Anda di halaman 1dari 9

g

LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Problema Tiga Titik dan Pola Penyebaran Singkapan, 13 Oktober 2023

Problema Tiga Titik dan Pola Penyebaran Singkapan

Nada Aulia1, Dina Zulkarnaen2, Nurdanisa Zainuddin, S.T.3

1. Praktikan Laboratorium Geologi Struktur


2. Asisten Laboratorium Geologi Struktur
3. Koordinator Laboratorium Geologi Struktur

*Email: nadaaulia771@gmail.com

SARI

Geologi Struktur adalah salah satu cabang ilmu Geologi yang mempelajari struktur geologi hasil dari deformasi
Kerak Bumi, penyebabnya, dan implikasinya terhadap sumberdaya dan kebencanaan. Deformasi menyebabkan
batuan berubah dari posisi dan bentuk awal ketika terbentuk, dalam bentuk : kekar, patahan dan lipatan. Tujuan
dari jurnal ini agar dapat memahami problema tiga titik dan pola penyebaran batuan dilapangan nantinya agar
mengetahui kedudukan dari suatu bidang perlapisan. Tujuan dari praktikum ini yaitu praktikan dapat memahami
definisi problema tiga titik dan pola penyebaran singkapan, praktikan dapat menentukan kedudukan kedudukan
bidang dari tiga titik yang diketahui posisi dan ketinggiannya yang terletak pada bidang rata yang sama,
menentukan penyebaran dari singkapan yang telah diketahui kedudukannya dari satu titik. Pada praktikum ini
hal-hal yang dipersiapkan adalah drawing pen, penggaris 30 cm, busur 360º, papan standar, kalkulator ilmiah,
alat tulis menulis, kertas grafik A3 dan buku panduan. Pada penggambaran pertama didapatkan hasil
kedudukannya yaitu N 107º E, 9º. Dan pada penggambaran kedua didapatkan hasil kedudukannya yaitu N 138°
E 7°. Kesimpulannya yaitu Problema tiga titik merupakan metode yang digunakan untuk memperhitungkan dan
menentukan kedudukan bidang pada sebuah singkapan, bisa di permukaan (surface) maupun bawah permukaan
(underground). Problema tiga titik merupakan salah satu cara memetakan suatu singkapan menjadi sebaran
berdasarkan kedudukan yang terbentuk pada daerah kontur yang searah bidang lapisan atau mengikuti kontur
searah dengan dipnya. Dalam penyelesaian problema tiga titik terdapat dua cara yaitu cara proyeksi dan cara
grafis. Penyebaran singkapan batuan diperkirakan dari hubungan antara kedudukan lapisan batuan dengan kontur
topografinya. Pola singkapan merupakan bentukan yang berbeda dari kedudukan lithologi dan bentuk morfologi
yang mengakibatkan terbentuknya pola penyebaran lithologi dipermukaan dan perpotongan antara bidang
litologi dan bidang permukaan bumi.

Kata Kunci: Problema; Arah; Kontur; Dip; Singkapan;

PENDAHULUAN
Geologi struktur adalah suatu ilmu yang mempelajari perihal bentuk arsitektur kerak bumi beserta
gejala-gejala geologi yang menyebabkan terjadinya perubahan- perubahan bentuk (deformasi) pada
batuan.Geologi struktur mencakup bentuk permukaan bentuk permukaan yang juga dibahas pada studi
geomorfologi, metamorfosisi dan geologi rekayasa (Wahyuni dkk., 2019).
Problema tiga titik merupakan metode yang digunakan untuk memperhitungkan dan menentukan
kedudukan bidang pada sebuah singkapan, bisa di permukaan (surface) maupun bawah permukaan
(underground). Problema tiga titik merupakan salah satu cara memetakan suatu singkapan menjadi sebaran
berdasarkan kedudukan yang terbentuk pada daerah kontur yang searah bidang lapisan atau mengikuti kontur
searah dengan dipnya. Kedudukan suatu singkapan umumnya terdapat di bawah permukaan bumi. Sehingga
untuk mengetahui kedudukan dari suatu singkapan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metoda
pengukuran tiga titik.
g

LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Problema Tiga Titik dan Pola Penyebaran Singkapan, 13 Oktober 2023

Adapun tujuan dari praktikum problema tiga titik dan pola penyebaran singkapan yaitu praktikan dapat
memahami definisi problema tiga titik (Three Point Problem) dan pola penyebaran singkapan, dapat menentukan
kedudukan bidang dari tiga titik yang diketahui posisi dan ketinggiannya yang terletak pada bidang rata yang
sama dan menentukan penyebaran dari singkapan yang telah diketahui kedudukannya dari satu titik.

TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum hal terpenting dalam studi struktur geologi adalah geometri elemen struktur. Hal ini
penting karena menyangkut letak pembentukan ciri-ciri orientasi dan evolusi elemen struktur. Geologi struktur
dapat diartikan ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk arsitektur kerak bumi serta gejala geologi menyebabkan
terjadinya perubahan bentuk (deformasi) batuan. Geologi struktur meliputi tipe permukaan, tipe permukaan juga
disebutkan dalam kajian geomorfologi, metamorfisme dan geologi rekayasa. Tujuan dari kajian geologi struktur
adalah memberikan pemahaman terhadap struktur geologi dan tektonika lempeng yang berkaitan dengan
deformasi batuan. Analisis geologi struktur secara khusus menggunakan analisis dinamika yang
memperhitungkan energi gaya, tegangan dan regangan. Pengumpulan data pada geologi struktur harus sinkron
dan mengandalkan.
Problema tiga titik merupakan salah satu cara memetakan suatu singkapan menjadi sebaran berdasarkan
kedudukan yang terbentuk pada daerah kontur yang searah bidang lapisan atau mengikuti kontur searah dengan
dipnya. Kegiatan ini seperti memetakan suatu singlapansingkapan yang terbentuk hingga menjadi suatu model
yang dapat diambil dam dihitung dengan baik karena sudah membentuk ruang. Kedudukan suatu singkapan
umumnya terdapat dibawah permukaan bumi, sehingga untuk mengetahui kedudukan dari suatu singkapan
tersebut dapat dilakukan dengan metoda pengukuran problema tiga titik.
Seringkali singkapan yang ada di daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi tertutupi soil yang tebal
dan vegetasi yang lebat sehingga sangat sulit untuk mendapatkan singkapan yang segar. Namun dari minimal
tiga singkapan perlapisan batuan yang berbeda lokasi dab ketinggian dapat dicari kedudukan perlapisan batuan
sesungguhnya. Metode ini dikenal dengan metode problema tiga titik. Selain dari data singkapan, metode ini
juga dapat digunakan untuk mencari kedudukan lapisan batuan dengan menggunakan data lubang bor.
Kedudukan suatu singkapan umumnya terdapat di bawah permukaan bumi. Sehingga untuk mengetahui
kedudukan dari suatu singkapan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode pengukuran tiga titik.
Permukaan bumi merupakan salah satu bagian yang harus dipelajari dalam penguasaan ilmu geologi, karena
ekspresi topografi terkadang dapat menunjukkan keadaan geologi baik struktur maupun geologinya. Penyebaran
batuan singkapan batuan dapat diperkirakan dari hubungan antara kedudukan lapisan batuan tersebut dengan
topografinya (Buku Penuntun Praktikum Geologi Struktur, 2023).
Peta topografi menampilkan gambaran permukaan bumi yang dapat diidentifikasi, berupa obyek alami
maupun buatan. Peta topografi menyajikan obyek-obyek dipermukaan bumi dengan ketinggian yang dihitung
dari permukaan air laut dan digambarkan dalam bentuk garisgaris kontur, dengan setiap satu garis kontur
mewakili satu ketinggian. Peta topografi memiliki dua unsur utama yaitu ukuran planimetrik (ukuran permukaan
bidang datar) dan ukuran relief (berdasarkan variasi elevasi). Ukuran planimetrik pada peta topografi
digambarkan dengan koordinat X dan Y, sedangkan ukuran relief digambarkan dalam koordinat Z. Elevasi pada
peta topografi ditampilkan dalam bentuk garis-garis kontur yang menghubungkan titik-titik di permukaan bumi
g

LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Problema Tiga Titik dan Pola Penyebaran Singkapan, 13 Oktober 2023

yang memiliki ketinggian yang sama.


Peta kontur adalah peta yang menggambarkan sebagian bentuk-bentuk permukaan bumi yang bersifat
alami dengan menggunakan garis-garis kontur. Garis kontur pada peta topografi diperoleh dengan melakukan
pengolahan interpolasi linier antara titik-titik ketinggian yang berdekatan. Interpolasi linier adalah suatu metode
atau fungsi matematika yang menduga nilai pada lokasi-lokasi yang datanya tidak tersedia atau tidak didapatkan.
Interpolasi linier mengasumsikan bahwa atribut data bersifat kontinu di dalam ruang dan atribut ini saling
berhubungan (dependence).
Pembentukan garis kontur menggunakan data dari pemetaan terestris memiliki akurasi yang tinggi
tetapi pengukuran terestris memiliki beberapa kelemahan diantaranya membutuhkan biaya, waktu dan tenaga
yang besar karena semakin luas area yang dipetakan semakin banyak pula titik yang harus diukur. Semakin rapat
titik yang diambil, maka semakin akurat pula kontur yang dihasilkan, begitu pula sebaliknya. Titik ketinggian
(spotheight) yang diambil dalam pengukuran terestris harus memiliki kerapatan dan persebaran yang baik untuk
mengurangi kesalahan pada interpolasi kontur (Yukha et al., 2019).
Penggunaan metode tiga titik dalam pemetaan geologi biasanya digunakan untuk data endapan bahan
galian yang berada pada ketinggian atau elevasi yang berbeda, baik dari data singkapan maupun dari data hasil
pengeboran. Pemetaan geologi dengan metode tiga titik ini jika dilihat dari segi kegunaan untuk memetakan
sebaran bahan galian. Maka pemetaan sebaran bahan galian yang bisa dan sesuai dengan metoda ini adalah untuk
bahan galian yang memiliki kemenerusan yang bagus, serta bahan galian tersebut tersebar secara merata. Pada
pengerjaan metode tiga titik ini hampir menyerupai metode tiga titik (triangulasi) untuk membuat peta topografi.
Dalam pemetaan geologi dengan metode tiga titik ini dikenal beberapa istilah seperti kontur struktur, yakni garis
yang menghubungkan suatu titik ketinggian yang sama. Kontur struktur ini hamper menyerupai kontur yang
terdapat pada peta topografi. Perbedaanya adalah adanya penggambaran-penggambaran bentuk sebaran bawah
permukaan.
Pengerjaan metode tiga titik ini dibagi menjadi beberapa tahap, diantaranya adalah:
1. Lakukan perhitungan jarak titik koordinat kemudian plot titik koordinat singkapan pada peta topografi.
2. Pembuatan triangulasi dengan menghubungkan tiap titik yang di plot berdasarkan ketinggian yang
berbeda, hubungkan titik koordinat hingga membentuk segitiga.
3. Lakukan perhitungan jarak elevasi tiap kontur.
4. Hubungkan titik yang memiliki ketinggian yang sama dengan menarik garis lurus.
5. Beri tanda garis strike (garis equipotensial) yang berpotongan dengan garis kontur.
6. Hubungkan perpotongan antara garis strike (garis equipotensial) dengan garis kontur sehingga akan
membentuk crop line.
7. Menentukan arah sebaran dengan menggunakan kemiringan (dip).
Penyebaran singkapan batuan dapat diperkirakan dari hubungan antara kedudukan lapisan batuan
tersebut dengan kontur topografinya. Aturan-aturan yang mengatur mengenai hubungan tersebut disebut dengan
Hukum “V”. Beberapa hal yang dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan penyebaran suatu singkapan
batuan:
a. Lapisan yang memiliki kedudukan horisontal akan mempunyai kontak yang konstan terhadap
ketinggian. Kontak akan tepat dengan atau parallel terhadap kontur topografi.
b. Tetapi ketika lapisan memiliki kedudukan vertikal, kontak akan memotong topografi secara tegas dan
lurus tanpa mengikuti kontur topografi
c. Lapisan dengan kemiringan yang kecil akan membentuk kontak batuan yang agak mengikuti kontur
g

LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Problema Tiga Titik dan Pola Penyebaran Singkapan, 13 Oktober 2023

topografi, sedangkan lapisan dengan kemiringan yang besar akan kurang mengikuti kontur topografi.
Pada sisi lain litologi juga berperan dalam mengekspresikan topografi. Nilai resisten dan tidaknya
litologi akan memberikan relief yang berbeda-beda di permukaan, seperti contoh-contoh sebagai berikut:
1. Litologi yang keras (resistent) cenderung membentuk relief yang lebih tinggi dibandingkan dengan
daerah dengan lithologi yang lebih lunak atau kurang resisten.
2. Litologi batu gamping akan membentuk suatu pola bentang alam “karst topograhpy” sebagai pola yang
sangat khas.
Pola singkapan merupakan bentukan yang berbeda dari kedudukan lithologi dan bentuk morfologi yang
mengakibatkan terbentuknya pola penyebaran lithologi dipermukaan dan perpotongan antara bidang litologi dan
bidang permukaan bumi. Dari pola singkapan tersebut akan diketahui keadaan geologi suatu daerah dan dapat
digambarkan keadaan geologi/meliputi penyebaran litologi, struktur dan morfologi. Dari adanya singkapan
batuan inilah dapat diketahui keadaan geologi suatu daerah dan juga dapat dibuat suatu peta singkapan batuan
geologi yang menggambarkan tentang keadaan suatu daerah tersebut, meliputi suatu penyebaran batuan atau
litologi, penyebaran tersebut di atas disebut juga dengan peta dasar geologi (Dzulkafli et al., 2019).
Kontur adalah garis hubung antara titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama. Garis yang
dimaksud disini adalah garis khayal yang dibuat untuk menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian
yang sama. Walaupun garis tersebut mengubungkan antara dua titik, namum bentuk dan polanya tidak
merupakan garis patah-patah. Garis-garis tersebut dihaluskan (smoothing) untuk membuat kontur menjadi
“luwes” atau tidak kaku. Hal ini diperbolehkan pada proses kartografi. Bentuk suatu kontur menggambarkan
bentuk permukaan lahan yang sebenarnya. Kontur-kontur yang berdekatan menunjukkan kemiringan yang terjal,
kontur-kontur yang berjauhan menunjukkan kemiringan yang landai. Jika kontur-kontur itu memiliki jarak satu
sama lain secara tetap, maka kemiringannya teratur (Naufal Majdi, 2018).
Di dalam pembuatan kontur, terdapat beberapa sifat–sifat garis kontur yaitu jarak horizontal dua buah
garis kontur akan semakin rapat dengan kontur interval. Pada tanah dengan lereng seragam maka garis kontur
akan semakin sejajar dan berjarak satu sama lain. Garis–garis kontur tidak akan berpotongan satu sama lain
kecuali dalam keadaan khusus. Penghubungan titik-titik ini selanjutnya menjadi garis yang saling melingkari
satu sama lain, tidak pernah putus dan tidak berpotongan. Pembacaan garis kontur dilakukan dengan melihat
kerapatan garis kontur dan arah lengkung garis kontur. Kerapatan garis kontur menunjukkan beda ketinggian
yang semakin sering. Keberadaan garis kontur pada peta topografi merupakan sebuah hal yang penting. Hal ini
dikarenakan garis kontur yang tergambar pada peta menunjukkan ketinggian dan kemiringan suatu daerah
sehingga topografi daerah tersebut dapat direpresentasikan dengan baik sehingga menjadi dasar pengembangan
informasi medan.
Garis-garis kontur memberikan informasi yang maksimum tentang daerah peta, dan tidak
menyembunyikan rincian peta lainnya yang penting. Garis kontur juga memperlihatkan elevasi dan konfigurasi
permukaan tanah. Elevasi titik–titik yan g tidak terletak diatas garis kontur bisa dicari dengan interpolasi antara
dua garis kontur yang terletak dikedua sisi titik tersebut. Adapun bidang acuan umum yang sering dipakai adalah
bidang permukaan laut rata-rata. Informasi relief secara absolut memperlihatkan dengan cara menuliskan nilai
kontur yang merupakan garis ketinggian tersebut di atas di suatu bidang tertentu. Kontur struktur merupakan
suatu metode yang diperlukan dalam penentuan batas sebaran dan arah kemenerusan lapisan batubara serta
hanya mengacu pada kedudukan lapisan batuan dan diterapkan pada proses pemetaan geologi. Kontur struktur
g

LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Problema Tiga Titik dan Pola Penyebaran Singkapan, 13 Oktober 2023

merupakan suatu metode yang diperlukan dalam penentuan batas sebaran dan arah kemenerusan lapisan batubara
serta hanya mengacu pada kedudukan lapisan batubara dan diterapkan pada peta topografi daerah penelitian
(Abdi Setiawan, 2022).
Pemetaan geologi merupakan suatu kegiatan pengumpulkan data-data hasil survei lapangan berdasarkan
analisis geologi pada analisa permukaan dimana menghasilkan suatu bentuk laporan berupa peta yang dapat
memeberikan gambaran berupa peta tentang susunan perlapisan batuan pada suatu daerah. Selain itu biasanya
peta geologi juga memuat suatu bentuk perubahan permukaan lapisan batuan akibat adanya gejala struktur yang
terjadi dan pola-pola penyebaran batuan akibat struktur atau biasa disebut zona mineralisasi.
Secara geometri, unsur struktur geologi dianggap sebagai bidang-bidang dan garis-garis. Garis atau
bidang tidak selalu merupakan bidang batas dari suatu batuan, tetapi merupakan unsur yang mewakili batuan
atau satuan batuan. Didalam prinsip geometri, suatu bidang atau garis adalah unsur yang mempunyai kedudukan
(attitude) atau orientasi yang pasti dalam ruang, dan hubungan antara satu dan lainnya dapat dideskripsikan.
Dalam hal ini, suatu bidang atau garis harus mempunyai komponen kedudukan, yang umumnya dinyatakan
koordinat grafis, arah (bearing atau azimuth), dan kecondongan (inclination). Kedudukan suatu singkapan
umumnya terdapat di bawah permukaan bumi. Sehingga untuk mengetahui kedudukan singkapan tersebut dapat
dilakukan menggunakan metode pengukuran tiga titik. Permukaan bumi merupakan bagian yang dipelajari
penguasaan ilmu geologi, karena ekspresi topografi terkadang menunjukkan keadaan geologi struktur maupun
geologinya. Penyebaran batuan singkapan batuan diperkirakan hubungan antara kedudukan lapisan batuan
tersebut dengan topografinya
Penampang adalah suatu gambaran yang memperlihatkan keadaan geologi secara vertikal, sehingga
diketahui hubungan satu dengan lamanya. Dalam pembuatan penampang geologi dipilih suatu jalur tertentu
sedemikian rupa, sehingga dapat memperlihatkan dengan jelas semua keadaan geologinya secara vertikal.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil dari suatu singkapan batugamping yang tersingkap pada tiga titik pengamatan. Diketahui jarak A-B =
550 m dari titik A dengan arah N 260° E dan lokasi C yang berjarak 700 m dari lokasi A dengan arah N
170° E. Ketinggian titik A = 322 m, titik B = 260 m, dan titik C = 170 m, dengan skala 1 : 10.000 dan
Interval Kontur = 20. Tentukan kedudukan dari singkapan batu gamping diatas?
Gambar 1. Hasil Kedudukan Batu Gamping (Nada, 2023)

