Anda di halaman 1dari 3

DEMOSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 3.

1
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBIJAKAN

AGUNG TRI WAHYONO, S.PD


CGP ANGAKATAN 7
SDN KARANGANYAR 3 KABUPATEN NGAWI
Pada tugas demostrasi kontekstual di modul 3.1 CGP angkatan 7, kami diberikan
tugas untuk mewawancarai 2 - 3 orang kepala sekolah di sekitar lingkungan sekolah
kami , yang salah satunya adalah kepala sekolah tempat CGP bertugas ,mengenai
cara ,kecenderungan serta gaya pengambilan keputusan yang selama ini mereka ambil
ketika menemui kasus kasus yang dimana nilai nilai kebajikan saling bersinggungan ,
atau untuk kasus - kasus dilema etika yang sama sama benar terjadi di sekolah
tersebut . Pada kesempatan kali ini saya mewawancarai 2 orang kepala sekolah yaitu
1. Bu Sudalyati, S.Pd selaku Kepala sekolah SDN Karanganyar 3 tempat saya
bertugas
2. Bu Sudarsini, S.Pd selaku kepala Sekolah SDN Karanganyar 2
Sebelum melakukan wawancara saya telah menyusun beberapa point pertanyaan
berdasarkan panduan pertanyaan di LMS CGP . yaitu sebagai berikut :

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA


1. Bagaimana selama ini anda dapat mengidentifikasi kasus kasus yang merupakan
dilema etika atau bujukan moral?
2. Bagaimana anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah anda ,terutama
untuk kasus kasus diamna ada dua kepentingan yang sama sama benar atau sama
sama mengandung kebajikan ?
3. Langkah langkah atau prosedur apa yang biasanya Anda lakukan selama ini ?
4. Hal hal apa yang selam ini anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada
kasus kasus dilema etika ?
5. Hal hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan
keputusan pada kasus kasus dilema etika ?
6. Apakah anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah
penyelesaian kasus dilema etika , apakah anda langsung menyelesaikan di tempat atau
memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur apa yang anda
jalankan?
7. Adakah seseorang atau faktor faktor apa yang mempermudah atau membantu
anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus kasus dilema etika ?
8. Apa pembelajaran apa yang dapat anda petik dari pengalaman Anda dalam
mengambil keputusan dielma etika ?

