Anda di halaman 1dari 20

Makalah Enterpreneurship

MULTI LEVEL MARKETING


(MLM)
OLEH
KELOMPOK V
KELAS C
1. Sawitri Tolinggilo
2. Tiansi oktaviani Usman
3. Fidya Lestari Dalanggo
4. Ramadina S. Thalib
5. Meyranti Suleman
6. Rekawandri Hermanto
7. Zulfikar Setiadi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini yang berjudul Multi Level Marketing untuk memenuhi tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Enterpreneurship.
Kami menyadari bahwa makalah ini bukan semata-mata atas usaha kami
sendiri, akan tetapi berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik
langsung maupun tidak langsung. Semoga bantuan yang telah diberikan dan
segala kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha
Esa.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan yang
ada dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran agar makalahinidapat lebih baik. Akhirnya dengan segala keterbatasan
yang ada semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta
bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan bagi kami pada khususnya.

Gorontalo, September 2017


Kelompok V

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Multi Level Marketing ............................................................ 4


B. Sejarah Multi Level Marketing ................................................................. 14
C. Istilah Dunia Multi Level Marketing ........................................................ 26
D. Jenis-jenis Multi Level Marketing ............................................................ 35
E. Sistem Konsep Piramida ........................................................................... 43
F. Sisi Positive dan Negative Multi Level Marketing ................................... 43
G. Kiat-kiat Multi Level Marketing ............................................................... 43
H. Contoh Multi Level Marketing ................................................................. 43

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 50
B. Saran .......................................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa pengertian multi level
marketing (MLM) identik atau sama dengan sales atau tenaga penjual pada
umunya, padahal keduanya berbeda. Sales hanya akan mendapatkan satu
keuntungan saja, sedangkan MLM akan mendapatkan keuntungan ganda berupa
bonus, seperti bonus eceran, bonus prestasi dan bonus perkembangan, potongan
harga, dan incentive-incentive lainnya. Salesman konvensional mendapatkan
motivasi dari berbagai macam training yang diselenggarakan perusahaan,
sedangkan para networker memiliki komunitas yang lebih solid dan sistem
pemberdayaan yang lebih canggih. Para upline membuat suatu kelompok dan
bertindak sebagai pembimbing downline. Mereka membuat pertemuan-pertemuan
reguler, yang tujuan utamanya adalah untuk memberikan morivasi bagi para
anggotan MLM.
Strategi MLM adalah suatu cara atau metode yang dirancang oleh
perusahaan untuk menawarkan suatu produk dan menciptakan hubungan yang
saling menguntungkan, dengan jalan melaksanakan penjualan secara langsung
kepada konsumen melalui suatu jaringan yang dikembangkan oleh para distributor
lepas. MLM disebut juga dengan network marketing, yang intinya adalah
membentuk jaringan bisnis atau pemasaran dan membagi-bagi keuntungan
bersama. Perusahaan yang menggunakan strategi MLM akan mendistribusikan
produk-produknya melalui sebuah jaringan yang terdiri dari para pelaku bisnis
independent di seluruh dunia secara bebas.
Tugas utama para distributor perusahaan MLM relatif sederhana yaitu
menjual produk secara langsung kepada konsumen dan mencari teman atau
anggota baru agar ikut bergabung dan bersedia memasarkan produk-produk
perusahaan. Untuk dapat meraih kesuksesan dalam sistem ini setiap distributor
harus bekerja keras menjual produk-produk perusahaan kepada konsumen dan

1
mencari mitra kerja untuk melakukan hal yang sama sebanyak-banyaknya,
sehingga mempunyai jaringan yang luas.
Penghasilan mereka diperoleh dari laba grosir, laba eceran, dan persentase
dari volume penjualan total kelompok atau jaringan yang berhasil dibentuk.
Keunggulan metode ini adalah ketika mereka menjadi anggota pasif masih
memungkinkan untuk mendapatkan penghasilan atau bonus (passive income) asal
dapat mensponsori anggota sebanyak mungkin. Mereka yang berprestasi tinggi
akan mendapatkan penghasilan yang tinggi pula.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Multi Level Marketing ?
2. Bagaimana sejarah dari Multi Level Marketing ?
3. Apa saja istilah yang digunakan dalam Multi Level Marketing ?
4. Apa saja jenis-jenis dari Multi Level Marketing ?
5. Bagaimana system konsep piramida dalam Multi Level Marketing ?
6. Apa saja sisi positive dan negative dari Multi Level Marketing ?
7. Apa saja kiat-kiat dari Multi Level Marketing ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Multi Level Marketing ?
2. Untuk mengetahui sejarah dari Multi Level Marketing ?
3. Untuk mengetahui istilah yang digunakan dalam Multi Level Marketing ?
4. Untuk mengetahui jenis-jenis dari Multi Level Marketing ?
5. Untuk mengetahui system konsep piramida dalam Multi Level Marketing ?
6. Untuk mengetahui sisi positive dan negative dari Multi Level Marketing ?
7. Untuk mengetahui kiat-kiat dari Multi Level Marketing ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Multi Level Marketing


