Anda di halaman 1dari 1

Assalamualaikum wr wb, saya Novik Ayu Ardhianti, CGP angkatan 9 Kabupaten Wonogirti.

Mohon izin kepada fasilitator dan pengajar praktik, untuk saya menyampaikan reflektif kritis
pemikiran KHD.

Saya merasa tersentuh saat membaca pemikiran Ki Hadjar Dewantara, bahwasanya setiap anak
mempunyai kodratnya masing-masing. Mereka akan tumbuh sesuai dengan dasar dan sketsa
samar yang sudah mereka miliki sejak lahir. Hal ini yang yang saya rasa menjadi tanggung jawab
kita sebagai seorang pendidik. Kita mempunyai tugas untuk menuntun segala kodrat yang ada
pada anak didik kita, dan menebalkan sketsa samar tersebut, agar bisa menjadi acuan bagi kita
untuk membimbing anak didik kita agar tumbuh dan berkembang , mendapatkan keselamatan
dan kebahagiaan setinggi-tingginya sebagai manusia yang bermasyarakat. Kita harus
menempatkan mereka di tempat yang penuh dengan nutrisi hati, jiwa dan raga serta kita tuntun
dan didik, kita berikan perhatian dan perawatan yang menunjang pertumbuhan jasmani dan
mental mereka, selayaknya seorang petani yang merawat tumbuhannya sepenuh hati, agar
mendapatkan hasil panen yang berkualitas. Begitu pula kita terhadap anak didik kita.

Terkait perihal menuntun siswa, maka kita harus berperan sebagai seorang pamong yang harus
selalu berpihak kepada anak didik kita. Kita besarkan hatinya, kita bimbing langkahnya, kita
arahkan ke arah yang benar, agar tidak condong kepada hal-hal baru yang mengganggu
pertumbuhan mereka. Maka, kita harus membantu mereka untuk menyaring hal-hal baru tersebut
yang mungkin nantinya berpotensi untuk memberikan referensi bagi anak didik kita sebagai
sumber belajar. Upaya kita sebagai pendidik, juga tidak lepas dari kewajiban untuk mengasah
cipta, rasa, dan karsa anak didik kita, agar memiliki budi pekerti luhur, dengan menerpakan
system among Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya mangun karsa, Tut wuri handayani. Saya
berharap, semoga mereka berada dalam lingkungan keluarga yang hangat, yang memperlakukan
mereka sesuai dengan kodrat mereka, agar mereka mampu tumbuh menjadi anak- anak yang
bahagia, percaya diri, dan merdeka dengan cara yang benar.

Saya , sebagai seorang pembelajar, menempatkan diri saya sebagai fasilitator, motivator, dan
pendidik yang akan menemani mereka dalam pengajaran yang sesuai dengan perkembangan
jaman. Sedangkan sebagai seorang Pemelajar, saya siap menjadi gelas kosong yang bersedia
menampung ilmu dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja.
Demikian reflektif kritis saya dalam memaknai dan menghayati pemikiran Ki Hadjar Dewantara.
Terimakasih, Wassalamualaikum wr wb.

Anda mungkin juga menyukai