Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (GUIDING QUESTIONS FOR THE INTERVIEW)

 Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan


dilema etika atau bujukan moral?
 Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda,
terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar
atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?
 Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?
 Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan
pada kasus-kasus dilema etika?
 Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan
keputusan pada kasus-kasus dilema etika?
 Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah
penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat,
atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti
apa yang Anda jalankan?
 Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau
membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?
 Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik
dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?
KONSEP VIDEO DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.1

A. PEMBUKA VIDEO
( Jalan, terus berhenti dan opening speech )
Assalamualaikum wr wb. Salam bapak / ibu guru hebat.
Kembali berjumpa dengan saya, Novika Ayu Ardhianti, Calon Guru Penggerak
Angkatan 9 dari SMK Pancasila 3 Baturetno, Kabupaten Wonogiri.
Dalam tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 berkaitan dengan materi
Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin, calon
Guru penggerak diminta untuk melakukan wawancara dengan pimpinan sekolah,
baik di sekolah CGP sendiri, dan pimpinan sekolah di wilayah CGP. Tugas ini
bertujuan agar CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses
pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya
tentang berbagai paradigma, prinsip, serta langkah pengambilan dan pengujian
keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah lain.
Selamat menyaksikan.

B. WAWANCARA 1 ( Dengan KS CGP )


Assalamualaikum wr wb. Salam sejahtera untuk kita semua. Sesuai dengan
agenda kegiatan Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1, hari ini saya akan
melakukan wawancara dengan pimpinan sekolah SMK Pancasila 3 Baturetno
tempat saya mengajar. Dan saat ini saya sudah bersama Ibu Luthfiyyattun Nuur
Jannah, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMK Pancasila 3 Baturetno.

Selamat siang Bu Luthfi, apa kabarany hari ini?


Yang pertama, saya ucapkan terimakasih kepada Bu Luthfi untuk waktu yang
telah disediakan bagi saya untuk melakukan wawancara terkait dengan topik
Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai- Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin.
Selanjutnya, mohon izin, apakah bisa kita mulai sesi wawancara kita?
Baik Ibu, sebagai seorang Kepala Sekolah, saya yakin Bu Luthfi sering
dihadapkan pada masalah-masalah ataupun kasus-kasus terkait
penyelenggaraan pendidikan, baik bersifat teknis, manajerial, maupun praktik di
lapanag. Pasti ada beberapa diantara kasus tersebut mengandung dilema etika
maupun bujukan moral, dimana pada saat itu pula Ibu harus mengambil
keputusan terkait masalah yang ada.
1. Pertanyaan pertama bu, Selama ini, bagaimana Ibu dapat membedakan
kasus-kasus tersebut, apakah itu termasuk kasus dilema etika ataukah kasus
yang bersifat bujukan moral?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Baik, setelah kasus tersebut dapat dianalisa sifatnya, apakah dilema etika atau
bujukan moral, Bagaiman Ibu menjalankan pengambilan keputusan , terutama
untuk kasus-kasus dimana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau
sama-sama mengandung nilai-nilai kebajikan?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------

3. Mungkin bisa dijelaskan Bu, Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang
biasa ibu lakukan dalam mengambil keputusan selama ini?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
4. Baik ibu, berbicara tentang kasus yang di dalamnya mengandung dilema etika.
Pasti Bu Luthfi pernah menghadapi masalah semacam itu. Nah, hal-hal apa
saja yang selama ini Ibu anggap efktif dalam pengambilan keputusan terkait
masalah berdilema etika Bu?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
5. Masih tentang kasus dengan dilema etika ibu, Ada tidakkah tantangan dalam
pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika yang Bu Lithfi pernah
hadapi?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
6. Nah, pada saat Ibu menemukan sebuah kasus atau masalah dilema etika,
apakah Bu Lutfi memiliki jadwal tertentu untuk menyelesaikannya, ataukah Ibu
akan langsung menyelesaikannya saat itu juga? Prosedur seperti apa yang ibu
jalankan?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
7. Selanjutnya Ibu, apakah ada seseorang yang selama ini mempermudah atau
membantu anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema
etika tersebut?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
8. Baik Bu Lutfi, luar biasa sekali apa yang sudah ibu jelaskan. Dari semua hal
yang telah disampaikan tadi, pembelajaran apa yang dapat Bu Lutfi petik
terkait pengalaman anda dalam mengambil keputusan dari kasus-kasus
dilema etika?
--------------------------------------------------------------------------------------------------------