Secara Etimologi Multi Level Marketing (MLM) berasal dari bahasa
Inggris Multi berarti banyak sedangkan level berarti jenjang atau tingkat. Adapun
marketing berarti pemasaran. Jadi dari kata tersebut dapat dipahami bahwa MLM
adalah pemasaran yang berjenjang banyak. Disebut sebagai “Multi Level” karena
merupakan suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang
berjenjang banyak atau bertingkat-tingkat. Dalam pengertian “Marketing”
sebenarnya tercakup arti menjual dan selain arti menjual, dalam marketing banyak
aspek yang berkaitan dengannya antara lain ialah produk, harga, promosi,
distribusi dan sebagainya. Jadi “Marketing” lebih luas maknanya dari menjual.
Bisnis MLM atau juga dikenal dengan sebutan Network Marketing adalah
suatu bentuk pendistribusian produk, baik berupa barang atau jasa. Multi level
marketing secara harfiah adalah pemasaran yang dilakukan secara banyak
tingkatan, terdapat istilah up line (tingkat atas) dan down line (tingkat bawah). Up
line dan down line merupakan suatu hubungan pada dua level yang berbeda, yakni
ke atas dan ke bawah, dan jika seseorang disebut up line, maka ia mempunyai
down line, baik satu maupun lebih. Orang kedua yang disebut dengan downline
ini juga kemudian dapat menjadi upline ketika dia behasil merekrut orang lain
menjadi downlinenya, begitu seterusnya. Setiap orang berhak menjadi upline
sekaligus downline.
Secara umum, dalam industri MLM ini seorang upline akan mendapatkan
manfaat berupa bonus/komisi dari perusahaan apabila downlinenya berhasil
melakukan penjualan produk yang dijual oleh perusahaan, bahkan ada perusahaan
MLM yang memberikan bonus kepada seorang member ketika member tersebut
telah berhasil merekrut member baru, meskipun bonus yang demikian ini oleh
beberapa praktisi MLM dianggap tidak sah karena bertentangan dengan
Permendag nomor: 13/M-DAG/PER/3/2006 KETENTUAN DAN TATA CARA
PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PENJUALAN LANGSUNG.

3
Untuk masuk dalam jaringan bisnis pemasaran Multi level Marketing,
biasanya setiap orang harus menjadi member (anggota jaringan) terlebih dahulu,
ada juga yang diistilahkan dengan sebutan distributor, kadangkala membership
tersebut dilakukan dengan mengisi formulir pendaftaran keanggotaan dengan
membayar sejumlah uang pendaftaran, disertai dengan pembelian produk tertentu
agar anggota tersebut mempunyai point, dan kadang tanpa pembelian produk.
Dalam hal ini, memperoleh point adalah sangat penting, karena suatu perusahaan
MLM menjadikan point sebagai ukuran besar kecilnya bonus yang diberikan.
Point tersebut bisa dihitung berdasarkan pembelian langsung, atau tidak langsung.
Kegiatan pembelian langsung biasanya dilakukan oleh masing-masing anggota,
sedangkan pembelian tidak langsung biasanya dilakukan oleh jaringan
keanggotaannya. Dari sinilah, nantinya muncul istilah bonus jaringan. Karena dua
kelebihan tersebut, bisnis MLM diminati banyak kalangan.

