Kualitas Laba 2
Kualitas Laba 2
Analisis bisa terpaksa menutup mata terhadap perbedaan tersebut apabila porsi
persediaan tidak dominan di industry tersebut. Bisa juga terjadi, memang tidak tersedia data
untuk melakukan konversi dengan mudah. Di Amerika, tersedia data tentang LIFO reserve
untuk mengubah data persediaan LIFO menjadi FIFO. Di Indonesia hal seperti ini tidak
ditemui. Sebagai catatan, dengan berlakunya IFRS di Indonesia, pilihan atas metode LIFO
menjadi hilang.
Analisis bisa saja mengabaikan masalah komprabilitas. Hal tersebut karena beberapa alasan,
antara lain:
Estimasi
Pada beberapa kondisi, hal tersebut dapat diatasi, misalnya perhitungan EBITDA
(earning before interest, tax, depreciation and amortization). Dengan perhitungan EBITDA
(penyusutan ditambahkan terhadap EBIT), pembaca laporan keuangan dapat memperoleh
angka arus kas, yaitu EBITDA, yang tidak terpengaruh dengan umur aset. Pembaca dapat
membacanya di bagian arus kas. Sementara itu menyangkut estimasi cadangan piutang ragu-
ragu, terpaksa analisis menerimanya. Analisis bisa saja meragukan besarnya pencadangan
yang dilakukan oleh manajemen. Akan tetapi, keraguan tersebut harus berdasar pada
argumentasi bahwa analisis mengetahui dengan baik kondisi perusahaan dengan industrinya.
Kalau analisis tidak mengetahuinya, judgement yang dibuat oleh analisis sendiri juga
meragukan.