Tami 2.1.3 C 2 Kak Bias
Tami 2.1.3 C 2 Kak Bias
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MUARA BANGKAHULU
Jl.Wr Supratman No 22 Rt 04 Kel Pematang Gubernur Bengkulu Telp (0736) 7310378
Email : puskesmasmuarabangkahulu@gmail.com Kode: 38125
A. PENDAHULUAN
Upaya pembinaan anak usia sekolah dalam peningkatan kualitas sumber daya
manusia dalam bidang kesehatan salah satunya yaitu melalui Usaha Kesehatan
Anak Sekolah (UKS). Usaha Kesehatan Sekolah dilaksanakan untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar anak sekolah melalui perilaku
hidup bersih dan sehat, menciptakan lingkungan yang sehat serta meningkatkan
derajat kesehatan anak sekolah. Hal ini memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya.
Sebagai bagian dari UKS, pada 14 November tahun 1997 Kementerian
Kesehatan , Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama dan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan telah mencanangkan pelaksanaan imunisasi bagi
anak sekolah dasar atau sederajat. Pelaksanaan BIAS dari tahun 1997 sampai
pada saat ini mengalami perubahan, pada saat ini BIAS untuk kls 1 mendapatkan
imunisasi Campak dan DT, sedangkan kelas 2 dan 3 mendapatkan imunisasi Td
serta imunisasi HVP kelas 5.
B. LATAR BELAKANG
Tetanus neonatorum, Difteri dan Campak masih merupakan masalah
kesehatan di Indonesia, sebagaimana data tahun 2006 menunjukkan bahwa
proporsi penyebab kematian bayi di Indonesia adalah 28% karena tetanus
neonatorum, 30.000 anak setiap tahunnya meninggal karena Campak serta 1401
kasus difteri tahun 2008-2011.
Attack rate tetanus neonatorum pada bayi dari ibu yang tidak mendapatkan
imunisasi tetanus sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup dan case fatality rate
antara 30% sampai 90%. Kekebalan terhadap penyakit ini hanya diperoleh
melalui imunisasi tetanus minimal dua dosis. Perlindungan jangka panjang
diperoleh jika mendapatkan imunisasi tetanus sebanyak 5 dosis (status T5).
Untuk mempercepat eliminasi tetanus neonatorum kurang dari 1/1000 kelahiran
hidup di tingkat Kabupaten/Kota dalam 1 tahun sesuai ketentuan WHO,
diperlukan upaya pencapaian status T5 bagi semua WUS. Pemberian imunisasi
DT dan Td pada anak sekolah dasar atau sederajat merupakan rangkaian upaya
mencapai status T5 bagi setiap individu.
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang sangat infeksius.
Tanpa imunisasi, penyakit ini akan menyerang hampir setiap anak. Komplikasi
campak seperti radang paru (pneumonia), berak–berak (diare), radang telinga
(otitis media), dan radang otak (ensefalitis) terutama pada anak dengan gizi buruk
dapat menimbulkan cacat dan kematian. Indonesia merupakan salah satu negara
berpenduduk terbesar di dunia dengan cakupan imunisasi yang masih di bawah
80%, sehingga Indonesia menjadi negara yang sangat rawan terhadap penyakit
campak, seperti yang ditunjukkan oleh data tahun 2006 bahwa angka kesakitan
campak sekitar 1 juta pertahun dengan 30.000 kematian. Kondisi ini
menempatkan Indonesia menjadi salah satu dari 47 negara prioritas yang
diidentifikasi oleh WHO dan UNICEF untuk melaksanakan akselerasi dan
menjaga kesinambungan dari reduksi campak.
Pada tahun 2011-2013, Indonesia tercatat sebagai negara kedua dengan
kasus difteri terbanyak di dunia. Berdasarkan data surveilans, pada tahun 2010
dan 2012 terjadi peningkatan jumlah kasus difteri yang terjadi di beberapa
provinsi di Indonesia yang perlu disikapi secara cepat dan tepat. Untuk memutus
rantai penularan penyakit difteri dilakukan upaya pencegahan dengan pemberian
imunisasi pada bayi dan dilanjutkan dengan imunisasi pada anak sekolah dasar
kelas 1, 2 dan 3. Pelaksanaan kegiatan BIAS ini dilakukan secara aman melalui
prosedur safe injection yang benar.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan perlindungan jangka panjang bagi anak terhadap penyakit
Campak, rubella ,Difteri, dan Tetanus termasuk tetanus neonatorum, serta
penyakit yang di akibat HVP
2. Tujuan Khusus
Diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit Campak
seumur hidup.
Diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit difteri selama
10 tahun.
Diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit tetanus selama
25 tahun.
Diperolehnya perlindungan bagi anak terhadap penyakit akibat HVP
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Kegiatan Pokok
Melakukan kegiatan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)
2. Rincian Kegiatan
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
c. Monitoring
d. Pencatatan dan pelaporan
1. Persiapan
a. Pendataan sasaran dan penjaringan status imunisasi
Pendataan
Pada setiap awal tahun ajaran petugas Puskesmas meminta data
jumlah anak sekolah tingkat dasar negeri dan swasta .Data anak
kelas 1, 2 dan 3 serta kelas 5 diperlukan untuk menghitung
kebutuhan logistik
b. Penjaringan status imunisasi
Penjaringan dilakukan terhadap semua anak kelas 1 segera setelah
tahun ajaran baru sekolah dimulai. Melalui surat pemberitahuan edaran
dari kepala sekolah, orang tua siswa kelas 1,2 3 dan 5 diminta untuk
mengisi Data Riwayat Imunisasi Anak
2. Koordinasi
Dilaksanakan suatu pertemuan koordinasi dan kesepakatan dalam
persiapan kegiatan dalam pelaksanaan BIAS. Pertemuan koordinasi
dilaksanakan dalam rangka sosialisasi dan kesepakatan jadwal
pelaksanaan. Penyebaran informasi melalui sosialisai atau edaran satu
bulan sebelum pelaksanaan BIAS.
3. Persiapan logistik
a. Vaksin
Jenis vaksin yang perlu disiapkan adalah vaksin MR , DT/Td, dan
vaksin HVP distribusi dan penggunaannya diatur oleh puskesmas.
b. Alat suntik
Alat suntik yang diperlukan adalah ADS 0,5 ml dan pengoplos vaksin
MR adalah ADS 5ml
c. Safety Box
Adalah kotak tempat pembuangan limbah medis tajam dengan tujuan
untuk keamanan bagi petugas.
d. Kartu TT/Td Seumur Hidup
Kartu TT/Td seumur hidup adalah alat untuk merekam status imunisasi
DPT/HB, DT/Td dan TT/Td, dipakai untuk membantu petugas dalam
menentukan apakah pemegang kartu memerlukan suntikan dan kapan
suntikan tersebut dapat diberikan.Setiap siswa mendapat kartu TT/Td
e. Menyiapkan vaksin dan logistik lainnya
Menyiapkan vaksin dan logistiknya sesuai jumlah sasaran, Untuk menjaga
vaksin agar tetap poten, vaksin yang belum dipakai harus disimpan dalam
lemari es di puskesmas atau puskesmas pembantu dengan suhu antara 2 0
- 80. Untuk membawa vaksin dan pelarut harus memakai vaccine carrier
yang berisi 4 buah cool pack / kotak dingin cair.
f. Penyuntikan
Pastikan bahwa vaksin masih dalam kondisi yang baik (belum
kadaluarsa, VVM A atau B)
Untuk memperlancar penyuntikan serta membantu petugas, sebaiknya
anak memegang kartu TT/Td serta kk ( untuk pelaporan di apikasi asik )
masing-masing dan duduk menurut nomor urut dalam register imunisasi,
anak dipanggil satu persatu untuk dilayani.
Pemberian imunisasi dilakukan pada anak bila ada tanda () pada buku
register.
Tempat penyuntikan adalah lengan atas, sedikit dibawah insertio
M.deltoid.
Bersihkan tempat penyuntikan terlebih dahulu cukup dengan kapas dan
air matang.
Dosis yang diperlukan untuk vaksin Campak, DT/Td, maupun HVP
adalah 0,5 ml.
Vaksin disuntikkan secara intramuskular untuk vaksin DT/TD,MR DAN
HPV dan secara IM untuk vaksin campak setelah terlebih dahulu
dilakukan aspirasi untuk memastikan gelembung udara tidak masuk ke
pembuluh darah.
Untuk mencegah terjadinya abses dingin, vaksin dalam vial yang belum
dibuka agar dihangatkan dengan cara menggenggamnya dan dikocok
kuat agar merata.
Buang jarum dan semprit ke dalam kotak pembuangan (safety box).
Sisa vaksin yang telah dibuka tidak dapat disimpan lagi, sedang sisa
vaksin dari lapangan dalam botol yang belum dibuka masih dapat
disimpan kembali di dalam lemari es untuk segera dipakai pada
pelayanan berikutnya.
F. SASARAN
Sasaran Bias adalah siswa sekolah dasar dan anak usia sekolah dasar kelas
1,2 3 dan 5
Bulan
NO Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12