B. Sejarah MLM
Multi Level Marketing ( MLM ) ditemukan oleh dua orang profesor
pemasaran dari Chicago pada tahun 1940-an. Produk pertama yang dijual adalah
vitamin dan makanan tambahan Nutrilite.
Saat itu Nutrilite Products Inc merupakan salah satu perusahaan di
Amerika yang dikenal telah menggunakan metode penjualan secara bertingkat.
Dengan modal awal yang relatif tidak besar, seorang tenaga penjual bisa
mendapatkan penghasilan melalui dua cara. Pertama, keuntungan diperoleh dari
setiap program makanan tambahan yang berhasil dijual ke konsumen. Kedua,
dalam bentuk potongan harga dari jumlah produk yang berhasil dijual oleh
distributor yang direkrutdan dilatih oleh seorang tenaga penjual dari perusahaan.
Rancangan penjualan perusahaan itu menarik perhatian Rich De Vos dan
Jay Van Andel pemuda dari Michigan ini kemudian memutuskan bergabung
sebagai tenaga penjual. Hasilnya, dalam kurun waktu sembilan tahun mereka
tidak hanya menikmati keuntungan dari menjual produk Nutrilite, tapi yang paling
melekat dalam benak mereka adalah kehebatan konsep penjualannya. Suatu

4
konsep yang merupakan dasar dari terbentuknya Amway Corporation di kemudian
hari.
Pada pertengahan tahun 1950, organisasi dalam perusahaan Nutrilite
mengalami guncangan. Momentum ini merupakan awal berdirinya Amway pada
tahun 1959. Amway didirikan oleh Rich De Vos dan Jay Van Andel, berdasarkan
suatu keyakinan, bahwa kesuksesan memasarkan suatu produk adalah menjualnya
secara langsung kepada pelanggan. Berdasarkan pengalaman berharga yang
diperoleh dari Nutrilite, mereka memulai usaha yang sederhana dengan
menempati sebuah gudang di kota Michigan dengan produk awal LOC ( Liquid
Organic Cleaner ), suatu cairan pembersih biodegradableyang aman untuk
lingkungan. Usaha ini kemudian berkembang menjadi Amway Corporation,
sebuah perusahaan yang berskala internasional di 80 negara dan teritori.
MLM sendiri mulai tumbuh di luar Amerika Serikat pada tahun 1960-an.
Dan dalam waktu singkat, berkembang pesat sebagai bagian yang terpenting dari
industri penjualan langsung. Selama puluhan tahun MLM terbukti merupakan cara
yang sangat sukses memberikan penghasilan yang layak kepada pelanggan secara
langsung. Kesuksesan ini terlihat nyata ketika pada tahun 1972 Amway membeli
Nutrilite Inc yang memproduksi vitamin dan makanan tambahan bermutu. Seperti
halnya semua bentuk penjualan langsung, metode ini membawa manfaat yang luar
biasa bagi pasar dengan memberikan kesempatan kepada ribuanorang yang
mungkin terabaikan atau tidak terserap di pasar tenaga kerja. MLM merupakan
yang cukup sederhana dan tidak mahal bagi siapa saja yang ingin belajar tentang
dasar bisnis dan manajemen penjualan

C. Istilah dalam Dunia MLM


Berikut ini isitilah-istilah yang sering digunakan dalam bisnis Multi Level
Marketing:
1. Upline
Upline yaitu rekan kerja yang telah mengajak seseorang untuk menekuni
usaha MLM. Dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka miliki,

5
mereka dapat mengarahkan, membimbing, serta mendampingi seseorang saat
menjalankan bisnis ini.
2. Downline
Downline adalah semua jaringan di bawah upline. Ini termasuk orang
yang upline sponsori sendiri dan orang yang disponsori.
3. Crossline / Sideline
Crossline atau sideline adalah apabila antara mitra yang satu dengan mitra
yang lain tidak berada dalam satu garis jaringan ( network family ) atau
dengan kata lain berada di luar jaringannya.
4. Support System
Support system adalah sebuah organisasi yang menyediakan berbagai
sistem pendidikan untuk distributor dalam sebuah MLM. Biasanya
perusahaan MLM hanya menyediakan produk atau jasa yang akan
dipasarkan dan juga bonus yang akan dibayarkan kepada distributor.
Support system yang menyediakan pendidikan dan alat penunjang yang
memudahkan distributor dalam menjalankan bisnis MLM-nya.

D. Jenis MLM
1. MLM Tradisional
Yaitu MLM yang masih memanipulasi sistem untuk meraih keuntungan
sepihak; MLM yang masih membodohi para pelakunya; MLM yang masih
mengambil keuntungan dari sisa bonus yang belum terbagikan; MLM yang
masih mengeksploitasi para mitranya; MLM yang tidak transfaran dalam
pembagian keuntunganya; MLM yang bukan merupakan bisnis murni dimana
perusahaan masih mengambil keuntungan dari sistem yang dirancangnya.
2. MLM Modern
MLM yang tidak memanipulasi sistem, MLM yang murni bisnis dimana
perusahaan dan mitra mendapatkan keuntungan dari jual-beli, bukan dari
manipulasi sistem; MLM yang membagikan seluruh bonusnya sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan; MLM yang tidak mengambil keuntungan dari
bonus yang belum terbagikan; MLM yang tidak mengeksploitasi para