Baik Bu lutfi , terimakasih untuk bincang-bincang kita kali ini, banyak informasi
dan pengalaman yang saya dapatkan dari sesi wawancara ini. Terimakasih
untuk waktunya, dan mohon maaf jika terdapat salah ucap selama bincang-
bincang yang telah kita lakukan.
Demikian sesi wawancara pertama saya bersama pimpinan sekolah SMK
Pancasila 3 Baturetno. Sampai jumpa pada sesi wawancara selanjutnya.
Terimakasih, Wassalamualaikum wr wb.
C. WAWANCARA 2 ( DENGAN KS SD N 1 BATURETNO)
Assalamualaikum wr wb.Salam Bapak/ Ibu guru hebat.Senang sekali bisa
kembali hadir, dan masih dalam tugas Demonstrasi Kontekstual dengan topik
Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin.
Pada kesempatan ini, saya akan kembali mewawancarai pimpinan sekolah, kali
ini adalah Pimp[inan Sekolah yang berada di sekitar lingkungan CGP. Istimewa
sekali hari ini saya sudah bersama dengan Kepala Sekolah SD Negeri 1
Baturetno, Bapak Sunanto, S.Pd.

Assalamualaikum Pak Nanto, apa kabar bapak? Alhamdulillah, hari ini saya
bisa bersilaturahmi dengan Pak Nanto beserta Bapak Ibu Guru di SD Negeri 1
Baturetno. Tidak lupa saya ucapkan banyak terimakasih sudah diijinkan dan
berkenan untuk saya wawancarai dalam rangka pemenuhan tugas Calon Guru
Penggerak. Baik bapak, izin, apakah bisa kita mulai topik wawancara kita?
Sebagai Pimpinan Sekolah sebuah SD N favorit yang terletak di pusat Kota
Baturetno dan memiliki murid yang banyak, pasti banyak juga masalah-
masalah yang muncul dan memerlukan solusi berupa keputusan dari pimpinan
sekolah. Baik itu masalah terkait dilema etika maupun bujukan moral.
1. Pertanyaan pertama Bapak, Selama ini, bagaimana bapak dapat
membedakan kasus-kasus tersebut, apakah itu termasuk kasus dilema
etika ataukah kasus yang bersifat bujukan moral?
---------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Baik, setelah kasus tersebut dapat dianalisa sifatnya, apakah dilema etika
atau bujukan moral, Bagaiman Bapak menjalankan pengambilan
keputusan , terutama untuk kasus-kasus dimana ada dua kepentingan
yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai-nilai
kebajikan?
----------------------------------------------------------------------------------------------------
3. Mungkin bisa dijelaskan Pak, Langkah-langkah atau prosedur seperti apa
yang biasa dilakukan dalam mengambil keputusan selama ini?
----------------------------------------------------------------------------------------------------
4. Baik Bapak, berbicara tentang kasus yang di dalamnya mengandung
dilema etika. Pasti Pak Nanto sudah sering menghadapi masalah
semacam itu. Nah, hal-hal apa saja yang selama ini Bapak anggap efktif
dalam pengambilan keputusan terkait masalah berdilema etika Pak?
----------------------------------------------------------------------------------------------------
5. Masih tentang kasus dengan dilema etika bapak, Ada tidakkah tantangan
dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika yang pak
Nanto pernah hadapi?
----------------------------------------------------------------------------------------------------
6. Nah, pada saat Bapak menemukan sebuah kasus atau masalah dilema
etika, apakah Bapak memiliki jadwal tertentu untuk menyelesaikannya,
ataukah akan langsung menyelesaikannya saat itu juga? Prosedur seperti
apa yang pak Nanto jalankan?
----------------------------------------------------------------------------------------------------
7. Selanjutnya bapak, apakah ada seseorang ataupun factor-faktor yang
selama ini mempermudah atau membantu bapak dalam pengambilan
keputusan dalam kasus-kasus dilema etika tersebut?
----------------------------------------------------------------------------------------------------
8. Baik Pak Sunanto, luar biasa sekali apa yang sudah bapak jelaskan.
Sebelum saya akhiri, Dari semua hal yang telah disampaikan tadi,
pembelajaran apa yang dapat bapak petik terkait pengalaman bapak dalam
mengambil keputusan dari kasus-kasus dilema etika?
----------------------------------------------------------------------------------------------------

