Anda di halaman 1dari 2

Rumusan masalah :

 Bagaimana kondisi keberlangsungan kehidupan didalam tanah yang tercemar?


 Bagaimana upaya dalam mencegah terjadinya pencemaran tanah akibat limbah
oli bekas?
 Apakah ada pengaruh pemberian oli bekas terhadap aktivitas cacing tanah?

Hipotesis :

ada pengaruh pemberian konsentrasi oli bekas terhadap aktivitas cacing tanah dalam jangka waktu
tertentu.

BANYAK RESPON PERGERAKAN CACING DALAM SATUAN WAKTU


OLI 5 MENIT 10 MENIT 15 MENIT
A (0 sendok) Cacing masuk ke dalam tanah Cacing masih di Cacing masih hidup, dan
dalam tanah masih di dalam tanah
B (6 sendok ) Cacing masuk ke dalam tanah Muncul dipermukaan, Masih hidup, tidak masuk ke
menggeliat ingin dalam tanah dan diam tidak
keluar dari gelas bergerak
C (12 sendok Tidak masuk ke dalam tanah Menggeliat ingin Masih hidup, tetapi diam
) keluar dari gelas tidak bergerak

Bandingkan bagaimana pengaruh tanah tanpa tambahan oli bekas dengan tanah yang diberi oli bekas
terhadap perilaku cacing?

Cacing yang berada di tanah yang tidak tercemar bergerak masuk kedalam tanah dan tetap aktif didalam
tanah, sedangkan cacing yang berada pada tanah yg tercemar menunjukakn aktivitas yang tidak tahan
berada pada tanah tersebut hal ini dapat dilihat dari perilaku cacing yang pada awalnya masuk kedalam
tanah, kemudian muncul dipermukaan dan berusaha untuk kelauar dari wadah tersebut.

Apakah ada perbedaan keadaan cacing pada wadah yang diberi 6 sendok oli bekas dengan wadah yang
diberi 12 sendok oli bekas ? jelaskan!

Ada perbedaan ada perbedaan keadaan cacing pada wadah yang diberi 6 sendok oli bekas dengan
wadah yang diberi 12 sendok oli bekas, hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan bahawa pada 5 menit
pertama pada wadah yang diberi 6 sendok oli bekas cacing masih menunujuakan aktivitas masuk ke
dalam tanah sedangkan pada wadah yang diberi 12 sendok oli bekas cacing tidak mau masuk ke dalam
tanah.
Selain oli bekas, melalui kajian literature tuliskan sumber penyebab pencemaran tanah!

Pencemaran tanah bisa disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian
a. Limbah domestik
Limbah domestik yang bisa menyebabkan pencemaran tanah bisa berasal dari daerah:
pemukiman penduduk; perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan
misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, bisa berupa limbah padat dan
cair.
(1) Limbah padat berbentuk sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak bisa diuraikan oleh
mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong plastik, bekas kaleng minuman,
bekas botol plastik air mineral, dsb.
(2) Limbah cair berbentuk; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak
kandungan air tanah dan bisa membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
b. Limbah industri Limbah industri yang bisa menyebabkan pencemaran tanah berasal dari daerah:
pabrik, Manufaktur, industri kecil, industri perumahan, bisa berupa limbah padat dan cair.
(1) Limbah industri yang padat atau limbah padat yang adalah hasil buangan industri berupa
padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan
pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
(2) Limbah cair yang adalah hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisasisa
pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak,
khrom, arsen dan boron adalah zat hasil dari proses industri pelapisan logam
c. Limbah pertanian Limbah pertanian yang bisa menyebabkan pencemaran tanah merupakan
sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea, pestisida
pemberantas hama tanaman, misalnya DDT (Dichloro Diphenyl Trichlorethane).

Anda mungkin juga menyukai