Anda di halaman 1dari 3

MODUL NUSANTARA MAESTRO TARI

Oleh :

I NYOMAN DIOUF SAPUTRA


NIM : 202002043
Semester V

PROGRAM STUDI SENI KARAWITAN


JURUSAN SENI KARAWITAN
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
INSTITUT SENI INDONESIA
DENPASAR
2022
I Nyoman Geguh

Di kalangan seniman atau pecinta seni, nama I Nyoman Geguh atau yang
akrab disapa Man Guh ia merupakan salah satu sesepuh tari di Kota Denpasar.
Dalam seni pertunjukan, ia terkenal sebagai penari topeng dan calonarang.
Kepiawaiannya menari serta memahami makna dan filosofi dari seni itu, maka ia
didapuk menjadi seorang konsultan seni di Kota Denpasar. I Nyoman Geguh
masih aktif sebagai seorang penari Topeng Pajegan dan aktif sebagai sutradara
dan pemain dalam penyalonarangan khususnya dalam penari pandung.
Seniman Tari kelahiran Banjar Kedaton, Denpasar, 31 Desember 1953 ini
memiliki keturunan darah seni dari seniman dan merupakan salah satu sesepuh
tari di Kota Denpasar. Beliau memiliki kegemaran menari sejak tahun 1964. Ia
pertama kali belajar menari dari kakak kandungnya yang bernama Gede Sukraka
dimulai dari belajar tari baris, kemudian untuk pengembangannya hanya melihat
atau berdasarkan menonton pertunjukan saja. Meskipun masih tetap menggeluti
dunia seni tari, namun setelah dewasa, ia memilih sekolah jurusan lain atau yang
tidak berkaitan dengan seni tari. Setelah tamat dari SLUA Saraswati tahun 1973, I
Nyoman Geguh memilih untuk melanjutkan di Akademi Perhotelan.
I Nyoman Geguh banyak mengabdi dalam bidang seni tradisi, klasik
ataupun seni rakyat. Berbagai prestasi dalam bidang seni tari pun telah ia raih dan
jalani. Saking aktifnya dalam dunia calonarang, hingga kini sudah menggarap dan
mementaskan lebih dari 14 judul penyalonarangan. Beberapa garapannya tersebut
dipentaskan di Pesta Kesenian Bali (PKB), Kabupaten Badung, bahkan ke
Kabupaten Karangasem.
I Nyoman Geguh berasal dari Banjar Kedaton, Desa Sumerta Kelod,
Denpasar merupakan patih pandung se-Bali. Selain aktif dalam kegiatan seni tari,
beliau juga tercatat sebagai sesepuh di Sanggar Printing Mas dan Sanggar Gita
Bandana Praja Denpasar. Karena kesetiaannya dalam berkesenian khususnya seni
tari, berbagai penghargaan pun telah diperoleh. Tahun 2011, I Nyoman Geguh
menerima penghargaan Seni Kerti Budaya di bidang seni tari dari Pemerintah
Kota Denpasar, dan menerima piagam penghargaan sebagai konsultan dalam PKB
ke-XXXII Kota Denpasar tahun 2010.
Jauh sebelum itu, tahun 1975 beliau pernah menjadi peserta dalam Pekan
Seni Tabuh dan Tari Puri Pemecutan, juga menjadi penari dalam Festival Gong
Kebyar Pria saat PKB tahun 1993. Tahun 1994 menjadi penari fragmen tari
Festival Gong Kebyar Pria Wakil Kotamadya Daerah Tingkat II Denpasar dalam
gelaran PKB ke-XVI tahun 1994. Tahun 1995, beliau kembali terlibat sebagai
penari fragmen pada PKB ke-XVII tahun 1995.
Kini, dirinya pun sudah memiliki seorang penerus dalam bidang seni tari.
Anak keduanya sering tampil sebagai penari Kebyar Duduk, Tari Jauk, maupun
Sidakarya. Atas pengabdian, kegigihan, dan keteguhan I Nyoman Geguh dalam
membina, melestarikan dan mengembangkan seni budaya Bali tanpa mengenal
lelah dan putus asa, Pemerintah Provinsi Bali mengapresiasi dengan memberikan
tanda Penghargaan Adi Sewaka Nugraha serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB)
ke-44 tahun 2022.

Anda mungkin juga menyukai