Anda di halaman 1dari 3

MONITORING DAN EVALUASI ARV

No. Dokumen No. Revisi Halaman

/A.6/SPO/RSIF/VIII/2018 0 1/2
RUMAH SAKIT
ISLAM FAISAL
Ditetapkan:
STANDAR Tanggal Terbit Direktur Utama
PROSEDUR Rumah Sakit Islam Faisal
OPERASIONAL 01-09-2018

dr. Hj.Arfiah Arabe T.,MARS

Mengadakan monitoring dan evaluasi terhadap perawatan HIV & AIDS dan
PENGERTIAN ARV ditujukan pada pasien yang telah mendapatkan pengobatan ARV baik
melalui Poliklinik, Rawat Inap, maupun dari luar RS Islam Faisal Makassar
1. Untuk mendapatkan pelayanan Terapi ARV yang berkesinambungan
TUJUAN 2. Membantu ODHA dalam mendapatkan perawatan, pengobatan dan
dukungan
Keputusan Direktur NOMOR /A.3/RSIF/VIII/2018 tentang Kebijakan
KEBIJAKAN Pelayanan VCT, ART, PMTCT, IO, ODHA dengan Faktor Resiko Idu dan
Pemeriksaan Penunjang di RS Islam Faisal Makassar
1. Sasaran
a. Pasien yang dinyatakan reaktif/positif terinfeksi HIV & AIDS
b. Pasien yang bersedia secara terus menerus (kontinyu) untuk berobat
ke poliklinik
c. Pasien bersedia mengambil Obat ARV secara terus menerus
2. Rincian tugas
a. Persiapan Pasien :
- Pasien diberi informasi mengenaiprosedur Perawatan HIV &
AIDS dan ARV
PROSEDUR
- Pasien membawa Kartu Obat (Register Nasional)
- Pasien membawa Kartu Poliklinik
- Pasien dari luar RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo harus
mengurus status di loket terlebih dahulu untuk mendapatkan No.
Rekam Medik.
b. Pelaksanaan
- Pasien diperiksa dokter
- Bila pasien belum memenuhi syarat ARV, kontrol 3-6 bulan
sesuai indikasi

Page 1 of 3
MONITORING DAN EVALUASI ARV

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT
ISLAM FAISAL /A.6/SPO/RSIF/VIII/2018 0 2/3

- Berat badan, Tinggi Badan, Lingkar Lengan Atas, Stadium


Klinik, Status fungsional (alat kontrasepsi yang dipakai,
Hamil/tidak khusus wanita) macam obat dan dosis obat, keadaan
klinis pasien dan hasil–hasil tes, tanggal kunjungan ulang, akan
dicatat pada form Perawatan HIV AIDS dan ARV yang
tersimpan pada pasien
- Bila memenuhi syarat untuk pemberian ARV, dilakukan
konseling ARV oleh petugas yang sudah dilatih (Dokter dan
perawat yang terlatih)
- Pasien akan mendapatkan resep ARV dari dokter yang merawat
- Berat Badan, Tinggi Badan,Lingkar Lengan Atas, Stadium
Klinik, Status fungsional, (Alat kontrasepsi yang dipakai,
Hamil/tidak khusus wanita), macam obat dan dosis obat untuk
terapi IO/propilaksis, obat ARV, tingkat kepatuhan efek
samping ARV, Keadaan Klinis pasien dan hasil-hasil tes,tanggal
kunjungan ulang, akan dicatat pada form Perawatan HIV &
AIDS dan ARV yang tersimpan pada status Pasien
- Pasien mendapatkan Kartu Obat (Register Nasional) dan
dijelaskan manfaat Kartu Obat tersebut
- Obat dapat diambil di Infection Center Lantai II & Apotik IRD
- Pasien yang pertama kali mendapatkan ARV, kunjugan ulang 1
– 2 minggu tergantung klinis pasien, selanjutnya tiap 1 bulan
- Setiap kunjungan ulang pasien akan di ukur Berat Badan, Tinggi
Badan, Lingkar Lengan Atas, menilai Stadium Klinik dan Status
fungsional, (Alat kontrasepsi yang dipakai, Hamil/tidak khusus
wanita) efek samping pengobatan/ profilaksis IO serta ARV,
mengukur tingkat kepatuhan, mencatat keadaan Klinis pasien
dan hasil-hasil tes yang terbaru.
- Pasien akan dimonitoring dan di evaluasi tentang klinis,
Laboratorium, efek samping awal pengobatan, 2 minggu, 1
bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau sesuai indikasi.
- Pasien yang membawa resep dari Dokter Praktek/ RS Luar harus
mengurus status dahulu di loket

Page 2 of 3
MONITORING DAN EVALUASI ARV

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RUMAH SAKIT
ISLAM FAISAL /A.6/SPO/RSIF/VIII/2018 0 3/3

- Pasien yang dari Luar RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo yang


belum mendapatkan konselingARV pada pasien keluarga atau
orang yang mengambil ARV.
- Pengambilan resep dilayani bila ada nomor register nasional dan
stempel pokja HIV AIDS
- Bagi pasien yang sudah lama mendapatkan ARV, dan tidak
mengalami efek samping, dan tingkat kepatuhan minum obat >
95 % selama 2 Tahun, keadaan klinis dan Laboratorium baik,
obat dapat diambil setiap 2-3 bulan atau advis/ resep dokter yang
merawat
c. Evaluasi:
- Pasien akan dimonitoring dan dievaluasi tentang klinis,
Laboratorium, efek samping awal pengobatan, 2 minggu, 1
bulan, 3 bulan, 6 bulan atau sesuai indikasi.
- Dapat dilakukan penggantian obat oleh Tim CST bila diperlukan
- Bagi pasien dengan tingkat kepatuhan < 95 % dievaluasi
kembali dan dilakukan konseling umtuk menentukan berhenti
atau melanjutkan terapi ARV – nya
- Penghentian ARV dengan persiapan oleh Tim CST.
- Bila masih dilanjutkan, dievaluasi kembali tiap 3 – 6 bulan
tergantung keadaan pasien.

UNIT TERKAIT 1. TIM Pokja HIV/AIDS


2. Poliklinik Infeksi Tropis
3. Manejer Kasus dan Pendamping

Page 3 of 3

Anda mungkin juga menyukai