu statemen dari negara yang bersangkutan'
1076 Al-Ma*r.di dalam kitab at-Ahkom as-Sulthaniyyah, hlm. 45 mengatakan bahwa kewajiban rakyat terhadap amirnya ada em-
pat. Salah satunya adalah kewaiiban untuk patuh kepadanya dan masuk ke dalam otoritas dan wewenang kepemimpinan-
nya karena otoritas dan wewenang kepemimpinan amir terhadap mereka telah terbentuk sehingga rakyat iuga harus patuh.
Kedua, memasrahkan urusan kepada pandangan dan pendapatnya serta menyandarkannya kepada pengaturan kebijakan-
nya supaya tidak terjadi perselisihan pendapat di antara mereka karena iika teriadi perselisihan pendapat, hal itu akan mem-
buat mereka terpecah dan kesatuan mereka meniadi retak'
1077 Kedaluwarsa(at-taqadum) dalam istilah para pakar hukum adalah mendapatkan suatu wilayah melalui cara menialankan
suatu bentuk kewenangan dan otoritas terhadap wilayah itu secara terus-menerus tanpa ada yang mempermasalahkannya
dalam kurun waktu tertentu yang sudah cukup untuk memunculkan suatu persepsi.bahwa kondisi yang ada sesuai dengan
hukum perundang-undangan. (Lihat Dr. Hafizh Ghanim, Mabadi'al-Qanun ad-Dauli,hlm. 332)
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM JILID 8

dalam mendapatkan suatu kepemilikan atau saan atau kedaulatan. Hanya saja, hilangnya
hak (karena seseorangtidak boleh mengambil unsur penduduk karena eksodus atau benca-
harta orang lain tanpa sebab dan alasan yang na alam, atau lenyapnya unsurwilayah terito-
legal menurut syara'). Akan tetapi, itu hanya rial akibat fenomena alam seperti gempa atau
sebagai faktor penghalang bagi hakim untuk banjir bandang itu sangat langka terjadi. Yang
menerima klaim hak milik, dalam rangka me- biasanya terjadi adalah lenyapnya negara ka-
melihara prinsip stabilitas dan kepastian sta- rena hilangnya unsur kedaulatan dan kemer-
tus hak serta menghindari berbagai kendala dekaan dengan bergabung dengan negara
pembuktian yang dimunculkan dan sebagai- lain (fusi), dengan protektorat (al- himoayah),
nya. fangka waktu kedaluwarsa menyang- mandat (intidaob), atau trustee (wishaayah).
kut aset-aset umum yang menyebabkan tidak Secara garis besar, bandingan tema ini dalam
diterimanya klaim hak adalah 36 tahun.1078 fiqih Islam adalah kajian tentang perubahan
Prinsip ini mungkin bisa diterapkan dalam sifat dan status ad-daar (kawasan) dari Dar
bidang hubungan internasional. al-lslam menjadi Dar al-Harb. Dalam hal ini,
fuqaha berbeda pendapat.
c) Melalui penaklukan (al-fathl ketika ada Imam Abu Hanifah dan ulama Zaidiah
sebab dan motifnya (Jihad). mengatakan bahwa perubahan status sua-
tu kawasan dari Dar al-lslam menjadi Dar al-
Penaklukan (al-fath) adalah menguasai
Harb tidak bisa terjadi kecuali jika telah me-
secara paksa suatu wilayah negara lain.
menuhi tiga syarat berikut.
Penaklukan itu disyariatkan dalam Islam jika
memang ditemukan adanya alasan pembenar
a) Munculnya hukum-hukum kafir di dalam-
yang diakui oleh syara' untuk melakukan- nya dan hanya hukum-hukum kafir itulah
yang berlaku efektif di dalamnya.
nya, yaitu menolak gangguan dan serangan,
bukannya untuk mengalahkan dan mengua- b) Berdekatan dengan Darul Kufr atau Dar
sai, juga bukan karena alasan perbedaan aga- al-Harb.
ma atau untuk mengeskploitasi dan menjajah c) Tidak ada seorang penduduk muslim dan
atau untuk menancapkan suatu bentuk apa tidak pula penduduk dzimmi yang masih
pun dari bentuk-bentuk pengeksploitasian memiliki jaminan keamanan berdasar-
dan penjajahan, bukan pula untuk melakukan kan jaminan keamanan sebelumnya se-
diskriminasi rasialisme yang sampai seka- belum orang-orang kafir mengambil alih
rang masih ada di sebagian negara modern. kekuasaan, tetapi jaminan keamanan dan
menetap tergantung pada sebuah kekua-
saan dan otoritas non-lslam.
2. LENYAPNYA AD.DAULAH AL.ISLAMIYAH

Negara bisa musnah atau lenyap karena Sementara itu, kedua rekan Imam Abu
kehilangan salah satu dari tiga komponen Hanifah [Abu Yusuf dan Muhammad) dan
pokok atau unsur pembentuk sebuah negara jumhur fuqaha mengatakan bahwa berubah-
yang telah disebutkan di bagian terdahulu, nya sifat dan status kawasan dari Dar al-lslam
yaitu penduduk, wilayah teritorial, dan kekua- menjadi Dar al-Harb cukup hanya dengan

1078 ;1611 ad-Durr al-Mukhtarwa Radd at-Muhtaa jld. IV, hlm. 356 dan halaman berikutnya; Ustadz Zaid al-Abyani, Mudzakkirah
'an al-Mu'amalat, hlm. 17 dan halaman berikutnya; Ustadz az-Zarqa', al-Madkhal al-Fiqhi al-Amm, hlm. 102; Ustadz az-Zarqi ,
al-Madkhal ila Nazhariyyati al-lltizom al-'Ammah fi al-Fiqh al-lslami, hlm. 155.
ISLAM 8 Bagianv:FIQIHUMUM

'ILID
diberlakukannya hukum-hukum syirik di hukum-hukum syariat masih berlaku efektif
dalamnya.loTe di sana dan hakimnya juga hakim muslim mes-
Hal ini menunjukkan bahwa lenyapnya kipun yang menunjuk dan mengangkat ada-
ad-Daulah al-lslamiyah bisa terjadi dengan hi- lah kekuasaan non-lslam.
langnya kedaulatan dan supremasi hukum-
hukum dan kekuasaan Islam, dan inilah yang b. Hllang Sebaglan
biasanya terjadi sebagaimana yang sudah Terkadang negara mengalami kehilangan
pernah kami isyaratkan di atas.
sebagian dari wilayahnya akibat terbaginya
Lenyapnya negara atau berpindahnya ne- kekuasaan dan melepaskan diri lalu berga-
gara ke tangan lain atau hancurnya negara bung kepada kekuasaan negara lain. Hal ini
ada dua macam. bertentangan dengan prinsip pokok yang di-
tetapkan dalam Islam, yaitu kesatuan kekua-
a. Hllang Total saan atau kedaulatan di seluruh wilayah teri-
Terkadang negara lenyap secara total dan torial Dar al-lslam, sebagaimana yang sudah
keseluruhan karena hilangnya salah satu dari pernah kami jelaskan di bagian terdahulu
ketiga elemen pokoknya yang telah disebut- pada pembahasan tentang unsur atau sifat
kan di atas. Hal ini ada kalanya bisa terjadi kedaulatan. Hilang secara sebagian ini tidak
atas keinginan sendiri, seperti negara-negara berimplikasi terhapusnya personalitas nega-
Islam yang terepecah-pecah mencapai sebuah ra berbeda dengan kasus hilangnya negara
kesepakatan untuk mendirikan sebuah kesa- secara total dan keseluruhan di atas. Akan te-
tuan politik di antara mereka [dengan mele- tapi, implikasinya hanya sebatas berpindah-
bur, bergabung, atau dengan federasi), atau nya bagian dari wilayah teritorialnya ke ne-
ada kalanya dengan pemaksaan seperti ter- gara lain.
pecah atau memisahkan diri, seperti Daulah Tentang bagaimana posisi dan sikap ke-
Umawiyah di Andalusia yang memisahkan kuasaan asal atau tertinggi [pemerintahan
diri dari Kekhilafahan Abbasiyah di Baghdad, pusat atau tertinggi, imamah, khilafah, atau
atau dengan penaklukan, penguasaan, atau yang semakna dengannya) terhadap wilayah
dengan menyatu yang terjadi dengan paksaan. yang melepaskan diri bisa diketahui dalam
Lenyapnya negara seperti ini berkonsekuensi dua kasus sebagai berikut.
terhapusnya personalitas negara yang lenyap
tersebut. 7) Kasus dl mana maslh memungftlnkan
Perlu digarisbawahi di sini bahwa meski- untuk menundukkan kemball wllayah
pun ad-Daulah al-lslamiyahlenyap di suatu ka- yanglmelepaskan dlrl.
wasan, terkadang bisa saja ada suatu wilayah Apabila ada suatu wilayah dari Dar al'
yang tetap menjadi ad-Daarul lslami [wilayah Islam melepaskan diri dan ada sekelompok
Islam) ketika hukum-hukum Islam masih te- orang di dalam wilayah itu yang mengingin-
tap diterapkan di dalamnya, seperti yang ter- kan untuk membentuk sebuah pemerintahan
jadi pada beberapa bagian dari negara India,
tersendiri, khalifah menempuh jalur persua-
juga seperti yang terjadi di Palestina, karena
sif terlebih dahulu dengan mengajak mere-