6
mitranya; MLM yang menawarkan cara kerja yang lebih sederhana melalui
kecanggihan teknologi yang ditawarkannya.
Hadirnya perusahaan mlm Indonesia tidak terlepas dari kreasi dan inovasi
marketing di Indonesia sebagai akibat dari trend pemasaran produk melalui
sistem MLM di Indonesia. Kehadiran produk multi level marketing di
Indonesia sangatlah menguntungkan banyak pihak seperti pengusaha. Ini
menyebabkan pengusaha dari perusahaan mlm indonesia yang melakukan
strategi ini akan terbantu dengan penghematan biaya periklanan. Bisnis
dengan pola mlm ini menguntungkan distributor yang ingin bebas dalam
bekerja. Ada macam-macam mlm di Indonesia. Dari sekian yang banyak itu
sedikitnya ada 6 macam mlm yang berkembang di masyarakat.
a. Sistem Resseller
Sistem Reseller sudah banyak digunakan oleh berbagai kalangan
pebisnis mlm dalam menjual produknya. Biasanya sistem reseller banyak
dilakukan dalam bisnis online. Skemanya adalah apabila ada orang yang
membeli suatu produk atau bergabung melalui referenesi anda (website
replika) yang anda dapatkan maka anda akan mendapatkan komisi
penjualan biasanya 50% dari harga produk. Berpromosi dalam reseller
biasanya anda akan mendapatkan URL promosi seperti
http://asetvirtual.com/?aff=ebooks
b. Sistem Random
Sistem Random biasanya digunakan oleh Program bisnis investasi,
Bisnis Gratis yang mengandalkan passive income lewat jaringan
(downline) dan lain-lain. Ketika pengunjung pada suatu website tanpa
sponsor, sistem akan memilih member secara acak untuk dijadikan
sponsor pengunjung tersebut. Apabila pengunjung tersebut bergabung,
sponsor yang dipilih secara acak tersebut akan mendapatkan
komisi/bonus. Misalnya http://www.tekanini.com/edicreative80
c. Sistem Matrix
Pernahkah anda mendengar matrix 3×3, 2×16, 5×8 ? Sistem matrix
adalah pola sistem multi level marketing baru yang berbentuk segitiga.

7
Sistem matrix memungkinkan seorang member memperoleh pasif
income hingga kedalaman tertentu dengan variasi bonus atau komisi
tidak sama antara tiap kedalaman. Contoh matrix 2×16 artinya seorang
member hanya bisa memperoleh 2 orang downline pada level 1 dan
seterusnya hingga kelipatan 2n dan bisa mendapatkan bonus atau komisi
hingga level 16. Jika seorang member berhasil memperoleh downline
lebih dari 2 maka sisanya akan dilimpahkan ke downline dibawahnya.
d. Sistem WaterFlow Spill Over
Merupakan sebuah program bisnis dengan matrix 3×4 artinya ada 3
downline yang harus anda penuhi kuotanya. Apabila memperoleh lebih
dari 3 downline maka sisanya dilimpahkan ke level 2 atau kepada
member (downline) yang belum terpenuhi kuotanya.
e. Sistem Water Flow Network System
Ini merupakan sistem multilevel marketing baru dan paling
inovatif didalam bisnis internet. Sistem WFN tidak menggunakan sistem
matrix. Hal ini sangat menguntungkan anda karena komisi yang
diperoleh sebesar 50% dan bisa didapatkan tanpa batas. Sistem WFN
memungkinkan seorang member untuk mendapatkan downline
meskipun tanpa melakukan promosi sedikitpun. Sistem WFN secara
otomatis akan memberikan downline kepada member yang tidak atau
sedikit memiliki downline dengan kondisi sebagai berikut:
 Paling sedikit jumlah kandidatnya
 Paling sedikit jumlah komisinya
 Telah melakukan registrasi paling lama

Jadi bukan diambil secara acak (random). Downline berasal dari


member lain dan didistribusikan kepada member yang pasif dalam hal
perolehan downline.

