Laporan Viskositas Fluida - 5a (Acc)
Laporan Viskositas Fluida - 5a (Acc)
VISKOSITAS FLUIDA
DISUSUN OLEH :
RAHUL PADLI 09320230240
DIRGAHAYU RIZKI 09320230245
MUH RAYHAN YAHYA 09320230242
MUH MUFLI FAUZAN 09320230243
NAURAH NAZIFAH 09320230241
FREK/KLP : 2/6
PRODI : TEKNIK PERTAMBANGAN
MAKASSAR
2021
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
1.2 Tujuan Percobaan
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Viskositas
Dalam kajian fluida dikenal dua jenis viskositas yaitu viskositas dinamik
(viskositas absolut) dan viskositas kinematik. Viskositas dinamik, dilambangkan
dengan huruf Yunani 𝜇 (mu). Jika didefinisikan menurut relasi tegangan geser
dengan laju regangan geser pada fluida Newtonian, viskositas dinamik adalah
rasio dari tegangan geser terhadap laju regangan geser :
𝜇
𝜇=
𝜇u/dy ……………………………………………………..…(5.2.1)
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
temperatur, sementara pada fluida berfasa gas berlaku sebaliknya, viskositas akan
bertambah dengan peningkatan temperatur. Perbedaan sifat ini dapat dijelaskan
dengan perbedaan mekanisme molekuler yang terkait dengan viskositas pada
cairan dan gas (Kironoto, et al,2020).
Pada zat cair viskositas dikaitkan dengan mekanisme gaya kohesi yang
akan melemah dengan semakin renggangnya jarak antar molekul akibat pemuaian
yang terjadi pada peningkatan temperatur. Sedangkan pada gas viskositas
dikaitkan dengan mekanisme perpindahan molekul antar lapisan fluida yang
semakin intensif
akibat pertambahan energi dari meningkatnya temperatur fluida.
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
mempengaruhi viskositas benda. Di luar itu, bisa juga karena adanya pengaruh
berbentuk bola dapat menjadikannya pertimbangan apabila melakukan penelitian
terkait dengan viskositas.
2.4 Koefisien Viskositas
Misalkan terdapat dua jenis fluida yaitu aquades dan gliserin, masing –
masing dengan kekentalan ha dan hg, keduanya memiliki volume yang sama dan
mengalir melalui pipa yang ukurannya sama. Karena kedua zat cair ini memiliki
volume yang sama tetapi kekentalannya berbeda, maka debit keduanya juga
berbeda, misalkan Qa dan Qg. Dengan demikian waktu yang diperlukan untuk
mengalirkan aquades dan gliserin dengan volume yang sama juga berbeda, 10
misalkan ta dan tg. Faktor volume V, π, jari-jari R, tekanan P, dan panjang pipa L
dapat diabaikan karena keduanya mempunyai nilai yang sama. Dengan demikian
maka
t g ηg
= (5.2.4)
t a ηa
2
2r g '
η= ( ρ−ρ ) (5.2.5)
9V r
Jika jarak AB adalah jarak yang dilewati bola dengan laju konstan v, maka
persamaan di atas dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut :
2
2r g ,
η= ( ρ−ρ ) (5.2.6)
9
AB
t[ ]
Jika jarak AB = 10 cm, r ditentukan oleh ukuran bola, g adalah percepatan
gravitasi bumi 10, persamaan (5.2.6) dapat disederhanakan menjadi :
P=FA (5.2.8)
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2.6 Fluida
Fluida adalah suatu zat yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat
lainnya dan dapat berubah bentuk (dapat dimampatkan). Kata, dan jika Fluida
mencakup zat cair, dan gas kedua zat ini dapat mengalir diberi tekanan. Fluida
lebih mudah mengalir karena ikatan molekul dalam fluida jauh lebih kecil
dibandingkan dengan ikatan molekul dalam zat padat, akibatnya fluida memiliki
hambatan yang relatif kecil pada perubahan dalam bentuk pada sebuah gaya
gesekan. Selain zat cair, gas juga dapat dikatakan sebagai fluida, karena dapat
mengalir dari satu tempat ke tempat lainnya. Contoh dari fluida gas adalah
hembusan angina (Ghurri, 2018).
Fluida berbentuk seperti wadah yang ditempatinya, karena tidak dapat
menahan gaya yang bersinggungan dengannya dan tidak dapat menahan gaya
gesek. Zat padat dapat mempertahankan suatu bentuk dan ukuran yang tetap,
sekalipun suatu gaya yang besar diberikan pada zat padat tersebut. Zat padat tidak
mudah untuk berubah bentuk dan volumenya, itulah mengapa zat padat tidak
dapat dikatakan sebagai fluida. Gas tidak memiliki bentuk maupun volume yang
tetap, karena gas akan berkembang dan mengisi seluruh wadah yang
ditempatinya.
Viskositas fluida dilambangkan dengan simbol h. Jadi tingkat kekentalan
suatu fluida dinyatakan oleh koefisien viskositas fluida tersebut. Secara
matematis, koofisien viskositas bisa dinyatakan dengan persamaan. Untuk
membantu menurunkan persamaan, kita meninjau gerakan suatu lapisan tipis
fluida yang ditempatkan di antara dua pelat sejajar (Arijanto, et al, 2018).
Fluida adalah zat yang dapat mengalir yang mencakup zat cair dan gas,
karena kedua zat ini dapat mengalir. Benda-benda padat tidak digolongkan
kedalam
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
fluida karena tidak bisa mengalir. Cat cair seperti susu, minyak pelumas,
dan air semuanya dapat digolongkan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat
mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair, gas juga termasuk
fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu satu tempat ke tempat lain.
Angin merupakan satu contoh udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat
lain, karenanya dapat digolongkan ke dalam fluida. Fluida merupakan aspek yang
sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pesawat terbang di udara
dan kapal mengapung di atas air laut/sungat/danau. Demikian pula kapal selam
dapat mengapung atau melayang di dalam laut. Tanpa disadari setiap hari kita
minum air dan menghitup udara yang bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap
saat. Fluida dapat kita bagi menjadi dua bagian yaitu: Fluida statis dan Fluida
Dinamis
Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah
fluida, jelas bahwa bukan benda tegar, sebab jarak antar dua partikel didalam
fluida tidaklah tetap. Mekanika zat padat adalah mekanika benda tegar. Seringkali
kita harus memasukkan sifat elastisitas zat padat jika sistem yang kita bahas tidak
dapat di anggap sebagai benda tegar sejati. Molekul- molekul di dalam fluida
mempunyai kebebasan lebih besar untuk bergerak sendiri-sendiri (Soebyakto,
dkk,2016).
Merujuk pada Modul Fisika Kelas XI yang disusun oleh Kusrini (2020),
fluida statis adalah zat fluida yang dalam kondisi tidak bergerak atau bergerak
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
namun tidak ada perbedaan kecepatan diantara partikelnya. Fluida statis disebut
disebut juga dengan Hidrostatis .
1. Massa jenis
ρ=m/v………………………………………...………………………..
…….(5.2.2)
Keterangan :
ρ = massa jenis (Kg/m3) m = massa (Kg atau gram), V = volume (m3 atau
cm3)
2. Tekanan
Tekanan adalah besar gaya yang bekerja pada permukaan benda tiap
satuan.
……………………………………………..………………………….
……………...(5.2.3)
Keterangan:
Fluida dinamis adalah fluida (zat cair atau gas) yang bergerak. Untuk
memudahkan pembahasan, fluida dianggap steady (mempunyai kecepatan yang
konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume),
tidak kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).
1. Debit Aliran
Debit aliran adalah jJumlah volume fluida yang mengalir persatuan waktu,
yang dirumuskan:
……………………….
…………………………………………………………………….(5.2.4)
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
tekanan pada fluida ataupun yang diberikan oleh fluida (gas atau cair) pada objek
2. Fluida dinamik
Fluida dinamik yaitu fluida yang sedang bergerak atau mengalir. Contoh
fluida dinamik antara lain air atau minyak yang sedang mengalir dalam tangki,
udara yang sedang mengalir relatif terhadap pesawat terbang yang sedang
mengangkasa (Kanginan, 2019).