Pada penggambaran pertama, hasil yang didapatkan adalah N 97º E / 17°. Langkah pertama, membuat titik

pada kertas grafik terlebih dahulu lalu utarakan arah utara yang telah ditentukan pada kertas yang akan
g

LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Problema Tiga Titik dan Pola Penyebaran Singkapan, 13 Oktober 2023

digunakan. Letakkan busur pada titik yang telah ditentukan sebelumnya dan diutarakan yaitu 360°.
Menggambar dari jarak A ke B dengan arah N 260º E. Setelah dihitung arahnya, berikan tanda pada arah
yang ditentukan,lalu tarik garis dari jarak A ke B sebesar 5,5 cm. Selanjutnya, tentukan jarak A ke C
sebesar 7 cm dengan arah N 170° E. Setelah ditemukan titik C, ukur jarak dari titik B ke C dengan menarik
garis. Selanjutnya untuk mengetahui interval kontur, terlebih dahulu harus diketahui B totalnya dan juga
interval konturnya. Interval kontur sebesar 20 dan untuk mengetahui B totalnyayaitu titik tertinggi A
dikurang titik terendah B. Kemudian hubungkan garis kontur yang memiliki nilai ketinggian yang sama
pada gambar yang telah dibuat pada kertas grafik yang telah digambar. Selanjutnya tentukan kedudukan
menggunakan mistar dengan cara membuat garis lurus dari titik garis kontur tertinggi. Kemudian
menentukan garis tegsk lurus dari strike. Selanjutnya untuk menentukan dip buat garis kenaikan 0,2 dari
garis tegak lurus dari strike tadi dan diperoleh hasil N 107 E/9°.
2. Hasil dari suatu singkapan batugamping yang tersingkap pada tiga titik pengamatan. Pada lokasi B yang
berjarak 550 m dari titik A dengan arah N 50° E dan lokasi C yang berjarak 800 m dari lokasi A dengan
arah N 300° E. Ketinggian titik A = 300 m, titik B = 379 m, dan titik C = 251 m, dengan skala 1 : 10.000
dan Interval Kontur = 10. Tentukan kedudukan dari singkapan batu gamping diatas?

Gambar 2. Hasil Kedudukan Batu Gamping (Nada, 2023)

Pada penggambaran pertama, hasil yang didapatkan adalah N 150° E / 8°. Langkah pertama, membuat titik
pada kertas grafik terlebih dahulu lalu utarakan arah utara yang telah ditentukan pada kertas yang akan
digunakan. Letakkan busur pada titik yang telah ditentukan sebelumnya dan diutarakan yaitu 360°.
Menggambar dari jarak A ke B dengan arah N 50º E. Setelah dihitung arahnya, berikan tanda pada arah
yang ditentukan,lalu tarik garis dari jarak A ke B sebesar 5,5 cm. Selanjutnya, tentukan jarak A ke C
sebesar 8 cm dengan arah N 300 ° E. Setelah ditemukan titik C, ukur jarak dari titik B ke C dengan menarik
garis. Selanjutnya untuk mengetahui interval kontur, terlebih dahulu harus diketahui B totalnya dan juga
interval konturnya. Interval kontur sebesar 10 dan untuk mengetahui B totalnya yaitu titik tertinggi A
dikurang titik terendah B. Kemudian hubungkan garis kontur yang memiliki nilai ketinggian yang sama
pada gambar yang telah dibuat pada kertas grafik yang telah digambar. Selanjutnya tentukan kedudukan
menggunakan mistar dengan cara membuat garis lurus dari titik garis kontur tertinggi. Kemudian
menentukan garis tegsk lurus dari strike. Selanjutnya untuk menentukan dip buat garis kenaikan 0,1 dari
garis tegak lurus dari strike tadi dan diperoleh hasil N 150° E / 8°.
g

LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Problema Tiga Titik dan Pola Penyebaran Singkapan, 13 Oktober 2023

KESIMPULAN

Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk atau (arsitektur)
batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Di dalam Pengetian umum, geologi struktur adalah ilmu yang
mempelajari tentang bentuk batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan tentang proses
pembentukannya. Di dalam struktur geologi ini terbagi atas dua struktur yaitu: Struktur Garis adalah struktur
batuan berbentuk garis yang mempunyai arah dan kedudukan. Struktur garis dijumpai sebagai sumbu lipatan,
garis sesar dan lain sebagainya.
Problema tiga titik merupakan metode yang digunakan untuk memperhitungkan dan menentukan
kedudukan bidang pada sebuah singkapan, bisa di permukaan (surface) maupun bawah permukaan
(underground). Problema tiga titik merupakan salah satu cara memetakan suatu singkapan menjadi sebaran
berdasarkan kedudukan yang terbentuk pada daerah kontur yang searah bidang lapisan atau mengikuti kontur
searah dengan dipnya. Kedudukan suatu singkapan umumnya terdapat di bawah permukaan bumi. Sehingga
untuk mengetahui kedudukan dari suatu singkapan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metoda
pengukuran tiga titik. Pola singkapan merupakan bentukan yang berbeda dari kedudukan lithologi dan bentuk
morfologi yang mengakibatkan terbentuknya pola penyebaran lithologi dipermukaan dan perpotongan antara
bidang litologi dan bidang permukaan bumi. Dari pola singkapan tersebut akan diketahui keadaan geologi suatu
daerah dan dapat digambarkan keadaan geologi meliputi penyebaran litologi, struktur dan morfologi.
Dari hasil pembahasan pada penggambaran pertama kita dapat menentukan penyebaran dari singkapan
yang telah diketahui kedudukannya dari satu titik yang memiliki hasil kedudukan singkapan N 97º E dengan
kemiringan 17º. Dan pada penggambaran kedua diperoleh hasil kedudukan singkapan N 150º E, 8 º.
g

LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Problema Tiga Titik dan Pola Penyebaran Singkapan, 13 Oktober 2023

REFERENSI

Abdi Setiawan. (2022). 23136-Article Text-65137-1-10-20221231. Buku Penuntun Praktikum Geologi Struktur.
(2023). Buku Penuntun Praktikum Geologi Struktur Tim Asisten Geologi Struktur Program Studi
Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
Dzulkafli, M. A., Sulaiman, N., & Harun, Z. (2019). Geologi Struktur Formasi Kubang Pasu di Kawasan Hutan
Aji, Perlis, Semenanjung Malaysia. Sains Malaysiana, 48(1), 23–31.
Naufal Majdi. (2018). 3512100087-Undergraduate-Theses.
Yukha, I., Afani, N., Yuwono, D., & Bashit, N. (2019). Optimalisasi Pembuatan Peta Kontur Skala Besar
Menggunakan Kombinasi Data Pengukuran Terestris Dan Foto Udara Format Kecil. In Jurnal Geodesi
Undip Januari (Vol. 8).
Wahyuni, A. et al. (2019) ‘Pengukuran Strike Dan Dip Di Desa Padaelo’ Kecamatan Mallawa Kabupaten Maros
Sulawesi Selatan’, JFT : Jurnal Fisika dan Terapannya, 6(1), p. 47. doi: 10.24252/jft.v6i1.10195.

LAMPIRAN
g

LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, Problema Tiga Titik dan Pola Penyebaran Singkapan, 13 Oktober 2023

Anda mungkin juga menyukai