Baik Pak Sunanto, Alhamdulillah kegiatan wawancara sudah kita laksanakan,


terimakasih banyak untuk bincang-bincang kita hari ini, banyak sekali
pengalaman yang saya dapatkan dan menginspirasi dari sesi wawancara ini.
Terimakasih untuk waktu yang sudah bapak sediakan untuk saya, mohon
maaf banyak terdapat salah ucap selama bincang-bincang , semoga SD
Negeri 1 Baturetno semakin jaya, semakin maju, menjadi kepercayaan
masyarakat Baturetno dan amanah dalam mendidik putra putri generasi
penerus bangsa.

D. CLOSING SPEECH
Demikian sesi wawancara kedua saya bersama pimpinan sekolah SD N 1
Baturetno. Dengan selsainya kegiatan ini, selesai sudah seluruh rangkaian
tugas Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1 dengan topik Pengambilan
Keputusan Berbasis Nilai- Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin. Semoga video
yang saya sampaikan memberikan manfaat dan menginspirasi bagi kita
semua. Salam Guru Penggerak, tergerak, bergerak, dan Menggerakkan.
Salam Dan Bahagia. Terimakasih. Saya, Novika Ayu, Wassalamualaikum wr
wb.
REFERENSI JAWABAN

A. REFERENSI JAWABAN VERSI 1


1. Saya mengamati dulu suatu permasalahan yang terjadi, mengumpulkan
informasi yang faktual, dan menentukan suatu keputusan mengacu
berdasarkan peraturan.
2. Dalam pengambilan keputusan, harus selalu dikembalikan semuanya pada
aturan. Setiap pengambilan keputusan, saya selalu menjalin hubungan
dengan rekan sejawat. Memastikan bahwa keputusan tersebut benar-benar
dipahami, karena selalu ada alasan dibalik suatu kejadian.
3. Pertama, saya akan mencari informasi terlebih dahulu. Saya akan datang ke
lapangan, turun langsung untuk wawancara dari berbagai pihak. Lalu
setelah itu saya menganalisis untuk diambil keputusan yang terbaik.
4. Kalau saya, merasa suatu pengambilan keputusan itu efektif apabila
dilakukan dengan spontanitas tergantung objek permasalahan dilapangan.
Saya mengobrol dengan tim manajemen sekolah, jajaran wakasek dan guru-
guru senior, didengar
5. Tantangan yang dihadapi dalam pengambilan keputusan, apabila kurang
bisa diterima. Tentu saja kita harus bisa meyakinkan orang-orang yang
terlibat dengan keputusan kita.
6. Tidak ada jadwal tertentu, pokoknya harus bisa diselesaikan dengan baik
dan sebisa mungkin selesai tidak terlalu lama.
7. Faktor-faktor yang memudahkan adalah berasal dari adanya dukungan
jajaran wakil kepala sekolah dan guru-guru.
8. Pengalaman adalah guru terbaik. Kita belajar dari berbagai kejadian untuk
setiap kasus permasalahan yang terjadi di lapangan.

B. REFERENSI JAWABAN VERSI 2


1. Apabila terjadi suatu kasus pada kubu peserta didik, maka dilema etika perlu
penanganan khusus melalui guru BK dan kesiswaan. Karena kepala sekolah
tidak bisa bergerak sendiri dan tidak bisa turun tangan langsung.

-Apabila ada permasalahan pada kubu pendidik, guru dan tenaga


kependidikan, saya berkordinasi dengan wakasek/wakil kepala sekolah
terlebih dahulu. Saya selalu memanggil semua wakasek dan meminta
masukan. Saya juga sering meminta masukan pada komite.
2. Kami mengambil berbagai pendapat dan masukan dari banyak pihak. Resiko
dari suatu keputusan itu pasti akan ada yang tidak setuju atau tidak disukai.
Walau bagaimanapun harus ada keputusan, maka kita harus mengambil
resiko terkecil.
3. Strateginya adalah seperti disampaikan tadi, kita komunikasi dengan yang
lain, mengambil resiko terkecil, dan prosedur yang diambil sesuai aturan.
4. Mengikuti prosedurnya yang harus seperti itu, langkahnya juga seperti itu
(seperti yang sudah disebutkan). Ingin lebih efektif meminta berbagai
pendapat yang lebih banyak. Cuma sebetulnya apabila terlalu banyak
pendapat, justru malah terlalu banyak kepala dan membuat memakan waktu
yang banyak. Maka sudah cukup diwakili dengan wakil kepala sekolah, dan
komite sebagai perwakilan orang tua.
5. Sebetulnya yang paling menantang itu untuk tenaga pendidik dan
kependidikan. Saya tidak berbicara yang lain, tapi masalah kesejahteraan.
Sampai saat ini, buruh sudah sesuai UMR, namun guru dan karyawan masih
jauh dibawah UMR. Bagaimanapun ujung tombak pendidikan itu para guru.
Bagaimana ini guru yang honorer belum sejahtera. Ini permasalahan
bagaimana agar guru honorer bisa paling tidak setara dengan UMR, ini
tantangan bagi kepala sekolah.
6. Tidak ada jadwal tertentu, yang penting bisa diselesaikan dengan baik.
Seperti yang tadi saya sampaikan, ambil resiko terkecil.
7. Bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu kami. Kalau saya,
mengambil panutan pada Rasulullah, bagaimana beliau selalu dihadapkan
banyak masalah dan saya terinspirasi dengan hidup beliau yang banyak
hikmah di setiap kehidupannya.
8. Saya belajar dari berbagai pengalaman. Sehingga jangan sampai suatu
kejadian terjadi kembali. Kita boleh sesekali mengambil teori, namun kita
tidak bisa pukul rata suatu kejadian. Kalau teori kan berbeda dengan praktik
di lapangan.

C. REFERENSI JAWABAN VERSI 3


1. Menjadi pemimpin pasti akan dihadapkan dengan berbagai permasalahan
yang sulit diputuskan. Namun, kita harus mengambil keputusan dengan
cepat dan tepat. Meskipun begitu, kita tidak bisa langsung memutuskan
sesuatu tanpa mengidentifikasi masalah dan mendengar berbagai masukan-
masukan yang ada.
2. Sebagai kepala sekolah, kita harus melihat situasi dari berbagai sisi.
Biasanya ibu meminta masukan kepala wakil-wakil kepala sekolah. Setelah
mendengar berbagai masukan, baru ibu akan mengambil hal yang terbaik
untuk suatu keputusan. Ya, meskipun tidak mungkin kita dapat memuaskan
semua pihak. Apabila dihadapkan dengan dua kepentingan dan sama-sama
benar, ibu akan mengambil keputusan sesuai aturan dan biasanya
disepakati dalam rapat.
3. Pertama, saya akan mencoba memahami kasus yang terjadi. Kemudian,
mengumpulkan wakil kepala sekolah untuk medapat masukan. Lalu
mengadakan rapat bersama GTK. Apabila tidak sesuai dan tidak
menemukan keputusan bersama, maka dilakukan voting. Dengan begitu,
keputusan diambil dengan catatan, dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab setelah suatu hal disepakati.
4. Hal yang saya anggap efektif adalah apabila apa yang saya inginkan, dan
yang diinginkan guru-guru bisa satu suara dan sejalan.
5. Tantangan yang bersifat personal, yaitu apabila saya sebagai kepala
sekolah dihadapkan dengan mayoritas keinginan guru-guru yang berbeda
dengan harapan atau keinginan saya.
6. Tidak ada jadwal tertentu. Pokoknya buat saya, segala hal harus tuntas dan
kalau bisa diselesaikan secepatnya. Meskipun begitu, tergantung dari
ringan/beratnya suatu kasus.
7. Tentu saja dukungan keluarga dan tim di sekolah yang senantiasa
mendukung dalam setiap pengambilan keputusan terkait penyelesaian
kasus-kasus yang ada.
8. Saya belajar banyak hal dari selama … tahun menjadi kepala sekolah. Tentu
saja tidak bisa disamakan pengalaman kita dengan sekolah sebelumnya.
Dengan kondisi Smandak yang sekolahnya tidak terlalu besar, namun
berada di daerah, budaya dan kebiasaan kultur tempat ini menentukan
bagaimana kita mengambil keputusan.

Anda mungkin juga menyukai