Pada zat cair viskositas dikaitkan dengan mekanisme gaya intermolekuler
(gaya kohesi) yang akan melemah dengan semakin renggangnya jarak antar
molekul akibat pemuaian yang terjadi pada peningkatan temperatur. Sedangkan
pada gas viskositas dikaitkan dengan mekanisme perpindahan molekul antar
lapisan fluida yang semakin intensif akibat pertambahan energi dari meningkatnya
temperatur fluida.
τ =k ( dd uy ) (5.2.8)
du
Dimana :τ = Tegangan, K = Indeks Konsistensi, = Laju Regangan.
dy
| |
n−1
du du (5.2.9)
τ =k
dy dy
atau
du
τ =μap (5.2.10)
dy
VISKOSITAS FLUIDA
n−1
μap=k |du /dy|
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Dengan didefinisikan sebagai viskositas nyata
(apparent viscosity).
F=kηv (5.2.10)
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gambar 5.2.2 Gaya yang Bekerja Pada Saat Bola Dengan Kecepatan Tetap
Dalam pemakaian eksperimen harus diperhitungkan beberapa syarat antara
lain :
1. Ruang tempat fluida jauh lebih luas dibanding ukuran bola.
2. Tidak terjadi aliran turbulen dalam fluida.
3. Kecepatan v tidak terlalu besar sehingga aliran fluida masih bersifat laminer.
Sebuah bola padat memiliki rapat massa ρb dan berjari-jari r dijatuhkan
tanpa kecepatan awal ke dalam fluida kental memiliki rapat massaρf, di mana ρb
>ρf. Telah diketahui bahwa bola mula-mula mendapat percepatan gravitasi,
namun beberapa saat setelah bergerak cukup jauh bola akan bergerak dengan
kecepatan konstan. Kecepatan yang tetap ini disebut kecepatan akhir vT atau
kecepatan terminal yaitu pada saat gaya berat bola sama dengan gaya apung
ditambah gaya gesekan fluida.
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
1. Fluidanya tidak dapat dimampatkan (incompressible).
2. Fluidanya tidak memiliki viskositas.
3. Aliran fluidanya tetap (steady).
4. Aliran fluidanya berjenis laminar (tetap dan tidak membentuk pusaran).
5. Tidak ada hilang energi akibat gesekan antara fluida dan dinding serta
turbulen.
6. Tidak ada transfer energi kalor.
Persamaan Hukum Bernoulli berkaitan dengan tekanan, kecepatan dan
perbedaan ketinggian fluida. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut :
1 2 1 2
(5.2.12)
P1 + ρ1 V 1 + ρ 1 g h1=P2 + ρ2 v 2 + ρ2 g h2
2 2
Jika sebuah benda berbentuk bola dan mempunyai rapat massa dilepaskan
pada permukaan zat cair tanpa laju awal, bola tersebut mula-mula akan mendapat
percepatan. Dengan berbentuk besarnya laju bola maka gaya stokes pada bola
tersebut aakan bertambah besar pula, sehingga pada suatu ketika bola tersebut
akan bergerak dengan laju konstan, yaitu pada saat terjadi kesetimbangan antara
gaya berat, gaya apung, dan gaya stokes pada bola tersebut.
Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa asumsi laju bola yang konstan
hanya dapat dipenuhi untuk waktu tempuh yang besar atau ruangan yang luas
(ideal tak terhingga), karena waktu pengamatan kita terbatas, maka laju bola yang
diperoleh dari hasil pengamatan harus dikoreksi dengan persamaan.
r (5.2.13)
Vs = V (1 + k
R
) Dimana : Vs = Laju sebenarnya, V = Laju bola yang
diamati, R = Jari – jari tabung fluida, k = Suatu ketetapan. Selanjutnya karena
Vs. Ts = V . T, maka persamaan (5.2.13) menjadi :
r (5.2.14)
T = k. Ts +
R
Ts Dimana Ts adalah waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak L. Perhatikan bahwa persamaan (5.2.14) adalah linier sehingga
r
dengan membuat grafik antara T dengan maka harga Ts dapat ditentukan.
R
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat Dan Bahan
a. b. c.
d. e. f.
h. i.
(a)Tabung gelas besar, (b) Rol Meter, (c) Gelas Ukur, (d) Kelereng, (e)
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Neraca Analitik, (f) Termometer, (g) Mikrometer Sekrup, (h) Jangka Sorong,
(i) Stopwatch.
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB IV
TABEL PENGAMATAN
Tabel 4.1 Data Hasil Pengamatan fluida Oli
Waktu (Sekon)
No Bola m bola θ Bola Jarak t1 t2 t3 Keterangan
(gr) (mm) (cm)
1 15,60 10 0,28 0,40 0,79 d Tabung=64,mm
2 I 5,2 15,60 20 0,28 0,45 0,69 ρ F = 40,6 gr/Cm3
3 15,60 30 0,30 0,48 0,73
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
ASISTEN
(ADNAN FIRDAUS)
BAB V
PENGOLAHAN DATA
t1 + t 2 + t3 t1 + t 2 + t3
t1 = t2 t3 =
n n
t1 + t 2 + t3
n
0 ,80+ 0 , 81+ 0 , 83
t 1= =0 , 81
3
2, 41+2 , 55+2 , 63
t 2= =2 ,53
3
3 ,63+ 3 ,64 +3 , 76
t 3= =3 , 68
3
5.2 Menghitung hubungan tr2 terhadap L
D
r=
2
a. untuk bola I
L1 = L2 = L3 =
15 , 42
r 1 , 2, 3= =7 ,71
2
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
m m
ρ= =
v 4
π r3
3
m
ρb=
4 3
πr
3
5,2
ρb=
4
. 3 ,14 (7 , 71)3
3
3
ρb=0,0027 gr /cm
L1 = L2 = L3 =
2 2 2
2 g tr ( ρb−ρf ) 2 g tr ( ρb−ρf ) 2 g tr ( ρb−ρf )
ᶯ1 = ᶯ2 = ᶯ3 =
9L 9L 9L
2
2 ×9 , 8 × 0 ,81 ×(7 , 71)
η1 = (0,0027 – 0,406)
9 ×10
η1=¿-4,2289
2
2 ×9 , 8 ×2 , 53 ×(7 ,71)
η2 = (0,0027 – 0,406)
9 ×10
η2=¿ -13,2090
2
2 ×9 ,8 ×3 ,68 ×(7 , 71)
η3 = (0,0027 – 0,406)
9 ×10
η3 =¿ -19,2131
ʯ 1+ ʯ 2+ ʯ 3
η=
n
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
(−4,2289 ) + (−13,2090 ) +(−19,2131)
η= =−12, 217
3
δ η 2gtr 2 (ρb-ρf)
1. =
δt 9L
Dimana: g = gaya gravitasi bumi (m/ s2), t = waktu (s), r = jari-jari pipa/tabung
(m), Pb = massa jenis benda (kg/ m3), Pf = massa jenis fluida(Kg/m3), L = panjang
pipa/tabung (m)
u=¿ 2gtr 2 (ρ b−ρ f ) u’ = 2gr2 (ρb-ρf)
v = 9L v’ = 9L
' '
∂ η u v −v u
=
∂t v
¿ ( 2 gr 2 ( ρb−ρf ) ) 9 L−9 L ¿ ¿ ¿
¿9 L¿¿
2 2 2 2
2 gr ρb−2 gr ρf −2 g tr ρb+2 gtr ρf
¿
9L
2
2 gr (ρb−ρf )
¿
9L
¿ 2 9 , 8 .¿ ¿
19 ,6 ( 59,4441 ) (−0,4033)
¿
2,7
1.165,1043(−0,4033)
¿
2,7
−469.8895
¿
2 ,7
= -174,0320
√
2 2 2
(t 1 -t) + ( t 2-t ) + ( t3 -t )
2. ∆t =
n ( n-1 )
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
¿√¿¿¿
¿√¿¿¿
¿
√ 0,0004 +0,0144 +0,0016
6
¿
√ 0,0164
6
=√ 0,0027
= 0,0519
δ η 2gtr 2 (ρb-ρf)
3. =
δr 9L
Dimana: g = gaya gravitasi bumi (m/ s2), t = waktu (s), r = jari-jari pipa/tabung
(m), Pb = massa jenis benda (kg/m3), Pf = massa jenis fluida(Kg/m3), L = panjang
pipa/tabung (m)
u = 2 gtr 2 ( ρb−ρf )t 1 2
u =2 ¿ 2 r ( ρb−ρf ) ¿ 2>2 r (ρb−ρf )
v = 9L 1
V =9 L = = 4 gtr( ρb−ρf )
' '
δη u v- v u
= 2
δr v
4 gtr ( ρb−ρf ) 9 L ( 2 gtr2 ( ρb−ρf ) )
¿
¿¿
9 L ( 4 gtr ( ρb− ρf ))
¿
( 9 L )2
4 gtr (ρb−ρf )
¿
9L
¿ 4. 9 , 8 . 0 , 81. ¿ ¿
244,079(0,0027−0,406)
¿
9.0 , 3
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
244,8079(0,4033)
¿
9.0 , 3
−98.7310
¿
9. 0 , 3
−98.7310
¿
2 ,7
=-36.5670
√
2 2 2
(r 1 -r) + ( r 2 -r ) + ( r 3 -r )
4. ∆r =
n ( n-1 )
¿¿¿
¿¿¿
( 62 , 4 l )+(59.4441)
¿
2
121,8541
¿
2
= 60,9270
2
δη 2gtr (ρb-ρf)
5. =
δρb 9L
Dimana: g = gaya gravitasi bumi (m/ s2), t = waktu (s), r = jari-jari pipa/tabung
(m), Pb = massa jenis benda (kg/m3), Pf = massa jenis fluida(Kg/m3), L = panjang
pipa/tabung (m)
u = 2 g tr 2 ( ρb−ρf )tr2(ρb-ρf)u’ = 2 gtr 2tr2
v = 9L v’ = 9L
' '
δη u v- v u
= 2
δ ρb v
2
¿ 2 gtr ( 9 L ) −9 L¿ ¿
¿(9 L)¿ ¿ ¿
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2
2 gtr
¿
9L
¿ 2. 9 , 8 .0 , 8 . ¿ ¿
19 ,6 . 0 , 8 .(59,4441)
¿
9. 0 ,3
15 ,68 (59,4441)
¿
9. 0 , 3
932.0834
¿
2,7
=345,2160
m
6. ρb =
V
δρb m
=
δm V
Dimana :
u = mm u’ = 1
v=v v’ = v
’ ’
δρb u v- v u
=
δm v
2
1 ( v )−v (m)
¿
V2
V (1)
¿
V2
1
¿
v
∂ ρb m
=
∂v v
1
u=mu −m
1 1
1 1 ∂ ρb u v −v u
v=V V = = 2
V ∂v v
−1
−1
m ( v )−( 2
)(m)
¿v V
¿ 2
V
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
−1
m
¿v = 2
−v
−1
5,2 5,2
¿v = 2 = = 0,00052
−10 0 1000
−1−1
¿−v
−2
¿v
1
¿− 2
v
√( ) ( ) ( ∆V )
2 2
1 m
∆ρb = ( ∆m )2 + 2
v -V
=
√( 1 2
100
¿¿ )
¿ √ 0,0001 .0,0025+ ¿ ¿
¿ √ 0,0001 .0,0025+ 0,2704( 5082,6686)
¿ √ 0,0025+1.374,3535
¿ √ 1.374,356
¿ 37,0723
1
∆m = x skala terkecil
2
1
¿ ×0 , 01
2
= 0,005
4 3
V= πr
3
√( ) ( ∆ r )
2
δV 2
∆V =
δr
δV 4
Dimana : = . πr3
δr 3
3
4πr , 2
u= u =4 πr
3
,
v=3 v =1
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
δV
= u' v+ v ' u
δr
2
¿ 4 πr
Jadi, Δv=√ 4 πr 2 ¿ ¿
¿ √ 4 ,7 , 14 ¿ ¿
¿ √ 28 ,56 .243,6721 . 3,712,0993
¿ √ 6.959,2751 .3,712,0993
¿ √ 25,833 .520,2272
¿ √ 5082,6686
¿ 71,2928
√
2 2 2
(r 1 -r) + ( r 2 -r ) + ( r 3 -r )
∆r =
n ( n-1 )
¿¿¿
¿¿¿
( 62 , 4 l )+(59.4441)
¿
2
121,8541
¿
2
= 60,9270
δ η 2gtr 2 (ρb-ρf)
7. =
δρf 9L
Dimana:
2 , 2 1−1
u=2 gtr ( ρb−ρf ) u =2 gtr ( ρb−ρf )
2 0
¿ 2 gtr (ρb− ρf )
2
¿ 2 gtr (−1 )
, 2
u =−2 gtr
,
v =9 L
v=9 L
' '
δη u v- v u
= 2
δ ρf v
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2 2
= −2 gtr ( 9 L )−9 L( 2 gtr ( ρb−ρf ))
¿¿
¿9 L¿¿¿
2
−2 gtr
¿
9L
¿−2 . 2, 8 . 0 , 81. ¿ ¿
¿ 19 , 6 . 0 ,8 . ¿ ¿
−19 ,6 . 0 , 8 .(59,4441)
¿
9 . 0 ,3
−15 ,68 (59,4441)
¿
9.0,3
−932,0834
¿
2,7
=−¿345,2160
m
8. ρf =
V
u = mm u’ = 1
v=v v’ = v
’ ’
δρ f u v- v u
=
δm v
2
1 ( v )−v (m)
¿
V2
V (1)
¿
V2
1
¿
v
∂ ρf m
=
∂v v
1
u=mu −m
1 1
1 1 ∂ ρb u v −v u
v=V V = = 2
V ∂v v
−1
−1
m ( v )−( 2
)(m)
¿v V
¿ 2
V
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
−1
m
¿v = 2
−v
−1
5,2 5,2
¿v = 2 = = 0,0052
−10 0 1000
−1−1
¿−v
−2
¿v
1
¿− 2
v
√( ) ( ) ( ∆V )
2 2
1 m
∆ρf = ( ∆m )2 + 2
v -V
¿
√( 1 2
100
¿¿ )
¿ √ 0,0001−0,0025+ ( 0,0052 ) ¿ ¿
¿ √ 0,0001 .0,0025+ ( 0,0052 ) (5082,6686)
= √ 4 .7 , 14 ¿ ¿
¿ √ 0,0025+1.374,3535
= √ 28 ,56 .243,6721 . 3.712,0993
¿ √ 1.374,356
¿ √ 6.959,7251 .3.712,0993
¿ 37,0723
1
∆m = x skala terkecil
2
1
¿ ×0 , 01
2
¿ 0,005
4 3
V= πr
3
√( ) ( ∆ r )
2
δV 2
∆V =
δr
δV 4
Dimana : = . πr3
δr 3
3 3−1
4πr 4 4
v= jadi u= π r 3 u, = π 3 r
3 3 3
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2
, 12 πr
u=
3
= 4 π r2
,
v=1 v =¿ 1
δV
= u' v+ v ' u
δr
2
¿ 4 πr
Jadi, Δv=√ 4 πr 2 ¿ ¿
¿ √ 4 .7 , 14 ¿ ¿
¿ √ 28 ,56 .243,6721 . 3.712,0993
¿ √ 6.959,7251 .3.712,0993
¿ √ 25.833 .520,2272
¿ √ 5082,6686
¿ 71.298
δ η 2gtr 2 (ρb-ρf)
9. =
δL 9L
Dimana:
u = 2>r 2 ( ρb−ρf )2gtr2(ρb-u’ = 2>r 2 ( ρb−ρf )
1
v = 9L9L v’ =
( 9 L )2
’ ’
δη u v- v u
= 2
δL v
2
¿ 2>r ( ρb− ρf )−9 L¿ ¿
¿¿¿
¿¿¿
2. 9 , 8 . 0 , 81 ( 7.71 ) .(0,0027−0,406)
¿ 2
−(9 . 0 , 3)
¿ 19.6 . 0 , 81. ( 7 , 71 ) . ( 0,0021 ) −0,406 ¿ ¿
2
−(9 . 0 , 3)
15 ,68 ( 7.71 ) (0,0027−0,406)
¿
81. 5409
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
120,8928(−0,4033)
¿
81,3409
−48 . 7560
¿
81.5409
¿−¿0,59879
1
10. ∆L = x skala terkecil
2
1
∆ L= (0 , 01)\
2
∆ L=0,005
√( )
δη 2
( )δη 2
( ) δη 2
( ) ( )
2
δη δη 2
Δη = ( ∆ t ) 2+ ( ∆ r ) 2+ ( ∆ ρb )2+ ( ∆ ρf )2 + ( ∆ L )2
δt δr δρb δρf δL
2
2gt r ( ρb-ρf )
η =
9L
∆η
KR = x 100%
2 ( ∆η+η )
KB = 100% - KR
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB VI
ANALISA PERHITUNGAN
Tabel 6.1 Hasil Pengolahan data fluida Sunlight
No Waktu Jari- r M Bola M Fluida Viskositas η
jari
1 0,81 -4,2289
2 2,53 7,71 7,71 0,0027gr 0,406gr -13,290 -12,217
3 3,68 -19,2131
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa saat kelereng dilepaskan dan
bergerak menuju titik I, kelereng akan mengalami percepatan. Tetapi saat bola
berada pada titik II kelereng yang berada dalam fluida tidak akan mengalami
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
percepetan, ini dikarenakan adanya gaya stokes yang berusaha menghambat laju
benda. Kemudian saat bola semakin dalam atau menuju titik III maka bola akan
mengalami percepatan yang diakibatkan oleh gaya gravitasi yang bekerja.
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Dari data dan hasil analisa yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa
viskositas adalah ukuran hambatan aliran yang ditimbulkan fluida. Viskositas
menggambarkan penolakan dalam fluida kepada aliran dan dapat dipikir sebagai
sebuah cara untuk mengukur gesekan fluida. Konsep viskositas adalah fluida, baik
cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki tingkat kekentalan yang
berbeda. Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas yaitu suhu, tekanan,
konsentrasi larutan dan berat molekul sulute. Pada percobaan viskositas fluida
massa kelereng, jari-jari tabung, kekentalan fluida sangat berpengaruh dalam
kecepatan dan waktu yang di butuhkan bola kelerang agar bisa sampai ke dasar
tabung.
7.2 Saran
Artinya :
"Dan adalah karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang,
agar kamu beristirahat pada malam hari dan agar kamu mencari sebagian karunia-
Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya." (QS. Al-Qashash:
73). Hubungan ayat diatas dengan percobaan viskositas fluida ialah kecepatan
rotasi bumi terhadap matahari yang terdapat di ayat tersebut yang berbunyi “Dia
jadikan untukmu malam dan siang”. Seperti halnya dengan kecepatan turunnya
bola kelereng dari atas sampai ke dasar tabung.
DAFTAR PUSTAKA
Arijanto, Yohana, E., ct al (2018). Analisis Pengaruh kekentalan Fluida Air dan
Minyak Kelapa Pada Performansi Pompa Sentrifugal. Jurnal Teknik Mesin
SI, 3(2), 212— 219.
Budianto, Anwar. (2018),“Metode Penentuan Koefisien Kekentalan Zat Carr
Dengan Menggunakan Regresi Linear Hukum Stokes”. Sekolah Tinggi
Teknologi Nuklir. ISSN 1978-0176.
Budianto, Anwar. (2018),“Metode Penentuan Koefisien Kekentalan Zat Cair
Dengan Menggunakan Regresi Linear Hukum Stokes”. Sekolah Tinggi
Teknologi Nuklir. ISSN 1978-0176
Daton, G. S. dkk. (2022). Fisika SMA/MA Kls XI (Diknas). In PT Grasindo.
PT Grasindo.
Ghurri, A. (2018). Dasar-Dasar Mekanika Fluida.
Juhantoro, N., Ariana, I. M., & Sanuri, S. (2019). Penentuan Properties Bahan
Bakar Batubara Cair untuk Bahan B akar Marine Diesel Engine. Jurnal
Teknis ITS, 1(I), 271-275.
Kanginan, M. (2021). Fisika Intuk Sma /Ma Kelas XI (S. Dkk (ed.)).
Erlangga. Kironoto, Bambang, Agus. 2020. “Statika Fluida”. Yogyakarta:
Gadjah Mada University.
VISKOSITAS FLUIDA
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Lubis, N. A. (2018). Pengaruh Kekentalan Cairan Terhadap Waktu Jatuh Benda
Menggunakan Falling Ball Method Nur. J. Ilmu Fisika Dan Teknologi, 2(2),
26-32.
Sulastri, S. (2021). Karakteristik Reologi Gula Merah Kelapa Cair pada
Berbagai Konsentrasi dan Suhu. [Skripsi].
VISKOSITAS FLUIDA