Anda di halaman 1dari 13

TANTANGAN PANCASILA DI ERA GLOBALISASI

Mengabaikan Pancasila Sebagai Objek Ilmu Pengetahuan

Disusun oleh :

Aisyah Damanik

Intan Pradana Aulia

Widya Pratiwi

KELAS XII TEI

MAPEL PPKN

SMK NEGERI 2 TEBING TINGGI

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat serta karunia-Nya sehingga
makalah kelompok yang berjudul " Tantangan Pancasila di Era Globalisasi" dapat selesai.

Makalah kelompok ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan
Pancasila. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca tentang tantangan Pancasila di era Globalisasi..

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini.

Kami juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan
dalam makalah ini.

Akhirnya, semoga makalah yang sudah kami susun bersama-sama bisa bermanfaat bagi dunia
pendidikan.

Tebing Tinggi, Oktober 2023

Tim Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 1

DAFTAR ISI ................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 3

1. Latar Belakang ................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 4

1. Pancasila Sebagai Dasar Negara ....................................................................... 4


2. Makna Panasila Sebagai Dasar Negara ............................................................ 5
3. Konsep Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu.................................... 5
4. Paradigma Pancasila Sebagai Dasar Strategi Pengembangan Ilmu................ 7
5. Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu .... 8

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 10

1. Kesimpulan .......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini adalah memudarnya
semangat nasionalisme dan patriotisme dikalangan generasi muda. Hal ini disebabkan oleh
banyaknya pengaruh budaya asing yang banyak masuk di negeri kita sehingga banyak
generasi muda yang melupakan budaya sendiri kenara menganggap bahwanbudaya asing
merupakan budaya yang lebih modern dibandingkan budaya luhur bangsa sendiri.

Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara merupakan hasil kesepakatan bapak pendiri
bangsa ketika Negara Indonesia didirikan, dan hingga sekarang era globalisasi, Negara
Indonesia tetap berpegang teguh kepada Pancasila sebagai dasar Negara. Seabagai dasar
Negara, Pancasila harus menjadi acuan Negara dalam menghadapi berbagai tantangan global
dunia yang terus berkembang. Di era globalisasi ini peran pancasila sangat penting untuk
tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia, karena dengan adanya globalisasi
batasan batasan diantara negara seakan tak terlihat, sehingga berbagai kebudayaan asing
dapat masuk dengan mudah ke masyarakat.

Sehubungan hal tersebut, generasi muda sebagai pilar bangsa diharapkan memiliki jiwa
patriotisme dan nasionalisme dengan tetap bertahan pada nilai-nilai budaya bangsa Indonesia
meskipun banyak budaya asing masuk di negara Indonesia. Dengan berlandaskan Pancasila
diharapkan pengaruh budaya asing bisa disaring sehingga generasi muda bisa menjadi
generasi yang benar-benar cinta pada tanah air Indonesia apapun keadaanya,

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila adalah dasar negara, ideologi bangsa dan falsafah serta pandangan hidup bangsa,
yang di dalamnya terkandung nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praksis. Selain itu
Pancasila sebagai ideologi terbuka setidaknya memiliki dua dimensi nilai-nilai, yaitu nilai-
nilai ideal dan aktual. Pancasila yang memiliki semboyan ke-Bhinneka Tunggal Ika-an,
dengan pluralisme dan multikulturalisme yang harus disatukan oleh “rasa bersama” dalam
idiom nation-state berikut semangat nasionalisme yang menyertainya.

Pancasila yang sejak dahulu diciptakan sebagai dasar negara dan sudah sejak nenek moyang
kita digunakan sebagai pandangan hidup sudah seharusnya dijadikan pedoman bagi bangsa
Indonesia dalam kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat. Demikian juga bagi
generasi muda, Pancasila yang mulai kehilangan pamornya di kalangan generasi muda
diharapkan akan muncul kembali kejayaannya jika generasi muda mulai sadar dan
memahami fungsi Pancasila serta melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Pancasila sejak masa Orde Baru runtuh sampai sekarang ini dianggap sebelah mata oleh
masyarakat. Hal ini disebabkan karena penyimpangan yang dilakukan oleh pemerintah dan
telah melanggar nilai-nilai dari Pancasila. Penyimpangan terbesar dan yang paling sulit untuk
dibasmi adalah masalah KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), masalah yang seolah-olah
sudah menjadi penyakit mendarah daging di Indonesia ini. KKN dilakukan karena kurang
adanya 6 rasa nasionalisme dalam bangsa Indonesia tersebut, dan tidak mengamalkan
Pancasila dengan baik dan benar.

Bangsa yang baik juga harus dapat memisahkan antara kepentingan pribadi dan golongan,
dengan kepentingan bersama yakni kepentingan bersama harus didahulukan. Tetapi dalam
keseharian, sikap mengutamakan kepentingan bersama sangat susah dan hampir dikatakan
mustahil untuk dihapuskan karena masalah pribadi, hubungan pertemanan, relasi, dan
hubungan darah merupakan hubungan yang erat dan bahkan dapat mengalahkan rasa
nasionalisme terhadap bangsa Indonesia.

4
2. Makna Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai dasar (filsafah) Negara mengandung makna bahwa nilai-nilai yang
tekandung dalam Pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan berenegara.
Nilai-nilai Pancasila pada dasarnya adalah nilai-nilai filsafati yang sifatnya mendasar. Nilai
dasar Pancasila bersifat abstrak, normative dan nilai itu menjadi motivator kegiatan dalam
penyelenggaraan bernegara.

Pancasila sebagai dasar Negara berarti nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman normative bagi
penyelenggaraan bernegara. Konsekuensi dari rumusan demikian berarti seluruh pelaksanaan
dan penyelenggaraan pemerintahan Negara Indonesia termasuk peraturan perundang-
undangan merupakan pencerminan dari nilai-nilai pancasila.

Penyelenggaraan bernegara mengacu dan memiliki tolak ukur yaitu tidak boleh menympang
dari nilai-nilai ketuhanan, niali kemanusiaan, milai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai
keadilan.

Di era sekarang, mengembalikan atau menegaskan kembali kedudukan Pancasila sebagai


dasar (filsah) Negara Indonesia merupakan suatu tuntutan penting oleh karena telah banyak
terjadi kesalahan penafsiran atas pancasila di masa lalu. Pengalaman sebelumnya
menunjukkan adanya tafsir tunggal dan monolitik atas Pancasila. Oknum Negara telah
menjadikan pancasila bukan sebagai system norma dan koridor bagaimana sebuah bangsa
dijalankan dan diarahkan, tetapi pancasilah telah direduksi sebagi alat kekuasaan untuk
mengendalikan semua elemen bangsa dengan dogmatisme ideologi.

3. Konsep Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis
pemahaman.

Pertama, setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang dikembangkan di Indonesia
tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

Kedua, setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai pancasila
sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.

5
Ketiga, nilai-nilai pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek di
Indonesia, artinya mampu mengendalikan iptek agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara
bertindak bangsa Indonesia.

Keempat, setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa
Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu (mempribumian
ilmu).

Keempat pengertian pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu tersebut mengandung


konsekuensi yang berbeda-beda, yaitu:

1. Konsekuensi poin pertama, bermakna bahwa iptek tidak boleh bertentangan dengan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Poin tersebut mengandung asumsi bahwa
iptek berkembang secara otonom, kemudian dalam perjalanannya dilakukan adaptasi
dengan nilai-nilai pancasila.
2. Konsekuensi poin kedua, bermakna bahwa setiap iptek yang dikembangkan di
Indonesia harus menyertakan nilai-nilai pancasila sebagai faktor internal yang
mengandaikan bahwa sejak awal pengembangan iptek sudah harus melibatkan nilai-
nilai pancasila. Akan tetapi keterlibatan nilai-nilai pancasila ini ada yang dalam posisi
tarik ulur, artinya ilmuwan dapat mempertimbangkan sebatas yang mereka anggap
layak untuk dilibatkan.
3. Konsekuensi poin ketiga, bermakna bahwa nilai-nilai pancasila berperan sebagai
rambu normatif bagi pengembangan iptek mengasumsikan bahwa ada aturan main
yang harus disepakati oleh para ilmuwan sebelum ilmu itu dikembangkan. Akan
tetapi, tidak ada jaminan bahwa aturan tersebut akan terus ditaati dalam perjalanan
pengembangan iptek itu sendiri. Sebab ketika iptek terus berkembang, peraturan harus
terus mengawal dan membayangi agar tidak terjadi kesenjangan.
4. Konsekuensi poin keempat, bermakna bahwa setiap pengembangan iptek harus
berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia. Hal tersebut sebagai proses
indegenisasi ilmu mengandaikan bahwa pancasila bukan hanya sebagai dasar nilai
pengembangan ilmu, tetapi sudah menjadi paradigma ilmu yang berkembang di
Indonesia. Sehingga perlu dilakukan penjabaran yang lebih rinci dan pembicaraan di
kalangan intelektual Indonesia.

