Anda di halaman 1dari 10

KEMISKINAN SOSIAL

Disusun Oleh :

Afni Raya

Agista Septianti

Hari Mugi Sugiono

Rahel Nabila

KELAS XII TEI

SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI

TAHUN AJARAN 2023/2024


PENDAHULUAN

Kemiskinan merupakan situasi di mana individu atau suatu rumah tangga mengalami
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar. Kondisi ini tidak serta merta akibat dari malas
bekerja, terdapat faktor sosial ekonomi yang melatarbelakangi situasi ini.

Pada 2021, Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa penduduk miskin di Indonesia mencapai
27,55 juta orang. Angka ini terus meningkat setiap waktunya. Pada 2020 saja, terdapat
kenaikan jumlah penduduk miskin sebanyak 1,13 juta hanya dari bulan Maret hingga
September.

Mengutip dari Kemdikbud, kemiskinan juga merupakan masalah global. Kemiskinan adalah
hambatan sosial yang lebih luas. Ketika kemiskinan mulai meningkat, kemiskinan menjadi
masalah sosial karena kemiskinan akan mendorong individu atau kelompok untuk melakukan
kejahatan. Kemiskinan juga menjadi masalah sosial ketika stratifikasi sosial menciptakan
tingkatan dan batasan dalam masyarakat. Akibatnya, terjadi penyimpangan dan batasan
dalam interaksi dan komunikasi antara orang-orang di tingkat atas dan bawah.
PEMBAHASAN

1. Pengertian Kemiskinan

Menurut Soerjono Soekanto, ahli sosiologi hukum, kemiskinan adalah suatu keadaan di mana
seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok
dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun fisiknya dalam kelompok
tersebut.

Sementara Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), mengartikan kemiskinan


sebagai situasi serba kekurangan karena keadaan yang tidak dapat dihindari oleh seseorang
dengan kekuatan yang dimilikinya.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kemiskinan adalah kondisi di mana
seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya akibat kemampuan yang dimiliki
ataupun terdesak keadaan.

2. Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan tidak hanya disebabkan satu hal saja. Mengutip Edi Suharto dalam Buku
Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, kemiskinan bersifat multidimensional
yang disebabkan oleh banyak faktor yang saling berkaitan. Faktor penyebab kemiskinan
antara lain:

1. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia


2. Motivasi yang rendah
3. Pandangan dalam hubungan kekeluargaan
4. Terbatasnya pilihan lapangan kerja yang memadai
5. tidak kreatif

3. Jenis Kemiskinan

Faktor penyebab yang ada mengakibatkan berbagai jenis kemiskinan. Secara umum, terdapat
6 jenis kemiskinan. Simak penjelasan berikut.
1. Kemiskinan subjektif

Kemiskinan subjektif merupakan persepsi individu bahwa ia tidak mampu memenuhi


kebutuhannya. Individu dengan persepsi seperti ini sebenarnya berkecukupan, hanya saja ia
merasa tidak puas dengan pendapatannya.

2. Kemiskinan mutlak

Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan di mana pendapatan individu atau
keluarga berada di bawah persyaratan kelayakan atau di bawah garis kemiskinan. Pendapatan
tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan.

3. Kemiskinan relatif

Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan yang diakibatkan oleh dampak kebijakan
pembangunan yang belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Kebijakan tersebut
menyebabkan ketimpangan pendapatan, misalnya banyaknya pengangguran karena
kurangnya pekerjaan.

4. Kemiskinan alamiah

Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang disebabkan oleh kurangnya sumber daya alam.
Hal ini menyebabkan turunnya produktivitas masyarakat.

5. Kemiskinan kultural

Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang dihasilkan dari kebiasaan dan sikap orang-
orang dengan budaya santai yang tidak ingin meningkatkan taraf hidup mereka seperti
masyarakat modern.

6. Kemiskinan struktural

Kemiskinan ini muncul karena struktur sosial tidak mampu menghubungkan masyarakat
dengan sumber daya yang tersedia.

Setelah memahami pengertian, penyebab, dan jenis kemiskinan, siswa diharapkan dapat
berpikir kritis terkait masalah sosial ini.
4. Kemiskinan Sebagai Masalah Sosial

Faktor penyebab kemiskinan dan permasalahan sosial masyarakat perlu dipelajari.