t07e 41-gr4o'i',
ild. VII, hlm. 130. Untuk lebih detailnya, lihat di Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, Dar al-lslam wa Dar al-Harb, 34 dan
berikutnya.
BagianV:FIQIHUMUM IsLAM JrLID 8

ka untuk tetap patuh dan bergabung dengan Apabila sebagian wilayah yang memisah-
darul'adl [pemerintahan pusat) atau kemba- kan diri itu tetap mengakui eksistensi kekua-
li kepada pendapat jamaah [publik). fika me- saan asal (pemerintahan pusat) meski hanya
reka tidak mau, penduduk al:adl (penduduk secara formalitas, sedangkan secara adminis-
yang masih setia kepada pemerintahan pu- tratif wilayah itu melepaskan diri dari kekua-
sat) memerangi mereka hingga akhirnya ber- saan pusat, seperti yang terjadi pada masa
hasil mengalahkan dan membuat mereka lari Khilafah Abbasiyah Kedua, yaitu masa di
atau hingga berhasil menumpas mereka atau mana orang-orang T[rki memiliki pengaruh
mengembalikan mereka secara paksa untuk kuat di dalamnya, di mana waktu itu mun-
kembali patuh kepada pemerintahan pusat. cul beberapa negara-negara kecil yang sa-
Rasulullah saw. bersabda, ling berkompetisi, seperti negara Samaniyah,
Buwaihiyah, Hamdaniyah, Ghazwaniyah, dan
Saljuqiyah,1082 maka wilayah itu tetap diang-
gap sebagai bagian dari wilayah Dar al-lslam
dan di sini tidak ada yang namanya hilang se-
bunuhlah yang terakhir dari keduonya.Dlo8o
bagian. Ini karena secara fiqih, sebagaima-
na yang sudah pernah kami singgung pada
nt:tt,Vt
/ l2 ,
*UA;i't€vi U pembahasan seputar kedaulatan, tidak ada
larangan terhadap berbilangnya kekuasaan
irhu €r;c; '6"A ji €G; 'ri;'01 administratif karena suatu kemaslahatan,
"Keiika ada orang datang kepada kalian didasarkan pada pendapat sebagian ulama.
dan ingin memecahkan tongkat kalian atau Kondisi wilayah-wilayah Islam rata-rata me-
memecah belah persatuan kalian, sementara mang kurang lebih seperti itu, tetapi dengan
perkara kalian telah bersatu atas seseorong, tetap menjaga prinsip bahwa pengangkatan
bunuhlah orang itu."7o8r dan pemberhentian wali (gubernur, waliko-
ta) tetap berada di tangan khalifah (pemim-
2) Kasus dl mana wllayah yang pin tertinggi, pemimpin pusat) serta tetap
melepaskan dlrl tldak mampu mempertahankan ikatan-ikatan yang Iebih
ditundukkan lagl. kuat dari aspek pertahanan dan aspek urus-
an keuangan.
Apabila pemimpin yang asli (pemerinta-
han pusat) tidak mampu untuk menunduk- Apabila sebagian dari wilayah yang mele-
kan kembali wilayah yang melepaskan diri paskan diri itu tidak lagi mengakui eksisten-
itu, seperti yang terjadi antara kekhilafahan si kekuasaan tertinggi Ipemerintahan pusat),
Baghdad dan kekuasaan Umawi di Andalusia, tetapi justru ia mengklaim bahwa dirinya-
terpaksa harus menerima realitas yang ada lah pemilik kekuasaan tertinggi, jika seba-
di dalam hubungan kaum muslimin dengan gian wilayah yang melepaskan diri itu lebih
sebagian yang lain dalam koridor kemung- kecil dibandingkan wilayah-wilayah lainnya
kinan-kemungkinan sebagai berikut. yang masih tetap berada di bawah kekuasaan

1080 gp Muslim dari Abu Sa'id al-Khudri r.a. (Lihat Imam an-Nawaw| Syarh Mustim,lld. XII, hlm. 242)
1081 HR Muslim dari hadits Urfajah bin Syuraih.
[LihatSyarh Muslim, jld.Xll,hlm.242)
1082 Hrsan Ibrahim, at-Tarikh al-lslami as-Siyosr, jld. III, hlm. 1.
IsLAM 8 BagianV:FIQIHUMUM
'rLrD
pemimpin asli [tertinggi, pusat), itu dianggap Daulah al-Islamiyoh [Negara Kesatuan Islam)
sebagai bentuk kehilangan sebagian dari wi- dalam pengertian umumnya karena tidak
layah-wilayah negara. Dalam hal ini, ditunggu adanya kesatuan kedaulatan atas seluruh wi-
waktu yang tepat untuk kembali menunduk- layah Islam sebagaimana yang dikehendaki
kannya kepada kekuasaan pusat. Ini adalah oleh prinsip-prinsip Islam.
kasus yang terjadi pada wilayah Persia dan Pada masa lalu, wilayah-wilayah Islam
sekitarnya pada masa kekuasaan Abbasiyah menyaksikan bentuk keterpecahan politik se-
Ketiga-masa di mana para amir wilayah-wi- perti ini, terutama ketika dihidupkannya kem-
layah negeri Islam memegang kekuasaan in- bali Khilafah Umawiyah di Andalusia tahun
dependen-di mana waktu itu berdiri sejum- 300 H setelah para pemimpin bani Umayah
lah negara seperti Thahiriyah, Shafariyah, di Andalusia menjuluki diri mereka dengan
Samaniyah, dan Dayalimah. Meski demikian, julukan amir atau yang sejenis dengan itu,
perpecahan tersebut tidak sampai berimpli- sehingga pada waktu itu, ada tiga kekhilafah-
kasi lenyapnya negara Abbasiyah kecuali se- an di tubuh dunia Islam, yaitu Kekhilafahan
telah jatuhnya Baghdad ke tangan Tartar dan Abbasiyah di Baghdad, Kekhilafahan Fathimi-
Mongol pada tahun 656 H. yah di al-Mahdiyyah Tirnisia, dan Kekhilafah-
Begitu juga dengan keadaan peran para an Umawiyah di Kordoba.
penguasa ath-Thawa'if (Muluk ath-Thawa'if: Fuqaha, meskipun mereka sangat jenuh
422-897 H) yang membagi-bagi wilayah-wi- terhadap keterpecahan tersebut dan meng-
layah Kekhilafahan Umawiyah di Andalusia se- anggap orang-orang Umawi di Andalusia dan
hingga ad-Daulah ol-lslamiyah terpecah-pecah orang-orang Adarisah di barat jauh sebagai
menjadi beberapa negara kecil, sampai-sam- bughat (pemberontak) yang melakukan perla-
pai hampir setiap kota memiliki amir sendiri- wanan, namun pada realitasnya mereka tidak
sendiri yang independen, hal yang berujung menghukumi hilangnya sifat Islam dari wila-
pada lenyapnya wilayah-wilayah Islam secara yah-wilayah yang memisahkan diri itu, tetapi
final dan jatuh ke tangan orang Spanyol. wilayah-wilayah itu tetap negeri Islam. Ini ka-
fika bagian dari wilayah ad-Daulah al- rena pelaku bughat bukanlah orang-orang ka-
Islamiyah yang memisahkan diri itu lebih be- fir; melainkan orang-orang yang menerapkan
sar dari wilayah-wilayah yang masih tetap hukum-hukum syara' dengan melakukan sua-
setia kepada kekuasaan pusat atau besarnya tu pentakwilan terhadap sebagiannya. Ketika
menyamai besarnya wilayah-wilayah yang itu, setiap pemerintahan yang ada bisa dikate-
masih setia itu, bagian dari wilayah yang me- gorikan sebagai "salah satu Daulah Islamiah"
lepaskan diri itu bisa dianggap sebagai "suatu yang tidak ideal karena tidak memenuhi kri-
atau salah satu Daulah Islamiah (sebuah ne- teria ideal ad-Daulah al-lslamiyah (Negara
gara Islam)/1083 apabila memang memenuhi Kesatuan Islam), yaitu menyatu dengan seba-
seluruh elemen dasar negara, yaitu rakyat, gian yang lain dan membentuk sebuah kesatu-
wilayah teritorial, dan kekuasaan atau ke- an yang diharapkan seperti yang pernah eksis
daulatan. Akan tetapi, ia tidak memerankan pada tiga abad pertama hijriah yang disebut
atau merepresentasikan sebuah bentuk ad- oleh Rasulullah saw. sebagai abad terbaik.

Disebut "suatu atau salah satu daulah lslamiyyah" dengan bentuk kata nakirah (tanpa huruf alif dan lam) yang menuniukkan
adanya satuan-satuan bagian (ada lebih dari satu daulah Islamiyyah).
Bagian V: FIQIH UMUM FIQIH ISLAM JILID 8

Hal yang tidak diragukan lagi bahwa ke- Khalifah Umar bin Khaththab r.a. terhadap
terpecahan politik tersebut menimbulkan tanah Sawadul Iraq.1o8s
dampak negatif yang cukup serius, yaitu ad- Bagaimanapun juga, pembahasan sepu-
Daulahal-lslamiyah menjadi Iemah dan sedikit tar implikasi dan dampak-dampak perubah-
demi sedikit mulai redup dan lenyap karena an status dan hilangnya negara bisa dilaku-
kehilangan kekuatan kesatuan dan persatuan kan pada aspek-aspek berikut ini dengan
serta kerja sama seluruh jamaah. berlandaskan pada hukum-hukum umum
fiqih Islam.
3. DAMPAK PERUBAHAN KEADAAN
ATAU LENYAPNYA NEGARA TERHADAP a. Dalam Kaitannya dengan Perianjian dan
P E N' N G C ALA N. PE N I N G C ALAN N YA Kesepakatan
DALAM I<A'TANNYA DENGAN NEGARA Apabila hilangnya ad-Daulah al-lslamiyah
YANG M ENGGANTI KAN POS'SI NYA secara keseluruhan adalah digabungkan ke-
Secara umum, fuqaha Islam tidak menying- pada negara lain, berbagai perjanjian dan
gung masalah hukum-hukum yang muncul kesepakatan yang pernah dibuatnya menja-
dari lenyapnya ad-Daulah al-lslamiyah secara di berakhir selama memang perjanjian dan
keseluruhan atau sebagian,108a atau hukum- kesepakatan itu tidak mewujudkan suatu ke-
hukum yang muncul akibat adanya perganti- maslahatan atau tujuan-tujuan kemanusiaan
an di antara dua kedaulatan, yaitu kedaulatan dan negara pewaris (negara yang mengambil
negara lama dan kedaulatan negara baru yang alih) memang menghormatinya, sebagaimana
menggantikan posisi kedaulatan negara lama. yang pernah dilakukan oleh Rasulullah saw.
Dalam kasus hilangnya sebuah negara ketika beliau tetap mengakui dan mengukuh-
nonmuslim yang selanjutnya posisinya di- kan kesepakatan fudhuul (hilful fudhuul) y ang
gantikan oleh ad-Daulah al-lslamiyah (ja- humanis, yang dilakukan pada masa fahiliah,
tuhnya sebuah negara ke tangan ad-Daulah yang memuat sejumlah kesepakatan humanis
al-lslamiyah), fuqaha menetapkan bahwa sta- untuk menjaga nilai-nilai keutamaan, melin-
tus wilayah-wilayah negara tersebut adalah dungi dan memerhatikan tetangga, memulia-
ghanimah yang kepemilikannya berpindah kan tamu, tidak mengalirkan darah, dan me-
ke tangan Daulah Muslimah. Ketika itu, ada nolong orang yang teraniaya.los6
kalanya ghonimah itu dibagi-bagikan kepa- Yangmenj adikan perjanj ian dan kesepakat-
da kaum muslimin sebagai ghanimah perang an itu berakhir adalah berakhirnya persona-
atau ada kalanya tanah wilayah-wilayahnya litas maknawi (syakhshiyyoh maknawiyyah)
tetap dibiarkan berada di tangan para pen- negarayanghilangtersebut, sebagai implemen-
duduknya dan sebagai bandingannya mereka tasi hukum fiqih yang ditetapkan dalam ruang
membayar kharaaj (pajak bumi) tanah terse- lingkup akad atau kontrak-kontrak sipil khu-
but sebagaimana kebijakan yang diambil oleh sus, yaitu bahwa akad wakaalah [perwakilan)

1084
Hasan Ibrahim, ot-Tarikh al-lslami as-Siyasr, jld. III, hlm. 253 dan halaman setelahnya.
1085
Sebagaimana yang telah kita ketahui, yang disebutkan oleh fuqaha hanyalah pembahasan seputar mekanisme perubahan
status suatu kawasan dari dar ol-lslam menjadi dar al-harb serta pembahasan seputar mungkin-tidaknya pihak musuh
memiliki kawasan-kawasan Islam dengan cara paksa atau ol-istila' (penguasaan). (Lihat Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, Amwal
al-Harbiyyin)
Sirah lbni Hisyam, iilid 1, hlm. 33 dan halaman berikutnya.
FIQIH ISLAM IILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

misalnya berakhir dengan meninggalnya mu- rangka menghindarkannya dari kemudaratan


wakkil [orang yang mewakilkan).1o87 Karena karena "Iaa dharara wa laa dhiraara". Dalam
status pihak yang melakukan akad perjan- kasus seperti ini, hendaknya masalahnya dise-
jian itu mewakili negara dan atas nama nega- lesaikan dengan membuat berbagai kesepakat-
ra, perianjian yang ia buat tentunya berakhir an dengan pihak-pihak kreditor sebagaima-
dengan hilangnya personalitas negara yang di- na yang terjadi pada kasus likuidasi aset-aset
wakilinya dalam pembuatan perjanjian itu. milik orang yang jatuh pailit, misalnya.
Adapun dalam kasus hilang sebagian (ada Adapun dalam kasus hilang sebagian, ne-
sebagian wilayahnya yang melepaskan diri), gara asal adalah yang bertanggung jawab ter-
perjaniian dan kesepakatan yang ada tetap hadap utang-utang yang ada karena persona-
berlaku bagi negara asal yang kehilangan se- litas negara asal tersebut masih eksis. Ini juga
bagian wilayahnya itu karena memang perso- karena tanggungan finansial (dzimmah maa-
nalitas negara asal tersebut masih tetap ada. Iiyyah) negara asal tersebut adalah tanggung-
Ini mirip dengan apa yang ditetapkan oleh an yang bersifat umum terhadap semua utang
fuqaha bahwa suatu perjanjian atau kesepa- tanpa memandang situasi dan kondisi bagian
katan damai yang telah dibuat oleh negara te- tertentu dari wilayahnya atau sumber-sum-
tap berlaniut meskipun pejabat negara yang ber keuangannya dari mana pun itu.
terlibat dalam pembuatan perianjian dan Akan tetapi, menurut penilaian kami,
kesepakatan damai itu meninggal dunia atau prinsip keadilan menghendaki bahwa negara
diberhentikan.loss kedua yang mewarisi sebagian wilayah ne-
gara pertama yang sebagian wilayahnya itu
b. Dalam Kaitannya dengan Tanggungln memisahkan diri dan bergabung ke negara ke-
lltang Piutang NegAra dua itu ikut menanggung sebagian dari utang-
utang yang ada jika wilayah yang melepaskan
Dalam kasus hilangnya negara secara ke-
diri dan bergabung ke negara kedua itu cukup
seluruhan, secara prinsip, negara baru yang
besar atau utang-utang yang ada memang un-
mengambil alih negara lama yang hilang itu
tuk kepentingan wilayah yang melepaskan diri
adalah yang menanggung semua kewajiban
dan bergabung ke negara kedua tersebut.
dan utang-utang negara lama tersebut, seba-
gai pengimplementasian kaidah Islam yang
sudah terkenal, yaitu " al-Ghurmu bi al-ghunmi" c. Dalam Kaltannya den$an Aset-Aset
[orang yang menanggung kerugian sesuatu Umum Mlllk Negara
adalah orang yang menikmati keuntungan se- Apabila negara lenyap secara keseluruh-
suatu itu). Di sini ada pengecualian, yaitu apa- an, semua hak finansial, aset-aset umum dan
bila utang-utang negara lama tersebut terlalu khusus miliknya berpindah ke tangan negara
berat bebannya dan sumber-sumber penda- baru yang mewarisi dan mengambil alih ne-
patan negara lama tersebut tidak mencuku- gara lama tersebut. Ini karena tanggungan
pi untuk menutup utang-utang tersebut, ne- finansial (dzimmah maaliyyoh) khusus suatu
gara baru tersebut tidak bisa dituntut untuk negara melekat pada personalitas negara itu
menanggung semua beban utang itu dalam dan mengikuti pihak [negara baru) yang ber-

to87 g-go6o'y,jld. vt, hlm.3B.


1088 At-Mughni,
ild. VIll, hlm.462; Mughni al-Muhtaj,ild.lV, hlm. 261; al-Bahr az-Zakhkhar,ild.V, hlm. 450,455.
BagianV:RQIHUMUM ,rLrD 8

tanggung jawab terhadap negara tersebut. pidana, tergantung pada kehendak kekuasaan
Adapun jika yang terjadi hanya hilang se- negara yang mewarisi karena di sini sudah ti-
bagian dengan berpindahnya sebagian wila- dak ada lagi kekuasaan untuk negara yang ter-
yahnya ke tangan negara lain, aset-aset umum warisi. Fuqaha Islam telah menetapkan bahwa
dan khusus sebagian wilayah tersebut ber- hukuman, sanksi, dan putusan dalam penyele-
pindah ke tangan negara lain tersebut. saian sengketa digantungkan kepada waliyy
al- amri yang menjalankan pemerintahan.

d. Dalam Kaltannya dengan Hukum Ini ditambah dengan tetap menghormati


Perundang-Undangan prinsip-prinsip yang secara de jure sudah di-
sepakati dan tidak diperselisihkan lagi, seper-
Dalam kaitannya dengan hal ini, hukum
ti melindungi hak-hak yang diperol eh (huquuq
perundang-undangan, sistem politik, adminis-
muktasabah), memelihara prinsip-prinsip ke-
trasi, peradilan, dan keuangan negara pewa-
benaran dan keadilan, tidak mengganggu ke'
ris adalah yang berlaku karena hilangnya ke-
amanan dan ketertiban, serta menghormati
kuasaan negara yang terwarisi [yang hilang).
hukum-hukum kebiasaan [konvensi) inter-
Ini karena undang-undang yang berlaku ada-
nasional dalam masalah peradilan dan pelak-
lah cabang dari keberadaan dan eksistensi ke-
sanaan putusan hukum.
kuasaan, sedangkan kekuasaan mengikuti wi-
layah teritorial. fika wilayah teritorial hilang,
sudah tidak ada lagi tempat yang menjadi la- l. Dalam Kaitannya dengan
han kekqasaan tersebut. Akan tetapi, di sini Kewarganegaraan
biasanya ada pengecualian, yaitu hukum-hu- Individu-individu yang menjadi warga
kum yang khusus terkait masalah keyakinan, negara dari negara yang lenyap sudah tentu
ideologi, situasi, dan kondisi keagamaan serta kehilangan kewarganegaraannya yang lama
masalah-masalah ahwaal syakhshiyyah, maka dengan hilangnya negara mereka dan mereka
undang-undang yang diterapkan menyangkut ganti mendapatkan kewarganegaraan negara
masalah-masalah tersebut biasanya tetap un- baru yang mewarisi negara mereka yang lama
dang-undang lama yang telah ada sebelumnya yang telah hilang tersebut dengan mengecuali-
demi menghindari munculnya berbagai pro- kan elemen-elemen yang berbahaya. Ini kare-
blem dan menjaga prinsip kebebasan keber- na kewarganegaraan adalah sebuah pertalian
agamaan selama itu tidak berbenturan dengan yuridis yang dibuat oleh negara berdasarkan
sistem dan tatanan umum. undang-undang. Hanya saja, undang-undang
tentu selalu tidak mengabaikan kehendak in-
e. Dalam Kaltannya dengan Hukum- dividu. Karena itu, bisa saja individu-individu
Hukum Peradilan diberi pilihan antara tetap mempertahankan
kewarganegaraan mereka yang lama atau me-
Pengeluaran dan pelaksanaan putusan-pu-
nerima kewarganegaraan baru.
tusan hukum peradilan, baik perdata maupun

'.$ ?"'
BagianV:RQIHUMUM

Referensi-Referensi Terpenting
Bagian Ini

7.. TAFSIR DAN HADITS Fathul Qadiir ma'a al-Hidaayah. Kairo:


Az-Zamakhsya r i. Tafsi r a I- Ka sy sy af. A l- B aba i Mushthafa Muhammad.
al-Halabi. Raddul Muhtaar ma'a Ad-Durr al-Mukhtaar,
Ibnul Arabi. Ahkaamul Qur'an. Al-Babai penerbit al-Babai al-Halabi.
al-Halabi. Ad-Dahlawi. Hujjatullah al-Baalighah. Cet. L
Tafsir lbnu Katsir.Al-Babai al-Halabi. Ad-Dardir. Asy-Syarhul Kabiir dan Haasyiyah
ad- Dasuqi. Penerbit al-Babai al-Halabi.
Rasyid Ridha. Tafsir al-Manar. Cet. IV.
Ibnul Atsir. Jaami'ul Ushuul. As-Sunnah al- Ibnu |uzai. z4 l - Qaw a aniin al- Fiqhiyyah. Penerbit
Muhammadiyyah Mesir. Fas.

Abu Bakar al-Haitsami. Majma'uz Zawaa'id. Al-Khathib asy-Syarbini. Mughnil Muhtaaj.


Kairo: Maktabah al-Qudsi. Penerbit al-Babai al-Halabi.
Al-Mawardi. Al-Ahkaam as-Sulthaaniyyah.
Az-Zaila' i. N ashbur Raayah fii Takhriij Ahaadiits
al-Hidoayah. Cet.l. Mesir:Shabih.
Ibnu Hajar. Talkhiishul Habiir. Kairo: Syarikah Abu Ya'la. Al-Ahkaam as-Sulthoaniyyah.
ath-Thibaa'ah al-Fanniyyah al-Muttahidah. Penerbit al-Babai al-Halabi.
Terkadang disebut at-Talkhiishul Habiir. Ibnu Rajab. Al-Qawaa'id. Mesir: ash-Shidq
Penerbit India. al-Khairiyyah.
Asy-Syaukani. Nailul Awthaar. Mesir: al- Ibnu Qudamah al-Hanbali. Al-Mughnii. Cet. III.
Mathba'ah al-Utsmaniyyah Mesir. Mesir.
Ash-Shanhni. .Subulus Salaam. Al-Babai I bnu Taimiy ah. Al - Hi sb ah fi al- I sla am. Madi nah :

al-Halabi. al-Maktabah al-'llmiyyah.


Ibnu Taimiyah . As-Siyaasah asy-Syar'iyyah.
cet.lll, Mesir: Darul Kutub al-Arabi.
2. FrQrH ISLAM
Ibnu Hazm. Al-Muhallaa. Mesir: al-lmam.
Abu Yusuf. Al-Kharaaj. Kairo: as-Salafiyyah.
Ibnul Murtadhi. Al-Bahruz Zakhkhaar. Cet.l.
As-Sarakhsi. Syarh As-Sair ol-Kabiir. Cet. I.
Ath-Thusi. Al-Khilaaf fi al-Fiqh. Cet.ll.
Al-Kasani. Al-Badaa' i', Cet. I.
IsLAM IrLrD 8 BagianV:FIQIHUMUM

3. BUKT}BUKU MODERN Abdul Qadir Audah. Al-lsloam wa Awdhaa'unaa


al- Qaanuuniyyah, al- I slaam wa
Syekh Abdul Wahhab Khalaf. As-Siyaasah asy-
Awdhaa'unaa as-Siyaasiyyah. Cet. II.
Syar'iyyah. Mesir: as-Salafiyyah.
Dr. Dhiya'uddin ar-Ris. An-Nazhariyyaat As- Abul A la al-Maududi. Nazhariyyat al-lslaam
wa Hadyuhu fi as-Siyaasah wa abQaonuun
Siyaasiyyah al-lslamiyyah. Cet. II.
Dr. Hafizh Ghanim. Mabaadi'u al-Qaanuun ad-
wa ad-Dustuur. Damaskus: Dar al-Fikr
Damaskus.
Dauli al-Aamm. Cet.ll.
Sayyid Quthb. Nahwa Mujtama'lslami. Cet. I.
Prof. Ali Manshur. A sy-Syarii'ah al-lslaamiyyah
Dr. Utsman Khalil dan Sulaiman ath-Thamawi.
wa al-Qaanuun od-Dauli al-Aamm dan
Muujaz al-Qaanuun ad-Dusturi. Dar al-Fikr
Nuzhumul Hukmi wa al - I d a arah fi al - I sl a am
wa al- Qawaaniin abWadh'iyyah. Kairo.
al-Arabi. Cet.lV.
Dr. Munir al-Ajalani. 'Abqariyyatul Islaam fi
Dr. Hamid Sulthan. Ahkaamu al-Qaanuun
Ushuul al-Hukm. Dar al-Kitab al-fadid.
ad-Dauli fi asy-Syarii'ah al-lslaamiyyah.
Penerbit an-Nahdhah al-Arabiyyah. Dr. Shubhi ash-Shalih. An-Nuzhum al-lslaamiy-

Dr. Tsarwat Badawi. An-Nuzhum as-


yah.Dar al-'llm li al-Malaayiin.
Siyaasiyyah. Penerbit Dar an-Nahdhah Dr. Najib al-Armanazi. Asy-Syar' ad-Dauli fi al-

al-Arabiyyah. Islaam. Damaskus: Ibnu Zaidun.

Dr. Abdul Karim al-Khathib. Al-Khilaafah wa Syekh Muhammad Abu Zahrah. Al-Muitama'
al-lmaamah. Mesir: Darul Fikr al-Arabi al-lnsani fi Zhill al-lslaam. Lebanon: Dar
Mesir. al-Fikr.
Dr. Muhammad Yusuf Musa. Nizhaamul M ajmuu'ah al-Watsaa' iq a s- Siyaasiyyai,karya
al-lslaam. Cet. II. Dr. Muhammad Humaidullah, cet.ll.
Hukmi fi
Dr. Sulaiman Muhammad ath-Thamawi. As- Dr. Muhammad Abdullah Darraz. Mabaadi' al'

Sulthaath ats-Tsalaats. Mesir: Ma'had ad- Qaanuun ad-Dauli al-Aamm fi al-lsloam.


Diraasaat al-Arabiyyah al-Aaliyah. Penerbit al-Azhar.
Syekh Muhammad al-Khidhr Husain. Naqdh Abdul Qadir Audah. At-Tasyrii'al-lina'i al-
Kitab al-lslaamwa Ushuul al-Hukmi. Mesir: Islami. Cet. IL Mesir: Dar al-'Uruubah.

as-Salafiyyah Mesir. Prof. Ali Abdur Raziq. Al-Islam wa Ushuul al'


Dr. Muhammad Abdullah al-Arabi. Nrzhaam al- Hukmi, bab al-Khilaafah wa al-Hukuumah
Hukmi fi al-lslaam. Lebanon: Dar al-Fikr. fi al-lslaam. Cet. I.

Dr. Muhammad, Aziz Syukri. Al-Madkhal ila Dr. Abdul Hamid Mutawalli. L966M. Mabaadi'
al- Qaonuun ad-Daulial-Aamm Waqta as' Nizhaam al-Hukmi fi al-lslaam. Mesir: Dar
Silm. Damaskus: Dar al-Kitab. al-Ma'arif.
Muhammad Asad. Minhaaj al-lslaam fi al-
Hukmi. Dar al-'llm li al-Malaayiin.

.{fft&..
BagianV:RQIHUMUM tsr.AM IrLrD 8

Bismillaahirrahmaanirrahiim
DEKLARASI
HAK-HAK ASASI MANUSIA
DALAM ISLAMlo8e

Segala puji hanya milik Allah SWT, shalawat dan salam bagi baginda Rasulullah saw.
Negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam, dengan dilandasi keimanan kepada Allah
Ttrhan semesta Alam Yang telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk, memuliakan
manusia dengan menjadikannya sebagai khalifah di muka bumi, memandatkan kepada manusia
untuk memakmurkan, membangun dan memperbaiki bumi, membebani manusia amanat penak-
lifan Ilahiah karena kebaikan manusia dan sebagai bentuk pemuliaan terhadap kemanusiaannya,
serta Yang telah menundukkan untuk manusia apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi
semuanya.
Dengan dilandasi keyakinan akan kebenaran risalah Muhammad saw. yang diutus oleh Allah
SWT dengan membawa petunjuk, rahmat, dan agama kebenaran untuk membebaskan manu-
sia dari kesewenang-wenangan, pengeksploitasian dan penindasan, mewujudkan persamaan di
antara umat manusia seluruhnya sehingga tidak ada seorang pun yang lebih utama dari orang
lain kecuali dengan ketakwaan, menghapuskan perbedaan-perbedaan ras, etnis, warna kulit,
dan kelas sosial, memberangus setiap perkara yang bisa menaburkan benih-benih perpecahan,
kedengkian, dan kebencian di antara umat manusia yang diciptakan oleh Allah dari jiwa yang
satu.
Bertolak dari akidah tauhid yang murni yang menjadi fondasi dasar konstruksi Islam dan
yang menyeru umat manusia seluruhnya untuk tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah
semata, tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun dan tidak pula sebagian mereka men-
jadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah, hal yang bisa meniadakan nuansa manu-
sia menghamba kepada sesama manusia, memperkokoh kebebasan manusia dan terjaminnya ke-
muliaan manusia.

1089 Muktamar tingkat tinggi Islam menyetujui dan mensahkan rancangan ini setelah melakukan sejumlah revisi ringan ter-
hadapnya. Saya termasuk salah satu pihak yang ikut terlibat dalam pembuatan konsepnya dari aspek syara' beserta seiumlah
profesor doktor yang lainnya, di antaranya: Prof. Dr. Adnan al-Khathib, Prof. Dr. Syukri Faishal, dan Prof. Dr, Rafiq Juwai,ati,
atas perintah dari kementerian wakafSuriah di Damaskus pada tahun 1401 H/1980 M.
FIQLH ISLAM IILID 8 Bagianv:FIQIHUMUM

Dalam rangka mempertegas peran dan tugas peradaban umat Islam, merekonstruksi dan
merevitalisasi sejarah umat Islam, dan memperkokoh statusnya sebagai umat yang adil lagi pi-
lihan yang menyeru kepada alam yang seimbang yang mempersambungkan bumi dengan langit,
dunia dengan akirat, dan ilmu dengan iman.
Sebagai bentuk kontribusi dalam menghadapi berbagai problematika peradaban dengan
mempersembahkan jalan keluar dan jawaban-jawaban yang paling jitu yang diambil dari prin-
sip-prinsip syariat Islam.
Sebagai usaha menyempurnakan usaha-usaha umat manusia yang beragam dalam memeli-
hara hak-hak asasi manusia di era-era modern, terutama deklarasi dan pakta-paktayangdikeluar-
kan oleh Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memiliki tujuan melindungi manusia,
menjamin kemerdekaan dan hak-haknya.
Sebagai bentuk keyakinan kita bahwa umat manusia meskipun telah berhasil mencapai
loncatan cukup jauh di tangga ilmu pengetahuan duniawi, ia masih sangat membutuhkan sebuah
sandaran imani yang bisa menopang peradabannya, menumbuhkan kontrol diri dan sensitivitas
hati nurani.
Dengan ini, kami mendeklarasikan hal-hal berikut.

HAK.HAK ASASI

Materl Pertama
a. Manusia seluruhnya di penjuru mana pun ia berada adalah satu keluarga, diciptakandari jiwa
yang satu, memiliki derajat yang sama dalam hal kemuliaan sebagai manusia [perikemanu-
siaan) dan dalam hal pokok penaklifan dan tanggung jawab. Manusia yang paling mulia di sisi
Allah adalah manusia yang paling bertakwa dan paling bermanfaat bagi para hamba-Nya.
b. Tidak ada diskriminasi antarmanusia karena perbedaan etnis, bahasa, tempat tinggal, jenis
kelamin, akidah,loeo afiliasi politik, atau keadaan sosial.

Materl Kedua
Manusia dilahirkan dalam keadaan merdeka, tidak ada penghambaan kepada selain Allah,
dan tidak ada suatu makhluk pun yang berhak memperbudaknya, menghinakannya, atau
mengeksploitasinya.

Materi Ketlgfa
a. Hak hidup dijamin oleh syariat untuk setiap manusia. Semua individu, masyarakat, dan ne-
gara wajib melindungi hak ini dari setiap bentuk gangguan dan pelanggaran.
b. Diharamkan menggunakan setiap sarana yang bisa menyebabkan kebinasaan spesies manu-
sia, baik secara keseluruhan maupun sebagian.
c. Keberlangsungan eksistensi kehidupan umat manusia adalah salah satu prinsip pokok Islam

1090 yrpnl dalam hak-hak kemanusiaan dan manusia yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara
mereka.
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM IILID 8

yang tidak boleh diterbengkalaikan dengan sikap penentangan terhadap institusi pernikah-
an, tidak boleh dikurang-kurangi dengan pelarangan kehamilan, dan tidak boleh pula mem-
perbolehkan aborsi tanpa ada kondisi darurat yang diterima secara syara'.
d. Setiap manusia memiliki hak untuk hidup dengan aman, baik jiwanya, keluarganya, reputasi
dan nama baik sosialnya, maupun hartanya, serta terbebas dari setiap bentuk kekhawatiran
dan ketakutan.

Materi Keempat
a. Beragama adalah hak setiap manusia dan tidak boleh ada paksaan untuk memeluk suatu
agama. Karena itu, tidak boleh menghalang-halanginya untuk beragama dan tidak boleh pula
melakukan bentuk intimidasi apa pun terhadapnya supaya ia menanggalkan agamanya.
b.Seorang muslim, setelah ia mendapatkan petunjuk kepada Islam dengan keimanan akan
wujud Allah dan mengakui keesaan-Nya, wajib untuk tetap memegang teguh keislamannya.

HAK.HAK POLITIK

Materi Kellma
a. Kebebasan berpendapat dan mengungkapkannya dengan sarana-sarana yang legal adalah
dilindungi, dan setiap manusia memiliki hak untuk menjalankan kebebasan berpendapatnya
itu dalam koridor prinsip-prinsip syariat dan nilai-nilai moral.
b. Setiap manusia memiliki hak untuk berdakwah dengan hikmah, mengajak kepada kebaikan,
amar makrul dan nahi mungkar. Ia bisa berpartisipasi bersama-sama dengan yang lainnya,
baik pada skala individu maupun kelompok, dalam menjalankan hak tersebut dan memper-
tahankannya untuk kepentingan dan kebaikan masyarakat.

Materl Keenam
Setiap orang memiliki hak untuk hal-hal berikut ini.
a. Untuk ikut terlibat dan berpartisipasi dalam memilih para pemimpinnya, mengawasi, me-
ngontrol, dan meluruskan mereka, sesuai dengan sistem, tatanan, dan aturan yang ditetap-
kan sesuai dengan syariat.
b. Untuk ikut terlibat dan berpartisipasi dalam mengelola dan mengatur urusan-urusan umum
negerinya, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
c. Untuk menjabat tugas dan jabatan-jabatan publik sesuai dengan kriteria-kriteria yang
diberlakukan.

HAK.HAK KELUARGA

Materi Ketufuh
a. Keluarga adalah tiang masyarakat muslim, pernikahan adalah asas keberadaan keluarga, dan
pernikahan adalah wajib10e1 bagi laki-laki dan perempuan. Islam sangat menganjurkan untuk
menialankan pernikahan dan tidak ada suatu batasan etnis, warna kulit, atau kebangsaan
FIQIH ISTAM JILID 8 Bagian V: FIQIH UMUM

yang bisa menghalangi dan membelenggu seseorang dari menialankan pernikahan kecuali
iika ada suatu kondisi darurat berdasarkan hukum-hukum syariat.
b. Negara dan masyarakat harus menghilangkan setiap hal yang bisa menjadi perintang bagi
pernikahan serta mempermudah fasilitas dan sarana prasarananya.
c. Saling setuju dan rela adalah asas dalam akad pernikahan, dan mengakhiri suatu ikatan per-
nikahan tidak bisa dilakukan kecuali harus dalam kerangka hukum-hukum syariat.

Materl Kedelapan
a. Perempuan adalah belahan jiwa laki-laki dan posisi perempuan sama dan sederajat
dengan laki-laki dalam hal kemanusiaan. Perempuan memiliki hak-hak seimbang dengan
kewaj iban-kewaj ibannya.
b. Laki-laki adalah pengampu keluarga dan yang bertanggung jawab terhadapnya. Perempuan
memiliki personalitas sipil dan tanggungan finansial (dzimmah maaliyyah) yang independen
dan berdiri sendiri serta tetap mempertahankan dan menggunakan identitas nama dan na-
sabnya sendiri.

Materl Kesembllan
a. Setiap anak sejak ia terlahir memiliki hak pengasuhan, pendidikan, perawatan, serta perha-
tian materiil dan imaterial yang menjadi tanggung jawab kedua orang tuanya, masyarakat,
dan negara
b. Masyarakat dan negara memiliki kewajiban terhadap save motherhood serta memberinya
perhatian khusus.
c. Ayah memiliki hak untuk memilih pendidikan yang sesuai untuk anaknya dalam ruang ling-
kup nilai-nilai moral dan keislaman.

HAK BERAFILIASI DAN BERKEWARGANEGARAAN

Materl Kesepuluh
Hak setiap orang untuk berafiliasi kepada bapaknya dan kaumnya tidak bisa diingkari atau
digugurkan.

Materl Kesebelas
Hak setiap orang untuk memiliki kewarganegaraan negaranya adalah hak yang dilindungi,
tidak boleh secara semena-mena menghalanginya dari mendapatkan haknya itu, dan ia memiliki
hak untuk mengubah kewarganegaraannya.

1091 yrpnl kewajiban sosial umum secara garis besar meskipun secara terperinci, penikahan ada yang hukumnya mubah, sunah,
atau wajib sesuai dengan kondisi-kondisi yang diielaskan secara fiqih.
BagianV:FIQIHUMUM IsrAM lrLrD 8

HAK.HAK PENDIDIKAN

Materl Kedua belas


a. Mencari ilmu adalah kewajiban setiap orang.
b. Pendidikan merupakan kewajiban serta tanggung jawab masyarakat dan negara. Masyarakat
dan negara harus menjamin semua fasilitas dan sarana prasarana pendidikan serta men-
jamin keberagamannya sesuai dengan tuntutan kemaslahatan masyarakat, memfasilitasi
dan mempermudah jalan bagi manusia untuk mengenal dan mengetahui agama Allah, ha-
kikat-hakikat alam, pengeksploitasian alam untuk kepentingan dan kebaikan umat manu-
sia, dan sebagainya. Kewajiban ini bersifat mengikat paling tidak pada tingkat-tingkat pen-
didikan pertama.

Materi Ketlga belas


Instansi serta lembaga-lembaga pendidikan, pengawasan, pengarahan, dan kontrol yang be-
ragam, seperti keluarga, sekolahan, universitas, media informasi, dan sebagainya, memiliki ke-
wajiban dan tanggung jawab untuk mendidik manusia, baik keagamaan maupun keduniawian,
dengan pendidikan yang utuh, komprehensif, dan berimbang sekiranya bisa memperkuat ke-
imanannya kepada Allah SWT, menumbuhkembangkan kepribadiannya, serta memperkokoh ke-
sadarannya untuk menghormati hak-hak dan melaksanakan kewajiban-kewajiban.

HAK BEKERJA DAN JAMINAN SOSIAL

Materl Keempat belas


a. Bekerja adalah hak yang dijamin oleh negara dan masyarakat bagi setiap orang yang mampu
untuk bekerja. Manusia memiliki kebebasan untuk memilih pekerjaan yang legal dan sesuai
dengan dirinya.
b. Seorang pekerja wajib melaksanakan pekeriaannya secara baik, profesional, dan sungguh-
sungguh. Ia berhak mendapatkan hak upahnya yang adil dan mencukupi sebagai imbalan
pekerjaan yang dilakukannya. Ia juga memiliki hak mendapatkan semua bentuk jaminan
keselamatan dan keamanan kerja.
c. Apabila terjadi perselisihan antara pekeria dan pemilik pekerjaan, menjadi kewajiban negara
dan pengadilan untuk ikut campur tangan dan melakukan intervensi tanpa ada unsur dis-
kriminasi guna menghilangkan kezaliman dan mengukuhkan hak.

Materl Kellma belas


Setiap orang berhak mendapatkan hak jaminan sosial dengan berbagai ragamnya yang men-
jadi kewajiban dan tanggung jawab negara dan masyarakatnya dalam bentuk yang bisa member-
inya penghidupan yang layak dalam hal makanan, pakaian, pengobatan, dan pendidikan.
FIQIH BagianV:FIQIHUMUM

HAK.HAK USAHA MEMPEROLEH PENDAPATAN, MEMANFAATKAN DAN MENGGUNAKAN,


SERTA HAK.HAK KEPEMILIKAN KARYA CIPTA

Materi Keenam Belas


Setiap orang memiliki hak untuk melakukan usaha memperoleh penghasilan yang legal, de-
ngan ketentuan tidak melakukan penimbunan, monopoli, penipuan, serta tidak merugikan indi-
vidu atau orang banyak.

Materi Ketuiuh Belas


a. Setiap orang memiliki hak untuk bisa ikut memanfaatkan buah hasil karya manusia dalam
bidang-bidang ilmu teoretis dan praktis.
b. Setiap orang memiliki hak untuk memanfaatkan buah hasil karya ilmiah, karya sastra atau
karya seni, dan karya cipta yang dihasilkannya dengan syarat karya itu tidak bertentangan
dengan prinsip-prinsip syariat dan nilai-nilai moral.
c. Negara wajib melindungi hak-hak tersebut.

HAK.HAK MENGAMBIL LANGKAH HUKUM

Materl Kedelapan Belas


a. Hak menempuh jalur pengadilan hukum dijamin untuk semua orang.
b. Posisi manusia adalah sama di hadapan hukum, baik pejabat maupun orang biasa.

Materi Kesembilan Belas


Status asal manusia adalah bebas dari tuduhan [tidak bersalah). Status seorang tertuduh
adalah bebas dari tuduhan [prinsip praduga tak bersalah) sampai terbukti kebenaran tuduhan
yang ditujukan kepadanya melalui proses pengadilan yang adil dan jujur yang di dalamnya semua
hak pembelaan terpenuhi. Suatu kesyubhatan (kekaburan dan ketidakpastian) ditafsiri dalam
posisi meringankan tertuduh.

Materi Kedua Puluh


a. Pertanggungjawaban manusia terhadap tindakan-tindakannya asasnya adalah bersifat per-
sonal. Tidak ada kejahatan dan hukuman kecuali berdasarkan nas (suatu tindakan tidak bisa
disebut sebagai tindakan kejahatan kecuali jika memang undang-undang hukum pidana me-
nyatakan itu memang adalah sebagai kejahatan dan hukuman yang dijatuhkan atas suatu tin-
dakan kejahatan harus sesuai dengan yang tercantum dalam undang-undang hukum pidana).
b. Tidak boleh tanpa ada alasan yang legal dan dibenarkan menangkap seseorang atau mengekang
kebebasannya, mengasingkannya, menjadikannya mengalami penyiksaan fisik atau mental,
atau bentuk perlakuan apa pun yang bertentangan dengan nilai-nilai perikemanusiaan. Setiap
bentuh langkah, proseduq, atau teks aturan yang memperbolehkan hal itu dianggap sebagai
bentuk menginjak-injak hak manusia dan bertentangan dengan hukum Ilahi.
BagianV:FIQIHUMUM lSLAM rrLrD 8

Mated Kedua Puluh Satu


a. Setiap orang memiliki hak untuk diakui personalitas hukumnya dari aspek kelayakan dan
kompetensinya untuk menanggung hak dan kewajiban.
b. Setiap orang memiliki hak terhadap kemerdekaan kehidupan pribadinya, keluarganya, harta
kekayaannya, dan hubungan-hubungan sosialnya. Tidak boleh memata-matainya atau men-
cemarkan nama baik dan reputasinya. Negara wajib melindunginya dari setiap bentuk inter-
vensi semena-mena.

HAK BERPINDAH DAN BERLINDUNG

Materi Kedua Puluh Dua


a. Setiap orang memiliki kebebasan untuk berpindah dan memilih tempat tinggalnya di dalam
atau di luar negeri dengan tetap memerhatikan aturan-aturan yang diberlakukan untuk itu.
b. Orang yang tertindas memiliki hak meminta suaka atau perlindungan kepada negara lain
dan negara yang dimintai suaka harus memberinya perlindungan sampai ia mendapatkan
tempatnya yang aman.

HAK.HAK DAN KEWAJIBAN.KEWAJIBAN DALAM SITUASI PERANG

Materi Kpdua Puluh TlEla


Pada situasi perang, tidak boleh membunuh anak-anak, kaum perempuan, orang lanjut
usia, orang-orang yang menyibukkan diri beribadah, dan orang-orang yang tidak terlibat dalam
perang, tidak boleh menebang dan merusak pepohonan, tidak boleh menjarah harta, tidak boleh
menghancurkan dan merusak fasilitas, instalasi, dan bangunan-bangunan sipil, serta tidak boleh
mengudung orang yang terbunuh. Orang yang terluka memiliki hak mendapatkan pengobatan
dan tawanan memiliki hak untuk mendapatkan makanan dan tempat tinggal.

KEHORMATAN MAYAT

Materi Kedua Puluh Empat


Menghormati kematian adalah wajib secara syara'. Negara dan masyarakat wajib melindungi
dan merawat jasad mayat, memakamkannya, dan melaksanakan wasiat-wasiatnya sesuai dengan
hukum-hukum agama yang dianutnya serta tidak boleh menjelek-jelekkannya.

KERANGKA ACUAN PIAGAM SYAR'! lNI DAN PENAFSIRANNYA

Materi Kedua Puluh Lima


a. Semua hak, kebebasan, dan kewajiban yang dinyatakan dalam piagam ini terikat dengan hu-
kum-hukum syariat Islam dan tujuan-tujuannya.
b. Syariat Islam dengan sumber-sumber dasarnya yang diakui adalah satu-satunya referensi
untuk menafsirkan atau menjelaskan materi mana pun dari materi-materi piagam ini. Ketika
terjadi perbedaan, merujuk kepada ulama yang berkompeten.
BagianV:FIQIHUMUM ISLAM IILID 8

Indeks

A 487, 497, 493, 500, 502, 516, S7g, 520,


'aid al-adhha 101 52t,525,526,529,529 'Lt,
Abbad ash-Shaimari 444 ahkam siyasah syar'iyah 89
Abdullah at{usturi 491 Ahli Kitab 59, 60, 9 4, 182, L97, 199, 337, 462, 496,
Abdullah bin Qais 100 5t2,513,5t4
Abdullah bin Umar 82, tt0, 249, 250, 270, 27 t, ahlu al-Harb 37,82
304, 3t7, 3 18, 3 19, 32t, 322, 326, 340, 357, ahlu al-harb 40,73
377 ,406, 407 , 463, 468, 490, 492,507 ,522 akad amaan 5,43,45
Abdurrahman bin Auf 33, 59, 207,303,304 Akad dzimmah 44,59,63
Abu Bakar ash-Shiddiq t3, 270, 27 4, 279, 280, akad dzimmah 25, 4L, 42, 47, 5t,55, 58, 59, 60,
291, 293, 294, 295, 300, 301, 302, 303, 327, 6L, 63, 64, 66, 96, 446, 447, 524
329, 33L, 335, 344, 347, 358, 360, 424, SLt, al-amaan 41, 46, 47, 48, 49, 5L, 52, 53,58, 59
5L4 Al-ghabn 393
Abu Hanifah 42, 43, 48, 65, 66,72,79, 80, 87, t}g, al-ghabn 483
1,L2, t13, 7L4, 115, 7L6, LLg,'1 28, 729, L3t, al-ghisyi 483
139,141, !42,144, L48,152, L54, L55,157 , al-Ghurmu bi al-ghunmi 530
L59,161, t62, t63, L64, L65, L67, L7t,172, al-Hadawiyah 32, 45, 515
L73,t79,180, 193, 184, 1g5, 190, 191, 195, al-hayaah ath-thayyibah 491, 506
19 6, 209, 2L2, zts, 277, ztg, 2lg, 230, 232, Al-tji280, 282, 296, 299, 340, 461
235, 236, 237, 239, 240, 244, 245, 25L, 257, al-jahdu 25
261, 359, 362, 369, 37 4, 405, 410, 415, 452, al-fahizh 279,444
5t9,525 al-Mahdiyyah Tunisia 528
Abu lzzah al-Jumahi 90 AL-MANHAI 93
Abu Malik 39 al-manhaj 93
accountable 465 al-Mawardi 74, 32, 69, 2L0, 273, 279, 295, 299,
Ad-Daulah al-lslamiyah 76,'J.7, L8, 19, 20, 343, 306, 307, 309, 3L4, 315, 325, 329, 332, 345,
344, 350, 353, 358, 360, 4t7, 478, 419, 422, 352, 359, 362, 363, 366, 37 1, 37 6, 395, 387,
423, 424, 425, 427, 428, 430, 437, 433, 434, 390, 426, 439, 449, 454, 46',J., 464, 466, 467,
439, 439, 445, 446, 447, 449, 451, 455, 456, 469,475,502,577
457, 460, 462, 463, 465, 469, 47 0, 47 7, 47 g, al-Miqdad bin al-Aswad 39
487,487,493, 500, 502,51L,516, 518, 520, al-Mu'ayyad 444
521,525,526,528,529 Al-Qarafi 487,524
ad-Daulah al-lslamiyah L6, 1,7 , lB,
L9 , 20, 343, Al-usraa 84
344, 350, 353, 358, 360, 477, 4tB, 419, 422, amar makruf nahi mungkar 325,360, 380,381,
423, 424, 425, 427, 428, 430, 43L, 433, 434, 384, 401, 440, 466, 469, 469, 47 0
438, 439, 445, 446, 447, 448, 457, 455, 456, Amr bin al-Ash L04, 336,354,357 ,377 ,508,516
457, 460, 462, 463, 465, 469, 47 0, 477, 478, amwaal al-fa'i wa al-ghanaa'im 69
FIQIH ISLAM JILID 8 BagianV:FIQIHUMUM

