Anda di halaman 1dari 33

1

2.1 PROFIL DESA

1. Sejara desa

Masyarakat terasing adalah merupakan salah satu masalah nasional yang


masih terdapat di beberapa daerah diindonesia yang memerlukan perhatian yang
khusus dari pemerintah dan rakyat indonesia secara keseluruhan. Sebab disamping
keadaan taraf pada mereka yang masih sangat rendah sehingga mereka belum dapat
memperjalankan fungsi lainnya secara wajar. Dan khusus di sulawesi tengah mereka
melakukan pengruskan lingkungan dengan jalan penebang dan membakar hutan-
hutan untuk dijadikan tanah-tanah pertanian yang sering berpindah-pindah yang
dapat memungkinkan terjadinya hal yang membahayakan penduduk.

Menurut hal orientasi/observasi sementara tercatat kurang lebih 29.000 jiwa


masyarakat terasing di sulewesi dan yang banyak jumlah adalah di kabupaten
donggala yaitu kurang lebih 14.500 jiwa.

Oleh karana itu tujuan utama penggarapan masyarakat terasing di sulewesi


tengah adalah disamping untuk meningkatkan taraf hidup mereka yang masi
terbelakang juga untuk menghidarkan perusakan lingkungan yang terus menerus
mereka laksanakan. Menyelematkan penduduk sulewesi tengah dari bahayaa banjir
dan erosi yang sering melanda daerah ini.

Dalam usaha penggarapan masyarakat terasing di daerah sulawesi


tengah,telah di laksanakan pembinaan masyarakat terasing dalam bentuk proyek-
proyek pada lokasi sebagai berikut.

- Proyek P.K.M.T rarantikala kabupaten donggala dimulai sejak tahun 1969


- Proyek P.K.M.T palolo kabupaten donggala di mulai sejak tahun 1974
- Proyek P.K.M.T Uetoli kabupaten poso di mulai sejak tahun 1975

Untuk dapat memperoleh yang jelas tentang garis-garis besar proses


pembinaan dan keadan terakhir proyek P.K.M.T rarantikala menurut hasil
inventarisasi bulan juli 1975 yang lalu dapat di lihat dalam laporan ini

SEJARAH

a. Rarantikala mempunyai arti :


2

- Raran : di dalam
- Tikala : rumput berduri
b. Kegiatan penurunan
a) Nama suku yang di turunkan : tolare
b) September 1969 oleh jawatan sosial kabupaten donggala di turunkan :
-20 K.K Dari kelompok waturalele
-22 K.K dari kelompok lewara

c. tahun 1971 dilakukukan beberapa kali kegiatan penurunan sampai mencapai


sejumlah 441 KK dengan daerah penerutan :

-Balaroa II

-Waturalele

-Raranggunau

-Mantantimali

-Bolobia

-Tanapobunti

-Kasiromu

-Lewara

d. tahun 1969-1971 pembinaan dalam bentuk “pusat operasi sementara”


(P.O.S)

e. tahun 1970 pembinaan P.O.S tanggung jawab pembinaannya dialihkan dari


jabatan sosial kebupaten donggala kepada jabatan sosial propinsi
sulewesi tengah.

f. tahun 1970-1971 : pembentukan badan pembina pembangunan masyarakat


suku-suku terasing (B.P.P.M.S.T) Oleh bapak gubernur kepada daerah
propinsi sulewesi tengah. Dengan surat keputusan No. 54/505/70.
3

g. tahun 1972 tejadi musim kemarau yang pnjang mengakibat hasil-hasil usaha
meraka di bidang pertanian sangat minim sekali,sehingga ada yang kembali
ke gunung.

PEMBIYAAN

a.Biaya A.P.B.N (pusat) dari tahun 1970-1975 sebanyak =Rp.29.775.000,-terdiri


dari

-.......................................Routine = Rp. 375.000,-

-.......................................Pelita = Rp. 29.400.000,-

Biaya tersebut dimanfaatkan antara lain :

- Pembukaan hutan = 300 ha


- Stimulasi rumah sehat sehat sederhana =133 buah
- Stimulasi rumah ibadah = 1 buah
- Pernyedian permakan
- Pernyedian sarana \ alat-alat pertanian :
= Bajak
= Cangkul
= Parang
= Kapak
= Spayer

Stimulasi ternak berupa


= sapi = 114 ekor
= ayam ras negeri = 200 ekor
- bimbingan sosial praktis = 1 kali
- Penyediaan alat-alat pertukangan
- Penyedian alat-alat home industri
- Penyediaan sumur \ pompa air
- Penyediaan alat-alat transportasi,seprti :
= gerobak = 3 buah
4

= sepeda motor = 1 buah 125cc


Stimulasi bahan bangunan berupa atap seng sebanyak 8.100 lembar

b.biaya A.P.B.D (pemerintah daerah) dati sulawesi tengah sejumlah biaya tersebut di
manfaatkan untuk :

- pembangunan 1 los pasar

- pembangunan 1 buah gedung SD

- pembangun 1 buah balai pengobatan

c.biaya / sumbangan dari swasta (masyarakat)

1. lembaga pelayanan kristen indonesia (LEPKI) sampai dengan tahun 1973 / 1974

Rp. 3.141.390,-

2. bank indonesia cabang palu Rp. 500.000,-

Jumlah Rp. 3.641.390,-

3. bantuan tersebut di manfaatkan :