8
f. Sistem Water Flow Rotation
Ketika anda mengikuti program bisnis dengan matrix 3×3, maka
apabila matrix tersebut telah terpenuhi semua kuotanya (3 dowline
dengan 3 level) maka secara otomatis posisi anda akan ditempatkan
dibawah member lain yang kuotanya masih kosong. Keuntungannya
adalah anda tidak perlu membayar (mengupgrade) kembali untuk
jaringan baru apabila kuota matrix 3×3 anda terpenuhi. Kelemahannya
adalah anda harus melakukan rekruitmen baru untuk memenuhi kuota
marix anda yang baru. Demikianlah macam-macam mlm yang banyak
kita jumpai di lapangan. Apapun yang anda pilih, produk multi level
marketing dari perusahaan mlm Indonesia manapun yang anda sukai
hendaklah memberikan manfaat atau keuntungan bagi anda.

E. Sistem Konsep Piramida


Sistem konsep piramida adalah suatu sistem yang menawarkan
kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang besar dengan sedikit usaha.
Sistem semacam ini sudah ada di Taiwan, AS, Malaysia dan di negara-negara
lain, tetapi karena banyaknya pengaduan dari para distributornya maka saat ini
sistem ini diawasi secara ketat oleh pemerintah karena dianggap merugikan
dan meresahkan masyarakat luas. Dan saat ini sudah banyak perusahaan yang
menggunakan sistem konsep piramida ini tutup.
Dengan sistem konsep piramida, keuntungan dari seorang anggota
biasanya murni diperoleh dari hasil merekrut anggota lain. Jika anggota tidak
melakukan perekrutan, maka dapat dipastikan bahwa dia tidak akan mendapat
keuntungan. Kebanyakan bisnis MLM dengan sistem konsep piramida tidak
menjual produk, tetapi ada beberapa yang menggunakan produk hanya sebagai
kedok saja. Anggota yang berada pada tingkat bawah atau dekat dengan
tingkat paling bawah sudah dapat dipastikan akan merugi.
Perbedaan Sistem Konsep Piramida dengan MLM
Multi Level Marketing ( MLM ) memiliki struktur mirip dengan sistem
konsep piramida dimana seseorang anggota berusaha merekrut orang lain

9
untuk menjadi anggota. Perbedaannya, pada MLM ada produk yang
diperjualbelikan. Keuntungan didapatkan jika seseorang anggota atau
downline-nya melakukan penjualan produk. Artinya, walaupun anggota
berada pada tingkat paling bawah, potensi untuk mendapatkan keuntungan
masih terbuka.
Perbedaan sistem konsep piramida dengan sistem konsep MLM yang murni :
1. Bisnis MLM yang benar mempunyai produk yang akan dibeli customer
bahkan oleh mereka yang memilih tidak bergabung ke perusahaan MLM
tersebut.
2. Sistem konsep piramida biasanya memberlakukan biaya registrasi yang
tinggi untuk menjadi sumber bonus utama bagi upline. MLM yang legal
hanya mempunyai biaya registrasi yang rendah untuk starter kit, manual.
3. Sistem konsep piramida memberikan janji-janji penghasilan yang tidak
masuk akal. MLM yang benar akan menyatakan bahwa seseorang
membangun penghasilan berdasarkan kerja keras dan dedikasi.
4. Jika perusahaan mempunyai produk dan jasa yang bagus dan bonus
berasal dari pembelian produk dan jasa tersebut ( baik itu dari pembelian
berulang atau penjualan ke customer baru ), maka sistem tersebut bukan
menggunakan sistem konsep piramida.

F. Sisi positif dan negative MLM :


a. Sisi Positif
1. Modal bisnis yang relatif murah
Bagi orang yang ingin mempunyai penghasilan dari usaha bisnis,
namun tidak memiki dana yang cukup untuk menjalankannya, maka
bisnis MLM bisa dijadikan pilihan, karena modalnya relatif murah
dibandingkan dengan bisnis yang lain.
2. Risiko yang kecil
Karena biaya untuk memulai relatif kecil, maka risiko yang
ditimbulkan oleh ketidakberhasilan dalam bisnis ini akan relatif kecil
juga.

10
3. Potensi untuk berpenghasilan tinggi cukup besar
Dalam bisnis MLM biasanya ada berupa reward bagi member yang
berhasil meraih level tertentu. Sehingga, apabila seorang member itu
unggul dalam bidang promosi dan marketing, maka ia akan mudah
mendapatkan banyak orderan dan juga jaringan (downline).
4. Bisa dijalankan sebagai usaha sampingan
Bagi orang yang ingin berbisnis, namun tidak mempunyai cukup
waktu untuk menjalankan bisnisnya karena sibuk dengan rutinitas
kerja, maka bisnis MLM bisa dijadikan pilihan , karena biasanya tidak
terlalu menyita waktu.
b. Sisi negatif MLM :
1. Sistem Yang Lebih Menghasilkan Disukai
Seseorang yang sudah mental mlm terkadang hanya memikirkan
keuntungan yang didapat saja tanpa memperhatikan kualitas produk
yang dipasarkannya. Jika produk yang dipasarkannya hanya
memberikan sistem dengan keuntungan yang minim, maka ia akan
beralih ke produk lain dengan sistem pendapatan yang lebih besar
walaupun kualitasnya lebih buruk. Sebaiknya jangan hanya tertarik
pada apa yang diberikan sistem mlm kepada anda, tetapi kegunaan
dan kunggulan produk mlm agar dapat bertahan di masa depan.
2. Harga Produk Lebih Mahal
Sistem mlm perusahaan dalam memasarkan produk terkadang
terlalu memberikan iming-iming uang, bonus, insentif, dan lain
sebagainya yang sangat besar. Sistem MLM bertingkat dengan
pembagian keuntungan berjenjang membutuhkan marjin keuntungan
yang besar dari penjualan setiap produk. Mungkin harga dasar
produksi produk mlm tersebut sangat jauh lebih rendah dari harga
yang ditawarkan kepada konsumen akhir. Karena mungkin sebagian
besar kuntungan penjualan dibagi-bagi untuk perusahaan dan anggota
upline yang berada di atas kita.

11
3. Jangan mudah percaya
Jika ada yang bilang harga produk mlm lebih murah dari produk
tanpa sistem mlm. Justru sistem mlm butuh insentif besar untuk
membiayai anggotanya. Produk yang dijual biasanya yang unik yang
tidak dijual di pasaran agar konsumen tidak tahu harga yang
seharusnya jika produk itu dijual melalui sistem pasar. Sebaiknya anda
hati-hati pada produk mlm yang ditetapkan sangat tinggi dan
memberikan bonus dan insentif yang amat tinggi karena jika ada
produk serupa muncul dipasaran dengan fungsi dan kegunaan yang
sama serta harga yang jauh lebih murah maka bisnis mlm anda sangat
terancam.
4. Kehilangan Devisa Negara
Umumnya produk mlm adalah produk luar negeri seperti jamu,
makanan, minuman dan lain sebagainya. Jelas uang yang kita
belanjakan sebagian ada yang lari ke luar negeri dan memberi efek
yang buruk terhadap perekonomian Indonesia karena produk nasional
jadi kurang laku dan omset berkurang. Sebaiknya jangan terlalu
bergantung pada produk impor. Bantu produk negeri sendiri atau
bahkan ciptakan produk lokal yang mampu sukses dengan sistem mlm
sampai ke seluruh dunia sehingga anda membantu tanah air menjadi
lebih makmur.
5. Bisa Mengganggu Orang Lain
Orang yang tidak suka dan mengerti pada bisnis mlm umumnya
akan diajak untuk masuk bergabung menjadi anggota dengan berbagai
cara oleh seseorang baik yang dikenal dekat maupun tidak dikenal.
Karena produk yang ditawarkan tidak umum dan hanya dijual melalui
sistem mlm, maka orang yang diajak biasanya percaya saja pada info
produk yang diberikan. Ditambah dengan iming-iming keuntungan
berlipat ganda dan bisa menjadi orang kaya dengan cepat hal itu
terkadang cukup mengganggu dan membuat bingung orang yang
diajak.

12
6. Pemaksaan
Pada umumnya agak memaksa dan agresif demi mencapai level
tertinggi yang justru bisa membuat yag diajak jadi muak. Yang
mengajak umumnya akan mempersiapkan teknik dan strategi untuk
mencari anggota sebanyak-banyaknya. Jadi orang yang diajak akan
dijebak dalam ajakan yang sistematis dan ditekan untuk diajak
bergabung dengan cara yang cantik. Sebaiknya dalam mengajak orang
lain bergabung pemain mlm tidak memaksa dengan berbagai cara.
Hentikan jika yang diajak sudah tidak tertarik.
7. Pemenang Dapat Kembali Ke Level Bawah
Orang yang telah berhasil mencapai tingkatan tertinggi dapat
tumbang jika anggota di bawahnya mulai menggunakan produk lain,
bergabung dengan sistem mlm lain, dll. Bahkan tidak menutup
kemungkinan tdak mendapatkan apa-apa lagi ketika sudah tidak ada
bawahan yang menggunakan produk itu lagi. Sebaiknya perhitungkan
kemungkinan ini jika anda bermain di mlm produk yang
perkembangan ke depannya akan kurang disukai karena kualitas yang
buruk akibat hanya mengejar besar keuntungan saja.
8. Mental MLM Jangan Berlebihan
Orang yang masuk ke dalam angan-angan bisnis mlm terkadang
lupa kalau suatu saat semua bisa hilang. Seseorang bisa lupa daratan
dan mendedikasikan dirinya hanya pada mlm dan meninggalkan
pekerjaan yang dijalaninya. Mudah terpancing ketika ada tawaran
mlm baru yang insentifnya lebih baik dan berupaya selalu menjadi
member yang pertama masuk agar lebih gampang menarik anggota
baru.
9. Terobsesi Keuntungn
Pecinta MLM umumnya terobsesi pada keuntungan yang akan
didapatnya tanpa melihat produk yang dibawanya serta dapat saja
mengorbankan teman, kerabat, sahabat dan orang lain yang tidak
dikenalnya dengan mengajak dengan agresif masuk menjadi anggota.

13
Justru yang sangat dibutuhkan negara adalah orang-orang yang
bermental kreatif dan inovatif untuk menciptakan produk unggulan
yang mampu sukses di luar negri baik dengan sistem biasa maupun
sistem mlm untuk meraup dollar, rupee, ringgit, dinar, peso, dkk.
10. Waspada Informasi Produk Yang Tidak Jujur
Terkadang produk yang buruk pun akan dibilang bagus. Produk
yang mahal dibilang murah. Produk yang manfaatnya sedikit
digembar-gemborkan agar kelihatan banyak manfaatnya, dll. Mungkin
apabila diteliti dan ditelusuri lagi, manfaat yang didapat mungkin
tidak begitu besar dari yang ditawarkan atau ada produk lain yang
lebih murah dengan manfaat yang jauh tidak berbeda. Produk dibuat
sedemikian rupa sehingga konsumen menganggap produk tersebut
ekslusif dengan tidak ada produk sama di pasaran. Sebaiknya pemain
mlm memberikan info produk yang sebenar-benarnya agar tidak
merugikan orang lain.
11. Korban MLM Produk Buruk Membayar Lebih Tinggi Dari Nilai
Yang menjadi korban adalah orang yang menjadi anggota atau
konsumen produk yang dipasarkan melalui teknik / sistem mlm (multi
level marketing) yang tidak mendapat anggota bawahan, tidak punya
kemampuan mencari anggota bawahan dan yang hanya sebagai
konsumen akhir. Semua membayar jauh lebih tinggi dari seharusnya
untuk membayar orang yang mengajaknya serta atasan-atasannya.
Bagi orang yang ingin membeli produk mlm sebaiknya mempelajari
nilai dari suatu produk dibandingkan dengan harga. Jika lebih baik
anda sah-sah saja membayar harga tinggi untuk produk super.
12. Permainan Uang / Money Game Skema Piramida
Bisnis MLM yang booming dan mulai menjadi bagian dalam
masyarakat tentu akan dimanfaatkan oleh orang yang tidak
bertanggung jawab untuk menjual produk yang berkualitas buruk
dengan harga tinggi namun memberikan insentif yang tinggi kepada
pada anggota sistem MLMnya. Sebaiknya para pecinta MLM

14
mempelajari produk yang ditawarkan sebelum bergabung pada suatu
bisnis MLM. Terjebak dalam money game akan sangat merugikan
anda karena perkembangan ke depannya, produk yang kurang baik
akan ditinggalkan konsumen. DI negara lain pun seperti Malaysia,
Singapura dan Amerika Serikat, money game dilarang oleh
pemerintah. Sebaiknya anda menganalisa suatu sistem MLM sebelum
bergabung mulai dari kualitas produk serta insentif / bonus yang akan
diterima. Jangan hanya mengandalkan insentif saja, namun juga
kewajaran bonus insentif yang akan anda dapat.