6
4. Paradigma Pancasila Sebagai Dasar Strategi Pengembangan Ilmu

Paradigma merupakan pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang yang menjadi pokok
persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. Istilah ini paradigma pada mulanya dipakai dalam
bidang filsafat ilmu pengetahuan. Menurut Thomas Kuhn, orang yang pertama kali
mengemukakan istilah tersebut menyatakan bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh
suatu paradigma. Maka, paradigma sebagai alat bantu para illmuwan dalam merumuskan apa
yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya dalam menjawab dan
aturan-aturan yang bagaimana yang harus dijalankan dalam mengetahui persoalan tersebut.

Paradigma mengandung sudut pandang, kerangka acuan yang harus dijalankan oleh ilmuwan
yang mengikutinya, dengan acuan tertentu sehingga dapat menjelaskan dan menjawab
permasalahan ilmu pengetahuan. Istilah paradigma kemudian berkembang tidak hanya di
bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain seperti bidang politik, hukum, sosial dan
ekonomi. Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir,
kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan.

Pada dasarnya pengembangan ilmu dan teknologi bermuara pada kehidupan manusia maka
perlu mempertimbangan strategi agar pengembangan ilmu dan teknologi memberi manfaat
mensejahterakan manusia. Dalam mempertimbangkan sebuah strategi harus meletakkan nilai-
nilai Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini
menggambarkan bahwa nilai-nilai Pancasila sebagai sumber orientasi dan arah
pengembangan ilmu (dalam dimensi ontologis, epistemologis dan aksiologis).

Ada beberapa alasan diperlukannya Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek dalam
kehidupan berbangsa Indonesia, yaitu:

1. Adanya pengrusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh iptek, baik dengan dalih
percepatan pembangunan daerah tertinggal maupun upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Penggalian tambang batubara, minyak, biji besi, emas di berbagai daerah
di Indonesia dengan menggunakan teknologi canggih mempercepat kerusakan
lingkungan. Hal tersebut perlu mendapat perhatian yang serius. Apabila hal ini
dibiarkan berlarut-larut, maka generasi yang akan datang, menerima resiko kehidupan
yang rawan bencana karena kerusakan lingkungan dapat memicu terjadinya
bencana,seperti longsor, banjir, pencemaran akibat limbah, dan seterusnya.

7
2. Penjabaran sila-sila pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek dapat menjadi
sarana untuk mengontrol dan mengendalikan kemajuan iptek yang berpengaruh pada
cara berpikir dan bertindak masyarakat yang cenderung pragmatis. Artinya,
penggunaan benda-benda teknologi dalam kehidupan masyarakat Indonesia dewasa
ini telah menggantikan peran nilai-nilai luhur yang diyakini dapat menciptakan
kepribadian manusia Indonesia yang memiliki sifat sosial, humanis, dan religius.
Selain itu, sifat tersebut kini sudah mulai tergerus dan digantikan sifat individualistis,
dehumanis, pragmatis, bahkan cenderung sekuler.
3. Nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi simbol kehidupan di berbagai daerah mulai
digantikan dengan gaya hidup global, seperti sikap bersahaja digantikan dengan gaya
hidup bermewah-mewah, solidaritas sosial digantikan dengan semangat
individualistis, musyawarah untuk mufakat digantikan dengan voting, dll.

5. Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan


Ilmu

Dinamika yang dihadapi oleh Pancasila sebagai pengembangan ilmu adalah belum
dibicarakan secara eksplisit oleh para penyelenggara negara sejak Orde Lama sampai era
Reformasi. Pada umumnya hanya menyinggung masalah pentingnya keterkaitan antara
pengembangan ilmu dan dimensi kemanusiaan (humanism). Kajian tentang pancasila sebagai
dasar nilai pengembangan ilmu baru mendapat perhatian yang lebih khusus dan eksplisit oleh
kaum intelektual di beberapa perguruan tinggi, khususnya Universitas Gadjah Mada yang
menyelenggarakan Seminar Nasional tentang Pancasila sebagai pengembangan ilmu,1987
dan Simposium dan Sarasehan Nasional tentang Pancasila sebagai Paradigma Ilmu
Pengetahuan dan Pembangunan Nasioanl,2006. Namun pada kurun waktu akhir-akhir
ini,belum ada lagi suatu upaya untuk mengaktualisasikan nilai-nilai pancasila dalam kaitan
dengan pengembangan Iptek di Indonesia.

Kemudian ada beberapa bentuk tantangan terhadap pancasila sebagai dasar pengembangan
iptek di Indonesia, yaitu ;

1. Kapitalisme yang sebagai menguasai perekonomian dunia, termasuk Indonesia.


Akibatnya,ruang bagi penerapan nilai-nilai pancasila sebagai dasar pengembangan
ilmu menjadi terbatas.Upaya bagi pengembangan sitem ekonomi pancasila yang

8
pernah dirintis Prof. Mubyarto pada 1980-an belum menemukan wujud nyata yang
dapat diandalkan untuk menangkal dan menyaingi sistem ekonomi yang berorientasi
pada pemilik modal besar.
2. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam
pengembangan iptek sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen
daripada produsen dibandingkan dengan negara-negara lain.
3. Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi
negara lain yang lebihmaju ipteknya. Pancasila sebagai pengembangan ilmu baru
pada taraf wacana yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara.

Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu; workability (keberhasilan), satisfaction
(kepuasan), dan result (hasil) mewarnani perilaku kehidupan sebagian besar masyarakat
Indonesia.

9
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Pancasila adalah dasar negara, ideologi bangsa dan falsafah serta pandangan hidup bangsa,
yang di dalamnya terkandung nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praksis. Selain itu
Pancasila sebagai ideologi terbuka setidaknya memiliki dua dimensi nilai-nilai, yaitu nilai-
nilai ideal dan aktual.

Pancasila sebagai dasar (filsafah) Negara mengandung makna bahwa nilai-nilai yang
tekandung dalam Pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan berenegara.

Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dapat mengacu pada beberapa jenis
pemahaman.

1. Pertama, setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang dikembangkan di


Indonesia tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
2. Kedua, setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai
pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.
3. Ketiga, nilai-nilai pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan
iptek di Indonesia, artinya mampu mengendalikan iptek agar tidak keluar dari cara
berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.
4. Keempat, setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa
Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu
(mempribumian ilmu).

Beberapa bentuk tantangan terhadap pancasila sebagai dasar pengembangan iptek di


Indonesia, yaitu ;

1. Kapitalisme yang sebagai menguasai perekonomian dunia, termasuk Indonesia.


Akibatnya,ruang bagi penerapan nilai-nilai pancasila sebagai dasar pengembangan
ilmu menjadi terbatas.Upaya bagi pengembangan sitem ekonomi pancasila yang
pernah dirintis Prof. Mubyarto pada 1980-an belum menemukan wujud nyata yang
dapat diandalkan untuk menangkal dan menyaingi sistem ekonomi yang berorientasi
pada pemilik modal besar.

10
2. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam
pengembangan iptek sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen
daripada produsen dibandingkan dengan negara-negara lain.
3. Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi
negara lain yang lebihmaju ipteknya. Pancasila sebagai pengembangan ilmu baru
pada taraf wacana yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ningsih, R. (2019). Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Jakarta: PAMU


Universitas Esa Unggul.

Regiani, Ega. & Dewi, D. A. (2021). Pudarnya Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan
Masyarakat di Era Globalisasi. Jurnal Kewarganegaraan, 5, 30-38

Nancy, Y. (2023). 10 Tantangan Pancasila di Era Globalisasi dan Cara Menghadapinya.


Tirto.id. (diakses pada 18 Oktober 2023). https://tirto.id/tantangan-pancasila-di-
era-globalisasi-dan-cara-menghadapinya-gP7L

Bermadah. (2020). Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi. Bermadah.co.id. (diakses pada 18 ktober 2023).
https://bermadah.co.id/berita/detail/pancasila-sebagai-dasar-nilai-pengembangan-
ilmu-pengetahuan-dan-teknologi

12

Anda mungkin juga menyukai