an-Nashir 444 G
Anas bin Malik 26, 27,44, L89,254,486
Andalusia 350, 37 3, 383, 479, 420, 447, 449, 526, ghanimah 35, 69, 7 0, 72, 73, 7 4, 7 5, 7 6, 77, 78,
9, 80, 81., 82, 83, 85, 86, BB, 282, 3L3, 339,
7
527,528
44, 352, 423, 432, 439, 504, 5L5, 529
3
as-sabyu 84,85, 86
as-Siyar al-Kabir 25, B0
Ghazwaniyah 527
ash-Shahihain 3L, 3 4, 1,4t
H
at-tadliis 382, 394, 483
at-taghriir 483 haakim 96
at-tanfiil 69 had qadzf 230, 362, 363, 387, 48t
az-Zaidiah 32, 46, 323, 445 Hamdaniyah 527
az-zajr 455 harta an-naflu 70,77,72
azhar 83,210 harta ash-shafi 78
harta fa'i 40, 41, 48, 7 2, 7 3, 83, 27 7, 3L3, 461, 487
B Hindhu 460
Baghdad 288, 420, 449, 526, 527, 528
I
bani Hasyim 73,78
bani Mushthaliq 33, 81, 89 Ibadhiyah 32, 43, 63, 2L9
bani Nadhir 56,72 Ibnu Abidin 39
bani Quraizhah 86, 262, 375 Ibnu Abbas 32,34,35, 50, 77,79,82,87,108, 109,
bani Thalib 78 LL}, L49, 150, 151, t53, 17 3, L7 6, 17 8, L89,
bighal 67 199, 200, 20L, 203, 205, 207, 215
Budha 458,459,460 Ibnu al-Munzhir 35
Buraidah 32, 60, 61, 66, 99, L07, 725, 506 Ibnu Qayyim 5L6
Buwaihiyah 351,,527 Ibnu Umar 31,34,37,39, 65, 68,79,82,104, 109,
740, 145, 150, 20\, 205, 213, 214
C ihyaa'al-mawaat 485
China Kuno 460 imaarah istikfaa' 351, 353, 354, 47 4
Imam Abu Dawud 26,L24
D Imam asy-Syafi'i 35, 40,66,67,8L,145, 151, L55,
t98, 215, 232, 245, 253, 257, 39 6, 4t5, 416,
Dar al-Harb 3'1.3, 479, 423, 430, 437, 432, 433, 454
435, 44t, 447, 517, 5 L8, 5 19, 524, 525, 526 Imam Malik al-Hadawiyah 32
Darul Kufr 525 Imam Mawardi B0
Daulah Umawiyah 526 Imam Yahya bin Hamzah 444
de jure 435,448,53L India 459,460,526,533
dzawi al-qurba 7B Iyas bin Salamah 90
Dzi al-Hulaifah 81
dzimmi 42, 47, 52, 59, 63, 8\,183, 198, 335,337, I
341, 349, 362, 390, 4L9, 427, 446, 460, 462,
490,524,525 fepang 418,460
fi'ranah 81
F jihad 25, 26,27,28,29,30, 31, 37, 42,56,59,79,
87, 277, 27 9, 282, 379, 32t, 339, 380, 438,
fa'i 40, 47, 48, 69, 7 2, 7 3, 7 3, 83, 142, 208, 278, 456, 461, 466, 469, 475, 47 6, 477 , 497 , 500,
277, 3L3, 452, 46'J-, 463, 487 501, 502, 507,512,515, 518, 522,525
fardhu kifayah 28, 29, 105, t7 6, 279, 287, 298, jizyah 32,47 ,54,57, 58, 59, 60, 6L,62,63,64, 65,
357, 385, 394, 426, 466, 47 6, 484, 489, 497, 66, 67, 7 2, 88, 344, 4L9, 490
517, 518
Fathu Makkah 36,57 K
fidaa' 90
fuqaha Hanafiah 372, 575
Ka'bah 28,77, BB, 507
kekhilafahan Abbasiyah 447, 526, 528
kekhilafahan Fathimiyah 420, 528
BagianV:FIQIHUMUM FIQIH ISLAM,ILID 8

kekhilafahan Umawiyah 424, 528 muhakkam 96,375


Khalid bin Walid 34,82,490 mukallaf 208, 255, 283, 285, 428, 467, 469
Kharaj 452, 485, 490, 523 mukhtaar 43
Khulafa ar-Rasyidun 13, t26, 270, 296, 302, 305, mumayyiz 79, 735, 227, 255, 397, 404
327, 329, 330, 331, 339, 346, 351, 358, 360, musta'min 33, 44, 182, LB3
367, 37 6, 4t3, 424, 446, 493, 499, 5Lt, 5L6,
521 N
kitab al-Minhaaj 466,517, 518
Najd 37,90
Kitab as-Siyar 25
Nasrani 39, 40, 49, 50, 147, 182, L99, 206, 498,
kitab Wafiyyat al-lslaam 470
5L3,514
Konfuisme 460
Kordoba 219,528 o
Kristen Ortodok 458
Organisasi Pembebasan Palestina 450
M
P
Madinah 29, 36, 37, 45, 87, 746, 206, 207, 283,
290, 291,, 304, 305, 329, 344, 357, 358, 360, Pakistan 460,5L3
36L, 4L7, 423, 428, 430, 438, 444, 446, 447, perang Ain falut 480
514,533 Perang Badar 36, 87, 88, 90, 262, 292, 328, 330
Makkah 36, 48, 49, 52,55, 56, 57, 66,81, 87, 88, perang Hathin 480
90, L04, 72t, I32, 746, L92, 207, 305, 344, Perang Hunain 34,36,7L,79,81", 89, 515
358, 384, 386,387 ,446,502 Perang Khaibar 7 0, 89, 291
masyaqqah tajlibu at-taisiir 97 Perjanjian Damai Hudaibiyah 512
mau'izhah hasanah 319, 448
mazhab Hanafi 25, 35, 40, 47, 42, 43, 45, 46, 47, a
48, 53, 55, 56, 57, 60, 62, 63, 64, 65,7L,73,
Qadhi 15, 16, 107, L99, 204, 211, 2L3, 2L9, 36L,
7 4, 75, 77, 78, 79, 90,91, 95, 96, 97, 90, 96,
364, 365, 367, 368, 369, 37 0, 37 t, 37 3, 384,
97, L06, L07, 708, lt4, t']..5, 176, 777, 7tg, 407,409,4t1,474,414
Itg, 720, L2!, 122, 126, L35, 147, 142, 1_44, qadzaf 96, 706, t76, 186, I94
L45, L46, 747, 749, t52, 754, 156, 159, 160,
Quraisy 39, 40, 5 5, 56, 7 8, 89, 20t, 262, 297, 3\0,
766, L68, t72,1,77 , t7B, L92,193, 194, 195, 3t1,, 3L2, 334, 342, 345, 347, 4Lg, 430, 443,
186, 787, 188, 190, 794, I95, 1,99, 203, 204, 5t2
206, 210, 213, 2L5, 276, 217, 21,8, 2t9, 236,
359,433 R
mazhab Hanbali 45, 57, 66, 86, 128, L40, 142,
L45, LS6, 158, 1 59, lB0, lB2, 795, tgg, 202, rajih 2t, 67, 63, 7 4, 83, 96, 772, 1 18, 131., 135,
1,46, tss, 156,'t 57, 158, 159, t90, 798, 205,
205, 206, 208, 21.2, 2L3, 215, 216, ztg, 497
mazhab Maliki 45, 49,58, 60, 63, 64, 66, 67, 83, 207, 209, 21.5, 278, 2L9, 223, 37 5, 386, 453
85, 86, 88,97, t05, L07,1.1.2,1t4, LLB,12t, Romawi 82, 89, 303, 415, 431, 446, 5IS
t35,1,40,155, 156, 193,197 , lg0, t96,201,
s
202, 204, 205, 206, 207, 209, 2t0, 211, 215,
216,2L8,359,497 salab 69,70,71,262
mazhab Syafi'i 36, 41,45,48, 55, 56,63,64,65, salaf ash-shalih 33L, 499
67, 7 0, 7 1, 7 2, Bt, 82, 83, 85, 96, 87, t03, Saljuqiyah 35t,527
toB, L1,6,1,t8, tL9,726, t40, L45,156,765, Samaniyah 35t,527,528
168,1,7B, 179, tB0,193, 186, LB7 , tBB,1.91., save motherhood 538
1,9 6, 204, 205, 207, 209, 209, 2L6, 2lg, 229, Sawadul lraq 529
359 Shafwan bin Umayyah 36
mazhab Zhahiriah 81 Shahih Muslim 36, 39, 397, 454, 496, 521
miqat 81 shalat'aid al-fithri 101
Mongol 528 sistem dawaawiin 474
mu'ahadat 453 skill 496
mubtadi'313,456 Sulaiman bin Buraidah 32,60
ISLAM IrLrD 8 Bagian V: FIQIH UMUM

Syafi'iah 26, 6L, 64, 7 4, 82, 83, 86, 122, LB4, zLO, 350, 354, 358, 359, 36t,366,372,373,376,
233, 238, 2+2, 246, 25L, 256, 362, 363, 365, 384, 388, 406, 412, 424, 443, 452, 47 4, 483,
372,405,410,507,515 508
syakhsh maknawi 453 Uqbah bin Ami 476
Syi'ah Imamiah 12, 32, 35, 4t, 43, 57, 60, 63, 79, usyur 67
81, 83, 2t9, 27 9, 284, 286, 287, 288, 298,
426 w
Syi'ah Zaidiah 12, 35, 60,74,79,284,286 wakaalah L29, 130, t36, 3+3, 354, 37 O, 399, 529
syuf'ah 2L2,230,453 walaa' L00, 142, I43, 2lB, 254, 290
waliyy al-amri 37 7, 393, 396, 516, 5L7, 520, 53L
T
Welfare State 19,493
Tartar 420,480,528
Tha'if 81 Y
trustee 420,525 Yahudi 34, 39, 40, 49, 50, 68, 146, 182, 197, L99,
tsanawiyah 85 203, 206, 325, 37 5, 4r7, 423, 498, 5L3, 5L4,
tsughuur 282, 302, 3t4, 352, 462, 47 5, 502 515
U z
uli al-amri 86 Zaidiah 12, 32, 35, 41, 43, 46, 57, 60, 63, 65, 7 4,
Umar bin al-Khaththab 13,66,700, L22, t24,129, 79, gt, 83, 85, 87, 2L9, 284, 286, 323, 444,
L32,295,300, 301, 302, 303, 304,3t8,329, 445, 515, 525
331, 332, 335, 336, 339, 340, 342, 344, 345, Zhahiriah 35,41,81, 83, 87

," .-

Anda mungkin juga menyukai