G. Kiat – Kiat MLM


Seorang pemasar MLM -biasa disebut distributor- tak beda dengan
pemasar lain di bisnis apapun. Volume penjualan adalah faktor penentu
keberhasilan seseorang. Semakin besar pemasar menjual produk, semakin
besar pula keuntungannya, dan terbuka lebar kesempatan untuk meraih sukses
yang dalam hal ini disebut naik peringkat dengan istilah khusus, misalnya
peringkat silver, gold, diamond, dan sebagainya. Berikut ini tip sukses sebagai
pemasar MLM :
1. Menjalankan sistem dengan benar
Bisnis MLM adalah gabungan dari sistem pemasaran dan pencarian
kaki (down line). Kedua sistem itu harus dilakukan bersama-sama dan
berimbang. Tidak bisa seorang pemasar MLM hanya sibuk mencari
downline atau menjual produk saja. Hal ini juga yang membedakan MLM
dengan sistem piramida yang hanya mementingkan perekrutan.
2. Bukan usaha sampingan
Bisnis ini memerlukan perencanaan matang dan usaha yang gigih.
Para pemasar yang sukses umumnya meninggalkan pekerjaan lamanya -
sebagai karyawan- dan fokus menjadi pemasar MLM.

15
3. Kerja keras dan daya tahan
Daya tahan dan daya juang seorang pemasar MLM sangat
diperlukan. Tak boleh ada kata malas atau menyerah. Namun, sebelum
Anda memutuskan ikut berbisnis MLM, pastikan bahwa perusahaan yang
Anda ikuti bukan Money Game atau yang menjalankan bisnis dengan
sistem piramida. Sebab, tak sedikit perusahaan yang 'berkedok' MLM,
yang awalnya menjanjikan bermacam bonus dan kemudahan sistem
penjualan, ternyata tutup di tengah jalan atau tidak jelas jejaknya.
Parameter paling mudah untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut
bonafid atau tidak adalah melalui Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia
(APLI). Ini adalah lembaga resmi yang menaungi penjualan langsung, baik
multi level maupun single level marketing. Setiap perusahaan yang
bergabung dengan APLI dijamin memiliki legalitas kuat, karena pasti
memiliki SIUPL (surat ijin penjualan langsung). Hal lain yang harus
diperhatikan adalah biaya keanggotaan. Perusahaan MLM yang benar
menarik biaya wajar. Perusahaan-perusahaan MLM yang sudah terbukti
dan mampu bertahan hingga belasan tahun di Indonesia mematok biaya
keanggotaan dari puluhan ribu hingga ratusan ribu. Jika ada perusahaan
MLM yang menawarkan keanggotaan dengan biaya jutaan atau bahkan
puluhan juta, perlu diwaspadai atau dicurigai. "Biaya pendaftaran anggota
MLM tidak pernah mahal dan biasanya sebagai pengganti starter kit yang
berisi tata cara bisnis MLM di perusahaan tersebut," ucap Helmy
Attamimy, ketua APLI. Perusahaan MLM juga hanya membolehkan
anggotanya bergabung sekali dengan satu kartu anggota. Sementara sistem
piramida atau money game membolehkan atau menyarankan anggotanya
bergabung beberapa kali. Istilahnya membeli slot atau kavling. Kedua
sistem ini umumnya menghitung poin seseorang dari modalnya. Semakin
besar modal, semakin besar keuntungannya. Sementara yang bermodal
kecil hampir mustahil meraih sukses. Menurut Direct Selling Association,
sistem piramida ini sifatnya tidak adil. Apalagi sebelum semua anggota
mendapatkan haknya, biasanya sistem ini sudah runtuh atau tutup.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
MLM adalah suatu cara atau metode yang dirancang oleh perusahaan
untuk menawarkan suatu produk dan menciptakan hubungan yang saling
menguntungkan, dengan jalan melaksanakan penjualan secara langsung kepada
konsumen melalui suatu jaringan yang dikembangkan oleh para distributor lepas.
MLM disebut juga dengan network marketing, yang intinya adalah membentuk
jaringan bisnis atau pemasaran dan membagi-bagi keuntungan bersama.
MLM sendiri mulai tumbuh di luar Amerika Serikat pada tahun 1960-an.
Dan dalam waktu singkat, berkembang pesat sebagai bagian yang terpenting dari
industri penjualan langsung. Dalam MLM terdapat istilah up line (tingkat atas)
dan down line (tingkat bawah), Crossline / Sideline, dan Support System.
Terdapat 2 jenis MLM yaitu : MLM tradisional yang merupakan MLM
yang masih memanipulasi sistem untuk meraih keuntungan sepihak, dan MLM
modern yaitu MLM yang tidak memanipulasi sistem, MLM yang murni bisnis
dimana perusahaan dan mitra mendapatkan keuntungan dari jual-beli, bukan dari
manipulasi system.
MLM memiliki sisi positive dan negatifnya yang dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk bergabung dalam bisnis MLM.

B. Saran

17

Anda mungkin juga menyukai