Kemiskinan merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh setiap negara dan
merupakan salah satu gejala sosial.

Menurut buku Sosiologi Kemdikbud, gejala sosial merupakan masalah sosial yang
memengaruhi dan dipengaruhi oleh perilaku manusia dalam berkehidupan dan
bermasyarakat. Gejala sosial terjadi dari adanya perubahan sosial yang tidak dapat dihindari
namun bisa diantisipasi.

Menurut jurnal Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan yang ditulis oleh
Priseptian dan Primandhana, kemiskinan merupakan kondisi di mana seseorang yang tidak
dapat memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, obat-obatan, dan tempat tinggal.

Salah satu ukuran dari kondisi sosial dan ekonomi dalam menilai keberhasilan pembangunan
pemerintah di suatu daerah adalah dari tingkat kemiskinan yang ada di daerah tersebut.

Kemiskinan dapat berdampak sangat besar pada kualitas hidup masyarakat. Kualitas hidup
masyarakat menggambarkan bagaimana penduduk bisa mengakses hasil pembangunan dari
segi pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya.

Terdapat beberapa gejala sosial yang menjadi faktor pendukung bagi tingginya angka
kemiskinan di suatu daerah. Dilansir dari Antara, berikut adalah faktor-faktornya.

1. Ketidakmampuan masyarakat mengakses sumber daya sekitar.


Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya masyarakat yang tidak bisa memenuhi kebutuhan
primer dalam hidupnya meskipun sumber daya yang dibutuhkan telah tersedia. Hal ini
bisa terjadi karena kurangnya pendapatan dan lain sebagainya.
2. Tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah.
Tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah pada masyarakat akan berdampak
pada sulitnya masyarakat untuk bisa mencari, mendapatkan, dan bersaing dalam
pekerjaan serta mendapatkan pendapatan.
3. Pertumbuhan penduduk yang tinggi.
Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat berpengaruh buruk pada kualitas hidup
masyarakat jika tidak diimbangi dengan pemerataan pembangunan, sumber daya, dan
lapangan pekerjaan.
4. Tingginya angka pengangguran.
Masyarakat yang menganggur, dalam artian ini tidak memiliki pekerjaan dan
pendapatan, tentu berpengaruh langsung terhadap kemiskinan karena tanpa
pendapatan yang stabil mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan primer hidupnya.
5. Rendahnya akses terhadap permodalan.
Akses permodalan merupakan hal yang penting bagi setiap orang yang ingin
membuka usaha baru dan membangun lapangan pekerjaan. Jika masyarakat tidak
memiliki akses yang cukup terhadap permodalan, pembukaan usaha dan lapangan
pekerjaan akan sulit terlaksana.

5. Kemiskinan di Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang dihadapkan pada masalah kemiskinan
yang tidak bisa di abaikan. Angka kemiskinan masyarakat setiap tahunnya seolah tidak
pernah berkurang.

Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan,apa sebenarnya penyebab utama kemiskinan di


Indonesia? Faktor penyebab kemiskinan di Indonesia sangat beragam dan menarik untuk di
telusuri. Kemiskinan sendiri adalah sebuah masalah global yang di hadapi oleh seluruh
negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.

Isu kemiskinan termasuk dalam masalah kemanusiaan, dan di butuhkan upaya yang sangat
terintegrasi untuk mengatasinya. Kemiskinan sendiri merupakan persoalan klasik yang telah
ada saat zaman penjajahan.

Bahkan sampai saat ini, masih belum di temukan suatu rumusan maupun formula penanganan
kemiskinan yang di anggap jitu dan sempurna untuk mengatasi penyebab kemiskinan,
sehingga harus terus menerus di kembangkan.

Badan Pusat Statistik atau BPS merilis garis kemiskinan pada September tahun lalu naik jika
di bandingkan pada bulan Maret tahun yang sama. Garis kemiskinan adalah jumlah rupiah
minimum yang di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan minuman dan makanan, dan
kebutuhan bukan makanan per kapita per hari.
Pada September 2022, garis kemiskinan masyarakat Indonesia berada di angka Rp.535.000
per kapita per bulan. Sementara jika di bandingkan September 2021, terjadi kenaikan
10,16%. Lalu apa yang menjadi penyebab naiknya garis kemiskinan di Indonesia?.