HASIL WAWANCARA
A . Wawancara ke 1
wawancara pertama saya lakukan dengan Bu Sudalyati,S.Pd selaku kepala sekolah SDN
Karanganyar 3.
Sebelum pelaksanaan wawancara saya meminta ijin dulu kepada Bu Sudalyatiuntuk
menyampaikan mengenai perbedaan global mengenai dilema etika dan bujukan moral , beserta
contoh nya, saya ijin menyampaikan karena saya yakin walaupun Bu Sudalyati sering
menghadapinya tapi tidak paham bahwa itu adalah kasus bujukan moral atau dilema etika .
Dilema etika (benar vs benar) adalah situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih
antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan. Sedangkan
bujukan moral (benar vs salah) yaitu situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat
keputusan antara benar dan salah.
selanjutnya saya melakukan sesi wawancara :
1. untuk mengidentifikasi kasus kasus yang terjadi di sekolah Bu Sudalyati selaku pimpinan
biasanya menerima laporan dari guru selaku anak buahnya di sekolah. Bu Sudalyati juga
sering mendapat laporan dari komite , tukang dagang , orang tua wali murid atau kadang
dari murid sendiri. Bu Sudalyatipun kadang akan menanyai langsung bila ada desas desus
permasalahan yang belum disampaikan padanya , ini dia lakukan ketika permasalahan itu
dirasa mendesak atau harus segera diselesaikan dan menyangkut kepentingan sekolah bukan
pribadi.
2. Cara yang diambil oleh Bu Sudalyati ketika terjadi dilema etika yaitu dengan menganalisis
kasus tersebut , menanyai pihak pihak yang terkait atau terlibat di dalamnya mengenai
kebenaran kasus nya dan kemudian mengambil keputusan yang sekiranya tidak merugikan
sekolah dan memberikan manfaat yang terbanyak untuk sekolah serta minim bersinggungan
dengan pihak pihak yang bersangkutan di dalamnya.
3. Langkah / prosedur yang di ambil Bu Sudalyati ketika mengambil keputusan yaitu dengan
menimbang manfaat dari kedua keputusan dilema etika yang terjadi , menimbang apabila
keputusan itu di ambil apakah tidak mencemarkan nama baik sekolah , dan manakah dari
kedua keputusan tersebut yang kira kira paling banyak di sukai oleh warga sekolah.
4. Hal yang di anggap efektif ketika mengambil keputusan dilema etika oleh Bu
Sudalyatiyaitu dengan mengambil keputusan adalah berdiskusi dengan 2 orang guru yang
diangap senior serta tinggal di desa Mulyajaya dan kebetulan mengajar di SDN
Karanganyar 3selama lebih dari 10 Tahun , sehingga sudah paham karakter warga sekitar ,
guru dan sebgaian besar warga sekolah.
5. Hal yang menjadi tantangan bagi Bu Sudalyati saat mengambil keputusan tentang dilema
etika adalah ketika mengambil keputusan mengenai kasus yang melibatkan kepentingan
individu dan kepentingan sekolah., takut menyinggung perasaan katanya.
6. Mengenai tatakala atau waktu penyelesaian masalah Bu Sudalyati tidak memepunyai
jadwal tertentu dia akan segera menyelesaikan masalah sesegera mungkin dan apabila
permasalahn tersebut tidak urgent dan melibatkan banyak pihak maka dia akan terlebih
dahulu berbincang dengan yang bersangkutan untuk meminimalisir benturan .
7. Faktor yang mempermudah Bu Sudalyati dalam pengmabilan keputusan yaitu adanya 2
guru senior yang paham mengenai karkater guru serta warga sekitar
8. Pengalaman Bu Sudalyati dalam pengambilan keputusan dilema etika adalah bahwa
keputusan yang diambil sama sama benar tetapi tetap harus dipilih salah satunya dengan
berasas kepentingan untuk orang banyak.
B. Wawancara ke 2
wawancara Kedua saya lakukan dengan Bu Sudarsini ,S.Pd selaku kepala
sekolah SDN Karanganyar 2
Sama seperti wawancara Sebelumnya saya meminta ijin kepada Bu
Sudarsini untuk menyampaikan mengenai perbedaan global mengenai dilema
etika dan bujukan moral , beserta contoh nya. Ini saya lakukan agar nanti
di wawancara tIdak terjadi miss konsepsi mengenai apa yang saya
tanyakan.
1. untuk mengidentifikasi kasus kasus yang terjadi di sekolah bu Sudarsini
selaku pimpinan biasanya mendengar desas desus terlebih dahulu . Dia akan
menunggu terlebih dahulu mengenai laporan resmi mengenai kasus tersebut
dari guru . Apabila ditunggu tidak melapor maka dia akan menanyai
langsung kepada yang bersangkutan.
2. cara yang dilakukan oleh Bu Sudarsini ketika terjadi dilema etika yaitu
dengan mengamati terlebih dahulu, kemudian menyandingkan dengan
peraturan sekolah dan mengambil keputusan yang sekiranya paling
mendekati peraturan yang tekah disepakati bersama Karena menurutnya
aturan itu dibuat sudah dipikirkan sebaik mungkin dan selalu berpihak pada
kebenaran dan mengakomodasi kepentingan orang banyal di dalamnya.
3. Langkah / prosedur yang di ambil Bu Sudalyati ketika mengambil
keputusan yaitu dengan mencatat kasus tersebut , menanyai pihak yang
bersangkutan , dan menyandingkan dengan peraturan yang dibuat serta
memikirkan kebermanfaatan masing masing keputusan.
4. Hal yang di anggap efektif ketika mengambil keputusan dilema etika oleh
Bu Sudarsini adalah bagi dia sebagai Kepala Sekolah biasanya memutuskan
sendiri mana yang akan di ambil berdasarkan peraturan yang ada, tapi
tentu saja dengan memperhatikan masukan dari guru guru.
5. Hal yang menjadi tantangan bagi Bu Sudarsini saat mengambil
keputusan adalah meminimalisir benturan yang terjadi setelah pengambilan
keputusan.
6. Mengenai tatakala atau waktu penyelesaian masalah Bu Sudarsini tidak
memepunyai jadwal tertentu dia akan segera menyelesaikan masalah
sesegera mungkin dan apabila permasalahn tersebut tidak urgent dan
melibatkan banyak pihak maka dia akan terlebih dahulu berbincang dengan
yang bersangkutan untuk meminimalisir benturan .
7. Faktor yang mempermudah Bu Sudarsini dalam pengmabilan keputusan
yaitu adanya peraturan serta kode etik yang menjadi panutan dia
mengambil keputusan.
8. Pengalaman Bu Sudarsini dalam pengambilan keputusan dilema etika adalah bahwa
keputusan yang diambil sama sama benar tetapi tetap harus dipilih salah satunya
berdasarkan peraturan yang dapat bermanfaat bagi orang banyak

ANALISIS HASIL WAWANCARA


Berdasarkan hasil wawancara saya simpulkan bahwa terdapat perbedaan
dari 2 gaya pengambilan keputusan oleh 2 kepala sekolah yang saya
wawancarai yaitu sebagai berikut :
1. Wawancara dengan Bu Sudalyati,S.Pd
Beliau cenderung mengambil paradigma individu lawan masyarakat ketika
mengambil keputusan. Bu Sudalyati selalu memikirkan terlebih dahulu mana
yang kebermanfaatannya lebih luas dari 2 opsi keputusan yang akan di
ambil. Beliau menggunakan prisip berpikir berbasis hasil akhir ( Ends Based
thinking ) dilihat dari pertimbangan dia mengenai manfaat dari keputusan
yang di ambil serta kekahawatiran tentang adanya benturan dalam
pengambilan keputusan. Bu Sudalyati pun telah melaksanakan 9 langkah
pengambilan keputusan secara tidak sadar ini terlihat dari langkah dan
prosedur yang telah Bu Sudalyatilakukan saat akan mengambil keputusan.
2. Wawancara dengan Bu Sudarsini ,S.Pd
Beliau cenderung mengambil paradigma kebenaran lawan kesetiaan ketika
mengambil keputusan. Bu Lilis selalu berpegang teguh pada aturan yang
telah dibuat dari 2 opsi keputusan yang akan di ambil. Beliau menggunakan
prisip berpikir berbasis peraturan ( Rule Based thinking ) dilihat dari
pertimbangan dia mengenai menyandingkan keputusan yang akan diambil
dengan peraturan yang ada. . Bu Lilis pun telah melaksanakan 9 langkah
pengambilan keputusan secara tidak sadar ini terlihat dari langkah dan
prosedur yang telah Bu Lilis lakukan saat akan mengambil keputusan.
BERIKUT JUGA SAYA SERTAKAN DAFTAR CHEKLIST
REFLEKSI SETELAH WAWANCARA.
1.Isi: Hal-hal menarik apa yang muncul dari wawancara tersebut,
pertanyaan-pertanyaan mengganjal apa yang masih ada dari hasil
wawancara bila dibandingkan dengan hal-hal yang Anda pelajari seperti 4
paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian, apa yang Anda dapatkan?
Ada, Bahwa ternyata kepala sekolah yang diwawancara sudah mengambil
keputusan berdasarkan 4 paradigma ,3 prinsip dan 9 langkah pengujian
walaupun masih acak.
2.Isi: Bagaimana hasil wawancara antara 2-3 pimpinan yang Anda
wawancarai, adakah sebuah persamaan, atau perbedaan. Kira-kira ada
yang menonjol dari salah satu pimpinan tersebut, mengapa, apa yang
membedakan?
Ada perbedaan paradigma pengambilan keputusan , dimana yang menonjol
menurut saya adalah Bu Sudalyatidimana dia mengambil paradigma individu
lawan masyarakat, beliau berpikir matang memikirkan nama baik sekolah
serta perasaan yang terlibat di kasus tersebut.
3.Isi: Apa rencana ke depan para pimpinan dalam menjalani pengambilan
keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana mereka bisa
mengukur efektivitas pengambilan keputusan mereka?
Rencana para pimpinan yang saya wawancara adalah mereka akan belajar
mengenai 4 paradigma pengambilan keputusan beserta perangkatnya, dan
mereka akan mengukur kefektifan keputusan tersebut di masa depan.
4.Isi: Bagaimana Anda sendiri akan menerapkan pengambilan keputusan
dilema etika pada lingkungan Anda, pada murid-murid Anda, dan pada
kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya?
Saya akan mengambil keputusan yang lebih berpihak pada murid /
masyarakat , saya akan menerapkan nya apabila saya menemukan kasus
dilema etika di kelas saya
5.Teknis: Kejelasan suara/tulisan di video/blog naratif Anda, format apa
yang akan gunakan, sudahkah Anda mengujinya/membacanya dan melihat
hasilnya/membayangkan bila orang lain membaca tulisan Anda?
Narasi, sudah saya periksa beberapa kali dan layak baca
6.Teknis: Durasi waktu/panjang tulisan, apakah sudah diuji untuk maksimal
dan minimal waktu berbicara, atau apakah sudah ditinjau isi dan panjang
tulisan Anda, dan kepadatan/intisari materi yang Anda ingin sampaikan?
Sudah , karena terlihat sudah berapa karakter yang saya tulis.
DOKUMENTASI
Wawancara dengan Bu Sudalyati,S.Pd

Wawancara dengan Bu Sudarsini,S.Pd

Anda mungkin juga menyukai