-bantuan peralatan sekolah dasar

-bantuan permakanan untuk murid SD

-bantuan di bidang kesehatan

-penyediaan 1 buah balai pertemuan

KEADAAN PROYEK TAHUN 1975

1. PENDUDUK
a. Warga proyek terdiri dari 6 kelompok besar yang deri dari :
1. Lewara : 136 K.K = 616 Jiwa
-Laki-laki = 304 0rang
-perempuan = 312 orang
2. Waturalele : 59 K.K = 315 jiwa
5

-Laki-laki = 146 orang


–Perempuan = 107 0rang
3. Tanapobunti : 46 K.K = 224 Jiwa
-Laki-laki = 117 Orang
-Perempuan = 107 Orang
4. Raranggunau : 31 K.K = 161 Jiwa
-Laki-laki = 80 Orang
-Perempuan = 81 Orang
5. Lembosu :30 K.K = 163 Jiwa
-Laki-laki = 83 Orang
-Perempuan = 80 Orang
6. Lompio : 21 K.K = 86 Jiwa
-Laki-laki = 50 Orang
-Perempuan = 36 Orang

Jumlah : 323 K.K = 1565 Jiwa

b. Penggolongan umur
-0 – 5 = 382 Jiwa
-6 – 10 = 179 Jiwa
-11 – 15 = 176 Jiwa
-16 – 20 = 144 Jiwa
-21 – 25 = 153 Jiwa
-26 – 30 = 145 Jiwa
-31 – 35 = 98 Jiwa
-36 – 40 = 58 Jiwa
-41 – 45 = 54 Jiwa
-46 – 50 = 29 Jiwa
-51 – 55 = 16 Jiwa
-56 – 60 = 16 Jiwa
-61 – 65 = 7 Jiwa
-66 – 70 = 6 Jiwa
-70 Ke atas = 6 Jiwa
6

2. KEPERCAYAAN
a. Penganut Agama kristen bala keselamatan =1521 Jiwa
b. Penganut agama islam = 44 Jiwa
c. Rumah ibadah 8 buah :
-6 buah gereja : 1 buah semi permanen, 2 buah darurat
-2 buah mussolah
3. MATA PENCAHARIAN
a. Pokok : 100% Bertani
b. Tambahan :
-berburuh
-membuat arang dari kayu
-membuat sapu ijuk
-buruh harian
c. Alat-alat pertanian yang digunakan :
-pajak
-parang
-cangkul
-kapak
-spayer
4. KEADAAN TERNAK
a. Stimulasi
-tahun 1971/1972 = 40 ekor sapi
-tahun 1973/1974 = 74 ekor sapi
Jumlah = 114 ekor sapi
-tahun 1975/1976 karena berkembang biak sehingga jumlahnya menjadi
145 ekor
-ayam negeri = 200 ekor untuk meng Up grade ayam kampung dalam
proyek
b. Usaha sendiri
- sapi = 240 ekor
- babi = 326 ekor
- kambing = 32 ekor
7

- kuda = 4 ekor
- ayam = 2035 ekor
- itikn = 9 ekor
5. PERUMAHAN
a. Stimulasi dari pemerintah :
1) rumah :
-tahun 1971/1972 = 33 buah rumah panggung
-tahun 1973/1974 = 100 buah rumah lantai bawah (semen)
2) bahan bangunan :
-tahun 1974/1975 = 8.100 lembar atap seng
-paku seng
b. Usaha sendiri :
-rumah panggung darurat = 149 Buah
-rumah lantai bawah = 15 Buah
c. Bahan bangunan rumah :
a) Rangka :
-Kayu balak = 156 Buah
-kayu bulat = 178 Buah
b) Atap :
-Seng = 86 Buah
-Rumbia = 113 Buah
-Daun silar = 616 Buah
c) Dinding :
-Dindiding pitate = 160 Buah
-Pelepah daun silar = 24 Buah
-Gaba-gaba = 45 Buah
-Daun silar = 74 Buah
d) Lantai :
-Papan = 39 Buah
-Semen = 100 Buah
-Bambu = 83 Buah
-Pelepah silar = 35 Buah
-Kayu bulat = 48 Buah
e) Alat-alat/perabot rumah tangga :
8

-Lampu pompa = 72 Buah


-Meja = 76 Buah
-Kursi = 234 Buah
-Lemari = 20 Buah
-Mesin jahit = 12 Buah
-Kasur = 42 Buah
-Tempat tidur = 23 Buah

6. PENDIDIKAN
a. Pendidikan orang tua :
-SD = 35%
-S.L.T.P. / S.L.T.A = 4%
-Lain-Lain = 15%
-Buta huruf = 46%
b. Pendidikan anak :
-SD = 400 Orang; 10 tenaga pengajar
-S.L.T.P. = 50 Orang; 4 tenaga pengajar
-S.L.T.A = 7 Orang
c. Gedung :
-1 buah semi permanen, tiga lokal
-3 buah darurat, masing-masing tiga lokal
-S.M.P Belum mempunyai gedung dan numpang pada SD Rarantikala

7. KESEHATAN
a. Balai pengobatan = 1 buah terdiri dari :
b. Penyakit yang sering diderita
-Malaria = 89%
-Kolera = 1%
-Luka-luka = 0,5%
-Sakit mata = 0,5%
-Jenis penyakit = 9%
c. Sikap warga terhadap kesehatan :
a) Mandi dalam 1 hari :
-Satu kali = 15%
9

-Dua kali = 70%


-Tiga kali = 15 %
b) Penggunaan air minum :
-Air yang sudah dimasak = 55%
-Air yang tidak dimasak = 45%
c) Olah raga
Olarahraga yang digemari dan banyak dilaksanakan di kalangan
pemuda dan murid sekolah rarantikala :
-Sepak bola
-Vooly ball
-Permainan kasti
-Pencak silat
d) Cara pengobatan penyakit :
-Pergi ke balai pengobatan = 88%
-Pergi ke dukun kampung = 18%
e) Jenis makanan pokok :
-Beras jagung = 94 %
-Beras = 4%
-Umbin-umbian =2%
f) Frekwensi makanan sehari :
- 2 kali = 19%
- 3 kali = 81%

8. KOMUNIKASI / TRANSPORT
a. Keadaan lalu lintas lancar balik hubungan ke kota palu maupun pada desa-
desa yang ada di sekitarnya sebab proyek rarantikala terletak :
-300 meter dari pinggir jalan poros palu-kulawi
-terletak pada jalur jalan besar dari palu ke desa watunonju dan bora yang
bergandengan biaya pemerintah daerah dati II donggala.
a) stimulasi :
-3 buah gerobak
-1 buah sepeda motor 125 cc
b. Usaha sendiri :
10

-47 buah gerobak yang ditarik 2 ekor sapi


-3 buah dokar yang ditarik 2 ekor kuda
-77 buah sepeda
Alat-alat komunikasi lainnya / hiburan
-radio = 18 buah
Tape rocerder = 3 buah

9. KESENIAN
a. Macam-macam kesenian
-Main gitar
-Main bambu yang mereka bikin sendiri
b. Group-group music bamboo dalam proyek = 3 buah terdiri dari :
-Group sekolah dasar
-Group sekolah lanjutan pertama
-Group pemuda

10. SARANA-SARANA PROYEK LAINNYA / UMUM


a. Stimulasi dari pemerintah
a) Sumur
-sumur pompa (Dragon) = 6 buah
-sumur = 3 buah
b) Pasar = 1 buah
c) Talang air = 1 buah
b. Usaha sendiri
-Sumur darurat = 5 buah

PARTISIPASI INSTANSI / DINAS DAN ORGANISASI MASYARAKAT

1. Instansi antara lain :


a. Pemerintah daerah dati I sulewesi tengah dan dati II donggala
- 1 Buah pasar
- 1 Buah balai pengobatan
- 1 Buah gedung sekolah SD
b. Bank indonesia cabang palu
11

- 1 Buah
- 1 Buah balai pertemuan
- 2 Buah mesin jahit dan beberapa jenis alat / perlengkapannya
- Kain balacu
c. Dinas kesehatan / P.M.I. sulawesi tengah
- Alat-alat untuk kesehatan
- Obat-obatan
d. Instansi-instansi lainnya yang pernah memberikan bantuan kepada warga
proyek :
- Depot logistik sulewesi tengah
- Kebijaksanaan tinggi dati I sulewesi tengah
2. Organisasi masyarakat antara lain :
a. Lembaga pelayanan ke kristenan indonesia (LEPKI) dari bala
keselamatan
- Bidang kesehatan
- Bidang keagaman
- Bidang sandung
- Bidang pangan
b. Organisasi-organisasi social yang tergabung dalam B.K.O.W sulawesi
tengah:
- pangan
- pakaian bekas

2. Sejara kepemimpinan desa

Pada awal pemerintahannya desa maranatha dipimpin oleh kepala desa yang
secara berurutan sebagai berikut :

1. Tahun 1976 sampai 1990 kepala desa ANTON PANGA (Almarhum)


2. Tahun 1991 sampai 1998 kepala desa 0BET MBETI
3. Tahun 1999 sampai 2012 kepala desa THONI DAGA
4. Tahun 2013 sampai 2018 kepala desa OTJA SUBAIND
5. Tahun 2019 sampai 2025 sekarang kepala desa SUDIRMAN NUSI
12

2.2 ASPEK GEORGRAFIS


1. Letak dan luas desa maranatha
a. Secara geografis, desa maranatha terletak diantara ....0 lintang
selatan dan .....o bajur timur
b. Batas-batasnya :
- Sebelah utara : Desa watubula
- Sebelah selatan : Desa sidondo IV
- Sebelah timur : Desa bora
- Sebelah barat : Desa waturalele
c. Luas wilayah : 705 Ha. Terdiri dari
- Persawahan : 504 Ha
- pekarangan : 201 Ha
2. Kondisi topografi desa maranatha
Desa maranatha merupakan salah satu desa yang terletak di
kecematan sigi biromaru provinsi sulewesi tengah. Desa ini terletak ±
4 Km dari pusat ibu kota kabupaten, ± 17 Km dari pusat ibu kota
kecematan dan ± 25 Km dari pusat ibu kota provinsi yang dapat
diakses melalui perjalanan darat baik menggunakan kendaran bermotor
maupun mobil dengan waktu tumpuh ± 10 – 15 menit ke ibu kota
kabupaten, ± 20 – 25 menit keibu kota kecematan dan ± 25 – 30 menit
ke ibu kota provinsi dimana sepanjang jarak tumpuh tersebut kondisi
jalan ada jalur beraspal dan ada pula jalur jalan yang masih dalam kondisi
darurat / rusak.
Berikut data jarak tempuh desa maranatha ke wilayah strategis seperti
ke ibu kota kecematan, ibu kota kabupaten dan ibukota kecematan
lainnya adalah sebagai berikut :
3. Penggunaan lahan desa maranatha
Desa maranatha yang diperkirakan seluas 705 Ha dipergunakan
oleh masyarakat selama bertahun-tahun dan turun-temurun yang diolah
sebagai serana penunjung untuk kelangsungan hidup yang
berkesinambungan dengan berlandaskan prinsip kelestarian lingkungan
hidup dan budaya. Penggunan lahan di desa maranatha antara lain untuk
pemukiman, pertanian dan lokasi pemerintahan. Adapun rincian lebih
13

lanjut mengenai penggunaan lahan di desa maranatha tersaji pada tabel


berikut :

Data penggunaan lahan desa maranatha tahun 2019

No Jenis penggunaan Luas Keterangan

1 Luas wilayah : 750 Ha


- Dusun I .......
- Dusun II .. . . ..
- Dusun III ..... . .
- Dusun IV .. . .. .
- Dusun V .... ...
- Dusun VI ........
- Dusun VII ........
2 Lahan pertaanian /
perkebunan:
- Persawahan ......
- perkebunan Ha
......
Ha
3 Non pertanian/perkebunan:
- Pemukiman ......
- Pekarangan Ha
- Fasilitas pemerintah desa ......
- Fasilitas kesehatan Ha
- Fasilitas pendidikan ......
- Fasilitas olahraga Ha
- Tempat peribadatan .. . .
- Balai pertemuan Ha
- pekuburan ......
Ha
......
14

Ha
......
Ha
... . .
Ha
......
Ha

4 Perdangangan :
-Pasar desa ... ..
-pertokoan Ha
-
5 Hutan -
6 Lahan tidur -
(sumber : hasil pengkajian desa maranatha, 2019)

Dari tabel tersebut diatas, terlihat bahwa masih luasnya lahan yang
terdapat di desa maranatha namun belum dimaafkan secara maksimal.
Selain itu terdapat lahan yang pada awalnya telah diolah oleh masyarakat
namun saat ini tidak aktif berproduksi. Hal-hal tersebut yang menjadi
salah satu permasalahan yang dihadapi desa maranatha dan belum
tertangani dengan baik.

2.3 ASPEK DEMOGRAFI


1. jumlah, struktur dan penyebaran penduduk desa maranatha
Desa maranatha memiliki jumlah penduduk sebesar 2632 orang
berdasarkan hasil pendataan pemerintah desa pada tahun 2016. Struktur
penduduk desa maranatha menurut jenis kelamin adalah sebesar 1.395
orang laki – laki dan 1.237 orang perempuan dengan jumlah kepala
keluarga sebesar 833 KK. Struktur penduduk desa maranatha tersaji
dalam tabel dibawah ini :
15

Data struktur dan penyebaran penduduk


Desa maranatha tahu 2019

No Dusun Laki-laki Perempuan KK A-RTM


1 Dusun I 99 108 67
2 Dusun II 187 190 111
3 Dusun III 220 211 122
4 Dusun IV 196 153 118
5 Dusun V 249 228 143
6 Dusun VI 135 138 85
7 Dusun VII 168 142 117
8 Jumlah 1254 1170 763
( Sumber : pengkajian desa maranatha , 2019)

Berdasarkan tabel tersebut diatas, terlihat bahwa penyebaran


penduduk terbesar desa maranatha berdomisili pada dusun V (Lima)
dengan jumlah sebesar 143 KK, kemudian penduduk desa maranatha
palingan kecil berdomisili pada dusun I (Satu) dengan jumlah sebesar
67 KK. Jumlah kepala keluarga sebesar 762 KK dan desa maranatha
sampai saat ini masih memiliki A-RTM (Anggota rumah tangga miskin)
sebesar ...... A-RTM

Usiah penduduk
Data desa maranatha tahun 2019

N0 Kelompok Laki-laki Persentase Perempuan Persentase Jumla Persentase


Umur (tahun) (jiwa) (%) (jiwa) (%) h (%)
(jiwa
)
16

1. Dusun I 99 % 108 % 207 %


2 Dusun II 187 % 190 % 377 %
3 Dusun III 220 % 211 % 431 %
4 Dusun IV 196 % 153 % 349 %
5 Dusun V 249 % 228 % 477 %
6 Dusun VI 135 % 138 % 273 %
7 Dusun VII 168 % 142 % 310 %
. Jumlah 1254 100% 1170 100% 2424 100%
(Sumber : hasil pengkajian desa maranatha, 2019)

Desa maranatha menmiliki tingkat kepadatan penduduk besar........


Org/Km² yang apabila dikonversi dalam suatu satuan hektar (Ha) sama
dengan ........ Org/Km², hal ini menunjukan bahwa pada saat ini setiap
individu tersedia ruang gerak sebesar ....... Ha, kepadatan penduduk ini
tentunya akan meningkat setiap tahunnya sesuai dengan perkembangan
penduduk dan pembangunan desa marnatha. Pemerintah desa bersama
masyarakat perlu merencanakan pemberdayaan masyarakat dan
pembangunan desa secara komprehensif dengan mengutamakan
kelestarian lingkungan yang berkelanjutan.

2. kondisi keagamaan dan sosial budaya masyarakat desa


maranatha
Desa maranatha yang mayoritas penduduknya memeluk agama kristen
protestan, hal ini terlihat dari data pemerintah desa maranatha mengenai
agama yang secara rinci terdapat di tersaji pada diagram berikut :

Data pemeluk agama penduduk


Desa maranatha tahun 2019

Agama Kristen Kristen


Islam Katolik protestan Hindu Budha
Dusun
Dusun I 41 0 181 0 0
Dusun II 30 0 246 0 0
17

Dusun III 27 0 587 0 0


Dusun IV 67 0 348 0 0
Dusun V 25 0 442 0 0
Dusun VI 27 0 266 0 0
Dusun VII 20 0 325 0 0
Jumlah jiwa 257 0 2.395 0 0

(Sumber : Hasil Pengkajian Desa Maranatha, 2019)

Besarnya penduduk yang memeluk agama kristen protestan sangat


mempengaruhi aktifitas sosial budaya masyarakat desa maranatha, ini tergambar
dari kebiasaan masyarakat secara turun-temurun dengan tersedianya sarana rumah
ibadah dalam melaksanakan ibada keagamaan, secara syukuran masyarakat,
mempiringati hari-hari besar nasional keagamaan dan terlibatan dibeberapa kegiatan
kesenian dan kebudayaan sebagai bentuk parisipasi yang diadakan setiap tahun baik
terselenggara ditingkat kecematan maupun oleh tingkat kabupaten dengan
mendapatkan prinsip kekeluargaan, kegotong-royong.

3. kondisi pendidikan masyarakat desa maranatha


kondsi pendidikan masyarakat suatu wilaya dapat menunjukkan indeks
pembangunan manusia diwilayah tersebut. Kondisi pendidikan di desa
maranatha masih termasuk kategori rendah karena sebagai besar
18

masyarakat desa maranatha tidak menyelesaikan pendidikan dasar


sebesar ........Orang, sementara masyarakat yang telah menyelesaikan
pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi hanya sebesar......
Orang.kondisi pendidikan masyarakat desa maranatha secara rinci tersaji
pada tabel berikut ini :

Data kondisi pendidikan masyarakat desa maranatha tahun 2019

Tingkat pendidikan Jumlah orang Keterangan


1. belum mendapatkan pendidikan
1) Belum sekolah (balita)
2) usia 15-45 tidak pernah sekolah
2. pernah sekolah tapi tidak tamat
1) Pernah SD/Tapi tidak tamat
2) pernah SMP/ Tapi tidak tamat
3) pernah SMA/ Tapi tidak tamat
3. tamat pendidikan
1)Tamat SD/ Sederajat
2)Tamat SMP/ Sederajat
3)Tamat SMA/ Sederajat
4.Lanjutan
1) Tamat D.I
2) Tamat D.II
3) Tamat D.III
4) Tamat D.IV/ S.1
(Sumber : Hasil pengajian Desa Maranatha, 2019)

Dari tabel tersebut, terlihat masih rendahnya komptensi ysng dimiliki


masyarakat desa maranatha karena tingkat pendidikan yang relatif masih
rendah. Hal ini menjadi permasalahan yang harus segera diatasi oleh
pemerintah desa maranatha bersama masyarakat desa, karena dengan
peningkatan taraf pendidikan masyarakat tentunya akan terdampak pada
kemajuan pembangunan desa maranatha
2.4 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
19

Masyarakat desa maranatha secara umum memiliki potensi pada seektor


pertanian dan perkebunan sehingga masyarakat desa sejak zaman dulu telah
melakukan pemanfaatan kedua potensi tersebut yang pada akhirnya
membentuk pengetahuan atau kompetensi masyarakat desa secara otodidak
pada sektor pertanian dan perkebunan. Hal ini sangat mempengaruhi jenis
mata pencaharian atau pekerjaan yang digeluti oleh masyarakat desa
maranatha, secara umum masyarakat desa maranatha bekerja sebagai
peteni/pekebun dan peternak untuk mengatahui lebih jelas mata pencaharian
masyarakat desa maranatha dapat dilihat pada diagram dibawah ini :

Data mata pencaharian/pekerjaan masyarakat


Desa maranatha tahun 2019

No Mata pencaharian Jumlah Persentase (%)


1 Buruh tani
2 Petani
3 Peternak
4 Pedagang/pengusaha
5 Buruh lepas
6 Tukang kayu
7 Tukang batu
8 Pengrajin
9 Motir/mekanik/bengkel
10 Jasa ojek
11 PNS
12 Karyawan swasta
13 TNI/POLRI
14 Dukun
15 Pendidikan
16 Kesehatan
(Sumber : Hasil Pengkajian Desa Maranatha, 2019)
20

Pengajian desa juga dilaksanakan untuk mengatahui hasil produksi yang


dihasilkan oleh masing – masing pekerjaan yang digeluti oleh masyarakat desa
maranatha, berikut beberapa hasil produksi yang dirata-ratakan setiap tahunnya dari
beberapa potensi Desa Maranatha.

Data hasil produksi potensi

Desa maranatha tahun 2019

N Mata pencaharian Jumlah Keterangan


O
1 Pertanian/perkebunaan
1) Padi
2) Kakoa
3) Kopi
4) Jegung
5) Cabe
6) Tomat
7) Sayur-sayuran
8) Palawija lainnya
2 Pertenakan
1) Sapi
2) Kerbau
3) Babi
4) Perikanan
5) Ayam kampung
6) Itik
3 Industri rumahan
4 Hutan produksi
(sumber :Hasil pengkajian Desa Maranatha, 2019)

Berdasarkan tabel tersebut diatas, terlihat bahwa hasil produksi dari beberapa
sektor potensi desa maranatha belum terkelola dengan baik. Hal ini tentunya
21

berpengaruh terhadap tingkat pendapatan serta kesejahteraan masyarakat desa, untuk


itu perlu dipikirkan cara atau teknik pegololaan, pemanfaatan dan pelestarian potensi
–potensi desa tersebut agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
pendapatan asli desa maranatha.

Kondisi pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat desa maranatha yang masih jauh
dari kata sejahtera merupakan permasalahan yang kompleks dan perlu penanganan
yang teencana, terukurdan efesien. Pemerintah desa maranatha bersama masyarakat
perlu meningkatkan kompotensi dan menciptakan peluangnya untuk sejahtera
dengan memanfaatkan potensi desa yang dimiliki dan penyelaran kebijakan
pembangunan dengan pemerintah kabupaten, provinsi dan pusa

2.5 ASPEK PELAYANAN UMUM


Sarana dan prasarana umum atau fasilitas publik merupakan modal yang
sangat penting dimiliki dan dikelola oleh desa dengan prinsip kekeluargaan,
kegotongroyongan, transparan, akuntabel, efisien dan lestari agar dapat
memberikan perubahan positif dalam pencapaian cita-cita desa yaitu
kesejahteraan masyarakat melalui penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat.
Berikut data fasilitas publik yang memiliki desa maranatha :

Data sarana prasarana dan pelayanan umum


Desa maranatha tahun 2019
22

NO Jenis sarana dan Jumlah Keterangan Parsentase


Prasarana /Unit
1 Kantor desa 1 Baik 100%
2 Ruang pertemuan umum 1 Kurang layak 50%
3 Ruang pertemuan PKK 1 Kurang 70%
4 Gedung PAUD 1 Baik 100%
5 Mesjid 2 Baik 100%
6 Gereja 6 Baik 100%
7 Pustu 1 Baik 100%
8 Pos kambling 7 Kurang 70%
9 Gilingan padi 7 Baik 100%
10 SD Swasta 2 Baik 100%
11 SD Negeri 2 Baik 100%
12 SMP Swasta 1 Baik 1005
13 SMK Swasta 1 Baik 100%
14 Lapangan bola kaki 1 Kurang 70%
15 Lapangan bola voly - 100%
16 Lapangan bola takraw 1 Kurang 70%
17 Penerangan - 85%
(Sumber : Hasil Pengkajian Desa Maranatha, 2019)

2.6 ASPEK PEMERINTAHAN DAN LEMBAGAN


2.6.1 Penyelenggaraanpemerintah
23

Desa maranatha kecematan sigi biromaru secara umum


penyelenggaraan pemerintah desa dan pelaksana pembangunan
dikelola langsung oleh 2 Elemen utam yakni elemen pemerintah desa
yang dipimpin langsung oleh kepala desa. Selain komponen
pemerintah desa, Elmen terpenting sebagai mitra penyelenggaraan
pemerintah desa (BPD, Fungsi keberadaan lembaga ini tetap
dibutuhkan sebagai mitra
penyelenggaranan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan selama
6 (Enam) tahun.
Lembaga pemberdayaan masyarakat desa (LPMD) dan
pemberdayaan kesejehteraan keluarga (PPK) adalah komponen /
elemen masyrakat yang secara langsung maupun tidak langsung
sangat dibutukan peran aktifnya dalam pelaksanaan pembangunan di
desa, keberadaan LPMD dan PKK yang juga merupakan representasi
warga masyarakat secara umum dapat mengfungsikan dirinya sebagi
agen dan fasilitaor pembangunan ditingkatkan desa.

2.6.2 Struktur pemerintahan desa maranatha


1. Struktur organisasi pemerintah
Desa maranatha selama ini telah menyelenggarakan pemerintah
sesuai amanat perundang-undangan yang berlaku sampai dengan
perubahan kebijakan pemerintah pusat sebagaimana tertuang dalam
undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang desa beserta peraturan
turunannya. Pemerintah desa maranatha dipimpin oleh seorang
kepala desa bersama perangkat desa dan perwakilan masyarakat
dalam badan permusyawaratan desa (BPD) sebagai fungsi
pengawasan. Struktur organisasi pemerintah desa maranatha untuk
tahun 2019 adalah sebagai berikut :
24

KEPALA DESA
Struktur Organisasi Pemerintah Desa
maranath

BPD

SEKRETARIS
DESA

KASI KASI KASI KAUR KAUR KAUR


Pemerintah Pembangunan Pelayanan Umum/ Keuangan Umum
perencanan

Kadus I Kadus IIKadus III Kadus IV Kadus V Kadus VI Kadus VII

Keterangan :
25

Garis koordinasi ...................

Garis komando

2.Tugas dan fungsi struktur organisasi pemerintah

1) Kepala desa

Kepala desa berkedudukan sebagai kepala pemerintah desa yang memimpin


penyelangaran pemerintah desa. Bertugas mempeyelengaran pemerintahan desa,
melaksanakan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan memberdayaan
masyarakat.

Kepala desa menyelenggarakan fungsi:

a) Menyelengarakan pemerintah desa, seperti tata praja pemerintahan,


penetapan peraturan di desa, pembinaan ketentraman dan ketertiban,
melakukan upaya perlindungan masyarakat, administrasi kependudukan, dan
penataan dan pengelolaan wilayah ;
b) Melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana prasarana
perdesaan, dan pembangunan bidang pendidikan, kesehatan;
c) Pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan kewajiban
masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial budaya masyarakat, keagamaan,
dan ketenangakerjaan;
d) Pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan motivasi masyarakat
di bidang budaya, ekonomi, polotik, lingkungan hidup, pemberdayaan
keluarga, pemuda, olraga, dan karang taruna; dan
e) Menjaga hubungan kementraan dengan lembaga masyarakat daan lembaga
lain.

2) Sekretaris Desa

Sekertaris desa dipimpin oleh sekretaris Desa yang berkedudukan sebagai unsur
pimpinan sekretariat Desa. Mempunyai tugas membantu kepala desa dalam bidang
administrasi pemerintahan.

Sekretaris desa menyelenggarakan fungsi:


26

a) Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, adminitrasi surat


menyurat, asri, dan ekspedisi;
b) Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi peraangkat desa,
penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyimpan rapat,
pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan
umum;
c) Melaksanakan urusan keungan seperti pengurusan administrasi keuangan,
administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi
administrasi keuangan, dan administrasi penghasilan kepala desa, perangkat
desa, badan permusyawaratan desa, dan lembaga pemerintahan desa lainnya;
dan
d) Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggaraan
pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-data dalam rangka
pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta
penyusunan laporan.

3) Kepala Urusa

Dalam pelaksanaan tugas sekretariat desa, sekretaris desa dibantu oleh kepala
urusan. Yang berkedudukan sebgai unsur staf sekretariat. Kepala urusan paling
banyak terdiri dari 3 (Tiga) urusan yaitu:

a. Urusan Tata Usaha dan Umum;


b. Urusan Keuangan; dan
c. Urusan Perencanaan.

Kepala urusan paling sedikit terdiri dari 2 (dua) urusan yaitu:

a. Urusan Umum dan Perencanaan; dan


b. Urusan Keuangan.

Kepala urusan mempunyai tugas membantu sekretaris desa dalam urusan pelayanan
administrasi pendukung tugas pemerintahan.

Kepala urusan menyelenggarakan fungsi:

a) Kepala urusan tata usaha dan umum, melaksanakan urusan ketatausahaan


seperti tatanaskah, administrasi surat menyurat, asrip, dan ekspedisi, dan
27

penataan administrasi perangkat desa, penyediaan prasarana perngkat desa dan


kantor, penyiapan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan
dinas, dan pelayanan umum;
b) Kepala urusan keuangan, melaksankan urusan keuangan seperti pengurusan
administrasi keuangan, administrasi sumber-sumber pendapat dan pengeluaran,
verifikasi administrasi keuangan, dan administrasi penghasilan kepala desa,
perangkat desa, badan permusyawaratan desa, dan lembaga pemerintahan desa
lainnya; dan
c) Kepala urusan perencanaan, urusan perencanaan seperti menyusun rencana
anggaran pendapat dan belanja desa, menginventarisir data-data dalam rangka
pembangunaan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta penyusulan
laporan.

4) kepala Teknis

Pelaksana teknis dipimpin oleh kepala saksi. Yang merupakan unsur pembantu
kepala desa sebagai pelaksana tugas operasional.

Kepala seksi paling banyak terdiri dari 3 (Tiga) seksi, yaitu:

a. Seksi Pemerintahan
b. Seksi Kesejahteraan; dan
c. Seksi Pelayanan.

Kepala seksi paling sedikit terdiri dari 2 (Dua) seksi, yaitu;

a. Seksi pemerintahan; dan


b. Seksi kesejahteraan dan pelayanan.

Kepala seksi mempunyai tugas membantu kepala desa dalam urusan


pelaksanaan tugas operasional.

Dalam melaksanakan tugas, menyelenggarakan fungsi:

a) Kepala seksi pemerintahan, pelaksanakan manajemen tata praja


pemerintahan, menyusun rencangan regulasi desa, pembinaan masalah
pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban, peleksanaan upaya
28

perlindungan masyarakat, kependudukan, penataan dan pengolalaan wilayah,


serta pendataan dan pengolalaan profil desa;
b) Kepala seksi kesejahteraan, melaksakan pembangunan sarana prasarana
perdesaan, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, dan tugas sosilisasi
serta motivasi masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan
hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna; dan
c) Kepala seksi pelayanan, melaksanakan penyuluhan dan motivasi terhadap
pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat, meningkatkan upaya partisipasi
d) masyarakat, pelestarian nilai sosial budaya masyarakat, keagamaan, dan
ketenagakerjaan.

5) Pelaksana kewilayahan

Pelaksana kewilayahan dilaksanakan oleh kepala dusun atau sebutan lain yang
berkedudukan sebagai unsur satuan tugas

Kewilayahan yang mempunyai tugas membantu kepala desa dalam pelaksanaan


tugas yang meliputi penyelenggaraan pemerintahan, desa pelaksanaan pembangunan
desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat di wilayahnya.

Dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi:

a) Pembinaan ketentraman dan ketertiban, peleksanaan upaya perlindungan


masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan dan pengolaan wilayah;
b) Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya;
c) Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan kemampuan
dan kesedaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya; dan
d) Melakukan upaya memberdayaan masyarakat dalam menunjang kelancaran
penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan.
Jumlah kepala Dusun atau sebutan lain di desa ditentukan secara
proprosional antara pelaksana kewilayahan yang dibutuhkan dengan
kemampuan keuangan
desa serta memperhatikan luas wilayah kerja, karakteristik, geografis, jumlah
kepadatan penduduk, serta sarana prasarana penunjang tugas.

2.6.2 Badan Permusyawaratan Desa (BPD)


29

Pemerintahan kepala Desa bersama BPD sebagai sebuah kerangka hukum dan
kebijakan dalam penyelenggaraaan pemerintahan desa dan pembangunan Desa.
Penyusunan regulasi yang aspiratif dan partisipasi hendaknya mencerminkan
komitmen bersama antara kepala Desa (Kades), badan permusyawaratan Desa
(BPD) dan masyarakat desa.

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mempunyai Fungsi:

1. Membahas dan menyepakati rencangan peraturan Desa bersama Kepala


Desa;
2. Menapung dan menyalurkan aspirasi masyarakat dalam forum musyawarah
Desa; dan
3. Melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.

2.6.3 Lembaga Kemasyarakat Desa (LKM)


Lembaga kemasyarkatan desa adalah lembaga yang dibentuk oleh
masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra
pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat. Lembaga
kemasyarakatan dibentuk dan ditetapkan berdasarkan peraturan desa.
Selain fungsi pemberdayaan, lembaga kemasyarakatan juga berfungsi
sebagai penampungan dan penyeluran aspirasi masyarakat dalam
pembangunan desa. Hubungan kerja antara pemerintah desa dengan
lembaga kemasyarakatan desa bersifat kemitraan, konsultatif dan
koordinatif. Berikut adalah tugas dan fungsi lembaga kemasyarakatan
(LPMD, RT/RW dan karang taruna)
1. Lembaga Pemberdayaan Masyarakatan Desa
Lembaga pemberdayaan masyarakat desa atau kelurahan
(LPMD/LPMK)/ Lembaga ketahanan masyarakat Desa atau
keseluruhan (LKMDILKMK) atau sebutan nama lain mempunyai
tugas menyusun rencana pembangunan secara partisipatif,
menggerakkan swadaya gotong royok masyarakat, melaksanakan
dan mengendalikan pembangunan. Lembaga pemberdayaan
masyarakat desa atau kelurahan (LPMD/LPMK)/ Lembaga
ketahanan masyarakat Desa atau kelurahan.
30

(LKMD/LKMK) atau sebutan lain dalam melaksanakan


tugasnya mempunyai fungsi :
a) Penaampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam
pembangunan;
b) Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan
masyarakat dalam kerangka memperkokoh negara kesatuan
Republik Indonesia;
c) Peningkatkan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah
kepada masyarakat;
d) Penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan
pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif;
e) Penumbuh kembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi,
serta swadaya gotong royok masyarakat; dan
f) Penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber
daya alam serta keserasian lingkungan hidup.
2. Tim Penggerak PKK
Tim penggerak PKK Desa/kelurahan mempunyai tugas membantu
pemerintahan Desa/Lurah dan merupakan mitra dalam
pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga. Tugas
Tim penggerak PKK Desa/kelurahan meliputi :
a) Menyusun rencana kerja PKK Desa/keseluruhan, sesuai
dengan hasil rekerda kebupaten/kota;
b) Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang disepakati;
c) Meyeluluru dan menggerakkan kelompok-kelompok PKK
Dusun/lingkungan, RW, RT dan desa wisma agar dapat
mewujudkan kegiatan-kegiatan yang telah disusun dan
sisepakati;
d) Menggali, menggerakan dan mengembangkan potensi
masyarakat, khususnya keluarga untuk meningkatkan
kesejehteraan keluarga sesuai dengan kebijaksanaan yang
telah ditetapkan;
e) Melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada keluarga-keluarga
yang mencakup kegiatan bimbingan dan motivasi dalam
upaya mencapai keluarga sejahteraa;
31

f) Mengadakan pembinaan dan bimbingan mengenai


pelaksanaan program kerja;
g) Berpartisipasi dalam pelaksanaan program instansi yang
berkaitan dengan kesejahteraan keluarga di desa/keluarahan;
h) Membuat laporan hasil kegiatan kepada Tim penggerak PKK
kecematan dengan tembusan kepada ketua Dewan penyantun
Tim penggerak PKK setempat;
i) Melaksanakan tertib administrasi; dan
j) Mengadakan konsultasi dengan ketua dewan penyusun Tim
penggerak PKK setempat;

Tim penggerak PKK Desa/kelurahan dalam melaksanakan


tugasnya mempunyai fungsi:

a) Penyuluh, motivator dan penggerak masyarakat agar mau dan


mampu melaksanakan program PKK; dan
b) Fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali, pembina dan
pembibing gerakan PKK.
3. RT dan RW
RT/RW mempunyai tugas membantu pemerintah Desa dan lurah
dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan.
RT/RW dalam melaksanakan tugasnya mempuyai fungsi:
a) Pendataan kependududukan dan pelayanan administrasi
pemerintahan lainnya;
b) Pemilihara keamanan, ketertiban dan kerukunan hidup antara
warga;
c) Pembuatan gagasan dalam pelaksanaan pembangunan dengan
mengembangkan aspirasi dan swadaya murni masyarakat; dan
d) Penggerak swadaya gotong royok dan partisipasi masyarakat
di wilayahnya.
4. Karang taruna
Karang taruna mempunyai tugas menanggulangi berbagi masalah
kesejahteraan sosial terutama yaang dihadapi generasi muda, baik
32

yang bersifat preventif, rehabilitatif, maupun pengembangan


potensi generasi muda dilingkungannya.
Karang taruna dalam melaksanakan tugasnya mempunyai
fungsi:
a) Penyelenggara usaha kesejahteraan sosial;
b) Penyelenggara pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat;
c) Penelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi
muda di lingkungannya secara komprehensif, terpadu dan
terarah serta berkesinambungan;
d) Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan
bagi generasi muda di likngungannya;
e) Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan
kesadaran tanggung jawab sosial generasi muda ;
f) Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersaman, jiwa
kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai-
nilai kearifan dalam bingkai negara kesatuan republik
indonesia;
g) Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat
mengembangkan tanggung jawab sosial yang bersifat
rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomis produktif dan kegiatan
praktif lainnya dengan mendayagunakan segala sumber dan
potensi kesejahteraan sosial di lingkungannya secara
swadaya;
h) Penyelenggara rujukan, pandamping dan advokasi sosial bagi
penyandung masalah kesejahteraan sosial ;
i) Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjsama, informasi
dan kemitraan dengan berbagai sektor lainnya;
j) Penyelenggara usaha-usaha pencegahan permasalahan sosial
yang aktual;
k) Pengembangan kreatifitas remaja, pencegahan kenakalan,
penyalahgunaan obat terlarang (narkoba) bagi remaja; dan
l) Penanggulangan masalah-masalah sosial, baik secara
preventif, rahabilitatif dalam rangka pencegahan kenakalan
remaja, penyalahgunaan obat telarang (narkoba) bagi remaja.
33

Anda mungkin juga menyukai