Menurut BPS, kenaikan garis kemiskinan ini di sebabkan efek domino kenaikan harga BBM,
tingginya angka PHK, dan tingginya harga bahan pokok pada saat itu. BPS bahkan
mengklaim kenaikan garis kemiskinan pada september 2022 menjadi yang tertinggi dalam 9
tahun terakhir.

Selain itu BPS juga mengatakan distribusi kenaikan garis kemiskinan di sebabkan oleh
kebutuhan makanan yang total mencapai 75,15%, kebutuhan ini di ukur dari uang yang di
keluarkan warga untuk membeli beras,tepung terigu,telur,gula pasir, dan cabai merah.

Sementara bukan makanan mencapai 25,85%, yang di sebebkan di antaranya oleh BBM,
Kontrakan rumah, dan Elpiji. Sementara itu, menurut BPS sejumlah penduduk miskin di
Indonesia pada saat September 2022 mencapai 26,36 juta jiwa, yang setara dengan 9,57%.

Jumlah penduduk miskin ini naik menjadi 200.000 jiwa di bandingkan pada Maret 2022,
akan tetapi lebih rendah dari September 2021. Selain itu tidak hanya berkaitan dengan
kemiskinan yang terkait kebutuhan akan makanan, BPS juga memotret kemiskinan akan
kepulauan di Indonesia.

Menurut BPS, berdasarkan pulau kenaikan kemiskinan tertinggi terjadi di Maluku dan di
Papua. Sedangkan penurunan jumlah penduduk miskin hanya terjadi di Sumatra pada
September 2022 menjadi 5,76 juta jiwa. Adapun angka kemiskinan tertinggi tetap berada di
pulau Jawa yang jumlahnya mencapai 13,94 juta jiwa. Sedangkan kemiskinan di pulau
lainnya bervariasi, mulai dari 1-2 juta jiwa.

Meskipun demikian, simulasi berupa bantuan yang di berikan pemerintah menurut BPS
efektif menekankan garis kemiskinan. Lantas apa saja peran pemerintah dan peran generasi
muda sebagai penerus bangsa dalam membantu mengurangi angka kemiskinan di Indonesia?.

Peran pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan di Indonesia yakni, yang pertama
dengan melindungi keluarga dan kelompok masyarakat yang mengalami kemiskinan
sementara, dan yang kedua membantu masyarakat yang mengalami kemiskinan kronis
dengan memberdayakan dan mencegah terjadinya kemiskinan baru.
Sedangkan peran generasi muda dalam mengurangi angka kemiskinan di Indonesia yakni,
pertama berperan dalam pengontrolan pemanfaatan sumber daya alam Indonesia, kedua
berperan dalam pembuatan home industri kebutuhan sandang pangan, sandang, dan papan,
dan yang ketiga, berpartisipasi dalam kegiatan bansos untuk membantu desa maupun
masyarakat yang kurang mampu.
KESIMPULAN

 Kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan


hidupnya akibat kemampuan yang dimiliki ataupun terdesak keadaan.
 Faktor penyebab kemiskinan antara lain:
1. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia
2. Motivasi yang rendah
3. Pandangan dalam hubungan kekeluargaan
4. Terbatasnya pilihan lapangan kerja yang memadai
5. Tidak kreatif
 Gejala sosial merupakan masalah sosial yang memengaruhi dan dipengaruhi oleh
perilaku manusia dalam berkehidupan dan bermasyarakat. Gejala sosial terjadi dari
adanya perubahan sosial yang tidak dapat dihindari namun bisa diantisipasi.
 Gejala sosial yang menjadi faktor pendukung bagi tingginya angka kemiskinan di
suatu daerah
1. Ketidakmampuan masyarakat mengakses sumber daya sekitar.
2. Tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah.
3. Pertumbuhan penduduk yang tinggi.
4. Tingginya angka pengangguran.
5. Rendahnya akses terhadap permodalan.
REFERENSI

https://tirto.id/faktor-penyebab-kemiskinan-dan-permasalahan-sosial-masyarakat-gzzB

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5882126/kemiskinan-pengertian-penyebab-hingga-
jenis-jenisnya

https://www.umm.ac.id/id/arsip-koran/lima-detik/meningkatnya-angka-kemiskinan-di-
indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai