Anda di halaman 1dari 10

ACARA II

RANGKAIAN LISTRIK SEARAH (DC)

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum pada acara ini yaitu:
a. Memahami penggunaan voltmeter dan amperemeter.
b. Mengukur tegangan dan arus pada rangkaian resistor seri.
c. Mengukur tegangan dan arus pada rangkaian resistor paralel.
2. Waktu Praktikum
Kamis,
3. Tempat Praktikum
Lantai II, Laboratorium Fisika Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Mataram.

B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. Alat-Alat Praktikum
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
a. Amperemeter (1 buah)

b. Power supply (1 buah)

c. Voltmeter (1 buah)

2. Bahan-Bahan Praktikum
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
a. Jumper set (1 set)

b. Kabel banana-banana 50 cm (hitam) (3 buah)

c. Kabel banana-banana 50 cm (merah) (3 buah)

d. Papan rangkaian (1 buah)

e. Resistor 100 Ω, 470 Ω, 1k Ω (1 buah)

C. LANDASAN TEORI
Salah satu jenis alat pengukur tegangan dan aus searah adalah jenis kumparan
berputar yang terdiri dari sebuah kumparan yang berada dalam suatu medan magnet
permanen. Kumparan yang disangga oleh sumbu dan dilengkapi dengan pegas ini akan
berputar apabila dialiri arus. Perputaran menimbulkan adanya interaksi medan magnetik
dan arus kumparan, walaupun arus yang melalui kumparan sangat terbatas besarnya.
Direct current yang biasa disebut DC adalah tipe arus listrik searah. Ide
mengenai arus DC dikembangkan oleh Thomas Alva Edison melalui perusahaannya pada
akhir abad ke-19. Sumber arus DC yang paling umum digunakan berasal dari proses
kimlawi, hafil indonsi elektromagnetik dan bahkan berasal dari sumber energi alam yang
terbarukan. Sumber arus DC yang berasal dan energi terbarukan adalah panel surya, yang
memanfaatkan cahaya matahari dalam penggunaannya (Gideon & Saragih, 2019: 262).
Setiap ukuran dan jenis kabel yang mempunyai batas kemampuan pengaliran
arus tidak boleh dilampaui arus yang berlebih, jika hal tersebut terjadi akan menyebabkan
pemanasan resistansi kabel juga akan menyebabkan terjadinya beda tegangan antar
sumber dan beban. Hubungan antara resistansi, tegangan, dan kuat arus terpenuhi dalam
persamaan berikut.
V (2.1)
R x=
Ix

V −IR1 (2.2)
R x=
I
V (2.3)
R x = −R 1
I

Rangkaian arus searah rata-rata berisikan komponen dioda dan resistor. Dioda
merupakan suatu semikonduktor yang hanya dapat menghantarkan arus listrik dan
tegangan pada suatu arah saja. Dioda adalah piranti elektronik yang dapat melewatkan
arus atau tegangan dalam satu arah saja. Dioda dimanfaatkan Sebagai pengarah arus
listrik, yang mengubah arus bolak balik menjadi arus atau tegangan searah. Resistor
adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus listrik
yang mengalir dalam satu rangkaian (Apriani & Barlian, 2018: 213).

D. PROSEDUR PERRCOBAAN
1. Rangkaian seri resistor
a. Menyususn rangkaian seperti berikut.
Gambar 2.3 Rangkaian resistor seri.
b. Nilai resistor R1, R2, dan R3 dicatat.
c. Tegangan sumber diatur menjadi 6 volt.
d. Arus yang terbaca pada amperemeter dicatat.
e. Tegangan pada ujung-ujung resistor diukur.
f. Arus pada setiap resistor diukur.
g. Langkah (c-e) diulang untuk tegangan 9 volt dan 12 volt.
2. Rangkaian paralel resistor
a. Menyusun rangkaian paralel seperti berikut.

Gambar 2.4 rangkaian resistor paralel.


b. Nilai resistor R1, R2, dan R3 dicatat.
c. Tegangan sumber diatur menjadi 6 volt.
d. Arus yang terbaca pada amperemeter dicatat.
e. Tegangan pada ujung-ujung resistor diukur.
f. Arus pada setiap resistor diukur.
g. Langkah (c-e) diulang untuk tegangan 9 volt dan 12 volt.
3. Rangkaian resistor seri dan paralel.
a. Menyusun rangkaian seperti berikut.

Gambar 2.5 rangkaian resistor seri dan paralel.


b. Nilai resistor R1, R2, dan R3 dicatat.
c. Tegangan sumber diatur menjadi 6 volt.
d. Arus yang terbaca pada amperemeter dicatat.
e. Tegangan dititik (ab), (bc), dan (ac) diukur.
f. Arus pada setiap resistor diukur.
g. Langkah (c-e) diulang untuk tegangan 9 volt dan 12 volt.

E. HASIL PENGAMATAN
1. Hasil pengamatan untuk rangkaian seri resistor
Tabel 2.1 hasil pengamatan rangkaian seri resistor (
R1=100 Ω , R2=470 Ω , dan R 3=1000 Ω)
No. VS I total 𝐼𝑅1 𝐼𝑅2 𝐼𝑅3 𝑉𝑅1 𝑉𝑅2 𝑉𝑅3
(volt) (A) (A) (A) (A) (volt) (volt) (volt)

1 6 8,6 8,6 8,6 8,6 6,7 8 8


2 9 7,3 7,3 7,3 7,3 8 6,8 6,4
3 12 10,2 10,2 10,2 10,2 8 8 8,2

2. Hasil pengamatan untuk rangkaian paralel resistor


Tabel 2.2 hasil pengamatan rangkaian paralel resistor (
R1=100 Ω , R2=470 Ω , dan R 3=1000 Ω)
No. VS I total 𝐼𝑅1 𝐼𝑅2 𝐼𝑅3 𝑉𝑅1 𝑉𝑅2 𝑉𝑅3
(volt) (A) (A) (A) (A) (volt) (volt) (volt)
1 6 80 88 9,2 20 8,2 8,2 8,2
2 9 120 60 6,2 12 6,8 6,8 6,8
3 12 160 120 12 60 8 8 8

3. Hasil pengamatan untuk rangkaian seri dan paralel


Tabel 2.3 hasil pengamatan rangkaian seri dan paralel (
R1=100 Ω , R2=470 Ω , dan R 3=1000 Ω)
No. VS I total 𝐼𝑅1 𝐼𝑅2 𝐼𝑅3 𝑉𝑅1 𝑉𝑅2 𝑉𝑅3
(volt (A) (A) (A) (A) (volt) (volt) (volt)
)
1 6 12 9,2 1,8 12 8,4 8,4 8,6
2 9 5,6 4,6 1,4 8,6 8 8,2 8,2
3 12 8,6 7 1,6 9,6 8,4 8,2 8,2

F. ANALISIS DATA
1. Rangkaian resistor seri
Diketahui:
R1=100 Ω
R2=470 Ω
R3=1000 Ω
Ditanya: Rtotal=.. . ?
Penyelesaian:
Rtotal=R 1+ R 2+ R 3
Rtotal=100 Ω+ 470 Ω+1.000 Ω
Rtotal=1570 Ω
Analisis arus dan tegangan pada pada V 3=6 v berdasarkan teori
Diketahui:
V s =6 v
Rtotal=1.570 Ω
Ditanya: I total=. . .?
V total =.. . ?
Vs
I total=
R total
6v
I total=
1.570 Ω
I total=¿ 0,004 A
I total=¿ I 1=I 2=I 3 =0,004 A
V 1=I 1 × R1
V 1=0,004 A ×100 Ω
V 1=0 , 4 volt
V 2=I 2 × R2
V 2=0,004 A ×470 Ω
V 2=1 , 88 volt
V 3=I 3 × R3
V 3=0,004 A ×1.000 Ω
V 3=4 volt
V total =V 1 +V 2 +V 3
V total=0 , 4 volt + 1, 88 volt+ 4 volt
V total=6 ,28 volt
Hasil perhitungan pada rangkaian 9 v dan 12 v termuat pada tabel 2.4.
Tabel 2.4 Hasil perhitungan pada rangkaian resistor seri (
R1=100 Ω , R2=470 Ω , dan R 3=1000 Ω)
No Vs I total V1 V2 V3 V total
(volt) (A) (volt) (volt) (volt) (volt)

1 6 0,004 0,4 1,88 4 6,28


2 9 0,005 0,5 2,35 5 7,85
3 12 0,007 0,7 3,29 7 10,99

2. Rangkaian resistor paralel


Diketahui:
R1=100 Ω
R2=470 Ω
R3=1000 Ω
Ditanya: Rtotal=.. . ?
Penyelesaian:
1 1 1 1
= + +
R total R1 R 2 R 3
1 1 1 1
= +
R total 100 Ω 470 Ω 1.000 Ω
1 10+ 47+100
=
R total 74.000 Ω
1 74.000 Ω
=
R total 157
Rtotal=471 ,33 Ω
Analisis arus dan tegangan rangkaian paralel dengan V 3=6 v berdasarkan teori
V 1=V 2 =V 3=V s =6 v
V1
I 1=
R1
6v
I 1=
100 Ω
I 1=0 , 06 A
V2
I 2=
R2
6v
I 2=
470 Ω
I 2=0,013 A
V3
I 3=
R3
6v
I 3=
1.000Ω
I 3=0,006 A
I total=I 1+ I 2 + I 3
I total=0 , 06 A+0,013 A+ 0,006 A
I total =0,079 A
Hasil perhitungan pada rangkaian 9 v dan 12 v termuat pada tabel 2.5
Tabel 2.5 Hasil perhitungan pada rangkaian resistor paralel (
R1=100 Ω , R2=470 Ω , dan R 3=1000 Ω)
No Vs V I1 I2 I3 I total
(volt) (volt) (A) (A) (A) (A)

1 6 6 0,06 0,013 0,006 0,079

2 9 9 0,09 0,019 0,009 0,148

3 12 12 0,12 0,025 0,012 0,157

3. Rangkaian resistor gabungan (seri dan paralel)


Diketahui:
R1=100 Ω
R2=470 Ω
R3=1000 Ω
Ditanya: Rtotal=.. . ?
Penyelesaian:
1 1 1
= +
R p R1 R2
1 1 1
= +
R p 100 Ω 470 Ω
1 57
=
R p 4.700 Ω
1 4.700 Ω
=
Rp 57
1
=82 ,5 Ω
Rp
Rtotal=R p+ R3
Rtotal=82, 5 Ω+1.000 Ω
Rtotal=1.082 , 5 Ω
Analisis arus dan tegangan pada rangkaian seri dan paralel V 3=6 v
a. Analisis arus (I)
Diketahui:
R p =82 ,5 Ω
Rtotal=1.082 , 5 Ω
Ditanya: I total=. . .?
Penyelesaian:
V3
I total=
R total
6v
I total=
1.082 , 5
I total=0,005 A
b. Analisis tegangan (V)
Diketahui:
R p =82 ,5 Ω
Rtotal=1.082 , 5 Ω
I total=0,005 A
Ditanya: V =.. . ?
 Tegangan pada titik ab (V ab )
V ab=I total × R p
V ab=0,005 A × 82 ,5 Ω
V ab=0,412 volt
 Tegangan pada titik bc (V bc )
V bc =I total × R 3
V bc =0,005 A ×1.000 Ω
V bc =5 volt
 Tegangan pada titik ac (V ac )
V ac =V ab +V bc
V ac =0,412 volt + 5 volt
V ac =5,412 volt
Hasil perhitungan pada rangkaian resistor 9 v dan 12 v termuat pada tabel 2.6
Tabel 2.6 hasil perhitungan pada rangkaian resistor seri dan paralel (
R1=100 Ω , R2=470 Ω , dan R 3=1000 Ω)
No Vs I total V ab V bc V ac
(volt) (Ampere) (volt) (volt) (volt)

1 6 0,005 0,412 3 3,412


2 9 0,008 0,660 8 8,660
3 12 0,011 0,907 11 11,907

G. PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai